Author: perawanku

  • Cerita Sex Audisi Bintang Baru – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Audisi Bintang Baru – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1645 views

    Perawanku – Nama gadis itu sebut saja alyssa, usianya baru 19 tahun, prestasinya banyak, tinggi, dan kecantikannya merupakan kecantikan khas indonesia. sayang sekali, ia tergiur untuk menjadi bintang terkenal, sperti dinni aminarti , mas ayu anastasia, ririn dwi , diansastro dan lain lain. Alyssa pergi ke jakarta dan berusaha mencari jalan menuju sukses, dan sungguh disayangkan ia menemukan jalan yang salah.

    Alyssa harus bersedia ditiduri dulu oleh beberapa orang staf sebuah rumah produksi ternama di indonesia , baru akhirnya ia dipertemukan dengan boss, rumah produksi itu.
    kini sebelum namanya akan diekspos oleh rumah produksi itu, alyssa harus bermain di sebuah film pendek , yg katanya adalah “film audisi”…….namun dari rumor yg berkembang film ini adalah sebuah film semi porn yg sengaja dibuat untuk koleksi si boss rumah produksi tersebut.hmmmmm..its just a rumor

    Alyssa tak punya pilihan lain,sesuai perjanjian ia memang harus menjalani “film audisi” atau harus mengganti semua pengeluaran plus 90% nilai kontrak…..masalahnya alyssa belum tahu apa itu”fim audisi’sampai ia terjebak disini. terlanjur basah maka ya sudah basah sekalian.

    perlahan alyssa melangkah menuju ruang ganti. baju yg harus ia pakai nyaris tidak menutupi tubuhnya, bawahannya sangat pendek , sehingga kaki mulus alyssa terlihat jelas dan pantatnya pun cukup terlihat.
    sementara atasannya adalah sebuah baju backless dengan tali yg diikatkan dibelakang leher, potongan lehernya sangat rendah, sehingga buah dadanya nyaris tak tertutupi.
    jika alyssa membungkuk maka pantat dan buah dadanya akan terlihat jelas.

    Fim ini katanya ceritanya adalah kisah cinta. saat alyysa keluar ruang ganti, mata lelaki di ruangan itu terbeliak penuh nafsu. Ada kurang lebih duapuluh orang laki laki di ruangan itu dari mulai tukang lampu sampai sutradara, alyssa adalah satu satunya perempuan di lokasi tersebut.
    sutradara memanggil pemain prianya, alyssa mengenalinya sebagai hengky, ia memang salah satu anak emas rumah produksi ini.
    ketika sutradara berteriak action, hengky kemudian merangkul alyssa, dia terlihat sudah sangat berpengalaman. Ekspressi hengky terlihat cerah ceria dan merangkul tubuh molek itu semakin erat, alyssa bisa merasakan sesuatu yg keras dibawah menyentuhnya.

    Adegan terus berlanjutnya, alyssa dan hengky berciuman beberapa kali, dan terkadang hengky mencium bagian atas dada alyssa.
    sang sutradara mengamati adgean demi adegan dengan nafsu tertahan, sebenarnya ia ingin sekali meniduri bintang baru ini , namun produser dan pemilik rumah produksi dengan tegas melarangnya. meski demikian ia terus mencari cara untuk menikmati gadis itu.

    “cut!!” sutradara berteriak, ” kamu lagi meluk pacar kamu apa adik kamu….” sutradara memarahi hengky.

    “sini saya tunjukin caranya…” kata sutradara. ia menghampiri alyssa memeluknya dengan erat, kedua tangannya langsung meremas kedua bulatan pantat alyssa, senyum kemenangan menghiasi wajahnya, alyssa tak berbuat apa apa hanya diam.
    kemudian sang sutradara mencium bibir alyssa dengan penuh nafsu sambil meremas buah dada gadis itu.

    “gitu caranya, nanti kamu bawa dia ke tempat tidur untuk love scene…..nah ekspressinya harus dapet…ngerti..? biar dapet ekspresi,,..kamu harus rangsang dia dari awal ngerti…?” sutradara memberi arahan pada hengky.

    adegan dilanjutkan , kini hengky menciumi alyssa denagn penuh nafsu , bahkan ia menyibak pakaian atas alyssa dan menciumi buah dada gadis itu , tak ada protes dari sutradara. Saat akan masuk adegan love scene , alyssa mengatakan ia malu kalau harus beradegan seperti itu dihadapan banyak orang, ia meminta agar orang yg tidak berkepentingan untuk tidak ada di lokasi. Permintaan alyssa disetujui sutradara, maka ia menyuruh orang lain keluar kecuali kameramen dan tukang lampu , sisa crew yang lain keluar dengan menggerutu.

    Adegan kembali berlanjut, alyssa terbaring di tempat tidur dengan tubuh hengky diatasnya. dan mulai menciumi dan meremas buah dada alyssa, ia kemudian mengangkat rok alyssa ke atas , melebarkan kaki gadis itu dan dengan satu tangan membuka celananya sendiri, mengeluarkan penisnya dan menggosok gosokannya di paha dalam alyssa.
    Alyssa protes dengan adegan ini, namun dengan tenang hengky mengatakan itu arahan dari sutradara.

    Alyssa pun protes pada sutradara, namun sutradara berdalih ini dilakukan agar mendapatkan ekspresi orang yang sedang bercinta dan penuh birahi , dia jg mengatakan pada alyssa bahwa yg akan direkam kamera hanya wajahnya saja, demi mendapat eskpresi birahi.
    alyssa sempat menolak adegan ini , namun sutradarakembali mengingatkan akan surat perjanjian dan kontrak kerja , serta akan sia sianya pengorbanan alyssa selama ini.
    alyssa tak bisa bicara apa apa lagi, ia hanya kembali berbaring di tempat tidur bersiap melanjutkan adegan tadi.
    adegan diulang , hengky menciumi dan meremas buah dada alyssa, mengangkat rok alyssa ke atas dan menggosok gosok penisnya di paha bagian dalam alyssa.
    ternyata setelah bebrapa lama, hengky kemudian menurunkan celana dalam alyssa dan langsung mengarahkan penisnya ke bibir vagina alyssa.
    alyssa memandang sutradara tanda ia keberatan dengan adegan ini , namun sutradara hanya mengangguk pelan dan tidak mengatakan apa apa.
    alyssa berpikir bagaimana mungkin adegan seperti ini bisa lulus sensor, walaupun katanya yg di rekam hanya bagian atas terutama ekspresi ( alyssa baru tahu di kemudian hari apa tujuan shooting film ini )
    hengky kini mulai memompa tubuh alyssa, dan gadis itu pun sebenarnya mulai terangsang dan menikmati semua ini, ia menggoyangkan pantatnya seirama dengan pompaan hengky. pakian atas alyssa kemudian dibuka dan hengky mulai menyedoyt nyedot buah dada alyssa.
    sutradara memerintahkan dua orang untuk melepas pakaian hengky , hingga kini hengky dan alyssa telanjang bulat di ranjang dan sutradara terus merekam setiap detail adegan percintaan itu.

    Geraman keras hengky dan semburan di vagina alyssa menandakan pria itu sudah orgasme, dan tak berapa lama giliran alyssa yg orgasme.
    sutradara pun menutup adegan itu, dan alyssa kemudian diberi selamat oleh semua orang yg ada disana , bahwa ia telah menyelesaikn adegan dengan baik.

    alyssa kemudian pergi ke toilet untuk membersihkan diri , dan ketika kembali ia melihat seorang lelaki muda yang tampan sedang berbicara dengan sutradara, dia adalah produser di rumah produksi ini , namanya resha atau reza kalo tak salah. sang sutradra ternyata sedang memuji muji alyssa dihadapan resha.
    produser itupun kemudian menjajikan akan mengorbitkan alyssa menjadi superstar baru indonesia, ia pun memberikan undangan bagi alyssa untuk bertemu dengan beberapa eksekutif rumah produksi ini jam stengah delapan malam.

    setengah delapan malam , alyssa tiba di rumah resha, ia disambut sang sutradara dan membawanya ke dalam , ternyata di dalam sudah menunggu ramesh dan punjabb, dua orang pemilik production house ini sedang menikmati minuman.
    Mereka semua terlihat senang dan gembira melihat kedatangan alyssa dan menaymbutnya dengan hangat.
    mereka pun duduk dan kemudian terlihat serius membicarakan karir alyssa di masa depan.
    setelah beberapa lama , resha kemudian meminta alyssa memakai pakaian yg dipakainya saat shooting tadi, dengan alasan untuk lebih meyakinkan ramesh dan punjabb.
    alyssa pun stuju dan segera masuk ke ruang ganti , sebelum masuk ke ruang ganti , resha mengingatkan agar tidak memakai apa apa lagi dibalik pakaian itu. tak ada waktu untuk menolak, alyssa setuju saja demi karirnya.

    Sesaat stelah alyssa masuk dengan pakaian tadi, seluruh pria diruangan itu berdiri dan bertepuk tangan, mengagumi kecantikan dan kemolekan tubuh alyssa.
    namun demikian alyssa merasa rikuh dengan pakaian ini, terutama pada resha yg duduk didepannya, pasti ia bisa melihat jelas, dengan putus asa alyssa melipat kaki dan terus menarik narik rok pendek itu ke bawah , seolah akan bisa menutupi pahanya.

    tugas alyssa berikutnya adalah menari dengan pakaian itu.
    alyssa pun mencoba menari dengan musik yg dipasang oleh resha, saat alyssa melakukan gerakan memutar, rok pendeknya akan terangkat , menampilkan pantat dan vaginanya yg tak tertutup.
    tak berapa lama resha ikut bergabung menari denga alyssa , ia bahkan sempat mencium bibir alyssa, membuatnya merasa malu.
    perlahan resha mengajak alyssa ke sofa dan mendudukan gadis itu di pangkuannya.
    resha kembali sibuk mencium bibir gadis itu, sementara tangannya beraksi meremas buah dada gadis itu, jari yang lain bermain main di vaginanya.
    ketika ramesh, punjabb dan sutradara kemudian pergi meninggalkan ruangan, alyssa merasa lega, dan kemudian iapun membalas ciuman resha dengan lebih panas.
    pakaian atas alyssa dilepas oleh resha, kini ia leluasa meremasi buah dada ranum itu, smentara alyssa membalsnya dengan membuka kancing dan sleting celana resha dan mengeluarkan penis yg sudah menegang itu.

    tiba tiba alyssa merasa pundaknya di sentuh seseorang, saat menoleh alyssa terkejut dan panik melihat ketiga orang tadi tealh kembali dan semuanya telanjang bulat. Alyssa mencoba bangkit namun resha menahannya, sang sutradara alias jati , kemudian menarik kepala alyssa dan dengan kasar mencoba memasukan penisnya ke mulut gadis itu.

    Saat penis itu masuk ke mulutnya, alyssa sedikit tersiksa dan tersedak karena panis itu mencapai tenggorknnya.
    resha mengingatkan untuk tidak melawan atau ia akan mengalami hal yang lebih menyakitkan.
    alyssa menyerah dan mulai mengulum penis jati.

    kemudian resha berdiri dan melepaskan sisa pakaian yang masih melekat di alyssa, dan menyuruh gadis itu unutk berbaring di karpet.
    resha membuka lebar kaki alyssa dan kemudian mengarahkan penisnya ke vagina gadis itu, dan mulai memompanya.
    penis resha terasa sempit di jepitan vagina alyssa.

    ramesh tak mau tinggal diam, ia meyuruh alyssa membuka mulutnya dan ia pun memasukan penis besarnya ke mulut mungil gadis cantik itu. dua orang yg lain sibuk bermain main dengan buah dada alyssa, sambil penisnya digenggam oleh tangan alyssa.

    setelah beberapa lama , mereka berganti posisi, kini giliran jati yang menindih alyssa, agak sedikit repot karena tubuh jati lumyan gendut.
    setelah ramesh , giliran punjabb yang menindih tubuh alyssa dan memompanya dengan kasar.
    sementara alyssa sendiri tak dapat berdiam, mulutnya masih mengulum penis resha, dan kedua tangannya sibuk mengocok penis jati dan ramesh. dan dalam periode itu alyssa sudah beberapa kali orgasme.

    kemudian resha menyuruh semuanya berhenti sejenak memberi nafas bagi alyssa.
    namun sayang , adegan berikutnya malah lebih menyakitkan bagi alyssa, saat penisnya ditembus oleh jati, pantatnya pun tiba tiba berusaha ditembus oleh resha.
    hal itu sangat menyakitkan bagi alyssa, ia memohon dan menangis namun tak diindahkan.
    pantat alyssa terasa panas seaakan terbakar, dan ia tak mampu bertahan lebih lama lagi , ia menangis dan meronta ronta berusaha mlepaskan diri.

    kedua orang itu menahan kuat alyssa, bahkan saat tangisan alyssa makin keras , jati menampar pipi gadis itu mneuruhnya berhenti menangis.
    seakan siksaan alyssa belum cukup , ramesh malah menyodorkan penisnya ke mulut alyssa , namun hanya sesaat , ia pun menarik penisnya kembali.
    kini posisi alyssa bagai sebuah sandwich, dengan jati di depan dan resha dibelakang.
    ramesh berusaha mencari hiburan dengan meremas buah dada alyssa dan menyuruh alyssa untuk mengocok penisnya.

    akhirnya jati hampir mencapai orgasme, ia menyuruh alyssa membuka mulut dan ia pun menyemburkan spermanya di mulut gadis itu, tak lama disusul oleh resha yg juga menyemburkan spermanya di mulut alyssa.
    masih belum cukup mereka masih menyuruh alyssa mengocok ngocok semua penis pria yg ada disana, dan kemudian menyemburkannya ke seluruh tubuh alyssa, dan wajahnya, sehingga seolah ia bermandikan sperma.

    alyssa akhirnya merasa tenang, karena semuanya sudah terpuaskan, ia pun terbarin di karpet dengan menarik nafas panjang.
    sayang sekali, ternyata ini bukan akhirnya,,,karena ternyata punjabb mengundang beberapa teman bisnisnya malam itu untuk juga menikmati tubuh bintang baru ini.

    melihat ada lagi yang datang, alyssa menangis dan memohon , karena ia sudah tak sanggup lagi menghadapainya, namun tak ada yang peduli.

    terpaksa…sangat terpaksa alyssa harus melayani nafsu ketujuh pria itu. sekarang malah terlihat seperti pemerkosaan massal, saat alyssa hanya satu satunya perempuan yg harus menjadi object seksual.
    semalam suntuk, mereka berganti posisi dan gaya , menyetubuhi gadis cantik ini.
    hingga akhirnya mereka semua terpuaskan, alyssa tak bisa bangun dan hanya terbaring lemah di karpet di kelilingi boss boss dunia hiburan, yang ternyata tak segmerlap kelihatnnya.
    alyssa pun jatuh tertidur.

    pagi hari , seluruh tubuh alyssa terasa sakit, ia bhakan tak mampu untuk bangun.
    orang orang itu ternyata punya rasa iba juga, mereka membawa alyssa ke kamar mandi , memandikannya dan memakaikannya pakaian, lalu menagntar pulang.

    alyssa akhirnya sesuai janji diorbitkan menjadi seorang bintang muda “berbakat” , rumah produksi mengeksposnya secara besar besaran agar namanya cepat meroket, berbagai gosip dirancang agar namanya tetap beredar di masyarakt.

    tapi di balik layar , alyssa masih harus menjadi budak seks para petinggi rumah produksi itu, meski pun mereka tidak lagi memakai alyssa secara massal , namun alyssa harus selalu menuruti panggilan panggilan mereka swaktu waktu.

    alyssa sudah melihat contoh para artis yg menolak “bekerja sama” , mereka tiba tiba didera gosip yg tidak mengenakkan, tidak lagi dilibatkan dalam produksi, dan yang lebih parah, adegan bugil bahkan seksnya bisa saja beredar di kalangan luas terutama di internet.

    siapa bilang dunia artis selalu gemerlap…….?

  • Kisah Model Majalah Porno – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Kisah Model Majalah Porno – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1375 views

    Perawanku – Saya adalah seorang model sebuah majalah porno di Singapore. Yah, seperti yang kedengarannya, bekerja di majalah porno sebagai model tidak membutuhkan baju yang bagus dan make-up yang tebal. Yang penting adalah menjaga tubuh agar tetap seksi juga perawatan wajah. Aku tidak perlu ke Singapore untuk difoto, karena di Jakarta juga terdapat studio foto untuk mengambil gambar model-model dari Indonesia yang kemudian dikirimkan dan diterbitkan di Singapore.

    Mungkin anda heran, bagaimana saya dapat terjun dalam dunia seperti itu. Baiklah, akan saya ceritakan masa lalu saya. Pada saat usia saya menginjak 16 tahun, kedua orangtua saya meninggal dalam kecelakaan. Saya sangat terpukul dengan kejadian itu. Pada saat itu saya sangat bingung dengan keadaan ini, karena saya tidak tahu harus kemana. Saya tidak punya keluarga lain selain keluarga saya sendiri, sementara saya adalah anak tunggal.

    Namun tidak lama kemudian, teman bisnis ayah saya, anggap namanya Pak Mori, berusia sekitar 50 tahun, datang menawarkan saya untuk tinggal di apartemennya dan beliau berjanji akan membiayai sekolah saya sampai saya lulus SMA. Dalam keadaan bingung, akhirnya saya menerima tawaran beliau. Saya lalu tinggal di apartemen beliau, hanya berdua dengannya.

    Beberapa bulan kemudian saya tinggal dengannya, tiba-tiba pada suatu malam, Pak Mori masuk ke dalam kamar saya. Saat itu saya baru saja masuk kamar dan belum sempat menguncinya. Saya kaget karena beliau tidak mengetuk kamar saya dulu, dan pada saat itu saya hanya mengenakan daster kuning polos yang tipis. Di dalamnya saya tidak mengenakan BH dan hanya mengenakan CD saja. Sejenak Pak Mori terkesiap melihat saya, namun beliau kemudian mendekati saya. Spontan saya memeluk bantal untuk menutupi dada saya.

    Pak Mori lalu berkata kepada saya, “Sally, tolong Bapak, Nak, istri Bapak sudah lama meninggal, Bapak sudah lama tidak dilayani. Bapak tidak minta macam-macam. Bapak hanya minta agar Sally bersedia melayani Bapak.”
    Wajahnya terlihat sayu dengan keringat di dahinya. Saya tidak tega melihatnya. Saya pikir beliau telah baik mau membiayai sekolah saya. Lagipula keperawanan saya telah hilang sejak saya masih kecil ketika jatuh dari sepeda.

    Pak Mori terus memandang dan menunggu jawaban saya, sedangkan saya tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian Pak Mori meraih bantal yang saya peluk untuk menutupi dada saya dan meletakkannya di tempat tidur. Kemudian beliau diam dan memandang saya.
    Melihat saya diam, beliau lalu berkata, “Kalau Nak Sally diam, Bapak rasa jawaban Sally ‘iya’.”
    Beliau masih memandangi saya. Tiba-tiba beliau meraih dan memeluk tubuh saya dan mengusap-usap punggung saya.
    “Terima kasih, Nak.” beliau berkata sambil menatap hangat pada saya.

    Setelah itu beliau mulai menciumi kening saya dan kedua pipi. Lalu menjulurkan lidah sambil mencium telinga dan bibir saya. Kubalas ciumannya, lidahnya bermain liar di dalam mulut saya, begitupun saya. Tangannya yang dari tadi memeluk punggung saya mulai turun mengelus-elus pantat dan meremasnya. Kemudian kepalanya turun ke leher saya, menciumi dada saya yang masih tertutup daster kuning. Saya mulai terangsang. Apalagi ketika mulutnya berhenti di puting saya yang hanya ditutupi daster kuning polos yang tipis itu. Beliau mengulum dan menggigit puting saya itu.

    “Uuh.. aahh.. Pak.. Uh..!” saya sudah tidak kuat lagi.
    Geli rasanya dada ini dipermainkan seperti itu oleh Pak Mori. Spontan saya membuka 4 kancing daster yang terletak di depan itu, dan terlihatlah kedua bukit kembar saya yang montok itu, berukuran 36B dengan puting berwarna pink gelap dan mencuat menantang ke wajah Pak Mori. Beliau langsung melumatnya, menggigit kecil, kemudian memasukkan semua ke dalam mulutnya. Ternyata mulut Pak Mori lebar juga, buktinya bukit dada saya yang 36B masuk semua ke dalam mulutnya.
    “Aduuh.. Pak, geli ah.. enaa..gh..!” saya meraung-raung keenakan.

    Pak Mori menurunkan daster terus ke bawah dan sambil menciumi perut saya yang rata karena sering sit-up itu. Tangan kirinya bergerak menurunkan daster, dan tangan kanannya mengelus-elus pantat dan paha saya yang mulus. Setelah daster turun semua, tangan kirinya mengangkat kaki kanan saya dan melipatnya ke atas tempat tidur. Lalu beliau berjongkok dan tangan kirinya membuka sebagian kain CD yang menutupi bukit kemaluan saya. Seketika itu langsung terlihatlah bukit kemaluan saya yang bulu-bulunya sedikit itu, sehingga beliau tidak perlu susah-susah menjilati kelentit saya.

    “Oohh.. Pak.. enaakk..!” kata saya sambil memegangi kepalanya.
    Saya tidak perduli lagi siapa dia. Pak Mori terus menjilati kelentit saya dan memasuki satu jari tangan kanannya ke dalam vagina, dan menggerakkannya keluar masuk. Saya betul-betul keenakkan. Saya menggerakkan pantat turun naik mengikuti gerakan jarinya itu. Tiba-tiba sesuatu meledak dalam diri saya.
    “Aaa..gh.. aku mau kelua.. ar..!” air kenikmatan saya membasahi jari dan mulutnya. Beliau menghisapnya habis.

    Kemudian yang tidak disangka, beliau merobek sebagian kain celana dalam saya yang menutupi bukit kemaluan saya dan kemudian membuka CD-nya. Terlihatlah senjatanya yang besar ditumbuhi bulu-bulu yang sangat tebal. Saya sudah tidak tahan lagi melihatnya.
    “Ooh.. masukkan, Pak, cepat Pak..!” kata saya sambil mengelus-elus bukit kemaluan saya yang telah basah itu.
    Ternyata Pak Mori pun sudah tidak kuat. Beliau langsung menghujamkan penisnya masuk ke dalam vagina saya.
    “Aaah.. sakiit..! Enaaggh..!” kata saya yang mulai merasa nyeri tapi sangat enak di bagian bawah itu.

    Pak Mori menaik-turunkan penisnya dengan cepat. Ternyata melakukan sambil berdiri enak juga. Kedua tangannya meremas-remas kedua payudara saya. Tangan saya pun tidak mau kalah dan meremas-remas kedua pantatnya. Tidak lama saya mendapat orgasme yang kedua, dan tidak lama kemudian beliau pun juga. Akhirnya kami tertidur berpelukan di tempat tidur. Keesokkan harinya, kami melakukannya lagi di kamar mandi. Kami masing-masing orgasme dua kali. Setelah itu saya pergi ke sekolah dan beliau pun pergi ke kantor.

    Sejak itu hidup saya berubah. Kami seperti selayaknya suami istri di dalam apartemen kami. Ternyata untuk orang seusianya, beliau masih sangat kuat melakukannya berjam-jam. Bahkan saya dilarangnya mengenakan baju bila di dalam apartemennya itu. Tapi saya selalu menggodanya dengan hanya mengenakan sehelai kain di tubuh. Misalnya, hari ini saya hanya memakai BH saja, sedangkan bagian tubuh yang lain polos mengoda. Lalu kemudian saya duduk di depannya dengan membuka lebar-lebar selangkangan, sehingga kemaluan saya menantang dirinya. Beliau selalu tidak tahan dan mengajak bermain lagi.

    Besok harinya saya hanya mengenakan CD saja yang berwarna hitam dan bahannya bolong-bolong, sehingga bulu kemaluan yang sedikit itu keluar dan klitoris yang berwarna pink itu juga terlihat bila saya mengangkang, sedangkan payudara saya bergelantungan dengan indahnya di dada. Bila seperti itu, beliau lalu memeluk dan menggendong saya ke tempat tidur sambil mulutnya mengulum payudara dan menarik-narik putingnya. Ini kami lakukan hampir tiap hari seperti selayaknya pengantin baru sampai saya lulus SMA. Namun Pak Mori ini seperti tidak pernah mati kekuatannya untuk melakukan hubungan seks dengan seorang gadis belia seperti saya, dan saya selalu dibuat puas olehnya.

    Suatu hari ketika saya baru selesai mandi, seperti biasa saya keluar dari kamar tanpa menggunakan busana, dan sambil mengeringkan rambut yang masih basah, saya pergi ke dapur untuk mengambil minum. Tanpa saya sadari, ternyata ada dua orang teman Pak Mori yang bertamu. Mereka berdua terlihat kaget melihat saya yang telanjang bulat itu. Begitu pun saya. Tapi rasa kaget saya tidak saya perlihatkan dan langsung saya pergi ke dapur cepat-cepat.

    Malam harinya ketika hendak tidur, Pak Mori berkata pada saya, “Sally, mau gak jadi model..?” tangannya mengelus-elus puting saya.
    “Model..? Model seperti di majalah-majalah itu..?” tanya saya.
    “Yah, tapi ini berbeda. Begini, teman-teman Bapak yang tadi itu berasal dari Singapore. Yang satu namanya Pak Ramen, yang satu lagi Pak Davis. Pak Ramen sebenarnya orang Indonesia, tapi tinggal di Singapore. Beliau adalah editor majalahnya, sedangkan Pak Davis adalah direkturnya.”

    “Jadi maksudnya majalah Singapore..?”
    “Yah begitu. Mereka berdua setelah melihatmu menjadi tertarik dan menawarimu menjadi model. Tapi kamu tidak perlu ke Singapore. Kamu cukup tinggal di Indonesia, karena studio fotonya ada di Indonesia.”
    “Tapi Sally malu, tadi Sally telanjang di depan mereka.”
    “Em.., begini Sally tidak perlu malu, karena.. eh.. majalah mereka adalah majalah porno.. eh tapi itu terserah Sally, mereka hanya menawari karena tertarik dengan Sally. Kalau Sally tidak mau, itu juga tidak apa-apa.”
    Saya mengerti. Mereka telah melihat tubuh saya dan mereka tertarik. Saya bingung sekali.

    “Honornya lumayan gede lho, Sal. Bapak tidak akan minta kok. Kalau Sally nanti mau, honornya tetap buat Sally, karena kan Sally yang bekerja. Makanya Bapak terserah Sally saja. Kalau mau dicoba saja.” lanjutnya.
    Saya mulai tertarik.
    “Sally harus datang kemana, Pak..?” beliau tersenyum dan memberitahu alamatnya.

    Keesokkan harinya saya datang ke studio foto itu. Tempatnya seperti rumah biasa, cukup besar dengan pagar tinggi yang menutupi rumah tersebut. Seperti bukan kantor atau studio foto. Lalu saya masuk dan bertanya pada resepsionist hendak bertemu dengan Pak Davis. Seseorang mengantar saya ke kantor Pak Davis. Pak Davis terseyum menyambut saya. Ternyata beliau seorang pemuda berusia 30 tahunan. Tidak begitu ganteng tapi di tubuhnya yang putih ditumbuhi bulu-bulu yang lebat. Terlihat dari tangan dan dadanya yang bidang. Namun senyumnya terlihat menarik.

    “Selamat siang, Sally, silakan duduk..!”
    Saya duduk di depan mejanya. Ia pun duduk.
    “Singkat saja, jadi kamu tertarik..?”
    “Iya, Pak.”
    “Jangan memanggilku Pak. Panggil aku Abang saja. Aku sebenarnya berasal dari Indonesia juga. Semua orang memanggilku Bang Davis.” saya tersenyum.
    “Oke, kita kembali ke pokok semula. Begini Sally, untuk menjadi model ada beberapa syarat. Yang pertama, kami harus mengedit tubuhmu dulu.”
    “Mengedit tubuhku..?”
    “Yah, kami harus tahu bagaimana tubuhmu, apa kekurangannya dan kelebihannya. Kekurangannya akan ditutupi, kelebihannya akan ditonjolkan. Jadi nanti bila difoto akan baik jadinya. Mengerti..?”
    Saya mengangguk.

    “Sekarang buka seluruh pakaianmu, aku akan memanggil editor kami, Bang Ramen.” Ia keluar dari ruangannya.
    Saya merasa kikuk. Tapi akhirnya saya buka baju satu persatu sampai tinggal BH dan CD. Tiba-tiba mesuklah Bang Ramen dan Bang Davis.
    “Lho, kok, CD dan BH-nya tidak dibuka..? Tidak perlu malu. Pekerjaanmu nanti tidak memerlukan baju. Kurasa, Pak Mori sudah menjelaskannya bukan..?”
    Saya mengangguk seperti orang bodoh. Lalu membuka CD dan BH saya. Saya memang tidak perlu malu, toh mereka pun sudah melihat saya telanjang bulat di apartemen Pak Mori.

    Setelah telanjang bulat, saya berdiri menantang. Mereka melihat saya tanpa berkedip. Saya tahu ‘adek-adek’ mereka sudah berdiri melihat saya. Tiba-tiba saya merasa percaya diri. Ini merupakan permainan yang menyenangkan. Lagipula saya senang menggoda Pak Mori. Mengapa saya tidak bisa menggoda mereka juga? Saya lalu melepas jepitan rambut dan terurailah rambut saya yang sangat lebat dan indah. Saya berdiri menggoda di depan mereka sambil memainkan sedikit rambut saya di dalam mulut. Bang Ramen mulai mendekat. Ia mengelus tangan saya, lalu pipi. Lalu ia memutari tubuh saya dan mengelus punggung dan pantat saya. Lalu tangannya mulai memegang payudara saya yang 36B itu beserta puting yang mencuat ke depan itu. Lalu ia berjongkok dan mengelus paha dan membuka selangkangan saya. Lalu ia berdiri lagi, tiba-tiba ia mencium leher saya.

    Tangannya meremas-remas kedua payudara saya. Saya mulai terangsang. Lalu tangan kirinya beralih ke selangkangan saya yang sudah mulai basah itu dan berhenti pada klitoris. Ia mengelus-elus klitoris saya. Tangan kanannya mengelus anus saya.
    “Uuhh.. eehh.. ahh..!” tidak sengaja saya meraung-raung, tanpa saya sadari ternyata Bang Davis telah ikutan menghisap puting saya dan tangan kanannya memegang puting yang satu lagi.
    Tangan kiri Bang Ramen dimasukkan ke dalam vagina saya dan bergerak keluar masuk. Kami melakukannya sambil berdiri seperti ketika pertama kali saya melakukannya dengan Pak Mori. Saya benar-benar terangsang.

    Bang Ramen mencium bibir saya dan memainkan lidahnya di mulut saya. Erangan saya tertahan di dalam mulutnya. Lalu Bang Ramen berjongkok dan mencium klitoris dan memainkan lidahnya di sana, namun jarinya masih bermain di vagina. Posisi Bang Ramen digantikan oleh Bang Davis yang mencium dan melumat-lumat bibir saya. Tiba-tiba saya merasa ada yang keluar. Walaupun erangan saya tertahan oleh bibir Bang Davis, tapi mereka tahu bahwa saya orgasme pertama kali dari getaran tubuh saya.

    Lalu Bang Ramen membuka celananya, juga Bang Davis. Penis Bang Ramen sangat besar dan hitam. Bang Davis pun juga besar tapi putih. Masih dalam posisi berdiri, Bang Ramen memasukkan penisnya ke dalam anus saya. Rasanya sakit sekali. Saya mengerang kesakitan, namun tiba-tiba Bang Davis memasukkan penisnya ke vagina. Rintih saya berubah menjadi keenakan. Mereka berdua memainkan penis mereka keluar masuk anus dan vagina saya. Rasanya enak sekali disetubuhi dua pria sekaligus. Permainan kami cukup lama.

    Saya sudah orgasme tiga kali ketika mereka berdua orgasme untuk pertama kalinya. Akhirnya mereka mencabut penis mereka dan merebahkan tubuh mereka di bangku sofa. Sedangkan saya bersenderan pada tembok dan memejamkan mata. Saya merasa lemas sekali melayani dua pria sekaligus. Tiba-tiba Bang Davis memegang bahu saya.
    “Kamu diterima, Sally..!”
    Saya tadinya hampir marah karena untuk diterima saya harus melayani mereka berdua terlebih dahulu. Tapi ketika mengingat kenikmatan yang baru saja saya terima, saya dapat menahan amarah.

    Lalu hanya dengan mengenakan BH saja, saya dibawa Bang Ramen ke sebuah ruangan yang berisi semacam bar di situ. Di dalamnya terlihat banyak wanita yang tidak menggunakan baju sama sekali. Ruangan itu ternyata jadi satu dengan studio fotonya, sehingga model-model yang merasa haus dapat langsung memesan minum di situ. Saya disuruh duduk di bangku bar yang tinggi dan disuruh mengisi lembaran formulir dan lembaran kerjasama. Lalu Bang Ramen meninggalkan saya sendiri di situ.

    Ketika saya sedang mengisinya, seseorang mencolek saya dari belakang. Ketika saya menoleh, terlihat seorang pemuda memandang saya sambil tersenyum. Tanpa basa basi lagi, pemuda tadi mendekatkan wajahnya ke vagina saya dan menjilat klitoris saya. Saya kaget dan ingin menghindar. Tapi bangku bar yang tinggi yang membuat saya kesulitan menapakkan kaki saya ke lantai, sehingga membuat selangkangan saya yang tanpa CD itu terbuka lebar membuat saya kesusahan untuk turun. Pemuda itu tetap menjilati selangkangan saya. Vagina saya yang masih merasa geli akibat serangan Bang Ramen tadi akhirnya basah lagi dan saya mulai merasa keenakan.

    Tidak lama saya orgasme lagi di tempat duduk bar itu, sehingga tempat duduk yang terbuat dari kulit itu menjadi basah oleh cairan kenikmatan saya itu.
    “Salam kenal, Mbak. Saya Roy, model pria di sini. Mbak namanya siapa?” tanyanya kemudian.
    “Sally” kata saya lemas.
    “Nanti kita akan selalu ketemu, dan kita pasti akan melakukannya lagi.”
    Saya tidak sanggup berkata apa-apa lagi dan mulai mengisi formulir itu lagi.

    Tidak lama Bang Ramen datang dan mengambil formulir yang telah saya isi itu. Ia menunjukkan honor saya dan pekerjaan saya. Untuk pertama kali pada hari pertama itu saya difoto bugil di depan banyak orang. Ternyata inilah pekerjaan baru saya. Menyenangkan sih, asal tidak hamil saja. Karena ketika difoto berpasangan, tidak jarang kami menyatukan alat kelamin kami, sehingga fotonya lebih bagus dan tidak terlihat kaku.

    Kadang-kadang saya juga main dengan Bang Ramen atau Bang Davis atau kedua-duanya. Namun di rumah saya tetap menjadi ‘istri’ Pak Mori. Itulah pengalaman saya. Foto-foto saya banyak dipampang di majalah porno di Singapore, dan tentu saja tidak dijual bebas. Hanya golongan tertentu yang menerimanya.

  • Cerita Bokep Bercinta Dengan Tunangan Orang – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Bokep Bercinta Dengan Tunangan Orang – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1404 views

    Perawanku – Namaku Erick, tentunya bukan nama asli dong. Aku tinggal di suatu kota yang kebetulan sering dijuluki sebagai kota kembang pengalamanku ini terjadi mungkin kira-kira 2 tahun yang lalu. Sebut saja Indi (bukan nama sebenarnya), dia adalah tunangan temanku yang bernama Edi (bukan nama asli) yang tinggal di Jakarta, yang mana pada waktu itu Edi harus keluar kota untuk keperluan bisnisnya.

    Oh ya, Edi ini punya adik laki-laki yang bernama Deni, dimana adiknya itu teman mainku juga. Kalau tidak salah, malam itu adalah malam minggu, kebetulan pada waktu itu aku lagi bersiap-siap untuk keluar. Tiba-tiba telpon di rumahku berbunyi, ternyata dari Deni yang mau pinjam motorku untuk menjemput temannya di stasiun kereta api. Dia juga bilang nitip sebentar tunangan kakaknya, karena di rumah lagi tidak ada siapa-siapa. Aku tidak bisa menolak, lagi pula aku ingin tahu tunangan temanku itu seperti bagaimana rupanya.

    Tidak lama kemudian Deni datang, karena rumahnya memang tidak begitu jauh dari rumahku dan langsung menuju ke kamarku.

    “Hei Rick..! Aku langsung pergi nih.. mana kuncinya..?” kata Deni.

    “Tuh.., di atas meja belajar.” kataku, padahal dalam hati aku kesal juga bisa batal deh acaraku.

    “Oh ya Rick.., kenalin nih tunangan kakakku. Aku nitip sebentar ya, soalnya tadi di rumah nggak ada siapa-siapa, jadinya aku ajak dulu kesini. Bentar kok Rick..,” kata Deni sambil tertawa kecil.

    “Erick..,” kataku sambil menyodorkan tanganku.

    “Indi..,” katanya sambil tersenyum.

    “Busyeett..! Senyumannya..!” kataku dalam hati. Jantungku langsung berdebar- debar ketika berjabatan tangan dengannya. Bibirnya sensual sekali, kulitnya putih, payudaranya lumayan besar, matanya, hidungnya, pokoknya, wahh..! Akibatnya pikiran kotorku mulai keluar.

    “Heh..! Kok malah bengong Rick..!” kata Deni sambil menepuk pundakku.

    “Eh.. oh.. kenapa Den..?” kaget juga aku.

    “Rick, aku pergi dulu ya..! Ooh ya Ndi.., kalo si Erick macem-macem, teriak aja..!” ucap Deni sambil langsung pergi. Indi hanya tersenyum saja. “Sialan lu Den..!” gerutuku dalam hati. Seperginya Deni, aku jadi seperti orang bingung saja, serba salah dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Memang pada dasarnya aku ini sifatnya agak pemalu, tapi kupaksakan juga akhirnya.

    “Mo minum apa Ndi..?” kataku melepas rasa maluku.

    “Apa aja deh Rick. Asal jangan ngasih racun.” katanya sambil tersenyum.

    “Bisa juga bercanda nih cewek, aku kasih obat perangsang baru tau..!” kataku dalam hati sambil pergi untuk mengambil beberapa minuman kaleng di dalam kulkas. Akhirnya kami mengobrol tidak menentu, sampai dia menceritakan kalau dia lagi kesal sekali sama Edi tunangannya itu, pasalnya dia itu sama sekali tidak tahu kalau Edi pergi keluar kota. Sudah jauh-jauh datang ke Bandung, nyatanya orang yang dituju lagi pergi, padahal sebelumnya Edi bilang bahwa dia tidak akan kemana-mana.

    “Udah deh Ndi.., mungkin rencananya itu diluar dugaan.., jadi Kamu harus ngerti dong..!” kataku sok bijaksana.

    “Kalo sekali sih nggak apa Rick, tapi ini udah yang keberapa kalinya, Aku kadang suka curiga, jangan-jangan Dia punya cewek lain..!” ucap Indi dengan nada kesal. “Heh.., jangan nuduh dulu Ndi, siapa tau dugaan Kamu salah,” kataku.

    “Tau ah.., jadi bingung Aku Rick, udah deh, nggak usah ngomongin Dia lagi..!” potong Indi.

    “Terus mau ngomong apa nih..?” kataku polos. Indi tersenyum mendengar ucapanku. “Kamu udah punya pacar Rick..?” tanya Indi.

    “Eh, belom.. nggak laku Ndi.. mana ada yang mau sama Aku..?” jawabku sedikit berbohong.

    “Ah bohong Kamu Rick..!” ucap Indi sambil mencubit lenganku. Seerr..! Tiba- tiba aliran darahku seperti melaju dengan cepat, otomatis adikku berdiri perlahan- lahan, aku jadi salah tingkah. Sepertinya si Indi melihat perubahan yang terjadi pada diriku, aku langsung pura-pura mau mengambil minum lagi, karena memang minumanku sudah habis, tetapi dia langsung menarik tanganku.

    “Ada apa Ndi..? Minumannya sudah habis juga..?” kataku pura-pura bodoh.

    “Rick, Kamu mau nolongin Aku..?” ucap Indi seperti memelas.

    “Iyaa.., ada apa Ndi..?” jawabku.

    “Aku.., Aku.. pengen bercinta Rick..?” pinta Indi. “Hah..!” kaget juga aku mendengarnya, bagai petir di siang hari, bayangkan saja, baru juga satu jam yang lalu kami berkenalan, tetapi dia sudah mengucapkan hal seperti itu kepadaku.

    “Ka.., Kamu..?” ujarku terbata-bata. Belum juga kusempat meneruskan kata- kataku, telunjuknya langsung ditempelkan ke bibirku, kemudian dia membelai pipiku, kemudian dengan lembut dia juga mencium bibirku. Aku hanya bisa diam saja mendapat perlakuan seperti itu. Walaupun ini mungkin bukan yang pertama kalinya bagiku, namun kalau yang seperti ini aku baru yang pertama kalinya merasakan dengan orang yang baru kukenal.

    Begitu lembut dia mencium bibirku, kemudian dia berbisik kepadaku, “Aku pengen bercinta sama Kamu, Rick..! Puasin Aku Rick..!” Lalu dia mulai mencium telinganku, kemudian leherku, “Aahh..!” aku mendesah. Mendapat perlakuan seperti itu, gejolakku akhirnya bangkit juga. Begitu lembut sekali dia mencium sekitar leherku, kemudian dia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku. Akhirnya ciumannya kubalas juga, gelombang nafasnya mulai tidak beraturan. Cukup lama juga kami berciuman, kemudian kulepaskan ciumannya, kemudian kujilat telinganya, dan menelusuri lehernya yang putih bak pualam. Ia mendesah kenikmatan, “Aahh Rick..!” Mendengar desahannya, aku semakin bernafsu, tanganku mulai menjalar ke belakang, ke dalam t- shirt-nya.

    Kemudian kuarahkan menuju ke pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu terlepas. Kemudian aku mencium bibirnya lagi, kali ini ciumannya sudah mulai agak beringas, mungkin karena nafsu yang sudah mencapai ubun- ubun, lidahku disedotnya sampai terasa sakit, tetapi sakitnya sakit nikmat. “Rick.., buka dong bajunya..!” katanya manja.

    “Bukain dong Ndi..,” kataku. Sambil menciumiku, Indi membuka satu persatu kancing kemeja, kemudian kaos dalamku, kemudian dia lemparkan ke samping tempat tidur. Dia langsung mencium leherku, terus ke arah puting susuku. Aku hanya bisa mendesah karena nikmatnya, “Akhh.., Ndi.” Kemudian Indi mulai membuka sabukku dan celanaku dibukanya juga. Akhirnya tinggal celana dalam saja. Dia tersenyum ketika melihat kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas.

    Indi melihat wajahku sebentar, kemudian dia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar itu. Dengan perlahan dia turunkan celana dalamku, kemudian dia lemparkan seenaknya. Dengan penuh nafsu dia mulai menjilati cairang bening yang keluar dari kemaluanku, rasanya nikmat sekali. Setelah puas menjilati, kemudian dia mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.

    “Okhh.. nikmat sekali,” kataku dalam hati, sepertinya kemaluanku terasa disedot-sedot. Indi sangat menikmatinya, sekali- sekali dia gigit kemaluanku.

    “Auwww.., sakit dong Ndi..!” kataku sambil agak meringis. Indi seperti tidak mendengar ucapanku, dia masih tetap saja memaju- mundurkan kepalanya. Mendapat perlakuannya, akhirnya aku tidak kuat juga, aku sudah tidak kuat lagi menahannya, “Ndi, Aku mau keluar.. akhh..!” Indi cuek saja, dia malah menyedot batang kemaluanku lebih keras lagi, hingga akhirnya,

    “Croott.. croott..!” Aku menyemburkan lahar panasku ke dalam mulut Indi. Dia menelan semua cairan spermaku, terasa agak ngilu juga tetapi nikmat.

    Setelah cairannya benar-benar bersih, Indi kemudian berdiri, kemudian dia membuka semua pakaiannya sendiri, sampai akhirnya dia telanjang bulat. Kemudian dia menghampiriku, menciumi bibirku.

    “Puasin Aku Rick..!” katanya sambil memeluk tubuhku, kemudian dia menuju tempat tidur. Sampai disana dia tidur telentang. Aku lalu mendekatinya, kutindih tubuhnya yang elok, kuciumi bibirnya, kemudian kujilati belakang telinga kirinya. Dia mendesah keenakan, “Aahh..!” Mendengar desahannya, aku tambah bernafsu, kemudian lidahku mulai menjalar ke payudaranya. Kujilati putingnya yang sebelah kiri, sedangkan tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kiri, sambil kadang kupelintir putingnya.

    “Okkhh..! Erick sayang, terus Rick..! Okhh..!” desahnya mulai tidak menentu. Puas dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, kemudian kujilati pusarnya, jilatanku makin turun ke bawah. Kujilati sekitar pangkal pahanya, Indi mulai melenguh hebat, tangan kananku mulai mengelus bukit kemaluannya, lalu kumasukkan, mencari sesuatu yang mungkin kata orang itu adalah klitoris. Indi semakin melenguh hebat, dia menggelinjang bak ikan yang kehabisan air.

    Kemudian aku mulai menjilati bibir kemaluannya, kukuakkan sedikit bibir kemaluannya, terlihat jelas sekali apa yang namanya klitoris, dengan agak sedikit menahan nafas, kusedot klitorisnya.

    “Aakkhh.. Rick..,” Indi menjerit agak keras, rupanya dia sudah orgasme, karena aku merasakan cairan yang menyemprot hidungku, kaget juga aku. Mungkin ini pengalaman pertamaku menjilati kemaluan wanita, karena sebelumnya aku tidak pernah. Aku masih saja menjilati dan menyedot klitorisnya.

    “Rick..! Masukin Rick..! Masukin..!” pinta dia dengan wajah memerah menahan nafsu. Aku yang dari tadi memang sudah menahan nafsu, lalu bangkit dan mengarahkan senjataku ke mulut kemaluannya, kugesek-gesekkan dulu di sekitar bibir kemaluannya.

    “Udah dong Rick..! Cepet masukin..!” katanya manja.

    “Hmm.., rupanya ni cewek nggak sabaran banget.” kataku dalam hati. Kemudian kutarik tubuhnya ke bawah, sehingga kakinya menjuntai ke lantai, terlihat kemaluannya yang menyembul. Pahanya kulebarkan sedikit, kemudian kuarahkan kemaluanku ke arah liang senggama yang merah merekah. Perlahan tapi pasti kudorong tubuhku.

    “Bless..!” akhirnya kemaluanku terbenam di dalam liang kemaluan Indri.

    “Aaakkhh Rick..!” desah Indi. Kaget juga dia karena sentakan kemaluanku yang langsung menerobos kemaluan Indi. Aku mulai mengerakkan tubuhku, makin lama makin cepat, kadang- kadang sambil meremas- remas kedua bukit kembarnya. Kemudian kubungkukkan badanku, lalu kuhisap puting susunya.

    “Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!” erang Indi sambil tangannya memegang kedua pipiku. Aku masih saja menggejot tubuhku, tiba- tiba tubuh Indi mengejang, “Aaakkhh.. Eriicckk..!” Ternyata Indi sudah mencapai puncaknya duluan. “Aku udah keluar duluan Sayang..!” kata Indi.

    “Aku masih lama Ndi..,” kataku sambil masih menggenjot tubuhku. Kemudian kuangkat tubuh Indi ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki Indi melingkar di pinggangku. Aku menggenjot tubuhku, diikuti goyangan pantat Indi.

    “Aakkhh Ndi.., punya Kamu enak sekali.” kataku memuji, Indi hanya tersenyum saja. Aku juga heran, kenapa aku bisa lama juga keluarnya. Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat, kami masih mengayuh bersama menuju puncak kenikmatan. Akhirnya aku tidak kuat juga menahan kenikmatan ini.

    “Aahh Ndi.., Aku hampir keluar..,” kataku agak terbata-bata.

    “Aku juga Rick..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..!” kata Indi sambil menggoyang pantatnya yang bahenol itu. Goyangan pantat Indi semakin liar. Aku pun tidak kalah sama halnya dengan Indi, frekuensi genjotanku makin kupercepat, sampai pada akhirnya, “Aaakkhh.., Ericckk..!” jerit Indi sambil menancapkan kukunya ke pundakku.

    “Aakhh, Indii.., Aku sayang Kamuu..!” erangku sambil mendekap tubuh Indi. Kami terdiam beberap saat, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon.

    “Kamu hebat sekali Rick..!” puji Indi.

    “Kamu juga Ndi..!” pujiku juga setelah agak lama kami berpelukan. Kemudian kami cepat- cepat memakai pakain kami kembali karena takut adik tunangannya Indi keburu datang.

  • Cerita Sex Perawatanku Untuk Om Hery – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Perawatanku Untuk Om Hery – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1292 views

    Perawanku – Perkenalkan namaku Caca, saat ini usiaku 27 tahun, aku bekerja disalah satu perusahaan telekomunikasi. Aku akan menceritakan kejadian yang aku alami sekitar 5 tahun yang lalu waktu aku masih kuliah ke dalam cerita seks terbaru kurelakan perawanku padanya.

    Waktu itu usiaku baru 22 tahun, dan aku masih kuliah dikota B. Karena aku bukan asli kota B maka aku terpaksa ngekos. Setelah aku mencari informasi dari kawan-kawan yang baru aku kenal dikampus, aku dikasih tau tempat kos-kosan yang katanya bebas dan nyaman. Dan segeralah aku menuju tempat kos-kosan itu. sesampainya disana aku aku melihat sebuah rumah besar, terlihat juga muda-mudi seusiaanku keluar masuk kos-kosan tersebut.

    Setelah aku bertanya salah seorang perempuan yang hendak keluar kos, aku diajak masuk dan diantarkan ketemu sama yang punya kos. Sampai didalam kos aku disuruh menunggu sejenak, dan tak berapa lama setelah aku menunggu, akhirnya datanglah seorang lelaki setengah baya sekitar 40 tahunan dengan pakaian yang rapi dan juga wajah yang ganteng. Setelah beberapa lama membicarakan tentang harga kos dan juga ketentuan-ketentuan kos akhirnya terjadi kesepakatan dan hari itu juga aku ngekos disitu.

    Singkat cerita, Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. Jendela kamarku yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang lelaki setengah baya yang sering kukagumi. Memang usiaku waktu itu baru menginjak dua puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku dan sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai lelaki yang jauh di atas usiaku.

    Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihatku dari luar sana. Om Hery mengenakan kaos singlet dan celana pendek, dari pangkal lengannya terlihat seburat ototnya yang masih kecang. Hari memang masih pagi sekitar jam 9:00, kawan sekamar kostku telah berangkat sejak jam 6:00 tadi pagi demikian pula penghuni rumah lainnya, temasuk Tante Hery istrinya yang karyawati perusahaan perbankan.

    Memang Om Hery sejak 5 bulan terakhir terkena PHK dengan pesangon yang konon cukup besar, karena penciutan perusahaannya. Sehingga kegiatannya lebih banyak di rumah. Bahkan tak jarang dia yang menyiapkan sarapan pagi untuk kami semua anak kost-nya. Yaitu roti dan selai disertai susu panas. Kedua anaknya sudah kuliah di luar kota. Kami anak kost yang terdiri dari 6 orang mahasiswi sangat akrab dengan induk semang. Mereka memperlakukan kami seperti anaknya. Walaupun biaya indekost-nya tidak terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah sendiri.

    Om Hery telah selesai mengurus tamannya, ia segera hilang dari pemandanganku, ah seandainya dia ke kamarku dan mau memijitku, aku pasti akan senang, aku lebih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur sampai memijit-mijit badanku. Ah.. andaikan Om Hery yang melakukannya.

    Kupejamkan mataku, kunikmati lamunanku sampai kudengar suara siulan dan suara air dari kamar mandi. Pasti Om Hery sedang mandi, kubayangkan badannya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunan, oh indahnya. Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah terserak di sampingku.

    “Masuk..!” kataku.

    Tak berapa lama kulihat Om Hery sudah berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi. Senyumnya mengambang

    “Bagaimana Caca? Ada kemajuan..?” dia duduk di pinggir ranjangku, tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah. Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku dan mulai memijit-mijit.

    “Caca mau dibuatkan susu panas?” tanyanya.

    “Terima kasih Om, Caca sudah sarapan tadi,” balasku.

    “Enak dipijit seperti ini?” aku mengangguk. Dia masih memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku. Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku menyukai pijitannya yang lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan gairahku. Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku, sehingga betis dan pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan ternyata dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha,
    aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu.

    “Caca kakimu mulus sekali ya.”

    “Ah.. Om bisa aja, kan kulit Tante lebih mulus lagi,” balasku sekenanya.

    Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, gairahku makin lama makin bangkit.

    “Caca, Om jadi terangsang, gimana nih?” suaranya terdengar kalem tanpa emosi.

    “Jangan Om, nanti Tante marah..”

    Mulutku menolak tapi wajah dan badanku bekata lain, dan aku yakin Om Hery sebagai lelaki sudah matang dapat membaca bahasa badanku. Aku menggeCacajang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat kemaluanku yang terbungkus celana dalam. Dan… astaga! ternyata di balik baju mandinya Om Hery tidak mengenakan celana dalam sehingga kemaluannya yang membesar dan tegak, keluar belahan baju mandinya tanpa disadarinya. Nafasku sesak melihat benda yang berdiri keras penuh dengan tonjolan otot di sekeliling dan kepala yang licin mengkilat.

    Ingin rasanya aku memegang dan mengelusnya. Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih mengalahkan nafsuku. Om Hery membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah. Separuh badannya sudah menindih badanku, kemaluannya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku. Dia meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku.

    Tanpa canggung lagi kurengkuh badannya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut. Dadaku berdesir enak sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik dasterku yang tanpa BH, remasan jarinya sangat ahli, kadang pentilku dipelintir sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa. Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku kecewa, tapi dia tersenyum dibelainya wajahku.

    “Caca kau cantik sekali..” dia memujaku.

    “Aku ingin menyebadanimu, tapi apakah kamu masih virgin..?” aku mengangguk lemah.

    Memang aku masih virgin, walaupun aku pernah “petting” dengan kakak iparku sampai kami klimaks tapi sampai waktu ini aku belum pernah melakukan persebadanan. dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia terlalu alim untuk melakukan itu. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini terpenuhi dengan masturbasi, dengan khayalan yang indah. Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku dan yang kedua adalah Om Hery induk semangku, yang sekarang setengah menindih badanku.

    Sebenarnya andaikata dia tidak menanyakan soal kevirginan, pasti aku tak dapat menolak jika ia menyebadaniku, karena dorongan gairahku kurasakan melebihi gairahnya. Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak menggebu, dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang, lembut dan sabar. Justru aku lah yang kurasakan meledak-ledak.

    “Bagaimana Caca? kita teruskan?” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak mampu menjawab.

    Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tak ingin virginku hilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapannya.

    “Om… pakai tangan saja,” bisikku kecewa.

    Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh badannya mengkilat karena keringat, gagang kemaluannya panjang dan besar berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi. Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat kemaluanku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, klitorisku terasa sudah membesar dan memerah, di dalam lubang kemaluanku telah banjir oleh lendir yang siap melumasi setiap barang yang akan masuk.

    Om Hery membungkuk dan mulai menjilat dinding kiri dan kanan kemaluanku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah klitoris, kupegang kepalanya dan aku mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas klitorisku yang makin membengkak. Karena kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba Om Hery melakukan sedotan kecil di klitoris, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kemaluan sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali.

    “Om… aduh.. Om… Caca mau keluar….” Kuangkat tinggi-tinggi pantatku, aku sudah siap untuk berklimaks, tapi pada waktu yang tepat dia melepaskan ciumannya dari kemaluan. Dia menarikku bangun dan menyorongkan kemaluannya yang kokoh itu ke mulutku.

    ” Gantian ya Caca.. aku ingin kau isap kemaluanku.” Kutangkap kemaluannya, terasa penuh dan keras dalam genggamanku.

    Om Hery sudah terlentang dan posisiku membungkuk siap untuk mengulum kemaluannya. Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa kali menonton dalam film biru. Tetapi baru kali inilah aku melakukannya. Gairahku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kemaluannya dengan lidahku dari pangkal sampai ke ujung kemaluannya yang mengkilat berkali-kali.

    “Ahhh… Enak sekali Caca…” dia berdesis.

    Kemudian kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kemaluannya kuelus dengan jariku. Suara desahan Om Hery membuatku tidak tahan menahan gairah. Kusudahi permainan di kemaluannya, tiba-tiba aku sudah setengah jongkok di atas badannya, kemaluannya persis di depan lubang kemaluanku.

    “Om, Caca masukin dikit ya Om, Caca pengen sekali.” Dia hanya tersenyum.

    “Hati-hati ya… jangan terlalu dalam…” Aku sudah tidak lagi mendengar kata-katanya.

    Kupegang kemaluannya, kutempelkan pada bibir kemaluanku, kusapu-sapukan sebentar di klitoris dan bibir bawah, dan… oh, ketika kepala kemaluanya kumasukkan ke dalam lubang, aku hampir terbang. Beberapa detik aku tidak berani bergerak tanganku masih memegangi kemaluannya, ujung kemaluannya masih menancap dalam lubang kemaluanku. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam bibir bawahku, aku tidak yakin apakah kedutan berasal dariku atau darinya.

    Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kemaluannya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan pangkal klitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam kenikmatan makin dalam, separuh gagang kemaluannya sudah melesak dalam kemaluanku. Kukocokkan kemaluannya naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yang sering aku dengar dari kawanku ketika kevirginannya hilang, padahal sudah separuh. Kujepit kemaluannya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali berulang-ulang.

    “Oh.. Caca kau hebat, jepitanmu nikmat sekali.” Kudengar Om Hery mendesis-desis, payudaraku diremas-remas dan membuatku merintih-rintih ketika dalam jepitanku itu.

    Dia mengocokkan kemaluannya dari bawah. Aku merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya kehilangan kontrolku. Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga kemaluan Om Hery sudah utuh masuk ke kemaluanku, tidak ada rasa sakit, yang ada adalah kenikmatan yang meledak-ledak.Dari posisi duduk, kurubuhkan badanku di atas badannya, payudaraku menempel, perutku merekat pada perutnya. Kudekap Om Hery erat-erat.

    Tangan kiri Om Hery mendekap punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap bokongku dan anusku. Aku makin kenikmatan. Sambil merintih-rintih kukocok dan kugoyang pinggulku, sedang kurasakan benda padat kenyal dan besar menyodok-nyodok dari bawah.

    Tiba-tiba aku tidak tahan lagi, kedutan tadinya kecil makin keras dan akhirnya meledak.

    “Ahhh…” Kutekan kemaluanku ke kemaluannya, kedutannya keras sekali, nikmat sekali. Dan hampir bersamaan dari dalam kemaluan terasa cairan hangat, menyemprot dinding rahimku.

    “Ooohhh…” Om Hery juga orgasme pada waktu yang bersamaan. Beberapa menit aku masih berada di atasnya, dan kemaluannya masih memenuhi kemaluanku.

    Kurasakan kemaluanku masih berkedut dan makin lemah. Tapi kemaluanku masih menyebarkan kenikmatan. Pagi itu kevirginanku hilang tanpa darah dan tanpa rasa sakit. Aku tidak menyesal.

  • Cerita Sex Awal Aku Tidak Ingin Tapi Merelakan Diperkosa – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Awal Aku Tidak Ingin Tapi Merelakan Diperkosa – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1480 views

    Perawanku – Aqu adalah wanita berumur 25 tahun, sekarang aqu tinggal sendirian di rumahku yg terletak di salah satu komplek yg disebut sebagian orang sebagai komplek orang berduit di wilayah Jakarta. Aqu adalah janda tanpa anak, suamiku telah meninggal enam bulan yg lalu karena kecelakaan.Saat itu usia perkawinan kami baru menginjak tahun kedua. Rumah yg kutempati ini adalah hadiah perkawinan untukku, suamiku membeli rumah ini atas namaqu. “Sebagai bukti ketulusan saygku padamu” katanya.

    Rumah-rumah di komplekku terbilang saling berjauhan karena masing-masing rumah memiliki pekarangan yg luas. Hidup di Jakarta menyebabkan aqu juga tak begitu mengenal tetanggaqu. Kami masing-masing memiliki kehidupan sendiri-sendiri. Sering aqu merasa kesepian tinggal sendiri di rumah ini, tapi aqu tak mau menggunakan jasa pramuwisma, aqu ingin mengerjakan pekerjaan rumahku sendiri. Alasanku pada mama sih biar aqu ada kesibukan di rumah, rasanya lebih enjoy kalau semua dikerjakan sendiri. Malam itu aqu pulang agak larut karena baru pulang dari acara ulang tahun kawanku. Setelah mengunci pintu depan aqu mencari-cari kontak lampu karena suasana rumahku masih gelap. Aqu berangkat dari tadi siang untuk bantu-bantu di acara ulang tahun tersebut. Begitu lampu menyala, aqu langsung menuju kamarku untuk mengganti baju yg kotor. Aqu melepaskan seluruh pakaianku lalu menyimpan baju kotorku di keranjang yg memang kusediakan di kamar untuk pakaian kotor. Sungguh aqu sekarang telanjang bulat. Aqu merasa sendiri di rumahku sehingga aqu merasa bebas walaupun ke ruang tengah atau ke dapur dalam keadaan telanjang.

    Aqu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Selesai mandi rasanya tubuhku terasa segar. Kemudian duduk santai menonton TV di ruang tengah sembari minum susu hangat. Aqu hanya melilitkan handuk pada tubuhku, sembari mengeringkan rambutku dgn kipas angin aqu buka channel TV sana-sini. Acaranya tak ada yg menarik hatiku. Iseng-iseng aqu menonton film BF koleksi suamiku. Aqu pernah protes padanya karena dia menonton film begituan. Dia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia mencari style bercinta untukku. Di film itu pria bule sedang mencumbu seorang wanita asia yg kelihatannya begitu menikmati cumbuan dari pri bule. Aqu sedikit terangsang melihat adegan itu, seandainya suamiku masih ada.

    Aqu melepaskan handuk yg melilit tubuhku, lalu mengelus-elus buah dadaqu sendiri dgn lembut. Buah dadaqu memang tak begitu besar, tapi suamiku selalu memujiku dgn sebutan montok. Untuk urusan mengurus tubuh, aqu memang agak telaten. Karena bagiku kecantikan wanita dan kemulusan tubuh itu adalah harga mati. Aqu tak menyadari sama sekali kalau ada sepasang mata yg memperhatikan kegiatanku Kuelus-elus buah dadaqu dgn lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aqu ingin berlama-lama, mataqupun tak terasa mulai sayu merem melek merasakan rangsangan.

    Kali ini bukan lagi belaian yg kulaqukan, tapi aqu sudah mulai melaqukan remasan ke buah dadaqu. Kupilin-pilin puting susuku dgn menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya. Tanganku perlahan-lahan turun mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir kemaluanqu, aqu pun merasakan darah yg mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

    Aqu terangsang sekali, lubang kemaluanqu sudah dibanjiri oleh lendir yg keluar membasahi bibir kemaluanqu. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dgn jariku sendiri hingga aqu pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yg semakin menggebu. Tubuhku melengkung merasakan kenikmatan, kukangkangkan pahaqu semakin lebar. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir kemaluanqu sembari menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku.

    Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan kemaluanqu. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk lubang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Lubang kemaluanqu sudah benar-benar basah oleh lendir yg licin hingga dgn mudahnya menyeruak masuk ke dalam lubang kemaluanqu. Kini jari tangan kiriku sudah tak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku. Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk lubang kemaluanqu. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding kemaluanqu bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh G-spot, punggung dan kepalaqu jadi tersandar kuat pada sofa di ruang tengah, seakan-akan tubuhku melayg-layg dgn kenikmatan tiada tara.

    Aqu sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yg rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aqu akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam kemaluanqu pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yg segera tiba, kurasakan kedutan bibir kemaluanqu yg tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yg masih berada di dalam lubang senggamaqu.
    Bersamaan dgn itu aqu merasakan sesekali ada semburan dari dalam yg keluar membasahi dinding kemaluanqu. Aqu serasa sedang kencing namun yg mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan maniku yg mengalir deras.

    “AHH……..” aqu terpekik, lalu tubuhku bergetar hebat. Setelah beberapa detik baru terasa tubuhku seperti lemas sekali. Mataqu terpejam sembari menikmati rasa indah yg menjalar di sekujur tubuhku, tiba-tiba tersa ada benda dingin menempel di leherku. Mataqu sedikit terbuka, lalu…..
    ” Diam atau lehermu akan terluka.” Suara seorang laki-laki terdengar mengejutkanku. Jantungku rasanya hampir berhenti menyadari ada pria yg menempelkan pisau ke leherku, dan aqu dalam keadaan telanjang……..

    Aqu terdiam tak berdaya ketika dia berusaha mengikat tanganku. Aqu taqut kalau dia merasa terancam, maka dia akan membunuhku. Matanya jelalatan melihat tubuhku yg tak tertutup sehelai kain. Terbersit penyesalan dalam hatiku, kenapa aqu sangat gegabah. Bagaimana dia masuk ke dalam rumah ini, dan apa yg akan mereka laqukan. Segala macam perasaan dalam diriku saat itu.
    “He.. he.. he… cantik, ijinkan aqu untuk membantumu menyelesaikan hasrat terpendam dalam dirimu.” Lelaki itu duduk disampingku.
    “Nah cantik…. Sekarang Abang akan memuaskanmu.” Laki-laki yg memanggil dirinya Abang kemudian dgn kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku. Antara taqut dan marah, aqu masih berontak dan berusaha melawan. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, namun.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.

    Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku, dan usianya yg aqu rasa tak jauh beda dgn usia suamiku disertai dgn otot-otot lengannya yg nampak gempal saat menahan tubuhku yg terus berontak.
    Dia lalu menyeretku menuju ke kamar tidurku. Aqu setengah dibantingkannya ke ranjang. Dan aqu benar-benar terbanting. Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu. Aqu meraung, menangis dan berteriak sejadi-jadinya, tapi hanya terdengar gumaman dari mulutku karena mereka membekap mulutku. hingga akhirnya, sehingga aqu menyadari tak ada gunanya lagi berontak maupun berteriak. Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha menenangkan aqu, dgn cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaqu. Dia berbisik dalam desahnya,

    “Ayolah cantik, jangan lagi memberontak. Percuma khan, jarak antar rumah di komplek ini cukup berjauhan. Lagian kalaupun ada yg tahu mereka tak akan berani menggangu”.

    Aqu berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Laki-laki ini seakan-akan sengaja memperhitungkan keadaan. Kemudian dgn tersenyum dia benamkan wajahnya ke ketiakku. Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Dari sebelah kanan kemudian pindah ke kiri. Menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairah. Tangan-tangannya menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaqu. Tangannya juga meremas-remas susuku. Dgn jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku. Disini dia melaqukannya mulai dgn lembut dan demikian penuh perasaan. Bajingan! Dia pikir bisa menundukkan aqu dgn caranya yg demikian itu. Aqu terus berontak dalam geliat.. Namun aqu bagaikan mangsa yg siap diterkam.

    Aqu sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yg tersumpal. Yg ada hanya air mataqu yg meleleh deras. Aqu memandang ke-langit-langit kamar. Aqu merasa sakit atas ketak adilan yg sedang kulakoni. Kini lelaki itu menatapku. Aqu menghindari tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataqu,

    “Kamu cantik banget….. ” dia berusaha menenangkanku.

    Dia juga menciumi tepian bibirku yg tersumpal. Tangannya meraba pahaqu dan mulai meraba-raba kulitku yg sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku.
    Dia merabanya dgn pelan dan mengelusinya semakin lembut. Betapa aqu dilanda perasaan malu yg amat sangat. Hanya suamiku yg melihat auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yg demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.
    Aqu merasakan betisku, pahaqu kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tangannya.
    Pemberontakanku sia-sia. Wajahnya semakin turun mendekat hingga kurasakan nafasnya yg meniupkan angin ke selangkanganku. Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.

    ” Ah…..” Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini padaqu. Juga tak begini suamiku selama ini. Aqu tak kuasa menolak semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aqu merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku.

    Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Darahku berdesir. Duniaqu seakan-akan berputar dan aqu tergiring pada tepian samudra yg sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aqu. Aqu mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yg sangat tak mampu kulawan. Aqu merasakan lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah. Seribu lidah lelaki ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaqu. Seribu lidah lelaki inilah yg menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeret aqu untuk tertelan dan tenggelam. Aqu tak bisa pungkiri.

    Aqu sedang jatuh dalam lembah nikmat yg sangat dalam.. Aqu sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahiku. Aqu sedang tertelan oleh gelombang nikmat syahwatku yg telah enam bulan tak terlampiaskan semenjak sua miku meninggal.
    Dan saat kombinasi lidah yg menjilati selangkanganku dan sesekali dan jari-jari tangannya yg mengelusi paha di wilayah puncak-puncaknya rahasiaqu, aqu semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku. Isak tangisku terdiam, berganti dgn desahan dari balik kain yg menyumpal mulutku. Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dgn bukan lagi sentuhan namun remasan pada kemaluanku, desahanku berganti dgn rintihan yg penuh derita nikmat birahi.
    Laki-laki itu tiba-tiba mrenggut sumpal mulutku.Dia begitu yakin bahwa aqu telah tertelan dalam syahwatku.

    “Ayolah, sayg.. mendesahlah.. merintihlah.. Puaskan aqu…..”

    Aqu mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dgn liar derita nikmat yg melandaqu. Aqu kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aqu kembali berteriak histeris. Namun kini aqu menangis, mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku. Aqu meronta menjemput nikmat. Aqu menggoyg-goygkan pinggul dan bokongku dalam irama nafsu birahi yg menerjangku.
    Aqu tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aqu bergoncang-goncang mengangkat bokongku untuk mendorong dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yg amat sangat pada kemaluanku dilanda nafsu birahi. Dan kurasakan betapa kecupan dan gigitan lidah lelaki ini membuatku seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.

    “Masukin… bang.. auh… aqu gak tahan…..” aqu mendesah tak karuan. Akhirnya karena tak mampu aqu menahannya lagi aqu merintih.
    Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya. Aqu raqus menyedotinya. Aqu berpagut dgn pemerkosaqu. Aqu melumat mulutnya. Aqu benar-benar dikejar badai birahiku. Aqu benar-benar dilanda gelombang syahwatku.
    Aqu betul-betul tak sabar menunggu dia melepas pakaiannya. Aqu masih berkelojotan diranjang. Dan kini aqu benar-benar menunggu lelaki itu memasukkan kemaluannya ke kemaluanku pula. Aqu benar-benar berharap karena sudah tak tahan merasakan badai birahiku yg demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku. Tiba-tiba aqu merasakan sesuatu yg sama sekali diluar dugaanku. Aqu sama sekali tak menduga, karena memang aqu tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan lelaki ini demikian gedenya.

    Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang ini. Yg akhirnya kulaqukan adalah sedikit mengangkat kepalaqu dan berusaha melihat kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh mengerikan. Rasanya ada pisang ambon gede dan panjang yg sedang dipaksakan untuk menembusi kemaluanku. Aqu menjerit tertahan. Tak lagi aqu sempat memandangnya.

    Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di rongga mulutku sembari menekankan kemaluannya untuk menguak bibir kemaluanqu. Kini aqu dihadapkan kenyataan betapa besar kemaluan di gerbang kemaluanku saat ini. Aqu sendiri sudah demikian dilanda birahi dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang kemaluanku.Cairan-cairan kewanitaanku membantu kemaluan itu memasuki kemaluanku.

    “Blesek……..Blesek………. Ohh…… Kenapa sangat nikmat begini…….. Oh aqu sangat merindukan kenikmatan ini…..” Aqu semakin meracau.

    Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar kemaluan lelaki ini sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku selama ini. Aqu rasanya terlempar melayg kelangit tujuh. Aqu meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat, meracau dan mendesah dan merintih dan mengerang dan.. Aqu bergoncang dan bergoyg tak karuan…. Orgasmeku dgn cepat menghampiri dan menyambarku. Aqu kelenger dalam kenikmatan tak terhingga.. Aqu masih kelenger saat dia mengangkat salah satu tungkai kakiku untuk kemudian dgn semakin dalam dan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan memuntahkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.

    “Auh………. AHH…… ” aqu menjerit merasakan gelombang-gelombang listrik kenikmatan menjalar di sekujur tubuhku.

    Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aqu tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa taqut. Ada rasa kelapangan dan kelegaan yg sangat longgar. Aqu merasakan seakan menerima sesuatu yg sangat aqu rindukan selama ini. Apakah aqu memang hipersex atau memang karena lelaki ini memang tangguh dan pandai bercinta. Ah aqu tak mau berfikir lagi.. Aqupun tertidur kelelahan.

    Besok pagi aqu terbangun dgn tubuh sedikit pegal-pegal. Tak ada tanda-tanda dia masih ada di rumah. Dan kuperiksa tak ada barang yg hilang. Apakah dia memang datang untuk memperkosaqu?…. kadang-kadang aqu masih inigin melaqukan hal yg sama. Aqu merindukan kemaluannya yg telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta.

  • Cerita Sex Desahan Nikmat Gadis Perawan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Desahan Nikmat Gadis Perawan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1174 views

    Perawanku – Cerita dimulai ketika untuk kesekian kalinya bahwa saya mengundangnya untuk bermain di rumah. Pada awalnya, karena biasanya hanya berciuman saja. Sebuah ciuman di pipi, bibir mencium, hal-hal yang biasa kami lakukan. Entah setan apa yang terjadi dalam pikiran kita. tangan kami mulai berani bagian lain dari kecanggungan, realisasi yang tidak tepat oleh dua orang yang tidak menikah. Ketika tanganku menyentuh payudaranya (masih dalam pakaiannya), ia tidak menolak. Itu membuat saya lebih berani sedikit memeras payudara mereka sedikit lebih keras. Ternyata dia menikmatinya. Saya mencoba untuk melakukan lebih. Waktu tangan saya ini perlahan menunjuk ke selangkangan. Dia belum menolak. Saat itu ia mengenakan celana kain tipis, sehingga aku bisa merasakan kelembutan bibir penisnya. Tanpa Mengetahui tangan saya juga mereka telah membelai selangkangan saya. Mungkin karena pikiran saya terlalu ketat, sampai-sampai saya tidak menyadarinya. Kurang masuk akal memang. Tapi itulah yang terjadi. Kepasrahannya melambungkan setiap kali kekurangajaran saya. Tanganku mulai turun di kemejanya. Saya dikembalikan meremas-remas payudaranya. Kali ini langsung menyentuh permukaan kulit. Aku melakukan apa yang dia mencium leherku dengan lembut. lembut suara gemerisik terdengar dari bibirnya, ketika saya menyelipkan tanganku di bawah celana dalamnya. Ada sedikit rasa ragu ketika jari bibir kemaluannya langsung. Saya mengumpulkan semua keberanian yang tersisa. jari tengah saya, perlahan dan lembut tekan saya dengan sisa penisnya. Saat itulah mulut terbuka dan meraih tanganku. Dia menatap mata.
    Tidak lagi menempatkan kata Mas.

    Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Saat ini ia mencium bibirnya. Sementara jari-jari saya masih mengelus bibir ayam jantan. Limo membasahi dinding vagina, merembes ke tepi penisnya. Aku mencoba meminta untuk bermain dan menjaga pubis saya. Ternyata ia tidak menolak. Terlihat jelas di wajahnya, yang sedikit gugup ketika membuka rensleting celana saya. Dan seolah-olah terlihat malu di wajah saya ketika dia mulai meraih kemaluan saya. Untuk mengurangi stres saya mencium bibir. Selama lebih dari setengah jam hanya berani melakukannya, itu saja. Lalu aku berani memintanya untuk menghapus semua pakaian. Dia ragu-ragu, dan hanya menunduk. Mungkin dia ingin menolak, tapi takut membuat saya kecewa.
    ¿Dare jawab kata Ko.

    Aku berhenti sejenak dan kemudian mengangguk. Namun, dalam hati saya, saya bertanya-tanya, apakah saya bisa bertanggung jawab? Dia bertanya lagi. Dan saya setuju, untuk kedua kalinya. Dan kemudian dia mulai membuka kancing kemejanya. Ketika saya membantunya, dia menolak.
    Aku apalagi .., Anda kehilangan baju Anda., Dia mengatakan.

    Aku taat. Dan segera, tidak ada sepotong benang di tubuh kita. Telanjang, meskipun itu masih menutupi payudaranya dengan tangannya dan menyilangkan pahanya untuk menutupi bagian pribadi mereka. Aku memegang tangannya saat mencoba kalah. Dia taat, ketika saya dengan lembut meremas payudaranya. Kali ini, ia diminta untuk memegang alat kelamin saya, menggosok-elusnya. Entah karena terbangun atau karena saya ingin bertanggung jawab mengatakan sebelumnya, dia mengambil tangan saya untuk mengelus selangkangannya. Jadi dia tidak merasa tidak nyaman, aku terus membelai dia. Aku menikmatinya sambil menjaga jari ke bibir penisnya, saya pikir itu basah oleh lendir. Lalu ia berbaring. Dan saya meletakkan tubuh saya di atas dia. Kami kembali menggoda. kali ini liar sedikit. Mendesah suara terdengar lebih keras dari sebelumnya, ketika saya mencubit klitorisnya. Ketika saya tidak tahan lagi, saya mencoba untuk meminta izin untuk pergi lebih jauh. Dia mengangguk dengan bagian sedikit peregangan paha Anda.

    Setelah mendapatkan izin, saya mencoba untuk menggali ke dalam kemaluan di vaginanya. Tetapi kesulitan luar biasa. Banyak kali saya sudah mencoba, tapi bagian itu seakan direkatkan oleh perekat yang kuat. Ujung vagina saya sampai sakit. Dan ia meringis, dengan pekikan sesekali .. ay, ay. Aku tidak tahan terlalu sedikit. Aku berhenti sejenak bahwa usaha saya, sementara kembali mengelus bibir ayam jantan, yang sedikit mengurangi rasa sakit.
    Bahkan sakit?, Tanya saya.
    Itu tidak begitu buruk, katanya.

    Aku mencoba lagi. Kali ini ia memintanya untuk membuka bibir vaginanya lebar. Namun, masih sulit juga. Bahkan kata teman saya yang sudah sering berhubungan seks, ketika basah harus mudah. Bahkan alat kelamin saya berakhir sakit karena saya paksa masuk. Aku hampir menyerah. Saya mulai lemas alat kelamin lagi karena ia menjadi konsentrasi yang lebih rendah.

    Saya tiba-tiba teringat bahwa saya pernah baca di majalah, ada jenis selaput dara sangat elastis dan relatif lebih tebal dari biasanya. kepercayaan diri saya mulai bangkit lagi. Saya melamarnya, menggunakan jari hanya sekali. Maksudku lubang yang agak lebar. Dia setuju. Meskipun saya menyadari bahwa selaput dara robek karena jari saya, bukan karena vulva saya, cara saya lakukan. Dari kita (terutama nya) nyeri, lebih baik seperti itu. Pada awalnya saya menggunakan jari kelingking. Dia mendesah, menggigit bibir. Kemudian saya lakukan dengan jari tengah, sambil bergerak naik dan turun. Itu hanya mendesah. Lalu aku masukkan telunjuk dan jari tengah ke dalam lubang vaginanya. Dia berteriak lembut sambil memegang tangan saya, tidak masuk lebih dalam. Setelah ia melepaskan tangan saya lagi harus melanjutkan sangat lambat.

    Setelah memastikan cukup, saya mencoba untuk memasukkan kembali kemaluan liang ke dalam vagina. Aku berpisah bibir vaginanya, sementara dia mengarahkan pubis saya. Ini sedikit lebih mudah sekarang. Tapi tetap, dia mengeluh sakit. Anda sayapun masih merasakan sakit. Saya suka kemaluan menekan sangat keras. Setiap kali rasa sakit (dan mungkin gatal), yang berakhir masuknya alat kelamin saya. Saya kemudian hanya berani lakukan dengan gerakan lambat. Hatiku benar-benar tidak tega melihat dia mengerang kesakitan. Tapi pada akhirnya pubis saya bisa pergi sepenuhnya.

    Ketika saya pertama kali melakukannya, saya tidak berani mengambil kembali. Seperti kita mencium, sehingga nyeri reda di muka. Setelah itu saya berani memindahkan pinggul saya bolak-balik, tapi masih sangat lambat. Sementara tangannya mencengkeram bantal akhir sementara ditutup, menggigit bibir. Setelah beberapa waktu, kami mengubah posisi. kali ini saya rendah, sementara dia duduk pada saya. Saya meminta pinggulnya bergerak ke atas dan ke bawah. Dia hanya beberapa kali untuk melakukannya. Dan saya katakan, saya tidak bisa, ia berguling ke samping saya. Aku memeluknya dan membelai rambutnya dan mencium keningnya. Lalu aku meringkuk kembali ke dalam tubuhnya. Aku bisa kembali ke kemaluan lubang ke dalam vagina. kali ini mudah.

    Dalam sedikit dorongan Anda dapat memasukkan langsung. Dan ia tidak lagi mengeluh sakit. Hanya mendesah halus. Aku memindahkan pinggul saya maju mundur. Saya mencoba untuk menjadi lebih cepat. Rasanya licin. Aku merasa kemaluan kami antara sangat basah dengan keringat dan lendir. Aku terus melakukan sambil menciumnya. Kali ini dia lebih erotis. Dia suka mengisap-menyedot lidah saya, yang sengaja aku masuk ke mulut. Sebagai tangannya terus membelai punggung dan pantatnya. Kadang-kadang saya menjilat puting saya dengan lidahnya. Tapi lebih suka bahwa ketika saya menghisap putingnya. Sebenarnya, pada waktu itu saya kurang terkonsentrasi. Pikiran saya masih terbagi. Saya masih berpikir itu tidak membuat rasa sakit. Mungkin karena aku bisa bertahan sedikit lebih lama. Jika tidak, mungkin aku ejakulasi.

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba ia tersentak dia pinggul sampai saat memegang bokong. Aku tidak tahu apakah saat itu dia mengalami orgasme atau tidak. Tapi jelas memegang posisi untuk waktu yang lama. Setelah itu, dia mengatakan dia lelah. Saya juga mengerti, dan meskipun tidak ejakulasi, ditarik alat kelamin saya Liang vagina, dan tidur di samping. Sekilas saya melihat, di keran dari bibir lendir putih yang ketika saya memiliki tebal dan lengket, tapi tidak kasar dan sperma.

    Dia sepertinya tahu bahwa saya tidak puas (ini juga disebut kurangnya konsentrasi). Dia duduk di sampingku sementara meraih kemaluan saya nanti. Perlahan ia bergerak tangannya atas dan ke bawah. Saya sangat suka perawatan ini. Dia fondles payudaranya kembali. Kadang puting permainkan dengan jari-jari Anda. Kali ini tidak bisa bertahan lama. Ketika gerakan tangan tercepat, merasa lereng pada akhir kelamin tergelitik saya. Dan akhirnya, aku menangis. Dia memegang sperma saya dengan telapak tangan Anda. Kemudian bersihkan sisanya dengan tissue. Setelah mencuci tangan dan alat kelamin, ia kembali ke kamar dan mencium saya. Lalu ia meletakkan kepalanya di dada saya. Sementara aku membelai rambutnya.

    Saat menetapkan lingkungan sebelum membawanya pulang, mata saya tertuju pada sebuah jaringan yang digunakan di bagian juga digunakan untuk membersihkan lendir keran. bintik-bintik merah terlihat pada beberapa lembar tissue, tetapi tidak banyak.
    Aku menatapnya dan bertanya, masih berdarah?.
    Dia menggelengkan kepalanya dan berkata: Ini tidak terjadi lagi, yang telah mencuci.

    Setelah ia membawanya pulang. Jika tidak ada pada waktu itu adalah sekitar sembilan jam di malam hari. Ketika perjalanan pulang, saya pikir. Dia telah mengorbankan mereka yang paling berharga bagiku. Dia mengorbankan dirinya karena dia percaya pada saya. Tidak pernah dalam hidup saya, tidak ada yang lebih buruk kepercayaan mereka pada saya. Bahkan melebihi kepercayaan dari orang tua saya, yang sering memberikan hanya uang keyakinan yang tulus. Keyakinan bahwa ia menyediakan sangat berharga. Saya berharap bahwa bersama-sama kita bisa bersama selamanya.

  • Cerita Bokep Laras Jilbab Yang Haus Seks – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Bokep Laras Jilbab Yang Haus Seks – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2001 views

    Perawanku – Hal ini merupakan kegiatan keseharianku pada waktu ngampus. Dengan menunggu kelas yang sedang di pakai untuk mata kuliah lain. Aku dengan teman-teman bercandaan sambil menunggu mata kuliah berikutnya. Begitu agak membosankan sekali dan lama menunggu di sepanjang lorong pintu depan. Dengan mata kuliah yang aku ambil ini , kebanyakan dengan jurusan yang banyak mahasiswi nya ketimbang mahasiswa nya. Akan tetapi dengan ada nya begitu terlihat gak ngebosenin, ya memang terlihat agak aneh dengan perkumpulan yang banyak wanita nya dan aku berkumpul dengan para wanita. Takutnya ntar di bilang bencong. Tapi sebenarnya gak dan masih perkasa. Bagaimana lagi aku yang sekarang Cuma bisa ngliatin doang tapi gak bisa ngrasain cewek-cewek yang sliweran dan pada ngumpul, mana cakep-cakep lagi. Dan saat itu aku sedang bertemu dengan Si Laras.

    Oiya. . .Saat di kampus aku biasa di kenal sebagai Boy, yang merupakan mahasiswa lumayan cakep. Saat ini aku sudah menginjak sememster 5 jurusan manajemen di kampus yang ternama di daerah Semarang. Dan aku puya temen yang begitu akrab ,dia bernama Laras. Laras merupakan cewek yang berhijab, tapi dengan cara bepakaiannya yang begitu modis dan enak lah jika di pandang. Tiap hari nya kalo ngampus di sering berpakaian mengenakan hijab yang di balut dengan celana ketat dan baju yang ketat sehingga terlihat dengan keindahan bentuk tubuhnya yang langsing itu. Begitu pula dengan lekukan buah dada nya yang menonjol dengan cara berpakain hijab di slempangkan ke belakang saja sehingga sangatlah nampak bejolan itu. Dan aku pun satu jurusan dengan Laras. Karena kita sering berkumpul dan bercanda jadi kita tidak begitu canggung. Kadang untuk tiap harinya aku menahan nafsu melihat cara berpakaiannya yang membuat birahi ku meluap-luap, ketika melihat payudaranya yang menantang ke depan dengan lantangnya. Tak peduli lah kata temen-temen seperti apa aku berkumpul dengan dia, cueek aja. Laras merupakan mahasiswi yang asik dan enak ketika di ajak buat ngobrol dan bercandaan dan dia juga pintar. Akan tetapi denger-denger dari gosip yang beredar, Laras pernah melakukan adegan seks dengan kakak tingkata nya di kelas. Laras di genjooti dengan kakak tingkatnya dengan memakai BH yang gak terlepas di dadanya dan sambil meremas-remas toket nya Laras. Dan sambil mendesah memeknya di genjotin dengan kakak tingkat nya, masih dengan memakai kerudung yang dia kenakan . Dari kabar sepertinya Laras begitu menikmati adegan seksualnya dengan toket yang erhimpit oleh BH dan menggantung bergoyang mengikuti ritme adegan seks nya.

    Pada ketika saat kita pulang bersama usai ujian mata kuliah , Laras yang menggunakan model hijab yang minim sekali dan ketat seperti biasanya terlihat berklakuanlayak nya cewek nakal. Mungkin karena Laras menggunakan hijab smata karena mengikuti tren saja kalo menurutku. Pada saat ujian materi pelajaran, Laras yang mengenakan kaos ketat yang berwarna hijau muda berlengan panjang dengan belahan baju yang sedikit lebar di bagian dadanya di kombinasi dengan celana panjang berbahan kain berwarna putih, sehingga terlihat alur dari segitiga CD nya. Dan saat itu yang begitu sangat menonjol di bagian dadanya karena dengan ukuran payudara Laras yagn gede itu. Selepas dari ujian materi pelajaran , Laras pun mengajak aku untuk jalan-jalan. Karena dia begitu stress saat menghadapai ujian tadi. Nah , di ajaklah aku untuk nonton film yang katanya ada film baru. Setelah acara nonton selesai, Laras pingin bergeas untuk cabut katanya sudah jenuh. Dan kemudian aku menuju kea rah parkiran untuk mengambi mobil. Selama perjalanan berlangsung kita sambl berbincang-bincang.

    “Oiya Boy. . ., sepertinya tonotonan nya kurang seru dech. . .??” ucap Laras
    “Lha memang nya kenapa Ras. . ??
    tadi kan ngejubel rame gitu ..??”jawabku.
    “Dihhh…rame apanya. . ??
    kayak gitu doank mah ceritanya. . ?”jawabnya.
    “masak sih…??”jawabku .
    “Ah,,yauda deh..!” sahut Laras.
    “Oiya Boy. . .”ucap Laras.
    “Iya , kenapa Ras. . . ???”jawabku.
    “Akuuuu. . . ..”ucap Laras.
    “Ada apa sih Ras. .. ??”jawab ku lagi .
    “Gak papa deh , lanjutin aja nyetir nya Boy. .
    aku pingin ngomong juga ke kamu . . .??” ucap Laras

    Kemudian aku pacu mobilku menuju rumah dia di kawasan banyumanik. Belom sampai ke banyumanik, mungkin kisaran daerah ungaran. Tiba-tiba Laras bertindak semaunya sendiri dengan mengarahkan tangannya ke pahaku dan mulai sedikit demi sedikit menuju ke arah penis ku. Dan mulailah Laras mengerayangi Penisku dan meremas-remas penisku. Spontan dia berkata

    ”Boy. . .aku kok suka banget sama kamu yach…”
    “lha emangnya kenapa Laaraass. .. ?”jaawabku.
    “Kmu baik dan ganteng kok …”.jawabnya.
    “Aku hawanya nafsu kalo berdekatan dengan mu dan melihat kamu . . ?”ucap Laras.
    “Kalo kamu kuliah nerima materi –materi pelajaran , aku liat kamu itu ngegemesiiin hawanya. . “ucap Laraas.
    “apa lagi saat aku tahu kamu sedang ngocok atau meremas-remas penismu sendiri, pas aku intipin punyamu gedeeee banget!!”
    “Sepertinya enak banget deh. . .senjata kamu Boy. . ?”ucap Laras.
    “Waduuh…waduuh. . .,Ras…Ras. ..sama donk..!!”jawabku . “Kalo boleh jujur aku juga suka sama kamu , seneng liatin kamu dengan pakain mu yang seksi itu.”sahutku.

    Kalo tiap kali sedang liat cara pakainamu atau kamu, hawa nya pingin remesin tuh tetek kamu yang seksi itu. Palagi pas kuliah Makro ekonomi itu , kamu yang menggunakan setelan baju daleman aja yang di kombinasi dengan blazer mu itu. Terlihat sekali belahan payudaramu itu Ras.. Rasanya pingin nubruuk kin kamu dari arah belakang Ras. Dengan spontan aja aku bilang seperti itu.

    “Boy. . . .” “Iya Larasss. . .”jawabku .
    “Boleh aku nyepong punyamu itu . . .?”
    dan kamu focus aja sambil nyetirnya ya..”?
    “Dan kalo ada penginapan, cari motel buart kita ya Boy. . .??” ucap Larass.
    “Besok kita kan libur, dan aku akan ngabarin mamah bilang kalo mau berkunjung ke rumah dosen.“ ucap Larass.
    “Boleh…Cocok. . .”jawabku.

    Saat itu aku mengemudikan tak karuan rasanya. Nyetir mobil sambil merintih keenakan ketika penis aku disedot-sedoot sama Laras. Aku pikir Laras ini emang lihai banget, kayaknya dia sangat pengalaman. Kuluman demi kuluman ke penis aku sangat enak aku rasain. Kepala penisku dijilat dengan lembut dan lumayan brutal. Tak nyampe 10 menit aku mulai nggak tahan.

    Aku bilang “Sayang, aku kayaknya mau ngecrooot nih,,,” ucapku.
    “Ya keluarin di mulut aja sayang gakpapa. . . ..”.jawab Laras.
    “Aku pengen nikmatin pejuh mu Boy. . .”.ucap Laras.

    Dan saat itu…

    “Crottt… Jrooooot. .. . Cruuuuoooot. . . . “Pejuhku yang keluar di mulutnya Laras yang manis dan seksi. Rasanya nikmat banget.
    Dan aku bertanya: “Gimana rasanya sayang. . . .?”
    “Uhh enak banget sayang, pejuh kamu kamu manis dan wangi, apa Kamu sering berolah raga ya?”
    “Iya Larasss sayang. . . , hehe”.

    Dan saat itu ketika sudah nyampe, dan memessan kamar. Kamarnya lumayan luas dan bersih, ada TV, AC, toilet yang bershower. Berhubung kita di sini memang gak lama jadi kita minta ke pelayan motel cuma nginep 1 malam saja. Setelah membuka kamar aku langsung seketika meangkul Laras dan melumat bibirnya dengan ganas. Dia balas kuluman bibirnya dengan lumayan liar. Aku pillin pilin putingnya dibalik kerudungnya yang menyibak dadanya. . . Buseeeet. . . .teteknya gede banget. Tanganku sepertinyaa gak muat buat nampung teteknya Laras. Pemanasan lumayan lama, ada 15 menit aku remas-remass sama kulum bibirnya Laras aja. Lalu kurebahkan dia ke ranjang.

    “Sayang buka bajunya ya. . . ” kataku.
    “Iya sayang. . . “jawab Laras.

    Terbukalah tetek Laras yang besar masih mengenakan BH berenda warna putih transparan. Aku ciumin dadanya dan dia geli keenakan, terus aku suruh dia lagi

    “Buka lagi celananya ya sayang. . . ”

    lalu dia membuka celana panjang ketat putih yang dia pakai tadi. Dan aku pun semakin bernafsu buat ciumin memek dia yang masih tertutup daleman warna putih.

    “Kalau kerudungnya jangan di lepas ya laras sayaang. . .?”
    “Aku nafsunya kalau liatin kamu pakai kerudung hehe. . . .”.

    Dan seketika itu aku lepasin semua pakaian, dengan sigapnya Laras menerkam penis ku untuk pemanasan lagi. Karena nikmat dan keenakannya gak nyampe sepuluh menit aku keluar lagi. Lalu aku coba buat fantasi lagi buat Laras, tapi pertama aku bilang.

    “Sayang. . . akan lebih enak deh kalau penisku aku dijepitin tetek kamu, Soalnya tetek kamu itu gede banget aku suka”.
    “Boleh kok sayaang aku lepasin BH dulu ya ”

    Dengan sigap aku langsung arahin penis aku ke teteknya yang besarnya 36 A itu. Pertama pelan pelan aku genjot penis aku di teteknya dia. Ternyata dia juga keenakan, gesekan penisku dengan tetek besarnya membuat aku semakin bernafsu buat menggenjot penisku. Lalu aku bilang,

    “SaYaaang, aku mau ke luar nih”
    “Iya sayaaang keluarin ajaaa” ucapnya.

    Ketika itu Pejuhku nyembur di kerudungnya dia dan berhamburan sampai hidung dan mata Enggak ada rasa jijik-jijiknya dan Laras pun langsung menjilati spermaku, lalu bilang

    “Makasih ya Sayang. . . . Enak banget !!”.

    Setelah itu akupun mencoba merangsang klitoris Laras, namun dia melorotin CD-nya dulu. Aku cobain buat fingering. Dari luar memeknya sampai nemu titik rangsangannya. Aku tekan-tekan sampai dia mendesah keenakan. Enggak sampai 10 menit dia bilang:

    “Sayaang aku mau keluaaarr”

    dengan seketika cairan dari klitorisnya muncraaaat hingga membuat sprei di hotel itu basah karena saat itu Laras ngeluarin banyak banget cairan dari klitorisnya. Setelah 30 menit lebih kita pemanasan. Aku coba-cobain buat ngentotin Laras, aku cobain buat pelan pelan masukin penisku ke lobang vaginanya Laras. Dia bilang

    “Pelan pelan aja ya sayang”

    dan dengan pelan aku masih menggosok gosokan penisku ke klitorisnya. Setelah perlahan menggosok lalu aku memasukkan penisku ke liang dasyaaat Laras. Tak sampai setengah jalan aku masukin penis aku Laras dengan merintih keenakan bilang:

    “Saaaayaang punyamu gede banget, aku enggak kuat aahh.. aaahh..”

    Lalu dengan cara memaksa aku masukin semua penis aku ke dalam vaginanya dan Jleeeeeeb. . …! Semua penisku masuk ke vaginanya.  Ah rasanya nikmat sekali, dengan perlahan aku memaju mundurkan penisku yang berada di liang dasyaatnya. Laras terlihat kesakitan dia bilang

    “Aduh. . . .Boy. . .sayaaaaanngggg…

    kontolmu enak bangeeetttt.. Terusin dong genjot aku sayaaanggg. . . . ”

    Lalu aku menggenjot vaginya Laras dengan perlahan namun nikmat. Terlihat setelah 15 menit bersenggama Laras ingin keluar.

    “Sayaaangg aku ingin muncraaaat. . . ”.

    Dengan seketika Laras menikmati orgasme keduanya sedangkan aku masih belum tetap menemui orgasme. Setelah itu aku punya ide, bagaimana kalau dia di atas buat posisi ngentotnya.

    Aku : “Saaayang kamu di atas aja ya, aku pengen liatin tetek kamu yang indah itu naik turun ngentot ama aku”
    Laras : “Oke sayaang. . . ”.

    Setelah percakapan tadi dia terus cium bibir aku lalu kita berganti posisi jadi dia yang di atas. Bongkahan dada Laras begitu menggoda dan aku liat waktu nyobain gaya di atas dengan sedikit jilbab yang menutupi dada bagian tengahnya. Dengan pelan Laras memasukkan memeknya ke penisku yang sudah berdiri namun masih tetap belum keluar. Dengan pelan dia menggenjot penisku sampai saat itu aku bersemangat dan memegang dua bongkahan tetek nya sambil tetap memompa. Frekuensi semakin lama dan semakin cepat, ekspresi Laras pun berubah dengan drastis dan terlihat dia sangat menikmati permainan. Akupun sama, apalagi dengan melihat perempuan berjilbab dengan ber tetek besar dan dadanya naik turun saat mompa penisku. Lalu saat itu tiba, pejuuh yang tersedia ini ga bisa aku tahan lagi. Begitu pula dengan Laras. Terus aku bilang

    “Sayaaang, aku mau keluaaaarrr. “
    “Aku keluarin di dalem aja yaaa”
    “Iyaaaa boleh kok sayaaaaanggg . . “
    “EMhhhhh.. . . . .. . “
    Aku lagi ga masa subur kok. “Mmmmaaaghhhhhh. . . ”
    “Pakai kodee yaaa”
    “oke sayaaaangggg, , , , , , ,”
    “Satuuuu…duaaaa..ttiiiiiggggggggggggggggggaaaaaa . . “
    “MMMhhhhhhhhhhh. . . ”
    “Ccrot .. . crot. .. crot.. . . .”

    Pejuuh dan cairan kami bersatu kala itu dan WOOW rasanya nikmat sekali. Klimaks banget. Setelah itu aku cium kening Laras dan bibirnya, setelah itu kami mandi dan bersiap buat pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 8 Pagi. Hari itu hingga saat ini aku dan Laras masih melakukan hubungan tersebut di manapun kami ingin, walaupun di dalam ruang kelas atau pun di dalam toilet kalau sedang dalam keadaan yang aman dan sepi.

  • Cerita Ngentot Ketahuan Hubungan Seks Dengan Tanteku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot Ketahuan Hubungan Seks Dengan Tanteku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1600 views

    Perawanku – Cerita yang dituangkan di sini adalah kisah nyata dan bagi yang kebetulan merasa sama nama atau kisahnya mohon dimaafkan itu hanyalah kebetulan. Kejadian ini terjadi sekitar 6 tahun yang lalu, waktu itu aku masih berusia 16 tahun. Aku mempunyai seorang tante bernama Lia yang umurnya waktu itu 36 tahun. Tante Lia adalah adik dari Mamaku. Tante Lia sudah menjanda selama lima tahun. Dari perkawinan dia dengan almarhum suaminya tidak di karunia anak. Tante Lia sendiri melanjutkan usaha peninggalan dari almarhum suaminya. Dia tinggal di salah satu perumahan yang tidak jauh dari rumahku. Dia tinggal dengan seorang pembantunya, Mbak Sumi. Tante Lia ini orangnya menurutku seksi sekali.

    Payudaranya besar bulat dengan ukuran 36C, sedangkan tingginya sekitar 165 cm dengan kaki langsing seperti peragawati dan perutnya rata soalnya dia belum punya anak. Hal ini membuatku sering ke rumahnya dan betah berlama-lama kalau sedang ada waktu. Dan sehari-harinya aku cuma mengobrol dengan tante Lia yang seksi ini dan dia itu orangnya supel benar tidak canggung cerita-cerita dengan

    Maka aku berupaya menemaninya dan sekalian ingin melihat tubuhnya yang seksi. Setiap kali aku melihat tubuhnya yang seksi, aku selalu terangsang dan aku lampiaskan dengan onani sambil membayangkan tubuhnya. Kadangkala timbul pikiran kotorku ingin bersetubuh dengannya tapi aku tidak berani berbuat macam-macam terhadap dia, aku takut nanti dia akan marah dan melaporkan ke orang tuaku. Hari demi hari keinginanku untuk bisa mendapatkan tante Lia semakin kuat saja.

    Kadang-kadang kupergoki tante Lia saat nabis mAlan, dia hanya memakai lilitan handuk saja. Melihatnya jantungku deg-degan rasanya, ingin segera membuka handuknya dan melahap habis tubuh seksinya itu. Kadang-kadang juga dia sering memanggilku ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari belakang. Benar-benar memancing gairahku. Sampai pada hari itu tepatnya malam minggu, aku sedang malas keluar bersama teman-teman dan aku pun pergi ke rumah Tante Lia. Sesampai di rumahnya, tante Lia baru akan bersiap makan dan sedang duduk di ruang tamu sambil membaca majalah.

    Kami pun saling bercerita, tiba-tiba hujan turun deras sekali dan Tante Lia memintaku menginap saja di rumahnya malam ini dan memintaku memberitahu orang tuaku bahwa aku akan menginap di rumahnya berhubung hujan deras sekali. “Lan, tante mau tidur dulu ya, udah ngantuk, kamu udah ngantuk belum?”, katanya sambil menguap. “Belum tante”, jawabku.

    “Oh ya tante, Rio boleh pakai komputernya nggak, mau cek email bentar”, tanyaku. “Boleh, pakai aja” jawabnya lalu dia menuju ke kamarnya. Lalu aku memakai komputer di ruang kerjanya dan mengakses situs porno. Dan terus terang tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang sudah tegang sambil melihat gambar wanita setengah baya bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku sampai tegang sekali berukuran sekitar 15 cm karena aku sudah terangsang sekali.

    Tanpa kusadari, tahu-tahu tante Lia masuk menyelonong begitu saja tanpa mengetuk pintu. Saking kagetnya aku tidak sempat lagi menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Lia sempat terbelalak melihat batang kemaluanku yang sedang tegang hingga langsung saja dia bertanya sambil tersenyum manis. “Hayyoo lagi ngapain kamu, Lan?” tanyanya. “Aah, nggak apa-apa tante lagi cek email” jawabku sekenanya. Tapi tante Lia sepertinya sadar kalau aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.

    “Ada apa sih tante?” tanyaku. “Aah nggak, tante cuma pengen ajak kamu temenin tante nonton di kamar” jawabnya. “Oh ya sudah, nanti saya nyusul ya tante” jawabku. “Tapi jangan lama-lama yah” kata Tante Lia lagi. Setelah itu aku berupaya meredam ketegangan batang kemaluanku, lalu aku beranjak menuju ke kamar tante kesepian dan menemani tante Lia nonton film horor yang kebetulan juga banyak mengumbar adegan-adegan syur. Melihat film itu langsung saja aku menjadi salah tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung saja bangkit lagi.

    Malah Tante Lia sudah memakai baju tidur yang tipis dan gilanya dia tidak memakai bra karena aku bisa melihat puting susunya yang agak mancung ke depan. Gairahku memuncak melihat pemandangan seperti itu, tapi apa boleh buat aku tidak berani berbuat macam-macam. Batang kemaluanku semakin tegang saja sehingga aku terpaksa bergerak-gerak sedikit guna membetulkan posisinya yang miring. Melihat gerakan-gerakan itu tante Lia rupanya langsung menyadari sambil tersenyum ke arahku. “Lagi ngapain sih kamu, Lan?” tanyanya sambil tersenyum. “Ah nggak apa-apa kok, tante” jawabku malu. Sementara itu tante Lia mendekatiku sehingga jarak kami semakin dekat di atas ranjang. “Kamu terangsang yah, Lan, lihat film ini?” “Ah nggak tante, biasa aja” jawabku mencoba mengendalikan diri.

    Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku, ingin rasanya kuhisap-hisap sambil kugigit putingnya. Tapi rupanya hal ini tidak dirasakan olehku saja, Tante kesepian Lia pun rupanya sudah agak terangsang sehingga dia mencoba mengambil serangan terlebih dahulu. “Menurut kamu tante seksi nggak, Lan?” tanyanya. “Wah seksi sekali tante” kataku. “Seksi mana sama yang di film itu?” tanyanya lagi sambil membusungkan payudaranya sehingga terlihat semakin membesar. “Wah seksi tante dong, abis bodynya tante bagus sih” kataku.

    “Ah masa sih?” tanyanya. “Iya benar tante, swear..” kataku. Jarak kami semakin merapat karena tante Lia terus mendekatkan tubuhnya padaku, lalu dia bertanya lagi padaku.. “Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama tante”. “Mmaauu tante..” Ah, seperti ketiban durian runtuh, kesempatan ini tidak tentu aku sia-siakan, langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba mendekatkan diri pada tante Lia. “Wahh barang kamu lumayan juga, Lan” katanya. “Ah tante kesepian bisa aja..

    Tante kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih.. Sampe saya gemes deh ngeliatnya..” kataku. “Ah nakal kamu yah, Lan” jawabnya sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku. “Waahh jangan dipegangin terus tante, ntar bisa tambah gede loh” kataku. “Ah yang benar nih?” tanyanya. “Iya tante.. Ehh.. Ehh aku boleh pegang itu nggak tante?” kataku sambil menunjuk ke arah payudaranya yang besar itu.

    “Ah boleh aja kalo kamu mau” jawabnya. Wah kesempatan besar, tapi aku agak sedikit takut, takut dia marah tapi tangan si tante sekarang malah sudah mengelus-elus kemaluanku sehingga aku memberanikan diri untuk mengelus payudaranya. “Ahh.. Arghh enak Lan.. Kamu nakal ya” kata tante sembari tersenyum manis ke arahku, spontan saja kulepas tanganku. “Loh kok dilepas sih Lan?” tanyanya. “Ah takut tante marah” kataku. “Oohh nggak lah, Lan.. Kemari deh”.

    Tanganku digenggam tante kesepian Lia, kemudian diletakkan kembali di payudaranya sehingga aku pun semakin berani meremas-remas payudaranya. “Aarrhh.. Sshh” rintihnya hingga semakin membuatku penasaran. Lalu aku pun mencoba mencium tante Lia, sungguh di luar dugaanku, Tante Lia menyambut ciumanku dengan beringas. Kami pun lalu berciuman dengan nafsu sekali sambil tanganku bergerilya di payudaranya yang sekal sekali itu. “Ahh kamu memang hebat Lan.. Terusin Lan.. Malam ini kamu mesti memberikan kepuasan sama tante yah.. Arhh.. Arrhh”.

    “Tante, aku boleh buka baju tante nggak?” tanyaku. “Oohh silakan Lan”, sambutnya. Dengan cepat kubuka bajunya sehingga payudaranya yang besar dengan puting yang kecoklatan sudah berada di depan mataku, langsung saja aku menjilat-jilat payudaranya yang memang aku kagumi itu. “Arrgghh.. Arrgghh..” lagi-lagi tante mengerang-erang keenakan. “Teruuss.. Teerruuss Lan.. Ahh enak sekali..” Lama aku menjilati putingnya sehingga tanpa kusadari batang kemaluanku juga sudah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas kepalanya.

    Lalu sekilas kulihat tangan Tante kesepian Lia sedang mengelus-elus bagian klitorisnya sehingga tanganku pun kuarahkan ke arah bagian celananya untuk kulepaskan. “Aahh buka saja Lan.. Ahh” Nafas Tante Lia terengah-engah menahan nafsu. Seperti kesetanan aku langsung membuka CD-nya dan lalu kuciumi. Sekarang Tante kesepian Lia sudah bugil total. Kulihat liang kemaluannya yang penuh dengan bulu.

    Lalu dengan pelan-pelan kumasukkan jariku untuk menerobos liang kemaluannya yang sudah basah itu. “Arrhh.. Sshh.. Enak Lan.. Enak sekali” jeritnya. Setelah puas jariku bergerilya lalu kudekatkan mukaku ke liang kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin dan mengkilap itu. Lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluannya dengan lidahku turun naik seperti mengecat saja.

    Tante Lia semakin kelabakan hingga dia menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil meremas payudaranya. “Aah.. Sshh tante udaahh nggaakk tahaann laaggii.. Tante udaahh maauu kkeeluuaarr.. Ohh”, dengan semakin cepat kujilati klitorisnya dan jariku kucobloskan ke liang kemaluannya yang semakin basah. Beberapa saat kemudian tubuhnya bergerak dengan liar sepertinya akan orgasme. Lalu kupercepat jilatanku dan tusukan jariku sehingga dia merasa keenakkan sekali lalu dia menjerit.. “Oohh.. Aarrhh..

    Tante udah keeluuaarr Lan.. Ahh” sambil menjerit kecil pantatnya digoyang-goyangkan dan lidahku masih terus menjilati bagian bibir kemaluannya sehingga cairan orgasmenya kujilati sampai habis. Kemudian tubuhnya tenang seperti lemas sekali. “Wah ternyata kamu hebat sekali, tante sudah lama tidak merasakan kepuasan ini loh..” ujarnya sambil mencium bibirku sehingga cairan liang kemaluannya di bibirku ikut belepotan ke bibir Tante Lia. Sementara itu batang kemaluanku yang masih tegang di elus-elus oleh tante Lia dan aku pun masih memilin-milin puting tante yang sudah semakin keras itu. “Aahh..” desahnya sambil terus mencumbu bibirku. “Sekarang giliran tante.. Tante akan buat kamu merasakan nikmatnya tubuh tante”.

    Tangan tante Lia segera menggerayangi batang kemaluanku lalu digenggamnnya batang kemaluanku dengan erat sehingga agak terasa sakit tapi kudiamkan saja karena terasa enak juga diremas-remas oleh tangan tante Lia. Lalu aku juga tidak mau kalah, tanganku juga terus meremas-remas payudaranya yang indah itu. Rupanya tante Lia mulai terangsang kembali ketika tanganku meremas-remas payudaranya dengan sesekali kujilati putingnya yang sudah tegang itu, seakan-akan seperti orang kelaparan, kukulum terus puting susunya sehingga tante Lia menjadi semakin blingsatan.

    “Aahh kamu suka sekali sama dada tante yah, Lan?” “Iya Tante abis tetek tante bentuknya sangat merangsang sih.. Terus besar tapi masih tetap kencang..” “Aahh kamu memang pandai muji orang, Lan..” Sementara itu tangannya masih terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya sudah berwarna kemerahan tetapi tidak dikocok hanya dielus-elus. Lalu tante kesepian Lia mulai menciumi dadaku terus turun ke arah selangkanganku sehingga aku pun mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa sampai akhirnya Tante Lia berjongok di bawah ranjang dengan kepala mendekati batang kemaluanku.

    Sedetik kemudian dia mulai mengecup kepala batang kemaluanku yang telah mengeluarkan cairan bening pelumas dan merata tersebut ke seluruh kepala batang kemaluanku dengan lidahnya. Aku benar-benar merasakan nikmatnya service yang diberikan oleh Tante kesepian Lia. Lalu dia mulai membuka mulutnya dan lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap dan menjilati seluruh bagian batang kemaluanku sehingga basah oleh ludahnya.

    Selang beberapa menit setelah tante kesepian melakukan hisapannya, aku mulai merasakan desiran-desiran kenikmatan menjalar di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat Tante Lia kemudian kudorong perlahan sehingga dia telentang di atas ranjang. Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya sehingga dia mengangkang tepat di depanku. “Aahh Lan, ayolah masukin batang kemaluan kamu ke tante yah..

    Tante udah nggak sabar mau ngerasain memek tante disodok-sodok sama batangan kamu itu”. “Iiyaa tante” kataku. Lalu aku mulai membimbing batang kemaluanku ke arah lubang kemaluannya tapi aku tidak langsung memasukkannya tapi aku gesek-gesekan terlebih dulu ke bibir kemaluannya sehingga tante kesepian Lia lagi-lagi menjerit keenakan.. “Aahh.. Aahh.. Ayolah Lan, jangan tanggung-tanggung masukiinn..” Lalu aku mendorong masuk batang kemaluanku.

    Uh, agak sempit rupanya lubang kemaluannya sehingga agak sulit memasukkan batang kemaluanku yang sudah tegang sekali itu. “Aahh.. Sshh.. Oohh pelan-pelan Lan.. Teruss-teruuss.. Aahh” Aku mulai mendorong kepala batang kemaluanku ke dalam liang kemaluan Tante kesepian Lia sehingga dia merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluanku sudah masuk semuanya.

    Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan tapi dengan gerakan memutar sehingga pantat Tante Lia juga ikut-ikutan bergoyang. Rasanya nikmat sekali karena goyangan pantat tante Lia menjadikan batang kemaluanku seperti dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang seret itu dan rasanya seperti empotan ayam. Sementara itu aku terus menjilati puting dan menjilati leher yang dibasahi keringatnya. Sementara itu tangan Tante Lia mendekap pantatku keras-keras sehingga kocokan yang kuberikan semakin cepat lagi.

    “Oohh.. Sshh.. Lan.. Enak sekali.. Oohh.. Ohh..” mendengar rintihannya aku semakin bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini. “Aahh.. Cepat Lan, tante mau keluuaarr.. Aahh” Tubuh tante kesepian Lia kembali bergerak liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik. Rupanya dia kembali orgasme, bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang sedang merojok-rojok liang kemaluannya. “Aahh.. Sshh.. Sshh”, desahnya, lalu tubuhnya kembali tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya. “Wahh kamu memang hebaat Lan..

    Tante sampe keok dua kali sedangkan kamu masih tegar” “Iiyaa tante.. Bentar lagi juga Alan keluar nih..” ujarku sambil terus menyodok liang kemaluannya yang berdenyut-denyut itu. “Aahh enak sekali tante.. Aahh..” “Terusin Lan.. Terus.. Aahh.. Sshh” erangan tante Lia membuatku semakin kuat merojok-rojok batang kemaluanku dalam liang kemaluannya. “Aauuhh pelan-pelan Lan, aahh.. Sshh”

    “Aduh tante bentar lagi aku udah mau keluar nih..” kataku. “Aahh.. Lan.. Keluarin di dalam aja yah.. Aahh.. Tante mau ngerasain.. Ahh.. Shh.. Mau rasain siraman hangat peju kamu..” “Iiyyaa.. Tante..” Lalu aku mengangkat kaki kanan tante sehingga posisi liang kemaluannya lebih menjepit batang kemaluanku. “Aahh.. Oohh.. Aahh.. Sshh.. Tante, Rio mau keluar nih.. Ahh” lalu aku memeluk tante Lia sambil meremas-remas payudaranya. Sementara itu, tante Lia memelukku kuat-kuat sambil menggoyang-goyangkan pantatnya.

    “Aahh tante juga mau keluar lagi aahh.. Sshh..” lalu dengan sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya sehingga kumpulan air maniku yang sudah tertahan menyembur dengan dahsyat. Seerr.. Seerr.. Croott.. Croott.. “Aahh enak sekali tante.. Aahh.. Ahh..” Selama dua menitan aku masih menggumuli tubuh Tante kesepian Lia untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu Tante kesepian Lia menbelai-belai rambutku. “Ah kamu ternyata seorang jagoan, Lan..” Setelah itu dia mencabut batang kemaluanku dari liang kemaluannya kemudian dimasukkan kembali ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya.

    Ah, ngilu rasanya batang kemaluanku dihisap olehnya. Dan kemudian kami berdua pun tidur saling berpelukan. Malam itu kami melakukannya sampai tiga kali. Setelah kejadian itu kami sering melakukan hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film porno. Hubungan kami pun berjalan selama dua tahun dan akhirnya diketahui oleh orang tuaku. Karena merasa malu, Tante kesepian Lia pun pindah ke Jakarta dan menjalankan usahanya di sana. Aku benar-benar sangat kehilangan Tante Lia dan semenjak kepindahannya, tante Lia tidak pernah menghubungiku lagi.

  • Foto Ngentot Julie Kisaragi Sampai Merintih Menahan Nikmat – Foto Ngentot Terbaru 2018

    Foto Ngentot Julie Kisaragi Sampai Merintih Menahan Nikmat – Foto Ngentot Terbaru 2018


    2666 views

    Perawanku – Hallo! Jumpa lagi bersama kami di hari yang baru ini. Seakan tak pernah bosan, kami sekali lagi akan memanjakan anda dengan koleksi gambar cewek jepang lagi ngentot. Hal ini merupakan wujud komitmen kami agar agan senantiasa terhibur dengan postingan lendir yang tersedia disini. Sebagai media lendir
    yang baru seumur jagung, tentu saja 139.99.33.211 akan selalu berusaha menghadirkan yang terbaik demi kenikmatan birahi sobat sekalian. Tentu hal tersebut tak akan lepas dari kritik dan saran yang sobat kemukanan.

    Lalu apa sesuatu yang baru tersebut?
    Sebenarnya ini bukanlah seusatu yang baru, masih tentang cewek jepang nakal.
    Namun bedanya kali ini ialah mengenai ngentot Julie Kisaragi sampai merintih. Yang
    dimana merupakan topik yang belum pernah kami angkat sebelumnya. Foto-foto ini sudah kami seleksi, agar kamu dapat menikmati yang terbaik saja. Dimana hanya yang paling hot saja yang wajib kamu pakai untuk coli nikmat saat ini. Merintih atau mendesah sebenarnya paling disukai mereka untuk dimainakn seperti ini. Karena suara dari wanita sangat menggoda para lelaki yang sedang ngaceng. Tapi ya namanya juga lelaki, semakin sexy rintihannya maka semakin membuat keenakan. Hal itu menjadi sensasi yang unik ketika berhasil melihat foto ngentot Julie Kisaragi ini hingga terbayang ia sedang merintih kenikmatan. Buktinya kamu rela mondar-mandir di mesin pancari hanya untuk menemukan foto ngentot satu ini di perwanku.com sebagai bahan coli.

    Apabila kamu tak terlalu suka dengan Julie, maka jangan
    kuatir, karena bukan hanya ada Julie seorang yang kami posting. Banyak
    pula cewek jepang lainnya untuk mengakomodasi birahi anda yang
    sudah mulai naik itu. Sudah tak tahan pengen lihat? Berikut adalah
    koleksi foto ngentot Julie Kisaragi merintih keenakan sampai terengah-engah menahan kenikmatan birahi tersebut:

  • Cerita Sex Bergambar Pengantin Muda Lugu Yang Siap Ngentot

    Cerita Sex Bergambar Pengantin Muda Lugu Yang Siap Ngentot


    1333 views

    Perawanku – Setelah lulus dari universitas aku bekerja di salah satu perusahaan swasta terkemuka di jakarta, meniti karir sebagai eksekutif muda yang merupakan impian banyak orang sekarang ini. Semuanya berjalan normal sampai suatu hari, kedua orang tuaku yang sudah berusia senja menyuruhku menikah dengan salah seorang anak dari kerbat mereka.

    Pernah terlintas di kepalaku untuk tidak menuruti kemauan kedua orang tuaku, tetapi apa lagi yang bisa kuperbuat untuk mereka selain menjalani pernikahan tanpa adanya hubungan rasa cinta sebelumnya.

    Namaku ****, karena merupakan anak satu-satunya , kedua orangtuaku sangat ingin cepat-cepat memiliki cucu dariku,Wanita itu namanya Nadia, dia seumuran denganku dia juga bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai general manager. Hari pernikahan kami berjalan lancar, yang kami berdua lakukan hanya tersenyum dan melambaikan tangan saja sepanjang hari, tidak seperti pasangan lainnya yang sangat antusias dengan perkawinannya kami berdua atau mungkin saya lebih tepatnya malah seolah-olah tidak perduli dengan apa yang terjadi dengan apa yang terjadi hari itu.

    Malam pertama kami bisa di bilang sangat aneh,tak ada hiasan pengantin, suasana yang harusnya romantis berubah menjadi sekaku es. Sepanjang malam tidak ada satupun dari kami yang memutuskan untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu. Matahari mulai menampakan diri di ufuk timur, kuputuskan untuk keluar dari kamar ku untuk membuat secangkir kopi di dapur. Setengah jam sudah dan kopi di cangkirku hampir habis,

    “gue ke kantor dulu, pulangnya mungkin agak kemaleman” ujar Nadia sambil mengenakan sepatu di ruang tengah.

    Kata-katanya tidak dapat ku hiraukan, seakan terbawa dalam lamunan banyak hal yang menghantui pikiranku, suara pintu depan kemudian menyadarkanku bahwa wanita yang menyapaku tadi adalah istriku. Waktu terasa begitu lambat berjalan, setelah semua pekerjaanku di kantor selesai kuputuskan untuk pulang dan beristirahat. Setibanya di rumah keadaan sepertinya masih sama seperti dulu saat aku masih membujang, tidak ada yang berubah,….. tiba tiba

    “udah pulang kamu?” tanya ida diiringi dengan senyum

    “sorry yah tadi gue nggak sempet masak, kita delivery aja yah” sambungnya.

    Tanpa berkata satu katapun aku berjalan pergi meninggalkannya, seperti belum yakin kalau semua ini sudah terjadi. Setelah mandi ku nyalakan televisi, tidak lama setelah itu terdengar bunyi bel dari pintu depan, ternyata kedua orang tua kami datang berkunjung.

    “eh, kok nggak bilang kalau mau dateng?” tanya Nadia kepada kedua orangtua kami sambil menggandeng tanganku,

    Tangan Nadia terasa dingin, mungkin karena dia baru selesai mandi dan sepertinya Nadia belum memakai daleman. Kedua buah dadanya menjepit lenganku,dan entah sengaja atau tidak Nadia mulai mengosokan kedua buah dadanya naik turun, sebenarnya kejadian itu sangat aku nikmati namun karena memang pada dasarnya kami tidak memiliki rasa cinta, jadi aku memutuskan untuk bersikap normal.

    Kunjungan kedua orang tua kami berakhir pukul 23.30 malam, kejadian tadi membuatku bingung harus bersikap seperti apa. Seumur hidup baru pernah aku diperlakukan seperti tadi, bisa saja kejadian tadi kunikmati, tetapi Nadia bukanlah wanita yang kucintai.

    Yang anehnya lagi, hingga kedua orang tua kami pulang Nadia tetap menggandeng tanganku, seakan tidak ingin dilepaskannya. Tidak ingin terus dalam keadaan yang membuatku seperti orang bodoh itu, kulepaskan tanganku dari dekapannya dan pergi ke ruang kerjaku

    Langkah kakiku menuju ruang kerja terasa semakin berat, Nadia sebenarnya hanya ingin memulai sesuatu yang baik, tetapi mungkin aku terlalu serius menanggapinya. Saat pekerjaan kantorku hampir selesai Nadia datang menghampiriku

    “masih marah ya?, maaf deh lain kali gue bakal ngasih tau lo dulu kalo gue mau berimprovisasi” suara Nadia terdengar pelan penuh penyesalan,

    “Nggak, gue nggak marah.. gue cuma bingung aja tadi, mau nanggepinnya gimana” balasku, perlahan mulai ku sadari bahwa tidak ada jalan keluar lain selain membicarakan semua masalah dengan baik-baik

    “ya udah, kalo gitu gue tidur duluan yah..”sambung Nadia dengan senyum manis di wajahnya

    Untuk ukuran kecantikan, Nadia termasuk wanita yang cantik dan menawan, sebagai wanita karir yang selalu mementingkan penampilan, Nadia sebenarnya sangat sexy. Walaupun orangnya perfectionis Nadia tetap bisa membagi diri agar tetap bisa jadi orang yang asik, contohnya di kantor dia selalu berusaha terlihat berwibawa dan selalu rapih sedangkan di rumah dia sering hanya memakai celana jeans pendek dan baju tanpa lengan. Selain itu Nadia sebenarnya orang yang mudah mencairkan suasana dan nyambung jika diajak bercerita tetapi karena pada dasarnya belum memiliki rasa sayang jadi masih sangat sungkan bagiku untuk melakukan sesuatu padanya.

    Malam itu sofa di ruang tv menjadi tepat tidurku, sengaja kubiarkan Nadia tidur sendiri di kamar karena masih ada sesuatu yang mengganjal dalam diriku. Keesokan harinya Nadia bangun lebih dulu, segera ia menuju ruang tv dan melihatku yang sedang tidur

    “loh, nggak tidur di dalem? Entar masuk angin loh” suara Nadia terdengar di pagi hari saat ku coba untuk mengumpulkan nyawa,

    “nggak apa-apa,…….kalo gue tidur ama lo, entar kesannya gimana gitu” kataku sambil mengusap mata

    “gue buatin kopi mau nggak?” tanya Nadia

    “nggak, nggak usah gue bisa buat sendiri kok” jawabku

    “udah, nih…” ujar Nadia sambil menyodorkan secangkir kopi kepadaku, setelah itu dia duduk tepat disampingku, sangat dekat hingga paha kami berdua bersentuhan. Pagi itu Nadia menggunakan hotpants dan baju kaos oblong yang kebesaran, membuatnya semakin terlihat sexy

    “nggak ngantor?” tanyaku basa-basi, jantungku berdetak kencang saat selesai bertanya ida menaruh tangannya di pahaku, dan menatapku dengan matanya yang indah,

    “jam sembilan lewat dikit baru gue berangkat, lo?” tanya Nadia balik

    “sama, gue juga…… kita berangkat bareng mau nggak?” Balasku

    “Siap komandan,,.” Jawab Nadia sambil tertawa,

    Waktu sebelum berangkat ke kantor itu kami gunakan untuk bercanda dan saling mengenal lebih dekat lagi. Hari itu terasa sangat singkat, tugas-tugas di kantor terasa lebih ringan mungkin karena suasana hatiku yang sedang senang. Sepulang kantor kujemput Nadia di kantornya kemudian kami makan malam di sebuah restoran dekat rumah kami, setelah itu kami pulang

    Sesampainya di rumah, kuputuskan untuk mandi dan langsung menonton tv. Jam menunjukan pukul 21.00 tetapi mataku sudah terasa berat, sambil menahan rasa kantuk kulangkah-kan kakiku menuju kamar, segera pintu kamar kubuka sedikit dan hendak masuk kedalamnya tetapi langkahku tertahan oleh sebuah pemandangan yang baru pertama kali ku lihat seumur hidup, lemari baju Nadia terbuka, Nadia sedang sibuk mencari-cari bajunya dalam keadaan topless dan hanya memakai celana jeans pendek . Refleks langsung kututup pintu itu sembari meminta maaf.

    Walaupun beberapa detik tadi sangat kunikmati, melihat kedua buah dada Nadia yang lumayan besar dihadapan mataku, sangat ranum dan bentuknya pun bulat sempurna juga kencang, tapi kembali lagi rasa bersalah memenuhi kepalaku hingga membuatku lupa bahwa itu adalah hal yang wajar bagi suami istri

    “Da, sorry gue mau ngambil bantal, gue nggak ngintip kok” ujarku dari luar kamar, memang terdengar sangat bodoh jika ada seorang suami yang meminta maaf saat melihat istrinya telanjang, tetapi itulah yang terjadi padku sekarang ini

    “nggak apa-apa masuk aja….” sahut Nadia dari dalam kamar

    Dengan menggunakan tangan kiri, kututup mataku sedangkan tangan kananku meraba-raba permukaan tempat tidur untuk mencari bantal

    “udah, tanganya dilepas aja, matanya dibuka” suara Nadia terdengar sambil mencolek pinggangku

    “Sorry, gue bukan mau ngintip tadi, gue bener-bener nggak sengaja”ujarku sedikit malu-malu.

    “nyantai aja lagi, gue yang di intip kok lo yang panik……gue juga baru pertama kali diintipin cowok” balas Nadia sambil tertawa,

    “eh, nggak pegel apa tidur di sofa? Enakan tidur di sini bareng gue…” sambung Nadia sambil menepuk tempat tidur.

    “udah, cepetan tvnya di matiin dulu”lanjut wanita itu sambil sedikit mendorongku,

    Setelah tv ku matikan, terus langkahku kuarahkan kembali ke kamar. Di kamar Nadia sudah berada di atas tempat tidur, kakinya yang jenjang dan putih membuat suasana hatiku tak-karuan. Sikap Nadia yang sangat baik padaku membuatku mulai menikmati perjodohan ini dan sedikit membuka hatiku bagi wanita ini.

    “sini,” ujar Nadia sambil membetulkan posisi bantal yang berada di sampingnya

    Kurebahkan tubuhku tepat disampingnya dan langsung kupejamkan mataku, berharap tidak terjadi hal-hal yang aneh malam itu

    “lo masih punya pacar yah waktu kita nikah” kucoba untuk membuka mataku pelan-pelan, kutatap wajahnya yang kini sangat dekat denganku, posisi tubuh Nadia sudah menindih sebagian tubuhku

    “nggak,, emang napa?” tanyaku balik

    “penasaran aja, abisnya lo dingin banget..serem tau” jawab ida sambil tersenyum kecil

    “gue cuman kaget aja, keadaan berubah drastis banget” ujarku

    “ohh… gue kira lo jeruk makan jeruk lagi…” sambung wanita itu

    “ahh….lo kate gue maho?” jawabku bercanda, tangan Nadia perlahan mulai memelukku perutku dan mulai lah dia menutup matanya

    “abisss…..” cekikik Nadia memenuhi ruangan itu

    Karena tidak bisa lagi menahan kantuk akhirnya kami berdua tertidur sampai pagi, hanya tertidur tanpa melakukan sesuatu. Keesokan harinya Nadia bangun terlebih dahulu, sepanjang malam dia memelukku dan tertidur dengan posisi setengah tubuhnya menindih tubuhku, dengan posisi seperti ini kedua buah dadanya menempel pada tubuhku dan kurasakan kehangatan yang beda dari sebelumnya.

    “beb,…bangun ih nggak ngantor kamu?” tanya Nadia sambil menjepit hidungku.

    “beb?,,, bebek kali?” jawabku bercanda

    “iiih tuh kan bercanda lagi, teus maunya dipanggil apa?” tanya Nadia lagi,

    “terserah kamu deh…” ujarku sambil mengucek-ngucek mata.
    Mulai pagi itu, di kantor hidupku terasa semakin indah. Nadia sangat perhatian padaku dan terus saja mengirimkan SMS yang menanyakan kegiatanku dan lain-lain. Dan mulai pagi itu kehidupan kami mulai berubah seperti pengantin baru pada umumnya.

    Sehabis jam kantor, ku arahkan mobilku langsung pulang. Dirumah, Nadia ternyata pulang lebih cepat. Malam itu ida mengenakan baju kaos bola barcelona dengan celana hotpants, baju itu dimodifikasinya hingga bahu sebelah kanannya terlihat keluar dari leher baju bola itu.

    “baju bola gue tuh?.”tanyaku

    “iya..,, emang istri itu nggak boleh pake baju suaminya?” tanya Nadia balik,

    “nggak juga sih,,,eh tapi kamu cantik loh kayak gitu” ujarku menggodanya

    “udah ah…makan dulu sana….keburu dingin”kata ida sambil menunjuk ke arah ruang makan

    Selain cantik, baik hati dan sangat profesional dalam segala hal, Nadia juga jago masak. Sehabis makan, aku segera pergi ke ruang tv menemui Nadia yang sedang asik mencari siaran film-film box office yang biasa diputar di tv saat larut malam.

    “duduk sini,…deket gue” suara Nadia terdengar saat kakiku mulai menginjak ruang tv.

    Sambil memegang sekaleng minuman dingin, perlahan kutempatkan tubuhku tepat disampingnya. Nadia langsung menarik tanganku dan menggengam jemariku erat-erat. Perasaan ku tidak menentu, sudah lama sekali sejak aku duduk di bangku SMA baru sekarang lagi ada cewek yang begitu dekat denganku seperti ini.

    Sebegai laki-laki normal, firasatku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin dikatakan oleh Nadia tetapi dia masih malu karena sikapku yang masih begitu cuek, kucoba untuk memberi perhatian sedikit untuknya. Kucoba sandarkan tubuhku ke kursi dan benar saja, Nadia langsung menyandarkan kepalanya di bahuku. Ku naikan tanganku sedikit agar Nadia bisa meletakkan kepalanya di dadaku. Tubuh Nadia sangat hangat, kubiarkan tangannya menyusuri pinggangku lalu dipeluknya.

    “da,….kalo mau minta tolong, atau mau ngomong sesuatu, kasih tahu aja…,,, aku siap bantu kok” ujarku untuk memecah suasana.

    “kamu masih belum nerima kenyataan kalo kita udah nikah ya?” tanya Nadia pelan,

    “dulu sih iya,,,, tapi sekarang udah nggak,…abis kamu baik, cantik lagi” gombal ku

    “ih gombal,.” Balas Nadia, sambil mencubit pinggangku

    “kalo aku sih pasrah aja ama orang tuaku mau di suruh apa juga, yang penting pekerjaanku nggak keganggu” sambung Nadia

    “aku mau minta sesuatu sama kamu” lanjut Nadia

    “minta apa?” tanyaku

    “ehm,,…gimana ngomongnya ya..” jawab Nadia

    “udah,. Bilang aja nggak usah malu” Ujarku

    “beneran nih , gak apa-apa?..”tanya Nadia

    “iya…beneran..,,trus apa?”

    “boleh minta cium nggak?” pinta Nadia

    “ooh..” langsung kudaratkan bibirku ke pipinya.

    “iiihh…bukan di situ, tapi di sini” ujar Nadia sambil menunjuk bibirnya.

    Sebenarnya pada waktu itu, hatiku ingin sekali menciumnya tetapi seumur hidupku, belum ada satupun wanita yang pernah ku cium, gaya pacaranku saat SMA dulu juga paling Cuma gandengan tangan saja, tidak lebih. Oleh karena itu beberapa lama kupikirkan hingga

    “kamu nggak mau yah.,, nggak apa-apa deh kalo gitu” ujar Nadia dengan nada sedikit kecewa

    “nggak ,, gue cuma..” perkataanku terhenti

    “Cuma apa…?” tanya Nadia

    “belum pernah ciuman…” ujarku malu-malu, mukaku semakin merah saat selesai mengatakannya.

    “astaga,.. jadi kalo nanti kita ciuman, itu jadi first kiss lo dong?”

    Masih dalam keadaan bingung dan malu, Nadia menganggkat wajahku yang tertunduk malu. Menatapnya dengan penuh rasa cinta.

    “gue yang pertama, mau nggak?” tanya Nadia,

    Perasaan ku seperti melayang-layang diudara. Senang sekali rasanya, memang dulu tidak pernah kuharapkan Nadia yang menjadi First kiss ku, tetapi karena dia begitu baik dan menyenanggakan akhirnya kubiarkan semuanya berjalan seperti air mengalir.

    “gue ajarain dulu yah, terus nanti kalo udah bisa, lo bales ya?” pinta ida.

    Segera diciumnya kedua bibirku. Bibir Nadia sangat tipis dan hangat, beberapa detik kunikmati bibirnya yang menempel pada bibirku. Tak lama setelah itu, Nadia mulai memagut bibirku dan mulai menjulurkan lidahnya kedalam mulutku.

    “dibales dong” ujar Nadia di sela-sela serangannya ke bibirku

    Kubalas ciumannya dengan cara yang sama seperti yang dia ajarkan.

    “mmhhh” hanya itu segelintir suara yang dapat kudengar dari mulut Nadia

    Setelah beberapa menit, kulepaskan ciumanku. Nadia tertawa lepas sambil memandangiku.

    “nah, bibir lo udah nggak perjaka lagi.,, sapa dulu dong gurunya.” Ujar Nadia sambil menepuk dadanya

    “gila juga lo ya,.. master banget deh kayaknya,.. buka kursus juga yah?” tanyaku

    “ya nggak lah,… gue juga baru pertama kali praktek nih, yang biasanya cuman gue baca di buku ama di film bf ternyata rasanya dahsyat yah” jawab Nadia

    Baru ku tahu kalo Nadia juga baru pertama kali ciuman dengan cowok, mungkin karena sepintas dia orangnya perfectionist jadi cowok-cowok pada sungkan mau jadi pacarnya.

    “jadi bibir lo juga udah nggak perawan nih?” candaku.

    “apa lagi yang masih perawan?” tanyaku menggodanya

    “ya semuanya lah…” jawab Nadia sambil menarik bibirku.

    “mau dong nyobain…?” candaku

    “sok atuh,…silahken…” jawab Nadia sambil menarik tanganku mendekati tubuhnya.

    “sorry,.. gue becanda kok…,,” ujarku

    “beneran juga nggak apa-apa” sambung Nadia

    “nanggung gak sih rasanya kalo cuman gitu-gitu aja” lanjut Nadia memancing ku

    “terus maunya gimana?” tanyaku

    “nggak ngerti-ngerti juga?” jawab Nadia

    “ngomongnya langsung aja, nggak usah berbelit-belit bingung gue” sambungku

    “gue mau dientotin ama lo..beiby” balas Nadia sambil menarik bajuku

    Kurasakan seperti ada yang mencongkel keluar jantungku dengan pisau yang sangat tajam, tak ku sangka sebenarnya selama ini walaupun perbuatanku kepada Nadia sangat kasar, ternyata dia masih memendam hasrat yang begitu dalam padaku.

    “yah…,,gue tabu…nggak tau harus gimana duluan” ujarku

    “kan ada film Bokep..,, liat dari situ aja bisa kan?” balas ida

    “gue coba deh,..”jawabku

    Ida segera berjalan menuju kamr tidur kami dan kembali membawa kotak kecil yang kukira isinya adalah segala macam peralatan make up seperti yang biasa wanita-wanita career koleksi, tapi ternyata isinya adalah kumpulan DVD film-film porno dari jepang, latin, blonde, redhead, amateur, dan lain-lain.

    “lengakap banget,..hobby nonton ginian yah?” tanyaku sambil melihat-lihat koleksi kasetnya

    “eh, ini punya temen kantor aku lagi,..nonton sih sering tapi kalo punya koleksi sebanyak ini….enggak deh” jawab Nadia

    “gue kira lo hyper ” kataku bercanda

    “eh hyper juga asik tau, bisa siap setiap saat” sambungnya sambil tertawa dan terus mencari sebuah kaset yang menurutnya sangat bagus
    “nah ini dia akhirnya ketemu.” Ujar Nadia sambil merapihkan kaset-kaset lain yang berantakan di atas sofa di ruang tv.

    “nontonnya di kamar aja, supaya kalau capek bisa langsung tidurr” sambung Nadia

    “emangnya kita mau nyangkul? Capek?” tanyaku bercanda. Sebenarnya suasana hatiku saat ini sangat takkaruan ada senang bercampur bingung, kata-kata yang keluar dari mulut Nadia menandakan bahwa dia sudah sangat mempercayaiku dan sangat menyayangiku, sementara aku masih bingung dengan perasaanku sendiri

    Adegan film pertama di kaset itu dipenuhi dengan ciuman, Nadia menyuruhku duduk diatas tempat tidur dan dia duduk di pangkuanku.

    “tau gak, itu tuh namanya foreplay” ujar Nadia

    Mulailah ida memagut bibirku, selama beberapa menit kami mempertahankan posisi seperti itu. film pun berganti adegan, sekarang pemeran cowok di film itu mulai menggerayangi tubuh pemeran wanitanya. Baju pemeran wanita di singkap keatas dan payudara wanita itu mulai diemut oleh pemeran pria itu.

    “pengen deh di gituin” Nadia tiba-tiba melepaskan ciuman kami dan mengatakannya,

    Posisi ida sekarang duduk berhadapan denganku, Nadia duduk di pangkuanku

    “ya udah,..bajunya di buka” ujarku

    Ida membuka bajunya perlahan, sedikit demi sedikit gumpalan daging di dadanya itu mulai tersingkap, ukuranya benar sangat besar, sama seperti saat pertama kali kulihat dengan tidak sengaja. Seperti orang bodoh, kedua buah dadanya hanya kuperhatikan tanpa berbuat apa-apa

    “kok cuman diliatin doang, aku pake lagi nih bajunya” ujar Nadia ngambek

    “sorry, speechless aja gue….gede amir…seumur-umur baru pernah liat yang ginian,…eh besar pula lagi dapatnya” balasku untuk meredakan ngambeknya

    “ya udah.,,, di emut dong” ujar ida lagi kali ini diiringi dengan senyum

    “nggak ahh….entar lecet, terus kalo lo mandi pasti nyeri” kataku

    “jadi gimana dong?” tanya Nadia

    “aku jilatin aja mau nggak?” tanyaku balik

    Ida langsung menarik kepalaku ke arah buah dadanya, lidahku kujulurkan dan mulai menyentuh permukaan kulit buah dadanya. Kujilat melingkar membentuk huruf O disekitar putingnya dan ujung putingnya ku sentuh perlahan menggunakan ujung lidahku.

    “Mmhh…enak beb,,,terus..,,terus.. yang kanan juga,..aahh” desah ida yang membuatku bersemangat melakukannya.

    Lima belas menit kuserang kedua payudaranya, hanya suara desahan yang keluar dari bibir manis Nadia,..saat tubuh ida mengelijang hebat, kurasakan ada cairan membasahi celanaku.,

    “da,..celana lo basah.,,” ujarku, ku biarkan dadanya basah dan kutatap wajahnya yang sangat manis.

    “iya,..gue ‘jadi’ tadi..”ujar ida sambil menciumi pipiku

    Adegan di film kini berubah lagi, penis si pemeran pria yang sudah sedari tadi “tegang” mulai diurut turun naik oleh pemeran wanitanya. Dan setelah sudah cukup tegang, mulailah penis itu dimasukkan kedalam mulut wanita itu.

    “mau gue gituin nggak?” tanya Nadia

    “udah gak usah, lain kali aja” jawabku cepat.

    “nggak apa-apa, nggak usah malu…..enak lagi” balas Nadia

    Ida segera menarik celanaku, dan langsung menggenggam penisku yang belum menegang sama sekali dibalik celana dalamku.

    “gila,…gue udah hampir dua kali orgasme,…lo bediri aja belon…make obat apa?” tanya ida

    “obat apaan?,…gue aja baru sekali diginiin” jawabku

    Ida kemudian menarik turun celanaku.

    “besar juga.,,beda dikit lah ama yang di film” ujar ida, sambil tersenyum Nadia mengenggam penisku

    Ida mulai menganggkat penisku dan mulai mengurutnya dari atas ke pangkal paha selma 10 menit, rasanya seperti berenang di awan, apa lagi saat Nadia menempelkan bibirnya ke ujung kepala penisku dan menghisapnya pelan..,,

    “udah…udah…”ujarku sambil mencoba menarik penisku keluar dari mulut Nadia,

    Tak lama setelah itu kerasakan sesuatu keluar dari penisku, tidak dapat lagi kutahan. Kupejamkan mataku dan saat ku buka, Nadia masih berada dalam posisi jongkok dan wajahnya berlumuran cairan berwarna putih yang tak lain dan tak bukan adalah spermaku.

    “aku kan dah bilang,….” ujarku

    “hahaha…asik…asik” bukanya marah, Nadia justru tertawa kegirangan,

    Ku kenakan lagi celanaku dan segera mengambil handuk di lemari untuk membersihkan spermaku di wajah Nadia

    “ketelen gak?” tanyaku

    “dikit..” jawab Nadia sambil tersenyum.

    Tibalah film itu di puncak aksinya, si pemeran pria di film itu menarik turun celana dalam pemeran wanitanya dan mulai melumat daerah kewanitaan perempuan itu.

    “rebahan deh…..” ujarku

    Saat Nadia berbaring di tempat tidur, kutempatkan tubuhku tepat diatasnya dan mulai menciumnya lagi. Kali ini tidak terlalu lama, segera kupindahkan sasaranku ke bagian lehernya, seperti instruksi di film itu.

    “Mmhh..”suara Nadia pelan

    Tak lama setelah itu, kedua buah dadanya kumainkan, kupijat pelan dan mulai kujilat perlahan. Turun ke bagian perut dan anehnya lagi, tali hotpants Nadia sudah tidak terikat dan sepertinya Nadia tidak mengenakan celana dalam

    “cewek kok nggak pake celana dalam,” ujarku sambil mencubit pipinya

    “kalo nggak ada lo sih gue pake,… tapi kalo ada lo, masa iya gue pake,..entar tiba-tiba lo minta? Gimana?” balas ida.

    Ida mulai menaikan pinggulnya dan menurunkan celananya. Sekarang Nadia sudah tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya. Semua yang selama ini tertutup kain baju ataupun celana sekarang jelas terlihat dihadapanku, pinggul ida lumayan besar, pantatnya montok dan yang membuatku sangat bahagia dalah vaginanya yang tidak memiliki bulu sedikitpun.

    “sering cukur neng?” tanyaku

    “nggak juga sih,..gak tau kenapa,, bulunya lama numbuh” jawab ida.

    Ida menarik kepalaku mendekati vaginanya yang sudah basah sedari tadi. Aroma kewanitaan yang baru pernah seumur hidup ku cium ternyata sangat wangi, mungkin karena seringnya dirawat.

    Perlahan mulai kujilati daging yang berada di belahan vagiannya itu, ku mainkan suasana dengan sesekali mempercepat jilatanku di liang kemaluannya. Semakin cepat kujilat, semakin Nadia menjepit kepalaku di tengah kedua pahanya.

    “kalo gue tau enaknya gak ketulungan gini,…gue minta aja yah dari awal” gumam Nadia

    Kali ini, kusingkap lobang kemaluannya dan ku hisap menggunakan bibir membentuk huruf O, sesuai dengan instruksi yang ada di film itu. Nadia semakin mengejang hebat dan mencoba menarik rambutku agar kepalaku menjauh dari vaginanya, tetapi seperti yang ku baca di buku jika terjadi hal seperti itu kita malah sering menghentikan permainan. Tentu saja itu adalah sebuah kesalahan yang sangat besar.

    Ku teruskan permainanku hingga kurasakan suatu cairan keluar membasahi lidahku.

    “Keluar lagi?” tanyaku

    “iya,…enak deh” jawab ida

    “ya udah,…gitu aja dulu yah,…kepala gue sakit banget, abis lo jambak tadi” ujarku

    “masa udahan sih?… sorry tadi gue kelepasan jadinya narik-narik rambut kamu gitu deh…” balas Nadia.

    “entar baru nyambung lagi..yah” pintaku

    “iya, tapi jangan lama-lama” jawab Nadia,

    Ida hanya terbaring di tempat tidur, kututupi tubuhnya dengan selimut. Film porno itu kami ‘pause’ sebentar. Aku segera menuju westaffel untuk mencuci muka, kulihat waktu menunjukan pukul 03.00 pagi hari. Saat itu ku sadari bahwa sekarang dalam diriku tidak hanya ada cinta, tetapi juga ada nafsu untuk istriku Nadia. Setelah meminum segelas air, aku segera kembali ke kamar. Nadia menyambutku dengan senyum penuh rasa sayang, ku rebahkan tubuhku disampingnya.

    “da.,,gue mau,..minta maaf,..kalo gue udah kasar sama lo sejak kita nikah, padahal lo juga nggak tahu apa-apa kan? Sekarang gue ngerasa bersalah banget” ujarku

    “biarin aja berlalu yang kayak gitu mah,…gak usah dipikir lagi, Nadia juga udah lupa……kamu juga makin hari makin asik….seneng aku” jawab ida.

    Saat itu terasa sangat panas, ku buka baju kaos ku dan tinggal memakai celana basket yang sejak tadi ku pakai.

    “ribet banget nih selimut…”ujar ida sambil menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya

    Ida segera memulai lagi adegan di film yang tadi kami ‘pause’. Nadia menarik tanganku dan menempelkan telapak tanganku ke selangkagannya. Kini adegan di film itu bertambah panas, pemeran pria di film itu mulai memasukkan penisnya kedalam vagina pemeran wanita. Pemeran wanita di film itu hanya menggumam takkaruan.

    Beberapa menit kami menyaksikan film itu. Kali ini Nadia hanya terpana melihat adegan di film itu. Mungkin Nadia masih takut untuk mencobanya.

    “mau coba gituan?” tanya Nadia

    “kalo sekarang nggak bisa, gak apa-apa juga…..lo aja yang master belum siap apa lagi gue” ujarku

    “kita coba tapi pelan-pelan yah…soalnya gue masih perawan” ujar Nadia

    “gak apa-apa nanti aja,…”jawabku

    “tapi gue pengen banget..” sambung Nadia

    “ya uda.,,,tapi bakal sakit loh nanti..”balasku

    Ida mulai menaikan pinggulnya dan pantatnya kusanggah dengan bantal. Ku buka sedikit lebar lubang kemaluannya, memang benar. Selaput dara masih utuh didalamnya, merah merona dan terlihat segar.

    “beneran masukin sekarang?” tanyaku.

    “iya tapi pelan-pelan yah” jawab ida

    “iya” balasku

    Kumasukkan penisku perlahan kedalam vagina Nadia. Hangat, perih dan sempit, terasa seperti disedot vaccum cleaner. Saat semua bagian sudah mulai terbenam, kulihat Nadia meneteskan air mata. Sedih sekali melihatnya seperti itu, kulihat darah membekas di batang penisku. Sejenak kupikir untuk melepaskan penisku dari dalam vagina Nadia. Tetapi apa yang terjadi, ida malah menggoyangkan pinggulnya

    “sakit?’ tanyaku pelan
    “udah nggak kok,…perih aja tadi, banget…” jawabnya

    “mau diterusin?” tanyaku lagi

    “iya..” jawab ida manja

    Perlahan mulai ku maju mundurkan pinggulku, makin lama makin cepat. Nadia hanya menggumam sambil meremas buah dadanya.

    “ennnaaakk,,,” ujar Nadia

    “mmhh …guuee….keelluuaarr..” jerit Nadia

    Orgasme Nadia disusul olehku, senang sekali melihatnya malah tertawa diakhir permainan kami. Cairan yang keluar dari vagina Nadia bercampur sedikit dengan darah.

    “da..sorry tadi gue keluarin di dalem..”ujarku

    “nggak apa-apa kali,..kalo nanti gue bunting,,bapaknya ni anak kan elo” jawab ida. Hanya bisa tertawa, kami berdua tertawa sejadi-jadinya melihat perbuatan kami tadi. Akhirnya kami pun kelelahan dan tertidur.

  • Cerita Sex Onani Bersama Tante Sange – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Onani Bersama Tante Sange – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1434 views

    Perawanku – Dalam konten terbaru dari kami di Cerita Dewasa kali ini nampaknya akan sangat hot di karenakan cerita berawal dari pengalaman pribadi.

    Panggil saja namaku Miko, aku adalah seorang pria lajang berumur 25 tahun yang berkerja di salah satu perusahaan asing di daerah kuningan, Jakarta. Sebagai Pria lajang, dulunya aku tinggal bersama orang tuaku di perumahan komplek militer. Namun karena aku adalah seorang Pria yang sudah dewasa, maka aku-pun memutuskan untuk mandiri.

    Sungguh memang sudah rejekiku, ketika aku memang bermaksud untuk tinggal sendiri kebetulan saudaraku menawarkan aku untuk menghuni apartemen miliknya, karena dia akan dibawa untuk tinggal bersama suaminya ke Malang, jawa timur. Pada hari pertama aku akan tinggal di apartemen saudaraku itu, maka aku harus lapor kepada Pengurus Apartemen.

    Setelah melapor aku dimintai untuk ikut menjaga adik perempuan ketua pengurus apartemen yang kebetulan adiknya tinggal di sebelah kamar apartemen saudaraku, adik perempuan ketua pengurus apartemen itu ternyta bernama Tante Silvi . Singkat cerita Hari kedua aku-pun sebagai penghuni baru mulai mencoba berkenalan dengan Tante Silvi .

    Dan ternyata setelah berkenalan ternyata beliau tidak terlalu tua, dan jika aku perkirakarakan usianya sekitar 35 tahunan. Tante Silvi ini tipe wanita yang ramah dan baik sekali. Namun dalam perkenalan dan obrolan kami saat itu aku agak sedikit heran, karena pada usianya yang sudah terhitung matang sekali tante Silvi belum juga menikah.

    Yah mungkin saja tante Silvi punya masih focus dengan karirnya kali yah, karena aku melihat pada usianya yang segitu dia sudah mapan sekali kehiduoanya, buktinya tante Silvi sudah mempunyai apartemen dan 2 mobil All New CRV dan All new civic. Tante Silvi ini mempunyai 2 pembantu, yang satu supir dan yang satu asisten rumah tangga di apartemennya.

    Sampai pada suatu hari Tante Silvi menitipkan kunci Apartemen-nya karena pada saat itu pembantu dan supir-nya sedang cuti karena pada saat itu hari raya idul fitri. Sehingga beliau tingal di rumah kakaknya di lantai 12. Oh iya gambaran Tante Silvi sebagai berikut, dia mempunyai tinggi badan sekitar 166 cm, mempunyai pinggul yang besar, pantat yang bulat, pinggang yang ramping, perut singset dan ukuran Bra sekitar 34B.

    Hal itu bisa dimiliki oLeh Tante Silvi karena tante Silvi rajin senam aerobic, fitness, dan renang yang diikutinya secara rutin. Dengan wajah cantik dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika Tante Silvi menjadi impian banyak lelaki baik-baik maupun lelaki hidung belang.

    Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya intip dari lubang pintu ternyata Tante Silvi ,

    “ Iya sebentar, oh ada tante ada yang bisa saya bantu tante ???, ” ucapku sambil membuka pintu.

    “ Ngga Ndro ada surat atau tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?, ” jawab Tante Silvi .

    “ Sepertinya ngga ada tante, ” jawabku

    “ Eh aku numpang ke kamar mandimu ya, ” sambil meringis, mungkin dia udah kebelet pips he he he.

    “ Silahkan tan tapi kamar mandinya ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan, ” ucapku sambil tertawa.

    “ Ngga apa apa, ” jawabnya.

    Baru aku sadar bahwa Tante Silvi memakai baju training tipis mungkin baru lari atau fitness di lantai 2,

    “ Abis lari ya tan, ” tanyaku.

    “ Iya tapi nyari kamar mandi susah mana liftnya lama lagi, ” ujar Tante Silvi sambil ngeloyor ke kamar mandiku.

    Sambil jalan ke dapur aku berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar mandi tapi apa ya ?. Ya ampun tadi khan aku lagi nonton film porno di laptop memang kebetulan mau onani sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati gue ketahuan dah sama Tante Silvi . Ah bodo amat bodo amat kaya dia ngga pernah muda aja.

    Begitu keluar dari kamar mandi si tante senyum-senyum, wah malu deh aku,

    “ Hayo kamu tadi lagi ngapain Ndro? tanya si tante.

    “ Ngga ngapa-ngapain kok Tan, ” jawabku sambil menunduk kebawah.
    Dan tanpa saya sadari tiba-tiba dia mencekal tangan saya,

    “ Ndro, ” ujarnya tiba-tiba dan terlihat agak sedikit ragu-ragu.

    “ Ya Tante ?, ” Jawab saya.

    “ Eee… nggak jadi deh, ” Jawabnya ragu-ragu.

    “ Ada yang bisa saya bantu, Tante ?, ” Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-raguannya.

    “ Eee… nggak kok. Tante cuma mau nanya, ” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.

    “ Kamu sering ya nonton film itu di kamar mandi ?, ” tanya dia.

    “ Iya sih tan. Maklum tan belum punya pasangan ?, ” jawab ku terpaksa.

    “ Terus pake sabun ya ? he he he, ” ucap Tante Silvi sambil tertawa.

    “ Iya tan, udah ah aku tengsin nih malu ditanya terus, ” Tegasku sambil ngomel.

    “ Jangan marah dong , biasa lagi bujangan yang penting jangan main pelacur, jorok nanti kena penyakit, ” jawab Tante Silvi .

    “ Eee… mau , dibantuin Tante nggak ?, ” sambungnya.

    “ Maksud tante ?, ” Tanyaku.

    Wah ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknya si tante horni abis,

    “ Iya kamu nonton bareng tante khan biar ngga malu lagi, ” sambil melayang tangan Tante Silvi ke selangkangan ku.

    “ Sana ambil laptop mu, ” ucapnya.

    Asik banget dah pikirku tanpa tendeng aling-aling aku berlari kekamar madi dan membawa keluar laptop itu. Kemudian aku setel lebih dulu film yang tadi saya tonton dan belum habis. Beberapa menit kemudian Tante Silvi duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar.

    Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training dan kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis biru muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena dia tidak memakai Bra. Tanpa kusadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras dan kencang.

    Saat itu kelaminku juga sudah mulai menegang. Dengan santai dia duduk tepat di sebelahku, dan ikut menonton Film Porno yang sedang berlangsung,

    “ Cakep-cakep juga yang main, ” akhirnya dia memberi komentarnya.

    “ Dari kapan Ndro mulai nonton film beginian ?, ”tanyanya.

    “ Udah dari dulu Tante, ” ucapku.

    “ Mainnya juga bagus dan tidak kasar. Ndro udah tahu rasanya belum ?, tanya dia lagi.

    “ Ya sempet sih tan waktu di rumah sakit sama suster, ” ucapku.

    “ Wah enak dong lagi sakit di servis suster, ” tanggapanya.

    “ Iya tapi udah lama tan udah lupa rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih, ” ucapku.

    “ Ah Ndro ini kok jadi nakal yah sekarang, ”, ujarnya sambil mencubit lenganku.

    “ Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya, ”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak menantang.

    Tidak lama berselang, tiba-tiba Tante Silvi menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula aku langsung membara. Tapi aku hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan Tante Silvi sudah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku sekitar dada dan perut.
    Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat aku canggung.

    Jujur, karena baru kali ini aku diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kelaminku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur. Kemudian Tante Silvi mulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di daerah dada, dia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan dan kiri.

    Tangan kanan Tante Silvi juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, dan mulai mengusap-usap kelaminku. Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, aku mulai memberanikan diri untuk meraba celana yang dia pakai. Aku remas payudaranya dari luar tanktop, dan aku remas-remas, terkadang aku juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku,

    “ Sssss… Oughh… ya situ, ” ucapnya setengah berbisik.

    Tiba-tiba dia memaksa lepas celana pendekku, dan diusapnya kelaminku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. Dan dia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya melalui celana trainingnya yang aku pelorotkan ke bawah.

    Sesampai-nya pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat dan agak lembab. Aku melepaskan celana dalam Tante Silvi . Satu persatu kami membuka baju, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan Vagina-nya.

    Dia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di daerah seputar clitoris-nya. Lama kelamaan Aku masukkan satu jariku, lalu jari kedua,

    “ Aghhh… Ssssss… Oughhh… terus Ndro, terus, ” ucap lirih Tante Silvi .

    Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar,

    “ Eughhh… Ndro terus, Aghhh… Sssss… Aghhh… enak, sebentar lagi, Oughhh…, ” ujar Tante Silvi .

    Seketika itu pula dia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. Aku merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru aku tahu bahwa dia sedang mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Silvi yang terlihat sangat lemas di sofa,

    “ Aku kapan Tante, kan aku belum dienakin sama Tante?, ” tanyaku.

    “ Nanti dulu yah sayang, sebentar, beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja, ” ucap Tante Silvi .
    Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir Vagina-nya sampai mengenai clitoris-nya, aku dekati payudaranya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas payudara yang satunya. Sehingga rupanya Tante Silvi juga tidak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya.

    Sehingga sesekali terdengar suara erangan dan desisan dari mulutnya yang Sexy. Aku usap-usapkan kelaminku yang sudah sangat amat tegang di bibir Vagina-nya sebelah atas. Sehingga kemudian dengan terpaksa dia membimbing batang kemaluanku menuju lubang Vagina-nya. Pelan-pelan saya dorong kelaminku agar masuk semua.

    Kepala Penis-ku mulai menyentuh bibir Vagina Tante Silvi ,

    “ Sssss… Aghhhh…. ” rasanya benar-benar tidak bisa kubayangkan sebelumnya.

    Lalu Tante Silvi mulai menyuruhku untuk memasukan kelaminku ke liang Vagina-nya lebih dalam dan pelan-pelan. So wow Man… baru masuk kepalanya saja aku sudah tidak tahan, lalu Tante Silvi mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kelaminku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam.

    Bagian dalam Vagina-nya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun Tante Silvi tetap memaksakannya masuk,
    “ Oughhhh… Ndro, ” Desah Tante Silvi .

    Saat itu rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kelaminku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Silvi . Lalu Tante Silvi mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam Vagina-nya, yang membuatku semakin gila. Dia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan.

    Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang Vagina-nya bertambah licin, dan makin lama Tante Silvi terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Lalu tiba-tiba kejantanan-ku terasa seperti disedot oleh liang senggama Tante Silvi .

    Tiba-tiba dinding-dinding Vagina-nya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali, bisa-bisa kalau begini terus aku bisa ngecrott cepet nih,

    “ Sssss… Aghhhhhhhhhhhhhh… Tante keluar lagi nih, ” ucapnya dengan keras.

    Saat itu juga makin basahlah di dalam Vagina Tante Silvi , tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya Tante Silvi terkulai lemas, tapi kelaminku masih tetap tertancap dengan mantap.

    Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa.

    Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku,

    “ Sssss… Oughhh… Aghhhh…, ” desah Tante Silvi sudah mulai terdengar lagi.

    Aku memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. Aku mencoba untuk menusukkan kelaminku ke dalam liang Vagina-nya, pelan tapi pasti. Kepala Tante Silvi agak menengok ke belakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menekannya lebih dalam.

    Kelaminku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam Vagina Tante Silvi , lalu aku mulai menggerakkan kelaminku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi.

    Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan Sexy,

    “ Sssss… Aghhh… Oughhh… terus Ndro… terus… Aghhh… Oughhh…, ” Tante Silvi terus mengerang.

    Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Silvi merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu.

    Saat itu lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas, dan aku merasa kelaminku mulai berdenyut-denyut dan aku memberitahukan hal tersebut padanya, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga aku tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus.

    Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Silvi dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang Vagina Tante Silvi . Tubuhku terasa sangat lemas sekali.

    Setelah kami berdua merasa agak tenang, aku melepaskan kelaminku dari liang nikmat milik Tante Silvi . Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Silvi membalikkan tubuhnya dan duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan Vagina-nya.

    “ Wah kok ngga ditarik sih Ndro, nanti aku hamil lho ?, tanyanya dengan suara yang agak bergetar.

    “ Maaf tan aku lupa abis keenakan sih, ” jawabku

    “ Ya sudahlah… tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya ?, ” ujarnya menenangkan diriku yang terlihat takut.

    “ I… iiya Tante, ” jawabku sambil menunduk.

    “ Ya santai aja aku sebenarnya udah minum pil kok Ndro, ” jawan Tante Silvi .

    Wah rupanya nih tante udah pengalaman dalam hal beginian, tapi ngga apa-apa dah gua belagak culun aja. Kemudian kami berpelukan di sofa, dan melakukan perbuatan itu sekali lagi tapi di kamar mandi. Doggie style terus bro, mantap. Itulah sepenggal cerita sex pada kehidupan nyataku yang telah aku curahkan.

  • Cerita Sex Di Ajak Ngentot Dengan Teman Pacarku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Di Ajak Ngentot Dengan Teman Pacarku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1381 views

    Perawanku – Hingga terkadang kalo aku ngebayangin maka aku sungguh ingin mengulanginya kembali, ok lah kalo begitu langsung aj ya, kenalin dulu ya nama Aku Bintang, rada malu juga sih, tapi klo di pikir2 gila juga aku ya, jadi aku punya cewek, cewek aku punya sahabat, nah sahabat cewek aku itu punya cowok, cowoknya itu 1 kontrakan sama aku…

    Inget banget kejadiannya hari minggu pas aku lagi molor tiba2 cewek aku telp minta ambilin baju hem putih di rumah Mita buat di pake besok, cewek aku lagi di rumah tantenya di luar kota, ya udah segeralah aku mandi, pas mau berangkat temen aku telp minta tolong ambilin ATMnya dia di Mita (Ceweknya) trus tranferin duit ke no rek yg dia kasih)..

    Sampe di Rumah Mita aku langsung kaget, Mita bukain pintu pake daster terusan you can see, dalem ati aku.. Bujug… mantab amat… (masih sadar klo itu pacarnya temen, temennya pacar), aku di suruh masuk ke ruang tamu

    “Sendirian? “ tanya Mita.

    “ Iya” Sambil ngeliat keluar, sumpah aku risih banget ngeliat dia.

    “Baru bangun tidur Mit? “ aku nanya ke Mita.

    “ Iya, Bis binggung mau ngapain, Orang2 rumah pada ke Luar kota”.

    “ Blom mandi ya?” aku sambil senyum2.

    “hehehehe iya” Mita ketawa-ketawa “bis yg dateng kamu ini, klo artis baru dah mandi dulu”.

    “ah sial,hahaha “ aku ketawa-ketawa.

    “Bentar ya aku ambilin bajunya, sama ATMnya Andri(Cowoknya)” sambil berdiri “Oya mau minum apa?”.

    “Apa aja Mit”.

    Pas Mita kedalem aku baca2 buku kuliahnya Mita di rak bukunya dia, tiba2 ada yg jatuh.. pas aku ambil ternyata kondom masih utuh belum di buka segelnya. Weng.. aku kaget.. trus tiba2 Mita dateng sambil bawain minum.

    “Hayooo liat apaan?” Mita senyum2.

    “Liat buku kamu ni lho.. nemu ginian” Aku tunjukin barang temuan aku..

    “Oalah.. itu punyanya Andri”.

    “Emang abis ngapain?” Aku pura2 bego aja.

    “Ya kamu tau sendiri lah” Mita jawab sambil duduk dan naro minuman di meja.

    Aku sama Mita langsung sharing tentang pengalaman ML masing2… sumpah aku baru kali ini sharing masalah beginian sama cewek, lama2 kelamaan sharing aku si otong naek juga apalagi ngeliat badannya Mita yg mantab itu sambil ngebayangin..

    “ Wah.. kamu Horny ya Bin” Mita ketawa-ketawa sambil ngeliatin otong aku.

    “hehehehe” aku salah tingkah “Gila Mit ngebayangin kamu di pake Andri ga tahan juga”.

    “ aku sebenernya ngebayangin kamu sama Rika (cewek aku) juga lho” Mita ketawa-ketawa.

    “ga pengen maen sama aku Mit” aku masang muka ngarep.

    “Gila aja kamu, klo Rika tau gmn, Andri tau juga mati aku” muka Mita mulai serius..

    “ Rahasia kita berdua Mit, aku Horny bgt nih, kamu juga khan lama ga di servis” aku nganggep ini masih becandaan aja.

    “ emang kamu ga jijik, aku belum mandi lho”.

    “ ga pa2, aku seneng sama bau kamu”.

    Hal gila yang aku lakuin, aku cium aja langsung bibirnya, Mita ngebales ciuman aku, aku masukin lidah aku ke dalem, Mita ternyata jago banget ciumannya, aku aja sampe megap2 kagak bisa napas.
    “Ke kamar aja yuk” Mita berdiri sambil gandeng tangan aku, aku ngikut aja.

    Pas nyampe kamar Mita langsung buka dasternya, aje gila ternyata Mita ga pake CD, langsung keliatan bulu2 hitamnya, lumayan juga bulunya, bikin aku horny ga karuan, bodi Mita aduhai banget, kaya Dewi Persik, tau lah ga putih2 amat tapi toket yang mantab banget, Mita langsung ke kamar mandi dulu yg ada di kamarnya.

    “Mau ngapain Mit?” aku binggung.

    “Bentar, bersiin bawahnya dulu, aku khan belum mandi, pasti punyakuu bau deh, tar kamu jijik lagi”
    Selesai bersihin vaginanya Mita tiduran di ranjang gedenya sambil ngangkang, aku udah bisa nebak kalo dia mau di jilatin vaginanya, aku sikat aja langsung vaginanya, aku sedot2 kacangnya, aku denger Mita desah2, wah bener2 horny nih bocah pikir aku, vagina Mita wangi banget, pasti tadi dia pake sabun pembersih, pas lumayan lama aku jilatin, Mita kejang2, wah pikir aku keluar nih, ternyata bener ada cairan kentel keluar dari vaginanya dia.

    “Gila Bin, Kamu hebat deh, baru kali ini aku dijilatin bisa keluar” Mita ngos2an.

    “Iya dung, Rika aja paling seneng klo aku jilatin” aku bangga.

    “Sini gantian aku isepin” Mita duduk dan nyuruh aku tiduran.

    Gila isepannya maut banget, aku ampe merem melek, ga lama aku keluarin sperma aku ke mulut Mita, Mita langsung ke kamar mandi.

    “Kenapa Mit?” aku samperin ke kamar mandi.

    “Ga papa, dari dulu aku ga seneng rasanya sperma, asin banget” Mita keluar dari kamar mandi “Kamu masih kuat kan?”.

    “Masih dong” aku ketawa2.

    Otong aku pas itu masih turun sih, tapi Mita ngambil inisiatif ngisepin lagi otong aku, lama2 otong aku berdiri lagi, langsung aja aku masukin ke vaginanya, pertama2 aku hati2 masukinnya takut Mita kesakitan, pengalaman aku sama cewek aku, selalu kesakitan dia, padahal udah sering ML, ternyata Mita ga kesakitan sama sekali, weng aku binggung, pas aku tanya, emangnya otongnya Andri sama punya aku gedean mana, kata dia gedean Andri tapi panjangan punya aku.. oo pantes pikir aku..
    Mita desah kenceng banget, untung aja kamarnya agak kedap trus rumahnya juga gede banget jadinya tetangga ga ada yg denger.

    “Ahhhhh… Gila Bin goyangan kamu enak juga” Mita meracau terus “ahhhhh, ahhhhh, terus2…”
    Baru kali ini aku ML sama cewek yg meracau terus dah, saking hornynya kali ya atau aku yg hebat… (bangga)..

    Sekitar 15 menit aku minta ganti posisi sama Mita, aku minta doggy style ke dia, Mita langsung nungging, langsung aku sikat lagi, aku seneng banget sama pantatnya Mita, gede banget… trus aku iseng2 aja nanya ke dia.

    “Mit pernah anal?”.

    “belum, aku sih pengen, tapi Andri ga pernah mau, katanya kasian aku, kata dia anal sakit banget” Mita sambil terus meracau “Kamu mau?” aku langsung manggut2.

    Aku lepas otong dari vagina Mita trus aku arahin ke lobang belakang Mita, gila susah banget masuknya, ana paksa ga bisa2, akhirnya aku nyari handbody trus aku olesin ke lobangnya dia, sama otong aku, langsung jleb… gampang banget tapi Mita langsung nangis , aku rasa dia kesakita, aku langsung cabut otong aku, ga tega ngeliat dia, trus aku masukin lagi ke vaginannya… sekira 15 menit kita maen Mita tiba2 kejang2 lagi, ternyata dia keluar lagi, pas udah selesai kejang2 otong aku, aku cabut trus aku kocok, sperma aku tumpah di pantat Mita, Mita langsung lemes telentang di ranjang, ngos2an.

    “Aku puas banget Bin, Kamu hebat, baru kali ini aku bisa keluar lama”.

    “Mit kamu mau udahan?” aku lumayan capek juga.

    “kenapa?”.

    “Masih napsu nih” aku senyum2.

    “Wuih gila kamu Bin” Mita binngung “ ga capek” Aku geleng2 “Ya udah tapi kamu yang kerja ya, aku capek banget”.

    Aku ngeliat mukanya Mita capek banget, tapi sumpah ngeliat bodinya dia aku napsu terus, aku inget dulu maen sampe 5 ronde, rekor aku, sama cewek aku aja cuman 3 ronde,

    Sekitar 4 jam aku di rumah Mita, aku ijin pulang ke Mita, yang aku lucu banget, Mita nganter aku ke pintu sambil pincang2 kaya orang ga kuat jalan, aku tanya kamu ga papa? Kata Mita ga papa cuman rasanya tulang patah semua gara2 aku maennya sampe 5 ronde, tapi aku di puji abis2an sama dia.

    Setelah itu aku merasa bersalah banget sama cewek aku dan juga sobat aku, tapi perasaan bersalah ke sobat aku ilang gara2 setelah itu aku baru tau kalo temen aku udah 3 orang yg di pake dia… sial lebih tega ternyata..

  • Cerita Hot Bergambar Di Kapal Bersama Cindy – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Hot Bergambar Di Kapal Bersama Cindy – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1205 views

    Perawanku – Kulit aku yang cukup gelap , badan aku yang cukup atletis , dan yang pasti batang kemaluan aku yang cukup ukurannya . Namun mungkin sebab secara naluri aku sungguh-sungguh senang melayani orang lain , sehingga aku menjadi seperti sekarang ini dengan segala kelebihan yang aku miliki .

    Awal cerita di kala tahun 2018 , aku berangkat dari kampung halaman aku dengan menumpang salah satu kapal milik PELNI , KM Rinjani . Karena waktu itu aku di terima sebagai seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggu di kota Yogyakarta , kota yang sekarang menjadi daerah tinggal aku .

    Sebagai seorang mahasiswa baru dari keluarga yang berkecukupan , aku sungguh-sungguh bangga apalagi untuk berangkat ini aku di bekali cukup uang dan tiket di kelas satu . Dan juga aku di bolehkan untuk mampir di rumah paman yang tinggal di jakarta dan jalan-jalan di sana sebelum daftar ulang sebagai mahasiswa baru di Jogja .

    Saat naik kapal pada hari keberangkatan , hati ini terasa senang sekali . Aku seketika menuju kamar aku . Kamar kelas satu , yang pasti sudah terbayang aku sungguh-sungguh enak rasanya . Namun aku kaget sekali , sebab di dalam kamar sudah ada seorang wanita . yang terus terang saja ada sedikit rasa senang juga sebab wanita tersebut tersenyum dengan manis nya di kala memperhatikan aku agak kaget .

    ” Ohh maaf , mungkin mabk ini salah kamar .. ? ” tanya aku agak ragu .
    karena setahu aku tidak mungkin sudah kerap kali berpergian dengan kapal laut , dalam satu kamar harus nya hanya ada satu tipe kelamin , jika laki-laki ya laki-laki segala , atau jika peremouan ya perempuan segala .

    Namun sudah di cocokan terbukti nomer tiket kami sama , artinya kami satu kamar . Wahh , terus terang aja aku agak canggung juga rasanya , melainkan di balik kecanggungan aku ada rasa senang juga loh . Karena wanita yang ini cukup cantik juga dan body nya cukup menggairahkan . dan sebab aku kerap kali sekali nonton film porno , seketika aku membayangkan jika nanti malam kami akan tidur berdua dan berpelukan dengan saling mengelus-elus ‘ sentra ‘ kenikmatan masing-masing.

    Pada waktu pemeriksaan tiket , tanpa ragu dia seketika mengatakan bahwasanya aku ialah adik sepupunya , jadi oleh petugas kami tak di pindahkan . Wahh , tambah senang lah hati ini . Dan semenjak itu kami banyak sekali ngobrol-ngobrol , dari situ juga aku tahu jika dia adalah pegawai sebuah bank swasta di jakarta . Bernama cindy . Suaminya seorang dosen sebuah perguruan tinggi di jakarta , dan yang lebih hebat lagi dia tak sesuai dengan umurnya yang sudah 35 tahun dan sudah beranak dua .

    Setelah makan siang kami masih melanjutkan obrolan kami tentang beragam hal di anjungan depan kapal . kapal kami sudah semakin jauhh dari daratan , jarum jam sudah pukul dia , hawa terasa agak panas , mata mulai mengantuk di terpa angin laut , akhirnya kami menentukan untuk beristirahat saja . Tanpa sadar Cindy menggandeng tangan aku dikala kami berjalan menuju kamar . Sebab agak canggung , tanggan nya aku lepaskan . Cindy agak kaget melainkan dia bahkan tersenyum manja .

    Memang pada waktu itu aku kerap kali menonton film porno dan juga kerap kali beronani , melainkan melakukan hubungan seks aku belum pernah sama sekali . jadi hati ini rasanya deg-degan luar biasa . , sebab di kala berjalan di lorong kapal yang kebetulan aku berada di belakangnya , aku memperhatikan pantatnya yang bulat yang terbalut celana jeans ketat dan rambutnya yang panjang sepunggung dan diikat sehingga terlihat level belakang lehernya yang putih dan mulus .

    ” Ohh !! Cantik sekali ” jerit batin aku .

    Pada waktu itu aku berharap memeluknya dari belakang dan berharap seketika mencium lehernya itu , melainkan sekali lagi hati ini rasanya canggung sekali , boleh di bilang aku takut !

    Saat kami bersama-sama masuk kamar cindy seketika menuju ke kemar mandi , katanya dia sudah kegerahan dan sebelum tidur siang berharap mandi dulu . Aku seketika rebahan di daerah tidur sambil membayangkan tubuh cindy yang pasti sintal dan menggairahkan jika diamati dari pantatnya yang bulat . Tanpa sadar tangan kiri aku sudah mnegendalikan batang kemaluan yang mulai mengeras .
    Namun tiba-tiba ada bunyi dari balik pintu kamar mandi , ” Mass Andi , Tolong ambilkan handuk aku di dalam koper dong .”
    Aku kaget setengah mati , sebab pikir aku Cindy sudah keluar dari kamar mandi . Saat mengambil handuk , aku memperhatikan pakaian dalamnya yang baik-baik dan supermini .
    ” Ohhh .. ! ” batin ini semakin menjerit ,
    Karena sebagai seorang laki-laki normal , pasti siapa saja tak akan tahan dengan momen seperti ini .

    Pintu aku keyuk untuk memberikan handuknya , dan di kala pintu di buka , alangkah kagetnya aku sebab Cindy berdiri di depan pintu hanya dengan celana dalam yang sungguh-sungguh mini dengan bordiran yang apik dan sungguh terang sekali terlihat gunungan hitam di selangkangan seperti akan meletus . Saat memperhatikan aku tertegun dengan handuk di tangan , dengan cueknya Cindy menarik tangan aku untuk mandi bersama .

    Pada waktu itu aku hanya seperti robot yang bergerak hanya jika di setel untuk bergerak . Karena terus terang saja . Waktu itu pikiran aku seakan tak percaya dengan apa yang sedang ada di hadapan ku .rupanya tubuh Cindy lebih cantik daripada apa yang aku bayangkan , dan lebih hebat lagi lebih cantik dalam kondisi telanjang .

    Tanpa sadar aku melepaskan celana dalam Cindy , Dan tubuhnya sekarang ku sirami dengan air dari shower . Cindy melenggak-lenggok pantatnya yang bulat dikala air shower aku arahkan ke pantatnya. Dan dikala aku arahkan ke punggung, Cindy meliuk-liukkan tubuhnya dengan sungguh-sungguh erotis. Tiba-tiba Cindy membalikkan tubuhnya dan seketika melahap bibir aku, dengan pesat dihisap dan disedot.
    Namun tiba-tiba Cindy berhenti dan marah, “Hey, dicopot dong bajunya!”
    Aku hanya bisa terawa kecil sebab bersamaan dengan itu Cindy bahkan dengan bergairahnya mencopot kaos dan celana panjang aku yang mana celana dalamnya seketika ikut serta terlepas.

    “Wow, lucu sekali bentuk batang kamu Andi..?” Cindy bertanya dengan manjanya.
    “Lho apa punya suami kamu nggak lucu tuh..?” aku balik tanya dan Cindy hanya tertawa dengan ujung kemaluan aku yang sudah berada di dalam mulutnya.

    Gila! Cindy benar-benar luar lazim, mungkin sebab dia sudah bersuami dan sudah punya anak pula. Dan baru kali ini aku menikmati alangkah nikmatnya apa yang selama ini selalu aku tonton di film dan selalu aku bayangkan siang dan malam. Dengan gemasnya Cindy mengelus-elus buah zakar dan menghisap-hisap kepala penis aku dengan lembutnya.

    Tak terasa sudah lama sekali Cindy menghisap batang penis dan akhirnya, “Hey, capek nih jongkok terus. Gantian dong..!”

    Cindy lalu aku gendong ke arah daerah tidur, lalu aku rebahkan dengan kakinya yang putih mulus terkulai di lantai. Kaki Cindy aku angkat perlahan-lahan, sambil memberikan sedikit sensasi di talapak kaki. Cindy kegelian dan mengelinjang, kemudian aku mulai menyerang payudaranya yang memang tak begitu besar melainkan cukup menggoda.

    Ujung penis aku gosok-gosokkan di lubang vaginanya sambil menghisap-hisap puting payudara Cindy. Aku semakin menikmati permainan dikala Cindy mulai mengerang-ngerang keenakkan. Dan dikala pinggulnya mulai digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah aku mulai menyadarai jika Cindy minta dicoblos liang vaginanya. Namun aku sengaja untuk mempermainkan ujung penis di mulut vagina Cindy.

    “Ayo Andi, dimasukkan saja, jangan hanya diluar begitu dong..!” akhirnya Cindy benar-benar tak tahan.
    Lalu aku mulai menekan panis aku untuk masuk ke dalam vagina Cindy. Uuuhhh..! Hangat dan enak sekali rasaya. Cindy sambil mengerang keenakkan mangangkat pantatnya, sehingga penis aku semakin dalam masuknya. Aaahhh..! Semakin enak saja rasanya. Nantinya aku tahu jika berkaitan seks itu sungguh-sungguh enak rasanya.

    Saat pantat Cindy diwariskan, tiba-tiba penis aku terlepas dari lubangnya. Cindy menaikkan lagi pantatnya, dan dikala diwariskan lagi terlepas lagi. Begitu dan seterusnya sampai Cindy marah-marah sebab terbukti aku hanya membisu saja.
    “Ayo dong Andi kamu goyang juga pantatmu maju mundur. Ayo… dongg..!”

    Aku semakin tahu jika behubungan seks bukan saja enak melainkan juga menyenangkan. Pantat Cindy mulai membisu dan pantat aku mulai digerakkan. Perlahan-lahan aku masukkan batang penis yang sudah sungguh-sungguh tegang ini, dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras.

    Perlahan-lahan lagi aku masukkan dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras. Cindy merem melek dikala aku masukkan, dan Cindy mengerang keras dikala aku tarik. Begitu terus aku lakukan sampai akhirnya Cindy bangun dan memeluk aku.

    Dengan mesranya aku menggendong dan mencium bibir Cindy. Namun aku kaget dikala tiba-tiba Cyndi menggoyang dengan keras sekali pantatnya, diputar-putar pantatnya pada gendongan aku, dan pada dikala itu aku semakin kaget dikala tiba-iba pula lubang vaginanya terasa mengecil lalu dengan kerasnya Cindy berteriak, “Annddiii..!” dan keringat kecil-kecil mulai keluar di atas keningnya.

    Sekali lagi, dari sinilah aku benar-benar tahu bahwasanya berkaitan seks itu enak sekali, menyenangkan, dan yang lebih menyenangkan lagi jika kita bisa membawa pasangan kita ke puncak kenikmatan. Karena pada dikala kita memperhatikan pasangan kita menggelinjang keenakkan pada dikala itu pula hati ini akan terasa plong.

    Kembali Cindy marah, sebab dia sudah kelelahan sementara batang kemaluan aku masih berdiri tegak. Dan yang pasti aku belum ejakulasi. Namun sambil mengecup bibir Cindy dengan lembut aku katakan jika aku sudah sungguh-sungguh senang dikenalkan dengan hubungan seks yang sebenarnya, dan aku sudah sungguh-sungguh puas memperhatikan dirinya puas dan senang dengan permainan aku.

    Nantinya kami mandi bersama, dan di kamar mandi kami masih mengulangi permainan-permainan yang lebih menyenangkan lagi. Hampir setiap dikala dan setiap kesempatan di kapal kami melakukannya lagi dan lagi. Saat sampai di Jakarta, dia memberikan alamat dan nomer teleponnya dan berharap sekali jika aku berharap mampir ke rumah atau kantornya.

    Beberapa kali Cindy pernah aku hubungi dan beberapa kali kami pernah berjumpa, sampai akhirnya sekarang kami tak pernah lagi berjumpa sebab terakhir kali aku hubungi alamatnya sudah pindah.

    Entah dimana kamu Cindy, melainkan yang terang aku selalu merindukan kamu, sebab kamu sudah memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga tentang bagaimana berkaitan seks dan memuaskan pasangan main.

  • Cerita Sex ML Dengan Suster – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex ML Dengan Suster – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1291 views

    Perawanku – July adalah seorang dokter muda yang baru saja menamatkan pendidikan dokternya pada sebuah universitas ternama di Jakarta. Sebagaimana dokter baru ia harus menjalani masa ptt pada sebuah desa di daerah itu. Orang tua dan tunangannya keberatan jika July melaksanakan ptt di daerah itu, selain jauh dari kotanya dan daerah itu masih terbelakang dan terisolir. Orang tua July sangat keberatan dan ia mengupayakan agar July ditempatkan pada daerah yang dekat dan tidak terisolir itu. Upaya orang tuanya ini gagal karena telah menjadi keputusan instansi pusat dan tidak dapat di batalkan.

    Anthony adalah seorang pria yang telah memiliki kehidupan yang mapan pada sebuah tempat kuliah, selain itu ia anak dari sahabat ayah July. Selama mereka pacaran hanya diisi dengan makan malam dan kadang nonton. Mereka berdua tidak pernah melakukan hal yang bertentanggan dengan adat dan agama, sebab masing-masing menyadari suatu saat akan mendapatkannya juga nantinya.

    Setelah melalui perjalanan yang melelahkan July dengan diantar ayahnya dan Anthony didesa itu. Perjalanan dari kotanya memakan waktu selama 1 hari perjalanan ditambah jalan yang amat rusak dan setapak. Didesa itu July di sambut oleh perangkat desa itu dan kepala dusun. Dengan sedikit acara, barulah July resmi bertugas. Lalu ayahnya dan Anthony pulang ke kota besoknya setelah mewanti-wanti July untuk berhati-hati.

    Hari pertama ia bertugas July dibantu oleh kader kesehatan yang bertugas penunjuk jalan. July menempati salah satu rumah milik kepala dusun yang bernama pak Anthony. Pak Anthony amat disegani dan ia termasuk orang kaya didesa itu. Umurnya sekitar 67 tahun dan memiliki 3 orang istri. Pak inipun sering meminjamkan sepeda motornya kepada July untuk tugas-tugasnya, kadang-kadang ia sendiri yang memboncengkan July saat July ingin ke desa sebelah. Bagi July keberadaan Pak Anthony ini amat membantunya di saat ia hampir putus asa melihat lingkungan desa yang hanya terdiri dari hutan dan jalan yang hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor.

    Karena sering diantar kedesa desa lainnya, seringkali tanpa disadari oleh July telah membuat pak Anthony menaruh rasa ingin memiliki dari diri paka Taba, apalagi jika dalam berboncengan seringkali dada July yang montok itu bersentuhan dengan punggung paka Anthony. Sebagai laki-laki normal iapun merasakan ingin yang lebih jauh lagi. July merasa ia tak bisa bertugas jika tanpa dibantu pak Anthony.

    Suatu hari saat pulang dari desa tetangga, mereka kehujanan dan hari saat itu hujan turun dengan derasnya.Lalu dengan buru-buru pak Anthony mempercepat kendaraannya , secara otomatis July memegang pinggang pak Taba dengan erat dan dalam suasana itu pak Anthony dapat merasakan kehangatan dan sentuhan dada July dengan nyata. Lalu mereka sampai di kediaman July yang merupakan juga rumah milik pak Anthony. Sesampai didalam rumah, July masuk kekamar dan mengganti pakaiannya dengan kimono handuk, sedang pak Anthony ia pinjami handuk untuk ganti pakainan yang basah itu.

    Saat July berganti pakaian tadi pak Anthony mengintipnya dari celah pintu kamar itu. Jakunnya naik turun karena melihat kehalusan dan kemulusan kulit tubuh July seluruhnya. Dengan langkah pasti ia duduk di ruang tengah rumah itu karena diluar hari hujan.
    “Wah, hujannya deras sekali pak.” kata July,
    “Bagaimana jika nginap disini saja pak.”
    “Ooooo.. terima kasih bu. Kalau hujan reda saya akan pulang…” terang pak Anthony.
    “Baiklah pak…” jawab July.
    Lalu July kedapur dan membuatkan kopi untuk pak Anthony.
    “Pak, ini kopinya ..”.
    “Wah kopi… bisa begadang saya malam ini buk.”
    “O.. ya.. pak .. apa perlu saya ganti dengan teh hangat?” jawab July.
    “Ohh… nggak usah buk.. ini juga nggak apa.” timpal pak Taba, sambil memandang kearah July.

    Hingga saat itu hujan belum reda dan paka Anthony terpaksa nginap di rumah itu. July terus menemani paka Anthony ngobrol tentang pekerjaan hingga rencana ia akan menikah. Pak Anthony mendengarnya dengan penuh perhatian dan sesekali mencuri pandang dada July. July tak enak hati jika ia meninggalkan pak Anthony sendirian malam itu karena pak Taba telah banyak membantunya. Sedang matanya mulai ngantuk. Sedang hiburan di rumah itu tidak ada karena tidak adanya jaringan televisi. Melihat July yang mulai ngantuk itu lalu pak Anthony menyuruh July tidur duluan.
    “Bu, tidur aja dulu biar saya diluar sini.”
    “Wah saya nggak enak ni pak masa pak Anthony saya tinggal.” July memaksakan dirinya untuk terus ngobrol hingga jam menunjukan pukul 9 00 wib yang kalau didesa itu telah larut ditambah hujan deras.

    Dari tadi pak Anthony terus memperhatikan July karena suasana malam itu membuatnya ingin mengambil kesempatan terhadap July dengan tidak menampakkan keinginannya.
    Padahal saat itu tanpa di sadari July pak Anthony telah duduk disamping July.
    “Bu… July.., dingin ya buk..” kata pak Anthony.
    “Ya pak…,” sahut July.. dengan pasti pak Anthony, meraih tangan
    July…
    “Ini buk, saya pegang tangan ibu ya.., biar dinginnya hilang….” bisik Pak Anthony.

    Julypun membiarkan pak Anthony meraih tangannya, memang ada hawa hangat yang ia rasakan. Lalu pak Anthony melingkarkan tangannya di bahu July dan mengelus balik telinga July, padahal itulah daerah sensitif July. Kepala July lalu rebah di bahu pak Anthony dan seperti sepasang kekasih pak Anthony terus meransang daerah peka di tengkuk dan bahu July.

    Julypun meresapi usapan dan elusan lembut laki-laki yang seusia dengan ayahnya itu, matanya hanya merem melek. Mungkin karena suasana dan cuaca yang dingin membuat July membiarkan tindakan Anthony itu. Pak Anthony lalu berdiri, dan menarik tangan July hingga berdiri. July menurut, lalu ia tuntun kekamar yang dan menyilahkan July berbaring.

    “Bu, tampaknya ibu capai.” kata pak Taba.
    “Ya pak..” kata July.
    Pak Anthony keluar kamar dan mengunci pintu rumah itu dan memeriksa jendela, lalu ia masuk kekamar July kembali sambil menguncinya dari dalam. Ia sudah tidak sabar ingin menggauli July yang telah menjadi obsesinya selama ini malam itu.

    Pak Anthony berjalan kearah July, yang saat itu duduk ditepian ranjang.
    “Pak.. koq di kunci?” tanya July.
    “Biasalah bu, jika malam hujan begini kan biar hawa dingin nggak masuk…” timpal pak Taba.
    “Bagaimana bu apa masih Dingin?” tanyanya.
    “Iya pak…” angguk July.

    “Baiklah buk bagaimana jika saya pijitin kepala ibu itu biar segar.” kata pak Anthony
    “Silahkan pak…” jawab July.
    Lalu July duduk membelakangi pak Anthony dan pak Anthonypun naik ke ranjang itu dengan memijit kepala dan tengkuk July. Padahal yang dilakukannya adalah meransang July kembali untuk bisa mengusainya. Sebagai laki-laki berpengalaman tidaklah susah bagi Pak Taba untuk menaklukkan July, yang ia tahu belum begitu tau tentang dunia sex dan laki-laki.

    Dengan gerakan lembut dan pasti usapan tangannya mulai dari tengkuk hingga balik telinga July.
    July … menutup matanya menikmati setiap gerakan tangan pak Anthony. Dari dekat pak Anthony dapat merasakan dan menikmati kehalusan kulit July. Beberapa saat lamanya pijitan Anthony itu telah turun ke punggung dan diluar kesadaran July kimononya telah turun dari bahunya dan yang tinggal hanya Bh yang menutup payudaranya. Bh itupun dengan kelincahan tangan pak Anthony jatuh dan sempat dilihat pak taba bernomor 34b. Masih dari belakang gerakan tangan pak taba lalu meremas payudara July. July sadar dan menahan gerakan tangan Pak Anthony..

    “Sudah pak…, jangan lagi pak…” sambil memakai kimononya kembali sedang bhnya telah terjatuh.

    Pak Anthony kaget dan ia memandang mata July, ada nafsu tertahan, namun ia harus mulai memasang strategi agar July, kembali bisa ia kuasai.

    “Maaf bu.., kalau tadi saya lancang.” kata pak Anthony.
    July diam saja. Sedang saat itu pak Anthony hanya selangkah lagi bisa mengusai July. Lalu pak Taba berjalan keluar dan ia tinggalkan July. Kemudian ia balik lagi kekamar itu, dan duduk disamping July, pakaian July saat itu acak-acakan.

    “Bu…, apa ibu marah?” tanaynya.
    “Tidak pak tapi sayalah yang salah. Padahal selama saya pacaran dan tunangan belum pernah seperti ini.” terang July.
    Pak Anthony manggut-manggut mendengar perkataan July.

    Cuaca malam itu tetap hujan deras dan dingin udara terus menusuk tulang, pak Anthony mengerti jika July khawatir sebab ia masih perawan, namun tekadnya sudah bulat bahwa malam itu July harus bisa ia gauli.

    Dalam kebiusan sikap July saat itu, pak Anthony kembali meraih tangan July dan menciumnya, July diam membisu, lalu pak Anthony memeluk July dan tidak ada penolakan dari July, Rupanya July saat tadi telah bangkit birahinya namun karena ingat akan statusnya maka ia menolak pak Anthony. Dijari July memang melingkar cincin tunangan dan pak Anthony tidak memperdulikannya.

    Dengan kelihaiannya, kembali July larut dalam pelukan dan alunan nafsu yang di pancarkan laki-laki desa itu. Sekali sentak maka terbukalah kimono July, hingga terbuka seluruh kulit tubuhnya yang mulus itu, tanpa bisa ditolak July.Dengan penuh nafsu pak Anthony memilin dan membelai dada putih itu hingga memerah dan dengan mulutnya ia gigit putingnya. Keringat telah membasahi tubuh July dan membuatnya pasrah kepada pak Anthony.

    Sebelah tangan Anthony turun dan merongoh cd July dan memasuki lobang itu yang telah basah. Lalu ia buka dan tubuh July ia baringkan. Ia amat bernafsu sekali melihat belahan vagina July yang tertutup oleh sedikit bulu halus.

    Pak Anthonypun lalu membuka baju dan cdnya, hingga mereka sama-sama bugil diatas ranjang itu. Penis Anthony amat panjang dan besar. July saat itu tidak tahu apa-apa lagi.

    Pak Anthonypun lalu membuka kedua kaki July dan mengarahkan penisnya kebelahan vagina July.

    Beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati ia angkat kedua kaki July yang panjang itu kebahunya, dan barulah ia bisa memasukan kepala penisnya.

    “Aduhhhhhh pak.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit pak…” jerit July. Pak Anthony lalu menarik penisnya kembali. Lalu dengan mulutnya ia beri air ludah ke pinggiran lobang vagina itu biar lancar. Kemudian ia ulangi memasukan penisnya. Dengan hati2 ia dorong masuk dan kepala penis masuk…

    “Auuuuuggggkkkk…” jerit July.
    “Sebentar bu…” kata Pak Anthony.
    “Nanti juga hilang sakitnya buk…” terangnya lagi.

    Sekali hentak maka seluruh penisnya masuk dan ia maju mundurkan. Padahal saat itu July merasa dilolosi tulangnya. ia gigit bibir bawahnya menahan rasa nyilu dan sakit saat penetrasi tadi.Pak Anthony telah berhasil merobek selaput dara July, hingga kelihatan tetesan darah di paha mulus July saat itu dan membasahi sprey yang kusut.

    Tangan pak Anthonypun terus memilin payudara July dan kembali menahan pinggul July. Lebih kurang 20 menit ia maju mundurkan penisnya kedalam vagina July sedang July telah 2 kali orgasme, barulah ia muntahkan spermanya didalam rahim July. lalu ia tetap diam diatas tubuh July. Terlihat ketika itu, tubuh putih mulus July berada dibawah tubuh pak Anthony yang masih membelai dada dan menjilat bibir dan lidah July. Kedua tubuh manusia itu penuh keringat. Di sudut mata July ada air mata karena keperawanannya telah hilang bukan karena tunangannya tapi oleh laki-laki tua itu.

    Ia tidak punya pilihan lain karena telah terlanjur di setubuhi Pak Anthony. Hingga menjelang pagi pak Anthony kembali mengulang permainan sex itu dengan July, hingga July merasakan kenikmatan dan mengetahui rahasia dalam permaianan dewasa. Anthony tidak ia ingat lagi dan saat itu ia terbelenggu oleh gairah dan nafsu yang di berikan pak Anthony.

  • Cerita ABG Hilangnya Perawanku Di Toilet Mall – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita ABG Hilangnya Perawanku Di Toilet Mall – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1553 views

    Perawanku – Seorang Mahasiwi yang masih Virgin diperkosa preman Di toilet Mall, akibat tidak mau memberikan uang receh kepada preman yang meminta uang didalam metromini.

    Pada hari siang itu seperti biasa udara di Jakarta sungguh panas sekali. Terlihat sebuah metromini kumuh angkutan antar kota khas kota jakarta yang masih menunggu para penumpangnya di depan sebuah gedung di daerah Jakarta utara. Terlihat sekali para penumpang yang sudah ada didalam metromini merasa bosan dan kesal kaerena kepanasan.

    Namun harus bagaimana lagi, supir metromini yang mempunyai keluarga juga harus mencari penumpang lebih banyak agar cukup untuk menghidupi keluarganya dirumah. Tidak ada kata lain selain harus bersabar untuk para penumpang penumpang. Bebrapa waktu metrominipun dimasuki oleh seorang pria yang berpakain lumayan rapi yang nampaknya preman daerah situ.

    Panggil saja namanya Feri, dengan wajah memerah dan nafsasnya yang berbau minuman kerasa, mulailah dia beraksi untuk meminta sumbangan pada para penumpang,

    “ Selamat siang bapak,ibu,mas,dan mbak, saya disini mau meminta sumbangan, saya tidak meminta uang lembaran, namun hanya meminta recehan saja, ” ucapnya dengan mulut yang berbau minuman.

    Setelah berkata seperti itu, Feri-pun segera mengambil sebuah plastic bekas bungkus permen lalu mulai berjalan menujuke para penumpang dari belakang untuk menadahkan kantong plastiknya agar para penumpang memeberi uang recehan kepadanya. Memang sih preman itu tidak memaksa, terbukti para penumpang sebagian ada yang memberi da nada juga yang tidak.

    Sampai pada akhirnya dia sampai ke tempat duduk seorang mahasiswi yang sedak asik bermain dengan smartphoneya, nampaknya mahasiwi itu tidak sadar kalau Feri sudah di depannya dan menadahkan tangan untuk meminta uang receh kepada mahasiwi itu,

    “ Ehemmm… jangan maen handphone mulu, amal dong minta recehnya dong Mbak, !!!, ” ucapnya dengan nada santai sembari mencolek lengan mahasiswi itu.

    Feri mencolek mahasiwi itu agar dia menyadari bahwa dia meminta recehan pada pada mahasiwi itu,

    “ Apaan sih nyolek-nyolek segala, nggak ada nggak ada, gue nggak ada receh , ” kata mahasiswi itu denganb juteknya.

    Panggil saja nama mahasiswi itu sebut saja Rissa. Rissa yang merasa risi dengan preman itu kemudian diapun bergegas berdiri lalu pindah duduk ke bangku depan dekat supir metomini. Melihat sikap Rissa yang seperti itu Feri-pun kesal, matanya melotot dan dalam hatinya berkata,

    “ Sialan gue dicuekin sama anak bau kencur, awas lo nanti,”.

    Feri yang begitu kesal saat dia sudah selesai memintarecehan kesemua penumpang dia tidak langsung turun dari metromini, Feri saat itu tetap didalam metromini namun dia duduk dibangku belakang. Beberapa saat metromini-pun berjalan, Rissa yang berada di bangku paling belakang terus mengawasi Rissa yang ada didepan, hal itu tida disadari oleh Rissa.

    Metromini terus berjalan lagi, sampai pada akhirnya metrominipun berhenti didepan sebuah Mall untuk mencari penumpang lagi. Sebagian Penumpang-pun ada yang turun Di mall itu begitu pula Rissa. Melihat Rissa yang turun Ddi Mall itu, dari kejauhan dia membuntuti Rissa tanpa sepengetahuan Rissa.

    Dia terus membuntuti Rissa yang sedang berbelanja keluar-masuk beberapa outlet yang ada didalam Mall. Feri terus memperhatikan membuntuti Rissa dari kejauhan dengan rasa kesal dan penuh dendam. Sampai pada saatnya Rissa-pun menuju kesebuah toilet yang letaknya berada dipojok gedung, dan kebetulan saat itu suasana toilet sedang sepi sekali.

    Melihat hal itu Feri pun mengikuti Rissa ke Toilet sembari berkata,

    “ Mampus Loe, bakal gue perkosa lu didalem toilet itu, ” ucapnya pelan sembari membuntuti Rissa.

    Nampaknya saat itu Rissa tidak sadar sedari tadi terus dibuntuti oleh Feri. Denganpenuh dendam Feri pun melihat sekeliling, apakah aman atau tidak. Setelah beberapasaat memeperhatikan, dia memastikan bahwa akanaman jika dia mencabuli Rissa di toilet nanti. Sat itu Rissa-pun segera masuk kedalam Toilet, setelah memastikan Di toilet itu tidak ada penjaga Feri pun menyusul Rissa.

    Bisa dibayangkan para pembaca, toilet Mall pasti hanya ada satu pintu masuk dandidalamnya ada beberapa toilet. Sebelum masuk kedalam toilet Feri meliha sebuah kursi yang ada didepan pintu masuk toilet. Melihat hal itu Feri pun membawa kursi itu masuk ke toilet dan menganjal pintu masuk dengan kursi dari dalam Toilet.

    Dia melakukan hal itu dengan maksud agar tidak ada orang yang bisa masuk ketoilet selain mereka berdua. Feri kemudian bersembunyi kedalam kamar toilet yang kosong sembari menunggu Rissa selesai buang air kecil. Beberapa saat Feri menunggu, tselang beberapa menit terdengar pintu toiet yang dimasuki Rissa terbuka,

    “ Ceklek…., ” suara kancing pintu terbuka.

    Mendengar hal itu Feri pun mulai mengintip dia dari dalam toilet dengan memanjat closet duduk. Saat itu dia melihat Rissa sudah keluar dan saaat itu dia melihat Rissa sedang merapikkan rok-nya di depan kaca yang dekat wastafel toilet,
    “ Ini dia saatnya, mampus loe, bakal nangis darah loe hari ini, ” ucapnya dalam hati.

    Melihat kesempatan itu, dengan cepatnya Feri keluar dari kamar toiletnya lalu berlari ke arah Rissa. Dari belakang dengan cepatnya Feri mengalungkan tanganya keleher Rissa, lalu Rissa dibantin hingga jatuh kelantai toilet. Rissa yang tidak mengetahui kehadiran Feri saat itu dia sungguh shock dan kesakitan karena di terbanting kelantai toilet.

    Saat itu Rissa yang ketakutan mencoba berdiri, namun dengan gesitnyaFeri pun memukul perut dan tengkuk Rissa dengan kencangnya,

    “ Bugggg… Bugggg…, ” suara pukulan Feri.

    “ Aow.. Aduh… sakit bang… ampun Bang…. Aow…, ” ucapnya kesakitan karena pukulan Feri yang kuat itu.

    “ Udah diem Loe, jangan banyak bacot, !!! awas kalau sampai loe teriak bakal gue bunuh loe disini, ” ucapnya mengancam Rissa.

    “ Iya Bang, Ampun Bang, maafin saya Bang… Saya bakal kasih uang berapapun asalkan Abang melepaslkan saya, ” ucapnya ketakutan sembari terduduk dilantai dan memegangi perutnya yang kesakitan.

    “ Arggghhhh… udah diem loe, gue nggak butuh duit loe, ” ucapnya dengan nada kesal dan penuh dendam.

    Bisa dibayangkan seorang wanita mungil, bertubuh sintal seperti Rissa dipukul oleh Feri yang tinggi dan badanya lumayan kekar, pasti dia tidak akan berkutik. Feri yang sudah dibutakan dengan rasa dendam dia lalu menariknya keluar kearah toilet wanita dan masuk kearah ke Toilrt Pria. Setelah mereka berdua berada didalam toilet Pria, Feri -pun kembali mengganjal pintu.

    Saat itu benar-benar sepi suasana toilet Mall itu, tanpa rasa Khawatir Feri segera-pun meminta Rissa untuk melepas seluruh pakaianya,

    “ Sekarang Loe lepas pakaian loe, asal loe nurut gue nggak bakal bunuh Loe, ” ucapnya mengancam.

    Karena melihat suasana yang sepi itu Rissa berfikir hari itu tidak akan ada yang menolongnya, dia sungguh ketakutan luar biasa. Dalam hatinya berkata, kalau aku tidak menurutinya pasti dia akan benar-benar membunuhku. Lalu,

    “ Iya bang…Huwww… , ” ucapnnya dengan menangis ketakutan.

    Dengan terpaksa saat itu dia-pun segera meletakan tasnya lalu segera melepas semua pakaianya, hingga dia hanya memakai BH dan celana dalam saja. Feri namapnya tidak puas dengan Itu,

    “ Woy itu BH sama Cd juga dilepas, ” ucapnya meminta agar Rissa telanjang bulat.

    Tanpa bisa melawan dan berkata apa-pun Rissa-pun menuruti keinginan Feri dengan terus menangis tersendu-sendu. Ditengah Rissa sedang melepas BH dan celana dalamnya Feri mengeledah tas Rissa, tidak disangka ditas Rissa ada semacam kain panjang berwarna hitam. Karena menemukan itu Feri mempunyai ide untuk mengikat tangan Rissa,

    “ Krekkkkkkkkkkkk…, ” suara kain yang terobek menjadi 2 bagian.

    “ Nah gitu dong kalau nurut kan enak, ” ucapnya kegirangan.

    Rissa saat itu hanya bisa diam dan menutupi payudara yang montok dan kewanitaannnya dengan kedua tanganya. Rasa kesal Feri yang menggebu gebu tadi, seketika berubah menjadi hawa nafsu setelah melihat keindahan tubuh Rissa,

    “ Wah… montok banget yah buah dada Loe, enak tuh kalau dikenyot, hahahah… Apalagi memek loe itu, beuhhh pasti nikmat banget yah kalau gue masukin kontol gue ini, ” ucapnya girang penuh nafsu birahi.

    “ Tolong bang jangan perkosa aku, aku masih perawan bang, hu…uuu…uu.., ” ucapnya memohon ampun sembari menangis.

    “ Ah banyak bacot Loe, awas kalau loe sampai ngelawan, gue bunuh Loe, ” ucapnya mengancam.

    Mendengar ancaman Feri Rissa-pun sudah tidak berani melawan ataypun berkata sepatah kata-pun kepada Feri. Setealh itu Feri pun segera mengikat kedua tangan Rissa dengan kain yang dirobeknya. Kedua tangan Rissa dibentangkanya lalu diikatkan pada tempat kencing untuk laki-laki. Setelah diikat kedua tangnya, Feri-pun segera membuka resleting celananya,

    “ Sekarang loe hisap nih kontol Gue, inget jangan sampai kena gigi Loe, ” ucapnya sembari memegang kejantananya dan mengarahkan ke mulut Rissa.

    Rissa yang hanya bisa pasrah sat itu hanya bisa menuruti saja. Posisi Rissa saat itu berada disela tempat kencing pria semabri jongkok dan tangan terikat. Dengan penuh rasa ragu Rissa membuka lebar-leabr mulutnya. Melihat ,ulut Rissa sudah Terbuka Feri pun segera memasukan kejantanan-nya kedalam Rissa,

    “ Hisap pelan-pelan kontol Gue yah, nanti lama-lama loe juga mahir sendiri, ” ucapnya sembari memajumudurkan penisnya didalam mulut Rissa.

    Dengan perlahan Rissa-pun mulai mengkulum penis Feri. Dikulumnya secara perlahan agar tidak terkena gigi-nya,

    “ Oughhhh… nah gitu ngisepnya… jago juga ternyata Loe yah, Sssssshhh… Aghhhh…, ” ucap nikmat Feri.

    Saat itu Rissa hanya bisa menagis saja sembari terus mengkulum penis Feri. Feri sering mendesah nikmat saat kejantananya dikulum oleh Rissa. Melihat payudara Rissa yang montok dan kencang Feri pun tidak mau menyia-nyiakanya. Dengan sedikit membungkuk dia mulai meremas remas payudara Rissa,

    “ Eughhh… Ssshhhhh…, ” desah Rissa tertahan karena mulutnya dipenuhi kontol Feri.

    Nampaknya Rissa juga merasa nikmat dengan remasan Feri pada payudaranya. Sembari terus memaju mundurkan penisnya didalam Mulut Rissa, Feri terus meremas dan sesekali dia memelintir putting Rissa,

    “ Ughhhhh… Sssssshhhh… Eummm…, ” desah Rissa sembari terus mengkulum penis Feri.

    “ Hha, nampaknya loe udah mulai nikmati permainan sex kita, bagus deh kalau gitu, ” ucapnya senang melihat Rissa yang mulai menikmati permainan sex mereka.

    Tubuh Rissa mengelincang, dia mengerakan pinggangnya kekanan dan kekri sembari terus mengkulum. Merasakan rangsangan yang diberikan Feri Rissa-pun mulai menggila, tanpa harus dikomado lagi Rissa mengkulum penis Feri dengan lihaynya,

    “ Oughhh… Ahhhh… enak banget kuluman loe, terus kulum kayak gtu… Aghhhh…, ” ucap Feri puas dengan sepongan Rissa yang mulai mahir.

    Beberapa saat merekamelakukan hal seperti itu. Bosan dengan kulumn Rissa Feri pun segera mencabut penisnya dari mulut Rissa. Kemudian dengan cepatnya dia berjongkok didepan Rissa. Jadi posisi mereka saat itu jongkok dan berhadap-hadapan. Melihat Memek Rissa yang meerah merekah dengan seidikit bulu kewanitaan, Feri pun memainkan jarinya pada bibir vagina Rissa,

    “ Oughhhh… Bang… Ssssshhhh… Eughhhh…, ” desah Rissa.

    Nampaknya Rissa mulai merasa nimat dengan perlakuan cabul Feri, seakan dia lupa bahwa saat itu diasedang diperkosa. Feri terus memainkan Vagina Rissa, dia memainkan klitoris Resy hingga basah dengan lendir kawinya. Mengingat perkataan Rissa katanya dia masih perawan, dia-pun mulai mencoba memasukan jarinya keliang vagina Rissa,

    “ Sluppppp… Aowww…. Sakit bang… Shhhhhhhhh…, ” ucap Rissa kesakitan.

    “ Wah kamu benar-benar perawan yah, beruntung sekali aku dapet perawan seperti kamu…, ” ucapnya puas.

    Setelah memasukan jarinya kedalam liang senggama Rissa Feri mencabut kenali jarinya. Dalm hatinya berkata, Rugi nih kalau keperawan cewek ini aku hilangkandengan jariku. Lalu Feri pun segera melepas ikatan tali Rissa,

    “ Sekarang kamu tiduran dilantai, tuh pakaian kamu buwat alas, ” ucap Feri.

    Tanpa menjawab Rissa-pun mengikuti permintaan Feri. Dia segera mengambil pakainya untuk alas dan segera merebahkan tubuhnya dilantai. Tanpa banyak berfikir Feri yang sudah bernafsu kemudain segera membuka celana beserta celana dalamnya, lalu dia membuka lebar-lebar paha Rissa kemudian memposisikan tubuhnya disela paha Rissa.

    Rissa hanya menurut saja dengan kemauan Feri, entah dia sudah mulai menikmati atau dia menuruti karena ketakutan. Dengan penuh birahi Feri mulai mengesek-gesekan penis-nya pada bibir vagina Rissa yang sudah basah dan dia juga menciumi leher sampai berkahir pada payudara Rissa,

    “ Oughhh…. Bang… Shhhhh… geli bang… Ahhhhh… Uhhhhh…, ” racau Rissa nampak menikmati perlakuan cabul Feri.

    Feri pun terus menjilati hampir semua utubuh Rissa. Mahasiwi mungil bertubuh pada itu meliak liukan tubuhnya karena kegelian dengan jilatan dan gesekan penis Feri pada kewanitaanya. Memek Rissa semakin basah saja dengan lendir kawinya, dan Feri pun semakin gila memberi rangsangan kepada Rissa.

    Melihat Rissa yang sudah sangat terangsang, dan vagina-nya juga sudah penuh lendir kawin, maka saat itulah Feri mulai mencoba membenamkan kejantanannya,

    “ Sleppp…. AOwwwwww…….. sakitttttttttttt….. sakit bang…Eughhhh, ” jerit Rissa pelan.

    Saat itu yang masuk baru kepala penis Feri saja,

    “ Sempit sekali yah memek kamu, memek perawan memang tidak ada duanya, ” ucapnya semabri mencabut penisnya lagi.

    Feri mencoba mengeluarkan masukan penisnya dengan perlahan, terus menerus Rissa mencoba menjebol keperawanan Rissa. Rissa terus merintih kesakitan ditengah Rissa mencoba merenggut keperawanannya. Setelah beberapa kali mmencoba, dengan batang kejantanan yang kuat dan sudah ereksi maksimal Feri menusukan penisnya,

    “ Zlebbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb…………. Eughhhhhhhhhhhh……. Sakit banggggg…. Aowwwwwwww….., ” jerit Rissa pelan sembari tanganya mencengkram kuat-kuat lengan Feri.

    “ Oughhhh…. Akhirnya jebol juga keperawanan kamu, hahaha…, ” ucapnya puas sembari mendiamkan penisnya tertanam dalam-dalam di liang senggama Rissa.

    Sejenak Rissa mendiamkan kejantanannya tertanam dalam di vagina Rissa. Feri sengaja memberi waktu sesaat kepada Rissa agar rasa sakitnya sedikit hilang. Setelah kira-kira 2 menit, Feri pun mulai mengenjot vagina Rissa dengan perlahan. Pelan-pelna namun pasti,

    “ Oughhh… Huhhhh… Sakit bang, pelan-pelan bang… Aghhh…, ” ucap Rissa kesakitan.

    Feri tidak berkata sepatah katapun, dia hanya terus memaju mudnurkan penis-nya di dalam liang senggama Rissa. Seiring keluar masuknya kejantanan Rissa, penisnya berlumur darah perawan bercampur dengan lendir kawin mereka. Rissa dengan konstan terus menggenjot Vagina Rissa,

    “ Oughhh… nikmat sekali memek kamu sayang… Aghhh…, ” ucapnya nikmat sembari terus menjajah memek Rissa dengan penisnya.

    “ Eughhh.. Eummmm… pelan aja bang, memek aku nyeri rasanya… Oughhh…, ” desah Rissa masih merasa nyeri karena dia baru saja kehilangan keperawananya.

    Sekitar 10 menit Feri menggenjot denagn perlahan. Nampanya Rissa sudah mulai tidak kesakitan lagi. Saat itu dia terus mendesah nikmat, bahkan dia menaik turunkan pinggangnya mengikuti irama tusukan penis Feri pada vaginanya,

    “ Gimana enak kan ??? udah nggk sakit lagikan… Oughhh…, ” ucap Feri kepada Rissa.

    Saat itu Rissa hanya mengangguk saja, itu tanda Rissa sudah tidak kesakitan. Feri terus memaju mundurkan penisnya, ditengah hubungan sex mereka tiba-tiba saja tubuh Rissa bergetar, pahanya dirapatkan dan himpitan vaginaya diperkuat,

    “ Ahhhhhhhhhhhh…. Aku pipis bang…. Aghhhhh…, ” ucapnya sembari memejamkan mata dan kepalanya mendongak keatas.

    “ Dasar cupu Loe, itu namanya loe orgasme, hahahaha…, ” ucapnya tertawa puas sembari terus menggenjot vagina Rissa.

    Melihat Rissa yag sudah Orgasme, Feri pun semakin bernafsu saja. Memek Rissa semakin basah dengan lendir kawinya. Feri yang saat itu teringat bahwa dia sedang memperkosa Rissa di toilet Mall, dia meulai merasa cemas, dan tan pa buang waktu lalu dia mempercepat genjotan penisnya pada Vagina Rissa.

    Selang beberapa menit, Feri pun merasa dia akan segera klimaks. Makin dipercepat saja hentakan penisnya,

    “ Plakkkk… Plakkkk… Plakkkk… Plakkkk…, ” suara hentakan penis Feri pada vagina Rissa.

    Tidak lama kemudian tubuh Feri mulai mengejang, genjotan penisnya dihentikan, lalu dibenamkanlah dalam-dalam kejantanan-nya didalam laiang senggama Rissa,

    “ Ouhhhhhhhhhhhh…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. , ”

    Akhirnya Feri mendapatkan klimaksnya. Liang senggam rissa terbanjiri dengan sperma Feri yang kental dan banyak sekali. Beberapa saat Feri mendiamkan kejantananya tertanam didalam vaguna Rissa. Setelah menikmati sisa-sisa orgasmenya Feri pun segera mencabut penisnya dari dalam vagina Rissa,

    “ Syurrrrrrr…. Syurrrrrrr…., ”

    Termuntahkanlah sperma yang bercampur darah segar keperawanan Rissa keluar dari kinag senggam Rissa yang merah merekah itu. Vagina Rissa saat itu terlihat merah sekali dengan berlumuran sperma dan darah keperawananya. Rissa terkapar lemas dialntai toilet itu. Karena Feri takut ada yang memergoki perbuatanya, maka dia segera bergegas memakai celananhya kembali.

    Sebelum dia mengancingkan celananya dia sempat mengelap penisnya dengan tissue yang ada di toilet itu. Setalah merasa dia sudah rapi, kemudian dia-pun mengintip suasan didepan pintu toilet. Setelah memastikan aman dengan cepatnya dia-pun kabur dan membiarkan Rissa terkapar lemas di dalam toilet Pria di Mall itu.

    Sungguh nasib yang sial bagi Rissa pada hari itu. Rissa yang sejenak menghela nafas karena lemas setelah diperkosa, kemudian dia-pun segera merapikan diri. Dengan rasa perih pada vaginanya karena diperawani dia-pun keluar dari toilet Pria itu untuk segera pulang kerumahnhya. Benar-benar malang Mahasiwi mungil bertubuh sintal itu.

    setelah kejadian itu Rissa dan keluarganya sempat melapor pada pihak yang berwajib , namun percuma saja melapor karena Feri sudah tidak mangkal lagi ditempat biasanya. Semenjak kejadian itu Rissa mepunyai trauma pada setiap preman. Dia selalu memberi uang pada pengamen maupun preman yang ada di metromini tanpa diminta sekalipun.

  • Cerita Sex Threesome Dengan Pacarku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Threesome Dengan Pacarku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1290 views

    Perawanku – Ini kualami secara tidak sengaja, ketika aku menceritakan cerita seks ini aku sudah menjadi maniak seks lesbian, dan kurasakan seks sejenis itu sungguh luar biasa nikmatnya. Hal ini membuatku ketagihan seks, meskipun awalnya kualami itu aku merasakan sangat tidak nyaman namun lama-kelamaan aku merasakan juga kenikmatan dalam berhubungan seks.

    Akhirnya bisa kuceritakan cerita dewasa seks ini. Ok kenalin dulu ya, nama saya Dinda, sebenarnya itu bukan nama asli saya. menurut orang, wajah saya cantik sekali. Mataku yang sayu sering membuat pria tergila-gila padaku. Saya sendiri tidak GR tapi saya merasa pria banyak yang ingin bersetubuh dengan saya. Saya senang saja karena pada dasarnya saya juga senang ML.

    Saya dibesarkan di keluarga yang taat beragama. Dari SD hingga SMP saya disekolahkan di sebuah sekolah berlatar belakang agama. Sebenarnya dari kelas 6 SD, gairah seksual saya tinggi sekali tetapi saya selalu berhasil menekannya dengan membaca buku.

    Selesai SMP tahun 1989, saya melanjutkan ke SMA negeri di kawasan bulungan, Jakarta Selatan.
    Di hari pertama masuk SMA, saya sudah langsung akrab dengan teman-teman baru bernama Vera, Angki dan Nia. Mereka cantik, kaya dan pintar. Dari mereka bertiga, terus terang yang bertubuh paling indah adalah si Vera.

    Tubuh saya cenderung biasa saja tetapi berbuah dada besar karena dulu saya gemuk, tetapi berkat diet ketat dan olah raga gila-gilaan, saya berhasil menurunkan berat badan tetapi payudaraku tetap saja besar.

    Di suatu hari Sabtu, sepulang sekolah kami menginap ke rumah Vera di Pondok Indah. Rumah Vera besar sekali dan punya kolam renang. Di rumah Vera, kami ngerumpi segala macam hal sambil bermalas-malasan di sofa. Di sore hari, kami berempat ganti baju untuk berenang.

    Di kamar Vera, dengan cueknya Vera, Angki dan Nia telanjang didepanku untuk ganti baju. Saya awalnya agak risih tetapi saya ikut-ikutan cuek. Saya melirik tubuh ketiga teman saya yang langsing. Ku lirik selangkangan mereka dan bulu kemaluan mereka tercukur rapi bahkan Vera mencukur habis bulu kemaluannya. Tiba-tiba si Nia berteriak ke arah saya..

    “Gile, jembut Dinda lebat banget”

    Kontan Vera dan Angki menengok kearah saya. Saya menjadi sedikit malu.

    “Dicukur dong Dinda, enggak malu tuh sama celana dalam?” kata Angki.

    “Gue belum pernah cukur jembut” jawabku.

    “Ini ada gunting dan shaver, cukur aja kalau mau” kata Vera.

    Saya menerima gunting dan shaver lalu mencukur jembutku di kamar mandi Vera. Angki dan Nia tidak menunggu lebih lama, mereka langsung menceburkan diri ke kolam renang sedangkan Vera menunggui saya. Setelah mencoba memendekkan jembut, Vera masuk ke kamar mandi dan melihat hasil saya.

    “Kurang pendek, Dinda. Abisin aja” kata Vera.

    “Nggak berani, takut lecet” jawabku.

    “Sini gue bantuin” kata Vera.

    Vera lalu berjongkok di hadapanku. Saya sendiri posisinya duduk di kursi toilet. Vera membuka lebar kaki saya lalu mengoleskan shaving cream ke sekitar vagina. Ada sensasi getaran menyelubungi tubuhku saat jari Vera menyentuh vaginaku. Dengan cepat Vera menyapu shaver ke jembutku dan menggunduli semua rambut-rambut didaerah kelaminku

    Tak terasa dalam waktu 5 menit, Vera telah selesai dengan karyanya. Ia mengambil handuk kecil lalu dibasahi dengan air kemudian ia membersihkan sisa-sisa shaving cream dari selangkanganku.

    “Bagus kan?” kata Vera.

    Saya menengok ke bawah dan melihat vaginaku yang botak seperti bayi. OK juga kerjaannya. Vera lalu jongkok kembali di selangkanganku dan membersihkan sedikit selangkanganku.

    “Dinda, elo masih perawan ya?” kata Vera.

    “Iya, kok tau?”

    “Vagina elo rapat banget” kata Vera.

    Sekali-kali jari Vera membuka bibir vagina saya. Nafasku mulai memburu menahan getaran dalam tubuhku. Ada apa ini? Tanya saya dalam hati. Vera melirik ke arahku lalu jarinya kembali memainkan vaginaku.

    “Ooh, Vera, geli ah”

    Vera nyengir nakal tapi jarinya masih mengelus-elus vaginaku. Saya benar-benar menjadi gila rasanya menahan perasaan ini. Tak terasa saya menjambak rambut Vera dan Vera menjadi semakin agresif memainkan jarinya di vaginaku. Dan sekarang ia perlahan mulai menjilat vagina saya.
    “memek kamu wangi”

    “Jangan Vera” pinta saya tetapi dalam hati ingin terus dijilat.

    Vera menjilat vagina saya. Bibir vagina saya dibuka dan lidahnya menyapu seluruh vagina saya. Klitorisku dihisap dengan keras sehingga nafas saya tersentak-sentak. Saya memejamkan mata menikmati lidah Vera di vaginaku. Tak berapa lama saya merasakan lidah Vera mulai naik kearah perut lalu ke dada. Hatiku berdebar-debar menantikan perbuatan Vera berikutnya.

    Dengan lembut tangan Vera membuka BH-ku lalu tangan kanannya mulai meremas payudara kiriku sedangkan payudara kananku dikulum oleh Vera. Inikah yang namanya seks? Tanyaku dalam hati. 18 tahun saya mencoba membayangkan kenikmatan seks dan saya sama sekali tak membayangkan bahwa pengalaman pertamaku akan dengan seorang perempuan. Tetapi nikmatnya luar biasa. Vera mengulum puting payudaraku sementara tangan kanannya sudah kembali turun ke selangkanganku dan memainkan klitorisku. Saya menggeliat-geliat menikmati sensualitas dalam diriku. Tiba-tiba dari luar si Nia memanggil..

    “Woi, lama amat di dalam. Mau berenang enggak?”

    Vera tersenyum lalu berdiri. Saya tersipu malu kemudian saya bergegas memakai baju berenang dan kami berdua menyusul kedua teman yang sudah berenang. Di malam hari selesai makan malam, kita berempat nonton TV dikamar Vera. Oiya, orang tua Vera sedang keluar negeri sedangkan kakak Vera lagi keluar kota karenanya rumah Vera kosong. Setelah bosan menonton TV, kami menggosipkan orang-orang di sekolah. Pembicaraan kami ngalor-ngidul hingga Vera membuat topik baru dengan siapa kita mau bersetubuh di sekolah. Angki dan Nia sudah tidak perawan sejak SMP. Mereka berdua menceritakan pengalaman seks mereka dan Vera juga menceritakan pengalaman seksnya, saya hanya mendengarkan kisah-kisah mereka.

    “Kalau gue, gue horny liat si Ari anak kelas I-6″ kata Nia.

    “Iya sama dong, tetapi gue liat horny liat si Marcel. Kayaknya kontolnya gede deh” kata Angky.

    “Terus terang ya, gue dari dulu horny banget liat si Alex. Sering banget gue bayangin ****** dia muat enggak di vagina gue. Sorry ya Vera, gue kan tau Alex cowok elo” kata saya sambil tersenyum.

    “Hahaha, nggak apa-apa lagi. Banyak kok yang horny liat dia. Si Angky dan Nia juga horny” kata Vera. Kami berempat lalu tertawa bersama-sama.

    Di hari Senin setelah pulang sekolah, Vera menarik tangan saya.

    “Eh Dinda, beneran nih elo sering mikirin Alex?”

    “Iya sih, kenapa? Nggak apa-apa kan gue ngomong gitu?” tanya saya.

    “Nggak apa-apa kok. Gue orangnya nyantai aja” kata Vera.

    “Pernah kepikiran enggak mau ML?” Vera kembali bertanya.

    “Hah? Dengan siapa?” tanya saya terheran-heran.

    “Dengan Alex. Semalam gue cerita ke Alex dan Alex mau aja ML dengan kamu”

    “Ah gila loe Vera” jawab saya.

    “Mau enggak?” desak Vera.

    “Terus kamu sendiri gimana?” tanya saya dengan heran.

    “Saya sih cuek aja. Kalo bisa bikin teman senang, kenapa enggak?” kata Vera.

    “Ya boleh aja deh” kata saya dengan deg-degan.

    “Mau sekarang di rumahku?” kata Vera.

    “Boleh”

    Saya naik mobil Vera dan kami berdua langsung meluncur ke Pondok Indah. Setiba di sana, saya mandi di kamar mandi karena panas sekali. Sambil mandi, perasaan saya antara tegang, senang, merinding. Semua bercampur aduk. Selesai mandi, saya keluar kamar mandi mengenakan BH dan celana dalam. Saya pikir tidak ada orang di kamar.

    Saya duduk di meja rias sambil menyisir rambutku yang panjang. Tiba-tiba saya kaget karena Vera dan Alex muncul dari balkon kamar Vera. Rupanya mereka berdua sedang menunggu saya sambil mengobrol di balkon.

    “Halo Dinda” kata Alex sambil tersenyum.

    Saya membalas tersenyum lalu berdiri. Alex memperhatikan tubuhku yang hanya ditutupi BH dan celana dalam. Tubuh Alex sendiri tinggi dan tegap. Alex masih campuran Belanda Menado sehingga terlihat sangat tampan.

    “Hayo, langsung aja. Jangan grogi” kata Vera bagaikan germo.

    Alex lalu menghampiriku kemudian ia mencium bibirku. Inilah pertama kali saya dicium di bibir. Perasaan hangat dan getaran menyelimuti seluruh tubuhku. Saya membalas ciuman Alex dan kita berciuman saling berangkulan. Saya melirik ke Vera dan saya melihat Vera sedang mengganti baju seragamnya ke daster. Alex mulai meremas-remas payudaraku yang berukuran 34C.

    Saya membuka BH-ku sehingga Alex dengan mudah dapat meremas seluruh payudara. Tangan kirinya diselipkan kedalam celana dalamku lalu vaginaku yang tidak ditutupi sehelai rambut mulai ia usap dengan perlahan. Saya menggelinjang merasakan jari jemari Alex di selangkanganku. Alex lalu mengangkat tubuhku dan dibaringkan ke tempat tidur.

    Alex membuka baju seragam SMA-nya sampai ia telanjang bulat di hadapanku. Mulut saya terbuka lebar melihat kontol Alex yang besar. Selama ini saya membayangkan kontol Alex dan sekarang saya melihat dengan mata kapala sendiri kontol Alex yang berdiri tegak di depan mukaku. Alex menyodorkan kontolnya ke muka saya. Saya langsung menyambutnya dan mulai mengulum kontolnya. Rasanya tidak mungkin muat seluruh kontolnya dalam mulutku tetapi saya mencoba sebisaku menghisap seluruh batang kontol itu.

    Saya merasakan tangan Alex kembali memainkan vaginaku. Gairah saya mulai memuncak dan hisapanku semakin kencang. Saya melirik Alex dan kulihat ia memejamkan matanya menikmati kontolnya dihisap. Saya melirik ke Vera dan Vera ternyata tidak mengenakan baju sama sekali dan ia sudah duduk di tempat tidur. Alex lalu membalikkan tubuhku sehingga saya dalam posisi menungging.

    Saya agak bingung karena melihat Vera bersimpuh dibelakang saya. Ah ternyata Vera kembali menjilat vagina saya. Nafas saya memburu dengan keras menikmati jilatan Vera di kemaluan saya. Di sebelah kanan saya ada sebuah kaca besar dipaku ke dinding. Saya melirik ke arah kaca itu dan saya melihat si Alex yang sedang menyetubuhi Vera dalam posisi doggy style sedangkan Vera sendiri dalam keadaan disetubuhi sedang menikmati vaginaku.

    Wah ini pertama kali saya melihat ini. Saya melihat wajah Alex yang ganteng sedang sibuk ******* dengan Vera. Gairah wajah Alex membuat saya semakin horny. Sekali-kali lidah Vera menjilat anus saya dan kepalanya terbentur-bentur ke pantat saya karena tekanan dari tubuh Alex ke tubuh Vera. Tidak berapa lama, Alex menjerit dengan keras sedangkan Vera tubuhnya mengejang. Saya melihat kontol Alex dikeluarkan dari vagina Vera. Air maninya tumpah ke pinggir tempat tidur.

    Alex terlihat terengah-engah tetapi matanya langsung tertuju ke vagina saya. Bagaikan sapi yang akan dipotong, Alex dengan mata liar mendorong Vera ke samping lalu ia menghampiri diriku.

    Alex mengarahkan kontolnya yang masih berdiri ke vaginaku. Saya sudah sering mendengar pertama kali seks akan sakit dan saya mulai merasakannya. Saya memejamkan mata dengan erat merasakan kontol Alex masuk ke vaginaku. Saya menjerit menahan perih saat kontol Alex yang besar mencoba memasuki vaginaku yang masih sempit. Vera meremas lenganku untuk membantu menahan sakit.

    “Aduh, tunggu dong, sakit nih” keluh saya.

    Alex mengeluarkan sebentar kontolnya kemudian kembali ia masukkan ke vaginaku. Kali ini rasa sakitnya perlahan-lahan menghilang dan mulai berganti kerasa nikmat. Oh ini yang namanya kenikmatan surgawi pikir saya dalam hati. kontolAlex terasa seperti memenuhi seluruh vaginaku. Dalam posisi nungging, saya merasakan energi Alex yang sangat besar. Saya mencoba mengimbangi gerakan tubuh Alex sambil menggerakkan tubuhku maju mundur tetapi Alex menampar pantatku.
    “Kamu diam aja, enggak usah bergerak” katanya dengan galak.

    “Jangan galak-galak dong, takut nih Dinda” kata Vera sambil tertawa. Saya ikut tertawa.
    Vera berbaring di sebelahku kemudian ia mendekatkan wajahnya ke diriku lalu ia mencium bibirku! Wah, bertubi-tubi perasaan menyerang diriku. Saya benar-benar merasakan semua perasaan seks dengan pria dan wanita dalam satu hari. Awalnya saya membiarkan Vera menjilat bibirku tetapi lama kelamaan saya mulai membuka mulutku dan lidah kami saling beradu.

    Saya merasakan tangan Alex yang kekar meremas-remas payudaraku sedangkan tangan Vera membelai rambutku. Saya tak ingin ketinggalan, saya mulai ikut meremas payudara Vera yang saya taksir berukuran 32C. Kurang lebih lima menit kita bertiga saling memberi kenikmatan duniawi sampai Alex mencapai puncak dan ia ejakulasi. Saya sendiri merasa rasanya sudah orgasme kurang lebih 4 kali. Alex mengeluarkan kontolnya dari vaginaku dan Vera langsung menghisap kontolnya dan menelan semua air mani dari kontol Alex.

    Saya melihat Alex meraih kantong celananya dan mengambil sesuatu seperti obat. Ia menelan obat itu dengan segelas air di meja rias Vera. Saya melihat kontol Alex yang masih berdiri tegak.

    Dalam hati saya bertanya-tanya bukankah setiap kali pria ejakulasi pasti kontolnya akan lemas?

    Kenapa Alex tidak lemas-lemas? Belakangan saya tau ternyata Alex memakan semacam obat yang dapat membuat kontolnya terus tegang.

    Setelah minum obat, Alex menyuruh Vera berbaring ditepi tempat tidur lalu Alex kembali ******* dengan Vera dalam posisi missionary. Vera memanggil saya lalu saya diminta berbaring diatas tubuh Vera. Dengan terheran-heran saya ikuti kemauan Vera.

    Saya menindih tubuh Vera tetapi karena kaki Vera sedang ngangkang karena dalam posisi *******, terpaksa kaki saya bersimpuh disebelah kiri dan kanan Vera. Saya langsung mencium Vera dan Vera melingkarkan lengannya ke tubuhku dan kami berdua berciuman dengan mesra. Saya merasakan tangan Alex menggerayangi seluruh pantatku.

    Ia membuka belahan pantatku dan saya merasakan jarinya memainkan anusku.

    Saya menggumam saat jarinya mencoba disodok ke anusku tetapi Alex tidak melanjutkan. Beberapa menit kemudian, Vera menjerit dengan keras. Tubuhnya mengejang saat air mani Alex kembali tumpah dalam vaginanya. Saya mencoba turun dari pelukan Vera tetapi Vera memeluk tubuhku dengan keras sehingga saya tidak bisa bergerak. Tak disangka, Alex kembali menyodorkan kontolnya ke vaginaku.
    Saya yang dalam posisi nungging di atas tubuh Vera tidak bisa menolak menerima kontol Alex.

    Alex kembali memompakan kontolnya dalam vaginaku. Saya sebenarnya rasanya sudah lemas dan akhirnya saya pasrah saja disetubuhi Alex dengan liar. Tetapi dalam hatiku saya senang sekali dientotin. Berkali-kali kontol Alex keluar masuk dalam vaginaku sedangkan Vera terus menerus mencium bibirku.

    Kali ini saya rasa tidak sampai 3 menit Alex ******* dengan saya karena saya merasakan cairan hangat dari kontol Alex memenuhi vaginaku dan Alex berseru dengan keras merasakan kenikmatan yang ia peroleh. Saya sendiri melenguh dengan keras. Seluruh otot vaginaku rasanya seperti mengejang. Saya cengkeram tubuh Vera dengan keras menikmati sensual dalam diriku.

    Alex lalu dalam keadaan lunglai membaringkan dirinya ke tempat tidur. Vera menyambutnya sambil mencium bibirnya. Mereka berdua saling berciuman. Saya berbaring disebelah kiri Alex sedangkan Vera disebelah kanannya. Kita bertiga tertidur sampai jam 5 sore. Setelah itu saya diantar pulang oleh Vera.

    Itu adalah pengalaman seksku yang sangat berkesan. Bertahun-tahun kemudian saya sering horny tetapi saya harus memendam perasaan itu karena belum tahu cara melampiaskannya. Dan sekarang saya merasa senang sekali karena akhirnya bisa merasakan kenikmatan bersetubuh baik dengan pria maupun wanita. Masing-masing ternyata mempunyai kenikmatan tersendiri.

  • Cerita Ngentot Dengan Tante Gina – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot Dengan Tante Gina – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1195 views

    Perawanku – Suatu ketika Ruri yang sedang mnginap dirumah temanya, ketika dia kesiangan dan tidak kuliah dia digoda oleh Ibu temannya itu. Ruri yang juga gemas dengan Ibu temanya itu itu akhirnya meladeni godaanya. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!

    Sebut saja aku Ruri usiaku menginjak 25 tahun aku mahasiswa teknologi informasi di salah satu universitas di Jakarta. Aku hidup dilingkungan yang menurutku sangat ekstrim. Kehidupan yang tidak ada toleransi satu sama lain. Dan akupun memiliki jiwa yang sama seperti orang yang ada dilingkungan sekitarku. Jakarta yang keras menuntutku untuk berbuat apa saja yang sekiranya menghasilkan uang banyak untuk mengimbangi pola hidup teman-temanku.

    Kehidupan sehari-hariku dari hanya minum minuman berlakohol, dugem,merebut pacar orang bahkan aku pernah jadi selingkuhan ibu temanku sendiri. Itu semua udah aku lakuin demi uang semata. Tetapi aku orangnya care sekali dengan semua temanku, terutama dengan Deo. Sampai-sampai teman-temanku tidak tau tau apa saja yang sudah aku lakuin selama ini, temenku mengira aku anak baik-baik.

    Dibalik itu semua aku mempunyai pengalaman yang sangat buruk dan tak satupun orang tau. Cerita singkatku, Deo temanku semenjak kecil di kampung hingga kini aku masih berteman dengan dia. Makan bareng main bareng bahkan tidur berhari-hari kita juga barengan bukan apa-apa sih karena udah akrab banget kayak kakak adik deh. Deo itu 2 bersaudara dengan adiknya dia tinggal di Jakarta bersama ayah dan ibunya sedangkan adiknya tinggal dengan neneknya di Desa.

    Ayah Deo bekerja di salah satu kantor di Jakarta, kalau ibunya sih luar negeri jadi TKW selama 7 tahun hingga sekarang belum pulang. Rumah Deo sering kosong Ayahnya pulang satu minggu sekali alasannya biar gak bolak balik karena jauh antara rumah dan tempat kerjanya. hmmm paling juga ayahnya Deo punya selingkuhan bertahun-tahun gak ketemu istrinya juga.

    Aku sering tidur rumah Deo, kalau Deo mah anaknya rajin nggak neko-neko pacar aja gak punya bagiku dia kurang jantan. Pernah ya aku ngajarin dia buat nembak cewek aku liatin video porno eh dianya marah. Kegiatan sehari-hari dia setelah pulang sekolah tidur belajar main sesekali beda sama aku deh sesekali ada waktu luang aku menyempatkan untuk membuka video-video porno bagiku itu belajar karena itu sudah kebutuhanku.

    Sore hari aku dan Deo ngopi diwarung sebelah, Deo bilang kalau 2 hari lagi ibunya pulang karena kontrak kerja sudah habis dan nggak diperpanjang lagi ceritanya mau buka usaha aja dirumah. Ayahnya tidak bisa menjemput dengan alasan ada meeting di Bandung. Akhirnya Deo-pun mengajak aku untuk menjemput ibunya di Bandara 2 hari lagi. Ya aku sih iya aja, kasihan kalau Deo sendirian.
    Dua hari kemudian aku dan Deo bergegas berangkat ke Bandara dengan menggunakan taxi,

    “ Pagi banget sih, emang pesawat jam berapa?, ” ucapku.

    “ jam 7 nyampe sini, ikut aja gak usah banyak nanya kamu Ri, ” ucapnya.

    Kemudian kami-pun bergegas kebandara. Sesampainya disana ternyata kita juga masih menunggu kareana pesawat yang ditumpangi ibu Deo delay. Saat itu rasanya perutku lapar sekali, ditambah lagib mataku juga masih mengantuk. Kalau tau gitu aku nggak ikut deh. Kurang lebih 2 jam kami menunggu, aku menunggu di café, dan Deo menunggu diruang di ruang tunggu.

    Beberapa waktu aku menunggu, Tiba – tiba Deo memanggilku,

    “ Ayo Ri kita pulang ,” ucapnya.

    Saat itu ternyata Deo sudah bersama ibunya, sambil benggong aku ngeliatin wanita yang ada disamping Deo. Aku melihat ibu Deo dari bawah, saat itu dia mengebnakan highheels, kakinya sangat mulus putih bersih. Kemudian aku mulai beralih melihat keatas, saat itu ibunya mengenakan rokmini yang ketat dan minim sekali. Busssseeeettt dahhhh, bener-bener itu ibunya Deo sexy banget cuy.

    Dulu dia nggak seperti itu, dia bisa berubah 180 derajat lebih seksi montok cantik banget. Semakin keatas aku melihat ibu Deo, dia saat itu memakai Kaos merah ketat dengan leher baju yang terbuka sehingga terlihatlah belahan dada yang mulus dan montok itu. Ditengah aku menikmati fantasi mesumku tiba-tiba Ruri berkata,

    “ Woy Ri, ngapain kamu benggong diem aja jabat tangan kek sama ibu aku, ” ucap Deo membuyarkan fantasi sexs-ku.

    “ oh iya Ri, ” ucapku menanggapi Ruri.

    Kemudian aku-pun segera menyapa Ibu Ruri,

    “ Hey tante lama nggak ketem sekarang tante makin cantik aja sih, hhe…, ” ucapku memujinya.

    Dengan suara lembut manja tante Gina-pun menanggapi perkataanku,

    “ Kamu nih bisa aja deh Ri, kamu kayaknya heran sekali sih lihat tante,hhe… yaudah yuk ayo kita cepet pulang, Oh iya Deo buruan kamu cari taxi gih !!!, ” ucapku, lalu berbicara pada Deo.

    “ Iya Buk, ” ucap Deo lalu bergegeas mencari taxi.

    Tidak lama kemudian Deo-pun kembali pad kami karena sudah mendapat taxi. Kemudian kami-pun segera menuju taxy. Singkat ceita kami-pun sudah sampai di rumha Deo, sesampainya dirumah tante Gina langsung masuk kekamar unruk menaruh barang-barangnya. Beberapa saat dia berada dikamr kemudian tante Gina-pun keluar kamar dengan mengenakan daster mini yang menggemaskan.

    Wow… melihat tante Gina yang seperti itu membuat pikiranku mendadak mesum lagi. Jika tanta Gina seperti it uterus aku semakin betah saja tidur di rumah Deo. Misalakan Boleh aku rela jika harus kos sekalian disini, wkwkwk. Selama dirumah seharian tante Gina berpakaian seksi banget, ya emang gitu kali ya kalau TKW pulang kerumah semua serba seksi.

    Tante Gina yang mungkin merasa gerah, dia-pun segera mandi. Beberapa saat setelah mandi aku-pun melihat tante Gina berdiri didepan kamarnya sambil meyisir rambutnya yang panjang agak sedikit pirang dengan mengenakan celana hotpant dan tangtop hitam. Telihat saat itu buah dada-nya sangat montok sekali. Oh iya aku saat itu mengintip sela pintu kamar tante Gina yang sedikit terbuka.

    Gilak mulus sekali kulit tante gina, putih sekali sekali cuy. Saat itu aku hanya mengintip sekitar 10 menit saja, lalu kembali kekamarku lagi. Didalam kamar aku terbayang-bayang dengan montoknya tubuh tante Gina. Aku membayangkan dengan penuh nafsu sex hingga akhirya aku tertidur lelap. Beberapa jam-pun berlalu tidak terasa matahari pagi-pun sudah terbit membangunkan aku.

    Bisa-bisanya Deo tidak membangunkan aku, saat itu aku kesiangan bangunnya, akhirnya aku tidak berangkat kuliah deh. Yasudahlah mungkin Deo tidak tau karena kita berbedakita beda jurusan sih dia Fakultas Hukum. Setelah itu aku-pun keluar dari kamar, ketika aku buka pintu aku lihat tante Gina sedang mengepel lantai.

    Gilaa tu ngepel apa ngapain sih nungging-nungging, goyang-goyang pantatnya, Ouhhh… semok bangettt dehhhh. Jujur pas ngeliat itu penis-ku berdiri tegak dan fikiranku tidak karuan, ingin rasanaya aku saat itu meremas-remas pantanya yang semok itu,

    “eh Ruri udah bangun ya, gak ada jam kuliah kamu?, ” ucapnya memecah fantasi sexsku.

    “ee..ee..e.ee…nggak tante hari ini aku libur,” jawabku terbata-bata.

    Tiba-tiba tante Gina memmegang pundakku dan bilang,

    “ Sana mandi dulu biar kelihatan seger dan wangi Ri, ” ucapnya dengan nada manja.

    Saat itu aku berfikir tante Gina kayaknya menggodaku deh, soalnya ketika berbicara denganku dari tatapannya dan cara bicaranya seperti nafsu kepadaku. Ini dia kesempatanku mumpung rumah sepi,hha. Nampaknya aku bisa melampiaskan hawa nafsku pendam selama dua hari. Aku emang udah nggak tahan setiap liat tante Gina, birahiku sexku membara seakan akuingin merasakan kehangatan tubuhnya.

    Mandi pagi emang nyegerin deh apalagi buka mata didepan udah ada Tante Gina. Dengan mengenakan handuk menutupi sebagian tubuhku, tiba-tiba tante Gina menarik tanganku,

    “ Ruri kamu ganteng banget sih ya, gagah deh tante suka sama Ruri, ” ucapnya mengejutkanku.

    Gilaaaa, ternyata tante Gina lebih parah dariku,

    “ Ya dong tante darah muda musti begini terlihat gagah ganteng tante Gina juga kok makin cantik semok lagi, ” ucapku memujinya.
    “ Ahhhh kamu bisa aja Ruri, sini dong ikut tante ke kamar sebentar, ” ucapnya mengajakku.

    Tanpa berpikir panjang, jelas aku mau lah masuk ke kamar tante Gina. Tanpa basa-basi lagi aku-pun segera masuk kekamr Gina dengan hanya mengenakan handuk saja tanpa menggunakn baju dan celana dalam,

    “ Sini dong masuk Ruri tutup pintunya sayang, tante gak papa kok tante cuma mau ngetes kejantananmu aja, ” ucapnya mengejutkanku.

    Saat itu-pun aku hany tersenyum lalu aku tutup pintu kamarnya. Saat itu aku pura-pura lugu dan sok nggak tau tenatng maksud tante Gina, padahal penis aku sudah tegang sekali di dalam handuk. Kemudian aku-pun duduk di sofa kamar, lalu tante Gina semakin mendekatiku. Tanpa basa basi tante Gina pegang penisku,

    ” waoooww belum apa-apa kok sudah tegang sih sayang, pasti kamu udah gak kuat yaa ngeliat tante pake rok begini, ” uccapnya.
    Dengan wajah yang agak memerah aku jawab tante Gina,

    “ Iii… iya… tante , habis tante seksi banget sih, montok habis kamu tante, ” ucapku penih birahi sex.

    Tante Gina mulai aksinya membuka handukku, seketikaaku-pun telanjang bulat. Gilaa deh ni tante-tante girang udah gak tahan juga main buka. Lalu dimainkanlah dengan lincah penisku, setiap gerakan tangannya memberikan sensasi sex yang luar biasa. Penisku semakin tegang dan tante Gina terlihat puas dengan kejantanaku yang lumayan besar.

    Kemudian Tante Gina segera duduk diatasku ternyata dia juga nggak pake celana dalem, kerasa banget saat itu memek-nya menempel di penisku. Tante Gina memang pemain handal ciumannya dan belaian gadis perawan jauh deh sama tante Gina. Bayangin aja saat itu aku cuma diem aja pasrah mau diapain cuma bisa ngrasain kenikmatan sex yang bener-bener melebihi rasa perawan,

    “ Ruri jangan Cuma diem dong ayo pegang payudara tante, kamu kurang suka ya. kurang montok payudara tante ??, ” ucapnya.

    “ Enggak kog tante, Ruri suka banget kok sama payudara tante, ” ucapku.

    Setelah itu mulai deh aku beraksi, seperti biasa setelah sekian lama gak bercumbu. Aku pegang kedua payudara tante Gina aku remas-remas berasa kekecilan tanganku buat satu payudara tante Gina yang besar montok dengan putting yang menonjol,

    “ Remas terus sayang terus, Ahhhhh… enak sekali Ruri, terus sayang mainkan tanganmu buatlah tante basah sayang… Ahhhh…, ” racau tante Gina.

    Mungkin tante nggak kuat dengan remasan payudara tante langsung aja cium bibirku dengan lembut. Tante Gina telanjang diatas ku dengan posisi duduk berhadapan menciumi ku aku dengan lihay meremas payudaranya tante Gina, menggesek-gesekkan kemauluannya di penisku. Kemaluan tante Gina mulus banget. Udah gitu memek tante Gina besar dan tidak ada jembutnya sedikitpun.

    Nampaknya dia rajin mencukur jembut-nya dan rajin merawat vagina-nya. Warna kulit vaginaya putih dengan belahan vaginayang berwarna agak kemerahan. Melihat itu aku semakin tidak saja ingin segera memasukan penisku kedalam liang senggama tante Gina yang kencang dan nampak keset itu,

    “ Ruri gendong tante dong ke ranjang, kan lebih nikmat kalau mesum sembari tiduran sayang, ” ucapnya manja.

    Tanpa berfikir panjang aku-pun segera membawa tante Gina ke Ranjang. Sesampainya diranjang aku mulai mencium, mengemut payudara tante Gina yang montok itu. Tanganku yang tidak mau diam , maka segera aku arahkan pada kemaluan tante Gina, aku coba elus-elus dengan jariku . Sku sisir bagian kanan kiri vagina tante Gina.

    Aku cium pusar tante Gina turun kebawah aku, jilat selakangan tante yang mulus putih bersih wangi,

    “ Ahhhhh… terus sayang tante mau keluar sayang, terus sayang, Ouhhhh…, ” desahnya.

    “ Jangan keluar dulu tante, nikmati dulu tante, nanti kita keluarinya bareng-bareng ketika ML, ” ucapku.

    Sepertinya tante Gina menahan agar tidak orgasme cepat. Dia terlihat seperti menahan sesuatau tapi tetep merasakan kenikmatan. Aku jilat bagian luar vagian tante Gina, desahaaaann tantee byuuuuhhh sudah gak tahan tante sepertinya. Aku cari lubang kenikmatan yang lebih dalam terus aku kecup. Posisi berubah lagi dengan gaya 69.

    Ouh… tante Gina mengulum penisku yang besar sampai masuk semua penisku didalam mulutnya , nikmat sekali rasanya,

    “ Ahhhh tante terus tante lebih masuk lagi tante, terus Eumm… Sssssshhh… Ahhhhh…. ,” ucapkumerasakan nikmat kulumanya.

    Dengan gaya 69 kami saling memanjakan kemaluan kami dengan bibir kami dengan penuh nafsu sex,

    “ Ouhhhh… Ri, tante udah nggak kuat, Ssssshhhh… Ahhhhhhhhhhh, ” ucapnya mendesah kencang.

    Tante Gina pun ternyata telah orgasme, dia mengeluarkan cairan kental didalam mulutku. Tanpa berfikir panjang lagi, kmai yang sudah melakukan for play kurang lebih selama setengah jam bagiku sudah cukup, rasanya kenikmatan sex itu sampai ubun-ubun deh rasanya.

    Tante Gina kembali terlentang aku mencoba memasukkan penis ku ke dalam lubang kenikmatannya, denganpelan-pelan aku coba menggesek-gesek penisku pada vagina tante Gina agar sedikit licin. Setelah licin, dengan perlhan mulai aku masukan,

    “ Zlebbbbbbbbbbb…. Ahhhhh…, ”

    Terbenmlah penisku didalam vagina tante Gina, dengan perlahan terus masuk hingga sampai mentok ke dalam,

    “ Ahhhhhh…. Ssssshhh…Ouhhhh…, ” desah tante Gina.

    Saat tante Gina hanya bisa mendesaha dengan desahan yang sangat manja, bibirnya dan wajahnya terlihat memerah sekali. Melihat hal itu nafsu birahiku semakin tinggi saja, mulailah aku goyangkan penisku didalam vagina Tante Gina,

    “ Ssssssshhh… terus Ri, lebih dalam Ruri… Ouhhhh…, ”ucapnya.

    Ini dia memek tante serasa perawan, rasanya setelah aku goyangkan penisku kedalam lubang tante Gina rasanya sperti memperawani memek perawan, sempit dan nikmat banget. Sekitar 10 menit aku menggenjot vagina tante Gina dengan cepat dan penuh nafsu, kurasakan aku akan mendapatkan puncak-ku,

    “ Tante aku sudah gak tahan nih… Ouhhhh…, ”

    Tidak lama kemudian setelah aku berkata seperti itu,

    “ Croootttt… Croootttt… Croootttt… Croootttt…, ”

    Tersemburlah spermaku membasahi bibir tante Gina dan payudaranya. Saat itu aku kelurkan spermaku diluar. Baru Ml sekali saja aku sudah merasa lemas, hhha. Setelah aku mengeluarkan semua spermaku, Tante Gina-pun segera membersihakan badannya denagn tissue. Beberapa menit kami beristirahat tiba-tiba,

    “ Ayo Ruri kita ML lagi, !!! Oh iya kamu kok terlihat lelah sih, kan kitabaru sekali Ml-nya masak iya kamu kalah sama tante sih sayang, ” ucapnya meledek-ku.

    Dengan rayuan manjanya, lalu aku melihat tante Gina yang masih telanjang, tiba-tiba saja penisku berdiri tegak lagi,

    “ Sekarang kamu diem aja ya sayang, biar tante yang diatas yaaa kamu nurut aja sama tante, ” ucapnya.

    Tanpa menunggu jawabanku tante Ginapun segera membenamkan penisku didalam vaginanya dengan gaya sex women on top,

    “ Ahhhh…., ” desah tante Gina merasakan nikmatnya oenisku yang kembali msuk pada vagina-nya.

    Tante Gina bergoyang diatasku, payudara yang menggantung kenyal dan montok itu aku remas sembari aku emut kembali. Goyangan Sex-nya semaki hot saja ketika aku remas dan emut payudaranya,

    “ Sssshhh…. Ahhhh… ahhhh… Ouhhh…. Ahhh…, ” desah tante Gina semnbari terus menggoyangkan pantatnya diatas kejantananku.

    Mungkin posisi diatas membuat tante Gina cepat klimaks. Bosan dengan ,mengkulum dan meremas payudara tante Gina, aku-pun memegang pantatnya yang besar. Aku remas pantatnya dan goyangan-nya semakin keras aja. Tante Gina memang handal dalam berhubungan seks, dia memainkan sendiri menikmati seperti biasa tante sudah orgasme lagi.

    Aku juga merasakan sangat nikmat, aku lihat gerak tante Gina semakin cepat saja, dia meggoyang-goyangkan pantatnya dengan liarnya,

    “ Tante aku nggak tahan, aku pengen keluar nih…Ouhhh…, ” ucapku penuh nafsu sex.

    “ Keluarin aja sayang, keluarin didalem, Sssshhh…, ” ucapnya dengan terus bergoyang.

    Tidak lama setelah tante berkata itu aku-pun merasakan batang penis-ku terasa berdenyut-denyut, goyangan Tante Gina yang semakinliar membuatku tidak kuta dan,

    “ Croooottttt… Croooottttt… Croooottttt… Croooottttt…, ”

    Keluarlah spermaku didalam vagina tante Gina dengan derasnya, puas sekali rasanya aku saat itu. Tidak kusangka aku sudah bersetubuh sebanyak 2 kali. Banyak sekali spermaku yang keluar tidak seperti biasanya. Puas dengan keluarnya spermku aku segera mencabut oenisku dari dalamliang vagina tante Gina, sungguh puas sekali rasanya bisa bercinta dengan tante Gina.

    Melihat penisku yang sudah tercabut dengan dipenuhi lendir kawin, tiba-tiba saja tante Gina-pun menyambar penisku dengan mulutnya. Ouhhh… semua spermaku dia bersihkan dengan mulutnya sterampai tidak sedikitpun spermaku tersisa. Mungkin benar sperma membuat awet muda,buktinya tante Gina ngeliat sperma seperti melihat madu murni, hha.

    Setelah dua ronde tante masih saja terlihat biasa saja kita masih diranjang tanpa kain sehelaipun tante Gina memelukku sambil menciumku. Payudaranya menempel didadaku vagina pas di penisku. Gimana ngugak tegang terus kalau caranya kayak gini terus. Sampai akhirnya tante Gina tertidur pulas ak selimuti dan aku beranjak keluar dari kamarnya sebelum Deo pulang.

    Baru pertama kali ini aku bener-bener puas padahal udah berapa perawan yang aku rasain tapi gak ada yang seperti tante Gina. Tante-tante rasa Gadis. Begitulah sepenggal ceritaku menikmati kemolekan tubuh ibu sahabatku sendiri.

  • Cerita Bergambar Nikmatnya Lesbianku Dengan Memek Perawan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Bergambar Nikmatnya Lesbianku Dengan Memek Perawan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1133 views

    Perawanku – Sekarang aku ngekost di Jakarta karena aku asal Bandung dan kuliah di Jakarta, perkenalkan namaku Lia dimana saat itu aku ngekost di daerah Jakarta Selatan , kamarnya ada 10 dan semua penuh sebagian besar semuanya wanita dan aada yang berkuliah dan bekerja aku cukup beruntung karena keluargaku dari orang yang berkecukupan.

    Satu hal yang membedakan aku dengan wanita-wanita normal lainnya adalah sejak kecil aku tidak pernah tertarik pada pria. Sebenarnya banyak pria yang suka denganku sejak aku masih SMU. Teman-temanku juga banyak yang heran mengapa aku belum punya pacar juga, karena menurut mereka aku cantik.

    Aku selalu bilang kalau belum ada yang kusuka dan aku belum mau cepat-cepat pacaran. Ada juga yang pernah bercanda dan bilang kalau mungkin aku seoranglesbian. Sebenarnya temanku itu betul, tapi aku tidak berani mengakuinya.

    Terus terang aku malu sekali bila ada yang tahu kalau aku seorang lesbian. Orangtuaku juga pasti marah besar dan kecewa bila tahu keadaanku yang sebenarnya. Apalagi mereka juga tergolong sangat religius dan aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan di Bandung.

    Baru sejak aku kuliah dan pindah ke Jakarta aku dapat menyalurkan keinginanku yang sudah bertahun-tahun kupendam dan kadang sangat menyiksa itu.

    Waktu di SMU aku pernah punya teman dekat wanita. Kami sering pergi berdua dan aku suka sekali sama dia. Tapi sampai hari ini pun perasaan itu tidak pernah kuutarakan kepadanya karena aku tahu dia bukan seorang lesbian sepertiku dan aku tidak mau merusak persahabatanku dengannya.

    Pengalaman pertamaku dengan wanita dimulai sekitar satu tahun lalu. Di tempat kostku ada seseorang yang kebetulan juga kuliah di kampus yang sama denganku walaupun dia beda fakultas, sebut saja namanya April.

    April tidak punya kendaraan, jadi dia sering ikut mobilku ke kampus. Kami juga sering pergi ke mall atau nonton bersama, sehingga dalam waktu yang singkat hubungan kami menjadi cukup dekat.

    April anaknya sangat cantik (dia sekali-sekali melakukan pemotretan sebagai model dan pernah menjadi cover girl di salah satu majalah remaja), kulitnya putih mulus dan badannya juga tinggi langsing.

    Sebenarnya sejak dari awal aku kenal dia aku sudah suka dia, tapi sekali lagi, perasaan itu kusimpan dalam-dalam karena aku tidak tahu apakah dia juga seperti aku atau seperti gadis normal lainnya. Yang kutahu dia belum pernah punya pacar cowok juga.

    Di malam hari kami sering main ke kamar masing-masing untuk ngobrol atau nonton film. Kamar April juga ada kamar mandinya dan biasanya dia hanya melilitkan handuk setelah selesai mandi dan mengenakan pakaian di depanku.

    Mungkin karena aku wanita juga, jadi dia tidak malu-malu, pikirku. Di kamar biasanya April hanya mengenakan baju kaos longgar tanpa BH atau celana dalam lagi. Aku sering mencuri-curi pandang ke kemaluannya yang ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat. Hampir seluruh badannya ditumbuhi bulu-bulu halus dan ini menambah keseksian dia.

    Setelah beberapa bulan kami dekat, aku masih belum tahu kalau dia juga seoranglesbian sepertiku. Aku baru tahu setelah dia sendiri mengaku kepadaku. Kejadiannya sekitar 7-8 bulan yang lalu. Waktu itu aku sedang baca majalah di kamar dan April main ke kamarku, katanya mau nonton VCD di kamarku.

    Sambil dia nonton, aku pergi mandi dan waktu aku selesai mandi aku sengaja keluar tanpa mengenakan apa-apa. Hal ini tidak pernah kulakukan sebelumnya karena sebenarnya aku cenderung pemalu dan tidak biasa memamerkan tubuh telanjangku ke orang lain. Aku hanya mau melihat reaksi April saja kalau melihat aku dalam keadaan telanjang.

    Begitu aku keluar kamar mandi, dia cukup kaget melihatku. Matanya terus memandangi tubuhku dari atas ke bawah dan dia berkomentar kalau badanku seksi dan dia suka buah dadaku yang menurutnya walaupun tidak begitu besar tapi kelihatan kencang.

    Tidak tahu kenapa, saat itu aku tidak merasa malu walaupun April terus memandangku, dan malah aku sengaja berlama-lama mengeringkan rambutku sambil menghadap ke arahnya.

    Setelah itu aku mengenakan baju tidur putih yang bahannya cukup tipis tanpa mengenakan apa-apa lagi seperti yang biasa dilakukan April.

    Aku duduk bersila di depannya dan kami mulai mengobrol seperti biasanya. Karena posisi dudukku dan baju tidurku yang cukup pendek, April dapat melihat kemaluanku dengan jelas, dan kuperhatikan dia beberapa kali melihat ke arah situ.

    Pembicaraan kami pun berlanjut dan April menanyakan aku apakah aku pernah pacaran dengan wanita, karena dia heran kenapa sampai saat ini aku belum pernah punya pacar cowok. Aku bilang belum dan aku tidak melanjutkan jawabanku lagi.

    Hal yang sama kutanyakan ke April dan jawabannya sungguh di luar dugaanku. April mengaku kalau sebenarnya dia adalah seorang lesbian dan dia pernah punya pacar wanita sewaktu di SMU. Terus terang, pernyataan itu membuat hatiku berbunga-bunga karena dia adalah wanita pertama yang kusuka dan kebetulan juga seorang lesbian.

    Aku beranikan untuk berterus terang ke April kalau aku juga seperti dia dan bahwa sudah lama aku memendam perasaan padanya.

    April tersenyum dan mengatakan bahwa dia juga punya perasaan yang sama, tapi juga tidak berani mengatakan yang sebenarnya kepadaku sebelum dia yakin kalau aku juga suka sama dia. April kemudian merebahkan kepalanya di pangkuanku.

    Sambil membelai rambutnya, kami terus ngobrol dan menyesalkan kenapa selama ini masing-masing selalu berpura-pura dan tidak berani berterus terang.

    Aku bilang kalau aku takut dia malah menjauhiku kalau tahu aku seorang lesbian, karena sampai hari itu pun aku juga tidak tahu kalau April seperti aku juga.

    Beberapa saat kemudian April mengajakku naik ke ranjang. Kami berciuman lama sekali, dan itulah pengalaman pertamaku berciuman dengan seseorang.

    April kelihatan sudah cukup ahli dan tangannya mulai turun dan memegang buah dadaku. Aku sudah mulai terangsang dan aku minta dia untuk melepaskan baju tidurku.

    Sambil berdiri, April melepaskan baju kaos yang dikenakannya, tetapi masih mengenakan celana dalamnya. Kemudian dia menarik baju tidurku ke atas sehingga aku tidur telentang di hadapannya tanpa mengenakan apa-apa lagi.

    April kemudian mulai menciumi buah dadaku dan menjilati kedua putingku. Aku sudah sangat terangsang dan kemaluanku mulai basah.

    Ciuman April mulai turun dan dia kemudian membuka kedua kakiku lebar-lebar. Rambut kemaluanku disibakkan dan April mulai menjilati klitorisku. Aku terus mengerang sambil memejamkan mata.

    Hanya dalam selang waktu beberapa menit aku menikmati ciuman pertamaku, sentuhan seorang wanita dan sekarang pertama kalinya juga seseorang menjilati kemaluanku.

    April terus memainkan lidahnya di kemaluanku dari atas ke bawah dan beberapa kali menghisap klitorisku seperti menghisap sedotan.

    Aku orgasme beberapa kali dan sepertinya April tidak memberikan kesempatan kepadaku untuk bernapas dan terus memainkan lidahnya dan menjilatiku dengan semakin bernafsu.

    Setelah puas menjilatiku, dia memintaku untuk melakukan hal yang sama kepadanya. Aku mulai dengan menjilati buah dadanya yang lumayan besar dan putingnya yang berwarna merah kecoklatan.

    Putingnya juga besar dan sepertinya sensitif sekali, karena April langsung mendesah-desah dengan keras begitu aku menjilati putingnya. April memintaku untuk menjilati kemaluannya, tapi aku masih belum puas bermain-main dengan putingnya yang seksi itu.

    Jilatanku terus turun sampai ke kemaluannya. Celana dalamnya belum kulepaskan, dan di sebelah kiri kanan celananya terlihat rambut kemaluannya yang lebat. Aku mulai dengan menjilati sebelah kiri dan kanan selangkangannya.

    April terus mendesah dan membuka kakinya lebih lebar lagi. Dia memintaku untuk melepaskan celananya, dan sambil pantatnya diangkat sedikit, kulepaskan celana dalamnya perlahan-lahan, dan terlihatlah dengan jelas kemaluannya.

    Kulanjutkan dengan menjilati kemaluannya, matanya dipejamkan dan kedua tangannya ditaruh di atas kepalaku sambil sedikit menekan-nekan dan mengarahkan jilatanku ke klitorisnya. Ternyata menjilati kemaluan wanita sangat nikmat, lebih dari yang selama ini kubayangkan.

    Aku membuka bibir kemaluan April dan kujilati bagian dalamnya yang berwarna kemerahan. April sudah sangat basah dan semakin keras mengerang.

    Kemudian April memintaku untuk bangun dan melakukan posisi 69 dengan tubuhku berada di atas tubuhnya.

    Kami saling menjilati kemaluan satu sama lain sampai akhirnya kami beberapa kali orgasme. Setelah lelah, kami berciuman kembali dan tidur berpelukan sepanjang malam. Aku benar-benar menikmati pengalaman pertamaku ini, apalagi dengan orang secantik dan selembut April.

    Setelah malam itu, kami sering bercinta. Kadang-kadang aku menginap di kamarnya atau dia di kamarku. Memang kami tidak berani untuk tidur bersama setiap malam untuk menghindari omongan teman-teman kost lainnya.

    Percintaan kami berakhir dua bulan yang lalu waktu April beserta keluarganya pindah ke Australia. Aku sangat kehilangan dirinya dan tidak tahu apakah aku akan mendapatkan orang seperti dirinya lagi.

    Saat ini aku sangat kesepian dan kadang-kadang timbul keinginan untuk menceritakan keadaanku yang sebenarnya ke orang lain, mungkin saja dengan begini aku akan lebih mudah mendapatkan teman wanita.

    Tapi sepertinya saat ini aku belum siap dan aku terlalu takut orangtuaku akan kecewa dan marah besar kalau mereka tahu satu-satunya anak wanitanya adalah seorang lesbian jahat.

  • Cerita Sex Gadis Kampus Perawan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Gadis Kampus Perawan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1141 views

    Perawanku – Jadi ini kisahku yang tejadi sekitar 3 tahun yang lalu sat aku sedang masuk kuliah. Waktu itu aku kuliah disalah satu univerSitas terkenal dibandung. Saat aku pertama kali aku masuk kuliah aku sendirian gak punya teman karena aku bukan asli bandung. Namun seiring berjalannya waktu, dan sifatku yang supel aku jadi mempunyai banyak teman. Anak-anak kampusku yang perempuan sangat cantik-cantik sekali, memang bener kalau bandung itu sering disebut lautan bidadari.

    Hingga akhirnya setelah kurang lebih 2 bulan aku kuliah disitu aku melirik satu wanita yang terlihat begitu indah dimataku. Sebut saja namanya Sita, orangnya gak terlalu tinggi, namun dia memilki paras yang cukup menarik buwatku. Juga bentuk lekuk tubuhnya juga sangat indah untuk dinikmati. Bongkahan kedua payudaranya lumayan besar dan pantatnya terlihat sangat padat sekali dibalik celana strit yang selalu dikenakannya saat dikampus.

    Sita -Pandanganku ketika dikampus saat ini hanya tertuju pada Sita. Setiap jam istrirahat aku selalu mencari keberadaan Sita dimana. Hingga aku mencari tau tentang Sita kepada teman-temannya, tapi sekejap aku kecewa mendengar kalau sta udah mempunyai seorang cowok. Namun dalam sekejap semangatku kembai karena ada salah satu teman Sita yang memberitahuku kalau hubungan Sita dengan cowoknya sudah gak harmonis lagi, dan bahkan sekarang Sita juga gak pernah bertemu dengan cowaknya. Aku langsung semringah mendengar berita dari teman dekat Sita itu.

    Dan tibalah wajtunya, saat Sita sedang duduk dikantin sendirian aku langsung saja memberanikan diri untuk nyamperin Sita. Lalu dengan basa-basi akhirnya aku pun bisa sedikit akrab dengan Sita hingga akhirnya ita ngobrol panjang lebar. Untung aja jadwal perkuliahanku dengan Sita bisa sama-sama kosong, jadi aku dan Sita mempunyai waktu yang banyak untuk ngobrol. Waduh hatiku lemas, walaupun sudah jarang ketemu tetapi statusnya masih resmi pacaran. Saat kami berdua ngobrol, dia suka curhat tetapi saya suka mencuri pandangan ke arah buah dadanya yang indah menawan itu.

    Waduh pokoknya bulat tegap dan sedikit runcing, begitu juga kulitnya tidak satupun bekas goresan luka, hanya putih mulus dan pantatnya bulat menantang. Kalau dilihat dari belakang, waduh.. membuat kemaluan saya berdiri tegap dan ingin Kudus Group agen bola rekomendasi kuremas-remas dan ditancap dari belakang. Bayangkan kalau berjalan dia berlenggang-lenggok.

    Dia memiliki rambut yang indah, hitam dan panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis dan bulu mata yang lentik (tapi seperti cewek bule). Dan memang cewek ini anak seorang yang kaya raya. Dan kami pun menjadi dekat dan akrab, tapi tidak tahu dia itu sukanya bareng dan jalan sama saya saja. Padahal kan banyak teman cewek di kampus itu ataupun cowok yang lain. Yaa.. tapi saya pun sangat senang sekali bisa jalan bareng sama Sita, Dia pun sering mengajak saya main ke rumahnya. Namun itu tidak pernah terjadi, mungkin saya tidak biasa main ke rumah cewek.

    Dan akhirnya dia ingin main ke rumah saya, waduh saya juga bingung karena saya juga belum pernah kedatangan teman cewek apalagi seperti dia, tapi dia terus memaksa saya. Suatu hari di kampus, mata kuliah satu sudah selesai dan harus masuk lagi untuk mata kuliah yang kedua, tapi waktunya sore hari, dan ketika sudah selesai mata kuliah satu, kami pun merasa BT kalau di kampus saja, dan Sita memaksa saya untuk main ke rumah saya, katanya ingin tahu tempat tinggal saya dan sekaligus ingin curhat. Ya untungnya rumah saya itu hanya ada saudara saya (karena saya tidak tinggal bersama orang tua) dan rumah itu milik nenek saya. Oleh karena itu kehidupan saya bebas dan saling cuek sama anggota keluarga lainnya di rumah itu.

    Tidak ada saling curiga atau hal apapun, yang penting tidak saling merugikan satu sama lain. Kami pun berdua pergi ke rumah saya. Siang bolong, ketika sudah sampai di rumah, Sita saya persilakan masuk ke kamar saya dan ternyata saya tidak grogi atas kedatangan cewek cantik ini. Dan ketika baru mengobrol sebentar lalu dia bicara, Edi panas yaah hawa di Bandung sekarang ini. Iya nih! sambil kubawakan minuman dingin yang sangat sejuk sekali. Edi.. boleh nggak saya buka baju, kamu jangan malu Edi, saya masih pake pakaian dalam kok, habis panass siihh.

    Waduh memang saya merasa malu waktu itu dan sedikit deg-degan jantungku. Aduuh gimana kamu ini, emang kamu nggak malu sama aku? bantahku. Tapi kan dia sudah ngomong kalau dia masih memakai pakaian dalam. Kemudian saya keluar kamar sebentar untuk mengambil makanan ringan di lemari es, dan ketika saya memasuki kamar lagi, ya ampun.. pakaian dalam sih pakaian dalam tapi kalau ternyata kalau itu BH yang super tipis dan kelihatan puting susunya.

    Waduh, saya sangat grogi waktu itu dan saya pun sering memalingkan wajah, tapi tidak dapat dipungkiri, kemaluan saya pun berereksi dan aliran darah saya pun mengalir tidak karuan, apalagi hawa sedang panas-panasnya. Ayo sekarang kamu mau curhat lagi? kataku. Nggak sih Edi, saya udah minta putus sama dia (pacarnya-red) dan dia setuju untuk resmi putus. Ya udah.. abis gimana lagi, katanya. Dalam hatiku, asyik dia sudah putus, dan saya pun berpura-pura bersedih, karena memang kasihan melihat wajahnya sedikit pucat dan sedikit menangis. Dia bandar bola sbobet memelukku sambil sedikit bicara kepadaku, tapi itu lho anuku tidak bisa diam dan semakin panas saja suhu tubuhku.

    Ketika kuelus rambut dan punggungnya, eh dia menciumku dan kubalas ciumannya dan dia membalas lagi, semakin lama kami berciuman dan dia memasukkan lidahnya ke mulutku. Waduh, ini benar-benar mengasyikan dan terus terang ini adalah pertama kali bagiku. Dan dia pun mengeluarkan suara desahan yang sangat lembut dan sensual, dan dituntunnya tanganku ke buah dadanya, langsung saja kuremas-remas dan BH-nya pun kubuka.

    Wow, buah dada yang sangat indah, putih, bulat berisi dan mancung serta puting yang bagus, sedikit warna merah di seputar putingnya dan berwarna coklat di puncaknya, sekali-kali kupelentir putingnya dan dia pun mendesah kuat. Ssstthh ha.. hah.. aahh.. okhs Edi, bagus Edi, eenakk, suaranya yang kecil dan merdu. Dia membuka bajuku dan aku kini dibuatnya telanjang, tapi aku hanya pasrah saja, tidak ada rasa malu lagi. Apa kamu sering melakukan ini sama pacar kamu? kataku.

    Iya Edi, tapi nggak sering.. aaksshh.. kata dia sambil mendesah, tanganku diarahkannya ke liang kemaluannya, dan langsung kuelus-elus sambil lidahku menjilat putingnya yang indah itu. Sedikit-sedikit kuselingi dengan gigitan ringan tepat di puncaknya, dan dia menggeliat keenakan. Dan kemaluannya pun basah. Kubuka celananya dan celana dalamnya secara perlahan. Oh iya, kami melakukannya di sofa kamarku tepat di depan TV dan stereo-set. Dan kami lagi sedang mendengarkan lagu-lagu rock barat tahun 70-an, ketika kubuka celana dalamnya, yes.. dia memiliki kemaluan yang bagus, bulu sedikit, dan memang dia masih perawan, dengan pacarnya juga hanya melakukan oral sex.

    Tetapi saya belum berani untuk menjilat kemaluannya, saya hanya mengesekkan tangan saya ke bibir kemaluannya. Eh ternyata dia turun dari sofa dan menghisap batang kemaluanku, Aaakshh.. hsstt oks! dia menjilati biji pelerku dan dia mengisap kemaluanku lagi sambil dipegang dan dikocoknya. Waduuhh.. enak sekalii akkhhss.. aliran-aliran darahku mengalir dengan serentak dan ingin kumasukkan kemaluanku ke liang kemaluannya, tapi apa dia mau?

    Beberapa menit kemudian.. Edi, kamu punya barang gede enggak, kecil enggak, panjang enggak and pendek enggak, tapi bener Edi, saya sangat suka kamu punya barang, katanya sambil berdiri dan lubang kemaluannya dihadapkannya ke wajahku aku semakin tidak kuat saja.

    Langsung saja kujilat liang kemaluannya. Wah agak bau juga nih, tapi bau yang enak. Semakin lama semakin asyik dan sangat enak, dan dia pun merintih-rintih kecil, Uwuuhh oo.. sstt akhs.. akhs.. akhs.. oohh aahh.. sstth, sambil tubuhnya agak bergerak nggak karuan, mungkin jilatanku belum pintar tapi kulihat dia sedang keasyikan menikmati jilatanku. Lalu dia berdiri dan menarik tubuhku ke lantai. Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang agen bola sbobet hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang kemaluanku dimasukkannya ke lubang kemaluannya.

    Soalnya aku masih ragu. Tapi saya memberanikan untuk bicara. kamu masih perawan nggak? Iya.. aksshh.. sstt.. sstt aakhs, katanya. Ternyata dugaanku benar. Tapi sama pacar kamu itu? Iya tapi kalau aku sama dia hanya oral aja, kata Sita. Tapi Edi, gimana kalau kita ini sekarang.. dia tidak melanjutkan pembicaraannya.

    “Okh.. ookh.. okh.. sstt..” dia mencoba untuk memasukan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya dengan bantuan tangannya.

    Dengan begitu, aku pun berusaha untuk memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, dan secara perlahan kugesekkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan sedikit demi sedikit kumasukkan kemaluanku, tapi ini hanya sampai kepala aja, dan.. Ooohh aakksshh.. ahh.. ah.. aahh.. oohh.. sset, dia merintih- rintih. Aku terus menggenjot dia. Edi, ternyata pedih juga, aahh! katanya. Tapi teruskan saja Edi… Kulihat wajahnya memang mengkhawatirkan juga, tapi yang kurasakan adalah kenikmatan, meskipun itu masih tersendat-sendat dan sedikit kehangatan, Ookkhhss.. sstt, aduh nikmatnya, kataku.

    Dan memang ada sedikit darah di batang kemaluanku dan yes.. semua batang kemaluanku masuk, dan benar-benar nikmat tiada tara, dan hilanglah perawannya dan perjakaku. “Ssstt.. sstt..” desahannya yang merdu dan menggairahkan apalagi didukung oleh kecantikannya dan mulus kulitnya. Dan kami masih melakukan gaya konvensional dan terus kugenjot naik turun, naik turun dan tumben, aku masih kuat dan menahan kenikmatan ini, karena kalau aku sedang onani, tidak selama ini.

    Di lantai itu kami melakukannya serasa di surga. Assh.. asshh.. aakss.. oohh.. aksh.. sstt, dia menjerit-jerit tapi biarlah kedengaran oleh saudaraku, yang lagi nonton TV di ruang keluarga. Karena pasti suara jeritan Sita ini kedengaran. Terus Edi, aduhh Edi kok enak sih.. aakss ssttss.. katanya sambil merem melek matanya dan bibirnya yang aduhai melongo ke langit dan langsung kujilat lidahnya. Duuhh aahss sstt duh An, aku mau keluar nih! kataku.

    Uuhhss sstt jangan dulu dong Edi.. bentar lagi aja, katanya.

    Tapi memang saya waktu itu sudah nggak kuat, ehh ternyata.. Sss oohh akkhhss.. oohh, duh Edi boleh deh sekarang, kamu dikeluarinnya di sini aja, sambil ditunjukanya ke arah payudaranya. Dan.. Creett.. crooot.. crooot.. crroooot dan air maniku yang banyak itu menyemprot ke payudaranya dan sekitar lehernya.

    Selesailah main-main sama Sita, dan waktu pun menunjukan arah jam 5 lebih dan memang kami sudah telat untuk pergi lagi ke kampus memasuki pelajaran Mata Kuliah kedua. Kami berdua terkulai dan ketiduran di lantai itu dalam keadaan masih telanjang, dan lagu di stereo tape-ku pun sudah lama habis.

    Bangun-bangun sudah hampir jam 19.00, kami pun bergegas berpakaian dan aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, sesudah saya selesai mandi dia juga mandi, dan akhirnya kami pergi jalan-jalan sekalian mencari makan. Kami pergi ke daerah Merdeka dan makan. Sesudah itu kami nonton di Bioskop. Di Bandung Indah Plaza (BIP), lupa lagi waktu itu kami nonton apa. Sesudah selesai nonton Sita tidak mau pulang dia ingin menginap di rumah saya.

    Waduh celaka juga nih anak, ketagihan atau dia lagi ada masalah dengan keluarga di rumahnya. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata dia tinggal tidak bersama orang tuanya, sama seperti saya. Dan kusuruh dia tidur duluan, kamipun tidur sambil berpelukan terbuai terbawa oleh mimpi indah kami berdua. sejak saat itulah kami resmi berpacaran, dengan begitu makin sering juga kami melakukan perbuatan nikmat seperti yang telah kami lakukan sebelumnya.

  • Cerita Sex Binalnya Rekan Kerja Ku Yang Berjilbab – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Binalnya Rekan Kerja Ku Yang Berjilbab – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2665 views

    Perawanku – Namaku Sakti, umurku 29 tahun dan aku memiliki perawakan yang cukup gagah dimata para perempuan. Selain gagah dalam perawakanku, aku juga gagah dalam bidang pekerjaanku, karena baru sekitar 1 tahun aku bekerja disebuah perusahaan, aku sudah mendapatkan jabatan yang cukup tinggi. Diperusahaan tempatku bekerja, aku diposisikan sebagai manajer bagian penawaran. Aku diangkat sebagai manajer karena aku memenangkan sebuah tander yang sangat besar sekali dan membuat perusahaan tempatku bekerja itu untung sangat besar sekali, maka dari itu aku mendapatkan kepercayaan dari owner perusahaan.

    Naaah kali ini aku akan menceritakan kisahku dengan rekan kerjaku yang saat itu aku ditugaskan oleh kantor menyurvey dan memastikan sebuah lahan untuk usaha. Waktu itu aku ditemani oleh rekan kerjaku yang bernama bu Yana, orangnya siiih bisa saja, namun kalau senyum sangat manis sekali. Usia bu Yana sekitar 33 tahunan, dia sudah menikah dan mempunyai seorang anak. Meski

    sudah mempunyai anak, bu Yana ini masih memiliki body tubuh yang singset, ramping. Payudaranya juga cukup besar yang kutafsir sekitar 36B dan pantatnya yang bulat dan padat itu menghiasi tubuh molek bu Yana dibalik kerudung yang selalu dipakainya. Sudah hampir setahun aku bekerja dengan bu Yana, jadi aku bisa mengetahui sifat dan kebiasaan bu Yana yang menjadikan kita tidak segan lagi saat bercanda.

    Waktu itu, selain ditemani bu Yana, aku juga ditemani oleh sopir pribadiku yang juga sudah lama bekerja denganku. Dibalik kerudung bu Yana sempat aku menebak-nebak tentang gairah Sex bu Yana ini, bahkan aku juga sempat menanyakan pada bu Yana saat kami keluar menyurvey. Dia hanya tersenyum dengan pertanyaanku yang menjurus soal hubungan Sex. Aku jadi tahu kalau bu Yana ini juga sebenarnya gak baik-baik banget, aku juga bisa mendapatkannya, namun dia menutupinya dengan berkerudung saat dikantor. Aku juga sering menggodanya saat berada dikantor namun gak didepan teman-teman kantor, namun saat suasana terlihat sepi dan bu Yana selalu hanya membals godaanku dengan senyuman yang sangat khas dari raut wajahnya yang snagat manis itu. Saat itu hari sabtu aku mengambil libur karena aku ingin istirahat dirumah menenagkan pikiran dari segala urusan yang ada dikantor. Namun semua tak sesuai dengan harapanku, sekitar jam sepuluh siang aku ditelpon oleh atasanku dan aku ditugaskan untuk menyurvey sebuah lahan dengan sebuah klien dari perusahaan. Dengan tak bisa menolak aku pun menyanggupinya. Dan aku meminta kalau bu Yana diantar kerumahku. Segera aku bergegas bersiap menyiapkansegala sesuatu yang kuperlukan dan setengah jam kemudian bu Yana sampai kerumahku dengan diantar sopir perusahaan.

    Kupersilahkan bu Yana masuk dirumahku dulu sambil menunggu bersiap. Istriku dengan bu Yana juga sudah akrab karena aku sudah cerita tentang bu Yana jadi istriku gak masalah.

    Setelah aku selesai, aku mencari sopirku dan setelah kupanggil malah istriku yang menjawab, kalau sopirku pagi tadi ijin untuk mengantar istrinya kerumah sakit. Jadi terpaksalah aku menyetir mobil sendiri. Dan aku langsung berpamitan dengan istriku. Aku dan bu Yana kemudian masuk mobil dan kami pun langsung meninggalkan rumah. Obrolan kami diperjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan bu Yana. Gak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi, aku gak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga saat pemilik tanah itu gak ada ditempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur diatas motornya.

    Kami duduk saja didalam mobil yang kuparkir menghadap kekebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada didepan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun. Namun suasana yang sunyi itu entah kenapa tiba-tiba saja membuatku iseng memegang tangan bu Yana sambil berkata,

    “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini Bu” kataku
    “Iya pak” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku
    “Sabar aja ya pak didalam bisnis memang suka ada ujiannya” aku terdiam namun tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan bu Yana, yang makin lama terasa makin hangat. bu Yana bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti “Aaaahhh…” pikiranku mulai melayang-layang tak menentu. Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa.

    Remas-remasan tangan gak berlangsung lama. Kami bukan ABG lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan? Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup kedalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. bu Yana diam saja dan akhirnya aku berhasil menyentuh buah dadanya. Namun bu Yana menepiskan tanganku sambil berkata,

    “Duduknya dibelakang saja pak, di sini takut dilihat orang…”
    Ooohhh…senangnya hatiku karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau.
    “Kenapa mendadak jadi begini pak?” tanya bu Yana saat kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap masuk kedalam baju tangan panjangnya dan kebalik BH-nya.
    “Gak tau kenapa ya?” jawabku sambil meremas buah dadanya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
    “Tapi pak……Uuuuhhhh……kalau saya jadi horny gimana nih?” bu Yana terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
    “Kita lakukan saja, asal bu Yana gak keberatan….” tanganku semakin berani dan berhasil menyelinap kebalik rok panjangnya, kemudian menyelundup kebalik CD-nya.
    Tanganku sudah menyentuh jembutnya yang terasa lebat sekali. Lalu menyeruak kebibir memeknya bahkan mulai menyelinap kecelah memeknya yang terasa sudah basah dan hangat.

    “Masa dimobil?” protesnya
    “Kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…” tambahnya
    “Emang siapa yang mau ngajak begituan dimobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku waktu jemariku mulai menyelusup kedalam lubang vagina bu Yana yang terasa hangat dan berlendir. Bu Yana memelukku erat-erat sambil berbisik,
    “Duuuh pak…aku jadi kepengen niiihh…kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang disini kalau kita mau datang lagi besok”
    “Iya sayang” bisikku
    “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu”
    “Ya sudah dulu donk” bu Yana menarik tanganku yang sedang mempermainkan memeknya
    “Nanti kalau aku gak bisa nahan disini kan berabe, nanti aja dihotel aku kasih semuanya…” Aku ketawa kecil

    Kamudian kami pindah duduk kebelakang setir lagi. Gak lama kemudian mobilku sudah meluncur dijalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh bu Yana, yang jelas sudah siap diapakan saja. Dengan mudah kudapatkan hotel kecil dipinggiran kota, sesuai dengan keinginan bu Yana, karena kalau didalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, bu Yana pun punya suami. Hotel itu cuma hotel sederhana namun lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya sudah cukup dingin. Yang penting adalah wanita berjilbab itu yang sekarang sedang berada didalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu, sementara aku sudah tak sabar menunggunya.
    Saat bu Yana muncul didepan pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, nampak tergerai lepas, panjang lebat dan ikal. Jujur, bu Yana nampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa dia 6 tahun lebih muda dari pada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu nampak jelas didepan mataku. Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat,

    “Bu Yana kalau gak pake jilbab malah nampak lebih cantik…..Muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
    Bu Yana memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada diatas ranjang yang lumayan besar. kamudian kami bergumul mesra diatas ranajng itu.

    Bu Yana tidak pasif, berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan gak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…Aah…rupanya gak ada apa-apa lagi dibalik baju lengan panjang itu selain tubuh bu Yana yang begitu mulus. Toketnya gak sebesar toket istriku namun nampak indah dimataku. Gak ubahnya toket seorang gadis belasan tahun. Dan saat pandanganku melayang kebawah perutnya, nampak sebentuk bongkahan vagina yang ditumbuhi rambut sangat lebat da aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembutnya yang lebat keriting itu.
    Bu Yana-pun gak tinggal diam, dia mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, kemudian menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku-pun menanggalkan celana panjang dan CD-ku. Sehingga batang k0ntolku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi. Bu Yana melotot saat melihat batang k0ntolku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini.

    “Iiiih…..burung bapak kok panjang dan gede gitu,..Mmmhh….si ibu pasti selalu puas ya…” desahnya
    “Emang punya suami bu Yana seperti apa?” tanyaku
    “Jauh lebih pendek dan kecil” bisik bu Yana sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.

    Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, kemuidian turun mencelucupi putting susunya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku diputting susunya yang terasa semakin mengeras ini. Sementara tanganku gak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir vagina bu Yana , bahkan mulai memasukkan jari tengahku kedalam lubang memeknya.

    Bu Yana sendiri gak cuma diam saja, tangannya mulai menggenggam batang k0ntolku dan meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus kepala k0ntolku, sehingga aku makin bernapsu. Namun aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, agar meninggalkan kesan yang indah dikemudian hari. Maka setelah puas menyelomoti putting susu bu Yana, bibirku turun kearah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Kemudian turun kebawah perutnya.

    “Pak…Jangan kesitu…..Aaaahhh…Malu…” bu Yana berusaha menarik kepalaku agar naik lagi keatas lagi namun aku bahkan mulai menciumi vaginanya yang berbulu lebat itu
    Kemudian jemariku menyibakkan jembut bu Yana , mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah keatas,
    “Aduh pak…ini diapain??? Aaah…kok enak sekali pak…” bu Yana mulai menceracau tak menentu

    Lebih-lebih saat aku mulai mengarahkan jilatanku diklitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
    “Oooh Pak…Ooouuhhh….Pak…iiiih…aku udah mau keluar nih……Duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang k0ntolku kebelahan vaginanya yang sudah basah dan kudesakkan sekaligus “Bleeeessss…” agak mudah membenam kedalam vagina bu Yana yang sudah banyak lendirnya itu.
    “Aduuuduuuhhhh…Sudah masuk paaakk…Oooouuuhhhh…” bu Yana menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya,
    “Aakkk…Aku gak bisa nahan lagi…Langsung mau keluar paaak…tadi sih terlalu dienakin…Ooouuhhh”

    Kemudian kurasakan tubuh bu Yana mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya bu Yana gak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme, terasa liang memeknya berkedut-kedut, kemudian jadi becek.
    “Barusan kan baru orgasme pertama” bisikku yang mulai gencar mengayun batang k0ntolku, maju mundur didalam vagina bu Yana

    Beberapa saat kemudian bu Yana merem-melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang k0ntolku serasa dibesot-besot oleh lubang vagina bu Yana. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan k0ntolku dengan vaginanya jadi semakin keras, klitorisnya pun berkali-kali terkena gesekan k0ntolku.

    “Adduuuh…Duuuh…Pak…kok enak sekali sih pak…Aaaahhh…aku bisa ketagihan nanti pak” celotehnya dengan napas tersengal-sengal
    “Aku juga bisa ketagihan” sahutku setengah berbisik ditelinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding vaginanya
    “Vagina bu Yana enak sekali, saying…Duuuuh…Benar-benar enak sekaliii” Aku memang gak berlebihan

    Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut Selingkuh Itu Indah. Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat bu Yana juga konvensional saja. Namun enaknya sangat luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran. Bu Yana-pun nampak sangat menikmati genjotan batang k0ntolku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, kemudian melingkari pinggangku, sementara desahannya tak henti keluar dari mulutnya.

    “Ooooh…Ooouuhhh…Eeegghhhh…Aaaaahhhhh…Ooohhh…Aaaahhh…Aduuuh paaak…Enak Pak…Duuuuh…Mmmmhhhhh…Aku mau keluar lagi nih paaak” desah bu Yana
    “Kita barengin keluarnya yaaak” bisikku sambil mempergencar genjotan batang k0ntolku, maju mundur didalam vagina bu Yana

    “I…iya pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang k0ntolku seperti dipelintir oleh dinding vagina bu Yana yang licin dan hangat itu.

    Sampai pada suatu saat, kuremas-remas payudara bu Yana, mataku terpejam, napasku tertahan, batang k0ntolku membenam sedalam-dalamnya kemudian kami seperti orang-orang kesurupan, kami sama-sama berkelojotan dipuncak kenikmatan yang tiada taranya. Dan “Croooottt…Croooottt…Croooottt…” Spermaku terasa menyemprot-nyemprot didalam liang vagina bu Yana. Lubang vagina bu Yana kurasakan berkedut-kedut.
    Kamudian kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.

    “Ini yang pertama kalinya aku digauli oleh lelaki yang bukan suamiku” ujar bu Yana sambil membiarkan batang k0ntolku tetap menancap didalam vaginanya
    Kujawab dengan ciuman hangat dibibirnya yang sensual,
    “Sama…aku juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istriku. Terimakasih sayang…mulai saat ini bu Yana jadi istri rahasiaku…”
    “Dan Bapak jadi suami keduaku….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya pak?”
    “Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, gak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas didalam…gak papa?”

    “Gak papa” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya-pun bergoyang-goyang manja
    “Aku kan ikut KB sejak kelahiran anakku…”
    “Asyik donk, jadi aman….”
    “Aku pasti ketagihan pak….soalnya punya bapak panjang dan gede gitu…..” Kata-kata bu Yana itu membuat napsuku bangkit lagi

    Dan batang k0ntolku yang masih terbenam didalam vaginanya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya dan ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi. Batang k0ntolku sudah mondar mandir lagi didalam memek bu Yana yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengentot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan saat aku menggulingkan diri kebawah, dengan aktifnya bu Yana action diatas tubuhku. Setengah duduk bu Yana menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang k0ntolku keatas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya. Posisi dibawah ini membuatku leluasa meremas-remas toket montok bu Yana yang bergelantungan diatas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat. Namun mungkin posisi ini terlalu enak buat bu Yana, karena moncong k0ntolku menyundul-nyundul dasar memeknya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit saja bu Yana bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian dia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya.

    Kemudian terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….aku keluar lagi paaaak…..” lalu dia ambruk di dalam dekapanku.
    Namun aku seolah tak peduli bahwa bu Yana sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang k0ntolku sedang enak-enaknya mengenjot vagina teman bisnisku ini. Kemudian kugulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang k0ntolku dari dalam vaginanya yang sudah orgasme kesekian kalinya. Bu Yana memejamkan matanya saat aku mulai mengentotnya lagi dengan posisi klasik, dia dibawah aku diatas.

    Namun beberapa saat kemudian dia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk. Aku-pun makin ganas mengentotnya. Namun bu Yana gak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya semakin lama semakin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.

    “Ooouuhhh…Enak banget paaak….Ak…Aku mau keluar lagi ….kita barengin lagi pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang k0ntolku cukup lama mengentot vaginanya.

    Aku setujui dan kugenjot batang k0ntolku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat seolah ingin saling meremukkan dan akhirnya “Crooottt….Crooott…Croottt…” spermaku menyemprot-nyemprot lagi dipuncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan bu Yana yang sedang mencapai orgasme pula.

    “Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Yana sat sudah mengenakan pakaiannya lagi
    “Iya…dari rumah aja gak ada renana, namun tadi mendadak ada keinginan, untunglah bu Yana gak menolak…terimakasih ya sayang” sahutku dengan genggaman erat dipergelangan tangannya dan kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
    Bu Yana tersenyum dan memeluk pinggangku sambil berkata perlahan,
    “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu ya pak, gara-gara dia gak ada ditempat kita jadi ada acara mendadak begini” Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini”

    Sore itu kami pulang kerumah masing-masing dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, saat istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Yana. Salah satu smsnya berbunyi :
    “Puas banget…punyaku sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
    Kujawab singkat “Kapan pun aku siap..”

  • Pengalaman Sex Dona Guru SD Hilang Keperawanan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Pengalaman Sex Dona Guru SD Hilang Keperawanan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1211 views

    Perawanku – Perkenalkan namaku dona, 26 tahun, masih single, aku bekerja sebagai seorang guru SD di Jakarta. Hobiku adalah masturbasi sambil menghayalkan pria pujaanku, fantasi-fantasi liar sering kali tidak dapat kubendung, apalagi semenjak aku jomblo hampir setahun ini. Dan beginilah, belakangan ini jika sedang horny aku tidak kenal tempat untuk memuaskan gejolak birahiku. Balik ke cerita tadi…Sangkin nikmatnya masturbasi di toilet sekolah, aku sampai tidak menyadari kalau pintu toilet meski kututup tapi tidak kukunci. Aku semakin tidak peduli, yang kutahu aku harus memuaskan birahiku yang sedang terbakar, kucoba menahan desahanku, meski terkadang terlepas juga desisan desisan kecil dari bibir tipisku.

    “sshh..emhhh”, desisan kecil sesekali kelaur dari bibir tipisku. Aku membayangkan bercinta dengan pak Oki, guru olah raga baru disekolah tempatku bekerja, pak Oki sungguh tampan dan tubuhnya yang sangat kekar, tadi siang aku memperhatikannya yang sedang memberi petunjuk cara meregangkan otot kepada murid kelas 6 SD. ototnya begitu keakar, belum lagi ada tonjolan yang menggelembung di antara pahanya. Terus terbayang-bayang, aku jadi ga kaut lagi menahan birahiku sampai akhirnya berujung di toilet sekolah ini ketika jam pelajaran berakhir dan sekolah sudah sepi. Aku membayangkan bercinta dengan pak Oki di toilet ini, dia memompa k*ntolnya yang besar di vaginaku dari arah belakang, tubuhnya mendorong tubuhku sehingga aku terpaksa menahan tubuhku di tembok toilet dan sedikit menungging.

    Aku mempraktekkannya seolah-olah semuanya nyata, satu tanganku bertopang di dinding dan yang lain membelai klitorisku dari depan. ‘uuuh pak oki’, desisku pelan. aku terus mengejar kenikmatan, keringatku mulai keluar dari atas keningku. Tidak lama aku merasa hampir tiba di ujung kenikmatan itu, namun tiba-tiba, ‘braaak’, pintu toilet tiba tiba terbuka. ‘bu dona’, kata orang yang berdiri di depan pintu toilet dengan mata yang tidak berkedip sedikitpun melihatku. Aku tersentak kaget, ‘pak parman ehhhh…’, kataku kaget ketika melihat pak parman, cleaning service sekolah yang umurnya sekitar 40 tahun. Sangkin kagetnya dan tidak tau berbuat apa aku jongkok merapatkan kakiku sangkin kagetnya, namun tanganku masih berada diantara selangkanganku, aku begitu kaget sampai luapa menarik tanganku. ‘pak parmaan keluar’, kataku dengan suara pelan. Wajahku pucat sangkin takut dan malunya.

    Kurang ajar benar dia, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat masuk dan menutup pintu kamar toilet dan menguncinya. ‘ngapain pak… keluar,’ perintahku dengan tetap berjongkok sambil merapikan rok ku ke bawah yang tadinya tersingkap sampai ke pinggul. ‘Bu dona’, kata parman sambil mendekatiku dan mendekap tubuhku. Aku bertambah kaget, tapi aku tdak berani berteriak, aku takut ada orang yang mengetahui kalau aku masturbasi di toilet sekolah. ‘jangaan pak’, kataku berusaha melepaskan dekapannya, kugeser tubuhku untuk melepaskan diri dari dekapannya, namun dia tetap mendekapku sampai aku menabrak dinding. ‘jangan paak’, kataku takut, dia tidak mendengarkanku, bahkan dia mendekatkan wajahnya dan menciumi leherku, ‘jangaaan’, kataku lagi.

    Melihat parman yang begitu beringas dengan nafas mendengus dengaus menciumi leherku dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku. Aku menyadari kalau aku terjebak, aku berusaha melawan, dengan sekuat tenaga aku dorong tubuhnya, berhasil, dia terjatuh di lantai toilet.
    Aku langsung mengambil kesempatan, berdiri ke arah pintu, namun ketika aku mencoba membuka grendel pintu toilet. Tanganku tertahan oleh tangan parman yang kekar, ‘lepaskan’, kataku, namun parman yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkanku, dia malah memutar tangan kananku ke belakang tubuhku dengan paksa, tangannya yang lain menahan tangan kiriku didinding. Aku terjebak, tenaganya kuat sekali, tubuhku seperti terkunci dan tidak bisa bergerak,

    ‘pak parmman jangan…sakit..lepaskan’, kataku memohon dengan suara memelas.
    ‘bu dona… biarkan aku…’, katanya didekat telingaku, dengusan nafasnya sampai terasa menerpa telingaku.
    “ahhh lepaskan’, aku memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekarnya menekan tubuhku kedinding. Aku sangat takut, ketika merasa ada benda yang keras kenyal menabrak bokongku.

    ‘ahh k*ntolnya udah tegang, dia akan memperkosaku’, jerit batinku
    Aku semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangannya yang menahan kedua tanganku. ‘sebaiknya bu dona jangan berisik, nanti ada orang yag dengar, biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau ibu dona masturbasi di kamar mandi’, katanya mengancam, aku mengurangi perlawananku, ancamannya begitu mengena. Apalagi di sekolah aku dikenal sebagai wanita anggun yang berkarisma. Aku menghentikan perlawananku…berpikir sejenak.

    Kesempatan itu tidak disia siakannya, tangan kananku diletakkan keatas merapat didinding bersatu dengan tangan kiriku, dengan tangan kirinya dia menahan kedua tanganku.
    ‘jangan paak, kumohhhon jangaan’, aku memelas kepadanya. Tapi sia-sia, tangan kanannya sudah bebas meraba raba buah dadaku, dia memeras buah dadaku keras sekali. Ingin rasanya menangis tetapi aku takut malah ada yang dengar.

    “aahh bu dona..toked bu dona gede banget emmhh’, kata-kata kotor yang memuji keindahan tubuhku keluar dari mulutnya.Kurang puas meraba buah dadaku yang masih ditutupi kemeja, dia menarik kemejaku keatas melepaskan dari dalam rokku. Tangannya yang kasar mulai terasa meraba raba perutku,
    ‘ammpuun pak lepaskan’, kucoba lagi memohon ketika dia mulai memeras buah dadaku.

    ‘emmh bu dona, gede banget toket bu dona”, katanya lagi dengan berbisik dari belakang, dengusan nafasnya yang berderu menandakan dia sangat bernafsu. Dan aku bisa merasakan penisnya sudah sangat keras sekali menabrak nabrak pantatku. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhiku.
    ‘Bu dona ijinkan saya ngent*tin bu dona’, bisiknya pelan sambil menarik rokku keatas. Aku kaget mendengarnya, tetapi tenagaku tidak cukup kuat melepaskan kuncian tangannya.
    ‘Pak..jangan jangan kasihani aku’, kataku memelas. Sepertinya apapun yang kukatakan tidak dapat membendung nafsu setannya, sejenak tidak kurasakan tangan kanannya meraba raba tubuhku.
    Penasaran apa yang dilakukannya. aku menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya..

    ‘oooh jangan pak’, aku panik ketika melihat ke belakang dia mengeluarkan k*ntolnya, meski tidak begitu jelas aku bisa melihat penisnya yang besar dan hitam legam sudah keluar dari sarangnya. Belum hilang rasa kagetku, Parman menekan tubuhku merapat kedinding, aku merasakan benda kenyal dan keras mengesek dan menabrak pantatku.

    ‘Aduuh pantat bu dona montok banget’, katanya meremas remas pantatku. Aku terkaget, aku baru teringat jika ketika masturbasi tadi aku melepas celana dalamku dan celana dalamku masih tergantung di pintu toilet.
    ‘Gawat neh’, pekikku dalam hati mengetahui bokongku tidak dibaluti kain sedikitpun. Pasti dia dengan mudah mencari sasaran tembaknya apa lagi vaginaku udah mengeluarkan cairan karena masturbasi tadi, aku menjadi panik kembali, aku takut membayangkannya. Kucoba lagi memberontak, tapi tetap sia sia.
    Aku pasrah, rasanya tidak mungkin lepas, kurasakan ada benda kenyal sedang menggesek gesek belahan vaginaku yang licin seperti mencari cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di mulut lubang vaginaku setelah mendapatkan sasaran tembak, k*ntol parman sudah berada tepat di depan mulut vaginaku, aku sungguh tidak berdaya.

    ‘Pak parman ampun pak’, kataku memohon lagi menyadari dalam hitungan detik k*ntolnya akan segera masuk kedalam tubuhku.
    ‘Bu dona udah lama saya pengen giniin bu dona, bu dona seksi banget’, katanya, dan tiba tiba kurasakan k*ntolnya mulai masuk, aku panik mencoba melawan sengan sisa sisa harapanku, bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuhku k*ntol itu malah terbenam masuk ke dalam lubang vaginaku,
    ‘aaaah tidaaak’, pekikku dalam hati ketika kurasakan k*ntolnya terasa terbenam memenuhi vaginaku. Aku menarik nafas, ingin rasanya menangis.

    Sungguh sial, vaginaku yang sudah basah ketika aku masturbasi tadi malah memudahkan batang itu masuk, tetapi kupikir itu lebih baik, jika tidak mungkin vaginaku bisa lecet karena ada benda yang memaksa masuk, tapi berkat cairan yang sebelumnya memang udah membanjiri vaginaku membuat k*ntol parman yang besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang vaginaku perlahan.
    ‘emmmh bu dona, vagina bu dona enak banget, ooohhh’, desahnya didekat telingaku ketika k*ntolnya dibenamkan sedalam dalam mungkin dan terasa menyentuh rahimku,

    ‘Ya ampuuun panjang banget k*ntol laki laki ini, ampuuun’, pekikku dalam hati. Aku berharap k*ntol itu udah mentok karena terasa sangat keras menabrak rahimku dan terasa sedikit perih karena jujur aja belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Ketika batangan itu amblas, aku terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya berkecamuk dikepalaku… aku benar benar terdiam, tidak bergerak.

    Aku pasrah, tidak mengeluarkan sepatah katapun, tidak kusangka khyalanku bercinta di toilet sekolah, dan disetubuhi dari belakang kesampean juga, tetapi bedanya bukan dengan pak oki dan aku tidak menginginkan ini terjadi. Tapi kenyataannya, laki laki yang sedang mendesah desah dibelakangku, yang sedang membenamkan batangannya di lubang surgaku yang berharga adalah pegawai kebersihan alias cleaning service di sekolah kami.
    Kenyataan yang harus kuterima, parman sedang menikmati vaginaku, menikmati memompa penisnya keluar masuk di lubang kemaluanku.

    ‘oooh bu dona…ohhh enaknya’, desah parman ga karuan berkali kali
    ‘emmmh’, aku mendesis kecil, meski aku tidak suka tapi tiba-tiba aku merasakan rasa nikmat meski tersamar oleh rasa takutku. Parman terus mengocok k*ntolnya tanpa henti, begitu dalam melesak masuk di lubang vaginaku. Kedua tanganku masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding toilet.
    ‘oooh ya ampppuuun k*ntolnya teraasa banget’, teriakku dalam hati. Ketika aku mulai tenang, aku menyadari kalau k*ntol parman memang besar dan keras sekali, gesekan dan tusukan k*ntolnya begitu mantap memenuhi lubang vaginaku. Terasa banget ada benda yang mengganjal selangkangku, mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar diseluruh tubuhku.

    Diam diam aku mulai menikmati diperkosa pria ini, tiap kali dia menggerakkan batang k*ntolnya, darahku berdesir, sungguh luar biasa nikmat yang kudapat. Ketika dia menancapkan penisnya kembali ke dalam liangku, aku mendesis pelan, kucoba tidak mengeluarkan suara, aku terlalu sombong untuk mengakui kalau batangan itu sungguh memberikan kenikmatan padaku, tetapi tetap saja desisan kecil keluar dari bibirku.
    ‘mmmh mmmmh’, desisku pelan.

    ‘enakkan bu?, katanya tiba tiba.
    Ternyata dia mengetahui kalau aku mulai menikmati tusukan k*ntolnya. Aku terdiam malu, tidak berani berkomentar, kalau kubilang tidak atau memaki makinya, dia pasti tahu aku bohong karena vaginaku sudah mengeluarkan banyak cairan yang menandakan aku juga terangsang dan menikmati enjotan k*ntolnya. Aku menundukkan kepalaku dan mencoba menghindari ciuman bibirnya yang mengecup pipi kananku.
    ‘Tunggingin dikit bu dona’, katanya sambil menarik pantatku keatas.
    ‘Kurang ajaaar… berani beraninya dia malah menyuruhku menungging’, umpatku dalam hati.
    Tapi aku tidak punya pilihan selain menuntaskan birahinya secepat mungkin, dan berharap agar semuanya secepat mungkin berakhir. Aku ikuti saja kemauannya dengan menunggingkan sedikit pantatku.
    ‘emmh pantat bo dona memang montok banget, ga salah apa yang aku khayalin selama ini’, katanya sambil meremas remas bokongku gemas.

    ‘Gila, ternyata aku sudah lama jadi fantasi laki laki ini’, pikirku dalam hati.
    Merasa posisiku sudah siap, sambil tangan kirinya menahan pinggulku, dia kembali menggerakkan k*ntolnya kembali.

    ‘emmh pak pelan’, kataku ketika kurasakan penetrasi k*ntolnya terasa lebih dalam dari sebelumnya,mungkin karena aku menunggingkan pantatku sehingga posisi vaginaku benar-benar bebas hambatan.
    Parman tidak memperlambat kocokannya, dia malah mempercepat, aku mulai mendesah-desah pelan masih menjaga sikapku,

    ‘emmh emmmh’, desisku pelan merasakan gesekan batangannya di lubang vaginaku.
    Melihat tubuhku yang terdorong dorong kedepan, parman sepertinya sengaja melepaskan kedua tanganku sehingga aku dapat menahan tekanan tubuhnya, dengan kedua tanganku bertopang pada tembok.
    ‘emmmh gila seret banget’, erangnya. Kini kedua-tangannya meremas remas bokongku yang bulat padat sambil tidak berhenti mengocok k*ntolnya.

    ‘ooh bu oooh’, parman semakin keras mendesah, aku jadi takut kalau-kalau ada orang yang mendengar desahannya itu.
    “pak parman..ja..jangan berisik pak..”, kataku memohon takut desahannya didengar orang.
    ‘I..i..iya bu emhh abis enak banget’, katanya pelan dengan nafas menderu.
    Kocokan k*ntolnya terasa semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokongku, dia menguakkan belahan pantatku. dan kurasakan satu jarinya membelai anusku. Kontan aja aku menggeliat, pantatku bergoyang ke kanan ke kiri karena kegelian.
    ‘oooh pak parman..oooh’, aku bukan lagi mendesis tetapi desahan mulai keluar dari bibirku, rasa nikmat yang tercipta dari kocokan k*ntol parman ditambai gesekan jarinya yang membelai anusku seperti racikan yang pas membuat aku lupa diri, dan membuatku tidak dapat membendung desahanku. Hebat sekali, rasanya aku mulai benar benar menikmati semua ini, tubuhku terasa sangat geli, kenikmatan rasanya menyebar diseluruh tubuhku.‘oooh ahhh’, aku semankin menggila desahanku bertambah keras saja, parman bukan saja hanya membelai anusku dengan jarinya tetapi memasukkan satu jarinya ke anusku dan menusuk nusuk jarinya ke anusku, refleks pantatku semakin kutungingin, tiap kali dia menarik k*ntolnya dia membalasnya dengan menusukkan jarinya ke anusku. Jujur saja terlintas dibenakku untuk melakukan anal sex dengan pak parman, seperti yang dulu pernah kulakuan dengan pacarku.

    Parman semakin mengerang tak karuan, tidak kuhiraukan lagi apa yang dikatakan parman, rasanya aku sudah mau orgasme.
    ‘saya mau keluar..ahh bu dona’, kudengar samar samar erangannya, namun tidak kupedulikan karena aku juga merasa sudah mau orgasme.
    ‘ooh emmmh oooh’ desahku lebih keras, kurapatkan tubuhku kedinding, parman mengikuti tubuhku dan menekan keras keras k*ntolnya kedalam vaginaku, bahkan dia menusuk jarinya sampai amblas didalam anusku

    ‘ahhhh setaaan kau parmaaaaan’, lirihku panjang, aku orgasme, aku tidak dapat menahannya, sungguh luar biasa aku bisa orgasme ketika diperkosa.
    Kutelan air liurku menikmati sisa kenikmatan, masih kurasakan penis parman memenuhi liangku, tetapi tidak kurasakan lagi jari parman di anusku, kedua tangannya memegang pantatku dan memompa k*ntolnya dengan ganas.

    ‘oooh bu dona oooh’, tiba tiba parman mengerang keras dan menekan tubuhku keras, aku kaget menyadari dia mau orgasme, tapi terlambat, diringi erangannya, k*ntol parman sudah menyemburkan sperma hangat menyirahi rahimku. Berkali kali dia mengehentakkan penisnya dalam-dalam membuat tubuhku terdorong ke tembok.

    ‘ooooh emmmh’, entah kenapa aku ikut menikmati sensasi ketika parman orgasme di liangku, denyutan-denyutan kecil batang k*ntolnya terasa di sinding lubang vaginaku ketika cairan hangat spermanya berhamburan keluar menyirami lubangku.

    ‘Ahhh apa yang kulakukan? Parman orgasme di vaginaku’, pekikku dalam hati. Aku tersadar kembali, kurapatkan tubuhku kedinding dan menarik nafasku, aku teringat kalau aku memang sudah mau haid, aku hanya bisa berharap spermanya tidak membuahi telur dirahimku.

    ‘ahh bu dona emmh’, dia mencoba mencium pipiku tapi kudorong dengan mata melotot. Melihatku protes, dia segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan k*ntolnya yang masih dilumuri cairan vaginaku.
    ‘Cepat keluar pak’, kataku dengan suara lantang sambil merapikan posisi rokku. Parman tanpa berkata apa apa langsung keluar dan kukunci pintu toilet. Aku langsung membersihkan kemaluanku dari cairanku sendiri dan sperma parman yang mengalir keluar,
    ‘gila..banyak banget spermanya’, umpatku dalam hati.

    Aku mengenakan celana dalam dan merapikan baju yang kukenakan. Aku mengendap endap keluar toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di toilet. Suasana sekitar sekolah sepi, memang saat itu sudah hampir jam 4 sore. Dengan hati berdebar aku memasuki ruangan guru, kulihat kepala sekolah dan 2 orang guru belum pulang mereka lagi sibuk dengan urusan masing masing. Aku sedikit bernafas lega meski perasaan kotor masih ada dipikiranku. Dan sore itu aku pulang kerumah dengan perasaan yang tidak menentu antara malu, takjub dan takut.

  • Cerita Dewasa Pelipur Hati Sedihku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Dewasa Pelipur Hati Sedihku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1331 views

    Perawanku – Ditinggal mati oleh isteri di usia 39 tahun bukan hal yang menyenangkan. Pembaca perkanalkan dulu namaku Ardy, berasal dari kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Lia yang terpaut lima tahun dariku telah dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aku seorang diri dengan dua orang anak yang masih membutuhkan perhatian penuh. Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka. Bukan hal yang mudah. Sejumlah teman menyarankan untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yang bagus, tetapi saya tidak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yang tidak menyayangi mereka.

    Kehadiran anak-anak jelas merupakan hiburan yang tak tergantikan. Anita kini berusia sepuluh tahun dan Marko adiknya berusia enam tahun. Anak-anak yang lucu dan pintar ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau anak-anak lagi berkumpul bersama teman-temannya, kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari telah larut malam dan anak-anak sudah tidur, kesepian itu semakin menyiksa. Sejalan dengan itu, nafsu birahiku yang tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran. Beberapa teman mengajakku mencari wanita panggilan tetapi aku tidak berani. Resiko terkena penyakit mengendurkan niatku. Terpaksa aku bermasturbasi. Sesaat aku merasa lega, tetapi sesudah itu keinginan untuk menggeluti tubuh seorang wanita selalu muncul di kepalaku.

    Tidak terasa tiga bulan telah berlalu. Perlahan-lahan aku mulai menaruh perhatian ke wanita-wanita lain. Beberapa teman kerja di kantor yang masih lajang kelihatannya membuka peluang. Namun aku lebih suka memiliki mereka sebagai teman. Karena itu tidak ada niat untuk membina hubungan serius. Di saat keinginan untuk menikmati tubuh seorang wanita semakin meningkat, kesempatan itu datang dengan sendirinya.

    Senja itu di hari Jumat, aku pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan Darmo. Maklum sudah mulai gelap dan aku tidak terburu-buru. Di depan hotel Mirama kulihat seorang wanita kebingungan di samping mobilnya, Suzuki Baleno. Rupanya mogok. Kendaraan-kendaraan lain melaju lewat, tidak ada orang yang peduli. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, tidak tahu apa yang hendak dilakukan. Rupanya mencari bantuan. Aku mendekat.

    “Ada yang bisa saya bantu, Mbak?” tanyaku sopan.

    Ia terkejut dan menatapku agak curiga. Saya memahaminya. Akhir-akhir ini banyak kejahatan berkedok tawaran bantuan seperti itu.

    “Tak usah takut, Mbak”, kataku.”Namaku Ardy. Boleh saya lihat mesinnya?”

    Walaupun agak segan ia mengucapkan terima kasih dan membuka kap mesinnya. Ternyata hanya problema penyumbatan slang bensin. Aku membetulkannya dan mesin dihidupkan lagi. Ia ingin membayar tetapi aku menolak. Kejadian itu berlalu begitu saja. Tidak kuduga hari berikutnya aku bertemu lagi dengannya di Tunjungan Plaza. Aku sedang menemani anak-anak berjalan-jalan ketika ia menyapaku. Kuperkenalkan dia pada anak-anak. Ia tersenyum manis kepada keduanya.

    “Sekali lagi terima kasih untuk bantuan kemarin sore”, katanya,”Namaku Mei. Maaf, kemarin tidak sempat berkenalan lebih lanjut.”
    “Aku Ardy”, sahutku sopan.

    Harus kuakui, mataku mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya. Wanita itu jelas turunan Cina. Kontras dengan pakaian kantor kemarin, ia sungguh menarik dalam pakaian santainya. Ia mengenakan celana jeans biru agak ketat, dipadu dengan kaos putih berlengan pendek dan leher rendah. Pakaiannya itu jelas menampilkan keseksian tubuhnya. Buah dadanya yang ranum berukuran kira-kira 38 menonjol dengan jujurnya, dipadu oleh pinggang yang ramping. Pinggulnya bundar indah digantungi oleh dua bongkahan pantat yang besar.

    “Kok bengong”, katanya tersenyum-senyum,”Ayo minum di sana”, ajaknya.

    Seperti kerbau dicocok hidungnya aku menurut saja. Ia menggandeng kedua anakku mendahului. Keduanya tampak ceria dibelikan es krim, sesuatu yang tak pernah kulakukan. Kami duduk di meja terdekat sambil memperhatikan orang-orang yang lewat.

    “Ibunya anak-anak nggak ikut?” tanyanya.

    Aku tidak menjawab. Aku melirik ke kedua anakku, Anita dan Marko. Anita menunduk menghindari air mata.

    “Ibu sudah di surga, Tante”, kata Marko polos. Ia memandangku.
    “Isteriku sudah meninggal”, kataku. Hening sejenak.
    “Maaf”, katanya,”Aku tidak bermaksud mencari tahu”, lanjutnya dengan rasa bersalah.

    u aku sangat hati-hati.

    Pokok pembicaraan beralih ke anak-anak, ke sekolah, ke pekerjaan dan sebagainya. Akhirnya aku tahu kalau ia manajer cabang satu perusahaan pemasaran tekstil yang mengelola beberapa toko pakaian. Aku juga akhirnya tahu kalau ia berusia 32 tahun dan telah menjanda selama satu setengah tahun tanpa anak. Selama pembicaraan itu sulit mataku terlepas dari bongkahan dadanya yang menonjol padat. Menariknya, sering ia menggerak-gerakkan badannya sehingga buah dadanya itu dapat lebih menonjol dan kelihatan jelas bentuknya. Beberapa kali aku menelan air liur membayangkan nikmatnya menggumuli tubuh bahenol nan seksi ini.

    “Nggak berpikir menikah lagi?” tanyaku.
    “Rasanya nggak ada yang mau sama aku”, sahutnya.
    “Ah, Masak!” sahutku,”Aku mau kok, kalau diberi kesempatan”, lanjutku sedikit nakal dan memberanikan diri.”Kamu masih cantik dan menarik. Seksi lagi.”
    “Ah, Ardy bisa aja”, katanya tersipu-sipu sambil menepuk tanganku. Tapi nampak benar ia senang dengan ucapanku.

    Tidak terasa hampir dua jam kami duduk ngobrol. Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang. Mei, wanita Cina itu, memberikan alamat rumah, nomor telepon dan HP-nya. Ketika akan beranjak meninggalkannya ia berbisik,

    “Saya menunggu Ardy di rumah.”

    Hatiku bersorak-sorak. Lelaki mana yang mau menolak kesempatan berada bersama wanita semanis dan seseksi Mei. Aku mengangguk sambil mengedipkan mata. Ia membalasnya dengan kedipan mata juga. Ini kesempatan emas. Apalagi sore itu Anita dan Marko akan dijemput kakek dan neneknya dan bermalam di sana.

    “OK. Malam nanti aku main ke rumah”, bisikku juga, “Jam tujuh aku sudah di sana.” Ia tersenyum-senyum manis.

    Sore itu sesudah anak-anak dijemput kakek dan neneknya, aku membersihkan sepeda motorku lalu mandi. Sambil mandi imajinasi seksualku mulai muncul. Bagaimana tampang Mei tanpa pakaian? Pasti indah sekali tubuhnya yang bugil. Dan pasti sangatlah nikmat menggeluti dan menyetubuhi tubuh semontok dan selembut itu. Apalagi aku sebetulnya sudah lama ingin menikmati tubuh seorang wanita Cina. Tapi apakah ia mau menerimaku? Apalagi aku bukan orang Cina. Dari kawasan Timur Indonesia lagi. Kulitku agak gelap dengan rambut yang ikal. Tapi.. Peduli amat. Toh ia yang mengundangku. Andaikata aku diberi kesempatan, tidak akan kusia-siakan. Kalau toh ia hanya sekedar mengungkapkan terima kasih atas pertolongaku kemarin, yah tak apalah. Aku tersenyum sendiri.

    Jam tujuh lewat lima menit aku berhasil menemukan rumahnya di kawasan Margorejo itu. Rumah yang indah dan mewah untuk ukuranku, berlantai dua dengan lampu depan yang buram. Kupencet bel dua kali. Selang satu menit seorang wanita separuh baya membukakan pintu pagar. Rupanya pembantu rumah tangga.

    “Pak Ardy?” ia bertanya, “Silahkan, Pak. Bu Mei menunggu di dalam”, lanjutnya lagi.

    Aku mengikuti langkahnya dan dipersilahkan duduk di ruang tamu dan iapun menghilang ke dalam. Selang semenit, Mei keluar. Ia mengenakan baju dan celana santai di bawah lutut. Aku berdiri menyambutnya.

    “Selamat datang ke rumahku”, katanya.

    Ia mengembangkan tangannya dan aku dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama seorang wanita ke pipiku sejak kematian isteriku. Aku berdebaran. Ia menggandengku ke ruang tengah dan duduk di sofa yang empuk. Mulutku seakan terkunci. Beberapa saat bercakap-cakap, si pembantu rumah tangga datang menghantar minuman.

    “Silahkan diminum, Pak”, katanya sopan, “Aku juga sekalian pamit, Bu”, katanya kepada Mei.
    “Makan sudah siap, Bu. Saya datang lagi besok jam sepuluh.”
    “Biar masuk sore aja, Bu”, kata Mei, “Aku di rumah aja besok. Datang saja jam tiga-an.”

    Pembantu itu mengangguk sopan dan berlalu.

    “Ayo minum. Santai aja, aku mandi dulu”, katanya sambil menepuk pahaku.

    Tersenyum-senyum ia berlalu ke kamar mandi. Di saat itu kuperhatikan. Pakaian santai yang dikenakannya cukup memberikan gambaran bentuk tubuhnya. Buah dadanya yang montok itu menonjol ke depan laksana gunung. Pantatnya yang besar dan bulat berayun-ayun lembut mengikuti gerak jalannya. Pahanya padat dan mulus ditopang oleh betis yang indah.

    “Santai saja, anggap di rumah sendiri”, lanjutnya sebelum menghilang ke balik pintu.

    Dua puluh menit menunggu itu rasanya seperti seabad. Ketika akhirnya ia muncul, Mei membuatku terkesima. Rambutnya yang panjang sampai di punggungnya dibiarkan tergerai. Wajahnya segar dan manis. Ia mengenakan baju tidur longgar berwarna cream dipadu celana berenda berwarna serupa.

    Tetapi yang membuat mataku membelalak ialah bahan pakaian itu tipis, sehingga pakaian dalamnya jelas kelihatan. BH merah kecil yang dikenakannya menutupi hanya sepertiga buah dadanya memberikan pemandangan yang indah. Celana dalam merah jelas memberikan bentuk pantatnya yang besar bergelantungan. Pemandangan yang menggairahkan ini spontan mengungkit nafsu birahiku. Kemaluanku mulai bergerak-gerak dan berdenyut-denyut.

    “Aku tahu, Ardy suka”, katanya sambil duduk di sampingku, “Siang tadi di TP (Tunjungan Plaza) aku lihat mata Ardy tak pernah lepas dari buah dadaku. Tak usah khawatir, malam ini sepenuhnya milik kita.”

    Ia lalu mencium pipiku. Nafasnya menderu-deru. Dalam hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Aku merengkuh tubuh montok itu ketat ke dalam pelukanku. Tangaku mulai bergerilya di balik baju tidurnya mencari-cari buah dadanya yang montok itu. Ia menggeliat-geliat agar tanganku lebih leluasa bergerak sambil mulutnya terus menyambut permainan bibir dan lidahku. Lidahku menerobos mulutnya dan bergulat dengan lidahnya.

    Tangannya pun aktif menyerobot T-shirt yang kukenakan dan meraba-raba perut dan punggungku. Membalas gerakannya itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yang mulus. Kunikmati kehalusan kulitnya itu. Semakin mendekati pangkal pahanya, kurasa ia membuka kakinya lebih lebar, biar tanganku lebih leluasa bergerak. Peralahan-lahan tanganku menyentuh gundukan kemaluannya yang masih tertutup celana dalam tipis. Jariku menelikung ke balik celana dalam itu dan menyentuh bibir kemaluannya. Ia mengaduh pendek tetapi segera bungkam oleh permainan lidahku. Kurasakan badannya mulai menggeletar menahan nafsu birahi yang semakin meningkat.

    Tangannyapun menerobos celana dalamku dan tangan lembut itu menggenggam batang kemaluan yang kubanggakan itu. Kemaluanku tergolong besar dan panjang. Ukuran tegang penuh kira-kira 15 cm dengan diameter sekitar 4 cm. Senjata kebanggaanku inilah yang pernah menjadi kesukaan dan kebanggaan isteriku. Aku yakin senjataku ini akan menjadi kesukaan Mei. Ia pasti akan ketagihan.

    “Au.. Besarnya”, kata Mei sambil mengelus lembut kemaluanku.

    Elusan lembut jari-jarinya itu membuat kemaluanku semakin mengembang dan mengeras. Aku mengerang-ngerang nikmat. Ia mulai menjilati dagu dan leherku dan sejalan dengan itu melepaskan bajuku. Segera setelah lepas bajuku bibir mungilnya itu menyentuh puting susuku. Lidahnya bergerak lincah menjilatinya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tangannya kembali menerobos celanaku dan menggenggam kemaluanku yang semakin berdenyut-denyut. Aku pun bergerak melepaskan pakaian tidurnya. Rasanya seperti bermimpi, seorang wanita Cina yang cantik dan seksi duduk di pahaku hanya dengan celana dalam dan BH.

    “Ayo ke kamar”, bisiknya, “Kita tuntaskan di sana.”

    Aku bangkit berdiri. Ia menjulurkan tangannya minta digendong. Tubuh bahenol nan seksi itu kurengkuh ke dalam pelukanku. Kuangkat tubuh itu dan ia bergayut di leherku. Lidahnya terus menerabas batang leherku membuat nafasku terengah-engah nikmat. Buah dadanya yang sungguh montok dan lembut menempel lekat di dadaku. Masuk ke kamar tidurnya, kurebahkan tubuh itu ke ranjang yang lebar dan empuk. Aku menariknya berdiri dan mulai melepaskan BH dan celana dalamnya.

    Ia membiarkan aku melakukan semua itu sambil mendesah-desah menahan nafsunya yang pasti semakin menggila. Setelah tak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya, aku mundur dan memandangi tubuh telanjang bulat yang mengagumkan itu. Kulitnya putih bersih, wajahnya bulat telur dengan mata agak sipit seperti umumnya orang Cina. Rambutnya hitam tergerai sampai di punggungnya. Buah dadanya sungguh besar namun padat dan menonjol ke depan dengan puting yang kemerah-merahan. Perutnya rata dengan lekukan pusar yang menawan. Pahanya mulus dengan pinggul yang bundar digantungi oleh dua bongkah pantat yang besar bulat padat. Di sela paha itu kulihat gundukan hitam lebat bulu kemaluannya. Sungguh pemandangan yang indah dan menggairahkan birahi.

    “Ngapain hanya lihat tok,” protesnya.
    “Aku kagum akan keindahan tubuhmu”, sahutku.
    “Semuanya ini milikmu”, katanya sambil merentangkan tangan dan mendekatiku.

    Tubuh bugil polos itu kini melekat erat ditubuhku. Didorongnya aku ke atas ranjang empuk itu. Mulutnya segera menjelajahi seluruh dada dan perutku terus menurun ke bawah mendekati pusar dan pangkal pahaku. Tangannya lincah melepaskan celanaku. Celana dalamku segera dipelorotnya. Kemaluanku yang sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Tiba-tiba mulutnya menangkap batang kemaluanku itu. Kurasakan sensai yang luar biasa ketika lidahnya lincah memutar-mutar kemaluanku dalam mulutnya. Aku mengerang-ngerang nikmat menahan semua sensasi gila itu.

    Puas mempermainkan kemaluanku dengan mulutnya ia melepaskan diri dan merebahkan diri di sampingku. Aku menelentangkannya dan mulutku mulai beraksi. Kuserga buah dada kanannya sembari tangan kananku meremas-remas buah dada kirinya. Bibirku mengulum puting buah dadanya yang mengeras itu. Buah dadanya juga mengeras diiringi deburan jantungnya. Puas buah dada kanan mulutku beralih ke buah dada kiri. Lalu perlahan tetapi pasti aku menuruni perutnya. Ia menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yang semakin menggila. Aku menjilati perutnya yang rata dan menjulurkan lidahku ke pusarnya.

    “Auu..” erangnya, “Oh.. Oh.. Oh..” jeritnya semakin keras.

    Mulutku semakin mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya yang mulus padat itu membuka, menampakkan lubang surgawinya yang telah merekah dan basah. Rambut hitam lebat melingkupi lubang yang kemerah-merahan itu. Kudekatkan mulutku ke lubang itu dan perlahan lidahku menyuruk ke dalam lubang yang telah basah membanjir itu. Ia menjerit dan spontan duduk sambil menekan kepalaku sehingga lidahku lebih dalam terbenam. Tubuhnya menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Pantatnya menggeletar hebat sedang pahanya semakin lebar membuka.

    “Aaa.. Auu.. Ooo..”, jeritnya keras.

    Aku tahu tidak ada sesuatu pun yang bakalan menghalangiku menikmati dan menyetubuhi si canting bahenon nan seksi ini. Tapi aku tak ingin menikmatinya sebagai orang rakus. Sedikit demi sedikit tetapi sangat nikmat. Aku terus mempermainkan klitorisnya dengan lidahku. Tiba-tiba ia menghentakkan pantatnya ke atas dan memegang kepalaku erat-erat. Ia melolong keras.

    Pada saat itu kurasakan banjir cairan vaginanya. Ia sudah mencapai orgasme yang pertama. Aku berhenti sejenak membiarkan ia menikmatinya. Sesudah itu mulailah aku menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhnya itu. Kembali erangan suaranya terdengar tanda birahinya mulai menaik lagi. Tangannya terjulur mencari-cari batang kejantananku. Kemaluanku telah tegak sekeras beton. Ia meremasnya. Aku menjerit kecil, karena nafsuku pun sudah diubun-ubun butuh penyelesaian.

    Kudorong tubuh bahenon nan seksi itu rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan aku bergerak ke atasnya. Ia membuka pahanya lebar-lebar siap menerima penetrasi kemaluanku. Kepalanya bergerak-gerak di atas rambutnya yang terserak. Mulutnya terus menggumam tidak jelas. Matanya terpejam. Kuturunkan pantatku. Batang kemaluanku berkilat-kilat dan memerah kepalanya siap menjalankan tugasnya. Kuusap-usapkan kemaluanku di bibir kemaluannya. Ia semakin menggelinjang seperti kepinding.

    “Cepat.. Cepat.. Aku sudah nggak tahan!” jeritnya.

    Kuturunkan pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESS!

    Kemaluanku menerobos liang senggamanya diiringi jeritannya membelah malam. Tetangga sebelah mungkin bisa mendengar lolongannya itu. Aku berhenti sebentar membiarkan dia menikmatinya. Lalu kutekan lagi pantatku sehingga kemaluanku yang panjang dan besar itu menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam liang surgawi miliknya. Ia menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar lebih dalam menerima diriku. Sejenak aku diam menikmati sensasi yang luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan aku mulai menggerakkan kemaluanku. Balasannya juga luar biasa.

    Dinding-dinding lubang kemaluannya berusaha menggenggam batang kemaluanku. Rasanya seberti digigit-gigit. Pantatnya yang bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Buah dadanya tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di kemaluannya. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis mulutnya menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan kemudian jeritan panjang terlontar membelah udara malam. Kubungkam jeritannya dengan mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kemaluanku leluasa bertarung dengan kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa bertarung dengan lidahnya.

    “OH..”, erangnya, “Lebih keras sayang, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!”

    Tangannya melingkar merangkulku ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir kemaluannya seirama dengan gerakan pantatku. Di saat itulah kurasakan gejala ledakan magma di batang kemaluanku. Sebentar lagu aku akan orgasme.

    “Aku mau keluar, Mei”, bisikku di sela-sela nafasku memburu.
    “Aku juga”, sahutnya, “Di dalam sayang. Keluarkan di dalam. Aku ingin kamu di dalam.”

    Kupercepat gerakan pantatku. Keringatku mengalir dan menyatu dengan keringatnya. Bibirku kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua buah dadanya. Diiringi geraman keras kuhentakkan pantatku dan kemaluanku membenam sedalam-dalamnya. Spermaku memancar deras. Ia pun melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima diriku sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Ia pun mencapai puncaknya. Kemaluanku berdenyut-denyut memuntahkan spermaku ke dalam rahimnya. Inilah orgasmeku yang pertama di dalam kemaluan seorang wanita sejak kematian isteriku. Dan ternyata wanita itu adalah Mei yang cantik bahenol dan seksi.

    Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan-lahan aku mengangkat tubuhku. Aku memandangi wajahnya yang berbinar karena birahinya telah terpuaskan. Ia tersenyum dan membelai wajahku.

    “Ardy, kamu hebat sekali, sayang”, katanya, “Sudah lebih dari setahun aku tidak merasakan lagi kejantanan lelaki seperti ini.”
    “Mei juga luar biasa”, sahutku, “Aku sungguh puas dan bangga bisa menikmati tubuhmu yang menawan ini. Mei tidak menyesal bersetubuh denganku?”
    “Tidak”, katanya, “Aku malah berbangga bisa menjadi wanita pertama sesudah kematian isterimu. Mau kan kamu memuaskan aku lagi nanti?”
    “Tentu saja mau”, kataku, “Bodoh kalau nolak rejeki ini.” Ia tertawa.
    “Kalau kamu lagi pingin, telepon saja aku,” lanjutnya, “Tapi kalau aku yang pingin, boleh kan aku nelpon?”
    “Tentu.. Tentu..”, balasku cepat.
    “Mulai sekarang kamu bisa menyetubuhi aku kapan saja. Tinggal kabarkan”, katanya.

    Hatiku bersorak ria. Aku mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Lapar katanya dan pingin makan.

    Malam itu hingga hari Minggu siang sungguh tidak terlupakan. Kami terus berpacu dalam birahi untuk memuaskan nafsu. Aku menyetubuhinya di sofa, di meja makan, di dapur, di kamar mandi dalam berbagai posisi. Di atas, di bawah, dari belakang. Pendek kata hari itu adalah hari penuh kenikmatan birahi. Dapat ditebak, pertemuan pertama itu berlanjut dengan aneka pertemuan lain. Kadang-kadang kami mencari hotel tetapi terbanyak di rumahnya. Sesekali ia mampir ke tempatku kalau anak-anak lagi mengunjungi kakek dan neneknya. Pertemuan-pertemuan kami selalu diisi dengan permainan birahi yang panas dan menggairahkan.

    Satu malam di kamar tidurnya. Setelah beberapa kali orgasme iseng aku menggodanya.

    “Mei”, kataku, “Betapa beruntungnya aku yang berkulit gelap ini bisa menikmati tubuhmu bahenol, seksi, putih dan mulus seorang wanita Cina.”
    Ia malah tertawa. tahu apa jawabannya? “Tulisan yang paling indah di atas kertas putih justru harus dengan tinta hitam.”

  • Cerita Hot Abg Onani Di Rumahku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Hot Abg Onani Di Rumahku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1531 views

    Perawanku – Anak saya yang SMA itu namanya Bayu. Teman-teman Bayu sering main dan menginap di apartemen kami. Kadang-kadang numpang tidur siang juga. Biasa lah anak-anak. Ada satu temannya yang paling rapat dengan anak saya, namanya Hasan. Mereka sekelas dan dari SMP kelas 1 memang sudah berteman. Hasan ini sangat sopan kepada saya, dia selalu panggil saya Tante. Saya juga kenal baik ibu Hasan yang rumahnya satu condo dengan saya. Walau Bayu sedang keluar, Hasan masih tetap suka juga datang dan ikut nonton TV, atau malah numpang istirahat di kamar Bayu.

    Walau Hasan sangat sopan, tetapi saya juga maklum,bahwa di usia yang abg ini, dia mesti sedang mekar-mekarnya dan mencari tau mengenai lawan jenis. Saya kadang-kadang bercanda juga sama dia mengenai soal punya pacar, tetapi dia cuma nyengir dan senyum malu. Katanya kalau anak-anak perempuan SMA sih payah, tidak menarik. Kalau udah gitu kita jadi saling bergurau, walau tetap sopan. Di rumah saya biasa pakai daster panjang yang sampai di bawah lutut.

    Sopan deh pokoknya. Yang saya tak menyadari adalah Hasan memiliki perasaan tertarik ke saya. Mungkin karena kita sering ngobrol di apartemen, ada Bayu atau tidak ada Bayu, Hasan dan saya tetap saja masih juga ngobrol. Entah ya, mungkin dia pikir tingkah laku dan cara saya ngomong elegan gitu (maklum kan ibu-ibu mesti elegan). Dia sangat memperhatikan saya. Saya sih senang saja diperhatikan. Walau saya awalnya tidak curiga bahwa perhatian Hasan itu ada makna yang lain. Tetapi lama-lama saya rasa dia sering memperhatikan gerak gerik saya dari ekor matanya, dan kalau saya pandang balik, dia pura-pura melihat ke arah lain. Apa dia mulai memperhatikan tubuh saya?

    Walau saya sangat terhormat di lingkungan kami, dan di antara ibu-ibu. Tiada orang yang tahu bahwa saya sangat suka browse internet dan terutama membaca cerita-cerita yang erotik. Jadi kalau untuk member-member DS sih mesti udah maklum dak kebayang deh bagaimana imajinasi dan lamunan saya akibat didikan DS. Di DS, yang saya suka itu baca cerita seru dan kadang-kadang es-lilin.
    Balik pada cerita saya, saya pun mulai juga mikirin si Hasan ini, dan menebak-nebak apa yang ada di dalam pikiran dia. Nah, episode yang berikut ini menyadarkan saya apa yang tengah terjadi.

    Suatu hari Hasan main ke rumah dan biasa ngobrol dengan Bayu dan saya di ruang tamu. Saya kebetulan minta Bayu pergi untuk beli sesuatu keluar. Walau diajak, Hasan menolak untuk ikut dengan alasan males badan lagi capek. Jadi sambil beresin rumah, saya ngobrol dan bergurau dengan dia. Lagi-lagi terasa betapa intensnya cara dia ngomong ke saya dan juga cara dia memandang.

    Sekitar pukul 5 sore, sesuai dengan kebiasaan harian, setelah beres-beres saya mandi. Kebetulan saja saya mandi di kamar mandi dekat dapur, bukan di ruang tidur utama (istilahnya master bedroom). Tiba-tiba selintas saya melihat kelebat bayangan di celah pintu kamar mandi yang retak kecil pada sambungan papan di pintu bagian bawah. Rasanya ada yang mengintip. Kalau ada yang ngintip mungkin bisa keliatan kaki saya bagian bawah sampai lutut dan paha bagian bawah saya. Tapi siapa? Bukankah di rumah hanya ada Hasan, lagi pula dia kan pemuda yang sopan. Ah, mungkin hanya kebetulan. Saya balik lagi meneruskan mandi. Saya bersihkan seluruh tubuh. Tiba-tiba saya melihat lagi bayangan tadi. Ah, ini pasti Hasan. Tetapi hendak apa dia? Apakah dia sedemikian ngebetnya ingin buang air hingga menantiku dengan tidak sabarnya? Tiba-tiba bayangan cerita-cerita di DS menerpa, ah apakah memang dia tertarik pada saya dan menyimpan nafsu tersendiri? Apa ini bukan pertama dia mengintip saya sedang mandi. Atau jangan-jangan dia mengintip saya juga di kamar, atau tempat lain?

    Selesai mandi saya lihat Hasan sedang duduk membaca majalah. Saya ke kamar, bukan untuk ganti baju, tetapi hanya menyisir di depan cermin saja. Lagi-lagi saya merasa diperhatikan dari balik pintu yang memang tidak saya tutup. Gerakan Hasan di balik pintu tampak dari cermin saya. Saat saya keluar kamar ternyata Hasan di sofa dan saya yakin dia hanya pura-pura saja baca majalah. Tiba-tiba saya teringat ada janji mau ketemu tetangga di condo, ada titipan dari kawan yang mesti saya ambil. Saya beri tahu Hasan, saya akan ke tempat ibu Susi, dan balik kira-kira sejam, jadi tolong titip rumah.

    Sampai di apartemen bu Susi, ternyata terkunci karena sedang ke luar. Wah bisa-bisanya janjian tapi ditinggal pergi begini. Terpaksa saya balik lagi ke rumah, yang semula maunya balik sesudah 1 jam, ini baru 15 menit sudah sampai rumah lagi.

    Walau pintu dikunci, saya tau Hasan ada di dalam. Bayu pastilah belum sampai rumah lagi. Saya buka dengan kunci saya sendiri pelan-pelan, dan masuk ke dalam. Karena di ruang tamu tidak ada orang, saya yakin Hasan mesti di kamar Bayu anak saya, mungkin main computer seperti kebiasaan mereka. Di luar pintu kamar, saya mendengar suara menderit-derit krek, krek, krek, berulang-ulang. Saya jadi ingin tahu, saya buka perlahan pintu kamar Bayu. Kamar-kamar di tempat saya memang tidak berkunci, kecuali pintu masuk dan pintu master bedroom. Pintu terbuka sedikit dan saya bisa melihat ke dalam dari celah sempit itu. Dan di dalam Hasan sedang duduk di bangku computer. Celana panjangnya telah turun dan teronggok di lantai dibawah bangku. Celana dalamnya tak tampak lagi. Posisi Hasan menyamping dari saya tapi karena jaraknya yang sangat dekat ke pintu, saya dapat melihat semua dengan jelas.

    Sekarang ini mata Hasan tertutup rapat dan bernafas berat, dengan kaki membuka, dan tangannya mencengkeram erat batang anunya yang sedang tegak berdiri. Suara krik krik krik bangku terdengar karena irama tangannya yang mengocok batang keras itu berirama. Selain dari gambar es lilin di internet, selain milik suami, saya tidak melihat lagi lelaki telanjang secara langsung. Dan tiba-tiba sekarang saya melihat pemuda abg yang sedang terangsang berat. Batang tegang Hasan yang tengah dia remas keras-keras itu tampak panjang, kira-kira 12-13 cm berukuran langsing, dan tampak agak melengkung sedikit. Kulit batangnya tampak kemerahan karena Hasan memang putih kulitnya. Kedua kulit kantung telurnya tampak bersih tidak berambut. Ada sedikit rambut halus dan jarang di daerah pubicnya. Saya bisa melihat kepala batangnya berlumuran dengan air mazi bening, dan tampak merah keras berkilat. Dari tempat saya mengintip, saya bisa melihat sedikit pada layar computer dan melihat gambar seorang perempuan bule yang sudah dewasa (ibu-ibu) sedang melakukan oral sex mengisap penis pemuda bule. Batang pemuda bule itu sudah tampak tidak tegang lagi dan diisap seperti lollipop. Muka wanita bule itu berlumuran mani si pemuda. Saya heran, kenapa Hasan onani dengan melihat perempuan dewasa dan bukannya perempuan muda. Tiba-tiba terbukalah pikiran saya. Selama ini Hasan tak menyukai anak perempuan SMA karena dia lebih mengagumi perempuan dewasa. Dan itu sebabnya dia sangat memperhatikan saya.

    Terdengar oleh saya, Hasan menggumam sambil terus meremas dan mengocok batangnya. Walau tidak jelas yang dibisikkan, tapi sepertinya dia menggumam,
    “Auh tante, jilat terus, remes dan jilat. Isep sampai Hasan keluar mani tante”.

    Saya kurang pasti, apa yang dikatakan, karena memmang nggak jelas. Saya lihat pinggulnya mulai naik turun di atas bangku yang diduduki. Sebagai wanita dewasa yang sudah berpengalaman, saya tahu dia mesti sudah hamper-hampir memancurkan air maninya. Saya rasa sedikit tak enak hati mengintip macam ini, tapi saya tidak sanggup untuk mengalihkan pandangan mata saya dari batangnya yang merah dan basah ujungnya karena remasan-remasan yang kencang itu. Saya merasa daerah kemaluan di antara kedua paha saya mengecup-kecup dan kegatalan muncul di daerah itu. Saya yakin, kebasahan mulai terjadi di sana. Sama dengan efek yang terjadi masa saya membaca cerita di DS.

    Hasan mulai terdengar mengerang keras. Dia onani dan berfantasi dengan bebas tak menyangka kalau saya sudah balik ke rumah dan menyaksikan pemandangan yang indah ini.
    Erangannya terdengar jelas, “Ya ya tante, isep air maninya, isep kepala kontolku tante, isep airnya ….. ahhhh…”.
    Sambil mengerang demikian, tiba-tiba dia muncrat dan memancar aliran ke atas. Pancrutan itu naik ke atas dan akhirnya jatuh lagi memancur ke bawah mengenai seluruh bagian perut dan daerah kemaluannya. Saya tidak pernah melihat pancrutan air mani yang demikian kencang. Tapi memang ini pertama kali saya melihat onani abg yang sedang mengeluarkan air maninya.

    Saat itu saya sudah panas dingin, kepala saya terasa mengambang. Meki saya terasa berdenyut dengan kegatalan yang melanda. Saya juga merasa bagian dalam lubang kenikmatan saya mulai mengembun dan menerbitkan kebasahan yang sangat. Tetapi pemandangan yang saya saksikan tak membuat saya beranjak pergi.

    Luar biasa sekali, walau telah mengeluarkan air mani, batang Hasan tak juga menyurut lunak. Batang itu masih tampak keras dan diselimuti oleh kebasahan mani dan mazi yang ditumpahkan. Hasan masih mengurut-urut lembut batangnya. Dia tampak merubah gambar di layar komputer, dan kini terpampang gambar lain lagi. Seorang pemuda Cina (atau Jepang) berbaring, dan seorang wanita dewasa (Jepang juga atau Cina) jongkok di atasnya dan memposisikan mekinya dan anusnya di atas muka pemuda yang tampaknya seperti sedang menjilati. Bagian mulut dan hidung pemuda tadi tampak tenggelam di dalam kerimbunan rambut memek si wanita. Sambil jongkok wanita tadi yang tampak sedang kenikmatan, juga memegang batang kemaluan pemuda tadi.

    Kembali Hasan mengocok batangnya yang berlumuran mani itu. Batang itu sama sekali tidak mereda kekerasannya, panjangnya tetap tegar sepanjang 13 cm. Dan tampak berkilat karena cairan putih yang menyelimuti. Kepala batangnya tampak semakin merah. Hasan mengocok sambil menjilati bibirnya, sedikit mani ia oleskan dari batangnya ke bibir.

    Sambil terus mengocok dan mengecap bibir Hasan mengerang “Gimana jilatan Hasan tante..? Enak tante? Aduh ah Hasan mau liat memek tante? Jembutnya lebat mesti ya punya tante…? AH kocok juga punya ku tante?”

    Saya panas dingin dan tak kuasa menahan birahi, sedemikian dahsyat imajinasi pemuda ini. Sampai-sampai dia membayangkan meki saya seperti apa. Tak terasa jari-jari saya sudah menyelinap masuk ke dalam celana dalam. Kebasahan yang sangat terasa di sana. Jariku mulai membelai lipat-lipatan bibir bawah, menyebarkan kebasahan kearah kelentit yang terasa sangat sensitive dan gatal. Sambil jari tengah menggosok-gosok dan menekan celah-celah bibir bagian dalam meki, jempolku menekan dan menggosok-gosok batang kelentit.

    Birahi saya tak terbendung lagi. Kegatalan itu terus memuncak menimbulkan kenikmatan yang sangat di bagian dalam lubang memek. Saya terus onani sambil memandang onani yang tengah dilakukan Hasan. Bau air mani terasa kuat dari batang berlumuran yang terus dikocok kencang. Puncak kenimmatan Hasan dan saya datang hamper bersamaan. Saya mesti menutup mulut saya dengan tangan takut erangan dan desisan keluar dari mulut saya. Ledakan nikmat melanda, dan badan saya kaku sejenak menikmati terpaan-terpaan rasa nikmat bersumber dari dalam sepanjang lubang kenikmatan saya, menuju kelentit dan meyebarkan kenyamanan di seluruh tubuh. Terasa cairan merembes keluar dari dalam lubang saya. Ah kenikmatan yang luar biasa.

    Disusul kemudian oleh Hasan yang tampak badannya menegang “Ah remes tante batang Hasan…”, membayangkan aksi seperti di layar komputer.
    “Ah …. eh….”, dan kemudian tampak cairan sperma merembes ke luar dari lubang di ujung batangnya. Ada juga puncratan, tetapi tak sebanyak dan sekeras tadi.

    Saya buru-buru dengan perlahan ke luar dari rumah, menguncinya dari luar dan berdiri di luar pintu menenangkan diri. Saya turun dengan lift ke lantai bawah dan duduk di bawah untuk menenangkan diri. Untung juga saya tak menjumpai orang yang saya kenal. Saya mesti tampak pucat. Walau orang tak tahu, saya merasa pangkal paha saya lengket karena cairan meki yang keluar tadi sudah melai mengering.

    Sesudah ada lima menitan di bawah saya naik lagi ke atas. Memencet bel di pintu. Agak lama menunggu, akhirnya Hasan membuka pintu dari dalam.
    “Ah tante sori lama, tadi Hasan pas lagi di kamar mandi”, katanya nyengir sambil muka dia agak terlihat pucat. Ini mesti pucat karena capek onani tadi, saya mengatakan di dalam hati.
    “Sudahlah biar, tapi tante capek, mau istirahat”, saya cari alasan masuk ke kamar, takut dia melihat ada perubahan-perubahan penampilan saya.
    Hasan juga pamit pulang karena sudah terlalu lama di apartemen saya.

    Di ranjang saya berbaring letih. Peristiwa tadi benar-benar mengganggu, baik fisik maupun mental. Saya mulai berpikir, mungkin Hasan telah lama onani demikian sambil membayangkan saya. Semua erotisme yang terjadi tadi terus bermain di benak saya. Tapi kenikmatan dan ketegangan itu tak dapat meninggalkan pikiran saya. Apakah benar yang saya lakukan, kenapa saya malah menikmati peristiwa tadi, dan bukannya tersinggung dan marah. Mungkin terlalu banyak baca cerita erotik telah merubah saya.

    Ah sudahlah, biarkan yang telah terjadi tetap terjadi. Saya tak tahu bagaimana nanti kalau berjumpa lagi dengan Hasan setelah melalui peristiwa ini dan tahu apa yang dipikirkan Hasan tentang saya. Biarlah itu urusan nanti.

  • Cerita Abg Amalia Gadis Sma Ngetot Di Kamar Mandi – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Abg Amalia Gadis Sma Ngetot Di Kamar Mandi – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    3081 views

    Perawanku – Ini dia Cerita Ngentot yang bercerita tentang Gadis SMA bernama Amalia yang kocokan bikin aku merem melek. waktu itu adalah hari ulang tahun sekolah tempat gue belajar 2,5 tahun belakangan ini. hari jadi sekolah merupakan hari yang sangat bahagia bagi kami siswa siswi yang sekolah disana kerana kami semua ga dapet belajar tentunya dan udah dari 3 hari sebelumnya melakukan berbagai persiapan untuk acara hari itu!

    Pada hari jadinya sekolah kami mengadakan berbagai acara yang sangat heboh dan ga kalah seru pastinya sob! mulai dari pentas musik aneka band, aneka lomba2 seperti lomba antar kelas sampai lomba modern dance. Namun lomba modern dance ini tidak diadakan antarkelas, tetapi antarangkatan yang membuat acara ini seru adalah suporter dari masing2 kelas dan angkatan yang saling adu mulut sampai adu jotos untuk team yang mereka jagokan!biasalah anak muda seperti kami egonya lagi tinggi-tingginya

    Ok kembali ke acara ulang tahun sekolah gue ini dimulai dari pukul 9 pagi. Namun gue datang pukul 11 siang!hehe.. maklum lah anak bandel yang suka nyari sensasi dan sengaja gue datangnya telat hanya untuk nonton band2 ibu kota dan menyaksikan lomba modern dance saja. Dan akhirnya saat yang dinanti datang juga.

    Modern dance angkatan kelas 3 yaitu angkatan gue sendiri yang beranggotakan 5 orang. Namun yang gue kenal dekat hanya melia yang memiliki nama lengkap Putri Amelia Candra. ohhh ya gw kok sudah mengenalin orang lain padahal gue aja belom kenalan!he..nama gw ryo sob nama panjangnya ga usah deh ya jelek soalnya.

    Acara pun dimulai dari penampilan kelas 1 lalu iikuti kelas 2 dan yang menjadi penutup adalah kelas 3. Mereka mulai masuk ke tengah lapangan. Pakaian yang mereka kenakan cukup seksi. Walaupun di bagian perutnya tidak terbuka. Pakaian yang mereka kenakan cukup ketat pastinya, menonjolkan payudara payudara mereka yang baru ‘tumbuh’.

    Cukup membuat mata murid murid lelaki melotot. Dengan diiringi lagu-lagu techno mereka semua yang muda belia seumuran gue meliak-liukan badannya dengan seksi. Seiring lompatan atau gerakan seksi mereka payudara mereka bergoyang-goyang indah dan bergetar-getar!indahnya serasa dunia saat itu

    Mata saya hanya tertuju pada melia. Selain karena wajahnya yang cantik, ia juga memiliki payudara yang cukup seksi tentunya. Rambutnya yang tergerai panjang menambah seksi tubuh indahnya. Walaupun ada pula teman 1 tim dancernya yang saya pikir cukup bohai juga.

    Mulai dari payudara yang lebih besar dari melia, ia juga memiliki paha yang gempal. Namun perhatian gue tetap tertuju pada melia. Wajar aja gue merhatiin terus, menurut gue dia cewek paling seksi secara fisik maupun non.Setelah mereka bermodern dance ria & membangkitkan gairah pada laki-laki, dengan keringat bercucuran di kening, leher & bagian-bagian lainnya, mereka segera berganti baju.

    melia segera menuju kelas untuk kembali mengenakn seragamnya. Seiring langkahnya berjalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Kemudian setelah ia mengambil pakaian ganti dari tasnya, ia pun menuju ke wc untuk berganti baju.

    Lalu gue ikutin dia dr belakang. Terlihat, tali branya nyeplak karena keringat yg basah ke tubuhnya. wowww sedapnyo. Setelah masuk itu, ia masuk ke kamar mandi. Tanpa ia sadari bra dan celana dalemnya yg berwarna hitam jatuh di depan pintu kamar mandi.

    Gue pun langsung saja mengambil bra an cdnya yang jatuh tersebut dan langsung gue pegang. Gue pun masuk ke kamar mandi cowo dengan tujuan mau kencing tanpa maksud untuk menyembunyikan ke dua barang tersebut. Di dalam pikiran gue, gue akan berikan setelah gue kencing.

    Setelah gue kencing, gue liat amelia mondar-mandir di sekitar kamar mandi. Langsung aja gue tegor,
    “Nyari apa melia?”
    “Eh lo ryo, ini nih gue nyari bh sm cd gue, lo lyat gak?”
    “Ohhh, ini mksd lo?” Langsung gue tunjukin bra dan cdnya.
    “Iya, ni dia yg gue cari. Ni lo nemu dimana?”
    “Ni tdi jatoh. Lo ga tau…”
    “Oh yawdh, thanks ya ryo.
    “Iya sm2 melia.”
    “Ywdh deh, gue mo ganti baju dulu yah. Gerah banget nih.”
    “Ngapain melia?”
    “Ganti baaajuuu… knp?? Mo ikuuut??” Tanya amelia nakal.
    “Hhhee. Emg boleh melia??”
    “Hmmm…” dia ngeliat ke sekitar. Setelah itu dia langsung nyruh masuk gue untuk 1 kamar mandi dengannya.
    “Ywdh yuk masuk.”
    “melia, gue mo kencing dulu yah. Lo jangan ngintip.” Langsung gue buka clana gue sambil ngebelakangin amelia. Trus kencing. dan Tiba-tiba melia berkata
    “Oh my god. Gede banget ryo barang (Kontol gue) lo” Gue pun kaget.

    “melia, dibilang jangan ngintip. Ko ngintip sih?”
    “Hhehe. Sori ryo, abis gak sengaja… hehee boong ding, gue penasaran aja pengen liat…”
    “Ah, dsar lo melia. Ywdh, ganti baju tadi katanya mo ganti baju?”
    “Ywdah”Gue pun memakai clana gue lagi.
    Amelia pun sibuk membuka baju dancenya. Trus celananya. Trus branya. Lalu cdnya.
    Gue pun merhatiin semuanya.
    “Eh ryo, jgn ngeliatin ke sini dong.” Sambil ia menutupi toketnya yg sekel dengan tangan kirinya. Trus memiawnya juga ditutupin sama cdnya yang baru dibuka.
    “Hehehe. gue penasaran juga melia…”
    “Penasaran??”
    “Iya”
    “Lo juga tadi penasaran sama barang gue kan?”
    “Iya sih” sambil ia senyum-senyum.
    “melia, gue mo remes2 toket lo dong. Boleh ga?”
    “Ha? Tai lo ryo. Emang lo siapa gue!!”
    “Bentar aja melia”
    “Tapi gue juga pegang2 barang lo ya ryo? Biar adil.”
    “Oh yawdah”dan gw pun ngebuka resleting gue. Nyingkap CD gue. Trus ngeluarin Kontol gue.
    Gue dengan semangat ngeremes2 toket amelia yg sekel. Tapi dia agak takut2 buat megang Kontol gue.
    “Knp melia? Pegang dong… gue aja udah megang toket lo nih. Sekel banget sih melia toket lo?”
    “Ihh, gue baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”
    “Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”

    dan gue mencoba membawa tangannya buat megang Kontol gue secara pelan2 dan sedikit paksaan akhirnya, Kontol gue pun tersentuh oleh tangan amelia.

    “Oowwhhh… kocok2 dong melia…” Pinta gue.

    Dia pun agak malu2 pas mau ngocok Kontol gue.
    Akhirnya pelan2 dia kocok Kontol gue. gue pun sambil ngeremes2 toket dia.

    “Owwhhh… enak melia… agak kenceng dong megangnya…”
    “Iya… ohh gede bgt sih ryo?? Lo dah ngaceng ya nih??”
    “Iya udah lah. Secara gue ngeremes2 toket lo udah nafsu gini. Pasti dah ngaceng.”
    “melia… gue isep yah toket lo??”
    “Ihh, gila lo ah.”
    “Bentar…”
    “Ywdah… nih…” ia pun menyodorkan toketnya ke mulut gue. Tapi ia ngelepasin kocokannya dari Kontol gue.
    “melia, sambil kocokin Kontol gue juga dong. Jangan berenti…”
    “Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Dia pun ngocok Kontol gue agak cepet.
    “Aahhhh… ohhhh… enak meliaa…” suara gue mendesah. Trus gue kenyot2 toketny.
    “Ahhh… yg cepet lagi melia… oohh… uuhhh… ssshhh…” sambil gue kulum lehernya, trus ke bibirnya.
    “melia, sepongin dong sebentar…”
    “Ha?”
    “Sepongiiin… masukin Kontol gue ke mulut lo… trus kocokin pake mulut lo…”
    “Aaahhh!! Gak ahh!! Pake tangan aja yah ryo? Nnti kpn2 deh.” Amelia nolak.
    “Bentar meliaa… pengen nihh…” gue memohon.
    “Ah lo ryo. Ywdah, tp bentar aja ya”
    “iya, sampe keluar…”
    “Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut gue!!”
    “Iya, gak… nnti kalo gue dah mau muncrat gue cabut Kontol gue dari mulut lo…”
    “Yaudah, maen cepet yaa. Takut dicurigain nih gue ntr sama anak2 yang laen.”
    “iya” jwab gue.

    Amelia pun jongkok di depan gue. Mulutnya pas banget udah berhadepan sama Kontol gue.
    Gue pun menyodorkan Kontol gue ke mulutnya. Amelia pun tanpa ragu lagi membuka mulutnya lebar2. gue terus dorong semua Kontol gue masuk ke mulutnya amelia. Setelah itu dia rapetin mulutnya dan mulai menggerakan mulutnya maju mundur sambil skali2 mainin lidah dan bibirnya buat mijet2 Kontol gue.

    Kontol gue kerasa agak2 anget. Trus juga ada rasa2 lembek2 enak yg berasal dari lidahnya.
    Itu semua gue imbangin dengan ikut gerak2in Kontol gue maju mundur.

    “Ooohh… meliaaa… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sambil gue belai2 rambutny yg ga terlalu panjang.
    “Mmmhhhhh… mmmmhh… mhhhh…” amelia pun mendesah smbil terus nyepongin Kontol gue.
    “Ooohhhhhhhhh… teeruusss meliaaaa… ooohhh… eeennnaaakkk… terus melia…”
    “Mmhh… mmhhhh…”
    “Cepetin lagii meliaaa…” pint ague.
    “Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” amelia pun sedkit agak kewalahan nyepongin Kontol gue.
    “Aaahhhh… ooouhhhcchhh… enak meliaaa… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”

    Amelia pun semakin mempercepat kocokan mulutnya di mulut gue. Gue pun mengimbangin dengan memajumundurkan Kontol gue di mulutnya.
    Saking terasa cepatnya. Akhirnya gue udah ngerasain kalo peju gue mau keluar.

    “Aaohhh… meliaa… gue mau keluar nihhhh…”

    Dengan cepat dia ngelepasin mulutnya dari Kontol gue. Trus dia berdiri dari yg sebelumnya pas nyepongin gue dalam posisi jongkok. Gue pun meraih tangan kanannya. Trus gue tuntun buat megang Kontol gue yang udah ngaceng banget krn mau keluar.

    “Kocokin yang cepet melia…”

    Amelia pun mengocok Kontol gue cepet. Pas dia lagi ngocokin Kontol gue, gue kissing bibirnya yang imut2, sambil kadang2 gue remes2 toketnya yang sekel gak terlalu gede.

    Akhirnya setelah kira2 3 menit dikocokin pake tangannya.
    “Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… gue mauuu keluarrrrr nihh…”
    “Uwwhh, ywdah keluarin aja ryo…” dia pun ngarahin Kontol gue ke wc biar peju gue nnti langsung ke buang ke lubang wc tanpa berceceran di lantai.
    “Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… gue keluar meliaaa…” akhirnya peju gue pun keluar. Peju gue muncrat 7x. dari mulai banyak sampe keluar setetes setetes.

    “Oouhwwww… gila ryo, banyak banget peju lo… duuhh kena tangan gue lagi nih…” amelia pun ngelepasin tangannya dari Kontol gue. Trus dia ngebersihin tangannya yang kena peju gue sedikit pake aer di gayung.
    “Uuffhh… iya nih melia, udah lama sih gue gak colai… tapi akhirnya sekarang gue malah dicoliin sama lo… capek nih melia… melia bersihin dong peju gue nih dikit lagi pake mulut lo…” pinta gue kea ca.
    “Apa?” amelia kaget.

    “Jilatin dikit nih ujung Kontol gue, kan masih ad sisa2 pejunya…”
    “Ih males. Gak ah. Jijik gue.”
    “Yah, tanggung nih melia… dikit lagi”
    “Gak. Nnti aja yah kapan2 ryo…” amelia memberi harapan.
    “Huh. Dsar lo melia. Tanggung juga nih. Ywdah deh.”
    “Nih gue bersihin peju lo yang di sini aja nih.” Kata Amelia sambil nyiramin aer ke dalem wc yang sebelumnya banyak peju gue.

    Setelah nyiramin peju gue yang berceceran di wc, amelia pun kembali berganti baju. Begitu juga gue. Gue pun memakai celana dalem gue lagi kemudian resleting celana panjang gue.
    Gue perhatiin amelia. Ia kleiatan seksi banget. Satu persatu ia kenakan pakaiannya. Mulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang juga berwarna hitam. Namun ia agak kesulitan saat akan mengaitkan branya. Lalu ia pun meminta tolong gue.

    “ryo tolong pakein dong.” Ia pun membelakangi gue meminta mengaitkan pengait branya.
    “Tapi ada syaratnya yaa…” ucap gue ngeledek.
    “Syarat apaan?”
    “Tebak dong”
    “Hmmm apa ya. Ga tau ah! Udah cepetan pakein!!” ia pun agak sedikit ngotot.
    “Itu tuh.” Gue pun menunjuk ke arah memiawnya.
    “Ohh ini… lo mau ngewe sama gue?” amelia pun bertanya dengan nada agak sedikit kaget.
    “Iaa, gue pengen ngewe sm lo melia… blh ga?”
    “Anjjrriitt lo ryo, apa masih kurang yg skrg?”
    “Kurang laaaah… gue mau nyicipin tubuh lo pake Kontol gue…”
    “Aaaaaaaahhh!”
    “Sssstt, jgn kenceng2 melia… Ayoo dong meliaaaa… kpn2 yaaahh?? Ga sekarang kok…” ucap gue memohon lagi.
    “Gue masih virgin laaahh ryoo.”
    “Ahh yakinnn lo??”
    “IYA!”
    “Kalo dari toket lo yg gue pegang tadi sih kayanya lo udah ga virgin deh…”
    “Hah? Tau dari mana lo???”
    “Ya tau laaahh, kalo toket cewe yang udah ga virgin tuh udah agak kendor sedikit, ga terlalu sekel banget…”
    “Hahhha gila ya lo, kayanya udah ahli banget nih soal beginian”. Sambil dia sibuk merapikan bajunya.
    “Iya dong, makanya kapan2 mau nyoba ngewe sama gue ga?”
    “Hmmm gimana yaaaaa, yaa liat nanti aja deehhh”. Sambil berkaca di cermin kecil sambil merapikan rambut dan poninya.
    “Yawdahhh nnti kpn2 kita coba yaa??” Ucap gue memastikan.
    “Iya ahh, ywdah, gue mau balik ke anak2 dulu nih. Ntr gue dicurigain lagi ganti baju doang kok lama banget.” Dia pun membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.
    “Sipp, ati2 lo. Thankss meliaa atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”“Haahh, bakalan enak nih kalo seandainya nanti gue ML sama dia” Pikir gue.


    dan setelah berapa menit gue keluar dari toilet tersebut perasaan menyesal pun datang menghampiri! biasalah penyesalan selalu datangnya belakangan dan ga pernah duluan! menyesal kenapa ryo? he…menyesal kenapa ya ga gue paksa melia untuk langsung aja ngajakin ngentot!hahahaha…

    sambil ngebayangin seandainya pas didalam toilet cewek tersebut gw ngentot sama melia, tapi gw punya obsesi untuk ngedapetin perawan si melia bagaimapun caranya gw harus yang pertama meniduri dia kalau masih perawan!

  • Cerita Sex Kak Indah yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Kak Indah yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2598 views

    Perawanku – Berikut ini adalah kisah nyata gue waktu masih duduk di kelas 2 SMP. Yaitu pengalaman mesum dengan kakak kandung gue sendiri! Oh iya, perkenalkan nama gue Irfan. Selamat menikmati.

    Hari Jumat pukul 10 malam gue sedang asyik membaca buku stensilan di tempat tidur. Ditemani juga dengan majalah porno yang telah beberapa kali gue lihat bolak-balik. Maklumlah saat itu lagi musim-musimnya buku–buku begituan. Sebagai anak normal dalam masa puber, gue sedang penasaran dengan segala hal yang berbau porno. Buku-buku tersebut gue pinjam dari teman sekolah. Biasanya buku itu secara bergantian berputar tiap hari diantara teman-teman.

    Lagi asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Kemudian muncul kakak kandung gue satu-satunya. Namanya Kak Indah, begitu gue memanggilnya. Usia kami terpaut sekitar 6 tahun. Sekarang dia sedang kuliah di awal semester 3.

    Tentu saja gue buru-buru menyembunyikan buku yang gue baca di bawah bantal sambil berharap Kak Indah tidak mengetahui buku apa yang gue baca tadi.

    “Fan… Anterin kakak beli nasi goreng yuk…” ajak Kak Indah dengan nada manja.

    “Males ah Kak…” jawabku singkat.

    Beginilah kebiasaan Kak Indah. Sering banget ngerasa lapar kalau sudah malam. Ujung-ujungnya gue disuruh mengant dia ke depan buat beli nasi goreng, sate, pecel lele atau yang lainnya.

    “Ayo dong Fan… Kakak Laper nih…” kata kakak gue yang kali ini dengan wajah memelas.

    “Sendirian aja kenapa? Lagi males nih…” ucap gue yang tetap pada pendirian.

    “Jangan gitu dong Fan… Beneran laper bangeeet…” lanjut kakak gue terus memaksa.

    “Makanya Kak… Jangan biasain makan malem… Badan udah gemuk juga masih makan malem-malem! Lama-lama juga kayak si Atun noh…!” ledek gue.

    “Ini bukan gemuk tahu Fan! Ini namanya seksi… Sok tau lu anak kecil…! Hehehe…” kilahnya.

    Kakak gue ini memang tidak gemuk, meskipun dia juga tidak dapat dikatakan langsing. Tubuh Kak indah terbilang montok. Wajar aja sih kalo dia mengatakan dirinya seksi. Karena memang sangat menarik untuk dipandang.

    “Ayo dong…” ajak Kak Indah lagi sambil menarik lengan gue.

    Karena gue memang lagi males. Gue bertahan aja di kasur. Tapi apa daya tarikan Kak Indah membuat posisi tubuh gue bergerak. Dan apa yang gue takutkan dari tadi ternyata menjadi kenyataan.

    “Wah… Buku apaan tuh Fan?” mata Kak Indah tertuju ke buku porno yang tadi gue baca.

    Ketika dia hendak mengambilnya gue buru-buru mengamankannya.

    “Wah parah lu Fan…! Buku stensilan ya? Coba lihat sini…” pinta kakak gue.

    “Apaan sih Kakak nih…!!” gue terus berusaha menyembunyikannya.

    “Gue bilangin Mama lu…” ujar Kak Indah mengancam.

    “Bilang aja ke Mama…! Emang buku apaan ini? Orang komik kura-kura ninja…” jawab gue bohong.

    “Jangan ngibul lu Fan…! Orang jelas-jelas ada gambar cewek telanjangnya gitu kok…!” ucap Kak Indah yakin.

    “Kura-kura ninja tahu…” gue masih saja terus berkelit.

    “Bener ye kura-kura ninja? Gue bilangin Mama nih… Maaaah…!! Mmmhhh…!!!” teriak Kak Indah yang langsung saja buru-buru gue bekap mulut mungilnya itu.

    “Jahat banget sih Kakak…!!” semprot gue.

    Kak Indah terlihat berusaha membuka dekapan telapak tangan gue, hingga dia meronta-ronta.

    “Awas…! Jangan bilang mama loh…” ancam gue.

    Setelah dia menggangguk. Baru gue lepaskan perlahan tangan gue dari mulutnya.

    “Janji lu Kak…” ucap gue lagi.

    “Iya bawel…! Makanya kalo tadi lu mau nganterin Kakak kan nggak bakalan kejadian kayak begini…” kata kakak gue.

    Perkataan kakak gue tadi memang ada benarnya. Maka sebagai upah tutup mulut, saat itu gue pun bersedia mengantarkannya membeli nasi goreng ke depan rumah. Namun dasar sial, setelah beli nasi goreng Kak Indah malah menyantap nasi gorengnya di kamarku. Memang ada untungnya juga, gue jadi bisa ikut menikmati nasi goreng. Tapi kan lebih baik kalo Kak Indah buru-buru pergi. Dan yang bikin kesal lagi, selagi makan Kak Indah terus menginterogasi gue tentang buku itu.

    Setelah acara makan selesai Kak Indah malah memaksa ingin melihatnya “Coba dong liat buku yang tadi…”

    “Eeeh… Anak cewek nggak boleh liat…!” ujar gue tegas.

    “Yeee… Siapa bilang?” tanya kakak gue.

    Dengan modal ancaman akan melaporkannya ke orangtua kami, akhirnya dengan terpaksa gue pun memberikannya. Kak Indah sendiri lebih tertarik dengan majalah porno dibandingkan buku stensilan.

    Dengan cueknya kami pun membuka buku tersebut bersama-sama di tempat tidur.

    “Gila kontolnya nih bule gede banget…!”celetuk Kak Indah.

    “Ceweknya juga seksi loh Kak… Liat aja toketnya bagus banget kayak gitu…” aku menimpali.

    Kak Indah berlama-lama ketika ada gambar ngentot bareng-bareng. Satu cewek di keroyok lima cowok bule. Kontol-kontol bule itu masing-masing masuk ke memek, dubur dan mulut. Sementara dua kontol lagi di pegang oleh tangan kanan dan kiri cewek tersebut. Entahlah apa yang sedang ada di pikiran kakakku ini. Aku yang juga ikut menikmati gambar tersebut bersama sesekali melirik Kak Indah. Tidak hanya ke arah wajahnya, namun juga bokong, badan dan payudaranya.

    “Oh iya… Kontol lu berapa panjang Fan?” tanya Kak Indah tiba-tiba.

    “Gak pernah di ukur Kak…” jawabku yang tidak menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu.

    Namun kemudian gue bangkit dari tempat tidur lalu turun ke lantai dan mengambil penggaris di dalam tas sekolah yang tergatung di dinding. Setelah itu aku turunkan celana pendek serta celana dalam lalu segera mengukur kontolku.

    “Waaah… Udah gila lu yeh…” Kak Indah tampak kaget dengan aksi gue yang mengukur kontol di hadapannya.

    “14 cm Kak…!” lapor gue sambil cengengesan.

    “Ah… Masih kayak anak bocah… Hihihi…” kata Kak Indah datar walaupun gue dapat melihat raut wajahnya yang cukup terkesima.

    Setelah itu gue kembali ke pembaringan, namun dengan penampilan sedikit berbeda, yaitu memakai celana pendek namun tanpa menggunakan celana dalam lagi.

    “Woi… Pake celana dalamnya dulu sana…” perintah kakak gue.

    Aku tidak mau menuruti perkataannya. Bahkan kontol yang tidak juga mau turun itu gue tempelkan pada bokong Kak Indah. Kini posisi gue sudah menindih Kak Indah yang sedang tengkurap sambil membaca majalah.

    “Eeeh…!! Fan gila lu…!! Lepasin…!! Lepasin gueeee…!!!!”

    Gue tidak mempedulikan omongannya. Aku bahkan mulai menggesek-gesek kontol ke bokongnya yang memakai celana pendek super ketat. Sementara tangan gue meremas-remas payudara Kak Indah dari belakang. Mulut gue kini ikut bergerilya ke bagian leher serta wajah Kak Indah. Kakak gue terus berusaha memberontak. Namun ternyata tenaga gue lebih kuat hingga berhasil menguasainya.

    Tangannya sudah gue pegang dengan erat, sambil kontol ini terus menggesek bokong bahenol kakak gue.

    “Fan… Lepasin dong… Lepasiiiin…!! Gue teriaaak nih…” kakak gue terus menolak namun kali ini dengan tenaga yang sudah hampir habis.

    “Jangan dong Kak Indah… Gue kan cuma udah lama penasaran pengen ngerasain yang kayak gini…” jawab gue sambil terus meraba-raba tubuh seksi Kak Indah.

    “Irfan… Pleaseee… Ja-jangan entot Kakak… Inget dong gue kan kakak kandung lu Fan…” mohon kakak gue.

    Mendengar perkataannya, gue lalu meyakinkan Kak indah, bahwa gue tidak akan ngentot memeknya. Gue hanya ingin mengesek-gesekkan kontol supaya bisa orgasme. Rupanya Kak Indah mengerti dengan keinginan gue tadi. Dia pun membiarkan tubuhnya jadi objek birahi gue. bahkan ketika gue mengangkat kaos dan membongkar bra miliknya, dia tidak menolak lagi.

    Namun penolakan baru terjadi ketika gue berusaha membuka celananya.

    “Jangan dong… Entar ketauan Mama sama Papa…” kata Kak Indah.

    “Aaah… Palingan mereka udah pada ketiduran abis maen…” ucap gue spontan.

    “Sok tau deh lu…!” kata kakak gue.

    “Beneran kok…! Mama sama Papa kalo maen hot banget deh Kak…” terang gue.

    “Emangnya lu tau?” selidik Kak Indah.

    “Iya… Gue pernah liat sekali… Waktu siang-siang, pintu kamar mereka kebuka sedikit… Ya udah gue tonton sampe kelar deh… Hehehe…” jawab gue.

    Kak Indah mencubit pelan lengan gue “Kakak juga pernah denger sih waktu mereka maen di kamar mandi… Suara Mama sampe ngejerit-jerit loh…! Tapi itu udah lama banget… Waktu masih SMP…” cerita kakak gue.

    Kami pun tertawa bersama namun tidak terlalu keras. Akhirnya Kak Indah mau membuka celananya. Kemudian baju dan bra, sehingga kini hanya menyisakan celana dalam warna putih. Tapi Kak Indah meminta gue untuk mengunci pintu kamar dulu.

    “Janji lu fan jangan entot kakak… Nggak boleh…!” ujar Kak Indah mengingatkan.

    Aku lalu mengangguk tanda menyanggupi. Maka dengan tidak sabar mulailah aku beraksi menikmati tubuh kakak gue sendiri. Mulai dari menindih, menciumi leher hingga menjilati payudara montoknya. Sementara kontolku terus bergerak menggesekan ke bagian-bagian tubuhnya supaya gue orgasme.

    “Ooooh… Kakaaaak…!!” aku mendesah menikmati gesekan kontolku.

    Hal yang paling mengagetkan adalah ketika gue terus menggesek dan menghisap payudaranya, Kak Indah mendesis sambil menyebut nama pacarnya. Gue sempat terhenti sesaat, namun tidak lama, karena birahi gue yang terus bergolak.

    Hingga pada akhirnya sperma gue muncrat dan berceceran di celana dalam serta perut Kak Indah yang mulus dan rata.

    “Udah keluar nih Kak…” kata gue sambil tersenyum senang.

    Untuk membersihkan sperma yang tumpah dimana-mana, terpaksa kaos gue yang jadi tumbalnya.

    “Gila lu Fan…! Banyak banget…” Kak Indah memperhatikan celana dalamnya yang di lumuri sperma.

    Akhirnya dia lalu membuka celana dalam tersebut. Tentu saja kini Kak Indah telanjang bulat di hadapanku. Aku sempat terpaku pada memeknya yang tidak ditumbuhi jembut sama sekali. Pasti karena Kak Indah mencukurnya dengan rutin. Sungguh luar biasa indah seperti nama kakakku. Tubuh polosnya benar-benar sangat seksi. Jauh lebih menarik daripada cewek-cewek bule pemeran film bokep atau gambar cewek telanjang yang pernah gue lihat.

    “Gara-gara lu nih Fan… Bikin repot aja…” gumamnya.

    Setelah itu dia membantingkan lagi tubuhnya di kasur dalam posisi telentang. Tangannya meraih tangan gue, kemudian membimbing jari-jari gue untuk meraih memeknya. Tanpa diduga dia memainkan jari tengahku pada bibir memeknya, serta sesekali mengarahkannya ke klitoris. Ketika gerakan jari gue berjalan sendiri tanpa perlu dituntun, Kak Indah melepaskan pegangannya.

    Kedua tangan Kak Indah meremas-remas payudaranya sendiri, sementara jari-jari gue terus bekerja pada memeknya.

    “Ohhhh… Teruuuus Fan… Te-teruuuus…!! Iyaaa gituuu… Lagiiiii… Enaaaak bangeeeet…!!!” ceracau kakakku.

    Benar-benar pemandangan panas yang tidak pernah gue bayangkan sebelumnya. Apalagi ketika Kak Indah memainkan lidahnya seakan memberi petunjuk agar gue menjilati memeknya. Tanpa pikir panjang gue mulai mengganti peran jari tangan ini dengan lidah untuk segera menjilat-jilat organ tubuh paling sensitifnya. Namun sebelum itu, gue sempat kaget ketika jari yang baru saja menari-nari di memek kakak gue sudah berubah bentuknya. Jari gue terlihat seperti melepuh, layaknya sedang kepanasan. Misteri jari yang di masukan ke memek hingga melepuh itu sampai kini masih membuat tanda tanya besar.

    Karena ternyata bukan hanya pada memek kakak gue, di lain waktu juga terjadi hal yang sama ketika melakukan kepada memek cewek gue.

    “Ouuughhhh… Faaaan…!! Aaahhh… Nikmaaaat… Nggghhhh…!!” kakak gue menjerit-jerit keenakan.

    Setelah beberapa menit, Kak Indah akhirnya bisa mencapai orgsme dengan lidah gue “Ouuuuhhh… Oooooohhh… Enngh… Eeenngh… Kakak sampeeee Fan…”

    Gue yang sudah sejak tadi terangsang, langsung menindihnya lagi. Kemudian menggesek-gesekkan kontol gue ke memeknya. Kak Indah sempat mengingatkan kembali agar gue tidak memasukan kontol gue ke dalam memeknya. Memang aku sempat berpikiran untuk tidak menghiraukan perkataannya, namun yang seperti ini juga sudah cukup enak. Namun tetap saja kadang-kadang birahi ini sulit untuk dikendalikan. Bahkan hampir saja kepala kontolku masuk ketika gue melakukan gerakan mendorong.

    “Bentar dulu Fan…” kata Kak Indah yang kemudian merubah posisinya menjadi posisi duduk.

    Gue hanya menatapnya dengan tatapan tidak rela karena harus kehilangan kenikmatan yang dari tadi sedang gue rasakan.

    Ternyata kesabaran gue berbuah manis. Karena saat itu perbuatan kami semakin panas saja ketika Kak Indah ingin menyepong kontol gue sambil tangan gue mulai bekerja di kedua payudaranya. Sungguh terasa nikmat sekali ketika kontol gue dihisap seperti sekarang. Apalagi kenyataan bahwa yang melakukan adalah cewek cantik yang merupakan kakak kandung gue sendiri.

    Gue semakin menerawang kemudian memejamkan mata karena inilah kenikmatan yang belum pernah gue rasakan sebelumnya.

    “Kaaak…!! Enaknyaaaa…!!” kata gue sambil menikmati dorongan hebat pada kontol gue ini.

    Saat Kak Indah sedang mengulum dan menyedot-nyedot kemaluan gue, dia mulai mengeluarkan suara-suara erotis diantara keluar dan masuknya kontol ini ke dalam mulutnya. Saat gue kembali membuka mata, gue melihat tangan kirinya meremas-remas payudaranya. Tidak heran badannya ikut bergetar saat mengulum kontol gue.

    “Sluuurrrp… Hmmmm…” terdengar suara desahan Kak Indah yang sungguh merangsang.

    Ketika kontol gue sudah tidak tahan menerima rangsangan, gue sempat memberi tanda karena sperma di dalam akan segera keluar. Kak Indah mengerti dan melepaskan hisapannya. Dia lalu telentang dan membuka lebar-lebar memeknya.

    Belahan memek berwarna merah muda itu sepertinya sudah siap menerima rudal gue.

    Namun hal tersebut harus gue urungkan karena Kak Indah kemudian berkata “Tumpahin di sini Fan… Jangan dimasukin yah…”

    Setengah tidak rela, gue pun paham dengan maksudnya. Maka ketika gue orgasme gue menyemprotkan sperma tersebut ke arah memeknya.

    “Aaaah…!! Kak Indaaaaah… Oooooh…” aku meneriakkan namanya ketika sperma gue keluar dalam jumlah yang tidak dapat dibilang sedikit.

    Sebagian bahkan ikut masuk ke dalam daging merah dan sisanya lagi mengotori sekitar perut Kak Indah.

    Gue dan Kak Indah lalu saling berperlukan, hingga akhirnya dia tidur di kamar gue tanpa ada kecurigaan dari orangtua kami. Begitulah kisah malam yang panas dengan kakak gue sendiri. Sejak saat itu, gue dan kak indah jadi semakin abrab. Bahkan Kak Indah secara terus terang bercerita bahwa dirinya sudah sering ngentot dengan pacarnya, namun tentu saja dia tidak membolehkan gue sebagai adiknya melakukan hal yang sama.

    Kami berdua tetap sering mengadakan acara mesum seperti malam tersebut, Terutama ketika Kak Indah sedang meminta bantuan. Gue mengajukan syarat agar upahnya berupa pelayanan birahi. Tapi gue tetap tidak sampe memasukan kontol ke dalam memeknya.

    Hingga pada suatu malam, gue yang sedang terangsang berniat sekali akan melakukan perbuatan mesum dengan Kak Indah. Tapi gue dongkol karena Ketika Kak Indah pulang ke rumah malah membawa temannya, bahkan kakak gue berkata bahwa dia akan menginap disini. Namanya adalah Santi, yang merupakan teman kuliahnya. Santi memang merupakan teman baik Kak Indah. Sudah sangat sering dia maen ke rumah, makanya gue sebenarnya sudah cukup akrab dengannya.

    Karena niat gue terganggu dengan keberadaan Santi, maka sambil cemberut gue menonton TV tanpa ada niat mengobrol dengan mereka. Jika Kak Indah dan Santi bertanya, maka gue males-malesan menjawabnya. Martabak telor yang di bawa oleh kakak gue pun tidah selera untuk disantap. Kak Indah malah senyum-senyum saja melihat kelakuan gue begini sambil melahap martabak bawaannya.

    “Adik lu jutek banget sih Ndah?” tanya Santi yang tidak mengerti dengan kelakuan gue yang berubah 180 derajat.

    “Tau tuh… Salah makan kali…” canda kakak gue yang sepertinya sudah paham dengan aksi gue ini.

    “Apa mungkin sakit Ndah? Liat aja tuh mukanya sampe pucet kayak gitu…” lanjut Santi yang masih penasaran.

    “Hah? Burungnya kali yang sakit… Hehehe…” Kak Indah tertawa yang kemudian juga diikuti dengan ejekan Santi kepada gue.

    Jadilah kedua cewek cantik itu menggoda gue terus-menerus. Mereka saling melempar kata dengan obyek penderitanya adalah gue yang sedang horny berat!

    “Gue mau pipis dulu ya…” kata Santi kemudian pergi ke belakang.

    Dia memang sudah tidak asing lagi dengan rumah ini. Jadi tidak perlu minta diantar seperti layaknya tamu baru.

    “Kakak ngapain sih bawa santi nginep segala?” tanya gue ketika Santi sudah menghilang.

    “Lah? Emang kenapa sih?” jawab Kak Indah dengan enteng.

    Gue terus memarahi Kak Indah, sementara kakak gue tidak begitu peduli. Dia malah cengar–cengir saja menanggapinya. Bener juga memang, tidak ada salahnya teman-temannya pada menginap. Yang jadi masalahnya sekarang gue sedang ingin sekali berbuat mesum sama Kak Indah.

    “Ndah… Pinjem kaos buat tidur dong… Sekalian celana pendeknya…” ujar Santi dari belakang.

    Gue dibuat kaget setengah mati karena ketika Santi berjalan, dia tidak mengenakan sehelai benang pun alias telanjang bulat! Pakaian yang dia kenakan semula kini sudah berada di dalam genggaman tangannya. Tubuh Santi sungguh terlihat bagus. Sudah langsing, payudara besar menggantung hingga kulit yang putih.

    “Udah lu tidur telanjang aja kayak gitu Sant…” kata Kak Indah asal.

    “Tuh… Si Irfan aja doyan ngeliatin lu terus… Hehehe…” ledek Kak Indah sambil melihat ke arah gue yang masih terpaku dengan tubuh Santi.

    Gue yang tersadar segera mengalihkan pandangan ketika mendengar ucapan Kak Indah seperti itu.

    Lagi-lagi kedua cewek itu cekikian menggoda gue. Langsung saja gue pura-pura menonton TV saja.

    Tanpa dapat diduga, tiba-tiba saja Santi mendekati tempat duduk gue.

    “Gue tidur di kamar lu aja ya Fan…” ujar Santi pelan.

    Santi lalu duduk di pangkuan gue. Dia kini menciumi wajah serta leher gue. Payudaranya yang tidak kalah besar dengan Kak Indah, mulai digesek-gesekkan ke dada gue. Tentu saja kelakuannya membuat gue terangsang berat. Namun gue tetap berlagak jual mahal.

    “Daripada nonton TV nggak jelas kayak gitu, mendingan main sama gue deh…” lanjutnya lagi yang kali ini berhasil mengalihkan perhatian gue.

    Santi mendekati telinga gue lalu berbisik “Gue udah tahu semua kelakuan lu sama si Indah… Makanya gue juga mau ikutan…”

    Karena masih belum percaya begitu saja, gue langsung melirik ke arah Kak Indah yang sedang tersenyum-senyum penuh arti. Tidak lama Santi membuka kaos oblong gue. Kemudian dibangunkannya gue dari kursi.

    Setelahnya, dia mulai membuka celana gue hingga bugil seluruhnya.

    “Kontol adik lu udah keras banget… Lumayan panjang juga yah buat anak seumuran dia… Pantesan aja lu doyan Ndah…” ujar Santi kepada kakak gue yang tanpa banyak basa-basi lagi langsung mengulum kontol di depannya.

    “Ssssh… Aggghh… Aaaaghh…!!” gue mendesis nikmat.

    Hingga pada akhirnya gue pun larut dalam permainan Santi.

    “Ajak gue ke kamar lu Fan… Gue lagi pengen banget ngentot nih…” bisik santi.

    Dengan tidak sabar gue lalu menggirjng Santi ke kamar. Sesampainya di sana, gue terus diserang bertubi-tubi oleh Santi di atas kasur. Ketika Santi ingin memasukan kontol gue ke memeknya, tiba-tiba Kak Indah masuk.

    “Eh… Tunggu…! Dasar udah pada gatel lu pada…” teriak kakak gue.

    “Ganggu aja lu Ndah…! Gue udah berapa bulan nih nggak ngentot… Lah kalo lu baru juga berapa jam yang lalu ngentot ama cowok lu…” protes Santi kepada kakak gue.

    Kak Indah hanya nyengir kuda. Dasar memang nih gue punya kakak model kayak begini.

    “Oke… Gue paham deh… Sebenernya gini loh Fan… Kak Indah sengaja bawa Santi supaya lu bisa ngerasain yang namanya ngentot… Lagipula biar kita berdua nggak ngelakuin hal yang kayak dulu lagi… Gue takut aja ketauan sama Mama dan Papa…” terang Kak Indah panjang.

    Lalu kakak gue melanjutkan kalau gue sekarang belum bisa berjanji, maka acara ini akan dibatalkan. Dengan berat hati gue menyetujuinya. Lagipula gue kan pengen ngerasaain yang namanya ngentot memek cewek. Karena Kak Indah juga tidak pernah memberikan memeknya dimasuki oleh kontol gue.

    Begitulah, ahirnya gue dan Santi ngentot di kamar ini. Sementara itu Kak Indah hanya jadi penonton saja sambil sesekali meremas payudaranya.

    Santi terlihat sangat berpengalaman. Entah sudah berapa banyak jam terbangnya, hingga dia begitu mahir memuaskan nafsu birahi gue. Dalam permainan itu gue dan Santi masing-masing bisa orgasme hingga dua kali. Sebelum akhirnya istirahat makan dan menonton TV lagi.

    Ketika jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, Kak Indah terlihat mengantuk. Dia pun pamit untuk pergi tidur ke kamarnya. Beberapa saat kemudian gue yang sudah datang lagi birahinya, mengajak santi untuk menutup malam dengan satu permainan lagi. Namun ternyata Santi punya rencana lain. Dia ingin melakukan bertiga bersama Kak Indah.

    Gue pun tentu saja setuju dengan niatnya. Santi kemudian mengeluarkan selembar dasi almamater dari dalam tas. Kami pun masuk ke dalam kamar kakak gue dalam keadaan bugil. Di dalam kamar, Kak Indah ternyata sudah tidur dengan pulas.

    “Liat kakak lu tuh kecapean… Berapa ronde tadi siang dia ngentot ama pacarnya…” kata Santi pelan supaya tidak membuat kakak gue terbangun.

    Gue diarahkan santi untuk memegang tangan kak indah. Dengan beberapa gerakan saja tangan kak indah sudah teringat ke atas dengan dasi. Kak indah terbangun dan kaget melihat tangannya sudah terikat.

    “Hei…!! Apa-apan sih nih? Santi…! Irfan…! Lepasin gue dong…!” teriak Kak Indah sambil berusaha membuka ikatan pada tangannya.

    “Udah deh… Nikmatin aja Ndah… Gue pengen buat lu orgasme…” jawab Santi dengan tenangnya.

    “Ayo Fan kita mulai kerjain kakak lu…” lanjutnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

    Santi melepas bagian bawah pakaian Kak Indah. Celana pendek dan celana dalamnya dilemparkan jauh-jauh. Sementara itu gue kebagian melepas kaos ketat dan bra milik Kak Indah. Tubuh kakak gue yang sudah telanjang bulat serta dalam keadaan terikat tidak berdaya sungguh terlihat sangat menggoda bagi siapapun yang menyaksikannya.

    “Wow… Memek lu bagus banget Ndah…! Pantesan aja cowok lu demen banget ngentot…” puji Santi.

    Tanpa berkata apa-apa lagi, Santi langsung menjilati memek Kak Indah. Sementara gue dapat bagian payudaranya. Sesekali kami saling bertukar posisi menggarap Kak Indah. Diam-diam ternyata kakak gue juga ikut menikmati. Apalagi ketika Santi memberikan memeknya ke arah wajah Kak Indah, denga sangat rakus dia menjilatinya. Begitu juga ketika gue menyuguhkan kontol gue, Kak Indah juga tidak menolak. Kakak gue yang cantik itu akhirnya mencapai orgasme dengan jilatan lidah santi pada memeknya.

    Ikatan dasi Santi kemudian dilepas ketika permainan kami bertiga semakin panas, dan tidak ada lagi penolakan dari kakak gue. Santi kemudian menyusul mencapai orgasme dengan jilatan lidah Kak Indah. Sementara itu gue juga telah mencapai klimaks di dalam memek Santi.

  • Cerita Pesta Sex Kelulusan Sekolahku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Pesta Sex Kelulusan Sekolahku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1322 views

    Perawanku – Akhirnya sampailah pada batas bahwa kita mesti mengakhiri suatu hal dan memulai dengan yang baru. Demikian aku dalam sekolah, SMU kulalui dan segera kumasuki Universitas. Meski demikian selalu ada yang membuat kita tak bisa meninggalkan kenangan yang pernah kita goreskan tak peduli dimana, seperti juga disekolahku, teman-temanku, dsb. dsb. Melankolis banget, tapi itu fakta, tak bisa dipungkiri lagi, sorry kata-kata itu aku dapat dari Mas Gigis, teman sekosan di Solo.

    Ceritanya begini, kebiasan sekolah, yang lebih tepat dilakukan sebagai keselaluan, karena selalu dilakukan setelah lulus, yaitu perpisahan sekolah, tak peduli pakai pesta atau tidak, ramai-ramai atau sederhana, pasti sekolah manapun melakukannya. Demikian juga sekolahku, bahkan setelah pesta meriah di sekolah tiap-tiap kelas membikin pesta tersendiri untuk masing-masing kelas. Kelasku lumayan juga rupanya, hanya dengan modal dana iuran kelas yang selalu ditarik tiap bulan dapat digunakan pesta di sebuah Villa, bukan menyewa sih, tapi gratisan milik Vera, temanku yang paling kaya.

    Setelah teman sekelas yang jumlahnya 40, tetapi yang hadir hanya 32 anak itu sudah berkumpul di Villanya Vera Minggu, pukul 14.00, acara pun dimulai, dihadiri walikelas kami, satu persatu acara dilangsungkan. Satu jam pertama diisi dengan acara seremonial yang menjemukan, disusul acara makan dan santai sambung rasa sampai dua jam berikutnya. Kemudian acara hiburan yang khusus dimainkan oleh kami-kami sendiri selama satu jam. Tepat pukul 18.00 istirahat sebentar sebelum acara konyol dan ngocol yaitu perlombaan-perlombaan gila. Ini juga karena sudah pamit pulangnya walikelas, sehingga praktis acara makin bebas karena tidak ada yang mengawasi lagi.

    Begitu acara lomba dimulai sepertinya akan banyak kejadian yang tak terduga yang akan terjadi, wajarlah anak-anak muda. Dan benar saja, acara yang disuguhkan benar-benar gila, seperti cewek-cowok penampilan paling keren, cewek berbibir terseksi, cewek dengan payudara terindah, cewek dengan betis terindah, juga cowok dengan kelamin terbesar, cewek-cowok terseksi dan cewek-cowok dengan adegan paling panas yaitu tarian tererotik.

    Bisa dibayangkan bagaimana suasana yang terjadi saat itu, meski semuanya belum tentu setuju terhadap acara-acara yang berlangsung, tetapi kita sepakat untuk yang terakhir kali bertemu semua bersedia memeriahkan acara demi acara. Bahkan disela-sela acara acara ada saja yang mencuri kesempatan, seperti ciuman atau adegan pelukan mesra bahkan saling meraba atau memang sengaja untuk merangsang membangkitkan gairah karena memang dibutuhkan untuk penampilan perlombaan, sehingga membuat acara benar-benar memanas karena gelora anak anak muda yang sedang bergairah.

    Setelah acara lomba itu sebenarnya adalah pesta kolam renang, tapi sebelumnya diumumkan pemenang perlombaan yang penilaian berdasarkan pilihan terfavorit dari kita-kita sendiri. Lumayan, aku dapat satu gelar, cowok terseksi, cewek terseksi dimenangkan sang ketua, Nova, bibir terseksi dimenangkan Vera, si tuan rumah, cewek-cowok berpenampilan paling keren didapat Deni dan Nita, sepasang kekasih, yang malam itu benar-benar kompak dan serasi penampilannya, cewek dengan betis terindah jadi milik Tika yang masih ada darah bulenya, cewek dengan payudara terindah dimenangkan Desy, dan pemenang kategori cowok dengan kelamin terbesar adalah Fery, yang sampai-sampai celana dalamnya gak muat, sedangkan pemenang lomba paling hot yaitu tarian tererotis dimenangkan oleh pasangan kekasih, Erik dan Sinta yang waktu itu benar-benar gila karena mereka dengan beraninya berduet telanjang bulat menari-nari seiring lagu-lagu latin yang diputarkan. Benar-benar acara yang sangat meriah.

    Bahkan acara pesta kolam renang yang sebenarnya hanya acara santai dengan makan atau sekedar minum di kolam renang sambil ngobrol-ngobrol, jadi seru setelah Nova membacakan pengumuman itu dari pinggir kolam sedangkan yang lain berada di air. Tetapi karena banyak teman-teman yang norak dengan melepaskan pakaian mereka dan berenang tanpa pakaian, sehingga membuat suasana jadi riuh penuh jeritan dan benar-benar gila, Melihat gelagat yang menjurus ke pesta sex, seperti itu sang ketua memberi peringatan dan beberapa persyaratan yang mesti dipatuhi, diantaranya adalah tidak boleh ada pemaksaan seksual, tidak boleh membahayakan teman yang lain, Kalau terjadi hubungan seks sebisa mungkin memakai kondom, dan yang terakir sperma tidak boleh dikeluarkan disembarang tempat lebih-lebih dikeluarkan dalam vagina, jika dilakukan Sang ketua mengancam dengan hukuman berat. Nova pun mengambilkan dua baskom kaca besar dari dalam rumah dan diletakkan di ujung kolam renang sebagai tempat sperma. Setelah itu dia mengatakan merubah acara pesta kolam renang menjadi acara bebas.

    Semua yang diair langsung bersorak-sorai, hingga ada yang melempar CD atau BH mereka keatas, mereka pun ada yang langsung naik dari air untuk mencari tempat yang enak untuk berkencan, bagi yang tak ingin terlibat melakukan seks memilih tetap didalam air atau diatas pelampung sambil minum atau makan atau duduk-duduk dipinggir kolam atau memilih jalan-jalan saja melihat-lihat apa yang teman lakukan, sambil ngobrol ngalor ngidul mengomentari apa yang mereka lakukan, seperti yang aku lakukan sama Fery. Kadang kami juga ikutan menyemangati mereka meski setelah itu bahu kami terangkat tanda aneh saja atas perilaku mereka.

    Tak lama berselang sudah terlihat adegan-adegan porno, yang paling ringan adalah beberapa teman sekadar menari-nari sambil telanjang tidak cewek tidak cowok sama saja atau ada yang berjejeran duduk dipinggir kolam sambil onani bareng-bareng, kadang mereka berganti tangan memegangi kontol sehingga terlihat lucu, tapi itu tak berlangsung lama karena satu persatu berlarian ke baskom megeluarkan sperma mereka.

    Terlihat juga Rio yang tiduran di kursi jemur di oral oleh Tika sedangkan dari belakang Dedy mengocokkan kontolnya penuh semangat di memeknya, tak ketinggalan Nova dan Vera yang memainkan gaya Lesbian, Erik dan Sinta juga tak mau kalah, mereka melakukan seks diatas pelampung, mereka memainkan banyak gaya diatas pelampung ditonton banyak teman-temannya, juga ada Anna yang tergeletak di lantai membiarkan tubuhnya dikerubuti beberapa cowok, tapi Anna tidak memperbolehkan vaginanya dimasuki penis teman-teman cowok, atau Ivan yang bagai seorang Raja, tubuh bulenya dijilati dan digerayangi beberapa cewek, jadi lucu karena baru beberapa menit dia harus berlari ke baskom karena Nina mengocok kontolnya terlalu keras sehingga dia tidak bisa menahan spermanya keluar, bahkan Aldi dan Rendy berani beradegan homo dengan saling menghisap kontol masing-masing dan melakukan seks lewat anus secara bergantian. Atau adegan yang ditunjukkan oleh Rina dengan memperbolehkan teman-temannya yang cowok untuk mencoba vaginanya sampai puas, mungkin ini adegan yang dianggap paling gila, tapi ini tidak berlangsung lama karena dia keburu kelelahan karena melayani lima orang secara bergantian.

    Aku dan Fery hanya berputar-putar melihat yang teman-teman lakukan, sambil geleng-geleng kepala. Pokoknya adegan yang ada di blue film sebagain besar terjadi di Villa itu. Mereka yang melakukan terlihat senang, dan yang melihatpun senang meski kadang sambil berjeritan atau menelan ludah. Tapi akhirnya Fery tak tahan juga melihat Della, gadis imut pujaan hatinya memintanya mengoralnya, Fery pun setuju, setelah memuaskannya nafsunya tak terbendung, dengan setengah berlari dia menuju ke baskom terdekat dan memuncratkan spermanya disana.

    Setelah suasana agak mereda, tak disangka-sangka para cewek berkumpul dan kembali ke pinggir kolam renang dengan membawa dua baskom kaca besar yang berisi cairan sperma. Acaranya adalah adu cepat mengeluarkan sperma bagi cowok dengan dirangsang oleh cewek, pasangan ditentukan dengan cara diundi, bagi yang kalah mendapat hukuman meminum sperma yang ada baskom masing-masing satu sendok makan ditambah meneruskan sampai keluar sperma, wuh gila. Kebetulan banget jumlah kami yang datang pas berpasangan, sebenarnya jumlahnya 40 anak, 16 cewek dan 24 cowok, tetapi karena 8 cowok tidak hadir karena harus mengikuti tes TNI atau sekolah yang lebih dulu tes.

    Undian dimulai, tampil perdana adalah Deni dan Desy lawan Fery dan Cindy, Cindy tak begitu sulit mengeluarkan spermanya Fery untuk mengalahkan Deny dan Desy, karena Deny sudah habis-habisan mengeluarkan spermanya bersama Nita, sedang Fery hanya sekali keluar sperma, alhasil duet Deny dan Desy harus meneguk sperma dari baskom. Disusul Riko dan Nita lawan Erik dan Sinta, Riko menang mudah karena selama pesta dia tidak mengeluarkan spermanya ditambah faktor Nita yang pengalaman, bahkan dengan beberapa kali kocokan saja dari Nita, Riko sudah tidak bisa menahan spermanya muncrat, sementara Sinta meski mengerahkan segala cara kesulitan mengeluarkan sperma pacarnya tersebut, baru sesaat lomba hampir selesai sperma Erik keluar juga.

    Kemudian Ivan dan Nina dan lawan Rendy dan Della, ini merupakan pertarungan paling lama karena Ivan dan Rendy sama-sama sudah mengeluarkan sperma, Ivan keluar waktu kontolnya dikocok sama banyak cewek di kursi sedangkan Rendy saat main sama Aldy tapi akhirnya Ivan memenangi pertarungan meski dalam jarak waktu yang hampir bersamaan, karena Nina yang memang naksir Ivan tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan Ivan, bahkan sesaat setelah tanda dimulai Nina langsung mengulum penis Ivan dan menghisapnya dalam-dalam sehingga Ivan benar-benar mati kutu dan keluar sperma.

    Berikutnya Aldy dan Anna lawan Aku dan Rina, aku jelas yakin menang karena aku selama pesta belum keluar sperma meski kontolku terasa berkedut-kedut terus menyaksikan perilaku teman-teman, makanya aku beri isyarat pada Rina agar santai saja, gak usah pake vagina ataupun dioral penisku pasti keluar sperma dengan cepat sementara Aldy sudah main sama Rendy sedangkan Anna agak merasa jijik terhadap Aldy karena homo, sehingga membuat mereka berdua harus minum sperma dari baskom karena kalah.

    Setelah itu Dedy dan Nova lawan Alfin dan Silvi, seharusnya Alfin dan Silvi yang menang karena Alfin belum keluar sperma sama sekali, tetapi keduanya grogi karena baru pertama kali melakukan yang seperti ini bahkan kontol Alfin sulit tegang meski akhirnya keluar juga tapi mereka harus minum sperma dulu, sementara meski Dedy sudah main dan keluar sperma beberapa kali, tetapi Nova tak kehabisan akal, dari pertama dia langsung tancap gas dengan melakukan oral terhadap kontol Dedy yang hitam itu hingga harus keluar sperma untuk ketiga kalinya.

    Kemudian Tommy dan Tika lawan Rio dan Vera, ini adalah pertarungan yang sangat ketat, karena Tommy dan Rio hanya sekali keluar sperma waktu onani dipinggir kolam, sedangkan Tika dan Vera sama berpengalaman memainkan kontol, sehingga jadi seru, bahkan Tika dan Vera merelakan kontol Tommy dan Rio masuk ke memeknya demi kemenangan, tapi akhirnya Vera memenangkanya dengan gaya berkuda menaklukkan kontol Rio untuk memuncratkan spermanya dan menang, karena Tika yang sudah kelelahan main dengan Dedy dan Rio hanya pasrah menggunakan gaya missionaris yang mengharuskan Tommy yang bekerja keras sendirian, meski keluar sperma, keduanya harus minum sperma, Tommy sempat muntah-muntah saat minum sperma gara-gara jijik, tapi karena sudah ada perjanjian dia terpaksa harus minum.

    Selanjutnya adalah partai cepat karena keempatnya pasangan ini, cowoknya adalah anak-anak baik, sehingga tidak keluar sperma selama pesta. Para laki-laki ini hanya sebagai pemandu sorak saja istilahnya, meskipun ceweknya juga sama sekali belum pernah main-main dengan kelamin laki-laki, tetapi agresifitas merekalah yang membuat menang melawan pasangan lawan, Robin dan Reza menang atas Niko dan Fina, sedangkan Andi dan Ira kalah dari Adi dan Dewi, meski hanya selisih beberapa detik.

    Lomba selesai dan menyisakan kelelahan dipihak cowok dan meninggalkan banyak sperma dalam baskom. Tapi begitu dikatakan selesai oleh ketua, para cowok protes, karena pihak cewek semua sudah tahu dan melihat seperti apa kontol mereka, bahkan pernah memeganginya, tetapi pihak cewek belum tentu pernah mendapat perlakuan sama dari cowok.

    Akhirnya agar adil diputuskan pasangan undian tadi boleh berganti posisi, cowok boleh merangsang balik si cewek sampai puas, dari sini hanya Erik dan Sinta yang tidak melakukannya karena sudah benar-benar kecapekan bermain dengan pacarnya tersebut. Sedangkan pasangan dadakan yang akhirnya melakukan seks adalah Ivan dan Nina, Ivan yang sedianya hanya melakukan oral terhadap vaginanya Nina akhirnya memasukkan juga penisnya karena tak tahan godaan yang dilakukan Nina. Terlihat Nina begitu senangnya, begitu pula Ivan yang terlihat puas meski agak kecapaian.

    Setelah semua kecapekan, satu persatu membersihkan diri dan berkemas. Acara pesta perpisahan itu diakhiri makan bersama, Pukul 23.00 kami membubarkan diri, pulang dengan membawa kenangan masing-masing.

  • Cerita Dewasa Vagina Reni Yang Masih Sempit Membuat Penis Ku Sakit – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Dewasa Vagina Reni Yang Masih Sempit Membuat Penis Ku Sakit – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1202 views

    Perawanku – Sebenarnya aku masih kelas 1 SMA tapi di sini aku mempunyai cerita dewasa yang ingin aku bagi. Namaku Putra di usia yag masih 16 tahun aku sudah menjalin hubungan dengan seorang gadis teman sekolahku juga, meskipun sejak di SMP aku sudah berhubungan dengan cewek juga. Tapi kali ini adalah pertama kali aku merasakan memek sempit seorang cewek yang tidak lain adalah pacarku sendiri.

    Dia bernama Reni dan yang dan yang menarik, dia mempunyai saudara kembar yang bernama Leni. Mereka berdua satu sekolah denganku tapi Reni beda kelas denganku sedangkan saudara kembarnya Leni yang bukan pacarku malah sekelas denganku. Hampir 5 bulan lamanya kami berpacaran, selama itu juga kami hanya berciuman layaknya orang berpacarn atau yang lagi kasmaran.

    Hampir setiap malam minggu aku ngapel kerumah Reni, Sedangkan tiap harinya terkadang kami jalan-jalan dengan menggunakan motorku. Itupun kalau ada les atau pelajaran tambahan maka kami akan gunakan itu sebagai alasan pada orang tua kami, padahal kami gunakan untuk jalan bareng. Reni anaknya begitu supel tapi seperti gadis lain dia manja banget dan sering minta perhatian lebih.

    Sedangkan Leni saudara kembarnya yang satu kelas denganku sifatnya kebalikan dari Reni, dia begitu lembut malah jarang ngobrol. Bahkan denganku saja dia tidak begitu akrab padahal kami satu kelas. Di dalam kelas kadang ada teman yang menceritakan tentang cerita dewasa jika ada waktu senggang, dan hal itu menjadi topik pembicaraan yang seru bahkan satu kelas fokus mendengarkan cerita itu.

    Pernah suatu hari Dedi temanku bercerita kalau dia sudah tidak perjaka lagi, sejak dia melakukan hubungan badan seperti dalam cerita dewasa. Dengan seorang cewek bispak, semua teman-temanku mendengarkan pengalaman Dedi itu. Bahkan saat itu juga aku sempat melirik Leni yang tengah asyik melihat-lihat buku yang ada di depannya tapi aku yakin dia juga mendengar cerita Dedi.

    Karena sering mendengar bahkan aku membaca sendiri cerita dewasa, maka ada keinginan dalam hatiku untuk mencicipi hal menarik itu. Hingga ketika aku berciuman dengan Reni tidak lagi hanya sebatas berciuman tapi aku sering meremas teteknya dan benar saja ketika mendengar Reni mendesah aku malah semakin bergairah saja mungkin ini yang dinamakan gairah memuncak dalam cerita dewasa.

    Hingga pada suatu hari bagai mendapat mimpi durian runtuh, aku mendapatkan apa yang menjadi anganku itu. Sore itu aku sudah bersiap mau pergi ngapel kerumah Reni karena malam ini malam minggu, seperti janjiku tadi sama Reni. Aku menyanggupinya untuk pergi lebih sore dan jangan sampai telat, ketika sudah beres semuanya akhirtnya akupun berangkat menuju rumahnya.

    Ternyata di rumah Reni tidak ada orang tuanya katanya mereka pergi ke pesta pernikahan saudaranya di luar kota. Di sana hanya ada mereka berdua, tapi seperti biasa Leni di dalam kamarnya jika aku datang berkunjung kesana. Aku dengan Renipun duduk di ruang tamunya sambil mengobrol dan saling bercanda mesra, hingga akhirnya setelah cukup lama aku bermesraan dengannya.

    Reni mungkin sudag sange dari tadi , karena dia berani membuka bajuku dan dengan cepat mencium dadaku bahkan tangannya menggerayangi tubuhku. membuatku terangsang juga akhirnya, Dengan membalas ciumannya aku mainkan lidahku di dalam mulut Reni, diapun menggelinjang pasrah menerima lumatan bibir dan permaianan lidahku. Saat aku melihat teteknya menyembul dari dalam miniset yang di pakai Reni.

    Akupun langsung pindah menjilat tetek yang baru sebesar buah mangga itu, dengan mulutku aku hisap putingnya kemudia aku jilat-jilat hingga menimbulkan rasa geli yang amat sangat ” Oouuugghhh…. ooouuuuggghh… Putra… aaaaggghhh… aaaagghhh… terus… aaaagghhh.. ” Suara Reni parau mungkin karena dia begitu menikmati permainan ini, apalagi ketika aku membuka celana pendek yang dia pakai.

    Setelah melorot akhirnya dapat aku lihat di pangkal paha Reni sudah banyak di tumbuhi oleh bulu lebat. Aku yakin dia jarang sekali membesihkan bulu lebatnya, tapi hal itu bukan membuatku jijik atau gimana tapi malah semakin membuatku ingin segera menyentuhnya dengan bibirku. Seperti dalam cerita dewasa yang sering aku baca, karena aku hanya tahu teori dari cerita tersebut.

    Pertama membenamkan mulutku pada memeknya, Reni menggelinjang dan terasa begitu kaget. ” OOuuugghh… Putra… aaaagghhh… ooouuugghh.. ” Saat mulutku melakukan hal itu, kontol di selangkanganku berdiru tegak. Akhirnya aku semakin menggila memainkan memek Reni, Aku jilat kemudian aku hisap klitoris yang ada di tengah-tengah memeknya itu. Sehingga menegang juga klitoris yang sebesar kacang itu.

    Akupun merangkak menindih tubuh Reni, pertama memasukkan kontolku aku mengalami kesulitan. Tapi setelah beberapa kali aku mencoba akhirnya menembus juga kontolku pada memeknya yanmg begitu sempit. Malah aku mendengar Reni menjerit kecil rupanya dia sama denganku baru pertama kali melakukan cerita dewasa ini, saat itu juga aku gerakkan pantatku di atas tubuhnya.

    Awalnya pelan-pelan aku tapi setelah itu akupun menggoyangnya dengan semakin tak beraturan lagi. karena nikmatnya juga bikin aku blingsatan menerima permainan ini, Aku tekan kontolku jika sudah agak lelah ” OOuugghh…. aaagghhh… aaaaggghhh… Putra.. aku..nggak…kuat… yaaaachh… ” Begitu desahan Reni yang bikin aku malah tambah bergairah.

    Semakin cepat pula aku menggerakkan kontolku yang dari tadi menyelinap dalam memeknya. Mungkin karena kerasnya akhirnya aku percepat goyanganku dan akupun mengerang secara tidak sengaja ” AAaaagghhh… aaaagghhh…. aaagghh…aku…. ke..luar… Ren… ooouuugggghhhhhh… ” Saat itulah tumpah sperma kental dari dalam kontolku. Benar-benar nikamt rasanya.

    Kemudian aku menciumi Reni beberpa kali karena aku sudah merasa puas dengan memeknya, diapun memeluk tubuhku yang masih bugil. Di sofa itu kami saling berdekapan dalam keadaan telanjang bulat. Tiba-tiba aku melihat kalau Leni mengintip dari balik pintu kamarnya, diapun memandang dengan tatapan nafsu yang begitu memuncak padaku, akupun mengangguk padanya.

    Leni tersenyum sepertinya dia mengerti maksudku. Aku harus mencari cara agar aku dapat memuaskan Leni juga dengan kontolku, hingga lebih puas aku melakukan cerita dewasa ini. Reni menciumku bertubi-tubi bahkan sampai-sampai dia kembali menindih tubuhku yang sedari tadi tanpa di tutup oleh apapun begitu juga tubuh bugil Reni, kalau saja malam itu ada orang tuanya. Habislan aku.

  • Pengalam Pertama Kalinya Saat Berhubungan Intim – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Pengalam Pertama Kalinya Saat Berhubungan Intim – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1047 views

    Perawanku – Sеbut ѕаjа nаmаku Arya, bеrumur 26 tаhun, tinggi 170 сm bеrаt 60 kg. Mаѕih kuliаh di ѕеbuаh реrguruаn tinggi tеrkеnаl di kоtа Jakarta ѕеmеѕtеr аkhir dаn bеkеrjа раrt timе di ѕеbuаh реruѕаhааn Jasa Asuransi. Aku berasal dаri kеluаrgа biаѕа-biаѕа ѕаjа, tidаk kеkurаngаn dаn tidаk bеrlеbihаn. Aku mеrаѕа bеruntung ѕеmuа уаng аku butuhkаn di mаѕа kесilku biѕа tеrреnuhi wаlаu tidаk biѕа diаrtikаn kеbutuhаn ѕесаrа mаtеri уаng bеrlеbih lеbihаn. Hiduр ѕесаrа mаndiri dаn jаngаn mеmаndаng ѕеgаlа hаl dаri ѕеgi mаtеri itu уаng аku саmkаn dаlаm nurаni ѕеbаgаi nаѕihаt оrаng tuа уаng аkhirnуа mеmbuаtku tumbuh ѕеbаgаi ѕеоrаng уаng tidаk mаtеriаliѕ

    Sеmuа hаl dаlаm mаѕа реrtumbuhаnku bеrjаlаn nоrmаl, hаnуа ѕаtu hаl уаng аku rаѕа lаin dаri kеbаnуаkаn ѕеѕаmа аnаk ѕеuѕiаku. Aku ѕеlаlu mеrаѕа lеbih tеrtаrik dеngаn wаnitа уаng umurnуа lеbih tuа. Rаѕаnуа lеbih аѕik bilа biѕа dеkаt dеngаn wаnitа wаnitа уаng umurnуа diаtаѕ umurku ѕеndiri. Bеgituрun kеtikа kеtikа di ѕеkоlаh аku ѕеlаlu bеruѕаhа mеnаrik реrhаtiаn kаkаk-kаkаk kеlаѕku tidаk раdа tеmаn tеmаn сеwеk уаng ѕеumurаn.

    Wаlаuрun аku оrаngnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа dеngаn оtаkku уаng tеrgоlоng еnсеr ѕеhinggа tidаk bеgitu ѕulit mеnаrik реrhаtiаn mеrеkа. Aku ѕеlаlu dijаjаrаn rаngking 1-3 di ѕеkоlаh ѕеhinggа аku ѕеlаlu bеrѕеkоlаh di ѕеkоlаh fаvоrit dаn аkhirnуа biѕа mаѕuk di ѕеbuаh реrguruаn tinggi fаvоrit jugа.

    Pеtuаlаngаnku bеrаwаl kеtikа аku tеrlibаt ѕаlаm ѕеbuаh asuransi dаn аku аktif di dаlаmnуа. Dаlаm fоrum itu аku mеngеnаl ѕеѕеоrаng уаng аktif jugа di dаlаmnуа ѕеbut ѕаjа Mia ѕеоrаng wаnitа kаrir di реruѕаhааn Swasta tеrkеnаl di jаkаrtа bеrumur 35 tаhun dеngаn 2 аnаk. Dаri ѕеkеdаr ѕаling bеrdiѕkuѕi аkhirnуа kаmi ѕаling bеrhubungаn lеwаt еmаil, diа jugа ѕеring bеrсеritа tеntаng kеhiduраnnуа jugа tеntаng kеluаrgаnуа.

    Dаri реrmulааn оbrоlаn biаѕа ѕаjа kаmi jаdi lеbih dеkаt dаn ѕаling rindu jikа ѕеhаri tidаk ѕаling tеrimа еmаil. Kаdаng diа jugа mеnеlfоn ku bеrjаm-jаm untuk bеrсеritа ѕеmuа kiѕаh kеѕеhаriаnnуа. Hinggа ѕuаtu hаri tidаk ѕеngаjа аku bеrkirim еmаil уаng iѕinуа bаgаimаnа уаh rаѕаnуа рhоnеѕеx. Dаn tаk kudugа diа mеnаnggарi dеngаn ѕеriuѕ dаn аkhirnуа ѕераkаt jаnjiаn ѕеkitаr jаm 7 mаlаm diа аkаn mеnеlfоnku kеtikа ѕuаminуа аdа Dinas kеluаr kоtа.

    Dеngаn hаti bеrdеbаr dеbаr аku mеnunggu tеlероnnуа. Tераt jаm 7 diа mеnеlероnku:

    “Hаi Arya ѕudаh ѕiар bеlum nih?”, ѕаmbil tеrtаwа rеnуаh.

    “Sudаh ѕiар dаri tаdi Mbаk”, jаwаbku ѕаmbil tеrtаwа kесil jugа.

    “Gimаnа mulаinуа ini Ar, Mbаk kоk bingung mо mulаinуа?”,

    “Hmm Mbаk ѕеkаrаng раkаi bаju ара nih”? tаnуаku..

    “Pаkе dаѕtеr tеruѕаn wаrnа рutih”, jаwаb Mbаk Mia.

    “Dаlеmnуа Mbаk?”, tаnуаku mеnуаmbung.

    “Hmm аtаѕ wаrnа krеm bаwаhnуа jugа”,

    “Bоlеh Arya реgаng уаng аtаѕ Mbаk?”, tаnуаku.

    “Bоlеh Ar оhh Mbаk bауаngin kаmu rеmаѕin Ar”, jаwаb diа mulаi ѕеrаk.

    “Aku bukаin уаh bаju Mbаk”, jаwаbku.

    “Iуаh Ar bukаin аjа, Mbаk dаh kерingin ini”, jаwаb Mbаk Mia.

    “Pаnjаng реniѕmu bеrара Ar?”, tаnуа Mbаk Mia mеnуаmbung.

    “17 сm Mbаk kаlо lаgi tеgаng”, jаwаbku.

    “Arya jugа bukаin bаju Arya Mbаk, bоlеh Arya mаѕukin ndаk Mbаk?”, tаnуаku.

    “Oh Ar Mbаk dаh bаѕаh mаѕukin аjа Ar реniѕ kаmu оhh Mbаk bауаngin kаmu mаѕukin реniѕ kаmu kе vаginа Mbаk оhh”, jаwаb diа ѕеmаkin bеrnаfѕu.

    “Arya mаѕukin ѕеkаrаng Mbаk.. оhh mу gоd vаginа Mbаk еnаk ѕеkаli”, jаwаbku kеmudiаn.

    “Iуа Ar реniѕmu еnаk bаngеtt.. mаju mundurin ѕауаng.. оhh Mbаk gаk tаhаn mо kеluаr nih”, ѕеrunуа.

    “Aku jugа Mbаk kеluаr bаrеng bаrеng уаh”, kаtаku.

    “Ohh Aryaу Mbаk kеluаrr оh уеѕѕ”

    “Aduhh аku jugа mbаkk оh уеаhh”, kаtаku mеnуаhut.

    (рhоnе ѕеx ini tidаk ѕауа tuliѕkаn kеѕеluruhаn kаrеnа tеrlаlu раnjаng, hаnуа bаgiаn реnting уаng ѕауа tuliѕkаn)

    Sеtеlаh kеjаdin itu kаmi jаdi ѕеring jаnjiаn lаkuin рhоnеѕеx. Hinggа ѕuаtu ѕааt diа bilаng аkаn kе ѕurаbауа dаlаm rаngkа аdа tugаѕ dаri kаntоr. Mbаk Mia mеngаjаk kеtеmuаn, аku bilаng dеngаn ѕеnаng hаti аkаn dаtаng. Akhirnуа diѕераkаti kеtеmu di lоbi hоtеl tеmраt diа mеnginар di S***d Hоtеl jаm 7 mаlаm ѕеtеlаh diа mеnуеlеѕаikаn tugаѕnуа di kаntоr саbаng.

    Jаm 6 ѕоrе аku bеrѕiар-ѕiар dаn bеruѕаhа mеmbuаt diriku ѕеrарi mungkin. Timbul kеrаguаn jugа jаngаn jаngаn diа kесеwа ѕеtеlаh mеlihаt аku kаrеnа аku оrаngnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа tidаk ѕреѕiаl, juѕt оrMiarу реорlе tарi аkhirnуа аku bеrаnikаn diri.

    Tibа jаm 7 mаlаm tераt di lоbi аku mеlераѕ раndаngаn kе ѕеluruh ruаngаn аkhirnуа mаtаku tеrtuju раdа wаnitа bеrkulit рutih, bеrbаju bluеѕ hitаm dеngаn rоk hitаm mеmаkаi kасаmаtа, аkhirnуа аku mеnуара.

    “Hаi Mbаk Mia уаh”, ѕараku bеrdеbаr dеbаr.

    “Hаi ini Arya уаh”, jаwаbnуа ѕаmbil tеrѕеnуum mаniѕ .

    “Kе mу rооmku аjа уuk lеbih еnаk ngоbrоlnуа”, kаtа diа ѕаmbil mеnаrik tаngаnku.

    Akhirnуа аku mеnurut ѕаjа kеtikа diа mеngаjаkku mеnuju еlеvаtоr dаn mеnuju lаntаi 4 hоtеl. Kеluаr еlеvаtоr kаmi bеrjаlаn ѕаmраi di dераn rооm 409 dаn diа mеmbukа рintu dаn mаѕuk.

    “Aуо Ar mаѕuk ѕаjа kоk jаdi mаlu mаlu gаk kауаk di tеlероn hеhеhеhе”, kаtаnуа mеngеjеkku ѕаmbil bеrсаndа.

    Aku mаѕuk dаn duduk di рinggir ѕinglе bеd ѕаmbil mеmаndаngi рunggung Mbаk Mia уаng mеngаmbil minumаn dingin.

    “Nih minum dulu Ar раѕti hаuѕ dеh”.

    Aku аmbil gеlаѕ уаng diѕоdоrkаnnуа аku minum 2 tеguk kеmudiаn аku tаruh di mеjа. Akhirnуа kаmi ngоbrоl ѕаmbil tidurаn diаtаѕ bеd dаn nоntоn TV. Sеtеlаh аgаk lаmа аku fikir ini ѕааtnуа untuk bеrtindаk lеbih jаuh. Aku соbа реgаng tаngаnnуа diа diаm ѕаjа kеmudiаn аku соbа rеmаѕ tаngаnnуа diа bаlаѕ mеrеmаѕ tаngаnku.

    Sinуаl роѕitif fikirku аku соbа lеbih jаuh dеngаn mеndеkаtkаn hidungku kе рiрinуа dаn mеnggеѕеr tubuhku lеbih dеkаt kе tubuhnуа. Aku сium рiрinуа lеmbut diа hаnуа mеmеjаmkаn mаtа. Aku dеkаtkаn bibirku kе bibirnуа аku lumаt bibirnуа diа bаlаѕ mеlumаt bibirku dаn mеmаinkаn lidаhnуа di dаlаm mulutku.

    Diа mеmеlukku dеngаn еrаt ѕаmbil bеrkаtа, “Ar ѕudаh lаmа Mbаk ingin mеlаkukаnnуа dеngаnmu ѕауаng”, dеѕаhnуа

    “Aku jugа Mbаk”, jаwаbku ѕаmbil mulаi mеrеmаѕ rеmаѕ рауudаrа Mbаk Mia.

    Mbаk Mia jugа ѕеmаkin аgrеѕif diа mulаi mеrеmаѕ rеmаѕ реniѕku dаri luаr сеlаnа. Aku mulаi mеmbukа bluеѕ Mbаk Mia dеngаn tеtар mеlumаt bibir wаnitа bеrkulit рutih ini. Sаmраi kеmudiаn rоk ѕраn diа jugа аku lераѕkаn hinggа diа tinggаl mеmаkаin brа dаn сеlаnа dаlаmnуа. Wаlаu kеlihаtаn рауudаrа nуа аgаk turun (mungkin kаrеnа ѕudаh bеrаnаk duа) nаmun tеtар mеmbuаt аku tеrаngѕаng. Wаnitа-wаnitа bеrumur lеbih mеmbuаtku tеrаngѕаng.

    Akhirnуа Mbаk Mia tidаk ѕаbаr diа mеmbukа сеlаnа jеаnѕ уаng аku раkаi ѕеkаliаn dеngаn сеlаnа dаlаm ku hinggа tаmраk реniѕku bеrdiri tеgаng dеngаn раnjаng 17 сm dаn Mbаk Mia mеngосоknуа dеngаn tаngаnnуа уаng hаluѕ. Aku bukа brа уаng diа раkаi, аku kulumin рауudаrаnуа bеrgаntiаn kiri dаn kаnаn ѕеmеntаrа Mbаk Mia hаnуа mеndеѕаh gаk kаruаn.

    Aku mulаi сium реrutnуа dаn аku bukа сеlаnа dаlаm nуа ѕаmраi kеlihаtаn vаginа уаng ditutuрi rаmbut di ѕеkеlilingnуа. Aku mulаi сium рinggirаn vаginаnуа аku tеruѕkаn dеngаn mеnсium ѕеtiар ѕudut dаri vаginа Mbаk Mia. Sеmеntаrа Mbаk Mia mеrеmаѕ rеmаѕ kераlаku ѕаmbil mеndеѕаh.

    “Ohh ѕауаng tеruѕ ѕауаng еnаk bаngеt.. lidаh kаmu nаkаl ѕеkаli оhh”.

    Sаlаh ѕаtu hаl уаng аkhirnуа mеnjаdi kеgеmаrаnku уаitu mеmbuаt wаnitа mеrаѕаkаn kеnikmаtаn kеtikа аku mеng оrаl mеrаkа. Mbаk Mia ѕudаh mеrаѕа tidаk ѕаbаr diа ѕеgеrа mеnаrikku kе аtаѕ dаn mеngаrаhkаn реniѕku kе vаginаnуа. Dаn diа mеnuntun реniѕku kе lubаng kеnikmаtаnnуа. Aku mеmbаntunуа dеngаn mеndоArg реlаn реlаn ѕаmраi mаѕuk ѕеmuа ѕаmраi mеntоk (fikirku ѕааt itu hilаng ѕudаh kереrjааnku).

    Mbаk Mia mеndеѕаh, “Oh ѕауаng рunуа kаmu раnjаng bаngеt ѕаmраi mеntоk аduh еnаk bаngеt ѕауаng gоуаngin dоng”.

    Akuрun mulаi mеmаju mundurkаn реniѕku.

    Sеlаng 5 mеnit kеmudiаn Mbаk Mia mеndеѕаh, “Oh ѕауаng аku mо nуаmраi”.

    Aku mulаi mеmреrсераt gеrаkаnku.

    Akhirnуа diа mеnjеrit “Ohh Arya аku ѕаmраi ѕауаngg”.

    Aku rаѕаkаn kаkinуа mеnjерit еrаt рinggulku ѕеаkаn ingin mеnаnсарkаn ѕеdаlаm dаlаmnуа реniѕku kе dаlаm vаginаnуа. Aku mеmbеri kеѕеmраtаn Mbаk Mia mеrеѕарi kеnikmаtаnnуа. 2 mеnit kеmudiаn аku mulаi mеmаju mundurkаn lаgi реniѕku kе dаlаm vаginаnуа. Aku gоуаngin ѕеmаkin сераt ѕаmраi аku mеrаѕа аdа ѕеѕuаtu уаng ingin ѕеgеrа mеlеdаk dаlаm реniѕku.

    “Ohh Mbаk Mia аku mо kеluаr, dikеluаrin di dаlаm ара diluаr?”

    “Di dаlаm ѕаjа ѕауаng”, kаtаnуа.

    Akhirnуа аku kеrаhkаn ѕеkuаt tеnаgа kеtikа nikmаt уаng mеmbаwаku mеlауаng kе аngkаѕа. Kаmi bеrреlukаn ѕаmраi bеbеrара ѕааt. “Tеrimаkаѕih уаh Ar”.

    “Sаmа ѕаmа Mbаk”, jаwаbku.

    “Mаѕаk bаru реrtаmа ini ML Ar?”, tаnуаnуа gаk реrсауа.

    “Iуаh Mbаk еmаng kеnара?”, аku bеrkаtа.

    “Kоk ѕudаh рintеr bаngеt?”, tаnуаnуа lаgi.

    “Mаѕаk ѕih Mbаk?, Dаri VCD аku bеlаjаrnуа Mbаk, hеhеhе”, аku mеnimраli.

    “Kоk tаhаn lаmа jugа biаѕаnуа соwоk уаng bаru реrtаmа ML nеmреl lаngѕung kеluаr kаmu kоk biѕа lаmа?”, tаnуаnуа lаgi.

    “Yа gаk tаu Mbаk уа kеnуаtаnnуа gitu”, (ѕuаtu ѕааt аku раhаm gimаnа саrа mеnаhаn аgаr оrgаѕmе biѕа ditаhаn lеbih lаmа dаn kараn hаruѕ di kеluаrkаn, аku jugа gаk tаu kоk biѕа nаhаn оrgаѕmе lеbih lаmа, уаng раѕti ѕudаh biѕа dаri dulunуа, dаri lаhir kаli hеhеhе)

    Mаlаm itu аku gаk bоlеh рulаng оlеh Mbаk Mia. Kаmi mеnikmаti mаlаm dеngаn реrgulаtаn tiаdа hеnti bеrbаgаi ѕtуlе kаmi соbа. Sаmраi kаmi аkhirnуа kеlеlаhаn dаn bаru tidur jаm 3 раgi. Jаm 9 kаmi bаru bаngun, kаmi mаndi bеrѕаmа kеmudiаn Mbаk Mia bеrkеmаѕ kеmаѕ kаrеnа jаm 11 ѕiаng hаruѕ сhесk оut dаn реrgi kе bаndаrа untuk kеmbаli kе jаkаrtа. Sеtеlаh mеngеmаѕi trаvеl bаg nуа Mbаk Mia mеmеlukku еrаt еrаt.

    “Aku ѕаngаt mеnikmаti ѕааt ѕааt bеrѕаmа kаmu Ar”, kаtаnуа.

    “Aku jugа Mbаk”, jаwаbku.

    Mbаk Mia mеnуеliрkаn аmрlор kе ѕаkuku аku ѕеgеrа mеnсеgаhnуа.

    “Mbаk, ini ара?”

    Mbаk Mia bеrkаtа, “Buаt kаmu”.

    Aku ѕеgеrа mеngеmbаlikаnnуа ѕаmbil bеrkаtа, “Mbаk аku bukаn соwоk mаtеriаliѕtiѕ dаn bukаn соwоk уаng mеnсаri uаng dеngаn berhubungan Intim”.

    Mbаk Mia bеrkаtа lаgi, “Plеаѕе аmbil Ar ѕеbаgаi tаndа tеrimа kаѕih Mbаk”.

    Aku bеrjаlаn mеndеkаti trаvеl bаgnуа dаn mеmаѕukkаn аmрlор itu kе dаlаmnуа, ѕаmbil bеrkаtа “Gаk uѕаh dibаhаѕ lаgi, nаnti Mbаk tеrlаmbаt ѕаmраi di bаndаrа”.

    Diа tеrѕеnуum mаniѕ dаn bеrkаtа, “Ok dеh, уuk”.

    Kаmi nаik tаkѕi di dераn рintu hоtеl, dаn tаkѕi mеlunсur kе аrаh bаndаrа, 30 mеnit kаmi ѕаmраi di bаndаrа. Aku mеngаntаr ѕаmраi di рintu реmbеrаngkаtаn dаn Mbаk Mia mеmеlukku еrаt-еrаt. Aku kеmudiаn mеmаnggil tаkѕi уаng mеngаntаrku рulаng.

    Di dаlаm tаkѕi kеtikа аku mеrоgоh ѕаkuku аku tеrkеjut tеrnуаtа аdа аmрlор bеriѕi uаng dаn didаlаmnуа аdа tuliѕаn tаngаn bеrbunуi, “Ar аku tаu kаmu bаkаl mеnоlаk реmbеriаn Mbаk, mаkаnуа Mbаk tаruh dаlаm ѕаkumu, jаnji untuk mеnеrimаnуа аtаu kаmu bеrаrti tidаk ѕауаng ѕаmа Mbаk jikа mеnоlаknуа, TTD Mia”. Aku hаnуа mеnggеlеng-gеlеng kераlа.

  • Cerita Ngentot Kesemokan Tubuh Pramugari – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot Kesemokan Tubuh Pramugari – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1209 views

    Perawanku – Aku adalah mahasiswi disebuah universitas swasta di kota “S”, nama initialku Rus, dan aku pernah mengirimkan cerita “Rahasiaku” kepada situs ini. Awal mula aku mengalami Making Love dengan seorang wanita yang mengubah orientasi seksualku menjadi seorang biseksual, aku mengalami percintaan sesama jenis ketika usiaku 20 tahun dengan seorang wanita berusia 45 tahun, entah mengapa semuanya terjadi begitu saja terjadi mungkin ada dorongan libidoku yang ikut menunjang semua itu dan semua ini telah kuceritakan dalam “Rahasiaku.”

    Wanita itu adalah Ibu Kos-ku, ia bernama Tante Maria, suaminya seorang pedagang yang sering keluar kota. Dan akibat dari pengalaman bercinta dengannya aku mendapat pelayanan istimewa dari Ibu Kos-ku, tetapi aku tak ingin menjadi lesbian sejati, sehingga aku sering menolak bila diajak bercinta dengannya, walaupun Tante Maria sering merayuku tetapi aku dapat menolaknya dengan cara yang halus, dengan alasan ada laporan yang harus kukumpulkan besok, atau ada test esok hari sehingga aku harus konsentrasi belajar, semula aku ada niat untuk pindah kos tetapi Tante Maria memohon agar aku tidak pindah kos dengan syarat aku tidak diganggu lagi olehnya, dan ia pun setuju. Sehingga walaupun aku pernah bercinta dengannya seperti seorang suami istri tetapi aku tak ingin jatuh cinta kepadanya, kadang aku kasihan kepadanya bila ia sangat memerlukanku tetapi aku harus seolah tidak memperdulikannya. Kadang aku heran juga dengan sikapnya ketika suaminya pulang kerumah mereka seakan tidak akur, sehingga mereka berada pada kamar yang terpisah.

    Hingga suatu hari ketika aku pulang malam hari setelah menonton bioskop dengan teman priaku, waktu itu jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, karena aku mempunyai kunci sendiri maka aku membuka pintu depan, suasana amat sepi lampu depan sudah padam, kulihat lampu menyala dari balik pintu kamar kos pramugari itu,
    “Hmm.. ia sudah datang,” gumamku, aku langsung menuju kamarku yang letaknya bersebelahan dengan kamar pramugari itu. aku bersihkan wajahku dan berganti pakaian dengan baju piyamaku, lalu aku menuju ke pembaringan, tiba-tiba terdengar rintihan-rintihan yang aneh dari kamar sebelah. Aku jadi penasaran karena suara itu sempat membuatku takut, kucoba memberanikan diri untuk mengintip kamar sebelah karena kebetulan ada celah udara antara kamarku dengan kamar pramugari itu, walaupun ditutup triplek aku mencoba untuk melobanginya, kuambil meja agar aku dapat menjangkau lubang udara yang tertutup triplek itu.

    Lalu pelan pelan kutusukan gunting tajam agar triplek itu berlobang, betapa terkejutnya aku ketika kulihat pemandangan di kamar sebelahku. Aku melihat Tante Maria menindih seorang wanita yang kelihatan lebih tinggi, berkulit putih, dan berambut panjang, mereka berdua dalam keadaan bugil, lampu kamarnya tidak dipadamkan sehingga aku dapat melihat jelas Tante Maria sedang berciuman bibir dengan wanita itu yang mungkin pramugari itu. Ketika Tante Maria menciumi lehernya, aku dapat melihat wajah pramugari itu, dan ia sangat cantik wajahnya bersih dan mempunyai ciri khas seorang keturunan ningrat. Ternyata pramugari itu juga terkena rayuan Tante Maria, ia memang sangat mahir membuat wanita takluk kepadanya, dengan sangat hati-hati Tante Maria menjilati leher dan turun terus ke bawah. Bibir pramugari itu menganga dan mengeluarkan desahan-desahan birahi yang khas, wajahnya memerah dan matanya tertutup sayu menikmati kebuasan Tante Maria menikmati tubuhnya itu. Tangan Tante Maria mulai memilin puting payudara pramugari itu, sementara bibirnya menggigit kecil puting payudara sebelahnya. Jantungku berdetak sangat kencang sekali menikmati adegan itu, belum pernah aku melihat adegan lesbianisme secara langsung, walaupun aku pernah merasakannya. Dan ini membuat libidiku naik tinggi sekali, aku tak tahan berdiri lama, kakiku gemetaran, lalu aku turun dari meja tempat aku berpijak, walau aku masih ingin menyaksikan adegan mereka berdua.

    Dadaku masih bergemuru. Entah mengapa aku juga ingin mengalami seperti yang mereka lakukan. Kupegangi liang vaginaku, dan kuraba klitorisku, seiring erangan-erangan dari kamar sebelah aku bermasturbasi sendiri. Tangan kananku menjentik-jentikan klitorisku dan tangan kiriku memilin-milin payudaraku sendiri, kubayangkan Tante Maria mencumbuiku dan aku membayangkan juga wajah cantik pramugari itu menciumiku, dan tak terasa cairan membasahi tanganku, walaupun aku belum orgasme tapi tiba-tiba semua gelap dan ketika kubuka mataku, matahari pagi sudah bersinar sangat terang.

    Aku mandi membersihkan diriku, karena tadi malam aku tidak sempat membersihkan diriku. Aku keluar kamar dan kulihat mereka berdua sedang bercanda di sofa. Ketika aku datang mereka berdua diam seolah kaget dengan kehadiranku. Tante Maria memperkenalkan pramugari itu kepadaku,
    “Rus, kenalkan ini pramugari kamar sebelahmu.”
    Kusorongkan tangan kepadanya untuk berjabat tangan dan ia membalasnya,
    “Hai, cantik namaku Vera, namamu aku sudah tahu dari Ibu Kos, semoga kita dapat menjadi teman yang baik.”
    Kulihat sinar matanya sangat agresif kepadaku, wajahnya memang sangat cantik, membuatku terpesona sekaligus iri kepadanya, ia memang sempurna. Aku menjawab dengan antusias juga,

    C

    “Hai, Kak, kamu juga cantik sekali, baru pulang tadi malam.”
    Dan ia mengangguk kepala saja, aku tak tahu apa lagi yang diceritakan Tante Maria kepadanya tentang diriku, tapi aku tak peduli kami beranjak ke meja makan. Di meja makan sudah tersedia semua masakan yang dihidangkan oleh Tante Maria, kami bertiga makan bersama. Kurasakan ia sering melirikku walaupun aku juga sesekali meliriknya, entah mengapa dadaku bergetar ketika tatapanku beradu dengan tatapannya.

    Tiba-tiba Tante Maria memecahkan kesunyian,
    “Hari ini Tante harus menjenguk saudara Tante yang sakit, dan bila ada telpon untuk Tante atau dari suami Tante, tolong katakan Tante ke rumah Tante Diana.”
    Kami berdua mengangguk tanda mengerti, dan selang beberapa menit kemudian Tante Maria pergi menuju rumah saudaranya. Dan tinggallah aku dan Vera sang pramugari itu, untuk memulai pembicaraan aku mengajukan pertanyaan kepadanya,
    “Kak Vera, rupanya sudah kos lama disini.”
    Dan Vera pun menjawab, “Yah, belum terlalu lama, baru setahun, tapi aku sering bepergian, asalku sendiri dari kota “Y”, aku kos disini hanya untuk beristirahat bila perusahaan mengharuskan aku untuk menunggu shift disini.”
    Aku mengamati gaya bicaranya yang lemah lembut menunjukan ciri khas daerahnya, tubuhnya tinggi semampai. Dari percakapan kami, kutahu ia baru berumur 26 tahun. Tiba-tiba ia menanyakan hubunganku dengan Tante Maria. Aku sempat kaget tetapi kucoba menenangkan diriku bahwa Tante Maria sangat baik kepadaku. Tetapi rasa kagetku tidak berhenti disitu saja, karena Vera mengakui hubungannya dengan Tante Maria sudah merupakan hubungan percintaan.

    Aku pura-pura kaget,
    “Bagaimana mungkin kakak bercinta dengannya, apakah kakak seorang lesbian,” kataku.
    Vera menjawab, “Entahlah, aku tak pernah berhasil dengan beberapa pria, aku sering dikhianati pria, untung aku berusaha kuat, dan ketika kos disini aku dapat merasakan kenyamanan dengan Tante Maria, walaupun Tante Maria bukan yang pertama bagiku, karena aku pertama kali bercinta dengan wanita yaitu dengan seniorku.”
    Kini aku baru mengerti rahasianya, tetapi mengapa ia mau membocorkan rahasianya kepadaku aku masih belum mengerti, sehingga aku mencoba bertanya kepadanya,
    “Mengapa kakak membocorkan rahasia kakak kepadaku.”
    Dan Vera menjawab, “Karena aku mempercayaimu, aku ingin kau lebih dari seorang sahabat.”
    Aku sedikit kaget walaupun aku tahu isyarat itu, aku tahu ia ingin tidur denganku, tetapi dengan Vera sangat berbeda karena aku juga ingin tidur dengannya. Aku tertunduk dan berpikir untuk menjawabnya, tetapi tiba-tiba tangan kanannya sudah menyentuh daguku.

    Ia tersenyum sangat manis sekali, aku membalas senyumannya. Lalu bibirnya mendekat ke bibirku dan aku menunggu saat bibirnya menyentuhku, begitu bibirnya menyentuh bibirku aku rasakan hangat dan basah, aku membalasnya. Lidahnya menyapu bibirku yang sedkit kering, sementara bibirku juga merasakan hangatnya bibirnya. Lidahnya memasuki rongga mulutku dan kami seperti saling memakan satu sama lain. Sementara aku fokus kepada pagutan bibirku, kurasakan tangannya membuka paksa baju kaosku, bahkan ia merobek baju kaosku. Walau terkejut tapi kubiarkan ia melakukan semuanya, dan aku membalasnya kubuka baju dasternya. Ciuman bibir kami tertahan sebentar karena dasternya yang kubuka harus dibuka melewati wajahnya.

    Kulihat Bra hitamnya menopang payudaranya yang lumayan besar, hampir seukuran denganku tetapi payudaranya lebih besar. Ketika ia mendongakkan kepalanya tanpa menunggu, aku cium leher jenjangnya yang sexy, sementara tanggannya melepas bra-ku seraya meremas-remas payudaraku. Aku sangat bernafsu saat itu aku ingin juga merasakan kedua puting payudaranya. Kulucuti Bra hitamnya dan tersembul putingnya merah muda tampak menegang, dengan cepat kukulum putingnya yang segar itu. Kudengar ia melenguh kencang seperti seekor sapi, tapi lenguhan itu sangat indah kudengar. Kunikmati lekuk-lekuk tubuhnya, baru kurasakan saat ini seperti seorang pria, dan aku mulai tak dapat menahan diriku lalu kurebahkan Vera di sofa itu. Kujilati semua bagian tubuhnya, kulepas celana dalamnya dan lidahku mulai memainkan perannya seperti yang diajarkan Tante Maria kepadaku. Entah karena nafsuku yang menggebu sehingga aku tidak jijik untuk menjilati semua bagian analnya. Sementara tubuh Vera menegang dan Vera menjambak rambutku, ia seperti menahan kekuatan dasyat yang melingkupinya.

    Ketika sedang asyik kurasakan tubuh Vera, tiba-tiba pintu depan berderit terbuka. Spontan kami berdua mengalihkan pandangan ke kamar tamu, dan Tante Maria sudah berdiri di depan pintu. Aku agak kaget tetapi matanya terbelalak melihat kami berdua berbugil. Dijatuhkannya barang bawaannya dan tanpa basa-basi ia membuka semua baju yang dikenakannya, lalu menghampiri Vera yang terbaring disofa. Diciuminya bibirnya, lalu dijilatinya leher Vera secara membabi buta, dan tanggannya yang satu mencoba meraihku. Aku tahu maksud Tante Maria, kudekatkan wajahku kepadanya, tiba-tiba wajahnya beralih ke wajahku dan bibirnya menciumi bibirku. aku membalasnya, dan Vera mencoba berdiri kurasakan payudaraku dikulum oleh lidah Vera. Aku benar-benar merasakan sensasi yang luar biasa kami bercinta bertiga. Untung waktu itu hujan mulai datang sehingga lingkungan mulai berubah menjadi dingin, dan keadaan mulai temaram. Vera kini melampiaskan nafsunya menjarah dan menikmati tubuhku, sementara aku berciuman dengan Tante Maria. Vera menghisap klitorisku, aku tak tahu perasaan apa pada saat itu. Setelah mulut Tante Maria meluncur ke leherku aku berteriak keras seakan tak peduli ada yang mendengar suaraku. Aku sangat tergetar secara jiwa dan raga oleh kenikmatan sensasi saat itu.

    Kini giliranku yang dibaringkan di sofa, dan Vera masih meng-oral klitorisku, sementara Tante Maria memutar-mutarkan lidahnya di payudaraku. Akupun menjilati payudara Tante Maria yang sedikit kusut di makan usia, kurasakan lidah-lidah mereka mulai menuruni tubuhku. Lidah Vera menjelejah pahaku dan lidah Tante Maria mulai menjelajah bagian sensitifku. Pahaku dibuka lebar oleh Vera, sementara Tante Maria mengulangi apa yang telah dilakukan Vera tadi, dan kini Vera berdiri dan kulihat ia menikmati tubuh Tante Maria. Dijilatinya punggung Tante Maria yang menindihku dengan posisi 69, dan Vera menelusuri tubuh Tante Maria. Tetapi kemudian ia menatapku dan dalam keadaan setengah terbuai oleh kenikmatan lidah Tante Maria. Vera menciumi bibirku dan aku membalasnya juga, hingga tak terasa kami berjatuhan dilantai yang dingin. Aku sangat lelah sekali dikeroyok oleh mereka berdua, sehingga aku mulai pasif. Tetapi mereka masih sangat agresif sekali, seperti tidak kehabisan akal Vera mengangkatku dan mendudukan tubuhku di kedua pahanya, aku hanya pasrah. Sementara dari belakang Tante Maria menciumi leherku yang berkeringat, dan Vera dalam posisi berhadapan denganku, ia menikmatiku, menjilati leherku, dan mengulum payudaraku. Sementara tangan mereka berdua menggerayangi seluruh tubuhku, sedangkan tanganku kulingkarkan kebelakang untuk menjangkau rambut Tante Maria yang menciumi tengkuk dan seluruh punggungku.

    c

    Entah berapa banyak rintihan dan erangan yang keluar dari mulutku, tetapi seakan mereka makin buas melahap diriku. Akhirnya aku menyerah kalah aku tak kuat lagi menahan segalanya aku jatuh tertidur, tetapi sebelum aku jatuh tertidur kudengar lirih mereka masih saling menghamburkan gairahnya. Saat aku terbangun adalah ketika kudengar dentang bel jam berbunyi dua kali, ternyata sudah jam dua malam hari. Masih kurasakan dinginnya lantai dan hangatnya kedua tubuh wanita yang tertidur disampingku. Aku mencoba untuk duduk, kulihat sekelilingku sangat gelap karena tidak ada yang menyalakan lampu, dan kucoba berdiri untuk menyalakan semua lampu. Kulihat baju berserakan dimana-mana, dan tubuh telanjang dua wanita masih terbuai lemas dan tak berdaya. Kuambilkan selimut untuk mereka berdua dan aku sendiri melanjutkan tidurku di lantai bersama mereka. Kulihat wajah cantik Vera, dan wajah anggun Tante Maria, dan aku peluk mereka berdua hingga sinar matahari datang menyelinap di kamar itu.

    Pagi datang dan aku harus kembali pergi kuliah, tetapi ketika mandi seseorang mengetuk pintu kamar mandi dan ketika kubuka ternyata Vera dan Tante Maria. Mereka masuk dan di dalam kamar mandi kami melakukan lagi pesta seks ala lesbi. Kini Vera yang dijadikan pusat eksplotasi, seperti biasanya Tante Maria menggarap dari belakang dan aku menggarap Vera dari depan. Semua dilakukan dalam posisi berdiri. Tubuh Vera yang tinggi semampai membuat aku tak lama-lama untuk berciuman dengannya aku lebih memfokuskan untuk melahap buah dadanya yang besar itu. Sementara tangan Tante Maria membelai-belai daerah sensitif Vera. Dan tanganku menikmati lekuk tubuh Vera yang memang sangat aduhai. Percintaan kami dikamar mandi dilanjutkan di ranjang suami Tante Maria yang memang berukuran besar, sehingga kami bertiga bebas untuk berguling, dan melakukan semua kepuasan yang ingin kami rengkuh. Hingga pada hari itu aku benar-benar membolos masuk kuliah.

    Hari-hari berlalu dan kami bertiga melakukan secara berganti-ganti. Ketika Vera belum bertugas aku lebih banyak bercinta dengan Vera, tetapi setelah seminggu Vera kembali bertugas ada ketakutan kehilangan akan dia. Mungkin aku sudah jatuh cinta dengan Vera, dan ia pun merasa begitu. Malam sebelum Vera bertugas aku dan Vera menyewa kamar hotel berbintang dan kami melampiaskan perasaan kami dan benar-benar tanpa nafsu. Aku dan Vera telah menjadi kekasih sesama jenis. Malam itu seperti malam pertama bagiku dan bagi Vera, tanpa ada gangguan dari Tante Maria. Kami bercinta seperti perkelahian macan yang lapar akan kasih sayang, dan setelah malam itu Vera bertugas di perusahaan maskapai penerbangannya ke bangkok.

    Entah mengapa kepergiannya ke bandara sempat membuatku menitikan air mata, dan mungkin aku telah menjadi lesbian. Karena Vera membuat hatiku dipenuhi kerinduan akan dirinya, dan aku masih menunggu Vera di kos Tante Maria. Walaupun aku selalu menolak untuk bercinta dengan Tante Maria, tetapi saat pembayaran kos, Tante Maria tak ingin dibayar dengan uang tetapi dengan kehangatan tubuhku di ranjang. Sehingga setiap satu bulan sekali aku melayaninya dengan senang hati walaupun kini aku mulai melirik wanita lainnya, dan untuk pengalamanku selanjutnya kuceritakan dalam kesempatan yang lain.

  • Foto Bugil Cewek Cute Moko Sakura Pamer Toket (Mulus) Sange

    Foto Bugil Cewek Cute Moko Sakura Pamer Toket (Mulus) Sange


    1768 views

    Perawanku – Update Terbaru dari 139.99.33.211 Entah apa yang dipikirkan Moko Sakura cewek jepang cantik ini sehingga mau difoto bugil seperti ini. Tapi keindahan tubuh mulus cewek cantik ini benar-benar menggoda dan wajib kamu nikmati walau hanya melalui gambarnya saja. Langsung saja kita simak koleksi foto Moko Sakura berwajah cantik yang sedang difoto bugil pamerin toket bulat mulus serta monggoda tersebut dibawah ini:

    Butuh kepuasan yang lebih? Pengen croot berkali-kali ?? Baca disini yukk. banyak cerita sex dengan gambar, foto bugil dan foto sex <3

  • Cerita Hot Kuperawani Pembantuku Ketika Tidur – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Hot Kuperawani Pembantuku Ketika Tidur – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1361 views

    Perawanku – Saya adalah seorang Pria yang sudah beristri, profesi saya saat ini sebagai wiraswasta yang yang lumayan mapan. Panggil saja Saya Beni, Saya akan menceritakan cerita sex pribadi saya dengan pembantu yang bekerja dirumah saya. Istriku bernama Revita, dia berprofesi sebagai pengsaja r di salah satu SMP ternama di kota saya. Saya ini terjadi 1 tahun silam, tepatnya satu bulan sebelum bulan Ramadhan.

    Begini awal cerita kisah sex saya ini, pembantu saya ini orangnya cukup cantik dan menggemaskan. Pembantu saya ini bernama Anita, sebenarnya dia mempunyai postur tubuh yang sedang-sedang ssaja . Dengan tinggi badan kira-kira 164 cm, dan berat badan 55 kg dia terlihat begitu menggemaskan.

    Dengan kriteria postur tubuhya seperti itu Anita terlihat semok, ditambah lagi dia mempunyai payudara yang masih kencang, dan montok sekali. Kalau saya tafsirkan ukuran Bra Anita kira-kira 34B, dan itu hanya sebuah perkiaraan, soalnya saya belum pernah melihat secara langsung pada saat itu. Oh iya para pembaca, Anita ini sudah bekerja di rumah saya sejak 3 tahun yang lalu, yaitu sejak anak ke 2 saya terlahir.

    Selain rajin Anita ini mempunyai sifat penyayang kepada anak-anak saya, karena perlakuan Anita seperti itu saya dan istri saya-pun percaya dengan dia. Karena sibuknya kami berdua sibuk bekerja, maka semua urusan rumah tangga diserahkan kepada Anita. Anita ini berpendidikan hanya tamat SD dan sekarang usianya sudah menginjak 17 tahun.

    Anita ini mempunyai kebiasaan tertidur di Sofa ruang keluarga kami sembari mengendong anak saya yang kedua. Ketika itu kebetulan istri saya juga telah tertidur pulas di dekat sofa dimana Anita tertidur tadi. Di ruang keluarga kami ada Televisi LED ukuran 40 Inc, dan disamping Sofa ada sebuah meja makan. Saya mempunyai kebiasaan membukukan hasil penjualan saya di meja makan itu hingga larut malam.

    Karena seringnya Anita tertidur di atas sofa ruang keluarga kami, saya-pun secara tidak sengsaja sering memperhatikan Anita yang tertidur pulas. Ternyata setelah saya perhatikan Anita ini cantik dan sensual sekali. Dengan kulit bersih, rambut terurai panjang, dan kaki jenjang, menurut saya Anita tidak pantas jadi pembantu. Sebenarnya saya ini tipe suami yang setia dan tidak aneh-aneh.
    Kalau boleh jujur nih para pembaca, saya belum pernah sekalipun merasakan main serong atau berhubungan sex dengan wanita lain selain istri saya. Sebelumnya saya berfikir kenapa hanay harus aneh, istriku ssaja suda cukup cantik, berkulit putih mulus dan bodinya bahenol layaknya para gadis yang masih perawan. Bahkan ketika kami sedang berhubungan Sex istriku ini sangat liar dan tahan banting para pembaca.

    Kalau bicara mengenai nafsu sex istri saya, beuhhh. Mantaplah pokoknya. Sekarang waktunya kembali pada Anita, terkadang waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya terlihat sanat jelas sekali olehku. Sampai pada suatu malam saya sedang ingin bersetubuh, tetapi sial sekali istriku saat itu sedang datang bulan. Seperti biasa si Anita pembantuku, ketiduran di atas sofa yang menghadap ke arah saya.
    Dengan perasaan takut dan tangan gemetar pada saat itu saya iseng menghamprinya, sebenarnya saya takut sekali jika sampai istri saya bangun dan mengetahui perbuatan saya, tapi rasa takut itu teratasi oleh rasa penasaranku. Mulailah saya belai rambut Anita, ternyata dia diam ssaja . Lalu saya usap-usap pipinya, Eh ternyata dia masih Diam saja.

    Saya-pun makin berani, saya mulai meraba-raba dadanya yang masih dalam terbungkus oleh bajunnya. Sementara anak saya tertidur dalam pelukan Anita, sambil tidur saya mulai curiga dia ketiduran atau pura-pura tidur. Kemudian saya mulai mengecup keningnya dilanjutkan dengan mendarat di bibirnya, eh ternyata Anita masih terdiam saja. Saya penasaran, dan saya mulai isep mulutnya.
    Ketika saya kecup bibirnya dia bergerak, otomatis saya kaget dong, kemudian saya-pun melepas ciuman saya, dan dia-pun tertidur lagi. Kemudian saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai payudaranya masih dalam bungkus bajunya, saya jadi penasaran, ia benar-benar tidur atau tidak. Saya takut lalu saya-pun duduk di kursi makan untuk menenangkan diri.

    Saya melihat si Anita masih terpenjam matanya tiba-tiba ia bangun karena anak saya saya dipelukkan bangun karena minta susu, kemudian si Anita bikinkan susu untuk anak saya. Setelah memberi anak saya susu, anak saya tertidur lagi, si Anita-pun minta pamit pada saya untuk menidurkan anak saya di kamar anak saya yang nomor satu. Saya-pun hanya mengangguk sambil pura-pura sibuk.

    Setelah satu jam saya lihat si Anita tidak keluar dari kamar anaknya saya. Saya penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak saya, dan saya buka pintu pelan-pelan takut ketahuan istri saya, tiba saya kaget ternyata si Anita tertidur pulas bersama anak saya dan yang lebih membuat saya panas dingin adalah roknya tersingkap.

    Hal itu membuat pahanya yang mulus terbentang dalam kondisi mengangkang. Kemudian saya-pun masuk kekamar pelan-pelan. Lalu saya berdiri disamping ranjang saya lihat wajah Anita, ketika itu ia benar-benar tertidur pulas, saya usap pelan-pelan celana dalam dekat Vaginanya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap-usap payudaranya yang menonjol seski, saya terus mengusap-usap Vaginanya, dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya. saya mulai curiga jangan-jangan ia pura tidur.

    Saya menuju mulutnya, saya kecup pelan-pelan mulutnya sambil tangan saya terus mengusap payudaranya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnya, perutnya terangkat. dadanya ia busungkan ke atas Saya makin penasaran. Saya buka kancing bajunya diatas dadanya. Sekaranag bajunya tersingkap ke atas, dan terlihat-lah dua bukit kembar yang ranum dan montok.

    Hal itu membuat saya terkesima, bentuk payudaranya indah sekali, masih kencang sekali. Berbeda sekali dengan payudara istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya. Saya membelai payudaranya dengan penuh sayang sekali-kali bibir saya mengusap-usap kulit payudaranya yang mulus. Lagi-lagi dia mendesah pelan, dan tangan kananku mulai saya selipkan di antara daging payudaranya.

    Bra-nya agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya hmm bukan maenterasa daging payudaranya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas-remas payudara berkali sambil tangan saya bergantian meremas-remas payudaranya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya, diapun sedikit merespon saat lidahku saya masukan kedalam mulutnya.

    Dia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun nafsu nya mulai naik. Saya tak sabaran lagi pengen lihat payudaranya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang payudaranya benar-benar dah teanjang. namun untuk jaga-jaga Saya tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap.

    Ketika itu hanya bhnya yang saya lepas talinya, kemudian saya tarik ke atas sehingga payudaranya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. Saya hisap bergantian kiri dan kanan, sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam Vaginanya, lalu dia-pun mengegeliat dengan pelan, saya puas mengisap putingnya.

    Pada saat itu Penis saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura-pura tidur, kemudian saya naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus Penis saya yang udah asngat tegang langsung Saya sodorkan kedalam mulutnya.
    Saya masukin dengan paksa Penis saya yang besar dan tegang itu ke mulutnya agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memasukkan Penis saya kedalam mulutnya saya majukan pelan-pelan, terasa Penis saya menyentuh giginya ia mengerakkan giginya, wow… ia betul-betul ngak tidur nagk mungkin ia tidur.

    Melihat dia menggerakan giginya sambil menekan Penis saya, oghh… sensasi yang luar bisa, sambil memaju mundurklan Penis saya kedalam mulutnya. Tangan saya yang kiri menjulur ke arah payudaranya saya remas-remas payudaranya, wow… benar-benar nikma, pikirku ia masih perawan dan belum pengalaman yang beginian. Ketika berdiri dari atas dadanya, Penis saya lepaskan dari mulutnya.
    Namun saya kaget pada saat Penis saya lepaskan dari mulutnya pelan-pelan tiba mulutnya menjepit Penisku. Saya agak susah menarik Penisku, namun pelan-pelan akhirnya Penisku lepas. Saya biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua payudaranya menyembul bebas dengan seksinya. Saya pakai celana dan terus Saya kekamar mengintip istri ku wow ternyata ia tidurnya sangat pulas.

    Kemudian saya tutup pintu kamarku da kembali kekamar anakku yang ada si Dnna begitu Saya lihat di ranjang, posisi Anita tidak berubah posisinya Saya semakin dapat angin. Penis masih tegang dan tidak turun-turun, Saya elus Vaginanya masih pakai celan dalam. Vaginanya dah basah sekali. Saya buka celan dalamnya pelan-pelan terus, Saya pelorotkan sampai ke mata kakinya.
    Saya ngak berani melepas total celana dalamnya. pelan-pelan Saya naikin dia dan Penisku Saya arahkan ke lobak Vaginanya yang bsah itu Saya bimbing Penis-ku yang panjang dan tegang ke arah lobang Vaginanya. kakinya Saya reanggangkan lobang Vaginanya masih sempit. kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat ia pura-pura tidur.

    Tetapi saya ngak peduli yang penting saya lagi masukin Penisku ke Vaginanya. Ternyata Vaginanya sempit dan susah sekali masuk Penis saya. Dia mendesah berlahan, lalu tubuhku Saya rebahkan diatas tubuhnya. Payudaranya menekan dadSaya. So WoW… nikmat sekali ternyata, lalu tiba-tiba tanganya dirangkulkan ke leherku dan menekan-nekan pinggulnya ke arah Penis-ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya.

    Pelan-pelan Penis-ku masukdan seperti batang Penisku telah amblas. ia merintih-rintih ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn. mulutnya Saya ciumi lagi dengan ganasnya, ia membalas ciuman ku. sekarang ia dah mulai menghisap-hisap lidahku dan mengginggit ujung lidah dengan pelan nafsu ku tak karuan ia terus menekan pinggulnya ke arah Penis.

    Pada saat itu dengan tiba ia-pun tersendak oughhh.ooughhhoughh, bersamaan dengan terasa Penis-ku menembus sesuatu, saya melihat kebawah pada saat Saya maju mundurkan Peniskuada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebut, Saya kaget dan ngak sadar ternyata Saya telah memecah perawanya tetapi ia kelihatan senyum tipis, wajahnya menegang.

    Pada saat itu ada rasa penyesalan namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya akhir Saya genjot Penis keluar masuk Vaginanya sambil tanganku tak henti-henti-nya meremas-remas kedua payudara nya seksi sementara mulutku terus mengisap-hisap lidahnya dan mencupang lehernya, oughnikmat tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu Sayapun menyemburkan air mani panas kelobang Vaginanya.

    Cukup banya air mani, yang masuk kelobang Vaginanyaakhir Saya lemas dan diam-diam Saya tarik kontoku dari lubang Vaginanya. Saya turun dari ranjang. Saya lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Anita juag dalam keadaan tidur pulas, dan matanya terpenjamn. Saya rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya Saya kancingkan lagi.

    Saya keluar kamar anakku masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun. Besok paginya Saya bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Anita, sikapnya menunjukkan biasa saja , ia sempat tanya ke saya, pak semalam Saya mimpi aneh deh, kok lain dan anuku terasa perih, terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananyaia nanya dengan lugu Saya pura ngak tahu, namun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil untuk mencuci baju.

  • Cerita Sex Threesome Dengan Anak Kosku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Threesome Dengan Anak Kosku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1741 views

    Perawanku – Perkenalkan nama saya Melinda, statusku sekarang adalah seorang istri dari seorang lelaki yang bernama Gessa. Kurang lebih baru 11 bulan ini hubungan kami terjalin. Yang namanya orang berumah tangga untuk mendapatkan momongan itu adalah suatu impian, namun sampai saat ini kami belum juga mendapatkan momongan.

    Segala cara sudah kami lakukan, mulai dari memeriksa kesuburan kami masing-masing, hingga sampai mencoba obat-obatan herbal. Kalau hasil dari diagnosa dokter sih kami berdua sama-sama subur, tapi yasudahlah mungkin belum saatnya. Atau mungkin selama dulu kami berpacaran, kami sering, merokok, mengkonsumsi alkohol di di tempat Clubing. Memang sih dulu kami sering lakukan setiap satnight ( malam minggu).

    Hal itu sering kami lakukan selama masa pacaran. Pekerjaan suamiku adalah seorang sales disalah satu perusahaan swasta yang lumayan terkenal di negri kita ini. Hampir setiap hari suamiku pergi ke luar kota, bahkan terkadang sampai 1 minggu di luar kota. Karena suamiku merasa kasihan kepadaku, maka dia mempunyai inisiatif untuk menyekat rumahku dan membuka tempat kos agar aku tidak merasa kesepian apabila suamiku dinas keluar kota.

    Semula empat kamar tersebut kami kos-kan untuk cewek-cewek, ada yang mahasiswa ada pula yang karyawati. Aku sangat senang ada teman untuk ngobrol-ngobrol. Setiap suamiku pulang dari luar kota, pasti dibawakan oleh-oleh agar mereka tetap senang tinggal di rumah kami. Tetapi lama-kelamaan aku merasa makin tambah bising, setiap hari ada yang apel sampai larut malam, apalagi malam minggu, aduh bising sekali bahkan aku semakin iri pada mereka untuk kumpul bersama-sama satu keluarga.

    Begitu suamiku datang dari luar kota, aku menceritakan hal-hal yang tiap hari kualami, akhirnya kita putuskan untuk membubarkan tempat kos tersebut dengan alasan rumah mau kita jual. Akhirnya mereka pun pada pamitan pindah kos. Bulan berikutnya kita sepakat untuk ganti warna dengan cara kontrak satu kamar langsung satu tahun khusus karyawan-karyawan dengan syarat satu kamar untuk satu orang jadi tidak terlalu pusing untuk memikirkan ramai atau pun pulang malam.

    Apalagi lokasi rumah kami di pinggir jalan jadi tetangga-tetangga pada cuek. Satu kamar diisi seorang Mike berbadan gede, putih dan cakep. Untuk ukuran harga kamar kami langsung dikontan dua tahun dan ditambah biaya perawatan karena dia juga sering pulang malam. Suatu hari suamiku datang dari luar kota, dia pulang membawa sebotol minuman luar dan obat penambah rangsangan untuk suami istri. Tak lama suamiku-pun bertanya,

    “ Kok tumben kosan sepi, emang pada ke mana nih ?? ”

    “ Ouh.. ini nih Mas, anak-anak kos pada pulang soalnya inikan hari libur nasional. Tapi Mike nggak pulang, soalnya perusahaannya ada sedikit lembur untuk mengejar target bulan ini ” , balasku mesra pada suamiku.

    Tak lama kemudian, suamiku-pun mengambil minumannya sembari mengobrol, di ruang tamu,

    “ Gimana kalau sekali-kali kita reuni kayak jaman pacaran kita dulu, ” , kata suamiku,

    “ Aku juga membawa obat kuat dan perangsang untuk pasangan suami istri, ntar kita coba ya ”
    Sambil sedikit senyum, kujawab,

    “ Kangen ya emang cuman kamu yang kangen ”

    Lalu kamipun bercanda sambil nonton film porno,

    “ Nih minum dulu obatnya biar nanti seru… ” kata suamiku.

    Kemudian tak lama kuminum dua butir, sedangkan suamiku minum empat butir,

    “ Lho kok empat sih… nanti over lho ” , kataku manja.

    “ Ahhhh… … biar cepat reaksinya ” , balas suamiku sambil tertawa kecil.

    Satu jam berlangsung ngobrol-ngobrol santai di ruang tamu sambil nonton film porno, kurasakan obat tadi langsung bereaksi. Aku cuma mengenakan baju putih tanpa Bra dan Celana dalam. Kita berdua duduk di sofa sambil kaki kita diletakkan di atas meja. Kulihat suamiku mulai terangsang, dia mulai memegang lututku lalu meraba naik ke pahaku yang mulus, putih dan seksi.

    Buah dadaku yang masih montok dengan putingnya yang masih kecil dan merah diraihnya dan diremasnya dengan mesra, sambil menciumiku dengan lembut, perlahan-lahan suamiku membuka kancing bajuku satu persatu dan beberapa detik kemudian terbukalah semua pelapis tubuhku.

    “ Auh… ” erangku,

    Kemudian kuraba batang penis suamiku lalu kumainkan dengan lidah, kukulum semuanya, semakin tegang dan besar. Dia pun lalu menjilat klitorisku dengan gemas, menggigit-gigit kecil hingga aku tambah terangsang dan penuh gairah, mungkin reaksi obat yang kuminum tadi. Liang vaginaku mulai basah, dan sudah tidak kuat aku menahannya.

    “ Ahhhh… … Mas masukin yuk… cepat Mas… udah pingin nih… ” sambil mencari posisi yang tepat aku memasukkan batang penisnya pelan-pelan dan,

    “ Bless… ” , batang penis suamiku masuk seakan membongkar liang surgaku.

    “ Ahhhh… … terus Mas… aku kangen sekali… ” ,

    dengan penuh gairah entah kenapa tiba-tiba aku seperti orang kesurupan, seperti kuda liar, mutar sana mutar sini. Begitu pula suamiku semakin cepat gesekannya. Kakiku diangkatnya ke atas dan dikangkangkan lebar-lebar. Perasaanku aneh sekali, aku seakan-akan ingin sekali diperkosa beberapa orang.

    Seakan-akan semua lubang yang aku punya ingin sekali dimasuki batang penis orang lain. Seperti orang gila, goyang sana, goyang sini sambil membayangkan macam-macam. Ini berlangsung lama sekali dan kita bertahan seakan-akan tidak bisa keluar air sperma. Sampai perih tapi asik sekali. Sampai akhirnya aku keluar terlebih dahulu,

    “ Ahhhh… … Mas aku keluar ya… udah nggak tahan nih… aduh… aduh… aduh… keluar tiga kali Mas ” , desahku mesra.

    “ Aku juga ya… ntar kamu agak pelan goyangnya… Ahhhh… … aduh… keluar nih… ” Sperma kental yang hangat banyak sekali masuk ke dalam liang kenikmatanku.

    Sekarang kami-pun berada dalam posisi terbalik, aku yang di atas tapi masih bersatu dalam dekapan. Kucabut liang vaginaku dari batang penis suamiku terus kuoles-oleskan di mulut suamiku, dan suamiku menyedot semua sperma yang ada di liang vaginaku sampai tetes terakhir. Kemudian kita saling berpelukan dan lemas, tanpa disadari suamiku tidur tengkurap di karpet ruang tamu tanpa busana apapun, aku pun juga terlelap di atas sofa panjang dengan kaki telentang, bahkan film porno pun lupa dimatikan tapi semuanya terkunci sepertinya aman.

    Ketika subuh aku terbangun dan kaget, posisiku bugil tanpa sehelai benang pun tetapi aku telah pindah di kamar dalam, tetapi suamiku masih di ruang tamu. Akhirnya perlahan-lahan kupakai celana pendek dan kubangunkan suamiku. Akhirnya kami mandi berdua di kamar mandi dalam. Jam delapan pagi saya buatkan sarapan dan makan pagi bersama, ngobrol sebentar tentang permainan seks yang telah kami lakukan tadi malam.

    Tapi aku tidak bertanya tentang kepindahan posisi tidurku di dalam kamar, tapi aku masih bertanya-tanya kenapa kok aku bisa pindah ke dalam sendirian. Sesudah itu suamiku mengajakku mengulangi permaina seks seperti semalam, mungkin pengaruh obatnya belum juga hilang. Aku pun disuruhnya minum lagi tapi aku cuma mau minum satu kapsul saja.

    Belum juga terasa obat yang kuminum, tiba-tiba teman suamiku datang menghampiri karena ada tugas mendadak ke luar kota yang tidak bisa ditunda. Yah, dengan terpaksa suamiku pergi lagi dengan sebuah pesan kalau obatnya sudah bereaksi kamu harus tidur, dan aku pun menjawabnya dengan ramah dan dengan perasaan sayang. Maka pergilah suamiku dengan perasaan puas setelah bercinta semalaman.

    Dengan daster putih aku kembali membenahi ruang makan, dapur dan kamar-kamar kos aku bersihkan. Tapi kaget sekali waktu membersihkan kamar terakhir kos-ku yang bersebelahan dengan kamar tidurku, ternyata si Mike itu tidur pulas tanpa busana sedikit pun sehingga kelihatan sekali batang penis si Mike yang sebesar tanganku.

    Tapi aku harus mengambil sprei dan sarung bantal yang tergeletak kotor yang akan kucuci.
    Dengan sangat perlahan aku mengambil cucian di dekat si Mike sambil melihat batang penis yang belum pernah kulihat secara dekat. Ternyata benar seperti di film-film porno bahwa batang penis Mike memang besar dan panjang. Sambil menelan ludah karena sangatlah keheranan, aku mengambil cucian itu.

    Tiba-tiba si Mike itu bangun dan terkejut seketika ketika melihat aku ada di kamarnya. Langsung aku seakan-akan tidak tahu harus berkata apa.

    “ Maaf tuan saya mau mengambil cucian yang kotor ” , kataku dengan sedikit gugup.

    “ Suamimu sudah berangkat lagi? ” jawabnya dengan pelan dan pasti. Dengan pertanyaan seperti itu aku sangat kaget. Dan kujawab, “ Kenapa? ”,

    Sambil mengambil bantal yang ditutupkan di bagian vitalnya, si Mike itu berkata, “ Sebelumnya aku minta maaf karena tadi malam aku sangat lancang. Aku datang jam dua malam, aku lihat suamimu tidur telanjang di karpet ruang tamu, dan kamu pun tidur telanjang di sofa ruang tamu, dengan sangat penuh nafsu aku telah melihat liang vaginamu yang kecil dan merah muda.

    Maka kemudian aku langsung memindahkan kamu ke kamar, tapi tiba-tiba timbul gairahku untuk mencoba kamu. Mula-mula aku hanya menjilati liang vaginamu yang penuh sperma kering dengan bau khas sperma lelaki. Akhirnya batang penisku terasa tegang sekali dan nafsuku memuncak, maka dengan beraninya aku meniduri kamu. ”

    Dengan rasa kaget aku mau marah tapi memang posisi yang salah memang diriku sendiri, dan kini terjawablah sudah pertanyaan dalam benakku kenapa aku bisa pindah ke ruang kamar tidurku dan kenapa liang vaginaku terasa agak sakit

    “ Terus saya… kamu apain ” , tanyaku dengan sedikit penasaran

    “ Kutidurin kamu dengan penuh nafsu, sampai sperma yang keluar pertama kutumpahkan di perut kamu, dan kutancapkan lagi batanganku ke liang vaginamu sampai kira-kira setengah jam keluar lagi dan kukeluarkan di dalam liang vaginamu ” , jawab si Mike.

    “ Upzzz… bahaya nih, ntar kalo hamil gimana nih ” , tanyaku cemas.

    “ Ya… nggak pa-pa dong ” , jawab si Mike sambil menggandengku, mendekapku dan menciumku.

    Kemudian dipeluknya tubuhku dalam pangkuannya sehingga sangat terasa batang penisnya yang besar menempel di liang vaginaku. “ Ahhhh… … jangan dong… aku masih capek semalaman ” , kataku tapi tetap saja dia meneruskan niatnya, aku ditidurkan di pinggir kasurnya dan diangkat kakiku hingga terlihat liang vaginaku yang mungil, dan dia pun mulai manjilati liang vaginaku dengan penuh gairah. Aku pun sudah mulai bernafsu karena pengaruh obat yang telah aku minum sewaktu ada suamiku.

    “ Auh… Mike… good… teruskan Mike… auh ” .

    Satu buah jari terasa dimasukkan dan diputar-putar, keluar masuk, goyang kanan goyang kiri, terus jadi dua jari yang masuk, ditarik, didorong di liang vaginaku. Akhirnya basah juga aku, karena masih penasaran Mike memasukkan tiga jari ke liang vaginaku sedangkan jari-jari tangan kirinya membantu membuka bibir surgaku. Dengan nafsunya jari ke empatnya dimasukkan pula, aku mengeliat enak. Diputar-putar hingga bibir vaginaku menjadi lebar dan licin. Nafsuku memuncak sewaktu jari terakhir dimasukkan pula.

    “ Aduh… sakit Mike… jangan Mike… ntar sobek… Mike… jangan Mike ” , desahku sambil mengeliat dan menolak perbuatannya,

    sebenarnya aku berusaha berdiri tapi tidak bisa karena tangan kirinya memegangi kaki kiriku. Dan akhirnya, Zlebb… masuk semua satu telapak tangan kanan Mike ke dalam liang vaginaku, aku menjerit keras tapi Mike tidak memperdulikan jeritanku, tangan kirinya meremas payudaraku yang montok hingga rasa sakitnya hilang.

    Akhirnya si Mike itu tambah menggila, didorong, tarik, digoyang kanan kiri dengan jari-jarinya menggelitik daging-daging di dalamnya, dia memutar posisi jadi enam sembilan, dia menyumbat mulutku dengan batang penisnya hingga aku mendapatkan kenikmatan yang selama ini sangat kuharapkan.

    “ Aaahh… Mike punyamu terlalu panjang hingga masuk di tenggorokanku… pelan-pelan aja ” , ucapku tapi dia masih bernafsu.

    Tangannya masih memainkan liang vaginaku, jari-jarinya mengelitik di dalamnya hingga rasanya geli, enak dan agak sakit karena bulu-bulu tangannya menggesek-gesek bibir vaginaku yang lembut. Ini berlangsung lama sampai akhirnya aku keluar.

    “ Mike… aku nggak tahan… aahhh… ouhhh… aku keluar Mike auuhhh… keluar lagi Mike… ” desahku nikmat menahan orgasme yang kurasakan.

    “ Aku juga mau keluar… auh… ” balasnya sambil mendesah.

    Kemudian tangannya ditarik dari dalam liang vaginaku dan dia memutar berdiri di tepi kasur dan menarik kepalaku untuk mengulum penisnya yang besar. Dengan sangat kaget dan merasa takut, kulihat di depan pintu kamar ternyata suamiku datang lagi, sepertinya suamiku tidak jadi pergi dan melihat peristiwa itu. Aku-pun tidak bisa berbuat apa-apa, sudah telanjur basah, aku takut kalau aku berhenti lalu si Mike tahu dan akhirnya bertengkar.

    Tetapi aku pura-pura tidak ada sesuatu hal pun, si Mike tetap kukulum sambil melirik suamiku, takut kalau dia marah. Tapi ternyata malah suamiku melepas celana dan mendekati kami berdua yang sudah tengang sekali, mungkin sudah menyaksikan kejadian ini sejak tadi. Dan akhirnya si Mike kaget sekali, wajahnya pucat dan kelihatan grogi, lalu melepas alat vitalnya dari mulutku dan agak mudur sedikit. Tapi suamiku berkata,

    “ Terusin aja nggak pa-pa kok, aku sayang sama istriku kalau istriku suka begini, ya terpaksa aku juga suka, ayo kita main bareng ” .

    Akhirnya semua pada tersenyum merdeka, dan tanpa rasa takut sedikit pun akhirnya si Mike disuruh tidur telentang, aku tidur di atas tubuh si Mike, dan suamiku memasukkan alat vitalnya di anusku, yang sama sekali belum pernah kulakukan.

    Dengan penuh nafsu suamiku langsung memasukkan batang penisnya ke dalam anusku. Karena kesulitan akhirnya dia menarik sedikit tubuhku hingga batang penis si Mike yang sudah masuk ke liang vaginaku terlepas, suamiku buru-buru memasukkan batang penisnya ke liang vaginaku yang sudah basah, di goyang beberapa kali akhirnya ikut basah, dan dicopot lagi dan dimasukkan ke anusku dan, Zleebbb… , batang penis suamiku menembus mulus anusku.

    “ Aduh… pelan-palan Mas… ” , ucapku.

    Kira-kira hampir setengah jam posisi seperti ini berlangsung dan akhirnya suamiku keluar duluan, duburku terasa hangat kena cairan sperma suamiku, dia menggerang keenakan sambil tergeletak melihatku masih menempel ketat di atas tubuh si Mike. Akhirnya si Mike pun pindah atas dan memompaku lebih cepat dan aku pun mengerang keenakan dan sedikit sakit karena mentok, kupegang batang penis si Mike yang keluar masuk liang vaginaku, ternyata masih ada sisa sedikit yang tidak dapat masuk ke liang senggamaku. Suamiku pun ikut tercengang melihat batang penis si Mike yang besar, merah dan panjang. Aku pun terus mengerang keasyikan,

    “ Ouhhh… ahhhh… terus Mike… uuuuh… keluarin ya Mike… ”

    Akhirnya si Mike pun mendapatkan klimaksnya dan,

    “ Ahhh… Ouhhh… aku keluar nih… ahhh…” ucapnya sambil menarik batang penisnya dari liang vaginaku.

    Kemudian dimasukkanlah ke mulutku dan tersembur-lah lahar panas kental, lalu kutelan sedikit demi sedikit sperma asin orang Mike. Suamiku pun ikut menciumku dengan sedikit menjilat sperma orang asing itu. Kedua lelaki itu akhirnya tersenyum kecil lalu pergi mandi dan tidur siang dengan puas. Sesudah itu aku menceritakan peristiwa awalnya dan minta maaf, sekaligus minta ijin bila suatu saat aku ingin sekali bersetubuh dengan si Mike boleh atau tidak.

    “ Kalau kamu mau dan senang, ya nggak apa-apa asal kamu jangan sampai disakiti olehnya ” .

    Sejak saat itupun bila aku ditinggal suamiku, aku tidak pernah merasa kesepian. Dan selalu dikerjain oleh si Mike.