Author: perawanku

  • Cerita Sex Istri Muda Ayahku Yang Ketagihan Ngentot Denganku

    Cerita Sex Istri Muda Ayahku Yang Ketagihan Ngentot Denganku


    811 views

    Perawanku – Cerita Sex Istri Muda Ayahku Yang Ketagihan Ngentot Denganku, Hari Minggu itu sebenarnya Azis sedikit malas dengan permintaan ayahnya agar Azis mengantar Bu Yuli, ibu tirinya, istri muda ketiga ayahnya, kondangan ke kampung sebelah. Karena Bu Yuli, orangnya sangat judes.,

    Bu Yuli, istri muda yang sebenarnya lebih tepat menjadi kakaknya, karena usianya hanya setahun lebih tua dari Azis, tidak begitu akrab dengan Azis. Tapi karena menghormati ayahnya, Azis melangkahkan juga kakinya ke rumah ibu tirinya, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Sampai dirumah Bu Yuli, Azis mendapati rumah dalam keadaan sepi, dia nyelonong aja masuk dan duduk di ruang tamu yang berdekatan dengan kamar Bu Yuli.

    Sekitar tiga puluh menit menunggu, Bu Yuli keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kamarnya, hanya mengenakan selembar handuk yang dililitkan ditubuhnya. Sehingga Azis sekilas dapat melihat paha mulus Ibu Tirinya.

    Sebagai laki-laki normal dan sudah biasa bersetubuh dengan wanita, nafsu birahi Azis bergejolak disuguhi pemandangan seperti itu. Tanpa berpikir panjang lagi Azis mengikuti langkah ibu tirinya ke kamar.

    Bu Yuli sang istri muda ayahnya yang sedang berdiri sambil melepaskan handuk yang melilit ditubuhnya sama sekali tak menyangka kalau Azis ikut masuk ke kamarnya. Bu Yuli sangat terkejut saat Azis memeluk dengan kuat tubuhnya yang telanjang bulat sambil menciumi lehernya dari belakang. Bu Yuli berteriak keras, tetapi dengan cekatan tangan Azis yang kuat membekap mulutnya. Dominoqq Online

    Azis mendorong tubuh ibu tirinya ke ranjang hingga jatuh dan terlentang lalu menindihnya. Bu Yuli memberontak tapi sia-sia, Azis terlalu kuat baginya. Dengan mudah Azis meringkusnya. Azis menyumpal mulut Bu Yuli dengan handuk yang tadi dikenakannya. Azis menelikung kedua tangan Bu Yuli kebelakang dan menahan dengan kuat kedua kaki Bu Yuli dengan kakinya.

    Bu Yuli mulai putus asa dan menangis. Azis tahu kalau Bu Yuli sudah kehabisan tenaga, dengan santai Azis melepaskan seluruh pakaiannya. Kemudian Azis mulai menciumi dan menjilati kedua buah dada Bu Yuli, secara bergantian.

    Cukup lama Azis menjilati kedua buah dada ibu tirinya, kini wajahnya merangkaki perut Bu Yuli, dengan mulut yang terus menjilati, tangannya meraba-raba selangkangan dan mencucuk-cucuk lubang vagina Bu Yuli yang menggunduk. Sesaat kemudian Azis memindahkan jilatannya keselangkangan Bu Yuli. Kedua tangannya membuka lebar-lebar kedua paha Bu Yuli.

    Bu Yuli hanya pasrah saat Azis menjilati pangkal pahanya. Bahkan Bu Yuli yang sangat jarang disentuh suaminya, ayah Azis, mulai terangsang dan mendesah-desah, saat lidah Azis menyapu dan menjilati bibir vagina yang merah merekah dan berbulu lebat. Perlahan Bu Yuli merasakan lubang vaginanya mulai basah. Azis yang tahu kalau Bu Yuli sudah terangsang, semakin bersemangat menjilati dan menyedot-nyedot klitoris Bu Yuli.

    Nafas Bu Yuli ngos-ngosan menahan nafsu birahinya. Azis sangat lihai merangsang Bu Yuli. Membuat suasana menjadi terbalik. Kini Bu Yuli sudah tak sabar lagi menunggu Azis untuk segera menyetubuhinya.

    Beberapa saat kemudian Azis menyudahi jilatannya pada vagina Bu Yuli. Dia kemudian berjongkok diselangkangan Bu Yuli. Bu Yuli yang sudah tak sabar lagi meraih dan mengocok-ngocok penis Azis, kemudian Bu Yuli mengarahkan penis Azis ke lubang vaginanya.

    Bu Yuli menjerit saat merasakan kepala penis Azis mendesak gerbang vaginanya. Azis semakin keras mendorong pantatnya hingga seluruh batang penisnya yang besar dan panjang masuk ke lubang vagina Bu Yuli. Bu Yuli menjerit dan mendesah-desah saat penis Azis menggesek-gesek lubang vaginanya. Judi Online

    Bu Yuli menyodok-nyodokkan dan meliuk-liukkan pantatnya menyambut gerakkan naik turun pantat Azis. Sambil terus menggoyang-goyangkan pantatnya, azis melepaskan handuk yang menyumpal mulut Bu Yuli. Kemudian dia mendekatkan mulutnya ke mulut Bu Yuli dan melumat mulut Bu Yuli.

    Bu yuli menyambut lumatan Azis dengan pagutan-pagutan yang tak kalah hebatnya. Oohh Ziss teruss genjott akuu, desah Bu Yuli tanpa malu-malu. Bu Yuli semakin cepat menyodok-nyodokkan dan meliuk-liukkan pantatnya, saat dia merasakan seluruh otot-otot tubuhnya menegang.

    Dan merasakan sesuatu yang mendesak-desak ingin keluar dari lubang vaginanya. Tangannya mencengkeram kuat pinggang Azis saat saat orgasmenya datang. Cairan hangat merembesi dinding-dinding vaginanya. Beberapa saat kemudian Azis merasakan hal yang sama, dia seperti orang gila, tubuhnya bergerak liar dan dia semakin cepat menyodok-nyodok lubang vagina Bu Yuli. Mulutnya meracau, mengeluarkan kata-kata kotor.

    Azis menekan dada Bu Yuli dengan kuat dan menyusul menyemprotkan spermanya ke dalam lubang vagina Bu Yuli. Kemudian tubuh Azis terkulai lemas, menindih tubuh Bu Yuli. Setelah beristirahat sekitar tiga puluh menit, Bu Yuli merasakan nafsu birahinya bangkit lagi. Bu Yuli mendorong tubuh Azis yang menindihnya hingga terlentang diranjang.

    Kemudian Bu Yuli duduk di samping Azis yang masih tertidur pulas. Tangannya meraba-raba selangkangan Azis dan mengelus-elus penis Azis. Perlahan penis Azis mulai menegang. Tanpa melepaskan penis Azis dari genggamannya, Bu Yuli menundukkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya keselangkangan Azis.

    Mulut Bu Yuli terbuka dan mulai menjilati dan mengulum batang penis Azis. Dari kepala hingga pangkal penis Azis dijilati dan dikulumnya. Buah pelir Azis juga diseruputnya. Azis terbangun dari tidurnya dan tersenyum ke arah Bu Yuli yang sedang asyik mengulum penisnya. Sesaat kemudian Bu Yuli menyudahi kulumannya pada penis Azis.

    Kemudian Dia berjongkok di selangkangan Azis, diraihnya penis Azis dan ditempelkannya kebibir vaginanya. Sedikit demi sedikit Bu Yuli menurunkan pantatnya. Hingga seluruh batang penis Azis amblas tertelan lubang vaginanya. Azis mendesah-desah penuh nikmat saat Bu Yuli mulai menggerakkan pantatnya naik turun diselingi gerakkan berputar.

    Keadaan sudah sangat terbalik, Bu Yuli yang tadi menolak disetubuhi kini lebih agresif. Dan Bu Yuli semakin cepat menggoyang pantatnya saat dia merasakan puncak kenikmatan benar-benar sudah dekat. Dibarengi teriakkan panjang Bu Yuli mencapai orgasmenya.

    Bu Yuli sebenarnya sudah sangat lelah saat Azis menyuruhnya berdiri menghadap ke dinding kamar. Tapi karena tidak mau membuat Azis kecewa dan marah, maka Bu Yuli menuruti permintaan Azis.

    Azis kemudian mendekat ke arah Bu Yuli yang sedang berdiri lalu berjongkok dibelakang Bu Yuli. Azis meraba-raba dan meremas-remas pantat Bu Yuli yang padat dan kenyal. Kemudian Azis memasukkan jari telunjuknya ke lubang anus Bu Yuli. Bu Yuli mendesah saat Azis menciumi dan menjilati lubang anusnya.

    Jilatan lidah Azis pada lubang anusnya, membuat Bu Yuli merasa geli dan perlahan nafsu birahinya bangkit lagi. Bu Yuli menggelinjang saat lidah Azis mencucuk-cucuk lubang anusnya. Puas menjilati lubang anus Bu Yuli, Azis kemudian berdiri sambil mengarahkan penisnya ke lubang anus Bu Yuli. Bu Yuli menjerit keras saat penis Azis memaksa menembusi lubang pantatnya. Bu Yuli merasakan bibir dan dinding anusnya panas dan perih.

    Bu Yuli melolong lebih keras saat Azis mendorong dan menarik pantatnya, membuat penis Azis keluar masuk dari lubang anusnya. Azis sangat menikmati sempitnya lubang anus Bu Yuli yang memang belum pernah disodomi.

    Dengan memegang erat pinggang Bu Yuli, Azis semakin cepat mendorong-dorong pantatnya saat dirasakannya orgasme sudah dekat. penis Azis berkedut-kedut, otot-otot tobuhnya menegang, nafasnya memburu. Dan Azis menjerit keras dan panjang saat mencapai orgasme.

    Dia menyemprotkan sperma yang sangat banyak dilubang anus Bu Yuli. Sambil mencabut penisnya dari lubang anus Bu Yuli, Azis menyuruh Bu Yuli berjongkok di depannya. Azis mendekatkan penisnya kewajah Bu Yuli. Bu Yuli mengeleng-gelengkan kepala, menolak permintaan Azis, untuk menjilati sisa-sisa spermanya. Azis tak kehilangan akal. Azis mencekek leher Bu Yuli dan memencet hidungnya.

    Saat Bu Yuli yang kesulitan bernafas terpaksa membuka mulutnya, Azis langsung menyodokkan penisnya dan menjejalkannya ke mulut Bu Yuli. Bu Yuli merasa mual dan mau muntah tetapi dia tak berani menolak permintaan Azis.

    Bu Yuli menggerakkan bibirnya dan menjilati sisa-sisa sperma Azis sampai bersih tak tersisa. Azis tersenyum bangga bisa menundukkan Bu Yuli, ibu tirinya yang selama ini kurang menyukainya dan sangat Judes.

    Dan sejak saat itu Bu Yuli sangat baik padanya. Bu Yuli tak pernah menolak apapun yang diinginkan Azis termasuk kalau Azis ingin menikmati kemolekan tubuhnya. Bahkan Bu Yuli yang seringkali merayu agar Azis mau menyetubuhinya. Kehebatan Azis memuaskannya di atas ranjang, membuat Bu Yuli betul-betul ketagihan merasakan nikmatnya sodokkan penis Azis yang besar dan panjang.

    Bersama Azis, anak tirinya, Bu Yuli betul-betul menemukan dan merasakan kenikmatan yang sangat jarang dia dapatkan dari Pak Broto, suaminya yang juga ayah Azis. Azis membuatnya tergila-gila dan dia mau melakukan apa saja yang Azis inginkan.

    Jika nafsu birahi sedang memuncak, Bu Yuli tak segan-segan datang kerumah Azis untuk meminta Azis menyetubuhinya. Dia sudah tak perduli lagi kalau Azis adalah anak tirinya. Bahkan sebulan kemudian dengan alasan suasana kampung yang semakin rawan, Bu Yuli meminta kepada Pak Broto agar mengijinkan Azis tinggal bersamanya. Tujuan sebenarnya tak lain, agar dia bisa lebih sering bisa mereguk kenikmatan bersama Azis.

    Dan tanpa curiga sedikitpun Pak Broto meluluskan keinginan istri muda nya. Pak Broto sama sekali tidak tahu kalau istri mudanya disetubuhi anak kandungnya. Diusianya yang sudah tua, dia tidak mampu lagi memuaskan nafsu istri mudanya yang sedang meledak-ledak.

    Demikianlah kisah Azis si Pejantan Kampung, yang benar-benar perkasa dan berhasil menyetubuhi wanita-wanita dikampungnya, terutama para istri muda dan istri muda tetangga yang kesepian..

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Istri Paman Istimewa

    Cerita Sex Istri Paman Istimewa


    3210 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Istri Paman IstimewaCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Umurku yang masih muda dan baru lulus SMA memaksa diri untuk pergi ke ibu kota aku dari pulau jawa dan ingin mengadu nasib, dengan saudara yang sudah ada disana paman bibiku tinggal di Jakarta dengan memegang ketas yang bertuliskan alamat rumahnya paman aku langsung menuju kesana dengan tranportasi darat.

    Tiba di kota B sudah menjelang sore hari, kedatanganku disambut dengan baik oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan aku tinggal dirumah mereka dan aku diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum mereka tidak memiliki anak, sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik berbelanja kebutuhan warung di agen sambil menunggu panggilan kerja

    Selama aku tinggal dirumah mereka ku perhtikan Pamanku sangat jarang berada di rumah tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku berada di rumah, saat itu tidak ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua isteri karena yang kutahu hanya Bibik lah isteri Paman satu-satunya dan aku pikir mungkin karena kesibukan Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat Paman jarang pulang, menginjak bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan di rumah paman dan bibiku,

    Pada suatu malam ketika Pamanku pulang kerumah setelah seminggu tidak pulang, ku dengar keributan antara Paman dan Bibiku saat itu kudengar Bibi menuduh Paman telah membohongi dirinya dan telah kawin lagi dengan wanita lain, hanya itu yang aku dengar dari keributan antara bibi dan pamanku selebihnya aku tutup kuping dan ngeloyor masuk kamar untuk tidur.

    Hari-hari berikutnya kulihat Bibiku tampak murung dan lebih banyak mengurung diri di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana kebiasaannya tidak pernah ada dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah aku yang ngurus,

    Pada Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku keluar dari kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko,

    Namun kulihat sepertinya Bibiku kurang respon terhadap obrolanku dan lebih banyak melamun, kemudian kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Bibiku apa yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya,

    Tiba-tiba Bibiku menangis kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata Pamanku telah kawin lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki anak umur 2 tahun dari wanita tersebut, sambil mendekatinya kucoba menghibur bibiku untuk bersabar,

    Tiba-tiba bibiku memeluku da tangisnya makin menjadi-jadi dalam tangisnya ia berkata lebih baik mati daripada dimadu dengan Jablay, kuusap-usap punggungnya sambil ku menasehatinya agar bersabar, bibiku makin memelukku dengan kencang,

    Aku yang selama ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan erat bibiku tersebut membuat nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering membayangkan bibiku dan mengintip bibiku ketika mandi, di usianya yang ke 37 bibiku masih terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil dan melahirkan,

    Hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari cerita teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah leher dan daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut aku coba pada bibi,

    Dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak berapa lama tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa kemudian menarik celana pendekku berikut kolornya sehingga kontolku yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa-basi lagi kemudian memegang dan mengulum kontolku,

    Aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut, aku gak mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena belianku atau sebab lain, karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat akhirnya kuputuskan untuk mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku inginkan,

    Setelah puas mengulum kontolku kira-kira 5 (lima) menit lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya dan berdiri melepaskan daster berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya, aku hanya tertegun menikmati pemandangan indah tubuh bibiku, kulihat memeknya yang dihiasi bulu yang agak tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri maklum gak pernah dipake untuk nyusui bayi,

    Kemudian bibiku meminta aku untuk berdiri dari sopa setelah aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa sambil mengangkangkn pahanya terlihat lubng memeknya yang merah merekah dan telihat sudah basah, kemudian bibiku meminta aku untuk segera memasukkan kontolku kelubang memeknya,

    Karena aku sebelumnya gak pernah punya pengalaman dalam hal ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan kontoku kedalam memek bibiku sesuai dengan perintahnya, ketika kontolku masuk terasa memek bibi enak sekali,

    Hangat dan sempit, sambil mendesah nikmat bibiku meminta aku untuk memompa kontolku didalam memeknya setelah menggenjotnya kurang lebih 10 menit tiba-tiba kurasakan ada desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar setengah tersengal-sengal menahan nikmat kukatakan pada bibiku akua mau keluar,

    Shut bibiku keluarkan didalam saja Wan ….aaah bibi juga ah…ahh mau keluar, bebarengan dengan semprotan air maniku yang menyembur didalam memeknya, bibi mergang dan mendesah ahh…ahh bibi keluar saying, setelah itu kami berpakaian dan duduk di sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan kucoba memint maaf kepada bibi karena aku telah berani berbuat lancang menyetubuhinya,

    Namun dijawab Bibi …gak perlu minta maaf Wan, Bibi juga menikmati kok, toh selama ini bibi juga kesepian karena sering ditinggal Pamanmu, selain itu Bibi juga ingin balas dendam sama Pamanmu dan ingin membuktikan bahwa Bibi juga bias Hamil dan tidak mandul, mendengar hal tersebut aku hanya tertegun,

    Tiba-tiba bibiku menepuk pundakku kamu menyesal ya Wan keperjakaanmu bibi renggut, enggak kok Bik selama ini aku sering menghayal dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang Iwan hayalkan adalah Bibi, habis bibi cantik dan montok sih jawbaku, dengan manja bibiku mencubit pahaku ih…

    Kamu nakal masak bibik sendiri kamu hayalin, … ya udah mulai sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu bias langsung ngajak Bibi begituan kata bibiku, yang benar bik aku boleh gitu lagi dengan bibik kataku,…. Iya jawab bibiku mulai malam ini kamu tidur sama bibik,

    Selanjutnya bibiku mengajakku ke kamar mandi untuk buang air kecil, sampai dikmr mandi tanpa menutup pintu dan tanpa segan segan lagi bibiku langsung jongkok dan pipis didepanku kulihat memeknya yang tadi aku sogok-sogok pake kontolku merekah indah mengeluarkan air kencing membuat kontolku bangun kembali,

    ih..ih pengen lagi yah kok bangun udah nanti di kamar aja tolong ambilkan air untuk cebok Bibik Wan kata bibiku mengagetkan aku yang lagi horni melihat memeknya, selesesai buag air kecil sambil berpelukan kami masuk kedalam kamar tidur ku yang letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar kami masing-masing langsung membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi rebahan di atas ranjang dengan

    posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan posisi diatas seperti akan menindihnya tidak seperti sebelumnya yang langsung memasukan kontolku kedalam memeknya kali ini aku mulai dengan mencium bibirnya dan dibalas oleh bibik sedangkan tnganku meremas buah dadanya dan tangan bibi membelai mesra kontolku,

    Setelah puas berciuman kemudian aku turun menghisap putting susu bibik, bibik hanya bias meracau Huh… hah… hah enak saying terus hisap saying setelah puas menghisap dan meremas kedua putting susunya perhatianku mulai tertuju kepada memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari memeknya kemudian kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat merangsang aku selanjutnya kujilat memeknya dan terasa asin putting susu kemudian sambil ku rojok-rojok memeknya menggunakan dujari tangan kanan ku kuhisap itil Bibik ,

    Akibat perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan Bibik tubuh makin gak karuan sambil menggelinjal kekanan dn kekiri bibik meracau Aduh… Wan enak sekli Bibik Gak tahan sayng Bibik gak pernah diginiin sama Pamanmu sayang cepat sayang masukkan kontomu Bibik udah gak tahan ahh…ahh…ahh, setelah puas menghisap itil dan merojok-rojok lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku yang berdiri tegak ke memek Bibik dan menekannya pelan,

    Pada saat ****** ku masuk kedalam memeknya, Bibik meracau dengan mengatakan “Teruss.. Wan..! Tekan..! Huh.. hah.. huh.. hahh.. ditekan.. enakk sekali.. Bibik rasanya.. nikmatt.. teruss.., Bibik udah mau nyampen nih.. peluk Bibik yang erat Wan..!” desahnya mengiringi gerakan kami.

    Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan vagina Bibik.

    “Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik.., goyang..!”

    Dan akhir.., pembaca dapat merasakannya sendiri. Akhirnya kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan.

    Jam 7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi bersama. Saya meminta Bibik menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya dengan baby oil. Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan meminta saya untuk memasukkan kembali ****** saya dengan posisi menungging. Tangan saya mempermainkan kedua putingnya.

    “Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Wan..! Kok begini Bibik rasa lebih enak..!” katanya.

    “Bibik goyang dong..!” pinta saya.

    Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya melakukan gerakan tarik dan masuk.

    “Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Wan.. terus..!” desahnya.

    Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti posisi saya telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.

    “Ohh.. uhh.. nikmat Wan..!” katanya.

    Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir saya.

    “Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Wan.. uhh.. ahh..!” katanya menjelang puncak kenikmatannya.

    Dan akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan kami nikmati orgasme bersama. Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik benar-benar menikmatinya seangkan toko hari itu sengaja tidak buka

    Tak terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku dengan Bibik tersebut sudah berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang lain karena sejak kejadian rebut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang kerumh untuk meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan mengusir Pamanku untuk pergi,

    Sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin bebas, hamper setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya Bibik hamil karena aku, aku meminta bibiku untuk menggugurkan kandungannya namun bibik menolaknya dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak dan dia senang dapat membuktikan ke pada Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan Bibik tapi Paman dan anak yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan anak Paman melainkan anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut lahir dan sekarang sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah.

    Sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai dengan permintaan Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang sekarang sudah menjadi Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko tersebut aku dapat membiayai kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan sekarang aku sudah hidup mapan.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Istri Yang Selingkuh

    Cerita Sex Istri Yang Selingkuh


    715 views

    Perawanku – Cerita Sex Istri Yang Selingkuh, Gara-gara terjebak nafsu untuk berselingkuh, malah membuatku ketagihan. Dulu aku puas ngeseks hanya dengan satu pria. Sekarang, aku lebih puas dengan ngeseks ramai-ramai. Bukan lagi dengan satu pria tentunya, melainkan lima pria sekaligus, aku baru puas.

    Aku seorang wanita berumur 30 tahun, ibu dari dua orang anak. Tentunya statusku nikah dengan seorang suami. Kami telah terikat perkimpoian selama tujuh tahun. Aku nikah setelah berhasil meraih gelar kesarjanaanku di kota Bandung.

    Cerita Mesum Bergambar Istri Suamiku normal-normal saja, demikian juga dengan hubungan seksku. Aku melakukannya sekitar 2 atau 3 kali seminggu dengan suamiku. Namun semuanya berubah ketika aku mengalami suatu hal yang tidak kuduga sebelumnya pada tiga bulan yang lalu. Ternyata kemampuan seksku lebih dari yang kuduga sebelumnya.

    Aku biasa dipanggil Ratih. Tinggi badanku sekitar 156 cm dengan berat 49 kg. Ukuran BH-ku 34C, pinggulku yang agak besar berukuran 100 cm semakin menonjol dengan pinggangku yang hanya 58 cm itu. Walaupun dari rahimku telah terlahir dua orang anakku, bodyku sih oke-oke saja. Hampir tidak ada perubahan yang mencolok.

    Kembali pada kejadian yang gila. Mula-mula aku bertemu temanku, Maria saat aku sedang berbelanja di sebuah mall. Ia adalah sobatku sewaktu di SMA dulu. Saat itu ia bersama dua orang teman laki-lakinya, yang langsung dikenalkannya kepadaku. Mereka bernama Fredy dan Andi. Mereka ternyata adalah teman-teman yang enak diajak bicara. Akhirnya kami pun menjadi akrab. Siang itu kami melanjutkan obrolan sambil makan di sebuah restoran.

    Setelah pertemuan itu, ternyata Fredy sering menelepon ke rumahku walaupun ia sudah tahu bahwa aku ini seorang istri dengan dua orang anak. Dalam pembicaraan telepon, ia memang sering mengeluarkan rayuan gombalnya kepadaku tapi tetap ia menjadi teman bicara yang enak.

    Ia berusaha mengajakku makan siang dengan gigihnya. Hal itu yang membuatku menyerah juga. Akhirnya aku menyetujuinya juga. Syaratnya, makan siangnya harus ramai-ramai.

    Cerita Mesum Bergambar Istri Aku, Maria, Fredy, dan Andi bertemu di tempat yang sudah kami sepakati bersama. Bersama kedua teman cowok kami, ikut serta pula tiga orang teman mereka yang lain: Eko, Halim, dan Adi. Mereka semua rata-rata berusia delapan tahun lebih tua daripada aku dan Maria.

    Kami makan siang bersama di sebuah restoran yang ada fasilitas karaokenya. Kami makan dengan ramainya sambil berkaraoke. Memang aku pun senang berkaraoke.

    “Ayo, Rat… nyanyi lagi…,” mereka menyemangatiku kala aku melantunkan lagu. Ternyata kelima cowok keren itu merupakan teman yang enak untuk gaul. Wawasan mereka luas dan menyenangkan. Akhirnya kami cepat menjadi akrab. Ternyata, baru kusadari nanti bahwa inilah kekeliruanku….

    Lihat Juga:  Cerita Dewasa Menukar Pasangan Dengan Temanku Sendiri Saat Bercinta

    Seminggu kemudian aku diundang lagi, kali ini oleh Andi, untuk makan siang dan berkaraoke lagi. Tanpa pikir panjang dan tanya-tanya lagi, aku pun langsung menyetujuinya. Aku bolos masuk kantor setelah makan siang, lalu pergi ke tempat karaoke bersama mereka.

    Nah, di saat itulah terjadi sesuatu yang tidak kuduga. Ternyata aku dibawa ke tempat karaoke yang khusus untuk berkaraoke saja. Bukannya sebuah restoran. Tempatnya berupa sebuah kamar tertutup dengan kursi panjang. Kali ini Maria pun tidak ikut. Jadi hanya aku dengan kelima cowok itu.

    Karena sudah telanjur masuk ke sana, akhirnya kucoba menenangkan diri. Walaupun aku agak deg-degan juga pada awalnya. Kenyataannya, akhirnya suasana menjadi seru ketika secara bergantian kami berkaraoke.

    Aku pun dipesankan minuman whisky-cola yang membuat badanku jadi hangat. Akhirnya mereka meminta berdansa denganku saat salah satu di antara mereka bernyanyi. Saat melantai itulah, lama-kelamaan mereka berani merapatkan dadanya ke tubuhku dan menekan serta menggesek-gesek payudaraku.

    Anehnya, aku malah diam dan mencoba menikmati apa yang mereka perbuat kepadaku, yang lama-lama membuatku terbakar dan menikmati permainan ini. Mereka bergantian berdansa denganku.

    “Ratih, badanmu hot sekali,” ujar Fredy berbisik di telingaku sambil bibirnya mencium belakang telingaku, membuatku merinding nikmat… Tangannya lalu tanpa malu-malu lagi meremas payudaraku. Aku pun terangsang hebat….

    “Aahhh… jangaaannnn…,” kataku ketika Fredy dengan beraninya membuka kancing blusku dan menyusupkan tangannya ke dalamnya… Tangannya meremas dan memilin puting payudaraku dengan semakin hotnya… Aku sebenarnya masih menyimpan sedikit rasa malu karena semua aksi kami ditonton oleh yang lainnya dengan tatapan penuh nafsu….

    Anehnya, seperti dibius, tubuhku tidak berontak. Tanganku sama sekali tidak berusaha melepaskan tangan Fredy yang terus menggerayangi payudaraku yang kini terbuka lebar…

    “Mmmhhh…,” rintihku penuh kenikmatan. Hanya itu yang ternyata sanggup keluar dari bibirku…

    Fredy akhirnya mengulum bibirku dan menindih rapat-rapat tubuhku di atas sofa.

    Aku benar-benar lupa diri ketika jari-jemari Fredy bergerilya di dalam celana dalamku. Ia terus menggelitik bibir lubang vaginaku yang sudah basah dan rasanya menebal itu.

    Spontan yang lainnya pun ikut-ikutan. Dengan liar akhirnya kelima cowok itu mengerubuti tubuhku.

    Akhirnya, tahu-tahu tubuhku sudah bugil tanpa sehelai benang pun dan digeluti bersama oleh mereka. Fredy lah yang lebih dahulu menusukkan senjatanya ke dalam lubang kemaluanku. Lalu Adi memasukkan senjatanya ke dalam mulutku. Andi mengisap puting kiri payudaraku sambil membimbing tangan kiriku untuk mengelus-elus senjatanya. Sementara itu Eko mengisap puting yang sebelahnya sambil melakukan hal yang sama pula terhadap tangan kananku. Terakhir, Halim menggosok-gosokkan senjatanya ke wajahku.

    “Aacchhh….,” aku mendapat orgasme pertama ketika Fredy sedang asyik-asyiknya menggenjot tubuhnya di atas tubuhku. Spontan, kedua tanganku meremas penis Andi dan Eko yang ada dalam genggamanku dengan keras…. Aku sendiri tak bisa mengeluarkan lenguhan kenikmatanku secara lepas karena penis Adi yang hangat itu dengan serunya terus bermain di mulutku.

    Adi yang tahu aku baru saja orgasme hanya menyeringai kepadaku. Tampaknya ia pun semakin semangat memompa mulutku….

    “Ratiih…,” desah Fredy menggeliat ketika memuntahkan maninya di dalam lubangku. Hangat dan terasa kental memenuhi lubang kemaluanku. Dipegangnya pantatku erat-erat supaya semua spermanya masuk ke dalam tubuhku…. Adi tambah semangat mengocok senjatanya di dalam mulutku.

    Lihat Juga:  Cerita Dewasa Pengalaman Kisah Seks Dengan Mantan Guruku Disekolah

    Setelah Fredy selesai, posisinya langsung diganti Halim yang sejak tadi hanya mengosok-gosokkan senjatanya yang panjang dan besar di wajahku.

    Langsung ditancapkannya ke dalam lubangku yang hangat, sudah penuh dan licin dengan cairan milik Fredy. Halim begitu semangatnya menyetubuhiku.

    “Mmmmphh, aghhh….,” tubuhku bergetar menggeliat.

    Bayangkan… payudaraku dihisap putingnya oleh Eko dan Andi seperti dua bayi besar. Sementara lubang kemaluanku mulai dihunjam oleh senjata Halim dengan ganasnya. Di mulutku, Adi akhirnya menyemprotkan cairannya dengan deras dan langsung kuhisap kuat-kuat.

    “Aaaacchhh….,” air mani Adi yang terasa hangat asin seperti kuah oyster masuk ke dalam tenggorokanku.

    Cerita Mesum Bergambar Istri Bersamaan dengan itu, Halim juga menyemprotkan maninya di lubang vaginaku. Multiorgasme…. Aku sudah mendapakannya tiga atau empat kali dan masih ada Eko dan Andi yang belum kebagian menyemprotkan cairannya.

    Tubuh Adi dan Halim berkelojotan dan akhirnya terhempas.

    Andi menggantikan posisi Adi. Penisnya yang bengkok ke atas terasa penuh di mulutku.

    Eko menepis Halim dari atas tubuhku. Untuk yang ketiga kalinya, lubang vaginaku dimasuki oleh orang yang berbeda…. Ternyata senjata milik Eko lah yang paling panjang dan besar. Aku khawatir kalau penis Eko agak susah untuk masuk ke dalam vaginaku. Syukurlah, ternyata tak sesulit yang kubayangkan karena lubang vaginaku telah penuh dengan cairan dari dua orang yang terdahulu.

    Benar saja, terasa sangat mantap dan nikmat ketika senjata Eko menggesek lubangku yang sudah terasa panas dan semakin tebal rasanya. Napasku sampai terengah-engah dibuatnya…

    “Rat…. iseeepp yang kuaaattt….,” ternyata Andi tidak kuat dengan isapan mulutku. Ia akan segera mencapai klimaks. Aku pun segera mematuhi perintahnya dengan mengisapnya lebih kuat lagi….

    Penis Andi pun memuncratkan cairan maninya di dalam mulutku. Terasa air mani Andi lebih strong aromanya, lebih hangat, lebih kental, dan lebih banyak memenuhi mulut dan tenggorokanku. Aku sampai agak gelagapan karena mulutku jadi penuh dan hampir tersedak…. Namun aku berusaha untuk tenang… Pelan-pelan kutelan sperma Andi yang membludak. Sementara bibirku tetap mencengkram penis Andi supaya tak lepas…. Setelah penis Andi kering benar dan mulai mengkerut, barulah aku melepaskannya…. Ia pun lalu tergeletak di atas kepalaku.

    Sekarang tinggal aku dan Eko…. Eko pun lalu mengubah posisinya menjadi ‘missionary position’. Sambil penisnya terus mengocok kemaluanku, tubuhnya pun menindih tubuhku. Wajah kami pun berhadap-hadapan dekat sekali… Sambil terus beraktivitas, Eko tersenyum padaku.

    “Rat, kamu hebat sekali…,” katanya.

    Aku pun tersenyum malu.

    “Oh, Eko…,” bisikku. Lalu seperti sepasang kekasih, kami pun saling berciuman bibir.

    Tak lama kemudian, Eko juga menggeliat menyemburkan cairannnya ke dalam lubang kemaluanku. Tubuhku terasa lemas tetapi bergetar kuat mengiringi muncratnya cairan Eko. Eko semakin mendorong pangkal pahanya ke pangkal pahaku supaya cairannya masuk semua ke tubuhku… Rasanya aku sudah orgasme enam kali ketika akhirnya Eko menggelepar dan terbaring tepat di samping tubuhku. Kami pun lalu berbaring telentang sambil berpelukan dan menikmati hasil persetubuhan kami….

    Selesailah pertempuran besar antara aku dan kelima cowok siang itu di ruang karaoke. Walaupun ber-AC, namun udara saat itu tetap terasa panas. Badan kami bercucuran keringat. Apalagi aku, karena selain basah oleh keringatku sendiri, juga bercampur dengan keringat kelima cowok yang barusan menyetubuhiku…. belum lagi dengan tumpahan air mani mereka yang berceceran di seluruh bagian tubuhku….

    Lihat Juga:  Sedarah Reaksi Mesum Bersama Mertua Di Hotel Bali

    Setelah itu, semuanya terdiam. Tak ada satu pun di antara kami yang saling bercakap. Beberapa cowok tertidur karena kelelahan. Akhirnya, beberapa puluh menit kemudian, kami pun berbenah-benah.

    Celakanya, di kamar itu tidak ada kamar mandi. Akhirnya, aku hanya mengelap cairan kelima lelaki yang memenuhi lubang vaginaku dan menetes ke pahaku dengan bra dan celana dalamku saja. Lalu aku memakai bra dan celana dalamku yang agak basah dan lengket itu. Disusul dengan blouse, rok serta blazer yang tadinya bertebaran di lantai. Yang membuatku senang, Eko ikut membantuku berpakaian. Paling tidak, aku merasa dihargai dan tidak sekedar menjadi pemuas nafsu mereka…. Mereka pun segera memakai kembali baju dan celananya.

    Jam lima sore, kami keluar dari karaoke itu. Berarti empat jam sudah kami berada di dalamnya karena kami masuk pada pukul satu siang. Sedangkan aku sendiri digilir oleh mereka lebih kurang selama satu setengah jam non-stop. Waah, aku kagum juga dengan daya tahanku…. walaupun rasanya kakiku pegal-pegal dan ngilu. Begitu juga selangkanganku dan mulutku….

    Waktu melewati kasir rasanya aku malu juga. Walaupun mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam tapi wajahku tetap merasa memerah. Make up ku telah berantakan dan rasanya minyak wangiku telah berubah menjadi bau aroma air mani….

    Mungkin kasir wanita itu bisa mengendus baunya… atau malah mungkin ia sedang membayangkan kejadian yang baru saja kualami. Sementara itu, di paha dan kakiku terasa mani mereka merembes mengalir keluar dari lubang vaginaku.

    Untung sesampainya di rumah, suamiku belum pulang… Cepat-cepat aku ke kamar mandi membersihkan tubuh dan pakaianku.

    Cerita Mesum Bergambar Istri Ternyata, malamnya suamiku menagih jatahnya juga… Untung aku sudah membersihkan badanku dan menyemprotkan minyak wangi untuk menghilangkan aroma sperma kelima cowok itu…

    Walaupun komentar suamiku membuatku deg-degan, mudah-mudahan ia tidak curiga….

    “Rat, punyamu kok rasanya lain banget… tebel…,” bisik suamiku di telingaku…

    “Terima kasih, ya… Enak…,” lanjut suamiku setelah ia menyemprotkan cairannya beberapa menit kemudian. Lalu ia tertidur pulas di sampingku. Ia tidak tahu sudah jadi orang keenam hari itu yang memuncratkan cairannya untukku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Istriku dimadu Orang

    Cerita Sex Istriku dimadu Orang


    2207 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Istriku dimadu OrangCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Perkenalkan nama saya Diana, aku tak bermaksut untuk mengumbar ceritaku yang pernah aku alami tetapi aku bingung mau ngapain agar perasaanku bisa tenang maka dari itu aku tumpashkan denan tulisan, sekarang aku berumur 26 tahun dan sudah berkeluarga dan mempunyai 1 anak, suamiku bernama Rizal dia orangnya baik dan keluarga kami berkecukupan, Rizal adalah seorang pengusaha yang sedang meniti karir.

    Karena kesibukannya, dia sering pergi keluar kota. Dia kasihan kepada saya yang tinggal sendiri dirumah bersama anak saya yang berusia 2 tahun. Karenanya ia lantas mengajak adiknya yang termuda bernama Gilang yang berusia 23 tahun untuk tinggal bersama kami. Gilang adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTS. Kehidupan rumah tangga saya bahagia, hingga peristiwa terakhir yang saya alami.

    Selama kami menikah kehidupan seks kami menurut saya normal saja. Saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan orgasme. Tahulah, saya dari keluarga yang kolot. Memang di SMA saya mendapat pelajaran seks, tetapi itu hanya sebatas teori saja. Saya tidak tahu apa yang dinamakan orgasme.

    Saya memang menikmati seks. Saat kami melakukannya saya merasakan nikmat. Tetapi tidak berlangsung lama. Suami saya mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit. Kemudian kami berbaring saja. Selama ini saya sangka itulah seks. Bahkan sampai anak kami lahir dan kini usianya sudah mencapai dua tahun. Dia seorang anak laki-laki yang lucu.

    Di rumah kami tidak mempunyai pembantu. Karenanya saya yang membersihkan semua rumah dibantu oleh Gilang. Gilang adalah pria yang rajin. Secara fisik dia lebih ganteng dari suami saya. Suatu ketika saat saya membersihkan kamar Gilang, tidak sengaja saya melihat buku Penthouse miliknya. Saya terkejut mengetahui bahwa Gilang yang saya kira alim ternyata menyenangi membaca majalah ‘begituan’.

    Lebih terkejut lagi ketika saya membaca isinya. Di Penthouse ada bagian bernama Penthouse Letter yang isinya adalah cerita tentang fantasi ataupun pengalaman seks seseorang. Saya seorang tamatan perguruan tinggi juga yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.

    Saya tidak menyangka bahwa ada yang namanya oral seks. Dimana pria me’makan’ bagian yang paling intim dari seorang wanita. Dan wanita melakukan hal yang sama pada mereka. Sejak saat itu, saya sering secara diam-diam masuk ke kamar Gilang untuk mencuri-curi baca cerita yang ada pada majalah tersebut.

    Suatu ketika saat saya sibuk membaca majalah itu, tidak saya sadari Gilang datang ke kamar. Ia kemudian menyapa saya. Saya malu setengah mati. Saya salting dibuatnya. Tapi Gilang tampak tenang saja. Ketika saya keluar dari kamar ia mengikuti saya.

    Saya duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping saya. Ia memberikan satu gelas kepada saya. Saya heran, saya tidak menyadari bahwa saya sangat haus saat itu. Kemudian ia mengajak saya berbicara tentang seks. Saya malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian. Dengan sabar ia menjelaskan bila ada yang masih belum saya ketahui.

    Tanpa disadari ia telah membuat saya merasa aneh. Excited saya rasa. Kini tangannya menjalari seluruh tubuh saya. Saya berusaha menolak. Saya berkata bahwa saya adalah istri yang setia. Ia kemudian memberikan argumentasi bahwa seseorang baru dianggap tidak setia bila melakukan coitus. Yaitu dimana sang pria dan wanita melakukan hubungan seks dengan penis pada liang kewanitaan.

    Ia kemudian mencium bagian kemaluan saya. Saya mendorong kepalanya. Tangannya lalu menyingkap daster saya, sementara tangan yang lain menarik lepas celana dalam saya. Ia lalu melakukan oral seks pada saya. Saya masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan saya. Tetapi kedua tangannya memegang kedua belah tangan saya. Saya hanya bisa diam. Saya ingin meronta, tapi saya merasakan hal yang sangat lain.

    Tidak lama saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya alami seumur hidup saya. Saya mengerang pelan. Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia masih belum mau melepaskan saya.
    Tetapi kemudian anak saya menangis, saya meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak saya. Barulah ia melepaskan pegangannya. Saya berlari menemui anak saya dengan beragam perasaan bercampur menjadi satu.

    Ketika saya kembali dia hanya tersenyum. Saya tidak tahu harus bagaimana. Ingin saya menamparnya kalau mengingat bahwa sebenarnya ia memaksa saya pada awalnya. Tetapi niat itu saya urungkan. Toh ia tidak memperkosa saya. Saya lalu dudk di sofa kali ini berusaha menjaga jarak. Lama saya berdiam diri.

    Ia yang kemudian memulai pembicaraan. Katanya bahwa saya adalah seorang wanita baru. Ya, saya memang merasakan bahwa saya seakan-akan wanita baru saat itu. Perasaan saya bahagia bila tidak mengingat suami saya. Ia katakan bahwa perasaan yang saya alami adalah orgasme. Saya baru menyadari betapa saya telah sangat kehilangan momen terindah disetiap kesempatan bersama suami saya.

    Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga suatu saat suami saya pergi keluar kota lagi dan anak saya sedang tidur. Saya akui saya mulai merasa bersalah karena sekarang saya sangat ingin peristiwa itu terulang kembali. Toh, ia tidak berbuat hal yang lain.

    Saya duduk di sofa dan menunggu dia keluar kamar. Tapi tampaknya dia sibuk belajar di kamar. Mungkin dia akan menghadapi mid-test atau semacamnya. Saya lalu mencari akal supaya dapat berbicara dengannya. Saya kemudian memutuskan untuk mengantarkan minuman kedalam kamar.

    Disana ia duduk di tempat tidur membaca buku kuliahnya. Saya katakan supaya dia jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatas meja belajarnya. Ketika saya permisi hendak keluar, ia berkata bahwa ia sudah selesai belajar dan memang hendak istirahat sejenak. Ia lalu mengajak saya ngobrol. Saya duduk ditempat tidur lalu mulai berbicara dengannya.

    Tidak saya sadari mungkin karena saya lelah seharian, saya sambil berbicara lantas merebahkan diri diatas tempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan saya sambil bicara. Saat itu pikiran saya mulai melayang teringat kejadian beberapa hari yang lalu.

    Melihat saya terdiam dia mulai menciumi tangan saya. Saat saya sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha saya, sementara kepalanya tenggelam diantara selangkangan saya. Oh, betapa nikmatnya. Kali ini saya tidak melawan sama sekali. Saya menutup mata dan menikmati momen tersebut.

    Nafas saya semakin memburu saat saya merasakan bahwa saya mendekati klimaks. Tiba-tiba saya merasakan kepalanya terangkat. Saya membuka mata bingung atas maksud tujuannya berhenti. Mata saya terbelalak saat memandang ia sudah tidak mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat saya menutup mata tadi.

    Tidak tahu apa yang harus dilakukan saya hanya menganga saja seperti orang bodoh. Saya lihat ia sudah tegang. Oh, betapa saya ingin semua berakhir nikmat seperti minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermain diselangkangan saya sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh saya.

    Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster saya. Saya telanjang bulat kini kecuali bra saya. Tangan kirinya meremasi buah dada saya. Saya mengerang sakit. Tangan saya mendorong tangannya, saya katakan apa sih maunya. Dia hanya tersenyum.

    Saya mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin karena intuisinya mengatakan bahwa saya tidak akan melawan lagi, ia meminggirkan badannya. Dengan cepat saya membuka kutang saya, lalu rebah kembali. Ia tersenyum setengah tertawa.

    Dengan sigap ia sudah berada diatas tubuh saya kembali dan mulai mengisapi puting susu saya sementara tangan kanannya kembali memberi kehidupan diantara selangkangan saya dan tangan kirinya mengusapi seluruh badan saya.

    Selama kehidupan perkawinan saya dengan Rizal, ia tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini saat kami melakukan hubungan seks. Seakan-akan seks itu adalah buka, mulai, keluar, selesai. Saya merasakan diri saya bagaikan mutiara dihadapan Gilang.

    Kemudian Gilang mulai mencium bibir saya. Saya balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh saya terasa panas sekarang. Kemudian saya rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan saya, saya bantu ia menemukannya. Ketika semua sudah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kami dengan bersemangat.

    Kedua tangannya tidak henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada saya. Saya hanya bisa memejamkan mata saya. Aduh, nikmatnya bukan kepalang. Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan saya pada lehernya. Saya membuka mata saya. Ia menatap mata saya dengan sejuta arti. Kali ini saya tersenyum. Ia balas tersenyum. Mungkin karena gemas melihat saya, bibirnya lantas kembali memagut.

    Oh, saya merasakan waktunya telah tiba. Kedua tangan saya menarik tubuhnya agar lebih merapat. Dia tampaknya mengerti kondisi saya saat itu. Ini dibuktikannya dengan mempercepat laju permainan. Ahh, saya mengerang pelan. Kemudian saya mendengar nafasnya menjadi berat dan disertai erangan saya merasakan kemaluan saya dipenuhi cairan hangat.

    Sejak saat itu, saya dan dia selalu menunggu kesempatan dimana suami saya pergi keluar kota untuk dapat mengulangi perbuatan terkutuk itu. Betapa nafsu telah mengalahkan segalanya. Setiap kali akan bercinta, saya selalu memaksanya untuk melakukan oral seks kepada saya. Tanpa itu, saya tidak dapat hidup lagi. Saya benar-benar memerlukannya.

    Dia juga sangat pengertian. Walaupun dia sedang malas melakukan hubungan seks, dia tetap bersedia melakukan oral seks kepada saya. Saya benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.

    Ceritanya dulu suami saya Rizal punya komputer. Kemudian oleh Gilang disarankan agar berlangganan internet. Menurutnya juga dapat dipakai untuk berbisnis. Suami saya setuju saja. Pernah Gilang melihat saya memandangi Rizal saat dia menggunakan internet, kemudian dia tanya kepada saya, apa saya kepingin tahu.

    Rizal yang mendengar lalu menyuruh Gilang untuk mengajari saya menggunakan komputer dan internet. Pertama-tama saya suka karena banyak yang menarik. Hanya tinggal tekan tombol saja. Bagus sekali. Tetapi saya mulai bosan karena saya kurang mengerti mau ngapain lagi.

    Saat itulah Gilang lalu menunjukkan ada yang namanya Newsgroup di internet. Saat pertama kali baca saya terkejut sekali. Banyak berita dan pendapat yang menarik. Tetapi waktu saya tidak terlalu banyak. Saya harus mengurus anak saya. Dia baru dua tahun. Saya sayang sekali kepadanya. Kalau sudah tersenyum dapat menghibur saya walaupun dalam keadaan sedih.

    Saya tidak mengerti program ini. Hanya Gilang ajarkan kalau mau menulis tekan tombol ini. Terus begini, terus begini, dan seterusnya. Tetapi saya tidak cerita-cerita sama dia kalau kemarin saya sudah kirim berita ke Newsgroup. Takut dia marah sama saya. Saya hanya bingung mau cerita sama siapa. Masalahnya saya benar-benar sudah terjerumus. Saya tidak tahu bagaimana harus menghentikannya.

    Kini saya bagaikan memiliki dua suami. Saya diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Saya tahu suami saya sangat mencintai saya. Saya juga sangat mencintai suami saya. Tetapi saya tidak bisa melupakan kenikmatan yang telah diperkenalkan oleh Gilang kepada saya.

    Suami saya tidak pernah curiga sebab Gilang tidak berubah saat suami saya ada di rumah. Tetapi bila Rizal sudah pergi keluar kota, dia memperlakukan saya sebagaimana istrinya. Dia bahkan pernah memaksa untuk melakukannya di kamar kami. Saya menolak dengan keras. Biar bagaimana saya akan merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana saya dan Rizal menjalin hubungan yang berdasarkan cinta.

    Saya katakan dengan tegas kepada Gilang bahwa dia harus menuruti saya. Dia hanya mengangguk saja. Saya merasa aman sebab dia tunduk kepada seluruh perintah saya. Saya tidak pernah menyadari bahwa saya salah. Benar-benar salah.

    Suatu kali saya disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Saya benar benar terkejut. Saya tidak dapat membayangkan apa yang harus saya lakukan atas ‘alat’nya. Saya menolak, tetapi dia terus memaksa saya. Karena saya tetap tidak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.

    Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Hingga terjadi pada suatu hari dimana saat saya menolak kembali dia mengancam untuk tidak melakukan oral seks kepada saya. Saya bisa menikmati hubungan seks kami bila dia telah melakukan oral seks kepada saya terlebih dahulu.

    Saya tolak, karena saya pikir dia tidak serius. Saya berpikir bahwa dia masih menginginkan seks sebagaimana saya menginginkannya.
    Ternyata dia benar-benar melakukan ancamannya. Dia bahkan tidak mau melakukan hubungan seks lagi dengan saya. Saya bingung sekali. Saya membutuhkan cara untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi saya, seks merupakan alat yang dapat membantu saya menghilangkan beban pikiran.

    Selama beberapa hari saya merasa seperti dikucilkan. Dia tetap berbicara dengan baik kepada saya. Tetapi setiap kali saya berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dia menolak. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya berusaha semampu saya untuk merayunya, tetapi dia tetap menolak.

    Saya bingung, apa saya tidak cukup menarik. Wajah saya menurut saya cukup cantik. Pada masa-masa kuliah, banyak sekali teman pria saya yang berusaha mencuri perhatian saya. Teman wanita saya bilang bibir saya sensual sekali. Saya tidak mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yang saya tahu saya tidak ambil pusing untuk hal-hal seperti itu.

    Saya tidak diijinkan terlalu banyak keluar rumah oleh orang tua saya kecuali untuk keperluan les ataupun kursus. Saya orangnya supel dan tidak pilih-pilih dalam berteman. Mungkin hal ini yang (menurut saya pribadi)menyebabkan banyak teman pria yang mendekati saya.

    Sesudah melahirkan, saya tetap melanjutkan aktivitas senam saya. Dari sejak masa kuliah saya senang senam. Saya tahu saya memiliki tubuh yang menarik, tidak kalah dengan yang masih muda dan belum menikah. Kulit saya putih bersih, sebab ibu saya mengajarkan bagaimana cara merawat diri.

    Bila saya berjalan dengan suami saya, selalu saja pria melirik kearah saya. Suami saya pernah mengatakan bahwa dia merasa sangat beruntung memiliki saya. Saya juga merasa sangat beruntung memiliki suami seperti dia. Rizal orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yang sangat saya sukai darinya. Saya tidak hanya melihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.

    Tetapi Gilang sendiri menurut saya sangatlah ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, banyak teman wanitanya yang datang kerumah. Katanya untuk belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Gilang selain ganteng juga pintar menurut saya. Tidaklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya.

    Saya merasa saya ditinggalkan. Gilang tidak pernah mengajak saya untuk melakukan hubungan seks lagi. Dia sekarang bila tidak belajar dikamar, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman wanitanya. Saya kesepian sekali dirumah. Untung masih ada anak saya yang paling kecil yang dapat menghibur.

    Hingga suatu saat saya tidak dapat menahan diri lagi. Malam itu, saat Gilang masuk ke kamarnya setelah menonton film, saya mengikutinya dari belakang. Saya katakan ada yang perlu saya bicarakan. Anak saya sudah tidur saat itu. Dia duduk di tempat tidurnya. Saya bilang saya bersedia melakukannya hanya saya tidak tahu apa yang harus saya perbuat.

    Dengan gesit dia membuka seluruh celananya dan kemudian berbaring. Dia katakan bahwa saya harus menjilati penisnya dari atas hingga bawah. Walaupun masih ragu-ragu, saya lakukan seperti yang disuruh olehnya. Penisnya mendadak ‘hidup’ begitu lidah saya menyentuhnya. Kemudian saya disuruh membasahi seluruh permukaan penisnya dengan menggunakan lidah saya.

    Dengan bantuan tangan saya, saya jilati semua bagian dari penisnya sebagaimana seorang anak kecil menjilati es-krim. Tidak lama kemudian, saya disuruh memasukkan penisnya kedalam mulut saya. Saya melonjak kaget. Saya bilang, dia sendiri tidak memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oral seks kepada saya, kenapa saya harus dituntut melakukan hal yang lebih.

    Dia berkata bahwa itu disebabkan karena memang bentuk genital dari pria dan wanita berbeda. Jadi bukan masalah apa-apa. Dia bilang bahwa memang oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanita memasukkan penis pria kedalam mulutnya. Sebenarnya saya juga sudah pernah baca dari majalah-majalah Penthouse miliknya, saya hanya berusaha menghindar sebab saya merasa hal ini sangatlah tidak higienis.

    Karena khawatir saya tidak memperoleh apa yang saya inginkan, saya menuruti kemauannya. Kemudian saya disuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya kali ini, penisnya berada di dalam mulut saya, bukan pada liang senggama saya.

    Selama beberapa menit saya melakukan hal itu. Saya perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tidaklah menjijikkan seperti yang saya bayangkan. Dulu saya membayangkan akan mencium atau merasakan hal-hal yang tidak enak.
    Sebenarnya hampir tidak terasa apa-apa. Hanya cairan yang keluar dari penisnya terasa sedikit asin. Masalah bau, seperti bau yang umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.

    Tangannya mendorong kepala saya untuk naik turun semakin cepat. Saya dengar nafasnya semakin cepat, dan gerakan tangannya menyebabkan saya bergerak semakin cepat juga. Kemudian menggeram pelan, saya tahu bahwa dia akan klimaks, saya berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut saya, tetapi tangannya menekan dengan keras. Saya panik. Tidak lama mulut saya merasakan adanya cairan hangat, karena takut muntah, saya telan saja dengan cepat semuanya, jadi tidak terasa apa-apa.

    Saat dia sudah tenang, dia kemudian melepaskan tangannya dari kepala saya. Saya sebenarnya kesal karena saya merasa dipaksa. Tetapi saya diam saja. Saya takut kalau dia marah, semua usaha saya menjadi sia-sia saja. Saya bangkit dari tempat tidur untuk pergi berkumur. Dia bilang bahwa saya memang berbakat. Berbakat neneknya, kalau dia main paksa lagi saya harus hajar dia.

    Sesudah nafasnya menjadi tenang, dia melakukan apa yang sudah sangat saya tunggu-tunggu. Dia melakukan oral seks kepada saya hampir 45 menit lebih. Aduh nikmat sekali. Saya orgasme berulang-ulang. Kemudian kami mengakhirinya dengan bercinta secara ganas.

    Sejak saat itu, oral seks merupakan hal yang harus saya lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum dia melakukan apa-apa terhadap saya. Saya mulai khawatir apakah menelan sperma tidak memberi efek samping apa-apa kepada saya. Dia bilang tidak, malah menyehatkan. Karena sperma pada dasarnya protein. Saya percaya bahwa tidak ada efek samping, tetapi saya tidak percaya bagian yang ‘menyehatkan’. Hanya saya jadi tidak ambil pusing lagi.

    Tidak lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk saya. Saya tanya apa isinya.
    Baju katanya. Saya gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besar kepada saya. Saat saya buka, saya terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yang sering digunakan oleh wanita bila dipotret di majalah Penthouse. Saya tidak tahu apa namanya, tapi saya tidak bisa membayangkan untuk memakainya.

    Dia tertawa melihat saya kebingungan. Saya tanyakan langsung kepadanya sebenarnya apa sih maunya. Dia bilang bahwa saya akan terlihat sangat cantik dengan itu. Saya bilang “No way”. Saya tidak mau dilihat siapapun menggunakan itu. Dia bilang bahwa itu sekarang menjadi ’seragam’ saya setiap saya akan bercinta dengannya.

    Karena saya pikir toh hanya dia yang melihat, saya mengalah. Memang benar, saat saya memakainya, saya terlihat sangat seksi. Saya bahkan juga merasa sangat seksi. Saya menggunakannya di dalam, dimana ada stockingnya, sehingga saya menggunakan pakaian jeans di luar selama saya melakukan aktivitas dirumah seperti biasa. Efeknya sungguh di luar dugaan saya. Saya menjadi, apa itu istilahnya, horny sekali.

    Saya sudah tidak tahan menunggu waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat saya melucuti pakaian saya satu persatu, dia memandangi seluruh tubuh saya dengan sorot mata yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Kami bercinta bagaikan tidak ada lagi hari esok.

    Sejak saat itu, saya lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Saya tidak tahu dia mendapatkan uang darimana, yang saya tahu semua pakaian ini bukanlah barang yang murah. Lama-kelamaan saya mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kami berdua (saya dan Rizal) sebab jumlahnya sudah termasuk banyak. Karenanya, pakaian ini saya taruh di dalam lemari Gilang.

    Dia tidak keberatan selama saya bukan membuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kecantikan saya bagai bidadari turun dari langit. Pakaian itu ada yang berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yang paling digemari olehnya adalah yang berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit saya sehingga lebih membangkitkan selera.

    Saya mulai menikmati hal-hal yang diajarkan oleh Gilang kepada saya. Saya merasakan semua bagaikan pelajaran seks yang sangat berharga. Ingin saya menunjukkan apa yang telah saya ketahui kepada suami saya. Sebab pada dasarnya, dialah pria yang saya cintai. Tetapi saya takut bila dia beranggapan lain dan kemudian mencium perbuatan saya dan Gilang.

    Saya tidak ingin rumah tangga kami hancur. Tetapi sebaliknya, saya sudah tidak dapat lagi meninggalkan tingkat pengetahuan seks yang sudah saya capai sekarang ini.

    Suatu ketika, Gilang pulang dengan membawa teman prianya. Temannya ini tidak seganteng dirinya, tetapi sangat macho. Pada mukanya masih tersisa bulu-bulu bekas cukuran sehingga wajahnya sedikit terlihat keras dan urakan. Gilang memperkenalkan temannya kepada saya yang ternyata bernama Bari.

    Kami ngobrol panjang lebar. Bari sangat luas pengetahuannya. Saya diajak bicara tentang politik hingga musik. Menurut penuturannya Bari memiliki band yang sering main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobby serta untuk menambah uang saku. Saya mulai menganggap Bari sebagai teman.

    Bari semakin sering datang kerumah. Anehnya, kedatangan Bari selalu bertepatan dengan saat dimana Rizal sedang tidak ada dirumah. Suatu ketika saya menemukan mereka duduk diruang tamu sambil meminum minuman yang tampaknya adalah minuman keras. Saya menghampiri mereka hendak menghardik agar menjaga kelakuannya.

    Ketika saya dekati ternyata mereka hanya minum anggur. Mereka lantas menawarkan saya untuk mencicipinya. Sebenarnya saya menolak. Tetapi mereka memaksa karena anggur ini lain dari yang lain. Akhirnya saya coba walaupun sedikit. Benar, saya hanya minum sedikit. Tetapi tidak lama saya mulai merasa mengantuk. Selain rasa kantuk, saya merasa sangat seksi.

    Karena saya mulai tidak kuat untuk membuka mata, Gilang lantas menyarankan agar saya pergi tidur saja. Saya menurut. Gilang lalu menggendong saya ke kamar tidur. Saya heran kenapa saya tidak merasa malu digendong oleh Gilang dihadapan Bari. Padahal Bari sudah tahu bahwa saya sudah bersuami. Saya tampaknya tidak dapat berpikir dengan benar lagi.

    Kata Gilang, kamar saya terlalu jauh, padahal saya berat, jadi dia membawa saya ke kamarnya. Saya menolak, tetapi dia tetap membawa saya ke kamarnya. Saya ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua. Sesampainya dikamar, Gilang mulai melucuti pakaian saya satu persatu. Saya mencoba menahan, karena saya tidak mengerti apa tujuannya. Karena saya tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan saya tidak membawa hasil apa apa.

    Kini saya berada diatas tempat tidur dengan keadaan telanjang. Gilang mulai membuka pakaiannya. Saya mulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkangan saya. Saya memang tidak dapat bertahan lama bila dia melakukan oral seks terhadap saya. Saya keluar hanya dalam beberapa saat. Tetapi lidahnya tidak kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara saya. Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara saya.

    Kini kami melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau saya tidak salah ingat pernah tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Saya hampir keluar kembali. Tetapi ia malah menghentikan permainan. Sebelum saya sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh saya sudah dibalik olehnya. Tubuh saya diangkat sedemikian rupa sehingga kini saya bertumpu pada keempat kaki dan tangan dalam posisi seakan hendak merangkak.

    Sebenarnya saya ingin tiduran saja, saya merasa tidak kuat untuk menopang seluruh badan saya. Tetapi setiap kali saya hendak merebahkan diri, ia selalu mengangkat tubuh saya. Akhirnya walaupun dengan susah payah, saya berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit.

    Kemudian dia memasukkan penisnya ke dalam liang kewanitaan saya. Tangannya memegang erat pinggang saya, lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mm, permainan dimulai kembali rupanya.

    Kembali kenikmatan membuai diri saya. Tanpa saya sadari, kali ini, setiap kali dia menekan tubuhnya kedepan, saya mendorong tubuh saya kebelakang. Penisnya terasa menghunjam-hunjam kedalam tubuh saya tanpa ampun yang mana semakin menyebabkan saya lupa diri.

    Saya keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tidak terkira. Tetapi saya tidak memiliki maksud sedikitpun untuk menghentikan permainan. Saya masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yang dapat diberikan olehnya kepada saya. Gilang juga mengerti akan hal itu. Dia mengatur irama permainan agar bisa berlangsung lama tampaknya.

    Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan sehingga tangannya dapat meraih payudara saya dari belakang. Salah satu tangannya melingkar pada perut saya, sementara tangan yang lain meremasi payudara saya. Saat saya menoleh kebelakang, bibirnya sudah siap menunggu. Tanpa basa-basi bibir saya dilumat oleh dirinya.

    Saya hampir mencapai orgasme saya yang kedua saat dia menghentikan permainan. Saya bilang ada apa, tetapi dia langsung menuju ke kamar mandi. Saya merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri saya ditempat tidur. Jari tangan saya saya selipkan dibawah tubuh saya dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan saya. Saya tidak ingin’mesin’ saya keburu dingin karena kelamaan menunggu Gilang.

    Tiba-tiba tubuh saya diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan saya. Iapun dengan langsung menghunjamkan penisnya kedalam tubuh saya. Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat saya menoleh kebelakang, ia sudah menarik rambut saya sehingga tubuh saya terangkat kebelakang sehingga kini saya berdiri pada lutut saya diatas tempat tidur.

    Rambut saya dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung saya sehingga kepala saya menengadah keatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara saya. Dari mulut saya keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut saya. Tampaknya saya tidak dapat melakukan apa-apa walaupun saya memaksa. Malahan saya mulai merasa sangat seksi dengan posisi seperti ini.

    Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghunjamkan dirinya kedalam tubuh saya. Saya merasakan bahwa penisnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum semacam obat saat dikamar mandi? Ah, saya tidak peduli, sebab saya merasakan kenikmatan yang teramat sangat.

    Yang membuat saya terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan saya dari depan. Apa apaan ini? Saya mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yang ada pada tubuh saya. Kemudian tangan yang menjambak saya melepaskan pegangannya. Kini saya dapat melihat bahwa Gilang berdiri diatas kedua lututnya diatas tempat tidur dihadapan saya.

    Jadi, yang saat ini menikmati saya adalah… Saya menoleh kebelakang. Bari! Bari tanpa membuang kesempatan melumat bibir saya. Saya membuang muka, saya marah sekali, saya merasa dibodohi. Saya melawan dengan sungguh-sungguh kali ini. Saya mencoba bangun dari tempat tidur.

    Tetapi Bari menahan saya. Tangannya mencengkeram pinggang saya dan menahan saya untuk berdiri. Sementara itu Gilang memegangi kedua belah tangan saya. Saya sudah ingin menangis saja.

    Saya merasa diperalat. Ya, saya hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilas teringat dibenak saya wajah suami dan anak saya. Tetapi kini semua sudah terlambat. Saya sudah semakin terjerumus.

    Gilang bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan saya dari depan sementara Bari menekan saya dari belakang. Dia mulai melumat bibir saya. Saya tidak membalas ciumannya. Tetapi ini tidak membuatnya berhenti menikmati bibir saya. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut saya. Tangan saya dilingkarkannya pada pinggangnya, sementara Bari memeluk kami bertiga.

    Saya mulai merasakan sesak napas terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yang diinginkan mereka, saya bagaikan seekor pelanduk di antara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yang tidak terlukiskan menjalar disekujur tubuh saya.

    Perasaan tidak berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan saya melambung di luar batas imajinasi saya sebelumnya. Saya keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme saya datang dengan beruntun.

    Tetapi Gilang tidak puas dengan posisi ini. Tidak lama saya kembali pada ‘dog style position’. Gilang menyorongkan penisnya kebibir saya. Saya tidak mau membuka mulut. Tetapi Bari menarik rambut saya dari belakang dengan keras. Mulut saya terbuka mengaduh. Gilang memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa saya mengulum penisnya.

    Kemudian mereka mulai menyerang tubuh saya dari dua arah. Dorongan dari arah yang satu akan menyebabkan penis pada tubuh mereka yang berada diarah lainnya semakin menghunjam. Saya hampir tersedak. Gilang yang tampaknya mengerti kesulitan saya mengalah dan hanya diam saja. Bari yang mengatur segala gerakan.

    Tidak lama kemudian mereka keluar. Sesudah itu mereka berganti tempat. Permainan dilanjutkan. Saya sendiri sudah tidak dapat menghitung berapa banyak mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, saya merasa sangat lelah. Walupun dengan terhuyung-huyung, saya bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaian saya seadanya dan pergi ke kamar saya.

    Di kamar saya masuk ke dalam kamar mandi saya. Di sana saya mandi air panas sambil mengangis. Saya tidak tahu saya sudah terjerumus kedalam apa kini. Yang membuat saya benci kepada diri saya, walaupun saya merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun setiap saya teringat kejadian itu, saya merasa basah pada selangkangan saya.

    Malam itu, saat saya menyiapkan makan malam, Gilang tidak berbicara sepatah katapun. Bari sudah pulang. Saya juga tidak mau membicarakannya. Kami makan sambil berdiam diri.

    Sejak saat itu, Bari tidak pernah datang lagi. Saya sebenarnya malas bicara kepada Gilang. Saya ingin menunjukkan kepadanya bahwa saya tidak suka dengan caranya menjebak saya. Tetapi bila ada suami saya saya memaksakan diri bertindak biasa. Saya takut suami saya curiga dan bertanya ada apa antara saya dan Gilang.

    Hingga pada suatu kesempatan, Gilang berbicara bahwa dia minta maaf dan sangat menyesali perbuatannya. Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selama ini. Saya mengatakan kenapa dia tidak melakukannya dengan pelacur. Kenapa harus menjebak saya. Dia bilang bahwa dia ingin melakukannya dengan ’someone special’.

    Saya tidak tahu harus ngomong apa. Hampir dua bulan saya melakukan mogok seks. Saya tidak peduli kepadanya. Saya membalas perbuatannya seperti saat saya pertama kali dipaksa untuk melakukan oral seks kepadanya.

    Selama dua bulan, ada saja yang diperbuatnya untuk menyenangkan saya. Hingga suatu waktu dia membawa makanan untuk makan malam. Saya tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Hanya pada saat saya keluar, diatas meja sudah ada lilin. Saat saya duduk, dia mematikan sebahagian lampu sehingga ruangan menjadi setengah gelap.

    Itu adalah ‘candle light dinner’ saya yang pertama seumur hidup. Suami saya tidak pernah cukup romantis untuk melakukan ini dengan saya. Malam itu dia kembali minta maaf dan benar-benar mengajak saya berbicara dengan sungguh-sungguh. Saya tidak tahu harus bagaimana.

    Saya merasa saya tidak akan pernah memaafkannya atas penipuannya kepada saya. Hanya saja malam itu begitu indah sehingga saya pasrah ketika dia mengangkat saya ke kamar tidurnya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Jadi Bahan Praktek Memijit Teman Kuliah Yang Punya Dada Montok

    Cerita Sex Jadi Bahan Praktek Memijit Teman Kuliah Yang Punya Dada Montok


    1522 views

    Perawanku – Cerita Sex Jadi Bahan Praktek Memijit Teman Kuliah Yang Punya Dada Montok, Perkenalkan nama aku hendra umurku 20 tahun kuliah di kota M jurusan olahraga, badanku tidak terlalu atletis tapi cukup lah heheheheheh. Aku punya teman namanya lusi kuliah di jurusan perawat badannya putih, ukuran dada aku taksir 34b bokongnya bahenol deh.

    Singkat serita aku langsung tancap gas mengendarai sepeda motorku sambil memikirkan lusi. 30 menit ku pacu sepedaku hingga sampai di depan rumah lusi. Ku turun dari sepedaku sampai depan pintu, lalu ku sapa “ assalamualaikum….. sahut aku…. Terdengar suara lusi “ waalaikum salam… masuk dra,

    Saat itu aku di buat ngiler dengan pakaian lusi, pakai jilbab hitam kaos putih dan rok lebar panjang, sepintah roknya tembus gara gara kena sinar matahari…. “heh dra masuk bengong mulu.. sahut lusi. Oh iya hehehehehe aku duduk di sofa sambil buka jaketku. “ mau minum apa dra”.. sahut lusi.

    Ah kagak usah repot repot lus teh dingin aja,… lusi berjalan ke dapur kliatan bokongnya yang aduhai…. Ngiler dah gan aku dibuatnya. Tak berapa lama lusi membawa dua gelas teh dan duduk di sofa depanku,.. “oiya lus tadi mau minta tolong apa sich……

    “Ini dra aku besok di kampus dapat tugas praktek memijat..”
    “Trus apa hubungannya dengan aku…… “
    “Emm anu dra….. tapi kamu jangan marah ya….” Sahut lusi
    “Iya iya apaan sich bikin penasaran aja……..
    “Kamu mau kagak jadi bahan praktek ku……
    “Maksud kamu? q mau kamu pijit… ahh asik kebetulan aku lagi pegel gegel nich… sambil senyam senyum aku berkata

    “Huuh dra…. Gimana mau kan… gratis nich kagak usah bayar…. Sambil memasang wajah serius lusi berkata.
    “ok dah…. Aku harus bagaimana…….?
    “ Sini ikut aku…..

    Aku mengikuti lusi menuju sebuah kamar yang ternyata itu kamarnya… sesampai dikamar lusi aku langsung disuruh berbaring di kasur..

    “ eh lus malu nanti dilihat orang tuamu…”
    “ortuku lagi keluar dra… dirumah kagak ada siap siapa…… alu langsung berbaring muncul lah ide isengku “klu berpakaian lengkap gini ya apa terasa lus…. Aku copot baju ya…

    “Ah jangan dra aku malu, berpakaian gitu aja…
    “Ya klu kgk mau ya udah…… sejenak lusi terdiam seperti memikirkan sesuatu, gadis berjilbab berduaan sama cowo di dalam kamar berduaan dia kelihatan bimbang. Lalu aku bilang “ Udah jangan begong aku pinjam sarung nyokap lo klu ada…. Mau nggak klu kagak aku pulang nich ……

    “Iya dech dra tapi kamu nanti jangan macam macam ya… sahutnya dengan rona penuh tanda tanya, bergegas lusi keluar dari kamarnya untuk mengambilkan sarung. “Ni dra sarungnya….
    “Nah gitu donk, gih keluar dulu aku ganti dulu. Yes ideku mulai lancer ni segera ku lepas kaosku clanaku dan Cd ku, kini ku hanya memakai sarung. Ku tengkuram dan memanggil lusi.. lusi berjalan mendekatiku melihat baju dan celanaku ku lepas lusi kaget,.

    “ Dra ngapain kamu copot clana kamu… sahutnya dengan wajah cemberut…
    “ Ah kgk papa toh aku pakai sarung biara terasa klu dipijit… Pikirku tunggu aja nanti aku kerjain kamu lus, kagak tau dia klu aku hanya memakai sarung heheheheeh. Dia bergegas mengambil buku catatannya sambil memijit pundakku, ah enaknya heheheheh.

    “Lus pakek body lotion biar enak…
    “ah kamu itu aneh aneh aja permintaanya dra…. Sambil berjalan dia mengambil lotion dan mengoleskan ke pundakku.. terasa berdesir darahku pikiran pikiran kotor terus membayangiku sontak penisku perlahan perlahan berdiri.

    Kini lusi memijit kakiku kanan dan dikir ketika dia memijit pahaku aku bilang “ Lus jangan pijit dari luar sarung lah dari dalam lah biar terasa pijitanya. “ Diem ah crewet amat…. Malu tau. “Lo aku Cuma ngasih tau lus pijitan yang benar begitu (bergaya sok tau) napa mesti malu kan tertutup sarung.. lusi akirnya memijit pahaku lalu turun kekaki begitu seterusnya.

    Pijitanya sungguh membuat aku horni, kini dia memijat tanganku tangan kiri dan tangan kanan 15 menit sudah dia memijit bagian blakangku… kini dia menyuruhku berbalik untuk dipijit bagian depan ku. Sontak aku merasa gembira sekali ingin rasanya cepat cepat ngliatin penisku. Sayang saat dia memijit dadaku posisi tubuhnya berada di sebelahku jadi kagak liat penisku yang sudah nongol dari dalam sarung.

    Aku ngelinjangan saat dia memijit bagian depanku, “ Ngapain sih begitu kayak ular kepanasan sahut lusi…. “Geli lus kagak tahan ma gelinya aku. Sehabis dada dia mijit tanganku, 10 menit kemudian dia hendak turun memijit kakiku dia kaget…. “ih dra ngapain itu nongol…. Sambil memalingkan wajahnya” ah kagak papa lus… kan kagak kelihatan dah lanjutin mijitnya. Akirnya lusi memijit kaki ku sambil matanya sering berpaling malu melihat penisku yang berdiri tegak.

    Ke isenganku mulai aku keluarkan ikatan sarungku aku lepas.. kadang kadang aku berpura pura mengaruk penisku… sedikit demi sedikit sarungku aku turunkan…. Kini kepala penisku kliatan deh.. sontak lusi kaget. “ Ah apa apaan dra sambil menarik sarungku ke atas.. lusi melanjutin memijatnya keisengaku aku lanjutkan berkali kali lusi pun berkali kali menyemprotku heheheh sampai akirnya praktek memijitpun selesai.

    Aku bilang ke lusi “ Lus bantuin aku donk… sambil aku keluarkan penisku dari dalam sarung dan memegangnya… sontak lusi memejamkan kepalanya sampil bilang “ Dra kurang ajar banget sich kamu… tutup dra. Aku ber pura pura marah, “Aku udah bantu kamu untuk jadi bahan praktekmu…. Kini giliran aku minta bantuan kamu tolak, teman macam apa kamu lus, orang Cuma ngocok ampek keluar aja kamu kagak mau.. toh kamu kagak kehilangan apa apa” sahutku.

    Terlihat lusi terdiam, melihat dia diam perlahan lahan tanganku memengang tangan lusi kuarahkan ke penisku.. saat dia menyetuh penisku ditarik kembali tanganya, ku raih kembali dan kutempelkan lagi saat mau ditarik lagi aku tekan tanganya sambil bilang,” Ayo lus bantu aku, janji aku kagak minta apa apa. Akirnya lusi pun mau memegang penisku, ku tuntun dia untuk mengocok penisku sambil matanya terpejam… 10 menit sudah berlalu lusi berkata padaku..

    “ Udah kluar belum dra…..
    “belum lus,…. Rangsanganya kurang nich…..
    “ Trus gimana dra, entar keburu ortuku dateng bisa brabe…”
    “ Ijinkan aku memegang dada kamu lus…..’

    “Ah gila ya kamu tadi janjinya Cuma ngocok doank,… sahut lusi dengan nada membentak.
    “Mau cepet selesai pa kagak lus,… sahutku, lusi hanya terdiam pelan pelan aku memegang dadanya… aduh mepuk sekali tangan lusi yang kanan mencoba menepis tanganku tapi tangan ku lebih kuwat memengang kedua susunya.

    Sambil tetep bilang “diam lus, mau cepet selesai pa kagak… 5 menit aku meremas susunya lusi yang montok itu. Aku tau dia mulai terangsang.. dadnya yang semula empuk jadi agak atos.. perlahan lahan aku bukak kancing bajunya satu persatu sampai terlepas semua kancingnya kini terlihat jelas susunya yang gede itu meskipun terbungkus BH.

    Cerita Sex Jadi Bahan Praktek Memijit Teman Kuliah Yang Punya Dada Montok

    Cerita Sex Jadi Bahan Praktek Memijit Teman Kuliah Yang Punya Dada Montok

    Aku menyuruh lusi membuka matanya dengan dalih biar nambah rangsanganku… saat dia membuka matanya dia kaget kancing bajunya terlepas buru buru dia mau mengancingkan kembali, langsung aku memakai jurusku kembali “Mau aku cepat keluar kagak lus… Akirnya dia pasrah…. Ku remas remas dadanya kuangkat BHnya kini terlihat jeas punting susu yang berwarna merah muda sedang menngacung. Ku pintir pintir putting susunya membuat lusi salting.

    Aku bergeser kekiri sedikit dan menyuruh lusi untuk duduk didekatku sambil tanganya tetap mengocok penisku. Kini susunya berada dekat dengan wajahku… aku langsung mengecup puntingnya.. lusi seketika kaget

    “Dra ngapain kamu jagna dra… nanti keterusan..
    “Tenang aja lus aku janji kagak keterusan nanti… nikmati aja sambil ku enyot punting susu sebelak kanan, tangan kiriku meremas susu kirinya. Tanganku mulai bergelirya di pahanya… lusi sempat menolak tapi dengan dalih biar cepet selesai dia diam saja dengan tetap melanjutkan mengocok penisku. Kini tangan kananku sudah berada di ujung pahanya… ku pengang vaginyanya dari luar astaga udahberlendir heheeheh…..

    “Dra yang itu jangan dra…
    “Ah biar sama sama impas lus, kan kamu udah pengang penisku… ni nambah rangsanganku lus… biar cepat selesai…. Sambil tanganku meraba raba vaginanya, kini tanganku mulai masuk ke vaginyanya lewat pinggiran CDnya… astaga rambunya tebel sekali… empuk lagi n lendirnya waw….

    Tanganku memainkan klitorisnya… tak kalah akal aku menyuruh lusi untuk melakukan posisi 69, dengan kini terlihat jelas Cd warna putih dengan vagina yang mengecap. Ku sampingkan Cdnya lalu kujilat…

    “Dra jangan dra plisss geli dra, nanti keblabasan. Tak kuhiraukan kata kata lusi kini lidahku kujulurkan menjilati vaginanya yang berwarna merah merekah 5 menit kemudian aku uruh lusi turun dari kasur, lalu aku duduk nan mengeret tangan lusi untuk mengocok dan menyuruh dia jongkok kini, ku pegang kepalanya kuarahkan ke penisku… lusi melawan… “ Mau apa dra kau…. Aku menyahut “ emut penisku lus,…..

    “Ogah jijik dra…..” aku tetep paksa dia saat bibirnya menempel di penisku dia kgk mau membuka mulutnya. Lalu aku pencet hidungnya oto matis dia membuka mulutnya, lalu ku sodorkan penisku…. Ahhhhh,… giginya lau aku tekan dan aku maju mundurkan.

    Alirnya lusi mau juga mengulumnya, aku tengok kebawah sungguh indah sekali dia mengulum penisku….. saying dadanya kehalangan jilbabnya,….. aku bukak jilbanya ku u urai rambutnya yang lurus dan panjang, ku remas remas susunya

    “Lus petting ya…….
    “Apaan itu dra… sambil wajahnya melihat aku

    “Udah nurut aja nanti kamu tau…. Aku suruh lusi duduk di kasur dan aku berdiri didepanya… aku rebahkan dia dan tekan penisku ke CDnya ku tekan tekan.. membuat lusi horrny… dan dia diam aku sampingkan cdnya ke kiri dengan tangan kiriku…. Sedangkan tangan kananku memengang penisku dan ku arahkan ke vaginanya…. Sontak lusi kaget..

    “Dra jangan dra nanti keblablasan…. Plisss stoop dra..
    “Kagak papa lus,.. Cuma ditekan tekan aja……. Lalu aku tarik Cdnya tangan lusi otomatis memengan Cdnya…. “biar cepet selesai lus.. Cuma di gesek gesek kin… dan aku berhasil mencopot Cdnya…. Kini jelas vaginaya yang merah merekah…. Ku tekan tekan penisku kelihatan ujung penisku masuk…

    “Dra itu masuk dra… plisss jangan dra”
    “Kagak kagak lus ini namanya petting lus…. Cuma di tekan tekan gini…. Saat ujung penisku menekan nekan vaginanya lusi mengejang… dan melenguh.. ahhhhhh uhhhh… Draaa… sambil tanganya meremas lenganku… aku tau dia orgasme….

    Tetap aku tekan tekan…. Semakin licin aja nich vagina… tekananku semakin ku perkuat kini sedikit pangkal kepala penisku sudah masuk… kakinya lusi dua duanya aku angkat ke atas aku sandarkan pada pundakku. Patatku maju mundur…. Ku lihat lusi memejamkan mata sambil mengigit jari sesekali dia bilang “ uddah draa nanti ke blablasan dengan nada terpatah patah…. Antara nikmat dan mempertahankan kesuciannya….

    Diam diam ku pegang pinggunnya lalu aku tarik ke belakang berbarengan aku dorong pantatku ke depan dan Blessss blesssssss ku melenguh ke palaku ke atas….. kulihat mata lusi terbelahak, menjerit.. akkkkkkkkkkkk sakit draaaaaa,…… ndraaaa teegaaaa kamu…… sambil menangis dan mencoba meronta tapi kedua kakinya yang bertumpu di pundakku aku pegang erat erat sambil menikmati denyutan denyutan vaginya…

    “Draaa,…. Itu masuk ndraa…. Tega kamu draaa. Tega…. Sambil menagis lusi nglantur terus ngomongnya…. Lalu aku maju mundurkan pantatku slepp sleeeppp.. aouhhhh nick mat luss… auhh aouhhhh….

    Lusi hanya pasrah ku genjot pelan-pelan menikmati vaginya yang sempit dan denyutan vaginyanya…..aouhh luss aakkkhhhkkk enak lus….. ku cabut penisku…. Ku benamkan lagi kucabut dan kubenamkan emmmm ahhhhhh emmm ahhhhh aku mendesis keenakkan. Lusi pun hanya pasyarh menerima genjotanku…. Ku percepat genjotanku cluppp cluppll slepp sleeppp akkk akkkhhh lusssss nak lusssssss…..ku iringkan kedua kakinya ke kanan, kaki ku kiri ku angkat ke kasir dank u genjot lusi sep slep ku percepat genjotanku….

    Sampai berbunyi ceplok ceplok ceplok….. akhkkk akhkkkk ahkkk spermaku udah di ujung tanduk ku percepat kaki lusi ku kakangkan lebar lebar dan… corottttttttttttttttttttt crooooooooooooorrrrrttttttttttt crrttttttooooooooooooootttttttt spermaku muncrat didinding vagina lusi…. Ku lemas dan merebahkan diriku di atas dadanya dengan penis masih menancap… lusi hanya bisa menangis…

    “Lus makasih ya…. Enak banget…… lalu aku cabut penisku.. sperma ku meleleh dengan di barengi darah segar….
    “Dra tega kamu dra…….
    “tenang sayang aku akan bertanggung jawab…..

    Sambil aku beraringan didekat lusi ku peluk dia,……. Sambil berkata Terima kasih lusi vaginamu enak baget…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jadi Boyfriendnya Tante Kost

    Cerita Sex Jadi Boyfriendnya Tante Kost


    1437 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Jadi Boyfriendnya Tante KostCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku –  Aku memang bandel dalam bangun pagi mulai dari kelas 1 sampai kelas 2 aku sering bangun kesiangan, dan sampai sekarang kebiasaan itu menular saat aku beranjak jadi mahasiswa, dengan kota yang dingin makin nempel deh sama kasur, karena perkuliahanku rata rata sore hari maka dari itu aku selalu terlelap dengan udara pagi.

    Tante kost-ku termasuk yang baik, tak jarang untukku sengaja disiapkannya secangkir kopi atau kue untuk sarapan, atau semangkuk mie rebus hangat. Aku disayangnya, karena bila pagi hari rumah kost itu kosong dan akulah yang menemaninya mengurus segala sesuatu, menyapu, masak, atau apa saja. Walau aku suka tidur ngelantur, tapi aku termasuk anak yang rajin kerja di rumah.

    Tante ini masih muda, tetapi sudah janda. Ia hanya punya satu orang anak dan sudah bekerja di Sumatera. Praktis, ia hanya seorang diri di rumah. Namun kecantikannya tetap ia pelihara, sehingga di usianya yang mendekati kepala lima ia masih tetap cantik dan kencang.

    Suatu hari aku nonton film biru pinjaman dari kawanku. Di rumah rupanya seperti biasa hanya aku saja lagi yang merupakan penghuninya. Aku ke kamar kecil sebentar, lalu memutar film itu di VCD komputerku. Karena asyiknya, melihat adegan yang panas aku tidak tahan, aku melucuti satu-satu pakaianku, tinggal CD-ku saja yang bertahan, itupun cuma sebentar, lalu kupelorotkan hingga ke paha.

    Aku merasa penisku menghentak-hentak minta dikeluarkan. Aku nonton dengan mata setengah membuka, sambil berbaring kuelus-elus penisku yang makin tegak. Gerakan tanganku sudah menjadi cepat, ah… aku nggak tahan lagi, lalu aku kocok terus dan terus, kugigit selimut untuk menahan jeritan nikmat yang benar-benar menyelimuti pagi yang indah itu. Sesaat kemudian nafasku mendengus sambil menyemprotkan mani ke dadaku.

    “Ah… hmmm… ah…” aku merasa tubuhku ringan, lalu aku merasa ngantuk dan terlelap.

    Tiba-tiba aku merasa pahaku dielus orang. Aku tersentak kaget. Ah, ternyata tante sudah ada di dalam kamarku. Ia menggunakan gaun putih yang tipis dan longgar. Kuhirup bau segar parfumnya yang menawan.

    Aku buru-buru bangkit menarik CD yang kupelorotkan, air maniku meleleh ke sprei, nggak kupedulikan. Tante kemudian menatap mataku, tampak bergelora api nafsu yang menggelegak di balik pandangannya itu.

    Tangannya meraih tanganku, “Raf, Tante minta maaf masuk kamarmu tanpa mengetuk, abis tadi Tante lihat pintu kamarmu nggak dikunci. Tante bawa sarapan, tapi, Tante lihat kamu lelap kayak gitu,” katanya sambil mengelus pahaku kembali.

    Aku salah tingkah. Matanya melirik VCD-ku yang ternyata masih memainkan film “laga” itu. Adegan demi adegan diawasinya, sambil tangannya meremas bahuku. Dielusnya tanganku sambil menarikku duduk di kasur.

    Kurasakan getaran halus lewat jari-jarinya, menahan gelora nafsunya yang membahana. Aku mulai aktif dan terbakar suasana. Kupeluk ia dari belakang, lalu kuhembuskan nafasku ke tengkuknya. Ia menggeliat dan menjadi lebih beringas.

    Tubuhnya berbalik. Dibalasnya hembusan nafasku dengan ciuman lembut. Kedua tangannya dengan liar menelusuri pinggulku, perutku, lalu puting susu di dadaku.

    “Raf, beri Tante… Tante mau…” katanya penuh harap.

    Ia kemudian menarik CD-ku sampai tuntas, lalu dengan lembut mengelus rambut kemaluanku, penisku yang masih terkulai lemas diremasnya dengan lembut pula. Aku menggelinjang kegelian, tapi tangan tante lebih dahulu menekan tanganku, seakan isyarat agar aku menurut.

    Aku memejamkan mata. Nafasku bergemuruh, kemudian tubuh kami terhempas di kasur. Tante kemudian mengulum zakarku, sambil sesekali mencium penisku. Aku hanya dapat menahan nafas, sambil mengerang penuh nikmat.

    Kemudian lidahnya dengan liar menjilat penisku yang sudah tegak, sambil sesekali mengulum dan menyedotnya penuh gairah. Aku benar-benar sudah siap laga, ketika ia kemudian merebahkan tubuhnya di sampingku. Aku maklum. Fontana99

    Kubuka gaunnya yang longgar, kemudian BH dan CD-nya. Tante dan aku sudah sama-sama bugil. Aku mengambil posisi di atas, untuk memulainya. Pelan kupeluk badannya, lalu kubelai rambutnya yang mulai beruban itu.

    Kucium leher dan kupingnya, ia menggelinjang kegelian. Nampak, bulu lengannya merebak menahan rasa itu, tapi mulutnya hanya mengerang. Lalu, bagian leher bawahnya kujilat lembut, sambil sesekali jenggotku yang habis dicukur kemarin kugesekkan. Badan tante kemudian menggeliat lebih liar, sambil mendesahkan kata-kata yang tidak jelas.

    Aksiku kulanjutkan dengan memainkan puting susunya yang menegang, sambil kujilat dan kuhisap perlahan.

    “Ayo Raf, ayo!” katanya.

    Aku tidak peduli. Aku telusuri terus semua titik nyerinya. Sampai kemudian wajahku berada di selangkangannya yang mulai berpeluh. Kubelai pubisnya dengan lidahku. Kubuka labia minora-nya dengan lembut, kemudian tanganku membelai perlahan labia minora-nya yang sudah mulai basah itu berkali-kali.

    Kakinya kemudian menekuk dan mengangkat pinggulnya. Dimainkannya pinggulnya dengan goyangan yang berirama. Lidahku kemudian beraksi, menjilat bagian labia minora-nya, lalu naik hingga klitorisnya. Kulihat klitoris itu sudah menonjol kemerahan. Lalu, aku mengangkat pinggulnya, dan kumasukkan penisku perlahan, sambil kugoyang maju-mundur. Tante mengerang dengan tangan memegang erat pinggir kasur.

    “Ayo, Raf, terus…!” katanya menyuruhku menggoyang badanku terus.

    Aku menengkurapinya, lalu dengan sigap kusentakkan pinggulku sehingga penisku menghujam dalam ke vaginanya.

    “Aduh, aduh… Raf, nikmat sekali,” katanya sambil memelukku.

    Leher dan puting susunya terus kucium dan kujilat.

    “Teruskan Raf! ayo sayang, aku sudah hampir sampai nih,” katanya.

    Aku makin menyentak. Keringatku mulai bercucuran, sementara tante pun demikian pula. Rupanya tante sudah sampai ketika tiba-tiba tante memelukku dengan tangan dan kakinya erat-erat sehingga aku tidak dapat bergerak sama sekali. Di mulutnya hanya suara desah puas selama beberapa saat. Kemudian pelukannya mengendur. Tante lemas.

    Aku masih penasaran, karena aku belum sampai. Kutarik perlahan penisku yang masih menegang. Kulihat penisku berkilat-kilat karena lumasan vagina tante. Kubuka selangkangan tante, ia mengerang dan menggelinjangkan pantatnya ketika vaginanya kuraba lagi. Kurangsang tante agar aku dapat mencapai orgasme. Lidahku beraksi, kugapai labia minora-nya lalu kujilat habis bagian itu, bahkan maniku yang meleleh di situ kujilat sampai habis.

    Lalu, klitorisnya yang memerah itu kusedot perlahan, “Ah, emm… mmm,” ia memekik lirih. sukasex

    Badannya yang mulai menggelinjang itu kemudian kutelungkupkan. Kunaiki pantatnya, lalu kutekankan penisku ke vaginanya. Kemudian terasa suatu sensasi di penisku, karena tante menutup rapat kakinya. Tanganku kemudian memeluknya dari belakang, lalu aku menciumi tengkuknya yang wangi.

    Tanganku terus memainkan putingnya yang mengeras itu sambil kugoyang pinggulku, perlahan mula-mula, dan kemudian kemudian makin cepat.

    “Rafael, terus Raf, Tante hampir dapat lagi nih,” katanya berbisik.

    Aku tidak dapat menyahut. Nafasku memburu, karena nafsuku mulai memuncak. Kurasakan nikmat menyelimutiku sampai habis, lalu rasanya itu maniku sudah menghentak-hentak hendak keluar.

    “Tante, Rafael mau keluar nih,” kataku berbisik.

    Ia hanya mengangguk. Kemudian dengan sekali hentakan lagi, aku merasakan suatu sensasi baru, kenikmatan yang sangat panjang, “Crot… croot… crooot…” terasa maniku menyemprot deras ke dalam vagina tante, sambil tanganku memeluknya dengan erat.

    Aku hanya dapat mengerang penuh nikmat surgawi. Aku lemas di atas badan tante, lalu terlelap beberapa saat lagi.

    Beberapa saat ia menggeliat. Ia bangkit dan mengenakan kembali pakaiannya. Kurasakan tante memeluk dan menciumku mesra sekali. Disekanya keringatku yang meleleh, lalu diselimutinya badanku yang masih telanjang.

    Pergulatan itu memporak-porandakan kasurku, tapi aku kini merasa tidak sendiri dalam menikmati dunia ini. Tante Win, di pagi hari siap selalu mengantarkan sarapanku, dan jika suatu saat ia memerlukan kehangatan diriku, aku Rafael, boy friend-nya, selalu ada di sampingnya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Jadi Budak Seks Di Room Bandung

    Cerita Sex Jadi Budak Seks Di Room Bandung


    2979 views

    Perawanku – Awal perkenalanku dengan miss Eva sebenarnya secara tidak sengaja dan iseng aja dari dunia maya. Waktu
    itu aku sedang chat di room bandung , setelah aku lihat2 pengunjung room chat aku lihat ada nick yang
    mengundang perhatianku yaitu ce-cari –brondong-virgin.

    Iseng-iseng aku klik nicknya dan dia merepylnya. Dari situ dia mengaku cewek berusia 26 tahun yang
    sedang mencari remaja pria yang masih virgin untuk memuaskanya, awalnya agak aneh juga ko cewek malah
    cari cowok yang masih virgin emang ketahuan apa kalo laki-laki virgin itu gimana pikirku.

    Dia bersedia memberikan sejumlah uang atau memberi handpone seri terbaru kalo cocok tapi dengan syarat
    harus mau melakukan apapun untuk memuaskannya. Sebenarnya awalnya aku hanya penasaran dan sekedar
    tanya-tanya apalagi aku belum pernah berhubungan intim sperti itu. Paling banter paling Cuma ciuman dan
    pegang-pegang punya mantan cewekku. Aku pikir ini juga tidak akan serius jadi iseng-iseng aku kasih
    alamat FB ku.

    Setelah dia melihat fbku dengan sederet foto narsisku ternyata dia merespon positif dan minta nomer
    hapeku. Memang kata orang aku lumayan cakep dan imut, bahkan aku pernah masuk 40 besar lomba coverboy
    majalah remaja di jakarta. Setelah melihat profilnya akhirnya aku kasih juga nomer hapeku. Dari foto
    yang terpasang dia ternyata seorang wanita keturunan chinese, lumayan cantik dengan rambut panjang.
    Namanya Eva.

    Singkat cerita Setelah sekian lama tetpon-telponan,smsan, dan chat dan dia rasa aku tidak membohonginya
    dengan profil dan foto palsu akhirnya dia mengajak kencan. Tapi justru aku yang bingung dan takut
    menemuinya karena dia lebih dewasa dari aku. Aku juga pernah beberapa kali ketemuan dengan teman dari
    dunia maya tapi masih seumuranku dan Cuma sebatas untuk hank out bareng. Saat ini aku masih sekolah
    kelas 3 di sebuah sekolah swasta, tapi karena tergiur dengan janjinya akan diberi hape terbaru akhirnya
    aku beranikan diri untuk ketemuan di sebuah mall ternama di bandung. Apalagi dari obrolan di telefon
    sepertinya orangnya asyik pikirku.

    Sabtu siang itu aku menemuinya di foodcourt mall. Agak canggung juga awalanya tapi setelah diselingi
    dengan candaannya akhirnya aku tidak lagi grogi. Kemudian aku juga dipesankan makanan dan minuman.
    Sosoknya tidak jauh beda dengan di fotonya dan terlihat cantik dengan baju yang modis. Dari tatatapanya
    sepertinya dia menyukaiku. “ gimana vino, serius ga kamu mo kencan ntar?” Tanyanya.

    “ tapi aku belum pernah ka” kataku polos.
    “tenang aja ntar kaka ajarin ko” katanya sambil bercanda Bandar Bola Sbobet

    Akhirnya aku nekat untuk ikut pulang denganya. Antara perasaan deg-degan dan takut melanda hatiku .
    setelah selesai makan kami langsung menuju tempat parkiran. Rupanya dia memakai mobil lumayan mewah
    menandakan kalo dia memang orang berduit.

    Sekitar 30 menit mobil melaju kerumahnya di pinggiran kota bandung. Rumahnya berada di perumahan elit di
    kawasan ini. Aku kemudiandisuruh menunggu di ruang tamu. Agak canggung aku mencoba melihat sekeliling
    rumah yang sepertinya sepi dan tidak ada orang lain.Tidak berapa lama ka eva dating dengan membawa
    segelas minuman dingin. Kemudian kami ngobrol basa basi sambil aku meminum minuman yang disajikan. Tapi
    tidak berapa lama aku menghabiskan minuman itu aku merasa kepalaku pusing dan pandanganku kabur setelah
    itu aku tak tahu lagi.

    Saat aku sadar dan membuka mata aku benar-benar terkejut. Tak ada selembar benang pun yang menempel di
    tubuhku. Aku benar-benar bugil. Dan yang lebih membuatku takut karena aku tidak bias menggerakan tangan
    dan kakiku yang terikat di sebuah tiang di dalam ruangan. Pergelangan Kakiku terikat menyatu dengan
    tiang sementara kedua tanganku terikat terentang ke atas. Dan aku juga tidak bisa mengeluarkan suara
    karena ada suatu benda seperti bola yang menyumbat mulutku dengan tali yang mengikat ke belakang
    kepalaku. Aku mencoba meronta tapi tali-tali ini terlalu kuat. Aku yakin ini perbuatan ka eva tapi
    kenapa? Pikirku… bukankah tadi ka eva begitu baik dan tidak ada gelagat untuk menyakitiku. Aku mencoba
    memanggilnya tapi hanya suara2 tidak jelas yang keluar dari mulutku yang tersumbat.

    Setelah beberapa saat barulah pintu ruangan terbuka. Dan benar saja ka eva yang datang. Tapi kali ini
    dengan penampilan berbeda. Dia memakai celana ketat hitam seperti dari kulit, begitu juga atasanya
    dengan bagian payudara yang sedikit menyembul dari balik pakaiannya. Sungguh sexy! Tapi tidak saat ini.
    Aku Cuma perlu penjelasan dari ka eva kenapa aku diperlakukan seperti ini.Dengam tenang dia
    mendatangiku. Langkahnya terdengar dari suara sepatu hak tingginya. Setelah sampai di depanku dia
    tersenyum memandangiku. “ hmmm sudah bangun rupanya slave”

    Aku mencoba meronta minta untuk dilepaskan smbil mulutku mencoba berbicara.“ kamu bingung slave dengan
    apa yang terjadi?” tanyanya. Aku angguk-anggukan kepalaku.Aku jelasin yah. Ini adalah permainan bdsm dan
    kamu disini hanyalah seorang slave atau budak yang harus mematuhi perintah mistress. Kamu ingat kan kalo
    syarat untuk memuaskanku harus mau melakukan apapun? Yah inilah maksudnya.” Katanya. Dia lalu mengambil
    camera digital memfoto dan merekam tubuh telanjangku yang terikat di tiang. Aku benar-benar takut
    setelah mendengar penjelasanya.

    Sepertinya ka Eva seorang psikopat yang punya kepribadian ganda, pikirku. Aku meronta berusaha
    melepaskan diri dan mencoba menjelaskan padanya kalo aku tidak bersedia dan ingin dilepaskan tapi sia-
    sia saja.

    “kenapa? Kamu takut? Semakin kamu meronta aku semakin suka melihatnya. Benar-benar membuatku bergairah….
    Dari pertama kali melihat fotomu aku yakin kamulah calon korban yang ideal untuk jadi bonekaku” ucapnya
    sambil tangannya memegangi daguku.
    “mulai sekarang kamu adalah budakku! Dan panggil aku mist eva! Paham?” katanya.

    Karena posisiku yang tidak bias melawan aku hanya bisa menganggukan kepalaku.

    “Badan kamu kurus dan wajah kamu imut jadi pasti cocok kalo jadi boneka mainanku ntar” ucapnya sambil
    tangannya mulai menggerayangi seluruh badan telanjangku dan mulai memegangi penisku. Sedikit sentuhan
    saja dari tangannya yang halus sudah cukup membuat penisku bangun dan langsung tegak berdiri, ditambah
    lagi karena rasa takut yang menyelimutiku.

    Sementara aku hanya bisa pasrah saat tangannya memainkan penisku.

    “enak kan?” katanya lagi meledeku yang memang terasa nikmat penisku dikocok-kocokin.
    “tapi jangan senang dulu, kamu disini untuk memuaskanku jadi bukan kamu yang keenakan! Dan aku paling
    suka kalo melihat cowok cakep yang tidak berdaya dipermainkan” ucapnya.

    Dia menuju ke sebuah lemari kecil dan mengambil sesuatu. Aku gemetaran ketika dia ternyata mengambil
    sebuah gunting dan alat pencukur. Aku takut kalo aku akan dibunuh dan dimutilasi pikirku. Aku hanya bisa
    memejamkan mata dan berdoa.
    Apalagi ketika dia memegangi penisku lagi. Aku piker dia akan memotongnya. Aku benar-benar ketakutan.
    Tapi ternyata dia memegangi rambut di sekitar kemaluanku dan mengguntingnya. Hhhmm aku sedikit lega
    karena ternyata dia hanya mencukur bulu kemaluanku dan menghaluskanya dengan alat cukur. Begitu juga
    demgan bola pelerku juga dicukur halus.

    Setelah semuanya rata, lalu dibersihkan dengan handuk basah. Dan entah kenapa penisku tetap tegang
    berdiri selama proses pencukuran itu. Sekarang penisku terlihat halus mengkilat tanpa rambut satupun
    tersisa.

    “Kamu suka kan slave, kontolnya dicukur bersih gini?” Tanya mist eva.

    Aku hanya diam saja.

    “Heeh budak! Jawab kalo ditanya!” ucapnya keras sambil tangannya meremas penisku.

    Spontan aku angguk-anggukan kepalaku karena sakit.

    “ awas kalo diulangi lagi dan tidak patuh, mist tidak akan segan-segan menghukum kamu! Ngerti?” katanya
    lagi yang langsung aku jawab dengan menganggukan kepalaku.
    “kalo jadi bonekaku seluruh badan kamu harus smooth jadi smua bulu badan kamu harus dicukur” ucapnya
    sambil tangannya mulai mencukur bulu ketiakku.

    Setelah semua rambut ketiakku dicukur mulus, mist eva jongkok di depanku dan mulai memegangi kakikku.

    “kaki kamu juga harus mulus demi penampilan kamu nanti” aku coba protes karena kaki kan pasti kelihatan
    kalo lagi pake celana pendek pasti akan malu kalo kaki terlihat mulus dicukur.

    Apalagi saat ini rambut di kakiku sudah tumbuh lebat. Tapi mist eva tidak menghiraukanku. Dia mulai
    mencukur bulu-bulu kakiku. Agak lama juga mist eva mencukur bersih semua bulu kakiku. Selelah
    membersihkan dengan handuk basah dia terlihat puas melihat tubuh telanjangku yang sekarang benar-benar
    mulus tanpa bulu badan.

    Lalu mist eva kembali ke lemari kecil tadi untuk menaruh gunting dan alat cukur.

    Terlihat dia datang membawa sebuah kotak.

    “ sekarang untuk menguji kepatuhan kamu, kamu perlu dihukum supaya bisa patuh dan selalu menuruti
    perintahku. “ katanya sambil tangannya mulai memainkan puting susuku.

    Dari dalam kotak dia mengambil sebuah jepitan jemuran dan menjepitkanya ke puting susuku.

    “ emmmpphhhh” jeritku tertahan ballgag di mulutku karena rasanya sakit sekali.

    Aku meronta supaya mist eva melepaskan jepitanya tapi dia tidak menghiraukanya. Justru jepitan satu lagi
    dijepitkan ke putting sebelahku. Kali ini aku benar-benar meronta tak terkendali.

    “ tenang slave kalo tidak ingin sakit” ucap mist eva kalem. Enak bicara seperti itu karena bukan dia
    yang dijept pikirku. Aku mencoba tenang dengan menggigit ballgag yang menyumbat mulutku.

    Setelah bebrapa saat rasa sakitnya berkurang. Tapi mist eva tidak berhenti sampai disitu. Dia kembali
    menjepit bagian perut di bawah puting susuku beberapa buah memanjang sampai ke pinggangku. Aku gigit
    ballgag kuat-kuat setiap jepitan menempel di tubuhku untuk menahan sakit. Sekarang ada 10 buah jepitan
    yang menjepit badanku. Aku mencoba memohon mist eva untuk melepaskan jepitanya tapi dia malah tersenyum
    puas melihat penderitaanku. Aku pikir akan sia-sia aku mencoba memohon untuk dilepaskan jadi aku tahan
    semampuku.

    Tapi rupanya belum puas juga mist eva melihat penderitaanku. Dia mengambil seutas tali dan mengikat
    batang penisku yang masih tegang, begitu pula dengan biji pelerku. Lalu ujung tali yang tersisa
    diikatkan dengan beban timbangan 1 kg untuk beban di penis dan pelerku menambah sakitku. Karena sekarang
    ada beban yang mengikat penisku. Belum cukup sampai disitu, mist eva mengikat ujung penisku kuat-kuat
    dan kedua ujung talinya diikatkan ke dua jepitan yang menjepit putting susuku.

    “mmmmmmppppphhh” kali ini aku benar-benar kesakitan karena jepitan yang menjepit putingku tertarik tali
    yang mengikat ujung penisku.

    Tapi justru mist eva semakin puas memandangiku. Aku coba diam dan memejamkan mata untuk menahan sakit.
    Karena semakin aku banyak bergerak semakin sakit rasanya. Rupanya mist eva tahu dan dia mulai meraba
    bagian tubuhku di sekitar puting membuatku gelinjingan menahan sakit. Bahkan mist eva menjilati tubuhku.
    Sedikit sentuhan di sekitar jepitan saja sudah tarasa sakit dan perih apalagi ketika kemudian mist eva
    memainkan jepitannya. Aku menjerit tertahan sumbatan mulutku.

    ” aemmmpphhhhhh!!!!!!” mist eva tersenyum puas. Lalu menambah beberap jepitan di penis dan biji penisku.

    Aku semakin takut ketika mist eva mengambil sebuah lilin dan menyalakannya. Tanpa ragu-ragu dia lalu
    meneteskannya tepat di batang penisku. Spontan aku menggerakan penisku karena panas lilin yang menempel
    di penisku. Tapi justru puting susuku yang juga terasa sangat sakit karena tertarik tali yang mengikat
    ujung penisku. Belum lagi biji pelerku yang sakit menahan beban timbangan yang terikat. Jadi aku tahan
    dan tetap diam ketika tanpa ampun mist eva meneteskan lelehan lilin panas ke penisku. Rasanya sungguh
    tak terkira. Setelah beberapa lama penisku terlihat tertutup olehlelehan lilin panas. Tahu dengan
    sikapku mist eva lalu menarik dan menggoyangkan beban timbangan yang tergantung dari biji pelerku ke
    kiri kanan tanpa bisa aku cegah. Menambah penderitaan yang kualami.

    Setelah bebrapa saat aku terdiam sambil terus menggigit ballgag untuk menahan rasa sakit. Mist eva
    kembali mendatangiku. Aku sedikit lega ketika mist eva membuka lapisan lilin yang tercetak di penisku
    dan melepaskan jepitan yang menjepit batang penisku. Sakitnya bukan main ketika jepitan itu dilepaskan.
    Aku piker mist eva akan segera melepaskanku tapi ternyata tidak juga melepas tali yang mengikat di ujung
    penisku. Penisku hanya dibersihkan dengan handuk basah. Entah kenapa penisku tetap tegang selama
    penyiksaan ini.

    Mataku terbelalak kaget ketika mist eva mengambil sebuah balsam geliga merah super panas. Rupanya dia
    masih senang melihat penderitaanku dan tidak berniat mengakhirinya sekarang. Benar saja kekhawatiranku
    terbukti. “ini akan membuat kamu semakin keenakan” katanya . Dengan tenang mist eva mengoleskan balsam
    super panas itu ke seluruh penis dan biji pelerku. Kontan saja aku langsung merasakan panas di penis dan
    pelerku dan aku yakin ini akan bertambah panas. Setelah puas mengoleskannya mist eva membersihkan
    tangannya dengan handuk dan mulai mengambil gambarku dengan kameranya.

    Benar saja tidak berapa lama efek balsam itu mulai terasa dan aku merasakan penis dan pelerku seperti
    terbakar karena sangat panas. Benar-benar aku tidak kuat menahanya sampai aku meronta tak terkendali
    berharap mist eva mau mengasihaniku smpai aku menangis dan menjerit tetapi tertahan. Tapi mist eva tetap
    tidak peduli dengan penderitaanku,justru dia tersenyum puas. yang kurasakan justru semakin sakit di
    putingku karena jepitan di putingku yang terikat tertarik penisku. Ditambah sakit di pelerku karena
    beban yang terikat bergoyang-goyang. Aku menggigit kuat-kuat ballgag mencoba untuk diam tapi tidak bisa
    karena penisku semakin terasa panas dan ingin terus aku gerakan. Sementara mist eva terus saja asyik
    merekamku dengan kameranya. “selamat menikmati yah slave, mist tinggal dulu” kata mist eva setelah puas
    merekamku.

    Aku semakin meronta karena takut ditinggalkan sendiri dalam keadaan kaya gini tapi tetap mist eva
    melangkah meninggalkan ruangan yang mirip seperti gudang ini dan meninggalkanku sendirian dalam keadaan
    tersiksa. Aku benar-benar tidak kuat dengan panas di penisku dan sakit di jepitan tubuhku.

    …Aku menangis karena tidak kuat menahan rasa panas di penisku, sakit dan perih di badanku karena jepitan
    dan juga rasa mulas karena sakit di pelerku yang tergantung beban berat. Benar2 sebuah siksaan yang tak
    pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku terus menggigit ballgag untuk sebisa mungkin menahan sakit dan
    tidak banyak bergerak . setelah beberapa lama tersiksa panas di penisku sedikit berkurang tapi tetap
    saja aku tersiksa.

    Sekian lama barulah aku dengar pintu ruangan terbuka dan mist eva mendatangiku.

    “gimana slave? Enak kan?” aku menggelengkan kepala dan memohon dilepaskan.
    “ini untuk pelajaran biar kamu selalu mematuhi perintahku dan mist tidak akan main-main” jelasnya.

    Akhirnya dia melepaskan tali yang mengikat peler dan batang penisku. Terasa lega ketika berat beban di
    pelerku dilepaskan. Kmdn tali yang mengikat ujung penisku juga dilepaskan, begitu juga tali yang
    mengikat jepitan di putingku. Tapi begitu jepitan dilepaskan sakit yang teramat sangat kurasakan smpai
    aku gigit ballgag kuat2 dan kupejamkan mata. Demikian seterusnya setiap jepitan dilepaskan terasa sakit
    tak terkira.

    Akhirnya
    semua jepitan dilepaskan dan mist eva dengan penuh perhatian membersihkan bekas jepitan dan ikatan
    dengan handuk hangat.

    Sekarang mist akan melepaskan ikatan kamu tapi jangan coba-coba untuk berbuat bodoh kalo kamu tidak
    ingin celaka. Mist sudah tau dimana kamu tinggal dan mist punya banyak kenalan jadi gampang saja
    menyuruh orang untuk menculik kamu kalo kamu berbuat bodoh. Mist juga sudah mengcopy semua phonebook
    kamu jadi jangan macam-macam!” ancamnya. Ternyata dia sudah merencanakan semuanya pikirku.

    Tali yang mengikat kakiku kemudian dilepaskan, begitu juga tali yang mengikat tanganku ke atas. Pegal
    semua rasanya seluruh badanku setelah sekian lama terikat. Tapi kembali tanganku diikat ke belakang di
    pergelangan tanganku. “ mist akan buka sumbatan mulut kamu tapi jangam bicara yang tidak perlu kalo
    tidak ingin dihukum.” Ucapnya sambil membuka ballgag yang sekian lama menyumpal mulutku. Pegal rasanya
    bahkan aku susah untuk menutup mulutku karena terlalu lama terbuka. Mist eva lalu membawaku keluar
    ruangan. Agak susah juga aku berjalan setelah lama terikat.

    Ternyata aku dibawa ke kamar mandi dan karena tanganku yang terikat ke belakang mist eva lah yang
    memandikanku dan menyabuni tubuh telanjangku dengan lembut. Benar-benar kontras dengan apa yang tadi
    dilakukanya padaku. Aku pikir memang mist eva punya kepribadian ganda. Tak lupa dia menyabuni bagian
    tubuh sensitifku sampai memainkan penisku dengan menggenggam batang penisku maju mundur. Rasanya sungguh
    nikmat, aku hanya memejamkan mata menikmatinya.

    Cukup lama mist eva memainkan penisku sampai detak nafasku semakin memburu menandakan aku menikmati
    perbuatanya. rupanya mist eva mengetahui kalo aku hamper orgasme dan seketika menghentikan kocokanya.
    Aku sungguh kecewa karena hampir saja aku orgasme tapi tidak jadi karena mist eva mengguyurku dengan air
    dingin. Rupanya mist eva memang Cuma ingin mempermainkanku.

    “belum saatnya kamu nikmati permainan ini, tunggu saja. “ katanya singkat.

    Setelah tubuhku bersih dari air sabun mist eva mengeringkan tubuhku dengan handuk lalu membawaku keluar
    kamar mandi. Rupanya aku dibawa ke kamar tidurnya karena dari desain kamarnya menandakan itu kamar
    cewek. “ sekarang waktunya makeover untuk jadi bonekaku” ucapnya. Aku tidak tahu apa maksud mist eva
    dari awal untuk menjadikanku bonekanya tapi aku hanya diam duduk di tepi tempat tidur sementara mist eva
    mengambil sesuatu dari lemarinya.

    Aku heran ketika dia dating tidak membawa pakaianku tapi malah membawa beberapa lembar kain berwarna
    merah menyala.

    “ waktunya berpakaian” katanya sambil mengambil sebuah celana dalam cewek. Spontan aku menolaknya
    “ mist, aku kan bukan banci. Aku ga mau pake itu” ucapku lugu karena menurutku akan sangat memalukan
    kalo cowok memakai celana dalam cewek. Tapi
    “ plaaaak” tiba-tiba mist eva menamparku keras sekali sampai aku terjatuh.
    “kamu inget kan, kalo kamu disini hanya seorang budakku. Jadi harus patuh semua perintahku tanpa
    membantah! Ingat itu!!! Atau kamu mau dihukum lagi yang lebih berat?” Cerocosnya ketus.
    “ tidak mist, ampuun.” Jawabku terbata-bata sambil masih terduduk di lantai.
    ‘cepet nurut pake ini” aku segera bangun dan mist eva memakaikan celana dalam cewek warna merah menyala
    yang ketat dan sexy dengan model berenda dan di tengah juga ada hiasan kupu. Benar-benar membuatku malu
    memakainya. Modelnya juga mini yang hanya pas menutup penisku saja.

    “ tuh kan kamu lucu pake ini” kata mist eva meledekku.

    Aku diam tertunduk malu. Kemudian dia mengambil sebuah benda yang dijepitkan di putingku.
    “..aaawhh” jeritku spontan karena memang sakit apalagi sakit bekas jepitan tadi juga belum hilang.

    Jepitannya berbentuk pipih dan melekat erat di putting susuku. Begitu pula putting satuku juga dijepit.
    Mist eva lalu mengambil sesuatu dan memamerkanya padaku. Kamu pasti lucu kalo pake ini. Kata mist eva
    sambil menempelkanya di dadaku. Sebuah benda sangat mirip payudara cewek sepertinya terbuat dari bahan
    karet karena lentur. Lalu mengaitkan talinya ke punggungku. Semakin membuatku malu karena sekarang ada
    buah payudara montok menempel di dadaku. Mist eva lalu mengelus dan meremas payudara palsuku membuatku
    merintih karena sakit di putingku yang terjepit.

    Entah apa yang akan direncanakan mist eva tapi sepertinya dia berniat mendandaniku dengan pakaian cewek
    untuk mempermainkan dan mempermalukanku. Aku tak berani menolak ketika mist eva membuka ikatan di
    tanganku dan memakaikan bra dengan warna dan model yang sama dengan celana dalam yang kupakai saat ini.
    Ada pikiran untuk melawan dan kaburtapi aku tidak tahu jalan keluar, apalagi ingat dengan ancaman mist
    eva membuat ciut nyaliku.

    “jangan berpikir macam-macam kalo ingin selamat” ucap mist eva yang sepertinya bias membaca pikiranku.

    Akhirnya aku hanya menurut saja ketika mist eva memakaikan dress cewek sexy yang ketat di badanku
    sebatas paha dan menutup bra yang kupakai dengan tali kecil yang mengait ke pundak.

    Entah seperti apa wajahku saai ini, aku tak berani membayangkanya karena malu. Aku paling jijik dengan
    banci tapi kenapa malah sekarang aku harus berdandan seperti banci kayak gini.

    Selesai memakaianku baju cewek mist eva kembali mengikat tanganku ke belakang. Tapi kali ini lebih
    kencang dari siku atas, siku bahak sampai pergelangan tanganku diikat menjadi satu. Membuatku harus
    membusungkan dada dan putingku yang terjepit agak sakit tertarik.

    Aku lalu didudukan di tepi ranjang. Mist eva kembali mengambil sesuatu dan perlahan memasangkannya di
    kakiku. Rupanya mist eva masih belum puas mendandaniku dan kali ini aku dipakaikan stoking jaring.
    Rasanya ada sensasi sendiri ketika stoking itu digulung sampai sebatas pahaku. Stokingnya berwarna hitam
    sangat kontras dengan kakiku yang putih mulus setelah dicukur bersih mist eva.

    “ inilah gunanya kaki kamu dicukur, supaya terlihat indah saat memakai stoking seperti ini” kata mist
    eva setelah selesai memakaikan dua buah stoking di kakiku.

    Belum cukup sampai disitu mist eva mengambil sebuah kardus sepatu dan membukanya lalu mengeluarkan
    sepasang sepatu hak tinggi warna merah menyala. Hmm rupanya aku masih harus memakai sepatu hak tinggi
    juga. Entah apalagi yang direncanakan mist eva. Sepatu itu dipasangkan di kedua kakiku. “wooow anggun
    sekali kamu dengan high heel seperti ini” mist eva kelihatan puas melihat pekerjaannya.

    Kemudian aku dituntun di depan meja riasnya. Agak susah aku berjalan dengan sepatu hak yang tinggi ini,
    apalagi tanganku terikat kuat ke belakang. Lalu aku didudukan di kursi. Aku tak berani menatap kaca di
    depanku karena malu dengan keadaanku. Mist eva mengambil seutas tali dan mengikat kedua pergelangan
    kakiku ke kaki kursi. Kembali aku terikat tak berdaya.

    Cerita Sex Jadi Budak Seks Di Room Bandung

    Cerita Sex Jadi Budak Seks Di Room Bandung

    “saatnya kamu dimake up supaya cantik dan sempurna jadi boneka” ucap mist eva.

    Gila rupanya aku juga akan dimake up. Aku menggelengkan kepala tapi mist eva mengancam

    “ mau dihukum lagi” ucapnya ketus membuatku takut dan terpaksa pasrah.

    Mist eva mengambil peralatan riasnya dan mulai memoles mukaku. Agak lama aku dimake up, entah mist eva
    memakai apa aja untuk meriasku tapi terakhir dia memoles bibirku dengan lipstick merah menyala. Setelah
    selasia mist eva mengambil wig dengan rambut panjang dan memakaikannya di kepalaku lalu menyisirnya.

    “ lihat slave, kamu cantik sekali” kata mist eva setelah selesai mendandaniku sambil mendongakan
    kepalaku ke cermin.

    Terpaksalah aku menatap cermin dan betapa kagetnya aku karena hamper aku tak bias mengenali diriku
    sendiri. Di depanku terlihat sesosok sangat mirip cewek memakai dress sexy dengan rambut panjang sedang
    terikat di kursi. Tapi tetap saja aku malu melihat diriku sendiri. “ sudah mist duga kamu pasti akan
    sangat cantik kalo dimakeover” ucap mist eva puas.

    “ mist paling suka dengan boneka seperti kamu slave” ucapnya.

    Aku hanya diam karenai buatku ini lebih menyiksaku secara mental karena aku dipermalukan seperti ini.

    Kemudian tanpa aku duga mist eva mencium bibirku, sepertinya dia bernafsu melihat penampilanku setelah
    dimakeover.

    Dia memainkan lidah di mulutku dan aku balas pagutanya dengan memainkan bibir indahnya. Lama kami
    berciuman mulut sampai mist eva menghentikanya dan beralih ke leherku sambil tangannya menggerayangi
    tubuhku. Terlihat mist eva begitu bergairah menyusuri leher dan dadaku. Tangannya mulai memngelus dan
    meremas payudara palsuku membuatku menjerit dan merintih karena sakit di putingku yang terjepit.

    Antara nikmat dan sakit aku pejamkan mataku sambil mulutku mendesah nikmat. Aku tak bisa berbohong kalo
    rangsangannya sungguh nikmat. Dan aku seakan diperkosa karena tak bias melawan cumbuannya dengan
    tanganku yang terikat ke belakang dan kakiku terikat ke kaki kursi. Aku semakin renggangkan kakiku untuk
    menikmati sensasinya, penisku juga sudah ngaceng tapi masih terkurung di balik celana dalam cewek yang
    aku pakai. Mist eva tak berhenti mencumbuiku bahkan mengangkat dress yang aku pakai lalu mengeluarkan
    penisku dari balik celana dalam.

    Sambil terus mencumbuiku, penisku dipegang dan dipermainkan oleh tangan halus mist eva. Entah kenapa aku
    sungguh menikmatinya dipermainkan seperti ini. Tanpa malu lagi aku mengerang kenikmatan ketika penisku
    dimaju mundurin.

    Cukup lama aku dipermainkan tapi ketika aku hampir mencapai orgasme kembali aku dibuat kecewa karena
    tiba-tiba mist eva menghentikannya. Sungguh aku benar-benar kecewa karena spermaku sudah di ujung tanduk
    dan sekali kocokan saja pasti keluar. Aku sampai goyang-goyangkan penisku tapi tetap tidak bias keluar.
    “ mist tolong aku pengen keluar” kataku menghiba.

    “ belum saatnya, tunggu saja nanti” kata mist eva singkat sambil berlalu meninggalkanku.

    Benar-benar mist eva Cuma mempermainkanku dan membuatku frustasi karena kepuasanku tertunda. Dia kembali
    dengan membawa sebuah benda seperti kalung lalu mengaitkannya ke leherku dan menguncinya. Aku hanya diam
    saja ketika mist eva kembali merapikan riasan wajahku.

    “ sekarang waktunya latihan kamu jadi boneka yang patuh” ucapnya sambil mengikat tali panjang ke kalung
    di leherku. Mist eva lalu membuka ikatan di pergelangan kakiku dan aku di suruh berdiri.
    “ ayo waktunya belajar jalan sebagai boneka” dengan agak susah aku berdiri dengan sepatu hak tinggi yang
    kupakai dan mulai berjalan ke ujung kamar tapi tak berapa lama aku tertarik hampir mau jatuh ketika tali
    yang mengikat di kalung leherku ditarik mist eva.

    Sudah pasti aku susah menjaga keseimbangan karena tanganku masih terikat ke belakang.

    “ jalan yang bener! Kamu kan cewek jadi harus jalan yang anggun! Kamu kan model.” Kata mist eva keras.

    Memang aku juga sering ikut model dan fashion show tapi jelas aku Cuma diajarkan sebagai model cowok
    yang harus berjalan tegak. Jadi sebisa mungkin aku ingat cara jalan model cewek temanku. Aku coba jalan
    dengan meluruskan kakiku pada satu garis lurus seperti biasa dilakukan model cewek walaupun agak susah
    karena sepatu hak tinggi ini benar-benar menyiksaku. Dengan perlahan aku berjalan mengitari tempat tidur
    dimana mist eva duduk di ranjang memperhatikanku sambil tangannya memegang tali yang mengikat kalung di
    leherku.

    “ nah gitu lebih baik. Busungkan dada kamu” ucap mist eva.

    Dengan terpaksa aku menurutinya karena tak segan-segan mist eva menarik tali di leherku setiap aku tidak
    mematuhinya sampai aku hampir terjatuh beberapa kali. Setelah agak lama barulah aku bisa sedikit menjaga
    keseimbanganku saat berjalan memakai sepatu hak tinggi ini.

    “ ini latihan jalan biar kamu bias jalan kayak cewek kalo jadi boneka” terang mist eva.

    Ahirnya aku diperbolehkan berhenti. Cape juga rasanya. Tapi belum hilang rasa capekku, mist eva kembali
    memerintahku.

    “ slave, sekarang jilati spatu hak tinggi mist sampai bersih” menurutku ini sangat menghinaku tapi aku
    tak punya pilihan lain.

    Dengan susah payah aku membungkuk dan bersujud di depan kakinya bertumpu pada lututku karena tanganku
    terikat ke belakang.

    Aku sorongkan wajahku ke depan sepatu mist eva dan mulai menjilatinya pelan-pelan. Aku takut debu yang
    menempel di lidahku akan tertelan jadi ake sedikit meludah untuk membuangnya tapi tiba-tiba aku rasakan
    pantatku dipukul mist eva. Ketika aku dongakan wajahku Nampak mist eva sudah membawa sebuah alat pemukul
    seperti rotan.

    “ jangan ulangi lagi!” hardik mist eva.  Bandar Bola Maxbet

    Kembali aku jilati sepatu hak tinggi mise eva dari bagian depan, samping sampai belakang. Sementara mist
    eva duduk di tepi ranjang sambil merekamku dengan kameranya. Sesekali dia memukul pantatku dengan
    pemukul rotan. Aku decak-decakan ludahku setiap kali menjilati sepatunya tapi tak berani meludahkanya
    lagi. Benar-benar terhina rasanya aku disuruh menjilati sepatunya seperti ini tapi aku tak punya pilihan
    lain selain mematuhinya.

    Setelah bersih sepatunya dia menyorongkan sepatu sebelahbya. Mau tak mau aku kembali menjilatinya dengan
    susah payah. Kmdn dengan enaknya dia menyandarkan kaki sebelahnya di punggungku. Setelah beberapa saat
    akhirnya aku diperbolehkan berhenti menjilati sepatunya.

    Kali ini mist eva turun dari ranjang dan mengambil tali. Aku disuruh duduk lalu mist eva mengikat
    pergelangan kakiku menyatu dengan paha. Begitu juga kaki satunya. Kembali aku terikat tak berdaya,
    setelah sebelumnya mist eva juga mengikat tanganku ke belakang, bahkan sekarang mulai terasa pegal dan
    kesemutan. Selesai mengikatku mist eva meninggalkanku. Entah apalagi yang direncanakanya.

    Rupanya dia berganti baju. Tanpa malu dia melepas celana kulit dan baju kulit ketatnya sampai terlihat
    hanya memakai cd dan bra saja. Dia menggantinya dengan baju tidur transparan membuat tubuh sintalnya
    tetap terlihat sexy membuat penisku menegang.Kembali mist eva mendatangiku dan mengambil tali panjang
    yang mengikat ke leherku.

    “ sekarang jalan lagi” perintah mist eva.

    Tapi aku tak mengerti karena kakiku terikat tidak bias berdiri apalagi buat jalan. Mist eva spontan
    menarik tali di leherku.

    “ bodoh banget kamu slave! Kaya gitu saja ga tau? Jalan jongkok donk!” aku segera paham maksudnya dan
    mulai berjalan jongkok dengan susah pyaha karena tangan dan kakiku yang terikat. Apalagi aku masih
    memakai sepatu hak tinggi.

    Aku terus berjalan jongkok mengitari tempat tidur sambil seskali tali di leherku ditarik-tarik mist eva.
    Ternyata jalan dengan jongkok seperti ini lebih terasa cepat cape daripada berjalan biasa. Setelah
    beberapa putaran barulah tali leherku ditarik dan aku berjalan menghampirinya ke tepi ranjang.

    Mist eva lalu menyorongkan kaki telanjangnya ke wajahku.

    “ jilati sampai bersih” perintah mist eva.

    Hmmm mau tidak mau aku kembali menjilati kakinya mulai dari telapak kakinya. Rasanya sungguh mual karena
    tercium bau kaki dan sepatu yang lama dipakai dari awal menyiksaku. Tapi aku tahan karena mist eva tak
    segan memukulku dengan rotan yang dipeganginya.

    “ jilat semuanya sampai sela-sela jari dan kulum satu persatu jarinya!” aku turuti perintahnya dengan
    menjilati dan mengulum satu persatu jari kaki mist eva.

    Sungguh terhina rasanya harus menjilati kaki seperti ini tapi aku terus mengerjakanya. Selanjutnya kaki
    sebelah mist eva juga aku bersihkan dengan lidahku.

    “ sekarang jilati kaki mist dari ujung kaki sampai paha” kali ini aku lebih bisa menikmatinya ketika
    diperintahkan menjilati kakinya yang mulus.

    Dengan bernafsu aku jilati ujung kakinya menyusur terus sampai ke pahanya. Sesekali mist eva mendesah
    puas ketika ujung lidahku menyusuri kulit lembut kakinya.

    Apalagi ketika mist eva tanpa malu membuka celana dalamnya dan duduk di tepi ranjang. Aku masih jongkok
    di hadapannya. Dia membuka baju tidurnya dan tampak pemandangan yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
    Baru kali ini aku lihat langsung karena selama ini hanya melihat di internet dan video. Vaginanya
    terlihat merah dengan rambut yang tercukur rapi.

    “ jilati sampai mist puas!” tanpa disuruhpun aku akan dengan senang hati melakukannya, pikirku dalam
    hati.

    Dengan sedikit gemetar karena baru pertama kali aku jilati daerah sekitar vaginanya. Penisku mulai
    bereaksi dan semakin menegang di balik celana dalam cewek yang kupakai. Aku terus menyusuri daerah
    sekitar vagina mist eva lalu sedikit demi sedikit aku mulai menjelajah ke daerah lubang kenikmatanya.
    Aku mainkan ujung lidahku di dalam vaginanya dan tampak mist eva mendesah nikmat, tangannya mulai
    menjambak rambutku dan menekan kepalaku supaya tidak lepas dari vaginanya.

    Aku terus mainkan lidahku di dalam vaginanya dengan memutar lidahku dan menjelajah semampu ujung
    lidahku, nafasnya mulai memburu dan desahanya semakin terdengar sexy tapi mist eva tidak juga mencapai
    orgasme setelah sekian lama. Lidahku mulai terasa kelu tapi aku terus mengerjakannya. Kuat juga mist
    eva.

    Akhirnya mist eva menjauhkan kepalaku dari vaginyanya.

    “ lidah kamu Cuma bisa menggelitiki saja ga bisa sampai memuaskanku” ucap mist eva seenaknya membuatku
    malu.

    Dia mengambil sesuatu dari lemarinya dan memamerkannya padaku. Aku tidak tahu benda apa itu, seperti
    penis dildo ukuran panjang tapi di tengahnya ada semacam tali sabuknya.

    “ jilati sampai basah!” perintah mist eva sambil menyodorkan penis dildo itu ke mulutku.

    Agak aneh dan jijik rasanya harus menjilati benda yang sangat mirip penisku itu tapi mau tak mau aku
    kerjakan, lagian itu bukan penis beneran pikirku. Aku jilati penis buatan itu dari ujung sampai
    batangnya sampai semua basah oleh ludahku.

    “ waah kamu suka jilatin kontol juga yah?” kata mist eva meledekku, aku langsung gelengkan kepalaku
    sambil terus memasukan batang penis besar itu ke mulutku.

    Mist eva mengeluarkan penis itu dari mulutku dan memasukan ujung satunya yang lebih gemuk ke mulutku
    lagi. Kali ini aku agak kesulitan karena ukurannya besar sampai mulutku terasa penuh dan tersumbat. Lalu
    dua buah tali di sampingnya di ikatkan ke belakang kepalaku. Praktis aku tidak bisa mengeluarkan suara
    lagi dan yang lebih menjijikan karena sekarang ada penis besar di dalam mulut dan juga mengacung keluar
    dari mulutku.

    Tanpa menunggu lama mist eva kembali menjambak rambutku dan menuntun penis dildo di mulutku ke lubang
    vaginanya. Sepertinya mist eva sudah terbiasa karena penis besar ini begitu mudah masuk ke vaginanya,
    apalagi dildo ini sudah basah oleh ludahku dan bercampur dengan sedikit cairan di vaginanya. Mist eva
    mulai mendorong kepalaku ke lubang kenikmatanya dan memaju mundurkan kepalaku dengan menjambak kepalaku.
    Desahannya kembali terdengar.aku mulai kesulitan menjaga keseimbanganku ketika kepalaku semakin di tekan
    dan mist eva merebahkan diri dengan bertumpu pada siku tangan satunya. Sepertinya mist eva mulai
    menikmatinya terlihat dari desahanya yang semakin kencang dan matanya terpejam dengan wajah menghadap ke
    atas.

    Tapi ini membuatku tersiksa karena kakiku yang terikat hanya bisa jongkok dan bertumpu pada sepatu hak
    tinggiku, sehingga ketika kepalaku lebih di tekan mengikuti badannya ke atas kakiku terasa semakin
    sakit. Apalagi tanganku yang masih terikat kuat ke belakang sampai aku hampir jatuh tdk bisa menjaga
    keseimbanganku. Belum lagi mulutku yang penuh dengan dildo penis ini terus digerkain maju mundur
    membuatku rahangku ngilu. Tapi aku tak bisa melawan karena mist eva menjambak rambutku kuat-kuat.

    Mist eva semakin bernafsu menekan-nekan mulutku ke dalam vaginanya membuat aku semakin kewalahan,
    akhirnya setelah sekian lama tersiksa mist eva menekan keras-keras kepalaku ke dalam liangnya dan tak
    melepaskannya , ini membuat aku tak bisa bernafas karena hidungku tertutup badannya. Lalu aku merasa
    suatu cairan keluar dari liang vaginanya dan membasahi pipi dan ada yang masuk ke mulutku. Rasanya
    sangat aneh.

    Akhirnya kepalaku dilepaskan dan mist eva tampak menikmati puncak orgasmenya sambil memejamkan mata.
    Kmdn merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Sementara aku masih duduk jongkok terikat dengan penis dildo
    di mulutku yang penuh dengan cairan kenikmatannya. Akhirnya aku berhasil juga memuaskannya, kataku dalam
    hati.

    Agak lama mist eva merebahkan dirinya di tempat tidur. Aku takut kalo mist eva tertidur karena tangan
    dan kakiku yang terikat terasa sakit dan kesemutan. Belum lagi ada dildo penis yang memenuhi mulutku
    sampai aku susah mengeluarkan suara. Tapi aku tak berani membangunkannya.

    Setelah beberapa saat barulah mist eva bangun tapi langsung berlalu masuk ke kamar mandi tanpa
    mempedulikanku. Terpaksalah aku kembali menunggu tanpa bisa berbuat apa-apa. Cukup lama mist eva mandi
    sampai kmdn dia keluar kamar mandi dengan piyama mandinya. Rambutnya tampak basah dan dikeringkan dengan
    handuknya. Barulah kmdn miet eva mendatangiku. Cukup lega aku ketika mist eva membuka ikatan di kaki
    tanganku lalu tanpa aku duga mist eva memijiti tanganku yang bekas ikatan.

    Barulah kemudian dildo penis yang menyumbat mulutku juga dilepaskan. Tapi Baru beberapa saat ikatanku
    dilepaskan kembali tanganku diikat tapi kali ini ke depan agak longgar.

    “ mist aku kan sdh memuaskan mist. Ko masi diikat? Aku sdh sangat cape n pengin pulang.” Kataku
    memberanikan diri. “ ssst diem! Kan kamu belum puas. Sekarang gantian biar impas.” Kata mist eva.
    “ ga papa mist,yang penting mist udah puas.” Jawabku karena memang aku sudah sangat lelah.
    “ diem kamu! Atau pengen dihukum lagi?” bentak mist eva.

    Kali ini aku tak berani lagi membantahnya karena takut dihukum. Aku lalu dituntun keluar kamar. Agak
    susah rasanya setelah kakiku lama terikat tertekuk. Apalagi aku berjalan masih memakai sepatu hak
    tinggi.

    Sesampai di ruang makan mist eva menyuruhku duduk dan kembali mengikat pergelangan kakiku ke kaki
    kursiku. Dia pergi ke lemari pendingin dan mengambil segelas minuman dingin lalu menyodrkan ke mulutku.
    Segar sekali rasanya setelah cape karena lama terikat. Kembali mist eva mengambil sesuatu. Aku lihat jam
    dinding menunjukan jam 7 malam. Padahal tadi aku datang kesini sekitar jam 4 sore. Berarti sudah tiga
    jam aku dipake mist eva.

    Mist eva datang kembali dengan membawa sepiring makanan lalu menyuapiku, aku hanya menurut saja.
    Sepertinya ini bubur tapi rasanya enak . yang aku heran kenapa kadang mist eva bisa bersikap kejam
    menyiksaku tapi kadang juga bersikap penuh perhatian. Setelah habis mist eva kembali menyuapiku buah
    anggur. Lalu dia memberikanku beberapa tablet pil lalu menyuruhku meminumnya.

    “ apa ini mist? “ kataku penasaran karena aku takut ini pil extacy .
    “ udah minum aja ga akan membahayakan kamu. Itu Cuma vitamin biar kamu fit” ucap mist eva.

    Akhirnya aku meminumnya walaupun sebernya aku takut juga. Kmdn mist eva kembali mengikat tanganku ke
    belang kursi. Entah apa lagi rencana mist eva karena kmdn mist eva kembali menyumpal mulutku dengan
    dildo penis gag yang tadi sudah digunakan. Tapi kmdn dia kembali masuk kamar dan meninggalkanku
    sendirian. Entah apa yang dikerjakan mist eva di dalam kamar, sepertinya istirahat sebentar setelah tadi
    mencapai klimax.

    Sementara aku tak bisa berbuat apa-apa disini menunggunya terikat di kursi makan. Walaupun ikatanya
    tidak terlalu kencang tapi yang membuatku tidak nyaman karena ada dildo penis gede di mulutku dengan
    penis dildo yang keluar dari mulutku membuatku jijik. Beberapa saat lamanya aku menunggu sampai mist eva
    datang dengan berganti pakaian kembali memakai celana dan baju ketat kulitbya.

    Sementara sepatu boot tingginya membuatnya semakin anggun. Dia kembali merapikan make up ku yang mungkin
    sekarang sudah acak-acakan. Lalu merapikan dan menyisir rambut wig yang masih aku pakai. Aku takut
    ketika mist eva membawaku kembali ke ruangan gudang yang tadi sore dipakai untuk menyiksaku. Jangan-
    jangan mist eva akan menyiksaku lag, pikirku membayangkan apa yang akan dilakukan mist eva.

    Di bawah dua buah tiang kayu yang membentuk seperti tiang kayu Dia mengikat kedua tanganku ke belakang
    tapi kali ini dengan posisi pergelangan tangan kanan ke siku kiri dan begitu sebaliknya. Sehingga
    tanganku terikat kuat di punggung. Sedangkan kakiku direntangkan lalu mist eva memasangkan sejenis dua
    buah besi panjang yang di ujungnya terdapat lubang setengah lingkaran. Sehingga ketika Lubang itu
    dipasangkan di masing-masing pergelangan kakiku menjadi semacam pasungan yang memasung kakiku. Lalu
    dikunci dan diikat kuat. Aku tak bisa menggerakan kakiku yang sekarang terentang lebar.

    Lalu mist eva melemparkan sebuah tali ke palang kayu di atas. Ujungnya di tarik dan dibuat untuk
    mengikat dada dan pundakku sangat kencang. Setelah terikat kuat ujung tali satunya ditarik kuat sehingga
    badanku meregang tertarik ke atas sehingga posisiku sekarang agak membungkuk. Setelah merasa badanku
    sudah teregang ke atas, ujung talinya diikatkan kembali ke kedua d sikuku sehingga sekarang aku dalam
    kondisi terikat tergantung membungkuk dengan kaki terentang lebar. Belum cukup sampai disitu, kedua besi
    pemasung kakiku diikat ujungnya ke samping ke masing2 tiang membuat posisi kakiku terikat kuat tanpa
    bisa aku gerakan lagi.

    Setelah puas mengikatku mist eva merekamku dengan kameranya sampai mengclose up wajahku dengan mulutku
    yang masih terpasang dildo penis. Dia keliahatan puas melihatku yang malu2 mencoba menghindari camera.
    Lau mist eva kembali ke belakangku dan dreass yang aku pakai diangkatnya. aku merasa pinggulku ditepuk2.
    Kmdn dengan memakai sesuatu memukul2 bokongku agak keras. Aku mencoba menghindar dan berteriak kesakitan
    tapi suaraku tersumbat gag penis di mulutku.

    Sepertinya mist eva memakai pemukul rotan yang tadi digunakannya. Percuma saja aku menghindar karena aku
    dalam posisi terikat jadi aku Cuma bisa menggoyangkan pinggulku. Untunglah tidak berapa lama mist eva
    menghentikanya. Tapi kmdn memelorotkan celana dalam cewek yang aku pakai. Aku kaget setengah mati ketika
    aku merasa lubang anusku dimasuki sesuatu. Sakit rasanya sehingga aku goyang2kan pinggulku.

    “ diemm!!” bentak mist eva sambil memukul pinggulku keras2.
    “ ini ga akan sakit kalo kamu nurut” aku terpaksa menurutinya ketika benda itu sedikit demi sedikit
    masuk ke lubang anusku.

    Benda itu terus ditekan masuk sementara tangan mist eva membuka belahan pantatku. Lalu aku merasa ada
    cairan pelican yang dioleskan ke lubangku sehingga benda itu tidak terlalu kesat dan sakit memasukiku.
    Tapi aku merasa tetap sakit ketika benda itu semakin menerobos anusku. Aku mencoba menahan tapi justru
    semakin sakit rasanya sehingga aku coba tenangkan pikiran dan pasrah. Aku gigit dildo kuat2 untuk
    menahan sakit.

    Rasanya sungguh aneh ketika benda itu semakin dalam didorong mist eva masuk ke anusku, aku merasa ingin
    buang air besar. Sepertinya benda itu sudah masuk sepenuhnya karena mist eva tidak mendorongnya lagi.
    Tapi mengikat ujungnya ke pahaku sehingga benda itu tetap di dalam lubang anusku, tidak akan keluar lagi
    meskipun aku coba mendorongnya.
    Mist eva lalu keluar ruang meninggalkanku begitu saja yang terikat. benda yang masuk ke lubang anusku
    membuatku benar2 merasa tidak nyaman karena serasa ingin buang air besar.

    Aku terus mencoba mendorongnya keluar tapi tetap saja benda itu di dalam lubangku. Aku kembali
    membayangkan siksaan apalagi yang akan dilakukan mist eva padaku. Sepertinya dia sangat suka membuat
    orang menderita. Aku mulai merasa cape karena terikat tergantung membungkuk seperti ini, apalagi kakiku
    juga terpasung terentang lebar.

    Akhirnya mist eva masuk kembali ke ruangan tempat penyiksaan ini. Langkahnya terdengar dari sepatu hak
    tinggi yang dipakainya. Dia berdiri di depanku dengan tersenyum puas. Tapi kali ini agak aneh karena
    mist eva memakai benda seperti penis besar di antara selangkangannya.

    “ kamu tahu apa ini?” aku Cuma menggeleng pelan karena memang tidak tahu benda apalagi itu.
    “ ini akan memuaskan kamu slave.’

    Kata mist eva sambil mengadu penis di selangkangannya dengan penis gag yang keluar menjulur dari
    mulutku. Aku mulai takut jangan2 mist eva akan menydomiku dengan benda mirip penis besar itu.
    Kekhawatiranku semakin menjadi ketika mist eva mulai melepas benda yang terikat di lubang anusku.
    Sepertinya benda itu Cuma untuk pemanasan masuk ke lubang anusku. Aku mulai meronta ketika kembali
    lubang anusku dimasuki ujung penis buatan yang dipakai mist eva. Penis itu sepertinya lebih besar dari
    benda yang tadi dimasukan ke lubangku karena kali ini terasa lebih sakit ketika baru ujungnya saja yang
    memasuki lubangku.

    “ diam!!! Kamu bakal keenakan nanti!” bentak mist eva sambil menepuk2 pinggulku dan merenggangkan
    belahan pantatku. “aooogghhh” jeritku tertahan ketika benda itu semakin masuk.

    Mist eva terus menekan dan mendorong benda itu masuk ke lubang anusku kali ini terasa sangat sakit
    sampai aku tak kuasa meneteskan air mata. Benar-benar aku serasa diperkosa. Rupanya inilah maksudnya
    kenapa mist eva mencari cowok yang masih virgin, untuk diperkosa seperti ini. Aku sungguh menyesal
    kenapa menerima tawarannya.

    ‘ kamu benar-benar masih perawan yah slave” ucap mist eva meledekku sambil terus menekan benda itu
    masuk.

    Ketika aku tahan benda itu justru aku merasa lebih sakit maka aku coba untuk tenang dan membiarkan benda
    itu masuk lebih dalam lagi ke lubangku. Cara ini sedikit berhasil karena penis itu terus masuk sedikit
    demi sedikit . walaupun tetap sakit tapi lebih mengurangi penderitaanku. Apalagi ketika mist eva
    menambah pelicin ke batang penis itu semakin mudah menerobos masuk.

    Aku coba lebih meregangkan kakiku lebih lebar supaya benda itu cepat masuk semuanya dan ternyata
    berhasil. Aku merasa paha mist eva menyentuh pinggulku menandakan benda itu sudah masuk seluruhnya. Mist
    eva lalu mulai menggoyang-goyang pinggulnya membuat penis buatan yang masuk di lubangku semakin masuk
    lebih dalam. Aku ikut bergoyang2 mengikutinya. Mist eva memegangi pinggangku dan memaju mundurkan penis
    itu di dalam lubangku. Pertama pelan tapi kemudian semakin kencang. Apalagi batang penis itu kembali
    diberi pelican sehingga penis itu bisa sliding maju mundur dengan lebih mudah.

    Aku tak pernah membayangkan keadaanku saat ini. Aku diperkosa dan disodomi oleh seorang wanita. Rasanya
    malu sekali ada dua buah penis yang memasukiku yaitu di lubang anusku dan juga di mulutku. Tapi aku tak
    bisa berbuat apa-apa untuk melawannya karena aku terikat tak berdaya. Akhirnya aku pasrah saja ketika
    mist eva terus saja memompa penis buatan itu di dalam lubangku. Aku terus menggigit dildo gag di
    mulutku.

    Tapi entah kenapa semakin lama aku merasa ada getaran gairah yang mengalir ke tubuhku. Apalagi ketika
    mist eva semakin intens memompa penis itu dan sesekali menggoyangnya. Tak terasa penisku yang sudah tak
    tertutup celana dalam sudah tegang penuh. Apalagi ketika mist eva mulai menyentuh dan memainkannya.

    “ gimana? Enak kan? Kata mist eva sambil terus memompaku.

    Aku hanya diam sambil mencoba pejamkan mata kenapa aku justru menikmati disodomi seperti ini. Aku tak
    kuasa menahan nafsu ketika aku merasa semakin menikmati pompaan mist eva dan tangannya yang memainkan
    penisku. Akhirnya aku ikut mengikuti ritme pompaannya yang semakin dahsyat. Rupanya mist eva sudah tahu
    aku mulai menikmatinya. Dia lalu membuka gag penis di mulutku. Lega rasanya setelah lama mulutku
    tersumbat.

    Tanpa sadar aku mulai mengeluarkan desahan kenikmatan sambil terus mengikuti dorongan mist eva yang
    terus memaju mundurkan penis itu di dalam lubangku.

    “aaaahhhg” desahku lirih sambil terus membuka mulut dan memejamkan mata untuk menikmati sensasi yang
    belum pernah aku alami sebelumnya ini. “ tuh kan kamu menikmatinya, enak kan? Kata mist eva yang tak aku
    pedulikan karena aku benar-benar menikmati kenikmatan yang intens ini.

    Namun sekarang tangan mist eva beralih dari memainkan penisku ke payudara palsu yang masih aku pakai.
    Payudaraku di remas-remas perlahan membuat sakit jepitan yang menjepit putingku. Antara sakit dan nikmat
    aku terus mendesah tak karuan. Bahkan tanpa sadar desahanku semakin keras tapi aku tak mempedulikannya
    karena yang kurasakan sekarang hanyalah nafsu yang semakin menggebu. Penisku benar-benar tegang
    sepertinya siap meluncurkan cairan kenikmatanya.

    Sepertinya mist eva tahu aku hampir mencapai klimax dan seperti biasa dia kembali mempermainkanku dengan
    menghentikan sodokannya. Tapi penis itu masih di dalam lubangku. Tanpa sadar aku yang bergerak maju
    mundur memompa penis itu. Tapi rasanya kurang begitu nikmat.

    “ kenapa slave? “ Tanya mist eva meledekku lagi.
    “ plzz mist…” kataku menghiba tanpa malu lagi karena kenikmatanku terhenti.
    “bilang fuck me plzzz mist” kata mist eva mempermainkanku.
    “ fuck me plzzz mist….” Kataku tanpa malu-malu karena aku sudah terbawa nafsu sampai tak mempedulikan
    apa-apa lagi.

    Mist eva segera menyodok dan memompaku lagi membuatku kembali mendesah kenikmatan sambil memejamkan
    mata.

    “aaaaghhhhh….. aoooohhh desahku tak karuan.
    “ayo minta yang kenceng” kata mist eva menghentikan pompaannya lagi.
    “ FUCK ME MIST PLZZZZ…………” kataku setengah berteriak berulang-ulang.

    Mist eva tertawa melihat keberhasilannya mempermainkanku. Mist eva terus menyodok dan memompa penis itu
    ke lubangku semakin keras dan kadang digoyang-goyangkannya. Aku benar-benar melayang dibuatnya. Nafasku
    semakin memburu, Sampai pada satu sodokan penisku yang sudah sangat tegang meluncurkan gelombang demi
    gelombang kenikmatan tanpa ada sentuhan.

    Aku bergetar hebat menikmati sensasi yang sungguh luar biasa ini. Belum pernah aku merasakan kepuasan
    yang sangat dahsyat seperti ini. Aku renggangkan kakiku lebar-lebar sementara mulutku menganga lebar dan
    mataku masih aku pejamkan untuk menikmati momen yang sungguh menakjubkan ini.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jadi Gigolo Pemuas Tante Cantik

    Cerita Sex Jadi Gigolo Pemuas Tante Cantik


    944 views

    Perawanku – Cerita Sex Jadi Gigolo Pemuas Tante Cantik, Di kotaku ini niat utamaku menempuh pendidikan kuliahku, meskipun kedua orang tuaku termasuk keluarga yang kurang mampu. Tapi niatku begitu besar dan lebih tepatnya aku berambisi untuk dapat melanjutkan pendidikan kuliahku ini. Jauh dari keluarga akupun berinisiatif untuk mencari pekerjaan yang bisa menopang hidup selama aku berada di kota besar ini.

    Nama panggilanku Adan dengan umur 19 tahun, awalnya aku bisa membiayai kuliahku dengan cara bekerja sebagai penjaga warnet yang mendapat shift malam. Namun akhirnya aku tidak dapat meneruskan semua itu karena kebutuhanku untuk hidup di kota ini saja begitu besar, padahal aku sudah mensiasatinya dengan cara masak nasi sendiri namun belum bisa normal juga.

    Sampai akhirnya akupun mendapatkan sebuah tawaran dari teman kampusku. Untuk bekerja di sebuah tempat hiburan malam dan akupun tertarik setelah mendengar honor yang bisa aku dapatkan tanpa tahu pekerjaan apa yang harus aku lakukan di tempat itu, sampai akhirnya setelah sampai di tempat itu dan ada seorang wanita yang lebih pantes aku panggil tante saat itulah aku tahu pekerjaanku.

    Rupanya aku harus menjadi gigolo lebih tepatnya karena aku harus melayani wanita tersebut untuk melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa. Sebagai cowok normal meskipun baru kali ini berdekatan dengan seorang wanita asing tapi akupun tergoda setelah melihatnya begitu cantik dan juga seksi saat itu juga aku mengenalnya dan memanggilnya tante Soffi.

    Pertama kali berkenalan dengannya dia dengana terus terang berkata kalau sedang jenuh dengan kehidupan rumah tangganya karena itu dia mencari hiburan dan memang baru pertma kali juga dia melakukan hal ini. Akupun menceritakan hal yang sama dan tante Soffi mendengarkan ceritaku dengan seksama bahkan dia memberikan beberapa saran padaku hingga tidak terasa kamipun semakin akrab.

    Malam itu tante Soffi langsung menawarkan untuk aku bersama dengannnya dan akupun mengikuti kemauannya. Bahkan aku lupa kalau malam itu aku datang bersama temanku ke tempat itu, sampai akhirnya aku sedikit gugup ketika memasuki sebuah hotel tapi sebagai mahasiswa aku harus bersikap seolah biasa melakukan hal ini, malu juga jika harus bersikap katro di depan tante Soffi.

    Sampai di dalam kamar hotel aku lihat tante sudah melepas pakaiannya satu persatu ” Ayo Adan.. beri tante ke hangatan sayang…. heeeehhh… ” Dia mendekat dan mencium leherku dengan mesranya membuatku merasa ingin segera melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa, aku memejamkan mata menikmati sentuhan yang di berikan tante Soffi padaku dan terasa geli setiap sentuhan yang dia berikan.

    Kini akupun tidak diam saja dengan lembut aku daratkan bibirku pada bibirnya dan langsung di kulum oleh tante Soffi “Oooouuugghh…. ooouuugghh… aaaaggghhh… Adan… ka.. mu.. aaagggghhh.. te.. rus… sayang.. ” Akupun lebih berani dengan cara menekan tubuh tante Soffi hingga akhirnya kamipun saling bergumul di atas tempat tidur hotel yang empuk.

    Tante Soffi begitu agresif karena sekarang dia sudah berada di atas tubuhku lalu dengan menuntun kontolku dia masukkan pada memeknya. Akupun merasakan nikmat yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, aku gigit bibirku menahanya tapi dapat aku dengar tante Soffi sedang tertawa renyah saat itu, lalu diapun melumat bibirku dengan mesranya.

    Ketika aku buka mataku nampak tante Soffi yang sedang bergerak maju mundur di atas tubuhku “Ooouugghh… ooouuugghhh… aaaaaaaagggghhh… aaaaaggggghhhh…  aaaaggghhh…” Dia mengambil tanganku kemudian dia taruh tanganku pada teteknya sendiri, dan akupun meremasnya seperti pemain dalam adegan cerita dewasa yangmemang pernah aku baca sebelumnya.

    Tante Soffi semakin cepat melakukan gerakannya sampai akhirnya akupun merasa kontolku seakan bergerak dalam memeknya. Aku tahu kalau akan segera menumpahkan sperma tapi aku berusaha menahannya “Ooouuugghh… oooouuuggghhh… ooouuuggghhh… aaaaagggghhhh… sayang… aaagghhh.. ” Dia terus bergoyang dan terus melakukan gerakan pantatnya yang begitu menggoda.

    Sampai akhirnya aku rasakan getaran yang semakin keras pada kontolku dan akhirnya tumpah sudah larva hangat dari dalam kontolku. Baru kali ini aku merasakan nikmat yang seperti ini, aku dekap tubuh tante Soffi yang dengan lembut masih memberikan ciuman hangat padaku. Inilah kenikmatan yang kurasakan dari adegan cerita dewasa yang baru pertama kali aku lakukan dengan tante Soffi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jadi Lupa Diri Ketika Tanganku Meraba Paha Cewek Cantik

    Cerita Sex Jadi Lupa Diri Ketika Tanganku Meraba Paha Cewek Cantik


    697 views

    Perawanku – Cerita Sex Jadi Lupa Diri Ketika Tanganku Meraba Paha Cewek Cantik, Kisah ini terjadi beberapa hari yg lalu, ini bermula saat aku sedang membantu sahabatku yg sedang melaksanakan persiapan pernikahannya di rumahnya. Lazimnya acara pernikahan pasti banyak orang yg turut membantu keluarga sahabatku itu, dari mulai tetangga sampai teman2 bermain sahabatku itu. Dari sekian banyak orang yg membantu itu ada salah seorang wanita yg menarik perhatianku.

    Wanita ini memakai gaun pesta yg sangat anggun dan seksi, dia memakai gaun terusan warna ungu dengan belahan rok memanjang hingga sampai ke pertengahan pahanya. Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya sekilas mengintip, membangkitkan gairah siapapun yg melihatnya, terutama aku sendiri. Wajahnya biasa saja tapi karena kulitnya putih mulus membuat gairahku bangkit, aku berkhayal seandainya aku bisa menyentuh kulit mulusnya itu aku pasti akan melakukan apapun yg diminta.

    Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita itu. Rupanya dia adalah adik mamanya, umurnya kutaksir sekitar 30 thn-an dan dia telah mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang mengurus bisnisnya di luar kota. Aku sering meliriknya terutama saat dia berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku. Rupanya diam2 dia mengetahui kalau aku sering mencuri2 pandang terhadapnya.

    Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku sedang melirik ke belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan aku sangat malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan itu. Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru tersenyum saat dia mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya.

    Bukan main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena kenakalan mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata. Aku mencari cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan untuk mendekatinya.

    Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta tolong oleh mamanya sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan mamanya, dan yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya untuk mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.

    Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan berkenalan dengannya tapi entah mengapa bibirku terasa kelu, aku jadi serba salah karena selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena bentuk belahan gaun dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan pahanya terbuka. Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa terasa adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda diriku dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar terbuka, membuat pahanya semakin kian terlihat olehku.

    “Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah?” ucapnya memecahkan keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku tersipu tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.
    “Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?” pancingnya kepadaku.
    “Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti” jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila dia tau aku bernafsu oleh tubuhnya yg indah itu.

    Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka melihat pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata,

    “Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau kamu mau megang pahaku pegang aja tapi nggak boleh ngelantur megangnya ya..” katanya sambil tersenyum padaku.
    “Bener nih mbak, mbak nggak marah..” jawabku memastikan ucapannya.

    Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak meraih tanganku lalu meletakkannya di pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti itu sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit mulusnya yg hangat menyentuh telapak tanganku. Kubelai2 pahanya dan sesekali kuremas gemas, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik gaunnya merayap naik ke arah selangkangannya.

    Saat ujung jariku menyentuh kain penutup bagian paling sensitifnya, kudengar lenguhan tertahannya. Aku semakin bersemangat, perlahan kutelusupkan jariku ke pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai memasuki celana dalamnya. Aku dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya, tonjolan yg ada di dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung.

    Aku menjadi semakin lupa diri, tapi saat jariku mulai menyentuh bibir vaginanya yg telah membasah, dia menahan tanganku lalu memberi isyarat keluar. Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan gaunnya yg sedikit berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak keluar dari mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil kue pesanannya.

    Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku ingin mengulang kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus dia menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini. Aku sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium pipinya dengan penuh gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu. Selama perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku seakan tak sabar ingin menikmatinya.

    Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya tepat.

    Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan dirinya dan berharap dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya, aku tidak berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya aku takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya. Akhirnya Sinta menghubungiku, saat itu aku baru mandi pagi dan sedang bersiap akan keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku masih pengangguran.

    Dia mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya sedang sekolah dan pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok anaknya yg sakit. Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan mengajakku memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku, dengan bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi melamar kerja seperti biasanya.

    Singkat cerita sampailah aku di alamat rumah yg diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik sesaat jam tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam sebelum putra2nya pulang dari sekolah, pikirku. Kupencet bel rumahnya, lalu tak lama kemudian dari rumah itu terdengar sebuah suara yg kukenal tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg menyuruhku untuk langsung masuk dan mengunci kembali pagar depan rumahnya. Setelah mengunci pagar aku langsung bergegas masuk ke rumahnya.

    Saat aku telah berdiri di hadapannya barulah kusadari ternyata dia hanya memakai gaun tidur yang sangat merangsang. Warnanya hitam dan ukurannya sangat pendek hingga sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg paling membuatku bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di balik gaunnya itu. Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan hanya berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini, batinku berkata.

    Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul dan bibirnya adalah sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas, lidah kami saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku meremas bokongnya gemas.

    Sekitar lima menit-an kami bercumbu dengan posisi itu sampai dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku menuju kamarnya yg terletak di tengah. Setelah menutup dan mengunci pintu kamar dengan nafas memburu dia lalu mulai mempreteli bajuku satu persatu sampai tak tersisa, akupun tak mau kalah kulepaskan gaun tidurnya sampai kami sama2 polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami.

    “Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen banget ngerasain kontolmu ini..” katanya sambil meraih kontolku dan dengan cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.

    Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar di kejantananku, menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2. Sekitar 15 menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku, kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka kakinya lebar2. Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di depannya, kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya yg kulihat telah berdiri mengacung.

    “Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet jilatin punya mbak, aku udah nggak tahan nih..” rintihnya memohon padaku untuk memulai aksiku sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah vaginanya. Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung menerkam klitorisnya dengan kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya keras terdengar saat aku lakukan itu.

    “Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh” ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya, kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya. Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.

    “Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak tahan, aku mau..ughh..” rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik, berharap aku segera memasuki tubuhnya. Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia merasakan orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku.

    Kugencarkan seranganku pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya menegang kaku, kedua pahanya erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat meremas sprei. Diiringi jerit nikmat tubuhnya lalu menyentak liar tak terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu tubuhnya lunglai, kedua kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat terpejam dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya dia telah mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.

    Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya. Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya lalu kukecup dahinya lembut. Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.

    “Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake kontolmu gede itu tapi malah pake bibirmu yg memble itu..” cibirnya seraya mencubit gemas pipiku.

    “Tapi rasanya sama enak kan mbak” sahutku sambil meremas lembut dadanya.
    Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, “Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa..” selidiknya sambil memasang muka masam.

    “Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek” balasku menangkis tudingannya.
    “Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang..” sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.

    Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium dadanya, kuciumi kedua payudaranya dengan lembut tapi puting susunya sengaja aku tidak lumat, hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali kugesekkan ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras. Dia hanya merintih geli saat kulakukan itu, lalu dengan gerakan cepat dan tiba2 aku menerkam puting susunya yg sebelah kiri dengan bibirku. Kugigit lembut putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan memelintir puting susunya, tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu.

    Tangannya meremas rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas pertanda birahinya mulai beranjak naik lagi. Tanganku bergerak meremas dadanya yg sebelah kanan, lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku, perlahan kurasakan kedua puting susunya makin mengeras. Tangannya makin kuat meremas kontolku dan kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas kontolku dengan agak kuat, kugeser pantatku sedikit agar remasannya pada kontolku bisa sedikit berkurang.

    Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan menuruni tubuhnya, kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah melahirkan lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin dilebarkan saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya.

    Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas klitorisnya dan jari tengahku menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah mulai membasah lagi. Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting susunya, perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.

    “Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin lemes..” ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya yg telah merekah basah. Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat.

    Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya. Kontolku terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.

    Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu ditambah suara rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana kamar menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg bergelantungan di atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga membuatnya makin tak mampu menahan diri. Beberapa menit kami melakukan ini, aku berusaha bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku ingin memberinya kepuasan ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu mulai dirasakannya, rintihan nikmatnya makin kuat terdengar.

    “Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf..” rintihnya, tangannya kuat mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar kulit dadaku. Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang kaku sesaat, kedua matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan jerit kenikmatan. Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi menahan diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat membuncah di kontolku seakan ingin meledak.

    “Aah mbak..Santii..aku juga..aahh..” ucapku tersendat saat air maniku tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam vaginanya. Mendapat semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat dirinya orgasme untuk ketigakalinya. Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur dengan erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa orgasme yg kami rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam vaginanya.

    Bibirku dan bibirnya saling melumat, dengan mata terpejam kami menikmati sensasi nikmat ini.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jadi Pacar Gelap Tante Eti

    Cerita Sex Jadi Pacar Gelap Tante Eti


    745 views

    Perawanku – Cerita Sex Jadi Pacar Gelap Tante Eti, Ini adalah pengalaman saya dengan Bu Edi, tetangga saya, Waktu itu kira-kira jam 9 pagi saya berniat mau kerumahnya untuk membayar listrik karena memang dibantu oleh beliau dengan menyalur listrik di rumahnya krn kebetulan belum pasang listrik sendiri…

    Trus sesampai dirumahnya ternyata sepi sekali. Aku kira tidak ada orang di rumah. Tapi aku liat pagar tidak dikunci, jadi inisiatif aku buka aja kemudian aku ketuk pintu rumah bu Edi…
    “Pagi bu” sapaku
    “Eh, mas leo…,masuk..”

    Aku pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat Bu Edi pagi itu begitu seksi dengan menggunakan daster tanpa lengan yang serba tipis dan mini sehingga terlihat tubuh bu edi yang montok..”Wah kalo kayak gini bisa kacau ni otak…” kataku dalam hati

    “Ini bu, saya mau bayar listrik untuk bulan ini dan bulan depan. Saya dobel aja, kebetulan ada rejeki…” aku memulai pembicaraan.

    “Oalah….kenapa kok pake didobel segala sih mas?? Gak apa2 kok bayar satu aja dulu, khan tanggalnya jg msh muda gini, barangkali ada keperluan mendadak khan bisa dipakai dulu…” katanya.

    “Ah gak apa2 kok bu. Mumpung lagi ada aja. Daripada ntar kepakai bln depan saya jd bingung bayarnya….” Jawabku.

    “Mas leo ini bisa aja..masalah itu mah gampang mas bisa diatur…lagian tetangga dekat aja kok. Santai aja lah” serunya ramah.

    “Iya bu gak apa kok…dibayar dobel aja.” Kataku lagi.

    “Kalo gitu tunggu ya,,ibu ambil catatannya dulu..Oh iya mas leo mau minum apa? Panas apa dingin??” tanyanya lagi.

    “Ah gak usah repot2 bu….bentar lagi juga pulang kok..” seruku.

    “Udah gak apa2…kopi ya?? Biar gak buru2 pulang…” katanya lagi.

    “Boleh deh bu, terima kasih…..” jawabku sambil tersenyum.

    Ibu Edi pun langsung masuk kedapur, Sementara aku hanya terdiam sambil menghitung uang dari dompetku untuk memastikannya tidak kurang.

    Ibu Edi keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi.
    “Silakan diminum mas…”

    “Terima kasih bu..” Jawabku.

    Bu Edi duduk disampingku sambil membuka2 lembaran buku catatan pembayaran listrik bulan lalu. Aku mencium aroma wangi sekali, ditambah pemandangan indah krn daster bu edi agak rendah sehingga aku bisa melihat belahan dadanya yg putih dan padat berisi. Nampaknya bu edi baru selesai mandi. Aku merasakan ****** aku mulai membesar melihat pemandangan yahud ini…

    “Nah ini mas, totalnya masih sama seperti bulan kemarin, delapan puluh lima ribu. Jadi dibayar dobel kah?”

    Aku agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana.
    “Eh….oh…iya bu, jadi bayar dobel. Berarti totalnya berapa bu??” Jawabku sekenanya.
    “Berarti ya seratus tujuh puluh ribu…” kata bu edi sambil senyum.
    “Oh…eh….ii….iya bu saya bayar semua. Ini a…ada dua ratus ribu saya titipkan semua aja..” kataku gugup. Bagaimana tidak. Ketika menyebutkan jumlah tadi, pose bu edi sangat menantang, dengan belahan dada yg nampak jelas dan paha yg menganga..

    “Lho kok kaget?? Kenapa?? Dibayar satu dulu aja gak apa2 kok mas” katanya.
    “eh…anu….nggak kok bu. Beneran saya ada kok. Saya bayar semua aja..” kataku sambil melirik belahan dada bu edi yg begitu menantang..

    Nampaknya bu edi mengetahui aku menyelidiki dadanya yg sekal itu..Namun bu edi hanya tersenyum tanpa berusaha menutupinya. “Ya udah kalo gitu gak apa2 deh. Emang mas leo liatin apa sih koq kayaknya jadi gak konsentrasi gitu??”
    “Oh…eh…nggak kok bu.., anu….” aduh aku mulai bingung, sementara bu edi tersenyum memandang ku. “Kopinya diminum gih mas,, keburu dingin lho” serunya sambil tersenyum. “Masalah duitnya ntar aja deh, keliatannya mas leo lagi bingung gitu…” katanya sambil tersenyum nakal.

    Tiba2 bu edi menyentuh pahaku, “dari tadi ngliatin ini aja kenapa mas??” Tanya bu edi sambil menunjuk dadanya.
    “Oh….eh….anu…itu….gak sengaja bu…” jawabku makin gugup
    “Gak sengaja apa gak sengaja?? Koq diliatin terus sampai gak berkedip gitu..?” katanya sambil semakin mendekat ke aku.
    “Suka ya???” Tanyanya lagi
    “Mau??” aku semakin tidak bisa menjawab. Tapi kontolku semakin tegang krn bu edi mengelus-elus pahaku.

    “Eh..m..m…maksud ibu??” Srup bibirnya bu edi langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas ****** ku, pikiranku sangat kacau, aku masih bingung dan belum percaya kalo saat ini aku bermesraan dengan bu edi, yang selalu jadi fantasi sex ku. Birahiku pun mulai bangkit, aku pun mulai meremas-remas payudara bu edi yang tadinya hanya aku liatin saja. Kami saling melumat dan tangan bu edi terus meremas-remas kontolku. Tanganku pun mulai menelusup dari sela-sela daster bu edi dan masuk ke dalam BHnya. Aku mainkan dan aku pilin-pilin puting susu bu edi yang mulai mengeras.

    “Terus mas leo…ssshhs, enak banget..” dan tangan bu edi mulai membuka celana jeans ku, aku pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku sehigga kini tinggal cd yang melekat.

    “Mas…kita ke kamar aja ya…jangan disini nanti diliat orang..” Dan kemudan mencium bibirku.

    Bu edi langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh bu edi kini tinggal berbalut BH dan cd saja. Kemudian sambil menatapku nakal bu edi mulai membuka bh dan cd nya. Kini bu edi telah telanjang bulat dihadapanku…

    “Wow bener2 seksi nih….” Gumamku sambil memelototi tubuh bu edi satu per satu dari atas sampai bawah. Tubuh bu edi memang sangat mulus, kulitnya putih, payudaranya begitu menantang dengan puting kemerahan yg mengacung. Apalagi memek bu edi, begitu indah dengan klitoris yg menonjol, serta tidak ada satu helaipun bulu jembutnya..nampak sehabis dicukur.

    “Kok malah bengong mas leo….sini dong”

    Bu Edi duduk di tepi ranjang dan kemudian aku mendekat dan menunduk mencium bibirnya. Tangan bu edi melepaskan cd ku dan keluarlah kontolku.

    “Waaahhh….. mas…ini besar banget, apa begini ya kalo orang arab?” Kebetulan memang aku keturunan arab….”lebih besar dari punya suamiku nih….wah muat gak ya??” kata bu edi sambil mengelus-elus ****** ku, sesekali dijilati ujung hingga buah pelirku jg tak lepas dari jilatan bu edi.
    Aku hanya terpejam menikmati servis dari bu edi ini. Bu edi kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedadaku, putingku di hisap dan dijilati.
    Ouh..bu enak banget bu, terus bu.

    Kemudian bu edi berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat es krim.

    Kemudian memasuk kan kontolku kemulutnya. Dia pun mengulum kontolku dengan lihai. Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapan istriku….

    “ahh….Terus bu”, aku pun mulai memompa kontolku didalam mulut bu edi sehingga mulut bu edi terlihat penuh. Sesekali bu edi menggunakan giginya untuk mengulum kontolku…aaaauuhhhh rasanya benar-benar nikmat.

    Sekitar 10 menit bu edi mengoralku, sebelum akhirnya menciumi buah pelirku, menjilatinya lalu berdiri dan kembali mencium bibirku.

    Ternyata bu edi sangat menyenangi foreplay. Terbukti berkali-kali dia menjilat leher hingga belakang telingaku dan memainkan lidahnya di putingku. Bener-bener sensasi yang luar biasa. Aku pun tidak tinggal diam. Kini aku remasi payudara bu edi sambil aku jilat lehernya. Payudara nya jg tak luput dari jilatan dan remasanku sampai aku mulai mengulum putingnya. Bu edi hanya mengeliat-mengeliat dan mendesah mendapat perlakuan ini dariku. Sesekali aku gigit2 kecil putingnya dan bu edi melenguh nikmat karenanya….

    Perlahan aku baringkan bu edi sambil terus melumati payudaranya. Ciumanku turun ke perutnya..”Bener2 putih dan perfect tubuh ini” batinku. “Ahhhh…..sssssshshhh…..ouh…..terus mas….ahhhhh….enak banget lidahmu….ahhh….mas leo pinter…..eeehmm..” bu edi mengeliat.

    Aku pun menjulurkan lidahku ke memeknya, asin, ternyata cairannya bu edi banyak banget keluar. Memek yang kemerahan itu bener-bener basah oleh ludahku yg bercampur lendirnya..

    Aku pun mengangkangkan kakinya agar bisa menjilat lebih dalam, ku jilat klitorisnya lalu aku kulum-kulum dan sesekali kugigit pelan-pelan.
    Ouch…nikmat banget mas……terus…..auhhh…ouhhh…, hisap terus mas…”
    Aku pun menjilatnya dan kemudian ku masukkan jari ku kadalam memeknya dan bu indah pun menggelinjang keenakan….
    Ouch..mas….ahhhhhh….terusin mas…aku gak pernah senikmat ini……jari kamu enak banget ahhh pinter mas…..shhhh…”
    Tak lama kemudian bu edi menjepit kepalaku dan menjambak rambutku dan aku pun mepercepat permainan fucking finger ku di memeknya..
    “Shhhhh…,uhhhhffff…aku mau keluar mas..oouuuuhh….hisap terus mas….,ohh……”
    Akupun menghisap kuat kuat lubang kenikmatan itu dan “cret..cret..”
    Cairan bu edi menyemprot mulutku dan aku pun menjilatnya sampai bersih.

    Bu edi keliatan lemas….aku pun kembali berjongkok di atas kepala bu edi dan kembali ku sodorkan kontolku..

    Bu edi pun menghisap dengan kuat kontolku..aku membalikkan badanku sehingga posisi kami sekarang 69, aku menahan badanku dengan lutut dan terus memompa mulut bu edi. Sementara memek bu edi kembali basah dan aku terus mengelus elusnya.

    Aku pun memperbaiki posisiku dan kini kami sama-sama berbaring..
    Kulumat bibir bu edi yang sensual dan menggemaskan, sambil tanganku memainkan klitorisnya..

    “Shh..uhf.. nikmat banget mas…aaahh….masukin sekarang mas….auuhhhh..cepet mas aku udah ga tahan nih..gatel banget rasanya.”

    Bu edi pun kusuruh mengangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat menyentuh payudaranya…

    Kini bibir memek bu edi muncul keluar dan menganga seakan berteriak minta dientot. Aku pun mengarahkan kontolku ke vagina bu edi dan mulai menggesek-gesekannya..

    ”sssshhhh….aaahh…uuuhhh ayo maas masukin dong…ahhhhh”.. Aku pun menancapkan kontolku dengan cepat masuk ke dalam vagina bu edi yang sudah basah.

    “Ouhhhh….pelan-pelan mas….ahhhhhhhhhh……kontolmu gede banget mas….”. Ternyata memek bu edi masih sempit dan enak banget kontolku serasa dipilin-pilin. Aku pun memompa terus memek bu edi…semakin lama semakin cepat..

    “Ouh..terus mas…..iih…ahhh….sshhhh…”. Kemudian aku berhenti dan menancapkan kontolku sedalam-dalamnya lalu aku diamkan…..aku ciumin payudara bu edi…lalu aku kulum putingnya…Dan secara tiba2 aku goyang lagi dengan gerakan menekan dan memutar. “Shhhhhh…..ahhhhhh,,,masss pinter banget kamu…a.oooohhh…..enak mas….” Bu edi meracau tak karuan. Kemudian tubuh bu edi mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali..

    “Ouh..aku keluar lagi mas…..enak mas…..enak banget,”
    Aku pun membalikkan badan bu edi dan ternyata bu edi langsung mengerti apa mauku dan dia pun langsung menungging dan kini kami dogy style..aku pun memasukan kontolku kedalam memek bu edi.. “Ouhh…..mas….kamu kuat banget….ahhhhhh…..leo…..terus sayang…..nikmat banget ”

    Aku terus memompa memek bu edi sambil meremas-remas payudara bu edi yang bergelantungan..

    ”Ouh..ahh..terus mas….,aku gak tahan lagi mas….ahhhhh….. “ rintih bu edi. Aku pun merasa ada yang mau keluar dari kontolku,,,,aku semakin mempercepat kocokanku di memek bu edi. “huffft….aahhh….oh….sayang….aku mau keluar nih…” seruku. Aku tak peduli lagi dengan beda usia kami. Aku panggil bu edi dengan sayang. “ahhhh….uuhhh….iya sayang gak apa-apa terusin aja….shhhshhhh…” teriaknya. Rupanya tak dapat kutahan lebih lama lagi. Dengan tusukan terakhir aku berhenti dan cret…cret…..cret….ahhhh…..sayang…..uuuhhhh” teriakku mengiringi semprotan spermaku ke memek bu edi. “Auuuuuuuhhhh……oooooohhhh……” rintih bu edi. Aku merasa ada rasa hangat di sekujur kontolku…nampaknya bu edi orgasme lagi..
    “aahh….” Kami berdua rebahan di kasur…bu edi tersenyum puas…lalu aku kecup bibirnya…..
    “makasih mas……enak bgt…..” ujar bu edi.
    “Iya sayang….aku juga merasa enak bgt….puaaaassss sama km….” seruku sambil lalu mengulum bibirnya lagi. Tanganku mulai meraba payudaranya lagi.
    “mas….aahhhh udah dulu mas…..capek….ssshhh..”
    “Iya sayang,,,,aku cm gemes aja sama ini …” jawabku sambil mencubit payudaranya..

    Kami pun berpakaian lagi. Ketika hendak pamit, bu edi melumat bibirku dan meremas kontolku….
    “Uangnya dibawa aja dulu ya…..bln depan aja bayarnya…..” kata bu edi di sela2 ciuman kami.
    “Aku balas meremas payudaranya lalu aku kulum lagi bibirnya.
    “kalo bulan depan kelamaan….ini gak betah “ kataku sambil menunjuk kontolku.
    “Iya gampang….ntar aku sms kalo rumah lagi sepi….ok sayang…..”jawabnya..
    “Dengan senang hati” jawabku dan aku kulum bibirnya lagi sambil aku maikan puting payudaranya….

    Aku pun pamitan pulang. Sejak itu kami jadi sering ML kalo rumah bu edi lagi sepi. Bahkan pernah juga di hotel kalo bener2 gak tahan tapi di rumah lagi ada anak-anaknya. Dan aku juga sering dibebaskan bayar listrik karena bu edi puas dengan pelayanan yang aku berikan…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Janda Gersang

    Cerita Sex Janda Gersang


    1092 views

    Perawanku – Cerita Sex Janda Gersang, Sudah dua tahun Tini menjanda. Suaminya sedang merengkok dalam penjara kerana dituduh mengedar dadah. Kerana memikirkan suaminya akan dihukum gantung maka Tini meminta cerai dari suaminya. Tak guna menunggu suaminya yang akhirnya akan ke tali gantung.

    Dalam usia 25 tahun Tini memerlukan belaian kasih sayang seorang lelaki. Nafsunya sedang berada dipuncaknya dalam usia sebegini. Ghairahnya perlu ditangani dan keiginan batinnya perlu dipenuhi.

    Dengan wajahnya yang cantik dan kehidupannya yang mewah hasil peninggalan harta suaminya maka banyak lelaki muda maupun tua yang cuba mendekati Tini. Malah ada lelaki tua yang bergelar Datuk cuba menghampirinya. Semuanya ditolak dengan baik oleh Tini.

    Sebagai seorang model sambilan penampilan Tini memang bergaya. Dengan wajah ayu dan susuk tubuh tinggi lampai maka lengkap pekej Tini sebagai seorang wanita idaman. Senyumannya saja boleh mencairkan hati lelaki yang melihatnya.

    Bila sudah lama tidak dibelai lelaki bergelar suami kadangkala Tini rasa kesunyian. Dalam kesunyian itulah nafsu dan ghairahnya membuak-buak bagikan lahar gunung berapi. Bagi meredakan nafsunya maka Tini akan menonton vcd porno. Sambil melihat adegan ghairah di skrin tv Tini akan mengusap alat kelaminnya sehingga dia mencapai kepuasan.

    Pagi itu ghairahnya bangkit lagi. Hanya kerana melihat kucing kesayangannya sedang berasmara dengan kucing jantan tetangganya. Kucingnya yang sedang miang dan berguling-guling di lantai diterkam oleh kucing jantan. Kucingnya mengerang kenikmatan bila zakar berduri kucing jantan dengan lajunya keluar masuk lubang burit kucingnya.

    Tini meraba-raba kemaluannya dan kelentitnya diusap-usap lembut dengan jari-jarinya. Jeritan-jeritan kucingnya yang sedang berasmara itu membuatkan nafsu dan ghairahnya sukar dibendung. Pada ketika seperti ini Tini amat memerlukan seorang lelaki bagi memenuhi kehendak batinnya.

    Sedang dia asyik melihat kucingnya yang berguling-guling manja, loceng rumahnya berbunyi. Tini menjenguk ke pintu pagar dan melihat sebuah pick-up bersama dua orang lelaki. Di dinding kenderaan tersebut tertulis jenama pendingin udara. Baru Tini tersedar dia ada menghubungi syarikat air-con untuk membetulkan air-con di ruang tamunya yang sudah dua hari tidak berfungsi.

    Tini menekan punat di alat kawalan jauh dan pintu pagar automatiknya terbuka. Pick-up warna hitam itu meluru masuk ke halaman rumahnya. Kedua-dua pintu hadapannya terbuka dan keluar seorang lelaki india di bahagian pemandu dan seorang lelaki cina di bahagian penumpang.

    Lelaki india tersebut mengambil kotak peralatan di bahagian belakang kenderaan dan mengekori lelaki cina yang agak berusia. Tini membuka pintu ruang tamu dan mempersila kedua lelaki tersebut masuk.

    ”Mana air-con yang rosak?” tanya lelaki cina yang kemudian dikenali sebagai Ah Tong.

    ”Itu,” jawab Tini sambil menunjuk air-con jenis split yang berkekuatan dua kuasa kuda.

    ”Raju, awak tengok apa rosaknya,” arah Ah Tong kepada lelaki india pembantunya.

    Raju mengikut saja arahan Ah Tong majikannya. Dengan menggunakan tangga dia memanjat dan memeriksa air-con berjenama York itu. Dibuka bahagian penutupnya dan ditarik penapis udara alat pendingin udara tersebut.

    ”Air-con ini perlu di servis. Banyak habuk.” Raju menjerit agak kuat.

    ”Berapa lama lu tak servis ini air-con.” Tanya Ah Tong kepada Tini.

    ”Mungkin satu tahun. Sejak beli memang tak pernah servis.” Jawab Tini.

    ”Patutlah jem. Air-con kena servis enam bulan sekali.” Terang Ah Tong.

    ”Buatlah apa yang patut. Asal dia jalan balik sudahlah.”

    ”Raju, lu bawak turun itu air-con dan cuci di luar sana,” perintah Ah Tong sambil menunjuk ke halaman yang ada paip air.

    Tini dan Ah Tong duduk saja di ruang tamu sambil memerhati Raju membersih air-con. Tiba-tiba Tini teringat dvd playernya yang tidak mengeluarkan gambar di bilik tidurnya.

    ”Ah Tong, lu boleh tengok dvd player saya di tingkat atas. Sudah dua hari rosak.”

    Ah Tong dan Tini naik ke tingkat atas banglo dua tingkat itu. Ah Tong langsung menuju ke meja rendah di sudit bilik tempat tv dan dvd player di tempatkan. Sambil bersila di atas karpet tebal Ah Tong memeriksa dvd player yang dimaksudkan. Tini duduk di pinggir katil lebar bertilam tebal yang empuk memerhati Ah Tong si apek cina yang sedang membelek dvd player jenama Sony.

    Di bahagian belakang rumah kucing Tini masih galak berasmara. Suara-suara kucing betina yang sedang miang jelas di kuping telinga Tini. Suara jeritan kucing betina yang sedang dikongkek oleh kucing jantan menghantui fikiran Tini. Bayangan zakar berduri keluar masuk lubang burit kucing betina menimbul resah di fikiran Tini. Tanpa sadar Tini meraba kemaluannya dan cairan panas mengalir perlahan membasahi bibir-bibir yang mula membengkak.

    Tini memerhati Ah Tong yang memakai seluar pendek berkaki lebar. Celah kelangkang apek tua itu diperhati. Tini mula membayangkan batang bulat kepunyaan Ah Tong. Tini tak kisah lagi Ah Tong yang tua itu. Yang difikirkannya batang pelir yang mampu mengeras dan mampu menyelam dalam lubang kemaluannya yang terasa gatal-gatal.

    Ah Tong, lu boleh servis barang gua tak. Dah dua tahun tak servis.”

    “Barang apa tu?”

    “Ini.” Tini menunjuk ke arah kelangkangnya sambil tersenyum.

    “Lu jangan main-main.” Apek tua membelalakkan matanya ke arah Tini yang senyum-senyum menggoda.

    “Gua tak main-main. Boleh ke lu servis.” Tini bersura manja.

    Cerita Sex Janda Gersang

    Cerita Sex Janda Gersang

    Jari-jari Tini mula melepaskan satu persatu kancing baju yang dipakainya. Blous labuh dan longgar itu dilepaskan dari tubuhnya. Terpegun Ah Tong melihat Tini yang berkulit bersih telanjang bulat bagaikan boneka di hadapannya. Lelaki cina separuh baya itu terkaku. Jantungnya berdenyut kencang dan alat kelaminnya mula mengeras.

    Ah Tong hanya menelan liur melihat wanita muda di hadapannya. Janda berusia 25 tahun itu sungguh mengiurkan. Berkulit putih halus dan tinggi lampai, Tini kelihatan amat sempurna. Buah dada yang sempurna bentuknya, pinggang yang ramping dan tundun yang dihiasi bulu-bulu halus teramat indah. Ah Tong terpaku dengan mulut ternganga melihat pemandangan indah di hadapannya. Indahnya ciptaan tuhan, fikirnya.

    Tini yang masih duduk di katil menarik tangan Ah Tong. Ah Tong terduduk di sisi Tini. Semerbak bau harum badan dan rambut Tini menerpa ke lubang hidungnya. Sungguh pun sudah tua tetapi bila berdekatan degan wanita perasaan ghairahnya bangkit juga. Naluri lelakinya tercabar bila wanita muda cantik molek memulakan aksi.

    ”Ah Tong, lu tak suka gua,” rengek Tini dengan nada merayu.

    ”Lu jangan main-main, Tini. Walau pun gua sudah tua tapi barang gua masih OK,” jawab Ah Tong terketar-ketar kerana dipengaruhi gelora nafsu.

    Apek tua memerhati badan Tini yang masih solid itu terdedah. Buah dadanya yang pejal dan kenyal membukit. Putingnya yang berwarna merah sebesar kelingking mengeras. Mata Ah Tong terbeliak memandang pertunjukan percuma di hadapannya. Dengan lembut Tini menarik tangan Ah Tong dan diletakkan di atas buah dadanya. Jantung Ah Tong berdenyut kencang dan buah dada mengkal tersebut di usik dan diramas perlahan-lahan. Lembut, kenyal, licin dan seribu satu perasaan menjalar ke otak Ah Tong, cina tua yang sudah lama kematian isteri. Ah Tong menarik nafas panjang dan menelan liur.

    Jantung Ah Tong makin bertambah kencang. Sementara tangannya meramas dan memicit gunung kembar Tini, matanya tak lekang daripada celah paha
    Tini. Faham dengan maksud Ah Tong, Tini merenggangkan kedua pahanya menampakkan kemaluannya yang sentiasa dijaga kemas. Bulu-bulu di bahagian pinggir dicukur licin hanya di bahagian tengah tundun di tinggal sedikit. Bulu-bulu hitam pendek itu sungguh cantik pada pandangan Ah Tong. Mata Ah Tong terbeliak melotot pemandangan yang telah lama tidak dilihatnya. Perasaan geramnya bertambah-tambah.

    Tini makin menggoda Ah Tong. Pahanya dikangkang lebih luas menampakkan lurah yang merekah. Bibir kemaluan yang lembut dan merah benar-benar membuat keinginan Ah Tong ditahap maksima. Ah Tong terus menerkam burit tembam Tini. Sudah lama dia tidak melihat burit perempuan. Burit terbelah merah di hadapannya benar-benar memukau. Dia melutut sambil menghidu bulu-bulu halus di tundun yang membukit. Hidungnya kemudian bergerak ke bawah ke lurah yang sedang merekah lembab. Bau burit Tini disedut dalam-dalam. Aroma khas kemaluan wanita dihidu, nafasnya ditarik dalam-dalam. Pertama kali dalam hidupnya dia mencium burit perempuan melayu. Sungguh segar berbanding bau burit cina kepunyaan isterinya dulu.

    Puas menghidu aroma vagina, Ah Tong mula menjilat bibir burit Tini yang merah dan lembut, sementara Tini mengangkang lebih luas memudahkan apek tua bertindak. Tini menderam halus… aahh… ahhhhh.. issshhh… Tini membiarkan lidah kasar Ah Tong meneroka lubang keramatnya. Ah Tong mengigit lembut kelentitnya. Ah Tong teramat suka kepanasan dan aroma burit Tini. Sudah lama Ah Tong tak pernah tidur dengan perempuan sejak isterinya mati lima tahun dulu. Dia tidak pernah memantat perempuan melayu sebelum ini. Kawan-kawannya bercerita burit perempuan melayu ketat dan panas. Rezeki depan mata takkan dia lepaskan begitu saja. Pelirnya yang telah lama bertapa akan menemukan pasangannya.

    Pelir Ah Tong meronta-ronta ingin keluar dari seluar. Secara spontan Ah Tong melurutkan seluarnya. Batangnya yang keras mencanak dengan kulit nipis masih menutup kepala pelir. Tini terpegun melihat Ah Tong yang berumur separuh baya masih gagah. Pelirnya biasa-biasa saja, taklah besar lebih kurang kepunyaan suaminya saja.

    Tini memegang dan melurut pelir Ah Tong. Kulit kulup bergerak dan menampakkan kepala licin sungguh merah. Pertama kali Tini memegang kemaluan orang lain selain suaminya. Dan pertama kali juga dia melihat dan memegang zakar lelaki dewasa yang tak berkhatan, pelir yang kulit kulupnya masih utuh. Begini rupanya pelir tak bersunat, fikir Tini.

    “Apek, lu tak bersunatkah.. kenapa lu tak potong kulit kulup ni?” tanya Tini sambil bermain dengan muncung kulup. Dilancap dan dilurut batang tua kepunyaan apek cina. Batang coklat muda berkepala merah sekejap terbuka sekejap tertutup. Lucu pada penglihatan Tini.

    “Mana ada orang cina sunat. Lu tak suka ke lancau tak sunat?”

    Tini mendekatkan batang hidungnya ke kepala pelir Ah Tong yang kembang bulat. Dicium bau pelir Ah Tong. Memang ada bau keras di situ. Berbeza dengan bau kepala pelir suaminya. Bila saja bau kepala pelir Ah Tong disedutnya, buritnya tiba-tiba mengemut. Sejak dulu lagi Tini mengidam nak merasa batang cina. Batang hindu pun dia teringin nak rasa.

    “Sekali lu rasa lancau tak potong, nanti lu boleh ketagih ooo”.

    ”Kenapa? Lancau tak potong ada dadah kaa sampai boleh ketagih?”

    ”Itu dadah untuk mulut atas. Ini lancau untuk mulut bawah. Sekali lu rasa nanti tiap hari lu mau.”

    ”Mulut atas tak boleh hisap lancau ke apek?”

    ”Boleh, boleh.. tapi bini gua tak pernah hisap lancau gua”.

    ”Mari sini, dekat sikit. Gua mau hisap lu punya lancau. Nanti lu boleh ketagih, apek”.

    Ah Tong amat teruja bila Tini mau menghisap lancaunya. Belum pernah lancaunya dihisap orang. Sekarang wanita melayu yang cantik dengan bibir merah ingin menghisap batang butuhnya. Tak sabar dia menyuakan batang pelirnya yang keras berdenyut-denyut ke muka Tini. Kepala merah bertambah kilatnya kerana Ah Tong sudah amat terangsang. Sengaja kulit kulupnya ditarik ke belakang supaya kepala licin selesa dalam mulut Tini yang mungil.

    Ah Tong berdiri di tepi katil. Tini masih duduk telanjang bulat di atas tilam. Ah Tong bergerak menghampiri Tini. Batang butuhnya bertul-betul berada di hadapan muka Tini. Tini memegang lembut melurut-lurut batang tua yang keras terpacak tersebut. Kepala merah sekejap ada sekejap hilang mengikut irama lancapan Tini. Ah Tong dah tak sabar lagi ingin merasai bibir merah yang basah tersebut mengepit batang pelirnya.

    Apek tua bangun berdiri. Batang kulupnya dihalakan ke muka Tini. Tini memegang lembut batang tua tersebut. Kepala merah yang telah terkeluar dari sarungnya dijilat dan dikulum, Ah Tong dapat merasakan kehangatan mulut Tini. Beberapa kali dikemut dengan bibir mungil dan mulut yang basah hangat, Ah Tong rasa macam nak terpancut.

    ”Cukup, cukup… gua tak mau pancut dalam mulut. Gua mau pancut dalam lu punya burit,” pinta Ah Tong.

    “Kalau lu mau rasa burit gua lu kena kasi free servis air-con.”

    “Mana boleh free, gua kena bayar gaji Raju.”

    “Kalau tak boleh lu boleh simpan saja lancau lu.”

    “Mana boleh, gua dah tak tahan ni. OKlah servis air-con free.”

    “OK, kira jadi. Sekarang lu boleh cuba lubang gua yang sempit ni.”

    Tini bergerak ke tengah tilam. Pahanya dikangkang. Ah Tong bergerak rapat ke celah paha. Kepala merah yang masih tertutup kulup menuju ke lurah yang telah basah dan banjir dengan air liur Ah Tong bercampur air mazi Tini. Tini tak sabar ingin mencuba batang berkulup. Kata orang kulit kulup yang berlipat-lipat itu terasa lebih nikmat bila bergesel dengan dinding burit. Kepala merah mula terbenam menyelam ke telaga nikmat. Lubang Tini sungguh rapat dan sempit. Ah Tong dapat merasakan kulit kulupnya tertolak ke belakang bila dia menekan batang butuhnya. Bila ditarik kulit kulup kembali menutup kepala pelirnya. Batang tua itu susah juga nak masuk, sampai bengkok-bengkok bila Ah Tong menekan kuat. Kepalanya yang sensitif itu terasa sungguh geli. Sungguh hangat lubang Tini, macam nak terbakar kepala pelirnya.

    “Arghhh manyak kecik la ini lubang, lu pakai apa Tini, lu minum jamu ke?”, Ah Tong cuba menujah lagi supaya pelirnya masuk lebih dalam.

    Batang tua itu agak sukar menembusi lubang Tini yang masih muda itu. Sudah lama Ah Tong tak memburit. Batang tua itu hanya diguna untuk kencing saja. Sudah lima tahun batang itu bertapa. Kalau besi mungkin dah berkarat. Tini terlentang menanti tindakan lanjut Ah Tong. Gelojoh betul orang tua ni. Tangan Ah Tong mula mencari buah dada Tini. Dia menggentel dan meramas kasar. Ah Tong mula menyorong tarik batangnya. Sekali, dua kali, tiga kali… Tini mengemut kuat… Buah dadanya bergoyang-goyang seiring dengan dayungan Ah Tong. Sedap juga batang cina tua ini. Tini gembira dapat merasai batang butuh tak bersunat. Terbeliak matanya bila Ah Tong menekan hingga ke pangkal.

    Raju yang telah selesai memperbaiki air-con sudah lama menunggu Ah Tong. Raju agak hairan kenapa Ah Tong tak turun-turun. Raju menapak anak tangga menuju ke atas. Dari bilik yang tak tertutup pintunya Raju mendengar suara orang mengerang. Melalui pintu yang tidak ditutup Raju terpaku melihat Ah Tong sedang berada di celah paha Tini. Jelas terlihat batang pelir Ah Tong yang berlumuran lendir keluar masuk dalam lubang burit Tini yang juga basah berlendir. Ah Tong mendengus, Tini mengerang. Dua-duanya sedang keenakan. Lelaki cina tua perut boroi mendakap erat tubuh perempuan melayu cantik molek berkulit putih gebu.

    “Ahhhh Tini, manyak sedap ooo… “ Ah Tong tak tahan lagi.. kepala pelirnya terasa sangat geli, batangnya bagai diperah-perah oleh burit Tini yang mula basah. Dia menyorong lagi, sekali, dua kali, dan batang tua itu tak dapat bertahan lama dikepit oleh lubang muda. Creettt.. creettt.. air maninya ditembak ke dalam burit Tini. Air benih yang disimpan lama sungguh pekat. Tini dpat merasakan kehangatannya. Apek tua itu kehabisan nafas. Dia rebah di sebelah Tini.

    “Kenapa cepat sangat apek lu dah kalah. Gua tak puas lagi.”

    ”Ah tak boleh tahan, dah lama tak main looo. Lu punya barang sungguh ketat. Tak boleh tahan… geli.”

    Ah Tong terbaring keletihan di sisi Tini. Tini masih terlentang dengan kaki terbuka. Matanya terpejam dengan perasaan sedikit kecewa. Ah Tong tak mampu memberinya kepuasan. Belum apa-apa apek tua itu sudah menyerah kalah. Kulup cina tua tak mampu bertahan lama. Tini baru separuh jalan, apek tua sudah menyerah.

    Mata Raju terbeliak, nafsunya meronta-ronta, batang butuhnya terpacak keras…

    Raju dapat melihat bibir burit warna merah ternganga diselaputi cairan berlendir. Kebetulan kaki Tini menghala ke pintu. Raju dapat melihat apam Tini yang bermadu itu dengan jelas sekali. Cairan lendir campuran air nikmat Tini dan air mani Ah Tong mengalir keluar membasahi bibir lembut. Batang butuhnya meronta-ronta ingin bebas dari dalam seluar. Nafsunya membakar bagaikan gunung berapi bila melihat Ah Tong yang gemuk itu menindih Tini yang kecil molek.

    Raju bagaikan dirasuk pelesit. Ghairahnya tak boleh dibendung lagi. Batang pelirnya terpacak keras di dalam seluar. Sudah lama dia teringin merasai burit melayu. Dia tahu pelirnya dua kali lebih besar dan panjang dari pelir Ah Tong yang telah tua itu. Tini pasti puas bila merasai batangnya nanti. Tak sabar dipelawa Raju sudah melondehkan pakaiannya. Batang hitamnya terpacak kaku macam tiang bendera. Dilurut-lurut batang keras yang berdenyut-denyut ingin memuntahkan laharnya.

    ”Boleh saya tumpang sekaki.”

    Tini membuka mata bila mendengar suara Raju. Terbeliak matanya melihat Raju telah bertelanjang dengan senjata terhunus sungguh besar dan panjang. Batang pelir warna hitam itu menghala lurus ke arah Tini. Terkejut juga Tini pada mulanya tetapi kerana nafsunya masih belum dipuasi maka dia bersedia saja melayan Raju. Kalau dia membantah sekalipun tentu Raju akan melanyaknya. Lebih baik dia melayan pemuda india itu dan menikmatinya. Dan Tini sendiri pun teringin nak merasai butuh india. Butuh cina telah dicubanya. Butuh melayu telah lama dirasainya.

    ”Marilah… I dah sedia ni,” pelawa Tini sambil mengangkang lebih luas.

    Bagai orang mengantuk disorong bantal, Raju menerkam Tini yang terlentang menunggu. Raju tak kisah pada Ah Tong yang terkapar lesu di sisi Tini. Raju mendekati celah paha Tini. Tundun berbulu hitam yang dipangkas rapi dihampiri. Sejak tadi dia memang geram dengan tundun wanita melayu ini. Tundun yang membengkak itu diciumnya. Puas mencium, Raju mula menjilat lubang burit Tini. Lidahnya membelai lurah yang merekah. Kelentit Tini yang kemerah-merahan itu juga menjadi habuan lidah Raju. Tini mengeliat menahan kesedapan.

    Raju makin bernafsu dan makin ganas. Lidah Raju dimasukkan kedalam burit Tini. Setiap kali lidah Raju keluar masuk ke dalam burit Tini, Tini akan merengek dan mengerang kesedapan. Telah 5 minit Raju menjilat burit melayu idamannya itu dan Tini hanya mampu mengerang dan merengek bila lidah Raju berlegar di lurah merekah dan biji kacang di sudut atas alur.

    Telah beberapa kali Raju menonton lakonan gadis ini di tv. Raju kenal model sambilan dan pelakon drama yang cantik ini. Telah lama Raju memasang angan-angan ingin memantat wanita melayu. Apalagi bila mendengar cerita kawan-kawannya bahawa perempuan melayu pandai kemut dan lubang burit hangat. Kadang-kadang Raju melancap sambil membayangkan perempuan melayu yang cantik.

    Bila bersendirian di atas katil di bilik tidurnya Raju akan membayangkan mulut mungil gadis-gadis melayu menghisap batang pelirnya yang keras itu. Mulut-mulut dengan bibir merah dan basah akan mengucup mesra kulupnya yang tebal itu. Dia sungguh terangsang bila berimaginasi lidah runcing gadis-gadis melayu berlegar-legar dalam sarung kulup. Sambil membayang tangannya akan melancap batang balaknya dan dia akan puas bila benih-benihnya terpancut laju. Dibayangkan benih-benih hindunya akan menerpa rahim melayu yang subur dan benihnya akan bercambah dalam perut perempuan melayu.

    Sekarang bukan lagi angan-angan. Memang nyata burit melayu yang diidam-idamkannya telah menjadi santapannya. Terasa sayang untuk menyelesaikan secepatnya. Raju ingin berlama-lama menikmati burit melayu idamannya. Dicium dan dijilat burit Tini sepuas-puasnya. Disedut dalam-dalam bau istimewa burit melayu. Aroma khas burit menjadikan Raju ketagihan. Bau burit Tini sungguh segar dan enak. Kalau boleh Raju ingin berlama-lama membenamkan batang hidungnya ke dalam lurah bermadu kepunyaan Tini.

    “Raju, I dah tak tahan ni, I nak hisap batang you” kata Tini.

    Raju teramat gembira bila Tini meminta untuk menghisap batang butuhnya. Angan-angannya akan menjadi kenyataan. Bibir merah basah dan cantik itu akan membelai kepala butuhnya. Lidah merah yang runcing itu akan berlegar-legar dalam sarung kulupnya.

    Raju merapatkan batang butuhnya ke muka Tini. Raju memang menanti dan mengharapkan bibir mungil Tini akan mengulum kepala kulupnya. Jelas sekali terlihat zakar Raju seperti kebanyakan zakar lelaki india yang lain. Zakar tak bersunat itu kepalanya masih tertutup kulup. Macam butuh Ah Tong juga. Cuma kulit kulup Raju lebih tebal daripada kulup Ah Tong. Hanya bahagian lubang kencingnya saja kelihatan.

    Tini juga agak hairan kenapa dia amat menyukai batang berkulup. Sejak dia menjadi ketagih menonton dvd lucah maka batang pelir tak bersunat menjadi idamannya. Bila Tini melihat wanita mat saleh membelai dan melancap zakar yang masih ada kulupnya perasaannya menjadi tidak keruan. Bagi Tini zakar berkulup sungguh cantik dan seksi. Terlihat saja zakar tak berkhatan bibir farajnya terasa gatal. Zakar putih atau zakar hitam asal saja tak bersunat boleh membuatkan farajnya serta merta basah. Seperti tercium di hidungku bau kepala zakar yang sentiasa lembab itu. Kemaluannya bagaikan menggamit-gamit supaya zakar-zakar berkulup membenam dalam rongga buritnya.

    Terbayang di layar fikiran Tini bagaimana berseri-seri wajah gadis-gadis kulit putih bermain-main dengan batang berkulup. Dilancap dan dilurut-lurut dengan tangan mereka yang lembut dan gebu. Hidung macung menempel dan menghidu aroma kulup. Kepala pelir yang masih tertutup kulup dijilat dan dikucup mesra. Lidah yang runcing dimasukkan ke dalam kulup. Lidah yang basah merah berlegar-legar bermain kepala pelir yang masih terbungkus kulup. Ahh… segala-galanya kulup.

    Dan diakhir adegan lengan-lengan comel dengan lembut akan memandu kepala hitam berkulup mencecah lurah merekah. Dengan pantas lelaki negro dengan gagahnya memompa rongga kemaluan wanita kulit putih yang cantik. Batang hitam berurat itu lancar keluar masuk lubang nikmat warna merah. Wanita kulit putih mengerang dan menjerit penuh nikmat. Sinar kepuasan terpancar dari mata gadis-gadis kulit putih yang muda belia. Batang-batang berkulup itu diterima dengan penuh mesra oleh burit-burit indah minah-minah saleh. Dan burit Tini juga mula berair bila membayangkan itu semua.

    Sekarang batang hitam berkulup benar-benar berada di hadapannya. Tini memegang lembut zakar Raju sambil membelek-belek. Kontras sekali kulit tangan Tini yang putih dan zakar Raju yang hitam legam. Tini mengurut-ngurut zakar Raju perlaha-lahan. Tini tak perlu menunggu lama kerana zakar Raju sudah terpacak kaku. Kepala zakar Raju yang hitam berkilat yang amat besar yang mula menggelongsor keluar dari kulit kulup dicium mesra oleh Tini. Tini mula meloceh kepala zakar Raju dan keseluruhan kepala licin terbuka. Bagai mengupas buah pisang Tini menarik kulup Raju.

    Tini makin rakus menghidu kepala licin yang besar seperti buah epal itu. Disedut dalam-dalam aroma kepala zakar Raju. Raju tersenyum melihat perilaku Tini. Hidung mancung Tini menari-nari di kepala licin. Puas bahagian kepala hidung mancung itu berlegar pula di batang dan telur hitam yang berkedut-kedut. Teman wanitanya pun tak pernah melayan batang pelirnya seghairah Tini.

    Tini amat teruja dengan batang butuh hindu di hadapannya. Kepala pelir Raju sungguh besar. Kepala yang membulat itu dua kali lebih lebar daripada batangnya yang juga besar. Kepala besar itu seperti sebiji buah epal di hujung batang hitam. Belum pernah Tini melihat kepala yang sebegini besar. Zakar negro dan mat salih yang dilihat dalam vcd lucah pun tak mempunyai kepala seperti ini. Kalau adapun besar sedikit daripada batangnya.

    “You main I punya, I main you punya,” kata Raju kepada Tini.

    Tini memberhentikan mencium zakar Raju. Tini kembali berbaring di atas tilam besar sambil terlentang. Raju yang berbogel berbaring di atas katil. Dengan posisi 69 Raju menjilat burit Tini. Manakala Tini menjilat dan mengulum zakar Raju. Butuh Raju dihisap dan dijilat oleh Tini. Kepala butuh Raju yang sebesar buah epal itu amat sedap bila dinyonyot. Raju terus menjilat kelentit Tini yang agak besar dan menonjol. Kelentit Tini sekarang menjadi sasaran mulut Raju. Buntut Tini terangkat-angkat bila lidah Raju berlegar-legar di kelentitnya.

    “Tini, I dah tak tahan, I nak rasa burit you,” pinta Raju.

    Tini tidur telentang di atas tilam empuk. Kakinya dikangkang luas menunggu tindakan Raju seterusnya. Raju bergerak mencelapak Tini. Raju kemudian menghalakan kepala zakarnya betul-betul diantara celah kedua paha Tini. Burit Tini yang tembam itu terlihat jelas. Dua bibir yang ditumbuhi bulu halus terbuka. Terlihat alur merah telah teramat basah. Perlahan-lahan kepala zakar Raju membelah tebing faraj Tini dan perlahan-lahan menyelam ke dasar lubuk bila Raju menekan punggungnya. Susah juga kepala buah epal itu untuk masuk. Raju menekan zakarnya sehingga bulunya menyentuh bulu Tini. Agak tersekat-sekat perjalanannya sungguhpuh burit Tini teramat basah dengan air cintanya dan mani apek cina. Tini menjerit keenakan. Kepala buah epal itu benar-benar memberi kenikmatan maksima. Belum pernah Tini merasa senikmat ini.

    Tini melolong kesedapan tiap kali Raju menekan dan menarik batang balaknya. Tini menjerit-jerit kenikmatan bila kepala bual epal itu menyondol dinding vaginanya. Jeritan penuh nikmat itu sama seperti jeritan kucing betinanya. Tiap kali Raju menekan seluruh isi burit Tini ikut terdorong ke dalam dan setiap kali ditarik keluar seluruh isi burit Tini ikut sama keluar. Tini menjadi histeria penuh nikmat. Belakang Raju dicakar-cakarnya. Bahu Raju digigit-gigit penuh ghairah.

    “Sedap Raju, sedap,” kata Tini.

    Raju meneruskan aksi sorong tariknya. Badan Tini kemudian dipeluknya kemas sambil mulutnya berlegar di gunung kembar Tini yang sedang mekar itu. Sesekali terdengar Tini mendengus kesedapan. Raju meneruskan aksi sorong tarik makin laju. Raju yang masih muda itu memang gagah dibanding Ah Tong yang sudah tua. Makin ganas Raju bertindak makin enak bagi Tini. Raju memang geram dengan Tini yang solid dan cantik itu. Inilah pertama kali dia mengongkek perempuan melayu yang selama ini menjadi idamannya. Tindakan Raju yang kasar dan ganas itu menyebabkan ghairah Tini menggelegak.

    Tiba-tiba Tini menjerit, “I dah nak keluar,” jerit Tini.

    Bila mendengar Tini berkata demikian Raju melajukan lagi kayuhannya dan balak besar dan panjang menekan semahu-mahunya ke dalam lubang burit Tini. Muka Raju berkerut manahan nikmat.

    “I dah keluar,” kata Tini kepada Raju. Serentak itu Raju merasakan kepala butuhnya bagaikan disiram dengan cairan hangat.

    “I pun nak keluar, pancut dalam atau luar?” tanya Raju.

    “Pancut dalam Raju, I nak rasa awak punya,” kata Tini selamba.

    Sedetik kemudian Tini merasa cairan panas menerpa pangkal rahimnya. Pancutan kuat yang menerpa rahimnya itu membuatkan Tini menjerit penuh nikmat. Bergetar seluruh anggotanya menikmati pancutan benih india. Terketar-ketar pahanya penuh nikmat dan lazat. Belum pernah dia merasa kenikmatan seperti ini bila dia bersama suaminya.

    Raju memang gagah dan hebat. Ah Tong yang tua itu tak apa-apa jika dibandingkan dengan Raju. Batang pelir apek tua yang berkepala kecil itu kurang nikmat dibanding kepala pelir Raju yang seperti buah epal itu. Sepanjang hidupnya inilah pertama kali Tini benar-benar menikmati hubungan seks.

    “Jangan cabut lagi, tahan dulu,” kata Tini.

    “Okay, okay,” kata Raju.

    Raju terus memeluk Tini. Dikapuk kemas badan Tini yang mekar itu. Selepas beberapa minit Raju mencabut pelirnya dari burit Tini. Raju amat puas boleh melepas air nikmatnya dalam burit perempuan melayu yang cantik manis. Bukan selalu dia dapat peluang seperti ini. Menikmati tubuh model dan pelakon drama tv yang cantik.

    ” Banyak awak punya air, sedap rasanya. Batang awak yang besar panjang tu sungguh sedap. Kepala buah epal tu sungguh nikmat. Lubang I macam digaru-garu,” kata Tini.

    Tini membaringkan kepalanya di atas dada Raju yang berbulu. Terlihat macam gagak dengan bangau. Tini mengerling balak Raju yang mula mengecut. Dipegang-pegang dan diramas-ramas batang zakar Raju yang telah memberi kepuasan kepadanya. Tini dapat melihat jelas zakar Raju mula mengecil dan memendek. Kepala licin yang tadinya gagah telah bersembunyi ke dalam sarung kulup. Macam batang tua Ah Tong juga. Tini puas dapat merasai dua kulup. Kulup cina dan kulup india. Bagi Tini kulup india memang dahsyat. Keinginannya telah dipenuhi. Tini tersenyum puas.

    “Raju, I suka butuh you yang besar tu. I nak main lagi dengan you. Boleh bagi nombor handphone you?”

    “Boleh. I memang suka you. Burit you sungguh sedap.” Tini senyum manja dan Raju senyum puas.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Janda Haus Seks Ngajak Ngentot

    Cerita Sex Janda Haus Seks Ngajak Ngentot


    806 views

    Perawanku – Cerita Sex Janda Haus Seks Ngajak Ngentot, Namaku Otong (bukan nama sebenarnya), aku bekerja di sebuah perusahaan cukup terkenal di Jawa Barat, di sebuah kota yang sejuk, dan saya tinggal (kost) di daerah perkampungan yang dekat dengan kantor.

    Di daerah tersebut terkenal dengan gadis-gadisnya yang cantik & manis. Aku dan teman-teman kost setiap pulang kantor selalu menyempatkan diri untuk menggoda cewek-cewek yang sering lewat di depan kost.

    Di sebelah kostku ada sebuah warung kecil tapi lengkap, lengkap dalam artian untuk Agen Togel Depo Pulsa kebutuhan sehari-hari, dari mulai sabun, sandal, gula, lombok, roti, permen, dsb itu ada semua. Aku sudah langganan dengan warung sebelah. Kadang kalau sedang tidak membawa uang atau saat belanja uangnya kurang aku sudah tidak sungkan-sungkan untuk hutang.

    Warung itu milik Ibu Ita (tapi aku memanggilnya Tante Ita), seorang janda cerai beranak satu yang tahun ini baru masuk TK nol kecil. Warung Tante Ita buka pagi-pagi sekitar jam lima, terus tutupnya juga sekitar jam sembilan malam. Warung itu ditungguin oleh Tante Ita sendiri dan keponakannya yang SMA, Krisna namanya.

    Seperti biasanya, sepulang kantor aku mandi, pakai sarung terus sudah stand by di depan TV, sambil ngobrol bersama teman-teman kost. Aku bawa segelas kopi hangat, plus singkong goreng, tapi rasanya ada yang kurang.., apa ya..?” pikirku

    Oh ya rokok, tapi setelah aku lihat jam dinding sudah menunjukkan jam 9 kurang 10 menit (malam), aku jadi ragu, apa warung Tante Ita masih buka ya..? Ah.., aku coba saja kali-kali saja masih buka.

    Dan ternyata warung Tante Ita belum tutup, tapi kok sepi.., “Mana yang jualan ya”, batinku.

    “Tante.., Tante.., Dik Krisna.., Dik Krisna”, lho kok kosong, warung ditinggal sepi seperti ini, kali saja lupa nutup warung” pikirku lagi

    Ah kucoba panggil sekali lagi, “Permisi.., Tante Ita?”.

    “Oh ya.., tungguu”, Ada suara dari dalam. Wah jadi deh beli rokok akhirnya.

    Yang keluar ternyata Tante Ita, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di dada, jalan Bandar Judi Online 7777 tergesa-gesa ke warung sambil mengucek-ngucek rambutnya yang kelihatannya baru selesai mandi juga habis keramas.

    “Oh.., maaf Tante, Saya mau mengganggu nich.., Saya mo beli rokok gudang garam, lho Dik Krisna mana?

    “Ohh.., Krisna sedang dibawa sama kakeknya.., katanya kangen sama cucu.., maaf ya Mas Otong Tante pakaian kayak gini.. baru habis mandi sich”.

    “Tidak apa-apa kok Tante, sekilas mataku melihat badan yang lain yang tidak terbungkus handuk.., putih mulus, seperti masih gadis-gadis, baru kali ini aku lihat sebagian besar tubuh Tante Ita, soalnya biasanya Tante Ita selalu pakai baju kebaya.

    Dan lagi aku baru sadar dengan hanya handuk yang dililitkan di atas dadanya berarti Tante Ita tidak memakai BH” Pikiran kotorku mulai kumat.

    Malam gini kok belum tutup Tante..?

    “Iya Mas Otong, ini juga Tante mau tutup, tapi mo pake’ pakaian dulu?

    “Oh biar Saya bantu ya Tante, sementara Tante berpakaian”, kataku. Masuklah aku ke dalam warung, lalu menutup warung dengan rangkaian papan-papan.

    “Wah ngerepoti Mas Otong kata Tante Ita.., sini biar Tante ikut bantu juga”.

    Setelah warung tertutup, kini aku pulang lewat belakang saja.

    “Trimakasih lho Mas Otong..?”.

    “Sama-sama..”kataku.

    “Tante saya lewat belakang saja ya”.

    Saat aku dan Tante Ita berpapasan di jalan antara rak-rak dagangan, badanku menubruk tante, tanpa Agen Poker303 diduga handuk penutup yang ujung handuk dilepit di dadanya terlepas, dan Tante Ita terlihat hanya mengenakan celana dalam saja yg berwana pink.

    Tante Ita menjerit sambil secara reflek memelukku.

    Awwwwhhhhh….!!! jeritnya

    “Mas Otong.., tolong ambil handuk yang jatuh terus lilitkan di badan Tante ya”, kata tante dengan muka merah padam.

    Aku jongkok mengambil handuk tante yang jatuh, saat tanganku mengambil handuk, kini di depanku persis ada pemandangan yang sangat indah, celana dalam berwarna pink, dengan background hitam rambut-rambut halus di sekitar vaginanya yang tercium harum.

    Kemudian aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Tapi ketika aku mau melilitkan handuk tanpa kusadari burungku yang sudah bangun sejak tadi menyentuh tante.

    “Mas Otong.., aduh… anu nya bangun ya..?”.

    “Iya Tante.., ah jadi malu saya tan.., habis Saya lihat Tante seperti ini mana harum lagi, jadi nafsu aku Tan..” ucapku blak-blakan

    “Ah tidak apa-apa kok Mas Otong itu wajar..”.

    “Eh ngomong-ngomong Mas Otong kapan mo nikah..?”.

    “Ah belum terpikir Tante..”.

    “Yah.., kalau mo’ nikah harus siap lahir batin lho.., jangan kaya’ mantan suami Tante.., tidak bertanggung jawab Judi Poker 303 kepada keluarga.., nah akibatnya sekarang Tante harus berstatus janda. tidak enaknya jadi janda, malu.., tapi ada yang lebih menyiksa Mas Otong.. kebutuhan batin tidak terlaksana terus..” ucapnya terus terang

    “Oh ya Tante.., terus gimana caranya Tante memenuhi kebutuhan itu..”, tanyaku usil.

    “Yah.., Tante tahan-tahan saja..”.

    Kasihan sekali, andaikan aku diijinkan untuk memenuhi kebutuhan batin Tante Ita.., Ouhhh mantap sekali nih” pikiranku tambah usil.

    Waktu itu bentuk sarungku sudah agak berubah, agak kembung, dan rupanya tante Ita juga memperhatikan.

    “Mas Otong anu nya masih tetap bangun ya..?”.

    Aku cuma megangguk saja, terus sangat di luar dugaanku, tiba-tiba Tante Ita meraba burungku.

    “Wow besar juga anu kamu Mas.., burungnya sudah pernah nyobain lawan duetnya belum?” tanya nya penuh dengan muka mesum

    “Belum..!!”, jawabku bohong sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak pernah kurasakan.

    “Mas.., boleh dong Tante ngeliatin burungmu bentar saja..?”, belum sempat aku menjawab, Tante Ita sudah menarik sarungku, praktis tinggal celana dalamku yang tertinggal plus kaos oblong.

    “Oh.., sampe’ keluar gini Mas..?” ucap tante Ita

    “Memang kalau burungku lagi bangun panjangnya suka melewati celana dalam, Aku sendiri tidak tahu persis berapa panjang burungku..?”, kataku sambil terus menikmati kocokan tangan Tante Ita.

    “Wah.., Tante yakin, yang nanti jadi istri Mas Otong pasti bakal seneng dapet suami kaya Mas Otong..”, kata tante sambil terus mengocok burungku.

    Oughh.., nikmat sekali dikocok tante dengan tangannya yang halus kecil putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, Tante Ita sudah melepaskan lagi handuk yang kulilitkan tadi, itu aku tahu karena burungku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang tidak terlalu besar itu.

    “Ough.., Tante.., nikmat Tante.., ough..”, desahku sambil bersandar memegangi dinding rak dagangan,

    kali ini tante memasukkan burungku ke bibirnya yang kecil, dengan buasnya dia keluar-masukkan burungku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot.., ough.., seperti terbang rasanya. Kadang-kadang juga dia sedot habis buah salak yang dua itu.., ough.., sesshh.” desahku

    Aku kaget, tiba-tiba tante menghentikan kegiatannya, dia pegangi burungku sambil berjalan ke meja dagangan yang agak ke sudut, Tante Ita naik sambil nungging di atas meja membelakangiku, maka sebongkah pantat terpampang jelas di depanku kini.

    “Mas Otong.., ayo cepetan mainkan yang belahan ini…!” ucap tante Ita sambil menunjuk belahan memeknya

    Tanpa basa-basi lagi aku tarik celana dalamnya selutut.., woow.., pemandangan begitu indah, vagina itu mempunyai bulu halus yang tidak terlalu banyak. Seolah-olah Aku tidak percaya kalau Tante Ita sudah punya anak,

    aku langsung saja mejilat vaginanya yg harum, dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya itu. Aku lahap rakus vagina tante, aku mainkan lidahku di bagian klitorisnya, sesekali aku masukkan lidahku ke lubang vaginanya.

    “Ough Mas.., ough..”, desah tante sambil memegangi susunya sendiri.

    “Terus Mas.., Maas.. teruuuuuuuuuuss..”, aku semakin gemetaran, terlebih lagi waktu aku masukkan lidahku ke dalam vaginanya, ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.

    Kemudian Tante Ita membalikkan badannya telentang di atas meja dengan kedua paha ditekuk ke atas.

    “Ayo Mas Otong.., Tante sudah tidak tahan.., mana burung kamu Mas.. langsung dorong lurus aja ke sini mas” pintanya menyuruhku untuk membuat dia lemas.

    wowww.., Mas Otong.., burung Mas Otong kalau bangun dongak ke atas ya..?” ucapnya

    Aku hampir tidak dengar komentar Tante Ita soal burungku, karena aku melihat pemandangan demikian menantang, vagina dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan lendir demikian terlihat mengkilat, aku langsung tancapkan burungku dibibir vaginanya.

    “Aughh..”, teriak tante ita ketika penisku masuk ke lubang memeknya

    “Kenapa Tante..?”, tanyaku kaget.

    “Udahlah Mas.., teruskan saja…” ucapnya, maka aku masukkan lagi kepala burungku di vaginanya yg sempit SItus Judi Pkv Terbaik sekali.

    “Tante.., sempit sekali Tante.?”.

    “Tidak apa-apa Mas.., terus saja.., soalnya sudah lama sich Tante tidak ginian.., ntar juga menyesuaikan ukuran penis kamu kok..” ucap tante Ita

    Yah.., aku paksakan sedikit demi sedikit.., baru setengah dari burungku amblas.., Tante Ita sudah seperti cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.

    “Augh.., Mas.., ouh.., Mas.., nikmat Mas.., terus … terus…” celotehnya acak-acakan

    Begitu juga aku.., walaupun burungku masuk ke vaginanya cuma setengah, tapi sedotannya sangat luar biasa. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini burungku sudah amblas dimakan vagina Tante Ita.

    Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Ita. Tiba-tiba tante terduduk sambil memelukku dan  mencakarku.

    “Oughh Mas.., ough.., luar biasa.., Ouhhhh… Ouhhhh…”, katanya sambil merem-melek.

    Tapi permainan kami tidak begitu lama, karena aku khawatir di lihat warga masuk ke rumahnya terlalu lama. Setelah beberapa ratusan kali coblos, maka aku akhirnya sampai di ambang orgasme.

    “Mas Otong sudah mau keluar ya..?”. Aku menggelengkan kepala, karena aku berpura-pura saja.

    Kemudian Tante Ita telentang kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badaku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan.

    Maka tante Ita semakin mendesah, “Ough.., Mas..”, tiba-tiba Tante Ita memelukku sedikit agak mencakar punggungku.

    “Oughh Mas.., aku mau keluar.”, kemudian dari lubang kewanitaannya aku rasakan semakin licin, tapi denyutannya semakin terasa, aku dibuat terbang rasanya. Ah rasanya aku sudah mau keluar nih, sambil terus goyang ku tanya Tante Ita.

    “Tante.., Aku keluarin dimana Tante..?, di dalam boleh nggak..?”.

    “Terrsseerraah..”, desah Tante Ita.

    Ough.., aku percepat gerakanku, burungku berdenyut keras, lalu aku muntahkan cairan itu di dalam lubang memeknya.

    Crooot… Crooot… ! air mani itu masuk ke dalam dan akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa.

    “Mas Otong.., Perkasa juga ya” pujinya mengomentari pergerakanku.

    Setelah itu aku kembali kenakan celana dalam serta sarungku. Tetapi tante Ita masih tetap telentang di atas meja yang dalam keadaan bugil.

    “Mas Otong.., kalau mau beli rokok lagi.., jam-jam begini saja ya.., nah kalau sudah tutup digedor saja.., tidak apa-apa kok.., malah kalau tidak digedor Tante jadi marah deh..”, kata tante menggodaku sambil memainkan puting dan klitorisnya yang masih nampak bengkak.

    “Tante ingin Mas Otong sering bantuin Tante tutup warung”, kata tante sambil tersenyum genit.

    Lalu aku pulang.., di perjalanan baru terasa lemas badanku, tapi itu tidak berarti sama sekali dibandingkan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya ketika aku hendak berangkat ke kantor, saat di depan warung Tante Ita, aku di panggilnya… !

    “Rokoknya sudah habis ya mas.., ntar malem beli lagi ya..?”, katanya penuh pengharapan, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, tapi mereka tidak tahu apa maksud perkataan Tante Ita tadi, akupun pergi ke kantor dengan sejuta ingatan kejadian kemarin malam.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Janda Kembang Berbulu Lebat – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Janda Kembang Berbulu Lebat – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1679 views

    Perawanku – Para netters sekalian, aku ingin sekali menceritakan Cerita Dewasa pengalaman hidup masa laluku kepada anda semua, mungkin ada di antara anda yang dapat mengobati perasaanku ini. Tetapi tolong jangan terobsesi dengan ceritaku ini.

    ini berawal ketika di usiaku yang masih terbilang muda, 19 tahun, papaku waktu itu menjodohkan aku dengan seorang pemuda yang usianya 10 tahun lebih tua dari aku dan katanya masih ada hubungan saudara dengan keluarga mamaku.
    Memang usiaku saat itu sudah cukup untuk berumah tangga dan wajahku juga tergolong lumayan, walaupun badanku terlihat agak gemuk mungkin orang menyebutku bahenol, namun kulitku putih, tidak seperti kebanyakan teman-temanku karena memang aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang berdarah Cina-Sunda, papaku Cina dan mamaku Sunda asli dari Bandung.

    Sehingga kadang banyak pemuda-pemuda iseng yang mencoba merayuku. Bahkan banyak di antara mereka yang bilang bahwa payudaraku besar dan padat berisi sehingga banyak laki-laki yang selalu memperhatikan buah dadaku ini saja. Apalagi bila aku memakai kaos yang agak ketat, pasti dadaku akan membumbung tinggi dan mancung. Tetapi sampai aku duduk di kelas 3 SMA aku masih belum memiliki pacar dan masih belum mengenal yang namanya cinta.
    Sebenarnya dalam hatiku aku menolak untuk dijodohkan secepat ini, karena sesungguhnya aku sendiri masih ingin melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Namun apa daya aku sendiri tak dapat menentang keinginan papa dan lagi memang kondisi ekonomi keluarga saat itu tidak memungkinkan untuk terus melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi.

    Karena ke-3 orang adikku yang semua laki-laki masih memerlukan biaya yang cukup besar untuk dapat terus bersekolah. Sementara papa hanya bekerja sebagai pegawai swasta biasa. Maka dengan berbagai bujukkan dari keluarga terutama mamaku aku mengalah demi membahagiakan kedua orangtuaku.

    Begitulah sampai hari pernikahan tiba, tidak ada hal-hal serius yang menghalangi jalannya pernikahanku ini dengan pemuda yang baru aku kenal kurang dari dua bulan sebelumnya. Selama proses perkenalan kamipun tidak ada sesuatu hal yang serius yang kami bicarakan tentang masa depan karena semua sudah diatur sebelumnya oleh keluarga kedua belah pihak.

    Maka masa-masa perkenalan kami yang sangat singkat itu hanya diisi dengan kunjungan-kunjungan rutin calon suamiku setiap malam minggu. Itupun paling hanya satu atau dua jam saja dan biasanya aku ditemani papa atau mama mengobrol mengenai keadaan keluarganya. Setelah acara resepsi pernikahan selesai seperti biasanya kedua pengantin yang berbahagia memasuki kamar pengantin untuk melaksanakan kewajibannya.

    Yang disebut malam pengantin atau malam pertama tidak terjadi pada malam itu, karena setelah berada dalam kamar aku hanya diam dan tegang tidak tahu apa yang harus kulalukan. Maklum mungkin karena masih terlalu lugunya aku pada waktu itu.

    Suamiku pada waktu itupun rupanya belum terlalu “mahir” dengan apa yang disebut hubungan suami istri, sehingga malam pertama kami lewatkan hanya dengan diraba-raba oleh suami. Itupun kadang-kadang aku tolak karena pada waktu itu aku sendiri sebenarnya merasa risih diraba-raba oleh lelaki. Apalagi oleh lelaki yang “belum” aku cintai, karena memang aku tidak mencintai suamiku. Pernikahan kami semata-mata atas perjodohan orang tua saja dan bukan atas kehendakku sendiri.

    Barulah pada malam kedua suamiku mulai melancarkan serangannya, ia mulai melepas bajuku satu per satu dan mencumbu dengan menciumi kening hingga jari kaki. Mendapat serangan seperti itu tentu saja sebagai seorang wanita yang sudah memasuki masa pubertas akupun mulai bergairah walaupun tidak secara langsung aku tunjukkan ke depan suamiku. Apalagi saat ia mulai menyentuh bagian-bagian yang paling aku jaga sebelumnya, kepalaku bagaikan tak terkendali bergerak ke kanan ke kiri menahan nikmat sejuta rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

    Kemaluanku mulai mengeluarkan cairan dan sampai membasahi rambut yang menutupi vaginaku. Suamiku semakin bersemangat menciumi puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan dan tampak bulat mengeras mungkin karena pada saat itu aku pun sudah mulai terangsang.

    Aku sudah tidak ingat lagi berapa kali ia menjilati klitorisku pada malam itu, sampai aku tak kuasa menahan nikmatnya permainan lidah suamiku menjilati klitoris dan aku pun orgasme dengan menyemburkan cairan hangat dari dalam vaginaku ke mulutnya.

    Cerita Dewasa : Dengan perasaan tidak sabar, kubuka dan kuangkat lebar kakiku sehingga akan terlihat jelas oleh suamiku lubang vagina yang kemerahan dan basah ini. Atas permintaan suami kupegang batang kemaluannya yang besar dan keras luar biasa menurutku pada waktu itu.

    Perlahan-lahan kutuntun kepala kemaluannya menyentuh lubang vaginaku yang sudah basah dan licin ini. Rasa nikmat yang luar biasa kurasakan saat kepala penis suamiku menggosok-gosok bibir vaginaku ini. Dengan sedikit mendorong pantatnya suamiku berhasil menembus keperawananku, diikuti rintihanku yang tertahan.

    Untuk pertama kalinya vaginaku ini dimasuki oleh penis laki-laki dan anehnya tidak terasa sakit seperti yang seringkali aku dengar dari teman-temanku yang baru menikah dan menceritakan pengalaman malam pertama mereka.

    Memang ada sedikit rasa sakit yang menyayat pada saat kepala penis itu mulai menyusup perlahan masuk ke dalam vaginaku ini, tetapi mungkin karena pada waktu itu aku pun sangat bergairah sekali sehingga aku sudah tidak perduli lagi dengan rasa sakitnya. Apalagi saat suamiku mulai menggosok-gosokkan batang penisnya itu di dalam vaginaku, mataku terpejam dan kepalaku hanya menengadah ke atas, menahan rasa geli dan nikmat yang tidak dapat aku ceritakan di sini.

    Sementara kedua tanganku memegang tepian ranjang yang berada di atas kepalaku. Semakin lama goyangan pinggul suamiku semakin cepat diikuti dengan desahan nafasnya yang memburu membuat nafsuku makin menggebu. Sesekali terdengar suara decak air atau becek dari lubang vaginaku yang sedang digesek-gesek dengan batang penis suamiku yang besar, yang membuatku semakin cepat mencapai orgasme yang kedua.

    Sementara suami masih terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatannya, aku sudah dua kali orgasme dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sampai akhirnya suamiku pun menahan desahannya sambil menyemburkan cairan yang hangat dan kental dari kepala penisnya di dalam lubang vaginaku ini.

    Belakangan baru aku ketahui cairan itu yang disebut dengan sperma, maklum dulu aku tergolong gadis yang kurang gaul jadi untuk hal-hal atau istilah-istilah seperti itu aku tidak pernah tahu. Cairan sperma suamiku pun mengalir keluar dari mulut vaginaku membasahi sprei dan bercampur dengan darah keperawananku. Kami berdua terkulai lemas, namun masih sempat tanganku meraba-raba bibir vagina untuk memuaskan hasrat dan gairahku yang masih tersisa. Dengan menggosok-gosok klitoris yang masih basah, licin dan lembut oleh sperma suamiku, aku pun mencapai orgasme untuk yang ketiga kalinya.

    Luar biasa memang sensasi yang aku rasakan pada saat malam pengantin itu, dan hal seperti yang aku ceritakan di atas terus berlanjut hampir setiap malam selama beberapa bulan. Dan setiap kali kami melakukannya aku selalu merasa tidak pernah puas dengan suami yang hanya mampu melakukannya sekali.

    Aku membutuhkannya lebih dari sekali dan selalu menginginkannya setiap hari. Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam diriku sehingga aku tidak pernah bisa membendung gejolak nafsuku. Padahal sebelum aku menikah tidak pernah kurasakan hal ini apalagi sampai menginginkannya terus menerus. Mungkinkah aku termasuk dalam golongan yang namanya hypersex itu?

    Setelah 2 tahun kami menikah aku bercerai dengan suamiku, karena semakin hari suamiku semakin jarang ada di rumah, karena memang sehari-harinya ia bekerja sebagai manajer marketing di sebuah perusahaan swasta sehingga sering sekali ia keluar kota dengan alasan urusan kantor. Dan tidak lama terdengar berita bahwa ia memiliki istri simpanan. Yang lebih menyakitkan sehingga aku minta diceraikan adalah istri simpanannya itu adalah bekas pacarnya yang dulu, ternyata selama ini dia pun menikah denganku karena dipaksa oleh orang tuanya dan bukan karena rasa cinta.

    Tak rela berbagi suami dengan wanita lain, akhirnya aku resmi diceraikan suamiku. Sakit memang hati ini seperti diiris-iris mendengar pengakuan suami tentang istri simpanannya itu, dengan terus terang dia mengatakan bahwa dia lebih mencintai istri simpanannya yang sebetulnya memang bekas pacarnya. Apalagi katanya istri simpanan suamiku itu selalu dapat membuat dirinya bahagia di atas ranjang, tidak seperti diriku ini yang selalu hanya minta dipuaskan tetapi tidak bisa memuaskan keinginan suamiku, begitu katanya.

    Lima tahun sudah aku hidup menjanda, dan kini aku tinggal sendiri dengan mengontrak sebuah rumah di pinggiran kota Jakarta. Beruntung aku mendapat pekerjaan yang agak lumayan di sebuah perusahaan swasta sehingga aku dapat menghidupi diriku sendiri. Belakangan ini setiap malam aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, sering aku baru bisa tertidur pulas di atas jam 03.00 pagi. Mungkin dikarenakan pikiranku yang sering ngelantur belakangan ini. Sering aku melamun dan membayangkan saat-saat indah bersama suamiku dulu.

    Terkadang sering pula aku membayangkan diriku bermesraan dengan seorang teman kerjaku, sehingga setiap malam hanya onani saja yang dapat kulakukan. Tidak ada keberanian untuk menceritakan hal ini kepada orang lain apalagi pada teman-teman kerjaku, bisa-bisa aku diberi julukkan yang tidak baik di kantor. Hanya dengan tanganku ini kuelus-elus bibir vaginaku setiap malam sambil membayangkan bercumbu dengan seorang laki-laki, terkadang juga kumasukkan jari telunjukku agar aku dapat lebih merasakan kenikmatan yang pernah kualami dulu.

    Para netters sekalian, aku memberanikan diri menceritakan Cerita Dewasa seperti di atas kepada Anda semua mungkin karena didorong oleh perasaan yang sangat tak tertahankan lagi saat ini. Dan mungkin ada di antara anda yang dapat membantu dan mungkin akan menjadi jodohku kelak. Aku harap Anda tidak hanya terobsesi dengan ceritaku di atas.

    Cerita Sex Janda,Cerita Sex Sedarah,Cerita Dewasa,Cerita Mesum,Cerita Bokep,Cerita Panas,Cerita Hot,Cerita Seks Bergambar.

  • Cerita Sex Janda Kesepian Pemilik Toko

    Cerita Sex Janda Kesepian Pemilik Toko


    666 views

    Perawanku – Cerita Sex Janda Kesepian Pemilik Toko, Namaku Otong (bukan nama sebenarnya), aku bekerja di sebuah perusahaan cukup terkenal di Jawa Barat, di sebuah kota yang sejuk, dan saya tinggal (kost) di daerah perkampungan yang dekat dengan kantor. Di daerah tersebut terkenal dengan gadis-gadisnya yang cantik & manis. Aku dan teman-teman kost setiap pulang kantor selalu menyempatkan diri untuk menggoda cewek-cewek yang sering lewat di depan kost. Di sebelah kostku ada sebuah warung kecil tapi lengkap, lengkap dalam artian untuk kebutuhan sehari-hari, dari mulai sabun, sandal, gula, lombok, roti, permen, dsb itu ada semua.

    Aku sudah langganan dengan warung sebelah. Kadang kalau sedang tidak membawa uang atau saat belanja uangnya kurang aku sudah tidak sungkan-sungkan untuk hutang. Warung itu milik Ibu Ita (tapi aku memanggilnya Tante Ita), seorang janda cerai beranak satu yang tahun ini baru masuk TK nol kecil. Warung Tante Ita buka pagi-pagi sekitar jam lima, terus tutupnya juga sekitar jam sembilan malam. Warung itu ditungguin oleh Tante Ita sendiri dan keponakannya yang SMA, Krisna namanya.

    Seperti biasanya, sepulang kantor aku mandi, pakai sarung terus sudah stand by di depan TV, sambil ngobrol bersama teman-teman kost. Aku bawa segelas kopi hangat, plus singkong goreng, tapi rasanya ada yang kurang.., apa ya..?, Oh ya rokok, tapi setelah aku lihat jam dinding sudah menunjukkan jam 9 kurang 10 menit (malam), aku jadi ragu, apa warung Tante Ita masih buka ya..?, Ah.., aku coba saja kali-kali saja masih buka. Oh, ternyata warung Tante Ita belum tutup, tapi kok sepi.., “Mana yang jualan”, batinku.

    “Tante.., Tante.., Dik Krisna.., Dik Krisna”, lho kok kosong, warung ditinggal sepi seperti ini, kali saja lupa nutup warung.

    Ah kucoba panggil sekali lagi, “Permisi.., Tante Ita?”.

    “Oh ya.., tungguu”, Ada suara dari dalam. Wah jadi deh beli rokok akhirnya.

    Yang keluar ternyata Tante Ita, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di dada, jalan tergesa-gesa ke warung sambil mengucek-ngucek rambutnya yang kelihatannya baru selesai mandi juga habis keramas.

    “Oh.., maaf Tante, Saya mau mengganggu nich.., Saya mo beli rokok gudang garam inter, lho Dik Krisna mana?

    “O.., Krisna sedang dibawa ama kakeknya.., katanya kangen ama cucu.., maaf ya Mas Otong Tante pake’ pakaian kayak gini.. baru habis mandi sich”.

    “Tidak apa-apa kok Tante, sekilas mataku melihat badan yang lain yang tidak terbungkus handuk.., putih mulus, seperti masih gadis-gadis, baru kali ini aku lihat sebagian besar tubuh Tante Ita, soalnya biasanya Tante Ita selalu pakai baju kebaya. Dan lagi aku baru sadar dengan hanya handuk yang dililitkan di atas dadanya berarti Tante Ita tidak memakai BH. Pikiran kotorku mulai kumat.

    Malam gini kok belum tutup Tante..?

    “Iya Mas Otong, ini juga Tante mau tutup, tapi mo pake’ pakaian dulu?

    “Oh biar Saya bantu ya Tante, sementara Tante berpakaian”, kataku. Masuklah aku ke dalam warung, lalu menutup warung dengan rangkaian papan-papan.

    “Wah ngerepoti Mas Otong kata Tante Ita.., sini biar Tante ikut bantu juga”. Warung sudah tertutup, kini aku pulang lewat belakang saja.

    “Trimakasih lho Mas Otong..?”.

    “Sama-sama..”kataku.

    “Tante saya lewat belakang saja”.

    Saat aku dan Tante Ita berpapasan di jalan antara rak-rak dagangan, badanku menubruk tante, tanpa diduga handuk penutup yang ujung handuk dilepit di dadanya terlepas, dan Tante Ita terlihat hanya mengenakan celana dalam merah muda saja. Tante Ita menjerit sambil secara reflek memelukku.

    “Mas Otong.., tolong ambil handuk yang jatuh terus lilitkan di badan Tante”, kata tante dengan muka merah padam. Aku jongkok mengambil handuk tante yang jatuh, saat tanganku mengambil handuk, kini di depanku persis ada pemandangan yang sangat indah, celana dalam merah muda, dengan background hitam rambut-rambut halus di sekitar vaginanya yang tercium harum. Kemudian aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Tapi ketika aku mau melilitkan handuk tanpa kusadari burungku yang sudah bangun sejak tadi menyentuh tante.

    “Mas Otong.., burungnya bangun ya..?”.

    “Iya Tante.., ah jadi malu Saya.., habis Saya lihat Tante seperti ini mana harum lagi, jadi nafsu Saya Tante..”.

    “Ah tidak apa-apa kok Mas Otong itu wajar..”.

    “Eh ngomong-ngomong Mas Otong kapan mo nikah..?”.

    “Ah belum terpikir Tante..”.

    “Yah.., kalau mo’ nikah harus siap lahir batin lho.., jangan kaya’ mantan suami Tante.., tidak bertanggung jawab kepada keluarga.., nah akibatnya sekarang Tante harus bersetatus janda. Gini tidak enaknya jadi janda, malu.., tapi ada yang lebih menyiksa Mas Otong.. kebutuhan batin..”.

    “Oh ya Tante.., terus gimana caranya Tante memenuhi kebutuhan itu..”, tanyaku usil.

    “Yah.., Tante tahan-tahan saja..”.

    Kasihan.., batinku.., andaikan.., andaikan.., aku diijinkan biar memenuhi kebutuhan batin Tante Ita.., ough.., pikiranku tambah usil.

    Waktu itu bentuk sarungku sudah berubah, agak kembung, rupanya tante juga memperhatikan.

    “Mas Otong burungnya masih bangun ya..?”.

    Aku cuma megangguk saja, terus sangat di luar dugaanku, tiba-tiba Tante Ita meraba burungku.

    “Wow besar juga burungmu, Mas Otong.., burungnya sudah pernah ketemu sarangnya belom..?”.

    “Belum..!!”, jawabku bohong sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak pernah kurasakan.

    “Mas.., boleh dong Tante ngeliatin burungmu bentarr saja..?”, belum sempat aku menjawab, Tante Ita sudah menarik sarungku, praktis tinggal celana dalamku yang tertinggal plus kaos oblong.

    “Oh.., sampe’ keluar gini Mas..?”.

    “Iya emang kalau burungku lagi bangun panjangnya suka melewati celana dalam, Aku sendiri tidak tahu persis berapa panjang burungku..?”, kataku sambil terus menikmati kocokan tangan Tante Ita.

    “Wah.., Tante yakin, yang nanti jadi istri Mas Otong pasti bakal seneng dapet suami kaya Mas Otong..”, kata tante sambil terus mengocok burungku. Oughh.., nikmat sekali dikocok tante dengan tangannya yang halus kecil putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, Tante Ita sudah melepaskan lagi handuk yang kulilitkan tadi, itu aku tahu karena burungku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang tidak terlalu besar itu.

    “Ough.., Tante.., nikmat Tante.., ough..”, desahku sambil bersandar memegangi dinding rak dagangan, kali ini tante memasukkan burungku ke bibirnya yang kecil, dengan buasnya dia keluar-masukkan burungku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot.., ough.., seperti terbang rasanya. Kadang-kadang juga dia sedot habis buah salak yang dua itu.., ough.., sesshh.

    Aku kaget, tiba-tiba tante menghentikan kegiatannya, dia pegangi burungku sambil berjalan ke meja dagangan yang agak ke sudut, Tante Ita naik sambil nungging di atas meja membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku kini.

    “Mas Otong.., berbuatlah sesukamu.., cepet Mas.., cepet..!”.

    Tanpa basa-basi lagi aku tarik celana dalamnya selutut.., woow.., pemandangan begini indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu banyak. Aku jadi tidak percaya kalau Tante Ita sudah punya anak, aku langsung saja mejilat vaginanya, harum, dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Aku lahap rakus vagina tante, aku mainkan lidahku di clitorisnya, sesekali aku masukkan lidahku ke lubang vaginanya.

    “Ough Mas.., ough..”, desah tante sambil memegangi susunya sendiri.

    “Terus Mas.., Maas..”, aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu aku masukkan lidahku ke dalam vaginanya, ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.

    Kemudian Tante Ita membalikkan badannya telentang di atas meja dengan kedua paha ditekuk ke atas.

    “Ayo Mas Otong.., Tante sudah tidak tahan.., mana burungmu Mas.. burungmu sudah pengin ke sarangnya.., wowww.., Mas Otong.., burung Mas Otong kalau bangun dongak ke atas ya..?”. Aku hampir tidak dengar komentar Tante Ita soal burungku, aku melihat pemandangan demikian menantang, vagina dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung tancapkan burungku dibibir vaginanya.

    “Aughh..”, teriak tante.

    “Kenapa Tante..?”, tanyaku kaget.

    “Udahlah Mas.., teruskan.., teruskan..”, aku masukkan kepala burungku di vaginanya, sempit sekali.

    “Tante.., sempit sekali Tante.?”.

    “Tidak apa-apa Mas.., terus saja.., soalnya sudah lama sich Tante tidak ginian.., ntar juga nikmat..”.

    Yah.., aku paksakan sedikit demi sedikit.., baru setengah dari burungku amblas.., Tante Ita sudah seperti cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.

    “Augh.., Mas.., ouh.., Mas.., nikmat Mas.., terus Mas.., oughh..”.

    Begitu juga aku.., walaupun burungku masuk ke vaginanya cuma setengah, tapi sedotannya oughh luar biasa.., nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini burungku sudah amblas dimakan vagina Tante Ita. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Ita. Tiba-tiba tante terduduk sambil memelukku, mencakarku.

    “Oughh Mas.., ough.., luar biasa.., oughh.., Mas Otong..”, katanya sambil merem-melek.

    “Kayaknya ini yang namanya orgasme.., ough..”, burungku tetap di vagina Tante Ita.

    “Mas Otong sudah mau keluar ya..?”. Aku menggeleng. Kemudian Tante Ita telentang kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badaku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan. Tante Ita semakin mendesah, “Ough.., Mas..”, tiba-tiba Tante Ita memelukku sedikit agak mencakar punggungku.

    “Oughh Mas.., aku keluar lagi..”, kemudian dari kewanitaannya aku rasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin terasa, aku dibuat terbang rasanya. Ach rasanya aku sudah mau keluar, sambil terus goyang kutanya Tante Ita.

    “Tante.., Aku keluarin dimana Tante..?, di dalam boleh nggak..?”.

    “Terrsseerraah..”, desah Tante Ita. Ough.., aku percepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh burungku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya spermaku aku muntahkan dalam vagina Tante Ita, masih aku gerakkan badanku rupanya kali ini Tante Ita orgasme kembali, dia gigit dadaku.

    “Mas Otong.., Mas Otong.., hebat Kamu Mas”.

    Aku kembali kenakan celana dalam serta sarungku. Tante Ita masih tetap telanjang telentang di atas meja.

    “Mas Otong.., kalau mau beli rokok lagi yah.., jam-jam begini saja ya.., nah kalau sudah tutup digedor saja.., tidak apa-apa.., malah kalau tidak digedor Tante jadi marah..”, kata tante menggodaku sambil memainkan puting dan clitorisnya yang masih nampak bengkak.

    “Tante ingin Mas Otong sering bantuin Tante tutup warung”, kata tante sambil tersenyum genit. Lalu aku pulang.., baru terasa lemas sakali badanku, tapi itu tidak berarti sama sekali dibandingkan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya ketika aku hendak berangkat ke kantor, saat di depan warung Tante Ita, aku di panggil tante.

    “Rokoknya sudah habis ya.., ntar malem beli lagi ya..?”, katanya penuh pengharapan, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, tapi mereka tidak tahu apa maksud perkataan Tante Ita tadi, akupun pergi ke kantor dengan sejuta ingatan kejadian kemarin malam.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Janda Seksi Pembawa Nikmat

    Cerita Sex Janda Seksi Pembawa Nikmat


    798 views

    Perawanku – Cerita Sex Janda Seksi Pembawa Nikmat, Kisah ini berawal dari aku yang sedang jalan-jalan dan bertemu Janda seksi binal, badanya singset seperti gitar spanyol. Penasaran ? mari kita simak..

    Saya mempunyai seorang temen cewek, sebut saja namanya Dina. Dari postur tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yg melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipinya. Dina mempunyai tinggi kurang lebih 168 cm, 50 kg dan menggunakan bra ukuran 34B Artikel Judi Pakai Pulsa (hal itu saya ketahui ketika saya ML sama dia), dan kulitnya kuning langsat. dgn wajah layaknya cewek kampus, dan tidak terlihat sama sekali kalau dia juga seorang pecinta sex bebas, sama seperti saya.

    Beruntung saya memiliki wajah dan badan yg cukup lumayan, sehingga saya tidak mengalami kesulitan dalam mencari teman untuk melepas birahi, apalagi ditambah dgn ukuran saya yg boleh dibilang lebih dari rata-rata. Wajar saja kalau teman cewek saya rajin mengontak saya disaat mereka butuh dan begitupun juga sebaliknya.

    Suatu hari, Dina menelpon saya. Dia cerita bahwa dia punya teman kost baru, dan cakep pula. Judi Online Daftar Pulsa Dia juga bilang kalau temannya itu mirip artis ternama di ibukota, yg namanya sudah terkenal. Dia janji mau mengenalkan saya ke dia. Maka kemudian saya dan Dina membuat suatu janji pertemuan di hari Sabtu.

    Pada hari yg telah di janjikan, saya telah membuka sebuah kamar di daerah Juanda, dan seperti yg telah direncanakan, Dina datang membawa seorang temannya yg bernama Santi.

    “Tok.. tok.. tok..!” 3 kali saya dengar ketokan pintu, maka secara otomatis saya membukakan pintu.Begitu pintu terbuka, terlihatlah Dina yg sedang tersenyum kepada saya, dan di belakangnya tampak temannya yg akan dikenalkan ke saya. Dan benar saja, temannya itu menang benar mirip sekali dgn artis ibukota yg Dina ceritakan.

    “San, kenalin donk.. ini loh temen aku yg aku mau kenalin ke elu.” begitu ucap Dina sambil masuk ke kamar.”Oh iya, aku Santi.. dan elu sapa..?” sapanya ramah.Saya sempat terdiam sewaktu Santi menjulurkan tangannya, karena saya tidak habis pikir kalau cewek ini begitu cantiknya, dan saya harus dapat mencicipinya hari ini juga.

    “Hmm, nama aku A..” begitu saya sadar, langsung saya merespon dgn julurkan tangan.Hmm, kulitnya halus Agen Judi Deposit Pulsa juga, pikir saya. Kalau dari yg saya lihat, Santi ini sedikit lebih pendek dari Dina, tetapi dia mempunyai buah dada yg lebih besar daripada Dina. Kira-kira tingginya 162 cm, 45 kg, dan saya rasa ukuran dadanya 34C, soalnya dadanya besar sekali.

    “Eh, kamu berdua jangan diem gitu donk, kasih aku minum kek..!” tiba-tiba suara Dina memecahkan kesunyian yg ada.”Oh iya, sori Vinn, tuh kamu ambil aja deh di kulkas..!” jawab saya sekenanya.”Gini..,” kata Dina. “Temen aku Santi ini seorang janda anak satu, tapi kamu pikir deh, umurnya baru 24 dan body-nya masih segini, ngga kecewa donk kamu aku bawain yg kaya gini.” lanjut Dina lagi.”Ah elu bisaan aja Vin,” sahut Santi dgn tersipu, sehingga tampaklah wajahnya yg sedikit memerah.Aduh.., ini membuat saya jadi horni saja. Cerita Sex Janda Muda

    Tiba-tiba saja Santi menarik Dina ke kamar mandi.”Ikut aku bentar deh Vin..!” kata Santi.Lalu Dina dgn terburu buru juga ikut dan sambil bicara kepada saya, “Dah kamu tiduran aja dulu di ranjang, temen aku mau bilang sesuatu kali nih ke aku.”

    Tidak lama mereka keluar dari kamar mandi.”Eh sori yahh tadi sempet bikin kamu kaget.” kata Santi.”Eh, ngga apa-apa kok.” jawab saya masih bingung.”Emangnya kenapa sih tadi..?” saya masih bingung.”Udah deh kamu ngga usah tau, urusan perempuan kok barusan, yg penting sekarang kamu santai aja di ranjang kamu dan ikutin permainan aku.” timpalnya lagi.

    “Wah-wah-wah, permainan apa lagi nih..?” pikir saya dalam hati.Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Dina tersenyum nakal ke arah saya. Duh, saya jadi tambah horni saja deh.”Sebelum aku kasih kamu ijin, jangan sekali kali kamu sentuh aku, ok..?” kata Santi.”Ok-ok deh..,” jawab saya meskipun saya masih agak bingung dgn arah permainannya.

    Tiba-tiba saja Santi langsung mendekati ke ranjang dan segera menciumi saya di bibir. yahh sudah otomatis saya akan merespon juga donk. Lidah kami saling ‘bergerilya’, sedangkan saya hanya boleh telentang saja di ranjang. Kemudian ciuman Santi turun ke leher saya, hm.. enaknya pikirku. Dijilatinnya leher saya, terus dia juga menjilati kuping saya.Tanpa sadar saya mendesah, “Ahh, enak, San, terusin dong..!”

    “Sekarang aku bukain baju kamu, tapi inget..! Tangan kamu tetep diam aja yahh, jangan sentuh aku sebelum aku kasih Judi Bola Online123 ijin..!” sahutnya lagi.”Aduh sengsara banget nih..! Masa mau ML tapi tangan aku ngga boleh megang-megang sih..!” pikir saya dalam hati.

    dgn cepet Santi membuka baju saya dan langsung dilempar. dgn sigapnya Santi langsung bergerilya di dada saya, bagaikan seseorang yg lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Digigitnya kedua puting saya.”Ahh, enak gigitan kamu,” saya mendesah pelan.Samar-samar saya melihat Dina duduk di samping saya sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.  Cerita Dewasa Janda HOT

    Tanpa sadar tangan saya mencoba mencari buah dada Santi untuk saya remas-remas. Eh tanpa saya duga, tiba-tiba saja tangan saya ditepis oleh Santi dan Dina.”aku kan udah bilang, kalo belum aku kasih ijin jangan sentuh aku..!” kata Santi.”Iya, kamu tuh gimana sih..?” kata Dina, “Ikutin donk permainannya Santi..!” lanjut Dina.”yahh habis gimana donk..? Namanya juga reflek..!” timpal saya sambil mendesah dan agak kecewa.

    “Pokoknya kamu sabar deh..!” kata Santi sambil membuka celana saya.”Hmm.., CD model low cut dgn warna hitam nih..!” ujar Santi sambil bergumam sendiri.”kamu tau aja kesukaan aku..!” kata Santi, “Dan kamu seksi banget dgn CD warna gini, bikin aku horni juga tau..!” kalimat Santi yg terakhir sebelum dia mulai ber-‘karaoke’.”Oohh, enak, sedot lagi donk yg kuat San..!” kata saya sambil mendesah.

    Kurang lebih 5 menit Santi telah ber-‘karaoke’ terhadap penis saya. Kemudian Santi dgn sigapnya melepas seluruh baju, celana dan pakaian dalamnya.”Nah, sekarang kamu baru boleh sentuh aku..!” kata Santi.Maka karena dari tadi saya sudah menahan mau nyentuh dia tapi tidak boleh, maka kesempatan ini tidak saya sia-sia kan.
    Langsung saja saya rebahkan Santi di ranjang dan gantian saya ciumi bibirnya, dan Santi juga membalasya dgn tidak kalah ganasnya. Kemudian saya turuni ciuman saya ke daerah lehernya. Hmm, lehernya yg bersih itu saya ciumi dan saya jilati. Samar-samar saya mendengar Santi mulai mendesah.

    Kali ini saya turun ke buah dadanya, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun putingnya Santi.Dan Santi kemudian bicara, “Ayo donk isepin puting aku, please..!”

    “Wah ini saatnya balas dendam nih..!” pikir saya dalam hati.”Hah..? kamu minta diisepin puting kamu, sabar yahh sebelum aku mood, aku ngga bakal isep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.Saya lihat Dina juga ikut tersenyum melihat temannya terkapar pasrah.

    Tidak lama setelah saya memainkan buah dadanya, saya turun ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Santi yg begitu halus dan dicukur rapih. dgn sigap saya langsung menghisap vagina santi.”Ohh.., ohh.., enakk..! Terusin donk Sayaang..!” sahut Santi sambil mendesah.Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

    “Sayaang, aku mau keluar,” lirih santi.Dan tiba-tiba saja cairan vagina Santi keluar diiringin teriakan dari Santi yg kemudian saya telan semua cairan vagina Santi.”Duh Say, kamu kok hebat sih maenin memekku..?” tanya Santi.yg saya lakukan hanya tersenyum saja.

    “Please donk, masukin punya kamu sekarang..!” pinta Santi dgn memelas.”Nanti dulu, puting kamu belum aku hisap..!” jawab saya.Maka dgn cepat langsung puting yg berwarna coklat muda itu saya hisap dgn kencanganya secara bergantian, kiri dan kanan.  Cerita Mesum dengan Janda

    “Ahh, enakk Sayaang, terusin..! Tambah kenceng donk..!” teriak Santi.Hmm, mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horni lagi, apalagi si ‘adik’ sudah dari tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan penis saya ke vaginanya.”Shit..! Sempit banget nih memek..!” pikir saya dalam hati.

    Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga barang saya ke vaginanya.”Gila bener San, barang Judi Bola 3033 kamu enak dan sempit banget sih..?” jawab saya dgn napas yg mulai tidak teratur.Dan kalimat saya dibalas dgn senyum oleh Santi yg sedang merem melek.

    Begitu masuk, langsung saya goygkan. yg ada hanya suara Santi yg terus mendesah dan teriak.”Ahh terus Sayaang, tambah cepet donk..!”Dan sekilas di samping saya tampak Dina sedang meremas-remas buah dadanya sendiri.

    “Sabar Vin, akan tiba giliran kamu, sekarang aku beresin dulu temen kamu ini..!” jawab saya sambil sambil menggoygkan Santi.Dina hanya dapat menganggukan kepala, soalnya dia tahu ini bagian dalam permainan yg mereka buat, jadi Dina juga tidak boleh ikut sedikit pun dalam permainan saya dan Santi.

    Tidak lama kemudian Santi minta gantian posisi, kali ini dia mau di atas.”aku cepet keluar kalo di atas..!” katanya santai.Kami pun berganti posisi. Berhubung Santi tadi sudah keluar, maka kali ini ketika kami ‘main’ vagina Santi sudah becek.”Ahh.., enakk.., barang lo berasa banget sih..!” jawab Santi sambil merem melek.

    5 menit kemudian Santi teriak, “Ahh.., aku keluar lagi..!” dan dia langsung jatuh ke pelukan saya.Tetapi saya kan belum keluar, wah tidak begini caranya nih. Ya sudah akhirnya saya gantian dgn gaya doggy.Kali ini kembali Santi menjerit, “Terusiin Sayaang..!”Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar.”San, mau keluarin dimana..?” tanya saya.”Di muka aku aja.” jawabnya cepat.

    Kemudian, “Croott.., crott..!” sperma saya saya keluarkan di wajah Santi.Kemudian Santi dgn cepat membersihkan penis saya, bahkan saya saja sampai ngilu dgn hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Dan saya tetep melihat Dina tetap meremas dadanya dan dia pun melihat saya dgn tatapan ingin mendapat perlakuaan yg sama seperti temannya.

    “Vin, ke kamar mandi dulu yuk, aku mau bersih-bersih nih..!” jawab saya sambil mengajak Dina.Kemudian Dina dgn cepat menarik saya ke kamar mandi. Di kamar mandi kami saling membersihkan satu sama lain.”Vin, aku istirahat dulu yahh, aku cape banget soalnya,” timpal saya dgn suara lemas karena horni tapi penuh dgn kebahagiaan.

    “Ok deh, tapi jangan lama-lama yahh, aku udah ngga tahan nih, horni banget..!” jawab Dina sambil membersihkan penis saya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Janda Yang Baru Ku Kenal

    Cerita Sex Janda Yang Baru Ku Kenal


    1988 views

    Perawanku – Cerita Sex Janda Yang Sebut saja namaku Wawan dan usiaku saat ini 23 tahun. Sekarang ini aku masih kuliah di sebuah universitas dikotaku. kisah seks

    nyata yang akan ku ceritakan kali ini terjadi sekitar 3 bulan yang lalu.

    Malam itu, aku ada kuliah malam dikampusku yang memaksaku untuk pulang sampai larut malam. Jarak rumahku dengan kampusku juga

    lumayan jauh, sekitar 10km. Setelah kuliah malam selesai, aku pun langsung bergegas pulang. Ditengah-tengah perjalanan aku terasa

    kebelet kencing, dan langsung menghentikan laju motorku dan aku langsung kencing di pinggir jalan di balik pohon besar.

    Selesai kencing, aku pun langsung melanjutkan perjalananku. Namun baru baru beberapa meter saja dari kejauhan aku melihat ada

    sesosok seorang perempuan yang berdiri sendirian di pinggir jalan seperti menunggu angkutan umum. Semakin kudekati sosok perempuan.  Agen Obat Kuat Pasutri

    tersebut semakin jelas. Dan aku pun menghentikan motorku dan kutanyalah si perempuan tersebut.

    “Malam mbak, lagi nunggu siapa mbak??”. Namun perempuan tersebut tidak menjawabku.

    “Tenang mbak, aku orang baik-baik kok mbak, aku nggak mungkin ngapa-ngapain mbak kok, perkenalkan namaku Wawan” ujarku sambil

    mengulurkan tanganku.

    Kemudian perempuan tersebut menatapku dan barulah dia mau berbicara

    “Aku Ida, kalau jam segini apa masih ada angkot lewat sini? tanyanya.

    “Duh mbak ngajak bercanda aja, jam segini ya nggak mungkin ada angkot lewat sini mbak, emang mbaknya mau kemana?” tanyaku balik.

    Cerita Sex Janda Yang Baru Ku Kenal

    Cerita Sex Janda Yang Baru Ku Kenal

    “Mau ke xxx, Mas” dia menyebutkan sebuah daerah yang dimana kebetulan aku tau tempatnya.

    “Owhh… disitu mbak, aku tau tempatnya kok mbak, kalau aku anter mbak mau nggak?” tawarku.

    “Emmm.. Tapi aku nggak diapa-apain kan mas?” tanyanya seakan ragu.

    “Sumpah mbak, mbak pasti aman kok” jawabku.

    Akhirnya dia mau aku antarkan dengan membonceng pakai motorku dan aku langsung menuju tempat tujuan yang di maksud sama mbak Ida.

    Sepanjang perjalanan aku juga mengajaknya mengobrol tentang dari mana asalnya dan kenapa kok bisa berhenti di tengah jalan seperti

    tadi, dan di situlah aku mengetahui kalau mbak Ida adalah seorang janda muda yang cantik.

    Mbak Ida juga memiliki bentuk tubuh yang ideal untuk seorang perempuan dengan tinggi badan 165cm. badan langsing dengan berat

    badan kira-kira 55kg dan juga bentuk dan toket yang sangat indah. Toketnya berukuran kira-kira 36b, sungguh mantap sekali. Karena

    waktu aku mboncengin mbak Ida, punggungku terasa menempel gundukan empuk yang aku rasakan begitu besar. Sempat saja kemaluanku

    merasakan getaran sehingga membuatnya menjadi agak mengeras, namun aku berusaha mengendalikan diri.
    Hampir 20 menit perjalanan akhirnya sampailah di tempat tujuan yang dimaksudkan mbak Ida, dan aku pun berhenti.

    “Mbak sudah sampai, Betul ini kan rumah yang mbak Ida cari?”

    “Iya mas betul, makasih banyak ya mas, ini mas buat beli bensin” ujarnya sambil mengulurkan uang 100ribuan kepadaku.

    “Ahh nggak usah mbak, aku ikhlas kok mbak, tapi aku boleh kan minta kontak bb dan juga nomer hp nya?

    Cerita Lainnya: Aku Di entot Guruku Sendiri Karena Payudaraku 36B
    “Iya Boleh mas, tapi ini uangnya juga di terima ya mas” kata mbak Ida.

    “Udah mbak nggak usah, ini aku masih ada uang kok” jawabku.

    “Ini mas pin bb ku dan juga nomer hape ku.

    Lalu aku langsing invite pin bb nya dan aku langsung bergegas pulang, tapi sebelum pulang aku berkata,

    “Aku pulang dulu ya mbak, kapan-kapan bisa ketemu lagi kan?” tanyaku

    Mbak Ida hanya mengangguk dengan seyuman manisnya, dan aku pun langsung melajukan sepeda motorku meninggalkan mbak Ida.

    Esok harinya aku sempat lupa kalau aku tadi malam dapat kenalan janda baru, namun setelah aku membuka hp aku mendapati di recent

    updtae mbak Ida mengganti foto profilnya dengan fotonya yang terlihat sangat sexy. Di foto profilnya saat itu mbak Ida mengenakan

    tengtop yang menutup tubuh bagian atasnya tanpa menggunakan Bra. Sehingga terlihat toket mbak Ida yang montok dan nampak masih

    padat di luar baju tengtopnya di mbak Ida kenakan.

    Aku pun langsung mencoba iseng-iseng menggodanya lewat chat bb mbak Ida

    “Wow.. seksi banget mbak?” kataku.

    Dia pun langsung membalas,
    “Aaahhh… nggak kok mas,, biasa aja kok mas” jawabnya
    “Beneran kok mbak…, maaf itu mbak apa nggak pakai Bra ya?? Kok toketnya mbak terlihat begitu besar”tanyaku.
    “Hehe iya mas, aku dah biasa begini kok mas kalau dirumah”
    “Waahhhh… asikk ya mbak kalau maen kerumah mbak, bisa lihat mbak Ida nggak pakai Bra” candaku.
    “Ihh.. genit banget sih kamu, emang nggak pernah lihat yang begituan ya??” tanya mbak Ida
    “Hhehe.. pernah sih mbak, tapi cuma di film, tapi kalu lihat langsung aku belum pernah mbak” jawabku.
    “Kamu pengen lihat yang langsung?” tanya mbak Ida.
    “Emang kalau mau lihat yang langsung lihat punya siapa mbak??? lihat punya mbak Ida boleh?” jawabku sambil tertawa
    “Kalau kamu mau main kesini sekarang, rumah yang tadi malam kamu nganterin mbak, mbak tunggu mumpung ini mbak juga lagi kesepian

    di rumah sendiri” katanya
    “Wkwkwkwkwkwk… beneran nih mbak” tanyaku seakan nggak percaya.
    “Iyaa buruan, nggak pakai lama” jawabnya singkat.

    Aku pun langsung bergegas meluncur ke rumah mbak Ida, dan tak sampai 45 menit aku sudah sampai di depan rumah mbak Ida. Terlihat

    rumah mbak Ida sangat sepi, pintu rumahnya pun terlihat juga tertutup. Namun dari arah jendela depan rumahnya, terlihat mbak Ida

    melambaikan tangannya kepadaku. Aku pun langsung turun dari sepeda motorku dan langsung menuju pintu depan rumah mbak Ida.

    Tanpa menunggu lama, mbak Ida langsung membukakan pintu dan langsung mempersilahkanku masuk. Sampai didalam rumah aku dilihatkan

    pemandangan yang sangat indah mempesona sekali. Aku disuguhi penampilan mbak Ida yang sangat seksi dengan hanya mengenakan tengtop

    tanpa bra yang membungkus sebuah gundukan di dalamnya.
    “Mau santai apa mau cepet” ucap mbak Ida membuka obrolan dengan nada yang erotis.
    “Aaa.. aakuuuuu… ngikut mbak Ida aja” jawabku dengan tersendat-sendat sambil terus melihat tubuh mbak ida.

    Tanpa menjawab lagi Mbak Ida langsung mendorongku ke kursi sofa yang berada didalam ruangan tengah rumahnya. Aku pun terlentang

    dan mbak Ida pun langsung menindihku dari atas. Tanpa bisa menolak lagi, aku pun mengikuti permainan mbak Ida.
    Dilumat habis mulutku oleh mbak Ida dan aku pun berusaha mengimbanginya dengan pengalaman dari film xxx yang sering aku tonton.

    Terus kami salng berpagutan hingga suara bibir kami pun terdengar, yang membuat nafsuku bertambah melambung. Hingga aku tak kuasa

    menahan, tanganku mulai memegang toket mbak Ida. Aku elus-elus, hingga aku meremas-remas toketnya yang montok dan kenyal itu.

    Nafsu kami berdua makin lama makin menggila, aku membalikkan tubuh mbak Ida hingga sekarang aku berada diatas tubuh mbak Ida. Aku

    mulai melepas tengtop mbak Ida dan keluarlah dua gundukan yang kencang dan montok tersebut.
    “Sekarang kamu sudah lihat kan Wan, gimana menurutmu Wan? tanya mbak Ida dengan wajah binalnya.
    “Wow… bener-bener mantap mbak, boleh aku jilatin ya mbak??” tanyaku.
    Namun tanpa menunggu mbak Ida menjawab, aku langsung memainkan toketnya. Aku jilati puting susunya yang berwarna kecoklatan itu.

    Sambil terus menjilati puting susunya, mbak Ida mendesah di sebelah kupingku yang membuatku tambah bernafsu.

    Sambil terus menjilati puting susu mbak Ida tanganku juga meremas-remas toket satunya. Terus sampai kujilati juga lehernya yang

    putih mulus.
    Ooohhhhh.. Waannnn, kamu bikin mbak nafsu Wan,, terussss Wann… oohhhh..” desah mbak Ida.
    Setelah puas memainkan toket dan leher mbak Ida, sekarang aku mulai menjilati perut mbak Ida naik turun, hingga sampai di

    kemaluannya yang masih terbungkus CD nya. Desahan dan erangan terus keluar dari mulut mbak Ida. Aku yang juga semakin tak kuasa

    langsung melepas celana dalam mbak Ida yang masih terpakai.
    Dan waooowww,,, rambut kemaluan mbak Ida terawat sekali terlihat dari bentuk rambut kemaluanya dan juga selangkanganya yang sangat

    bersih. Kemaluan mbak Ida juga sangat menawan dengan masih berwarna merah menantang. membuatku sangat ngiler dan tanpa menunggu

    lama lagi, aku langsung melahap bibir kemaluan mbak Ida.
    “Slllrrruupppppp………Sllllrruuppppp…..” suara jilatanku ke kemaluan mbak Ida yang membuat tubuh mbak Nurul menggelinjang-gelinjang

    keenakan.
    “Oohhhhh… uuuhhhhhh… oooohhhhh…. Wannn… benar-benar nikmat Wannn… ooohhhh” desahan keenakan yang tak kunjung henti dari mulut mbak

    Ida ketika aku menjilati kemaluanya.

    Lidahku terus bergerilya di klitoris mbak Ida, dan jari tengahku pun kutusukkan ke dalam lubang memeknya. Pelan.. pelan..

    pelaannnn… dan semakin cepat jari tengahku menusuk-nusuk lubang kemaluan mbak Ida hingga tubuh mbak Ida menggelinjang-gelinjang

    tak karuan. Hampir 5 menit aku memainkan kemlauan mbak Ida dan mbak Ida pun menahan tanganku dan kemudian dia bangkit.
    “Wann sekarang giliran mbak ya” ujar mbak Ida
    Mbak ida melepaskan celana dalamku yang masih aku kenakan, dan keluarlah batang kemaluanku yang sudah tegang mengeras tersebut.
    “Gede juga ya Wan K0ntolmu, kecil-kecil tapi kontolnya gede” kata mbak Ida.
    Aku hanya tersenyum dan mbak Ida langsung menjilati kepala kemaluanku. Lidah mbak Ida membuat tubuhku bergetar hebat.
    “Ooohhhhh… mbaakkkk” desahku.
    “Slruuuppp… slrruupppp…” suara bibir mbak Ida menyepong batang kemaluanku.
    Aku pun terus mendesah mengerang mendapat sepongan yang super nikmat dari mbak Ida. Mbak Ida menjilati seluruh batang kemaluanku

    sampai ke buah pelerku juga nggak luput dari lahapanya. Aku hanya bisa berkata dalam hati ‘ janda cnatik ini sungguh liar sekali,

    sambil terus menikmatinya’.

    Kurang lebih empat menit mbaik Ida menyepong batang kemaluanku, aku sudah nggak sabar, dan aku langsung menarik tanganya dan aku

    balikkan tubuhnya. Mbak Ida pun tak berkata dan menurut dengan perlakuanku. Dan tanpa menunggu lama lagi, langsung ku tempelkan

    kepala kemaluanku di bibir kemaluan mbak Ida lalu ku gesek-gesekkan sebentar dan akhirnya dengan mudah ” shhleeeebbbbbbb…’ batang

    kemaluanku masuk dalam lubang kemaluan mbak Ida.
    Ku genjot lubang kemaluan mbak Ida dari belakang dengan posisi nungging dengan tempo pelan. Desahan pun terdengar dan aku yang

    bersemangat terus menggenjot lubang kemaluan mbak Ida yang makin lama makin cepat hingga terdengar suara benturan kami ‘plookk..

    plookk.. plokkk…’ dan juga desahan mbak Ida,
    “Ooohhhhhh….. aaahhhhhhhhh… enakkkk Wannnn…. ooohhhh…. terussss Wann bikin mbak puas”

    Sampai hampir 10 menit aku menggenjot lubang kemlauan mbak Ida, aku merasakan kalau aku akan sampai mencapai puncak. Aku coba

    mengontrol permainan agar aku nggak cepat keluar. Kemudian kami berganti posisi. Aku balikkan tubuh mbak Ida dan aku meminta mbak

    Ida sekarang diatasku. Aku pun terlentang dan mbak Ida pun yang sudah berpengalaman, dia langsung jongkok di atas batang

    kemlauanku, memegangnya dan langsung mengarahkannya ke lubang kemaluanya, dan kembali..
    “Slhhheeebbbbbbbb…” mbak Ida berhasil memasukkan batang kemaluanku di dalam lubang kemaluanya
    Mbak Ida bergoyang dengan binalnya, dia menaik turunkan tubuhnya dan memaju mundurkan pantatnya. Aku hanya pasarah dan menikmati

    permainan binal mbak Ida janda cantik ini hingga kurang lebih empat menit dia menggoyangku dan aku tak kuasa menahan lagi,
    “Ooohhhhh…. aaakk… aakkkkuuuuu…. mauu keluaarrr mbaakkkkk” desahku.
    Dan mbak Ida segera melepas batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluanya dan langsun mengulumnya dengan liarnya. Dan beberapa

    saat,
    “Creeett… creetttt… creetttt… cretttt…” lendir kenikmatanku menyembur dengan derasnya liang bibir mbak Ida.
    Aku rasa lendir kenikmatanku menyembur sangat banyak sekali, dan mbak Ida pun tidak mengeluarkan dari mulutnya tapi dihisapanya

    sampai habis.
    Aku dan mbak Ida kemudian tergeletak lemah bersampingan dengan masih keadaan bugil. Sambil aku membelai rambut mbak Ida,
    “Kamu puas Wan??” tanya mbak Ida
    “Sangat puas sekali mbak, mbak hebat sekali, kapan-kapan Wawan boleh minta lagi nggak mbak?” tanyaku balik.
    “Boleh kok, tapi nanti kalau mbak yang pas pengen kamu juga harus mau lho ya?” ucap mbak Ida
    “Iya mbak, pasti Wawan mau mbak, Wawan akan berusaha muasin mbak Ida kapan aja dan kapanpun mbak Ida mau” jawabku sambil mengecup

    kening mbak Ida.

    Setelah kejadian itu kami bersitirahat sebentar sambil ngobrol sana sini dalam masih keadaan bugil. Hingga tak terasa waktu sudah

    sore, aku dan mbak Ida ngentot sekali lagi dengan bermacam gaya sex yang di ajarkan mbak Ida. Lalu setelah selesai aku baru

    pulang. kejadian itu tak berlangsung sebentar karena aku dan mbak Ida akhirnya akhirnya berpacaran dan kami berdua sering

    melakukan fantasi seks lagi yang lebih gila dan menantang.
    Makasih mbak Ida ku sayang. makasih atas pengalamannya. makasih atas kepuasannya. makasih atas semuanya mbak Ida.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Janda Yang Baru Ku Kenal

    Cerita Sex Janda Yang Baru Ku Kenal


    682 views

    Perawanku – Cerita Sex Janda Yang Baru Ku Kenal, Sebut saja namaku Wawan dan usiaku saat ini 23 tahun. Sekarang ini aku masih kuliah di sebuah universitas dikotaku. kisah seks

    nyata yang akan ku ceritakan kali ini terjadi sekitar 3 bulan yang lalu.

    Malam itu, aku ada kuliah malam dikampusku yang memaksaku untuk pulang sampai larut malam. Jarak rumahku dengan kampusku juga

    Cerita Seks janda Yang lumayan jauh, sekitar 10km. Setelah kuliah malam selesai, aku pun langsung bergegas pulang. Ditengah-tengah perjalanan aku terasa

    kebelet kencing, dan langsung menghentikan laju motorku dan aku langsung kencing di pinggir jalan di balik pohon besar.

    Selesai kencing, aku pun langsung melanjutkan perjalananku. Namun baru baru beberapa meter saja dari kejauhan aku melihat ada

    sesosok seorang perempuan yang berdiri sendirian di pinggir jalan seperti menunggu angkutan umum. Semakin kudekati sosok perempuan

    tersebut semakin jelas. Dan aku pun menghentikan motorku dan kutanyalah si perempuan tersebut.

    “Malam mbak, lagi nunggu siapa mbak??”. Namun perempuan tersebut tidak menjawabku.

    “Tenang mbak, aku orang baik-baik kok mbak, aku nggak mungkin ngapa-ngapain mbak kok, perkenalkan namaku Wawan” ujarku sambil

    mengulurkan tanganku.

    Kemudian perempuan tersebut menatapku dan barulah dia mau berbicara

    “Aku Ida, kalau jam segini apa masih ada angkot lewat sini? tanyanya.

    “Duh mbak ngajak bercanda aja, jam segini ya nggak mungkin ada angkot lewat sini mbak, emang mbaknya mau kemana?” tanyaku balik.

    “Mau ke xxx, Mas” dia menyebutkan sebuah daerah yang dimana kebetulan aku tau tempatnya.

    “Owhh… disitu mbak, aku tau tempatnya kok mbak, kalau aku anter mbak mau nggak?” tawarku.

    “Emmm.. Tapi aku nggak diapa-apain kan mas?” tanyanya seakan ragu.

    “Sumpah mbak, mbak pasti aman kok” jawabku.

    Akhirnya dia mau aku antarkan dengan membonceng pakai motorku dan aku langsung menuju tempat tujuan yang di maksud sama mbak Ida.

    Sepanjang perjalanan aku juga mengajaknya mengobrol tentang dari mana asalnya dan kenapa kok bisa berhenti di tengah jalan seperti

    tadi, dan di situlah aku mengetahui kalau mbak Ida adalah seorang janda muda yang cantik.

    Mbak Ida juga memiliki bentuk tubuh yang ideal untuk seorang perempuan dengan tinggi badan 165cm. badan langsing dengan berat

    badan kira-kira 55kg dan juga bentuk dan toket yang sangat indah. Toketnya berukuran kira-kira 36b, sungguh mantap sekali. Karena

    waktu aku mboncengin mbak Ida, punggungku terasa menempel gundukan empuk yang aku rasakan begitu besar. Sempat saja kemaluanku

    merasakan getaran sehingga membuatnya menjadi agak mengeras, namun aku berusaha mengendalikan diri.
    Hampir 20 menit perjalanan akhirnya sampailah di tempat tujuan yang dimaksudkan mbak Ida, dan aku pun berhenti.

    “Mbak sudah sampai, Betul ini kan rumah yang mbak Ida cari?”

    “Iya mas betul, makasih banyak ya mas, ini mas buat beli bensin” ujarnya sambil mengulurkan uang 100ribuan kepadaku.

    “Ahh nggak usah mbak, aku ikhlas kok mbak, tapi aku boleh kan minta kontak bb dan juga nomer hp nya?

    Cerita Lainnya: Aku Di entot Guruku Sendiri Karena Payudaraku 36B
    “Iya Boleh mas, tapi ini uangnya juga di terima ya mas” kata mbak Ida.

    “Udah mbak nggak usah, ini aku masih ada uang kok” jawabku.

    “Ini mas pin bb ku dan juga nomer hape ku.

    Lalu aku langsing invite pin bb nya dan aku langsung bergegas pulang, tapi sebelum pulang aku berkata,

    “Aku pulang dulu ya mbak, kapan-kapan bisa ketemu lagi kan?” tanyaku

    Mbak Ida hanya mengangguk dengan seyuman manisnya, dan aku pun langsung melajukan sepeda motorku meninggalkan mbak Ida.

    Esok harinya aku sempat lupa kalau aku tadi malam dapat kenalan janda baru, namun setelah aku membuka hp aku mendapati di recent

    updtae mbak Ida mengganti foto profilnya dengan fotonya yang terlihat sangat sexy. Di foto profilnya saat itu mbak Ida mengenakan

    tengtop yang menutup tubuh bagian atasnya tanpa menggunakan Bra. Sehingga terlihat toket mbak Ida yang montok dan nampak masih

    padat di luar baju tengtopnya di mbak Ida kenakan.

    Aku pun langsung mencoba iseng-iseng menggodanya lewat chat bb mbak Ida

    “Wow.. seksi banget mbak?” kataku.

    Dia pun langsung membalas,
    “Aaahhh… nggak kok mas,, biasa aja kok mas” jawabnya
    “Beneran kok mbak…, maaf itu mbak apa nggak pakai Bra ya?? Kok toketnya mbak terlihat begitu besar”tanyaku.
    “Hehe iya mas, aku dah biasa begini kok mas kalau dirumah”
    “Waahhhh… asikk ya mbak kalau maen kerumah mbak, bisa lihat mbak Ida nggak pakai Bra” candaku.
    “Ihh.. genit banget sih kamu, emang nggak pernah lihat yang begituan ya??” tanya mbak Ida
    “Hhehe.. pernah sih mbak, tapi cuma di film, tapi kalu lihat langsung aku belum pernah mbak” jawabku.
    “Kamu pengen lihat yang langsung?” tanya mbak Ida.
    “Emang kalau mau lihat yang langsung lihat punya siapa mbak??? lihat punya mbak Ida boleh?” jawabku sambil tertawa
    “Kalau kamu mau main kesini sekarang, rumah yang tadi malam kamu nganterin mbak, mbak tunggu mumpung ini mbak juga lagi kesepian

    di rumah sendiri” katanya
    “Wkwkwkwkwkwk… beneran nih mbak” tanyaku seakan nggak percaya.
    “Iyaa buruan, nggak pakai lama” jawabnya singkat.

    Aku pun langsung bergegas meluncur ke rumah mbak Ida, dan tak sampai 45 menit aku sudah sampai di depan rumah mbak Ida. Terlihat

    rumah mbak Ida sangat sepi, pintu rumahnya pun terlihat juga tertutup. Namun dari arah jendela depan rumahnya, terlihat mbak Ida

    Cerita Seks janda Yang melambaikan tangannya kepadaku. Aku pun langsung turun dari sepeda motorku dan langsung menuju pintu depan rumah mbak Ida.

    Tanpa menunggu lama, mbak Ida langsung membukakan pintu dan langsung mempersilahkanku masuk. Sampai didalam rumah aku dilihatkan

    pemandangan yang sangat indah mempesona sekali. Aku disuguhi penampilan mbak Ida yang sangat seksi dengan hanya mengenakan tengtop

    tanpa bra yang membungkus sebuah gundukan di dalamnya.
    “Mau santai apa mau cepet” ucap mbak Ida membuka obrolan dengan nada yang erotis.
    “Aaa.. aakuuuuu… ngikut mbak Ida aja” jawabku dengan tersendat-sendat sambil terus melihat tubuh mbak ida.

    Tanpa menjawab lagi Mbak Ida langsung mendorongku ke kursi sofa yang berada didalam ruangan tengah rumahnya. Aku pun terlentang

    dan mbak Ida pun langsung menindihku dari atas. Tanpa bisa menolak lagi, aku pun mengikuti permainan mbak Ida.
    Dilumat habis mulutku oleh mbak Ida dan aku pun berusaha mengimbanginya dengan pengalaman dari film xxx yang sering aku tonton.

    Terus kami salng berpagutan hingga suara bibir kami pun terdengar, yang membuat nafsuku bertambah melambung. Hingga aku tak kuasa

    menahan, tanganku mulai memegang toket mbak Ida. Aku elus-elus, hingga aku meremas-remas toketnya yang montok dan kenyal itu.

    Nafsu kami berdua makin lama makin menggila, aku membalikkan tubuh mbak Ida hingga sekarang aku berada diatas tubuh mbak Ida. Aku

    mulai melepas tengtop mbak Ida dan keluarlah dua gundukan yang kencang dan montok tersebut.
    “Sekarang kamu sudah lihat kan Wan, gimana menurutmu Wan? tanya mbak Ida dengan wajah binalnya.
    “Wow… bener-bener mantap mbak, boleh aku jilatin ya mbak??” tanyaku.
    Namun tanpa menunggu mbak Ida menjawab, aku langsung memainkan toketnya. Aku jilati puting susunya yang berwarna kecoklatan itu.

    Sambil terus menjilati puting susunya, mbak Ida mendesah di sebelah kupingku yang membuatku tambah bernafsu.

    Sambil terus menjilati puting susu mbak Ida tanganku juga meremas-remas toket satunya. Terus sampai kujilati juga lehernya yang

    putih mulus.
    Ooohhhhh.. Waannnn, kamu bikin mbak nafsu Wan,, terussss Wann… oohhhh..” desah mbak Ida.
    Setelah puas memainkan toket dan leher mbak Ida, sekarang aku mulai menjilati perut mbak Ida naik turun, hingga sampai di

    kemaluannya yang masih terbungkus CD nya. Desahan dan erangan terus keluar dari mulut mbak Ida. Aku yang juga semakin tak kuasa

    langsung melepas celana dalam mbak Ida yang masih terpakai.
    Dan waooowww,,, rambut kemaluan mbak Ida terawat sekali terlihat dari bentuk rambut kemaluanya dan juga selangkanganya yang sangat

    bersih. Kemaluan mbak Ida juga sangat menawan dengan masih berwarna merah menantang. membuatku sangat ngiler dan tanpa menunggu

    lama lagi, aku langsung melahap bibir kemaluan mbak Ida.
    “Slllrrruupppppp………Sllllrruuppppp…..” suara jilatanku ke kemaluan mbak Ida yang membuat tubuh mbak Nurul menggelinjang-gelinjang

    keenakan.
    “Oohhhhh… uuuhhhhhh… oooohhhhh…. Wannn… benar-benar nikmat Wannn… ooohhhh” desahan keenakan yang tak kunjung henti dari mulut mbak

    Ida ketika aku menjilati kemaluanya.

    Lidahku terus bergerilya di klitoris mbak Ida, dan jari tengahku pun kutusukkan ke dalam lubang memeknya. Pelan.. pelan..

    pelaannnn… dan semakin cepat jari tengahku menusuk-nusuk lubang kemaluan mbak Ida hingga tubuh mbak Ida menggelinjang-gelinjang

    tak karuan. Hampir 5 menit aku memainkan kemlauan mbak Ida dan mbak Ida pun menahan tanganku dan kemudian dia bangkit.
    “Wann sekarang giliran mbak ya” ujar mbak Ida
    Mbak ida melepaskan celana dalamku yang masih aku kenakan, dan keluarlah batang kemaluanku yang sudah tegang mengeras tersebut.
    “Gede juga ya Wan K0ntolmu, kecil-kecil tapi kontolnya gede” kata mbak Ida.
    Aku hanya tersenyum dan mbak Ida langsung menjilati kepala kemaluanku. Lidah mbak Ida membuat tubuhku bergetar hebat.
    “Ooohhhhh… mbaakkkk” desahku.
    “Slruuuppp… slrruupppp…” suara bibir mbak Ida menyepong batang kemaluanku.
    Aku pun terus mendesah mengerang mendapat sepongan yang super nikmat dari mbak Ida. Mbak Ida menjilati seluruh batang kemaluanku

    sampai ke buah pelerku juga nggak luput dari lahapanya. Aku hanya bisa berkata dalam hati ‘ janda cnatik ini sungguh liar sekali,

    sambil terus menikmatinya’.

    Kurang lebih empat menit mbaik Ida menyepong batang kemaluanku, aku sudah nggak sabar, dan aku langsung menarik tanganya dan aku

    balikkan tubuhnya. Mbak Ida pun tak berkata dan menurut dengan perlakuanku. Dan tanpa menunggu lama lagi, langsung ku tempelkan

    kepala kemaluanku di bibir kemaluan mbak Ida lalu ku gesek-gesekkan sebentar dan akhirnya dengan mudah ” shhleeeebbbbbbb…’ batang

    kemaluanku masuk dalam lubang kemaluan mbak Ida.
    Ku genjot lubang kemaluan mbak Ida dari belakang dengan posisi nungging dengan tempo pelan. Desahan pun terdengar dan aku yang

    bersemangat terus menggenjot lubang kemaluan mbak Ida yang makin lama makin cepat hingga terdengar suara benturan kami ‘plookk..

    plookk.. plokkk…’ dan juga desahan mbak Ida,
    “Ooohhhhhh….. aaahhhhhhhhh… enakkkk Wannnn…. ooohhhh…. terussss Wann bikin mbak puas”

    Cerita Seks janda Yang Sampai hampir 10 menit aku menggenjot lubang kemlauan mbak Ida, aku merasakan kalau aku akan sampai mencapai puncak. Aku coba

    mengontrol permainan agar aku nggak cepat keluar. Kemudian kami berganti posisi. Aku balikkan tubuh mbak Ida dan aku meminta mbak

    Ida sekarang diatasku. Aku pun terlentang dan mbak Ida pun yang sudah berpengalaman, dia langsung jongkok di atas batang

    kemlauanku, memegangnya dan langsung mengarahkannya ke lubang kemaluanya, dan kembali..
    “Slhhheeebbbbbbbb…” mbak Ida berhasil memasukkan batang kemaluanku di dalam lubang kemaluanya
    Mbak Ida bergoyang dengan binalnya, dia menaik turunkan tubuhnya dan memaju mundurkan pantatnya. Aku hanya pasarah dan menikmati

    permainan binal mbak Ida janda cantik ini hingga kurang lebih empat menit dia menggoyangku dan aku tak kuasa menahan lagi,
    “Ooohhhhh…. aaakk… aakkkkuuuuu…. mauu keluaarrr mbaakkkkk” desahku.
    Dan mbak Ida segera melepas batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluanya dan langsun mengulumnya dengan liarnya. Dan beberapa

    saat,
    “Creeett… creetttt… creetttt… cretttt…” lendir kenikmatanku menyembur dengan derasnya liang bibir mbak Ida.
    Aku rasa lendir kenikmatanku menyembur sangat banyak sekali, dan mbak Ida pun tidak mengeluarkan dari mulutnya tapi dihisapanya

    sampai habis.
    Aku dan mbak Ida kemudian tergeletak lemah bersampingan dengan masih keadaan bugil. Sambil aku membelai rambut mbak Ida,
    “Kamu puas Wan??” tanya mbak Ida
    “Sangat puas sekali mbak, mbak hebat sekali, kapan-kapan Wawan boleh minta lagi nggak mbak?” tanyaku balik.
    “Boleh kok, tapi nanti kalau mbak yang pas pengen kamu juga harus mau lho ya?” ucap mbak Ida
    “Iya mbak, pasti Wawan mau mbak, Wawan akan berusaha muasin mbak Ida kapan aja dan kapanpun mbak Ida mau” jawabku sambil mengecup

    kening mbak Ida.

    Setelah kejadian itu kami bersitirahat sebentar sambil ngobrol sana sini dalam masih keadaan bugil. Hingga tak terasa waktu sudah

    sore, aku dan mbak Ida ngentot sekali lagi dengan bermacam gaya sex yang di ajarkan mbak Ida. Lalu setelah selesai aku baru

    pulang. kejadian itu tak berlangsung sebentar karena aku dan mbak Ida akhirnya akhirnya berpacaran dan kami berdua sering

    Cerita Seks janda Yang melakukan fantasi seks lagi yang lebih gila dan menantang.
    Makasih mbak Ida ku sayang. makasih atas pengalamannya. makasih atas kepuasannya. makasih atas semuanya mbak Ida.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Janda Yang Montok Dan Sexy

    Cerita Sex Janda Yang Montok Dan Sexy


    863 views

    Perawanku – Siang itu panas panasnya terik matahari dimana ada janji dengan clientku waktu sangat berlalu dengan cepat dimana jam menunjukan pukul 12 siang mungkin kalau aku sampi kantor pasti pada sepi karena pada makan siang di luar kantor, kemudian dari dai pada aku begong sendirian dikantor mending aku menuju ke kantor istriku Tary dimana istriku bekerja sebagai wiraswasta di daerah Tomang.

    Oww Mas Tommy tumben dating kemari mas ?? “Filia bertanya denganku dia adalah seketaris Tany.

    “Sepi amat..? udah pada istirahat..?”sahutku sambil melangkah masuk kantor yang tampak sepi.

    “Mmm Tany ke customer sama pak Darmo, Liliek dan Tarjo nganterin barang dan katanya Tany

    sekalian meeting dengan customer sukri lagi Filia suruh beli makan siang, tunggu aja mas diruangan Tany..”celoteh Filia yang berjalan di depanku memperlihatkan pantatnya yang montok bergoyang seirama dengan langkah kakinya.

    Aku masuk ke ruangan Tany, kujatuhkan pantatku ke kursi direktur yang empuk

    Dalam hati aku mengutuk habis-habisan, atas kesialanku hari ini malah sampe disini, ketemu ama Filia oh ya Filia sebenarnya adalah sahabat Tany waktu kuliah, janda beranak 2 ini diajak kerja istriku setelah setahun menjanda.

    Orangnya cantik, ramah cuma sebagai lelaki aku kurang menyukai karakternya terutama dandanannya yang selalu tampak menor, dengan tubuhnya yang montok tetenya gede sebanding dengan pantatnya yg juga gede.

    Pokoknya bukan type wanita yg kusukai dan menurutku kulitnya terlalu putih jadi tampak kaya orang sakit-sakitan walaupun kata Tany.

    Filia orangnya sangat cekatan dan sangat doyan kerja alias rajin Kubuka laptopku dan kunyalakan kucari-cari file yang kira-kira bisa menemaniku disini daripada aku hrs ngobrol sama Filia, yang menurutku bukan temen ngobrol yang asyik wow di kantong tas laptopku terselip sebuah CD wiih DVD bokep punya Rudy ketinggalan disini lumayan juga buat ngabisin waktuku nungguin Tany.

    Mmmm Asia Carera lumayan bikin ngaceng juga setelah kira-kira setengah jam melihat aksi seks Asia Carera melawan aksi kasar Rocco Si fredi

    “Ooo.. ooo.. mas Tommy nonton apa tuuuh sorry mas Tommy mau minum apa..? panas, dingin hi..hi.. pasti sekarang lagi panas dingin kan..?”suara Filia bagaikan suara petir disiang bolong dengan nada menggodaku

    “Ah kamu bikin kaget aja ngg dingin boleh deh mm ga ngrepotin neeh..?”sahutku sambil memperbaiki posisiku yang ternyata dari arah pintu, layar laptopku keliatan banget sial lagiiii. aahh masa bodo laahh toh Filia bukan anak kecil.. Filia masuk ruangan lagi sambil membawa 2 gelas es jeruk..

    “Mas Tommy boleh dong Filia ikutan nonton mumpung lagi istirahat kayanya tadi ada Rocco sifredi yak..?”kata Filia sambil cengar cengir bandel..

    “ha kamu tau Rocco Sifredi juga..?”tanyaku spontan agak kaget juga, ternyata wanita yang tiba-tiba kini jadi tampak menggairahkan sekali di mataku, tau nama bintang film top bokep Rocco Sifredi

    “Woo bintang kesayangan Filia tuuuh..”sahut Filia yang berdiri di belakang kursiku

    “Kamu sering nonton bokep..?”tanyaku agak heran sebab Filia setelah menjanda tinggal dg orang tuanya dan rumahnya setahuku ditinggali banyak orang

    “Iya tapi dulu waktu masih sama “begajul”itu..”sahut Filia enteng dan membuatku ketawa geli mendengar Filia menyebut mantan suaminya yang kabur sama wanita lain Suasana hening tapi tak dapat dielakkan dan disembunyikan nafas kami berdua sdh tak beraturan.

    Bahkan beberapa kali kudengar Filia menghela nafas panjang ciri khas wanita yang hendak mengendorkan syaraf birahinya yang kelewat tegang dan beberapa kali kudengar desisan lembut.

    Seperti luapan ekspresi yang kuartikan Filia sudah larut dalam aksi para bintang bokep di layar monitor Sementara keadaanku tak jauh beda.. celanaku terasa menyempit desakan batang kemaluanku di selangkangan yang mengeras sejak setengah jam yang lalu, mulai menyiksaku dalam kondisi seperti ini biasanya, aku melakukan onani di tempat.

    Tapi kali ini masak onani di depan Filia..? ampuuuunn siaal lagiii..!

    “Kamu suka Rocco Sifredi..? memang suka apanya..?”tanyaku memulai komunikasi dengan Filia yang desah napasnya makin memburu tak beraturan dan sesekali kudengar remasan tangannya seolah gemas pada busa sandaran kursi yang kududuki

    “Mmm hhh.. apanya yak..? iih mas Tommy nanyanya sok ga tau..”sahut Filia sambil mencubit pundakku entah siapa yang menuntun tanganku untuk menangkap tangan Filia yang sedang mencubit mmm Filia membiarkan tanganku menangkap tangannya

    “Kamu ga cape, berdiri terus duduk sini deh..?”kataku sambil tetap menggenggam tangan Filia, kugeser pantatku memberi tempat untuknya, tapi ternyata kursi itu terlalu kecil untuk duduk berdua, apalagi untuk ukuran pantat Filia yang memang gede

    “Pantat Filia kegedean sih mas”kata Filia sambil matanya melempar kerling aneh, yang membuat darahku berdesir hebat, akhirnya Filia menjatuhkan pantatnya di sandaran tangan.. oooww aku dihadapkan pada paha mulus yang bertumpangan muncul dari belahan samping rok mininya dan entah sejak kapan kulit putih ini menjadi begitu menggairahkan dimataku..?

    Kembali perhatian kami tercurah pada aksi seks dilayar laptop sesekali remasan gemas tangan lembutnya pada telapak tanganku terasa hangat dimana tangan kami masih saling menggenggam dan menumpang diatas paha mulus Filia.

    “Iiih Gila Filia sudah lama enggak nonton yang begini..”kata Filia mendesah pelan seolah bicara sendiri.. menggambarkan kegelisahan dan kegalauan jiwanya

    “kalo ngerasain..?”tanyaku menyahut desahannya tadi

    “Apalagi”jawabnya pendek serta lirih sambil matanya menatapku dengan tatapan jalang yang bisa kuartikan sebagai tantangan, undangan atau sebuah kepasrahan, lembut tangannya dan diikuti tubuh montoknya kini pantat montok Filia mendarat empuk di pangkuanku sedangkan tanganku melingkar di pinggangnya yang ternyata cukup ramping tak berlemak Iblis dan setan neraka bersorak sorai mengiringi pertemuan bibir kami.

    Kemudian saling mengulum dan tak lama lidah kami saling belit di rongga mulut mmm tangan Filia melingkar erat di leherku dengan gemetaran kulayani serangan panas janda cantik berumur 32 tahun ini seolah ingin memuaskan dahaga dan rindu dendamnya lewat aksi ciuman panasnya

    Cerita Sex Janda Yang Montok Dan Sexy

    Cerita Sex Janda Yang Montok Dan Sexy

    Tanganku memang dari dulu trampil memainkan peran jika dihadapkan dengan tubuh wanita menelusup ke balik blazer hitam yang dikenakan Filia dan terus menelusup sampai menyentuh kulit tubuhnya sentuhan pertamaku pada kulit tubuhnya membuat Filia menggeliat resah dan menggerang gemas rangkulan tangannya semakin erat di leherku sementara ciuman bibirnya juga semakin menggila mengecupi dan mengulumi bibirku tanganku mulai merambah bukit dadanya yang memang luar biasa montok, yang jelas diatas cup B sebab buah dada Tany istriku yang ber bra 36B jauh tak semontok buah dada Filia Tiba-tiba Filia meronta keras, saat tanganku meremas lembut buah dadanya yang mengeras akibat terangsang birahi tinggi.

    “Ooohh mas Tommy suudaah mas hhh.. hhh jangan mas, Filia ga mau menyakiti Tanyhh ooohh..”kalimat diantara desah nafas birahi ini tak kuhiraukan dan rontaan kerasnya tak berarti banyak buatku tanganku yang melingkar di pinggangnya tak mudah utk dilepaskannya

    “Ada apa dengan Tany..? ga akan ada yang merasa disakiti atau menyakiti selama ini jadi rahasia ayo sayang waktu kita tak banyak nikmatilah apa yang kamu ingin nikmati”bisikku lembut di sela-sela aksi bibir dan lidahku di leher jenjang berkulit bersih milik janda cantik bertubuh montok ini

    “Ampuuun mas, oooww Filia ga tahaaan hh..hh ssshhh”rengek Filia memelas yang tak mampu membendung gelegak birahi yang mendobrak hebat pertahanannya Blazer hitam yang dikenakan Filia sudah teronggok dibawah kursi putar yang kami gunakan sebagai ajang pergulatan dibalik blazer hitam

    Tubuh montok berkulit putih mulus itu hanya mengenakan penutup model kemben berbahan kaos, sehingga dari dada bagian atas sampai leher terbuka nyata bergetar syahwatku menyaksikan pemandangan ini buah dadanya yang montok dengan kulit putih bersih. mulus sekali sehingga urat-urat halus berwarna kebiruan tampak dipermukaan.

    Buah dada montok yang sedang meregang nafsu birahi itu tampak mengeras, memperlihatkan lembah yang dalam di tengahnya tampak bergerak turun naik seirama dengan nafas birahinya yang mendengus-dengus tak beraturan iihh menggemaskan sekali.. woow.. bukan main..! begitu tabir berbahan kaos warna orange itu kupelorotkan ke bawah.. muncullah keindahan yang menakjubkan dari sepasang bukit payudara yang asli montok dan sangat mengkal, hanya tertutup bra mini tanpa tali, sewarna dengan kulit mulusnya.

    “Oooohh.. maaasss..?”desahnya lirih ketika tabir terakhir penutup payudaranya meninggalkan tempatnya dan secara refleks Filia menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya, tapi dimataku.

    Adegan itu sangat sensual.. apalagi dengan ekspresi wajahnya yang cantik sebagian tertutup rambutnya yang agak acak-acakan matanya yang bereye shadow gelap menatapku dengan makna yang sulit ditebak.

    “Mas.. janggaaan teruskan Filia takuut Tany datanghhh hhh “bisiknya dengan suara tanpa ekspresi tapi aku sdh tak mampu mempertimbangkan segala resiko yg kemungkinan muncul lembah payudara Filia yang dalam itulah yang kini menggodaku maka kubenamkan wajahku ke dalamnya lidahku terjulur melecuti permukaan kulit halus beraroma parfum mahal kontan tubuh bahenol di pangkuanku itu menggelepar liar, spt ikan kehilangan air, ditambah amukan janggut dan kumisku yang sdh 2 hari tak tersentuh pisau cukur.

    “Ampuuuunnn maaass. iiiihhh gellliii aaahh mmmssssshhh.. ooohh”rengek dan rintihannya mengiringi geliat tubuh indah itu wooow jemari lentiknya mulai mencari-cari. dan menemukannya di selangkanganku bonggolan besar yang menggembungkan celanaku diremas-remas dengan gemas sementara aku sedang mengulum dan memainkan lidahku di puting susunya yang sudah menonjol keras berwarna coklat hangus tanganku menggerayang masuk kedalam rok mininya yg semakin terangkat naik kudapatkan selangkangan yang tertutup celana dalam putih dan kurasakan pada bagian tertentu sudah basah kuyub.

    Filia tak menolak ketika celana dalam itu kulolosi dan kulempar entah jatuh dimana Filia mengerang keras dengan mata membelalak, manakala jariku membelah bibir vaginanya yang sudah sangat basah sampai ke rambut kemaluannya yang rimbun bibir cantik yang sudah kehilangan warna lipsticknya itu gemetaran layaknya orang kedinginan terdengar derit retsluiting.

    Ternyata jemari lentik Filia membuka celanaku dan menelusup masuk kedalam celana kerjaku kulihat matanya berbinar dan mulutnya mendesis seolah gemas, ketika tangannya berhasil menggenggam batang kemaluanku sesaat kemudian batang kemaluanku sudah mengacung-acung galak di sela bukaan retsluiting celanaku dalam genggaman tangan berjari lentik milik Filia makin lebar saja mata Filia yang menatap jalang ke batang kemaluanku yang sedang dikocok-kocoknya lembut

    “Aaaah mass Tommyy mana mungkin Filia sanggup menolak yang seperti ini hhhh. ssss.sssshhh lakukan mas.. oohhh toloong bikin Filia lupa segalanya mas Filia ga tahhaan”kalimatnya mendesis bernada penuh kepasrahan, namun matanya menatapku penuh tantangan dan ajakan.

    Kurebahkan tubuh montok Filia di meja kerja Tany yang lebar setelah kusisihkan beberapa kertas file dan gelas minum yang tadi ditaruh Filia diatas meja itu. sementara laptopku masih terbuka dan adegan seks dilayar monitornya.

    Sementara jari tengahku tak berhenti keluar masuk di liang sanggama Filia yang sangat becek mungkin benar kata orang, cewek yang berkulit putih cenderung lebih basah liang sanggamanya seperti halnya Filia, cairan liang sanggamanya yang licin kurasakan sangatlah banyak sampai ada tetesan yang jatuh di atas meja.

    Filia sudah mengangkangkan kakinya lebar-lebar menyambut tubuhku yang masuk diantara kangkangan pahanya, aku berdiri menghadap pinggiran meja, dimana selangkangan Filia tergelar tubuh Filia kembali menggeliat erotis disertai erangan seraknya ketika palkonku mengoles-oles belahan vaginanya.

    Sesekali kugesek-gesekan ke clitorisnya yang membengkak keras sebesar kacang tanah yang kecil.. bukit vaginanya yang diselimuti rimbunnya rambut kemaluan yang tercukur rapi.

    “Ayoooo maasss lakukan sekaraaang Filia ga tahaaannhh..hhh “rengek Filia memelas. Bibir cantik itu menganga tak bersuara, mata bereye shadow gelap itu membelalak lebar dengan alis berkerinyit gelisah, ketika palkonku membelah bibir vaginanya dan merentang mulut liang sanggamanya kurasakan palkonku kesulitan menembus mulut liang sanggama Filia yang sudah berlendir licin.

    Tubuh Filia meregang hebat diiringi erangan keras, manakala palkonku memaksa otot liang sanggama Filia merentang lebih lebar kedua tangannya mencengkeram keras lenganku sewaktu pelan-pelan tapi pasti batang kemaluanku menggelosor memasuki liang sanggama yang terasa menggigit erat benda asing yang memasukinya baru tiga perempat masuk batang kemaluanku, palkonnya sudah menabrak mentok dasar liang sanggama sempit itu.

    Kembali tubuh montok Filia menggeliat merasakan sodokan mantap pada ujung leher rahimnya. Sepasang kaki Filia membelit erat pinggangku sehingga menahan gerakku bibir cantik yang gemetaran itu tampak tersenyum dengan mata berbinar aneh

    “Mas Tommy tau kenapa Filia suka Rocco Sifredi..?”bisik Filia dengan tatapan mata mesra kujawab dengan gelengan kepalaku

    “Perih-perih nikmat kaya sekarang ini Filia pingin disetubuhi Rocco Sifredi ayoo mas.. beri Filia kenikmatan yang indah”bisik Filia sambil mengerling penuh arti,

    Belitan kaki di pinggangku dilonggarkan, pertanda aku boleh mulai mengayun batang kemaluanku memompa liang sanggamanya.

    Kembali suara erangan dan rintihan Filia mengalun sensual mengiringi ayunan batang kemaluanku yang pelan dan kalem keluar masuk liang sanggama yang kurasakan sangat menggigit saking sempitnya, walaupun produksi lendir pelicin vagina wanita bertubuh montok ini luar biasa banyaknya, sampai berlelehan ke meja kerja yang jadi alas tubuhnya.

    “Punya kamu sempit banget Din aku seperti menyetubuhi perawan”Bisikan mesraku tampak membuat janda beranak dua itu berbunga hatinya.. wajahnya tampak berseri bangga.

    “Punya mas Tommy aja yang kegedean kaya punya Rocco Sifredi Filia suka sama yang begini gemesssiiin hhh hhhoohhh mmmaasss”belum selesai kalimat Filia, kupercepat ayunan pinggulku.. membuat mata Filia kembali membelalak, bibirnya meringis memperlihatkan gigi indah yang beradu, mengeluarkan desis panjang.

    “Teeruuuss maaasss ammppuunn nikkmaaat bukan main.. oooohhh aaaaaahhh eeeenngghh..”ceracaunya dengan suara setengah berbisik sesaat kemudian aku merasakan serangan balasan Filia.

    Dengan gemulai janda cantik ini memutar pinggulnya, pinggangnya yang ramping bergerak menjadi engsel Luar biasa nikmat yang kurasakan di siang tengah hari bolong itu Suara berdecakan yang semakin keras di selangkangan kami menandakan semakin banjirnya lendir persetubuhan dari liang sanggama Filia Wajah cantik Filia semakin gelisah mulutnya komat-kamit seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tak ada suara yang keluar, hanya desah dan erangannya yang keluar alisnya yang runcing semakin berkerut apalagi matanya yang kadang membelalak lebar kadang menatapku dengan sorot mata gemas

    “Oooooouuuuwww..!! mmmaaaaassssss. Diii..naa ga tahaann. mmmmmhhh!!”Kegelisahan dan keresahannya berujung pada rengekan panjang seperti orang menangis dibarengi dengan pinggul yang diangkat didesakan ke arahku bergerak-gerak liar.

    Aku tanggap dengan situasi wanita yang dihajar nikmatnya orgasme segera kuayun batang kemaluanku menembus liang sanggama Filia sedalam-dalamnya dengan kecepatan dan tenaga yang kutambah akibatnya tubuh Filia semakin liar menggelepar di atas meja kerja Tany kepalanya digeleng-gelengkan dengan keras ke kanan dan ke kiri sehingga rambutnya semakin riap-riapan di wajahnya

    “Ammmpppuuunnn. oooohhh nnnggghhh. niikmmmaattnya. hhoooo.”suara Filia seperti menangis pilu Ya ammmpppuunn. kurasakan nikmat bukan main.. dinding liang sanggama wanita yang tengah diamuk badai orgasme itu seakan mengkerut lembut menjepit erat batang kemaluanku.

    Kemudian mengembang lagi enam atau tujuh kali berulang membuatku sejenak menghentikan ayunan kontolku, pada posisi di kedalaman yg paling dalam pada liang sanggama Filia Tubuh Filia tergolek lunglai nafasnya tersengal-sengal.

    Tampak dari gerakan dada montoknya yang naik turun tak beraturan wajahnya yang miring ke samping kanan tampak kulitnya berkilat basah oleh keringat birahinya, sementara mata ber eyeshadow tebal itu tampak terpejam spt orang tidur rambut panjang yang dicat blondie tampak kusut, awut-awutan menutupi sebagian wajah cantiknya.

    Kira-kira setelah dua menit batang kemaluanku mengeram tak bergerak di liang sanggama yang semakin becek dengan gerakan lembut kembali kugerakkan pinggulku mengantarkan sodokan keliang sanggama Filia Tubuh montok itu kembali menggeliat lemah sambil mulutnya mendesis panjang Filia membuka matanya yang kini tampak sayu.

    “Ssssshh mmm luar biasa.”desah Filia sambil tersenyum manis. Kedua tangannya meraih leherku dan menarik ke arah tubuhnya.

    Tubuhku kini menelungkupi tubuh montok Filia, Filia memeluk tubuhku erat sekali sehingga bukit payudaranya tergencet erat oleh dada bidangku seolah balon gas mau meletus, tak hanya itu sepasang pahanya dilingkarkan di pinggangku dan saling dikaitkan di belakang tubuhku

    Woooww leherku disosotnya dengan laparnya jilatan dan kecupan nakal bertubi-tubi menghajar leher dan daun telingaku terdengar dengus nafasnya sangat merangsangku aku dibuat mengerang oleh aksinya

    “Ayo sayang, tuntaskan hasratmu Filia boleh lagi enggak?”bisiknya manja sambil bibirnya mengulum nakal daun telingaku.

    Kurasakan pantat montok Filia bergerak gemulai, membesut hebat batang kemaluanku yang terjepit di liang sanggamanya, sejenak kunikmati besutan dan pelintiran nikmat itu tanpa balasan.. karena kuhentikan ayunan kontolku

    “Kamu ingin berapa kali..?”sahutku berbisik tapi sambil mengayunkan batang kemaluanku dalam sekali.. “Eeeeehhhhhhhh! sampe pingsan Filia juga mauuuuuhhhhhh!”jawabnya sambil terhentak-hentak akibat rojokanku yang kuat dan cepat Aku mengakui kelihaian janda 2 anak ini dalam berolah sanggama, kelihaiannya memainkan kontraksi otot-otot perutnya yang menimbulkan kenikmatan luar biasa pada batang kemaluan yang terjebak di liang sanggamanya yang becek tehnik-tehnik bercintanya memang benar-benar canggih Tany istriku wajib berguru pada Filia.

    PikirkuTapi rupanya Filia tak mampu berbuat banyak menghadapi permainanku yang galak dan liar Setelah pencapaian orgasmenya yang ke tiga Wajah Filia semakin pucat, walaupun semangat tempurnya msh besar

    “Ooooww my God ayo sayaaang Filia masih kuat”desisnya berulang-ulang sambil sesekali pantatnya menggeol liar, mencoba memberikan counter attack Aku tak ingin memperpanjang waktu, walau sebenarnya masih blm ingin mengakhiri, tapi waktu yang berbicara hampir 2 jam aku dan Filia berrpacu birahi diatas meja kerja Tany.

    Aku mulai berkonsentrasi untuk pencapaian akhirku aku tak peduli erangan dan rintihan Filia yang memilukan akibat rojokanku yang menghebat

    “Ooohkk.. hhookkhh.. ooww.. sayaaang keluarkan.. di di.. mulutkuuu yakkkhh..hhkk..”Sebagai wanita yg berpengalaman Filia tahu gelagat ini diapun mempergencar counter attacknya dengan goyang dan geolnya yang gemulai kuku jarinya yang panjang menggelitiki dada bidangku dan aku mengeram panjang sebelum mencabut batang kemaluanku dari liang becek di tengah selangkangan Filia.

    Dengan lincah Filia mengatur posisinya sehingga kepalanya menggantung terbalik keluar dari meja, tepat didepan palkonku yang sedang mengembang siap menyemburkan cairan kental sewarna susu Filia mengangakan mulutnya lebar-lebar dan lidahnya terjulur menggapai ujung palkonku.

    Hwwwoooohhh!!!!! ledakan pertama mengantarkan semburatnya spermaku menyembur lidah dan rongga mulutnya aku sendiri tidak menyangka kalo sebegitu banyak spermaku yang tumpah. bahkan sebelum semburan berakhir dengan tidak sabar batang kemaluanku disambar dan dikoloh dan disedot habis-habisan.

    Filia duduk diatas meja sambil merapikan rambut blondienya yang kusut, sementara aku ngejoprak di kursi putar..

    “Wajah kamu alim ternyata mengerikan kalo sedang ML mas?”celetuk Filia sambil menatapku dengan pandangan gemas dengan senyum-senyum jalang.

    “Siang ini aku ketemu singa betina kelaparan”sahutku letoy.

    “Salah mas, yang bener kehausan peju mas Tommy bikin badanku terasa segarha.. ha..ha..”sambut Filia sambil ketawa ngakak

    “Waaakks mati aku mas, Tany dateng tuuuhh!”Tiba-tiba Filia loncat turun dari meja dengan wajah pucat, buru-buru merapikan pakaian sekenanya dan langsung cabut keluar ruangan akupun segera melakukan tindakan yg sama waaah di atas sepatuku ada onggokan kain putih ternyata celana dalam pasti milik Filia, segera kusambar masuk ke tas laptop dan aku segera masuk ke kamar mandi yg ada di ruang kerja Tany.

    “Yaaang chayaaang. bukain doong”suara Tany sambil mengetok pintu kamar mandi

    “Hei.. bentar sayang dari mana aja..?”sahutku setengah gugup dari dalam kamar mandi. Ketika pintu kubuka Tany langsung menerobos masuk busyeet Tany menubrukku dan aku dipepetin ke wastafel aku makin gugup

    “Sssshhhh untung kamu dateng say ga tau mendadak aja, tadi dijalan Tany horny berat”tanpa basa basi lagi celanaku dibongkarnya dan setelah batang kemaluanku yang masih loyo itu di dapatnya, segera istriku ini berlutut dan melakukan oral sex.

    Meski agak lama, tapi berhasil juga kecanggihan oral sex Tany istriku membangunkan kejantananku yang baru mo istirahat tanpa membuka pakaiannya Tany langsung membelakangiku sambil menyingkap rok kerjanya sampai ke pinggang.

    Pantat Tany kalah montok dibanding Filia, namun bentuknya yang bulat, mengkal sangat seksi di mataku sesaat kemudian CD G-String dan stocking Tany sdh lolos dari tempatnya

    “C’ mon darling. hajar liang cinta Tany dari belakang”dengan suara dengus nafas penuh birahi Tany mengangkangkan kakinya sambil menunggingkan pantatnya.

    Memang istriku akhir-akhir ini sangat menyukai gaya doggie style”lebih menyengat”katanya sesaat kemudian kembali batang kemaluanku beraksi di liang sanggama wanita yang berbeda Dalam posisi doggie style.

    Tany memang lihay memainkan goyang pantatnya yang bulat secara variatif dan apalagi aku sangat suka melihat goyangan pantat seksi Tany, membuat aku semakin semangat menghajar liang sanggama Tany yang tak sebecek Filia.

    Untungnya Tany adalah type wanita yang cepat dan mudah mencapai puncak orgasme.. nggak sampai 10 menit kemudian Tany mulai mengeluarkan erangan-erangan panjang aku hafal itu tanda-tanda bahwa istriku menjelang di puncak orgasme, maka segera kurengkuh pinggangnya dan kupercepat rojokan batang kemaluanku menghajar liang sanggama Tany tanpa ampun.

    “Tommm Tommmy gilaaa aaahkk niiikkmaaatt bangeeett!!!”jeritan kecil Tany itu dibarengi dengan tubuh sintal Tany yang gemetaran hebatpantat seksinya menggeol-geol liar menimbulkan rasa nikmat luar biasa pada batang kemaluanku yang terjepit di liang sanggamanya aku tak menahan lagi semburatnya spermaku yang kedua utk hari ini.

    “Ma kasih Tommy chayaang”kata Tany sesaat kemudian sambil mendaratkan kecupan mesra dibibirku.

    Setelah membersihkan sisa-sisa persetubuhan, aku pamit untuk kembali ke kantor, sementara Tany masih berendam di bath up. Filia sudah duduk rapi di mejanya ketika aku keluar dari ruangan Tany, kudekati dia

    “Ssshh nggak takut masuk angin, bawahnya ga ditutup..?”bisikku sambil kuselipkan celana dalam putih Filia kelaci mejanya mata Filia melotot dengan mimik lucu

    “Ronde kedua niih yee..?”celetuknya nakal setelah tahu Tany tak ikut keluar dari ruangan.
    Aku melenggang memasuki mobilku, sambil memikirkan follow up ke Filia.. yang ternyata sangat menggairahkan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jangan Buru-Buru Klimaks Masih Nikmat

    Cerita Sex Jangan Buru-Buru Klimaks Masih Nikmat


    746 views

    Perawanku – Cerita Sex Jangan Buru-Buru Klimaks Masih Nikmat, Elin adalah salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Elin berumur 28 tahun, dia adalah seorang Sunda yang berasal dari daerah Bogor. Elin telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Elin apat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya kuning langsat dengan raut muka yang manis.

    Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Tom dan Anita melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Elin pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.

    Menjelang tengah malam, Elin tiba-tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak-gerak dan terdengar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Elin membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Tom dan Anita sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali. Anita yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Tom seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan,

    “Ssshhh…, sshhh…”, karena mungkin takut membangunkan Elin.

    Cerita ML Tom Jangan Kedua tangan Tom sedang meremas-remas kedua buah dada Anita yang kecil tetapi padat berisi itu. Elin sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Elin mengharapkan mereka cepat selesai dan Tom segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Anita agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Tom sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Elin berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka.

    Pada saat Elin mulai terlelap, tiba-tiba ia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Elin sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Tom sedang mencoba untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Elin berpura-pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Tom dan Anita sudah selesai dan Anita dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur.

    Tom yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Elin, sambil bertumpu pada siku-siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Elin. Elin menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Tom untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Tom malu, karena dipikirnya Tom melakukan hal itu lebih disebabkan karena Tom masih berada dalam keadaan mabuk. Akhirnya Elin memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Tom akan menghentikan kegiatannya itu

    Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Tom bangkit dan duduk di samping Elin. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Elin dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,

    “Psssttt sayang, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru…, nih.., kubantu melepaskan celana dalammu…, nggak baik kalau tidur pakai celana dalam”, sambil tangannya yang tadinya mengelus-elus bagian atas paha Elin bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Elin, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Elin.

    Badan Elin menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Elin seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Tom melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Elin. Jari-jari Tom membuka satu persatu kancing daster Elin, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Elin, sehingga terlihatlah payudara Elin yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.

    Sekarang Elin tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Tom. Tom sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Anita, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur.

    Sejak saat itu Tom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Tom akan menikmati tubuh Elin berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Elin terlalu sayang untuk disimpan oleh Elin sendiri pikir Tom. Tom mendorong tubuh Elin dan mulai meremas-remas payudara Elin yang telah terbuka itu,

    “Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan”.

    Kesadaran Elin mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Elin perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Tom yang sedang merangkak di atasnya. Elin mencoba mendorong badan Tom sambil berkata,

    “Tom, apa yang sedang kau lakukan ini?”, “Sadarlah Tom, aku khan sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini!”. Karena menganggap Tom berada dalam keadaan mabuk, Elin mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Tom.

    Cerita ML Tom Jangan Buru-buru Klimaks Masih Nikmat

    Akan tetapi Tom yang telah sangat terangsang melihat tubuh Elin yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.

    “Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang!”, kata Tom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Elin.

    Cerita ML Tom Jangan Elin berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Tom akan membalas berlaku kasar padanya.

    Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari.

    Sambil menjilat bibirnya Tom berbaring di sisi Elin.

    “Lin, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Elin, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Elin. “Bodi you oke banget!”, kata Tom. “Coba you berputar Elin!”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Elin berputar membelakangi Tom. Dan dirasakanya tangan Tom sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.

    Kemudian Tom menyibakkan rambut Elin, dan dihirupnya leher Elin dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Elin. Sambil melakukan hal itu tangan Tom berpindah menuju kemaluan Elin. Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,

    “Kasihan you, Elin, pasti suami you tidak tahu cara membahagiakan you?”,
    “Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati!”. Sambil memutar kembali tubuh Elin.

    Setelah itu Tom mengambil tangan Elin dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.

    Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Elin tersentak, belum sempat Elin dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Tom dan dengan cepat Tom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Tom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Tom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Elin,

    “Apa you mau saya masukin itu?”,
    “Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Toomm…”, Elin dengan suara mengiba-iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Tom.

    Elin mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Tom agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya.

    Sambil tersenyum Tom berkata lagi,

    “You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan menikmati permainan saya ini..!”. Tom lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Elin dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Elin dengan tanpa dapat dihalangi lagi.

    Testis Tom mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Elin, sementara Elin megap-megap karena dorongan keras Tom.

    Elin belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tom. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tom yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Elin mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tom, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Elin hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.

    Elin hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Elin mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tom di atasnya. Tom melihat Elin mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Elin sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tom merasakan tangan Elin merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Elin. Tom terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Elin.

    Tom sekarang ingin membuat Elin orgasme terlebih dahulu. Elin semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tom, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tom, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tom. Sekarang Elin secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tom, sehingga badan Tom mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tom terasa semakin keras, sehingga Tom semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Elin dalam-dalam. Elin merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

    Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Elin tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil,

    “Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.

    Kedua pahanya melingkari pantat Tom dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Elin. Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Elin yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Elin dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.

    Setelah beristirahat sejenak dan melihat Elin sudah agak tenang, Tom mulai memompa lagi. Pompaan Tom kali ini segera dibalas oleh Elin, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Tom serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Elin berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Elin berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.

    Cerita ML Tom Jangan Wah, suatu sensasi melanda perasaan Tom, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tom karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Elin makin bervariasi. Terkadang Tom malah meminta Elin berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Elin pada penis Tom membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.

    Tom tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati

    “elusan” vagina Elin. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewanitaan Elin semakin menggila dan semakin liar.

    Hingga akhirnya Tom harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Tom bergerak mengimbangi goyangan pinggul Elin, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tom menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Elin, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Tom melayang tadi, tiba-tiba kaki Elin yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tom kuat-kuat. Amat sangat kuat.

    Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Elin pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Elin.

    “Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.

    Tom tersenyum puas melihat tubuh Elin terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Elin dengan eratnya menekan pantat Tom ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Tom pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Elin. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Elin langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Elin merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.

    Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Elin kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Elin mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Elin, Tom mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.

    Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Elin dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Elin. Pada saat merasakan penis Tom mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Elin bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.

    Dengan perlahan-lahan Tom menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Elin mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.

    Cerita ML Tom Jangan Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Anita telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Elin merasa sangat malu terhadap Anita, tapi melihat reaksi Anita yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Elin menjadi terbiasa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Janji Indah Memberikan Kenikmatan Itu

    Cerita Sex Janji Indah Memberikan Kenikmatan Itu


    857 views

    Perawanku – Pengalaman aku kali ini berawal beberapa tahun yang lalu, sekitar tahun 1993 – 1996. Saat itu aku baru saja mendapatkan kerjaku di kota Surabaya sehingga untuk mendapatkan rumah dalam waktu dekat tidak mungkin aku lakukan karena terus terang saja, aku belum mendapatkan tabungan yang cukup untuk membeli rumah. Akhirnya aku putuskan untuk kost didaerah dekat kantor.

    Akhirnya aku dapatkan tempat kost yang aku inginkan, perlu pembaca ketahui, nenek kostku mempunyai cucu perempuan yang saat itu masih berada di bangku SMP, sebut saja namanya Endah. Endah adalah sosok yang mengasyikkan jika dilihat, walaupun dia masih dibangku SMP, Endah mempunyai bentuk tubuh yang montok dan setelah aku banding-bandingkan, Endah mirip dengan seorang selebitris di Indonesia yang masih single sampai sekarang. Oya, sebelumnya namaku Dandy, 30 tahun seorang karyawan di salah satu perusahaan di Surabaya.

    Singkat cerita, tanpa terasa 2 tahun sudah aku menjalani masa kostku dan karena aku termasuk orang yang supel, aku cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Dan karakter aku itu membuat Endah yang semakin hari semakin ranum dan sexy, tergila-gila dengan aku. Sampai suatu hari aku beranikan diri untuk mencium bibirnya, diluar dugaanku Endah membalas dengan buasnya.

    Sampai akhirnya aktivitas itu menjadi kegiatan rutin antara aku dengan Endah, sepulang kantor atau memanfaatkan waktu-waktu sepi di kost-kostan. Setiap melakukan hal itu, tanganku yang bandel juga tidak lupa menyelinap di balik CD nya dan sedikit menggesek-gesekan jari telunjukku di ujung clitorisnya.

    Dan walaupun aku hanya menggesekkan adik kecilku tetapi setiap aktivitas itu, aku selalu mencapai klimaks. 4 tahun ternyata waktu yang sedikit untuk menikmati hal itu. Sampai akhirnya aku harus keluar dari kost-kostan dan Endah harus kuliah di kota dingin Malang. Agen Poker Singa

    Setelah sekian tahun lamanya aku tidak mendengar kabar tentang Endah, di tahun 2001 aku iseng-iseng call Endah di rumahnya dan walhasil dari obrolan pertama di telepon tersebut, aku dapatkan nomor phone dia di Malang dan juga dia memberikan nomor HP.

    Akhirnya kita berdua sering kontak via telephone, walaupun aku sudah berstatus nggak bujang lagi, tetapi dia tetap saja bilang kalau masih sayang sama aku. Sampai akhirnya kita janjian untuk ketemu saat dia week end, karena setiap hari itu Endah selalu rajin pulang ke Surabaya.

    Pucuk ditunggu ulam pun tiba, dengan perasaan deg-degan akhirnya aku bertemu dengan sosok Endah yang dulu masih lugu dan centil, sekarang tumbuh menjadi gadis yang sexy, sintal dengan ukuran bra 34. Waw, semakin aku menelan ludah setiap melihat tubuhnya yang sexy.

    “Mas Dandy, gimana khabarnya,” tanya Endah merusak pikiranku yang jorok.
    “Ee.. baik, bagaimana dengan kamu?” jawabku gugup.

    Kita berdua bercerita panjang lebar setelah sekaian lama nggak ketemu, Sampai akhirnya aku harus antar dia balik ke rumahnya di sUrabaya.
    “En, kamu sudah punya pacar..?” tanyaku.
    “Lagi blank nih Mas.. ” jawab Endha tangkas
    “O yah, kamu masih inget nggak saat aku ajarin kamu berciuman dulu?” godaku.
    “Ihh, Mas Dandy emang bandel kok,” sambil mencubit lenganku.
    “Aow..,” aku meringis kesakitan.
    “Kamu mau nggak kalau aku terusin pelajarannya,” tanyaku sekali lagi.
    “Mau aja asal Mas yang ajarin,” jawaban Endah membuat aku merinding.

    Setelah kita bercanda dan bercerita panjang lebar, akhirnya aku menawarkan diri untuk ketemu minggu depannya lagi.
    “Endah, minggu depan ketemu lagi yuk,” ajakku.
    “Boleh deh Mas..,” jawab Endah dengan ceria.
    “Tapi nginep ya di hotel?” godaku.
    “Lho ngapain?” Endah balas bertanya.
    “Katanya mau lanjutin pelajarannya..” aku mencoba memancing .
    “Nakaall Mas Dandy.. nih.”

    Tanpa terasa akhirnya Endah harus turun di dekat rumahnya.
    “Ma kasih ya Mas, sampai ketemu minggu depan,” sambil pamit Endah mengecup pipiku.

    Cerita Sex Janji Indah Memberikan Kenikmatan Itu

    Cerita Sex Janji Indah Memberikan Kenikmatan Itu

    Alamak, darah mudaku bergejolak menerima sentuhan bibirnya yang mungil. Aku perhatikan lenggak-lenggok pinggulnya meninggalkan mobil starletku, sembari aku membayangkan seandainya aku bisa menikmati tubuh kamu Endah, duh betapa bahagainya diriku.
    Satu minggu tanpa terasa aku lewatin, sampailah aku ketemu dengan Endah. Kali ini aku sudah booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk satu malam. Tepat pukul 16.30, sepulang kantor aku bergegas mengemasi pekerjaan aku dan meluncur di tempat yang sudah kita sepakati bersama.
    Bulu kudukku merinding saat dia memasuki mobilku, parfumnya yang harum sontak menggugah saraf kelaki-lakianku.
    Tanpa pikir panjang, aku segera meluncur menuju hotel yang sudah aku booking sehari sebelumnya. Jujur saja, buat Endah ini adalah hal yang pertama masuk di hotel, sehingga dia sedikit kaku untuk lingkungan yang ada. Setelah chek ni, aku bergegas menuju lift untuk langsung ke kamar.

    “Mas, aku mau mandi dulu ya..?” pinta Endah.
    “Oke silahkan, apa mau aku mandiin,” godaku.
    “Nggak ah, nakal Mas Dandy nih..” sambil menjawab seperti itu, Endah bergegas menuju kamar mandi, dengan dibalut sehelai handuk, Endah berjalan gontai menuju kamar mandi.
    Mataku benar-benar tidak bisa berkedip melihat pemandangan tubuh Endah yang benar-benar menggairahkan. Pikiranku melayang saat membayangkan kemolekan tubuhnya.
    20 menit berikutnya Endah keluar kamar mandi dengan menggunakan gaun tidur yang tipis, hingga membuat darah sex aku naik ke ubun-ubun. Akan tetapi aku berusaha mengendalikan gejolak nafsuku di depan Endah karena memang di depan dia, aku adalah figur seorang kakak yang baik.
    “O ya Endah, kamu mau makan apa sekalian pesannya,” tanyaku untuk menutupi gejolak bathinku.
    “Terserah Mas deh,” jawabnya.
    Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 menit dan tanpa terasa kami sudah bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas kangen. Kita berdua bercengkrama, bercanda cerita tentang apapun, sampai akhirnya..
    “En, kamu serius mau lanjutin pelajarannya,” tanyaku serius.

    “He eh Mas Dandy,” jawabnya.
    “Endah..” aku tidak meneruskan pertanyaanku karena dengan cepat aku langsung menyerbu bibir Endah yang mungil.
    “Mas..” Endah mendesah sambil memeluk badanku erat, tangannya yang bandel mulai meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan rambutku. Endah mengelus kudukku sehingga membuat aku terangsang hebat.
    Lidah Endah yang nakal, sesekali mengimbangi lidahku yag menjelajah seluruh bibirnya. Jemariku mulai bergerilya untuk melepas pengait BH Endah. Pengait BH nya terlepas,
    “Mas.. kamu memang guru yang baik,” sambil aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam belahan payudaranya yang montok.
    Sekitar 15 aku bercumbu dengan Endah, aku semakin penasaran dengan apa yang ada dibalik CD nya. Dengan perlahan aku mulai berusaha membuka CD yang dikenakan oleh Endah dan kegiatan aku semakin mudah karena Endah berusaha mengangkat pantatnya sehingga memudahkan aku untuk mempreteli CD nya.
    Alamak! bulu yang tumbuh masih halus sekali dan baunya wow.. ranum sekali segar, tanpa berpikir panjang aku segera membuka kedua pahanya dan mengunci dengan lenganku sehingga vagina Endah yang masih merah terpampang jelas didepan mataku. Dengan usapan halus, lidahku yang bandel mulai menjelajahi setiap mm permukaan vagina Endah.
    “Oh.. Mas Dandy.. asyik sekali Mas.. ughh,” rintih Endah saat lidahku mulai nakal menguak lubang surganya.
    Tubuh Endah seperti cacing kepanasan menerima setiapa jilatan lidahku, hisapan lidahku dan sesekali mengangkat pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam lubang vaginanya. Sesekali tangannya meremas rambutku yang sedikit gondrong, dan hal itu membuat gairahku semakin naik.
    “Mas Dandy.. enak sekali Mas.. oh.. kenapa nggak dulu-dulu Mas,” rengek Endah sambil melihat lidahku sedang mengerjai vaginanya.
    Clitorisnya yang semakin membesar memudahkanku untuk membuat Endah melayang. Ternyata Endah type orang yang mudah orgasme terbukti 15 menit pertama dia mengerang sambil menaik turunkan pantatnya.
    “Mas.. Mas Dandy, Endah kebelet pipis Mas.. aduh,” rintih Enda.
    “Pipis aja sayang di mulut Mas..” jawabku.
    “Mas.. aduh.. Endah nggak kuat..” Endah menjerit lirih sambil menggapitkan kedua pahanya di kepalaku.
    Dengan cekatan aku langsung membuka lebar mulutku dan cairan yang keluar begitu banyak sehingga aku merasakan minum air putih.
    “Aduh Mas Dandy.. sudah sayang.. uh.. nikmat sekali Mas, kamu memang pandai dalam bercinta aakhh..” kata Endah.
    Aku tidak mendengar kan rintihannya, karena aku berkonsentrasi untuk ronde berikutnya karena aku ingin Endah merasakan nikmatnya bercinta dengan aku.
    Setelah cairan yang keluar aku berihkan dengan cara aku jilatin, Endah kembali terangsang saat clitorisnya aku gesek dengan batang kemaluanku.
    “Wow.. panjang sekali Mas Dandy.. aku suka banget.”
    Endah mulai menjilati dan mengulum batang kemaluanku, sepertinya dia sangat pandai mengoral cowok.
    “Aakhh.. Endah.. kamu pinter tuh,” erangku.
    Endah tidak menjawab pujianku, dia semakin lahap menelan dan mengulum serta meghisap penisku, aku merem melek setiap penisku masuk dalam mulutnya.
    Dasar aku, dengan kecepatan yang tidak diduga, aku langsung meraih selangkangan Endah sehingga posisi kamu menjadi 69. Kita berdua saling membuat rangsangan pada daerah-daerah yang sensitif.
    Tidak selang berapa lama,
    “Mmm, Mas Dandy.. aku.. pipis lagi.. oh..” Endah menggelepar kedua kalinya menerima serangan lidahku dan aku tidak tinggal diam, segera aku membalikan tubuh Endah dihadapanku dan,
    “Endah kamu masih virgin?” tanyaku.
    “Mungkin sudah tidak Mas,?” jawab Endah.
    Aku sedikit kaget sembari bertanya, “Siapa yang lakukan pertama?”
    “Aku pernah jatuh Mas, terus ngeluarin darah.”
    Sambil membisikna kata mesra, aku berusaha mencari lubang untuk adik kecilku yang sudah mulai menegang 7 kali lipat dari biasanya. Dengan bantuan sisa cairan yang masih ada di sekitar vagina Endah, penisku mulai mencari lubangnya dan bless.
    “Mas Dandy.. enak sekali sayang.”
    Endah membantu mempermudah aku untuk memasukan penisku, sambil mendekap tubuhku, dia mulai memutar pinggulnya, sehingga penisku terasa ada yang memijit.
    “Ooh.. Mas Dandy, kenapa tidak dari dulu kau berikan kenikmatan ini padaku..” Endah berkelenjotan menerima sodokan penisku.
    “Crek crekk crek” penisku keluar masuk dalam lubang vaginanya yang sudah mulai becek dan basah kuyup.
    “Mas.. Endah, pipis lagi.. ahh..” Endah menjerit panjang saat orgasme yang ketiga diraihnya.
    Aku sudah tidak mempedulikan keadaan dia yang masih lemas setelah 3 kali orgasme, aku langsung membalik tubuh Endah sehingga posisi Endah sekarang seperti doggi style. Dengan leluasa aku bisa mengentot Endah dari belakang dengan keringat bercucuran.
    “Mas.. kamu memang jago.. ooh.. uughh..” Endah merintih saat penisku masuk semua sampai pangkal batang kemaluanku.
    Tangannya yang halus hanya bisa mencengkeran seprei hotel saat menahan kenikmatan yang aku berikan. Pikiranku hanya satu, aku harus bisa memberikan kepuasan yang abadi untuk Endah, sehingga kalau dia butuh lagi pasti mencariku.
    45 menit sudah pergumulan ini terjadi, entah berapa kali sudah Endah orgasme. Sampai akhirnya aku sendiri sudah merasakan klimaks sudah di ubun-ubun.
    “Endah.. Mas mau keluar nih..,” rintihku.
    “Iya Mas, jangan dikeluarin didalam ya Mas..,” pinta Endah.

    “Iyaa.. sayang.. duh, tubuh kamu benar-benar montok sayang.. uughh.”
    Aku merintih saat dia mulai meggoyang untuk ke sekian kalinya, gila gadis muda yang dulu aku kenal masih lugu, sekarang sudah menjadi pasanganku untuk bercinta.
    “Endah.. ohh Mas keluar..,” secepat kilat aku mencabut penisku dan mengarahkan ke mulut Endah.
    “Aowww..” spermaku muncrat diwajah Endah. Endah menjilati penisku dengn lahap sampai tidak tesisa sedikitpun spermaku yang keluar.
    “Mas, kamu memang guru jempolan.. aku sudah 9 kali orgasme, Mas Dandy baru sekali.. kamu hebat Mas,” cerita Endah.
    “Kamu suka sayang,” tanyaku.
    “Suka banget, kamu maukan selalu berikan kenikmatan itu untukku?” balas Endah bertanya.
    “Iya sayang, aku janji memberikan kenikmatan itu.”
    Endah memelukku dan membimbing aku untuk ke kamar mandi, dan dalam kamar mandipun aku juga melakukan lagi sampai pukul 3 dini hari. Sangat romantis bercinta dengan mantan anak ibu kost, karena dia juga baru pertama ini mengalami orgasme yang luar biasa dan sampai sekarang aku masih kontak-kontak sama dia, tepatnya saat dia butuh, aku segera atur jadwalku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jepitan Memek Basah Mantan Pacarku

    Cerita Sex Jepitan Memek Basah Mantan Pacarku


    620 views

    Perawanku – Cerita Sex Jepitan Memek Basah Mantan Pacarku, Hari ini aku baru saja hadir diresepsi pernikahan mantan pacarku, namaku Ajay dan saat ini aku sedang galau karena mantan pacarku yang menikah itu masih aku cinta. Tapi dia lebih memilih laki-laki yang telah di jodohkan oleh kedua orang tuanya, Dita namanya kami menjalin hubungan sudah hampir empat tahun lamanya mulai dari kami kuliah dulu hingga sekarang kami bekerja di kantor yang sama pula.

    Teman satu kantorkupun tahu kalau Dita merupakan pacarku, dan bnayak pula yang berkomentar kalau Dita memang lebih baik memeilih suaminya dari pada aku yang hanya seorang staf biasa. sedangkan suaminya seorang pengusaha sukses, karena itu aku dengar Dita juga berhenti bekerja dan memilih mengikuti suaminya yang tinggal di kota besar beda dengan kota ini.

    Awalnya aku sempat merasa kecewa dan patah hati tapi aku berusaha mencoba tidak menampakan hal itu pada Dita. Dan juga di depan teman satu kantorku, walau sebenanrnya aku frustasi bahkan hampir setiap malam aku minum untuk menghilangkan rasa kecewaku pada Dita pacarku. Bagaimana bisa aku langsung melupakan dia yang selama empat tahun ini mengisi hari-hariku.

    Bahkan kami sering melakukan adegan seperti dalam cerita sex, dan kamipun sempat hidup bersama ketika aku masih kuliah dengan menempati tempat kos dan kamar yang sama. Tapi Dita tidak lagi mengingat masa-masa itu dia sudah memilih laki-laki yang bisa memberinya harta bukannya memilih cinta, dan mengingat hal itu aku harus segera move on tekadku dalam hati.

    Di kantor banyak juga yang mencoba mencomblangi aku dengan beberapa gadis yang masih single di kantor, tapi aku masih enggan untuk memadu kasih apalagi menjalin hubungan dengan gadis itu. Di dalam hatiku masih ada nama Dita yang terus saja terbayang setiap aku melangkah baik di rumah maupun di kantor ini padahal sudah hampir sebulan dia menikah.

    Aku yakin dia sudah melupakan aku juga, karena kini dia berada di luar kota. Masih aku ingat ketika kami memadu cinta berhubungan intim layaknya dalam adegan cerita sex. Dita begitu mencintai aku bahkan dia begitu baik pada adikku dan juga orang tuaku, aku tidak menyangka kalau harta bisa membuatakan matanya untuk meninggalkan aku yang selama ini mencintainya.

    Sampai akhirnya aku bertemu kembali dengan Dita tanpa aku duga sebelumnya, waktu itu aku pergi kesebuah swalayan yang ada di kotaku. Aku memang terbiasa membeli kebutuhanku sendiri, sampai akhirnya aku membawa belanjaanku menuju tempat parkir swalayan tersebut, tapi aku di kejutkan oleh suara yang tidak asing di telingaku ” Ajay….” Akupun menoleh.

    Aku lihat Dita menenteng belanjaan sendirian di samping mobilnya, aku ingin sekali berlari dan memeluknya tapi aku hanya bisa terdiam karena tanpa aku melakukan hal itu Dita sudah berlari memeluk tubuhku ” Ajay.. aku kangen… sa.. yang….. ” Aku ingin menghindar dari pelukan Dita tapi sebaliknya yang terjadi aku peluk hangat dan begitu erat tubuh Dita.

    Bahkan berkali-kali aku cium wajahnya dan diapun membiarkan hal itu. Kemudian dengan lembut Dita mengajaku pergi dari tempat itu dengan mengendarai mobilku kamipun berangkat menuju ke sebuah hotel sedangkan mobil Dita masih terparkir di swalayan tadi. Sampai di dalam kamar hotel kami langsung saling dorong tubuh kami masing-masing sambil melumat bibir.

    Dengan penuh nfsu aku lepas satu perastu pakaian Dita begitu juga dia. Aku yakin Dita juga kangen padaku saat itulah aku sudah berada di atas tubuhnya lalu aku masukkan kontolku kedalam memeknya yang masih mengering tapi aku paksa juga meskipun Dita agak merintih kesakitan, karena aku sudah tidak dapat menahan konakku untuk segera menyelinap masuk dalam memek Dita.

    Perlahan aku gerakan tubuhku dan terdengar Dita mendesah ” ooouuggghh…. eeeeeeuuuummmmppphhh…… aaaaagggghhhh….. aaaaaaaagggghhh… aaaaaaggghh… aaaaaaggghhh… aaaaaaggggghhh…. ” Mungkin kini dia tidak lagi merasa perih dalam memeknya karena aku lihat Dita sudah menikmati setiap gerakanku di atas tubuhnya yang sudah dalam keadaan bugil.

    Aku melepas rasa kangenku dengan cara menghentakan kontolku beberapa kali pada lubang memek Dita ” Oooouuuggghhh…. ooouuggghh…. aaaaaggggghhh…. aaaggghhh… sa… yang….. aaaaaaggghhh… aaaagggghhh… ” Kembali dia mendesah sambil menggigit lenganku dengan begitu mesranya bahkan dia jambak rambutku dengan membuatnya kusut tapi aku suka hal itu.

    Ketika aku memutar kontolku dalam memeknya Dita mengerang bukan lagi mendesah ” Ooouuuwwww… aaaaagggghh…. aaaaagggghhh…. aaaaagggghhh… ” Saat itulah aku bergerak semakin cepat memutar kontolku, nikmatnya akupun merasakan juga. Dan berkali-kali pula Dita mengerang lagi membuatku merasa puas karena aku yakin Dita juga merasakan hal yang sama.

    Kini gerakanku agak melambat menggoyang pinggulku tapi aku tekan semakin dalam kontolku, kedalam lubang memek Dita diapun merasa horny kelihatannya ” EEeeuuummmppphhh….. aaaaaggggghhhh….. eeeeeuuuummmppphhh…. aaaaaggggghhhh…… aaaagggghhh… ” DIta menggigit bibirnya diapun memejamkan matanya mungkin dia horny saat itu.

    Kembali aku mempercepat gerakan pantatku hingga akhirnya akupun mengerang lebih keras dari erangan Dita ” OOoooouuugghh… Ditaaa….. aaaaaggghghhh…… aaaaaaggghhh… ” Muncrat lendir kenikmatanku memenuhi lubang memek Dita, diapun terlihat tersenyum bangga di bawah tubuhku yang kini tidak lagi bertenaga malah aku terkulai lemas di atas tubuhnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jepitan Susu Lydia Yang Tiada Tanding

    Cerita Sex Jepitan Susu Lydia Yang Tiada Tanding


    611 views

    Perawanku – Cerita Sex Jepitan Susu Lydia Yang Tiada Tanding, Lega rasanya aku melihat pagar rumah kosku setelah terjebak dalam kemacetan jalan dari kampusku. Kulirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 21.05 yang berarti aku telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam arus lalu-lintas Jakarta yang begitu mengerikan. Setelah memarkir mobilku, bergegas aku menuju ke kamarku dan kemudian langsung menghempaskan tubuh penatku ke ranjang tanpa sempat lagi menutup pintu kamar.

    Baru saja mataku tertutup, tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh ketukan pada pintu kamarku yang disertai dengan teriakan nyaring dari suara yang sudah sangat aku kenal. “Ko, loe baru pulang yah?” gelegar suara Voni memaksa mataku untuk menatap asal suara itu. “iya, memangnya ada apa sih teriak-teriak?” jawabku sewot sambil mengucek mataku. “Ini gue mau kenalin sepupu gue yang baru tiba dari Bandung” jawabnya sambil tangan kirinya menarik tangan seorang cewek masuk ke kamarku.

    Kuperhatikan cewek yang disebut Voni sebagai sepupunya itu, sambil tersenyum aku menyodorkan tangan kananku kearahnya “Hai, namaku Riko” “Lydia” jawabnya singkat sambil tersenyum kepadaku. Sambil membalas senyumannya yang manis itu, mataku mendapati sesosok tubuh setinggi kira-kira 165 cm, walaupun dengan perawakan sedikit montok namun kulitnya yang putih bersih seakan menutupi bagian tersebut. “Riko ini teman baik gue yang sering gue ceritain ke kamu” celetuk Voni kepada Lydia. “Oh..” “Nah, sekarang kan loe berdua udah tau nama masing-masing, lain kali kalo ketemu kan bisa saling memanggil, gue mau mandi dulu yah, daag..” kata Voni sambil berjalan keluar dari kamarku.

    Aku menanggapi perkataan Voni barusan dengan kembali tersenyum ke Lydia. “Cantik juga sepupu Voni ini” pikirku dalam hati. “Lydia ke Jakarta buat liburan yah?” tanyaku kepadanya. “Iya, soalnya bosen di Bandung melulu” jawabnya. “Loh, memangnya kamu nggak kuliah?” “Nggak, sehabis SMA aku cuma bantu-bantu Papa aja, males sih kuliah.” “Rencananya berapa lama di Jakarta?” “Yah.. sekitar 2 minggu deh” “Riko aku ke kamar Voni dulu yah, mau mandi juga ” “Oke deh” Sambil tersenyum lagi dia berjalan keluar dari kamarku. Aku memandang punggung Lydia yang berjalan pelan ke arah kamar Voni.

    Kutatap BH hitamnya yang terlihat jelas dari balik kaos putih ketat yang membaluti tubuhnya yang agak bongsor itu sambil membayangkan dadanya yang juga montok itu. Setelah menutup pintu kamarku, kembali kurebahkan tubuhku ke ranjang dan hanya dalam sekejab saja aku sudah terlelap. “Ko, bangun dong” Aku membuka kembali mataku dan mendapatkan Voni yang sedang duduk di tepi ranjangku sambil menggoyangkan lututku. “Ada apa sih?” tanyaku dengan nada sewot setelah untuk kedua kalinya dibangunkan.

    “Kok marah-marah sih, udah bagus gue bangunin. Liat udah jam berapa masih belom mandi!” Aku menoleh ke arah jam dindingku sejenak. “Jam 11, emang kenapa kalo gue belum mandi?” “Kan loe janji mau ngetikin tugas gue kemaren” “Aduh Voni.. kan bisa besok..” “Nggak bisa, kan kumpulnya besok pagi-pagi” Aku bergegas bangun dan mengambil peralatan mandiku tanpa menghiraukan ocehan yang terus keluar dari mulut Voni. “Ya udah, gue mandi dulu, loe nyalain tuh komputer!”

    Tulisan di layar komputerku sepertinya mulai kabur di mataku. “Gila, udah jam 1, tugas sialan ini belum selesai juga” gerutuku dalam hati. “Tok.. Tok.. Tok..” bunyi pintu kamarku diketok dari luar. “Masuk!” teriakku tanpa menoleh ke arah sumber suara. Terdengar suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras sehingga membuatku akhirnya menoleh juga.

    Kaget juga waktu kudapati ternyata yang masuk adalah Lydia. “Eh maaf, tutupnya terlalu keras” sambil tersenyum malu dia membuka percakapan. “Loh, kok belum tidur?” dengan heran aku memandangnya lagi. “Iya nih, nggak tau kenapa nggak bisa tidur” “Voni mana?” tanyaku lagi. “Dari tadi udah tidur kok” “Gue dengar dari dia katanya elo lagi buatin tugasnya yah?” “Iya nih, tapi belum selesai, sedikit lagi sih” “Emang ngetikin apaan sih?” sambil bertanya dia mendekatiku dan berdiri tepat disamping kursiku.

    Aku tak menjawabnya karena menyadari tubuhnya yang dekat sekali dengan mukaku dan posisiku yang duduk di kursi membuat kepalaku berada tepat di samping dadanya. Dengan menolehkan kepalaku sedikit ke kiri, aku dapat melihat lengannya yang mulus karena dia hanya memakai baju tidur model tanpa lengan.

    Sewaktu dia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku dapat melihat pula sedikit bagian dari BHnya yang sekarang berwarna krem muda. “Busyet.. loe harum amat, pake parfum apa nih?” “Bukan parfum, lotion gue kali” “Lotion apaan, bikin terangsang nih” candaku. “Body Shop White Musk, kok bikin terangsang sih?” tanyanya sambil tersenyum kecil. “Iya nih beneran, terangsang gue nih jadinya” “Masa sih? berarti sekarang udah terangsang dong” Agak terkejut juga aku mendengar pertanyaan itu. “Jangan-jangan dia lagi memancing gue nih..” pikirku dalam hati. “Emangnya loe nggak takut kalo gue terangsang sama elo?” tanyaku iseng. “Nggak, memangnya loe kalo terangsang sama gue juga berani ngapain?” “Gue cium loe ntar” kataku memberanikan diri.

    Tanpa kusangka dia melangkah dari sebelah kiri ke arah depanku sehingga berada di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputerku. “Beneran berani cium gue?” tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil. “Wah kesempatan nih” pikirku lagi. Aku bangkit berdiri dari dudukku sambil mendorong kursiku sedikit ke belakang sehingga kini aku berdiri persis di hadapannya. Sambil mendekatkan mukaku ke wajahnya aku bertanya “Bener nih nggak marah kalo gue cium?” Dia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaanku.

    Tanpa pikir panjang lagi aku segera mencium lembut bibirnya. Lydia memejamkan matanya ketika menerima ciumanku. Kumainkan ujung lidahku pelan kedalam mulutnya untuk mencari lidahnya yang segera bertaut dan saling memutar ketika bertemu. Sentuhan erotis yang kudapat membuat aku semakin bergairah dan langsung menghujani bibir lembut itu dengan lidahku. Sambil terus menjajah bibirnya aku menuntun pelan Lydia ke ranjang.

    Dengan mata masih terpejam dia menurut ketika kubaringkan di ranjangku. Erangan halus yang didesahkan olehnya membuatku semakin bernafsu dan segera saja lidahku berpindah tempat ke bagian leher dan turun ke area dadanya. Setelah menanggalkan bajunya, kedua tanganku yang kususupkan ke punggungnya sibuk mencari kaitan BH-nya dan segera saja kulepas begitu aku temukan.

    Cerita Sex Jepitan Susu Lydia Yang Tiada Tanding

    Cerita Sex Jepitan Susu Lydia Yang Tiada Tanding

    Dengan satu tarikan saja terlepaslah penutup dadanya dan dua bukit putih mulus dengan pentil pink yang kecil segera terpampang indah didepanku. Kuremas pelan dua susunya yang besar namun sayang tidak begitu kenyal sehingga terkesan sedikit lembek. Puting susunya yang mungil tak luput dari serangan lidahku.

    Setiap aku jilati puting mungil tersebut, Lydia mendesah pelan dan itu membuatku semakin terangsang saja. Entah bagaimana kabar penisku yang sedari tadi telah tegak berdiri namun terjepit diantara celanaku dan selangkangannya. Putingnya yang kecil memang sedikit menyusahkan buatku sewaktu menyedot bergantian dari toket kiri ke toket kanannya, namun desahan serta gerakan-gerakan tubuhnya yang menandakan dia juga terangsang membuatku tak tahan untuk segera bergerilya ke perutnya yang sedikit berlemak.

    Namun ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba saja dia menahan tanganku. “Jangan Riko!” “Kenapa?” “Jangan terlalu jauh..” “Wah, masa berhenti setengah-setengah, nanggung nih..” “Pokoknya nggak boleh” setengah berteriak Lydia bangkit dan duduk di ranjang. Kulihat dua susunya bergantung dengan anggunnya di hadapanku. “Kasihan ama ini nih, udah berdiri dari tadi, masa disuruh bobo lagi?” tanyaku sambil menunjuk ke arah penisku yang membusung menonjol dari balik celana pendekku.

    Tanpa kusangka lagi, tiba-tiba saja Lydia meloroti celanaku plus celana dalamku sekalian. Aku hanya diam ketika dia melakukan hal itu, pikirku mungkin saja dia berubah pikiran. Tetapi ternyata dia kemudian menggenggam penisku dan dengan pelan mengocok penisku naik turun dengan irama yang teratur.

    Aku menyandarkan tubuhku pada dinding kamar dan masih dengan posisi jongkok dihadapanku Lydia tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat. Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yang pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yang ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yang sedang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanannya. “Lyd.. mau keluar nih..” lirih kataku sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan ini. “Bentar, tahan dulu Ko..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya. “Loh kok dilepas?” tanyaku kaget.

    Tanpa menjawab pertanyaanku, Lydia mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan dua susunya yang besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yang dijepit oleh dua gunung kembar itu membuatku terkesiap menahan napas. Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit diantara dua susunya yang kini ditahan dengan menggunakan kedua tangannya.

    Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangannya tadi. “Enak nggak Ko?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku. “Gila.. enak banget Sayang.. terus kocok yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah pahanya yang mulus.

    Sesekali memutar arah ke bagian belakang untuk merasakan pantatnya yang lembut. “Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya. Kocokan serta jepitan susunya yang semakin keras semakin membuatku lupa daratan. “Lyd.. aku keluar..” Tanpa bisa kutahan lagi semprotan lahar panasku yang kental segera menyembur keluar dan membasahi lehernya dan sebagian area dadanya.

    Seluruh tubuhku lemas seketika dan hanya bisa bersandar di dinding kamar. Aku memandang nanar ke Lydia yang saat itu bangkit berdiri dan mencari tissue untuk membersihkan bekas spermaku. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya “Kamu seneng nggak” Aku mengangguk sambil membalas senyumannya. “Jangan bilang siapa-siapa yah, apalagi sama Voni” katanya memperingatkanku sambil memakai kembali BH dan bajunya yang tadi kulempar entah kemana. “Iyalah.. masa gue bilang-bilang, nanti kamu nggak mau lagi ngocokin gue” Lydia kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjangnya dia pun beranjak menuju pintu. “Gue bersih-bersih dulu yah, abis itu mau bobo” ujarnya sebelum membuka pintu. “Thanks yah Lyd.. besok kesini lagi yah” balasku sambil menatap pintu yang kemudian ditutup kembali oleh Lydia.

    Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang barusan berlalu, mimpi apa aku semalam bisa mendapat keberuntungan seperti ini. Tak sabar aku menunggu besok tiba, siapa tahu ternyata bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin saja suatu saat aku bisa merasakan kenikmatan dari lubang surga Lydia, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku dulu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jeritan Ngentot Sama Tante Ayu Yang Montok dan Bohay

    Cerita Sex Jeritan Ngentot Sama Tante Ayu Yang Montok dan Bohay


    1742 views

    Perawanku – Cerita Sex Jeritan Ngentot Aq memperoleh kisah yang asyk dan tak dapat terlupakan padahal kisah itu terjadi kurang lebih 1 th. waktu lalu tapi rasanya baru kemarin aq rasakan, narasi ini bercerita tentang istri dari pamanku di mana pamanku barusan menyelenggarakan pernikahannya meskipun dapat dikata telat, karena umurnya suah rada tua.

    Pamanku termasuk orang berhasil karena dalam bisnisnya lancer semuanya, mungkin karenanya pamanku repot ke bisnisnya hingga lupa pendamping hidupnya, telah dianjurkan pada keluarganya dan dipilihakn wanita tapi senantiasa saja ada pertimbangan yang spesial dari paman sendiri, minta ini minta itu dan disuatu saat paman membawa wanita yang begitu cantik.
    Namanya Ayu seperti namanya dia juga cantik, tak cantik juga dia juga supel pada kami, dia berumur 24 th. dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan rekan pamanku itu.
    Lalu kami terlibat percakapan, ternyata Ayu memang enak untuk di ajak bercakap. Dan aq melihat kelihatannya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aq tahu matanya tidak sempat terlepas melihat wajah Ayu.
    Tapi tidak demikian perihal dengan Ayu. Ia seringkali memandangku, terlebih saat aq bicara, tatapannya dalam sekali, seakan-akan bisa menembus pikiranku. Aq mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku.
    Tapi aq tidak bisa mengharapkan banyak, soalnya bukanlah aq yang akan dijodohkan. Tapi aq tetaplah saja memandangnya saat ia sedang bicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan shampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi kelihatannya dadanya agak rata, tapi aq tidaklah terlalu pikirkannya.  Agen Obat Kuat Pasutri
    Cerita Sex Jeritan Ngentot Tidak merasa hari telah mulai malam. Lalu sebkamum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat tempat tinggalnya di daerah Sunter. Saat hingga di restorant itu, aq segera pergi ke wc dahulu karena aq telah kebelet. Sebkamum aq tutup pintu, mendadak ada tangan yang menahan pintu itu. Ternyata yaitu Ayu.
    “Eh, ada apa Yu? ”
    “Enggak, aq ingin kasih kartu nama aq, besok janganlah lupa telpon aq, ada yang ingin aq omongin, oke? ”
    “Kenapa tidak saat ini saja? ”
    “Jangan, ada paman anda, pokoknya besok janganlah lupa. ”
    Setelah acara makan malam itu, aq juga pulang ke rumah dengan seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang ingin dibicarakan sama Ayu sich. Tapi aq tidak ingin pikir panjang sekali lagi, lagipula kelak aq beberapa dapat sulit tidur, soalnya kan besok mesti masuk kerja.
    Cerita Sex Jeritan Ngentot Sama Tante Ayu Yang Montok dan Bohay

    Cerita Sex Jeritan Ngentot Sama Tante Ayu Yang Montok dan Bohay

    Besoknya saat istirahat makan siang, aq meneleponnya dan ajukan pertanyaan segera kepadanya.
    “Eh, apa sich yang ingin anda omongin, aq penasaran banget? ”
    “Eeee, penasaran ya, Ton? ”
    “Iya lah, mari dong buruan! ”
    “Eh, slow saja sekali lagi, napsu amet sich anda. ”
    “Baru tahu yah, napsu aq memang tinggi. ”
    “Napsu yang mana nih? ” Ayu kelihatannya memancingku.
    “Napsu makan dong, aq kan bkamum pernah makan siang! ”
    Cerita Sex Jeritan Ngentot Aq pernah emosi juga rasanya, kelihatannya ia tidak paham aq ini orang yang begitu menghormati saat, terlebih jam makan siang, soalnya aq sembari makan bisa sekalian main internet ditempat kerjaq, karena saat itu tentu bosku pergi makan kkamuar, jadi aq bebas surfing di internet, gratis sekali lagi.
    “Yah telah, aq hanya ingin katakan dapat tidak anda ke apartment aq sore hari ini setelah pulang kerja, soalnya aq ingin bercakap banyak sama anda. ”
    Aq tidak mengerti, nih orang mengapa tidak katakan kemarin saja.
    Lantas kataq, “Kenapa tidak kemarin saja bilangnya? ”
    “Karena aq ingin kasih kejutan untuk kamu. ” tuturnya manja.
    “Ala, gitu saja pakai kejutan semua, yah telah entar aq ke tempat anda, kurang lebih jam 6, alamat anda dimana? ”
    Lantas Ayu katakan, “Nih catet yah, apartment XXX (edited), lantai XX (edited), pintu no. XXX (edited), janganlah lupa yah! ””Oke deh, tunggulah saja kelak, bye! ”
    “Bye-bye Ton. ”
    Cerita Sex Jeritan Ngentot Setelah telepon terputus, lantas aq mulai memikirkan apa yang juga akan dibicarakan, lantas pikiran nakalku mulai bekerja. Apa dapat aq menyentuhnya kelak, namun segera aq berpikir tentang pamanku, bagaimana bila kelak ketahuan, tentu tidak enak dengan pamanku. Lantas aq juga mulai terbenam dalam aktivitas pekerjaanku.
    Tidak lama juga saat telah tunjukkan jam 17. 00, telah saatnya nih, fikirku. Lantas aq juga mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaq di Roxymas. Sesampainya disana, aq juga segera menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Demikian hingga di lantai itu, aq juga segera memandangnya tengah buka pintu ruangya.
    Segera saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampai yah, Yu.. ”
    Ayu tersentak kaget, “Wah aq sangka siapa, pakai tepuk semua. ”
    “Kamu khan kasih kejutan buat aq, jadi aq juga harus kasih kejutan juga untuk kamu. ”
    Lantas ia mencubit lenganku, “Nakal anda yah, awas kelak! ”
    Kujawab saja, “Siapa taqt, memang aq fikirin! ”
    “Ayo masuk Ton, enjoy saja, anggap saja tempat tinggal sendiri. ” tuturnya sesudah pintunya terbuka.
    Saat aq masuk, aq segera terpana dengan apa yang berada di dalamnya, kulihat temboknya berlainan dengan tembok tempat tinggal beberapa orang biasanya, temboknya dilukis dengan gambar-gambar panorama diluar negeri. Dia kelihatannya orang yang berjiwa seniman, fikirku. Tapi hebat juga bila hanya kerja jadi sekretaris dapat menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, fikirku.
    Sembari aq berkeliling-keliling, Ayu berkata, “Mau minum apa Ton? ”
    “Apa saja lah, asal bukanlah toksin. ” kataq bercanda.
    “Oh, bila gitu kelak saya campurin obat tidur deh. ” kata Ayu sembari tertawa.
    Sesaat ia tengah buat minuman, mataq dengan tidak berniat tertuju pada rack VCD-nya, saat kulihat satu persatu, nyatanya semakin banyak film yang berbau porno. Aq tidak sadar saat ia telah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Ton, jika anda ingin nonton, setel saja segera..! ”
    Aq tersentak saat ia ngomong sesuai sama itu, lantas kubilang, “Apa aq tidak salah denger nih..? ”
    Lantas tuturnya, “Kalo anda terasa salah denger, yah aq setelin saja saat ini deh..! ”
    Lantas ia juga ambil sembarang film lalu disetelnya. Wah, hilang ingatan juga nih cewek, fikirku, apa ia tidak paham bila aq ini lelaki, baru kenal satu hari saja, telah seberani ini.
    “Duduk sini Ton, janganlah bengong saja, khan telah aq katakan anggap saja tempat tinggal sendiri..! ” kata Ayu sembari menepuk sofa menyuruhku duduk.
    Lalu aq juga duduk serta nonton di sebelahnya, agak lama kami terdiam melihat film panas itu, hingga pada akhirnya aq juga buka mulut, “Eh Yu, barusan di telpon anda katakan ingin ngomong suatu hal, apa sich yang ingin anda ngomongin..? ”
    Ayu tidak segera ngomong, tapi ia lalu menggenggam jemariku, aq tidak menganggap juga akan perbuatannya itu, tapi aq juga tidak berupaya untuk melepaskannya.
    Agak lama lalu baru ia ngomong, perlahan sekali, “Kamu tau Ton, mulai sejak tempo hari berjumpa, sepertinya aq terasa ingin memandang anda selalu, bercakap selalu. Ton, aq sukai sama anda. ”
    “Tapi khan tempo hari anda diperkenalkan ke Paman aq, apa anda tidak terasa jika anda itu dijodohin ke Paman aq, apa anda tidak saksikan reaksi Paman aq ke anda..? ”
    “Iya, tapi aq tidak ingin dijodohin sama Paman anda, soalnya umurnya saja lain jauh, aq sebagian fikir, mengapa hari itu bukannya anda saja yang dijodohin ke aq..? ” kata Ayu sembari mendesah.
    Aq juga menjawab, “Aq sesungguhnya juga sukai sama anda, tapi aq tidak enak sama Paman aq, entar disangkanya aq kurang ajar sama yang lebih tua. ”
    Ayu diam saja, demikian pula aq, disamping itu film makin bertambah panas, tapi Ayu tidak melepas genggamannya.
    Lantas dengan tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir saat ini kan tak ada orang yang lain ini. Lantas mulai kuusap-usap tangannya, lantas ia melihat padaq, kutatap matanya dalam-dalam, sembari berkata dengan perlahan, “Ayu, aq cinta anda. ”
    Ia tidak menjawab, tapi pejamkan matanya. Kupikir ini waktunya, lantas bebrapa perlahan kukecup bibirnya sembari lidahku menerobos berjumpa lidahnya. Ayu juga lantas membalasnya sembari memkamukku erat-erat.
    Tanganku tidak tinggal diam berupaya untuk meraba-raba buah dadanya, nyatanya agak besar juga, meskipun tidak sebesar punyanya bintang film porno. Ayu menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah nikmati rangsangan yang di terima pada buah dadanya.
    Lalu aq berupaya buka satu persatu kancing pakaiannya, lantas kuremas-remas payudara yang masih tetap terbungkus BRA itu.
    “Aaaaahhh, buka saja BH-nya Ton, cepat.., oohh..! ”
    Cerita Sex Jeritan Ngentot Kucari-cari pengaitnya di belakang, lantas kubuka. Wah, nyatanya lumayan juga, masih tetap padat serta kencang, meskipun tidak demikian besar. Segera kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.
    “Esshh.. ouww.. aduhh.. Ton.. sangat nikmat lidahmu.., teruss..! ”
    Sesudah jemu dengan payudaranya, lantas kubuka skamuruh bajunya hingga bugil keseluruhan. Ia juga tidak ingin kalah, lantas melepas semuanya yang kukenakan. Untuk sebentar kami sama-sama berpandangan kagum pada keindahan semasing. Lantas ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aq melepas pegangannya lantas menggendongnya dengan ke-2 tanganku.
    “Aouww Ton, anda romantis sekali..! ” tuturnya sembari ke-2 tangannya menggelayut manja memutari leherku.
    Lalu kuletakkan Ayu bebrapa perlahan diatas ranjangnya, lantas aq menindih badannya dari atas, untuk sebentar mulut kami sama-sama pagut memagut dengan mesranya sembari berpkamukan erat. Lantas mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dengan lembut, Ayu mendesah-desah nikmat. Tidak lama aq bermain di dadanya, mulutku bebrapa perlahan mulai menjilati turun ke perutnya, Ayu menggeliat kegelian.
    “Aduh Ton, anda ngerjain aq yah, awas anda kelak..! ”
    “Tapi anda sukai khan? Geli-geli nikmat..! ”
    “Udah ah, jilati saja memek aq Ton..! ”
    “Oke boss.., siap kerjakan perintah..! ”
    Segera saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa ada menanti sekali lagi segera saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Ayu menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan liar seolah-olah tidak ingin kalah dengan permainan lidahku ini.
    “Oohh esshhh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohhh.. sangat nikmat..! ”
    Agak lama juga aq bermain di klitorisnya beberapa hingga tampak banjir di sekitaran vaginanya.
    “Ton, masukkin saja titit anda ke lobang aq, aq telah tidak tahan sekali lagi..! ”
    Dengan selekasnya kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi saat kutekan ujung penisku, nyatanya tidak ingin masuk. Aq baru tahu nyatanya dia masih tetap perawan.
    “Ayu, apa anda tidak menyesal perawan anda aq tembus..? ”
    “Ton, aq ikhlas bila anda yang ngambil perawan aq, untuk aq didunia ini hanya ada kita berdua saja. ”
    Cerita Sex Jeritan Ngentot Tanpa ada bebrapa sangsi sekali lagi segera kutusuk penisku dengan kuat, rasa-rasanya seperti ada suatu hal yang robek, mungkin saja itu perawannya, fikirku.
    “Aduh sakit Ton, tahan dahulu..! ” tuturnya menahan sakit.
    Aq juga diam sesaat, lantas kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Sebagian menit lalu ia terangsang sekali lagi, lantas tanpa ada menghabiskan waktu sekali lagi kutekan pantatku hingga batang kemaluanku masuk semua kedalam lubangnya.
    “Pelan-pelan Ton, masih tetap sakit nih..! ” tuturnya meringis.
    Kugoyangkan pinggulku bebrapa perlahan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang sekali lagi. Lantas pergerakanku mulai kupercepat sembari menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Ayu begitu nikmati sekali permainan ini.
    Selang beberapa saat ia mengejang, “Ton, aa.. aqu.. ingin kkamuarr.., teruss.. selalu.., aahh..! ”
    Aq juga mulai rasakan hal yang sama, “Yu, aq juga ingin kkamuar, didalam atau diluar..? ”
    “Kkamuarin di dalam saja Sayang… ohhh.. aahh..! ” tuturnya sembari ke-2 pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku serta selalu menggoyangkan pantatnya.
    Mendadak dia menjerit histeris, “Oohh… sshh… sshh… sshh…”
    Nyatanya dia telah kkamuar, aq selalu menggenjot pantatku makin cepat serta keras sampai menyentuh ke basic liang senggamanya.
    “Sshh.. aahh.. ” serta, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..! ”
    Kutekan pantatku sampai batang kejantananku melekat ke basic liang kenikmatannya, serta kkamuarlah spermaq kedalam liang surganya.
    Waktu paling akhir air maniku kkamuar, aq juga terasa lemas. Meskipun dalam kondisi lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, tetapi menambah sekali lagi ke-2 pahanya sampai dengan terang aq bisa lihat bagaimana rudalku masuk kedalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sembari kadang-kadang menyentuh klitorisnya.
    “Sshh.. aahh..! ” cuma desisan saja sebagai jawaban atas perlaqanku itu.
    Kemudian kami berdua keduanya sama lemas. Kami sama-sama berpkamukan sepanjang kurang lebih satu jam sembari meraba-raba.
    Lantas ia berkata kepadaq, “Ton, semoga kita dapat menyatu begini Ton, aq begitu sayang pada anda. ”
    Aq diam sesaat, lantas kubilang begini, “Aq juga sayang anda, tapi anda harus janji tidak bisa meladeni paman aq jika dia bebrapa cari anda. ”
    “Oke bossss, siap kerjakan perintah..! ” tuturnya sembari memkamukku lebih erat.
    Mulai sejak waktu itu, kami jadi begitu lengket, setiap malam minggu senantiasa kami bertingkah seperti suami istri. Bukan sekedar di apartmentnya, terkadang aq datang ke tempat kerjanya serta melaqkannya dengan di WC, sudah pasti sesudah kebanyakan orang telah pulang.
    Terkadang ia juga ke tempat kerjaq untuk minta jatahnya. Tuturnya pamanku telah tidak sempat mencarinya sekali lagi, soalnya setiap kali Ayu ditelpon, yang menjawabnya yaitu mesin penjawabnya, lantas tidak sempat dibalas Ayu, mungkin saja pada akhirnya pamanku jadi jemu sendiri.
    Aq Dengan Calon Istri Pamanku seringkali berjalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak sempat berjumpa dengan pamanku itu. Hingga sekarang ini aq masih tetap jalan dengan, tapi saat kutanya hingga kapan ingin begini, ia tidak menjawabnya. Aq menginginkan sekali menikahinya, tapi kelihatannya ia bukanlah type cewek yang menginginkan miliki kkamuarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang perlu aq bisa nikmatnya juga.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jeritan Nikmat Tante Ayu

    Cerita Sex Jeritan Nikmat Tante Ayu


    749 views

    Perawanku – Cerita Sex Jeritan Nikmat Tante Ayu, Aq mendapat kisah yang asyk dan tak bisa terlupakan padahal kisah itu terjadi kira kira 1 tahun yang lalu tapi rasanya baru kemarin aq rasakan, cerita ini berkisah tentang istri dari pamanku dimana pamanku baru saja melangsungkan pernikahannya walaupun bisa dikata telat, karena umurnya suah rada tua.

    Cerita Seks Jeritan Nikmat Tante Ayu – Pamanku terbilang orang sukses karena dalam bisnisnya lancer semua, mungkin sebab itu pamanku sibuk ke bisnisnya sampai lupa pendamping hidupnya, sudah disarankan kepada keluarganya dan dipilihakn wanita tapi selalu saja ada pertimbangan yang khusus dari paman sendiri, minta ini minta itu dan pada suatu saat paman membawa wanita yang sangat cantik.

    Namanya Ayu seperti namanya dia juga cantik, tak cantik pula dia juga supel kepada kami, dia berusia 24 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku itu.

    Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Ayu memang enak untuk diajak ngobrol. Dan aq melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aq tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Ayu.

    Tapi tidak demikian halnya dengan Ayu. Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aq berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aq mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku.

    Tapi aq tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aq yang hendak dijodohkan. Tapi aq tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aq tidak terlalu memikirkannya.

    Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebkamum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aq langsung pergi ke wc dulu karena aq sudah kebelet. Sebkamum aq menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Ayu.

    “Eh, ada apa Yu?”

    “Enggak, aq pengen kasih kartu nama aq, besok jangan lupa telpon aq, ada yang mau aq omongin, oke?”

    “Kenapa enggak sekarang aja?”

    “Jangan, ada paman kamu, pokoknya besok jangan lupa.”

    Setelah acara makan malam itu, aq pun pulang ke rumah dengan seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang mau diomongin sama Ayu sih. Tapi aq tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aq bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk kerja.

    Besoknya saat istirahat makan siang, aq meneleponnya dan bertanya langsung padanya.

    “Eh, apa sih yang mau kamu omongin, aq penasaran banget?”

    “Eeee, penasaran ya, Ton?”

    “Iya lah, ayo dong buruan!”

    “Eh, slow aja lagi, napsu amet sih kamu.”

    “Baru tahu yah, napsu aq emang tinggi.”

    “Napsu yang mana nih?” Ayu sepertinya memancingku.

    “Napsu makan dong, aq kan bkamum sempat makan siang!”

    Aq sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aq ini orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aq sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaq, karena saat itu pasti bosku pergi makan kkamuar, jadi aq bebas surfing di internet, gratis lagi.

    “Yah udah, aq cuma mau bilang bisa enggak kamu ke apartment aq sore ini abis pulang kerja, soalnya aq pengen ngobrol banyak sama kamu.”

    Aq tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja.

    Lalu kataq, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”

    “Karena aq mau kasih surprise buat kamu.” katanya manja.

    “Ala, gitu aja pake surprise segala, yah udah entar aq ke tempat kamu, kira-kira jam 6, alamat kamu di mana?”

    Lalu Ayu bilang, “Nih catet yah, apartment XXX (edited), lantai XX (edited), pintu no. XXX (edited), jangan lupa yah!””Oke deh, tunggu aja nanti, bye!”

    “Bye-bye Ton.”

    Setelah telepon terputus, lalu aq mulai membayangkan apa yang akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku mulai bekerja. Apa bisa aq menyentuhnya nanti, tetapi langsung aq berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dengan pamanku. Lalu aq pun mulai tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku.

    Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, sudah waktunya nih, pikirku. Lalu aq pun mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaq di Roxymas. Sesampainya di sana, aq pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Begitu sampai di lantai tersebut, aq pun langsung melihatnya sedang membuka pintu ruanganya.

    Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Yu..”

    Ayu tersentak kaget, “Wah aq kira siapa, pake tepuk segala.”

    “Kamu khan kasih surprise buat aq, jadi aq juga mesti kasih surprise juga buat kamu.”

    Lalu ia mencubit lenganku, “Nakal kamu yah, awas nanti!”

    Kujawab saja, “Siapa taqt, emang aq pikirin!”

    “Ayo masuk Ton, santai aja, anggap aja rumah sendiri.” katanya setelah pintunya terbuka.

    Ketika aq masuk, aq langsung terpana dengan apa yang ada di dalamnya, kulihat temboknya berbeda dengan tembok rumah orang-orang pada umumnya, temboknya dilukis dengan gambar-gambar pemandangan di luar negeri. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tapi hebat juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku.

    Sambil aq berkeliling, Ayu berkata, “Mau minum apa Ton?”

    “Apa saja lah, asal bukan racun.” kataq bercanda.

    “Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh.” kata Ayu sambil tertawa.

    Sementara ia sedang membuat minuman, mataq secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aq tidak sadar ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Ton, kalo kamu mau nonton, setel aja langsung..!”

    Aq tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu kubilang, “Apa aq enggak salah denger nih..?”

    Lalu katanya, “Kalo kamu merasa salah denger, yah aq setelin aja sekarang deh..!”

    Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aq ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.

    “Duduk sini Ton, jangan bengong aja, khan udah aq bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Ayu sambil menepuk sofa menyuruhku duduk.

    Kemudian aq pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aq pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon kamu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau kamu ngomongin..?”

    Ayu tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aq tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aq pun tidak berusaha untuk melepaskannya.

    Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Kamu tau Ton, sejak kemarin bertemu, kayaknya aq merasa pengen menatap kamu terus, ngobrol terus. Ton, aq suka sama kamu.”

    “Tapi khan kemarin kamu dikenalkan ke Paman aq, apa kamu enggak merasa kalo kamu itu dijodohin ke Paman aq, apa kamu enggak lihat reaksi Paman aq ke kamu..?”

    “Iya, tapi aq enggak mau dijodohin sama Paman kamu, soalnya umurnya aja beda jauh, aq pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya kamu aja yang dijodohin ke aq..?” kata Ayu sambil mendesah.

    Aq pun menjawab, “Aq sebenarnya juga suka sama kamu, tapi aq enggak enak sama Paman aq, entar dikiranya aq kurang ajar sama yang lebih tua.”

    Ayu diam saja, demikian juga aq, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Ayu tidak melepaskan genggamannya.

    Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaq, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Ayu, aq cinta kamu.”

    Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Kupikir ini saatnya, lalu pelan-pelan kukecup bibirnya sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Ayu pun lalu membalasnya sambil memkamukku erat-erat.

    Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang film porno. Ayu menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya.

    Kemudian aq berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu kuremas-remas payudara yang masih terbungkus BRA itu.

    “Aaaaahhh, buka aja BH-nya Ton, cepat.., oohh..!”

    Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.

    “Esshh.. ouww.. aduhh.. Ton.. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”

    Setelah bosan dengan payudaranya, lalu kubuka skamuruh pakaiannya sampai bugil total. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aq melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dengan kedua tanganku.

    “Aouww Ton, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua tangannya menggelayut manja melingkari leherku.

    Kemudian kuletakkan Ayu pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu aq menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami saling pagut memagut dengan mesranya sambil berpkamukan erat. Lalu mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dengan lembut, Ayu mendesah-desah nikmat. Tidak lama aq bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Ayu menggeliat kegelian.

    “Aduh Ton, kamu ngerjain aq yah, awas kamu nanti..!”

    “Tapi kamu suka khan? Geli-geli nikmat..!”

    “Udah ah, jilati aja memek aq Ton..!”

    “Oke boss.., siap laksanakan perintah..!”

    Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi langsung saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Ayu menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan liar seakan-akan tidak mau kalah dengan permainan lidahku ini.

    “Oohh esshhh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohhh.. nikmat sekali..!”

    Agak lama juga aq bermain di klitorisnya sampai-sampai terlihat banjir di sekitar vaginanya.

    “Ton, masukkin aja titit kamu ke lobang aq, aq udah enggak tahan lagi..!”

    Dengan segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. Aq baru tahu ternyata dia masih perawan.

    “Ayu, apa kamu tidak menyesal perawan kamu aq tembus..?”

    “Ton, aq rela kalau kamu yang ngambil perawan aq, bagi aq di dunia ini cuma ada kita berdua aja.”

    Tanpa ragu-ragu lagi langsung kutusuk penisku dengan kuat, rasanya seperti ada sesuatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku.

    “Aduh sakit Ton, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.

    Aq pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya.

    “Pelan-pelan Ton, masih sakit nih..!” katanya meringis.

    Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Ayu sangat menikmati sekali permainan ini.

    Tidak lama kemudian ia mengejang, “Ton, aa.. aqu.. mau kkamuarr.., teruss.. terus.., aahh..!”

    Aq pun mulai merasakan hal yang sama, “Yu, aq juga mau kkamuar, di dalam atau di luar..?”

    “Kkamuarin di dalem aja Sayang… ohhh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.

    Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh… sshh… sshh… sshh…”

    Ternyata dia sudah kkamuar, aq terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.

    “Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”

    Kutekan pantatku hingga batang kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan kkamuarlah spermaq ke dalam liang surganya.

    Saat terakhir air maniku kkamuar, aq pun merasa lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas aq dapat melihat bagaimana rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.

    “Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlaqanku itu.

    Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpkamukan selama kira-kira satu jam sambil meraba-raba.

    Lalu ia berkata kepadaq, “Ton, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Ton, aq sangat sayang pada kamu.”

    Aq diam sejenak, lalu kubilang begini, “Aq juga sayang kamu, tapi kamu mesti janji tidak boleh meladeni paman aq kalo dia nyari-nyari kamu.”

    “Oke bossss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memkamukku lebih erat.

    Sejak saat itu, kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu selalu kami bertingkah seperti suami istri. Tidak hanya di apartmentnya, kadang aq datang ke tempat kerjanya dan melaqkannya bersama di WC, tentu saja setelah semua orang sudah pulang.

    Kadang ia juga ke tempat kerjaq untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Ayu ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Ayu, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri.

    Aq Dengan Calon Istri Pamanku sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah bertemu dengan pamanku itu. Sampai saat ini aq masih jalan bersama, tapi ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aq ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya kkamuarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aq dapat enaknya juga.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jeritan Yang Membuatku Bertambah Horny

    Cerita Sex Jeritan Yang Membuatku Bertambah Horny


    1187 views

    Perawanku – Cerita Sex Jeritan Yang Membuatku Bertambah Horny, Sebut saja namaku Rio. Disekolah gue tergolong cowok yang ganteng dan digemari para cewek.. Mengapa tidak, gue yang tingginya 175cm, hidung mancung, kulit putih,trus pandai bermain Basket.

    Pada waktu itu gue sangat dekat dengan teman gue sebut saja namanya Hendra. Kami berteman sangat dekat sekali. Karena kami berteman dari kami masih SMP sampai SMA pun kami bersama-sama. Suatu hari gue bermain kerumahnya angga.

    Sesampai di rumah angga gue di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku Hendra. Sebut saja namanya Sella. pada saat itu Sella terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Sella pada saat itu sedang membersihkan halaman rumah.

    Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Sella adalah cewek tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan.

    aku sangat kaget melihat Sella. karena setiap kali gue bermain ke rumahnya Hendra, jarang sekali gue melihat Sella. Pada saat itu Sella berumur 14 tahun. pada saat gue masuk rumah Hendra, Sella menegurku.”eh kakak Rio” sejenak gue terdiam, dan berfikir dalam hati

    “tumben – tumbennya Sella menegurku” gue pun membalasnya “eh Sella, Hendra nya ada nga…?” “oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Sella panggilin. Kakak Rio duduk aja dulu di teras.” gue pun langsung duduk diteras. Tiba-tiba Sella keluar “Kakak Rio bentar ya, kakakku lagi mandi tuh.”

    Katanya gue temenin kakak Rio dulu.” gue pun sangat senang, mengapa tidak, gue bisa mengobrol dengan adik teman gue yang cantik. gue pun mulai memperhatikan Sella dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus gue pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan.

    Tiba-tiba Sella tersenyum dan menegurku “kakak Rio kok lihatin Sella trus..?” gue pun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil “oh itu soalnya Sella cantik sih…. trus Sella sekarang udah kelas berapa…?” Sella pun menjawabnya ” kelas 3 SMP ka.” “oh kelas 3 SMP ya….!” kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya Hendra pun keluar.

    “Oi Rio, maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetangga ni.” dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab ” nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin gue ngobrol.” Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi gue sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi gue bisa mengobrol sama adik temanku ini.

    Pada suatu hari akhirnya gue bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya..

    Pada saat itu gue berencana pergi ke rumah Hendra mau bikin tugas, Karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gue berencana untuk membuat tugas dirumahnya Hendra. Sesampainya di rumah Hendra, Gue pun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya angga yaitu Sella. Nonton Film Semi

    Kulihat Sella yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang Hendra dan tujuanku kerumahnya, Hendra nya nga ada, kebetulan sekali, pada saat itu orang tua Hendra sering keluar kota untuk urusan bisnis, sedangkan Hendra sedang keluar sama pacarnya.

    Akupun langsung menghubungi Hendra. Dan ternyata hendra pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. Hendra menyuruh adiknya untuk menemani gue sampai angga pulang dari kencannya. Adiknya hanya setuju-setuju saja.

    Akupun disuruh masuk sama Sella, Karena berhubung Sella lagi sedang menonton Film Korea. gue pun menemani Sella menonton Film Korea. Tiba-tiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Sella pun malu. Trus waktu gue melihat mukanya yang merah, gue pun langsung mengajak ngobrol.

    “Sella pernah ciuman nga seperti di film itu….?” kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Sella pun hanya menggelengkan kepala. gue pun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh laki-laki. gue pun coba memancing untuk mengetahui apakah Sella mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak gue akan pasrah dengan keaadan ini.

    “Sella mau ga coba ciuman kek di film…?” Wajah Sella memerah, dan hanya berkata “Malu kak, soalnya Sella nga pernah Ciuman.” gue pun kebingungan, gue pun mencoba mendekati Sella perlahan-lahan. Kemudian gue membisikkan ketelinganya ” Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi, sedangkan orang tua kamu sedang keluar kota.”

    Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Sella. kupikir Sella bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Sella membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Sella halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit.

    Tiba-tiba nga di sengaja Sella menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Sella kaget karena menyentuh kontolku. Gimana kontolku ga mo tegap melihat Sella yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut. “maap kak, Sella nga sengaja beneran kok” gue pun menjawab dengan nada yang sopan ”oh nga apa-apa kok”

    Akupun berpikir bagaimana caranya agar Sella bisa menyentuh lagi dan memainkan kontolku ini. gue pun memberanikan diri ” Sella mau coba pegang anuku ga….?” wah tidak disangka Sella tidak menolaknya… gue pun langsung membuka celanaku. kulihat Sella sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat kontolku yang berukuran 15 Cm dan berdiameter 4 cm.

    Kemudian gue pun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Sella sedikit keasikan memainkan kontolku. Kemudian sambil Sella memainkan kontolku, gue mencium bibirnya kembali. Cerita Dewasa

    Aku pun sedikit-sedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian gue pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Sella tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Sella pun menikmatinya. Tak dihitung lagi gue langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa gue memainkan putingnya yang masih mekar itu.

    “Ah… Ah… Ah.. Ah…. enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Sella semakin keenakan.. gue pun langsung membuka bajunya. kali ini gue melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali gue melumatnya.

    Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
    “Coba donk masukkan ke mulut Sella“
    “ takut kak”…
    ” takut kenapa..?.. Nga apa-apa, dah to dicoba dulu …” pintaku
    “ Rasanya gimana kak… ?” tanyanya
    “ Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..”

    Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, mula-mula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung kontolku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala kontolku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata

    “Kok asin ya kak“ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan gue membantu mendorong agar kontolku bisa masuk semua di mulutnya.

    Lalu ku gerak-gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Sel… enak sekali Sel …” gue merasa keenakan kontolku di emut Sella… ketika ujung kontolku berada di bibirnya; “ Sel, disedot dong alonya “ …. gue meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali …

    Pada saat itu gue pun pengen ngerasain vaginanya.. karena gue belom pernah melihat yang real.. biasanya gue melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. gue pun coba memasukkan tanganku ke celana mininya.

    Dan tak disangka ternyata waktu gue menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Sella menikmati nya selama ini.. gue pun langsung membuka Celananya.. setelah gue membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. gue langsung membuka Cdnya..

    Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. gue pun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka, ternyata Sella masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian gue coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.

    “Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka..”

    Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. gue hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Sella mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas, yang tandanya Sella mau Orgasme. gue pun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… Tiba-tiba Sella Orgasme.

    Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. “Sel, kamu orgasme ya…?” Sella pun menjawab dengan wajah yang malu ” ia kak gue orgasme,makasih ya kak….!!”kulihat Sella mulai lemas. ketika gue melihat Sella orgasme gue pun ingin orgasme juga tapi gue ingin merasakan vaginanya..

    “Sel, kamu kan udah orgasme, kakak belum ni. Sella maukan bantu kakak orgasme…? ” ia kak nnti Sella bantu..trus Sella musti ngapain..?” mendengar itu gue pun gembira… nafasku lebih tak beraturan… “Aku pengen rasain kontolku di masukin ke vagina Sella…!!! bisa nga…?” “takut kak sakit”  “tenang aja kakak nanti akan pelan-pelan kok.”

    Akupun langsung menyuruh Sella gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya, karena Sella masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil.. Tapi karena vaginanya sudah basah, gue pun coba-coba memasukkannya dengan perlahan-lahan sampai masuk 1/3 kontolku.

    Pada saat kontolku masuk sepenuhnya, Kumulai mengenjot-enjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya… “ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha.. “sakit… cuman kata-kata itu yang kudengar keluar dari mulutnya.

    Mendengar suaranya yang lembut gue lebih cepat mengenjot vaginanya… kemudian gue membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gue pun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tiba-tiba Sella menyempitkan kakinya yang pertanda Sella mau orgasme untuk yang kedua kali… “khaa,,, khaa.. Sella mau pipisss… ahh… enak kha,,, tapi Sella mau pipis nhi…. udah ga tahan kha…” Mendengar kata itu gue semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku..

    “Sabar Sel… kita keluarin sama-sama…kha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah..” mendengar itu Sella pun berusaha untuk menahan nya… gue pun langsung mengenjotnya dengan cepat. “Sel, kakak udah mau keluar ni.. Sel gimana..?” “Sella juga udah mau keluar…” “crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme bersamaan, Tapi gue menumpahkannya di atas perut Sella..

    Kemudian gue memeluk Sella sambil mencium keningnya. “Sel, gue sayang sama kamu” “Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya gue sudah meyukai kakak waktu Sella kelas 1 SMP..” kami jadian pada saat itu.

    Setelah itu kami membersihkan diri kami masing-masing.. Tak berapa lama kakaknya Sella datang. Tapi kami berdua hanya diam-diam saja seperti tidak terjadi apapun. Karena berhubung orang tua Hendra ngga ada, Hendra meminta gue untuk menemaninya tidur dengan nya malam ini..

    Tanpa banyak basa basi gue langsung menerimanya.. Kulihat wajah Sella juga senang. Pada malam harinya waktu Hendra tidur, gue menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi..

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Johnny

    Cerita Sex Johnny


    796 views

    Perawanku – Cerita Sex Johnny, Asalku dari kampung. Namaku Azimah. Selepas SPM aku ke bandar mencari pekerjaan. Aku ditawarkan bekerja sebagai kerani penyambut di sebuah resort dan kelab golf. Namaku dah berubah, semua orang memanggilku Azie. Oleh kerana rupaku cantik dan pembawaanku ceria maka selepas enam bulan bekerja aku dilamar oleh seorang usahawan kaya yang selalu datang ke kelab golf. Kami berkahwin dan hidup bahagia. Aku dicurah wang ringgit dan rumah mewah.

    Selepas lima bulan suamiku jarang pulang ke rumah. Sibuk katanya. Aku kesunyian walaupun di rumahku ada banyak pembantu. Setahun kemudian suamiku jarang-jarang kembali ke rumah. Kalau kembali pun hanya sekejap. Selepas di siasat aku mengetahui yang aku adalah isteri ketiga usahawan tersebut. Isteri pertama telah mengetahui perkahwinan kami dan mula mengongkong suaminya, dan suamiku jugalah.

    Bagi menghilang kesunyian aku kembali kerja di kelab tempat kerja lamaku. Di sana aku berkenalan dengan seorang pengurus muda yang kacak. Namanya Johnny Lim. Johnny masih muda, rasanya sebayaku, 25 tahun. Johnny masih bujang dan menjadi bualan kawan-kawanku kerana hansome orangnya. Dari cara dia memandangku aku mengerti yang Johnny menyukaiku.

    Satu petang kira-kira pukul 6.30 dia memanggil aku ke biliknya. Katanya ada urusan penting, private & confidential yang hendak dibincangkan. Sebagai pekerja aku patuh. Bila saja aku berada dalam biliknya, Johnny menutup pintu dan menguncinya. Straight foward dia mendekatiku dan mengatakan dia sukakanku. Secara lembut aku menolaknya kerana aku sudah berkahwin.

    Johnny Lim mengambil dua tin coke dari peti ais, satu diberi kepadaku dan satu lagi untuknya. Dia mempersilakanku duduk di sofa lembut dalam biliknya. Kemudian Johnny duduk di sofa berdekatanku. Wajahnya yang kacak itu membuat hatiku berdebar. Secara sopan dan lembut dia memegang tanganku. Aku membiarkan saja.

    Mungkin tindakan itu seperti memberi lampu hijau kepadanya maka Johnny bertindak lebih lanjut. Aku sendiri tidak pula membantah tindakannya itu. Mungkin kerana sudah lama aku tidak bersama dengan suamiku membuatkan aku seronok pula dilayan oleh Johnny. Aku merelakan bila dia mencium pipiku. Kemudian bibir aku dikucup dan dilumat. Terasa sedap bila mendapat kucupan Johnny, aku terangsang dan membalas tindakannya itu. Johnny mengulum lidahku dan aku membalas mengulum lidahnya.

    Johnny bertindak lebih lanjut. Satu persatu pakaianku dilepaskannya. Yang tinggal cuma bra dan seluar dalam sahaja. Aku merenung mata Johnny, ada cahaya sinar di matanya yang bening dan dia tesenyum padaku. Dia memelukku lembut sambil membelai rambutku. Dicium pangkal leherku dan pangkal tetekku. Aku terangsang dan nafsuku mula mendidih. Ghairahku juga bergelora.

    Aku memberi tindak balas. Aku bingkas bangun dan aku lucutkan semua pakaian Johnny hingga tinggal seluar dalamnya sahaja. Jelas kelihatan zakarnya yang besar tegang di dalamnya.

    Aku tak berlengah terus kutarik seluar dalamnya ke bawah. Oh.. my god, besarnya zakar Johhny. Warna batangnya coklat muda, kepalanya kelihatan mengintip di sebalik kelongsong kulup. Pertama kali kulihat zakar dewasa tak bersunat. Sungguh cantik dan cute. Kepalanya yang berwarna merah yang sedikit keluar dari kulit penutupnya amat menarik. Lubang kencing di hujung kepala seperti satu garisan dari atas ke bawah seolah-olah sedang tersenyum kepadaku. Seperti tak sabar rasanya ingin mengucup kepala merah yang sedang tersenyum itu.

    Aku membelek batang butuh Johnny yang sebentar nanti akan memberi kepuasan kepadaku. Batang coklat muda itu lebih besar dan lebih panjang daripada kepunyaan suamiku yang hitam legam. Kepala zakar Johnny sungguh merah, macam disapu gincu. Kepala zakar suamiku hitam berkedut, sama sekali tidak menarik. Kata kawanku kepala pelir tak bersunat ada cheese di sebalik kulit kulup. Aku ingin memastikan kebenaran kata-kata kawanku itu. Bila kutolak kulit kulup ke pangkal, kepala zakar Johnny kelihatan merah bercahaya. Kepala merah itu kelihatan segar dan sungguh bersih. Kepala bulat itu sungguh licin dan lembab. Dan yang membuat aku menjadi gila ialah aromanya yang amat merangsang diriku.

    Ghairahku sudah berada di ubun-ubun. Aku cium puas-puas kepala merah tersebut. Aku jilat kepala merah dengan hujung lidahku. Kemudian aku masukkan ke dalam mulutku dan aku kulum. Aku kulum dan hisap hingga berdecit-decit bunyinya. Aku terangsang habis dan aku dapat merasakan air hangat telah membanjiri permukaan kemaluanku. Aku kulum berlama-lama batang zakar pemuda cina yang menjadi pujaan pekerja wanita di kelab itu. Akhirnya terasa cairan masin mula keluar dari hujung kepala zakar Johnny.

    Cerita Sex Johnny

    Cerita Sex Johnny

    Johnny kemudian mula mengambil gilirannya. Bra dan seluar dalamku ditanggalnya. Aku berbogel di hadapannya. Johnny mula menjilat dan mengggentel buah dadaku dan meramas sepuas hatinya. Aku mengeluh kesedapan yang tak terhingga. Tangan Johnny tidak tinggal diam. Celah pahaku diraba-rabanya. Jari-jarinya mengusik-usik rekahan di pangkal pahaku. Kelentitku yang mengembang dipicit dan digentel-gentelnya. Aku terasa sungguh enak dan nikmat. Air telah banyak melimpah membasahi permukaan farajku.

    Johnny menurunkan kepalanya ke bawah ke pangkal pahaku dan terus menjilat dan menhulurkan lidahnya ke dalam lubang farajku. Sungguh sedap dan geli bila lidah kasarnya berlegar-legar membelai bibir lembut dan menari-nari di kelentitku yang sejak dari awalnya sudah membengkak.

    “Johnny, sedapnya, I tak tahan Johnny, sedapnya”, Aku mendesah di telinga Johnny.

    Aku merayu dan meminta-minta agar Johnny membenamkan batang mudanya ke dalam farajku yang tak sabar menunggu. Aku ingin menikmatai batang cina yang tak bersunat itu. Aku ingin merasai kesedapan kulit kulup mengesel-gesel dinding lubang farajku.

    “Cepat Johnny, I dah tak tahan,” Aku mengemis kepada Johnny.

    Johnny terus mengangkangkan kakiku dan meletakkan kepala zakarnya betul-betul di muka farajku. Farajku rasanya berdenyut-denyut, Aku berdebar-debar menanti kemasukan zakarnya yang merupakan zakar kedua selepas suamiku. Johnny mula menekan sedikit demi sedikit batang kulupnya dan aku menjerit bila zakarnya yang besar, tegang dan panjang itu masuk habis ke dalam farajku. Terasa macam nak terkeluar segala isinya bila dia menarik keluar batangnya. Belum pernah aku merasai batang pelir sebesar ini. Batang zakar suamiku kecil sahaja. Kurang sedap dibandingkan zakar cina kepunyaan Johnny.

    Johnny meneruskan gerakan sorong tarik zakarya masuk dan keluar dalam farajku yan telah banjir. Aku hanya mampu mengerang kenikmatan. Sedap bila Johnny menekan dan makin sedap bila Johnny menarik. Teramat sedap bila gerakan sorong tarik makin laju.

    “Sedapnya Johny, fuck me… fuck me harder,” aku menggumam kesedapan.

    Permainan Johnny penuh pengalanam. Anak muda cina ini sungguh hebat penangannya. Terketar-ketar aku kesedapan. Belum pernah aku rasakan sesedap ini. Suamiku tak sehandal Johnny. Sudah tiga kali aku mengalami orgasme dan air nikmatku melimpah ruah keluar, Johnny masih lagi mampu bertahan dan meneruskan dayungannya. Kata kawanku pelir tak berkhatan mudah memancutkan maninya tapi Johnny tidak begitu. Walaupun dah 20 minit kami bertarung Johnny makin lancar membenamkan tongkat saktinya.

    “Cukup Johnny, I mengaku kalah. I tak mampu bertahan lagi,” aku menyerah kalah.

    Johnny faham permintaanku. Dia makin lama makin kencang dan akhirnya satu rejaman yang amat kuat dihentakkan ke farajku. Dan serentak dengan itu Johnny memancutkan air maninya ke dalam farajku semahu-mahunya. Aku menjerit kesedapan. Terasa hangat pangkal rahimku disembur oleh benih-benih cina. Macam terasa-rasa spermanya yang aktif berlumba-lumba berenang di dalam rahimku mencari benihku. Biarlah benih cina bersatu dengan benih melayu.

    Beberapa ketika dia menarik keluar batangnya. Masih keras kelihatannya. Air benihnya yang berwarna putih kental masih meleleh keluar dari lubang kencingnya. Johnny menyuapkan batang balaknya ke mulutku. Aku menjilat kepala merah itu dan menelan air maninya sehingga habis. Sungguh lazat rasanya, lemak berkrim. Pertama kali dalam hidupku aku meneguk air mani. Kata kawanku air mani lelaki adalah ubat awet muda.

    Aku benar-benar puas. Belum pernah aku merasakan kepuasan seperti ini sejak berumahtangga. Suamiku tak setanding Johnny. Sejak hari itu, setiap kali ada masa atau selepas habis kerja kami akan melakukan hubungan seks sepuas-puas hati kami. bermacam-macam cara dan berbagai gaya kami lakukan. Semuanya memberi kepuasan maksima. Johnny telah mengisi kekosonganku. Aku tak kisah lagi kalau suamiku dikurung oleh isteri tuanya. Aku mulai ketagih dan menggilai kulup cina berkepala merah. Baru kutahu zakar tak bersunat sungguh nikmat.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • CERITA SEX KADO SPESIAL BUAT SUAMI

    CERITA SEX KADO SPESIAL BUAT SUAMI


    876 views

    Cerita Sex ini berjudulCERITA SEX KADO SPESIAL BUAT SUAMICerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.


    Perawanku – Kuhembuskan nafas panjang. Sudah lama aku tidak datang ke tempat ini. Kusapu pandangan ke sekeliling. Masih sama seperti terakhir kali.

    Terakhir kali kesini, aku sempat menginap. Teringat bagaimana malam itu begitu panas, begitu bernafsu.
    Aku selalu tersenyum sendiri setiap kali mengingatnya. Akhirnya kuketuk pintu bernomor 11 itu. Pintu terbuka. Kulihat sosok yang kukenal. Dia adalah Aan.

    Hei Kak.. Dia tersenyum. Aku membalasnya.
    Hei.. Dipersilakannya aku masuk.

    Didalam kembali kusapu pandanganku. Masih rapi seperti terakhir kuingat, kecuali ranjang. Sprei penutup ranjang terlihat sedikit lecek. Dapat dimaklumi, karena kutahu pacar Aan ada disini. Pastilah mereka sempat bermesraan tadi. Aku kesini memang ingin bertemu dengan Nita. Itu adalah nama pacar Aan.

    Nita nya lagi mandi tuh Kak, ditunggu aja sebentar. Kuanggukkan kepala.

    Memang terdengar suara gemercik air. Kulihat Aan memakai lagi kaosnya. Tadi saat menyambutku, dia hanya bercelana pendek.

    Duduk aja Kak, bersih kok. Kita tadi nggak ML, cuma tidurtiduran doang sambil nonton TV. Aan nyengir.

    Kubalas dengan tawa kecil. Sepertinya Aan bisa membaca pikiranku. Kulihat tidak ada kursi. Semula aku ragu untuk duduk diranjang. Dia tahu kalau aku suka kebersihan.

    Kami cukup tahu kebiasaan satu sama lain, meski jarang bertemu. Aan sempat menawariku minum, namun kutolak. Dia pun lalu duduk disampingku.

    Gimana kuliah kamu? tanyaku.
    Lumayan, semester ini IPK udah 3,5. Abis sekarang udah punya dosen private cantik. Kali ini aku tertawa lebar.

    Pasti akulah yang dimaksudnya dosen private itu. Dia mengambil jurusan ekonomi, sama sepertiku saat kuliah dulu. Kini percakapan kami via sosial media sudah berkembang. Tidak hanya membahas soalsoal mesum, tapi juga akademis. Bahkan kuberikan dia kuliah singkat, saat terakhir ada dikamar ini. Kubantu dia menyusun paper ekonomi mikro. Itu semua kami lakukan sambil telanjang, tentunya. Agen Poker

    Ditengah obrolan, Aan memegang tanganku. Dia bilang kalau dia kangen menyentuhku. Kami berciuman. Disentuhnya tubuhku dan kubiarkan saja. Saat menyentuh payudara, dia bergurau kalau terasa makin besar. Tertawaku dibuatnya. Kubilang ukurannya masih sama. Dia memang tidak berbohong kalau dia kangen. Beberapa kali Aan mengajak bertemu, tapi tidak kupenuhi. Aku tidak mau kalau kami jadi terlalu dekat. Syukurnya Aan masih bisa mengerti. Mengerti akan situasi hubungan kami.

    Aku suka banget ngeliat kakak pake seragam kerja gini. Seksi, bikin horni, ucapnya sambil mengelusi pahaku.
    Hei, hei.. Kutepis tangannya. Kuingatkan dia. Aku datang bukan untuk bercinta. Dia nyengir, sambil menggaruk kepalanya. Kelihatan kalau

    Aan mulai bergairah. Harus kuhentikan sebelum makin parah.

    Iya, iya deh Kak, tapi celana dalamnya boleh sekarang dong? Udah janjikan? Kutoel hidungnya. Dia pun nyengir lagi.

    Kemarin aku memang menjanjikan hal itu. Nita boleh kujemput, asalkan dibarter celana dalam. Terdengar sedikit aneh memang. Beberapa kali sudah Aan memintanya. Bahkan sejak pertama kali kami bercinta. Katanya sih untuk kenangkenangan. Beberapa kali kuiyakan, namun belum juga kuberikan. Kubuka tas jinjing. Kuambil dari sana sebuah benda mungil berenda.

    Nggak mau ah yang itu.

    Dia menolak saat aku menyodorinya. Aku mengerutkan kening. Padahal kutahu itu adalah model favoritnya.

    Maksudnya? tanyaku penasaran. Aan lalu mengacungkan jarinya kearah rokku.
    Aku mau yang ada di dalem sana.

    Tanpa menunggu tanggapanku, tangannya langsung bergerak. Diangkatnya ujung rokku sedikit. Berusaha dia memasukkan tangannya kedalam. Meski berupaya kucegah, namun akhirnya Aan berhasil. Dia berhasil menyentuh kain tipis yang ada disana. Masih berusaha kucegah kemauan Aan. Celana dalam yang kupakai nggak seksi, begitu alasanku. Dan itu benar adanya. Modelnya memang biasa saja. Namun, dia seakan tidak peduli. Dia terus memaksa. Akhirnya kuiyakan kemauannya, asalkan dilakukan pelanpelan.

    Dia pun kegirangan. Aan langsung jongkok ditepi ranjang. Kedua pahaku dibukanya lebarlebar. Kini kewanitaanku tepat berada didepannya. Tangannya merogoh lagi kedalam. Dia tersenyum saat menemukan apa yang dicarinya. Pinggiran karet celana dalamku. Mulai ditariknya perlahan. Kain mungil itu terus melorot turun. Sampai akhirnya terlepas. Ditempelkannya ke hidung, sebelum dimasukkan saku.

    Wangi Kak. Isinya sama wanginya nggak ya? Berusaha dibukanya lagi kedua pahaku.

    Namun, kali ini bisa kucegah. Dia sudah dapat apa yang dia mau. Tidak akan kuberi lebih. Aku tahu kalau kulemah, kalau Aan mulai memainkan lidah.

    Aan, jangan Aan.. tolong jangan.. Dia terus berusaha, berusaha dan berusaha.

    Akhirnya aku tidak lagi kuasa. Tidak kuasa untuk bertahan. Pahaku pun kembali terbuka lebar. Kepala Aan kini sudah ada dalam rokku. Kurasakan lidahnya mulai menyapu kewanitaanku. Terus menarinari didalam sana. Sensasi geligeli nikmat kurasa. Tubuhku lalu terjerembab diranjang. Terlentang pasrah tanpa perlawanan. Kupilih untuk menikmati saja sensasi itu.

    Sedang asyik berdua, tibatiba pintu kamar mandi terbuka.

    Klek! Kupalingkan wajah.

    Kulihat Nita berdiri didepan pintu. Dengan tubuh terbalut handuk. Ditambah ekspresi penuh kekagetan.

    Hehei Nita, ucapku. Masih dalam posisi terlentang.
    Hehei Kak Dita. Suasana menjadi canggung.

    Kami berdua saling menatap beberapa saat.

    Sedangkan dibawah sana, Aan masih sibuk dengan lidahnya. Kuangkat tubuhku. Kutepuktepuk pundak Aan, sambil memanggil namanya. Kuminta dia keluar dari rokku. Dia pun menarik kepalanya. Tersadarlah dia kalau Nita sudah selesai mandi. Namun bukannya panik, dia malah nyengir. Dan melambai kepacarnya. Ajaibnya, kecanggungan itu hanya berlangsung sebentar.

    Kemudian semuanya kembali normal. Normal seperti tidak pernah terjadi apapun. Aan membuatkan teh untuk kami bertiga. Nita berias dan memakai pakaian. Sedangkan aku menonton televisi. Cukup kagum aku dengan Aan. Entah bagaimana cara dia mengendalikan Nita. Sebagai cewek, aku cukup penasaran. Bagaimana Nita tetap terlihat santai, setelah melihat pacarnya dan aku. Melihat apa yang barusan kami lakukan. Perlu kucari tahu jawabannya nanti.

    Udah selesai Kak, berangkat sekarang? ucap Nita padaku.

    Aku berdiri dan mengambil tas.

    Boleh. Yuk.
    Yah, ditinggal sendirian deh. Aan ikut berdiri dan merengut.

    Nita dan aku saling pandang. Lalu melempar senyum. Kompak kami melambai ke Aan. Sempat pula kami lemparkan ciuman jauh. Rengutan Aan pun semakin menjadi.

    Wow, kamarnya luas banget Kak! Nita berseru sumringah. Langsung dia berlarian disekitaran kamar. Dia juga menuju ke balkon belakang. Disana dia menyerukan kekaguman yang sama. Begitu pula saat menghempaskan diri diranjang. Geli aku melihat tingkah konyolnya itu. Seperti itulah Nita.

    Aku belum mengenalnya lama. Tapi yang kutahu, dia memang sangat ekspresif. Apalagi untuk sesuatu yang membuatnya antusias.

    Aku mandi dulu ya Nit , kamu santai aja dulu. Kulihat dia mengangguk.

    Nita telah memegangremote televisi. Channel luar negeri bergantian muncul dilayar. Mulai kubuka satu persatu seragamku. Kubiarkan Nita melihatku menelanjangi diri. Toh kami samasama wanita, pikirku. Lagi pula dikosan Aan tadi, Nita juga melakukan hal yang sama. Dan dia tidak malu
    melakukannya.

    Setelahnya, kubalut tubuhku dengan handuk dan masuk kamar mandi. Didalam aku tidak lama. Hari ini tidak ada tugas luar, jadi kurasa tubuhku masih cukup bersih. Hanya lama kubasuh betis dengan air hangat. Kuuruturut pelan. Uraturatnya terasa sedikit tegang. Mungkin karena tadi banyak berdiri memakai high heels. Kukeringkan tubuhku setelah selesai. Dan kupakai kimono sebelum keluar. Diluar kulihat Nita sedang tiduran. Dia kelihatan serius menonton film. Duduk aku ditepi ranjang. Nita menoleh dan tersenyum.

    Kakak cantik loh, badannya juga bagus, ucapnya Aku tersipu.

    Belum pernah aku dipuji sesama wanita sebelumnya. Pernah sih, cuma tak sepolos ucapan Nita tadi.

    Ah, kamu juga cantik banget kok Nit. Gantian dia tersipu.

    Aku tidaklah berbohong. Nita memang gadis yang berparas cantik. Rambut panjang dicat pirang. Postur tubuh proporsional. Dia juga sangat fashionable. Idaman lakilaki normal pada umumnya. Mirip denganku kala mahasiswa dulu. Boleh dong sombong sedikit.

    Saat itu kami ada disebuah kamar hotel. Hotel berbintang dipinggiran kota. Dua orang wanita cantik dikamar hotel? Eits, jangan berpikir macammacam dulu. Kami berdua normal, bukanlah penyuka sesama jenis. Disini kami sedang menunggu seseorang. Dia memang bilang akan datang sedikit terlambat. Kesempatan itu kupakai untuk ngobrol dengan Nita.

    Kamu udah lama kenal sama Aan?
    Udah hampir dua tahun lebih Kak.

    Obrolan berlangsung santai. Banyak hal yang akhirnya kutahu tentang Nita. Ternyata dia punya kehidupan yang sulit. Dikota ini dia tinggal sendiri. Kuliah adalah citacitanya, namun ekonomi keluarganya kurang mampu. Karena itu dia harus bekerja demi biaya kuliah. Segala pekerjaan diambilnya. Sebagian adalah pekerjaan paruh waktu. Aku kagum mendengar semangatnya itu.

    Disanalah lalu dia bertemu Aan. Aan membantunya mendapat beasiswa. Aan juga membantunya mendapat pekerjaan. Menjadi staf di perusahaan kenalan ayah Aan. Atas bantuan Aan itu, Nita menerima ajakannya berpacaran.

    Nita memang kerap memilih pacar berdompet tebal. Semata guna menyambung hidup.
    Konsekuesinya tentu saja ada. Bersetubuh salah satunya. Diakui Nita kalau Aan bukan lakilaki pertamanya. Namun bersama Aan, dia melakukan seks dengan cinta. Dia tahu Aan pacar yang setia. Maka ketika tahu Aan berselingkuh, dia cukup kaget. Hanya saja saat Aan mengenalkan diriku, Nita mengaku lega. Dia bersyukur Aan tidak tidur dengan wanita sembarangan. Begitu pengakuannya. Sejak itulah aku dan Nita menjadi dekat.

    Sedang asyik mengobrol, bel pintu berbunyi. Agen Poker

    Ting tong, ting tong..

    Bangkit aku dari ranjang, dan berjalan kepintu. Kuintip siapa diluar. Kuberi isyarat Nita untuk bersiapsiap. Bunyi bel kedua kubuka pintu. Disana berdirilah dia yang kami tunggu. Dia adalah suamiku. Dia tersenyum dan memelukku. Diciumnya pula keningku. Tak lama datanglah Nita membawa cake. Suami terlihat kaget mengetahui aku tidak sendirian.

    Happy birthday! teriakku dan Nita bersamaan.
    Mamakasi. Suamiku kini mulai terlihat kikuk.

    Aku dan Nita mulai bernyanyi. Kutarik tangan suami kedalam kamar. Walau masih kelihatan bingung, dia menurut. Usai bernyanyi kuminta suami meniup lilin. Saat lilin padam, mata suami belum juga lepas dari Nita. Aku tidak menyalahkan dia sih. Nita memang sosok yang menarik. Sampai aku berdehem, barulah pandangan itu teralihkan.

    Kenalin nih Pa, ini namanya Nita. Nita ini dia suami kakak. Mereka pun berjabat tangan.
    Saya Nita Om, saya kado ulang tahunnya Om.. Suami mengernyit, sedang aku sendiri tersenyum geli.
    Tersenyum karena celetukan Nita yang to the point. Juga karena melihat ekspresi suami. Dan karena mendengar panggilan Om dari Nita untuk suamiku. Lucu saja mendengarnya.

    Suami memandangiku penuh tanya. Baru aku hendak menjelaskan, Nita sudah melanjutkan kalimatnya.

    ..Saya disuruh kak Dita buat nemenin Om bobo
    malem ini. Tambah bingunglah suamiku.

    Aku pun tidak bisa lagi menahan tawa. Gaya bicara ceplasceplos Nita mengingatkanku pada Putri. Salah satu rekan kerjaku di kantor. Gaya flirtingnya pun sama percis. Kalau keduanya bertemu mungkin bisa disangka kakak beradik. Malah pesta ulang tahun nyeleneh ini, sebenarnya adalah ide Nita. Sekalian kenalan dengan suamiku, begitu katanya.

    Guna mencairkan suasana, kupesan makanan. Kami mengobrol sambil makan malam bertiga. Situasi sedikit kaku diawal, namun kemudian perlahan jadi santai. Nita ternyata pintar sekali bersosialisasi. Suami yang semula kikuk, kini terlihat nyaman. Begitu pula saat kami pindah ngobrol di ranjang. Kulihat lamalama wajah suami memerah. Birahinya mungkin mulai bangkit. Wajar saja, karena ada rangsangan hebat didepannya. Nita cuek duduk bersila,padahal tahu dia memakai rok pendek. Begitu pun saat merubah posisi kaki. Cuek saja dia membiarkan celana dalamnya terlihat. Belum lagi tonjolan dibalik tanktop ketatnya. Benarbenar menggoda mata.

    Ketika Nita permisi ke kamar mandi, suami berbisik padaku. Aku tersenyum. Kuanggukkan kepala sebagai jawaban. Dan suami balas tersenyum. Sempat kutanya keadaan si kecil dirumah mertua. Suami bilang baikbaik saja.Sama sekali tidak rewel. Mungkin akan kutelpon
    dia nanti.

    Nit, waktunya buka kado nih, ucapku saat Nita keluar.

    Sepertinya Nita mengerti maksudku. Dia tersenyum kearahku. Diangkatnya kedua jempol. Nita lalu berjalan mendekati suamiku, dan duduk disampingnya.

    Nita yang buka, apa Om yang buka? Lagilagi celetukan Nita membuatku tertawa. Suamiku ikut tersenyum. Benarbenar blakblakan banget nih anak, pikirku. Ekspresinya begitu santai. Terlihat sekali kalau membuka pakaian didepan lakilaki, bukanlah hal asing buat Nita.

    Suami sepertinya tak kuat lagi menahan nafsu. Dipeluknya Nita, dan mulai dipagut bibir gadis itu. Nita melayani pagutan suami dengan baik. Bahkan saat suami memainkan lidah. Nita ikut mengadu lidahnya. Suami meminta Nita berdiri. Setelahnya, suami mulai menelanjangi Nita. Diawali dari tanktop, lalu rok pendeknya.

    Suami sengaja melakukannya secara perlahan. Tersisa hanya pakaian dalam, suami berhenti sebentar. Dipandanginya tubuh sintal itu dari atas kebawah. Mirip banget dengan bodiku, demikian komentar suami. Tersipu akumendengarnya, sekaligus merasa bangga. Tidak dapat kubantah komentar itu. Bukannya risih dipandangi kami, Nita malah dengan pede berpose. Dia bahkan berputar beberapa kali bak seorang model.

    Sini Nita bantu bukain bajunya Om. Maudisepong sekalian Om?
    Boboleh, sahut suami singkat.

    Sungguh sebuah tawaran yang tidak bisa ditolak. Mulailah Nita mempreteli pakaian suamiku. Saat Nita menurunkan boxer, penis suami langsung mengacung. Nita jongkok, dan memasukkan penis itu kedalam mulutnya. Mulai dia mengulum. Melihat Nita mengulum, aku jadi terangsang. Ini kali pertama kulihat adegan seks secara langsung. Dibalik kimono, sekujur tubuhku bergetar. Berdiri dan kudekati suami. Kudaratkan ciuman dibibirnya. Ciuman itu dalam sekejap berubah jadi panas. Suamiku pun harus berbagi konsentrasi. Antara ciumanku dan kuluman Nita.

    Sambil berciuman, tangannya membuka kimonoku. Terlepaslah kain mandi itu. Kini akupun telanjang. Suami memainkan puting payudaraku. Beberapa lama, suami meminta Nita berdiri.Dibukanya bra dan celana dalam Nita. Dan kami bertiga kini sepenuhnya telanjang. Suami merebahkan diri diranjang. Dimintanya lagi Nita mulai mengoral. Nita menurut.

    Melihat posisi pantat Nita yang terangkat, kuambil inisiatif. Kusentuh vaginanya dari belakang. Sejenak Nitamenoleh, lalu melempar senyuman. Jujur ini kali pertama kusentuh vagina wanita lain. Begitu Nitalanjut mengoral, kurabai lagi vaginanya. Bahkan tak lama, mulai kumainkan lidahku disana. Rasanya aneh tapi menyenangkan.

    Om, masukin ya? Kudengar suami berbicara pada Nita.
    Iya Om, sahutnya singkat.

    Nita bangkit dan mendekatiku. Aku yang duduk ditepi ranjang dibuatnya kaget. Mendadak dia mencium bibirku. Bukan ciuman pertamaku dengan sesama wanita. Hanya saja, terasa beda saat Nita yang melakukannya. Aku bukanlah lesbian, begitu pun Nita. Namun, ciuman Nita sungguh nikmat rasanya. Soal variasi seks macam ini, harus diakui aku kalah dari Nita.

    Makasi udah dibantu bikin basah Kak, yuk sekarang giliran.

     

    Tanpa menunggu jawaban, dibantunya aku terlentang. Dibukanya pahaku lebarlebar. Berikutnya lidah Nita menari didaerah kewanitaanku. Sensasi geli pun langsung menjalari tubuhku. Dijilati pula pahaku dan daerah sekitarnya. Nita sendiri kini sedang digenjoti oleh suamiku. Digenjot dalam posisi dogie. Suamiku berdiri ditepi ranjang. Terlihat bersemangat dia menyetubuhi Nita.

    Mmhh.. mmhh.. mmhh..
    Aaahh.. aahh.. aahh..

    Desahan Nita terdengar tertahan. Tertahan oleh bibir vaginaku. Justru yang kini terdengar adalah desahanku. Desahan karena tusukan lidah Nita.

    Tidak lama kami bertiga berganti posisi. Kini aku dan Nita samasama terlentang. Terlentang mengangkang. Selangkangan kami berada di tepi ranjang. Disana pula suamiku berdiri. Posisi ini memudahkan suami bergantian menggenjoti kami. Beberapa genjotan, penisnya ada di vaginaku. Beberapa genjotan lagi, penisnya ada di vagina Nita. Demikian seterusnya. Terus bergantian.

    Aaahh.. aahh.. aahh..
    Ooohh.. oohh.. oohh..
    Aaahh.. aahh.. aahh..

    Desahan kami bertiga terdengar makin keras. Sampai memenuhi penjuru kamar hotel. Menunggu giliran digenjot, Nita menatapku. Dia tersenyum dan kubalas. Diciumnya lalu bibirku. Masih tetap terasa nikmat seperti sebelumnya. Nita juga nakal menjilati telingaku. Salah satu dari titik sensitifku. Itu membuatku kian bergairah.

    Saat suami ganti menggenjot Nita, kusentuh klitorisku sendiri. Kuputarputar karena terasa gatal. Cukup sebagai selingan, sambil menunggu giliran. Gantian kini kucium bibir Nita. Ditengah ciuman, mendadak tubuhnya menegang. Desahan Nita mengencang. Rupanya suamiku mempercepatgenjotannya. Nita sampai memejamkan matanya.

    Suami memegangi kedua lutut Nita. Dipakainya sebagai tumpuan. Genjotan suami kian cepat, dan terus makin cepat. Sampai terdengar sebuah erangan panjang. Suami sukses membuat Nita orgasme. Ditarik penisnya dari vagina Nita. Berganti masuk ke vaginaku. Sama seperti tadi, genjotannya juga cepat. Giliran aku dibuatnya bergelinjang. Kututup mata dan kugenggam erat sprei.

    Malam itu, suami seperti berada dipuncak birahi. Staminanya terasa benarbenar berbeda. Selagi digenjot suami, kurasakan sentuhan dipayudara. Nita ternyata yang melakukannya. Dia sepertinya sudah tersadar dari orgasmenya tadi. Tidak hanya menyentuh, Nita juga mengulum putingku. Bergiliran kanan dan kiri. Tubuhku makin hebat bergelinjang. Diserang sensasi nikmat atas dan bawah. Rasanya sungguh luar biasa. Tak pernah kualami seperti itu sebelumnya.

    Aaahh.. aahh.. aahh..
    Aaahh.. aahh.. AAAHHH..!!

    Kali ini desahanku mendominasi. Diselingi desahan suami. Sampai terakhir terdengar lenguhan panjang. Berasal dari mulutku dan suami. Kucapai orgasme yang kunanti. Mungkin itu pula yang dirasakan suami. Kurasakan semburan hangat dibawah sana. Lima sampai 6 kali kurasa. Suami berejakulasi didalam sepertinya. Aku sedang ada dalam masa suburku. Tidak masalah sih buatku. Tidak masalah kalau akhirnya nanti aku terbuahi. Aku dan suami terlentang lemas. Samasama kami nikmati pasca orgasme tadi. Nafasku belum sepenuhnya pulih, saat Nita mencium pipiku. Dia tersenyum. Aku pun demikian.

    Thank you ya, ucapku.
    Samasama. Begitu balasnya.
    Nita tinggal ke kamar mandi dulu ya, Kak. Aku mengangguk.

    Nita pun beranjak turun. Kini tinggallah aku dan suami di ranjang. Kugeser tubuhku mendekati suami. Bergelayut manja aku dipelukannya. Dia sepertinya juga sudah bisa menguasai diri. Suami mencium keningku. Kami saling tersenyum.

    Ini benerbener ulang tahun papa yang paling berkesan. Tertawa kecil aku mendengarnya.
    Papa suka?
    Suka banget dong. Oya, emang mama kenal sama Nita dimana? Kuhindari menjawab pertanyaan itu. Kuberalih mengelus penis suami.

    Momen ini kurasa kurang tepat untuk bercerita. Kurang tepat untuk mengungkap segalanya. Kalau aku berceritatentang Nita, artinya aku harus bercerita pula tentang Aan. Tahu kalau istrinya telah ditiduri seorang mahasiswa, pastilah akan merusak mood suami. Perlu kucari waktu lain yang mungkin lebih pas.
    Elusanku membuat penis suami kembali keras.Suami lalu berbisik manja padaku. Dia meminta ijin menyusul Nita ke kamar mandi. Kujewer telinganya, tapi lalu kuanggukan kepala. Dengan sumringah suami turun dari ranjang.

    Tak lama kudengar suara tawa dari dalam sana. Tawa suami dan juga tawa Nita. Terdengar pula beberapa kali erangan manja. Tertawa kecil aku dibuatnya. Kupakai lagi kimono guna menutupi tubuhku. Kuambil tablet dari tas. Sibuk kubalas beberapa email yang masuk. Begitu pula beberapa pesan di sosial media. Sampai suami mendongakkan kepala dari kamar mandi.

    Ma, gabung sini yuk ama kita. Agen Poker
    Oke, sahutku singkat.

    Kutaruh kembali tablet kedalam tas. Kubuka kimono, dan masuk ke kamar mandi. Kulihat suami dan Nita berendam didalam jakuzi. Aku langsung bergabung. Awalnya kami hanya berbincang. Lamakelamaan suasana kembali memanas. Diawali saat suami memintaku dan Nita beradegan lesbian. Kami turuti kemauannya.

    Aku dan Nita pun mulai saling raba. Saling meraba payudara. Dilanjutkan dengan berciuman, lalu mulai mengadu lidah. Lidah kami terus beraksi. Menjilati telinga, leher dan berakhir pada kedua payudara. Kami lakukan secara bergantian.

    Tak kuasa menahan gairah, suami mengocok penisnya sendiri. Sebenarnya dia ingin menggarap kami langsung. Hanya saja, kami mencegahnya. Aku dan Nita ingin merampungkan lesbian show kami lebih dulu. Kami ingin memancing birahi suamiku makin tinggi. Bahkan menyentuh pun kami larang. Suami terlihat dongkol, namun hanya bisa pasrah. Sampai Nita menyodorkan vaginanya. Suami pun bersemangat menikmatinya. Disusul berikutnya dengan diriku.

    Demikian seterusnya, berulang beberapa kali. Malam sudah sangat larut saat kami selesai. Kami bertiga ngosngosan diranjang. Suamiku ada ditengah, diapit aku dan Nita. Tubuh kami lemas, tapi benarbenar merasa puas. Ranjang sukses kami buat berantakan. Entah berapa kali kami berguncang diatasnya. Tubuh yang semula telah bersih, kini kembali lengket oleh keringat.

    Kali ini kami terlalu lelah untuk berbilas. Kami pun memilih untuk langsung beristirahat.

    Met bobo sayang. Kupeluk dan kukecup pipi suamiku.

    Nita melakukan hal yang sama.

    Met bobo Om. Suami membalas kecupan kami berdua.

    Selanjutnya kami pun terlelap. Terlelap dalam kepuasan.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Kak Indah yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Kak Indah yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2598 views

    Perawanku – Berikut ini adalah kisah nyata gue waktu masih duduk di kelas 2 SMP. Yaitu pengalaman mesum dengan kakak kandung gue sendiri! Oh iya, perkenalkan nama gue Irfan. Selamat menikmati.

    Hari Jumat pukul 10 malam gue sedang asyik membaca buku stensilan di tempat tidur. Ditemani juga dengan majalah porno yang telah beberapa kali gue lihat bolak-balik. Maklumlah saat itu lagi musim-musimnya buku–buku begituan. Sebagai anak normal dalam masa puber, gue sedang penasaran dengan segala hal yang berbau porno. Buku-buku tersebut gue pinjam dari teman sekolah. Biasanya buku itu secara bergantian berputar tiap hari diantara teman-teman.

    Lagi asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Kemudian muncul kakak kandung gue satu-satunya. Namanya Kak Indah, begitu gue memanggilnya. Usia kami terpaut sekitar 6 tahun. Sekarang dia sedang kuliah di awal semester 3.

    Tentu saja gue buru-buru menyembunyikan buku yang gue baca di bawah bantal sambil berharap Kak Indah tidak mengetahui buku apa yang gue baca tadi.

    “Fan… Anterin kakak beli nasi goreng yuk…” ajak Kak Indah dengan nada manja.

    “Males ah Kak…” jawabku singkat.

    Beginilah kebiasaan Kak Indah. Sering banget ngerasa lapar kalau sudah malam. Ujung-ujungnya gue disuruh mengant dia ke depan buat beli nasi goreng, sate, pecel lele atau yang lainnya.

    “Ayo dong Fan… Kakak Laper nih…” kata kakak gue yang kali ini dengan wajah memelas.

    “Sendirian aja kenapa? Lagi males nih…” ucap gue yang tetap pada pendirian.

    “Jangan gitu dong Fan… Beneran laper bangeeet…” lanjut kakak gue terus memaksa.

    “Makanya Kak… Jangan biasain makan malem… Badan udah gemuk juga masih makan malem-malem! Lama-lama juga kayak si Atun noh…!” ledek gue.

    “Ini bukan gemuk tahu Fan! Ini namanya seksi… Sok tau lu anak kecil…! Hehehe…” kilahnya.

    Kakak gue ini memang tidak gemuk, meskipun dia juga tidak dapat dikatakan langsing. Tubuh Kak indah terbilang montok. Wajar aja sih kalo dia mengatakan dirinya seksi. Karena memang sangat menarik untuk dipandang.

    “Ayo dong…” ajak Kak Indah lagi sambil menarik lengan gue.

    Karena gue memang lagi males. Gue bertahan aja di kasur. Tapi apa daya tarikan Kak Indah membuat posisi tubuh gue bergerak. Dan apa yang gue takutkan dari tadi ternyata menjadi kenyataan.

    “Wah… Buku apaan tuh Fan?” mata Kak Indah tertuju ke buku porno yang tadi gue baca.

    Ketika dia hendak mengambilnya gue buru-buru mengamankannya.

    “Wah parah lu Fan…! Buku stensilan ya? Coba lihat sini…” pinta kakak gue.

    “Apaan sih Kakak nih…!!” gue terus berusaha menyembunyikannya.

    “Gue bilangin Mama lu…” ujar Kak Indah mengancam.

    “Bilang aja ke Mama…! Emang buku apaan ini? Orang komik kura-kura ninja…” jawab gue bohong.

    “Jangan ngibul lu Fan…! Orang jelas-jelas ada gambar cewek telanjangnya gitu kok…!” ucap Kak Indah yakin.

    “Kura-kura ninja tahu…” gue masih saja terus berkelit.

    “Bener ye kura-kura ninja? Gue bilangin Mama nih… Maaaah…!! Mmmhhh…!!!” teriak Kak Indah yang langsung saja buru-buru gue bekap mulut mungilnya itu.

    “Jahat banget sih Kakak…!!” semprot gue.

    Kak Indah terlihat berusaha membuka dekapan telapak tangan gue, hingga dia meronta-ronta.

    “Awas…! Jangan bilang mama loh…” ancam gue.

    Setelah dia menggangguk. Baru gue lepaskan perlahan tangan gue dari mulutnya.

    “Janji lu Kak…” ucap gue lagi.

    “Iya bawel…! Makanya kalo tadi lu mau nganterin Kakak kan nggak bakalan kejadian kayak begini…” kata kakak gue.

    Perkataan kakak gue tadi memang ada benarnya. Maka sebagai upah tutup mulut, saat itu gue pun bersedia mengantarkannya membeli nasi goreng ke depan rumah. Namun dasar sial, setelah beli nasi goreng Kak Indah malah menyantap nasi gorengnya di kamarku. Memang ada untungnya juga, gue jadi bisa ikut menikmati nasi goreng. Tapi kan lebih baik kalo Kak Indah buru-buru pergi. Dan yang bikin kesal lagi, selagi makan Kak Indah terus menginterogasi gue tentang buku itu.

    Setelah acara makan selesai Kak Indah malah memaksa ingin melihatnya “Coba dong liat buku yang tadi…”

    “Eeeh… Anak cewek nggak boleh liat…!” ujar gue tegas.

    “Yeee… Siapa bilang?” tanya kakak gue.

    Dengan modal ancaman akan melaporkannya ke orangtua kami, akhirnya dengan terpaksa gue pun memberikannya. Kak Indah sendiri lebih tertarik dengan majalah porno dibandingkan buku stensilan.

    Dengan cueknya kami pun membuka buku tersebut bersama-sama di tempat tidur.

    “Gila kontolnya nih bule gede banget…!”celetuk Kak Indah.

    “Ceweknya juga seksi loh Kak… Liat aja toketnya bagus banget kayak gitu…” aku menimpali.

    Kak Indah berlama-lama ketika ada gambar ngentot bareng-bareng. Satu cewek di keroyok lima cowok bule. Kontol-kontol bule itu masing-masing masuk ke memek, dubur dan mulut. Sementara dua kontol lagi di pegang oleh tangan kanan dan kiri cewek tersebut. Entahlah apa yang sedang ada di pikiran kakakku ini. Aku yang juga ikut menikmati gambar tersebut bersama sesekali melirik Kak Indah. Tidak hanya ke arah wajahnya, namun juga bokong, badan dan payudaranya.

    “Oh iya… Kontol lu berapa panjang Fan?” tanya Kak Indah tiba-tiba.

    “Gak pernah di ukur Kak…” jawabku yang tidak menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu.

    Namun kemudian gue bangkit dari tempat tidur lalu turun ke lantai dan mengambil penggaris di dalam tas sekolah yang tergatung di dinding. Setelah itu aku turunkan celana pendek serta celana dalam lalu segera mengukur kontolku.

    “Waaah… Udah gila lu yeh…” Kak Indah tampak kaget dengan aksi gue yang mengukur kontol di hadapannya.

    “14 cm Kak…!” lapor gue sambil cengengesan.

    “Ah… Masih kayak anak bocah… Hihihi…” kata Kak Indah datar walaupun gue dapat melihat raut wajahnya yang cukup terkesima.

    Setelah itu gue kembali ke pembaringan, namun dengan penampilan sedikit berbeda, yaitu memakai celana pendek namun tanpa menggunakan celana dalam lagi.

    “Woi… Pake celana dalamnya dulu sana…” perintah kakak gue.

    Aku tidak mau menuruti perkataannya. Bahkan kontol yang tidak juga mau turun itu gue tempelkan pada bokong Kak Indah. Kini posisi gue sudah menindih Kak Indah yang sedang tengkurap sambil membaca majalah.

    “Eeeh…!! Fan gila lu…!! Lepasin…!! Lepasin gueeee…!!!!”

    Gue tidak mempedulikan omongannya. Aku bahkan mulai menggesek-gesek kontol ke bokongnya yang memakai celana pendek super ketat. Sementara tangan gue meremas-remas payudara Kak Indah dari belakang. Mulut gue kini ikut bergerilya ke bagian leher serta wajah Kak Indah. Kakak gue terus berusaha memberontak. Namun ternyata tenaga gue lebih kuat hingga berhasil menguasainya.

    Tangannya sudah gue pegang dengan erat, sambil kontol ini terus menggesek bokong bahenol kakak gue.

    “Fan… Lepasin dong… Lepasiiiin…!! Gue teriaaak nih…” kakak gue terus menolak namun kali ini dengan tenaga yang sudah hampir habis.

    “Jangan dong Kak Indah… Gue kan cuma udah lama penasaran pengen ngerasain yang kayak gini…” jawab gue sambil terus meraba-raba tubuh seksi Kak Indah.

    “Irfan… Pleaseee… Ja-jangan entot Kakak… Inget dong gue kan kakak kandung lu Fan…” mohon kakak gue.

    Mendengar perkataannya, gue lalu meyakinkan Kak indah, bahwa gue tidak akan ngentot memeknya. Gue hanya ingin mengesek-gesekkan kontol supaya bisa orgasme. Rupanya Kak Indah mengerti dengan keinginan gue tadi. Dia pun membiarkan tubuhnya jadi objek birahi gue. bahkan ketika gue mengangkat kaos dan membongkar bra miliknya, dia tidak menolak lagi.

    Namun penolakan baru terjadi ketika gue berusaha membuka celananya.

    “Jangan dong… Entar ketauan Mama sama Papa…” kata Kak Indah.

    “Aaah… Palingan mereka udah pada ketiduran abis maen…” ucap gue spontan.

    “Sok tau deh lu…!” kata kakak gue.

    “Beneran kok…! Mama sama Papa kalo maen hot banget deh Kak…” terang gue.

    “Emangnya lu tau?” selidik Kak Indah.

    “Iya… Gue pernah liat sekali… Waktu siang-siang, pintu kamar mereka kebuka sedikit… Ya udah gue tonton sampe kelar deh… Hehehe…” jawab gue.

    Kak Indah mencubit pelan lengan gue “Kakak juga pernah denger sih waktu mereka maen di kamar mandi… Suara Mama sampe ngejerit-jerit loh…! Tapi itu udah lama banget… Waktu masih SMP…” cerita kakak gue.

    Kami pun tertawa bersama namun tidak terlalu keras. Akhirnya Kak Indah mau membuka celananya. Kemudian baju dan bra, sehingga kini hanya menyisakan celana dalam warna putih. Tapi Kak Indah meminta gue untuk mengunci pintu kamar dulu.

    “Janji lu fan jangan entot kakak… Nggak boleh…!” ujar Kak Indah mengingatkan.

    Aku lalu mengangguk tanda menyanggupi. Maka dengan tidak sabar mulailah aku beraksi menikmati tubuh kakak gue sendiri. Mulai dari menindih, menciumi leher hingga menjilati payudara montoknya. Sementara kontolku terus bergerak menggesekan ke bagian-bagian tubuhnya supaya gue orgasme.

    “Ooooh… Kakaaaak…!!” aku mendesah menikmati gesekan kontolku.

    Hal yang paling mengagetkan adalah ketika gue terus menggesek dan menghisap payudaranya, Kak Indah mendesis sambil menyebut nama pacarnya. Gue sempat terhenti sesaat, namun tidak lama, karena birahi gue yang terus bergolak.

    Hingga pada akhirnya sperma gue muncrat dan berceceran di celana dalam serta perut Kak Indah yang mulus dan rata.

    “Udah keluar nih Kak…” kata gue sambil tersenyum senang.

    Untuk membersihkan sperma yang tumpah dimana-mana, terpaksa kaos gue yang jadi tumbalnya.

    “Gila lu Fan…! Banyak banget…” Kak Indah memperhatikan celana dalamnya yang di lumuri sperma.

    Akhirnya dia lalu membuka celana dalam tersebut. Tentu saja kini Kak Indah telanjang bulat di hadapanku. Aku sempat terpaku pada memeknya yang tidak ditumbuhi jembut sama sekali. Pasti karena Kak Indah mencukurnya dengan rutin. Sungguh luar biasa indah seperti nama kakakku. Tubuh polosnya benar-benar sangat seksi. Jauh lebih menarik daripada cewek-cewek bule pemeran film bokep atau gambar cewek telanjang yang pernah gue lihat.

    “Gara-gara lu nih Fan… Bikin repot aja…” gumamnya.

    Setelah itu dia membantingkan lagi tubuhnya di kasur dalam posisi telentang. Tangannya meraih tangan gue, kemudian membimbing jari-jari gue untuk meraih memeknya. Tanpa diduga dia memainkan jari tengahku pada bibir memeknya, serta sesekali mengarahkannya ke klitoris. Ketika gerakan jari gue berjalan sendiri tanpa perlu dituntun, Kak Indah melepaskan pegangannya.

    Kedua tangan Kak Indah meremas-remas payudaranya sendiri, sementara jari-jari gue terus bekerja pada memeknya.

    “Ohhhh… Teruuuus Fan… Te-teruuuus…!! Iyaaa gituuu… Lagiiiii… Enaaaak bangeeeet…!!!” ceracau kakakku.

    Benar-benar pemandangan panas yang tidak pernah gue bayangkan sebelumnya. Apalagi ketika Kak Indah memainkan lidahnya seakan memberi petunjuk agar gue menjilati memeknya. Tanpa pikir panjang gue mulai mengganti peran jari tangan ini dengan lidah untuk segera menjilat-jilat organ tubuh paling sensitifnya. Namun sebelum itu, gue sempat kaget ketika jari yang baru saja menari-nari di memek kakak gue sudah berubah bentuknya. Jari gue terlihat seperti melepuh, layaknya sedang kepanasan. Misteri jari yang di masukan ke memek hingga melepuh itu sampai kini masih membuat tanda tanya besar.

    Karena ternyata bukan hanya pada memek kakak gue, di lain waktu juga terjadi hal yang sama ketika melakukan kepada memek cewek gue.

    “Ouuughhhh… Faaaan…!! Aaahhh… Nikmaaaat… Nggghhhh…!!” kakak gue menjerit-jerit keenakan.

    Setelah beberapa menit, Kak Indah akhirnya bisa mencapai orgsme dengan lidah gue “Ouuuuhhh… Oooooohhh… Enngh… Eeenngh… Kakak sampeeee Fan…”

    Gue yang sudah sejak tadi terangsang, langsung menindihnya lagi. Kemudian menggesek-gesekkan kontol gue ke memeknya. Kak Indah sempat mengingatkan kembali agar gue tidak memasukan kontol gue ke dalam memeknya. Memang aku sempat berpikiran untuk tidak menghiraukan perkataannya, namun yang seperti ini juga sudah cukup enak. Namun tetap saja kadang-kadang birahi ini sulit untuk dikendalikan. Bahkan hampir saja kepala kontolku masuk ketika gue melakukan gerakan mendorong.

    “Bentar dulu Fan…” kata Kak Indah yang kemudian merubah posisinya menjadi posisi duduk.

    Gue hanya menatapnya dengan tatapan tidak rela karena harus kehilangan kenikmatan yang dari tadi sedang gue rasakan.

    Ternyata kesabaran gue berbuah manis. Karena saat itu perbuatan kami semakin panas saja ketika Kak Indah ingin menyepong kontol gue sambil tangan gue mulai bekerja di kedua payudaranya. Sungguh terasa nikmat sekali ketika kontol gue dihisap seperti sekarang. Apalagi kenyataan bahwa yang melakukan adalah cewek cantik yang merupakan kakak kandung gue sendiri.

    Gue semakin menerawang kemudian memejamkan mata karena inilah kenikmatan yang belum pernah gue rasakan sebelumnya.

    “Kaaak…!! Enaknyaaaa…!!” kata gue sambil menikmati dorongan hebat pada kontol gue ini.

    Saat Kak Indah sedang mengulum dan menyedot-nyedot kemaluan gue, dia mulai mengeluarkan suara-suara erotis diantara keluar dan masuknya kontol ini ke dalam mulutnya. Saat gue kembali membuka mata, gue melihat tangan kirinya meremas-remas payudaranya. Tidak heran badannya ikut bergetar saat mengulum kontol gue.

    “Sluuurrrp… Hmmmm…” terdengar suara desahan Kak Indah yang sungguh merangsang.

    Ketika kontol gue sudah tidak tahan menerima rangsangan, gue sempat memberi tanda karena sperma di dalam akan segera keluar. Kak Indah mengerti dan melepaskan hisapannya. Dia lalu telentang dan membuka lebar-lebar memeknya.

    Belahan memek berwarna merah muda itu sepertinya sudah siap menerima rudal gue.

    Namun hal tersebut harus gue urungkan karena Kak Indah kemudian berkata “Tumpahin di sini Fan… Jangan dimasukin yah…”

    Setengah tidak rela, gue pun paham dengan maksudnya. Maka ketika gue orgasme gue menyemprotkan sperma tersebut ke arah memeknya.

    “Aaaah…!! Kak Indaaaaah… Oooooh…” aku meneriakkan namanya ketika sperma gue keluar dalam jumlah yang tidak dapat dibilang sedikit.

    Sebagian bahkan ikut masuk ke dalam daging merah dan sisanya lagi mengotori sekitar perut Kak Indah.

    Gue dan Kak Indah lalu saling berperlukan, hingga akhirnya dia tidur di kamar gue tanpa ada kecurigaan dari orangtua kami. Begitulah kisah malam yang panas dengan kakak gue sendiri. Sejak saat itu, gue dan kak indah jadi semakin abrab. Bahkan Kak Indah secara terus terang bercerita bahwa dirinya sudah sering ngentot dengan pacarnya, namun tentu saja dia tidak membolehkan gue sebagai adiknya melakukan hal yang sama.

    Kami berdua tetap sering mengadakan acara mesum seperti malam tersebut, Terutama ketika Kak Indah sedang meminta bantuan. Gue mengajukan syarat agar upahnya berupa pelayanan birahi. Tapi gue tetap tidak sampe memasukan kontol ke dalam memeknya.

    Hingga pada suatu malam, gue yang sedang terangsang berniat sekali akan melakukan perbuatan mesum dengan Kak Indah. Tapi gue dongkol karena Ketika Kak Indah pulang ke rumah malah membawa temannya, bahkan kakak gue berkata bahwa dia akan menginap disini. Namanya adalah Santi, yang merupakan teman kuliahnya. Santi memang merupakan teman baik Kak Indah. Sudah sangat sering dia maen ke rumah, makanya gue sebenarnya sudah cukup akrab dengannya.

    Karena niat gue terganggu dengan keberadaan Santi, maka sambil cemberut gue menonton TV tanpa ada niat mengobrol dengan mereka. Jika Kak Indah dan Santi bertanya, maka gue males-malesan menjawabnya. Martabak telor yang di bawa oleh kakak gue pun tidah selera untuk disantap. Kak Indah malah senyum-senyum saja melihat kelakuan gue begini sambil melahap martabak bawaannya.

    “Adik lu jutek banget sih Ndah?” tanya Santi yang tidak mengerti dengan kelakuan gue yang berubah 180 derajat.

    “Tau tuh… Salah makan kali…” canda kakak gue yang sepertinya sudah paham dengan aksi gue ini.

    “Apa mungkin sakit Ndah? Liat aja tuh mukanya sampe pucet kayak gitu…” lanjut Santi yang masih penasaran.

    “Hah? Burungnya kali yang sakit… Hehehe…” Kak Indah tertawa yang kemudian juga diikuti dengan ejekan Santi kepada gue.

    Jadilah kedua cewek cantik itu menggoda gue terus-menerus. Mereka saling melempar kata dengan obyek penderitanya adalah gue yang sedang horny berat!

    “Gue mau pipis dulu ya…” kata Santi kemudian pergi ke belakang.

    Dia memang sudah tidak asing lagi dengan rumah ini. Jadi tidak perlu minta diantar seperti layaknya tamu baru.

    “Kakak ngapain sih bawa santi nginep segala?” tanya gue ketika Santi sudah menghilang.

    “Lah? Emang kenapa sih?” jawab Kak Indah dengan enteng.

    Gue terus memarahi Kak Indah, sementara kakak gue tidak begitu peduli. Dia malah cengar–cengir saja menanggapinya. Bener juga memang, tidak ada salahnya teman-temannya pada menginap. Yang jadi masalahnya sekarang gue sedang ingin sekali berbuat mesum sama Kak Indah.

    “Ndah… Pinjem kaos buat tidur dong… Sekalian celana pendeknya…” ujar Santi dari belakang.

    Gue dibuat kaget setengah mati karena ketika Santi berjalan, dia tidak mengenakan sehelai benang pun alias telanjang bulat! Pakaian yang dia kenakan semula kini sudah berada di dalam genggaman tangannya. Tubuh Santi sungguh terlihat bagus. Sudah langsing, payudara besar menggantung hingga kulit yang putih.

    “Udah lu tidur telanjang aja kayak gitu Sant…” kata Kak Indah asal.

    “Tuh… Si Irfan aja doyan ngeliatin lu terus… Hehehe…” ledek Kak Indah sambil melihat ke arah gue yang masih terpaku dengan tubuh Santi.

    Gue yang tersadar segera mengalihkan pandangan ketika mendengar ucapan Kak Indah seperti itu.

    Lagi-lagi kedua cewek itu cekikian menggoda gue. Langsung saja gue pura-pura menonton TV saja.

    Tanpa dapat diduga, tiba-tiba saja Santi mendekati tempat duduk gue.

    “Gue tidur di kamar lu aja ya Fan…” ujar Santi pelan.

    Santi lalu duduk di pangkuan gue. Dia kini menciumi wajah serta leher gue. Payudaranya yang tidak kalah besar dengan Kak Indah, mulai digesek-gesekkan ke dada gue. Tentu saja kelakuannya membuat gue terangsang berat. Namun gue tetap berlagak jual mahal.

    “Daripada nonton TV nggak jelas kayak gitu, mendingan main sama gue deh…” lanjutnya lagi yang kali ini berhasil mengalihkan perhatian gue.

    Santi mendekati telinga gue lalu berbisik “Gue udah tahu semua kelakuan lu sama si Indah… Makanya gue juga mau ikutan…”

    Karena masih belum percaya begitu saja, gue langsung melirik ke arah Kak Indah yang sedang tersenyum-senyum penuh arti. Tidak lama Santi membuka kaos oblong gue. Kemudian dibangunkannya gue dari kursi.

    Setelahnya, dia mulai membuka celana gue hingga bugil seluruhnya.

    “Kontol adik lu udah keras banget… Lumayan panjang juga yah buat anak seumuran dia… Pantesan aja lu doyan Ndah…” ujar Santi kepada kakak gue yang tanpa banyak basa-basi lagi langsung mengulum kontol di depannya.

    “Ssssh… Aggghh… Aaaaghh…!!” gue mendesis nikmat.

    Hingga pada akhirnya gue pun larut dalam permainan Santi.

    “Ajak gue ke kamar lu Fan… Gue lagi pengen banget ngentot nih…” bisik santi.

    Dengan tidak sabar gue lalu menggirjng Santi ke kamar. Sesampainya di sana, gue terus diserang bertubi-tubi oleh Santi di atas kasur. Ketika Santi ingin memasukan kontol gue ke memeknya, tiba-tiba Kak Indah masuk.

    “Eh… Tunggu…! Dasar udah pada gatel lu pada…” teriak kakak gue.

    “Ganggu aja lu Ndah…! Gue udah berapa bulan nih nggak ngentot… Lah kalo lu baru juga berapa jam yang lalu ngentot ama cowok lu…” protes Santi kepada kakak gue.

    Kak Indah hanya nyengir kuda. Dasar memang nih gue punya kakak model kayak begini.

    “Oke… Gue paham deh… Sebenernya gini loh Fan… Kak Indah sengaja bawa Santi supaya lu bisa ngerasain yang namanya ngentot… Lagipula biar kita berdua nggak ngelakuin hal yang kayak dulu lagi… Gue takut aja ketauan sama Mama dan Papa…” terang Kak Indah panjang.

    Lalu kakak gue melanjutkan kalau gue sekarang belum bisa berjanji, maka acara ini akan dibatalkan. Dengan berat hati gue menyetujuinya. Lagipula gue kan pengen ngerasaain yang namanya ngentot memek cewek. Karena Kak Indah juga tidak pernah memberikan memeknya dimasuki oleh kontol gue.

    Begitulah, ahirnya gue dan Santi ngentot di kamar ini. Sementara itu Kak Indah hanya jadi penonton saja sambil sesekali meremas payudaranya.

    Santi terlihat sangat berpengalaman. Entah sudah berapa banyak jam terbangnya, hingga dia begitu mahir memuaskan nafsu birahi gue. Dalam permainan itu gue dan Santi masing-masing bisa orgasme hingga dua kali. Sebelum akhirnya istirahat makan dan menonton TV lagi.

    Ketika jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, Kak Indah terlihat mengantuk. Dia pun pamit untuk pergi tidur ke kamarnya. Beberapa saat kemudian gue yang sudah datang lagi birahinya, mengajak santi untuk menutup malam dengan satu permainan lagi. Namun ternyata Santi punya rencana lain. Dia ingin melakukan bertiga bersama Kak Indah.

    Gue pun tentu saja setuju dengan niatnya. Santi kemudian mengeluarkan selembar dasi almamater dari dalam tas. Kami pun masuk ke dalam kamar kakak gue dalam keadaan bugil. Di dalam kamar, Kak Indah ternyata sudah tidur dengan pulas.

    “Liat kakak lu tuh kecapean… Berapa ronde tadi siang dia ngentot ama pacarnya…” kata Santi pelan supaya tidak membuat kakak gue terbangun.

    Gue diarahkan santi untuk memegang tangan kak indah. Dengan beberapa gerakan saja tangan kak indah sudah teringat ke atas dengan dasi. Kak indah terbangun dan kaget melihat tangannya sudah terikat.

    “Hei…!! Apa-apan sih nih? Santi…! Irfan…! Lepasin gue dong…!” teriak Kak Indah sambil berusaha membuka ikatan pada tangannya.

    “Udah deh… Nikmatin aja Ndah… Gue pengen buat lu orgasme…” jawab Santi dengan tenangnya.

    “Ayo Fan kita mulai kerjain kakak lu…” lanjutnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

    Santi melepas bagian bawah pakaian Kak Indah. Celana pendek dan celana dalamnya dilemparkan jauh-jauh. Sementara itu gue kebagian melepas kaos ketat dan bra milik Kak Indah. Tubuh kakak gue yang sudah telanjang bulat serta dalam keadaan terikat tidak berdaya sungguh terlihat sangat menggoda bagi siapapun yang menyaksikannya.

    “Wow… Memek lu bagus banget Ndah…! Pantesan aja cowok lu demen banget ngentot…” puji Santi.

    Tanpa berkata apa-apa lagi, Santi langsung menjilati memek Kak Indah. Sementara gue dapat bagian payudaranya. Sesekali kami saling bertukar posisi menggarap Kak Indah. Diam-diam ternyata kakak gue juga ikut menikmati. Apalagi ketika Santi memberikan memeknya ke arah wajah Kak Indah, denga sangat rakus dia menjilatinya. Begitu juga ketika gue menyuguhkan kontol gue, Kak Indah juga tidak menolak. Kakak gue yang cantik itu akhirnya mencapai orgasme dengan jilatan lidah santi pada memeknya.

    Ikatan dasi Santi kemudian dilepas ketika permainan kami bertiga semakin panas, dan tidak ada lagi penolakan dari kakak gue. Santi kemudian menyusul mencapai orgasme dengan jilatan lidah Kak Indah. Sementara itu gue juga telah mencapai klimaks di dalam memek Santi.

  • Cerita Sex Kakak Ipar Dan Gadis Cina

    Cerita Sex Kakak Ipar Dan Gadis Cina


    870 views

    Perawanku – Cerita Sex Kakak Ipar Dan Gadis Cina, Meskipun produk dalam negri ngnggak kalah bersaing dengan produk luar tapi nggak bisa di pungkiri kalo produk Cina saat ini merajai pasaran perdangan dalam negri kita, apalagi produk produk yang di jual melalui media online.

    Sebagai pedagang online seperti yang pernah gw tulis sebelumnya gw akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Cina mencari barang-barang dagangan apa aja yang gw pasarkan di indonesia melalui media online baik dari facebook, camfrog dan link-link forum jual beli yang pastinya agan agan juga tau.

    “mah kalau aku berangkat ke Cina kira kira mbak Fayra bisa nggak ya jadi guide aku di sana?”
    “bisa pah, kan bulan november ini kakak dapet cuti 3 bulan trus kan dia mau pulang ke indo, kemarin aku cf an dah bilang sama mbak Fay katanya papah sampe di sana tanggal 2 aja pas dia dapet cuti trus nanti pulangnya ke indo dia bareng papah”
    “ok deh bos cantik!”
    “huu ngerayu, kakak juga bilang papah langsung ke Macau aja nggak usah ke Cina, soalnya sayang uangnya buat bayar hotel, kalo di Macau papah bisa tidur di platnya kakak”
    “nah terus gimana? Kan urusanku di Cina?”
    “kata kak Fay dari Macau ke Cina itu Cuma 15 menit jalan kaki pah”
    “wah cocok banget kalo gitu”

    Emang awalnya gw nggak berani berangkat karna gw nggak bisa bahasa mandarin atau cantonis tapi mengingat kakak istri gw kerja di sebuah casino di Macau dan beliau pastinya mau jadi guide dan juru bicara gw di sana akhirnya gw nekat berangkat

    Akhirnya tanggal 2 november 2012 kemarin gw menginjakkkan kaki di Aeroporto Internacional de Macau dan gw dah di jemput kakak ipar gw yang keliatan lebih muda dan lebih bersih karna tinggal di negara orang sipit ini

    “udah lama nunggu kak? Tambah sipit aja tiuh mata ketularan orang orang Cina loe”
    “yey udah di tungguin sejam lebih bukan say helo malah ngatain, dasar adek kurang ajar” dia ninju perut gw tapi becanda, akhirnya kita naik bis nomer 3 ke kost tempat dia tinggal selama ini, di dalem bis yang sesek sama kayak di jakarta kita ngobrol kesana kemari, dan 10 menit naik bis kita sampe di kost2an dia yang lumayan dan ternyata emang daerah situ kayak komplek kost kostan WNI yang kerja di situ, dari beberapa cewek orang indonesia yang gw lewatin pada ngelirik nakal ke gw dan ada yang ngomong sama kakak ipar gw pake bahasa canton kayaknya nanya siapa gwa

    “kak cewek yang kost di sini sexy2 banget ya?”
    “eit awas loe kalo nakal gw bilangin inge, cewek di sini yang pendatang sama yang pribumi sama aja! Loe hati2?”
    “maksudnya sama aja gimana? Trus kok hati2 mang kenapa?”
    “ceweknya gatel2 pada minta di garukin, mungkin karna kelamaan puasa jauh dari suami ma pacarnya, hahahahaha”
    “hahahahhhh berarti kakak juga dong? Tapi asik tuh kak buat pelepas stress!”
    “enak aja! Awas loe berani berani macem2 gw laporin ke inge”

    Sekedar gambaran kakak ipar gw ini janda tanpa anak cerai sama suaminya karna malu karna suaminya bandar narkoba yang keciduk polisi , dan buat nutupin malu sama teman, tetangga dan kenalan dia memutuskan jadi TKW, tapi karna dia punya sarjana kerjanya di sini beda dia jadi bandar di meja kasino di tempat perjudian terbesar di Macau dengan tinggi badan 165 ukuran dadanya 36B pantat yang bohai bikin gw ngebayangin gimana rasanya kalo kontol gw masuk pas pake posisi dogy

    “woi ngelamun jorok loe ya, cari makan yuk”

    gwa kaget banget emang bener pas waktu di kagetin gw pas ngelamunin ngentotin dia setelah mandi kakak ipar gw ngajak jalan2 cari makan sampe ke Zhuhai (China) daerah perbatasan antara Macau dan china kami makan jalan jalan sampe malem, pas sampe di kost dia udah jam 10 malem waktu Macau kalo di jakarta masih jam 9 malem dia ngambil anduk trus masuk kamar mandi yang emang ada di dalem kamar setengah jam dia keluar dari kamar mandi dengan mengenakan tank-top tanpa bra soalnya keliatan pentilnya di ujung mancung kaosnya dan celana pendek berbahan lembut awalnya gua juga mengira dia nggak pake cd tapi pas ngeliat dia duduk di sebelah gwa, keliatan tali g-string di pinggangnya soalnya kaosnya nggak bisa nutupin perutnya pas dia ngangkat tangan, kami nonton tv sambil masih ngobrolin keluarga di jakarta

    “kak kamar ini kan ada kasurnya dua kok kakak Cuma sendirian?”
    “Temenku sekamar aslinya orang Cina, dia ada urusan dah seminggu ini belum balik jadi kan kasurnya bisa kamu pake”
    “owh kirain orangnya belum pulang trus nanti kalo dia pulang aku tidur ma kak Fayra? He he he”
    “yey ngarep banget” sambil dia ngedorong aku “nanti kalo sewaktu waktu dia dateng aku tidur sama dia kamu tidur sendiri di sini”
    “iya iya kuatir banget sih, eh kak nggak pake BH ya tuh ujungnya keliatan”
    “kurang ajar nih, mata loe tuh jelalatan ya” sambil di lempar bantal yang di pangku dia sambil kami tertawa tawa
    “jangan jangan nggak pake cd juga ya?”
    “enak aja..! ya pake lah..” dia berbalik membelakangi gw mengambil gelas dan saat itu gw ngeliat jelas pantatnya karna celananya ketarik
    “wuich itu pantat sexy banget, pake g-string wakakakakak”
    “Beni rese banget sih ngintip ngintip”
    “siapa yang ngintip? Orang kakak yang balik badan ngasih liat sendiri gitu!” jujur aja gw saat itu juga langsung konak gan, tapi masih nggak berani ngapa ngapain

    “udah ah aku tidur dari pada loe makin keenakan ngeliatin badan gwa” dia langsung menuju kasur kosong tempat temennya dan narik selimut masih sambil ikutan nonton tv malam itu akhirnya malam pertama gua ngerasain tidur di Macau paginya gua bangun duluan, karna emang udah biasa gw bangun pagi nganterin anak gw sekolah, dan gw liat kakak ipar gw masih tidur ngangkang keliatan banget belahan mexynya dari celana kainnya dan gw perhatiin kulit pahanya mulus banget sama pentil toketnya gw perhatiin rada2 nonjol kayak lagi horny, ngeliatin yang begituan kontol gw juga langsung bangun apalagi pagi2 gini, langsung aja deh gw ngelus2 pusaka gw sambil ngebayangin dia, udah nggak tahan akhirnya gw masuk kamar mandi langsung coly sampe crot lima kali trus langsung mandipas keluar kamar mandi kakak gw udah buka mata

    “udah bangun ben? Masih pagi banget ini”
    “gwa ni cowok rajin kak emang dah biasa bangun pagi trus mandi, nah loe cewek tidur kayak kebo gitu”
    “gwa biasanya bangun jam 8 ben” gw yang keluar kamar mandi pake celana pendek casual yang dari kemarin sore gw pake tanpa pake kaos langsung ke dispenser buat bikin kopi
    “mau kopi kak?”

    “mau banget, gw mandi dulu ben”dia masuk kamar mandi dan gw ngopi sambil ngidupin lepi buat chat sama temen2, pas lagi asik gw chat ada yang ngetuk pintu pas gw buka ternyata cewek Cina yang sexy banget dia ngomong apa gw kanggak ngarti sama sekali gw udah ngira kalo itu paLing teman sekamar kakak ipar gw yg dia ceritain semalem, gw bingung soalnya dia nyerocos terus yang gw nggak ngerti sama sekali, langsung aja gw ketok pintu kamar mandi
    “apaan si Ben? gw belum selesai ini” kakak ipar gw Cuma ngeluarin kepalanya

    “itu ada cewek dateng2 nyerocos gw kanggak ngarti” dia nutup pintu dan keluar Cuma pake handuk dia ngobrol sama cewek Cina itu sementara gw Cuma bengong ngedengerin yang gw nggak ngarti sama sekali

    “ben kenalin ini temen sekamar gwa”akhirnya kakak gw ngenalin dia gw pun mengajak salaman, Ling An namanya tinggi hampir sama ama kakak ipar gw toketnya sama pantatnya lebih mantap kakak ipar gw tapi keliatan pas di badannya yang putih banget, akhirnya kakak gw masuk lagi ke kamar mandi nerusin mandi, dan nggak gw sangka ternyata link an bisa bahasa indonesia katanya di ajarin kakak ipar gw akhirnya kita bisa ngobrol meskipun kadang ada yg nggak dia pahami

    “aku kira kamu pacarnya Fayra, ternyata adiknya, sory aku tadi marah marah”
    “nggak papa Ling, lagian kamu marah marah juga aku nggak paham kok, ha ha ha..” kami ngobrol ketawa ketiwi bareng sampe kakak ipar gw keluar dari kamar mandi

    Masih sama kayak tadi dia keluar cuma pake anduk langsung nyamber gelas kopinya

    “haduh dingin banget,gimana Ben Ling bisa kan bahasa kita?”
    “aku sudah lama mau praktek langsung bicara bahasa indonesia tapi baru kali ini aku praktekkan, Fayra”
    “bahasa indonesia kamu sudah bagus kok Ling”gwa ngasih komen ke Ling An
    “terima kasih beny”
    “kak pake baju napa sana gw horny nih liat loe Cuma pake anduk”

    “wekk” dia memeletkan lidahnya ngeledek dan keliatan dia pake g string lagi, setelah semua siap kamipun menuju Cina Ling An juga ikut kami karna hari itu dia juga sama2 cuti dan rencananya dia mau ikut kak Fayra ke indonesia, katanya dia pengen ke bali, dan hari itu dia ikut jalan2 sama kami dan dia katanya seneng ngobrol sama gw buat ngelancarin bahasany

    Seharian kami jalan jalan di Cina mencari apa saja barang2 yang aku anggap bisa di jual di indonesia, kak Fayra dan Ling An menjadi guide gwayang hebat, Ling An lebih menguasai obrolan dengan orang orang pribumi karna dia emang asli pribumi, pas naik bis balik ke Macau pas banget jam sibuk orang pulang kerja, akhirnya kami berdiri berdesak desakan pas itu kak Fayra pas diri di depan gw dan Ling An di depan kak Fayra berhadapan

    Kak Fayra pake rok pendek sama dengan Ling An, emang kayaknya sih di Cina cewek cewek kalo jalan2 fasionnya gitu sedangkan gw pake celana jeans, posisi si kontol mepet banget sama pantat kak Fayra hasilnya baru 5 menit kontol gw udah keras, kak Fayra pasti ngerasain hal itu

    “loe ngaceng ya ben?”dia berbisik
    “situasi dan kondisi begini siapa cowok yang nggak ngaceng si kak, apalagi di pepetin sama pantat bahenol kayak kakak, udah gitu kakak pake g string lagi kan?”
    “dalemanku emang G-string semua ben”

    “wah mantep tuh, jadi penasaran pengen liat aslinya kalo di pake gimana!, inge gw suruh pake G-string nggak mau soalnya kak” dia nggak bisa berbuat apa apa kecuali membiarkan kontol gw mepet di belahan pantatnya bergesekan sesuai irama goyangan bis yang sebentar2 berenti, tapi jujur aja meskipun bis nggak bergoyang justru gw yang menggoyang menggesek gesekin meskipun tetep terhalang jeans gw yang terasa menyiksa dan rok dia, akhirnya kami sampe di halte dan 3 perjalanan kami memasuki kamar kost denga kecapean, Ling An langsung masuk kamar mandi katanya kebelet pipis

    “haduuhh….ben loe tanggung jawab kudu mijitin gwa, capek banget”
    “iya ntar gw pijitin kak tenan aja, pake plus deh”

    “beneran loe Ben gw mandi dulu” setelah Ling An keluar dari kamar mandi kak Fayra langsung masuk buat mandi gw ngobrol lagi sama Ling An sambil ngerokok dan ternyata dia juga ngerokok, gw bingung banget pas ngobrol soalnya Ling An Cuma pake celana pendek banget hot pan yang duduk ngangkak jadi keliatan banget belahan memeknya kebayang atasannya dia pake tang top nggak pake bra

    “Ling sory aku kamu nggak pake celana dalam ya?”
    “aku kalo mau tidur Cuma pake seperti ini ben”
    “tapi disini kan ada aku Ling aku nggak kuat ngeliat belahan memek seperti itu” gw blak blakan karna emang udah bawaan gwa
    “hie hi, pegang aja kalo berani sama kakak kamu” dia Cuma ketawa dan nantangin gwa, dan karna gw tau kalo kakak ipar gw mandinya lama nekat gw elus itu meki dari luar celananya
    “ihhh Ben yes..!” ternyata yg selama ini gw liat di film bokef beneran cewek Cina baru di senggol aja dah ngerintih tapi gw Cuma berani ngelus aja soalnya takut kakak ipar gw keburu udahan mandinya

    Untung aja waktu itu gw cuma ngelus elus mexy si Ling An meskipun udah kerasa basah dan pasti nggak bakalan nolak kalo gw colok mexynya pake kontol gwa, lagi asik gw ngelus mexynya Ling An dan Ling An dan ngelus kontol gw sendiri kakak ipar gw selesai mandi

    “Ok Ling aku mandi dulu nanti kita ngobrol lagi” gw langsung cepet narik tangan gw dan mengalihkan konsentrasi si Ling An biar kakak ipar gw nggak curiga, keliatan Ling An kecewa karna ngegantung, gw langsung masuk kamar mandi
    “Ling udah tidur kak?”Gwa keluar dari kamar mandi gw liat si Ling An dah tidur
    “Kecapean kali dia jalan seharian” sementara kakak ipar gw kayak kemarin malem pake tang top dan celana pendek tiduran tengkurep jadi keliatan pantatnya bulet banget
    “Kak gw tidur di sofa aja deh, kasian Ling kalo loe ikutan tidur sekasur sama dia”
    “Ya udah kalo gitu tapi jangan lupa loe!”
    “Ya udah sini, handbodynya mana?” Dia bangun ngambil handbody dan balik lagi tiduran

    Gwa mulai mijitin kakinya sampe paha, ternyata beneran otot2 kakak ipar gw sampe kenceng semua kecapean, kebetulan gw ngerti semua titik urat2 syaraf pas dulu waktu latihan silat, tujuannya banyak, mulai dari penyembuhan beberapa penyakit sampe titik2 syaraf yg mematikan

    “Badannya juga nggak kak?”
    “Iya lah capek banget gwa”
    “Ya udah di buka dong kaosnya” Dia langsung buka kaosnya dan balik tengkurep, gw langsung ngasih handbody ke punggunggya dan mengurutnya

    Ngeliat punggungnya yg mulus dan tali g-stringnya gw konak lagi padahal barusan di kamar mandi gw sempet coly ngebayangin ngentotin si Ling An, gw pun mengurut urut titik syaraf yang bikin dia horny di sekitar pinggulnya, setelah gw pasti dia horny gw beraniin mijitin pantatnya

    “Kak gw mijitin loe jadi konak nih! gw pinjem pantat loe lagi kayak di bis tadi ya?”
    “Dari luar aja Ben jangan di buka ntar keterusan”
    “Iya kak beres” gw langsung buka celana pendek gw tanpa dia tau dan cuma pake cd gw naiki pantatnya gw duduk di paha bawah pantatnya sambil terus gw pijit punggungnya mengarah nurunin celananya sambil gw sodok2 kontol gw ke selangkangannya
    “Kak gw dah konak banget ini boleh nggak di jepitin ke belahan pantat kakak?”

    “Jangan Ben ntar loe keterusan” gw tau dia sebetulnya juga mau lebih tapi jaga gengsi atau gimana gw nggak tau jelas, soalnya gw sambil mijitin punggung udah berhasil nurunin celananya sampe belahan pantatnya keliatan dan udah tentu dengan pura pura gw mijitin pake handbody

    “Ngnggak deh kak gw janji lagian masak gw kurang ajar sama kakak ipar sih! Ya kak ya kontol gw dijepit di sini ya?” gw ngomong gitu sambil ngelusin belahan pantatnya
    “Cd nya nggak usah di buka kak celana ini aja ya?” gw terus ngerangsang dia sambil memohon demi kenikmatan liang surga dunia, toh dianya juga gw yakin dah horny soalnya kontol gw gwa sodok sodokin terus terusan ke selangkangannya

    Akhirnya dia ngangkat sedikit pas gw nurunin celana pendeknya dan gw nggak mau tanggung lagi gw lepasin celananya total dan dengan cepat juga gw lepas cd gwadia tengkurep Cuma tinggal pake G-string warna biru yang kalo di liat dari belakang udah kayak bugil soalnya model G-String bagian belakang Cuma semacem tali yg nyelip ke belahan pantatnya, dan pada bagian yang nutupin lubang memeknya lebarnya Cuma seukuran 3 jari

    “okhhh kak anget banget pantat kakak” gw langsung ngegesek batang kontol gw ke belahan pantatnya sambil terus gw pijitin dia, tapi pijitan gw tujuannya ngerangsang dia
    “Ben..!” dia berusaha nggak ngeluarin suara karna gw ngawasin dia ngegigit bibirnya apalagi pas gw mijitin lengan sampe ke keteknya dan udah barang tentu toket bagian samping ikutan gw pencet

    Konsentarsi dia gw pindahin pas dia gw pijitin bagian atas gw berusaha ngerenggangin selangkangannya, yang tadinya gw yang ngangkangin dia sekarang gw udah berhasil memposisikan di dalem di antar pahanya dan posisi itu dia udah ngebuka pahanya lebar jadi gw udah bisa ngegesek gesek kontol gw di memeknya meskipun masih ketutupan g-stringnya
    Gwa terus meningkatkan serangan sekarang gw dah mulai nyodok nyodok mexynya meskipun masih kehalang G-stringnya, tapi gw dah bisa ngerasain kalo yg gw dorong itu pas di lobangnya dan gw ngerasain udah basah

    “Ekhhh Ben sialan loe bikin guwwwa ikutan horny” akhirnya dia nnggaku kalo horny juga
    “Buka aja ya kak cdnya” sambil terus gw sodok sodok mexynya dan dari samping penutup mexynya sedikit sedikit udah gw geser

    “Jangan Ben kita nggak boleh”padahal posisi palkon gw udah nyelip keluar masuk di lubang memeknya yang udah banjir tinggal dorong lebih dalem lagi aja, tapi terlanjur kakak ipar gw sadar langsung bangun duduk ngadep gw udah nggak pake malu lagi toketnya keliatan nantangin buat di remes pentilnya nantangin minta di isep

    “Kak pleash ya gesekin aja deh sampe gw keluar, nggak usah di masukin beneran!” gw yang udang kentang ngerayu gimana caranya dia mau nerusin sampe gw bisa crot
    “Kita udah kelewatan ben!”
    “Kitakan bukan sedarah kak! Gini deh, kakak di atas biar bisa ngontrol ngegesekin biar nggak masuk ya kak ya pleash”
    akhirnya pas gw tarik dia buat nindihin gw dia nggak nolak dan kayak kena strum kontol gw anget banget kegencet mexynya yang udah basah
    “Okhhhh kak thanks banget..” gw rangkul dia dan udah gw ciumin toketnya dan gw isep pentilnya
    “Hmmm benn ahhhh” dia juga mendesis kayak uler, tapi baru lima menit gw di gesekin bibir memeknya tanpa di masukin gw udah crot
    “Kakk okhhh gw kak gwhaa akhhhhh” crecet cret cret

    gwa yg udah ngecrot masih di gesekin dia dan nggak sampe semenit gw juga ngerasain kalo kontol gw makin basah kesiram mexynya

    “Ben gw juga keluar ampe lemes nih” makasih ya kak, gw ke kamar mandi buat nyuci peju gw yg nyemprot ke perut trus gantian kak Fayra dan kita akhirnya tidur dia di kasur gw di sofa

    Gwa masih nyesel sama diri gw sendiri, kenapa cuma segitu aja gw udah crot, padahal biasanya gw bisa kuat 2 jam
    Tapi ya emang udah lebih sejam lebih mulai dari gw nangkring di atas pantatnya yang bahenol itu..Sekitar subuh gw yg masih ngantuk banget kebangun soalnya ngerasain ada yang anget2 basah di kontol gwa, dan pas gw buka mata kakak ipar gw lagi ngemut palkon gw yang masih setengah ngaceng

    Gwa tetep nggak negur dia dan tetep pura pura tidur tapi kontol gw langsung seratus persen ngaceng soalnya dia biar udah make tang topnya tapi G-stringnya cuma di kesampingin, tangan yg satu ngeblowjob gw yang satunya ngucek ucek itilnya sesekali gw liat dia nyolok memeknya pake jari

    “Ehhhmmm emmm” kurang lebih gitu suaranya dia pas kontol gw keluar masuk mulutnya, sementara gw nahan erangan gw dengan pura pura ngorok tapi mata gw melek dan tetep pura2 merem pas kakak ipar gw ngelirik, nggak tau pasti udah berapa lama kakak ipar gw ngeblow job gw sampe akhirnya dia naik ke atas selangkangan gw dan ngegesek gesekin kontol gw kayak tadi

    Posisi dia ngebelakangin gw jadi waktu itu gw udah aman ngebuka mata! Dan pas dia asik ngegesekin kontol gw ke memeknya gw ngatur posisi biar kontol gw bisa masuk ke memek, sementara dia terus ngegesek dan udah sambil ngeremes toketnya bikin gw tambah nggak kuat akhirnya gw nggak tahan juga gw pegang pinggangnya dan sedikit demi sedikit gw angkat dia sampe akhirnya

    “akhhhhkkkk kok masuk”
    “ekhhhhmmmasuk ya kak nggak papa koknikmati aja okhhhh” dia sedikit kaget tapi akhirnya dengan bantuan gw yg megangin pinggangnya dia mulai goyang lagi dan setelah lancar dia goyang gw udah ngeremesin toketnya yang wah mantep banget
    “aduhhhh ekhhhh Ben enak banget kontol loe ekhhhhh”

    “kakak juga enak bangheettt kkhaaakkk okhhhhh yes” akhirnya udah nggak pake malu malu lagi dia gw entotin sampe ganti ganti posisi dan akhirnya pas posisi wot tapi dia udah ngadep ke gwa, gw ngerasa ada cairan yang anget banget nyembur di dalem memeknya dia neken dalem dalem kontol gw dan waktu gw udah nggak tahan memeknya kayak ngurut urut kontol gw dan nyedot nyedot dahsyat sampe

    “aaaaaaaaakkkkkkkkkkhhhhhhhhhhh kakak ggwwaaaa sampheeee crocot crot crot” mani gw nyemprot dalem banget sampe dia kaget dan gw ngerasain dia nyemprot lagi
    “bhennnnnn ekkkhhhhhh gila enak banghet okhhhhhh” dia ambruk di atas badan gw yang telanjang dan gw biarin dia menikmati sisa sisa orgasmenya

    pas gw ngelirik jam ternyata udah jam 5 gw suruh dia balik ke kasurnya takut kalo Ling An bangun nggak enak

    “ben tadi kok di keluarin di dalem sih? Aku kan nggak pake pengaman”
    “waduh kak gw udah nggak bisa nahan banget soalnya memek kakak nyedot nyedot enak banget, trus gimana dong”
    “kalo gw hamil loe tanggung jawab haru..!”
    “nah kan kakak yang mulai duluan!”
    “iya tapi loe yang bikin gw sange tadi pas mijitin gwa”
    “udah sana kalo gitu cebok di semprot dalemnya pake shower” gw anggak panik tapi gw masih sempet ngeremes pantatnya pas dia jalan ke kamar mandi. gw balik ke sofa tidur tiduran lagi

    sementara Ling An masih enak banget tidurnya nggak lama kakak ipar gw keluar kamar mandi

    “gila Ben mani loe banyak banget”
    “pantesan sampe gw keluar lagi loe semprot” enak ya kak? Dia Cuma nyengir sambil ngedorong jidat gwa
    “enak tapi kalo gw hamil gimana?”
    “tenang kak gw tau nama obatnya besok beli aja di apotik langsung minum aja beres”
    “wah loe berarti pengalaman banget ya mainin cewek? Kurang ajar loe! Adek gw kurang apa? Sampe kakak ipar loe embat juga”
    “yey… bukannya kakak ipar yang ngembat adik ipar wkwkwkwkwkkkkk”
    “ihhh rese loe dasar” dia nyubitin gw dan kita becanda sampe akhirnya Ling An bangun
    “sory Ling An keganggu kakak adik lagi becanda”
    “tidak papa jam berapa sekarang?” Ling An nanya sambil jalan ke kamar mandi dan kakak ipar gw ngejawab pake bahasa canton, sementara Ling An di dalem kamar mandi gw ngajak Fayra cipokan dia ganas banget mungkin karna udah 4 tahun ini dia ngejanda
    “kak bikinin kopi dong gw capek abis menservice loe”
    “ehh udah berani kurang ajar sekarang ya nyuruh nyuruh” dia protes tapi bercanda, pas sama si Ling An keluar kamar mandi
    “waduh kopinya abis Ben gw keluar dulu deh beli, tapi ntar malem kudu nyervis gw lagi ya”
    “mau berapa kali ayo aja neng”
    “hey apa yang rusak fayre..? “ tiba tiba Ling An nyeletuk
    “itu Ling tas kak Fay rusak padahal mau buat bawa pakaian pulang ke indonesia” Ling An manggut manggut kayak burung perkutut

    gwa di tinggal sama kak Fayra berdua sama Ling An pagi pagi gini baru bangun tidur juga tuh mata si Cina tambah nggak keliatan kita ngobrol dan udah bisa di tebak dia protes soal semalem akhirnya buat nebus yang semalem gw langsung sosor dia yang nggak nolak sama sekali pas bibirnya gw lumat dia jago banget mainin lidah dan nggak pake lama takut keburu kak Fay dateng lagi gw langsung prosotin celananya dan gw jilmek gw kelitikin tuh itilnya sebab gw penasaran juga kayak gimana memek orang asli kulit putih dan ternyata beneran merah banget dalemnya

    “ihhhhikkkkk ekhhhhhh” dia ngerintih kayak kuda betina persis banget kayak di film bokef makin bikin gw tambah ngaceng aja

    Ternyata Ling An menikmati banget sambil memilin kedua putingnya sendiri.
    Gwa masukin lidah gw ke memeknya dan jari kiri mainin itilnya, dia kelojotan dengan apa yang gw lakuin, Ga bertahan lama pahanya menjepit kepala gw dan membuat gw susah bernafas. gw tau dia mau orgasme dan gw isep itilnya dengan kuat dan secara bersamaan dia melungguh panjang

    ” ooohhhhhh bennnnnnnn aku keluaarrrr..” cairan hangat perlahan merembes yang menandakan dia orgasme, dia bersandar di sofa dengan kaki mennggakang dengan wajah lemas.
    “udah ya Ling nanti kita lanjut lagi takuk kak Fayra dateng” dia mengerLingkan matanya yg tambah sipit dan ngajak gw cipokan sebentar, jujur aja gw kentang banget gan tapi takut keburu kakak ipar dateng

    Minggu pagi di Macau rame orang orang pada jalan jalan sementara gw lemes banget, kurang tidur dan abis crot banyak banget, setelah nganter kak Fay ke apotik buat beli obat yang gw tau buat membunuh sperma biar nggak jadi anak kita bertiga langsung jalan2 ke tempat rekreasi, gw ngajak kakak ipar gw sama link an mengunjungi Objek wisata bersejarah di Macau yang terletak di dalam kota dan terdiri dari delapan square, yaitu Barra Square, Lilau Square, St. Augustine’s Square, Senado Square, Cathedral Square, St. Dominic’s Square, Company of Jesus Square, dan Comoes Square.

    Di delapan square tersebut kita bisa lihat berbagai macam bangunan bersejarah, salah satunya Kuil A-Ma. Kuil A-Ma dulu merupakan tempat peribadatan. Ketika orang Portugis pertama kali mendarat di Macau, daerah tersebut dijadikan tempat penampungan bagi mereka. Bangunannya terdiri atas banyak ruangan untuk berdoa, paviliun, dan di sekitarnya terdapat halaman luas. Kuil ini dibangun di bukit berbatu dan di halamannya terdapat banyak jalan menuju taman-taman mini yang indah.

    Pada gerbang memasuki wilayah Kuil A-Ma terdapat sebuah batu besar yang di atasnya terdapat sampan tradisional yang sudah berumur lebih dari 400 tahun. Kuil ini juga katanya memberikan berkah kapada yang datang. Konon, menurut legenda Cina, dengan menyentuh puncak gerbang berbentuk bulan yang berada di atas bukit akan membawa keberuntungan dalam hal percintaan.

    Dan mungkin sebab itu juga si Ling An ngajak gw ke situ

    Kita jalan sampe sore nggak lupa mampir makan dan beli cemilan, bir dan vodka sampe di kost setelah gantian mandi gw ngemix bir vodka + gw kasih capucino sambil nonton tv duduk di sofa bertiga kita nyemil sambil minum vodka yg di mulut rasanya enak tapi langsung bikin tepar kakak ipar gw dan Ling An, sementara gw yg udah biasa minum racikan gw yg begituan masih sadar sampe si Ling An jalan ke kamar mandi sempoyongan dan gw denger dia muntah

    Dia keluar kamar mandi masih sempoyongan sementara kakak ipar gw dah tepar gw langsung paranin si Ling An dan pas gw ajak cipokan dia nggak nolak langsung pasrah ngegeletak di atas kasurnya

    “Ekhhh muachhhh”mulut kita cipokan tangan gw ngeremesin toketnya yang gedenya sama ama kakak ipar gw pelan lembut gw terus ngeremesin toketnya sambil terus cipokan dan pelan gw langsung gantian ngemut pentilnya yg kecil merah sambil mulai ngeraba selangkangannya yang ternyata basah, gw nggak pake lama langsung prosotin celananya dan gw mainin itilnya, sesekali gw colok lobang mexynya pake jari sementara gw masih tetep ngelumat bibirnya biar dia nggak berisik
    Mungkin karna nggak tahan dia akhirnya melorotin celana gw dan ngocokin konti gwa, sentuhan tangannya yg lembut bikin gw nggak tahan pengen cepet ngerasain lobang mexynya, gw lepasin celana gw dan langsung gw suruh dia nungging
    Pelan gw mulai masukin palkon gw ke bibir memeknya yang botak dan basah

    “Ihhhh…” Dia ngeringik waktu palkon gw keluar masuk di bibir mexy dan
    “Okhhhhhhh ekkkkkhhhhhhh”
    “Iyaaaahhhhhh yaaahhhhh ikhhhhh” gw langsung tancep sedalaem mungkin kontol gw ke dalem memeknya

    “Akhhhhhhhh Ben sakit” gw ngerasain ada yang mentok dan sobek pas gw dorong kontol gw dan lobang memeknya ngejepit kenceng banget, gw diemin beberapa saat dan gw cipok lagi dia pas gw ngerasain otot2 mexynya udah relax gw tarik kontol gw pelan dan saat itu gw penasaran dan gw liat ternyata bener yg gw rasain, Ling An masih perawan, gw mulai deh goyang maju mundur pelan, Ling An juga udah mulai keenakan ngerasain gesekan konti gwa

    “Ikkkkhhhh yaaa ekhhhhh”
    “Okhhhh goood Ling aaannn okhhhh” gw terus genjot sampe lupa berapa kali ganti posisi waktu itu, yang gw inget gw nembakin mani gw pas posisi dia telentang dan gw masukin konti gw dalem banget
    “Okhhhhh Ling crot crotttt crococot…” Kamipun tertidur berpelukan

    Sebelum subuh gw kebangun karna ngebet pengen kencing, gw langsung masuk kamar mandi setelah gw nutupin badan Ling An pake selimut, selesai gw langsung tidur lagi di sofa sampe jam 7 senin pagi itu gw di bangunin sama kakak ipar

    “ben udah siang loe katanya mau ke Cina lagi cari dagangan..?”
    “eakhhhh jam berapa kak?”sambil gw ngintip jam dan ternyata jam 7 gw duduk di sofa dan kakak ipar gw ternyata juga baru bangun langsung bangunin gw , dia jalan ke kamar mandi

    gwa ngebangunin Ling An dan untung aja gw bangunin soalnya dia masih nggak pake cd abis kita ngentot semalem, buru2 dia gw suruh pake cd dan gw suruh dia ngumpetin spreinya yang ada darah perawannya karna gw takut kakak ipar gw liat
    gwa langsung bikin kopi langsung 3 gelas sekalian ngebikinin wanita wanita yang sudah rela menggaruk batang konti gwa

    “kak hari ini gw terakhir cari dagangan dan besok balik ke indonesia, loe jadi barengkan?”
    “he eh iya jadi, Ling kamu jadi ikut kan”
    “eh ngomong ngomong keluar udah pake anduk gitu emang udah sekalianmandi tuh tadi..?”
    “belum Cuma siap2 aja”
    “jadi besok kita berangkatnya?”sambil ngopi ngobrol bertiga Ling An tanya
    “aku belum jadi beli ticket, di sini kita nggak bisa langsung beli ticket trus berangkat, kita harus boking dulu!”
    “iya Ben bener juga tuh kata Ling An”
    “ohh gitu, ya udah kalo gitu kita beli ticket dulu baru kita jalan cari dagangan”
    “sip kalo gitu ya udah kamu mandi duluan sana Ling nanti gantian aku”kak Fay nyuruh Ling An mandi

    Sementara dia malah narik gw

    “loe masih punya utang sama gw ben..! ayo buruan”dia narik gw buat nindihin dia di atas sofa tangannya langsung masuk ke celana gw ngeremes konti gw yg masih tidur, sementara bibir kami saLing melumat, gw akhirnya juga gerak cepat langsung aja gw remes toketnya yang emang mantep buat di remes meskipun tanpa ngelepas tangtopnya dan nggak pake lama konti gw udah tegang dan juga ternyata di balik handuk kakak ipar gw dia juga udah nggak pake cd dan lainnya, dia pake anduk Cuma buat nutupin

    “persiapannya sempurna kak”
    “udah dong cepetan nggak tahan nih pengen di entot elo”
    Akhirnya dengan Cuma nurunin celana gw sedikit gw masukin konti gw ke memeknya yang emang udah langsung basah
    “ekkkkhhhh Ben enak banget oekhhhhhhhhhhhhhhh”

    “sarapan ennnnaaaaaakkkkk kakkk” gw langsung genjot pake posisi misionaris sementara dia ngegigit bibirnya buat nahan suaranya, main gerak cepat ternyata kadang2 asik juga, 15 menit gw genjot kakak ipar gw di pagi yang cerah itu dan dia akhirnya nyampe karna gw ngerasain otot2 mexinya kedut2 dan ada yang nyemprot bikin mexynya makin anget

    “nungging kak..!” dia nurutin apa yg gw mau tapi baru aja palkon gw masuk suara konci pintu kamar mandi bunyi gw buru2 naikin celana gw dan anduk kakak ipar gw di rapiin sambil ikutan duduk di sebelah gwa
    “haduh kentang deh gwa..!”
    “jiakakakakakakakkkkkakakkaka” kakak ipar gw ketawa denger gw ngeluh
    “yahh parah nih…” Ling An keluar kamar mandi nggak ngerti gw sama ipar gw lagi ngobrol apa Cuma diem
    “Ling nanti kita berangkat jam 9 gimana kalo sekarang kamu tolong belikan makanan buat sarapan buat menghemat waktu, sementara aku mandi dan nanti gantian beny mandi” kakak ipar gw akhirnya minta tolong Ling An dapet aja dia alesan buat melengkapi kebutuhan mexinya
    “ok Fay kalo gitu aku berangkat dulu”
    “pake uangmu dulu ya Ling nanti aku ganti” Ling An Cuma ngasih jempol sambil dia nyisir rambutnya dan kakak ipar gw masuk ke kamar mandi

    5 menit kemudian Ling An dah berangkat sambil sebelumnya pas mau keluar kamar ngajak gw cipokan sebentar, gw langsung ngetuk kamar mandi kakak ipr gw ngelongok

    “apa ben..? Ling An dah berangkat”
    “iya udah mana gw ikutan mandi sambil nerusin yang tadi” gw langsung dorong pintu kamar mandi dan ternyata kakak ipar gw badannya dah penuh sabun, ngeliat tubuh bugilnya konti gw yg sempet lemes langsung bangun sempurna, gw langsung buka celana dan gw peluk dia dari belakang dan lagi2 gw gesekin batang konti gw di belahan pantatnya sambil dia nyiramin badannya ngebilas sabun sementara gw remes2 toketnya dari belakang.

    Setelah badannya bersih dari sabun dia ngangkat satu kakinya di taroh di atas closet dan dia nuntun palkon gw ke bibir mexynya tentunya langsung gw dorong sampe amblas semuanya batang gw nggak pake nunggu lama dan nggak pake di suruh

    “Ekkkkhhhh Ben sedddhaaaapppp”
    “Enak ka..?” gw genjot dia sambil nungging
    “Bannnnggetttttt Ben ekhhhhhh” posisi dogy emang gaya yang paLing gw suka soalnya bisa sambil ngeremes toket dari belakang dan ngeliat bulatan pantat yang bulet

    Gwa terus ngenjot konti gw sampe gw ngerasain dia nyampe lagi

    “Bennnnniiiii aaakkkkkkkhhhhhh gwhaaaa nyamphe lagiiiiii” gw masih belum ngerasa mau nembak akhirnya gw cabut konti gw dan gw duduk di atas closed dia ngerti banget dan langsung naik ke pangkuan gw dan dengan ganas dia ngelumat bibir gw sambil ngegenjot mexynya sampe dia kejang kejang dan toketnya di teken ke muka gwa

    Langsung gw isep sekenceng mungkin pentil toketnya

    “Bennnn aaakkkkkhhhhhhhh akkhhhhhhkkk” rupanyanya dia orgasme dahsyat
    “Ben sakit kekencengan loe nyedot pentil gwa” dia protes sambil megangin pentil teteknya yang tadi gw isep
    “Tapi enak kan kak?”
    “Loe masih lama ya ben? gw dah lemes banget nih”
    “Bentar lagi kak nungging lagi ya” diapun nungging lagi dan gw colok lagi mexynya dan gw langsung genjot pake speed yang lumayan sampe gw udah ngerasa mani gw dah di ujung tapi keduluan kakak ipar gwa
    “Aduuuuhhhh oooookkkhhhhhh bennnnn” gw nggak perduli lagi soalnya gw juga dah mau keluar dan nggak sampe satu detik

    gw akhirnya nembakin peju gw sedalem dalemnya ke memeknya dan waktu itu gw inget banget pas gw nyemprotin mani gw gwa colok lobang pantatnya pake jari gw jadinya reflex lobang mexynya ngempot ngempot nyedot kontol gw rasanya sangat luar biasa, sampe kayak di kuras isi kontol gwa

    “Okkkkkhhhhhhhhh kakakkkkkkkkkk mantapppp”
    “Ahhhhkkkkkkkkkkhhhhhhhh enaaaaakkkkk bangettttttt bennnnnn” rupanya di sembur peju dia masih nyampe lagi akhinya dia ambruk di pangkuan gw sementara kontol gw masih nancep di mexynya, sambil ngatur nafas yg ngos2an
    “Gimana kak udah puas..?”
    “Ikhhhh”
    “Aduh..” Dia nyubit perut gw dan kita ketawa lemes dan akhirnya kita mandi bareng sambil nyabunin masing2 badan sampe keluar kamar mandi bareng, gw langsung salin sementara dia malah duduk di kasur
    “Woiiii malah bengong bukan pake baju buruan, apa mau lagi?”
    “Lemes banget Ben dengkul gw kayak nggak kuat berdiri”
    “Ha ha ha ha” gw ketawain dia

    Akhirnya setelah Ling An dateng kita bertiga ke bandara beli tiket Fayra dan Ling An, kalo tiket gw udah paketan PP dari indonesia tempo hari dan kita langsung ke Cina buat nganter gw ke wilayah home industri terbesar, sampe bingung gw milih dagangan di Cina sebab semuanya layak di jual dan sangat menjanjikan keuntungan

    Akhirnya sampe malem kita baru sampe di kost setelah mampir makan malem kita langsung rapi2 barang karna besok pesawat ke indonesia berangat jam 10 dari Macau ke indonesia

    Kami langsung tertidur buat persiapan penerbangan sekitar 5 jam besok

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Kakak Iparku Tergoda Dengan Body Mulusku

    Cerita Sex Kakak Iparku Tergoda Dengan Body Mulusku


    607 views

    Perawanku – Cerita Sex Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Uni Tati kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. Uni adalah kepala cabang di Padang, Uni menginap dirumah kami.

    Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Uni Tati berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai.

    Lebih tepatnya kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius. Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Uni jalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman Safari

    Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalan-jalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Uni jalan-jalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua.

    Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan berdua Uni karena orangnya pendiam. Akupun menduga Uni pasti nggak mau. Tapi tanpa dinyata ternyata Uni menyetujui usul istriku.

    Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol. Sementara menunggu Uni yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi.

    Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku menunggu jam. Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Uni Tati sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku tertantang menaklukkan wanita baik-baik, aku tertantang menaklukkan Uni. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.

    Kuatur jebakan untuk memancing Uni. Aku buru-buru mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Uni dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Uni memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci.

    Aku berlalu menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Uni. Aku masuk kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas.

    Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Uni melewati kamarku dengan harapan dia melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini.

    Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Uni. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Uni pasti melihat tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.

    Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok rambutku dan berpura-pura tak tau kalo ada orang.

    Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Aku pura-pura kaget menyadari ada orang. “E..eee…maaf Uni, aku kira nggak ada orang,” kataku seraya mendekati pintu seolah-olah ingin menutup pintu.

    Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.

    Dengan tenagnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Uni dan sekali lagi memohon maaf.

    “Maaf ya Uni, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu dirumha ini,” kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.

    Tiba-tiba seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sambil berkata “i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas smengetok pintu kamar Uni.

    “Ada apa Andy,” ujar Uni setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak menyiakan kesempatan. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung.

    “Nggap apa-apa, cuma Uni malu hati, sungguh Uni malu melihat kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku. “Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Uni kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.

    “Sejujurnya Uni tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Uni malu, tanpa sadar Uni terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Uni sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Uni seperti terpana,” katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi ngak tega. Kudekati Uni dan kuberanikan memegang pundaknua seraya menenangkannya.

    “Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.” Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja. Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk saat Uni sudah berdiri didepanku.

    Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya.

    “Jangan Ndy…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Daam usaha kedua Uni sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat walau masih tanpa perlawanan. Ucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…putting susu sebelah kiri. Uni menggeliat.

    Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya, semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.

    Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Uni masih diam.

    Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun lagi ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya hujilat-jilat terus sampai keujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Uni yang putih bersih sangat membangkitkan gairah.

    Kukangkangkan kakinya, uni masih diam saja. Tapi kuamati matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina dan klitorisnya Uni tiba-tiba berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”

    “Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku. Uni hanya menggeleng. Dan aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat dan tiba-tiba dia meraung..”Andyyyyyyy… ayo Andy….jangan siksa aku dengan nikmat…ayo Andy tuntaskan….Uni udah nggak tahan,” katanya.

    Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi langsung kunaiki kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobah surganya yang sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Uni semakin menggelinjang.

    Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku semakin cepat dan kencang. Uni meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya.

    Semua itu dilakukan dengan lebih banyak diam. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku diatas tubuhnya. Tiba-tiba aku didikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi tanganya yang mendorong tubuhku. “Jangan keluarin didalam ….aku lagi subur,” suaranya tresengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.

    Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. “Baik Uni cantik, Andy keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini Uni agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa banyak reaksi Uni menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang meringis keenakan.

    Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina Uni dan kugencet batang juniorku sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur tubuh Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Uni bagkit mengambil tisu dan meneyka badan serta mukanya.

    “Andy…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Uni rasakan,” kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.

    Dengan persetujuan Uni, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal ke Ancol karena Uni nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam dua sessi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Uni.

    Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas….buas…sangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.

    “Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama bersuami. Suamiku itu adalah pilihan orang tua dan selisih 20 tahun dengan Uni. Sampai Uda meninggal, Uni tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Uni masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi Uni sebagai kepala bagian membuat banyak pria menjauh.” Cerita Uni sebelum kami sama-sama tertidur pulas.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Kakak Iparku Tergoda Dengan Body Mulusku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Kakak Iparku Tergoda Dengan Body Mulusku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1609 views

    Perawanku – Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Uni Tati kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. Uni adalah kepala cabang di Padang, Uni menginap dirumah kami.

    Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Uni Tati berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai.

    Lebih tepatnya kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius. Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Uni jalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman Safari

    Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalan-jalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Uni jalan-jalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua.

    Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan berdua Uni karena orangnya pendiam. Akupun menduga Uni pasti nggak mau. Tapi tanpa dinyata ternyata Uni menyetujui usul istriku.

    Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol. Sementara menunggu Uni yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi.

    Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku menunggu jam. Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Uni Tati sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku tertantang menaklukkan wanita baik-baik, aku tertantang menaklukkan Uni. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.

    Kuatur jebakan untuk memancing Uni. Aku buru-buru mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Uni dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Uni memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci.

    Aku berlalu menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Uni. Aku masuk kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas.

    Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Uni melewati kamarku dengan harapan dia melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini.

    Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Uni. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Uni pasti melihat tubuhku yang polos dengan junior yang tegak berdiri.

    Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok rambutku dan berpura-pura tak tau kalo ada orang.

    Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Aku pura-pura kaget menyadari ada orang. “E..eee…maaf Uni, aku kira nggak ada orang,” kataku seraya mendekati pintu seolah-olah ingin menutup pintu.

    Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan Uni terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.

    Dengan tenagnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Uni dan sekali lagi memohon maaf.

    “Maaf ya Uni, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu dirumha ini,” kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.

    Tiba-tiba seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sambil berkata “i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas smengetok pintu kamar Uni.

    “Ada apa Andy,” ujar Uni setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak menyiakan kesempatan. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung.

    “Nggap apa-apa, cuma Uni malu hati, sungguh Uni malu melihat kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku. “Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Uni kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.

    “Sejujurnya Uni tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Uni malu, tanpa sadar Uni terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Uni sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Uni seperti terpana,” katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi ngak tega. Kudekati Uni dan kuberanikan memegang pundaknua seraya menenangkannya.

    “Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.” Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja. Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk saat Uni sudah berdiri didepanku.

    Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya.

    “Jangan Ndy…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Daam usaha kedua Uni sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat walau masih tanpa perlawanan. Ucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…putting susu sebelah kiri. Uni menggeliat.

    Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya, semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.

    Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Uni masih diam.

    Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun lagi ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya hujilat-jilat terus sampai keujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Uni yang putih bersih sangat membangkitkan gairah.

    Kukangkangkan kakinya, uni masih diam saja. Tapi kuamati matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina dan klitorisnya Uni tiba-tiba berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”

    “Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku. Uni hanya menggeleng. Dan aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat dan tiba-tiba dia meraung..”Andyyyyyyy… ayo Andy….jangan siksa aku dengan nikmat…ayo Andy tuntaskan….Uni udah nggak tahan,” katanya.

    Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi langsung kunaiki kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobah surganya yang sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Uni semakin menggelinjang.

    Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku semakin cepat dan kencang. Uni meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya.

    Semua itu dilakukan dengan lebih banyak diam. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku diatas tubuhnya. Tiba-tiba aku didikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi tanganya yang mendorong tubuhku. “Jangan keluarin didalam ….aku lagi subur,” suaranya tresengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.

    Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. “Baik Uni cantik, Andy keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini Uni agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa banyak reaksi Uni menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang meringis keenakan.

    Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina Uni dan kugencet batang juniorku sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur tubuh Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Uni bagkit mengambil tisu dan meneyka badan serta mukanya.

    “Andy…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Uni rasakan,” kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.

    Dengan persetujuan Uni, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal ke Ancol karena Uni nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam dua sessi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Uni.

    Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas….buas…sangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.

    “Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama bersuami. Suamiku itu adalah pilihan orang tua dan selisih 20 tahun dengan Uni. Sampai Uda meninggal, Uni tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Uni masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi Uni sebagai kepala bagian membuat banyak pria menjauh.” Cerita Uni sebelum kami sama-sama tertidur pulas.

    Cerita Sex Sedarah,Cerita Bokep Sedarah,Cerita Ngentot Sedarah,Cerita Panas Sedarah,Cerita Hot sedrah,Cerita Kakak Ipar,Cerita Selingkuh Kakak Ipar,Cerita Dewasa Kakak Ipar

  • Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya

    Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya


    783 views

    Perawanku – Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya, Saya ingin menceritakan pengalaman seks saya 8 tahun yang lalu, sekarang saya sudah berumur 22 tahun, Cerita ini mengenai mengapa saya kehilangan perawan saya untuk pertama kali. Semenjak itu, saya menjadi kesal dengan semua laki-laki tapi bukan berarti saya menjadi lesbi. Saya bukan lesbi tapi saya juga tidak mau mengenal laki-laki. Tidak tahu lagi apa itu namanya.

    Saya adalah cewek yang lumayan cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 14 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di Philadelphia, United States setelah saya lulus SMA nanti.

    Saya memiliki kakak laki-laki yang usianya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry Susanto (Nama belakangnya bukan nama keluarga saya karena nama belakangnya adalah karangan saya saja).

    Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin.

    Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.

    Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat.

    Herry melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis. Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan bejad kepada saya.

    Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya

    Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya

    Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya. Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.

    Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna. Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.

    Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

    Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.

    Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya.

    Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat, rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya.

    Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.

    Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri.

    Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya. Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah.

    Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya.

    Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakap dan pandai dan itu tidak terjadi sekali. Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya.

    Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur. Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau saya bisa memuaskan nafsu saya dengan swalayan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,