Author: perawanku

  • Cerita Sex Melepas Perawan Untuk Pacarku

    Cerita Sex Melepas Perawan Untuk Pacarku


    591 views

    Perawanku – Cerita Sex Melepas Perawan Untuk Pacarku, Hai, nama saya Noni. Sekarang saya masih kuliah di salah satu Universitas di Amerika. Cerita ngentot ini bermula dari 2 tahun yang lalu ketika saya dan Sinyo baru saja mulai pacaran. Saat itu saya masih duduk di bangku kelas 3 SMU. Semula kita ragu untuk melanjutkan kisah asmara kita ini karena saya akan melanjutkan sekolahku ke Amerika.

    Tapi kita sependapat untuk menjalani dulu keadaan ini. Pada waktu kelulusan, Sinyo bermaksud melanjutkan kuliahnya ke Bandung. Selama 2 minggu di Bandung Sinyo selalu mengeluh bahwa dia rindu denganku dan memintaku untuk menyusulnya ke Bandung.
    Dengan alasan mau membuat visa ke Jakarta, akhirnya saya menyusul Sinyo ke Bandung. Di kost Sinyo, saya menyewa satu kamar untuk seminggu. Hari-hari pertama dilewatkan dengan canda tawa. Sebenarnya saya dan Sinyo suka melakukan petting. Tapi kita tidak pernah sampai melampaui batas.
    Entah mengapa, pada hari ke-6, saat itu keadaan kost sedang sepi, terjadilah hal yang lain dari biasanya. Sementara kita menghabiskan waktu berdua di kamar. Waktu itu kita sedang bercengkerama. Seperti biasa dia tidak bisa diam kalau sedang berbicara berdua denganku. Dia mulai mencium bibirku dengan mesra.
    Tangannya mulai meraba buah dadaku dengan lembut. Perlahan, kancing bajuku dibukanya satu persatu. Sambil terus melumat bibirku, dia mulai melepaskan pengait BH-ku. Kemudian tampaklah buah dadaku yang walaupun tidak terlalu besar (34) namun cukup membuat Sinyo ketagihan untuk menciuminya.
    Sinyo mulai menciumi dan meremas buah dadaku. Bila sudah begini, biasanya saya tidak akan tahan lama. Kemudian saya menindih Sinyo dan mulai menggesek-gesekan kemaluanku pada kemaluannya. Walaupun kita masih sama-sama mengenakan celana jeans, gesekan-gesekan yang saya lakukan itu terasa nikmat sekali. Saya membayangkan alangkah nikmatnya bila kemaluan Sinyo dimasukkan ke dalam liang kewanitaanku.
    Sebenarnya saya termasuk orang yang berpendirian kuat untuk menyerahkan kesucianku pada malam pertama. Tapi saya merasa yakin bahwa Sinyolah yang akan menjadi calon suamiku. Dan mungkin karena saya terlalu mencintai Sinyo, sehingga saya rela menyerahkan kesucianku pada Sinyo. Kemudian saya berkata kepada Sinyo,
    “Kamu mau tidak melakukan itu dengan saya?”.
    “Saya tidak mau, kamu nanti akan menyesal”.
    “Saya siap, dan apapun resikonya saya tidak akan menyesal”.
    “Kalau kau memang menginginkannya, bukalah celanamu untuk membuktikannya”.
    Kemudian saya membuka semua celanaku sehingga saya sekarang tampil tanpa busana di depan Sinyo. Dia tampak terkejut dengan perbuatan nekat yang saya lakukan. Tapi kemudian dia menyadari bahwa saya bersungguh-sungguh.
    Kemudian dia juga menanggalkan celananya dan tampaklah kemaluannya yang sudah berdiri tegak menantang. Dia mulai menciumi bibir dan buah dadaku. Seolah tanpa sadar, saya terus mendesah, sementara Sinyo semakin menciumiku dengan buas. Terasa ada cairan hangat yang mengalir keluar melalui liang kewanitaanku.
    Kurang lebih 10 menit kemudian Sinyo bertanya,
    “Apakah kamu sudah siap?”.
    “Ya, lakukan saja”.
    Sinyo mulai mengambil posisi agar kemaluannya dapat masuk ke dalam liang surgaku dengan tepat. Sambil terus menciumiku, tangannya mulai meraba-raba, mencari lubang senggamaku. Setelah ketemu, dibimbingnya kemaluannya menuju liang kewanitaanku.
    Dengan hati-hati ditekannya kemaluannya. Tapi kemaluannya selalu menemukan kesulitan dalam menembus kesucianku. Di samping itu, setiap kali dia berusaha memasukkannya, saya selalu meringis karena perih. Dia kelihatan mulai resah karena selama 10 menit belum bisa menembus pertahanan saya.
    “Noni, coba kamu lebarkan kedua kakimu lebih lebar lagi”.
    Saya menuruti permintaan Sinyo. Saya mengangkat kedua kakiku dan membukanya lebih lebar sehingga Sinyo dapat dengan leluasa mengarahkan kemaluannya ke liang senggamaku. Sedikit demi sedikit, kepala kemaluan dia mulai dapat masuk ke dalam liang kewanitaanku. Walaupun saya merasakan perih, saya mencoba untuk tidak mengeluh kepada Sinyo.
    Sinyo mulai memaju-mundurkan kemaluannya, hingga pada suatu saat, Sinyo mulai menekan kemaluannya dengan kuat. Saya terpekik terkejut karena kemaluan Sinyo sekarang telah berada di dalam liang kewanitaanku semuanya.
    “Sakitkah Sayang?”.
    “Ehm…, tidak apa-apa, teruskan saja”.
    “Kalau sakit bicaralah dan saya akan menghentikan semua ini”.
    Sinyo mulai memaju-mundurkan kemaluannya. Semula saya masih merasakan sakit, tapi kemudian saya mulai dapat merasakan kenikmatan ayunan pinggul Sinyo. Saat itu Sinyo hanya setengah sadar. Matanya mulai terpejam, seolah menikmati gesekan demi gesekan. Kadang Sinyo mempercepat gerakannya, kadang memperlambat. Sayapun mulai mendesah tidak karuan
    “Uh…, Sayang, aduh nikmat sekali…, terus, ough…”.
    “Noni, aku cinta kamu…, nikmat nggak Sayang?”.
    “Ehm…, nikmat sekali, teruskan, lebih cepat lagi…”.
    Sinyo mulai mempercepat permainannya, dan sayapun mendesah sambil terus menyebut namanya. Sinyo semakin mempercepat ayunannya karena dia merasa telah hampir sampai klimaks.
    “Sayang, apakah kamu keberatan kalau saya mengeluarkan sperma saya di dalam kemaluanmu?”.
    “Tidak, lakukan saja. dua hari yang lalu tamu bulananku sudah habis, jadi saya tidak mungkin hamil”.
    Kemudian Sinyo mengerang halus dan dia mengalami klimaks. Sebenarnya saat itu sayapun hampir mengalami klimaks, tapi ternyata Sinyo telah mendahuluiku, sehingga saya tidak merasakan klimaks saat itu. Sinyo kemudian lemas dan berbaring di sebelahku.
    Dari liang kenikmatanku mengalir cairan sperma Sinyo beserta beberapa tetes darah yang menjadi satu dengan spermanya. Seolah kemudian saya tersadar, saya mulai menangis sesegukan. Saya menyesal telah melakukan semua ini.
    “Sayang, maafkan, aku telah merusak dirimu!”.
    “Tidak, kamu tidak bersalah. Aku hanya merasa sedih, sekarang saya sudah tidak suci lagi”.
    “Noni, percayalah, saya tidak akan meninggalkan kamu”.
    “Saya percaya denganmu Sayang. Saya sangat mencintaimu”.
    “Saya juga cinta kamu”.
    Kejadian itu sudah berlalu hampir 2 tahun yang lalu. Kemudian saya melanjutkan sekolah saya ke Amerika. Hingga sekarang hubungan kami masih terus berlanjut, dan sekarang telah direstui oleh kedua belah pihak. Saya dan Sinyo berjanji untuk saling setia dan melanjutkan kisah asmara ini walaupun jarak yang memisahkan kita begitu jauh.
    Semoga kisah asmara kami ini dapat terus berjalan sampai menuju jenjang pernikahan nanti.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Dihipnotis Orang Tak Dikenal

    Cerita Sex Dihipnotis Orang Tak Dikenal


    775 views

    Perawanku – Cerita Sex Dihipnotis Orang Tak Dikenal, Saya Ira (26 thn) dan suami saya Bayu (28) tahun (nama samaran), kami mengalami suatu kejadian yang tidak bisa terlupakan dan sangat mengganggu kehidupan kami berdua. Saat ini kami sedang dalam perawatan Psikiater. Saya ingin menceritakan pengalaman buruk kami agar rekanrekan dapat berhatihati dan selalu waspada jika didekati seseorang yang meminta bantuan.

    Pada hari Jumat tgl 16 July 99 sekitar jam 7 malam sepulang kantor kami menuju ke Warung Tenda Semanggi untuk makan malam.
    Cerita Bokep Saya memilih sebuah tempat di sekitar cafe Bis Tingkat, kami duduk di sebuah meja bagian luar sehingga dapat memperhatikan orang yg sedang lewat. Pada saat kami sedang berbincangbincang, ada tiga pria datang dan mengambil meja tepat disamping kami. Kemudian salah satu dari mereka, ingin menyalakan rokok dan meminjam korek Bayu.
    Tanpa rasa curiga Bayu menyalakan rokok si Pemuda tadi, pada saat yg hampir bersamaan Pria tsb menepuk bahu kami berdua dan seingat saya memandang mata saya dengan tajam. Bayu ternyata merasakan hal yg sama juga. Dia mengatakan bahwa dia bekas teman Bayu waktu kuliah dulu di Amerika (padahal Bayu tidak pernah kuliah di Amerika), tapi anehnya seperti di hipnotis kami percaya dan mengganggap mereka seperti teman baik. Dua orang yg tadi duduk di meja samping kami sekarang bergabung di meja saya. Kami berlima makan malam seperti kawan yg akrab sekali. Ketigatiganya masih muda dan berpenampilan menarik, saya hanya ingat salah satu bernama Rico.
    Setelah Bayu membayar bill, Rico mengajak kami untuk melanjutkan bincangbincang di tempat dia. Saya dan Bayu menurut saja, kemudian kami menuju ke mobil mereka, seingat saya Kijang Baru. Setelah berputarputar kami dibawa kesebuah hotel disekitar Blok M / Senayan, kemungkinan Grand Mahakam atau Hotel Mulia (kami tidak ingat dengan jelas). Kami kemudian berada pada sebuah kamar yang cukup besar dengan ruang tamu (suite room). Seperti di sihir, salah satu dari mereka mengajak bayu ke ruang tamu untuk minumminum sedangkan yg dua (Rico dan temannya) meminta saya masuk ke dalam kamar yg terpisah dengan ruang tamu.
    Anehnya saya merasa senang dan menuruti semua perkataan Rico, menurut pengakuan Bayu dia juga merasakan hal yg sama.
    Saat itu saya memakai baju kerja, atasan warnah merah, rok mini warna coklat tua, blazer Coklat muda, stoking putih, celana dalam putih, BH No 34C putih , dilengkapi dengan suspender warna putih pula.
    Rico kemudian melepas blazer dan semua baju saya yg lain, sekarang saya tinggal mengenakan stocking dan baju dalam. Pada saat itu Rico membuka celana panjangnya dan menarik saya agar melakukan oral sex. Anehnya saya menuruti perkataannya, meskipun sebenarnya saya menolak untuk melakukan. Beberapa saat kemudian, saat saya masih dlm posisi berlutut dihadapan Rico, pria yg satu lagi membuka BH saya dari belakang dan meremasremasnya payu dara saya. Karena kurang puas, pria ini (Roni) memaksa membuka celana dalam saya dari belakang. Saya mengenakan suspender sehingga cukup susah untuk melepas CDnya, maka Roni merobek CD putih saya sehingga sekarang pussy saya yg merah terlihat dng jelas.
    Sekarang saya hanya mengenakan suspender dan stocking yg tetap tidak dilepas. Roni dengan beringas mencium dan menjilat pantat saya, menepuknepuk dan memegangnya dan selanjutnya memasukkan lidahnya ke dalam bibir vagina. Lidahnya diarahkan ke clitoris bagain atas dan dihisap kuatkuat. Belum puas, Roni kembali menciumi bagian pantat saya yg memang sangat indah, mulus dan bundar.
    Sepertinya Rico sudah tidak tahan menahan nafsunya, saya ditarik dan direbahkan terlentang di Tempat tidur serta dia meminta Roni untuk menghentikan menjilati pussy saya. Perlahanlahan Rico menjilati seluruh tubuh mulai dari kaki, liang vagina, clitoris .. di sini dia menjilat beberapa saat dan merasakan kenikmatan juice yg keluar dari liang pussy. Setelah itu Rico menciumi payudara dan setelah sampai dibagian atas, dia membimbing penisnya ke pussy yg saat ini sudah cukup basah.
    Tubuh Rico sekarang berada diatas saya dan mulai naikturun menghunjamkan penisnya, sedangkan bibirnya menciummi saya dan tangannya merabaraba payu dara saya yg masih kencang. Gerakannya pertama perlahanlahan kemudian semakin cepat, dengan kedua tangannya dia menarik kaki saya agar diletakkan mengelilingi pinggannya. Selanjutnya Roni menggoyang semakin cepat, dan tampaknya setelah 10 menit dia sudah akan mencapai klimaks.
    Roni meminta gara Rico tidak melepaskan spermanya didalam, karena dia mau mengambil giliran berikutnya. Beberapa saat kemudian, Rico menarik Penisnya dan menyemprotkan spermanya ke payu dara, perut dan sebagian menetes ke stocking saya sambil berteriak Gila enak sekali cewek ini. Pussynya sangat kencang dan basah, serta badannya sangat indah. Aku akan ambil bagian lagi setelah kamu dan TOmmy
    Roni cepat cepat mengambil Tissue yg ada disamping tempat tidur dan membersihkan ceceran sperma yg cukup banyak diatas payu dara dan perut saya.
    Karena teriakan Rico, Bayu seperti tersadar dan menuju ke kamar dimana saya sedang terlentang tanpa daya. Dia tampak sangat terkejut, tapi dengan cepat Rico menatapnya kembali dan mengatakan bahwa tidak ada apaapa. Istrimu lagi sakit, jadi kami harus memijatnya kata Rico. Bayu masih cukup sadar dan bertanya Kalo dipijat, mengapa kok dia telanjang ? Satusatunya cara untuk menyembuhkan dia adalah dengan dipijat dalam keadaan telanjang Masih penasaran Bayu kembali beragumen Mengapa kamu juga telanjang ?
    Cerita Dewasa Rico kembali menatap mata Bayu dan berkata Sudahlah, pokoknya setelah ini Ira istrimu pasti sehat, tapi yg jelas istrimu ini sangat cantik dan punya body yg super sexy dan enak .. Rico sepertinya keceplosan mengatakan hal tsb. Bayu tampak marah Jadi kamu tidurri dia ? Ya, jawab Rico dengan suara keras dan itu satusatunya cara agar dia sembuh Hipnotis Rico kembali bekerja dan Bayu menurutinya untuk kembali keluar menuju ruang tamu.
    Sekarang giliran Roni yg tampaknya sudah sangat beringas, dia membalik badan saya dan menginginkan berhubungan sex dengan Doggy Style. Saya sebenarnya sudah mulai sadar, tapi tetap saja melakukannya. Pussy saya masih cukup basah akibat berhubungan sex dengan Rico. Roni membuka bajunya, penisnya yg cukup besar dibimbing masuk ke pussy saya dari belakang. Roni menunggangi saya dan dengan gerakan yg kasar dia menggoyanggoyangkan pantatnya sekitar 5 menit,
    setelah itu dia mencaput penisnya. Tampaknya Roni sangat suka dengan bagian pantat jadi dia kembali menciumi dan mengeluselus pantat saya. Setelah puas, dia memeluk badan saya dan menariknya agar saya menungging kepala direbahkan ke tempat tidur. Agar lebih enak posisinya, Roni meletakkan bantal besar dibawah perut saya. Sekarang dia kembali memasukkan penisnya dan menggoyang perlahanlahan, sedang kedua tangannya meremasremash payu dara. Akhirnya setelah sekitar 10 menit dia kembali mencabut penisnya dan meminta saya untuk berdiri berlutut didepannya. Astaga, dia memasukkan penisnya ke dalam mulut saya !! Dengan rasa yg sedikit asin campuran antara precum Roni dan cairan pussy, saya hisap keluar masuk penis tsb. Sesaat kemudian keluarlah cairan sperma Roni kedalam mulut dengan semprotan yg cukup kuat. Ayo, minum sperma saya dan jilati sampai habis, kata Roni Itu adalah obat agar kamu cepat sembuh . haha.ha
    Masih belum puas, Roni kembali memasukkan penisnya yg sekarang setengah keras kedalam mulut saya. Oh .. oh enak sekali
    Hai Roni, cukup ! sekarang giliran Tommy . kata Rico
    Rico mengajak saya ke kamar mandi dan memberikan Gelas supaya saya berkumur dan membersikannya wajah dengan handuk kecil. Dengan masih menggunakan stocking dan Suspender, saya kembali digiring ke dalam kamar. Rico memanggil teman yg ada diluar kamar, Hey Tom ! Dia sudah bersih, sekarang giliran kamu. Ingat jangan dikeluarkan didalam Pussynya karena saya masih mau lagi
    Tomy, agak halus dan memulai dengan mencium bibir saya dengan lembut. Dia minta agar saya berada diatas, dan sayapun kembali menuruti semua permintaan orangorang tsb. Ayo, goyang yg keras Ira, yaya Tomy sekarang juga ikut bergoyang mengikuti irama goyangan pantat saya. Sekarang, tetap dalam posisi diatas, tapi menghadap ke sana Tommy kembali membimbing Penisnya ke dalam pussy. tangannya meremashremas payu dara saya dari belakang sambil meminta saya terus bergoyang naik turun.
    Setelah puas, Tomy meminta saya untuk terlentang dan menggangkat kedua kaki saya dengan bentuk V, dia kembali menggoyang tapi sekarang agak keras. Dan akhirnya dia mencabut penisnya dan melepaskan spermanya ke wajah saya, masih belum puas Tomy memasukkan penisnya ke dalam mulut dan meminta saya untuk membersihkan penisnay dengan mulut saya.
    Kini wajah saya penuh dengan sperma, Tommy mengambil Tissue dan membersikannya.
    Dia kemudian melepas suspender dan stocking saya dan menggiring saya masuk ke Bathtub. Telanjang bulat saya masuk ke BathTub ukuran besar (setengah linggaran) yg didalamnya sudah ada air hangat, ternyata Rico sudah menunggu saya didalam BathTub.
    Dengan usapanusapan lembut Rico membersikan badan saya dengan sabun. Setelah bersih dia membilas dengan shower, dan dia mengambil handuk putih besar untuk mengeringkan badan saya. Saya dibimbing keluar dari Bathtub dan digiring menuju Wastafel, sambil kedua tangan memegang wastafel dan badan agak bengkok, Rico kembali menyebadani saya dari belakang. Tangannya meremasremas payu dara saya.
    Goyangannya makin lama makin keras dan akhirnya di menyemprotkan spermanya ke dalam pussy saya. Baru kali ini pussy saya disemprot dng sperma, tiga kali hubungan sex sebelumnya semuanya dikeluarkan diwajah, badan bahkan di mulut saya.
    Dia kembali membersihkan saya dengan shower dan mengeringkan dengan handuk.
    Saya digiring keluar dari kamar mandi telanjang bulat, setelah memakai Baju kembali, mereka meminta semua perhiasan, jam, dompet, HP saya.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Model ML Dengan Fotografer

    Cerita Sex Model ML Dengan Fotografer


    2544 views

    Perawanku – Cerita Sex Model ML Dengan Fotografer, Seorang fotografer profesional bernama Rinto sange ketika melihat model barunya ksaat sesi pemotretan bugil atau foto Nude. Karena foto model barunya itu tergolng bina dan genit, akhirnya Rintopun ML dengan model bugil amatir itu sampai pejuhnya keluar didalam memek sang model amatir binal dan hot itu.

    Posisisex-Pekerjaan menjadi photografer tidaklah mudah karena kebanyakan harus berpendidikan khusus terlebih dahulu. Aku dari lulus SMA melanjutkan ke jurusan tersebut, kuliah selama 4 tahun.lalu magang di sebuah studio foto. Banyak pengalaman yang aku cari selama masih bisa. Banyak tehnik untuk memotret seseorang dengan hasil yang maximal.
    Aku merintis karirku mulai dari nol. Tidak bisa otodidak semua harus melalui proses terlebih dahulu. Panggil saja aku Rinto seorang photographer yans sekarang namanya melejit seperti roket. Dulu aku keliling mendatangi setiap orang yang membutuhkan aku. Sekarang orang berdatangan mengampiri ke studioku. Aku melayani indoor dan outdor, banyak sekali peminatnya.
    Aku terkenal dengan hasil jepretan yang maximal. Cara pengambilan objek juga memuaskan pelanggan. Acara pernikahan ,prewedding bahkan Foto resmi. Dari keringatku sendiri aku mendirikan studio ini bagiku orangtua hanyalah penyemangat saja. Aku ingin membuktikan kepada mereka bahwa hasil dari kuliahku selama ini adalah kebanggan bagi mereka.
    Kadang aku tinggal di studio untuk sekedar melepas penat. Usiaku 27 tahun masih lajang masih ingin banyak berkarya. Walaupun di studio banyak pegawai yang membantu aku namun tidak aku biarkan begitu saja. Takut pelayanan kurang memuaskan, biasanya pelanggan juga minta aku yang memotret mereka.
    Apalagi para wanita muda yang cantik-cantik itu selalu minta aku yang melayaninya. Wanita cantik makananku sehari-hari, banyak model berdatangan disini. Ya sekedar foto biasa sih mereka tidak begitu sure. Aku juga melayani pemotretan majalah dewasa. Tetapi ada waktunya sendiri di malam hari. Kalau pas pagi atau siang takutnya orang berfikiran aneh-aneh tentang studioku.
    Di malam hari biasanya aku mendapat job untuk memotret para model dengan pakaian sexy bahkan tidak mengenakan baju sama sekali atau yang sering disebut foto nude. Sudah biasa bagiku karena memang ini pekerjaanku setiap hari. Ya namanya pria melihat seorang wanita tanpa busana tentu ada sedikit perasaan gimana gitu.
    Ya aku tahan demi profesionalisme dalam bekerja. Sebenarnya dalam hati juga ingin karena begitu menggairahkan. Pria normal pasti ingin sekali menikmati tubuh mulus seorang model. Kadang kalau lagi masukin foto-foto ke computer itu bisa horny. Aku zoom gambarnya aku lihat memek si cewek itu mulus sungguh karunia yang sangat mengagumkan.
    Bahkan aku sampai bisa onani di malam hari dengan hanya melihat foto model itu. Tidak dapat dipungkuri rasanya pengen sekali menikmati tubuh wanita-wanita itu. Payudara yang besar dan motok tubuh mulus sungguh godaan terberat jika session pemotretan nude dimulai. Mengatur cara mereka duduk atau bergaya itu yang membuat aku horny.
    Ada tuh yang mengangkang kakinya lebar , sehingga terlihat jelas memek ngewenya. Cuma bisa bayangin kalau posisi sexs seperti itu pasti nyaman sekali. scedule ku minggu depan memotret model baru, model keluaran majalah dewasa terbaru. Aku udah dikirim wajah wanita itu cantik kelihatannya masih muda sekitar umur 18 tahunan.
    Hari yang kun anti datang juga pemotretan modell terbaru. Namanya Nikita, sekitar jam 8 dia datang ke studio. Singkat cerita, dia datang terlambat aku masih setia untuk menunggu kedatangannya. Menggunakan dress panjang tanpa lengan anaknya tinggi sekali. Payudaranya montok sekali terlihat belahan dadanya,
    “mas maaf ya udah nunggu lama, tadi kena macet dijalan…”
    “ohhh..nggak papa silahkann bersiap ya…”
    Nikita bersiap di ruang ganti aku menunggu di depan kamera sambil menata background. Pemotretan kali ini benar-benar sure tanpa busana. Siap-siap menahan nafsu pastinya karena banyak session pemotretan selesai malam hari. Nikita sudah bersiap keluar dari ruang ganti dengan make up yang pas dengan wajahnya. Cantik sekali mempesona, tubuhnya telanjang hanya dibalut kain tipis dia berjalan mendekatiku,
    “aku udah siap nih mas, semoga kamu tahan ya melihatku nanti…”
    “aahhh…kamu bisa aja pekerjaanku memang seperti ini .. tahan dong…”
    “kita lihat nanti ya mas, seberapa tahan kamu melihatku bergaya….” Sambil tangannya menarik bajuku.
    Baru kali ini aku ditantang seorang model, biasanya tanpa basa basi langsung menempatkan diri. Gadis ini memang terlihat berani dan sangat binal. Pertama aku memotret tubuhnya dari belakang, dia melepaskan kain balutan itu. Seketika aku bengong karena pantatnya besar sekali mulus tanpa ada lect maupun selulit sedikitpun.
    Punggungnya putih bersih tanpa tato murni gadis tulen menurutku. Dia berpose dengan menggerakkan tubuhnya seperti memeancing gairahku. Sesekali aku memegang penisku aku remas ketika melihat gerakan yang bikin aku horny. Pada akhirnya dia membalikkan badannya. Aku semakin tak kuat melihat tubuh mulusnya.
    Kedua payudara gadis itu montok putingnya merah muda menonjol. Turun ke bawah memeknya tanpa bulu kemaluan bersih sekali. Mimpi apa aku semalam dapat gratis melihat gadis berpose sure seperti ini. Akupun gagal focus berkali-kali memandangi tubuh sexynya. Tak habis pikir gadis ini memancing birahi mesumku,
    “angkat tangannya dong….”
    Dia mengangkat tangannya lalu payudara itu terlihat sangat menonjol besar. Menggantung ke atas sungguh pemandangan yang sangat indah. Gaya berikutnya adalah memperlihatkan payudaranya. Dia memegang kedua payudaranya, lalu menonjolkan putting susunya. Wajah gadis itu juga penuh dengan gairah. Mungkin dia juga horny karena pegang tubuh sexynya sendiri,
    “coba yang pegangin kamu mas, pasti lebih nikmat deh….”
    “mau aku pegang nih? Nanti ya selesai session ini….” ucapku dengan raut wajah menggoda.
    “beneran ya mas…uuuhh jadi nggak sabar nihh….” Ucap gadis centil itu.
    Sebenarnya aku juga sudah tidak tahan melihat gerak-gerik Nikita. Setelah sessions foto nude ini aku harus melampiaskan nafsuku yang benar-benar memuncak. Sessions yang sangat aku nantikan adalah pemotretan pada bagian kelaminnya. Dia duduk dikursi yang sudah aku persiapkan. Kakinya memakai highhells sangat tinggi, dia membuka perlahan kakinya,
    “buka sedikit ya kakinya , agak diangkat sedikit dagunya….” Aba-abaku.
    Setelah itu dia malah membuka lebar selangkanganya dan terlihatlah memek tembem putih dan tanpa jembut. Kakinya mengangkang lebar kanan kiri kursi kakinya bertumpu. Sementara memeknya terbuka begitu lebar, aku harus mengambil fotonya lebih dekat. Aku maju ke depan maju biar makin jelas aku ambil gambarnya.
    Tepat di depan memek Nikita aku memotret memek gadis itu. Kedua tangannya memegang payudara sementara kaki membuka lebar wajah mesumnya sangat terlihat jelas. Perfect sekali gadis ini tak ada sessions yang diulang, semua gambarnya istimewa sekali,
    “sampai session ke berapa sih lama banget ya….”
    “sabar dulu tinggal posisi doggys style sama tiduran aja kok …”
    “hmmmmm oke deh….”
    Sebelum session itu ada adegan pegang memeknya. Dia pegang memeknya dan sedikit dia buka lipatannya. Terlihat begitu jelas tu lubang memek ngewe dia. Benar-benar aku nggak tahan dengan sessions memek ngewe. Adegan berikutnya adalah posisi seks dengan nungging. Dia nungging kemudian ada guling dibawahnya.
    Dia mempraktekkan gaya nungging, pantatnya kebelakang payudara menggantung ke bawah. Adegan itu juga membuat penisku makin menegang. Sessions terakhir tiduran dia malah asyik menggesek-gesekkan memeknya dengan guling,
    “Niki, ngapain sih masih ada satu adegan lagi..”
    “bentar mas break dulu dong Niki terlanjur nikmat dengan gesekan guling ini…”
    “sabar dong nanti aku gesekkin deh sayang…”
    “udah terlanjur enak nih mas , aaahh…aaaahhh…….”
    Dia menggesek-gesekkan memeknya dengan guling secara terus menerus. Dia hyper sekali ternyata sampai nggak tahan dengan adegannya sendiri. Aku lihat memeknya meneteskan cairan, dia sampai masturbasi sendiri. Wow sungguh keren gadis ini, mampu membuat dirinya sange dirinya sendiri. Aku mengambilkan dia tissue untuk mengelap memeknya.
    “kamu bikin aku makin horny deh…” kataku.
    “iyalah mas, tuh penismu tegak terlihat jelas dari dalam celanamu…”
    Aku malu ketika dia mengetahui penisku menegang terlihat jelas. Dia terbaring bersiap untuk diambil gambarnya. Dari atas dari samping dengan wajah mesum yang hot. Selesai sudah adegan Nikita malam ini, dia terbaring seperti menungguku untuk membelai tubuhnya. Aku melepas semua baju dan celanaku bersiap untuk melayani gadis itu sekaligus meluapkan gairahku.
    Selama satu jam aku menahan gairahku. Seluruh tubuhku bergerak secara reflek menindih tubuhnya. Selakanganku tepat menempel di selakangannya menggesek-gesek memek tembem nya. Badan Nikita menggelinjang seperti cacing kepanasan. Kakinya terus bergerak menendang-nendang tangannya mendorong dadaku dengan kuat.
    Kurasakan gerakan dia mulai melemas pandangan matanya menyorot dengan penuh gairah sexs. Mulutku mengulum bibir tipisnya dengan perlahan. Aku sedot dan aku gigit mulutnya, kumainkan lidahku untuk membuka mulutnya. Aku terus coba untuk merangsangnya. Aku masih menekan selakangannya dan terus bergesekan.
    Nafas Nikita mulai memburu dengan penuh kegairahan. Lidahku dan lidahnya saling menarik ke dalam. Kita berdua saling menyedot kenikmatan enak sekali , nikmat tak terkira. Aku melepaskan ciumannya , aku jilati telinga hingga leherny. Nafasku sudah panas membara seperti orang yang sedang berlarian. Payudaranya aku raba dengan kedua tanganku.
    Aku remas payudara Nikita putting susunya aku putar dengan jemariku desahan pun mengalir dari bibirnya,
    “mmm…ssssshh…aaakkkhhh…..aaahhhh…oooohhh…..aaaaakkhh….”
    Aku lebih agresif saat itu karena Nikita terkapar lemas setelah aku belai tubuhnya. Aku meremas payudara sambil aku jilat-jilat leher mulusnya. Kedua tangan Nikita menjambak rambutku mungkin dia tidak bisa menahan kenikmatan yang aku berikan. Perlahan aku jilati putting susuyang menonjol itu. Aku jilati kanan kiri secara bergantian sampai mata Niki terpejam.
    Nikita mengigit bibirnya sendiri karena menahan kenikmatan. Aku masukkan putting susu dia ke dalam mulutku. Aku emut dan aku sedot secara perlahan lalu dengan keras aku menyedot putting dia,
    “aaaaaww…aaakkhh…pelan mas…aaakkh..nikmat sekali….oohh……”
    Buah dada Nikita terbukti sangat keras dan kenyal. Aku tak bisa melepaskan payudara itu dari cengkramanku. Lama sekali aku menikmati payudara dia. Aku masih enggan melepaskan karena aku memang sangat bergairah ketika melihat payudara Nikita. Mata Nikita merem melek menikmati setiap belaian dan sedotan putting susu yang ranum itu,
    “oooooohhhhh….aaaakkkhhh….aaahhhh…….ooohh mas…..”
    Penisku semakin tegang terasa sekali ketika bergesekan dengan memek Nikita. Dia juga mencoba meraih penisku, tangannya turun kebawah meremas-remas penisku yang besar itu. Dia mengocok penisku hingga aku merintih,
    “nikmat Niki…aaaakkhh…oohhh……”
    Aku lepaskan putting susu Nikita, lidahku turun ke bawah menjilati tubuh mulus dia. Lidahnku terus menjilati seluruh tubuhnya tanpa henti. Bahkan pusarnya aku jilati dia tampak geli. Dia menggerakkan tubuhnya dengan manja sambil berkata,
    “aaaaakkkhh..geli mas….aaahhh….oohh…..”
    Memek Nikita yang berjam-jam menganga sepeti gua itu akhirnya berada didepan mataku. Aku belai memeknya dari atas hingga ke bawah. Aku buka lipatan itu dengan jemariku, itilnya menyeruak ke atas. Lalu aku kulum itilnya sambil aku gigit perlahan,
    “aaaahh…oohh….mas…nikmat sekali..oohh..aaahh…oohh…terus mas….”
    Dia menarik tangannku yang satunya ke depan payudaranya. Dia meminta aku meremas payudaranya agar dia terjaga dalam gairah yang tinggi. Sementara bibirku masih saja mengulum itil Nikita yang besar itu. Lidahku bergerilya menjilati memekknya dari selakangan hingga bagian luar dalam memek Niki,
    “ooooohhhh…..aaaaaahhh……oooohhh…… nggak tahan mas… pengen pipis mas….”
    “pipisin aja sayang paling juga nggak pipis itu hanya cairan nikmat saja..”
    “cccreeeett…ccrreeett… aaaaahh…”
    Cairan nikmat itu mengalir dari memek Niki dia tampaknya mudah untuk masturbasi dengan cepat. Nafsuku semakin mengebu-gebu ketika penisku menengang dan akan memasuki lubang kenikmatan pada memek Nikita. Kedua pahanya aku renggangkan kakinya mengangkang lebar. Posisi seks ini sangat manis. Aku jadi lebih mudah untuk memasuki dan menjilati memekknya.
    Aku tidak terburu-buru untuk memasuki lubang itu. Nikita memintaku untuk bergantian, dia pengen mengulum penisku. Aku duduk di kursi yang digunakan untuk sessions pemotretan tadi. Biar dia mudah untuk mengulum penisku. Aku duduk dan membuka kakiku lebar, Nikita langsung saja menyerbu penisku.
    Dia menjilati penisku dari bawah hingga ke atas. Bahkan selakanganku pun membuat dia bergairah. Dia jilati hingga aku mendesah kuat,
    “aaaaaakkhh…mm..ssshh…aaaahhh Niki…aaaaahh…oohh….”
    Nikita memang sangat lihay mengulum penis pria. Wajah dia mesum terpancar dengan sangat jelas. Dia masukkan penisku ke dalam mulutnya secara perlahan. Dia lumat penisku didalam mulutnya, keluar masuk dengan lancarnya. Penisku yang berukuran besar itu bisa masuk seluruhnya ke dalam mulut Nikita. Tangannya mulai mengocok penisku dengan keras.
    Kepalaku meggadah ke belakan karena tak kuat menahan kuluman Nikita,
    “ssshh….aaaaaakkkhhhh…oooohhhh…….aahhh….”
    Kuluman penis itu sangat kuat dan nikmat , membuat aku tak bisa menahan pejuh yang akan keluar. Nikita mencengkeram penisku mengocok keatas dan kebawah. Sementara mulutnya terus mengulumkeluar masuk , dia menyedot hingga aku mengeluarkan pejuh,
    “ccccccrrrroooootttt….cccccccrrrrroooottt….cccccrrrrooottt……”
    Pejuhku keluar didalam mulut Nikita banyak dan sangat kental. Dia menelan pejuhku tanpa sisa, dia juga membersihkan pejuh yang masih menempel di penisku dengan menjilatinya. Setelah pejuh itu bersih dia mengocok kembali penisku,
    “penismu belum nyodok memek aku kok udah keluar aja sih maa,” ucapnya manja dan genit.
    “aku nggak tahan Niki jadinya ngecrot deh,hehehe…”
    “aku buat tegang lagi ya mas, aku kan pengen penis ini masuk ke dalam memekku…huuhh…”
    “iya sayang…”
    Dia mengulum kembali memekku hingga menegang besar. Dia juga tak henti mengocok setelah penisku tegang dia terbaring kembali. Dia meminta agar penisnya masuk mengenjot memek dia. Aku bersiap aku gesek-gesekkan ujung penisku tepat didepan lubang memeknya,
    “aaaakkkhh…enak mas…aaaaaahhh…..”
    Kedua tangan Nikita pegang bahuku dengan kuat. Perlahan aku masukkan ujung penisku ke dalam. Aku tekan dengan lembut, masuklah ujungnya ke dalam lubang memek NIkit,
    “ssssllleeeebbbb….ssssllleeeebbb…mmm…aaaakkhh…aaahhhh….dorong ke dalam mas….aaahhh…”
    Aku dorong penisku biar seluruh batang penisku masuk ke dalam memeknya. Kudorong pantatku dengan penuh perasaan perlahan namun pasti. Aku lihat wajah Nikita tampak lemas, aku coba menjilati telinganya. Agar dia semakin gairah dengan genjotan penisku. Memek Nikita sudah tidak perawan lagi karena dengan mudahnya aku memasuki lubang itu.
    Memeknya yang licin itu membuat gerakan semakin cepat. Aku dorong pantatku lalu aku tekan penisku ke dalam memeknya. Keluar masuk penisku terus menekan memek Nikita,
    “genjot terus mas…aaaakkkhh…..terus mas….aaahhh…..”
    Penisku semakin berdenyut dengan cepat, tubuh Nikita juga mengejang kuat. Sesekali aku alihkan dengan mengulum putting susunya. Dia lemas tak berdaya, pasrah menikmati setiap sentuhanku. Aku bahkan melepaskan penisku dari memeknya. Aku tarik penisku aku gesekkan di itilnya biar tidak cepat keluar pejuhku.
    Makin lama makin asyik aku menahan pejuhku keluar terlebih dahulu. Tanganku menggerak-gerakkan penisku sendiri kugesek-gesekkan dengan lubang memeknya. Perlahan masuk kembali penisku , seluruh batang penisku menusuk-nusuk memeknya kembali,
    “aaaakkkhhhh oooohhh…terus mas…..”
    Tangan Nikita mencengkeram bahuku dengan kuat. Aku dorong pantatku dengan sepenuh tenaga. Mentok masuk ke dalam memek Nikita, mata Niki terpejam dan kepala megadah keatas. Kutarik dan kutekan terus menerus penisku. Sedikit aku goyangkan ke kanan pantatku, goyang kiri seraya penis itu bergoyang didalam memek Nikita,
    “aaaaakkkhh…ooohh…..ooohhh…oohhh…..aaahhh……”
    Dia tak berhenti terus mendesah dengan keras. Aku merasakan ada cairan hangat di dalam memek Nikita. Dia masturbasi lagi penisku terus menggenjot keluar masuk. Kepala Nikita menggeleng-geleng ke kanan dan kiri. Kutegakkan tubuhku kupegang pinggulnya dia kemudian mengangkat pantatnya keatas. Dia jepit penisku dengan kuat, dia mulai memberikan perlawanan.
    Pantatnya dia goyangkan ke kanan dan kekiri. Gerakan jepit lepas membuat aku tambah bergairah. Dia menjepit penisku lalu dia lepaskan begitu seterusnya,
    “ooohh…niki,….aaaaakkkhh……”
    Anganku melayang ketika penis itu keluar masuk dengan indahnya. Apalagi dengan gerakan jepit lepas semakin tak terarah anganku,
    “bbleeeeesss….bleeesss….aaakkkhh….ooohh…..aaaaahhhh…..”
    Penisku masuk dengan leluasa di dalam memek Nikita. Rintihan Nikita juga semakin tak terarah, dia menggigit bibirnya sendiri. Tangannya terus mencengkeram bahuku bahkan rambutku terus dia jambak. Aku semakin ganas dan beringas saat itu. Keringat ku jatuh bercucuran wajahku memerah menegang. Aku percepat gerakkanku, aku dorong penisku dengan keras dan kuat.
    Nikita merintih dengan keras kakinya melingkar di punggungku. Kembali cairan dari memek Niki mengalir hangat membasahi penisku yang sedang mengenjot didalam,
    “aaaaakkhh…mas…..aaaaaaahhh…..ooohhh….” desah Nikita.
    Tubuh Nikita menggeliat dengan sangat liar ketika penisku semakin bergerak cepat. Aku berikan jilatan di telinga dia , dia semakin memuncak. Wajahnya menahan kenikmatan, bibirnya terus dia gigitt. Dia memelukku dengan sangat erat. Aku tetap memberikan sentuhan pada derah leher dan telinga. Sungguh Nikita begitu liarnya, dia tampak terus bergerak dengan sangat liar.
    Pantat Nikita bergerak terus sembari bergoyang . Binal sekali dia bergerak tanpa henti aku pun juga. Seperti sudah dikuasai birahi yang kuat kita berdua. Bibirnya terbuka aku kulum dengan keras. Dia meminta ku untuk memainkan putting susunya. Disitulah Nikita menjerit dengan sangat keras,
    “aaaakkkkhhhhh….aaaaaakkkkkhh…nggak kuat mas….ooohh…..”
    “angkat pantatmu keatas Niki, aaaaaaaaakkhhh….” Pintaku.
    Kurang lebih 15 menit aku menggenjot memek Nikita. Hingga dia masturbasi berkali-kali aku pun menahan pejuhku agar tidak keluar cepat. Akhirnya kita berdua mencapai klimaks bersamaan, tak lama kemudian pejuhku keluar di dalam memek Nikita,
    “cccccrrrrrrooootttt……cccccrrrrroootttt…..ccccccrrrroootttt…”
    “aaaakkkkhhh….aaaahh….lega sayang…..ooohh…..puas sekali….”
    Pejuhku keluar di dalam terasa begitu hangat kata Niki. Pejuh keduaku lebih banyak dan lebih kental. Nikita tergolek lemas, tubuhnya terkapar di lantai. Aku memeluk dengan erat tubuh Niki, tak aku lepaskan. Aku masih sempat menciumi bibir tipisnya. Sementara penisku masih tertancap di memek Niki. Kit aberpelukan 5 menit setelah itu aku menarik penisku.
    Aku lihat pejuhku masih menetes dari memek Niki, aku bergegas mengambil kamera. Aku ambil gambar ketika memek Nikita meneteskan pejuhku secara terus menerus. Wajah Niki yang lemas juga aku ambil gambarnya. Seperti tidak dikonsep wajah Niki tubuhnya yang terkapar seperti settingan itu terlihat begitu mempesona.
    Itulah kisahku mesum dengan model cantik ketika pemotretan. Nikita seorang model berusia 18 tahun itu mampu membuatku bergairah dari awal sessions hingga akhir adegan berakhir. Semua seperti tak tertahankan aku pun mesum dengan dia distudioku hingga mengeluarkan pejuh dua kali. Pengalaman dan cerita dewasa ini tak akan terlupakan begitu saja. Sekian.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentot Di Saat Kena Macet

    Cerita Sex Ngentot Di Saat Kena Macet


    614 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Di Saat Kena Macet, Sepasang kekasih Mesum yang sebut saja namanya Robby dan Arhin. Mereka yang bosan dengan jalan tol yang macet, pada akhirnya mereka-pun melakukan hubungan sex didalam mobil ketika jalan Tol macet parah.

    Hey guest aku akan menceritakan cerita sex nyata yang pernah aku alami sendiri dengan pacarku tercinta. Panggil saja aku Robby, usiaku saat ini baru 24 tahun, dengan tertulisnya cerita sex nyatayang pernah aku alami ini semoga bisa menjadi fantasi sex bagi para maniak sexs. Aku adalah seorang pria single yang bekerja di sebuah perusahaan penyewaan alat berat di Jakarta.

    Berbicara masalah gaji bisa dibilang gajiku lumayan besar, perngasilanku rata-rata perbulan bisa 12-15 juta rupiah. Dari gaji yang aku kumpulkan selama bekerja 2 tahun pada akhirnya aku-pun bisa membeli sebuah mobil city car yang harganya 100 juta keatas. Sebagai seorang pria single yang mempunyai gaji yang terbilang fantastis dan memiliki sebuah mobil city car pastinya aku tidak sulit untuk mendapatkan pacar.
    Aku sering berganti-ganti pacar selam ini, yah bisa dibilang aku playboy sih. Nah disini aku akan menceritakan kisah sex yang aku alami dengan pacarku yang sebut saja namanya Arhin. Arhin ini adalah seorang gadis yang bekerja sebagai SPG kosmetik disalah satu Mall di Jakarta. Tau sendirikan SPG kosmetik, pastinya dia sangat cantik, body menarik dan mempunyai kulit tubuh yang putih mulus.
    Suatu ketika saat aku dan Arhin libur aku bermaksud untuk mengajaknya membeli TV untuk dikontrakanku, yah kebetulan Tv dikontranku sudah rusak. Ketika itu aku menjemput Arhin dirumah yang letaknya di pondok kelapa, jaktim. Aku menjemputnya sekitar jam 9 dirumahnya. Pagi itu Arhin terlihat sangat sexy sekal.
    Dia mengenakan dress ketat terusan yang panjangnya hanya 20 cm diatas lututnya dan Dressnya tanpa lengan baju. Rambutnya panjang hitam yang terurai membuat semakin sexy saja, belum lagi dress ketat itu membuat lekuk tubuhnya terlihat jelas diamataku. Sungguh fresh sekali mataku, pagi-pagi seperti itu sudah dihadapkan dengan tubuh sexy pacarku.
    Payudara dan pantatnya yang sedang namun kencang juga terlihat jelas dari balik Dressnya itu. Pacarku yang berjalan berlenggak lenggok seperti model itu-pun segera menuju kemobilku yang sudah parkir di depan rumahnya,
    “ Pagi sayang, kamu hot banget sih pagi ini, ” ucapku sembari membuka pintu dari dalam mobil.
    “ Kayaknya kamu setiap hari bilang gitu deh sama aku, hhe… Aku bernampilan ginikan biar kamu terangsang sayang, hha…, ” ucapnya dengan senyuman manisnya lalu masuk kedalam mobilku.
    “ Tahu aja deh kamu sayang kalau aku selalu terangsang kalau lihat kamu,hhe… Yaudah yuk kita jalan, ” ucapku.
    “ Okey sayang, ” jawabnya.
    Saat itu-pun aku segera menginjak gas mobilku. Aku yang mengetahui jalan umum yang macet pastinya mengambil inisiatif untuk lewat jalan tol. Setelah beberapa saat aku menginjak gas mobilku akhirnya kami-pun masuk kepintu tol. Aku yang mengira tol itu tidak begitu macet ternyata sama saja macetnya, dari awal masuk pintu tol saja sudah antri lama sekali.
    Setelah kira-kira 10 menit akhirnya aku-pun sudah masuk jalan tol, jakarta, Jakarta mau jalan umum mau jalan tol tetep aja macet, huh. Kemudian aku-pun menyalakan tape mobil untuk menghilangkan kejenuhanku sembari menikmati jalan tol yang macet. Musik instrumental aku nyalakan hingga saat itu suasana di dalam mobil terasa romantic,
    “ Sayang romantis banget yah musiknya, jadi pingin peluk kamu deh sayang, ” ucap Arhin.
    “ yaudah sih peluk aja sayang, lagian kaca film mobilkukan aku kasih yang 80 persen, so kita mau ciuman , mau ML, mau apa aja juga nggk bakal ada yang ngelihat, hha…,” ucapku sembari menyetir.
    Kebetulan mobilku ini adalah mobil matic, jadi ketika macet aku tidak begitu lelah. Dengan satu kaki saja aku sudah bisa mengendalikan mobilku, hhe… pas banget sama kondisi dijakarta pokoknyalah. Sembari menyetir aku memang sudah sering berciuman dan berpelukan didalam mobil bersama Arhin. Saat itu-pun Arhin mulai memeluku dari samping,
    “ Sayang aku sayang banget deh sama kamu, emuuacchh, ” ucapnya.
    Saat itu memeluku sembari mencium bibirku,
    “ Ah sayang kamu tuh kebiasaan deh, pagi-pagi gini kamu Judah bikin aku Horny ah, Tuh lihat kontolaku udah berdiri,hihihi.., ” ucapku sembari melirik Penisku yang tegang didalam celanaku.
    “ Hahaha… mana coba aku lihat, ” ucapnya sembari mengarahkan tanganku pada penis-ku.
    Saat itu jalan tol memang macet sekali baru masuk 100 meter aja sudah macet, bahkan saat itu bisa berjalan 1 meter-pun. Sembari aku memegang setir, Arhin-pun segera mengelus dan meremas penis-ku dari luar celana,
    “ SSsshhh… enak banget sayang, terus remas kayak gitu sayang, ” ucapku.
    “ Iya sayang, daripada aku boring karena macet mendingan aku elus-elus kontol deh sayang, hha…, ” ucapnya sembari mengelus dan meremas penisku dari luar.
    “ Kamu tuh ya nakal banget sih sayang, hha… Sssshhh, ” ucapku merasakan nikmatnya remasan Arhin pada Penis-ku.
    Aku yang yakin jalan Tol akan macet berjam-jam maka aku timbulah fikiran untuk ngesex didalam mobil, yah itung-itung buwat pengalaman sex yang baru. Penis-ku yang sudah tegang maksimal rasanya sakit sekali jika tertahan didalam celanaku. Tanpa banyak bicara aku-pun segera gunakan handrem dan aku netralkan trasmisi mobilku,
    “ Sayang Kita Ml yuk, aku horny banget nih, habisnya kamu pagi-pagi udah bikin kontol aku berdiri, ” ucapku dengan wajah yang udah sangek (horny).
    “ Nggak mau ah, kamu tuh kayak nggak tempat aja, masak kita ML didalem mobil, udah gitu ini lagi dijalan tol lagi, ” ucapnya menolak.
    Mendengar tolakannya aku-pun tanpa menjawab langsung mencium bibirnya, aku tahu Arhin itu orangnya gampang Horny juga seperti aku, yah maklumlah namanya juga anak muda, hhe. Kuraih kepalanya dan aku cium bibirnya dengan penuh birahi sex. Seperti dugaanku dia pasti meladeni hasrat sex-ku. Diapun membalas ciuman-ku dengan penuh nafsu.
    Sembari berciuman Arhin-pun mulai membuka resleting dan kancing celanaku. Aku yang melihatnya agak kesulitan akhirnya membantunya untuk membukanya. Sembari masih berciuman aku-pun membuka kancing celana, resleting sekalin aku mempelortkan celanaku hingga atas lututku. Aku melakukan itu agar dia mudah ketika mengocok penisku.
    “ Sayang udah aku bukain tuh, buruan kocokin kontol aku, ” ucapku melepas ciuman kami sejenak.
    Tanpa menjawab dia-pun segera menciumku kembali, terlihat sekali saat itu dia sudah horny sekali. Disambarlah bibirku, diciumilah bibirku dengan ganasnya, sembari mengocok-ngocok penisku,
    “ Sssssshhh.. Euhhhhh…, ” lenguhku.
    Dikocoknya penisku dengan tangan lembutnya sembari kami terus berciuman. Sensasi sex yang luar biasa bercinta didalam mobil ketika jalanan macet, Ouhhh. Aku yang tidak mau tinggal diam, aku-pun segera emngarahkan tanganku pada vaginanya, mulailah aku selipkan tanganku dari balik dressnya. Akhirnya tanganku menemukan mainan juga, sebuah daging empuk yang menyembul imut.
    Mulailah aku mengelus-elus vagina Arhin yang masih terbungkus celana dalam, beberapa menit saja aku mengelus-elus vagina-nya dari balik celana dalamnya dia sudah basah,
    “ Euhhhhhhh… Enak sayang, Memek aku udah basah sayang, Ouhhh.., ” ucapnya sembari terus memaikan penisku.
    Saat itu kami-pun menghentikan ciuman kami, aku dan Arhin saling memberi rangsangan satu sama lain. Arhin menciumi telinga, leher, sembari terus mengocok penis-ku dengan gemasnya. Aku yang juga sudah Horny dari tadi, aku berikan rangsangan kepada Arhin seperti apa yang dilakukannya kepadaku. Aku mengelus-elus memeknya sembari menciumi lehernya.
    Didalam mobil city car-ku yang mempunyai kaca film 80 persen, membuat kami berbuat apa-pun didalam mobil, kami sama sekali tidak terlihat dari luar. Lagian orang juga tidak akan menyangka jika kami berbuat mesum didalam mobil, soalnya mereka pasti stress merasakan kemacetan dan hanya focus saja pada kemacetan.
    Beberapa saat kami-pun sama-sama memberikan rangsangan sex, penisku yang sudah mulai mengeluarkan lendir, menambah nikmat kocokan Arhin karena semakin licin saja ketika dikocok,
    “ Enak sayang terus sayang, Ouhhhh…, Sayang lepas celana dalam kamu dong, biar aku enak mainin memek kamu, ” ucapku dengan manja dan wajah mesum.
    “ Iya sayang, kayaknya kamu bakal perkosa aku deh ini nati,hhaaa…, ” ucapnya sembari melepas celana dalamnya.
    Setelah terlepas dimasukanlah celana dalamnya di dashboard mobilku,
    “ Sekalian BH-nya dong sayang, ntar aku susah dong kalau remas toket kamu, hhe.., ” pintaku.
    “ Iya, iya bawel, ” ucapnya lalu melepas Bh-nya dan dimasukan didalam dasbord juga.
    “ Nah gitu dong, sekarang sepongin aku bentar ya sayang, ” ucapku.
    “ Ihhhhh… banyak maunya deh, Huhhh… yaudah sini, ” ucapnya sedikit sebal namun manja.
    Dengan Birahi sex yang menggebu-gebu Arhin-pun segera meraih penisku didalam mobil saat itu. Posisi Arhin yang tadinya duduk, kemudian dia-pun menungging diatas jog, dengan menghadap padaku. Bisa dibayangkan para pemabaca ??? aku yakin pasti kalian bisa membayangkan. Lanjut kecerita. Dengan posisi-nya yang menungging itu kemudian dikulumlah penisku,
    “ Uhhhhhhhhh… Sssssss… kamu memang selalu bisa buat aku melayang sayang, kuluman kamu semakin hari semakin dahsyat saja, Ahhhhh.., ” ucapku memuji kulumanya.
    Dia yang sibuk mengkulum penisku tidak lagi menanggapi perkataanku. Memang sungguh hebat sekali Arhin dalam berhubungan sex. Dia mengkulum dengan menyedot kuat penisku, Ohhh, rasanya luar basa sekali. Penisku rasanya seperti tersedot oleh vacuum cleaner. Sesekali Arhin melepas kulumanya untuk menjilati batang penis, buah zakar bahkan selangkanganku.
    Kunikmati kuluman demi kuluman Arhin yang luar biasa itu didalam mobil. Aku yang ingin sama sama enak pada akhrnya aku memint Arhin agar mengganti posisi bercinta kami dengan posisi 69. Gila nggak tuh, bercinta didalam mobil dengan gaya sex 69 ketika macet didlam jalan tol, nanti jangan lupa di coba yah pengalaman sex kami para pembaca, hha.
    Lanjut kecerita, Arhin tanpa banyak bicara-pun mengangukan kepalanya, tanda bahwa dia setuju. Aku-pun segera merebahkan tubuhku dari tempat duduku hingga tempat duduk Arhin. Akuyang sudah Horny tidak perduli lagi dengan punggungku yang menimpa handrem mobilku, sebenarnya agak sakit tapi demi sex aku rela kesakitan.
    Aku yang sudah merebahkan tubuhku dan berada di bawah selangakan Arhin segera menyibakan Dressnya hingga keperutnya agar tidak emnggangu ketika aku menjilat dan menyedot vagina Arhin. Saat itu karena didalam mobil aku-pun maka kakiku-pun aku tekuk agar nyaman ketika bercinta. Setelah kami berada dalam posisi sex 69 kami-pun segera memulai percintaan kami.
    Mulailah kami saling mengisap dan menjilati alat kelamin kami,
    “ Ssssshhh… Eughhhh… Ouhhhh…, ” desah kami bersahut-sahutan.
    Memek Arhin semakin basah saja ketika aku menjilati memeknya. Dia mendesah, dan tubuhnya sering mengelincang. Sebaliknya aku juga seperti itu, kuluman Arhin semakinliar saja ketika aku mengimbangi hubungan sex kami dengan menjilati, sesekali menyedot itil-nya. Kami tidak perduli lagi dengan keadaan diluar mobil kami lagi.
    Entah mobil kami bergoyang atau tidak, missal-pun bergoyang-pun tidak masalah, yang penting aku bisa bercinta, hha. Sekitar 10 menit kami melakukan gaya sex 69, gairah sex kami untuk segera ML-pun semakin tidak tertahan,
    “ Sayang udah yuk 69-nya aku udah pingin ML nih, Aku yang diatas yah, ” ucap Arhin penuh nafsu.
    “ Iya sayang, aku juga udah nggak kuat lagi, Ouhhhh…, ” ucapku.
    Kemudian aku dan Arhin-pun segera merubah posisi kami. Aku bangun dari rebahan lalu aku duduk diatas kursiku lagi,
    “ Oh iya sayang, ambilin kondom didalam dasbord yah, biar aman, hhe…, ” ucapku.
    Tanpa banyak bicara diambilkanlah konndom itu, karena Arhin sangat pengertian dia membuka bungkuskondon dan memakakan sekalian kondom itu. Setelah terpakai, Arhin segera berpindah duduk diatas pangkuanku. Alat kelamin kami sudah samas-sama basah jadi sat itu tidak perlu lagi memberi pelumas untuk alat kelamin kami,
    “ Sayang aku masukan yah, ”ucap Arhin.
    “ Iya sayang, tapi aku mundurkan dulu yah kursinya biar kita ML-nya nyaman, ” ucapku lalu memundurkan kursiku kebelakang.
    “ Jeglekkk… Sreeeeeeekkk… Glek…,” suara kursiku.
    Melihat posisi kami sudah salaing nyaman, Arhin-pun segera memasukan penisku didalam vagina-nya,
    “ Blesssssssssssss….., Ouhhhhhhhhhh… Sssssssssssshhh…, ” desah Arhin.
    Arhin yang sudah Horny sekali lalu segera bergoyang diatas penisku, posisi Arhin saat itu duduk diatas pangkuanku dan wajahnya menghadap pada wajahku. Kuliahat dia bergoyang dengan liarnya mengebor penisku. Penisku serasa diblender didalam memek Arhin. Luar biasa sekali pengalaman sex Arhin. Dia terus bergoyang sembari kedua tangannya berpegangan pada pundaku.
    Dia bergoyang memutar, maju mundur, dan naik turun dengan lincahnya diataspangkuanku. Memeknya benar-benar nikmat sekali. Aku yang memakai kondom saja hampir keok dibuwatnya. Aku yang pengalaman juga dalamberhubungan sex, akhirnya bisa menahan goyangan sex Arhin. Aku atur nafasku dan aku alihkan fikiranku agar aku tidak cepat klimaks.
    Beberpa saat Arhin bergoyang dengan penuh birahi sex. Mata Arhin kadang merem melek sembari terus mendesah,
    “ Ahhhh.. Ouhhhh… Ssssshhh… Ahhhh… Yeah… Eummhhhh…, ” desah Arhin tida karuan.
    Untung saja tape mobil aku besarkan volumenya, jadi saat itu suara desahan dan percintaan kami didalm mobil tidak akan terdengar dari luar, hhe. Saat itu aku Ml sembari mengawasi jalanan untuk memastikan bahwa jalantol masih macet. Karena masih macet aku-pun tenang. Arhin terus saja mengento aku tanpa henti.
    Ketika kurasakan aku tidak lama lagi akan klimaks nih, aduhhh kalah deh Gue, ucapku dalam hati. Namun tiba-tiba saja Arhin mendesah dan menghentikan goyanganya,
    “ Aghhhhhhhhhhh… Uhhhhhh… aku ngecrottt sayang… Ssssshhh.. Uhhhh…, ” ucapnya puas mendapatkan klimaksnya.
    “ Iya sayang, Ayo goyang lagi biar aku keluar…, ” ucapku penuh birahi sex.
    Saat itu Arhin bergoyang lagi dengan liarnya, dia meminta aku meremas payudaranya sembari terus bergoyang diatas tubuhku. Aku remas payudaranya, semakin liar saja dia goyanganya,
    “ Yah sayang seperti itu, terus.. aku bentar lagi keluar, ” ucapku sembari meremas payudaranya.
    Sekitar 1 menit setelah itu aku-pun akhirnya,
    “ Ahhhhhhhhh… Cruttttttttt… Crutttttttttt… Crutttttttttttt, ”
    Meledaklah spermaku didalam kondom itu,
    “ Aku keluar sayang, ahhhh… Nikmat sekali sayang,,, uhhhh…, ” ucapku.
    “ Iya sayang, ternyata mesum didalam mobil seru yah, kapan-kapan kita lakukan lagi ya sayang, ” ucapnya ketagihan.
    Bermaksud menikmati sisa-sisa orgasme tiba-tiba saja jalan mulai lancar, terdengar klakson berbunyi dibelangku dengan kerasnya,
    “ Thinnnnnnnnnnnnnn… Thinnnnnnnnnnnnnn… Thinnnnnnnnnnnnnn… , ” suara klakson berbunyi berkali-kali.
    “ Sialll… uda sana sayang kamu balik ketempat duduk kamu, hhahahaha…, ” ucapku sambil tertawa.
    “ Hahaha.. iya sayang, lagian kamu aneh-aneh sih, masak ML didalem mobil udah gitu pas dijalan Tol lagi ,,,hhha…, ” ucapnya.
    Kemudian Arhin-pun kembali ketempat duduknya dengan posisi memeknya yang masih basah dengan lendir kawinya. Aku yang terburu-buru langsung saja aku majukan kursiku lalu aku injak gas mobilku. Aku tidak sempat mencopot kondon dan menaikan celanaku lagi saat itu. Hahha lucu sekali rasanya. AKhirnya aku injak gas mobilku dengan posisi penisku yang masih terbungkus kondom.
    Arhin saat itu membersihkan vagina-nya seiring berjalanya mobilku lagi. Dibersihkanya dengan tissue lalu dia kenakan lagi BH dan Celana dalamnya. Selesai itu dia-pun melepaskan kondon dari penisku lalu dibasuhnya penisku dengan tissue basah agar bersih. Beberapa saat aku menginjak gas mobilku melihat ada jalur darurat aku-pun menepikan mobilku untuk membenahkan celanaku,
    “ Sayang lucu yah kita tadi, untung aja kita udah ngecrottt, kalau nggak kan bisa pusing kita karena nggak dapetin kepuasan sex kita yah sayang, hha.., ” ucapku.
    “ Iya ya sayang, hhhaaa… kapan-kapan kita coba sensasi sex yang lain yah, hha…., ” ucapnya ketagihan.
    Sejenak kami bercanda sembari membenahkan celanaku. Setelah itu aku-pun segera menginjak gas-ku mobilku lagiuntuk menuju ke cempaka putih untuk membeli TV. Untuk cerita membeli Tv dan seterusnya kayaknya nggk usah diceritakan yah para pembaca, soalnya yang paling pentingkan kisah sex-ku mesum didalam mobil ketika jalan tol macet, hhe.
    Tunggu cerita-cerita fantasi sex nyata dariku lagi yah para pembaca, soalnya aku masih punya banyak cerita dengan pacar-pacarku yang lain beserta gaya sex dan tempat bercinta yang lainya. Untuk sekarang ini dulu yah, kapan-kapan aku kasih cerita sex yang unik dan seru lagi. Bey sex mania.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Rani Perawani Adik Ipar

    Cerita Sex Rani Perawani Adik Ipar


    971 views

    Perawanku – Cerita Sex Rani Perawani Adik Ipar, Rani adalah wanita yang sudah aku nikahi hampir satu setengah tahun ini, hingga sekarang dia hamil 7 bulan. Waktu Rani hamil 7 bulan aku mengharuskannya untuk istirahat total, jadi sekarang semua pekerjaan rumah semua aku yang pegang. Namun lama-lama aku merasakan kecapekan karena aku sudah sibuk dengan urusan kantorku sendiri. Tapi aku sudah terlanjur bilang kepada istriku kalau semua urusan aku yang akan pegang.

    Semakin lama pekerjaan kantorku semakin keteteran, bahkan aku sering mendapatkan teguran dari atasanku yang semakin lama semakin gak karuan. Akhirnya waktu malam menjelang tidur, aku meminta kepada istriku kalau adik perempuannya aku suruh datang kerumah untuk sekdar membantu. Awalnya istriku tidak menyetujuinya, namun setelah aku menceritakan kronologi kerjaanku dikantor akhirnya istriku menyetujuinya. Dan istriku berjanji besok Pagi akan menyuruh adiknya untuk tinggal dirumah.

    Keesokan harinya setelah aku pulang kerja, aku sudah melihat sosok Nila sudah berada dirumahku. Dan “Eehh Nila, datang kapan ??” tanyaku. “Tadi siang mas” jawabnya singkat sambil tersenyum. “Mbakmu dimana Nil??” tanyaku menyaka istriku. “Kayaknya Dikamar mas” jawab Nila. “Yaudah mas tinggal dulu ya” kataku. “Iyha mas” jawab Nila singkat. Kemudian aku pergi meninggalkan Nila dan aku menuju kamar, namun baru beberapa langkah aku kembali melihat kebelakang melihat Nila. Dia terlihat sangat cantik dan juga imut, meski badannya gak terlalu seksi namun wajahnya sangat menggairahkan.

    Suatu hari sifat keisengankupun kumat lagi.saat Nila mandi aku mengintipnya.saat itu Rani sedang tak ada dirumah lantaran harus ke dokter kandungan.dengan sedikit tehnik yang kupelajari di kala SMA dulu.aku berhasil menggintip Nila. ternyata tubuh Nila memang sangat sensual kedua payudaranya bukan Cuma besar ,tapi sangat indah dan kenyal.ingin saat itu aku meremasnya dan mengulum kedua putingng nya yang hitam kecoklatan itu.namun aku nggak ingin terburu-buru melihat tubuh adik ipar kan nggak setiap hari jadi harus kunikmati waktu emas ini sebaik-baiknya.

    Matakupun mulai menyisir tubuh Nila secara perlahan-lahan leher jejangnya,dadanya,serta memek perawannya yang diselimuti bulu-bulu halus, saat ia menyabuni tubuhnya ,juga saat ia keramas semua terlihat dengan sangat detail.benar-benar pemandangan yang eksotis.tak akan tertukar dengan pemandangan gunung willis sekalipun pokoke oke.dan tanpa sadar “adik kecil”kupun terbangun, dilansir dari Kumpulan Dewasa Terkini.

    Namun aku harus menelan ludah. jam menunjukan pukul delapan aku harus bersiap-siap ke kantor.dan dikantorpun aku tak berkonsentrasi bayang-bayang tubuh Nila mengisi terus seluruh otakku.ingin rasanya aku pulang dan mengentot sorang wanita Dan begitu aku pulang. Aku jadi pusing tujuh keliling batang kemaluanku sudah “READY FOR ACTION” namun aku tak bisa meminta “jatah” ke Rani lantaran ia hamil tua maka akupun memutuskan untuk menggumbar hawa nafsuku dengan melihat VCD porno alias BF aku harus melihat vcd ginian waktu tengah malam. lantaran pada tengah malam begini biasanya Rani dan Nila pasti sudah tidur terlelap.Rani paling nggak suka kalau aku liat vcd beginian.dan kalau ketahuan Nila yang masih ABG itu bisa hilang wajahku.

    Saat aku tengah asyik-asyiknya melihat tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku

    “Nil…..Nila ka……mu be…belum tidur”ujarku gelagapan saat mengetahui bahwa yang menepuk pundakku adalah Nila.

    sembari menyetop jalannya BF dengan remote televisi yang terletak dismping sofa tempatku duduk.

    ”belum,mas malam ini panas banget,ya jadi gerah nih”
    “oh…”jawabku datar.
    “mas,mas suka ngeliat yang beginian ya?”
    “ah,nggak juga Cuma iseng doang kok,eh Nila jangan bilangin hal ini ke mbak Rani ya soalnya dia nggak suka kalo mas ginian”
    “boleh aja mas pake rahasia-rahasiaan tapi……”
    “tapi apa?”
    “mas harus kasih liat tuh vcd ke Nila” gila kali nih anak, baru lulus SMA sudah berani liat beginian .

    tapi ya sudah lah toh aku sudah ketangkep basah jadi mau nggak mau kustel lagi deh BF tersebut.dan kami pun melihat BF itu berduaan di sofa kayak Romi dan yuli.

    Akhirnya tibalah adegan dimana pemain pria dikulum batang kemaluaannya oleh si pemain wanita.

    “mas kenapa sih kok tuh cowok seneng banget waktu “anunya” dikulum sama sicewek itu”Tanya Nila kujawab saja dengan jujur
    “ehh….tuh cowok kerangsang kali. aku bilangin ya Nil cowok itu kalo dikulum anunya bakal kerangsang.”
    “emang kalo “anunya” mas digituin mas ya kerangsang?”
    “jelas dong”kataku saat itu, dirangkum dari forum Cerita Dewasa Terkini.

    gila nih anak pertanyaannya kok menjurus amat ke hal-hal khusus dewasa.

    “mas,mas mau nggak kalo digituin sama Nila.”
    “gendheng kamu Nil,aku ini kan kakak iparmu bagaimana kalau mbak Rani tau”
    “lho,mbak Rani kan sudah tidur mas,nggak bakalan tahu deh” belum sempat aku berkata apa-apa Nila sudah membuka celana ku dan langsung mungulum kemaluanku.aku gelagapan.

    Suara mulut Nila yang tertahan DI penisku itu akhirnya membuat aku kerangsang juga.akhirnyapelan-pelan aku mulai mengikuti permainnan lidah Nila kugoyangkan pantatku searah dan perlahan.kubelai-belai rambut Nila yang terurai panjang.sementara itu Nila mengulum kemaluanku bagai seorang bayi mengulum lollipop mulutnya mengulum mengitari kemaluanku ia menngigit lembut kepala kemaluanku dan saat itulah aku memmekik ringan.hingga akhirnya: air surgawiku tertumpah semua ke mulut Nila .Nila berusaha menelan semuanya dan setelah itu dengan jilatan-jilatan kecilnya ia menbersihkan kemaluanku hinngga bersih dan klinclong.

    “hah….hah mas aku kan sudah ngulumin punyanya mas,sekarang giliran emas dong yang ngulumin punya Nila”
    “oke deh Nil buka dong dasternya biar mas kulumin memek kamu ” dengan cepatnya Nila membuka baju dasternya bahkan juga bra dan cdnya .

    dan setelah itu kulihat lagi tubuh Nila polos tanpa sehelai benangpun sama persis dengan yang kulihat dikamar mandi tempo hari(saat aku mengintipnya remember).maka dengan segera tanganku mengengam kedua buah gumpalan dagingnya dan mulai meremasnya dengan kasar sembari kadang-kadang memainkan putingnya yang sudah mengeras akibat rangsangan ransangan yang didapatnya ketika menggulumku tadi

    “akh……oooooooh……mas jangan mas kulumin memekku dulu dong pleeeeaaze”
    ‘ini dulu baru itu Nil”kataku menirukan bunyi iklan di tv sembari menciumi kedua daging kembar itu bergantian.

    Setelaah puas menciumi kedua susu Nila barulah aku mulai menciumi memeknya pertama kujilati bulu-bulu halusnya rintihan Nila terdengar. tampaknya titik lemah Nila ada di memeknya.itu dapat dibuktikan .begitu ia mengerakan pantatnya dengan antusias membiarkan lidahku menari bergerak bebas didalam memeknya yang semNil dan begitu kutemukan chrytorysnya(yg sebesar kacang kedelai) lansung saja kukulum tanpa ammpun,

    “akh………oooooooooo…………….akkkhh………………… akh………oooooooooo…………….akkkhh………………… akh………oooooooooo…………….akkkhh…………………maaaaas maaaasukin aja burung mas ke dalam memek aku akh…………….”
    “tapi ,Nila kamu kan masih perawan”
    “askh….nggak peduli pokoke puasin aku mas”kata Nila sembari menancapkan penisku ke vaginanya.
    “aaaaaaaaaaaaaaaaaa…………..oooooooooo………….” masuklah semua penisku seiring dengan erangan Nila menahan sakitnya hujaman penisku.

    setelah itu mulailah kugenjot tubuh Nila semakin lama semakin cepat.Nila terus memekik keras namun aku sudah gelap mata.maka semakin keras erangan Nila semakin keras pula goyanganku.

    Aku terus mengoyang Nila hingga akhirnya Nila mencapai klimaks. Cairan orgasmenya keluar bersama darah keperawanannya.tubuh kami berdua bagai bermandi keringat.kubiarkan Nila istirahat sekitar 15 menit.saat itu kulihat Nila menyeka air matanya mungkin ia menangis karena menahan sakitnya hujaman “penisku”.kejadian ini mengingatkanku saat kuperawani Rani.
    kala itu Rani juga mengeluarkan air mata..dasar adik kakak sama saja. Lalu kubiarkan sekali lagi Nila mengulum anuku hingga keluar cairan surgawi untuk kedua kalinya kali ini fekwendsinya lebih banyak karena kulihat Nila tak mampu menelannya..air surgawiku tampak belepotan diwajahnya.kubantu Nila untuk membersihkan spermaku di wajahnya dengan kertas tissue.setelah itu kami akhiri perbuatan nista kami ini dengan cumbuan mesra.

    “Nila,kita baru saja melakukan sebuah perbuatan yang dilarang oleh agama,sadarkah kamu,Nila”
    “ah,nggak papa mas.apa urusannya agama sama kita.toh kita Cuma melakukan hubungan sex tidak lebih”masyaallah …! Dia

    Cuma berkata seperti itu setelah berselingkuh dengan aku,kakak iparnya sendiri ck…ck…..ck…

    “tapi aku kan sudah memerawanimu itu sama artinya dengan merusak masa depanmu dan aku juga telah menghianati cinta mbakyumu Rani”
    “ah mas ini gimana toh asal kita nggak buka mulut siapa sih yang tahu kalau aku sudah nggak segelan lagi”
    “tapi…” “dan lagipula mas kan nggak maksa aku nglakuin ginian,orang aku yang mau kok,mas asal mas tau aja ya aku tuh sudah lama menunggu saat dimana
    “segelku” dibuka sama mas,makanya tadi waktu mas ngintip aku biarin aja.”
    “jadi kamu tau kalo tadi pagi aku……”

    “ya,jelas tau dong mas ,mas dimataku mas itu seorang yang gagah dan baik jadi aku nggak akan nyesel ngasih keperawananku ke mas”
    “tapi gimana kalau sampai mbak Rani tahu he…”
    “kita rahasiain hal ini dari semua orang mas gimana mas setuju nggak?”
    “baiklah aku rasa inijalan yang baik untuk kita berdua Nila aku mohon anggap saja malam ini tak pernah terjadi” dan mulai saat itu kami merahasiakan hal ini pada siapapun.

    Nila tinggal dikost-kostsan dengan alasan agar lebih dekat ke fakultas dimana ia menimba ilmu.(padahal ia tinggal di kost-kostsan untuk menghindari kecurigaan Rani}ia hidup tanpa beban seolah-olah apayang telah kulakukan tak pernah terjadi namun kin giliran aku yang repot karena aku tak bisa melupakan nikmatnya oral sex Nila.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ku Mendapatkan Kesempatan Bercinta Dengan Tante Ku

    Cerita Sex Ku Mendapatkan Kesempatan Bercinta Dengan Tante Ku


    636 views

    Perawanku – Cerita Sex Ku Mendapatkan Kesempatan Bercinta Dengan Tante Ku, Aku Dan Tanteku, Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berumur kira-kira 29 tahun. Sebenarnya dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjaWian tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.

    Tak sampai di situ saja, kadang tanteku ini senang menggunakan pakaian tidur yg model terusan slim tanpa menggunakan bra & itu sering sekali kulihat saat di pagi hri. Terlebih saya sering sekali bangun pagi sudah dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan & itu otomatis diwaktu beliau menunduk menampakkan gunung kembarnya yg agak gede & montok. faktor ini dilakukan sebelum dirinya menyiapkan kebutuhan seWilah anaknya, jika om-ku rata rata tak ada di rumah lantaran sering bertugas diluar Wita selama 4 hri.

    Sempat saya melamunkan gimana rasanya seandainya saya melakukan persetubuhan dgn tanteku itu, tetapi hasilnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani. Rupanya anga-anganku itu bisa terkabul disaat saya sedang menumpang nonton Televisi di rumah tanteku pada siang hri di mana ke3 anaknya sedang seWilah & om-ku sedang bertugas ke luar Wita pada pagi harinya. Kejadian itu berlangsung disaat saya sedang melihat Televisi sendirian yg bersebelahan dgn warung tanteku. Kala itu saya mau mengambil roWik, saya langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang posting sesuatu, barangkali menulis barang belanjaan yg dapat dibelanjakan kelak. “Tante, Awi mau ambil roWik, nanti Awi bayar belakangan ya!” sapaku terhadap tanteku. “Ambil saja, Wi!” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yg tepat di belakangnya sambil meneruskan menulis dgn posisi membungkuk.

    Wiarenakan toples roWik ketengan yg bakal kuambil ada disebelah tanteku tidak dengan sengaja saya menyentuh buah dadanya yg kebetulan tidak dengan menggunakan BH. “Aduh! hati-hati dong kalau ingin mengambil roWik. Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!” seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yg sebelah samping kirinya. Tapi lantaran tak menggunakan BH, terlihat dgn terang pentil susu tanteku yg cukup agung itu. “Maaf Tan, saya tak sengaja. Begini aja deh Tan, Awi ambilin minyak agar dada Tante tak sakit gimana!” tawarku pada tanteku. “Ya sudah, sana kamu ambil cepat!” ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya. Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya!” sengaja aku berkata agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan.

    Mendengar suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan seWiit memaksa aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang. SeWiit demi seWiit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku. “Awi! kamu jangan nakal ya!” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju. Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu. “Ohh… oohh…” seru tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya.

    “Jangan… Awi… jang…” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku. Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya. Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari tadi mengencang. Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, Awicok-Wicok batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongWik namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk Wietahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm. Tanteku rupanya seWiit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi seWiit bengWik, namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara perlahan dan semakin lama semakin cepat.

    “Ah… ah… ah… yak.. begitu… terus… terus…” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan seWiit gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang. Rupanya tanteku masih mengenakan CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah. Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. “Ah… ahhh.. Awi, Tante mau keluuuaarrr…” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku, “Crettt… crett… cret…” mulutku sampai basah terkena cairan surga tanteku. Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan seWiit agak keras aku dapat merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya.

    Agak susah memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Awi!” lirih tanteku sambil menggenggam kemaluanku. Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak seWiit paksa akhirnya kemaluanku dapat masuk seluruhnya. “Awi… akh…” jerit kecil tanteku ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke pinggangku. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak. “Tan… aku… aku mauuu… keluar…” bisikku sambil mempercepat gerakanku. “Wieluarkan di dalam saja, Wi!” balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan. “Tan… aku… keluarrr…” pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya.

    Rupanya tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga kalinya. “Cret… cret… cret…” hampir lima kali aku memuntahkan air surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. “Cret… cret… cret… ahh…” tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya. Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh air surga. “Awi! kamu nakal sekali, berani sekali kami berbuat ini kepada Tante, tapi Tante senang Wik, Tante puas atas kenakalan kamu,” bisik tanteku perlahan. Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. nTanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini. Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat seWilah. Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Pengen Ngerasain Gituan

    Cerita Sex Pengen Ngerasain Gituan


    912 views

    Perawanku – Cerita Sex Pengen Ngerasain Gituan, Kisahku ini terjadi kira kira 1 tahun yang lalu diman saat itu aku sedang ikut membantu dalam persiapan menjelang hari nikahnya, selain itu juga kau bisa mengenal banyak teman dari sahabatku dan ada salah satu wanita yang menyorot perhatianku dia sangat anggun memakai pakain formal dan seksi , telihat belaha pahanya yang memakai gaun.

    Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya sekilas mengintip, membangkitkan gairah siapapun yg melihatnya, terutama aku sendiri. Wajahnya biasa saja tapi karena kulitnya putih mulus membuat gairahku bangkit, aku berkhayal seandainya aku bisa menyentuh kulit mulusnya itu aku pasti akan melakukan apapun yg diminta.

    Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita itu. Rupanya dia adalah adik mamanya, umurnya kutaksir sekitar 30 thn-an dan dia telah mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang mengurus bisnisnya di luar kota.

    Aku sering meliriknya terutama saat dia berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku. Rupanya diam2 dia mengetahui kalau aku sering mencuri2 pandang terhadapnya. Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku sedang melirik ke belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan aku sangat malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan itu.

    Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru tersenyum saat dia mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya. Bukan main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena kenakalan mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata.

    ku mencari cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan untuk mendekatinya.

    Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta tolong oleh mamanya sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan mamanya, dan yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya untuk mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.

    Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan berkenalan dengannya tapi entah mengapa bibirku terasa kelu, aku jadi serba salah karena selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena bentuk belahan gaun dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan pahanya terbuka.

    Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa terasa adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda diriku dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar terbuka, membuat pahanya semakin kian terlihat olehku.

    “Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah?” ucapnya memecahkan keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku tersipu tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.
    “Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?” pancingnya kepadaku.

    “Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti” jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila dia tau aku bernafsu oleh tubuhnya yg indah itu.

    Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka melihat pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata

    “Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau kamu mau megang pahaku pegang aja tapinggak boleh ngelantur megangnya ya..” katanya sambil tersenyum padaku.

    “Bener nih mbak, mbak nggak marah..” jawabku memastikan ucapannya.

    Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak meraih tanganku lalu meletakkannyadi pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti itu sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit mulusnya yg hangat menyentuh telapak tanganku.

    Kubelai2 pahanya dan sesekali kuremas gemas, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik gaunnya merayap naik ke arah selangkangannya. Saat ujung jariku menyentuh kain penutup bagian paling sensitifnya, kudengar lenguhan tertahannya.

    Aku semakin bersemangat, perlahan kutelusupkan jariku ke pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai memasuki celana dalamnya. Aku dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya, tonjolan yg ada di dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung.

    Aku menjadi semakin lupa diri, tapi saat jariku mulai menyentuh bibir vaginanya yg telah membasah, dia menahan tanganku lalu memberi isyarat keluar. Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan gaunnya yg sedikit berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak keluar dari mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil kue pesanannya.

    Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku ingin mengulang kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus dia menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini.

    Aku sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium pipinya dengan penuh gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu. Selama perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku seakan tak sabar ingin menikmatinya.

    Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya tepat.

    Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan dirinya dan berharap dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya, aku tidak berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya aku takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya.

    Akhirnya Sinta menghubungiku, saat itu aku baru mandi pagi dan sedang bersiap akan keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku masih pengangguran. Dia mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya sedang sekolah dan pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok anaknya yg sakit. Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan mengajakku memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku, dengan bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi melamar kerja seperti biasanya.

    Singkat cerita sampailah aku di alamat rumah yg diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik sesaat jam tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam sebelum putra2nya pulang dari sekolah, pikirku.

    Kupencet bel rumahnya, lalu tak lama kemudian dari rumah itu terdengar sebuah suara yg kukenal tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg menyuruhku untuk langsung masuk dan mengunci kembali pagar depan rumahnya.

    Setelah mengunci pagar aku langsung bergegas masuk ke rumahnya. Saat aku telah berdiri di hadapannya barulah kusadari ternyata dia hanya memakai gaun tidur yang sangat merangsang. Warnanya hitam dan ukurannya sangat pendek hingga sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg paling membuatku bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di balik gaunnya itu.

    Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan hanya berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini, batinku berkata.

    Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul dan bibirnya adalah sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas, lidah kami saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku meremas bokongnya gemas.

    Sekitar lima menit-an kami bercumbu dengan posisi itu sampai dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku menuju kamarnya yg terletak di tengah. Setelah menutup dan mengunci pintu kamar dengan nafas memburu dia lalu mulai mempreteli bajuku satu persatu sampai tak tersisa, akupun tak mau kalah kulepaskan gaun tidurnya sampai kami sama2 polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami.

    “Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen banget ngerasain kontolmu ini..” katanya sambil meraih kontolku dan dengan cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.

    Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar di kejantananku, menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2. Sekitar 15 menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku, kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka kakinya lebar2. Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di depannya, kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya yg kulihat telah berdiri mengacung.

    “Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet jilatin punya mbak, aku udah nggak tahan nih..” rintihnya memohon padaku untuk memulai aksiku sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah vaginanya. Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung menerkam klitorisnya dengan kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya keras terdengar saat aku lakukan itu.

    “Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh” ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya, kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya.

    Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.

    “Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak tahan, aku mau..ughh..” rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik, berharap aku segera memasuki tubuhnya. Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia merasakan orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku.

    Kugencarkan seranganku pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya menegang kaku, kedua pahanya erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat meremas sprei. Diiringi jerit nikmat tubuhnya lalu menyentak liar tak terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu tubuhnya lunglai, kedua kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat terpejam dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya dia telah mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.

    Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya. Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya lalu kukecup dahinya lembut. Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.

    “Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake kontolmu gede itu tapi malah pake bibirmu yg memble itu..” cibirnya seraya mencubit gemas pipiku.

    “Tapi rasanya sama enak kan mbak” sahutku sambil meremas lembut dadanya.

    Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, “Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa..” selidiknya sambil memasang muka masam.

    “Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek” balasku menangkis tudingannya.

    “Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang..” sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.

    Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium dadanya, kuciumi kedua payudaranya dengan lembut tapi puting susunya sengaja aku tidak lumat, hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali kugesekkan ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras.

    Dia hanya merintih geli saat kulakukan itu, lalu dengan gerakan cepat dan tiba2 aku menerkam puting susunya yg sebelah kiri dengan bibirku. Kugigit lembut putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan memelintir puting susunya, tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu.

    Tangannya meremas rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas pertanda birahinya mulai beranjak naik lagi. Tanganku bergerak meremas dadanya yg sebelah kanan, lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku, perlahan kurasakan kedua puting susunya makin mengeras.

    Tangannya makin kuat meremas kontolku dan kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas kontolku dengan agak kuat, kugeser pantatku sedikit agar remasannya pada kontolku bisa sedikit berkurang.

    Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan menuruni tubuhnya, kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah melahirkan lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin dilebarkan saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya.

    Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas klitorisnya dan jari tengahku menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah mulai membasah lagi. Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting susunya, perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.

    “Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin lemes..” ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya yg telah merekah basah. Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat. Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya.

    Kontolku terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.

    Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu ditambah suara rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana kamar menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg bergelantungan di atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga membuatnya makin tak mampu menahan diri.

    Beberapa menit kami melakukan ini, aku berusaha bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku ingin memberinya kepuasan ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu mulai dirasakannya, rintihan nikmatnya makin kuat terdengar.

    “Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf..” rintihnya, tangannya kuat mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar kulit dadaku. Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang kaku sesaat, kedua matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan jerit kenikmatan.

    Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi menahan diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat membuncah di kontolku seakan ingin meledak.

    “Aah mbak..Santii..aku juga..aahh..” ucapku tersendat saat air maniku tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam vaginanya. Mendapat semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat dirinya orgasme untuk ketigakalinya.

    Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur dengan erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa orgasme yg kami rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam vaginanya.

    Bibirku dan bibirnya saling melumat, dengan mata terpejam kami menikmati sensasi nikmat ini. Setelah rasa nikmat itu mulai mereda, tubuhnya bergulir lunglai ke sisiku. Kami memandangi langit2.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentod Dengan Istri Majikan

    Cerita Sex Ngentod Dengan Istri Majikan


    1328 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentod Dengan Istri Majikan, Sebut saja namaku HAR (nama samaran), saya udah menikah bersama dengan 3 orang anak dan juga umurku masih selalu 34 th.. Isteriku cantik putih dan juga benar-benar baik apalagi juga dikarenakan benar-benar seharusnya dia inginkan terima saya apa yang ada, meskipun gajiku pas-pasan tapi dia tetaplah mencintaiku. Wajahku tidak ganteng atau macho meskipun demikian biasa-biasa saja dan juga saya bukanlah pemuda yang tinggi, tinggiku hanya 160 cm bersama dengan berat sekitaran 55 kg. Tapi meskipun bagaimanapun saya juga juga orang yang mujur karna sekian kali saya memiliki selingkuhan yang cantik-cantik, menjadi pengalamanku lumayan banyak. Semua wanita sebagai pacar gelapku puas bermain sex denganku karna saya dapat memuaskan mereka, karna saya dapat memberi kenikmatan pada mereka sekian kali, apalagi juga sampai 8 kali orgasme selagi saya berpacaran bersama dengan gadis bule.

    Pengalamanku peluang ini terjadi selagi tahun 2002 selagi saya pergi ke Yogyakarta untuk masalah usaha. Kebetulan saya bekerja di satu buah perusahaan ekspedisi riset serta ekowisata menjadi saya pergi ke kota Yogya di dalam acara pameran ekowisata. Saat itu saya pergi sendirian dengan Mengenakan kereta executive. Pertama kalinya saya pergi ke Yogya sendirian menjadi saya tidak selagi hapal kota yogya tapi dengan modal nekat serta keberanian akupun membulatkan kemauan seakan-akan saya seringkali datang ke kota itu. Tadinya saya juga dapat pergi dengan isteri bos ku yang kebetulan seringkali pergi ke Yogya. Karna tetap tetap tersedia masalah di Jakarta menjadi isteri bosku tidak menjadi temaniku.

    Isteri bosku (bernama Mbak Wati) berwajah lumayan menarik dengan kulit yang coklat serta hitam manis serta tubuhnya yang sintal meskipun usianya udah meraih 40 tahun tapi tetap tetap nampak sintal serta diisi, maklumlah seringkali aerobik serta olah raga. Pada selagi saya di Yogya Mbak Wati seringkali meneleponku nyaris sehari-hari bahkan juga satu hari bisa lebih berasal dari 2, terhadap awalnya saya sendiri tidak jelas kenapa dia seringkali telepon saya. Saat itu, saya tinggal di sebuh hotel yang lumayan bagus, bersih serta tidak mahal di dekat jalur Malioboro. Karna saya sendirian di kota itu saya kerap kali kesepian serta saya tetap ingat anak serta isteriku. Walau demikianlah itu seluruh hilang selagi Mbak Wati meneleponku serta saya tetap menggodanya jika saya kesepian serta horny di kota ini karna saya seringkali dengar erangan kesenangan berasal dari samping kamarku, dia cuma tertawa saja. Bahkan juga dia menggodaku untuk mencari wanita Yogya saja bikin temaniku.

    Sekian hari lalu saya memperoleh berita jika bosku menyuruh Mbak Wati untuk temaniku di Yogya, saya berpikir wah ini peluang yang baik buatku untuk menggodanya, memanglah keberuntungan tetap tetap berpihak terhadap diriku. Pada pada akhirnya dia katakan jika dia juga dapat menyusul dengan Mengenakan kereta serta minta di bookingkan satu kamar untuk dirinya. Saya katakan terhadap hari itu bisa saja kamar juga dapat penuh.
    Dia sedikit kecewa kemudian dia katakan, “Terus bagaimana dong, .. saya tidak inginkan tinggal di hotel yang jauh berasal dari anda, .. ngomong-ngomong Har kamar anda tersedia 2 bed apa satu? ”
    “Kamarku Hanya satu bed tapi di bawah ranjang tersedia satu bed sekali ulang menjadi bisa saja saya bisa gunakan, sesungguhnya Mbak inginkan sekamar denganku? ” saya menggodanya.
    “Boleh jika tidak tersedia kamar lagi” saya 1/2 tidak percaya juga dapat ucapannya.
    Saya berpikir selanjutnya kesempatanya saya bisa mendekati dia serta menggodanya.
    “Tapi Mbak saya sukai tidur telanjang paling Hanya pakai celana di dalam doang serta selimut, apa Mbak tidak apa-apa? Saya sedikit memberi tambahan kepercayaan dia juga dapat kebiasaanku.
    “Nggak apa-apa siapa takut.. persoalannya saya juga sesekali selagi juga”.
    Saya semakin bahagia mendengarnya. Lantas saya tawarkan untuk tinggal sekamar denganku jika tdk tersedia kamar kosong serta dia sepakat.

    Ketika terhadap hari H nya, saya jemput dia di stasiun serta setelah bertemu saya ajak ke hotel tempat saya bermalam, otak ngeresku jadi jalur serta saya jadi berpikir bagaimana langkahnya sehingga dia inginkan sekamar denganku kemudian dengan akal bulusku saya berbohong jika kamar hotel penuh seluruh. Lantas saya langsung ajak Mbak Wati ke kamarku serta saya tidak mengira nyatanya dia inginkan sekamar denganku. Karna lebih-lebih pernah saya fikir dia cuma bercanda.

    Ketika malam tiba, saya punya niat ambil satu tempat tidur sekali lagi, untuk memelihara sehingga dia tidak punyai fikiran yang buruk terkait diriku, karna saya tetap tetap kuatir seumpama Mbak Mbak Wati juga dapat emosi serta tersinggung jika saya seranjang dengannya karna umumnya itu juga dapat dipandang tidak sopan serta pantas dan murahan serta wanita juga dapat emosi sekali jika dipandang cocok serupa itu. Sebelum tidur kita mengobrol terkait beberapa macam serta kelanjutannnya berbicara terkait sex. Saking seriusnya berbicara terkait sex, saya membulatkan kemauan memancing reaksinya.

    “Mbak jika ngomongin sex layaknya gini, cewekku dahulu kerap kali udah basah duluan”.
    Lantas dia menjawab, “Ah itu sich umum, saya saja sukai basah”.
    Selang beberapa selagi kondisi beralih karna dia jadi perutnya agak sakit karna kembung. Saya jadi kasihan kemudian saya tawarkan diri, “Biar saya refleksi serta pijit deh”.

    Lantas saya pijit kaki serta betisnya. Pada awalnya dia kesakitan dengan pijitanku itu. Otak kotorku jadi datang serta saya coba untuk memijit pahanya serta dia meringis kesakitan. Lama saya memijit pahanya serta semakin lama kau kendurkan pijitanku tapi dia tetap tetap mengerang bahkan juga selagi saya elus-elus dia tetap tetap mengerang. Dengan seluruh keberanianku saya coba mengelus hingga ke pangkal pahanya serta dia mengerang semakin jadi, udah tentu penisku langsung berdiri lebih-lebih selagi saya pijit serta elus sisi pahanya dia membuka pahanya lebar-lebar. Lantas saya singkapkan rok tidurnya serta saya elus di pangkal paha lalu saya beranikan diri mengelus vaginanya, nyatanya Mbak wati diam saja serta mengerang, tanpa tersedia fikir panjang saya masukan jari-jemariku ke balik celana dalamnya serta memainkan klitoris serta lubang vaginanya dengan jariku. Ternyata vaginanya udah basah sekali, kemudian saya tarik celana dalamnya serta saya jadi menciumi pahanya hingga sampailah terhadap gundukan vaginanya yang begitu merangsang.

    Saya hisap serta jilat vaginanya yang harum, Mbak wati semakin mengerang kesenangan.
    “Oh.. oohh.. mmhh.. ohhmm.. sayangg.. ohmm” jilatanku semakin liar serta semakin jadi kakinya jadi mengejang.. saya semakin percepat tempo jilatan mautku serta dia mengerang semakin keras.
    “Oohh.. ehheehmm.. ohh.. aauuaa.. hhmm” nyatanya dia udah menjangkau orgasme yang pertama.

    Kemudian saya bebaskan celana dalamku karna kebetulan saya tetap tidur cuma pakai celana di dalam serta selagi itu saya cuma pakai kain sarung. Dengan penis yang tetap tetap menegang saya berganti tempat di atasnya serta menciumi bibir serta kedua susunya dengan jemari tanganku memainkah pentilnya. Karna tidak sabar kemudian saya masukan penisku yang udah tegang. Pada selagi penisku masuk ke lubang kesenangan itu terdengar erangan keenakan Mbak Wati.

    Vagina Mbak Wati terasanya sempit karna tulang panggulnya yang seolah-olah mempersempit lubang kemaluannya. Walau demikianlah saya merasaka kesenangan yang mengagumkan di penisku dengan lubangnya yang sempit itu. Saya nampak masukan penisku serta Mbak Wati membuka lebar-lebar kakinya sembari menyokong satu kaki ke dinding kamar. Saya semakin rasakan sensasi yang mengagumkan selagi penisku nampak masuk, karna dinding lubang vagina serta tulang panggulnya yang menggesek-gesek batang kemaluanku selagi jadi sekali.

    Mbak Wati tetap tetap tetap mengerang selagi saya menekan penisku di vaginanya dalam-dalam. Meskipun penisku tidak besar sekali tapi punyai ukuran normal meskipun demikianlah sensasi yang saya beri selagi saya mengocok penisku di dalam vaginanya bikin Mbak wati mengerang, menjerit keenakan sembari matanya merem melek. Sesudah nyaris satu jam jadi sejak pemanasan Mbak Wati nampak tegang lalu di merapatkan kedua kakinya serta saya mengangkangkan kakiku menjadi lubang vaginanya semakin sempit. Dengan model cocok serupa itu saya tetap tetap tetap mengocok vaginanya serta Mbak wati semakin mengerang keras.
    Pada pada akhirnya dia katakan, “Ohh sayang saya inginkan keluaarr.. ohh enakk”..

    Pada pada akhirnya Mbak Wati tidak bisa menghindar gejolak yang tersedia terhadap dianya, menjadi jebollah pertahanannya dengan jeritan yang membuatku semakin bergairah. Saya tetap tetap mengocok penisku karna hingga selagi itu saya tetap tetap bertahan serta saya ingin memberi kesenangan yang dasyat untuk dirinya menjadi dia tidak bisa lupa serta tetap ketagihan. Saya semakin percepat kocokanku, semakin cepat saya mengocok jeritan keenakan Mbak Wati semakin kencang serta tidak tertahankan.

    Malam itu kita lakukan sekali ulang hingga 4 kali. Pada esok harinya kita lakukan sekali ulang hingga siang hari hingga 3 kali. Begitu juga selagi malam harinya hingga pagi kita lakukan sekali ulang 3 kali. Sehari-hari kita lakukan tetap serta hingga ulang ulang Jakarta kita tetap tetap mengerjakannya di dalam kereta meskipun cuma hanyalah permainan jari-jariku di kemaluannya serta dia mengocok penisku dengan ditutup selimut. Sesampainya di Jakarta kita tetap tetap seringkali mengerjakannya terkadang di tempat tinggalnya selagi boss serta beberapa orang pergi atau di kantor selagi umumnya orang sedang keluar. Mbak Wati juga juga wanita yang kuat sekali layaknya kuda liar karna untuk membuatnya orgasme memerlukan selagi yang lama serta perlu laki laki yang terlalu kuat serta pintar memberi sensasi hebat, menjadi suaminyapun tidak bisa menyeimbanginya, tapi dengan saya Mbak Wati tidak bisa laksanakan perbuatan apa-apa karna setiap selagi bersetubuh saya tetap memberi kenikmatan.

    Walau demikianlah selagi ini kita tak akan, karna dia punyai selingkuhan yang lain sekali lagi. Saat ini saya kesepian sekali ulang lebih-lebih saya tidak kerap sekali terkait dengan isteriku karna terkadang saya kasihan dia seringkali kecapaian.

    Rekan-temanku katakan jika saya memanglah jantan karna bisa memuaskan wanita. Bahkan juga mereka yang jadi jantan di ranjang tidak bisa menyeimbangi permainanku hingga bisa memuaskan wanita beberapa kali. Sampai wanita bulepun kerepotan karna mereka tidak kerap sekali memperoleh kenikmatan dengan laki laki bule meskipun mereka punyai penis yang besar, tapi itu bukanlah jaminan serta cewek-cewek bule mengaku selagi jelas jika saya bisa memuaskan mereka sekian kali.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Pengorbanan Demi Hutang Keluarga

    Cerita Sex Pengorbanan Demi Hutang Keluarga


    649 views

    Perawanku – Cerita Sex Pengorbanan Demi Hutang Keluarga, Ita 16 tahun adalah seorang gadis sma yg cantik , menarik , dan bisa dibilang sexy. rambutnya yg sebahu menambah cantik penampilannya. menjelang usia 17 tahun , ia telah menjelma menjadi seorang wanita yg sangat menggairahkan , bentuk pinggulnya dan buah dadanya yg lumayan besar , cukup membuat lelalki normal manapun terpana.

    ( catatan saja , dia tampak lebih menggairahkan ketika memakai seragam putih abu-abu…..MY GOD!!!)

    nita tinggal dengan ayahnya , ibunya telah meninggal beberapa tahun lalu karena kecelakaan mobil. sejak itu ayahnya lah yg mengurus nita , sebenarnya ayah nita masih cukup pantas untuk menikah lagi , namun ia telah berjanji untuk tidak menikah lagi , dan hal itulah yg membuat nita bahagia dengan hidupnya yg sekarang.

    sayangnya nita tidak tahu apa sebenarnya yg telah bergejolak dalam pikiran ayahnya.
    sebagai lelaki normal tentu saja , Pak danar (ayah nita )tentu saja masih membutuhkan dan menginginkan dekapan hangat seorang wanita. Apalagi seiring nita yg bertambah dewasa , naluri kelaki lakian sang ayah terusik , tiap malam tanpa sepengetahuan nita , sang ayah sering memandangi nita yg tertidur lelap , memandangi lekuk tubuhnya dibalik baju tidur , memandangi paha mulus nita yg terlihat krn bajunya tersingkap.
    namun untunglah sang ayah masih punya moral , ia tidak mau berbuat lebih , krn ia sadar bagaimanapun nita adalah anaknya. sebuah moralitas yg segera akan berubah.

    siang itu , pak danar sedang menerima dua orang tamu. johan dan omen. mereka berdua datang untuk menagih hutang pak danar yg lama tidak dibayar, hutang yg tersisa ketika pak danar harus membayar biaya rumah sakit istrinya yg sangat mahal sebab ketika ibunya nita dibawa ke rumah sakit ia tak langsung meninggal namun sempat koma untuk beberapa minggu.kesulitan mencari uang akhirnya pak danar tak punya pilihan lain selain meminjam uang pada johan.
    johan sendiri terkenal sebagai seorang lintah darat yg kejam dan selalu didampingi tukang pukulnya omen.mereka tak segan segan menyiksa siapapun yang menunda nunda pembayaran hutangnya , mereka tak peduli alasan apapun yang diberikan , dan mereka juga tak peduli jika sebenarnya bunga hutang mereka sangat mencekik.

    “Tuan danar, selama ini saya cukup bersabar terhadap anda , tapi tidak hari ini. anda harus membayar semua hutang anda , total 30 juta.” kata johan
    sebenarnya hutang pak danar hanyalah 10 juta namun seiring berjalannya waktu , bunganya terus berkembang hingga mencapai 30 juta , dan kini sebuah penyesalan mulai merayapai hati pak danar

    “tapi maaf pak johan , saya belum ada uang , bagaimana klo saya cicil misalnya , satu juta sebulan dan……”

    ” KAMU GILA..!!” potong omen. ” dicicil …sampai kapan..? kiamat..? bayar sekarang..atau..!!” ancam omen sambil memperlihatkan pistol yg terselip di pinggang.
    pak danar tercekat melihat pistol di inggang omen , dan ia sangat yakin orang ini tak akan segan segan menggunakannya

    ” tapi pak johan….saya….”

    “TIDAK BISA..!!! bayar hari ini atau pakai barang kamu…atau rumah kamu….!!” potong johan lalu memberi isyarat pada omen.
    omen sebagai kaki tangan setia johan sudah ratusan kali melakukan ini dan sangat paham apa yang menjadi tugasnya , dengan sigap ia mendekati pak danar yang ketakutan , omen lalu menarik kerah baju pria malang itu lalu melayangkan tinjunya pada wajah pak danar.

    pak danar limbung dan terjatuh di sofa , kepalanya berdenyut pusing , dari hidung dan mulutnya keluar darah segar

    “bagaiman tuan danar…?? ” tanya johan dengan dingin

    “tapi..tapi….” belum sempat danar berbicara , omen telah menariknya kembali dan kini bogem mentah melayang menghantam perutnya sehingga danar terjatuh berlutut di lantai sambil memegang perut.

    pak danar terus mencoba untuk meminta kebijakksanaan johan , namun johan tak bergeming , sehingga pak danar putus asa dan tak tahu harus bagaimana lagi. Namun takdir bicara lain, saat itu nita baru saja pulang sekolah . seperti halnya laki laki lain , johan dan omen terpana melihat kecantikan nita , johan pun mengisyaratkan omen agar berhenti sejenak.

    Nita sendiri terkejut dan khawatir melihat kondisi ayahnya ,apalagi melihat kedua tamunya yang dalam sekejap saja nita bisa menduga mereka bukan orang baik baik.

    “ayah..kenapa ayah…ada apa..??” tanya nita sambil berusaha menghampiri ayahnya , tangan nita sempat ditangkap omen membuat gadis remaja itu meronta mencoba melepaskan diri , gerakan tangan dari johan membuat omen akhirnya melepaskan gadis itu

    johan sejenak terdiam mengamati dan memandangi nita yang cantik , apalagi ia kelihatan begitu fresh dengan balutan seragam SMA nya , roknya yg agak pendek sedikit memberi pemandangan sekilas dari paha putih nan mulus

    ” ada alternative buat membayar hutang anda pak danar..” johan seolah memberi sedikit harapan pada pak danar.

    ” apa itu..?”

    ” anakmu.?”

    nita dan ayahnya sama sama terkejut bahkan gadis itu tak mampu berkata apa apa selain memandangi johan dengan penuh kebencian

    “apa?” pak danar kaget .” jangan pak johan, tidak bisa..jangan dia..”
    kata danar sambil memeluk anaknya erat

    ” ayolah danar , apa pilihan kamu..? kamu biarkan saya dan juga omen
    sedikit bermain main dengan dengan anak kamu , hutang lunas”

    “dasar kalian semua bandit bandit tak bermoral..!!!!!” nita memaki dengan penuh amarah dan hanya ditanggapi oleh johan dengan tertawa

    “terserah kamu bilang apa gadis manis…..”

    “tapi dia anak saya..saya tidak….”

    ” atau kamu pilih omen …?pikirkanlah , klo kamu mati ..apa jaminan klo saya tidak menyentuh anak kamu nantinya..?”

    omen pun dengan dramatis mencabut pistol yang terselip di pinggangnya lalu mengarahkan ke kepala danar

    pak danar dan nita sangat bingung dengan pilihan itu
    nita jelas jelas tak sudi jika harus menjadi budak nafsu para penjahat ini , ia tak menyangka juga ayahnya bisa terjebak rentenir jahat macam johan ,namun memang tak ada pilihan lain , dengan hati yg hancur nita rela mengorbankan tubuhnya demi membayar hutang sang ayah , apalagi hutang ini krn harus membayar biaya rumah sakit. meski begitu ia masih sedikit berat hati untuk melakukan hal ini.

    johan tertawa penuh kemenangan dan menuruh nita untuk duduk disampingnya nita dan berkata,

    “klo kamu nurut , semua akan baik baik saja sayang…” tangan johan menelusup kebalik rok seragam nita . johan meraba paha mulus nita ,semakin naik ke pangkal paha , disentuhnya vagina nita dari luar celana dalamnya.

    “jangan..tolong..jangan kesana…jangan….”

    “he..he..he…tenang sayang, kamu akan merasakan lebih dari sekedar sentuhan”
    “oh..tidak… jangan…”
    hati nita memberontak namun ia sadar tak mungkin ia bisa lolos dari masalah ini, maka ia membiarkan tangan johan menjelajahi paha dan vaginanya.
    tangan johan kini mulai bergerak ke atas , buah dada nita yang ranum kini jadi mainan yang mengasyikan untuknya , sementar nita hanya bisa merintih dan mengerang , knikmtan , rasa malu dan kemarahan bercampur aduk di dadanya.
    ketika johan mulai melepaskan kancing seragamnya ,secara refleks nita mencegahnya dengan memegang tangan johan , namun ketika gadis itu melihat omen akan menyiksa ayahnya , ia pun kembali pasrah.
    satu persatu kancing seragamnya dibuka , memperlihatkan bukit kembar yang sedari tadi membuat penasaran pria pria cabul itu , dengan tak sabar johan lalu merenggut bra yg menghalangi keindahan buah dad itu.

    “AWWWW!!!” NITA TERpekik keakitan saat bra nya direnggut paksa , johan sendiri kemudian larut dalam keasyikan meremas remas buah dada ranum tersebut sambil menciumi leher jenjang nita

    “berlutut , cepat.!!” perintah johan setelah puas bermain main dengan buah dada nita

    “tidak mau..!!” nita cukup paham dengan maksud perintah itu dan ia menolak dan sangat enggan melakukan perintah yang menjijikan baginya

    “ayoo..!!” johan mulai tak sabar dan mendorong nita , hingga berlutut di depannya.

    nita mulai menangis ,ia tak menyangka akan mengalami hal yg menakutkan ini.

    “ayo sayang, buka celana saya…”

    ” jangan , aku gak mau kayak gini…”

    “ayo, jangan rewel ah..atau…”

    johan tak meneruskan kata katanya , namun nita dapat melihat , saat itu omen sedang menodongkan pistol ke kepala ayahnya.nita benar benar tak punya pilihan.

    nita mulai membuka dan menurunkan celana johan, begitu celana dalam johan diturunkan , nita langsung disambut dengan penis johan yg memang sudah tegang sedari tadi. ini kali pertama nita melihat penis seorang lelaki secara langsung , ia memang seorang gadis baik , belum pernah ia melakukan hal hal sex , bahkan berciuman pun belum , hal ternakal yang pernah ia lakukan hanyalah menonton film bokep bersama teman temannya yg semua perempuan dan tak lebih dari itu

    ” ayo , kocok kocok dengan tanganmu”
    dengan patuh nita melakukan suruhan johan, genggaman tangan mungil nita ternyata memberi sensai yang luar biasa pada renternir kejam ini , ia memejamkan mata menikmati dan meresapi kocokan tangan mungil gadis remaja bernama nita

    “sekarang , masukan ke mulutmu..” perintah johan kemudian

    “apa..? jangan tolong..” nita merasa betapa menjijikannya hal tersebut

    “eitts..nona manis, ingat kamu harus lakukan semua yg aku perintahkan!!”

    nita memandang nanar penis dalam genggamannya sebelum akhirnya dengan gerakan lambat memasukan penis johan ke mulutnya , air mata mengalir di pipinya.

    ” ayo ,jilat dan hisap sayang , hisap seperti kamu makan permen loli.”

    nita menjilat dan menghisap penis johan dengan patuh , meski baru pertama kali melakukan ,nita pernah melihatnya di film bokep dan berusaha mengingat bagaimana cara mengulum penis.
    siapapun akan melayang jika seroang gadis cantik menjilati penisnya apalagi jika yang menjilati adalah gadis remaja secantik nita.
    setelah beberapa lama , johan merasakan penisnya akan menyembur , ia pun menahan kepala nita , sehingga nita terpaksa menelan sperma johan , rasa jijik dan nyaris tersedak membuat ia akhrinya terbatuk batuk.
    sementara johan masih meresapi kenikmatan yg baru saja dirasakan untuk beberapa lama .
    nita sendiri dengan masih berlutut di lantai , menangis sejadi jadinya , namun sayang mimpi buruk belum selesai.
    sementara johan mengumpulkan tenaga , ia menuruh omen untuk bermain main dengan nita.

    omen menyuruh nita untuk nungging di sofa, mungkin krn sudah pasrah nita tidak banyak melawan , namun isak tangis masih terdengar.
    omen kemudian menyingkap rok seragam nita dan menurunkan celana dalamnya , memperlihatkan bulatan pantat yag indah dan mulus , semuanya terpana tak terkecuali sang ayah , yg baru melihat pantat mulus anaknya , diam diam nafsu birahinya muncul juga, apalagi vagina nita dan sedikit bulu bulunya agak terlihat.
    sewaktu nita sedang melakukan oral sex pada johan , omen iseng membuka dan melihat lihat isi tas se kolah nita , isinya ternyata standar isi tas sekolah perempuan , namun ketika ia menemukan body lotion di dalam tas itu , muncul sebuah ide nakal dalam otaknya
    omen menggunakan body lotion yang ia temukan untuk membaluri pantat nita , sambil dielus , diremas, ia ratakan body lotion tsb , jarinya bermain main di lubang pantat nita.

    ” aduuhh..jangan…ahh..”

    setelah beberapa menit , omen membuka celananya , penisnya cukup besar dan nita tak melihatnya jika ia melihat pastinya gadis itu akan menjerit ketakutan.
    nita hanya merasakan sebuah benda keras menyentuh pantatnya , dan belum sempat ia menyadari apa yang terjadi omen telah memaksakan penisnya untuk masuk ke dalam lubang pantat gadis malang itu

    “aaaaaaauuu…SAkiitt……..keluarin…tolong..ke luarin..” nita menjerit keras begitu penis omen mnerobos masuk.

    namun omen tak peduli , ia terus mendorong masuk penisnya ,membuat jeritan nita makin keras. untungnya atau sialnya tak ada yang mendengar jeritan nita.
    omen terus saja menyodok lubang pantat nita sambil kini tangannya meremas remas buah dada nita dengan kasar
    jerit dan tangis kesakitan dari nita malah semakin menambah semangat preman itu
    setelah bebrapa lama tersiksa, akhirnya omen selesai juga , nita merasa sedikit lega, meski ia merasakan sakit yg luar biasa.
    dengan masih tertelungkup nita menangis sejadi jadinya , ia menangis karena rasa sakit dan juga menangius karena harga dirinya hancur , smentara pak danar memandang tak berdaya anaknya yg tersiksa , sebuah rasa bersalah muncul saat sejenak birahinya ikut naik ketika nita mengalami pelecehan seksual didepannya

    “ambil bir..” johan menyruh omen mengambil bir di mobil, tak berapa lama omen datang membawa beberapa botol bir.
    johan membuka satu dan meneguknya

    “mau , sayang…?”johan menawarkan bir pada nita , namun ia hanya terdiam.
    ” ayo berbaring..”

    “ssaya…mmau..diapain lagi..?” nita merasa cemas
    “sudah berbaring saja.”

    nita kemudian berbaring di sofa , johan menarik lepas rok dan celana dalam nita , kini vagina dengan bulu bulu indahnya terlihat jelas.

    tiba tiba johan menumpahkan bir ke sekujur tubuh nita ,sehingga nita gelagapan.
    “ha..ha..ha…..you are a fu*king beautiful angel…ha..ha..ha…”
    dengan tak sabar johan melucuti pakaian nita yang tersisa dan mulai meremas dan mengisap buah dada nita.

    “aduuh..jangan…”

    namun percuma , tubuh telanjang nita kini sudah ditindih tubuh johan yg pula telah bugil , bergantian buah dada nita dihisap diremas , kadang digigit oleh johan , putingnya dipermainkan dengan gemas. nita hanya bisa meronta dan menangis tertahan , seumur hidup belum pernah ada yg menyentuh tubuhnya , kini org tak dikenal telah menagacak ngacak tubuhnya. pak danar sendiri tak menyangkal meski tak tega melihatnya namun ada sedikit rangsangan birahi melihat tubuh mulus anaknya ditindih orang lain.

    jilatan johan perlahan turun ke perut , paha, lalu langsung ke tujuan utama , vagina.
    dengan penuh kenikmatan johan menjilati vagina nita.
    “aaahh…jaaang.ann..aahhh..uughh..’
    “uhh.too.loong..cukupp..”
    s
    sebenarnya nita juga mulai dilanda badai birahi , namun harga dirinya yg tersisa membuat ia terus berusaha melakukan perlawanan semampu ia bisa
    tiba tiba nita merasakan sodokan keras di vaginanya , ternyata penis johan telah memaksa masuk kedalam vagina nita yg masih sempit.

    “AAAAAAAAAAHHHHHH…..”

    nita kembali berteriak keras, kini keperawananya telah direnggut oleh johan, air mata kembali mengalir deras, masa depannya hancur sudah.darah mengalir bercampur sperma johan. apalagi belum sempat beristirahat omen kemudian ambil giliran. hari itu nita berkali kali digilir oleh johan dan omen , di depan ayahnya sendiri yg tak mampu berbuat apa apa.
    setelah beberapa jam akhirnya johan dan omen puas juga menikmati tubuh nita , wajahnya terlihat kelelahan namun kepuasan terlihat dari raut wajah jahatnya , berbeda dengan kondisi nita yang mengenaskan , ia terbaring lemah kehabisan tenaga , tubuh telanjangnya terlentang di sofa , cairan putih bercampur keringat membasahi tubuhnya yang putih mulus , buah dadanya naik turun seiirama dengan isak tangisnya yg tak kunjung berhenti

    “anakmu memang benar benar luar biasa danar” kata johan ketika akan pulang

    “besok kita akan kembali lagi, aku ingin membuat rekamannya” sambung johan

    pak danar kaget dan berkata , “tapi …katanya hutangku lunas jika kalian telah mendapatkan anak saya.”
    “benar danar , tapi kita kan tidak bilang berapa kali , ha..ha..ha…sudahlah , suruh anakmu siap siap besok , kamu tahu ..dari sekian banyak perawan yg aku tiduri , anakmu is the best.”
    kata johan sambil pergi dan berlalu.
    pak danar segera memapah masuk anakanya ke dalam kamar dan atas permintaan nita , ia pun meninggalkan anaknya sendirian di kamar.
    namun begitu dari luar kamar ia bisa mendengar anaknya menangis dan menjerit pilu , meratapi nasibnya yang malang

    malam harinya johan menemui anaknya yg bersiap tidur , nita terlihat termenung di tempat tidur, ia terlihat masih shock.
    “ayah..kenapa semua ini terjadi..?”
    “maafkan ayah nak..ayah tak bisa berbuat apa apa.” kata pak danar dan memeluk nita. kini nita menangis dipelukan ayahnya.
    pak danar mengelus-elus punggung nita untuk menenangkannya.

    “ayah….aku gak mau terus terusan melayani mereka ayah…aku bukan pelacur !!” kata nita di sela isak tangisnya

    “ayah tahu sayang ..ayah tahu…maafkan ayah ya nak….ayah tak menyangka jadi begini…” kata pak danar sambil terus mengelus elus punggung nita
    tiba-tiba nita merasakan elusan ayahnya berubah , ia merasakan tali baju tidurnya diturunkan ayahnya.
    “ayah ..apa apaan ini..?”
    namun ayahnya menjawab dengan membuka paksa baju tidur nita.
    “ayah..sadar…aku anak mu ayah..ini nita..”
    namun danar kelihatan tak peduli , ia terus membuka baju tidur nita,sehingga nita telanjang bulat , ia pun memainkan buah dada anaknya dengan penuh nafsu.
    “ayah…..tega…….”
    “diam sayang…..ssst….kamu sayang ayah kan….?sudahlah, diam…apa bedanya toh kamu sudah gak perawan”
    nita sempat berontak beberapa saat , namun ia kalah tenaga apalagi ia masih letih dan penat sehabis sepanjang siang jadi budak nafsu johan dan omen
    maka nita pun membiarkan ayahnya menilati sekujur tubuhnya dari leher terus turun ke buah dada , putingnya digigiti dengan gemas , smentara belahan lainnya di remas remas dengan nakal , kali ini ia membiarkan dirinya larut dalam birahi , ia memang marah , kecewa , dan sedih , namun tak ada guna itu semua.
    melihat anaknya terlihat pasrah dengan tak sabar ia membukai pakaiannya sendiri
    pak danar kemudian meyuruh nita duduk di pangkuannya , lalu dengan nafsu bibir pak danar meraih bibir indah nita , lidahnya menjelajah mencari temuan lidah anaknya , merasa tanggung kotor dan terhina , nita pun membalas ciuman ayahnya dengan lebih panas , nita merangkulkan tangannya pada leher ayahnya , sambil menekan kedua buah dadanya pada dada ayahnya.
    birahi pak danar semakin memuncak saat merasakan empuknya dada nita , ia sudah tak peduli lagi jika sebenarnya perempuan yang digumulinya sekarang adalah anaknya sendiri.
    nita memang memasrahkan dirinya untuk larut dalam birahi , namun setetes harga diri masih tersisa dalam dirinya , dan setetes harga diri itulah yang berubag menjadi tetesan air mata yang jatuh saat ia berciuman dengan ayahnya.
    dan tetes air mata itu pulalah yang mengiringi kepedihannya saat penis ayahnya memenuhi mulutnya.

    sepanjang malam nita menjadi budak nafsu ayahnya , entah berapa lama ia melayani ayahnya sendiri , yang pasti sepanjang malam itu nita kembali menangisi hidupnya yg malang , hari nya yg kelabu , dia tak mengerti mengapa harus mengalami semua itu.sayang sekali..nita tak tahu, jika hari itu adalah awal dari mimpi buruknya.

    mimpi terburuk masih akan datang menghantui dia.
    nita yang malang.

    meski baru mengalami peristiwa yg mengejutkan, tidak membuat nita terus terpukul.
    ia mencoba tabah , pagi harinya ia masih berangkat sekolah seperti biasa seolah tak ada apa apa. yg berbeda mungkin hanya sikap dia pada ayahnya, ia tak menyangka ayahnya yg begitu ia hormati tega berbuat seperti itu.

    siang hari menjelang nita pulang sekolah , johan dan omen kembali datang , kali ini ia membawa kamera untuk merekam video mereka dengan nita. danar menyetujui anaknya kali ini direkam dengan syarat ia duluan yg menikmati tubuh anaknya, johan setuju.

    namun hingga sore hari anaknya tidak juga pulang , danar mulai khawatir , jangan2 anaknya kabur , karena peristiwa ini. akhirnya menjelang malam nita baru pulang.
    ” hai sayang darimana kok baru pulang.?”sambut danar
    “apa peduli ayah….” jawab nita ketus.
    “tapi nita….”
    “sudahlah nita capek ayah.” nita lantas menuju kamarnya.

    betapa terkejutnya dia ketika di kamarnya telah menunggu johan dan omen yang terlihat begitu gembira melihat nita datang.
    saat nita hendak berbalik, ayahnya mendorong masuk nita ke dalam dan mengunci pintu kmar.

    “ayah..apa lagi ini…?”nita mulai ketakutan.
    “ayo sayang..kamu pasti mengerti…terserah kamu….kamu pasrah atau kamu harus dikerasin dulu…”
    “betul nita yang cantik ,…sebaiknya kamu ikuti perintah kita..”

    nita hanya terduduk diam di tepi ranjang , saat ayahnya mendekat.
    “ayo sayang…ayah ketagihan sedotan kamu.”
    dengan memandang jijik pada ayahnya ia membuka celana ayahnya , dan mulai menjilati kont*l ayahnya. danar menggeram tertahan ketika kont*lnya merasakan kehangatan mulut nita.
    “fantastic…..video yang bagus.” kata johan sambil tetap merekam adegan tersebut.terbayang jika dijual film ini akan menghasilkan uang banyak , gadis cantik masih sma, masih berseragam pula.wow.

    smentara nita masih menjilat dan menyedot kont*l ayahnya , ia sedikit terbiasa meski masih merasa terhina.
    “ayo sayang….sedot yg kuat..telan sperma ayah..”
    tak butuh waktu lama sampai akhirnya nita kembali menelan sperma ayahnya ,
    “oooohh…nitaaa…”

    danar kemudian mendorong nita hingga terbaring di tempat tidur, rok abu abunya tersingkap , memperlihatkan paha mulus nita.
    danar menyingkap rok nita ke atas dan menurunkan celana dalam nita. vaginanya ia jilati dengan nikmat , membuat nita bergelinjang dan merintih , sementara johan dan omen tetap merekam setiap moment yg terjadi.

    danar kemudian membuka satu persatu kancing sergam nita , dan dengan lembut membuka bra nita , buah dadanya kembali terlihat , apalagi bekas gigitan mereka kemarin masih belum hilang , merah merah yg membuat rangsangan makin tinggi.
    danar memainkan puting susu nita, sambil meremas buah dada yg lain.

    “aaahh..ayyaahhh…..suuddahh…uuuhhhh…”

    setelah puas dan dirasa punya cukup tenaga , danar melebarkan paha nita , dan mulai memasukan kont*lnya ke vagina nita.
    “ahhhhhhhh.w……ahhh..”
    tubuh nita tergerak maju mundur seiring dengan gerakan ayahnya , tubuhnya menggelinjang , mulutnya masih keluar rintihan rintihan, memberi penyemangat danar mendorong kont*lnya menembus vagina anaknya makin dalam , sambil tangannya meremas remas buah dada nita.

    setelah puas, giliran johan yang menindih nita , sementara omen tetap merekam nya. tak membuang waktu , johan menyingkirkan semua pakaian yg masih melekat di tubuh nita sehingga nita telanjang bulat, ia melakukan doggy style dengan nita, sepanjang itu , nita menjerit jerit , merintih dan menangis,tapi siapa yg peduli..? malah kelihatan indah di video.

    setelah johan puas , tanpa mempedulikan nita yg kelelahan ,omen giliran menyetubuhi nita , kali ini nita tak banyak bersuara , mungkin kelelahan.
    setelah omen puas , nita dibiarkan istirahat kurang lebih sepuluh menit.

    sepuluh menit berlalu, pesta kembali dimulai.

    “nita coba pakai ini sayang ” kata sang ayah sambil memberikan pakaian cheersleader nita, yg ia temukan di lemari pakaian anaknya.
    Nita kelihatan sangat sexy dengan baju cherrs yg ketat dan minim itu , apalagi ia memakainya tanpa memakai pelapis apa apa.
    johan kemudian menyuruh nita melakukan strptease menggunakan pakaian cheers itu.
    dengan terpaksa , nita melakukan adegan striptease, satu persatu pakaiannya dilepas,kurang lebih 5 menit ia harus melakukannya dengan direkam pula.

    “bagus..bagus…coba dipakai lagi say..” johan menyuruh nita memakai lagi pakaian cheers nya.
    “sekarang berbaring di tempat tidur..”
    nita berbaring , sambil menduga duga dia akan diapakan.
    ternyata dengan pakaian cheers itu nita diperintahkan untuk melakukan mastrubasi, dengan tetap direkam. satu hal yg pasti hasil video tsb sangat luar biasa indah.

    setelah nita mengalami orgasme , omen dapat gliran. ia pun melakukan posisi kesukaan dia , seperti kemarin ia menyodomi nita , sehingga nita kembali berteriak2 kesakitan , kali ini danar ikut nimbrung , ia bungkam mulut anaknya dengan kont*lnya yg besar. nita sempat agak kewalahan diserang depan belakang , apalagi kemudian johan ikut meremas dan menjilati buah dadanya.
    pertama kalinya nita mengalami gang bang , ironisnya salah satunya adalah ayahnya sendiri.
    hampir semalaman nita digilir oleh tiga orang itu , bahkan beberapa kali ia harus melayanai mereka sekaligus , semua lubang nita jadi sasaran tembak mereka.

    ironis sekali nita seorang gadis yang cantik harus menjadi budak sex , apalagi dengan rekaman ditangan johan. kadang ia harus “menjamu”klien bisnis johan, ia pasrah saja dengan nasibnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ketika Duda Dan Janda Bertemu Dalam Nafsu

    Cerita Sex Ketika Duda Dan Janda Bertemu Dalam Nafsu


    704 views

    Perawanku – Cerita Sex Ketika Duda Dan Janda Bertemu Dalam Nafsu, Tak pernah sekalipun terlintas dalam pikiranku kalau akhirnya aku harus menjadi seorang duda. Bagiku kehidupan perkawinan yang kulalui selama ini didasarkan atas rasa cinta. Aku mencintai istriku, begitu pula ia juga mencintaiku. Tapi ternyata cinta saja tak cukup untuk membina sebuah rumah tangga yang bahagia.

    Menginjak tahun ketiga usia perkawinanku, keutuhan rumah tanggaku mulai goyah. Apalagi sejak kelahiran anak kami yang kedua yang hanya berselang setahun dengan anak kami yang pertama. Aku memang sepakat dengan istriku untuk berproduksi secepatnya dan akan sedikit repot di awal-awal tahun perkawinan untuk membesarkan anak-anak dan setelah itu kami baru akan konsentrasi untuk karir, cari uang dan tujuan hidup yang lainnya.

    Namun rupanya rencana tak berjalan seperti yang kami harapkan. Istriku terpaksa harus keluar dari kantornya yang bangkrut akibat krismon. Padahal kelahiran anak keduaku bagaimanapun cukup menambah pengeluaran kami. Sehingga aku terpaksa bekerja lebih keras, meskipun saat itu aku sudah menjadi wakil manajer di perusahaanku. Aku mulai kembali mengajar di beberapa perguruan dan akademi swasta, seperti yang pernah kulakukan pada saat belum berkeluarga dulu. Di sinilah masalah keluarga mulai muncul. Beberapa bulan menganggur, istriku mulai uring-uringan dan kelihatan tertekan. Sementara aku harus sering pulang larut malam, karena aku tidak hanya sibuk mengajar, tetapi juga mulai aktif dipanggil sebagai pembicara di beberapa pertemuan-pertemuan bisnis.

    Kondisi seperti itu berlangsung hampir satu tahun. Entah sudah berapa puluh kali aku bertengkar dengan istriku. Dari masalah yang sepele hingga masalah yang berkaitan dengan urusan ranjang. Istriku kurasakan mulai dingin dan tak jarang menolak bila kuajak berhubungan intim. Sikapnya juga mulai aneh. Beberapa kali aku menemui rumah dalam keadaan kosong karena istriku pergi dan menginap di rumah orang tuanya bersama anak-anakku. Kadang ia berada di sana selama satu minggu, meskipun aku sudah menyusulnya dan mengajaknya untuk pulang.

    Singkat cerita, setelah kurang lebih satu setengah tahun kondisi seperti itu berlangsung terus menerus, istriku akhirnya meminta cerai. Aku kaget dan tak pernah menduga ia akan melakukan itu padaku. Sulit bagiku untuk membujuk dan mengajaknya bicara secara baik-baik. Bahkan kedua orang tua kami sampai ikut campur mendamaikan. Akhirnya dengan berat hati aku harus berpisah dengan istri dan kedua anakku. Pupuslah sudah angan-anganku membentuk Keluarga yang Bahagia. Ada tiga bulan aku seperti orang linglung menghadapi cobaan itu. Aku stres berat. Bahkan sempat hampir masuk rumah sakit.

    Aku mendapatkan hak untuk menempati rumah kami. Tapi anak-anak ikut istriku yang kini tinggal dengan orang tuanya. Sesekali aku menemui mereka, karena anak-anakku masih kecil dan tetap perlu figur seorang ayah.

    Kurang lebih setahun setelah perceraianku, aku mulai menjalin hubungan lagi dengan seorang wanita. Maryati namanya, seorang janda tanpa anak. Perkenalan kami terjadi sewaktu aku terlibat dalam sebuah kepanitiaan temu bisnis yang diadakan sebuah perusahaan terkemuka di ibu kota. Pertemuan demi pertemuan dan pembicaraan-pembicaraan di telepon akhirnya berkembang menjadi acara kencan bagi kami berdua.

    Rasa kesepian yang selama ini kualami seperti mendapat obatnya. Maryati memang seorang yang wanita yang menarik dan menyenangkan bagi siapa pun laki-laki yang mengenal dia. Entah kenapa ia memilihku. Mungkin kami sama-sama berstatus cerai. Tapi ternyata ia punya alasan lain. Menurutnya ia menyukaiku karena aku orangnya kalem tapi terlihat matang, dan menurutnya lagi, wajahku ganteng dan ia suka dengan laki-laki yang berkumis sepertiku. Komentar yang terakhir itu hampir sama dengan yang pernah disampaikan oleh mantan istriku waktu kami pacaran dulu.

    Sebagai laki-laki normal, terus terang di samping tertarik pada personalitasnya, aku juga tertarik secara seksual dengan Dik Mar (demikian aku biasa memanggil Maryati, sementara ia biasa memanggilku Mas Is, kependekan dari namaku, Iskandar). Selama menduda, kehidupan seksualku memang cukup menjadi suatu masalah bagiku. Karena aku bukan tipe yang bisa main dengan sembarang orang, karena aku takut dengan berbagai risiko yang nanti bisa menimpaku. Meskipun kuakui sekali dua kali aku terpaksa melacur. Tapi jarang sekali aku melakukannya dan bisa dihitung dengan jari. Itu pun kulakukan dengan penuh perhitungan dan hati-hati. Terus terang selama ini aku lebih banyak menyalurkan hasrat seksualku dengan cara onani sambil lihat BF atau majalah porno yang kumiliki.

    Maka ketika aku mengenal Maryati, dan semakin mengenalnya lebih jauh lagi, serta merasa yakin dengan siapa aku menjalin hubungan, aku tak sungkan-sungkan lagi menyatakan kesukaanku padanya. Statusnya yang janda secara psikologis membuatku lebih berani untuk berbicara dan bersikap lebih terbuka dalam beberapa hal yang sensitif, termasuk masalah seks. Dan seperti sudah kuduga semula, Maryati meresponku dengan baik.

    Kami pertama kali melakukan hubungan intim di sebuah hotel di daerah Puncak. Aku yang mengajaknya. Meskipun semula ia menolak ajakanku dengan halus, tapi akhirnya aku berhasil mengajaknya bermalam di Puncak.

    Pagi itu kami berangkat dari Jakarta sekitar jam 9 pagi. Selama perjalanan kami mengobrol dan bercanda tentang berbagai hal, bahkan kadang-kadang menyerempet ke masalah-masalah yang intim, karena kami sadar bahwa kepergian kami ke Puncak memang untuk itu. Begitu tiba di dalam kamar hotel, tubuh Maryati langsung kudekap dan kuciumi ia dengan mesra. Ia membalasku dengan ciuman yang tak kalah hangatnya. Cukup lama kami berciuman dalam posisi berdiri. Senjataku pun sudah lama berdiri sejak mulai masuk lobby hotel tadi, karena terus membayangkan kejadian yang bakal terjadi.

    Dadaku terasa berdegup keras sekali. Kurasakan pula debaran jantung Maryati pada tanganku yang merayap-rayap di sekitar dadanya. Memang baru pertama kali inilah kami berbuat agak jauh. Bahkan bisa dipastikan kami akan lebih jauh lagi.

    Selama ini kami hanya sebatas berciuman. Itupun baru kami lakukan sebanyak dua kali dan dalam suasana yang tidak mendukung. Yang pertama terjadi di gedung bioskop dan yang kedua waktu aku mampir ke kantornya dan sempat masuk ke ruang kerjanya. Sehingga pada kedua kesempatan itu kami tak leluasa untuk saling menjamah.

    Tapi kali ini, kami bisa saling menyentuh, meremas dan melakukan apa saja dengan bebasnya. Tanganku berulang-ulang meremas gemas bongkahan pantatnya, karena bagian tubuhnya itulah yang selama ini paling kusukai tapi paling sulit kujamah. Sedangkan ia asyik menelusuri dadaku dan mengusap-usap bulu yang tumbuh lebat di sana. Barangkali bagian tubuhku itulah yang selama ini disukainya tapi sulit disentuhnya. Dia memang pernah mengomentari tentang bulu dadaku yang memang bisa terlihat jelas bila aku memakai kemeja biasa.

    Siang itu kami akhirnya melakukan sesuatu yang sudah lama kami pendam. Terus terang kami melakukannya dengan terburu-buru dan cepat. Bahkan pakaian tak sempat kami buka semua. Maryati masih mengenakan rok dan blusnya. Hanya saja blusnya sudah terbuka, demikian pula dengan BH-nya, sudah terkuak dan menonjolkan isinya yang bulat padat itu. Sementara rok hitamnya sudah kutarik ke atas pinggangnya dan celana dalamnya sudah kulepas sejak dari tadi. Aku sendiri masih berpakaian lengkap, hanya beberapa kancing bajuku sudah terlepas bahkan ada yang copot direnggut oleh tangan Maryati. Sedangkan celana jeans dan celana dalamku tak sempat lagi kulepas, hanya ikat pinggang dan ritsluitingnya saja yang kubuka. Sehingga batang kemaluanku bisa langsung kujulurkan begitu saja dari celana dalamku yang juga tak sempat kulepas.

    Segera Maryati kutelentangkan di atas ranjang dan aku langsung melakukan penetrasi. Tanpa ba bi Bu lagi aku segera tancap gas. Menusuk sedalam-dalamnya dan mulai menggenjotnya.

    Kami berdua seperti balas dendam. Segera ingin mencapai puncak. Suara erangan dan lenguhan terdengar bersahutan dengan nafas kami yang saling memburu. Kami benar-benar bermain agak liar. Mungkin karena sudah lama saling memendam birahi. Sehingga saat itu kami lebih tepat disebut sedang bermain seks daripada bermain cinta.

    Akhirnya permainan kami selesaikan dengan cepat. Kami tak sempat melakukan variasi atau posisi gaya yang macam-macam. Cukup gaya konvensional saja. Yang penting kami berdua bisa mencapai puncak kenikmatan. Maka begitu Maryati sudah mendapat orgasmenya, aku langsung menggenjotnya dengan semangat dan tak lama kemudian aku pun mengerang seiring dengan muncratnya cairan kenikmatan dari batang kemaluanku dalam tubuhnya, berkali-kali.

    Aku lalu merebahkan badanku memeluk tubuh Maryati dengan nafas tersengal-sengal. Ia membalasku dengan mengusap-usap rambutku dan menciumi kepalaku. Kami lalu berciuman dengan lumatnya.
    “Aku mandi dulu ya Mas..” tiba-tiba Maryati melepas pagutannya dan beranjak dari posisi telentangnya.

    Sebenarnya aku masih ingin berdekapan. Tapi segera kuikuti langkahnya menuju kamar mandi. Kulihat ia mulai melepas sisa pakaiannya. Aku memandangnya sambil bersandar pada pintu kamar mandi. Bibirnya terus tersenyum membalas pandanganku yang terus lekat selama ia melepas pakaiannya satu persatu. Sementara aku melongo menyaksikan striptease gratis di depanku. Sampai akhirnya ia benar-benar bertelanjang bulat.

    Baru kali ini aku melihat tubuhnya dalam keadaan benar-benar polos. Selama ini aku hanya bisa membayangkan bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Kini aku bisa melihat semuanya. Terpampang jelas.
    “Mau gabung?” katanya menggoda. Dan aku memang tergoda. Langsung kucopot pakaianku yang sebagian besar sudah setengah terbuka lalu sengaja kusisakan celana dalam saja. Aku langsung menuju ke arahnya. Lalu kembali kami berciuman. Tangannya langsung meremas-remas milikku yang sudah agak lemas dan masih terbungkus celana dalam itu. Sementara aku pun sibuk memainkan puting susunya dengan jari-jariku. Permainan seperti ini sebenarnya pernah kami lakukan. Hanya bedanya kali ini kami melakukannya dalam keadaan tubuh telanjang.

    “Mas..” bisiknya di sela-sela acara saling memagut dan meremas.
    “Ya, sayang?” balasku.
    “Sudah kuduga, punya Mas Iskandar pasti gede.”
    “O ya?”
    “Ya”, sambil tangannya meremas kuat milikku. Aku mengerang tertahan, enak.
    “Aku juga sudah menduga..” kataku sambil mengarahkan jariku ke sela-sela pahanya.
    “Apa?” tanyanya.
    “Punya Dik Mar pasti legit..”
    “Kayak apa sih yang dibilang legit itu?”
    “Ya kayak tadi”, jawabku sambil menusukkan jari tengahku ke celah bibir kemaluannya. Terasa agak seret tapi lentur dan sedikit lengket. Itulah legit.

    Aku mulai terangsang. Milikku pelan-pelan mengembang dan mengeras. “Masshh..” ia mulai merintih ketika sambil tanganku bermain di bawah sana, mulutku juga mulai merambah telinga, leher dan berhenti di ujung buah dadanya yang telah mengeras. Jilatan dan isapan mulutku makin membuatnya merintih-rintih kenikmatan.

    Sementara tangannya kini sudah menelusup masuk ke celana dalamku dan meremas-remas isinya dengan gemas. Membuatku makin tegang dan ingin segera menyetubuhinya lagi.

    “Mau lagi?” tanyaku agak berbisik. Ia mengangguk.
    “Sekarang?” tanyaku lagi. Dan ia mengangguk lagi.

    Akhirnya kami melakukannya lagi di dalam kamar mandi. Bahkan kami tak sempat mandi lebih dahulu sesuai rencana semula. Tapi kali ini kami ingin bermain cinta, tidak semata-mata main seks seperti tadi. Semua berawal ketika ia melepaskan celana dalamku dan lalu memintaku untuk segera menusuknya. Segera kuangkat dan kududukkan tubuhnya di atas meja wastafel. Lalu dalam posisi berdiri aku langsung menghujamkan kejantananku ke sela-sela pahanya yang segera dibukanya lebar-lebar. Kami berdua kembali bernafsu. Bibir kami saling melumat dan tangannya langsung merangkulku erat-erat. Sementara pinggulku spontan menyentak-nyentak, mengayun dan menghujam dengan liarnya. Gerakan yang sudah lama tak kulakukan.

    Kurasakan Maryati pun sepertinya sudah lama tak menikmati permainan cinta seperti ini. Kedua kakinya melilit pinggangku dengan ketatnya. Kedua tangannya terus mencakar punggungku bila dirasakannya aku menusuknya terlalu dalam. Kudengar mulutnya mendesis dan melenguh bergantian. Aku sendiri hanya bisa mendengus dan menahan agar tak keluar terlalu cepat.

    “Mass Iss.. Mass Isshh..” ia mulai memangil-manggil namaku. Sepertinya ia sudah mau orgasme. Maka aku terus mempergencar gerakanku. Kurengkuh kedua pantatnya dan kutekan ke depan sehingga membuat batang kemaluanku makin melesak dalam liang surganya. Berkali-kali kulakukan gerakan itu sehingga makin membuatnya meneriakkan namaku berulang-ulang. Akhirnya kurasakan badannya menggigil hebat dan mulutnya merintih panjang. Orgasmenya datang. Cukup cepat menurutku, seperti waktu kami main di ranjang tadi. Ia ternyata memang cepat panas.

    Sejenak aku menghentikan gerakanku. Kubiarkan Maryati menikmati sendiri puncak birahinya. Aku mencoba membantu menambah kenikmatannya dengan cara menjepitkan jempol dan telunjukku pada kedua puting susunya dan melintirnya pelan-pelan. Bola matanya sayu menggantung, meresapi rasa nikmat yang tengah melanda sekujur tubuhnya. Tangannya mencengkeram erat bahu dan punggungku. Sementara kakinya makin kuat menjepit, sebelum akhirnya pelan-pelan mengendor. Nafasnya kini mulai satu-satu.

    “Enak Dik?” tanyaku nakal.
    “Enak.. Mas.. enak sekali..” jawabnya masih dengan nafas satu-satu.
    “Mas Iskandar belum keluar?” lanjutnya sambil matanya melihat sebagian batang kemaluanku yang masih tertancap di jepitan pahanya.

    “Belum dong. Ini kan ronde kedua”, kataku sambil tersenyum. Sebenarnya aku tadi juga hampir muncrat. Meskipun ronde kedua, tapi aku agak tak kuat juga menahan laju birahiku yang sudah lama tak tersalurkan. Tapi untuk permainan kali ini aku berusaha menahan sekuatnya. Karena ini benar-benar pengalaman pertamaku bermain cinta dengannya, harus sip. Pelan-pelan pinggulku mulai kugoyang lagi. Kutatap matanya lekat-lekat sambil terus kugerakkan pinggul dan pantatku maju mundur. Ia kembali tersenyum merasakan gerakanku yang sengaja kubuat pelan tapi mantap. Diaturnya posisinya sehingga aku bisa melakukan tusukan lebih dalam.

    Kembali kami berdua bekerja sama mencapai puncak kenikmatan. Kukocok-kocokkan terus batang kemaluanku dalam liang senggamanya. Sementara bibirku sibuk menelusuri telinga dan lehernya dengan ganas. Ia sampai menggelinjang ke sana ke mari karena kegelian. Punggungnya lalu terasa menegang ketika mulutku mampir ke buah dadanya dan mulai bermain-main di situ. Putingnya yang coklat dan menonjol besar itu kini menjadi bulan-bulanan lidah dan bibirku. Kubuat beberapa cupang merah di gundukan kedua bukit dadanya. Mulutnya memintaku untuk terus menyedot susunya. Dan aku melakukannya dengan senang hati.

    Pertahananku akhirnya bobol ketika secara pelan-pelan kurasakan batang kemaluanku terasa dijepit oleh dinding yang makin menjepit dan berdenyut-denyut. Beberapa saat kunikmati sensasi itu. Sensasi yang sudah lama tak pernah kurasakan. Tampaknya Maryati hampir mendapatkan orgasmenya yang kedua. Maka dengan perlahan-lahan penuh konsentrasi aku mulai mengayun pinggulku, mengayun dan terus mengayun, dan akhirnya menjadi gerakan menyentak-nyentak yang makin lama makin kuat. Membuat tubuh Maryati terlonjak-lonjak. Beberapa kali kutekan pantatku kuat-kuat ke depan. Menusuk dan mengocok. Dan pada tusukan yang kesekian, mulailah muncul rasa geli yang berdesir-desir pada pangkal kemaluanku. Makin lama desiran itu makin kuat, makin geli, makin enak, makin nikmat.

    Akhirnya aku tak kuat lagi menahan desakan cairan yang terasa mengalir dari kemaluanku yang kemudian meluncur sepanjang batang kemaluanku sampai akhirnya menyemprot kuat berkali-kali dari lubang kecil di ujung kepala kemaluanku. Cairan kental hangat itu makin melicinkan dinding liat milik Maryati sehingga memudahkan gerakan-gerakan yang mengiringi ejakulasiku. Dan gerakan-gerakan yang kubuat ternyata telah memicu kembali puncak birahi Maryati. Akhirnya yang terdengar adalah erangan kami berdua, saling bersahutan. Lalu diam. Tinggal suara dengusan nafas kami yang tersengal-sengal.

    Kami tadi tak sempat mandi sesuai rencana semula, tapi tubuh kami kini benar-benar telah basah karena keringat. Berdua kami berpelukan meresapi rasa nikmat yang sudah lama tak kami rasakan.

    Aku mau mencabut milikku, tapi dengan gaya manja Maryati melarangku. Ia lalu malah menciumku dan memintaku untuk menggendongnya ke arah shower. Dililitkannya kedua kakinya pada pinggangku lalu dengan batang kemaluan masih terselip di selangkangannya, kugendong tubuhnya menuju shower. Selanjutnya kami pun mandi bersama. Malam harinya kami mengulang kembali kejadian siang itu dengan permainan yang lebih bergairah.

    Begitulah pengalaman pertamaku dengan Maryati. Pengalaman pertamaku bermain cinta yang sebenarnya dengan seorang wanita yang kusukai sejak aku menduda setahun yang lalu. Hari-hari selanjutnya aku dan Maryati sudah bagaikan suami isteri yang sah saja. Tak jarang ia menginap di rumahku atau sebaliknya. Hubungan kami sangat hangat dan mesra. Bahkan menurutku lebih mesra dibandingkan dengan mantan istriku yang dulu (sebenarnya aku tak ingin membuat perbandingan, tapi itu sulit kuhindari dan memang demikianlah kenyataannya).

    Waktu pertama kali kenal dengan Maryati, aku tak pernah mempunyai pikiran untuk menjadi orang terdekatnya. Terus terang aku memang menyukainya, tapi hanya berani sebatas mengaguminya saja. Apalagi waktu itu aku dengar ia sedang menjalin hubungan dengan manajer sebuah perusahaan asing, seorang ekspatriat. Jadi kupikir ia punya selera bule dan aku merasa tidak masuk dalam hitungannya.

    Sampai suatu ketika, pada suatu malam, sehabis kami bertemu dalam sebuah acara dinner party, ia memintaku untuk mengantarnya pulang. Kebetulan saat itu ia tidak bawa mobil karena sedang masuk bengkel. Sebagai teman, dan juga sebagai lelaki, aku tentu saja tak bisa menolak permintaannya.

    Selama perjalanan menuju rumahnya, kami mengobrol kesana kemari. Saat masih berada di mobil, entah dalam konteks apa kami bicara, tiba-tiba kami terlibat dalam obrolan yang akhirnya kelak mengarah pada sebuah hubungan yang makin akrab.

    “Apakah Mas Is nggak pernah merasa kesepian?” itu pertanyaan pribadinya yang pertama kuingat. Pandangannya tetap lurus ke depan kaca mobil.
    “Yah, namanya juga sendiri”, aku menjawab sekenanya, setelah sebelumnya agak gelagapan menerima pertanyaan yang agak sensitif itu.
    “Memang kenapa?” aku mulai berani memancing.
    “Ya tidak apa-apa, cuma nanya saja kok. Nggak boleh?”
    “Boleh..”

    Beberapa menit kemudian kami saling terdiam.
    “Dik Mar sendiri bagaimana?”
    “Ya, sama..”
    “Sama bagaimana?”
    “Ya sama. Kadang-kadang merasa sepi juga..”
    “Lho, katanya sedang dekat sama Mister..”
    “Kata siapa?” katanya memotong seolah memprotes omonganku.
    “Ya, saya hanya dengar-dengar saja.”
    “Gosip itu Mas!”
    “Bener juga nggak pa-pa kok.”
    “Mas Is percaya?” Aku diam saja.
    “Saya percaya. Karena orang seperti Dik Mar pasti banyak yang suka dan mudah kalau mau cari teman.”
    “Kalau asal cari teman sih memang gampang. Tapi yang cocok? Sulit!”
    “Masak nggak ada satu pun yang cocok? Memang cari yang seperti apa?”, pancingku mesra.
    Maryati tertawa dan menyahut cepat, “Yang seperti Mas Iskandar!”

    Aku tertawa meski agak terkejut juga dan sedikit GR dengan ucapannya. Tapi aku lalu menganggap dia hanya bercanda dan aku pun lalu menanggapi dengan bercanda juga.
    “Wah, saya sih jauh kalau dibandingkan sama Mister..”
    “Tuh kan! Dibilang itu cuma gosip, nggak percaya!” ia memotong kalimatku.
    “Iya deh, percaya..”
    “Lagi pula, dia bukan tipe saya”, nadanya agak menurun.
    “Saya lebih suka tipe laki-laki yang kalem, tenang.. tapi macho.. seperti Mas Is..”

    Kali ini aku tidak lagi menganggap dia sedang bercanda. Karena ia mengucapkan kalimat itu dengan nada yang terjaga dan kemudian menoleh ke arahku sambil tersenyum. Aku jadi nervous. Aku ikut tersenyum dan spontan menghela nafas. Aku menoleh ke arahnya dan ia masih tersenyum tapi kini wajahnya agak tertunduk.

    “Dik..” aku mencoba memanggilnya, seolah ingin mendapat penegasan.
    “Ya, Mas..” ia menjawab dan menatap ke arahku, lalu tersenyum. Dari sikap dan ekspresi wajahnya, aku berusaha meyakinkan diriku sendiri sebelum akhirnya kuberanikan diri untuk menggenggam tangannya. Dan ia diam saja. Bahkan kemudian membalas remasan tanganku.

    Itulah peristiwa yang mengukuhkan hubunganku dengan Maryati. Malam itu aku hanya mengantarnya sampai depan pintu pagar saja. Menjabat tangannya. Tak lebih dari itu. Tapi aku bahagia. Dan aku yakin ia juga bahagia.

    Ketika sampai di rumah, aku langsung menelponnya. Ada kurang lebih satu jam lamanya kami ngobrol, saling mengungkapkan perasaan kami berdua selama ini. Selanjutnya kami rajin saling menelepon dan mengadakan pertemuan demi pertemuan, mulai dari makan siang, belanja, nonton atau jalan-jalan.

    Aku pertama kali menciumnya waktu berada di bioskop. Tapi suasana waktu itu kurang mendukung untuk bercumbu secara total. Karena kami dalam posisi duduk berjejer, maka kami hanya bisa saling meraba, menyentuh dan sesekali berciuman. Bila aku memegang atau menyentuh bagian tertentu tubuhnya, ia akan diam saja. Demikian sebaliknya. Beberapa kali kami sempat berciuman, meski tak sempat lama. Tapi kami cukup menikmati kencan di bioskop saat itu. Bahkan tanganku sempat menelusup masuk ke celah roknya tapi hanya bisa mengelus-elus pahanya saja, karena saat itu rok yang dikenakan Maryati agak panjang. Sementara tangan Maryati relatif lebih bebas menyentuhku. Tapi ia benar-benar hanya menyentuh saja, meski sesekali memberi pijitan pada bagian depan celanaku yang menonjol karena isinya sedang menegang. Aku sebenarnya mengharap ia melakukannya lebih dari itu. Tapi lagi-lagi, suasana bioskop saat itu tak terlalu mendukung.

    Baru pada kesempatan kedua kami sempat bercumbu cukup panas. Kesempatannya terjadi waktu aku berkunjung ke kantornya dan masuk ke ruangan kerjanya. Ketika itu ia minta ijin sebentar untuk ke toilet pribadinya, aku segera menyusulnya dan kami lalu berciuman di lorong menuju ke arah toilet itu.

    Kami lalu berciuman dengan penuh gairah. Saat itulah pertama kali aku benar-benar bisa merasakan kehangatan dan kelembutan bibirnya. Sudah lama kami tak melakukan percumbuan seperti ini. Sehingga nafas kami terdengar memburu dan kami berciuman dengan lahapnya. Dan karena suasananya agak mendukung, aku pun berani menjamah bagian-bagian tubuhnya yang sensitif terutama dada dan pantatnya yang selama ini hanya bisa kupandang. Maryati pun juga mulai berani meremas milikku yang sudah mengeras dari balik celana pantalon yang kukenakan. Aku lalu membalasnya dengan menekankan telapak tanganku ke celah pahanya yang tertutup rok kantor dan meremas bagian yang ada di sana. Meski begitu, kami tetap tak bisa leluasa untuk melakukan hal-hal yang lebih jauh. Karena bisa saja sewaktu-waktu ada karyawan yang akan masuk sementara kami dalam keadaan kusut masai. Jadi kami tetap harus menjaga semua ini. Tapi setidak-tidaknya kami bisa saling meluapkan kerinduan kami dengan bercumbu sambil saling menyentuh.

    Pada pertemuan di kantor itulah aku mencoba mengajaknya untuk suatu saat berkencan lebih jauh di suatu tempat yang lebih leluasa untuk melakukannya. Maryati tidak mengiyakan atau menolak ajakanku. Ia hanya menunjukkan sikap dan jawaban yang tampaknya masih hati-hati dan perlu waktu untuk memikirkannya. Dan aku menghargai sikapnya itu. Sampai akhirnya aku berhasil membawanya pergi ke Puncak sebagaimana telah kuceritakan pada bagian pertama.

    Kini hubungan kami sudah semakin dekat. Kencan lebih banyak kami lakukan di luar rumah. Karena bagaimana pun, status kami sebagai sebagai duda dan janda sedikit banyak pasti mendapat sorotan tersendiri di lingkungan kami masing-masing. Jadi aku dan Maryati harus bisa menjaga hubungan ini agar tak terlalu menyolok. Untuk itu aku lebih senang kalau Maryati saja yang bertandang ke rumahku, daripada aku yang harus ke rumahnya. Hal ini untuk menjaga kesan bagi diri Maryati sebagai seorang janda, di samping karena lingkunganku juga relatif lebih aman. Beberapa kali ia sempat menginap di rumahku. Sementara aku baru dua kali menginap di rumahnya.

    Pertama kali Maryati kuajak ke rumahku adalah sehabis aku mengantarnya jalan-jalan membeli arloji, kira-kira seminggu setelah kejadian di Puncak. Berhubung waktu pulang hujan cukup lebat, aku harus mengambil jalan memutar yang cukup jauh menuju rumahnya untuk menghindari wilayah yang biasanya banjir. Kebetulan jalan yang harus kuambil melewati jalan menuju kompleks rumahku. Maka daripada tanggung, aku menyarankan Maryati untuk mampir sebentar.

    “Lama juga nggak pa-pa” katanya menggoda.
    “Jangan ah.. Takut!” sahutku gantian menggodanya.
    “Takut apa?”
    “Takut tidak terjadi apa-apa.. ha.. ha.. ha..”
    “Iiihh.. dasar!” sambil tangannya mencubit pahaku. Aku berteriak, meskipun cubitannya tidak sakit.
    “Cubit yang lainnya dong..” aku menggodanya lagi.
    “Maunya!”

    Tapi tangannya kemudian terulur ke arah selangkanganku dan mulai menarik retsleting celana jeans-ku ke bawah. Masih dalam posisi menyetir, aku segera mengatur posisi dudukku agar ia bisa leluasa membuka celanaku. Dalam sekejap milikku sudah terjulur keluar dari celah atas celana dalamku. Milikku mulai membesar tapi belum tegang.

    Tangan kanan Maryati lalu mulai beraksi meremas dan memijit-mijit. Maka segera pula otot pejal kebanggaanku itu mulai bangun berdiri. Aku berusaha berkonsentrasi dengan setir mobil. Apalagi di luar sana hujan makin lebat. Wiper yang bergerak-gerak seperti tak mampu menahan air hujan yang turun meleleh di kaca depan. Sebagaimana aku tak dapat menahan rasa geli yang mulai muncul ketika tangan Maryati pelan-pelan mulai mengocok. Batangku dijepitnya hanya dengan menggunakan jempol dan jari tengahnya. Lalu dengan cara seperti itu ia membuat gerakan memijit dan mengocok bergantian.

    “Digenggam dong..” kataku menuntut.
    “Tadi katanya minta dicubit”, jawabnya sambil melakukan gerakan mencubit pelan pada pangkal kemaluanku yang kini sudah mengeras. Membuatku menggelinjang.

    Aku tersenyum mendengar jawabannya. Ya sudah, aku nikmati saja apa yang dilakukan. Bahkan aku kemudian menjulurkan tangan kiriku ke arah buah dadanya yang terbungkus blus tanpa kancing, sementara tangan kananku tetap memegang kemudi. Kurasakan buah dadanya sudah mengeras kencang. Aku makin bernafsu meremasnya. Maka mulailah acara saling meremas dan memijit, di dalam mobil, di tengah hujan deras.

    Tampaknya Maryati mulai terangsang dengan gerayangan tanganku pada buah dadanya. Ia memintaku untuk melakukannya di bagian tubuhnya yang lain, ketika tangannya tiba-tiba menuntun jariku menuju ke sela-sela pahanya yang sengaja dibukanya agak lebar. Roknya sudah ia tarik ke atas sebatas pinggul. Maka jari-jari tangan kiriku pun segera beraksi di bagian depan celana dalamnya yang menyembul hangat dan sudah mulai lembab itu.

    Pandanganku tetap harus ke depan, ke arah jalan yang mulai masuk ke kompleks rumahku. Sedangkan Maryati bisa dengan enaknya menggeliat-geliat sambil mendongakkan kepalanya menikmati gelitikan jariku pada bagian luar CD-nya tepat di bagian celah kemaluannya. Sementara tangan kanannya kini tak lagi memijit-mijit, tapi sudah menggenggam batang kemaluanku yang makin meradang karena terus dikocok-kocok olehnya.

    Aku menarik tanganku dari sela paha Maryati ketika mobil sudah mulai masuk ke jalan menuju rumahku. Maryati sempat mendesah ketika aku menghentikan aksiku. “Sudah sampai..” kataku memberi alasan sekaligus mengingatkan dia.

    Ia segera membenahi pakaiannya dan kemudian gantian membereskan celanaku yang sudah setengah terbuka. Kemaluanku yang belum sepenuhnya lemas, agak sulit untuk dibungkus kembali.
    “Bandel nih!” gerutu Maryati.
    “Gede sih.. hehehe..” aku tertawa melihatnya kesulitan memasukkan batang kemaluanku kembali ke celana.
    “Sudah biarin, nanti juga kan dikeluarin”, lanjutku.

    Maryati lalu kusuruh turun duluan menuju teras. Aku kemudian memasukkan mobil ke garasi, membetulkan celanaku dan kemudian bergegas keluar garasi menuju teras menyusul Maryati yang rambut dan pakaiannya terlihat agak basah oleh air hujan.

    Kami lalu segera masuk ke dalam rumah. Inilah pertama kali Maryati berkunjung ke kediamanku. Ia agak sedikit canggung dan terlihat kurang nyaman ketika berada di ruang tamu. Apalagi kondisi tubuhnya agak basah oleh air hujan. Blusnya yang basah menampakkan bagian gumpalan dadanya yang sedikit menyembul dari BH yang dikenakannya. Aku kembali terangsang melihat pemandangan itu. Segera kupeluk tubuhnya dan kami pun lalu tenggelam dalam ciuman yang bergelora.

    Birahi kami memanas kembali. Ciuman pun berkembang menjadi acara saling meremas. Saling menekan. Saling merangsang. Kami berdua lalu membantu melepaskan pakaian satu sama lain dan membiarkannya terserak di lantai ruang tamu. Tubuh telanjang kami pun menempel makin lekat.
    “Di sini saja..” katanya ketika aku akan menariknya untuk masuk ke kamar tidur.

    Kami kemudian memilih sofa ruang tamu sebagai tempat main. Di luar hujan masih turun dengan derasnya. Suara tempaan airnya menyamarkan desahan dan lenguhan yang keluar dari mulut kami berdua. Tubuh bugil kami bergelut dengan penuh gairah di atas sofa tamu itu.

    Beberapa saat kemudian Maryati meminta ijinku untuk melakukan oral seks. Tentu saja kuijinkan. Ia memang senang dengan milikku yang katanya punyaku ukuran besar terutama di bagian kepalanya. Sehingga ia senang sekali melumat dan mengisap bagian kepala kemaluanku yang kini terlihat bulat membonggol dan tampak licin mengkilat akibat lumuran ludahnya.

    Selama ia melakukan permainan mulut, aku berusaha mengimbanginya dengan merangsang bibir kemaluannya dengan jariku. Saat itu posisiku setengah rebahan dan menyandarkan kepalaku pada sandaran sofa. Sedangkan Maryati berbaring miring setengah telungkup di samping pinggangku. Ia menggeliat ketika jari tengahku mulai menerobos masuk ke celah miliknya, sementara jempolku bermain-main pada klitorisnya.

    “Ouu..” jeritnya tertahan.
    “Kenapa? enak?” tanyaku sambil menusukkan jari tengahku lebih dalam dan memutar lebih keras jempolku pada tonjolan kecil di atas bibir kemaluannya. Kembali mulutnya bersuara, tapi kali ini lebih riuh dan lebih mirip desisan. Sejenak mulutnya terlepas dari batang kemaluanku. Tapi sesaat kemudian ia menunduk kembali dan melumat habis pisang ambonku hampir ke pangkalnya dan mengisapnya sedemikian rupa sampai aku merinding kegelian. Pantatku sempat tersentak-sentak karena kenikmatan.

    “Kenapa? enak ya?” katanya sambil melirikku, lalu melanjutkan kulumannya kembali. Sepertinya Maryati ingin membalas atau mungkin ingin mengimbangi perbuatanku tadi.

    Selanjutnya kami tak sempat bicara sepatah kata pun karena terlalu serius untuk saling melakukan dan menikmati rangsangan. Mataku terpejam mencoba menikmati setiap hisapan mulut Maryati, sementara jari-jari tangan kananku terus asyik bermain-main di sekitar liang kewanitaannya.

    Berbeda dengan milikku, rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan Maryati tak terlalu lebat, tapi tumbuhnya lebih halus dan rapi. Dan aku suka sekali mengusap-usapnya. Sedangkan rambut kemaluanku tentu saja lebih kasar dan lebat tumbuhnya hingga ke arah pusar, perut dan dada. Maryati juga suka mengusap-usap bulu-bulu yang tumbuh di sekitar tubuhku itu. Katanya, dengan kondisi seperti itu, aku seperti nyomet, demikian ia memplesetkan istilah monyet.

    Siang itu akhirnya kami melakukannya sampai dua kali. Ronde pertama diawali ketika Maryati mulai bangkit dari posisi tengkurapnya, lalu mulai mengangkangi pinggulku, dan kemudian menelusupkan batang kejantananku yang sudah tegang keras itu ke sela-sela pahanya. Dengan posisi antara duduk dan bersandar, aku mencoba membantunya dengan sedikit mengangkat pantatku ke atas. Maka sedikit demi sedikit amblaslah kepala kemaluanku ditelan mulut kecil yang ada di selangkangannya. Terasa sekali liang ketat namun lembut menjepit sepanjang batang kemaluanku. Rasanya hangat, lembut dan agak-agak terasa kesat.

    Kenikmatan semakin terasa ketika kepala kemaluanku yang sensitif itu menyentuh ujung dinding kemaluan Maryati. Sejenak Maryati memutar-mutar pinggulnya seolah merayakan pertemuan total itu. Secara spontan kami berdua serempak memperdengarkan rintihan kenikmatan.

    Maryati pun tampaknya meresapi jejalan batang dan gesekan urat yang ada di sekujur kemaluanku. Mulutnya mendesis-desis seperti orang kepedasan. Beberapa kali jarinya berusaha menyentuh bagian luar bibir kewanitaannya seperti mau menggaruk seolah kegelian.

    Maryati kemudian mengatur posisi berlututnya sedemikian rupa dan beberapa saat kemudian ia mulai menggenjot tubuhnya naik turun. Makin lama genjotannya makin cepat, sehingga membuat buah dadanya tampak berayun-ayun di depan wajahku. Mulutku segera menangkap putingnya yang sudah mengeras itu dan segera melumatnya habis. Ia menjerit tertahan. Tapi aku tak mempedulikan dan bahkan makin asyik mengulum kedua bukit padatnya itu bergantian. Sementara di bawah sana pinggulku terus menyentak-nyentak mengimbangi genjotannya di atas tubuhku. Terasa sekali rasa nikmat menjalar di sekitar pangkal dan sekujur batang kemaluanku.

    Suara hujan di halaman depan makin membuatku bergairah. Entah sudah berapa lama kami dalam posisi seperti ini. Kami hanya bisa saling memperdengarkan rintihan dan desah kenikmatan. Tubuh Maryati pun terus meliuk dan menggeliat-geliat di atas tubuhku. Kedua pahanya yang sejak tadi mengangkang dan bertumpu di jok sofa, mulai kuelus-elus. Dan ia menyukainya karena lenguh kenikmatannya makin kerap terdengar. Elusanku lalu bergeser ke bukit pantatnya. Tapi kini aku tak lagi mengelus. Tanganku lebih sering meremas di bagian itu. Membuat Maryati makin menggelinjang.

    Kami mengakhiri permainan ketika Maryati mulai menunjukkan tanda-tanda akan mencapai puncak birahi. Aku segera mempergencar tusukan dan hentakanku dari bawah. Kedua tangannya sudah memeluk kepalaku sehingga membuat wajahku terbenam di belahan dadanya. Kedua kakinya kini menjepit erat pinggangku. Sementara posisi bersandarku sudah agak merosot ke bawah. Beberapa menit kami masih sempat bertahan dalam posisi itu sambil terus berpacu menuju puncak kenikmatan.

    “Mass.. Masshh.. Mass Isshh..”
    “Dik Maarrhh.. oohh.. Dik..”
    Kami saling memanggil nama masing-masing. Entah apa maksudnya. Barangkali untuk menyatakan kemesraan, atau untuk mencoba menahan rasa nikmat yang mulai sulit kami kendalikan.

    Ketika nada jeritan Maryati mulai terdengar agak keras, aku segera mengangkat tubuhnya, membalikkan dan membaringkannya ke badan sofa. Kini dalam posisi aku berada di atas, kugenjot tubuhnya habis-habisan sampai kami berdua akhirnya mencapai orgasme hampir bersamaan.

    Aku mengerang-ngerang ketika kurasakan air maniku mulai menyembur. Ada sekitar empat kali aku menembakkan air maniku. Alirannya terasa sepanjang batang kemaluanku. Rasanya berdesir-desir nikmat. Maryati pun kulihat menikmati puncak birahinya. Wajahnya memerah dan matanya terpejam. Sementara tubuhnya sesekali bergetar menahan rasa geli yang menjalar di seluruh tubuhnya. Aku segera melumat bibirnya dan kami pun melengkapi puncak kenikmatan ini dengan ciuman yang dalam dan lama. Sesekali tubuh kami tersengal oleh sisa-sisa letupan kenikmatan yang belum sepenuhnya reda.

    Suara riuh hujan tak terdengar lagi. Hanya bunyi tetes-tetes air yang berdentang-dentang menimpa atap seng. Entah sejak kapan hujan mulai reda. Kami terlalu sibuk untuk memperhatikannya. Kami masih berbaring di atas sofa. Maryati berbaring di atas tubuhku yang telentang. Tanganku mengusap-usap punggungnya yang masih bergerak-gerak halus seiring nafasnya. Sementara tangannya bermain-main di sekitar bulu dada dan perutku yang masih basah oleh keringat.

    “Tidur di sini ya..” kataku membujuknya.
    “Tidur di sini? Di sofa ini?” tanyanya.
    “Bukan. Maksudku Dik Mar malam ini nginep di rumahku”, jelasku.
    “Oo.. Boleh.. Tapi hadiahnya apa?” sahutnya mulai manja.
    “Hadiahnya?” tanyaku bingung. Aku terdiam sejenak, dan kemudian kuraih tangannya lalu kuarahkan ke batang kemaluanku yang sudah mulai melemas, “Niih.. hadiahnya!”

    Ia tergelak dan kami lalu tertawa bersama. Tangannya kemudian meremas milikku. Meremas dan terus meremas. Selanjutnya kami pun akhirnya kembali bergelut di atas sofa itu, mempersiapkan permainan berikutnya. Tapi untuk ronde kedua ini kami akan menyelesaikannya di kamar tidur.

    Setelah puas melakukan pemanasan di atas sofa di ruang tamu, kami lantas beranjak masuk ke kamar tidurku. Inilah pertama kali Maryati masuk ke sini. Sebenarnya sudah lama aku ingin mengajaknya masuk ke ruangan ini. Tapi baru pada kesempatan inilah keinginanku kesampaian. Bahkan aku tidak hanya kesampaian membawanya masuk, tapi sebentar lagi aku juga kesampaian untuk menidurinya di atas kasur yang selama menduda ini hanya kupakai tidur sendirian.

    Begitu pintu kamar tertutup, Maryati langsung memelukku dan kami berciuman dengan mesranya. Kulit tubuh kami yang sudah polos telanjang itu seolah telah menjadi konduktor yang saling mengirimkan panas birahi yang terus menggelegak. Batang kemaluanku yang tegang berat itu menempel ketat tepat di atas belahan kemaluannya mengacung ke arah pusarnya. Dengan posisi demikian kantong zakarku langsung bergesekan dengan rambut kemaluannya. Rasanya geli. Apalagi Maryati terus menggesek-gesekkan bagian itu selama kami berciuman. Ia tampak kesenangan menikmati permainan ini.

    Tapi Maryati paling senang ketika aku memeluknya dari belakang. Tak henti-hentinya ia menggoyang-goyangkan pantatnya pada batang kemaluanku, dan aku mengimbanginya dengan meremasi buah dadanya dari belakang sambil terus menciumi daerah telinga, leher dan bibirnya dari arah samping. Bercumbu dengan posisi begini memang mengasyikan. Batang kejantananku seperti meluncur-luncur di sela-sela garis pantatnya. Rasanya lembut dan geli. Bagai dielus-elus dengan kain beludru.

    “Mass..” desahnya sambil membalikkan badannya dan kemudian melingkarkan tangannya ke leherku.
    “Apa..?” kucengkeram kedua pinggulnya yang padat bulat itu.
    “Siapa saja yang sudah pernah tidur di sini?” tanyanya mulai menggodaku. Aku agak heran dengan pertanyaannya yang rada menyelidik itu.
    “Nggak ada”, jawabku pendek.
    “Masak sih, nggak ada?”
    “Iya..” aku berusaha meyakinkannya.
    “Lha, istri Mas Is dulu tidur di mana?”
    “Oo itu.. Ya, kalau dulu sih ini memang tempat tidur kami berdua. Tapi sejak pisah, ya nggak ada orang lain lagi yang pernah tidur di sini selain aku sendiri..”
    “Beneer..?” nadanya mulai meledek.
    “Sumpah..” balasku manja.
    “Terus, kalau Mas Is lagi kepingin, mainnya di mana dong?”
    “Kepingin apa?” tanyaku pura-pura bodoh.
    “Ya, kepingin begituan..”
    “Kalau lagi kepingin.. ya kadang-kadang mainnya di sini..”
    “Lho? tadi katanya nggak ada orang lain yang tidur di sini selain istri Mas Is..”

    Aku tertawa pendek menyadari kebingungan Maryati.
    “Kalau mau main, memangnya harus ada orang lain?” kataku kemudian.
    “Maksudnya?” ia makin kebingungan.
    “Emangnya nggak bisa main sendiri..?”
    “Idiih.. maksudnya..?” Maryati tak meneruskan kalimatnya, tapi matanya menatapku lucu dan tangannya lalu menggenggam milikku dan mengocok-ngocoknya. Seolah ingin memastikan bahwa perbuatan seperti itulah yang aku maksudkan dengan main sendiri, alias onani.

    Aku mengangguk membenarkan maksudnya. Ia tertawa.
    “Kok ketawa?” kataku sambil mendekap tubuhnya dengan gemas.
    “Nggak kebayang deh..” jawabnya sambil masih cekikikan.
    “Ya jangan dibayangin dong.”
    “Kalau nggak boleh ngebayangin, boleh dong saya lihat Mas Is melakukan itu.”
    “Hah?” kataku kaget.
    Kini gantian aku yang tertawa mendengar permintaannya yang tidak biasa itu.

    Selama ini, sejak pisah dengan istriku, pemenuhan kebutuhan seksualku memang lebih banyak kulakukan dengan cara onani saja, karena aku termasuk konservatif, nggak bisa main sembarangan, hati-hati dan penuh perhitungan. Melakukan onani bagiku lebih save dan cukup memuaskan. Hampir semua laki-laki pasti pernah melakukan seks swalayan itu. Dulu waktu masih remaja aku juga sering melakukannya dan mendapatkan kepuasan dari situ. Bahkan ketika sudah menikah pun aku kadang-kadang juga masih melakukannya, terutama bila istriku dulu sedang berhalangan. Aku bisa minta dia membantuku beronani atau aku melakukannya sendiri tanpa dia. Apalagi setelah kami cerai, acara ngocok bisa kulakukan seminggu sekali, bahkan lebih kalau nafsuku lagi kencang-kencangnya.

    Biasanya aku melakukannya menjelang tidur atau saat bangun tidur. Sudah alamiah, punya laki-laki kalau saat bangun tidur pagi hari biasanya dalam kondisi sedang ereksi. Kalau kebetulan saat itu volatage-ku juga sedang tinggi-tingginya, biasanya langsung kusalurkan dengan cara mengocok. Aku bisa melakukannya di atas tempat tidur atau di kamar mandi waktu mandi pagi.

    Kalau aku melakukannya menjelang tidur, biasanya sambil melihat majalah atau film porno koleksiku atau hasil pinjaman. Tapi kalau melakukannya ketika bangun tidur atau di kamar mandi, aku cukup dengan berkhayal saja. Selama ini aku lebih banyak melakukan onani dengan tangan kering, karena keluarnya bisa agak lama. Tapi untuk sensasi, kadang-kadang aku pakai baby oil atau sabun kalau pas melakukannya di kamar mandi. Saya rasa yang terakhir itu (nyabun) biasa dilakukan oleh laki-laki. Tentunya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Dan kamar mandi memang tempat yang paling populer untuk beronani ria. Karena tempatnya aman, tertutup dan bisa telanjang dengan bebas, sehingga tak perlu takut dicurigai atau diketahui orang lain.

    Tapi kini, ada seorang wanita yang ingin menontonku melakukan onani di hadapannya. Gila! Aku sampai tertawa menanggapi permintaan Maryati yang nyeleneh itu. Tapi aku menghentikan tawaku begitu menyadari bahwa Maryati tampaknya serius memintaku melakukan itu.

    “Oke”, kataku akhirnya, “Tapi janji, Dik Mar juga harus ikut melakukan itu di depan saya..”
    “Nggak ah!” sergahnya cepat.
    “Kenapa? Memang nggak pernah..?”
    “Ihh.. pakai nanya lagi!” katanya sambil mencubitku.

    Segera kutangkap tangannya, kupeluk tubuhnya dan kami lalu kembali tenggelam dalam ciuman yang mesra dan bergairah. Sejenak kemudian aku melepas pelukanku dan membimbing tubuhnya berbaring di atas ranjang. Aku sendiri kemudian berbalik berjalan menuju kursi dekat meja kecil di seberang tempat tidur, dan duduk santai di atasnya.

    “Dik..” kataku memberi isyarat pada Maryati yang tergolek di atas kasur di depanku. Aku kemudian memancing dia dengan mulai meremas-remas milikku sendiri yang sudah tegang itu. Beberapa saat kemudian Maryati pun mulai mengikuti perbuatanku. Jari-jarinya mulai terarah menuju selangkangannya, mulai menggelitik dan mengusap-usap miliknya sendiri. Maka dimulailah pertunjukan seks swalayan. Kami berdua saling berpandangan dan saling mengamati perbuatan satu sama lain. Tubuh Maryati tampak telentang miring bersandar pada salah satu sikunya. Posisi tubuhnya menghadap ke arahku. Sehingga aku bisa dengan leluasa melihat semua gerakan masturbasinya.

    Posisi dudukku sendiri sudah tidak tegak lagi, tapi sudah setengah bersandar. Kedua paha dan kakiku selonjor ke depan dan sengaja kubuka lebar-lebar. Aku memainkan milikku dengan gerakan bervariasi, mulai dari meremas, mengurut, memijat sampai gerakan mengocok. Sesekali aku juga merangsang buah pelirku dengan cara mengusap-usap dan meremas-remasnya. Seolah-olah aku ingin menunjukkan pada Maryati semua gerakan onani yang biasa kulakukan selama ini.

    Kami berdua mulai saling terangsang oleh perbuatan kami masing-masing. Kalau selama ini aku beronani sambil nonton BF atau lihat gambar porno sambil mengkhayal hal-hal yang merangsang, maka kini aku melakukannya dengan bantuan obyek dan kejadian yang lebih nyata. Aku sampai kesulitan menahan keinginanku untuk tidak menyetubuhi Maryati karena sangat terangsang melihat segala gerakannya selama bermasturbasi itu. Semua begitu nyata dan merangsang. Aku yakin Maryati pun merasakan hal yang sama selama melihat secara langsung seorang laki-laki beronani di hadapannya. Matanya kulihat mulai sayu tapi terus mengamati gerakan-gerakan tangan yang kubuat terhadap kemaluanku sendiri.

    Aku hampir mencapai puncak, ketika kudengar mulut Maryati mulai merintih-rintih sambil menatapku dengan wajah seperti orang ingin menangis. Jari manis dan jari tengahnya tampak bergerak cepat mengusap dan menekan-nekan bagian atas bibir kemaluannya khususnya di bagian klitorisnya. Ia mulai memanggil-manggil namaku dan tubuhnya mulai mengejang. Punggungnya kemudian melengkung dan kedua pahanya merapat menjepit tangannya sendiri yang terselip di selangkangannya.

    Aku semakin terangsang melihat pemandangan nyata di depanku. Desiran-desiran mulai kurasakan pada pangkal kemaluanku sendiri. Dan aku semakin memperkuat kocokan tanganku sendiri sampai menimbulkan sedikit bunyi yang diakibatkan oleh bercampurnya keringat di telapak tanganku dan cairan bening yang mulai keluar dan meleleh dari lubang kecil di ujung kemaluanku.

    Tapi akhirnya aku tak tahan lagi begitu mendengar Maryati berteriak memekik. Dan aku segera loncat dari kursi dan menghambur ke arahnya. Aku sudah tak tahan lagi dengan semua ini. Segera kubuka pahanya yang masih merapat itu dan tanpa ba bi Bu kutusukkan batang kemaluanku ke lubang yang sudah basah oleh cairan birahi itu. Maryati terpekik ketika seluruh kejantananku dengan cepat dapat menerobos dan menyelip masuk. Kurasakan di dalam sana milikku berdenyut-denyut oleh konstraksi dindingnya, menimbulkan rasa geli yang sangat nikmat. Rupanya orgasme Maryati datang bersamaan dengan hujaman rudalku.

    Sejenak aku diam menikmati pengaruh orgasme di tubuh Maryati pada batang kemaluanku. Lalu pelan-pelan aku mulai menggoyang dan mengayun pinggulku. Pelan dan pelan. Berputar dan mengulir. Sesekali menyentak. Kunikmati sekali persetubuhan ini, sampai akhirnya aku mulai melakukan gerakan memompa dan menusuk-nusuk.

    Maryati tampak mulai menikmati genjotanku. Ia menggeliat-geliat sambil melenguh dan sesekali tersenyum dengan mata terpejam. Seolah meresapi segala gerakan nikmat yang kuciptakan pada tubuhnya.

    Aku sendiri, karena akibat onani tadi, sudah beberapa kali harus menahan desiran yang terus muncul dari pangkal selangkanganku. Biasanya ini tanda orgasmeku mau datang. Tapi aku merasa sayang untuk mengeluarkannya sekarang.

    Seolah seperti membaca pikiranku, tiba-tiba Maryati memintaku untuk segera menyemprotkan cairan maniku yang sedari tadi kutahan.
    “Keluarin Mass.. keluarin sekarang.. di luar saja..” ia merintih sambil menatapku sayu. Aku mengerti maksudnya. Maka segera kucabut batang kemaluanku dan dengan posisi mengangkangi perutnya, aku lalu melakukan onani di atas tubuhnya. Kukocok dan kukocok terus milikku dengan kuat. Cairan kemaluan Maryati yang menempel di sekujur batang kemaluanku makin memperlancar gerakan tanganku. Kepala kemaluanku yang bulat mengkilat tampak tersengal-sengal dalam genggaman tanganku. Maryati pun tampak menikmati sekali atraksi yang sedang kulakukan di atas tubuhnya. Bahkan ia mulai meraba-raba kantung pelirku. Oh tidak, ia tak cuma meraba, tapi juga meremas-remas kantung bulat berkulit tebal itu. Membuat pinggul dan pantatku bergerak-gerak seiring remasan tangannya. “Ooohh, nikmat sekali..”

    Aku menggeram tertahan, ketika akhirnya semprotan maniku yang pertama memancar dengan kuat. Langsung mengenai wajah Maryati. Tapi ia dengan senangnya merasakan sentuhan air kental hangat itu di pipinya. Matanya tak sedikit pun lepas dari kemaluanku yang sedang meradang memuntahkan semprotan-semprotan berikutnya. Semua memancar dan menyemprot tak hanya ke wajahnya, tapi juga bibir dan buah dada Maryati. Tangannya kulihat sibuk mengusap cairan putih kental itu dan meratakannya ke permukaan payudaranya. Terakhir kulihat Maryati menjilat sisa spermaku yang ada di ujung jarinya.

    Aku betul-betul puas dengan semua ini dan puncak birahi ini telah membuat seluruh sendi tubuhku serasa dilolosi sehingga aku terpaksa harus menahan tubuhku agar tak rebah menjatuhi tubuh Maryati. Maka dengan bertumpu pada kedua telapak tanganku, pelan-pelan aku merundukkan tubuhku sehingga tubuhku merapat agak menindih dan membuat batang kemaluanku mendarat tepat di sela-sela kedua bukit buah dadanya. Rasa kenyal yang diciptakan membuatku bereaksi untuk menggeser-geserkan pisang ambonku di celah kedua bukit itu. Ah.. geli sekali rasanya. Geli yang nikmat. Nikmat yang sangat. Beberapa kali tubuhku sampai tersentak-sentak oleh rasa geli yang muncul belakangan itu. Apalagi kedua telapak tangan Maryati kemudian menekan kedua pantatku ke bawah dan memutar-mutarnya. Aku hanya bisa melenguh menikmati bonus orgasme yang diberikannya.

    “Enak Mas?” kata Maryati ketika akhirnya aku rebah di sebelah kiri tubuhnya.
    “Hhheehh..” aku hanya bisa mendesah dan membalas kecupan bibirnya.
    “Mas Is seksi banget kalau lagi ngocok..”
    “Hmm.. asal jangan djadikan tontonan rutin saja..” sahutku masih terengah.
    “Kenapa?” tanyanya.
    “Masak mau ngocok terus?” sahutku.
    “Katanya sudah biasa..” katanya.
    “Ya, tapi kan sekarang sudah ada Dik Mar”, kataku.
    “Kalau saya sedang nggak ada, atau lagi berhalangan, gimana?” tanyanya.
    “Tergantung..” sahutku seenaknya.
    “Tergantung apa?” tanyanya lagi.
    “Tergantung yang menggantung!” kataku.
    “Iiihh..” tangan Maryati mencubit bagian tubuhku yang menggantung itu. Aku sampai berteriak. Tapi kemudian ia membelai-belai mesra buah pelirku.

    “Bagaimana kalau yang berhalangan saya?” aku lalu gantian bertanya.
    “Hmm..” ia tampak berpikir.
    “Ya, kalau dalam keadaan terjepit seperti itu ya harus bisa memanfaatkan kesempatan..” katanya.
    “Kok, kesempatan?” tanyaku heran.
    “Iya, yang sempit-sempit harus diberi kesempatan untuk tetap menjepit meskipun dalam keadaan terjepit..” jawabnya tenang sambil senyum-senyum.

    Aku tertawa ngakak mendengar balasannya yang cerdas itu. Segera kurengkuh pinggangnya dan kutindih tubuhnya sebelum ia sempat mengelak. Kutempelkan punyaku tepat di cekungan pangkal pahanya.

    “Jadi, kapan lagi mau menjepit yang menggantung?” tanyaku bercanda sambil menekan milikku ke miliknya.
    “Itu sih tergantung dari yang mau terjepit..” sahutnya kocak sambil sedikit menggoyangkan pinggulnya. Sialan, gerakannya membuatku berdesir.

    Tapi sore ini aku tak ingin terlalu menuruti hawa nafsu yang muncul. Maryati pun bukan type wanita yang menggebu-gebu nafsu seksnya. Bagi kami, yang penting adalah kualitas dalam bermain cinta, bukan kuantitas atau frekuensinya.

    Maka sore itu juga, setelah selesai mandi, Maryati memintaku untuk mengantarnya pulang ke rumah. Selama di mobil kami ngobrol dan guyon-guyon mengenai hal-hal yang ringan. Tak ada lagi acara saling remas seperti siang tadi. Karena semuanya sudah tersalurkan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Aku Terjerat Dalam Pergaulan Bebas

    Cerita Sex Aku Terjerat Dalam Pergaulan Bebas


    563 views

    Perawanku – Cerita Sex Aku Terjerat Dalam Pergaulan Bebas, Saya terlahir dari keluarga berada, dan cukup terhormat. Dan saya keturunan Indo, campuran dari berbagai suku bangsa (negara). Saya pun tumbuh layaknya gadis lain. Lincah, banyak teman dan di sekolahan termasuk murid pintar. Itu kata Bu Guru dan teman-teman. Tapi, dari nilai yang ada di rapor dengan rata-rata delapan bisa jadi kata Guru dan teman-teman itu benar. Namun dalam perjalanan pendidikan sempat mengalami hambatan. Dan akhirnya dapat juga menyelesaikan pendidikan diploma (2) bidang sekretaris, yang sempat terseok-seok disebabkan oleb pergaulanku yang sudah termasuk kelewat batas.

    Saya memang termasuk anak yang menganut pergaulan bebas. Tepatnya kelas dua SMA sudah menjalin kasih dengan teman sekolah. Dan hubungan kami sampai di luar batas. Melakukan hal yang mestinya baru boleh dilakukan setelah ada ikatan resmi, nikah.

    Itu terjadi karena dalam keluargaku saya bungsu dan empat bersaudara kurang mendapat didikan dan perhatian dari kedua orang tua. Kedua orang tuaku sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Dan kami anak-anaknya dipercayakan kepada pembantu. Ayah dan ibu seolah berkewajiban hanya menyiapkan uang untuk berbagai kebutuhan. Tapi dari segi kasih sayang sama sekali tidak merasakan. Karena ayah dan ibu pulang rata-rata sudah larut malam. Untuk sekadar makan bersama atau kumpul keluarga saja boleh dikatakan hampir tak pernah.

    Kondisi itu sepertinya tidak dipedulikan oleh ketiga kakakku, dua pertama perempuan, dan ketiga laki-laki. Bisa jadi karena sudah biasa. Tapi bagi saya (bungsu), sangat mendambakan belaian dan kasih sayang yang hangat dari ayah dan ibu. Dan harapan itu sangat terasa saat menjelang tidur malam. Ingin rasanya mendapat pelukan dan ciuman khususnya dari ibuku. Namun akhirnya dari harapan kasih dari kedua orang tua yang tak kunjung tiba, membuat saya menjadi terbiasa mandiri. Bahkan menjadikan saya perempuan tegar tidak cengeng. Hampir semua persoalan hidup, saya hadapi dan coba selesaikan sendiri.

    Akhirnya dalam pergaulan untuk menghilangkan stres dan rasa penat di dalam rumah, sering keluar jalan-jalan mencari hiburan nonton film ramai-ramai bersama teman atau sekadar kongkow-kongkow hingga larut malam. Di dalam pergaulan ini saya mengenal yang namanya obat-obatan dan mulai merokok. Sepertinya saat itu tidak ada beban dan rasa bersalah dengan keputusan yang saya ambil itu.

    Apalagi ketiga kakakku juga tidak ada yang dapat sebagai panutan. Semua bersikap cuek. Jadi yang kuperbuat ya sah-sah saja. Tidak ada yang melarang, apalagi masing-masing (kakak-kakakku) punya kesibukan sendiri-sendiri. Yang pertama Kak Intan, yang saat itu sedang kuliah asyik dengan kehidupannya sendiri bersama sang pacar satu kampus.

    Kak Mira (kedua) kelakuannya juga tidak terlalu berbeda dengan Kak Intan. Di samping kuliah juga terlalu asyik dengan pacarnya. Sementara Kak Niko (ketiga) memang lebih liar dibanding kedua kakak perempuannya. Hampir tiap hari pulang larut malam. Dan sekolahnya boleh dikatakan sudah drop. Kerjanya hanya main, dan kalau siang tidur. Tiap hari minta uang kepada ayah, jika tidak diberi pindah minta ke ibu. Ada saja alasan untuk kebutuhan. Saya sendiri sebagai adik sampai berpikir mau jadi apa nanti Kak Niko itu.

    Pernah suatu hari, saya merasa kurang nikmat badan dan minta ijin pulang. Sampai di rumah, di kamar kakakku Intan yang bersebelahan dengan kamarku terdengar suara aneh, rintihan tapi disertai desahan. Yang sedianya pulang untuk istirahat, dengan adanya suara itu saya penasaran mencari tahu. Kondisi rumah, jika siang memang sepi. Karena semua kakakku dan aku pergi sekolah. Tinggallah pembantu sendirian. Kadang kakak Intan memang kuliah siang. Seperti siang itu, Kak Intan kuliah siang.

    Saya coba membuka pintu kamar Kak Intan, dalam benak saya siapa tahu sakit seperti saya dan perlu pertolongan. Tapi pintu dikunci. Suara itu makin jelas, dan sepertinya Kak Intan tidak sendirian. Nah saya mencoba mengintip lewat lubang kunci. Degup jantungku bergetar keras dan kencang. Melihat adegan seni yang saya ketahui, meski masih dalam khayalan dari membaca stensilan yang dipinjami teman.

    Cukup goyah lututku menyaksikan keasyikan kakakku yang tanpa pembalut tubuh bergelut dengan teman prianya. Perbuatan yang sebelumnya hanya saya khayalkan, kini terpampang di depan mata disajikan oleh kakakku Intan. Cukup lama pergumulan itu berlangsung. Dengan rasa tak tahan namun kepinginnya terus nonton, saya masuk kamar dan rebahan. Suara kakaku dan teman prianya terus menggoda. Akhirnya saya tidak lagi merasakan sakit, bahkan penyakit pusing itu lantas hilang begitu saja.

    Suara desahan Kak Intan tidak kedengaran lagi, yang ada obrolan mereka berdua. Dan mereka lantas berangkat kuliah. Tidak tahu jika saya pulang lebih awal dan telah menyaksikan perbuatan bejatnya. Sayapun terus membayangkan kejadian yang baru saja terjadi. Namun terhadap Kak Intan saya bersikap biasa, seolah tidak tahu apa yang telah dilakukan dengan kekasihnya. Kepada ayah dan ibu saya juga tidak bercerita, saya pikir apa pedulinya toh sepertinya kakak saya begitu menikmati terlihat dan cara bermain dan pagutannya saat itu.
    Sejak kejadian itu, saya jadi sering bolos sekolah. Ingin mengulang menonton ‘pergulatan’ Kak Intan. Dengan cara mengendap-endap masuk rumah takut ketahuan terus menyelinap masuk kamar. Namun harapan untuk mendapatkan tontotan menarik seperti siang kemarin sia-sia. Karena teryata Kak Intan kuliah pagi.

    Nah saat saya dalam keadaan antara tertidur, terdengar sayup-sayup suara dua orang sedang ngobrol di kamar sebelah, kamar Kak Mira (kakak kedua saya). Pikir saya mereka baru pulang kuliah. Kamar Kak Mira memang bersebelahan dengan saya. Kamar kami (cewek) bertiga berjejer, dan saya yang di tengah. Sementara kakak laki-laki saya, Niko kamarnya di depan.

    Kak Mira pulang kuliah mengajak teman laki-laki ke rumah. Pertama obrolan itu soal pelajaran. Namun lama-lama suara obrolan itu hilang, berganti suara desahan. Saya kontan bangun dan mengendap-endap mencari lubang kunci. Dan setelah di luar saya terkejut, karena pintu Kak Mira tidak ditutup dan terbuka cukup lebar. Saya sendiri jadi serba salah, takut ketahuan. Tapi suara musik di kamar Kak Mira membuat langkah dan gerakan saya tidak terdengar. Bahkan Kak Mira sepertinya tidak peduli dengan pintu yang masih terbuka itu.

    Setelah mendapat posisi yang aman, saya mengamati dengan cermat gerakan demi gerakan yang dilakukan Kak Mira bersama temannya. Terlihat mereka masih mengenakan pakaian lengkap. Hanya saja rok Kak Mira mulai tersingkap, CD-nya terlihat. Sementara Si pria masih lengkap dengan t-shirt dan celana jeans. Tapi pagutan dan ciuman mereka berdua sepertinya membawa ke langkah yang makin seru. Masing-masing berlomba melucuti pakaian lawannya. Hingga akhirmya keduanya dalam kondisi telanjang. Cukup nanar dan gemetar juga saya menyaksikan adegan itu. Dan adegan seperti itu pernah saya saksikan lewat film BF bersama teman-teman usai sekolah, di rumah Linda (teman sekelas). Dan kedua saat melihat Kak Intan sedang main dengan pacarnya. Namun saat nonton Kak Intan kurang seru disamping lewat lubang kunci, shownya sudah setengah main.

    Hari ini sungguh berbeda, saya menyaksikan seluruh permainan dari awal. Sungguh mendebarkan, Kak Mira meraih batang penis pacarnya, kemudian mulai dikocok-kocok dengan perlahan. Terlihat batang penis pacar kakakku mulai tampak membesar dan memanjang, sampai akhirnya dengan mata kepalaku sendiri aku menyaksikan bagaimana batang penis yang tadinya layu kini telah berdiri dengan kerasnya dan sangat panjang, mengundang hasrat birahiku untuk turut merasakan kehangatan dan kedahsyatan penis pacar kakakku ini. Dengan penuh birahi kakakku mulai mengulum batang penis dihadapannya, sementara tangannya tetap mengocok-ngocok bagian tengah kebawah batang penis, kulihat tubuh pacar kakakku berkelejat-kelejat dan dari mimik wajahnya seakan menahan serangan kenikmatan yang datang bertubi-tubi di daerah sekitar batang kepala penisnya.

    Pergulatan Kak Mira dan temannya semakin seru, saling memagut, mendesah, memburu, dan akhirnya saya lihat mereka berdua berada dalam permainan seks yang menggairahkan saat teman kakakku mulai memasukkan batang penisnya yang panjang kedalam vagina kakakku, kudengar kakakku mulai berteriak-teriak kecil dengan disertai desahan-desahan penuh birahi, kuakui memang teman kakakku ini memiliki stamina yang kuat sanggup bermain dalam satu jam dalam beberapa posisi yang pernah kulihat dalam video seks kamasutra, kuhitung-hitung kakakku sudah mengalami orgasme tiga kali dalam permainan tersebut, hingga pada akhirnya kulihat teman kakakku menggenjot-genjotkan batang penisnya secara cepat, dan.., tiba-tiba manarik batang penisnya dengan cepat dari vagina kakakku, dan beberapa detik kemudian kulihat semprotan sperma begitu banyaknya dan akhirnya teman kakakku mulai terkulai lemas dengan mandi keringat. Namun posisi mereka tetap berpelukan.

    Saya pun dengan lemas dan gemetar masuk kamar. Namun pada saat menyaksikan adegan pergumulan itu tidak terasa tangan saya seperti dibimbing meraba dan menyentuh ‘barang’ terlarang milik saya. Dengan tidak sadar tangan saya mengusap-usap diantara selangkangan. Dan saya mendapatkan rasa kenikmatan. Sepertinya ada cairan yang keluar dari dalam, dan saya tidak tahu apa yang keluar itu. Yang ada rasa nikmat tiada tara saat itu.

    Nah perbuatan itu (mengusap kemaluan) saya lakukan di saat sendirian di dalam kamar. Dan ternyata saya mendapat kenikmatan yang sama seperti saat sedang nonton Kak Mira bercumbu. Bahkan perbuatan itu terus diulang-ulang. Rasa penasaran pun makin menjadi-jadi, akhirnya saya ingin tahu bagaimana rasanya berhubungan. Suatu saat, sebetulnya tidak sengaja. Saya bermaksud pinjam catatan pelajaran kepada pacar, yang tidak sempat saya ikuti karena tidak masuk sekolah. Kebetulan buku itu ada di rumah. Maka saya diajak ke rumahnya mengambil buku itu.

    Rumah pacar saya siang itu sepi. Kedua orang tuanya bekerja, sementara pacar saya anak satu-satunya. Yang ada di rumah hanya pembantu. Rumah itu cukup besar dan sepi. Saya dipersilakan masuk, dan diajak ke kamarnya. Setelah diambilkan minum, kami ngobrol. Pacar saya sepertinya telah berpengalaman dalam berpacaran. Terlihat dan saat ngobrol tangannya mulai aktif meraba daerah sekwilda (sekitar wilayah dada) milik saya. Namun anehnya saya menikmati, dan membiarkan tangan itu menelusuri daerah sensitif saya.

    Teringat yang dilakukan pacar saya, seperti saat pacar Kak Mira melakukan hal yang sama. Saya pun terlena dalam kenikmatan, seperti terbang diawang-awang. Dan akhirnya perbuatan yang tadinya hanya dalam angan, kini kunikmati sungguhan. Kamipun sudah dalam kondisi polos, suara mendesah bercampur degup kencang jantung ada di dalam tubuhku. Saya pun rebah ditindih. Bukan sakit yang saya rasakan, tapi kenikmatan. Dan akhirnya kami pun sampai batas ‘perburuan’, lemas, lunglai dan bermandikan keringat. Untuk beberapa saat kami berpelukan, rasanya tidak ingin melepas, malah inginnya mengulang lagi. Dan perbuatan itu kami ulang setiap ada kesempatan. Sampai selesai sekolah diploma. Kamipun sebelum melakukan hubungan sering menggunakan obat-obatan terlebih dulu. Dan ternyata berdampak makin lebih nikmat dalam berhubungan. Hubungan kamipun lepas begitu saja, setelah pacar dengan alasan meneruskan sekolah, pergi ke luar negeri.

    Bagi saya kepergian pacar saat itu tidak masalah. Toh dalam benak saya masih banyak pria lain yang antri untuk bisa kencan denganku. Mengingat dan merasakan pengalaman seks selama ini, banyak laki-laki yang mencoba mendekati saya dan mengutarakan cinta. Saya saja yang agak jual mahal. Nah saat baru selesai sekolah (diploma), sementara lagi kosong pacar tidak ada, saya banyak tinggal di rumah. Kegiatan diisi dengan baca buku, dan baca apa saja. Paling kalau jenuh, ke rumah teman ngobrol hingga malam, terus pulang langsung tidur.

    Saat pulang pukul 24.00 WIB, dan pintu rumah memang hampir tidak pernah terkunci, saat buka pintu melewati depan kamar Kak Niko terdengar suara agak aneh. Ada desahan suara tertahan, sementara ada pula suara cekikikan. Saya yakin di kamar Kak Niko ada dua orang. Kebetulan saat itu ayah sedang tugas ke luar kota, dan ibu ikut mendampinginya. Ruang depan memang sudah gelap, tapi ruang Kak Niko terang, jadi cukup leluasa saya mencari tahu apa yang sedang dikerjakan kakakku. Kebetulan Kak Niko tidak pernah menutup jendela kamarnya yang terletak di dalam rumah. Dari jendela itu, saya mengendap mengintip. Dalam benak saya, yang terjadi di dalam kamar sama dengan kejadian seperti Kak Intan dan Kak Mira saat itu, ‘pergumulan’.

    Benar saja. Kakak saya dan teman wanitanya setengab baya (35-an) namun masih terlihat cantik dan seksi sedang bergumul tanpa sehelai pakaian. Kak Niko terlihat begita asyik mencumbu, dan tak henti-hentinya menciumi seluruh bagian lekuk-lekuk tubuh si wanita. Si wanita menggelinjang, tertawa cekikikan di antara desahan yang tertahan.

    Cukup lama permainan mereka itu berlangsung. Bahkan Si wanita sepertinya sudah tidak tahan, menjerit-jerit kecil dan memohon kepada Kak Niko, “Please, please”, katanya. Kak Niko sepertinya tidak peduli dengan kondisi wanita yang sudah seperti cacing kepanasan. Dan akhirnya, mereka berdua bergumul saling mendekap erat, berlomba mencapai perpaduan. Selesai sudah. tapi saya tidak lantas beranjak dari posisi. Penasaran ingin tahu apa lagi yang akan diperbuat. Posisi mereka telentang dan membiarkan tubuhnya terhampar tanpa pakaian. Tapi Si wanita, masih menggelayut dan mencumbu. Kakak saya bersuara, “Bayar dulu”, katanya.
    “Jangan khawatir”, jawab Si wanita. Dan Si wanita bangkit, berjalan gontai menuju kursi belajar Kak Niko, di mana di situ terletak tasnya. Dari dalam tas wanita itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan, saya taksir sekitar satu juta.

    Lantas uang itu dilemparkan kepada Kak Niko.
    “Bagaimana”, kata wanita itu. “Thanks darling”, jawab Kak Niko.
    Dan wanita itu tidur rebahan di sebelah kakakku. Mereka ngobrol tapi tangan masing-masing aktif menjamah daerah sensitif lawan. Lama-lama mereka mulai terangsang lagi. Ronde kedua jelas tinggal nerusin. Tidak perlu capai-capai pemanasan. Tapi saya melihat sebelum melakukan ‘pertempuran’ mereka berdua sepertinya mengkonsumsi obat. Sehingga permainan mereka terlihat lebih seru dan panas. Dan sayapun lama-kelamaan tidak tahan, mundur dan masuk kamar. Namun mata ini tidak bisa terpejam.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Sepongan Mantap Naik Turun Yang Hot

    Cerita Sex Sepongan Mantap Naik Turun Yang Hot


    580 views

    Perawanku – Cerita Sex Sepongan Mantap Naik Turun Yang Hot, Hari sudah sore ketika aku tiba di terminal Lebak Bulus. Hari itu hari terakhirku menjadi bujangan. 4 hari lagi, aku akan menikahi Mei, kekasihku selama 6 tahun. Hari ini aku pulang ke Jogja, ke tempat kelahiranku untuk bertemu dengan keluarga Hidupku sungguh sempurna.

    Tepat setelah aku lulus dari kuliah, aku mendapatkan kerja yang cukup nyaman di sebuah perusahaan telekomunikasi cukup besar daerah Jakarta Selatan. Tinggal jalan kaki ke Pondok Indah Mall. Mei, calon istriku, kemudian menyusul ke Jakarta dan bekerja di sebuah bank di Bintaro. Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Benar-benar sebuah hidup yang sempurna. Aku pun bukan orang yang aneh-aneh. Aku dibesarkan dalam keluarga yang cukup religius dan sangat teratur. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma. Kenakalanku paling besar hanyalah minum tomi (topi miring in case you’re wondering) dan sedikit magadon, waktu acara naik gunung di SMA. Tapi itu dulu.

    Hampa kadang terasa. Hidup serasa jalan tol, tanpa rintangan, mulus tanpa gejolak, penuh aturan. Kadang aku ingin, sekali-kali memberontak, melanggar aturan. Sekali dalam seumur hidup.
    Aku beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mencari busku. Sumber Alam. Langgananku selama 2 tahun terakhir.
    “Mbak, Sumber Alam yang Bisnis belum datang ya?” tanyaku kepada seorang petugas loket. Manis juga. Item manis sih tepatnya.
    “Dereng mas, jogja ya? Mangke setengah jam malih …,” Lho, kok bahasa jawa?
    “Nuwun nggih mbak.”

    Aku duduk menunggu. Asap bus benar-benar menyesakkan. Aku merasakan diriku sesak napas. dari dulu memang aku tidak pernah suka keramaian dan kesesakan Jakarta. Tapi kepepet sih, harus cari upa (“cari nasi”) di Jakarta.
    Tak lama kemudian bis itu datang juga. AB 7766 BK. Aku bergegas naik. 14A. dua tempat duduk. Aku sengaja mencari tempat duduk persis di bawah AC. Biar bisa tidur lelap. Aku segera menutup mata. Mengurangi kebisingan akibat lalu lalang orang mencari tempat duduk.

    “Mas, mas, maaf …,” ada suara merdu rupanya. Aku membuka mataku.
    “Maaf, apa boleh tukeran sama suami saya? Suami saya dapat tiket tempat duduk di seberang. Soalnya beli tiketnya baru aja tadi.”

    Aku melihat ibu yang menyapa tadi. Kemudian melihat suaminya yang tersenyum mengangguk kepadaku di seberang kursi kami, menggendong anak yang kira-kira berusia 5 tahun.
    “Aduh, bu, maaf, bukannya saya tidak mau, cuman memang saya sengaja memilih tempat di bawah AC ini bu. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Bukannya apa-apa, tapi aku paling tidak suka diganggu dengan masalah orang yang telat membeli tiket seperti pasangan ini.

    Ibu itu cemberut. “Ya sudahlah pa, kita ngalah aja. Aku duduk di sampingnya mas ini aja.”
    Whatever. aku kembali menutup mataku.

    Perjalanan ini sesungguhnya bakal menyenangkan, kalau tidak harus mendengar rengekan anak 5 tahun yang sepertinya tidak pernah diam itu. Belum lagi suara ibu-ibu di sebelahku ini, yang ya ampun, cerewetnya. Aku jengkel banget.
    Hujan mulai turun. Airnya menetes membentuk alur di kaca jendelaku. Masih terjebak di Cawang. Sial.
    Untung Cikampek tidak macet. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Kulihat tebaran warna hijau ditimpali air hujan yang begitu deras di sebelah kiri jalan tol. Suara air hujan menderu keras sekali di atas atap. Orang-orang sudah mulai menampakkan kantuk, dan sepertinya suasana menjadi begitu sepi. Uh, begitu romantis. Kalau saja Mei di sampingku, pasti kepalanya sudah bersandar di bahuku, dan tangannya memeluk lenganku. Kalau saja ….
    Aku memandang ke samping. Ibu itu kini sedang sibuk memberikan makan kepada anaknya. Si bapak sedang sibuk dengan PDAnya. Tipikal keluarga Jakarta, berumur di akhir 30an dan baru saja mempunyai anak. Tampaknya keluarga berada. Tapi ngapain naik bis ya? Ah, peduli amat.

    Aku kembali menutup mataku. Hari berangsur gelap.
    “Pengumuman, bapak ibu. Mohon maaf bahwa ada kerusakan teknis yang menyebabkan lampu tidur tidak dapat menyala,” kata kenek bus itu mengagetkan aku.
    “huuuuu,” para penumpang menyahut serentak. Sip. aku paling tidak suka lampu tidur yang remang remang. Aku paling suka gelap. Tidurku pasti nyenyak malam ini. Perjalanan yang panjang menuju Yogyakarta.

    Aku melirik jamku. Jam 9 malam. Semua orang tampaknya sudah terlelap. Tidak terkecuali ibu dan anak di sampingku. Bus tadi baru saja berhenti di tempat makan. Orang-orang makan malam dan ke belakang. Pasti mereka kekenyangan, dan acara yang paling menyenangkan setelah makan adalah tidur. Hujan masih turun, rintik-rintik. Aku melanjutkan tidurku.
    Tidak berapa lama aku terlelap, aku merasakan kaki anak di sebelahku menyentuh kakiku. Sialan. Itu berarti sepatu anak itu kena celanaku. Aku menggeser-geserkan kakiku agar kaki anak itu tidak menekan celanaku. Tentu saja dengan mata terpejam. Tidak disangka, kaki itu balas menggesek. Eee, kurang ajar. Aku segera membuka mataku untuk menegur orang tuanya. Aku terkejut.

    Ternyata itu bukan kaki anak kecil. Itu kaki orang dewasa. Kaki ibu itu. Si anak ternyata sudah tidak ada di pangkuan dia. Kemungkinan ada di pangkuan si bapak. Aku segera menutup mataku, pura-pura tidur. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang lain yang akan terjadi. Aku kembali menggesekkan kakiku, menunggu responsnya. Dan ibu itu balas menggesek. Aku sedikit membuka mataku. Kilatan cahaya dari luar bus memberikan sedikit penglihatan mengenai ibu di sampingku. Matanya juga terpejam ternyata.

    Tiba-tiba ibu itu menggeser sedikit tubuhnya. Ya, kearahku. Kami berdua menjadi duduk berdempetan. Sisi samping kananku menempel pada bagian kiri tubuhnya. Harum rambut dan parfumnya mulai merasuki hidungku. Aku mulai terangsang.
    Aku mencoba untuk lebih berani. Tubuhku aku condongkan sedikit ke depan, dan kemudian aku bergeser ke arahnya. Sehingga posisi saat itu, lenganku tepat di depan dadanya. Tubuh itu diam saja. Lenganku kemudian ku tekan sedikit ke belakang, sehingga aku bisa merasakan sesuatu yang begitu empuk. Ya, payudaranya. Payudaranya besar. Aku bisa merasakan volumenya ketika lenganku menggeseknya. Dan sangat empuk. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Pelan sekali, sikuku bergerak. Aku tidak mau membuat ia berpikir macam-macam dan kemudian menamparku.

    Tubuh itu diam saja. Kulirik matanya. masih terpejam. Tapi aku mendengar dia menghela napas. Jadi ia terangsang. Aku? sangat terangsang. Aku merasakan dadaku berdentum-dentum. Kepalaku berputar-putar karena aliran darah yang sangat cepat ke otakku. Aku bisa mendengar degup jantungku di telingaku sendiri. Aku akan melakukan dosa. 4 hari sebelum pernikahanku. Sepanjang sejarah hidupku. Tapi perasaan itu, nafsu itu, benar-benar membuat aku tidak tahan …..

    lenganku terdiam sebentar dari kegiatan menggesek dadanya. Yang lebih mengejutkan lagi, tangan ibu itu mulai mengelus pahaku. ya, pahaku yang dibalut celana panjang kain warna coklat. Tangannya sangat perlahan mengelus kakiku dari mulai pangkal paha sampai atas lutut. Aku gemetar. Sangat gemetar. Aku tidak tahan ……

    Sekarang posisiku berubah. Aku membuka tas dan mengambil sweater. Aku sudah memakai jaket tentu saja, karena aku tidur di bawah AC. tapi sweater tadi untuk maksud lain. Sweater tadi kemudian aku tutupkan di atas dadaku, dan kemudian tanganku kulipat. Apabila dililhat dari jauh, seperti orang yang tangannya kedinginan karena AC. Tapi bukan itu alasannya. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Tangan ibu itu masih mengelus pahaku. Kami berpandangan sebentar. Lucunya, setelah itu kami berdua kembali bersender pada tempat duduk kami dengan mata terpejam. Tanganku mulai beraksi. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Sangat pelan. Tangan itu mulai menyusuri bukit indah yang tertutup kain, mulai dari tepi. Aku sangat menghayati momen itu. Pelan-pelan kuelus bukit indah itu, dari tepi ke kanan. Sedikit ku remas, tapi tidak banyak. Aku tidak mau menyakiti bukit indah itu. Sungguh, ibu itu mempunyai dada yang sempurna. Besar, dan sangat kenyal. Aku merasakan bahwa dia memakai BH yang berenda. Aku membayangkan bentuknya. Mungkin warnanya hitam. Atau merah. Dan rendanya sedikit tembus pandang. Mungkin cupnya cuma setengah. Mungkin cupnya tidak bisa menahan volume payudara sebesar itu. Oooh, aku semakin terangsang.

    Ibu itu mengenakan baju jeans terusan dengan bawahan rok dengan kancing dari dada sampai di lutut. Kain jeansnya untungnya kain yang lemas, sehingga aku bisa merasakan tekstur renda BHnya. Sangat merangsang. Aku melirik sedikit ke arah dia. Dia masih terus mengelus pahaku. Aku tidak sabar. Tangan kananku yang nganggur kemudian memimpin tangannya ke penisku yang sudah tegang. Aha, dia mengerti. Kemudian dia berlanjut mengelus kontur penisku dengan jari telunjuk dan jempolnya yang tercetak jelas di dalam celanaku. OOoh, mantab.

    “Besar …..,” desisnya. Matanya tetap terpejam. Mataku juga.
    Aku melanjutkan kenakalanku. Kali ini, dua kancing tepat di depan dada besar itu aku buka. Dengan susah payah. Pernah membayangkan membuka kancing-kancing besar pada kain jeans? Yup, susah sekali. Akhirnya dia turun tangan. Tangannya kanannya membantuku membukanya.

    Tanganku kemudian masuk pelahan ke dalam bajunya, untuk merasakan keindahan payudara di baliknya. Bayanganku memang menjadi kenyataan. BH setengah cukup yang terlalu kecil, dengan renda yang sangat merangsang. Aku suka sekali renda, terutama apabila renda itu ada di tempat yang tepat. BH dan celana dalam. Aku kembali mengelus dadanya. SEkarang aku sedikit meremasnya. Sensasinya benar-benar luar biasa. Dia mendesis. Kepalaku berdentum-dentum. Jantungku berdebar sangat keras.
    “Buka,” bisikku lirih. Mungkin tidak terdengar. Tapi aku tidak mau mengambil resiko terdengar. Apalagi oleh suaminya yang hanya duduk 50 cm di seberangnya. Ternyata dia mendengar. Dia berhenti mengelus penisku, membungkukkan sedikit badannya, dan kemudian berusaha melepas kait BHnya di belakang. Agak lama dia membukanya. Selagi dia membuka BHnya, pelahan aku menarik ritsleting celanaku ke bawah. Pelaaan sekali. Setelah itu, aku memelorotkan celana dalamku. Tidak melorot sih sebenarnya. Cuman mengaitkan kolornya ke bagian bawah penisku. Tidak nyaman memang. Tapi sekarang penisku bisa bebas mengacung menunjuk langit. Menanti elusannya.

    Sepertinya kait BHnya sudah lepas. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. Dan dia tidak kaget, kali ini penisku sudah tegak menjulang, keluar dari celana. Kemudian dia seperti terkejut dan kemudian menarik tangannya dan kemudian melipatnya di depan dada. Pura-pura tidur, sambil menutupi dua kancing dadanya yang sudah terbuka lebar.

    Sial. ada orang mau ke toilet. dia berjalan melangkah dari depan. Untung aku ada sweater yang bisa menutupi si “burung” nakal. Aah, seorang wanita. Bakalan lama nih. Jantungku berdegup keras.
    Lama sekali orang itu di toilet. Aku mulai tidak sabar. Penisku sudah mulai menyusut. ya iyalah, baru juga pemanasan. Kepotong deh. ….

    Akhirnya wanita itu lewat juga di di samping kami. Uuuh, lega. Tangan ibu itu mulai duluan, menyusup di bawah sweater, mencari “adikku” yang mulai tegang lagi. hmmm. Tangannya sungguh mulus, dan sentuhannya, benar-benar nikmat. Dia tahu betul cara merangsang penis dengan sentuhan. Sentuhan itu ringan, seperti melayang. Dia tidak meremas, atau menggosok terlalu keras. semuanya serba ringan dan melayang. Dan itu membuatku melayang.

    Tanganku juga tidak mau kalah, seperti mempunyai mata sendiri yang bergerak mencari sasarannya. Si bukit kembar yang kenyal. Dan tangan itu menemukan sasarannya. Dada itu benar-benar lembut. Mulus tak bercela. Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Meremas pangkal dadanya. Memilin putingnya. Putingnya. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. Dan keras. Sangat keras. Sperti penis kecil. Aku memilinnya. lagi. Dan dia mendesis.
    “jangan keras-keras,” bisiknya sangat lirih. AKu mengerti. Aku meremas, memilin, mengelus tanpa henti. Benar-benar nikmat.
    Tapi tetap ada yang kurang. Kami berdua tidak terpuaskan. Penisku tetap tegang luar biasa. Dan rasanya mulai sakit sekarang. berdenyut-denyut ga karuan. Tangannya masih tetap mengelus penisku, tapi sungguh, tangan itu tidak mampu membuat aku nikmat terus-menerus. Dia mengerti hal itu.

    “Ke bawah ….,” bisiknya sambil mengarahkan tanganku yang tadi ada di dadanya ke arah bawah. Aku langsung tanggap. Tanganku berubah posisi, mengelus pahanya yang tertutup kain jeans. Tidak berasa memang. Tapi dari gerakan tubuhnya aku tahu, dia sangat terangsang. Dia berulangkali menggerakkan tubuhnya, seolah menikmati betul elusan tanganku di pahanya. Pelan-pelan aku naik sedikit ke atas, tepat di gundukan di bawah pusar itu. Dia menahan tanganku.
    “Jangan … “
    Aku nekat.

    “Jangan …” Ok. Aku turuti. Aku kembali mengelus pahanya. Kali ini tanganku lebih berani. Kupegang ujung roknya dan kunaikkan sedikit ke atas. Dia tidak menolak. Aku kembali mengelus pahanya. Hhhm, sungguh mulus. Benar-benar mulus. Aku merasakan bulu-bulu halus di telapak tanganku. Dia terengah-engah. Tangannya sejak dari tadi berhenti mengelus penisku. Tak apa. lebih baik begitu daripada menyiksa “adikku” yang sudah tegang luar biasa.
    Aku tiba-tiba menghentikan elusanku dan menarik tanganku. Kemudian memandang ke arah dia. Matanya bertanya. Menanyakan mengapa aku menghentikan itu.

    “Aku mau itu,” bisikku mendekat di telinganya, sambil menunjuk ke arah gundukan tempat vaginanya berada.
    Dia menggeleng. Aku kemudian berpura-pura tidur. Memejamkan mata.
    Lama sekali. Mungkin 5 menit, mungkin kurang dari itu. Tangannya menarik tanganku dan mengarahkannya ke tempat yang aku inginkan. Hehehehe, aku menang. Dia tidak tahan. Tanganku sudah berada tepat di atas gundukan itu. Dia membuka kancing bajunya tepat di area itu. Tanganku bergerak mencari celana dalamnya. Dapat.

    Jelas, ini sutra. Atau Satin? aku tidak peduli. bahan kain celana dalamnya halus sekali. aku merabanya. memastikan. Terus ke bawah, dan kutemukan apa yang kucari. Sesuatu itu sudah basah. Pasti basah, karena aku merasakannya dengan tanganku. Tanganku berhenti di situ. Merasakan bentuknya. Sedikit bergelombang. Aku merasakan lipatan vertikal. Bulu-bulu halus di sekitarnya. Cukup tebal. dan sangat basah. Aku tersenyum kembali. Penuh kemenangan. Jari tengahku kemudian mengelus lipatan basah itu. Pelan, tapi sedikit menekan. Dia mendesis. Oh tidak. Dia melenguh. Tetap memejamkan matanya.
    Aku makin berani. Celana itu aku pegang elastisnya. dan aku turunkan ke bawah. Dia memegang tanganku. Aku tetap berkeras. Dia menyerah.

    Kembali jari tengahku mencari tempat tadi. Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Sebuah penis kecil yang sudah amat basah. Aku menggoyangnya pelan dengan jariku. Kemudian mengelusnya. Kemudian menekannya. Tubuhnya menegang.
    Aku kembali mengelusnya. Pelan dan sedikit menekan. Pelan dan sedikit menekan. Tempat itu terasa lebih basah daripada sebelumnya. Jariku masuk lebih ke dalam. Merasakan lipatan lain di dalam yang sangat basah. Benar-benar basah. Rongga itu seperti tidak berujung. Kemudian jariku kugerakkan. ke dalam dan ke luar. Berulangkali.
    Aha, aku merasakan jariku seperti tersedot ke dalam. Ada sesuatu yang mencengkeram. Dan rasa itu kembali membuatku terangsang. Aku terus menggerakkan jariku. Semakin cepat. Tiba-tiba jariku seperti ditumpahi cairan hangat. kental. Dia terengah-engah. Tubuhnya menegang. Kali ini cukup lama. Aku terus menggerakkan jariku. Dia kemudian menahan tanganku. Aku menurut. Aku memandangnya.

    Matanya terpejam. Seperti menghayati sesuatu. Mungkin orgasme. Dadanya naik turun, terengah-engah seperti habis lari kencang. Kancing masih terbuka.
    “Apa kau ..?”
    “Ya … . Luar biasa …,” bisiknya, memandang kepadaku. Oooh, senyumnya manis sekali. Matanya yang bulat besar memantulkan kilatan cahaya neon di luar bus.
    Dia memandang ke bawah tubuhku.
    “Kasihan ya,…” senyumnya menunjuk ke “adikku”. Ya iyalah. “adikku” tidur nyenyak sementara dia sendiri terpuaskan. Paling tidak dengan jariku.
    “ga papa …”
    Kami berdua terdiam. Menghayati momen-momen gila tadi. Kedua mata terpejam. Hawa dingin AC menyergap. Aku melirik jamku. 2 dinihari. Dan kemudian bus berhenti. cukup lama. Orang-orang sepertinya tidak peduli. tetap mereka tertidur nyenyak, padahal AC mati.

    Aku memandang “partner”ku. Matanya terpejam. Bajunya sudah dikancingkan. Lengkap. Aku pun bergerak membetulkan celanaku.
    “Jangan ….,” katanya sambil menahan tanganku yang hendak menarik ritsleting. Oh, dia ternyata melirikku. Ok. Aku menurut. Aku ingin tahu apa yang ingin dia lakukan. Aku hanya menutupnya kembali dengan sweater. Temperatur udara dalam bis mulai panas. Keringatku mulai menetes dari kening.
    Akhirnya bus berjalan. AC mulai berhembus lagi. Sejuk. Aku memejamkan mata lagi.
    “Buka matamu, awasin ….”

    Aku tidak mengerti. aku membuka mataku. Tiba-tiba dia membungkuk.
    Gilaaaa. Aku merasakan bibir mungilnya menyentuh kepala “adikku”. Ringan sekali. Aku mengerti maksudnya. Mengawasi sekeliling supaya tidak ada seseorang pun memergoki aksi gila ini. Penisku mulai hidup lagi. Gila mungkin, tapi aduuuh, memang nikmat. Kurasakan bibirnya mulai menciumi kepala penisku. Ohh, bibirnya mulai membuka dan memasukkan kepala penisku ke mulutnya. Penisku mulai masuk ke dalam mulutnya. Dan pelan-pelan mulut itu mulai menghisap. Adduh, sakit.
    “Jangan keras-keras …,” aku berbisik sambil membelai rambutnya. Membelai rambutnya? iya, seperti layaknya pacar saja. Dia kembali melanjutkan kulumannya. Kali ini pelan-pelan. Naik turun. Naik turun. Nikmat tak terkira.
    Tampaknya dia sudah sering melakukan ini. Mulutnya bagaikan sebuah mesin handal perangsang penis. Setelah selesai menghisap, dia berhenti sebentar, dan kemudian menjilat bagian bawah kepala penisku. Tidak cuma menjilat, lidahnya juga bergetar ketika bergerak menyusuri daging itu.

    “Ooohhh ..,” kali ini aku terpaksa harus melenguh. Ini nikmat sekali. Dia tahu sekali kelemahan “adikku”. Bagian itu kemudian digigitnya dengan bibirnya. Siall, makin nikmat. Lagi-lagi digigitnya dengan bibirnya. Kalau begini terus, aku pasti tak tahan. Gelliiii.

    Kemudian mulutnya kembali mengulum. Naik turun. Yang aku heran, penisku bisa masuk semua ke mulutnya. Wooa, sensasinya benar-benar luar biasa. Telaten sekali dia. Mulutnya kemudian berpindah ke …. bolaku. Menciumnya sebentar, kiri dan kanan, dan kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya. Ohhhh….. . Ketika mengulum bolaku, kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutnya.

    Aku yang ga telaten. Kurasakan nikmatku semakin memuncak. Tidak tahan lagiiiiiiiii …..
    “Aku mau ….”
    Mulutnya berpindah ke kepala penisku. Mengulumnya lagi. naik turun. Tangannya mengocok pangkal penisku. Pelan tapi erat.
    “Aaaahhhhh …”
    Ujung penisku berkedut. Sekali. Kurasakan aliran sperma ke mulutnya. Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Selama itu pula mulutnya tetap mencengkeram kepala penisku. Aku ejakulasi. Di dalam mulut seorang ibu. Orang asing. Aku bahkan tidak tahu namanya.
    Dia memandangku. Tatapan itu ….

    “Makasih ….,” hanya itu yang terlontar dari mulutku. Dia bangkit, kemudian tersenyum kepadaku. Sekilas kulihat bekas sperma di pinggir bibirnya. Aku mengangkat tanganku, membersihkannya.
    Kami berdua terpejam.

    Pagi menjelang. Orang-orang sudah sibuk ngobrol. Isi bus kembali ramai. Aku? masih terlelap. Atau pura-pura? Setelah kejadian malam tadi, aku sama sekali tidak berani untuk menatap ibu di sampingku. Bahkan mengajak bicara pun tidak berani. Kurasa dia juga begitu. Kudengar dia sibuk dengan anaknya, sambil bicara dengan suaminya seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa antara aku dan dia. Sepanjang jalan ku membuang muka, menatap pemandangan di luar jendela bus.
    Pesta bujanganku kurasa.

    Pukul 6.30. Orang-orang sudah mulai turun bus. Sudah sampai Sedayu. Berarti sebentar lagi masuk kota. Keluarga di sampingku bangkit. Oh, mereka mau turun.
    “Mas, duluan, mas …,” kata suaminya ramah, ditimpali ibu itu. Aku terpaksa menoleh ke arah mereka. Baru kusadari sekarang. Ibu itu sangat manis. Aku merasa berterimakasih padanya.
    “Oiya, monggo monggo,” sahutku.
    Mereka turun dari bus. Bus semakin sepi mendekati terminal Giwangan. Ada secarik kertas kecil di bekas tempat duduk ibu tadi. Aku memungutnya. Penasaran.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Cewek Bohay Yang Butuh Kepuasan

    Cerita Sex Cewek Bohay Yang Butuh Kepuasan


    650 views

    Perawanku – Cerita Sex Cewek Bohay Yang Butuh Kepuasan, Sekitar satu minggu lalu tepatnya di hari Sabtu sekitar jam 05.00 WIB subuh dinihari. Aku keluar rumah untuk olahraga berlari untuk mengeluarkan keringat. Namun, kali ini lari subuh yang kulakukan sangat bermakna, sebab aku ditemani oleh seorang tetangga dekat dan sebut saja namanya ” Santi “.

    Dia adalah suami sah orang lain yang sudah memiliki 2 orang anak, tapi penampilannya masih cukup menarik. Kulitnya mulus, putih dan tubuhnya langsing. Oiya, kenalkan nama saya Peter. Usia 40 tahun, tinggi 160 cm dan berat badan 65 kg.

    Ketika aku keluar melewati pintu pagar secara samar-samar aku melihat sesosok tubuh dengan kaos warna hitam melekat di tubuhnya serta celana setengah panjang gantung di atas lututnya membuka pintu rumahnya lalu mengikutiku.

    “Pak, tunggu Pak” panggilnya dari belakang, tapi aku tetap berlari tapi sengaja kukurangi kecepatannya agar ia bisa lebih dekat denganku.

    “Pak tunggu donk Pak, aku capek nih, kita sama-sama aja” teriaknya dengan suara yang tidak terlalu keras.

    Setelah kudengar nafasnya terengah-engah karena jaraknya sudah semakin dekat denganku mungkin sekitar 10 meter di belakangku, aku lalu berhenti menunggunya sebab kedengarnya ia sangat capek sekali.

    “Ada apa Bu, kenapa ibu mengejarku?” tanyaku sambil berhenti.

    “Tidak apa-apa. Aku hanya mengejar bapak agar kita bisa lari bersama, biar lebih santai dan kita bisa sambil ngobrol” katanya dengan nafas terputus-putus karena kecapean.

    Setelah Santi berada disamping kiriku, kami lalu lari bersama, tapi kali ini tidak terlalu kencang.

    “Ngomong-omong, apa ibu juga secara rutin lari subuh setiap hari Sabtu?” tanyaku pada Santi sambil berlari kecil.

    “Nggak kok , cuma kebetulan kudengar pintu rumah bapak terbuka dan kulihat bapak keluar berpakaian olahraga, sehingga tiba-tiba aku juga tertarik untuk menyegarkan tubuh dan menghirup udara subuh” Jawabnya.

    “Kenapa nggak sekalian keluar sama suami ibu atau anak-ank ibu?” tanyaku lagi sambil tetap berlari.

    “Anu Pak, suami saya itu baru saja pulang dari jaga malam, maklum kerjaannya satpam jarang sekali bermalam di rumah” jawabannya dengan santai.

    Kebetulan suami Santi tugas malam sebagai satpam pada salah satu perusahaan swasta di kota kami. Mendengar ucapan Santi itu, aku jadi terpancing untuk bertanya lebih lanjut lagi tentang kehidupannya.

    “Maaf Bu, kalau aku terlalu jauh bertanya. Jadi kedua anak ibu itu dicetak pada siang hari semua donk, sebab suami ibu jarang berada dirumah pada malam hari.” kata saya pada Santi, namun ia tetap tidak tersinggung, bahkan nampaknya ia tetap bersikap biasa-biasa saja.

    “Bukan pada siang hari Pak, tapi pada subuh dan pagi hari, sebab biasanya suami saya pulang pada subuh hari dan langsung saja mengambil jatah malamnya, apalagi dalam keadaan ia haus.” katanya sambil tersenyum.

    Setelah capek, kami beristirahat sejenak diatas jembatan sambil bersandar di pagar besi jembatan. Kebetulan diatas jembatan itu banyak orang sedang ngobrol dan membahas masalahnya masing-masing.

    “Bu San, kalau begitu waktu anda berhubungan dengan suami anda selalu singkat dan dilakukan secara terburu-buru, sebab anak-anak sudah mulai bangun, lagi pula suami anda sangat ngantuk” pancingku kepadanya.

    “Yah begitulah kebiasaan kami, lalu mau apa lagi jika memang waktunya yang paling tepat hanya saat itu. Sebab di siang hari, anak-anak kami pada berkeliaran dalam rumah dan tamu-tamupun yang datang harus disambut”katanya serius,tetapi tetap santai.

    “Kalau begitu anda tidak pernah menikmati hubungan suami istri yang sebenarnya sebagaimana selayaknya suami istri?” pancingku lagi kepadanya.

    “Kenapa tidak? Kami merasa sama-sama menikmatinya kok Pak. Buktinya kami punya dua orang anak.

    “Bu San, Sex itu sebenarnya melebihi dari apa yang anda lakukan bersama suami anda. Suami-Istri harus menikmati kepuasan berkali-kali selama 3 jam tanpa sedikitpun rasa tergesa-gesa dan takut.

    “Oh yah, tapi bagaimana caranya jika suamiku tidak memungkinkan melakukan hal itu atau tidak mau melakukannya?” tanyanya serius.

    Nafas Santi sangat keras kedengaran ketika ia selesai menanyakan hal itu, bahkan sempat memandangiku dengan penuh harap dan bergairah.

    “Sekiranya jika ada orang lain yang bersedia memberikan kenikmatan itu pada Ibu Santi, apa ibu tidak keberatan menerimanya? tanyaku lebih berani.

    “Orang lain siapa Misalnya?” tanyanya kembali.

    “Sa… Sa… Saya misalnya. Maaf ini hanya sekedar misal Bu San” jelasku sedikit takut kalau-kalau ia tersinggung dan marah kepadaku.

    “Be… Betulkah ucapan bapak itu? Mana bapak mau sama saya” Ucapannya.

    “Boleh saja terjadi jika memang hal itu sama-sama di butuhkan, apalagi terhadap wanita cantik lagi muda seperti Ibu Santi. Ucapku sambil memandang tubuhnya yang sangat langsing.

    ” Ha.. Ha.. Ha.. Bisa aja bapak ini. Gombal ni yeeee ” katanya terbahak.

    “Betul Bu. Aku Serius Aku tidak main-main nih” kataku dengan tegas.

    Mendegar ketegasanku itu, Ibu Santi tersentak kaget dan tiba-tiba meraih tanganku lalu mengajakku berhenti dipinggir jalan. Sambil kami berhadap-hadapan dengan jarak sekitar 2 jengkal. Santi lalu berkata.

    “Bila ucapan bapak itu benar dan serius, akupun serius dan bersedia. Tapi bagaimana caranya Pak agar perbuatan kita lebih aman?”tanyanya.

    “Suamimu biasanya bangunnya jam berapa?”tanyaku lebih mengarah lagi.

    “Biasanya sih jam 11.00 dab 12.00 siang Pak.”Jawabnya serius sekali.

    “Kebetulan sekali istri dan anak-anakku mau pulang kampung membesuk keluarga. Mungkin jam 17.00 WIB baru balik. Bagaimana kalau ibu bilang sama anak-anaknya bahwa ibu mau kepasar lalu ibu masuk kerumahku?”tawaranku lebih lanjut.

    “Oke, tunggu saja Pak” Sebentar aku akan masuk dari pintu belakang rumah bapak biar tidak ada yang melihatku” katanya berbisik.

    Setelah kami sepakat, kami lalu berpisah dan lewat jalan yang berbeda agar tetangga tidak curiga pada kami.

    Hanya 5 menit setelah aku masuk kerumah, pintu belakang rumah kelihatan terbuka dengan pelan. Ternyata Ibu Santi menepati janjinya. Ia masuk dengan pelan tanpa mengganti pakaian yang dipakainya tadi. Hanya saja bau tubuhnya terasa lebih harum menyengat di hidungku.

    Setelah kami duduk berdampingan di pinggir tempat tidur, kami sempat bertatapan muka tanpa sepatah katapun sejenak. Namun, karena kami sudah saling penasaran dan saling terbakar nafsu maka kami lalu segera berbalik arah sehingga kami saling berhadap-hadapan dengan jarak yang sangat dekat sekali.

    “Ayo Bu San kita mulai permainannya” kataku sambil kuulurkan kedua tanganku untuk meraih kedua tangannya.

    Mula-mula aku menyentuh kedua tangannya lalu naik kelengan, bahu, leher, pipi dan telinganya smapai mengelus-elus rambut dan dagunya.

    Santi hanya diam menerima perlakuanku. Namun setelah kedua tanganku merangkul punggungnya dan mencium pipi dan bibirnya dan ia pun mulai bergerak membalasnya sehingga kami saling berpagutan dan mengisap.

    Tanpa basa-basi saya langsung masukkan tanganku ke balik kaosnya yang dipakainya dan secara perlahan menembus masuk di balik BH tipis yang di pakainya. Santi hanya mengangguk sambil merangkulku dengan keras dan merapatkan tubuhnya di tubuhku sehingga terasa hangatnya didadaku.

    “Boleh kubuka pakaiannya Bu?”tanyaku lagi setelah puas memainkan kedua payudaranya dari dalam pakaiannya.

    Ia lagi-lagi hanya mengangguk dan melonggarkan rangkulannya guna memudahkan aku melucuti pakaiannya. Setelah kaos dan BH yang dikenakannya semuanya terlepas dari tubuhnya, aku sejenak melepaskan rangkulan dan pagutan untuk memperlihatkan indahnya bentuk tubuhnya yang telanjang, terutama kedua payudaranya yang tergantung didadanya.

    “Aduh, cepat buka Pak, aku sudah tidak tahan nih. Ayo Pak” pintanya berkali-kali, namun aku sengaja tidak perduli ucapannya. bahkan aku semakin mempercepat isapanku pada teteknya, lehernya, pusarnya dan seluruh tubuh telanjangnya.

    “Ayo donk Pak, buka cepat pakaiannya,aku sudah tak tahan” pintanya lagi.

    Kali ini kubuka bajuku lalu celana panjang yang kupakai berlari tadi, sehingga sama-sama bugil. Kami saling berpelukan dan bergulingan diatas kasur sambil saling meraba seluruh tubuh.

    “Pak, ayo dong Pak. Masukkan cepat aku sudah ingin sekali menikmatinya biar cepat selesai” bisiknya sambil menarik tubuhku lebih dekat kearah kemaluannya.

    Aku patuhi permintaannya. Aku dengan mudah membuka kedua pahanya yang mulus sehingga nampak jelas kelentitnya yang mungil berwarna merah jambu muda. Terasa sedikit basah oleh cairan pelicin yang keluar dari sela-sela vaginanya. Bulu-bulu yang tumbuh disekitar cukup tipis dan rapi seolah terawat demgam baik.

    “Tahan donk sayang, waktu kita masih pangjang kok. Lagi pula kan aku akan tunjukkan semua permainanku yang belum pernah ibu rasakan selama ini”

    “Boleh kucium dan kujilat inimu Bu?” tanyaku sambil mendekatkan kepalaku ke selangkangannya.

    “Terserah deh, tapi jangan lama-lama, sebab aku sudah semakin tak tahan lagi”katanya pasrah.

    Santi bergelinjang kuat. Pantatnya terangkat-angkat ketika aku menusukkan lidahku kelubang kemaluannya. Apalagi saat aku menggigit-gigit kecil kelentitnya yang agak keras dan kenyal itu. Ia semakin berdesis dan setengah berteriak akibat perlakuan yang mengasyikkan itu. Ia sangat menikmatinya dan bahkan menekan kepalaku lebih dalam lagi.

    “Boleh kumasukkan sekarang Bu?” tanyaku meski aku yakin ia sangat mendambakannya dari tadi.

    Secara brtlahan tapi pasti ujung kontolku sudah mulai menyentuh kelentitnya lalu bergeser mencari lubangnya. Setelah ketemu sedikit demi sedikit mulai menyelusup masuk. Bahkan ketika masuk sepaoh, aku berniat berlama lama disitu. tapi dasar wanita yang sudah sangat penasaran, maka ia segera menarik punggungku dan mengangkat tinggi-tinggi pantatnya, sehingga kontolku amblas seluruhnya masuk tanpa bisa lagi ku kendalikan.

    “Aahhkkhkhh.. Uukk.. Hhmm… Eeanakkk.. Sesekali. Terus Pak ayo… Gocok.. Ahhh… Auhhh..” itulah suara nya yang sempat dikeluarkan dari mulut Santi ketika gocokan kontolku semakin keras dan cepat. Ia bagaikan orang yang kehausan yang menemukan air minum.

    Tanpa bicara lagi, Dina langsung memutar tubuhnya, sehingga ia berada diatas mengangkangiku. Ia bagaikan orang naik kuda. Bunti pantatnya sangat keras beradu dengan perutku, karena ia duduk diatasku sambil membelakangi wajahku.

    “Akhhh.. Uhhh… Uhhh… Aakkkhhh…”

    Suara itulah yang sempat keluar dari mulutku ketika kurasakan nikmatnya vagina Santi yang menjepit kemaluanku. Ia seolah tak kenal lelah dan tak mau berhenti melompat diatasku.

    “Buuu… Buuu…” berhenti dulu donk. Kita istirahat dulu, Aku kecapean nih” teriakku ketika kurasakan ada cairan hangat yang mulai mau menyusup keluar di ujung perutku. Tapi Santi tetap saja bergerak dan bergoyang pinggul diatasku tanpa peduli ucapanku. Karena ia tak mau berhenti, aku segera bangkit dan berlutut sehingga ia secara otomatis nungging didepanku.

    Aku langsung hantam dari belakang dan menggocok keras serta cepat hingga terasa cairan hangatku sudah berada di ujung penisku. Aku sudah tidak peduli dimana mau tumpah, apa di luar atau didalam kemaluan Santi. Yang penting puas.

    “Pak cepat donk, terus gocok dengan keras. Ohhh… Ahhh.. Ohhhh.. Ahhh” kata Santi terputus-putus.

    Sedetik kemudian, Santi berteriak sedikit keras.

    “Aihhh, Aakuu.. Keluarrrrr.. Paaa” dan saat itu pula aku tak mampu mengendalikan diri sehingga cairan hangatkupun tumpah kedalam rahim Santi.

    Namun, tiba-tiba muncul rasa ketakutan dalam hati saya kalau-kalau Santi hamil akibat cairan kentalku masuk ke rahimnya.

    “Pak terima kasih atas kenikmatan yang kau berikan. Aku sama sekali baru kali ini merasakannya. Ternyata selama ini aku belum pernah merasakan kepausan dan menikmati sex yang sebenarnya dari suami saya. Kepuasan yang ku terima dari suami saya selama ini hanyalah semu dan ….” belum selesai bicara aku segera memotongnya dan berkata:

    “Maaf Bu San bila kenikmatan yang sempat kuberikan masih sedikit, sebab sedianya aku akan memberikan sebanyak mungkin tapi lain kali saja. sebab aku capek sekali. Habis kita baru saja lari subuh”balasku.

    Setelah itu kami saling berpelukan dan memberi ciuman perpisahan, lalu kami bangkit menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Didalam kamar kami saling berbisik karena takut ada orang lain yang mendengarkan pembicaraan kami.

    Setelah kami berpakaian lengkap seperti semula aku lalu membuka pintu belakang rumahku dan memeriksa kalau-kalau ada orang lain yang lalu lalang dan mencurigakan tapi ternyata sepi. Aku masih mau tahan agar Santi istirahat sejeka untuk melanjutkan ronde berikutnya, tapi tiba-tiba Santi melihat jam tangannya lalu segera pamit keluar karena katanya sudah pukul 10.10 siang. Suaminya sudah hampir mau bangun. Ia pun cepat-cepat kembali kerumahnya.

    Besoknya kami sempat ketemu seperti selayaknya tetangga dan kami berpura-pura bersikap seperti biasa-biasa saja, namun hari sabtu berikutnya, kamipun kembali berlari subuh bersama, tapi kami hanya sepakat untuk mengulangi persetubuhan kalau ada kesempatan kapan-kapan saja. Aku menjanjikan tip yang lebih nikmat lagi dan ia pun setuju.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Mengintip Kakak Iparku Yang Sedang Masturbasi

    Cerita Sex Mengintip Kakak Iparku Yang Sedang Masturbasi


    672 views

    Perawanku – Cerita Sex Mengintip Kakak Iparku Yang Sedang Masturbasi, Nama Aku Yonar, aku adalah seorang lelaki yang sudah menikah, istriku mempunyai seorang kakak laki – laki yang telah beristri, istrinya sebut saja namanya lina, dengan lina dulu ketika kami masih sama2 pacaran, kami pernah dekat dan menjalin hubungan.

    Namun setelah kami sama2 menikah, kami menjauh, bahkan linA sangat menjaga jarak denganku. Jujur aku sendiri masih menyimpan hayal dengannya, tubuhnya memang kurang berisi, payudaranya juga tidak besar, tapi permainan sex nya luar biasa, libido yang besar membuatku sering terbayang dirinya. Sering pada suatu saat aku berusaha menggodanya, tapi sulit. lina dan suaminya (kakak istriku) tinggal mengontrak sebuah rumah kontrakan yang kecil tepat di seberang sebelah rumah mertuaku yang juga mertua dia.

    Ketika aku berkunjung kerumah mertua ku otomatis aku juga pasti bertemu dengannya dan suaminya. Suatu Ketika aku sedang berkunjung ke rumah mertuaku, tentunya dengan istri dan anakku, karena rumah mertuaku berada di luarkota tempat aku tingal, otomatis biasanya aku menginap. Hari Minggu kami disana, Aku bertemu dengan lina, kami salam dan berbasa basi seperti biasa, aku masih saja terpesona melihatnya, apalgi dia hanya pakai celana pendek dan kaos oblong tipis, aku berusaha berlama-lama bersalaman dengannya, tp dia buru2 melepasnya. Aku berhasrat sekali dengannya tapi segera kubuang jauh2 pikiran itu karena keluarga sedang berkumpul tidak mungkin itu terjadi.

    Esok hari, subuh2 sekali istriku, kakaknya (suaminya lina), dan adik2nya, sudah bersiap2 berangkat acara keluarga sekaligu ziarah ke makam leluhurnya, mereka berangkat dengan Pamannya, Ibu dan seluruh keluarga. Hanya Aku putuskan tidak ikut karena masih cape dan malas. jadi hanya AKu dan Kakak Perempuan ibu mertua yang sudah sangat tua dan sulit berjalan yang tidak bisa ikut, Oh iya lina juga tidak ikut karena dia hari itu tidak libur. Sial sekali pikirku, kukiran pagi ini bisa melihat alin dan ada kesempatan untuk menggodanya. Pagi itu keadaan rumah sudah sepi, semua sudah berangkat, kecuali aku dan uwa. tiba2 terdengar alin masuk dari pintu belakang dari arah kontrakannya, bertanya pada uwa

    “wa, saklar di kontrakan rusak wa, jadi air sama lampunya ga bisa nya nyala, mana lina harus kerja lagi, si mas sama yng lain udah berangkat lagi gada yang bisa dimintain tolong”. Mendengar itu ingin rasanya aku segera beranjak dari ruang tengah menawarkan bantuan, tapi sebelum aku bicara uwa sdh menimpali “Tuh ada ada Yonar, dia ga ikut, minta tolong aj ya”, mendengar itu aku langsung menimpali ” Udah sini Lin aku coba liat sapa tau bisa” ” Ngga usah ngerepotin” jawab lina sambil berbisik ” ntra macem2 lagi”. Pikirku tau aja dia kalau aku punya niat macem2, tapi demi jaga gengsi aku bilang

    “Ada-ada aja, gini aj deh, selagi aku betulin saklar dikontrakan mu, lina disni aja dulu sampe beres, mandi disni aja” Dari gerakgeriknya dia hendak menolak namun Uwa buru2 bilang ” ya udah sekarang cepat betulin Yo, Lina disni aja dulu” Membawa Peralatn listrik, obeng, gunting dsb, lina menuntunku ke kontrakannya, sekaligus dia membawa perlengkapan mandinya untuk mandi di rumah mertua.

    Setelah Lina menerangkan masalahnya aku pun segera memperbaiki saklar kontraknya, dimana saklar ini sebagai penghubung listrik induk dengan listrik rumahnya, sementara Lina mandi di rumah mertua. Sekitar 15 Menit sudah aku memperbaiki saklar di kontrakannya, Lina Pun belum juga selesai mandi.

    Sesekali aku bolak balik ke rumah mertua untuk mengambil beberapa keperluan, suatu kali ketika aku bolak balik, aku penasaran, jiwa nakal ku muncul, Hayalku membayangkan Lina yang sedang Bugil, tanpa sehelai benang pun ditubuhnya, terbayang tubuhnya dibasuh sabun, payudara dan vaginanya, pikiranku pun smkn nakal aplg setauku pintu kamar mandi disini tidak bisa tertutup sempurna sehingga ada bnyk celah untuk mengintip..

    Uuh.. ku intip Uwa sedang dikamarnya, mungkin tidur, maka hayalku memberanikan untuk Mengintip Lina yang sedang mandi, dari balik celah pintu yang rusak,. Perlahan kuintip, wow kulihat lina menyamping, bugil seluruh tubuhnya dipenuhi busa – busa sabun, tangannya yang lentik mengusap perlahan toket nya.

    Oh.. dia meremas2 toket nya sambil memejamkan mata, melihat ini kontolku tak kuasa makin menegang, aplagi kemudian aku dikagetkan dgn adegan berikutnya: Lina Mengusap vaginanya, memasukkan jarinya kedalam vaginanya, ah apakah dia sedang masturbasi? pikrku.. terus dia mengocok vaginanya sebari mendesah tak karuan, aku semakin tegang melihatnya, kontolku tak kuasa menegang, andai saya aku dapat menyetubuhinya.

    Sedang asik bermain dgn kelamin masing2, terdengar suara dari Dalam Ruang tengah: ” Liinn, kalau sudah mandinya, kesini dulu bentar ya..” lina yang sptnya sedang asik memainkan vagina terkaget lsg menjawab ” Iya Wa..” Begitupun dengan aku buru2 aku beranjak dari intipan ku dan segera kembali ke kontrakan lina meneruskan memperbaiki saklar. Fyuhh.. benar2 tontonan yang membuat nafsu memuncak.

    Pikiranku tidak bisa konsen memperbaiki saklar, pdhl aku sudah mau selesai. Ah kucoba hilangkan pikiran kotor itu dan kembali ke tugasku semula. beberapa saat kemudian lina masuk ke rumah, habis mandi dengan (sayangnya) sudah menggunakan kaos dan celana pendek, padahal harapku dia hanya memakai handuk saja. Seketika dia bertanya padaku ” belum selesai juga memperbaikinya? lama bnr” .. Aku jawab ” ya iyalah kan harus hati2, emangnya mau kalo nyetrum dan kebakaran”.. msh terbayang bagaimana adegan tadi kulihat di kamar mandi, maka muncul hasrat ku untuk menggodanya, menyetubuhi, atau bahkan memperkosanya. Kulanjutkan tanyaku “udah mandinya Lin?” dgn agak sinis khasnya dia menjawab ” ya udah lah ngapain juga lama2″, aku : “udah tuntas ya aktifitasnya di kamarmandi” Lina: ” maksudnya? ya udah lah dah tau udh keluar kamar mandi berarti udah donk” Aku: “yaa kirain aj ada yang masih nanggung” Lina: Apaan sih, ga ngerti, udah ah cepetan benerin listriknya, aku mau ganti baju ni, susah kamarku kan gelap” Aku: gelap bukan berarti ga bisa ngapain2 kan.. buktinya jadi tuh anakmu waktu gelap2 kan? hahahaha.. udah tuh dicoba listriknya, coba aj lampu ama airnya .. Lina: iya aku coba.. sebari dia coba satu persatu stop kontak, lina melanjutkan pembicaraan ” iya dulu gelap2an enak si sebelum ada si Tina (anaknya) , sekarang ..uuhh.. dah bosen kali si angga (suaminya – kaka istriku) udah jarang, eh Yonar udah oke nih semua lampunya” Aku: ahh kan banyak alternatif.. bisa sendiri atau cari bantuan lah.

    Syukurlah kalau sudah ok, dicoba juga airnya nyalain trs ganti baju kerja gih, ntr telat” Lina: ahh alternatif apaan maksudnya yo… (sebari melirik nakal kearahku), bosennya jg kali kalau sendiri,, dah aku ke kamar mandi cek dulu, Lina berlalu menuju kamar mandi diujung belakang kontrakannya, sebari aku mengikutinya dari belakang, kalimat terakhir dari mulutnya membuat hasrat ku makin bergetar, “bosen sendiri” dalam hatiku, hayalku trs bermunculan, apakah aku perkosa saja ketika dia di kamar mandi? kubekap dari belakang meremas toket nya, memaksanya .. tapi kalau ketauan gmn? kalau lina berteriak kencang gmn, sedang dinding pemisah antar kontrakan di tempatnya tidak tebal, tak tahan rasanya ingin menjilat lehernya yang panjang, menikmati langsing tubuhnya.. Hayalku sejenak terhenti oleh teriakan lina ” aduuhh yoo.. basah kuyup.. dah jalan lagi nih airnya.. tapi nyemprot banget..untung belum pake baju kerja..” dengan segera aku menghampirinya ” ya bagus donk,, berarti dah jalan lagi, ga da masalah lagi kan, baru disemprot sama air, gmn kalau semprotan yang kental..” goda ku.. Lina menjawab ” yaa kalau itu enak donk.. ” sebari dia membalikkan badan ke arah ku dan membuat mataku terbelakak. Air yang membasahi kaosnya, membuat lekuk tubuh dan payudaranya tercetak sempurna, dan yang membuatku menelan ludah adalah lina belum memakai bra!! ternyata sejak tadi dia hanya memakai kaos saja.. badanku makin gemetar.. kontolku makin ngaceng tak tertahan dibalik celana tidurku.. “heh.. melotot aj!! liatin apa ayoo… udah mau ganti baju kerja sekalian, tuh beresin tuh yang dalam celana di kamar mandi” sebari tertawa kecil keluar dari kamar mandi. dengan malu aku masuk kamar mandi segera beresin celana, ku keluarkan kontolku, sudah ngaceng sekali kontolku, tak tahan rasanya, apa aku onani saja pikirku, ah tidak, masa sih aku menyia-nyiakan kesempatan dengan lina, tak ada orang disni.

    Pikirku mengalir liar, sampai tanpa sadar, ternyata lina memperhatikan aku dari balik lubang pintu kamar mandi yang memang tidak tertutup, .. “hayyo kenapa lin.. susah ni mau dituntasin, bantuin donk..” secepat itu aku langsung bicara sebari mengusap2 kontolku, dgn kelagapan lina beranjak pergi sebari bicara ” apaan sih, sendiri aja gih, atau minta sama istrimu, udah ah ganti baju dulu ah udah mau kerja nih” aku pun mengikutinya berjalan menuju kamar, kulihat dari luar, dikamarnya dia duduk di ranjangnya spt termenung, dia hendak membuka bajunya tapi terhenti ketika tangannya menyentuh payudaranya sendiri, dia usap2nya, mungkinkah dia juga sebenarnya terangsang dan sedang ingin bercinta tapi dia gengsi untuk jujur padaku.

    Aku beranikan masuk ke kamar tidur kecilnya yang hanya cukup untuk satu ranjang dan sedikit ruang itu, dari belakang kubisikkan ditelinganya “aku kangen ih masa-masa kita dulu, aku kangen banget sama kamu, dah lama mendam rasa ini Lin”, dengan nada tinggi dia bilang ” Kamu masuk kamar orang ya ga sopan, ngomongnya ngawur ah, males ah, kita tuh udah sama2 nikah, dah punya anak lagi, inget tuh,..” aku: kalau perasaan susah Lin (kupegang bahunya ku balikkan tubuhnya sehingga menghadapku), “aku sayang banget sama kamu lina, sering aku terbayang dirimu yang jadi istriku”..tak kuasa aku memandangnya wajahnya dan memandang kaos basahnya yang setengah terbuka, tercetak jelas payudara mungilnya Lina: “inget .. kita udah … ” belum selesai dia bicara aku langsung kecup bibirnya, kulumat bibirnya kuat2.. aku berusaha mendekap tubuhnya, sebelum lina mendorongku, duduk menjauh dari aku, berusaha untuk menamparku namun dengan segera ku pegang tangannya, “aku sayang banget lin sama kamu, sekalian lah bantuin aku tuntasin ya..” kuberanikan diri mendekatinya lagi tanpa melepas genggaman tanganku padanya, sebelah tanganku membelai rambut lurusnya, kurebahkan kepalaku, mulutku di telinganya, kubisikan “i luv u so much lin, please.. sekali ini aja, aku janji gakan jadi panjang, ..” kukecup langsung daun telinganya, kujilat, lina menggelinjang, dia memejamkan mata, tanpa perlawanan, kuanggap itu tanda setuju atas permintaanku. kuciumi kujilati telinganya, kuberanikan menjalarkan lidahku tak hanya di sekitar telinga, menjalar ke pipinya menuju bibirnya, sekali lagi aku kecup bibirnya, kujilati, kusedot, kali ini tanpa perlawanan, meski dia masih tak menggerakan bibirnya, aku terus melumat bibirnya, nafsu sudah membara sejak tadi, kusogokkan lidahku kedalam mulutnya yg masih rapat, kupaksa masuk kedalam mulutnya, tak lama dia menyerah juga, kumainkan lidahku didalam mulutnya, menyentuh lidahnya, menjilati lidahnya, kurasakan dera nafasnya semakin kencang, kucekatkan tubuhnya, kulumat terus bibirnya yang mulai terbuka, sesekali membalas ciumanku perlahan.

    Aku mulai melepaskan genggaman tanganku, kupegang kepalanya sebari tetap menciuminya, sementara tanganku yang satu mengusap, menyentuh2 lehernya punggungnya, memainkan telinganya, Ciuman itu berlangsung cukup lama, lama kelamaan lina mulai membalas ciumanku, dia mulai memainkan lidahnya, beradu dgn lidahku, mulutnya mulai berani melahapku, ciuman lahap dan kasarnya mulai nampak, desahan desahan nya mulai terasa trdengar .. Hmmm Hhh hsthhh… itu yang aku suka dan aku rindu darinya.. ciuman kami semakin panas, kedua tangannya mulai memelukku, satu tangannya mengacak2 rambutku, tubuhku mulai menempel dgn tubuhnya yang masih terbalut kaos yang basah. Tanganku mulai berani menelusup kebalik kaosnya yang basah dan setengah terbuka, kuraih toket nya yang sedari tadi tercetak dibalik kaosnya, kuremas toket nya, AKKHHHHHHHHHH OOKHHHHHHH….OoHHhhhdsthh, erangan keras keluar dari mulutnya ketika ku remas toket nya, ku mainkan putingnya yang sudah mengeras, Kubuka kaosnya yang basah, tanpa kesulitan, kutau sejak awal dia sudah tidak memakai bra, kujalarkan lidahku kelehernya, uhh HHsshtstthh.. lina tak hentinya mendesah tak karuan.. kulanjutkan juluran lidahku bibirku menciumi sampai toket nya lina yg masih terduduk di ranjang dan aku yang sudah setengah jongkok di lantai, sebelah toket nya kujilati perlahan, sebelah kuremas dengan tanganku.. Hhhhhsthh.. kujilat toket nya perlahan memutar dari pinggir toket nya memuncak ke puting .. kutarik kencang2 putingnya, semua kulakukan bergantian kanan kiri, yang makin membuat lina nafsu nya membesar, kulanjutkan petualangan lidahku keperutnya ku perosotkan celana tidurnya, ahhh … darahku serasa makin mendesir melihat langsung pemandangan tanpa CD, langsung kulihat vaginanya, Memeknya yang tadi hanya kulihat dari intipan di kamar mandi, kini didepan mataku dgn lina yang sudah berbugil ria.

    Segera saja petualangan bibirku berlanjut di bibir memeknya lina. . OOhhh sedap sekali, aromanya semerbak habis mandi dicampur aroma cairan dari memeknya yang sudah becek sekali.. kulahap habis memeknya, kuciumi sekitarnya, kujulurkan lidahku masuk kedalam liang memeknya yang memang sudah longgar, kusogoh habis2n liang memeknya, lina menjerit kuat ” AHHHH oohhh… ughhh.. dibenamkan nya wajahku sedalam-dalamnya ke liang memeknya, tangannya benar2 mengacak-acak rambutku, mendorong kepala ke memeknya, sesekali mejenggut rambutku.. oohh uhh.. sedang asik memainkan memek lina, tiba2 tangannya mendorong kepalaku keluar “Lina udah ga tahan banget yon mau orgasme nih, tp ga mau sekarang ya ” dia bilang. Aku hanya mengangguk dan berkata “apapun mau kamu sayang” Lina mengangkat tubuh yang setengah jongkok untuk duduk disampingnya diranjangnya, “sekarang giliran lina” ucapnya, segera dgn kasarnya dia membuka kaosku, dikecup dan dilumatnya bibirku dgn liar, dipegangnya kepala erat2 dijilatinya pipiku bibirku, seluruh wajahku, telingaku dijilatinya kanan kiri, digitnya,, Akkhhhhhhhh Lin enak banget,, ughh,,,,,,, tanganku pun meraih toket nya meremas2nya, sebari bibir lina menjamahi wajahku, telingaku, leherku nyaris saja di cupangnya, sebelum aku melarangnya khawatir ketauan istriku. Lina menjamahi tubuhku dengan liar, dadaku, perut buncitku, dia tarik puting susu ku yang berbulu, tangannya liar menjamahku, membuka celana pendekku, memerosatkannya berikut dgn CD ku, k0ntolku sudah sangat , menegang kencang dan memerah.. Ahhh senyum liarnya lina sebari menatap liar padaku, dia menjulurkan lidahnya memainkan kepala kontolku. Akhhhh Linnn.. enak banget.. dia mengocok2 kontolku sebari menjilati ujung kontolku, dia berjongkok dilantai, memainkan kontolku, menghisapnya, naik turun, makin kencang makin kencang.. Ohh aku tak tahan lagi.. dijilatinya kontolku.. Dia kemudian mencabut mulutnya dari kontolku, dia berdiri menghadapku yang masih terduduk, kesempatan ini kupakai untuk menjilat lagi memeknya yang sudah sangat becek, meremas toket nya kuat2.. ahh indah sekali pemandangan ini tubuh lina berdiri dihadapanku, seolah dia sedang stripsis, bergerak menggelinjang karena rangsanganku ke dlm memek dan toket nya.. baru sebentar kumenikmati itu, lina mendorongku keras, sampai aku terlentang diranjangnya, ranjang tempat biasa dia bersetubuh dgn suaminya. ucapnya ” Lina udah ga tahan yon’..

    Dia menaiki tubuhku diranjang, diarahkan memeknya kearah kontolku, Bleesss,,, aakhhhh Ugghhhhhhhhhh kami mengerang bersama-sama.. Lina menindihku.. women on top,, digerak2n tubuhnya… kami berciuman liar.. berulang kali dia berkata “udah gakuat lina ih..” .. aku berusahan membanting tubuhnya, membalik posisi, kali ini dia dibawah.. aku kocokkan kontolku semakin cepat dan kencang.. erangan lina udah tak tertahankan lagi.. “trs.. ayo dong…” ucapnya.. dia trs menggelinjang menggerakan bokongnya.. ” aku juga ga kuat lin” .. ayo dong kit bareng lagi..” tenaga lina begitu kuat mendorong kembali terguling mebalikkan posisi..

    dia kembali diatas, kali ini dia duduk berkuda.. menggerak-gerakan pantatnya, tubuhku bangun meraih toket nya.. darahku mendesir.. sekecap saja aku sedot toket nya.. meremas toket nya.. lian sudah tak kuasa hendak keluar.. AkhhhhhhhhhhOhhh YESsss……. uughhhhhhhhhhhhhhh ” lina keluar.. Ohhhhhhhhhhhh… Peluk erat 2 yon, gigit puting lina,” suaranya mengacau tak karuan..”‘akhhhhhhhhh… kelellllllllllllllluuaarrrrrrrrr…”””” … lina orgasme” tubuhnya semakin kuat mendekap, memeknya basah… “Kamu curang yon… ga bareng” lina berbicara kacau sebari orgasme.. tubuhnya mulai melemas… kesempatanku membalikkan lagi tubuhnya. Kali ini kukocokkan kuat2 kontolku.. akhhhh.. aku keluar lin… “kucabut dan kubasahi tubuh dan mulutnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Nikmatnya Kontol Mantan Pacarku

    Cerita Sex Nikmatnya Kontol Mantan Pacarku


    677 views

    Perawanku – Cerita Sex Nikmatnya Kontol Mantan Pacarku, Aku seorang wanita yang tinggal dengan kedua anakku yang masih kecil-kecil. Yang sulung berusia 7 tahun sedangkan yang bungsu masih berusia 2 tahun, setahun yang lalu suamiku memutuskan untuk pergi merantau demi menyambung hidup kami yang serba kekurangan akhirnya diapun memutuskan untuk merantau dan meninggalkan aku bersama dengan kedua anakku.

    Namaku Risma dan aku masih berusia 24 tahun karena aku menikah di saat usiaku belia, namun karena aku hamil di luar nikah karena itu akhirnya akupun di haruskan menikah walaupun kami berdua belum cukup matang untuk membina rumah tangga. Tapi karena pergaulan bebas yang sering bergabung dengan teman yang suka melakukan adegan seperti dalam cerita seks ataupun video yang sering kami tonton.

    Akhirnya kamipun melakukan hubungan intim itu layaknya sepasang suami istri. Hingga akhirnya aku hamil dan terpaksa kedua orang tua kami mengharuskan kami untuk menikah, karena aku dengan suamiku sama-sama dari orang yang kurang mampu akhirnya kamipun hidup sebisa kami tanpa ada bantuan dari keluarga kami masing-masing dan aku harus melalui semua itu dengan sabar.

    Karena tidak mungkin juga menuntut kedua orang tuaku untuk membantu kehupan rumah tanggaku karena masih ada dua orang adikku. Begitu juga dengan orang tua suamiku yang sama-sama pusing dengan kehidupan ekonomi mereka, awalnya aku begitu senang ketika suamiku memutuskan untuk merantau karena yang ada dalam pikiranku bebas dari masalah ekonomi yang sulit kami lalui.

    Aku tidak pernah membayangkan kebutuhan dalam batinku yakni kasih sayang dan belaian dari suamiku. Hingga terkadang terlintas dalam benakku untuk melakukan adegan seperti dalam cerita seks, namun aku tidak tahu harus mengadu pada siapa, aku takut semua akan curiga padaku dan jadilah aku hanya bisa memendamnya dalam hatiku keinginanku itu.

    Di depan mereka aku bersikap seolah aku kuat menghadapi semua. Sampai akhirnya aku bertemu dengana mantan pacarku sewaktu aku masih sekolah dulu, Ilham namanya pertama kali bertemu waktu aku main ke rumah temanku dimana disana sedang ada Ilham juga, karena itu kami jadi sering berhubungan lagi apalagi Ilham tahu kalau suamiku pergi merantau dan masih lama untuk kembali.

    Awalnya kami hanya berhubungan lewat telpon dan membicarakan hal-hal yang biasa sampai akhirnya cerita sekspun menjadi bahan pembicaraan kami. Karena hal itu juga Ilham jadi lebih sering main ke rumah sampai akhirnya kamipun melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita seks tersebut, dengan segala macam cara kami berhubungan dari mulai saat anakku tidur sampai kami sewa kamar hotel.

    Seperti hari ini tanpa memberitahu aku dahulu ILham datang ke rumah, untungnya saat itu tidak ada orang hanya anak bungsuku yang masih kecil. Ilham langsung mengajaknya main sampai akhirnya diapun tertidur “Kenapa nggak bilang kalau mau ke sini.. ” Kataku pada Ilham diapun menjawab ” Aku kangen Risma…. aku tidak konsen berada di kantor.. ” Lalu diapun memelukku.

    Aku dengan perlahan merebahkan anakku ke tempat tidurnya, sampai akhirnya tubuhku yang di gendong oleh Ilham dan dia bawa dalam kamarku yang berada tepat di sebelah kamar anakku “Aku kangen Risma.. ” Katanya kembali lalu menciumku sambil merebahkan aku dan menggerayangi tubuh mulusku, dan dalam sekejap pakaianku sudah terlepas dari tubuh mulusku.

    Dengan buasnya Ilham membenamkan wajahnya pada tetekku “OOooouuuggghh…. aaaaagggghhhh… aaaagggghghh… aaaagggh.. sayang…. aaagghhh.. ” Dia terus menyapu setiap tetekku dengan lidahnya yang begitu lihai bermain di atas gundukan empuk itu. Akupun menggelinjang menikmatinya sambil aku belai rambutnya dalam dekapanku hingga akhirnya Ilham semakin turun.

    Mencium perutku lalu menyapunya dengan lidahnya, semakin turun lagi sampai juga pada memekku dan dengan lidah yang menjulur kedalam rongga memekku. Akupun menggelinjang sambil terus mendesah “Oooouuuggghh… aaaaggghh… sa… yang… aaaaaaggghhhh… jangan… yang.. itu… aaagggghhh… ” MUngkin karena aku sudah tidak tahan dengan aksinya.

    Kemudian Ilham merangkak naik di atas tubuhku, lalu dia celupkan kontolnya dalam mememku dan tidak mendapat kesulitan karena memekku yang sudah basah. Perlahan diapun menggoyang pantatnya “OOooouuuggghhhh… aaaagggghhh… aaaagggghh… sa.. yang.. nik.. mat,,,,, aaaaggggghh..” Akupun mengimbnagi dengan cara menggoyangakn pantatku dari bawah tubuhnya.

    Hingga tidak butuh lama bagi Ilham untuk menuntaskan permainan adegan layaknya dalam cerita seks kali ini. Karena saat itu aku lihat dia lama menekan kontolnya dalam memekku dan mengerang “OOoouuuggghh…. ooouuugghh… aaaaaggggghhh… aaaaggghhh.. nik… mat… aaaagggghhh..” Tumpah semua sperma dalam kontol Ilham memenuhi liang senggamaku.

    Akupun memeluk tubuhnya hingga kontolnya masih terbenam dalam kemlauanku. Aku tidak lagi merasa takut ke tahuan jika dalam posisi sepertiini, malah lebih banyak rasa pada Ilham dari pada pada suamiku, meskipun di merantau hanya untuk memenuhi kebutuhanku atau mungkin ini yang dinamakan nafsu sesaat tapi dalam hati aku benar-benar mencintai Ilham juga terlepas aku sudah mempunyai suami.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Hubungan Gelap Dengan Selingkuhanku

    Cerita Sex Hubungan Gelap Dengan Selingkuhanku


    669 views

    Perawanku – Cerita Sex Hubungan Gelap Dengan Selingkuhanku, Aku seorang wanita berusia 32 tahun menjalin hubungan dengan seorang pria muda beumur 23 tahun. hubungan yang kami lakukan sudah berjalan kurang lebih tiga bulan atau kurang karena aku tidak pernah menghitung kapan tepatnya aku menjalin hubungan serius ini. Aku bilang hubungan serius karena kami sering melakukan adegan layaknya dalam cerita seks.

    Namaku Putri dan pria muda yang aku cinta itu biasa aku panggil Yan, sebenarnya aku seorang wanita yang sudah menikah dan Yan adalah laki-laki selingkuhanku. Tapi aku begitu mencintainya tapi saat ini yang aku sesali adalah egonya padaku, masih aku ingat akan janji manisnya yang selalu tergiang di telingaku kalau dia bersedia mengajakku lari jika hubungan kami sampai ketahuan.

    Aku tergiur dengan semua janji manisnya bahkan aku rela menyerahkan semua yang aku punya untuknya, begitu juga dengan hatiku. Sejak kejadian pertama kali kami melakukan adegan seperti dalam cerita seks dia bersikap seolah punya hak atas diriku, apabila dia memintaku untuk meleyaninya akupun memenuhi keinginannya untuk melakukan hal itu.

    Tidak terkecuali jika kami bertemu di tempat biasa kami melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita seks. Diapun bersikap dewasa di depanku tapi jika aku melakukan kesalahan sekecil apapun dia terlalu membesar-besarkannya, tanpa mengerti perasaanku yang hampir setiap waktu selalu memikirkannya dan aku juga ingin selalu bersamanya kapanpun dan dimanapun.

    Tapi Yan tidak menghargai aku meskipun sering kali kami melkaukan adegan cerita seks itu. Aku bingung dengan sikapnya bahkan aku takut jika dia sampai meninggalkan aku tapi aku harus mencoba belajar kalau suatu saat hal itu akan terjadi juga, dan aku harus bersiap-siap dnegan hatiku tapi kali ini tanpa alasan yang jelas kali ini dia tidak menghubungiku.

    Mungkin kali ini dia benar-benar benci padaku, tanpa dia tahu kalau saat ini aku selalu mengisinya dan terasa sesak dalam hatiku setiap mengenang apa yang telah kami laukan berdua. Sepertinya baru kemaren kami melakukan adegan seperti dalam cerita seks, meskipun aku merasa kurang puas dengannya tapi aku bersikap seolah aku puas dengan permainan sex yang dia berikan padaku.

    Hari itu seperti biasa aku menemuinya di tempat yang telah kita janjikan. Di sana kami langsung berciuman begitu kami sudah mendekat satu sama lain, dengan mesra juga aku kulum bibir manisnya diapun membalas kulumanku dengan hangat. Semakin bergairah hatiku ketika tangannya meremas tetekku bahkan aku menggelinjang di buatnya akupun merasakan nikmat tiada terkira.

    Dengan penuh kelembutan aku terus memainkan lidahku di dalam rongga mulutnya, diapun melakukan hal yang sama padaku ” Ooouuuggghhh…. oooouuuuggghh….. eeeeuuummmppphhh….. eeeeuuuummmppphh…. aaaaaggghh….. ” Desahku menikmati kuluman bibir manisnya aku begitu bergairah mendapatkan ciuman mesra darinya kini dia berani melakukan hal yang lebih memuaskan padaku.

    Dia benamkan wajahnya untuk menghisap putingku kembali aku mendesah sambil membelai rambutnya ” OOouuuggggghhhhh…. ooouuugggghhh…. oooouuugghh….. aaaaagggghhhh…. aaaaaggghhh…… ” Dengan lebih keras Yan terus memainkan putingku bahkan dia meremas kedua tetekku dengan gemasnya dan aku hanya bisa menikmati permainan tangannya.

    Bagai pemain dalam adegan cerita seks, diapun memintaku untuk menindih tubuhnya. Dengan mencoba mnyibak rokku akupun menuntun kontolnya untuk dapat menyelinap masuk dalam lubang memekku, tapi aku merasa kontolnya masih belum berdiri tegak juga namun Yan mencoba terus memasukan dalam memekku sedangkan aku merasa sudah agak kecewa pada kontolnya.

    Tapi aku bersikap biasa saja di depannya, kasihan juga jika aku harus mengatakan hal itu. Lama kelamaan akhirnya kontol Yan menegang juga saat itulah aku bergerak di atas tubuhnya, kembali aku mendesah karena nikmatnya ” OOOuuuuuuuuuggghhh…. oooouuuggghh….. ooouuggghhh….. aaaaaggghhh…. terus….. aaaaaggghhh… ” Serasa hangat dan nikmat dalam memekku.

    Kini Yan memintaku untuk membalikan tubuhku, dengan posisi dia berada di atas tubuhku akupun terlentang di bawah tubuhnya ” OOouuugghhh….. ooouuugggghh…. aaaagggghhh…. aaaaggggghh…. ” Semakin cepat juga Yan menggoyangkan pantatnya dan aku terus mencoba mengimbanginya dengan cara melebarkan pahaku dari bawah tubuhnya yang terus bergerak cepat.

    Aku merasa ada sesuatu yang nikmat menjalar dari dalam tubuhku, semakin cepat Yan bergerak semakin nikmat rasa yang ada dalam tubuhku. Hingga akhirnya tidak berapa lama kemudian dia menumpahkan lendir kentalnya dalam memekku dan akupun menyuruhnya untuk segera bangun daripada sampai ketahuan orang lain, tapi aku puas dengan adegan layaknya dalam cerita seks yang baru kami lakukan.

    Aku melihat Yan masih terbaring lemas di atas tempat tidur sedangkan aku langsung membersihkan diri pergi ke kamar mandi. Tidak ada rasa sesal sama sekali dalam hatiku tapi jika mengingat apa yang telah dia lakukan pada hatiku ingin rasanya aku hilang di hadapanya tapi aku tidak tahu harus melakukan apa, karena masih ada yang harus aku lakukan yakni merawat anakku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Hubungan Mesum Dengan Dokter Kandungan

    Cerita Sex Hubungan Mesum Dengan Dokter Kandungan


    740 views

    Perawanku – Cerita Sex Hubungan Mesum Dengan Dokter Kandungan, Aku seorang wanita yang sudah menikah dengan pria yang begitu baik, tapi hingga saat ini kami belum di karuniai seorang anak. Segala macam cara sudah aku lakukan mulai dari beberapa program dari kedokteran hingga mengkonsumsi obat herbal. Tapi hingga kini belum membuahkan hasil juga, dan aku hanya bisa pasrah menghadapi semuanya paling tidak aku menjalani segala cara itu.

    Namaku Yanti dengan umur yang sudah menginjak 24 tahun, akupun memang berharap segera memiliki momongan di tambah kini mertuaku turut ikut campur dengan masalah perkawinanku tentang seorang keturunan. Terutama ibu mertuaku dia bilang kalau aku yang mempunyai masalah dengan rahimku padahal kami belum melakukan tes pada dokter, tapi dia terus saja menuduh aku yang bukan-bukan.

    Karena itu akupun menjadi stress jika berada dirumah apalagi ada mertuaku. Yang memang sering datang bahkan menginap di rumahku, akhirnya akupun keluar rumah dengan mencari kegiatan entah itu berguna atau tidak. Biasanya aku mengikuti kegiatan sosial yang di adakan oleh salah satu yayasan temanku tapi tidak jarang pula aku hanya keluar tanpa ada tujuan sama sekali.

    Bahkan hal itu membuat aku juga malas untuk melayani suanmiku melakukan adegan seperti dalam cerita hot. Karena yang ada bawaanku ingin marah saja pada suamiku yang tidak bisa membuatku hamil juga, sebenarnya aku sudah memintanya untuk pergi konsultasi ke salah satu dokter kandungan tapi dia tidak mau dengan alasan memang belum waktunya saja kami berdua di karuniai seorang anak.

    Karena ada temanku yang bisa mendapatkan keturunan setelah itu salah satu program dari dokter kandungan yang luamayan terkenal di kotaku. Namanya dokter Rafly akhirnya akupun mengikuti saran temanku untuk pergi konsultasi padanya, karena suamiku tidak mau akhirnya aku pergi dengan temanku pada awalnya tapi kemudian aku datang sendiri setiap kali aku melakukan program dari dokter Rafly.

    Sampai akhirnya akupun menjadi dekat lagi dngan dokter cakep itu. Entah dia merasa hal yang sama denganku apa tidak yang jelas aku selalu memikirkan wajah dokter Rafly hampir setiap waktuku, karena dia selalu bersikap baik padaku dan jarang aku temui ada dokter yang begitu peduli seperti yang dilakukan oleh Dokter Rafly padaku, dan hal itu membuat aku menjadi lupa diri.

    Akupun sering mengadakan janji kertemuan dengan dokter Rafly entah di rumah sakit tempat dia praktek ataupun di sebuah cafe. Sekedar makan siang bareng dan lainnya, sampai pada suatu hari aku bertemu dengannya di sebuah cafe hari itu waktu menunjukan jam 7 malam dengan alasan pergi berasam teman akupun meninggalkan rumah tanpa bertanya lebih banyak lagi suamiku mengizinkan.

    Mungkin dia mengira aku tidak betah di rumah akrena ada ibunya yang memang sering bersikap kasar di depanku. Padahal malam ini aku ada janji dengan dokter Rafly, setelah itu akupun langsung menuju tempat yang telah kami sepakati hingga akhirnya tidak lama dari itu dokter Rafly mengajakku ke sebuah hotel berbintang yang telah dia pesankan kamar sebelumnya.

    Karena sudah sama-sama dewasa akupun tidak banyak tanya pada dokter Rafly, setelah tiba di dalam kamar hotel aku tidak membuang waktu. Ketika dokter Rafly menutup pintu kamar hotel kamipun langsung berpelukan dan saling mendaratkan ciuman kami, dengan penuh gairah aku kulum bibir dokter Rafly diapun melakukan hal yang sama padaku hingga kami berdua sama-sama terbuai.

    Dengan penuh kelembutan dokter Rafly menggerayangi tubuhku dengan tangannya, dan hal itu membangkitkan gairahku ” Oooouuuggghh….. ooouuuggghhh…. aaaaaagggghh….. aaaaggggghh…… eeeeuuummmppphh….. ” DEsahku menikmati setiap sentuhan tangan lembut dokter Rafly, akupun semakin menngelinjang menikmatinya bahkan aku gigit separuh dari bibirku.

    Karena tidak tahan dengan kenikmatan yang di berikan oleh dokter Rafly. Kembali aku mendesah ketika tangannya menyentuh lembut tetekku, akupun memegang tangan dokter Rafly juga berusaha membuatnya lebih keras lagi meremas tetekku ” OOouuggghh.. terus…. sa… yang….. aaaaaggghhhhh….. aaaaggghh…. aaaaggghh.. nik… mat…… aaaaagggghh… lagi….. aaaggghh… ” Desahku setiap tangan dokter Rafly bermain.

    Kini tangannya semakin ke bawah hingga akhirnya tangan itu menyentuh bibir kemaluanku, aku tersentak kaget namun kembali mendesah saat tangaya meembelai lembut memekku ” OOOOuugghh….. ooouuugghh… nik… mat……. aaagggghhh…. terus…. sa.. yang… aaagggghhh… ” Ucapku sambil membelai bahkan menjambak rambut dokter Rafly sampai akhirnya dia berhenti sejenak.

    Aku lihat dokter Rafly membuka pakaiannya lalu dia lepas jga bajuku dan dengan perlahan dia masukkan kontolnya dalam memekku. Aku menggelinjang pasrah menikmati setiap goyangan pantatnya ” OOouugghhh… nikmat… aaaaaaaggghhh…. te.. rus…. sayang…… aaaaaaggghhhh… aaaaggghh… ” Melihatku mengeluarkan desahan berulang kali dokter raflypun mempercepat goyagannya.

    Dengan penuh airah dia bergoyang dengan kerasnya di atas tubhku ” Aaaaaaaaggggghhhh…. aaa.. ku… nggak… tahan….. aaaaggghhh… ” Aku merasa Sperma hangat dokter Rafly sudah memenuhi memekku, bagai pemain dalam adegan cerita hot akupun memeluk tubuhnya yang bersimbah keringat, lalu aku cium lengan dokter Rafly yang melinkar di antara leherku akupun merasa puas karenanya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Selingkuh Dengan Bekas Mantan Pacarku

    Cerita Sex Selingkuh Dengan Bekas Mantan Pacarku


    632 views

    Perawanku – Cerita Sex Selingkuh Dengan Bekas Mantan Pacarku, Hari ini aku baru saja sampai di rumah temanku karena dia mengadakan pertemuan sesama teman SMU kami, atau lebih tepatnya Reuni. Meskipun aku berada di luar kota tapi aku begitu ingin menghadiri reuni ini karena sudah hampir lima tahun aku belum pernah bertemu kembali dengan teman-temanku. Namaku Ryan karena sudah lima tahun aku tidak bertemu temanku setelah lulus dari SMU.

    Berarti saat ini usiaku sudah 24 tahun tapi meskipun sudah mempunyai pekerjaan tetap tapi aku belum menikah juga. Karena kehidupan di kota yang bebas menyebabkan aku tidak terlalu memikirkan pernikahan yang ada aku sering melakukan adegan seperti dalam cerita hot dengan banyak wanita entah itu dengan status pacaran maupun hanya cinta sesaat karena kini sudah lumrah.

    Banyak orang yang melakukan adegan layaknya pemain dalam cerita hot, setelah sampai di rumah temanku itu ternyata yang lain belum pada datang. Rupanya aku datang lebih awal dari yang lain mungkin aku terlalu kangen untuk bertemu dengan teman-temanku ” Sudah Ryan kamu istirahat saja dulu.. lagian kamu pasti capek… ” Akupun hanya bisa menjawab.

    Dengan entengnya ” Tahu gitu aku pesan hotel Ar… ” Kataklu pada Arman yang punya acara. Dia kemabli berkata ” Kamu ini ada rumahku kok malah cari hotel…. ayo masuk… ” Setelah itu akupun masuk dalam rumah Arman dan betapa aku terkejut setelah melihat seorang wanita yang keluar dari dalam kamar Arman, dia tidak lain Viola mantan pacarku waktu sekolah dulu.

    Dia agak gugup melihatku tapi tetap memasang wajah sumringah ” Oh kamu sudah datang Ryan… ” Akupun menjawab dengan datar ” Iya.. jadi kamu menjadi istri Arman.. ?” Bukannya Viola yang menjawab malah Arman yang menepuk pundakku ” Iya.. bro.. aku menjalin hubungan dengannya lama sebelum akhirnya memutruskan menikah.. ” Aku hanya manggut-manggut.

    Rupanya sekarang aku mengerti kalau Arman mengadakan reuni ini hanya untuk memberitahukan kalau dia sudah menikah dengan Viola mantan pacarku, yang memang sudah sejak dulu dia naksir pada Viola waktu dia masih bersamaku. Dan Arman merupakan sahabat dekatku tapi kenapa waktu dia memutuskan untuk menikahi Viola tidak memberi tahu aku atau mengundangku sedangkan untuk reuni dia mau memberi kabar padaku.

    Sebenarnya dalam hati aku kecewa dengan sikap Arman tapi kepalang tanggung aku berada di sini, akupun bersikap biasa saja dan rebahan di tempat tidur salah satu kamar yang di sediakan Arman untukku. Pikiranku melayang mengingat apa yang pernah aku lakukan dengan Viola dulu, sering kami melakukan adegan seperti dalam cerita hot dan hal itu masih membekas di benakku.

    Tadi waktu Viola melihatku sebenarnya hatiku masih tersentak kaget tapi aku langsung bisa mengendalikan diriku untuk tidak memeluknya. Untungnya aku langsung sadar kalau saat ini aku berada di rumah Arman dan begitu melihat Viola keluar dari dalam kamarnya aku langsung mengerti kalau dia pasti nyonya rumah ini, aku menghela nafas berharap waktu segera berputar cepat.

    Kira-kira hampir tiga jam aku berada di dalam kamar Arman sampai akhirnya Viola berdiri di depanku ” Ryan…teman-teman sudah pada datang… ” Aku membuka mataku dan kutatap mata Viola dengan lekat dia langsung menundukan kepala dan menghindar dariku dengan berjalan keluar dari dalam kamar ini kembali aku menghela nafas panjang karena hanya itu yang bisa aku lakukan.

    Setelah merapikan pakaianku akupun keluar dan berpura-pura senang melihat wajah teman-temanku. Singkatnya akupun pergi meninggalkan rumah Arman dan saat itu aku pulang bersama dengan Arip salah satu teman baikku juga, dari dia aku tahu kalau Viola sebenarnya masih mencintai aku tapi dia kecewa karena aku tidak pernah menghubunginya setelah aku berada di luar kota.

    Sebenarnya aku memang ada selisih paham dengan ayahku karena itu aku berniat untuk tidak lagi pulang ke rumah sampai harus aku lupakan juga Viola pacarku yang masih belum aku katakan putus padanya. Karena aku masih merasa sakit hati akupun memutuskan untuk memesan sebuah hotel di sini tanpa harus pulang ke rumah orang tuaku dan lagi serasa sesak melihat gadisku menikah dengan sahabatku.

    Semalamn di hotel ini membuatku lebih menyegarkan pikiranku karena itu aku berniat untuk berangkat lagi, setelah sarapan dan mandi akupun berniat beranjak dari kamar hotel ini. Tapi begitu aku buka pintu aku lihat Viola berdiri dengan muka sembab dan langsung memelukku karena aku juga tidak dapat menahan rasa kangen pada Viola akupun membalas pelukannya dengan lebih hangat.

    Tubuh Viola mendorong tubuhku lebih masuk kedalam lagi dan dengan mulut saling melumat akupun menggerayangi tubuhnya ” ooouugghh… Ryan… aaaggghhh.. a.. ku.. masih… sa…. yang.. kamu….. aaagggghhh… ” Terdengar jelas semua kata-kata Viola dan akupun semakin ingin segera melakukan adegan layaknya dalam cerita hot seperti yang pernah kami lakukan dahulu.

    Dengan cepat aku lepas pakaian Viola begitu juga dia tidak tinggal diam saja tapi juga melepas bajuku. Sehingga kami berdua sudah sama-sama telanjang bulat, dengan nafsu yang sudah membara aku telusuri lekuk tubuh Viola dan kini mulutku berada di teteknya ” OOoouugghh… ooouuuggghh… sa.. yang… aku.. ka..ngen… aaaaggggghhh…. aaaaggghh… aaaagghh.. ” DEsah Viola.

    Sambil membelai rambutku dia terus mendesah membuatku semakin bergairah saja ” Ooouuugghh….. ooouuggghhh… ooouuggghh.. sayang.. ayo sekarang…. aaaggggghh.. ” Pintanya penuh harap padaku dan akupun memulai memasukkan kontolku kedalam lubang kemaluannya, dengan mata terpejam sambil menggigit bibirnya Viola terus mendesah panjang mungkin dia terlalu kangen juga padaku.

    Akupun menggoyang pinggulku sampai-samapi aku hentakan kontolku sekuat tenaga ” OOouuggghh…. ooouuuggghh… aaaaagggghhh….. aaaaagggghhhh… aaaaggghh.. sa.. yang… aaaggghh….. ” SEmakin keras Viola mendesah gerakan pantatku juga ikut semakin keras bergoyang, dan akupun semakin menjadi memainkan kontolku di dalam lubang memeknya yang begitu aku kangeni.

    Bagai dalam cerita hot yang pernah kami lakukan dahulu, semakin cepat aku membuat Viola berkali-kali mengeluarkan lendir dari dalam memeknya. Sampai akhirnya akupun menumpahkan sesuatu yang hangat dari dalam kontolku. Heeeggghh… tumpah semua spermaku memenuhi lubang memek Viola dan diapun memeluk tubuhku lebih erat lagi meskipun tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Kisah Hot Dengan Pembantu Nakal

    Cerita Sex Kisah Hot Dengan Pembantu Nakal


    2314 views

    Perawanku – Cerita Sex Kisah Hot Dengan Pembantu Nakal, Saat ini aku tinggal dengan istriku yang sudah dua tahun aku nikahi, tapi menginjak dua tahun ini kami belum di karuniai seoranbg keturunan. Dengan alasan sibuk meniti karir istriku memang sengaja menunda untuk mendapatkan momongan padahal aku kepingin banget mempunyai seorang momongan dan memang aku impikan sejak dulu tapi aku tidak berani mengutarakannya pada istriku.

    Karena jika di lihat dari segi penghasilan dia memanag jauh lebih besar penghasilannya dari pada aku. Kami memang bertemu dari sebuah biro perjodohan dan dia memang lebih tua 5 tahun dari umurku saat ini aku berusia 27 tahun sedangakn istriku sudah 32 tahun. Tapi sejak awal aku tidak mempersoalkan masalah itu sampai akhirnya diapun lupa akan tanggung jawabnya sebagai istri.

    Akhir-akhir ini dia begitu sibuk dengan proyek barunya sehingga lupa pada kewajibannya sebegai seorang istri untuk melayani suaminya. Bukan hanya lewat perhatian masakan atau apa tapi kami jarang seklai melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita dewasa, istriku sering pulang malam bahkan terkadang dia tidak pulang dan beberapa hari menginap di luar kota.

    Dengan alasan kerja yang membuatnya sibuk, hingga akhirnya sebagai laki-laki tulen akupun melakukan perselingkuhan darinya. Aku melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa dengan pembantuku, dia memang sudah bekerja pada kami sejak kami menikah dan kami merekrutnya dari jasa penyalur rumah tanggga. Dan istriku sendiri yang memilihnya.

    Dia masih beummur 20 tahun dengan alasan tidak tega melihat pembantu rumah yang sudah berusia lanjut. Namanya Ina dengan tubuh yang masih seperti remaja lainnya dia aterlihat begitu seksi apalagi dia memang memiliki kulit kuning langsat yang membuat aku jatuh hati padanya ketika melihat dia tersenyum nampak lesung pipit di kedua pipinya yang menambah daya tariknya.

    Aku tidak langsung mengajaknya untuk melayani aku melakukan adegan sepetrti dalam cerita dewasa, tapi aku pancing dia dengan seringnya memberi hadiah yang berupa oleh-oleh dengan cara bermacam cara. Dan aku lihat Ina senang dengan semua itu dan terus terang tanpa sepengetahuan istriku tentunya karena bisa berabe jika dia sampai tahu dan aku mesti pintar-pintar menyembunyikannya.

    Hingga pada suatu hari seperti biasa istriku pamit untuk keluar kota dengan alasan ada kerjaan di luar kota. Dan akupun hanya bisa mengizinkannya tanpa bisa membantah apalagi ada sesuatu yang akan aku lakukan tanpa ada dirinya. Setelah satu hari dia berada di luar kota akupun melancarkan aksiku merayu Ina pembantuku yang memang sudah aku incar selama beberapa hari ini.

    Setelah selesai makan malam akupun menyuruhnya untuk memijat kakiku, dengan sengaja aku tidak menggunakan celana dalam yang ada hanya celana longgar yang aku kenakan. Dan benar saja setelah Ina memijat bagian pahaku perlahan kontolku ikut menegang daan membuat Ina atersipu malu melihatnya, tapi dia berpura-pura tidak melihatnya akupun kembali mencari cara agar dia mau memegangnya.

    Dengan perlahan akupun bilang ” In.. yang itu di lemesin juga dong….. ” Akupun memegang tangan Ina dan meletakkannya pada batang kemaluanku, awalnya Ina merasa malu atau risih akupun tidak mengerti, sampai akhirnya diapun mengelusnya perlahan dan aku memejamkan mata seolah menikmati permainan tangan Ina padahal aku masih sanggup menahannya tapi itu adalah salah satu cara untuk memancingnya.

    Dengana cepat aku tarik tubuh Ina untuk aku peluk diapun terjatuh pada dada bidangku yang memang tidak memakai baju. Ina tidak berusaha untuk melepas dari pelukanku tapi dia meraba-raba dadaku dengan lembutnya ” Kamu mau jadi pacarku… ” Aku coba merayunya diapun menjawab ” Tapi pak .. gimana kalau ketahuan ibu… ” Aku membelai rambutnya dan berkata ” Kita rahasiakan dulu hubungan ini… ” Dia menatapku sambil tersenyum.

    Aku tahu kalau hal itu menyiratkan kalau dia setuju. Perlahan namun pasti akupun menggauli tubuh mulusnya aku cium teteknya yang masih terlihat ranum, Ina mendesah ” Aaaaggghh… aaaaggghh.. pak… eeeeuuummmppphh…….. eeeeuuummmpphhh… aaaaggghh… ” Katanya sambil terus menjambak rambutku dan aku memnbiarkannya dia melakukan hal itu pada rambutku.

    Kemudian aku tidak menunggu waktu lama untuk memasukkan kontolku dalam lubang kemaluannya, awalnya agak sulit tapi akhirnya kontolku dengan muluss menyeruak dalam memeknya ” ooouugghhhh… aaaaaggghhh.. Pak.. sa.. kit… pak…. aaaaggghhhh… aaaaaagggghhhh… pak… ” Akupun perlahan melambatkan gerakan di atas tubuhnya karena aku tahu kalau Ina baru pertama kali.

    karena dapat aku lihat kalau dalam memeknya mengalir darah segar, Ina masih menjaga keperawanannya dan aku yakin itu karena dia memang berasal dari kampung yang memang masih memegang teguh tentang hal itu. Karena sudah lama juga aku bergerak akupun semakin mempercepat goyangan pantatku dan Ina terus mendesah di bawah tubuhku sambil memejamkan matanya.

    Kini akupun merasakan kontolku seakan hendaak mengeluarkan sesuatu dari dalam, dan benar saja aku tidak tahan juga menahannya. Dengan mengerang lebih kuat lagi akupun mendekap tubuh Ina dengan eratnya, saat itulah aku menumpahkan lendir hangat dari dalam kontolku, dan aku merasa puas dengan hal itu begitu juga Ina yang terlihat begitu menikmatinya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Kulampiaskan Nafsuku Pada Teman Suamiku

    Cerita Sex Kulampiaskan Nafsuku Pada Teman Suamiku


    742 views

    Perawanku – Cerita Sex Kulampiaskan Nafsuku Pada Teman Suamiku, Saat ini aku  sedang berada di pinggir pantai menikmati panorama alam, membayangkan tentang semua hal yang telah aku lalui selama ini. Selama ini aku memang di kenal sebagai istri yang sangat setia pada suamiku yang telah menikahi aku sejak aku lulus dari sekolah, sedangkan dia memang terpaut jauh lebih tua denganku karena umurku baru 19 tahun sejak menikah dan dia berusia 37 tahun.

    Sekarang usia pernikahan kami sudah 5 tahun lamanya dan kamipun sudah memiliki seorang anak yang begitu lucu, dengan usia masih 2 tahun. Namaku Riska dan suamiku mas Agung yang saat ini sudah memasuki usia 42 tahun sedangkan aku masih 24 tahun. Awalnya hubungan kami masih berjalan begitu mesra dan bahagia namun begitu suamiku mengidap diabetes akhirnya cobaan itu terjadi. Dia tidak lagi bisa melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita sex.

    Karena keadaan yang telah membuatnya begitu dan aku hanya bisa menghargainya sebagai seorang istri. Aku bersikap seolah aku tidak pernah memperhatikan kurangnya intensitas hubungan sex kami, padahal rasa kangen itu terkadang datang begitu saja dan aku hanya bisa meredamnya dengan cara berbagai macam kesibukan sampai akhirnya akupun mencari kepuasan dengan membaca cerita sex.

    karena dengan begitu aku dapat melamaunkan kalau aku yang berada di dalam cerita sex tersebut. Di tambah lagi aku begitu merasa kesepian begitu anakku yang masih kecil di bawa neneknya yakni orang tua dari suamiku yang memanag masih tinggal satu kota denganku, beda dengan kedua orang tuaku yang tinggalnya di luar kota bahkan kami memang jarang sekali beretemu.

    Bahkan ketika aku bilang pada suamiku untuk menyuruhku kedua orang tuanya tidak membawa anankku dia hanya diam saja bahkan tidak jarang juga dia marah padaku. Katanya aku trlalu inilah terlalu itulah, jadilah aku serba salah dan lebih baik aku diam saja. Karena jika memaaksakan kehendakku yang ada nanti aku malah bertengkar dengannya dan aku tidak mau ribut setiap hari.

    Hanya karena alasan yang tidak seberapa. Sampai akhirnya aku melakukan hal yang tidak bisa di maafkan lagi aku berselingkuh dengan teman suamiku, meskipun aku mencoba menghindari hal tersebut dengan cara tidak banyak pergi keluar rumah meskipun banyak temanku yang menghubugi aku dan mengajakku untuk sering main bersama mereka tapi aku tidak mau karena tidak mau lupa akan kodratku sebagai seorang istri.

    Tapi kenyataannya aku tetap melakukan hal itu bahkan dengan orang yang begitu dekat dengan suamiku. Aku biasa memanggilnya mas Andre karena dia memang masih muda dari suamiku dan juga yang aku tahu dia belum menikah juga sampai saat ini. Dan tidak jarang pula dia memang di jadikan ledekan teman-temana satu kantornya karena sampai saat ini belum menikah juga.

    Hingga pada suatu hari dia datang kerumah dan saat itu memang aku lagi sendirian. Di tambah libido lagi tinggi untuk menikmati permainan sex, karena melihat mas Andre duduk santai di ruang tamu akupun menghampirinya dengan cara menggoda dia dengan menggunakan baju transparan aku mencoba menghidangkan sesuatu padanya dan dapat di lihat akhirnya diapun terpancing juga.

    Dengan berpura-pura terjatuh pada padanya yang langsung merengkuh tubuhku yang terjatuh padanya. Saat itu bibir kami sudah berciuman dengan mesranya namun desah nafasku terdengar memburu, karena itu mas Andre langsung membuka bajuku dan akupun tidak tinggala diam tanganku mulai melepas bajunya tapi dia menggelengkan kepala dan hanya celananya saja yang dialorotkan.

    Saat itulah dapat aku lihat kontolnya sudah siap menerkamku, dengan perlahan dia masukkan kontolnya dalam memekku ” Oouuggghhh… ooouuuggghhhh….. aaaaaggggghhh…. aaaaaaaaggghh… yaaaaccchhh… yaaaaacchhh… terus.. mas… aaaagghh… ” Seamkin cepat juga mas Andre bergoyang dan menghentakan kontolnya berulang kali pada lubnag memekku yang mulai basah.

    Akupun mengelus tubuhnya agar lebih agresif lagi bergerak di atas tubuhku, karena memang itu yang aku inginkan ” Ooouugghh… aaaaggghhh.. te… rus… Mas….. aaaagggghhhh… aaaaagggggghh… aaaaagggghhh… ” Mungkin aku terlalu lama tidak melakukan hubungan intim dengan suamiku karena itu saat ini aku berlagak seperti pemain dalam cerita sex yang hot.

    Aku goyang pantatku dari bawah tubuhnya, sampai akhirnya aku merasakan kalau tubuh mas Andre mulai mengejang dan ” Aaaaggghhh… aaaaaggghhh… sa…yang… aaaaggghh… aaaaaggghh… aaakku…. aaaagggghhh… ” Saat itulah ada sesuatu yang hangat memenuhi lubang memekku, dan semakin aku peluk tubuh mas Andre rasa puas terasa mengisi relung hatiku tanpa merasa takut ketahuan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Menikmati Memek Basah Istri Temanku

    Cerita Sex Menikmati Memek Basah Istri Temanku


    1248 views

    Perawanku – Cerita Sex Menikmati Memek Basah Istri Temanku, Saat ini aku sedang bertugas keluar kota oleh kantorku, mungkin kali ini kurang lebih satu bulan aku bertugas di kota ini dan aku harus meninggalkan istriku juga karena tidak mungkin dia ikut sementara anak kami harus sekolah. Karena saat ini aku sudah memiliki seorang anak yang masih duduk di bangku kelas satu SD meskipun usiaku sudah menginjak 35 tahun.

    Beda dengan istriku yang masih muda karena memang umur kami terpaut cukup jauh karena saat ini istriku masih berumur 22 tahun. Tapi hal itu bukan jaminan bagiku untuk tidak menyelingkuhinya meskipun istriku begitu cantik dan juga baik tapi pria mana yang tidak akan tergoda untuk melakukan adegan seperti dalam cerita seks jika harus berada jauh di luar kota tanpa istrinya.

    Padahal hal itu tidak pernah terbesit sedikitpun dalam benakku, bahkan aku sering merindukan istriku juga. Tapi ketika dua hari aku berada di kota ini, akupun pergi menemui salah satu istri teman kantorku yang memang menitipkan suatu barang padaku. Dan akupun hanya bisa hari ini mengantarnya dan mencari alamat yang dia berikan padaku, karena memang belum pernah aku kerumahnya sebelumnya.

    Dengan bermodalkan alamat yang aku bawa serta bertelponan dengan temanku itu akhirnya aku dapat menemui istrinyaa. Langsung saja aku di persilahkan masuk karena diapun tahu dari suaminya kalau aku akan datang hari ini ” Silahkan masuk dulu Mas….” Akupun dengan sopan duduk di ruang tamunya, tidak nampak siapapun di rumah ini tapi kenapa dia tidak ikut suaminya ke Jakarta.

    Akupun mengirinkan sms nanya pada temanku kenapa rumahnya sepi dan kenapa pula istrinya tidak ikut dia ke Jakarta. Dan dari balasan aku peroleh ternyata istri temanku ini masih bekerja di sebuah perusahaan ternama juga di kota Bandung ini, pantas saja rumahnya begitu besar untuk ukuran karyawan seperti aku yang sama dengan suaminya ternyata dia juga memiliki penghasilan.

    Kamipun mengobrol lama juga akhirnya aku tahu kalau dia bernama Ayu, dan sebenarnya dia asli Solo. Pantes saja orangnya begitu sopan dan terlihat begitu anggun. Sejak saat itu aku sering berhubungan dengan Ayu meskipun aku tinggal di losmen yang agak jauh dari rumahnya tapi aku sering main juga ke rumahnya begitu dia mengajakku untuk main meskipun hanya sekedar makan.

    Sampai akhirnya kamipun melakukan adegan layaknya dalam cerita seks. malam itu aku berangkat dari losmenku kerumah Ayu dia bilang kalau kali ini dia sedang memasak makanan asli Solo padaku, dan akupun berangkat agak sorean dari rencana awalnya bahkan aku menggunakan parfum dan berdandan abis kali ini entah yang pasti aku ingin segera berangkat kerumah Ayu.

    Sampai di sana Ayu langsung mempersilahkan aku masuk dan megajakku ke ruang makan ” Masih terlalu sore untuk makan malam Yu…. ” Kataku sambil melihat jam yang masih menunjukan setengah tujuh malam. Ayu hanya tertawa kecil ” Habisnya Masnya datang sekarang aku kira sudah jamnya makan malam…” Tanpa sadar aku bilang ” Entah kenapa aku ingin cepat-cepat datang kesini.. ” Dia menoleh ke arahku.

    Mata kamipun beradu dengan mesranya tanpa membuang waktu lagi aku menghampirinya dan memeluk tubuhnya. Ayu membalasa pelukan yang aku berikan karena itu aku berani mendaratkan ciumanku pada bibirnya yang begitu merekah ” Sayang… aku.. sayang kamu…… ” Kataku dengan suara yang menggoda semakin dia melumat bibirku saat itulah aku berani melepas bajunya.

    Kini terlihat tubuh mulus Ayu di depanku dan aku menatapnya dengan bernafsu karena dia begitu seksi dengan tubuh yang tinggi semampai tapi lekuknya begitu padat. Ayu terlihat malu dia mendekat lalu memeluk dan menundukan kepalanya ” Kenapa natap Ayu seperti itu mas… ” Aku memegang dagunya lalu aku angkat ‘ Kamu benar-benar seksi sayang… aku suka melihatnya… ” Kamudian aku kecup bibirnya.

    Lalu aku kembali melumat bibirnya dengan lebih hot lagi, dengan tangan tetap menggerayangi tubuhnya ” Eeeeeeggghhhsssshhhh….. aaaaaggghhh….. uuuggghhh…. aaaaaggghhh…. mas… ja..ngan.. aaagggghh… ” Terdengar dia mendesah manakala tanganku mengelus area sensitifnya, ketika aku remas teteknya yang padat kembali dia menggelinjang manja.

    Semakin liar aku bermain dengan teteknya sampai akhirnya aku merangkak naik ke atas tubuhnya lalu aku masukkan kontolku. Bleep terasa basah memek Ayu kala itu namun aku bersikap biasa saja walau biasanya aku menggoda istriku jika hal itu terjadi pada memek istriku. Lalu akupun menggoyang pantatku dengan lembut dan juga melambat pada awalnya.

    Ayu mendesah ketika aku semakin cepat bergerak maju mundur di atas tubuhnya ” Oouuugghh…. ooooouuuggghhhh… aaaagggghhh… aaaaaaagghhhhh….. aaaaahggggghhhhhh…. aaaaaaaggghhhhhh…. aaaaagggghhh ” Desahan Ayu semakin membangkitkan gairahku dan akupun mempercepat hentakan kontolku pada lubang memeknya sampai diapun menggelinjang kelimpungan.

    Saat itu juga bagai pemain dalam cerita seks aku menumpahkan spermaku dalam memek Ayu, terasa nikmat rasanya bahkan membuat kami berdua sama-sama mendesah ” Ooouugggghhhh…. oooouuuggghh… aaaaaagggghhhhh…. aaaaagggggghhhh… aaaaagggghhh… aaaaagggghh… ” Terasa hangat juga rasanya dan akupun merasa puas begitu juga dengan Ayu yang terlihat memejamkan mata menikmatinya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Perselingkuhanku Dengan Jonas

    Cerita Sex Perselingkuhanku Dengan Jonas


    608 views

    Perawanku – Cerita Sex Perselingkuhanku Dengan Jonas, Di saat meluapkan kekesalan ini aku sedang sendiri karena dia yang orang yang aku tunggu tidak juga datang. Akhirnya dengan perasaan yang berkecamuk antara benci, rindu dan juga kesel akupun meluapkannya pada cerita sex kali ini. Semua berawal ketika aku sering melakukan adegan cerita sex dengannya tanpa kami duga sebelumnya bahkan kini tidak ada kata menyesal dalam hatiku.

    Aku seorang perempuan dewasa berumur 43 tahun harus kembali jatuh cinta pada laki-laki yang masih muda sebut saja dia Jonas. Paling tidak umurnya terpaut 9 tahun denganku dan aku tahu dia belum cukup dewasa untuk menaggapi suatu persoalan, tapi kali ini aku tidak bicara tentang logika aku bicara tentang hatiku yakni perasaanku padanya selama ini.

    Hubunganku dengan Jonas sudah berlangsung agak lama bahkana seperti yang aku katakan kalau kami sudah sering melakukan adegan layaknya pemain dalam cerita sex. Padahal aku bukan wanita kesepian tapi aku sudah memiliki seorang suami, yang sudah aku hianati cinta dan kepercayaannya pada seorang anak muda bernama Jonas. Tapi kini dia kurang memerhatikan aku lagi.

    Sebenarnya aku sadar dari dulu kalau hubunganku dengan Jonas tidak akan bertahan lama, karena selain orangnya posesif dia juga tidak bisa menghargai aku yang selalu menunggu di saat aku membutuhkannya. Bahkan aku rela meninggalkan anakku dan juga suamiku dengan berbagai macam alasan untuk dapat menemuinya dan hanya akekecewaan yang aku dapatkan.

    Memang benar aku tidak boleh mengharap lebih darinya tapi apa aku salah jika hanya ingin bertemu dengannya disaat aku butuh dia. Apalagi saat ini aku sudah ingin sekali menemuinya tapi ketika aku hubungi dengan alasan yang tidak jelas dia tidak mau menemuiku, hanya karena sepupunya datang yang bukan dari lain kota  dan aku yakin itu hanya alasan.

    Aku kembali menangis meskipun ini bukan yang pertama kali dia lakukan padaku, tapi kenapa aku dengan bodohnya masih dapat meneteskan airmata untuknya. Orang yang tidak mau memikirkan aku barang sedikitpun. Mungkin air mata ini yang hanya akan menjadi cara untuk aku meluapkan marah dan kesedihanku karena tidak lucu juga jika aku harus menceritakan pada orang lain.

    Masih aku ingat kemaren baru saja kami melakukan adegan seperti dalam cerita sex, saat itu di tempat biasa akau menunggu dia dan tidak berapa lama kemudian dia datang. Dengan memburunya nafsuku langsung aku peluk tubuh ringkihnya dan aku lumat bibir manisnya yang menjadi bayang-bayanga di mataku tatkala aku melakukan hubungan intim dengan suamiku pula.

    Dengan bernaafsunya aku melumat habis bibirnya ” Sini sayang nanti kelihatan… ” Katanya penuh mesra dan akupun semakin merapatkan tubuhku untuk lebih leluasa melakukan adegan layaknya dalam cerita sex, dengan lembut aku kulum bibirnya meskipun terkadang dia mencoba menggodaku dengan cara memperlihatkan lidahnya tapi dia tarik tubuhnya menjauh dariku.

    Tapi hal itu yang aku suka darinya meskipun aku lihat sikapnya masih kekanakan, akhirnya akupun dapat menyentuh batang kemaluannya dan aku remas juga walau masih dalam celananya. DIapun mendesah saat itu juga asemakin keras aku memegangnya dengan gemas aku tekan kemudian aku elus kontolnya yang semakin lama semakin membesar dan kurasakan hal itu juga di tanganku.

    Sampai akhirnya dia kembali mendesah dan kulihat dia menutup matanya menikmatri remasan tanganku pada kontolnya ” OOouuuggghhh…. aaaaaaagggggghhh…. Mbaaaaaakkk…K.. aaaaaggggg….. aaaaaaggggghhh…. aaaaaaaagggghhhhh… aaaaaagggggghhh… ” Semakin menjadi aku memainkan kontolnya saat itu Jonas terlihat begitu menikmatinya.

    Sampai akhirnya dia berusaha membuak celanaku juga, tapi aku tidak mau aku hanya melonggaarkan celana yang diaa pakai begitu juga dengan celanaku. Setelah agak lamaa juga melakukan foreplay akhirnya kamipun berusaha memasukkan kontolnya dalam kemaluanku, awalnya agak sulit karena celana yang kami pakai tidak semuanya terlepas tapi kamipun berusaha lagi.

    Tidak butuh waktu lama akhirnya kontolnyapun masuk dalam memekku. Akupun menggoyang pantatku yang berada di atas tubuhnya ” Ooouuuugggghh…. uuuuuffffffsss… aaaaaaggggghhh….. aaagggggghhh….. aaaaagggggghh… ” desahku kala itu karena aku memang begitu mencintai anak muda ini, walaupun kontolnya lebih kecil dari pada kontol suamiku.

    Tapi entah kenapa akau begitu sangat mencintainya bahkan dia bisa membuatku melupakan hubunganku dengan mantan kekasihku. Dengan gerakan semakin cepat akupun meraskan kalau permainanku kurang memuaskan akhirnya aku buka celanaku, aku tidak lagi memikirkan kalau-kalau ada orang yang melihat kami yang ada saat itu hanya ingin merasakan kepuasan yang tidak terkira rasanya.

    Ketika celana sudah aku lepas saat itu juga aku lebih leluasa melakukan adegan seperti dalam cerita sex. Aku bergerak lebih cepat bahkan aku merasa beberapa kali juga akau merasakan horny pada memekku ” Oooouuugghh….. OOOuuugghhhh…. ON……. ooouuggggghghh… aaaaaagggggghhh…. ” Aku merasakan beberapa kai kenikmatan pada kemaluanku yang sudah terasa begitu basah.

    Akupun memintanya untuk menumpahkan spermanya waktu itu, karena akupun sudah mencapai puncak klimaks beberapa kali tapi dia tidak mau ” Ayo sayang.. punyamu keluarkan… ” Dia mengelengkan kepalanya sambil berkata ” Nggak ah.. ntar kamua bilang aku nggak bikin kamu puas…. ” Kembali aku bergerak cepat di atas tubuhnya dan diapun masih mempertahankan ejakulasinya.

    Sampai akhirnya tubuh kami sudah berganti posisi Jonas berada di atas dan aku berada di bawah saat itulah aku lihat dia bergerak cepat, memasukan kontolnya dan dia keluarkan lagi begitu sampai berkali-kali hingga akhirnya dia mengejang dan dapat aku rasakan kalau dalam memekku telah dia sembur oleh sesuatu yang terasa hangat dan juga kental.

    Dia semakin erat memeluk tubuhku sambil mengerang ” Aaaagggggghhhhhhhh…. aaaaggggghhh…. aaaaagggggghhhhg…mbaaaaak….K…. aaagggghh…. aaaggghhh…. ” Desahnya kala itu dan aku hanya bisa memeluknya dari bawah tubuhku, kurasakan juga kalau dia sudah lemas. Kami masih berpelukan sebelum akhirnya kembali merapikan baju kami masing-masing dan kembali aku cium dia.

    Meskipun berulang kali kami melakukan adegan seperti dalam cerita sex, tapi entah kenapa aku sellau kangen padanya bahkan aku tidak mampu lama-lama tidak menatap wajhnya. Tapi kini aku sadar kalau hal itu hanya terjadi pada hatiku saja, karena kini aku tahu dia tidak mencintai aku sebagai mana aku menyerahkan seluruh jiwa ragaku padanya dan aku tulus mencintainya meskipun itu kurang masuk akal.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Kisah Perselingkuhan Dengan Suami Sahabatku

    Cerita Sex Kisah Perselingkuhan Dengan Suami Sahabatku


    624 views

    Perawanku – Cerita Sex Kisah Perselingkuhan Dengan Suami Sahabatku, Aku duduk terpaku di teras depan rumah angin berhembus dan membelai rambutku. Di sini aku merenung tentang jalan kehidupanku bagaimana bisa aku berselingkuh dengan suami sahabatku sendiri, panggil namaku Meta di usia 25 tahun aku memilki kekasih yang tidak lain adalah suami dari sahabatku sendiri Desi namanya. Aku begitu dekat dengannya mulai dari masa sekolah dulu.

    Sampai akhirnya dia menikah dengan seorang pria yang dia kenal semenjak kuliah, Ardan namanya dia seorang pria yang begitu baik dan setia. Bahkan mereka berdua kerap membuatku cemburu melihat kelakuan keduanya yang selalu romantis. Dan hal itu sering membuatku merasa ingin menjadi Desi bersama melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa bahkan aku sering melirik Ardan secara sembunyi-sembunyi.

    Sebenarnya hal itu juga membuatku sesak dalam hati, tidak mungkin juga aku mencintai suami dari sahabatku sendiri. Dia sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri, begitu juga Desi begitu baik padaku tapi bagaimana jika dia tahu kalau aku sahabatnya mencintai suaminya sendiri. Aku saja tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

    Karena hal itu juga aku harus pintar-pintar menyembunyikan hatiku. Di depan keduanya aku bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dalam hatiku, seperti hari ini aku sedang berada di rumah Desi karena dia memintaku untuk datang kesini. Dari pertama sampai dirumah ini aku tahu kalau keduanya habis saja melakukan adegan cerita dewasa karena tatapan merewka menandakan hal itu.

    Sebenarnya besok malam ada acara keluarga di rumah Desi, dan hari ini dia menyediakan semuanya sebelum hari H besok. Sampai akhirnya ada yang kurang dari persediaannya ” Meta aku minta tolong kamu beli barang yang kurang ya… ” Akupun beralasan padanya untuk menolak ” Aduh kenapa nggak kamu saja Des….. ” Kataku pada Desi karena aku tahu kalau dia akan menyuruh suaminya juga.

    Diapun mendekat sambil merengek padaku ” Tolong dong sayang… nanti biar kamu bareng mas Ardan soalnya aku sudah capek banget…. ” Kalau sudah begini aku tidak dapat emnolak permintaan Desi, kasihan juga dia merengek seperti itu dan aku tahu kalau dia mesti istirahat untuk acar keluarga besok apalagi kini ada keluarga Ardan yang juga ikut bergabung.

    Aku sudah lama bersahabatan dengan Desi karena itu aku tahu kalau ada acara keluarga dia akan sibuk menyiapkan semuanya. Akhirnya akupun berangkat dengan Ardan suaminya, selama dalam perjalanan aku banyak diamnya sempat aku melihat Ardan melirik ke arahku saat itu jantungku berdegup kencang karena salah tingkah juga berada dalam satu mobil hanya berdua dengan Ardan.

    Sampai di supermarket kamipun langsung membeli semua kebutuhan yang belum Desi beli, dan aku sudah membawa catatan kecil darinya. Ardan dengan setianya mendorong troli belanjaan aku lihat banyak mata yang melihat ke arah kami sampai di kasir akupun hendak membayar sebelum kasir tersebut bilang ” Wah kalian pasangan romantis banget… Baru honeymoon ya Mbak…. ” katanya dengan enteng.

    Sedangkan aku tersipu malu kala itu namun aku lihat Ardan hanya tersenyum menaggapi kata kasir tersebut. Lalu kamipun kembali menuju tempat parkir di mal tersebut, dan aku tidak menyangka sebelumnya karena begitu masuk dalam mobil tiba-tiba Ardan langsung mencium pipiku tapi aku langsung menolak dengan menarik tubuhku kebelakang melihatku seperti itu dia berkata padaku.

    Sambil menatapku dengan tajam ” Aku tahu kalau kamu juga rasakan hal yang sama denganku… Meta aku suka kamu dari dulu.. tapi aku tidak tahu harus bagaiaman menghadapi hal ini… ” Saat itu aku merasa begitu senang dengan perkataan Ardan, rupanya diapun merasakan hal yang sama padaku seperti aku yang mencintainya dari dulu tapi aku hanya bisa menyembunyikan perasaanku.

    Saat itulah aku terdiam ketika Ardan kembali mendaratkan bibirnya pada bibirku, bahkan kini aku membalasnya dengan begitu buasnya. Aku mainkan lidahku dalam rongga mulut Ardan diapun menerima dengan hangatnya ” Ooouughh… aku sayang… kamu …Meta….. sungguh… sa…yang…. ” Sampai akhirnya diapun mendorong tubuhku untuk setengah rebahan pada jok mobil.

    Kamipun saling melumat sedangkan tangan Ardan tidak diam lagi, dia terus menggerayangi tubuhku dan membuatku merasa seperti di awang-awang. karena hal ini adalah salah satu mimpi terindahku yang mejadi kenyataan. Akhirnya dia melorotkan celananya sampai aku lihat kontolnya sudah berada di posisi siap menerkamku dan akupun memberikan jalan untuknya masuk dalam selangkanganku.

    Dengan melebarkan paha akupun siap menerima kontol Ardan, begitu dia melesatkan kontolnya dalam memekku ” Ooouugghh… uuuuggghh…. uuuuggghhh…. aaaaaagggggghhhh…. Ar… dan… sa..yang… aaaagghh… ” dia tersenyum penuh nafsu kemudian kembali mencium seluruh wajahku hingga akhirnya bibirku menjadi santapan bibirnya untuk dia kulum sambil menggoyangku.

    Gerakan pinggul Ardan membuatku menggelinjang pasrah ” Oooouuuuggggggghhhh…. aaaaggggghhh…. aaaaagggggghhhh… oooouuuggghh… sayang… terus… aaaggghh… ” Desahku karena saking nikmatnya di goyang oleh Ardan. Diapun semakin mempercepat goyangan dan henatakan kontolnya pada memekku kembali aku menggeliat menahan nikmatnya kontol Ardan yang seakan menusuk dalam memekku.

    Sampai-sampai akupun di buat blingsatan olehnya dan desahanku semakin menjadi ketika dia memutar kontolnya dalam memekku ” Ooouugghh Ar.. dan… sayang… aaaagggghhh te…rus… aaaagghhhhh…. sayang…… aaaaaggggghh… aku nggak kuat… sayang… aaaggghh…. ” Kataku di bawah tubuh Ardan yang semakin menggila menggoyang pantatnya dan seakan memutar kontolnya dalam memekku.

    Sampai akhirnya aku lihat dia memejamkan mata dan menengadah ke atas, bagai pemain dalam cerita dewasa dia mengejang dan mengerang dengan kerasnya ” Ooouuuuggghhh… Meta… aku… nggak tahan sayang……… aaaaaaggggghh…. aaaggggghh… ” Muncrat sperma hangatnya dalam memeku bahkan memenuhi lubang memekku sampai akhirnya dia terkulai lemas di atas tubuhku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Selingkuh Dengan Gru Privat Anakku

    Cerita Sex Selingkuh Dengan Gru Privat Anakku


    751 views

    Perawanku – Cerita Sex Selingkuh Dengan Gru Privat Anakku, Sebut saja namaku Vina aku seorang ibu rumah tangga yang sudah memiliki seorang anak. Kini dia sudah duduk di bangku kelas 3 SD dan aku begitu menyayanginya hingga akhirnya aku berhenti bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan swasta. Aku relakan gaji yang lumayan besar demi menjaga anakku karena aku bisa di katakan telat memiliki seorang anak.

    karena aku melahirkan anakku saat usiaku sudah 32 tahun dan kini dia sudah 3 tahun berarti aku sudah 35 tahun sekarang. Sedangkan suamiku mas Anton berusia 42 tahun, dan kami sering melakukan cerita dewasa hot dengan begitu buasnya, aku begitu menyayanginya karena begitu juga suamiku begitu menyayangi aku tapi kini aku kasihan padanya karena meskipun baru usianya menginjak 42 tahun dia sudah ada penyakit diabetes.

    Awalnya aku menganggapnya biasa saja tapi lama kelamaan dia semakin menjadi laki-laki yang kurang begitu normal dia tidak lagi mampu memberikan kepuasan padaku. Hingga akhirnya aku kangen akan belaian seorang laki-laki, dan aku berusaha untuk membuang rasa itu namun akhirnya tetap saja rasa itu selalu hadir dalam benakku ingin rasanya aku membeli alat vibrator seperti yang aku lihat di medsos.

    Ingin rasanya aku mempuaskan diri seperti dalam cerita dewasa hot menggunakan alat itu. Tapi aku malu dan tidak tahu harus bagaimana lagi sampai akhirnya suamiku ada rencana untuk mencarikan anakku guru privat bahasa asing, dan aku hanya mengangguk tanda setuju selang beberapa hari kemudian datang seorang pemuda yang berusia sekitar 20 tahun ke rumahku.

    Akupun tahu kalau dia adalah guru privat putraku sampai akhirnya tiga minggu sekali dia datang kerumah. Dan aku tahu kalau dia bernama Delon seorang pemuda yang masih duduk di bagku kuliah semester awal, anaknya begitu tampan tapi terlihat dia begitu pemalu karena sampai saat ini dia jarang mengobrol denganku. Paling tidak aku hanya melemparkan senyum padanya.

    Sampai akhirnya aku pernah melihat dia sedang membersihkan kemejanya yang terkena noda oleh anakku, akupun menyuruhnya untuk mengganti kemejanya. Dia mengikuti saranku saat itu juga aku melihat dada bidangnya begitu menggoda, sampai aku kepikiran untuk melakukan adegan cerita dewasa hot dengannya tapi aku tidak tahu harus bagaimana cara menggaetnya untuk aku dekati.

    Tanpa aku duga akhirnya aku mendapat kesempatan untuk melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa hot bersama dengan Delon. Hari itu dia datang kerumah sedangkan anaku baru saja keluar di ajak adikku yang beru main kerumahku. Dan suamiku belum datang juga dari kantornya, dengan setengah merajuk akupun bilang untuk Delon menunggu anakku padahal aku tahu kalau dia datangnya pasti telat.

    Karena adikku sudah bilang kalau dia hendak pergi nonton juga dengan pacarnya dan memang ingin mengajak anankku. Setelah menghidangkan teh hangat pada Delon akhirnya akupun melancarkan aksiku untuk menngoda gairah sex Delon, aku dekati dirinya yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Melihatnya terdiam akupun mencium pipinya dan tetap saja melihatnya terdiam.

    Akhirnya akupun melumat bibir Delon dan aku tidak menyangkan kalau dia akan membalas ciumanku. Sampai akhirnya kamipun sudah bergumul di atas sofa itu, aku bersikap agresif pada Delon dengan cara mencium seluruh tubuhnya dan sampai juga pada kontolnya sewaktu aku akan berjongkok di depan kontolnya Delon langsung memagng kedua pundakku sambil menggelengkan kepala.

    Dia mengangkat tubuhku ” Kenapa sayang aku ingin memuaskan kamu… ” Kataku dengan tatapan penuh nafsu, namun dia tetap menggelengkan kepalanya dan aku hanya mengikuti apa maunya. Dengan lembut Delon mencium keningku lalu turun pada bibirku saat itulah dia lama mengulum bibirku sampai akhirnya akupun terbuai sambil memejamkan mata aku rasa aku tidak akan bertahan lama.

    karena dengan hanya sentuhan bibir aku sudah merasakan kenikmatan yang menjalar pada tubuhku, apalagi ketika Delon mencoba memasukkan kontolnya pada memekku layaknya dalam cerita dewasa paling hot. Rupanya Delon sudah berpengalaman melakukan hal ini karena dia begitu paham memasukkan kontolnya dalam memekku dan dapat langsung menerobos dalam memekku yang sudah lama menunggu hal itu.

    Aku lihat diapun bergerak di atas tubuhku ” Ooouuugghh… Delon… sa…. yang… aaaaaggghh….. aaaaagggghhhh… sayang… aaaaaggghhhhh… uuuggghhh… ” Terasa nikmat hentakan kontol Delon dalam memeku, akupun memejamkan mata tidak ingin melewatkan kenikmatan pada memekku yang telah lama belum juga merasakan kontol setelah suamiku terkena impotensi.

    Sampai akhirnya akupun menyuruh Delon untuk segera menuntaskan permainannya karena aku juga sudah beberapa kali mengalami puncak kenikmatan ” Oooouuuugghhhh ….. aaaaagghhh… aaaaaaagggggghhh…. aaaaagggggggggghhhhh….. Cepat.. De…lon….. aaaagggghhh… ” Mungkin karena permintaanku akhirnya DElon menumpahkan sperma itu dalam mememku dan aku begitu horny karenanya.

    Dengan penuh kelembutan aku peluk tubuh Delon yang masih terkulai lemas di atas tubuhku. Dia terlihat begitu puas juga karena tanpa malu lagi Delon terus mencium tubuhku bahkan berkali-kali dia lumat habis bibirku, bagai dalam adegan cerita dewasa aku peluk tubuh Delon meskipun masih licin oleh keringat yang membasahi tubuhnya diapun memeluk erat aku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Ida diperkosa 2 Satpam Sekaligus

    Cerita Sex Ida diperkosa 2 Satpam Sekaligus


    1061 views

    Perawanku – Cerita Sex Ida diperkosa 2 Satpam Sekaligus, Cerita sex di bawah ini menceritakan kisah tragis pegawai bank yang mana dia di perkosa di anal untuk memuaskan hasrat sex para satpam, sebut saja namanya Ida dia berusia 24 tahun masih muda setelah lulus dari perkuliahan dia langsung masuk dan dia bekerja baru saja kira kira 6 bulanan, Ida bukan asli orang sini melainkan pendatang dia ngekost dengan salah satu temannya juga sesame pegawai bank tapi beda cabang namanya Mandala

    Ida mempunyai tubuh yang kencang, wajahnya cukup manis dengan bibir yang penuh, yang selalu dipoles dengan lipstik warna terang. Tentu saja sebagai seorang teller di bank penampilannya harus selalu dijaga. dia selalu tampil manis dan harum.

    Suatu sore Ida kaget melihat kantornya sudah gelap. Berarti pintu sudah dikunci oleh Pak Anwar dan Huda, satpam mereka. Dia tadi pergi ke WC terlebih dulu sebelum akan pulang, mungkin mereka mengira dia sudah pulang.

    Ida melangkah menuju pintu depan untuk menggedor pintu, karena biasanya para satpam duduk di pintu luar. Ada kabar para satpam di kantor bank tersebut akan diberhentikan karena pengurangan karyawan, Ida merasa kasihan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Seingatnya ada kurang lebih 6 orang satpam disana. Berarti banyak juga korban PHK kali ini.

    “Mau kemana Ida?”, tiba-tiba seseorang menegurnya dari kegelapan meja teller.

    Ida terkejut, ada Anwar dan Huda. Mereka menyeringai.

    “Eh Pak, kok sudah dikunci? aku mau pulang nih..”, Ida menyapa mereka berdua yang mendekatinya.

    “Ida, kami bakal diberhentikan besok..”, Anwar berkata.

    “Iya Pak, Saya juga nggak bisa apa apa..”, Ida menjawab.

    Di luar hujan mulai turun.

    “Kalau begitu.. kami minta kenang-kenangan saja Mbak”, tiba-tiba Huda yang lebih muda menjawab sambil menatapnya tajam.

    “I.., iya.., besok aku belikan kenang-kenangan..”, Ida menjawab.

    Tiba-tiba dia merasa gugup dan cemas. Anwar mencekal lengan Ida. Sebelum Ida tersadar, kedua tangannya sudah dicekal ke belakang oleh mereka.

    “Aah! Jangan Pak!”.

    Huda menarik blus warna ungu milik Ida. Gadis itu kaget dan tersentidak saat kancing blusnya berhamburan.

    “Sekarang aja Ida. Kenang-kenangan untuk seumur hidup!”.

    Anwar menyeringai melihat Huda merobek kaos dalam katun Ida yang berwarna putih berenda. Ida berusaha meronta. Namun tidak berdaya, dadanya yang kencang yang terbungkus bra hitam berendanya mencuat keluar.

    “Jangann! Lepaskann!”, Ida berusaha meronta.

    Hujan turun dengan derasnya. Huda sekarang berusaha menurunkan celana panjang ungu Ida. Kedua lelaki itu sudah sejak lama memperhatikan Ida. Gadis yang mereka tahu tubuhnya sangat kencang dan sintal. Diam-diam mereka sering mengintipnya saat ke kamar mandi. Saat ini mereka sudah tidak tahan lagi. Ida menendang Huda dengan keras.

    “Eit, melawan juga si Mbak ini..”, Huda hanya menyeringai.

    Ida diseret ke meja Head Teller. Dengan sekali kibas semua peralatan di meja itu berhamburan bersih.

    “Aahh! Jangan Pak! Jangann!”, Ida mulai menangis saat dia ditelungkupkan di atas meja itu.

    Sementara kedua tangannya terus dicekal Anwar, Huda sekarang lebih leluasa menurunkan rok ungu Ida. Sepatunya terlepas.

    Diperlakukan seperti itu, Ida juga mulai merasa terangsang. dia dapat merasakan angin dingin menerpa kulit pahanya karena celananya sudah terlepas jatuh. Ida lemas, hal ini menguntungkan kedua penyiksanya. Dengan mudah mereka menanggalkan blus dan rok ungu Ida.

    Ida mengenakan setelan pakaian dalam berenda warna hitam yang mini dan sexy. Mulailah pemerkosaan itu. Pantat Ida yang kencang mulai ditepuk oleh Anwar bertubi-tubi, “Plak! Plak!”. Tubuh Ida memang kencang menggairahkan, toketnya besar dan kencang..

    Dalam keadaan menungging di meja seperti ini dia tampak sangat menggairahkan. Huda menjambak rambut Ida sehingga dapat melihat wajahnya. Bibirnya aduhai dengan lipstik merah menyala, matanya basah, air mata mengalir di pipinya.

    “Sret!”, Ida tersentidak saat celana dalamnya sudah ditarik robek. Menyusul branya ditarik dengan kasar. Ida benar-benar merasa terhina. dia dibiarkan hanya dengan mengenakan stocking sewarna dengan kulitnya. Sementara kontol Anwar yang besar dan keras mulai melesak di memeknya.

    “Ouuhh! Adduhh..!”, Ida merintih.

    Seperti anjing, Anwar mulai menyodok nyodok Ida dari belakang. Sementara tangannya meremas-remas dadanya yang kencang. Ida hanya mampu menangis tidak berdaya.

    Tiba-tiba Huda mengangkat wajahnya, kemudian menyodorkan kontolnya yang keras panjang, dia memaksa Ida membuka mulutnya. Ida memegang pinggiran meja menahan rasa ngilu di selangkangannya sementara Huda memperkosa mulutnya. Meja itu berderit derit mengikuti sentakan-sentakan tubuh mereka.

    Anwar mendesak dari belakang, Huda menyodok dari depan. Bibir Ida yang penuh itu terbuka lebar-lebar menampung kemaluan Huda yang terus keluar masuk di mulutnya. Tiba-tiba Anwar mencabut kemaluannya dan menarik Ida.

    “Ampuunn.., hentikan Pak..”, Ida menangis tersengal-sengal.

    Anwar duduk di atas sofa tamu. Kemudian dengan dibantu Huda, Ida dinaikkan ke pangkuannya, berhadapan dengan pahanya yang terbuka.

    “Slebb!”, kemaluan Anwar kembali masuk ke memek Ida yang sudah basah.

    Ida menggelinjang ngilu, melenguh dan merintih. Anwar kembali memeluk Ida sambil memaksa melumat bibirnya. Kemudian mulai mengaduk aduk memek gadis itu.

    Ida masih tersengal-sengal melayani serangan mulut Anwar saat dirasakannya sesuatu yang keras dan basah memaksa masuk ke lubang anusnya yang sempit. Huda mulai memaksa menyodominya.

    “Nghhmm..! Nghh! Jahannaamm..!”, Ida berusaha meronta, tetapi tidak berdaya.

    Anwar terus melumat mulutnya. Sementara Huda memperkosa anusnya. Ida lemas tidak berdaya sementara kedua lubang di tubuhnya disodok bergantian. Toketnya diremas dari depan maupun belakang. Tubuhnya yang basah oleh peluh semakin membuat dirinya tampak erotis dan merangsang, juga rintihannya.

    Tiba-tiba gerakan kedua pemerkosanya yang semakin cepat dan dalam mendadak berhenti. Ida ditelentangkan dengan tergesa kemudian Anwar menyodokkan kemaluannya ke mulut gadis itu. Ida gelagapan saat Anwar mengocok mulutnya kemudian mendadak kepala Ida dipegang erat dan..
    “Crroot! Crrot!”, cairan pejuh Anwar muncrat ke dalam mulutnya, bertubi-tubi.

    Ida merasa akan muntah, tetapi Anwar terus menekan hidung Ida hingga dia terpaksa menelan cairan kental itu. Anwar terus memainkan batang kemaluannya di mulut Ida hingga bersih. Ida tersengal sengal berusaha menelan semua cairan lengket yang masih tersisa di langit-langit mulutnya.

    Mendadak Huda ikut memasukkan batang kemaluannya ke mulut Ida. Kembali mulut gadis itu diperkosa. Ida terlalu lemah untuk berontak. dia pasrah hingga kembali cairan pejuh mengisi mulutnya, masuk ke tenggorokannya. Ida menangis sesenggukan. Huda memakai celana dalam Ida untuk membersihkan sisa pejuhnya.

    “Wah.. bener-bener kenangan indah. Yuk..”, ujar Anwar sambil membuka pintu belakang.

    Tidak lama kemudian 3 orang satpam lain masuk.

    “Ayo, sekarang giliran kalian!”, Ida kaget melihat ke-3 satpam bertubuh kekar itu.

    Ia akan diperkosa bergiliran semalaman. Celakanya, dia sudah pamit dengan teman sekamarnya Mandala, bahwa dia tidak pulang malam ini karena harus ke rumah saudaranya hingga tentu tidak akan ada yang mencarinya.

    Ida ditarik ke tengah lobby bank itu. dia dikelilingi 6 orang lelaki kekar yang sudah membuka pakaiannya masing-masing hingga Ida dapat melihat batang kemaluan mereka yang sudah mengeras.

    “Ayo Ida, kulum punyaku!”, Ida yang hanya mengenakan stocking itu dipaksa mengoral mereka bergiliran.

    Tubuhnya tiba-tiba di buat dalam keadaan seperti merangkak. Dan sesuatu yang keras mulai melesak paksa di lubang anusnya.

    “Aaakhh.., mmhh.., mhh..”, Ida menangis tidak berdaya.

    Sementara mulutnya dijejali batang kemaluan, anusnya disodok-sodok dengan kasar. Pinggulnya yang kencang dicengkeram.

    “Akkghh! Isep teruss..!, Ayoo”.

    Satpam yang tengah menyetubuhi mulutnya mengerang saat cairan pejuhnya muncrat mengisi mulut Ida. Gadis itu gelagapan menelannya hingga habis. Kepalanya dipegangi dengan sangat erat. Dan lelaki lain langsung menyodokkan batang kemaluannya menggantikan rekannya.

    Ida dipaksa menelan pejuh semua satpam itu bergiliran. Mereka juga bergiliran menyodomi dan memperkosa semua lubang di tubuh Ida bergiliran.

    Tubuh Ida yang sintal itu basah berbanjir peluh dan pejuh. Stockingnya sudah penuh noda-noda pejuh kering. Akhirnya Ida ditelentangkan di sofa, kemudian para satpam itu bergiliran mengocok kemaluan mereka di wajahnya, sesekali mereka memasukkannya ke mulut Ida dan mengocoknya disana, hingga secara bergiliran pejuh mereka muncrat di seluruh wajah Ida.

    Saat sudah selesai Ida telentang dan tersengal-sengal lemas. Tubuh dan wajahnya belepotan cairan pejuh, keringat, dan air matanya sendiri. Ida pingsan. Tetapi para satpam itu ternyata belum puas.

    “Belum pagi nih”, ujar salah seorang dari satpam itu.

    “Iya, aku masih belum puas..”.

    Akhirnya muncul ide mereka yang lain. Tubuh telanjang Ida diikat erat. Kemudian mereka membawanya ke belakang kantornya. Bagian belakang bank itu memang masih sepi dan banyak semak belukar. Ida yang masih dalam keadaan lemas diletakkan begitu saja di sebuah pondok tua tempat para pemuda berkumpul saat malam.

    Hujan sudah berhenti tetetapi udara masih begitu dinginnya. Mulut Ida disumpal dengan celana dalamnya. Saat malam semakin larut baru Ida tersadar. dia tersentidak menyadari tubuhnya masih dalam keadaan telanjang bulat dan terikat tidak berdaya. dia benar-benar merasa dilecehkan karena stockingnya masih terpasang.

    Tiba-tiba saja terdengar suara beberapa laki-laki. Dan mereka kaget saat masuk.

    “Wah! Ada hadiah nih!”, aroma alkohol kental keluar dari mulut mereka.

    Ida berusaha meronta saat mereka mulai menggerayangi tubuh sintal telanjangnya. Tetapi dia tidak berdaya. Ada 6 orang yang datang. Mereka segera menyalakan lampu listrik yang remang-remang. Tubuh Ida mulai dijadikan bulan-bulanan. Ida hanya bisa menangis pasrah dan merintih tertahan.

    Ia ditunggingkan di atas lantai bambu kemudian para lelaki itu bergiliran memperkosanya. Semua lubang di tubuhnya secara bergiliran dan bersamaan disodok-sodok dengan sangat kasar. Kembali Ida bermandi pejuh. Mereka menyemprotkannya di punggung, di pantat, dada dan wajahnya. Setiap kali akan pingsan, seseorang akan menampar wajahnya hingga dia kembali tersadar.

    “Ini kan teller di bank depan?”

    Mereka tertawa-tawa sambil terus memperkosa Ida dengan berbagai posisi. Ida yang masih terikat dan terbungkam hanya dapat pasrah menuruti perlakuan mereka. Cairan berwarna putih dan merah kekuningan mengalir dari lubang pantat dan memeknya yang sudah memerah akibat dipaksa menerima begitu banyak batang kontol.

    Saat seseorang sedang sibuk menyodominya, Ida tidak tahan lagi dan akhirnya pingsan. Entah sudah berapa kali para pemabuk itu menyemprotkan pejuh mereka ke seluruh tubuh Ida sebelum akhirnya meninggalkannya begitu saja sesudah mereka puas.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Pemerkosaan Berujung Kenyamanan

    Cerita Sex Pemerkosaan Berujung Kenyamanan


    991 views

    Perawanku – Cerita Sex Pemerkosaan Berujung Kenyamanan, Siang Hari itu matahari bersinar amat terik, ditambah debu yang mengepul dimana-mana. Tampak sekelompok kuli bangunan sedang mengerjakan proyek bangunan ruko, ada yang mengecor, meng-aci adukan semen. Seorang pria berumur 40tahun botak, gemuk berkulit hitam dengan perawakan yang menyeramkan mengenakan kacamata hitam, kaos singlet putih ketat hingga menunjukkan perutnya yang membuncit tampak membentak beberapa kuli yang sedang minum disamping proyek.

    “Hei, bego! Kerja, jangan santai aza lu makan gaji buta! Lu kira gaji lu murah apa?!Ini belum jam makan siang!!” sambil menunjuk-nunjuk dengan jarinya ia berteriak. “Iya, Pak Yunus. Maaf, Pak. Hari ini terik sekali jadi kami turun kebawah sebentar buat beli es teh manis.”kata Kurdi si kuli bangunan yang paling tua.

    Kuli-kuli yang berjumlah 5 orang itu pun kembali naik kelantai 4 untuk melanjutkan pekerjaan mereka, diantaranya ada yang memaki dengan pelan

    “Baru jadi mandor saja, sudah belagu dan kerjaannya tiap hari menekan orang kerja.” Ada pula yang bergumam sendiri “Dasar Batak, rese pasti kalau dapat mandor orang Batak!” lalu dijawab temannya “Tak semua orang Batak seperti itu, banyak pula yang baik tergantung manusianya.”

    “Creeeessssss….Kreeeetekkk…..Kreeeteekkkk “

    gemericik minyak goreng diatas wajan, beberapa potong tahu dimasukkan kedalam wajan. “Isah, kemari bawa bumbu untuk menumis kangkung nanti. Ibu hampir selesai goreng tahu.” Seorang perempuan berumur sekitar 24 tahun berteriak dari arah dapur.

    “Iya, mik. Isah segera bawakan.” Perempuan berumur sekitar 11 tahun itu berlari kearah ibunya, setelah memberikan apa yang ibunya minta. Ia kembali kedepan, untuk melayani para kuli yang mulai berdatangan masuk kedalam warteg.

    Tak lama, Ibu muda tadi muncul dan membawakan sepiring tahu goreng dan sebaskom sayuran tumis kangkung. Warteg tersebut telah penuh oleh para kuli yang sedang mengisi perut dan keadaan sangat ramai oleh candaan dan percakapan antara mereka.

    Tetapi setelah perempuan itu muncul suasana berangsur menjadi sepi, dan para kuli tersebut terdiam dan jakun mereka bergerak naik turun seperti menelan makanan bulat-bulat.

    “Teh Kokom, tahu gorengnya sudah matang? Soalnya panas ya, Teh hari ini? Enak sekali kalo makan tahu goreng dengan teh manis!” goda salah seorang kuli remaja.

    “Ah, anak kecil. Bicara tak nyambung, dasar kecil-kecil sudah genit!” timpal seorang kuli lain yang sudah tua renta sambil diiringi deras tawa dari para kuli yang lain.

    Mata para kuli itu masih menatap Kokom dengan lekat seakan hendak menelanjangi tubuh Kokom, tetapi Kokom tak menyadarinya. Silhuette badannya terlihat dengan jelas karena kaus putih yang ia kenakan telah basah oleh peluh, ketika ia tadi menggoreng tahu dan tampak semakin jelas karena kaosnya sudah cukup longgar dibagian dada.

    Menampakkan dadanya yang penuh kencang berukuran 34B. Kulit Kokom kuning langsat tampak kontras sekali dengan bentuk wajah yang membulat, bibir tipis, rambutnya hitam legam berkilau sepanjang punggung, pinggulnya besar dan pantatnya padat berisi, dan matanya yang berbinar-binar.

    Tubuh kokom sintal berisi seperti penyanyi dangdut, dan kaosnya yang longgar sering turun ketika ia membungkuk untuk mengambilkan sayur dan tampaklah buah dadanya yang penuh dan padat sehingga para kuli terbawa berahi ketika makan sekalipun.

    “Heii, sebentar lagi jam istirahat habis. Cepat selesaikan makanmu, bah!” Yunus berteriak sambil masuk kedalam warteg. “Hey, Kokom. Lekaslah kau ambilkan abang segelas teh manis kalau kau masih mau buka makanan disini..Hahaha!” Ia tertawa lepas, sambil mengebrak meja.

    Kuli-kuli lalu kembali ketempat mereka bekerja, karena lokasi warteg yang agak berjauhan dari proyek.Kokom mengambilkan segelas es teh manis, dan meletakkan ke arah meja tempat Yunus duduk. Ketika ia berbalik, tangan Yunus menjamah dan meremas bokong Kokom.

    Kokom berbalik dan memelototi Yunus, tetapi Yunus terlihat berpura-pura seperti tak ada yang terjadi dan meminum es teh manisnya. Beberapa kuli yang masih ada diwarteg tersebut kebetulan melihat peristiwa tersebut berpura-pura tak memperhatikan apa yang baru saja terjadi lalu cepat-cepat mereka segera kembali ke proyek untuk melanjutkan pekerjaan. Kokom pun melengos kesal, sambil berlalu ke arah dapur.

    “Kringg!” Yunus menyapa di Handphone-nya “Halo, Pak Darma. Baik, pak. Proyek sudah berjalan dengan sebagaimana mestinya. Progressnya cukup pesat, sekarang ini sudah naik cor di lantai 4. Baik, terima kasih pak.”.

    Setelah mengakhiri pembicaraan di handphonenya, Yunus kemudian beranjak menuju proyek. “Kom, abang jalan dulu ke proyek!Nanti abang balik baru bayar ya?!”. Kokom bergegas keluar dari arah dapur menghampiri Kokom “Bang, tolong dibayarkan dahulu. Hari ini sudah akhir minggu, minggu kemarin tunggakan makan para kuli belum dibayar.

    Ketika saya tagih mereka berkata belum dapat uang makan dari abang Yunus.”. Yunus membelalakkan matanya, menghardik Kokom “Hei, Kokom. Masih maukah engkau berjualan disini?!! Kalau masih mau, tutup saja mulutmu yang kecil itu. Atau mau kusumpal dengan ikan lele dibawah pusarku ini?! Hahaha..! Diam sajalah, kau! Sore ini kulunasi semuanya tagihan yang ada”.

    Yunus menghampiri Kokom, merangkul lalu mengelus rambut Kokom “Kom, kau sudah menjanda cukup lama lebih baik bersama abang saja. Abang juga merantau dan bekerja di Jakarta ini cukup lama, apalagi perbedaan umur 20 tahun denganmu itu pertanda abang sudah matang dan masak dalam kehidupan berkeluarga. Abang juga kesepian, jarang pulang kerumah di Medan.

    Istri abang sepertinya sudah tak perduli lagi dengan abang.” Kokom terdiam sejenak, lalu ia melepaskan diri dari rangkulan Yunus “Bang, kok bisa abang bicara seperti itu? Istri abang pasti sedih mendengar perkataan abang.

    Kokom mau kedapur masakan belum selesai untuk nanti sore, Kokom peringati abang jangan main pegang dan raba-raba Kokom! Kalau abang masih berani ga sopan, saya akan lapor ke koh Ameng!”

    Menjelang maghrib hujan turun dengan deras, jamaludin, usman, dan jaka tak terpengaruh dengan situasi tersebut. Mereka sedang terlibat perbincangan hangat, sambil menikmati kopinya Jamaludin berceloteh “Jadi Pak Yunus enak yah, ga ada yang berani sama dia. Bisa mengomeli kuli, opname gudang, infra.

    Kayak seluruh proyek ini punya dia saja. Kalau lagi kurang uang, hanya perlu jilat-jilat bokongnya cukong! Duit turun deh ke kantong!!”.

    “Hahahaha, tetapi ke kita pelit sekali!Hahahaha, kalau ke perempuan malam dia royal sekali!” usman menimpali. Jaka menyela pembicaraan mereka”Eh, bagaimana pembayaran gaji kita? Sampeyan jangan tenang-tenang saja! Hari ini harus ada kejelasan kalau tak hari senin aku mogok kerja tunggu gajiku dibayar!”.

    “Ya, betul. Sekarang saatnya kita balas perbuatan Pak Yunus ke kita! Kita sudah kerja capek-capek dan mengikuti kemauan dia, kewajiban sudah diberi tetapi hak belum dibayarkan!” Usman menimpali kembali. Di luar warteg, hujan bertambah deras Pak Mamat si petugas gerbang tergopoh-gopoh membukakan gerbang.

    Mobil sedan mewah berwarna hitam, memasuki pelataran parkir proyek. Seorang lelaki kekar berambut cepak turun dan membukakan pintu. Muncullah seorang lelaki berkulit putih yang pendek dan gendut, matanya sipit tetapi mempunyai tatapan yang tajam menyiratkan kelicikan si pemilik tatapan.

    “Bram, panggilkan Yunus kemari! Saya ingin bicara dengan dia! Saya tunggu dibedeng.” Sahut pria gendut tersebut yang ternyata bernama Koh Ameng sambil berjalan ke arah bedeng dipayungi Supir. “Siap, bos!” jawab Bram sang bodyakurd.

    Tak lama muncullah Bram dan mengikuti dibelakangnya Yunus, “Koh Ameng, lama ga ketemu! Baru pulang dari Australia? Enak yah disana,Bos? Kabar cici Silvi bagaimana? Baik-baik saja?Hehehe.” Yunus berkata sambil membungkuk-bungkukkan badannya menyeka tubuhnya yang basah terkena air hujan.

    “Bagaimana jalannya proyek ini, Nus? Slamet laporan ke aku, gaji para tukang dan kenek belum dibayar untuk minggu yang kemarin dan minggu ini? Aku sudah percayakan proyek ini ke tangan lu! Jangan seenak perut lu jalanin proyek!!” BRAKKK!! Koh Ameng menggebrak meja.

    Yunus mundur selangkah karena kaget, lalu berkata “Oh iya, saya lupa bilang sama koh. Minggu kemarin istri saya sakit jadi saya pinjam dahulu uang tersebut!”.

    “Jangan berdalih macam-macam, aku sudah tahu yang sebenarnya! Jangan sampai kuli nanti mogok kerja, lu nanti aku seret ke meja hijau!!Cepat bayar mereka sana!!!Sekalian pesenin aku minuman es teh manis!!Dasar goblok, bisanya korupsi saja!” Koh Ameng berkata sambil menendang kursi didepannya.

    “Baik, koh. Maafkan saya.” Yunus berkata dan kemudian keluar dari kantor proyek terbirit-birit menuju warteg. “Heh, kalian semua!! Siapa yang melaporkan kalau minggu kemarin gaji kalian belum dibayar? Hari ini saya bayar sekalian semuanya.

    Angkat tangan, dan silahkan ambil duitnya. Tetapi besok kalian tak usah kerja lagi disini!!!” Yunus masuk ke warteg sambil berteriak-teriak. Para kuli duduk tertunduk lesu dan pasrah, tak berani meminta hak mereka karena merasa diancam.

    “Heh, semua tak ada yang mau dibayar? Ok lah, dan sekarang kalian makannya tunda dahulu!! Kokom, boss minta es teh manis!! Cepat antarkan ke kantor sana!” Yunus terduduk, menghempas nafas dan memijat sendiri kepalanya.

    Kokom ketakutan lalu berlari ke arah bedeng.

    “Tokk..Tokk”

    “Permisi, pak! Es tehnya?!” Kokom menyapa dari luar kantor.

    “Masuklah sini! Nama lu Kokom? Yunus dimana?” Tanya Koh Ameng. “Yunus di proyek, Pak. Saya tadi disuruh mas Yunus antar teh buat bapak.” Kokom tertunduk menyahut. Ia menggigil kedinginan, karena udara AC menerpa tubuhnya yang basah terkena hujan.

    Mata Koh Ameng tak lepas memandang tubuh Kokom yang sedikit basah terkena terpaan hujan didepan sana. “Sudah sana balik ke warung!” perintah Koh Ameng.

    Koh Ameng gelisah, karena terangsang melihat pemandangan yang baru saja ia saksikan.
    Ia mengusap-usap penisnya sambil membayangkan perempuan tersebut berada diatas tubuhnya yang gemuk. Dan kegelisahannya bertambah ketika Yunus masuk dan memergokinya sedang onani.

    “Yunusss, aku lagi pusing! Gara-gara perbuatan lu semuanya ini!! Lu carikan solusinya!”

    “Siap, Bos! Tetapi diluar masih hujan, bos! Tahan sebentar yah, bos!” Yunus tersenyum.

    “Heh, perempuan yang jaga warung tadi cantik juga yah?” Koh Ameng mengepulkan asap rokoknya. “ Oh, kokom bos?! Dia janda, bos mau sama dia?! Dia orang baik-baik, bos. Tetapi demi bos, saya akan coba deh! Orangnya memang cantik, sintal, kulitnya putih! Masih muda lagi, bos! Cocok deh jadi simpanan, bos! Hehehe…! Saya panggilkan dia sebentar ya, bos!” Yunus keluar dan meminjam payung bersama Bram, ia menuju ke arah warteg. Mereka berlari ke arah warteg, dan melihat warteg dalam keadaan sepi hanya ada 4 orang kuli karena waktu sudah menunjukkan pukul ½ 8 malam.

    Dan para kuli kebanyakan sudah pulang ke tempat tinggal masing-masing karena ini akhir pekan. “Jaka, Kokom dimana? Boss mau beli rokok!” teriak Yunus. “Tadi sih lagi mandi, Bang. Sudah selesai kali. Komm, dipanggil sama Bang Yunus nihhh!! Pak Ameng minta diantarkan rokok ke bedeng.” Jaka berteriak ke arah dapur.

    “Buruan, Kom! Pak Ameng mau bayar tagihan makan anak buah sekalian yang tertunda kemarinnn!! Abang tunggu di bedeng yah?!” Yunus menimpali perkataan Jaka.“Iya, bang. Kokom ambilkan di belakang. Nanti Kokom nyusul” Kokom menyahut dari dalam.

    “Bang Bram, kau disini saja menjaga agar anak buah tak curiga.” Yunus berbisik kepada Bram dijawab dengan anggukan Bram.

    “Mana si janda pemilik warteg itu, Nusss??! Kerja kau tak pernah beres!”Cetus Koh Ameng ketika Yunus kembali dari warteg. “Sabar, Bos. Dia lagi menuju kesini, tadi saya janjikan utang makan para kuli akan boss lunasi.

    Jadi skenarionya begini, Boss jangan mau bayar kalau dia tak mau……..emm…… ya boss tahu lah! Dia lagi butuh uang kalau tak minggu depan warungnya tutup, boss.”. “Ya sudah, beruntung kau memiliki boss seperti aku.

    Sudah lu makan itu duit, masih mau aku tutupin.Sana keluar, mau tunggu apa lagi kau disini!!” Koh Ameng mengusir Yunus dengan gerakan tangannya. “Boss, saya tunggu di depan yah?!” Yunus membuka pintu dan Kokom ternyata baru saja sampai didepan pintu.

    “Koh, ini Kokom sudah datang mau ngambil uang tagihannya.” Yunus berpura-pura. “ Suruh masuk saja, seperti orang lain saja yang datang kau, Nus! Dia kan juga termasuk kerja di Proyek!” Sahut Koh ameng dari dalam. “Bos, saya tinggal dulu yah, mau ngopi dulu diwarung. Kokom terima duit saja dahulu dari Koh Ameng, nanti abang suruh si Isah buatin Kopi!”……..

    “Kokom , mari sini duduk disini! Saya mau bantu kamu mengenai tagihan uang makan para kuli. Saya dengar Yunus sudah mengambil jatah uang makan para kuli. Berapa tagihannya total?” Tanya Koh Ameng sambil ia mengeluarkan calculator dari laci mejanya.

    “Total semua 12 juta rupiah dari 20 orang tukang untuk seminggu karena sudah ada yang membayar langsung ke saya. Ini perinciannya saya tulis di kertas untuk perhitungan Bapak. Saya beruntung ada orang sebaik Bapak, karena selama 1 minggu terakhir ini saya mengambil bahan-bahan mentah tersebut secara hutang dan masih berhutang kepada penjual bumbu dan beras pula”.

    “Sebentar, saya hitung dolo.” Kata Koh Ameng sambil menekan-nekan tombol calculatornya. “Ok, semuanya benar. Saya ambilkan uangnya terlebih dahulu. Sebentar, saya hubungi Bram untuk mengambil uang di mobil!”.

    “Halo, Bram. Kamu kesini, bawakan uang yang ada di dashboard. Saya mau bayar tagihan makan kuli, mau melepaskan penat di kepala saya ini! Cepat yah!!”

    Tak lama Bram muncul dikantor membawakan map kopi yang terbungkus rapi. Koh Ameng mengambil sejumlah uang dari dalamnya, dan memberikan kepada Bram setumpuk uang untuk dihitung setelah pas jumlahnya. Ia meletakkan uang tersebut diatas meja. “Kom, ini tagihannya. Saya harap kamu dapat menggunakannya untuk membayar tagihan berjalan kamu. Tetapi ingat uang ini bukan berarti saya yang membayar tagihan dari Yunus.

    Uang ini hanya saya pinjamkan agar usaha kamu tetap dapat berjalan dan kamu tetap harus meminta penggantinya dari Yunus! Mengerti?!” Koh Ameng tersenyum licik. “ Tapi…Bang Yunus mengatakan kepada saya bahwa Koh Ameng yang akan membayarkan tagihan.

    Dan Koh Ameng bilang mau membantu saya mengenai tagihan!” Kokom mengernyitkan dahinya. “Saya bilang mau bantu, bukan membayari. Bukannya berterimakasih dikasih hati, malah kamu meminta jantung!Kamu kira uang saya turun dari langit sehingga mau membayari kesalahan Yunus!! Lebih enak menjadi kamu, punya tubuh montok tinggal nongkrong di klub malam, lalu menggoda pria seperti saya dan dapat uang!!” Koh Ameng marah dan bangkit berdiri dari duduknya.

    “ Koh, saya memang orang miskin tetapi bukan berarti tak punya harga diri! Kalau saya berniat jadi pelacur, saya juga tak akan mencari Koh Ameng yang jelek dan kasar!!! Terima kasih atas bantuannya! Saya sepertinya menangkap arah pembicaraan Koh Ameng.

    Dan saya tak butuh, lebih baik saya menutup usaha saya sementara dan melaporkan Bang Yunus ke Polisi!” Kokom berdiri dan beranjak pergi. Namun kepergiannya dihadang oleh Bram. “Kom, kamu kurang ajar sekali sama bos.

    Sudah dikasih enak, malah kurang ajar!! Sudahlah, kamu juga sudah lama menjanda. Kenapa tak menikmati saja ajakan Bos??!” Bram menahan tubuh Kokom. “Mas Bram, apa-apaan ini? Jangan sampai saya berteriak yah?!!” Bram lalu mendekap tubuh Kokom dari belakang dan menutup mulutnya “Dasar janda kurang ajar!! Dikasih rezeki tak mau, malah kurang ajar ngancam-ngancam!! Sekarang rasain nihh!”.

    Koh Ameng mendekati Kokom yang dibekap oleh Bram. Tangannya bergerak cepat sekali ke dada Kokom yang masih tertutupi kaus dan BH, meraba lalu meremas.

    “Gila, walaupun sudah punya anak satu. Tetapi dadamu masih kenyal yah?? Coba kau pegang Bram!” Bram lalu menekankan lengannya ke dada Kokom dan mengangguk. “Kohh, bangsssssss….mmmhhh!!
    Mattthhhhhhssssii…auuuuwwwww…yaaaahhh…..!!!” Lalu ia menggigit tangan Bram yang membekap mulutnya.

    “Koh, kalau hari ini ada apa-apa dengan Kokom. Lebih baik Koh bunuh saja Kokom, atau Kokom akan balas dendammmmhhh…..mmmhh…….aaaaauwww!!”Tangan Bram kembali membekap mulut Kokom.

    “Hahahaha, kau tunggu saja Kokom!” Lalu Koh Ameng memasukkan tangannya kebalik kaus Kokom dan mengelus perut mulus Kokom yang rata dan mengusap-usap pusarnya. Disinilah letak kenikmatan, bukan?! Kau nikmati sajalah!!” Tangannya kembali menjelajah naik ke atas bagian dadanya dan mencengkeram toket Kokom dengan kuat sekali sehinga tubuh Kokom terguncang kebelakang dan ia mulai menangis merasakan ketakutan.

    “Auuuuuwwww…chaaaaakhhhhiiiiiiiiitttttt!” Teriak Kokom dibalik bekapan Bram.”Pegang tangannya erat-erat! Aku mau sumpal mulutnya yang sombong itu, Bram!” Koh Ameng mengeluarkan sehelai sapu tangan dan menutup mulut Kokom lalu Bram dengan cepat mengunci tangan Kokom dari arah belakang. Koh Ameng membuka kaus Kokom sehingga tampak toket yang membusung dengan indah ditutupi BH berwarna hitam.

    Sekali lagi Koh Ameng gemas dan mencengkram toket itu dengan kuat. “auuuuwwwhhh! Huuuuu…huhuuuu!” Kokom sesenggukan menahan sakit dan takut. Koh Ameng lalu meraba-raba lembut toket yang membuncah diluar BH hitam Kokom.

    Dengan kasar ia melepas BH milik Kokom, terlihat toket Kokom putih dengan putingnya berwarna merah jambu dan berukuran kecil. Semakin gemas koh Ameng bergumam “Dasar toket ini sialan banget montoknya!!” lalu tangannya menampar toket Kokom dengan keras. Ia menampari toket yang kiri dan kanan, lalu ia cengkrami dengan keras

    ”Auuwwww…..Aahhhhh….auuuwww…ammpunnnn..ammpuuniii saya!!

    Tolooonnnggg..Isahhhhh…tooloonnng mimiiiiik!!” Puting toket Kokom mulai mengeras, karena ditampari beberapa kali sehingga memerah. Dengan kasar sekali Koh Ameng, melucuti jeans Kokom sehingga tubuh Kokom sekarang ini hanya ditutupi oleh selembar celana dalam.

    “Kom, bukankah kau tadi bilang tak akan melayaniku? Kenapa sekarang jemariku bisa meraba kedalam kemaluanmu, haaa???!!!” Koh Ameng menyibakkan celana dalam Kokom dari bawah, dan menusuk-nusukkan jarinya dengan kasar!!!

    “Aaaaaaaauw…auwwww.auuuwwwww…ampuuuunnnn…ampuunnnn!

    Ampunnnn…Kohhhh! Jangan diteruskannnnn!!!Kokom minta maafff!!!”

    Koh Ameng memberi kode kepada Bram, dan Bram mendorong tubuh Kokom dengan kasar hingga jatuh kesofa, dengan cepat ia mengikat tangan dan kaki kanan Kokom ke teralis jendela di atas sofa dan tangan kiri dan kaki kanannya ke kaki sofa dibantu oleh Koh Ameng.

    Sekarang posisi Kokom terlihat berbaring diatas sofa dengan kaki dan tangan yang terikat diantara teralis dan kaki sofa sehingga bagian bawah tubuhnya terbuka.

    “Kohhh, jannggaannnn..mmh.h..hhhmmm” perkataan Kokom terpotong ketika bibirnya dihisap-hisap oleh Koh Ameng. Dengan kasar dan bagaikan seekor anjing, Koh Ameng menciumi, mengendus, dan menjilati seluruh tubuh Kokom.

    Lalu ia menggigit puting Kokom, Kokom yang mencoba berontak terkena tamparan dari Bram. Tamparan itu membuatnya pening dan lemas karena shock. “Bram, sepertinya ia sudah tak melawan lagi. Kau tunggu di pintu saja, aku mau buka baju dahulu!” Koh Ameng berdiri dan bicara tanpa melihat Bram, matanya hanya nanar memandangi tubuh polos Kokom yang terbaring di atas sofa.

    Ketika Bram telah keluar, dengan cepat Koh Ameng melucuti bajunya sendiri dan ia mengesek-gesekkan tubuhnya di atas tubuh Kokom memelukkan tubuhnya dengan erat seakan hendak bersatu. Kokom yang dalam keadaan shock antara sadar dan tak merasakan beratnya tubuh gemuk yang berada diatasnya menimpa tubuhnya yang kecil.

    Crettttt…Kokom merasakan cairan hangat menyemprot dari kelamin Koh Ameng dan membasahi pahanya..“Aaaahhhh, siallll. Kenapa mesti keluar sekarang!! Bangsadddd..!!!”.

    Koh Ameng berdiri dan menghampiri dispenser, ia lalu minum segelas air dan menghampiri Kokom kembali. Ia memainkan toket Kokom dengan kasar, mulai terlihat jejak-jejak bekas kekasaran Koh Ameng ditubuh Kokom yang meninggalkan bilur-bilur membiru.

    Kontol Koh Ameng kembali mengacung tegak, setelah ½ jam berlalu semenjak Koh Ameng merasakan ejakulasi pertamanya. Ia mengambil posisi berlutut diantara selangkangan Kokom, memegang penisnya lalu mengarahkan tepat kearah selangkangan dan kembali memaki Kokom “ Sekarang kau rasakan yah!

    Tadi kau bilang tak mau melayani aku, sekarang penisku bisa berada didalam memekmu!! Apa yang mau kaukatakan, Haaa??!!!” “Aaaauwwww….aaaaaauwww….yaaaaaaahhh…huuuu..huuuu!” Kokom menangis tersedu-sedu dan tubuhnya terguncang-guncang digoyang oleh tubuh gemuk si lelaki tua sialan itu.

    “Hahahaha, kenapa jawabanmu auw..auw dan yaa? Apakah iya maksudnya? Apakah enak? Ini kutambahkan lagi dan kupercepat!!” Koh Ameng semakin kasar dan semakin cepat menggoyangkan pinggulnya.

    Walaupun memek Kokom dalam keadaan kering, ia tak memperdulikannya.

    “Ooohhh..oohhhh Kokom nikmat sekali tubuhmu, biar kuceraikan saja si Nyonya dan kunikahi engkau atau…atauuu…kujadikan saja engkau sebagai istri simpanankuuuuuhhkk…maukkaaaahhh kauuu??” Koh Ameng mulai menceracau tak karuan menikmati saat-saat menjelang ejakulasinya.

    “Oooohhhh…Kokommm, sekarang kita bersattuuuu..mmmh..mmhhh” Koh Ameng membuka mulutnya lebar-lebar dan menjejalkan toket Kokom yang liat itu kemudian digigitnya toket Kokom dengan keras.

    “ Auuuuuuuuuuuuuuuuuwwwwwww!!!!!Auwwwwwwwww” Melihat raut wajah dan Kokom setengah berteriak kesakitan dalam keadaan tersumpal mulutnya, Koh Ameng bertambah cepat lagi menggoyangkan pinggulnya, dan ia menumpahkan air maninya didalam memek Kokom.

    “Huuuu…huuu!” Kokom menangis sejadi-jadinya. Koh Ameng tersenyum puas hingga penisnya mengecil dan keluar dari memek Kokom, “Kokom, ambil saja uang yang saya berikan tadi. Uang dari Yunus kau tagih saja, dan itu akan menjadi bagianmu.

    Ingat peristiwa hari ini, jangan kaubeberkan kepada siapapun. Uangku banyak percuma kaulaporkan kepada polisi, mereka dapat kusuap dengan mudah. Dan bila tetap kaulaporkan, aku pasti akan bebas dengan mudah. Bila kaulaporkan, aku tak akan dendam. Tetapi aku tak dapat menjamin keselamatan anak perempuanmu nantinya.

    Oke, semua kembali kepadamu.” Ia melepaskan sumpalan kain di mulut Kokom, dan ikatan ditubuhnya. Kokom meringkukkan badannya, dan menangis tersedu-sedu ia merasa amat kotor dan jijik dengan keadaannya sendiri.

    Namun, apa daya apa yang dapat ia lakukan melawan orang kaya ini? Sungguh, dunia nyata amat kejam tak seperti di sinetron dimana yang baik akan menang pada akhirnya. Ia merapihkan bajunya, dan menepiskan tangan Koh Ameng yang hendak membantunya mengenakan pakaian.

    Koh Ameng membisikkan sesuatu kepada Koh Ameng, dan Kokom mengacuhkannya. Tetetapi pada akhirnya ia mengangguk.

    Kokom melangkah cepat memasuki mobil Koh Ameng, dibantu oleh Bram. Isah kemudian dijemput oleh Bram masuk kedalam mobil Koh Ameng. Bram mengatakan kepada para kuli bahwa Koh Ameng hendak membayar tagihan kepada Kokom, dan saudara Kokom sekarang dalam keadaan sakit dikampung lalu Kokom harus pulang sekarang.

    Padahal kenyataannya Kokom diungsikan ke hotel beberapa hari, karena sekujur tubuhnya yang penuh luka tentu dapat menimbulkan kecurigaan antara para kuli.

    Kokom menginap di hotel selama sebulan, selama 2 minggu terakhir ia terpaksa melayani nafsu bejat Koh Ameng hingga ia hamil dan melahirkan anak bagi Koh Ameng yang belum dikarunia keturunan dari istrinya.

    Lima belas tahun kemudian, Kokom telah menjadi Nyonya Besar. Ia menggantikan istri asli Koh Ameng, dan mewarisi seluruh kekayaan dari Koh Ameng ketika Koh Ameng dan istrinya meninggal karena kecelakaan. Sungguh, takdir adalah misteri.

    Kokom tak pernah menyangka bahwa perkosaan kepada dirinya terbalaskan dengan manis akhirnya. Kokom sendiri mengganti namanya dengan Yeni. Isah, anak Kokom dari pernikahannya yang terdahulu kini berumur 26 tahun mengganti namanya menjadi Cherry dan telah menjadi komisaris dalam anak perusahaan. James, buah hati yang lahir kecelakaan karena perbuatan Koh Ameng sedang sekolah di Australia menuntut ilmu untuk menggantikan posisi ayahnya….

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Pemerkosaan Dua Sahabatku

    Cerita Sex Pemerkosaan Dua Sahabatku


    645 views

    Perawanku – Cerita Sex Pemerkosaan Dua Sahabatku, Kisah yang tragis dialami oleh sahabatku, mereka sudah seperti adik ku sendiri, setelah kejadian yang menimpa mereka aku mencoba untuk menuliskan kembali kata demi kata yang mereka ceritakan kepadaku, dari nama sudah aku samarkan.

    Waktu kejadian itu aku sedang berada di luar negeri, nama sahabatku astute waktu itu dia kuliah di PTS Jakarta kira kira satu tahun yang lalu kejadian pilu terjadi waktu itu astuti di temani oleh sahabatku juga sejak aku kecil namanya saskia.

    Dengan tinggi 160 cm berat 55 kg, tubuh Saskia boleh dibilang cukup montok sesampai orang sering menyebutnya ‘semok’ atau seksi & montok. Tubuh Saskia sangatlah terawat, walau pinggulnya besar & usianya 28 thn, lekuk tubuhnya sangat indah, toketnya yang berukuran 34B itu masih kencang & kulitnya kuning langsat mulus.

    Hal ini disebabkan mereka sering fitness bersama & mandi susu secara rutin di salah satu hotel di bilangan Sudirman.

    Pada malam kelabu itu, seusai dari fitness kami mencari makan di daerah Tanah Abang. Astuti memakai blue jeans & kaos biru tua sedangkan Saskia memakai celana aerobik hitam ketat serta kaos putih tipis. Setelah berputar-putar beberapa menit mereka lihat ada warung sop kaki kambing yang ramai pengunjungnya.

    “Wah, pasti masakannya enak, kita makan disitu aja yuk”, ajak Saskia. Astuti mengangguk saja sambil mencari parkir di dekat warung itu.Kami memesan 2 porsi sop kaki kambing & nasi putih.

    Singkat cerita kami makan sampai habis & asyik ngobrol, sampai akhirnya kami sadar bahwa warung itu sudah sepi. Selain mereka, ternyata masih ada tiga pria yang sudah selesai makan.

    Seorang tinggi kurus satunya hitam kekar & satunya lagi pendek gemuk berkumis. Ternyata mereka sedang menatap Astuti & Saskia sambil berbisik-bisik di antara mereka.

    Pria yang tinggi kurus itu tanpa berkedip memandang Saskia, mulai dari wajahnya yang cantik & manis lalu ke tubuhnya yang ketika itu terlihat jelas lekuk tubuhnya karena keringat membasahi kaos putih tipis milik Saskia.

    Maklum Saskia merupakan gadis keturunan bermata sipit, tapi justru itulah daya tariknya didukung hidungnya yang mancung membikin wajahnya sangat menarik.

    Merasa kurang nyaman Astuti segera mengajak Saskia untuk pulang. Sementara itu Astuti melirik mereka yang terus menatap kami berdua, kulihat matanya merah seolah habis minum alkohol.

    Tidak mereka kuduga ketika kami menghampiri mobil, ketiga pria tersebut di belakang kami & mendorong kami masuk ke dalam mobil. Astuti kaget sampai tidak sempat berteriak,

    ” Diam!, kalau kalian mau selamat”, bentidak pria yang hitam kekar itu sambil menunjukkan golok di balik jaket hitamnya.

    Dengan mata tertutup mereka dibawa ke suatu tempat yang sepi & asing sesampai mereka tidak tahu berada di daerah mana. Kedua tangan Astuti diikat di belakang badan, begitu juga dengan Saskia.

    Saskia mencoba meronta, & hal ini membikin mereka gusar.

    “Plak..plak..”, tampar pria tinggi kurus, sampai bibir Saskia berdarah.

    “Tolong bebaskan kami” pinta Astuti, tapi mereka tidak peduli, justru mendorong Astuti ke dalam ruangan besar bersamaan dengan Saskia.

    Si kumis mulai menggerayangi tubuh Astuti, baju Astuti dilucuti dengan kasar sesampai kini Astuti telanjang bulat. Sambil mencoba menciumi Astuti, tangan si kumis meremas-remas toket Astuti yang montok itu.

    Bau alkohol & rokok dari mulutnya membikin Astuti terbatuk batuk beberapa kali. Sementara Saskia disobek pakaiannya oleh dua pria lainnya, lalu dengan kasar mereka mendorong Saskia ke ranjang berukuran besar.

    Saskia mencoba melawan, tapi sia-sia saja, ia terkapar tidak berdaya karena kedua tangannya terikat ke belakang & kedua kakinya di pegang oleh pria hitam besar itu.

    Ternyata mereka merupakan binatang buas yang senang melihat mangsanya disakiti.

    “Aduh.. jangan..” rintih Saskia, ketika pria itu mencoba memasukkan kontolnya ke memek Saskia.

    Ternyata pria tersebut kesulitan memasukkan kontolnya karena lubang memek Saskia yang sempit itu.

    “Aduh.. ahk.. ahhk”, jerit Saskia ketika akhirnya perawan Saskia kebobolan, ternyata jeritan Saskia ini membikin pria tersebut semakin ganas.

    “Ha.. ha.. ternyata kau masih perawan.. oohh.. sesak sekali”, pria itu tertawa sambil terus memaju-mundurkan pantatnya untuk menekan memek yang sempit itu. Tubuh Saskia yang sintal itu ditindih sambil menggeliat kesakitan.

    “Ahh.. ohkk..” nafas pria hitam kekar itu yang sudah basah oleh keringat. Sedangkan pria tinggi kurus mengulum toket Saskia yang masih kencang itu.

    Tiba-tiba Saskia menjerit lagi karena ternyata toketnya disundut dengan rokok. Tidak puas mengulum ternyata pria kurus itu meminta berubah posisi. Tubuh Saskia dibalik & menindih pria hitam kekar sambil memeknya tetap tersumbat kontol yang besar.

    Ternyata pria tinggi kurus itu menginginkan anal seks. Kontolnya, walau tidak sebesar yang hitam kekar itu tapi lebih panjang, ditekankan ke lubang anus Saskia, sementara pria di bawah tetap mendorong kontolnya ke memek Saskia.

    Terus terang Astuti ketika itu sangat ketakutan, tapi pemandangan itu sedikit banyak membikin Astuti terangsang. Astuti teringat ketika Herry pacar Astuti (dia sering bercerita kepadaku mengenai kehidupan seksualnya karena kami merupakan teman dekat tapi aku tetap menganggapnya sebagai adik angkatku) mengajak bermain anal seks, pedih tapi ada kenikmatan tersendiri.

    Tubuh Saskia yang mulus itu tampak terjepit di antara dua binatang buas. Saskia beberapa kali menggelinjang kesakitan karena secara bersamaan dua lubang yang masih perawan di tekan bersamaan.

    Beberapa waktu berselang pria kurus itu mengambil sabuknya & melecuti punggung Saskia yang mulus terawat, kulihat mata Saskia berair menahan rasa sakit yang luar biasa. Sementara kontol pria di bawah berlumuran darah perawan Saskia. “Ohh.. nikmat sekali”, pria tinggi kurus itu mendesah.

    Tiba-tiba pria berkumis yang sejak tadi memandang atraksi temannya memandangi Astuti dengan buas. ia mulai mengulum toket Astuti & tangannya menjelajahi memek Astuti.

    Ternyata ia baru sadar bahwa Astuti sedang mens sesampai ia kaget melihat tangannya berdarah.
    “Plak.!, kurang ajar kau”, bentaknya,sambil mendorong badan Astuti ke lantai.

    Tubuh Astuti diputar menjadi posisi menungging, “Aduh.. ahk..”, jerit Astuti kesakitan ketika pria berkumis itu memaksakan kontolnya ke anusnya.

    Walau sudah beberapa kali bermain cinta dengan Herry, tapi kali ini sakit luar biasa karena tidak menggunakan pelicin.

    “Blesss..”, seluruh kontolnya terbenam di lubang anus Astuti, sementara tangannya meremas-remas toket Astuti.

    Tidak puas sampai di situ pria tersebut ikutan mengambil sabuk & melecuti punggung Astuti. Tubuh Astuti bergetar keras menahan sakit.

    “Ahkk.. aduh..”, jerit Astuti ketika ia menggigit leher Astuti. Astuti mengerang kesakitan, tapi semakin Astuti kesakitan semakin pria itu bersemangat mendorong keluar masuk kontolnya di anus Astuti.

    Tidak tahan lagi menahan rasa sakit tiba-tiba mata Astuti gelap tidak sadarkan diri.

    Seketika Astuti sadar, ia sudah terbaring di rumah sakit, ia masih merasakan anusnya yang perih & tubuh memar, sedangkan Saskia masih pingsan di ranjang sebelahnya.

    Bila anda ingat perkosaan dua orang wanita dipertengahan tahun 2016 yang ditemukan di pinggir jalan tol jagorawi, itulah kedua teman baikku yang menjadi korban perkosaan & aku cuma bisa berdoa semoga tuhan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku.


    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Tubuh Lenny dipaksa Memuaskan Nafsu

    Cerita Sex Tubuh Lenny dipaksa Memuaskan Nafsu


    661 views

    Perawanku – Cerita Sex Tubuh Lenny dipaksa Memuaskan Nafsu, Setelah suaminya memberi tawaran kepada bos piyu untuk bertemu dengan istrinya untuk beberapa minggu menyuruh bos piyu untuk bisa menikmati tubuh istrinya, bos piyu sangat mengagumi akan lubang memek lenny, penis bos piyu sering di jepit oleh memek yang masih sempit.

    Lenny pun tak masalah akan kedatangan tamu dari bos piyu dengan senang hati kalau bos piyu mau memakai memeknya dengan senang hati lenny mempersilahkan, entah itu ada andri suaminya maupun tidak.

    Bos Piyu kembali datang mengunjungi Lenny. Setelah dipersilakan masuk ke ruang tamu & berbasa-basi sebentar, Bos Piyu kembali mengutarakan maksud kedatangannya yang tak lain tak bukan adalah membenamkan penisnya dalam-dalam ke vagina Lenny & memenuhi rahim Lenny dengan air maninya.

    Demi kelangsungan usaha suaminya, & tentunya kepuasan dirinya sendiri, Lenny pun tak pernah menolak. Tanpa membuang banyak waktu, Bos Piyu pun langsung melucuti pakaian Lenny & pakaiannya sendiri sehingga kedua manusia berlainan jenis itu pun kembali seperti keadaan ketika mereka dilahirkan: tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka. Kini mereka berdua berdiri telanjang di tengah ruang tamu, siap untuk mengarungi bahtera syahwat.

    Sebagai pemanasa, Bos Piyu meremas kedua payudara Lenny sambil mengulum & menghisap putingnya. Lenny pun merespon perlakuan Bos Piyu dengan belaian-belaian lembut pada tubuh telanjang Bos Piyu sambil mengeluarkan desahan-desahan kenikmatan. Puas bermain-main dengan kedua buah dada Lenny, Bos Piyu merebahkan Lenny di atas sofa.

    Bos Piyu menciumi tubuh Lenny mulai dari leher lalu turun ke dada, perut & akhirnya singgah di selangkangan Lenny. Lidah & bibir Bos Piyu dengan lincah menari-nari di antara lipatan bibir vagina Lenny & sesekali Bos Piyu mengulum & menghisap-hisap itil Lenny yang telah mengeras.

    Lenny menggelinjang hebat sambil membuka pahanya lebar-lebar supaya Bos Piyu bisa leluasa merambah setiap sudut vaginanya. Tanpa sadar, desahan kenikmatan yang keluar dari mulut Lenny semakin lama semakin nyaring, seiring dengan meningkatnya kenikmatan yang dirasakan Lenny.

    Setelah yakin vagina Lenny siap untuk menerima kunjungan penisnya, Bos Piyu pun bersiap-siap dengan mengambil posisi di atas tubuh Lenny. Penis yang telah sangat keras itu pun dengan mudah menyeruak masuk ke dalam vagina Lenny. Lenguhan panjang keluar dari mulut Lenny begitu penis Bos Piyu terbenam seluruhnya di dalam tubuhnya.

    Sejenak mereka menikmati menyatunya tubuh mereka. Bos Piyu menatap mata yang sendu Lenny sambil tersenyum yang juga dibalas dengan senyuman oleh Lenny. Bos Piyu pun mengecup bibir Lenny dengan lembut.

    Bos Piyu & Lenny pun mulai mengayuh dayung-dayung birahi mereka mengarungi dahsyatnya samudera syahwat. Penis Bos Piyu bergerak keluar masuk vagina Lenny dalam tempo sedang. Setiap kali Bos Piyu mendorong penisnya masuk, Lenny menyambutnya dengan mengerakkan pinggulnya.

    Semakin lama gerakan pinggul Bos Piyu semakin cepat & desahan yang keluar dari mulut mereka pun semakin nyaring memenuhi ruang tamu, diseling suara tumbukan paha mereka & suara kecipak yang timbul karena pergesekan alat kelamin mereka. Mereka terus bergerak semakin cepat seiring dengan semakin dekatnya puncak kenikmatan.

    Beberapa saat kemudian tubuh mereka pun mengejang. Lenny memeluk erat tubuh Bos Piyu sambil mendesah keras sementara Bos Piyu menekan penisnya supaya melesak sedalam-dalamnya ke vagina Lenny.

    Cairan kental pun menyembur dari penis Bos Piyu yang disambut oleh semburan cairan dari dalam vagina Lenny. Mereka pun terkulai lemah sambil terus berpelukan di atas sofa, menikmati sisa-sisa dahsyatnya orgasme yang baru melanda mereka.

    Tiba-tiba dari arah pintu depan ada seseorang berkata, “Baguuuusss … Jadi begini kelakuan kalian, ya?”
    Suara itu adalah suara ketua RT yang rupanya telah lama berdiri di sana tanpa disadari oleh Bos Piyu & Lenny.

    Di belakangnya ada tiga orang Hansip berdiri tegak sambil tersenyum lebar memandangi tubuh telanjang Lenny. Bos Piyu & Lenny pun cepat-cepat bangkit dari sofa & berusaha secepatnya mengambil & memakai baju mereka.

    Setelah kedua manusia yang baru saja bersetubuh itu menutup tubuh mereka seadanya dengan baju, pak ketua RT duduk di salah satu sudut sofa sementara ketiga Hansip itu berdiri tak jauh dari dia.

    Kau tau, Nah … Karena kelakuan kau ini, saya bisa saja meminta kau & keluarga kau pergi dari kampung ini,” kata pak ketua RT sambil menyulut rokok.

    Jangan, pak … Jangan usir saya dari kampung ini. Ini tempat usaha suami saya,” kata Lenny dengan mata yang berkaca-kaca.

    Ya, pak … Tolong lah, pak … Saya siap membayar kalau memang bapak mau uang, tapi jangan usir Lenny & Adri,” timpal Bos Piyu.

    Gimana Gun, Man, Sep? Bos ini mau kasih uang suap, kalian mau, gak?” Tanya pak ketua RT kepada ketiga anggota Hansip di sebelahnya. Ketiga Hansip itu hanya nyengir sambil manggut-mangut. Mata mereka gak lepas dari tubuh Lenny yang hanya ditutup daster sekenanya.

    Oke, kami mau berdamai. Bos siapin aja duitnya. Hansip-hansip ini cukup 1 juta seorang, saya minta 2 juta. Muarh kan?” kata pak ketua RT sambil tersenyum lebar.

    Baik, pak … Semua jadi 5 juta, saya siapin segera pak …” kata Bos Piyu.

    Tapi itu baru dari situ, Bos … Dari Lenny belum …,” kat pak ketua RT lagi.

    Saya harus bayar berapa, pak?” tanya Lenny.

    Kau gak usah bayar pake duit, Nah … Sebagai gantinya, mulai malam ini kau harus ngelayanin kita selama seminggu di pos Hansip.

    Gimana?” jawab pak ketua RT sambil mengelus-elus selangkangannya yang telah menggembung. Ketiga Hansip itu langsung tertawa keras karena sebentar lagi mereka bisa menikmati tubuh yang dari setadi mereka pandangi itu.

    Baiklah, pak … Asal saya & keluarga saya jangan diusir dari kampung ini,” kata Lenny dengan suara bergetar. ia telah terbayang bagaimana capeknya melayani keempat orang ini setiap malam selama seminggu.

    Nah, sebagai tanda kau setuju, gimana kalo saya coba vagina kau sebentar?’ kata pak ketua RT sambil membuka celananya & mengeluarkan penisnya yang telah keras.

    Meski supaya ragu, Lenny pun bangkit & berjalan mendekati pak ketua RT. Baju yang ia gunakan untuk menutupi dada & selangkangannya tadi ia taruh di meja. Pak ketua RT meminta Lenny menungging sambil berpengangan pada sandaran sofa. Tanpa basa-basi, pak ketua RT pun melesakkan penisnya ke vagina Lenny dari belakang.

    Dengan penuh semangat ia menggenjot vagina Lenny. Gerakkannya begitu brutal. Untunglah vagina Lenny masih basah oleh sisa-sisa sperma Bos Piyu sehingga tak terlalu sakit bagi Lenny. Karena terlalu bersemangat, pak ketua RT tak bisa bertahan lama. Dua menit kemudian ia pun telah melenguh panjang sambil menyemprotkan air maninya ke punggung Lenny.

    Ahhhh … Itu baru vagina, Gun … Enak banget!” kata pak ketua RT sambil kembali memakai celananya.
    Ketiga Hansip itu hanya bisa menelan air ludah tak sabar menunggu sampai malam datang.

    Ada apa ini?” tiba-tiba Adri datang.

    Ah, Adri … Kami baru saja menangkap istri kau ngentot dengan laki-laki ini.” Jawab pak ketua RT.

    Tapi tadi saya liat pak ketua RT yang sedang ngentot sama istri saya,” kata Adri bingung.

    Itu hasil kesepakatan, Adri .. Kami tak akan melaporkan hal ini kepada warga asalkan Bos Piyu mau membayar kami & Lenny melayani kami selama seminggu. Itu tadi tanda persetujuan Lenny bahwa ia mau saya entot selama seminggu,” kata pak ketua RT.

    Baiklah, saya pergi dulu. Jangan lupa Lenny, nanti malam saya & Hansip-hansip ini menunggu kau di pos Hansip jam 11. Hahahaha …” kata pak ketua RT sambil ngeloyor menuju pintu.

    Satu hal lagi, Lenny. Kalo sampai kau tak datang nanti malam, saya akan mengedarkan adegan kau & Bos Piyu ngentot yang sempat saya rekam di HP tadi ke semua warga,” pak ketua RT mengancam sebelum keluar pintu.

    Maafkan saya, mas … Saya gak bisa nolak …” kata Lenny kepada Adri sambil terisak.

    Adri hanya bisa terdiam. ia hanya mampu memandangi tubuh istrinya yang masih telanjang di hadapannya. Air mani pak ketua RT & Bos Piyu pelan-pelan merembes keluar dari vagina Lenny membasahi pahanya.


    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Menangis di Perkosa di Lapangan Bola

    Cerita Sex Menangis di Perkosa di Lapangan Bola


    1086 views

    Perawanku – Cerita Sex Menangis di Perkosa di Lapangan Bola, Malam hari yang sudah sangat sepi di pasar tanpa ada penerangan terdengar tangisan wanita yang menyendu nyendu tepat di lapangan sepak bola yang biasanya di pakai oleh warga setempat, terlihat dua sosok tubuh manusia sedang bertindihan, sesosok lelaki yang berusia sekitar 40 tahunan menindih sesosok remaja wanita yang kira-kira berumur 14 tahun.

    ” Huhuu….huuuu…. Aduh..aduuuhhh, sakit mas….! ” Desah Reza yang terdengar serak di sela tangisnya yang tak berhenti..

    ” Huu…huuu..ampunnn, mas. Saya mohon kebaikan hati mas…! ” Teriak Reza dengan suara yang serak karena dari tadi ia berteriak-teriak sambil menangis.

    Topan terus saja mengenjot tubuh mulus & putih Reza tanpa menghiraukan kata-kata yang memohon iba tersebut.

    Sambil terus memompa diciumnya dengan dalam rambut panjang lurus berwarna hitam berkilau seakan menghirup aroma surgawi ” Shhhh…shhh ! Jangan kamu berisik, tenang saja setelah ini selesai, ku antar kamu balik ke lampung setelah itu kita menikah “.

    ” Breett…Brett ! ” robeklah daster yang dikenakan reza.

    ” Haaaa….jangann…jangannn…ampunnn, masss! ” Serak Suara Reza mengeras kembali..

    Topan acuh ditariknya BH hitam Reza yang berukuran 34 C, dada Reza yang besar menyembul tergoyang-goyang & langsung dihisap oleh Topan..

    ” Aaaahhhhhh… ! ” Topan sampai pada puncak pendakiannya, tubuhnya diam sejenak sebelum luluh & menindih tubuh reza & mengeluarkan cairannya tanpa mencabut penisnya yang masih berada didalam vagina Reza.

    ” Auuuwwww…. Gila kamu, mas ! Gilaaaa…Huuuu…Huuuuuuu !! ” Reza meronta hebat, membuat tubuh Topan terhuyung ke samping. Secepat itu pula Reza bangun, & terduduk kedua telapak tangannya menutup wajah cantik yang samar-samar tampak di bawah terang cahaya rembulan.

    ” Lebih baik kamu bunuh saja aku, mas ! Bunuh saya sekarang, karena saya tak kuat menanggung malu ini !! & saya tak mau kamu peristri !! ” jerit Reza serak.

    ” Baiklah, saya hendak bertanggungjawab kamu menolak ! saya akan bertanggungjawab laporkan saja saya ke polisi, saya tak akan menghindar! Tetapi coba kamu pikir lagi akibatnya, kamu akan menanggung malu seumur hidupmu karena peristiwa ini apabila diketahui umum. Belum lagi kalau hari ini ternyata benihku tertanam dalam rahimmu ! Anak itu tak akan memiliki seorang ayah !” Topan menghela napas pelan.

    ” Kamu tunggu disini, saya akan mencarikanmu baju ! Pikirkanlah yang terbaik, maaf kalau saya memaksamu menerimaku dengan cara seperti ini ” Topan beranjak sambil memakai bajunya.

    ” Huuuu…huuuu…Bapakkkkk..tolonngg..tolongg ! ” Tangisan Reza si bocah remaja yang baru saja mengenal dunia itu semakin kencang selama beberapa saat..entah berapa lama sampai terdengar…

    ” Kukuruyukkkkk ” Kokok ayam bersahutan.. Dengan tubuh gemetar & masih menangis menahan sakit, Reza mengenakan kembali celana dalam & BHnya. Dilihatnya ada pakaian tak jauh darinya, ia bergerak mengambil lalu memakai pakaian tersebut tampak Topan berdiri agak jauh dari Reza. Asap rokok mengepul dari wajah murungnya yang memperhatikan Reza.

    ia menghampiri Reza mencoba untuk mengandengnya, tetetapi ditepis Reza dengan kasar…Lalu Topan terdiam tak berani lagi ia mencoba menghibur Reza dari kesedihan akibat kesalahannya tersebut. Reza berjalan sambil melamun…entah memikirkan apa..

    Keesokan harinya Topan mencari Reza di seluruh penjuru pasar,

    ” Bude, lihat Reza tak ? “.

    ” Reza yang mana, Mas Topan ? ” tanya wanita penjual sayur tersebut dengan segan. Maklum Topan adalah seorang penyalur Sayuran untuk pasar sana.

    ” Reza asal Lampung yang membantu bibinya jualan di lapak belakang. Yang anaknya cantik & baru tumbuh dewasa itu “.

    ” Oh, kata diah bibinya ia pulang kampung hari ini. Ibunya meninggal tadi subuh ! “.

    ” Innalilahi Wa Innalilahi Roji’un ! Atur nuhun, Bude !

    ” Topan berjalan dengan gontai, sembari menghembuskan asap rokoknya wajahnya tampak galau.

    Sembilan bulan kemudian, ” Uwaaaa…Uwaaa ! ” terdengar teriakan tangis seorang bayi yang baru lahir…

    ” Wanita..wanita ! ” teriak sang Dukun beranak dari dalam kamar.

    ” Alhamdullilah, ternyata cucuku seorang wanita ! ” sahut lelaki tua yang masih tegap dengan uban menghiasi rambutnya.

    ” Bagaimana Rezanya, Bu ? ” teriak Pak Piki dari luar kamar. ” ………… ” tak terdengar ada jawaban.

    ” Anak saya bagaimana, Bu ? Rezannn ? ”

    ” Iya, bapak.. ” Reza menyahut.

    ” Syukur, Alhamdullilah ! ” Terdengar tawa Pak Piki dari luar kamar. Tak berapa lama, Pak Piki masuk kekamar sambil menggendong cucunya yang baru lahir tersebut.

    ‘ Reza, ayah yang beri nama anak ini ya ? Ini adalah cucu pertama ayah, kalau kamu memberi izin tentu ayah akan senang sekali ! ”

    ” Silakan, Bapak saja yang beri nama ” Reza berkata lemah.

    Kemudian Pak Piki tampak membisikkan sesuatu ke bayi itu, & ia berkata ” Kita panggil ia dengan nama Nur Wulan Rezaa. Bagaimana, cah ayu ? ”

    ” Iya, bapak. Saya juga suka dengan nama itu . ”

    Delapan bulan kemudian

    ” Nur, awas kamu nanti jatuh ! ” teriak Reza sambil membawa ember berisi cucian melihat anaknya yang merangkak dekat dengan tangga.

    Lalu dengan kesal diletakkannya ember cucian tersebut kemudian Ia menggendong anaknya. ” Uwaaaa…uwaaa ! ”

    Nur menangis tak mau digendong, Reza bertambah kesal karena segera ingin ke sungai untuk mencuci & tak mau diganggu lebih lama oleh anaknya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Bergantian Memperkosa Lubang Gresia

    Cerita Sex Bergantian Memperkosa Lubang Gresia


    840 views

    Perawanku – Cerita Sex Bergantian Memperkosa Lubang Gresia, Tempat yang berlokasi paling sudut . tempat itu merupakan berkumpulnya orang orang yang mencarai pelarian di antaranya adalah preman, bandit, brandal tempat iru selalu ramai dan tak pernah sepi karena buka dari pagi hingga pagi lagi kebanyakan yang datang di sana adalah pria pria jarang sekali wanita yang tampil disana.

    Mulai dari pukul 12 siang, sejumlah brandal sudah mulai minum-minum, membuat pengunjung yang peminum biasa cepat-cepat pergi meninggalkan bar itu. Empat dari mereka bermain bola sodok dan yang lima lainnya sedang berbicara dengan Bayu. Sekitar pukul tujuh malam seorang sosok wanita masuk. Dia sama sekali tak cocok dengan daerah itu.

    Gresia , wanita itu, sudah dijanjikan akan dijemput oleh pacarnya sekitar pukul tujuh, dan pacarnya mengatakan agar dia berpakaian seksi dan sensual. Bagi Gresia sendiri, itu bukan masalah. Dia menghabiskan sepanjang sore berbelanja dan berdandan. Dia kemudian mengenakan gaun malam hitam. Bagian dadanya lumayan rendah membuat belahan dadanya terlihat, tapi tak terlalu banyak.

    Buah dada Gresia tak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung walaupun dia tak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di tutupi oleh gaun malam itu. Gresia terlihat tinggi sebab di kakinya dia memakai sepatu dengan hak setinggi sepuluh senti. Panjang gaun malam itu cuma sampai sepuluh senti di atas lutut Gresia , membuat kaki Gresia yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus.

    Sebab ketatnya gaun yang dia pakai, Gresia harus berjalan perlahan, masuk ke dalam bar itu. Rambut Gresia yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya. Secara keseluruhan penampilan Gresia membuat bar itu semakin terasa panas.

    Pacarnya bilang bahwa dia akan menjemput Gresia untuk makan malam, tapi sekarang Gresia sendiri tak yakin apakah memang daerah ini yang dimaksudkan, setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Dia sendiri harus bertanya beberapa kali untuk dapat sampai ke daerah ini.

    Gresia yang tak melihat teman kencannya, memutuskan untuk memesan soft drink dan menunggu sebentar. Gresia menghampiri daerah duduk kosong di sebelah meja bola sodok, dan duduk di situ berharap teman kencannya akan langsung datang dan membawanya pergi dari situ.

    Keempat orang yang sedang bermain bola sodok memandanginya sejenak dan mengenali Gresia , mereka berkata bahwa mereka adalah fans berat Gresia dan mengajaknya untuk ikut dalam permainan bola sodok mereka. Dengan sopan Gresia mengucapkan terima kasih dan menolak tawaran itu, dan mengatakan bahwa dia sedang menunggu temannya.

    Masing-masing dari keempat orang itu menatap Gresia untuk beberapa saat, dan Gresia sendiri merasa merinding ketika matanya menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata Gresia beradu pandang dengan mereka.

    Setelah minum-minum beberapa gelas kemudian, suasana semakin menakutkan bagi Gresia . Mereka berdiri di sebelah Gresia sambil mengusapi selangkangan mereka menunggu giliran untuk menyodok bola. Mereka mulai mekamuntarkan kata-kata jorok seakan-akan Gresia tak ada di situ.

    “Hei Non, gimana kalau kamu buka kaki kamu, jadi kita bener-bener punya lubang beneran buat disodok!” seseorang dari mereka berkata.

    “Gimana kalau kita nyanyi sama-sama di ranjang Non?” yang lain menimpali.

    Gresia berusaha mengacuhkan mereka, tapi mereka terus mekamuntarkan kalimat-kalimat jorok itu. Gresia memutuskan untuk menunggu teman kencannya di luar sehingga dia tak harus melihat orang-orang itu. Tapi seseorang langsung mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahu Gresia serta mendorongnya duduk kembali sementara dia sendiri duduk di sebelah Gresia .

    “Taruhan yuk?!, Kalau aku dapat masukin bola di sudut itu, kamu kulum punya aku di mulut kamu!” katanya keras, sambil kemudian menjilat dan mencium telinga Gresia .

    Gresia cuma dapat memandangi dia dengan mulut terbuka tak percaya. Dia sama sekali tak percaya mendengar perkataan laki-laki itu. Seumur hidupnya belum pernah ada orang yang berbicara sedemikian vulgar kepadanya. Ketika Gresia tak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke dalam gaun Gresia , merabai pacuma dan berusaha membuka kaki Gresia .

    Gresia meronta dan memandang sekelilingnya dengan tatapan memelas mohon pertokamungan. Orang yang lain kemudian berteriak bahwa sekarang giliran laki-laki itu untuk main. Ketika laki-laki itu bangkit, Gresia merasa lega, tapi tak lama. Laki-laki lain menggantikan orang itu dan dua orang lainnya menghadangnya di depan.

    Laki-laki yang bertaruh tadi menyodok bolanya. Dia kemudian melemparkan tongkatnya ke atas meja, memandang Gresia sambil menyeringai, dan perlahan berjalan mendekati Gresia .
    “Kamu utang satu kali sama gue!” katanya singkat.

    Bayu langsung berlari mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang menarik Gresia yang meronta dan menjerit, dari atas daerah duduknya. Kedua laki-laki itu berkata kalau Gresia dapat berteriak sekuat tenaga, tapi tetap akan melayani mereka apapun yang terjadi! Wajah Gresia memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya.

    Gresia berkata, dirinya tak membawa banyak uang, tapi mereka dapat mengambil kartu kredit dan semua uang yang ada di dompetnya kalau mereka melepaskan dirinya. Laki-laki yang menang taruhan tadi cuma tertawa dan menurunkan ritsluiting celananya.

    “Aku nggak butuh duit kamu! Kamu dapat simpen duit kamu! Tapi yang pasti kamu nggak bakalan dapat nyimpen badan kamu cuma buat kamu sendiri!” katanya.

    Gresia akan langsung diperkosa beramai-ramai. Gresia cuma mempunyai dua pilihan. Melawan dan berharap dapat melarikan diri, atau berusaha rileks dan berdoa mereka tak melukai dirinya. Ketika Gresia melihat sepuluh orang mengeliling dirinya, Gresia menyadari dia harus menyerahkan dirinya.

    Tiba-tiba, Gresia dipaksa untuk berlutut. Bayu tadi memegang rambut dan kepala Gresia hingga tak dapat bergerak. Laki-laki yang bertaruh tadi maju mendekati Gresia . Ketika dia mengeluarkan penisnya, dia memerintahkan Gresia untuk langsung mengulumnya dan jika dia berani mengigit penisnya, dia akan merontokan gigi Gresia dan melanjutkan memperkosa mulut Gresia .

    Bayu tadi mendorong kepala Gresia ke depan. Laki-laki di depan Gresia memajukan penisnya mendekati muka Gresia . Ketika penisnya sudah tegang dan keras, dia menjepit hidung Gresia untuk membuat Gresia membuka mulutnya.

    Ketika Gresia kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, dia mendorong penisnya ke dalam mulut Gresia . Laki-laki itu berhenti begitu bibir Gresia telah melingkar di penisnya dan membiarkan Bayu di belakang Gresia membantunya.

    Bayu tadi mulai mendorong dan menarik kepala Gresia . Kepala Gresia bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus.

    Lipstik Gresia yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Gresia tersedak, tapi Bayu tetap mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Gresia . Gresia dipegangi hingga tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya, sementara mereka berbicara satu sama lain.

    “Lumayan! Anget dan empuk! Tapi aku pikir dia musti banyak berlatih soal beginian.” Kata laki-laki di depan Gresia .

    “Mungkin dia bekamun pernah pake mulutnya? Gimana? Kamu udah pernah pake mulut kamu Gresia sayang?” tanya yang lain.

    “Tentu aja dia pernah! Mulutnya nggak dipake buat makan doang tau?! Liat aja tuh bibir, punya kamu kayak dijepit sama tuh bibir kan?” kata Bayu sambil melihat dari bahu Gresia .

    Laki-laki pertama tadi lalu mendorong Bayu untuk menjauh. Tangannya kemudian menjambak rambut Gresia dan mulai menggerakannya dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak keluar masuk di mulut Gresia .

    Semua orang dapat mendengar suara dahi Gresia yang menumbuk perut orang itu, dan erangan Gresia yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke tenggorokannya.

    Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasem dia mendorong kepala Gresia hingga hidung Gresia terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa dapat menarik nafas. Pejuh langsung menyembur keluar memenuhi mulut Gresia .

    Dan dari sudut mulut Gresia pejuh menyemprot keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Gresia . Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti. Pejuh terus mengalir keluar, jatuh dari leher Gresia ke atas gaun hitam yang dikenakan Gresia .

    Ketika akhirnya dia menarik penisnya dari mulut Gresia , Gresia megap-megap menarik nafas dan terbatuk-batuk memuntahkan pejuh yang masih ada di tenggorokannya.

    Dua orang kemudian memegangi Gresia sementara yang lain mulai melepaskan pakaian mereka. Gresia sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru saja dia mengalami shock sebab pejuh yang disemburkan masuk ke dalam mulutnya, tapi mereka tetap memeganginya.

    Ketika semuanya telah telanjang bulat, dia diangkat dan diletakan di atas meja bola sodok dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Gresia terbuka lebar dan tubuhnya telentang, lampu di atas kepala Gresia membuat matanya terpejam sebab silau. Bayu mendekat dan naik ke atas meja.

    Perlahan dia menggosokan penisnya yang besar ke kaki Gresia . Yang lain cuma dapat memandang iri pada penis Bayu yang panjangnya hingga 25 senti dan selalu dia yang mendapat kesempatan pertama. Bayu memerintahkan orang di dekat kepala Gresia untuk mengangkat kepala Gresia hingga Gresia dapat melihat ketika penis Bayu mulai masuk ke vagina Gresia .

    Orang yang memegangi kaki Gresia berusaha membuka kaki Gresia lebih lebar, tapi terhalang oleh gaun yang dikenakan Gresia . Bayu langsung menarik gaun tersebut robek hingga pinggang Gresia .

    Orang-orang berseru kagum ketika melihat apa yang dikenakan Gresia di bawah gaunnya. Dia mengenakan stocking warna hitam dengan celana dalam sutra berenda yang mirip dengan bikini. Orang yang memegang tangan Gresia lalu menarik gaun bagian atas, terlihatlah BH warna hitam yang menutupi separuh dari buah dada Gresia . Puting susu Gresia tampak mencuat dari balik BH yang tipis dan berenda itu.

    “Gila! Kamu pake pakaian kayak gini dan kamu musti dipaksa buat ngulum punya dia! Kata Bayu.

    “Mungkin kamu nggak suka sama kita semua ya? Kamu anggep kita nggak pantes kamu layanin, gitu? Jadi kamu pikir cuma Roy yang berhak nidurin kamu? Kamu dandan kayak gini biar Roy napsu sama kamu kan? Asal kamu tau aja Gresia , buat sementara waktu Roy atau siapapun juga nggak dapat nidurin kamu! Sebab mereka semua musti nunggu kamu selesai ngelayanin kita semua di sini! Sekarang kita liat seberapa hotnya kamu!”.

    Gresia terpana, menyadari nama teman kencannya adalah Roy! Roy yang mengajak dirinya makan malam! Roy yang meminta agar Gresia berpakaian seksi! Roy yang memintanya agar menunggu di bar ini Roy telah menjual tubuh Gresia untuk para brandal ini!

    Setelah menarik lepas celana dalam dan BH Gresia , Bayu menyuruh orang-orang yang memegangi Gresia melepaskannya. Gresia berusaha meronta dan menendang Bayu, tapi dia kalah cepat. Bayu langsung memegang kedua pergelangan tangan Gresia yang ramping dengan satu tangan dan menekannya di atas meja dekat kepala Gresia , sementara dia menempatkan pinggulnya diantara kedua kaki Gresia .

    Bayu kemudian berusaha membuka kaki Gresia dengan kedua lututnya dan mengarahkan penisnya yang sudah keras ke vagina Gresia dengan bantuan tangannya yang masih bebas. Dengan satu kali dorongan, Bayu dengan keras memasuki vagina Gresia .

    Gresia menjerit sekeras-kerasnya, dan makin meronta-ronta, tanpa daya menghentikan Bayu memperkosa dirinya. Bayu sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Gresia . Dia menyeringai setiap kali Gresia menjerit kesakitan.

    Ketika Bayu sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Gresia dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh Gresia . Mereka mulai dengan memainkan buah dada Gresia dan mengisapi puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya.

    Seseorang menutup mulut Gresia dengan tangannya sehingga seluruh jeritan Gresia cuma berupa erangan tak jelas. Kaki Gresia diangakat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan merabainya, menikmati halusnya kaki Gresia .

    Seseorang berusaha membuka belahan pantat Gresia dan sesuatu yang basah dimasukkan ke liang duburnya. Dua buah penis menampari wajah Gresia , mengenai pipi dan matanya.

    Beberapa menit kemudian jeritan Gresia cuma tinggal erangan dan rintihan tapi Bayu memperkosa Gresia tanpa henti, terus bergerak makin cepat. Setelah lama kemudian, Bayu menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Gresia , dia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga. Kepala Gresia terdongak dan jeritan melengking terdengar, mekamukamung panjang keluar dari mulut Gresia yang masih tertutup oleh tangan.

    Bayu mengejang beberapa saat dan bergerak beberapa kali, dan penisnya menyemburkan pejuh ke dalam vagina Gresia . Pejuh, bercampur dengan darah, mulai mengalir keluar dari vagina Gresia . Pejuh Bayu menyembur tanpa henti, hingga mengalir dan tergenang di atas meja bola sodok. Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan mereka pada diri Gresia dan bertengkar mengenai giliran siapa selanjutnya.

    Gresia cuma dapat berbaring tak bergerak ditindih oleh Bayu, kaki dan tangannya masih terbuka lebar, dia menangis histeris. Satu-satunya yang telah Gresia jaga, mulai dari SMA, universitas, hingga kini, adalah keperawanannya. Gresia ingin menyimpan keperawanannya itu untuk malam pertama di hari pernikahannya. Dia telah diperkosa dan keperawanannya telah hilang.

    “Gila! Dia masih perawan! Aku taruhan si Roy pasti nggak tau soal ini! Artis kayak kamu masih ada yang perawan juga ya Gresia , aku pikir kamu udah kasihin ke produser kamu!” kata Bayu.

    Dia menatap Gresia yang masih terus menangis.

    “Udah dong Gresia , jangan nangis terus! Perawan kamu udah ilang sekarang, nasi udah jadi bubur! Kamu mustinya bangga ama diri kamu, soalnya punya kamu masih sempit banget! Pokoknya paling sempit dari semua yang udah pernah aku pake! Lagipula kita baru aja mulai!” katanya pada Gresia .

    Bayu kemudian menarik penisnya keluar. Semua orang melihat bagaimana vagina Gresia menjepit penis itu ketika penis itu perlahan keluar dari vagina Gresia . Seorang laki-laki langsung naik ke atas meja setelah Bayu turun. Dia tak terlalu terburu-buru.

    Sekarang, Gresia dapat merasakan bagaimana bibir vaginanya perlahan membuka dan penis itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di wajah Gresia , ketika dia merasa tubunnya seperti dirobek oleh penis yang masuk.

    “Kamu jangan belagu deh! Kalau kamu nggak suka sama punya aku atau punya temen aku tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat kamu pasti temuin yang kamu suka!” bentak orang itu.

    Perkataan orang itu membuat apa yang telah dia takutkan selama ini menjadi nyata. Gresia akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di bar itu. Dan dia tak punya pilihan sama sekali. Gresia cuma dapat menyerahkan dirinya dan melayani mereka hingga selesai. Sekarang Gresia cuma berharap dia dapat keluar dari situ hidup-hidup, dan berharap tak ada seorangpun yang tahu apa yang telah dia alami.

    Gresia kemudian berusaha berpikir bagaimana membuat semua siksaan ini semakin cepat berakhir. Dia berusaha mengingat adegan-adegan film-film erotis yang pernah dilihatnya. Dia berusaha mengingat apa yang harus dilakukan untuk mendorong seorang prdia cepat mencapai orgasme.

    Gresia kemudian melingkarkan tangannya ke leher laki-laki yang ada di atas tubuhnya dan menariknya mendekat, lalu menciumi bibir laki-laki itu. Gresia lalu melingkarkan kakinya ke tubuh laki-laki itu dan menggosokan kakinya yang terbungkus stocking ke pinggul dan pantatnya.

    Walaupun rasa sakit masih terus menyerang kewanitaan Gresia , Gresia terus saja melingkarkan dan mengunci kakinya ke pantat dan menariknya hingga penis laki-laki itu masuk lebih dalam ke dalam vagina Gresia , dibarengi oleh Gresia dengan mengangkat pinggulnya. Sebelah tangan Gresia mengusapi rambut laki-laki itu sementara yang lainnya merabai pundak dan punggungnya.

    Dia menciumi dan mengulum lidah laki-laki itu sembari mengeluarkan erangan seakan-akan dia menikmati semuanya. Gresia berusaha mengingat semua adegan erotis yang pernah dilihatnya, berusaha membuat laki-laki yang sedang memperkosanya langsung mengalami orgasme.

    Berhasil! Dia menyemburkan pejuhnya ke dalam vagina Gresia yang sudah terisi oleh pejuh Bayu. Lalu dengan langsung orang lain menggantikan laki-laki itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai memperkosa Gresia .

    Gresia berusaha membuat mereka orgasme secepat mungkin, tapi akhirnya Gresia tak dapat lagi menahan semua itu. Dia tak dapat lagi menahan rasa sakit dan dia sudah kehabisan tenaga melayani laki-laki itu. Gresia lalu menangis dan memohon pada semuanya agar melepaskan dirinya. Laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Gresia keras-keras hingga Gresia menjerit kesakitan.

    “Jangan berisik! Kamu bekamun ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang lagi!” bentaknya pada Gresia .

    Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Gresia . Gresia sudah sangat ketakutan sekarang hingga dia cuma dapat berbaring dengan mata terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran memperkosanya. Dia sama sekali tak menyadari orang yang baru saja memperkosanya mengarahkan penisnya ke muka Gresia .

    Dan tepat sebelum orang itu orgasme Gresia membuka matanya. Pejuh langsung menyembur ke seluruh wajah Gresia . Seseorang memegangi kepala Gresia , hingga seluruh pejuh itu keluar menyembur dari penis itu. Ketika orang itu puas dia menarik rambut Gresia dan menamparkan penisnya ke wajah Gresia .

    “satu-satunya yang boleh kamu mohon cuma ini tau? Kamu sendiri yang masuk ke sini pake pakaian kayak gini dan kamu mohon kita berhenti? Kamu bercanda apa? Kamu musti ngelayanin kita sampe kita nggak dapat bangun lagi! Ngerti” Orang itu membentak Gresia .

    Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan memperlakukan Gresia sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Gresia , dan memyemprotkan pejuh mereka ke seluruh wajah dan buah dada Gresia kemudian menarik rambut Gresia untuk membersihkan penis mereka. Dan ketika orang yang terakhir selesai Gresia berbaring hampir tak sadarkan diri.

    Wajah, buah dada, dan puting susu Gresia seluruhnya dilumuri pejuh. Pejuh itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan leher Gresia . Gresia tak dapat membuka matanya sebab semuanya tertutup oleh pejuh. Gresia harus bernafas melalui mulutnya sebab pejuh sudah masuk ke hidungnya. Rambut Gresia yang kecoklatan terlihat kusut sebab terkena pejuh yang mengering di rambutnya.

    Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Gresia cuma berbaring di atas meja bola sodok, kakinya terbuka lebar dan pejuh mengalir keluar dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya. Vagina Gresia tampak memar, memerah, dan terasa sakit sebab baru saja dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti.

    Dua orang menarik tubuh Gresia turun dari meja bola sodok itu dan menyeretnya ke kamar mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Gresia dengan kertas tisu yang kasar dari pejuh yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Gresia melihat meja bola sodok tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan.

    Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Gresia didorong ke tengah-tengah lingkarang orang itu, hingga dia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya.

    Gresia merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendoorng dan mengangkat tubuhnya. Ketika Gresia membuka matanya dia melihat seseorang telah berbaring telentang di bawah tubuhnya.

    Orang itu adalah si Bayu, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir vagina Gresia kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Gresia diturunkan mengarah ke penis Bayu. Denga sisa-sisa pejuh yang ada, penis itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Gresia .

    Dan Gresia sendiri cuma mengerang, merasakan kembali sakit walaupun tak lagi menyengat ketika pertama kali dia diperkosa oleh Bayu tadi. Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati mulutnya. Gresia dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tak akan menyakitinya jika dia menuruti kemauan mereka.

    Penis itu masuk hingga ke tenggorokan Gresia dan berhenti tak bergerak. Selanjutnya Gresia merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun. Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Gresia panik dan berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Gresia membuat penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.

    “Hei, kamu suka juga akhirnya! Kalau gitu ayo mulai aja sayang!” kata orang yang memasukan penisnya ke mulut Gresia sambil tersenyum.

    Dia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Gresia yang terdorong mundur sebab gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Gresia , kembali menyengat seluruh tubuhnya. Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tak pernah dirasakan Gresia sebelumnya.

    Pikiran Gresia menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya cuma dapat mengeluarkan suara tak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk. Rasa sakit itu makin menjadi-jadi, ketika ketiga orang itu mulai bergerak berirama. Tubuh Gresia seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian keluar masuk di dalam vagina dan anusnya.

    Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Gresia hingga dia tak terjatuh ke samping. Semua lubang di tubuh Gresia , mulut, vagina dan anus dipergunakan oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan. Kemudian dua orang terkahir tadi menarik tangan Gresia , melingkarkan jari-jari Gresia di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Gresia , dan menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.

    Sekarang Gresia sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur. Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Gresia untuk membuat mereka puas. Tak seorang pun peduli dan melihat bahwa Gresia sama sekali tak dapat bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian tubuh Gresia .

    Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai dapat ditekan oleh Gresia . Gresia terus memejamkan matanya sebab dia tak ingin melihat bagaiman orang-orang itu mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Dia cuma berharap semua itu langsung selesai, sebab dirinya hampir tak dapat lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

    Orang di anus Gresia lebih dulu orgasme. Ketika dia selesai dan menarik penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan pejuh orang yang pertama, dia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Gresia . Lalu orang di mulutnya menyemburkan pejuh, membuat Gresia tersedak tak dapat bernafas, berusaha sekuat tenaga menelan pejuh orang itu.

    Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih besar. Gresia berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tak sabar dan langsung mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak. Dia mendorong penisnya dalam-dalam dan tak menariknya keluar, terus menahannya di dalam tenggorokan Gresia . Gresia kemudian merasakan getaran dari tubuh Bayu di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, langsung setelah itu orang lain menggantikan posisi Bayu tadi.

    Orang-orang tadi bergantian memperkosa Gresia di seluruh lubang yang ada, dia terus menelan semua pejuh yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke wajah Gresia .

    Ketika Gresia melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian pejuh kembali masuk ke dalam vagina Gresia , dua detik kemudian pejuh menyembur ke anusnya.

    Penis lain kembali masuk ke vagina Gresia . Gresia kembali memejamkan matanya, dia sekarang cuma dapat mengeluarkan suara erangan, yang semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika dia membuka matanya lagi, Gresia melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya.

    Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian pejuh menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya. Orang tubuh kemudian minggir dan sebuah penis lain maju mendekat.

    Sepanjang malam Gresia terus melanyani sepuluh orang itu hingga semuanya mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali. Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Gresia , tubuh Gresia tetap tak bergeming dalam posisi merangkak, Gresia lalu mengangkat wajahnya berusaha melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap dan tubuhnya jatuh tersungkur tak sadarkan diri.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Tewasnya Gadis Yang diperkosa

    Cerita Sex Tewasnya Gadis Yang diperkosa


    697 views

    Perawanku – Cerita Sex Tewasnya Gadis Yang diperkosa, Daerah Lippo Karawaci ( Tangerang ) adalah kota yg sedang berkembang & terlihat sebagi jaminan investasi properti yg menjanjikan selain daerah serpong untuk daerah Tangerang ketika tahun 2000.

    Akibatnya tidak sedikit orang yg mau mencoba bekerja mencari nafkah sebagai broker properti termasuk Ibu rumah tangga maupun para gadis – gadis yg cantik.

    Nonik ( 26 tahun ) akhirnya melamar juga menjadi broker di salah satu kantor franchise broker properti Lokal setelah ia berhenti bekerja di developer karna target yg tidak tercapai setelah 3 bulan. Targetnya tidak pernah tercapai karna permainan Marketing kepada Client dalam developer tersebut sungguh memuaskan ( Full service ) seperti miske ( 28 tahun ) seorang ibu rumah tangga yg pandai bersolek, cantik, supel & juga adalah rekannya di developer selalu men ” servive ” para investor / clientnya di discotik atau hotel.

    Nonik berparas cantik, dalam darahnya ada campuran Ibu cina benteng & ayah Sunda. Wajah & kulitnya putih bersih & matanya bulat bersinar hidup dgn tubuh sintal padat.. Pkl. 14.00 WIB

    Sepasang bola mata Nonik yg indah terbelalak & Ia terduduk lemas ketika Meiske membisikkan kata-kata itu.

    ” Lin, kamu mau Jualan Kan ? Service donk pembeli kamu ! Zaman sekarang modal senyum manis udah ga laku, pembeli mau yg lain ! Inilah rahasia mbak banyak closing di kantor kita ”

    ” Apakah Mbak Miske ga takut ketahuan suami ? ” Akhirnya Nonik bertanya setelah beberapa saat terdiam.

    ” Suami mbak gajinya hanya 750 ribu, dia hanya bisa menjadi supir pribadi..
    itupun kerjanya sampai malam karna harus antar Bossnya ke tempat Simpanan, bahkan kadang sampai menginap…
    lagipula Klien – klien mbak jarang ada yg jelek wajahnya, jadi kenapa engga ? ”

    Nonik masih terdiam, dia bimbang karna tadi dia baru saja menolak ajakan client untuk makan bersama nanti malam sambil membicarakan properti yg akan dibeli..

    ” Lin, terus terang mbak kasian liat kamu. Kamu ulet & rajin tapi tidak beruntung.Sebentar lagi kamu akan dipecat karna sudah 3 bulan kamu baru jualan 1 unit! Nanti sore ikut mbak propekting client, nanti mbak kasi kamu bagian kalau mereka ambil banyak unit ! ” Kata Miske

    Nonik masih terdiam..

    PKl. 17.00 WIB

    Sebuah mobil Land Cruiser Hitam menepi di kantor developer, nampak beberapa orang berlarian membuntuti mobil tersebut & membukakan pintu..
    Terdengar suara-suara ” Ko, apartment kita bagus untuk diinvest ! dsb… ”
    Ternyata mereka adalah marketing yg stand by di tepi jalan.

    Bpk. William hanya tersenyum & berkata ” Saya sudah janji dgn Miske. Terima Kasih ”
    Miske berlarian kecil keluar dari dalam kantor dibelakangnya..terlihat Nonik mengiringi dgn terburu2.

    PKL. 21.00 WIB

    Ketika Pintu dibuka.. Dentuman musik dari musik disko menghentak-hentak, Remang – remang di sekitar, Asap rokok membaui ruangan, Orang2 hilir mudik sambil menggeleng2kan kepala & Nonik hanya tertegun menatap pemandangan ini

    Akhirnya mereka sampai di room yg dipesan oleh Bpk. William, & ia juga adalah salah satu pemegang saham diskotek ini.

    Setelah mereka duduk mengapit disamping Bpk. William, mereka mulai memesan minuman ber-alkohol tampak miske amat gembira malam itu & memaksa Nonik yg enggan untuk minum ..

    2 jam telah berlalu, kepala Nonik mulai pusing akibat sedikit minum tadi.
    Purchasing Contract telah ditandatangani, tapi Nonik kesal melihat Miske yg tak juga kunjung mengakhiri perbuatan ini & juga sesekali perlakuan nakal Bpk. William kepadanya. Dalam remang – remang ia melihat tangan Bpk. William menyelusup dalam blus Miske, & meremas2 dada Miske
    sambil berciuman panjang.
    Miske melepaskan ciumannya, lalu duduk dipangkuan sambil memeluk tubuh Bpk. William dgn erat kepalanya miring menempel ke pipi Bpk. William & Nonik tidak jelas entah ia berbisik sesuatu atau sedang menjilati telinga Bpk. William.

    Miske melepaskan pelukannya, ia berbalik menatap, sembari menjilat bibirnya ia lalu mengerling, tertawa ke arah nonik dan……. Oh Tuhan, dalam keremangan room diskotek itu, Nonik tidak percaya apa yg dia lihat !!Tangan Miske turun meraba-raba sesuatu di celana Bpk. William… Bpk. William merebahkan tubuhnya kesandaran sofa, menikmati rabaan Miske di kelaminnya, wajah Miske mulai turun ke arah celana Bpk. William & terdiam lama disana.. lalu kepala miske mulai bergerak maju mundur di selangkangan Bpk. William.

    Pintu room tiba-tiba terbuka, seorang waitress tiba-tiba masuk untuk mengecek minuman… & sewaktu ia sedang mengecek minuman senternya terjatuh, tampaknya ia kaget melihat perbuatan tidak senonoh Miske & Bpk. William.

    Sadar akan hal itu, Bpk. William mengangkat wajah Miske, lalu ia merogoh kantongnya & mengeluarkan dua lembar seratus ribu rupiah & ia memanggil waitres perempuan itu, lalu berkata di telinganya sebelum menyelipkan uang di kantong waitres muda tersebut.

    ” Ini pegang, lain kali kalau kerja hati-hati. Jangan sampai tamu terganggu oleh tingkah kamu ! “. Waitres itu hanya mengangguk, ia melihat ke arah Miske yg duduk di lantai di bawah sofa Bpk.William. Miske tersenyum sambil tertawa kecil ke arah waitres muda tersebut & ia mengocok kembali kontol Bpk. William di depan waitres tersebut.

    Perempuan itu lalu keluar tanpa membalas senyuman dari Miske.

    Nonik terbelalak melihat kontol Bpk.William yg keluar mengacung dari lubang reslreting celananya, ia merasakan takut & asing dgn benda tersebut. Baru pertama kali ia melihat kelamin pria dewasa secara langsung.

    Miske menghisap kontol itu dgn rakus, menciuminya lalu menjilat-jilat.. ahhh si gendut Bpk. William tampaknya menyukai perlakuan Miske pada kontol kecilnya..

    ” Ahhhh, Miskeeee !! ” Tangannya turun ke arah dada Miske meremas, Teriakan Bpk. Willliam dapat terdengar menandingi suara speaker musik house di room tersebut.

    Miske tiba-tiba mundur dgn mulut belepotan sperma, sambil mengurut-urut dadanya..Ia memuntahkan sperma Bpk. William di asbak, & pergi mencuci mulutnya di kamar mandi. ” Pak William, tadi remasannya kuat sekali sakit nich dada Miske ! ” Miske terlihat bernonikng air mata..

    ” Sori, sayg sedotan kamu kenceng banget sich ! ”

    Nonik muak melihat semua pemandangan ini lalu ia minta izin untuk berdansa di Hall. Ia berbisik kepada Miske yg dijawab dgn anggukan lalu melemparkan senyum kepada si gendut tua itu..

    ” Aku harus keluar dari tempat ini. ” berkata Nonik dalam hati.

    Nonik keluar dari Diskotik itu, sesampainya di parkir ia bertemu dgn supir Bpk. William. Supir itu menyapa Nonik “ Non, mau kemana? Tuan masih didalam ya, non?“ “ Iya, Mas. Aku mau beli sesuatu sebentar di luar. “ jawab Nonik. Supir itu mengajukan diri untuk membelikan “sesuatu” itu yg ia kira adalah ecstasy,

    Nonik dgn halus menolaknya dgn beralasan bahwa mungkin sewaktu-waktu Bpk. William akan memanggilnya. Lalu ia pun bergegas keluar & memanggil taksi kemudian pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ibunya heran anak perempuannya pulang selarut ini, ia mengadu kepada ibunya menangis menceritakan pengalaman yg baru saja ia alami.

    Keesokannya Nonik resign dari kantor developer itu diiringi tatapan sinis dari Miske, ia didekati perempuan itu “ Lin, kalau ga bisa jadi sales jangan jadi sales. Nyesel gua kemarin ngajak, bikin malu gua aza di depan klien besar gua. Dasar cewek sok suci..!!! “ Nonik hanya bisa membalas dgn senyuman, sebenarnya hatinya bergejolak marah tapi diurungkan niatnya teringat niat baik Miske yg hendak memberikannya prospek

    Setelah menyelesaikan semua urusan administrasi di kantor tempatnya mengundurkan diri, Hp Nonik berbunyi, terdengar suara di ujung sana “ Hai, Lin. Apa kabar nih? Aku syamsul. Kamu masih kerja di developer ga? Aku mau lempar klien nih, ada yg cari barang developer.

    Tahun ini broker lumayan nih, banyak rezeki! Mau bagi-bagi rezeki ke kamu lah..“ Nonik tertawa kecil, bad moodnya seketika hilang karna ada sahabatnya yg me-nelp. Nonik pun memotong dgn menceritakan kesusahan yg dialaminya bekerja sebagai marketing. & ia ditawari kerja untuk menjadi broker properti oleh syamsul karna kantornya yg masih membutuhkan tenaga broker. “

    Singkat cerita, Nonik pun mulai bekerja sebagai broker properti. Ia pun belajar bisnis broker properti listing, selling, co-broke, hanya dalam waktu 1 bulan ia telah menerima komisi sebanyak 30 juta Rupiah.. & nama Nonik langsung terangkat sebagai salah satu broker handal di daerahnya.

    Pada hari itu Nonik sedang Floortime, “Krrrriinnnng….Krrrinnnnnggg !! “

    telepon di meja marketing berbunyi. “ Selamat pagi, Reyblack. Dgn Nonik disini, ada yg bisa saya bantu?! “. “ Halo, Ibu Nonik. Nama saya Faizal. Saya sedang mencari sebuah apartment….iya…luas kira-kira 100m2. Ibu Nonik dapat mereferensikan unit yg cocok untuk saya? “ Lalu percakapan berakhir, dgn janji untuk inspek apartment yg dimaksud.

    Nonik menyalakan semua AC didalam apartment, bell berbunyi dgn cepat Nonik membukakan pintu. Diluar terlihat Faizal ditemani temannya yg berjumlah 3 orang. “ Mari, silahkan masuk! “ sapa Nonik ramah. Faizal & temannya masuk ke dalam apartment, setelah inspek mengelilingi seluruh ruang apartment tersebut.

    Teman Faizal pulang karna kantornya memanggil, kini mereka duduk diruang tamu, berbincang menegosiasikan apartment tersebut. Dari perbincangan tersebut, Nonik tahu bahwa Faizal adalah warga Malaysia yg berkerja di salah satu perusahaan minyak international.

    Namun, ia tidak menyadari bahwa kakinya sedikit terbuka hingga samar-samar terlihat celana dalam berwarna hitamnya yg dikenakan ketika ia sedang berbincang dgn Faizal. Ketika itu Nonik mengenakan tank top ditutup blazer, dipadukan rok mini berwarna hitam. Kontras sekali dgn kulitnya yg putih, & wajahnya yg cantik mulus.

    Faizal tinggal di Indonesia belum lama, ia baru bekerja sekitar 1 bulan. Ia senang bekerja dinegara ini karna di negara asalnya semua perempuan berpakaian sopan & tertutup, kecuali orang Chinesenya. Disuguhi pemandangan indah tersebut, jakunnya bergerak naik turun menelan ludah.

    Tak dapat menahan berahinya, ia bangkit & berkata kepada Nonik “ Ibu Nonik, Saya setuju dgn harga yg diajukan. Tapi saya ingin tes semua key yg ada di apartment ini untuk alasan keamanan, apakah semua kunci ini dijamin tidak diduplikat oleh pemilik lama?! “.

    Sebenarnya Nonik malas melayani pembeli yg banyak mau seperti ini, tapi ia berharap bahwa teman-teman Faizal juga ikut membeli karna tadi mereka juga tertarik dgn apartment gedung ini.

    Nonik memberikan kunci apartment, ia meninggalkan Faizal lalu ia minta izin ke kamar mandi hendak buang air kecil. Nonik menutup pintu, melepas rok & celana dalamnya kemudian duduk di closet. “ Cretek Suara pintu kamar mandi yg terkunci terdengar dibuka seseorang, jantungnya berdebar dgn keras !

    Ia lupa bahwa kamar mandi yg terkunci itu dapat terbuka dgn kunci yg baru ia titipkan ke Faizal! Dgn cepat ia bangun tanpa merapihkan celananya & menempelkan tubuhnya untuk menahan pintu yg hendak dibuka, urinenya berceceran di paha. “ Pak Faizal, ada apa ini? Saya sedang didalam, jangan dibuka. “

    Brukk…. Nonik terpental karna Faizal mendobrak dgn paksa.

    Ia takut dgn amat sangat, melihat Faizal didepannya tanpa mengenakan celana. Kontolnya mengacung dgn tegak, & Oooohhh… ukurannya besar sekali..& bulunya lebat sekali…!!!

    Faizal langsung menjambak nonik, menyeretnya ke ruang tamu berteriak-teriak dalam bahasa Malaysia & dalam bahasa Indonesia.

    Kamu sebagai perempuan harus tahu bagaimana kesopanan dalam berpakaian ! Dasar perempuan nakal, biarlah saya menghukummu agar engkau tidak seperti wanita binal dalam berpakaian & bertingkah laku !“.

    Faizal membanting Nonik ke sofa di ruang keluarga, Nonik mencoba kabur dgn memanjat sofa. Namun Faizal menerjang & menindihnya hingga sofa itu terguling, dgn cepat ia mencoba memasukkan kontolnya yg besar itu ke dalam memek Nonik.

    Nonik meronta, menampar Faizal dgn sekuat-kuatnya. Namun lelaki malaysia ini seperti kebal oleh nafsu tidak merasakan cakaran maupun tamparan Nonik ke tubuhnya.

    Nonik menangis sambil terus memukuli Faizal yg mencoba memasukkan kontolnya ke tubuh Nonik.

    Creeeettt… “ kontol itu akhirnya masuk kedalam.

    Aaaaaahhhhhkkkkk!!!!!! ” Nonik terpekik tertahan & matanya melotot ke arah Faizal, tubuhnya melengkung menahan sakit.

    Kontol itu baru masuk setengah, Faizal mendorongnya masuk sehingga amblas semua ke tubuh Nonik.

    Ahkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk……!!! “

    Darah mulai berceceran dari selangkangan Nonik, Memeknya robek karna kontol Faizal yg berukuran besar dipaksakan masuk walaupun memek masih kering. Faizal melakukan koitus dgn kasar sekali sampai tubuh Nonik terguncang-terguncang, ia merasakan perih yg tidak terkira. Darah terus mengucur dari selangkangan Nonik, ia terus melakukan serangan kepada Faizal.

    Namun serangan itu makin melemah karna darah yg terus keluar & rasa sakit yg tidak tertahan, “ Breeettttt !!!! “ blazer & Tank Top diroberk, Faizal semakin bernafsu melihat toket Nonik yg menggunung dgn indah & terlihat kenyal itu digigitnya BH nonik hingga lepas, terlihat putik susu nonik berwarna merah digigitnya putik susu itu dgn rakus.

    Semua perlakuan kasar itu terpaksa diterima Nonik bukan tanpa perlawanan, tapi apalah daya seorang perempuan dibandingkan dgn kekuatan lelaki.

    Putik susu itu digigitnya dgn rakus & kasar, menyebabkan putik susu Nonik berdarah. Setelah berdarah, Faizal jijik untuk menghisap & mengigitnya kembali. Ia menggigit tangan, jari, kuping sungguh kasar perlakuan lelaki ini. “Aaargggghhhh !!!! “

    Faizal hampir mencapai puncaknya, ia lalu menggigit bibir Nonik sampai bibir perempuan itu berdarah
    Ooohhh…Mmmmm ! “.

    Faizal menghentikan pompaannya, ia melihat Nonik pingsan. & darah banyak sekali keluar dari selangkangannya. “ Dasar perempuan Indon.. mati sajalah kau ini ! “ “ Cuihhh!!! “ ia meludah ke tubuh Nonik yg terbaring tak berdaya di lantai, & menendang kepala Nonik.

    Hidung Nonik mengeluarkan darah, & tak lama ia terbatuk-batuk dalam pingsannya & memuntahkan darah. Faizal mengenakan pakaiannya & bergegas kabur melihat akibat dari perbuatannya…

    10 hari kemudian, tetangga mulai mencium bau busuk dari apartment no. 101 di lantai 10. Polisi dikerahkan untuk mendobrak paksa pintu itu.. di lantai terlihat jasad Nonik membujur kaku dgn bercak darah yg telah mengering.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Kisah Pemerkosaan Yang Ngeri

    Cerita Sex Kisah Pemerkosaan Yang Ngeri


    940 views

    Perawanku – Cerita Sex Kisah Pemerkosaan Yang Ngeri, Ide cerita ini diambil dari teman teman saya , dan salah satu teman saya adalah penggila cerita hot, dari situ saya mencari fakta fakta kisah ini benar benar terjadi, dari warga setempat atau teman dekatnya, mau tau kisah lanjutnya gimana mari kita simak bersama :

    ” Teng..Teng..Teng !!! ” Suara bel bergema ke segala penjuru sekolah

    Waktu telah menunjukkan pukul 5 sore… dari dalam kelas kuamati sahabat mulai berhamburan keluar dari kelas mereka menuju ke arah tempat parkir motor sekolah.

    ” Ahh.. ! ” Saya mendesah melanjutkan lamunanku sambil mengusap lebam diwajahku, mengusir kegalauan dari dalam hati ini.

    Teringat kejadian sewaktu istirahat, Duta berkelahi denganku.

    ” Freddy, jangan kamu ganggu Claudia ! ” Duta berteriak sambil berjalan ke arahku yang sedang merokok di belakang bangunan sekolah dekat kamar mandi.

    ” Kenapa kamu, Duta ? ” Saya keheranan melihat tingkah Duta, karna kami berteman sedari kecil dan tidak pernah perangainya berubah sekasar ini.

    ” Ah, jangan banyak bacot kamu ! Anggap aza gua ga punya teman seperti kamu !! ” Duta berkata sambil sekonyong-konyong melayangkan tinjunya ke arah wajahku.

    ” Duhk” Kerasnya tinju Duta menghantam wajahku, saya terkejut dan terdiam hanya memandangi wajah sahabatku yang tampak sungguh beringas.. ” Duhk! ” sekali lagi tinjunya melayang memukul pelipisku hingga berdarah…

    Saya berteriak sambil berbalik mendekap tangannya dari belakang

    ” Duta, apa gua ada buat kesalahan ke Claudia ? ”

    Tiba-tiba Claudia muncul entah darimana, dan tangannya memegang lenganku mencoba melepaskan Duta dari dekapanku yang kuat.

    ” Freddy lepaskan Duta, dia baik ! ” Saya tetap bertahan pada posisiku dan kutinju wajah Duta dari belakang karna saya cemas Duta akan mengamuk kembali.

    ” Plak!! ” Claudia menamparku !!!

    Perlahan tapi pasti kulepas dekapanku, kulihat Duta tersimpuh ke tanah. Matanya memerah, dan kudengar ia berkata dengan suara tersendat ” Fred..lebih baik kamu pergi..tinggalin gua dan Claudia disini..

    Saya pun melangkah pelan meninggalkan mereka berdua, karna saya tahu sifat keras sahabatku ini yang bila telah emosi tidak dapat didinginkan.

    ” Fred, sampeyan ora mulih ? Nanti saya kemalaman loh! ” Yati menyapaku, sambil mencoba mencubit kumis tipisku

    akhirnya buyarlah lamunanku tentang tadi siang..

    Saya hanya tersenyum, lalu kugandeng kekasihku menuju ke tempat parkiran motor kuacuhkan pertanyaannya tentang lebam di wajahku dan tentang perkelahianku dengan sahabatku..
    Kunyalakan motor NSR-ku, dan saya pun membawa kami berdua melesat dalam kecepatan yang tinggi ke arah desa kami..

    Malamnya, saya tidak dapat tidur walaupun telah berusaha… semua adalah karna perbuatan Claudia yang membela Duta dan ia telah tidur nyenyak di kamarnya di lantai bawah..

    Claudia adalah Anak Adopsi ibuku yang rindu akan kehadiran anak perempuan…

    Ia diambil dari sebuah panti asuhan di jakarta ( ketika itu kami sekeluarga masih tinggal di jakarta )..
    Ibuku tertarik mengadopsinya karna kasihan melihat nasib anak bayi ini, claudia lahir dari seorang perempuan yang diperkosa oleh orang asing dan kemudian bunuh diri tak lama setelah anaknya lahir.

    Yach benar… kuakui Claudia yang baru berumur 16 tahun yang lebih muda 2 tahun daripadsaya ini cantik.. berkulit putih, wajahnya tirus, berbadan langsing dan tinggi, berhidung mancung ( tipikal arab, mungkin ayahnya orang Arab ).

    Saya tidak terlalu mengenalnya karna sedari 3 tahun sampai kelas 6 SD saya dititipkan ke pamanku yang ada di Bandung, selepas SMP baru saya dan pamanku pindah ke Jakarta tetapi keluargsaya justru pindah ke Cilacap. Jadi kami tak pernah tinggal bersama2, www.bukasex.com , dan jika orangtusaya mengunjungiku kami tidak pernah bertemu karna saya sering keluar untuk bermain dan orang tusaya tidak pernah menginap di rumah pamanku.

    Kembali Anganku melayang….

    1 bulan yang lalu, ibuku menjemputku ke Jakarta karna ia ingin agar saya menyelesaikan kelas 3 SMU ku di kampung.

    Maksudnya adalah menemani ayahku yang telah tua renta, sekaligus menjaga Claudia dari pergaulan yang buruk karna ia telah mulai remaja..

    Ketika saya pulang, saya terkejut karna bisa smelihat kehadiran seorang adik wanita yang cantik lagi dirumah orangtuaku.

    Ia memanggilku dengan sebutan ” Mas ! ”

    Saya merasa lucu, karna perempuan dengan wajah indo ini fasih sekali dengan bahasa jawa dibandingkan dengan saya yang hanya bisa bahasa sunda ( karna tinggal di Bandung )…lama kelamaan Saya juga merasa jatuh cinta terhadap Claudia, sering pakaian dalamnya saya sembunyikan dan saya cium2i sambil bermasturbasi untuk memuaskan nafsuku, dan kadang2 saya bercanda peluk2 dia sambil menjamah2 bagian tubuhnya waktu ayah dan ibuku sedang tidak ada di rumah walau terkadang kutahu itu salah.seharusnya saya telah menganggap dia adalah adikku.

    Dan juga ketika masuk sekolah saya gembira karna Duta, temanku yang dari Bandung ternyata juga pindah satu sekolah denganku..

    Suara rintik hujan..membangunkanku dari mimpi tentang masa laluku..

    saya turun berjalan ke arah dapur untuk menyeduh kopi..

    Sebelum sampai dapur, kulihat Pintu Kamar Claudia terbuka, dan ranjangnya kosong…

    Marah, khawatir akan keselamatan adik kecilku yang cantik segera kuurungkan niatku menyeduh kopi dan kucari ia ke bagian depan di teras halaman rumah. Ternyata ia tidak ada,

    Lalu Saya kembali ke dapur.

    Kutemukan surat kubaca isinya Ya…Tuhanku !

    ” Claudia, ini peringatan terakhir ! telah cukup penolakanmu! Layani ayah kalau tidak akan ayah usir kamu dari rumah!

    Dasar anak pungut! Ayah Tunggu di Kebun Belakang!!! ”

    Kutemukan Claudia meringkuk di depan kamar mandi, tubuhnya gemetaran dan wajahnya pucat pasi..

    Kudekati dia, kupeluk tubuhnya yang gemetaran itu.

    Tiba-tiba Claudia menangis dalam pelukanku,ia merebahkan kepalanya sesenggukan didadaku..
    Saya merasakan ada perasaan nyaman saat memeluknya.

    ” Mas, atur nuwun! ”

    ” Saya ra iso balas budi ke Bapak, karna Bapak wis saya anggap dadi Bapakku dewe! Saya durhaka,mas! ”
    Ia kemudian meraung-raung, dan saya membekap mulutnya karna takut kedengaran tetangga terlebih ibuku.

    ” Kamu mau nama bapak tercemar? ” tanysaya pelan.

    Dia menggeleng lemah, saya gandeng dia ke arah kamarnya. Kuselimuti dia yang masih gemetaran, tampak kulitnya yang telah putih semakin putih karna pucat..

    Claudia pun mencoba tidur kembali karna waktu baru menunjukkan pukul 2.

    Saya menjaganya dengan duduk di samping tempat tidur, cemas akan ayah yang tiba-tiba mendobrak masuk..
    Entah jam berapa, saya terbangun dari tidurku kulihat Claudia masih tertidur dengan lelapnya..
    Desah nafasnya yang lembut membangkitkan gairahku yang selama ini belum pernah kusalurkan ke wanita manapun. Karna selama ini wanita-wanita yang kupacari adalah sebagai gengsi belaka jarang sekali kusentuh, paling jauh hanya berciuman bibir dan memegang payudaranya karna mereka kuanggap sebagai pelengkap dan penjaga gengsi dari hubungan sosial dengan kelompok motorku.

    Masa seorang lelaki tampan tidak mempunyai pacar? Tetapi Claudia ini berbeda…saya mempunyai perasaan yang sama sekali berbeda..

    Saya membungkuk dan kudekatkan wajahku ke arah wajahnya sampai hampir menempel, cantik sekali…
    Tiba-tiba matanya terbuka, mulut Claudia tiba-tiba terbuka seperti orang yang akan menjerit. Kubekap mulutnya dengan tanganku dan saya berbisik kepadanya ” Kulepaskan tanganku, tapi kamu jangan menjerit ! ”

    Tetapi Claudia adikku ini terus saja meronta-ronta, karna kesal dan takut ketahuan akhirnya telah kepalang basah. Saya melepaskan tanganku dan langsung menyumpal bibirnya dengan bibirku, tetapi apa yang kupikirkan tidak berjalan dia menggigit bibirku hingga berdarah. Sambil berusaha melepaskan bibirku dari gigitannya, saya menutup kembali mulutnya dengan tanganku..

    ” Ya Allah ! Tolonglah hambamu ini ! Ya Allah ! Hik…hik ! ” ketika berhasil melepaskan bibirku dar gigitannya sempat kudengar suaranya yang cepat diiringi sesenggukan sambil berlinang air mata. Setan telah menguasai alam pikiranku, tangan kananku bergerak memiting kedua tangannya.. dan kakiku mencoba naik ke perutnya mencopot celana panjang karet yang ia kenakan.

    Dengan susah payah akhirnya berhasil, kini Claudia hanya mengenakan Kaos oblong dengan celana dalam saja.

    Kulihat pahanya yang jenjang dan putih, kemaluannya masih tertutupi celana dalam berwarna krem.

    Dengan cepat, kulepaskan pitinganku di tangannya dan mencoba meraih celana dalam krem itu untuk melepaskannya..

    Claudia histeris ia meronta-ronta meraung-raung tangannya mencakar-cakar dan menampar wajahku. Saya berhasil melepaskan celana dalamnya dengan mudah karna ia hanya fokus berontak ke arah wajahku. Emosi karna kesakitan akibat cakaran dan tamparannya, kutampar wajahnya..

    Claudia langsung terdiam dan sesenggukan, rontaannya melemah. Mungkin ia terkejut dengan kekasaranku, atau ia shock telah kutampar. saya melepaskan bajunya dengan mudah.. kulucuti pula BH berukuran 34B itu..tampak toket Claudia yang putih dan menggunung dengan indah Kubisiki dia ” Kalau kamu tidak mampu membalas budi kepada bapak, balas kepadsaya saja ! ”

    Kuremas payudaranya dan kucium beberapa kali dengan lembut, namun ketika putingnya kuhisap. Ia kembali meronta dan berteriak ” Tolobbbh ! ” Teriakannya berhenti karna kusumpal mulutnya dengan Selimut.

    Tangan kananku bergerak memiting kedua tangan Claudia ke atas kepalanya, tangan kiriku bergerak ke bawah mencoba menemukan lubang kelaminnya.

    Saya sulit bergerak karna rontaannya, kutampar dua kali wajahnya dan Claudia akhirnya terdiam. Kulepas pakaianku, lalu kupeluk dengan erat tubuhnya yang gemetar karna rasa takut yang hebat.

    Kuarahkan kelaminku ke dalam lubang kelaminnya, ” Jlebh!”

    sulit sekali memasukkan kelaminku kedalam lubang kelaminnya karna ini adalah saat pertamaku. setelah 10 menit, usahsaya mulai membuahkan hasil. Ujung Kelaminku mulai masuk ke dalam lubangnya, kulihat kepala Claudia menoleh ke kiri dan kekanan rontaannya semakin hebat.

    Kupaksakan masuk ke liang kelaminnya, meskipun kurasakan perih di ujung kelaminku. Kurasakan ujung kelaminku sulit untuk masuk lebih dalam karna terganjal oleh sesuatu didalam liang kelamin Claudia.
    Kuacuhkan rasa perihku dan kudorong masuk dengan sekuat usaha, ” Sleepp ! ”

    Kelaminku telah masuk semua ke dalam, kurasakan badan Claudia terdorong ke atas sampai mengangkat badanku ia berteriak dengan keras tetapi suara yang keluar tidak terlalu jelas karna tersumpal dengan selimut..

    Kudiamkan kelaminku beberapa saat karna rasa sakit pada kelaminku, mungkin kelaminku lecet akibat perbuatanku sendiri yang kasar.

    Kugoyangkan pinggulku kebelakang dan ke depan, kupompa kelaminku nikmat terasa meskipun masih ada terasa perih sedikit karna terjepit di dalam dinding liang kelamin Claudia. Tidak kurasakan basah sedikitpun, hanya ada rasa hangat yang menyelimuti.

    Detak jantungku berdetak dengan keras seperti sedang lomba lari marathon.

    ” Ooh, Claudia. Akhirnya kau kumiliki ! ”

    Dengan kaku, kucabut kelaminku dari lubang kelamin Claudia lalu kubalikkan tubuhnya membelakangi tubuhku.

    Kumasukkan kembali kelaminku ke dalam liangnya, Claudia telah tidak meronta lagi bahkan matanya terpejam karna sakit, frustasi dan shock akibat pemerkosaan ini.

    Tidak beberapa lama kemudian, saya merasakan ada sensasi aneh ? Ada perasaan yang mendorong, memakssaya untuk mengeluarkan raga ini dari tubuh. Seperti ingin buang air kecil tetapi ini jauh lebih nikmat.

    Apakah ini..? Kudorong dan Kupompa pinggangku lebih kencang dan lebih kuat..Claudia berteriak kembali kesakitan..Dan, nikmatnya kurasakan ketika sesuatu menyembur dari kelaminku menyemprot kedalam liang kelamin Claudia..

    Setelah selesai, saya meminta maaf kepadanya. Ia memukul, mencakar, menamparku sembari menangis dengan histeris. Pintu kamar tiba-tiba terbuka, kulihat sesosok tubuh yang kukenal berdiri dan bertolak pinggang di depan pintu. Ia adalah ayahku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,