Author: perawanku

  • Cerita Ngentot SPG Rokok Yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot SPG Rokok Yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2123 views

    Perawanku – ini berawal ketika saya sedang makan siang di Alun Alun kota Jogjakarta, dimana tempat yang sering saya gunakan istirahat bersama teman – teman kantor saya saya bekerja di salah satu perusahaan mobil dekat alun- alun jogjakarta

    Ramai sekali, saya makan diluar lesehan yang beralas tikar, kemudian ketika sudah selesei makan, datang seorang gadis cantik sekali dengan menggunakan kemeja merk rokok yang ketat, dan dengan memakai rok mini yang bener bener pendek dan menampilkan keseksiannya,

    “Selamat siang mas?” sapanya sambil jongkok di depan saya yang saat itu sedang makan di lesehan.
    “Iya mbak, ada yang bisa saya bantu mbak?” dengan ramah saya juga membalas sapaan dari mbak mbak tersebut yang sangat sexy sekali

    “Ini mas, saya mau menawarkan produk rokok, siapa tau mas mau membeli..” dengan penuh senyum lembut dan penuh rayuan mbak mbak tersebut menawarkan sebuah produk rokok
    “Oh iya, kenalan dulu donk mbak biar enak manggilnya dan bisa lebih kenal, tak kenal maka tak sayang kan mbak?” candaku dengan mbak mbak SPG tersebut.

    “Mas panggil saja nama saya Tina”. ternyata mbak SPG satu ini bernama Tina
    Sambil Tina terus menawarkan produknya agar saya mau membelinya, saya selalu mengamati pahanya yang muluuussss bersiiihh tanpa noda sedikitpun, seakan akan ingin masuk ke selakangannya dan menikmati setiap jengkal pahanya..pikiran nakalpun mulai menyelimuti benak saya

    “Ayo donk mas di beli, soalnya Tina lagi kejar target nih.” pintanya sambil merayu agar saya mau membeli produknya
    “Oke saya beli, tapi boleh gak saya minta nomer hp Tina, buat temenan aja kok” Saya mencoba melancarkan aksi perayuan saya. heheheheh

    “Tapi bener ya, habis Tina kasih nomer hp Tina, mas beli ya???” dengan senyuman yang penuh daya tarik akhirnya Tina ngasih nomer hp kepada saya. sungguh kesempatan dalam kesempitan nih.

    Setlah memberi nomer Hp, Tina kemudian menawarkan produk rokoknya kepada saya. Harga rokok kalo 1 harganya 12 ribu, kalo beli 2 harganya 20 ribu, tapi kalo beli 50 ribu dapat 5 bungkus rokok plus korek Akupun mulai berfikir menjadi pahlawan kesiangan untuk menarik simpatik dari Tina.

    ‘Yaudah saya ambil yang 50 ribu tapi Tina cukup ngasih aku koreknya saja, rokoknya Tina jual lagi buat tambahan uang jajan Tina.” Jurus pahlawan akhirnya kukeluarkan sambil kuambil dompetku dan mengambil 50 ribu untuk membayar..

    “Lho mas, kok Cuma koreknya aja? Tina gak enak mas Rokoknya sekalian ajalah mas..” jawab Tina sambil heran kepada saya
    ‘Gpp Tina, Mas ikhlas, buat tambahan jajan Tina anggap aja ucapan terimakasih mas karena Tina sudah ngasih nomer hpnya..” dengan lantang dan dengan penuh bijaksana kepada Tina untuk menarik perhatian Tina
    “Makasih banget ya mas yaudah Tina lanjut kerja dulu ya mas, soalnya masih kejar target..”

    Akhirnya Tina melanjutkan pekerjaannya untuk menawarkan produk yang di bawanya sayapun kembali ke kantor setelah selesei makan siang, sampai kantor entah kenapa pikiran saya selalu membayangkan keseksian tubuh Tina yang bener bener langsing, pahanya yang sangat membangkitkan nafsu, sesekali saya membayangkan bagaimana payudaranya, pasti putih dan kenyal dan jembutnya pasti halus, bersih dan terawat

    Jam menunjukan pukul 7 malam, saatnya pulang kerja, hari ini ada lembur akhir bulan, biasanya sich saya pulang kerja jam 3 sorecuaca saat itu sedang hujan dengan deras sepintas langsung teringat dengan Tina Gadis SPG yang super seksi sambil beres beres saya langsung sms Tina menanyakan keberadaannya dengan cepat Tina langsung merespons sms dari saya. Ternyata dia menunggu jemputan yang tak kunjung datang menjemputnya.

    “Lagi dimana Tina?” aku menanyakan keberadaan Tina, karena hasrat selalu meronta ingin sekali bertemu dengan gadis seksi satu ini
    “Ini Mas yang di warung Alun alun tadi ya???”.. balas Tina dengan cepat
    “Iya Tina, ini aku ini baru pulang kerja, kamu dah selsei belum kerjanya”
    ”Tina sebenernya dah selesei kerjanya mas, tapi ini lagi nunggu jemputan dari rombongan tapi gak dateng dateng”
    “Oh yaudah bareng aku aja gmana, kebetulan aku bawa mobil.. kasian kamu kehujanan, nunggu lama” bujukku dengan penuh harap..
    “Gak enaklah mas, malah ngrepotin mas, aku nunggu jemputan aja dech..”

    Dalam hati kecil berkata, ini yang namanya kesempatan gak boleh di sia siakan dengan tawaran dan rayuan ku yang begitu meyakinkan Tina pun akhirnya mau untuk kuantar Langsung aku menuju tempat Tina menunggu, Tina langsung masuk ke mobil saya, langsung saya anter ke mess Tina sepanjang perjalanan kami mengobrol untuk mencairkan suasana..

    Mataku selalu melirik paha Tina yang sedang menyilangkan kakinya, rok mini yang dipakainya sedikit tersingkap, semakin keatas aku melirik dengan jelas paha Tina wwuuuhhhh Kontol serasa tak terkontrol langsung tegang seketika wangi parfumnya memenuhi harum dalam mobillapalagi kemeja ketat yang digunakan memperjelas lekukan payudaranya yang benar benar montok dan besar

    ‘Tina, kamu cantik dan seksi sekali.. pasti beruntung bisa jadi pacar kamu..” Tanyaku dengan penuh pikiran ngesex,
    “Ah apaan sich mas, Tina jomblo kok, baru putus minggu kemaren..” jawab Tina dengan penuh senyum manisnya
    “lho kok putus kenapa? Brarti bodoh cowoknya, punya cewek secantik Tina kok diputus”. ujarku sambil menengok putihnya leher Tina,, uuuhhh bener bener gak tahan dech pokoknya

    “Biasa mas, habis manis sepah dibuang.. cwok emang gitu sich.. bosenan..” jawab Tina membuat pikiran saya bertanya tanya maksut jawaban Tina
    “Emang Tina dah gak perawan ya?” Tanyaku to the point kepada Tina karena saya lihat Tina orangnya terbuka, jadi saya berani langsung menanyakan hal pribadinya

    Dengan malu malu Tina mengakuinya bahwa dirinya sudah gak perawan dan pernah dipakai 4 orang, semua itu mantan mantan Tina, Dan Tina pun bercerita pertama kali ML kelas 3 SMA pas waktu lulusan dia di perkosa pacarnya di kost pacarnya tersebut yang kini sudah jadi mantan. Tina terakhir ML bulan lalu dengan mantan terakhirnya

    Dalam benak mulai memikirkan bagaimana cara mengajak Tina ML, karena dalam hati bener bener pengen banget merasakan nikmatnya tubuh sexy dan putih Tina yang cantik ini dalam perjalanan mengantar Tina, saya belokan mobil ke gang sepi di area lahan kosong yang digunakan sepak bola anak muda kalo sore hari

    Saya parkirkan mobil saya di tepi jalan dekat pohon yang ada di dekat lahan kosong tersebut terlihat suasana sepi hanya sedikit kendaraan yang melintas, kulihat Tina yang sedang duduk disamping saya.. terlihat tubuhnya yang memancing birahi, wajahnya yang cantik, bibirnya yang tipis ditambah lehernya yang putih mulus

    ‘Tina, aku boleh gak cium Tina?” tanya ku kepada Tina sambil ku pegang paha Tina..
    “Apa – apaan mas, mas mau ngapain,,” jawab Tina sambil terkejut namun tak menyingkirkan tangan saya yang mulai mengelus elus pahanya ..

    Langsung dengan penuh gairah mesum, ku cium bibir Tina yang tipis, kulumatin seluruh bibir Tina, dan sambil kuelus elus paha Tina, tak disangka Tina langsung membalas ciumanku, dan kedua tangannya memegang pundakku “Aaaaacchhhh eemmmuuaachh.. eehhmmmm.” desah Tina sambil menikmati ciuamannya bersama saya

    Perlahan ku masukan tanganku sampai menyentuh CD Tina dengan sendirinya Tina membuka pahanya, sehingga rok mininya menyingkap keatas, terlihat CD warna hitam yang dipakainya terlihat kemudian ku usap memeknya dari luar CD sambil terus kumainkan bibirku melumat bibir Tina yang seksi

    Kemudaian tanganku langsung berpindah ke dada Tina,,, satu persatu kancing kemejanya ku Buka uuuhhhhh muluuuuussss banget payudara Tina,,, terlihat belahan payudara yang putiiiiihhh montok kemudian aku ciumi belahan payudara Tina sampai leher Tina

    “Ssssstttttttt. aaaaaacchhhhh Maaassss.. uuuhhhh.. aaahhhh..” Tina pun mulai merangsang menikmati langsung ku naikan BH Tina keluarlah Payudara montok Tina dengan puting yang nyempil berwarna cokelat, langsung ku remas payudara sebelah kanan Tina, dan ku pelintir puting payudara Tina sebelah kiri..

    Tina hanya bisa mendesah penuh nafsu ternyata Tina type wanita yang mudah terpancing birahinya, tanpa penolakan apapun Tina langsug menikmati permainan dari saya. Kontolpun langsung ngaceng dengan keras kemudian aku turunkan sandaran jog yang diduduki Tina, akhirnya Tina pun dalam posisi setengah tidur dengan kemeja yang sudah terbuka dan bH yang sudah terangkat ke atas

    Langsung ku lepas celana dan CD ku, kuarahkan kontolku ke muka Tina, kemudian Tina dengan buasnya melumat ujung kontolku dan sambil dikocoknya aku terus meremas payudara dan mencubit cubit putingnya. Tina terlihat benar benar menikmatinya Tina mengemut batang kontolku dan dia jilatin sampai kebawah kontol benar benar profesional nih cewek.

    Tak sabar dan keburu ada orang yang tau, langsung ku buka CD Tina, ku gesek gesekan ke mulut memeknya yang merekah dengan jembut yang tipis,, kugesek gesekan dan ku dorong pelan pelan
    “Uuuuuhhhhh,,, sssstttttt ehhmmm Ayo mas masukin mas.. Tina pengen..” Desah Tina membuatku semakin bergairahakhirnya masuk kontolku ke dalam lobang memek Tina yang masih rapet walaupun sudah pernah di masukin 4 Kontol..

    Ku genjot naik turun, dan Tina terus mendesah keenakan sesekalui sambil ku gigit puting payudaranya dan ku cepokin payudara Tina sampai banyak cupang merah “Te,ruuuussss masAaaaachhh Tina Gak kuat mas enak banget mas oooohhhhhhh.” Desah Tina membuat saya mencapai orgasme dengan cepat

    Selang beberapa menit, akhirnya Tina mengeluarkan cairan putih dari memeknya artinya Tina sudah klimaks dan mencapai orgasme , aku juga langsung mencabut kontolku dan ku kocok kuarahkan wajah Tina, croooototttttttcrooottt seluruh spermaku tumpah ke wajah cantik Tina.

    Benar benar SPG kelas eksekutif, dengan perabotannya yang sungguh istimewa,,, payudara dan memek yang terawat dengan baik sungguh pengalaman yang tak terlupakan ku ambil tissue dan ku usap wajah Tina dari sperma saya, kemudian Tina memakai CD nya dan membenahi pakaiannya kembali kemudian saya antar ke mess untuk beristirahat..

    Setiap harinya kita amsih komunikasi dan kami sering melakukan hubungan sex selama kurang lebih 1 tahun, setelah itu Tina pindah tempat kerja.

  • Kisah Sex Ibu Kost Lily Yang Sangat Menggairahkan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Kisah Sex Ibu Kost Lily Yang Sangat Menggairahkan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1034 views

    Perawanku – Sudah hampir setahun Zaki tinggal di tempat kost bu Lily. Bisa tinggal di tempat kost ini awalnya secara tidak sengaja ketemu bu Lily di pasar. Waktu itu bu Lily kecopetan, trus teriak dan kebetulan Zaki yang ikut menolong menangkap copet dan mengembalikan dompet bu Lily.

    Trus ngobrol sebentar, kebetulan Zaki lagi cari tempat kost yang baru dan bu Lily mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kost-an bu Lily.Bu Lily lumayan baik terhadap Zaki, kelewat baik malah, karena sampai saat ini Zaki sudah telat bayar kontrak rumah 3 bulan, dan bu Lily masih adem-adem aja. Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru Zaki yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya Zaki lebih banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan bu Lily.

    Sampai satu hari…… waktu itu masih sore jam 4. Zaki masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok… tok..tok..tok.. lalu suara bu Lily yang manggil,”Zack…Zaki… ada di dalem gak?” Sontak Zaki bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Zaki. Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Lily pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Lily,” Zaki lagi tidur ya..?” dan dari kamar mandi Zaki menyahut sedikit teriak,” lagi mandi bu….”

    Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Lily jadi dekat,”ya udah mandi aja dulu Zack, ibu tunggu di sini ya…” eh ternyata masuk ke kamar, Zaki tadi gak mengunci pintu. “busyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,”pikir Zaki.

    Sekitar lima belas menit Zaki di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Lily bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Lily sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Zaki dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru.

    Bu Lily tersenyum manis melihat Zaki yang salah tingkah,”lama juga kamu mandi ya Zack…” bu Lily membuka pembicaraan. “pasti bersih banget mandinya ya…” gurau bu Lily sambil sejenak melirik dada bidang Zaki. “ah ibu bisa aja… biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?” jawab Zaki sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur. Bu Lily mendekat dan duduk di samping Zaki, “Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho… trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu…”ucap bu Lily. Zaki jadi kikuk,”wahduh… kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie…” jawab Zaki dengan sedikit memohon.

    Bu Lily terlihat sedikit berpikir…”mmmm… boleh deh, tapi jangan lama-lama ya… emang uangmu di pakai untuk apa sie?” terlihat bu Lily sedikit menyelidik. “hmmm… pasti buat cewe mu ya…”dia terlihat kurang senang.

    “ah nggak juga kok bu….. saya emang lagi ada keperluan,” jawab Zaki hati-hati melihat raut wajah bu Lily yang kurang senang.

    “huh…laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh… sama aja dengan suamiku….”keluh bu Lily dengan nada kesal.

    Waduh nampaknya bu Lily lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Zaki. Dengan cepat Zaki menjawab,”tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok…”

    “hhhhh….”bu Lily menghela nafas,”udahlah Zack, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah… ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus… aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”

    sedikit penjelasan bahwa bu Lily ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan bu Lily tampaknya udah mulai kesepian nie

    “wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu…. “jawab Zaki kikuk

    “gak apa-apa Zack, ibu hanya mau curhat aja sama kamu… boleh kan Zack?” suara bu Lily sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Lily terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Zaki.

    “udah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,”Zaki bermaksud menghibur.

    “ah kamu Zack… emang ibu masih cantik menurutmu?” bu Lily menatap sendu ke arah Zaki, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh…. ingin rasanya Zaki menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Zaki bisa berbuat sesuatu… busyet… Zaki memaki dalam hati… “kenapa otak gwa jadi kotor gini.”

    Dengan sedikit gugup Zaki menjawab,”mmm…eee…iya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.” Uupsss …. Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut… gerutu Zaki dalam hati. Zaki jadi panik, jangan-jangan bu Lily marah dengan ucapan Zaki. Tapi ternyata Zaki salah, karena bu Lily tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,”ih Zaki bisa aja menghibur…. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie…” rona wajah bu Lily berubah sedih lagi,”kalo menurutmu Zack, apa ibu emang gak menarik lagi…?” sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Zaki minta penilaian. Terang aja Zaki makin kikuk,”wah aku mau ngomong apa ya bu…? Takutnya nanti di bilang lancang lho… tapi kalo mau jujur…. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.”

    Bu Lily tampaknya senang dengan pujian itu,”hmmm.. kamu ada-ada aja saja… ibu udah 43 lho.. emang Zaki liat dari mananya bisa bilang begitu?”

    Zaki jadi cengar cengir,” ….itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.”

    Bu Lily kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Zaki sambil berkata,” ah.. gak perlu malu…. Bilang aja…”

    Nafas Zaki terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Lily, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Zaki mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Lily mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Zaki memperhatikan bahwa bu Lily memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya. Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Zaki beralih ke bagian depan uupss… terlihat belahan dada yang hmmm… sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan bu Lily di paha Zaki yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Zaki. Dengan penuh selidik bu Lily bertanya,”lho… kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an…”

    Zaki sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Lily,”mmm… eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang… masih sangat menggoda…”

    Tidak ada jawaban dari mulut bu Lily, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat… dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Lily makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah. Zaki pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Zaki menyambut bibir merah bu Lily, desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, bu Lily menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Zaki, dan dibalas dengan lilitan lidah Zaki sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

    Dengan naluri yang alami, tangan Zaki merambat naik ke bahu bu Lily, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Zaki meraba bahu bu Lily sampai ke lehernya…. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Zaki meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. “hhhhh…hhhh” nafas bu Lily mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik bu Lily tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Zaki… melingkari pinggang Zaki, mencari lipatan handuk, hendak membukanya…

    Uupps…. Zaki tersentak dan sadar….,”ups…hhh… maaf bu… maaf bu… saya terbawa suasana….” Zaki tertunduk tak berani menatap bu Lily sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Lily.

    Terlihat bu Lily pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. “napa Zack… kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam… kamu harus menyelesaikannya Zack…” tatapan bu Lily terlihat semakin sendu…
    “mmm… ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu… bisa gawat dong… pak Kardi juga bisa marah besar bu…” jawab Zaki.

    Tanpa menjawab bu Lily bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Zaki terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Lily. Kemudian dengan tenang bu Lily melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Zaki itu nampak gerakan bokong bu Lily naik turun, dan perasaan Zaki semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Lily berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Zaki tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Lily. Sampai bu Lily berdiri dekat di depan Zaki dan berkata,”kamarnya udah di kunci Zack, dan gak ada yang akan mengganggu….”

    Zaki tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Lily kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Zaki mendekat dan duduk di samping bu Lily… hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Zaki langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

    Bu Lily yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Zaki, menarik wajah dan langsung melumat bibir Zaki dengan nafsu yang membara. Zaki membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Lily, tangan Zaki meremas payudara montok milik bu Lily. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Lily mendorong lembut badan Zaki, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Zaki mendorong lembut tubuh bu Lily, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang. Tanpa menunggu lagi Zaki melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting. Dengan gemas Zaki menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya ………………… “HHHH…. AHHH….MMMH….”suara bu Lily mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Zaki melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Lily yang menggelinjang kegelian.

    Zaki menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Lily, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Lily mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi. Zaki mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Lily yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama, Zaki menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Lily dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Lily mengerang kenikmatan,”AHHHH…. MMMMH… HHH… Zack….UHH…”desahan birahi yang memuncak dari bu Lily membuat Zaki semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

    Setelah beberapa menit Zaki mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Lily tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,”Zack…. Ayo sayang… masukkin Zack… hhhh…mmmmh.” Suara bu Lily ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

    Dengan tenang Zaki menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. Bu Lily semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Zaki naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Lily yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Zaki dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

    Dengan sekali dorongan penis Zaki amblas sampai setengahnya. Zaki menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Lily,” AHHH….TERUSKAN ZACK….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Zaki memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

    Zaki bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Lily mencengkam punggung Zaki, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir Zaki dan bu Lily. Sesaat Zaki menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Lily memeluk Zaki dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Lily memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan. Sesekali bu Lily memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Zaki lebih dalam. Zaki tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Lily. Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Lily seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Zaki membalikkan posisi, bu Lily kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Zaki meneruskan pertempuran. “Zack…AHH..AH..AH..UH…TERUS ZACK…. AHHH…AHH IBU SAMPAI…ZACK….AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.” Setelah teriakan tertahan bu Lily mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Zaki merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.Zaki menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Zaki kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Lily…. Yang dengan cepat meraih penis Zaki dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Lily mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Zaki membaringkan tubuhnya disamping bu Lily. Terdiam untuk beberapa saat.

    Bu Lily bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Zaki. “makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u Zack,” bisik mesra bu Lily di telinga Zaki.

    “mmm…baik bu…”belum sempat Zaki menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Lily menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap bu Lily manja.

    “iya sayang….” Balas Zaki, senyum manis merekah di bibir seksi bu Lily.

    Setelah itu dengan cepat Zaki dan bu Lily merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Zaki, bu Lily berbisik mesra,”sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat Zaki sayang.” Sambil berpelukan mesra, Zaki menyanggupi ajakan bu Lily.

  • Cerita Sex Pelampiasan Nafsuku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Pelampiasan Nafsuku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1078 views

     

    Perawanku – namaku Vina aku seorang penyanyi cafe yang cukup di kenal. Dan kini aku sudah menikah dengan seorang pria yang sudah memiliki keluarga juga, umur kamipun terpaut jauh tapi karena aku melihatnya sebagai pria tajir akupun mau menikah dengannya. Dan aku biasa memanggilnya papi Irman, dia begitu memanjakan aku setelah kami menikah meski hanya di bawah tangan.

    Hari-hari yang kami lalui juga penuh dengan adegan cerita sex, aku harus memuaskan nafsu papi Irman hampir setiap hari dia minta di layani. Dan mau tidak mau akupun harus siap melayani permintaannya, dia membelikan aku sebuah rumah lengkap dengan perabotnya. Sungguh hidupku bergelimpang materi karena menikah dengannya, sedangkan aku yang berasal dari keluarga kurang mampu.

     

    Akhirnya begitu menikmati semua yang telah diberikan oleh papi Irman padaku, aku berasal dari kota ini namun aku hidup di lingkungan padat. Dengan memasuki gang-gang sempit setiap harinya. Aku anak kedua dari tiga bersaudara, kakakku sulungku seorang wanita yang kini sudah menikah dan hidup di kota lain sedangkan adikku seorang cowok yang masih duduk di bangku SMU.

    Sedangkan aku sudah berusia 23 tahun setelah lulus dari SMU aku terus bernyanyi dari cafe ke cafe. Hingga akhirnya aku menikah dengan papi Irman, pria dewasa yang kini sudah berusia 55 tahun. Aku pikir aku akan bahagia dengan banyaknya materi yang dia berikan padaku, tapi ketika aku mengenal sosok mas Bayu seorang pengusaha yang aku kenal di tempat Gym, pikiranku beralih padanya.

    Mas Bayu adalah pria yang masih berusia 27 tahun dengan bentuk tubuh yang atletis di tambah wajahnya yang begitu handsome membuat aku tertarik padanya. Dan akupun sering mencuri perhatiaannya tiap kali berada di tempat fitness yang sama, hingga akhirnya kamipun saling mengenal dan aku tahu kalau mas Bayu juga tertarik padaku, terbukti diapun selalu tersenyum padaku.

    Setiap pulang dari tempat fitness kami selalu pulang bareng, dengan mobilku aku mengantar mas Bayu ke rumahnya. Ternyata dia tinggal sendirian, dan dengan jujur dia bilang kalau itu bukan rumahnya melainkan rumah kontrakannya. Ternyata orangnya begitu supel karena itu aku menjadi lebih nyaman lagi jika bersamanya bahkan aku tidak malu menyatakan kalau aku suka padanya.

    Awalnya mas Bayu tidak menggubris kata-kataku, apalagi dia tahu kalau aku sudah memeiliki suami. Tapi akhirnya aku merasa harus menjebaknya juga, mungkin aku benar-benar menyukainya karena itu dengan segala cara aku ingin memiliki mas Bayu. Meskipun hanya sekedar pelampiasan nafsuku seperti dalam adegan cerita sex, karena bagaimanapun juga papi Irman sudah tidak kuat lagi.

    Malam ini aku pergi ke rumah mas Bayu tanpa sepengetahuannya, aku membawakan dia sebuah makanan yang baru saja aku beli dari salah satu restauran tempat biasa kami makan. Begitu aku keluar dari dalam mobil dan memencet bel, aku terkejut ternyata yang membukakan pintu bukan mas Bayu melainkan seorang wanita muda. Aku pura-pura tersenyum di depannya.

    Tapi dengan cepat aku langsung berpaling sambil memberikan makanan yang ada di tanganku “Ooh.. maaf.. ini..tolong kasihkan ke mas Bayu..” Akupun segera beranjak dari sana tapi begitu sampai di dalam mobil aku lihat mas Bayu setengah berlari menghampiriku “Vin.. tunggu.. ayomasuk dulu…” Tapi aku tersenyum dan berkata “Biar saya pergi saja mas.. cuma mampir..” Kataku.

    Aku tidak menduga kalau mas Bayu akan membuka pintu mobil dan menarikku. Di depan cewek tadi dia bilang “Dik kenalkan ini teman kakak..Vin..kenalkan ini adikku satu-satunya yang baru saja mau balik pulang.. tadi ngantar makanan dari mamaku..” Kata mas Bayu panjang lebar di depanku dan membuat aku malu saja di depan adik perempuannya itu.

    Setelah itu dia pergi dengan mengendarai motor yang di parkir dalam garasi mas Bayu. Kemudian kami berdua masuk ke dalam, baru saja di ruang tamu aku sudah memeluk tubuhnya dari belakang “Maaf.. mas.. tadi aku kira..” Mas Bayu membalikan tubuhnya dan dengan cepat dia mencium bibirku, akupun langsung membalasnya dengan penuh kehangatan.

    Tidak perlu lama bagi kami untuk melanjutkan adegan layaknya dalam cerita sex ini. Aku lumat bibir mas Bayu diapun mulai menggerayangi tubuhku dengan sentuhan lembut tangannya “OOouuggghh… maaas… aaaagggggghh… eeeeeuuummmppphhh… aaaagggghh… eeeeuuuummmpphhh… aaaaagggghhh… aaaagggghh.. ” Desahku karena begitu menikmati sentuhan mas Bayu.

    Sampai akhirnya kamipun sama-sama telanjang bulat, di ruang tamu tersebut. Dan dengan posisi menungging aku menyuruh mas Bayu memasukan kontolnya kedalam lubang memekku, aku yakin diapun pernah melakukan adegan layaknya dalam cerita sex. Karena dengan penuh kelembutan mas Bayu memasukkan kontolnya dan langsung menancap pada memekku yang terasa penuh aku rasa.

    Kini perlahan mas Bayu bergerak di belakangku dan akupun mendesah di buatnya “OOouuugggggghhh…. aaaaagggghhh… ooouugggghh… aaaaaagggggggghhh….. ooouuugggghh…”Rasa nikmat mengalir pada setiap tubuhku dan akupun berklai-kali menggelinjang menahan rasa nikmat di goyang dari belakang. Dan tidak lama kemudian aku terlentang di atas sofanya.

    Mas Bayu tersenyum dengan tatapan penuh nafsu, dia kembali menancapkan kontolnya pada memekku “OOouugghh… aaaagggghh.. yyyaaaaaaaccccchhhhhh… aaaagggghhh.. aaaaggghh…. aaaggggghh…. “Mas Bayu mengerang bahkan lebih keras dari desahanku, tubuhnya sudah mulai berkeringat bahkan dia memajamkan matanya ketika menekan lama kontolnya dalam memekku.

    Aku tahu dia akan segera mencapai puncak kenikmatan karena itu akupun ikut bergerak di bawahnya. Dan benar saja tidak berapa lama kemudian “Aaaagggghh… aaaaaggghh… aaaggggghhhh… aaaaaaggggghhh.. aaaaggghhh..” MUncrat semuanya dalam memekku dan aku merasakan hangat dalam memekku, bibr mas Bayu langsung menangkap bibirku kembali untuk dia lumat dalam mulutnya.Sungguh permainan adegan cerita sex yang sangat memuaskan aku, belum pernah aku menikmati hal ini bersama dengan suamiku. Tubuh mas Bayu terkulai lemas tapi masih berada di atas tubuhku, dan aku dekap dengan mesranya bahkan ketika dia berbisik “I love you…” Aku merasa seakan aku sedang bermimpi saat ini, aku peluk tubuhnya seolah tidak rela untuk aku lepaskan.

  • Cerita Dewasa Keperawanan Pacarku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Dewasa Keperawanan Pacarku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1146 views

     

    Perawanku – akhir bulan ini aku berencana untuk menemui cewek yang telah lama aku kenal lewat media sosial. Tika namanya dia merupakan gadis Surabaya yang masih kulihah di sana juga. Dari biodatanya dia masih berusia 20 tahun terpaut 5 tahun denganku, karena kini aku sudah lulus dan kerja di salah satu perusahaan di kotaku juga. Bersama Tika kami sudah berhubungan tiga bulan lalu.

    Namaku Virgo sesuai dengan zodiakku, aku pemuda asli Bandung. Sebenarnya banyak sich cewek di Bandung yang mencoba untuk mendekatiku tapi entah kenapa hatiku sudah terpaut pada cewek yang satu ini, padahal kami hanya mengenal lewat sosial media. Namun berkali-klai sudah kami saling kirim foto tanpa editan atau kamera apalah sehingga kami tidak saling membohongi.

    Sebagai cowok yang sudah memasuki usia dewasa menurutku, akupun pernah melakukan adegan cerita sex bersama mantan pacarku dahulu. Namun kini aku mencari sosok wanita yang bisa aku bawa kepelaminan, walau sebenarnya di lihat dari usianya Tika belum memenuhi syarat untuk itu. Tapi cinta memang tidak dapat di paksakan, entah mengapa aku sayang padanya.

    Selama berhubungan dengan Tika bukan hanya dengannya saja aku kenal. Namun dengan keluarganya juga, yakni ayahnya mamanya dan juga kakak perempuannya yang kini sudah menikah dan tinggal bersamanya juga. Tapi aku belum pernah berbincang dengan kakak iparnya, walau pernah melihatnya sekilas ketika aku sedang video call dengan istrinya yang waktu itu bercanda seperti biasa denganku.

     

    Kamipun begitu akrab karena itu aku merasa serasa mengenal lama keluarga ini. Tidak pernah terbesit lagi dalam diriku untuk melakukan adegan seperti dalam cerita sex bersama perempuan lain, karena hati serta pikiranku hanya ada pada Tika kekasihku. Sampai waktu itu datang juga, aku akan pergi ke kota Surabaya untuk menemui Tika beserta keluarganya.

    Dengan modal tekad akupun menemui keluarganya begitu aku sampai di sana, dan kini aku sudah berada di depan pintunya karena Tika bilang kalau dia saat ini masih ada kuliah. Dan akupun pura-pura masih sore datangnya, tapi dengan jam masih 11 siang aku sudah sampai di kota ini “Permisi.. ” Tidak berapa lama kemudian pintu terbuka dan terlihat wanita separuh baya.

     

    Aku yakin itu mama Tika langsung saja aku menjabat tangannya dan diapun langsung mengenalku. Akupun mengobrol agak lama dengan mama Tika, hingga Tika datang dari kampusnya diapun sama dengan mamanya sama-sama terkejut melihatku. Dan malam itu kami berkumpul di depan meja makan, sambil mengobrol untuk lebih dekat lagi mengenal ternyata keluarga ini begitu hangat menyambutku.

    Meskipun aku kira hanya kakak ipar Tika yang kurang respon melihatku, tapi aku buang jauh-jauh pikiranku. Ayah serta mama TIka mengajakku untuk menginap di sana tapi aku menolak dan tetap menginap di hotel yang tidak terlalu jauh dengan kediaman Tika. Malam itu aku pulang ke hotel tepat jam 10 malam, dan masih telponan sama Tika hingga pagi menjelang sekitar 2 pagi.

     

    Besoknya aku ingin mengajak Tika jalan-jalan, diapun senang melakukannya bahkan tidak ikut kuliah hari ini. Kami menuju salah satu tempat wisata di sana, Tika terlihat sumringah di depanku. Ketika mata kami saling bertatapan tapi aku merasa dia seolah memendam sesuatu yang di sembunyikan, aku tahu karena akupun pernah belajar ilmu psikolog tapi aku tidak berani bertanya padanya.

    Sampai akupun mengajak Tika pulang karena hari telah sore tapi dia bilang dia mau ikut ke hotel tempatku menginap saja. Kamipun pulang ke hotel di sana aku langsung memesan makan malam, karena jam sudah menunjukan 7 malam, namun setelah selesai makan dan kami mengobrol panjang lebar akupun mengajak Tika untuk segera pulang dan aku akan mengantarnya pulang.

    Tapi dia tetap tidak mau bahkan ketika aku paksa dia menangis sambil berkata “Mas Virgo…apa mas akan mengabulkan permintaan Tika..” Katanya sambil menunduk “Maksud kamu apa TIka..” Kataku masih bingung, dia menghadap dan menatap mataku “Mas.. TIka masssih peraaawaan.. dan..eeegghhkk..” Dia terlihat menangis aku semakin bingung di buatnya dan hanya bisa membelainya.

     

    Kini Tika sudah berada di dalam pelukanku dan diapun melanjutkan perkataanya “Tika sayang sama mas Virgo.. maukan mas….melakukan hubungan sex dengan Tika..?” Aku tidak percaya apa yang baru saja dia katakan “Tika aku datang ke sini bukan untuk itu tapi…” Belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, Tika sudah mendongakkan kepalanya lalu menciumku.

    Aku tidak dapat berbuat apa-apa kemudian akupun membalasnya, kasihan juga terlihat dia begitu merindukan sosokku yang selama ini hanya di kenalnya lewat sosial media. Tapi aku tidak menampik juga kalau akhirnya akupun terpikat untuk melakukan adegan layaknya dalam cerita sex dengan Tika. Kuluman bibirnya yang begitu seksi menggairahkan aku.

    Dengan lembut akupun mengulum bibirnya dan aku membiarkan tangan Tika melepas pakaianku. Dan diapun melepas pakaiannnya sendiri, namun ketika tubuh kami sama-sama telanjang Tika terlihat menutup mata sambil berkata dengan lirih “Ayo.. mas.. lakukaaan… saaayaaang… aku ikhlas..” Antara simpati, cinta dan juga nafsu mrasuki aku dan dengan cepat akupun membaringkannya.

    Aku kecup keningnya kemudian bibirny Lama aku melakukan hal itu, sampai akhirnya aku menemukan gundukan empuk di dadanya. Ketika aku remas itu “OOoouuuggh… sssssshhhhh…. aaaaaggghhh….. aaaaggggggghhh…. aaaaaaggghhhh… ” Tika mulai mendesah bagai pemain dalam adegan cerita sex, diapun menggelinjang dan membuat aku semakin bernafsu saja.

     

    Setelah agak lama aku melakukan oral padanya akhirnya akupun memasukkan kontolku kedalam memek Tika. Dan aku percaya kalau dia masih perawan, aku mengalami sedikit kesulitan namun akhirnya “OOOOOuuuggghhh…. aaaaaaggghhhh…. aaaaaaggghh… aaaaaaagghhh.. pelaaan… mas… saaakit….. aaagghh…” Dia merintih dan aku lihat darah segar keluar dari dalam memeknya.

    Namun aku semakin lihai menggerakan pantatku ke atas dan juga kebawah, sungguh nikmat memek Tika mungkin karena aku juga mencintainya. Dengan mempercepat gerakanku akhirnya akupun merasakan kalau aku akan “OOOOOUuugghhh… Tiiikaaa… saaaaayaaang… aaaaaagggghhhhhh……. aaaaagggghhh… aaaaggghh… ” Larva hangat muncrat dari dalam kontolku.

    Memenuhi liang senggama Tika yang aku perhatikan dia memjamkan mata menikmatinya “Saayaang.. maaaf..” Kataku padanya karena dia memejamkan mata sambil menitikkan air mata, begitu aku bilang seperti itu, diapun berkata “Mas jangan minta maaf.. malah Tika senang sekali dapat menikmati hal ini dengan orang yang Tika sayang…” Kembali dia menangis.

     

    Saat itulah aku merasa harus bertanya apa padanya “Tika sekarang mas sudah menjadi sebagian dari dirimu.. katakan dengan jujur apa yang kau sembunyikan dariku..” BUkannya menjawab dia malah menangis, dan aku membiarkannya dia melakukan hal itu sampai akhirnya dia menatapku dengan tajam lalu dia peluk aku dan membaringkan kepalanya di atas dadaku.

    Aku membelai rambutnya dan Tika mulai menceritakan sesuatu yang dia pendam selama ini “Mas.. sebenarnya aku ingin segera menemui kamu.. tapi aku takut…sebenarnya aku.. aaaaku…aku sering di ganggu oleh kakak iparku.. dan dia sering kali melakukan hal itu tapi aku tidak berani terus terang pada keluargaku.karena..” Tika kembali sesenggukan di dalam dekapanku.

    Kini aku mengerti kenapa dia terlihat begitu takut saat berada di rumahnya “Kamu tidak usah melanjutkan semuanya.. mas paham maksud kamu.. biar mas yang cari solusinya Tika..” Akupun membawa pulang Tika, dan di depan keluarganya aku bilang kalau sudah melakukan hal layaknya dalam adegan cerita sex. Karena itu aku akan pulang tapi dengan membawa Tika juga untuk aku lanjutkan kuliahnya di kotaku.

    Awalnya semua terdiam begitu juga kakak ipar Tika, dan ayah Tika agak keberatan dengan rencanaku. Bahkan dia menolaknya karena beliau pikir aku masih terlalu asing untuk langsung masuk dalam keluarga ini, mau tidak mau akhirnya aku mengajak ayah Tika keluar dan kami ngobrol berdua dan akupun menceritakan semua padanya. Dengan mata sendu dia berkata terima kasih padaku.

  • Cerita Panas Cerita Masuk sebangku SMA BERCINTA – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Panas Cerita Masuk sebangku SMA BERCINTA – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1177 views

    Perawanku – Saat itu aku berhasil masuk SMA pilihan ku, ya SMA yang aku idam-idam kan saat aku masih SMP dulu. Selain dekat dengan rumah, SMA yang aku idam-idamkan juga mempunyai prestasi yang baik dalam hal apapun.

    Aku pernah bernazar, jika suatu ketika aku diterima diSMA yang aku idam-idamkan itu. Selama satu minggu aku berangkat sekolah naik sepeda tua milik kakek ku. Dalam waktu seminggu itu, aku mengikuti masa orientasi siswa (MOS). Waktu pertama kali masuk sekolah aku bingung akan kah aku berhasil disini, waktu itu sedang mengikuti upacara bendera dilapangan sekolah baruku. Ya, aku beserta siswa baru yang satu angkatan denganku mengikuti upaara bendera untuk mengawali dibukanya acara MOS. Kami semua mengikuti upacara itu dengan hikmat. kami semua mendengarkan pembina upacara mengucapkan selamat pada kami semua, karena telah diterima di SMA itu. Dan waktu itu bapak kepala sekolah menyampaikan bahwa MOS untuk siswa baru telah dimulai.

    Setelah upacara selesai kami semua masuk ke kelas masing masing yang sudah ditentukan dalam kelompok, dan ternyata aku masuk kelompok terakhir. dan aku duduk dengan teman waktu smpku dulu. setelah itu kakak pembina osis masuk diruang kelasku dan bercerita tentang SMA yang aku idam-idamkan ini. tak lama kemudian kakak pembina itu menerangkan bahwa kami semua masuk dikelas paling akhir, dan disetiap kelas ada nama kelompok dan simbol warna masing-masing.

    Nama kelompoknya adalah Hasanudin dengan simbol warna kuning. awalnya aku enggak tahu bahwa semua perlatan yang dibawa harus dikasih identitas warna kuning. ternyata hari ini baru perkenalan peralatan yang haru disiapkan buat hari berikutnya. kakak pembina menyuruh kita membawa mobil-mobilan yang dibuat dari kardus.

    Setelah 3hari berlalu, aku melihat senyuman manis dari kelas sebelah. aku penasaran akan senyuman itu, semakin sering aku melihat senyuman itu semakin sering bertanya tanya ‘siapakah dia’. aku bertanya dengan teman sebangku ku, setelah lama berbincang ternyata temenku tau nama dia. akupun meminta nomor ponselnya, saat itu aku masih bingun aku harus mulai bagaimana.

    setelah satu hari, aku baru berani menelfon nya. dan aku bilang nya bahwa tadi yang nelfon bukan aku, tapi temen sebangku ku. lama kelamaan aku sering mengirim pesan singkat padanya, hanya untuk menanyakan ‘lagi apa’, ‘sudah makan’, ‘lagi dimana’. semakin sering aku mengirim pesan, ternyata dia juga semakin sering mengirim pesan balik kepadaku.

    Betapa senangnya hatiku karena canda tawa yang penuh dengan senyuman manis, walau hanya lewat pesan singkat. setelah 2 hari aku berkenalan, aku semakin dekat dengannya. dan dihari ke 3 setelah aku dekat denganya pada saat itu pula acara MOS selesai, yang ditutup oleh bapak kepala sekolah saat upacara bendera dilapangan sekolah.

    Saat pulang sekolah, dia bersama teman nya main ketaman. dan tanpa kusangka aku diundang dia lewat pesan singkat untuk hadir kumpul bersama ditaman. Nah akupun merasa senang sekali pada waktu itu, lalu aku menyiapkan diriku dengan sangat baik. lalu saat aku sampai ditaman dan bertemu dengannya, aku langsung mengutarakan perasaan cinta dan sayang kepadanya.

    tak butuh waktu lama dia langsung menjawab perasaan yang aku utarakan tadi kepadanya. tanpa ragu tanpa takut dan tanpa malu dia menjawab hal yang sama seperti apa yang aku utarakan tadi.
    Akhirnya aku dan dia jadian…

    Bonus Foto 😍 :

  • Cerita Bokep – Menikmati Susu Idolaku Saat SMK

    Cerita Bokep – Menikmati Susu Idolaku Saat SMK


    1166 views

    Perawanku – sampai satu waktu pada bulan september saya berjumpa dengan rekan lama di smk serta satu kuliahan dengan saya. Sebut saja namanya intan. Waktu smk intan termasuk juga anak yang paling cantik di sekolah. Satu kebanggaan untuk golongan pria bila berhasil berteman terlebih jadi pacarnya. Namun cuma beberapa orang spesifik saja yang dapat jadi rekannya. Dalam berteman ia senantiasa memilih-milih, terlebih dalam jadi pacar. Waktu itu juga saya gagal jadi rekannya.

    intan yaitu cewek pujaan disekolah kami. Nyaris semuanya anak dari kelas 1-3 mengetahui dia. Dia termasuk juga anak orang kaya serta pandai. Bila disebut ukuran badannya nyaris mendekati prima ditambah dengan terdapatnya tahi lalat dibawah bibir. Bibirnya tidak tebal serta ukuran dadanya juga ditaksir kurang lebih 34B. ditambah dengan tubuhnya yang baik serta kulitnya yang kuning bersih.

    Peristiwa ini berlangsung pada awal september, waktu saya dengan Ina akan makan siang di belakang universitas. Tidak berniat kami berdua berpapasan dengan intan. Kami juga senyum duluan serta setelah itu dibalas dengan senyuman serta ucapan oleh intan. “Masih awet yah dari smk”? tuturnya. Kami cuma membalas ucapan dia dengan senyuman saja. Lihat body nya yang aduhai buat saya menginginkan mempunyai dia, namun tidak mungkin fikir ku.

    Cerita Bokep-Menikmati Susu Idolaku Saat SMK. Esok harinya saya terlambat kuliah serta tidak diperbolehkan masuk oleh dosen, karna saya terlambar lebih dari 15 menit. Dengan jengkel saya memaki-maki dosen dalam hati, karna jarak dari tempat tinggal ke kuliahan cukup jauh. Tidak berniat saat turun dari tangga saya lihat intan tengah duduk di teras sendirian. Waktu itu saya membulatkan tekad untuk menegur dia, mumpung tidak ada Ina. Saya segera duduk disamping intan serta berkata, “ga ada kuliah tan”? tanyaku. Novi segera menjawab “ga ada dosen tuh”? “kamu sendirian, mana Ina”? bertanya dia. “ga ada, saya sendirian”. Waktu itu gak berniat saya ngelihat ke sisi dadanya sebentar. Ya ampun, pada kancing atas serta bawahnya sedikit kebuka serta terlihat bentuk dadanya yang kuning bersih. Waktu itu saya segera lihat mukanya sekali lagi sembari jantung ini berdetak lebih keras, serta kamipun meneruskan perbincangan kurang lebih 1/2 jam lamanya.

    Kemudian saya masuk kuliah jam 09. 30. Didalam kelas saya tidak dapat kosentrasi belajar, fikiran senantiasa tertuju pada muka serta dada intan yang kenyal. Dalam hati ku berpikir, bagaimana langkahnya tuk dapatin intan serta bodinya. Sepanjang 1 jam saya berpikir selalu, serta saya mulai bisa inspirasi tuk deketin dia. Kemudian kususun gagasan serapi mungkin saja supaya tidak terlihat jika semuanya telah saya atur.

    Pulang kuliah tidak berniat saya ketemu dengan intan. Dia tengah lihat papan pengumuman. Saya diam sebentar karna ku akui saya juga grogi 1/2 mati. Sesudah agak tenang sedikit saya mulai mendekati dia. “Hei, sekali lagi ngapain? ” tanyaku. “hei, ketemu sekali lagi, sekali lagi simak pengumuman nih. ” Jawab dia. “eh tan, tau tidak jalan pasir pogor di mana? ” tanyaku. Sesungguhnya saya sudah mengetahui di mana jalan pogor itu. Berniat saya tentukan jalan itu karna jalan pasir pogor melalui tempat tinggalnya dahulu.

    “Kalo gak salah di deket Ciwastra deh? Memang mo ngapain ke sana? ” jawab dia. Wah terkena juga nih, fikir ku. “mo ketemu teman saya disana, Hanya gak tau jalannya kemana. Jika gak salah tempat tinggal anda di daerah Ciwastra kan? ” pancing saya. “iya, memang mengapa? ” “Anterin donk ke sana, nanti saya anter balik dech ke tempat tinggal kamu”. “gimana yah, soalnya temanku ada yang mo nganterin balik, namun ya telah dech saya ngomong bentar ama teman saya, anda tunggulah saja di kopma yah? ” jawab dia. Wuihh, gagasan ku berhasil nih.

    Cerita Bokep-Menikmati Susu Idolaku Saat SMK. Tidaklah sampai 10 menit intan hampiri ku yang tengah duduk dengan temanku. “ayo, ingin balik saat ini? ” dengan gesit saya berdiri serta pergi dengannya. Rekanku cuma bengong, karna tidak menganggap saya juga akan jalan bareng ama intan. Kami pergi menuju tempat parkir mobil, karna saya waktu itu menggunakan mobil Feroza.

    Di dalam perjalanan kami cuma bicara tentang masa sma serta tentang ina. Namun tiap-tiap perbincangan menghadap pada Ina, saya senantiasa katakan jika saya telah putus dari Ina. Serta saya katakan ama Novi agar janganlah ungkit-ungkit problem Ina sekali lagi. Mobil berniat kuperlambat agar saya bisa bicara lebih lama dengan dia. Serta waktu itu, kancing pakaian atasnya terbuka serta dia duduk sembari miring ke pintu mobil. Hingga kelihatanlah BH nya yang berwarna hitam. Aduh ma, ucapku. Ngga merasa kontolku telah mengeras. Ku cobalah diam sesaat, karna bila salah sedikit sikapku jadi tidak berhasil juga tuk dapetin bodinya.

    Sesudah ditunjukin jalan pasir pogor, saya juga mengantarnya balik. Sesampai nya dimuka pintu tempat tinggal yang lumayan elegan, ia berkata sembari tersenyum. “makasih yah, dah mo nganterin. Mo masuk dahulu gak ke tempat tinggal? ” wah peluang nih fikirku. Namun gagasan sich mesti tetaplah kujalanin. “ga deh tan, terima kasih. Lain waktu saja yah, saya harus ke pasir pogor sekali lagi nih. Oh ya, besok balik jam berapakah? Bareng yuk? ” pancing saya. “Besok saya balik jam 9. 30, ya telah jika ingin nganterin tungguin di papan pengumuman besok yah? ” wah, gagasan pertama saya berhasil nih. Tinggal jalanin gagasan ke 2.

    Cerita Bokep-Menikmati Susu Idolaku Saat SMK. Besoknya saya telah stand by di papan pengumuman. Serta selang beberapa saat intan datang menghampiriku. “mo nganterin sekali lagi nih, jika ingin saat ini aja”, tanyanya. “ayo dech saat ini aja”. Jawabku. Dalam hati ini deg-degan banget. Bukanlah karna ingin jalan ama intan, namun takut ketahuan ama Ina. Wah dapat berabe nih masalah jika ketahuan. Pada akhirnya kamipun pulang samaan. Di dalam perjalanan pulang kami bercakap hingga terbahak-bahak. Memanglah saya pandai untuk buat orang yang lain ketawa, serta kuakui tersebut keunggulan ku dalam menaklukan hati wanita. Ditengah tawa kami akupun mulai ajukan pertanyaan kegemaran dia? Waktu itu terpikir oleh ku untuk mengajak dia berenang, karna dengan berenanglah saya bisa lihat bodinya dengan segera. Memanglah Novi sepanjang di smu tidak sempat 1 kali juga turut pelajaran berenang, tak tahu mengapa? “mau kemana sekali lagi nanti habis nganterin saya? ” “Aku ingin berenang nih tan, anda dapat berenang tidak? ” pancing saya. “gak dapat nih” jawab dia.

    “Ya telah, anda ingin berenang samaan gak ama saya, nanti saya ajarin dech” jawab saya. “tapi saya tidak miliki pakaian renang, soalnya saya tidak sukai renang sih”! Tuturnya. “yah anda mencari dahulu donk, nanti jika tak ada kan lain masalahnya sekali lagi, jadi besok jam 2 sore yah? ” tanyaku. “iya deh jam 2 sore jemput saya dirumah yah” jawabnya. Setelah itu saya anterin dia balik kerumahnya. Setelah itu saya cuma tertawa kecil serta menggumam, “udah terkena perangkap saya nih, tinggal gagasan ke 3 nih besok. Wah, telah kebayang bentuk dadanya, pahanya serta sentuhan tangannya waktu saya ajarin dia berenang besok, terutama tangannya di tumbuhin bulu-bulu halus”.

    Besoknya kamipun pergi berenang samaan ke pemandian Cipaku. Waktu ganti pakaian saya telah memikirkan bentuk dadanya, pahanya yang putih serta lain-lainlah fikiran ku waktu itu. Waktu ketemu hati ku segera berdetak lebih kencang, karna intan yang berada di depanku saat ini tengah menggunakan pakaian renang. Serta dadanya mulai terlihat sedikit menyembul ditambah dengan pahanya yang indah banget. Suerr, kontolku waktu itu segera tegang terutama dia menggandeng tanganku menuju area untuk menyimpan tas di samping kolam renang.

  • Kisah Ngesex Wanita yang ku kentot seharusnya jadi Istri keduaku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Kisah Ngesex Wanita yang ku kentot seharusnya jadi Istri keduaku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1184 views

    Perawanku – Aku tersenyum puas, aku memang nggak egois, biar Rita dulu yang terkulai lemas menikmati klimaksnya, aku bisa menyusul kemudian dan Rita selalu melayaniku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

    Kubalikkan tubuhnya, kujilati dengan kulumat lendir-lendir di vaginanya, kujilat, kugigit sayang klitoris dan vaginanya, dia menggelinjang kegelian. Kutelan semua lendir Ritaku, sementara itu penisku masih berdiri tegak.

    “Cepat masukin penisnya sayang, Mamah mau bobo nich.., lemas, ngantuk”, kicaunya. Setelah kubersihkan vaginanya dengan handuk kecil, kumasukkan lagi penisku, aduh ternyata lubang vaginanya menyempit kering lagi, menambah nikmat terasa di penisku.
    “Mmaahh, eennaak.. Maahh, oogghh, sempit lagi Maahh..” sambil terus kutekan ke atas dan ke bawah penisku.

    Aku sedikit mengangkat badanku tanpa mencabut penisku yang terbenam penuh di vagina Rita, kemudian kaki kanan Rita kuangkat ke atas dan aku duduk setengah badan dengan tumpuan kedua dengkulku. Rita memiringkan sedikit badannya dengan posisi kaki kanannya kuangkat ke atas.

    Dengan posisi demikian, kusodok terus penisku ke luar dan ke dalam lubang vaginanya yang merah basah. Rita mulai melenguh kembali dan aku semakin bernafsu menusukkan penisku sampai dasar vaginanya. “Oogghh, Maahh, oogghh.. nikmat sekali sayang”, lenguhku sambil memejamkan mataku merasakan kenikmatan vagina Rita yang menyut-menyut dan menyedot-nyedot.

    “Paahh.. Mamah enaak lagi, oogghh.. Paahh”, dia mulai melenguh lagi keenakan. Aku semakin bersemangat menusukkan penisku yang semakin tegang dan rasanya air maniku sudah naik ke ujung penisku untuk kusemburkan di dalam kemaluan Rita yang hangat membara.

    Kubalikkan tubuhnya supaya tengkurap dan dengan bertumpu pada kedua dengkulnya aku mau bersenggama dengan doggy style, supaya penisku bisa kutusukkan ke vaginanya dari belakang sambil melihat pinggul dan pantatnya yang putih dan indah. Dalam posisi senggama menungging begitu, aku dan Rita merasakan kenikmatan yang sangat sempurna dan dahsyat. Apalagi aku merasakan lubang vaginanya semakin sempit menjepit batang penisku dan sedotannya semakin menjadi-jadi.

    “Paahh.. teruuss genjoott.. Paahh..” Rita mulai mengerang lagi keenakan dan pantatnya semakin mundur maju sehingga lubang vaginanya terlihat jelas melahap semua batang penisku. “Blleess, shhoott.. bleess.. sroott, sreett crreeckk..” gesekan penisku dan vaginanya semakin asyik terdengar bercampur lenguhan yang semakin nyaring dari dua anak manusia yang saling dilanda cinta.

    “Maahh, oogghh.. adduuhh, Yaangg.. emghh, Papah enaakk, ooghh!” aku tergoncang-goncang dan dengkulku semakin lemas menahan kenikmatan dan nafsuku yang semakin menggelegak. Sementara itu keringatku semakin bercucuran membasahi kasur meskipun AC cukup dingin di kamar hotel itu.

    “Paahh, oogghh, teruuss tusuuk Paahh..” Rita merintih-rintih ke asyikan, kelihatannya akan klimaks lagi. Rupanya Rita nggak mau tahu kalau posisi persetubuhan saat itu akan berakhir 2-1 untuk kemenanganku, dan entah akan menghasilkan skor berapa sampai pagi hari nanti, soalnya mumpung ketemu sebelum dia dikawinkan.

    Rita memintaku untuk telentang lagi dan sementara dia berada jongkok di depanku, sehingga vaginanya yang merah basah sampai ke bulu-bulunya terlihat jelas di depan mataku. Aku memberi kode agar Rita mendekatkan vaginanya ke mukaku.

    Sesaat kemudian vaginanya sudah ditindihkan di mulutku dan kulumat habis cairan asin bercampur manis yang ada di selangkangan dan mulut vagina dan bulunya. Kujilati habis dan kutelan dalam-dalam. Rita melenguh keasyikan sambil menggoyangkan pinggulnya ke atas ke bawah dan membenamkan vaginanya ke mukaku.

    “Paahh.., ooghh, Paahh.., nikmaatt, yaangg.. teruuss, aduuhh.., oogghh, eemmhh, gilaa.., emmhh”, mulai ramai lagi dia dengan lenguhannya yang semakin menambah semangatku untuk terus melumat, menjilat, menggigit-gigit kecil kemaluan dan klitorisnya, lidahku terus menggapai-gapai ke dalam kemaluannya dan sesekali menjilat lubang pantatnya, sehingga dia menggeliat dan melenguh keenakan. Lenguhan Rita kalau sedang senggama itu tak bisa kulupakan sampai saat ini.

    Rita adalah isteriku yang sesungguhnya, meskipun secara resmi tidak dapat dilakukan karena keadaan kami masing-masing. Terkadang kami bingung apakah cinta kasih kami akan terus tanpa akhir sampai takdir memisahkan kami berdua? Rita kembali kuminta telentang, karena sudah kebiasaanku kalau aku klimaks harus melihat wajahnya dan mendengar lenguhannya di depan mataku, dan rasanya semua perasaan cintaku dan spermaku tumpah ruah di dalam vaginanya kalau aku ejakulasi sambil berada di atas tubuhnya yang mulus montok, terkadang sambil meremas buah dadanya yang putih padat.

    Kumasukkan lagi segera penisku yang sekeras besi dan berwarna coklat mengkilap itu kelubang vaginanya, “Blleess.” Aku sudah tak tahan lagi menahan gumpalan spermaku di ujung penisku. Kugenjot penisku keluar masuk vaginanya sampai ke ujung batang penisku, sehingga rambut kemaluan kami terasa bergesekan membuat semakin geli dan nikmat rasanya. Kuangkat kaki kanan Rita ke atas, sehingga aku semakin mudah dan bernafsu memaju mundurkan pinggulku dan penisku, Rita meringis dan melenguh keenakan.

    “Paahh.. teruuss Paahh.. oogghh, penis Papah eaakk.. oogghh, eemmhh.. emmhh.. aduuhh.” Keringat kami semakin bercucuran membasahi sprei, masa bodoh sudah bayar mahal ini. Aku semakin bernafsu menyodok dan menarik batang penisku dari vagina Rita yang semakin licin tapi tetap sempit seperti perawan.

    “Ooogghh.. Maahh.. oogghh.. Maahh.. ikut goyang dong Sayaang.., ooghh.. Papaahh maauu keluuaarr..” aku semakin gila saja dibuatnya, keringat semakin bercucuran, nikmat dan nikmat sekali setiap bersetubuh dengan Ritaku sayang.

    Air maniku rasanya tinggal menunggu komando saja untuk disemprotkan habis-habisan kelubang vagina Rita. “Paahh, aduuhh, bareng yuu.. Paahh.. Mamah mmoo keluaarr lagi”, Rita minta aku menindihnya dan menciumnya. Segera kutimpa dia dari atas sambil melumat mulut, bibir dan lidahnya.

    “Ooogghh.. yuu.. baraeeng.. Paahh.. aiiaaogghh.. aduhh.. yuu Maahh.. Paahh..” badan kami saling meregang, berpelukan erat seakan tak mau lepas lagi. Air maniku kusemprotkan dalam-dalam ke lubang vagina Rita, rasanya nggak ada lagi tersisa. Kami terkulai lemas dalam pelukan hangat dan puas sekali.

    Sesekali penisku kutusukan ke dalam vaginanya, Rita menggelinjang geli dan melenguh “Paahh.. udaahh.. Mamahh geli..” matanya terpejam puas. Kuciumi dia, kubersihkan lagi vaginanya dengan jilatan lidah dan mulutku, ketimbang pakai handuk. Vaginanya tetap harum, manis dan wangi laksana melati.

    Sepulang dari Singapore, aku dan Rita masih selalu bertemu di beberapa motel di Jakarta dan sekitarnya. Aku seakan tidak rela melepas kekasihku untuk dikawinkan dengan lelaki lain. Tapi memang tidak ada jalan lain, sebab meskipun Rita telah menyatakan keikhlasannya untuk menjadi istri kedua ku, namun aku juga sangat cinta keluarga terutama anak-anakku yang masih butuh perhatian.

    Rita sangat maklum hal itu, namun dia juga tidak bisa menolak keinginan orangtuanya untuk segera menikah mengingat hal itu bagi seorang wanita adalah sesuatu yang harus mempunyai kepastian karena usianya yang semakin meningkat. Waktu itu Rita sudah berusia hampir 26 tahun dan untuk wanita seusia itu pantas untuk segera berumah tangga.

    Tanpa terasa hari pernikahan Rita sudah tinggal tersisa satu bulan lagi, bahkan undangan pesta pernikahan sudah mulai dicetak, dan dia memberitahukan aku bahwa resepsi pernikahannya akan diselenggarakan di Balai Kartini. Hatiku semakin merasa kesepian, dari hari ke hari aku semakin sentimentil dan sering marah-marah termasuk kepada Rita.

    Aku begitu tak rela dan rasanya merasa cemburu dan dikalahkan oleh seorang laki-laki lain calon suami Rita yang sebenarnya tidak dia cintai. Tapi itulah sebuah kenyataan pahit yang harus kutelan. Itulah adat ketimuran kita, adat leluhur dan moyang kita.

    Barangkali kalau aku dan Rita hidup di sebuah negara berkebudayaan barat, hal ini tidak bakalan terjadi, sebab Rita bisa menentukan pilihannya sendiri untuk hidup bahagia bersamaku di sebuah flat tanpa bisik-bisik tetangga dan handai-taulan di sekitar kita.

    Tanpa terasa pula aku sudah menjalin cinta dan berhubungan intim dengan Rita hampir empat tahun lamanya, seperti layaknya suami isteri tanpa seorang pun yang mengetahui dan hebatnya Rita tidak sampai mengandung karena kami menggunakan cara kalender yang ketat sehingga kami bersenggama jika Rita dalam keadaan tidak subur.

    Pada suatu sore, Rita meneleponku minta diantarkan untuk mengukur gaun pengantinnya di sebuah rumah mode langganannya di kawasan Slipi. Kebetulan aku sedang agak rindu pada dia. Kujemput dia di sebuah toko di Blok M selanjutnya kami meluncur ke arah Semanggi untuk menuju ke Slipi. Di mobil dia agak diam, tidak seperti biasanya.

    “Rit, kok tumben nggak bersuara”, kataku memecah hening.
    Dia menatap mukaku perlahan, tetap tanpa senyum. Air matanya terlihat samar di pelupuk matanya.
    “Mah, kenapa sayang? kok kelihatannya bersedih”, kataku sekali lagi.
    Dia tetap menunduk dan air matanya mulai meluncur menetes di tanganku yang sedang mengelus mukanya.
    “Bertambah dekat hari pernikahanku, aku bertambah sedih Pah”, ujarnya.

    “Mamah membayangkan malam pengantin yang sama sekali tidak Mamah harapkan terjadi dengan lelaki lain. Sayang sekali kamu sudah milik orang lain. Kenapa kita baru dipertemukan sekarang?” Rita berceloteh setengah bergumam. Aku merasa iba, sekaligus juga mengasihani diriku yang tidak mampu berbuat banyak untuk membahagiakannya.

    Kugenggam tangannya erat-erat seolah tak ingin terlepaskan. Tanpa terasa, mobilku sudah memasuki pekarangan rumah mode yang ditunjukan Rita. Hampir setengah jam aku menunggu di mobil sambil tiduran, mesin dan pendingin mobilku sengaja tak kumatikan.

    Laser disk dengan lagu “Love will lead you back” mengalun sayup menambah suasana sendu yang menyelimuti perasaanku. Aku dikejutkan Rita yang masuk mobil dan membanting pintunya. Setelah berada di jalan raya kutanya dia mau ke mana lagi dan dia menjawab terserahku.

    Kuarahkan mobilku kembali ke jembatan Semanggi dan belok kiri ke jalan Jenderal Sudirman dan masuk ke Hotel Sahid. Sementara aku mengurus check-in di Reception Desk, Rita menungguku di lobby hotel. Kemudian kami naik lift menuju kamar hotel di lantai dua.

    “Pah, Mamah serahkan segalanya untukmu, Mamah khawatir sebentar lagi Mamah dipingit, nggak boleh keluar sendirian lagi, maklum tradisi kuno kejawen masih ketat.” Tanpa malu-malu lagi karena kami memang sudah seperti suami isteri, dia membuka satu persatu pakaian yang melekat di badannya sehingga kemontokan tubuhnya yang tak bisa kulupakan terlihat jelas di hadapanku.

    Tanpa malu-malu pula dia mulai memelorotkan celana panjang sampai celana dalamku, sehingga batang penisku yang masih tiduran terbangun. Tanpa menungguku membuka baju dan kaus singlet, Rita sudah membenamkan batang penisku ke mulutnya dan melumatnya dalam-dalam. Aku mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa dan batang penisku mulai mengembang besar dan keras seperti besi.

    “Ogghh.. Maahh.., isep terus yaang ooghh, aduuhh.. gelli”, aku mulai melenguh nikmat dan Rita semakin cepat mengulum penisku dengan memaju-mundurkan mulutnya, penisku semakin terasa menegang dan aliran darah terasa panas di batang penisku dan Rita semakin semangat melumat habis batang penisku.

    “Ogghh, Paahh, enaakk asiin.. Paahh.” Wah, batang penisku makin terasa senut-senut dan tegang sekali rasanya cairan spermaku sudah berkumpul di ujung kepala penisku yang semakin merah mengkilat dikulum habis Rita. Aku minta Rita menghentikan hisapannya dulu, kalau tidak rasanya spermaku sudah mau muncrat di mulutnya.

    “Ooogghh, Maahh, sudah dulu doong, Papaahh moo.. keluaar!” Rita menuruti eranganku dan beranjak rebah dan telentang di tempat tidur. Aku mengambil nafas dalam-dalam untuk menahan muncratnya spermaku. Aku ikut naik ke tempat tidur dan kutenggelamkan mukaku ke tengah selangkangannya yang mulus putih tiada cela tepat di depan kemaluannya yang merekah merah. Kujulurkan lidahku untuk kemudian dengan meliuk-liuk memainkan kelentitnya, turun ke bawah menjilat sekilas lubang pantatnya. Rita melenguh kegelian dan mulai menaik-turunkan pantatnya yang putih dan gempal.

    Kutarik ke atas lidahku dan kujilat langit-langit vaginanya yang mulai basah dan terasa manis dan asin. Kutegangkan lidahku agar terasa seperti penis, terus kutekan lebih dalam menyapu langit-langit vagina Rita. Rita semakin memundur-majukan pinggulnya sehingga lidahku menembus lubang vaginanya semakin dalam. Aku sebenarnya ingat bahwa hasil operasi selaput daranya tempo hari di Singapore bisa jebol lagi, tapi aku tak peduli kalau kenikmatan bersenggama dengan Rita telah memuncak ke ubun-ubunku.

    “Paahh.. ooghh.. woowww.. ooghh.. paahh, terus paahh.. enaakk.. paahh lidahnya kayaak kontooll..” Goyangan pinggul Rita semakin menggila, aku pun tambah semangat membabi buta memainkan lidah dan mulutku melumat habis vagina dan klitorisnya sampai cairan Rita semakin banyak mengalir. Kuhisap dan kutelan habis cairan vagina Rita yang asin manis itu sehingga lubang vaginanya selalu bersih kemerahan.

    Rita terus menyodok-nyodokkan vaginanya ke mukaku sehingga lidahku terbenam semakin dalam di lubang vaginanya, sampai mulai terasa pegal rasanya lidahku terus kutegangkan seperti penis. “Paahh.. sudah naik sayaang, Mamah sudah nggak tahan, masukkan penisnya sayang.” Rita menarik tanganku ke atas supaya aku segera menaikkan badanku di atas badannya.

    Penisku memang sudah terasa panas dan tegang sekali. Rita tak sabar memegang penisku dan menuntunnya ke lubang vaginanya yang sudah basah karena lendir kemaluan bercampur ludahku. Maka “bleess”, “Ogghh.. Paahh.. tekan terus sayaang, Mamah udaahh rinduu.. oogghh emmgghh.. Paah.. terus goyaang sayaang.. ooghh..” Pantat Rita mulai bergerak naik turun dengan liar dan penisku sebentar masuk sebentar keluar dari lubang vaginanya yang menyedot-nyedot lagi.

    Kunaikkan kaki kanannya dan dengan posisi setengah miring dan posisiku setengan duduk aku sodok vagina Rita dari belakang. Aku semakin bernafsu kalau melihat pantat dan pinggul Rita yang putih. Penisku semakin ganas dan tegang menyodok mantap vaginanya dari belakang.

    Cerita Dewasa – Rita membalikkan tubuhnya sehingga menungging membelakangiku dan penisku tak kucabut dari vaginanya. “Paahh.. teruuss doong, Mamaah nikmaa.. ogghh.. teruuss.. sodook sayaang.. ogghh.. Paahh.. aaogghh.. uugghh..” Pantatnya semakin menggila mundur maju dan aku pun semakin menggila menyodokkan penisku sampai rasanya mau patah.

    Memang setiap senggama sama Rita rasanya habis-habisan. Kutumpahkan semua kemampuan dan keperkasaanku untuk membahagiakan Ritaku. Dia pun demikian, tidak ada yang tersisakan kalau kami bersenggama. Harus habis-habisan supaya puas. Keringat kami membanjiri sprei hotel seperti habis mandi.

    “Mmaahh.. ooghh, teruuss goyaang.. oogghh.. Maahh.. Papaahh moo keluaarr.. gila Maahh.. vaginanyaa.. ooghh.. nikmaat.. sekalii..” Aku mulai ribut dan Rita melenguh semakin panjang. Mungkin tamu kamar sebelah mendengar lengkingan dan lenguhan kami.

    Masa bodoh! “Pahh.. emmghh.. oogghh.. Paapaahh.. adduuhh.. Paahh.. adduuhh.. Mamaahh.. mmoo kelluuaarr.. emmgg.. adduhh.. Paahh aduuhh.. Paahh.. adduuhh”, Kugenjot terus penisku keluar masuk, vagina Rita yang semakin banjir dengan cairan vaginanya, terus kugenjot penisku sampai pegel aku tak peduli. Keringat kami terus membanjiri sprei.

    Kuminta Rita telentang kembali karena dengkulku mulai lemas. Dia tersenyum sambil tetap memejamkan matanya. Oh, cantiknya bidadariku, rasanya ingin kukeluarkan seluruh isi penisku untuknya. Rita baru sadar bahwa hasil operasi selaput daranya mungkin jebol lagi. Rita bilang masa bodoh, yang penting semuanya telah diberikan buat Papah.

    Biar saja suaminya curiga atau marah atau bahkan kalau mau cerai sekalipun kalau tahu dia nggak perawan lagi. Kali ini kami nggak menunggu waktu ketika Rita sedang tidak subur, karena Rita ingin mengandung anakku dan orang tidak akan curiga karena Rita akan punya suami. Memang kasihan nasib suami Rita nanti, tapi bukan salah kami karena dia merebut cinta kami, ya kan?

    “Cepat pah masukan lagi ach.. jangan mikirin orang lain!” Tuh kan betapa dia nggak ambil peduli tentang hari pernikahannya dan calon suaminya, sebab bagi dia akulah suami sesungguhnya dalam hati sanubarinya. Bleess.., “Ooogghh.. Paahh, enaak.. Paahh.. aaoogghh.. uuhhgg.. uughh.. genjot terus Paah”, Aku tekan penisku sekuat-kuatnya sampai tembus semuanya ke lubang paling dalam vaginanya sampai terasa mentok.

    “Ooogghh.. mmaahh.. nikmaatt.. istrikuu.. sayaangg.. oogghh.. aagghh.. eemmgghh..” aku setengah berdiri lagi dengan tumpuan ke dua dengkulku dan kurenggangkan kedua kaki Rita, kusodokkan terus penisku keluar masuk vaginanya, bleess.. sreett.. blleess.. sreet.., vaginanya menimbulkan suara yang semakin memancing gairah kami berdua. Rita memejamkan dan mengigit-gigit bibirnya dan mencakar-cakar punggung dan tanganku ketika mulai meregang.

    “Ooogghh.. Paappaahh.. emmgg.. oogghh.. aduuhh.. Mamaah moo keeluuarr.. ooghh.. Paahh.. teruuss.. saayyaang, keluuaarriinn barreenng oogghh”,
    “Hayyoo.. Maahh.. oogghh.. hayoo.. baarr.. ooghh.. reenng.. Maahh.. ooghh”, teriakanku tak kalah serunya.

    Kami menggelepar, meregang, mengejang bersama-sama, serasa nafasku mau copot dan Rita melenguh panjang sambil merasakan cairan air maniku tertumpah ruah di lubang kemaluannya, terasa nikmat dan hangat katanya.

    Biasanya sehabis merasakan klimaks yang sangat dahsyat Rita selalu memukul dan mencubit sayang badanku, terus kelelahan mau tidur sehingga terbaring lunglai dengan keringat bercucuran. Aku selalu memeluk dan menciumi keningnya, hidungnya, mulutnya, rambutnya sampai ke pantatnya, biasanya dia menggelinjang dan marah-marah karena geli.

    Jika Rita sudah terpuaskan dan tertidur, aku rasanya lelaki yang sangat berbahagia di dunia ini.

  • Cerita Bokep – Guruku Mengajarkan Ku Seks

    Cerita Bokep – Guruku Mengajarkan Ku Seks


    1157 views

    Perawanku – yang saya suka dari Bu Asmi yaitu bila mengajar ia seringkali tidak sadar bila sisi atas pakaiannya agak terbuka hingga tali BH di bagian pundaknya seringkali tampak oleh saya yang bila pelajarannya senantiasa ambil duduk dimuka dekat meja guru. BH yang dia pakai senantiasa warna hitam serta itu senantiasa jadi tontonan gratisku tiap-tiap pelajarannya.

    Pagi itu sekitaran jam delapan lewat kami telah dipulangkan karna juga akan ada rapat guru. Saya agak jengkel karna pelajaran ke-2 matematika berarti saya tidak dapat ngeliat panorama indah hari ini, serta untuk menyingkirkan jemu saya juga pergi main ketempat kawanku. Saya masih tetap tidak tahu saya akan rezeki nomplok.

    Guruku Mengajarkan Ku Seks – Sekitaran jam sembilan lewat saya pergi pulang, serta ketika lewat sekolah saya lihat Bu Asmi tengah menanti angkot, saya juga mengajaknya
    ” mari saya antar Bu ” ajakku tanpa ada mengharapkan dia mau
    ” namun tempat tinggal ibu agak jauh ko ” ia coba menampik
    ” tidak pa-pa kok bu, tidak enak sama guru PPKN ” candaku
    sesudah berfikir sebentar pada akhirnya ia ingin ” iya deh namun ibu pegangan ya soalnya ibu sempat jatuh dari motor “
    ” silakan Bu ” kemudian kau menjalnkan motorku dengan kecepatan tengah.
    Tangan Bu Asmi yang berpegangan pada pahaku mengakibatkan reaksi pada penisku, terlebih bila mengerem pada lampu merah saya terasa ada suatu hal yang empuk menghimpit dari belakang.

    Hingga dirumahnya yang agak berjauhan dengan bebrapa tempat tinggal yang beda saya diminta masuk dahulu. Serta saat telah duduk di sofa empuk Bu Asmi bicara
    “ibu ganti baju dahulu ya ko “
    kemudian ia masuk kamar serta tutup pintu mungkin saja karna kurang rapat hingga pintu itu terbuka sekali lagi sedikit. Tak tahu setan mana yang masuk kekepala ku hingga saya membulatkan tekad untuk mengintip kedalam. Didalam sana saya dapat lihat bagaimana Bu Asmi tengah buka satu persatu kancing pakaiannya serta sesudah kancing paling akhir ia tidak segera melepaskan pakaiannya, namun itu telah cukup buat napasku buat nafasku memburu karna kau dapat lihat bila sepasang dadanya yang besar seperti akan melompat keluar. Karna sangat asik pintu itupun terbuka lebar. Saya kaget serta cuma dapat mematung karna ketakutan. Bahkan juga penisku segera mengkerut.

    Lihat saya, Bu Asmi tidak tampak kaget serta tetaplah membiarkan pakaiannya terbuka. Kemudian ia mendekati aku
    ” anda seringkali ngeliat BH ibu kan ” tanyanya didekat telingaku
    ” i.. iya Bu ” jawabku ketakutan.
    ” bila gitu ibu kasih anda hukuman ” lantas ia menarikku serta didudukkan di pinggir tempat tidur.
    ” saat ini anda baring tutup mata serta janganlah gerak jika teriak bisa saja ” tuturnya dengan nada nafas yang agak memburu.
    Saya juga menurut karna terasa bersalah. Lantas ia buka retsleting celana sekolahku turunkan CDnya serta mengelus-elus penisku dengan lembut, sesudah penisku tegak sekali lagi dia berjongkok serta menjilatinya.
    “auh.. uh.. uuh.. ” rintihku menahan kesenangan semantara Bu Asmi repot dengan aktivitasnya
    “ah.. mmhh.. Bu stop bu” rintihku karna saya terasa seperti ingin meledak
    Dia tidak menjawab, jadi makin hebat menyedot penisku. Badanku makin mengejang serta tanpa ada dapat kubendung sekali lagi, muncratlah cairan putih itu serta saya segera terduduk sembari berpegangan pada pinggir ranjang.

    Cerita Bokep – Guruku Mengajarkan Ku Seks – Rasa-rasanya seperti tengah melayang-layang, ia telan habis spermaku sesaat saya masih tetap terduduk kaku, malu takut serta suka bercampur jadi satu. Bu Asmi lantas berdiri serta tersenyum
    “gimana.. lebih enak daripada hanya simak khan..? ” sembari ke-2 tangannya menjambak rambutku
    “iya Bu enak sekali” jawabku mulai berani sembari turut berdiri.
    Sesudah muka kami bertemu ia menciumku dengan lembut, lantas menuntunku duduk di tempat tidur. Kami berpelukan serta Asmi kembali menciumku, lantas melumat bibirku sesaat tangannya melepaskan semua baju ku, dengan tangkas saya menyeimbangi pergerakan tangan itu hingga pada akhirnya kami keduanya sama tanpa ada baju. Bedanya saya telanjang bulat sesaat Asmi masih tetap menggunakan BH hitamnya karna memanglah berniat tidak ku terlepas.

    Asmi melepas ciuman dibibirku lantas mengarahkan kepala ku kebawah yakni payudaranya, saya selekasnya melepas BH nya serta mulai meremas-remas dadanya, sesekali saya puntir putingnya hingga ia melenguh panjang. Senang meraba saya lantas menyapu semua dadanya dengan lidahku serta menyedot ujung putingnya sembari digigit-gigit sedikit. Akhirnya hebat sekali Asmi bergoyang sembari meracau dengan kalimat yang tidak terang. Kemudian Asmi berdiri hingga saya bertemu dengan vaginanya, wangi yang baru sempat kucium itu membuatku jadi bertambah panas hingga kujilati semuanya permukaan vaginanya yang telah banjir itu.

    Cerita Bokep – Guruku Mengajarkan Ku Seks – Kemudian Asmi merebahkan diri di ranjang tangannya mendekap kepalaku pahanya di buka. Hingga mempermudah saya menjilat serta memasukkan lidahku dalam vaginanya serta menggigit-gigit sisi daging yang merah jambu. Hingga badan Asmi makin mengejang hebat
    “sshh.. aahh.. selalu ko” pintanya dibarengi desah nafasnya.
    Sekitaran lima menit ku sapu vaginaya saya melepas dekapan pada kepalaku serta kembali mengulum bibirnya. Ia lantas mencapai penisku
    “masukkan ya ko telah tidak tahan” tuturnya dengan terengah serta menuntun penisku menerobos goa kepunyaannya yang tek sempat sekali lagi rasakan penis sejak suaminya wafat.
    Saya rasakan kesenangan yang kebih hebat dibanding waktu dimasukkan kemulutnya.
    “slep.. slep.. slep” kuputar-putar di dalam sembari ikuti goyangan pantat Asmi. sembari kupompa bibir kami selalu berperang serta tanganku meraba serta meremas payudaranya serta sekali kali memuntir putingnya.
    “uh.. ah.. mm.. ssh.. selalu ko.. mmh” desahnya sembari meremas pantatku.
    Penisku merasa makin menegang serta vaginanya makin hebat berdenyut memijit penisku, tidak merasa telah sepuluh menit kami “bergoyang”.
    “ooh.. mmh.. ah telah tidak kuat.. biarin saja di situ ko mmh.. ” rintih Asmi terpejam.
    Akupun makin memperdalam tusukanku serta percepat tempo karna juga rasakan suatu hal yang juga akan keluar.
    “sshh.. aarrgghh” jeritnya sembari mencengkram punggungku,
    “aahh.. aahh” desahku ketika yang berbarengan sembari mulutku menyedot ke-2 puting susunya kuat-kuat dengan bertukaran.
    Air maniku muncrat bertepatan dengan air hangat yang merasa memandikan penisku di dalam vaginanya. Kami nikmati puncak orgasme hingga benar-benar habis, baru saya mencabut penisku sesudah begitu capek serta bebaring di sampingnya sembari meremas dadanya bebrapa perlahan.

    Lalu dia menindihku dari atas serta ajukan pertanyaan “gimana hukuman dari saya ko..? ”
    “enak Bu hukuman terenak di dunia terima kasih ya”
    “ibu yang terima kasih telah lama ibu bendung keinginan, hari ini dan sebagainya ibu juga akan tumpahkan kekamu semuanya” sembari mencium ku.

    Sesudah istirahat sekian waktu kami kembali meneruskan kesibukan itu sudah pasti dengan teknik serta style yang tidak sama. Tidak terhitung berapakah kali saya mengerjakannya pada saat SMA yang pasti bila saya pulang ke sana tentu kami lakukan sekali lagi serta sekali lagi.

  • Cerita Ngewek Ibu Ibu Suka Arisan Berhadiah – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Ibu Ibu Suka Arisan Berhadiah – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1318 views

    Perawanku – Arisan ibu-ibu selalu saja memiliki gosip yang berbagai ragam. Mulai dari gosip berlian, gosip hutan piutang, bahkan gosip seks. Kali ini aku terkejut sekali, ketika seorang teman membisikkan padaku, kalau Ibu Wira itu, suka rumput muda. Justru yang dia sukai adalah laki- laki belasan tahun. Rasany aku kurang percaya. Ap ia? Bu Wira yang sudah berusia lebih 50 tahunmasih doyan laki-laki belasan tahun?

    “Woalaaah…Bu Tuty masya enggak percaya sih?” kata Bu Lina lagi. Aku sudah janda hampir 10 tahun, sejak perkawinan suamiku dengann istri mudanya. Aku tak nuntut apa-apa, keculi Julius putra tunggalku harus bersamaku dan rumah yang kami benagun bersama, menjadi milikku. Aku sakit hati sekali sebenarnya. Justru perkawinan suamiku, karena katanya aku tidak bisa melahirkan lagi, sejak peranakanku diangkat, ketika aku dinyatakan terkena tumor rahim. Suamiku mengakui, kalau permainan seksku masih sangat Ok. Dalam usia 37 tahun, aku masih keliahatan cantik dan seksi.

    Lihat tuh, Bu Tuty. Matanya asyik melirik anak bu Tuty terus tuh,” kata Bu Salmah tetanggaku itu. Kini aku jadi agak percaya, ketika aku melihat dengan jelas, Bu Wira mengedipkan matanya ke putra tunggalku Julius. Rasanya aku mau marah, kenapa Bu Wira mau mengincar putraku yang masih berusia hampir 15 tahun berkisar 12 hari lagi.

    Sepulang dari arisan, aku sengaja mendatangi tetangga yang lain dan secara lembut menceritakan apa yang diceritakan Bu Salmah kepadaku. Tetanggaku itu tertawa cekikikan. Dari ceritanya, suami bu Wira sudah tak sanggup lagi, bahkan suaminya sudah tahu kelakuannya itu. Bu Wira memang suka burung muda, kata mereka. Bahkan putra tetanggaku titu pernah digarap oleh Bu Wira. Karean malu ribut- ribut, lagi pula anaknya yang sudah berusia 18 tahun dibiarkan saja.

    “Laki-laki kan enggak apa-apa bu. Kalau anak perempuan, mungkin perawannya bisa hilang. Kalau anak laki-laki, siapa tahu perjakanya hilang,” kata tetanggaku pula. Bulu kudukku berdiri, mendengarkan celoteh tetanggaku itu. Aku kurang puas denga dua informasi itu. Aku bertandang lagi ke tetanggaku yang lain masih di kompleks perumahan …..(Dirahasiakan) Indah. Tetangku itu juga mengatakan, kalau itu soal biasa sekarang ini. Malamnya aku ngobrol-ngobrol dengan putraku Julius. Julius mengatakan, kalau Tante Wira sudah mengodanya. Bahkan sekali pernah menyalaminya dan mempermainkan jari telunjuknya di telapak tangan putraku. Pernah sekali juga, kata putraku, Tante Wira mengelus burung putraku dari balik celananya, waktu putraku bermain ke rumah Tante Wira.

    Aku sangat terkejut sekali mendengar pengakuan putraku Julius menceritakan tingkah laku Bu Wira. Tapi tetanggaku mengatakan, itu sudah rahasia umum, dan kini masalah itu sudah biasa. Bahkan tetanggaku mengajakku untuk berburu burung muda bersama-sama.

    Malamnya aku tak bisa tidur. AKu sangat takut, kalau putraku akan menjadi korban dari ibu-ibu di kompleks itu. Sudah sampai begitu? Semua sudah menjadi rahasia umum dan tak perlu dipermasalahkan? Lamat-lamat aku memperhatikan putraku. Trnyata dia memang ganteng seperti ayahnya. Persis fotocopy ayahnya. Walau masih 15 tahun, tubuhnya tinggi dan atletis, sebagai seorang pemain basket. Gila juga pikirku.

    Rasa takutku marah-marah kepada Bu Wira, karean aku juga mungkin pernah dia lihat berselingkuh dengan teman sekantorku. Mungkin itu akan jadi senjatanya untuk menyerangku kembali, pikirku. Hingga aku harus menjaga anak laki-lakiku yang tunggal, Julius.

    Ketika Julius pergi naik sepeda mootr untuk membeli sesuatu keperluan sekolahnya, aku memasuki kamarnya. Aku melihat majalah- majalah porno luar negeri terletak di atas mejanya. Ketika aku menghidupkan VCD, aku terkejut pula, melihat film porno yang terputar. Dalam hatiku, aku haru semnyelamatkan putraku yang tunggal ini.

    Sepulangnya dari toko, aku mengajaknya ngobrol dari hati ke hati.

    “Kamu kan sudah dewasa, nak. Mami tidak marah lho, tapi kamu harus jawab sejujurnya. Dari mana kamu dapat majalah-majalah porno dan CD porno itu,” kataku. Julius tertunduk. Lalu menjawab dengan tenang dan malu-malu kalau itu dia peroleh dari teman-temannya di sekolah.

    “Mama marah?” dia bertanya. AKu menggelengkan kepalaku, karena sejak awal aku mengatakan, aku tidak akan marah, asal dijawab dengan jujur. AKu harus menjadikan putra tunggalku ini menjadi teman, agar semuanya terbuka.

    “Kamu sudah pernah gituan sama perempuan?” tanyaku. “Maksud mami?” “Apa kamu sudah pernah bersetubuh dengan perempuan?” tanyaku lagi. Menurutnya secara jujur dia kepingin melakukan itu, tapi dia belum berani. Yang mengejutkan aku, katanya, minggu depan dia diajak kawan- kawannya ke lokalisasi PSK, untuk cari pengalaman kedewasaan. Aku langsung melarangnya secara lembut sebagai dua orang sahabat. Aku menceritakan bagaimana bahaya penyakit kelamin bahkan ***-AIDS. Jika sudah terkena itu, maka kiamatlah sudah hidup dan kehidupannya.

    “Teman-teman Julius, kok enggak kena ***, MI? Padahal menurut mereka, merekaitu sudah berkali-kali melakukannya?’ kata putraku pula. Ya ampun….begitu mudahnya sekarang untuk melakukan hal sedemikian, batinku. “Pokoknya kami tidak boleh pergi. Kalau kamu pergi, Mami akan mati gantung diri,” ancamku. “Tapi Mi?” “Tapi apa?” “Julius akan kepingin juga. Katanya nikmat sekali Mi. Lalu bagaimana dong? Julius kepingin Mi. Katanya kalau belum pernah gituan, berarti belum laki-laki dewasa, Mi?” putraku merengek dan sangat terbuka. Aku merangkul putraku itu. Kuciumi keningnya dan pipinya denga penuh kasih sayang. Aku tak ingin anakku hancur karean PSK dan dipermainkan oleh ibu-ibu atau tante girang yang sering kudengar, bahkan oleh Bu Wira yang tua bangka itu.

    Tanpa terasa airmataku menetes, saat aku menciumi pipi putraku. Aku memeluknya erat-erat. Aku akan gagal mendidiknya, jika anakku semata wayang ini terbawa arus teman-temannya ke PSK sana.

    “Kamu benar-benar merasakannya, sayang?” bisikku. “Iya Mi,” katanya lemah. Aku merasakan desahan nafasnya di telingaku. Yah…malam ini kita akan melakukannya sayang. Asal kamu janji, tidak mengikuti teman-temanmu mencari PSK, kataku tegas. “Berarti aku sama dengan Tony dong, Mi?” “Tony? Siapa Tony?” tanyaku ingin tahu, kenapa dia menyamakan dirinya dengan Tony. Menurut cerita Julius putraku, Tony juga dilarang mamanya mengikuti teman-temannya pergi mencari PSK, walau Tony sudah sempat juga pergi tiga kali bersama teman-teman sekelasnya. Untuk itu, secara diam-diam Tony dan mamanya melakukan persetubuhan. Katanya, Tony memakai kondom, agar mamanya tidak hamil. Aku terkejut juga mendengarnya.

    “Kamu tidak perlu memakai kondom, sayang. Mami yakin, kalau mami tidak akan hamil,” kataku meyakinkannya. Seusai makan malam, Julius tak sabaran meminta agar kami melakukannya. AKu melihat keinginan putra begitu mengebu-gebu. Mungkin dia sudah pengalaman melihat CD Porno dan majalah porno pikirku. AKu secepatnya ke kamar mandi mencuci paginaku dan membuka BH dan CD ku. AKu memakai daster miniku yang tipis. Di kamar mandi aku menyisiri rambutku serapi mungkin dan menyemprotkan parfum ke bagian-bagian tubuhku. Aku ingin, putraku mendapatkan yang terbaik dariku, agar dia tidak lari ke PSK atau tante girang. Putraku harus selamat. Ini satu-satunya cara, karea nampaknya dia sudah sulit dicegah, pengaruh teman-temannya yang kuat. Jiwanya sedang labil-labilnya, sebagai seorang yang mengalami puberitas. Begitu aku keluar dari kamar mandi, putraku sudah menanti di kamar. Dia kelihatan bingung melihat penampilanku malam ini. Tidak seperti biasanya.

    “Kamu sudah siap sayang,” kataku. Putraku mengangguk. Kudekati dia. Kubuka satu persatu pakaiannya. Kini dai telanjang bulat. AKua melapaskan dasterku. Aku juga sudah telanjang bulat. Aku melihat putraku melotot mengamati tubuhku yang telanjang. Mungkin dia belum pernah melihat perempuan telanjang sepertiku di hadapannya. Aku duduk di tempat tidur. Kutarik tangannya agar berdiri di sela-sela kedua kakiku. Aku peluk dia. Aku kecip bibirnya dengan mesara. Pantatnya kusapu-sapu dengan lembut, juga punggungnya. Dengan cepat terasa burungnya bergerak-gerak di perutku. Kujilati lehernya. dia mendesah kenikmatan. Liodahku terus bermain di pentil teteknya. Lalu menjalar ke ketiaknya dan sisi perutnya. Aku merasakan tangan anakku mulai memagang kepalaku. Kuperintahkan dia untuk duduk di pangkal pahaku. Kini dia duduk di pangkal pahaku, dengan kedua kakinya bertumpu ke pinggir tempat tidur. Tiba-tiba aku merebahkan diriku ke tempat tidur. dia sudah berada di atasku. Kuminta agar dia mengisap puting susuku. Mulutnya mulai beraksi. Sementara burungnya terasa semakin keras pada rambut paginaku. Dengan cepat pula, kurebahkan dirinya. Kini aku yang balik menyerangnya. Kujilati sekujur tubuhnya. Batang burungnya, telur yang menggantung di pangkal burungnya. Ku kulum burungnya dan kupermainkan lidahku pada burung itu.

    “Mami…geli,” putraku mendesah. “Tapi enakkan, wayang,” tanyaku. “Enak sekali Mi,” katanya. Aku meneruskan kocokanku pada burungnya. Dia menggelinjang-gelinjang. Kuteruskan kucokanku. Kedua kakinya menjepit kepalaku dan…croot.croot.crooooooot! Spermanya keluar. Kutelan sepermanya dan kujilati batangnya agar spermanya tak tersisa. Aku senagaja memperlihatkannya kepadanya.

    Kini dia menjadi lemas. Terlalu cepat dia keluar. Mungkin sebagai pemula, dia tak mampu mengontrol diri. Kuselimuti dirinya. 20 menit kemudian, setelah nafasnya normal, aku memberinya air minum segelas. Lalu aku membimbingnya ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kusabuni burungnya dan kulap pakai handuk. Kini kami sudah terbaring berdua di tempat tidur.

    “Enak sayang?” tanyaku. Dia menagngguk. “Tapi Mi, kita kan belum begituan. Katanya kalau begituan, burung Julius masuk ke lubang mem*k Mami,” katanya polos. Aku menganguk. Kamu harus segar dulu. Nanti kita ulangi lagi. Nanti kamu boleh memasukkannya ke lubang Mami, kataku. “Kenapa nanti Mi? Kenapa tidak sekarang?” dia mendesak. Dia sudah begitu menginginkannya pikirku. Langsung kulumat bibirnya. Kujulurkan lidahku ke dala mulutnya. Dia langsung meresponsnya. Kini dia berganti memberikan lidahnya padaku. Aku mengemutnya dengan lembut. Tanganku terus membelai-belai tubuhnya dan burungnya kuelus- elus. Sebentar saja burung itu bangkit.

    “Naiki Mami, sayang,” kataku. Dia naik ke tubuhku. “Masukkan,” pintaku. Dia mencari-cari lubangku. Kuarahkan burungnya dengan tanganku. Setelah burung itu terasa di tengah bibir paginaku, kuminta dia menekannya. Dia menakan burungnya dan langsung masuk, karean paginaku sudah basah. Aku memang sudah sangat lama merindukan ada burung memasuki paginaku. Setelah terhenti 5 tahun perselingkuhanku dengan seorang duda teman sekantorku (sejak dia pindah) aku tak pernah lagi selingkuh. Burung yang besarnya cukup itu, terasa sudah mengganjal di liang paginaku. KUkangkangkan kedua kakiku. Aku membiarkan burung itu tenggelam di dalamnya. Tak lama kemudian, aku merasakan putraku sudah mulai menarik-cucuk burungnya. Aku biarkan saja, walaupun sebenarnya aku sudah agak gatal ingin meresponsnya. Lama kelamaan, aku tak tahan juga. Aku pun meresponnya dengan hati-hati, seakan aku hanya melayaninya saja, bukan karean kebutuhanku. Sambil memompa burungnya, kuarahkan mulutnya untuk mengisap-isap pentil payudaraku. Dia melakukannya. AKu sudah melayang di buatnya. Sudah lama sekali aku tidak merasakan kenikmatan itu, sementara usia yang 37 tahun, masih membutuhkannya. Kujepit kedua kakiku ke tubuh putraku. Aku orgasme dengan cepat. Aku tidak memperlihatkan, kalau aku sudah orgasme. Perlahan-lahan aku tetap meresponsnya, sampai aku normal kembali.

    “Jangan digenjot dulu, sayang. Mami Capek. Isap saja tetek mami, sayang,” pitaku. Aku tak ingin dia sudah orgasme, sementara aku masih jauh. Dia menjilati tetekku dan mengisap-isapnya. Atas permintaanku, sekali-sekali dia juga menggigit putingku. Libidoku bangkit. Aku mulai melayang. Aku mulai menggoyang tubuhnya dari bawah. Dia merespons dengan kemabli menggejotku, menarik dan mencucuk burungnya ke dalam liang paginaku. Aku mendengar, suara begitu becek pada paginaku. Aku sedikit malu, karena selama ini, aku sudah tidak merawat lagi paginaku. Tapi dia semakin semangat mengocokkan burungnya.

    “Mami…aku sudah mau keluar nih…” katanya. Saat itu aku juga sudah mau muncrat. Aku percepat goyanganku, agar aku lebih dulu sampai pada puncak kenikmatan itu. Dan…dia memelukku erat sekali. Bahuku digigitnya dan sebelah tangannya mencengkeram rambutku. Ternyata kami bisa sama-sama sampai. Aku masih mampu mengatur irama permainan ini, pikirku.

    Aku keringat dan putraku juga berkeringat. Perlahan dia ku baringkan ke sisiku dan aku menyelimuti tubuh kami dengan selimut tipis, sekaligus melap tubuh kami dari keringat. Setelah 15 menit aku bangkit dan meneguk segelas air putih. Segelas kuberikan kepdanya. Julius berjanji untuk merahasiakan ini kepada siapa saja, termasuk kepada teman dekatnya. Walau menurut Julius, temannya sudah berhubungan dengan beberapa wanita di lokalisasi PSK, namun behubungan dengan ibunya jauh lebih nikmat. Aku juga memberi yang terbaik buat putraku, demi keselamatan hidupnya, terhidar dari PSK dan tante giang.

    Aku menyangupi, memberinya cara lain bermain seks, seperti yang dia lihat di CD porno dan majalah-majalah, seperti doggystyle dan sebagainya. Malam itu, Julius juga bersumpah, tidak akan pergi mencari PSK, walau pun teman-temannya menuduhnya laki-laki Kuper dan ketinggalan zaman, karea dia sudah mendapatkannya dariku dengan baik. Sejak saat itu, kami selalu melakukannya secara teratur, tidak serampangan. Tenatu saja di tempat tidur, di dapur, di sofa dan tempat-tempat lai di rumah kami dengan suasana yang indah. Bahkan kami pernah juga melakukannya di hotel, ketika kami wisata ke bogor. Semua orang memuji kegantengan putraku yang wajahnya imut-imut dan manja itu.

    Kini putraku sudah SMA, AKu sudah persis 40 tahun. Orang bilang aku masih tetap cantik, karean aerobik. Sebeanranya, selain aerobik, aku juga melakukan hubungan seks yang sangat terataur.

  • Cerita Bokep – Perawan Gadis Tetangga

    Cerita Bokep – Perawan Gadis Tetangga


    1283 views

    Perawanku – nama saya ferry umur 29 thn dan sudah berkeluarga, orang sekitar memanggilku dengan panggilan om. Di saat sendiri di rumah,
    “Wah kritis gawat nih. Tidak ada tujuan sekali lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.

    Saya bangkit dari tiduran menuju ruangan tengah. Ambil satu gelas air es lantas menghidupkan music. Lumayan, tegangan agak mereda. Namun saat ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Pernah terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut terkena penyakit kelamin. Salah-salah dapat ketularan HIV yang belumlah ada obatnya hingga saat ini.

    Kuingat-ingat kapan paling akhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari kemarin. Layak saat ini adik kecilku uring-uringan tidak karuan. Soalnya dua hari sekali mesti nancap. “Sekarang minta jatah.. ”. Sembari selalu berupaya menentramkan diri, saya sekedar duduk di teras depan membaca surat berita pagi yang belum juga tersentuh.

    Mendadak pintu pagar berbunyi di buka orang. Refleks saya mengalihkan pandangan ke arah sana. Renny anak tetangga mendekat.
    “Selamat sore Om. Tante ada? ”
    “Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung hingga lusa. Ada apa? ”
    “Wah bagaimana ya.. ”
    “Silakan duduk dahulu. Baru ngomong ada kepentingan apa”, kataku ramah.

    Gadis berumur sekitaran 19thn itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
    “Nah, ada butuh apa dengan Tantemu? Mungkin saja Om dapat bantu”, tuturku sembari menelusuri tubuh gadis yang mulai mekar itu.
    “Anu Om, Tante janji ingin minjemi majalah paling baru.. ”
    “Majalah apa sih? ”, tanyaku. Mataku tidak terlepas dari dadanya yang terlihat menonjol. Wah, lumayan juga ni.
    “Apa saja. Pokoknya yang paling baru”.
    “Oke silahkan masuk serta tentukan sendiri”.

    Kuletakkan surat berita serta masuk ruangan dalam. Dia agak beberapa sangsi ikuti. Di ruangan tengah saya berhenti.
    “Cari sendiri di rack bawah tv itu”, kataku, lalu membanting pantat di sofa.
    Renny selekasnya jongkok dimuka tv membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Fikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa badannya dari belakang.

    Memiliki bentuk begitu bagus untuk gadis seusianya. Pinggulnya padat diisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah begitu asiknya bila saja dapat nikmati badan yang mulai tumbuh itu.

    “Nggak ada Om. Ini lama semua”, tuturnya menyentak lamunan nakalku.
    “Ngg.. mungkin saja berada di kamar Tantemu. Mencari saja disana”
    Sampai kini saya tidak demikian memerhatikan gadis itu walau seringkali main ke rumahku. Namun saat ini, saat penisku uring-uringan mendadak baru kusadari anak tetanggaku itu seperti buah mangga sudah mulai mengkal.

    Mataku ikuti Renny yang tanpa ada sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah peluang untuk penismu supaya berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih tetap anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semuanya, yang perlu birahimu terlampiaskan”.

    Pada akhirnya saya bangkit menyusul Renny. Didalam kamar kulihat gadis itu berjongkok membongkar majalah di pojok. Pintu kututup serta kukunci dengan perlahan.
    “Sudah ketemu Ren? ” tanyaku.
    “Belum Om”, jawabnya tanpa ada melihat.
    “Mau saksikan CD bagus tidak? ”
    “CD apa Om? ”
    “Filmnya bagus kok. Mari duduk disini. ”

    Gadis itu tanpa ada berprasangka buruk selekasnya berdiri serta duduk tepi ranjang. Saya memasukkan CD ke VCD serta menghidupkan tv kamar.
    “Film apa sich Om? ”
    “Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sembari duduk di sebelahnya. Dia tetaplah tenang-tenang tidak menyimpan berprasangka buruk.
    “Ihh.. ”, jeritnya demikian lihat intro diisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
    “Bagus kan? ”
    “Ini kan film porno Om?! ”
    “Iya. Kamu suka kan? ”

    Dia selalu ber-ih.. ih saat adegan syur berjalan, namun tidak berupaya memalingkan pandangannya.

    Masuk adegan ke-2 saya tidak tahan sekali lagi. Saya memeluk gadis itu dari belakang.
    “Kamu menginginkan begituan tidak? ”, bisikku di telinganya.
    “Jangan Om”, tuturnya tapi tidak berupaya mengurai tanganku yang memutari lehernya.
    Kucium sepintas tengkuknya. Dia menggelinjang.

    “Mau tidak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo.. ”
    “Tapi.. tapi.. ah janganlah Om. ” Dia menggeliat berupaya terlepas dari belitanku. Tetapi saya tidak perduli. Tanganku selekasnya meremas dadanya. Dia melenguh serta akan memberontak.
    “Tenang.. tenang.. Tidak sakit kok. Om telah pengalaman.. ”

    Tangan kananku mengungkap roknya serta menelusupi pangkal pahanya. Waktu jari-jariku mulai bermain di sekitaran vaginanya, dia mengerang. Terlihat birahinya telah terangsang. Pelan-pelan tubuhnya kurebahkan di ranjang namun kakinya tetaplah menjuntai. Mulutku tidak sabar lagi secepatnya mencercah pangkal pahanya yang masih tetap dibalut celana warna hitam.

    “Ohh.. ahh.. janganlah Om”, erangnya sembari berupaya merapatkan ke-2 kakinya. Namun saya tidak perduli. Jadi celana dalamnya lalu kupelorotkan serta kulepas. Saya terpana lihat panorama itu. Pangkal kesenangan itu demikian mungil, berwarna merah di dalam, serta dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil.

    Tidak menanti lebih lama sekali lagi, bibirku selekasnya menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap serta lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih tetap perawan dia. Renny selalu menggelinjang sembari melenguh serta mengerang keenakan. Bahkan juga lalu kakinya menjepit kepalaku, seakan-akan memohon dikerjai lebih dalam serta lebih keras sekali lagi.

    Jadi lidahku juga semakin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kesenangan punya gadis itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung sekurang-kurangnya dia 2 x orgasme. Lantas saya merangkak naik. Kaosnya kulepas bebrapa perlahan. Menyusul lalu BH hitamnya memiliki ukuran 34 itu. Sesudah kuremas-remas buah dadanya yang masih tetap keras itu sebagian waktu, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, serta mencium putingnya yang kecil.

    “Ahh.. ” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kesenangan tidak ada tara yang mungkin saja baru saat ini dia rasakan.
    “Enak kan beginian? ” tanyaku sembari memandang berwajah.
    “Iii.. iya Om. Tapi.. ”
    “Kamu pengin lebih enak sekali lagi? ”

    Tanpa ada menanti jawabannya saya selekasnya mengatur tempat tubuhnya. Ke-2 kakinya kuangkat ke ranjang. Saat ini dia terlihat pasrah. Penisku juga telah tidak sabar sekali lagi mendarat di tujuan. Tetapi saya mesti hati-hati. Dia masih perawan hingga mesti sabar supaya tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya.

    Sesudah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang sudah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Sebagian waktu kugesek-gesekkan hingga Renny semakin terangsang. Lalu kucoba masuk perlahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan hingga semakin melesak kedalam. Perlu saat lima menit lebih supaya kepala penisku masuk semuanya. Nah istirahat sebentar karna dia terlihat menahan nyeri.

    “Kalau sakit bilang ya”, kataku sembari mencium bibirnya sepintas.
    Dia mengerang. Kurang sedikit sekali lagi saya juga akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan walau tetaplah kuusahakan perlahan serta lembut. Nah ada perkembangan. Leher penisku mulai masuk.

    “Auw.. sakit Om.. ” Renny menjerit tertahan.
    Saya berhenti sesaat menanti liang vaginanya punya kebiasaan terima penisku yang memiliki ukuran tengah. Satu menit lalu saya maju sekali lagi. Demikian selanjutnya. Selangkah untuk selangkah saya maju. Hingga pada akhirnya.. “Ouu.. ”, dia menjerit sekali lagi. Saya terasa penisku menembus suatu hal. Wah saya sudah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.

    Saya meremas-remas payudaranya serta menciumi bibirnya untuk menenangkannya. Sesudah agak tenang saya mulai menggenjot gadis itu.
    “Ahh.. ohh.. asshh.. ”, dia mengerang serta melenguh saat saya mulai turun naik diatas badannya. Genjotan kutingkatkan serta erangannya juga semakin keras. Mendengar itu saya semakin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berulang-kali dia orgasme. Pertanda yaitu saat kakinya dijepitkan ke pinggangku serta mulutnya menggigit lengan atau pundakku.

    “Nggak sakit lagi kan? Saat ini merasa enak kan? ”
    “Ouu enak sekali Om.. ”
    Sesungguhnya saya menginginkan mempraktekkan bermacam gaya. Tapi kupikir untuk pertama kali tidak butuh beberapa macam dahulu. Terutama dia mulai dapat nikmati. Lain waktu kan itu masih tetap dapat dikerjakan.

    Sekitaran satu jam saya menggoyang badannya habis-habisan sebelumnya spermaku muncrat membasahi perut serta payudaranya. Begitu enaknya menyetubuhi perawan. Benar-benar mujur saya ini.

    “Gimana? Benar enak seperti kata Om kan? ” tanyaku sembari memeluk badannya yang lunglai setelah kami berdua sama – sama menjangkau klimaks.
    “Tapi takut Om.. ”
    “Nggak usah takut. Takut apa sich? ”
    “Hamil”
    Saya ketawa. “Kan sperma Om nyemprot diluar vaginamu. Tidak mungkin saja hamil dong”
    Kuelus-elus rambutnya serta kuciumi berwajah. Saya tersenyum senang dapat meredakan adik kecilku.

    “Kalau pengin enak sekali lagi bilang Om ya? Kelak kita belajar beragam style lewat CD”.
    “Kalau ketahuan Tante bagaimana? ”
    “Ya jangan pernah ketahuan dong”

    Sebagian waktu lalu birahiku bangkit sekali lagi. Kesempatan ini Renny kugenjot dalam tempat menungging. Dia telah tidak menjerit kesakitan sekali lagi. Penisku leluasa keluar masuk disertai erangan, lenguhan, serta jeritannya. Begitu enaknya memerawani ABG tetangga.

  • Cerita Ngentot Tradisi Nikmat – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot Tradisi Nikmat – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    3723 views

    Perawanku – Aku dilahirkan di sebuah desa yang memiliki tradisi yang sangat unik terutama untuk urusan mendidik anak tentang sek. Desaku adalah sebuah desa yang agak terpencil. Untuk mencapai jalan aspal saja kami harus meretas semak belukar kurang lebih 30 kilometer dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Kalau dibelahan lain negeri tercinta ini ada tradisi menyuguhkan istri untuk tamunya (terutama orang terhormat — daerahnya cari sendiri ya.. ada sungguh) kalau di desaku hampir dapat dikatakan treesome tapi dalam batas hubungan keluarga.

    Ayahku adalah anak kedua dari tiga saudara yang semuanya laki-laki sedangkan aku anak tunggal dikeluargaku, meskipun aku tumbuh di desa tetapi sebagai anak tunggal aku tidak pernah kekurangan bahkan kalau hanya gizi keluargaku sangat berlebih. Sehingga aku tumbuh sebagai anak yang cukup”bongsor”. Walau umurku baru empat belas tahun tinggi badanku sudah lebih tinggi dari ayahku dan di desaku anak-anak seumurku rata-rata baru disunat mungkin karena jauh dari Puskesmas dan tenaga kesehatan.
    Uwak (Pak de : Jawa) mempunyai anak dua orang semua cewek dan pamanku mempunyai anak satu orang juga cewek. Ketika itu aku baru tamat SD dan seperti tradisi di desa kami aku akan di sunat, saat itu umur ayahku kira-kira 40 tahunan tentunya pamanku lebih muda lagi. Istri paman yang biasa aku panggil bibi Irah adalah wanita asal sedesa sebagaimana wanita desa yang kegiatannya sehari-hari kesawah bibi Irah ini mempunyai badan yang bagus singset dengan perut yang kencang dan badan yang benar-benar seksi meskipun kulitnya agak kecoklatan namun masih ayu di usianya yang masih 30 tahunan.

    Sebagaimana biasa bila dalam satu keluarga ada yang mengadakan pesta maka semua kerabat kumpul membantu apalagi bila ada pesta. Waktu aku sunat maka keluarga Uwak dan paman semua kumpul dirumah kami dan setelah pesta usai baru satu persatu mereka pulang. Menurut tradisi desa kami jika ada anak laki-laki sunat maka yang mengurus segala kebutuhan dan merawat harus istri pamannya, maka akupun harus diurus istri pamanku. Karena rumah kami cuma berjarak kurang lebih 50 meteran maka untuk memudahkan tugas bibi Irah aku diboyong ke rumah paman.

    Akupun tidak merasa canggung ketika bibi memandikan atau memberikan obat sulfanilamid ke luka bekas sunatku. Sampai suatu ketika pada hari ke tujuh aku sunat lukaku benar-benar sembuh dan burungku sudah nampak gagah dengan topi baja yang mengkilat. Karena merasa sudah sehat aku bermaksud mandi sendiri dan kamar mandi kami cuma terbuat dari bambu yang dianyam namun untuk sumur dan bak mandi sudah di semen.

    “Ndo, (aku biasa dipanggil Londo alias Belanda karena aku tinggi dan rambuntuku kemerahan) kamu belum boleh mandi sendiri lho.”, tegur bibi ketika aku mengambil handuk dan peralatanku mandi pada sore hari ketujuh.

    “Memang kenapa bik?”
    “Ihh pemali belum selasai masa pengasuhan bibi nanti kita kena tulah”, jawab bibi.
    “Jadi…bi”
    “Ya kamu masih harus dimandiin bibi”, kemudian bergegas bibi menghampiriku serta mengajakku masuk bilik mandi.

    Sebagai wanita desa bibi biasa hanya mengenakan kemben dari kain, dan sore itu seperti biasa bibi mengenakan kemben yang menutupi dadanya hingga lutut, kalau selama saya masih belum sembuh saya dimandikan sambil duduk di kursi kayu sekarang saya berdiri dan seperti biasa akupun tanpa canggung ketika harus telanjang didepan bibiku.

    Pelahan bibi mulai menyiramkan air ke tubuhku yang telanjang dan dengan sendirinya badannya yang masih terbungkus kainpun ikut basah, dan seperti biasa bibi mulai menyabuni badanku sambil sesekali posisinya merapat bila menyabun bagian belakang badanku tanpa sengaja dadanya yang suda basah kadang menempel di badanku, ada perasaan yang berdesir ketika payudaranya yang tidak terlalu besar menempel di dadaku terasa masih kenyal hangat dan lembut, tanpa terasa burungku perlahan mulai tegang. Begitu bibi membungkuk untuk menyabuni badanku yang bawah ia langsung teriak.

    “Ahhh… Kamu sudah dewasa Ndo..”, serunya sampil dia memegang burungku dan di usapnya pelan-pelan, aku menjadi kaget karena serasa seluruh tubuhku bergetar dan aku hanya bisa mendesis karena tidak tahan merasakan nikmatnya burungku ditangan bibiku.

    Bibi lalu berjongkok dihadapanku denga posisi wajahnya pas di depan selangkanganku bahkan mulutnya persis didepan burungku. Tangan kirinya masih mengusap-usap dan dan tangan kanannya meremas-remas buah zakarku. Sambil komat-kamit entah apa yang dilakukan kemudian dia meniup burungku, kemudian mulutnya didekatkan kepenisku dan dia mulai menjilati kepala penisku. Lidahnya berputar-putar dikepala burungku. Aku mendesis merasakan nikmat dan kegelian yang membuat batang penisku semakin tegang.

    “Ohh… Biiiiiiik…”, desahku tertahan secara reflek tanganku memegang kepal bibiku yang berambut panjang hingga ikatannya terlepas maka tergerailah rambut bibiku yang panjang sampai ke pinggul, posisi duduknya yang jongkok membuat kemben bibi kendor dan melorot sehingga tersembulah payudaranya yang kencang mengkilap terkena air sabun dan tiba-tiba bibi mulai memasukkan burungku kemulutnya. Mulutnya penuh sesak oleh kepala burungku yang membesar pada ujung topi bajanya. Burungku dikeluar masukan di mulut bibi sungguh nikmat yang baru pertama kali ini aku rasakan.

    Aku dibuatnya seolah-olah terbang keawang-awang dan tanpa dapat kutahan kepala burungku serasa mau meledak secara reflek kudorong kepala bibiku menjauh tapi justru bibi memasukkan semua burungku kedalam mulutnya dan… Crot…crot…crot… bibi sari semakin cepat mengocok dan mengulum burungku. Dengan menjerit panjang, aku tumpahkan semua cairan dari burungku ke dalam mulut bibi.

    “Ohh…, ke..na..pa ku ini aku ini bi…”, tanyaku pada bibi.
    Bibi tersenyum ke arahku dengan tanpa rasa jijik sedikitpun dia menjilati dan menelan sisa-sisa cairanku yang keluar.
    “Itu tandanya kamu sudah dewasa Ndo… yang kau keluarkan tadi namanya pejuh (sperma)”, jelas bibiku sambil berdiri disampingku sudah tanpa selembar kainpun.
    “Kenapa bibi telan?”, tanyaku bengong.
    “Itu syarat Ndo… Nanti malam bibi akan berikan yang lebih enak lagi”, tambahnya sambil memelukku demi dipeluk wanita telanjang dan dadanya yang kenyal hangat dan halus menempel dikulit dadaku burungku lansung bangkit lagi dan tepat menyentuh bawah perut bibiku.

    “Waah anakku benar-benar sudah menjadi pria yang jantan”, kata bibiku sambil tangannya menggenggam burungku. Kemudian bibi menyelesaikan acara memandikan aku terus memandikan dirinya dan setelah itu aku disuruhnya memakai sarung sedang bibi keluar dari kamar mandi masih memakai kainnya yang basah.

    Didepan pintu kami ketemu paman, tapi paman hanya mengernyitkan alisnya.
    “Sudah kok pak anak kita sudah menunjukan kedewasaannya”, kata bibi kepada paman.
    “Oh ya… kalo begitu nanti malam bapak mulai keladang aja ya bun”, jawab paman.
    “Tapi bapak harus ajari anak kita dulu baru berangkat.”
    “Ya nanti bapak yang ajari ya Ndo”, kata paman padaku.
    Aku sendiri cuma bengong tak tahu pembicaraan mereka tapi yang jelas burungku masih berdiri kencang dibawah kain sarungku.

    Malam itu selepas jam 7malam habis makan kami berkumpul di balai-balai ruang tengah bibi hanya memakai kain sarung yang dililitkan di atas payudaranya sehingga separuh pahanya nampak putih dan bungkusan kain itu menambah tubuh bibi makin seksi dalam pandangan mataku, paman seperti biasa memakai kolor longgar tanpa pakai baju nampak otot-otot perutnya yang kekar dan memang pamanlah orang yang paling kekar di desaku, diusianya yang masih belum 40 tahun pamanku adalah laki-laki paling gagah, aku masih seperti habis mandi tadi masih bersarung karena belum berani pakai celana. Dinda anak paman sudah tidak ada lagi rupanya sejak siang ia sudah berada di rumahku dan menginap disana.

    “Bun… mari kita mulai saja biar bapak nanti tidak kemalaman”, ujar paman.
    “Ayo pak… bunda juga sudah siap kok”, kemudian bibi melepaskan kainnya sehingga telanjang bulat dan berbaring di balai-balai berbantalkan bantal kapuk randu. Melihat tubuh bibiku yang singset dengan perut yang rata, payudaranya yang indah mencuat ke atas serta selangkangan yang ditumbuhi bulu hitam lebat spontan burungku berontak naluriku mengatakan inilah kenikmatan yang akan aku dapatkan sebagaimana dijanjikan bibi siang tadi.

    “Ayo Ndo kau copot semua sarungmu itu”, perintah paman sambil melepaskan kolornya dan tampaklah burung pamanku yang panjang dan mengangguk angguk mulai bangkit. Kemudian paman memintaku duduk disamping kiri bibiku, sedang paman dengan keadaan telanjang bulat bersila disamping kanan bibiku, entah apa yang dibacanya yang jelas mulutnya komat-kamit dengan bahasa yang aku tak mengerti.

    “Paman akan tunjukan menggunakan kedewasaanmu Ndo maka kamu harus memperhatikan apa yang paman lakukan”, perintah paman sambil mengambil posisi berada jongkok diantara paha bibi yang tidur telentang. Tangan kirinya meraih selangkangan bibi dan jari-jarinya mulai menyibakan rambut tebal sedang tangan kanannya memegang burungnya dan perlahan paman mengarahkan burungnya keselangkangan bibi.

    “Kau harus mengarahkan tototmu kearah lubang peranakan perempuan kemudian memasukkannya Ndo.”, kata paman kemudian.
    “Kenapa paman?”, tanyaku parau sambil menelan ludah.
    “Ya… supaya kamu bisa dapat anak… Ndo… nih lihat paman.”, kata paman sambil memasukkan burungnya diselangkangan bibi aku masih belum paham lubang apa yang ada disana, perlahan paman mendorong burungnya dan bibi mendesis-desis sepertinya keenakan. Setelah masuk mentok paman menarik lagi burungnya dan memasukkannya lagi perlahan bibi semakin menjadi-jadi desahannya aku benar-benar terkesima.

    Darahku mulai mengalir kencang sementara bibi hanya memandangku dengan senyumannya yang manis. Makin lama gerakan maju mundur paman makin cepat dan tak teratur sedang bibi nampak mengimbangi dengan menggerakkan pinggulnya kesamping kanan dan kiri, hingga keduanya berpeluh…dan setelah beberapa menit kemudian paman beralih memeluk bibi dengan posisi bokong menghujam sehingga nampak melengkung tubuhnya dan sejenak kemudian meraka berhenti bergerak dengan napas makin tersengal. Setelah agak tenang paman melepaskan pelukannya pada bibi dan mencabut batang burungnya, nampaklah cairan putih membungkusnya dan aromanya menyengat sekali.

    “Paman telah menumpahkan peju paman kedalam puki bibimu Ndo… dan itu bila saatnya tepat bisa menjadi anak… kau tahukan?”, tanya pamanku, aku hanya mengangguk tak bisa bersuara.
    “Nahh… sekarang kau Ndo lakukanlah dengan bibimu paman akan tinggalkan kalian selama 10 hari”, lanjut paman terus bangkit dan mengenakan kolornya kemudian kekamar mengambil baju dan peralatan serta bekalnya terus keluar rumah dengan penerangan senter. Suara langkah kakinya perlahan menjauh..digantikan suara jangkrik yang mengisi malam. Aku masih memegangi burungku yang kecang ketika tangan halus bibi merangkulku dan susunya yang kenyal menyentuh kulitku.

    “Ayo Ndo kamu sudah siap”, tanya bibiku, aku mengangguk bibi menciumku aku hanya bisa mengikutinya saja karena bagiku inilah pertama kali aku dicium wanita. Bibi mengajakku rebahan sehingga posisiku berada diatasnya menindih tubuhnya kurasakan bulu selangkangan bibiku yang halus menyentuh peruntuku sedang payudaranya yang menjulang persis dihadapanku.

    “Menyusulah Ndo… seperti dulu kamu waktu bayi”, Kata bibi dengan napas yang mulai tersengal, aku tak tahu apakah karena tindihan badanku yang lebih besar dari bibi, seperti anak kecil aku menyusu bibiku tanganku yang satu memegang payudaranya yang satunya lagi, seperti takut terlepas, bibiku mulai mendesis-desis keenakan. Setelah beberapa saat aku menyusu payudara bibi bergantian kanan dan kiri kemudian tangan bibi menyelusup keselangkanganku mencari burungku digenggamnya, dan ditariknya perlahan seperti menuntunnya kearah lubang selangkangannya kurasakan sentuhan lembut hangat dan berlendir pada kepala burungku.

    “Sekaraanng Ndo”, bisik bibiku parau, batang burungku, dituntunnya ke lubang pukinya. Perlahan-lahan dia mulai membuka pahanya kesamping dan dengan perlahan aku mulai menekannya. Kurasakan kepala burungku mulai memasuki lubang yang sempit, serasa dijepit dan dipijit-pijit. Mungkin karena baru pertama sensasi yang timbul luar biasa nikmatnya, meski agak susah, akhirnya amblas juga seluruh batang burungku ke dalam lubang puki bibi.

    Aku mulai memaju mundurkan pantatku seperti diajarkan paman, hingga tototkupun keluar masuk lubang puki bibi. Sambil tanganku meremas-remas payudaranya.

    “Ooh… Ndo… Nikk… Matt… Bangett tototmu”, rintih bibi.

    Aku semakin bernafsu memaju mundurkan pantatku, bibi mengimbangi gerakkanku dengan memaju mundurkan juga pantatnya, seirama gerakkan pantatku. Membuat buah dadanya bergoyang-goyang. Semakin lama semakin cepat gerakkan pantatnya.
    “NDo…… Bibi… Tak… Tahann, ” jeritnya.

    Kurasakan liang pukinya berkedut-kedut dan memijit tototku. Tangannya mencengkeram dengan keras pundakku.
    “Ooh… Oo… ughhhh… hhhh”, desah bibiku panjang.
    Puki bibiku makin keras meremas tototku, dan tototkupun sepertinya diperas-peras dengan benda berpermukaan yang lembut hangat dan…
    “Ahhh… crot… crooot…crooot”.

    Ada sesuatu yang menyembur dari ujung tototku. Aku terlkulai lemas memeluk bibiku.
    Sampai sepuluh hari aku dan bibiku tiap hari melakukan pesetubuhan bahkan dalam satu hari kadang sampai empat lima kali sampai kadang tototku terasa ngilu. Selama itu juga jika aku sedang berjalan bersama bibiku dikampung teman-teman bibiku selalu tersenyum penuh arti. Bahkan bundaku pernah datang siang-siang ketika kami selesai besetubuh dan masih memakai kain dan sarung.

    “Wahhh. Mbakyu Londo sudah benar-benar dewasa… lho aku sampai kewalahan”, kata bibiku kepada bunda. Bunda hanya memandangku penuh arti.

    Kawan-kawanku sepermainan yang lebih dulu sunat bahkan menanyakan bagamana rasa memek bibiku apakah enak. Sebagai orang yang baru menjalani pendadaran kedewasaan aku hanya tahu bahwa melakukan persetubuhan dengan bibiku nikmat sekali. Rupanya hal ini sudah menjadi tradisi desa kami bahwa seorang bibi ipar harus mengajari keponakannya bersetubuh bahkan menurut Bang Udin kalau aku mau aku boleh juga minta ke isteri Uwakku. Dan itu benar-benar terjadi ketika itu hari ketiga aku dirumah bibi. Seperti biasa sehabis mandi pagi bersama bibi aku biasanya terus mengajak bibi untuk bersetubuh. Aku sudah mulai bisa merasakan nikmatnya menyetubuhi bibiku bahkan aku mulai berani membuka memek bibiku untuk aku lihat, aku cium baunya bahkan aku jilat lendirnya, dan rupanya memek bibiku benar-benar bersih dan terawat bahkan baunyapun enak sedang cairannya terasa gurih.

    Ketika aku sedang menciumi memek bibi entah darimana tiba-tiba wak ijah sudah berada di samping kami sambing matanya melotot melihat bibi yang mendesah-desah. Aku kaget tapi ingat kata bang Udin aku jadi tenang yang jelas aku bisa dapat dua-duanya. Benar saja begitu bibi tahu uwak sudah didekatnya lansung menghentikan kegiatanku.

    “O… kak Ijah ayo kak.. anak kita sudah pintar lo kak”, kata bibiku.
    “Kebetulan… Uwak kan cuma punya keponakan laki-laki satu biar kali ini Londo belajar sama uwak ya.”, Kata uwakku.

    Aku hanya memandangi uwaku yang mulai melepaskan pakaiannya satu persatu dan sungguh luar biasa biarpun usia uwak sudah empat puluh tahunan tapi tubuhnya nampak lebih sintal daripada bibiku bahkan payudaranya lebih besar agak menggantung tapi nampak penuh berisi, bulu-bulu kemaluannya lebih lebat dan yang lebih mennggairahkan pinggulnya sangat padat bulat dan berisi.

    Uwak lansung saja menyerbu tototku dan aku ditelentangkanya sehingga uwak leluasa mengulum tototku. Ketika wak mulai menjilati batang tototku. Dari kepala hingga pangkal tototku dijilatinya. Mataku merem melek merasakan nikmatnya jilatan wak. Aku semakin merasa nikmat ketika uwak memasukkan seluruh tototku ke mulutnya yang mungil. Dan mulai mengulum batang penisku. Wak memaju mundurkan mulutnya, membuat penisku keluar masuk dari mulutnya. Sementara tangannya mengocok-ngocok pangkal penisku.

    “Oohh… Wakkk… Aku tak tertahan!”, teriakku karena tadi aku telah dikulum-kulum lama sebelemnya oleh bibi. Dan kurasakan tototkupun berkedut-kedut semakin lama semakin cepat. Kutarik rambut wak yang panjang dan kubenamkan kepalanya diselangkanganku.
    “Wakk… Aku… Keluarr”, teriakku lebih keras.
    Wak semakin cepat memaju mundurkan mulutnya dan akhirnya, “crott! crott! crott!”, kumuntahkan cairan pejuh yang sangat banyak di mulutnya. Wakpun menelannya tanpa rasa jijik sedikitpun bahkan dia menjilati sisa-sisanya sampai bersih. Akhirnya kami tidur-tiduran di balai-balai ruang tengah bertiga dengan bertelanjang badan.

    Bibiku tak hentinya memelukku dari belakang sedang uwak didepanku aku menyusu pada payudaranya yang besar dan menggelantung sungguh nikmat. Pagi itu aku masih sempat merasakan memek Wakku yang ternyata berbeda dengan memek bibiku. Memek wakku memepunyai bibir yang tipis namun seperti menghisap hisap tototku ketika tototku kumasukkan sehingga sensasinya luar biasa.

    Bang Udin mempunyai tiga orang bibi sehingga ia bisa cerita banyak padaku bagaimana rasa memek masing-masing bibinya. Namun demikian Bang Udin masih penasaran dengan bibiku mengingat bibiku termasuk wanita tersintal di desaku dan selalu menjadi perhatian laki-laki. Tradisi seperti ini tersimpan rapat sampai sekarang dan semua anak laki-laki yang baru disunat baru mengetahui dan merasakannya sehingga rahasia ini hanya sebatas orang yang sudah dewasa saja yang tahu. Di desa kami tidak pernah terjadi perselingkuhan dengan lain orang karena bagi laki-laki dewasa wajib menjaga kelurganya kalau suami bibi atau uwaknya pergi sehingga saat ini. Percaya atau tidak itulah yang diceritakan Londo kepadaku.

  • Cerita Sex Gara – Gara Kunci Rumah Dibawa Teman – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Gara – Gara Kunci Rumah Dibawa Teman – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1364 views

    Perawanku – Namaku Hendriansyah, biasa dipanggil Hendri. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jember, Jawa Timur.

    Saat itu aku tinggal di sebuah gang di pusat kota Jember. Di depan rumahku tinggalah seorang wanita, Nia Ramawati namanya, tapi ia biasa dipanggil Ninik. Usianya saat itu sekitar 24 tahun, karena itu aku selalu memanggilnya Mbak Ninik. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah departemen store di kotaku. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang sebahu. Namun yang paling membuatku betah melihatnya adalah buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.
    Keindahan tubuh Mbak Ninik tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Bahkan jika Mbak Ninik memintaku mencium pantatnya akan kulakukan. Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.

    Setiap pagi saat menyapu teras rumahnya, Mbak Ninik selalu menggunakan kaos tanpa lengan dan hanya mengenakan celana pendek. Jika ia sedang menunduk, sering kali aku melihat bayangan celana dalamnya berbentuk segi tiga. Saat itu penisku langsung berdiri dibuatnya. Apalagi jika saat menunduk tidak terlihat bayangan celana dalamnya, aku selalu berpikir, wah pasti ia tidak memakai celana dalam. Kemudian aku membayangkan bagaimana ya tubuh Mbak Ninik jika sedang bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap pagi, dan selalu penisku berdiri dibuatnya. Bahkan aku berjanji dalam hati jika keinginanku terkabul, aku akan menciumi seluruh bagian tubuh Mbak Ninik. Terutama bagian pantat, buah dada dan vaginanya, akan kujilati sampai puas.

    Malam itu, aku pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pementasan di sekolah. Kebetulan orang tua dan saudaraku pergi ke luar kota. Jadi aku sendirian di rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan saku jaket. Karena latihan sampai malam aku keletihan dan tertidur, sehingga terlupa saat jaketku dipakai Baron, temanku yang main drum. Aku baru menyadari saat sudah sampai di teras rumah.

    “Waduh kunci terbawa Baron,” ucapku dalam hati. Padahal rumah Baron cukup jauh juga. Apalagi sudah larut malam, sehingga untuk kembali dan numpang tidur di rumah Ferri tentu tidak sopan. Terpaksa aku tidur di teras rumah, ya itung-itung sambil jaga malam.

    “Lho masih di luar Hen..” Aku tertegun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Ninik baru pulang.

    “Eh iya.. Mbak Ninik juga baru pulang,” ucapku membalas sapaannya. “Iya, tadi setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah teman yang ulang tahun,” jawabnya.
    “Kok kamu tidur di luar Hen.”

    “Anu.. kuncinya terbawa teman, jadi ya nggak bisa masuk,” jawabku. Sebetulnya aku berharap agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Selanjutnya Mbak Ninik membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Sebab setelah dipaksa-paksa pintunya tetap tidak mau terbuka. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.

    “Kenapa Mbak, pintunya macet..”
    “Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya.” jawab Mbak Ninik.
    “Kamu bisa membukanya, Hen.” lanjutnya.
    “Coba Mbak, saya bantu.” jawabku, sambil mengambil obeng dan tang dari motorku.
    Aku mulai bergaya, ya sedikit-sedikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Namun yang membuatku sangat bersemangat adalah harapan agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya.

    “Kletek.. kletek…” akhirnya pintu terbuka. Aku pun lega.
    “Wah pinter juga kamu Hen, belajar dari mana.”
    “Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bercanda.
    “Terima kasih ya Hen,” ucap Mbak Ninik sambil masuk rumah.
    Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Ninik keluar dan menghampiriku.
    “Tidur di luar tidak dingin. Kalau mau, tidur di rumahku saja Hen,” kata Mbak Ninik.
    “Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, “jawabku basa-basi.
    “Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.”
    Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan.

    “Mbak, saya tidur di kursi saja.”
    Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu.
    “Ini bantal dan selimutnya Hen.”
    Aku tersentak kaget melihat Mbak Ninik datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
    “Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju,” ujarku.
    “Oh nggak pa-pa Hen, telanjang juga nggak pa-pa.”
    “Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa,” ujarku menggoda.
    “Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku,” kata Mbak Ninik sambil masuk kamar.

    Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Ninik hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Ninik. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu. Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Ninik. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Ninik tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

    “Kurang hangat selimutnya Hen,” kata Mbak Ninik.
    “Iya Mbak, mana selimut yang hangat,” jawabku memberanikan diri.
    “Ini di sini,” kata Mbak Ninik sambil menunjuk tempat tidurnya.
    Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Ninik ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Ninik yang tertutup kain tipis itu.

    “Sudah jangan bengong, ayo sini naik,” kata Mbak Ninik.
    “Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik,” kata Mbak Ninik saat aku hendak naik ranjangnya.
    Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.
    “Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat,” katanya.
    “Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong,” kataku.
    “OK Hen, kamu mau membukakan pakaianku.”
    Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Ninik mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Ninik penisku sudah berdiri.

    “Ayo bukalah bajuku,” kata Mbak Ninik.
    Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

    Setelah Mbak Ninik benar-benar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Ninik yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Ninik rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri.

    “Oh, Hen nikmat sekali rasanya..”
    Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Ninik. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Ninik. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Ninik yang merah.

    “Hen, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering ya,” katanya.
    “Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue,” jawabku.
    Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Ninik. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Ninik. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mbak Ninik. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Ninik.

    “Naik ranjang yuk,” ucap Mbak Ninik.
    Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Ninik tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Ninik. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Ninik rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Ninik menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat.

    “Masih belum puas menjilatinya Hen.”
    “Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati.”
    “Ganti yang lebih nikmat dong.”
    Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Ninik yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Ninik.

    “Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..”
    “Terus Hen, masukkan sampai habis.. ah.. ah..”
    Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Ninik. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
    “Mbak Ninik.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..”
    Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Ninik semakin menggeliat keasyikan.
    “Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah..”

    Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Ninik memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Ninik memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Ninik. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.

    “Oh.. Mbak Ninik.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh..”
    Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas buah dada Mbak Ninik. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Ninik.
    “Oh Hen punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah..”
    “Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…”
    Mbak Ninik rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Ninik mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Ninik disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.

    “Mbak Ninik.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..”
    “Eh.. ahh.. ooohh.. Hen.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt..”
    Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Ninik melepas penisku. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Ninik kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.

    “Hen, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih,” kata Mbak Ninik.
    Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
    “Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan,” jawabku.
    Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Ninik. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.

    “Oh.. Aah.. Hen.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Hen.. terus.. lebih keras Hen…”
    “Mbak Ninik.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..”
    Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Ninik membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Ninik bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Ninik berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.

    “Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi..”
    Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Ninik yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Ninik.
    “Oh, Mbak Ninik.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat..”
    “Kamu juga Hen, penismu hebat.. hangat dan nikmat..”

    Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.

    “Kamu nggak sekolah Hen,” tanya Mbak Ninik.
    “Sudah terlambat, Mbak Ninik tidak bekerja.”
    “Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..”
    Kemudian Mbak Ninik pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Ninik tetap nikmat. Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita.

    Kini saat aku kuliah dan bekerja di Denpasar, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jember, aku selalu mampir ke rumah Mbak Ninik dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Ninik, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA. Sekali lagi ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi.

  • Foto Ngentot Gadis Pramugari Yang Binal

    Foto Ngentot Gadis Pramugari Yang Binal


    2121 views

    Perawanku – Tahukah anda ketika Para Pramugari menghabiskan waktunya jika sudah habis jam terbang ? yahhh salah satunya adalah Sex, sudah lelah dengan jam terbang nya yang lama banyak pramugari yang sudah sange yang sudah pengen merasakan kontol para pria kesayangannya.

    Disini perawanku memberikan imajinasi bagi para bos ku yang belum pernah merasakan memek pramugari dengan memberikan Foto Ngentot Gadis Pramugari yang binal buat bahan coli para bos ku , Semoga imajinasi nya bermanfaat ya bos ku  😀  Langsung saja :

     

  • Foto Ngentot Tante Muda Yang Lagi Sange Sex

    Foto Ngentot Tante Muda Yang Lagi Sange Sex


    1592 views

    Perawanku – Woww kali ini 139.99.33.211  akan memberikan foto tante binal yang lagi sange ini bos ku , Tidak hanya binal dan haus sex tapi juga memiliki body yang montok dengan memek yang mulus dan jembut yang lebat tertata rapi.

    Langsung saja buat para bos ku  :

  • Galeri Foto Kontol Gede Jebol Lubang Memek

    Galeri Foto Kontol Gede Jebol Lubang Memek


    1734 views

    Perawanku – Mempunyai Kontol yang besar sudah  menjadi idaman para pria terlebih lagi menjadi sudah menjadi kesayangan para wanita. Wanita mana yang tidak mendambakan memeknya di sobek oleh kontol yang besar, Semua wanita pasti ingin merasakannya.

    Seperti wanita wanita berikut ini di Jebol oleh Kontol yang gede-gede meringis kenikmatan bos ku :

     

  • Cerita Bokep – Selingkuh Istri Montok dan Ponakan Cabul

    Cerita Bokep – Selingkuh Istri Montok dan Ponakan Cabul


    1266 views

    Perawanku – maksud serta maksud semuanya saya katakan supaya bisa jadikan pegangan serta rujukan buat kebanyakan orang yang membacanya, agar peristiwa yang kualami tidak berlangsung pada orang yang lain, selain hal itu supaya makin terlepas dari sisa beban batin yang mungkin saja masih tetap berada di diriku.

    Peristiwanya memanglah tidak disangka serta tidak direncanakan. Awalannya cuma sedikit salah pengertian pada saya serta istriku. Dari kesalah-pahaman itu, saya sedikit terasa sakit hati serta waktu itu saya coba tidak untuk ingin bertegur sapa dengan istriku. Hal tersebut saya kerjakan, karna awalannya saya menginginkan menggoda hingga di mana ketahanan nafsu sex istriku apabila tidak kusentuh sepanjang satu minggu. Karna perlu untuk diketahui pembaca, kalau istriku serta saya biasanya tiga hari sekali teratur lakukan senggama serta itu semuanya biasanya selesai dengan cucuran kesenangan. Memanglah sampai kini kami berdua senantiasa beragam dalam lakukan hubungan sex, serta kami terasa tidak alami problem dalam soal yang satu ini.

    Sebelumnya kulanjutkan Carita ini, kuceritakan dahulu tentang keluargaku. Di rumahku tinggal saya (36 th., asal pulau Pariwisata), istriku Ayu (nama panggilan istriku sesuai sama orangnya) yang cantik molek, kulit kuning langsat karna turunan dari kota kembang, rambut lurus hitam lebat serta ini sama juga dengan bulu kemaluannya yang hitam serta lebat, umurnya baru 34 th. serta hidung mancung, lantas ada dua orang lelaki sekali lagi yang tinggal di rumahku, yakni Dani, anakku yang baru berusia tiga th. serta Wisne (25 th.) keponakanku yang awalannya numpang tinggal karna kepentingan mencari kerja serta sekarang ini tak akan tinggal di rumahku karna sudah saya suruh pulang karna menyangkut perselingkuhan dengan istriku.

    Jadi sesudah sepanjang tiga hari saya coba menggoda benteng ketahanan istriku lewat cara tidak bertegur sapa serta tidak memberi keperluan biologisnya, ada bagian beda yang saya dapat nikmati, yakni saya lihat perubahan tingkah dari istriku, perilaku yang serba salah, tidur tidak tenang serta banyak sekali lagi beberapa hal yang terlebih dulu tidak sempat saya saksikan. Hal semacam ini tak tahu karna saya yang memberi ekstra perhatian dengan sembunyi-sembunyi atau memanglah karna akibatnya karena kondisi konflik pada saya serta istriku.

    Satu malam, kulihat jam menunjuk di angka sembilan malam, waktu itu hari ke-6 saya membisu, saya berniat pura-pura tidur duluan serta saya percaya istriku tidak lama tentu menyusul masuk kamar seperti umumnya. Pada jam-jam segitu, biasanya kami masih tetap nonton TV dengan di ruangan keluarga termasuk Wisne keponakanku. Sesungguhnya saya sendiri belum juga ngantuk namun saya cuma menginginkan tahu perilaku istriku saja. Sebagian menit saya pura-pura telah tidur dengan sedikit keluarkan nada dengkur serta tampak bayang-bayang (karna gunakan lampu tidur) waktu itu istriku sulit tidur. Serta saya hampir tidak yakin dengan apa yang saya saksikan kalau istriku memainkan tangannya di selangkangannya sendiri. Awalannya cuma tangannya yang tampak bergerak, digesek-gesek naik turun dengan irama yang teratur namun sesudah sebagian waktu lalu, kulihat istriku melepas CD-nya serta pergerakan tangannya makin tidak teratur disertai nafas yang makin ngos-ngosan. Darahku berdesir serta nyaris saya tidak dapat menahan nafsuku sendiri saat lihat istriku terengah-engah karna nikmat yang dibuatnya sendiri. Namun saya tetaplah pada pendirianku awal mulanya, saya beberapa seakan masih tetap sakit hati serta tidak ingin bertegur sapa, jadi waktu itu saya cuma nikmati tingkah sensual istriku.

    Dua hari selanjutnya, saya kerjakan hal yang sama, yakni sekitaran jam sembilan saya masuk kamar. Sebagian menit saya tunggulah, istriku tidak masuk kamar seperti umumnya serta saya berniat menanti reaksi setelah itu karna saya sendiri belum juga terasa mengantuk. Sekitaran 1/2 jam, istriku belum juga masuk juga, namun saya sayup-sayup mendengar istriku bicara dengan seorang. Serta sebagian waktu lalu, istriku masuk kamar namun hanya sesaat serta lalu keluar sekali lagi dengan tutup pintu dengan perlahan-lahan tidak seperti umumnya, Istri selingkuh dengan keponakan mungkin saja disangkanya saya telah tertidur nyenyak ketika istriku masuk kamar. Saya makin menginginkan tahu, apa yang juga akan dikerjakan istriku setelah itu serta bebarapa menit lalu, saya mendengar pintu kamar samping, yakni kamar Wisne keponakanku ditutup, namun nada TV masih tetap menyala. Saya fikir keponakanku pergi tidur serta istriku masih tetap nonton TV sendiri. Sekitaran lima belas menit, saya menginginkan lihat apa yang dikerjakan istriku lewat cara naik diatas kursi lihat lewat jendela ventilasi, namun di sekitar ruang keluarga tidak tampak seseorang juga, cuma TV yang menyala, lantas saya ajukan pertanyaan dalam hati kemana perginya istriku, mungkinkah ke kamar mandi, namun sayup-sayup kudengar ada bebrapa nada yang sedikit mencurigakan.

    Cerita Bokep – Dalam hati saya berfikir, mungkinkah istriku masturbasi di kamar mandi. Karna makin penasaran, jadi dengan perlahan-lahan, saya keluar kamar serta bergerak ala detektif mencari asal nada yang mencurigakan itu. Nyaris saya tidak yakin, datangnya nada dari kamar keponakanku. Karna di luar sangkaanku, saya mesti melakukan tindakan cepat untuk ketahui apa yang dikerjakan istriku di kamar keponakanku sendiri, hatiku berdebar-debar serta saya sadar tidak bisa asal-asalan dalam melakukan tindakan, jadi dengan perlahan-lahan kuambil kursi untuk lihat tengah apa mereka di kamar keponakanku. Astaga apa yang kulihat, istriku tengah berciuman mesra dengan Wisne, nyaris saya segera mendobrak pintu kamar keponakanku, namun saya gemetar bercampur rasa penasaran serta ada perasaan unik sendiri demikian lihat istriku bergumul serta bermesraan dengan orang yang lain, hingga kuputuskan untuk mengintip perselingkuhan yang dikerjakan istriku. Sesungguhnya ada rasa menginginkan geram serta cemburu, namun di bagian beda, ada perasaan beda yang buat saya berdebar-debar menginginkan melihat.

    Kulihat mereka masih tetap ciuman sembari bertumpu pada dinding, tangan kanan istriku sudah merogoh batang kejantanan Wisne yang masih tetap gunakan celana pendek serta tangan tangan Wisne meremas-remas buah dada istriku yang masih tetap gunakan daster. Jantungku makin berdebar serta tidak merasa saya turut terangsang karna sampai kini saya juga menahan nafsuku. Tampak keduanya begitu bernafsu, terlebih istriku. Sembari tangan kanan tetaplah meremas serta mengocok batang kemaluan Wisne, tangan kirinya melepas kancing dasternya serta dalam sebagian waktu, dasternya turun ke lantai, tengah tangan Wisne tampak berupaya buka kaitan BH istriku, lantas mulut Wisne berpindah ke puting susu istriku. Tampak istriku menggeliat keenakan. Serta tangan istriku tidak ketinggal, buka kancing celana Wisne serta segera melorotkan CD Wisne. Tampak batang kemaluan Wisne sudah tegak dengan gagahnya, besar serta panjangnya nyaris sama juga dengan punyaku, cuma miliki Wisne agak sedikit bengkok ke atas serta agak lebih kuning dari punyaku, mungkin saja karna dia masih tetap perjaka serta belum juga sempat diasah.

    Serta sesudah kedua-duanya telanjang bulat, mereka berubah ke arah ranjang serta sembari masih tetap berciuman, istriku direbahkan dengan kaki masih tetap di lantai.
    Terdengar nada permintaan istriku pada Wisne, “Wisne cepat masukan barangmu.. cepaat..! ”
    Mereka tampak tergesa-gesa. Karna sangat lebatnya bulu kemaluan istriku, batang kejantanan Wisne tidak dapat segera masuk, serta tangan Wisne tampak menyibakkan bulu-bulu kemaluan istriku. Batang kejantanannya digesek-gesekkan menginginkan masuk, namun tampak agak sulit. Perlu untuk diketahui, istriku waktu melahirkan Dani lewat cara operasi caesar, jadi sampai sekarang ini, lubang senggama istriku masih tetap normal serta sempit.
    Karna agak alami kendala memasukkan batang kejantanannya, lantas istriku sedikit buka selangkangannya serta, “Bless.. ” masuklah kepala batang kejantanan Wisne.
    Muka Wisne tampak nyengir kegelian yang nikmat serta dengan daya tekan ke depan batang keperkasaan Wisne amblass ke liang senggama istriku.

    “Ohh.. ohh.. ” keluh kesenangan istriku.
    Dengan tempat tubuh istriku rebah di ranjang serta kaki sedikit diangkat serta ke-2 tangan istriku dirangkulkan di leher Wisne, tengah Wisne sendiri dengan tempat berdiri serta tangannya bertopang pada ranjang, tampak mereka nikmati kocokkan-kocokkan yang dibuatnya. Cuma sebagian waktu, kocokkan batang kemaluan Wisne makin cepat serta tampak mata Wisne meram melek serta istriku memprotesnya.
    “Jangan dahulu Wis.. janganlah dahulu.. Saya belum juga apa-apa Wis.. ” pinta istriku.
    Serta terdengar nada rintihan nikmat Wisne, “Ehh.. eeh.. creet.. cruutt.. ”
    Mungkin saja karna belum juga memiliki pengalaman, dia tidak dapat mengendaliakan senjatanya serta dalam hati, saya bersukur kalau istriku tidak memperoleh kesenangan dari Wisne dengan keinginan nanti minta dilanjutkan denganku, suaminya.

    Kulihat istriku memukul-mukul pundak Wisne.
    “Kamu ini bagaimana sich..? Baru sebagian menit telah keluar.. Saya belum juga apa-apa.. ” kata istriku.
    Wisne sembari ngos-ngosan menjawab, “Maaf Tante, Wisne belum juga pengalaman.. ”
    Wisne merebahkan diri kemampuanng di ranjang, batang kejantanannya makin mengendor, lunglai basah kuyup karena kombinasi cairan spermanya serta lendir dari liang senggama istriku. Tampak istriku ambil kain untuk bersihkan kemaluannya dari semprotan serta tetesan sperma Wisne serta dilanjutkan bersihkan batang kemaluan Wisne. Kupikir selesailah adegan ranjang mereka.

    Nyatanya dengan kelihaian istriku dan nafsu yang masih tetap belum juga terlampiaskan, batang kejantanan Wisne diusap-usap, dielus serta dikocok-kocok lembut oleh tangan lentik istriku. Pada akhirnya tampak mulai mengembang sekali lagi batang keperkasaan Wisne. Umumnya saya bila habis main dengan istriku, batang kejantananku tidak dapat bangun sekali lagi, mungkin saja karna tempo permainan yang sangat lama serta umumnya istriku segera terkulai lemas sama dengan saya yang setelah itu tertidur lelap.

    Saat ini batang keperkasaan Wisne tegak menantang kembali serta istriku tidak menyia-nyiakan peluang ini. Dengan tempat Wisne tetaplah kemampuanng, istriku mengatur tempat jongkok, persis diatas batang keperjakaan Wisne. Automatis, dalam hal semacam ini, istriku yang bertindak. Tangan kanannya memegang batang keperkasaan Wisne serta membimbing masuk ke lubang kemaluannya. Setelah itu, istriku bergerak naik turun. Tampak pantatnya yang kuning mulus berayun selaras dengan pergerakannya.
    Dalam sebagian menit, terdengar rengekkan nikmat istriku, “Ooohh.. oohh.. oohh.. oohh.. ”
    Istriku melenguh nikmat serta kocokannya makin kencang serta, “Ooohh.. oohh.. oohh.. ” makin panjang lengkuhannya.
    “Ooohh.. Wisne.., Saya ingin keluar Wis.. Ooohh.. ”
    Batang keperkasaan Wisne menancap semuanya, amblas serta yang tampak cuma butir-butir kemaluan Wisne. Istriku terkulai lemas diatas dada Wisne. Hal tersebut dilewatkan saja oleh Wisne, jadi ke-2 tangan Wisne meremas-remas pantat istriku.

    Narasi Dewasa – Sebagian menit lalu, Wisne berupaya membalikkan tempat. Istriku ditelentangkan serta Wisne bertukaran jongkok pas diatas liang senggama istriku. Lubang kemaluan istriku tampak mengkilap karna lendir yang dikeluarkannya. Dengan perlahan-lahan, Wisne mulai memompa naik turun serta pinggul istriku turut menggoyang ke arah kiri serta kanan.
    “Ooohh.. oohh.. ” sangat terpaksa batang kemaluanku kukocok sendiri karna tidak tahan lihat adegan panas istriku.
    Kocokan Wisne kesempatan ini lama sekali, tidak berhenti-berhenti serta terdengar istriku minta dipercepat pergerakan mengocoknya batang keperkasaan Wisne.
    “Teruuss.. teruuss.. cepat kocok selalu Wis.., cepat sekali lagi Wis..! ” hingga terdengar nada kocokan batang kejantanan Wisne di liang senggama istriku, “Pleekk.. pleekk.. pleekk.. ”
    Wisne mulai melenguh sekali lagi, “Ohh.. eehh.. oohh.. eehh.. ”
    Istriku tidak ketinggal, juga turut mendesah, “eehh.. eehh.. eehh.. eehh.. teruuss..! terruuss..! Saya ingin keluar sekali lagi Wiiss..! Ooohh.. ”

    Wisne menghimpit batang kemaluannya kuat-kuat di lubang kemaluan istriku karna ke-2 tangan istriku merangkul pantat Wisne untuk diutamakan ke arahnya. Saya fikir, Wisne juga telah keluar jadi batang kemaluanku kukocok selalu sampai spermaku muncrat juga.
    “Ooohh.. creett.. crett.. ”
    Sebagian menit lalu, terdengar istriku bicara pada Wisne, “Cabut dahulu kontolmu Wis..! ”
    Wisne mencabut batang kemaluannya dari jepitan liang senggama istriku. Istriku berbalik tengkurap, ingin apa sekali lagi mereka. Nyatanya kejantanan Wisne masih tetap terangsang berat.
    “Masukkan sekali lagi kontolmu Wis.. cepaatt..! ” pinta istriku sekali lagi.
    Agak sedikit berjongkok, dimasukkan sekali lagi ke liang senggama istriku.
    “Ooohh.. ” terdengar istriku menikmatinya, “Wis.. merasa tentang dinding rahimku, Wis..! ”

    Wisne mulai bergerak maju mundur mengaduk-aduk kemaluan istriku lagi
    “Ooohh.. enaknya memek Tante.., oohh enak sekali bila begini Tante.. makin enak Tante.. ”
    Istriku menikmatinya, “Teruuss.. kocok teruuss Wis..! Saya rasakan kontolmu makin enak saja Wis..! Teruuss.. Wis.. teruss..! ”
    Makin Wisne memperoleh angin fresh, jadi dikuatkan kocokkannya serta, “Plookk.. plookk.. plookk.. cleepp.. cleepp.. plookk.. oohh.. oohh.. nikmat Tante. Memek Tante makin hangeett Tante, oohh.., plokk.. plookk.. cleepp.. plookk.. cleepp.. oohh, Wisne ingin keluar Tante.. oohh.. oohh.. Creett.. creett.. cruutt.. ”

  • Cerita Bokep – Seketarisku Yang Montok

    Cerita Bokep – Seketarisku Yang Montok


    1117 views

    Perawanku – saking buru-burunya, ia tidak membaca lagi tulisan atau gambar yang menunjukkan bahwa WC itu untuk pria atau untuk wanita. Ia langsung masuk saja. Namun.., begitu tiba di dalam WC itu, ia melihat seorang pria bertubuh atletis sedang pipis. Ups! Pria itu terkejut dan menoleh.., “Eh Shinta.., kamu salah masuk.., ini WC pria..” Shinta terkejut setengah mati.

    Ternyata sang supervisor sedang pipis di situ. Dan tanpa sengaja, kedua mata Shinta terarah pada benda panjang bulat dari ritsluiting celana panjang yang sedang dipegang sang supervisor. Ternyata batang kemaluan si supervisor belum dimasukkan ke sarangnya. Dengan muka tersipu memerah karena malu, Shinta membuang mukanya dan segera ingin berlalu dari tempat itu. Sial..! gerutunya dalam hati.

    Tapi rupanya si supervisor tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Dengan sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke tembok. “Shin.. sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu.. Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah aku.. Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari teman-teman..”

    Mendengar itu Shinta kaget setengah mati. Ia tidak menyangka bahwa supervisor yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang demikian bejadnya. “Tapi Pak.., saya sedang sakit perut nih.., lagian Bapak ‘khan supervisor saya.., masa Bapak tega melakukannya pada saya?”

    “Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak.., tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta. “To.., tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 38C. Dan.., bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana sini..

    Dan dengan sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai. Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu.

    Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba muncul dan bergejolak.

    Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si supervisor yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang batang kemaluan itu amat besar dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta dalam hati.

    Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Shinta. Dan si supervisor pun ikut membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun.

    Si supervisor mengangkat kaki kanan Shinta ke pingggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Shinta. Bles.., bless.., jebb.., setengah dari batang kemaluan itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan itu. Shinta terbeliak kaget merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam liang kewanitaannya.

    Si supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya sambil mencium dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah. Ia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..! Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Sakit perutnya pun sudah terlupakan.

    Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si supervisor. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah belakang kemaluan Shinta.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Shinta sambil terus menusukkan batang kemaluan supernya ke kewanitaan Shinta.

    “Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Shinta meraih batang kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya.

    Ia pun duduk naik turun di atas batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta penuh kenikmatan.

    belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Shinta segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat ia meraih batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya.

    Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya… oooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak menegang dan ia mencengkeram pundak Shinta dengan sangat erat..

    Shinta menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang kemaluan ajaib itu.., dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani masuk ke dalam mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi. Shinta pun menelan semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan supervisor itu dengan lahapnya…

    Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya berhubungan intim di mana saja dan kapan saja mereka bernafsu.., di mobil, di hotel, di rumah si supervisor (bahkan walau sang isteri sedang hamil).

  • Foto Cewek Jepang Bugil Hot

    Foto Cewek Jepang Bugil Hot


    1422 views

    Perawanku – Memang nikmat rasanya jika menikmati hiburan dewasa di tengah malam yang dingin seperti ini. Apalagi kami sudah menyediakan gambar-gambar terbaru dan terpanas seperti  Foto Kentu Meki Tembem Gadis  jepang yang sudah pasrah untuk di apain saja :

  • Cerita Bokep – Threesome Dengan kakak Kandungku

    Cerita Bokep – Threesome Dengan kakak Kandungku


    1363 views

    Perawanku – namaku Lina, Aku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. usiaku saat ini baru 20 tahun. Saat ini aku telah dikaruniai seorang putra berusia 2 tahun. Aku memiliki seorang kakak laki-laki dan seorang kakak perempuan.

    Kakakku yang laki-laki telah lama berumah tangga dan telah hidup berpisah dari orang tua. Meskipun aku sudah berumah tangga kurang lebih 3 tahun, namun aku dan suamiku masih tinggal dirumah peninggalan orang tua kami, karena hingga saat ini kami belum bisa membangun rumah sendiri. Maklumlah suamiku hanya seorang pegawai negri golongan II.

    Selain aku dan suamiku, Kakak perempuanku juga masih tinggal di rumah peninggalan orang tua kami. Bukan karena dia belum bisa membangun rumah sendiri, tetapi karena dia belum berumah tangga. Sejujurnya aku merasa kasihan padanya, di usia nya yang telah lebih dari 30 tahun, ia belum menemukan laki-laki yang mau menjadi pendamping hidupnya.

    Fina adalah nama kakak perempuanku. Ia saat ini tidak bekerja. Ia hanya tinggal di rumah dan hanya melakukan pekerjaan rumah yang biasa dilakukan seorang wanita. Aku pun sebenarnya juga tidak bekerja, tetapi aku memiliki suami yang mampu menopang kebutuhanku dan anakku.

    Karena kami tinggal dengan kakak perempuanku, maka mau tidak mau, gaji suamiku juga harus dinikmati bersama dengan kakak perepuanku.

    Sejujurnya aku dan suamiku berharap ada seorang laki-laki mapan yang mau menikahi Kakakku, tetapi hingga saat ini, belum ada titik terang untuk itu. Entah apa kekurangan kakak perempuanku itu di mata para lelaki sehingga tak ada yang mau mempersuntingnya menjadi istri. Mungkin karena jodohnya memang belum datang, pikirku

    Sebagai seorang wanita normal, kak Fina juga pasti membutuhkan seorang laki-laki untuk menjadi teman hidupnya, dan untuk memenuhi semua hasrat biologisnya. Aku sering mendengar suara desahan dan rintihan dari kamar kakak seperti suara seorang wanita yang sedang menikmati nikmatnya hubungan suami istri.

    Dan aku yakin kak Fina sedang melakukan masturbasi di kamarnya. Aku juga sering mengintip kakak dari celah ventilasi kamar jika ku dengar suara desahan tengah malam di kamar kak Fina, dan sering ku lihat kak Fina tidur telanjang di kamarnya sambil meremas-remas payudaranya dan memainkan jarinya di selangkangan.

    Saat aku sedang mendesah menikmati gesekan batang penis suamiku di dinding vaginaku, aku sering teringat kakak dan merasa kasihan padanya, sehingga secara tiba-tiba hasrat bercintaku hilang. Saat seperti itu, suami pasti bertanya kenapa, tetapi aku tidak bisa menjelaskan perasaanku padanya. Sampai pada suatu malam.

    Aku terjaga dari tidurku dan kembali mendengar suara desahan dan rintihan yang berasal dari kamar kak Fina. Dengan perlahan ku bangunkan suamiku dan memintanya untuk tidak berisik. ku tarik tangan suamiku dan melangkah perlahan ke luar kamar,

    lalu ku minta suamiku naik ke atas meja yang berada di depan jendela kamar kak Fina dan ku minta ia mengintip apa yang dilakukan kak Fina di dalam kamarnya. hanya sebentar Beni mengintip melalui ventilasi kamar kak Fina lalu kemudian dengan hati-hati dia turun dari meja tersebut dan berbisik kepadaku,

    “Kak Fina sedang nonton BF…”
    Aku menarik suamiku menuju ruang depan dan menyalakan TV. sambil duduk di sofa, ku kembali bertanya pada suamiku.

    “Apa lagi yang Mas lihat?” tanyaku.
    “kak Fina tiduran telanjang…” jawab suamiku
    “Apa lagi?”
    “Yah, dia meremas-remas payudaranya dan memainkan jari di sini…!” jawab suamiku sambil menjatuhkan tangannya ke sela pangkal pahaku.
    “Mas! sejujurnya… itulah yang menjadi pikiranku selama ini!” jawabku sambil memindahkan tangannya dari permukaan vaginaku.

    “Masalah apa?” tanya Mas Beni.
    “hasratku dalam bercinta selalu musnah jika ku teringat kak Fina yang sampai sekarang harus menikmati seks hanya dengan tangan dan jarinya.” jawabku.

    “Hmm…. jadi itu yang sering membuatmu tidak semangat, ya?” ungkap suamiku. Aku hanya mengangguk mendengar ungkapan pengertian dari suamiku.
    “Andai boleh, aku ingin berbagi suami dengan kak Fina…” sebuah kalimat ringan meluncur dari mulutku.

    Suamiku terkejut mendengar kata-kataku itu. Ia menoleh kepadaku dengan kerutan di keningnya. Beni turun dari sofa dan duduk di lantai menhadap kepadaku.

    “Sayang! sebesar itukah rasa kasihan di hatimu untuk kak Fina?” tanya Beni.
    “Lebih dari itu!” jawabku tanpa ekspresi. “Aku juga rela menyerahkan suamiku padanya…” lanjutku.

    “Sayang! aku hanya mencintai kamu, hanya kamu, Lin..! Jangan berpikir yang bukan-bukan tentang hubungan kita… tentang suamimu! berbagi suami dengan kak Fina memang tidak boleh, tapi jika Lina mau, kita bisa melakukannya….!” jawab suamiku.

    Kali ini, aku yang terperanjat mendengar kata-katanya. ku tatap matanya sedalam-dalamnya dan ku lihat ketulusan di hatinya untuk berbagi suami demi membahagiakanku. Beberapa saat kemudian, aku beranjak meninggalkannya dan berjalan menuju kamar kak Fina. Rencananya aku ingin mengetok pintu kamar kak Fina, tetapi ternyata pintu kamarnya tidak terkunci dan aku langsung masuk tanpa permisi.

    Kak Fina yang sedang asyik menonton VCD film porno sambil bermasturbasi, sontak terkejut melihat kehadiranku di kamarnya dan memergoki kebiasaan tak lazin yang dilakukannya.

    “kak Fina! ikut denganku!” kataku sambil menarik tangan kak Fina dan mengajaknya ke ruang depan. Kak Fina hanya menuruti saja, meskipun ia tidak mengerti apa alasanku menariknya ke ruang depan.

    Dalam remang suasana lampu malam di ruang depan, kak Fina terperanjat, karena ternyata di ruang itu telah ada Mas Beni, suamiku. Kak Fina yang berdiri tanpa sehelai kainpun menutupi tubuhnya menjadi sangat malu dengan keadaannya.

    Namun aku dan suamiku tidak memperdulikan hal itu, aku hanya meminta kak Fina untuk duduk di sofa, dan aku juga duduk di sampingnya. Dalam posisi di sampingnya, ku angkat paha kak Fina dan terlihat belahan vaginanya yang ditumbuhi rambut yang tebal.

    Mas Beni juga telah mengerti maksudku, ia langsung mengambil posisi di selangkangan kak Fina dan memainkan lidahnya di belahan vagina kak Fina. aku berbisik pada kak Fina,

    “Kak! jangan berpikir macam-macam..!!! nikmati saja….”

    kak Fina sepertinya tidak mengerti mengapa kami melakukan ini, apakah ini sebagai hukuman atas kebiasaan tak lazimnya yang kami pergoki atau tertumpah dari hasrat tak normal untuk melakukan hubungan seks bertiga.

    Tetapi semakin lama Beni memainkan lidahnya di selangkangan kak Fina, semakin membuat membuat kak Fina melupakan segala kebingungannya atas apa yang kami lakukan. ku lihat kak Fina mulai menikmati indahnya dan nikmatnya seks yang sebenarnya.

    Aku melepaskan seluruh pakaianku dan naik ke atas sofa lalu memposisikan vagianku tepat di depan mulut kak Fina. Tanpa diminta, akhirnya kak Fina menjulurkan lidahnya dan bermain di belahan vaginaku. Dalam posisiku seperti itu, Mas Beni kemudian menghentikan aksi lidahnya.

    Ia melepaskan celananya dan mengeluarkan batang penisnya yang besar lalu tanpa membuang waktu, ia tancapkan kepala penisnya ke belahan vagina kak Fina dan menekannya masuk.

    Vagina kak Fina memang sering menerima rangsangan masturbasi, tetapi ternyata dia masih menjaga keperawanannya, sehingga suamiku masih merasa kesulitan ketika berusaha menenggelamkan batang penisnya di lobang vagian kak Fina.

    Mas Beni harus berulang kali melakukan tarik ulur dan menekan ke lobang vagina kak Fina untuk dapat tenggelam sempurna di liang senggama kak Fina yang masih perawan itu. Basahnya lobang vagina kak Fina tidak begitu membantu proses pelepasan keperawanan kak Fina.

    Melihat keadaan itu, aku tidak lagi menyuguhi mulut kakak dengan menu belahan vaginaku, tetapi aku turun dan membantu suamiku merenggut keperawanan kak Fina.

    Ku tarik lutut kak Fina hingga menyentuh puting payudaranya, dan ku biarkan Mas Beni berdiri bebas menacapkan penis besarnya di selangkangan kak Fina yang terbuka lebar. Posisi mengangkang itu, akhirnya berhasil mengamblaskan kepala penis suamiku hingga menyentuh bibir rahim kak Fina. selanjutnya, mas Beni mulai memainkan aksinya menggesek dinding vagina kak Fina….

    Hanya sekitar 5 menit, kak Fina telah mencapai orgasme pertamanya. Namun mas Beni tidak berhenti menggenjot lobang vagina kak Fina. ku lihat cairan lembut bening mengucur dari lobang vagina kak Fina yang masih disumbat oleh besarnya penis suamiku.

    Cairan merah akhirnya juga keluar memberi warna pada cairan vagina bening yang telah begitu banyak keluar dari lobang vagian kak Fina. Selang 5 menit kemudian, kak Fina kembali merasakan orgasme ke-2.

    Mas Beni yang merasa bahwa dinding vagina kak Fina sudah tidak sanggup lagi menerima gesekan akhirnya meutuskan untuk mengeluarkan batang penisnya dari lobang vagina kak Fina. sekarang Mas beni mengarahkan serangannya kepadaku,

    Setelah beberapa menit, aku juga mendapatkan orgasme pertamaku malam itu. saat itulah mas Beni mencabut penisnya dari lobang vaginaku lalu naik ke sofa dan menyumpalkan kepala penisnya ke mulut kak Feni.

    Dengan kepala penis dalam mulut kak Feni, mas Beni mengocok batang penisnya yang panjang dengan tangannya, dan ternyata itu adalah akhir permainan. Mas Beni mendesah dan menyemburkan air spermanya ke mulut kak Fina.

    Sejak saat itu, kak Fina tidak lagi canggung ketika ia sedang dalam hasrat cinta yang mengelora, ia tinggal datang ke kamarku dan meminta mas Beni untuk menggaulinya.

  • Cerita Bokep – Mertuaku Yang Molek dan Menggairahkan

    Cerita Bokep – Mertuaku Yang Molek dan Menggairahkan


    1294 views

    Perawanku – rekan pembaca setia | Kenalkan, aku Panji Anugerah (nama samaran). Seorang pria berusia 37 tahun, menikah, dengan seorang wanita yang sangat cantik dan molek. Aku dikaruniai Tuhan 2 orang anak yang lucu-lucu. Rumah tanggaku bahagia dan makmur, walapun kami tidak hidup berlimpah materi.

    Boleh dibilang sejak SMA aku adalah pria idaman wanita. Bukan karena fisikku yang atletis ini saja, tapi juga karena kemampuanku yang hebat (tanpa bermaksud sombong) dalam bidang olahraga (basket dan voli, serta bulu tangkis), seni (aku mahir piano dan seruling) dan juga pelajaran (aku menduduki peringkat ketiga sebagai pelajar terbaik di SMAku). Bedanya waktu di SMA dahulu, aku tidak terlalu tertarik dengan hal-hal seperti seks dan wanita, karena saat itu konsenterasiku lebih terfokus pada masalah akademisku.

    Bakat playboyku mulai muncul setelah aku menjadi seorang kepala rumah tangga. Aku mulai menyadari daya tarikku sebagai seorang pria normal dan seorang pejantan tangguh. Sejak diangkat sebagai kabag bagian pemasaran inilah, pikiran-pikiran kotor mulai singgah di otakku. Apalagi aku juga hobi menonton film-film biru.

    Wanita lain yang sempat hadir dihatiku adalah Maya. Dia adalah rekan kerjaku, sesama pegawai tapi dari jurusan berbeda, Accounting. Dia berasal dari Surakarta, tinggal di Bandung sudah lama. Kami sempat menjalin hubungan gelap setahun setelah aku menikah dengan Lilis, istriku. Hubungan kami tidak sampai melakukan hal-hal yang menjurus kepada aktivitas seksual. Hubungan kami hanya berlangsung selama 6 bulan, karena dia pindah ke lain kota dan dinikahkan dengan orang tuanya dengan pria pilihan mereka. Dasar nasib!!! Niatku berpoligami hancur sudah. Padahal aku sudah berniat menjadikannya istri keduaku, walau istri pertamaku suka atau tidak. Karena frustasi, untuk beberapa bulan hidupku terasa hampa. Untungnya sikapku ini tidak bertahan lama, karena di tahun yang sama aku berkenalan dengan seorang teman yang mengajariku gaya hidup sehat, bodybuilding.

    Saat itu, sekitar tahun 1998, yang namanya olahraga fitness, bukanlah suatu trend seperti sekarang. Peminatnya masih sedikit. Gym-gympun masih jarang. Sejujurnya aku malas berbodybuilding seperti yang dilakukan temanku itu. Apalagi saat itu sedang panas-panasnya isu politik dan kerusuhan sosial. Belum lagi adanya krismon yang benar-benar merusak perekonomian Indonesia. Untungnya perusahaan tempatku bekerja cukup kuat bertahan badai akibat krismon, hingga aku tidak turut diPHK. Namun temanku yang sangat baik itu terus memotivasiku, hingga tak sampai 3 bulan, aku yang tadinya hanya seorang pria berpostur biasa-biasa saja-walaupun aku bertubuh atletis, menjadi seorang atlet bodybuilding baru yang cukup berprestasi di kejuaraan-kejuaraan daerah maupun nasional. Hebatnya lagi kantorku dan seluruh keluargaku ikut mendukung semua aktivitasku itu. Kata mereka ”kantor kita punya Ade Rai baru, hingga kita tidak perlu satpam atau bodyguard baru” suatu anekdot yang sudah menjadi santapanku berhari-hari.

    Semakin berlalunya waktu, aktivitas bodybuilderku kukurangi. Apalagi aku sudah diangkat menjadi kabag pemasaran sekarang, di mana keuntungan mulai berpihak pada perusahaan tempatku bekerja. Aku mulai bertambah sibuk sekarang. Namun untuk menjaga fisikku agar tetap bugar dan prima, aku tetap rutin basket, voli, dan bersepeda. Hanya 2 kali seminggu aku pergi ke tempat fitness. Hasilnya tubuhku tetap kelihatan atletis dan berotot, namun tidak sebagus ketika aku menjadi atlet bodybuilding dadakan.

    Sewaktu aku menjadi atlet bodybuilding, banyak wanita melirikku. Beberapa di antaranya mengajakku berkencan. Tapi karena saat itu aku sedang asyik menekuni olahraga ini, tanggapan dan godaan mereka tidak kutanggapi. Salah satu yang suka menggodaku adalah Mia. Dia adalah puteri tetangga mertuaku. Baru saja lulus SMA, dan dia akan melanjutkannya ke sebuah PTn terkenal di kota Bandung. Gadis itu suka menggoda di setiap mimpiku dan bayangannya selalu menghiasi pikiranku saat aku menyetubuhi istriku. Kisahku dengan Mia akan kuceritakan lain waktu.

    Seperti biasanya, aku bangun pagi. Pagi itu aku bangun pukul 04.30 pagi. Setelah cuci muka, aku mulai berganti pakaian. Aku akan melakukan olahraga pagi. Udara pagi yang sehat memang selalu memotivasiku untuk jogging keliling kompleks perumahanku. Dengan cuek aku memakai baju olahraga yang cukup ketat dan pas sekali ukurannya di tubuh machoku ini. Kemudian aku mengenakan celana boxer yang juga ikut mencetak pantatku yang seperti dipahat ini. Aku sengaja bersikap demikian demi mewujudkan impianku, menggoda Mia dengan keindahan tubuhku. Menurut kabar, dia juga suka jogging. Niatku bersenang-senang dengan Mia memang sudah lama kupendam. Namun selama ini gadis itu selalu membuatku gemas dan penasaran. Dia seperti layangan yang diterbangkan angin, didekati menjauh, dijauhi mendekat.

    Tak berapa lama jogging, tubuhku pun sudah mulai keringatan. Peluh yang membasahi kaus olahragaku, membuat tubuh kokoh ini tercetak dengan jelas. Aku membayangkan Mia akan terangsang melihatku. Tetapi sialnya, pagi itu tidak ada tanda-tanda Mia sedang berjogging. Tidak kelihatan pula tetanggaku lainnya yang biasa berjogging bersama. Padahal aku sudah berjogging sekitar 30 menit. Saat itu aku baru sadar, aku bangun terlalu pagi. Padahal biasanya aku jogging jam 06.00 ke atas. Dengan perasaan kecewa aku balik ke rumah mertuaku. Dari depan rumah itu tampak sepi. Aku maklum, penghuninya masih tertidur lelap. Tadi pun saat aku bangun, tidak terdengar komentar istriku karena dia sedang terlelap tidur setelah semalaman dia menemani anakku bermain playstation. Saat aku berjalan ke arah dapur untuk minum, aku melihat ibu mertuaku yang seksi itu sedang mandi. Tampaknya dia sudah bangun ketika aku berjogging tadi.

    Kamar mandi di rumah mertuaku memang bersebelah-sebelahan dengan dapurnya. Setiap kali anda ingin minum, anda harus melewati kamar mandi itu. Seperti disengaja, pintu kamar mandi itu dibiarkan sedikit terbuka, hingga aku bisa melihat bagian belakang tubuh molek mertuaku yang menggairahkan itu dengan jelas. Mertuaku walaupun usianya sudah kepala 4, tapi masih kelihatan seksi dan molek, karena dia sangat rajin merawat tubuhnya. Dia rajin senam, aerobik, body language, minum jamu, ikut diet sehat, sehingga tak heran tubuhnya tidak kalah dengan tubuh wanita muda usia 30-an.

    Melihat pemandangan syur itu, kontan batangku mengeras. Batang besar, panjang, dan keras itu ingin merasakan lubang hangat yang nikmat, basah, dan lembab. Batang itu juga ingin diremas-remas, dikulum, dan memuncratkan pelurunya di lubang yang lebih sempit lagi. Sambil meremas-remas batangku yang sudah mulai tegak sempurna ini, kuperhatikan terus aktivitas mandi mertuaku itu. Akhirnya timbul niatku untuk menggaulinya. Setelah menimbang-nimbang untung atau ruginya, aku pun memutuskan nekat untuk ikut bergabung bersama ibu mertuaku, mandi bersama. Kupeluk dia dari belakang, sembari tanganku menggerayang liar di tubuh mulusnya. Meraba mulai dari leher sampai kemaluannya. Awalnya ibu mertuaku kaget, tetapi setelah tahu aku yang masuk, wajah cantiknya langsung tersenyum nakal.

    ”Panji, nakal kamu” katanya sambil balas memelukku. Dia berbalik, langsung mencium mulutku. Tak lama kami sudah berpagut, saling cium, raba, dan remas tubuh masing-masing. Dengan tergesa kubuka bajuku dibantu mertuaku hingga aku sudah bertelanjang bulat. Batangku pun mengacung tegang, besar, dan gagah.

    Kami pun melakukan pemanasan sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di batangku, sebelum kemaluannya kutusuk dengan batangku. Permainan birahi itu berlangsung seru. Aku menyetubuhinya dalam posisi doggy style. Aku merabai payudaranya yang kencang itu, meremas-remasnya, mempermainkan putingnya yang sudah mengeras. 30 menit berlalu, ibu mertuaku sudah sampai pada puncaknya sebanyak 2 kali. 1 kali dalam posisi doggy, 1 kali lagi dalam posisi berhadap-hadapan di dinding kamar mandi. Namun sayangnya, batangku masih saja mengeras. Aku panik karenanya. Aku khawatir jika batangku ini masih saja bangun sementara hari sudah mulai pagi. Aku khawatir kami akan dipergoki istriku. Rupanya mertuaku mengerti kepanikanku itu. Dia kembali mengoral batangku yang masih bugar dan perkasa ini, lalu dia berbisik mesra,

    ”Jangan khawatir panji sayang, waktunya masih lama” katanya nakal.
    Aku bingung mendengar ucapannya, tapi kubiarkan aktivitasnya itu sambil terus mendesah-desah nikmat. Tiba-tiba ibu mertuaku menghentikan perbuatannya itu. Dia langsung berdiri. Melihat itu, aku pun protes,
    ”Lho, bu, aku khan belum keluar?” suaraku parau, penuh birahi.
    ”Sabar sayang, kita lanjut di kamarku saja yuk” katanya mesra.
    Aku pun tambah bingung. ”Tapi khan ada bapak?” suaraku masih saja parau, karena birahi.

    ”Tenang saja, bapakmu itu sudah pergi tak lama setelah kamu jogging tadi, dia ada tugas ke Jawa” sahut ibu mertuaku sambil mengemasi pakaian olahragaku yang tercecer di kamar mandi dan kemudian menggandengku ke arah kamarnya. Begitu sampai di kamarnya, aku disuruhnya telentang di ranjang, sementara dia mengelap sisa-sisa air, keringat, dan sabun di tubuhnya dengan handuk kering yang sudah ada di kamarnya. Lalu dia melakukan hal yang sama padaku. Setelah itu dia langsung saja mengambil posisi 69, mulai mengoral batangku kembali. Tak lama nafsuku pun bangkit kembali. Kali ini aku bertekad akan membuat mertuaku keluar sampai tiga kali. Aku memang khawatir hubunganku di pagi ini akan ketahuan istriku, tapi persetanlah que sera-sera. Apapun yang akan terjadi terjadilah.

    Aku pun balik menyerang ibu mertuaku. Mulut dan lidahku dengan ganas mempermainkan miliknya. Tanganku juga ikut aktif merabai, meremasi bibir kemaluan dan menusuki lubang anal ibu mertuaku. Kelentitnya yang sudah membengkak karena rangsangan seksual kujilati, dan keremasi dengan gemas. Kumainkan pula apa yang ada di sekitar daerah kemaluannya. Gabungan remasan jari, kobokan tangan di kemaluannya, dan serangan lidahku berhasil membuat mertuaku keluar lagi untuk yang ketiga kalinya. ”Aaaaahhhh…. panji sayang ….” jerit nikmat ibu mertuaku. Cairan birahi ibu mertua keluar deras dari lubang vaginanya. Langsung saja kuhisap dan kutelan habis hingga tidak ada yang tersisa.

    Akupun tersenyum, lalu aku merubah posisiku. Tanpa memberikan kesempatan ibu mertuaku untuk beristirahat, kuarahkan batangku yang masih bugar dan perkasa ini ke arah vaginanya, lalu kusetubuhi dia dalam posisi misionaris. Kurasakan batangku menembus liang vagina seorang wanita kepala 4 yang sudah beranak tiga, tapi masih terasa kekenyalan dan kekesatannya. Tampaknya program jamu khusus organ tubuh wanita yang dia minum berhasil dengan baik. Miliknya masih terasa enak dan nikmat menggesek batangku saat keluar masuk.
    Sambil menyetubuhi ibu mertuaku, aku mempermainkan buah dadanya yang besar dan kenyal itu, dengan mulut dan tanganku. Kuraba-raba, kuremas-remas, kujilat, kugigit, sampai payudara itu kemerah-merahan. Puas bermain payudara tanganku mempermainkan kelentitnya, sementara mulutku bergerilya di ketiaknya yang halus tanpa bulu, sementara tangan satunya masih mempermainkan payudaranya. Tangan ibu mertuaku yang bebas, meremas-remas rambutku, dan mencakar-cakar punggungku. Posisi nikmat ini kami lakukan selama bermenit-menit, hingga 45 menit kemudian ibu mertuaku mencapai orgasmenya yang keempat. Setelah itu dia meminta istirahat. Aku sebenarnya malas mengabulkan permintaannya itu, karena aku sedang tanggung, hampir mencapai posisi puncak. Namun akhirnya aku mengalah.

    ”Panji kamu hebat banget deh, kamu sanggup membuat ibu keluar sampai empat kali” puji ibu mertuaku.
    ”Aah ibu bisa saja deh” kataku merendah.
    ”Padahal kamu sudah jogging 45 menit, tapi kamu masih saja perkasa” lanjut pujiannya.
    ”Itukan sudah jadi kebiasaanku, bu” aku berkata yang sebenarnya.
    ”Kamu benar-benar lelaki perkasa, Lilis beruntung mendapatkanmu” puji mertuaku lagi.

    Lalu kami bercakap-cakap seperti biasanya. Sambil bercakap-cakap, tangan ibu mertuaku nakal bergerilya di sekujur tubuhku. Terakhir dia kembali mempermainkan batangku yang sudah mengerut ukurannya.

    Aku bangkit, lalu beranjak dari tempat tidur. Ibu mertuaku memandangku heran, dikiranya aku akan keluar dari kamarnya dan mengakhiri permainan cinta kami. Tapi kutenangkan dia sambil berkata, ”Sebentar bu, aku akan mengecek keadaan dulu”. Aku memang khawatir, aku takut istri dan anakku bangun. Dengan cepat kukenakan kembali pakaian olahragaku dan keluar kamar mertuaku. Ternyata dugaanku salah. Hari memang sudah beranjak pagi, sekitar jam 6.15 menit, tapi istri dan anakku belum juga bangun. Penasaran kuhampiri kamarku dan kamar tempat anakku tidur. Ternyata baik anak maupun istriku masih tertidur lelap. Aku lega melihatnya. Sepertinya permainan playstation semalam, berhasil membuat mereka kolaps. Aku mendatangi jam weker di kamar keduanya, lalu kustel ke angka 9 pagi.

    Aku menatap wajah istriku yang tertidur penuh kedamaian, sambil berkata dalam hati, ”Tidurlah yang lama sayang, aku belum selesai menikmati tubuh ibumu” lalu mengecup pipinya. Setelah itu, aku kembali ke kamar mandi, mencuci tubuhku, lalu balik lagi ke kamar mertuaku. Kami terlibat kembali dalam persetubuhan nikmat lagi. Dalam persetubuhan terakhir ini, aku dan ibu mertuaku sama-sama meraih orgasme kami bersama dalam posisi doggy anal. Sesudahnya aku balik ke kamar istriku, setelah membersihkan diri di kamar mandi untuk yang terakhir kali, dan kemudian mengenakan baju tidurku kembali.

    Begitulah cerita seksku dengan Ibu mertuaku di suatu pagi hari yang indah. Tidak ada Mia, ada Arini, mertuaku yang molek dan menggairahkan.

  • 17 Foto Ekpresi Wanita Lagi Sange Di Masukin Kontol

    17 Foto Ekpresi Wanita Lagi Sange Di Masukin Kontol


    1988 views

    Perawanku – Pernah kah anda mengentot ? Tentunya anda sudah melihat Ekpresi pasangan anda merasakan kenikmatan ketika disodok oleh kontol anda bukan. Dengan Ekpresi yang berbeda-beda pula wajah kenikmatan itu di perlihatkan.

    Disini 139.99.33.211 akan memberikan Ekpresi -Ekpresi wanita yang lagi di kentot bos ku, semoga makin mempertambah, makin membuat para bos ku bergairah dengan pasangannya ya ? dan bagi  yang jomblo sudah bisa ambil lotion nya untuk bahan coli nya :

  • Cerita Bokep – Karyawati Magang Cantik

    Cerita Bokep – Karyawati Magang Cantik


    1230 views

    Perawankubentuk bibir yang sensual, dihiasi lesung pipit di kedua pipinya, membuat semua yang ada didirinya terlihat sempurna. Hari demi hari kami terlihat semakin akrab, bahkan banyak teman-temanku yang menyangka kalau aku sedang PDKT dengannya.

    Semua anggapan temanku, tidak terlalu aku pikirkan, karena aku merasa, Muti disini sedang belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh sekolahnya, dan sebagai seorang karyawan di PT. BT, aku hanya sekedar membimbing dan membantu, jika seandainya ada sesuatu hal yang dia belum mengerti. Hampir 2 minggu aku mengenalnya, ternyata sikap dan kelakuannya semakin membuat aku terpesona.

    Ketika aku mendengar gurauan dari seorang temanku, yang mengatakan kalau dia berani memberi Rp. 500.000,- kepada Muti, jika Muti mau menemaninya selama 2 jam, perasaanku malah semakin care sama si Muti. Timbul perasaaan cemburu ketika mendengar gurauan itu.

    Namun aku tidak berani untuk mengungkapkannya, karena saat itu diantara aku dan Muti, tidak mempunyai hubungan yang terlalu istimewa. Akupun merasa wajar, jika temanku berkata demikian, karena dengan wajah secantik itu, jika memang Muti memanfaatkan tubuhnya, mungkin harganya bisa diatas Rp. 350.000, per 2 jam (harga tersebut diatas, adalah harga rata-rata seorang massage girl yang sudah dianggap cantik).

    Suatu ketika, bersama seorang temannya yang bernama Emma, Muti menuju meja kerjaku, awalnya sih bertanya tentang sesuatu yang ada hubungannya dengan keperluannya, mungkin karena merasa sudah akrab, Muti juga bertanya tentang no.HP ku, alasannya sih biar gampang saja, kalau nanti dia mau nanya sesuatu. Sambil tetap memperhatikan monitor, aku menyebutkan satu persatu nomernya. Ketika mereka ikut memperhatikan cara kerjaku, tiba-tiba,

    “buukkk..” tanpa sengaja, tangan Emma menyenggol buku yang aku simpan disisi meja.

    Aku langsung mengambil bukunya dengan cara berjongkok. Alamak.. ketika berjongkok, tanpa sengaja sudut mataku melihat sesuatu yang sangat indah, 2 pasang paha mulus terpampang didepan wajahku.

    Bukan hanya itu, karena posisi kaki Muti ketika duduk, agak mengangkang, maka ketika ku perhatikan, dipangkal pahanya terlihat pemandangan yang cukup menggelitik kelelakianku. Ku lihat dia memakai CD berwarna Pink, dengan hiasan renda di sisinya.

    Mungkin karena mereka terlalu fokus memperhatikan hasil pekerjaanku, mereka tidak menyadari (atau memang sengaja?) kalau di bawah meja, aku sedang menikmati apa yang seharusnya mereka tutupi.

    Karena takut mengundang kecurigaan dari teman sekerjaku, terpaksa aku kembali duduk dan menerangkan tentang cara kerja di PT. BT kepada Muti dan Emma. Namun kejadian yang baru saja aku alami, tetap mengganggu pikiranku. Mungkin karena aku tidak konsentrasi dengan apa yang sedang kami bicarakan, Muti bertanya.

    “Pak, kok kadang-kadang ngejelasinnya tidak nyambung sih..”. Sebenarnya aku malu mendapat pernyataan seperti itu, namun karena merasa sudah akrab, aku berbisik kepada Muti dan menceritakan kejadian yang sebenarnya.

    Bukannya malu, Muti malah tersenyum mendengarnya.
    “Kenapa tidak disentuh saja Pak, biar tidak penasaran”, goda Muti.

    Emma yang tidak tahu apa-apa, hanya bengong mendengar pembicaraan kami. Sebagai seorang lelaki, mendengar penawaran Muti, aku malah berpikir yang tidak-tidak, dan membayangkan apa yang ada dibalik CD nya itu.

    Namun semuanya berusaha aku redam, karena walau bagaimanapun, di PT. BT ini, aku harus JAIM (Jaga Imej), agar aku tidak mendapatkan masalah. Bel istirahatpun berbunyi, dan kami langsung menuju kantin untuk makan siang.

    Baru saja aku selesai makan, Muti mendekatiku dan berbisik “besok Bapak saya tunggu di Hero sekitar jam 09.00 pagi, ada yang ingin saya bicarakan, saya tunggu didepan ATM”. Walau singkat, tapi tetap membuatku bertanya-tanya, sebenarnya apa-yang akan dibicarakan? Mengapa waktunya hari sabtu, padahal kan setiap hari sabtu PT. BT libur.

    Mengapa dia berbisik sangat pelan kepadaku, apa takut terdengar yang lainnya?. Besoknya, dengan tetap berpakaian rapi (seperti jika mau berangkat kerja), aku mengeluarkan motorku dan beralasan lembur kepada kedua orang tuaku. Menunggu adalah hal yang sangat membosankan, karena sampai di Hero, jam baru menunjukkan angka 07.30,

    Setelah mencari sarapan, sambil ngerokok, aku iseng-iseng ikut ngantri ATM, padahal cuma mau liat saldo doang, karena uang yang ada di dompetku, masih ada sekitar Rp. 400.000,-. Dari jauh, aku sudah tahu kalau gadis yang menuju kearahku adalah si Muti, dan pagi ini, dia terlihat sangat sexy, karena Muti hanya mengenakan kaos dan celana jeans ketat.

    “Udah lama ya Pak? Kan Muti janjinya jam 09.00, sekarang baru jam 08.45, Muti tidak salah khan?”,
    “Jangan panggil aku Bapak dech Mut, aku kan belum nikah, dan ini bukan di kantor, panggil namaku saja dech, biar bisa lebih akrab”.
    “Ok deh Pak, eh Fik”, sambil tersenyum Muti langsung menggandeng tanganku.
    “Fik, enaknya kita ke mana yach”, tanya Muti.
    “Terserah, emang mau ngomongin apaan, kayaknya pribadi banget”.
    “Ngga juga, Muti seneng saja kalau deket ama Fik, kenapa ya?” “Mau tahu jawabannya”, candaku.
    “Ngga usah Fik, Muti juga udah tahu, Muti rasa Muti menyukai Fik”, jawab Muti polos.

    Tanpa disadari, mungkin karena saking senengnya, aku yang sejak awal memang mengagumi Muti, langsung memeluknya. Mendapat perlakuan begitu, Muti mencoba melepaskannya, dan mengingatkan, kalau kita masih ada dilokasi umum, tidak enak terlihat banyak orang.

    Akhirnya kami memutuskan mencari tempat yang cocok untuk berduaan. Tapi karena yang aku tahu cuma hotel tempat satu-satunya yang cocok untuk berduaan tanpa takut terlihat orang lain, walau terlihat agak ragu, Muti akhirnya menyanggupinya.

    Sekitar jam 09.30, kami sudah sampai di front office hotel BI, dan mengambil sebuah kamar dengan fasilitas TV dan AC. Dengan agak ragu Muti memasuki pintu kamar (mungkin karena baru pertama kalinya), dan dia agak terkejut melihat fasilitas yang terdapat di dalamnya. Apalagi ketika dia melihat kamar mandinya.

    “Enak juga ya Fik, kita bisa ngobrol berduaan disini, tanpa takut akan terdengar atau terlihat oleh orang lain”. Muti langsung merebahkan badannya ke ranjang, dan mencari siaran TV yang khusus menyiarkan acara musik.

    Kebetulan banget lagunya adalah lagu-lagu romantis, yang secara tidak langsung, ikut mempengaruhi suasana hati kami. Lewat Iphone, aku memesan makanan dan soft drink. Ketika aku menyalakan rokok, terdengar suara room boy mengetuk pintu dan mengantarkan pesananku. Aku mendekati Muti yang sedang rebahan, maksudnya sih mau nawarin makanan, tapi Muti langsung bangun dan bertanya.

    “Fik, apakah Muti salah bila Muti mencintai Fik, Muti sebenernya malu mengakuinya, tapi bila tidak diungkapkan, Muti takut kalau Fik tidak mengetahui apa sebenernya yang Muti harapkan.

    Maafin Muti yach, Muti udah ngerepotin Fik, padahal kan sekarang waktunya libur dan istirahat, tapi Muti malah meminta Fik menemui Muti”. Aku terharu juga mendengar kejujuran dan kepolosannya, akhirnya setelah mendengarkan semua tentang apa yang ada dihatinya, sambil membelai rambutnya (agar perasaannya menjadi lebih tenang), aku pun berusaha meyakinkannya, bahwa semua yang dialami, adalah wajar, jika seseorang mencintai lawan jenisnya, dan tidak ada yang namanya salah, jika sudah menyangkut perasaan hati.

    Ketika dia menatapku dengan tatapan yang tajam, secara perlahan aku mencium keningnya. Tapi ternyata, yang kulakukan itu malah membuat Muti berani untuk membalas ciumanku. Dia langsung melumat bibirku, dan seperti seseorang yang tidak mau kehilangan sesuatu, dia memelukku dengan erat sekali.

    Sambil terus menikmati bibirku, tangannya terus mengelus dan mengusap seluruh bagian tubuhku. Mungkin beginilah cara dia mengungkapkan rasa sayangnya terhadap diriku. Tapi sekarang aku yang bingung, karena dengan melihatnya bentuk tubuhnya saja (waktu di kantor), bisa membuat aku “konak”, sekarang seluruh tubuhnya sudah melekat erat ditubuhku (walau masih memakai pakaian lengkap).

    Kedua payudaranya terasa makin mengeras, akhirnya kuputuskan untuk menikmati keadaan ini, karena jujur saja, kadang-kadang, dulu akupun sering menghayalkan betapa nikmatnya jika bercumbu dengan si Muti, apalagi jika berjalan di belakangnya, goyangan pantatnya ngajakin kita jual tanah (maksudnya ntar duitnya buat ngebayarin pantatnya, he.. he.. he..). tanganku mulai berusaha membuka kaosnya, karena aku tidak mau pandanganku yang tertuju kepada kedua payudaranya, terhalang oleh kaos yang ia kenakan.

    Pelan namun pasti, akhirnya bukan hanya kaosnya yang berhasil aku buka, BH nya pun sudah aku lepaskan. Sejenak aku terpana melihat keindahan bentuk payudaranya itu, namun hanya sebentar, karena aku ingin segera menikmati dan merasakan keindahan itu, kuremas kedua susunya, dengan mesra aku mulai menghisap putingnya yang sudah agak mengeras dan berwarna kecoklatan. Kucium dan kujilati bagian tubuhnya, mulai dari leher, terus bergerak turun dan menuju putingnya kembali.

    “Yaa.. hisap terus sayaangg.. aacchh.. ennaakk banget Fik.. geli.. tapi nick..maaattt.. teeeruuus.. aaccchhh..” Muti terus meracau menikmatinya.

    Aku terus merangsangnya, dan mencoba membuka celana jeans yang dipakainya, lantaran jeans yang dikenakannya sangat ketat, aku kesulitan untuk membukanya, untungnya Muti mengerti, dengan agak mengangkat pantatnya, dia mulai mencoba menurunkan jeansnya sendiri. Dengan sabar, aku menunggu dan terus mempermainkan susunya.

    Setelah jeansnya terlepas, tangan Muti berusaha untuk membuka semua yang aku kenakan. Satu persatu jari tangannya membuka kancing kemejaku, dan setelah berhasil membuka baju dan celana yang aku pakai, Muti hanya menyisakan CD saja yang masih melekat ditubuhku.

    Mungkin dia masih ragu untuk membukanya, karena diapun masih mengenakan CD. Walau diwajahnya terlihat, kalau dia sedang diamuk birahi, namun dia masih bisa menguasai pikirannya, aku yakin dia merasa takut di cap sebagai cewe yang agresif dan takut jika aku tidak menyukai tindakannya.

    Namun aku tetap menikmati suasana yang terjadi di dalam kamar hotel ini. Aku terus merangsang birahinya, ciumanku aku arahkan kedaerah perutnya, terus kebawah menyusuri lubang pusarnya, dan kedua tanganku, bergerak untuk membuka CD yang masih melekat ditubuhnya.

    Secara perlahan aku mencoba membuka CD nya, sambil terus mencumbunya, aku menciumi setiap daerah yang baru telihat ketika CD nya mulai bergerak turun. Muti sangat menikmati semua sentuhan yang aku berikan, bahkan ketika CD nya telah terlepas, dan aku mulai menjilati , dia terus mendesah dan malah membuka pahanya lebar-lebar agar lidahku bisa menjilati bagian dalam .

    Dengan keharuman yang khas, itu telah membuat aku betah berlama-lama mencumbuinya. Aku terus menjilati, dan dengan jari telunjukku, aku coba merangsang dia dengan memainkan kelentitnya. Semakin aku percepat memainkan jari telunjukku, semakin cepat pula dia menggoyangkan pantatnya. Muti terus mendesah dan meracau tak karuan.

    “Aacchhhh.. terus sayang.. nikmatnya.. teruzzsss.. lebih ke dalam lagi Fik.. teruuzzss.. yacchhh.. benar.. jilati terus yang.. itu.. sayang.. accchhh”. Karena rangsangan yang dia terima makin hebat, pantatnya bukan hanya digoyang-goyangkan, tapi malah diangkat-angkat ke atas, mungkin tujuannya agar lubang yang lebih dalam ikut tersentuh oleh lidahku.

    Dengan bantuan jari-jariku, aku terus mengaduk-aduk isi Muti, aku sentuh G-Spotnya secara perlahan, dia langsung menggelinjang, lalu kuelus G-Spotnya nya dengan jari tengahku, Muti makin liar, seperti orang yang sedang ngigau, dia meracau tak karuan, tak jelas suara apa yang keluar dari mulutnya, karena yang aku tahu, lubang sudah sangat basah oleh cairan kemaluannya, seluruh tubuhnya seperti menegang, tapi itu tak berlangsung lama, karena, dirinya langsung terdiam dan tergolek dengan lemas.

    Melihat Muti sudah mencapai orgasme, aku berusaha untuk tenang, tetapi sudah sangat tegang (walau masih tertutup oleh CD) dan ingin segera merasakan nikmatnya Muti. Aku segera mencium dan menjilati “lubang surga” itu, agar Muti bisa merasakan apa yang namanya multi orgasme.

    Usahaku ternyata berhasil, karena hanya dalam beberapa menit, tubuhnya kembali bergetar dan menegang. Diiringi desahannya yang sangat menggairahkan, Muti kembali merasakan kenikmatan itu. Karena beberapa kali mengalami orgasme, Muti terlihat sangat lelah, meski tak dikemukakan, terlihat jelas bahwa dia sangat puas dengan oral yang aku lakukan.

    Dengan tersenyum, dia mencoba untuk melepaskan CD yang masih melekat ditubuhku. Tanpa ragu, dia mulai menjilat dan mengulum penisku. Mendapat perlakuan seperti itu, aku yang semula mendominasi permainan, hanya diam saja menikmati permainan Muti.

    Dengan bibir indahnya, dia mengulum dan mengeluar masukan ke dalam mulutnya, dan sesekali, dengan menggunakan kelembutan lidahnya, dia mengusap dan menjilat kepala penisku. Gila.. ternyata Muti bukan hanya indah buat dilihat, ternyata Muti mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam merangsang dan memanjakan kita dalam permainan seksnya.

    Aku berusaha agar tidak sampai kebobolan ketika dia melakukan oral terhadapku, namun kenyataannya, semua spermaku telah memenuhi mulutnya, ketika secara reflek, aku menjambak rambut dan menarik kepalanya sambil mendesah menahan kenikmatan saat spermaku akan keluar. Tanpa perasaan jijik, Muti menelan semua sperma yang ada di dalam mulutnya, seperti tidak puas, dia menjilati yang masih ada sisa-sisa spermanya.

    “Fik, enak juga ya rasa sperma lo, gurih-gurih gimana gitu..”, kata Muti memuji.

    Aku hanya tertawa sebentar mendengarnya, karena bola mataku tetap memandang lekuk-lekuk tubuh Muti yang telanjang tanpa sehelai benangpun menutupinya. Kuperhatikan lagi “lembah” yang dihiasi oleh bulu-bulu halus itu, ternyata, warnanya agak memerah, mungkin karena tergesek oleh lidah dan jari-jariku.

    “Makasih ya Mut..”, kataku sambil menciumi .
    “Fik, boleh tidak kalau Muti minta Muti di jilatin lagi, abis enak banget sih..”, tanya Muti sambil memohon.
    “Boleh saja sih, tapi boleh tidak kalau Fik masukin ke itu Muti, soalnya Fik udah tidak kuat nich, pengen buru-buru berada di dalam Muti. Boleh yach?”
    “Muti takut Fik, kata temen-temen Muti, rasanya sakit banget, tidak mau ah.. ntar kalau sakit gimana?”, tolak Muti.

    “Pokoknya Muti rasain saja nanti, Fik apa temen Muti yang salah”, kataku sambil mulai menjilati Muti.

    Dengan melebarkan pahanya, dan mempergunakan kedua tangannya, Muti membantu melebarkan agar mempermudah ku di dalam mencumbui . Kujilati klitnya hingga dia menggelinjang tak karuan menahan rasa nikmat yang dia terima.

    Sengaja aku terus menjilati klitnya, agar dia diamuk oleh gairahnya sendiri, ketika kulihat tubuhnya mulai menegang, dan mengalami orgasme, entah untuk yang keberapa kali, aku langsung memindahkan cumbuanku kedaerah putingnya yang sudah sangat kencang. Kuciumi bagian bawah susunya, kusedot dan kumainkan lidahku di daerah tersebut.

    “Fik.. enak sekali sayang.. acchhh.. ooohhhh..” Muti menggelepar menahan birahinya yang semakin besar.

    Kulihat jari lentik Muti mulai bermain dibibir kemaluannya sendiri, dia terus mengelus, dan sekali-sekali memasukan jarinya ke dalam lubang yang sudah sangat basah karena banyaknya cairan pelicin yang keluar dari dalam. Sambil tetap membenamkan wajahku diantara dua gunungnya, tanganku secara perlahan menarik tangan Muti yang sedang asik mengeluar masukan jarinya.

    Awalnya dia menolak, tapi ketika aku bimbing jarinya kearah , Muti langsung menggenggam dan mengocoknya. Setelah agak lama, aku meminta Muti agar dia berada diatas tubuhku yang sudah dalam posisi berbaring. Dengan perlahan, dia menaiki tubuhku.

    Sengaja aku menggesek-gesekan diantara lubang , ternyata benar, apa yang aku lakukan telah membuat kenikmatan yang dirasakan oleh Muti makin menjadi-jadi, diapun mulai bergerak menggesekan ke bagian luar .

    Akhirnya, walau dengan posisi berada di bawah, tanpa sepengetahuan Muti, aku berusaha mengarahkan agar bisa memasuki lubang. Muti terus menggerakkan dan menggesekan, dan tanpa disadarinya, ternyata kepala mulai bergerak memasuki ketika dia menggerakan pantatnya dari atas ke bawah.

    Terasa lembut sekali ketika kepala menyentuh bagian dalam dari lubang surganya, ada perasaan nikmat yang sulit untuk diungkapkan, dan tanpa terasa, sudah seluruh bagian berada di dalamnya.

    Seperti kesetanan, Muti terus menggoyangkan pantatnya, sesekali terdengar rintihan dan erangannya. Akupun terus mengeluar masukan ke dalam lubang meki nya. (walau agak sulit karena posisiku berada di bawah).

    Secara reflek Muti langsung merebahkan tubuhnya diatas tubuhku ketika dia sudah mencapai orgasmenya. Namun karena aku belum orgasme, aku langsung membalikan badannya agar berada di bawah tubuhku.

    Dengan sedikit santai, aku terus menggerakan “junior”ku, namun karena tubuh Muti yang bersih dan terawat, birahiku tidak bisa mengerti jika aku ingin lebih lama menikmati kemulusan tubuhnya.

    Akhirnya spermaku keluar di dalam kehangatan lubang mekinya.

  • Cerita Bokep – Dengan Ipar Di Ruang Ganti

    Cerita Bokep – Dengan Ipar Di Ruang Ganti


    1125 views

    Perawanku awal cerita seks ini saat kami liburan sekeluarga. Perkenalkan namaku Rio umur 23 tahun. Akhir pekan lalu sy liburan ke pulau Lombok bersama pacar, kakak ipar dan suaminya. Kami menyewa 2 kamar hotel. 1 untuk sy dan pacar dan 1 lagi tentu untuk kakak iparku dan suaminya. Pemandangan pantai disana sangat mengagumkan. Apalagi saat melihat sunset disore hari.

    Sembari menikmati pantai kami berempat berenang dipantai. Disanalah pemandangan indah yg belum pernah sy lihat dan sangat mengganggu pikiran sy. Tubuh indah yg menawan kakak ipar sy. Dgn buah dada yg montok, pantat menggairahkan dan kulit putih mulus yg sangat bikin merangsang. Mataku tdk bisa terlepas dari pemandangan indah itu. Dlm hayalan bagaimana jika sy dapat menikmati tubuh indah kakak iparku. Sungguh mimpi yg sempurana.

    Setelah selesai berenang dipantai kamipun bersiap untuk menuju ruangan ganti yg berada dipinggiran pantai. Sesuatu yg tdk sengajapun terjadi. Hanya terdapat 2 ruangan ganti. Kebetulan kakak iparku telah masuk duluan. Tanpa pikir panjang sayapun masuk diruangan sebelahnya. Saat itu pikiran sy sdh dirasuki hasrat yg begitu membara. Namun tdk ada keberanian untuk melakukan hal nekat.

    Saat kakak iparku mulai keramas dan mandi muncul ide dari pikiranku. Sy naik ke bak penampungan air. perlahan lahan sy memanjat dan waaauuuwwww, dari sekat tembok yg terbuat dari besi sy melihat kakak ipar yg telanjang bulat. Seketika k0ntol sy ereksi dgn hebat. buah dada yg montok, kulit putih mulus dan bulu kemaluan yg tipis rapi hanya tertutup busa tipis. Sayapun mulai bingung apa yg harus dilakukan.

    Tibatiba sy terkejut ketika sy melihat ternyata ada kamera anti air disaku celana yg sy pakai. Tanpa pikir panjang sy mengabadikan moment tersebut. Sy merekam kakak ipar saat mandi tanpa dia sadari. Video yg berdurasi 10 menit itupun sy simpan rapatrapat agar tdk dilihat siapapun.

    Malam harinya kami kembali kehotel untuk istirahat. Mengingat kejadian tadi sy langsung melampiaskan nafsu ke pacar sy. Tiba di kamar hotel tanpa buang waktu sy langsung membuka semua pakaian pacar sy. Kamipun ML seperti yg biasa telah kami lakukan. Walaupun ML dgn pacarku dlm hayalan aku membayangkan kakak iparku. Terasa sensasi yg berbeda dan belum pernah sy rasakan.

    Keesokan harinya hari masih sangat pagi. Terlihat sinar mentari dari jendela dan sayapun mulai terbangun. Pacarku masih tertidur mungkin karena lelah saat hubungan kami semalam. sy berniat menikmati suasana pagi sendiri. Selesai mandi sayapun bergegas keluar kamar hotel dan langsung ke pinggiran pantai. Disana sy membeli sarapan dan kopi sambil menikmati pemandangan. Tibatiba sy terkejut ketika kakak ipar sy duduk di sebelah sy dan juga membeli makanan yg sama. Entah kenapa sy menjadi grogi dan tdk seperti biasanya. Kami mulai mengobrol seperti biasa. Dlm obrolan sy teringat dgn suaminya dan sayapun bertanya

    mbak mas adinya kemana ? kok nggak ikut kebawah? kakak sayapun menjawab
    iya nih Rio, si adi masih tidur tadi mbak bangunin katanya masih ngantuk. Ternyata hanya kami berdua, sungguh kesempatan yg sempurna dlm benakku.

    Akupun mulai nekat karena pikiranku sdh terombangambing melihat tubuh kakak iparku. Aku mulai mengeluarkan celotehan yg menantang

    mbak aku lihat kok makin hari makin seksi ya? tanyaku kepada kakak iparku.
    ah biasa aja Rio, kenapa kamu nanya gitu? terlihat agak marah.

    Kakak iparku berdiri seakan akan pergi. Tibatiba tanpa aku sadari tanganku memegang tangganya dan berkata

    sebentar mbak ada hal penting yg mau sy bicarakan. Seketika dia menatapku dan berkata
    ada apa? Mbak mau kembali kekamar. Tanpa banyak bicara aku memperlihatkan rekaman video kemarin saat kakakku mandi. Dia kaget dan tibatiba menamparku.

    Saat itu aku sangat emosi dan berkata

    mbak kalau mbak nggak mau diam dan masih marah sy akan menyebarkan video ini. Walaupun sy harus putus dgn adik mbak atau bertengkar dgn suami mbak. Kakak sayapun mulai melemah dan kembali duduk.

     

    Sayapun memulai negosiasi yg liar.

    mbak kalau sy menyebarkan video ini, hubungan mbak dgn suami akan terganggu, sy punya suatu ide yg bagus. Sy akan menghapus video ini jika mbak mau ML dgn sy. Kakak iparku terdiam dan aku mulai mengancam lagi.

    Terlihat dia sangat kebingungan. Sy memegang erat tangannya dan berkata

    Cuma sekali doang mbak, dan nggak akan ada yg tau. Dan hubungan semuanya akan baikbaik saja. Dgn tampang pasrah kakak iparku menuruti kemauanku.

    Sungguh perasaan yg luar biasa dlm hatiku. Tanpa pikir panjang aku menentukan tempatnya. Aku mengajak kakak iparku ke ruangan ganti kemarin. Disana aku ditanya sama ibuibu penjaga

    mas nggak boleh masuk ruangan berdua, kalau mau ganti harus satu-satu. saya pun kaget dan mencari solusi dan berkata
    bu, kalau sy bayar 10x lipat gimana ? ibu itupun tanpa pikir panjang dan menjawab iya. Saat itupun langsung sy bayar.

    Kami berdua pun masuk kamar ganti. Hatiku berdebar, k0ntolku tdk tertahankan dan sy bingung harus mulai darimana. Menarik nafas dlmdlm dan sy mulai memegang kendali. Pertamatama sy mencium tangannya. Kakak iparku terlihat masih kesal dan tdk melakukan apa-apa. Melihat wajahnya yg marah, sayapun merasa semakin tertantang.

    Aku mulai mencium lehernya dgn liar, melumat bibirnya yg tipis dgn nafsu. Mulai terasa nafas kakak iparku tdk karuan. Akupun mulai ke bagian payudaranya, ku remasremas sambil kucium bibirnya. Tangan kiriku mulai kebagian meqinya. Kakak iparku mulai tdk bisa menahan desahannya. Dgn cepat sy melepas bajun dan BHnya. Kujilat putingnya dan desahaan kakaku semakin tak tertahankan. Kulepas celananya dan sy terkejut. Oh my god, meqinya berwarna merah dan masih bersih. Tanpa basa basi aku mulai ke meqinya. Mulamula kucium lembut kemudian kumainkan. Kujilat klitorisnya dan kumasukan satu jariku kelubag meqinya. Diluar dugaan ternyata sdh sangat becek.

    Saat itulah keadaan berubah 180 derajat. Awalnya kakaku tdk melakukan perlawanan tibatiba menjadi sangat liar. Dia membuka celanaku tanpa malu-malu. Meremas-remas k0ntolku dan mulai mengulumnya. Ternyata dlm hal ini kakak iparku jauh lebih hebat dibandingkan pacarku. Akupun mulai mendesah tdk tahan. Saat dia masih sibuk dgn k0ntolku aku kembali meremas-remas payudaranya. Selesai dgn pemanasan kakakku berdiri dan berkata

    ayo dimasukin Rio, mbak udah ngga tahan, tp pelan-pelan ya soalnya mbak lagi hamil 1,5 bulan. Aku sangat terkejut dan tanpa pikir panjang mengiyakan permintaanya.

    Perlahan kubawa k0ntolku ke meqinya. Tdk langsung sy masukkan, perlahan sy menggosokkan secara halus, kakak iparku yg duduk di bak penampungan air mulai memelukku. Akupun kehilangan kesabaran dan mulai memasukkan k0ntolku.

    Awwwwww, rasanya sangat hangat, meqinya masih sempit dan mencengkram kuat. Kumulai penetrasi secara terus menerus, kami berdua saling mendesah, berciuman saling melumat dan tentunya tanganku terus sibuk dgn payudaranya yg montok. Kemudidan kakak iparku memelukku dgn sangat keras, terasa k0ntolku dicengkaram sangat kuat.

    lagi dikit Rio, mbak udah mau keluar nih. sayapun melakukan penetrasi lebih cepat dan kuat dann
    aaahhhhhhhhh, mbak udah ngga tahan Rio, udah mau keluar dan ahhhhhhhhhhh, kakakku mulai lemas dan mendesah,
    cukup Rio, mbak udah keluar. Aku pun menjawab
    sekarang giliran sy mbak, udah mau keluar juga sekali lagi aku mulai penetrasi dgn sangat kencang dan cepat.

    Ohh shhittt, sepertinya sy sdh mau selesai dan cruuuuuuuttt. Sy mengeluarkannya di dlm, rasanya sungguh nikmat, dan kakakku berkata

    kok di dlm?.
    iya mbak lagian juga ngga ngaruh kan? Mbak kan lagi hamil?. Kakakku tersenyum kamipun masih berpelukan.

    Sy bertanya

    mbak kapan-kapan lagi ya? kakakku menjawab
    iya nanti kita bicarakan lagi secara rahasia Rio, biar ngga ada satu orangpun yg tau.

    Kamipun membersihkan diri dan kembali melihat pemandangan pantai. Duduk bersebelahan secara wajar agar tdk mencurigakan.

  • Cerita Ngewek 2 Ibu Muda Tetangga Kos – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek 2 Ibu Muda Tetangga Kos – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1863 views

    Perawanku – Ini pengalaman ketika aku masih bujang, saat itu umurku mungkin sekitar 23 tahun. Aku kost disebuah tempat yang memang diperuntukkan ahany untuk anak kost, ada sekitar 20 an kamar berjejer terdiri atas dua bangunan bertingkat 2. Penghuninya campur antara yang bujangan dan yang berkeluarga. Kebetulan kamarku ada di lantai bawah yang menurutku punya fasilitas paling komplit (maksudnya bisa jemur pakaian di belakang kamar karena ada lorong terbuka yang tersisa dibelakang bangunan yang aku tempati itu. Dari lorong ini pulalah kisah ini berawal.

    Tetangga sebelah kanan dan kiri kamarku adalah pasangan yang berkeluarga. Ada bapak dan bu Evi (karena anaknya namanya Evi) keluarga dengan 1 anak perempuan disebelah kiri kamarku. Dan keluarga mas Anto dan mbak Diah (begitu aku memanggil mereka) disebelah kanan kamarku, keluarga muda dengan satu anak perempuan juga yang berumur sekitar 2 tahunan. Aku juga belum begitu kenal dengan tetangga lainnya karena memang sangat jarang bertemu. Umumnya mereka mengurung diri dikamar entah apa kegiatan mereka. Aku sendiri bujangan yang baru mulai bekerja pada sebuah perusahan yang cukup bonafid. Hari hariku biasanya aku habiskan pergi sama teman teman, itu sebabnya aku jarang berinteraksi dengan tetangga kostku.

    Bu Evi orangnya kecil mungil, kulit hitam manis tapi punya buah dada yang agak berlebihan sehingga kalau lama diperhatikan seperti menantang (dasar mupeng) sedangkan mbak diah, punya perawakan sintal, kulitnya putih mulus, wajahnya juga sangat mempesona (masuk katagori cantik), ramah dan banyak senyum. Aku sendiri sering dapat senyuman nya. Nggak tahu kenapa aku sering cari kesempatan untuk bertemu muka biar kecipratan senyum manisnya. Aku sendiri cukup akrab dengan mas Anto karena kantor kami bersebelahan. Mas Anto bekerja sebagai Security. Seringkali aku diminta bantuan sama mbak Diah untuk jagain si kecil Endah kalo dia lagi sibuk dengan pekerjaan rumahnya, dan aku dengan senang hati melakukannya. Sebagai imbalan biasanya aku nitip cucian barang sepotong dua potong. Merekalah dua wanita yang menjadi topic ceritaku nanti.

    Episode Mbak diah.
    Pada suatu hari aku pulang malam sekitar jam 2an, aku ingat sekali itu malam minggu sehabis jalan sama teman temanku, aku bermaksud mengambil jemuran dibelakang kamar yang sore tadi dicuciin sama mbak Diah, takut kena hujan nanti bau. Aku merasa ada yang tidak biasa. Didepan pintu kamar belakang mbak Diah aku melihat sepasang sandal yang aku yakin bukan punya mas Anto. Penasaran aku balik kedepan mencari motor mas Anto, hanya ingin memastikan kalo mas Anto benar tidak dirumah karena setahuku hari itu mas Anto tugas malam.

    Dan benar dugaan ku motor mas Anto tidak ada di tempatnya. Segera aku berbalik lorong belakang. Aku mencoba mencari celah untuk mengintip kedalam kamar mbak Diah. Tapi usahaku sia-sia karena terhalang dinding dapur. Hanya saja aku sempat mendengar lapat lapat desahan nafas dan sayup sayup suara erangan sehingga aku yakini sedang terjadi sesuatu didalam sana. Aku kembali kekamarku menunggu …….
    Dengan suasana hati yang tak menentu, aku hanya berharap tahu siapa gerangan pemilik sandal yang telah mengisi malam sepinya mbak diah. Aku tak beranjak jauh dari pintu belakang kamarku dan sengaja kubuka sedikit sehingga masih bias mengintip kea rah pintu belakang mbak Diah. 15 menit berlalu aku mendengar suara daun pintu berderit meskipun sangat pelan tapi cukup membuatku segera mengambil posisi yang telah kupersiapkan.

    Aku melihat sosok mbak Diah keluar kemudian melihat kiri kanan mungkin memastikan keadaan aman, setelah itu kulihat dia memberi kode kedalam maka keluarlah sesosok lelaki yang sangat aku kenal….. Pak Evi… tetangga sebelahku… aku tersurut kaget benar benar tidak menyangka dan setengah tidak percaya dengan apa yang kusaksikan. Setelah keadaan tenang aku kembali ketempat tidurku. Ada scenario dalam kepalaku. Dan aku pun tersenyum sendiri.

    Keesokan harinya seperti biasa aku telat bangun, maklum hari minggu. Masih terbayang peristiwa semalam dan rencana yang telah kususun. Aku bersemangat bangun dan langsung menuju lorong belakang aku berharap ketemu mbak Diah dibelakang, tapi aku harus kecewa. tak apalah masih banyak waktu. Dan aku segera menyambar handukku masuk kamar mandi sambil bernyanyi kecil. Habis mandi aku bermaksud membuang waktu dengan duduk di beranda kamar ku ngopi dan sekalian melihat keadaan tetangga tetanggaku. Heran aku juga tidak melihat bu Evi hari itu. Selang beberapa saat kulihat mbak Diah datang, rupanya dia baru habis belanja di warung.

    “Eh dik Hadi .. udah bangun ya… “ Sapa mbak diah ramah seperti biasanya.
    “Iya mbak, mas Anto masih tidur?” tanyaku balik
    “Iya dik, mas Anto baru pulang pagi, kan tugas malam” katanya menerangkan
    “oh iya… mbak gak ada acara nyuci hari ini? Nitip doong “
    “boleh, tapi ntar ya abis masak, tapi jagain Endah ya”
    “Siip” kataku
    Aku pun mengambil alih endah dari mbak Diah, aku setelkan dia lagu anak anak dari DVD portable ku maka endah pun bernyanyi nyanyi sendiri di kamarku. Selang beberapa lama kudengar mbak Diah memanggil lewat pintu belakangku.
    “Dik Hadi… mana cuciannya?”
    “itu mbak yang dibelakang, udah tak rendem dari semalem” sahutku menimpali.
    Aku segera beranjak kebelakang, saatnya memulai rencana. Perlahan kudekati mbak Diah. Memberi kode agar dia mendekat. Mbak Diah menghampiriku….
    “Semalam aku melihat sesuatu disini” bisikku.
    Sengaja membuatnya terkejut. Dan reaksinya memang seperti yang kuharapkan. Diapun lebih mendekat.

    “Lihat apa?” mbak Diah ikutan berbisik.
    “Ada deh.. “ godaku.
    Merah padam mukanya mbak Diah. Tapi dia segera menguasai diri. Dia taruh telunjuknya di atas bibir.“Nanti aja diomongin” bisiknya lagi
    “Siip” kataku sambil mengangkat jempol.
    Aku memulai hayalanku ditempat tidur dengan perasaan menang, yakin akan mendapat sesuatu. Pikiranku sedemikian jauhnya sampai tak sadar aku tertidur dan lupa makan. “tok… tok….tok…” setenagah sadar aku mendengar pintu kamarku di ketok.
    Aku bangkit dari tempat tidur dan yang pertama kurasakan adalah perutku yang minta diisi. Kulirik jam bekerku, ah.. rupanya sudah jam setengah tiga, pantesan…“tok…tok…” kembali kudengar pintuku di ketok.
    Aku bergegas membuka pintu, kiranya mbak diah yang sedari tadi mengetok pintu.“ya mbak… ada apa?”tanyaku “ini mau nganterin makanan , tadi mbak masak lebih, mbak liat dari tadi kamu gak keluar rumah..

    Pasti belum makan” katanya sambil mengulurkan sepiring nasi komplit dengan lauknya.
    “iya juga mbak, aku ketiduran, mas anto udah bangun?”
    “udah tuh … lagi pergi sama endah kerumah temennya”
    “ooh… berarti udah aman ya… “ kataku sambil mengedipkan mata
    “kamu itu bikin mbak penasaran, memang liat apa semalem” katanya masih berpura pura.
    “ntar aku cuci tangan dulu, tak ceritain sambil makan ya” aku bergegas menaruh makanan di meja kecil di beranda dan masuk untuk cuci tangan, kubiarkan mbak diah penasaran menungguku.
    “ayo ngomong… liat apa semalem” mbak diah langsung menyerangku begitu aku muali menyantap makanan, aku hanya senyum senyum sambil ayik menghabiskan makanan ku.“cepetan dong, ntar mas anto keburu pulang” pintanya memelas.
    Akhirnya aku pun menceritakan apa yang kulihat, termasuk mengetahui siapa adanya lelaki pemilik sandal. Lama mbak diah terdiam sampai akhirnya…

    “Di, kamu bisa pegang rahasia ini kan?, mbak gak mau mas anto sampai tahu, kmu pasti tahu akibatnya buat mbak” lagi lagi dia meminta dengan memelas.
    “tenang aja mbak, aku bisa jaga rahasia kok. Tapi aku juga bakal minta sesiuatu dari mbak” jawabku
    “kamu jangan memeras mbak ya, kamu kan tahu mbak nggak punya uang”“aku nggak minta uang kok” selaku
    “trus kamu minta apa”
    “aku minta sesuatu yang mbak punya dan bisa kasi” kataku sambil memberi kode ke arah dadanya
    “hah… kamu mau sama mbak?”“knapa? Mbak nggak mau ngasih”
    “Bukan gitu, mbak kan udah punya anak… emang kamu mau?”
    “ah… aku kan pingin yang berpengalaman” kataku cekikikan.
    “ya deh… kalo itu mbak bisa kasi, tapi jangan dipaksain ya… liat keadaan, jangan sampai mbak celaka”
    “oke, aku juga pasti menjaga mbak kok.. tenang aja”“omong omong bu evi kemana? Koq pak evi nya bisa lepas?
    “ooh, biasa tiap sabtu mbak evi nginap di rumah orang tuanya karena harus gantian ama saudaranya jagain orang tuanya yang udah tua”“itu sebabnya ya… he..he.. “
    “ya … biasanya sabtu dianterin sama pak evi, minggu dijemput lagi”
    “ngerti deh” kataku sambil mengejapkan mata, dan mbak diah pun tersenyum malu.
    “ntar malam mas Anto shift malam lagi gak?” tanyaku
    “iya… knapa? Kmu mau ntar malem?”
    “kalo boleh sih…”
    “liat keadaan ya.. “
    “oke…”
    Begitulah akhir dari transaksiku, aku tinggal menunggu hadiah yang dijanjikan tiba.
    Waktu yang kutunggu pun tiba, dari balik pintu kamarku aku mendengar suara motor mas anto menjauh, dan mbak diah berdiri di beranda melepas suaminya berangkat kerja. Setelah motor gak terlihat aku keluar kamar. Mbak diah menoleh kearahku sambil berbisik..

    “endah belum tidur, ntar mbak kasi kode” sambil menganggukkan kepala, aku pun mengerti. Menunggu sekitar 30 menit kudengar tembok di ketok , inilah kode nya pikirku, dan aku bergegas ke arah belakang.
    Aku tidak mau kecolongan seperti pak evi, jadi kudekati pintu belakangnya mbah diah tanpa sandal.. he..he… langsung kubuka pintu perlahan yang ternyata tidak terkunci. Pemandangan yang disuguh kan didalam kamar sungguh membuatku terpana, mbak diah tiduran ditempat tidur dengan mengenakan baju tidur yang amat tipis, ikatan tali dipinggangnya tak cukup menutupi dadanya yang terbuka tanpa mengenakn BH, sehingga terpampanglah belahan bukitnya yang indah. Aku sudah sering melihat belahan dadanya ketika sedang menjemur pakaian ataupu menyapu di halaman, tapi malam ini sungguh sangat menggairahkan. Mbak diah hanya tersenyum.

    “sudah puas melihat ini” katanya sambil menunjuk ke arah dadanya
    “mungkin aku harus memegangnya” gurauku sambil mendekat.
    Langsung saja kubuka bagian atas bajunya dan langsung kunikmati dada montok yang telah menantiku itu. Pelan kuremas sementara bibirku mencari cari putingnya yang lain. Aku puaskan diriku menciumi buah dada mbak diah, sementara diapun mulai merintih pelan.
    “di, aku pingin liat barangmu” bisiknya disela sela pergumulan kami.
    “penasaran ya?”
    “mmh” tangan mbak diah langsung meluncur kearah selangkangan ku, dia berhenti ketika menggenggam penisku dari balik celana yang masih kupakai, digenggamnya beberapa kali , mungkin membanding bandingkan milikku dengan suaminya atau pak evi.

    “kayaknya gede juga ya…” katanya
    “kalo mau liat aslinya buka aja mbak, aku gak keberatan kok” kataku
    Mbak diah langsung membalik posisi, dia diatas menindihku, kemudian sedikit demi sedikit menurunkan wajahnya kearah perutku. Akhirnya mencapai tonjolan selangkanganku.. dia meraba dengan halus membuatku jadi merinding dan tentu saja adek kecilku langsung melonjak, dia mulai menggenggam perlahan dan seperti sangat menikmati, perlahan disingkapnya celanaku, tanpa basa basi penisku melonjak keluar. Mbak diah tersenyum kearahku, mulai diciumnya penisku pertama dengan ujung hidung, kemudian berlanjut dengan bibirnya. Serasa meledak mendapat perlakuan sopan seperti itu. Perlahan bibir mbak diah terbuka, diarahkannya kepala penisku kemulutnya, pintar sekali dia mebuatku melayang. Sekarang penisku sudah sepenuhnya dalam kulumannya, terasa jilatan lidah mbak diah sesekali menyentuh ujung penisku… aku sudah lupa diri. Tiba tiba dikeluarkannya penisku dari dalam mulutnya. Ahh… aku langsung sadar kembali.
    “Besar juga…” bisiknya
    Aku hanya tersunyum puas dengan ucapannya.
    “mbak… buka dong “
    “sabar sayang, kita banyak waktu koq”
    “ya mbak.. tapi aku dah mau meledak nih” mbak diah tertawa kecil mendengar kataku.
    “kamu yang buka ya…” sekali lagi aku membalik posisi, kali ini mabak diah tidur dengan pemandangan indah nya.

    Aku mulai membuka baju tidurnya perlahan sambil sesekali mengecup outing mbak indah yang sudah sedemikian menantangnya. Aku hanya mendengar desahan desahan yang semakin membangkitkan nafsuku dari bibir mbak diah. Sekarang yang tampak adalah tubuh tanpa sehelai benang yang siap menantiku. aku terus melanjutkan gerilya mulutku di sekujur tubuh mbak diah, tanganku mulai melepas celanaku dan langsung kulemparkan tanpa peduli jatuh dimana. Kugesekkan penisku diselangkangan mbak diah. Kali ini aku sengaja mengulur waktu bermaksud membuat mbak diah penasaran. Pinggul mbak diah mulai bergerak liar. Tampak dia berusaha mencarikan lobang untuk penisku yang kini sangat tegang.
    “ayo di…. Masukin sayang, mbak udah nggak tahan”
    “bantuin dong mbak” kataku pula.

    Mbak diah mulai mencari penisku lagi, setelah dalam genggamannya, dia mulai mengarahkannya ke liang kenikmatannnya. Aku mengimbangi dengan melakukan sedikit penekanan. Agak susah masukknya.“kok susah masuknya mbak”
    “punyamu kegedean, mmmh … pasti nikmat nih” dia mendesis
    Akhirnya dengan bantuan tangan mbak diah penisku mulai memasuki vaginanya mbak diah yang hangat dan basah. Aku tidak mau terburu buru, jadi kugerakkan perlahan penisku dalam vaginanya mbak diah sambil menikmati setiap gesekannya, desahan mbak diah juga memberi sensasi tersendiri. Mbak diah pun selalu memberi gerakan pinggul yang menambah kenikmatan yang kurasakan malam itu. Aku bertahan dengan gaya itu beberapa saat sampai akhirnya…

    “aduh di… mbak mau keluar, kasi mbak keluar dulu ya…” katanya tanpa memberi kesempatan aku untuk menjawab, tangan mbak diah menekan pinggangku sampai seluruh penisku terhisap kedalam vaginanya, dia terus meracau tak jelas, tapi aku tahu dia sedang dalam puncak puncaknya.
    Aku merasakan dinding vagina mbak diah berdenyut denyut seperti mencengkram penisku kuat kuat. Aku biarkan dia menikmati sesaat sampai pegangan dipinggangku agak kendor.“maaf ya di.. mbak gak tahan, habis penismu enak banget, vagina mbak rasanya penuh” katanya
    “gak apa mbak kan bisa di ulang”
    “pasti mbak layani, mbak bikin kamu puas di, lagian penismu enak”
    Begitulah malam itu kami melanjutkan petualangan, ternyata mbak diah type wanita yang agak hyper. Malam itu dia keluar sampai 7 kali sementara aku dapat 2 kali. Dari dia pula aku tahu kalo mas anto tidak begitu kuat di ranjang, paling hanya bisa memberinya sekali sementara mbak diah punya keinginan lebih dari itu. sedang dari pak evi katanya dia bisa dapat 2 sampai 3 kali meskipun penisnya tidak sebesar punyaku. Aku puas malam itu dan kembali ke kamar dan tertidur pulas sampai pagi.

    Mungkin karena kelelahan atau terlalu puas, pagi itu aku bangun agak terlambat. Aku mandi dengan terburu buru. Dengan hanya handuk melilit tubuh aku kebelakang kamar mencari pengganti CD, tak peduli keadaan sekeliling aku ganti CD di belakang kamar. Tiba tiba… aku mendengar suara seseorang menjerit. Rupanya bu evi baru keluar dari kamarnya dan hendak menjemur pakaian kaget melihatku telanjang. Aku juga kaget, handukku jatuh dan CD yang mau kupakai baru sebatas lutut. Lama tertegun aku lupa kalau penisku masih bergelantungan.

    “maaf bu, kirain gak ada orang” kataku
    “iya.. iya tapi kok gak buru buru ditutupin, mau pamer ya”
    wah aku tersentak dan langsung merapikan CD ku. Untung bu evi gak marah dan malah menggodaku.
    “anu bu, aku kesiangan jadi gak konsen, maaf ya bu” kataku lagi
    “gak apa apa, mbak juga gak nyangka dapat pemandangan gituan pagi pagi” katanya tersenyum sambil menatap ke arah penisku.
    Aku jadi kepingin iseng menggoda, maklum aku juga suka dengan body bu evi yang selalu mengundang terutama toketnya.
    “kalo mau bukan cuma pemandangan yang bisa dinikmati, barangnya juga bisa kok”
    “yee…. Udah sana ntar telat kerjanya” katanya mengingatkan.
    Ternyata dia gak marah, dan menurut feelingku kayaknya dia ada minat dengan penisku setelah apa yang disaksikannya. Aku bergegas masuk kamar dan cepat cepat berpakaian sekenanya, sebelum berangkat aku mencoba mengisengi bu evi sekali lagi.
    “ntar dilanjutkan ya mbak (aku mulai memanggil mbak)” kataku sambil melongokkan kepala dari pintu kamarku.
    “hus cepat kerja sana… “ bu evi memonyongkan bibirnya sambil tersenyum manis dan menurutku itu sangat menggoda.

    Aku gak konsentrasi di tempat kerja, bayangan godaan bu evi gak bisa lepas dari otakku. Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, aku minta ijin bosku untuk pulang dengan alasan nggak enak badan. Aku hanya ingin segera menyelesaikan urusanku dengan bu evi. Memasuki rumah kost, yang pertama kucari adalah motor pak evi, meskipun aku tahu dia biasa kerja pagi tapi aku harus memastikan.
    Yakin aman, aku masuk kamar dan langsung membuka pintu belakangku. Sepi…. Jam jam segini orang sedang kerja, kalaupun dirumah paling mengurung diri dikamar, Mbak diah pasti masih ngurus suaminya yang baru bangun habis kerja malam.
    Aku melangkah kepintu belakang bu evi, perlahan ku ketok pintunya. Dan aku juga sudah mentyiapkan alasan jika hal yang tidak diinginkan terjadi. Pada ketukan kedua aku mendengar langkah kaki mendekati pintu.

    “Ada apa dik hadi” tanya bu evi dengan tersenyum.“itu…. mau melanjutkan yang tadi” kataku
    “kamu nekat ya… pasti bolos ya… “ cecarnya tapi dengan suara berbisik
    “kan udah janji” aku menyahut bodo bodohan.
    “kamu serius?”
    “ya.. iyalah, masak nggak” aku udah kepalang menjawab Bu evi memperhatikan sekeliling.
    “masuk sini, nanti diliat orang” katanya. Aku berjingkrak gembira. Ternyata apa yang aku pikirkan tidak meleset. Bu evi memberi jalan kepadaku.
    “ssst… jangan keras keras, evi lagi tidur” bisiknya
    “kamu mau apa?”
    “kan mbak udah ngerti… masak dijelasin lagi” kataku nyengir Lama bu evi terdiam.
    Tapi akhirnya dia tersenyum lagi.
    “rahasia kita berdua ya… jangan sampai orang lain tahu” katanya
    “iya lah mbak … masak aku mau bikin perkara”
    “sama ingat… ini cumin buat senang senang saja, tidak ada perasaan. Aku nggak mau dipaksa paksa ya..”
    “ya mbak, saya setuju” Dengan demikian mulailah petualangan baru dengan bu evi hari itu.
    Sejak lama aku mengagumi toket bu evi ini, maka tak kusia siakan hari itu untuk menikmati sepuasnya. Aku menyusu seperti anak kecil hanya bedanya diiringi dengan desahan desahan kecil bu evi.
    Tubuh hitam manis itu sudah ku miliki sekarang . aku membenamkan wajah ku di belahan toket bu evi. Kunikmati aromanya, aku sangat bergairah. Begitupula bu evi. Kami telah telanjang bulat dan aku bersiap mencari akhir dari permainan ini. Genjotan ku selalu mendapat perlawanan dahsyat. Bu evi bertahan cukup lama, beda dengan mbak diah. Lubang memeknya lebih lengket tidak terlalu banyak cairan. Yang lebih dari memek bu evi ini adalah aku merasa penisku susah dicabut ada yang menyedot dari dalam, dan senyum bu evi pun tak henti hentinya terpampang.

    “aku diatas ya..” tiba tiba dia menghentikan gerakanku.
    Dan tanpa menungggu persetujuanku dia berguling, dengan posisi diatas dia mulai mengatur rithme genjotan.
    “kamu diam saja, nikmati saja ya” katanya dan akupun hanya mengangguk.

    Bu evi mulai dengan gayanya sendiri, kakiku diluruskannya dan meninggalkan penisku tegak, perlahan dia mengangkangi penisku. Dengan bantuan tangannya dimaukkannya penisku kedalam vaginanya, pelan tapi habis sampai ke pangkal. Dia mendesah. Aku merasa ujung penisku ada yang mengganjal. Mungkin mentok. Kembali bu evi tersenyum. Dia mualai bergerak naik turun.

    Aku dapat memandangi seluruh tubuhnya sekarang. Toket besarnya ikut naik turun mengikuti irama gerakan pantatnya. Hanya beberapa menit aku bertahan seperti itu. Aku merasa penisku panas dan terasa laharku sebentar lagi akan menyembur.

    “mbak… aku udah mau keluar” aku memperingatkan.
    “iya sayang aku juga mau… kita sama sama ya…” nafas bu evi mulai memburu, dia mempercepat gerakannya, dan aku berusaha menahan sekuat tenaga agar tidak muncrat duluan.
    Aku ingin member kesan bahwa aku tidak kalah dari dia. Aku kaget ketika bu evi menghempaskan tubuhnya keatas dadaku sambil berkata..
    “aku keluar….. aku keluar… “ didiringi dengan dekapan yang sangat erat dia mengejang beberapa kali.
    Dan aku berniat segera menyusulnya. “mbak … aku keluar” aku bermaksud mencabut penisku tapi dia menahanku.

    “lepaskan didalam saja sayang … aku mau merasakan kehangatan sperma kamu” katanya Kutarik wajah bu evi, dan aku melumat bibirnya, sementara penisku mulai memuntahkan isinya dalam memek bu evi.
    Dia benar benar tahu apa yang harus dilakukan. Dia memutar pantatnya seperti hendak menguras habis isi penisku. Aku tersenyum puas.
    “makasih mbak… mbak hebat sekali”
    “kamu juga hebat sayang… kamu memberiku kepuasan yang berbeda hari ini, lain kali mbak boleh minta kan?”
    “ dengan senang hati mbak” jawabku sambil member kecupan dibibirnya.

    Aku mengahiri hari itu dengan senyuman, dan beristirahat dengan lelap. Aku bermimpi membawa kedua wanita tetanggaku kedalam kamarku dan kami main bertiga. Aku jalani kehidupan seks dengan dua wanita tetangga sekitar satu tahunan lebih, dalam seminggu aku bias bermain 3 sampai empat kali. Jadwal yang baik mebuat mereka tidak tahu satu sama lain kalau aku mengencani mereka berdua. Mbak diah yang putih, cantik dan hyper memberiku kebanggaan sebagai lelaki karena dia sering memberiku pujian atas permainanku. Sedangkan bu evi selalu memberiku kenikmatan lebih saat kami bercinta, memeknya yang hangat dan kering serta sedotannya tidak ku dapat dari wanita manapun.

    Satu persatu mereka pindah dari tempat kost yang banyak memberi kenangan. Keluarga bu evi pindah terlebih dahulu karena membeli rumah saudaranya dengan harga murah dan sekarang tinggal lebih dekat dengan keluarganya. Sedangkan keluarga mbak diah menyusul dua bulan berikutnya karena mas anto membeli rumah disebuah komplek perumahan. Namun demikian kami masih tetap berkomumikasi dan sesekali melakukan pertemuan diam diam dan melanjutkan petualangan kami. Hanya saja tidak bisa sesering ketika masih bertetangga.

  • Cerita Bokep – Nyonya dan Sopirnya

    Cerita Bokep – Nyonya dan Sopirnya


    1224 views

    Perawanku – kadang aku bingung memahami kehidupan ini. Dulu waktu di desa sebagai bujang ngejarngejar perempuan desa aja banyak yg menolak. Eh giliran sekarang jadi sopir pribadi malah dapat rejeki nomplok. Bisa bercinta sama nyonya majikanku yg cuantiik buanget biar usianya sudah 35 tahun. Badan masih kenceng, singset, kulit kuning mulus. Hidung mancung dan di bibirnya suka muncul bintikbintik kayak keringat. Nikmaatttp. Dulu sebelum ngesex nyonya aku sering curicuri pandang.

    Demi melihat hidung dan bibirnya itu. Dia tahu, tp cuek. Purapura kali ya. Wanitakan suka ditatap penuh nafsu oleh lakilaki. Meskipun oleh sopirnya kayak aku ini. Memang sih suka menampakkan tampang tdk suka kayaknya sebal gitu lho, duluu kala, tp aku nggak percaya kalau dia sama sekali nggak senang dan tersanjung. Naluri wanitakan sama. Mau babu, mau model iklan, kalau ada lelaki yg memperhatikan berarti dirinya masih dinilai cantik. Wanita kalau nggak ada yg memperhatikan padahal sudah dandan habishabisan bisa bete seharian deh. Merana. Mikirin dirinya yg sudah tdk menarik lagi (meskipun hanya sopir tp saya pernah belajar psikologi wanita, dari buku yg kubaca di tukang loak ketika sambil menunggu tuan belanja waktu itu. He he he..

    Nyonyaku katanya mantan primadona kampus. Tp namanya manusia, biar mantan primadona atau mantan pramuniaga kalau sudah dilanda kesepian yg amat sangat sekali dan sudah tak tertahankan ya harus mencari solusinya. Boleh jadi orang disekitarnya bisa digoda pula. Ingat kasus nyonya muda Pondok Indah yg beradu syahwat sama pembantunya yg sudah tua? Awalnya suka membentakbentak memarahi sang bapak pembantu rumah tangga itu eh lamalama malah suka dan ketagihan dihentakhentak oleh si bapak itu dlm gairah asmara yg ganjil.

    Itulah dunia erotis, susah dicerna tetapi sebenarnya mudah diterima dgn suatu sudut pandang yg polos. Jadi teorinya sederhana saja sesungguhnya, bahwa yg namanya syahwat itu adalah suatu naluri dasar. Naluri yg dibawa manusia sejak lahir ke dunia ini. Dia belum mengenal adat, tata krama, hukum, dsb. Benarbenar murni. Setelah mulai menjadi dewasa maka manusia menjadi milik lingkungannya. Harus peduli sama lingkungan sosialnya. Padahalkan awalnya nafsu itu nggak ada kaitannya dgn ideologi, sosial, ekonomi, politik, budaya dan hankam segala deh (inget pelajaran SMP).

    Nah lebihlebih bila nafsunya itu ternyata memberi pengalaman kenikmatan yg tiada tara yg tdk didapatkan dari pasangan resminya. Wah tambah ketagihan deh. Lha yg awalnya diperkosa aja ada yg akhirnya bisa menikmati, apalagi bagi yg didasari samasama butuh. Para pelaku yg sudah pengalaman merasakan nikmatnya bersenggama pasti pusing deh kalau lama nggak digauli lawan jenisnya.

    Emang sumpah nggak kepikir di benakku kalau aku orang yg jelek dan kampungan ini ternyata kebagian juga mendapat anugerah dlm bentuk wanita cantik. Yaitu bisa menikmati seluruh lekuk tubuh dan khususnya vagina sang eks primadona yg wangi itu. Hehehe. Enak gila. Sudah gratis eh malah dihadiahin lagi. Nggak usah maksa. Nggak usah merayu. Nggak usah mikirin kasih makan. Nggak usah rebutan segala. Kebayang dulu ketika beliau masih mahasiswi, wah pasti seru ajang kompetisinya. Kayak AFI kali. Yg ngrebutin pastilah ada anak orang kaya, yg ganteng, yg bonafid, yg playboy, yg aktivis, yg jagoan olah raga, dan seterusnya. Tereliminasi semua bleh. Rugi mereka. Mending jadi sopir kayak aku ini nggak usah modal kuliah segala. Hihihi.

    Sebenarnya aku kadang suka melamun (melamun adalah satusatunya harta kekayaanku) mencari pemahaman mengenai keadaan ini. Siapa yg salah ya? Tuanku yg terlalu sibuk cari duit demi menyenangkan hati nyonya, atau nyonya yg nggak punya kesibukan (emang dari dulu dilarang tuan kerja karena bisnis tuan masih berjalan dgn baik bahkan cenderung meningkat pesat).

    Sempet juga aku juga merasa kasihan sama tuanku kalau dia hanya mikirin bisnisnya melulu. Cari duit banyakbanyak maunya demi kebahagiaan istri eh malah istri jarang dinikmati alias banyak dianggurin aja. Tahu deh kalau di luar suka jajan atau nyimpen WIL. tetapi kalau sampai nyimpen WIL segala apa ya maksimal pemakaiannya. Paling dipakainya pas lagi refreshing, itupun kalau sempet. Bisnismen itu pasti lebih banyak sibuk ke bisnisnya ketimbang ngurusin lainlainnya. Gitu kali. Tp yg penting prinsipku: urusan atas adalah kewajiban tuanku (mulut yg dikasih makan), urusan bawah (vegy yg dikasih semprotan) adalah jatahku.

    Adilkan? Menurut kaca mataku sih orangorang sibuk kayak tuanku itu mending memperistri babu. Kalau capek pasti dgn suka rela mau mijitin. Nggak banyak protes. Siap mendengar keluh kesah setiap saat tanpa berani menyela. Menurutku lhoo. Nah yg cantikcantik kayak nyonya dan mudah kesepian itu jodohnya ya lakilaki yg punya banyak waktu luang utk memperhatikan dan siap sedia setiap saat kalau dibutuhkan. Misalnya sopir kayak aku ini. Huahahaha. Tp masuk akalkan? Gimana nggak masuk akal.

    Orang seelite tuan pasti sudah biasa ketemu wanita kelas tinggi yg cantikcantik. Karena sudah biasa maka ya jadi biasa. Lha orang kayak aku ini kan selalu melotot dan melongo melihat wanitawanita sekelas nyonya. Pasti bawaannya kagum dan kagum melulu. Melamun sepanjang hari gimana bisa ngentot dgn wanitawanita kelas ini. Sama halnya dgn nyonya, bergaul sama lakilaki berkelas pasti sudah biasalah. Yg jarang adalah bergaul dgn lakilaki kasar.

    Pasti menimbulkan khayalan erotis utk bersenggama dgn para lelaki kasar, yg berotot, ngomong sembarangan, berpeluh kalau bekerja, hidupnya cuma utk hari ini, dan blabla. Pastilah menimbulkan empati campur sensasi begitu. Hahaha.

    Nah garagara sering diminta melayani nyonyaku yg hobi kesepian itu aku dimanjain dgn hadiahhadiah mahal. Kadangkadang sih. Misal dibeliin baju, sepatu, minyak wangi dan sebagainya yg bermerk. Sekarang aku kenal baju merk Arrow, kata orang sih harganya ratusan ribu. Tp aku nggak berani pakai kalau lagi ada tuan, nanti ditanya kok bisa beli baju mahal. Masak mau nggak makan setengah bulan demi beli baju semahal itu. Kan bisa ketahuan, kasihan nyonya. Aku sih paling dipecat. Lha kalau nyonya dicerai? Apa ya mau ikut aku jadi istri keduaku. Pasti enggak mau. Memang lucu juga ya. Urusan perut sama bawah perut bisa demikian jauhnya. Tp nggak apaapa. Mendingan begini.

    Jauh lebih menguntungkan bagiku. Dikasih tp nggak dituntut. Kayak bintang sinetron yg dituduh memperkosa seorang cewek, disebarluaskan di media massa. Coba kalau yg memperkosa cuma tukang ojek, preman, kuli, atau sopir nggak bakalan diberitaberitain besarbesaran sama korban. Nggak usah dituntut kawin cukup laporin polisi aja (atau malah dipetieskan aja kasusnya). Lha, apa malah nggak enak. Kalau mau dipenjara ya nggak masalah. Nggak punya apaapa ini kecuali kolor. Dibiarkan bebas ya lebih asyik bisa cari yg lebih ranum lagi. Enak juga sebenarnya yah kaum nothing to lose alias kaum yg cuma bermodal nafas ini. Hehe.

    Tibatiba lamunanku dibubarkan secara sepihak oleh nyonya.

    Joko.. Hayo soresore gini sudah bejo (bengong jorok) ya. Kebeneran, sini masuk kamar, Dear

    Tugas sampingan sudah memanggilmanggil. Syeddaapp. Kebetulan kami dua hari ini lagi nginep di villa keluarga di daerah puncak. Tuan seperti biasa lagi urusan ke luar kota. Anakanak nyonya pada mau ujian jadi mereka harus belajar di rumah. Ibunya beralasan mau menengok villanya dan kebun buahbuahannya. Berdua saja kami ini. Makanya nyonya berani teriakteriak semaunya ketika mau ngajak ML. Kulihat nyonya sudah pakai daster tipis putih dan sedang duduk di pinggir ranjang. Kaki kanan diangkat di bibir ranjang sementara yg kiri menyentuh lantai. Waduh seksi sekali Yaygku ini.

     

    Wah sudah nggak sabaran yah yanx?

    Iya tahu, mau cepetan dirudal ama k0ntolmu yg nggak kirakira gedenya itu. Ayyoo cepetan sinnii. Jangan sok maless gitu aah..

    Aku emang kadang suka menggodanya dgn berlagak malas melayaninya. Kalau udah gitu kemanjaan nyonya suka muncul.

    Iya deh, mau apa dulu nih Say?
    Jilatin seluruh tubuhku tanpa tersisa. Ini perintah..!

    Lalu dasternya telah merosot ke bawah secara kilat. Seperti biasa kalau sudah siap tempur nyonyaku nggak pakai CD dan Bra. Sudah polos total. Dia tengkurap. Aku mendekat. Kumulai jilatan dari ujung jari kaki.

    Mmmpphh

    Belum apaapa. Pelanpelan sekali kujilat dan kuhisap jarijarinya satu per satu. Telapak kakinya. Betisnya yg berbulu agak jarang dan panjangpanjang. Bikin naik darah.

    Mmmpphh.. Mulai ada reaksi. Pindah ke kaki satunya.
    Mmmpphh.. Lagi ketika tiba di betis.

    Kuteruskan ke arah paha belakang. Permainan semacam ini memang perlu kesabaran tersendiri. Di samping itu juga membantuku utk tdk cepat naik selain membantunya utk mulai warming up duluan. Oh ya perlu kuberitahu, sejak aku didayagunakan begini jadi rajin minum jamu kuat kalau enggak wah bisa remuklah aku. Kuat banget dan tahan lama sih nyonya mainnya.

    Ahh.. Mmmpphh..

    Begitu bunyi mulutnya ketika lidahku mulai mengusap pangkal pantatnya (Mau enggak ya tuan disuruh begini ama nyonya? Mungkin inilah kelebihanku mau apa aja. Biarin, gratis dan ueennakk ini. Hehehe.) Kubikin lama dlm melulurin area x, kubikinnya libidonya memuncak lebih cepat. Kupercepat sapuanku. Kuselingi dgn sodokansodokan memasuki celahnya.

    Ouuuhh.. Ouuuhh.. Ouuuhh.. Joooko..

    Mulai kepanasan dia. Basah. Kuremaskuremas pantatnya yg montok putih mulus. Lalu kujulurkan tangan kananku menuju punggung. Kuusap sejenak terus menukik melesak ke bawah, teteknyalah sekarang sasaran sentuhanku.

    Buussyyeet.. Jook.. puting.. Ooh.. Ya.. Yaa.. putingku dielus.. elus.. Ohh

    Aku merambat naik dan kukangkangi dgn sedikit merapat. Tdk kontak ketat. Gesekangesekan burungku yg masih dlm sangkar celana sengaja kuarahkan ke pantatnya. Kujilati pinggang, punggung, pundak, leher, belakang telinga.

    Dan, aahh balikk.. Nyonya membalikkan badannya.

    Sebenarnya aku sudah enggak tahan mengulum bibirnya. K0ntolku sudah demikian kencangnya. Tp ya sabar dah. Belum ada perintah selain menjilat sih. Kumulai menjilati leher depan, turun ke ketiak yg licin, ke lengan, telapak tangan, jari, ke dada. Di sekitar itu aku berlamalama. Kuputari gunung kembarnya bergantian. Kirikanan. Kirikanan. Diselingi mengisep pentilnya.

    Achh.. Achh.. Achh.. Achh.. Achh, tangannya mulai menjambak rambutku dan kadang ditekantekannya kepalaku agar teteknya mendapat kenikmatan paripurna.

    Sesek napas juga sih kalau kelamaan. Kucek selangkangannya. Woow, tambah basah. Kupegang tangan satunya lalu kuarahkan utk mulai mengusapi dan memencet rudalku. Menurut dia.

    Kulum, Dear Dgn menjatuhkan berat badanku sementara kakinya sudah mulai mengangkang, tangan kiriku keselipkan dibawah punggungnya, tangan kananku memegang tetek kanannya, maka kuserbu bibirnya tanpa ampun. Saling memilin lidah kami. Saling tumpah ludah kami. Sambil kusodokkusodokkan burungku yg masih tersimpan dlm sangkarnya tepat di area tempiknya (vaginanya). Gemes aku ingin memasukkan. Tp ada kenikmatan juga ketika menyodok namun terhambat.

    Meskipun agak sakit juga. Sensasi begini kadang lebih mengasyikkan ketimbang main masuk langsung. Terus kukulum, kuhisap, kujilat, ambil napas, lalu serbu lagi. Seperempat jam kami beradu mulut dan bibir. Setelah mengambil nafas sebentar kukulum hidung bangirnya. Kujilati. Aku hobi juga mengulum dan menjilati hidunghidung yg mancung begini. Kadang kumasukkan (tentu saja tdk masuk, bego) lidahku ke lobanglobangnya. Kakinya yg kanan mulai membelit, menumpangi kaki kiriku.

    Lepass baaju dann celanamuu..

    Kulepaskan ikatan ragawi kami. Turun dari ranjang utk menelanjangi diriku. Polos. Kunaiki ranjang lagi. Kutempelkan k0ntolku mengarah ke bawah vaginanya sehingga dlm posisi masih bebas di luar liangnya. Kutindih lagi. Kunikmati setiap inchi tubuh halus mulusnya melalui kontak tubuh kami yg penuh. Kalau bisa tdk ada yg lolos. Kulanjutkan dgn adu ciuman. Kujilati dagunya, pipinya, kukulum kupingnya. Mendongakdongak dia. Desahnya semakin kacau. Jepitan kakinya sudah dua sekarang. Tibatiba tangannya merogoh burungku. Ditekantekannya ke arah bibir liang.

    Lalu, slebb.. Masuklah burungku.

    Kubiarkan berdiam diri dulu. Aku masih menikmati kontak total begini sambil menggeliatgeliat. Kuingin menikmati tekanan tetekteteknya di dadaku lebih lama. Kuingin menikmati gesekangesekan antar paha, gesekangesekan antar perut, gesekangesekan antar kulit. Kupejamkan mataku agar indera sentuhku bekerja dgn sempurna dlm memberikan sarafku kenikmatan sebuah persetubuhan.

    Sooddook.. Tanpa rela kumelepaskan belitanku mulai kupompa vaginanya dgn melengkunglengkunkan pinggulku. Tangan kiriku menyusup di bawah punggungnya menggapai pinggir luar tetek kanannya, tangan kananku menyusup ke bawah menjangkau ujung vagina belahan belakang.

    Kujawiljawil. Kakikakinya merangkul kakikakiku semakin erat. Digoyang naik turun pantatnya seirama dgn maju mundurnya sodokanku. Nafasnafas kami dlm dan berat dlm mendukung kerja persetubuhan. Eranganerangannya meningkahi sodokanku yg kubikin dlmdlm. Sedlm mungkin. Suara kecipak cairan vaginanya mengiringi maju mundurnya k0ntolku yg memenuhi liang vaginanya. Penuh. Diameter rudalku tak menyisakan sela. Padat dan kesat. Itulah mengapa nyonyaku jadi keranjingan.

    Cepetin.. Cepetin.. Kocokanya.. Ach.. Achh..

    Aku terus menghujaminya bagaikan antan penumbuk padi yg terus bertalutalu berirama konstan. Kuingin melesak lebih dlm lagi. Lebih jauh lagi. Uraturat rudalku pasti sebesarbesar kabel listrik kalau bisa dilihat.

    Edaann.. Teruss.. Banggsaatt.. Jembbuut.. Konttoll.. Aahh.. Aahh.. Aahh.. Ayoo.. Genjott.. Teruss.. Teruss

    Kejorokan nyonyaku sudah tdk asing lagi di telingaku ketika persenggamaan sedang mendaki puncak. Akan menambah daya hentak dan meluapkan sensasisensasi paling primitif sang nafsu yg dimiliki makhluk hidup. Dgn cepat dan kasar kubalikkan tubuhnya tengkurap lalu buruburu kusodokkan lagi rudalku ke vaginanya melalui belakang. Kubelit lagi dirinya. Kususupkan kembali kedua tanganku menjangkau tetekteteknya secara menyilang. Kuremaskuremas dgn kasar. Kususupkan kepalaku di samping lehernya. Kuendus dan kuhisap leher jenjangnya yg wanginya telah pudar karena leleran keringat.

    Plak.. Plok.. Plak.. Plok.. bunyi pantatnya beradu dgn selangkanganku. Kurangsak. Klitorisnya lebih mudah kugasaki dari belakang. Kupercepat tonjokantonjokan ke klitorisnya. Semakin menggila dia.

    Bajingann.. Sopirr.. Dassarr.. Teruss.. Yah.. Yah.. Bangsat.. Kamuu.. Adduh.. Ennakk.. Uahh.. Uahh.. Auhh.. Ahh.. Eaarghh.. Mmpphh.. Ooh..

    Semakin cepat kedutkedutan vaginanya memijiti rudalku. Dan,

    aahh.. Hh.. Aku keluaarhh.. Jokk. Mengejang dia dan terangkat pantatnya kuatkuat.

    Namun masih saja kugasaki sampai beberapa detik akhirnya menyemburlah pancaran magma dari rudalku.

    Creett.. Creett.. Creett Liangnya kupenuhi dgn semburansemburan maniku. Lemas. Masih kutumpangi dia. Tersengalsengal nafas kami. Kugesekkegesekin hidungku ke lehernya.

    Awal bagaimana akhirnya kami memadu asmara begini yaitu ketika setelah mengantar anakanaknya sekolah. Ketika berangkat mengantar anakanaknya sekolah nyonya duduk sama yg kecil di belakang. Yg gede di depan di sampingku. Mereka kelas 5 dan kelas 2. Cewek semua. Pada jalan pulang nyonya duduk di depan. Dia memintaku utk tdk langsung pulang. Dimintanya aku masuk tol dlm kota. Kami berputarputar beberapa kali.

    Rupanya sudah agak lama dia sebenarnya ingin curhat. Berhubung nyonyaku membatasi pergaulannya sejak menikah demi suaminya, maka pergaulannya jadi amat terbatas. Sebatas keluarga dan para pembantupembantunya, termasuk aku sebagai sopirnya. Sehingga ketika nggak tahan utk bercurhat maka akulah yg tersedia utk menjadi sasaran tumpahan emosinya. Lebih mudah dan lebih terjaga kerahasiaannya karena dilakukan di luar rumah, sambil kelilingkeliling seperti sekarang ini. Rupanya jatah dari tuan baik dlm bentuk perhatian maupun keintiman dirasanya kurang. Nyonya memaklumi kesibukan tuan, namun sebagai wanita yg masih kuat kebutuhan emosi dan biologisnya menuntut jatah yg normal ketimbang cuma sebulan sekali atau paling banter 2 kali. Tdk terus terang sih ngomongnya, tp diserempetin.

    Kamu sama isterimu berapa kali dlm sebulan berkasihkasihan, Jok?
    Seminggu sekali atau ya bisa dua tiga kali, Nya.
    Wah bahagia sekali dong isterimu ya.
    Ya namanya kewajiban suami utk membahagiakan isteri mau gimana lagi.

    Lalu diam seperti melamun. Waktu aku mau oper gigi persneling rupanya tanpa sengaja tanganku menyinggung pahanya. Baru kusadari rupanya nyonya duduknya agak mepet ke tongkat persneling. Aku minta maaf. Nyonya diam saja. Seerr juga aku sebenarnya. Tp aku mana berani memikirkan kejadian barusan. Entah ini sudah putaran yg ke berapa tp nyonya masih minta diputerin lagi. Kalau ada yg tahu berapa kali kami muterin Jakarta pasti mikir ini orang mau jalanjalan tp maunya irit ya. Sekali bayar tol tp puas mutermuter. Ketika mau pindah gigi lagi aku sebenarnya sudah agak sungkansungkan tp harus kulakukan karena aku sudah mengurangi kecepatan.

    Semoga sudah geser duduknya. Eh lhadalah, kesenggol lagi. Busyet ini nyonya kayak nggak peduli atau sengaja. Sempet kurasakan tadi kalau yg kesenggol bukan kain, lebih halus dari itu, purapura nengok spion sebelah kiri maka dgn sudut mataku kucoba cari info apa yg sebenarnya kusenggol tadi apakah benar kulit manusia. Nyonyaku ikut nengok melihat spion kiri. Kesempatan dlm waktu sedetik kulihat ke lokasi persenggolan tadi.

    Benar. Deg. Ternyata pahanya yg kesenggol tadi. Wah rok nyonya kok telah tersingkap. Sadar nggak ya dia. Kubiarkan. Ternyata rok yg dipakai ada belahan tinggi di sisi kanan, dan kini belahannya ternyata telah menyibakkannya diri sedemikian rupa sampai.. Pangkalnya. Deg. Deg. Wah. Eh secepat kilat nyonya membalikkan kepalanya ke arahku dan ada senyum tipis. Matanya menatapku tanpa sepatah katapun. Terus kembali lurus menatap jalan di depan.

    Nggak papa kok Modar kowe.

    Meriang panas dingin sekarang hawa tubuh yg kurasakan. Sebagai lelaki bangkitlah keberanianku mencandainya.

    Nggak papa gimana, Nya?
    Nyenggolnyenggolnya tadi itu.
    Maaf tdk sengaja, Nya.
    Sengaja juga nggak papa.
    Ah nyonya, mana berani.
    Lho, inikan dikasih ijin. O enggak mau ya sama aku? Ya sudah kalo gitu
    Wadduh Nya, mana ada lelaki yg sebodoh itu. Nyonya itu cantik banget. Saya minder di dekat nyonya, sungguh.
    Ah masak sih.

    Tibatiba tangan kiriku diraihnya dan disentuhkan ke pahanya. Yg kesenggol tadi, ingat? Ehhm, kutatapnya dia. Saya balasannya. Mulai berani kugerakkan tangan kiriku yg beruntung itu, lebih menyerupai mengelus. Nyonyaku mulai bersandar. Agak dimajukan duduknya sehingga pahanya semakin mudah kujangkau. Coba kutelusuri menuju pangkal. Merem dia. Agak ke dlm lagi. Lalu sampai pangkal.

    Ah. Lenguhan pendeknya keluar. Kuusapusapnya pangkal pahanya, tempat sang vagina bersemayam. Mendesah dia. Tibatiba tangan kanannya menerobos ke pangkalanku juga.

    Oh, gede punyamu, Jok.
    Bagilah dirimu dgnku selain istrimu, maukan Jok?

    Aku diam. Semua ini terjadi mendadak. Lalu aku nafsu dan mengangguk. Dan kami terus saling mengusap sampai bocor bersama. Sebenarnya sejak kejadian itu dia menyatakan menyesal karena telah berbuat sejauh itu yg tdk terbayangkan sebelumnya. Dia berjanji utk tdk mengulanginya karena akan menyakiti hati suaminya dan isteriku kalau ketahuan nanti. Aku setuju. Tp waktu jua yg akhirnya mengalahkan kami sesuai kodrat alam yg minta dipenuhi.

    Akhirnya kami mengulanginya dan mengulanginya lagi sampai akhirnya benarbenar alat vital kami beradu. Pernah aku sarankan utk mencari gigologigolo saja yg tampan dan keren daripada aku yg hanya bagian dari kumpulan manusia kasar, jelek dan rendah. Dia hanya menggeleng. Mungkin dia ingin kerahasiaannya lebih terjaga kalau berhubungan dgn satu orang saja. Orang terdekatnya. Apakah demi status sosialnya atau martabatnya atau nama baiknya. Entahlah. Atau takut menjurus ke arah kecanduan, cenderung ingin mencobacoba berbagai jenis pria. Entahlah. Atau memang sudah tercukupi kebutuhannya.

    Entahlah. Atau memang bagian dari fantasinya, mencoba ekstrimitas, menikmati duniadunia kasar. Entahlah juga. Kalau aku jelas, sulit menghindari daya pikat wanita dari kelas yg jauh di atasku dan memiliki kecantikan yg bagaikan putri dari langit. Lalu kapan lagi. Hehe

  • Foto Cewek Jepang Ngentot

    Foto Cewek Jepang Ngentot


    1549 views

    Perawanku – Memang nikmat rasanya jika menikmati hiburan dewasa di tengah malam yang dingin seperti ini. Apalagi kami sudah menyediakan gambar-gambar terbaru dan terpanas seperti  Foto Kentu Meki Tembem Gadis  jepang yang sudah pasrah untuk di apain saja :

  • Cerita Panas Lucu Ngentotnya Sama Tante – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Panas Lucu Ngentotnya Sama Tante – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2221 views

    Perawanku – Namaku Johan, Umurku 21 tahun, Aku baru saja berpindah dari kota besar ke desa yang amat asing. Entah kenapa didesa ini banyak sekali janda, juga banyak janda muda. Beritanya karena suatu hari saat para pria sedang bergotong royong menggali gua yang katanya berisikan batu emerald, namun nahasnya banyak dari mereka yang tidak selamat. Aku memilih untuk mencari batu akik lainnya disekitar desa itu, tentu sambil mencari kesempatan menikmati para janda itu.

    Aku tinggal dikontrakan yang cukup dekat dengan rumah pak RT, jadi kami sering bertemu, dan tentu saja aku tau janda janda mana yang katanya menarik.
    Cerita Sex | Saat itu setelah pulang dari mencari batu akik didekat sungai, aku bertemu seorang wanita yang sedang membawa beberapa barang, sambil menggendong seorang bayi.

    “Mbak, sini saya bantuin”,
    “wah, makasih mas, maaf ya, jadi ngerepotin” Lalu aku meraih barang bawaanya.
    Saat aku melihat kedepan, ternyata janda ini masih muda! Wajahnya masih cantik, dan tubuhnya cukup mempesona.
    Aku yang ada disebelahnya sambil membawa barang bawaan ini terus mencuri pandang kearah belahan dada perempuan itu, tampak buah dadanya besar dan montok sekali, bajunya yang klasik itu menambah pesona benda favoritku itu.

    “mm…mbak namanya siapa?”,
    “Saya Junita mas, tapi biasa dipanggil nita”,
    “ooh, kenalin saya Johan”,
    “mas orang baru disini?”,
    “iya, cari batu akik, mbak kok sendiri aja?”,
    “iya, suami saya udah gak ada”. Beberapa menit kami berjalan sambil berbincang bincang, tiba tiba anaknya itu menangis, Nita lalu mencoba menenangkannya, entah kenapa ia tiba tiba mengeluarkan buah dada kanannya, aku sempat terkejut.
    Lalu tampak lah buah dada besar dengan puting coklat itu, dan si bayi segera menyusu ke ibunya, aku hanya bisa geleng geleng.

    “Mbak, kok menyusui disini?”,
    “udah minta nih anakku, udah biasa orang sini mah” memang didesa ini tampak tidak begitu memperhatikan bagaimana orang orang memakai pakaian ataupun menutup aurat, tentu ini juga bagus bagiku.
    Beberapa menit kemudian, kami tiba dirumah Nita,
    “masuk dulu mas”,
    “iya mbak” Lalu aku masuk mengikuti Nita kedalam, ia memang masih menyusui anaknya, namun tentu aku juga mau.

    “Mbak nita, udah sampai? Maaf tadi Nika gak bisa ikut” Aku terkejut lagi, kini muncul seorang perempuan lain,
    “Iya nika, gapapa, untung ada mas Johan ini yang bantu”,
    “wah, makasih mas, kenalin saya Yunika, adiknya mbak yunita”. Aku bersalaman dengan perempuan itu, umurnya mungkin hanya berbeda sedikit dengan kakaknya, karena ia juga tampak secantik Yunita, tentu dengan buah dada yang besar pula.

    “Nika, tolong kamu jagain anakku ya, saya mau kekamar mandi, sekalian mandi”,
    “oooh, iya mbak” Lalu Nita meninggalkan ku bersama Nika yang menggendong bayi itu.
    “Mbak, berdua aja sama Nita?”,
    “iya mas, orang tua kami udah meninggal, suami kami juga kena bencana, kami hidup berdua sekarang”, Bukannya prihatin, Kontolku malah ngaceng tiba tiba.
    “oooh, kasihan ya kalian berdua..” Bayi itu menangis lagi mencari ibunya, namun kali ini Si Nika juga mengeluarkan buah dada kanannya! Lalu bayi itu dibimbing untuk mengenyot puting coklat Nika, dan tampak bayi itu sibuk menyusu lagi.
    “Loh, mbak nika juga lagi menyusu?”,
    “iya mas, karena udah sering gantian nyusuin anak ini, jadi udah biasa”. Aku semakin bingung, mana hari masih siang, panas, dan didepanku ada minuman segar, susu asli janda janda muda.

    “Aduh, saya haus nih mbak”,
    “waduh, mbak Nita lagi di kamar mandi, saya juga sibuk…”,
    “Kalau gitu…saya…minum susunya mbak Nika aja…”,
    “Nah itu masnya pinter, sini mas” Buset lugu banget, lalu kudekati Nika, pelan pelan buah dada kiri Nika sudah dikeluarkan dari sarangnya,
    “Mas pegangin sendiri ya, Nika lagi nenangin anak ini” ,
    ”iya…tenang aja…” Lalu aku pegang buah dada Nika, bwoh kenyal luar biasa, aku tahan dikedua tanganku, lalu puting kiri Nika segera ku masukkan kemulut ku, tanpa ragu ku kenyot puting mempesona itu, lalu air susu Nika segera membasahi mulutku, oooh segar nya…

    “Slruuup sluuurp slruuuup…mmm…aaah…seger mbak…slruuup” Tanpa malu kesedot dan kunikmati air susu dari buah dada Sintal itu.
    “Mas, auh, pelan aja, haus banget yach?”,
    “Slruuup slruuup…mmm…srluuup…” Lidahku berputar putar diputing indah itu, juga terus menyedot keluar susu kedalam mulutku, tanganku juga mengelus elus benda bundar besar kenyal itu. Tampak Nika jadi terangsang. “mmmf…mas….sedotanmu…si kecil ini kalah hebat…uuuhf”,
    “slruuup…mmm…iya dong, saya memang ahlinya…srluuup…slruup” Air ASI Nika tak habis ku sedot terus.

    Tampak bayi itu sudah tertidur lagi,
    “Mas…mmf… bentar… aku mau nidurin anak ini… udah ya nyusunya..”,
    “iya deh, kamu jaga dulu dia ya…” Lalu meski tampak terangsang, Yunika membawa bayi itu kekamar, sepertinya ia sedang menjaganya.
    Beberapa menit kemudian, ada suara dari kamar mandi,
    “Nika…tolong ambilin sabun dong, yang disini udah abis” Tak perlu lama aku berlari mendekati kamar mandi, lalu melihat ada sabun diluar.
    “Mbak, Nika nya lagi tidur sama si bayi, ini sabunnya…”,
    “ooh, iya mas, bawa sini dong, tolong…” Lalu aku masuk kedalam kamar mandi tak terkunci itu, kaget setengah mati aku, melihat tubuh montok Nita tanpa pakaian, Lalu aku memberikan sabun itu, tentu tetap bertampang cool.
    “ini mbak, kok kayaknya kesulitan mbak?”,
    “Ini…air susuku keluar sendiri mas, soalnya udah penuh, bingung deh mandinya..” Rejeki datang lagi, segera ku dekati Nita.

    “Aduh, biar Johan bantuin mbak, dari pada mubazir saya minum aja susunya..”,
    “iya deh… sini mas kedepan”, Gembira luar biasa aku,
    “tapi saya takut basah mbak”,
    “buka pakaian mas sekalian, itu ada handuk” Lalu aku secepat kilat membuka semua pakaianku, lalu memakaikan handuk dipingganku untuk menutup penisku yang tegang.
    Segera ku menuju kedepan Nita, dan tampaklah Buah dada nita yang besar itu diputing coklatnya terlihat cairan putih kesukaanku,
    “biar aman, Johan sedot dua duanya ya mbak”,
    “iya mas, saya mau sabunan…” Segera kedua buah dada itu kuremas, Nita tampak cukup kaget,

    “mas, gak pernah nyusu ya? Itu yang diputingku yang disedot mas…”,
    “oooh, iya iya…” Lalu kedua buah papaya Nita itu kupegang, kedua puting Nita kutabrakan, lalu kumasukkan kedalam mulutku bersamaan, Nita yang sibuk menyabuni dirinya tampak mulai terangsang.

    Air susu Nita rasanya lebih enak, Kedua putingnya yang ada dimulutku mengucurkan air susu dengan derasnya, karena buah dadanya kugencet dan kuremas denga kuat.

    “ooooh…mas….mmmmf….pelan aja….uuuh” Nita mulai asyik menyabuni vaginanya.
    Aku terus saja menyedot air susu dari kedua puting coklat Nita, kepala ku maju mundur, menarik narik puting itu, tentu dengan bantuan tanganku yang meremas buah dada montok dan kenyal itu.

    “slruuup…slruuup…slruuup…mmm….mantep mbak…slruuup”. Tampak Nita sudah mendesah, dari vaginanya keluar cairan lengket.
    “uuuh…udah mas….aku mau berdiri…”,
    “Ya saya sedot sambil berdiri mbak… slruuup” Nita mencoba berdiri, ia menyabuni paha dan bokong sexy nya, aku makin terangsang saja, Karena Penisku sudah tegak dan berdenyut denyut, handuk yang menutupinya jadi jatuh.
    “Mas….kontolmu udah berdiri…mmmf”,

    “Sluuurp…slruuup…mmmf…aaah…sabunin dong mbak, sekalian aku mandi bareng mbak Nita yach”,

    “iya mas, mmmf….gede banget mas….uuuh” Penisku kini dikocok tangan Nita yang sudah dibasahi sabun itu, tentu kocokannya jadi semakin nikmat, dan juga luar biasa nikmat.
    Beberapa menit itu Nita terus mengocok penisku, sementara buah dadanya kini bergantian kuremas dan ku sedot air susu keluar dari puting coklatnya.
    “Uuuh…mas…aku pegel berdiri…mmmf” Nita yang sudah lemas itu lalu memilih duduk, aku memilih menghentikan aksi minum besarku.

    “mbak, saya bantu mandiin ya, mbak siramin aja tubuh kita berdua, saya yang ngelus ngelus ya…”,

    “iya mas…. Uuuh” Lalu Nita yang duduk itu membasahi tubuhnya yang sudah basah oleh sabun, aku memilih berada dibelakangnya.
    Air membasahi tubuh kami berdua, aku juga mulai mengelus sekujur tubuh montok janda muda itu, Ku elus tangannya, perutnya, pahanya, dan segera menuju Memeknya. Tangan Kiriku meremas buah dadanya Nita, tangan kananku asyik mengobok obok Vagina Janda cantik itu, Air yang mengalir membuat suasana jadi semakin menakjubkan.

    “oooh…mas…mmmmf….uuuuh….enak mas…gak pernah aku mandi seenak ini…ooooh” Kudiam saja, lalu kucium leher dan ketiaknya, tanganku masih terus beraksi juga.

    Beberapa menit kemudian, Nita tampak sudah menggelinjang, segera angkat pinggulnya, kini ia merunduk. “mas, kamu mau ap…aaaah!” Penisku sudah melesat masuk kevagina Nita tanpa perlu disuruh, terasa sangat nikmat, meski sudah tidak sempit.

    “ooooh, nikmat mbak…uuuh” Segera penisku bergerak maju mundur dengan cepat, penisku menguasai seisi Memek nikmat Nita, bokongnya jadi bergoyang goyang.
    Tanganku lalu meraih bokong itu, lalu kuremas, dan kumasukan jariku kedalam lubang anusnya.
    “aaaah…mas….uuuf…..mmmf….sssh…ooooh” Plop plop plop plop, suara desahan Nita diiringi suara tabrakan penisku.

    Beberapa menit itu kuterus saja menabrak memek Nita dengan penis besarku, Sungguh nikmat dan luar biasa rasanya.
    “Mbak, aku mau muncrat, oooh” Kutarik penisku, lalu kubalikkan tubuh montok Nita, dan kupasang kontol besarku dimulutnya.
    Crooot crooot croooot, Mulut Nita penuh dengan spermaku. Janda itu lalu batuk batuk dan memuntahkan cairan sperma itu.

    “ uhuk uhuk…mas..banyak banget pejuhnya…”,
    “maklum, udah lama gak keluar, hehe”. Lalu Nita memilih membersihkan dirinya bersamaku.
    Setelah itu Nita pergi duluan keluar dari kamar mandi, aku sedang sibuk menenangkan diri, juga memakai handuk.

    Beberapa menit kemudian saat aku kembali keruang depan, tampak tak ada orang, lalu aku menuju kamar dirumah itu. Bukan main kaget, Nita sedang asyik menindih tubuh Adiknya itu, sambil menciumnya.

    “mmm…cup…mmmm…dek…uummm..cup…” Lalu Mereka berdua duduk, Nita membuka pakaian Nika, aku hanya melongo didepan pintu, tampak Nika yang sudah bugil itu lebih putih dan mulus dari pada kakaknya.
    “mbak… buah dadamu… sini…oooh” Nika meraih kedua buah dada kakaknya itu, lalu diremas dan diangkat keatas, “oooh…sini punyamu dek…uuuh” Gantian Nita meraih Buah dada adiknya.

    Sekarang kedua janda muda itu sedang meremas buah dada lawan tandingnya. Kembali air susu keluar dari puting mereka, tampak puting puting mempesona itu dipencet dan diremas remas, air susu mengalir keluar membasahi buah dada mereka.
    “oooh….susumu mbak…”,
    “uuuh…punyamu…mantep juga dek….mmmf” Aku geleng geleng sambil melongo, Penisku sudah berdiri lagi menjatuhkan Handuk itu lagi.
    “Ooh, mas Johan, sini mas, mau ikut?” Godaan dari janda janda itu membuatku bersemangat, Tampak Bayi yang ditaruh diranjang kecil disebelah kasur itu sudah tenang, kini biar aku yang melahap kedua perempuan itu.

    Nita menarikku, dan merobohkan tubuhku kekasur, tinggal penisku yang besar itu masih berdiri.
    “mas…kontolmu yang besar itu.. Kita goyang boleh? hehe…” Nita dan Nika mendekat, lalu menempelkan buah dada mereka kepenisku.

    Buah dada itu bertabrakan, dan ditengah tengahnya ada penis besarku yang tampak ingin meletus. Lalu mereka meremas dan menggencet buah dada mereka. Penisku kini sedang dilumat benda benda kenyal yang dibasahi air susu.
    “mas….enak gak? Mmmf”,
    “ooooh, mantep deh, toket kalian luar biasa kenyal dan montok…oooh” Mereka terus menggoyang dan meremas buah dada kenyal mereka, membuat penisku semakin meronta karena kenikmatan luar biasa.

    Nita dan Nika lalu Memegang buah dadanya, dan mendorong kuat kepenisku, tabrakan luar biasa itu membuat Penisku segera ingin meletus. Air susu yang muncrat dari puting puting keras mereka itu membasahi penisku,
    “Ooooh, luar biasa…mmmf… nikmat sekali… kalian hebat…” Mendengar pujianku, kedua janda itu mendekatkan mulutnya kepenisku, segera Nita dan Nika menjilati kepala penisku yang basah bercampur air air persetubuhan. “mmm…aaah…slruup..mmm…Kontolmu yang terbaik mas…”,
    “mmm…slruupp…cup…aaah….Sedap deh ..uummm…cup…” Kedua janda itu semakin menggila menganiaya penisku yang terus meminta ampun karena keenakan.

    “Aduh, aku udah gak kuat, oooh” Kedua janda itu membuka mulutnya diatas penisku, dan Crooot crooot crooot, Air maniku muncrat kearah mulut mulut nakal mereka.
    Kini pejuhku ditelan oleh kedua janda itu.

    “oooh… nikmatnya, mmmf” Aku masih kelelahan, tapi Nika sudah nakal lagi, penisku yang masih lemas, dimasukkan kevaginanya, ia yang sekarang berada diatasku itu bergerak naik turun, membuat penisku yang ada didalam vaginanya menjadi tegak kembali.
    “haduuh, gila, tiga kali penisku tegak lagi…”,
    “ooooh…. Kontolmu mas….super sekali…oooh…Nika suka banget…mmmf”.
    Nita tak mau kalah, ia kemudian mengambil posisi diwajahku, vaginanya yang basah itu lalu ditempelkan kewajahku,
    “hehe, mas, jilatin yaach”,

    “oooh, iya Nita, oooh…ummm…” Kucupang denga cepat bibir vaginanya, lalu lidahku masuk kedalam vagina Nita.
    Dua janda itu sekarang sedang asyik bersetubuh denganku, Nika terus melompat lompat menikmati penisku divaginanya, Nita mendesah sambil meremas buah dadanya sendiri karena memeknya yang kujilati.
    Beberapa menit kemudian, Nita memegang kedua buah dada Adiknya, segera Air susu Nika itu disedot keluar dari buah dada itu.

    “Slruuup…dek…mmm…slruuup…hajar terus kontol itu..mmm”,
    “oooh…mmmf…sssh…iya mbak…oooh…”. Orang kota bilang posisi kami ini adalah posisi Threesome, yang tak heran memang sangat menggairahkan dan nikmat luar biasa.

    Beberapa menit itu kami terus beraksi menikmati sensasi seks bertiga itu, entah kenapa, nikmatnya sungguh tak ter elakkan.
    “mmm….sluuurp…Nika… aku mau…”,
    “keluarin didalem mas..uuuhf”,
    “Iya mas, Nika udah pengen tuh…slruuup”, segera saja, Cprooot crpooot, Air Maniku menyembur kedalam Vagina Nika,

    Nita juga menyemburkan Cairan dari memeknya kewajahku, baunya sungguh mempesona. Kami bertiga yang sudah basah karena cairan cairan nikmat ini, memilih berisitirahat.
    “Aduuh, kalian suka banget deh sama seks kayaknya..”,
    “Nita udah lama gak nikmatin kontol mas..”,
    “Nika juga, masak tiap hari minum susu kita sendiri, sekali kali mau yang dari laki laki, hehe”,

    “hahaha, memang kalian luar biasa”. Aku yang ada ditengah kedua Janda itu tersenyum bahagia, dua janda itu memelukku dengan nyaman.
    Entah kenapa, penisku masih berdiri lagi.
    “Aduuh, mas Johan masih mau lagi?”,
    “Gak tau tuh, Nita sama Nika masih mau lagi gak?”,
    “Ayo mas, dikamar mandi aja, yuuk” Lalu Kembali kami beraksi dikamar mandi rumah itu, Entah Kenapa Sampai malam pun Nita dan Nika terus menikmati penis besarku, juga cairan Spermaku.

  • Cerita Bokep – Menikmati Memek Disaat Liburan

    Cerita Bokep – Menikmati Memek Disaat Liburan


    1142 views

    Perawanku – sudah hampir dua minggu ini aku berada di rumah nenekku, guna menghabiskan liburan semester kali ini. Namaku Raka aku seorang pelajar salah satu universitas ternama di kotaku, umurku baru 21 tahun. Meskipun hidup di kota besar namun aku belum pernah sekalipun melakukan adegan seperti dalam cerita seks, namun aku menjalani suatu hubungan yang disebut pacaran biasa-biasa saja seperti pergi nonton atau sekedar jalan bareng.

    Di kota aku mempunyai cewek bernama Linda dan dia juga tahu kalau liburan kali ini aku memang sudah berniat hendak pergi ke rumah nenekku. Linda seorang mahasiswi pintar di kampus di tambah dia begitu cantik dan juga manis. Hubungan kami sudah berjalan hampir dua tahun dan tetap awet meskipun tanpa ada hubungan mesum layaknya pacaran anak muda sekarang. Kami tetap langgeng tanpa adanya cerita seks tersebut.

    Meskipun terkadang timbul keinginanku untuk melakukan hal itu, seperti di saat ada teman cerita tentang apa yang mereka lakukan bersama dengan pasangannya. Saat ini cerita seks sudah biasa di lakukan, tapi hingga saat ini aku belum pernah melakukan hal itu, mungkin salah satu faktornya karena pendidikan yang di ajarkan oleh kedua orang tuaku yang memang berasal dari kampung apalagi ayahku yang memang sangat posesif di dalam ajarannya.

    Namun kini semua itu tidak lagi berlaku, siapa sangka aku bisa melewatkan perbuatan mesum di kota besar. Malah melakukannya disini, di kampung halaman orang tuaku. saat itu aku baru saja tidur siang karena cuaca begitu dinginnya, di tambah di luar sana dengan turun hujan. Semakin malas aku berada di atas tempat tidur akhirnya aku hanya bisa memainkan Hp yang aku pegang mulai dari membuka sosmed hingga akhirnya aku membaca cerita seks.

    Sampai-sampai aku tidak merasa kalau kontolku ikut menegang perlahan, aku terbawa cerita yang aku baca. Saat itu juga aku dengar ada suara kecil memanggil-manggil namaku, akupun beranjak dari tempat tidurku lalu menuju ke arah suara itu, ternyata di depan pintu ada Lilis cewek cantik yang memang sering main ke rumah nenekku ” Nenek ada mas..?” katanya sembari masuk kedalam dan aku membiarkannya.

    Hingga aku dapat melihat lekuk tubuh Lilis yang memakai terusan selutut dan agak tipis pula. Tanpa sadar aku membuntutinya hingga kedapur belakang, dan tiba-tiba Lilis berbalik arah setelah tidak menemukan nenekku, sontak saja tubuhnya menabrak tubuhku dan dengan sigap aku memeluk tubuhnya agar tidak terjatuh. Tubuh Lilis bergetar saat itu aku tahu karena tubuhnya yang menempel ke tubuhku.

    Tanganku mulai menggerayangi tubuhnya dan sepertinya LIlis juga menikmati elusan tanganku. Sampai akhirnya kamipun saling melumat bibir kami masing-masing, meskpun aku kurang berpengalaman tai aku tahu kalau bibir Lilis masih kaku menerima sentuhan bibir yang aku berikan. Lilis baru kelas tiga SMU ketika aku remas toketnya yang baru sebesar buah mangga diapun menggelinjang kegelian aku kira.

    Namun aku terus melakukan hal itu hingga diapun mendesah “OOoouuuggghh….mas… Raka… aaaagggghhhh… aaaagggghhh..” Akupun semakin berani dengan cepat aku buka bajunya hingga dapat aku lihat dengan mataku toket yang menggoda itu, lalu aku sentuh dengan bibirku dan semakin keras Lilis mendesah ” Ooouugggghhhhhh…. oooouuuugggghhh… oooouuugghhhh….ooouuuuugghh… ” Rintih Lilis sambil memejamkan matanya.

    Desahan Lilis semakin membuatku bergairah akupun semakin liar memainkan tanganku pada toketnya aku remas, lalu aku pilin putingnya dengan lidahku “Aaaaauuuugggghh….ooouugghh….. maaas… aaaaaggghhh… aaagggghhh.. aaagggghhhh… ” kemudian aku lucuti celana dalam LIlis dan dengan lembut aku menyuruhnya untuk menungging sambil berpengan pada meja yang ada di dalam dapur itu dan Lilis melakukannya.

    Seperti pemain cerita seks akupun melakukannya dengan cepat, aku tancapkan kontolku pada lubang memek Lilis dari belakang. Awalnya begitu sulit aku lakukan bahkan Lilis sampai-sampai menangis tapi begitu kontolku menyelusup masuk ke dalam akhirnya akupun bergoyang seperti adegan dalam cerita seks ” OOooouuugghh…. aaaaaggggghhh… aaaaaaagggghhh…. aaaaaggggghhh.. te… rus… mas… aaaggghhh.. ” Desahnya.

    Akupun semakin mempercepat gerakanku apalagi aku takut kalau-kalau sampai nenek datang. Hingga akhirnya sewaktu aku menggoyang pantatku semakin lama semakin terasa ada kenikmatan yang menyatu pada organ intimku “OOOOuuugghh… ooooggghhh… oooogggghh…. LIs…. aaaaaggggggggggghhhh… aaaaaaaagggggghhh… ” Desahku mengalahkan desahan yang keluar dari mulut Lilis bahkan dengan cepat aku hentakan kontolku.

    Hingga akhirnya kamipun sama-sama mendesah berbarengan menikmatinya “Ooouuugghh… aaaaggghhh… oooooooouuuggghh… aaaaaaaagggghhhh…. oooouuggggghhhhh…” Akhirnya tubuhku serasa bergetar dan akupun menumpahkan sesuatu yang hangat dan nikmat dalam lubang memek Lilis “OOOOooooouuuggggghh……. li….liiis…. aaaaaaggggghhh.. aaaaggghh..” Muncrat semua yang ada di dalam kontolku.

    Tubuhku terasa lemas tapi aku langsung merapikan pakaianku kemabli begitu juga dengan Lilis. Hingga akhirnya kamipun saling tatap dan dengan lembut aku menghampiri tubuh LIlis lalu aku peluk tubuhnya ” Maaf ya…mas… nggak bermaksud..” Belum selesai aku mengatakan sesuatu padanya dia semakin erat memeluk tubuhku, dan akupun membalasnya tanpa berkata apa-apa dan sejak saat itu kami sering melakukannya.

  • 17 Galeri Foto Ngentotin Gadis Mulus Crot Di Memek – Foto Ngentot Gadis Jepang Terbaru  2018

    17 Galeri Foto Ngentotin Gadis Mulus Crot Di Memek – Foto Ngentot Gadis Jepang Terbaru 2018


    2286 views

    Perawanku – Apa yang anda rasakan ketika ingin klimakkss, pastinya  jegang dan sekujur badan rasanya ingin terbang dan lepas bukan. Lalu anda semua pingin crotnya dimana ? Apakah di Mulut pasangan anda apa langsung di memek pasangan anda .

    Kalau anda belum tahu untuk mengeluarkan nya dimana anda bisa lihat Galeri Foto di bawah ini crot di memek yang sangat muluss pasti nya lebih sedap ketimbang crot di mulut pasangan anda semua :

  • Foto Ngentot Tante Jepang Bodi ABG Sexy – Foto Ngentot Tante Sexy Terbaru

    Foto Ngentot Tante Jepang Bodi ABG Sexy – Foto Ngentot Tante Sexy Terbaru


    2216 views

    Perawanku – Mamud ( mama muda) Siapa yang tidak mau merasakan yang namanya tubuh  mama muda , Tubuh sexy, wajah rupawan, kalau pengalaman sudah jangan di tanyakan pastinya dapat bergoyang dan membuat para kontol berdenyut kagum pastinya,

    Nahh untuk bagi anda yang belum bisa  merasakan nikmatnya Mamud disini kami sudah mempersiapkan bahan coli Mamud yang akan membuat para kontol anda semua crott basahh , Langsung saja :

  • Foto Ngentot Gadis Jepang Ngentot Di Toilet – Foto Bugil Telanjang Ngentot Bikin Horny 2018

    Foto Ngentot Gadis Jepang Ngentot Di Toilet – Foto Bugil Telanjang Ngentot Bikin Horny 2018


    1964 views

    Perawanku – Berbagai tempat bisa kita lakukan untuk mengentot, Ketika anda lagi sange dimana pun anda berada ketika lagi pingin pasti anda lakukan bersama pasangan anda.

    Dan ketika anda lakukan rasa senang dan gembira bisa melakukan hubungan sex ditempat yang kita sukai atau pun tempat yang tidak terduga. Seperti Gadis ini ngentot di Toilet karena sudah sangat sange mengelus – elus kontol sang pacar :

  • Cerita Bokep – Kesempatan Saat Kuliah di Tunda

    Cerita Bokep – Kesempatan Saat Kuliah di Tunda


    1208 views

    Perawanku – kenalkan, namaku Tama. Aku adalah seorang mahasiwa tingkat 3 di sebuah perguruan negeri tinggi di Kota Bandung. Postur tubuhku biasa saja, tinggi 173 cm dengan berat 62 kg, namun karena aku ramah, lumayan pintar, serta lumayan kaya maka aku cukup terkenal di kalangan adik maupun kakak kelas jurusanku.

    Pagi itu aku tergesa – gesa memarkir Honda Accordku di parkiran kampus. Setengah berlari aku menuju ke gedung kuliah yang berada sekitar 400 m dari parkiran tersebut, sambil mataku melirik ke jam tanganku yang telah menunjukkan pukul 8.06. Shit..! Kalau saja tadi malam aku tidak nekat menonton pertandingan bola tim favoritku (Barcelona) sampai pukul 5 subuh pasti aku tidak akan terlambat seperti ini.

    “Kalau saja pagi ini bukan Pak Noel yang mengajar, tentu saja aku masih berjalan santai menuju ruang kuliah. Ya, Pak Noel yang berusia sekitar 40 tahunan memang sangat keras dalam urusan disiplin, terlambat sepuluh menit saja pastilah pintu ruangan kuliah akan dikuncinya. Kesempatan “titip absen” pun nyaris tidak ada karena ia hampir selalu mengecek daftar peserta hadir. Parahnya lagi, kehadiran minimal 90% adalah salah satu prasyarat untuk dapat lulus dari mata kuliah ajarannya.”

    Tersentak dari lamunanku, ternyata tanpa sadar aku sudah berada di gedung kuliah, namun tidak berarti kesulitanku terhenti sampai disini. Ruanganku berada di lantai 6, sedangkan pintu lift yang sedari tadi kutunggu tak kunjung terbuka.

    Mendadak, dari belakang terdengar suara merdu menyapaku. “Hai Tama..!” Akupun menoleh, ternyata yang menyapaku adalah adik angkatanku yang bernama Dwi. “Hai juga” jawabku sambil lalu karena masih dalam keadaan panik. “Kerah baju kamu terlipat tuh” kata Dwi. Sadar, aku lalu membenarkan posisi kerah kemeja putihku serta tak lupa mengecek kerapihan celana jeansku. “Udah, udah rapi kok. Hmm, pasti kamu buru – buru ya?” kata Dwi lagi. “Iya nih, biasa Pak Noel” jawabku. “Mmh” Dwi hanya menggumam.

    Setelah pintu lift terbuka akupun masuk ke dalam lift. Ternyata Dwi juga melakukan hal yang sama. Didalam lift suasananya sunyi hanya ada kami berdua, mataku iseng memandangi tubuh Dwi. Ternyata hari itu ia tampil sangat cantik. Tubuh putih mulusnya setinggi 167 cm itu dibalut baju kaos Gucci pink yang ketat, memperlihatkan branya yang berwarna hitam menerawang dari balik bajunya. Sepertinya ukuran payudaranya cukup besar, mungkin 34D. Ia juga mengenakan celana blue jeans Prada yang cukup ketat. Rambutnya yang lurus sebahu terurai dengan indahnya. Wangi parfum yang kutebak merupakan merk Kenzo Intense memenuhi udara dalam lift, sekaligus seperti beradu dengan parfum Boss In Motion milikku. Hmm pikirku, pantas saja Dwi sangat diincar oleh seluruh cowo di jurusanku, karena selain ia masih single tubuhnya juga sangat proporsional. Lebih daripada itu prestasi akademiknya juga cukup cemerlang. Namun jujur diriku hanya menganggap Dwi sebagai teman belaka. Mungkin hal itu dikarenakan aku baru saja putus dengan pacarku dengan cara yang kurang baik, sehingga aku masih trauma untuk mencari pacar baru.

    Tiba – tiba pintu lift membuka di lantai 4. Dwi turun sambil menyunggingkan senyumnya kepadaku. Aku pun membalas senyumannya. Lewat pintu lift yang sedang menutup aku sempat melihat Dwi masuk ke sebuah ruang studio di lantai 4 tersebut. Ruang tersebut memang tersedia bagi siapa saja mahasiwa yang ingin menggunakannya, AC didalamnya dingin dan pada jam pagi seperti ini biasanya keadaannya kosong. Aku juga sering tidur didalam ruangan itu sehabis makan siang, abisnya sofa disana empuk dan enak sih. Hehehe.

    Setelah itu lift pun tertutup dan membawaku ke lantai 6, tempat ruang kuliahku berada. Segera setelah sampai di pintu depan ruang kuliahku seharusnya berada, aku tercengang karena disana tertempel pengumuman singkat yang berbunyi “kuliah Pak Noel ditunda sampai jam 12. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Ttd: Tata Usaha Departemen”

    Sialan, kataku dalam hati. Jujur saja kalau pulang lagi ke kostan aku malas, karena takut tergoda akan melanjutkan tidur kembali. Bingung ingin melakukan apa selagi menunggu, aku tiba – tiba saja teringat akan Dwi. Bermaksud ingin membunuh waktu dengan ngobrol bersamanya, akupun bergegas turun kelantai 4 sambil berharap kalau Dwi masih ada disana.

    Sesampainya di lantai 4 ruang studio, aku tidak tahu apa Dwi masih ada didalam atau tidak, karena ruangan itu jendelanya gelap dan ditutupi tirai. Akupun membuka pintu, lalu masuk kedalamnya. Ternyata disana ada Dwi yang sedang duduk disalah satu sofa didepan meja ketik menoleh ke arahku, tersenyum dan bertanya “Hai Tama, ngga jadi kuliah?” “Kuliahnya diundur” jawabku singkat. Ia pun kembali asyik mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Aku memandang berkeliling, ternyata ruangan studio selebar 4X5 meter itu kosong, hanya ada suaraku, suara Dwi, dan suara AC yang bekerja. Secara tidak sadar aku mengunci pintu, mungkin karena ingin berduaan aja dengan Dwi. Maklum, namanya juga cowo, huehehe.

    Penasaran, aku segera mendekati Dwi. “Hi Dwi, lagi ngapain sendirian disini?” “Oh, ini lagi ngerjain tugas. Abis dihimpunan rame banget sih ,jadi aku gak bisa konsentrasi.” “Eh, kebetulan ada Tama, udah pernah ngambil kuliah ini kan?” Tanya Dwi sambil memperlihatkan tugas di layar laptopnya. Aku mengangguk singkat. “Bisa ajarin Dwi ngga caranya, Dwi dari tadi gak ketemu cara ngerjainnya nih?” pinta Dwi. Akupun segera mengambil tempat duduk disebelahnya, sambil mengajarinya cara pengerjaan tugas tersebut. Daripada aku bengong, pikirku. Mulanya saat kuajari ia belum terlalu mengerti, namun setelah beberapa lama ia segera paham dan tak lama berselang tugasnya pun telah selesai.

    “Wah, selesai juga. Ternyata gak begitu susah ya. Makasih banget ya Tama, udah ngerepotin kamu.” Kata Dwi ramah. Iapun menutup laptop Toshibanya dan mengemasnya. “Apa sih yang nggak buat cewe tercantik di jurusan ini” kataku sekedar iseng menggoda. Dwi pun malu bercampur gemas mendengar perkataanku, dan secara tiba – tiba ia berdiri sambil berusaha menggelitiki pinggangku. Aku yang refleksnya memang sudah terlatih dari olahraga karate yang kutekuni selama ini pun dapat menghindar, dan secara tidak sengaja tubuhnya malah kehilangan keseimbangan serta pahanya mendarat menduduki pahaku yang masih duduk. Secara tidak sengaja tangan kanannya yang tadinya ingin menggelitikiku menyentuh kemaluanku. Spontan, adik kecilku pun bangun. “Iih, Tama kok itunya tegang sih?” kata Dwi sambil membenarkan posisi tangannya. “Sori ya” kataku lirih. Kami pun jadi salah tingkah, selama beberapa saat kami hanya saling bertatapan mata sambil ia tetap duduk di pangkuanku.

    Melihat mukanya yang cantik, bibirnya yang dipoles lip gloss berwarna pink, serta matanya yang bulat indah membuatku benar – benar menyadari kecantikannya. Ia pun hanya terus menatap dan tersenyum kearahku. Entah siapa yang memulai, tiba – tiba kami sudah saling berciuman mulut. Ternyata ia seorang pencium yang hebat, aku yang sudah berpengalamanpun dibuatnya kewalahan. Harum tubuhnya makin membuatku horny dan membuatku ingin menyetubuhinya.
    Seolah mengetahui keinginanku, Dwi pun merubah posisi duduknya sehingga ia duduk di atas pahaku dengan posisi berhadapan, daerah vaginanya yang masih ditutupi oleh celana jenas menekan penisku yang juga masih berada didalam celanaku dengan nikmatnya. Bagian dadanya pun seakan menantang untuk dicium, hanya berjarak 10 cm dari wajahku. Kami berciuman kembali sambil tanganku melingkar kepunggungnya dan memeluknya erat sekali sehingga tonjolan dibalik kaos ketatnya menekan dadaku yang bidang. “mmhh.. mmmhh..” hanya suara itu yang dapat keluar dari bibir kami yang saling beradu.Agen Domino 99 Terpercaya

    Puas berciuman, akupun mengangkat tubuh Dwi sampai ia berdiri dan menekankan tubuhnya ke dinding yang ada dibelakangnya. Akupun menciumi bibir dan lehernya, sambil meremas – remas gundukan payudaranya yang terasa padat, hangat, serta memenuhi tanganku. “Aaah, Tama…” Erangannya yang manja makin membuatku bergairah. Kubuka kaos serta branya sehingga Dwi pun sekarang telanjang dada. Akupun terbelalak melihat kecantikan payudaranya. Besar, putih, harum, serta putingnya yang berwarna pink itu terlihat sedikit menegang. “Tama…” katanya sambil menekan kepalaku kearah payudaranya. Akupun tidak menyia – nyiakan kesempatan baik itu. Tangankupun meremas, menjilat, dan mencium kedua belah payudaranya. Kadang bibirku mengulum putting payudaranya. Kadang bongkahan payudaranya kumasukkan sebesar mungkin kedalam mulutku seolah aku ingin menelannya, dan itu membuat badan Dwi menggelinjang. “Aaahh… SShhh…” aku mendongak keatas dan melihat Dwi sedang menutup matanya sambil bibirnya mengeluarkan erangan menikmati permainan bibirku di payudaranya. Seksi sekali dia saat itu. Putingnya makin mengeras menandakan ia semakin bernafsu akan “pekerjaanku” di dadanya.

    Puas menyusu, akupun menurunkan ciumanku kearah pusarnya yang ternyata ditindik itu. Lalu ciumanku makin mengalir turun ke arah selangkangannya. Akupun membuka jeansnya, terlihatlah celana dalamnya yang hitam semi transparan itu, namun itu tak cukup untuk menyembunyikan gundukan vaginanya yang begitu gemuk dari pandanganku. Akupun mendekatkan hidungku ke arah vaginanya, tercium wangi khas yang sangat harum. Ternyata Dwi sangat pintar dalam menjaga bagian kewanitaannya itu. Sungguh beruntung diriku dapat merasakan miliknya Dwi.
    Akupun mulai menyentuh bagian depan celana dalamnya itu. Basah. Ternyata Dwi memang sudah horny karena servisku. Jujur saja aku merasa deg – degan karena selama ini aku belum pernah melakukan seks dengan kedelapan mantan pacarku, paling hanya sampai taraf oral seks. Jadi ini boleh dibilang pengalaman pertamaku. Dengan ragu – ragu akupun menjilati celana dalamnya yang basah tersebut. “Mmhhh… Ooggghh…” Dwi mengerang menikmati jilatanku. Ternyata rasa cairan kewanitaan Dwi gurih, sedikit asin namun enak menurutku. Setelah beberapa lama menjilati, ternyata cairan kewanitaannya makin banyak meleleh.

    “Buka aja celana dalamku” kata Dwi. Mendengar restu tersebut akupun menurunkan celana dalamnya sehingga sekarang Dwi benar – benar bugil, sedangkan aku masih berpakaian lengkap. Benar – benar pemandangan yang indah. Vaginanya terpampang jelas di depan mataku, berwarna pink kecoklatan dengan bibirnya yang masih rapat. Bentuknya pun indah sekali dengan bulunya yang telah dicukur habis secara rapi. Bagai orang kelaparan, akupun segera melahap vaginanya, menjilati bibir vaginanya sambil sesekali menusukkan jari tengah dan jari telunjukku ke dalamnya. Berhasil..! Aku menemukan G-Spotnya dan terus memainkannya. setelah itu Dwi terus menggelinjang, badannya mulai berkeringat seakan tidak menghiraukan dinginnya AC di ruangan ini. “Emmh, please don’t stop” kata Dwi dengan mata terpejam. “OOuucchh…” Rintih Dwi di telingaku sambil matanya berkerjap-kerjap merasakan nikmat yang menjalari tubuhnya.”Ssshhh…Ahhh”, balasku merasakan nikmatnya vagina Dwi yang makin basah. Sambil terus meremas dada besarnya yang mulus, adegan menjilat itu berlangsung selama beberapa menit. Tangannya terus mendorong kepalaku, seolah menginginkanku untuk menjilati vaginanya secara lebih intens. Pahanya yang putih pun tak hentinya menekan kepalaku. Tak lama kemudian, “Uuuhhh.. Dwi mau ke… lu… ar…” seiring erangannya vaginanya pun tiba – tiba membanjiri mulutku mengeluarkan cairan deras yang lebih kental dari sebelumnya, namun terasa lebih gurih dan hangat. Akupun tidak menyia – nyiakannya dan langsung meminumnya sampai habis. “Slruuppp…” suaranya terdengar nyaring di ruangan tersebut. Nafas Dwi terdengar terengah – engah, ia menggigit bibirnya sendiri sambil seluruh tubuhnya mengkilat oleh keringatnya sendiri. Setelah tubuhnya berhenti bergetar dan jepitan pahanya mulai melemah akupun berdiri dan mencium bibirnya, sehingga ia merasakan cairan cintanya sendiri.

    “Mmhh, Tama… makasih ya kamu udah bikin Dwi keluar.” “kamu malah belum buka baju sama sekali, curang” kata Dwi. “Gantian sini.” Setelah berkata lalu Dwi mendorong tubuhku sehingga aku duduk diatas sofa. Iapun berjongkok serta melepaskan celana jeans serta celana dalamku. Iapun kaget melihat batang penisku yang berukuran cukup “wah.” Panjangnya sekitar 16 cm dengan diameter 5 cm. kepalanya yang seperti topi baja berwarna merah tersentuh oleh jemari Dwi yang lentik. “Tama, punya kamu gede banget…” setelah berkata maka Dwi langsung mengulum kepala penisku. Rasanya sungguh nikmat sekali. “mmh Dwi kamu nikmat banget…” kataku. Iapun menjelajahi seluruh penjuru penisku dengan bibir dan lidahnya, mulanya lidahnya berjalan menyusuri urat dibawah penisku, lalu bibirnya yang sexy mengulum buah zakarku. “aah… uuhh… ” hanya itu yang dapat kuucapkan. Lalu iapun kembali ke ujung penisku dan berusaha memasukkan penisku sepanjang – panjangnya kedalam mulutnya. Akupun mendorong kepalanya dengan kedua belah tangannya sehingga batang penisku hampir 3/4nya tertelan oleh mulutnya sampai ia terlihat hamper tersedak. Sambil membuka bajuku sendiri aku mengulangi mendorong kepalanya hingga ia seperti menelan penisku sebanyak 5 – 6 kali.Agen Domino 99 Terpercaya

    Puas dengan itu ia pun berdiri dan duduk membelakangiku, tangannya membimbing penisku memasuki liang kemaluannya. “Tama sayang, aku masukin ya..” kata Dwi bergairah. Lalu iapun menduduki penisku, mulanya hanya masuk 3/4nya namun lama – lama seluruh batang penisku terbenam ke dalam liang vaginanya. Aah, jadi ini yang mereka katakana kenikmatan bercinta, rasanya memang enak sekali pikirku. Iapun terus menaik – turunkan vaginanya sambil kedua tangannya bertumpu pada dadaku yang bidang. “Pak.. pak… pak.. sruut.. srutt..” bunyi paha kami yang saling beradu ditambah dengan cairan kewanitaannya yang terus mengalir makin menambah sexy suasana itu. Sesekali aku menarik tubuhnya kebelakang, sekedar mencoba untuk menciumi lehernya yang jenjang itu. Lehernya pun menjadi memerah di beberapa tempat terkena cupanganku.
    “Dwi, ganti posisi dong” kataku. Lalu Dwi berdiri dan segera kuposisikan dirinya untuk menungging serta tangannya bertumpu pada meja. Dari posisi ini terlihat liang vaginanya yang memerah tampak semakin menggairahkan. Akupun segera memasukkan penisku dari belakang. “aahh, pelan – pelan sayang” kata Dwi. Akupun menggenjot tubuhnya sampai payudaranya berguncang – guncang dengan indahnya. “Aaahhkk…Tama…Ooucchhhkgg..Ermmmhhh” suara Dwi yang mengerang terus, ditambah dengan cairannya yang makin banjir membuatku semakin tidak berdaya menahan pertahanan penisku. “Ooohh…yeahh ! fu*k me like that…uuhh…i’m your bitch now !” erang Dwi liar.

    “Aduhh.. aahh.. gila Dwi.. enak banget!” ceracauku sambil merem-melek. “Oohh.. terus Tama.. kocok terus” Dwi terus mendesah dan meremas-remas dadanya sendiri, wajahnya sudah memerah saking terangsangnya. “Yak.. dikit lagi.. aahh.. Tama.. udah mau” Dwi mempercepat iramanya karena merasa sudah hampir klimaks. “Dwi.. Aku juga.. mau keluar.. eerrhh” geramku dengan mempercepat gerakan.
    “Enak nggak Tama?” tanyanya lirih kepadaku sambil memalingkan kepalanya kebelakang untuk menatap mataku. “Gila.. enak banget Dwi.. terusin sayang, yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah payudaranya untuk meremas – remasnya. Sesekali tanganku memutar arah ke bagian belakang untuk meremas pantatnya yang lembut.

    “uuhh.. sshh.. Dwi, aku udah gak tahan nih. Keluarin dimana?” tanyaku. “uuhhh.. mmh.. ssshh.. Keluarin didalam aja ya, kita barengan” kata Dwi. Makin lama goyangan penisku makin dalam dan makin cepat.. “Masukin yang dalem dooo…ngg…”, pintanya. Akupun menambah kedalaman tusukan penisku, sampai pada beberapa saat kemudian. “aahh… Tama.. kita keluarin sekarang…” Dwi berkata sambil tiba – tiba cekikan vaginanya pada penisku terasa sangat kuat dan nikmat. Ia pun keluar sambil tubuhnya bergetar. Akupun tak mampu membendung sperma pada penisku dan akhirnya kutembakkan beberapa kali ke dalam liang vaginanya. Rasa hangat memenuhi penisku, dan disaat bersamaan akupun memeluk Dwi dengan eratnya dari belakang.

    Setelah beberapa lama tubuh kami yang bercucuran keringat menyatu, akhirnya akupun mengeluarkan penisku dari dalam vaginanya. Aku menyodorkan penisku ke wajah Dwi dan ia segera mengulum serta menelan habis sperma yang masih berceceran di batang penisku. Aku menyandarkan tubuhku pada dinding ruang studio dan masih dengan posisi jongkok dihadapanku Lydia tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat. Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yang pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yang ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yang sedang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanannya.

    “Dwi.. mau keluar nih..” kataku lirih sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan hisapan Dwi. “Bentar, tahan dulu Tama..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya. “Loh kok ngga dilanjutin?” tanyaku. Tanpa menjawab pertanyaanku, Dwi mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan kedua payudaranya yang besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yang dijepit oleh dua gundukan kembar itu membuatku terkesiap menahan napas.

    Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit diantara dua susunya yang kini ditahan dengan menggunakan kedua tangannya. Penisku serasa diurut dengan sangat nikmatnya. Terasa kurang licin, Dwi pun melumuri payudaranya dengan liurnya sendiri. “Gila Dwi, kamu ternyata liar banget..” Dwi hanya menjawab dengan sebuah senyuman nakal.
    Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangannya tadi. “Enak nggak Tama?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku. “Gila.. Bukan enak lagi.. Tapi enak banget Sayang.. Terus kocok yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah mulutnya, dan ia langsung mengulum jariku dengan penuh nafsu. “Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya. Kocokan serta jepitan susunya yang semakin keras semakin membuatku lupa daratan.
    Tak lama kemudian, “aah… Dwi aku mau keluar lagi…” setelah berkata begitu akupun menyemprotkan beberapa tetes spermaku kedalam mulutnya yang langsung ditelan habis oleh Dwi. Iapun lalu menciumku sehingga aku merasakan spermaku sendiri.

    Setelah selesai, kami pun berpakaian lagi. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih kepadanya, lalu aku pun pulang kekostan setelah mengantarkan Dwi ke kostannya menggunakan mobilku. Dialam mobil ia berkata bahwa ia sangat puas setelah bercinta denganku serta menginginkan untuk mengulanginya kapan – kapan. Akupun segera menyanggupi dan mencium mesra bibirnya. Setelah itu aku mengarahkan mobilku ke kostanku yang berada di daerah Dago. Soal kuliahnya Pak Noel, aku sudah cuek karena hari itu aku mendapatkan anugerah yang tidak terkira, yaitu bisa bercinta dengan Dwi.