Author: perawanku

  • Lengah Dan Terbuai

    Lengah Dan Terbuai


    1319 views

    Cerita Sex ini berjudulLengah Dan TerbuaiCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku seorang wanita walau belum pernah menikah tapi sempat berhubungan intim dengan seorang pria kekasihku beberapa tahun yang lalu. Hubungan kami terpaksa berhenti setahun yang lalu ketika orang tuanya yang kaya raya tidak menyetujui hubungan kami tersebut.

    Terakhir ku dengan mantan kekasihku itu telah menikah dan pindah kekota lain yang tidak ingin kuketahui persisnya dimana. Saat ini umurku 28 tahun dan bekerja sebagai salah satu karyawan di perusahaan swasta asing sebagai salah satu staf public relation.

    Gaji yang kuterima cukup lumayan untuk tamatan sarjana publikasi, kemampuanku untuk berkomunikasi dengan baik dan ramah terhadap siapa saja membuat aku dipercaya untuk menghadapi persoalan persoalan pelik, dan menerima tamu tamu penting.

    Suatu hari aku dipanggil oleh big bossku, dia mengeluh karena ada inspektor dari kantor pusat di Australia yang datang dan nampaknya boss kewalahan menghadapi pertanyaanpertanyaannya. Aku ditugasi untuk menemani tamu tersebut selama di Jakarta. Terus terang hatiku agak bergetar ketika pertama kali bertemu dengan Steve.

    Dia mempunyai sex appeal yang luar biasa, matanya tajam, mukanya bersih dan bicaranya jernih ditambah pakaiannya yang selalu rapih dan bermerk, termasuk wewangian yang digunakan. Mulamula aku nervous juga di buatnya, tetapi setelah lamalama hubungan kami makin relaks.

    Aku berusaha untuk menyembunyikan ketertarikanku padanya, tetapi dia nampak malah sengaja menggodaku. Mulamula dia ajak aku makan beberpa kali sampai aku rileks. Terus satu hari dia ajakain aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis dua gelas wine kali padahal aku nggak pernah minum.

    Aku rasanya nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. Terus dia ngajakin nonton, aku mau aja karena nggak terlalu malam. Karena yang nonton sepi, dia bebas rangkulrangkul aku. Anehnya aku diem aja, rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem aja dia makin berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak kalau dia mau cium bibir aku.

    Tapi tambah parah karena yang dia cium kuping dan leher aku lamalama lagi. Padahal itu termasuk daerah sensitif. Kelihatannya dia tahu aku mulai ser.. ser an.. Tangannya mulai turun ke dada aku dari bahu. Tangannya lihai banget meskipun dari luar putaranputaran jarinya mampu membuat aku sesak karena buah dadaku mengeras.

    Tangannya terus aku pegang, tapi yang satu ketahan yang lain aktif, dia berhasil buka kancingkancing bajuku bagian atas, tangannya mutermuter diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya kalau dia tahu pentilku keras banget.

    Bibirnya yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, dan.. Wah gawat ternyata dia sudah menurunkan tali beha dan bajuku sampai ke pinggang, bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali rengut buah dada kiriku terekspos pada bibirnya..

    Begitu buah dada aku terekspos dia nggak langsung caplok tapi pentil aku yang keras disengolsengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat putingku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34C itu mulamula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian buah dadaku dicium lembut olehnya. Belum puas menggoda aku lidahnya kemudian mulai menarinari di atas buah dadaku.

    Aku tak tertahan mulai mendesah. Akhirnya apa yang aku khawatirkan terjadi lidahnya mulai menyapu sekitar puting dan akhirnya.. Akh.. Putingku tersapu lidahnya.. Perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya putingku dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia melepaskannya.. Dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi.. Perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku.

    Kali ini putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu puting itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi. Melihat aku mendesah di tambah berani.

    Selain menggigitgigit kecil putingku sembari lidahnya menyapunyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Terus terang aja selama menjanda aku belum pernah ML lagi. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai bergolak. Itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan pahaku. Dia tahu tubuhku merinding menahan nikmat, karena kulitku mulai seperti strawbery titik titik.

    Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku. Dengan lembut dia mengusapusap pangkal pahaku dipinggiran CDku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, sebentar bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Agen Judi Bola

    Hal ini dia ketahui dengan lembabnya CDku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik CDku dan langsung menemukan clitku. Dengan gemulai di amemainkan jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar lenguhan yang keluar tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut menyentuh clitku dan gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputarputar.

    Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di vaginaku. Dan dia tahu persis sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan sabar tetap mengelus clitku membuatku bergetar getar seolah tak berhenti.

    Lubang vaginaku yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan clitku, jari tengahnya mengorekngorek lubangku mensimulasi apa yang dapat dilakukan lakilaki terhadap wanita. Aku menggap menggap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tandatanda bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.

    Akhirnya aku yang memulai.. Gila.. Entah apa yang mendorongku, tanganku tahu tahu merabaraba selangkangannya.. Disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang mengeras.

    Entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang batang tersebut yang menurutku agar luar biasa ukurannya. Secara perlahan batang tersebut bertambah panjang dan besar menimbulkan getarangetaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremasremas bolabolanya sehingga dia pun terangsang.

    Sambil mengecup daun telingaku Steve berbisik.. Shall we.. Go.. Aku tak tahu harus bagaimana.. Dan menurutinya saja ketika dia menarik tanganku bangkit dari tempat duduk dan berjalan mengikutinya.. Keluar bioskop.. Melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah hotel yang menyatu dengan bioskop dan mall tersebut.

    Langkahku agak tersendat ketika melewati lobi.. tetapi jari tanganku tergengam erat padanya dan dia dengan sangat pasti menggiringku kerah lift yang mengantarkan kami ke kamar yang ternyata telah dipersiapkan sebelumnya olehnya.

    Di dalam lift Steve sempat mencium bibirku dengan lembut.. Seperti mencium kekasihnya.. Ini membuat tubuhku bertambah lunglai. Aku tertegun berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh Steve, dan dia dengan sopan mempersilahkan aku masuk. Beberapa saat aku berdiam di depan pintu bimbang. Melihat kebimbanganku Steve tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dengan kedua tangannya yang kekar dan dibopongnya kau masuk.

    Dengan cekatan dia menutup dan mengunci pintu. Aku sempat berontak tetapi kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam sehingga kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul. Sambil membopong aku Steve terus melumat bibirku dan perlahan namun pasti dia berjalan ke rah tempat tidur ukuran king size yang ada dalam ruang suite tersebut.

    Aku agak gelisah melihat situasi ini. Steve menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia menurunkan tubuhku dengan perlahan tepat dipinggir ranjang. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku kembali.

    Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain diantara kedua bibirku mengorekngorek lidahku untuk keluar.

    Sapuan lidahnya menimbulkan sensasi sensasi nikmat yang belum pernah kurasakan, sehingga perlahan lidahku dengan malumalu mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan langitlangit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul.

    Aku merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan kontrol. Pada saat itulah aku merasa Steve membuka kancingkancing gaun malamku yang terletak dipunggung. Tubuhku sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku yang perlahanlahan terbuka ketika Steve berhasil melorotkan gaun malamku kelantai.

    Aku membuka mataku perlahanlahan dan kulihat Steve sedang menatap tubuhku dengan tajam. Dia nampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus pakaian dalam yang ketat. Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagianbagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung.

    BH ku yang berukuran 34D memang hampir tak sanggup menampung bongkahan dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang mengundang syahwat lelaki. Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman.

    Aku terseret maju ketika lengan Steve kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku Steve mengecup bagian bagian leherku sambil tak henti hentinya membisikan pujianpujian akan kecantikan bagianbagian tubuhku.

    Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakang telingaku. Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku.

    Steve telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tahu itu sehingga hal itu dilakukannya berkalikali. Dengan sangat mempesona Steve berbisik bahwa dia ingin menghabiskan malam ini dengan bercinta denganku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya, kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku.

    Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya. Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Steve sehingga dia menjadi lebih berani.

    Tangannya kini telah membuka kaitan BHku, dan dalam sekejap BH itu sudah tergeletak di lantai. Tubuhku terasa melayang, ternyata Steve telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat tidur dan dibaringkan secara perlahan. Kemudian Steve menjauhi ku dan dengan perlahan mulai melepaskan pakaiannya secara perlahan.

    Anehnya aku menikmati pemandangan buka pakaian ini. Tubuh Steve yang kekar dan sedikit berotot tanpa lemak ini menimbulkan gairah tersendiri. Dengan hanya mengenakan celana dalam kemudian Steve duduk di ujung ranjang.

    Aku berusaha mendugaduga apa yang akan dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan mulai menciumi ujunungujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah, namun Steve memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkan.

    Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari jari kakiku. Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti bibirnya makin bergerak ke atas menyusuri paha bagian dalamku.

    Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka. Steve dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku. Pertahananku benarbenar runtuh ketika Steve menyapunyapukan lidahnya dipangkal pangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika Steve mendaratkan bibirnya diatas gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dalam.

    Tanpa memperdulikan adanya celana dalam Steve terus melumat gundungkan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang menciumkum. Aku berkalikali menjerit nikmat, dan persaan yang telah lama hilang kini muncul kembali getarangetaran orgasme mulai bergulunggulung, tanganku meremasremas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut Steve, tubuhku tak bisa diam bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliukliuk erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala Steve.

    Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Steve tidak menyianyiakan kesempatan untuk menarik celana dalamku lepas. Aku agak tersentak, tetapi puncak orgasme yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir atau bertindak apapun. Bukit vaginaku yang sudah lama tak tersentuh lelaki terpampang di depan mata Steve.

    Dengan perlahan lidah Steve menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang dan meremas ramput Steve, tubuhku bergertagetar dan melonjaklonjak.

    Steve tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku, ketika puncak itu datang. Aku merasadindingdinding vaginaku mulai lembab, dan kontraksikontraksi khas pada lorong mulai terasa. Itulah salah satu kelebihanku lorong vaginaku secara refleks akan membuat gerakangerakan kontraksi, yang bisa membuat lelaki tak bisa bertahan lama.

    Steve nampaknya dapat melihat kontraksikontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu. Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu.

    Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme. Steve kemudian bangkit, dengan posisi setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya, beberapa saat kemudian aku merasa batang hangat yang sangat besar mulai menyentuh, nyentuh selangkanganku yang basah.

    Steve membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku. Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya milik Steve itu.

    Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir kemaluanku di gerakan ke atas ke bawah dengan lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang kemaluanku yang sempit.

    Tetapi karena liang itu sudah cukup basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lamamakin dalam. Aku merintih panjang ketika Steve membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam liang itu tersentuh.

    Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding vaginaku yang telah lama tidak tersentuh. Cairancairan pelumas mengalir dari dindingdindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat Steve membiarkan kemaluannya terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan vaginaku.

    Kemudian Steve mulai menariknya keluar perlahanlahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat. Sodokansodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju mundur membuat batang kemaluan Steve seolaholah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh Steve, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat.

    Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala Steve melakukan gerak menusuk. Steve nampaknya belum terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut.

    Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya menghujam keras dalam vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan mengejang ketika spermanya mencemprot keluar dalam vaginaku berkalikali. Akupun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai. Sesaat dia membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur.

    Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Ngentot Dengan Kakak Perempuanku

    Ngentot Dengan Kakak Perempuanku


    2200 views

    Cerita Sex ini berjudulNgentot Dengan Kakak PerempuankuCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Panggil saja aku “Vel” umurku sekarang 27 tahun, sekarang aku bekerja pada sebuah perusahaan di salah satu kota di negara bagian New Hampshire. Aku cukup salut dengan website Cerita Seks ini. Dan singkatnya aku tertarik untuk mencoba menceritakan apa yang aku alami dan kujalani sampai saat ini. Saat ini aku tinggal bersama kakak perempuanku, panggil saja “Kak Risa” Umurnya sekarang 31 tahun, 4 tahun lebih tua dariku. Kehidupan kami saat ini begitu tenang, tertutup namun bahagia.

    Aku akan memulai dari awal bagaimana semuanya terjadi, percaya atau tidak bahwa apa yang kualami ini tidak mengalami hambatan atau rintangan sama sekali, hal yang membuatku sendiri heran bila memikirkannya. Awalnya 15 tahun yang lalu saat aku masih berumur 12 tahun.

    Kami besar dari keluarga berada, keseluruhan saudaraku ada 5 orang. Nomor satu dan dua laki-laki sedangkan yang ketiga perempuan. Kak Risa nomor empat dan aku paling akhir. Sebenarnya aku lahir di Indonesia. Hanya memang Papaku adalah pria berkebangsaan Amerika. Sedangkan Mamaku asli orang Indonesia.

    Waktu aku berumur 12 tahun, kami masih tinggal di Indonesia. Tapi Papaku tidak disini karena ia memang tidak bekerja di Indonesia. Setahuku dulu Mamaku juga sibuk bekerja, ia tidak terlalu khawatir karena kedua kakakku yang lain sudah cukup dewasa dan dianggap bisa menjaga kami. Aku maklum karena kedua orang tuaku memang berencana mengurus kepindahan kami semua ke Amerika.

    Sebenarnya kami semua saling menyayangi satu sama lain. Jarang sekali kulihat ada pertengkaran di antara kakak-kakakku. Tapi sejak kecil aku memang sudah dekat sekali dengan Kak Risa. Memang dia yang selalu menemaniku saat aku bermain. Ya selain itu jarak umur antara aku dan kakakku yang nomor tiga sangat jauh sekitar 8 tahun.

    Kak Risa memang sangat sayang padaku, hampir tiap kali aku selalu dapat bermanja-manja dengannya. Ya, hal itulah yang membuatku sangat interest sekali dengan Kak Risa. Bahkan kuingat seumurku waktu itu aku sudah mulai ada ketertarikan dengan kakakku.

    Pada awalnya aku hanya berandai-andai saja. Sebab saat itu aku yakin sekali bahwa tidak mungkin aku menjalin hubungan yang “lebih” dengan kakakku. Paling Kak Risa cuma menganggap aku adiknya saja. Meskipun sebagai adik aku selalu mendapat perlakuan istimewa darinya. Dari kecil aku dan Kak Risa memang tidak pernah berpisah, kamar kamipun jadi satu.

    Sebenarnya saat aku berusia 9 tahun, aku sudah minta kamar sendiri, tapi Kak Risa tidak setuju, alasannya sederhana, ia tidak mau pisah kamar denganku, masa itu sebenarnya adalah masa di mana aku agak enggan berbagi, inginnya memodifikasi kamar sendiri tanpa ada yang mencampuri, tapi tidak jadi masalah, lagipula aku dulu penakut, dan aku sudah terbiasa tidur dalam pelukan kakakku.

    Mungkin waktu kecil dulu aku tergolong bandel. Kalau Mama lagi tidak ada, orang rumah pasti kubuat repot dengan ulahku. Kak Risa juga sering kujahili. Biasanya kalau tidur malam Kak Risa hanya menggunakan celana dalam aja. Aku tidak mengerti kenapa. Padahal kamar menggunakan AC.

    Seringnya aku iseng memainkan dan menghisap puting susunya. Kak Risa mengetahui hal itu tapi dia tidak pernah marah atau menegurku, paling cuma bilang, “Kalo mau kaya gini kenapa nggak minta sama Mama aja sih?”. Lucunya hal itu malah jadi kebiasaanku. Dan karena tidak ada yang tahu, kejadian seperti itu berlangsung terus sampai usiaku beranjak 12 tahun.

    Tapi makin besar aku mulai merasa tidak enak sendiri, meski kebiasaanku itu tidak jadi masalah buat Kak Risa.

    Kak Risa itu orangnya tomboy Sekali. Saat dia berumur 16 tahun dia ikut beberapa bela diri. Aku tadinya tidak tertarik, tapi Kak Risa juga minta aku ikut beladiri. Bisa dibayangkan seperti apa jadinya, gaya jalannya jadi aneh, tidak feminin. Kalau tidak tertutup dengan wajahnya yang cantik dan bodynya yang bagus, cowok pasti malas dekat dengan Kak Risa. Apalagi ditambah sifat Kak Risa yang tertutup, dan cenderung idealis.

    Selain itu kelihatannya Kak Risa juga tidak terlalu tertarik membina hubungan dengan lawan jenis. Terutama setelah ikut beladiri. Tapi biar begitu aku tahu kalau banyak cowok cakep yang suka sama dia. Dan Kak Risa hanya datar saja menanggapinya. Soalnya aku sering terima telepon untuk Kak Risa. Dan sering sekali dia tidak mau terima teleponnya. Bisa dibilang Kak Risa sangat “Untouchable”.

    Saat umurku hampir 13 tahun, awal mulai masuk SMP, aku suka dengan seorang gadis teman sekelasku. Aku sangat suka padanya, tapi tidak berhasil mendekatinya, intinya kalah bersaing. Saat itu perasaanku benar-benar tidak enak. Aku berusaha menghibur diri dengan sering pergi ke rumah sahabat-sahabatku. Di sanalah aku mulai mengenal buku-buku dan film khusus dewasa.

    Di usiaku yang sekecil itu aku sudah memiliki majalah luar negeri khusus dewasa, juga filmnya. Tidak sulit, karena nyaris seluruh sahabatku bukan orang Indonesia. Dan mereka sangat bebas mendapatkan barang seperti itu pada masa-masa tersebut.

    Kak Risa tahu bahwa aku memiliki barang-barang itu, memang itu susahnya kalau satu kamar, jujur saja Kak Risa tidak suka aku memilikinya hingga aku sempat dimarahi juga olehnya, dan ia memintaku untuk membuang barang-barang itu. Apa boleh buat, bagiku lebih baik benda-benda itu yang aku singkirkan daripada aku kehilangan kasih sayang Kak Risa. Rfbet99

    Meski Kak Risa sudah punya banyak kesibukan dengan studi dan kegiatan sekolahnya, perhatiannya padaku tidak berubah, malah cenderung semakin berlebihan, Kak Risa semakin sering memaksaku untuk menemaninya saat ia sedang melakukan kegiatannya atau pergi kemanapun. Ia juga makin sering mencium dan memelukku dengan mesra, bahkan di depan umum.

    Mulanya aku merasa tidak nyaman dengan perlakuannya itu, tapi lama kelamaan aku merasa nyaman juga. Perasaanku pada Kak Risa muncul kembali. Kalau dulu ciumannya kutanggapi biasa saja, sekarang aku lebih senang membalasnya dengan mesra.

    Aku pun mulai suka memberikan perhatian lebih pada kakakku itu, mungkin karena merasa perhatiannya mendapat respon lebih dariku. Kak Risa jadi makin sayang padaku. Setengahnya kami jadi mirip orang yang sedang berpacaran, meskipun secara fisik tetap kelihatan kalau aku adiknya, dikutip dari Situs Bokep Terkini.

    Aku ingat malam itu saat aku pertama kali melakukannya dengan kakakku, seperti biasa aku bercanda dengan Kak Risa di dalam kamar, saat itu semua orang rumah sudah tidur, kesempatan itu biasanya sering kugunakan untuk mencurahkan isi hati pada kakakku, semua permasalahan yang kudapat hari itu selalu kutumpahkan padanya, dan Kak Risa selalu merespon itu semua dengan sabar dan penuh pengertian, dan memang kuakui beberapa waktu terakhir Kak Risa cenderung over.

    Kata-kata dan sikapnya sangat mesra padaku apalagi kalau kami hanya berdua saja seperti itu, perlakuannya itu sering membuat jantungku berdebar, aku sadar sepenuhnya bahwa dia itu kakakku, tapi aku tidak mengerti kenapa hatiku bisa bergejolak tidak karuan.

    Kalau tidak salah waktu itu Kak Risa mengenakan kaos dan celana dalam warna putih, rambutnya dibiarkan terurai. Beda dengan kesehariannya, kakakku saat itu terlihat sangat feminin dan cantik sekali. Aku ingat sesekali Kak Risa meraih kepalaku dan menciumiku.

    Aku tidak berpikir macam-macam, hanya memang aku sangat menikmati perlakuan Kak Risa padaku. Sampai suatu kali Kak Risa mencium bibirku, kubalas dengan ciuman mesra. Yang sebenarnya serabutan. Aku mencoba berlama-lama meski tidak yakin berhasil, tapi karena aku menikmatinya, berhasil juga.

    Kulumat bibir kakakku itu dengan lembut. Kak Risa kelihatannya juga suka dengan ciumanku. Sebab dia sama sekali tidak berusaha menyudahi ciuman itu, bahkan kedua tangannya semakin memelukku erat, aku bisa merasakan belaiannya di kepalaku. Tapi sayangnya ciuman itu terhenti. Kak Risa menghela nafas sambil memandangku aneh.

    “Kakak kucium lagi ya”, mendengar itu Kak Risa masih diam.

    Mungkin dia masih heran dengan kelakuanku, memang tidak biasanya aku membalas ciumannya sampai selama itu. Tapi tatapannya kemudian berubah mesra lalu dia tersenyum dan justru ganti menciumku lagi. Kali ini ciumanku mulai agresif.

    Bibir kami seolah tidak berhenti untuk saling melumat, diiringi desahan-desahan erotis dari Kak Risa, detak jantungku menjadi semakin cepat. kucoba mendorong Kak Risa agar merapat ke dinding. Kemudian kuciumi jenjang leher kakakku. Tanganku yang dari tadi pasif sekarang mulai mencoba melakukan eksplorasi kesana kemari.

    Sementara bibirku masih berkonsentrasi pada leher Kak Risa, tanganku telah menyusup ke dalam kaos putihnya, dan tanpa kesulitan aku langsung dapat menemukan buah dada Kak Risa yang tidak tertutup oleh bra sama sekali, menurutku untuk ukuran gadis yang hampir 17 tahun, buah dada Kak Risa tergolong cukup besar, tentu saja aku sudah sering melihatnya, karena sampai saat itu kami masih sering mandi bersama. Aku mencoba meremasnya dengan lembut. Kak Risa tampak menggeliat dan sesekali mendesah.

    Perlahan kunaikan kaos itu supaya tidak menghalangi buah dada Kak Risa. Dan begitu buah dadanya terlihat, tanpa basa-basi langsung kuhisap putingnya yang berwarna merah muda itu dan kuremas dengan bibirku. Aku benar-benar menikmatinya seperti bayi yang sedang menyusu.

    Sesaat kutanggalkan kaosku, juga celana pendekku. Kemudian kupeluk tubuh Kak Risa dan makin kuat kuhisap puting susunya, sesekali kumainkan putingnya dengan lidahku, kemudian kuhisap lagi.

    Karena terlalu enjoy, aku tidak tahu bahwa ternyata Kak Risa telah menanggalkan kaos putihnya. Sehingga saat dia memelukku erat, tubuhku benar-benar bersentuhan dengan tubuh kakakku, dan bisa kurasakan tubuh kakakku yang harum dan sangat halus itu. Lama sekali aku menikmati buah dada kakakku itu secara bergantian, Kak Risa pun seolah tidak mau melepaskanku ia justru menekan kepalaku kuat-kuat pada buah dadanya.

    Tubuh kami sudah basah semua oleh keringat. Sampai detik itu aku masih ragu untuk melakukan seks dengan kakakku. Memang awalnya semua ini kupelajari dari semua majalah dan film yang kulihat, tapi lama kelamaan naluriku mulai berinisiatif. Karena masih ragu aku coba untuk menciumi bibir kakakku lagi. Sama seperti sebelumnya, Kak Risa membalas ciuman itu dengan sangat mesra. Dengan memberanikan diri aku membisikan sesuatu ke telinga Kak Risa.

    “Kak, boleh aku lepas celana dalammu?”.
    Kak Risa agak terkejut.

    “Kamu mau apa dek..?”.
    Aduh aku jawab gimana ya.

    “Aku mau jilatin vagina kakak”.
    Karena ragu kata-kata itu keluar dengan asal dan pelan sekali. Aku takut. Kupikir pasti kakak akan marah dan ia tidak bakalan mau.

    “Ih, nakal”.

    Jawab Kak Risa spontan, Kak Risa kemudian memandangiku sambil tersenyum, wajahnya agak memerah. Masih dengan posisi bersandar Kak Risa melepas celana dalamnya perlahan-lahan. Slow motion itu membuat jantungku semakin berdetak tidak menentu.

    Sebenarnya aku setengah heran kenapa Kak Risa sama sekali tidak marah ketika aku memintanya melakukan hal itu, tapi sudahlah. Kemudian Kak Risa melebarkan pahanya. Awalnya aku malu untuk melihat. Untuk menutupi hal itu, kuciumi lagi bibir Kak Risa. Kemudian perlahan-lahan kuturunkan kepalaku sampai tepat di depan vagina Kak Risa. Vagina Kak Risa nyaris tidak ditumbuhi rambut.

    Jadi aku mampu memandang dengan leluasa gundukan vagina Kak Risa, sebenarnya pemandangan ini juga tidak asing lagi bagiku, tapi sedekat ini baru pertama kalinya. Kulihat ada cairan yang mengalir keluar dari bagian bawah vagina kakakku disertai bau yang aneh.

    Perlahan kubuka belahan daging yang menutupi lubang vagina Kak Risa. Dan langsung kusapu dengan lidahku dari bawah ke atas berkali-kali. Saat itu tubuh Kak Risa langsung mengejang.

    Dengan bibir dan lidahku kupermainkan klitorisnya. Secara spontanitas kedua tangannya memegangi kepalaku. Aku semakin asyik menjilati vagina kakakku itu, bahkan sesekali kuhisap bagian bawahnya.

    Kudengar Kak Risa berulang-ulang mendesah sambil menyebut namaku. Permainan itu luar biasa sekali, meski cairan yang keluar rasanya tidak karuan, tapi aku benar-benar menikmatinya.

    Saat lidahku menyusup ke dalam lubang vagina Kak Risa, sebisanya kujilati bagian dalam lubang itu. Kak Risa makin terengah-engah. Nafasnya memburu tidak karuan. Lidahku juga makin liar mengobrak-abrik bagian sensitif kakakku itu, sehingga semua tempat di dalamnya tersapu oleh lidahku.

    Setelah beberapa menit Kak Risa agak mengejangkan tubuhnya. Aku merasakan lidahku dialiri sesuatu yang hangat. Bersamaan dengan erangan keras dari Kak Risa serta pahanya yang menjepit kepalaku dengan sangat kuat. Kujilati cairan itu sampai bersih, meskipun rasanya masih sama. Kemudian aku naik ke atas dan kuciumi lagi Kak Risa.

    “Adek, kamu nakal banget sih?”, ekspresi wajah Kak Risa sangat berbeda.

    “Kak, aku sayang sama kakak”, Kak Risa memandangiku dengan sayu, tangannya mengusap pipiku.

    “Kakak juga sayang kamu”.
    Dengan berani aku mencoba mengajak Kak Risa untuk melakukan hubungan seks denganku.

    “Kak, boleh aku melakukannya sama Kakak”.

    Kak Risa terdiam mematung, kepalanya tertunduk untuk beberapa saat. Suasana benar-benar hening, sampai nafas kamipun terdengar sangat jelas.

    Setelah itu dia kembali memandangku sambil bertanya, “Kamu yakin mau melakukannya Dek?”.

    Suara Kak Risa sangat pelan sekali. Aku tak menjawab, aku hanya melihat tatapan mata Kak Risa yang sangat berbeda, aku tak bisa menggambarkannya, tapi aku tahu Kak Risa rela melakukannya denganku. Langsung kulepas celana dalamku.

    Kemudian aku agak bergeser ke bawah, kulebarkan kedua kakinya. Senjataku tampak tegak berdiri, tapi tidak sebesar orang dewasa, masih ukuran standart anak 12 tahun. Kak Risa terus menatap wajahku saat aku mengarahkan senjataku tepat di depan vaginanya.

    “Kak..?”, sekali lagi kuminta persetujuannya.

    Ia mengangguk pelan. Perlahan kudorong masuk senjataku. Tapi tidak berhasil, dasar masih amatir hijau. Sampai yang ketiga kalinya. Kak Risa kemudian meraih dan menahan pinggangku sambil mengarahkan vaginanya tepat di ujung senjataku, kemudian kucoba mendorong lagi, meski sulit dan agak sakit tapi berhasil juga kumasukkan seluruh senjataku ke dalam vagina Kak Risa, perlahan kugerakkan pinggangku.

    Kedua tangan Kak Risa tampak meremasi selimut tidur kami. Desahannya mulai terdengar lagi, kuperhatikan Kak Risa tampak sulit menyesuaikan diri. Pelan tapi pasti, kupercepat tempo gerakanku. Sebenarnya saat itu senjataku terasa perih sekali. Aku merasa nggak enak banget. Tapi erangan Kak Risa yang semakin menjadi membuatku tidak berpikir lagi.

    Makin kuhentakan pinggangku, dengan gerakan yang teratur, Kak Risa terus menerus menghentakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sesekali ia meregang sambil mengerang keras. Aku sempat takut juga kalau sampai ada orang rumah yang terbangun, tapi untungnya kamar kami di atas dan paling ujung, agak jauh dari kamar Mama dan kakak-kakakku yang lain.

    Tiba-tiba kurasakan pinggang Kak Risa juga ikut bergerak, seperti memutar, sesekali Kak Risa ikut menghentakkan pinggangnya, seperti yang dirangkum dari Situs Cerita Panas.

    Aku baru benar-benar merasakan enaknya melakukan hal itu. Dengan iseng kuremas juga buah dada Kak Risa, dan Kak Risa merespon dengan menggenggam tanganku kuat. Gerakan pinggang Kak Risa makin cepat. Kak Risa seperti sudah biasa melakukan hal ini. Dengan pemikiran itu maka semakin agresif aku menghentakkan pinggangku.

    Tentu saja hal ini membuat Kak Risa mengerang semakin keras. Dari tubuhku dan Kak Risa keringat semakin mengucur deras, padahal AC di ruangan cukup dingin.

    Beberapa menit kemudian pergerakanku mulai melambat, aku seperti agak pusing, aku hanya mampu menghentakkan pinggangku sesekali, kadang aku hanya diam menikmati remasan dinding-dinding vagina Kak Risa. Kurasa badanku mulai lelah.

    Tiba-tiba Kak Risa meraih tubuhku dan mendekapku erat sekali, pinggangnya menghentak beberapa kali, rasanya luar biasa. Senjataku seperti ditarik makin masuk ke dalam, dan dilumuri cairan yang hangat, diiringi erangan cukup keras dari Kak Risa.

    Saat Kak Risa melepas dekapannya, aku merasa tubuhku amat lelah sekali, karena tidak kuat aku berguling di sisi Kak Risa. Pada saat itu aku juga merasa dari senjataku ada yang mau keluar.

    Rasanya enak sekali, baru kali itu aku merasakan yang seperti ini hingga akhirnya cairan itu keluar membasahi tempat tidur. Entah aku tidak ingat apa-apa lagi setelah itu. Paginya ketika aku sadar, Kak Risa sudah memeluk sambil menciumiku. Kami masih dalam keadaan tanpa pakaian sehelaipun.

    “Kakak nggak ngira kalau Adek yang dulu sering kakak gendong bisa berbuat ini sama kakak”, bisik Kak Risa di telingaku.
    Aku sendiri setengah tidak percaya sudah melakukannya dengan kakakku

    “Kak.., aku sayang banget sama Kakak, aku cinta sama Kakak”.
    Kupeluk Kak Risa dengan kuat. Kak Risa tersenyum dan menciumku lagi.

    “Kakak ngerti kok Dek.., kakak juga sayang dan cinta banget sama kamu, kakak hanya tidak menyangka kamu dewasa secepat ini. Dan jujur aja kakak seneng banget bisa melakukan ini sama kamu, Adekku sayang”.

    “Tapi ayo cepet bangun, sprei ini harus segera dicuci”, lanjut Kak Risa lagi.

    “Lho, memangnya kenapa?”, tanyaku singkat.

    “Kakak nggak mau kalau bekas darah di sprei itu sampai ketahuan Mama”, jawab Kak Risa.

    Aku setengah terkejut, “Darah?, darah apa Kak?”, tanyaku.
    Kak Risa tidak menjawab, ia langsung memintaku berdiri dan cepat-cepat melepaskan seprei tempat tidur kami.

    Awalnya aku memang tidak tahu, tapi belakangan aku baru mengerti, bahwa ternyata malam itu aku telah mengambil keperawanan kakakku sendiri, di usiaku yang belum lagi genap 13 tahun. Bodohnya aku, seharusnya aku sudah tahu mengenai hal itu.

    Aku jadi merasa bersalah, berulang kali aku minta maaf padanya, meskipun Kak Risa mengakui bahwa ia sangat rela melepas keperawanannya padaku. Hanya ia tidak mengira aku akan mengambilnya sepagi ini. Aku jadi makin sayang padanya. Sejak kejadian itu aku nggak pernah mencoba untuk mencari pacar. Karena Kak Risa sudah menjadi segalanya bagiku.

    Setelah kejadian itu pula Kak Risa juga menutup diri pada pergaulannya. Secara otomatis bagi Kak Risa statusku adalah adik sekaligus kekasihnya, kehidupan kami jadi semakin tertutup. Entah sejak saat itu sudah berapa kali kami melakukannya, dan keluarga kami benar-benar tidak tahu akan hal itu. Lepas SMU, aku sudah tidak di Indonesia.

    Aku melanjutkan studi ke Amerika. Tapi tetap aku tak bisa berpisah dengan Kak Risa. Aku meminta Kak Risa ikut denganku, walau sebenarnya Papa dan Mama tidak setuju. Tapi mereka tak bisa apa-apa karena Kak Risa juga memaksa untuk menemaniku.

    Sampai saat seluruh keluargaku pindah ke Amerika pun, mereka tidak pernah tahu bahwa kami telah menjalani kehidupan yang exklusif seperti suami istri. Sekarang Kak Risa sudah bekerja pada sebuah bank di kota yang sama denganku. Kami tinggal di rumah yang jauh dari keramaian, dan kami sudah sepakat untuk menjalani kehidupan yang “tertutup” ini.

    Lagipula sampai saat ini keluarga kami tidak menaruh curiga sama sekali, mungkin pola pikir mereka sudah sama seperti orang setempat, tidak mau ikut campur urusan pribadi orang lain.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cemberutin Pacar Dapat Perawan

    Cemberutin Pacar Dapat Perawan


    1364 views

    Cerita Sex ini berjudulCemberutin Pacar Dapat PerawanCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Kali ini menceritakan hubungan Sex hilangnya perjaka dan perawan dari pasangan anak SMA yang bernama Agung dan Adel. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

    Anggap saja namaku Agung ( nama samara), aku akan menceritakan pengalaman ku dulu yang mungkin akan aku ceritakan dengan bahasa seadanya ( maklum baru pertama berbagi cerita di web dewasa), hhe. Okey, jadi begini. Cerita Sex-ku ini berawal dari ketika aku masih duduk dibangku sekolah kelas 1 SMA. Ketika itu aku yang masih tergolong anak baru gede bermaksud ingin mendekati teman sekolahku.

    Wanita yang aku dekati itu sih biasa-biasa saja kalau kata teman-teman sekolahku, yah yang namanya cinta mau orang bilang apa bagiku dia adalah wanita yang paling cantik di dunia, hhe… gombal dikit. Maaf sebelumnya para maniaks cerita sex, didalam cerita ini aku tidak bisa menjelaskan sedetail mungkin tentang wanita yang aku dekati ini yang sebut saja nama dia adalah Adel.

    Adel ini adalah seorang gadis Abg yang sedang-sedang saja, begitu pula dengan bentuk tubuh, payudara dan bagian pantatnya. Kembali ke pribadi masing-masing, cantik itu relative, jika kita suka ya kita merasa dia cantik, kalau kita tidak suka mau secantik apapun wanita itu ya bagi kita dia biasa-biasa saja,hhe… betul nggak para pembaca. Seperti yang aku aku katakan tadi Adel ini mempunyai body biasa, dan wajah yang lumayan (menurutku).

    Kalau berbicara tentang payudara dan pantat Adel mempunyai yang ukuran yang biasa-biasa saja. Namun walaupun Adel biasa saja, namun Adel ini berkulit putih dan mempunyai wajah yang menggemaskan, pokoknya aku suka banget deh. Selama aku masih dalam rangka pendekakatan, setahuku Adel tidak pernah tahu dan mengerti seputar sex, dia masih polos sekali para pembaca.

    Singkat cerita setelah beberapa bukan melakukan pendekatan kepada Adel, pada akhirnya akupun bisa mendapatkanya dan kini statusku dengan dia adalah berpacaran, hhe. Nah dari sininlah awal keseruan cerita sex-ku. Karena dia sudah resmi menjadi pacarku, aku-pun mulai mengajarkan kepada Adel untuk mengenal dan melakukan hal-hal yang berbau sex. Pada awalnya sih memang sulit sekali, namun dengan trik hebatku diapun akhirnya mau.

    Pada hari itu, aku sudah merancang rencana agar aku bisa melakukan hal mesum dengan Adel pacarku itu. Pada hari itu aku memasang muka marah saat bersama Adel, setiap Adel mengajak aku ngobrol pada saat itu aku diam saja dan berpura-pura murung. Dengan hal itu, maka Adel-pun merespon aku,

    “ Kamu kenapa sih sayang, kog dari tadi aku ajak ngobrol kamu diem aja, dan kamu dari tadi cemberut aja, kamu kenapa sih sayang ???, “ ucapnya penasaran kepadaku.

    Ini nih, saat aku melakukan trik busukku,

    “ Auk ah, aku kesel banget sama kamu, gara-gara kamu aku di ledekin sama temen-temen, katanya masak aku cowok nggak jantan, “ ucapku berpura-pura marah.

    “ Lah, kog bisa gara-gara aku sih Yank, emang aku salah apa, hhu, “, tanyanya penasaran.

    “ Iyalah jelas ini gara-gara kamu, kamu tahu nggak aku di ledekin sama temen-temen katanya aku nggak jantan gara-gara aku nggak pernah ngapa-ngapain sama kamu, kan malu, ” ucapku mulai memancing Adel, Kumpulan Dewasa Terkini. Agen Sbobet

    Pada saat itu Adel tidak menjawab dan terdiam saja. Tidak kusangka setelah sore hari, caraku itu ternyata sukses kawan. Kalian tahu Adel pada sore harinya dia menelepon aku tidak aku sangka dia berbicara lewat telefon bahwa dia ingin ML sama aku pada malam hari di rumahnya.

    Wow gila nggak tuh, patut dicoba para pembaca caraku ini, hhe. Lanjut. Saat itu dia memberitahukan aku bahwa aku harus kerumahnya pada pukul 00.00 WIB.

    Aku tahu maksud Adel menyuruhku kerumahnya pada jam itu, karena pada jam itu semua keluarganya yang ada di rumahnya pasti sudah tertidur lelap dan pasti akan aman tanpa hambatan. Seketika itu aku dihadapkan dengan rasa senang dan bingung, aku bingung karena harus bagaimana agar aku bisa keluar jam segitu dan aku senang karena Adel pada akhirnya mengabulkan keinginanku untuk melakukan hubungan sex.

    Namun pada akhirnya akupun nekat kabur dari rumah dengan cara melompat diam-diam dari jendela kamarku dan menuju kerumah Adel. Singkat cerita sampailah aku dengan motor yang disambut dengan seorag Adel yang sudah menunggu di depan rumahnya dengan baju tidur yang sangat tipis dan hamper transparan. Sesampainya disana, kami-pun dengan diam-diam masuk kerumah Adel yang besar dan mewah.

    Dengan extra hati-hati, aku dan Adel melompat dari jendela kamarnya. Sesampai-nya di kamarnya kami pun segera melakukan pemanasan. Saat itu kami awali dengan aku membuka kaos kami. Setelah kami sama-sama telanjang setengah dada aku pun lansung memeras buah dada-nya, dengan penuh nafsu saat itu aku melucuti piyamanya yang tipis dan tak lupa aku melepaskan tali bra-nya.

    Setelah terbuka Tali Bra-nya aku-pun mulai melepas Bra milik Adel yang mengganggu tangan ku pada saat aku meremas payudaranya. Pada awalnya aku menganggap payudara Adel kecil, namun setelah kini aku melihatnya langsung, Wow… cukup besar kawan.

    Payudara Adel yang sudah tanpa Bra itu terlihat sanagt kencang dan padat sekali, sungguh melihat itu nafsuku semakin membara saja, rasanya ingin sekali segera meremas dan mengkulumnya, Cerita Dewasa Terkini.

    Aku yang sudah nafsu berat, saat itu aku-pun langsung melucuti celana beserta celana dalamnya yang minim itu. Pada saat itu Adel-pun mendadak agresif lalu melucuti celanaku dan celana dalamku. Tanpa komando Adel-pun mulai meraih kejantananku dan membimbing kejantananku kedalam mulutnya,

    “ Oughhh… Ssssshhh… nikmat enak sayang… Aghhhhhh… terus kayak gitu sayang… Aghhh…, ” desahku.

    Sungguh pada saat itu aku tidak menyangka Adel bisa melakukan hal seperti itu. Sungguh nikmat sekali kuluman Adel pada kejantananku. Bebrapa menit dia mengkulum kejantananku dengan lincah-nya. Namun ketika sedang enak-enaknya tiba-tiba Adel menghentikan kulumanya dan,

    “ Sayang kamu bawa kondom nggak, ” ucapnya mengejutkanku.

    Pada saat itu aku tidak menjawab pertanyaanya, memang sebenarnya aku sengaja tidak membawa benda itu. Tanpa buang waktu lagi, aku-pun langsung mendorongnya sampai jatuh pada ranjangnya dan aku-pun langsung menghujani ciuman pada bibirnya yang nikmat dan merah merekah itu. Kami yang saat itu sama-sama nafsu, Adel-pun kemudian merespon ciumanku dengan mengadu lidah dengan liarnya.

    Ditengah kenikmatan itu, air liur kami menjadi satu di dua mulut yang saling berpangutan di iringi dengan tangan kananku yang mulai menjamah payudara Adel dan tangan kiri-ku memainkan vagina Adel dengan perlahan. Sedikit demi sedikit aku melakukan hal itu. Kira-kira setelah 5 menit jariku bermain pada area kewanitaan Adel, aku merasakan tanganku mulai dibasahi oleh lendir kawin dari vagina Adel.

    Setelah puas kami melakukan warming up, kemudian kami-pun memulai melakukan yang lebih hot. Kini aku mulai mengkulum pentil-nya yang sebelah kanan dan yang kiri aku remas dengan tanganku yang sesekali menarik putingnya yang mulai keras. Lidahku yang saat itu asik dengan memainkan putting itu, tak lupa aku menghisap payudaranya yang kenyal dan mulai keras karena rangsanganku,

    “ Ughhh… Sssss… Aghhh… Oughhh…. Terus saying… Aghhhh…., ” desahnya.

    Mendengar desahnnya, saat itu aku semakin menggila dan aku melakukan itu semakin keras dan mulutku mulai menurun ke bagian bawah melewati perut dan sampai ke tempek nya yang basah dengan air yang terus mengalir dari dalam Vagina-nya dan dia masih saja merengek tetapi dia ingin di teruskan karena nikmatnya mungkin. Setelah beberapa menit aku menyuruhnya mengkulum lagi Penis-ku.

    Saat itu akupun sudah tidak sabar lagi ingin menikmati keperawanannya dan dia langsung menghisap tanpa ragu. Saat itu kuluman-nya yang kuat membuatku geli dan nikmat yang luar biasa.

    Setelah beberapa menit berlalu aku menggesek-gesek vaginanya dan dia merengek tidak jelas karena masih dengan posisi dia mengkulum Penis-ku. Karena aku ingin segera menikmatinya aku memasukan kejantanan-ku ke dalam sangkarnya dengan dia terlentang, tetapi agak sulit karena masih sempit.

    Setelah susah payah, pada akhirnya Penisku-pun berhasil menembus selaput darahnya dan dengan dorongan kecil akhirnya sobek dan dia menjerit kesakitan dicampur kenikmatan,

    “ Aow……. Sakit sayang, Aghhhhhhhh…………, ” jeritnya lirih.

    Setelah kejantananku sudah tertanam didalam liang senggama Adel, aku-pun kini mulai memaju mundurkan Penis-ku. Namun ditengah hunbungan sex kami itu, aku melihat Adel merasa kesakitan,

    “ Aoww… Ughhhh… Sakit sayang, pelan-pelan ya sayang, Aghhhhhhh…., ” ucapnya.

    Mendengar perkataan Adel yang seperti itu aku-pun mulai memperlambat permainan sexs-ku. Namun hal itu hanya bertahan sebentar saja, aku yang sudah tidak tahan lagi, aku kembali mempercepat genjotan penis-ku kedalam liang senggama Adel,

    “ Ouhggg… enak sayang… rasanya aku pingin kencing sayang… Aghhh…. Sssssshhhh…., ” ucapnya.

    Aku yang sudah tahu dari film porno, Adel pada saat itu bukanlah ingin kencing, namun dia pada saat itu akan medapatkan klimaksnya. Melihat Adel seperti itu aku makin mempercepat gerakan kejantananku kedalam liang senggamanya,

    “ Iya gitu sayang, Aghhh… Enak… Oughhh…, ” desahnya semakin menjadi-jadi saja.

    Pada akhirnya dia mengeluarkan cairan itu di Penis-ku merasa hangat memang hebat dan tahu cara memuaskanku dan setelah itu aku merubah posisi menjadi aku menusuknya dari belakang kali ini masuknya mudah dan arena tamengnya sudah sobek jadi tidak lagi ada yang menghalangi pedangku dan dia yang memaju mundurkan tubuhnya dan akupun mengikuti irama itu.

    Beberapa menit kemudian dia mengejang dan kembali Klimaks di saat itu aku sudah ingin keluar dan tetapi aku takut dia hamil dan aku juga tak sudi perjakaku diambil oleh cewek yang aku dekati karena iseng belaka.

    Aku mengeluarkannya di luar saat aku membalikan badannya maksudku mengeluarkan di mulutnya tetapi belum sampai sudah moncrot deh air maninya tepat di kepalanya dan aku menyuruhnya mencoba rasa itu dan dia meminumnya dan berkata,

    “ oohh enak rasanya ini cairan apa ? kencing ya ? , ” tanyanya polos.

    ” bukan sayang, ini namanya air kenikmatan lelaki alias sperma, ” ucapku.

    Aku pun memberitahunya bahwa itu air mani aku berpikir cewek ini sebenarnya tidak pernah sekalipun melihat film porno tetapi dia dapat melakukan gerakan-gerakan itu dari mana kan tidak mungkin udah pernah. Tetapi aku masih belum puas aku memasukan lagi Penisku ke mulutnya dan dia tanpa di suruh dia melakukan itu sendiri. Setelah bosan aku kembali memasukan Penis-ku ke Vagina-nya.

    Saat itu dengan telapak kakinya menempel di lantai aku memasukan itu dari atas dan setelah beberapa saat dia berKlimaks dengan meringik terus-menerus , aku mau keluar dan aku lansung menyuruhnya menghisap dan keluarlah lagi cairan itu di mulutnya yang menggairahkan setelah itu kami lemas dan kami tertidur pulas dengan Penis-ku yang masih di dalam mulut Adel.

    Singkat cerita, aku-pun dibangunkan Adel pagi sekali tepatnya subuh. PAda saat itu aku dibangunkan agar cepat pulang sebelum di ketahuan oleh orang-orang di rumah. pada sat itu akupun bergegas memakai pakaianku lagi dan sebelum aku pergi aku mencium mulutnya dan pulang kerumah. Sesampainya dirumah aku-pun tertidur pulas. pada hari itu karena capek aku tidak masuk sekolah dan begitu juga Adel.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Kenikmatan Ngeseks Dengan Tante Santi

    Kenikmatan Ngeseks Dengan Tante Santi


    1407 views

    Cerita Sex ini berjudulKenikmatan Ngeseks Dengan Tante SantiCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Wanita ini memakai gaun pesta yang sangat anggun dan seksi, dia memakai gaun warna ungu dengan belahan rok memanjang hingga sampai ke pertengahan pahanya. Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya sekilas mengintip, membangkitkan gairah siapapun yang melihatnya.

    Wajahnya biasa saja tapi karena kulitnya putih mulus membuat gairahku bangkit, aku berkhayal seandainya aku bisa menyentuh kulit mulusnya itu aku pasti akan melakukan apapun yg diminta.

    Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita itu. Rupanya dia adalah adik mamanya, usianya kutaksir sekitar 30 thnan dan dia telah mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang mengurus bisnisnya di luar kota. Aku sering meliriknya terutama saat dia berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku.

    Rupanya diamdiam dia mengetahui kalau aku sering mencuricuri pandang terhadapnya. Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku sedang melirik ke belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan aku sangat malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan itu.

    Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru tersenyum saat dia mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya. Bukan main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena kenakalan mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata.

    Aku mencari cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan untuk mendekatinya.

    Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta tolong oleh mamanya sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan mamanya, dan yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya untuk mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.

    Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan berkenalan dengannya tapi entah mengapa bibirku terasa kelu, aku jadi serba salah karena selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena bentuk belahan gaun dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan pahanya terbuka.

    Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa terasa adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda diriku dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar terbuka, membuat pahanya semakin kian terlihat olehku.

    Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah? ucapnya memecahkan keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku tersipu tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.

    Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..? pancingnya kepadaku.

    Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila dia tau aku bernafsu oleh tubuhnya yg indah itu.

    Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka melihat pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata, Rfbet99

    Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau kamu mau megang pahaku pegang aja tapinggak boleh ngelantur megangnya ya.. katanya sambil tersenyum padaku.

    Bener nih mbak, mbak nggak marah.. jawabku memastikan ucapannya.

    Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak meraih tanganku lalu meletakkannyadi pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti itu sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit mulusnya yg hangat menyentuh telapak tanganku.

    Kubelai2 pahanya dan sesekali kuremas gemas, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik gaunnya merayap naik ke arah selangkangannya.

    Saat ujung jariku menyentuh kain penutup bagian paling sensitifnya, kudengar lenguhan tertahannya. Aku semakin bersemangat, perlahan kutelusupkan jariku ke pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai memasuki celana dalamnya. Aku dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya, tonjolan yg ada di dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung.

    Aku menjadi semakin lupa diri, tapi saat jariku mulai menyentuh bibir vaginanya yg telah membasah, dia menahan tanganku lalu memberi isyarat keluar. Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan gaunnya yg sedikit berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak keluar dari mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil kue pesanannya.

    Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku ingin mengulang kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus dia menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini.

    Aku sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium pipinya dengan penuh gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu. Selama perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku seakan tak sabar ingin menikmatinya.

    Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya tepat.

    Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan dirinya dan berharap dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya, aku tidak berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya aku takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya.

    Akhirnya Sinta menghubungiku, saat itu aku baru mandi pagi dan sedang bersiap akan keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku masih pengangguran. Dia mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya sedang sekolah dan pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok anaknya yg sakit.

    Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan mengajakku memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku, dengan bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi melamar kerja seperti biasanya.

    Singkat cerita sampailah aku di alamat rumah yg diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik sesaat jam tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam sebelum putra2nya pulang dari sekolah, pikirku.

    Kupencet bel rumahnya, lalu tak lama kemudian dari rumah itu terdengar sebuah suara yg kukenal tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg menyuruhku untuk langsung masuk dan mengunci kembali pagar depan rumahnya.

    Setelah mengunci pagar aku langsung bergegas masuk ke rumahnya. Saat aku telah berdiri di hadapannya barulah kusadari ternyata dia hanya memakai gaun tidur yang sangat merangsang. Warnanya hitam dan ukurannya sangat pendek hingga sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg paling membuatku bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di balik gaunnya itu.

    Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan hanya berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini, batinku berkata.

    Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul dan bibirnya adalah sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas, lidah kami saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku meremas bokongnya gemas.

    Sekitar lima menitan kami bercumbu dengan posisi itu sampai dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku menuju kamarnya yg terletak di tengah.

    Setelah menutup dan mengunci pintu kamar dengan nafas memburu dia lalu mulai mempreteli bajuku satu persatu sampai tak tersisa, akupun tak mau kalah kulepaskan gaun tidurnya sampai kami sama2 polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami.

    Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen banget ngerasain kontolmu ini.. katanya sambil meraih kontolku dan dengan cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.

    Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar di kejantananku, menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2. Sekitar 15 menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku, kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka kakinya lebar2.

    Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di depannya, kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya yg kulihat telah berdiri mengacung.

    Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet jilatin punya mbak, aku udah nggak tahan nih.. rintihnya memohon padaku untuk memulai aksiku sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah vaginanya.

    Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung menerkam klitorisnya dengan kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya keras terdengar saat aku lakukan itu.

    Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya, kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya.

    Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.

    Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak tahan, aku mau..ughh.. rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik, berharap aku segera memasuki tubuhnya.

    Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia merasakan orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku. Kugencarkan seranganku pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya menegang kaku, kedua pahanya erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat meremas sprei.

    Diiringi jerit nikmat tubuhnya lalu menyentak liar tak terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu tubuhnya lunglai, kedua kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat terpejam dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya dia telah mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.

    Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya. Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya lalu kukecup dahinya lembut. Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.

    Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake kontolmu gede itu tapi malah pake bibirmu yg memble itu.. cibirnya seraya mencubit gemas pipiku.

    Tapi rasanya sama enak kan mbak sahutku sambil meremas lembut dadanya.

    Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa.. selidiknya sambil memasang muka masam.

    Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek balasku menangkis tudingannya.
    Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang.. sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.

    Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium dadanya, kuciumi kedua payudaranya dengan lembut tapi puting susunya sengaja aku tidak lumat, hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali kugesekkan ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras.

    Dia hanya merintih geli saat kulakukan itu, lalu dengan gerakan cepat dan tiba2 aku menerkam puting susunya yg sebelah kiri dengan bibirku. Kugigit lembut putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan memelintir puting susunya, tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu. Tangannya meremas rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas pertanda birahinya mulai beranjak naik lagi.

    Tanganku bergerak meremas dadanya yg sebelah kanan, lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku, perlahan kurasakan kedua puting susunya makin mengeras.

    Tangannya makin kuat meremas kontolku dan kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas kontolku dengan agak kuat, kugeser pantatku sedikit agar remasannya pada kontolku bisa sedikit berkurang.

    Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan menuruni tubuhnya, kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah melahirkan lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin dilebarkan saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya.

    Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas klitorisnya dan jari tengahku menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah mulai membasah lagi. Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting susunya, perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.

    Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin lemes.. ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya yg telah merekah basah.

    Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat.

    Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya. Kontolku terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.

    Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu ditambah suara rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana kamar menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg bergelantungan di atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga membuatnya makin tak mampu menahan diri.

    Beberapa menit kami melakukan ini, aku berusaha bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku ingin memberinya kepuasan ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu mulai dirasakannya, rintihan nikmatnya makin kuat terdengar.

    Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf.. rintihnya, tangannya kuat mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar kulit dadaku.

    Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang kaku sesaat, kedua matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan jerit kenikmatan. Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi menahan diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat membuncah di kontolku seakan ingin meledak.

    Aah mbak..Santii..aku juga..aahh.. ucapku tersendat saat air maniku tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam vaginanya. Mendapat semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat dirinya orgasme untuk ketigakalinya.

    Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur dengan erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa orgasme yg kami rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam vaginanya. Bibirku dan bibirnya saling melumat, dengan mata terpejam kami menikmati sensasi nikmat ini.

    Setelah rasa nikmat itu mulai mereda, tubuhnya bergulir lunglai ke sisiku. Kami memandangi langitlangit

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Menikmati Tubuh Mantan

    Menikmati Tubuh Mantan


    1314 views

    Cerita Sex ini berjudulMenikmati Tubuh MantanCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Sebut saja namanya Venti. Perempuan biasa-biasa saja namun sangat menggairahkan. Masalah ranjang Venti tak perlu diragukan lagi, dia sangat binal sekali. Kadang jika kondisiku sedang tidak fit, Venti mengalahkanku hanya dalam beberapa ronde saja.

    Namun Venti juga puas dengan penisku yang ukurannya sangat besar yaitu panjangnya 19cm dengan diameter 6cm. begitulah sekilas tentang hubungan Sex ku dengan Venti yang sangat berkesan dalam hidupku dan mungkin juga dalam hidup Venti.

    Venti sudah kupacari sejak kami kuliah bersama hingga akhirnya dia meninggalkanku begitu sajatanpa alasan yang jelas. Aku mencoba mencari tau tentang keberadaannya namun tak kunjung juga ketemu sampai akhirnya aku putuskan untuk menikah dengan seorang wanita yang dijodohkan oleh orang tuaku. Dalam pernikahanku aku dikaruniai 3 orang anak sampai sebelumnya Venti kembali datang dalam kehidupanku yang sekarang. Cerita Sex Terbaru

    Malam itu aku sedang makan berdua dengan istriku karena anak-anak sudah tidur. Aku berusaha memanfaatkan waktu berdua dengan istriku ketika anak-anak sudah tidur. Namun ketika sedang enak-enaknya ngobrol sambil makan dengan istriku, tiba-tiba HP ku berbunyi. Aku lihat gak ada namanya, kemudian aku berpura-pura mengambil minum berniat mengangkat telpon tadi.

    Dan “Jika masih ingat sama aku datanglah di wisma kamar nomer 9 sekarang, aku tunggu” ucap seorang yang telpon. “Ini siapa??” tanyaku. “Pokoknya datang aja, nanti kamu akan tau sendiri” katanya. Lalu wanita itu menutup telponnya. Cerita Mesum

    Setelah wanita yang menelponku tadi mematikan telponnya, aku kembali di meja makan bersama istriku, dan aku pun langsung minta izin untuk keluar karena ada pertemuan mendadak yang diminta oleh bosku. Setelah aku menyakinkan istriku, akhirnya istriku percaya dan mengijinkanku untuk pergi.

    Namun aku dipesan untuk pulang, tapi aku kembali berpesan, jika harus menginap aku harus menginap dan kunci saja pintunya. Dan aku pun langsung beres-beres dan langsung meluncur ke wisma kamar no 7. Di perjalanan aku mengingat suara manis yang tadi telpon, aku sudah berpikiran kalau itu Venti, namun darimana dia mendapatkan nomer telponku dan mengetahui keberadaanku.

    Aku bertanya-tanya karena aku dan Venti sudah gak ketemu hampir 10 tahun. Setelah aku tiba dan menanyakan kamar Venti di Wisma itu, aku lalu diantar oleh salah seorang pelayan laki-laki Wisma itu. Kamar Venti ternyata tidak tertutup menunggu kedatanganku.

    “Hei, jam berapa kamu tiba di kota ini dan ada urusan apa sampai ngingap segala di Wisma ini. Nampaknya ada urusan penting yah? Kenapa tidak langsung ke rumah saja?” serentetan pertanyaan itu aku lontarkan pada Venti ketika aku sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

    Ia nampak kebingunan menjawabnya satu persatu, sehingga ia hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku memanggilku masuk, Cerita Panas Terkini.

    “Mari masuk Kak, aku sangat merindukanmu. Sudah lama kucari alamatmu dan ingin bertemu denganmu, tapi baru kali ini aku sempat. Maklum daerah tempat tinggalku terlalu jauh dari sini, sehingga sulit sekali kita saling bertemu” katanya sambil tersenyum seolah gembira sekali.

    Aku langsung duduk di tepi rosban yang dilapisi kasur empuk, sementara sambil ia teruskan pembicaraannya, Venti berjalan ke arah pintu lalu menutup serta menguncinya dengan rapat seolah ia tidak membiarkan aku kembali dengan cepat atau mungkin ia inginkan aku menemaninya terus dalam kamar itu sampai segala urusannya selesai.

    “Tadinya aku ragu dan takut meneleponmu karena jangan sampai istrimu marah dan curiga, sehingga malah menghalangi pertemuan kita. Tapi tetap aku coba siapa tahu bisa berhasil, ternyata betul berhasil” katanya sambil duduk sekitar 30 cm dari tempat di mana aku duduk. Agen Bola Terpercaya

    “Akupun tadi kaget dan merasa takut ketahuan istri ketika kuterima teleponmu. Untung aku masih bisa buat alasan yang bisa yakinkan dia” kataku menceritakan kegiatan kami di rumah saat ia menelpon tadi.

    “Kamu betul-betul bersifat ular dan masih licik seperti dulu. Kukira kamu sudah insaf dan banyak berubah karena sudah beristri yang cantik, malah sudah punya 3 orang anak lagi. Ternyata sifatmu tidak banyak berubah, meskipun usiamu sudah lanjut. Apa jadinya kira-kira jika istrimu tahu soal pertemuan kita di wisma ini.

    Aku tidak mau nanggung resikonya dan tidak tega melihat rumah tanggamu hancur seperti yang kami alami saat ini” komentarnya panjang lebar sambil mencubit pinggangku lalu sedikit bersedih, bahkan sempat keluar air matanya.

    “Maaf Venti, aku tidak dapat dan tidak mungkin melupakan peristiwa bersejarah kita yang penuh kenikmatan 20 tahun yang lalu itu. Sayang nasib yang memisahkan kita sehingga kita tidak berjodoh. Tapi sudahlah semua itu adalah takdir yang harus kita terima. Sekarang kita lupakan saja semua itu, kita memikirkan dan menikmati pertemuan kita ini”.

    “Kak, aku sangat merindukanmu. Jauh-jauh aku datang dari Banjarmasin tempat aku berdomisili saat ini hanya untuk bertemu denganmu” katanya sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku, bahkan bersandar di bahuku.

    “Aku juga demikian sayang. Makanya apapun resikonya, aku tetap berusaha menemuimu di tempat ini.

    Aku sama sekali tidak bisa merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang sama ketika kita belajar bersama di rumahmu tempo hari” sambungku sambil memeluk tubuhnya, malah membelai rambutnya yang agak panjang dan terasa harum. Ia tidak hanya bersandar dibahuku, tapi kali ini ia berbaring di atas kedua pahaku,

    sehingga aku mengelus-elus pipi dan kelopak matanya yang terasa sedikit basah. Entah karena sedih atau bahagia, tapi yang jelas air mata itu terasa hangat. Untuk membuktikan kasih sayang dan kerinduanku, aku mencoba mengecup pipinya yang putih bersih itu, sehingga ia menarik kepalaku lebih rapat lagi seolah ia tidak ingin aku menarik kecupanku itu,

    “Kak, aku telah mengetahui seluruh keadaanmu sekarang ini dari mamaku di kampung, termasuk no. teleponmu. Apa kamu tidak ingin atau tidak mau ketahui keadaanku saat ini Kak?” tanyanya tiba-tiba sambil mengangkat kepalanya dan menatap wajahku.

    “Oh yah, sempat kudengar tadi dari ucapanmu bahwa kamu tidak ingin melihat rumah tanggaku hancur seperti rumah tanggamu. Kapan kamu berumah tangga dan apa memang kamu kurang harmonis?” tanyaku padanya.

    “Itulah Kak nasib buruk yang menimpaku. Tak lama setelah kuketahui bahwa kamu telah beristri, akupun frustrasi dan bergaul dengan banyak lelaki. Hingga akhirnya seorang lelaki seusiamu melamarku lalu aku terima menjadi suamiku.

    3 Bulan kemudian kuketahui bahwa ia ternyata sudah memiliki istri sebelumku, malah sudah punya seorang anak. Aku tinggalkan dia dan menuntut cerai, tapi ia tetap tidak mau ceraikan aku.

    Aku lalu ke Banjarmasin dan tinggal di rumah sepupuku. Enam Bulan kemudian, tanpa bekal surat cerai aku menerima lamaran seorang pria yang usianya jauh lebih mudah di bawah usiaku” ulasannya panjang lebar.

    Aku sangat tertarik mendengar pengalamannya itu, sehingga belum aku sempat mengomentari penjelasannya itu, ia terus cerita pengalamannya.

    “Sialnya Kak, belum cukup satu tahun perkawinan kami itu, pria yang jadi suamiku itu kawin lagi dengan wanita Banjar sesukunya karena dipaksa oleh keluarganya dan tidak direstui perkawinannya denganku. Aku sakit sekali dan ingin rasanya bunuh diri, tapi tiba-tiba aku teringat dengan kebahagiaan yang pernah kualami 10 tahun lalu bersama Kak, sehingga aku bertekat untuk menemui Kakak dengan harapan kalau-kalau kebahagaian dan kasih sayang itu masih bisa kunikmati kembali sebelum aku meninggalkan dunia yang fana ini. Itulah yang mendorongku ke sini Kak” ceritanya panjang lebar sambil meneteskan airmata di pangkuanku.

    “Sabar sayang, jangan putus asa. Masih banyak kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang bisa kita alami jika kita masih hidup. Semua itu adalah ujian yang tak bisa dihindari. Buktinya kan aku ini masih menyayangimu, mencintaimu, merindukanmu dan..” belum aku selesaikan ucapanku, ia tiba-tiba menutup mulutku dengan tangannya, lalu

    “Jangan diteruskan Kak, aku takut menyakiti hati istrimu dan merusak kebahagiaan rumah tanggamu. Biarlah aku yang mengalami nasib buruk ini” katanya menyadarkanku kalau aku selama ini hidup rukun bersama istri.

    “Kalau memang tujuanmu satu-satunya ke sini hanya untuk bertemu denganku, maka bersyukur dan berbahagialah sekarang karena kita sudah ketemu dan marilah kita saling melepaskan kerinduan kita mumpung masih sempat dan masih pagi”

    kataku sambil membelai tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya yang terjulur ke bawah lalu membaringkannya di atas kasur yang empuk, kemudian aku berbaring di sampingnya sambil memeluk tubuhnya dalam satu bantal dengan tetap meneruskan pembicaraan kami.

    Entah siapa yang memulai, tapi kini kami sudah saling merangkul dan berciuman dan bermain lidah, malah tanpa kusadari pula siapa yang lebih duluan, yang jelas tanganku sudah mempermainkan dua buah dada yang terselip di balik baju dan BH yang dikenakan Venti,

    sementara tangan Venti sudah meraba-raba dan menggocok-gocok sebuah rudah yang berdiri tegak di balik CDku, padahal kami sama-sama masih berpakaian lengkap. Tanpa terdengar suara sepata katapun, tangan kami sangat aktifnya mempermainkan alat vital yang dulunya pernah kami permainkan.

    “Aku buka bajunya yah sayang, biar aku lebih leluasa menikmati seluruh tubuhmu yang pernah jadi pusat kenikmatanku” kataku berbisik sambil mempreteli baju dan celana panjang yang dikenakannya.

    Venti hanya mengangguk, namun tanpa minta izin ia juga ikut membuka kancing bajuku satu demi satu yang diteruskan dengan membuka ikat pinggang, resteling dan melorotkan celana panjangku.

    Kini kami berpelukan dan berpagutan dalam keadaan setengah bugil sambil bergulingan. Kadang Venti berbaring di kiri dan di kananku, bahkan di atas dan di bawahku.

    Kami sudah sama-sama sangat terangsang sehingga tanpa aba-aba lagi, aku langsung melepas BH-nya, sehingga nampak di depan mata saya dua benda putih tergantung yang tidak terlalu besar tapi montok, halus dan sedikit menonjol akibat rangsangan meskipun tak semungil ketika pertama kali kupegang dulu.

    Kujulurkan ujung lidahku keputingnya yang mulai agak keras dan warna coklat. Kujilati seluruh permukaannya, kuhisap dan kadang sedikit kugigit. Ia nampak menikmatinya, bahkan untuk mengimbangi kenikmatannya itu, ia bergerak menggelinjang, lalu memutar tubuhnya sehingga arah kami berlawanan.

    Dalam keadaan menyamping, ia mendorong CD-ku hingga turun sampai ke lutut, lalu meraih isinya yang sedang mengacung itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya dan memainkan dengan lidahnya, bahkan memutar-mutar dalam mulutnya, sehingga aku terasa mau muncrat.

    “Terus Kak, aku nikmat sekali auh..uhh..aahh..usstt..” katanya sambil berdesis dengan nafas terputus-putus ketika aku memainkan lidahku dengan cepatnya ke dalam lubang vaginanya yang basah dan masih mulus tanpa bulu selembarpun seperti ketika pertama kali aku jamah di rumahnya tempo hari.

    Iapun seolah mengikuti gerakan mulutku dengan mempercepat gocokan mulutnya pada rudalku yang terasa hampir muncrat.

    “Aduh, aku sudah tidak mampu lagi menahan sayang, aahh..uuhh” kataku sambil mendorong kepalanya agar ia menghentikan gocokannya.

    Bersamaan dengan itu pula, Venti tiba-tiba berdiri dan segera mengangkangi tubuhku yang terbaring terlentang di bawahnya. Nampaknya ia sudah tidak sabaran lagi. Ia dengan cepatnya membuka kedua bibir vaginanya sehingga kulihat sedikit menganga dan nampak berwarna merah pada kedua bibirnya, lalu menurunkan pantatnya sehingga lubang kemaluannya pas ketemu dengan ujung penisku yang memang sejak tadi berdiri.

    Tanpa dipegang dan diarahkan, penisku itu dapat masuk dengan mudah ke lubangnya meskipun tidak langsung amblas seluruhnya melainkan setelah kami bantu dengan beberapa kali gerakan pinggul ke kiri dan ke kanan seperti orang ngebor.

    “Hmm..aahh..” itulah suara kecil bersama nafas keluar dari mulut kami secara bergantian ketika Venti berpegangan di atas kedua pahanya sambil mempercepat gerakan pinggulnya ke bawah dan ke atas seiring dengan gerakan pinggulku.

    Bahkan saking keras dan lamanya gerakannya itu, sampai-sampai ia capek dan berhenti sejenak lalu kedua tangannya bertumpu di atas dadaku lalu di atas kasur kemudian dengan leluasanya menggerakkan pinggulnya yang menyebabkan terdengarnya bunyi “Ciprat..ciprot” secara berirama dari persenggolang kelamin kami.

    “Aku mau keluaar sayang, berhennti duluu” kataku ketika terasa ada lahar panas mulai mengalir dari dalam batang kemaluanku.

    Karena permintaanku itu, Venti berhenti bergoyang sejenak, lalu terlentang di sampingku dengan membuka kedua pahanya. Akupun mengerti maksudnya, lalu aku yang mengangkanginya dan dengan mudah menusukkan kembali rudalku ke lubangnya dan menggocok-gocoknya terus.

    Sambil aku gocokkan penisku ke dalam vaginanya, Venti meraih bantal guling dan mengganjal pinggulnya lalu membuka lebar-lebar kedua pahanya sehingga batangku bisa masuk lebih dalam, bahkan terasa kedua biji pelerku masuk ke lubangnya, sehingga suara dan bunyi khas itu sulit dihindari, malah kali ini semakin besar dan ribut.

    Tidak puas dengan gaya itu, Venti mendorong pinggulku ke atas lalu mengangkat kedua kakinya tinggi-tinggi hingga ujungnya menyentuh bahuku. Akupun menekannya dengan keras dan memompanya secepat mungkin, terutama setelah ada tanda-tanda Venti juga sudah hampir mencapai puncak seiring yang kurasakan.

    Ternyata benar, dalam posisi terakhirku itu, kami secara bersamaan memuntahkan lahar panas tanpa izin dari siapa-siapa dan tanpa aba-aba. Hal ini amat terasa ketika aku muncrat ke dalam vaginanya. Ventipun memelukku erat sekali, malah sedikit mencakar punggungku dan menarik- narik rambutku yang ditandai pula dengan denyut-denyut yang menjepit ujung penisku.

    Lalu kami secara bersamaan lemas lunglai sambil berbaring dengan nafas yang terputus-putus tanpa suara, gerakan dan pandangan yang berartri lagi. Kami bagaikan mayat telanjang yang terbaring berdampingan di atas tempat tidur.

    Kami baru sadar jika kami betul-betul sempat tertidur sekitar 30 menit setelah terdengar ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu kamar dari luar. Kami secara bersamaan bangkit dan merapikan pakaian lalu kubuka pintu, ternyata petugas Wisma mau tanya apa aku mau bermalam atau mau pulang, sebab ia mau kunci pintu pagarnya.

    Hampir bersamaan kami menjawabnya dengan kata “iya” setelah melihat jarum jam dinding sudah menunjuk pukul 12.30, lalu petugaspun berlalu dan aku kembali mengunci pintu. Setelah itu kami berbarik sejenak sambil berpelukan lalu melepaskan pakaian masing-masing secara total seperti sedia kala lalu kugendong Venti masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan, terutama tentunya bekas cairan dari mulut dan kemaluan kami.

    Sesampai di kamar mandi, kami saling menyirami dan menggosok seluruh badan, sehingga gairah dan nafsu sex kami kembali bangkit dan ingin rasanya melanjutkan ronde kedua di dalam kamar mandi biar gaya dan kesannya agak lain lagi.

    Kami memang sempat melakukan dengan bermacam-macam posisi, gaya dan metode sex di kamar mandi itu sehingga kami sempat mencapai puncak kenikmatan 3 kali, bahkan kami lanjutkan di atas tempat tidur hingga menjelang pagi. Kami tidak mampu lagi menghitung berapa kali kami muncrat selama pertemuan kami dalam kamar wisma itu.

    Pertemuan kami di kamar wisma itu, betul-betul suatu pertemuan yang luar biasa berkesan. Seumur hidupku mungkin sulit kami alami kembali pertemuan seperti itu. Kerinduan kami selama 10 tahun betul-betul terobati malam itu, bahkan kami mencetak sejarah hidup yang sulit terlupakan lagi.

    Sayang Venti hanya sempat bermalam 1 malam di kotaku karena takut menimbulkan masalah baru pada rumah tanggaku, sementara aku masih siap menemaninya selama beberapa malam sekiranya ia mau bertahan. Oh Venti sayang, kapankah kita bisa lagi mengulangi pertemuan seperti itu. Mungkinkah hal ini bisa terulang sebelum ajal kita dicabut.

    Alangkah nikmat dan bahagianya perasaanku malam itu. Rasanya aku tak mau malam itu berlalu dengan cepat, tapi itulah hidup dan fitrah yang harus diterima oleh setiap insan.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Pengalaman dari Wanita Chinese

    Cerita Sex Pengalaman dari Wanita Chinese


    1638 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Pengalaman dari Wanita ChineseCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku belum menikah dengan umurku yang sudah berkepala 3 tapi aku sudah mempunyai pacar yang jauh tempatnya jujur saja aku masih perjaka saat itu tapi kejadian yang menimpa diriku baru aku alami beberapa bulan kemarin diman istri bosku yang meminta untuk dientot.

    Suaminya affair dengan seorang perempuan marketing dari Jakarta. Memang aku kalau melihat istri bossku, aku jadi kasihan. Walau sudah punya 3 anak tapi kulihat akhir-akhir ini makin tambah seksi terutama kedua buah dadanya yang membesar.

    Aku tahu dia ikut fitness rutin dan body building di salah satu sanggar senam. Mungkin untuk mengimbangi WIL suaminya yang memang sangat seksi dan suaranya kalau telepon, minta ampun, merdu sekali.

    Makanya bossku sampai klepek-klepek seperti burung tak berdaya. Bossku orang sangat kasar, selalu menang sendiri dan otoriter pada istrinya. Tidak malu dia memarahi istrinya di depan karyawannya. Tapi anehnya aku cukup dipercaya.

    Itu dibuktikan ketika bossku suka cerita soal keluarganya, anak-anaknya juga. Aku yang paling dipercaya boleh masuk di rumah, bahkan di ruang pribadinya. Wah, hebat sekali. Kapan aku punya kamar begini, tempat tidur yang luks dan enak sekali.

    Aku bekerja di kantor, di bagian ekspor dan komputer. Soal komputer aku paling pandai. Komputer inilah yang membuatku lebih dekat dan mendekati wanita yang paling cakep dan seksi di kantorku. Terus terang aku sekarang punya affair dengan manager keuangan, paling cantik dia di kantorku. Seksi? Bolehlah.

    Tapi aku sangat ingin menikmati seks dengan Cik Sasa. Wuah, aku suka membayangkan menggumuli tubuhnya yang seksi. Apalagi kalau aku melihat dari belakang. Paling membuatku tidak tahan. Habis, Cik Sasa punya pantat yang aduhai sangat merangsangku.

    Apalagi kalau dia memakai celana panjang. Wuah.. kejantananku ini tegang minta ampun sampai maksimum (15 cm dengan diameter 3.5 cm). Aku suka membayangkan melakukan senggama dengannya dari belakang dengan menungging.

    Aku juga ingin menikmati seks dengan adik ipar istri bossku, Cik Nina. Aku terobsesi menikmati tubuhnya yang sangat seksi. Adik ipar bossku ini lebih seksi segalanya dibandingkan Cik Sasa dan Ima (manager keuangan).

    Kalau ke kantor.. wah selalu berpakaian seksi dan ketat. Tubuhnya yang memang berbodi gitar, buah dadanya besar, ukuran 36 kali. Wah aku ngiler kalau dia menemuiku dan bicara soal internet dan komputer. Aroma tubuh dan polah tingkahnya sangat menantangku.

    Aku juga ingin menikmati tubuh Cik Nia. Cik Nia karyawan di bagian pemasaran. Aku baru sampai pegang-pegangan tangan saja dengan Cik Nia. Rambutnya sebahu, aku paling suka dengan kedua buah dadanya yang besar juga.

    Dengan Ima, aku baru sampai pegang paha dan cubit bagian atas buah dadanya dan dia diam saja atau membalas manja kalau kami naik mobil. Dengan Cik Sasa, aku baru sampai pada tahap pegang-pegang tangan dan pinggang ketika aku mengoreksi pakaiannya yang seksi (padahal aku pengen memegang pinggang dan tubuhnya) tiga minggu lalu. Cik Sasa adalah peragawati di kantorku. Tapi bak durian runtuh, aku malah bisa menikmati tubuh istri bossku yang tak pernah kuduga.

    Dengan kekasihku sekarang, aku belum pernah melakukan hubungan seks. Paling bercumbu sampai aku telanjang dan dia tinggal CD-nya saja. Kuharap ini kekasihku yang terakhir. Terus terang aku ingin menikahinya. Makanya aku tahan seksku padanya sampai pernikahan nanti.

    Dua bulan lalu, kira-kira jam 9 malam, aku ditelepon istri bossku untuk menemuinya di hotel Santika. Dari suaranya, pasti ada masalah dengan suaminya. Hampir jam 10 malam aku baru sampai di lobby hotel.

    Dari lobby, aku kontak Cik Ling dan menyarankan aku lewat lift dari basement dan langsung masuk ke kamarnya. Aku turun ke bawah (basement) dan dari sana aku dengan lift naik ke lantai 6. Aku memencet bel kamarnya dan dibuka oleh Cik Ling sendiri yang memakai kaos dengan bukaan rendah dan celana pendek. Wah, aku terkesiap melihat bukaan dadanya yang makin montok sehingga membuatku berpikir yang bukan-bukan dengannya. Rfbet99

    Di kantor, kalau aku menghadapnya (Cik Ling juga direktur keuangan) aku seolah dibiarkannya melihat belahan dadanya. Bukannya ditutup (mestinya bisa) dengan blasernya, tapi blaser diregakkan saja dan dibuka lagi seolah membiarkan kedua belahan dadanya untuk kunikmati. Belahannya putih agak kecoklatan dengan leher panjang. Wah.. aku menelan ludahku sendiri.

    Aku dipersilahkannya masuk dan duduk.

    “Dimana koh Edward(suaminya), Cik..” kataku.

    “Ooo suamiku ke Jakarta,” katanya.

    “Ada apa sih Cik kok malam-malam begini?” Tanyaku.

    Cik Ling mengambil dua minuman coke dan mematikan TV kemudian duduk di kursi (dia menariknya ke arah tempat tidur) agak mengahadapku. Cik Ling menerahkan Coke padaku dan aku minum hampir setengahnya.

    Cik Ling mulai gelisah dan aku bertanya lagi, “Ada apa Cik?”. Dengan menahan tangis Cik Ling menceritakan WIL suaminya yang di Jakarta. Cik Ling memang sudah tahu perselingkungan suaminya itu. Tadi sebelum ke Jakarta, Cik Ling pesan agar Ko Edward hati-hati.

    “Kurang apa sih aku ini,” katanya. “Aku istri baik, memberikan padanya tiga anak.” Cik Ling menikah sangat muda dengan tiga anak. Anak yang bungsu sudah kelas 1 SD.

    “Aku juga ikut senam dan membuat tubuhku tambah seksi,” katanya melanjutkan sambil menangis.

    “Sejak suamiku punya WIL, aku dibiarkannya merana dua tahun terakhir ini,” lanjutnya sambil menangis.

    Aku terpaku mendengar itu semua, tidak tahu apa yang harus kukerjakan. Apalagi ketika dia tambah menangis keras. Kedua tangannya menutup wajahnya yang tertunduk. Wah, untung ruangannya kedap dan terkunci. Lalu kutarik kursiku dan duduk lebih dekat dengannya, di depannya.

    “Cik,” kataku memecah kesunyian. “Cik Ling sabar ya? Pasti ini akibat Puber ke dua,” kataku. Aku memberanikan memegang pundaknya dan kepalanya. Cik Ling terdiam mendengar perkataanku seolah membenarkan. Ko Edward usianya 45 tahun, Cik Ling 37 tahun usianya. Jadi kupikir puber kedua setelah membaca buku psikologi yang pernah kupelajari.

    Cik Ling memandangiku sebentar dan kemudian meledak tangisnya dan ya ampun, dia merebahkan kepalanya di pahaku. Aduh, mati aku. Aku nggak bisa menahan sesuatu yang bergerak mengeras di balik celanaku.

    Kuelus lagi kepalanya dan beberapa nasehat meluncur dari mulutku sementara pikiranku macam-macam. Apalagi aku bisa melihat belahan pungungnya (karena pakai kaos rendah). “Kok nggak pakai BH,” batinku.

    Kuraba kepala dan pundaknya, kulihat tangisnya mereda walau belum selesai benar. Karena aku tidak tahan dengan birahi di dadaku, aku telusurkan saja tanganku ke arah punggungnya yang terbuka bagian atas.

    Aku saat itu sudah sangat sengaja melakukannya dengan takut-takut. Oh my God, Cik Ling diam saja ketika aku melakukannya. Kuelus leher belakang, kepala belakangnya dan kuberanikan mengangkat kepalanya dengan memegang kedua pipi dan telinganya dari samping.

    “Cik Ling,” kataku sambil mata kami berpandangan. Kuambil sapu tanganku dan kuusap air mata di wajahnya. “Bibirnya bagus sekali,” pikirku. Ini kali pertama aku melihatnya sedekat ini, apalagi dia adalah direktur keuanganku.

    Kami berpandangan dan ya ampun, dia memejamkan matanya dan membuka sedikit mulutnya. Aku ingat kekasihku kalau kami mau bercumbu, dia pejamkan matanya dan bibirnya dibuka sedikit.

    Kasihan Cik Ling, aku pikir pastilah suaminya sudah lama sekali tidak menjamahnya, menyetubuhinya. Karena kesempatan itu datang, kuraih saja bibir Cik Ling. Kukecup beberapa kali sebelum akhirnya aku mengulum bibirnya dan Cik Ling membalasnya.

    Oh God, aku dapat durian runtuh malam ini. Pikiranku sudah dipenuhi dengan birahi dan ingin menikmati tubuh Cik Ling di Hotel Santika malam ini. Ahh, lembut sekali bibirnya, kami menikmatinya dan lidahnya, lidahku menari-nari.

    Kutelusuri lehernya yang panjang dengan mulutku sementara tanganku memegangi tangannya, meremasnya. Ahh, Cik Ling kegirangan menyambut cumbuanku. Dia pasrah. Apalagi ketika tanganku mulai merambati pinggang dan menggapai kedua bukitnya, kuelus dari luar kaosnya yang tanpa BH itu.

    Aku menikmati sementara mulutku menelusuri lehernya dan turun lagi memutari dada atasnya. Cik Ling mendesah-desah dan mendesis kegirangan. Lalu kami berdekapan, kutuntun Cik Ling ke arah tombol musik yang tersedia dan kuraih chanel yang tersdia di hotel. Kami berdekapan lama sambil berdiri mengikuti irama musik instrument.

    “Aku milikmu Jo, malam ini.” kata Cik Ling memecah kesunyian. Aku dipanggilnya dengan Jo, seperti yang biasa dia lakukan di kantor. Dia berkata begitu sambil tangannya melepas celanaku, bajuku dan semua yang melekat padaku.

    Aku telanjang di depannya. Didekapnya aku, diraba dan elusnya batang kejantananku yang sudah mengejang keras. Jantungku serasa lepas. Lalu kami bercumbuan lagi. Aku membalikkan tubuhnya dan kucumbui Cik Ling dari belakang.

    Mulutku menelusuri lehernya, punggungnya, pipinya, telinganya dan dilingkarkannya tangan Cik Ling di kepalaku, kulumat bibirnya. Tanganku meremas kedua bukitnya dengan lembut dan membuat gumpalan itu makin mengeras.

    Cik Ling menggeliatkan tubuhnya, melengkung ke depan. Ahh, pemandangan yang indah kulihat. Kulepas kaos merahnya dan betapa indahnya kulihat buah dada Cik Ling, masih kencang dan cukup besar, puntingnya berwarna coklat sangat ranum dan membuatku lebih terangsang untuk memetik kedua buah dadanya yang siap panen dan kunikmati dengan mulutku.

    Kubiarkan Cik Ling menikmati sensasi-sensasi yang kustimulasikan pada tubuhnya. Cik Ling membiarkan aku meremasi lembut kedua buah dadanya. Kulihat Cik Ling memejam dan menggeliat-geliat melengkung ke depan.

    Aku ingin menelanjanginya. Kuraih celana pendeknya dan kulorotkan ke bawah, Cik Ling melepas sendiri. Aku sekarang melihat gundukan pink di balik celana dalamnya. Kuraba gundukan itu dan Cik Ling bertambah menikmati dengan desah dan geliatnya.

    Kustimulasi dengan kedua tanganku sesaat dan akhirnya tanganku kumasukkan ke celana dalamnya, kulepaskan dan sekarang aku benar-benar melihat Cik Ling telanjang di dekapanku.

    “Basah Cik,” kataku.

    “Iya, aku sudah nggak tahan Jo. Aku sangat menikmati cumbuanmu sampai sekarang, dan aku ingin kau membuatku terpuaskan Jo. Ayo lakukanlah..” Pinta Cik Ling dengan manja padaku.

    “Tapi Cik.. aku..” aku ingin katakan bahwa aku belum pernah melakukannya pada wanita.

    Gelora birahi di dadaku memuncak dan batang kejantananku sudah tidak tertahankan lagi. Cik Ling kupeluk erat dan membiarkan kepalanya bersandar di dada kiriku. Ahh, manja sekali Cik Ling ini, pikirku. Kukecup pipinya, dahinya.

    Kukecup telinganya dan Cik Ling sangat menikmati sensasi gelora seks yang kulakukan padanya. Kubalikkan tubuhnya lagi dan Cik Ling berhadapan denganku. Aku mencumbuinya lagi. Dibiarkannya mulutku menelurusi leher dan dadanya.

    Aku hampir tidak tahan menahan geliat tubuhnya. Apalagi ketika aku sampai di dadanya. Ahh, aku sangat menikmati kedua buah dadanya. Kuputar lembut dan membuat Cik Ling membusungkan dadanya sehingga aku semakin leluasa.

    Lenguhan, desahan dan geliatnya makin membuat birahiku meledak-ledak. Kupaguti bergantian kedua buah dadanya. Kukulum kedua puntingnya bergantian dan membuat tubuh Cik Ling makin menggeliat dan akhirnya aku tidak kuat lagi menahan tubuhnya, kubiarkan terjatuh di tempat tidur.

    Kubiarkan Cik Ling makin ke tengah tempat tidur, aku memandangi tubuhnya yang indah. Cik Ling membuat gerakan-gerakan yang menandakan letupan birahinya sehingga membuatku sangat terangsang. Apalagi ketika dibukanya kedua kakinya dengan diangkat pahanya.

    Betapa menggairahkan. Kulihat gundukan hitam di puncak selangkangannya. Malam ini, pastilah akan menjadi malam pertamaku menyetubuhi wanita dan Cik Ling lah yang akan membuatku tidak perjaka lagi. Ini tekadku malam ini. Aku ingin memberinya kesan dan sensasi yang mendalam tentang diriku.

    Kudekati tubuh Cik Ling dari samping. Tangannya menarikku. Kucumbui Cik Ling lagi. Aku mencumbuinya dari atas ke bawah dengan tubuhku merambat di atasnya. Kunikmati kedua bukitnya dengan leluasa dan tanganku menggapai kedua kakinya menelusuri liang senggamanya, membuat Cik Ling menggeliat mendesah lagi.

    Kutelusuri perutnya akhirnya aku sampai di liang senggamanya. “Oh, wangi sekali,” pikirku. Tapi belum sempat aku bertindak lebih lanjut, diraihnya batang kejantananku dan dikulumnya. Aku mendesis kenikmatan.

    Disedotnya batang kejantananku hingga masuk penuh di mulutnya. Ohh, ini pertama kali mulut wanita mengulum batang kejantananku. Betapa nikmatnya sampai aku hanya bisa berkata “Ooohh Cik.. ahh..” dan pinggulku tergoyang-goyang mengikuti sensasi yang Cik Ling berikan melalui batang kejantananku.

    “Oooh Cik, saya nggak kuat, mau keluar Cik,” kataku.

    Tapi tak ada sahutan. Yang ada hanya hisapan dan kuluman yang makin membuat batang kejantananku mengeras. Aku mencoba menahan diri dengan menikmati liang senggamanya dengan mulutku. Akhirnya aku tidak tahan dan kumuntahkan sperma hangatku penuh di dalam mulut Cik Ling. Aku terdiam.. inikah namanya orgasme? Kulihat Cik Ling sangat menikmati dengan apa yang baru saja terjadi.

    “Thanks ya Cik,” kataku. Dia hanya tersenyum tipis dan memelukku. Kucumbui lagi Cik Ling dan aku sangat suka menikmati kedua buah dadanya dengan putingnya yang ranum. Hal ini membuat Cik Ling bergelinjang kenikmatan.

    Kalau mulutku memaguti dan menggulumi yang kiri, tangan kananku meremas lembut yang kiri, begitu sebaliknya. Aku seperti bayi yang menikmati ASI dari samping. Kulihat gerakan kakinya yang merangsangku. Lalu sambil mulutku mengulum buah dadanya, kujulurkan tanganku menggapai liang senggamanya.

    Cik Ling makin menikmati permainanku ini. Kuelus liang senggama dan sekitarnya, membuat gerakan kakinya membuka lebar, semakin lebar menantiku menyetubuhinya. Kurasakan liang senggamanya yang makin membasah dan akhirnya ketika kedua kakinya masih mengangkang, aku bergerak dan berada diantara kedua kakinya.

    Kupandangi liang senggamanya dan kunaikkan kaki kirinya, aku menciumi pahanya lembut menukik ke bawah dan akhirnya aku mencumbui liang senggamanya. Kepalaku diremas-remas dan ditekannya, kudengar geliat dan desahnya makin menjadi-jadi.

    Kedua kakinya terbuka lebar di depanku. Aku sangat menikmati liang senggamanya. Ini kali pertama aku mencumbui liang senggama wanita. Aku mulai merasakan cairan dan membuatku makin terangsang dan Cik Ling memintaku agar aku segera menyelesaikannya.

    Ditaruhnya kedua kakinya di pundakku dan batang kejantananku yang sudah kembali menegang kutuntun memasuki liang senggamanya. Kumasukkan sedikit demi sedikit dan kuputarkan di seputar liang senggama Cik Ling yang membuatnya melenguh kenikmatan sejadi-jadinya.

    Aku memasukkan lagi dan lebih dalam lagi dan akhirnya tertanam penuh di liang senggama Cik Ling. Kupegangi kedua tangannya, aku diam sejenak merasakan sensasi kenikmatan di sekeliling batang kejantananku, lalu kugoyangkan lembut sementara mulutku menikmati kedua puting susunya bergantian.

    Aku terus menggoyang lembut di seputar dinding kemaluannya. Aku merasakan Cik Ling mau orgasme. Kupercepat goyanganku dan kudengar suara teriakan tertahan, tubuh Cik Ling mengejang dan menjepit batang kejantananku kuat-kuat.

    Seketika itu aku merasakan spermaku mau keluar lagi. Akhirnya aku menikmati saat akhir yang sangat menggairahkan. Cik Ling mencapai orgasme, juga aku. Aku merasakan sangat kenikmatan. Aku tidak perjaka lagi.

    “Thanks ya Cik,” kataku. Kukatakan itu ketika aku mengecup telinganya, bibirnya, dahinya dan menelusuri lehernya juga dadanya yang meninggalkan warna kemerahan. Tangannya masih agak menggelepar di kanan kiri seperti pelepasan.

    “Cik, ini kali pertama aku menyetubuhi wanita,” kataku melanjutkan. Cik Ling tersentak dan aku meyakinkannya.

    “Cik Ling lah yang merenggut keperjakaanku malam ini,” kataku sambil mengecup dahi dan pipinya.

    Aku dipeluknya erat lagi dan aku membalasnya.

    Malam itu aku tidur di hotel sampai pagi dengan kehangatan tubuh Cik Ling di pelukanku. Rasanya tubuh Cik Ling menjadi selimut hangat buatku. Pagi-pagi aku pulang ke rumah dan masuk kerja seperti biasanya walau aku merasa ngantuk.

    Tapi aku minum obat penguat agar tidak ngantuk dan terbukti cukup kuat menahan rasa kantukku. Apalagi juga dengan kedatangan Cik Ling. Senyumnya sungguh beda. Aku suka. Dan lagi-lagi aku sangat tertarik dengan kedua buah dadanya yang pagi itu nampak lebih mempesona buatku.

    Cik Ling sepertinya bangga. Aku diteleponnya dari ruangannya dan berkata terima kasih dan senang karena dapat membuatku tidak perjaka lagi.

    “Gila!” Pikirku. Pengalaman dengan Cik Ling membuatku makin terobsesi menikmati tubuh gadis dan istri orang di kantorku. Aku ingin menikmati tubuh Cik Sasa. Aku ingin menyetubuhi Ima, Nia dan Cik Nina adik ipar Cik Ling.

    Gila! Ketika aku menulis tulisan ini, aku sudah makin jauh dengan Nia. Dia istri Mas Budi. Aku ingin menikmatinya. Dan sudah kurencanakan di hotel dekat dengan rumahnya. Aku sudah belikan dia daster hitam untuk dipakai nanti dan dia menerimanya dengan suka hati. Ada hotel berbintang disana.

    Sementara dengan Cik Ling, aku masih terus berhubungan. Yang paling gila adalah aku menyetubuhinya di rumahnya sendiri, di sofa di ruang multimedia. Dia memanggilku ke sana saat suaminya ke luar negeri dua minggu lalu.

    Karena memang aku pandai komputer dan multimedia. Jadi Cik Ling memakai alasan itu. Aku menyetubuhinya berkali-kali dan Cik Ling mengajariku berbagai posisi. Aku suka posisi dogy style, padahal sudah kurencanakan mau kuterapkan nanti untuk Cik Sasa.. entah kapan, tapi menjanjikan.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Tanteku Selalu Merayu

    Cerita Sex Tanteku Selalu Merayu


    1381 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Tanteku Selalu MerayuCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Secara singkat penampilan tanteku ini cantik dengan tinggi 169 cm ukuran dadanya kira kira 34 an dan kejadian itu terjadi saat aku masih kelas SMU di daearah Bali, tapi sekarang aku pergi ke ibukota untuk meneruskan kuliah, sungguh aku sudah lama ingin mencicipi tubh tanteku ini, kira kira sejak SMP aku memendam rasa seperti itu.

    Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benar-benar panasnya minta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! benar-benar reseh dah. Tapi akhirnya aku sampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tiba-tiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphone-ku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,

    “Halo Tan, ada apa?”

    “Kamu cepet dateng ya!” ucap tanteku.

    “Sekarang?” tanyaku lagi.

    “La iya-ya, masa besok, cepet yah!” ujar tanteku.

    Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu.

    Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam. “Masuk aja Wa!” teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya,

    “Tante dimana sih?” tanyaku dengan nada agak keras.

    “Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa!” sahut tanteku.

    Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV.

    Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tante-tanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksi-seksi.

    Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.

    “Sorry ya Wa, Tante lama.”

    “Oh, nggak papa Tante!” ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.

    “Oom kemana Tante?” tanyaku.

    “Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali),” jawab tanteku.

    “Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah?” tanya tanteku lagi.

    “Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih,” jawabku.

    “Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa?” tanya tanteku sedikit merayu.

    Wow, mimpi apa aku semalam kok tanteku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.

    “Tante kok nggak ikut?” tanyaku memancing.

    “Males Wa,” jawab tanteku enteng.

    “Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan?” tanyaku lagi.

    “Mmm… di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh!” ujar tanteku.

    Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.

    “Oke deh!” sahutku dengan girang. Agen Bola

    Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.

    “Waaa…! Dewaaa…! udah mandi belum?” teriak tanteku memanggil.

    “Bentar Tan!” jawabku.

    Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang.

    Setelah melap motor, aku bergegas mandi. Di kamar mandi tiba-tiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, “Gimana rasanya ya?” khayalku. Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisa-bisa.

    Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macam-macam, wah pokoknya bisa gawat. Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!

    “Sibuk ya Wa?” tanya tanteku sambil senyum manja.

    “Eh… mmm… so… so… sorry Tan, lupa ngunci,” jawabku gugup.

    Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya “international size” deh.

    “Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.”

    “Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih,” pikirku.

    Lalu aku cepat-cepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak.

    Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,

    “Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih?” tanyaku takut-takut sambil duduk di atas tempat tidur.
    “Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oom-mu itu lho,” ujar tanteku.

    “Emangnya Oom kenapa Tan?” tanyaku lagi.

    Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.

    “Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oom-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku panjang lebar.

    “Maksud Tante?” tanyaku lagi.

    “Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oom-mu itu kalo diajak begituan suka cepet nge-down, nah ngertikan?” tanya tanteku meyakinkan aku.

    “Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.

    “Mmm… Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas.

    “Bantu apa Tan?” tanyaku lagi.

    “Kan hari ini sepi, terus Oom-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante?” tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.

    Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalam-dalam.

    “Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana?” ucapku polos.

    “Loh…! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapa-siapa,” jawab tanteku meyakinkan.

    “Ya udah deh,” ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.

    “Wow… gede juga ya! Buka dong celanamu Wa!” ujar tanteku mesra.

    Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. “Emf… ehm… mmm… gede banget kemaluanmu Wa!” ujar tanteku.

    Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tanteku, soalnya aku sudah “over” sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.

    “Oh God! Eh… eh… ehm… e… nak… Tante… terus Tan…!” ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu. Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya.

    Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Merasakan itu tanteku mengerang keenakan.

    “Aaah… Wa… enak… terus Wa… terus jilat…!” erang tanteku keras-keras. Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampai-sampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya.

    “Oh Dewa… Tante sayang kamu… uh… ka.. ka… mu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah,” puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat.

    Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tanteku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah.

    Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah “over” tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesek-gesekkannya.

    Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya. Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi.

    “Ooohh… Waaa… Tante mau keee… luuu.. aar! Aaah…!” erang tanteku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya.

    “Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oom-mu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itu-mu.”

    Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya. Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku.

    “Egghmm… terus Waa… pelan tapi terus Wa… egghhmm…!” desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tiba-tiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan.

    “Aaahh… Waaa.. saaakitt… pelan-pelan… aargghhh…” teriak tanteku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.

    Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. “Ah… uh… terus Wa… enak sekali… itu-mu gede sekali… eggghh… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Waaa…” erang tanteku keenakan. Lalu lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,

    “Tan… saya mauuu… kelu… arrr… nih…!”

    “Di dalam aja Waaa… Tante… juugaa… mauuu keeluaaarr… aaarrgghh…!”

    Akhirnya kami keluar bersama-sama, kira-kira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh… begitu nikmatnya.

    Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tanteku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan. Dengan ganas tanteku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih.

    Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah. Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oom-ku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan.

    Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya. Lalu tante bilang bahwa kalau misalnya oom-ku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggut-manggut senang saja.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Serasa Ingin Mengulangi

    Cerita Sex Serasa Ingin Mengulangi


    1174 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Serasa Ingin MengulangiCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku masih gadis dan masih berseragam sekolah SMU, aku salah satu anggota cheerleader di sekolahku , karena sekolahku aktif di berbgai event suatu hari ada pertandingan basket antar sekolah dan saat itu sedang melawan SMA 8 , sebagai team cheerleader pastinya membela team sekolah sendiri, saat itu pakainku minim seksi ya seperti cheerleader pada umumnya.

    Pada tengah2 pertandingan, salah satu pemain cadangan tim SMA 8 tersenyum padaku …. dia bukannya melihat teman2nya bermain, melainkan memandangiku terus. Ketika babak pertama usai, dia datang menghampiriku, dan kami berkenalan … sebut saja namanya Indra.

    Setelah kami berkenalan, lalu kami bercakap2 sebentar di kantin sma.Setelah tidak berapa lama … tiba2 dia berbisik di telingaku, katanya ,

    ” Kamu cantik sekali deh Shinta ..” sambil matanya tertuju pada belahan dadaku … mukaku langsung merah … kaget dan dadaku berdetak kencang.

    Tiba2 terdengar suara “PRITTTTTTTT….!!!” tanda bahwa babak ke-2 akan dimulai … aku langsung mengajaknya balik ke lapangan.

    Dalam perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas2 kosong … tiba2 dia menarik tanganku masuk ke dalam kelas 3 Fis 1 … lalu dia langsung menutup pintu … aku langsung bertanya padanya,” ada apa indra … babak ke-2 udah mau mulai nih … kamu gak takut dicariin pelatih kamu ??”.

    Dia tidak membalas pertanyaanku, melainkan langsung memelukku dari belakang, dan dia berbisik lagi padaku,”Badan kamu bagus ya sekali ya Shin ..”

    Aaaahhhh. aku tak bisa berbuat apa2 selain berbalik badan dan menatap matanya …. dan tersenyum padanya.

    Dia langsung mencium bibirku dan aku yang belum pernah berciuman dengan cowo, tidak bisa berbuat apa2 selain membiarkan lidahnya masuk ke dalam mulutku. Setelah kira2 5 menit bercumbu, mulai tangannya meraba dan meremas dadaku…

    Aku pasrah saja padanya, karena terus terang aku belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini. Tangannya masuk kedalam baju cheers no.3 ku itu, dan mulai memainkan puting payudaraku, lalu dia menyingkapkan bajuku dan memeloroti rokku hingga aku tinggal mengenakan BH dan celana dalam saja.

    Lalu ia membuka baju basket dan celananya, sehingga ia hanya mengenakan celana dalam saja. Tampak jelas padaku bahwa “burung”-nya sudah tegang dibaik celana dalamnya. Ia memegang tanganku dan menuntun tanganku kedalam celana dalamnya.

    Aku merasakan “burung”-nya yang besar dan tegang itu dan ia memintaku untuk meremas-remas burungnya itu. Ia memaksaku untuk membuka celana dalamnya, setelah aku membuka celana dalamnya, tampak jelas burungnya yang sudah ereksi … besar juga pikirku … hampir sejengkal tanganku kira2 panjangnya.

    Baru sekali itu aku melihat kemaluan cowo secara langsung, biasanya aku hanya meihat dari “Blue” film saja kalau aku diajak nonton bersama teman2 dekatku. Ketika aku masih terpana melihat burungnya, dia melepas BH dan celana dalamku, tentu saja dengan sedikit bantuanku.

    Setelah ia menyingkirkan pakaian dalamku, badannya yang tinggi dan atletis layaknya sebagai seorang pemain basket itu, menindih badanku diatas meja kelas dan ia mulai menjilati puting payudaraku sampai aku benar2 menggeliat keeenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, aku baru tau bahwa inilah yang akan terjadi padaku kalau aku benar2 terangsang.

    Lalu tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku dan mulai memainkan klitorisku sambil sesekali mencubitnya. Aku yang benar2 terangsang tidak bisa berbuat apa2 selain mendesah dan menggeliat di atas meja.

    Cukup lama ia memainkan tangannya pada kemaluanku, lalu ia mulai menjilati bibir bagian bawah kemaluanku dengan nafsunya, tangan kanannya masih memainkan klitorisku. Tak lama aku bertahan pada permainannya itu, kira-kira 5 menit kemudian

    Aku merasakan darahku naik ke ubun2 dan aku merasakan sesuatu kenikmatan yang amat sangat nikmat, badanku meregang dan aku merasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku itu, Indra tanpa ragu menjilati cairan yang keluar sedikit demi sedikit itu dengan nafsunya sampai hanya air liurnya sajalah yang membasahi kemaluanku itu. Rfbet99

    Badanku terasa lemas sekali … lalu Indra duduk di atas pinggir meja dan memandangi wajahku yang sudah basah bermandikan keringat. Ia berkata padaku sambil tersenyum,” Kamu tampak cape banget ya Shin …” Aku hanya tersenyum.

    Dia mengambil baju basketnya dan mengelap cucuran keringat pada wajahku, aku benar2 kagum padanya, “Baik banget nih cowo” pikirku … Seperti sudah mengerti, aku jongkok di hadapannya, lalu mulai mengelus ngelus burungnya

    Sambil sesekali menjilati dan menciuminya, aku juga tak tau bagaimana aku bisa bereaksi seperti itu, yang ada di pikiranku hanya membalas perbuatannya padaku, dan cara yang kulakukan ini pernah kulihat dari salah satu film yang pernah kutonton.

    Indra hanya meregankan badannya ke belakang sambil mengeluarkan suara2 yang malah makin membuatku ingin memasukkan burungnya ke dalam mulutku, tak berapa lama kemudian aku memegang pangkal kemaluannya itu dan mulai mengarahkannya masuk kedalam mulutku,

    Terasa benar ujung burungnya itu menyentuh dinding tenggorokanku ketika hampir semua bagian batang kemaluannya masuk kedalam mulutku, lalu aku mulai memainkan burungnya didalam mulutku, terasa benar kemaluanku mulai mengeluarkan cairan basah lagi tanda kalau aku sudah benar2 terangsang padanya.

    Kira2 5 menit aku melakukan oral sex pada Indra, tiba2 badan Indra yang sudah basah dengan keringat itu mulai bergoyang goyang keras sambil ia berkata.” aaaaarghhh…..aku udah gak tahan lagi nih Shin.. aku mau keluarr…”

    Aku yang tidak benar2 memerhatikan omongannya itu masih saja terus memainkan burungnya, sampai kurasakan cairan hangat kental putih dan rada asin muncrat dari lubang kemaluan Indra, aku langsung mengeluarkan burungnya itu dan seperti kesetanan, aku malah menelan cairan spermanya, dan malah menghisap burungnya sampai cairan spermanya benar2 habis.

    Aku duduk sebentar di bangku kelas, dan kuperhatikan Indra yang tiduran di meja sambil mencoba memelankan irama nafasnya yang terengah-engah itu.

    Aku hanya tersenyum padanya, lalu Indra bangun dan menghampiriku. Dia juga hanya tersenyum padaku. Cukup lama kami berpandangan dengan keadaan bugil dan basah berkeringat. “Kamu cantik dan baik banget ya Shin” katanya tiba2 aku hanya tertawa kecil dan mulai mencium bibirnya.

    Indra membalas dengan nafsu sambil memasukkan tangannya kedalam lubang kemaluanku cukup lama kami bercumbu, lalu ia berkata,” Shin boleh nggak aku emm itu” “itu apa Ndra ??” tanyaku. “Itu .. masa kamu gak tau sih ??” balasnya lagi.

    Sebelum aku menjawab aku merasakan kepala batang kemaluanya sudah menyentuh bibir kemaluanku cresttt creest terasa ada yang terobek dalam kemaluanku dan sedikit darah keluar kemudian indra berkata ” shin kamu ternyata masih perawan !!!” aku hanya bisa tersenyum dan merasakan sedikit perihi kemaluanku terasa agak serat waktu setengah kemaluanya masuk ke vaginaku.

    Digerak-gerakan perlahan batang kemaluanya yang besar tapi setelah agak lama entah mengapa rasa sakit itu hilang dan yang ada hanya ada rasa geli, enak dan nikmat ketika indra menggoyangkan badannya maju mundur pelan pelan aku tak tahan lagi seraya mendesah kecil keenakan..

    Kemudian semakin cepat saja indra memainkan jurusnya yang maju mundur sesekali menggoyangnya kekiri kekanan.dan dipuntir- puntir putingku yang pink yang semakin membuatku menggelepar gelepar seperti ikan yang dilempar kedaratan.

    Keringat sudah membasahi badan kita berdua aku sadari kalau saat itu tindakan kita berdua bisa saja dipergoki orang tapi aku rasa kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil .ahhhh ahhhh ahhh aku mendesah dengan suara kecil karena takut kedengarann orang lain ..

    Kullihat tampang indra yang menutup matanya dan terenggah- engah nafasnya. cukup lama juga indra bermain denganku memang benar kata orang kalau atlit itu kuat dalam bersenggama ..ahhhhh awww..awwww geli dalam lubang kemaluanku tak tertahankan tiba-tiba kurasakan seuatu yang lain yang belum pernah kurasakan,

    Cairan hangat kurasakan muncrat dari dalam vaginaku .oh itu mungkin yang kata orang orgasme pikirku..badanku terasa rileks sekali dan mengejang. ditutup mulutku oleh indrap mungkin ia takut kalu aku mendesah kekerasan.

    Meja kelas yang agak tua itu bergoyang goyang karena ulah kita berdua .aku masih merasakan bagimana indra berusaha untuk mencapai puncak organsmenya iya lalu duduk di bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluan nya .

    Aku menurut saja dan pelan-pelan aku duduk di kemaluannya . Indra memegang pinggulku dan menaik turunkan diriku .aku merasakan belum pernah aku merasakan kenikmatan yg seperti ini .aku mendesah desah dan indra semakin semangat menaik turunkan diriku .

    Lalu badan indra mengejang dan berkata,”shin aku mau keluarrrrrr ” sekarang malah giliranku yg semangat memacu gerakan tubuhku agar indra bisa juga mencapai klimaks nya .tapi lama indra mengeluarkan burungnyna dan terdengar ia mendesah panjang,

    “Ahhhhhh shin ..aku keluar .ku liat air maninya kececeran di lantai dan sebagian ada yg ke meja .lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. ia berkata, “kamu nyesel yah shin?” aku menggeleng sambil berkata, “ngak koq ndra .sekalian buat pengalaman bagiku .”

    Aku teringat kalo orang orang di luar kelas sangat banyak yg menonton pertandingan lalu aku buru buru mengenakan pakaianku dan menyuruh indra juga untuk memasang pakainnya .sebelum keluar iya bertanya padaku,

    “shin kapan kita bisa ‘begituan’ lagi? Dan aku menjawab terserah kamu ndra .tapi nanti setelah pertandingan selesai kamu tunggu aku yah di pintu gerbang lalu nanti kita jalan jalan..” Ia tersenyum dan mengangguk lalu kami berdua keluar kelas dan sengaja berpisah ..

    Begitulah pengalamanku, tak kusadarai ternyata melakukan hubungan seks itu sangatlah nikmat dan aku berniat untuk merasakannya lagi..

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex I love You Honey

    Cerita Sex I love You Honey


    1036 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex I love You HoneyCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Baru sebulan kemarin ada seorang pria yang menembakku dan dijadikan pacarnya kira kira umurnya 27 tahun, aku sungguh berbunga bunga dimana sosok pria ini yang aku dambakan atau impikan, seakan akan klau di film kan dia seperti pangeran dengan badan yang tinggi gagap atletis dan matanya yang membuat aku terpana.

    Namanya adalah Ricky, kekasih pertamaku. Ricky sudah bekerja di perusahaan swasta di Jogja. Ricky sangat romantis, dia selalu bisa membawaku terbang tinggi ke dunia mimpi. Ribuan rayuan yang mungkin terdengar gombal selalu bagai puisi di telingaku.

    Sejauh ini hubungan kami masih biasa saja. Beberapa kali kami melakukan ciuman lembut di dalam mobil atau saat berada di tempat sepi. Tapi lebih dari itu kami belum pernah. Sejujurnya, aku kadang menginginkan lebih darinya. Membayangkannya saja sering membuatku masturbasi.

    Hari ini tepat sebulan hari jadi kami. Ricky dan aku ingin merayakan hari jadi tersebut. Setelah diskusi panjang, akhirnya diputuskan weekend kita berlibur ke kaliurang.

    Sabtu yang ku tunggu datang juga. Ricky berjanji akan menjemputku pukul 07.00 WIB. Sejak semalam rasanya aku tidak bisa tidur karena berdebar-debar. Untuk hari yang istimewa ini, aku juga memilih pakaian yang istimewa.

    Aku mengenakan kaos tanpa lengan berwarna biru dan celana jeans 3/4. Rambut panjangku hanya dijepit saja. Karena takut nanti basah saat bermain di air terjun, aku membawa sepasang baju ganti dan baju dalam. Tak lama kemudia Ricky datang dengan mobil honda jazz putihnya. Ahh,, Ricky selalu tampak menawan di mataku. Padahal dia hanya memakai kaos hitam dan celana jeans panjang.

    “Sudah siap berangkat, Nggi?” aku pun mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil. Perjalanan tidak memakan waktu lama karena jalanan masih cukup sepi. Sekitar 45 menit kemudian kita sampai di tempat wisata. Ternyata pintu masuk ke area wisata masih ditutup.

    “Masih tutup, mas.. Kita jalan dulu aja ke tempat lain, gimana?” tanyaku

    “Iya.. coba lebih ke atas. Siapa tau ada pemandangan bagus.”

    Ricky segera menjalankan mobilnya. Tidak begitu banyak pemandangan menarik. Begitu sekeliling tampak sepi, Ricky memarkir mobilnya.

    “Kita nunggu di sini aja ya, sayang. Sambil makan roti coklat yang tadi aku beli. Kamu belum sarapan, kan?”

    “iya, mas.. Anggi juga lapar”

    Sambil makan roti, Ricky dan aku berbincang-bincang mengenai tempat-tempat yang akan kami kunjungi. Tiba-tiba…

    “Aduh Anggi sayang, udah gede kok makannya belepotan kayak anak kecil,,,” ucapnya sambil tertawa. Aku jadi malu dan mengambil tisue di dashboard. Belum sempat aku membersihkan mukaku, Ricky mendekat, “Sini, biar mas bersihin.” Aku tidak berpikir macam-macam.

    Tapi Ricky tidak mengambil tisue dari tanganku, namun mendekatkan bibirnya dan menjilat coklat di sekeliling bibirku. Oooh,, udara pagi yang dingin membuatku jantungku berdebar sangat kencang.

    “Nah, sudah bersih.” Ucap Ricky sambil tersenyum. Tapi wajahnya masih begitu dekat, sangat dekat, hanya sekitar 1-2 cm di hadapanku. Sekuat tenaga aku mengucapkan terima kasih dengan suara sedikit bergetar. Ricky hanya tersenyum, kemudian dengan lembut tangan kirinya membelai pipiku, menengadahkan daguku.

    Bisa ku lihat matanya yang hitam memandangku, membuatku semakin bergetar. Aku benar-benar berusaha mengatur nafasku. Seketika, ciuman Ricky mendarat di bibirku. Aku pun membalas ciumannya. Ku lingkarkan kedua tanganku di lehernya.

    Ku rasakan tangan kanan Ricky membelai rambutku dan tangan kirinya membelai lenganku. Tak berapa lama, ku rasakan ciuman kami berbeda, ada gairah di sana. Sesekali Ricky menggigit bibirku dan membuatku mendesah, “uhhhh…” refleks aku memperat pelukanku, meminta lebih. Agen Judi Bola

    Tapi Ricky justru mengakhirinya, “I love you, honey” Lalu mengecup bibirku dengan cepat dan melepaskan pelukannya. Aku berusaha tersenyum, “I love you, too”. dalam hati aku benar-benar malu, karena mendesah. Mungkin kalau aku tidak mendesah, ciuman itu akan berlanjut lebih. Aaahh,,, bodohnya aku. Ricky lalu menjalankan mobilnya menuju tempat wisata.

    Kami bermain dari pagi hingga malam menjelang. Tak terasa sudah pukul 19.00 WIB. Sebelum kembali ke kota, kami makan malam dulu di salah satu restoran. Biasa, tidak ada makan malam hanya 1 jam. Selesai makan, ku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 21.30

    “Waduh, mas,,, sudah jam segini. Kos Anggi dah tutup, nih. Anggi lupa pesen maw pulang telat. Gimana, ini?”

    “Aduuh,, gimana, ya?? Ga mungkin juga kamu tidur di kos mas.”

    “Uuuh,, gimana, dong??”

    “Udah, jangan cemas. Kita cari jalan keluarnya sambil jalan aja.”

    Selama perjalanan aku benar-benar bingung. Di mana aku tidur malam ini??

    “Sayang, kita tidur di penginapan aja, ya. Daerah sini kan banyak penginapan. Gimana?”

    “Iya deh, mas.. dari pada Anggi tidur di luar”

    Tak lama kemudia Ricky berhenti di sebuah penginapan kecil dengan harga murah. Tapi ternyata kamar sudah penuh karena ini malam minggu dan banyak yang menginap. Sampai ke penginapan kelima, akhirnya ada juga kamar kosong.

    Tapi cuma satu. Karena sudah hampir pukul 23.00 kami memutuskan mengambil kamar tersebut. Sampai di kamar, Ricky langsung berbaring di kasur yang ukurannya bisa dibilang single bed. Aku sendiri karena merasa badna lengket, masuk ke kamar mandi untuk ganti baju.

    Selesai mandi, dalam hati dongkol juga. Kalau tau nginap begini, satu kamar, aku kan bisa bawa baju dalamku yang seksi. Terus pake baju yang seksi juga. Soalnya aku cuma bawa tank top ma celana jeans panjang.

    Hilang sudah harapanku bisa merasakan keindahan bersama Ricky. Selesai mandi, aku segera keluar kamar. Tampak Ricky sudah tidur. Sedih juga, liat dia udah tidur. Aku pun naik ke atas kasur dan membuat dia terbangun.

    “Dah selesai mandi, ya..”

    “Iya,, mas ga mandi??”

    “Ga bawa baju ganti ma handuk”

    “Di kamar mandi ada handuk, kok. Pake baju itu lagi aja, mas”

    Ricky mungkin merasa gerah juga, jadi dia pun mengikuti saranku. Gantian aku yang merasa mengantuk. Segera ku tarik selimut dan memejamkan mata tanpa berpikit apa-apa. Baru beberapa saat aku terlelap, ku rasakan ada sentuhan dingin di pipiku dan ciuman di mataku.

    Saat aku membuka mata, tampak Ricky telanjang dada. Hanya ada sehelai handuk membalut bagian bawah. Badannya yang atletis tampak begitu jelas dan penampilannya membuatku menahan nafas.

    “Ngga dingin mas, ga pake baju. Cuma pake handuk” Kataku dengan senyum penuh hasrat.

    Tidak ada jawaban dari Ricky. Dengan lembut dan cepat di rengkuhnya kepalaku dan kami pun berciuman. Bukan ciuman lembut seperti biasanya. Tapi ciuman penuh gairah. Lebih dari yang tadi pagi kami lakukan. Lidah kami saling bermain, mengisap, “mmmm…mmm..”

    Ku lingkarkan tanganku di punggungnya, ku belai punggungnya. Tangan kananku lalu membelau dadanya yang bidang, memainkan puting susu yang kecil. Gerakanku ternyata merangsang Ricky, di peluknya aku lebih erat, ku rasakan badannya tepat menindihku. Ricky mengalihkan ciumannya, ke telingaku, “aaah,,mmm,,”

    Tangannya menjelajahi badanku, menyentuh kedua gunung kembarku. Di belainya dengan lembut, membuatku mendesah tiada henti

    “aaah,,mm,, masss,,,uhh,,,” badanku sedikit menggeliat karena geli. Bisa ku rasakan vaginaku mulai basah karena tindakan tadi. Tangan Ricky, kemudian masuk ke dalam tank topku, menjelajahi punggungku.

    Seakan mengerti apa yang dicari Ricky, ku miringkan sedikit badanku dan ku lumat bibirnya penuh nafsu. Ricky pun membalas dengan penuh nafsu dan tidak ada 1 detik kait BH lepas. Ku rasakan tangan Nico langsung kembali ke badanku dan mmbelai langsung kedua payudaraku.

    “aaah,,,uhhh,,,”

    “Sayang,,, tank topny dilepas, ya” ujarnya dengan nafas tersengal karena penuh gairah. Tanpa persetujuan dariku, lepaslah tank top dan juga BHku. Bagian atasku sudah tak berbusana. Ricky langsung menikmati kedua payudaraku. Di remasnya payudaraku,,, membuatku menggeliat, mendesah,

    “aaah,,sss…maass,,uhhh,,,,” Erangan dari mulutku tampaknya membuat Ricky semakin bernafsu, dia kemudian mengulum dan mengisap pentil payudaraku, “aaaahh,,,,ohhh,,,,,mmmm,,,” aku mengerang, mendesah, menggeliat sebagai reaksi dari setiap tindakannya. Tangan kiri Ricky membelai perutku dengan tangan kanan dan mulut yang masih sibuk menikmati payudaraku yang mengeras. Ku rasakan tanga kiri Ricky cukup kesulitan membuka celana jeansku.

    Ku naikkan pinggulku dan kedua tanganku berusaha membukan kaitan celana jeans dengan gemetar. Susah payah celana jeans itu akhrinya terlepas juga. Tanga kiri Ricky tanpa membuang waktu langsung menyusup ke dalam celana dalamku, membelai vaginaku yang sudah basah,
    “aaahh,,,maass,,aah,,teruus,,ssshh,,mmmmm”

    Cerita Dewasa : Kurasakan Ricky menekan klitorisku, “aaahh,,,,” membuatku semakin mendesah dan bergetar. Apalagi Ricky masih mengisap puting payudaraku. Tidak lama kemudian ku rasakan seluruh badanku terasa kencang, vaginaku mengalami kontraksi dan aku menggeliat hebat, “AAAHHH,,,,,,” sambil memegang pinggiran tempat tidur menyambut orgasme pertamaku.

    Ricky tampak puas dapat membuatku merasakan orgasme. Belum selesai aku mengatur nafas, Ricky berada di antara kedua pahaku, dijilatinya kedua payudaraku, turun ke bawah, menjilat kedua perutku. Membuatku merasa geli penuh nikmat, “Oooh,,mass,,” Seakan tau apa yang ku inginkan, kedua tangan Ricky melepas celana dalamku.

    Tampakalah vaginaku yang memerah dengan sedikit rambut halus di sekitarnya. Ricky kemudian memainkan lidahnya di vaginaku.

    Ricky menjilati, mengulum vaginaku, membuatku menggelinjang hebat dan ku rasakan kedua kalinya, adanya kontraksi, “aaaaahh,,,,”. Aku orgasme untuk kedua kalinya. Sensasi yang sangat menyenangakan.

    Ricky belum puas dengan orgasmeku tadi. Setelah dia membersihkan vaginaku, bisa kurasakan lidah Ricky menerobos masuk dan menyerbu klitorisku. Nafasku semakin memburu dan dari bibirku a terus mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya.

    “Aahh,, mas,,aah,,uuhh,,, eeenaakk,,mmm,,sss”

    Aku sangat menikmati oral yang diberikan Ricky. Kurasakan dorongan lidah Ricky lebih dalam lagi ke dalam vaginaku, membuat cairan dari dalam vaginaku terus mengalir tanpa henti. membuat Desahan yang keluar dari mulutku semakin kencang.

    Semakin lama Ricky memberikan rangsangan di dalam vaginaku, membuatku menggeliat dan mengerang semakin kuat. Kurasakan lagi vaginaku berkontraksi, dan aku pun orgasme.

    Setelah orgasmeku reda, Ricky dengan wajahnya yang basah dan penuh gairah menindih badanku yang sudah telanjang bulat. Ricky mengulum bibir dan lidahku. Tangan kiriku kemudian menarik handuk yang masih menutupi bagian bawahnya.

    Membuatku merasakan penisnya menusuk perutku, membuatku semakin bergairah. Ciuman kami semakin basah. Mulut kami terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidah Ricky dengan lincah menelusuri bagian luar dari mulut dan daguku. aku pun membalas kelincahannya. Lidahku membasahi mulut dan dagunya.

    Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kulitku, kurasakan api hasrat liarku makin membesar. Lidah kami akhirnya bertemu. Aku makin bertambah semangat dan terus mendesah nikmat. Tanganku menelusuri seluruh bagian dari punggungku. Ricky membelai kepalaku dan tangan kirinya meremas-remas pantatku yang bulat.

    “aaahh,, mass,,,”

    Ricky tiba-tiba menghentikan cumbuannya, “sayang… aku mencintaimu, aku ingin kamu seutuhnya” dan mencium lembut bibirku yang sudah basah. Aku sudah terlalu dipenuhi gairah karena segala tindakan Ricky. Hingga rasanya bicara aku sulit.

    Kulingkarkan kedua lengaku di leher Ricky dan kuhisap kedua bibirnya dalam-dalam sebagai jawabanku. Aku ingin segera menanggalkan keperawananku dalam pelukan Ricky.

    Ricky mengalihkan ciuman bibirnya keleherku yang putih, menciuminya, menjilatinya, membuatku semakin terangsang. Kurasakan penis Ricky mengusap vaginaku, membuatku semakin bergairah, apalagi kedua payudaraku yang sudah sangat mengeras dimainkan oleh Ricky.

    Jilatan Ricky dari leherku terus kebawah hingga lidahnya menyentuh ujung puting susuku yang makin membuat aku mengerang tak karuan, “aaahh,,,oohh,,,mmm,,aahh” .Sementara puting susuku yang satu lagi masih tetap dia pilin dengan sebelah tangannya.

    Kemudian tangannya terus kebawah payudaraku dan terus hingga akhirnya menyentuh permukaan vaginaku. Tak lama kemudian kurasakan penis Ricky tenggelam di dalam vaginaku setelah susah payah karena vaginaku yang sempit.

    “Uuuh,,,aarggh,,,,” ku rasakan nyeri yang sangat hingga menangis.

    “Sakit ya, sayang… sabar, ya.. Ntar juga hilang kok” Ricky menenangkanku, sambil mencium mataku yang mengeluarkan air mata. Setelah kurasakan vaginaku mulai terbiasa dengan kehadiran penis Ricky, Ricky kemudian menggerakkan penisnya perlahan, keluar-masuk vaginaku. Semakin lama gerakannya semakin cepat dan membuatku mendesah nikmat.

    Makin lama makin cepat, kembali aku hilang dalam orgasmenya yang kuat dan panjang. Tapi Ricky yang tampaknya nyaris tidak dapat bertahan, semakin mempercepat gerakannya. Aku yang baru saja orgasme merasakan vaginaku yang sudah terlalu sensitif berkontraksi lagi..

    “Sayaang,, aku sudah mau keluar, dikeluarin di mana?” tanya sambil terengah-engah.

    “Di dalam saja, mass,,” Toh, aku juga dalam masa tidak subur. jadi buat apa dikeluarin di luar, pikirku.

    Tak lama kemudian aku segera mengalami orgasme bersamaan dengan Ricky. Ku rasakan semburan di dalam liang vaginaku yang memberikan kenikmatan tiada tara.

    Ricky kemudian merebahkan diri di sampingku dan memeluk erat tubuhku. Tubuh mungilku segera tenggelam dalam pelukannya. Tangan Ricky dengan lembut membelai rambut panjangku, “Anggi sayang… Selamanya kita bersama ya, sayang.” dan ciuman lembut, romantis mendarat di bibirku.

    “Iya, mas..” ku cium bibirnya lambat tapi sesaat. kemudian ku rapatkan badanku ke badannya. Ku lihat jam di kamar menunjukkan pukul 01.00, mataku pun sudah lelah dan kami pun tidur dengan pulas.

    Pagi menjelang, sinar matahari masuk ke dalam kamar melalu jendela dan membangunkanku. Ada sedikit rasa terkejut melihat wajah Ricky karena baru pertama aku tidur dengan laki-laki. Tapi teringat kejadian semalam membuatku kembali terangsang.

    Perlahan, ku cium bibi Ricky yang sedikit terbuka. Ternyata ciumanku membangunkan Ricky yang kemudian membalas ciumanku dengan lebih bergairah dan menggigit telingaku.

    “Selamat pagi sayangku, cintaku,,” ucapnya.

    “Pagi,,,” ku cium lagi bibirnya dan tak lama kami pun saling mengulum bibir satu sama lai, dan memainkan lidah, menambah kenikmatan di pagi hari. Karena ingin sedikit iseng, ku lepas ciumanku

    “Aku mandi dulu, ya…” belum sempat aku berdiri, baru duduk, Ricky menarik perutku, menciuminya dengan lembut. Membuatku menahan keinginan untuk meninggalkan tempat tidur.

    “Nanti saja sayang..” Perlahan ciuman Ricky dari perut naik menuju leherku, menjilatinya, membuatku mendesah nikamat, “aahh..mmm..”

    Ricky menjilati leherku dari belakang. Tangan kanannya meremas-remas payudaraku dan tangan kirinya menekan vaginaku. Ku rasakan jarinya masuk menyusuri liang vaginaku, memainkan klitorisku. Tak lama badanku pun menggeliat, pinggulku terangkat, dan orgasme pertama pagi itu datang.

    Dengan lembut Ricky memangkuku. Diletakannya aku di atas kedua pahanya. Kakiku melingkar di punggungnya.

    Kami pun berciuman dan Ricky perlahan memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Ricky kemudian memompa penisnya, membuatku menggelinjang penuh nikmat. Sambil memainkan penisnya, Ricky menikmati kedua payudaraku yang mengeras.

    “aaah,,aah,,aahh,,” semakin lama, semakin cepat, dan aku merasakan vaginaku kembali berkontraksi. Ku peluk kepala Ricky dengan erat dan aku mengerang karena orgasme

    “Aaaaaaahhhh….” yang disusul dengan Ricky yang juga mencapai puncaknya.

    Setelah itu kami bercumbu lagi beberapa saat kemudian baru mandi dan pulang ke kota meninggalkan seprei kamar yang basah karena cairanku dan Ricky serta bercak darah pertanda hilangnya keperawananku.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Birahiku Naik Melonjak

    Cerita Sex Birahiku Naik Melonjak


    1293 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Birahiku Naik MelonjakCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Kisahku ini terjadi bebrapa bulan yang lalu saat itu aku masih di semester 3 masa masanya saat UAN, dan seperti itulah masa masa yang mendebarkan dimana apakah bisa ikut ujian atau tidaknya sebab ada yang kelebihan absen, administrasi belum lengkap, dan semua pemberitahuan tertera di papan pengumuman.

    Hari itu diriku dibuat shock dengan tercantumnya namaku di daftar cekal salah satu mata kuliah penting, 3 SKS pula. Diriku sangat bingung disana tertulis absenku sudah empat kali, melebihi batas maksimum tiga kali, apakah diriku salah menghitung, padahal di agendaku setiap absenku kucatat dengan jelas diriku hanya tiga kali absen di mata kuliah itu.

    Akupun complain masalah ini dengan dosen yang bersangkutan yaitu Pak Arya, seorang dosen yang cukup senior di kampusku, beliau berumur pertengahan 40-an, berkacamata dan sedikit beruban, tubuhnya pendek kalau dibanding denganku hanya sampai sedagu.

    Diajar olehnya memang enak dan mengerti namun beliau agak cunihin, karena suka cari-cari kesempatan untuk mencolek atau bercanda dengan mahasiswi yang cantik pada jam kuliahnya termasuk juga diriku pernah menjadi korban kecunihinannya.

    Karena sudah senior dan menjabat kepala jurusan, beliau diberi ruangan seluas 5×5 meter bersama dengan Bu Hany yang juga dosen senior merangkap wakil kepala jurusan. Kuketuk pintunya yang terbuka setelah seorang mahasiswa yang sedang bicara padanya pamitan.

    “Siang Pak !” sapaku dengan senyum dipaksa

    “Siang, ada perlu apa ?” “Ini Pak, saya mau tanya tentang absen saya, kok bisa lebih padahal dicatatan saya cuma tiga…” demikian kujelaskan panjang lebar dan beliau mengangguk-anggukkan kepala mendengarnya.

    Beberapa menit beliau meninggalkanku untuk ke TU melihat daftar absen lalu kembali lagi dengan map absen di tangannya.

    Ternyata setelah usut punya usut, diriku tertinggal satu jadwal kuliah tambahan dan cerobohnya diriku juga lupa mencatatnya di agendaku. Dengan memohon belas kasih diriku memelas padanya supaya ada keringanan atau keringanan.

    “Aduhh…tolong dong pak, soalnya gak ada yang memberitahu saya tentang yang tambahan itu, jadi saya juga gak tau pak, bukan salah saya semua doDiang pak” “Tapi kan dik, anda sendiri harusnya tahu kalau absen yang tiga sebelumnya anda bolos bukan karena sakit atau apa kan, seharusnya untuk berjaga-jaga anda tidak absen sebanyak itu dong dulu”

    Beberapa saat diriku tawar menawar dengannya namun ujung-ujungnya tetap harga mati, yaitu diriku tetap tidak boleh ujian dengan kata lain diriku tidak lulus di mata kuliah tersebut. Kata-kata terakhirnya sebelum diriku pamit hanyalah

    “Ya sudah lah dik, sebaiknya anda ambil hikmahnya kejadian ini supaya memacu anda lebih rajin di kemudian hari” dengan meletakkan tangannya di bahuku. Dengan lemas dan pucat diriku melangkah keluar dari situ dan hampir bertabrakan dengan Bu Hany yang menuju ke ruangan itu.

    Dalam perjalanan pulang dimobil pun pikiranku masih kalut sampai mobil di belakangku mengklaksonku karena tidak memperhatikan lampu sudah hijau. Hari itu diriku habis 5 batang rokok, padahal sebelumnya jarang sekali diriku mengisapnya. Rfbet99

    Diriku sudah susah-susah belajar dan mengerjakan tugas untuk mata kuliah ini, juga nilai UTS ku 8,8, tapi semuanya sia-sia hanya karena ceroboh sedikit, yang ada sekarang hanyalah jengkel dan sesal. Sambil tiduran diriku memindah-mindahkan chanel parabola dengan remote, hingga sampailah diriku pada chanel TV dari Taiwan yang kebetulan sedang menayangkan film semi.

    Terlintas di pikiranku sebuah cara gila, mengapa diriku tidak memanfaatkan sifat cunihinnya itu untuk menggodanya, diriku sendiri kan penggemar seks bebas. Cuma cara ini cukup besar taruhannya kalau tidak kena malah diriku yang malu, tapi biarlah tidak ada salahnya mencoba, gagal ya gagal, begitu pikirku.

    Diriku memikirkan rencana untuk menggodanya dam menetapkan waktunya, yaitu sore jam 5 lebih, biasanya jam itu kampus mulai sepi dan dosen-dosen lain sudah pulang. Diriku cuma berharap saat itu Bu Hany sudah pulang, kalau tidak rencana ini bisa tertunda atau mungkin gagal.

    Keesokan harinya diriku mulai menjalankan rencanaku dengan berdebar-debar. Kupakai pakaianku yang seksi berupa sebuah baju tanpa lengan berwarna biru dipadu dengan rok putih menggantung beberapa senti diatas lutut, gilanya adalah dibalik semua itu diriku tidak memakai bra maupun celana dalam.

    Tegang juga rasanya baru pertama kalinya diriku keluar rumah tanpa pakaian dalam sama sekali, seperti ada perasaan aneh mengalir dalam diriku. Birahiku naik membayangkan yang tidak-tidak, terlebih hembusan AC di mobil semakin membuatku bergairah, udara dingin berhembus menggelikitik kemaluanku yang tidak tertutup apa-apa.

    Karena agak macet diriku baru tiba di kampus jam setengah enam, kuharap Pak Arya masih di kantornya. Kampus sudah sepi saat itu karena saat menjelang ujian banyak kelas sudah libur, kalaupun masuk paling cuma untuk pemantapan atau kuis saja.

    Diriku naik lift ke tingkat tiga. Seorang karyawan dan dua mahasiswa yang selift denganku mencuri-curi pandang ke arahku, suatu hal yang biasa kualami karena diriku sering berpakaian seksi cuma kali ini bedanya diriku tidak pakai apa-apa di baliknya.

    Entah bagaimana reaksi mereka kalau tahu ada seorang gadis di tengah mereka tidak berpakaian dalam, untungnya pakaianku tidak terlalu ketat sehingga lekukan tubuhku tidak terjiplak.

    Akupun sampai ke ruang beliau di sebelah lab. bahasa dan kulihat lampunya masih nyala. Kuharap Bu Hany sudah pulang kalau tidak sia-sialah semuanya. Jantungku berdetak lebih kencang saat kuketuk pintunya.

    “Masuk !” sahut suara dari dalam “Selamat sore Pak !”

    “Oh, kamu Citra yang kemarin, ada apa lagi nih ?” katanya sambil memutar kursinya yang menghadap komputer ke arahku.

    “Itu…Pak mau membicarakan masalah yang kemarin lagi, apa masih ada keringanan buat saya”

    “Waduh…kan bapak udah bilang dari kemarin bahwa tanpa surat opname atau ijin khusus, kamu tetap dihitung absen, disini aturannya memang begitu, harap anda maklum”

    “Jadi sudah tidak ada tawar-menawar lagi Pak ?”

    “Maaf dik, bapak tidak bisa membantumu dalam hal ini” “Begini saja Pak, saya punya penawaran terakhir untuk bapak, saya harap bisa menebus absen saya yang satu itu, bagaimana Pak ?”

    “Penawaran…penawaran, memangnya pasar pakai tawar-menawar segala” katanya dengan agak jengkel karena diriku terus ngotot.

    Tanpa pikir panjang lagi diriku langsung menutup pintu dan menguncinya, lalu berjalan ke arahnya dan langsung duduk diatas meja tepat disampingnya dengan menyilangkan kaki. Tingkahku yang nekad ini membuatnya salah tingkah.

    Selagi Pak Arya masih terbengong-bengong kuraih tangannya dan kuletakkan di betisku. “Ayolah Pak, saya percaya bapak pasti bisa nolongin saya, ini penawaran terakhir saya, masa bapak gak tertarik dengan yang satu ini” godaku sambil merundukkan badan ke arahnya sehingga Pak Arya dapat melihat belahan payudaraku melalui leher bajuku yang agak rendah.

    “Dik…kamu-kamu ini….edan juga…” katanya terpatah-patah karena gugup Wajahku mendekati wajahnya dan berbisik pelan setengah mendesah :

    “Sudahlah Pak, tidak usah pura-pura lagi, nikmati saja selagi bisa” Beliau makin terperangah tanpa mengedipkan matanya ketika diriku mulai melepaskan kancing bajuku satu-persatu sampai kedua payudaraku dengan puting pink-nya dan perutku yang rata terlihat olehnya.

    Tanpa melepas pandangannya padaku, tangannya yang tadinya cuma memegang betisku mulai merambat naik ke paha mulusku disertai sedikit remasan.

    Kuturunkan kakiku yang tersilang dan kurenggangkan pahaku agar beliau lebih leluasa mengelus pahaku. Dengan setengah berdiri beliau meraih payudaraku dengan tangan yang satunya, setelah tangannya memenuhi payudaraku Pak Arya meremasnya pelan diiringi desahan pendek dari mulutku.

    “Dadamu bagus juga yah dik, kencang dan montok” pujinya Beliau lalu mendekatkan mulutnya ke arah payudaraku, sebuah jilatan menyapu telak putingku disusul dengan gigitan ringan menyebabkan benda itu mengeras dan tubuhku bergetar.

    Sementara tangannya yang lain merambah lebih jauh ke dalam rokku hingga akhirnya menyentuh pangkal pahaku. Beliau berhenti sejenak ketika jari-jarinya menyentuh kemaluanku yang tidak tertutup apa-apa “

    Ya ampun dik, kamu tidak pakai dalaman apa-apa ke sini !?” tanyanya terheran-heran dengan keberanianku “Iyah pak, khusus untuk bapak…makanya bapak harus tolong saya juga” Tiba-tiba dengan bernafsu Pak Arya bentangkan lebar-lebar kedua pahaku dan menjatuhkan dirinya ke kursi kerjanya.

    Matanya seperti mau copot memandangi kemaluanku yang merah merekah diantara bulu-bulu hitam yang lebat. Sungguh tak pernah terbayang olehku diriku duduk diatas meja mekakangkan kaki di hadapan dosen yang kuhormati.

    Sebentar kemudian lidah Pak Arya mulai menjilati bibir kemaluanku dengan rakusnya. Lidahnya ditekan masuk ke dalam kemaluanku dengan satu jarinya mempermainkan klitorisku, tangannya yang lain dijulurkan ke atas meremasi payudaraku.

    Uhhh…!” diriku benar-benar menikmatinya, mataku terpejam sambil menggigit bibir bawah, tubuhku juga menggelinjang oleh sensasi permainan lidah beliau. Diriku mengerang pelan meremas rambutnya yang tipis, kedua paha mulusku mengapit erat kepalanya seolah tidak menginginkannya lepas.

    Lidah itu bergerak semakin liar menyapu dinding-dinding kemaluanku, yang paling enak adalah ketika ujung lidahnya beradu dengan klitorisku, duhh…rasanya geli seperti mau ngompol. Butir-butir keringat mulai keluar seperti embun pada sekujur tubuhku.

    Setelah membuat vaginaku basah kuyup, beliau berdiri dan melepaskan diri. Pak Arya membuka celana panjang beserta celana dalamnya sehingga ‘burung’ yang daritadi sudah sesak dalam sangkarnya itu kini dapat berdiri dengan dengan tegak.


    Digenggamnya benda itu dan dibawa mendekati vaginaku “Bapak masukin sekarang aja yah Dik, udah ga sabar nih” “Eiit…bentar Pak, bapak kan belum ngerasain mulut saya nih, dijamin ketagihan deh” kataku sambil meraih penisnya dan turun dari meja Kuturunkan badanku perlahan-lahan dengan gerakan menggoda hingga berlutut di hadapannya.

    Penis dalam genggamanku itu kucium dan kujilat perlahan disertai sedikit kocokan. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya setiap kali lidahku menyapunya. Sekarang kubuka mulutku untuk memasukkan penis itu.

    Hhmm….hampir sedikit lagi masuk seluruhnya tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku. Boleh juga penisnya untuk seusia beliau, walaupun tidak seperkasa orang-orang kasar yang pernah ML denganku, miliknya cukup kokoh dan dihiasi sedikit urat, bagian kepalanya nampak seperti cendawan berdenyut-denyut.

    Dalam mulutku penis itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala penisnya. Sesekali diriku melirik ke atas melihat ekspresi wajah beliau menikmati seponganku.

    Berdasarkan pengalaman, sudah banyak cowok kelabakan dengan oral sex-ku, mereka biasa mengerang-ngerang tak karuan bila lidahku sudah beraksi pada penis mereka, Pak Arya pun termasuk diantaranya. Beliau mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah bercucuran keringat dengan sapu tangan.

    Namun ada sedikit gangguan di tengah kenikmatan. Terdengar suara pintu diketuk sehingga kami agak panik. Pak Arya buru-buru menaikkan kembali celananya dan meneguk air dari gelasnya. Diriku disuruhnya sembunyi di bawah meja kerjanya.

    “Ya…ya…sebentar tanggung ini hampir selesai” sahutnya membalas suara ketukan Dari bawah meja diriku mendengar beliau sudah membuka pintu dan berbicara dengan seseorang yang diriku tidak tahu.

    Kira-kira tiga menitan mereka berbicara, Pak Arya mengucapkan terima kasih pada orang itu dan berpesan agar jangan diganggu dengan alasan sedang lembur dan banyak pekerjaan, lalu pintu ditutup.

    “Siapa tadi itu Pak, sudah aman belum ?” tanyaku setelah keluar dari kolong meja “Tenang cuma karyawan mengantar surat ini kok, yuk terusin lagi Dik” Lalu dengan cueknya diriku melepaskan baju dan rokku yang sudah terbuka hingga telanjang bulat di hadapannya.

    Diriku berjalan ke arahnya yang sedang melongo menatapi ketelanjanganku, kulingkarkan lenganku di lehernya dan memeluknya. Dari tubuhnya tercium aroma khas parfum om-om. Beliau yang memangnya pendek terlihat lebih pendek lagi karena saat itu diriku mengenakan sepatu yang solnya tinggi.

    Kudorong kepalanya diantara kedua gunungku, beliau pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tiba-tiba diriku meringis dan mendesis karena diriku merasakan gigitan pada puting kananku, beliau dengan gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu, giginya digetarkan pada bulatan mungil itu dan meninggalkan jejak disekitarnya.

    Tangannya mengelusi punggungku menurun hingga mencengkram pantatku yang bulat dan padat. “Hhmm…sempurna sekali tubuhmu ini dik, pasti rajin dirawat ya” pujinya sambil meremas pantatku. Diriku hanya tersenyum kecil menanggapi pujiannya lalu kubenamkan kembali wajahnya ke payudaraku yang sebelah, beliaupun melanjutkan menyusu dari situ.

    Kali ini Pak Arya menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu diemut dan dihisap kuat-kuat. Tangannya dibawah sana juga tidak bisa diam, yang kiri meremas-remas pantat dan pahaku, yang kanan menggerayangi vaginaku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana.

    Sebagai respon diriku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga walaupun ruangan ini ber-AC, keringatku tetap menetes-netes.

    Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, beliau juga mengulum leherku dan mencupanginya seperti Dracula memangsa korbannya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah selama beberapa hari.

    Akhirnya mulutnya bertemu dengan mulutku dimana lidah kami saling beradu dengan liar. Lucunya karena Pak Arya lebih pendek, diriku harus sedikit menunduk untuk bercumbuan dengannya. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu.

    Setelah tiga menitan karena merasa pegal lidah dan susah bernafas kami melepaskan diri dari ciuman. “Masukin aja sekarang yah Pak…saya udah gak tahan nih” pintaku sambil terus menurunkan resleting celananya.

    Namun belum sempat diriku mengeluarkan penisnya, Pak Arya sudah terlebih dulu mengangkat tubuhku. Wow, pendek-pendek gini kuat juga ternyata, Pak Arya masih sanggup menggendongku dengan kedua tangan lalu diturunkan diatas meja kerjanya.

    Pak Arya berdiri diantara kedua belah pahaku dan membuka celananya, tangannya memegang penis itu dan mengarahkannya ke vaginaku. Tangan kananku meraih benda itu dan membantu menancapkannya. Perlahan-lahan batang itu melesak masuk membelah bibir vaginaku hingga tertanam seluruhnya.

    “Ooohhh….!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahu Pak Arya. “Sakit dik ?” tanyanya Diriku hanya menggeleng walaupun rasanya memang agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah nikmat, ya nikmat yang semakin memuncak.

    Diriku tidak bisa tidak mendesah setiap kali beliau menggenjotku, tapi diriku juga harus menjaga volume suaraku agar tidak terdengar sampai luar, untuk itu kadang diriku harus menggigit bibir atau jari. Beliau semakin cepat memaju-mundurkan penisnya, hal ini menimbulkan sensasi nikmat yang terus menjalari tubuhku.

    Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk sehingga payudaraku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan beliau yang langsung melumat yang kiri dengan mulutnya dan meremas-remas yang kanan serta memilin-milin putingnya.

    Tak lama kemudian diriku merasa dunia makin berputar dan tubuhku menggelinjang dengan dahsyat, diriku mendesah panjang dan melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggangnya. Cairan bening mengucur deras dari vaginaku sehingga menimbulkan bunyi kecipak setiap kali beliau menghujamkan penisnya.

    Beberapa detik kemudian tubuhku melemas kembali dan tergeletak di mejanya diantara tumpukan arsip-arsip dan alat tulis. Diriku hanya bisa mengambil nafas sebentar karena beliau yang masih bertenaga melanjutkan ronde berikutnya. Tubuhku dibalikkan telungkup diatas meja dan kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh lantai, otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya.

    Sambil meremas pantatku Pak Arya mendorongkan penisnya itu ke vaginaku. “Uuhh…nggghhh…!” desisku saat penis yang keras itu membelah bibir kemaluanku. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, payudaraku serasa tertekan dan bergesekan di meja kerjanya.

    Pak Arya menggenjotku semakin cepat, dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruangan ini. Sebisa mungkin diriku menjaga suaraku agar tidak terlalu keras, tapi tetap saja sesekali diriku menjerit kalau sodokannya keras.

    Mulutku mengap-mengap dan mataku menatap dengan pandangan kosong pada foto beliau dengan istrinya yang dipajang di sana. Beberapa menit kemudian Pak Arya menarik tubuh kami mundur beberapa langkah sehingga payudaraku yang tadinya menempel dimeja kini menggantung bebas. Dengan begitu tangannya bisa menggerayangi payudaraku.

    Pak Arya kemudian mengajak ganti posisi, digandengnya tanganku menuju sofa. Pak Arya menjatuhkan pantatnya disana, namun Pak Arya mencegahku ketika diriku mau duduk, disuruhnya diriku berdiri di hadapannya, sehingga kemaluanku tepat di depan wajahnya.

    “Bentar yah Dik, bapak bersihin dulu punyamu ini” katanya seraya menempelkan mulutnya pada kerimbunan bulu-bulu kemaluanku. “Sslluurrpp….sshhrrp” dijilatinya kemaluanku yang basah itu, cairan orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu.

    Diriku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku dihisapinya selama sepuluh menitan , setelah puas diriku disuruhnya naik ke pangkuannya dengan posisi berhadapan.

    Kugenggam penisnya dan kuarahkan ke lubangku, setelah rasanya pas kutekan badanku ke bawah sehingga penis beliau tertancap pada vaginaku. Sedikit demi sedikit diriku merasakan ruang vaginaku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalamku.

    20 menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian berlomba-lomba mencapai puncak. Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudaraku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku.

    Akupun akhirnya tidak tahan lagi dengan memuncaknya rasa nikmat di selangkanganku, gerak naik turunku semakin cepat sampai vaginaku kembali mengeluarkan cukup banyak cairan orgasme yang membasahi penisnya dan daerah selangkangan kami. Semakin lama goyanganku semakin lemah, sehingga tinggal beliau saja yang masih menghentak-hentakkan tubuhku yang sudah lemas di pangkuannya.

    Belakangan beliau melepaskanku juga dan menyuruh menyelesaikannya dengan mulut saja. Diriku masih lemas dan duduk bersimpuh di lantai di antara kedua kakinya, kugerakkan tangan kananku meraih penisnya yang belum ejakulasi.

    Benda itu, juga bulu-bulunya basah sekali oleh cairanku yang masih hangat. Diriku membuka mulut dan mengulumnya. Seiring dengan tenagaku yang terkumpul kembali kocokanku pun lebih cepat.

    Hingga akhirnya batang itu semakin berdenyut diiringi suara erangan parau dari mulutnya. Sperma itu menyemprot langit-langit mulutku, disusul semprotan berikutnya yang semakin mengisi mulutku, rasanya hangat dan kental dengan aromanya yang familiar denganku.

    Inilah saatnya menjajal teknik menyepongku, diriku berkonsentrasi menelan dan mengisapnya berusaha agar cairan itu tidak terbuang setetespun. Setelah perjuangan yang cukup berat akhirnya sempotannya makin mengecil dan akhirnya berhenti sama sekali.

    Belum cukup puas, akupun menjilatinya sampai bersih mengkilat, perlahan-lahan benda itu melunak kembali. Pak Arya bersandar pada sofa dengan nafas terengah-engah dan mengibas-ngibaskan leher kemejanya.

    Setelah merasa segar kami kembali memakai pakaian masing-masing. Pak Arya memuji permainanku dan berjanji berusaha membantuku mencari pemecahan masalah ini. Disuruhnya diriku besok datang lagi pada jam yang sama untuk mendengar keputusannya. Ternyata ketika besoknya diriku datang lagi keputusannya masih belum kuterima, malahan diriku kembali digarapnya.

    Rupanya Pak Arya masih belum puas dengan pelayananku. Dan besok lusanya yang kebetulan tanggal merah diriku diajaknya ke sebuah hotel melati di daerah Tangerang. Disana diriku digarapnya setengah hari dari pagi sampai sore, bahkan sempat diriku dibuat pingsan sekali.

    Luar biasa memang daya tahannya untuk seusianya walaupun dibantu oleh suplemen pria. Namun perjuanganku tidaklah sia-sia, ketika sedang berendam bersama di bathtub Pak Arya memberitahukan bahwa diriku sudah diperbolehkan ikut dalam ujian.

    “Kesananya berusaha sendiri yah Dik, jangan minta yang lebih lagi, bapak sudah perjuangkan hal ini dalam rapat kemarin” katanya sambil memencet putingku

    “Tenang aja Pak, saya juga tahu diri kok, yang penting saya ga mau perjuangan saya selama ini sia-sia” jawabku dengan tersenyum kecil Akhirnya akupun lulus dalam mata kuliah itu walaupun dengan nilai B karena UAS-nya lumayan sulit, lumayanlah daripada tidak lulus. Dan dari sini pula diriku belajar bahwa terkadang perjuangan itu perlu pengorbanan apa saja.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Menghajar Memek Aku

    Cerita Sex Menghajar Memek Aku


    1756 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Menghajar Memek AkuCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Haduh aku mendapat hukuman dari Ibu Neni gara gara aku tidur di dalam kelas, aku disuruh ke sawaah untuk mencari tomcat dan disuruh untuk meneliti berpa kadar racun yang ada di dalam tubuh tomcat, awalnya aku menolak tapi mau gimana lagi ya….ya udaha aku lakasanakan.

    ‘coooooTt akkh loo… Kalo ga ada sawahhh,, mana bisa lojadi montok kaya’ gni…. Hahaha..’ canda Adam sambil nepak pantat aku.

    ‘lagiankan lo sendiri yang salah… Tidur dikelass,, coba dikamar akua… Hheheehe…’ kan… Candaan ngeresnya mulai nge.On neh.

    ‘PrEttt akkh… Udahhlahh… Cepetan cariin tomcat itu yannnkk.. Biar kita bisa cepett cepet pulangggg gatelll bangett taoo dsini…’ titah aku ke Adam, ohhh iya cinters,,, kenalin.. Adam ini cowo baru aku (suwiiiiiitttt….suwiiiiiitttttt) dua minggu yang lalu aku nemu dia diemperaaann… Hehhehe*becanda yachh begokK… Pisss..

    ‘iyaaaa.. Iyaaa…ini juga lagi ngawas2 taoo dimana itu si tomcat berada’ jawabnya sambil celingak-celinguk.Suasana hening sejenak, ada kesan romantis yang timbul jadinya, ditambah pemandangan persawahan yang membentang luass..

    Mungkin kaya’ gini kali yaaa suasana nenek ama kakek aku pacarannn duluu.. Ciaaaa… Ciaaaaa…Ga lama kemudian, pencarian aku tampaknya ga sia2, mata aku menangkap bayangan serangga berwarna hitam belang kuning diantara tumpukan padi2 yang kaya’a habis diketam.

    ‘ayaaaaaank… Ono ada tomcatnyaaa…’ aku teriak ngasih tau Adam sambil lari2 kearah tumpukkan padi tsb.

    ‘HatI2 sayaank… Disituu liciiinn..’ jawab Adam sambil ikut2an berlari ngejer aku.Tapi… Tiba2 tanah yang aku injek amblas, jadi.

    .’BruuuuaaakkK… Grusuuuukk… JebuurrR…’ hampir seluruh badan aku kcuali kepala nyebur kedalem kubangan lumpur…

    ‘AhHHH…. Ayaaaaankkk.. Hiiiikkkzzzzzzz…..’ antara malu dan kagga aku nangis didepan Adam dengan bdan yg penuh lumpur.

    ‘addduuuhh … Yaaaank,, kamu begok sihh.. Udah dibilang ati2 malah lari2… Otak lo setengahnya kemana sih..???’ Adam marahin aku sambil ngelingkerin lengan aku dan naekkin badan aku kepunggungnya.

    ‘aaaaahhh lo mahh..bukannya ngasih perhatian malah marah2in akuaaa..’ jawab aku ngambek.

    ‘yaudahlah.. Ini kita kesaluran irigasi yaa.. Kita bersihin badan lo…’ adam ngegendong aku kesluran irigasi.Sesampainya disaluran irigasi, Adam ngebasuh seluruh badan aku,ngusap2 kaki aku sampe paha terus ngebersihin lumpur yang ada dilengan aku.

    ‘tapi ga da yang keseleo kan say…?’

    ‘ga….’ jawab aku judessss…

    ‘deeh elahhh… Segitunyaaa.. Jangan ngambek dunk yankk… Sini.. Buka bajunya,,’

    ‘ga maooo…’ masih jawab judes. Agen Bola Terpercaya

    ‘cepetann buka… Mau dibersihin ga sssih…’Dengan rada memaksa, Adam menarik lepas kaos oblong yang melekat dibadan aku, tadinya smpet aku cegah, soalnya aku g pake lapisan apa2 lagi selain kaos itu,,.. Tapi karena aku klah tenaga sama dia, jadi dengan mudahnya baju aku dia rebut…

    ‘tapi lo ga pa2 kan yank…. Gada yang lecet kan….?’ tanya adam sok perhatian sambil ngusap2 dada aku, padahal aku tau bnget dia udah cenat-cenut ngeliat dada aku yang ngegantung ini, apalagi ditambah sama tangannya yang gatel ngusap2

    ‘ga apa2 koq… Siniin baju aq nya…. Ntar qmu malah nge-On lageee…’ jawab aku sambil coba ngerebut balik kaos aku yang dia pegang, tapi ga khabisan akal, dia lemparin baju aku entah kemana..

    ‘Begooookk… Masa’ aku telanjang gini cobaaa….’ aku berjalan kearah dia ngelempar kaos aku, tapi dia halangin, tanpa rasa bersalah, bukannya nyariin kaos aku, dia malah ngeremes2 pantat aku.

    ‘ngeliat lo lumpuran gni bkin aku tegang yankkk… Seksi tau…’ tangan Adam masih mremas2 pantat aku sementara lidahnya bermain diputing aku.

    ‘uuuugghhh.. Hhhmmzzz… Yankk, jangan sange disini dunkkkK… Pleaseeeee…’ aku mencoba buat nyegah permainannya Adam, walopun sebenernya aku juga menikmatinya.

    ‘ga bisa yannkk… Dah On bngetttt niiihhh…’ Adam meremas2 tetek aku, lalu menggendong tubuh aku ketumpukan padi yang tadi habis diketam, lalu menghempaskan tubuh aku disana.

    ‘ayaaankk… Gilaaa lhooo,,, bisa2 gatel2 semuaaa badan aku’ aku dorong badan Adam dan mencoba bangkit, tapi lagi-lagi aku kalah kuat, badan aku serasa ga berdaya dia tindihin kaya’ gitu.

    ‘aaaaahhhss… Yannnkk… Heeemzz…. Apa ga bisa dirumah jaa….?’ tangan Adam masuk kedalem kolor yang aku pale, llu mengorek2 selangkangan aku,dengan sedikit tenaga yang trsisa, aku masih bersikeras nolak perbuatan Adam itu keaku.

    ‘udhlahhh yankk… Nikmatin jaaaa… Suasana baru ini….’ Adam melucuti kolor beserta cangcut yang aku pake gitu aja, trus dengan jari telunjuknya dia gesek2 itil aku.

    ‘Widiiihhh … Dah banjir yannkK.. Ternyata loo keenakan juga yaaa… Hehehe..’

    ‘hmmmppthh..’ aku berusaha nhan desahan supaya ga terlalu kentara kalo sebenernya aku nikmatin permainannya.

    ‘yaaaa.. Koq masihh belumzz ngedesahh seehh sayyy.. Masih kurang enak yaaa…?’ kemudian Adam membuka selangkangan aku lebar2 lalu menjilat bagian itil aku, tangannya juga ga tinggal diem aja, dia pilin2 pentil nenen aku bikin aku ga kuaaaaaaatttT…

    ‘AcChhss… Hhmmzzz… Lo nakal bangettT yank… Hhhmmnnggk…’ ikt2an nge_on, aku raba2 anunya Adam yang udah keras dari luar kolornya.

    ‘hehehe… Pengenn jugaa kan lo yankk,,cobaa… Mohonn dulu ke aku…’ Sialaaann.. Dia malahh ngegoda aku..

    ‘Ogaaaahh…’

    ‘benerr…?… Ga nyeseeelllL….? Ya udh,, aku balikk ya.. Dahhh…’

    ‘Eeett… Mao kemanaaaa… Yaaaaannkk…’

    ‘baliiikkk…’

    ‘Yaaaank,,, jangannn… Aku pengeenn nehh,,..’

    ‘pengenn apa…’

    ‘pengennn ngentot ama qmuuuuuuU…’Aku tarik tangan Adam jadi gantian dia yang telentang, aku lempar kolornya lalu dengan rakus aku isep kontolnya.

    ‘aahhh yaannK..’Adam cekikikan kegelian waktu aku kenyot biji tititnya, aku ambil posisi diatas tititnya, aku gesek2 bentar tititnya dimemek aku dan BleeeesssSsS… Tititna pun amblesSs kedalem memek aku,..

    ‘ooOwwhh YaaaaannKk..’ tangan adam meremas2 nenen aku, matanya merem melek menikmati goyangan pinggul aku.

    ‘AAccchhhSss… aAaaaccchhHss..’ aku semakin erotis sewaktu Adam menarik badan aku kedalem pelukannya, dengan liarnya dia cupangi seluruh leher aku. Dan yang bikin aku ga kuaattT tangannya jail bangett nyolok2 lobang pantat aku.

    hhhuuupp.. Hooopppp… Bllllppp… Bluuupppp.. Cleeeeeebbb.. Cleeeeebbbb…’ Adam ikut menggoyangkan pinggulnya berlawanan dengan arah goyangan pinggul aku, tangannya yang jail masih asyik nyolok2 pantat aku.

    ‘tidurannnN yankkk…’

    ‘aaaakkhhh… Enggghhhkk… Ngiiiikkk…’ Adam menarik tubuh aku lalu menelentangkannya, tangannya mengusap-usap dada aku dan meremas2, dia buka paha aku lebar2 dan dia hujamkan benda pusakanya kedalam liang aku.

    ‘aaawww…. Yaaaannkk,,, owwhh..ohhh… Ahhhhh..’ aku gigit bibir bawah Adam menahan rasa nikmat, nafas Adam terasa begitu hangat berhembus dihidung aku.
    ‘OOOOwwhh yeeeaahhh… Ayaankkk,,, terussssS…’ aku menengadah menahan nikmatnya kocokkan Adam, permainan semakin seru saat Adam menjilat dan mengecup leher dan dada aku.

    ‘tahan yaaaannk….’ Adam mengangkat tubuhnya lalu membelai rambut aku, dia kecup pipi dan bibir aku, dia tatap mata aku sejenak, lalu tersenyum dengan manis dihadapan aku, bikin aku serasa dilindungi dan disayangi.

    ‘uuuugghh… Kocokk ajee yank yg kencenggg…’ aku dekap badan Adam erat2, trus aku gigit2 kupingnya, Adam menyeringai kegelian bikin kocokkannya tambah kenceng. Aku kempit2in meki aku saking geregetannya pengen cepet keluar.

    ‘Ayaaaaaaannkk… Udh ga tahaaaaaannn…’ rintih aku sambil ngigit kupingnya.’

    sabarrr ya sayaaankk… Adamm belom nehh..’ jawabnya sambil jilat2 ketek aku, badan aku jadi ngegeliat kegelian olehnya.

    ‘gaya guk guk yankkk….’ Adam membalik badan aku dan menarik pantat aku supaya tegak, dengan 2 jarinya, dia kocok2 dulu selangkangan aku sebelum sosisnya yang jadi hidangan, hehehe..

    ‘udaahh siapp yankk….? Aq colok yaaacchhh….’aku cengkram batang2 padi yang menguning didepan aku sementara Adam membobol gawang aku, dengan posisi ini, aku bisa lebih menikmati gesekkan kontolnya Adam.

    ‘Aaaawwwwhhhh yaaaaannkkk… Aaahhhh .. Ahhhh… Ahhhhh…’ aku ngejerit2 saat Adam maju mundurin titinya dengan brutal, telapak tangannya yang lebar kaya’ gemess nampar2 pantat aku sampe pedess rasanya.

    ‘ayaaaannnkkk pelan2 duuunnkkk… Sakiitt begooo…. Aaahhhh..’ aku redam kebrutalan Adam dengan goyangan pinggul aku, bnerr aja.. Adam juga ngerespon aku dengan goyangan jadi aku bisa lebih nyaman menikmati kontolnya dia.

    ‘Aaaaahhh..aq dah mauuuU keluaaar nehh yaaaannkk…’ aku merintih sembari mempercepat goyangan,tangan adam gerayangan ngusap2 punggung dan pantat aku. candusex

    ‘ayaaaaannnkkk…kocoookk laaaagiii…. Aaaaaahhh’ Adampun kembali mengocok pake kontolnya yang tegangnya awet, aku maju mundurin pantat aku berlawanan supaya nancepnya lebih mantep, sesaat kmudian lutut aku serasa lemass,, badan aku mengejang,,. DaanN….

    ‘aaaaahhhhhsssssssSss,,, oooowwwwhhh yaaaaaaannnnkk… Hhhhhh…’ cairan kenikmatan meluber keluar dari rahim aku. Akupun menggelepar kecape’an.

    ‘Yaahhh…. Koq lo lemess sihh begoo… Aku belum ngecroottT nehhh…..’ Adam membalik badan aku yang udh menggelepar, dia taro kaki sebelah kanan aku ke bahunya terus dia hajar lagi meki aku.

    ‘aaahhh… Ahhhh… Ahhh… Ssssshhhhh….’ aku udah ga ada daya lagi ngadepin dia, jadi aku cuman bisa pasrah nerima perlakuannya dia.

    ‘OOOOhhhh yaaaannnkkk… TahaaannN bentarr lagiii…’ adam mengocok memek aku,tiap 3 kocokkan dia cabut kontolnya lalu memasukkannya lagi, sementara bibir kami saling berlumatan, tangannya memilin milin pentil aku.

    ‘AyAaaaaaaaaaannnnkkk….’ adam tarik badan aku yang udah lemes kedalem pelukkannya, dia hentak2an kontolnya kedalem meki aku, keringat udah sepenuhnya membasahi tubuh dan wajahnya, aku usap keringat yang ada dijenongnya aku lumat bibirnya terus aku goyangin meki aku nolong dia meraih puncak kenikmatan…Hentakkan kontol Adam semakin kencang, dia peluk badan aku erat2, lalu dia lesakkan batangnya dalam dalam…

    CROOOOOOOTTTTtT.. CrooooOooT… CrroooOooT….

    ‘OOOOwwwhhh yaaaaannkkkk…’ badan Adam mengejang hebat,.. 3 semprotan sperma hangat memenuhi liang rahim aku, Adam kecup lembut bibir aku, lalu memanjakan aku dg plukannya.

    ‘dasarr begooo… Malahh gini jadinya..’ kata aku manja sambil menyentil tititnya yang udah lemesss…

    ‘hehehe… Sorry ya yaaaaannk… Kamu menggoda sihh.. Hehehe…’

    ‘wooyy… Ada sapa disituuuuu…..?’ tiba2 suara seorang lelaki tua mengagetkan kami, aku dan Adampun panik,.. Aku ambil baju Adam yang berserakan terus dia tarik tangan aku grasak grusuuuk ngumpet didalem areal sawah yang rada rimbun dan landaiii…. Yaaaa….untung ajee Dewi Fortuna sama Dewi Sri temen baikk… Jadinya aku bisa nemuin 3 tomcat sambil sembunyiii… Wkekekekekeek…

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Selamat Datang Gadis Belia

    Cerita Sex Selamat Datang Gadis Belia


    2003 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Selamat Datang Gadis BeliaCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – saya yang merantau sendirian ini memang sedikit kesulitan keuangan. Sebatang kara tinggal di sebuah kamar kost yang hampir saja aku tak mampu membayar uang sewanya. Untungnya sebulan lalu, saya bertemu dengan teman-teman yang mengerti keadaanku.

    Mereka adalah Andi, Herman, Tono, Mamat dan Syamsul. Terutama Herman, anak seorang boss beras yang cukup kaya raya, terakhir dia meminjamkan motor ninja 150RR nya kepadaku, agar aku bisa berkeliling menaruh surat lamaran.

    Sudah lama saya menunggu kabar panggilan interview, tapi tak ada kabar. Untungnya untuk menyambung hidup, saya terkadang membantu Andi di kios temannya yang selain menjual bensin eceran juga melayani tambal ban. Kadang Herman juga memberikan sedikit uang kepadaku, dia juga sering mengajak kami berkumpul dan berpesta dengan biaya yang dia tanggung.

    Hingga hari ini tiba, Herman ingin mengajak kami berbisnis, ia mengajak kami berkumpul di cafe tempat biasa kami berkumpul. Tepat jam 19.00 saya sudah sampai di tempat yang dimaksud. Andi, Mamat dan Syamsul sudah menunggu kami, seperti biasa, penampilan mereka seperti preman, baju sobek dengan badan gelap penuh tatto. Sambil menunggu yang lain, kami hanya berbicara ringan sambil menghabiskan rokok.

    Tak lama menunggu, mobil Suzuki APV hitam milik Herman sudah parkir depan cafe, Herman dan lainnya pun turun dari mobil.

    “Loh, Tono mana man?”, tanyaku kepada Herman karena hanya melihat Herman dan beberapa orang tak dikenal yang turun dari mobil. “Dia jemput teman-teman lain… Ini teman saya juga, perkenalkan ini Iskandar, ini Marwan, ini Eko dan ini Budi”, Herman memperkenalkan teman-temannya.

    Kamipun kemudian berbincang dan menjadi akrab. Sambil menunggu yang Tono, Herman memesan beberapa pesanan untuk menemani kami. Bir Guinness dan rokok Marlboro selalu tak terlupakan jika kami berkumpul.

    Sekitar 30 menit menunggu akhirnya Tono tiba dengan mobil Kijang Krista milik Herman. Mobil ini nganggur di rumah, jadi Herman meminjamkannya untuk Tono, karena menganggap Tono sudah seperti saudara sendiri.

    Saya sedikit kaget melihat Tono turun dari mobil bersama tiga gadis belia. Wajah mereka lumayan cantik, tubuh merekapun langsing dan sexy. “Ayu…”, salah satu gadis memperkenalkan dirinya kepada kami sambil berjabat tangan.

    Disusul dengan dua gadis lainnya yang ikut masuk cafe di belakang Tono. Dua gadis tersebut bernama Lisa dan Widya. Senyum mereka manis sekali, kulit mereka walaupun sedikit gelap tapi terawat, rambut mereka panjang terurai di punggung, wangi parfum mereka pun seolah menggodaku.

    Akhirnya Herman menjelaskan semuanya, para gadis itu adalah teman baik mereka, mereka sudah berteman baik sejak masa SMP, walaupun tak satu sekolah. Selama ini Herman lah yang membiayai hidup mereka.

    Para gadis ini selama ini tidak bekerja, hanya menghabiskan uang Herman untuk merawat diri. Oleh karena itu, para gadis itu pun tak mau terlalu merepotkan Herman lagi. Sebenarnya mereka yang menyarankan Herman untuk membuka usaha, oleh karena itu Herman pun mengajak kami join.

    Lama membincangkan masa lalu mereka dan persahabatan mereka, Herman pun akhirnya menjelaskan bisnis apa yang akan mereka jalankan. “Jadi, saya mau buka sebuah tempat pijat-pijat… Karena usaha ini adalah usaha “plus-plus”, maka saya butuh karyawan-karyawan pemberani seperti kalian…”.

    Saya tahu maksud Herman, dia akan membuka tempat prostitusi dengan wanita penghibur adalah gadis-gadis tersebut, dan teman-teman yang lain selain sebagai staff juga untuk jaga-jaga. Mamat dan Syamsul memang lah preman, mereka pasti bisa menjaga usaha Herman. Fontana99

    Aku sebenarnya kurang setuju, tapi apa boleh buat, gelar S1-ku tidak menjamin kehidupanku, aku sudah lama menganggur, hitung-hitung selain membantu dan membalas jasa Herman, aku bisa memperoleh penghasilanku sendiri.

    “Ruko milik papa ku yang di komplek mall sudah lama tak dipakai, jadi saya yang akan memfungsikannya, masalah surat ijin biar saya yang urus…”, kata Herman. Semua ternyata menyetujui ide Herman, dan akhirnya kami pun berangkat menuju ruko kosong milik papanya Herman itu. Sesampai di sana kami semua bergotong royong untuk membersihkannya.

    Ruko ini ada tiga tingkat, di lantai bawah kami sengaja kosongkan sebagai tempat parkir, lantai dua terdiri dari beberapa sekat kamar, dihitung-hitung ada sekitar 10 kamar, lantai tiganya hanya ada dua kamar kosong dan satu ruangan yang sangat luas.

    Sepuluh kamar di lantai dua dijadikan tempat praktek, sedangkan lantai tiganya untuk tempat kami berkumpul. Herman memintaku untuk mempergunakan satu kamar sebagai tempat tinggalku, dia tidak ingin aku terbebani dengan biaya sewa kost yang semakin mahal.

    Tempat sudah siap, walaupun dengan tenaga seadanya, kami tetap semangat. Dua hari setelah pembukaan, tempat kami masih sepi, tidak ada satupun pelanggan yang datang, mungkin karena kami masih baru, apalagi usaha kami tanpa plang nama.

    Herman pun belum berani memberitahukan papanya tentang usaha “plus-plus” nya ini. Herman pun yakin bahwa papa nya pasti akan sangat menentang usahanya ini, oleh karena itu Herman ingin mengelolanya sendiri tanpa dicampuri orang tuanya. candusex

    Sudah hari ke-3 belum juga ada pria hidung belang yang masuk. Apa tidak ada yang tahu tempat ini? Saking sepinya, teman-teman lain malas untuk berjaga di sini. Andi malah memfokuskan kios bensin dan tambal ban milik temannya, Syamsul dan Mamat pun membantu Andi di sana.

    Sedangkan teman Herman yang lain belum menampakkan hidungnya, kata Tono mereka sedang mempromosikan usaha ini ke teman-teman lain. Usaha ini telah Herman percayakan kepadaku, sebelum berangkat ke luar negeri Herman sudah pesan ke Tono untuk bekerja sama mengambil keputusan. Herman berlibur ke Singapura, tapi saya dengar dari Tono ini bukan sekedar liburan, Herman mengurus masalah pribadinya.

    Aku sedang berada di ruang kumpul, asyik berkaraoke ria bersama Ayu, Lisa dan Widya. Lantai bawah hanya dijaga oleh Tono. Berhubung sepi, kami hanya gunakan waktu untuk bersenang-senang. Tapi kesenanganku tiba-tiba terganggu oleh sura dering telepon.

    “Man, ada yang mau lamar kerja nich, gimana?” tanya Tono dari telepon lantai bawah. “Wah, usaha belum lancar uda ada yang lamar kerja…” aku juga binggung mesti bagaimana, sedangkan kami di sini belum ada pemasukan. “Nangis-nangis mohon kerja nich, gue suruh ke atas aja ya…” kata Tono langsung menutup telpon.

    Tak lama kemudian sesosok perempuan masuk ke ruangan kami. Ayu langsung mengecilkan suara musik. Cewek ini putih, gadis keturunan kayaknya, rambutnya panjang, dan masih muda. “Pak, saya butuh kerja…” tiba-tiba gadis itu mendekatiku dan berlutut di depanku.

    Raut wajahnya sangat memelas, pantas saja Tono tak mampu meladeninya. Matanya masih bengkak karena menangis. “Kami tidak menerima karyawan lagi.. Usaha kami saja stagnan..” jawabku sambil menyuruhnya berdiri. “Saya benar-benar butuh kerja pak…” tangisannya makin kencang.

    “Kita saja masih nganggur di sini sis…” sindir Ayu dengan sinis. “Saya tahu usaha kalian, dan saya rela bekerja apa saja…” jawab cewek itu.

    “Apa saja?” jawab Ayu, sedangkan Lisa dan Widya hanya diam duduk di sebalah ku.

    “Kita di sini jadi perek loh, emang lu mau?” tanya Ayu. “Maa.. mau…” jawab gadis itu dengan air mata yang masih terus mengalir.

    Gadis ini cantik, tubuhnya langsing dan seksi, masih muda dengan umur yang saya kira-kira mungkin baru 17 tahun, kulitnya pun putih. Seandainya dia di sini, saya yakin Ayu dan teman-temannya akan tersaingi. “Coba kamu perkenalkan diri…” pintaku ingin mengetahui sedikit latar belakang gadis ini.

    “Namaku Fenny, umur 18tahun, belum menikah, belum pernah bekerja.” jawabnya memperkenalkan diri. “Lalu kenapa kamu ingin bekerja di sini?” tanyaku lagi.

    “Saya butuh uang…” jawabnya sambil menundukkan kepala. “Hahaha… Kamu kan cantik… Kenapa takut ga ada uang?… Cari saja pria-pria kaya untuk jadikan suami…” ejek Ayu yang sepertinya sedikit iri dengan kecantikan Fenny.

    “Aku mohon…” Fenny kembali memohon sambil berlutut di depanku. “Aku bukan bos di sini, tapi kalau bos ku sudah pulang nanti ku kabari ya…” jawabku karena tidak mau melangkahi Herman. “Aku akan terus menunggu di sini…” jawab Fenny.

    “Oke, kalau begitu coba kamu praktekkan apa yang kamu tahu dengan kerjaan di sini?” Ayu memotong pembicaraanku. “Yu…” aku coba mengingatkan Ayu kalau kami tidak punya hak merekrut karyawan.

    “Tenang saja man, Herman pasti setuju, palagi kalau kamu dan Tono sudah bilang oke…” bisik Ayu di telingaku dengan sedikit gaya centilnya. Fenny tiba-tiba bangkit berdiri, tubuhnya cukup tinggi kira-kira ada 175cm layaknya seorang model.

    Kemudian dia melepaskan kaos putih yang dia kenakan sehingga tubuh atasnya hanya mengenakan bra warna hitam yang membalut payudaranya. Sayang saja, payudaranya tidak besar, tapi aku suka itu, payudara yang tidak begiti besar lebih terlihat alami, apalagi kulitnya yang putih memperlibatkan ke ranuman payudaranya.

    Kemudian dia juga menurunkan celana jeans nya hingga lepas, celana dalamnya warna pink. Tubuhnya sekarang hanya terbalut bra hitam dan celana dalam pink. Aku tertegun dan sedikit menelan air ludah, sungguh indah pemandangan ini.

    “Cuma begini???” tanya Ayu yang kurang puas. Sepertinya Fenny keberatan untuk melepaskan semua pakaiannya, aku tidak tahu apa yang menyebabkannya mau bekerja di sini, pasti ada sesuatu yang telah terjadi.

    “Fen, tak perlu dipaksakan, pekerjaan ini tidak bagus, sebaiknya kamu pulang saja…” pintaku agar Fenny tidak ikut terjerumus dalam usaha kotor ini. Lalu Fenny kembali berlutut di depan ku, sepertinya dia ingin memohon lagi kepadaku.

    Tapi ternyata ia mendekatiku yang sedang duduk di sofa empuk ruang berkumpul ini. Ia berlutut dan menjulurkan tangan ke arah pinggangku. Ia dengan sedikit malu-malu mencoba menurunkan celanaku.

    Karena aku memakai celana pendek sebatas lutut yang terbuat dari kain tanpa mengenakan ikat pinggang, menjadikan usaha Fenny berjalan dengan mulus. Fenny berhasil membuka celanaku dan mengeluarkan penisku yang sudah ngaceng gara-gara melihat tubuh putih Fenny.

    Tanpa ragu-ragu Fenny langsung mengulum penisku. Waw, aku langsung terdiam dengan nikmat yang kurasakan ini. Ayu, Lisa dan Widya tersenyum dan mereka kembali mengeraskan suara speaker untuk berkaraoke ria.

    “Sama-sama karaoke nich…” ejek Ayu ke Fenny. Aku sebenarnya sedikit iba, Fenny yang masih meneteskan air mata terus mengulum penisku yang sedang dalam tegangan tinggi. Sangat bersalah sekali kalau tidak menerima Fenny yang sudah memohon seperti ini, tapi sangat berdosa sekali telah menjerumuskan dia juga ke usaha seperti ini.

    Lima belas menit mungkin sudah berlalu, penisku masih saja dikulum oleh Fenny, sepertinya dia takut untuk ke tahap yang lebih lanjut. Melihat demikian, Ayu dan teman-teman sepertinya bosan, mereka berhenti berkaraoke dan hanya membiarkan musik berlantun keras.

    Mereka menghampiri Fenny dan coba mengerjainya. Fenny kaget dan melepaskan kulumannya dari penisku. Kemudian Ayu menggantikan posisinya untuk mengulum penisku. Walaupun sudah berhari-hari mengenal mereka, tapi aku belum pernah ‘menggunakan’ mereka.

    Kuluman Ayu lebih asyik, sepertinya Ayu sudah sangat profesional. Lisa dan Widya memegangi Fenny agar Fenny belajar cara mengulum yang benar. Tidak sampai lima menit aku sudah merasakan aku akan mencapai klimak, benar-benar kuluman maut, sebentar saja aku sudah merasa melayang. Kemudian aku pun menyemprotkan sperma di dalam mulut Ayu yang hangat.

    “Begini saja mau diajarin…” sindir Ayu yang kemudian bangkit dan mendekati Fenny. Tiba-tiba Ayu langsung menyambar bra yang dipakai Fenny hingga lepas. Sungguh indah payudara Fenny, payudara ABG yang masih ranum dengan puting susu yang masih merah muda, sungguh cewek yang sangat perfect menurutku.

    Lisa dan Widya yang sedang menangkap Fenny pun segera memplorotkan celana dalam Fenny dengan cepat. Fenny yang tiba-tiba diperlakukan begitu sedikit kaget dan berontak. “Munafik banget lu jadi cewek, tadi bilang mau jadi perek, sekarang kok berontak?” tanya Ayu sambil memegang dagu Fenny.

    Bulu-bulu vagina Fenny pun masih jarang namun rapi. Sungguh indah, membuatku tak mampu menahan konak. “Sini aku ajarin…” kata Ayu yang langsung meremas buah dada Fenny yang kenyal. Aku yang sudah terbawa nafsu juga tidak mau kalah, aku minta bagi dengan Ayu, kukulum langsung buah dada sebelahnya Fenny.

    Tampaknya Fenny tidak melawan, dia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Tubuh putih mulusnya diraba kami, para gadis lain seperti cewek lesbian saja, tak henti mengerjai Fenny. Puting merah muda nya sangat menawan, dengan ukuran payudara yang tidak terlalu besar, aku sangat bernafsu menyedot dan sedikit menggigitnya.

    Sedang asyik menikmati payudara Fenny, penisku yang masih terpampang tanpa penutup langsung kembali dilumat Ayu. Kali ini aku sangat konak dengan ditemani empat cewek cantik.

    Puas mengulum penisku, Ayu memerintahkan Fenny kembali mengulum penisku. Akupun merebahkan badanku ke sofa membiarkan para gadis itu melayaniku. Lisa dan Widya tidak melakukan apa-apa, mereka hanya menangkap tangan Fenny agar dia tidak berontak. Ayu dari belakang mengelus bokong Fenny.

    “Sepertinya masih sempit nih..” kata Ayu sambil menjelajahi sekitar pantat hingga ke vagina Fenny. Aku biarkan apa yang mereka buat, aku hanya menikmati kuluman Fenny, yang sesekali aku menjambak rambutnya agar lebih menikmati sensasi ini. Fenny sudah tidak menangis, tapi mata nya masih merah dan sedikit bengkak, membuat aku berimajinasi sex ini sebagai aksi perkosaan.

    Tiba-tiba aku tersentak, kutarik rambut Fenny agar menjauh dari penisku, hampir saja dia menggigit penisku. “Kau mau membunuhku ya?” teriakku spontan sambil menampar Fenny. Fenny pun tersungkur dan kemudian memandang ke arah belakang, ternyata Fenny terkejut dengan sesuatu yang masuk ke dalam lubang vagina nya.

    “Akh, sakit…” Fenny merintih ketika Ayu memaksakan kepala microphone masuk ke dalam vagina Fenny. “Hahaha, sempit banget…” puji Ayu yang terus memaksa masuk microphone karaoke tersebut.

    “Jangan mbak… Sakit….” Fenny coba memelas. Ayu kelihatan kesal karena usahanya gagal, “Oke deh, tar lebarin dulu baru test kataoke…”.

    Ayu kemudian menusukkan jari telunjuknya ke lubang vagina Fenny, tak puas dengan itu Ayu pun menggunakan dua jari untuk mengobok-ngobok vagina Fenny. Aku semakin nafsu dan kemudian menarik rambut Fenny agar kembali mengulum penisku.

    Melihat Fenny sudah tidak berontak, Lisa dan Widya merenggangkan cengkraman mereka. Malahan mereka menghampiriku dan membantuku menanggalkan pakaian atasku.

    Baju kaosku ditarik mereka ke atas hingga lepas. Kemudian Widya mendekatkan wajahnya untuk berciuman denganku, wangi sekali, wajahnya manis tak nampak sebagai gadis nakal. Sedangkan Lisa malah menciumi dadaku bahkan menyedot putingku, sungguh geli sekali.

    Fenny pun sudah mulai mahir mengulum penisku. Lisa dan Widya memperebutkan putingku, sungguh nikmat dilayani beberapa gadis cantik. Sedangkan Ayu masih sibuk mengobok-ngobok vagina Fenny.

    “Wah, senang-senang kok gak bagi-bagi?” tiba-tiba terdengar suara seorang pria di depan pintu.
    “Tono?… Kok gak jagain bawah?” tanya Ayu yang juga kanget melihat Tono berjalan masuk. “Tuh, barusan Marwan dan Iskandar datang, gue suruh jagain bawah aja, hehehe…” jawab Tono yang seakan sudah tahu apa yang kami lakukan di sini sebelumnya.

    “Wah, kasihan tuh Marwan sama Iskandar…” kata Ayu yang kemudian mengajak Lisa dan Widya untuk menggantikan Marwan dan Iskandar yang berjaga di luar. “Siapa tahu di bawah ada pelanggan…” sambung Ayu dan kawannya menuju ke lantai bawah.

    Karena tidak mau didahului Tono, saya segera memeluk tubuh Fenny dan menariknya ke pangkuanku. Dengan posisi membelakanginya ku lesapkan rudal yang sudah ngeceng ini ke lubang vagina Fenny, “jleeppp…” suara lubang vagina Fenny yang tertembus rudalku.

    Karen posisiku membelakangi Fenny, memberikan ruang bagi tubuh Fenny yang putih dan mulus untuk dijamah Tono. Payudara Fenny menjadi mainan bagi Tono yang sedikit hypersex. Ku naik turun kan Fenny dari pangkuan agar vaginanya terus mengocok batang kemaluanku

    Sedangkan Tono sedikit kesulitan menikmati payudara Fenny karena goyangan kami. Bukan hanya mengulum puting susu Fenny yang masih berwarna merah muda, tetapi Tono juga mencubit dan memilin puting itu dengan jarinya. Raut wajah Fenny masih terlihat sedih, mungkin dia sedikit keberatan dengan perlakuan seperti ini, tapi apa boleh buat, keputusan telah diambilnya.

    Sedang asyik menggenjot Fenny, tiba-tiba Marwan dan Iskandar pun datang. Mereka tidak perlu di bawah lagi karena Ayu dan kawan-kawan sudah menggantikan tugas mereka. Tono yang merasa jatah ini akan direbut Marwan dan Iskandar, maka ia segera menelanjangi dirinya segera.

    Aku sudah tahu bahwa Tono adalah orang yang sangat mudah terangsang, ia segera menjambak rambut Fenny dan menarik kepalanya menunduk hingga ke bawah agar Fenny bisa mengulum penisnya. Melihat posisi Fenny sedikit menyakitinya, saya pun merangkul pinggul Fenny dan berpindah ke lantai tanpa mau melepaskan penisku dari cengkraman vaginanya.

    Muka Fenny sedikit pucat, dia mungkin tidak menyangka akan melayani lebih dari satu pria. Pipinya masih basah dengan air mata dan mulutnya sibuk mengulum penis Tono. Ku lihat gerakan Tono sedikit kasar, dia menjambak rambut Fenny dengan keras dan memaju mundurkan kepala Fenny dengan paksa.

    Melihat semangat Tono yang menggebu-gebu membuat aku semakin menantang untuk mempercepat tempo permainan ini. Marwan dan Iskandar melepaskan pakaian mereka dan menunggu giliran sambil bercanda ria.

    Aku merasa penisku akan segera menumpahkan sperma, segera ku cabut dan meminta ganti posisi dengan Tono. Tono sudah mengerti dan segera bangkit, ia tidak menggantikan posisi ku, tetapi malah ke luar dari ruangan, aku tahu dia pasti punya rencana lain.

    Dan sampailah saya di tingkat menuju alam nikmat, kuluman Fenny membuat penisku bergejolak dan memuncratkan sperma dalam mulut Fenny. Fenny mencoba untuk membuangnya tetapi aku tidak mau melepaskan penisku dari mulutnya hingga dia terpaksa menelan habis sperma yang ku keluarkan.

    Setelah menyalurkan nafsu birahiku ini, ku cabut segera penisku dari mulut Fenny yang masih tersisa sedikit lelehan sperma. Marwan dan Iskandar segera mendekat dan mengambil posisi masing-masing. Aku sedikit capek sehingga hanya bisa memandangi aksi mereka sambil menikmati musik yang sedari tadi telah dimainkan.

    Marwan meminta jatah dari mulut Fenny sedangkan Iskandar meminta jatah dari vagina Fenny. Fenny terlihat kelelahan dan tidak banyak bergerak, dia mungkin tidak mampu lagi melayani genjotan-genjotan dari Marwan dan Iskandar.

    Lagu ‘Hapus Aku’ nya Nidji akhirnya ku putar untuk berkaraoke sambil menemani teman-teman ku yang sedang asyik bercinta. Lagu belum selesai ku nyanyikan ternyata Tono sudah kembali, tapi dia tidak sendiri, dia datang bersama Budi dan Eko. Entah bagaimana Budi dan Eko bisa tahu ada pesta di sini.

    Ku lihat mereka berlima mengerumuni Fenny, entah apa yang akan mereka lakukan, yang jelas ku lihat Tono membawa sebuah kantong yang entah berisi apa. Fenny kemudian menyerah dengan keputusannya, ia mulai memohon dan ingin menghentikan semua, “jangaannn mas… saayyaa suudahhh takk sangguuppp…” Ia terlihat kelelahan dan tertatih-tatih saat memohon.

    Sambil memutar lagu selanjutnya aku melihat kelima temanku tidak menghiraukan permintaan Fenny. Tono malah mengeluarkan seutas tali dari kantong yang dibawanya.

    “Sayaa caapppeee maasssss…..” rintihan Fenny yang hampir tidak terdengar karena suara lagu karaoke ku yang lebih keras. Mereka tidak menghiraukan rintihan Fenny, melainkan mereka mengikat Fenny hampir di sekujur seperti di adegan film bokep jepang yang ber-genre bondage.

    “Cuukkkuuppppp…. Saayyyyaaaaa ggaak kuuaaattttt laggiiiii……” Fenny memohon agar aksi mereka dihentikan. Bukannya merasa iba, mereka malah menjadi lebih brutal, Fenny diikat tak berdaya, dan mereka pun berebutan ingin menyetubuhinya.

    Aku hanya meneruskan karaoke ku sambil sesekali melihat aksi mereka yang saling bergantian posisi, bahkan sampai Fenny digantung dan kemaluannya disodok dengan sextoy semacam penis karet yang dapat bergetar kencang. Sudah satu album rasanya ku nyanyikan lagu favoritku ini, tapi mereka masih belum lelah juga beraksi, hingga saatku lihat mereka kembali bosan dengan tema bondage, mereka pun kembali melepaskan ikatan Fenny.

    Bosan terus-terusan berkaraoke, saya pun kembali mendekati Fenny, mencoba meminta sedikit jatah lagi. Tapi belum sempat berbuat apa-apa ketika Fenny yang sudah lunglai, tiba-tiba ada beberapa orang masuk ke ruangan.

    “Kok gak jagain bawah?” tanyaku heran ketika melihat Ayu, Lisa dan Widya kembali ke ruangan. “Sepi… Jadi kami tutup saja… Hehehe…” jawab Ayu yang kemudian menyambung, “Lihat, apa yang kami bawa…” sambil tersenyum dan berhenti melangkah, Ayu mempersilahkan orang di belakangnya untuk mendahului. Ternyata mereka tidak bertiga, mereka bersama Andi, Syamsul dan Mamat.

    “Mari kita pesta…” seru Andi sambil menunjukkan sesuatu yang dia bawa, beberapa botol bir Guinesse dan beberapa slop rokok Marlboro. “Wah, anggota baru nich?” tanya Mamat yang melihat Fenny, seakan air liurnya akan menetes ke luar.

    Belum sempat menjawab, Mamat dan Syamsul sudah seperti kesetanan, mereka langsung melepaskan pakaian dan segera mendekati Fenny, berebutan dengan lima teman lainnya. Melihat ramai begitu, saya pun tak berniat lagi menyicipi Fenny, terlalu ramai menjadi sulit berbagi. Aku dan Andi kemudian hanya menikmati bir Guinesse bersama Ayu, Lisa dan Widya.

    Sedikit iri atau ketidakpuasan belum cukup menikmati Fenny sehingga aku terus memandang aksi mereka bertujuh yang mengerjai Fenny. Sambil meremas-remas penisku yang sudah kembali ngaceng, aku memperhatikan mereka dengan seksama, kelihatannya Fenny sudah tak sadarkan diri, rambutnya yang lurus panjang sudah acak-acakan, mukanya yang manis dengan tipe oriental sudah penuh dengan cairan sperma, dan tubuhnya yang langsing dan sexy penuh dengan cupangan, terutama di payudara nya yang tidak begitu besar namun bulat.

    Ku nyalakan sebatang rokok untuk menemaniku menunggu giliran, menunggu ketika teman-teman lain sudah lelah dan aku bisa menggantikan mereka. Aku terkejut ketika penisku diraba seseorang, ternyata Lisa sedang menyentuh penisku.

    “Biar saya saja mas, tar tangan mas cape…” kata Lisa yang ingin membantuku mengocok penisku. Dan ketika ku melihat ke samping, ternyata Andi sudah sedang asyik bercumbu mesra dengan Ayu dan Widya.

    Melihat mereka semua sudah pada sibuk sendiri, akhirnya aku membiarkan Lisa memberikan service terbaiknya padaku. Sepongannya sungguh nikmat, Lisa ternyata sangat profesional, mungkin selama ini Lisa dan kawan-kawannya sengaja dipelihara Herman hanya untuk sekedar pemuas nafsu.

    Aku dan Lisa tidak hanya sampai di sini, kami pun kemudian melakukan hubungan badan layaknya sepasang suami istri. Lisa sangat agresif, aku benar-benar merasakan nikmat tiada tara. Wajahnya tidak terlalu cantik, tapi senyumannya manis, tubuhnya sedikit mungil dengan kulit sawo matang layaknya pribumi lainnya, yang aku suka adalah buah dadanya, ranum, tidak besar tidak pula kecil, layaknya ABG yang baru tumbuh susunya, memang selera saya seperti itu. Sedangkan Andi masih di-service Ayu dan Widya, dan tujuh teman lainnya masih asyik berebutan menikmati tubuh Fenny yang tak berdaya.

    Hampir satu jam memadu cinta dengan Lisa, aku kembali bosan setelah sperma ku keluar dan ditelan habis oleh Lisa. Aku coba menyalakan rokok untuk men-charge kembali tenagaku. Beberapa teman juga sepertinya sudah lelah.

    Aku lihat Fenny dan Lisa sudah tidak dikerumuni lelaki, mereka berdua sedang istirahat, tapi kondisi Fenny lebih parah, ia sepertinya sudah benar-benar kehabisan tenaga, terkapar dengan nafas yang terputus-putus.

    Hanya aku, Tono, Marwan dan Iskandar yang beristitahat sambil nge-bir dan merokok. Andi, Eko, Budi, Mamat dan Syamsul saling bergantian menyetubuhi Ayu dan Widya. Pesta perekrutan anggota baru yang benar-benar sangat menyenangkan.

    Dua batang rokok sudah kuhabiskan, aku merasa sedikit bersemangat kembali, maka aku pun bangkit dan menuju ke arah Fenny yang terbaring lemas, aku ingin mencicipinya sekali lagi. Fenny yang telah kehilangan kesadarannya tidak berkutik disetubuhiku.

    Andi, Eko, Budi, Mamat dan Syamsul akhirnya pun terkapar lelah. Tiga teman baik (Ayu, Lisa dan Widya) pun terlentang capek mencoba menarik nafas untuk mengistirahatkan badan. Tetapi mereka sepertinya kurang beruntung, karena Tono, Marwan dan Iskandar telah bangkit dan mengambil jatah masing-masing, satu orang satu.

    Pesta perekrutan ini pun berlangsung hingga pagi hari. Non stop berpesta, dengan bergantian beristirahat. Saling berganti pasangan, berganti posisi dan berganti gaya. Hingga esok harinya, usaha kami diliburkan satu hari karena kami kelelahan. Tapi jelas tidak mengecewakan, karena kami telah menambah teman baru. Selamat datang Fenny.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Bersetubuh Sehari Semalam

    Cerita Sex Bersetubuh Sehari Semalam


    2584 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Bersetubuh Sehari SemalamCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Terlebih dahulu perkenalkan namaku Mia panjangnya miyati, tak menyangka umurku sudah berkepala 4 tapi orang orang taunya kalau aku masih sekitar umur 29 tahun, aku sudah mempunyai 2 anak tinggiku 167 cm berat badanku 58 kg secara keselurahan tubuhku kencang dan padat aku berprofesi sebagai guru di SLTA.

    Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.

    Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya.

    Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD.

    Sandi sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama.

    Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Sandi memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.

    Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yang masih menggebu-gebu. Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.

    Awalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9.

    Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV. Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Sandi.

    Kudengar suara langkahnya mendekatiku. Agen Sbobet

    “Bu Asmi..?” Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Sandi sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.

    “Bu Asmi..?” Suara Sandi terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak.

    Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher.

    Lalu kurasakan Sandi mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat. Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.

    Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba. candusex

    Sekarang tangan Sandi sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam.

    Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Sandi mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan.

    Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.

    Tangan kanan Sandi mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Sandi menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku.

    Jari-jari Sandi mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Sandiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.

    “Sandi!! Ngapain kamu?”

    Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Sandi menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Sandi mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku.

    Tapi Sandi makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.

    “Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu… ” Sandi melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.

    “Kamu kan bisa denagan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua,” Ujarku lembut.

    “Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Asmi.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan… Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya,” jawab Sandi.

    “Ah kamu… Ya sudah terserah kamu sajalah”

    Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya.

    Lalu Sandi melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku.

    Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Sandi terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas.

    Keluar dari kamar mandi, Sandi persis masuk kamar. Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak berpenutup sehelai benangpun.

    “Body Ibu bagus banget.. ” dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku.

    Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.

    “Ibu hebat…,” desisnya.

    “Apanya yang hebat..?” Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Sandi yang panjang seleher.

    “Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu” Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.

    “Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil.

    Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Sandi minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.

    “Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!” Cegahku sambil menciumnya.

    Sandi tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya ?” godanya.

    “Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya San,” Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.

    Cerita Dewasa : Sandi tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Sandi pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Sandi yang besar.

    Berbeda dengan suamiku, Sandi nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.

    Sandi menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Sandi, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.

    “Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama Ibu…,” dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Sandi, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.

    Mataku terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas Sandi semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu…, terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya…!!!

    Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Sandi memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.

    “Oohh…,” sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Sandi mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.

    “Saann, penismu enaaak…!!!,” kataku setengah menjerit.

    Sandi tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.

    “Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”

    Sandi malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis.

    “Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”

    Sandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Sandi sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.

    “Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!” aku menjerit-jerit.

    “Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget ‘bercinta’ sama Ibu!” Sandi menyodok-nyodok semakin kencang.

    “Sodok terus, Saann!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”

    “Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”

    “Oh, ah, uuugghhh… ”

    “Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”

    Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Sandi, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!

    Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Sandi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.

    Kuturuti permintaan Sandi. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Sandi mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku.

    Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.

    Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Sandi dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Sandi segera menunduk, dikecupnya pipiku.

    “San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar,” kataku terus terang.

    “Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?” jawabnya lembut di telingaku.

    Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Sandi mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.

    Sandi melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.

    “Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… Ssann!!”

    Sandi tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Sandi pun kali ini segera akan mencapai klimaks.

    Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dengan gerakan Sandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.

    Tiba-tiba Sandi menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. Sandi langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku.

    Kedua kakiku menekuk mengangkang. Sandi memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghunjam mulut vaginaku yang menganga.

    “Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.

    “Aku hampir keluar!” Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

    “Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.

    “Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Sandi

    “Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.

    “Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”

    “Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”

    “Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”

    “Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann…, aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”

    Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Sandi menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.

    “Oohhh…!!!” dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.

    Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Sandi memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas.

    “Enak banget,” bisik Sandi beberapa saat kemudian.

    “Hmmm…” Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Sandi bergerak-gerak di dalam vaginaku.

    “Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”

    “Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”

    Sandi bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Sandi menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.

    Sandi lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Sandi karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Sandi mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,

    “Aku bisa enggak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu juga suka kan?”

    Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Sandi sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Sandi kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.

    Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Menunggu Adegan Berikutnya

    Cerita Sex Menunggu Adegan Berikutnya


    1364 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Menunggu Adegan BerikutnyaCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku –  Kejadian itu terjadi saat di kantin SMA yang mana saat sedang asyk ngobrol tak lama kemudian ada yang berbisik di telingaku katanya “kamu cantik sekali si girl” matanya sambil menuju ke dada saya seketika itu aku merasa malu dan berdetak lebih kencang jantungku, bunyi peluit terdengar dari arah lapangan berarti itu babak kedua dan aku langsung kembali ke lapangan.

    Dalam perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas-kelas kosong. Tiba-tiba dia menarik tanganku masuk ke dalam kelas 3 Fis 1, lalu dia langsung menutup pintu. Saya langsung bertanya padanya, ” Ada apa Indra…, babak ke-2 sudah mau mulai nih…, kamu tidak takut dicariin pelatih kamu?”.

    Dia tidak membalas pertanyaanku, melainkan langsung memelukku dari belakang, dan dia berbisik lagi padaku, “Badan kamu bagus sekali ya Shin..”.

    Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain berbalik badan dan menatap matanya serta tersenyum padanya.
    Dia langsung mencium bibirku dan saya yang belum pernah berciuman dengan cowok, tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan lidahnya masuk ke dalam mulutku. Setelah kira-kira 5 menit bercumbu, mulai tangannya meraba dan meremas dadaku.

    Saya pasrah saja padanya, karena terus terang saya belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini. Tangannya masuk ke dalam baju cheers no.3-ku, dan mulai memainkan puting payudaraku, lalu dia menyingkapkan bajuku dan melepaskan rokku hingga saya tinggal mengenakan BH dan celana dalam saja.

    Lalu ia membuka baju basket dan celananya, sehingga ia hanya mengenakan celana dalam saja. Tampak jelas di depanku bahwa “penis”-nya sudah tegang di balik celana dalamnya. Ia memegang tanganku dan menuntun tanganku ke dalam celana dalamnya.

    Saya merasakan “penis”-nya yang besar dan tegang itu dan ia memintaku untuk meremas-remas penisnya. Ia memaksaku untuk membuka celana dalamnya, setelah saya membuka celana dalamnya, tampak jelas penisnya yang sudah ereksi. Besar juga pikirku, hampir sejengkal tanganku kira-kira panjangnya.

    Baru kali ini saya melihat kemaluan cowok secara langsung, biasanya saya hanya melihat dari film biru saja kalau saya diajak nonton oleh teman-teman dekatku. Ketika saya masih terpana melihat penisnya, dia melepas BH dan celana dalamku, tentu saja dengan sedikit bantuanku.

    Setelah ia menyingkirkan pakaian dalamku, badannya yang tinggi dan atletis layaknya sebagai seorang pemain basket itu, menindih badanku di atas meja kelas dan ia mulai menjilati puting payudaraku sampai saya benar-benar menggeliat keenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, saya baru tahu bahwa inilah yang akan terjadi padaku kalau saya benar-benar terangsang.

    Lalu tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku dan mulai memainkan clitorisku sambil sesekali mencubitnya. Saya yang benar-benar terangsang tidak bisa berbuat apa-apa selain mendesah dan menggeliat di atas meja. Fontana99

    Cukup lama ia memainkan tangannya di kemaluanku, lalu ia mulai menjilati bibir bagian bawah kemaluanku dengan nafsunya, tangan kanannya masih memainkan clitorisku. Tidak lama saya bertahan pada permainannya itu, kira-kira 5 menit kemudian, saya merasakan darahku naik ke ubun-ubun dan saya merasakan sesuatu kenikmatan yang sangat luar biasa, badanku meregang dan saya merasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku

    Indra tanpa ragu menjilati cairan yang keluar sedikit demi sedikit itu dengan nafsunya sampai hanya air liurnya saja yang membasahi kemaluanku. Badanku terasa lemas sekali, lalu Indra duduk di pinggir meja dan memandangi wajahku yang sudah basah bermandikan keringat.

    Ia berkata padaku sambil tersenyum, “Kamu kelihatan capek banget ya Shin…”. Saya hanya tersenyum.

    Dia mengambil baju basketnya dan mengelap cucuran keringat pada wajahku, saya benar-benar kagum padanya, “Baik banget nih cowo”, pikirku. Seperti sudah mengerti, saya jongkok di hadapannya, lalu mulai mengelus-ngelus penisnya, sambil sesekali menjilati dan menciuminya

    Saya juga tidak tahu bagaimana saya bisa bereaksi seperti itu, yang ada di pikiranku hanya membalas perbuatannya padaku, dan cara yang kulakukan ini pernah kulihat dari salah satu film yang pernah kutonton. sukasex

    Indra hanya meregangkan badannya ke belakang sambil mengeluarkan suara-suara yang malah makin membuatku ingin memasukkan penisnya ke dalam mulutku, tidak berapa lama kemudian saya memegang pangkal kemaluannya itu dan mulai mengarahkannya masuk ke dalam mulutku

    Terasa benar ujung penisnya itu menyentuh dinding tenggorokanku ketika hampir semua bagian batang kemaluannya masuk ke dalam mulutku, lalu saya mulai memainkan penisnya di dalam mulutku, terasa benar kemaluanku mulai mengeluarkan cairan basah lagi, tanda kalau saya sudah benar-benar terangsang padanya.

    Kira-kira 5 menit saya melakukan oral seks pada Indra, tiba-tiba badan Indra yang sudah basah dengan keringat itu mulai bergoyang-goyang keras sambil ia berkata, “aarghh…, Saya udah gak tahan lagi nih Shin…, Saya mau keluarr…”.

    Saya yang tidak benar-benar memerhatikan omongannya itu masih saja terus memainkan penisnya, sampai kurasakan cairan hangat kental putih dan agak asin keluar dari lubang kemaluan Indra, saya langsung mengeluarkan penisnya itu dan seperti kesetanan

    Saya malah menelan cairan spermanya, dan malah menghisap penisnya sampai cairan spermanya benar-benar habis. Saya duduk sebentar di bangku kelas, dan kuperhatikan Indra yang tiduran di meja sambil mencoba memelankan irama nafasnya yang terengah-engah.

    Saya hanya tersenyum padanya, lalu Indra bangun dan menghampiriku, Dia juga hanya tersenyum padaku. Cukup lama kami berpandangan dengan keadaan bugil dan basah berkeringat.

    “Kamu cantik dan baik banget Shin”, katanya tiba-tiba. Saya hanya tertawa kecil dan mulai mencium bibirnya. Indra membalas dengan nafsu sambil memasukkan tangannya ke dalam lubang kemaluanku. Cukup lama kami bercumbu, lalu ia berkata, “Shin…, boleh nggak Saya emm…, itumu…”.

    “Itu apa Ndra?”, tanya saya.

    “Itu…, masa kamu gak tahu sih?”, balasnya lagi.

    sebelun saya menjawab, saya merasakan kepala batang kemaluannya sudah menyentuh bibir kemaluanku. “Crestt.., creest”, terasa ada yang robek dalam kemaluanku dan sedikit darah keluar.

    Kemudian Indra berkata, “Shin kamu ternyata masih perawan!”, saya hanya bisa tersenyum dan merasakan sedikit perih di kemaluanku terasa agak serat waktu setengah kemaluannya masuk ke vaginaku.

    Digerak-gerakan perlahan batang kemaluannya yang besar tapi setelah agak lama entah mengapa rasa sakit itu hilang dan yang ada hanya ada rasa geli, nikmat dan nikmat ketika Indra menggoyangkan badannya maju mundur pelan-pelan saya tidak tahan lagi seraya mendesah kecil keenakan.

    Kemudian semakin cepat saja Indra memainkan jurusnya yang maju mundur sesekali menggoyangnya ke kiri ke kanan, dan dipuntir-puntir putingku yang pink yang semakin membuatku menggelepar-gelepar seperti ikan yang dilempar ke daratan.

    Keringat sudah membasahi badan kita berdua. Saya sadari kalau saat itu tindakan kita berdua bisa saja dipergoki orang, tapi saya rasa kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil.

    “Ahh…, ahh…, ahh”, saya mendesah dengan suara kecil karena takut kedengaran orang lain. Kulihat wajah Indra yang menutup matanya dan terenggah-engah nafasnya.

    Cukup lama juga Indra bermain denganku, memang benar kata orang kalau atlet itu kuat dalam bersenggama. “Ahh…, aww…, aww”, geli dalam lubang kemaluanku tidak tertahankan. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang lain yang belum pernah kurasakan, cairan hangat kurasakan keluar dari dalam vaginaku.

    Oh, itu mungkin yang kata orang orgasme pikirku. Badanku terasa rileks sekali dan mengejang. Mulutku ditutup oleh Indra mungkin ia takut kalau saya mendesah terlalu keras. Meja kelas yang agak tua itu bergoyang-goyang karena ulah kita berdua.

    Saya masih merasakan bagaimana Indra berusaha untuk mencapai puncak orgasmenya, lalu ia duduk di bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluannya. Saya menurut saja dan pelan-pelan saya duduk di kemaluannya. Indra memegang pinggulku dan menaik-turunkan diriku.

    Saya belum pernah saya merasakan kenikmatan yang seperti ini. Saya mendesah-desah dan Indra semakin semangat menaik-turunkan diriku. Lalu badan Indra mengejang dan berkata, “Shin saya mau keluarr”

    Sekarang malah giliranku yang semangat memacu gerakan tubuhku agar Indra bisa juga mencapai klimaksnya, tapi lama Indra mengeluarkan penisnya dan terdengar ia mendesah panjang, “Ahh Shin…, Saya keluar”.

    Kulihat air maninya berceceran di lantai dan sebagian ada yang di meja. Lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. Ia berkata, “Kamu nyesel yah Shin?”, saya menggeleng sambil berkata, “Nggak kok Ndra…, sekalian buat pengalaman bagiku.”

    Saya teringat kalau orang-orang di luar kelas sangat banyak yang menonton pertandingan, lalu saya buru-buru mengenakan pakaian dan menyuruh Indra juga untuk memasang pakaiannya. Sebelum keluar dia bertanya padaku, “Shin kapan kita bisa ‘begituan’ lagi?”, dan saya menjawab “Terserah kamu Ndra”.

    “Tapi nanti setelah pertandingan selesai kamu tunggu Saya yah di pintu gerbang lalu nanti kita jalan jalan..”, Ia tersenyum dan mengangguk lalu kami berdua keluar kelas dan sengaja berpisah.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Perawan Anak SD Bongsor

    Cerita Sex Perawan Anak SD Bongsor


    3427 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Perawan Anak SD BongsorCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku –  Tetanggaku dibelakang rumah orangnya manis tubuhnya bongsor seperti anak SMP kelas 3 tapi tak taunya di amasih kelas 6SD namanya Ita dan Anggi masing masing dia saudara tetapi Anggi masih kelas 4 SD sama bongsornya cumin bedanya dia agak putih kulitnya dan cantik, tapi diumur segitu Ita sudah mempunyai payu dara yang montok.

    Dia suka memakai celana pendek dan atasannya hanya memekai kaos tipis dalamnya memakai kaos dalam yang longgar tanpa Bh atau Bh saja sehingga pentilnya yang berwarna coklat muda kelihatan sedikit membayang bila memakai kaos dalam saja.

    Kalau Anggi orangnya suka memakai rok mini yang minim banget atau sebatas pertengahan paha sehingga paha mulus Anggi kelihatan dan atasannya memakai kaos tipis tanpa memakai pakaian dalam sama sekali sehingga pentilnya yang berukuran 32A kelihatan tercetak jelas.

    Dia juga senang menggodaku dengan memakai celana ketat sepangkal paha milik Ita tanpa celana dalam dan atasannya memakai tengtop tanpa miniset(dia suka memakai miniset) bila aku bermain kerumahnya kalau tidak ada orang tuanya sehingga semua tubuhnya terbayang jelas dibalik pakaiannya yang serba tipis membuat aku tak tahan.

    Dan bila dia sudah begitu aku langsung mendekatinya dan memeluk serta meraba raba pentil dan tempiknya yang membukit dibalik celana ketatnya.

    Kalau Ita suka menggoda aku bila bermain kerumahnya dengan memakai rok Anggi yang mini didalamnya tanpa celana dalam dan atasanya hanya memakai kaos dalem putih/coklat tipis banget hingga pentilnya seperti dia pamerkan kepadaku.

    Aku menyetubuhinya pertama kali saat aku,Ita,dan Anggi berenag dikolam renang rumah Ita.Ceritanya begini:

    Saat itu hari Minggu(12 Februari 2003)aku main kerumah Ita dan Anggi yang kelihatannya lagi sepi.Saat aku tanya ke Anggi papa dan mamanya lagi kemana dia mengatakan kalau papa dan mamanya lagi keSemarang dan pulangnya lusa dan dirumah hanya ada mereka berdua dan pembantu perempuan yang berumur 22tahun bernama mbak Asih.Lalu aku mengajaknya berenang dirumahnya yang ada kolam renangnya dibelakang rumahnya.

    Anggi langsung senang dan mengajak Ita kakaknya.Ita langsung keluar dan saat itu dia hanya memakai kimono tidur dan kelihatanya dia tidak memakai apa apa didalamnya dia mengiyakan ajakan adiknya.Aku langsung masuk kerumahnya yang sedang sepi itu dan mencuri curi pandang kearah tempik dan paha Ita yang kelihatan saat Ita duduk didepan ruang keluarga.Saat itu aku memakai celana ¾ yang dari bahan parasut atasanya kaos junkies.Aku meminjam celana Ita agar bajuku tidak basah.

    “Ita aku pinjam dong celana kamu biar bajuku tidak basah”kataku

    “Sebentar yah aku ambilin”katanya dan dia meminjamiku celana yang ketat tapi bisa mengembang berwarna kuning

    “Bentar yah aku ganti baju dulu”katanya dan masuk kekamar Anggi.Aku langsung mengganti bajuku dengan celana Ita didepan Tv karena Anggi dan Ita sedang berganti baju dikamar Ita.

    Saat itu aku sedang telanjang tanpa memakai apapun dan Anggi keluar tanpa aku sadari karena posisiku didepanya membelakanginya.Ita dari tadi memperhatikanku dari belakang.Tau tau dia sudah memegang kontolku yang sedikit ngaceng karena melihat paha dan tempik Ita. Agen Judi Online

    “Eh kok menganggu angguk ini apa sih,ada rambutnya lagi?”tanyanya sambil memegang kontolku

    “Eh Anggi kamu sudah ganti baju”tanyaku gugup tapi tanpa menepis tangan Anggi yang memegangi kontolku karena Anggi meremas remasnya sehingga kontolku geli geli nikmat rasanya.

    “Ya sudah dong”katanya sambil tetap meremas kontolku.Dia memakai baju renang yang sangat sexy banget bawahnya celana dalam nilon tipis berwarna pink terusanya seperti tengtop tipis banget dari kaos berwarna kuning sehingga semua bentuk tubuh Anggi kelihatan sekali menambah ketegangan kontolku apalagi ditambah remasan Anggi.

    “Lepasin dong kan sakit tititku”kataku pura pura tapi didalam hati aku berkata nanti aja kalau kita udah berenang.Dia melepaskan kontolku aku langsung memakai celana Ita.Kontolku membayang jelas dibalik celana nilon tipis Ita mirip ulat yang melintang keatas.Lalu aku ikutan duduk dan memeluk Anggi yang sedang duduk dikursi ruang keluarga itu.Aku memeluknya dari belakang karena Anggi duduknya membelakangiku.Tanganku langsung hinggap dipentil Anggi dan meremasnya pelan pelan.

    “Ah geli,eh…tapi kok enak yah”katanya sambil memegang tanganku tanpa menariknya.

    “Enakkan,tadi tititku juga keenakan kayak gini”kataku sambil berusaha memasukan tanganku kedalam pakaian renang Anggi dan menarik tali pakaian renangnya yang berbentuk tengtop itu hingga terlepas sedikit tapi sudah memperlihatkan pentil Anggi yang sebesar tutup teko itu.

    “Nggi balik sini dong”kataku sambil menariknya agar menghadap ke aku.Dia langsung berbalik dan saat itu juga pentil indah milik gadis kecil terlihat jelas dihadapanku.Pentil cewek kecil dengan puting merah muda menggemaskan

    “Eh diliatin terus”katanya sambil menarik kembali tali bajunya keatas dan aku hanya senyum saja.Saat itu Ita keluar.Pakaian Ita tak kalah sexynya dengan adiknya.Dia memakai tengtop dengan terusan rok sebatas lutut dari bahan nilon berwarna hitam dan kelihatanya dia tak memakai apa apa didalamnya karena pentilnya jelas tercetak dibalik tengtopnya yang tipis.

    “Wah kamu cantik banget lho Ta”kataku.Pandangan Ita kebawah bagian kontolku.

    “Ih lucu apaan tuh yang panjang”katanya menunjuk kontolku

    Dasar anak anak kataku dalam hati.”Ini namanya titit”kataku sambil ngeluarin kontolku yang sejak tadi ngaceng.

    “Ta aku nggak pakai ini aja deh,kesempitan”kataku sambil melepas celana Ita memperlihatkan kontolku yang berjembut lebat lalu mengembalikanya.Aku sengaja melepasnya karena aku ingin Anggi dan Ita melihat kontolku dan supaya kontolku bebas bergerak.

    “Ya udah sini aku kembaliin”katanya sambil meraba kontolku.Seeerrrr tangan halusnya menyentuh kontolku yang mengangguk angguk ngaceng.

    Lalu kami keluar dan kekolam renang dibelakang rumah dan tak lupa menutup pintu depan rumah Ita agar tak ada tamu yang datang.Aku berenang dengan mereka dengan telanjang bulat tanpa malu malu karena mereka belum mengerti apa apa.Saat aku tidak berenang dan tiduran di pinggir kolam sambil mengelus elus kontolku yang aku biarkan tegang Ita mendekatiku lalu disusul Anggi dibelakangnya. sukasex

    “Eh lucu kayak burung”kata Ita sambil memegang dan meremas kuat kontolku karena gemes.Aku yang diremes jadi sedikit kesakitan

    “Ukhh sakit Ta jangan diremes tapi diginiin”kataku sambil menaik turunkan kontolku.Lalu Ita memegangnya dan menaik turunkan kontolku.

    “Begini”katanya

    “Shhhh….ahhhh Taa mmhhh”kataku sambil memegangi pundaknya.

    “Kenapa sakit ya tititnya”tanyanya menghentikan kocokanya

    “Nggak kok terusshhh enak kok”kataku lalu tanganku memegang pentil Ita yang basah tercetak dipakaiannya.

    “Jangan pegang basah nih”katanya sambil terus mengocokku.Aku tak peduli dan terus meremas pentilnya malah menurunkan tali tengtop yang ada di bahunya hingga pentilnya yang putih mulus dengan puting coklat muda kelihatan menggiurkan

    “Shhhh terusss”kata Ita mulai merasa keenakan pentilnya aku remas remas.

    “Kak ikutan dong Anggi dari belakang lalu duduk menghadapku.

    “Stop,berhenti dulu aku ajarin yang enak mau nggak?”tanyaku

    “Apaan sih”kata Ita

    “Iya,apaan”sahut Anggi

    Wah kebetulan nih pikirku.

    “Kita main ibu dan bapak”kataku

    “Gimana?”tanya keduanya hampir bersamaan

    “Gini,biar aku buka pakaian renang kalian lalu kita main”kataku sambil berusaha melepas pakaian Ita

    “Iya deh”jawab Ita.Lalu aku melepas tengtop Ita hingga Ita telanjang dan pakaian atas Anggi lalu cawet nilon Anggi dan membuang semua itu sembarangan.

    “Nah sekarang Anggi dulu”kataku mendekati Anggi dan menidurkan Anggi dikursi pantai panjang yang didekat kolam renang.

    “Kamu tiduran ya terus nikmati aja”kataku sambil membelai belai pentil Anggi yang putih mulus dan putingnya yang berwarna merah muda itu.Lalu aku mencium bibir Anggi dan melumat bibirnya.Mulanya dia hanya diam tapi lama lama dia membalasnya dan lidahku masuk kedalam mulutnya.Emhhhh…manisnya ludah milik Anggi.Kami berciuman lama sambil tanganku meremasi pentil serta memelintir putingnya.Ita hanya memperhatikan kami.

    “Eh seperti yang difilm yang ditonton papa sama mama”katanya.Aku terus saja melanjutkan permainanku dengan Anggi hingga ciumanku turun kedaerah pentil.Disana mulut dan lidahku mengulum dan menciumi pentil Anggi yang kiri dan tanganku yang kiri meremas pentilnya yang kanan.

    “Shhh akhhh…kak Ita enak kak,Anggi sukaaa”katanya diiringi rintihan keenakan.Lalu ciumanku turun keperut dan kebawah terus hingga sampai didaerah tempiknya yang belum ada bulunya sama sekali.Tempiknya putih banget dengan bukit melintang indah kebawah serta ada sesuatu seperti mengintip sebesar kacang.Aku hirup aroma tempiknya dalam dalam…mhhh haruuuum banget melebihi semua madu.Lalu aku menciumnya dan memainkan bibirku di tempiknya yang basah terus lama lama lidahku sudah menyusuri tempiknya.

    “Kakhhh Ita gawukku diapain kok enak sihhh”teriaknya

    Ita hanya mnonton karena juga tidak mengerti.Lalu aku memasukkan lidahku kedalam tempik Anggi hingga masuk dan menjilati tempiknya yang sudah basah cairan kenikmatannya sampai kedaerah itilnya.

    “sluuup sruupp sllluuuupp amhhh”suara lidahku memainkan tempik Anggi

    “Shhhh miaahhhhh kak Itaaa Nikmat sekali kak,Anggi nggak tahan”katanya sambil tangannya meremas rambutku hingga acak acakan.Kedua tanganku bermain di pentilnya yang terbebas.Hingga tiba tiba Anggi berteriak.

    “Kak,Anggi mau pipis kak…akhhhhh…serrr…sserrrr…sseerrr..seeerrrr”4 kali tempiknya mengeluarkan cairan pejuh.Aku langsung menghabiskan cairan itu hingga habis karena rasanya sangat enak,gurih,manis.Dia kelihatan lemes banget dengan nafas memburu.

    “Kok enak banget,Anggi keenakan sekali”katanya

    “Sekarang aku ajarin ngulumin tititku ya”katak

    “Sekarang kamu gantian diatas terus masukin tititku kemulutmu dan emutin Nggi”kataku sambil membaringkan tubuhku dikursi.Lalu Anggi memegang kontolku dan meremasnya lalu menjilat helmku yang berwarna merah tegang sekali.

    “Ayo Nggi emut seperti kamu ngemut es”kataku sambil mendorong kepala Anggi kebawah kontolku.Lalu Anggi mengulum kontolku tapi hanya 1/4nya saja karena kontolku besar(panjang 17 cm dan berdiameter 5 cm).Dia mengulumnya dengan kasar maklum baru pertama sampai kena giginya.Rasanya sakit sakit,geli,nikmat,enak bercampur jadi satu.Kontolku kena gigi tapi justru itu yang menambah nikmat bagiku.

    “Sluurrrppp…slurrpp….nyot..nyoot”bunyi kulumannya pada kontolku.

    “Shhh…yahhhh terus Anggi,kamu pintar banget”kataku

    “Ita kamu sini dong deket aku biar kamu enak juga”kataku agar Ita mendekat.Setelah Ita mendekat tanganku langsung menyambar pentilnya dan meremas remasnya

    “Ehhh…shhhhh tetekku sakit tau”katanya tapi tak berusaha menyingkirkan tanganku.Jadinya kontolku dikulumin cewek kecil dan tanganku meremasi pentil cewek cantik juga,sungguh pas dan nikmat sekali.Hingga aku akan segera akan keluar.

    “Ssshhhhh mhhhh…croottt…crrooottt…crrooott”3 kali panjang panjang aku menembakkan air pejuhku kemulut Anggi

    “kamu pipis kok nggak bilang sih”kata Anggi sambil mengelap pejuh yang meleleh keluar sampai dipipinya

    “Tapi kok enak yah rasanya”katanya lagi

    “Nggi kamu tiduran lagi dong biar aku ajaring yang lain”kataku.Lalu aku bangun digantikan Anggi yang ganti tiduran dikursi.

    “Apa lagi sih”tanya Ita

    “Enak deh liat aja”kataku brsiap siap naik kekursi lagi lalu aku menyuruh Ita kockin kontolku yang mengecil.

    “Ta kocokin dong biar ngaceng lagi nih”kataku sambil memegangi kontolku.Lalu Ita memgang dan mengocoknya hingga ngaceng kembali.Setelah ngaceng aku siap siap akan memasukkan kontolku kedalam tempiknya Anggi.Aku menggenggam kontolku dan mengarahkan kelobang tempik Anggi.

    “Nggi tahan dikit yah aku mau masukin kontolku”kataku sambil memegangi kontolku

    “Masukin aja aku pingin rasain kaya papa sama mama main ginian”katanya sambil jarinya menyentuh helmku

    “Ita kamu bantuin aku dong,tarik gawuknya Anggi biar agak lebar Ta”kataku lalu Ita menarik tempik Anggi kekiri dan kekanan dan aku lalu mendorong kontolku.

    Susah banget masuknya dan baru 3 kali sodokan helmku mulai masuk…bleeeshhh…

    “Kaaakhhh Ita sakit kak”teriak Anggi

    “Tahan sedikit Nggi”kataku lalu mendorong kontolku hingga ½ masuk kontolku sudah menabrak selaput dara Anggi.Aku berhenti sebentar lalu menaik turunkan kontolku hingga Anggi kembali mendesah desah tanda dia merasa keenakan lagi.Lalu tiba tiba…bleessss…prett kontolku merobek selaput daranya dan masuk semua hingga amblas ketempik Anggi yang sempit.Kontolku seperti diremes remes dengan karet hingga sakit sakit tapi enak.

    “Aaaaakkkhhhhh kak Ita,gawukku perih”teriak Anggi dan aku terus diatas Anggi.Saat Anggi sudah sedikit tenang aku kembali menggerakkan pantatku naik turun.Pertama Anggi meringis ringis.

    “Shhhh sakiiit…udah dong gawukku sakit”rintihnya tapi aku tak peduli karena aku sudah gatel banget.Tapi lama lama rintihanya berubah jadi erangan dan desahan kenikmatan.

    “Shhh…ahhhhh aakkhhhh….yaahhhh kak Ita kok enak ya kak sakit tapi nikmat”katanya tak beraturan

    “Anggi gawukmu nikmat banget Nggi aku suka banget deh shhhh…aakhhhh”kataku keenakan juga sambil bergerak turun naik diatas tubuh mulus Anggi

    Gerakanku makin lama makin cepat hingga akhirnya.

    “Kak Ita Anggi pipis lagi kakhh…shhh..aaahhhhh….ssshhhhhh..aahhh”teriakanya membuatku makincepat menggenjot tempiknya hingga akhirnya

    “Akhhh sseeerrr…sseerrr.sseeerr…seerr”kali ini lebih banyak pejuh yang keluar dari tempik Anggi lalu aku mencabut kontolku yang belum keluar dan belum puas.Lalu aku menjilati tempik Anggi.Kulihat ditempiknya ada cairan putih dan ada darah yang meleleh tanda dia sudah tidak perawan lagi.

    Lalu aku menjilatinya sampai semua darah dan pejuh habis bersih dan aku telan semua.Rasanya enak,asin,gurih,amis darah bercampur jadi satu.

    Kontolku masih kokoh tegang dan basah mengkilap oleh pejuh dan sedikit darah Anggi.

    “Nggi sekarang kamu istirahat aja deh lihat giliran kak Ita”kataku

    “Iya deh,Anggi juga lemes kok dan gawukku sedikit sakit”katanya sambil membelai tempiknya yang bentuknya berubah menjadi tebal dan tembem menggelembung karena sudah kumasukin kontol.Bentuknya jadi sedikit keluar bibir tempiknya.

    “Sakit ya,tapi nikmat kan?”tanyaku

    “Iya sakit tapi enak kaya gimana gitu”katanya sambil tersenyum.

    Aku lalu mendekati Ita yang merabai tempiknya karena kegatalan sepertinya

    “Ta sekarang giliran kamu”kataku sambil menelakupkan telapakku kepentil Ita lalu meremasnya.

    “Sakit nggak sih nanti”tanyanya takut sakit

    “Nggak deh,malah enaaak sekali”kataku

    “Tuh tititku sudah tegang ingin dimasukin kegawukmu itu”kataku sambil meremas tempiknya.Ita lalu menutupkan pahanya agar aku tidak menggodanya lagi.

    “Iya tapi pelan pelan aja yah”katanya

    “Iya deh nikmatin aja kamu bakalan ketagihan”kataku lalu aku mendekati Ita dan menyodorkan kontolku kearahnya.

    “Ta remasin,kocok dan kulumin dong tititku biar lebih ngaceng”kataku sambil memegang tangan Ita.Ita lalu memegang dan meremas kontolku yang sudah ngaceng basah.

    “Teruushhh…Ta kocokin Taaa,enaaakhhhh”kataku menikmati remasan dan kocokan Ita pada kontolku.

    “Taaa emutin dong kaya Anggi tadi”kataku sambil menarik kepala Ita kearah kontolku.Ita lalu membuka mulutnya dan menjilati lubang kontolku yang kemerah merahan.Rasanya seperti digesekin kekondom(kalau aku ml sama Siska pacarku yang ada dalam cerita Senandung Masa puber aku kadang memakai kondom biar aman,kadang Siska ngocokin kontolku yang mesih berkondom….Enaaaknya si Siska).Sekarang Ita ngulumin kontolku.Hanya 1/4nya kontolku yang masuk karena panjangnya kontolku.Mhhhh….slluuuuupp…cleeep suaranya bikin aku melayang.

    “Taaaa nikamatnya,kamu lebih enakan dari Anggi emutan kamu”kataku melirik Anggi yang sedang merabai tempiknya yang membengkak merah dia meringis aja.Tiba tiba ada yang akan keluar dari kontolku.

    “Shhh akhh teruushhh ttaaaa”kataku lalu…croot croot crot crot pejuhku menyembur dalam mulut Ita.

    Ita menelan semua pejuhku karena dia tau kalau rasanya enak.Aku lalu bangun dari kursi dan menidurkan Ita kekursi.

    “Ta sekarang kamu gantian yang rasain”kataku lalu aku mencium tempiknya lalu aku jilat bibir tempiknya(tempiknya putih bersih belum ada bulunya sama sekali dan berbau sedap cairan kewanitaanya).Aku menjilat,mencium,melumat sampai cairan Ita jadi habis semua.

    “Akhhh shhhh…mhhhhh…shhhh…akhhh”rintihan Ita semakin indah.Setelah beberapa saat akhirnya dia sampai juga.

    “Aaahhhh…aku pipis enakhhhh sekali…ssuuuurrr…suurrr..ssuuurrrrr”Ita menyemburkan pejuh panjang panjang sampai mengenai mukaku lalu aku menjilatinya sampai bersih serta meratakan pejuhnya dimukaku.

    “Ukhhh enak sekali aku sampai lemas”katanya sambil berbaring terlentang.

    “Gimana enakan?,sekarang kamu rasain kaya Anggi tadi yah”kataku sambil memegangi pentilnya yang mengeras dan mencuat tegang puting coklatnya.Lalu aku menaikin tubuh Ita yang telentang siap.

    “Ta tahan dikit yah kalau perih”kataku sambil memegangi kontolku kerah tempiknya Ita

    “Nggi bukain dong gawuk kak Ita”kataku pada Anggi lalu Anggi menarik tempik Ita kekanan dan kekiri membukanya.Terlihat bagian dalam tempik perawan Ita basah,merah muda dan berkedut kedut.

    Aku mendorong kontolku berkali kali tapi susah dan baru yang kelima kalinya aku berhasil,sepertinya tempi Ita malah lebih sempit dari punya Anggi.Sleeep….kepala kontolku baru masuk tapi Ita sudah teriak kesakitan.

    “Ukhhh…periiihh…sakiiit banget”katanya sambil tangannya mencengkeram pinggangku agar tidak masuk lagi.Setelah Ita agak tenang aku kembali menekan kontolku masuk lagi…sleeep..”Akhhhh”teriak Ita.Setelah ½ lebih kontolku seperti menyentuh selaput tipisnya.

    “Kamu muncul lagi yah,ntar kamu aku robek”kataku dalam hati alu aku dengan tiba tiba menekan kontolku sekuat tenaga.

    “Slup…Brett akhhhh sakiiit”teriak ita mencengkeram pinggangku kuat kuat.Aku diam aja sambil menikmati jepitan dinding tempik ita yang kuat seperti mau menghancurkan kontol tegangku.Setelah nafas Ita agak teratur aku kembali menaik turunkan kontolku mengobok obok tempik perawan Ita.

    “Akhhh shhhh sakiiit pelan pelan dong periiih nih”teriaknya tapi aku tidak peduli.

    “Aku kenthu kamu Ta biar tempikmu perih”kataku dalam hati kegemesan

    “Sleep…sleep…cleep…cleeep”genjotanku naik turun makin lama makin cepat

    “Akhhh…shhhh….akhhhh sakiit”teriak Ita kesakitan tapi pinggangnya malah bergerak kekanan dan kekiri.Lama lama teriakannya berubah menjadi desahan nikmat.

    “Shhh..akhhhh…skhhh…akhhh enak bangethh siih kalau gini terus Ita mau dong”katanya sambil menekan pinggulku.

    “Akhhh taaa gawukmu sempit nikmat banget taaa”kataku sambil menggenjot tempiknya yang lama lama menjadi lancar nggak seret lagi dan basah oleh cairan kenikmatannya.

    “Sleep…sleepp..cluup…cluup”irama kanthuku membuat Anggi masturbasi dengan memasukkan dua jari mungilnya ketempiknya yang sekarang telah membesar itu

    “Kak Ita,Anggi gateeel”kata Anggi sambil mengeluar masukkan jarinya secara cepat

    Aku agak bosan dengan posisi itu lalu mencabut kontolku dari tempik Ita.

    “Kenapa dicabut sih gatel nih”kata Ita sambil menarik kontolku agar masuk kembali

    “Bentar Ta kita ganti posisi”kataku lalu menunggingkan Ita

    “Nah kamu terus gini aja ntar kamu lebih enak lagi”kataku sambil mendorong kontolku ketempiknya.Ternyata kontolku masih saja kesulitan masuknya karena tempiknya memeng sempit sekali.Bleeeeeesss….kontolku masuk pelan pelan.

    “Akhhhh teruushh masukin dong lagi”katanya.Aku lalu memaju mundurkan pantatku secepatnya biar Ita kesakitan(tujuanku agar aku mendapat variasi “Sleep…sleep.sleep…sleep…cplok…cplok…cplok”suara selakanganku menabrak pantat bulat Ita

    “Akhhh…shhhh….akhhh terus dong enak nih”katanya.Lama lama aku sudah merasakan akan keluar sesuatu dari kontolku dan Ita sepertinya juga begitu

    “Akhh aku mau pipis lagi”katanya

    “Aku juga Ta kita sama sama yuuuk”ajakku lalu aku memeluknya erat erat karena biar semua pejuhku masuk dalam rahim Ita

    “Crott…croot…croot..suurrr…surr..suurr”kami sama sama memuntahkan pejuh kami.Aku memeluk Ita erat sekali hingga kontolku mengecil dalam tempiknya.Rasanya enaak sekali melebihi Siska dulu pertama aku kenthu.

    Kami sama sama lelah,karena udah panas udaranya kami segera masuk kerumah Ita.Ita dan Anggi hanya membawa pakaian renangnya dan tidak memakainya karena malas.Kami masuk kedalam dan saat sampai di dapur kami kepergok mbak Asih yang lagi duduk membaca majalah Aneka.

    “Ehh kalian sedang renang ya”katanya sambil memandangi kontolku yang bebas terlihat olehnya

    “Iya mbak(aku kalau memanggilnya mbak)kami berenang dikolam tadi”kataku

    “kok pakaian renang dik Ita dan dik Anggi dilepas”katanya lagi

    “Kami tadi main ayah dan ibu”kata Ita menyahut

    “Ooooo kalian main ginian yah”kata Bi Asih sambil mengeluar masukkan jarinya kedalam ibu jari dan telunjuknya yang dikaitkannya.

    “Iya mbak Ehhh…kami”kataku gugup

    “Kenapa sih mbak nggak diajak,mbak kan mau ikutan”kata mbak Asih sambil mendekatiku dan merabai kontolku otomatis kontolku ngaceng lagi

    “Tadi enak nggak dik?”tanya mbak Asih

    “Enaak banget mbak”kata Anggi

    “Tapi kok periih banget ya mbak?”kata Ita

    “Tapi enak kan”kataku membiarkan tangan mbak Asih bermain dikontolku yang sudah ngaceng lagi

    “mbak kalau mau ikutan dikamar Ita aja tapi berdua aja yah kami kecapaian”kata Ita lalu kami masuk kekamar Ita.Saat itu mbak Asih memakai rok kolor hitam atas lutut atasannya memakai kaos oblong ketat tipis menampakkan Bhnya yang berukuran 36C berwarna pink(aku tau ukurannya setelah aku kenthu dengan bi Asih,bahkan aku menyimpannya untuk kenang kenangan bila aku ingin kenthu dengannya atau bila aku ngocok sendiri).

    Setelah dikamar Ita aku mengunci kamar hingga didalam kamar hanya ada aku dan mbak Asih sedang Ita dan Anggi nggak ikut karena kecapaian katanya.

    “uh besarnya kontolmu Ndra mbak jadi ingin rasain”katanya sambil menggerakkannya naik turun.

    “Shhhh mbak enak mbak kocokanmu”kataku sambil merabai pentil mbak Asih yang masih memakai pakaiannya.Lalu aku mengangkat kaos mbak Asih keatas dan melapasnya hingga terlihatlah Bh pink mbak Asih yang kelihatan sexy.

    “Mbak Bhnya lepasin ya,Indra pingin lihat susumu ini”kataku sambil meraba susunya yang kencang montok dan menantang.Aku memang sudah lama ingin mengenthu mbak Asih tetapi aku nggak enak mengajak dan baru sekarang

    “Iya Ndra susuku juga ingin kamu lumatin”katanya tetap remesin kontolku.Bhnya aku epas dan aku taruh diranjangnya Ita.Sekarang Bhnya lepas dan mbak Asih telanjang dada.

    Pentilnya besar,montok dan putingnya merah mencuat keatas membuat mataku melotot tak puas memandang

    “Mbak indah banget mbak”kataku lalu meremasnya kegemasan

    “Mhhh akhhh terus remes Ndra susu mbak As gatel”katanya lalu aku mencium bibirnya dan mbak Asih membalas ciumanku serta melumat bibirku lalu kami bermain lidah(ludah mbak Asih rasanya manis banget nggak kalah sama Ita dan Anggi)sambil tetep remasin susunya.

    Setelah puas ciuman aku menurunkan ciumanku kelehernya dan menggigiti lehernya sampai memerah lalu turun sampai kepentilnya.Disana aku melumat susunya lalu lama lama aku melumat putingnya yang mencuat indah.

    “Mhhh yahh Ndra teruus sayang”katanya sambil meremas belakang kepalaku

    Aku melumat pentil mbak Asih kiri kanan gantian,bila aku lumat kiri tanganku meremas yang kanan tapi bila aku lumat yang kanan tanganku meremas yang kiri.

    Aku lalu menarik rok kolor mbak Asih kebawah sampai lepas hingga tempik mbak Asih telihat bebas.Ternyata mbak Asih nggak pakai celana dalam pantesan tadi duduknya didapur kakinya ditutupin handuk.Tempik mbak Asih menggunduk tebal dengan jembut lebat menghiasi bukit tempiknya.

    Aku langsung memandang keindahan hutan mbak Asih tak berkedip.Mbak Asih yang masih muda(boleh dibilang remaja)mirip cewek cina karena putihnya mbak Asih,susunya putih montok dengan puting merah mencuat sedangkan tempiknya tebal membukit dengan bulu jembut yang rimbun idah pasti semua cowok akan langsung onani bila melihatnya telanjang.

    “Udah Ndra kok dipandang terus”katanya mengaitkan pahanya dan duduk ditepi ranjang.Aku hanya senyum saja lalu mendorong mbak Asih telentang lalu menjilat tempiknya yang sudah sangat basah dan berbau enak.Jilatanku naik turun terus melumat lumat hingga mbak Asih kelojotan keenakan.

    “Akhh Ndraa kamu nakal sayang,teruuusshhhh”katanya sambil meremas remas bantal.Aku terus saja mengerjai tempiknya sampai mbak Asih mengangkat kepalaku dan berkata

    “Udah Ndra masukin aja kontol kamu itu aku sudah ingin rasain”katanya sambil mengangkangkan paha mulusnya lalu aku menaiki tubtuhnya dan mengarahkan kontolku ketempik rimbunnya.Ternyata susah banget hingga 4 kali usaha bru masuk.Slleep kepala kontolku baru masuk.

    “Akshhh pelan pelan yah Ndra”kata mbak Asih lalu aku menekan lagi pantatku masuk hingga 3/4nya kontolku seperti menekan sesuatu selaput.

    Ternyata mbak Asih masih perawan.

    “Mbak asih perawan ya?”tanyaku

    “Iya,mbak baru main ini”katanya

    “Nggak apa apa mbak aku mengambil perawan mbak?”kataku

    “Nggak apa apa kok,malah mbak senang bisa ngasih kepada orang yang mbak cintai”ternyata mbak asih suka padaku.Lalu aku menekan lagi pantatku hingga Bless….preet sleput itu telah sobek.

    “Akh sakit Ndra terusin aja kok mbak nggak apa apa”katanya.Aku lalu mendiamkan kontolku didalam tempik mbak asih menikmati pijatan sexynya

    “Shhh mbak makasih yah enak sekali,aku kapan kapan mau lagi”kataku meremasi pentilnya yang sudah keras.

    “Iya sayang”katanya membelai bibirku sambil menitikka air matanya.Ternyata mbak Asih benar benar mencintaiku.Lalu aku menaik turunkan pantatku pelan pelan makin lama makin cepat.Dari seret sampai lancr keluar masuknya

    “Sleep..sleepp..cleep..cleep….akhhhh….shhh…akhhh..mbaakkk….enak…Indraa aku sayang kamu”teriakan kami sungguh indah.Kami tetap pada posisi itu hingga akhirnya mbak Asih mendorong tubuhku hingga kontolku terlepas dari tempiknya dan menyuruhku dibawah.

    “Sayang kamu dibawah yah biar aku rasain diatas”katanya lalu dia menduduki kontolku yang basah mengkilat.Sleeeeepp kontolku masuk pelahan lahan.

    “Aahh…”desahannya memulai gerakannya naik turun.Slee…cleep…cleep..seeepp irama kenthu kami yang indah.

    Kami tak hentinya bergerak,mbak Asih naik turun sedang aku meremas remas pentilnya yang bergerak naik turun seirama gerakan pinggul sexynya hingga akhirnya…

    “Mbak aku sampai…”kataku

    “Ahhh aku juga sayang kita keluarin sama sama yuuukkkhhhh”teriaknya

    Sleep..cleep..cleepp…akhhh…shhh..akhhh ..shhh lalu serrrr…serrrr…serrrrr kami sampai hampir bersama sama tapi aku hanya mengeluarkan pejuh sedikit banget karena sudah terkuras tadi.Mbak Asih lalu rebah diatas tubuhku kelelahan dan kontolku masih didalam tempiknya sampai mengecil lagi.

    “Indra aku cinta kamu Ndra”katanya sambil menitikan air matanya diatas tubuhku

    “Tapi aku sudah menjadi pacar Siska”kataku sambil menghapus air matanya

    “Aku nggak peduli asal kamu juga sayang aku,kamu mau kan menyayangiku?”katanya lagi

    “Iya sayang aku akan mencintai kamu walau kamu yang kedua”kataku memeluknya keharuan

    “Ohh…Ndra aku sayang kamu dan aku nggak peduli walau kamu milik Siska yang penting aku memiliki kamu”kata cintanya tulus padaku

    “Aku cinta kamu yang”sambil mencium bibirnya dari bawah tubuhnya aku berkata.Aku sungguh terharu sampai aku ikutan menangis(aku orangnya romantis dan sangat sentimen).

    Aku menurunkan tubuh indah sayangku yang kedua setelah aku kehabisan nafas keberatan.Lalu kami tertidur kelelahan dan aku memeluknya penuh kasih sayang karena aku diam diam juga menyayanginya.

    Sejak saat itu aku resmi jadi pacarnya walau dia rela menjadi yang kedua setelah Siskaku.Aku juga sering menemui Ita dan Anggi sampai saat ini bila aku lagi gatel ingin kenthu atau ingin rasain air pejuhnya.Saat dia pulang sekolah sekolah dengan jalan aku membolos sekolah karena aku ingin kenthu dengannya dialam terbuka(aku suka berexperimen dengan sex).

    Saat aku tau kalau jam 11 siang Ita pulang dari SDnya aku langsung menunggunya digardu ronda dekat sekolahnya karena aku tau jalan itu satu satunya jalan bila dia pulang sekolah.saat dia sampai digardu aku langsung memanggilnya dan kebetulan dia jalan sendirian tidak sama temennya.

    Dia kupanggil langsung saja kearahku karena tau aku yang memanggil.

    “Ada apa sih,kamu bolos yah”katanya sambil senyum

    “Iya nih kangen sama kamu yang”kataku

    “Yuk jalan kesana yuk”kataku mengajaknya kearah persawahan(sekolahan Ita dekat persawahan yang luas)

    “Yuk deh”katanya menggandeng tanganku mesra.

    “Ita aku kangen kamu sama permainan kita”kataku memeluk pundaknya dari samping setelah mendapatkan tempat yang agak terlindung dan sepi.

    “Yang bener aja deh”katanya memegang tanganku yang dipundaknya.

    “Iya,sampe sampe aku bolos begini”kataku lalu tanganku yang satunya meraba kakinya hingga terus sampai kepahanya.

    “Kamu nakal deh”katanya membiarka aku menyingkap rok merah seragamnya

    “Kita main yuk”kataku lalu aku menciumnya dan dia membalas lumatanku pada mulutnya karena dia sudah terbiasa aku lumatin.Tanganku meremas pentilnya setelah aku menidurkannya dirumput yang tempatnya terhalang semak rimbun.Kami ciuman lama banget sampai mulutku basah oleh ludahnya.

    Lalu aku membuka kancing seragam putih SDnya dan melepasnya serta meletakakn disamping kami.Ita memakai kaos dalam putih dan aku segera mengangkatnya keatas hingga terlepas dan dia hanya tersenyum kepadaku tanganya mengelusi kontol tegangku yang sudah tadi dia keluarin dari celana panjangku(aku sengaja nggak pakai celana dalam karena aku sudah ada rencana) hingga tampak miniset putih yang masih menghalangi pentilnya.

    “Kok kamu pakai miniset sih kmau nggak sexy dong”kataku menggodanya

    “Aku malu kok teteku udah gede nih”katanya menutupi pentilnya yang terhalang miniset kecil putih.Aku lalu menaikkan minisetnya danmelepasnya dari tubuh kecilnya.

    “Ta kamu pakai lagi dong kaos dalemu sama seragammu”kataku menyodorkan baju seragamnya

    “Kok di pakai lagi?”katanya

    “Pokoknya kamu pakai aja deh”kataku lalu dia memakai semuanya tanpa miniset putihnya.Setelah selesai aku melepaskan celana panjangku,mendekatinya dan memangkunya sehingga dia diatasku.Aku menyingkapkan rok merahnya keatas dan dia hanya diam saja meremasin kontolku yang mengacung keatas.Kusingkap roknya hingga terbuka sampai pangkal pahanya,terlihatlah celana dalam hijau ada bunga bunga kecil miliknya.

    “Ta aku lepasin yah”kataku sambil menarik cawet hijaunya kebawah dan Ita hanya mengangguk.Setelah lepas tangan kananku meraba raba tempiknya yang masih gundul itu naik turun sedang tangan kiriku masuk kedalam kaos dan seragam putihnya meremas susunya yang berukuran 32B itu

    “Ahhhh kamu”desahnya mulai keenakan sambil mengocok kontol itemku.Kami bermain pegang pegangan hingga kami puas lalu aku menyuruhnya tidur dan aku menindihnya terbalik(posisi 69)lalu aku menjilati,mengulum serta mengerjai tempiknya hingga basah cairan kenikmatan dan dia mengemut kontolku hingga kami sama sama mengeluarkan pejuh.Setelah keluar aku menyruhnya bangun dan berdiri menungging.

    Aku lalu menyingkap rok merahnya keatas sampai pantat dan tempiknya mengintip serta mendekatkan konotlku siap aku masukkan.Sleeeeeeppp kontolku masuk dengan mudah karena Ita sudah sering aku kenthuin.

    “Ta enak nggak?”kataku mendiamkan kontolku didalam tempiknya dan memegangi pinggang rampingnya

    “Ahhhh Ndra kontolmu nakal sekali”katanya sambil nungging dan pegangan pada pohon kelapa.Aku lalu mulai memaju mundurkan pantatku agar kontolku keluar masuk tempik Ita.Gerakanku mulanya lambat tapi lama lama mulai cepat dan lebih cepat.

    “Shhhh….akkhhhh…mhhhh akhhhh…akhhhh nikmaaat”teriak Ita

    “Taa enak,nikmat taaa”teriakku tertahan.Clep..clep…sleep…sleep irama monoton kenthu kami tapi indah.

    Aku mulai bosan dengan posisi nungging lalu aku mencabut kontolku dari tempiknya.

    “Ta sini aku gendong”kataku lalu menaikkan tubuh Ita dan mengarahkan kontolku lagi kedalam tempiknya.Sleeepp kontolku masuk dengan mantap

    Aku berdiri telanjang dan Ita diatasku lalu bergoyang naik turun semakin lama semakin cepat sampai rok dan seragamnya kusut.Aku memeluknya dan bibirku berciuman dengannya saling melumat dan menjilat.

    Hingga akhirnya aku akan sampai

    “Taa aku pipis Taaa”teriaku lagi

    “Ndraa aku juga Akhhhh…”desahnya tertahan lalu Serrr…serrrr.serrr….croottt…croottt…crroooottt kami sampai hampir bersamaan dan saling memeluk erat erat.Aku menyandarkan tubuhnya dipohon kelapa sampai beberapa saat kontolku juga didalam tempiknya.Air pejuh kami kebanyakan sampai meleleh keluar membasahi rok seragam Ita.Sungguh nikmat kenthu sambil sembunyi ditempat terbuka seperti ini.

    Aku menurunkan Ita saat nafas kami kembali teratur dan mencabut kontolku dari tempiknya

    “Uhhhh..ta nikmat ya tadi”kataku membelai rambut Ita yang kusut serta merapikannya

    “Iya lain kali lagi yah Ndra”katanya.Aku memekai lagi celanaku dan mengambil miniset dan celana dalam hijau Ita serta menyimpannya

    “Ta buat aku yah cawet dan Bh minimu”kataku sambil mengantongi pakaian dalamnya

    “Buat apa?”tanyanya lalu tertawa kegelian

    “Buat kenang kenangan aja”kataku

    “Terus aku gimana nih”katanya sambil menyingkap roknya keatas memperlihatkan tempiknya yang tidak pakai celana dalam

    “Nggak usah pakai dulu hingga kamu sampai rumah baru kamu ganti terus tetekmu itu kan agak tertutup,nggak kelihatan kok tetekmu”kataku membela belai pentilnya yang tertutup seregam dan kaos dalam.Kami lalu pulang dan berpisah dijalan karena aku pulang jam 2 siang dan saat itu baru jam setengah satu jadi aku tadi kenthu sama Ita selama 1 ½ jam lebih.

    Aku dijalan sepi menciumi celana dalam Ita dan minisetnya yang berbau tubuh serta keringatnya.Baunya kecut kecut segar tapi aku bener benar suka malah bila aku sedang terangsang dan tidak ada penyaluran aku lalu menjilat serta menyedot aroma wangi pakaian itu sambil mengocok kontolku sampai puas.

    Aku juga pernah menemui Anggi secara sembunyi ketika Anggi membeli sesuatu diwarung sebelah rumahku.Saat itu Anggi membeli rokok yang disuruh oleh papanya dan aku menemuinya serta menyuruhnya kembali menemuiku setelah dia mengembalikan rokok papanya.Setelah dia mengembalikan rokok papanya dia menemuiku lagi dan langsung aku ajak dia pergi kesawah deket rumahku yang tempatnya sepi.

    “Kenapa ajak aku kemari sih?”tanyanya sambil tangannya menggandeng tananku

    “Nggak kok,aku pingin main aja dengan kamu”kataku lalau aku memeluk pundaknya dan telapak tanganku langsung meraba susu kanannya karena posisiku ada dikirinya.Dia malah semakin memelukku erat karena dia memang suka aku remesin susu mininya

    “Eh,remasin dong teteku…kan lama nggak kamu remesin”katanya centil lalu aku memasukkan tanganku kekaos dan kaos dalamnya yang longgar lalu mencari susu mini yang aku sukai.Aku meremas remas dengan lembut karena Anggi suka diremesin lembut.

    Terasa sekali susu Anggi belum keras dan lembut karena belum ada rangsangan.

    “Enak terusin yah”katanya lalu kami berjalan beriringan kegubuk yang agak tersembunyi.Setelah sampai aku segera mendudukan Anggi di tikar lusuh yang ada digubuk itu lalu aku membuka kancing kaosnya karena kaos Anggi memakai kancing didadanya.

    “Nggi main lagi yuk,tititku gatel nih Nggi”kataku sambil menidurkannya dan menindih tubuh kecil Anggi setelah membuka kancing kaos Anggi

    “Iya yuk aku juga sudah lama nggak main lagi sama kamu”katanya lalu tangan Anggi meraba kontolku yang mulai ngaceng sejak sampai digubuk tadi.Lalu aku melumat bibir Anggi dan dia membalasnya tak kalah ganas karena sudah sering aku lumatun bibir merahnya.

    Tanganku langsung meremas susunya yang mulai mengeras dan pentilnya mencuat tegang.Saat kami sedang ciuman aku menaikkan kaosnya sampai terlepas lalu kaos dalamnya sekalian hingga Anggi telanjang dada terlihat susunya mengeras dengan pentil coklat muda tegak mengacung menantang.

    Aku lalu melepaskan lumatanku pada bibir mungil Anggi dan mulai melumati pentil kirinya yang tegang mengacung sambil tangan kiriku meremas susu kanannya yang bebas.

    “Aaahhh….ssshhhhh enaaak teruuss ya…”katanya sambil merabai kontolku yang ngaceng.Setelah agak lama aku mengerjai susunya secara bergantian lalu tanganku mulai melorotkan celana selutut ketat hitam Anggi hingga Anggi telanjang bulat karena Anggi tidak memakai celana dalam(biasanya Anggi memakai celana ketat itu sebagai ganti celana dalam).

    Tanganku segera menggosok gosok tempiknya yang mulai membasah pertanda Anggi sudah terangsang.Tempik Anggi sekarang kelihatan tebal dan dikanan kiri bibir tempiknya ada daging yang menyelaput tapi daging itu justru membuat enak jika disetubuhi.2 Jari tanganku aku masukkan kedalam lubang tempiknya lalu mengeluar masukkannya secara cepat seperti menyetubuhinya.

    “Aahhh…shhhhh sakiiit jangan pakai jari dong”katanya sambil tangannya memegangi lenganku kesakitan.Aku tak peduli hingga tempiknya berdarah menganai jariku.Setelah sadar tempik Anggi berdarah aku menghentikan jariku dan melihat Anggi menangis sambil tiduran.

    Aku segera saja naik ketubuh Anggi dan mengarahkan kontolku yang tegak mengacung acung kearah tempiknya yang merah merekah segar sekali kelihatannya.Sleeeepp..kontolku masuk perlahan lahan

    “Ukhhh pelan pelan aja yah”katanya lalu aku mulai menggerakan pantatku maju mundur memompa tempiknya.

    Terasa nikmat,licin,geli bercampur jadi satu menjadi sensasi setubuh anak anak yang membuat kami ketagihan.Kami bertahan pada posisi itu sampai kami sama sama melepaskan pejuh kami.

    “Akhhh…Anggi samapi nih..serr…serr..serrrr…seerr”teiakan Anggi nyaring dan kurasa ada aliran hangat melumuri kontolku.Lalu aku merasa kontolku semakin mengeras dan ingin memuncratkan air surga.

    “Nggiiiii….emut kontolku aku mau pipis sayang”kataku lalu mencabut kontolku dari tempiknya.Crroootttt….crrootttt….croottt lalu Anggi melumat ½ kontolku hingga pejuhku habis keluar.

    “mhhh enak sekali pejuhmu”katanya sambil mengocok ngocok kontolku mencari sisa air pejuhku.

    “Udah dong Nggi”kataku lalu memasukkan lagi kontolku ketempiknya dan memangku Anggi ditikar gubuk duduk berpangkuan karena kontolku belum juga melemas.

    “Belum lemes ya”katanya lalu mengambil kaosnya menutupi daerah kemaluan kami yang masih menyatu.

    “Kenapa ditutup,kan nggak ada orang”kataku memakaikan kaosku ketubuhnya.

    “Biar nggak saru”katanya kegenitan.Kami tetap menyatukan kelamin kami hingga Anggi tertidur dalam pelukanku tapi kontolku nggak mau lemes juga akhirnya aku diam menikmati remesan remesan lembut tempik Anggi pada kontolku.

    Kami juga sering main bersama,berdua atau bertiga.Kadang dirumah Ita kadang dirumahku kadang dirumah Siska pacar kesatuku.

    Aku dan Siska juga sering main seks diluar ruangan karena kami juga menyukai petualangan yang seru.Kami main di sekolahan juga pernah.

    Dulu Siska dan aku bolos jam pelajaran berdua lalu kami sembunyi dikamar mandi yang letaknya memang agak tersembunyi dan tertutup.

    Pada saat dikamar mandi aku memeluk Siska dari belakang dan memasukkan tanganku kebaju seragamnya lalu meremas remas susunya dari luar kaos dalamnya dan diluar Bh mini Siska setelah puas aku membuka 3 kancing atas baju seragam Siska lalu aku mengangkat kaos Siska dan membuka kancing Bhnya lalu talinya aku tarik kekanan dan kekiri melewati bahu dan tangannya kemudian melepasnya singkatnya susu Siska tertutup tetapi hanya seragam dan kaos dalamnya.Lalu tanyanku menurunkan semua celanaku hingga celana dalamku sekalian menampakkan kontolku yang tegang mengangguk angguk minta dimasukin.Kemudian aku menurunkan celana dalam merah Siska tanpa melepas rok Siska.

    Kemudian aku mendekati Siska dari belakang dan mengarahkan kontolku dari belakang(kami sudah sama sama nafsu).Sleeeepp…blesss aku langsung memasukkan kontolku terburu buru karena sempit waktu membuat kesakitan Siska.

    “Aduuh pelan pelan dong Ndra,Siska sakit nih”katanya agak merintih

    “Sorry Sayang aku terlalu nafsu nih”kataku lalu tanganku menyambar susunya yang menggelantung indah dibalik seragam dan kaos dalamnya.

    Lalu aku mulai memaju mundurkan pantatku sambil tanganku berpegangan pada susunya dan meremasnya.

    “Shhhh…ahhhh…shhhh…Ndraaaa aku sayang kamuuuu”kata Siska setengah merintih kenikmatan

    “Siskaaaa aku juga,tempikmu sempiitt…nikmat Kaaaa”teriaku mengiringi kenikmatanku pada kemaluan kami.Sleeep…bleess…cplok..cplok…cplok irama persetubuhan kami sungguh indah hingga aku ketagihan.Kami melakukan posisi nungging itu lama sekali hingga kami sama sama sampai hampir bersamaan.

    “Shhh…ahhh Ndra Siska sampai nih”katanya sambil kepalanya mendongak kebelakang.

    “Iya Siska sayang aku juga sampai nih,didalam yah yaaaang”kataku lalu menghunjamkan kontolku dalam dalam ditempik Siska.

    Seerr…serr..serr…croot…croot…croot kami keluar hampir bersamaan lalu aku mencabut kontolku dari tempik Siska.

    Kontolku terlihat basah dari air mani kami dan air kenikmatan Siska.

    “Ugh…Ndra enaak banget ya”katanya sambil membenahi bajunya tetapi Siska tidak memakai kembali Bh dan celana dalamnya tetapi dia menyuruhku menyimpanya lalu aku menyimpanya disaku celanaku.

    “Iya yang aku sampai ketagihan,omong omong kamu kok nggak pakai kembali celana dalammu dan Bhmu yang”kataku sambil memakai celanaku kembali.

    “Nggak ah panas nih yang lagi pula aku malas lepas seragamku”katanya

    Lalu kami duduk beristirahat ditepian sisi kamar mandi sambil menunggu jam pelajaran selesai sambil saling membelai kemaluan kami menikmati sisa kenikmatan yang tadi kami lalui.

    Setelah bel pelajaran kami masuk kekelas berdua kembali mengikuti pelajaran seperti biasa.Siska tidak banyak bergerak dari tempat duduknya karena dia tidak pakai celana dalam dan Bh dan aku segera menyimpan pakaian dalam Siska ketasku takut ketahuan.

     

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Diperkosa Para Kuli Bangunan Dan Mandor

    Diperkosa Para Kuli Bangunan Dan Mandor


    1996 views

    Cerita Sex ini berjudulDiperkosa Para Kuli Bangunan Dan MandorCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Ini adalah diceritakan kembali oleh salah seorang korban pemerkosaan. Demi situs Cerita Sex Indonesia ini agar para pembacanya senang. Yuk kita baca aja cerita sex seru yang satu ini. Dijamin deh cerita seks yang kami hadirkan tak pernah ada dalam situs cerita seks manapun .

    Tomi adalah seorang mandor buruh sebuah pabrik yang usianya bisa dibilang sudah paruh baya. Garment di kawasan Bandung. Dia bekerja sebagai seorang pengawas buruh dibagian produksi. Perangainya cukup sangar sikapnyapun tegas terhadap para buruhburuh yang bekerja disitu.

    Dia tidak pelit dengan katakata kasar dan caci maki terhadap para buruh yang melakukan kesalahan. Bagi para buruh tidak ada pilihan lain selain bekerja dibawah tekanan mandor Tomi karena memang mencari pekerjaan lain sangatlah sulit.

    Tomi diangkat oleh perusahaan sebagai seorang mandor karena dia memiliki latar belakang kehidupan yang keras, memang dia adalah seorang preman disebuah kawasan yang rawan kriminal di Bandung. Dengan harapan kedudukan Tomi sebagai mandor buruh, maka para buruh akan segan dan takut terhadap perusahaan.

    Saat ini ada seorang mahasiswi yang kebetulan sedang tugas magang di pabrik itu namanya Ani, usianya masih 19 tahun dan dia adalah seorang mahasisiwi Fakultas Teknik Industri pada sebuah perguruan tinggi negeri yang terkenal di kota Bandung. Ani cukup lincah dalam bekerja. Gadis cantik itu pintar dan rajin dalam melakukan tugastugasnya.

    Dia memiliki wajah yang imutimut dan cantik sekali seperti mojangmojang Bandung umumnya yang memiliki kulit putih bersih. Selama bekerja magang di pabrik itu, Tomi sering memperhatikan Ani. Potongan tubuhnya sintal padat proporsional dengan tinggi tubuhnya yang sekitar 160an cukup membuat Tomi tertarik perhatiannya kepada Ani.

    Penampilan Ani memang lain dibandingkan dengan gadisgadis lainnya. Ani lebih senang menggunakan celana jeans dan baju yang ketat seperti umumnya penampilan seorang mahasiswi sehingga lekuklekuk tubuhnya terlihat jelas.

    Hal itulah yang membuat para lelaki dipabrik itu sering memandangi kemolekan tubuh Ani. Begitu pun dengan Tomi yang selalu mencuricuri pandang melihat keindahan dan kemolekan tubuh Ani. Hal ini tidak disadari oleh Ani karena dia lebih serius untuk menyelesaikan tugastugasnya selama magang di pabrik itu.

    Sesekali Tomi menyempatkan diri untuk memasang muka ramah dan bercakapcakap dengan Ani hanya sekedar menukmati kecantikan wajah gadis tersebut. Padahal dengan karyawati atau buruh wanita yang lainnya boroboro dia memasang muka ramah yang ada selalu tampang sangar yang diperlihatkannya dan ucapanucapan yang jauh dari keramahan. Singkat kata Tomi telah jatuh hati berat kepada Ani, mahasiswi cantik itu. Fontana99

    Pada suatu hari menjelang berakhirnya masa kerja magang Ani di pabrik itu, Tomi memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatinya. Sore hari itu ditemuinya Ani disebuah kantin di pabrik itu, dengan rasa percaya diri dan nekat dia utarakan keinginannya untk menjadi pacar serta pendamping hidup Ani. Namun, pada akhirnya keadaan berubah dan merupakan titik balik perasaan Tomi, dari rasa cintanya kepada Ani berubah 180 derajat menjadi benci.

    Cinta Tomi ditolak mentahmentah oleh Ani. Dengan alasan selain perbedaan agama, usia yang terpaut jauh dimana Tomi saat ini telah berusia 38 tahun sedangkan Ani baru 19 tahun selain itu juga terdapat beberapa sifat Tomi yang tidak cocok dengan Ani. Seperti diketahui latar belakang Tomi adalah seorang preman, pemabok dan penjudi.

    Sejak itu hati Tomi menjadi panas, kesal dan marah atas jawaban dari Ani. Didalam hatinya tibatiba muncul rasa dendam terhadap Ani. Dan diapun merencanakan akan berbuat sesuatu terhadap Ani, Hmmm tunggu tanggal mainnya gadis sombong puih !!! batinnya.

    Seminggu kemudian, pada sebuah Malam disebuah lorong yang gelap tampak sekelompok orang berjalan mengendapendap. Mereka ada Tomi berserta beberapa anggota kelompok premannya. Mereka adalah Asep, Ujang, Cecep dan Afung, tampangtampang mereka lusuhlusuh dan kumalkumal, tampang khas para preman.

    Sstt sebentar lagi dia lewat kesini, bisik Tomi kepada kawankawannya.

    Ok kita tunggu aja boss, balas Ujang.

    Boss gue udah engga tahan nihh udah pingin nyodok tuh cewek, bisik Afung.

    Sstt sabar boy sabarr semua pasti dapat tanda tangan hihihi, balas Tomi.

    Pokoknya gue duluan yang kasih pelajaran tuh cewek, lanjut Tomi.

    Malam itu mereka memang tengah menghadang Ani pada suatu tempat didekat tempat kost Ani. Tempat penghadangan itu memang sepi dan hanya terdapat beberapa rumah kosong saja dan sebuah lapangan luas yang mengelilingi rumah kost Ani. Sehingga Tomi dan kawankawannya merasa cocok dengan tempat itu sebagai lokasi penghadangan.

    Ani memang lebih memilih untuk tinggal disebuah rumah kost yang sepi, agar supaya dia bisa lebih serius dalam belajar. Seminggu lamanya sejak Ani tidak lagi magang di pabrik itu, Tomi menyibukkan diri dengan mencari datadata diri Ani serta mengamati kegiatankegiatan Ani seharihari.

    Termasuk membuntutinya pulangpergi dari kostkostannya menuju kekampus sehingga dia tahu betul kegiatan serta routeroute pulangpergi Ani. Hingga akhirnya dipilihlah tempat itu sebagai tempat yang ideal dalam menghadang korbannya.

    Nah ini dia, ujar Tomi sambil menunjuk kesebuah bayangan yang mendekat kearah mereka berkumpul.

    Tak salah lagi, tepat pukul 7 malam pasti tuh cewek lewat sini lanjut Tomi sambil tersenyum melihat sasarannya mendekat.

    Tapi sejenak Tomi agak bimbang karena bayangan yang mendekat itu ternyata ada dua sosok.

    Tetapi setelah diamati secara mendalam ternyata keduaduanya adalah sosok bayangan wanita dan diyakini salah satu bayangan itu adalah Ani dan satu lagi juga sosok wanita. Maka tanpa keraguan lagi dia pun mulai memutuskan untuk menjalankan operasi penyergapan itu.

    Ah itu dia pengantin wanitaku, gumam Tomi.

    Okjalan kan tugas masingmasing ! awas jangan sampai luput, perintah Tomi kepada temantemannya.

    Ada dua boss, yang satunya gimana nih ?, tanya Asep.

    Ah sikat aja, jawab Tomi.

    Tanpa dikomando lagi Asep, Cecep dan Afung bergerak menuju kearah gadis itu berjalan.

    Merekapun menghadang Ani beserta temannya,

    Anipun nampak kebingungan mendapati dirinya dihampiri oleh empat lelaki yang tidak dikenalnya.

    Tomi hanya mengamati dari jarak sekitar 10 meter, suasanya hening sejenak. Dari tempat Tomi berdiri sayupsayup terdengan pembicaraan serius diantara Asep dan Ani.

    Beberapa detik kemudian suasana berubah, secepat kilat Ani diringkus oleh Cecep dan Afung yang memiliki tubuh tegap. Sedangkan temannya diringkus oleh Asep dan Ujang. Ani serta temannya mencoba melawan dan merontaronta akan tetapi beberapa pukulan dilayangkan oleh Cecep dan Afung dan akhirnya Anipun pingsan. Setelah itu tubuh tak berdaya itu dibopong oleh Cecep.

    Sementara itu teman Ani yang juga meronta ronta dibekap dan dipukuli oleh Ujang hingga akhirnya tak sadarkan diri pula. Lantas tubuhnya digendong oleh Asep.

    Beres semuanya boss, ujar Asep kepada Tomi yang kemudian keluar dari persembunyiannya.

    Good good, ayo lekas kita bawa ke rumah kosong itu, perintah Tomi.

    Penghadanganpun berjalan dengan sukses, sasaran telah dilumpuhkan dan kini siap diproses. Didalam rumah kosong itu tubuh Ani dan temannya dibaringkan disebuah dipan kayu. Kedua tangannya Ani diikat kebelakang.

    Setelah lampu diruangan itu dinyalakan, kelima orang yang telah dirasuki nafsu itupun menggunam terkagumkagum melihat kecantikan dan kemolekan tubuh Ani yang tengah tergolek pingsan. Dia menggunakan kaos lengan panjang serta jeans birunya yang kesemuanya berukuran ketat sehingga kemolekan tubuhnya terlihat jelas. Ternyata Tomi mengenali sosok wanita satunya yang juga ikut dilumpuhkan tadi.

    Ah gue inget ini kan si Dina, temannya Ani wah wah sial sekali nasibnya, ujar Tomi.

    Dina memang teman akrab Ani, usianya lebih muda dari Ani yaitu 16 tahun, dan masih duduk dibangku kelas 2 SMU. Dina adalah keponakan dari pemilik kost dimana Ani tinggal.

    Dina juga memiliki wajah yang manis, tubuhnya mungil namun padat.

    OK jatah gue si Ani ini pengantin gue, yang satunya boleh elo sikat, balas Tomi.

    Ok sekarang eluelu pada nyingkir deh, silahkan elo bikin pesat sendiri sama si Dina itu, dan jangan ganggu malam pengantin gue, OK!, ujar Tomi kepada temantemannya.

    Sip boss kita bikin pesta sendiri, ujar Asep. Dan menyingkarlah ke4 temanteman Tomi sambil membopong Dina.

    Hmmm sayangku mari kita nikmati malam pengantin kita sayang, bisik Tomi kepada Ani yang tengah pingsan.

    Dengan senyum kemenangan Tomi memandangi gadis itu yang tengah tergeletak di sebuah dipan kayu.

    Akhirnya aku dapatkan kau ujarnya dalam hati.

    Kedua tangannya bergerak meraba Payudara gadis itu. Mulanya pelanpelan hingga lama kelamaan semakin keras, bahkan kini kedua tangannya dengan ganas meremasremas payudara Ani yang kalau terlentang terlihat membukit.

    Setelah puas meremasremas payudara Ani, kini Tomi mengeluarkan pisau lipatnya yang memang selalu dibawanya kemanamana sebagai senjata. Dengan kasarnya kemudian Tomi merobekrobek baju kaos lengan panjang Ani, hingga tinggal bh putihnya saja yang menutupi kedua payudaranya.

    Namun akhirnya diputuskannya tali bh itu dan dicampakannya bh itu kelantai sehingga kini terlihatlah kedua gundukan indah payudara Ani. Setelah itu serta merta dengan bernafsu dikulumnya dan dijilatjilatnya kedua payudara itu dengan sesekali digigitgigitnya kedua puting payudara itu.

    Puas dengan bagian payudara kini Tomi melepas celana jeans yang dikenakan Ani, sreett sekali tarik terlihatlah bagian bawah dari Ani dengan celana dalamnya yang berwarna putih. Kedua mata Tomi kembali terbelalak melihat pemandangan indah itu, diusapusapnya kedua paha putih Ani juga gundukan dipangkal pahanya itu.

    Sedang asyik asyiknya mengusapusap gundukan kemaluan Ani, tibatiba terdengar suara kegaduhan dari ruang sebelah. Tomipun menghentikan aktifitasnya lalu bangkit seraya berlari mendekati arah suara itu.

    Sesampainya disuatu ruangan asal muasal suara itu, matanya kembali terbelalak melihat pemandangan erotis yang tengah terjadi diruangan itu. Jantungnya berdetak keras, birahinya memuncak melihat pemandangan diruangan itu. Diruangan itulah Tomi melihat Dina yang rupanya telah sadar tengah dibantai oleh Asep, Ujang, Afung dan Cecep.

    Tubuh Dina yang dengan posisi merangkak nampak tengah disodomi dari belakang oleh Asep yang memiliki badan yang jauh lebih besar daripada Dina. Asep dengan sangat keras dan kasarnya mengocokngocok batang kemaluannya didalam lobang anus Dina.

    Mulamula Dina meraungraung ampunampunan karena kesakitan, namun teriakanteriakannya tidak berlangsung lama karena kemudian dimulut Dina telah tertanam batang kemaluan Ujang. Ujang memposisikan dirinya didepan Dina, setelah berhasil menyumpalkan batang kemaluannya didalam mulut Dina kemudian dengan tangan kirinya yang memegang kepala Dina dia paksa kepala Dina untuk bergerak maju mundur.

    Ujang dan Asep nampak sangat menikmati keadaan itu, mereka mendesahdesah merasakan nikmatnya baginbagian tubuh Dina itu. Tak berapa lama kemudian merekapun berejakulasi. Asep menyemburkan spermanya didalam lubang anus Dina dan sejenak kemudian Ujang memuntahkan cairan spermanya didalam mulut Dina. Nampak Dina megapmegap dibuatnya di saat harus menelan cairan sperma Ujang yang cukup banyak.

    Setelah itu kedua orang tadi menyingkir dan posisinya digantikan oleh Cecep. Cecep ini baru berusia 23 tahun, namun perawakannya besar dan tinggi, batang kemaluannyapun nampak telah mengacung membesar dan siap menelan mangsa. Kini Cecep bersiapsiap menyetubuhi Dina, direntangkannya tubuh Dina yang kepayahan itu dan langsung ditindihnya.

    Oouugghhh, Dina melengking disaat kemaluan Cecep yang besar itu melesak kedalam liang vaginanya. Pemandangan ini sudah cukup untuk membangkitkan birahi Tomi diapun berjalan meninggalkan ruangan pembantaian Dina itu dan kembali menghampiri Ani pasangannya.

    Tibatiba Ani terbangun dan membuka mata. Ani kaget mendapati kedua tangannya terikat dan keadaan tubuhnya hanya tinggal celana dalam. Dan lebih kaget lagi ketika dihadapannya melihat Tomi tertawa terkekehkekeh menyaksikan dirinya yang tak berdaya.

    Rasain deh lu, makanya jadi cewek jangan sombong. Jadi terpaksa elu gua kerjain deh? Tomi berbicara.

    Kepaksa, malam ini elo harus bisa memuaskan gue, kekasih elo lanjutnya.

    Ani semakin takut karena dia tahu apa yang akan terjadi pada dirinya, badannya mulai gentar, mukanya memucat. Air matanya mulai meleleh seiring dengan katakata ampunan yang keluar dari bibirnya.

    Pak Tomi ampun pak jangan sakiti aku, pintanya sambil terisakisak. Permohonannya ini nampaknya semakin membuat Tomi terangsang.

    Satu persatu dilepaskannya baju dan celananya hingga akhirnya telanjang bulat. Badan Tomi nampak gemuk dengan perut yang membuncit, beberapa gambar tatto nampak menghiasi tubuhnya.

    Kemaluannya nampak telah menegang keras, ukuran juga besar dengan ujungnya yang telah basah. Ani semakin merintihrintih ketakutan, dia pejamkan matanya sambil terus menangis. Dia sadar akan diperkosa. Tomi kemudian bergerak mendekati Ani dan meraih kepala Ani. Belum sempat berteriak, mulut Ani tibatiba dijejali dengan batang kemaluannya yang sudah menegang dan membuat gadis itu tersedak.

    Ani berusaha terus menutup mulutnya namun setelah jempol dan jari telunjuk Tomi menutup lobang hidung Ani, diapun membuka mulutnya sebagai reaksi karena kekurangan oksigen. Langsung mendapat kesempatan itu dihujamkannya batang kemaluannya kedalam mulut Ani. Dia tak bisa berbuat apaapa karena Tomi memegang kepala gadis itu.

    Rasa mual membuat Ani hampir muntah dan berusaha melepaskan kemaluan Tomi di mulutnya. Tomi gerakgerakkan batang kemluannya di mulut gadis itu, majumundur dan diputarputar didalam rongga mulut Ani. Selama sepuluh menit Tomi menjejali mulut gadis itu dengan batang kemaluannya.

    Puas dengan itu kemudian Tomi mengeluarkan kemaluannya dari mulut gadis itu. Ani langsung mencoba berteriak tapi Tomi cepatcepat membekap mulutnya dan berkata, Diem lu, jangan berteriak atau gue bunuh kamu?, sambil menempelkan pisau lipatnya. Ani terdiam karena takut ancaman itu. Dan hanya bisa menangis sampai gadis itu kelelahan dan lemas. Setelah sejenak menikmati wajah Ani, kini Tomi menurunkan celana dalam putih Ani dan melemparkannya ke lantai, Anipun hanya bisa pasrah tanpa perlawanan.

    Gile, memek elo bagus banget waw indah sekali? bisik Tomi kepada Ani.

    Memang gadis seusia Ani memiliki kemaluan yang indah, masih perawan, bulubulunyapun tipis dan halushalus tumbuh rapih berjajar disekitar lobang vaginanya.

    Kedua tangan Tomi kembali meremasremas payudara gadis itu. Ani menjeritjerit ketika Tomi memijatmijat putting susunya. Kembali Ani berteriak lagi, kembali pula Tomi ancam Ani Lu bisa diem ngga!?.

    Sekarang, Lu harus nyobain kontol gue inipasti nikmat.? Tomi berkata.

    Kita jadikan malam ini sebagai malam pengantin kita, hahaha, sambungnya.

    Jangaaan pak oouuhh jangaaan, ampuunn pakk ? Ani memelas.

    Tapi Tomi tak peduli dengan ucapan gadis itu.

    Diapun jongkok didepan Ani, dia angkat pahanya dan melebarkannya. Kepala Tomi menunduk memperhatikan kemaluannya Ani yang ditumbuhi bulubulu tipis. Kepalanya bergerak dan mulutnya mulai menjilati kemaluan gadis itu.

    Mendapatkan perlakuan itu badan Ani langsung menggeliatgeliat suaranya terengahengah merasakan kemaluannya kegelian karena dijilati. Hanya suara erangan gadis itu saja yang terdengar, Ehhmmhh engghh ouuhhh oohh dst. Sementara mulut Tomi terus menjilati kemaluan Ani, tangannya bergerak ke atas dan memijatmijat payudara Ani serta mempermainkan putting susu gadis itu.. Ani menggeliat antara sakit, geli dan takut.

    Tibatiba Ani mengangkat pinggulnya dan mendesah lemah. Rupanya Gadis itu telah orgasme. Dari vagina gadis itu keluar cairan. Ketika melihat bibir vagina gadis itu telah basah, cepatcepat Tomi mengarahkan kontolnya yang sudah menegang dan mendekatkannya ke bibir vagina gadis itu. Sambil memegang pinggul gadis itu, Tomi melesakkan batang kemaluannya.

    DanAahhh sssakittt oouughhh a.. ammpunn pak.. oouhhh, Ani merintih tajam tubuhnya menegang kaku menahan rasa sakit dipangkal pahanya. Walaupun dengan susah payah akhirnya Tomi berhasil menanamkan batang kemaluannya masuk amblas ke dalam lubang kemaluan Ani. Ani menjerit kesakitan, badannya meregang kesakitan.

    Sejenak Tomi merasakan kenikmatan hangatnya lobang kemaluan Ani dan merasakan denyutdenyut dinding kemaluan Ani serasa memijatmijat batang kemaluannya.

    Akhirnya Tomipun mulai mengerakkan kemaluannya maju mundur. Tangannya memegang pundak gadis itu sedang mulutnya menciumi bibir dan pipi Gadis itu. Ani mendesahdesah dan mengerangerang membuat Tomi semakin bergairah dan mempercepat gerakan memajumundurkan kemaluannya itu. Oohh oouufffh ooouuh aahh dst, Ani mengerangngerang. Tubuh keduanya telah dibanjiri oleh peluh seolaholah mereka sedang mandi.

    Puas dengan posisi itu kini Tomi mencabut kemaluannya dan membalikkan tubuh Ani. Dan memposisikan tubuh telanjang gadis itu seperti Anjing. Dari arah belakang kembali Tomi menghujamkan kontolnya yang kini ke dalam liang dubur gadis itu.

    Aaakhhh!!!, Ani kembali memekik kesakitan, badannya kembali mengejang keras menahan sakit yang teramat sangat ketika liang anusnya dibobol oleh kemaluan Tomi.

    Setelah tertanam, Tomi kembali memompa dengan gerakan yang semakin cepat. Kedua tangan Tomi yang besar semakin kasar meremasremas susu gadis itu. Ani semakin mengerangngerang kesakitan. Tapi Tomi tak peduli. Terus saja Tomi maju mundurkan pinggulnya dengan cepat.

    Sadar dirinya akan mencapai klimaks, Tomi mencabut batang kemaluannya dari lobang dubur Ani. Setelah itu dihempaskannya tubuh Ani hingga kembali terlentang. Kembali Tomi menancapkan batang kemaluannya didalam liang vagina Ani yang telah dibasahi oleh cairan kewanitaannya yang bercampur darah perawannya.

    Blessbatang kemaluan Tomi menghujam masuk tanpa kesulitan, kembali digenjotnya tubuh Ani dengan cepat dan kasar, sampaisampai dada Tomi menghantamhantam wajah Ani yang meringisringis kesakitan. Kini Tomi menggoyang tubuh Ani dengan hebat hingga tubuh Ani terbantingbanting disodok oleh Tomi.

    Sampai akhirnya saat yang ditunggutunggu oleh Tomi, kini tubuh Tomi mengejang, wajahnya menyeringai menengadah keatas, ototototnya mengeras dan akhirnya dia menyemprotkan spermanya di vagina gadis itu, Croottt crrottt crrottt jumlahnya banyak sekali.

    Oogghhh ahh, Tomi memekik puas sambil terus menyemprotkan spermanya memenuhi rongga vagina Ani sambil kedua tangannya mencengkram erat pinggul Ani.

    Anipun tibatiba mendesah panjang ooouuuuhhgggg, sambil menerima tumpahan sperma Tomi yang melimpah ruah itu hingga meluber keluar dari sisisisi rongga kemaluannya badannyapun mengejang dan bergetar, sepertinya diapun mengalami ejakulasi sesuatu yang baru dialaminya seumur hidup.

    Beberapa detik kemudian setelah samasama mengalami orgasme tubuh kedua insan itupun melemas, tubuh Tomi jatuh menindih tubuh Ani. Kini hanya suara nafas kedua insan itu yang saling memburu menghiasi akhir dari pergumulan itu.

    Setelah diam selama 15 menit, Tomi kemudian bangkit dari atas tubuh Ani serta melepaskan kontolnya, Ooohhh, Ani mendesah panjang disaat Tomi mencabut batang kemaluannya yang beberapa menit lamanya mengisi rongga kemaluannya.

    Sayang gimana rasanya ? enak kan ?, tanya Tomi kepada Ani.

    Anipun diam seribu bahasa dan memalingkan wajahnya dari pandangan Tomi.

    Ayo sini sayang ada lagi tugas buat kamu, ujar Tomi serta meraih dan mengangkat kepala gadis itu untuk kemudian memaksa Ani menjilati batang kemaluan Tomi yang masih basah oleh sperma dan darah.

    Anehnya Ani hanya pasrah dan menuruti saja perintah Tomi tadi secara perlahanlahan diraihnya betang kemaluan Tomi yang kembali menegang itu dan kemudian dijilatjilat serta dikulumnya batang kemaluan Tomi bak makan permen sampai bersih.

    Setelah selesai dan merasa puas, Tomi bangkit dan membiarkan tubuh Ani yang telanjang itu terjatuh lemas. Tomi bergerak mendekati Ani yang masih lemah dan membisikkan katakata mesra di telinganya

    Kamu hebat sayang aku cinta sama kamu.

    Karena dilihat Ani terkulai lemas dan sepertinya tertidur karena kecapaian, maka Tomi memutuskan untuk meninggalkannya dulu. Tomi ingin melihat kegiatan di ruangan lain dimana tadi terjadi pembantaian itu.

    Sesampainya dirungan yang ditujunya mata Tomi terbelalak ketika melihat pemandangan yang ada diruangan itu. Temantemannya nampak tidur tiduran sambil melepas lelah setelah membantai Dina yang tubuh telanjang Dina nampak tergeletak dengan posisi telentang dilantai, kedua kakinya mengangkang lebar dengan lutut tertekuk.

    Setelah diamati dari dekat oleh Tomi ternyata kondisi Dina sangat mengenaskan dia telah diperkosa secara buat oleh temantemannya, mulutnya dipenuhi oleh cairan sperma yang mengental sampai meluber disekitar mulut dan pipinya. Rupanya oleh temantemannya Tomi Dina dipaksa melakukan oral sex dan mereka telah menumpahkan spermanya didalam mulut Dina.

    Matanya nampak sayu serta nafasnya terdengar pelan terengahengah. Kuturunkan tatapan mataku keseputar payudaranya yang berukuran tidak begitu besar, disitu terdapat banyak bekasbekas gigitan dan salah satu putingnya nampak berdarah, disitu juga terdapat tumpahan sperma yang telah mengering.

    Dan akhirnya kutatap kemaluan gadis itu, kondisinya rusak parah, kemaluannya sudah memerah dan membengkak, banyak ceceran darah dan sperma didaerah itu. Tomi menggelenggelangkan kepalanya melihat kondisi Dina.

    Tibatiba Asep bangkit dia menyalakan rokoknya dan kemudian menyelipkannya dibibir kemaluan Dina.

    Tomi dan Aseppun tertawa terbahakbahak, Kasihan dia sudah bekerja keras memuasin kitakita orang ini, aku kasih dia rokoklah, ujar Asep.

    Eh sebentar gwe mau kencing dulu, ujar Asep berjalan meninggalkan ruangan pembantaian Dina sambil mengakhiri tawanya.

    Diruangan itu pula Tomi bergerak kearah tumpukan pakaian Dina yang berserakan dilantai, dia rupanya tertarik dengan tas punggung Dina. Dengan rasa penasaran dia bukabuka isi tas Dina, membaca buku hariannya, membukabuka dompet Dina, memerika ponsel milik Dina, kurang lebih 5 menit lamanya dia bukabuka itu semua. Sedang asyikasyiknya dia membukabuka buku Dina, tibatiba dia dikejutkan dengan teriakan diruangan samping. Serta merta dia berlari menuju kearah situ.

    Kembali mata Tomi terbelalak serta menggelenggelengkan kepalanya tatkala melihat Asep ternyata tengah asyik menyetubuhi Ani.

    Sss sorry.. b.. boss.. gwe kagak tahan lihat cewek cantik ini, ujar Asep sambil terus memompakan kemaluannya didalam kemaluan Ani.

    Oouuhhh aaahhh jj jangann kasar kassarr oohh oohh, Ani kembali merintihrintih sambil tubuhnya terhempashempas sebagai akibat sodokansodokan keras Asep.

    D.. diem luh rasain aja.. kontol gue inii aakkhh akhh.. fuck ! ohh fuck!!, ujar Asep sambil terus menggenjot tubuh Ani.

    Akhh oouhhh oh a.. ampunn oohh, Ani merintihrintih dengan tubuh yang terhempashempas wajahnya meringis menahan rasa ngilu diselangkangannya.

    Sepuluh menit lamanya tubuh Ani disetubuhi oleh Asep, hingga akhirnya Asep memuntahkan spermanya di lubang kemaluan Ani.

    Asep terlihat sangat puas sekali dan diapun kemudian menjatuhkan dirinya disisi Ani yang kembali tubuhnya melemas. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam saat mereka tersadar akan waktu yang semakin mepet, tidak terasa sekian lamanya mereka mengerjain kedua gadis itu serasa waktu berlalu cepat.

    Tibatiba birahi Tomi bangkit kembali, didekatinya kembali tubuh Ani yang tertidur kerena kecapaian itu dan dibangunkannya Ani dari tidurnya.

    Hoeii bangunnn, bentak Tomi kepada Ani.

    Oohhh, Anipun terbangun.

    Sayangku layanin aku lagi ya, bisik Tomi dengan tersenyum.

    Pedangku udah bangkit lagi nihgaragara kamu sih yang menggairahkan sekali, lanjutnya.

    Mimik wajah Anipun berubah menjadi cemas, matanya mulai berkacakaca.

    Pak.. Tomi Ani udah engga kuat pak rasanya sakittt sekali jangann pak.. tolong, ujar Ani dengan suara yang lirih.

    Peduli setan , balas Tomi seraya memposisikan dirinya diatas tubuh Ani.

    ooohhh oohh, Ani mendesah panjang tatkala Tomi menanamkan kembali kemaluannya didalam lobang kemaluannya. Kembali tubuh Ani digenjot, disetubuhi secara kasar oleh Tomi.

    Ani hanya bisa pasrah, air matanya berlinangan, tubuhnya lemah hanya mengikuti irama gerakan dari Tomi yang tengah menyodoknyodokkan kemaluannya.

    Dan setelah beberapa menit lamanya Tomi kembali berejakulasi dilobang kemaluan Ani cairan hangatnya menyembur membasahi rahim Ani.

    Rasa puas nampak di raut wajah Tomi, Hahahaakhirnya aku berhasil mendapatkanmu gadis cantik.

    Gue mau tanya ke elu yang terakhir kalinya, mau engga elu jadi istri gue hah ?

    Ani hanya diam membisu sambil menangis.

    Kalo elu engga mau, gue suruh tementemen gue perkosa elu sampai mati !, ancam Tomi.

    Inget memek elu udah gue siram ama peju gue, dan sebentar lagi elu hamil, ujar Tomi.

    Kurang lebih setengah jam lamanya Tomi merayu Ani, kadang terdengar bentakanbentakan, kadang Tomi menampar wajah Ani, kadang dengan katakata halus, yang jelas Tomi terus meneror hati Ani.

    Rupanya bujuk rayu dari Tomi tak membuahkan hasil sementara waktu sudah menunjukkan pukul 2 dinihari.

    Akhirnya Tomi mempersilahkan temantemannya untuk mencicipi tubuh Ani.

    Rasain tuh kontolkontolnya tementemen gue biar mampus elu, cewek sombong !, ujar Tomi dengan mencibir.

    Tanpa membuang waktu lagi keempat teman Tomi mulai menjamah tubuh Ani.

    Mereka mulai memperlakukan Ani seperti Dina. Mulai dengan Afung yang langsung menyodomi Ani setelah itu vagina Ani kembali dihajar oleh kemaluan milik Ujang, juga mulut Ani dipaksa mengulum batang kemaluannya Cecep dan setelah berejakulasi menelan spermanya,

    terakhir ketika Ani telah kepayahan Asep kembali menyetubuhi Ani. Kini keadaan Ani tidak jauh beda dengan Dina, seluruh wajah badan dan kemaluannya yang telah membengkak penuh dengan cairan sperma.

    Kini waktu telah menunjukkan pukul 4 pagi, seluruh pemerkosa tadi telah berpakaian lengkap dan rapi. Sebelum mereka pergi, mereka menggotong tubuh Ani untuk disatukan dengan Dina. Kedua tubuh yang tak berdaya itu kini tergolek lemah, keduanya diposisikan terlentang sejajar dengan kondisi tubuh mereka yang telanjang bulat.

    Sebelum pergi Tomi mengecup kening Ani dan Asep kembali menyelipkan sebatang rokok yang menyala dikemaluan Ani juga Dina. Dengan diiringi tawa serta canda kelima pemerkosa itu pergi meninggalkan rumah kosong tempat dimana tubuh Ani dan Dina tergolek pingsan.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Menikmati Memek Harum Mila

    Menikmati Memek Harum Mila


    1611 views

    Cerita Sex ini berjudulMenikmati Memek Harum MilaCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Cerita ini khusus buat temanteman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18. Cerita ini lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.

    Aku sebenarnya tidak tega menagih utang pada kawanku yang satu ini. Namun, karena keadaanku juga sangat mendesak, aku memberanikan diri dengan harapan temanku bisa membayar; minimal separuhnya dulu. Sayang sekali, Darta, kawanku yang baru menikah enam bulan yang lalu ini, tak bisa membayar barang sedikit pun.

    Memang aku mengerti keadaannya. Ia menikah pun karena desakan orang tua Mila, yang kini jadi istrinya. Darta sendiri, sampai saat ini belum punya pekerjaan.Karena hari sudah larut, aku tahu diri, segera permisi pada Darta.

    Gua jadi enggak enak nih..

    Sudahlah Ta. Gua gak apaapa koq. Gua cuma nyoba aja, barangkali ada, aku menukasnya, takut membuatnya jadi beban pikiran.

    Ma, gua mau bisikin sesuatu.. tibatiba Darta mendekatkan mulutnya ke arah telingaku. Dan aku benarbenar terkejut, ketika Darta menawarkan istrinya untuk kutiduri.

    Gila lu.. Sialan.. ucapku.

    Sstt.. Jangan berisik. Gua juga kan ingin balas budi sama elu. Soalnya eu udah banyak berbuat baik sama gua. Gak ada salahnya kan, kalau kita saling berbagi kesenangan.. begitulah ucap Darta dengan serius.

    Memang diamdiam sudah sejak lama aku selalu memperhatikan Mila. Bahkan aku pun memuji Darta, bisa mendapatkan gadis secantik Mila. Selain posturnya yang tinggi, Mila memiliki kulitnya yang putih dan mulus. Tubuhnya menggairahkan. Memang selalu terbungkus rapat, dengan baju yang longgar. Namun aku dapat membayangkan, betapa kenyalnya tubuh Mila.

    Baru melihat wajah dan jemari tangannya pun, aku memang suka langsung berpantasi; membayangkan Mila jika berada di hadapanku tanpa busana. Lalu Mila kugumuli dengan sesuka hati. Namun untuk berbuat macammacam, rasanya kubuang jauhjauh. Karena aku sangat tahu, Mila itu orang baikbaik, dan keturunan orang baikbaik pula. Lihat saja penampilannya, yang selalu terbungkus sopan dan rapi.

    Lu serius, Ta? Bagaimana dengan Mila? Apa dia mau? aku pun akhirnya mulai terbuka.

    Kita pasang strategi, donk! Kalau secara langsung, jelas istri gua kagak bakalan mau, jawabnya.

    Gimana caranya? aku penasaran.

    Darta kembali membisikan lagi rencana gilanya. Aku memang sangat menginginkan hal itu terjadi. Sudah kubayangkan, betapa nikmatnya bersetubuh dengan perempuan aduhai seperti Mila.

    Mila..! Mila..! Milaa..! Darta memanggil istrinya.

    Dan tanpa selang waktu lama, Mila ke luar dari dalam kamarnya dengan dandanan yang tetap rapat.

    Ada apa, Bang? tanya Mila.

    Tolong belikan rokok ke warung..! kata Darta sambil merogoh uang ribuan ke dalam sakunya.

    Baik, Bang, Mila menerima uang itu, lalu ke luar. Agen Judi Bola

    Darta segera menyuruhku masuk ke dalam kamarnya, seraya masuk ke kolong ranjang. Aku mau saja, berbaring di tembok dingin, di bawah ranjang. Lalu Darta ke luar lagi. Pintu kamar, tampak masih terbuka.

    Tidak lama kemudian, terdengar suara Mila yang datang. Mereka bercakapcakap di ruang tamu. Dan Darta mengatakan kalau aku sudah pulang, karena ada ditelepon sama bosku. Mila kedengarannya tidak banyak tanya. Dia tak terlalu mempedulikan kehadiranku. Hingga suara pintu yang dikunci pun, bisa terdengar dengan jelas.

    Kulihat dua pasang kaki memasuki kamar. Pintu ditutup. Dikunci pula. Bahkan termasuk lampu pun dimatikan, sehingga mataku tak melihat apaapa lagi. Yang kudengar hanya suara ranjang yang berderit dan suara kecupan bibir, entah siapa yang mengecup. Lalu ada juga yang terdengar suara seleting celana, dan nafas Mila yang mulai tak beraturan. Pluk, pluk, pluk.. Sepertinya pakaian mereka mulai dilemparkan ke lantai, satu persatu.

    Emh.. Ah.. Uh.. Oh.. Jelas, itu suara milik Mila.

    Euh.. He.. Euh.. nah kalau itu, suara Darta.

    Tampaknya mereka sudah mulai bercumbu dengam hebatnya. Ranjang pun sampai bergoyanggoyang begitu dahsyat.

    Emh.. Akh.. Ayo Bang.. Aduuh ss.. suara Mila membuat nafasku bergerak lebih kencang dari biasanya.

    Aku bisa merasakan, Mila sedang ada dalam puncak nafsunya. Aku sudah tidak tahan mendengar suara dengusan nafas kedua insan yang tengah memadu berahi ini. Hingga aku mulai membuka celanaku, bajuku dan celana dalamku. Aku sudah telanjang bulat. Lalu aku bergerak perlahan, ke luar dari tempat persembunyian, kolong tempat tidur.

    Meski keadaan sangat gelap, namun aku masih bisa melihat dua tubuh yang bergumul. Terutama tubuh Mila, yang putih mulus. Darta sudah memasukan penisnya, dan sedang memompanya turun naik, diiringi desahan nafas yang tersengalsengal. Konvensional. Mila sepertinya lebih menikmati berada di posisi bawah, sambil kedua tangannya memeluk erat tubuh Darta, dan kakinya menjepit pantat Darta. Aku mulai tidak tahan.

    Tibatiba Darta semakin mempercepat pompaannya. Ranjang bergoyang lebih ganas lagi. Dan suara erangan tertahan Mila semakin menjadijadi.

    Emh, emh, emh, emh.. Ah.. Oh.. Hanya itu yang keluar dari mulut Mila, karena mulutnya disumpal oleh mulut Darta. Dan akhirnya.
    Agh.. Agh..! suara Darta mengakhiri pendakian itu.

    Namun tampaknya Mila belum selesai. Terbukti, kakinya masih menyilang erat, mengunci paha Darta, agar tak segera mencabut penisnya. Tetapi apa hendak dikata, Darta sudah lemas. Ia tergolek dengan nafas yang lemahlunglai.

    Kesempatan inilah, saatnya aku harus masuk. Demikian yang direncanakan Darta tadi. Maka tanpa ragu lagi, aku segera melompat ke atas ranjang. Meraih tubuh Mila dan langsung menindihnya. Tentu saja Mila terpekik kaget.

    Siapa Kau..! Kurang ajar..! Pergi..! Ke luar..! jangan..! setaan..! Mila berontak. Ia sangat marah tampaknya.

    Mila, aku punya hutang pada kawanku. Berilah ia sedikit kesempatan.. Darta yang menjawab, sambil mengelus rambutnya.

    Biadab..! Aku tidak mau..! Lepaskan..! *******..! Mila mendorong tubuhku.

    Namun karena nafsuku sudah memuncak, aku tak mungkin menyerah. Kutekan lebih keras tubuhnya, sambil tanganku berusaha menuntun agar penisku segera masuk. Mila tetap meronta. Mila berkalikali meludahi mukaku. Tetapi aku diamdiam menikmatinya. Bahkan ludahnya malah kusedot dari bibirnya, dan kutelan.

    Meskipun liang vagina Mila sudah licin, namun penisku tetap agak seret untuk segera menembusnya. Mila terpekik, ketika aku menekan dan memaksakannya sekaligus. Bles..! Akhirnya masuk juga. Kudiamkan beberapa saat, karena aku ingin mencumbu dulu bibirnya. Mila tetap berontak, sampai akhirnya kehabisan tenaga. Akhirnya ia hanya diam.

    Kurasakan ada air mata yang mengalr dari kedua kelopak matanya. Tetapi aku semakin bernafsu. Kuremasremas payu daranya yang ternyata memang cukup besar dan begitu kenyal. Lalu aku mulai memompa penisku. Mila terpekik kembali. Kasihan juga, aku melihatnya. Sehingga aku bergerak perlahanlahan, sampai akhirnya vagina Mila bisa beradaptasi dengan penisku. Mila tidak bereaksi. Ia diam saja. Namun aku sangat menikmatinya.

    Walaupun Mila diam, tentunya jauh lebih nikmat dari pada melakukannya dengan patung. Aku terus memompanya, sampai napasku mulai ngosngosan. Kucoba menyalurkan nafasku ke arah telinga Mila. Dan hasilnya cukup bagus. Lama kelamaan, di sela isakan tangisnya, diamdiam kurasakan vaginanya diangkat, seakan Mila ingin menerima hunjaman penisku lebih dalam.

    Tentu saja aku semakin bersemangat. Kupompa lebih cepat lagi. Tibatiba isakan tangisnya berhenti, diganti dengan nafasnya yang kian memburu. Dan yang lebih mengagetkan lagi, kakinya tibatiba mengunci pantatku. Aku tersenyum, sambil mencumbui telinganya.

    Kau menikmatinya, sayang? bisikku.

    Diam..! dia membentakku. Namun aku yakin, Mila hanya tidak mau mengakui kekalahan dirinya. Buktinya, ketika penisku kucabut, Mila

    menekan pantatku. Tangannya pun memeluk tubuhku, agar aku merapatkannya kembali.

    Lalu ada suara erangan dari bibirnya yang tertahan. Bersamaan erangan itu, kedua kakinya semakin erat menekan pantatku. Dan vaginanya ditekan pula ke atas. Aku pun sangat terangsang. Hingga detikdetik akhir pun akan segera tiba. Kupeluk erat pula tubuh Mila. Kugenjot lebih cepat dan lebih keras. Sampai akhirnya tiba pada genjotan yang terakhir. Aku tekan sangat kuat. Kugigit pelan lehernya.

    Agh.. Agh.. Agh.. Maniku keluar di dalam vaginanya. Begitupun Mila.

    Akh.. Akh.. Akh.. Ss.. begitulah yang keluar dari mulut Mila.

    Lalu kemudian Mila mendorong tubuhku dan seakan menyesali dan tak mau lagi bersentuhan denganku.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Rok Ketat Dan Miniku Saat SMU

    Rok Ketat Dan Miniku Saat SMU


    1413 views

    Cerita Sex ini berjudulRok Ketat Dan Miniku Saat SMUCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku –  Ini mengisahkan sebuah cerita dewasa tentang pergaulan yang terjadi pada anak smu sekarang. Jadi begini awal mula cerita seks ini dikisahkan dari seorang yang bernama riska.

    Riska adalah seorang gadis pelajar kelas 3 di sebuah SMU negeri terkemuka di kota YK. Gadis yang berusia 17 tahun ini memiliki tubuh yang sekal dan padat, kulitnya kuning langsat. Rambutnya tergerai lurus sebahu, wajahnya juga lumayan cantik.

    Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara, ayahnya adalah seorang pejabat yang kini bersama ibunya tengah bertugas di ibukota, sedang kakakkakaknya tinggal di berbagai kota di pulau jawa ini karena keperluan pekerjaan atau kuliah. Maka tinggallah Riska seorang diri di rumah tersebut, terkadang dia juga ditemani oleh sepupunya yang mahasiswi dari sebuah universitas negeri ternama di kota itu.

    Sebagai anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Riska sangat gemar memakai pakaian yang serba ketat termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya seharihari. Rok abuabu yang tingginya beberapa senti di atas lutut sudah cukup menyingkapkan kedua pahanya yang putih mulus, dan ukuran roknya yang ketat itu juga memperlihatkan lekuk body tubuhnya yang sekal menggairahkan.

    Penampilannya yang aduhai ini tentu mengundang pikiran buruk para lakilaki, dari yang sekedar menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang berhasrat ingin menggagahinya.

    Salah satunya adalah Parno, si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Riska. Parno, pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila melihat gadisgadis cantik dan seksi melintas di hadapannya.

    Sosok pribadi Riska memang cukup supel dalam bergaul dan sedikit genit termasuk kepada Parno yang sering mengantarkan Riska dari jalan besar menuju ke kediaman Riska yang masuk ke dalam gang.

    Suatu sore, Riska pulang dari sekolah. Seperti biasa Parno mengantarnya dari jalan raya menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintikrintik, keadaan di sekitar juga sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota YK. Dan Parno memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat birahinya kepada Riska.

    Ia telah mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Riska nanti akan dikerjai. Parno sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur yang dilewati seharihari karena jalannya memutar melewati areal pekuburan.

    Lho koq lewat sini Pak?, tanya Riska.

    Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup, bujuk Parno sambil terus mengayuh becaknya.

    Dengan sedikit kesal Riska pun terpaksa mengikuti kemauan Parno yang mulai mengayuh becaknya agak cepat. Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Parno, yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal pekuburan, tibatiba Parno membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.

    Lho kenapa masuk sini Pak?, tanya Riska. Fontana99

    Hujan.., jawab Parno sambil menghentikan becaknya tepat di tengahtengah bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.

    Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak dipakai lagi, palingpaling sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Riska menjadi semakin panik, wajahnya mulai terlihat waswas dan gelisah.

    Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basahbasahan sama air hujan mending kita basahbasahan keringat.., ujar Parno sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan menghampiri Riska yang masih duduk di dalam becak.

    Bagai tersambar petir Riskapun kaget mendengar ucapan Parno tadi.

    A.. Apa maksudnya Pak?, tanya Riska sambil terbengongbengong.

    Non cantik, kamu mau ini? Parno tibatiba menurunkan celana komprangnya, mengeluarkan penisnya yang telah mengeras dan membesar.

    Riska terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah dia lihat selama ini.

    J.. Jaangan Pak.. Jangann.. pinta Riska dengan wajah yang memucat.

    Sejenak Parno menatap tubuh Riska yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu tersingkaplah dari balik rok abuabu seragam SMUnya kedua paha Riska yang putih bersih itu. Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki gadis itu. Dan di bagian atasnya, kedua buah dada ranum nampak menonjol dari balik baju putih seragamnya yang berukuran ketat.

    Ampunn Pak.. Jangan Pak.., Riska mulai menangis dalam posisi duduknya sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin menjaga jarak dengan Parno yang semakin mendekati tubuhnya.

    Tubuh Riska mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya sepasang tangan yang kasar mulai menyentuh pahanya. Tangannya secara refleks berusaha menampik tangan Parno yang mulai menjamah paha Riska, tapi percuma saja karena kedua tangan Parno dengan kuatnya memegang kedua paha Riska.

    Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann.., Riska merontaronta dengan menggerakgerakkan kedua kakinya. Akan tetapi Parno malahan semakin menjadijadi, dicengkeramnya eraterat kedua paha Riska itu sambil merapatkan badannya ke tubuh Riska.

    Riska pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan sepi itu. Kedua tangan kasar Parno mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh pangkal paha Riska. Tubuh Riska menggeliat ketika tangantangan Parno mulai menggerayangi bagian pangkal paha Riska, dan wajah Riska menyeringai ketika jarijemari Parno mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.

    Iihh.., pekikan Riska kembali menggema di ruangan itu di saat jari Parno ada yang masuk ke dalam liang vaginanya.

    Tubuh Riska menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorekngorek lubang kewanitaannya. Desah nafas Parno semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan pembuka ini. Ditatapnya wajah Riska yang megapmegap dengan tubuh yang menggeliatgeliat akibat jari tengah Parno yang menarinari di dalam lubang kemaluannya.

    Cep.. Cep.. Cep.., terdengar suara dari bagian selangkangan Riska. Saat ini lubang kemaluan Riska telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur membasahi selangkangan dan jarijari Parno.

    Puas dengan adegan pembuka ini, Parno mencabut jarinya dari lubang kemaluan Riska. Riska nampak terengahengah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya. Parno kemudian menarik tubuh Riska turun dari becak, gadis itu dipeluknya eraterat, kedua tangannya meremasremas pantat gadis itu yang sintal sementara Riska hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya yang gemetaran itu. Parno juga menikmati wanginya tubuh Riska sambil terus meremas remas pantat gadis itu.

    Selanjutnya Parno mulai menikmati bibir Riska yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.

    Eemmgghh.. Mmpphh.., Riska mendesahdesah di saat Parno melumat bibirnya. Dikulumkulum, digigitgigitnya bibir Riska oleh gigi dan bibir Parno yang kasar dan bau rokok itu. Ciuman Parno pun bergeser ke bagian leher gadis itu.

    Oohh.. Eenngghh.., Riska mengerangngerang di saat lehernya dikecup dan dihisaphisap oleh Parno.

    Cengkeraman Parno di tubuh Riska cukup kuat sehingga membuat Riska sulit bernafas apalagi bergerak, dan hal inilah yang membuat Riska pasrah di hadapan Parno yang tengah memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan kekar Parno meraih kepala Riska dan menekan tubuh Riska ke bawah sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Parno yang berdiri tegak di hadapannya. Langsung saja oleh Parno kepala Riska dihadapkan pada penisnya.

    Ayo.. Jangan macammacam non cantik.. Buka mulut kamu, bentak Parno sambil menjambak rambut Riska.

    Takut pada bentakan Parno, Riska tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisakisak dia sedikit demi sedikit membuka mulutnya dan segera saja Parno mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Riska.

    Hmmphh.., Riska mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi Riska menggelembung karena batang kemaluan Parno yang menyumpalnya.

    Akhh.. sebaliknya Parno mengerang nikmat. Kepalanya menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Riska di sekujur batang kemaluannya yang menyumpal di mulut Riska.

    Riska menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Parno. Sementara kedua tangan Parno yang masih mencengkeram erat kepala Riska mulai menggerakkan kepala Riska maju mundur, mengocok penisnya dengan mulut Riska. Suara berdecakdecak dari liur Riska terdengar jelas diselingi batukbatuk.

    Beberapa menit lamanya Parno melakukan hal itu kepada Riska, dia nampak benarbenar menikmati. Tibatiba badan Parno mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Riska semakin cepat sambil menjambakjambak rambut Riska. Wajah Parno menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan..

    Aakkhh.., Parno melengking, croot.. croott.. crroott..

    Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Parno yang mengisi mulut Riska yang terkejut menerima muntahan cairan itu. Riska berusaha melepaskan batang penis Parno dari dalam mulutnya namun siasia, tangan Parno mencengkeram kuat kepala Riska. Sebagian besar sperma Parno berhasil masuk memenuhi rongga mulut Riska dan mengalir masuk ke tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari selasela mulut Riska.

    Ahh, sambil mendesah lega, Parno mencabut batang kemaluannya dari mulut Riska.

    Nampak batang penisnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Riska. Demikian pula halnya dengan mulut Riska yang nampak basah oleh cairan yang sama. Riska meski masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya juga lemas dan shock setelah diperlakukan Parno seperti itu.

    Sudah Pak.. Sudahh.. Riska menangis sesenggukan, terengahengah mencoba untuk bernego dengan Parno yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan Riska.

    Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Parno membuat tenaganya menjadi kuat berlipatlipat kali, apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya. Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya kembali mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.

    Parno kemudian memegang tubuh Riska yang masih menangis terisakisak. Riska sadar akan apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan. Badan Riska bergetar ketika Parno menidurkan tubuh Riska di lantai gudang yang kotor itu, Riska yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir mengikuti arahan Parno.

    Setelah Riska terbaring, Parno menyingkapkan rok abuabu seragam SMU Riska hingga setinggi pinggang. Kemudian dengan gerakan perlahan, Parno memerosotkan celana dalam putih yang masih menutupi selangkangan Riska. Kedua mata Parno pun melotot tajam ke arah kemaluan Riska. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir vaginanya, indah sekali.

    Parno langsung saja mengarahkan batang penisnya ke bibir vagina Riska. Riska menjerit ketika Parno mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang penisnya yang panjang dan besar masuk dengan paksa ke dalam liang vagina Riska.

    Aakkhh.., Riska menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya meringis menahan rasa pedih di selangkangannya.

    Kedua tangan Riska ditekannya di atas kepala, sementara ia dengan sekuat tenaga melesakkan batang kemaluannya di vagina Riska dengan kasar dan bersemangat.

    Aaiihh.., Riska melengking keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang penis Parno. Darah pun mengucur dari selasela kemaluan Riska.

    Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh.. Parno mendesis nikmat.

    Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Parno langsung menggenjot tubuh Riska dengan kasar.

    Oohh.. Oogghh.. Oohh.., Riska mengerangngerang kesakitan. Tubuhnya terguncangguncang akibat gerakan Parno yang keras dan kasar. Sementara Parno yang tidak peduli terus menggenjot Riska dengan bernafsu. Batang penisnya basah kuyup oleh cairan vagina Riska yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya.

    Sekitar lima menit lamanya Parno menggagahi Riska yang semakin kepayahan itu, sepertinya Parno sangat menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi Riska, sampai akhirnya di menit kedelapan, tubuh Parno kembali mengejang keras, uraturatnya menonjol keluar dari tubuhnya yang hitam kekar itu dan Parno pun berejakulasi.

    Aahh.. Parno memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh spermanya di dalam rongga kemaluan Riska yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena tak sanggup lagi mengimbangi gerakangerakan Parno.

    Dan akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang terdengar dari mulut Parno. Parno puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu memperkosa gadis cantik yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.

    Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Parno dengan becaknya kembali mengantarkan Riska yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa sakit di selangkangannya, Riska tak mampu lagi berjalan normal hingga Parno terpaksa menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

    Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Parno dengan leluasa menuntun tubuh lemah Riska hingga sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras. Setelah berbisik ke telinga Riska bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuhnya yang molek itu, Parno pun kemudian meninggalkan Riska dengan mengayuh becaknya menghilang di kegelapan malam, meninggalkan Riska yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Kenikmatan Ngeseks Dalam Mobil

    Kenikmatan Ngeseks Dalam Mobil


    1455 views

    Cerita Sex ini berjudulKenikmatan Ngeseks Dalam MobilCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Rudi adalah pria awal 30an berpenghidupan lumayan dengan pekerjaan sebagai seorang pialang di suatu perusahaan sekuritas sedang. Tidak ada yang aneh dengan kehidupannya. Semua berjalan lancar. Bila ada tekanantekanan dalam pekerjaan bahkan membuatnya merasa bergairah untuk menjalaninya. Ini hidup katanya dalam hati.

    Kehidupan seksnya juga demikian, hampir tidak ada masalah. Ia bisa mendapatkan apabila ia ingin, tentunya dengan proses yang wajar, karena Rudi sangat menghindari sex shopping atas alasanalasan tertentu. Biar cinta berjalan semestinya, yakinnya.

    Sore itu market mendekati closing hours. Ia menjauhi mejanya, berjalan sebentar meregangkan otot. Hari ini ia sangat puas. Pasar sangat bersahabat dengannya. Sejumlah keuntungan berhasil dibuatnya dalam one day trade. Sebagian masuk ke dalam rekening pribadinya.

    Aku memang patut mendapatkan, pikirnya, tidak ada yang merugikan atau dirugikan, kepuasan seperti ini selalu membuatnya terangsang secara seksual. Dipandangnya sekitarnya. Ada beberapa wanita rekan kerja yang masih berkutat. Ia segera memalingkan wajahnya.

    Perlu beberapa tahapan untuk mengajak salah seorang dari mereka ke tempat tidur, dan itu menyita waktu dan emosinya. Lebih baik aku pulang batinnya. Ada sesuatu yang mengingatkan untuk menunda jam kepulangannya, ia tidak mempedulikan.

    Dikemudikan mobilnya keluar dari basement perlahan. Beberapa anak SMU tampak bergerombol di halte dekat gedung kantornya. Ahh.. kernyitnya. Ia terjebak di kemacetan rutin sore hari. Dirinya sudah mengingatkan agar menunda.

    Instingku semakin bagus saja, senyumnya kecut. Dilihatnya ke luar jendela mobil. Antrean mobil sepanjang kirakira 200an mobil tidak bergerak sama sekali. Dilihatnya ke belakang dengan putus asa. Keadaan di belakang sama buruknya dengan pemandangan di depannya.

    Rudi menarik nafas dalamdalam. Digerakkan cermin di atas ke wajahnya. Tenang Rud, ini bukan alasan yang bagus untuk merusak 1 hari tenangmu, katanya sambil membenarkan letak rambutnya. Tibatiba seseorang berseragam LLAJR mengetuk kaca mobilnya. Dengan segan ditekannya switch jendelanya.

    Petugas itu memberitahu kalau terjadi kecelakaan beruntun di depan dan mungkin lalu lintas baru dapat lancar paling cepat 30 menit. Dihempaskan tubuhnya ke kursi mobil. Bagus! ia menutup wajahnya. Itulah alasan yang paling tepat untuk merusak moodnya. Dibukanya TV mobil. Dipilihnya satu film porno kesayangannya di remote.

    Ditatapnya adeganadegan itu dengan hambar. Huh! Di tengah kemacetan nonton film porno malah menambah masalah, sungutnya sambil mematikan. Rudi menyerah. Dimatikan mesin mobil sembari menatap ke arah kiri.

    Tampak di luar gadisgadis berseragam SMU masih bergerombol menunggu bis kota. Beberapa di antaranya duduk di trotoar. Diperhatikannya satu persatu. Dasar gadis remaja, mereka tidak mempedulikan cara duduknya, katanya dalam hati. Tibatiba darahnya berdesir. Tungkaitungkai indah itu milik gadis yang sangat muda. Diperhatikannya lagi lebih seksama.

    Ada yang bertumpu dengan tangannya di belakang sehingga dadanya membusung ke depan. Wajahnya begitu bersih dan muda. Rambutnya sebahu dengan leher yang jenjang. Rudi mulai termakan fantasinya sendiri. Ia memang tidak pernah bercinta dengan gadis belia. Itukah yang diinginkannya saat ini? Tidak, sahutnya sendiri, Itu terlalu gila. Judi Bola Sbobet

    sambil menatap ke depan ia tak dapat menahan diri untuk melihat kembali ke arah kirinya. Diperhatikan dengan seksama lekukan pantat yang padat itu dengan lutut indah dan kulit yang bersih. Segala gerakan gadis itu ditangkap matanya dan dialirkan ke otaknya dalam format gerakan erotis.

    Tibatiba salah seorang dari mereka tersingkap roknya. Rudi bersorak dalam hati. Diperhatikannya dengan seksama paha bagian dalamnya.. begitu kencang, dan perlahan ia mulai ereksi. Kaca film mobilnya membuatnya sangat aman dalam bereksplorasi. Ia mulai menurunkan reitsleting celananya.

    Dibelainya lembut batang kejantanannya tanpa melepaskan pandangan dari gadis itu. Jantungnya berdetak kencang. Imajinasinya meluapkan perasaan baru yang sangat dahsyat, bercinta dengan belia. Butir keringat mengalir ke lehernya. Ditariknya beberapa lembar tissue apabila ia orgasme nanti.

    Tibatiba para gadis itu berdiri dan berjalan menjauhi halte karena beberapa orang berkulit gelap berbadan besar memasuki halte itu. Rudi meraung keras sekali. Arrgh! Ditatapnya para lelaki itu. Mereka menyerupai segerombolan kera besar daripada manusia.

    Dilemparnya box tissue ke belakang. Ia percaya bahwa saat itu kecepatan batang kejantanannya menyusut lebih cepat dari cahaya. Dengan mengumpat ia merapatkan reitsleting celananya kembali.

    Langit semakin gelap. Rupanya awan berkumpul membentuk sebuah awan gelap besar. Kilat dan guntur bersahutan, diakhiri oleh curahan air yang berirama semakin cepat dan lebat. Di dalam mobil Rudi tampak melambailambaikan tissue putih di atas kepalanya, tanda menyerah kepada nasib buruknya.

    Para gerombolan kera itu bergerak melewati depan mobilnya menyeberang ke seberang jalan. Salah seorang dari mereka memukul kap mobilnya. Rudi membalas dengan mengacungkan jari tengahnya. Ia merasa aman. Toh mereka takkan melihatnya.

    Dinyalakannya mesin mobilnya karena kaca mulai mengembun. Dinyalakan stereo mobilnya sambil memandang ke kiri. Rudi hampir memekik girang. Salah seorang dari gadis SMU itu ada di sana dalam keadaan basah kuyup. Rudi memutar kepalanya untuk mencari yang lain. Ah, tampaknya ia sendirian, sesal Rudi.

    Tapi tunggu.. dalam keadaan basah semua lekuk tubuh gadis itu menjadi tercetak jelas. Rambutnya yang basah, pakaian putihnya melilit erat tubuhnya yang sintal, payudaranya menggelembung indah dengan pantat yang bundar, Rudi kembali ereksi. Bibirnya bergetar menahan nafsu birahinya yang melintas menabraknya berulangulang. Matanya terasa panas.

    Dibukanya pintu mobilnya kemudian ia berlari mendekati gadis itu. Sengaja ia berdiri di belakangnya supaya leluasa menatap tubuh gadis itu. Betapa belianya gadis ini, tubuh yang belum pernah tersentuh oleh lelaki. Payudaranya sangat penuh menyesaki branya sekitar 34. Pinggul yang ramping dengan pantat bundar yang berisi ditopang oleh lutut dan tungkai yang indah dan bersih.

    Gadis itu memutar tubuhnya dan berhadapan dengannya yang sedang menjadi Juri festival foto bugil. Rudi tergagap dan secara refleks menyapanya. Gadis itu tersenyum sambil memeluk tasnya menutupi seragamnya yang transparan.

    Dengan berdalih bosan di mobilnya, Rudi mendapatkan banyak alasan dan obrolan ringan di halte itu. Gadis itu bernama Dina, kelas satu SMU swasta berumur 16 tahun. Rudi tak menghiraukan secara detail percakapannya karena suara Dina terdengar sangat merangsangnya.

    Kita ngobrol di mobil yuk, capek berdiri nih, kata Rudi.

    Dina menatap ragu. Rudi menangkap maksud pandangan itu.

    Ok, begini.. Kamu nggak perlu takut. Ini dompet saya. Ini kunci mobil. Di dalamnya ada semua kartu identitas saya. Kalo saya berniat jahat dengan kamu, kamu boleh buang kunci ini dan bawa dompet saya ke polisi, ok? Dina tersenyum riang menerima dompet itu, lalu mereka bersamasama memasuki mobil.

    Di dalam mobil Dina merasa gugup. Baru kali ini ia manuruti orang asing, lakilaki lagi. Sekilas teringat pesan ibunya untuk menjaga diri, dan bayangan pacarnya yang tidak menjemputnya. Dina menjadi kesal. Dina membuka dompet itu, terdapat beberapa credit card dan kartu identitas. Diambilnya KTP lalu diselipkan di saku bajunya.

    Ini cukup, ujarnya. Dengan tersenyum acuh Rudi menerima dompetnya kembali sambil menyalakan stereo setnya. Kamu kedinginan? saya punya kemeja bersih. Kamu bisa ganti baju di belakang. Saya janji tidak akan menegok ke belakang, tanya Rudi penuh harap. Dina menggelengkan kepalanya.

    Obrolan sore itu menjadi lancar didukung suasana gelap mendung dan derasnya hujan. Bahkan Dina pun mulai berani menceritakan dirinya. Mata Rudi mencuri pandang untuk menatap paha Dina yang tersingkap. Rudi menceritakan dirinya, pacarnya dan secara halus iapun menceritakan pengalaman seksualnya, bagaimana ia melakukan foreplay.

    Ia ceritakan dengan lancar dan halus hingga Dina tidak tersinggung. Rudi menangkap beberapa kali Dina menarik nafas panjang, sepertinya Dina terangsang mendengar cerita Rudi. Wajahnya mulai memerah, jemarinya memilin ujung tali tasnya. Tampaknya ini tak cukup, kata Rudi.

    Lalu ia menawarkan Dina untuk menonton VCD kartun kesayangannya. Dina berseru gembira. Lalu Rudi membuka TVcarnya dan berkata, Kamu tunggu di sini. Kunci pintunya. Saya mau keluar beli permen di sebelah halte itu. Dina mengangguk pelan dan matanya menatap layar TV kecil penuh harap.

    Rudi keluar mobil sambil membawa remote lalu menyalakan VCD changer dari luar mobil dengan film yang sama ia tonton sebelum hujan tadi. Ia berlari ke pedagang asongan pinggir jalan dan melirik jamnya.. 5 menit dari sekarang! sambil membicarakan cuaca ke pedagang asongan itu. Dina menatap adegan di mini TV itu. Lelaki sedang menjilati seluruh tubuh wanita pasangannya. Jantungnya berdegub.

    Ia memejamkan mata, tetapi suara lenguhan dan desisan membuatnya kembali ke layar. Dilihatnya keluar. Ia tak bisa menemukan Rudi dari dalam mobil itu. Kembali ke layar, tertegun ia melihat lelaki itu menjilati puting susu. Tangannya menjadi dingin. Lelaki itu sekarang menjilati paha.

    Dina menyilangkan kaki kirinya di atas kaki kanannya. Lalu lelaki dalam film itu mulai menjilati liang kewanitaan wanita itu. Dina merasa seluruh tubuhnya gemetar, nafasnya terengahengah. Iapun heran mengapa nafasnya begitu.

    Sorry rada lama, nggak ada kembalian. Terpaksa saya nunggu pedagangnya tukar uang, sembur Rudi. Dina tersentak dan memalingkan wajahnya. Rudi purapura terkejut sambil cepatcepat mematikan stereonya dan menutup layarnya. Aduh, maaf.. kenapa bisa ini.. maaf Din, kata Rudi tergagap.

    Lalu ia membuka CD changer dan mengambil piringan porno itu lalu mematahkan menjadi dua dan membuangnya ke luar mobil. Dina sangat terkejut melihat itu lalu berkata, Udah deh Rud nggak papa.. sorry juga aku nggak bisa matiinnya, katanya sambil memegang lengan Rudi.

    Rudi menoleh pelan sambil menatap mata Dina. Sorry? Dina menyahut pelan. Nggak papa, nafasnya masih terengahengah. Inilah saatnya, batin Rudi. Now or never.

    Dipegangnya lengan Dina. Ditariknya mendekat, disingkirkan tas di hadapannya. Melihat seragam putih yang masih basah dengan bra membayang itu Rudi kehilangan kontrol. Bibirnya langsung mengecup bibir Dina. Dina tersentak ke belakang kaget. Rudi memburunya. Dikulumnya bibir bawah Dina yang masih terengahengah itu, sambil menurunkan posisi kursi mobilnya sehingga Dina tampak seperti berbaring. Dilepasnya bibir, dilanjutkan ke telinga.

    Lidahnya menggelitik belakang telinga Dina sambil sesekali menyeruak masuk ke lubang telinganya. Bau harum rambut Dina memancarkan bau alami gadis belia tanpa parfum, mengundang Rudi untuk berbuat lebih jauh. Dibukanya kancing seragam sekolah Dina sambil mengulum mulut Dina.

    Dina menggelengkan kepalanya perlahan. Rudi mengangkat kepala sejenak melihat gundukan daging padat dan kenyal terbungkus bra berkain lembut. Betapa muda dan tak berdosanya. Biarkan aku menikmati tubuh beliamu, merasakan dengan seluruh indraku untuk membuatmu menjadi ternoda. Aku ingin menyetubuhimu, menghinakan tubuh sucimu, karena aku pantas mendapatkan tubuhmu, hati Rudi berteriak.

    Dibukanya bra itu lalu dengan rakus dijilat puting kiri Dina sambil meremas payudara kanannya. Dikulumnya semua daging payudaranya, seakan hendak ditelannya. Dina mengerang. Kakinya menjejakjejak lantai mobil. Lalu Rudi memindahkan tubuhnya ke atas Dina. Dengan kasar dipegangnya celana dalam Dina. Dina tak sanggup berkata dan bergerak, semuanya begitu ketakutan.

    Keingintahuan dan kenikmatan berbaur, muncul silih berganti menggempur hati, otak dan nalurinya. Saat ia merasa takut dengan perbuatan Rudi, sedetik kemudian ia merasa jiwanya melayang, sedetik kemudian otaknya memerintahkan tubuhnya agar bersiap menunggu kejutan berikutnya begitu berulangulang.

    Dina meneriakkan kata jangan sewaktu Rudi dengan kasar melepas celana dalamnya, lalu ia didudukkan di atas kursi mobil bagian atas. Rudi berpindah tempat dengan cepat ke bawah tubuhnya dan mulut Rudi mulai menjilati liang kewanitaannya seperti hewan yang kehausan. Dicengkeramnya pegangan pintu, kakinya diangkat oleh Rudi ke atas.

    Dina tak tahu apa yang dilakukan Rudi, tapi ia merasa ada sesuatu di dalam dirinya. Perasaan yang aneh, dimulai dari jantungnya yang berdetak lebih keras lebih cepat menjalar ke pinggulnya, sementara denyutan liang kewanitaannya membentuk impuls yang semakin kuat, semakin cepat, kakinya mengejang, pandangannya mengabur, jiwanya serasa terhempas keatasbawah. Namun tibatiba semua itu berkurang. Dibukanya matanya. Tampak Rudi sedang mengamatinya dengan matanya yang menyala oleh birahi.

    Rudi mengambil nafas sejenak. Ditatapnya liang kewanitaan Dina dengan rambut kemaluan yang tumbuh tak beraturan. Kemudian dilanjutkannya lagi jilatan sekitar klitoris Dina. Begitu muda, ditatapnya sebentar, liang kewanitaan belia sekarang milikku. Aku menjilatinya, aku menghisapnya.

    Sekarang aku bahkan menggigitnya. Liang kewanitaan ini milikku, akan kunodai sesukaku, dengan caraku, dengan nafsuku. Akan kubuat tubuh suci ini ternoda oleh tubuhku, oleh nafsuku. Akan kutaburi tubuhnya dengan spermaku. Akan kuberi cairanku yang akan menyatu dengan dirinya sehingga ia akan selalu terkotori oleh nodaku.

    Rudi semakin liar dan segera menghentikan tindakannya ketika Dina mulai mengejang. Dibukanya cepat celananya, digosokkan batang kejantanannya ke permukaan liang kewanitaan Dina. Dengan mudah dimasukkannya batang kejantanannya perlahanlahan senti demi senti, sambil mengulum dan meremas payudara kenyal Dina. Lalu dibenamkan semua batang kejantanannya. Betapa hangat, betapa nikmat.

    Lalu mulai digerakkan majumundur, semakin lama semakin cepat. Rudi mendengar suara Dina hanya, Ssh.. sh.. terputusputus. Lalu diangkatnya pinggul Dina. Dipercepat gerakan pinggulnya sendiri sampai tubuh Dina melengkung kaku. Kini saatnya.. Rudi mengeluarkan spermanya sambil menekan dalamdalam.

    Lima belas menit setelah itu.. Dina menggigit ujung seragamnya yang lusuh, sementara Rudi merapikan rambutnya. Oh puas, dan aku sekarang benci sekali dengan gadis ini, gadis belia yang ternoda. Diambil KTP dari saku Dina lalu sambil diselipkan ke dompet ia mengeluarkan 3 lembar seratus ribu rupiah sambil mencium pipi Dina.

    Ini buat kamu. Dina menolak sambil terkaget kaget. Aku bukan gadis bayaran Rud.. katanya sambil mulai menangis. Aku sayang kamu Rudii.. sambil terisakisak. Tapi aku tidak sayang kamu, kata Rudi sambil meletakkan uang itu di dalam tas Dina, lalu Rudi keluar. Dalam guyuran hujan ia membuka pintu mobil, lalu menarik Dina keluar. Lalu lintas akan lancar.

    Aku harus pulang, kamu juga. Kita pisah di sini. Eh Din.. thanks ya?! Dina berteriak histeris sambil lari keluar. Rudi kembali ke mobilnya mengunci pintu dan tersenyum melihat mobil di depannya bergerak ke depan.

     

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Pemerkosaan Di Atas Kereta Api

    Pemerkosaan Di Atas Kereta Api


    1426 views

    Cerita Sex ini berjudulPemerkosaan Di Atas Kereta ApiCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Sebut saja namanya Intan, seorang gadis berusia 24 tahun, tingginya 165cm dengan berat badan yang cukup ideal, 53kg, dengan ukuran payudara 34C. Dia bekerja di salah satu stasiun televisi swasta sebagai reporter. Intan beparas cantik dan berkulit putih mulus sehingga dia dapat diterima bekerja sebagai reporter di XX tv sejak dua tahun yang lalu.

    Sebagai seorang reporter yang pastinya sering muncul menyapa pemirsa di layar kaca, tentunya membuat Intan meraih popularitas sehingga banyak orang mengenalinya.

    Banyak hal yang dirasa menyenangkan bagi Intan karena popularitas yang didapatnya, diantaranya pada waktu keluar berjalanjalan, banyak orang yang mengenalinya dan tersenyum kepadanya serta menyapanya, bahkan hingga meminta tandatangannya.

    Namun, jika ada halhal yang positif tentu saja ada pula yang negatif, diantaranya banyak lelaki yang suka bersiul ketika ia lewat, seringkali hampir dicolek oleh tangan jahil lelaki iseng dan mupeng , hingga yang baru saja terjadi, ada yang nekad mencari kesempatan untuk mengintip Intan kala sedang berganti pakaian di dalam kamar pas di sebuah department store di dalam sebuahpusat perbelanjaan, sialnya pelakunya tidak berhasil tertangkap tangan.

    Sebagai seorang reporter, tentunya Intan sering meliput berita di sanasini, lumayanlah itungitung sekalian jalanjalan sembari shopping, begitu pikirnya. Terhitung hampir semua daerah, dari Sabang sampai Merauke sudah pernah disinggahinya kala melakukan rutinitasnya sebagai seorang reporter televisi.

    Walaupun begitu, ia jarang mendapatkan kesempatan untuk melakukan liputan ke luar negeri sehingga suatu saat, ketika atasannya memberikan kesempatan kepadanya untuk meliput berita di Jepang, Intan girang sekali dan langsung memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut.

    Walaupun tahu bahwa hargaharga di Jepang sangat mahal, ia juga telah menyiapkan anggaran untuk belanja. Di Jepang nanti, Intan ditugaskan untuk meliput sebuah festival adat di Jepang beserta segala keunikannya.

    Hari yang dinantinantikan tibalah juga. Intan berangkat ditemani oleh Nina, seorang camera person dari XX tv ke Jepang. Nina berusia dua tahun lebih muda dari Intan, tinggi badannya sepantaran dengan Intan namun sedikit lebih kurus dengan payudara yang lebih kecil 34A, gayanya modis, dan rambutnya seringkali bergontaganti warna, kali ini ia mengecat rambutnya dengan warna cokelat kemerahan, menambah cantik penampilannya yang juga berkulit putih.

    Mereka menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan dalam negeri karena memang maskapai dalam negeri tidak dicekal di Jepang seperti halnya yang dilakukan oleh negaranegara UniEropa.

    Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, tibalah Intan dan rekannya di bandara internasional Narita.

    Lo kenapa Nin?, tanya Intan pada kawannya. Kok kelihatannya lesu gitu?

    Ya ialah, lama banget tuh perjalanan tadi, lo sih enak, molor terus!

    Ucapan temannya tersebut hanya ditanggapi dengan tawa oleh Intan, karena memang selama perjalanan menuju Jepang, ia lebih banyak tidur, bukan karena fasilitas pesawat yang nyaman, namun lebih dikarenakan balas dendam, balas dendam? Lho? Memang, seminggu terakhir sebelum berangkat ke Jepang, ia terus melakukan liputan berpindahpindah kota untuk sebuah program wisata belanja, hal itu dilakukannya untuk mengejar deadline dari pimpinan redaksi.

    Selama di Jepang, rencananya Intan dan Nina akan tinggal di rumah Wiwin, kawan akrab Intan kala masih duduk di bangku SMU, Wiwin sekarang bekerja sebagai seorang designer dan tinggal dekat kawasan Shibuya. Hal ini juga merupakan suatu kebetulan bagi Intan karena Shibuya memang terkenal dengan wisata belanja, kegemaran utama Intan.

    Setibanya di kediaman Wiwin, Intan dan Nina langsung memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu seusai perjalanan panjang dari Indonesia, malam harinya Intan mengajak wiwin untuk mengantarnya berbelanja keesokan harinya.

    Win, besok selesai liputan, lo anterin gue shopping yuk, gue kan disini cuman dua hari.

    Aduuuh, sorry tan, gue besok ada meeting sama klien, enggak bisa ditinggalin. Plus sorenya gue ketemuan sama cowok gue. Emm, lo ditemenin sama si Nina aja ya? Ntar gue kasih tahu tempattempat yang barangnya bagus dan murah. Fontana99

    Yah, si Nina kan sama aja kaya gue, awam sama daerah sini, lo gimana sih?

    Iya, iya, soriii banget tapi gue betulbetul nggak bisa, lagian transportnya gampang kok, naik KRL sekali juga nyampe.

    Mmm.. ya sudah deh engga apaapa kalau begitu. Jawab Intan dengan muka masam. Eh, omongomong cowok lo cakep ga?

    Yaa, itu khan relatif, tapi umurnya udah jauh lebih tua, ada terpaut limabelas tahunan sama gue, lumayan tajir lagi.

    Gila lo, sekarang kok seleranya berubah, seneng sama omom, hahahaha. Merekapun bercanda hingga merasa mengantuk dan beristirahat kemudian.

    Keesokan harinya, Intan dan Nina menyelesaikan liputan berita untuk XX tv dengan lancar, merekapun kembali terlebih dahulu ke tempat Wiwin untuk meletakkan kamera dan berganti pakaian. Intan dan Nina sepakat kompakan memakai rok span berwarna senada, hitam, sehingga tampak kontras dengan paha keduanya yang putih mulus.

    Nina memadukan roknya dengan blouse putih, sedangkan Intan memilih mengenakan kemeja berwarna krem, mereka berdua mengenakan mantel bulu karena udara yang lebih dingin dibanding di tanah air.

    Berdua, mereka berangkat naik taksi ke stasiun dan kemudian membeli tiket kereta rel listrik, tak lama menunggu, keretapun datang dan mereka segera naik.

    Sementara itu, di tempat kerjanya, Wiwin tampak teringat sesuatu dan mengangkat ponselnya, hendak menelepon Intan, namun, astaga, dia belum ganti nomor lokal, enggak bisa dihubungi deh. Kata Wiwin dalam hati dengan wajah yang tampak kebingungan karena hendak memberitahukan sesuatu pada Intan namun tidak bisa dilakukan.

    Di dalam kereta, Intan dan Nina ternyata tidak dapat menemukan tempat duduk yang kosong, sehingga keduanyapun memutuskan untuk berdiri sambil berpegang pada pegangan yang sengaja dibuat untuk penumpang yang tidak kebagian tempat duduk.

    Lima menit berlalu, sambil berdiri, Nina dan Intan baru menyadari bahwa hampir seluruh penumpang di gerbong tersebut adalah lakilaki, hanya ada dua wanita tua yang sedang terlelap duduk di ujung gerbong.

    Perhentian berikutnya, beberapa penumpang turun, Intan dan Nina mencoba mengambil kesempatan untuk duduk, namun keduluan oleh beberapa penumpang lain yang sedari tadi juga berdiri. Segerombolan penumpang baru juga masuk, dan seluruhnya pria. Space untuk berdiri pun kian sempit, sehingga Intan dan Nina hampir dikelilingi oleh gerombolan pria yang bau naik tadi.

    Yah, sial, berdiri lagi deh. Ujar Intan yang diamini oleh Nina.

    Liat deh, penumpangnya laki semua tapi nggak ada yang gentleman, ngasih tempat duduk kek buat makhlukmakhluk cantik, ha2. Canda Nina yang disambut tawa renyah Intan

    Sesaat setelah itu, terdengar suara seseorang dibelakang mereka, dari nada bicaranya nampaknya bertanya sesuatu kepada mereka. Merekapun menoleh mencari si sumber suara. Tampak dihadapan mereka seorang bapak berwajah ramah, jika ditaksir, kirakira umurnya empatpuluhan. Ternyata orang tersebut yang memanggil tadi.

    Ima nanji desu ka?

    Intan dan Nina samasama bengong karena sama sekali tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan pria tersebut.

    Seolah mengerti bahwa yang diajak bicara tidak mengerti bahasanya, bapak tersebut mengulangi pertanyaannya.

    Ano, What is da time? Ujarnya dengan bahasa Inggris sekenanya sambil menunjuk pergelangan tangannya sendiri.

    Intan dan Nina baru mengerti apa yang ditanyakan tadi ketika si bapak berwajah ramah mengulangi pertanyaannya dalam bahasa Inggris, walaupun tata bahasanya salah (yang benar what time is it?).

    Untungnya Intan sudah mencocokkan jam tangannya dengan waktu setempat. Ia pun memperlihatkan jam tangannya kehadapan bapak itu agar dapat melihat sendiri pukul berapa sekarang. Bapak itupun manggutmanggut setelah melihat jam.

    Domo arigato gozaimasu Ucapnya sambil tersenyum. Kalau yang ini Intan mengerti bahwa artinya terima kasih, ia pun membalas senyuman bapak itu, sementara Nina hanya memperhatikan dari tadi.

    Sebelum sempat membalikkan badan, Intan merasakan ada tangan yang menyenggol paha bagian belakangnya. Ia pun berbisik kepada Nina,

    Nin, tadi kayak ada yang nyolek gue deh.

    Masa? Kok sama, tadi juga kayak ada yang nyenggol pantat gue. bisik Nina.

    Ya udahlah, mungkin kebetulan saja, kereta ini kan bergerak terus jadi mungkin ada yang badannya jadi gak seimbang dan gak sengaja nyenggol. tukas Intan. Nina pun mengiyakan ucapan temannya itu dan bersikap santai saja sambil menunggu kereta sampai di tujuan.

    Belum ada lima detik dari senggolan pertama tadi, kembali Intan merasakan rabaan pada pantatnya, kali ini bukan lagi menyenggol, namun terasa sedikit meremas. Terkejut, Intan pun berusaha menepis tangan itu.

    Merasakan gelagat yang tidak baik, Intan mengajak Nina menjauh dari tempat berdiri mereka sekarang. Namun belum sempat mereka bergerak, ada tangantangan yang mencengkeram lengan mereka berdua sehingga mereka tidak dapat bergerak kemanamana. Disaat bersamaan, kedua wanita cantik itu merasakan tangan yang menjamah tubuh mereka kian banyak.

    Ada yang meremasremas pantat mereka dan ada yang naik meraba payudara mereka. Merekapun berusaha meronta melepaskan diri dari situasi tersebut, tangan keduanya bergerak menepis tangantangan jahil itu. Namun apa daya dua pasang tangan melawan tangantangan sebanyak itu.

    Ehh, apaapaan ini! teriak Intan. Namun ia menyadari tidak ada yang paham ucapannya. Ia pun berusah menggunakan bahasa Jepang sebisanya. Ieee, bageroooo! Emph. Sebelum sempat meneruskan teriakannya, ada tangan kokoh membekap mulutnya dari belakang sehingga ia tak lagi mampu berkatakata.

    Semakin lama, jamahan dari tangantangan itu kian mengarah ke paha bagian dalam Intan. Ia pun berusaha mengatupkan kedua kakinya sehingga tangantangan itu tidak dapat menjangkau bagian vitalnya.

    Namun usaha itu siasia karena tangantangan lain sudah mencengkeram dan merenggangkan kakinya sehingga posisinya terbuka dan tangantangan jahanam itu dapat leluasa bergerak menuju vagina Intan yang masih tertutup gstring seksi warna hitam.

    Mmh. hhhh Intan hanya bisa sedikit mendesah, dalam keadaan mulutnya disumpal telapak tangan seseorang dibelakangnya. Intan mencoba melihat dimana posisi Nina, tapi ia tidak dapat melihat temannya itu, di sekitarnya hanya ada segerombolan lakilaki.

    Perlahan, tangantangan tersebut mulai membuka kancing kemeja krem Intan. Intan pun berusaha meronta sebisanya, namun hal tersebut hanya membuat pertahanannya lebih longgar karena berikutnya, mantel bulu yang dikenakannya berhasil direnggut oleh seorang lakilaki anggota gerombolan itu.

    Kini, Intan masih berpakaian lengkap minus mantel bulunya, namun kancing kemejanya sudah terbuka seluruhnya, memperlihatkan payudara Intan yang sekal dan hanya ditutupi oleh bra berwarna putih. Tangantangan yang menjamahnya seolah semakin menggila dengan keadaan tersebut.

    Mmm!, terdengar suara teriakan tertahan Intan. Rupanya ada yang meremasremas payudara Intan dengan keras sehingga ia berteriak tertahan. Berikutnya, dengan sekali hentakan, robeklah bra putih yang dikenakan Intan memperlihatkan dua gundukan indah dengan puting berwarna kecokelatan.

    Kini, tubuh bagian atas intan sudah terbuka dan hanya menyisakan kemejanya yang seluruh kancingnya sudah terbuka. Melihat pemandangan tersebut, seorang diantara gerombolan tersebut bergerak maju dan mulai memainkan puting payudara sebelah kanan Intan, sementara mulutnya mulai menyusu ke payudara sebelah kiri Intan.

    Yang lebih membuat Intan terkejut adalah, orang tersebut ternyata si bapak berwajah ramah yang bertanya jam tadi. Dalam hatinya Intan berkata dasar tua cabul, tahu begini udah gue tonjok dari tadi.

    Sementara itu, tangantangan yang beroperasi di bagian bawah tubuh intan semakin berani, ada yang menarik roknya keatas sebatas pinggang, sehingga kini rabaan dan sentuhan mereka dapat langsung bersinggungan dengan kulit telanjang Intan, sebuah tangan meraba naik paha bagian dalamnya dan bersentulah dengan liang vagina Intan yang masih terbungkus gstring hitam.

    Tangan itu menggesekgesek kemaluan Intan dengan gerakan majumundur. Mendapat rangsangan yang demikian hebat, Intan pun mulai terangsang diluar kemauannya sendiri. Seolah mengetahui hal tersebut, tangan yang membekap mulutnya mulai mengendurkan pegangan dan perlahan melepaskan bekapannya.

    Intan tak lagi berteriakteriak, mungkin karena sudah terlampau lelah meronta, disamping itu, tidak bisa dipungkiri bahwa ia menjadi sangat terangsang dengan keadaan ini.

    Tanpa disadari oleh intan, ternyata gstringya sudah tidak berada ditempatnya semula, entah kemana, memperlihatkan vaginanya yang dihiasi bulubulu kemaluan yang dicukur rapi, sehingga tangan yang tadinya hanya menggesekgesek kemaluannya, perlahan mulai memainkan jarijarinya diatas klitoris Intan.

    Intan terangsang hebat diperlakukan seperti ini, namun ia tidak ingin semua lakilaki dihadapannya tahu bahwa ia terangsang, karena hal tersebut pasti akan membuat mereka merasa senang dan puas. Iapun mencoba menutupinya dengan mengatupkan bibir mungilnya rapatrapat dan mencoba untuk tidak bersuara, apalagi mendesah.

    Namun cobaan terasa semakin sulit bagi Intan, selanjutnya, jari tengah si bapak berwajah ramah digerakkan keluarmasuk di dalam liang vagina Intan, didalam vaginanya, jari itu sedikit ditekukkan sehingga mengenai gspot milik Intan. Intan semakin tidak kuasa menahan gejolak birahi yang dahsyat, mulutnya tetap ditutup rapatrapat, namun sesekali terdengar desahan tertahan. Emmh hhh.

    Gerakan jari itu kian lama kian cepat sehingga pertahanan Intan yang matimatian berusaha tidak menunjukkan ekspresi kenikmatan akhirnya bobol juga.

    Mmhh aa aaaaaahh!! Teriakan itu disertai getaran hebat, ia menggelinjang menerima orgasme pertamanya. Cengkeraman tangan dari para lelaki yang sedari tadi memegangnya kuatkuat, akhirnya dilepaskan. Intan terduduk lemas, tubuhnya terasa panas terbakar gejolak birahi.

    Perasaannya bercampur aduk, antara malu, terhina, marah dan nikmat. Hanya sekitar limaenam detik kemudian, tubuh Intan kembali diangkat oleh para lelaki Jepang tersebut, namun kali ini beberapa orang diantara mereka sudah melorotkan celana masingmasing, memperlihatkan penis masingmasing yang sudah tegak mengacung.

    Mengetahui apa yang akan dilakukan gerombolan lelaki itu, Intan coba berontak dengan menggunakan tenaganya yang tersisa, namun seorang diantara gerombolan itu, tubuhnya kurus dan agak tonggos, meremas kedua payudaranya kuatkuat sehingga intan merintih kesakitan dan mencoba menepis tangan itu dari atas payudaranya.

    Disaat bersamaan, pinggang Intan ditarik kebelakang oleh si bapak berwajah ramah yang langsung menancapkan penis 15cmnya kedalam vagina Intan dengan sekali hentakan keras.

    Bless, masuklah penis itu disertai teriakan panjang Intan yang baru pertama kali dimasuki oleh penis lakilaki. Bapak itu memompa tubuh Intan dengan cepat. Plokplok, begitu bunyi yang terdengar ketika paha bapak itu beradu dengan paha bagian belakang Intan. Para lelaki yang lain tidak hanya diam saja, sebagian menjamah bagianbagian sensitif Intan dengan leluasa, sebagian lagi terlihat mengocok penisnya sendiri, dan ada pula yang meraih tangan Intan, dan memaksa Intan untuk mengocok penisnya.

    Ada seorang lagi yang berperawakan pendek memasukkan penisnya kedalam mulut Intan dan menggerakkannya majumundur. Sehingga sekarang, Intan dalam posisi setengah membungkuk dan disetubuhi dari arah depan dan belakang tubuhnya.

    Lima belas menit berlalu, lelaki yang penisnya dikocok oleh tangan mungil Intan, tampak tidak kuat lagi menahan gelombang orgasme dan berejakulasi sesaat kemudian, crott!! spermanya muncrat dengan deras dan sebagian mengenai wajah Intan.

    Ah. ahhh, Intan mendesah seriap kali penis si bapak masuk dengan dalam di vaginanya. Lima menit kemudian, tubuh Intan bergetar hebat, ia mendapatkan orgasme keduanya. Aaaa.. aaahh!! Desahnya.

    Tidak berapa lama, penis didalam mulut Intan menyemburkan spermanya. Membuat Intan gelagapan dan tersedak sehingga sebagian sperma itu tertelan olehnya, sementara sebagian lagi meleleh keluar dari bibit indahnya. Si bapak yang memompa vagina Intan rupanya kuat juga, masih belum menampakkan tandatanda akan keluar.

    Bapak itu rupanya pandai memainkan tempo, terkadang kocokan penisnya dipelankan dan terkadang cepat. Tampaknya ia benarbenar ingin menikmati jepitan vagina Intan sepuasnya. Sepuluh menit kemudian, cengkeraman tangan bapak itu di pinggang Intan tibatiba mengeras, bapak itupun mulai setengah mendesah.

    Hhhh. ah.. Intan tahu bahwa orang dibelakangnya ini akan segera berejakulasi, iapun mencoba menarik badannya ke arah depan sehingga rahimnya dapat diloloskan dari semburan sperma bapak brengsek itu, namun siasia, baru setengah penis yang bisa dikeluarkan dan Aaaaaahh Crott, crott, crott!

    Sperma bapak itu keburu keluar membanjiri bagian dalam vagina Intan. Aah, sial, damn.. gerutu Intan dalam hati karena bapak itu keluar didalam vaginanya.

    Tubuh Intanpun digeletakkan di atas lantai kereta dan dikelilingi tiga orang lelaki lagi yang dengan irama cepat mengocok sendiri penis masingmasing di depan wajah Intan, dan beberapa saat kemudian berejakulasi dan menyemburkan sperma masingmasing di wajah Intan.

    Para lelaki itupun meninggalkan Intan terkulai diatas lantai kereta dalam keadaan telanjang bulat dengan hanya mengenakan kemeja warna krem yang sudah kusut dan basah oleh peluh dan sperma. Payudaranya dipenuhi bekasbekas remasan dan cupangan yang berwarna kemerahan. Dalam keadaan lemas, ia mencoba mencari Nina yang sejak tadi tidak terlihat.

    Rupanya, Nina mengalami hal yang sama dan ditinggalkan tergeletak lemas bermandikan keringat dan sperma. Tidak ingin berlamalama dalam keadaan demikian, Intan segera berdiri, mengelap keringat dan sperma disekujur tubuhnya dengan bra putihnya yang sudah robek, kemudian mengancingkan kembali kemejanya dan menurunkan roknya kembali, Intan kemudian mengajak Nina yang juga sudah merapikan diri, untuk keluar dari kereta dan mengajaknya untuk kembali saja ke tempat Wiwin.

    Kejadian barusan membuat hasrat belanjanya hilang. Setibanya mereka di rumah Wiwin, merekapun mandi membersihkan tubuh masingmasing dari sisasisa persetubuhan yang baru saja dialami.

    Kemudian mengistirahatkan tubuh masingmasing. Sorenya, bel depan berbunyi, rupanya Wiwin sudah pulang. Nina yang membukakan pintu. setelah masuk kedalam rumah, Wiwin menanyakan keadaan kedua temannya itu. Intan dan Nina pun menceritakan hal yang tadi mereka alami di kereta sehingga mereka berdua membatalkan niat belanjanya.

    Waduh, gue minta maaf bener. gue lupa kasih tahu kalian, sebenarnya ada kereta khusus untuk penumpang wanita di sini, karena emang banyak kejadian begini sebelumnya.

    Yah, lo kok enggak kasih tahu kita dari kemarin sih Win? Kalau tahu, kan kita enggak bakal diperkosa begini.

    Iya, iya, gue benerbener mohon maaf. Ucap wiwin. Eh iya, kalian mau enggak, gue kenalin sama cowok gue? Kebetulan tuh, sebentar lagi kesini.

    Intan dan Nina mengiyakan tawaran itu karena memang penasaran seperti apa muka pacar si Wiwin.

    Beberapa saat kemudian, kembali terdengar bunyi bel. Wiwin beranjak keluar. Saat kembali kedalam rumah, ia berjalan bersama sesosok pria. Intan terkesiap. Astaga, ternyata si bapak berwajah ramah..!

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Ngentot Ibu Guru Janda

    Ngentot Ibu Guru Janda


    2049 views

    Cerita Sex ini berjudulNgentot Ibu Guru JandaCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.


    Perawanku –  Saat aku kelas 1 SMA yang membenak kepalaku sampai sekarang adalah guru matematika beliau jika mengajarkan soal selalu sabar dan enak jika ngasih bimbingan dengan teman sekelas, namanya ibu Maya umurnya kirakira 30 tahun, ibu Maya orangnya cantik dan seksi sekali tapi kasihan sudah 4 tahun menikah ditinggal suaminya yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

    Yang paling aku senang jika ibu Maya mengajar adalah ia sering lupa kalo bagian atasnya agak terbuka sehingga tali BH yang berwarna hitam itu terlihat diantara celah celah baju seragamnya, jika waktu pelajaranya aku sering meminta duduk dibagian depan bukan karena sok pintar tapi ya itu aku ingin melihat jelas tubuh ibu Maya secara keseluruhan.

    Pagi itu sekitar jam 8 lewat kami sudah dipulangkan karena akan ada rapat guru. Aku agak kesal karena pelajaran kedua matematika artinya aku gak bisa ngeliat pemandangan indah hari ini, dan untuk menghilangkan suntuk aku pun pergi main ketempat temanku.

    Aku masih tak tahu aku akan mendapat rezeki nomplok. Sekitar jam 9 lewat aku pergi pulang, dan pada saat lewat sekolah aku melihat bu Maya sedang menunggu angkot, aku pun mengajaknya.

    Mari saya antar bu ajaku tanpa berharap dia mau

    Tapi rumah ibu agak jauh kok ia mencoba menolak

    Gak papa kok bu, gak enak sama guru PPKN candaku setelah berpikir sebentar akhirnya ia mau

    Iya deh tapi ibu pegangan ya soalnya ibu pernah jatuh dari montor

    Silahkan bu setelah itu aku menjalankan montorku dengan kecepatan sedang. Tangan bu Maya yang berpegangan pada pahaku menyebabkan reaksi pada penisku, apa lagi jika mengerem pada lampu merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari belakang. Sampai dirumahnya yang agak berjauhan dengan rumahrumah yang lain aku disuruh masuk dulu. Dan ketika sudah duduk disofa empuk bu Maya bicara.

    Ibu ganti baju dulu ya do setelah itu ia masuk kamar dan menutup pintu mungkin kurang rapat sehingga pintu itu terbuka lagi sedikit. Entah setan mana yang masuk kekepalaku sehingga aku memberanikan diri untuk mengintip kedalam.

    Didalam sana aku bisa melihat bagaimana bu Maya sedang membuka satu persatu kancing bajunya dan setelah kancing terakhir ia tidak langsung menanggalkan bajunya, tapi itu sudah cukup membuat nafasku memburu karena aku bisa melihat kalau sepasang dadanya yang besar seperti hendak keluar.

    Karena terlalu asik pintu itu pun terbuka lebar. Aku kaget dan hanya bisa mematung karena ketakutan, bahkan penisku langsung mengkerut, melihat aku bu Maya tidak terlalu kaget dan tetap membiarkan bajunya terbuka, setelah itu ia mendekati aku kamu sering ngelihat BH ibukan.

    tanya didekat telingaku iya bu jawabku ketakutan. Agen Bola Terbaik

    kalau gitu ibu kasih kamu hukuman lalu ia menariku dan didudukan ditepi tempat tidur sekarang kamu baring tutup mata dan jangan gerak kalo teriak boleh aja katanya dengan suara nafas yang agak memburu.

    Aku pun menurut karna merasa bersalah, lalu ia membuka resleting celana sekolahku menurunkan CDnya dan mengelus elus penisku dengan lembut, setelah penisku tegak lagi dia berjongkok dan menjilatinya.

    Auh Uhh.. Uhhhhh rintihku menahan kenikmatan sementara bu Maya sibuk dengan aktivitasnya ah mhhhh bu stop bu rintihku karena aku merasa seperti mau meledak dia tak menjawab, malah semakin hebat menyedot penisku. Tubuhku semakin mengejang dan tanpa bisa kubendung lagi, muncratlah cairan putih itu dan aku langsung terduduk sambil berpegangan pada tepi ranjang.

    Rasanya seperti sedang melayang ia telan habis spermaku sementara aku masih terduduk kaku, malu takut dan senang bercampur menjadi satu. Bu Maya lalu berdiri dan tersenyum Gimana.. lebih enak dari pada cuman liat kan? sambil kedua tanganya menjambak rambutku iya bu enak sekali jawabku mulai berani sambil ikut berdiri.

    Setelah wajah kami berhadapan ia menciumku dengan lembut, lalu membimbingku duduk ditempat tidur, kami berpelukan dan bu Maya kembali menciumku, lalu melumat bibirku sementara tanganya menanggalkan seluruh pakaianku, dengan tangkas aku mengimbangi gerakan tangan itu sehingga akhirnya kami samasama tanpa pakaian.

    Bedanya aku telanjang bulat sementara bu Maya masih memakai BH hitamnya karna memang sengaja tak kulepas. Bu Maya melepaskan ciuman bibirku lalu mengarahkan kepalaku kebawah yaitu payudaranya, aku segera melepas BHnya dan mulai meremas remas dadanya, sekalikali aku putir putingnya sehinga ia melenguh panjang.

    Puas meraba aku lalu menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan menyedot ujung puting sambil digigit gigit sedikit. Hasilnya hebat sekali bu Maya bergoyang sambil meracau dengan katakata yang tidak jelas.

    Setelah itu bu Maya berdiri sehingga aku berhadapan dengan vaginanya, wangi yang baru pernah kucium itu membuatku bertambah panas sehingga kujilati semua permukaan vaginanya yang sudah banjir itu. Setelah itu bu Maya merebahkan diri di ranjang tanganya mendekap kepalaku pahanya dibuka.

    Sehinga memudahkan aku menjilat dan memasukan lidahku kedalam vaginanya dan menggigitgigit bagian daging yang merah jambu, sehingga tubuh bu Maya semakin mengejang hebat ssshhhaaahhh terus do pintanya diikuti desah nafasnya.

    Sekitar lima menit kusapu vaginanya aku melepaskan dekapan pada kepalaku dan kembali mengulum bibirnya. Ia lalu meraih penisku masukan ya do udah gak tahan katanya dengan teregah dan membimbing penisku menerobos goa miliknya yang tak pernah lagi merasakn penis semenjak suaminya meninggal.

    Aku merasakan kenikmatan yang lebih hebat dibandingkan saat dimasukkan kemulutnya, slepslepslep kuputarputar didalam sambil mengikuti goyangan pantat bu Maya, sambil kupompa bibir kami terus berperang dan tanganku meraba dan meremas payudaranya dan sekalikali memuntir putingnya.

    uhahmmmshhhterus do..mmmhhh desahnya sambil meremas pantatku. Penisku terasa semakin menegang dan vaginanya semakin hebat berdenyut memijat penisku, tak terasa sudah 10 menit kami bergoyang.

    ohhhh.mmmmhhhaaaahhhhh udah gak kuat biarin aja disitu do mmmhhh rintih bu Maya terpejam. Akupun semakin memperdalam tusukanku dan mempercepat tempo karena juga merasakan sesuatu yang akan keluar, ssshhhaaaaarrrrrgggghhhhh jeritnya sambil mencengkram punggungku, aaaaahhhhaahhhhhh desahku pada saat yang bersamaan sambil mulutku menyedot dua puting susunya kuatkuat secara bergantian. Air maniku mucrat bertepatan dengan air hangat yang terasa memandikan penisku didalam vaginanya.

    Kami menikmati puncak orgasme sampai betulbetul habis, baru aku mencabut penisku setelah sangat lelah dan bebaring disebelahnya sambil meremas dadanya pelanpelan. Kemudian dia menindihku dari atas dan bertanya

    gimana hukuman dari aku do?

    enak bu hukuman terenak didunia makasih ya bu

    ibu yang berterimakasih udah lama ibu bendung hasrat, hari ini dan seterusnya ibu akan tumpahkan kekamu semuanya sambil meciumku.

    Setelah istirahat beberapa waktu kami melanjutkan aktivitas itu tentu saja dengan tehknik dan gayagaya berbedabeda. Tak terhitung beberapa kali aku melakukanya sewaktu SMA yang jelas jika aku pulang kesana pasti kami melakukan lagi dan lagi.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Perkosa Polwan Muda

    Perkosa Polwan Muda


    1815 views

    Cerita Sex ini berjudulPerkosa Polwan MudaCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Setelah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya di dalam lubang vagina Handayani, Frans mulai menggenjotnya mulai dengan irama perlahanlahan hingga cepat. Darah segar pun mulai mengalir dari selasela kemaluan Handayani yang sedang disusupi kemaluan Frans itu.Dengan irama cepat Frans mulai menggenjot tubuh Handayani, rintihan Handayani pun semakin teratur dan berirama mengikuti irama gerakan Frans.

    Ooh.. oh.. oohh..! badannya terguncangguncang keras dan terbantingbanting akibat kerasnya genjotan Frans yang semakin bernafsu.

    Setelah beberapa menit kemudian badan Frans menegang, kedua tangannya semakin erat mencengkram kepala Handayani, dan akhirnya disertai erangan kenikmatan Frans berejakulasi di rahim Bripda Handayani.

    Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak hingga meluber keluar. Bripda Handayani hanya dapat pasrah menatap wajah Frans dengan panik dan kembali memejamkan mata disaat Frans bergidik untuk menyemburkan sisa spermanya sebelum akhirnya terkulai lemas di atas tubuh Handayani.

    Tangis Handayani pun kembali merebak, ia nampak sangat shock. Badan Frans yang terkulai di atas tubuh Handayani pun terguncangguncang jadinya karena isakan tangisan dari Handayani.

    Gimana rasanya Sayang..? Nikmat kan..? ujar Frans sambil membelaibelai rambut Handayani.

    Beberapa saat lamanya Frans menikmati kecantikan wajah Handayani sambil membelaibelai rambut dan wajah Handayani yang masih merintihrintih dan menangis itu, sementara kemaluannya masih tertancap di dalam lubang vagina Handayani.

    Makanya jangan mainmain sama gue lagi ya Sayang..! sambung Frans sambil bangkit dan mencabut kemaluannya dari vagina Handayani.
    Ayo siapa yang mau maju, sekarang gil.. ujar Frans kapada temantemannya.

    Belum lagi Frans selesai bicara, Fredi sedari tadi di sampingnya sudah langsung mengambil posisi di depan Handayani yang masih lemas terkulai di kursi sofa. Beberapa orang yang tadinya maju kini mereka mundur lagi, karena memang Fredi adalah orang kedua dalam geng ini.

    Fredi yang berumur 38 tahun dan berperawakan sedang ini segera melepaskan celana jeans kumalnya, dan kemudian naik ke atas sofa serta berlutut tepat di atas dada Handayani. Kemaluannya yang telah membesar dan tidak kalah gaharnya dengan kemaluan Frans kini tepat mengarah di depan wajah Handayani.

    Handayani pun kembali membuang wajah sambil memejamkan matanya. Fredi mulai memaksa Handayani untuk mengoral batang kejantanannya. Tangannya yang keras segera meraih kepala Handayani dan menghadapkan wajahnya ke depan kemaluannya.

    Setelah itu kemudian Fredi memaksakan batang kejantanannya masuk ke dalam mulut Handayani hingga masuk sampai pangkal penis dan sepasang buah zakar bergelantungan di depan bibir Handayani, yang kelagapan karena mulutnya kini disumpal oleh kemaluan Fredi yang besar itu.

    Fredi mulai mengocokkan batang penisnya di dalam mulut Handayani yang megapmegap karena kekurangan oksigen. Dipompanya kemaluannya keluar masuk dangan cepat hingga buah zakarnya memukulmukul dagu Handayani.

    Bunyi berkecipak karena gesekan bibir Handayani dan batang penis yang sedang dikulumnya tidak dapat dihindarkan lagi. Hal ini membuat Fredi yang sedang mengerjainya makin bernafsu dan makin mempercepat gerakan pinggulnya yang tepat berada di depan wajah Handayani. Batang penisnya juga semakin cepat keluar masuk di mulut Handayani, dan sesekali membuat Handayani tersedak dan ingin muntah.

    Lima menit lamanya batang penis Fredi sudah dikulumnya dan membuat Handayani makin lemas dan pucat. Akhirnya tubuh Fredi pun mengejan keras dan Fredi menumpahkan spermanya di rongga mulut Handayani. Hal ini membuat Handayani tersetak dan kaget, ingin memuntahkannya keluar namun pegangan tangan Fredi di kepalanya sangat keras sekali, sehingga dengan terpaksa Handayani menelan sebagian besar sperma itu.

    Aaah.., Fredi pun mendesah lega sambil merebahkan badannya ke samping tubuh Handayani.

    Segera Handayani meludah dan mencoba memuntahkan sperma dari rongga mulutnya yang nampak dipenuhi oleh cairan lendir putih itu. Belum lagi menumpahkan semuanya, tibatiba badannya sudah ditindih oleh Yonas yang dari tadi juga berada di samping. Fontana99

    Ouuh.., Handayani mendesah akibat ditimpa oleh tubuh Yonas yang ternyata telah telanjang bulat itu.

    Kini dengan kasarnya Yonas melucuti baju seragam Polwan yang masih dikenakan Handayani itu. Tetapi karena kedua tangan Handayani masih diikat ke belakang, maka yang terbuka hanya bagian dadanya saja.

    Setelah itu dengan kasarnya Yonas menarik BH yang dikenakan Handayani dan menyembullah kedua buah payudara indah milik Handayani itu. Pemandangan itu segera saja mengundang decak kagum dari para lelaki itu.

    Aah.. udah Mass.. ampuunn..! dengan suara yang lemah dan lirih Handayani mencoba untuk meminta belas kasihan dari para pemerkosanya.

    Rupanya hal ini tidak membuahkan hasil sama sekali, terbukti Yonas dengan rakusnya langsung melahap kedua bukit kembar payudara Handayani yang montok itu. Diremasremas, dikulum dan dihisaphisapnya kedua payudara indah itu hingga warnanya berubah menjadi kemerahmerahan dan mulai membengkak.

    Setelah puas mengerjai bagian payudara itu, kini Yonas mulai akan menyetubuhi Handayani.
    Aaakkhh.. kembali terdengar rintihan Handayani dimana pada saat itu Yonas telah berhasil menanamkan kemaluannya di dalam vagina Handayani.

    Mata Handayani kembali terbelalak, tubuhnya kembali menegang dan mengeras merasakan lubang kemaluannya kembali disumpal oleh batang kejantanan lelaki pemerkosanya.

    Tanpa membuang waktu lagi, Yonas langsung menggenjot memompakan kemaluannya di dalam kemaluan Handayani. Kembali Handayani hanya dapat merintihrintih seiring dengan irama gerakan persetubuhan itu.

    Aaahh.. aahh.. oohh.. ahh.. ohh..!

    Selang beberapa menit kemudian Yonas pun akhirnya berejakulasi di rahim Handayani. Yonas pun juga tumbang menyusul Frans dan Fredi setelah merasakan kenikmatan berejakulasi di rahim Handayani. Kini giliran seseorang yang juga tidak kalah berwajah garang, seseorang yang bernama Martinus, badannya tegap dan besar serta berotot, kepalanya plontos, kulitnya gelap, penampilannya khas dari daerah timur Indonesia. Usianya sekitar 35 tahun.

    Nampak Martinus yang agak santai mulai mencopot bajunya satu persatu hingga telanjang bulat, kemaluannya yang belum disunat itu pun sudah mengacung besar sekali. Handayani yang masih kepayahan hanya dapat menatap dengan wajah yang sendu, seolah airmatanya telah habis terkuras. Kini hanya tinggal senggukansenggukan kecil yang keluar dari mulutnya, nafasnya masih terengahengah garagara digenjot oleh Yonas tadi.

    Setelah itu dia mendekati Handayani dan menarik tubuhnya dari sofa sampai terjatuh ke lantai. Cengkraman tangannya kuat sekali. Kini dia membalikkan tubuh Handayani hingga telungkup, setelah itu kedua tangan kekarnya memegang pinggul Handayani dan menariknya hingga posisi Handayani kini menungging. Jantung Handayani pun berdebardebar menanti akan apa yang akan terjadi pada dirinya.

    Dan, Aakkhh.. ja.. jangan di situu.., ough..! tibatiba Handayani menjerit keras, matanya terbelalak dan badannya kembali menegang keras.
    Ternyata Martinus berusaha menanamkan batang kejantanannya di lubang anus Handayani. Martinus dengan santainya mencoba melesakkan kejantanannya perlahanlahan ke dalam lubang anus Handayani.

    Aaakh.. aahh.. sakit.. ahh..! Handayani meraungraung kesakitan, badannya semakin mengejang.

    Dan akhirnya Martinus bernapas lega disaat seluruh kemaluannya berhasil tertanam di lubang anus Handayani. Kini mulailah dia menyodomi Handayani dengan kedua tangan memeganggi pinggul Handayani. Dia mulai memajumundurkan kemaluannya mulai dari irama pelan kemudian kencang sehingga membuat tubuh Handayani tersodoksodok dengan kencangnya.

    Aahh.. aahh.. aah.. oohh.. sudah.. oohh.. ampun.. saakiit.. ooh..! begitulah rintihan Handayani sampai akhirnya Martinus berejakulasi dan menyemburkan spermanya ke dalam lubang dubur Handayani yang juga telah mengalami pendarahan itu.

    Akan tetapi belum lagi habis sperma yang dikeluarkan oleh Martinus di lubang dubur Handayani, dengan gerakan cepat Martinus membalikkan tubuh Handayani yang masih mengejan kesakitan hingga telentang. Martinus rupanya belum merasakan kepuasan, dan dia tanamkan lagi kejantannya ke dalam lubang vagina Handayani.

    Oouuff.., aahh..! Handayani kembali merintih saat kemaluan Martinus menusuk dengan keras lubang vaginanya.
    Langsung Martinus kembali menggenjot tubuh lemah itu dengan keras dan kasar sampaisampai membantingbanting tubuh Handayani membenturbentur lantai.

    Ouh.. oohh.. ohh..! Handayani merintihrintih dengan mata terpejam.

    Dan akhirnya beberapa menit kemudian Martinus berejakulasi kembali, yang kali ini di rongga vagina Handayani. Begitu tubuh Martinus ambruk, kini giliran seseorang lagi yang telah antri di belakang untuk menikmati tubuh Polwan yang malang ini.

    Giliran gua. Gue dendam sama yang namanya polisi..! ujar Jack.

    Jack, begitulah orang ini sering dipangil, dia adalah residivis keluaran baru yang baru berusia 18 tahun, namun tidaklah kalah sangar dengan Frans atau yang lainnya yang telah berusia 30 sampai 40an tahun itu. Kejahatannya juga tidak kalah seram, terakhir dia sendirian merampok seorang mahasisiwi yang baru pulang kuliah malam dan kemudian memperkosanya.

    Jack memungut topi pet Polwan milik Handayani dan mengenakan ke kepala Handayani yang kini seluruh tubuh lemasnya mulai gemetaran akibat menahan rasa sakit dan pedih di selangkangannya itu.

    Setelah itu tanpa raguragu Jack memasukkan penisnya langsung menembus vagina Handayani, namun Handayani hanya merintih kecil karena terlalu banyak rasa sakit yang dideritanya. Dan kini seolah semua rasa sakit itu hilang.

    Beberapa menit lamanya Jack memompa tubuh Handayani yang lemah itu. Badan Handayani hanya tersentaksentak lemah seperti seonggokan daging tanpa tulang. Akhirnya kembali rahim Handayani yang nampak kepayahan itu dibanjiri lagi oleh sperma. Setelah Jack sebagai orang kelima yang memperkosa Handayani tadi, kini empat orang yang lainnya mulai mendekat.

    Mereka adalah anggota muda dari geng ini, usia mereka juga masih muda. Ada yang baru berusia 15 tahun dan ada pula yang berusia 17 tahun. Namun penampilan mereka tidak kalah seram dengan para seniornya, aksi mereka berempat beberapa hari yang lalu adalah memperkosa seorang gadis cantik berusia 15 tahun, siswi SMU yang baru pulang sekolah.

    Gadis cantik yang juga berprofesi sebagai foto model pada sebuah majalah remaja itu mereka culik dan mereka gilir ramairamai di sebuah rumah kosong sampai pingsan. Tidak lupa setelah mereka puas, mereka pun menjarah dompet, HP, jam tangan serta kalung milik sang gadis malang tadi.

    Ratarata dari mereka yang dari tadi hanya menjadi penonton sudah tidak dapat menahan nafsu, dan mulailah mereka menyetubuhi Handayani satu persatu. Dibuatnya tubuh Polwan itu menjadi mainan mereka. Orang keenam yang menyetubuhi Handayani berejakulasi di rahim Handayani. Namun pada saat orang ke tujuh yang memilih untuk menyodomi Handayani, tibatiba Handayani yang telah kepayahan tadi pingsan.

    Setelah orang ketujuh tadi berejakulasi di lubang dubur Handayani, kini orang ke delapan dan ke sembilan berpesta di tubuh Handayani yang telah pingsan itu, mereka masingmasing menyemprotkan sperma mereka di rahim dan wajah Handayani serta ada juga yang berejakulasi di mulut Handayani.

    Setelah keempat orang tadi puas, rupanya penderitan Handayani belumlah usai. Frans dan Martinus kembali bangkit dan mereka satu persatu kembali meyetubuhi tubuh Handayani dan sperma mereka berdua kembali tumpah di rahimnya. Kini semuanya telah menikmati tubuh Bripda Handayani sang Polwan yang cantik itu.

    Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 4 pagi, para anggota muda itu diperintah Frans untuk melepas tali yang dari tadi mengikat tangan Handayani. Kemudian mereka disuruh mengenakan dan merapikan seluruh seragam Polwan ke tubuh Handayani, hingga akhirnya Handayani komplit kembali mengenakan seragam Polwannya walau dalam keadaan pingsan.

    Setelah itu Frans, Martinus dan Yonas menggotong tubuh Handayani ke mobil Kijang. Mereka bertiga membawa tubuh Handayani kembali ke tempatnya diambil tadi malam.

    Namun selama dalam perjalanan, tibatiba nafsu Yonas kembali bangkit, dia pun mengambil kesempatan terakhir ini untuk kembali memperkosa tubuh Handayani sebanyak dua kali. Dia akhirnya berejakulasi di mulut dan di rahim Handayani beberapa meter sebelum sampai pada tujuan. Frans dan Martinus yang duduk di depan hanya dapat memaklumi, karena nafsu sex Yonas memang besar sekali.

    Setelah baju seragam Polwan Handayani dirapikan kembali, tubuh lunglai Bripda Handayani dicampakkan begitu saja di pinggir jalan yang sepi di tempat dimana Handayani tadi diciduk. Tanpa diketahui oleh Frans dan Martinus, Yonas diamdiam rupanya menyimpan celana dalam berwarna putih milik Handayani, dan menjadikannya sebagai kenangkenangan.

    Setelah itu mereka pun meluncur ke rumah kosong tadi untuk menjemput kawanan geng mereka yang masih berada di sana. Kemudian mereka bersembilan langsung meluncur menuju ke pelabuhan guna menumpang sebuah kapal barang untuk melakukan perjalanan jauh. Mereka pun berharap pada saat sepasukan polisi mulai melacak keberadaan mereka, mereka sudah tenang dalam pelayaran menuju ke suatu pulau di wilayah timur Indonesia.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Pemerkosaan Nikmat Bikin Ketagihan

    Pemerkosaan Nikmat Bikin Ketagihan


    1500 views

    Cerita Sex ini berjudulPemerkosaan Nikmat Bikin KetagihanCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    PerawankuSuasana haru mengirnigi perceraian ortuku,Itu aku sangat terpuruk atas kejadian naas,aku tak lagi percaya semua itu. Tapi mereka semua tetep suport aku untuk selalu belajar aku menatap kehidupan yang cerah dan terarah.

    Tidak seperti kisah orang tuaku yang gagal dalam membina rumah tangga,anak nyaakumenjadi korban atas ke egoisan mereka.Tapi aku terima dengan iklas dengan apa yang sedang menimpaku berharap ada sebuah keajaiban pada akhirnya.

    Hingga aku berhasil dalam memasuki pergurang tinggi Negri kedua ortu bangga terhadapku,Aku senang walau kadang aku tak percaya bahwa mereka tak bersama kulagi.Keluargaku saat itu hidup berkecukupan.

    Ayahku yang berkedudukan sebagai seorang pejabat teras sebuah departemen memang memberikan nafkah yang cukup bagiku dan ibuku, walaupun ia bekerja secara jujur dan jauh dari korupsi, tidak seperti pejabatpejabat lain pada umumnya.

    Dari segi materi, memang aku tidak memiliki masalah, begitu pula dari segi fisikku. Kuakui, wajahku terbilang cantik, mata indah, hidung bangir, serta dada yang membusung walau tidak terlalu besar ukurannya.

    Semua itu ditambah dengan tubuhku yang tinggi semampai, sedikit lebih tinggi dari ratarata gadis seusiaku, memang membuatku lebih menonjol dibandingkan yang lain. Bahkan aku menjadi mahasiswi baru primadona di kampus.

    Akan tetapi karena pengawasan orang tuaku yang ketat, di samping pendidikan agamaku yang cukup kuat, aku menjadi seperti anak mama. Tidak seperti remajaremaja pada umumnya, aku tidak pernah pergi keluyuran ke luar rumah tanpa ditemani ayah atau ibu. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Namun setelah perceraian itu terjadi, dan aku ikut ibuku yang menikah lagi dua bulan kemudian dengan duda berputra satu, seorang pengusaha restoran yang cukup sukses, aku mulai berani pergi keluar rumah tanpa didampingi salah satu dari orang tuaku. Itupun masih jarang sekali.

    Bahkan ke diskotik pun aku hanya pernah satu kali. Itu juga setelah dibujuk rayu oleh seorang lakilaki teman kuliahku. Setelah itu aku kapok.

    Mungkin karena baru pertama kali ini aku pergi ke diskotik, baru saja duduk sepuluh menit, aku sudah merasakan pusing, tidak tahan dengan suara musik disko yang bising berdentamdentam, ditambah dengan bau asap rokok yang memenuhi ruangan diskotik tersebut.

    Don, kepala gue pusing. Kita pulang aja yuk.

    Alaa, Mer. Kita kan baru sampai di sini. Masa belum apaapa udah mau pulang. Rugi kan. Lagian kan masih sore.

    Tapi gue udah tidak tahan lagi.

    Gini deh, Mer. Gue kasih elu obat penghilang pusing. Situs Judi Online

    Temanku itu memberikanku tablet yang berwarna putih. Aku pun langsung menelan obat sakit kepala yang diberikannya.

    Gimana sekarang rasanya? Enak kan?

    Aku mengangguk. Memang rasanya kepalaku sudah mulai tidak sakit lagi. Tapi sekonyongkonyong mataku berkunangkunang. Semacam aliran aneh menjalari sekujur tubuhku. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Antara sadar dan tidak sadar, kulihat temanku itu tersenyum. Kurasakan ia memapahku keluar diskotik. Ini cewek lagi mabuk, katanya kepada petugas keamanan diskotik yang menanyainya. Lalu ia menjalankan mobilnya ke sebuah motel yang tidak begitu jauh dari tempat itu.

    Setiba di motel, temanku memapahku yang terhuyunghuyung masuk ke dalam sebuah kamar. Ia membaringkan tubuhku yang tampak menggeliatgeliat di atas ranjang.

    Kemudian ia menindih tubuhku yang tergeletak tak berdaya di kasur. Temanku dengan gemas mencium bibirku yang merekah mengundang.

    Kedua belah buah dadaku yang ranum dan kenyal merapat pada dadanya. Darah kelakilakiannya dengan cepat semakin tergugah untuk menggagahiku. Ouuhhh Don! desahku.

    Temanku meraih tubuhku yang ramping. Ia segera mendekapku dan mengulum bibirku yang ranum. Lalu diciuminya bagian telinga dan leherku. Aku mulai menggerinjalgerinjal.

    Sementara itu tangannya mulai membuka satu persatu kancing blus yang kupakai. Kemudian dengan sekali sentakan kasar, ia menarik lepas tali BHku, sehingga tubuh bagian atasku terbuka lebar, siap untuk dijelajahi.

    Tangannya mulai merabaraba buah dadaku yang berukuran cukup besar itu. Terasa suatu kenikmatan tersendiri pada syarafku ketika buah dadaku dipermainkan olehnya.

    Don Ouuhhh Ouuhhh rintihku saat tangan temanku sedang asyik menjamah buah dadaku.

    Tak lama kemudian tangannya setelah puas berpetualang di buah dadaku sebelah kiri, kini berpindah ke buah dadaku yang satu lagi, sedangkan lidahnya masih menggumuli lidahku dalam ciumanciumannya yang penuh desakan nafsu yang semakin menjadijadi.

    Lalu ia menanggalkan celana panjangku. Tampaklah pahaku yang putih dan mulus itu. Matanya terbelalak melihatnya. Temanku itu mulai menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku yang berwarna kuning muda.

    Dia mulai meremasremas kedua belah gumpalan pantatku yang memang montok itu.

    Ouh Ouuh Jangan, Don! Jangan! Ouuhhh jeritku ketika jarijemari temanku mulai menyentuh bibir kewanitaanku.

    Namun jeritanku itu tak diindahkannya, sebaliknya ia menjadi semakin bergairah. Ibu jarinya menguruturut klitorisku dari atas ke bawah berulangulang. Aku semakin menggerinjalgerinjal dan berulang kali menjerit. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Kepala temanku turun ke arah dadaku. Ia menciumi belahan buah dadaku yang laksana lembah di antara dua buah gunung yang menjulang tinggi.

    Aku yang seperti tersihir, semakin menggerinjalgerinjal dan merintih tatkala ia menciumi ujung buah dadaku yang kemerahan. Tibatiba aku seperti terkejut ketika lidahnya mulai menjilati ujung puting susuku yang tidak terlalu tinggi tapi mulai mengeras dan tampak menggiurkan.

    Seperti mendapat kekuatanku kembali, segera kutampar wajahnya. Temanku itu yang kaget terlempar ke lantai. Aku segera mengenakan pakaianku kembali dan berlari ke luar kamar.

    Ia hanya terpana memandangiku. Sejak saat itu aku bersumpah tidak akan pernah mau ke tempattempat seperti itu lagi.

    Sudah dua tahun berlalu aku dan ibuku hidup bersama dengan ayah dan adik tiriku, Rio, yang umurnya tiga tahun lebih muda dariku. Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Aku pun yang saat itu sudah di semester enam kuliahku, diterima bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta nasional papan atas.

    Meskipun aku belum selesai kuliah, namun berkat penampilanku yang menarik dan keramahtamahanku, aku bisa diterima di situ, sehingga aku pun berhak mengenakan pakaian seragam baju atas berwarna putih agak krem, dengan blazer merah yang sewarna dengan rokku yang ujungnya sedikit di atas lutut.

    Sampai suatu saat, tibatiba ibuku terkena serangan jantung. Setelah diopname selama dua hari, ibuku wafat meninggalkan aku. Rasanya seperti langit runtuh menimpaku saat itu. Sejak itu, aku hanya tinggal bertiga dengan ayah tiriku dan Rio.

    Sepeninggal ibuku, sikap Rio dan ayahnya mulai berubah. Mereka berdua beberapa kali mulai bersikap kurang ajar terhadapku, terutama Rio.

    Bahkan suatu hari saat aku ketiduran di sofa karena kecapaian bekerja di kantor, tanpa kusadari ia memasukkan tangannya ke dalam rok yang kupakai dan meraba paha dan selangkanganku.

    Ketika aku terjaga dan memarahinya, Rio malah mengancamku. Kemudian ia bahkan melepaskan celana dalamku. Tetapi untung saja, setelah itu ia tidak berbuat lebih jauh. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Ia hanya memandangi kewanitaanku yang belum banyak ditumbuhi bulu sambil menelan air liurnya. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkanku yang langsung saja merapikan pakaianku kembali. Selain itu, Rio sering kutangkap basah mengintip tubuhku yang bugil sedang mandi melalui lubang angin kamar mandi.

    Aku masih berlapang dada menerima segala perlakuan itu. Pada saat itu aku baru saja pulang kerja dari kantor.

    Ah, rasanya hari ini lelah sekali. Tadi di kantor seharian aku sibuk melayani nasabahnasabah bank tempatku bekerja yang menarik uang secara besarbesaran.

    Entah karena apa, hari ini bank tempatku bekerja terkena rush. Ingin rasanya aku langsung mandi. Tetapi kulihat pintu kamar mandi tertutup dan sedang ada orang yang mandi di dalamnya.

    Kubatalkan niatku untuk mandi. Kupikir sambil menunggu kamar mandi kosong, lebih baik aku berbaring dulu melepaskan penat di kamar. Akhirnya setelah melepas sepatu dan menanggalkan blazer yang kukenakan, aku pun langsung membaringkan tubuhku tengkurap di atas kasur di kamar tidurnya.

    Ah, terasa nikmatnya tidur di kasur yang demikian empuknya. Tak terasa, karena rasa kantuk yang tak tertahankan lagi, aku pun tertidur tanpa sempat berubah posisi.

    Aku tak menyadari ada seseorang membuka pintu kamarku dengan perlahanlahan, hampir tak menimbulkan suara. Orang itu lalu dengan mengendapendap menghampiriku yang masih terlelap.

    Kemudian ia naik ke atas tempat tidur. Tibatiba ia menindih tubuhku yang masih tengkurap, sementara tangannya meremasremas belahan pantatku. Aku seketika itu juga bangun dan merontaronta sekuat tenaga. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Namun orang itu lebih kuat, ia melepaskan rok yang kukenakan. Kemudian dengan secepat kilat, ia menyelipkan tangannya ke dalam celana dalamku. Dengan ganasnya, ia meremasremas gumpalan pantatku yang montok.

    Aku semakin memberontak sewaktu tangan orang itu mulai mempermainkan bibir kewanitaanku dengan ahlinya. Sekalisekali aku mendelikdelik saat jari telunjuknya dengan sengaja berulang kali menyentilnyentil klitorisku.

    Aahh! Jangaann! Aaahh! aku berteriakteriak keras ketika orang itu menyodokkan jari telunjuk dan jari tengahnya sekaligus ke dalam kewanitaanku yang masih sempit itu, setelah celana dalamku ditanggalkannya.

    Akan tetapi ia mengacuhkanku. Tanpa mempedulikan aku yang terus merontaronta sambil menjeritjerit kesakitan, jarijarinya terusmenerus merambahi lubang kenikmatanku itu, semakin lama semakin tinggi intensitasnya.

    Aku bersyukur dalam hati waktu orang itu menghentikan perbuatan gilanya. Akan tetapi tampaknya itu tidak bertahan lama. Dengan hentakan kasar, orang itu membalikkan tubuhku sehingga tertelentang menghadapnya. Aku terperanjat sekali mengetahui siapa orang itu sebenarnya.

    Rio Kamu Rio hanya menyeringai buas.

    Eh, Mer. Sekarang elu boleh berteriakteriak sepuasnya, tidak ada lagi orang yang bakalan menolong elu. Apalagi si nenek tua itu sudah mampus!

    Astaga Rio menyebut ibuku, ibu tirinya sendiri, sebagai nenek tua. Keparat.

    Rio! Jangan, Rio! Jangan lakukan ini! Gue kan kakak elu sendiri! Jangan!

    Kakak? Denger, Mer. Gue tidak pernah nganggap elu kakak gue. Siapa suruh elu jadi kakak gue. Yang gue tau cuma papa gue kawin sama nenek tua, mama elu!
    Rio!

    Elu kan cewek, Mer. Papa udah ngebiayain elu hidup dan kuliah. Kan tidak ada salahnya gue sebagai anaknya ngewakilin dia untuk meminta imbalan dari elu. Bales budi dong!
    Iya, Rio. Tapi bukan begini caranya!

    Heh, yang gue butuhin cuman tubuh molek elu, tidak mau yang lain. Gue tidak mau tau, elu mau kasih apa tidak!
    Errgh

    Aku tidak dapat berbuat apaapa lagi. Mulut Rio secepat kilat memagut mulutku. Dengan memaksa ia melumat bibirku yang merekah itu, membuatku hampir tidak bisa bernafas. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Aku mencoba merontaronta melepaskan diri. Tapi cekalan tangan Rio jauh lebih kuat, membuatku tak berdaya. Akh! Rio kesakitan sewaktu kugigit lidahnya dengan cukup keras.

    Tapi, Plak! Ia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunangkunang. Kugelenggelengkan kepalaku yang terasa seperti berputarputar.

    Tanpa mau membuangbuang waktu lagi, Rio mengeluarkan beberapa utas tali sepatu dari dalam saku celananya. Kemudian ia membentangkan kedua tanganku, dan mengikatnya masingmasing di ujung kiri dan kanan tempat tidur.

    Demikian juga kedua kakiku, tak luput diikatnya, sehingga tubuhku menjadi terpentang tak berdaya diikat di keempat arah.

    Oleh karena kencangnya ikatannya itu, tubuhku tertarik cukup kencang, membuat dadaku tambah tegak membusung. Melihat pemandangan yang indah ini membuat mata Rio tambah menyalangnyalang bernafsu.

    Tangan Rio mencengkeram kerah blus yang kukenakan. Satu persatu dibukanya kancing penutup blusku. Setelah kancingkancing blusku terbuka semua, ditariknya blusku itu ke atas.

    Kemudian dengan sekali sentakan, ditariknya lepas tali pengikat BHku, sehingga buah dadaku yang membusung itu terhampar bebas di depannya.

    Wow! Elu punya toket bagus gini kok tidak bilangbilang, Mer! Auum! Rio langsung melahap buah dadaku yang ranum itu. Gelitikangelitikan lidahnya pada ujung puting susuku membuatku menggerinjalgerinjal kegelian. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Tapi aku tidak mampu berbuat apaapa. Semakin keras aku merontaronta tampaknya ikatan tanganku semakin kencang. Sakit sekali rasanya tanganku ini. Jadi aku hanya membiarkan buah dada dan puting susuku dilumat Rio sebebas yang ia suka.

    Aku hanya bisa menengadahkan kepalaku menghadap langitlangit, memikirkan nasibku yang sial ini.

    Aaarrghh Rio! Jangaannn..! Lamunanku buyar ketika terasa sakit di selangkanganku. Ternyata Rio mulai menghujamkan kemaluannya ke dalam kewanitaanku.

    Tambah lama bertambah cepat, membuat tubuhku tersentaksentak ke atas. Melihat aku yang sudah tergeletak pasrah, memberikan rangsangan yang lebih hebat lagi pada Rio.

    Dengan sekuat tenaga ia menambah dorongan kemaluannya masukkeluar dalam kewanitaanku. Membuatku merontaronta tak karuan.

    Urrgh Akhirnya Rio sudah tidak dapat menahan lagi gejolak nafsu di dalam tubuhnya. Kemaluannya menyemprotkan cairancairan putih kental di dalam kewanitaanku.

    Sebagian berceceran di atas sprei sewaktu ia mengeluarkan kemaluannya, bercampur dengan darah yang mengalir dari dalam kewanitaanku, menandakan selaput daraku sudah robek olehnya. Karena kelelahan, tubuh Rio langsung tergolek di samping tubuhku yang bermandikan keringat dengan nafas terengahengah. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Braak! Aku dan Rio terkejut mendengar pintu kamar terbuka ditendang cukup keras. Lega hatiku melihat siapa yang melakukannya.
    Papa!

    Rio! Apaapa sih kamu ini?! Cepat kamu bebaskan Merry!
    Ah, akhirnya neraka jahanam ini berakhir juga, pikirku. Rio mematuhi perintah ayahnya. Segera dibukanya seluruh ikatan di tangan dan kakiku. Aku bangkit dan segera berlari menghambur ke arah ayah tiriku.

    Sudahlah, Mer. Maafin Rio ya. Itu kan sudah terjadi, kata ayah tiriku menenangkan aku yang terus menangis dalam dekapannya.

    Tapi, Pa. Gimana nasib Meriska? Gimana, Pa? Aaahh Papaa! tangisanku berubah menjadi jeritan seketika itu juga tatkala ayah tiriku mengangkat tubuhku sedikit ke atas kemudian ia menghujamkan kemaluannya yang sudah dikeluarkannya dari dalam celananya ke dalam kewanitaanku.

    Aaahh Papaa Jangaaan! Aku merontaronta keras. Namun dekapan ayah tiriku yang begitu kencang membuat rontaanku itu tidak berarti apaapa bagi dirinya. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Ayah tiriku semakin ganas menyodoknyodokkan kemaluannya ke dalam kewanitaanku. Ah! Ayah dan anak sama saja, pikirku, begitu teganya mereka menyetubuhi anak dan kakak tiri mereka sendiri.

    Aku menjerit panjang kesakitan sewaktu Rio yang sudah bangkit dari tempat tidur memasukkan kemaluannya ke dalam lubang anusku.

    Aku merasakan rasa sakit yang hampir tak tertahankan lagi. Ayah dan kakak tiriku itu samasama menghunjam tubuhku yang tak berdaya dari kedua arah, depan dan belakang.

    Akibat kelelahan bercampur dengan kesakitan yang tak terhingga akhirnya aku tidak merasakan apaapa lagi, tak sadarkan diri. Aku sudah tidak ingat lagi apakah Rio dan ayahnya masih mengagahiku atau tidak setelah itu.

    Beberapa bulan telah berlalu. Aku merasa mual dan berkalikali muntah di kamar mandi. Akhirnya aku memeriksakan diriku ke dokter. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Ternyata aku dinyatakan positif hamil. Hasil diagnosa dokter ini bagaikan gada raksasa yang menghantam wajahku. Aku mengandung?

    Kebingungankebingungan terusmenerus menyelimuti benakku. Aku tidak tahu secara pasti, siapa ayah dari anak yang sekarang ada di kandunganku ini. Ayah tiriku atau Rio.

    Hanya mereka berdua yang pernah menyetubuhiku. Aku bingung, apa status anak dalam kandunganku ini. Yang pasti ia adalah anakku. Lalu apakah ia juga sekaligus adikku alias anak ayah tiriku?

    Ataukah ia juga sekaligus keponakanku sebab ia adalah anak adik tiriku sendiri?

    Tolongkah aku, wahai pembaca yang budiman!

    Demikianlah koleksi cerita dewasa pemerkosaan semoga menghibur anda.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Belajar Seks Dari Mama Dan Tante

    Belajar Seks Dari Mama Dan Tante


    1696 views

    Cerita Sex ini berjudulBelajar Seks Dari Mama Dan TanteCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Namaku Roy, 32 tahun. Saat ini aku tinggal di Bandung. Banyak yang bilang aku ganteng. Kisah yang akan aku tulis ini adalah kisah nyata dari pengalaman sex aku dengan mama dan tante aku. Cerita ini dimulai ketika aku berusia 20 tahun.

    org Saat itu tante Rina datang dan menginap selama beberapa hari di rumah karena suaminya sedang pergi keluar kota. Dia merasa sepi dan takut tinggal di rumahnya sendirian. Tante Rina berusia 32 tahun. Penampilannya biasa saja. Tinggi badan 160 cm. Ramping. Tapi aku suka bodynya. Buah dada 36B, dan pantatnya besar bulat.

    Aku suka lihat tante Rina kalau sudah memakai celana panjang ketat sehingga pantatnya sangat membentuk, merangsang. Tante Rina adalah adik kandung Papa aku.

    Waktu itu hari aku tidak masuk kuliah. Aku diam di rumah bersama mama dan tante Rina. Pagi itu, jam 10, kulihat mama baru selesai mandi. Mama keluar dari kamar mandi memakai handuk menutupi dada dan setengah pahanya yang putih mulus. Mama berusia 38 tahun. Sangat cantik.

    Saat itu entah secara tidak sengaja aku melihat mama membetulkan lilitan handuknya sebelum masuk kamar. Terlihat buah dada mama walau tidak terlalu besar tapi masih bagus bentuknya. Yang terutama jadi perhatian aku adalah memek mama yang dihiasi bulu hitam tidak terlalu lebat berbentuk segitiga rapi. Mungkin karena mama rajin merawatnya.

    Mama sepertinya tidak sadar kalau aku sedang memperhatikannya. Mama langsung masuk kamar. Hati berdebar dan terbayang terus pemandangan tubuh mama tadi. Aku dekati pintu, lalu aku intip dari lubang kunci. Terlihat mama sedang membuka lilitan handuknya lalu mengeringkan rambutnya dengan handuk tersebut. Terlihat tubuh mama sangat menggairahkan. Terutama memek mama yang aku fokuskan.

    Secara otomatis tangan aku meraba kontol dari luar celana, lalu meremasnya pelan-pelan sambil menikmati keindahan tubuh merangsang mama. Karena sudah tak tahan lagi, aku segera ke kamar mandi dan onani sambil membayangkan menyetubuhi mama. Sampai akhirnya.. Crot! Crot! Crot! Aku orgasme.

    Sore harinya, waktu aku sedang tiduran sambil membaca majalah, tiba-tiba terdengar suara mama memanggil aku.

    “Roy!” panggil mama.

    “Ya, Ma” sahut aku sambil bergegas ke kamar mama.

    “Ada apa, Ma?” tanya aku.

    “Pijitin badan mama, Roy. Pegal rasanya” kata mama sambil tengkurap.

    “Iya, Ma” jawab aku.

    Waktu itu mama memakai daster. Aku mulai memijit kaki mama dari betis. Terus sampai naik ke paha. Mama tetap diam merasakan pijitan aku. Karena daster mama agak mengganggu pijitan, maka aku bertanya pada mama, “Ma, dasternya naikin ya? mengganggu nih” tanya aku.

    “Emang kamu mau mijitan apa aja, Roy?” tanya mama.

    “Seluruh badan mama,” jawab aku.

    “Ya sudah, mama buka baju saja,” kata mama sambil bangkit, lalu melepas dasternya tanpa ragu.

    “Ayo lanjutkan, Roy!” kata mama sambil kembali tengkurap. Darah aku berdesir melihat mama setengah telanjang di depan mata.

    “Mama tidak malu buka baju depan Roy?” tanya aku. Fontana99

    “Malu kenapa? Kan anak kandung mama.. Biasa sajalah,” jawab mama sambil memejamkan mata.

    Aku berdebar. Tanganku mulai memijit paha mama. Sebetulnya bukan meimijit, istilah yang tepat adalah mengusap agak keras. Aku nikmati usapan tangan aku di paha mama sambil mata terus memandangi pantat mama yang memakai celana dalam merah. Setelah selesai “memijit” paha, karena masih ragu, aku tidak memijit pantat mama, tapi langsung naik memijit pinggang mama.

    “Kok dilewat sih, Roy?” protes mama sambil menggoyangkan pantatnya.

    “Mm.. Roy takut mama marah” jawab aku.

    “Marah kenapa? Kamu kan emang mama pinta mijitin.. Ayo teruskan!” pinta mama.

    Karena sudah mendapat angin, aku mulai meraba dan agak meremas pantat mama dari luar celana dalamnya. Nyaman rasanya memijit dan meremas pantat mama yang bulat dan padat. kontol aku sudah mulai mengeras. Mama tetap terpejam menikmati pijitan aku. Karena birahi aku sudah naik, aku sengaja memasukkan tangan aku ke celana dalam mama dan terus meremasnya. Mama tetap diam. Aku makin berani.

    Jari tengah aku mulai menyusuri belahan pantat mama sampai ke belahan memek mama. Jari aku diam disana. Aku takut mama marah. Tapi mama tetap diam sambil memejamkan mata. Aku mulai menggerakan jari tengah aku di belahan memek mama. Mama tetap diam. Terasa memek mama mulai basah. Dan aku tahu kalau mama agak menggoyang-goyangkan pantatnya, mungkin mama merasa enak menikmati jari aku di belahan memeknya. Itu perkiraan aku.

    Karena sudah basah, aku nekad masukkan jari aku ke lubang memek mama. Mama tetap memejamkan mata, tapi pantatnya mulai bergoyang agak cepat.

    “Roy, kamu ngapain?” tanya mama sambil membalikkan badannya. Aku kaget dan takut mama marah.

    “Maaf, Ma…” kataku tertunduk tidak berani memandang mata mama.

    “Roy tidak tahan menahan nafsu…” kataku lagi.

    “Nafsu apa?” kata mama dengan nada lembut.

    “Sini berbaring dekat mama,” kata mama sambil menggeserkan badannya. Aku diam tidak mengerti.

    “Sini berbaring Roy,” ujar mama lagi.

    “Tutup dulu pintu kamar,” kata mama.

    “Ya, Ma…” kataku sambil berdiri dan segera menutup pintu. Kemudian aku berbaring di samping mama.

    Mama menatapku sambil membelai rambut aku.

    “Kenapa bernafsu dengan mama, Roy,” tanya mama lembut.

    “Mama marahkah?” tanya aku.

    “Mama tidak marah, Roy.. Jawablah jujur,” ujar mama.

    “Melihat tubuh mama, Roy tidak tahu kenapa jadi pengen, Ma…” kataku. Mama tersenyum.

    “Berarti anak mama sudah mulai dewasa,” kata mama.

    “Kamu benar-benar mau sayang?” tanya mama.

    “Maksud mama?” tanya aku.

    “Dua jam lagi Papa kamu pulang…” hanya itu yang keluar dari mulut mama sambil tangannya meraba kontol aku dari luar celana.

     kaget sekaligus senang. Mama mencium bibir aku, dan akupun segera membalasnya. Kami berciuman mesra sambil tangan kami saling meraba dan meremas.

    “Buka pakaian kamu, Roy,” kata mama. Aku menurut, dan segera melepas baju dan celana.

    Mama juga melepas BH dan celana dalamnya. Mama duduk di tepi tempat tidur, sedangkan aku tetap berdiri.
    “kontol kamu besar, Roy…” kata mama sambil meraih kontol aku dan meremas serta mengocoknya. Enak rasanya.

    “Kamu udah pernah maen dengan perempuan tidak, sayang?” tanya mama.

    Sambil menikmati enaknya dikocok kontol aku menjawab, “Belum pernah, Ma.. Mmhh..”. Mama tersenyum, entah apa artinya.

    Lalu mama menarik pantat aku hingga kontol aku hampir mengenai wajahnya. Lalu mama mulai menjilati kontol aku mulai dari batang sampai ke kepalanya. Rasanya sangat nikmat. Lebih nikmat lagi ketika mama memasukkan kontolku ke mulutnya.

    Hisapan dan permainan lidah mama sangat pandai. Tanganku dengan keras memegang dan meremas rambut mama dengan keras karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Tiba-tiba mama menghentikan hisapannya, tapi tangannya tetap mengocok kontolku perlahan.

    “Enak sayang?” tanya mama sambil menengadah menatapku.

    “Iya, Ma.. Enak sekali,” jawabku dengan suara tertahan.

    “Sini sayang. kontolmu udah besar dan tegang. Sekarang cepat masukkan…” ujar mama sambil menarik tanganku.

    Mama lalu telentang di tempat tidur sambil membuka lebar pahanya. Tanpa ragu aku naiki tubuh mama. Aku arahkan kontolku ke lubang memeknya. Tangan mama membimbing kontolku ke lubang memeknya.

    “Ayo, Roy.. Masukkan…” ujar mama sambil terus memandang wajahku.

    Aku tekan kontolku. Lalu terasa kepala kontolku memasuki lubang yang basah, licin dan hangat. Lalu batang kontolku terasa memasuki sesuatu yang menjepit, yang entah bagaimana aku menjelaskan rasa nikmatnya.. Secara perlahan aku keluarmasukkan kontolku di memek mama. Aku cium bibir mama. Mamapun membalas ciuman aku sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi goyangan aku.

    “Enak, Roy?” tanya mama.

    “Sangat enak, Ma…” jawabku sambil terus menyetubuhi mama. Setelah beberapa menit, aku hentikan gerakan kontol aku.

    “Kenapa mama mau melakukan ini dengan Roy?” tanyaku. Sambil tersenyum, mata mama kelihatan berkaca-kaca.

    “Karena mama sayang kamu, Roy…” jawab mama.

    “Sangat sayang…” lanjutnya.

    “Lagipula saat ini mama memang sedang ingin bersetubuh…” lanjutnya lagi.

    Aku terdiam. Tak berapa lama aku kembali menggerakan kontol aku menyetubuhi mama.

    “Roy juga sangat sayang mama…” ujarku.

    “Ohh.. Roy.. Enakk.. Mmhh…” desah mama ketika aku menyetubuhinya makin keras.

    “Mama mau keluar…” desah mama lagi.

    Tak lama kurasakan tubuh mama mengejang lalu memeluk aku erat-erat. Goyangan pinggul mama makin keras. Lalu..

    “Ohh.. Enak sayangg…” desah mama lagi ketika dia mencapai orgasme.

    Aku terus menggenjot kontolku. Lama-lama kurasakan ada dorongan kuat yang akan keluar dari kontol aku. Rasanya sangat kuat. Aku makin keras menggenjot tubuh mama..

    “Ma, Roy gak tahann…” ujarku sambil memeluk tubuh mama lalu menekan kontolku lebih dalam ke memek mama.

    “Keluarin sayang…” ujar mama sambil meremas-remas pantatku.

    “Keluarin di dalam aja sayang biar enak…” bisik mama mesra.

    Akhirnya, crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam memek mama.

    “Mmhh…” desahku. Lalu tubuh kami tergolek lemas berdampingan.

    “Terima kasih ya, Ma…” ujar aku sambil mencium bibir mama.

    “Lekas berpakaian, Papa kamu sebentar lagi pulang!” kata mama.

    Lalu kamipun segera berpakaian. Setengah jam kemudian Papa pulang. Mama dan aku bersikap seperti biasa dan terlihat normal.
    Malam harinya, sekitar jam 11 malam, ketika mama dan Papa sudah tidur, aku dan tante Rina masih nonton TV. Tante Rina memakai kimono. Sesekali aku lihat paha mulusnya ketika kimononya tersingkap. Tapi tidak ada perasaan apa-apa. Karena sudah biasa melihat seperti itu.

    Tiba-tiba tante Rina bertanya sesuatu yang mengejutkan aku,”ngapain kamu tadi sore lama-lama berduaan ama mama kamu di kamar?” tanya tante Rina.

    “Hayo, ngapain..?” tanya tante Rina lagi sambil tersenyum.

    “Tidak ada apa-apa. Aku mijitin mama, kok…” jawabku.

    “Kok lama amat. Sampe lebih dari satu jam,” tanyanya lagi.

    “Curigaan amat sih, tante?” kataku sambil tersenyum.

    “Tante hanya merasa aneh saja waktu tante denger ada suara-suara yang gimanaa gitu…” ujar tante Rina sambil tersenyum.

    “Kayak suara yang lagi enak…” ujar tante Rina lagi.

    “Udah ah.. Kok ngomongnya ngaco ah…” ujarku sambil bangkit.

    “Maaf dong, Roy. Tante becanda kok…” ujar tante Rina.

    “Kamu mau kemana?” tanya tante Rina.

    “Mau tidur,” jawabku pendek.

    “Temenein tante dong, Roy,” pinta tante.

    Aku kembali duduk dikursi di samping tante Rina.

    “Ada apa sih tante?” tanyaku.

    “Tidak ada apa-apa kok. Hanya butuh temen ngobrol saja,” jawab tante Rina.

    “Kamu sudah punya pacar, Roy?” tanya tante Rina.

    “Belum tante. Kenapa?” aku balik bertanya.

    “Kamu tuh ganteng, tinggi. Tapi kenapa belum punya pacar?” tanya tante lagi.

    “Banyak sih yang ngajak jalan, tapi aku tidak mau,” jawabku.

    “Apa kamu pernah kissing dengan perempuan, Roy?” tanya tante Rina pelan sambil wajahnya didekatkan ke wajahku. Bibir kami hampir bersentuhan. Aku tak menjawab.

    “Ni tante lagi horny kayaknya…” pikir aku.

    Tanpa banyak kata, aku cium bibir tante Rina. Tante Rinapun langsung membalas ciumanku dengan hebat. Permainan lidah dan sedotan bibir kami main mainkan.. Sementara tanganku segera masuk ke balik kimono tante Rina. Lalu masuk lagi ke dalam BH-nya. Lalu ku remas-remas buah dadanya dengan mesra sambil ujung jari aku memainkan puting susunya.

    “Mmhh..”

    Suara tante Rina mendesah tertahan karena kami masih tetap berciuman. Tangan tante Rinapun tidak diam. Tangannya meremas kontolku dari luar celana kolorku. kontolku langsung tegang.

    “Roy, pindah ke kamar tante, yuk?” pinta tante Rina.

    “Iya tante…” jawabku. Lalu kami segera naik ke loteng ke kamar tante Rina.

    Setiba di kamar, tante Rina dengan tak sabar segera melepas kimono dan BH serta CD-nya. Akupun segera melepas semua pakaian di tubuh aku.

    “Ayo Roy, tante sudah gak tahan…” ujar tante Rina sambil senyum, lalu merebahkan badannya di kasur.

    Aku segera menindih tubuh telanjang tante Rina. Aku cium bibirnya, pindah ke pipi, leher, lalu turun ke buah dadanya. Aku jilat dan hisap puting susu tante Rina sambil meremas buah dada yang satu lagi.

    “Ohh.. Mmhh.. Royy.. Kamu pinter amat sih.. Mmhh…” desah tante Rina sambil tangannya memegang kepala aku.

    Lalu lidahku turun lagi ke perut, lalu ketika mulai turun ke selangkangan, tante Rina segera melebarkan kakinya mengangkang. memek tante Rina bersih tidak berbau. Bulunya hanya sedikit sehing nampak jelas belahan memeknya yang bagus. Aku segera jilati memek tante Rina terutama bagian kelentitnya.

    “Ohh.. Sayang.. Enakkhh.. Mmhh.. Terus sayang…” desah tante Rina sambil badannya mengejang menahan nikmat.

    Tak berapa lama tiba-tiba tante Rina mengepitkan kedua pahanya menjepit kepalaku. Tangannya menekan kepalaku ke memeknya.

    “Oh, Roy.. Tante keluar.. Nikmat sekali.. Ohh…” desah tante Rina.

    Aku bangkit, mengusap mulut aku yang basah oleh air memek tante Rina, lalu aku tindih badannya dan kucium bibirnya. Tante Rina langsung membalas ciumanku dengan mesra.

    “Isep dong kontol Roy, tante…” pintaku.

    Tante Rina mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku kangkangi wajah tante Rina dan ku sodorkan kontolku ke mulutnya. Tante Rina langsung menghisap dan menjilati kontolku dan mengocok dengan tangannya sambil memejamkan matanya. Sangat enak rasanya. Cara menghisap dan menjilat kontolnya lebih pintar dari mama.

    “Udah tante, Roy udah pengen setubuhi tante…” kataku.
    Tante Rina melepaskan genggamannya, lalu aku arahkan kontol aku ke memeknya.

    “Ayo, Roy.. Tante sudah tidak tahan…” bisik tante Rina.
    Lalu, bless.. sleb.. sleb.. sleb.. kontolku keluar masuk memek tante Rina.

    “Roy kamu pinter menyenangkan perempuan. Kamu pandai memberikan kenikmatan…” kata tante ditengah-tengah persetubuhan kami.

    “Ah, biasa saja, tante…” ujarku sambil tersenyum lalu ku kecup bibirnya.
    Selang beberapa lama, tiba-tiba tante Rina mempercepat gerakannya. Kedua tangannya erat mendekap tubuhku.

    “Roy, terus setubuhi tante.. Mmhh.. Ohh.. Tante mau keluar.. Ohh.. Ohh. Ohh…” desahnya.
    Tak lama tubuhnya mengejang. Pahanya erat menjepit pinggulku. Sementara akau terus memompa kontolku di memeknya.

    “Tente udah keluar, sayang…” bisik tante Rina.

    “Kamu hebat.. Kuat…” ujar tante Rina.

    “Terus setubuhi tante, Roy.. Puaskan diri kamu…” ujarnya lagi.

    Tak lama akupun mulai merasakan kalo aku akan segera orgasme. Kupertcepat gerakanku.

    “Roy mau keluar, Tante…” kataku.

    “Jangan keluarkan di dalam, sayang…” pinta tante Rina.

    “Cabut dulu…” ujar tante Rina.

    “Sini tante isepin…” katanya lagi.

    Aku cabut kontolku dari memeknya, lalu aku arahkan ke mulutnya. Tante Rina lalu menghisap kontolku sambil mengocoknya. Tak lama, crott.. crott.. crott.. crott.. Air maniku keluar di dalam mulut tante Rina banyak sekali. Aku tekan kontolku lebih dalam ke dalam mulut tante Rina.

    Tante Rina dengan tenang menelan air maniku sambil terus mengocok kontolku. Lalu dia menjilati kontolku untuk membersihkan sisa air mani di kontolku. Sangat nikmat rasanya besetubuh dengan tante Rina.

    Aku segera berpakaian. Tante Rina juga segera mengenakan kimononya tanpa BH dan CD.

    “Kamu hebat, Roy.. Kamu bisa memuaskan tante,” ujar tante Rina.

    “Kalo tante butuh kamu lagi, kamu mau kan?” tanya tante sambil memeluk aku.

    “Kapan saja tante mau, Roy pasti kasih,” kataku sambil mengecup bibirnya.

    “Terima kasih, sayang,” ujar tante Rina.

    “Roy kembali ke kamar ya, tante? Mau tidur,” kataku.

    “Iya, sana tidur,” katanya sambil meremas kontolku mesra. Kukecup bibirnya sekali lagi, lalu aku segera keluar.

    Besoknya, setelah Papa pergi ke kantor, mama duduk di sampingku waktu aku makan.

    “Roy, semalam kamu ngapain di kamar tante Rina sampe subuh?” tanya mama mengejutkanku.

    Aku terdiam tak bisa berkata apa-apa. Aku sangat takut dimarahi mama. Mama tersenyum. Sambil mencium pipiku, mama berkata,”Jangan sampai yang lain tahu ya, Roy. Mama akan jaga rahasia kalian. Kamu suka tante kamu itu ya?” tanya mama. Plong rasanya perasaanku mendengarnya.

    “Iya, Ma.. Roy suka tante Rina,” jawabku.

    “Baiklah, mama akan pura-pura tidak tahu tentang kalian…” ujar mama.

    “Kalian hati-hatilah…” ujar mama lagi.

    “Kenapa mama tidak marah,” tanya aku.

    “Karena mama pikir kamu sudah dewasa. Bebas melakukan apapun asal mau tanggung jawab,” ujar mama.

    “Terima kasih ya, Ma…” kataku.

    “Roy sayang mama,” kataku lagi.

    “Roy, tante dan Papa kamu sedang keluar.. Mau bantu mama gak?” tanya mama.

    “Bantu apa, Ma?” aku balik tanya.

    “Mama ingin…” ujar mama sambil mengusap kontolku.

    “Roy akan lakukan apapun buat mama…” kataku. Mama tersenyum.

    “Mama tunggu di kamar ya?” kata mama. Aku mengangguk..

    Sejak saat itu hingga saat ini aku menikah dan punya 2 anak, aku tetap bersetubuh dengan tante Rina kalau ada kesempatan. Walau sudah agak berumur tapi kecantikan dan kemolekan tubuhnya masih tetap menarik. Baik itu di rumah tante Rina kalau tidak ada Om, di rumah aku sendiri, ataupun di hotel.

    Sedangkan dengan mama, aku sudah mulai jarang menyetubuhinya atas permintaan mama sendiri dengan alasan tertentu tentunya. Dalam satu bulan hanya 2 kali. Itulah pengalaman kisah nyata aku. Aku tuliskan dengan sebenarnya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Ngentot Pembantu Bikin Ketagihan

    Ngentot Pembantu Bikin Ketagihan


    2016 views

    Cerita Sex ini berjudulNgentot Pembantu Bikin KetagihanCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Cerita dewasa ngentot ini berawal ketika ane di mutasi perusahaan ke daerah Bgr karena kinerja ane di tempat asal kurang bagus..ane sempet putus asa dan yg lebih sedih ane harus pisah ma bokin yg ane sayangi. Tapi karena kebutuhan akhirnya ane ambil juga itu keputusan untuk mutasi.

    Sesampai di Bgr ane dapet fasilitas kontrak rumah dari perusahaan,dan ane dapet di daerah pinggiran kota,lumayan lah type 36,ada 2 kamar plus perabotan udah ada di sana.. Setelah 1 bulan berlalu ane kewalahan ngurusi itu rumah,maklum ane berangkat pagi,pulang malam,minggu pulang ke Bdg ketemu bokin ya jadinya itu rumah acak2an dan kotor banget..

    Ane ngerasa ga nyaman,dan ane mutusin untuk nyari orang buat ngurusi rumah. Ane sempatkan datangi salah satu yayasan penyalur di kota Bgr,ane pilih 1 orang yg ane pikir bisa kerja,orangnya biasa aja,masih muda,umur 20 tahun,aslinya dari daerah di jw tngh,dan 1 yg bikin ane pilih dia,dia keliahatan cekatan saat ane melihat cara praktek di beberapa orang yg di tawarkan.. Sebenarnya kalau ane emang niat macem2,ane bisa aja pilih yg genit,karena ada beberapa orang yg matanya tuh menunjukan kalo pilih gw aja dan sedikit centil.. lanjut..

    Ane minta Susi (sebut aja bgitu) di antar ke rumah hari sabtu,karena ane pikir hari minggu ane akan pergi dan ane minta susi untuk bersihin rumah.. Hari sabtu malam orang yayasan datang mengantar susi,dan ane lunasi biaya administrasi,lalu jadilah susi bekerja di rumah ane.. Hari minggu ane tinggal dia di rumah,untuk bersih2 dan cuci baju ane yg udah menggunung..

    Hari senin pagi ane datang ke rumah,ane seneng banget rumah udah bersih,rumput2 di bersihin depan rumah..baju ane pun udah pada wangi di setrika ma doi.. Karna ane puas,ane kasih doi uang jajan 50 ribu,dia seneng banget,ane bilang itu di luar gaji dan uang makan..ane kasih dia uang makan karena ane ga pernah makan di rumah,jd di rumah gak pernah masak..

    hari2 berlalu,ane emang tidak pernah memandang status orang dari pekerjaannya,walaupun susi adalah pembantu,tp dia sering cerita tentang pribadi,tentang orang tua di kampung dll..

    Dari situ ane tau bahwa ortu susi cerai,dan susi di paksa bekerja untuk menghidupi keluarga,ane juga tahu bahwa susi di kampung punya pacar,dan pacarnya itu sering telp tiap hari,susi kadang mengeluh juga karena pacarnya ini sering minjem duit tp ga di bayar..

    Ane sering nasihati dia supaya lebih hati2 dalam pacaran,lebih2 cowok kayak gitu..dan dia pun mengangguk.. Kami tiap malam nonton tv bareng,kadang becanda,bahkan ke mall bareng untuk belanja sabun dsb..kadang kalau ane lagi ada duit ane beliin dia baju karen aane tahu bajunya itu2 aja.. skip..

    tak terasa sudah 3 bulan susi kerja di rumah,dan kelihatan dia sangat betah,terlihat dari badan dia yg sekarang jd lebih gemuk di banding saat pertama datang..tp hal itulah yg mengganggu pikiran ane..body nya justru bikin ane gusar..toketnya yg dulu kelihatan kecil tp sekarang malah kelihatan nyembulbokongnya yg dulu biasa aja sekarang jd menarikhaduhane pikir bahaya ni..tp ane buang jauh2 perasaan itu..

    Diam2 ane suka ngintip dia kalo habis mandikadang ane juga curi2 pandangan ke arah pahanya kalau dia lg pake baju daster dan duduk sembarangan Suatu hari ane dapet tugas dari kantor untuk mengurus proyek di kalimantan,ane pun harus pergi selama 2 minggu..ane pergi dan sebelumnya ane pamit ke susi berpesan supaya hati2 jaga rumah selama ane pergi..

    Di kalimantan ane sms menanyakan kabar,dan ane beranikan untuk sms yg bernada memancing..seperti km udah mandi belum susi manis?dan dia pun membalas dengan udah aa sayang Dan ane pancing2 dia denga sms bahwa sebenarnya ane suka ma diatp takut di tolak karena susi udah punya cowok..

    Tak di sangka susi membalas dengan sms yg sangat mengagetkan aa kenapa ga bilang,susi juga suka banget ma aa,tp susi takut,susi kan cuma pembantu.. wah..ini yg ane tungguane tlp dia..dan kita pun ngobrol panjang lebar tentang seringnya ane curi2 pandangdll

    Ane pun pulang ke Bgr,ane langsung menuju rumah..susi menyambut dengan senyuman maluane pun mencubit lengannya..tanda kangen.. Ane beranikan mengajak susi ngobrol malam itukami pun ngobrol..tp terlihat sekali susi sangat kaku dan tidak seperti biasanyaane bertanya kenpa susga apa2 a susi menjawab.. Ane duduk mendekati susi..

    dia sangat terlihat gelisah..ane dekatkan bibir ane ke bibir susi..susi sedikit menghindar..tp ane udah pengen banget mencium susi..ane sedikit memaksa dan kami pun berciumanane mainkan lidah ane di di bibir susikami pun bergumul mesra dengan hangatnyadi temani hujan bibir kami saling bermain Malam itu tak terjadi apa2..

    ane ga ingin buru2 melakukan sesuatu..ane takut susi akan minta pertanggungan jawab bila ane exe dia malam itu.. esok hari nya sepulang kerja ane langsung mandikami pun ngobrol..sudah mulai coolsuasananya udah mulai seperti biasa lg..susi nonton tv,ane di sebelahnya,yg berbeda adalah sekarang susu udah berani duduk dekat2 nempel ke ane..

    Ane membuka pembicaraan..ane bertanya tentang hubungan susi dengan pacarnya di kampung sejauh apa hubungan yg mereka lakukan.. Susi bercerita bahwa mereka memang sering berciuman..dan susi juga pernah pegang punya cowoknya..begitu pula sebaliknyasambil berpura2 cemburu aku pun pergi ke kamar..

    Susi mengejar ane ke kamar..dia minta maaf..dan bilang bhwa susi masih perawan Ane bilang gak percayakarena blm membuktikannya..kami pun sedikit ngadu argument..dan ane minta pembuktian kalo susi memang masih benar perawan.. Tak di sangkan susi langsung membuka daster yg di pakainyasusi akan buktikan kalau susi memang masih perawan..

    kata susi jangan sus,aku ga berani tanggung jawab kalo sampai terjadi sesuatuane bilang begitu aa ga usah mikirin tanggung jawab,yg penting susi kan buktikan kalau memang susi masih perawn,susi mendekati ane hanya mengenakan BH dan CelDam Ane konak ganga tahan..melihat secara langsung apa yg selama ini ane inginkanoh shitane bingung..

    di tengah kebingungan ane,bibir susi sudah melumat bibir anekita berciuman di pinggir tempat tidurtangan ane secara replex mulai bergerilya menuju gunung kembar susiane ga kuaaaaaat (dalam hati ane menahan nafsu ini).. Ane terus belai toket susiane buka bra yg membungkusnya..

    ane rebahkan susi di ranjang..susi tersenyumm..oh.. ane mulai melumat pentil susunyatangan ane mulai bergerilya di paha susisusi pun melenguh ohhh tangan ane menuju selangkangan susibermain si pinggiran celana dalam yg masih membungkus meki susi..ane terus benjilati puting susu susi yg mulai kerastangan ane pun membuka celana dalam yg di pkai susisusi melenguh kembali..oooohhhh.

    Ane secara cepat membuka celana pendek dan kaos aneane pun membuka CD yg ane pakai kembali ane lumat bibir susitangan ane mulai mengelus pinggiran meki susisusi pun men desah aaaaahhhh Tangan ane mulai menyibak meki susi yg di tumbuhi bulu yg tidak terlalu tebaljari ane menari2 mengelus klitoris susisusi pun tambah mendesah AAAAAAHHHH

    Jari ane bermain2 di bibir lobang meki susibibir ane bermain di toketnyadan tangan susi pun mulai mengeleus2 konto ane yg udah keras n panas aa..punya aa gedee susi berbisik.. Ane tersenyum sambil kembali melumat bibir susi dan memainkan jari di mekinya

    Bibir ane pindah ke toketnya.lalu turun menjilati perutnyadan sampailah di pertigaan selangkangan susi Ane buka perlahan belahan paha susiane pun mulai merunduk

    ane sibak kedua belahan meki susidan lidah ane mulai bermain di bibir meki susiooohmantapnya meki perawan AA..AAAAAhhh..susi mendesah ketika bibir mekinya ane jilatilidah ane mulai menusuk2 lobang mekinyadan sekali2 lidah ane bermain di klitoris susi aaooooooughhhh….

    susi mendesah semakin keras ane menjilati mekinya 15 menit..ane pun kembali melumat toket susi.pentilanya ane jilati melingkar..jari ane terus bermain di bibir meki susi yg mulai basah di bajiri cairan kenikmatan

    Susi terus mendesah..ouwgh..aaouwgh..aadia memanggil ane dalam desahannya.. Tak menunggu lama,ane siapkan rudal konti ane yg udah keras bangetane arahkan ke meki susi yg udah basahane lebarkan pahanyaane taptkan di lobangnya..dan ane tekan pelan2. Agen Bola Online

    aaouwghsusi mendesah.aasakit.ouwghsusi sedikit meringis ketika konti ane mulai masuk ke mekinyakonti ane semakin dalamaasakitoughwwhhh..susi mndesah sambil menutup matanya. Ane cabut pelan2ane tekan lagiane cabut lagiane tekan lagidan seterusnya.

    owgh..aaoeghowghoooooohdesahan susi semakin terdengar Ane pun mengenjot konti ane di mekinyadan tiba2 keluarlah darah keperawanan dari lobang meki susi. ane genjot lagi lebih cepatdarah semakin banyak.ane genjot terusaasakiiiiiit.owwwuuuuuuuggggghhh.. .susi mendesah sambil terpejam matanya..

    Ane genjot terussabar sayangbentar lagi sakitnya hilangane menimpali sambil terus menggenjot.. konti ane keluar nasuk di meki susi.sampai darah perawannya tak lagi keluar

    Ane goyang2 di dalam mekinyaane hujam lebih dalamoooooooooooowwwwwwwghhhhhhsusi menjeritmekinya semakin licinmenandakan susi udah mendapatkan Odan ane pun memepercepat genjotan ane.OOOOOOOOOOOOOOOOOOWWWWWWGGGGGGGGGGGGHHHHHH HHHHHHH.

    susi menjerit kenikamatansusi mencengkeram pundak ane..tangannya mencakar bokong anedan croooooooot.ane pun orgasme..sperma ane memenuhi lobang meki susi. Ane memeluknyadan susi pun tersenyumpercaya kan kalo susi masih perawan? tanya susi pada ane iya aku percayaane pun tersenyumdan kami pun berpelukan

    Ane minta susi supaya kencing duludan membersihkan mekinyaane pengen malam ini 5 ronde..hehehe kami pun bermain hingga pagi hariesoknya ane ajak susi ke bidan yg jauh dari rumah aneane minta susi untuk KBsusi pun KB suntikdan kami pun hingga sat ini masih berhubungan..

    1 yg membuat ane ga bisa lepas dari susimekinya wangidan nikmat banget saat di oralbeda dengan bokin ane yg kadang ada bau tak sedapnya Ane jd jarang pulang ke bdg,ane malah tiap minggu menghabiskan waktu bermain sex seharian bareng susisemua gaya udah kami mainkanbahkan anal sudah kami praktekan

    Susi tak pernah minta ane menikahi dia..karena dia pun tak mungkin memutuskan hubungan dengan pacarnya di kampung yg sudah di jodohkan oleh ortunyaentah sampaia kapan kami beginitp jujur..nikmat sex bukan karena status..

    tp karena baranghehehe Buat agan2 yg suka maen ma pembokatnya,saran dari ane,pembokat juga manusia,yg butuh kasih sayang dan materi,selain gaji 750rb ane kasih tambahan 1 jt perbulan buat susi plus uang jajan 50 rb tiap hari agar meki yg mantap itu di jaga dan di rawat demi kepentingan bersama..dan satu lagi,buatlah komitment agar sang pembokat tidak menuntut anda menikahinya..dan ini adalah hal yg paling penting!!!

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Jadi Boyfriendnya Tante Kost

    Cerita Sex Jadi Boyfriendnya Tante Kost


    1437 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Jadi Boyfriendnya Tante KostCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku –  Aku memang bandel dalam bangun pagi mulai dari kelas 1 sampai kelas 2 aku sering bangun kesiangan, dan sampai sekarang kebiasaan itu menular saat aku beranjak jadi mahasiswa, dengan kota yang dingin makin nempel deh sama kasur, karena perkuliahanku rata rata sore hari maka dari itu aku selalu terlelap dengan udara pagi.

    Tante kost-ku termasuk yang baik, tak jarang untukku sengaja disiapkannya secangkir kopi atau kue untuk sarapan, atau semangkuk mie rebus hangat. Aku disayangnya, karena bila pagi hari rumah kost itu kosong dan akulah yang menemaninya mengurus segala sesuatu, menyapu, masak, atau apa saja. Walau aku suka tidur ngelantur, tapi aku termasuk anak yang rajin kerja di rumah.

    Tante ini masih muda, tetapi sudah janda. Ia hanya punya satu orang anak dan sudah bekerja di Sumatera. Praktis, ia hanya seorang diri di rumah. Namun kecantikannya tetap ia pelihara, sehingga di usianya yang mendekati kepala lima ia masih tetap cantik dan kencang.

    Suatu hari aku nonton film biru pinjaman dari kawanku. Di rumah rupanya seperti biasa hanya aku saja lagi yang merupakan penghuninya. Aku ke kamar kecil sebentar, lalu memutar film itu di VCD komputerku. Karena asyiknya, melihat adegan yang panas aku tidak tahan, aku melucuti satu-satu pakaianku, tinggal CD-ku saja yang bertahan, itupun cuma sebentar, lalu kupelorotkan hingga ke paha.

    Aku merasa penisku menghentak-hentak minta dikeluarkan. Aku nonton dengan mata setengah membuka, sambil berbaring kuelus-elus penisku yang makin tegak. Gerakan tanganku sudah menjadi cepat, ah… aku nggak tahan lagi, lalu aku kocok terus dan terus, kugigit selimut untuk menahan jeritan nikmat yang benar-benar menyelimuti pagi yang indah itu. Sesaat kemudian nafasku mendengus sambil menyemprotkan mani ke dadaku.

    “Ah… hmmm… ah…” aku merasa tubuhku ringan, lalu aku merasa ngantuk dan terlelap.

    Tiba-tiba aku merasa pahaku dielus orang. Aku tersentak kaget. Ah, ternyata tante sudah ada di dalam kamarku. Ia menggunakan gaun putih yang tipis dan longgar. Kuhirup bau segar parfumnya yang menawan.

    Aku buru-buru bangkit menarik CD yang kupelorotkan, air maniku meleleh ke sprei, nggak kupedulikan. Tante kemudian menatap mataku, tampak bergelora api nafsu yang menggelegak di balik pandangannya itu.

    Tangannya meraih tanganku, “Raf, Tante minta maaf masuk kamarmu tanpa mengetuk, abis tadi Tante lihat pintu kamarmu nggak dikunci. Tante bawa sarapan, tapi, Tante lihat kamu lelap kayak gitu,” katanya sambil mengelus pahaku kembali.

    Aku salah tingkah. Matanya melirik VCD-ku yang ternyata masih memainkan film “laga” itu. Adegan demi adegan diawasinya, sambil tangannya meremas bahuku. Dielusnya tanganku sambil menarikku duduk di kasur.

    Kurasakan getaran halus lewat jari-jarinya, menahan gelora nafsunya yang membahana. Aku mulai aktif dan terbakar suasana. Kupeluk ia dari belakang, lalu kuhembuskan nafasku ke tengkuknya. Ia menggeliat dan menjadi lebih beringas.

    Tubuhnya berbalik. Dibalasnya hembusan nafasku dengan ciuman lembut. Kedua tangannya dengan liar menelusuri pinggulku, perutku, lalu puting susu di dadaku.

    “Raf, beri Tante… Tante mau…” katanya penuh harap.

    Ia kemudian menarik CD-ku sampai tuntas, lalu dengan lembut mengelus rambut kemaluanku, penisku yang masih terkulai lemas diremasnya dengan lembut pula. Aku menggelinjang kegelian, tapi tangan tante lebih dahulu menekan tanganku, seakan isyarat agar aku menurut.

    Aku memejamkan mata. Nafasku bergemuruh, kemudian tubuh kami terhempas di kasur. Tante kemudian mengulum zakarku, sambil sesekali mencium penisku. Aku hanya dapat menahan nafas, sambil mengerang penuh nikmat.

    Kemudian lidahnya dengan liar menjilat penisku yang sudah tegak, sambil sesekali mengulum dan menyedotnya penuh gairah. Aku benar-benar sudah siap laga, ketika ia kemudian merebahkan tubuhnya di sampingku. Aku maklum. Fontana99

    Kubuka gaunnya yang longgar, kemudian BH dan CD-nya. Tante dan aku sudah sama-sama bugil. Aku mengambil posisi di atas, untuk memulainya. Pelan kupeluk badannya, lalu kubelai rambutnya yang mulai beruban itu.

    Kucium leher dan kupingnya, ia menggelinjang kegelian. Nampak, bulu lengannya merebak menahan rasa itu, tapi mulutnya hanya mengerang. Lalu, bagian leher bawahnya kujilat lembut, sambil sesekali jenggotku yang habis dicukur kemarin kugesekkan. Badan tante kemudian menggeliat lebih liar, sambil mendesahkan kata-kata yang tidak jelas.

    Aksiku kulanjutkan dengan memainkan puting susunya yang menegang, sambil kujilat dan kuhisap perlahan.

    “Ayo Raf, ayo!” katanya.

    Aku tidak peduli. Aku telusuri terus semua titik nyerinya. Sampai kemudian wajahku berada di selangkangannya yang mulai berpeluh. Kubelai pubisnya dengan lidahku. Kubuka labia minora-nya dengan lembut, kemudian tanganku membelai perlahan labia minora-nya yang sudah mulai basah itu berkali-kali.

    Kakinya kemudian menekuk dan mengangkat pinggulnya. Dimainkannya pinggulnya dengan goyangan yang berirama. Lidahku kemudian beraksi, menjilat bagian labia minora-nya, lalu naik hingga klitorisnya. Kulihat klitoris itu sudah menonjol kemerahan. Lalu, aku mengangkat pinggulnya, dan kumasukkan penisku perlahan, sambil kugoyang maju-mundur. Tante mengerang dengan tangan memegang erat pinggir kasur.

    “Ayo, Raf, terus…!” katanya menyuruhku menggoyang badanku terus.

    Aku menengkurapinya, lalu dengan sigap kusentakkan pinggulku sehingga penisku menghujam dalam ke vaginanya.

    “Aduh, aduh… Raf, nikmat sekali,” katanya sambil memelukku.

    Leher dan puting susunya terus kucium dan kujilat.

    “Teruskan Raf! ayo sayang, aku sudah hampir sampai nih,” katanya.

    Aku makin menyentak. Keringatku mulai bercucuran, sementara tante pun demikian pula. Rupanya tante sudah sampai ketika tiba-tiba tante memelukku dengan tangan dan kakinya erat-erat sehingga aku tidak dapat bergerak sama sekali. Di mulutnya hanya suara desah puas selama beberapa saat. Kemudian pelukannya mengendur. Tante lemas.

    Aku masih penasaran, karena aku belum sampai. Kutarik perlahan penisku yang masih menegang. Kulihat penisku berkilat-kilat karena lumasan vagina tante. Kubuka selangkangan tante, ia mengerang dan menggelinjangkan pantatnya ketika vaginanya kuraba lagi. Kurangsang tante agar aku dapat mencapai orgasme. Lidahku beraksi, kugapai labia minora-nya lalu kujilat habis bagian itu, bahkan maniku yang meleleh di situ kujilat sampai habis.

    Lalu, klitorisnya yang memerah itu kusedot perlahan, “Ah, emm… mmm,” ia memekik lirih. sukasex

    Badannya yang mulai menggelinjang itu kemudian kutelungkupkan. Kunaiki pantatnya, lalu kutekankan penisku ke vaginanya. Kemudian terasa suatu sensasi di penisku, karena tante menutup rapat kakinya. Tanganku kemudian memeluknya dari belakang, lalu aku menciumi tengkuknya yang wangi.

    Tanganku terus memainkan putingnya yang mengeras itu sambil kugoyang pinggulku, perlahan mula-mula, dan kemudian kemudian makin cepat.

    “Rafael, terus Raf, Tante hampir dapat lagi nih,” katanya berbisik.

    Aku tidak dapat menyahut. Nafasku memburu, karena nafsuku mulai memuncak. Kurasakan nikmat menyelimutiku sampai habis, lalu rasanya itu maniku sudah menghentak-hentak hendak keluar.

    “Tante, Rafael mau keluar nih,” kataku berbisik.

    Ia hanya mengangguk. Kemudian dengan sekali hentakan lagi, aku merasakan suatu sensasi baru, kenikmatan yang sangat panjang, “Crot… croot… crooot…” terasa maniku menyemprot deras ke dalam vagina tante, sambil tanganku memeluknya dengan erat.

    Aku hanya dapat mengerang penuh nikmat surgawi. Aku lemas di atas badan tante, lalu terlelap beberapa saat lagi.

    Beberapa saat ia menggeliat. Ia bangkit dan mengenakan kembali pakaiannya. Kurasakan tante memeluk dan menciumku mesra sekali. Disekanya keringatku yang meleleh, lalu diselimutinya badanku yang masih telanjang.

    Pergulatan itu memporak-porandakan kasurku, tapi aku kini merasa tidak sendiri dalam menikmati dunia ini. Tante Win, di pagi hari siap selalu mengantarkan sarapanku, dan jika suatu saat ia memerlukan kehangatan diriku, aku Rafael, boy friend-nya, selalu ada di sampingnya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Ayah Dan Kakekku Nafsu Melihat Toket 36B Punyaku

    Ayah Dan Kakekku Nafsu Melihat Toket 36B Punyaku


    2216 views

    Cerita Sex ini berjudulAyah Dan Kakekku Nafsu Melihat Toket 36B PunyakuCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Awal kejadiannya di saat ibuku sakit kira-kira satu tahun yang lalu. Ibuku harus masuk rumah sakit karena kanker rahim yang dideritanya sejak melahirkan adikku. Sudah 2 bulan, ibuku di rumah sakit, karena kami hanya bertiga maka untuk menjaga ibu kami bergantian. Ayah, aku dan adikku.

    Malam itu aku sehabis makan malam, bersiap mau tidur, adikku berangkat ke rumah sakit untuk menggantikan ayahku menjaga ibu. Setelah adikku berangkat karena belum terlalu mengantuk, iseng aku ke kamar adikku, kutemukan buku-buku gambar porno punya adikku dan kubawa ke kamarku, setelah iseng melihat gambarnya aku mulai terangsang.

    Sekitar jam 10.00 malam, ayahku datang dari rumah sakit. Selesai makan, ayah mengunjungi kamarku.

    “Vir.. kamu sudah tidur..?” kata ayahku sambil mengetuk pintu kamarku.

    “Masuk.. Yah.. Vir belum tidur,” teriakku dari dalam kamar sementara aku sudah berbaring di tempat tidur.

    Pintu kamar terbuka, kulihat ayahku menatapku di depan pintu dari raut mukanya seakan mau menanggis.

    “Ayah.. kenapa.. Mama.. baik-baik aja khan? kataku sambil berusaha duduk di tempat tidur.

    Ayahku masuk ke kamarku lalu duduk di sampingku, dia memelukku sambil meneteskan air mata.

    “Ibumu makin parah saja sayang, rasanya Ibu tidak akan bertahan lama lagi kalau melihat kondisi ibumu,” tangis ayahku yang mambasahi dasterku. Aku pun mulai terisak.

    “Ayah.. kalau ada apa-apa sama Ibu, Ayah nggak perlu merasa kehilangan, Ayah harus pasrah, lagi khan ada kami berdua yang akan menemani Ayah.” Ayah menatapku lalu diciumnya keningku dan berkata,

    “Iya.. Ayah harus tegar yach.. Ayah sayang sama kamu berdua.”

    Lalu ayah mencium kedua pipiku, tetapi ketika akan berpaling secara tidak sengaja bibir ayahmenyentuh bibirku. Aku tiba-tiba ada perasaan aneh pada diriku, aku merasa terangsang lebih-lebih aku terbayang buku porno adikku yang tadi aku lihat. Kubalas kecupan ayahku, kukecup bibirnya dengan dalam dan lidahku kucoba masukkan ke mulut ayahku, ayahku yang agak gelagapan dan mulai terangsang, mengikuti dengan balasan lidahnya sehingga lidah kami bertautan.

    Rupanya ayahku makin terangsang, disibaknya selimut yang masih menutup tubuhku sehingga aku yangmemakai daster mulai digerayangi ayahku. Lidah kami masih bertautan membuat makin bergelora nafsu seks kami. Aku biarkan saja ketika tangan ayahku mulai merayap di paha putihku yang semakin naik sehingga menyentuh celana dalamku. Jari tengahnya mulai menggaruk vaginaku yang masih tertutup celana dalam. Aku mulai mengelinjang.

    Ayahku mulai menurunkan tali daster dari bahuku sehingga payudaraku yang mancung dengan puting berwarna kecoklatan kini terpampang di depan muka ayah. Aku terbiasa tidur hanya menggunakan daster dan CD saja, aku tidak pernah pakai BH. Ayahku mulai menelusuri leher jenjangku sampai ke payudara dengan mulutnya.

    Ketika putingku mulai digigitnya, aku semakin menggelinjang, “Ah.. ah.. sshh.. ah..” Karena aku sudah makin terangsang yang disebabkan oleh buku porno itu, aku menganggap ayahku adalah seorang lelaki yang harus memuaskan nafsu birahiku.

    Tanganku mulai ikut berkerja dengan memegangi batang ayahku yang masih bersembunyi di balik celana panjang. Kugosokkan tanganku pada celananya yang membuat ayahku semakin ganas menggigit putingku dan dasterku disibaknya sehingga CD-ku dengan satu tarik telah merosot yang membuat vaginaku yang setiap hari kurawat dengan baik terpampang jelas serta mengeluarkan bau yang sangat harum menyerbak di ruang tidurku.

    “Bau.. apa.. ini.. Vir? harum sekali,” tanya ayahku.

    “Bau dari vagina Virni, Ayah,” kataku.

    “Vir.. baunya harum sekali, Ayah suka baunya.”

    “Ayah, vagina Virni boleh kok kalau mau dijilatin, dimasukkin punya Ayah juga boleh,” kataku lagi.

    “Bener nih, Vir?” tanya ayahku.

    “Iya,” kataku.

    Dengan nafsunya dimana ayah yang sedang mengemut dan menggigit payudaraku langsung menurunkan tubuhnya sehingga sekarang vaginaku sudah tepat di depan muka ayahku. Lidahnya yang halus menyapu vaginaku. Dijilatnya vaginaku bagian luar. Aku mulai belingsatan. Aku makin bergelinjang ketika lidah ayahku menemukan biji klitorisku.

    “Ah.. ah.. ssh.. argh.. argh..” kataku sambil menggelengkan kepalaku. Rupanya ayahku senang memainkan klitorisku dengan lidahnya yang hampir 15 menit lamanya. Aku pun makin memuncak nafsuku dan meminta pada ayahku,

    “Ayah, bo.. boleh nggak kalau Virni nyoba.. batang kemaluan Ayah?”

    “Oh.. kamu mau?” tanya ayahku. Agen Judi Slot

    “Iya Yah..” kataku lagi.

    Sementara lidah ayah masih di klitorisku, ayah melepas semua yang melekat di tubuhnya dan langsung menindihku sehingga batang kemaluan ayahku persis di depan hidungku, posisikami seperti angka 69. Batang kemaluan ayahku panjang, besar dan hitam, kira-kira 25 cm. Aku langsung berpikir ayah harus memuaskan diriku.

    Batang ayah yang besar, hitam dan panjang kucoba kumasukkan dalam mulutku, tetapi karena bibirku yang mungil batang itu hanya masuk kepalanya saja dan lidahku mulai menjilatinya. Ayahku mulai belingsatan.

    Hampir 15 menit aku jilat dan kuhisap batang kemaluan ayahku, ada sesuatu yang mendesak dari dalam vaginaku yang langsung keluar yaitu berupa cairan kental yangmembasahi vaginaku dan muka ayahku, tetapi ayah lebih dulu menangkap cairanku ke dalam lidahnya lalu ditelan ke mulut ayah. “Ah.. argh.. argh.. ssh.. Ayahh..” kataku sambil tubuhku ambruk, terlepaslah batang ayah dari mulutku. Ayahku berdiri dan berkata,

    “Vir.. boleh vaginamu Ayah tusuk sekarang?”

    “Iya.. Yah..” kataku lirih.

    Ayah lalu menindihku, batang kemaluan ayahku ditempelkan tepat di depan vaginaku. Jari ayahku mengorek vaginaku yang masih rapat sehingga aku jadi menggelinjang.

    “Ah.. ah.. ssh..”

    Setelah vaginaku agak lebar dan besar, batang kemaluan ayahku dicobanya untuk memasuki vaginamilikku. Karena masih agak sempit lubangnya maka baru kepala batang kemaluan ayah yang bisa masuk, ayah lalu memberi tekanan yang membuatku merem melek.

    “Vir.. sakit ya,” kata ayahku.

    “Ah.. nggak apa-apa koq.. Yah, nanti juga nggak sakit kalau batang kemaluan ayah sudah masuk semua.” Ayah pun kembali menekan batang kemaluannya ke vaginaku. Tapi karena batang kemaluan ayah yang memang besar sekali, pada tekanan yang ke-10 kalinya keluar-masuk, hanya bisa masuk setengahnya saja batang kemaluan ayah ke vaginaku. Aku pun menjerit,

    “Aaawww..”

    “Sakit yach.. Vir..” kata ayah.

    “Ah.. nggak Yah, terus.. Yah.. nekennya, biar vagina Vir.. jadi lebar!” kataku. Ayahku pun lalu menekan lagi batang kemaluannya keluar-masuk vaginaku.

    Ayah agak membungkuk sehingga payudaraku kembali jadi bulan-bulanan mulut dan lidah ayahku. Aku mengusap kepala ayahku yang menetek pada payudaraku dan menghujamkan batang kemaluannya di vaginaku, seperti mengelus anak kecil. Hampir satu jam aku mengikuti permainan nafsu buas ayahku yang membuatku orgasme.

    Cairan putih kental bercampur darah mendesak keluar dari vaginaku yang masih dihujam batang kemaluan ayah sehingga membasahi pahaku dan kakiku serta keringat yang mengucur deras dari pori-pori tubuhku.

    “Agh.. agh.. arg.. awww.. agh.. Vir.. keluar.. nih.. Yah.. agh.. ssh,” kataku dengan tubuh menggelepar seperti cacing kepanasandan lemaslah tubuhku.

    Sementara ayahku masih kuat berpacu dengan semakin cepat memasuk-keluarkan batang kemaluannya dari vaginaku yang sudah becek. Batang kemaluan ayah dicabutdari vaginaku.

    Badanku yang loyo diputar oleh ayahku dari terlentang sekarang tengkurap, posisi pantatku diangkat sehingga vaginaku kembali menantang lalu ditempelkan batang kemaluan ayahku pada vaginaku, lalu ditekannya supaya masuk kembali. Vaginaku yang masih becek dibersihkan oleh dasterku lalu jari ayah menusuk lagi ke vaginaku untuk melebarkan vaginaku agar memudahkan batang kemaluan ayah masuk. Kali ini batang kemaluan ayah bisa masuk ke dalam vagina semuanya sampai berasa di rahimku. Satu jam lamanya vaginaku disodok batang kemaluan ayah dari belakang yang membuatku orgasme kedua kalinya.

    “Argh.. argh.. aahh.. sshh.. agh.. Ayah.. nikmat sekali.. argh..” Basahlah batang kemaluan ayah oleh cairanku, tetapi 5 menit kemudian ayah sampai juga mencapai titik orgasmenya.

    “Vir.. Ayah.. juga.. mau.. keluar.. nih.. argh.. argh..” kata ayahku tersengal-sengal.

    “Yah.. keluarin aja di dalam rahim.. Vir..” pintaku pada ayah, dimana sebenarnya aku sudah setengah sadar karena kecapaian.

    “Crot.. crot.. ser.. ser.. argh.. argh..” suara cairan ayah yang menyembur deras ke vagianku disertai suaralenguhan ayah yang langsung ambruk di atas tubuhku. Aku merasakan kehangatan yang sangat di dalam vaginaku di saat cairan batang kemaluan ayah menyembur yang membuatku pun langsung tertidur.

    Jam 05.00 pagi aku terbangun dalam keadaan bugil yang sedang dipeluk ayahku yang masih tertidur. Aku lalu bangkit ketika melihat batang kemaluan ayahku yang loyo, aku mencoba menjilat sisa-sisa cairan yang rasanya agak manis asin, kujilat sampai habis dan ayahku terbangun.

    “Virni.. maafin Ayah yach, Ayah nggak sadar berbuat ini kepadamu, Ayah khilaf karena 5 bulan ayah tidak menyentuh Ibumu, maafin Ayah yach,” kata ayah.

    “Tidak apa-apa kok Yah.. Vir senang dapat memuaskan Ayah yang sudah 5 bulan tidak menyentuh Mama, Virnijuga senang sudah merasakan kehangatan Ayah, Vir juga senang dan menikmati saat batang kemaluan Ayah yang gede itu menyemburkan isinya di dalam vagina Vir, Vir jadi mau lagi kapan-kapan,” kataku dengan perasaan senang.

    Ayah sebenarnya agak bingung melihat Aku yang senang, tapi setelah itu ayah tersenyum dan memelukku dan menciumku.

    “Ya.. kapan-kapan lagi,” gumam ayahku.

    Dan memang setelah kejadian malam yang indah itu, setiap adikku ke rumah sakit untuk jaga mama, aku dan ayah pasti melakukan perbuatan berburu nafsu lagi. Hal itu terjadi hingga 3 bulan kemudian dan terhenti disaat mama meninggal dunia, sampai hari ke-7. Sejak kematian mamaku, kakekku, ayah dari mamaku yang tinggal di luar kota menginap di rumah kami, usia kakekku 63 tahun, dia seorang duda yang sudah 7 tahun ditinggal mati nenekku.

    Hari ini adalah hari ke-7 meninggalnya mama, saudara mama sedang sibuk untuk mengurus acara malam nanti, waktu itu jam 10.00 pagi, aku ada di kamarku, karena sudah 7 hari ayah tidak menyentuh nafsu birahiku, aku mencoba orgasme sendiri.

    Kuangkat rokku, vaginaku yang terbuka bebas karena aku tidak pakai CD sedang kumainkan dengan jariku, saking asyiknya mataku pun ikut kupejamkan, aku tidak tahu kalau kakekku sudah di dalam kamarku.

    “Vir.. kamu lagi ngapain? Kakek pinjam sarung yach, adikmu lagi pergi sih, jadi Kakek kesini.”

    Aku tersentak kaget, kubelalakan mataku dan buru-buru rokku kuturunkan menutupi vaginaku.

    “Ah.. Kakek ngagetin Vir aja nih, kenapa nggak ketuk pintu dulu.”

    “Kakek sudah ketuk pintu, tapi kamu lagi asyik, kayaknya jadi Kakek masuk aja, nggak taunya kakek melihat pemandangan yang indah,” kata kakek seakan menyangkal kataku.

    “Ah Kakek bisa aja,” kataku pucat pasi.

    “Vir.. boleh.. kakekmu melihatnya lagi punyamu.. sudah 8 tahun kakek tidah pernah melihatnya lagi.”

    Sebenarnya aku agak malu untuk memperlihatkannya pada kakekku, tapi karena sudah 7 hari ayah tidak menyentuhku dan aku lagi onani maka kuijinkan.

    “Boleh Kek!”

    Kuangkat rokku dan terpampanglah dengan jelas vagina milikku di depan kakekku yang langsung berkomentar.

    “Virni.. luar biasa sekali vaginamu, bagus banget bentuknya lagi mengeluarkan bau yang harum, wah.. wah.. wah, boleh Kakek memegangnya?” pinta kakekku.

    “Boleh.. Kek, malah tidak hanya memegang, kalau Kakek mau coba jilat juga boleh,” kataku yang mulai naik nafsuku.

    Dengan cepatnya kakek menundukkan badannya, saat itu juga vaginaku sudah tepat di depan muka kakekku, lidah kakekku langsung menjulur untuk menjilat vaginaku sementara pahaku sudah diraba dengan lembutnya oleh tangan kakek yang mulai keriput.

    Seperti anak muda, kakekku dengan cepat mengusap pahaku dan kedua jempol sudah ditempelkan ke vaginaku, bulu halus yang menutup vaginaku disibak dengan jempolnya dan dimasukkan ke dalam lubang vaginaku agar lebih lebar, kemudian lidah kakekku mulai menyapu bibir vaginaku yang membuatku panas dingin.

    “Aaahh.. aahh.. sshh.. aargh..” aku pun mulai berceracau ketika biji klitorisku tersentuhlidah dengan lembutnya. Klitorisku sudah mulai dijilat, dihisap dan digigit oleh kakekku, yang membuatku makin menggelinjang.

    “Aaawwhggh..” Pantatku kuangkat menahan rasa nikmat itu, mataku merem melek, sementara tanganku mengelus kepala kakekku yang sudah membotak, yang membuat kakekku makin rakus menjilat dan menggigit klitorisku.

    Kedua tangannya mulai merambah ke dalam kaos yang menutupi tubuhku. Ketika BH-ku terpegang langsung disobeknya sehingga payudaraku dan putingnya menjadi bulan-bulanan tangan kakekku. Tangannya meremas payudara sedangkan jarinya memelintirkan putingku.

    Hampir 15 menit berlalu yang tiba-tiba badanku mengejang dan sampailah aku pada puncak orgasme. Kutekan kepala kakekku di selangkanganku lalu keluarlah cairan kental yang membasahi vaginaku.

    “Argh.. argh.. sshh.. Kek.. Virni.. keluuarr niih.. argh.. sshh..” Tapi kakekku dengan cepat dan tangkas menangkap cairan kental yang keluar dengan derasnya dengan lidahnya yanglangsung menelannya.

    “Virni.. luar biasa.. klitorismu rasanya manis, tapi cairan kentalmu lebih manis lagi.. wahh.. Kakek jadi lebih segar sekarang ini,” kata kakekku sementara aku sudah terbaring lemas.

    “Vir.. boleh nggak.. kalau vaginamu dimasukkin oleh batang kemaluan Kakek?” tanya kakekku.

    Dengan setengah sadar kukatakan, “Boleh.. Kek..”

    Kakek dengan sigap melepaskan semua yang dipakainya hingga bugil lalu baju kaosku juga ditanggalkannya. Kulirik kakekku yang sudah agak membungkuk, naik ke tempat tidur. Direnggangkannya kakiku dan diangkatnya sedikit.

    Kakek menindihku, dipegangnya batang kemaluannya lalu ditempelkan pada bibir vaginaku yang masih agak becek, setelah itu dengan sekali hentakan batang itu masuk ke dalam vaginaku.

    “Bleess.. jeb.. jeb..” batang kemaluan kakekku langsung menusuk sampai ke dalam vaginaku yang sudah lebar sejak dimainkan ayahkutetapi batang kemaluan kakekku rasanya lebih besar dan lebih panjang dari punya ayahku.

    “Heehhkk,” aku menahan nafasku karena sembulan batang kemaluan kakekku ke dalam vaginaku yang berasa sampai ke dalam dadaku.

    “Kenapa Vir.. sakit.. yah?” tanya kakekku.

    “Ah.. nggak Kek.. nggak apa-apa, punya kakek gede banget sih, berapa sih.. Kek panjangnya?” tanyaku dengan tersengal.

    “Kamu.. pasti puas.. deh.. ini panjangnya 30 cm, nenekmu aja puas.. makanya ibumu punya enambersaudara,” kata kakekku membanggakan batang kemaluannya sendiri.

    “Tapi.. Vir.. memekmu.. luar biasa uueennaak buuangeett.. punya nenekmu.. mah kalah.”Dalam hatiku membenarkan bahwa batang kemaluan kakekku lebih enak dari punya ayahku. Dan benar juga perkiraanku rupanya selain lebih enak, lebih panjang, kakekku tenaganya tenaga kuda, hampir 4 jam lamanya aku menjadi bulan-bulanan kakekku.

    Setelah satu jam cara pertama, kami merubah posisi kami yaitu aku menungging, kakek menyodokkudari belakang, setelah satu jam posisi kami pun berubah lagi, kakek terlentang, aku naik di atasnya seperti naik kuda, posisi ini kami lakukan selama 2 jam. Setiap berubah posisi, aku pasti sampai orgasme, hingga aku 3 kali orgasme, kakekku hanya 1 kali itu pun pada posisiterakhir.

    Tubuhku sudah lemas sekali ketika posisi kami, aku di atas, kakek terlentang di bawah dimana aku sudah 3 kali dan kakekku akhirnya sampai juga puncak orgasmenya.

    “Vir.. argh.. argh.. Kakek.. nggak kuat lagi.. nigh.. Kakek mau keluar nih..” kata kakekku.

    Cepat-cepatkulepaskan vaginaku dari batang kemaluan kakekku yang langsung menyemburkan cairan kentalnya deras sekali, tapi batang itu sempat kutangkap dan kubimbing ke mulutku sehingga sebagian cairan kakekku sempat kutelan dan sebagian lagi membasahi mukaku oleh lendir kakekku.

    Kami pun langsung ambruk ketika kulihat jam menunjukkan pukul 14.00 siang. Ketika kami terbangun waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 sore, kakekku langsung membersihkan sisa-sisa lendir di batangnya dan meninggalkanku yang masih tergeletak di tempat tidur.

    Sebelum kakekkupergi dia sempat mengatakan bahwa dia senang bisa memerawaniku dan ingin sekali bisa mengulanginya. Memang sejak saat itu, aku selalu melayani ayahku di saat adikku tidak di rumah dan melayani kakekku jika setiap akhir bulan kakekku mengunjungiku atau aku yang mengunjunginya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Mendesis Meronta Ronta

    Cerita Sex Mendesis Meronta Ronta


    1428 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Mendesis Meronta RontaCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku –  Saat ini aku single dan aku bekerja di kantor satu ruang dengan atasasn yaitu seorang cewek yang cantik, diruangan dia selalu memakai pakain yang membuat nafsuin apalagi bodynya yang menggoda, dalam ruangannya aku sering dibuatnya berdiri k*ntol. Jadi aku gak kaget kalau dia juga hobi sex sama dengan aku juga.

    Tapi tidak semaniak dia. Hampir tiap hari dia ngesex dengan cowok yang disenanginya, bahkan aku sering diajak ‘Anu’ sama dia. Disamping aku senang dan menikmati tubuhnya yang aduhai itu, aku juga tidak berani menolak perintahnya.. pokoknya “A.I.S”-lah.. itu..tuu.. Asal Ibu Senang. Dan aku dijanjikan naik pangkat dan tentu saja gaji naik juga dong plus bonus tubuhnya yang montok itu.

    Dia orangnya cantik meskipun umurnya jauh diatas aku. Karena dia selalu suka pakai rok ‘super’ mini warna putih transparan. Maka aku tahu kalau dia tiap hari nggak pernah pakai CD. Yang aku heran ama dia, pas dia ada di luar ruang kerja dia selalu pakai rok biasa bahkan pernah pakai celana.

    Tapi pas ada di ruang kerja kita dia selalu pakai rok ‘super’ mini itu. Jadi kalau ada sesuatu yang dia butuhkan dia selalu minta tolong aku yang ngurus. Meja kerjanya yang berada di depan aku, jadi aku bisa melihat apa yang dikerjakannya.

    Tiap menit dia selalu memancing nafsu aku. Dia sering pura-pura lihat suasana diluar jendela, padahal dia ingin memeperlihatkan kemontokan pantatnya yang super montok itu. Lalu dia pura-pura melihat hasil kerja aku sambil dekat-dekat terus dia menundukkan kepalanya.. lalu yah jelaslah payudaranya yang tergantung bebas tanpa halangan dari BH.

    Dia goyangkan badannya, maka bergoyanglah payudara itu kiri-kanan-kiri lagi.. Tapi yang paling parah, dia pura-pura menjatuhkan bulpen di lantai, terus dia jongkok membelakangi aku. Pas dia nunduk, roknya tersingkap keatas jadi terlihatlah pantatnya yang montok putih dan memeknya yang putih kemerahan dengan bulu yang tampak menantang untuk dijamah.

    Pas dia udah ambil itu bolpoint, eh.. dijatuhin lagi terus nungging lagi.. lagi.. lagi.. Dia goyangin itu pantatnya maju-mundur, bawah-atas..lalu dia renggangkan kakinya sehingga memeknya yang lezat itu merekah bagai bunga ‘mawar’ dan begitu seterusnya. Hingga aku nggak tahan akan kelakuannya itu. Langsung aja aku deketin dia terus aku obok-obok ‘anu-nya’.. Dan ternyata.. apa yang terjadi.. ohh..

    Dia menikmati sentuhan-sentuhan aku. Saat ini aku bekerja dengan lidah aku. Aku jilat sedikit kacangnya dan di “suck” agar basah. Nggak samapai dua menit udah tampak ada cairan bening di memeknya. Karena k*ntol aku udah nggak tahan, lalu aku masukin k*ntol aku ke memeknya.

    Dia mendesis – meronta – mengerang nikmat(3M) demikian juga aku. Hangat dan lembab. Lalu aku mula goyang kiri kanan, maju-mundur dan kadang-kadang aku putar. Dia bener-bener hebat, setelah aku agak pasif dalam gerakan aku karena udah hampir nyampe. Dia dengan perkasa menggoyang tubuhnya maju-mundur, kanan-kiri dan berputar dengan garang.

    Sementara aku makin berat nahan orgasme aku, akhirnya..

    “Bu boleh keluarin di dalam..?”kataku.

    “Boleh aja sayang, emang sudah hampir.. ya?”katanya sambil terus menggenjot pantatnya maju-mundur.

    “Ya, bu”kataku.

    “Kita sama-sama ya, hmm..ohh..”.

    Dengan sisa tenaga aku goyang lagi sampai aku terasa enak bener karena orgasme aku udah sampai deket pintu helm “NAZI”.

    Lalu aku peluk dia dari belakang sambil aku remes dadanya. Dan cret.. cret.. cret. cret, air mani aku muncrat didalam lubang memeknya. Dan diapun merintih ohh yes dan lalu mencengkeram kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang.. Rupanya dia klimaks juga. Dengan k*ntol dan memek masih bersatu aku tetep peluk dia dari belakang. Solaire99

    Dia tersenyum puas lalu melumat bibirku. Dia bilang kontolku enak banget sih. Dia kangen katanya kalau nggak dicoblos kontolku barang sehari. Nggak lama aku peluk pinggangnya kuat-kuat dari belakang sambil ngerintih akhh.. akhhgg dan lalu di dinding memeknya kubikin terasa hangat karena semprotan sperma aku tadi. Nggak ke tulungan enaknya katanya, tapi dia harus buru-buru ngrapiin baju dan nyuci memeknya. Habis gituan luemes banget dan nggak bisa kerja lagi. Abis sambil berdiri sih.

    Enak juga lho making love di kantor. Apalagi kalau lembur jangan dibilang. Di meja kerja, di WC, di lift, di lantai atas gedung atau juga di dalam mobilnya juga bisa, rasa takut ketahuan itu selalu ada, tapi kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain.

    Malamnya aku diajak ke pub. Setelah jam dua belas malam, aku ajak dia pulang. Dia kutuntun ke mobilku karena dia mulai mabuk akibat terlalu banyak mengkonsumsi minuman dan kuantarkan ke apartemennya.

    Aku bingung mengapa dia nggak pulang ke rumahnya sendiri.. mengapa kesini. Kuantar sampai ke dalam kamarnya di lantai 7, aku istirahat sejenak di sofanya. Dia bangun dan menghampiri aku untuk mengucapkan terima kasih dan selamat malam

    Tapi tubuhnya jatuh dalam pelukan aku sehingga nafsu aku untuk meng’anu’nya mulai bangkit. Kuciumi dari kening, mata, hidung hingga mulut sensualnya disambutnya ciuman aku dengan permainan lidahnya yang sudah profesional.

    Lama kami berciuman dan aku mulai meremas teteknya yang agak kenyal.. lalu kubuka resleting bajunya..kemudian kususupkan tanganku ke dalam behanya untuk meremas teteknya lagi dan memainkan putingnya.. sambil terus berciuman.

    Satu persatu pakaiannya jatuh ke lantai.. BH.. CD.. tapi kami masih berciuman. tanganku tak tinggal diam.. meremas diatas sesekali memainkan puting dan meraba dan memainkan di bagian memeknya.. oi.. jembutnya yang menggoda.. lezatnya..

    Memeknya telah banjir akibat otot memeknya mengeluarkan cairan karena rangsangan dari aku.. tangannya mulai membuka satu persatu pakaianku sampai kami berdua full bugil. Kusodok sodok jari tengahku ke dalam memeknya ..

    sshh.. oohh.. gung.. please.. sshh.. don’t stop..aahh.. terus jariku telunjukku memainkan itilnya yang mulai menegang .. sshh.. aahh.. dan dia mulai merebahkan badannya di sofa kuciumi lagi putingnya dan kusodok-sodok lagi memeknya dengan dua jari..

    sshh.. aahh..oohh my goodd..sshh .. dia mulai mencari-cari kontolku yang sudah tegang sejak tadi.. dan mulai menghisap kontolku .. mulai dari kepala .. sshh .. aahh.. buu.. aahh.. sshh .. perlahan lahan mulutnya masuk dan melahap kontolku semuanya

    sshh ..hhmm.. kutambah jariku satu lagi hingga tiga yang masuk ke dalam memeknya sshh.. aachh.. tambah satu lagi hingga hanya jempol saja yang masih di luar memainkan itilnya.. sukasex

    sshh.. hhmm.. aku lepaskan kontolku dari mulutnya dan mulai kuarahkan ke bibir memeknya yang banjir.. perlahan lahan kudorong kontolku..

    sshh.. oohh.. honey.. hhmm.. bibir bawahnya menggigit bibir atasnya.. kuangkat kedua pahanya dan kusandarkan di sandaran sofa yang sebelah kiri sedang yang kanan kuangkat.. dan bless.. aahh.. sshh.. kuayunkan perlahan lahan.. sshh.. oohh my god.. come on.. sshh..terus kuayunkan hingga kupercepat ayunanku .. sshh.. buu.. saya mau keluar buu..sshh.. keluarin di dalem aja sayang..ohh aahh.. kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku sambil terus menggoyangkan pantatnya sshh.. aahh..

    Tiba-tiba dia menjerit histeris oohh..sshh.. sshh..sshh.. ternyata dia sudah keluar.. aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga mentok ke dasar memeknya sshh.. aahh.. dan aagghh.. crett.. crreett.. ccrreett..

    Kutekan pantatku hingga kontolku menempel dasar memeknya.. dan keluarlah pejuku ke dalam liang memeknya.. sshh.. bbrr.. saat terakhir pejuku keluar.. akupun lemas tetapi tidak aku cabut melainkan menaikan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas aku lihat bagaimana kontolku masuk ke dalam memeknya yang di kelilingi oleh jembutnya yang menggoda.

    Kubelai jembutnya sambil sesekali menyentuh itilnya. Ssshh.. aahh.. aku mulai mengayunkan kembali kontolku.. biar agak ngilu aku paksakan..kapan lagi.. sshh.. aahh.. hhmm.. aku meminta dia untuk posisi nungging dengan tidak melepaskan kontolku dalam memeknya.

    Kontolku terasa dipelintir oleh memeknya.. terus kugenjot lagi ..sshh dan.. sshh.. dia mendorong pantatnya dan aachh.. lebih cepet honey ..sshh.. dia sudah keluar lagi

    Aku masih asik mengoyang pantatku sambil meremas teteknya yang dari tadi aku biarkan.. sshh.. hhmm..aahh.. dan creett.. creett.. akupun menekan pantatku dan menarik pinggulnya hingga kontolku mentok lagi di dasar memeknya.. kami berdua sama lemas..

    Dia ambil sebatang rokok.. dinyalakannya dan dia hisap itu rokok.. persis seperti saat dia menghisap k*ntol aku.. kami duduk dan sama menikmati permainan tersebut sambil dia merokok kami saling mengobok-obok kemaluan masing-masing.

    Kuangkat tubuhnya ke tempat tidur.. kami tidak membereskan pakaian kami yang masih berserakan di lantai ruang tamu.. aku putar jam bekerja tepat pukul 5 soalnya aku mau pulang.

    Dia mulai merapatkan matanya sambil tangannya merangkul dan tubuhnya yang berkeringat merapat ke tubuhku.. meskipun udara di rungan sudah dingin tetapi tubuh kami masih berkeringat akibat permainan tadi.

    Pada kesempatan lain aku datang ke rumahnya nganterin surat-surat penting. Kebetulan siang itu dia lagi sendiri. “Oh kamu sayang.. ayo cepet masuk..ehhmm”katanya sambil nutup pintu. “Iya bu, saya cuma mau ngantar surat ini “kataku.

    Terus aku minta pamit pulang.. tapi.. “Aduh koq buru-buru amat sih.. ibu mau minta tolong lagi.. boleh khan ..”katanya manja. Lalu, matanya merem melek sambil lidahnya dikeluarkan, aku udah tahu pasti dia pengen ngentot lagi nich. Pokoknya udah nggak tahan deh. Langsung aku diajak dia masuk dan duduk di teras. Waktu itu dia pakai baju kulot putih transparan. Terlihat payudaranya yang montok dengan putingnya yang menyembul dari balik bajunya. Aku lihat dia lagi ‘super’ nafsu, lalu dia pancing aku untuk making love. Aku sih “A.I.S” saja.

    Lalu kulot dan CD dilepaskan step by step, lalu memeknya aku raba-raba, dan kelentitnya aku diplintir sampai dia terangsang banget. Terus baju, celana dan CD aku diplorotin. Lalu kita duduk di lantai teras.

    Dalam posisi duduk santai kakiku selonjor, dia sedot-sedot kontolku sampai aku mendesah-desah dan kontolku menjadi tegang dan keras. Dia kangkangi kakinya terus dia pegang kontolku yang udah keras sambil mengarahkan ke memeknya yang sudah basah dan merekah itu.

    Aduh enaknya terus dia naik turun terus sambil digoyang-goyang terus dikocok terus sampai kenikmatan yang tak terhingga. Rasanya dia jadi lemas dan capai, tapi dia berusaha tidak mau udahan. Kayaknya teriak tertahan, mungkin dia takut kedengaran tetangga.

    Dia terus naik turun dan aku juga ngimbangi dari bawah, terus sampai akhirnya aku dan dia pelukan erat-erat karena dia sudah merasa hampir klimaks, dan nggak lama dia pun menegang dan akhirnya sama-sama puncak dan keluar.

    Pokoknya nikmat banget, dan badan aku juga terasa lemas tak bertenaga kepinginnya nggak mau lepas dari tubuhnya. Tanpa pakai celana dulu dia pergi ke kamar mandi. Pantatnya yang montok bergoyang kanan-kiri-kanan-kiri..

    Kadang dia menundukkan tubuhnya sehingga posisinya nungging ke arah aku.. sehingga memeknya terlihat merekah.. ohh. Aku melotot lihat tingkahnya begitu seronok. Ah aku cuek aja. Yang penting.. uueennaakk.. ooii.. Byyee..

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Melihat Foto Tante Telanjang

    Cerita Sex Melihat Foto Tante Telanjang


    1694 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Melihat Foto Tante TelanjangCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Saat aku maen ke vilaa pamanku , aku masuk keruangan tante yang ternyata di dalamnya banyak foto telanjangnya tanteku, walupun usianya sudah tidak bisa dikatakan muda namun tante tanteku ini ahli dalam menampilan tubuh yang indahnya, setelah melihatnya aku mulai terangsang rasanya ingin sekali memeluknya.

    Hingga ada ide gila untuk memperalat mereka melalui foto-foto tersebut. Mulai kususun rencana siapa yang pertama aku kerjain, lalu kupilih Tante Tante Irma (45 tahun) dan Tante Nita (37 tahun).

    Aku telepon rumah Tante Irma dan Tante Nita. Aku minta mereka untuk menemuiku di villa keluarga. Aku sendiri lalu bersiap untuk pergi ke sana. Sampai disana kuminta penjaga villa untuk pulang kampung. Tak lama kemudian Tante Irma dan Tante Nita sampai. Kuminta mereka masuk ke ruang tamu.

    “Ada apa sih Anto?” tanya Tante Irma yang mengenakan kaos lengan panjang dengan celana jeans.
    “Duduk dulu Tante,” jawabku.

    “Iya ada apa sih?” tanya Tante Nita yang mengenakan Kemeja you can see dengan rok panjang.

    “Saya mau tanya sama Tante berdua, ini milik siapa?”, kataku sambil mengeluarkan sebuah bungkusan yang di dalamnya berisi setumpuk foto. Tante Irma lalu melihat foto apa yang ditunjukkan olehnya.

    “Darimana kamu dapatkan foto-foto ini?” tanya Tante Irma panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.

    “Anto.. apa-apaan ini, darimana barang ini?” tanya Tante Nita dengan tegang.

    “Hhhmm.. begini Tante Irma, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Yani saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-Tante yang aduhai itu,” jawabku sambil tersenyum.

    “Baik.. kalau gitu serahkan klisenya?” Kata Tante Nita.

    “Baik tapi ada syaratnya lho,” jawabku.

    “Katakan apa syaratnya dan kita selesaikan ini baik-baik,” kata Tante Irma dengan ketus.

    “Iya Anto, tolong katakan apa yang kamu minta, asal kamu kembalikan klisenya,” tambah Tante Nita memohon.

    “Ooo.. nggak, nggak, saya nggak minta apa-apa, Cuma saya ingin melihat langsung Tante telanjang,” kataku.

    “Jangan kurang ajar kamu!” kata Tante Irma dan Tante Nita dengan marah dan menundingnya. “Wah.. wah.. jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-Tante sendiri yang ceroboh kan,” jawabku sambil menggeser dudukku lebih dekat lagi.

    “Bagaimana Tante?”

    “Hei.. jangan kurang ajar, keterlaluan!!” bentak Tante Nita sambil menepis tanganku.

    “Bangsat.. berani sekali, kamu kira siapa kami hah.. dasar orang kampung!!” Tante Irma menghardik dengan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.

    “Hehehe.. ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto itu diterima paman di kantor, wah bisa- bisa Tante semua jadi terkenal deh!!” kataku lagi.

    Kulihat kananku Tante Irma tertegun diam, kurasa dia merasakan hal yang kuucapkan tadi. Kenapa harus kami yang tanggung jawab,

    “Tante-Tantemu yang lain kok tidak?” tanya Tante Irma lemas.

    “Oh, nanti juga mereka akan dapat giliran,” jawabku.

    “Bagaimana Tante? Apa ssudah berubah pikiran?”

    “Baiklah, tapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante Nita.

    “Iya, dan kalau boleh sekalian memegangnya?” jawabku.

    “Kamu jangan macam-macam Anto, hardik Tante Irma.”

    “Biarlah Mbakyu, daripada ketahuan,” jawab Tante Nita sambil berdiri dan mulai melepas pakaiannya, diikuti Tante Irma sambil merengut marah.

    Hingga tampak kedua Tanteku itu telanjang bulat dihadapanku. Tante Irma walau ssudah berusia 45 tahun tapi tubuhnya masih montok, dengan kulit kuning langsat dan sedikit gemuk dengan kedua payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang dengan puting susunya juga besar.

    Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar serta bulu hitam di selangkangan amat lebat. Tidak kalah dengan tubuh Tante Nita yang berusia 37 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, serta payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak kenyal dengan puting yang sedkit naik keatas.
    Pinggulnya juga kecil serta bulu kemaluannya di selangkangan baru dipotong pendek.

    “Ssudah Anto?” tanya Tante Irma sambil mulai memakai bajunya kembali.

    “Eh, belum Tante, kan tadi boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat vagina Tante berdua dengan jelas,” jawabku.

    “Kurang ajar kamu,” kata Tante Nita setengah berteriak. Judi Bola Online

    “Ya sudah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” jawabku.

    “Baiklah,” balas Tante Irma ketus,

    “Apalagi yang mesti kami lakukan?”

    “Coba Tante berdua duduk di sofa ini,” kataku.

    “Dan buka lebar-lebar paha Tante berdua,” kataku ketika mereka mulai duduk.

    “Begini Anto, Cepat ya,” balas Tante Nita sambil membuka lebar kedua pahanya.

    Hingga tampak vaginanya yang berwarna kemerahan.

    “Tante Irma juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih,” kataku sambil jongkok diantara mereka berdua.

    “Beginikan,” jawab Tante Irma yang juga mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan rambut kemaluannya kesamping hingga tampak vaginanya yang kecoklatan.

    “Anto pegang sebentar ya?” kataku sambil tangan kananku coba meraba selangkangan Tante Irma sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante Nita. Kumainkan jari-jari kedua tanganku di vagina Tante Irma dan Tante Nita.

    “Sudah belum, Anto.. Ess..,” kata Tante Irma sedikit mendesah.

    “Eeemmhh.. uuhh.. jangan Anto, tolong hentikan.. eemmhh!” desah Tante Nita juga ketika tanganku sampai ke belahan kemaluannya.

    “Sebentar lagi kok Tante, memang kenapa?” tanyaku pura-pura sambil terus memainkan kedua tanganku di vagina Tante Irma dan Tante Nita yang mulai membasah.

    “Eh, ini apa Tante?” tanyaku pura-pura sambil mengelus-selus klitoris mereka.

    “Ohh.. Itu klitoris namanya Anto, jangan kamu pegang ya..,” desis Tante Irma menahan geli.
    “Iya

    jangan kamu gituin klitoris Tante dong,” dasah Tante Nita.

    “Memang kenapa Tante, tadi katanya boleh,” kataku sambil terus memainkan klitoris mereka. “Sshh.., oohh.., geliss.., To,” rintih Tante Irma dan Tante Nita.

    “Ini lubang vaginanya ya Tante?” tanyaku sambil memainkan tanganku didepan lubang vagina mereka yang semakin basah.

    “Boleh dimasukin jari nggak Tante?”

    Kembali jariku membuka belahan vagina mereka dan memasukkan jariku, slep.. slep.. bunyi jariku keluar masuk di lubang vagina Tante Nita dan Tante Irma yang makin mendesah-desah tidak karuan,
    “Jangan Anto, jangan kamu masukin jari kamu.. Oohh..,” rintih Tante Nita.

    “Jangan lho Anto.. sshh..,” desah Tante Irma sambil tangannya meremasi sofa.

    “Kenapa? Sebentar saja kok, dimasukkin ya,” kataku sambil memasukkan jari tengahku ke vagina mereka masing-masing.

    “Aaahh.., Anto..,” desah Tante Irma dan Tante Nita bersama-sama mersakan jari Anto menelusur masuk ke lubang vagina mereka.

    “Ssshh.. eemmhh..!!” Tante Irma dan Tante Nita mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki vagina dan memainkan klitoris mereka.

    “Bagaimana Tante Irma,” tanyaku mulai memainkan jariku keluar masuk di vagina mereka.

    “Saya cium ya vagina Tante Irma ya?” tanyaku sambil mulai memainkan lidahku di vaginanya.
    “Sebentar ya Tante Nita,” kataku.

    “Jangan.., sshh.. Anto.. ena.., rintih Tante Irma sambil tangannya meremasi rambutku menahan geli.

    “Gimana Tante Irma, geli tidak..,” tanya Anto.

    “Ssshh.. Anto.. Geli ss..,” rintihnya merasakan daerah sensitifnya terus kumainkan sambil tangannya meremasi sendiri kedua payudaranya.

    “Teruss.. Anto,” desis Tante Irma tak kuat lagi menahan nafsunya.

    Sementara Tante Nita memainkan vaginanya sendiri dengan jari tanganku yang ia gerakkan keluar masuk. Dan Tante Irma kian mendesah ketika mendekati orgasmenya dan

    “Aaahh ss.., Tante sudah nggak kuat lagi,” rintih Tante Irma merasakan lidahku keluar masuk dilubang vaginanya.

    “Tante Irma keluar Anto..,” desah lemas Tante Irma dengan kedua kakinya menjepit kepalaku di selangkangannya. Tahu Tante Irma sudah keluar aku bangkit lalu pindah ke vagina Tante Nita dan kubuka kedua pahanya lebar-lebar. Sama seperti Tante Irma Tante Nita juga merintih tidak karuan ketika lidahku mengocok lubang vaginanya.

    “Aah ss.., Antoo,.., enak ss..,” rintih Tante Nita sambil menekan kepalaku ke selangkangannya.

    Tante Nita di sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya. Kubenamkan lidahku liang vagina Tante Nita, ku sedot-sedot klitoris vagina Tante Nita yang ssudah basah itu,

    “Teruss.., Antoo.., Tante.., mau kelu.. Aah ss..,” rintih Tante Nita merasakan orgasme pertamanya. Anto lalu duduk diantara Tante Irma dan Tante Nita.

    “Gantian dong Tante, punyaku sudah tegang nih,” menunjukkan sarung yang aku pakai tampak menonjol dibagian kemaluanku pada Tante Irma dan Bullik Nita. Kuminta mereka untuk menjilati kemaluanku.

    “Kamu nakal Anto, ngerjain kami,” kata Tante Irma sambil tangannya membuka sarungku hingga tampak penisku yang mengacung tegang keatas.

    “Iya.., awas kamu Anto.. Tante hisap punya kamu nanti..,” balas Tante Nita sambil memasukkan penisku kemulutnya.

    “Ssshh.. Tante.. terus..,” rintih Anto sambil menekan kepala Tante Nita yang naik turun di penisnya. Tante Irma terus menjilati penisku gantian dengan Tante Nita yang lidahnya dengan liar menjilati penisku, dan sesekali memasukkannya kedalam mulunya serta menghisap kuat-kuat penisku didalam mulutnya. Sluurrpp.. sluurpp.. sshhrrpp.. demikian bunyinya ketika dia menghisap.

    “Sudah.. Tante, Anto nggak kuat lagi..,” rintih Tante Nita sambil mengangkat kepalaku dari vaginanya.
    “Tunggu dulu ya Tante Irma, biar saya dengan Tante Nita dulu,” kataku sambil menarik kepala Tante Irma yang sedang memasukkan penisku kemulutnya.

    “Tante Tina sudah nggak tahan nih,” kataku sambil membuka lebar-lebar kedua paha Tante Nita dan berlutut diantaranya.

    “Cepatss.. Anto,” desah Tante Nita sambil tangannya mengarahkan penisku ke vaginanya. “Asshhss..,” rintih Tante Nita panjang merasakan penisku meluncur mulus sampai menyentuh rahimnya. Tante Nita mengerang setiap kali aku menyodokkan penisnya.

    Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati “perkosaan” ini, aku tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tanteku sendiri. Kuminta Tante Nita untuk menjilati vagina Tante Irma yang jongkok diatas mulutnya.

    “Ushhss.. Geli dik,” desis Tante Irma setiap kali lidah Tante Nita memasuki vaginanya. Sementara aku sambil menyetubuhi Tante Nita tanganku meremas-remas kedua payudara Tante Irma. Tiba-tiba Tante Nita mengangkat pinggulnya sambil mengerang panjang keluar dari mulutnya. “Ahhss.. Anto Tante keluar.. ”

    “Sudah keluar ya Tante Nita, sekarang gilran Bu Irma ya,” kataku sambil menarik Tante Irma untuk naik kepangkuanku.

    Tante Irma hanya pasrah saja menerima perlakuannya. Kuarahkan penisku ke vagina Tante Irma Lalu Aaahh.. desah Tante Irma merasakan lubang vaginanya dimasuki penisku sambil pinggulnya mulai naik turun. Kunikmati goyangan Tante Irma sambil ‘menyusu’ kedua payudaranya yang tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.

    “Teruss.. Tante, vagina Tante enak..,” rintihku sambil terus dalam mulutku menghisap-hisap puting susunya.

    “Penis kamu juga sshh..” rintih Tante Irma sambil melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga penisku terasa seperti dipijat-pijat.

    “Sebentar Tante, coba Tante balik badan,” kataku sambil meminta Tante Irma untuk menungging.
    Kusetubuhi Tante Irma dari belakang, sambil tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya. Harus kuakui sungguh hebat wanita seumur Tante Irma mempunyai vagina lebih enak dari Tante Nita yang berusia lebih muda. Sudah lebih dari setengah jam aku menggarap Tante Irma, yang makin sering merintih tidak karuan merasakan penisku menusuk-nusuk vaginanya dan tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang-goyang akibat hentakan penisku di vaginanya.

    “Ssshh.. Anto, Tante mau keluar..” rintih Tante Irma.

    “Sabarr.. Tante, sama-sama,” kataku sambil terus memainkan pinggulku maju-mundur.

    “Aaahh ss.., Tante Irma keluar..,” melenguh panjang.

    “Saya belum, Tante,” kataku kecewa.

    “Pake susu Tante aja ya,” jawab Tante Irma jongkok didepanku sambil menjepitkan penisku yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag besar, lalu dikocoknya.

    “Terus, Tante enak ss..,” rintihku.

    Melihat hal itu Tante Nita bangun sambil membuka mulutnya dan memasukkan penisku ke mulutnya sambil dihisap-hisap. Tak lama setelah mereka memainkan penisku, mengeluarkan maninya menyempot dengan deras membasahi wajah dan dadaTante Irma dan Tante Nita.

    “Terima kasih ya Tante,” jawabku sambil meremas payudara mereka masing-masing.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Hanya Mama Yang Mampu Memenuhi Hasratku Sebagai Lelaki

    Hanya Mama Yang Mampu Memenuhi Hasratku Sebagai Lelaki


    1750 views

    Cerita Sex ini berjudulHanya Mama Yang Mampu Memenuhi Hasratku Sebagai LelakiCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Sebenarnya aku teramat malu untuk menceritakan kejadian tragis ini, bagaimanapun ini rahasia keluarga, aku dan mama. Waktu itu hari Minggu pagi, pertengahan bulan Desember 2014, ketika liburan sekolah semester ganjil, semester pertama setelah di SMU. Pada hari itu aku diminta mama untuk mengantar ke Solo, katanya ada acara reuni dengan teman-temannya di kota Solo.

    Dengan sepeda motor pemberian mama sebagai hadiah ulang tahun ke-17 juga sebagai hadiah aku diterima di salah satu SMA negeri bonafid di kabupaten, aku antar mama ke Solo, tepatnya di kota Palur.

    Sesampainya di tujuan, sudah banyak teman mama yang hadir. Mereka datang berpasangan (mama sudah menjanda ketika aku duduk di kelas II SMP, papa tertangkap menghamili gadis tetangga).

    Semula aku kira mereka pasangan suami istri atau ibu dengan puteranya sepertiku, namun lama-lama aku menjadi sangsi. Bagaimana tidak, meskipun selisih usianya cukup jauh tapi mereka tampak begitu mesra.

    Bahkan ketika mama memperkenalkan aku kepada teman-temannya sebagai anaknya, mereka semua tidak percaya, malah-malah mereka bilang mama hebat dalam memilih pasangan. Beberapa lelaki, yang semula aku anggap suami-suami mereka, banyak yang memberi semangat kepadaku.

    Menurut mereka, aku merupakan lelaki yang beruntung bisa mendapatkan cewe seperti mama, selain cantik, muda dan tidak pelit namun yang lebih penting duitnya banyak. Sebenarnya aku malu, marah dan kesal. Bagaimana tidak marah, mereka tetap tidak percaya kalau aku anak mama yang sebenarnya. Namun demi melihat mama hanya tersenyum saja, aku tak menampakkan kesemuanya itu.

    Dalam perjalanan pulang mama baru cerita semuanya kalau sebenarnya mereka bukan suami istri atau ibu dengan anak-anaknya, mereka merupakan pasangan idaman lain (PIL). Mama juga cerita mengapa tadi hanya tersenyum waktu mereka bilang aku pasangan mama dan hanya sedikit membela diri bahwa aku anaknya yang sebenarnya.

    Menurut mama susah menjelaskan kepada mereka kalau aku anak mama yang sebenarnya, karena dihati mereka sudah lain. Mama juga cerita kenapa mengajak aku untuk mengantar ke acara tersebut, selain aku libur juga mama akan susah menolak seandainya nanti lelaki (gigolo) yang mereka tawarkan kepada mama jadi datang. Selama ini sudah sering mama diolok-olok oleh mereka. Mama dikata sebagai janda muda yang cantik dan punya uang tapi kuper. Dan jadwal selanjutnya, tahun baru (siang) di yogyakarta, di rumah Tante Ina.

    Dua minggu sejak pertemuan di Solo, Tahun Baru pun datang, 1 Januari 2015. Dengan sepeda motor yang sama aku antar mama ke rumah Tante Ina di yogyakarta. Sengaja untuk acara ini aku minta mama untuk membeli beberapa pakaian, aku tidak terlalu kalah gengsi dengan cowok-cowok mereka.

    Sesampainya kami di di rumah Tante Ina, teman-teman mama sudah banyak yang datang lengkap dengan centheng-centhengnya. Ketika datang kami disambut dengan peluk dan cium mesra.

    Rumah Tante Ina cukup besar dan luas, cukup untuk menampung lebih dari 30 orang. Acara dibuka dengan sambutan selamat datang dan selamat tahun baru dari tuan rumah, dilanjutkan dengan makan bersama dan seterusnya acara biasa “ngerumpi”. Entah usul dari siapa, diruangan tengah menyetel VCD porno. Kata mereka biasa untuk menghangatkan suasana yang dingin karena musin hujan.

    Bisa dibayangkan bagaimana perasaanku, diusia ke-17 dikala tingkat birahi sedang tumbuh menyaksikan kesemuanya ini. Mamapun juga tampak kikuk terhadapku, terlebih ketika Tante Astuti dan pacarnya tampak asyik bercium mesra disampingku dengan tangannya yang gencar menjelajah dan suaranya yang cukup berisik. Dan diantara kegelisahan itu, Tante Ina membisikkan kepada kami kalau mau boleh menggunakan kamar diatas.

    Sambil menyerahkan kunci dia ngeloyor pergi sama pacarnya. Aku dan mama hanya tersenyum, tapi ketika aku toleh di sekeliling sudah kosong, yang ada tinggal Tante Melani dan Tante Yayuk beserta pasangan mereka masing-masing, dimana pakaian yang mereka kenakan juga sudah kedodoran dan tidak lengkap lagi. Dengan rasa jengah mama mengajakku ke lantai atas.

    Di lantai atas, di kamar yang disediakan untuk kami, tidak banyak yang dapat dilakukan. Kasur yang luas dan kain sprei yang berwarna putih polos hanya menambah gairah mudaku yang tak tersalurkan.

    Mama minta maaf, kata mama kegiatan semacam ini tidak biasanya diadakan waktu siang hari, dan baru kali ini mama ikut didalamnya (biasanya mama tidak hadir kalau acara malam hari). Sewaktu akan keluar kamar mama sengaja membuat rambutnya tampak awut-awutan (biar enggak ada yang curiga, katanya).

    Waktu menunjukkan pukul 15.30 wib acara selesai. Pertemuan selanjutnya dikediaman Tante Astuti di Solo, bertepatan hari ulang tahun Tante Astuti yang ke-42. Sejak acara mendadak di rumah Tante Ina, selama dalam perjalanan pulang, mama tak banyak bicara. Kebekuan ini akhirnya cair waktu kami istirahat isi bensin.

    Satu hal yang tak dapat kulupa dari mama, ketika akan keluar kamar atas tidak tampak penolakan mama waktu aku sekilas mencium pipi dan bibirnya serta waktu akan pamitan pulang mama juga tampak santai ketika tanganku sekilas meremas buah dadanya. Ketika aku tanyakan semua ini, mama hanya tersenyum dan mengatakan kalau aku mulai nakal.

    Sehari menjelang pertemuan di rumah Tante Astuti mama tanya sama aku, mau datang apa enggak karena malam hari dan takut hal-hal seperti dirumah Tante Ina yang lalu akan terulang. Karena bertepatan hari ulang tahun Tante Astuti aku sarankan hadir, masalah yang lalu kalau memang harus terjadi yach itung-itung rejeki, kataku sambil berkelakar.

    25 November 2017 di rumah Tante Astuti suasana hingar-bingar. Maklum Tante Astuti seorang janda sukses dengan seorang putera yang masih kecil. Dalam acara hari ini Tante Astuti sengaja mendekorasi rumahnya dengan suasana diskotik. Dentuman musik keras, asap rokok dan bau minuman beralkohol menyemarakkan hari ulang tahunnya. Solaire99

    Setelah memberikan ucapan selamat dan mencicipi makan malam acara dilanjutkan dengan ajang melantai. Sebenarnya mama sudah berusaha untuk tidak beranjak dari tempat duduknya, namun permintaan Tante Susan agar mama bersedia berdansa dengan relasi Tante Susan jualah yang membuat mama bersedia bangkit. Tak tega aku melihat kekikukan mama apalagi relasi Tante Susan tampak berusaha untuk mencium mama, serta merta akupun berdiri dan permisi kepada relasi Tante Susan agar mama berdansa denganku.

    Kujauhkan rasa sungkan, malu dan grogi. Kurengkuh pinggang mama sambil terus berdansa kuajak ke arah taman untuk istirahat minggir dari keramaian pesta. Dibangku taman bukan ketenangan yang kudapat, justru yang ada Tante Vita dan Tante Mitha dengan pasangannya asyik bercumbu mesra.

    Kepalang tanggung mau kembali ke pesta kasihan mama yang sudah cukup lelah selain tak enak sama mereka karena kalaupun kembali ke dalam harus melewati Tante Vitadan Tante Mitha.

    Akhirnya mama memutuskan kami tetap dibangku taman sambil menunggu pesta usai. Supaya Tante Vitadan Tante Mitha tidak merasa jengah, mama memintaku untuk menciumnya.

    Awalnya hanya sekedar pipi dan sekilas bibir namun demi mendengar dengus nafsu Tante Yani, nafsu mudaku pun tak dapat kutahan. Tak hanya kecupan, justru pagutan yang lebih dominan dan tanpa sadar entah kapan mulainya, tangan ini sudah bergerilya di dalam baju mama, memeras, memilin dan ….. hingga teriakan nafsu Tante Mitha menyadarkan perbuatanku atas mama.

    Bercampurlah rasa malu, bersalah dan entah …. pada diri ini, aku mengajak mama untuk segera pamit kepada tuan rumah meskipun Tante Astuti menyarankan kami menginap dirumahnya.

    Sesampainya dirumah kutumpahkan rasa sesalku atas perbuatan tak senonohku pada mama. Lagi-lagi mama hanya tersenyum dan mengatakan tak apa-apa, wajar orang lupa dan khilaf apalagi suasana seperti di rumah Tante Vita yang serba bebas. Sambil iseng aku bertanya mengapa waktu itu mama tidak menolak.

    Kata mama supaya Tante Vitadan Tante Mitha tak terganggu apalagi waktu itu aku tampak bernafsu sekali. Oleh mama aku tak perlu memikirkan yang sudah-sudah dan sambil beranjak tidur mama masih sempat mencium pipiku.

    Namun bagaimana aku bisa tak perlu memikirkan yang sudah-sudah sementara nafsu sudah bersimaharajalela. Karena tetap tak bisa tidur, dengan terpaksa tengah malam (+ 02.00 wib) kubangunkan mama. Dikamar tengah kucumbu mama, kucium, kupagut dan tangan ini tak terhalang bergentayangan disekujur tubuh mama. Namun tangan ini akhirnya berhenti sebelum sampai pada tujuan akhir, tempat yang teramat khusus.

    Pagi harinya tak tampak kemarahan pada wajah mama, sambil sarapan pagi mama malah berkata kalau aku mewarisi sifat-sifat papa yang nakal tanpa menegur kelakuanku tadi malam. Bahkan mama geleng-geleng kepala ketika aku pamit berangkat sekolah kucium bibirnya didepan pintu.

    4 April 2015 genap sudah 18 tahun usiaku, hari itu terasa lama sekali menunggu sore. Hari itu aku menunggu-nunggu hadiah ulang tahun spesial yang telah dijanjikan mama. Dua hari yang lalu, aku ditanya mama ingin hadiah apa untuk merayakan hari ulang tahunku.

    Sudah cukup banyak hadiah ulang tahun yang aku punya seperti : motor atau komputer. Akhirnya aku katakan pada mama, kalau mama tidak keberatan aku mau mama. Sekilas mama terdiam, ada perasaan tidak percaya atau tidak dapat menerima permintaanku. Aku dikira bercanda lagi dan mama bertanya sebenarnya aku mau hadiah apa, aku bilang pada mama kalau aku tidak bercanda kalau aku mau mama.

    Ada terbersit rasa bangga, puas dan plong ketika kutemukan mama tertidur pulas dengan bertelanjang dalam pelukanku. Kucium keningnya, namun ketika aku akan bangun mama menahanku dan dengan kelihaiannya mampu membangkitkan lagi gairah birahiku. Dan pagi hari itupun menjadi pagi yang teramat indah. Sebelum aku meninggalkan kamarnya mama mencium pipi dan bibirku sekilas sambil mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku.

    Entah mengapa dengan mama aku bisa begitu bergairah, semenjak kejadian di rumah Tante Vitadi Yogyakarta yang lalu setiap memandang mama selalu timbul birahiku. Di sekolah tak kurang gadis sebaya yang lebih cantik yang tak menolak aku pacari, namun justru dengan mama birahiku timbul.

    Tapi harus diakui meskipun mama sudah cukup umur namun memang masih cantik, putih, tinggi, sintal, supel, luwes, berisi dan semenjak itu, hampir tiada batas penghalang antara aku dan mama.

    Dimana tempat dan dimana waktu, kalau aku mau mama selalu memenuhi. Dengan mama birahiku tak padam-padam. Setiap acara teman-teman mama selalu menjadi acara luar kota yang sangat mengasyikan dan menjadi acara favorit yang selalu aku tunggu-tunggu.

    Sungguh permainan ranjang mama menjadi suatu candu hidupku, sore hari, sebelum tidur, sebelum belajar bahkan sebelum berangkat sekolah pun mama selalu siap. Dengan lemah-lembut, keayuan, kepasrahan, dan naluri keibuannya mama memenuhi hasratku sebagai lelaki.

    Hingga kini, ketika istriku tengah mengandung anakku yang ketiga, dimana istri sedang tidak laik pakai, kembali mama sebagai penyelamat saluran nafsuku dan entah sampai kapan lagi kami masih harus begini.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Berhubungan Intim Dengan Dokter Cantik Sebagai Terapi Seks Yang Kujalani

    Berhubungan Intim Dengan Dokter Cantik Sebagai Terapi Seks Yang Kujalani


    1683 views

    Cerita Sex ini berjudulBerhubungan Intim Dengan Dokter Cantik Sebagai Terapi Seks Yang KujalaniCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Cerita panas berhubungan intim untuk menyembuhkan ejakulasi dini yang kualami dengan judul “ Berhubungan Intim Dengan Dokter Cantik Sebagai Terapi Seks Yang Kujalani ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.

    Kata orang, akulah orang yang paling bahagia di dunia. Bayangkan tinggal di Surabaya yang disebut-sebut merupakan kota besar kedua di Indonesia dengan uang banyak, memiliki puluhan perusahaan dan cabang- cabangnya di seluruh Indonesia, isteri cantik dan sexy, dan semua orang mengenalku dengan baik.

    Tapi dalam hati kecilku, aku merasa ada sesuatu yang kurang. Setelah menikah kurang lebih 3 tahun, kami belum dikaruniai anak. Memang kelemahannya ada pada diriku. Walaupun aku ganteng dan berbadan tinggi besar dan tegap, aku selalu mengalami kegagalan saat berhubungan intim dengan isteri. Ya, sekitar dua tahun sebelum kami menikah, aku mengalami kecelakaan lalu lintas.

    Motorku ditabrak dari belakang oleh sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dan berusaha mendahului motor yang kukendarai. Saat itu ternyata ada mobil yang muncul dari arah berlawanan, sehingga untuk menghindari “adu kambing” truk itu membanting activity ke kiri dan menabrak motorku. Aku terjungkal dan terbanting ke aspal di siang bolong. Untunglah aku tidak cedera.

    Hanya kedua tanganku sedikit tergores dan pantatku sakitnya bukan main. Rupanya aku jatuh terduduk di pinggir jalan aspal dekat trotoar jalan. Seorang bapak yang ikut menyaksikan kecelakaan itu segera memapahku berdiri dan membawaku ke rumah sakit terdekat.

    Sejak itu, jika aku berhubungan intim dengan Lilian, isteriku, aku selalu tidak dapat melaksanakan tugasku dengan baik. Penisku tidak bisa berdiri. Kadang bisa berdiri tapi sebentar belum juga masuk dengan pas.. eh.. sudah menyemprotkan cairan mani.

    Beberapa dokter telah kudatangi. Tapi kesembuhanku belum juga muncul. Tadinya muncul ide agar aku mencoba-coba untuk “jajan” di lokalisasi. “Ah..” pikirku lagi, “Nanti malah kena AIDS atau HIV. Lebih repot lagi kan?”

    Nah, suatu hari aku mendengar dari teman karibku, Hartono, bahwa di Jakarta katanya ada seorang dokter spesialis yang bisa menyembuhkan kelainan-kelainan seks dengan biaya terjangkau dan tanpa efek samping. Lalu dengan persetujuan isteriku, aku pun mengambil cuti selama seminggu untuk berangkat ke sana.

    Karena punya sanak famili yang tinggal di bagian barat Jakarta, aku pun tanpa kesulitan menemukan dokter yang kucari. Tempat prakteknya ternyata terletak di lantai 18 sebuah apartemen mewah di pusat kota. Aku tadinya merasa deg-degan dan agak malu untuk naik ke sana.

    Bagaimana kalau dokter itu menyarankan yang tidak-tidak kepadaku? Lalu.. apakah hasilnya akan maksimal seperti yang kuharapkan? Berbagai pertanyaan lain terus saja bergema dalam hati kecilku.

    Namun bila kuingat raut wajah Lilian yang cemberut dan penuh kekecewaan bila penisku tidak bisa tegang atau baru masuk ke permukaan vaginanya, aku sudah ejakulasi.. wah.. lebih baik aku mencoba saja ke sana deh, siapa tahu ada mujizat yang terjadi. Benar kan?

    Saat aku sampai di ruangan kantor yang amat mewah itu, kulihat seorang gadis cantik yang masih berumur sekitar 22-23 tahun sedang menulis sesuatu dan kemudian memandangku dengan ramah. “Mau ikut terapi, Pak?” ia bertanya dengan seulas senyum di bibirnya yang mungil.

    “Ya, maaf.. Dokternya ada?” tanyaku ragu-ragu. “Hari ini kebetulan Dokter Amy Yip sedang tidak ada pasien..” ujarnya.

    “Dokter Amy Yip… Kok kayak nama bintang blur mandarin sih, Mbak… apa ia berasal dari Hongkong?”

    “Betul sekali… Memang namanya Yip Chi Mei, ia seorang dokter spesialis terapi seksual asal Indonesia lulusan Hongkong Medical College… dan ia lebih suka dipanggil dengan nama Dokter Amy Yip.” katanya memberi penjelasan.

    Setelah mengisi formulir yang berisi data-data pribadi, aku langsung diantar ke tempat prakter dokter itu. Gadis yang belakangan kuketahui bernama Sally itu kemudian mengetuk pintu ruang praktek Dokter Amy Yip. Pintu pun dibuka dari dalam. Benar saja dugaanku. Di sana berdiri seorang wanita cantik mengenakan blazer hitam dan berumur sekitar 30 tahun. Ia berambut ikal sebahu. Oh ternyata ini dokternya!

    “Maaf Dok… ini ada Bapak Kuntoro dari Surabaya ingin ikut terapi… ini data-data lengkapnya.” ujar Sally sambil memberikan formulir yang sudah kuisi dan mempersilakan aku masuk ke kantor itu. Sally pun berjalan kembali ke meja kerjanya di depan ruangan itu. “Silakan masuk,

    Pak…” ujar dokter cantik itu. “Baik, terima kasih.” jawabku singkat.

    Setelah kami duduk di dalam ruang praktek itu, Dokter Amy Yip kemudian mulai menanyakan beberapa hal yang amat pribadi padaku. Karena kupikir ia seorang dokter yang harus tahu benar keadaan dari kehidupan seks rumah tanggaku, termasuk bagaimana aku berhubungan intim, aku pun membeberkan semuanya.

    Salah satu pertanyaannya adalah, “Kira-kira Bapak bisa tahan berapa absolutist dalam berhubungan intim dengan isteri?” atau, “Gaya apa yang paling Bapak sukai bila berhubungan intim dengan isteri?”

    Mendengar semua jawabanku, ia pun mengangguk-angguk tanda mengerti. Lalu dengan sorot mata tajam ia memandangku serta berkata, “Pak Kuntoro, saya rasa sebaiknya kita bisa mengadakan terapi seks sekarang juga. Situs Judi Online Terbaik

    Di sebelah sana ada ranjang yang bisa Bapak gunakan untuk itu… Di sana saya akan menguji ketahanan Bapak untuk tidak berejakulasi selama beberapa menit… kalo memungkinkan nanti kita bisa berhubungan intim guna proses penyembuhan lebih lanjut. Gimana Pak.. apa Bapak setuju?” “Wah… ini toh yang namanya terapi seks. Kalau begini sih pasti aku mau sekali,” pikirku dalam hati.

    Tanpa pikir panjang lagi aku menyahut, “Baiklah… Terserah Dokter saja, gimana baiknya…” Dalam pikiranku tiba-tiba muncul bayangan gimana kira-kira bentuk tubuh Dokter Amy Yip ini nanti kalau ia telanjang. Pikiran seperti ini langsung saja membuat penisku tiba-tiba menegang dan keras.

    Kemudian kami berjalan menuju ranjang terapi yang dimaksud. Setelah aku duduk dengan bersandarkan bantal, dokter cantik itu duduk dengan santai di hadapanku. Ia kemudian dengan sengaja membuka semua baju luarnya.

    Akhirnya yang tertinggal hanya BH dan celana dalamnya. “Pak Kuntoro, silakan Bapak meraba-raba saya… terserah Bapak mau meraba bagian tubuh saya yang mana… nanti kita lihat berapa menit waktu yang Bapak perlukan untuk ejakulasi…” perintahnya. Tentu saja aku mau melakukannya dengan senang hati. Wong yang di depanku, tubuh dokter itu begitu mulus dan putih.

    Payudaranya saja begitu menonjol ke depan. Mungkin ukuran 36B, seperti hendak meloncat keluar dari penutupnya. Dengan pelan kuelus wajah dokter itu, lalu lehernya yang jenjang. Kemudian tangan kananku turun ke bukit kembarnya. Kuraba pelan dan kuremas-remas. Lalu tangan kiriku bergerak menuju CD-nya. Namun, sekonyong-konyong ada sesuatu yang mau meledak dalam tubuhku. Aku buru-buru menghentikan rabaan-rabaanku.

    Aku berusaha segera membuka celana panjang yang kukenakan. Namun terlambat sudah. Penis andalanku sudah menyemprot dengan derasnya. Aku hanya bisa mengepalkan tangan sambil menutup mata. “Sialan!” ujarku. Celana panjangku terutama di bagian pangkal paha tentu saja basah tidak karuan.

    “Cuma dua menit kurang 25 detik… saya rasa keadaan ini masih bisa disembuhkan, Pak… Sebelumnya ada pasien saya yang lebih buruk keadaannya… asal Bapak mau telaten berobat tiap hari ke sini…” Dokter Amy Yip menimpali setelah melihat arloji yang dikenakannya.

    Hari itu terapi seks yang harus kujalani selesai sudah. Setelah mengenakan pakaiannya kembali dan kami kembali duduk di meja kerjanya, dokter itu lalu berkata, “Mohon diingat ya, Pak… apa yang kita lakukan barusan hanyalah sebatas untuk terapi… bukan untuk dilakukan di luar jam kerja saya…” Oh, aku mengerti maksudnya.

    Ia tidak mau kuajak kencan di luar praktek terapinya. Itu peraturannya. Ah tidak apa-apa bagiku. Toh aku orangnya setia pada isteriku. Walau Lilian lebih galak dari dokter ini, namun ia kan isteriku dan mantan pacarku. Iya kan?

    Keesokan harinya, masih dengan terapi yang sama. Cuma Dokter Amy kini tidak mengenakan BH. Benar adanya, kedua bukit kembarnya itu begitu besar, kencang dan amat menantang. Putingnya berwarna merah kecoklatan seperti tegak siap untuk disedot.

    Ia berkata, “Silakan Bapak mau meremas atau mengulum atau menjilat payudara saya… terserah… saya hanya ingin tahu Bapak bisa tahan berapa absolutist untuk tidak ejakulasi.” Tanpa menunggu perintah selanjutnya, aku langsung saja meraba dan meremas kedua bukit kembarnya. Kemudian kuarahkan mulutku untuk merasakan nikmatnya payudara itu.

    Aku menghisap, menjilat dan mengulum putingnya. Ia tampak merem-melek menikmatinya. Ternyata dua menit berlalu. Dan kembali aku mengalami ejakulasi. Spermaku tersemprot hebat.

    Untunglah kali ini aku masih sempat membuka reitsleting celanaku dan mengarahkan penisku yang sudah tegang dan membesar itu ke ember khusus untuk hasil sperma terapi. “Dua menit lebih 5 detik… hari ini ada peningkatan, Pak…” jawabnya sambil menyunggingkan senyum setelah semuanya selesai.

    “Besok kita lanjutkan lagi. Jangan kuatir, Pak… Perkiraan saya pada hari keempat nanti… waktu Bapak untuk tahan tidak ejakulasi pasti lebih dari sepuluh menit. Saya jamin, Pak.” Lalu hari itu kami pun berpisah. Aku pulang ke auberge tempatku menginap dengan berbagai pikiran tentang harapan kesembuhan selanjutnya yang akan kualami serta terapi apa yang akan dilakukannya besok terhadap diriku.

    Hari ketiga… Kali ini kami berdua benar-benar telanjang bulat. Dokter Amy kini yang mengambil inisiatif. Ia sengaja yang membuka pakaian yang kukenakan sampai aku benar-benar bugil. Lalu kemudian ia membuka pakaiannya sendiri.

    Saat ia melakukannya, matanya tak lepas dari memandang senjataku. Entah apa yang ada di benaknya. Yang pasti saat itu senjataku belum tegang bahkan hingga ia membuka CD-nya. Ketegangan dalam diriku mungkin sedikit banyak tidak membantu dalam merangsang penis yang kumiliki.

    Lalu ia duduk di pinggir ranjang. Kali ini dengan sengaja ia meraih senjataku lalu dikocok-kocoknya dengan pelan tapi pasti. Sementara tanganku diperbolehkan meraba apa saja yang ada di tubuhnya.

    etelah kocokannya mulai menampakkan hasil, ia pun menunduk dan mengarahkan penisku ke mulutnya. Dengan telaten ia menjilat, menghisap dan mengulum penis ajaibku. Wah… hampir saja aku ingin ejakulasi. Tapi aku berusaha untuk menahannya sebab aku ingin mengetahui rasanya bila ia terus mengobok-obok penisku.

    Ia lalu menyuruhku untuk mengubah posisi. Kini aku disuruhnya untuk menghisap klitorisnya, sedangkan ia dengan penuh semangat terus menghisap dan menjilat-jilat penisku. Karena tidak tahan menghadapi kuluman dan hisapan mulutnya, aku terpaksa harus melepaskan sesuatu yang seperti akan meledak dalam diriku.

    Dan benar.. “Crot.. crot.. crot.. crot..” Dengan derasnya maniku tertumpah di dalam mulut dokter itu. Entah sengaja atau tidak, Dokter Amy Yip tidak mau melepaskan penisku dari mulutnya. Wah..! Setelah semprotan maniku habis, dan penisku dibersihkan dengan tisu di tepi ranjang, kembali ia memberikan evaluasi terapi yang kujalani. “Lumayan…” katanya sambil melirik jam tangan.

    “Sepuluh menit lebih dua detik… Bapak pasti akan sembuh… Saya rasa pada terapi kita yang terakhir akan benar- benar terbukti bahwa kondisi ketahanan penis Bapak untuk tidak terlalu cepat berejakulasi saat berhubungan intim adalah normal- accustomed saja. Bagaimana, Pak… apa Bapak mau melanjutkan terapi yang terakhir besok?”

    Tentu saja aku mau melanjutkannya. Wong disuruh berhubungan intim dengan chargeless saat terapi, siapa yang nggak mau? Aku pun kemudian mengiyakan sarannya itu. Seperti yang kuduga ternyata keesokan harinya Dokter Amy Yip tidak lagi mengenakan apa-apa di balik baju prakteknya.

    Aku pun segera membuka semua pakaianku. Lalu dengan ganas kuserbu tubuhnya yang sudah berbaring menantang di atas ranjang. Pertama kucium keningnya, lalu turun ke bibir, pipi, leher hingga payudaranya yang amat kenyal itu. Di sana kujilat dan kupelintir putingnya yang merah kecoklatan. Ia pun merem-melek.

    Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Kemudian kepalaku bergerak menuju pangkal pahanya. Di sana kembali kujilati bibir vagina dan klitorisnya. Kujulurkan lidahku ke dalam vaginanya sambil tangan kananku terus meremas-remas payudaranya.

    Setelah beberapa menit, ternyata penisku sudah berdiri tegang dan mengeras. Tanpa menunggu diperintah lagi, kuarahkan penisku ke liang kewanitaannya. Dengan sekali sentak, masuklah penisku dengan mudahnya.

    Rupanya ia sudah tidak perawan. Tanpa susah payah aku terus menggenjot dan memompa penisku agar bisa benar-benar memuaskan dirinya. Saat itu aku lupa segalanya, terapi, isteriku yang sedang menunggu dengan harap cemas di Surabaya, pekerjaan di kantor yang menumpuk, dll..

    Pokoknya kesempatan ini tidak bisa dilewatkan. Sementara itu Dokter Amy Yip terus saja menggoyang-goyangkan pantatnya dengan lembut. Ia mencoba untuk mengimbangi serangan gencarku.

    Sekitar lima belas menit berlalu. Dan tiba-tiba saja perasaanku seperti melayang. Aku merasakan kenikmatan luar biasa. “Aku ingin keluar, Dok… sebaiknya di dalam atau…” tanyaku di tengah-tengah kenikmatan yang kurasakan.

    “Di dalam saja Pak… biar nikmat…” jawabnya seenaknya. Rupanya ia pun akan mengalami orgasme. Dan benar, beberapa saat kemudian ia orgasme. Kemaluanku seperti disemprot dalam liang vaginanya. Sementara itu spermaku pun dengan derasnya mengalir ke dalam liang vaginanya.

    Aku pun akhirnya jatuh tertidur di atas tubuhnya. Ternyata dokter itu masih ingat bahwa apa yang kami lakukan adalah terapi. Ia segera melirik arlojinya dan segera membangunkanku.

    “Lima belas menit sepuluh detik… selamat Pak Kuntoro… kondisi Anda kembali normal… bahkan sangat normal..” ujarnya sambil mengenakan pakaiannya kembali dan menyalamiku. Aku yang baru saja keletihan melayani nafsu seksnya dengan cara berhubungan intim tentu saja tertegun. Lima belas menit? Wah hebat. Aku sembuh, Lilian! Aku sembuh! Hampir saja aku meloncat-loncat.

    Setelah membereskan semuanya, aku pun segera pulang ke Surabaya malam itu juga. Betapa bahagianya aku sekarang. Pasti Lilian akan gembira menyambut kesembuhanku. Dan benar dugaanku.

    Saat ini sudah tiga bulan kejadian itu berlalu. Lilian pun mulai menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Menstruasinya sudah terlambat seminggu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Mbak Titin Janda Beranak Satu

    Mbak Titin Janda Beranak Satu


    1591 views

    Cerita Sex ini berjudulMbak Titin Janda Beranak SatuCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Bermula ketika saya tiba diterminal bis di kota Bandung pukul 2 siang, meskipun bis Bandung – Jogja yang saya tumpangi baru berangkat 2 jam kemudian. Saat sedang asyik membolak-balik Taboid Olahraga kesukaan saya, tiba-tiba seorang anak kecil berusia 4 tahunan terjatuh didepan saya, sontak tangan ku menarik si gadis kecil itu.

    ”Makasih Dik, maklum anak kecil kerja nya lari-lari mulu” ungkap seorang wanita setengah baya seraya mengumbar senyum manisnya. Namun walau hampir kepala tiga, Mbak Titin, demikian dia memperkenalkan dirinya pada saya, masih keliatan seperti gadis muda yang lagi ranum-ranum nya…. dada gede (34B), pantat bahenol dibarengi pinggul seksi membuat ku terpaku sejenak memandanginya.

    “Maaf, boleh saya duduk disini” suara Mbak Titin dengan logat sundanya yang khas memecah ‘keheningan’ saya

    “Ssii… silakan Mbak,” balas ku sambil menggeser pantat ku dibangku ruang tunggu bis antar kota di kota kembang itu.

    “Mau kemana mbak’”saya coba membuka pembicaraan.

    “Anu… saya the mau ke jogja. Biasa beli barang-barang buat dagang. Adik mau kemana?”

    “Sama, jogja juga. Mbak sendiri?” pandangan ku melirik payudara nya yang belahan nya jelas dari kaos lumayan ketat yang dipakainya.

    “Ya, tapi ada yeyen kok” katanya sambil menunjuk si kecil yang asik dengan mainannya.

    “Saya Andi Mbak” ucapku sambil mengulurkan tangan yang langsung disambutnya dengan ramah.

    “Kalo gitu saya manggilnya mas aja ya, lebih enak kedengarannya” ungkap si mbak dengan kembali mengumbar senyum manisnya. Mungkin karena ketepatan jurusan kami sama, saya dan Mbak Titin cepat akrab, apalagi apa karna kebetulan ato gimana, kami pun duduk sebangku di bis yang memang pake formasi seat 2-2 itu.

    Dari ceritanya ku ketahui kalo Mbak Titin janda muda yang ditinggal cerai suami sejak 2 thn lalu. Untuk menyambung hidup dia berjualan pakaian dan perhiasan yang semua dibeli dari jogja. Katanya harga nya murah. Rencananya di Jogja 2-3 hari..

    Pukul 4.30 sore, bis meninggalkan terminal tersebut, sementara didalam bis kamu bertiga asyik bercengkarama, layaknya Bapak-Ibu-Anak, dan cepat akrab saya sengaja memangku si kecil Yeyen, sehingga Mbak Titin makin respek pada saya. Tak terasa, waktu terus berjaan, suasana bis begitu hening, ketika waktu menunjukkan pukul 11 malam. Si kecil Yeyen dan para penumpang lain pun sudah terlelap dalam tidur.

    Sedangkan saya dan Mbak Titin masih asyik dalam obrolan kami, yang sekali-kali berbau ha-hal ‘jorok’, apalagi dengan tawa genitnya Mbak Titin sesekali mencubit mesra pinggang saya. Suasana makin mendukung karna kami duduk dibangku urutan 4 dari depan dan kebetulan lagi bangku didepan,belakang dan samping kami kosong semua.

    “Ehmm..mbak, boleh tanya ga nih, gimana dong seandainya pengen gituan kan dah 2 taon cerainya.” tanya ku sekenanya.

    “Iiihh, si mas pikiran nya..ya gimana lagi, palingan usaha sendiri… kalo ga,ya… ini,si Yeyen yang jadi sasaran marah saya, apalagi kalo dah sampe di ubun-ubun.” jawabnya sambil tersipu malu.

    “Masa… Ga mungkin ga ada pria yang ga mau sama mbak, mbak seksi, kayak masih gadis” aku coba mengeluarkan jurus awal.

    Tiba-tiba si yeyen yang tidur pulas dipangkuan Mbak Titin, nyaris terjatuh.. sontak tangan ku menahannya dan tanpa sengaja tangan kami bertemu. Kami terdiam sambil berpandangan, sejenak kemudian tangan nya ku remas kecil dan Mbak Titin merespon sambil tersenyum.

    Tak lama kemudian dia menyandarkan kepalanya di bahu ku, tapi aku mencoba untuk tenang, karena ‘diantara’ kami masih ada si kecil yeyen yang lagi asik mimpi..ya memang ruang gerak kami terbatas malam itu. Cukup lama kami berpandangan, dan dibawah sorot lampu bis yang redup, ku beranikan mencium lembut bibir seksi janda cantik itu.

    “Ssshhh… ahhh… mas” erangnya, saat lidah ku memasuki rongga mulutnya, sementara tangan ku, walau agak sulit, karna yeyen tidur dipangkuan kami berdua, tapi aku coba meremas lembut payudara seksi nan gede itu.

    “Terus mas… enak….. ouhhhh” tangan nya dimasukin aja mas, gak keliatan kok’” rengeknya manja.

    Adegan pagut dan remas antara kami berlangsung 20 menitan dan terhenti saat yeyen terbangun…

    “Mama…, ngapain sama Om Andi” suara yeyen membuat kami segera menyudahi ‘fore play’ ini dan terpaksa semuanya serba nanggung karna setelah itu Yeyen malah ga tidur lagi.

    “Oya, ntar di Jogja tinggal dimana Mbak” tanya ku. Solaire99

    “Hotel Mas… Napa? Mas mau nemenin kami…???”

    “Bisa, ntar sekalian saya temenin belanjanya, biar gampang, ntar cari hotelnya disekitar malioboro aja.”

    Pukul 7 pagi akhirnya kami tiba di terminal Giwangan, Jogja… dari terminal kami bertiga yang mirip Bapak-Ibu dan anak ini, nyambung bis kota dan nyampai dikawasan malioboro setengah jam kemudian.. setelah muter-muter, akhirnya kami mendapatkan hotel kamar standart dengan doble bed dikawasan wisata jogja itu.

    Setelah semua beres, si room boy yang mengantar kami pamit.

    “Yeyen, mau mandi atau langsung bobo chayank?”

    “Mandi aja, Ma… Oya, Om Andi nginep bareng kita ya..?” si yeyen kecil menanyaiku

    “Ya, biar mama ada temen ngobrolnya.” jawab Mbak Titin sambil ngajak Yeyen ke kamar mandi yang ada dalam kamar. Di dalam ternyata si mbak telah melepas pakaiannya dan hanya melilitkan handuk di tubuh seksinya.

    Dengan posisi agak nungging, dengan telaten Mbak Yeyen menyabuni si Yeyen, dan karena pintu kamar mandi yang terbuka, nampak jelas cd item yang membalut pantat seksi itu. Seperti Mbak Titin sengaja memancing naluriku, karena walau tau aku bisa ‘menikmati’ pemandangan tersebut, pintu kamar mandi tidak ditutup barang sedikitpun.

    Tak lama kemudian, Yeyen yang telah selesai mandi , berlari masuk ke dalam kamar..

    “Gimana, Yeyen udah seger belom?” godaku sambil mengedipkan mata ke arah Mbak Titin

    “Seger Om…. Om mau mandi??”Belum sempat ku jawab…..

    “Ya ntar Om Mandi mandinya bareng mama, sekarang yeyen bobo ya…” celetuk Mbak Titin sambil tersenyum genit kearah ku.

    Selagi Mbak Titin menidurkan anaknya, aku yang sudah masuk ke kamar mandi melepas seluruh pakaian ku dan ‘mengurut-urut’ penis ku yang sudah tegang dari tadi. Lagi asiknya swalayan sambil berfantasi, Mbak Titin ngeloyor masuk kamar mandi.

    Aku kanget bukan kepalang..

    “Udah gak sabar ya……” godanya sambil memandagi torpedo ku yang sudah ‘on fire’

    “Haa… aaa… Mbak…” suaraku agak terbata-bata melihat Mbak Titin langsung melepas lilitan handuknya hingga terpampang payudara nya yang montok yang ternyata sudah ga dibungkus BH lagi, tapi penutup bawah nya masih utuh.

    Tanpa mempedulikan kebengongan ku, Mbak Titin langsung memelukku.

    “Jangan panggil Mbak dong. Titin aja” rengeknya manja sambil melumat bibirku dan tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus kemaluan ku yang semakin ‘on fire’.

    Aku sudah dirasuki nafsu biarahi langsung membalas pagutan Titin dengan tatkala ganasnya. Perlahan jilatan erotis Mbak Heny turun ke leher, perut… hingga sampe dibatang kemaluan ku.

    “Berpengalaman sekali dia ini…” pikirku.

    Jilatan yang diselingi sedotan, kuluman dibatang kemaluan hingga buah pelir ku itu membuatku serasa terbang melayang-layang….

    “Ohhhh… Titin… nikkk… mat… teruss… isepppp” desahku menahan nikmatnya permainan oral janda seksi ini sambil mengelus-elus rambutnya.
    15 menit lamanya permainan dahsyat itu berlangsung hingga akhirnya aku merasa sesuatu yang ingin keluar dari penis ku.

    “Akhh… hh… aku keulu..aaarrr…” erangku diikuti semprotan sperma ku dimulut Titin yang langsung melahap semua sperma ku persis seperti anak kecil yang melahap es paddle pop sambil tersenyum ke arahku..

    Setelah suasana agak tenang, aku menarik tangan Titin untuk berdiri, dan dalam posisi sejajar sambil memeluk erat tubuh sintal janda seksi ini, mulutku langsung melumat mulut Titin sambil meremas-remas pantatnya yang padat.

    Titin membalasnya dengan pagutan yang tatkala ganas sambil tangan nya mengenggam penisku yang masih layu dan mengurut-urutnya. Dan dengan buasnya aku mengecup dan menyedot dari leher terus merambat hingga ke payudara nya yang padat berisi.

    “Oohhh.. Ndi…. ahhkkhh.” erangnya tatkala mulutku mulai bermain di ujung putingnya yang tegang dan berwarna coklat kemerahan.

    Tanpa melepas lumatan pada mulut Titin, perlahan aku mulai mengangkat tubuh sintal tersebut dan mendudukannya diatas bak mandi serta membuka lebar-lebar pahanya yang putih mulus. Tanpa dikomando aku langsung berlutut, mendekatkan wajahku kebagian perut Titin dan menjilati yang membuat Titin menggelinjang bak cacing kepanasan.

    Jilatin ku terus merambat ke bibir vagina nya yang licin tanpa sehelai bulu pun. Sesaat kemudian lidahku menjilati sambil menusuk-nusuk lubang vagina Titin, yang membuatnya mengerang histeris.

    “Ndi… sudah…. Ndi… masukinn punyamu…. aku sudah ga tahan…. ayo sayang…” pinta nya dengan nafas memburu.

    Tak lama kemudian aku berdiri dan mulai menggesek-gesekkan penis ku yang sudah tegang dan mengeras dibibir vagina Titin yang seseksi si empunya.

    “Sudah…. say…. aku ga ta.. hann… nnn… masukin..” rengek Titin dengan wajah sayu menahan geora nafsunya.

    Perlahan namun pasti penisku yang berukuran 17 cm, ku masukkan menerobos vagina Titin yang masih sempit walau sudah berstatus janda itu.

    “Pelann… dong say.. sudah 2 tahun aku gak maen..” pinta nya seraya memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri saat penisku mulai menerobos lorong nikmat itu.

    Ku biarkan penis ku tertanam di vagina Titin dan membiarkan nya menikmati sensasi yang telah dua tahun tak dia rasakan. Perlahan namun pasti aku mulai mengocok vagina janda muda ini dengan penis ku yang perkasa. Untuk memberikan sensasi yang luar biasa, aku memompa vagina Titin dengan formasi 10:1, yaitu 10 gerakan menusuk setengah vagina Titin yang diukuti dengan 1 gerakan full menusuk hingga menyentuh dinding rahimnya.

    Gerakan ini ku selingi dengan menggerakkan pantatku dengan memuter sehingga membuat Titin merasa vagina nya diubek, sungguh nikmat yang tiada tara terlihat dari desisan-desisan yang diselingi kata-kata kotor keluar dari mulutnya..

    “Ouggghh…. kontolmu enak say… entot Titin terus say… nikmat” rintihnya sambil mengimbangi gerakanku dengan memaju-mundurkan pantatnya.

    Tiga puluh menit berlalu, Titin sepertinya akan mencapai orgasmenya yang pertama. Tangan nya dengan kuat mencengkram punggung ku seolah meminta sodokan yang lebih dalam di vaginanya. Titin menganggkat pinggulnya tinggi-tinggi dan menggelinjang hebat, sementara aku semakin cepat menghujam kan penisku di vagina Titin…

    “Ooouhhh…. aaahhhh…. hhh…” erang Titin saat puncak kenikmatan itu dia dapatkan..

    Sejenak Mbak Titin kubiarkan menikmati multi orgasme yang baru saja dia dapatkan. Tak lama kemudian tubuh sintal Mbak Titin ku bopong berdiri dan kusandarkan membelakangi ku ke dinding kamar mandi.

    Sambil menciumi tengkuk bagian belakang nya, perlahan tangan ku membelai dan mengelus paha mulus Mbak Titin hingga tangan ku menyentuh dan meremas kemaluan nya dari belakang, membuat nafsu birahinya bangkit kembali. Rangsangan ini ku lakukan hingga aku persis berjongkok dibelakang Titin.

    Apalagi setelah jilatan merambat naik ke vagina Mbak Titin dan mengobok-obok vagina yang semakin menyemburkan aroma khas. Tak cukup sampai disitu, wajahku ku dekatkan kebelahan pantat montok itu dan mulai mengecup dan menjilati belahan itu hingga akhirnya Mbak Titin seakan tersentak kaget kala aku menjulurkan dan menjilati lubang anus nya, sepertinya baru kali ini bokong seksi dan anusnya dijilati.

    “Ouhh…. aakhh… ssstt…. jorok say…. apa kamu lakukan… jilat memek titin aja..” celotehnya .

    Sepuluh menit berlalu, aku kemudian berdiri dan menarik pantat montok nan seksi itu kebelakang dan penisku yang semakin tegang itu ku gosok-gosokan disekitar anus Titin…

    “Ouh… ca… kittt… say… jangan disitu, Titin lom pernah say…” rengeknya sambil menahan saat perlahan penisku menerobos masuk anusnya.

    Setelah sepenuhnya penisku tertelan anus Titin, ku diamkan beberapa saat untuk beradaptasi seraya tangan ku meremas-remas kedua payudaranya yang menggantung indah dan menciumi tengkuk hingga leher belakang dan sampai ke daun telinga nya.

    “Nikk… matt… say..” hanya itu yang keluar dari mulut seksi Titin.

    Merasa cukup, aku mulai memaju mundurkan penis ku secara perlahan mengingat baru kali ini anusnya dimasuki penis laki-laki. Setelah beberapa gerakan kelihatan rasa sakit dan perih yang dirasakannya tadi sudah berganti dengan rasa nikmat tiada tara.

    Perlahan Mbak Titin mulai mengimbangi gerakan ku dengan goyangan saat penis ku semakin memompa anusnya, sambil tangan kananku mengobok-obok vagina nya yang nganggur.

    “Aahhh… ooohhh… laur biasa say… nikmat…” Desah Titin menahan nikmatnya permainan duniawi ini. 30 menit berlalu dan aku merasa puas mempermainkan anus Mbak Titin, perlahan ku tarik penisku dan mengarahkan nya secara perlahan ke vagina, dan memulai mengobok-obok vagina itu lagi.

    20 menit kemudian aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku, hingga aku semakin mempercepat gerakan sodokan ku yang semakin diimbangi Titin yang sepertinya juga akan mendapatkan orgamasme keduanya.

    Diiringa lolongan panjang kami yang hampir bersamaan, secara bersamaan pula cairan hangat dan kental dari penisku dan vagina Titin bertemu di lorong nikmat Titin.. Nikmatnya tiada tara, sensasi yang tiada duanya..

    Tak lama berselang, aku menarik penisku dan mendekatkan nya ke mulut Mbak Tiitn yang langsung dijilatinya hingga sisa-sisa sperma yang masih ada dipenisku dijalatinya dengan rakus.

    “Tak kusangka mas sehebat ini.. baru kali ini aku merasa sepuas ini. Badan kecil tapi tenaganya luar biasa. Aku mau mas… aku mau kamu mas…” puji Mbak Titin padaku dengan pancaran wajah penuh kepuasan tiada tara…

    Sesaat kemudian kami saling membersihkan diri satu dengan lainnya, sambil tentunya sambil saling remas. Saat keluar mandi terihat Yeyen masih terdidur pulas, sepuas mama nya yang baru saja ku ‘embat’.

    Setelah Yeyen bangun, kami bertiga jalan-jalan disekitar malioboro hingga malam. Pukul 9 malam kami tiba di hotel, namun kali ini sambil memandikan Yeyen, Mbak Titin tampaknya sekalian mandi.. Saat keluar kamar mandi tanpa sungkan wanita sunda ini melepas handuknya untuk selanjutnya mengenakan daster tipis yang tadi baru kami beli dari salah satu toko di kawasan malioboro.

    “Mas.. mandi dulu gih..” ungkapnya saat aku mendekatkan diri dan mengecup lembut bibirnya yang langsung disambutnya.

    “Iihh.. mama dan om Andi, ngapain..?” protes si kecil yeyen saat kami sesaat berpagutan didepan meja hias yang tersedia di kamar hotel itu.

    Setelah aku selesai mandi, ku lihat Titin lagi ngeloni Yeyen, dan tampaknya kedua ibu-anak ini kecapean setalah jalan-jalan disekitar malioboro.

    Akhirnya ku biarkan Titin tidur dan aku gak ngantuk sama sekali mencoba mengisi waktu dengan menyaksikan live liga Inggris yang waktu itu ketepatan menyajikan big match .. Jam 12 malam lebih saat tayangan bola rampung, perlahan aku mendekati Titin dan mulai membelai-belai betis indah janda muda itu dari balik daster tipisnya hingga nyampe pangkal pahanya.

    Ketika tanganku mulai mengusap-usap vagina, Titin terbangun. Ku ajak dia pindah ke bed satunya, sambil ku lucuti daster tipis yang didalamnya tanpa beha tersebut. Dengan hanya menggunakan CD tipis berwarna krem, tubuh bahenol itu ku bopong dan ku lentang kan di ranjang satunya, agar kami lebih leluasa dan si Yeyen kecil bisa tidur tenang. Sambil menindihnya, ku remas dan kecup puting payudara putih dan montok itu.

    “Aahhh…. mas…” erangnya manja.

    Jilatan ku terus merambah menikmati inci per inci tubuh seksi itu hingga sampe di gundukan nikmat tanpa sehelai rambut pun.. Hampir 20 menit lidah ku bermain dibagian sensitive itu, hingga akhirnya..

    “Ayo dong mas… cepeten masukin… dah ga tahan nih…”

    Perlahan kusapukan penis ku di vagina mungil itu. kelihatan sekali Titin menahan napas sambil memejamkan mata nya dengan sayu dan menggigit bibir bawahnya. Akhirnya burung ku masuk ‘sarang’. Ku pertahankan posisi itu beberapa saat, dan setelah agak tenang aku mulai menyodok perlahan vagina yang semakin basah itu.

    Erangan dan desahan nikmat yang keluar dari mulut seksi janda sintal ini, menandakan dia sangat menikmati permainan duniawi ini.. Tanpa malu dia mendesah, mengerang bahkan diselingi kata-kata kotor yang membangkitkan gairah.. Sementara di bed sebelahnya si kecil Yeyen masih tertidur pulas..

    Titin, si Jada seksi yang lagi, ku garap seakan tidak memperdulikan keberadaan putrinya si kecil, Yeyen..

    25 menit-an kami ‘bertempur’ dalam posisi konvensional itu, perlahan ku angkat tubuh Mbak Titin hingga kini dia posisinya diatas. Posisi yang nikmat, karna selain menikmati memek nya aku juga bisa dengan leluasa meremas, mencium dan sesekali mengulum payudara montok yang ber-ayun dengan indah itu.. baru 15 menit,tiba-tiba tubuh Titin mengejang diikuti lenguhan panjang..

    “Aaaacchh…. aauugghh… Ann.. ddii.. aakku.. kkeelluaa.. aa.. rr…”

    Tak lama Titin menghempaskan tubuhnya di dada ku, seraya mulut kami berpagutan mesra. 5 menit lama nya ku biarkan dia menikmati orgasme nya. Beberapa saat, karna aku belum apa-apa, aku minta Titin menungging karna aku pengen menikmati nya dengan posisi dogstyle..

    Dalam posisi nungging keliatan jelas pantat indah janda kota kembang ini.. Perlahan ku kecup dan jilati belahan pantat seksi itu. Secara perlahan jilatan ku sampe ke vagina mungilnya, Titin menggelinjang dan menggelengkan-gelengkan kepalanya menahan nikmat.. disaat itu, tanpa kami sadari.. si kecil Yeyen bangun dan menghampiri kami.

    “Om Andi.. ngapain cium pantat mama..” selidiknya sambil terus mendekat memperhatikan memek mama nya yang ku lahap habis..

    “Adek tenang aja ya.. jangan ganggu Om Andi… Mama lagi maen dokter-dokteran dengan Om Andi. Ntar mam mau di cuntik .. Yeyen diem aja ya…” Titin coba menenangkan gadis kecil itu..

    “Ehmm.,.. hayo Om… cuntik Mama Yeyen cekaaa.. lang Om.. dah ga tahan neh..” rengek Titin.. sedangkan si Yeyen terlihat duduk manis dipinggiran bed satunya, siap menyaksikan adegan yang semestinya belum pantas dia saksikan..

    Perlahan penis ku yang sudah on fire ku gosok-gosokkan dari lubang memek Titin hingga menyentuh anusnya, dari arah memek hingga lubang anusnya. Dan karena tak tega menyaksikan Titin semakin meracau dan merengek minta segera di ’suntik’, secara perlahan ku arahkan penis ku ke liang senggama nya yang licin oleh cairan vagina nya..


    “Om, kok Mama Yeyen dicuntik pake burung Om..” protes si kecil yang belum ngerti apa-apa itu.

    “Aauhh… ahh….. lebih dalam Mass.. sss.. Ann.. dddi..” pinta Titin dalam erangan dan desahan nikmat nya tanpa mempedulikan keberadaan Yeyen yang terlihat bingung melihat mama nya, antara kesakitan atau menahan nikmat.

    30 menit berlalu, aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari ujung penis ku. Agar lebih nikmat, ku putar tubuh sintal janda kembang ini tanpa mencabut penis ku hingga kami kembali paad posisi konvesional.

    “Ti… tiiinn.. aku mau keluar” erang ku mencoba menahan muntahan lahar nikmat yang semakin mendesak ini…

    “Ntar.. Masss.. ss.. tahann… kita bareng…” Erangnya dengan mata terpejam seraya menggigit kedua bibirnya menahan genjotan ku yang semakin kencang di vaginanya..

    Kedua tangan nya mencengkram punggung ku, dan dadanya diangkat membusung, seluruh badannya tegang mengencang, diikuti dengan lenguhan panjang kami berdua.

    “Aaaccchhh…. aaauuggghh…” Maniku dan mani nya akhirnya bertemu di lorong kenikmatan itu sementara bibir kami berpagut mesra dan tangan kanan ku meremas payudara nya yang mengecang saat kami orgasme bareng tadi. Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan itu, kami masih berciuman mesra sambil berpelukan mesra, sementara penisku masih ‘tertanam’ di memeknya.

    Sadar dari tadi Yeyen terus memperhatikan kami, Titin dengan wajahnya yang penuh kepuasan sejati, mengedipkan matanya seraya melihat ke arah Yeyen sambil tersenyum manis.. dan aku pun menghempaskan tubuh ku disampingnya, dan saat penis ku akan ku cabut..

    “Nggak usah Mas.. biarin aja dulu di dalem..” rengeknya manja dan segera ku hadiahi ciuman mesra di keningnya.. Tak lama kemudian Yeyen mendekati kami yang baru saja permainan ranjang yang begitu dahsyat..

    Hari berikutnya selama Ibu dan anak ini di Jogja, kami terus melakukan hubungan seks ini, dengan berbagai variasi dan teknik yang lebih mesra.. bahkan kadang kami melakukan nya di kamar mandi saat mandi.. Malahan kami tak peduli lagi dengan keberadaan Yeyen. Titin juga tak segan mengoral penis ku dihadapan Yeyen..

    Liburan tahun baru lalu aku mendatangi nya di Bandung dan menginap selama se minggu lebih di rumah Janda seksi itu.. kepada tetangga sekitar dia mengenalkan aku sebagai keponakan jauhnya.. Dan yang paling penting, kami menghabiskan waktu dengan bermain seks sepuasnya, apalagi si kecil Yeyen telah dia titipkan ditempat orang tuanya di karawang, sedang selama aku disana, dia sengaja meliburkan pembantu nya..

    Begitulah kisah seks ku dengan Titin, si janda seksi.. Dan pembaca, entah kenapa, sejak saat itu, untuk urusan seks aku merasa lebih menikmati permainan dengan wanita setengah baya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.