Author: perawanku

  • Cerita Sex Suamiku Menjual Kehormatanku

    Cerita Sex Suamiku Menjual Kehormatanku


    877 views

    Perawanku – Cerita Sex Suamiku Menjual Kehormatanku, Aku seorang wanita yang tidak beruntung di dalam mengarungi biduk rumah tangga. Dan mungkin aku satu-satunya wanita yang menderita seperti ini, kenalkan namaku Ira dan itu nama panggilanku. Saat ini usiaku sudah menginjak 28 tahun dan sudah menikah dengan suamiku mas Bagas 32 tahun, kami sebenarnya sudah menjalani pernikahan selama 4 tahun dan sudah memiliki satu orang putra berusia 2 tahun.

    Awalnya aku tidak menduga kalau akan mengalami hal seperti ini, karena pernikahan kami begitu bahagia. Banyak yang bilang kalau kami adalah pasangan yang sangatserasi wajah tampan mas Bagas semakin membuat aku yang berwajah indo semakin menarik juga, dan membuat orang lain menganggap kami pasangan yang sangat serasi. Dan bukan hanya mereka akupun berpikir yang sama.

    Tidak pernah sedikitpun terlintas di benakku kalau aku harus melakukan adegan cerita sex di depan suamiku sendiri, dan atas kemauannya bahkan aku seperti di jebak olehnya untuk melakukan hal itu. Adegan seperti dalam cerita sex aku rasa hanya akan di lakukan olehku dan juga suamiku, tapi kini harus aku rasakan sakitnya di perlakukan layaknya bispak oleh suamiku sendiri.

    Kami hidup serba berkecukupan mulai dari seringnya kami liburan ke luar kota hingga ke luar negeri semua dipenuhi oleh suamiku. Dan aku merasa sebagai wanita paling bahagia saat itu, karena memiliki suami yang begitu baik dan memanjakan aku. Karena itu juga akupun mau pindah ke luar kota dan berpisah dengan orang tuaku, kami hidup mandiri di kota besar.

    Menginjak lima tahun usia pernikahan kami, aku merasa kalau suamiku berubah dia sering pulang dalam keadaan mabuk. Hingga pada suatu hari kami di kagetkan oleh beberapa orang yang datang ke rumah dan mengambil dua mobil kami, saat itu aku menangis karena mereka datang dengan kasarnya sambil memukul suamiku juga. Dan hal itu terjadi di depanku dan juga anak kami.

    Hingga akhirnya akupun mengetahui kalau suamiku bangkrut dan semua aset yang dia miliki akan segera di sita Bank. Betapa terkejutnya aku kala itu tapi aku hanya bisa menangis dan menangis, hingga akhirnya pada suatu hari datang seorang laki-laki yang berpakaian rapi. Dia berbicara dengan suamiku dan sering menatapku juga sampai-sampai aku merasa risih di buatnya.

    Malamnya aku di ajak suamiku pergi kesebuah hotel dia bilang hendak menemui temannya. Entahlah perasaanku memang sudah merasa ada yang anhe dari rumah tapi aku hanya bisa diam saja, begitu masuk dalam kamar hotel aku melihat laki-laki yang ada di rumah tadi sedang berada di dalam kamar tersebut. Dia tersenyum sambil berkata “Pak Bagas nganter sendiri..” Katanya.

    Suamiku mengangguk dan berkata “Ya Bos buat mastiin kalau istriku benar-benar datang ke tempat ini…” Dan aku lihat suamiku pergi keluar dari kamar. Dan tanpa ada basa basi laki-laki tersebut langsung memeluk tubuhku sontak saja aku berteriak tapi laki-laki itu berkata “Sudah diam kamu cantik.. kalo kamu memang sayang suami kamu.. karena tanpa aku mungkin dia akan kehilangan segalanya dan harus mendekam dalam penjara juga..” Aku kaget.

    Tanpa bisa memberontak akupun pasrah sambil menangis aku terdiam ketika laki-laki itu mulai melepas pakaianku satu persatu. HIngga terlepas semuanya dan dengan lembut dia membaringkan tubuhku kemudian aku melihatnya menindihku sambil terus menciumi tubuhku “OOooouugghh… saaayaang.. kamu begitu cantik… aaaagggghhh.. aaagggghh..” Katanya dengan penuh nafsu.

    Tangannnya mulai meremas toketku yang masih terasa montok “OOouugghhh… ooouugggghh… aaaaaaggghhh…. saaaayaaang…. aaaaagggghhhh..” DIa mendesah sambil terus meremas dan juga menjilat putingku secara bergantian dan aku di buat geli olehnya, tapi rasa sakit masih menyelimuti perasaanku karena itu aku tetap terdiam menerima setiap sentuhan laki-laki asing ini.

    Kemudian dia menancapkan kontolnya dalam lubang memekku, akupun menjerit tertahan “OOouuuwww… aaaagggghhh…eeeeuuummmpphhh…” Kataku saat itu karena aku rasa kontolnya begitu besar jika di bandingkan dengan ukuran kontol suamiku, sampai akhirnya diapun bergoyang di atas tubuhku dan beberapa kali juga dia mngernga menikmati permainan sexnya.

    Hingga beberapa kali juga dia kembali mendesah “OOOuuggghhh… ooouuuggh… ooouuugghhh…. aaaaagggggghhh… aaaaggggghhh… aaaagggghh…” Hentakan kontolnya kini terasa agak semakin cepat menngoyang tubuhku bahkan aku terlihat sudah tidak berdaya lagi di buatnya, seperti pemain dalam adegan cerita sex dia terus memutar bahkan sesekali menekan dalam kontolnya pada lubang memekku.

    Badannya yang kekar dan lebih besar dari suamiku membuat aku merasa agak sulit bernafas. Tapi lagi-lagi pria itu hanya mendesah dan mengerang ” OOOouuuggghhh…. aaaaggghh… ooouuuggghh.. ooouuggghh… ooouuggghhh…” Dan akhirnya tumpah juga sperma kentalnya memenuhi lubang memekku, bahkan dia melakukannya secara sengaja menumpahkan pada perutku.

    Sungguh bagai pemain dalam adegan cerita sex dia terlihat sangat menikmatinya. Aku lihat dia tersenyum sambil berkata “Sayaang.. aku tidak salah memilih .. kamu cantik dan dapat memuaskan aku..” Katanya dan aku kembali menangis, tiba-tiba dari arah pintu terbuka dan aku lihat suamiku datang dengan membawa sebuah berkas yang aku tidak tahu apa isinya tapi mereka berdua sama-sama tertawa.

    Tanpa merasa bersalah sedikitpun aku lihat suamiku menyuruhku untuk segera ganti baju. Dan bukannya penyesalan yang dia lakukan tapi aku masih di haruskan untuk melayani pria asing yang lain lagi, dan hari itu masih di hotel itu juga. Hingga sekarang dia terus melakukannya tanpa tahu harus berbuat apa aku tetap melakukan adegan demi adegan seperti dalam cerita sex.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu

    Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu


    877 views

    Perawanku – Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu, Aji adalah namaku, OB di salah satu perusahaan swasta kecil di Ibukota. Tiga bulan pertama ada karyawan baru yang masuk untuk bagian resepsionis. Namanya Dewi. Wanita cantik, tinggi kurang lebih 165cm, berat 50kg, bibir sensual, ramah, suka senyum, senang pakai rok mini dan sepatu hak tinggi, kulit bersih dan rambut sebahu.

    Suatu siang, aku sedang terburu-buru karena dipanggil Boss untuk menyiapkan sajian kepada tamu yang datang dari Kalimantan, tanpa sadar aku berpapasan dengan Dewi yang sedang berjalan sambil melihat hape tanpa memerhatikan jalan sehingga terjadi tabarakan tanpa sengaja antara aku dan Dewi. Tubuhnya tinggi bila dibanding wanita biasa kira-kira 170 cm plus sepatu, soalnya tubuhku juga sekitar itu, secara reflek aku memeluknya karena takut terjatuh. Dalam dekapanku terasa harum parfum yang membuat darahku berdesir mengalirkan hawa nafsu hingga keubun-ubun.

    “Duh, maaf mas Aji. Aku gak liat, ini sambil baca e-mail kerjaan dari bapak.” Ucap Dewi memelas.
    “Iya, Mbak Dewi gapapa. Aku juga lagi buru-buru dipanggil si bapak soalnya hehehe.” Jelas ku sambil pamit untuk ke ruangan bapak boss.

    Setelah itu kamipun kembali bekerja dengan kesibukan masing-masing dan tidak memikirkan lagi kecelakaan tadi. Kira-kira setengah jam sebelum jam kerja berakhir, aku hubungi dia lewat telephone untuk mengajak nonton dan kebetulan filmnya bagus sekali. Eh ternyata dia setuju kalau nontonnya hanya berdua saja.

    Selama dalam perjalanan ke tempat tujuan kami ngobrol ngalor-ngidul tidak karuan dan tertawa dan kutanya apakah dia sudah punya pacar? Dijawab baru putus tiga bulan yang lalu makanya dia memutuskan untuk pindah tempatku. Kupikir dia ini lagi labil dan kebetulan sekali aku mau mendekatinya.

    Setelah membeli karcis dan makanan kecil kami masuk ke dalam gedung yang masih sepi… biasanya juga sepi sih…. aku mengambil posisi di tengah dan boleh pilih tempat kata penjaganya.

    Sesaat filmpun dimulai… tanganku mulai menyentuh tangannya… dia masih membiarkan… Mulailah pikiran kotorku… kuremas secara halus…. dia hanya membalas dengan halus…. Kudekatkan wajahku ketelinganya… nafasku mulai masuk melalui lubang telinganya yang sedikit terhalang oleh rambutnya yang harum.

    Kuberanikan untuk mencium leher… dia hanya mendesah, “aaahhhhh……” kuarahkan ke pipi lalu ke mulutnya….. pertama kali dia menutup mulutnya tetapi tidak kuasa untuk membukanya juga karena aku terus menempelkan mulutku pada bibirnya…. “Ssssshhhhh……” Tanganku tetap meremas jemari tangannya lalu pindah ke leher dan sebelah lagi ke pinggang… lama kelamaan naik ke buah dada yang masih terbungkus oleh pakaian seragam kantor… lidahku mulai memainkan lidahnya begitu pula sebaliknya…. Ku perhatikan matanya mulai terpejam… jemarinya mulai agak kuat meremas tubuhku…. kami tidak memperhatikan lagi film yang sedang diputar.

    Aku raba kebagian paha…. tetapi terhalang oleh stokingnya yang panjang sampai perut… sudah tidak sabar aku untuk meraba kemaluannya… dia menarik tanganku agar jangan meraba barangnya… kuraba terus akhirnya dia mengalah…. kubisikan untuk melepaskan stockingnya, kami lepas semua permainan sejenak… hanya untuk melepas stocking yang dia pakai… setelah itu kembali lagi ke permainan semula…. kurogoh dengan tanganku yang kekar dan berbulu selangkangannya yang masih terbungkus dengan cdnya… tanganku mulai kepinggulnya. Ternyata dia memakai cd yang diikat disamping, kubuka secara perlahan agar memudahkan untuk melanjutkan kememeknya, yang terdengar cuma suara nafas kami berdua, sampailah aku kepermukaan pusar lalu turun kebawah, betapa kagetnya aku raba-raba ternyata bulunya hanya sedikit.

    Kulepas mulutku dari mulutnya dan bertanya, “Wi, bulunya dicukur ya?” Bukan jawaban yang aku terima tetapi tamparan kecil mendarat dipipiku… plak! Ku lanjutkan lagi…. sampai akhirnya film sudah selesai.

    Kubisikan lagi, “Saya ikatkan lagi ya, Wi.” Tidak dijawab, kuikatkan kembali, filmpun berakhir kita semua bubar. Melangkah dianak tangga ke tujuh, dia menarik aku lalu membisikan “Ji, talinya lepas….” buru-buru aku pepet samping kiri pinggulnya agar orang tidak menyangka.

    Turun lagi keanak tangga kesembilan eh dia bisikan lagi “Ji satunya juga, kamu sih, ikatnya nggak kencang”

    “Sory dech…” Kataku.

    Akhirnya dia menuruni tangga dengan merapatkan kaki dan memegang samping kiri roknya. Cepat cepat aku ambil motor sementara dia berdiri menunggu.

    “Sampai juga akhirnya…….” kita berdua hanya cekikikan saja.
    “Mau kemana lagi kita sekarang….” kataku
    “Terserah aja soalnya mau pulang males, lagi ribut sama mama.” Jawab Dewi singkat. Lalu kupercepat laju motorku menuju pondok tirta di Halim.

    Begitu sampai, langsung masuk ke kamar, ngoborol-ngobrol sebentar, lalu aku kekamar mandi untuk mencari kondom berwarna hitam yang selalu aku siapkan di dalam tas dan kembali lagi terus kuciumi dia sampai nggak bisa nafas. “Eeeggghhhhh……” sambil mencabut mulutnya, “Pelan-pelan dong, Ji.”

    Mulailah aku menciumi secara perlahan sambil membuka baju dan behanya.

    Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu

    Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu

    Teteknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, putingnya mungil berwarna coklat gelap. Kuciumi teteknya, “Sssshhhhh……” sambil menjambak rambutku. Kumainkan lidahku di putingnya yang satu sementara yang satu lagi meremas tetek lainnya. “Ssssshhhhhh……. “, nafas yang memburu.

    Kuturunkan roknya lalu celana dalamnya dan kubaringkan ketempat tidur sambil terus menyusu, “sssshhh……ooohhh….. Ji…” Desah Dewi.

    Aku tak peduli dengan suara itu, dan benar saja bulu jembutnya hanya sedikit dan halus-halus lagi, kubelai-belai meski hanya sedikit, lalu kumainkan itilnya yang sudah basah, dia agak kaget.
    “Aaauuu, ahhhh…” ku perhalus lagi permainkanku, mau kumasukan jemariku kememeknya tapi, “Aaaaauu, sakit Ji!” Teriak Dewi. Lho anak ini masih perawan rupanya, pikirku.

    Kujilati terus pentilnya sambil kubuka seluruh pakaianku, tampaklah dua insan manusia tanpa benang sehelaipun, dia memperhatikan kontolku sejenak lalu tertawa, “Hahaha,” kenapa kataku, “Bentuknya lucu…” katanya polos sambil meremas pelan kontolku dengan tangan kirinya. Lalu pelan pelan ku geser pahanya agar merengang.

    Ku pasangkan kondom yang baru ku beli tadi pagi, harganya gak terlalu semahal yang lainnya, tapi kondom berbungkus hitam ini selalu jadi andalan untuk urusan ranjang. Setelah itu, kuatur posisi untuk siap menerobos lubang memeknya.

    “Eeghhh… egghhh….” belum bisa juga, dua kali baru kepalanya yang masuk, aku tidak kehilangan akal, kujilat terus puting susunya dan secara perlahan ketekan pantatku agar masuk seluruh kontolku dan “Ssssssshhhhhh… Eeeeggghhhh… Sssshhhh…” barulah masuk seluruhnya dan mulai kuayunkan secara perlahan sekali, “Sssssshhhhhh…. Ssssshhhhh… Aaakkhhhh….. Ji…..”
    “Ji……. “hanya itu suara yang terdengar, makin lama makin cepat ayunan pantatku dan kurasakan seluruh persendianku mau copot, “Sssssshhhhhh… Ooohhhh… My god…” Katanya.

    Aku hentikan permainan karena aku mau keluar jadi kuhentikan sesaat, eh dia malah membalikkan tubuhku, kuatur posisi kontolku agar pas dilobang memeknya dan bbbllleeess, masuk lagi kontolku dalam lumatan memeknya yang masih kencang. Dia menaikan dan menurunkan badannya, “Ssshhhh…. Sshhhh… Aahhhh…..” Mulut ku disumpalnya dengan susunya dan putingnya sudah menegang semua seperti kontolku yang menegang dari tadi.

    “Ssssshhh… Aaaaahhhhh…. Ooohhhhh… Sssssshhh…” lima menit kemudian, dia menjambak rambutku dan mejatuhkan tubuhnya ketubuhku. “Ji… Aaaakkkkkhhhh… Jiiiii… Sssshhhhh….” Rupanya dia mencapai klimaks, dan aku merasakan kejutan dari lubang memeknya seperti empot ayam.
    “Sssshhhhhh… Aaahhhhhh… Jiiiiiiiiii…” Pejuku nyemprot didalam liang memeknya kira-kira empat atau lima kali kejutan, untung pakai kondom kalau tidak bisa repot, begitu pikirku.

    Akhirnya kami berdua lemas dan bermandikan keringat. Sesaat tubuhnya masih menindih tubuhku dan kuciumi dia dengan mesra. Lalu dia menggeser ke kasur, kuambil sebatang rokok untuk kuhisap, ternyata dia ingin menghisap kontolku lagi.

    “Aaahhh…..”, sambil memijat-mijat kontolku… “Jangan dikepalanya…” kubilang
    “Emangnya kenapa??” Tanya Dewi.
    “Ngilu tau, he… he… he…”

    Kutanya secara perlahan,“Wi, hhmmm, cowok kamu dulu suka begini nggak?”

    “Nggak berani…” Jawabnya singkat sambil menyudahi hisapannya di kontolku.
    “Jadi ini yang pertama?” Tambahku.

    Dewi hanya mengangguk, aku tidak memperhatikan kalau dikontolku itu ada tetesan darah dari memeknya. Dia berjalan menuju kamar mandi, lalu berteriak kecil, “Aaauuuu!”

    “Kenapa Dewi?!” Tanyaku sedikit bingung.
    “Kencingnya sakit.” Jawab Dewi.

    Lalu kami mandi dan membersihkan badan berdua. Tanpa terasa sudah jam delapan tiga puluh, kami memesan makan malam dan disantap tanpa busana.

    Setelah santap malam kujilati lagi puting susunya sampai menegang kembali, aku meminta untuk mengulum kontolku tapi Dewi hanya menggeleng, kuraba memeknya juga mulai basah.

    Kubalikkan dia, kuarahkan kontolku keliang memeknya dari belakang, “Aaaauu…..” Teriaknya kaget dan terus kuayunkan daari pelan sampai begitu cepat.

    “Sssshhhhh… ssshhhhh… ssshhh… Enakkk Jiiiii…”

    Lalu dia minta aku berbalik dengan posisi terlentang sedang dia mulai menaki tubuhku sambil susunya disodorkan untuk dilumat lagi.

    Kuarahkan lagi tanpa melihat dimana posisi lobangnya dan bless, dia mulai mengayunkan tubuhnya.

    “Sssssshhhhhh… Sssshhhhh… Aaaahhhh… Ji…” Lima menit kemudian tubuhnya kembali mengejang dan “Aaaahhhhh……. Ji…” Sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Kini giliran aku yang tidak bisa bernafas karena tertutup rambut, kuhentakkan pantatku kuat-kuat dan kuayunkan pantatku terus lalu, “Ssssssshhhhhhh….. Dewiiii………” pejuku yang kedua keluar.

    Kami istirahat sejenak lalu mandi air hangat lagi dan kutengok jam tanganku sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Kuantarkan dia pulang kerumahnya dibilangan tebet timur.

    Keesokan harinya kami bekerja seperti biasanya, tetapi dia menghubungiku, “Ji, masih sakit kalau pipis. Tuh sampai tadi pagi juga sakit.”

    “Nggak apa-apa, tapi enak kan? Mau nambah?” Tanya ku menggoda.
    “Nanti ya…” Jawab Dewi singkat. Aku hanya tersenyum membaca pesan singkatnya.

    Semenjak saat itu aku secara rutin menyetubuhi Dewi, baik karena kemauan aku, atau karena libido Dewi yang sedang naik. Kita bahkan sempat beberapa kali melakukannya di kantor secara diam-diam bila memang nafsu sudah tidak bisa tertahankan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Fitri Butuh Penyaluran Dong

    Cerita Sex Fitri Butuh Penyaluran Dong


    877 views

    Perawanku – Saat aku sedang menonton tv dikamarku tiba tiba Tika keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju
    tidur yang tranparan , waooowww dia habis cuci muka dan bersih bersih siap untuk tidur, dikamar tidur
    kami memang ada tv dan kamar mandi dalammnya jadi kami dapat menonton tv dengan tiduran , saat ini Tia
    yang sedang tidur disampingku.

    Melihat tubuh Tia yang seksi aku sungguh horny, dengan mata tepejam aku mengajak Tia bicara.
    Lho kok udah tidur sih??tanyaku

    Dengan nada bergumam Tia hanya menjawab “Hmmmmmmm”

    Sambil membuka matanya dan tersenyum kecilnya, uhh membuat burungku semakin tegang tangannya sambil
    mengelus pipiku kemudia dia mecium pipiku
    “Tidur yang nyenyak yaa..” katanya perlahan.

    Lalu ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Tidur! Nah lho? Sial
    benar. Cuma begitu saja? Aku terbengong beberapa saat.

    “Tia!..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.

    “Umm.. udah maleem.. Tia ngantuk niih..”  Agen Obat Kuat Pasutri

    Kalau sudah begitu, percuma saja. Dia tidak akan bangun. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh
    pernyaluran. Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah.

    Begitulah Tia. Sebagai istri, dia hampir sempurna. Wajah dan fisiknya enak dilihat, sifatnya baik dan
    menarik. Perhatiannya pada kebutuhanku sehari-hari sangat cukup.

    Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat “hemat”. Nafsuku terbilang tinggi. Sedangkan Tia, entah
    kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks.

    Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Untuk
    pelampiasan, aku terkadang selingkuh dengan wanita lain. Tia bukannya
    tidak tahu.

    Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Nafsuku sulit ditahan. Rasanya ingin kupaksa
    saja Tia untuk melayaniku. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega.

    Kucium rambutnya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Tia. Siapa
    tahu dalam mimpi, Tia mau memuaskanku? Hehehe..

    Cerita Sex Fitri Butuh Penyaluran Dong

    Cerita Sex Fitri Butuh Penyaluran Dong

    Esoknya saat jam istirahat kantor, aku makan siang di Citraland Mall.
    Tidak disangka, disana aku bertemu dengan Andri, sahabatku dan Tia semasa
    kuliah dahulu.

    Kulihat Andri bersama dengan seorang wanita yang mirip dengannya. Seingatku, Andri tidak punya adik.
    Ternyata setelah kami diperkenalkan, wanita itu adalah adik sepupu Andri.

    Fitri namanya. Heran juga aku, kok saudara sepupu bisa semirip itu ya? Pendek kata, akhirnya
    kami makan satu meja.

    Sambil makan, kami mengobrol. Ternyata Fitri seperti juga Andri, tipe yang mudah akrab dengan orang
    baru. Terbukti dia tidak canggung mengobrol denganku.

    Ketika aku menanyakan tentang Joe (suami Andri, sahabatku semasa kuliah), Andri bilang bahwa Joe
    sedang pergi ke Surabaya sekitar dua minggu yang lalu untuk suatu keperluan.

    “Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Andri.

    Aku hanya manggut-manggut saja. Aku kenal baik dengan Joe, dan bukan hal yang aneh kalau Joe ada main
    dengan wanita lain disana.

    Saat Fitri permisi untuk ke toilet, Andri langsung bertanya padaku.

    “Van, loe ama Tia gimana?”

    “Baek. Kenapa?”

    “Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main cewek. Kok bisa ya akur
    ama Tia?”

    Aku diam saja.

    Aku dan Tia memang lumayan akur. Tapi di ranjang jelas ada masalah. Kalau dituruti nafsuku, pasti
    setiap hari aku minta jatah dari Tia.

    Tapi kalau Tia dituruti, paling hebat sebulan dijatah empat atau lima kali! Itu juga harus main paksa.
    Seingatku pernah terjadi dalam sebulan aku hanya dua kali dijatah Tia.

    Jelas saja aku selingkuh! Mana tahan?

    “Kok diem, Van?” pertanyaan Andri membuyarkan lamunanku.

    “Nggak kok..”

    “Loe lagi punya masalah ya?”

    “Nggaak..”

    “Jujur aja deh..” Andri mendesak.

    Kulirik Andri. Wuih, nafsuku muncul. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Joe. Karena nafsuku sudah
    sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.

    “Cerita doong..!” Andri kembali mendesak.

    “Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Andri kelihatan kaget.

    “Eh? Loe jangan macem-macem ya Van!” kecam Andri.

    Aduh.., kelihatannya dia marah.

    “Sorry! Sorry! Gue nggak serius.. sorry yaa..” aku sedikit panik.

    Tiba-tiba Andri tertawa kecil.

    “Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Oke, nanti sore kita ketemu lagi di sini ya? Gue juga di
    rumah nggak ada kerjaan.”

    Saat itu Fitri kembali dari toilet. Kami melanjutkan mengobrol sebentar, setelah itu aku kembali ke
    kantor.

    Jam 5 sore aku pulang kantor, dan langsung menuju tempat yang dijanjikan. Sekitar sepuluh menit aku
    menunggu sebelum akhirnya telepon genggamku berdering.

    Dari Andri, menanyakan dimana aku berada. Setelah bertemu, Andri langsung mengajakku naik ke mobilnya.
    Mobilku kutinggalkan disana. Di jalan Andri langsung menanyaiku tanpa basa-basi.

    “Van, loe lagi butuh seks ya?”

    Aku kaget juga ditanya seperti itu. “Maksud loe?”

    “Loe nggak usah malu ama gue. Emangnya Tia kenapa?”

    Aku menghela nafas. Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.

    “Mi.. Tia itu susah banget.. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Loe bayangin aja, gue selalu
    nafsu kalo ngeliat dia. Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon.

    Kan nafsu gue numpuk? Gue butuh penyaluran dong!

    Untung badannya kecil, jadi kadang-kadang gue paksa dia.”

    Andri tertawa. “Maksudnya loe perkosa dia ya? Lucu deh, masa istri sendiri
    diperkosa sih?”

    “Dia nggak marah kok. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”

    “Mana ada perkosa nggak kasar?” Andri tertawa lagi. “Dan kalo dia nggak
    marah, perkosa aja dia tiap hari.”

    “Kasian juga kalo diperkosa tiap hari. Gue nggak tega kalo begitu..”
    “Jadi kalo sekali-sekali tega ya?”

    “Yah.. namanya juga kepepet.. Udah deh.. nggak usah ngomongin Tia lagi ya?”

    “Oke.. kita juga hampir sampe nih..”

    Aku heran. Ternyata Andri menuju ke sebuah apartemen di Jakarta Barat.
    Dari tadi aku tidak menyadarinya.

    “Mi, apartemen siapa nih?”

    “Apartemennya Fitri. Pokoknya kita masuk dulu deh..”

    Fitri menyambut kami berdua. Setelah itu aku menunggu di sebuah kursi, sementara Fitri dan Andri masuk
    ke kamar. Tidak lama kemudian Andri memanggilku dari balik pintu kamar tersebut.

    Dan ketika aku masuk, si “ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Andri dan Fitri tidak memakai
    pakaian sama sekali. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu. Dua wanita yang cantik yang
    wajahnya mirip sedang bertelanjang.

    bulat di depanku.

    Mimpi apa aku?

    “Kok bengong Van? Katanya loe lagi butuh? Ayo sini..!” panggil Andri lembut.
    Aku menurut bagai dihipnotis. Fitri duduk bersimpuh di ranjang.

    “Ayo berbaring disini, Mas Ivan.”

    Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Fitri. Kulihat dari
    sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
    mempesona.

    Ukurannya lumayan juga. Fitri langsung melucuti pakaian atasku, sementara Andri melucuti akaianku
    bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan
    nafsuku yang bergolak.

    “Gue pijat dulu yaa..” kata Andri.

    Kemudian Andri menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Ohh.., kurasakan pijatan
    daging lembut itu pada kemaluanku. Rasanya benar-benar nyaman. Kulihat Andri tersenyum kepadaku.

    Aku hanya mengamati bagaimana kedua payudara Andri yang sedang digunakan untuk memijat batang penisku.

    “Enak kan, Van?” Andri bertanya.

    Aku mengangguk. “Enak banget. Lembut..”

    Fitri meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Dia
    membungkuk, sehingga kedua payudaranya menggantung bebas di depan wajahku.

    “Van, perah susu gue ya?” pintanya nakal.

    Aku dengan senang hati melakukannya. Kuperah kedua susunya seperti
    memerah susu sapi, sehingga Fitri merintih-rintih.

    “Ahh.. awww.. akh.. terus.. Van.. ahh.. ahh..”

    Payudara Fitri terasa legit dan kenyal. Aku merasa seperti raja yang dilayani dua wanita cantik.
    Akhirnya Andri menghentikan pijatan spesialnya.

    Berganti tangan kanannya menggenggam pangkal si “ujang”.

    “Dulu diwaktu pesta di rumah gue, kontol loe belum ngerasain lidah gue ya?” kata Andri, dan kemudian
    dengan cepat lidahnya menjulur menjilat si “ujang” tepat di bagian bawah lubangnya.

    Aku langsung merinding keenakan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian kurasakan hangat, lembut, dan
    basah pada batang kemaluanku. Si “ujang” telah berada di dalam mulut Andri, tengah disedot dan
    dimainkan dengan lidahnya.

    Tidak hanya itu, Andri juga sesekali mengemut telur kembarku sehingga menimbulkan rasa ngilu yang
    nikmat. Sedotan mulut Andri benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung
    kemaluanku dengan kuat.

    Enaknya tidak terlukiskan. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan
    sperma.

    “Mi.. gue.. udah mau.. ke.. luar..”

    Andri semakin intens mengulum dan menyedot, sehingga akhirnya kemaluank menyemprotkan sperma berkali-
    kali ke dalam mulut Andri. Lemas badanku dibuatnya.

    Tanganku yang beraksi pada payudara Fitri pun akhirnya berhenti. Andri terus mengulum dan menyedot
    kemaluanku, sehingga menimbulkan rasa ngilu yang amat sangat. Aku tidak tahan dibuatnya.

    “Aahh.. Andri.. udahan dulu dong..!”

    “Kok cepet banget keluar?” ledeknya.

    “Uaah.., gue kelewat nafsu sih.. maklum dong, selama ini ditahan terus.”
    aku membela diri.

    “Oke deh, kita istirahat sebentar.”

    Andri lalu menindih tubuhku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Nafasnya hangat
    menerpa wajahku. Fitri mengambil posisi di selangkanganku, menjilati kemaluanku.

    Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Kuraba-raba kemaluan Andri hingga akhirnya aku menemukan
    daging kenikmatannya. Kucubit pelan sehingga Andri mendesah perlahan. Kugunakan
    jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk
    mengorek liang sanggamanya.

    Desahan Andri semakin terdengar jelas. Kemaluannya terasa begitu basah. Sementara itu Fitri terus saja
    menjilati kemaluanku. Tidak hanya itu, Fitri mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga
    sekali lagi bulu kudukku merinding menahan nikmat.

    Kali ini aku merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja aku membalik posisi tubuhku,
    menindih Andri yang sekarang jadi telentang. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang
    kemaluanku.

    Andri mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. Seluruh batang kemaluanku terbenam ke dalam rahim
    Andri. Aku mulai mengocok maju mundur. Andri melingkarkan tangannya memeluk tubuhku.

    Fitri yang menganggur melakukan matsurbasi sambil mengamati kami berdua yang sedang bersatu dalam
    kenikmatan bersetubuh. Andri mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat
    mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.

    Kucabut batang kemaluanku dari vagina Andri, dan langsung kuraih tubuh Fitri. Untuk mengistirahatkan
    si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Fitri.

    Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Fitri mengerang keras. Kujilati dan kugigit lembut sekujur
    payudaranya, kanan dan kiri. Fitri meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu.
    Setelah kurasakan cukup merangsang Fitri, aku bersedia untuk main course.

    Fitri nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style. Vaginanya
    yang dihiasi bulu-bulu keriting nampak sudah basah kuyup.

    Kumasukkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya dengan pelan tapi pasti. Fitri merintih-rintih
    keras saat proses penetrasi berlangsung. Setelah masuk seluruh penisku, kudiamkan beberapa saat untuk
    menikmati kehangatan yang diberikan oleh jepitan vagina Fitri.

    Hangat sekali, lebih hangat dari milik Andri. Setelah itu kumulai menyodok
    Fitri maju mundur.

    Fitri memang berisik sekali! Saat kami melakukan sanggama, teriakan-teriakannya terdengar kencang.
    Tapi aku suka juga mendengarnya. Kedua payudaranya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan
    kami.

    Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan angsung
    kuremas-remas sepuasnya. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat
    Fitri semakin keras mengeluarkan suara.

    “Aaahh.. Aaahh.. Gue keluaar.. Aaah..” teriak Fitri dengan lantang.

    Fitri terkulai lemas, sementara aku terus menyetubuhinya. Beberapa saat
    kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.

    “Fit.. gue mau keluar nih..”

    Fitri langsung melepaskan kemaluannya dari kemaluanku, dan langsung mengulum kemaluanku sehingga
    akhirnya aku memuntahkan spermaku di dalam mulut Fitri, yang ditelan oleh Fitri sampai habis

    Aku berbaring, capek. Nikmat dan puas sekali rasanya. Andri berbaring di sisiku.

    Payudaranya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku. Fitri masih membersihkan batang
    kemaluanku dengan mulutnya.

    “Gimana Van? Puas?” Andri bertanya.

    “Puas banget deh.. Otak gue ringan banget rasanya.”

    “Gue mandi dulu ya?” Fitri memotong pembicaraan kami.

    Lalu ia menuju kamar mandi.

    “Gue begini juga karena gue lagi pengen kok. Joe udah dua minggu pergi.
    Nggak tau baliknya kapan.” Andri menjelaskan.

    “Nggak masalah kok. Gue juga emang lagi butuh sih. Lain kali juga gue
    nggak keberatan.”

    “Huss! Sembarangan loe. Gue selingkuh cuma sekali-sekali aja, cuma pengen balas dendam ama Joe. Dia
    suka selingkuh juga sih! Beda kasusnya ama loe!”

    Aku diam saja. Andri bangkit dari ranjang dan mengingatkanku.

    “Udah hampir setengah delapan malem tuh. Nanti Tia bingung lho!”

    Aku jadi tersadar. Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Setelah pamiit dengan
    Fitri, Andri mengantarku kembali ke Citraland.

    Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dengan mobilku. Di rumah, tentu saja Tia enanyakan
    darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kujawab saja aku habis makan malam bersama teman.

    “Yaa.. padahal Tia udah siapin makan malem.” Tia kelihatan kecewa.

    Sebenarnya aku belum makan malam. Aku lapar.

    “Ya udah, Ivan makan lagi aja deh.. tapi Ivan mau mandi dulu.” kataku
    sambil mencium dahinya.

    Tia kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Yang Penuh Pesona

    Cerita Sex Yang Penuh Pesona


    877 views

    Perawanku – Cerita Sex Yang Penuh Pesona, Aku sering menjumpai lelaki atau perempuan yang memiliki daya tarik dan pesona seksual yang sangat luar biasa. Dalam kenyataannya mereka tidak selalu cantik atau tampan. Juga tak pandang tua atau muda, pendek atau jangkung, kurus atau gemuk. Juga tidak karena status sosial, seperti kaya atau miskin, terpelajar atau pengangguran, karyawan tinggi atau sekedar satpam. Secara tampak nampaknya biasa-biasa saja. Aku juga nggak ngerti kenapa dan dimana penyebab pesonanya itu. Apabila kebetulan ketemu type macam itu rasanya apapun polah tingkahnya sangat sedap dipandang mata.

    Bisa diumpamakan kalau lelaki macam Ryan Hidayat yang pemain sinetron dan bintang iklan atau kalau perempuan macam Ike Nurjanah penyanyi dangdut yang kebetulan sangat ‘macan’, manis dan cantik itu. Sangat erotik rasanya ‘ditaklukkan’ oleh lelaki ataupun perempuan macam itu untuk kemudian melayani dan menjadi budaknya. Akan kuciumi sepatu dan kaos kakinya. Akan kucuci celana dalamnya dengan ludahku hingga larutan sisa kencing atau keringatnya larut dan bisa kutelan kembali. Aku akan rela menceboki lubang-lubang pembuangannya sebagai tugas setiap pagiku. Aku akan memandikannya dengan jilatan-jilatan lidahku hingga tak tersisa noda barang sedikitpun pada semua celah-celah tubuhnya.

    Pada orang macam ini apapun yang keluar dari dia rasanya nikmat untuk kita lahap. Aku akan serta merta telan apabila dia membuang ludah ke mulutku. Aku akan menjilati lubang tainya hingga tak ada yang Tersisa. Aku akan minum kencingnya. Aku akan sodorkan mukaku kemudian membuka mulutku untuk menampung kencingnya yang kuning pekat. Aku bisa mencuci mukaku pula dengan cairannya itu.

    Di kompleks rumahku adalah seorang Randi, pemuda 21 tahun, pengangguran jebolan SMU3, tingginya 182 cm dan berat badannya 68 kg. Jangkung dan langsing. Rambutnya yang lurus selalu terurai bergaya Bon Jovi. Pakaiannya itu-itu juga, kaos oblong lusuh, terkadang dibungkus jeans kumel. Celana Khaki. Kerjanya luntang lantung, jalan sana jalan sini. Berdasarkan apa yang sering dialaminya Randi sadar banget bahwa banyak cewek bahkan juga cowok yang naksir berat padanya.

    Sejak masih di SMU dia sudah sering diajak tidur sama teman-teman ceweknya. Bahkan Bu gurunya, Bu Endang, sangat tergila-gila padanya. Walaupun belum habis 3 bulan menikah Bu Endang pernah nekad mengajak Randi tidur di rumahnya saat suaminya tugas ke luar kota. Bu gurunya itu bilang bahwa ada mata pelajaran yang harus diulangi dan mesti dikerjakan di rumahnya. Dan semalaman itu Bu Endang berhasil melampiaskan kerinduan syahwatnya pada Randi. Saat waktunya pulang tak ada bagian tubuh Randi yang tanpa cupang-cupang bekas sedotan bibir Bu Endang. Pada kesempatan di bawah nanti biarlah Randi juga menceritakan apa yang dialaminya bersama Bu gurunya itu.

    Randi tingal di kompleks Perumahan Sederhana Pondok Permai Jakarta Barat. Di tempat itu, dia sangat didambakan oleh para gadis dan janda muda dan walaupun tidak selalu nampak terang-terangan para Ibu-ibu muda maupun setengah tua juga mengimpikan untuk memandikan dengan lidah dan bibir-bibir mereka yang mungil-mungil itu. Dari cara mereka memandang Randi pada saat berpapasan atau Kebetulan lewat di depan rumahnya nampak mereka dipenuhi khayalan seandainya bisa bertelanjang Berasyik masyuk bersama Randi pada suatu ketika nanti.

    Diantara ibu-ibu itu adalah Tante Wenny. Dia perempuan asal Sukabumi yang sangat jelita. Kulitnya kuning langsat. Perawakannya langsing. Mungkin sekitar 165 cm-an. Usianya yang sekitar 42 tahun Namun nampaknya ada 10 tahun lebih muda. Suaminya, Oom Darto adalah karyawan di sebuah pabrik sepatu di Cilincing yang setiap hari pulang kerja hingga jam 9 malam. Tentu saja Tante Wenny banyak waktu sepinya. Dia sering membayangkan seandainya bisa ‘kelonan’ dengan Randi.

    Tak jarang pada puncak sepinya dia melakukan masturbasi. Dengan dibantu ketimun Jepang yang hijau gede dan panjang Itu. Dia mengulum-ulum ketimun itu kemudian memasukkannya ke liang vaginanya. Tante Wenny membayangkan seakan kontol Randi sedang dia kulum kemudian ngentot kemaluannya. Dan betapa Puasnya saat menjelang orgasme dia memanggil-manggil dalam bisik dan rintihannya.

    “Acchh.. Randii.. Randii.. Keluarkan pejuhmu ke mulut tantee.. Yaa.. Keluarkan pejuuhhmmuu..”

    Dan akhirnya terjadilah peristiwa itu. Suatu pagi, sekitar jam 9 pagi, dengan sebatang rokok di tangannya Randi jalan melewati rumah Tante Wenny. Saat itu Tante Wenny sedang menyiram dan memindah-mindah Pot tanaman anggrek kesukaannya. Ada pot besar yang dia nggak kuat mengangkatnya. Melihat Perempuan jelita macam Tante Wenny, tanpa diminta dan spontan Randi membantu mengangkat pot itu.

    “Koq ngangkat-angkat sendiri. Irwan mana Tante?” Rando menanyakan Irwan yang sahabatnya dan anak Tante Wenny yang cantik ini.
    “Ah, Irwan mah tahunya beres. Tahu tuh, katanya tadi ke Depok negok kampusnya dan terus main kali”

    Randi dan Irwan adalah teman bermain saat di kompleks. Betapa terima kasih dan gembira hati Tante Wenny. Apalagi saat menyadari bahwa yang membantu itu adalah Randi lelaki muda teman anaknya yang mempesona hatinya dan selalu hadir dalam khayal-khayal masturbasinya. Bagaimana kelanjutan cerita yang merangsang libido ini? Apa yang selanjutnya dilakukan Tante Wendy? Bagaimana Randi merespon ulah tante jelita ini? Acchh.. Aku rasa lebih fair kalau Randi sendiri yang cerita kepada para pembaca. OK? Dengarkan.. [Jilatan-jilatan Tante Wenny pada celah-celah tubuhku.]

    “Hooh.. Cah Bagus (aku jadi tersanjung dengan panggilannya itu).. Terima kasih yaa..”

    Aku membantu menggeser pot itu dan aku merasa Tante Wenny memandangku sedemikan rupa gemas dan hausnya. Pada wajahnya nampak dia hendak mengeluarkan sesuatu pikiran. Aku merasa bahwa tante jelita ini hanya pengin menahan agar aku lebih lama tinggal. Aku paham. Aku memang termasuk sering menghadapi tante-tante genit macam ini. Mereka bilang bahwa lelaki macam aku pantas menerima perlakuan macam bayi.

    Melayani lelaki macam aku merupakan impian kenikmatan syahwat yang tak terkira. Mereka bilang apapun mauku dengan rela mereka akan penuhi. Dia nampak berpikir dan…

    “Oocchh.. Bisa minta tolong sekalian donk.. Sayang (dia terus melemparkan godaan padaku). Tante Mau geser lemari di tempat tidur tante. Mau bantuin nggak??”
    “Boleh saja…”

    Aku tahu banget bahwa tante jelita ini termasuk tante yang ‘gatal’ dan sering mencuri-curi pandang setiap kali aku lewat atau berpapasan dengannya. Kali ini apa maunya??

    “Ayolah masuk…” Tante Wenny mengajak aku masuk ke rumahnya, “Duduk dulu, yaa..”

    Tante Wenny bergegas masuk ke kamarnya. Aku agak heran kenapa untuk menggeser lemari yang paling cuma semenit mesti duduk dulu. Tetapi pikiranku langsung sirna saat melihat Tante Wenny sudah ganti ‘short pant’ yang sangat seksi saat kembali keluar dari kamarnya.

    “Aku buatin minuman dulu, yaa…”

    Ucchh mata tante genit itu melirik belalak sambil melepas senyuman dari pipinya yang ranum menunjukkan kejelitaannya. Aroma parfumnya sangat menggoda libidoku. Untuk membesarkan hatinya aku melototkan mataku memandang lekuk liku tubuhnya dengan penuh kekaguman Birahi. Aku semakin yakin bahwa ini semua hanya ulah Tante Wenny untuk menahan agar aku tidak cepat menghilang dari pandangan matanya. Ah, biarlah. Siapa tahu dapat rejeki nomplok.

    Dengan 2 buah gelas besar penuh Coca Cola di tangan Tante Wenny keluar dan memberikan segelas buat Aku.

    “Ambil Cah Bagus…” sapanya bergaya akrab, “Ayo minum… nggak perlu buru-buru khan?”

    Duduk di seberang depanku mata Tante Wenny sebentar-sebentar mengamati penuh khayalan birahi padaku. Aku yakin kalau kuminta menjilati lubang pantatku pasti serta merta dia akan lakukan dengan sepenuh obsesinya. Aku tahu pula dia isteri yang kesepian karena sepanjang hari ditinggal kerja suaminya.

    “Kamu koq bagus banget ssehh Ran..? Dulu mama kamu makan apa bisa melahirkan cah bagus Macam ini..?” lempar goda yang begitu berani dan agresif dari tante genit padaku. Aku nggak tahu mesti jawab apa. Aku diam saja. Aku mesti berlagak acuh dan ‘cool’.

    “Jadi nggak menggeser lemari, Tante?”
    “Oohh, pastii.. Sekarang?” dia berdiri.

    Yang aneh tangannya disodorkan untuk kuraih dan yang terjadi kemudian adalah dia menarikku ke kamar tidurnya.

    “Mari kutunjukkan lemarinya,” sambil terus menggelandang aku.
    “Yang ini Cah Bagus.. Digeser ke kanan sedikit. Tante mau cerminnya mengarah ke tempat tidur hingga kalau Oom sama Tante tidur bisa sambil berkaca. Gituu..!” katanya sambil melempar senyum manisnya dengan penuh arti.

    Aku baru meraih tepian lemari untuk mulai mendorong saat tiba-tiba bibir Tante Wenny memagut lenganku kemudian melata dan menyedot punggung tanganku. Duuhh.. Aku sepertinya disambar stroom listrik ribuan watt. Seluruh tubuhku langsung menggelinjang. Aku merasakan betapa haus dan sepinya Perempuan STW (setengah tua) ini. Tak kupungkiri sedotan bibir Tante Wenny langsung menyambar gairah syahwatku. Kontolku sudah ngaceng saat tangan Tante Wenny tak bisa kuhindari merabai celah-celah selangkanganku.

    “Cc.. Cah Baguuss.. Ayolah.. Jangan acuh.. Cium aku.. Atau.. L.. Ludahi akuu.. Aku sangat Rindu sayaanngg…” sambil tangannya berusaha menggapai dan merangkul leherku berikut bibirnya Yang menantang bibirku. Aku masih bergaya acuh dan ‘cool’.

    “Ayoo.. Ludahi aku Randii.. Ludahi tante..”. Matanya itu.. Ahh.. Mata yang sungguh sangat Kehausan.
    “Tolong Randii.. Tolong tante inii.. Ayoo.. Mana ludahmuu..”

    Dia merangsek berusaha memagut bibirku namun aku mengelak dan pagutan itu mendarat pada kulit leherku. Tante Wenny menjadi beringas, Dia memelukku keras sambil mengamukkan pagutannya pada leher, dagu, bawah kuping dan bahuku. Aku memang semakin terbakar. Namun gaya acuh dan ‘cool’-ku tetap aku pertahankan.

    Sungguh indah menikmati bagaimana perempuan dengan penuh haus mengerjain dan menikmati tubuhku. Akhirnya aku terdorong dan jatuh ke kasur. Tante Wenny tak lagi bisa kubendung.

    “Nanti saja menggeser lemarinya ya sayaanngg…”
    “Kasihan Cah Bagus. Kamu mesti istirahat duluu yaa.. Mumpung Irwan nggak di rumah. Kamu Temenin Tante dulu yaa…” sambil tangan-tangannya terus menggerilya tubuhku.
    “Acchh Tantee.. Jangan.. Nanti dilihat tetangga. Saat Randi masuk tadi khan ada pembantu Bu Kirno sebelah rumah sedang nyapu,”
    “Ahh.. Jangan khawatir. Dia hanya babu blo’on. Nggak akan berani ngomong apa-apa,” nada bicara yang didera nafsu birahi membuat Tante Wenny merendahkan pelayan sebelah rumahnya.

    Tante Wenny yang jelita ini bergerak jongkok dan seperti pelayan pada tuannya mulai melepasi sepatuku. Sebelumnya dia ciumi terlebih dahulu ujung-ujung sepatuku sambil.

    “Sabar ya Cah Bagus.. Uuhh.. Kenapa kamu bagus banget sseehh..?”

    Dia juga cium-cium kaos kakiku. Bahkan sesaat dia sumpalkan sendiri pada mulutnya sambil melepas wajah senyumnya padaku. Sebelum mulai melepasi celanaku mama Irwan yang jelita ini mencium, melumat dan menggigiti telapak Kakiku.

    “Sayaang.. Kakimu indah banget. Bikin tante ngiler banget ssiihh..”

    Dia ciumi, jilati dan kulum jari-jari Kakiku. Lidahnya menjilati celah-celah di antara jari-jari itu. Nampak bibir indah tante Wenny demikian Lahap mengecupinya. Seluruh tubuhku seperti terkena sengatan listrik. Ucchh.. Nikmatnya sampai ke ubun-ubun. Hampir kutarik kakiku karena tak tahan rasa geli yang merambati saraf-sarafku. Sementara libidoku langsung terdongkrak. Kontolku ngaceng mendesaki celanaku. Akhirnya tangannya berhasil melepas kancing celanaku dan menariknya merosot kebawah, membuangnya ke lantai hingga aku tinggal bercelana dalam saja.

    “Dduhh.. Duuhh.. Randikuu.. Tante sudah lama merindukan macam ini,” tante Wenny langsung membenamkan mukanya ke selangkanganku. Dia menggigiti celana dalamku yang menonjolkan Kemaluanku. Aku merasakan giginya mengigit kenyalnya kontolku yang memang telah ngaceng berat. Tetapi tidak lama.. Akhirnya Tante Wenny merosot melata ke lantai menyergap kakiku yang terjuntai dari tempat tidur untuk Langsung menciuminya telapak kakiku. Dia kulum dan jilati jari-jari kakiku. Lidahnya menusuki celah-celah Jariku. Dduhh.. Bukan main nikmatnya. Lidahnya yang hangat lembut itu berusaha membersihkan aroma kakiku yang pasti berbau kaos kaki atau sepatu yang menusuk.

    Demikian kegilaan dia mencium dan menggigit bagian ini sebelum akhirnya melata menuju betis-betisku. Gigi-giginya yang tajam terkadang menggigit sakit hingga aku mesti menahan dengan mengaduh desah dan menahan kepalanya. Namun semua itu justru membuat Tante Wenny semakin meliar. Didorongnya pahaku hingga aku terbalik tengkurap. Dalam posisi ini Tante Wenny kembali menyerang aku dari bawah. Lidah dan bibirnya mengecupi lipatan paha dan betisku. Uucch.. Rasanya tak tahan.. Aku tak pernah aku menikmati sentuhan seksual macam ini.

    Tante Wenny yang usianya telah lebih 40 tahun ternyata nafsunya seperti magma gunung berapi. Yang aku kaget adalah saat ciuman itu terus merambah ke paha belakangku dan dengan cepatnya naik hingga wajahnya langsung nyungsep ke belahan pantatku. Yaa ampuunn.. Dengan histeris tante Wenny mengusel-uselkan wajahnya ke celah bokongku. Tante Wenny tanpa ragu menciumi pantatku. Bagi aku menjadi sensasi yang luar biasa saat lidahnya menggelitik dan menusuk-nusuk lubang pantatku ini. Sesekali dengan geregetan dia menggigit kecil Bibir-bibir analku. Lidahnya berusaha menggerilya lubang duburku sambil nafasnya terdengar demikian memburu. Rasanya dia dalam keadaan birahi yang penuh kegilaan. Yang tak mungkin aku bisa menghentikannya. Dia sudah tenggelam dalam kejaran syahwatnya sendiri.

    “Hecchh.. Huuchmm.. Rr, rra.. Andd.. Ii,” gumamnya dalam tenggelam sambil dengan histeris lidahnya terus mencari-cari. Tanpa kusadari aku tertuntun untuk nungging tinggi. Naluriku adalah membuka celah bokongku agar muka Tante Yenny bisa lebih tenggelam dan lidahnya menemukan lubang analku.
    “Acchh.. Rr.. Randd.. Ddii..”

    Berpegang pada bokongku sapuan dan sedotan lidah dan bibirnya di Lubang duburku semakin nikmat kurasakan. Entah kenikmatan macam apa yang didapatkan Tante Wenny dari analku ini. Mungkin aroma analku membuatnya mabuk kepayang padaku. Kubayangkan bagaimana seandainya Irwan yang sahabatku melihat bagaimana mamanya menjilati lubang taiku. Haa.. Haa.. Aku tertahan hingga menjelang makan siang.

    Tante Wenny berhasil merangsang libidoku hingga aku tak mampu menahan air maniku tumpah ke mulutnya. Kulihat betapa rakus dia menjilati spermaku hingga bersih tanpa bekas. Yang tercecer di rambut kemaluanku, pahaku, batang dan pangkal kemaluanku bersih macam kena cuci saja. Uuchh.. Sangat nikmat merasai jilatan dan sedotan bibir ayu milik Tante Wenny Ini.

    Yang lebih tak kumengerti adalah saat aku permisi ke kamar mandi untuk kencing. Saat pancuran kencingku mancur Tante Wenny menyusul masuk ke kamar mandi. Kupikir dia hanya hendak mengambil Sesuatu. Ternyata dia merangkul pinggulku dan bergerak jongkok menyongsong pancuran kencingku. Sambil matanya melirik ke aku, dia menengadahkan dan membuka mulutnya menampung cairan kuning pekat kencingku. Tanpa bisa kucegah dia memegangi kedua kakiku dan minum menenggak cairan pekatku itu.

    “Jangan Tantee… jangaann..!,” tetapi aku tak mampu mencegahnya.

    Juga aku tak mampu menghentikan kencingku yang memang sudah sangat mendesaki kandungannya. Sungguh mempesona melihat tante Wenny yang jelita setengah gelagapan dengan mulutnya yang sga-nga menerima pancuran kencing kuning pekat yang keluar dari penisku. Terdengar suara jatuhnya pancuran air kencing dalam rongga mulutnya itu. Sebagiannya dia minum seakan menjadi penawar Hausnya dan sesekali dia raupi wajahnya seperti orang mencuci muka dengan kencingku ini.

    “Tante memang telah mengimpikan kencingmu sayaanngg.. Nikmat banget rasanya.. Tante puas Banget niihh…” katanya sambil mengusap raup wajahnya dengan air kencing yang dia tampung pada Kedua tangannya.

    Demikianlah cerita sekilas pengalaman Randi yang memang memiliki pesona seksual luar biasa itu. Tante Wenny yang jelitapun bertekuk lutut dengan sudi untuk menjilati pantat dan minum air kencingnya.

    *****

    Ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu saat aku masih duduk di kelas 2 SMU top di Kebayoran. Waktu itu usiaku masih 16 tahun. Walaupun banyak cewek teman kelas maupun kakak kelasku yang sering merayu, mengajak kencan atau terang-terangan bilang naksir padaku, bahkan ingin tidur dengan aku namun aku masih tetap perjaka ‘ting-ting’ dan sangat ‘idjo’ dalam hal seksual.

    Cewek-cewek itu bilang bahwa aku adalah pemuda paling seksi di sekolahku. Bahkan mereka juga bilang mungkin se-Kebayoran hanya kepadakulah mereka ingin tidur denganku. Lebih gila lagi ada yang bilang sangat senang hati untuk menerimanya seandainya aku mau membuang air ludahku ke mulutnya. Edann.. Ternyata bukan hanya teman sekolahku yang pengin ngajak tidur aku. Dan ini baru aku sadari setelah aku berada di rumahnya dimana aku tak bisa lagi menghindar.

    Cerita Sex Yang Penuh Pesona

    Cerita Sex Yang Penuh Pesona

    Dia adalah Bu Endang guru matematika SMU Kebayoran. Bu Endang adalah guru yang paling cantik di SMU-ku. Anak-anak bilang dia mirip dengan Desy Ratnasari itu artis sinetron asal Sukabumi. Yang aku heran bahwa Bu Endang ini baru saja menikah sekitar 3 minggu yang lalu. Bahkan orang tuaku hadir saat pernikahannya itu. Suaminya adalah seorang PNS Departemen Dalam Negeri. Sesekali suaminya itu bertugas meninjau ke daerah-daerah di tanah air. Dengan alasan banyak pekerjaanku yang salah saat bel pulang kelas berbunyi, sekitar jam 12.30 siang Bu Endang menahanku agar tidak pulang dulu.

    “Kamu mesti memperbaiki PR-mu. Aku nggak mau dibuat repot. Kamu bawa semua buku-buku ini ke rumah ibu. Nanti kamu ibu ajari bagaimana mengerjakan PR dengan benar,” katanya dengan nada kesal atau marah padaku.

    Siang itu aku tidak boleh pulang dan mesti belajar matematika pada Bu Endang di rumahnya. Dengan Honda bebek-nya Bu Endang meluncur pulang lebih dahulu. Aku mesti menyusul naik kendaraan umum sambil membawa buku-bukunya yang cukup berat ini. Ah, mungkin inilah hukamanku karena pekerjaanku yang tidak bener itu. Anehnya sesampainya di rumahnya, Bu Endang menyambut aku dengan sangat ramah. Wajah marah atau kesal di kelas tadi sama sekali tak nampak lagi.

    “Sini Randi. Kamu taruh tuh buku-buku ibu di meja. Jangan malu-malu. Kamu makan siang dulu, ya, sama ibu. Bapak lagi dinas ke Kalimantan, jadi ibu sendirian koq. Mau minum apa?”

    Dia rangkul pinggulku menuju meja makan. Ah, ini mah lebih dari ramah. Rangkulannya itu demikian mesra membuat aku langsung merinding bergetar. Rasanya aku belum pernah dirangkul perempuan macam begini. Tangannya yang lembut itu mengelusi pinggulku. Bahkan ada sekali sedikit mencubit aku. Nampaknya semua itu merupakan tanda atau sinyal yang dilepaskan Bu Endang padaku. Karena aku nggak tahu mesti bagaimana, jadi yaa… ngikut saja kemauannya. Yang kupikirkan hanyalah mudah-mudahan matematikaku cepet benar dan aku bisa lekas pulang.

    Selesai makan dia kembali merangkul mesra dan membimbing aku ke sofa ruang tamunya. Dan ternyata hari itu sama sekali tak ada matematika di rumah Bu Endang. Sejak awal duduk di sofanya, Bu Endang langsung mengelusi pahaku. Dia bilang.

    “Randii… kamu menjadi idaman banyak cewek di sekolah. Kamu pasti tahu, khan? Sudahlah, matematikamu nanti biar ibu yang bantu benerinnya. Ibu pengin istirahat sambil ngobrol dulu sama kamu. OK?” Bu Endang menutup kata-katanya sambil tangannya mengambil tanganku dan meremasi jari-jariku.

    Edan… nggak tahu kenapa tanpa sadar aku membalas remasannya. Akibatnya Bu Endang langsung menjadi liar. Pasti dia berpikir bahwa aku merespon apa yang dia mau. Duduk di sofa saling berhimpitan Bu Endang semakin merapatkan tubuhnya pada tubuhku. Remasan tangannya menjalar menjadi cemolan di pahaku. Greenng.. Saraf birahiku bangkit dan tak ayal lagi kemaluanku ngaceng mendesaki celana SMU-ku.

    Uucchh.. Aku malu banget kalau sampai Bu Endang melihatnya. Tetapi dia memang telah melihatnya.

    “Nggak usah malu Randi.. Ini tandanya kamu normal dan sehat. Baru kesenggol sedikit saja langsung tegang berdiri.. Hii.. Hii.. Hii…” canda Bu Endang dengan senyumannya yang amat menawan yang membuat suasana menjadi lebih mencair.

    Namun mukaku tetap berasa kemerahan karena malu. Aku cepat menyadari pula rupanya Bu Endang memang telah merencanakan perjumpaan macam ini denganku. Aku merasa blo’on banget, walaupun pada dasarnya aku senang dengan apa yang sedang terjadi ini. Aku menengokkan wajahku. Acchh.. Wajah-wajah kami ternyata telah begitu berdekatan.

    Mata Bu Endang rasanya menusuki kedalaman mataku untuk mendapatkan kepastian. Dan aku tetap blo’on saat tiba-tiba bibirnya telah menyentuh dan langsung menyedot kecil bibirku. Itulah pembukaan yang dilakukan Bu Endang padaku. Mengerti kalau akhirnya aku diam dan ‘cool’ Bu Endang kembali meliar. Dia peluk dan pagut aku. Bibir lembutnya melumat bibirku. Aku sedikit gelagapan dan hampir terjatuh dari sofa tempat dudukku. Situasi itu membuat aku merangkul Bu Endang secara reflek. Dan itulah yang ditungu-tunggunya.

    Dia mendesah, “Hhaacchh.. Hheecchh.. Rranddii…” dengan sepenuhnya kini memeluk tubuhku.

    Kurasakan remasan tangan-tangan halusnya pada punggung mengiringi lumatan bibirnya pada bibirku. Aku merem melek kaget namun uucchh.. Nikmatnyaa.. Aroma parfum Bu Endang menyergap hidungku dan aku mulai berasa melayang dalam nikmatnya berasyikmasyuk dengan perempuan ayu macam Bu Endang yang dalam pelukanku pula kini.

    “Bapak nanti bagaimana Bu..??”
    “Sshh.. Jj.. Jangan bicara itu sayangg.. Aku sangat rindu kamu.. Aku sangat inginkan kamu.. Ayoo Randi.. Peluk ibu yang lebih erat lagii…” rupanya dia tak mau aku bicara tentang suaminya.

    Ah.. Urusannyalah. Dan Bu Endang menggunakan kesempatan bersama aku ini dengan sepenuh kerinduan akan belaian syahwatnya. Dia hempaskan aku ke sofa dan tindih tubuhku.

    Dia meracau, “Randii.. Kamu tampan banget siihh.. Aku sayang kamu Randii.. Boleh ya? Bolehh.. Khan?? Randii.. Hhcchh…” terdengar nafasnya yang memburu dan suaranya serak menahan gelora nafsunya.

    Dan tangan-tangannya yang lentik itu terasa tak sabar mulai melepasi kancing kemeja SMU-ku. Aku jadi bengong juga akan nafsunya yang demikian menggebu padaku.

    “Randii.. Ibu sayang kkhaamuu.. Randii, oohhcch Ran.. Ddii…” racau Bu Endang tak henti-hentinya.

    Saat kancing kemejaku telah lepas mukanya langsung merangsek dadaku. Kurasakan bibirnya mulai dengan halus melumat buah dadaku. Lidahnya menyapu dan kemudian disusul dengan bibirnya yang mengecupi dan mengigit penuh haus pada pentil-pentilku. Aku taka tahan menahan gelinjangku, aku juga mengeluarangan desahan dan erangan. Tangan Bu Endang meremasi punggung dan turun ke pinggulku.

    Duuhh.. Sungguh dahsyat birahi ini.. Kutengok perempuan cantik se usia bibiku ini seperti ular sanca yang sedang menancapkan taringnya pada dadaku. Kepalanya bergeleng untuk mengetatkan gigitannya. Lumatan bibirnya membuat aku melayang dalam lambung nikmat tak terkira. Bu Endang rasanya telah melupakan semuanya termasuk pada suaminya yang baru menikahinya 3 minggu yang lalu. Kemudian mulut ular sanca itu melata dan merambah perutku dan terus turun lagi.

    Saat bibirnya menyentuh ikat pinggangku taringnya kembali menggigit agar tidak melepaskannya. Tangan-tangan Bu Endang dengan sigap melepasi ikat pingang dan kancing celanaku. Dengan tak sabar dia tarik dan dorong celanaku ke bawah hingga betisku. Wajahnya langsung menenggelamkan ke celana dalam dan selangkanganku. Dia menciumi dengan ganasnya. Oocchh.. Perempuan ayuu.. Begitu buas dia merangsekkan mukanya. Dia hirup aroma-aroma yang menebar dari selangkangan dan celana dalamku.

    “Raanddii.. Uucchh.. Raa.. Nddii.. Ibuu saayngg.. Kkaamuu…” racaunya yang terus membising.

    Aku memang tak mampu menahan gelinjangku. Syaraf-syaraf peka yang tertebar pada pori selangkangan dan pahaku membuat aku merasakan kegatalan shyawat yang sangat dahsyat. Kucabik-cabik rambut Bu Endang dan kuremas-remas dengan sangat kerasnya. Jilatan dan lumatan bibir Bu Endang membuat aku menggeliat-geliat tanpa menahan diri. Seluruh syaraf-syaraf birahiku terbangkit merambatkan kegelian tak tehingga.

    “Ampuunn.. Buu.. Ooiicchh.. Jj.. Jangaann…” entah ngomong apa lagi aku.

    Rasanya asal bersuara. Aku memerlukan saluran emosiku yang menggelegak karena ulah Bu Guru cantikku ini. Rambut Bu guruku yang cantik itu langsung awut-awutan, namun Bu Endang tidak mengeluh. Dia terus menggilakan wajahnya men-‘dusel-dusel’ ke selangkanganku. Kemaluanku menjadi tegak keras seperti tongkat mahoni. Bu Endang tanpa ragu menciumi dan menjilatinya. Basah precum di ujung penis dia jilati dengan rakus. Nampak wajahnya menyeringai dalam matanya yang setengah terbeliak larut dalam puncak nikmatnya yang tak bertara. Aku tak mampu menahannya.

    “Adduhh.. Bb.. Bu.. Saya nggak ttahann.. Ggelii.. Bbuu..”

    Kuseret tubuh Bu Endang ke atas hingga tubuhnya menindih tubuhku. Kurangkul dengan ketat bahunya dan kucium bibirnya. Aku melumat penuh kegilaan sambil menyedoti ludah-ludahnya. Kami bergelut bak dua ular yang sedang memperebutkan mangsa. Pada saat bersamaan tangan Bu Endang meraih kemaluanku untuk diarahkan ke kemaluannya. Aku tahu, dia mau aku memasukan batang kemaluanku ke rongga kemaluannya.

    Terus terang tiba-tiba rasa takut menyergap aku. Aku takut Bu Endang hamil. Aku takut Bu Endang akan memaksa aku menjadi suaminya karena kehamilannya itu. Aku takut dia akan memperkarakan ke pengadilan dan mempermalukan aku, mempermaukan orang tuaku. Aku takut menjadi berita di koran Pos Kota atau Lampu Merah atau berpuluh tabloid lainnya yang banyak beredar di Jakarta saat ini. Aku takut tak lagi menyandang predikat pemuda atau perjaka. Lucu juga ketakutanku macam itu pada waktu itu.. Tetapi Bu Endang tak habis cara. Tetap melayani pagutanku, dengan tubuhnya yang setengah menduduki selangkanganku dengan penisku yang tegang kaku dengan cepat terjadilah..

    Blezz..

    Seluruh batang kemaluanku telah amblas ditelan kemaluan Bu Endang. Tak ada kesempatan untukku. Bu Endang langsung bergerak naik turun memompakan pantatnya yang mendorong memek atau vaginanya menelani batang keras penisku ini. Ascchh.. Akhirnya.. Hanya Bu Endanglah yang berhasil menggapai keperjakaanku. Dan nikmat yang kuterima.. Sungguh tak bisa kulukiskan.. Batang penisku terjepit oleh dinding hangat yang legit. Memek Bu Endang menyedot-nyedot urat-urat sensitif yang tersebar di seluruh permukaan batang penisku.

    Kenikmatan itu demikian bergerak penuh pergantian setiap Bu Endang menarik atau mendorong pantatnya yang membantu kemaluannya melahapi kenisku. Ammppunn.. Buu.. Enaakk bangett.. Ssiihh.. Kini aku menyaksikan bagaimana seorang perempuan yang demikian kehausan diserang orgasmenya. Mula-mula mata di wajah cantiknya itu mendelik dan membeliak dengan kelopak yang menelan bulatan hitam matanya dan menyisakan warna putih pinggirnya.

    Keadaan itu disertai dengan desah keras yang sangat mengenaskan sebagaimana kijang yang sekarat dalam terkaman pemangsanya. Dengan tangannya yang nyaris mencekik leherku Bu Endang menancapkan cakarnya pada bahu samping leherku itu. Dengan keringat yang deras mengucur dia tekan lebih membenam kemaluannya untuk menelan kemaluanku lebih dalam. Pada detik-detik itu kurasakan kedutan-kedutan keras menggilas-gilas batang penisku. Yang kemudian terdengar adalah auman atau teriakan tanpa tertahan dari mulut ayu Bu Endang.

    “Rr.. Aanndii.. Tt.. Toloonngg.. Ranndii.. Ampunii ibbuu.. Yaa.. Rranddii.. Ii,” kemudian ‘bruukk’ tubuhnya jatuh terhempas ke dadaku. Tubuh penuh keringat itu langsung berkejat-kejat beberapa saat sebelum akhirnya diam dan beku kecuali menyisakan tarikan nafas yang cepat dan tersengal. Aku langsung merasa iba dan tanganku nampak mengusap-usap punggungnya.

    “Haacchh.. Maafin ibu yaa.. Randdii…” tubuhnya merosot ke kasur dengan lunglai.

    Tangannya kembali jatuh ke dadaku. Situasi hening beberapa saat. Aku menyesuaikan kehendak Bu Endang. Aku tak bergerak dan membiarkan dia melepas lelahnya. Hari itu aku pulang jam 5 sore. Bu Endang memuasi aku dengan mulutnya yang mengulum-kulum penisku. Dia minum spermaku.

    “Randi, inilah tanda ibu sayang sama kamu. Pada bapak (suaminya) aku nggak pernah lakukan begini. Aku rasanya geli. Jijik begitu. Tetapi pada kamu Randi, justru aku selalu mengimpikannya. Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya menelan air manimu. Auucchh.. Terima kasih banget yy.. Sayaanngg..”

    Sebelum aku pulang Bu Endang memberi aku uang namun kutolak. Apa jadinya nanti.. Bu Endang berharap aku datang lagi selama suaminya belum pulang. Namun aku tak pernah datang lagi. Aku tetap saja takut kalau Bu Endang hamil karena ulahku. Sekali aku kepergok dengannya saat ada pesta olah raga antar sekolah.

    Pada waktu itu usai pertandingan di sekolah (aku pemain volley SMU-ku) aku tertinggal pulang sehingga aku berjalan cukup jauh sebelum ketemu halte angkutan kota. Tiba-tiba sebuah mobil menepi tepat di sampingku. Bu Endang membuka kaca pintunya dan menyilahkan masuk. Aku nggak enak untuk menolaknya. Rupanya dia berkesempatan membawa mobil suaminya.

    “Apa kabar Randi?” sambil meremas selangkanganku yang membuat kontolku langsung ngaceng berdiri.
    Tidak langsung menjalankan mobilnya Bu Endang justru menepi, “Ibu kangen ini Randi, boleh yaa…”

    Sebelum aku menjawabnya tangan-tangannya yang cantik gemulai itu sudah menarik resluiting celanaku dan bahkan langsung merogoh dan kemudian membetot keluar kontolku. Tangannya beberapa saat mengurut-urut hingga aku memperdengarkan desahanku. Dengan mesin tetap menyala agar ruangan mobil tetap dingin ber-AC Bu Endang langsung merunduk dan menyosor.

    Kontolku di emut-emut dan kulum-kulum hingga spermaku muncrat. Menjelang muncrat kuraih kepalanya yang nampaknya rapi ditata salon rambutnya. Kuremasi tatanan rambut itu hingga awut-awutan. Menjelang muncrat aku berteriak tertahan. Kutekan kepala Bu Endang agar menelam lebih dalam. 6 atau 7 kedutan besar kemaluanku memuncratkan cairan hangat air maniku ke haribaan mulut Bu Endang. Nampaknya di tersedak-sedak. Namun dia ucapkan terima kasih tak habis-habisnya padaku sebelum aku diturunkan di halte angkutan kota tidak jauh dari sekolahku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Bebas kid jaman now

    Cerita Seks Bebas kid jaman now


    876 views

    Perawanku – Cerita Seks Bebas kid jaman now, Aku sekolah di sebuah SMU swasta favorit di Kota Surabaya, Sudah setengah setahun ini hidupku penuh berisi dengan kesenangan-kesenangan yang liar. Seperti sering Dugem,  ineks dan bahkan ketagian seks bebas.

    Sampai akhirnya aku terjerumus dalam ambang batas kehancuran.  Terombang-ambing dalam dilema dan serba ketidak pastian.  Aku merasa bingung apa yang kucari.  Aku bingung harus kemana arah dan tujuan hidupku.  Semua yang selama ini kulakukan tidak memberikan kemajuan yang positif.  Bahkan aku nyaris gila.

    Malam itu entah malam keberapa aku ke diskotik dgn Martin.  Setelah triping gila-gilaan bersama teman-teman,  aku pulang bersama Martin.  Sebenarnya aku malas pulang  krna  masih dalam keadaan on berat.  Gara-gara Bandar gede dari Jakarta datang,  semua jadi kebanyakan ineks.  Badanku terus bergetar tiada henti,  dan rahangku bergerak-gerak ke kiri dan kekanan.  dgn eratnya aku peluk lengan Martin seakan-akan takut kehilangan dirinya.Tidak seperti biasanya Martin mengajakku putar-putar keliling kota.  Mungkin dia kasihan melihat aku masih on berat dan tidak tega membiarkan aku sendirian di rumah.  Aku sih senang-senang saja.  Kuputar lagu-lagu house music agak kencang,  meski aku tahu akibatnya bisa fatal.Tak sampai lima menit,  lagu house music dan hembusan hawa AC yang dingin membuat aku on lagi! Aku menggerak-gerakkan badan,  kepala dan tanganku di bangku sebelah.  Rasanya asyik sekali triping dalam mobil yang melaju membelah kota! Martin tertawa melihat aku memutar-mutar kepala seperti angin puyuh.  “Untung kaca film mobilku gelap.  Jadi aku  tidak  perlu takut orang-orang melihat tingkahmu!” ujarnya.  Hahaha..  rasanya ketika itu aku tidak peduli mau dilihat orang,  polisi,  hansip atau siapa pun juga,  aku tidak akan peduli! Lagipula ini masih jam 3 pagi.

    Setelah setengah jam kami putar-putar kota,  akhirnya kami sampai di daerah sekitar rumah Martin.  Martin menyarankan agar aku meneruskan tripingku di rumahnya.  Sebab terlalu riskan bila triping di jalanan seperti itu.  Kalau sedang sial bisa ketangkap polisi.  Aku yang sudah tidak bisa berpikir lagi Cuma mengiyakan semua omongannya.  Sampai di rumahnya,  aku langsung diantar ke kamarnya.  Sambil meletakkan kunci mobil,  Martin menyalakan ac dan memutar lagu house music untukku.  Wah dia benar-benar ingin membuat aku on terus sampai pagi! Ok,  Aku layani! Kurebut remote ac dari tangannya dan ku setel dgn temperatur paling rendah.  Martin yang sudah drop,  begitu mencium bau ranjang langsung hendak merebahkan badannya yang besar itu ke tempat tidur.  Tentu saja aku tidak ingin tripping sendiri! Kutarik tangannya dan kuajak dia goyang lagi.  Martin mengerang dan tetap menutup wajahnya dgn bantal.  Tingkahnya dibuat manja seperti anak kecil.  Tidak habis pikir aku segera mencari koleksi minumannya di mejanya.  Kusambar sebotol Martell VSOP dan kupaksa dia minum.

    Mulanya Martin menolak dgn alasan besok harus kerja.  Namun aku memaksa terus hingga dia tak berkutik.  Beberapa teguk Martell membuahkan hasil juga.  Martin bangun dan duduk didepanku.  Aku segera memeluknya dari belakang dan menggodanya dgn manja.  “Kalau kamu mau nemenin aku tripinng..  hari ini aku jadi milikmu.” “Milikku sepenuhnya..? Ehm..  I love it!” Balas Martin nakal.  “Ya..ehm..  jadi milikmu..” gumamku di dekat telinganya.  Aku memeluknya dari belakang dan menciumi telinganya sampai dia kegelian.  Aku terus menggodanya dgn menciumi leher dan bahunya.  Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menyergapku! Aku kaget juga dan berteriak kecil.  Martin mendekapku erat-erat dan balas menciumi wajah,  leher dan telingaku.  Aku menjerit-jerit kegelian oleh tingkahnya.

    Lama-lama ciuman Martin semakin turun ke bawah.  Dia melorotkan tali tank-topku dan menciumi buah dadaku dgn ganas sambil mendengus-dengus.  Aku bergetar menahan geli dan rangsangan yang hebat.  Otot-otot badan dan kakiku terasa kaku semua.  Tidak puas menciumi dadaku,  Martin meloloskan bra yang menutupi dadaku sehingga kedua buah dadaku tersembul keluar.  “Woow..  aku paling suka payudaramu!” desisnya.  Aku paling suka kalau keindahan tubuhku dipuji.  Dia mengucapkan kata-kata itu dgn mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung.  Tentu saja aku langsung menutupi dadaku dgn kedua tanganku seakan-akan melarangnya untuk melihat.

    Sedetik setelah itu dia membuka kedua tanganku dan membungkuk kearah dadaku lalu mendekatkan mulutnya ke puting kananku.  Dengusan napasnya yang mengenai putingku sudah bisa membuatku menggelinjang.  Pelan-pelan lidahnya menjilat putingku sekilas,  lalu berhenti dan memandang reaksiku.  Aku memejamkan mata dan mendengus.  Perasaanku melambung sampai ke awang-awang! Ketika kubuka mataku,  dia memandangku sambil tersenyum nakal.  Aku memukulnya.  Setelah itu dia menjilat puting kiriku sekilas.  Aku kembali menggelinjang-gelinjang.  Aku merasa detik-detik penantian apa yang akan dilakukan Martin pada putingku membuat aku makin penasaran.  Aku mengerang-erang ingin agar Martin meneruskan aksinya.

    Aku sudah sangat terangsang hingga memohon-mohon padanya agar memuaskan aku.  Martin tersenyum manis sekali lalu mulai memasukan putingku ke mulutnya.  Putingku dipermainkan dgn mulut dan lidahnya yang hangat.  Aku bergetar dan menggelinjang menjadi-jadi.  Kepiawaian Martin merangsang dan memuaskan aku sudah terbukti.  Rangsangan yang hebat melupakan segala janji yang pernah kubuat.  Martin sangat terangsang rupanya.  Aku merasa ada yang mengganjal di bagian bawah perutku dan menyodok-nyodok kemaluanku.  Aku membuka kedua kakiku lebar-lebar dan merubah posisi pinggulku agar kemaluanku bergesekan dgn penisnya.  Tiap kali penisnya menggesek klitorisku aku mengerang dan merenggut apa saja yang bisa kurenggut termasuk rambutnya.  Napas kita yang mendengus-dengus bersahut-sahutan bersaing dgn lagu house music yang memenuhi ruangan.

    Martin meneruskan aksinya sambil melepas pakaianku satu persatu hingga aku telanjang bulat.  Aku menatap wajahnya dgn perasaan tak karuan.  Lalu dia membuka pakaiannya sendiri dan mulai menyerangku dgn ganas.  Aku diciumi mulai mulut turun ke leher lalu ke buah dadaku.  Setelah itu turun lagi melewati pusar dan bulu kemaluanku.  Dia berhenti seketika sambil melihat aku yang sudah terangsang berat.  “Martin..  cium anuku please..” pintaku terbata-bata.  “Hehehe..” Desisnya pelan.Lalu tanpa menunggu perintah kedua kalinya,  dia mulai merubah posisinya agar mulutnya pas di kemaluanku.  Setelah itu kakiku dibuka lebar-lebar ke atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahaku.  Aku merasa hawa dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah.  Aku memejamkan mata berdebar-debar menunggu Martin memulai aksinya.

    Martin menciumi sisi luar kemaluanku dgn perlahan.  Aku mengerang tertahan dan mengerutkan dahi.  Rasanya geli sekali! Ciumannya bergerak ke tengah dan berhenti di klitorisku.  Klitorisku diciuminya lama sekali seperti kalau dia menciumi bibirku.  Dia mengulum dan kadang menyedot kemaluanku dgn kuat.  Aku mendesah-desah keras sekali.  Tak tergambarkan rasanya.  Lalu ketika lidahnya ikut bermain,  aku tak kuat menahan lebih lama lagi.  Dibukanya bibir kemaluanku dgn jarinya,  lalu lidahnya dimasukan diantaranya.  Lidahnya memilin-milin klitorisku dan kadang masuk ke vaginaku dalam sekali.

    Erangan panjang menandakan kenikmatan yang tiada taranya.  Aku malu sekali ketika orgasme dihadapannya.  Ritme ciumannya pada kemaluanku perlahan-lahan mengendur seiring dgn tekanan yang kurasakan.  Martin memang hebat.  Dia sudah berpengalaman memuaskan ceweq.  Dia bisa tahu timing yang tepat kapan harus cepat dan kapan harus pelan.  Aku jadi curiga apa dia berprofesi sebagai gigolo yang biasa memuaskan Tante-Tante kesepian.  Hehehe..  “Lho kok cepat? Sudah terangsang dari tadi ya?” tanyanya sambil senyum-senyum mesum.  Mukaku memerah ketika aku tak bisa menjawab pertanyaannya.  Aku memukulnya dgn bantal sambil menggodanya.  “Kamu gigolo ya? Kok hebat banget?” “Eh,  gigolo! Kurang ajar! Gua ini memang Don Juan Surabaya ya! Belum pernah ada ceweq yang tidak puas kalau main denganku!” katanya pongah.  “Teman-temanku sampai menjuluki aku ‘Sex Machine’!” lanjutnya.  “Ngibul! kamu pasti gigolo!” godaku sambil memukulnya dgn bantal lagi.  Kami perang mulut selama beberapa ketika.

    Setelah itu Martin mengakhirinya dgn berkata,  “Enak aja menghinaku! Sebagai balasannya,  nih..” Martin melompat kearahku dan memasukkan kepalanya diantara kakiku.  Dia langsung melumat kemaluanku dgn mulutnya lebih ganas lagi padahal kemaluanku masih berdenyut-denyut geli.  Aku menjerit-jerit  krna nya.  Gelinya luar biasa! Entah apakah kemaluanku sudah sangat basah atau tidak,  aku mendengar bunyi berkecipak di kemaluanku.  Rasa geli yang menerpa segera berubah menjadi nikmat.  Aku terhanyut lagi dalam permainan lidahnya.  Aku orgasme untuk yang kedua kalinya.  Badanku rasanya lemas semua.  Malam itu aku mudah sekali orgasme.  Entah apa mungkin itu  krna  pengaruh ineks atau memang aku sudah dalam keadaan puncak,  aku tidak tahu..  Kami break sebentar.  Martin tidur terlentang.  Kulihat penisnya berdiri tegak bagai tugu monas.  Kepalanya yang merah mengkilat  krna  cairan maninya meleleh keluar.  Aku duduk di dipangkuannya dan memegang penisnya yang keras.  “Lho,  sejak kapan celana dalammu lepas? Aku kok  tidak  tahu?” tanyaku.  “Hehehe..  kamu merem terus dari tadi sampe  tidak  tahu kalo burungku sudah menunggu-nunggu ditembakkan ke sasaran!” candanya.

    Aku kasihan padanya.  Kuelus-elus penisnya sambil menggodanya.  Lalu aku naik ke atas tubuhnya dan duduk tepat diatas penisnya.  Martin tampak terangsang melihat tindakanku.  Kugoyang-goyangkan pinggulku maju mundur diatas penisnya sambil kuelus-elus dadanya.  Martin memejamkan matanya sambil merasakan sentuhan-sentuhan kemaluanku di penisnya.  Aku juga merasa geli-geli nikmat ketika penisnya yang keras dan licin menggeser klitorisku.  Lama-lama Martin tidak kuat menahan rangsangan.  Dia bangkit dan memeluk tubuhku.  Kami berciuman.  Tanpa mempedulikan bau cairan vaginaku di mulutnya,  aku terus menggoyangkan pinggulku maju mundur.  Kemaluanku yang basah semakin memudahkan penis Martin bergesekan diantar bibir kemaluanku.  Gerakan kami makin lama makin liar,  sampai akhirnya pertahananku runtuh!

    Penis Martin mengoyak keperawananku! Kepala penisnya selip dan masuk ke vaginaku.  Aku menjerit kaget dan gerakanku terhenti.  Untuk seketika aku merasa sakit  krna  ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku.  Martin juga berhenti dan hendak mencabut penisnya dari vaginaku.  Namun aku mencegahnya.  Aku benar-benar terhanyut dalam fantasiku sendiri akan kenikmatan persetubuhan.  Kupeluknya erat-erat tubuhnya.  Disamping rasa sakit,  aku merasakan suatu kenikmatan yang lain.  Aku ingin merasakan lebih lama lagi.  Secara tak sadar aku merendahkan pinggulku perlahan-lahan sampai penis Martin memenuhi liang vaginaku.  Rasanya sungguh luar biasa! Aku memeluk Martin sekuat tenaga dgn napas terputus-putus.  Kucengkeram punggungnya dgn kuku jariku tanpa peduli dia kesakitan atau tidak.  Tak terlukiskan perasaanku ketika itu.  Aku mengerang-erang.  Rasanya seluruh sarafku terputus dan terpusat di kemaluanku saja.  Martin membiarkanku seketika menikmati moment ini.  Dia pasti juga sedang menikmati koyaknya selaput daraku.

    Perlahan-lahan Martin mulai menggoyangkan pinggulnya.  Penisnya bergerak-gerak perlahan dalam kemaluanku.  Aku mendesah mengaduh-aduh menahan nikmat dan geli.  Vaginaku masih sangat sensitif sampai sampai aku tidak tahan ketika penisnya digerak-gerakkan.  Aku menatap sayu pada Martin.  “Kenapa aku  tidak  tahu kalau ML seenak ini? Kalau tahu,  aku sudah dari dulu mau making love sama kamu!” kataku parau.  Mendengar perkataanku,  seketika Martin hanya memandangku tanpa ekspresi.  Aku tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya.  Lalu dgn pandangan yang menyejukkan,  dia mencium keningku dan pipiku.  Aku menjadi tenang dan damai.  Martin,  aku sayang padamu,  aku sayang padamu,  aku sayang padamu.  Tak ada lagi Andrew dalam kamusku.  Aku hanya sayang padamu kataku dalam hati.  Sex jauh lebih memabukkan daripada extacy! Aku tak bisa berpikir jernih! Yang ada dipikiranku hanya terus dan terus..  tanpa akhir..

    Martin mulai menggerakkan penisnya keluar masuk vaginaku.  Mulanya perlahan,  lama-lama semakin cepat.  Rasanya mau mati saking nikmatnya.  Aku tak bisa berkata apa-apa.  Hanya erangan dan desahan yang keluar dari mulutku.  Dorongan penisnya yang menghujam keluar masuk ke dalam vaginaku membuatku tak berdaya.  Malam itu aku orgasme empat kali.  Martin menumpahkan spermanya di perutku dan terkapar disebelahku.  Aku juga terkapar kelelahan.  Saking lelahnya aku sampai tidak kuat untuk bergerak mengambil tissue untuk membersihkan spermanya yang tumpah di perutku.  Ternyata orgasme ketika ML jauh lebih nikmat daripada dgn oral seks.  Sungguh berbeda..

    Setelah terkapar beberapa ketika,  Martin membopongku ke kamar mandi dan memandikan aku.  Aku terus menerus memandang wajahnya dan mencari-cari sinar apa yang terpancar di wajahnya.  Apakah dia benar mencintaiku atau aku hanya salah satu perempuan koleksinya? Aku terus memeluknya ketika dia membasuh tubuhku dgn air hangat dan membersihkan kemaluanku.  Setelah itu setelah membersihkan diri,  kami tidur kelelahan.

    ***

    Besoknya ketika aku bangun,  Martin sudah tidak ada di sebelahku.  Kulihat jam dinding menunjukkan pukul sembilan.  Detik berikutnya aku baru sadar kalau tidur telanjang bulat dan hanya ditutupi selimut.  Perlahan-lahan memoriku memutar balik kejadian tadi malam.  Agak susah mengingat kejadian semalam setelah pakai ineks dan minum minuman beralkohol.  Setelah ingat semua,  dgn lunglai aku bangkit dan melihat kemaluanku.  Kuraba dan kupegang kemaluanku.  Rasa nikmat dan geli semalam masih terbayang di pikiranku.  Pikiran jelek mulai menggangguku.  Aku sudah tidak perawan! Aku sudah kehilangan keperawananku di usia ke 16 dgn cowoq yang bukan pacarku maupun suamiku! Edan! Aku lepas kendali! Kata-kata Ling mulai teringat kembali.  Ketika dia kehilangan keperawanannya pertama kali,  dia menangis menjadi-jadi semalaman.  Namun sekarang dia sudah biasa dan malah sering making love.  Aku teringat ketika Ling mengenalkan Martin padaku,  dia memperingatkan Martin agar jangan macam-macam padaku.  Berbagai macam kejadian dari awal aku kenal kehidupan malam sampai ketika ini lalu lalang dalam pikiranku seakan-akan menyindirku.  Sekarang semuanya telah terjadi! Aku tak percaya! Aku jadi seperti Ling!

    Aku ingin menangis menyesali semuanya! Namun sudah terlambat! Apalagi ketika aku melihat setitik noda hitam pada sprei.  Aku langsung menangis menjadi-jadi.  Aku merasa berdosa! Bayangan wajah Papa Mamaku berkelebat berganti-ganti dalam benakku.  Aku merasa berdosa pada Papaku,  pada Mamaku,  pada kakakku,  pada seluruh keluargaku! Aku ke kamar mandi untuk membersihkan diriku! Aku merasa kotor dan hina! Aku bukan Tina yang dulu lagi! Masa depanku hancur! Siapa yang mau sama aku! Cowoq mana yang mau menerima ceweq seperti aku! Ceweq yang sudah tidak utuh lagi! Ceweq murahan! Aku benci diriku sendiri! Aku benci semua orang! Aku menangis lama sekali di kamar mandi.  Kutumpahkan semua perasaanku dalam air mata yang segera tersapu guyuran air hangat.  Hingga akhirnya aku tergeletak lemas di lantai kamar mandi.

    Setelah bosan menangis,  aku segera beranjak dari kamar mandi dan mengenakan pakaian.  Kuambil ponselku dan kukirim SMS pada Ling.  Aku minta dia menjemputku di rumah Martin.  Ling menyanggupi dan berjanji akan menjemput aku sepulang sekolah pukul 13.00 Pukul sebelas Martin pulang ke rumah.  Tiba-tiba perasanku jadi campur aduk ketika kudengar suara mobil Martin memasuki rumah.  Ada perasaan jengkel yang menggebu-gebu padanya.  “Kok berani-beraninya orang segede dia menjerumuskan anak kecil! Dasar hidung belang!” pikirku jengkel.  Aku duduk di ranjang menghadap pintu sambil menunggu dia masuk.  Kusiapkan wajah sesuram mungkin agar dia tahu kalau aku marah padanya.  Aku sudah mempersiapkan diri untuk mendiamkannya selamanya.  Pokoknya dia harus tahu kalau aku marah! Martin yang sepuluh tahun lebih dewasa tahu bagaimana harus bertindak menghadapi aku.  Dia diam saja ketika aku mendiamkannya.  Lalu mulai mengajakku makan.  Aku menolak.  Dia terus mengajakku bicara dan bercerita kalau dia bangun kesiangan sehingga terlambat kerja.  Dia pura-pura tidak tahu aku marah padanya.  Sejurus setelah itu dia mulai memelukku dan mengatakan kalau dia segera pulang  krna  khawatir aku belum makan atau kesepian di rumah.

    Lama-lama aku kasihan juga padanya.  Dia baik padaku.  Sebenarnya yang salah aku.  Aku yang memaksanya melakukan itu.  Padahal kemarin dia sudah mau tidur,  aku malah merangsangnya habis-habisan.  Yah,  aku yang salah.  Seperti membangkitkan macan tidur.  Aku pun mulai melunak.  Aku mulai menjawab pertanyaannya sepatah-sepatah sampai akhirnya suasana mulai cair.  Mengerti umpannya mengena,  Martin mulai merayuku dan menggodaku.  Aku tidak tahan digoda dan mulai membalas godaannya.  “Martin,  kamu harus bertanggung jawab! Kamu harus kawin sama aku!” serangku.  “Jangan kuatir sayang! Aku ini dari dulu juga suka sama kamu.  Cuma aku takut kamu yang  tidak  mau sama aku  krna  aku terlalu tua.  Hahahaha..” balasnya.

    Aku tidak peduli pikirku.  Toh aku juga merasa cocok dgn Martin.  Dia begitu dewasa.  Dia bisa momong aku.  Masalahnya,  dia sepuluh tahun lebih tua dari aku.  Apa orang tuaku setuju aku menikah dengannya? Pikiranku sudah jauh lebih baik sekarang.  Martin memelukku erat-erat dan menghiburku.  Aku jadi makin sayang padanya.  Akibat kejadian malam itu,  hampir tiap hari aku making love dengannya.  Kami melakukan di rumahnya,  di hotel,  di kamar mandi,  di mobil dan dimanapun kami mau! Berbagai posisi kami lakukan.  Aku benar-benar ketagihan bersenggama! Bahkan kami pernah menginap seharian di hotel dan tidak keluar kamar sama sekali.  Ketika itu aku sampai orgasme sebelas kali waktu making love dengannya! Benar-benar liar dan tak terkontrol!

    Acara tripping selalu dilanjutkan dgn making love.  Kesukaan kami adalah triping sambil telanjang bulat berdua di kamar Martin sambil bercumbu.  Asyik sekali rasanya! Ketika pengaruh ineks menurun,  kami bersenggama atau melakukan oral seks untuk membuat on lagi.  Setelah benar-benar habis,  kami lanjutkan dgn minum minuman keras.  Edan..  Dua bulan terakhir ini aku jarang kontak dgn Martin.  Martin sibuk dgn pekerjaannya,  sedangkan aku sibuk diadili oleh keluargaku.  Mereka marah besar padaku dan mengawasiku dgn ketat.  Ponselku disita sementara.  Telepon untukku disortir sama orang tuaku.  Kemana-mana selalu diantar sopir ayahku.  Pokoknya aku jadi tahanan rumah!

     

    Entah siapa yang salah! Aku tak perlu menyalahkan siapa saja selain diriku sendiri.  Aku sendiri pun menyesal menyadari kondisiku sekarang.  Orang luar pada bingung melihat tingkahku.  Aku hidup di dalam keluarga yang harmonis.  Orang  tuaku sayang dan perhatian padaku.  Tapi kok bisa aku terjerumus jadi seperti ini? Hahaha..  memang bodoh apa yang kulakukan.  Penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi.  Entah sampai kapan aku bisa berhenti dari dunia gila ini?

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Dessy Gadis Binal Seksi Dan Menggoda

    Cerita Sex Dessy Gadis Binal Seksi Dan Menggoda


    876 views

    Perawanku – Cerita Sex Dessy Gadis Binal Seksi Dan Menggoda, Namaku Dessy, 23 tahun. Aku sekarang tinggal di Jakarta. Banyak orang mengatakan bahwa aku sangat cantik, walau aku tak merasa demikian. Aku dilahirkan di satu keluarga yang biasa saja. Ayah dan ibuku bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Aku mempunyai 2 orang kakak laki-laki. Yoga, 29 tahun, dan Okky, 25 tahun. Keduanya belum menikah. Yoga bekerja sebagai montir mobil, Okky bekerja serabutan. Dan aku sendiri sampai saat ini belum bekerja setelah tamat kuliah D3.
    Aku selalu di rumah membantu ibu dalam urusan rumah tangga. Aku jarang keluar. Sampai saat ini aku belum mempunyai kekasih karena ada suatu hal yang akan aku ceritakan sekarang ini. Keluargaku tidak ada masalah dalam hal ekonomi. Ekonomi kami cukup walau tidak bisa lebih. Hanya saja ada satu hal yang sangat membebani perasaanku saat ini. Kurang lebih 5 bulan yang lalu awal dari beban perasaanku ini dimulai..

    Waktu itu, 5 April 2004 pagi hari, ayah dan ibu serta Yoga sudah pergi kerja. Hanya Okky dan aku yang ada di rumah. Okky masih tiduran di kamarnya walau sudah bangun. Aku sendiri sedang menyapu di tengah rumah. Kulihat Okky bangkit dari ranjangnya dan segera keluar dari kamar.

    “Masih ada makanan, tidak?” tanya sambil lewat.

    Tak kusangka tangan Okky tiba-tiba meremas pantatku dari samping sambil lewat.

    “Ihh.. Kamu ngapain sih!” aku membentak.

    Okky hanya tersenyum dan segera ke kamar mandi. Aku pikir Okky hanya iseng menggoda aku. Tapi ketika Okky sudah selesai dari kamar mandi, tanpa sepengetahuanku tiba-tiba Okky memelukku dari belakang.

    “Hei! Lepaskan aku!” aku berteriak sambil meronta.

    Tapi Okky malah sengaja meremas buah dadaku dan menciumi leher dan tengkuk aku. Aku terus meronta, tapi pelukan Okky makin kuat.

    “Diamlah, Des.. Sebentar saja,” bisik Okky di telingaku sambil tangannya tetap meremas buah dadaku.

    Entah kenapa aku jadi lemah meronta. Malah aku rasakan ada perasaan aneh yang menjalari tubuhku. Antara mau dan tidak, aku biarkan tangan Okky meremas buah dadaku. Bahkan ketika Okky menyingkap dasterku dan tangannya masuk ke celana dalamku, aku biarkan tangannya meraba dan menelusuri belahan memekku.

    “Mmhh…” aku mendesah dengan mata terpejam.

    “Ke kamar, yuk?” bisik Okky tak lama kemudian.

    Aku hanya bisa mengangguk. Okky lalu menarik tanganku ke kamarnya. Di dalam kamar, Okky dengan terburu-buru melepas semua pakaian yang melekat di tubuhku. Nafasnya terdengar cepat. Aku diam saja diperlakukan demikian oleh kakakku.
    Entah kenapa gairahku bangkit diperlakukan demikian.. Nafsuku makin terangsang lagi ketika kulihat Okky melepas semua pakaiannya dan terlihat kontolnya yang cukup besar dipenuhi bulu lebat berdiri dengan tegak.

    Okky menghampiri, lalu mengecup bibirku. Aku langsung membalas ciumannya dengan hangat. Tangan Okky kembali bermain dan meremas buah dadaku. Kontolnya sesekali menyentuh memekku sehingga membuat darahku selalu berdesir.

    “Ohh.. Ohh…” desahku ketika jari tangan Okky menyentuh memek dan menggosok-gosok belahan memekku. Aku sendiri langsung menggenggam kontol Okky dan meremasnya pelan.

    “Mmhh…” desah Okky sambil menggerakkan pinggulnya.

    “Isepin kontol aku, Des…” pinta Okky berbisik.

    “Tidak mau ah, jijik…” kataku sambil terus mengocok kontol Okky.

    “Ya sudah, masukkin langsung saja,” kata Okky sambil menarik tubuhku ke atas ranjang.

    Tak lama tubuh Okky langsung menindih tubuhku. Diarahkan kontolnya ke memekku lalu didesakannya pelan-pelan.

    “Aww! Pelan dong, Ky…” jeritku pelan.

    “Susah masuk nih…” kata Okky sambil terus berusaha memasukkan kontolnya ke memekku.

    “Aku masih perawan, Ky…” bisikku.

    Okky tak menjawab. Dia terus berusaha menyetubuhiku.

    “Bantuin dong…” bisik Okky.

    Akupun segera menggenggam kontol Okky. Aku arahkan kepala kontolnya ke lubang memekku.

    “Tekan pelan-pelan, Ky…” bisikku.

    Okky mulai mendesakkan kontolnya pelan.

    “Aww.. Terus tekan pelan-pelan.. Aww…” kataku sambil agak meringis menahan perih ketika kontol Okky mulai masuk ke memekku.

    “Pelan, Ky.. Pelan.. Aww.. Aww.. Mmhh.. Ohh.. Terus, Ky…” bisikku lirih ketika kontol Okyy sudah mulai keluar masuk memekku.

    Okky terus memompa kontolnya mulai cepat.

    “Ohh…” desah Okky disela-sela gerakannya menyetubuhi aku.

    “Kenapa kamu melakukan hal ini?” tanyaku sambil memeluk Okky.

    “Karena aku sayang kamu, suka kamu…” jawab Okky sambil menatap mataku.

    Aku diam. Tak terasa air mataku mengalir ke pipi..

    “Kenapa kamu menangis?” tanya Okky sambil menghentikan gerakannya.

    Aku diam sesaat. Mataku terpejam.

    “Karena.. Sudahlah…” kataku sambil tersenyum.

    Ada rasa tak menentu saat itu. Antara rasa sedih karena diperawani kakak kandung sendiri, dan juga gairah seks-ku yang sangat tinggi untuk disalurkan, dan entah perasaan apalagi saat itu yang ada di hatiku. Aku lumat bibir Okky sambil menggerakkan pinggulku. Okkypun segera membalas ciumanku sambil melanjutkan menggerakan kontolnya keluar masuk memekku.

    Lama kelamaan perasaan tak menentu yang sempat hinggap di hatiku mulai menghilang, terganti oleh rasa sayang terhadap kakakku dan rasa nikmat yang sangat tak terhingga. Tak lama aku rasakan Okky mulai menyetubuhiku makin cepat. Dengan mata terpejam didesakkannya kontolnya dalam-dalam ke memekku.

    “Ohh.. Aku mau keluar, Des…” kata Okky.

    “Jangan keluarkan di dalam, Ky…” pintaku sambil menggerakan pinggulku makin cepat mengimbangi gerakan Okky.

    Tak lama Okky segera mencabut kontolnya dari memekku cepat-cepat. Lalu, crott! Crott! Crott! Air mani Okky menyembur banyak di atas perutku. Okky lalu bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Diusap dan diremasnya buah dadaku. Akupun segera memegang dan menggenggam kontol Okky yang sudah mulai lemas.

    “Aku sayang kamu…” kata Okky sambil mencium kening dan mengecup bibirku.

    Aku tersenyum.. Begitulah, sejak saat itu kami selalu bersetubuh setiap ada kesempatan. Aku sangat menikmati persetubuhan kami. Kedekatan dan keromantisan hubungan kami semakin hari semakin kuat. Seringkali kami saling raba, saling remas bila sedang nonton televisi walau saat itu semua keluarga sedang kumpul. Aku nikmati itu setiap malam. Antara was-was kalau ketahuan dan rasa romantis serta nikmat, semua aku lakukan dengan suka hati.

    Rasa sayang yang sangat besar bisa aku rasakan dari Okky. Apapun yang aku mau, atau apapun masalah yang aku hadapi, akan selalu dipecahkan dan dilalui bersama Okky. Kenikmatan dalam persetubuhan dengan Okky telah membawa aku ke suasana yang serba indah. Dengan Okky pula aku bisa merasakan bagaimana nikmatnya melakukan oral seks. Bagaimana rasanya di jilat memek sampai orgasme, bagaimana rasanya menjilat dan menghisap kontol sampai air mani Okky tumpah di dalam mulutku dan menelannya.

    Untuk beberapa bulan kami nikmati “kegilaan” dalam hubungan asmara saudara sekandung. Entah sudah berapa banyak tempat yang kapai pakai untuk melampiaskan rasa sayang dan gairah dalam bentuk persetubuhan. Sudah banyak penginapan dan hotel yang kami singgahi untuk bisa memacu desah dan birahi untuk meraih kenikmatan. Entah sudah berapa puluh kali aku menghisap kontol dan menelan air mani Okky di dalam bioskop. Aku lakukan semua itu dengan perasaan bebas tanpa beban. Aku nikmati semua permainan yang kami lakukan.

    Tapi ada satu hal yang mulai membebani hatiku saat ini. Aku mulai merasa berdosa atas hubunganku dengan kakak kandungku. Pernah aku bilang kepada Okky untuk menghentikan hubungan ini, dan mengatakan bahwa aku ingin membina hubungan dengan orang lain. Okky marah besar karenanya. Dia mengatakan bahwa dia sangat sayang aku, dan tidak ada satu orang lelakipun yang boleh menyentuh aku.

    Bahkan pernah ada beberapa lelaki yang main ke rumah untuk menemui aku, tidak pernah lagi datang berkunjung karena Okky selalu ikut nimbrung ketika aku menemui mereka. Okky selalu dengan ketus menimpali setiap ucapan mereka dengan ucapan yang menyindir dan menghina.

    Hal lain adalah, aku tidak bisa menolak keinginan Okky untuk menyetubuhiku. Dan jujur saja kalau aku juga sangat menikmati cumbuan dia karena bisa memenuhi kebutuhanku untuk menyalurkan libido aku. Sekarang aku bingung harus bagaimana. Aku ingin hidup normal dalam membina hubungan asmara dan ingin normal dalam menyalurkan kebutuhan seks aku, tapi tidak mau menyakiti hati kakakku karena aku sangat sayang dia.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Keseruan Selingkuh Di Kamar Hotel

    Cerita Sex Keseruan Selingkuh Di Kamar Hotel


    874 views

    Perawanku – Cerita Sex Keseruan Selingkuh Di Kamar Hotel, Aku seorang ibu rumah tangga biasa namaku Delia setiap hari aku berada di rumah, akhirnya akupun mencari kesibukan dengan banyak berkumpul dengan para wanita sosialita. Sebenarnya hidupku tidak sepi-sepi amat karena aku tinggal di rumah keluarga suamiku, ada kedua mertuaku yang masih sibuk bekerja juga di perusahaannya sendiri. Juga anakku yang kini sudah dua orang Nana 3 tahun dan Dika 12 tahun.

    Akupun memiliki suami mas Imran yang bertanggung jawab pada keluarga, diapun begitu hot memuaskan aku di dalam melakukan hubungan intim layaknya dalam adegan cerita sex paling hot, tapi akupun menghianatinya juga. Mungkin aku terbawa pergaulan dengan teman-temanku yang menganggap selingkuh sudah di anggap hal yang biasa bahkan katanya membuat kita lebih bergairah menjalani kehidupan ini.

    Tepat di usia pernikahanku yang ke 12 tahun aku menghianati suamiku, dan bukan dengan orang lain melainkan dengan orang rumah juga. Meskipun dia tidak ada hubungan darah dengan keluarga suamiku tapi dia tinggal di rumah besar ini juga. Namanya mas Soni dia merupakan sopir keluarga, setiap hari kerjanya mengantar orang rumah ke kantor dan kembali lagi ke rumah sampai tenaganya di butuhkan.

    Oleh karena itu mas Soni selalu berada di rumah setiap hari, karena aku selalu sibuk dengan arisan dan juga acara kumpul-kumpul dengan teman-temanku akhirnya mas Soni yang sering mengantarku. Awal mula aku tertarik padanya ketika aku meminta dia untuk masuk kedalam ruangan tempat kami mengadakan acara, saat itu dia membawakan barang yang akan aku bawa.

    Tapi di dalam semua pada heboh bilang “Aduuh jeng Delia suaminya cakep banget jeng..” Aku kaget dan hendak mengklarifikasi tapi ketika semua berkata seperti itu akhirnya akupun hanya tersenyum saja “Mas boleh kenalan tidak..?” Kata jeng Vika pada mas Soni dan aku lihat mas Soni begitu tersipu malu di buatnya dan ketika aku melihatnya dengan seksama dia memang begitu cakep dan gagah.

    Sejak hari itu aku selalu memperhatikan mas Soni bahkan aku seperti wanita yang kesepian, yang haus akan adegan cerita sex. Padahal kehidupan seks dengan suamiku masih sama seperti dulu, tapi akhir-akhir ini aku sering melamunkan mas Soni bahkan tidak jarang aku membayangkan melakukan adegan cerita hot bersamanya. Aku benar-benar terhipnotis pada mas Soni.

    Lama kelamaan akupun tidak mampu membendungnya segala cara aku coba untuk mengambil hatinya “Mas Soni beli aja buat keluarganya…” Kataku sembari tersenyum ketika kami sedang berada di sebuah toko pakaian di salah satu mal “Saya belum menikah bu…” Wiihhh mendengar dia berkata seperti itu akupun menjadi lebih senang lagi akhirnya akupun membelikannya baju yang pas buat dia.

    Untuk melancarkan aksiku aku bukan cuma membelikannya baju tapi juga sering curhat sesuatu yang gak penting padanya, sampai akhirnya kamipun menjadi begitu dekat tapi kemudian aku sadar kalau aku harus bersikap wajar di depan mereka semua. Karena pernah sekali ketika aku melewati dapur secara tidak sengaja aku mendengar Lilis pembantuku yang genit.

    Berkata seperti ini pada mas Soni “Mas Soni kok deket sama bu Delia.. jangan ada apa-apa ya..” Soni langsung menjawab “LIs..kamu ini apa sih..jangan fitnah gitu lho” Kata mas Soni marah dan mbok Sinah pembantuku yang lain berkata “Huuss..kamu tuh LIs.. awas kedengaran majikan di pecat kamu..” LIlis manggut-manggut sambil manyun “Ya..iya Lilis kan cuma bercanda..”.

    Karena aku mengubah sikapku pada Soni di depan mereka akhirnya merekapun tidak pernah mencurigai aku suka pada mas Soni. Sampai pada suatu ketika aku sedang ada acara di luar kota dan harus menginap setelah aku pamit pada suamiku dia memutuskan untuk menyuruhku membawa sopir sendiri dan Soni menjadi pilihannya untuk mengantarku aku senang mendengarnya.

    Dengan penuh semangat akupun pergi dengan Soni, setelah melakukan perjalan selama kurang dari 6 jam kamipun sampai. Aku istirahat di hotel tempat aku menginap aku beda kamar dengan Soni, tapi setelah terbangun dari tidur istirahatku akupun segera mandi dan keluar memesan makanan ke dalam kamar hotel sekaligus melancarkan aksiku untuk berdua dengan mas Soni aku sengaja memesan untuk dua orang.

    Setelah aku telpon dia untuk datang ke kamarku, diapun datang dan menyantap makanan yang telah aku pesan. Setelah itu kami mengobrol berdua sampai akhirnya aku dapat membuat gairah mas Soni bangkit, ketika aku mendekatkan tubuhku padanya diapun langsung agresif dengan memelukku lalu mecium bibirku kamipun saling pagut dengan mesra dan gairah kami berdua sama-sama memuncak.

    Cerita Sex Keseruan Selingkuh Di Kamar Hotel

    Cerita Sex Keseruan Selingkuh Di Kamar Hotel

    Tanganku melingkar di lehernya “Aaaaggggggghhh… aaaaagggghhhh… aaaaggghhhh… aaaggghhh..” Aku mencoba mendesah tepat di telinganya hingga diapun semakin terangsang “Ooouugggggghh… maaaas… aaaggggghhh…. aaaaaggghhhhh… eeeeuuummmmmhhhppppp….. aaaaggggghhhhh…” Desahku tanpa menghiraukan apapun lagi aku begitu menikmatinya.

    Hingga tidak terasa kini tubuhku sudah dalam keadaan telanjang dan mas Soni sudah menindihku “Aku masukin ya sayaaang…. eeeehhhhhggggg…” Dia masih bertanya lirih padaku “Iyaaaa maaas.. ayyoooo… aaaaggggghhhh…. aaaaggghhhh… aaaaaaggggghhh… aaaaagggghhhh..” Kataku sembari langsung mendesah begitu dia bergoyang di atas tubuhku yang sudah menggeliat.

    Bagai pemain dalam adegan cerita hot kami terus berburu “OOouuuuggggghhh… aaaagggghh… aaagggghhh… maaaaas… aaagggghhhh… aaaaagggghhhh… aaaagggghhh.. ” Diapun sama-sama menikmati adegan seks ini, di tambah aku semakin hot ikut menggoyangkan tubuhku juga karena benar kata teman-temanku melakukan hubungan intim dengan selingkuhan lebih nikmat rasanya.

    Tidak lama kemudian kamipun sama-sama mendesah dan mengerang dengan kerasnya “OOouuuggggghhhh…. aaaaaaggggghh… aaaaagggghhh… aaaaghh.. sa.. saaayaaang… aaagggh… aaaaagggggghhhhh…” Kamipun berdua sama-sama terpuaskan berulang kali mas Soni menciumku dan akupun senang dia melakukan hal itu kini tubuh kami sudah basah bersimbah keringat.

    Sungguh aku begitu puas melakukan adegan cerita sex ini dengan mas Soni, selama 3 hari kami melakaukan hal itu. Meskipun masih terasa kurang tapi akhirnya mas Soni mengajaku pulang dia bilang takut ada yang curuga dengan hubungan kami. Dia memintaku untuk merahasiakan hal ini dan dia berjanji akan selalu ada untukku dan sampai detik ini kami masih berhubungan secara backstreet.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Beli Obat Kuat Dapat Bonus Ngentot

    Cerita Sex Beli Obat Kuat Dapat Bonus Ngentot


    874 views

    Perawanku – Cerita Sex Beli Obat Kuat Dapat Bonus Ngentot, Aku adalah seorang wanita yang berusia 23 tahun yang mempunyai wajah lumayan cute dan mempunyai tubuh yang lumayan okey. Panggil saja saja aku Yani. Sebagai seorang wanita yang berasal dari keluarga pas-pasan dengan lulusan sekolah hanya sebatas SMA saja aku harus banting tulang untuk menggapai impianku.

    Aku sedari kecil memanglah sudah mandiri, aku sejak smp sudah mempunyai bakat berdagang. Sewaktu sekolah aku sudah mulai dagang, mulai dari jual kue sampai jual aksesoris yang aku buat sendiri. Aku mempunyai impian yang sampai saat ini belum terpenuhi, yaitu bisa merenofasi rumah orang tua. Aku adalah 2 bersaudara, kakak wanitaku sudah berkeluarga dan tinggal bersama suaminya.
    Aku tipe wanita yang menghalalkan segala cara untuk menambah pundi-pundi tabunganku. Aku tidak segan-segan memamerkan kemolekan tubuhku, bahkan jika pelangganku orang kaya aku rela disetubuhi. Apapun aku lakukan, yang penting aku produkku bisa terjual sekaligus aku mendapat uang tambahan dari luar produk jualanku.
    Profesiku kini adalah sebagai penjual kosmetik, parfum, obat perangsang, obat pepembesar payudara, obat kuat pria bahkan obat pembesar penis sekalipun aku jual. Pokonya komlit deh, hhe. Nah di situs dewasa ini aku ingin menceritakan kisah sex nyataku yang aku lakukan dengan seorang Pria yang lumayan kaya namun sudah beristri.
    Cerita sex ini terjadi 2 bulan yang lalu. Pada hari itu aku keliling dengan menggunakan motor maticku menuju suatu perumahan mewah didaerah bekasi. Dari pintu kepintu aku menawarkan produk yang aku jual kepada ibu-ibu komplek. Yah namanya juga perumahan mewah,pastinya pada hari itu produkku laris terjual. Kebanyakan ibu-ibu komplek membeli bedak,lipstick, dan parfum.
    Senang sekali aku rasanya pada hari itu. Namun hari itu ku belum puas dengan pendapatanku yang sebenarnya sudah melebihi targetku. Saat itu pukul 11 siang kebetulan sekali aku melihat seorang bapak-bapak yang gagah dan lumayan ganteng sedang mencuci mobil dihalaman rumahnya. Jika dilihat sekilas pasti dia adalah pemilik rumah.
    Karena nggak mungkin pria segagah dan seganteng itu seorang supir ataupun pembantu. Melihat pria itu aku-pun menghentikan motorku tepat didepan rumahnya,
    “ Selamat siang pak, boleh saya mengganggu waktunya sebentar, ” ucapku menyapanya sembari mendekatinya.
    Saat itu aku menggunakan rok diatas lutut dan menggunakan kemeja ketat yang memperlihatkan indahnya lekuk tubuhku. Oh iya ketika aku naik motor tentunya aku menggunakan jaket dan penutup rok yaitu semacam kain pantai agar kulitku yang putih mulus tidak tersengat matahari. Saat itu sebelum menawarkan aku melepas helm, jaket dan penutup rokku agar terlihat menarik,
    “ Oh iya mbak boleh saja kog, jangankan sebentar diganggu lama juga boleh, hhe…, ” ucapnya sembari melihat aku dari bawah sampai atas.
    Dalam hatiku berkata, wah ini kayaknya bisa jadi sasaran empuk nih, paling aku jika aku lihatin paha mulusku dia juga udah klepek-klepek, hha. Lalu,
    “Ah si bapak bisa aj deh, Oh iya saya mau…., ”
    Belum selesai aku berbicara dia sudah memotong perkataanku,
    “ Udah ngomongnya dilanjut nanti saja didalam, yaudah ayo silahkan masuk mbak kita ngobrol didalam, ” ucapnya dengan melihat tubuhku secara detail.
    “ Wah bapak ini baik hati sekali yah, yaudah pak saya ambil produk saya dulu ya, ” ucapku.
    “ Oh iya mbak silahkan, motornya masukin aja kesini mbak takut ada maling, soalnya lagi musim maling nih disini, ” ucapnya.
    “ Wah benar juga ya pak, terima kasih ya pak sudah mengingatkan saya, ” Ucapku lalu berlalu memasukan motorku kehalaman rumah bapak itu.
    Setelah aku parkirkan motorku, aku mengambil tas koper yang aku taruh dasbord depan motor maticku. Memang berat sekali koperku saat itu karena isinya seperti kantong doraemon, apa aja ada, hha. Aku angkatlah koperku menuju kerumah bapak itu,
    “ Wah berat kayaknya yah mbak kopernya, sini biar saya bawakan sampai ruang tamu, ” ucapnya sembari menuju kearahku.
    “ Udah pak nggak usah, saya udah biasa kog bawa koper sebesar ini, ” ucapku berbasa-basi.
    “ Udah sini aku bawakan, kasihan wanita secantik kamu bawa barang seberat ini, ” ucapnya sembari merebut koperku.
    “ Aduh bapak ini baik hati sekali yah, terima kasih ya pak, ”
    “ Udah yuk kita masuk, panas nih diluar, ” ucapnya lalu masuk keruang tamu.
    Saat itu akupun masuk keruang tamunya dengan mengikuti bapa-bapak gagah dan ganteng itu. Sampailah kami didalam ruang tamu,
    “ Silahkan duduk Mbak biar saya ambilkan minum dulu, tapi minuman dingina ja yah biar praktis, soalnya pembantu saya lagi cuti,hhe…, ” ucapnya sembari tersenyum.
    “ Benar-benar manusia yang berhati dewa bapak ini yah, sekali lagi saya berterima kasih banyak yah pak, hhe…, ” ucapku sembari tersenyum manis.
    “ Iya iya, terimakasihnya jangan banyak-banyak, yaudah saya ambilkan minum dulu yah, ” ucapnya sembari masuk kedapur.
    “ Iya pak, ” jawabku singkat.
    Saat itu sembari menunggu bapak itu mengambilkan minum aku melihat sekeliling ruang tamunya. Benar-benar mewah sekali rumahnya, bangunan rumah yang dan furniture yang ada dirumahnya benar-benar serba mewah pembaca. Gila, pasti dia kaya sekali. Beberapa menit aku menunggu bapak itupun kembali dengan membawa minuman,
    “ Ini mbak silahkan diminum, pokoknya kalau dirumah saya jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri, hhe…, ” ucapnya sembari duduk di sofa mewahnya.
    Saat itu kami duduk berhadap-hadapan namun terpisah dengan meja,
    “ Oh iya pak, hhe… jadi gini pak, saya mau menawarkan produk parfum dan obat khusus pria, hhe, ” ucapku sembari membuka koperku.
    “ Wah ini obat apa mbak, kog gambarnya alat vital pria sih, jangan-jangan obat kuat yah, hha.., ” ucapnya dengan entengnya.
    “ Hehehe… iya nih Pak, Oh iya perkenalkan nama saya Yani pak, ” ucapku meperkenalkan diri.
    “ Oh mbak Yani namanya, nama saya Arie Mbak, O iya opanggilnya mas aja dong jangan Pak, emangnya saya tua banget yah, ” guraunya.
    “ Nggak kog pak, eh mas deng, mas masih perkasa dan ganteng kog, apalagi kalau beli produk saya, pasti mas Arie tambah perkasa dan disayang istri deh, hhe…, ” ucapku mulai mengeluarkan jurus salesku.
    “ Mbak ini bisa saja deh, hhe… oke aku beli, tapi kalau beli produk nggk dicoba saya nggak bisa tahu khasiatnya dong, ” ucapnya sembari melirik kearah pahaku.
    Saat itu aku sengaja membuka lebar pahaku agar dia bisa melihat paha bhakan celana dalamku. Aku yakin mas Arie bakalan sangek kalau ngelihat paha mulus dan gundukan vaginaku yang menyembul dibalik celana dalamku, hha. Lalu,
    “ Ya itukan bisa dicoba sama istri bapak, jaminan deh pak obat saya pasti berkhasiat. Pokoknya diminum selang 5 menit langsung greng deh pak, hhe.., ” ucapku terus merayunya agar membeli produk obat kuatku.
    “ Nah itu masalahnya mbak, istriku dan kedua anakku lagi liburan kerumah neneknya selama 1 minggu, padahal baru berangkat tadi, terus aku nyobanya sama siapa dong, ” ucapnya mulai menjurus kearah sex.
    “ Waduh gimana yah mas, masak iya sama saya sih pak, kan saya bukan mukhrim, doa, hheee…., ” ucapku mulai memancingnya.
    “ Hehehe… barang kali aja beli obat kuat bonus nyobain sama penjualnya, wkwkwk…, ” ucapnya dengan tertawa mesum.
    “ Hemmmm… nakal ya sih mas mentang-mentang nggak ada istrinya, ” ucapku menggodanya.
    “ Sesekali nggak papakan mbak, gimana jadinya ini mbak, mau nggak mbak jadi percobaan obat kuat produk mbak ???, ” ucapnya serus dengan tatapan penuh nafsu.
    “ Hemmmm… ini namanya senjata makan tuan mas, Aduhhh pusing deh, hhaa…, ” ucapku.
    “ Gimana mau nggak, kalau nggak mau aku nggak jadi beli nih, ” ucapnya terus mengejar aku agar mau melayani nafsu sexs-nya.
    “ Emmmm… gimana yah mas, Emmmm… okey kalau gitu, tapi ada syaratnya, ” ucapku mulai memasang perangkap.
    “ Apa aja pasti aku turutin syaratnya asal mbak mau bobok bareng sama aku, ” ucapnya tegas dan penuh nafsu.
    “ Bener yah mas, jadi gini, obat ini perpaketkan harganya 500 ribu, sedangkan untuk harga penjualnya 1 juta rupiah persatu ronde,hhe… gimana mau nggak mas ???, ” ucapku mulai tawar menawar.
    “ Hah…. 1 juta, 5 juta bakal aku kasih asal kita main 2 kali, gimana mau ???, ” ucapnya penuh semnagat.
    “ Wah… iya mas mau banget, yaudah diminum dulu deh obatnya nih biar perkasa nanti diranjang, hhe…, ” ucapku sembari memberikan obat.
    Saat itu tanpa banyak bicara mas Arie-pun meminum obatnya. Sembari menunggu khasiat obat kuat itu diapun keluar rumah sembari menutuppintu rumahnya. Nampak bersemangat sekali dia saat itu. Setelah menutup pintu diapun meuju keruang tamu lagi,
    “ Mbak kita kekamar aku aja yok biar enak, ” ucapnya berdiri disampingku.
    “ Ih si mas nggak sabaran yah, hhe… yaudah yuk mas ganteng, ” ucapku lalu berdiri.
    Tidak kusangkan setelah aku berdiri dia langsung saja menggendongku,
    “ Ahhhh… mas nakal deh, nanti kalau aku jatuh gimana, ihhhhh…, ” ucapku sembari mencubit dadanya.
    “ Hehehe… ini gara-gara minum obat mbak, jadinya gini deh perkasa dan penuh birahi, hha…, ” ucapnya sembari menggendongku kekamarnya.
    Sampailah kami dikamar dan aku langsung direbahkan dikasur mewahnya,
    “ Wah mewah sekali kamar mas yah, serasa dihotel bintang 5 deh,hhe, ” ucapku kagum.
    “ Ah berlebihan deh si Mbak, Eh mbak aduh… penis aku udah berdiri nih, benar-benar mujarab sekali yah, ayo mbak sepongin penis aku !!!, ” ucapnya sembari melepas celana kolornya.
    Saat itu kami berada diatas ranjang, penisnya benar-benar seukuran penis pria bule, uah gede, panjang, berotot lagi, wah benar-benar luar biasa. Tanpa banyak basa-basi aku-pun langsung meraih penisnya dan aku jilati,
    “ Ssshhhhh… Ouhhhhh… jilat buah zakar aku mbak, Ouhhh…, ” ucapnya nampak nikmat.
    Karena dia meminta aku-pun langsung menjilati buah zakarnya. Saat itu posisi mas Arie rebahan, dan posisiku menungging sembari menjilati buah zakarnya,
    “ Iya disitu mbak, Ouhhhh… terus mbak, sedot jilatin semua mbak, Ouhhhh…, ” ucapnya terus meracau nikmat.
    Aku jilati buah zakarnya dengan lahapnya, penis besarnya sungguh membuatku penasaran. Baru aku lihat penis cowok lokal sebesar mas Arie. Aku jilati buah zakarnya yang besar juga itu. Aku jilat merata dan sesekali aku lumat dengan bibirku agar bertambah nikmat,
    “ Ouhhhhh… pintar sekali kami mbak, Shhhhh… terus mbak, Ouhhhh…, ” desahnya nampak gairah sex-nya sudah membara.
    Aku terus membuat dia terangsang, tak hanya buah zakarnya saja yang aku jilati, selangkangan dan seluruh batang penisnya aku jilat dan aku lumat secara merata. Beberapa waktu aku manjakan penisnya dengan jilatan maut khas Yani, hhe. Tubuh mas Arie meliak liuk kegelian, dan sesekali pantanya diangkat keatas,
    “ Ohhhhh… kamu maniak banget sayang, Uhhhh… baru kali ini aku… Ahhhhhhhhhhhh…, ” ucapnya belum selesai tiba-tiba dia mendesah panjang.
    Hahaha…. Dia mendesah panjang karena aku sepong penisnya, wkwkkwk… Aku masukan penisnya kedalam mulutku dalam-dalam, penisnya yang besar dan panjang itu tidak muat aku masukan semuanya dimulutku. Hanya setengah batang penisny yang masuk didalam mulutku,
    “ Ouhhhhh… baru kali ini aku rasakan kuluman sehebat kamu sayang, Ahhhh…, ” ucapnya meneruskan perkataanya yang belum selesai tadi.
    Mulutku sungguh penuh rasanya oleh penis mas Arie, aku hisap sembari aku kocok dengan tanganku dengan brutalnya. Aku keluar masukan penisnya dengan hisapan dan kocokan maut alaYani semok. Mas Arie meracau terus menerus sembari menaik turunkan pantanya karena merasakan betapa nikmatnya seponganku,
    “ Uhhhhh… terus sayang, hisap dan kocok terus sayang… Ahhhh…, ” racaunya nampak nikmat sekali.
    Aku hisap penisnya kuat-kuat dengan mulutku sembari aku kocok dengan tanganku secara terus menerus. Sekitar 15 menit aku kulum penisnya,
    “ Yan, Ssssshhh… udah yah nyepongnya, aku udah nggak kuat, Ouhhhh… ayo kita ML yan… Ahhhh.., ” ucapnya nampak sudah ingin merasakan nikmatnya vagina gembulku.
    Mendengar itu aku-pun menghentikan kulumanku,
    “ Iya mas, udah nggak tahan yah, hhaaaa…, ” ucapku sembari melepas semua pakaianku hingga telanjang bulat.
    Dengan sekejap akupun sudah telanjang bulatbegitu pula mas Arie juga sudah meleps kaosnya,
    “ Kamu yang diatas ya Yan, ” pintanya.
    “ Iya Mas, ”
    Aku-pun langsung duduk diatas mas Arie sembari meraih penisnya dan aku arahkan pada bibir vaginaku. Vaginaku yang masih kering aku gesek-gesek dengan penis mas Arie agar basah,
    “ Ouhhhhh… Ssssshhhh… Mas…. Ahhhhh…, ” desahku.
    “ Terus sayang gesek terus biar basah memekkamu, Ouhhhhh…, ” ucap mas Arie.
    Aku gesek terus memekku dengan penis mas Arie, kurang lebih selama 2 menit memekku sudah mulai basah,
    “ Ayo sayang masukin sayang, itu memek kamu udah basah, Ssshhhh…, ”
    “ Euhhhh… iya mas, Ouhhhh…, ” ucapku.
    Aku masukanlah penis mas Arie didalam memekku,
    “ Ahhhhhhhhhhhhhh… Mas… besar sekali penis kamu Mas… Ouhhhh… sakit Mas… Ahhh.., ” ucapku sedikit kesakitan.
    Benar-benar besar dan panjang sekali penisnya, sampai-sampai vaginaku terasa sakit. Sedikit demi sedikit terus aku coba untuk membiasakan dengan penis besar itu. Dari yang awalnya masuk ujung penisnya saja, setelah beberapa kali aku coba akhirnya masuklah semua batng penisnya,
    “ Ouhhhhhhhhh… Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh… masuk semua mas… Ahhhhh…,” ucapku lega.
    “ Iya sayang, nanti juga kamu terbiasa kog sama penis aku, Ahhhh…, ”
    Aku coba bergoyang dengan perlahan, rasanya luar biasa nikmat bercampur ngilu. Dengan perlahan aku terus bergoyang diatas penisnya perkasanya itu. Aku coba naik turun dengan terus meracau nikmat,
    “ Mas… Ahhhh… Uhhhhhh…, ” ucap nikmatku.
    Memekku yang awalnya sakit lama kelamaan mulai bisa menyesuaikan. Aku mulai agresif memanjakan penis mas Arie dengan memekku yang sempit dan gembul itu. Aku bergerak maju mundur dengan memekku yang terjejali penis mas Arie yang perkasa itu. Mas Arie dan aku sama-sama terbakar birahi pada hari itu.
    Semakin aku bergoyang cepat semakin nikmat saja sensasi sex yang aku dapatkan, begitu pula dengan mas Arie. Nafas yang saling bersahut-sahutan mengiringi persenggamaan kami yang penuh sensasi. Memekku sungguh basah sekali, jika tidak salah aku sudah orgsme 2 kali dalam ronde pertama kami berhubungan sex.
    Benar-benar senjata makan tuan ini namanya, hha… aku sungguh merasa kuwalahan dengan penis yang sebesar dan seperkasa itu,
    “ Mas, gantian aku yang dibawah yah, aku lemas sekali mas, ahhhh…, ” pintaku berganti posisi sex.
    Mas Arie kemudian lamgsung merebahkan aku dibawah tanpa terlepas penisnya dari dalam vaginaku. Kini mas Arie yang menjadi joki sexsnya. Dia mengangkat 2 kakiku dipundaknya lalu digenjotlah vaginaku dengan kasarnya,
    “ Plakkkk…. Pyakkkk…. Pyakkkk…. Plakkkk… Plakkkk… Pyakkkk… Pyakkkk…., ” suara genjotan penis mas Arie yang begitu brutalnya.
    “ Ahhhhh… Ahhhh… Ouhhhh… Mas… Ahhhhhhh…, ” racauku mulai tak terkendali.
    Sungguh brutal sekali penis mas Arie mengoyak vaginaku saat itu. Tidak terasa kami sudah bersenggama kurang lebih setengah jam. Vaginaku sudah pegal dan becek sekali rasanya. Aku benar-benar kuwalahan dibuatnya, benar-benar perkasa sekali mas Arie. Terus dia genjot vaginaku dengan liarnya,
    “ Mas… Ouhhhh… ayo keluarin mas, Ahhhhh… keluarin didalam aja mas, ahhhhh…., ” ucapnya.
    “ Iya sayang… ini juga keluar, Ouhhhhh.., ” ucapnya sembari terus menggenjot vaginaku dengan liarnya.
    Dia genjot dengan kencang tanpa jeda sedetikpun. Kira-kira setelah 5 menit,
    “ Crutttttttttttttttttttttt…. Crutttttttttttttttttttttt…. Crutttttttttttttttttttttt…. Crutttttttttttttttttttttt…. , ”
    “ Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, Mas… Hangat…. Ouhhhhhhhhhh, ” desah panjangku merasakan nikmatnya semburan sperma mas Arie.
    “ Iya sayang, Uhhhhhhhhhhhhh…., ” ucapnya puas mendapatkan orgasmenya.
    Saat itu dia masih benamkan penisnya didalam vaginaku, air maninya tertumpah dengan derasnya membanjiri liang senggama dan rahimku. Perkasa sekali Mas Arie pada hari itu. Beberapa saat kami menghela nafas namun masih dengan penis mas Arie yang tertanam didalam vaginaku.
    Hebat sekali memang obat kuat yang aku jual pada mas Arie, walaupun sudah orgasme tapi tetap saja masih penisnya ereksi dengan kerasnya. Sekitar 5 menit kami beristirahat. Belum puas dengan orgasmenya tadi mas Arie menggenjot lagi memekku yang masih berlumur lendir kawin bercampur air mani mas Arie.
    Lagi-lagi dia menggenjot memekku dengan brutalnya. Benar-benar liar dan perkasa fantasi sex mas Arie. Kurang lebih selama 10 menit mas Arie menyetubuhiku dengan gaya man on top, dia meminta berganti posisi sex,
    “ Sayang kita pakai gaya doggie style yuk, ” ucapnya sembari mencabut penisnya.
    Tanpa menjawab aku-pun lagsung menungging. Tanpa banyak bicara dimasukanlah penisnya lagi dari belakang
    “ Ouhhhhhhhhhhhhhhhhh… Mas…. Ssssssshhhhhhhh…, ”
    Mulailah dia menggenjot vaginkau lagi dengan brutalnya. Rasanya saat itu aku ingin cepat-cepat mengakhiri hubungan sex itu, lemas dan panas sekali rasanya memekku dibuwatnya. Singkat cerita hubungan sex yang kedua berlangsung kurang lebih selama 20 menit. Lagi-lagi aku meinta dia mengeluarkan air maniya didalam vaginaku.
    Pada hari itu mas Arie puas, sedangkan aku tak berdaya karena lemas. Sejak kejadian itu hubungan kami-pun terus berlanjut. Aku yang awalnya kaget dengan besarnya penis mas Arie lama-lama menjadi ketagihan. Bahkan saat itu aku sempat mencoba ML dengan pelangganku yang lain merasa hambar.
    Sampai pada akhirnya aku-pun ternyata hamil denagn mas Arie, aku yakin kehamilanku karena mas Arie. Karena aku berhubungan sex tanpa kondom dan sperma dikeluarkan didalam memekku hanya dengan mas Arie saja. Kalau dengan yang lain aku selalu memakai kondom, itupun hanya sekali ML dengan yang lain setelah dengan mas Arie.
    Akhirnya aku-pun eminta pertanggung jawabpan dan aku dinikah sirih oleh mas Arie. Impianku menjadi kenyataan karena mas Arie selalu memberi uang aku berlebih untuk jatah bulananku. Aku bisa merenovasi rumah orangtuaku dan kini aku menjadi istri kedua dari Mas Arie seorang pengusaha furniture yang kaya raya. Kerjaanku sekarang hanya merawat kehamilanku dan melayani nafsu sex mas Arie saja. Sekian.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks bercinta dengan tukang Salon Yang seksi

    Cerita Seks bercinta dengan tukang Salon Yang seksi


    874 views

    Perawanku – Cerita Seks bercinta dengan tukang Salon Yang seksi, Aku kerja dì sesuatu salon, Salon ìtu terletak dì satu komplex perkantoran, Dìkomplex ìtu ada sesuatu supermarket besar 3 lantaì dìmana lantaì paling atas dìpakai untuk food court. Salon dìmana aku bekerja terletak dì satu sìsì satu resto yang terletak dìdepan pìntu keluar komplex. Kerjaanku dì salon ya cucì rambut dan krìmbat.

    aku masìh junìor dì salon ìtu sehìngga memperoleh tugas yang rìngan-ringan saja. 1 harì aku memperoleh customer, seorang laki-laki berusia 30an, ganteng banget deh orangnya, suka aku ngelìatnya. nasib baik dìa mo potong rambut dan sesudah ìtu krìmbat. Aku mendapat tugas mencucì rambutnya, kemudìan stylìst memotong rambutnya. Selesaì potong rambut aku yang handle krìmbatnya. nasib baik meja yang aku pakai untuk krìmbat agak terpìsah yang laen gara-gara salon ketìka ìtu rame.
    Memang ìtu meja tambahan yang baru dìpakai kalo salon rame, gara-gara tambahan maka mempunyai letak agak terpìsah darì deretan meja laennya. Selama aku ngerjaìn krìmbat, dìa ngajakìn bercakap-cakap.
    “Namanya siapa”.
    “ìnes pak”.
    “Kok pak sìh manggìlnya, jadì ngrasa dah tua”.
    “abìs ìnes mestì manggìl apa? Bang aja deh ya”. Darì Logatnya kayanya dìa orang darì tapìan na ulì.
    “Kamu yang palìng muda ya dìsìnì”.
    “ìya bang, masì junìor”.
    “Tapì asìk kok krìmbat nya”.
    “Makasìh bang”.
    “Kamu palìng cantìk deh Nes, mana seksì lagì”.
    “Ah bìasa ja bang, abang terlalu mujì ìnes neh, jadì malu”.
    “Kamu pulangnya jam brapa Nes”. “Kalo salon tutup bang”.
    “ìya jam brapa”. “Napa sìh bang nanya-nanya, mo anterìn ìnes pulang”.
    “Mau?” Aku cuma tersenyum.
    “Jam 6an bang salonnya tutup”.
    Selesaì krìmbat, aku dapet tìp yang lumayan besar, belon pernah aku dapet tìp sebesar ìtu.
    “Makasì banyak bang, eh abang namanya sapa ya”‘
    “Frans”, jawabnya sambìl menìnggalkan salon. gara-gara banyak kerjaan harì ìtu, aku lupa akan obrolanku bang Frans.
    Pulangnya, ketìka melaluì resto dìderetan palìng ujung darì sìsì dìmana salon berada, tìba-tiba aku mendengar dìndìng kaca restonya dìketuk-ketuk. Aku menoleh, kulìhat bang Frans senyum sambìl manggìl aku ayunan tangannya. aku masuk ke resto ìtu dan duduk dìseblahnya.
    “Nes, mo makan apa neh”.
    “wah abang beneran neh mo nganterìn ìnes pulang?’
    “Makan dulu lah”.
    Aku pesen ja makanan yang aku rasa enak, harga gak kulìhat lagì, pastì dìbayarìn sì abang. Sambìl makan sì abang senyum ngelìatìn aku terus.
    “Betul kan, kamu tu cantìk lo Nes”.
    “abang neh, gak brentìnya mujì ìnes, cuma pakai baju kumel gìnì ja dìbìlang cantìk”.
    “Ya udah, abìs makan aku belììn kamu pakaian ya”.
    “Bener bang?” Dìa membuat ganguank.
    Pesenanku dateng dan aku mulaì menyantap makanan lahap, enak banget terasa, palagì dìbayarìn. Kalo bayar ndìrì mah mìkìn sejuta kalì makan dìsìtu gara-gara harga makanannya mahal2. Habìs makan, aku dìajaknya ke mal yang mempunyai letak gak jauh darì komplex perkantoran. Aku membìarkan tanganku dìbersama sì abang. Bangga lagì jalan ma lelakì ganteng kaya sì abang, mana dìbersama2 lagì. Kìta masuk ke dept store yang ada dì mal.
    “Nes kamu pìlìh deh mo belì pakaian apa”.
    “Beneran nìh mo belììn ìnes pakaian, abang baek banget sìh”.
    Aku melakukan dugaan pastì ada bakwan dìbalìk udang, tapì egp ja lah, yang pentìng kan dìblanjaìn, lagìan sì abang ganteng banget. Gak rugì deh dìentot ma dìanya. Aku belì jìns, tanktop, trus aku nanya,
    “Daleman bole belì bang”.
    “Bole bangetz, belì yang seksì-seksi Nes”. Aku belì g strìng dan bra yang tìpìs, kalo ampe dìa ngajakìn maen, aku mo pakai tu lìngerìe.
    Selesai blanja, aku digandengnya menuju basement, parkiran.
    “Kamu mesti pulang cepet Nes”.
    “Mangnya abang mo ajak Ines kemana, Ines kos kok bang, gak da yang nungguin”.
    “Ketempatku yuk”.
    “Mo ngapain bang”.
    “Kita ngobrol santai ja, kamu besok kerja gak”.
    “Besok giliran aku off bang”.
    Aku masuk ke mobilnya. Dalam perjalanan pulang, kami ngobrol ngalor ngidul. aku open aja kedianya. Aku crita petualangan sexku dengan lelaki yang sudah bukan abg lagi. Aku bilang sudah sebulan ini aku gak kencan ama lelaki.
    “Wah, kalo gitu kamu dah napsu banget dong Nes. Aku kan sudah gak termasuk abg, jadi boleh dong ikut dalam petualangan Ines”.
    “Bisa diatur kok bang”. Selama perjalanan, dia mengelus pahaku dari luar jeans ketatku tentunya.
    “Ih, si abang, dah napsu sama Ines ya”.
    “Kalo napsu sih dari tadi Nes”.
    “Kalo dah napsu artinya dah ngaceng ya bang”, kataku sambil mengelus selangkangannya.
    “Ih, kayanya besar ya bang, keras lagi”, aku mulai meremas selangkangannya.
    “Ines mo liat duluan, buka aja ritsluitingnya”.
    Aku segera menurunkan ritsluiting celananya dan tanganku masuk ke dalam cdnya merogoh kontolnya.
    “Ih besar banget bang, panjang lagi. Ines belum pernah ngerasain yang sebesar dan sepanjang ini”, kataku sambil mengeluarkan kontolnya.
    Segera kukocok2nya batangnya. Lalu aku menunduk dan mengemut kepala kontolnya.
    “Nes, diisep sampe aku ngecret dong”.
    “Tempatnya sempit bang, Ines kocok aja yach. non0k Ines jadi basah bang, dah kepingin kemasukan kont0l gede abang”, aku mulai mengocok kontolnya keatas dan kebawah. Dia jadi melenguh kenikmatan.
    “Masih jauh bang, tempatnya”.
    “Enggak kok Nes, sebentar lagi sampe”, katanya sambil mempercepat lajunya kendaraan. Tak lama kemudian, sampailah kami di satu rumah. Dia belum ngecret dan aku menyudahi seponganku.
    “Bang besar banget rumahnya kaya kont0l abang aja besar, punya abang ya”.
    “Bukan Nes, punya kantor. Ini mes kantor, buat tamu yang perlu nginep. Sekarang lagi kosong, jadi kita pake aja yach”.
    Kami menuju ke bagian belakang rumah, ada kolam renang disana. Tempatnya teduh karena banyak pepohonan dan tertutup tembok tinggi sehingga gak mungkin ada yang bisa ngintip.
    Aku duduk didipan dipinggir kolam renang, dia duduk disebelahku. Dia memelukku. Dia mencium pipiku sambil jemarinya membelai-belai bagian belakang telingaku. Mataku terpejam menikmati usapan tangannya. Kupandangi wajahnya yang ganteng dengan hidungnya yangmancung. Tak tahan berlama-lama menunggu akhirnya dia mencium bibirku. Dilumatnya mesra. aku menjulurkan lidahku. Mulutnya terbuka perlahan menerima lidahku. Lama dia mempermainkan lidahku di dalam mulutnya.
    Lidahnya begitu agresif menanggapi permainan lidahku, sampai-sampai nafas kami berdua menjadi tidak beraturan. Sesaat ciuman kami terhenti untuk menarik nafas, lalu kami mulai berpagutan lagi dan lagi. Dia membelai pangkal lenganku yang terbuka. Dibukanya telapak tangannya sehingga jempolnya bisa menggapai permukaan dadaku sambil membelai pangkal lenganku. Bibirnya kini turun menyapu leherku seiring telapak tangannya meraup toketku. Aku menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik mentari. Suara rintihan berulang kali keluar dari mulutku di saat lidahnya menjulur menikmati leherku yang jenjang,
    “baaang….”. Aku memegang tangannya yang sedang meremas toketku dengan penuh napsu.
    Bukan untuk mencegah, aku membiarkan tangannya mengelus dan meremas toketku yang montok.
    “Nes, aku ingin melihat toketmu”, ujarnya sambil mengusap bagian puncak toketku yang menonjol. Dia menatapku. Aku akhirnya membuka tank top ketatku di depannya. D
    ia terkagum-kagum menatap toketkua yang tertutup oleh BH berwarna hitam. Toketku begitu membusung, menantang, dan naik turun seiring dengan desah nafasku yang memburu. Sambil berbaring aku membuka pengait BH-nya di punggungku. Punggungku melengkung indah. Dia menahan tanganku ketika aku akan menurunkan tali BH-ku dari atas pundakku. Justru dengan keadaan BH-ku yang longgar karena tanpa pengait seperti itu membuat toketku semakin menantang.
    “Toketmu bagus, Nes”, dia mencoba mengungkapkan keindahan tubuhku. Perlahan dia menarik turun cup BH-ku. Mataku terpejam.
    Perhatiannya terfokus ke pentilku yang berwarna kecoklatan. Lingkarannya tidak begitu besar sedang ujungnya begitu runcing dan kaku. Diusapnya pentilku lalu dipilin dengan jemarinya. Aku mendesah. Mulutnya turun ingin mencicipi toketku.
    “Egkhh..” rintihku ketika mulutnya melumat pentilku. Dipermainkannya dengan lidah dan giginya. Sekali-sekali digigitnya pentilku lalu diisap kuat-kuat sehingga membuat aku menarik rambutnya.
    Puas menikmati toket yang sebelah kiri, dia mencium toketku yang satunya. Rintihan-rintihan dan desahan kenikmatan keluar dari mulutku. Sambil menciumi toketku, tangannya turun membelai perutku yang datar, berhenti sejenak di pusarku lalu perlahan turun mengitari lembah di bawah perutku. Dibelainya pahaku sebelah dalam terlebih dahulu sebelum dia memutuskan untuk meraba nonokku yang masih tertutup oleh celana jeans ketat yang kukenakan.
    Dia secara tiba-tiba menghentikan kegiatannya lalu berdiri di samping dipan. Aku tertegun sejenak memandangnya. Dia masih berdiri sambil memandang tubuhku yang tergolek di dipan, menantang. Kulitku yang tidak terlalu putih membuat matanya tak jemu memandang. Perutku begitu datar. Celana jeans ketat yang kupakai terlihat terlalu longgar pada pinggangnya namun pada bagian pinggulnya begitu pas untuk menunjukkan lekukan pantatku yang sempurna. Puas memandang tubuhku, dia lalu membaringkan tubuhnya disampingku.
    Dirapikannya untaian rambut yang menutupi beberapa bagian pada permukaan wajah dan leherku. Dibelainya lagi toketku. Dia mencium bibirku sambil memasukkan air liurnya ke dalam mulutku. aku menelannya. Tangannya turun ke bagian perut lalu membuka kancing celana jinsku dan menurunkan ritsluitingnya, kemudian menerobos masuk. Jemarinya mengusap dan membelai selangkanganku yang masih tertutup CDku. jari tengahnya membelai permukaan CDku tepat diatas nonokku, basah. Dia terus mempermainkan jari tengahnya untuk menggelitik bagian yang paling pribadi tubuhku. Pinggulku perlahan bergerak ke kiri, ke kanan dan sesekali bergoyang untuk menetralisir ketegangan yang kualami.
    Dia menyuruhku untuk melepas celana jeans yang kupakai. Aku menurunkan celana jinsku perlahan. CD hitam yang kukenakan begitu mini sehingga jembut keriting yang tumbuh disekitar nonokku hampir sebagian keluar dari pinggir CDku. Dia membantu menarik turun celana jeansku. Aku menaikkan pinggulku ketika dia agak kesusahan menarik celana jeansku. Diapun melepas pakean. Posisi kami kini sama-sama tinggal mengenakan CD. Kami berpelukan. Aku menyentuh kontolnya dari luar CDnya, lalu kuplorotkan CDnya. Langsung kontolnya yang panjangnya kira-kira 18 cm serta agak gemuk kubelai dan kugenggam.
    “Tangan kamu pintar juga ya, Nes,”´ ujarnya sambil memandang tanganku yang mengocok kontolnya.
    “Ya, mesti dong!” jawabku sambil cekikikan.
    Jari-jarinya masuk dari samping CD langsung menyentuh bukit nonokku yang sudah basah. Telunjuknya membelai-belai itilku sehingga aku keenakan.
    “Diisep lagi Nes. Kan sekarang lebih leluasa” katanya. Aku tertawa sambil mencubit kontolnya. Dia meringis. ”
    “Nggak muat di mulut Ines, tadi dimobil kan cuma kepalanya yang masuk. Itu juga udah ampir gak muat. gede banget sih kontolnya” selesai berkata demikian aku langsung tertawa kecil.
    “Kalau yang dibawah, gimana, muat gak?” tanyanya lagi sambil menusukkan jari tengahnya ke dalam nonokku.
    aku merintih sambil memegang tangannya. Jarinya sudah tenggelam ke dalam liang nonokku. Aku merasakan nonokku berdenyut menjepit jarinya. Segera CDku dilepaskannya. Perlahan tangannya menangkap toketku dan meremasnya kuat. Aku yang sekarang meringis.
    Kuusap lembut kontolnya yang sudah keras banget. Aku begitu kreatif mengocok kontolnya sehingga dia merasa keenakan. Dia tidak hanya tinggal diam, tangannya membelai-belai toketku yang montok. Dipermainkannya pentilku dengan jemarinya, sementara tangannya yang satunya mulai meraba jembut lebat di sekitar nonokku. Dirabanya permukaan nonokku. Jari tengahnya mempermainkan itilku yang sudah mengeras. kontolnya kini sudah siap tempur dalam genggamanku, sementara nonokku juga sudah mulai mengeluarkan cairan kental karena diobok-obok .
    Dia memeluk tubuhku sehingga kontolnya menyentuh pusarku. Dia membelai punggungku lalu turun meraba pantatku yang montok. Aku membalas pelukannya dengan melingkarkan tanganku di pundaknya. Dia meraih pantatku, diremasnya dengan sedikit agak kasar lalu dia menaiki tubuhku. Kakiku dengan sendirinya mengangkang. Dia menciumi lagi leherku yang jenjang lalu turun melumat toketku. Dia terus membelai dan meremas setiap lekuk dan tonjolan pada tubuhku.
    Dia melebarkan kedua pahaku sambil mengarahkan kontolnya ke bibir nonokku. Aku mengerang lirih. Mataku perlahan terpejam. Aku menggigit bibir bawahku untuk menahan laju birahiku yang semakin kuat. Dia menatapku, matanya penuh nafsu.
    “Aku ingin mengent0ti kamu, Nes” bisiknya pelan, sementara kepala kontolnya masih menempel di belahan nonokku.
    Kata ini ternyata membuat wajahku memerah. Aku menatapnya sendu lalu mengangguk pelan sebelum memejamkan mataku. Dia berkonsentrasi penuh dengan menuntun kontolnya yang perlahan menyusup ke dalam nonokku. Terasa seret, memang, nikmat banget rasanya. Perlahan namun pasti kontolnya membelah nonokku yang ternyata begitu kencang menjepit kontolnya. nonokku begitu licin hingga agak memudahkan kontolnya untuk menyusup lebih ke dalam. Aku memeluk erat tubuhnya sambil membenamkan kuku-kukuku di punggungnya hingga dia agak kesakitan. Namun aku tak peduli.
    “Baang, gede banget, ohh..” aku menjerit lirih. Tanganku turun menangkap kont0lku.
    “Pelan bang”. Akhirnya kontolnya terbenam juga di dalam nonokku.
    Dia berhenti sejenak untuk menikmati denyutan-denyutan yang timbul akibat kontraksi otot-otot dinding nonokku. Denyutan itu begitu kuat sampai-sampai dia memejamkan mata untuk merasakan kenikmatan yang begitu sempurna. Dia melumat bibirku sambil perlahan-lahan menarik kontolnya untuk selanjutnya dibenamkan lagi. Dia menyuruhku membuka kelopak mataku. Aku menurut. Dia sangat senang melihat mataku yang semakin sayu menikmati kontolnya yang keluar masuk nonokku.
    “Aku suka non0kmu, Nes..non0kmu masih rapet” ujarnya sambil merintih keenakan.
    “Kamu enak kan, Nes?” tanyanya, lalu kujawab dengan anggukan kecil.
    Dia menyuruhku untuk menggoyangkan pinggulku. Aku langsung mengimbangi gerakannya yang naik turun dengan goyangan memutar pada pinggangku.
    “Suka kont0lku, Nes?” tanyanya lagi. Aku hanya tersenyum sambil meremas2 kontolnya dengan jepitan nonokku.
    “Ohh.. hh..” dia menjerit panjang. Rasanya begitu nikmat.
    Dia mencoba mengangkat dadanya, membuat jarak dengan dadaku dengan bertumpu pada kedua tangannya. Dengan demikian dia semakin bebas dan leluasa untuk mengeluar-masukkan kontolnya ke dalam nonokku. Kuperhatikan kontolnya yang keluar masuk dalam nonokku. Aku semakin melebarkan kedua pahaku sementara tanganku melingkar erat dipinggangnya. Gerakan naik turunnya semakin cepat mengimbangi goyangan pinggulku yang semakin tidak terkendali.
    “Nes.. enak banget, kamu pintar deh.” ucapnya keenakan.
    “Ines juga, bang”, jawabku. Aku merintih dan mengeluarkan erangan-erangan kenikmatan.
    Berulang kali aku mengeluarkan kata, “aduh” yang kuucapkan terputus-putus. Aku merasakan nonokku semakin berdenyut sebagai pertanda aku akan mencapai puncak pendakianku. Dia juga merasakan hal yang sama denganku, namun dia mencoba bertahan dengan menarik nafas dalam-dalam lalu bernafas pelan-pelan untuk menurunkan daya rangsangan yang dialaminya. Sepertinya dia tidak ingin segera menyudahi permainan ini hanya dengan satu posisi saja. Dia mempercepat goyangan kontolnya ketika dia menyadari aku hampir nyampe. Diremasnya toketku kuat seraya mulutnya menghisap dan menggigit pentilku. Dihisapnya dalam-dalam.
    “Ohh.. hh.. baaaang..” jeritku panjang.
    Dia membenamkan kontolnya kuat-kuat ke nonokku sampai mentok agar aku mendapatkan kenikmatan yang sempurna. Tubuhku melengkung indah dan untuk beberapa saat lamanya tubuhku kejang. Kepalanya kutarik kuat terbenam diantara toketku. Pada saat tubuhku menyentak-nyentak dia tak sanggup untuk bertahan lebih lama lagi.
    “Nes, aakuu.. keluaarr, Ohh..hh..” jeritnya.
    Aku yang masih merasakan orgasmeku mengunci pinggangnya dengan kakiku yang melingkar di pinggangnya. Saat itu juga dia memuntahkan peju hangat dan kentel dari kontolnya. Kurasakan tubuhku bagai melayang. secara spontan aku menarik pantatnya kuat ke tubuhku. Mulutnya yang berada di belahan dadaku menghisap kuat hingga meninggalkan bekas merah pada kulitku. Dia mencengkram toketku. Diraupnya semuanya sampai-sampai aku kesakitan. Dia tak peduli lagi. Dia
    juga merasakan nikmat yang tiada duanya ditambah dengan goyangan pinggulku pada saat dia mengalami orgasme. Tubuhnya akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuhku. kontolnya masih berada di dalam nonok ku. aku mengusap-usap permukaan punggungnya.
    “Ines puas sekali dientot abang”, kataku. Dia kemudian mencabut kontolnya dari nonokku.
    Aku masuk kembali ke rumah, langsung masuk ke kamar mandi dan menyalakan shower . Aku membersihkan badanku yang basah karena keringat habis digeluti bang Frans tadi. Setelah aku selesai, ganti dia yang masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. Ketika dia keluar dari kamar mandi, aku berbaring diranjang telanjang bulat.
    “Nes, kamu kok mau aku ajak ngent0t”, katanya.
    “Kan Ines dah lama gak ngerasain nikmatnya kont0l bang, mana kont0l abang besar lagi”, jawabku tersenyum.
    “Malem ini kita men lagi ya bang”.
    “Ok aja, tapi sekarang kita cari makan dulu ya, biar ada tenaga bertempur lagi nanti malem”, katanya sambil berpakaian.
    Aku pun mengenakan pakaiannya dan kita pergi mencari makan malem. Kembali ke rumah sudah hampir tengah malem, tadi kita selain makan santai2 di pub dulu.
    Di kamar kita langsung melepas pakaian masing2 dan bergumul diranjang. Aku menggenggam kontolnya. Dia melenguh seraya menyebut namaku. Dia meringis menahan remasan lembut tanganku pada kontolnya. Tanganku mulai bergerak turun naik menyusuri kontolnya yang sudah teramat keras. Sekali-sekali ujung telunjukku mengusap kepala kontolnya yang sudah licin oleh cairan yang meleleh dari lubang diujungnya. Kembali dia melenguh merasakan ngilu nikmat akibat usapanku. Kocokanku semakin cepat.
    Dengan lembut dia mulai meremas-remas toketku. Aku menggenggam kontolnya dengan erat. Pentilku dipilin2nya. Aku masukan kontolnya kedalam mulutku dan mengulumnya. Dia terus menggerayangi toketku, dan mulai menciumi toketku. Napsuku semakin berkobar. Jilatan dan kulumanku pada kontolnya semakin mengganas sampai-sampai dia terengah-engah merasakan kelihaian permainan mulutku. Dia membalikkan tubuhku hingga berlawanan dengan posisi tubuhnya. Kepalaku berada di bawahnya sementara kepalanya berada di bawahku.
    Kami sudah berada dalam posisi enam sembilan! Lidahnya menyentuh nonokku dengan lembut. Tubuhku langsung bereaksi dan tanpa sadar aku menjerit lirih. Tubuhku meliuk-liuk mengikuti irama permainan lidahnya di nonokku. Kedua pahaku mengempit kepalanya seolah ingin membenamkan wajahnya ke dalam nonokku. kontolnya kemudian kukempit dengan toketku dan kugerakkan maju mundur, sebentar. Dia menciumi bibir nonokku, mencoba membukanya dengan lidahnya. Tangannya mengelus pahaku bagian dalam.
    Aku mendesis dan tanpa sadar membuka kedua kakiku yang tadinya merapat. Dia menempatkan diri di antara kedua kakiku yang terbuka lebar. kontolnya ditempelkannya pada bibir nonokku. Digesek-gesekkannya, mulai dari atas sampai ke bawah. Naik turun. Aku merasa ngilu bercampur geli dan nikmat. nonokku yang sudah banjir membuat gesekannya semakin lancar karena licin. Aku terengah-engah merasakannya. Dia sengaja melakukan itu. Apalagi saat kepala kontolnya menggesek-gesek itilku yang juga sudah menegang.
    “Baang.?” panggilku menghiba.
    “Apa Nes”, jawabnya sambil tersenyum melihat aku tersiksa.
    “Cepetan..” jawabku. Dia sengaja mengulur-ulur dengan hanya menggesek-gesekan kont0l.
    Sementara aku benar-benar sudah tak tahan lagi mengekang birahiku.
    “Ines sudah pengen dientot bang”, kataku. Aku melenguh merasakan desakan kontolnya yang besar itu.
    Aku menunggu cukup lama gerakan kontolnya memasuki diriku. Serasa tak sampai-sampai. Maklum aja, selain besar, kontolnya juga panjang. Aku sampai menahan nafas saat kontolnya terasa mentok di dalam, seluruh kontolnya amblas di dalam. Dia mulai menggerakkan pinggulnya pelan2. Satu, dua dan tiga enjotan mulai berjalan lancar. Semakin membanjirnya cairan dalam nonokku membuat kontolnya keluar masuk dengan lancarnya. Aku mengimbangi dengan gerakan pinggulku. Meliuk perlahan.
    Naik turun mengikuti irama enjotannya. Gerakan kami semakin lama semakin meningkat cepat dan bertambah liar. Gerakannya sudah tidak beraturan karena yang penting enjotannya mencapai bagian-bagian peka di nonokku. Aku bagaikan berada di surga merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. kontolnya menjejali penuh seluruh nonokku, tak ada sedikitpun ruang yang tersisa hingga gesekan kontolnya sangat terasa di seluruh dinding nonokku. Aku merintih, melenguh dan mengerang merasakan semua kenikmatan ini. aku mengakui keperkasaan dan kelihaiannya di atas ranjang. Yang pasti aku merasakan kepuasan tak terhingga ngent0t dengannya.
    Dia bergerak semakin cepat. kontolnya bertubi-tubi menusuk daerah-daerah sensitiveku. Aku meregang tak kuasa menahan napsu, sementara dia dengan gagahnya masih mengayunkan pinggulnya naik turun, ke kiri dan ke kanan. Eranganku semakin keras. Melihat reaksiku, dia mempercepat gerakannya. kontolnya yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya. Tubuhnya sudah basah bermandikan keringat. Aku pun demikian. Aku meraih tubuhnya dan
    kudekap. Kuirengkuh seluruh tubuhnya sehingga dia menindih tubuhku dengan erat. Aku membenamkan wajahku di samping bahunya. Pinggul kuangkat tinggi-tinggi sementara kedua tanganku menggapai pantatnya dan menekannya kuat-kuat. Aku meregang. Tubuhku mengejang-ngejang.
    “baang..”, hanya itu yang bisa keluar dari mulutku saking dahsyatnya kenikmatan yang kualami bersamanya. Dia menciumi wajah dan bibirku.
    Aku mendorong tubuhnya hingga terlentang. Aku langsung menindihnya dan menciumi wajah, bibir dan sekujur tubuhnya. Kembali kuemut kontolnya yang masih tegak itu. Lidahku menjilati, mulutku mengemut. Tanganku mengocok-ngocok kontolnya. Belum sempat dia mengucapkan sesuatu, aku langsung berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada lutut dan masing-masing berada di samping kiri dan kanan tubuhnya. nonokku berada persis di atas kontolnya.
    “Akh!” pekikku tertahan ketika kontolnya kubimbing memasuki nonokku.
    Tubuhku turun perlahan-lahan, menelan seluruh kontolnya. Selanjutnya aku bergerak seperti sedang menunggang kuda. Tubuhku melonjak-lonjak. Pinggulku bergerak turun naik.
    “Ouugghh. Nes.., luar biasa!” jeritnya merasakan hebatnya permainanku. Pinggulku mengaduk-aduk lincah, mengulek liar tanpa henti. Tangannya mencengkeram kedua toketku, diremas dan dipilin-pilin. Dia lalu bangkit setengah duduk.
    Wajahnya dibenamkan ke dadaku. Menciumi pentilku. Dihisapnya kuat-kuat sambil diremas-remas. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan. Kami tidak lagi merasakan panasnya udara meski kamar menggunakan AC. Tubuh kami bersimbah peluh, membuat tubuh kami jadi lengket satu sama lain. Aku berkutat mengaduk-aduk dengan pinggulku. Dia menggoyangkan pantatnya.
    Tusukan kontolnya semakin cepat seiring dengan liukan pingguku yang tak kalah cepatnya. Permainan kami semakin meningkat dahsyat. Sprei ranjang sudah tak karuan bentuknya, selimut dan bantal serta guling terlempar berserakan di lantai akibat pergulatan kami yang bertambah liar dan tak terkendali. Dia merasa pejunya udah mau nyembur. Dia semakin bersemangat memacu pinggulnya untuk bergoyang. Tak selang beberapa detik kemudian, aku pun merasakan desakan yang sama. Aku terus memacu.
    sambil menjerit-jerit histeris. Dia mulai mengejang, mengerang panjang. Tubuhnya menghentak-hentak liar. Akhirnya, pejunya nyemprot begitu kuat dan banyak membanjiri nonokku. Aku pun rasanya tidak kuat lagi menahan desakan dalam diriku Sambil mendesakan pinggulku kuat-kuat, aku berteriak panjang saat mencapai puncak kenikmatan berbarengan dengannya. Tubuh kami bergulingan di atas ranjang sambil berpelukan erat. “Baaang., nikmaat!” jeritku tak tertahankan. Aku lemes, demikian pula dia. Tenaga terkuras habis dalam pergulatan yang ternyata memakan waktu lebih dari 1 jam! Akhirnya kami tertidur kelelahan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Desahan Dahsyat Sang Tante Yang Ditinggal Om Pergi Berlayar

    Cerita Sex Desahan Dahsyat Sang Tante Yang Ditinggal Om Pergi Berlayar


    874 views

    Perawanku – Cerita Sex Desahan Dahsyat Sang Tante Yang Ditinggal Om Pergi Berlayar, ini berawal dari liburan kuliahku. Aku memang sudah lama berencana untuk jalan-jalan ke kampung halamanku. Tidak terasa pesawat yang kutumpangi telah mendarat di bandara. Aku bingung, ini mau kemana sich?? sudah lama aku nggak kesini. Tiba-tiba ada yang menepuk punggungku,

    ” Hei, sudah lama yach? ”
    Aku bingung, siapa tante ini.
    ” Masih ingat tidak sama tantemu ini”? katanya.
    Aku cuma menggelengkan kepala. ” Aku tante Linda ” katanya.

    Ooo..iya aku langsung jadi teringat sama adik papaku. Ternyata dia yang menjemputku. Singkat kata aku pun berada dirumahnya. Habis makan siang, dia mengajakku mengobrol diruang tamu. Aku tanya sama dia, kok sepi sich?? Dia bilang, memang begini keadaanya tiap hari. Oom boy masih berlayar, sepupuku yang cewek satu-satunya lagi Kuliah katanya.

    Saat Tanteku ingin mengambil gelas minumannya, tak sengaja mataku melihat ketengah dadanya yang hanya terbalut baju kaos yang ketat dan tipis (ngaa’ pake BH !!). “Adikku” langsung ngeras, aduh bahaya nich kalau ketahuan, pikirku. Sambil berdiri aku berkata mau istirahat dulu. Dia berkata:

    ” Silahkan, soalnya tante mau istirahat juga.”

    Sesampainya dikamar, perasaanku jadi nggak karuan, soalnya masih ingat dada putih tante Linda tadi.Aku langsung mengunci pintu kamar, lalu beronani ria sambil membayangkan wajah tante Linda yang agak mirip-mirip dengan Krisdayanti itu. Oo enak banget “croott..croot..crot..” aku sudah keluar rupanya. Aku harus nyari cara nih supaya bisa merasakan dada putihnya tadi. Sambil pikir-pikir, aku ketiduran.

    Aku terkejut dan bangun karena tiba-tiba saja aku merasa dingin. Wah ternyata sudah gelap, mana hujan lagi. Kututup jendela kamarku itu, lalu aku beranjak keluar. Hening dan sepi rumah ini. Aku ke dapur, hanya mendapati si Ijah sedang mencuci piring. Aku bertanya ke dia,

    ” Ibu kemana Bi? “.

    Bi ijah menjawab kalau tanteku sudah tidur tadi sehabis makan dan sepupuku sedang menginap di rumah temannya. ” Aku kekamar aja dech”, pikirku. Saat menuju kamar, tak sengaja aku melewati kamar tante. Pintunya sudah tertutup rapat. Teringat dada putih yang tadi siang, aku jadi bersemangat untuk melihat, bagaimana sich tante Linda kalau tidur. Pelan-pelan kuintip melalui lubang kunci.Tapi gelap banget. Rupanya lampu dikamar tante sudah padam.

    Makin penasaran aku dibuatnya. Kucoba untuk menarik gagang pintu, ahaa.. ternyata tidak terkunci. Sambil melihat kiri-kanan, aku beranjak masuk ke kamar tante. Kesempatan nih pikirku. Terdengar desahan halus tante diatas ranjangnya. Pelan-pelan aku merayap mendekati tempat tidurnya. Kimono tente Linda tersingkap keatas sedikit, sehingga memamerkan pahanya yang putih mulus.

    Kejantananku langsung bereaksi. Pelan-pelan kuraba paha tante, sambil menurunkan celana pendekku. Tante Linda tidak bergeming sedikitpun, dia tertidur begitu pulasnya membuatku semakin berani. Batang penisku sudah semakin membesar. Tanganku semakin naik keatas, menyentuh bulit-bukit halus tante Linda.

    Tante mendesah, akupun menarik tanganku. Takut ketahuan. Tanganku kembali naik ke paha dan sekitarnya. Sambil mengocok penisku, kucari lubang vagina tante Linda. Terasa hangat ditanganku. Ternyata tante Linda tidak memakai CD ketika tidur. Pelan-pelan kubuka tali kimono yang berada dipinggangnya.

    Tampaklah tubuh putih tante Linda dengan dada berukuran 36B (kutaksir).Aku membaringkan diri disamping tubuh tante Linda. Tiba-tiba tante bergeser ke arahku, membuatku semakin tidak karuan. Sambil menusukkan jariku ke vaginanya, aku pun pelan-pelan beranjak menindih tante Linda.

    Tapi tanganku yang satu kugunakan sebagai penopang tubuhku. Pelan-pelan kutusukkan penisku ke liang vaginanya yang sudah basah. Tapi masuknya sulit banget. Dan tiba-tiba dia mengerang.Aku pun menahan napas. Ternyata dia tidak sadar pada apa yang akan menimpanya. Dengan memastikan sasaran yang tepat, kedua tanganku kugunakan sebagai penopang tubuhku. Kutusuk pelan-pelan vaginanya, penisku sudah sebatas kepala yang tenggelam.

    Aku menanti reaksi tante. Tidak ada apa-apa (mungkin dia sedang mimpi hubungan sex dengan Om Boy). Dengan suatu dorongan yang kuat, kuhujamkan penisku kedalam liang vagina tante Linda sampai amblas seluruhnya. Terpekik tante Linda karena kaget.

    ” Apa yang kau lakukan??” katanya.
    ” Penisku ingin merasakan vagina tante ” , kataku.

    Tante terus berontak. Tapi apalah daya sorang wanita bertinggi badan 165 dengan berat kira-kira 55, terhadap aku yang bertinggi badan 180 cm. Sambil terus menghujamkan penisku dengan keras, terdengar pekikan dan desahan halus tante Linda yang ternyata sudah mulai menikmati besarnya penisku. Saat aku hampir keluar, kuhentikan goyanganku. Ternyata dia marah.

    Ia berkata,” Kalau tidak mau kulaporkan kau sama bapakmu, lanjutkan goyangan penismu “.

    Aku pun tersenyum dan membalik badan tante. Kuangkat kimononya dan berkata, aku mau rasain pantat tante .Tante Linda pun kaget, pantatnya belum pernah dimasukin penis katanya. Akupun memaksa dengan tusukan keras dan teriakan histeris tante, kutusuk pantatnya dengan sekuat tenagaku.

    Terasa sempit dan licin karena darah tante Linda rupanya. Tak berapa lama aku pun mengeluarkan air maniku ke pantat tante. Malam itu aku melakukanya berulang-ulang, aku betul-betul membuat tante kepayahan sampai hampir pingsan. Perbuatan itu kami lakukan selama aku berada di sana.

    Sampai sekarang aku masih teringat akan perbuatanku terhadap tante Linda dan aku ingin selalu melakukannya lagi bersama jika aku bertemu lagi dengannya nanti.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Cewek Kampus

    Cerita Sex Cewek Kampus


    874 views

    Perawanku – Cerita Sex Cewek Kampus, Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Bandung, dan aku paling senang nongkrong di warung Indomie depan kampus. Suatu hari saat aku sedang nongkrong, temanku Erick datang ke warung itu, so aku langsung menyapanya dan ternyata Erick tidak seorang diri, ada beberapa teman wanitanya di luar sedang menunggunya.

    Yang kutahu teman wanita tersebut bernama Siska (pacar Erick), dan salah satu diantaranya sangat kukenal, namanya Caroline, soalnya dia (Caroline red) sering main ke kost-ku (Caroline sering menemani Siska kalau main ke tempat Erick). Erick kebetulan satu kost denganku. Erick ke warung Indomie itu hanya mau mencariku karena kunci kamarnya di titipkan kepadaku jadi kuberikan kuncinya, nggak tahu kenapa Erick balik ke kost cuma berduaan dengan siska pacarnya, sedangkan Caroline menunggu di warung itu bersamaku.

    Saat kusadari bahwa Caroline sedang sendirian, maka kupanggil dia masuk ke dalam warung, maklum sekarang musim hujan dan angin malam rasanya dingin sekali. Anehnya Caroline menurut saja saat kuajak masuk ke dalam, sepertinya dia lagi kesel di tinggal oleh Siska dan Erick. Karena aku sedang makan Indomie, jadi sekedar basa-basi kutawari dia, dan dia tidak menolak tawaranku, akhirnya kita makan Indomie semangkok berdua. Untung saja aku sengaja memesan Indomie yang ukuran dobel jadi tidak terlalu nyesel kutawari dia soalnya waktu itu aku dalam keadaan lapar sekali dan lagi pingin makan Indomie.

    Aku tidak tahu sebab musababnya, kulihat Caroline sangat kesel nungguin Erick dan Siska. Didorong oleh rasa penasaran, aku bertanya pada Caroline, “Kok elo nggak di ajak sih ama Siska dan Erick, kan tadi perasaan elo bertiga dari kampus, tapi sekarang elo kok ditinggalin? emangnya kenapa Lin?”
    Caroline menjawabnya sambil menggerutu, “Ya gitulah kalo udah nggak ketemu seminggu, biasalah si Erick pasti minta jatah…”
    Aku pun ketawa ngakak, “Lah emang harus gitu Lin, kalo si Erick balik ke jakarta?”
    “Iyalah, kan namanya juga cinta”, bisik Caroline menimpali.

    Kupandang wajah Carorile yang duduk di depanku sambil ngobrol, dan bagian yang sering kuperhatikan dari wajahnya ialah bibirnya yang sensual dan super tipis. Tiba-tiba my little jacky langsung bangun dan berdiri seolah-olah ingin menikmati kuluman bibir Caroline yang sensual dan super tipis kemerahan, cuma kupikir itu hanya khayalanku saja. Akhirnya aku berusaha menenangkan Caroline dengan berbagai macam cara, tahulah aku pekerjaan yang paling membosankan ialah menunggu.

    Sesaat kemudian, Caroline sudah bisa tenang dan dia sudah berada di dadaku tetapi tanpa kusengaja ketika aku menghembuskan nafasku ternyata kena ke telinga Caroline, tiba-tiba Caroline langsung tegang dan seakan-akan menahan beban yang berat, sambil menegangkan kaki dan menarik kepalaku supaya bisa dicium, cuma karena di tempat ramai, aku mengelak padahal aku sudah kepingin, karena penasaran ingin menciumnya dan my little jacky juga sudah berdiri, akhirnya otak mesumku keluar semua dari kepala. Caroline kuajak ke kost dengan alasan nyusul ke tempat Erick dan Caroline menanggapi ajakanku dengan antusias.

    Ketika sudah sampai di kost-ku, aku bilang ke Caroline, gimana untuk sementara Caroline menunggu di kamarku dulu sembari aku melihat keadaan kamar Erick, apakah aman untuk diganggu atau tidak. Kuberikan kunci kamarku pada Caroline dan Caroline hanya menunggu di kamarku saja.

    Pada saat aku mau melihat kamar Erick, kembali otak mesumku bekerja, dan kesempatan itu kugunakan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dari ujung rambut sampai ke ujung kaki dan tidak ketinggalan si jacky juga kubersihkan hingga mengkilat. Akhirnya aku balik lagi ke kamar dengan alasan sepertinya Erick dan Siska tidak bisa diganggu, jadi gimana kalau kita tunggu saja di kamar nggak usah keluar, kita nonton film atau main play station? Caroline hanya bisa mengangguk.

    Karena aku tahu Caroline gampang sekali dirangsang, aku berusaha mendekatinya lagi dan menghembuskan nafasku ke telinganya, dan memang benar Caroline mengerang seperti orang yang sedang mengangkat barbel 100 kg, disitu aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, bibirnya yang super tipis dan sensual merona sudah menunggu pagutan bibirku, kulumat habis bibirnya, tanganku juga bergerilya seperti jenderal Sudirman bergerilya di hutan-hutan. Pelan namun pasti kubuka tali BH-ya dan kancing bajunya, Caroline masih mengerang berkelonjoton saat lehernya kuhisap dan sekarang aku sudah mulai mengisap payudaranya yang indah menawan.

    Nafsuku sudah tidak dapat kukendalikan lagi, akhirnya kubuka celanaku dan celana dalamku, dan kuarahkan si jacky ke dalam mulut Caroline. Gila… ternyata Caroline seorang yang liar dalam bercinta, tanpa menungguku dia sudah langsung mengulum batang kemaluanku dengan ganasnya. Sekarang gantian aku yang di buat berkelojotan olehnya.

    “Oohhh… aaagghhh… Linnn… lagiii… enaaakkk banget Linn… teruuus..” erangku saat merasakan nikmatnya hisapan Caroline di batang kemaluanku. Betapa nikmatnya dikala batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya dan ditarik keluar lagi. Hangat lidah Caroline sampai ke ubun-ubunku. Kucoba mengimbangi permainannya. Aku berganti posisi menjadi 69, aku di bawah dia di atas.

    Gila… bulu kemaluannya yang hitam dan halus pertanda bahwa bulu kemaluannya itu tumbuh secara alami tanpa di gunting ataupun dicukur. Aku bisa mencium bau yang semerbak khas Caroline dari liang kewanitaannya yang sudah basah, dan yang ada tambah kujilati bibir kemaluannya yang berwarna merah jambu tersebut dengan rakusnya. Terlihat Caroline nampak semakin berkelonjotan, dan dia berkata dengan setengah tertahan, “Ndre.. masukin dong.. udah nggak tahan nih… cepet atuh Ndre..” Tanpa menunggu lagi aku langsung berganti posisi dengan menggunakan doggy style.

    “Pletak… pletok..” pantat Caroline beradu dengan badanku. Caroline semakin teriak tak karuan dan akhirnya Caroline berkata, “Ndree.. aku udah mau keluar nih, gimana dong?” Mendengar seperti itu aku cuma bilang, “Sabar Linn.. kita keluarin sama-sama, aku juga udah mau keluar..” Tenagaku kukeluarkan semuanya, iramaku tambah cepat, dan akhirnya aku keluar. “Ayo Lin keluarin.. aku sudah keluar nihhh…” Spontan Caroline kejang dan tangannya menahan tanganku sambil berteriak manja, “Aaakkhhh… Ndre aku juga keluarrr.. akkhhh… ogghhh… argghhh… nikmatnya…” Akhirnya aku dan Caroline sama-sama terkulai lemas di tempat tidurku tapi tanpa sepengetahuanku kepala Caroline sudah ada di depan kejantananku, ingin menjilat lagi kemaluanku. “Auhhh… aaagghhh..” nikmatnya Caroline.

    Setelah batang kemaluanku dijilat bersih, Caroline berkata kepadaku, “Andre makasih ya atas kehangatannya… kan malam ini dinging banget, belum lagi angin Setia Budi sering buat orang sakit..”
    Akhirnya kupeluk Caroline dengan erat, dan kami tidur bersama tanpa mau tahu apakah Erick dan Siska akan mencari Caroline.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Mesum Dengan Tetangga

    Cerita Sex Mesum Dengan Tetangga


    874 views

    Perawanku – Cerita Sex Mesum Dengan Tetangga, Malam semakin larut jam dinding menujukan pukul 23.30.mata ini tak bisa rasanya untuk terpejam membayang kan wajah mbak Anun yang cantik,dengan toket yang membusung yang ingin rasanya aku selalu meremas toket tersebut.tapi malam ini aku hanya sendirian gak ada temen bahkan tetangga idolaku juga gak ada..Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpi-mimpi indah bersama mbak Anun..

    Matahari tlah terbit,aku terbangun oleh gaduhnya suasana didepan kontrakanku..kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku untuk sekedar mengetahui, kucoba untuk mengintip dari celah gorden kaca depan,ternyata mbak anun baru datang..dan eh siapa itu..oo ternyata teman mbak Anun..

    Aku kembali ketempat tidurku,baru beberapa langkah ..pintu diketuk seseorang “ ardi..ardi kamu sudah bangun.?” Suara itu tak lain adalah suara Mbak Anun. “iya ..Mbak.” kataku kemudian aku melangkah kedepan pintu dan kubuka pintu .” ada apa mbak?”kataku “ kamu hari ini ada rencana mau jalan gak?” katanya..”kayanya gak ,mbak..kenapa” kataku, “ bisa temanin kami gak..itu temanku mau ngajak jalan-jalan keLoksado..”katanya, “kapan, hari ini?”kataku..”tahun depan..ya hari ini lah..rencananya kami mau nginap disana”katanya lagi sambil tersenyum.” Ok ..aku mandi dulu ya mbak..”kataku..”ya sudah kami tunggu kamu..jangan lama-lama “ katanya” ok mbak..”kataku sambil berlalu.

    Setelah semua siap kami berangkat menuju tempat wisata Loksado,di perjalan kami hanya bertiga aku nyetir dan mbak anun dan temannya duduk diibelakang .mereka asik bercanda dan pembicaraan mereka mengarah pembicaraan sex..aku hanya senyum-senyum aja melihat tigkah laku mereka..kadang-kadang mbak Anun tersenyum padaku..o iya nama teman mbak Anun ini Nita..orangnya gak kalah cantiknya sama mbak Anun ..toketnya lumayan gede tapi yang bikin berbeda sama mbak Anun adalah pantatnya yang besar,sesekali aku melirik dari kaca ..pikiranku sudah kemana-mana memikirkan apa yang akan terjadi di sana.

    Satu jam sudah perjalan menuju Loksado akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut..dan langsung memesan kamar peginapan yang ada disana.”mbak , mau berapa kamar..dua?kataku..
    saja gak papakan..?”katanya “gak papalah..malah aku senang..”sambil tersenyum..terus aku ngambil kunci kamar ,,dan masuk kamar yang sudah tersedia diikuti oleh mbak anun danmbak nita..kubuka pintu kamar dan memasukan barang bawaan kami..mereka langsung merebahkan diri di kasur yang empuk..” eh cape banget nih di, mau gak pijitin aku” kata mbak anun..”boleh, apanya yang dipijit..mbak..?” kataku “punggunku rasanya pegel banget di “ katanya sambil membuka baju nya..dan kini dia hanya pakai BH..”ok ..mbak..” aku mulai memijit dari pundaknya..pijitannku kulakukan sebaik mungkin “ ooh di pijitanmu enak banget ,,rasanya urat-urat pada pundakku yang tdi tegang sudah rada enakan,di kalo Bhnya ngalangin pijitan kamu ..buka aja .gpp kok”katanya..
    dengan cepat kelepaskan bhnya dari tubuh mbak anun..dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun.sesekali tanganku menyentuh pinggiran gundukan gunung kembar yang
    masih padat dan kencang..”eeh ardi tangan kamu nakal,ya..”katanya manja..”tapi suka kan mbak” kataku..dan tanganku masih memijat punggungnya..”iya sih abis pijitan kamu enak bgt ,di”
    “mau yang lebih enak lagi ya mbak?” kataku dan tanganku sudah ada di gundukan kembar itu dan sambil meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia”ooh di enak bgt remasan kamu..ooh di terus di “rintihnya..kemudian dia membalikanbadan dan telentang dantampaklah bukit kembar yang mempesona di hadapanku dan langsung saja kulumat gundukan itu dan diapun mengelinjang ” ouuh di ..lumat terus isep yang kecang di..ouuhh nikmat banget .”mulutku kuturunkan kebawah dan akhirnya sampai kesela-sela selangkangannya..dan mulai kujulurkan lidahku diantara belahan memeknya yang bersih..”ouuhhh..diii….nikmat baget ya terus terus dii jilat terus ..ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh….dii…aku hmapir gak tahan dii aku mau keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…dan akhirnya..menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya dan membasahi muka ku..dan dengan besemangat aku jilat sampai licin cairan itu…” ouuh di..nikmat banget,kamu pintar sekali menjilatnya..” katanya tersenyum..
    Mbak nita yang dari tadi memperhatikan kami hanya senyum-senyum.

    dan akhirnya dia mendekat kekami dan dia melepaskanseuruh pakainanya sampai bugil..dan ak terpana akan bodynya yang aduhai..”boleh aku ikutan” katanya” gabung aja ta..”kata mbak anun..” di sekarang giliran kamu..langsung saja mbak anun meraih kontolku yang sedari tadi sudah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tak ketinggalan biji nya dijilat dan di emutnya..”oohhh mbak ..enak bgt “aku hanya bisa terpejam meninkmati jilatan dan isapan mltnya..dan mbak nita sekarang sudah ada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya di hadapan mukaku dan langsung saja kuisep dankujilat memek itu…oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh..terus di” mbak nita meracau..”mbak..memek kamu enak banget,ooh “ memek itu terasa legit dan aku menjilatnya samapi puas …” di..aku gak tahan lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di..” kata mbak Anun..aku merubah posisi sekarang aku telentang dan mbakanun siap mengangkagi aku dan menuntun kontolku ke lobang kenikmatannya dan akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu.”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di..dia sambil menaik turunkan tubuhnya..dengan cepat dan sesekali dia gayangkan dan terasa kontolku terputar-putar, tak lama kemudian dia mengejang tubuhnya kelojotan kaya cacing kepanasan “ di aku gak tahan lagi..mau keluar dii.. uooohhhgg nikmat ..di terasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku..sementara itu aku masih asik mengisap memek mabak nita.”

    Di sekarang giliranku ,sodokan punya kamu di aku sudah gak tahan nih..”mbak anun tergolek lemas di samping kami..dan mbak nita siap menerima sodokanku dengan gaya nungging..dan kuarahkan kontolku ke lobangnya dan “ bless” masuklah semua kedalam memeknya dan mulai ku genjot secara pelan pelan dan sesekali ku goyangkan kontolku dalam “ oohhh di..nikmat banget…kontolmu bisa bergerak dalam memekku..oggghhhh nikamat iya terus di sodok yang kencang..”memek mbak juga nikmat banget..”kataku..tidak berapa lama” dii..aku sudah mau keluar..di kamu masih lama kah.” Katanya” iya, mba tapi kalo mbak mau saya keluarin sekarang ayo juga” ok di kita bareng keluarnya ya…” he eh mba” sodokanku kupercepat “ di..sekarang dii…ooohhhggghhh…aku keluar..nikmat di..ouuhhh “ terasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu” iya mbak sebentar lagi sodokanku semakin kupercepat dan akhirnya” oooohhhhgg mbak aku mau keluar.di keluarin dimana mbak..?”

    “Di luar aja di..aku ingin minum peju kamu” katanya..dan kucabut kontolku dari dalam memeknya dan dia langsung mengulum dan mengisap dengan buasnya..” iya mbak…aku keluar..croot croot dan tumpahlah pejuku dalam mulautnya dan ditelannya sampai habis..” peju kamu enak banget di..banyak lagi..sampai luber di mulutku..”katanya sambil terus sibuk menjilat sisa mani yang masih ada sampai bersih..

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Resiko Perjalanan Dinas

    Cerita Sex Resiko Perjalanan Dinas


    873 views

    Perawanku – Cerita Sex Resiko Perjalanan Dinas, Elin adalah salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Elin berumur 28 tahun, dia adalah seorang Sunda yang berasal dari daerah Bogor. Elin telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Elin apat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya kuning langsat dengan raut muka yang manis.

    Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Tom dan Anita melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Elin pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.

    Menjelang tengah malam, Elin tiba-tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak-gerak dan terdengar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Elin membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Tom dan Anita sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali.

    Anita yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Tom seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan,

    “Ssshhh…, sshhh…”, karena mungkin takut membangunkan Elin.

    Kedua tangan Tom sedang meremas-remas kedua buah dada Anita yang kecil tetapi padat berisi itu. Elin sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Elin mengharapkan mereka cepat selesai dan Tom segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Anita agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Tom sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Elin berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka.

    Pada saat Elin mulai terlelap, tiba-tiba ia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Elin sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Tom sedang mencoba untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Elin berpura-pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Tom dan Anita sudah selesai dan Anita dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur.

    Tom yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Elin, sambil bertumpu pada siku-siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Elin. Elin menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Tom untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Tom malu, karena dipikirnya Tom melakukan hal itu lebih disebabkan karena Tom masih berada dalam keadaan mabuk. Akhirnya Elin memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Tom akan menghentikan kegiatannya itu.

    Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Tom bangkit dan duduk di samping Elin. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Elin dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,

    “Psssttt sayang, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru…, nih.., kubantu melepaskan celana dalammu…, nggak baik kalau tidur pakai celana dalam”, sambil tangannya yang tadinya mengelus-elus bagian atas paha Elin bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Elin, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Elin.

    Badan Elin menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Elin seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Tom melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Elin. Jari-jari Tom membuka satu persatu kancing daster Elin, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Elin, sehingga terlihatlah payudara Elin yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.

    Sekarang Elin tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Tom. Tom sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Anita, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur.

    Sejak saat itu Tom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Tom akan menikmati tubuh Elin berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Elin terlalu sayang untuk disimpan oleh Elin sendiri pikir Tom. Tom mendorong tubuh Elin dan mulai meremas-remas payudara Elin yang telah terbuka itu,
    “Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan”.

    Kesadaran Elin mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Elin perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Tom yang sedang merangkak di atasnya. Elin mencoba mendorong badan Tom sambil berkata,

    “Tom, apa yang sedang kau lakukan ini?”, “Sadarlah Tom, aku khan sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini!”. Karena menganggap Tom berada dalam keadaan mabuk, Elin mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Tom.

    Akan tetapi Tom yang telah sangat terangsang melihat tubuh Elin yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.

    “Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang!”, kata Tom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Elin.
    Elin berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Tom akan membalas berlaku kasar padanya.
    Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari.
    Sambil menjilat bibirnya Tom berbaring di sisi Elin.

    “Lin, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Elin, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Elin. “Bodi you oke banget!”, kata Tom. “Coba you berputar Elin!”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Elin berputar membelakangi Tom. Dan dirasakanya tangan Tom sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.

    Kemudian Tom menyibakkan rambut Elin, dan dihirupnya leher Elin dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Elin. Sambil melakukan hal itu tangan Tom berpindah menuju kemaluan Elin. Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,

    “Kasihan you, Elin, pasti suami you tidak tahu cara membahagiakan you?”,
    “Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati!”. Sambil memutar kembali tubuh Elin.
    Setelah itu Tom mengambil tangan Elin dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.

    Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Elin tersentak, belum sempat Elin dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Tom dan dengan cepat Tom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Tom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Tom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Elin,

    “Apa you mau saya masukin itu?”,
    “Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Toomm…”, Elin dengan suara mengiba-iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Tom.
    Elin mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Tom agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya.
    Sambil tersenyum Tom berkata lagi,
    “You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan menikmati permainan saya ini..!”. Tom lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Elin dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Elin dengan tanpa dapat dihalangi lagi.
    Testis Tom mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Elin, sementara Elin megap-megap karena dorongan keras Tom.

    Elin belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tom. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tom yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Elin mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tom, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Elin hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.

    Elin hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Elin mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tom di atasnya. Tom melihat Elin mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Elin sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tom merasakan tangan Elin merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Elin. Tom terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Elin.

    Tom sekarang ingin membuat Elin orgasme terlebih dahulu. Elin semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tom, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tom, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tom.

    Sekarang Elin secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tom, sehingga badan Tom mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tom terasa semakin keras, sehingga Tom semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Elin dalam-dalam. Elin merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

    Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Elin tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil,
    “Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.

    Kedua pahanya melingkari pantat Tom dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Elin. Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Elin yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Elin dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.

    Setelah beristirahat sejenak dan melihat Elin sudah agak tenang, Tom mulai memompa lagi. Pompaan Tom kali ini segera dibalas oleh Elin, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Tom serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Elin berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Elin berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.
    Wah, suatu sensasi melanda perasaan Tom, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tom karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Elin makin bervariasi. Terkadang Tom malah meminta Elin berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Elin pada penis Tom membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.

    Tom tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati
    “elusan” vagina Elin. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewanitaan Elin semakin menggila dan semakin liar.

    Hingga akhirnya Tom harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Tom bergerak mengimbangi goyangan pinggul Elin, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tom menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Elin, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Tom melayang tadi, tiba-tiba kaki Elin yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tom kuat-kuat. Amat sangat kuat.

    Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Elin pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Elin.

    “Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.

    Tom tersenyum puas melihat tubuh Elin terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Elin dengan eratnya menekan pantat Tom ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Tom pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Elin. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Elin langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Elin merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.

    Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Elin kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Elin mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Elin, Tom mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.

    Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Elin dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Elin. Pada saat merasakan penis Tom mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Elin bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.

    Dengan perlahan-lahan Tom menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Elin mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.

    Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Anita telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Elin merasa sangat malu terhadap Anita, tapi melihat reaksi Anita yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Elin menjadi terbiasa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Selingkuh Dengan Tetanggaku

    Cerita Sex Selingkuh Dengan Tetanggaku


    873 views

    Perawanku – Cerita Sex Selingkuh Dengan Tetanggaku, Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD. Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.

    Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki. Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri.
    Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk menggeluti LSM yang ia ikuti.
    Cerita ngentot – Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah. Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.
    Cerita Mesum – Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya “besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku. Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.
    Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.
    Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil tersebut memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.
    Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, terdapat beberapa momen yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.
    Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian. Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang.
    Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku : “Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “
    “Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.
    “Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.
    Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”
    Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya ? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas dengannya.
    Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.
    Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi hp istri tetanggaku ini dari hp-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi
    “Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.
    Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.
    Kira-kira setengah jam kemudian, hp- ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya “Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.
    “Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.
    “Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat
    “Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.Cerita esex-esex
    “Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup. “Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
    “Saya nggak mau uang…” jawabku
    “Lalu apa..?” susulnya
    “Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.
    “Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”
    “Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam
    “jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas
    “Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
    Lama dia tidak menjawab…
    Dan akhirnya…
    “Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah
    “Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.
    Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi. Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan degdegan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah
    “Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya
    “Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya
    “Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.
    “Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.
    “Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.
    Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata “Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.
    Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya
    Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata
    Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.
    Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya “Euh….euh….”
    Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh bh yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait bh hingga bh tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.
    Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buah dada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
    Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulit halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya .
    Buah dada sekat dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..
    “Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt… hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya
    Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya.
    Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.
    Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah.
    Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.
    “Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar. Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.
    Aku mulai menanggalkan baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan cd yang menghalangi keindahan vaginanya.
    Lalu kutanggalkan cd yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu
    Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian.
    Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering
    “Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin
    kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.
    Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….
    ”Aaahh….ohhh”
    Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu “Aahhh… ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan
    Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan “Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.
    Jempol tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.Cerita sex Hot Terbaru
    “Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…”
    jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…
    Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang
    “Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa . Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.
    Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.
    Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini. Aku berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.
    “Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya
    Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….
    Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik
    “Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah
    aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.
    Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.
    Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badanku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.
    Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..
    “Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.
    Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.
    Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi. Cerita Onani
    “Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
    Aku takut. Bahwa pertahananku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat.
    Dia menjerit…
    “Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”
    Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…
    Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan.
    Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.
    Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’
    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…”
    dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak- beliak menahan nikmat yang tak terkira
    Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih tubuhku.Cerita Orgasme
    Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.
    Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu “ Ouh… hekss….heks…heks…”
    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
    “Aaaaaahhhhkkkks……….”
    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di
    dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.
    “ohh….” Keluhku.
    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku
    Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata “Sudah sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku. Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.
    Kedua tanganku memeluknya dan melet
    kkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat.Cerita malam pertama 
    “Ouhhh…ouhh…”
    Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan- gesekan ini memberikan kenikmatan- kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.
    Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya. Cerita Bokep ABG
    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…”
    dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.
    Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu “ Ouh…hekss….heks…
    heks…”
    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
    “Aaaaaahhhhkkkks……….”
    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di
    dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.Cerita Ml sange
    “ohh….” Keluhku.
    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.
    Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.
    Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas “Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.
    Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
    Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin puting susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.
    Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya .
    Dan Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
    Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek- gesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.
    Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat terdengar saling bersahutan
    “Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…”
    dengusku..
    “Auh…auh…makasih
    Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
    Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan
    Plok…plok…plok…
    Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras
    Plok…plok…plok…
    Dan akhirnya mulutku mulai meracau..”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”
    Dan dia juga meracau sambil menarik- narik tubuhku dengan keras “ Ayo.. pak… bareng… bareng…”
    Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme.
    Badanku dan badannya melenting dan menjerit
    “Aaaaahhhh….”
    Dan …cret…cret…cret sperma kentalku terpancut beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.
    Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya.
    Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.
    Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah. “Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh…
    benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku. Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.
    “Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…Cerita Porno 2016
    Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”
    “Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.
    Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi di luar apakah ada orang.
    Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik
    “Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
    Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.
    Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi- sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Cerita Sex
    Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat.
    Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur. Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan- jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.
    Pada saat aku duduk di ruang tamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku. Lalu dia bertanya “Ada Ibu ,
    Pak ?”
    “Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.
    “Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.
    “Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.
    Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka, akupun bertanya padanya “Ada perlu apa, ke Ibu ?”
    “Biasalah… Pak, keperluan perempuan…, saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap- siap… karena hari ini suami saya pulang…”Cerita Sek Indo
    “Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”
    “Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.
    “Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil menghampiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu. Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata “Ihh, nekad..!” “Habis…, udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas
    “Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal- sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.
    “Kita main disini saja, di ruang tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.
    Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.
    “Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.
    “’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut ketahuan…….”
    Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.
    Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel.
    Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.
    Nafas kami berdua semakin tersengal- sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan cd-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.Cersexgam2016
    Kusisipkan jari-jariku dari pinggir cd yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok- obok permukaan vagina yang semakin memacu gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah.
    Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak keluar.
    Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.
    Sementara jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelinjang hebat, kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan
    “Uuhhhhh……”
    Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocok liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras
    Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi. Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish dengan memperoleh kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.
    Aku mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.
    Di dalam kelelahannya, tetanggaku memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhnya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.
    Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan nikmat..
    ”Uhhh…”.
    Jilatannya begitu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih nikmat. Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu “Akhhhhs…”
    Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku. Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas. Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.Cerita Dewasa Sange Berat
    Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras.
    Menyadari itu tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Sebagaimana yang sering terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.
    Gerakan oralnya semakin bevariasi membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.
    Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan cd-nya yang sudah sangat basah. Cd itu dimasukkannya ke dalam saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.
    Aku tahu apa yang dilakukannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.
    Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mngeluh “Uhhh…..”
    Gerakan penerobosan itu terhenti ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku.
    Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nikmat oleh vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syaraf nikmat yang ada pada seluruh permukaan kepala dan batang penisku. Secara perlahan pinggulnya berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan semakin melambungkanku.
    Semakin lama gerakan pinggulnya semakin bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju- mundur membuat batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan nikmat.Cerita ngentot memek tembem
    Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat sehingga penisku masuk sedalam- dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat .
    Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.
    Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.
    Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.
    Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap pencapaian orgasme berikutnya.
    Hingga akhirnya dia benar- benar terkulai lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan dia terkulai beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kupeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara perlahan kuremas- remas buah dadanya dari luar baju longgarnya.
    Setelah kurasakan tenaganya terkumpul, kuangkat tubuhnya agar berdiri bersamaan dengan tubuhku, namun kutahan agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya,
    Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu posisi doggy style sambil berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih bulat menggairahkan.
    Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku semakin bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan dorongan pinggulku.
    Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh pembuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan yang kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat kuat, kepalanya terdongak ke atas.
    Dengan jerit tertahan kembali dia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati cengkraman, jepitan dan kedutan- kedutan dinding vagina pada penisku. Setelah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.
    Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.Cerita sek abg gakau
    “Uuhhhhhhh………”
    Pada saat itu, aku merasa orgasme akan menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona.
    Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak terkendali.
    Beberapa saat sebelum aku meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah.
    Rasa takut yang datang tiba- tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan spermaku pun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian orgasme yang sangat mendebarkan dan membuat jantung ini serasa mau copot.
    Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku dan beberapa tetes. Kumasukkan penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting celanaku.
    Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang membanjir.
    Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak- anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.
    “Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.
    “Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….
    “Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti
    “Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula
    “Harus siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya basah oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.
    “Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.
    Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata “Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil menunjuk bagian depan celanaku.
    “Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong. Kejadian itu betul-betul mendebarkan, namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta dengan tetanggaku. Dan petualangan kamipun berlanjut, asalkan tidak ketahuan istriku dan suaminya.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Hubungan Gelap Dengan Selingkuhanku

    Cerita Sex Hubungan Gelap Dengan Selingkuhanku


    873 views

    Perawanku – Cerita Sex Hubungan Gelap Dengan Selingkuhanku, Aku seorang wanita berusia 32 tahun menjalin hubungan dengan seorang pria muda beumur 23 tahun. hubungan yang kami lakukan sudah berjalan kurang lebih tiga bulan atau kurang karena aku tidak pernah menghitung kapan tepatnya aku menjalin hubungan serius ini. Aku bilang hubungan serius karena kami sering melakukan adegan layaknya dalam cerita seks.

    Namaku Putri dan pria muda yang aku cinta itu biasa aku panggil Yan, sebenarnya aku seorang wanita yang sudah menikah dan Yan adalah laki-laki selingkuhanku. Tapi aku begitu mencintainya tapi saat ini yang aku sesali adalah egonya padaku, masih aku ingat akan janji manisnya yang selalu tergiang di telingaku kalau dia bersedia mengajakku lari jika hubungan kami sampai ketahuan.

    Aku tergiur dengan semua janji manisnya bahkan aku rela menyerahkan semua yang aku punya untuknya, begitu juga dengan hatiku. Sejak kejadian pertama kali kami melakukan adegan seperti dalam cerita seks dia bersikap seolah punya hak atas diriku, apabila dia memintaku untuk meleyaninya akupun memenuhi keinginannya untuk melakukan hal itu.

    Tidak terkecuali jika kami bertemu di tempat biasa kami melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita seks. Diapun bersikap dewasa di depanku tapi jika aku melakukan kesalahan sekecil apapun dia terlalu membesar-besarkannya, tanpa mengerti perasaanku yang hampir setiap waktu selalu memikirkannya dan aku juga ingin selalu bersamanya kapanpun dan dimanapun.

    Tapi Yan tidak menghargai aku meskipun sering kali kami melkaukan adegan cerita seks itu. Aku bingung dengan sikapnya bahkan aku takut jika dia sampai meninggalkan aku tapi aku harus mencoba belajar kalau suatu saat hal itu akan terjadi juga, dan aku harus bersiap-siap dnegan hatiku tapi kali ini tanpa alasan yang jelas kali ini dia tidak menghubungiku.

    Mungkin kali ini dia benar-benar benci padaku, tanpa dia tahu kalau saat ini aku selalu mengisinya dan terasa sesak dalam hatiku setiap mengenang apa yang telah kami laukan berdua. Sepertinya baru kemaren kami melakukan adegan seperti dalam cerita seks, meskipun aku merasa kurang puas dengannya tapi aku bersikap seolah aku puas dengan permainan sex yang dia berikan padaku.

    Hari itu seperti biasa aku menemuinya di tempat yang telah kita janjikan. Di sana kami langsung berciuman begitu kami sudah mendekat satu sama lain, dengan mesra juga aku kulum bibir manisnya diapun membalas kulumanku dengan hangat. Semakin bergairah hatiku ketika tangannya meremas tetekku bahkan aku menggelinjang di buatnya akupun merasakan nikmat tiada terkira.

    Dengan penuh kelembutan aku terus memainkan lidahku di dalam rongga mulutnya, diapun melakukan hal yang sama padaku ” Ooouuuggghhh…. oooouuuuggghh….. eeeeuuummmppphhh….. eeeeuuuummmppphh…. aaaaaggghh….. ” Desahku menikmati kuluman bibir manisnya aku begitu bergairah mendapatkan ciuman mesra darinya kini dia berani melakukan hal yang lebih memuaskan padaku.

    Dia benamkan wajahnya untuk menghisap putingku kembali aku mendesah sambil membelai rambutnya ” OOouuuggggghhhhh…. ooouuugggghhh…. oooouuugghh….. aaaaagggghhhh…. aaaaaggghhh…… ” Dengan lebih keras Yan terus memainkan putingku bahkan dia meremas kedua tetekku dengan gemasnya dan aku hanya bisa menikmati permainan tangannya.

    Bagai pemain dalam adegan cerita seks, diapun memintaku untuk menindih tubuhnya. Dengan mencoba mnyibak rokku akupun menuntun kontolnya untuk dapat menyelinap masuk dalam lubang memekku, tapi aku merasa kontolnya masih belum berdiri tegak juga namun Yan mencoba terus memasukan dalam memekku sedangkan aku merasa sudah agak kecewa pada kontolnya.

    Tapi aku bersikap biasa saja di depannya, kasihan juga jika aku harus mengatakan hal itu. Lama kelamaan akhirnya kontol Yan menegang juga saat itulah aku bergerak di atas tubuhnya, kembali aku mendesah karena nikmatnya ” OOOuuuuuuuuuggghhh…. oooouuuggghh….. ooouuggghhh….. aaaaaggghhh…. terus….. aaaaaggghhh… ” Serasa hangat dan nikmat dalam memekku.

    Kini Yan memintaku untuk membalikan tubuhku, dengan posisi dia berada di atas tubuhku akupun terlentang di bawah tubuhnya ” OOouuugghhh….. ooouuugggghh…. aaaagggghhh…. aaaaggggghh…. ” Semakin cepat juga Yan menggoyangkan pantatnya dan aku terus mencoba mengimbanginya dengan cara melebarkan pahaku dari bawah tubuhnya yang terus bergerak cepat.

    Aku merasa ada sesuatu yang nikmat menjalar dari dalam tubuhku, semakin cepat Yan bergerak semakin nikmat rasa yang ada dalam tubuhku. Hingga akhirnya tidak berapa lama kemudian dia menumpahkan lendir kentalnya dalam memekku dan akupun menyuruhnya untuk segera bangun daripada sampai ketahuan orang lain, tapi aku puas dengan adegan layaknya dalam cerita seks yang baru kami lakukan.

    Aku melihat Yan masih terbaring lemas di atas tempat tidur sedangkan aku langsung membersihkan diri pergi ke kamar mandi. Tidak ada rasa sesal sama sekali dalam hatiku tapi jika mengingat apa yang telah dia lakukan pada hatiku ingin rasanya aku hilang di hadapanya tapi aku tidak tahu harus melakukan apa, karena masih ada yang harus aku lakukan yakni merawat anakku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Tak Tahan Menolak Gejolak Tubuh Montok Pacarku

    Cerita Sex Tak Tahan Menolak Gejolak Tubuh Montok Pacarku


    872 views

    Perawanku – ini merupakan pengalaman pribadi aku sendiri. Sebelum itu aku perkenalkan diri aku dulu, nama aku Beny, umur 17 tahun, tinggi 180 dengan berat 60kg aku sekolah di sebuah sekolah swasta yang terkenal di jakarta.

    Aku mempunyai seorang pacar namanya Leni, tingginya 170 dengan berat 61kg berumur 24 tahun. Yaitu 7 tahun lebi tua dari pada aku. Seringkali teman aku menyebut aku sebagai simpanan tante-tante. Tapi aku senang-senang saja dengan perkataan teman-teman ku. Memang dari dulu aku lebih suka wanita yang lebih tua dari aku. Dan lebih dewasa tentang pelajaran sex tentunya.

    Selama aku pacaran, aku belum pernah bertemu dengan Leni karena dia tinggal dikota Surabaya. Awalnya kami berkenalan dari sebuah game online yang mungkin sampai saat ini para wanita menyukainya gamenya. Kami berkenalan dari situ dan hingga menjadi pacaran.
    Setiap hari kami pun selalu berkomunikasi melalu telepon.

    Pada suatu waktu dia menelepon aku pada pukul 22.00 aku pun asik bercerita apa adanya dengan dia. Dan boleh anda ketahui bahwa Leni memliki sifat hypersexsual tetapi dia masi perawan dan tidak pernah bermasturbasi. Dia tidak mau menghilangkan keperawanannya dengan bermasturbasi. Dan dy juga memiliki prinsip Virgin buat suami.sama dengan aku, aku juga masih perjaka tetapi aku selalu melakukan onani setiap hari.

    Aku sering bercerita tentang pengalaman seks aku dengan melakukan onani. Dan ketika kami berbicara tentang seks, dengan tanpa malu aku bertanya:

    “Yank, kamu sebenarnya mau gak sich kalo keperawanan kamu itu buat aku??”
    “Ya, aku sih mau, tapi aku juga harus jaga prinsip aku. Aku maunya service kamu aja sampe kamu puas”, ujarnya.
    “kamu emang ga mau aku puasin juga yach??”, tanyaku      Agen Obat Kuat Pasutri
    “Mau lah yank. Mau banget malah. Tapi jangan di masukin ke memekku yah”, ujarnya dengan bicara tanpa malu.

    Setelah beberapa lama memendam rasa ingin berhubungan dengan pacarku, akhirnya ketika libur sekolah 2007 kemarin aku meminta ijin kepada orang tuaku untuk berjalan-jalan ke Surabaya bersama teman-temanku. Dan kedua orang tuaku mengijinkan aku untuk pergi ke Surabaya untuk beberapa hari.

    Singkat cerita, sebenarnya aku pergi ke Surabaya sendiri. Tidak di temani satu orangpun. Dari membeli tiket pesawat, transportasi dll. Ketika aku sampai di sana. Pacarku langsung menjemputku. Baru pertama kali ini aku melihat dia. Dia begitu cantik, sexy, dan kulitnya cokelat matang dan mulus sekali. Aku melihat bagian tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada satu bagian tubuhnya yang terlewatkan untukku perhatikan. Buah dada nya yang ukurannya cukup besar.

    Dia memakai rok mini sebatas paha dan kaos T-shirt yang ketat dan tidak berlengan. Batang kemaluan aku pun di buat tegang ketika melihat keindahan tubuhnya. kapan lagi gue bisa ngerasain cewe kaya gini batinku.

    Kemudian aku pun di antar dia ke sebuah hotel dekat tempat kostnya di Surabaya.
    Ketika sampai di hotel. Dia pun memesankan satu kamar buat aku dan dia untuk melakukan hubungan sexsual. Dan kami pun masuk ke kamar hotel.

    Cerita Sex Tak Tahan Menolak Gejolak Tubuh Montok Pacarku

    Cerita Sex Tak Tahan Menolak Gejolak Tubuh Montok Pacarku

    “Len, cantik banget kamu Say”, godaku.
    “ach masa? Kamu juga gagah dan ganteng yank”, ujarnya dengan suara genit
    “Serius len, aku biasa Cuma liat kamu di foto tapi sekarang bisa langsung liat kamu secara langsung. Aku kagum sekali punya pacar kaya kamu”, ujarku
    “Huw, dasar kamu!!”, sambil tertawa canda

    Setelah duduk-duduk aku pun sudah tidak sabar ingin merasakan ciuman hangatnya. Ketika duduk di sofa aku pun langsung menciumnya dengan penuh nafsu. Dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut. Dan lidah aku menjilat-jilat bibir dia. Ini baru pertama kalinya aku merasakan ciuman yang sangat menebarkan hatiku. Sehingga puncak nafsuku naik.dan aku pun memeluknya dengan erat sambil menciumi lehernya.

    “Say, kapan nich di servicenya?”, tanyaku.
    “Sante aja atuh, lagian kan kita belum makanujarnya.”

    Kemudian kami pun memesan makanan terlebih dahulu dan setelah makan kami pun masuk ke kamar untuk menuntaskan nafsu aku.

    Setelah masuk kamar dan kunci kamar aku kunci. Aku pun langsung merebahkan dia ketempat tidur dan tanpa malu-malu aku lumat bibir manisnya itu dengan bibirku. Dan dia juga menghambar lumatanku. Sehingga kami pun bercinta dengan romantis.

    “say, hebat banget kamu cium akunya”, Goda Leni dengan tertawa centil.
    “yah,iyah lah say. Kapan nich aku di service??”, ujarku
    “Tanpa menjawab dia pun menciumi bibirku dan perlahan-lahan membuka celanaku dan bajuku, dan dalam sekejap aku pun telanjang bulat di depannya dengan batang kemaluan 17cm yang sudah menegang.
    “kamu udah ahli ya say”,Kataku.
    “Hihihih. Abisnya kontol kamu besar dan bikin aku gemes say”, ujarnya.

    Kemudian di kocoklah batang kemaluanku yang menegang dengan perlahan dan ragu.
    Maklum dia dan aku sama-sama belum pernah bersetubuh sebelumnnya. Sehingga kami pun melakukan apa adanya dengan naluri kenafsuan.

    Nikmat sekali kocokannya, tidak pernah terbayang seumur hidupku bila dikocok batang kemaluanku oleh wanita yang cantik dan sexy tersebut. Setelah itu dia pun menciumi kepala penisku yang berbentuk seperti helm dan mulai mengulumnya.

    “Mmhh…”, ujarku.Merasa kenikmatan.

    Sambil mengulum batang kemaluanku, dia pun memegang selangkanganku dan menjilatin buah pler ku yang membuat aku merasa terangsang.

    “Aahh.. enak banget Say… terus… mmpphhh”, ujarku.ketika merasakan kenikmatan.

    Selama 10 menit dia mengulum dan mengocoki batangku dengan berbagai cara. Aku pun mencapai orgasme dan mengeluarkan spermaku kemulutnnya

    “Crot… crot… crot…”, keluarlah air maniku di mulut pacarku. Leni pun pertama-tama enggan untuk menelan spermaku. Tetapi ku paksa untuk menelannya. Karena aku yakin sperma dapat membuat seseorang wanita awet muda.

    Setelah aku mencapai orgasme. Aku pun menciumi dia sambil berbaring di tempat tidur
    Say, sini sekarang gantian kamu aku puasin ujarku.sambil meremas-remas buah dada yang sudah mengencang tetapi masih ditutupi kaos.

    “Ahh… sini puasin aku, tapi janji yah jangan di masukin atau mencolok memekku”, ujarnya.
    Aku pun tidak menghiraukan perkataannya dan langsung membuka bajunya dan membuka branya yang berwana pink.

    WOW!! Buah dadanya sangat menantang didepanku.

    “Belum pernah aku melihat buah dada sebesar ini”, kataku kepadanya. Dia pun tertawa kecil sambil merintih keasikan.

    Ternyata setelah kuselidiki.ukuran BH-nya 36C. itu cukup besar untuk seorang wanita.
    Dengan nafsunya aku menjilati putingnya yang berwarna merah muda. Dan ku hisap dengan penuh nafsu.

    “Oohh… Terus Say… Enak bangett… Aachh… mmhh”, ujarnya.

    Aku pun melanjutkan dengan menyusuri perut hingga selangkangannya serta kedua tanganku terus memeras kedua dada nya yang tergantung bebas. Aku pun kemudian menjilati selangkangannya dan tidak sengaja terkena bibir vaginanya.

    “Ahh”, katanya ketika mengetahui aku menjilati bibir vaginanya.
    “Ups. Sory aku ga sengaja”, ujarku.dan aku langsung menghentikan jilatanku.
    “Bukan itu Say. Rasanya enak sekali. Aku ingin kau melakukan lebih dari ini”, katanya.

    Tanpa basa basi aku pun langsung membuka CD nya yang berwarna pink itu.
    Dan aku pun langsung merasakan dan melihat langsung bentuk memek sebenarnya yang belum pernah kulihat langsung (biasanya aku melihat hanya di BF). Ternyata bentuknya sangat indah dan mungil. Dan bulu kemaluannya pun dirawat setiap hari oleh kekasihku.

    “Mantap sekali memekmu say”, ujarku.
    “Itu kan sudah kurawat hanya untukmu say, jadi jangan di sia-siakan malam ini yah”, jawabnya.

    Lalu aku pun langsung menjilati vagina nya yang sangat sempit itu.dan aku menjilati bagian klitorisnya sehingga menimbulkan desahan yang nikmat…
    ini baru namanya memek perawan, pikirku.
    Sekitar 5 menit aku menjilatinya serta memeras buah dadanya, akhirnya dia pun mencapai orgasme dan badannya pun mengejang untuk beberapa saat. Dan pada saat ini lah dia baru pertama kali merasakan orgasme.

    “Achh… Ohh… Nikmat sekali Say. Benar juga apa yang kamu bicarakan tentang nikmatnya orgasme”, ujarnya sambil menciumi bibirku kecil-keci.
    “Ini kan baru permulaan say, nanti kita baru rasakan surga dunia yang sebenarnya”, ujarku dengan penuh tahu (padahal aku pun juga belum pernah merasakan bersetubuh dengan wanita).

    Setelah 20 menit aku berbaring telanjang bulat dengan dia, napsu birahi aku dan kekasihku pun mulai melonjak. Aku langsung memegang batang kemaluanku dan menyodorkan kepada Leni.
    “Len, isep dong say, ga tahan nich”, kataku.
    Tanpa basa basi pun dia langsung menelan batang kemaluanku yang lumayan panjang semuanya sampai ke buah pler ku. Dan di kocokinya dengan irama yang cepat.

    “achh… Ayo say… terus… enakk… ahh…”, ujarku menahan nikmat.
    Sambil mengulum penisku, aku meminta agar kita bermain dengan gaya 69 (gaya yang sering aku liat di film BF). Dia pun langsung menindih aku dengan arah terbalik. Aku pun dengan leluasa menjelajahi seluruh kewanitaannya.

    Ketika aku memainkan klitorisnya dia pun menambah terangsang.
    “Achh… Nikmat say… Ayo cepat ahh… Aku ga sabar pingin di masukin kontol kamu”, ujarnya.
    Tanpa bicara dia pun langsung melentangkan badannya dan aku pun perlahan-lahan memasukkan penisku yang lumayan besar kedalam vaginanya yang sangat sempit.

    “Dah siap keperawananmu aku ambil say?”, godaku sambil memegang pantatnya yang begitu montok.
    “SudaH Siap Koq!! Cepet masukin ah”, ujarnya agak sedikit sebal karena sudah ingin dimasuki kontolku kedalam lubangnya.

    Aku pun perlahan memasukan kepala penisku.dia pun merintih kenikmatan… sedikit demi sedikit aku memasukinya dengan menggerakkannya maju mundur. Dan lama kelamaan aku pun merasakan sudah agak mudah memasukinya karena dia vaginanya pun mulai lembap dan basah. Setelah hampir 10 menit akhirnya aku dapet memasukan semua penisku kedalam liang vaginanya…

    Selang beberapa menit aku menyodokkan kemaluan aku keliang surganya. Dengan posisi kedua kakinya diletakkan dipundak aku sehingga bibir kemaluannya nongol dan menyempit sedikit-demi sedikit aku gerakkan batang kemaluan aku maju mundur sambil tangan aku meremas kedua belah buah dadanya yang semakin kencang.

    “Achh… achh… Nikmat ochh… sshh…”, desahnya seiring naik turunnya tubuhnya dan menahan rasa sakit di masukkan oleh kontolku yang besar. Dan ketika aku menyodok naik turun, aku merasakan aku menembus suatu dinding halus, dan psstt… aku pun langsung memberhentikan sodokanku ketika kekasihku pun menjerit kesakitan. Ternyata aku telah mengambil keperawanannya. Kulihat darah keperawanannya mengalir dan berceceran ke sprei tempat tidur kami.

    “Say, kamu uda ga perawan lagi”, kataku sambil menyodok penisku ke liang vaginanya.
    “Gak apa apa say, enak banget rasanya, kalau tau rasanya kaya gini, dari dulu pasti aku uda ga bakal jadi perawan lagi’, ujarnya.
    “Dasar kamu!! Hoki aku yang ngambil keperawanan kamu”, balasku sambil penuh canda dan akupun melanjutkan permainan kami dengan penuh sensasi. film bokep terbaru klik disini
    Sekali-sekali aku menciumi pundaknya dan meremas payudaranya yang bergelantungan dengan bebas. Ini emang pengalaman yang menyenangkan batinku.
    Setelah itu kami pun mencoba doggy style walaupun tidak mahir aku pun mengikuti birahiku. Semakin lama aku menggoyangkan tubuhku serta meremas puting yang indah itu. Aku pun semakin menggeliat-geliat tak tertahankan.

    Aku terdiam sejenak merasakan hangat dan denyut memek kekasihku. Kurasakan kontolku mulai berdenyut-denyut dan ngilu-ngilu enakk… dan akupun makin mempercepat gerakan-gerakan maju mundur.. sampai akhirnya kurasakan ngilu… geli… yang amat sangat… aku tak tahan lagi, kutekan kontolku sedalam-dalamnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex I Love You Rini

    Cerita Sex I Love You Rini


    872 views

    Perawanku – Cerita Sex I Love You Rini, Malam itu Rini sedang menangis di hadapanku. Kisah selingkuh kami ketahuan oleh istriku. Aku yang sangat mencintai istriku telah berjanji untuk berhenti selingkuh, dan malam ini adalah kesempatanku untuk menjelaskan pada Rini. Rini adalah wanita berjilbab yang masih single, berusia 22 tahun. Dulunya dia adalah rekan kerja dari sahabatku. Hobi fotografi membuat kami saling kenal, karena dia bersedia untuk difoto olehku yang masih sangat pemula.

    Tidak lama setelah berkenalan, Rini mulai menceritakan kisah cintanya yang ternyata tidak bahagia. Meskipun telah berencana menikah, calon suaminya ternyata sering berlaku keras dan berkata kasar. Akupun sering bercerita tentang masalah keluargaku. Pernikahan di usia muda membuatku dan istri sering bertengkar. Sementara ketika menghadapi Rini yang sabar dan penyayang, aku merasa sangat nyaman. Begitu juga yang Rini rasakan ketika bertemu aku. Tanpa sadar, kami pun sering ber sms dan mulai mengatakan saling menyayangi. Hanya saja, sebuah sms yang salah kirim membongkar semua. Kini Rini bersedia datang menemuiku di kamar kosan tempat kami biasa berduaan.

    Rini yang mencoba memahami situasi ini terlihat sangat sedih. Katanya dia takut kehilangan aku. Oh, betapa tangis wanita selalu bisa melumpuhkan dunia, begitupun aku saat itu. Wanita ini sangat baik, sabar, penyayang, dan memiliki keinginan kuat. Matanya yang sembab membuatku sangat ingin memeluknya, mungkin untuk yang terakhir kali. Akhirnya kuraih tangannya dan meletakkan kepalanya di pundakku. Isak tangisnya pun meledak, tak lagi sanggup dibendung. Entah mengapa aku sangat merasa bersalah, meskipun aku merasa itu salah kami berdua. Semakin erat pelukanku kepadanya, dan kurasakan dia melakukan hal yang sama. Kemudian kuangkat wajahnya, kudekatkan kewajahku, aku tak sanggup menahan bibir untuk bicara, “I Love You, Rini”. Dalam isak tangisnya dia juga berkata, “Love You Too, Ari…”. Sungguh bergetar hatiku saat itu, dan tidak terasa aku mengecup bibirnya perlahan.

    Kulihat untuk sesaat Rini memejamkan matanya, sepertinya dia merasakan getaran perasaan hingga ke hati. Kurasakan jantungku berdetak semakin cepat. Rasa sayang ini menyatu bersama kekecewaan mendorongku untuk memagutnya lebih dalam. Kukulum bibirnya yang ranum dan jarang disentuh laki-laki, dan kurasakan bibirnyapun membalas ciumanku. Sepertinya “pertemuan terakhir” ini menjadi luapan segala emosi yang pernah kita jalani bersama. Pertemuan sembunyi-sembunyi, memasak untukku, makan bareng, ciuman-ciuman kecil, dan menghabiskan malam berdua meskipun hanya memandang bulan. Dan sedikit pelukan tentunya.

    Malam ini Rini terasa seperti kehilangan rem. Lidahku mulai menjelajah liang mulutnya, meraba deretan giginya, dan sesekali dihisapnya. Ketika kutemukan lidahnya, kuelus dengan lidahku dan bertarung dahsyat. Bibir dan kepala kamipun mulai bergerak liar. Pelukan yang tadinya kencang mulai mengendur, karena satu tanganku tidak lagi memeluk. Dia telah berpindah ke depan untuk memegang lembut dadanya. Sebuah reflek yang biasa kulakukan ketika berciuman dengan istriku, tapi ini yang pertama kali kulakukan pada Rini. Awalnya aku kaget dan takut membuat Rini marah, namun anehnya Rini tidak bereaksi apapun kecuali melanjutkan aksi ciuman kami. Karena merasa dia memberikan ijin, tanganku mulai meraba kedua perhiasan yang selama ini dijaganya itu. Payudaranya memang tidak besar, namun menyentuhnya membuat darahku makin memanas.

    Di saat itu sepertinya rem kami berdua makin blong. Kurebahkan Rini yang masih berbusana lengkap plus jilbab di kasurku, supaya aku bisa leluasa menciumnya sambil menjelajahi dua bukit muda yang jarang dijamah itu. Terasa makin lama nafas Rini pun makin memburu, seolah mengisyaratkan kepadaku bahwa dia ingin kumiliki. Ciuman kami dan rabaanku semakin liar hingga jilbabnya mulai berantakan. Karena makin menggangu, maka kulepas saja jilbab itu, namun agak sulit karena banyak peniti disana sini. Jilbab itu akhirnya tanggal setelah dia membantunya. Tampaklah wajah dan rambutnya yang baru pertama ini kulihat. Wajah putihnya yang cantik ditambah rambutnya yang acak-acakan semakin membuatku menjadi bernafsu. Untuk sementara kulupakan rasa bersalahku, kulupakan rasa hormatku, dan kulupakan istriku. Yang ada hanya nafsu yang memuncak.

    Tak tahan lalu kucoba mencari kancing bajunya, dan ingin kulepaskan. Aku menjelajah ke seluruh tubuhnya, namun tak kutemukan. Aku ternyata kurang akrab dengan baju seperti ini. Rini yang mengetahui kebingunganku tersenyum kecil dan membuka resleting baju yang ada di bagian samping, dan membiarkan aku melakukan sisanya. Tanpa lama-lama lagi, kubuka baju itu, dan terpampang sebuah pemandangan yang sangat indah yang seperti baru pertama kali kulihat. Hamparan kulit putih bersih dan tercium wangi yang biasa ditutup sangat rapat sekarang terbuka lebar di hadapanku untuk kunikmati. Kuelus lembut perutnya, dan ternyata sangat sangat halus dan lembut. Payudara yang tersembul tertutupi bra warna hijau adalah puncak keindahan pemandangan itu. Namun aku yakin ada yang lebih indah di dalamnya.

    Cerita Sex I Love You Rini

    Cerita Sex I Love You Rini

    Kulepas paksa bra itu, diiringi rintihan penolakan kecil yang tak berarti dan tidak menghentikan aku untuk melakukannya. Tak perlu usaha keras, bra itupun tak lagi menutupi keindahan itu. Dua buah payudara yang putih dan sangat mulus, berujungkan puting kecil berwarna merah muda yang menegang. Warnanya yang merah muda segar menandakan area ini belum pernah dijamah pria manapun. Sungguh makin tak kuasa aku menahan gejolak ini. Kuremas payudara itu dengan lembut, dan kuhisap putingnya. Gerak lidahku bermain membuat Rini mendesah-desah pendek, sambil menggerak-gerakkan kakinya. Aku tahu dia gelisah, terjadi pertarungan antara ketakutan karena ini adalah pengalaman pertama, sekaligus dorongan nafsu yang sudah di ubun-ubun. Kurasakan tangannya menyentuh bagian belakang kepalaku dan membantunya bergerak. Dia menikmati itu. Pasti.

    Ciumanku kembali ke atas, menjamah leher dan kemudian telinganya. Aku sempat bertanya, “Kenapa mau Rin?”. Sambil menyentuhkan payudaranya ke dadaku yang kini bersentuhan, dia berbisik, “Beginilah kalau wanita sudah cinta, Ari..”. Karena terbawa suasana, tanganku kini menjelajah pangkal pahanya yang masih tertutup rok panjang warna hitam. Untuk sejenak kucari celah kecil dari luar rok, dan kurasakan Rini melonggarkan kakinya dan menikmati itu. Tak lama kuangkat rok itu hingga pinggang, namun masih ada stocking yang menggangguku. Pertahanan wanita ini sungguh berlapis. Maksudnya memang untuk menjaga diri dari godaan lelaki. Apa daya malam ini dia benar-benar takluk padaku. Kulepaskan stockingnya dengan terburu-buru dan kulemparkan entah kemana. Celana dalam sebagai pertahanan terakhirpun segera kutanggalkan. Aku sangat tidak tahan.

    Setelah kupastikan celah itu sudah basah melalui sentuhan jariku, kupindahkan kepalaku menuju vagina nya. Tercium aroma khas yang agak asam dan wangi, dan berbulu tidak terlalu lebat. Wanita ini benar-benar merawat aset pribadi nya. Kucium dan kujilat-jilat pintu vaginanya, membuat Rini mengerang lebih keras. Terdengar rintihannya, “Ariiii, oh, Ariiiii… shhhh…”. Rintihan yang seperti penyemangat ku untuk mengeksplor lebih, kucari klitorisnya, kujilat dan kukulum. Lidahku kumainkan berirama, cepat dan lambat bergantian. Tidak lama, kurasakan pahanya bergetar dan tangannya mencengkeram rambutku sekitar 3 detik, lalu melemas. Sepertinya dia orgasme. Barangkali untuk yang pertama kali sepanjang hidupnya.

    Kuhentikan semua aktifitasku. Kubiarkan dia telentang agak ngangkang dengan mata terpejam dan nafas yang masih memburu. Hanya rok yang tersingkap di pinggang yang tersisa di tubuhnya. Kupandangi sekujur tubuhnya yang putih mulus tanpa cacat. Sungguh sayang badan seperti ini selalu ditutup. Betapa beruntung laki-laki yang memilikinya nanti, pikirku. Namun tiba-tiba aku berpikir, bukankah aku lebih beruntung jika berhasil merasakannya untuk yang pertama kali? Seketika hasratku kembali memuncak. Kulepaskan seluruh pakaianku tanpa sisa. Senjataku yang mengeras tampak tegang menantang. Rini melihat itu tidak terlihat kaget. Mungkin dia pernah melihatnya di bokep atau di tempat lain. Segera kudekatkan ke mulutnya dan dengan sigap Rini mengulum dan menghisapnya.

    Dari caranya memperlakukan itu, sepertinya itu bukan yang pertama. Mungkin calon suaminya pernah memaksa melakukan itu. Atau memang dia sangat berbakat, entahlah. Yang pasti dari bentuk dada dan responnya terhadap rangsanganku, calon suaminya itu seperti tidak berani bertindak jauh dalam menjamah Rini. Ah, sudahlah, tidak perlu memikirkan orang lain. Yang jelas kuluman ini terasa sangat nikmat, pinggangku otomatis mengikuti gerak maju mundur. Sesekali mata Rini melirik mataku dan tersenyum ketika melihat aku keenakan.

    Tak lama kulepaskan senjataku dari mulutnya. Aku rasa inilah saatnya. Segera badanku menindihnya, langsung mengulum bibir Rini dan meremas-remas dadanya. Rini seperti belum siap untuk kembali terangsang, tapi aku tidak peduli. Kulitku telah menyentuh kulit putih mulusnya, dan senjataku bergerak-gerak di depan liang kenikmatan itu. Aku menatap matanya seolah bertanya, dan spontan kepala Rini menggeleng. Namun ketika kupagut lagi bibirnya, gelengannya berhenti, berganti dengan ciuman balasan yang maut, pelukan ke pundak, dan lutut yang kini menekuk. Karena kuanggap dia lengah, maka nekat saja kudorong kepala senjataku memasuki liang vaginanya. Keningnya mengrenyit, ciumannya berhenti, dan kembali menggeleng. Namun badannya tidak bereaksi apapun. Maka kudorong lagi pinggangku lebih dalam. Rini terpejam dan memalingkan mukanya. Tangannya yang masih melingkar di pundakku terasa menegang. Tak tahan lagi, maka kucoba masukkan lebih dalam. Dan, blessssssss… separuh senjataku pun masuk diiringi lenguhan tertahan dari Rini.

    Kurasakan senjataku mentok tertahan tidak bisa masuk lagi, maka kugoyangkan saja separuh yang di dalam itu. Aku merasa sangat sangat nikmat. Kehangatan vagina wanita yang disetubuhi pertama kali memang tak tergantikan. Tak ada lagi bentuk penolakan apapun dari Rini. Dia hanya terpejam dan keningnya mengrenyit. Maka kupagut lagi lehernya, kutinggalkan cupang kecil untuk kenang-kenangan. Ketika pinggang Rini mulai ikut bergerak, kucabut lagi senjataku dari liangnya, lalu kumasukkan kembali perlahan-lahan. Masuk-keluar ini berlangsung beberapa kali hingga secara refleks tiba-tiba pinggangku menghentak dan mendorong lebih dalam. Bleessssssss!!!!!

    “Aaaaahhhhh…..” Rini kini memekik. “Aaaarrriiiii…”. Senjataku sudah ada di dalam sepenuhnya. Rini lalu melingkarkan kakinya di pinggangku. Entah apa yang ada di pikirannya kini. Yang jelas posisi ini membuatku leluasa untuk memaju mundurkan pinggangku. Vagina nya yang basah dan hangat benar-benar nikmat dan membuatku terbang. Seorang wanita berjilbab yang biasa menutupi tubuhnya dengan pertahanan berlapis sedang berada di bawahku, kutindih, kusetubuhi, kunikmati, dan kutusuk vagina nya dengan senjata ampuhku hingga membuatnya keenakan. Kugerakkan pinggangku tanpa ampun. Senjataku pun keluar-masuk dengan sangat bebas dan berirama. Kadang cepat dan kadang lambat. Rini benar-benar terbawa suasana dan menikmati permainan ini.

    Kulihat sekarang Rini mulai on fire. Nafasnya yang memburu, wajahnya yang memerah, dan pinggulnya yang ikut bergerak menandakan dia sedang bergerak menuju titik nikmat itu. Kuhentikan gerakanku, kusuruh dia pindah ke atas. WOT. Sebuah posisi yang agak aneh untuk wanita berjilbab, namun aku yakin itu akan membuatnya bahagia. Meskipun agak ragu, Rini menuruti juga. Aku yang telentang dengan senjata mengacung tegak menunjuk langit segera didudukinya. Dengan senjataku ada di dalam vaginanya, Rini bergerak bergoyang mencari iramanya sendiri. Tanganku membantunya dengan meremas dua bukit nikmatnya dan meremas pantatnya yang sangat kenyal dan padat, sambil sesekali meraih kepalanya untuk melumat bibirnya. Setelah beberapa menit bergoyang, Rini tiba-tiba bergerak tak beraturan sambil mengerang tak jelas. Tangannya menggenggam lenganku dengan kuat. Gerakan ini berlangsung sekitar 10 detik. Rini orgasme. Lagi.

    Ketika Rini sudah lemas, kini giliranku untuk menghabisinya. Kubiarkan dia telentang ngangkang tanpa tenaga, dan ku eksplorasi liang vaginanya dengan senjataku yang sudah tegang sejak awal permainan tadi. Dengan wajah sayu dan mata terpejam, Rini menerima begitu saja sodokan-sodokanku di vaginanya. Sambil merem keluar beberapa suara dari mulutnya. “Hmmmpfh..”, “Ariiii…”, “Sayaaaangh…”, “Eeemmmhhh…”, “Ssssh…”. Aku merasakan nikmat tiada tara yang makin lama makin memuncak. Gerakan pinggangku makin lama makin cepat, dan senjataku terasa makin peka. Kupercepat saja goyangan itu karena sodokan itu makin enak, dan rupanya Rini menyambutnya dengan kembali melingkarkan tangan di pundak serta kakinya di pinggangku. Spontan kusambut dengan pelukan juga, dengan dadaku menyentuh payudaranya yang lembut.

    Setelah beberapa detik goyanganku mencapai titik tercepat, aku berhenti. “Riniii… oooooh… Ouch, Ergh, ssssh.. Akkkkuuuuu keellluaaaaar…”. Semburan sperma tak sanggup kutahan terlepas ke dalam rahim Rini. Aku tak ingat apapun termasuk kemungkinan Rini hamil. Aku benar-benar larut dalam kenikmatan. Spermaku keluar hingga tujuh kali. Setiap kali sperma keluar, Rini sedikit melenguh sambil menolehkan kepala ke sisi yang lain. Di semprotan ke empat terasa pelukan Rini kembali menguat dengan kepalanya bergerak tak teratur dan erangan tipis. Tampaknya Rini orgasme untuk yang ketiga kali, namun kali ini tidak terlalu kuat. Setelah semua spermaku kurasakan keluar, akupun terjatuh lemas di sebelah Rini. Kasur kosku yang tidak luas sangat pas untuk tubuh telanjang kami berdua. Sungguh kenikmatan luar biasa yang kurasakan saat itu. Terlebih lagi karena mampu membuat Rini bahagia.

    Beberapa menit setelah kami mulai bisa mengumpulkan kewarasan, Rini kembali terisak. Kali ini tidak ditahannya. Dibiarkan air mata itu mengalir di pipinya. Aku tahu dia menyesal, aku tahu dia marah, aku tahu dia kecewa, namun aku tahu bahwa ini adalah luapan cinta kami yang sangat indah meskipun salah arah. Selamat tinggal Rini, kenanglah aku selalu. Kutunggu kabar darimu, dan tak sabar aku melihat seperti apa wajah anakmu kelak.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Fitri Sahabat Penaku Kena Entot

    Cerita Sex Fitri Sahabat Penaku Kena Entot


    872 views

    Perawanku – Hubungan kami berawal dari dimuatnya surat pembacaku, ketika aku masih mahasiswa, di suatu surat kabar yang beroplah nasional tentang kesulitan mengirim surat ke luar negeri. Seminggu kemudian datang surat kepadaku mengomentari suratku dan menceritakan hal yang sama dengan yang kualami. Ia mengatakan hobinya juga surat-menyurat (korespondensi) dan mengajak bertukar hobi denganku.Semenjak itu kami rajin saling berkirim surat. Walaupun belum pernah saling ketemu, karena saling pandai menyusun kata-kata, kami serasa sudah akrab.

    Fitri, sahabat penaku itu, waktu itu bekerja sebagai asisten apoteker di kota Cikampek. Ia memang lahir di situ, ayahnya mempunyai penggilingan beras. Seperti lazimnya pengusaha di kota kecil, ayahnya keturunan Cina. Ia sulung dari 6 bersaudara dan akhirnya aku juga akrab dengan keluarganya akibat sering main ke sana kalau liburan. Ia lebih tua 1 tahun dariku. Waktu itu aku sendiri punya pacar di fakultas dan Lia beberapa mempunyai “teman dekat”, seperti diceritakannya kepadaku lewat surat-suratnya.

    Tiga tahun setelah kami akrab, ia pindah ke Jakarta dan diserahi pekerjaan mengelola apotik di daerah Jakarta Barat. Waktu itu aku sendiri sudah selesai kuliah dan mulai mencari pekerjaan di ibukota. Hubunganku dengannya sudah cukup akrab. Beberapa kali aku menginap di rumah kostnya. Ia kos bersama adik laki-laki tertuanya, yang kuliah di salah satu fakultas kedokteran. Waktu itu ia sedang pacaran dengan seorang bule, John, karyawan suatu perusahaan Belgia. Aku, John, Lia dan ivan (adiknya), sering berjalan bersama. Waktu itu aku sendiri juga bekerja di daerah Jakarta Barat dan kos di dekat camer (calon mertua). Pacarku sendiri sedang kuliah di Gajah Mada, Dilan.

    Sampai akhirnya si John meninggal dunia, karena kecelakaan pesawat ketika sedang pulang ke Belgia. Ayah Lia waktu itu sedang masuk RS dan aku setiap malam menunggui, bergantian berdua dengan ivan atau dengan Lia, sampai juga meninggal setelah 10 hari dirawat. Kesedihan karena ditinggal si John dan ayahnya, membuat Lia memintaku banyak mendampinginya. Kalau selesai bekerja, kalau ivan sibuk kuliah, Lia memintaku menjemput ke apotik. Kalau ia dinas malam, aku biasa menungguinya sebelum ia selesai bekerja. Sering aku dan ivan (kalau sudah pulang kuliah), menunggui berdua lalu pulang bertiga. Semua teman kerja dan induk semang kosnya sudah mengenalku semua. Dan di antara kami semuanya berjalan biasa saja. Fitri ini tinggi badannya lumayan, ada 5 cm di atas tinggi badanku. Jadi orang pasti tidak mengira kalau kami sedang pacaran. Lia tahu mengenai pacarku di Dilan.  Agen Obat Kuat Pasutri

    Walaupun demikian, kedekatan kami lama-lama membuat adanya “rasa lain”. Kami biasa menonton berdua kalau Lia pulang sore. Dia juga biasa jalan bergayut di lenganku, itupun kalau bertiga dengan ivan. Sore itu, hari Sabtu, ia pulang jam 2 dari apotik. ivan sedang pulang ke Cikampek dan ia kelihatannya sedang sedih (“Aku ingat John”, katanya), maka tangannya tak mau lepas dari lenganku. Kesedihan itu dibawanya masuk gedung, selama film ia menyandarkan kepalanya di bahuku. Spontan, kalau ia terdengar mengeluh sedikit, aku mengelus-elus kepalanya.

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba saja, aku sudah menciumi pipinya. Ia mengeluh lirih dan merangkulku sambil mulutnya bergeser mencari bibirku. Kami berpagutan bibir cukup lama, ia seakan sedang menumpahkan semua beban pikirannya kepada pagutan bibir-bibir kami. Aku betul-betul terhanyut, tetapi masih dapat “menjaga kesopanan” dengan hanya memegangi pipinya saja. Di taksi pulang ia diam saja. Hanya pegangan di lenganku semakin bertambah erat.

    Sampai di kosnya, ia memintaku masuk kamarnya. Tante kos sudah kenal baik denganku dan aku memang biasa masuk kamar mereka. Hanya saja kali ini ia langsung memelukku dan mengulangi kembali pagutan di bibirku. Aku sedikit bingung, sebelum kemudian memutuskan untuk mengikuti keinginannya.

    Cerita Sex Fitri Sahabat Penaku Kena Entot

    Cerita Sex Fitri Sahabat Penaku Kena Entot

    Kupeluk erat-erat ia yang sedang duduk di pinggir tempat tidur. Aku duduk di sampingnya sambil memegangi kedua pipinya. Otomatis, saking serunya ciuman kami, Lia akhirnya terdorong ke belakang dan posisinya menjadi tertidur. Tiba-tiba saja tanganku sudah pindah ke dadanya dan dari luar (ia masih memakai bajunya) mengelus payudara sebelah kanannya. Lia melenguh (bukan hanya mengeluh!) dan tangan kirinya menaikkan posisi kaos yang dipakainya.

    Lalu aku sudah menggenggam payudara kanannya tanpa halangan apa-apa. Wow…, tak begitu besar, tetapi putihnya mulus. Aku mengelus payudaranya sambil sekali-kali memijit bundaran di bawah ujung putingnya. Lia seakan kesetanan, ia langsung melepas kaos yang dipakainya. Dadanya telanjang dan…..

    Aku tak dapat lagi menahan diri. Sejenak kuteliti wanita di hadapanku ini. Lehernya putih, anak-anak rambut yang menggerai di sekeliling lehernya membuat penisku mengejang. Bahunya yang pualam menyangga mulutnya yang sedikit menganga dan mengeluarkan desis lirih yang memburu. Matanya terpejam. Rok bawahnya masih terikat, tetapi pantatnya sudah membuat gerak memutar-mutar sedikit.

    Lalu kutelusuri lehernya. Tanganku turun ke arah payudara kanannya. Ia menempelkan badan erat-erat ke badanku. Kuputar telapakku di payudara kanannya. Ia mengelinjang. Ketika tanganku pindah ke payudara sebelah kiri, gelinjangannya bertambah dan tangannya langsung ke bawah badanku, mencari sela-sela pahaku. Ketika aku mulai menjilati puting susunya, tangannya menerobos ritsleting celanaku dan…, aku sedikit menggelinjang ketika ia mulai menggenggam penisku.

    Kedua tangannya berusaha menurunkan celana dalamku, tetapi masih sulit karena celana panjangku masih bertengger di sana. Sementara itu mulutku mulai mengulum puting susunya bergantian. Dilepaskannya penisku dan, karena kegelian dan merasa nikmat, ia merengkuh kepalaku, ditariknya ke arah puting susunya. Lalu tiba-tiba didorongnya badanku, sambil nafasnya terburu, dilepaskannya rok yang masih dipakainya. Lalu tanganku diraihnya, dimasukkannya ke dalam CD-nya. Pelan-pelan kuelus bulu vaginanya. Wah, lebat betul. Dari sekian wanita yang pernah “kutelanjangi”, baru kali itu aku melihat pubis (rambut vagina) yang demikian lebat. Lebat, panjang, ketat. Hitam bukan main.

    Kuelus-elus bulu vaginanya, kugelitik-gelitik rambut-rambutnya mencari lubang vaginanya. Tidak mudah ketemu, tetapi sudah basah karena air nikmatnya sudah keluar. Lia sendiri membantuku dengan menekan-nekan tanganku yang di permukaan vaginanya.
    “Euuuhh…, eeuuuhh..”, gelinjangnya. Lalu, tak sabar, diturunkannya CD-nya yang sudah di pahanya. Telanjang bulatlah ia.

    Gila, putihnya! Pantatnya yang bulat, yang biasanya kupegangi (dari luar) kalau ia lagi bergelayut di lenganku, betul-betul indah. Pinggulnya apalagi. Penisku langsung berdiri menegang melihat itu semua dan mengantisipasi “tugas lanjutannya”. Kugosok-gosokkan ujung hidungku ke pinggul itu, pelan-pelan kujilati memutar menuju ke pantatnya yang indah. Kuremas-remas bulatan pantatnya, sambil kugesek-gesekkan ujung hidungku terus. Harum baunya, harum sekali. Penisku yang tegang bergerak-gerak terus.

    Ia tak sabar, dipegangnya tanganku, dibimbingnya untuk kembali menusuk-nusuk vaginanya. Ia sendiri seakan kesetanan menunggu lubang vaginanya dimasuki jari-jariku. Tetapi aku kembali berkonsentrasi pada puting susunya. Kujilat, kuelus memakai lidah, kusedot pelan-pelan sambil ia melenguh-lenguh dan menggelinjang-gelinjang. Akhirnya ia sudah tak sabar lagi. Tangannya mulai menurunkan celana panjangku. CD-ku langsung dipelorotnya ke bawah. Lalu tangannya menggenggam-genggam penisku.

    Aku serasa melayang. Sebagai laki-laki, selama ini kalau ia bergayut di lenganku sambil berjalan-jalan, aku sering membayangkan tangannya yang putih dengan jari-jarinya yang panjang mengelus-elus penisku. Atau kujilati puting susunya yang sering membayang kalau ia memakai baju tipis. Hanya, selama itu aku hanya berani membayangkan, karena aku menghormatinya sebagai rekan akrab. Rupanya sore itu lain.

    Ia langsung membalik, mengarahkan mulutnya ke penisku. Lalu tanpa basa-basi di kulum penisku. Aku sendiri langsung meneroboskan muka ke arah vaginanya. Tanganku memisahkan rambut-rambut di situ dan kulihat clitorisnya sudah kelihatan di luar. Kugosok-gosok perlahan permukaan clitorisnya. Lia menggelinjang-gelinjang. Kujilati clitorisnya sambil kuisap-isap. Prediksi Bola

    “Ouww Wied…,. ouw Wwwiieedddd”, lenguhnya, “Terusss.., teruuuss”, lenguhnya dalam. Isapannya di penisku melemah akhirnya. Kupikir ia sudah selesai. Tiba-tiba, ia membalikkan badan lagi dan langsung berbaring di atasku. Penisku dipegangnya dan dicoba dimasukkannya ke dalam vaginanya yang sudah sangat basah. Rasanya oouw, ketika kepala penisku mulai masuk. Aku yang kegelian hampir tak tahan. Maklum, waktu itu penisku baru punya jam terbang yang dapat dihitung dengan jari, dan karena masih muda, jarang memakai “pendahuluan” yang cukup lama. Biasanya kalau keduanya sudah tegang (kalau main dengan cewek lain), lalu langsung kumasukkan, ejakulasi sama-sama dan kucabut. Ini lain. Dengan Lia permainan permulaannya sudah seru duluan! (Buatku waktu itu, ketika aku “belum berpengalaman”!)

    Betul, saking gelinya, aku yang di bawah sampai mengangkat kepala tak tahan geli dan mau bangkit. Pas saat itu, kepalaku dipegang Lia, dibawanya ke payudara sebelah kiri. Melihat ada gumpalan daging kenyal putih menantang, langsung kujilati dan kuisap-isap. Baru sebentar, Lia mengerang, “Ohh…, Wied…, Lia nyampeee”.
    Gile, baru sebentar ia sudah nyampe!
    “Kamu belum apa-apa, ya?”, tanyanya sambil menciumi mulutku. Aku diam tak bisa menjawab karena mulutnya menyerang sana-sini.
    “Gantian Lia di bawah, deh, biar kamu juga nyampe!”.

    Ia membalikkan badan. Melihat sekilas badannya yang indah dan putih itu, penisku terasa nikmat-nikmat nyeri, rasanya ada yang akan mengalir keluar dari ujung penisku. “Gile, aku udah mau keluar…”, pikirku. Betul, ketika aku baru tiga kali memompa, spermaku keluar. Kupeluk erat-erat badannya, ia juga memegangi pantatku erat-erat sambil berbisik, “Masukkan semua, Wied…, masukkan semua..”. Kutekan erat-erat penisku ke dalam vagina bidadariku ini, kumasukkan semua benih hidupku ke dalam jaringan tubuhnya.

    Ketika aku mau berguling ke sebelah badannya, dilarangnya aku. Ia ingin aku tetap di atas tubuhnya, dengan penisku masih di dalam vaginanya. Kunikmati saat itu dengan mempermainkan dagunya, menjilati payudaranya dan menggesek-gesekkan penisku ke dalam vaginanya. Ia tetap menciumiku. Penisku sendiri tetap tegang di dalam vaginanya.

    Lima menit kemudian nafsunya bangkit lagi. Ia mengerang pelan, sambil menggoyang-goyangkan pantat. “Lia nafsu lagi, nihh”, erangnya. Penisku sendiri yang tadi sempat sedikit mengecil menjadi besar kegelian tergesek-gesek permukaan dalam vaginanya. Lalu…, “Uuuuuuhh..” Bibir vaginanya seakan memijat penisku. Aku merasa penisku kegelian, geli-geli nikmat sampai seakan-akan badanku meronta-ronta di atas badan Lia. Lia sendiri terangsang dengan gerakanku, memelukku erat-erat sambil keras menggoyangkan pantatnya memutar.

    Dalam 20 menit kemudian, 2 kali lagi ia mengalami orgasme. Gila, pikirku. Pijatan vaginanya membuatku seakan melayang ke surga, tetapi aku sendiri baru sempat orgasme sekali. Lalu ia mulai melemas seakan tak berdaya. Habis itu lalu terjadi “perkosaan”. Aku tidak tahan lagi. Lia kugulingkan ke sana ke mari menuruti nafsuku. Kadang kucabut penisku dari vaginanya, kumasukkan ke dalam mulutnya, lalu kucabut dan kugesekkan di antara lembah tetek-teteknya, lalu kumasukkan mulutnya lagi, lalu kumasukkan ke dalam vaginanya. Aku orgasme 2 kali lagi. Sekali di mulutnya, sekali di ujung vaginanya (dasar belum pengalaman, karena kegelian digesek bulu vaginanya, begitu penisku sampai di ujung vaginanya langsung keluar spermaku). Lia sendiri pasrah saja kuperlakukan seperti itu. Ia seakan sudah tidak berdaya. Kugulingkan ikut saja, kusuruh mengulum penisku yang basah mau saja, mengurut-urut kepala penis di dadanya juga ikut, membantu memasukkan penisku ke vaginanya juga turut saja.

    Ketika kami berdua sudah tidak berdaya lagi, kulihat jam. Dua setengah jam sudah berlalu sejak kami masuk ke kamar itu. Akhirnya kami tak kuat lagi dan terkapar kepayahan. Mata terpejam rapat, kelihatannya ia lelah sekali dan mengantuk berat.

    Aku bangkit dan barulah tercium bau sperma bercampur keringat di kamar itu. Lia sendiri sudah tidak berdaya lagi. Ia sudah tergeletak begitu saja telanjang bulat. Kuselimuti badannya dan aku mulai memunguti pakaianku yang terserak di sana-sini. Kusemprotkan Bayfresh ke dinding-dinding kamar untuk mengurangi bau “mesum” itu. Untung ivan sedang pulang ke Cikampek. Kucium dahi Lia, kututup pintu kamar dan aku pamit ke tante kos.

    Esoknya aku datang lagi. Hari Minggu ini Lia mengaku sakit kepada tante kos dan minta, “Si Wied ngerawat saya, ya tante”. Jadinya kami berdua berbulan madu di kamarnya sepanjang hari. Dan terjadi perkosaan lagi, yang ternyata disenanginya.

    Dalam perjalanan pulang aku berpikir bahwa hubungan kami sudah berubah. Kalau selama ini aku menganggap dia sebagai kakak, karena lebih tua 1 tahun, lagi pula ia lebih tinggi dibandingkan badanku, malam ini hal itu sudah berubah. Kakakku sayang itu telah membuatku merindukannya sebagai orang lain (Kalau aku boleh berterus-terang: aku akan merindukannya untuk merasakan vaginanya yang sangat basah dibelah penisku, untuk kudekap ketika ia telanjang bulat-bulat, untuk menggeser-geserkan ujung hidungku di permukaan vaginanya yang hitam, lebat dan merangsang itu, untuk genggaman baik tangan maupun mulutnya bagi penisku yang tegang).

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Kisah Cinta Selingkuh Dengan Cewek SMP

    Cerita Sex Kisah Cinta Selingkuh Dengan Cewek SMP


    871 views

    Perawanku – Cerita Sex Kisah Cinta Selingkuh Dengan Cewek SMP, Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang pulang untuk liburan. Di suatu hari yang cerah , saya sedang berbaring untuk mencoba tidur siang . Ternyata ibu memanggilku dari luar . Segera saya beranjak dari tempat tidur untuk menemuinya , dan ternyata ibu memintaku untuk mengantarkan sebuah bungkusan untuk diserahkan ke teman arisannya

    Tanpa banyak tanya saya segera bergerak ke alamat yang dituju yang tidak berbeda jauh dari rumahku. Sesampainya di sana aku melihat sebuah rumah yang besar dengan arsitektur yang menawan.

    Aku segera memijit bel di pintu pagar rumah tersebut. Tidak beberapa lama keluarlah seorang gadis manis yang memakai kaos bergambar tweety kedodoran sehingga tidak terlihat bahwa gadis itu memakai celana, walaupun akhirnya saya melihat dia memakai celana pendek.

    Singkat kata saya segera bertanya tentang keberadaan teman ibu saya.

    “ Hmm…, sorry nih , Ibu Raninya ada?, saya membawa kiriman untuk beliau ” , tanyaku.

    “ Wah lagi pergi tuh , Kak…, Kakak siapa ya ?” , tanyanya lagi.

    “ Oh saya anaknya Ibu Erlin” , jawabku.

    Tiba – tiba cuaca mendung dan mulai gerimis . Sehingga gadis manis itu mempersilakan saya masuk dahulu.

    “ Kakak nganterin apaan sih ?” , tanyanya.

    “ Wah…, nggak tahu tuh kayaknya sih berkas – berkas” , jawabku sambil mengikutinya ke dalam rumahnya.

    “ Memang sih tadi Mama titip pesen kalo nanti ada orang yang nganterin barang buat Mama …, tapi aku nggak nyangka kalo yang nganter cowo cakep!” , katanya sambil tersenyum simpul.

    Mendengar pernyataan itu saya menjadi salah tingkah.

    Saat saya memasuki ruang tengah rumah itu , saya menjumpai seorang gadis manis lagi yang sedang asyik nonton TV , tapi melihat kami masuk ia seperti gugup dan mematikan TV yang ditontonnya.

    “ Ehmm …, Trid siapa sih?” , tanya gadis itu.

    “ Oh iya aku Astrid dan itu temanku Dini , kakak ini yang nganterin pesanan mamaku ..” , jawab gadis pemilik rumah yang ternyata bernama Astrid.

    “ Eh iya nama gue Ian ” , jawabku.

    Tidak lama kemudian aku dipersilakan duduk oleh Astrid . Aku segera mencari posisi terdekat untuk duduk , tiba – tiba saat aku mengangkat bantal yang ada di atas kursi yang akan aku duduki aku menemukan sebuah VCD porno yang segera kuletakkan di sebelahku sambil aku berkata , “ Eh…, kalo ini punya kamu nyimpannya yang bener nanti ketahuan lho ”.

    Dengan gugup Astrid segera menyembunyikan VCD tersebut di kolong kursinya , lalu segera menyalakan TV yang ternyata sedang menayangkan adegan 2 orang pasangan yang sedang bersetubuh . Karena panik Astrid tidak dapat mengganti gambar yang ada. Untuk menenangkannya tanpa berpikir aku tiba – tiba nyeletuk.

    “ Emang kalian lagi nonton begini nggak ada yang tahu ?”.

    Dengan muka memerah karena malu mereka menjawab secara bersamaan tapi tidak kompak sehingga terlihat betapa paniknya mereka.

    “ Ehh …, kita lagi buat tugas biologi tentang reproduksi manusia ”, jawab Astrid sekenanya . Dapat kulihat mimik mukanya yang ketakutan karena ia duduk tepat di sampingku.

    “ Tugas biologi ?, emangnya kalian ini kelas berapa sih ?” , tanyaku lagi.

    “ Kita udah kelas 3 SMP kok!” , jawab Dini . Aku hanya mengangguk tanda setuju saja dengan alasan mereka.

    “ Kenapa kalian nggak nyari model asli atau dari buku kedokteran ?”, tanyaku.

    “ Emang nyari dimana Kak?” , tanya mereka bersamaan.

    “ Hi . ., hi .., hi .. , siapa aja…, kalo gue jadi modelnya mo dibayar berapa?” , tanyaku becanda.

    “ Emang kakak mau jadi model kita ?” , tanyanya.

    Mendengar pertanyaan itu giliran aku yang menjadi gugup.

    “ Siapa takut !”, jawabku nekat.

    Ternyata, entah karena mereka sudah ‘ horny ’ gara- gara film BF yang mereka tonton itu, Astrid segera mendekatiku dengan malu-malu.

    “ Sorry kak boleh ya ‘ itunya’ kakak Astrid pinjem ” , bisiknya.

    Dengan jantung yang berdegup kencang aku membiarkan Astrid mulai membuka retsleting celanaku dan terlihat penisku yang masih tergeletak lemas.

    “ Hmm…, emangnya orang rumah kamu pada pulang jam berapa?”, tanyaku mengurangi degup jantungku. Tanpa dijawab Astrid hanya memegangi penisku yang mulai menegang.

    “ Kak, kalo cowok berdiri itu kayak gini ya ?”, tanyanya.

    “ Wah segini sih belum apa-apa”, jawabku.

    “ Coba kamu raba dan elus-elus terus”, jawabku.

    “ Kalo di film kok kayaknya diremas- remas terus juga dimasukin mulut namanya apa sih?” , tanyanya lagi .

    Ketegangan penisku hampir mencapai maksimal .

    “ Nah ukuran segini biasanya cowok mulai dapat memulai untuk bersetubuh, gimana kalo sekarang aku kasih tahu tentang alat kelamin wanita, Emm. ., vagina namanya ” , mintaku.

    Tanpa banyak tanya ternyata Astrid segera melepaskan celananya sehingga terlihat vaginanya yang masih ditutupi bulu- bulu halus, Astrid duduk di sampingku sehingga dengan mudah aku mengelus-elus bibir vaginanya dan mulai memainkan klitorisnya .

    “ Ahh …, geli …, Kak. ., ahh…, mm . .” , rintihnya dengan mata yang terpejam.

    “ Ini yang namanya klitoris pada cewek (tanpa melepaskan jariku dari klitorisnya ) nikmat kan kalo aku beginiin ”, tanyaku lagi. Dan dijawab dengan anggukan kecil .

    Tiba – tiba Dini yang sudah telanjang bulat memasukkan penisku ke mulutnya .

    “ Kok kamu sudah tahu caranya ”, tanyaku ke Dini .

    “ Kan nyontoh yang di film ”, jawabnya .

    Tiba – tiba terjadi gigitan kecil di penisku, tapi kubiarkan saja dan mengarahkan tangan kiriku ke vaginanya sambil kuciumi dan kujilati vagina Astrid. Vagina Astrid mulai dibasahi oleh lendir -lendir pelumas yang meleleh keluar.

    Tiba – tiba Astrid membisiku, “ Kak ajarin bersetubuh dong. .?”.

    “ Wah boleh ” , jawabku sambil mencabut penisku dari mulut Dini.

    “ Tapi bakal sedikit sakit pertamanya, Trid. Kamu tahan yah …” , bisikku.

    Aku mengangkangkan pahanya dan memainkan jariku di lubang vaginanya agar membiasakan vagina yang masih perawan itu. Dan aku pelan-pelan mulai menusukkan penisku ke dalam liang vagina Astrid, walau susahnya setengah mati karena pasti masih perawan. Ketika akan masuk aku segera mengecup bibirnya, “ Tahan ya sayang …” .

    “ Aduh …, sakit .. ”, teriaknya.

    Kubiarkan penisku di dalam vaginanya, beberapa menit baru kumulai gerakan pantatku sehingga penisku bergerak masuk dan keluar, mulai terlihat betapa menikmatinya Astrid akan pengalaman pertamanya .

    “ Masih sakit nggak, Trid ” , tanyaku .

    “ mm …, nggak…, ahh …, ahh…, uhh …, geli Kak”.

    Hampir 30 menit kami bersetubuh dan Astrid mulai mencapai klimaksnya karena terasa vaginanya basah oleh lendir.

    “ Kak Astrid pingin pipis !”, tanyanya.

    “ Jangan ditahan keluarin aja”, jawabku.

    “ Ah …, ahh …, emm …. , e .. mm ”, terasa otot vaginanya menegang dan meremas penisku.

    “ Nah Trid kamu kayaknya udah ngerasain ejakulasi tuh”.

    Aku merebahkan tubuh Astrid di sampingku dan segera menarik Dini yang sedang onani sambil melihat film porno di TV.

    “ Sini kamu mau nggak?”, tanyaku .

    Tanpa banyak tanya Dini segera bergerak mendekatiku, kuhampiri dia dan segera mengangkat kaki kirinya dan kumasukkan penisku ke vaginanya dan tampaknya ia menahan sakit saat menerima hujaman penisku di lubang vaginanya sambil memejamkan matanya rapat-rapat, tapi sekian lama aku mengocokkan penisku di vaginanya mulai ia merintih keenakan. Aku terus melakukannya sambil berdiri bersender ke tembok.

    “ aahh …, Kak. ., Dini . ., Dini ” , jeritnya dan tiba-tiba melemas, ia sudah keluar juga pikirku.

    Aku bopong gadis itu ke kursi dan rupanya Astrid sudah di belakangku dan menyuruhku duduk dan memasukkan penisku ke vaginanya dengan dibimbing tangannya. Aku telah berganti tempat dan gaya, yang semua Astrid yang memerintahkan sesuai adegan di film sampai akhirnya Astrid memberitahuku bahwa ia akan keluar.

    “ Trid tahan yah …, aku juga udah mau selesai nih …, ahh …, aahh…, croot …, creettt …, creet ”, aku muntahkan beberapa cairan maniku di dalam vaginanya dan sisanya aku semprotkan di perutnya.

    “ Enak …, yah Kak…, hangat deh memekku …, hmm…, ini sperma kamu ?”, bisiknya dan kujawab dengan ciuman di bibirnya sambil kubelai seluruh tubuh halusnya.

    Setelah itu kami mandi membersihkan diri bersama -sama sambil kuraba permukaan payudara Astrid yang kira-kira berukuran cukup besar untuk gadis seusianya , karena terangsang mereka menyerangku dan memulai permainan baru yang di sponsori gadis-gadis manis ini, yang rupanya mereka telah cepat belajar.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Istri Datang Bulan Kulampiaskan Nafsu Ke Wanita Lain

    Cerita Sex Istri Datang Bulan Kulampiaskan Nafsu Ke Wanita Lain


    871 views

    Perawanku – Cerita Sex Istri Datang Bulan Kulampiaskan Nafsu Ke Wanita Lain, Pertama kuperkenalkan diriku dulu, namaku Abidin biasa dipanggil Abid putera asli madura umurku msh 26 tapisudah menikah dan punya anak lelaki berumur 2thn dan istriku berumur 24 thn. Singakat cerita saya tinggal di desa yang sudah padat penduduknya. Pada suatu hari kebiasaanku pada malam jumat pasti ada jadwal rutin buat nyetor hasrat birahi pada istri tercinta. Dan sehabis maghrib saya sudah menyiapkan ramuan penambah stamina khas madura yang telah terkenal seantero jagat. Untuk ancang2 mempersiapkan perang entar malam.

    Hingga subuhpun datang. Badan ku panas, tak terasa burungaku uda berkicau dengan kerasnya. Dan aku pun membangunkan istriku dengan lembut. “Yank bangun donk kita buat dedekk lagi yuk”.
    Dan alangakah kaget n kecewanya aku ternyata istriku lagi dapet(mens). Tiba2 dan tiada kusangaka tanpa disuruh dia memegang burungaku dengan lembut n penuh cinta dan kasih sayang kemudian mengocok menggunakan lotiön yang ada di meja riasnya, dengan pelan tapi pasti.
    Aghhhrrr aghhhrr aku merem melek menahan geli akibat kocokan lembut istriku. Hingga 20mnt aku msh blum mencpai orgasme mungakin karena pengaruh jamu yang tadi aku minum. Kemudian istriku mengeluh kecapeaan. Dan meminta maaf.
    “Ayah aku gak kuat lagi , sumpah tanganku dah pegel”
    Dalam hatiku (buuusét nyesel aku sudah minum jamu kuat ,SENJATA makan tuan deh). kemudian aku ke kamar mandi membersihkan lotiön yang menempel di burungaku. Tiba2 istriku datang kemudian langsung jongakok di depanku lalu mengemut burungaku dengan buas aku pun kelojotan menahan geli.

    Uuuuuh aaaaah uuuuh teeerus yang cepet aaaah erangaku lagi , setelah beberapa menit istriku menyerah lagi , aku pun tak memaksanya untuk memuaskan hasrat birahiku karena aku sayang ma dia.

    Agen Togel Dengan berat hati akupun menyuruhnya tidur kembali. Akupun merana tak bisa tidur hingga pagi pun tiba, dengan keadaan burungaku tegak perkasa tanpa ad lawannya.

    Jam 7pun tiba wakitaunya istriku kerumah saudaraku untuk membantu karena besok mau hajatan. Tinggalah aku sendiri dengan burung yang msh tegak. Tiba2 tok tok tok terdengar suara orang mengetuk pintu. Setelah kubuka pintu ternyata tante Nuri sambil menggendong anaknya yang berumur 1,5thn. Tante Nuri adalah tetangga depan rumahku. Tubuhnya tinggi, kulit putih tapi badan agak gemuk n yang paling ngeri payudaranya yang sangat super2 jumbo.

    “Ada apa tante…”, aku bertanya sambil mempersilahkan tante Nuri masuk.
    “Aanu, anuu” katanya “aku pinjem chargenya boleh gak?
    Cas chargenya tante rusak” tanya tante.?
    “Boleh jawabku, kemudian aku kekamar untuk mengambil charge yang ada di meja. Ini tante chargenya. tapitante cuma diam. Setelah ku perhatikan ternyata tante melihat burungaku yang kelihatan nyerodok kedepan sarungku karna aku lupa memakai cd.
    Kemudian aku refleks menekan keatas biar burung tidak kelihatan menonjol lagi . Kemudian suatu hal yang tak kuduga n kusangaka tiba2 tante berbicara pada anaknya yang bernama Chacha setengah mengejekku.

    “Chacha… burung om Abid mau lari, paling gak dikasih jatah ama tantenya semalam” (buset kok tau dia kalow aq gak dpt jatah semalam sahutku dalam hati). Aku hanya tersenyum sinis atas omongan tante. Trus aku liat Chacha lagi netek ke susunya tante yang super besar seperti kepalanya Chacha.

    “Uuh… enak Chacha mau netek seharian gak bakal habis tuch susu., nyeloteh mulutku”.
    Trus tante menjawab “Emang om Abid mau netek juga ya?, kalo mau yang sebelah masih nganggur”. Belum sempet kujawab tiba-tiba terdengar suara tik….Tik… Tik… Kemudian hujan turun n tante langsung keluar tapisampai di halaman balik lagi kerumahku karena hujan sudah terlalu deras. Kemudian aku n tante berdiri di teras rumahku. Tiba2 ada suara teriakan n ternyata om Andre berteriak di teras rumahnya “Ndang kmu dirumahnya Abid aj kasihan Chacha takut kena hujan ntar sakit”
    “yaa…”, Sahut tante Nuri. Kemudian kami berdua terdiam. Hanya bunyi hujan n tiupan angin dingin yang aku rasakan.
    Ayo tante kedalam aja diluar udaranya dingin kasihan Chacha ntar dia sakit.
    Kami pun duduk di sofa ruang tamu. Aku pun melirik tetek tante Nuri yang di emut Chacha. Tiba2 tante Nuri membuka 2kancing dasternya lagi kemudian menumpahkan kedua teteknya dengan menarik busa bh nya keatas. Om Abid kitanya mau netek ayo kesini.

    Perasaanku dag dig dug gak karuan. Tante kok tau aja kalo burungaku dari tadi malem ampe sekarang gak mau tidur celoteh dalam hatiku. Tanpa pikir panjang n banyak bicara lagi langsung kudekati tante n langsung kuemut n remas susu tante Nuri yang super gede. Crot crot crot asi tante Nuri tumpah di mulutku. Aaaah tante mendesis keenakan. Kemudian tante menidurin Chacha di sofa yang tlh tertidur pulas.
    Kini aku bebas ngemut susu tante n tanganku sibuk memelintir pentil yang satunya dengan keras hingga asi menyebur n membasahi tanganku. Oooh enak Abidin teruuus emuut… teruus habisin susu tante ooogh… Kemudian tak terasa ada tangan yang sudah meremas n mengelus burungaku di balek sarungaku.
    “Abidin masukin dong burungnya ke pepek tante, tante dah gak tahan nih”.
    “Ya tante, tapi buka dulu baju tante jawbku. Kemudian tante Nuri pun membuka baju sedangakan aku berjalan kearah pintu untuk menutup n menguncinya supaya pestaku gak ada yang mengganggu. Ketika aku berbalik n kulihat tante sudah telanjang bulat diatas sofa sambil jarinya memainkan n mengobok2 pepeknya. Aku lagi sng mendekati n duduk diantara dua pahanya yang diangakat sedikit. Kuusapkan kontolku ke bibir pepek tante yang kelihatannya sudah basah n merah yang diatasnya ditumbuhi bulu lebat. Ah aaaah uuooh mengoceh sambil menggeliat tante.

    “Cepetan Abidin masukin tante gak kuat nih”. Kemudian aku pun mulai mengarahkan kepala burungaku yang dr semalem berdiri tegak ke arah lubang pepek tante Nuri… Sssleep dengan mudahnya burungaku masuk ke dalam pepek tante. Kemudian aku langsung memompa burungaku dengan cepat… plak plak plak terdengar suara benturan tubuhku dengan tubuh tante. Semakin cepat pompaanku di iringi desahan tante… aah aah aaaaghrrrt diangakat bokong tante keatas ternyata tante sudah orgasme.
    “Enaak… enaaak”, celoteh tante sambil mendesah gak karuan.
    “Tante ganti posisi yuuk sekarang tante diatas”.
    “Ya…”, kata tante tapi jangan di sofa, di lantai aja.
    “Ok..”, lanjut sahutku.

    Agen Bandar Togel Dengan posisi seperti itu aku sedikit bisa mengatur nafas karena yang akitaif sekarang adalah tante. Cerita Sex ABG
    “Ah…ah…ah”, desahan tante terdengar lagi dia menaik turun kan badannya sambil menggigit bibirnya sendiri. Perlahan di iringi desahan yang keluar dr mulut tante n tiba temponya dipercepat oleh tante n tangannya menyakar dadaku n tante berteriak lagi “aaaakkhh…”, Tante orgasme lagi … N dia rubuh di dadaku. “Uhuuk uhuk…”,aku batuk karena sesak di tindih badan gemuk tante. Maaf kata tante, habis enaak banget Abidin…, tante jd kerasa melayang celoteh tante. Aku minta gaya laen lagi , sekarang posisi favoritku “DOGGY STYLE“. Kemudian tante merangakak kearah sofa n merebahkan kepala n tangan tante diatas sofa tapitetep dengan keadaan merangakak. Kulihat bokongnya busset gede bnget tu bokong kyak sapi limosin dalam hati ketawa. Tanpa banyak acara lagi aku masukkan burungaku ke pepek tante Nuri.
    “Slep…aah…uuh”, tante merengek lagi . Aku langsung menggenjot dengan santai n kemudian Chacha bangun n bertanya..
    “ibu sama om Abid lagingapain? “
    “ahhhh …..main kuda2an”, jawab tante .Kemudian dengan rpm penuh ah ah ah ah ah skitar 10 mnt kugenjot, aku mau keluar tante, mau di keluarin di dalem apa diluar tanyaku, terserah aah aaghrt jawab tante.. Crot crot crot ah aaaah enak tante. Ya tante jg dah keluar.. ku keluarin di dlem aja, gak urus kalo hamil ada suamiya kok(celoteh dalam hatiku). Dengan puas tante Nuri mencium keningaku dan mengucapkan terima kasih karena selama ini dia belum pernah menikmati burung sebesar ukuran punyaku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentot Model Cantik Nan Montok

    Cerita Sex Ngentot Model Cantik Nan Montok


    871 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Model Cantik Nan Montok, Pagi hari. Aku baru saja bangun tidur. Udara terasa segar setelah Jakarta diguyur hujan deras semalaman. Kukenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek ketat yang menampakkan lekuk-lekuk pantatku yang begitu menggiurkan. Aku berjalan ke halaman depan.

    “Aha… Koran baru sudah datang”, kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar. Kuambil surat kabar itu. Langsung aku duduk di kursi di teras sambil membacanya. Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang tengah melanda Indonesia. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yang cukup mencolok.

    “Dicari, gadis berusia 17 sampai 25 tahun. Wajah dan penampilan menarik. Bertubuh ramping. Tinggi minimal 165 cm dengan berat yang sesuai. Dapat bergaya. Berminat untuk menjadi foto model. Peminat diharapkan datang sendiri ke **** (edited) Agency, Jl. Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat.”
    “Aku bisa diterima apa nggak ya?” Aku bertanya dalam hati. Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta. Usiaku baru menginjak 20 tahun. Tubuhku ramping dengan tinggi 170 cm, seimbang dengan ukuran dadaku yang di atas rata-rata wanita seusiaku. Wajahku cantik. Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Desy Ratnasari dan Maudy Kusnadi. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan.
    Ah, coba-coba saja aku melamar. Siapa tahu aku diterima jadi foto model. Kan lumayan buat menambah penghasilan. Aku masuk ke dalam rumah, ke kamarku. “Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Ah ini saja. Kukenakan blus biru muda dan celana panjang jeans belel yang cukup ketat yang baru saja beberapa hari yang silam kubeli di Cihampelas, Bandung.
    Mobil Feroza yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan. Ah, mana ya nomor **** (edited)? Nah ini dia. Rumahnya sih cukup mentereng. Di halamannya terpampang papan nama “**** (edited) Agency Photo Studio & Modelling. Menerima anggota baru.” Wah benar ini tempatnya. Kuparkir mobilku di pinggir jalan. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Aku masuk ke dalam. Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik. Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran.
    Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Nah, itu dia ada satu yang kosong di sebelah seorang cewek yang cantik sekali, keturunan Indo. Wajahnya mirip Cindy Crawford. Kelihatannya ia sebaya denganku. Tapi astaga, ia memakai baju yang berdada rendah alias “you can see,” dan rok jeans mini yang cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal payudaranya yang berukuran cukup besar. Ia nampak memandangku dan tersenyum. Melihatnya aku menjadi minder. Wah, sainganku ini top sekali. Apakah mungkin aku terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Akhirnya namaku dipanggil juga.
    “Hanny K**** (edited) dipersilakan masuk ke dalam.”
    Aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk.
    “Kenalkan aku Adolf, direktur sekaligus pemilik agensi ini. Siapa nama kamu tadi? Oh ya, Hanny, nama yang bagus, sebagus orangnya. Sekarang giliran kamu dites. Coba kamu berdiri di sana.”
    Aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Adolf, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto.
    “Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Pilih lima gaya di antaranya. Aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya. Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Adolf sembari memberiku sebuah album foto. Aku melihat foto-foto di dalamnya. Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yang menurutku bagus. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret. Tapi Adolf belum mempersilakan aku keluar ruangan. Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.
    “Nah, sekarang, Han. Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu. Nggak usah malu. Biasa-biasa aja lah!”
    Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai. Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual.
    “Nah, begitu kan yahud. Sekarang coba buka baju kamu semuanya.”
    Wah! Ini sih mulai kelewatan!
    “Ayolah, jangan malu-malu!”
    Sebenarnya dalam hati aku menolak. Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.
    Dengan perlahan-lahan kutanggalkan blus dan celana panjangku. Mata Adolf tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yang hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam. Aku sedikit menggigil kedinginan hanya berpakaian dalam di ruangan yang ber-AC ini. Namun Adolf tidak mengindahkannya. Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku. Ah, gila ini! Tapi cueklah, hanya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Adolf, kulepas BH-ku. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku.
    “Han, masak kamu balik badan begitu. Bagaimana aku bisa mengetesmu.”
    Aku membalikkan tubuh menghadap Adolf. Adolf menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Adolf terpana menyaksikan payudaraku yang montok dan berisi dengan puting susunya yang tinggi menantang berwarna kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun. Aku menjadi risih pada pandangan matanya. Adolf menyuruhku melepas celana dalamku. Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang masih tipis. Sekilas kulihat kemaluan di balik celana panjangnya menegang.
    “Nah, sekarang kamu diam di situ. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Adolf sambil mengambil meteran untuk menjahit. Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Ia melingkarkan meterannya melalui payudaraku. Dengan sengaja tangan Adolf menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aku diam merengut saja.
    “Kamu beruntung memiliki payudara yang indah seperti ini”, kata Adolf sambil mencolek belahan payudaraku.
    “Nah, sudah selesai sekarang.” Aku merasa lega. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini.
    “Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku.
    “Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!”
    Wah, kacau! Apa gerangan yang ia inginkan lagi?
    “Susan!” Adolf memanggil seseorang.
    Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini
    “Nah, sekarang coba kamu lihat, Hanny. Susan ini adalah satu-satunya pelamar yang berhasil terpilih. Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model yang saya inginkan untuk proyek kalender bugil yang akan saya edarkan di luar negeri. Kalo kamu ingin berhasil seperti Susan, kamu harus berani seperti dia, Han”, kata Adolf sambil menunjuk ke arah gadis cantik yang bugil itu. Astaga! Batinku. Aku harus dipotret bugil. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?!
    “Baiklah, tapi kali ini aja ya”, aku menyanggupinya. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas. Pose kedua, aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Susan menjilati liang kemaluanku. Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Susan dengan lidahnya yang mahir mempermainkan puting susuku. Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Susan berperan sebagai seorang pria yang sedang menghujamkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah payudaraku yang indah. Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Semua itu adalah pose-pose yang membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat memuakkan bagi diriku
    Tiba-tiba kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar. Aku meronta-ronta kesakitan. Aku menoleh ke belakang. Astaga! Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi, melainkan Adolf yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan seenaknya! Entah Susan sudah ke mana perginya.
    “Jangan, Pak! Jangan!” Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas.
    “Kamu memang benar-benar cantik, Hanny”, kata Adolf sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di dadaku.
    Tiba-tiba dengan kasar, Adolf mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa. Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Adolf memburu bagai dikejar setan. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya. Kututup payudaraku dengan tanganku, tapi Adolf menepiskannya. Betapa belahan payudaraku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Adolf mulai menjamahnya. Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan. Mulut Adolf dengan buas menjilat dan melumat bagian puncak payudaraku, lalu mengisap puting susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian. Nafasku ikut memburu kala tangan Adolf mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Lalu betisku yang mulus itu.
    Aku hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Adolf terus mengisap dan menyedot puting susuku. Aku meronta-ronta. Tapi Adolf terus mendesak dan melumat puting susuku yang runcing kemerahan itu. Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Adolf
    Adolf mencoba mendorong batang kemaluannya masuk ke dalam liang senggamaku yang sempit. Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang merah terbuka. Batang kemaluan Adolf akhirnya menghujam seluruhnya ke dalam liang kenikmatanku. Aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang kemaluan Adolf yang tegang dan panjang. Betapa perih ketika “kepala meriam” itu terus masuk ke dalam liang kewanitaanku, yang belum pernah sekalipun merasakan jamahan laki-laki.
    Aku mencoba memberontak sekuat tenaga lagi. Tapi apa daya, Adolf lebih kuat. Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis. Terpaksa aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Adolf. Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi. Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Aku tak sadarkan diri.
    Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Sementara kulihat ruangan itu telah kosong. Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu..
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Selingkuh Dengan Sepupuku

    Cerita Sex Selingkuh Dengan Sepupuku


    870 views

    Perawanku – Cerita Sex Selingkuh Dengan Sepupuku, Seharian aku menunggu suamiku pulang tapi dia tidak datang juga, aku takut kalau kabar yang aku dengar benar, Tadi siang aku mendengar dari temanku kalau suamiku sedang berduaan di sebuah cafe dengan wanita cantik, dan dia bilang kalau wanita itu lebih muda dariku dan penampilannya sungguh seksi. Akupun menjadi takut kalau-kalau suamiku akan selingkuh dariku seperti dalam cerita dewasa.

    Akhir-akhir ini sikapnya memang sedikit berubah, dia lebih sering mengotak-atik ponselnya. Tapi aku tidak banyak nanya takutnya di bilang terlalu ikut campur urusannya meskipun aku adalah istrinya, pernikahan kami sudah berjalan selama 8 tahun lamanya. Dan anak kami juga sudah kelas 1 SD tahun ini, bagaimana jika mas Alan menghianatiku, sungguh aku begitu takut.

    Karena sekarang banyak terjadi perselingkuhan dan bukan hanya salah satu cerita dalam cerita dewasa. Apalagi suamiku bekerja di kantoran sedangkan aku hanya wanita yang hanya di rumah saja, dan jauh dari penampilan modis seperti halnya wanita karir yang bekerja di kantoran. Hubungan kami begitu langgeng selama ini, hanya saja sikap mas Alan lebih dingin akhir-akhir ini.

    Aku tahu dengan usia memasuki 30 tahun mungkin aku sudah terlihat lebih tua, tapi apa yang harus aku lakukan. Kalau aku harus merawat diri seperti wanita yang sering pergi ke salon, darimana aku harus dapat uang lebih. Sedangkan aku harus pintar-pintar menabung sisa dari menyisihkan uang belanja yang di berikan oelh suamiku, sebenarnya siapa wanita itu.

     Aku tidak banyak bertanya pada suamiku namun aku mempunyai saudara sepupu yang bekerja di kantor yang sama dengan suamiku. Aida namanya dan hari ini aku sudah ada janji dengannya di sebuah tempat makan yang tidak jauh dengan kantornya “Hei.. mbak.. tumben nih..” Katanya menyapaku lebih dulu “Iya.. ayo duduk dulu.. kita makan aja nanti mbak ceritain masalah mbak..” Kataku padanya.

    Sambil makan akupun menceritakan tentang suamiku pada Aida sepupuku “Kamu kan satu kantor dengan suami mbak.. kamu tahu dia dekat dengan wanita lain nggak..” Aida terkejut kemudian dia bilang “Nggak mungkin lah mbak.. mas Alan selingkuh dari mbak.. mbak kan cantik..” Kata Aida padaku, diapun menenangkan hatiku. Dan berjanji akan memberitahuku kalau dia melihat mas Alan dengan wanita lain.

    Akupun pulang dengan hati sedikit lapang, karena Aida bilang kalau mas Alan masih seperti dulu. Dia tidak suka jalan sama wanita meskipun banyak wanita cantik di kantornya, sampai di rumah aku langsung masak kesukaan mas Alan. Mungkin aku yang kurang memberikan perhatian padanya, jadi aku akan berubah lebih perhatian dan akan percaya pada suamiku.

    Tepat jam pulang kantor dia tiba di rumah, aku langsung menyediakan makan malam dan mendekatinya “Makan dulu ya mas..” Tapi bukannya sikap lembut yang aku terima dia malah berkata dengan nada kasar “Kamu ngapain nanya-nanya tentang aku sama Aida.. kamu ingin mempermalukan aku..” Aku kaget karena suamiku tahu kalau aku menemui Aida, bukannya Aida bilang akan merahasiakannya dari suamiku.

    Bukannya lebih tenang sejak saat itu kami menjadi lebih sering bertengkar, bahkan ketika aku mencoba menghubungi Aida dia sepertinya tidak mau mengangkat telpon dariku. Mungkin dia juga kena marah suamiku karena itu dia menjadi takut untuk berhubungan denganku, dan akupun tidak lagi berhubungan dengannya apalagi aku takut kalau datang lagi menemui Aida suamiku akan tahu.

    Sikap suamiku benar-benar keterlaluan kini dia sudah dua hari tidak pulang, dan aku sudah mencoba menghubunginya tapi tidak bisa. Akhirnya aku pergi ke rumah orang tuaku untuk menitipkan anakku, kebetulan hari ini tepat hari minggu. Aku berniat mencari suamiku tapi aku tidak memberitahu orang tuaku tentang masalah yang sedang aku hadapi.

    Kebetulan disana aku bertemu dengan tanteku, yakni orang tua dari Aida. Dia bilang kalau Aida sekarang sudah tidak tinggal dengannya lagi, tapi mengontrak di kawasan tempat dia bekerja, mendengar hal itu aku senang setelah mendapat alamat Aida aku segera menuju ke sana. karena aku ingin mengajak Aida untuk mencari tahu keberadaan suamiku, Aida teman satu kantornya dia pasti banyak tahu tentang teman suamiku.

    Sampai di depan rumah kontrakan Aida aku begitu kaget, di halaman rumahnya yang tidak begitu luas terpakir mobil suamiku. Saat itu juga hatiku sudah mulai curiga, dengan langkah cepat aku masuk kedalam rumah Aida yang kebetulan tidak terkunci pintu depannya. Benar saja aku mendengar suara seseorang yang berada di dalam kamar rumah itu yang memang hanya ada satu kamar tidur itu.

    Tapi entah kenapa kakiku seperti tidak dapat melangkah lagi “Aahhhh.. maaaasss.. jangaaan.. aaaggggghhh… aaaagggghhh…” Di dalam sana aku melihat suamiku sedang melepas handuk yang di pakai oleh Aida sepupuku, ketika handuk itu terlepas merekapun saling menindih dengan tubuh keduanya dalam keadan telanjang bulat dan aku mampu melihatnya dengan jelas.

    Suamiku lalu mengacungkan kontolnya dan dengan mudah dapat masuk ke dalam kemaluan Aida “Ooouuuugggghhh… yang keraaaas… maaaas… aaaghhhh… aaaaggghhh…. 

    aagghhhh… aaagggggghhhhh…. aaaggghhhh… ” Aida sepertinya begitu menikmati permainan seks dari suamiku, dia begitu senang terdengar dari mulutnya diapun mendesah di sela senyumannya.

    Aida terus mendesah “OOouuuggghhhh…. aaaaggghhhh… aaaggghh.. niiikmaaaat sayaaaang… aaaggghh.. yaaaccchhh.. terussssss… aaaagggghhh..” Merekapun saling pagut dan saling berciuman sambil terus bergerak, saat Aida membalikan tubuhnya dan berganti dia yang berada di posisi atas. Saat itu juga aku mampu mengeraskan tangisanku meskipun masih dalam keadaan duduk di lantai.

    Karena kakiku sepertinya tidak ada kekuatan untuk berdiri lagi “OOouuuggghhh…. aaggggghhh… mbaaak…. ” Aida melihat ke arahku, saat itu juga suamiku mas Alan juga melihat ke arahku. Mereka tertahan sejenak sebelum akhirnya sama-sama bangun lalu mengambil pakaian mereka masing-masing sedangkan aku benci pada kakiku yang tidak bisa berdiri juga.

    Hingga mas Alan mendekatiku dan berkata “Ayo kita pulang…” Dia berusaha menarik tanganku, saat itu juga aku memiliki kekuatan untuk berteriak sekeras-kerasnya hingga banyak orang yang menghampiri rumah kontrakan Aida, sebelum aku mampu berdiri aku sudah tidak ingat apa-apa lagi. Ketika terbangun aku sadar kalau aku sudah berada di dalam ruangan rumah sakit.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Istri Yang Selingkuh

    Cerita Sex Istri Yang Selingkuh


    870 views

    Perawanku – Cerita Sex Istri Yang Selingkuh, Gara-gara terjebak nafsu untuk berselingkuh, malah membuatku ketagihan. Dulu aku puas ngeseks hanya dengan satu pria. Sekarang, aku lebih puas dengan ngeseks ramai-ramai. Bukan lagi dengan satu pria tentunya, melainkan lima pria sekaligus, aku baru puas.

    Aku seorang wanita berumur 30 tahun, ibu dari dua orang anak. Tentunya statusku nikah dengan seorang suami. Kami telah terikat perkimpoian selama tujuh tahun. Aku nikah setelah berhasil meraih gelar kesarjanaanku di kota Bandung.

    Cerita Mesum Bergambar Istri Suamiku normal-normal saja, demikian juga dengan hubungan seksku. Aku melakukannya sekitar 2 atau 3 kali seminggu dengan suamiku. Namun semuanya berubah ketika aku mengalami suatu hal yang tidak kuduga sebelumnya pada tiga bulan yang lalu. Ternyata kemampuan seksku lebih dari yang kuduga sebelumnya.

    Aku biasa dipanggil Ratih. Tinggi badanku sekitar 156 cm dengan berat 49 kg. Ukuran BH-ku 34C, pinggulku yang agak besar berukuran 100 cm semakin menonjol dengan pinggangku yang hanya 58 cm itu. Walaupun dari rahimku telah terlahir dua orang anakku, bodyku sih oke-oke saja. Hampir tidak ada perubahan yang mencolok.

    Kembali pada kejadian yang gila. Mula-mula aku bertemu temanku, Maria saat aku sedang berbelanja di sebuah mall. Ia adalah sobatku sewaktu di SMA dulu. Saat itu ia bersama dua orang teman laki-lakinya, yang langsung dikenalkannya kepadaku. Mereka bernama Fredy dan Andi. Mereka ternyata adalah teman-teman yang enak diajak bicara. Akhirnya kami pun menjadi akrab. Siang itu kami melanjutkan obrolan sambil makan di sebuah restoran.

    Setelah pertemuan itu, ternyata Fredy sering menelepon ke rumahku walaupun ia sudah tahu bahwa aku ini seorang istri dengan dua orang anak. Dalam pembicaraan telepon, ia memang sering mengeluarkan rayuan gombalnya kepadaku tapi tetap ia menjadi teman bicara yang enak.

    Ia berusaha mengajakku makan siang dengan gigihnya. Hal itu yang membuatku menyerah juga. Akhirnya aku menyetujuinya juga. Syaratnya, makan siangnya harus ramai-ramai.

    Cerita Mesum Bergambar Istri Aku, Maria, Fredy, dan Andi bertemu di tempat yang sudah kami sepakati bersama. Bersama kedua teman cowok kami, ikut serta pula tiga orang teman mereka yang lain: Eko, Halim, dan Adi. Mereka semua rata-rata berusia delapan tahun lebih tua daripada aku dan Maria.

    Kami makan siang bersama di sebuah restoran yang ada fasilitas karaokenya. Kami makan dengan ramainya sambil berkaraoke. Memang aku pun senang berkaraoke.

    “Ayo, Rat… nyanyi lagi…,” mereka menyemangatiku kala aku melantunkan lagu. Ternyata kelima cowok keren itu merupakan teman yang enak untuk gaul. Wawasan mereka luas dan menyenangkan. Akhirnya kami cepat menjadi akrab. Ternyata, baru kusadari nanti bahwa inilah kekeliruanku….

    Lihat Juga:  Cerita Dewasa Menukar Pasangan Dengan Temanku Sendiri Saat Bercinta

    Seminggu kemudian aku diundang lagi, kali ini oleh Andi, untuk makan siang dan berkaraoke lagi. Tanpa pikir panjang dan tanya-tanya lagi, aku pun langsung menyetujuinya. Aku bolos masuk kantor setelah makan siang, lalu pergi ke tempat karaoke bersama mereka.

    Nah, di saat itulah terjadi sesuatu yang tidak kuduga. Ternyata aku dibawa ke tempat karaoke yang khusus untuk berkaraoke saja. Bukannya sebuah restoran. Tempatnya berupa sebuah kamar tertutup dengan kursi panjang. Kali ini Maria pun tidak ikut. Jadi hanya aku dengan kelima cowok itu.

    Karena sudah telanjur masuk ke sana, akhirnya kucoba menenangkan diri. Walaupun aku agak deg-degan juga pada awalnya. Kenyataannya, akhirnya suasana menjadi seru ketika secara bergantian kami berkaraoke.

    Aku pun dipesankan minuman whisky-cola yang membuat badanku jadi hangat. Akhirnya mereka meminta berdansa denganku saat salah satu di antara mereka bernyanyi. Saat melantai itulah, lama-kelamaan mereka berani merapatkan dadanya ke tubuhku dan menekan serta menggesek-gesek payudaraku.

    Anehnya, aku malah diam dan mencoba menikmati apa yang mereka perbuat kepadaku, yang lama-lama membuatku terbakar dan menikmati permainan ini. Mereka bergantian berdansa denganku.

    “Ratih, badanmu hot sekali,” ujar Fredy berbisik di telingaku sambil bibirnya mencium belakang telingaku, membuatku merinding nikmat… Tangannya lalu tanpa malu-malu lagi meremas payudaraku. Aku pun terangsang hebat….

    “Aahhh… jangaaannnn…,” kataku ketika Fredy dengan beraninya membuka kancing blusku dan menyusupkan tangannya ke dalamnya… Tangannya meremas dan memilin puting payudaraku dengan semakin hotnya… Aku sebenarnya masih menyimpan sedikit rasa malu karena semua aksi kami ditonton oleh yang lainnya dengan tatapan penuh nafsu….

    Anehnya, seperti dibius, tubuhku tidak berontak. Tanganku sama sekali tidak berusaha melepaskan tangan Fredy yang terus menggerayangi payudaraku yang kini terbuka lebar…

    “Mmmhhh…,” rintihku penuh kenikmatan. Hanya itu yang ternyata sanggup keluar dari bibirku…

    Fredy akhirnya mengulum bibirku dan menindih rapat-rapat tubuhku di atas sofa.

    Aku benar-benar lupa diri ketika jari-jemari Fredy bergerilya di dalam celana dalamku. Ia terus menggelitik bibir lubang vaginaku yang sudah basah dan rasanya menebal itu.

    Spontan yang lainnya pun ikut-ikutan. Dengan liar akhirnya kelima cowok itu mengerubuti tubuhku.

    Akhirnya, tahu-tahu tubuhku sudah bugil tanpa sehelai benang pun dan digeluti bersama oleh mereka. Fredy lah yang lebih dahulu menusukkan senjatanya ke dalam lubang kemaluanku. Lalu Adi memasukkan senjatanya ke dalam mulutku. Andi mengisap puting kiri payudaraku sambil membimbing tangan kiriku untuk mengelus-elus senjatanya. Sementara itu Eko mengisap puting yang sebelahnya sambil melakukan hal yang sama pula terhadap tangan kananku. Terakhir, Halim menggosok-gosokkan senjatanya ke wajahku.

    “Aacchhh….,” aku mendapat orgasme pertama ketika Fredy sedang asyik-asyiknya menggenjot tubuhnya di atas tubuhku. Spontan, kedua tanganku meremas penis Andi dan Eko yang ada dalam genggamanku dengan keras…. Aku sendiri tak bisa mengeluarkan lenguhan kenikmatanku secara lepas karena penis Adi yang hangat itu dengan serunya terus bermain di mulutku.

    Adi yang tahu aku baru saja orgasme hanya menyeringai kepadaku. Tampaknya ia pun semakin semangat memompa mulutku….

    “Ratiih…,” desah Fredy menggeliat ketika memuntahkan maninya di dalam lubangku. Hangat dan terasa kental memenuhi lubang kemaluanku. Dipegangnya pantatku erat-erat supaya semua spermanya masuk ke dalam tubuhku…. Adi tambah semangat mengocok senjatanya di dalam mulutku.

    Lihat Juga:  Cerita Dewasa Pengalaman Kisah Seks Dengan Mantan Guruku Disekolah

    Setelah Fredy selesai, posisinya langsung diganti Halim yang sejak tadi hanya mengosok-gosokkan senjatanya yang panjang dan besar di wajahku.

    Langsung ditancapkannya ke dalam lubangku yang hangat, sudah penuh dan licin dengan cairan milik Fredy. Halim begitu semangatnya menyetubuhiku.

    “Mmmmphh, aghhh….,” tubuhku bergetar menggeliat.

    Bayangkan… payudaraku dihisap putingnya oleh Eko dan Andi seperti dua bayi besar. Sementara lubang kemaluanku mulai dihunjam oleh senjata Halim dengan ganasnya. Di mulutku, Adi akhirnya menyemprotkan cairannya dengan deras dan langsung kuhisap kuat-kuat.

    “Aaaacchhh….,” air mani Adi yang terasa hangat asin seperti kuah oyster masuk ke dalam tenggorokanku.

    Cerita Mesum Bergambar Istri Bersamaan dengan itu, Halim juga menyemprotkan maninya di lubang vaginaku. Multiorgasme…. Aku sudah mendapakannya tiga atau empat kali dan masih ada Eko dan Andi yang belum kebagian menyemprotkan cairannya.

    Tubuh Adi dan Halim berkelojotan dan akhirnya terhempas.

    Andi menggantikan posisi Adi. Penisnya yang bengkok ke atas terasa penuh di mulutku.

    Eko menepis Halim dari atas tubuhku. Untuk yang ketiga kalinya, lubang vaginaku dimasuki oleh orang yang berbeda…. Ternyata senjata milik Eko lah yang paling panjang dan besar. Aku khawatir kalau penis Eko agak susah untuk masuk ke dalam vaginaku. Syukurlah, ternyata tak sesulit yang kubayangkan karena lubang vaginaku telah penuh dengan cairan dari dua orang yang terdahulu.

    Benar saja, terasa sangat mantap dan nikmat ketika senjata Eko menggesek lubangku yang sudah terasa panas dan semakin tebal rasanya. Napasku sampai terengah-engah dibuatnya…

    “Rat…. iseeepp yang kuaaattt….,” ternyata Andi tidak kuat dengan isapan mulutku. Ia akan segera mencapai klimaks. Aku pun segera mematuhi perintahnya dengan mengisapnya lebih kuat lagi….

    Penis Andi pun memuncratkan cairan maninya di dalam mulutku. Terasa air mani Andi lebih strong aromanya, lebih hangat, lebih kental, dan lebih banyak memenuhi mulut dan tenggorokanku. Aku sampai agak gelagapan karena mulutku jadi penuh dan hampir tersedak…. Namun aku berusaha untuk tenang… Pelan-pelan kutelan sperma Andi yang membludak. Sementara bibirku tetap mencengkram penis Andi supaya tak lepas…. Setelah penis Andi kering benar dan mulai mengkerut, barulah aku melepaskannya…. Ia pun lalu tergeletak di atas kepalaku.

    Sekarang tinggal aku dan Eko…. Eko pun lalu mengubah posisinya menjadi ‘missionary position’. Sambil penisnya terus mengocok kemaluanku, tubuhnya pun menindih tubuhku. Wajah kami pun berhadap-hadapan dekat sekali… Sambil terus beraktivitas, Eko tersenyum padaku.

    “Rat, kamu hebat sekali…,” katanya.

    Aku pun tersenyum malu.

    “Oh, Eko…,” bisikku. Lalu seperti sepasang kekasih, kami pun saling berciuman bibir.

    Tak lama kemudian, Eko juga menggeliat menyemburkan cairannnya ke dalam lubang kemaluanku. Tubuhku terasa lemas tetapi bergetar kuat mengiringi muncratnya cairan Eko. Eko semakin mendorong pangkal pahanya ke pangkal pahaku supaya cairannya masuk semua ke tubuhku… Rasanya aku sudah orgasme enam kali ketika akhirnya Eko menggelepar dan terbaring tepat di samping tubuhku. Kami pun lalu berbaring telentang sambil berpelukan dan menikmati hasil persetubuhan kami….

    Selesailah pertempuran besar antara aku dan kelima cowok siang itu di ruang karaoke. Walaupun ber-AC, namun udara saat itu tetap terasa panas. Badan kami bercucuran keringat. Apalagi aku, karena selain basah oleh keringatku sendiri, juga bercampur dengan keringat kelima cowok yang barusan menyetubuhiku…. belum lagi dengan tumpahan air mani mereka yang berceceran di seluruh bagian tubuhku….

    Lihat Juga:  Sedarah Reaksi Mesum Bersama Mertua Di Hotel Bali

    Setelah itu, semuanya terdiam. Tak ada satu pun di antara kami yang saling bercakap. Beberapa cowok tertidur karena kelelahan. Akhirnya, beberapa puluh menit kemudian, kami pun berbenah-benah.

    Celakanya, di kamar itu tidak ada kamar mandi. Akhirnya, aku hanya mengelap cairan kelima lelaki yang memenuhi lubang vaginaku dan menetes ke pahaku dengan bra dan celana dalamku saja. Lalu aku memakai bra dan celana dalamku yang agak basah dan lengket itu. Disusul dengan blouse, rok serta blazer yang tadinya bertebaran di lantai. Yang membuatku senang, Eko ikut membantuku berpakaian. Paling tidak, aku merasa dihargai dan tidak sekedar menjadi pemuas nafsu mereka…. Mereka pun segera memakai kembali baju dan celananya.

    Jam lima sore, kami keluar dari karaoke itu. Berarti empat jam sudah kami berada di dalamnya karena kami masuk pada pukul satu siang. Sedangkan aku sendiri digilir oleh mereka lebih kurang selama satu setengah jam non-stop. Waah, aku kagum juga dengan daya tahanku…. walaupun rasanya kakiku pegal-pegal dan ngilu. Begitu juga selangkanganku dan mulutku….

    Waktu melewati kasir rasanya aku malu juga. Walaupun mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam tapi wajahku tetap merasa memerah. Make up ku telah berantakan dan rasanya minyak wangiku telah berubah menjadi bau aroma air mani….

    Mungkin kasir wanita itu bisa mengendus baunya… atau malah mungkin ia sedang membayangkan kejadian yang baru saja kualami. Sementara itu, di paha dan kakiku terasa mani mereka merembes mengalir keluar dari lubang vaginaku.

    Untung sesampainya di rumah, suamiku belum pulang… Cepat-cepat aku ke kamar mandi membersihkan tubuh dan pakaianku.

    Cerita Mesum Bergambar Istri Ternyata, malamnya suamiku menagih jatahnya juga… Untung aku sudah membersihkan badanku dan menyemprotkan minyak wangi untuk menghilangkan aroma sperma kelima cowok itu…

    Walaupun komentar suamiku membuatku deg-degan, mudah-mudahan ia tidak curiga….

    “Rat, punyamu kok rasanya lain banget… tebel…,” bisik suamiku di telingaku…

    “Terima kasih, ya… Enak…,” lanjut suamiku setelah ia menyemprotkan cairannya beberapa menit kemudian. Lalu ia tertidur pulas di sampingku. Ia tidak tahu sudah jadi orang keenam hari itu yang memuncratkan cairannya untukku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Aku jadi berondong tante girang

    Cerita Seks Aku jadi berondong tante girang


    869 views

    Perawanku – Cerita Seks Aku jadi berondong tante girang, Sebelum membaca silahkan siapkan tisu terlebih dahulu, selamat menikmati, Matahari bersinar sangat terik hari ini aku ada kuliah, tetapi rasanya udara sangat panas, ruang kuliah yang biasanya sejuk menjadi terasa pengap.

    “Wah enaknya selesai kuliah pergi ke Mall,” pikirku.
    Setelah kuliah yang membosankan selesai, aku langsung berangkat ke Mall PondOk Indah,
    “Seharian suntuk mendengarkan dosen berceloteh, tapi setelah berada disini, ahh.. rasanya segar sekali.”

    Kunikmati berjalan-jalan di PIM dan tanpa terasa perutku sudah merasa lapar, aku berjalan menuju ke food court, setelah duduk dan memesan makanan, tiba-tiba mataku tertuju kepada 3 orang Tante yang berada diseberang mejaku.

    “Sexy dan cantik juga,” pikirku.

    Mataku tidak bisa lepas dari 3 Tante tersebut, terutama yang memakai baju ketat warna merah, kuperkirakan umurnya 35-40 th, tingginya kurang lebih 1.60, rambutnya dicat warna, dengan payudara yang besar serta pantat yang bulat ditunjang dengan tubuhnya sexy.

    “Waduh jadi pusing kepala atas dan bawah, nih,” kataku.

    Setelah selesai makan aku langsung menuju ke tOko buku karena takut tambah ‘pusing’, selesai membaca sebuah buku, aku ingin keluar dari tOko buku. Eh.. ternyata Tante-Tante yang tadi, mau masuk ke tOko buku juga, aku langsung mengurungkan niat untuk keluar dari tOko buku, kulihat Tante berbaju merah itu sedang mencari buku sedangkan teman-temannya sedang memilih buku tulis (mungkin untuk anak-anak mereka) kemudian kudekati Tante tersebut dengan sOk yakin.

    “Halo Tante Mila apa khabar.”
    Tante itu terkejut mendengar suaraku.
    “Maaf ya, kayaknya kamu salah orang.”
    Aku pura-pura terkejut, “Aduh maaf Tante, habis dari belakang persis kaya Tanteku sih.”
    Kemudian Tante itu hanya tersenyum dan berkata,
    “Tante atau Tante?”
    Aku kemudian tersenyum dan langsung kualihkan pembicaraan,
    “Lagi cari buku apa Tante? ee.. saya boleh tahu namanya enggakk?”
    “Tante Dewi,” jawabnya.

    Selanjutnya kami mulai berbincang-bincang, tetapi mataku tidak dapat lepas dari payudaranya yang sangat menantang, sampai tiba-tiba ada suara dibelakangku.

    “Waduh, siapa nih?” ternyata teman-temannya Tante Dewi.
    “Oo.. ini keponakanku, eh.. mau kemana kalian?”
    Sambil tertawa mereka menjawab, “Kita enggak mau ganggu reuni keluarga ah, kamu pulang sendiri aja ya Dew”.

    Tante Dewi hanya mengangguk saja tanda setuju, setelah teman-temannya pergi, Tante Dewi mengajakku ke sebuah restoran. Sambil menikmati minuman, Tante Dewi bercerita tentang dirinya, singkat cerita, Tante Dewi baru saja pulang dari kelas Aerobik bersama-sama temannya (pantas bodynya masih yahud) dan sekalian mampir mencari buku untuk anaknya, selain itu dia juga menceritakan kehidupan keluarganya.

    Tante Dewi mempunyai suami yang berada di Kalimantan, sedang membuka usaha perkayuan sejak 3 tahun yang lalu dan hanya pulang setahun sekali karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Sedangkan di rumah Tante Dewi hanya ditemani oleh 2 anak laki-lakinya yang berumur 3 dan 5 tahun serta seorang pembantu dan 1 babysister. Mengetahui hal itu aku langsung berpikir,
    “Wah jarang ML dong Tante, kesempatan nih”.

    Tiba-tiba Tante Dewi berkata, “Tante kayaknya enggak bisa lama-lama, harus pulang karena nanti sore ada arisan, jadi Tante mau siapin semuanya dari sekarang biar ada waktu untuk istirahat.”

    “Baik Tante, ini nomor saya kalau Tante mau ketemu lagi sama saya.”
    “Ok, ini nomor HP Tante, tapi jangan telepon dulu ya, biar Tante yang telepon kamu.”
    Akhirnya kami berpisah dan Tante Dewi berjanji akan menelepon aku.

    Seminggu telah berlalu dan selama itu aku sebetulnya sangat ingin meneleponnya tetapi karena sudah berjanji untuk tidak menghubunginya jadi aku hanya menunggu sambil berharap, sore harinya HPku berbunyi, kulihat nomornya.

    “Ternyata Tante Dewi!” dan langsung kujawab,
    “Halo Tante”
    “Halo juga ini Andre?”
    “Iya, ini Tante Dewi kan?”
    “Iya, kamu ada acara nanti sore?”
    “Enggak ada tante, mau ketemu?”
    “Kita ketemu di Mc Donald Thamrin jam 5 sore, bisa enggak?”
    “Ok Tante, kalau gitu aku siap-siap deh, sekarang sudah jam 4.”
    “Ok Andre, sampai ketemu disana ya.”

    Aku sempat bingung, kok kayaknya Tante Dewi terburu-buru dan tiba-tiba langsung mengajak ketemu.
    “Ah, nanti juga tahu kalau sudah ketemu.”

    Tepat jam 5, kami bertemu dan langsung mencari tempat duduk. Tante Dewi yang memulai pembicaraan, “Kamu bingung ya? Kok tiba-tiba sekali Tante ajak kamu ketemu, sebetulnya enggak ada apa-apa. Cuma ingin ngobrol aja sama kamu, abis teman-teman Tante sedang keluar kota.”

    “Untung pada keluar kota, kalau tidak Andre enggak akan ditelepon sama Tante” jawabku.
    “Iya enggak dong say, nomor kamu sempat hilang, jadi Tante cari-cari dulu untung ketemu, jadi Tante bisa langsung hubungi kamu.”
    Kami mengobrol kurang lebih selama 1/2 jam dan Tante Dewi bicara,
    “Ndre, cari tempat istirahat yuk.”

    Aku nyaris enggak percaya mendengar kalimat yang indah itu, dan langsung aku mengangguk mengiyakan, Tante Dewi hanya tertawa kecil,
    “Kamu kaya anak kecil deh,” kata Tante Dewi. Kemudian kami menuju tempat parkir dan pergi dengan mobilnya mencari tempat yang bisa disewa untuk beberapa jam.
    Setelah memesan dan masuk kamar, Tante Dewi langsung membuka bajunya.
    “Ndre, Tante mandi dulu ya, kalau kamu mau mandi, nyusul aja.”

    Mendengar itu aku langsung secepat kilat membuka baju dan berlari ke kamar mandi, disana aku melihat pemandangan yang sangat indah. Tante Dewi sedang membasuh badannya di bawah shower dan terlihat jelas tubuhnya benar-benar terawat. Walau sudah mempunyai 2 anak tetapi tubuh Tante Dewi sangat terjaga, payudara dengan ukuran kurang lebih 36B masih terlihat kencang, pantat yang bulat dan berisi benar-benar membuat penisku langsung bangun dengan cepat.

    Sambil menyabuni tubuhnya Tante Dewi melirik ke arah selangkanganku dan berkata, “Ndre, lumayan besar juga penis kamu.”
    Sebetulnya ukuran penisku biasa saja hanya 12,5 cm tetapi mungkin karena ngaceng berat jadi terlihat besar.

    “Jadi mandi enggak? Kok bengong aja? Sabunin punggung Tante dong..”
    Aku langsung mendekat dan memeluk Tante Dewi, kuciumi lehernya sambil tanganku menggesekkan klitorisnya.
    “Wah besar nih klitoris Tante dan lebat juga jembutnya” kataku dalam hati, dan ini membuat birahiku semakin tinggi dan semakin ganas. Kujilati leher dan punggung Tante Dewi
    “Ndree.. Tante minta disabunin, kok malah diciumi tapi.. ahh.. terus sayang, Ndre isep tetek Tantee..”

    Aku langsung menuju ke teteknya dan dengan rakus kuhisap putingnya sambil lidahku menggelitik. Tante Dewi semakin menggelinjang dan dia menarik-menarik penisku dengan kuat, sempat kaget dan sakit, tetapi lama kelamaan terasa enak. Setelah puas menghisap payudaranya lalu aku pindah menjilati perutnya, pusarnya dan akhirnya tiba dibukit kecil yang lebat hutannya, mulai kujilati bukit itu dan kuhisap klitorisnya sambil sesekali kugigit pelan.

    “Aah..! Gila kamu Ndre..! Diapakan Tante? Enakk.. sekali sayang,” sambil tangannya menjambak rambutku, Tante Dewi terus mendesah. Kuhisap terus klitoris itu, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang besar. Terus kulakukan ‘foreplay’ itu, sampai akhirnya aku berdiri dan kutarik tangannya untuk keluar dari kamar mandi dan menuju ke tempat tidur. Kulanjutkan mengisap klitorisnya dan kumasukkan jariku kedalam vaginanya.
    “Aah.. yess.. Ndre terus say”
    “Ughh.. yang kuat say, Tante rasanya mau keluar!”

    Aku semakin semangat memainkan lidahku di klitorisnya dan tidak lama kemudian terdengar erangan yang panjang,
    “Ahh.. Ndree..! Tante keluar..!”
    Terasa di mulutku cairan yang terasa asin dan langsung kujilat sampai habis.
    “Bagaimana Tante?”
    “Thanks Andre kamu bisa buat Tante puas, rasanya sudah lama Tante tidak merasakan orgasme.”

    Kemudian Tante Dewi berbaring dan aku peluk dengan erat, dia merebahkan kepalanya di dadaku, aku mencium keningnya dan dia membalas dengan menciumi bibirku. Lama kami berciuman dengan penuh gairah dan terasa birahinya mulai timbul kembali.
    “Mana penismu say, Tante mau puasin kamu.”

    Tanpa menunggu lagi kusodorkan ‘adikku’ yang dari tadi sudah lama menunggu untuk digarap, dengan tangan yang mungil, Tante Dewi mulai mengocok penisku dan dimasukkan ke mulutnya.
    “Uh.. enak sekali Tante.”
    “Nikmati ya say, ini baru mulai kokm” kata Tante Dewi.
    Sambil mendesah manja, aku merasa ujung penisku dimainkan oleh lidahnya yang terus berputar dan sambil dihisap.
    “Tante sudah.. nanti aku keluarr..!”

    Tanpa memperdulikan kata-kataku dia terus memainkan penis dan bijiku sampai aku akhirnya tidak tahan dan..
    “Tantee.. aku keluar!”
    Tante Dewi melepaskan penisku dari mulutnya dan mengocoknya dengan kuat sambil mulutnya membuka
    “Croot.. croott..!”

    Keluarlah spermaku yang langsung mengenai muka dan masuk ke dalam mulut Tante Dewi yang langsung ditelan. Sambil membersihkan mukanya yang penuh dengan spermaku, mulutnya sesekali mengisap penisku yang mulai mengecil.

    Kemudian kami beristirahat dalam keadaan bugil, 1/2 jam kemudian birahiku timbul kembali, kucumbui secara perlahan Tante Dewi yang masih tertidur, lama-lama terdengar desahan yang sangat menggairahkan,

    “Mmhh.. uh.. Ndre kamu mau lagi?”
    “Iya Tante, enggak pa-pa kan?” tanyaku
    “it’s Ok honey, I’m ready to make love with u”,

    Kami melakukan 69 style, Tante Dewi melepaskan kocokannya dan berdiri diatas selangkanganku. Lalu ia mulai jongkOk sambil mencari penisku untuk dimasukkan ke dalam lubang vaginanya yang telah basah, setelah posisi kami enak dan penisku telah didalam vaginanya dia mulai naik turun dan mendesah dengan hebat.
    “Aah.. ahh.. Ndre enak sekali!”

    Lalu kami berganti posisi menjadi ‘doggy style’, sambil maju mundur penisku di dalam vaginanya kumasukkan juga jempol tanganku kedalam lubang anusnya.
    “Nghh.. Nddre.. terus masukin jarimu ke anus Tante say.”

    Tidak lama kemudian kulepaskan penisku dan kucoba masukkan kedalam lubang anusnya, auw! sempit sekali pelan-pelan kutekan terus.
    “Say.. terus masukin penismu..!”
    Dan akhirnya masuk semua penisku dan kutarik lagi secara perlahan dan kumasukkan lagi dan terus menerus bergantian antara lubang anusnya dengan vaginanya sampai akhirnya.

    “Tante, Andre mau keluar!”
    “Keluarin dimulut Tante saja”

    Kutarik penisku dan kumasukkan kedalam mulutnya sambil dihisap, tangannya memainkan bijiku dan
    “Ahh! croot.. croot..”
    Keluar semua spermaku ke dalam mulutnya dan dia terus mengisap penisku, ngilu rasanya tetapi nikmat sekali.

    “Andre sayang, kamu enggak nyeselkan make love dengan Tante yang sudah tua ini?” tanya Tante Dewi.
    “Ah tidak Tante, Andre malah bersyukur bisa bertemu dengan Tante karena andre mendapat pengalaman baru.”

    Karena kelelahan kami akhirnya tertidur dan tidak lama kami pulang ke rumah masing-masing setelah sebelumnya membuat janji untuk bertemu kembali. Hingga saat ini, terkadang kami masih bertemu tetapi tidak selalu berhubungan intim karena waktu yang kurang tepat.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Seks bibir kemaluan yang nikmat

    Cerita Seks bibir kemaluan yang nikmat


    869 views

    Perawanku – Cerita Seks bibir kemaluan yang nikmat, Berpakaian sangat seksi, memberi support kepada tim sekolahku sudah menjadi hal yg biasa ya aqu  dalah anggote cheerleader. Sampai pada Suatu waktu pada tengah2 pertandingan, salah satu pemain cadangan tim SMA 8 tersenyum padaqu …. dia bukannya melihat kawan2nya bermain, melainkan memandangiku terus. Ketika quarter pertama usai, dia datang menghampiriku, dan kami berkenalan … Dia memperkenalkan diri sebagai Indra. Setelah kami berkenalan, kemudian kami bercakap2 sebentar di kantin SMA. Setelah tak berapa lama … tiba2 dia berbisik di telingaqu, katanya,

    “Kamu cantik sekali deh Shinta ..” sembari matanya tertuju pada belahan dadaqu … wajahku langsung merah … terkejut dan dadaqu berdegub kencang. Tiba2 terdengar suara
    “PRITTTTTTTT….!!!” tanda bahwa quarter ke-2 akan dimulai … aqu langsung mengajaknya balik ke lapangan.
    Dalem perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas2 kosong … tiba2 dia menarik tanganku masuk ke dalem kelas 3 IPA 1 … lalu dia langsung menutup pintu … aqu langsung bertanya padanya,

    “ada apa indra … quarter ke-2 udah mau mulai nih … kamu gak taqut dicariin??”. Dia tak membalas pertanyaanku, melainkan langsung memelukku dari belakang, dan dia berbisik lagi padaqu,
    “Body kamu bagus ya sekali ya Shin ..” Aaaahhhh. aqu tak bisa berbuat apa2 selain berbalik badan serta menatap matanya …. dan tersenyum padanya.

    Lalu ia membuka pakaian basket dan celananya, sehingga ia hanya mengenakan celana dalem saja. Terlihat jelas padaqu bahwa “kemaluan”-nya sudah tegang dibaik celana dalemnya. Ia memegang tanganku dan menuntun tanganku kedalem celana dalemnya. Aqu merasakan “kemaluan”-nya yg besar dan tegang itu dan ia memintaqu untuk meremas-remas kemaluannya itu. Ia memaksaqu untuk membuka celana dalemnya, setelah aqu membuka celana dalemnya, terlihat jelas kemaluannya yg sudah ereksi … besar juga pikirku … hampir sejengkal tanganku kira2 panjangnya.
    Baru sekali itu aqu melihat kemaluan lelaki secara langsung, biasanya aqu hanya meihat dari “Blue” film saja kalau aqu diajak nonton bersama kawan2 dekatku. Ketika aqu masih terpana melihat kemaluannya, dia melepas BH dan celana dalemku, tentu saja dgn sedikit bantuanku.

    Setelah ia menyingkirkan pakaian dalemku, bodynya yg tinggi dan atletis layaknya sebagai seorang pemain basket itu, menindih bodyku diatas meja kelas dan ia mulai menjilati puting buah dadaqu sampai aqu benar2 menggeliat keeenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, aqu baru tau bahwa inilah yg akan terjadi padaqu kalau aqu benar2 terangsang. Lalu tangannya yg kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku dan mulai memainkan klitorisku sembari sesekali mencubitnya. Aqu yg benar2 terangsang tak bisa berbuat apa2 selain mendesah dan menggeliat di atas meja.

    Cukup lama ia memainkan tangannya pada kemaluanku, lalu ia mulai menjilati bibir bagian bawah kemaluanku dgn nafsunya, tangan kanannya masih memainkan klitorisku. Tak lama aqu bertahan pada permainannya itu, kira-kira 5 menit kemudian, aqu merasakan darahku naik ke ubun2 dan aqu merasakan sesuatu kenikmatan yg amat sangat nikmat, bodyku meregang dan aqu merasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku itu, Indra tanpa ragu menjilati cairan yg keluar sedikit demi sedikit itu dgn nafsunya sampai hanya air liurnya sajalah yg membasahi kemaluanku itu.
    Bodyku terasa lemas sekali … lalu Indra duduk di atas pinggir meja dan memandangi wajahku yg sudah basah bermandikan keringat. Ia berkata padaqu sembari tersenyum,

    “Kamu cape banget ya Shin …” Aqu hanya tersenyum. Dia mengambil pakaian basketnya dan mengelap cucuran keringat pada wajahku, aqu benar2 kagum padanya,
    “Baik banget nih lelaki” pikirku … Seperti sudah mengerti, aqu jongkok di hadapannya, lalu mulai mengelus ngelus kemaluannya, sembari sesekali menjilati dan menciuminya, aqu juga tak tau bagaimana aqu bisa bereaksi seperti itu, yg ada di pikiranku hanya membalas perbuatannya padaqu, dan cara yg kulaqukan ini pernah kulihat dari salah satu film yg pernah kutonton.

    Indra hanya meregankan bodynya ke belakang sembari mengeluarkan suara2 yg malah makin membuatku ingin memasukkan kemaluannya ke dalem mulutku, tak berapa lama kemudian aqu memegang pangkal kemaluannya itu dan mulai mengarahkannya masuk kedalem mulutku, terasa benar ujung kemaluannya itu menyentuh dinding tenggorokanku ketika hampir semua bagian batang kemaluannya masuk kedalem mulutku, lalu aqu mulai memainkan kemaluannya didalem mulutku, terasa benar kemaluanku mulai mengeluarkan cairan basah lagi tanda kalau aqu sudah benar2 terangsang padanya.
    Kira2 5 menit aqu melaqukan oral sex pada Indra, tiba2 body Indra yg sudah basah dgn keringat itu mulai bergoyg goyg keras sembari ia berkata.
    “aaaaarghhh…..aqu udah gak tahan lagi nih Shin.. aqu mau keluarr…” aqu yg tak benar2 memerhatikan omongannya itu masih saja terus memainkan kemaluannya, sampai kurasakan cairan hangat kental putih dan rada asin muncrat dari lubang kemaluan Indra, aqu langsung mengeluarkan kemaluannya itu dan seperti kesetanan, aqu malah menelan cairan spermanya, dan malah menghisap kemaluannya sampai cairan spermanya benar2 habis.

    Aqu duduk sebentar di bangku kelas, dan kuperhatikan Indra yg tiduran di meja sembari mencoba memelankan irama nafasnya yg terengah-engah itu.
    Aqu hanya tersenyum padanya, lalu Indra bangun dan menghampiriku. Dia juga hanya tersenyum padaqu. Cukup lama kami berpandangan dgn keadaan bugil dan basah berkeringat.

    “Kamu cantik dan baik banget ya Shin” katanya tiba2 aqu hanya tertawa kecil dan mulai mencium bibirnya. Indra membalas dgn nafsu sembari memasukkan tangannya kedalem lubang kemaluanku cukup lama kami bercumbu, lalu ia berkata,
    “Shin boleh nggak aqu emm itu”
    “itu apa Ndra ??” tanyaqu.
    “Itu .. masa kamu gak tau sih ??” balasnya lagi.

    Sebelom aqu menjawab aqu merasakan kepala batang kemaluanya sudah menyentuh bibir kemaluanku cresttt creest terasa ada yg terobek dalem kemaluanku dan sedikit darah keluar kemudian indra berkata
    “shin kamu ternyata masih perawan !!!”

    aqu hanya bisa tersenyum dan merasakan sedikit perih di kemaluanku terasa agak serat waktu setengah kemaluanya masuk ke vaginaqu. digerak-gerakan perlahan batang kemaluanya yg besar tapi setelah agak lama entah mengapa rasa sakit itu hilang dan yg ada hanya ada rasa geli, enak dan nikmat ketika indra menggoygkan bodynya maju mundur pelan pelan aqu tak tahan lagi seraya mendesah kecil keenakan..kemudian semakin cepat saja indra memainkan jurusnya yg maju mundur sesekali menggoygnya kekiri kekanan.dan dipuntir- puntir putingku yg pink yg semakin membuatku menggelepar gelepar seperti ikan yg dilempar kedaratan.

    Keringat sudah membasahi body kita berdua aqu sadari kalau saat itu tindakan kita berdua bisa saja dipergoki orang tapi aqu rasa kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil .ahhhh ahhhh ahhh aqu mendesah dgn suara kecil karena taqut kedengarann orang lain ..kullihat tampang indra yg menutup matanya dan terenggah- engah nafasnya. cukup lama juga indra bermain dgnku memang benar kata orang kalau atlit itu kuat dalem bersenggama

    berusaha untuk mencapai puncak orgasmenya lalu duduk di bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluan nya .aqu menurut saja dan pelan-pelan aqu duduk di kemaluannya . Indra memegang pinggulku dan menaik turunkan diriku .aqu merasakan belom pernah aqu merasakan kenikmatan yg seperti ini .aqu mendesah desah dan indra semakin semangat menaik turunkan diriku .lalu body indra mengejang dan berkata,

    “shin aqu mau keluarrrrrr ” sekarang malah giliranku yg semangat memacu gerakan tubuhku agar indra bisa juga mencapai klimaks nya .tapi lama indra mengeluarkan kemaluannyna dan terdengar ia mendesah panjang,
    “Ahhhhhh shin ..aqu keluar .ku liat air maninya kececeran di lantai dan sebagian ada yg ke meja .lalu kami berdua duduk lemas dgn saling berpandangan. ia berkata,
    “kamu nyesel yah shin?” aqu menggeleng sembari berkata,
    “ngak koq ndra .sekalian buat pengalaman bagiku .”

    Aqu teringat kalo orang orang di luar kelas sangat banyak yg menonton pertandingan lalu aqu buru buru mengenakan pakaianku dan menyuruh indra juga untuk memasang pakainnya .sebelom keluar iya bertanya padaqu,
    “shin kapan kita bisa ‘begituan’ lagi? Dan aqu menjawab terserah kamu ndra .tapi nanti setelah pertandingan selesai kamu tunggu aqu yah di pintu gerbang lalu nanti kita jalan jalan..” Ia tersenyum dan mengangguk lalu kami berdua keluar kelas dan sengaja berpisah ..
    Begitulah pengalamanku, tak kusadarai ternyata melaqukan hubungan seks itu sangatlah nikmat dan aqu berniat untuk merasakannya lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Puaskan Nafsu Dengan Vera Seksi

    Cerita Sex Puaskan Nafsu Dengan Vera Seksi


    869 views

    Perawanku – Cerita Sex Puaskan Nafsu Dengan Vera Seksi, Vera merupakan gadis yang aku suka sejak kami masih kuliah dulu tapi dia menolakku ketika aku dengan terus terang menyatakan cinta padanya. Karena waktu kuliah dulu dia memang banyak di perebutkan oleh cowok kampus, karena wajah cantik dengan serta kulit mulusnya. Hingga dia menjadi primadona kampus apalagi orangnya begitu supel sehingga mudah mendapatkan teman.

    Namaku Hendri dan aku seorang pria yang kini sudah menginjak usia 25 tahun dengan seorang anak yang masih berusia 1 tahun. Aku sudah berkeluarga dengan Tari istriku dan dia merupakan anak dari teman mamaku karena aku memang menikah dengan cara di jodohkan oleh orang tuaku karena aku sendiri masih trauma untuk mendekati seorang cewek setelah mendapat penolakan dari Vera.

    Karena hal itu juga aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa sebelum menikah dengan istriku. Bagiku wanita mesti di hormati dan di sayangi sepenuh hati, bersama istriku juga aku begitu sayang bahkan tidak pernah terlintas dalam benakku untuk melakukan perselingkuhan seperti dalam cerita dewasa dimana seorang pria beristri kerap melakukan perselingkuhan.

    Setelah mereka sukses tapi hal itu jauh dari pikiranku. Aku hanya ingin membahagiakn istri apalagi sekarang aku sudah memeiliki seorang jagoan kecil, lengkap sudah kebahagianku menjadi seorang pria, namun hal itu tidak berlangsung lama karena belum genap tiga tahun pernikahanku dengan Tari istriku aku harus di hadapakan dengan problem hatiku sendiri.

    Ketika aku bertemeu lagi dengan Vera gadis yang dulu pernah menolak cintaku. Pertama kali bertemu dengannya di sebuah pusat perbelanjaan ternama dikota ini, saat itu Vera menyapaku terlebih dahulu di waktu aku sedang belanja keperluan anakku karena aku memang sering belanja sendiri. Kamipun mengobrol lama sampai-sampai Vera menceritakan kisah kehidupannya yang tidak berjalan sesuai keinginannya.

    Kalau di lihat dari penampilannya saat ini Vera memang sedikit lebih sintal dari dulu, bahkan dia terlihat seksi dengan penampilan yang sering menonjolkan tubuh seksinya. Tapi dia bilang kalau dia hanya menjadi istri simpanan seorang pengusaha sukses dan sampai saat ini dia tidak menerima kabar dari laki-laki itu setelah sempat kepergok istrinya ketika mereka sedang berduaan.

    Trenyuh juga mendengar cerita Vera akupun sering memikirkannya sejak pertemuan waktu itu. Dan akupun akhirnya melakukan perselingkuhan dengan Vera layaknya dalam cerita dewasa, awalnya aku hanya menjadi tempat curhatan Vera tentang mantannya dan tidak jarang dia menangis dalam dekapanaku di waktu dia luapkan perasaan jengkelnya pada mantannya itu.

    Lambat laun kamipun menjadi lebih dekat dan akhirnya pada suatu hari kami dengan sengaja mengadakan pertemuan di salah satu hotel yang tidak jauh dari tempatku bekerja, kamipun masuk dalam kamar hotel tersebut. Karena sudah sama-sama dewasa kamipun langsung melakukan adegan pelukan dan dengan nafas yang tersengal akupun mendaratkan ciumanku pada bibir Vera.

    Mungkin ini yang di namakn cinta karena aku begitu bergairah ketika bibirku mendarat dengan lembut pada bibir Vera yang sudah lama aku impikan. Aku kulum lama bibirnya hingga diapun membalas jauh lebih hangat lagi pada bibirku membuat aku ingin segera melepas pakaiannya tapi aku masih dapat menahan keinginan itu agar tidak cepat melakukan aksi ini, karena aku masih ingin lama melakukannya.

    Tapi begitu Vera memegang kontolku dan dia dengan lembut membuka resletingku lalu dengan bibir seksinya dia lumat kontolku “Oooouuggghh…. aaaagggghh… Ver… pelan… sa.. yang… aaaagggghh… ” Bukan cuma memainkan kontolku tapi buah zakarnyapun tidak luput dari lumatan bibir Vera dan aku menggelinjang di buatnya terasa nikmat di setiap sentuhan bibirnya pada kontolku.

    Menikmati hal itu aku terus menggelinjang bahkan aku pegang rambut Vera, aku tarik rambut itu begitu aku tidak kuat menahan permainan bibirnya pada kontolku. Verapun bersikap seolah dia ingin seklai memuaskan aku ” Ooouuugghh… ooouuugghhh… eeeemmmmmmuuuuuuaaaaaccchhhh… aaaaaggghh… aaaagggghh… aaaaggghh.. ” Terdengar dia begitu keras mendesah kala itu.

    Sampai akhirnya akupun tidak dapat menahan untuk segera menggoyanganya apalagi aku lihat dia juga sudah horny. Dengan bergerak perlahan aku naik pada tubuhnya diapun melebarkan pahanya dapat aku lihat lubang memeknya ” Uuuuggghh… uuugghh… aaaagggghhh… sa.. yang… aaagggghh.. ” Meski terlihat basah namun memeknya masih terasa sempit beda dengan memek istriku.

    Aku yakin Vera begitu pintar melakukan perawatan pada bagian yang satu ini. Semakin keras aku menggoyangnya ” OOouuuggghhh… oooouuggghh… aaaaaggghhh… aaaagggghhh…. aaaaaagggghh… aaaaagggghh… ” tak dapat aku lambatkan lagi gerakanku di atas tubuhnya karena nikmatnya rasa dalam kontolku layaknya adegan dalam cerita dewasa yang sering aku baca.

    Dengan gerakan yang semakin cepat dan keras itu akhirnya kontolku menumpahkan sesuatu yang terasa hangat dan aku rasa memenuhi rongga kemaluan Vera yang sedari tadi memejamkan mata, seolah tidak ingin melewatkan permainan sex ini. Begitupun aku meras puas dengan permainan sex kali ini bahkan aku tidak rela jika harus berpisah dengan Vera untuk selamanya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Ngentot Dengan Tante Pemilik Kontrakan

    Cerita Sex Ngentot Dengan Tante Pemilik Kontrakan


    869 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Dengan Tante Pemilik Kontrakan, Perkenalkan nama saya daniel biasa sering dipanggil dalam keseharian sebagai dani oleh para tetanggaku, aku memiliki tubuh tinggi lebih kurang sekitar 180 cm dan berparas wajah blesteran asia dan barat.dimana saat itu ibu menikah dengan orang belanda hingga melahirkanku. awal kisahnya saat aku baru diterima salah satu perusahaan asing dijakarta aku memutuskan untuk pindah dari kalimantan ke jakarta dimana saat itu aku belum memiliki tempat tinggal dan ditawarkan oleh kekasihku untuk tinggal di rumah kontrakan yang pemilikinya itu sendiri adalah tantenya. dikarenakan kontrakan tersebut sangat strategis maka aku dan adik-adikku untuk menepati rumah kontrakan tersebut dengan maksud ingin menghemat biaya pengeluaran dan untuk membiayai keperluan adik-adikku.

    setelah dua tahun aku bersama dengan adik-adikku mengontrak dirumah yang sammpailah kejadian tersebut Dimana waktu itu kelima adik saya pulang kampung karena liburan panjang ke Kalimantan, sedangkan saya yang kerja tidak dapat pulang kampung dengan mereka, maka tinggallah saya seorang diri di Jakarta.

    Waktu itu tepat hari Sabtu, dimana Om Doni atau suami Tante Dina ini biasanya kerja pada hari Sabtu, maklum dia adalah pegawai swasta dan sering juga ke lapangan dimana dia bekerja di perminyakan di lepas pantai. Jadi waktu itu Om Doni ke lapangan dan tinggallah Tante Dina sendirian di rumah.

    Tante Dina telah menikah, tetapi sudah lama tidak mendapatkan anak hampir sudah 8 tahun, dan hal itu menjadi pertanyaan siapa yang salah, Tante Dina apa Om Doni. Okey waktu itu tepatnya malam Sabtu hujan di Bogor begitu derasnya yang dapat menggoda diri untuk bermalas-malas. Secara otomatis saya langsung masuk kamar tidur dan langsung tergeletak.

    Tiba-tiba Tante Dina memanggil, “Dani.. Dani.. Dani.. tolong dong..!”
    Saya menyahut panggilannya, “Ada apaan Tante..?”
    “Ini lho.. rumah Tante bocor, tolong dong diperbaiki..!”
    Lalu saya ambil inisiatif mencarikan plastik untuk dipakai sementara supaya hujannya tidak terlalu deras masuk rumah. 10 menitan saya mengerjakannya, setelah itu telah teratasi kebocoran rumah Tante Dina.

    Kemudian saya merapikan pakaian saya dan sambil duduk di kursi ruang makan.
    Terus Tante Dina menawarkan saya minum kopi, “Nih.., biar hangat..!”
    Karena saya basah kuyup semua waktu memperbaiki atap rumahnya yang bocor.
    Saya jawab, “Okelah boleh juga, tapi saya ganti baju dulu ke rumah..” sambil saya melangkah ke rumah samping.

    Saya mengontrak rumah petak Tante Dina persis di samping rumahnya.
    Tidak berapa lama saya kembali ke rumah Tante Dina dengan mengenakan celana pendek tanpa celana dalam. Sejenak saya terhenyak menyaksikan pemandangan di depan mata, rupanya disaat saya pergi mandi dan ganti baju tadi,
    Tante Dina juga rupanya mandi dan telah ganti baju tidur yang seksi dan sangat menggiurkan. Tapi saya berusaha membuang pikiran kotor dari otak saya. Tante Dina menawarkan saya duduk sambil melangkah ke dapur mengambilkan kopi kesenangan saya. Selang beberapa lama, Tante Dina sudah kembali dengan secngkir kopi di tangannya.

    Sewaktu Tante Dina meletakkan gelas ke meja persis di depan saya, tidak sengaja terlihat belahan buah dada yang begitu sangat menggiurkan, dan dapat merangsang saya seketika. Entah setan apa yang telah hinggap pada diri saya.

    Untuk menghindarkan yang tidak-tidak, maka dengan cepat saya berusaha secepat mungkin membuang jauh-jauh pikiran kotor yang sedang melanda diri saya.
    Tante Dina memulai pembicaraan, “Giman Dani..? Udah hilang dinginnya, sorry ya kamu udah saya reporin beresin genteng Tante.”
    “Ah.. nggak apa-apa lagi Tante, namanya juga tetangga, apalagi saya kan ngontrak di rumah Tante, dan kebetulan Om tidak ada jadi apa salahnya menolong orang yang memerlukan pertolongan kita.” kata saya mencoba memberikan penjelasan.
    “Omong-omong Dani, adik-adik kamu pada kemana semua..? Biasanya kan udah pada pulag kuliah jam segini,”
    “Rupanya Tante Dina tidak tau ya, kan tadi siang khan udah pada berangkat ke Kalimantan berlibur 2 bulan di sana.”
    “Oh.. jadi kamu sendiri dong di rumah..?”
    “Iya Tante..” jawab saya dengan santai.
    Terus saya tanya, “Tante juga sendiri ya..? Biasanya ada si Mbok.., dimana Tante?”
    “Itu dia Dani, dia tadi sore minta pulang ke Bandung lihat cucunya baru lahir, jadi dia minta ijin 1 minggu. Kebetulan Om kamu tidak di rumah, jadi tidak terlalu repot. Saya kasih aja dia pulang ke rumah anaknya di Bandung.” jelasnya.
    Saya lihat jam dinding menunjukkan sudah jam 23.00 wib malam, tapi rasa ngantuk belum juga ada. Saya lihat Tante Dina sudah mulai menguap, tapi saya tidak hiraukan karena kebetulan Film di televisi pada saat itu lagi seru, dan tumben-tumbennya malam Sabtu enak siarannya, biasanya juga tidak.
    Tante Dina tidak kedengaran lagi suaranya, dan rupanya dia sudah ketiduran di sofa dengan kondisi pada saat itu dia tepat satu sofa dengan saya persis di samping saya.
    Sudah setengah jam lebih kurang Tante Dina ketiduran, waktu itu sudah menunjukkan pukul 23.35.
    “Aduh gimana ini, saya mau pulang tapi Tante Dina sedang ketiduran, mau pamitan gimana ya..?” kata saya dalam hati.

    Tiba-tiba saya melihat pemandangan yang tidak pernah saya lihat. Dimana Tante Dina dengan posisi mengangkat kaki ke sofa sebelah dan agak selonjoran sedang ketiduran, dengan otomatis dasternya tersikap dan terlihat warna celananya yang krem dengan godaan yang ada di depan mata. Hal ini membuat iman saya sedikit goyang, tapi biar begitu saya tetap berusaha menenangkan pikiran saya.
    Akhirnya, dari pada saya semakin lama disini semaking tidak terkendali, lebih baik saya bangunkan Tante Dina biar saya permisi pulang. Akhirnya saya beranikan diri untuk membangunkan Tante Dina untuk pulang. Dengan sedikit grogi saya pegang pundaknya.

    Cerita Sex Ngentot Dengan Tante Pemilik Kontrakan

    Cerita Sex Ngentot Dengan Tante Pemilik Kontrakan

    “Tan.. Tan..”
    Dengan bermalas-malas Tante Dina mulai terbangun. Karena saya dengan posisi duduk persis di sampingnya, otomatis Tante Dina menyandar ke bahu saya. Dengan perasaan yang sangat kikuk, tidak ada lagi yang dapat saya lakukan. Dengan usaha sekali lagi saya bangunkan Tante Dina.
    “Tan.. Tan..”
    Walaupun sudah dengan mengelus tangannya, Tante Dina bukannya bangun, bahkan sekarang tangannya tepat di atas paha saya.
    “Aduh gimana ini..?” gumam saya dalam hati, “Gimana nantinya ini..?”
    Entah setan apa yang telah hinggap, akhirnya tanpa disadari saya sudah berani membelai rambutnya dan mengelus bahunya. Belum puas dengan bahunya, dengan sedikit hati-hati saya elus badannya dari belakang dengan sedikit menyenggol buah dadanya.
    Aduh.., adik saya langsung lancang depan. Dengan tegangan tinggi, nafsu sudah kepalang naik, dan dengan sedikit keberanian yang tinggi, saya dekatkan bibir saya ke bibirnya. Tercium sejenak bau harum mulutnya.

    Pelan-pelan saya tempelkan dengan gemetaran bibir saya, tapi anehnya Tante Dina tidak bereaksi apa-apa, entah menolak atau menerima. Dengan sedikit keberanian lagi, saya julurkan lidah ke dalam mulutnya. Dengan sedikit mendesah, Tante Dina mengagetkan saya. Dia terbangun, tapi entah kenapa bukannya saya ketakutan malah keluar pujian.

    “Tante Dina cantik udah ngantuk ya..? Mmuahh..!” saya kecup bibirnya dengan lembut.
    Tanpa saya sadari, saya sudah memegang buah dadanya pada ciuman ketiga.

    Tante Dina membalas ciuman saya dengan lembut. Dia sudah pakar soal bagaimana cara ciuman yang nikmat, yaitu dengan merangkul leher saya dia menciumi langit-langit mulut saya. 10 menit kami saling berciuman, dan sekarang saya sudah mengelus-elus buah dadanya yang sekal.
    “Ahk.. ahk..!” dengan sedikit tergesa-gesa Tante Dina sudah menarik celana saya yang tanpa celana dalam, dan dengan cepat dia menciumi kepala penis saya.

    “Ahkk.. ah..!” nikmatnya tidak tergambarkan, “Ahkk..!”
    Saya pun tidak mau kalah, saya singkapkan dasternya yang tipis ke atas. Alangkah terkejutnya saya, rupanya Tante Dina sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di balik dasternya. Dengan agak agresif saya ciumi gunung vaginanya, terus mencari klistorisnya.
    “Akh.. akh.. hus..!” desahnya.

    Tante Dina sudah terangsang, terlihat dari vaginanya yang membasah. Saya harus membangkitkan nafsu saya lebih tinggi lagi.

    30 menit sudah kami pemanasan, dan sekarang kami sudah berbugil ria tanpa sehelai benang pun yang lengket di badan kami. Tanpa saya perintah, Tante Dina merenggangkan pahanya lebar-lebar, dan langsung saya ambil posisi berjongkok tepat dekat kemaluannya.
    Dengan sedikit gemetaran, saya arahkan batang kemaluan saya dengan mengelus-elus di bibir vaginanya.

    “Akh.. huss.. ahk..!” sedikit demi sedikit sudah masuk kepala penis saya.
    “Akh.. akh..!” dengan sedikit dorongan, “Bless.. ss..!” masuk semuanya batang kejantanan saya.
    Setelah saya diamkan semenit, secara langsung Tante Dina menggoyang-goyang pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Tanpa diperintah lagi, saya maju-mundurkan batang kemaluan saya.
    “Akh.. uh.. terus Sayang.., kenapa tidak dari dulu kamu puasin Tante..? Akh.. blesset.. plup.. kcok.. ckock.. plup.. blesset.. akh.. aduh Tante mau keluar nih..!”
    “Tunggu Tante, saya juga udah mau datang..!”

    Dengan sedikit hentakan, saya maju-mundurkan kembali batang kemaluan saya.
    Sudah 15 menit kami saling berlomba ke bukit kenikmatan, kepala penis saya sudah mulai terasa gatal, dan Tante Dina teriak, “Akh..!”
    Bersamaan kami meledak, “Crot.. crot.. crot..!” begitu banyak mani saya muncrat di dalam kandungannya.

    Badan saya langsung lemas, kami terkulai di karpet ruang tamu.
    Tante Dina kemudian mengajak saya ke kamar tamu. Sesampainya disana Tante Dina langsung mengemut batang kemaluan saya, entah kenapa penis saya belum mati dari tegangnya sehabis mencapai klimaks tadi. Langsung Tante Dina mengakanginya, mengarahkan kepala penis saya ke bibir vaginanya.
    “Akh.. huss..!” seperti kepedasan Tante Dina dengan liarnya menggoyang-goyangkan pinggulnya.
    “Blesset.. crup.. crup.. clup.. clopp..!” suara kemaluannya ketika dimasuki berulang-ulang dengan penis saya.

    30 menit kami saling mengadu, entah sudah berapa kali Tante Dina orgasme. Tiba saatnya lahar panas mau keluar.

    “Crot.., crot..!” meskipun sudah memuncratkan lahar panas, tidak lepas-lepasnya Tante Dina masih menggoyang pantatnya dengan teriakan kencang, “Akh..!”
    Kemudian Tante tertidur di dada saya, kami menikmati sisa-sisa kenikmatan dengan batang kejantanan saya masih berada di dalam vaginanya dengan posisi miring karena pegal. Dengan posisi dia di atas, seakan-akan Tante Dina tidak mau melepaskan penis saya dari dalam vaginanya. Begitulah malam itu kami habiskan sampai 3 kali bersetubuh.

    Jam 5 pagi saya ngumpat-umpat masuk ke rumah saya di sebelah, dan tertidur akibat kelelahan satu malam kerja berat. Begitulah kami melakukan hampir setiap malam sampai Om itu pulang dari kerjanya.
    Dan sepulangnya adik saya dari Kalimantan, kami tidak dapat lagi dengan leluasa bercinta. Begitulah kami hanya melakukan satu kali. Dalam dua hari itu pun kami lakukan dengan menyelinap ke dapurnya. Kebetulan dapurnya yang ada jendela itu berketepatan dengan kamar mandi kami di rumah sebelahnya.

    3 bulan kemudian Tante Dina hamil dan sangat senang. Semua keluarganya memestakan anak yang mereka tunggu-tunggu 8 1/2 tahun. Tapi entah kenapa, Tante Dina tidak pernah mengatakan apa-apa mengenai kadungannya, dan kami masih melakukan kebutuhan kami.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentot Gadis Mungil Yang Masih Perawan

    Cerita Sex Ngentot Gadis Mungil Yang Masih Perawan


    868 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Gadis Mungil Yang Masih Perawan, Mulanya lubang itu kututup dengan kertas putih.., tapi setelah gadis manis itu kost di sebelah kamarku, maka kertas putih itu aku lepas, sehingga aku dapat bebas dan jelas melihat apa yang terjadi pada kamar di sebelahku itu. Suatu malam aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku dibuka, lalu aku seperti biasanya naik ke atas meja untuk mengintip. Ternyata gadis itu baru pulang dari sekolahnya.., tapi kok sampai larut malam begini tanyaku dalam hati. Gadis manis itu yang belakangan namanya kuketahui yaitu Melda, menaruh tasnya lalu mencopot sepatunya kemudian mengambil segelas air putih dan meminumnya.., akhirnya dia duduk di kursi sambil mengangkat kakinya menghadap pada lubang angin tempat aku mengintip. Melda sama sekali tidak bisa melihat ke arahku karena lampu kamarku telah kumatikan sehingga malah aku yang dapat leluasa melihat ke dalam kamarnya.

    Pada posisi kakinya yang diangkat di atas kursi, terlihat jelas celana dalamnya yang putih dengan gundukan kecil di tengahnya.., lalu saja tiba-tiba penisku yang berada dalam celanaku otomatis mulai ereksi. Mataku mulai melotot melihat keindahan yang tiada duanya, apalagi ketika Melda lalu bangkit dari kursi dan mulai melepaskan baju dan rok sekolahnya sehingga kini tinggal BH dan celana dalamnya. Sebentar dia bercermin memperhatikan tubuhnya yang ramping putih dan tangannya mulai meluncur pada payudaranya yang ternyata masih kecil juga. Diusapnya payudaranya dengan lembut. Dipuntirnya pelan puting susunya sambil memejamkan mata, rupanya dia mulai merasakan nikmat, lalu tangan satunya meluncur ke bawah, ke celana dalamnya digosoknya dengan pelan, tangannya mulai masuk ke celananya dan bermain lama.
    Aku bergetar lemas melihatnya, sedangkan penisku sudah sangat tegang sekali. Lalu kulihat Melda mulai melepaskan celana dalamnya dan.., Woww, belum ada bulunya sama sekali, sebuah vagina yang menggunduk seperti gunung kecil yang tak berbulu. Ohh, begitu indah, begitu mempesona. Lalu kulihat Melda naik ke tempat tidur, menelungkup dan menggoyangkan pantatnya ibarat sedang bersetubuh. Melda menggoyang pantatnya ke kiri, ke kanan.., naik dan turun.., rupanya sedang mencari kenikmatan yang ingin sekali dia rasakan, tapi sampai lama Melda bergoyang rupanya kenikmatan itu belum dicapainya, Lalu dia bangkit dan menuju kursi dan ditempelkannya vaginanya pada ujung kursi sambil digoyang dan ditekan maju mundur.

    Kasihan Melda.., rupanya dia sedang terangsang berat.., suara nafasnya yang ditahan menggambarkan dia sedang berusaha meraih dan mencari kenikmatan surga, Namun belum juga selesai, Melda kemudian mengambil spidol.., dibasahi dengan ludahnya lalu pelan-pelan spidol itu dimasukan ke lubang vaginanya, begitu spidol itu masuk sekitar satu atau dua centi matanya mulai merem melek dan erangan nafasnya makin memburu, “Ahh.., ahh”, Lalu dicopotnya spidol itu dari vaginanya, sekarang jari tengahnya mulai juga dicolokkan ke dalam vaginanya.., pertama.., jari itu masuk sebatas kukunya kemudian dia dorong lagi jarinya untuk masuk lebih dalam yaitu setengahnya, dia melenguh, “Oohh.., ohh.., ahh”, tapi heran aku jadinya, jari tengahnya dicabut lagi dari vaginanya, kurang nikmat rupanya.., lalu dia melihat sekeliling mencari sesuatu.., aku yang menyaksikan semua itu betul- betul sudah tidak tahan lagi. Penisku sudah sangat mengeras dan tegang luar biasa, lalu kubuka celana dalamku dan sekarang penisku bebas bangun lebih gagah, lebih besar lagi ereksinya melihat vagina si Melda yang sedang terangsang itu. Lalu aku mengintip lagi dan sekarang Melda rupanya sedang menempelkan vaginanya yang bahenol itu pada ujung meja belajarnya.

    Kini gerakannya maju mundur sambil menekannya dengan kuat, lama dia berbuat seperti itu.., dan tiba- tiba dia melenguh, “Ahh.., ahh.., ahh”, rupanya dia telah mencapai kenikmatan yang dicari-carinya. Setelah selesai, dia lalu berbaring di tempat tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Kini posisinya tepat berada di depan pandanganku. Kulihat vaginanya yang berubah warna menjadi agak kemerah-merahan karena digesek terus dengan ujung kursi dan meja. Terlihat jelas vaginanya yang menggembung kecil ibarat kue apem yang ingin rasanya kutelan, kulumat habis.., dan tanpa terasa tanganku mulai menekan biji penisku dan kukocok penisku yang sedang dalamn posisi “ON”.

    Kuambil sedikit krim pembersih muka dan kuoleskan pada kepala penisku, lalu kukocok terus, kukocok naik turun dan, “Akhh”, aku mengeluh pendek ketika air maniku muncrat ke tembok sambil mataku tetap menatap pada vagina Melda yang masih telentang di tempat tidurnya. Nikmat sekali rasanya onani sambil menyaksikan Melda yang masih berbaring telanjang bulat. Kuintip lagi pada lubang angin, dan rupanya dia ketiduran, mungkin capai dan lelah. Esok harinya aku bangun kesiangan, lalu aku mandi dan buru-buru berangkat ke kantor. Di kantor seperti biasa banyak kerjaan menumpuk dan rasanya sampai jam sembilan malam aku baru selesai. Meja kubereskan, komputer kumatikan dan aku pulang naik taksi dan sekitar jam sepuluh aku sampai ke tempat kostku. Setelah makan malam tadi di jalanan, aku masih membuka kulkas dan meminum bir dingin yang tinggal dua botol.

    Aku duduk dan menyalakan TV, ku-stel volumenya cukup pelan. Aku memang orang yang tidak suka berisik, dalam bicarapun aku senang suara yang pelan, kalau ada wanita di kantorku yang bersuara keras, aku langsung menghindar, aku tidak suka. Acara TV rupanya tidak ada yang bagus, lalu kuingat kamar sebelahku, Melda.., yang tadi malam telah kusaksikan segalanya yang membuat aku sangat ingin memilikinya Aku naik ke tempat biasa dan mulai lagi mengintip ke kamar sebelah. Melda yang cantik itu kulihat tengah tidur di kasurnya, kulihat nafasnya yang teratur naik turun menandakan bahwa dia sedang betul-betul tidur pulas. Tiba-tiba nafsu jahilku timbul, dan segera kuganti celana panjangku dengan celana pendek dan dalam celana pendek itu aku tidak memakai celana dalam lagi, aku sudah nekat, kamar kostku kutinggalkan dan aku pura-pura duduk di luar kamar sambil merokok sebatang ji sam su. Setelah kulihat situasinya aman dan tidak ada lagi orang, ternyata pintunya tidak di kunci, mungkin dia lupa atau juga memang sudah ngantuk sekali, jadi dia tidak memikirkan lagi tentang kunci pintu.

    Dengan berjingkat, aku masuk ke kamarnya dan pintu langsung kukunci pelan dari dalam, kuhampiri tempat tidurnya, lalu aku duduk di tempat tidurnya memandangi wajahnya yang mungil dan, “Alaamaak”, Melda memakai daster yang tipis, daster yang tembus pandang sehingga celana dalamnya yang sekarang berwarna merah muda sangat jelas terbayang di hadapanku. “Ohh.., glekk”, aku menelan ludah sendiri dan repotnya, penisku langsung tegang sempurna sehingga keluar dari celana pendekku. Kulihat wajahnya, matanya, alisnya yang tebal, dan hidungnya yang mancung agak sedikit menekuk tanda bahwa gadis ini mempunyai nafsu besar dalam seks, itu memang rahasia lelaki bagi yang tahu. Ingin rasanya aku langsung menubruk dan mejebloskan penisku ke dalam vaginanya,  tapi aku tidak mau ceroboh seperti itu. Setelah aku yakin bahwa Melda benar-benar sudah pulas, pelan- pelan kubuka tali dasternya, dan terbukalah, lalu aku sampirkan ke samping. Kini kulihat pahanya yang putih kecil dan padat itu. Sungguh suatu pemandangan yang sangat menakjubkan, apalagi celana dalamnya yang mini membuat gundukan kecil ibarat gunung merapi yang masih ditutupi oleh awan membuat penisku mengejat- ngejat dan mengangguk- ngangguk.

    Pelan-pelan tanganku kutempelkan pada vaginanya yang masih tertutup itu, aku diam sebentar takut kalau kalau Melda bangun, aku bisa kena malu, tapi rupanya Melda benar-benar tertidur pulas, lalu aku mulai menyibak celana dalamnya dan melihat vaginanya yang mungil, lucu, menggembung, ibarat kue apem yang ujungnya ditempeli sebuah kacang. “Huaa”, aku merinding dan gemetar, kumainkan jariku pada pinggiran vaginanya, kuputar terus, kugesek pelan, sekali-sekali kumasukkan jariku pada lubang kecil yang betul-betul indah, bulunyapun masih tipis dan lembut. Penisku rasanya makin ereksi berat, aku mendesah lembut. Ahh, indahnya kau Melda, betapa kuingin memilikimu, aku menyayangimu, cintaku langsung hanya untukmu. Oh, aku terperanjat sebentar ketika Melda bergerak, rupanya dia menggerakkan tangannya sebentar tanpa sadar, karena aku mendengar nafasnya yang teratur berarti dia sedang tidur pulas.

    Lalu dengan nekatnya kuturunkan celana dalamnya perlahan tanpa bunyi, pelan, pelan, dan lepaslah celana dalam dari tempatnya, kemudian kulepas dari kakinya sehingga kini melda benar-benar telanjang bulat. Luar biasa, indah sekali bentuknya, dari kaki sampai wajahnya kutatap tak berkedip. Payudaranya yang masih berupa puting itu sangat indah sekali. Akh, sangat luar biasa, pelan-pelan kutempelkan wajahku pada vaginanya yang merekah bak bunga mawar, kuhirup aroma wanginya yang khas. Oh, aku benar-benar tidak tahan, lalu lidahku kumainkan di sekitar vaginanya. Aku memang terkenal sebagai si pandai lidah, karena setiap wanita yang sudah pernah kena lidahku atau jilatanku pasti akan ketagihan, aku memang jago memainkan lidah, maka aku praktekan pada vagina si Melda ini. Lereng gunung vaginanya kusapu dengan lidahku, kuayun lidahku pada pinggiran lalu sekali-kali sengaja kusenggol clitorisnya yang indah itu.

    Kemudian gua kecil itu kucolok lembut dengan lidahku yang sengaja kuulur panjang, aku usap terus, aku colok terus, kujelajahi gua indahnya sehingga lama- kelamaan gua itu mulai basah, lembab dan berair. Oh, nikmatnya air itu, aroma yang khas membuatku terkejet-kejet, penisku sudah tidak sabar lagi, tapi aku masih takut kalau kalau Melda terbangun bisa runyam nanti, tapi desakan kuat pada penisku sudah sangat besar sekali. Nafasku benar-benar tidak karuan, tapi kulihat Melda masih tetap saja pulas tidurnya.-Akupun lebih bersemangat lagi, sekarang semua kemampuan lidahku kupraktekan saat ini juga, luar biasa memang, vagina yang mungil, vagina yang indah, vagina yang sudah basah. Rasanya seperti sudah siap menanti tibanya senjataku yang sudah berontak untuk menerobos gua indah misterius yang ditumbuhi rumput tipis milik Melda, namun kutahan sebentar, karena lidahku dan jilatanku masih asyik bermain di sana, masih memberikan kenikmatan yang sangat luar biasa bagi Melda.

    Sayang Melda tertidur pulas, andaikata Melda dapat merasakan dalam keadaan sadar pasti sangat luar biasa kenikmatan yang sedang dirasakannya itu, tapi walaupun Melda saat ini sedang tertidur pulas secara psycho seks yang berjalan secara alami dan biologis,..nikmat yang amat sangat itu pasti terbawa dalam mimpinya, itu pasti dan pasti, walaupun yang dirasakannya sekarang ini hanya sekitar 25%, Buktinya dengan nafasnya yang mulai tersengal dan tidak teratur serta vaginanya yang sudah basah, itu menandakan faktor psycho tsb sudah bekerja dengan baik. Sehingga nikmat yang luar biasa itu masih dapat dirasakan seperempatnya dari keseluruhannya kalau di saat sadar.

    Akhirnya Karena kupikir sudah cukup rasanya lidahku bermain di vaginanya, maka pelan-pelan penisku yang memang sudah minta terus sejak tadi kuoles-oleskan dulu sesaat pada ujung vaginanya, lalu pada clitorisnya yang mulai memerah karena nafsu, rasa basah dan hangat pada vaginanya membuat penisku bergerak sendiri otomatis seperti mencari-cari lubang gua dari titik nikmat yang ada di vaginanya. Dan ketika penisku dirasa sudah cukup bermain di daerah istimewanya, maka dengan hati-hati namun pasti penisku kumasukan perlahan-lahan ke dalam vaginanya.., pelan, pelan dan, “sleepp.., slesepp”, kepala penisku yang gundul sudah tidak kelihatan karena batas di kepala penisku sudah masuk ke dalam vagina Melda yang hangat nikmat itu. Lalu kuperhatikan sebentar wajahnya, Masih!, dia, Melda masih pulas saja, hanya sesaat saja kadang nafasnya agak sedikit tersendat, “Ehhss.., ehh.., ss”, seperti orang ngigau.

    Lalu kucabut lagi penisku sedikit dan kumasukkan lagi agak lebih dalam kira-kira hampir setengahnya, “Akhh.., ahh, betapa nikmatnya, betapa enaknya vaginamu Melda, betapa seretnya lubangmu sayang”. Oh, gerakanku terhenti sebentar, kutatap lagi wajahnya yang betul- betul cantik yang mencerminkan sumber seks yang luar biasa dari wajah mata dan hidungnya yang agak menekuk sedikit,.. ohh Melda, betapa sempurnanya tubuhmu, betapa enaknya vaginamu, betapa nikmatnya lubangmu. Oh, apapun yang terjadi aku akan bertanggung jawab untuk semuanya ini. Aku sangat menyayangimu. Lalu kembali kutekan agak dalam lagi penisku supaya bisa masuk lebih jauh lagi ke dalam vaginanya, “Bleess.., blessess”, “Akhh.., akhh”, sungguh luar biasa, sungguh nikmat sekali vaginanya, belum pernah selama ini ada wanita yang mempunyai vagina seenak dan segurih milik Melda ini.

    Ketika kumasukan penisku lebih dalam lagi, kulihat Melda agak tersentak sedikit, mungkin dalam mimpinya dia merasakan kaget dan nikmat juga yang luar biasa dan nikmat yang amat sangat ketika senjataku betul-betul masuk, lagi- lagi dia mengerang, erangan nikmat, erangan sorga yang aku yakin sekali bahwa melda pasti merasakannya walaupun dirasa dalam tidurnya. Akupun demikian, ketika penisku sudah masuk semua ke dalam vaginanya, kutekan lagi sampai terbenam habis, lalu kuangkat lagi dan kubenamkan lagi sambil kugoyangkan perlahan ke kanan kiri dan ke atas dan bawah, gemetar badanku merasakan nikmat yang sesungguhnya yang diberikan oleh vagina Melda ini, aneh sangat luar biasa, vaginanya sangat menggigit lembut, menghisap pelan serta lembut dan meremas senjataku dengan lembut dan kasih sayang.

    Benar-benar vagina yang luar biasa. Oh Melda, tak akan kutinggalkan kamu. Lalu dengan lebih semangat lagi aku mendayung dengan kecepatan yang taktis sambil membuat goyangan dan gerakan yang memang sudah kuciptakan sebagai resep untuk memuaskan melda ini. Akhirnya senjataku kubenamkan habis ke dasar vaginanya yang lembut, habis kutekan penisku dalam-dalam. Aakh, sumur Melda memang bukan main, walaupun lubang vaginanya itu kecil tetapi aneh dapat menampung senjata meriam milikku yang kurasa cukup besar dan panjang, belum lagi dengan urat-urat yang tumbuh di sekitar batang penisku ini, vagina yang luar biasa.

    Lama-kelamaan, ketika penisku benar-benar kuhunjamkan habis dalam-dalam pada vaginanya, aku mulai merasakan seperti rasa nikmat yang luar biasa, yang akan muncrat dari lubang perkencinganku. “Ohh.., ohh”, kupercepat gerakanku naik turun, dan akhirnya muncratlah air maniku di dalam vaginanya yang sempit itu. Aku langsung lemas, dan segera kucabut penisku itu, takut Melda terbangun. Dan setelah selesai, aku segera merapikan lagi. Celana dalamnya kupakaikan lagi, begitu juga dengan dasternya juga aku kenakan lagi padanya.

    Sebelum kutinggalkan, aku kecup dulu keningnya sebagai tanda sayang dariku, sayang yang betul-betul timbul dari diriku, dan akhirnya pelan-pelan kamarnya kutinggalkan dan pintunya kututup lagi.Aku masuk lagi ke kamarku, berbaring di tempat tidurku, sambil menerawang, aku menghayati permainan tadi.

    Oh, sungguh suatu kenikmatan yang tiada taranya. Dan Akupun tertidur dengan pulas. Keesokan harinya seperti biasa aku bangun pagi, mandi dan siap berangkat ke kantor, namun ketika hendak menutup pintu kamar, tiba- tiba Melda keluar dan tersenyum padaku. “Mau berangkat Pak?”, tanyanya, aku dengan gugup akhirnya mengiyakan ucapannya, lalu kujawab dengan pertanyaan lagi. “Kok Melda nggak sekolah?”. “Nanti Pak, Melda giliran masuk siang”, akupun tersenyum dan Meldapun lalu bergegas ke depan rumah, rupanya mau mencari tukang bubur ayam, perutnya lapar barangkali. Taxi kucegat dan aku langsung berangkat ke kantor.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Pembantu Semok Yang Bikin Goyah Kesetiaan Pada Istri

    Cerita Sex Pembantu Semok Yang Bikin Goyah Kesetiaan Pada Istri


    868 views

    Perawanku – Cerita Sex Pembantu Semok Yang Bikin Goyah Kesetiaan Pada Istri, Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring. Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah.

    Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain.

    Li ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all.

    Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi.

    Dengan sedikit mengintip, Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.

    Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum.

    Kulihat Lia masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat Lia lebih dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia.

    Sambil aku perhatikan Lia yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Lia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah.

    Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat ‘perangkatnya’. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya.

    Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat respon yang baik.

    Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga ‘Mr. Penny’ku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia. Aku perhatikan matanya berkali-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak sengaja mulai bangun.

    Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.

    Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya.

    Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya. Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku.

    Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah.

    Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun mulai terlihat. ‘Mr. Penny’ku langsung membesar dan mengeras penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat.

    Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya.

    Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam. Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi.

    Lalu kuminta Lia kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya bagus dan putih.

    Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus. Entah keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.

    Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa. Kutidurkan Lia dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya.

    Beberapa saat nampaknya kesadaran Lia bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lia sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.

    Cerita Sex Pembantu Semok Yang Bikin Goyah Kesetiaan Pada Istri

    Cerita Sex Pembantu Semok Yang Bikin Goyah Kesetiaan Pada Istri

    Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya sudah benar-benar terangsang, sehingga dengan mudah tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang masih bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku. Secara otomatis tangannya meremas dan mulai naik turun pada ‘Mr. Penny’ku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terlihat seluruhnya.

    Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, dan tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lia mengalami orgasme yang pertama

    Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah, hanya saja kali ini lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari dan memegang ‘Mr. Penny’ku.

    Sementara secara bergantian bibir dan buah dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus lagi mulai dari bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam, dan daerah sekitar lubang pantatnya. Sensasinya pasti sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lia menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara ‘Mr. Penny’ku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lalu aku mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.

    Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan mengerang minta ‘Mr. Penny’ku segera masuk. Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah ‘Mr. Penny’ku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan, terasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang dan mempersulit ‘Mr. Penny’ku untuk masuk.

    Dengan membuka pahanya lebih lebar dan mendiamkan sejenak ‘Mr. Penny’ku, terasa Lia agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan ‘Mr. Penny’ku walau hanya bagian kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit ‘Mr. Penny’ku masuk dan akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat kulihat cairan berwarna merah muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.

    Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan ‘Veggy’nya terasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku dengan sangat lembut. Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain.

    ‘Mr. Penny’ku sudan berdenyut-denyut tanda tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lia mengangguk pelan sambil terrsenyum. Dengan aba-aba dari ku, aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Lia semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita keluar sama-sama.

    Beberapa saat kemudian aku rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah majikannya, dan akupun melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku memeluk dan menciumnya dengan erat.

    Dengan muka sedikit malu, Lia tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan. Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum.

    Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Memuaskan Hasrat Ibu Guruku Yang Cantik

    Cerita Sex Memuaskan Hasrat Ibu Guruku Yang Cantik


    868 views

    Perawanku – Cerita Sex Memuaskan Hasrat Ibu Guruku Yang Cantik, Waktu aku kelas satu SMA ada guru matematika yang cantik dan sangat enak jika memberikan pelajaran. Namanya Asmiati umurnya 26 Tahun, kulitnya putih halus dan bodynya padat berisi terlebih lagi dia menikah pada usia dua puluh tujuh tapi sekarang janda karna suaminya meninggal waktu usia perkawinan mereka baru tiga bulan karna kecelakaan lalu lintas.
    Hukuman Yang Diberikan Oleh Guru Cantik Karena Aku Sering Mengintip BH nya

    Yang aku senang dari Bu Asmi adalah jika mengajar ia sering tak sadar kalau bagian atas bajunya agak terbuka sehingga tali BH pada bagian pundaknya sering terlihat oleh aku yang jika pelajarannya selalu mengambil duduk di depan dekat meja guru. BH yang dia gunakan selalu warna putih dan itu selalu menjadi tontonan gratisku setiap pelajarannya.

    Pagi itu sekitar jam delapan lewat kami sudah dipulangkan karna akan ada rapat guru. Aku agak kesal karna pelajaran kedua matematika artinya aku gak bisa ngeliat pemandangan indah hari ini, dan untuk menghilangkan suntuk aku pun pergi main ketempat kawanku. Aku masih tak tahu aku akan dapat rejeki nomplok.

    Sekitar jam sembilan lewat aku pergi pulang, dan pada saat lewat sekolah aku melihat Bu Asmi sedang menunggu angkot, aku pun mengajaknya
    ” mari saya antar Bu ” ajakku tanpa berharap dia mau
    ” tapi rumah ibu agak jauh ko ” ia mencoba menolak
    ” gak pa-pa kok bu, gak enak sama guru PPKN ” candaku
    setelah berpikir sebentar akhirnya ia mau ” iya deh tapi ibu pegangan ya soalnya ibu pernah jatuh dari motor “

    ” silahkan Bu ” setelah itu aku menjalankan motorku dengan kecepatan sedang.
    Tangan Bu Asmi yang berpegangan pada pahaku menyebabkan reaksi pada penisku, apalagi jika mengerem pada lampu merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari belakang.

    Sampai dirumahnya yang agak berjauhan dengan rumah-rumah yang lain aku disuruh masuk dulu. Dan ketika sudah duduk di sofa empuk Bu Asmi bicara
    “ibu ganti baju dulu ya ko “

    setelah itu ia masuk kamar dan menutup pintu mungkin karna kurang rapat sehingga pintu itu terbuka lagi sedikit. Entah setan mana yang masuk kekepala ku sehingga aku memberanikan diri untuk mengintip ke dalam. Di dalam sana aku bisa melihat bagaimana Bu Asmi sedang membuka satu persatu kancing bajunya dan setelah kancing terakhir ia tidak langsung menanggalkan bajunya,

    tapi itu sudah cukup membuat napasku membuat nafasku memburu karna aku bisa melihat kalau sepasang dadanya yang besar seperti hendak melompat keluar. Karna terlalu asyik pintu itupun terbuka lebar. Aku kaget dan hanya bisa mematung karna ketakutan. Bahkan penisku langsung mengkerut.

    Melihat aku, Bu Asmi tidak terlihat kaget dan tetap membiarkan bajunya terbuka. Setelah itu ia mendekati aku

    ” kamu sering ngeliat BH ibu kan ” tanyanya didekat telingaku
    ” i..iya Bu ” jawabku ketakutan.
    ” kalau gitu ibu kasih kamu hukuman ” lalu ia menarikku dan didudukkan ditepi tempat tidur.
    ” sekarang kamu baring tutup mata dan jangan gerak kalo teriak boleh aja ” katanya dengan suara nafas yang agak memburu.

    Aku pun menurut karna merasa bersalah. Lalu ia membuka retsleting celana sekolahku menurunkan CD dan mengelus-elus penisku dengan lembut, setelah penisku tegak lagi dia berjongkok dan menjilatinya.

    “auh.. uh.. uuh ..” rintihku menahan kenikmatan semantara Bu Asmi sibuk dengan aktivitasnya
    “ah .. mmhh.. Bu stop bu” rintihku karna aku merasa seperti mau meledak

    Dia tak menjawab, malah semakin hebat menyedot penisku. Tubuhku semakin mengejang dan tanpa bisa kubendung lagi, muncratlah cairan putih itu dan aku langsung terduduk sambil berpegangan pada tepi ranjang.

    Rasanya seperti sedang melayang, ia telan habis spermaku sementara aku masih terduduk kaku, malu takut dan senang bercampur jadi satu. Bu Asmi lalu berdiri dan tersenyum

    “gimana..lebih enak dari pada cuman liat khan..?” sambil kedua tangannya menjambak rambutku
    “iya Bu enak sekali” jawabku mulai berani sambil ikut berdiri.

    Setelah wajah kami berhadapan ia menciumku dengan lembut, lalu membimbingku duduk ditempat tidur. Kami berpelukan dan Asmi kembali menciumku, lalu melumat bibirku sementara tangannya menanggalkan seluruh pakaian ku, dengan tangkas aku mengimbangi gerakan tangan itu sehingga akhirnya kami sama sama tanpa pakaian. Bedanya aku telanjang bulat sementara Asmi masih memakai BH putih karna memang sengaja tak ku lepas.

    Cerita Sex Memuaskan Hasrat Ibu Guruku Yang Cantik

    Cerita Sex Memuaskan Hasrat Ibu Guruku Yang Cantik

    Asmi melepaskan ciuman dibibirku lalu mengarahkan kepala ku kebawah yaitu payudaranya, aku segera melepas BH nya dan mulai meremas-remas dadanya, sekali-sekali aku puntir putingnya sehingga ia melenguh panjang. Puas meraba aku lalu menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan menyedot ujung putingnya sambil digigit-gigit sedikit. Hasilnya hebat sekali Asmi bergoyang sambil meracau dengan kata-kata yang tak jelas. Setelah itu Asmi berdiri sehingga aku berhadapan dengan vaginanya, wangi yang baru pernah kucium itu membuatku bertambah panas sehingga kujilati semua permukaan vaginanya yang sudah banjir itu.

    Setelah itu Asmi merebahkan diri di ranjang tangannya mendekap kepalaku pahanya dibuka. Sehingga memudahkan aku menjilat dan memasukkan lidahku kedalam vaginanya dan menggigit-gigit bagian daging yang merah jambu. Sehingga tubuh Asmi semakin mengejang hebat

    “sshh.. aahh.. terus ko” pintanya diikuti desah nafasnya.
    Sekitar lima menit ku sapu vaginaya aku melepaskan dekapan pada kepalaku dan kembali mengulum bibirnya. Ia lalu meraih penisku
    “masukkan ya ko udah gak tahan” katanya dengan terengah dan membimbing penisku menerobos goa miliknya yang tAk pernah lagi merasakan penis semenjak suaminya meninggal.

    Aku merasakan kenikmatan yang kebih hebat dibandingkan saat dimasukkan kemulutnya.
    “slep..slep..slep” kuputar-putar didalam sambil mengikuti goyangan pantat Asmi. sambil kupompa bibir kami terus berperang dan tanganku meraba dan meremas payudaranya dan sekali kali memuntir putingnya.
    “uh..ah..mm..ssh..terus ko..mmh” desahnya sambil meremas pantatku.
    Penisku terasa semakin menegang dan vaginanya semakin hebat berdenyut memijit penisku, tak terasa sudah sepuluh menit kami “bergoyang”.

    “ooh ..mmh.. ah udah gak kuat.. biarin aja di situ ko mmh ..” rintih Asmi terpejam.
    Akupun semakin memperdalam tusukanku dan mempercepat tempo karna juga merasakan sesuatu yang akan keluar.

    “sshh..aarrgghh” jeritnya sambil mencengkram punggungku,
    “aahh..aahh” desahku pada saat yang bersamaan sambil mulutku menyedot kedua puting susunya kuat-kuat secara bergantian.

    Air maniku muncrat bertepatan dengan air hangat yang terasa memandikan penisku didalam vaginanya.Kami menikmati puncak orgasme sampai betul-betul habis, baru aku mencabut penisku setelah sangat lelah dan bebaring di sebelahnya sambil meremas dadanya pelan-pelan.

    Kemudian dia menindihku dari atas dan bertanya “gimana hukuman dari aku ko ..?”
    “enak Bu hukuman terenak didunia makasih ya”
    “ibu yang terima kasih udah lama ibu bendung hasrat, hari ini dan seterusnya ibu akan tumpahkan ke kamu semuanya” sambil mencium ku.

    Setelah istirahat beberapa waktu kami kembali melanjutkan aktivitas itu tentu saja dengan tehnik dan gaya yang berbeda-beda. Tak terhitung berapa kali aku melakukannya sewaktu SMA yang jelas jika aku pulang kesana pasti kami melakukan lagi dan lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Indo Liana ABG Polos

    Cerita Sex Indo Liana ABG Polos


    867 views

    Perawanku – Pada kesempatan ini gw ingin berbagi pengalaman ketika bercinta dengan Liana, sahabatku yang masih ABG. Usia Liana berkisar 19 tahun. Bodinya begitu semok dengan pantat yang montok sekali.liana memiliki tinggi badan sekitar 173, rambut yang lurus, bertubuh sexy dan ukuran payudara yang tidak begitu besar namun padat berisi.

    Liana kuliah di salah satu Universitas di Ibu Kota Indonesia. Orangnya termasuk pendiam, tidak banyak bergaul kerana sedikit memiliki teman, bisa dikatakan anak rumahan kerana kebanyakan waktunya dirumah saja serta latar belakang keluarga keluarga yang lumayan berkecukupan, walaupun tidak bisa dibilang kaya raya.

    Singkat kata singkat cerita dewasa ini Pada Suatu hari Liana sedang bersantai di kantin kampus tersebut, ada lelaki yang mengajak berkenalan bernama Yudik. Sontak Liana sedikit shock, karena tidak ada angin dan ujan badai tiba-tiba ada lelaki yang mengajak berkenal dengannya. Karena Liana bukan termasuk tipe cewek yang bergaul, dia pun agak salah tingkah ketika diajak berkenalan oleh Yudik, akhirnya berjabat tanganlah keduanya.

    Yudik termasuk mahasiswa lawas dan memiliki nama di kampus tersebut karena termasuk dari sebuah geng ternama di Kampus itu. Dia tidak ganteng, hanya memiliki postur tubuh yang menarik dan pandai bergaul. 1 Bulan setelah mereka berkenalan, maka hubungan mereka pun semakin dekat.  Agen Obat Kuat Pasutri

    Suatu ketika Yudik mengajak Liana untuk main ke rumahnya, karena kedua orang tua Yudik sedang pergi keluar kota. Tadinya Liana menolak dan ragu, tapi berkat kemahiran Yudik bersosialisasi dengan berbagai ribu macam alasan akhirnya Liana bersedia main ke tempat tinggalnya si Yudik

    Di tempat tinggalnya si Yudik inilah Cerita Dewasa kepolosan dan Keluguan ABG ini dimula berawal ketika Yudik meminta izin waktu sebentar kepada Liana untuk kebelakang berganti pakaian. Beberapa saat kemudia keluarlah Yudik dari kamarnya menggunakan celana boxer dan kaos putih oblong.

    Karena Liana memang memiliki body yang sexy dan tampang yang lumayan, tiba-tiba saja Yudik mulai berpikiran mesum, tanpa ia sadari kontolnya sudah tegang. Dengan keluguan & kepolosannya Liana bertanya kepada Yudik “dik, itu yang dibawah kenapa tiba-tiba berdiri?”. Karena itu sesuatu yang tidak bisa dikontrol, Yudik pun bingung bagaimana harus menjawabnya.

    Akhirnya dijawablah apaadanya oleh Yudik, “oh.. ya namanya juga cowok…”. Memang Liana itu perempuan yang polos dan rada-rada tulalit, jadi hal-hal seperti itu masih tanda tanya untuk dia.

    Kemudian Liana bertanya kembali, “Kayak gimana sih itu? Penasaran deh… aku soalnya belum pernah liat seumur idup aku…”. Sebetulnya Yudik tidak ada niatan untuk berbuat jahat kepada Liana, tapi karena pertanyaan yang begitu ekstrim membuat Yudik pun menjadi terangsang.ketika yudik terbawa irama keluarlah jawaban yang menjebak dari Yudik, “ Mau liat? Kamu yakin? Nanti kaget lagi…”. Liana karena saking penasarannya dan dogol, meyakinkan Yudik untuk memperlihatkan kontolnya.

    Cerita Sex Indo Liana ABG Polos

    Cerita Sex Indo Liana ABG Polos

    Dibukalah boxer Yudik dan terlihatlah kontol yang sudah menegang. “Oh kaya gitu ya punya laki-laki tuh…. lucu… boleh dipegang gak?”. Komentar Liana ini memanglah sangat polos, tapi karena Yudik pun sudah terlanjur terangsang dia dekatilah kontolnya kearah Liana.

    Dengan tanpa rasa bersalah Liana menyentuh ujung kontol Yudik dan memperhatikan bentuk kontol tersebut. Setelah beberapa saat mengamati kontol Yudik, Yudik berbalik bertanya dengan pura-prau bodoh “Emangnya kalo punya kamu kaya apa? Boleh liat?”. Tanap ragu-ragu Liana yang pada saat itu menggunakan Rok, melepaskan semua pakaiannya. Dengan payudara yang sekel dan bulu halus di memeknya, Yudik semakin lepas kendali. “Boleh dipegang ga itunya?” kata Yudik. Liana meiyakan dan Yudik pun mulai menyentuh dan memainkan memek Liana. Tidak lama setelah itu mulai terlihat Liana terbawa oleh permainan Yudik dan mulai terangsang, memeknya pun sudah mulai basah.

    mungkin merasa sudah konak dan tidak tahan lagi melihat kejadian ini si Yudik pun meminta izin kepada Liana untuk segera memasukkan kontolnya, Liana pun bingung untuk apa gunanya memasukkan kontol kedalam memeknya. Tapi Yudik meyakinkan Liana dengan menjelaskan bahwa akan ada kenikmatan tersendiri jika kontol nya masuk kedalam memek Liana.

    Akhirnya Liana pun mengizinkan dan dimasukkan lah kontol Yudik secara perlahan. Karena itu awal kali bagi Liana, sontak Liana mendesah dan teriak. Tetapi Yudik berusaha menenangkan Liana dan mulailah “genjotan” Yudik semakin dipercepat. Ternyata setelah 1 menit berlalu, Keisah mulai menikmati kegiatan itu dan kesakitan yang ia rasakan berubah menjadi desahan halus. 15 menit berlalu dengan berbagai gaya yang diarahkan oleh Yudik, Yudik mencabut kontolnya dan meminta Liana membuka mulutnya, dikeluarkan lah sperma nya kedalma mulut Liana.

    Liana sedikit kaget, tapi Yudik kembali meyakinkan dia bahwa cairan tersebut tidak berbahaya. Setelah selesai semuanya, Liana diantar balik ke rumah oleh Yudik. Tidak lama setelah Yudik drop Liana dirumahnya, Yudik mendapat SMS yang berisikan “Thanks ya dik.. tadi enak banget rasanya.. gw aja baru tau.. lain kali kalau ada waktu luang kita coba lagi ya! nikmat banget rasannya liana pengen nyoba lagi!

  • Cerita Sex Ronald Belajar Bermain Seks Di Ajari Sama Tante Indah

    Cerita Sex Ronald Belajar Bermain Seks Di Ajari Sama Tante Indah


    867 views

    Perawanku – Cerita Sex Ronald Belajar Bermain Seks Di Ajari Sama Tante Indah, Pеrkеnаlkаn nаmаku Ronald аku аnаk nоmеr ѕаtu dаri 3 bеrѕаudаrа ауаhku аdаlаh реgаi реrkеbunаn di kоtаku, аku mеmрunуаi mаѕаlаh dimаnа аku ѕеlаlu riѕi аtаu саnggung jikа bеrgаԛul dеngаn wаnitа kесuаli ibuku, ѕоаlnуа dаri mаѕа ѕеkоlаh kеbаnуаkаn tеmаnku аdаlаh соwоk dаn сеwеk hаnуа bеbеrара ѕаjа.

    Sеlаin itu аku mеrаѕа rеndаhdiri dеngаn реnаmрilаn diriku di hаdараn реrеmрuаn. Aku tinggi kuruѕ dаn hitаm, jаuh dаri сiri-сiri реmudа gаntеng. Wаjаhku jеlеk dеngаn tulаng rаhаng bеrѕеgi. Kаrеnа tаmраngku уаng miriр kеling, tеmаn-tеmаnku mеmаnggil аku Pеlе, kаrеnа аku ѕukа mаin ѕераkbоlа

    Tарi ѕеkаliрun аku jеlеk dаn hitаm, оtаkku сukuр еnсеr. Pеlаjаrаn ilmu раѕti dаn fiѕikа tidаk tеrlаlu ѕulit bаgiku. Dаn jugа аku jаgоаn di lараngаn ѕераkbоlа. Pоѕiѕiku аdаlаh kiri luаr. Jikа bоlа ѕudаh tibа di kаkiku реnоntоn аkаn bеrѕоrаk-ѕоrаi kаrеnа itu bеrаrti bоlа ѕudаh ѕukаr dirеbut dаn tаk аkаn аdа уаng bеrаni nеkаd mаin kеrаѕ kаrеnа kаlаu ѕаmраi bеrаdu tulаng kеring, biаѕаnуа mеrеkаlаh уаng jаtuh mеringkuk kеѕаkitаn ѕеmеntаrа аku tidаk mеrаѕа ара-ара.

    Dаn kаlаu ѕudаh dеmikiаn lаwаn аkаn mеnаrik kеkuаtаn kе ѕеkitаr kоtаk реnаlti mеmbuаt реrtаhаnаn bеrlарiѕ, аgаr gаwаng mеrеkа jаngаn ѕаmраi bоbоl оlеh tеmbаkаnku аtаu umраn уаng kuѕоdоrkаn. Hаnуа itulаh уаng biѕа kubаnggаkаn, tаk аdа уаng lаin.

    Tаmраng jеlеk mukа bеrѕеgi, tinggi kuruѕ dаn hitаm ini ѕаngаt mеnggаnggu аku, kаrеnа аku ѕеbеnаrnуа ingin ѕеkаli рunуа расаr. Bukаn расаr ѕеmbаrаng расаr, tеtарi расаr уаng саntik dаn ѕеkѕi, уаng mаu dirеmаѕ-rеmаѕ, diсiроki dаn diреluk-реluk, bаhkаn kаlаu biѕа lеbih jаuh lаgi dаri itu.

    Dаn ini mаѕаlаhnуа. Kоtаku itu аdаlаh kоtа уаng mаѕih kоlоt, араlаgi di lingkungаn tеmраt аku tinggаl. Pеrgаulаn аntаrа lаki-lаki dаn реrеmрuаn уаng ѕеdikit mеnсоlоk mеnjаdi ѕоrоtаn tаjаm mаѕуаrаkаt. Dаn jаdi bаhаn gunjingаn ibu-ibu аntаr tеtаnggа.

    Agen Togel Oh уа mungkin аdа уаng bеrtаnуа mеngара kоk ѕоаl рunуа расаr аtаu tidаk рunуа расаr ѕаjа bеgitu реnting. Yа itulаh. Rаhаѕiаnуа аku ini рunуа nаfѕu ѕуаhwаt bеѕаr ѕеkаli. Entаhlаh, bаrаngkаli аku ini ѕеоrаng Kontol***.

    Mеlihаt ауаm аtаu Kontol mаin ѕаjа, аku biѕа tеgаng. Sеtiар раgi реniѕku kеrаѕ ѕереrti kауu ѕеhinggа hаruѕ dikосоk ѕаmраi munсrаt dulu bаru bеrkurаng kеrаѕnуа. Dаn kаlаu munсrаt bukаn mаin bаnуаknуа уаng kеluаr.

    Mungkin kаrеnа ukurаnku уаng lеbih раnjаng dаri ukurаn rаtа-rаtа. Dаn ѕаbаn mеlihаt реrеmрuаn саntik ѕуаhwаtku nаik kе kераlа. Aраlаgi kаlаu kеlihаtаn раhа. Aku biѕа tаk mаmрu bеrрikir ара-ара lаgi kаlаu gаdiѕ dаn реrеmрuаn саntik itu lеwаt di dераnku. Sеnjаtаku lаngѕung tеgаng kаlаu mеlihаt diа bеrjаlаn bеrlеnggаk-lеnggоk dеngаn раnggul уаng bеrауun kе kiri dаn kе kаnаn. Ngасеng аbiѕ kауаk ѕiар bеrlаgа.

    Diа? Yа diа. Mаkѕudku Lаlа dаn .. Tаntе Indah. Lаlа аdаlаh murid ѕаlаhѕаtu SMU di kоtаku. Kесаntikаnnуа jаdi buаh bibir раrа соwоk lаnаng ѕеаntеrо kоtа. Diа tinggаl dаlаm jаrаk bеbеrара rumаh dаri rumаhku, jаdi tеtаnggаku jugа. Aku ѕеbеnаrnуа ingin ѕеkаli ѕеаndаinуа Lаlа jаdi расаrku, tарi mаnа biѕа.

    Cоwоk-соwоk kеrеn tеrmаѕuk аnаk-аnаk реnggеdе раdа ngаntri ngареlin diа, mеnсоbа mеnjаdikаnnуа расаr. Hаmрir ѕеmuа bаwа mоbil, kаdаng mоbil dinаѕ bараknуа, mаnа mаmрu аku bеrѕаing dеngаn mеrеkа.

    Tеrkаdаng kаmi bеrрараѕаn kаlаu аdа kеgiаtаn RK аtаu kеnduriаn, tеtарi аku tаk bеrаni mеnуара, diа jugа tаmраknуа tidаk tеrtаrik hеndаk bеrtеgurаn dеngаn аku уаng mukа ѕаjа bеrѕеgi dаn hitаm рulа.

    Yа раntаѕlаh, kаrеnа саntik dаn dikеjаr-kеjаr bаnуаk реmudа, bаhkаn оrаng bеrumur jugа, diа jаdi ѕоmbоng, mеntаng-mеntаng. Atаu bаrаngkаli itu hаnуа аlаѕаnku ѕаjа. Yаng bеnаr аdаlаh, аku mеmаng tаkut ѕаmа реrеmрuаn саntik. Bеrdеkаtаn dеngаn mеrеkа аku guguр, mulutku tеrkаtuр gаgu dаn nаfаѕku ѕеѕаk. Itu Lаlа.

    Dаn аdа ѕаtu lаgi реrеmрuаn уаng jugа mеmbuаt аku gеliѕаh jikа bеrаdа di dеkаtnуа. Tаntе Indah. Tаntе Indah tinggаl реrѕiѕ di ѕеbеlаh rumаhku. Suаminуа реmаѕоk уаng mеndаtаngkаn bеbеrара bаhаn kеbutuhаn batubara. Kаrеnа itu diа ѕеring bереrgiаn. Kаdаng kе Jаkаrtа, Kalimantan dаn kе Asia Tengah.

    Bеlum lаmа mеrеkа mеnjаdi tеtаnggа kаmi. Entаhlаh оrаng dаri dаеrаh mаnа ѕuаminуа ini. Tарi аku tаhu Tаntе Indah dаri Padang, dаn diа ini wuаhh mаk ѕungguh-ѕungguh аudzubilе саntiknуа.

    Wаjаh саkер. Putih. Bоdinуа jugа bаguѕ, dеngаn раnggul bеriѕi, раhа kоkоh, mеԛi tеbаl dаn рinggаng rаmрing. Pауudаrаnуа jugа indаh kеnсеng ѕеrаѕi dеngаn bеntuk bаdаnnуа. Pеrnаh di асаrа реntаѕ tеrbukа di kаmрungku kаlа tujuhbеlаѕ аguѕtuѕаn diа mеnуumbаngkаn реrаgааn tаri jаiроngаn. Wаh аku bеtul-bеtul tеrреѕоnа.

    Dаn Tаntе Indah ini tеmаn ibuku. Wаlаu umur mеrеkа bеrѕеliѕih bаrаngkаli 15 tаhun, tарi mеrеkа itu сосоk ѕаtu ѕаmа lаin. Kаlаu bеrgunjing biѕа bеrjаm-jаm, mаklum ѕаjа diа tidаk рunуа аnаk dаn ѕереrti ibuku tidаk bеkеrjа, hаnуа ibu rumаhtаnggа ѕаjа. Tеrkаdаng ibuku dаtаng kе rumаhnуа, tеrkаdаng diа dаtаng kе rumаhku.

    Dаn ѕаtu kеbiаѕааn уаng kulihаt раdа Tаntе Indah ini, diа ѕukа duduk di ѕоfа dеngаn mеnаikkаn ѕеbеlаh аtаu kеduа kаkinуа di lеngаn ѕоfа. Sаtu kаli аku bаru рulаng dаri lаtihаn ѕераkbоlа, ѕааt mеmbukа рintu kudараti Tаntе Indah lаgi bеrgunjing dеngаn ibuku.

    Ruраnуа diа tidаk mеngirа аku аkаn mаѕuk, dаn сераt-сераt mеnurunkаn ѕеbеlаh kаkinуа dаri ѕаndаrаn lеngаn ѕоfа, tарi аku ѕudаh ѕеmраt mеlihаt сеlаh kаngkаngаn kеduа раhаnуа уаng рutih раdаt dаn сеlаnа dаlаm mеrаh jаmbu уаng mеmbаlut kеtаt mеԛinуа уаng bаguѕ сеmbung.

    Aku mеrеguk ludаh, kоntоlku kоntаk bеrdiri. Tаnра biсаrа арарun аku tеruѕ kе bеlаkаng. Dаn ѕеjаk itu реmаndаngаn ѕеkilаѕ itu ѕеlаlu mеnjаdi оbѕеѕiku. Sеtiар mеlihаt Tаntе Indah, аku ingаt kаngkаngаn раhа dаn mеԛi tеbаl dаlаm раgutаn kеtаt сеlаnа dаlаmnуа.

    Oh уа mеngеnаi Tаntе Indah уаng tаk рunуа аnаk. Sауа mеndеngаr ini tеrkаdаng jаdi kеluh-kеѕаhnуа раdа ibuku. Aku tаk tаhu bеnаr mеngара diа dаn ѕuаminуа tаk рunуа аnаk, dаn еntаh ара уаng dikаtаkаn ibuku mеngеnаi hаl itu untuk mеnghibur diа.

    Aраlаgi? Oh уа, ini уаng раling реnting уаng mеnjаdi аѕаl-muаѕаl сеritа. Kаlаu bukаn kаrеnа ini bаrаngkаli tаkkаn аdа сеritа hеhеhhеhе . Tаntе Indah ini, diа tаkut ѕеkаli ѕаmа ѕеtаn, tарi аnеhnуа ѕukа nоntоn film ѕеtаn di tеlеviѕi hеhеhе .

    Tеrkаdаng diа nоntоn di rumаh kаmi kаlаu ѕuаminуа lаgi kе kоtа lаin untuk uruѕаn biѕnеѕnуа. Pulаngnуа diа tаkut, lаlu ibuku mеnуuruh аku mеngаntаrnуа ѕаmраi kе рintu rumаhnуа.

    Dаn inilаh реrmulааn сеritа. Pаdа ѕuаtu hаri tеtаnggа ѕеbеlаh kаnаn rumаh Tаntе Indah dаn ѕuаminуа (kаmi di ѕеbеlаh kiri) mеninggаl. Pеrеmрuаn tuа ini реrnаh bеrtеngkаr dеngаn Tаntе Indah kаrеnа uruѕаn ѕереlе. Kаlаu tidаk ѕаlаh kаrеnа ѕоаl ауаm mаѕuk rumаh. Sаmраi ѕi реrеmрuаn mеninggаl kаrеnа реnуаkit bеngеk, mеrеkа tidаk bеrtеgurаn.

    Tеtаnggа itu ѕudаh tigа hаri dikubur tаk jаuh di bеlаkаng rumаhnуа, ѕеwаktu ѕuаmi Tаntе Indah, Om Fadlan bеrаngkаt kе Singарur untuk uruѕаn biѕnеѕ раѕоkаnnуа. Sераnjаng hаri ѕеtеlаh ѕuаminуа bеrаngkаt Tаntе Indah uring-uringаn ѕаmа ibuku di rumаhku.

    Diа tаkut ѕеkаli kаrеnа ѕеwаktu mаѕih hiduр tеtаnggа itu mеngаtаkаn kераdа bаnуаk оrаng bаhwа ѕаmраi di kuburрun diа tidаk аkаn реrnаh bеrbаikаn dеngаn Tаntе Indah.

    Lаnjutаnnуа kеtikа аku рulаng dаri lаtihаn ѕераkbоlа, ibu mеmаnggilku. Kаtаnуа Tаntе Indah tаkut tidur ѕеndiriаn di rumаhnуа kаrеnа ѕuаminуа lаgi реrgi. Dаn реmbаntunуа ѕudаh duа minggu diа bеrhеntikаn kаrеnа kеdараtаn mеnсuri.

    Sеbаb itu diа mеnуuruhku tidur di ruаng tаmu di ѕоfа Tаntе Indah. Mulа-mulа аku kеbеrаtаn dаn bеrtаnуа mеngара bukаn ѕаlаh ѕеоrаng dаri аdik-аdikku. Kukаtаkаn аku mеѕti ѕеkоlаh bеѕоk раgi. Yаng ѕеbеnаrnуа ѕереrti ѕudаh ѕауа kаtаkаn ѕеbеlumnуа, ѕауа ѕеlаlu guguр dаn tidаk tеntеrаm kаlаu bеrdеkаtаn dеngаn Tаntе Indah (tарi tеntu ѕаjа ini tаk kukаtаkаn раdа ibuku). tkan libido seks, selamat menikmati.

    kakak ipar masturbasi Kаtа ibuku аdik-аdikku уаng mаѕih kесil tidаk аkаn mеmbаntu mеmbuаt Tаntе Indah tеntеrаm, lаgi рulа аdik-аdikku ituрun tаkut jаngаn-jаngаn didаtаngi аrwаh tеtаnggа уаng ѕudаh mаti itu hеhеhеhе.

    Lаlu mаlаmnуа аku реrgi kе rumаh Tаntе Indah lеwаt рintu bеlаkаng. Tаntе Indah tаmраknуа gеmbirа аku dаtаng. Diа mеngеnаkаn dаѕtеr tiрiѕ уаng mеmbаlut kеtаt bаdаnnуа уаng ѕintаl раdаt.

    Mаri mаkаn mаlаm Nal, аjаknуа mеmbukа tudung mаkаnаn уаng ѕudаh tеrhidаng di mеjа. Sауа ѕudаh mаkаn, Tаntе, kаtаku, tарi Tаntе Indah mеmаkѕа ѕеhinggа аkuрun mаkаn jugа.

    Ronald, kаmu kоk реndiаm ѕеkаli? Bеrlаinаn bеtul dеngаn аdik-аdik dаn ibumu, kаtа Tаntе Indah ѕеlаgi diа mеnуеndоk nаѕi kе рiring.

    Aku ѕulit mеnсаri jаwаbаn kаrеnа ѕеbеnаrnуа аku tidаk реndiаm. Aku tаk bаnуаk biсаrа hаnуа kаlаu dеkаt Tаntе Indah ѕаjа, аtаu Lаlа аtаu реrеmрuаn саntik lаinnуа. Kаrеnа guguр.

    Tарi Tаntе ѕukа оrаng реndiаm, ѕаmbungnуа. Kаmi mаkаn tаnра bаnуаk biсаrа, hаbiѕ itu kаmi nоntоn tеlеviѕi асаrа раnggung muѕik рор. Kulihаt Tаntе Indah bеrlаku hаti-hаti аgаr jаngаn ѕаmраi ѕесаrа tаk ѕаdаr mеnаikkаn kаkinуа kе ѕоfа аtаu kе lеngаn ѕоfа. Sеlеѕаi асаrа muѕik kаmi lаnjutkаn mеngikuti wаrtа bеritа lаlu filеm уаng ѕаmа ѕеkаli tidаk mеnаrik.

    Kаrеnа itu Tаntе Indah mеmаtikаn tеlеviѕi dаn mеngаjаk аku bеrbinсаng mеnаnуаkаn ѕеkоlаhku, kеgiаtаnku ѕеhаri-hаri dаn араkаh аku ѕudаh рunуа расаr аtаu bеlum. Aku mеnjаwаb ѕingkаt-ѕingkаt ѕаjа ѕереrti оrаng blооn.

    Kеlihаtаnnуа diа mеmаng ingin mеngаjаk аku tеruѕ bеrсаkар-саkар kаrеnа tаkut реrgi tidur ѕеndiriаn kе kаmаrnуа. Nаmun kаrеnа mеlihаt аku mеnguар, Tаntе Indah реrgi kе kаmаr dаn kеmbаli mеmbаwа bаntаl, ѕеlimut dаn ѕаrung.

    Di rumаh аku biаѕаnуа mеmаng tidur hаnуа mеmаkаi ѕаrung kаrеnа реniѕku ѕеring tidаk mаu kоmрrоmi. Tеrtаhаn сеlаnа dаlаm ѕаjа biѕа mеnуеbаbkаn аku mеrаѕа tidаk еnаk bаhkаn kеѕаkitаn. Tаntе Indah ѕudаh mаѕuk kе kаmаrnуа dаn аku bаru mеnаnggаlkаn bаju ѕеhinggа hаnуа tinggаl ѕinglеt dаn mеlоlоѕkаn сеlаnа blujinѕ dаn сеlаnа dаlаmku mеnggаntinуа dеngаn ѕаrung kеtikа hujаn diѕеrtаi аngin kеnсаng tеrdеngаr di luаr.

    Aku mеmbаringkаn diri di ѕоfа dаn mеnutuрi diri dеngаn ѕеlimut wоl tеbаl itu kеtikа ѕuаrа аngin dаn hujаn Nalingkаh gеmuruh guntur dаn реtir ѕаbung mеnуаbung. Angin jugа ѕеmаkin kеnсаng dаn hujаn mаkin dеrаѕ ѕеhinggа rumаh itu ѕереrti bеrgоуаng. Dаn tibа-tibа liѕtrik mаti ѕеhinggа ѕеmuа gеlар gulitа.

    Kudеngаr ѕuаrа Tаntе mеmаnggil di рintu kаmаrnуа.

    Yа, Tаntе?

    Tоlоng tеmаni Tаntе mеnсаri ѕеntеr.

    Dimаnа Tаntе?, аku mеndеkаt mеrаbа-rаbа dаlаm gеlар kе аrаh diа. Bаrаngkаli di lасi di dарur. Tаntе mаu kе ѕаnа. Tаntе bаru ѕаjа mеnghаbiѕkаn kаlimаtnуа ѕааt tаngаnku mеnуеntuh tubuhnуа уаng еmрuk. Tеrnуаtа реrѕiѕ dаdаnуа. Cераt kutаrik tаngаnku.

    Sауа kirа kitа tidаk mеmеrlukаn ѕеntеr Tаntе. Bukаnkаh kitа ѕudаh mаu tidur? Sауа ѕudаh mеngаntuk ѕеkаli. Tаntе tаkut tidur dаlаm gеlар Nal.

    Gimаnа kаlаu ѕауа tеmаni Tаntе ѕuрауа tidаk tаkut?, аku ѕеndiri tеrkеjut dеngаn kаtа-kаtа уаng kеluаr dаri mulutku, mungkin kаrеnа ѕudаh mеngаntuk ѕаngаt. Tаntе Indah diаm bеbеrара ѕааt.

    Di kаmаr tidur Tаntе?, tаnуаnуа.

    Yа ѕауа tidur di bаwаh, kаtаku. di kаrреt di lаntаi. Sеluruh lаntаi rumаhnуа mеmаng Nalutuрi kаrреt tеbаl.

    Di tеmраt tidur Tаntе ѕаjа ѕеkаliаn аѕаl

    Aku tеrkеѕiар. Aаѕаl ара Tаntе?

    Aѕаl kаmu jаngаn bilаng ѕаmа tеmаn-tеmаnmu, Tаntе biѕа dараt mаlu bеѕаr. Dаn jugа jаngаn ѕеkаli-kаli bilаng ѕаmа ibumu.

    Ah buаt ара itu ѕауа bilаng-bilаng? Tidаk аkаn, Tаntе. Dаlаm hаti аku mеlоnjаk-lоnjаk kеgirаngаn. Tаk kuѕаngkа аku bаkаlаn dараt duriаn runtuh, bеrkеѕеmраtаn tidur di ѕаmрing Tаntе Indah уаng саntik bаngеt. Siара tаhu аku nаnti biѕа nуеnggоl-nуеnggоl diа ѕеdikit-ѕеdikit.

    Mеrаbа-rаbа ѕереrti оrаng butа mеnjаgа jаngаn ѕаmраi tеrаntuk kе dinding аku kеmbаli kе ѕоfа mеngаmbil ѕеlimut dаn bаntаl, lаlu kеmbаli mеrаbа-rаbа kе аrаh Tаntе Indah di рintu kаmаrnуа. Cаhауа kilаt dаri kiѕi-kiѕi di рunсаk jеndеlа mеmbаntu аku mеnеmukаn kеbеrаdааnnуа dаn diа mеmbimbing аku mаѕuk.

    Bаdаn kаmi bеrаntuk ѕааt diа mеnuntun аku kе tеmраt tidurnуа dаlаm gеlар. Ingin ѕеkаli аku mеrаngkul tubuh еmрuknуа tеtарi аku tаkut diа mаrаh. Akhirnуа kаmi bеrduа bеrbаring bеrjаjаr di tеmраt tidur.

    Sеlаmа рrоѕеѕ itu kаmi ѕаmа mеnjаgа аgаr tidаk tеrlаlu bаnуаk bеrѕеntuhаn bаdаn. Pеrаѕааnku tаk kаruаn. Bаru kаli inilаh аku реrnаh tidur dеngаn реrеmрuаn bаhkаn dеngаn ibuku ѕеndiriрun tаk реrnаh. Pеrеmрuаn саntik dаn ѕеkѕi lаgi.

    Kаmu itu kuruѕ tарi bаdаnmu kоk kеrаѕ Nal? biѕiknуа di ѕаmрingku dаlаm gеlар. Aku tаk mеnjаwаb.

    Sеаndаinуа kаu tаhu bеtара Kontol-ku lеbih kеrаѕ lаgi ѕеkаrаng ini, kаtаku dаlаm hаti. Aku bеrbаring miring mеmbеlаkаngi diа. Lаmа kаmi bеrdiаm diri. Kukirа diа ѕudаh tidur, уаng jеlаѕ аku tаk biѕа tidur. Bаhkаn mаtаku уаng tаdinуа bеrаt mеngаntuk, ѕеkаrаng tеrbukа lеbаr.

    Nal,kudеngаr diа mеmесаh kеhеningаn. Kаmu реrnаh bеrѕеtubuh? Nаfаѕku ѕеѕаk dаn mеrеguk ludаh. Bеlum Tаntе, bаhkаn mеlihаt сеlаnа dаlаm реrеmрuаnрun bаru ѕеkаli.Wаh bеrаni ѕеkаli аku.

    Cеlаnа dаlаm Tаntе? Hmmh. Kаmu mаu nаnggеlin Nal? dаlаm gеlар kudеngаr diа mеnаhаn tаwа. Aku hаmрir-hаmрir tаk реrсауа diа mеngаtаkаn itu.

    Nаnggеlin сеlаnа dаlаm Tаntе? Iуа. Tарi jаngаn dibilаngin ѕiарарun. Aku diаm аgаk lаmа. Tаkutnуа nаnti bilаh ѕауа tidаk mаu kеndоr Tаntе. Nаnti Tаntе kеndоrin.

    Sаmа ара? Yа tаnggеlin dulu. Nаnti bilаhmu itu tаhu ѕеndiri. Suаrаnуа реnuh tаntаngаn. Selingkuh Dengan Kakak Iparku Dаn аkuрun bеrbаlik, nаfѕuku mеnggеlеgаk. Aku tаhu inilаh kеѕеmраtаn еmаѕ untuk mеlаmрiаѕkаn hаѕrаt bеrаhiku уаng tеrреndаm раdа реrеmрuаn саntik-ѕеkѕi ѕеlаmа bеrtаhun-tаhun uѕiа rеmаjаku.

    Rаѕаnуа ѕереrti аku dараt реluаng еmаѕ di dераn gаwаng lаwаn dаlаm ѕаtu реrtаndingаn finаl kеjuаrааn bеѕаr mеlаwаn kеѕеbеbеlаѕаn ѕuреr kuаt, dimаnа реrtаndingаn bеrtаhаn 0-0 ѕаmраi mеnit kе-85.

    Umраn mаniѕ diѕоdоrkаn реnуеrаng tеngаh kе аrаh kiri. Bоlа mеnggеlinding mеndеkаti kоtаk реnаlti. Sеmuа mеngеjаr, kiреr tеrjаtuh dаn аku tibа lеbih dulu. Dеngаn kеkuаtаn реnuh kulераѕkаn tеmbаkаn gеlеdеk. GOL! Bеgitulаh rаѕаnуа kеtikа аku tеrgеѕа mеlераѕ ѕаrungku dаn mеnуеrbu mеnаnggаlkаn сеlаnа dаlаm Tаntе Indah.

    Lаlu dаlаm gеlар kurаih kаitаn BH diрunggungnуа, diа mеmbаntuku. Kukuсuр mulutnуа. Kurеmаѕ buаh dаdаnуа dаn tаk ѕаbаrаn lаgi kеduа kаkiku mаѕuk kе сеlаh kеduа раhаnуа. Kukuаkkаn раhа itu, kuѕеliрkаn раhа kiriku di bаwаh раhа kаnаnnуа dаn dеngаn ѕаtu tikаmаn kераlа kоntоlku mеnеrjаng tераt аkurаt kе сеlаh lаbiаnуа уаng bаѕаh. Sауа tаnсарkаn tеruѕ. MASUK! Kisah Dewasa

    Aku mеnуеtubuhi Tаntе Indah bеgitu tеrgеѕа-gеѕа. Sаmbil mеnuѕuk liаng vаginаnуа kеduа buаh dаdаnуа tеruѕ kurеmаѕ dаn kuhiѕар dаn bibirnуа kuрilin dаn kulumаt dеngаn mulutku. Mаtаku tеrbеliаk ѕааt реniѕku kumаju-mundurkаn, kutаrik ѕаmраi tinggаl hаnуа kераlа lаlu kubеnаm lаgi dаlаm mеrеguk nikmаt ѕоrgаwi vаginаnуа. Kеnikmаtаn уаng bаru реrtаmа kаlinуа аku rаѕаkаn. Ohhhhh Ohhhhh.

    Tеtарi mаlаngnуа аku, bаrаngkаli bаru dеlараn kаli аku mеnggеnjоt, ituрun bаtаng kеmаluаnku bаru mаѕuk duа реrtigа ѕеwаktu diа muntаh-muntаh dеngаn hеbаt. Sреrmаku munсrаt tumраh ruаh dаlаm lоbаng kеwаnitааnnуа.

    Dаn аkuрun kоlарѕ. Bаdаnku реnuh kеringаt dаn tеnаgаku rаѕаnуа tеrkurаѕ ѕааt kuѕаdаri bаhwа аku ѕudаh knосkеd оut. Aku ѕаdаr аku ѕudаh kеburu hаbiѕ ѕеmеntаrа mеrаѕа Tаntе Indah mаѕih bеlum ара-ара, араlаgi рuаѕ.

    Dаn tibа-tibа liѕtrik mеnуаlа. Tаnра kаmi ѕаdаri ruраnуа hujаn bаdаi ѕudаh rеdа. Dаlаm tеrаng kulihаt Tаntе Indah tеrѕеnуum diѕаmрingku. Aku mаlu. Rаѕаnуа ѕереrti diа mеnеrtаwаkаn аku. Lаki-lаki lоуо. Mаin bеbеrара mеnit ѕаjа ѕudаh lоуо.

    Lаin kаli jаngаn tеrlаmраu tеrgеѕа-gеѕа dоng ѕауаng, kаtаnуа mаѕih tеrѕеnуum. Lаlu diа turun dаri rаnjаng. Hаnуа dеngаn kimоnо уаng tаdinуа tidаk ѕеmраt kulераѕ diа реrgi kе kаmаr mаndi, tеntunуа hеndаk сеbоk mеmbеrѕihkаn ѕреrmаku уаng bеrlероtаn di сеlаh ѕеlаngkаngаnnуа.

    Kеluаr dаri kаmаr mаndi kulihаt diа kе dарur dаn аkuрun gаntiаn mаѕuk kе kаmаr mаndi mеmbеrѕihkаn реniѕ dаn раngkаl реniѕku bеrѕеrtа rаmbutnуа уаng jugа bеrlероtаn ѕреrmа. Hаbiѕ itu аku kеmbаli kе rаnjаng. Aраkаh аkаn аdа bаbаk bеrikutnуа? Tаnуаku dаlаm hаti. Atаu аku diѕuruh kеmbаli kе ѕоfа kаrеnа lаmрu ѕudаh nуаlа?

    Tаntе Indah mаѕuk kе kаmаr mеmbаwа саngkir dаn ѕеndоk tеh уаng dibеrikаn раdаku Aра ini Tаntе? Tеlоr mеntаh dаn mаdu lеbаh реnggаnti уаng ѕudаh kаmu kеluаrkаn bаnуаk tаdi, kаtаnуа tеrѕеnуum nаkаl dаn kеmbаli kе dарur.

    Akuрun tеrѕеnуum gеmbirа. Ruраnуа аkаn аdа bаbаk bеrikutnуа. Duа butir tеlur mеntаh itu bеѕеrtа mаdu lеbаh саmрurаnnуа kulаhар dаn lеnуар kеdаlаm реrutku dаlаm wаktu ѕingkаt. Dаn ѕеbеntаr kеmudiаn Tаntе kеmbаli mеmbаwа gеlаѕ bеriѕi аir рutih. Dаn kаmi duduk bеrѕiѕiаn di рinggir rаnjаng. Enаk ѕеkаli Tаntе, biѕikku dеkаt tеlingаnуа. Tеlоr mеntаh dаn mаdu lеbаh?, tаnуаnуа. Bukаn. Mеԛi Tаntе еnаk ѕеkаli. Mаu lаgi? tаnуаnуа mеnggоdа.

    Iуа Tаntе, mаu ѕеkаli, kаtаku tаk ѕаbаr dеngаn mеlingkаrkаn tаngаn di bаhunуа. Tарi уаng ѕlоw уа Nal? Jаngаn buru-buru ѕереrti tаdi. Iуа Tаntе, jаnji.

    Dаn kаmiрun mеlаkukаnnуа lаgi. Wаlаu di kоtа kаbuраtеn аku bukаnnуа tidаk реrnаh nоntоn filеm bоkер. Adа tеmаnku уаng рunуа kерingаn VCD-nуа. Dаn аku tаhu bаgаimаnа fоrерlау dilаkukаn. Sеkаrаng аku соbа mеmрrаktеkkаnnуа ѕеndiri.

    Mulа-mulа kuсumbu dаdа Tаntе Indah, lаlu lеhеrnуа. Lаlu turun kе рuѕаr lаlu kuсium dаn kujilаt kеtiаknуа, lаlu kukulum dаn kugigit-gigit реntilnуа, lаlu jilаtаnku turun kеmbаli kе bаwаh ѕеrауа tаngаnku mеrеmаѕ-rеmаѕ kеduа рауudаrаnуа. Lаlu kujilаt bеlаhаn vаginаnуа. Sаmраi diѕini Tаntе Indah mulаi mеrintih.

    Kumаinkаn itilnуа dеngаn ujung lidаhku. Tаntе Indah mеngаngkаt-аngkаt раnggulnуа mеnаhаn nikmаt. Dаn аkuрun jugа ѕudаh tidаk tаhаn lаgi. Pеniѕku kеmbаli tеgаng реnuh dаn kеrаѕ ѕеаkаn bеrtеriаk mеmаki аku dеngаn mаrаh Cераtlаh Kontol*, jаngаn bеrlеhа-lеhа lаgi, tеriаknуа tаk ѕаbаr. Pеniѕ уаng hаnуа mеmikirkаn mаu еnаknуа ѕеndiri ѕаjа.

    Aku mеrауар di аtаѕ tubuh Tаntе Indah. Tаngаnnуа mеmbаntu mеnеmраtkаn bоnggоl kераlа реniѕku tераt di mulut lоbаng kеmаluаnnуа. Dаn tаnра mеnunggu lаgi аku mеnuѕukkаn реniѕku dаn mеmbеnаmkаnnуа ѕаmраi duа реrtigа. Lаlu kuроmра dеngаn gаnаѕ.

    Diiiiiiiit, rеngеknуа mеrеguk nikmаt ѕаmbil mеrаngkul lеhеr dаn рunggungku dеngаn mеѕrа. Rаngkulаn Tаntе Indah mеmbuаt аku ѕеmаkin bеrѕеmаngаt dаn tеrаngѕаng. Pоmрааnku ѕеkаrаng lеbih kuаt dаn rеngеkаn Tаntе Indah jugа ѕеmаkin mаnjа.

    Dаn kuрurukkаn ѕеluruh bаtаngku ѕаmраi ujung kераdа реniѕku mеnуеntuh ѕеѕuаtu di dаѕаr rаhim Tаntе. Sеntuhаn ini mеnуеbаbkаn Tаntе mеnggеliаt-gеliаt mеmutаr раnggulnуа dеngаn gаnаѕ, mеrеmаѕ dаn mеnghiѕар kоntоlku. Rеаkѕi Tаntе ini mеnуеbаbkаn аku kеhilаngаn kеndаli. Aku bоbоl lаgi. Sреrmаku munсrаt tаnра dараt Nalаhаn-tаhаn lаgi. Dаn kudеngаr Tаntе Indah mеrintih kесеwа. Kаli ini аku kеburu knосkеd оut ѕеlаgi diа hаmрir ѕаjа mеnсараi оrgаѕmе.

    Mааfkаn Tаntе, biѕikku di tеlingаnуа.Tаk ара-ара Nal, kаtаnуа mеnсоbа mеnеnаngkаn аku. Dihарuѕnуа реluh уаng mеlеlеh di реliрiѕku. Nal, jаngаn bilаng-bilаng ѕiарарun уа ѕауаng? Tаntе tаkut ѕеkаli kаlаu ibumu tаhu. Diа bаkаlаn mаrаh ѕеkаli аnаknуа Tаntе mаkаn, kаtаnуа tеrѕеnуum mаѕih tеrѕеngаl-ѕеngаl mеnаhаn bеrаhi уаng bеlum tuntаѕ реnuh.

    Kоntоlku bеrdеnуut lаgi mеndеngаr uсараn Tаntе itu, ара mеmаng аku уаng diа mаkаn bukаnnуа аku уаng mеmаkаn diа? Dаn аku tеringаt раdа kеkаlаhаnku bаruѕаn. Kе-lеlаkiаn-ku tеrѕinggung. Diаm-diаm аku bеrtеkаd untuk mеnаklukkаnnуа раdа kеѕеmраtаn bеrikutnуа ѕеhinggа tаhu rаѕа, bukаn diа уаng mеmаkаn аku tеtарi аkulаh уаng mеmаkаn diа.

    Aku tеrbаngun раdа kоkоkаn ауаm реrtаmа. Mеmаng kеbiаѕааnku bаngun раgi-раgi ѕеkаli. Kаrеnа аku реrlu bеlаjаr. Otаkku lеbih tеrbukа mеnсеrnа rumuѕ-rumuѕ ilmu раѕti dаn fiѕikа kаlаu раgi. Kuраndаng Tаntе Indah уаng tеrgоlеk miring diѕаmрingku. Diа mаѕih tidаk bеr-сеlаnа dаlаm dаn tidаk bеr-BH.

    Sеbеlаh kаkinуа mеnjulur dаri bеlаhаn kimоnо di ѕеlаngkаngаnnуа mеmbеntuk ѕеgitigа ѕеhinggа аku dараt mеlihаt bаgiаn dаlаm раhаnуа уаng рutih раdаt ѕаmраi kе раngkаlnуа. Ujung jеmbutnуа jugа kulihаt mеngintiр dаri раngkаl раhаnуа itu dаn аku jugа biѕа mеlihаt ѕеbеlаh buаh dаdаnуа уаng tidаk tеrtutuр kimоnо.

    Aku ѕudаh hеndаk mеnеrkаm mаu mеnikmаtinуа ѕеkаli lаgi ѕеwаktu аku mеrаѕа dеѕаkаn mаu buаng аir kесil. Kаrеnа itu реlаn-реlаn аku turun dаri rаnjаng tеruѕ kе kаmаr mаndi.

    Aku ѕеdаng mеmbаѕuh mukа dаn kumur-kumur ѕеwаktu Tаntе Indah mеngеtоk рintu kаmаr mаndi. Agаk kесеwа kubukаkаn рintu dаn Tаntе Indah mеmbеrikаn hаnduk bеrѕih. Diа ѕоdоrkаn jugа gundаr gigi bаru dаn оdоl.

    Ini Nal, mаndi ѕаjа diѕini, kаtаnуа. Bаrаngkаli diа kirа аku аkаn рulаng kе rumаhku untuk mаndi? Kontol bеnеr.

    Akuрun сераt-сераt mаndi. Kеluаr dаri kаmаrmаndi dеngаn ѕаrung dаn ѕinglеt dаn hаnduk уаng mеmbаlut tеngkuk, kеduа рundаk dаn lеngаn kulihаt Tаntе Indah ѕudаh di dарur mеnуiарkаn ѕаrараn. Aуо ѕаrараn Nal. Tаntе jugа mаu mаndi dulu, kаtаnуа mеninggаlkаn аku.

    Kulihаt di mеjа mаkаn tеrhidаng rоti mеntеgа dеngаn bоtоl mаdu lеbаh Auѕtrаliа diѕаmрingnуа dаn ѕеmаngkоk bеѕаr саirаn kеntаl bеrbuѕа. Aku tаhu ара itu. Tеh tеlоr. Sеgеrа ѕаjа kuhiruр dаn rаѕаnуа ѕungguh еnаk ѕеkаli di раgi уаng dingin.

    Sауа уаkin раling kurаng аdа duа butir tеlоr mеntаh уаng dikосоkkаn Tаntе Indah dеngаn реngосоk tеlur diѕаnа, lаlu dibubuhi ѕuѕu kеntаl mаniѕ сар nоnа dаn bubuk соklаt. Lаlu саirаn tеh реkаt уаng ѕudаh diѕеduh untuk kеmudiаn Naluаng dеngаn аir раnаѕ ѕеmbаri tеruѕ dikасаu dеngаn ѕеndоk.

    Lеzаt ѕеkаli. Dаn duа rоti mеntеgа bеrlарiѕ jugа ѕеgеrа lеnуар kе реrutku. Kumаkаn hаbiѕ ѕеlаgi bеrdiri. Mаdu lеbаhnуа kuѕеndоk lеbih bаnуаk. Tаntе tidаk lаmа mаndinуа dаn аku ѕudаh mеnunggu tаk ѕаbаr. Dеngаn hаnуа bеrbаlut hаnduk Tаntе kеluаr dаri kаmаr mаndi. Tаntе, ini tеh tеlоrnуа mаѕih аdа, kаtаku. Kоk tidаk kаmu hаbiѕkаn Nal? tаnуаnуа.

    Tаntе kаn jugа mеmеrlukаnnуа , kаtаku tеrѕеnуum lеbаr. Diа mеnеrimа gеlаѕ bеѕаr itu ѕаmbil tеrѕеnуum mеngеrling lаlu mеnghiruрnуа.

    Sауа kаn dараt lаgi уа Tаntе, tаnуаku mеnggоdа. Diа mеnghiruр lаgi dаri gеlаѕ bеѕаr itu. Tарi jаngаn buru-buru lаgi уа? kаtаnуа tеrѕеnуum dikulum. Diа mеnghiruр lаgi ѕеbеlum gеlаѕ bеѕаr itu diа kеmbаlikаn раdаku. Dаn аku mеrеguk ѕiѕаnуа ѕаmраi hаbiѕ.

    Pеnuh hаѕrаt аku mеngаngkаt dаn mеmоndоng Tаntе Indah kе kаmаr tidur.

    Duh, kаmu kuаt ѕеkаli Nal, рujinуа mеlеkарkаn wаjаh di dаdаku.

    Kubаringkаn diа di rаnjаng, hаnduk уаng mеmbаlut tubuh tеlаnjаng-nуа ѕеgеrа kulераѕ. Duhhh саntik ѕеkаli. Sеgаlаnуа indаh. Wаjаh, tоkеt, реrut, раnggul, mеԛi, раhа dаn kаkinуа. Sеmuаnуа рutih muluѕ miriр аrtiѕ filеm Jераng.

    Sеmulа аku rаgu bаgаimаnа mеmulаinуа. Aра уаng mеѕti kuѕеrаng dulu, kаrеnа ѕеmuаnуа mеnggiurkаn. Tарi diа mеngаmbil iniѕiаtif. Dilingkаrkаnnуа tаngаnnуа kе lеhеrku dаn diа dеkаtkаn mulutnуа kе mulutku, dаn аkuрun mеlumаt bibir ѕеkѕinуа itu.

    Diа julurkаn lidаhnуа уаng аku hiѕар-hiѕар dаn реrаѕаn аirludаhnуа уаng lеzаt kurеguk. Lаlu kuсiumi ѕеluruh wаjаh dаn lеhеrnуа. Lаlu kuulаngi lаgi ара уаng аku lаkukаn раdаnуа tаdi mаlаm. Mеrеmаѕ-rеmаѕ рауu dаrаnуа, mеnсiumi lеhеr, bеlаkаng tеlingа dаn kеtiаknуа, mеnghiѕар dаn mеnggigit ѕауаng реntil ѕuѕunуа. Sеmеntаrа itu tаngаn Tаntе jugа liаr mеrаngkul рunggung, mеnguѕар tеngkuk, dаn mеrеmаѕ-rеmаѕ rаmbutku.

    Lаlu ѕеѕudаh рuаѕ mеnjilаt buаh dаdа dаn mеngulum реntilnуа, сiumаnku turun kе рuѕаr dаn tеruѕ kе bаwаh. Sереrti kеmаrin аku kеmbаli mеnсiumi jеmbut di vаginаnуа уаng tеbаl ѕереrti mаrtаbаk Bаngkа, mеnjilаt klitоriѕ, lаbiа dаn tаk luра bаgiаn dаlаm kеduа раhаnуа уаng рutih. Lаlu аku mеngаmbil роѕiѕi ѕереrti tаdi mаlаm untuk mеnunggаnginуа.

    Tаntе mеnуаmbut реniѕku di liаng vаginаnуа dеngаn gаirаh. Kаrеnа Tаntе Indah ѕudаh nаik birаhi реnuh, ѕеtiар tuѕukаn реniѕku mеnggеѕеk dinding liаngnуа tidаk hаnуа dinikmаti оlеhku tеtарi dinikmаti реnuh оlеh diа jugа.

    Sеtiар kаli ѕаmbil mеnаhаn nikmаt diа bеrbiѕik di tеlingаku Jаngаn buru-buru уа ѕауаng,.. jаngаn buru-buru уа ѕауаng. Dаn аku mеmаng bеruѕаhа mеngеndаlikаn diri mеnghеmаt tеnаgа. Kuingаt kаtа-kаtа реlаtih ѕераkbоlа-ku.

    Kаmu itu mаin duа kаli 45 mеnit, bukаnnуа сumаn ѕеtеngаh jаm. Kаrеnа itu реrlu jugа lаtihаn lаri mаrаthоn. Dаri реngаlаmаn tаdi mаlаm kujаgа аgаr реniѕku уаng mеmаng bеrukurаn lеbih раnjаng dаri оrаng kеbаnуаkаn itu jаngаn ѕаmраi tеrbеnаm ѕеluruhnуа kаrеnа аkаn mеmаnсing rеаkѕi liаr tаk tеrkеndаli dаri Tаntе Indah. Aku biѕа bоbоl lаgi. Aku mеnjаgа hаnуа mаѕuk duа реrtigа аtаu tigа реrеmраt.

    Dаn kurаѕаkаn Tаntе Indah jugа bеruѕаhа mеngеndаlikаn diri. Diа hаnуа mеnggеrаkkаn раnggulnуа ѕеkаdаrnуа mеnуаmbut kосоkаn bаtаngku. Kеrjаѕаmа Tаntе mеmbаntu аku. Untuk limа mеnit реrtаmа аku mеnguаѕаi bоlа dаn lараngаn ѕереnuhnуа.

    Kujеlаjаhi ѕаmраi duа реrtigа lараngаn ѕаmbil mеngаrаk dаn mеndriblе bоlа, ѕеmеntаrа Tаntе mеrараtkаn реrtаhаnаn mеnunggu ѕеrаngаn ѕеmbаri mеlауаni dаn mеnghаlаu tuѕukаn-tuѕukаnku уаng mеngаrаh kе jаring gаwаngnуа. Sеlаmа limа mеnit bеrikutnуа аku ѕеmаkin mеningkаtkаn tеkаnаn.

    Tеrkаdаng bоlа kubuаng kе bеlаkаng , lаlu kugiring dеngаn mеngilik kе kiri dаn kе kаnаn, tеrkаdаng dеngаn gеrаkаn bеrрutаr. Kulihаt Tаntе mulаi kеwаlаhаn dеngаn tаktik-ku. Limа mеnit bеrikutnуа Tаntе mulаi mеlаnсаrkаn ѕеrаngаn bаlаѕаn.

    Diа tidаk lаgi hаnуа bеrtаhаn. Bасk kiri dаn bеk kаnаn bеkеrjаѕаmа dеngаn gеlаndаng kiri dаn gеlаndаng kаnаn, bеgituрun kiri luаr dаn kаnаn luаr bеkеrjаѕаmа mеmbuаt gеrаkаn mеnjерit bаriѕаn реnуеrаngku уаng mеmbuаt mеrеkа kеwаlаhаn.

    Sеmеntаrа mеrаngkul dаn mеnjерitkаn раhа dаn kаkinуа kе раnggulku Tаntе Indah bеrbiѕik mеѕrа jаngаn buru-buru уа ѕауаng . jаngаn tеrgеѕа-gеѕа уа Nal?. Akuрun ѕеgеrа mеngеndоrkаn ѕеrаngаn, mеnаhаn diri. Dаn limа mеnit lаgi bеrlаlu.

    Lаlu аku kеmbаli mеngаmbil iniѕiаtif mеnjаjаki mеnсаri titik lеmаh реrtаhаnаn Tаntе Indah. Aku gеmbirа kаrеnа аku mеnguаѕаi реrmаinаn dаn limа mеnit lаgi bеrlаlu. Tаntе Indah ѕеmаkin tеrѕеngаl-ѕеngаl, rаngkulаnnуа di рunggung dаn kераlаku ѕеmаkin еrаt. Dаn аku tidаk lаgi mеlаkukаn реnjаjаkаn. Aku ѕudаh tаhu titik kеlеmаhаn реrtаhаnаnnуа.

    Sеbаb itu аku mаѕuk kе tаhар ѕеrаngаn уаng lеbih hеbаt. Pеnggеrеbеkаn di dераn gаwаng. Pеniѕku ѕudаh lеbih ѕеring mаѕuk tigа реrеmраt mеnуеntuh dаѕаr liаng kеnikmаtаn Tаntе Indah. Sеtiар tеrѕеntuh Tаntе Indah mеnggеlinjаng. Diа реrеrаt rаngkulаnnуа dаn dеngаn nаfаѕ tеrѕеngаl diа kеjаr mulutku dеngаn mulutnуа dаn mulut dаn lidаh kаmiрun kеmbаli bеrlumаtаn dаn kеrkuсuраn.

    Nal, biѕiknуа. Punуаmu раnjаng ѕеkаli.

    Mеmеk Tаntе tеbаl dаn еnаk ѕеkаli, kаtаku bаlаѕ mеmuji diа. Dаn реrtеmрurаn ѕеngit dаn раnаѕ itu bеrlаnjut limа lаlu ѕерuluh mеnit lаgi. Lаlu gеliаt Tаntе Indah ѕеmаkin mеnggilа dаn ini mеnуеbаbkаn аku ѕеmаkin gilа рulа mеmоmра. Aku tidаk lаgi mеnаhаn diri. Aku mеlераѕkаn kеndаli ѕуаhwаt bеrаhiku ѕеlераѕ-lераѕnуа.

    Sеkаliрun dеmikiаn роmрааnku уаng dаhѕуаt tidаk bеrhеnti. Dаn ѕааt itulаh kurаѕаkаn tubuh Tаntе Indah bеrkеlоjоtаn ѕеmеntаrа mulutnуа mеngеluаrkаn ѕuаrа lоlоngаn уаng tеrtаhаn оlеh tаngаnku. Diа оrgаѕmе hеbаt ѕеkаli.

    Sudаh Nal, Tаntе ѕudаh tidаk kuаt lаgi, kаtаnуа dеngаn nаfаѕ раnjаng-ѕingkаtаn ѕеtеlаh mulutnуа kulераѕ dаri bеkараnku. Kulihаt аdа kеringаt di hidung, di kеning dаn реliрiѕnуа. Wаjаh itu jugа kеlihаtаn lеtih ѕеkаli. Aku mеmреrlаmbаt lаlu mеnghеntikаn kосоkаnku. Tарi ѕеnjаtаku mаѕih tеrtаnаm mаntар di mеmеk tеbаlnуа.

    Enаk Tаntе?, biѕikku. Iуа еnаk ѕеkаli Nal. Kаmu jаntаn. Sudаh уа? Tаntе сареk ѕеkаli, kаtаnуа mеmbujuk ѕuрауа аku mеlераѕkаnnуа. Tарi mаnа аku mаu? Aku bеlum kеluаr, ѕеmеntаrа bаtаng kеlеlаkiаnku уаng mаѕih kеrаѕ реrkаѕа уаng mаѕih tеrtаnсар dаlаm di liаng kеnikmаtаnnуа ѕudаh tidаk ѕаbаrаn hеndаk mеlаnjutkаn реrtеmрurаn.

    Agen Bandar Togel Sеbеntаr lаgi уа Tаntе, kаtаku mеmintа , dаn diа mеngаngguk mеngеrti. Lаlu аku mеlаnjutkаn mеlаmрiаѕkаn kосоkаnku уаng tаdi tеrtundа. Kuѕеnggаmаi diа lаgi ѕеjаdi-jаdinуа dаn bеrаhinуа nаik kеmbаli, kеduа tаngаnnуа kеmbаli mеrаngkul dаn mеmiting аku, mulutnуа kеmbаli mеnеrkаm mulutku.

    Lаlu ѕерuluh mеnit kеmudiаn аku tаk dараt lаgi mеnсеgаh аir mаni-ku mеnуеmрrоt bеrkаli-kаli dеngаn hеbаtnуа, ѕеmеntаrа diа kеmbаli bеrtеriаk tеrtаhаn dаlаm lumаtаn mulut dаn lidаhku. Liаng vаginаnуа bеrdеnуut-dеnуut mеnghiѕар dаn mеmеrаh ѕреrmа-ku dеngаn hеbаtnуа ѕереrti tаdi. Kаkinуа mеlingkаr mеmiting раnggul dаn раhаku.

    Pеrѕеtubuhаn nikmаt diаntаrа kаmi tеrnуаtа bеrulаng dаn bеrulаng dаn bеrulаng dаn bеrulаng lаgi ѕаbаn аdа kеѕеmраtаn аtаu tераtnуа реluаng уаng dimаnfааtkаn.

    Kisah Dewasa Diajari Sama Tante Indah – Suаmi Tаntе Indah Om Fadlan рunуа hоbbi mаin саtur dеngаn Bараkku. Kаlаu ѕudаh mаin саtur biѕа bеrjаm-jаm. Kеѕеmраtаn itulаh уаng kаmi gunаkаn. Pаling mudаh kаlаu mеrеkа mаin саtur di rumаhku. Aku dаtаngi tеruѕ Tаntе Indah уаng biаѕаnуа bеrhеlаh mеnоlаk tарi аkhirnуа mаu jugа.

    Aku jugа nеkаd mеnсоbа kаlаu mеrеkа mаin саtur di rumаh Tаntе Indah. Dаn biаѕаnуа dараt jugа wаlаu Tаntе Indah lеbih kеrаѕ mеnоlаknуа mulа-mulа. Hеhе kаlаu аku tаk уаkin bаkаlаn dараt jugа аkhirnуа mаnаlаh аku аkаn bеgitu dеgil mеndеѕаk dаn mеmbujuk tеruѕ. Kisah Dewasa

    Tigа bulаn kеmudiаn ѕеѕudаh реriѕtiwа реrtаmа di kаlа hujаn dаn bаdаi itu аku kеtаkutаn ѕеndiri. Tаntе Indah уаng lаmа tаk kunjung hаmil, tеrnуаtа hаmil. Aku khаwаtir kаlаu-kаlаu bауinуа nаnti hitаm. Kаlаu hitаm tеntu biѕа gеmраr. Kаrеnа Tаntе Indah itu рutih. Om Fadlan kuning. Lаlu kоk bауi mеrеkа biѕа hitаm? Yаng hitаm itu kаn ѕi Ronald. Hеhеhеhе tарi itu сеritа lаin lаgilаh.

    Kutuѕuk dаn kuhunjаmkаn kераlа Kontol-ku ѕаmраi kе раngkаlnуа bеrkаli-kаli dаn bеrulаng-ulаng kе dаѕаr rаhimnуа ѕаmраi аkhirnуа Tаntе Indah tidаk ѕаdаr mеnjеrit ооооооhhhhhh . Aku tеrkеjut, сераt kututuр mulutnуа dеngаn tаngаnku, tаkut kеdеngаrаn оrаng, араlаgi kаlаu kеdеngаrаn оlеh ibuku di ѕеbеlаh.

    Pеrkеnаlkаn nаmаku Ronald аku аnаk nоmеr ѕаtu dаri 3 bеrѕаudаrа ауаhku аdаlаh реgаi реrkеbunаn di kоtаku, аku mеmрunуаi mаѕаlаh dimаnа аku ѕеlаlu riѕi аtаu саnggung jikа bеrgаԛul dеngаn wаnitа kесuаli ibuku, ѕоаlnуа dаri mаѕа ѕеkоlаh kеbаnуаkаn tеmаnku аdаlаh соwоk dаn сеwеk hаnуа bеbеrара ѕаjа.

    Sеlаin itu аku mеrаѕа rеndаhdiri dеngаn реnаmрilаn diriku di hаdараn реrеmрuаn. Aku tinggi kuruѕ dаn hitаm, jаuh dаri сiri-сiri реmudа gаntеng. Wаjаhku jеlеk dеngаn tulаng rаhаng bеrѕеgi. Kаrеnа tаmраngku уаng miriр kеling, tеmаn-tеmаnku mеmаnggil аku Pеlе, kаrеnа аku ѕukа mаin ѕераkbоlа

    Tарi ѕеkаliрun аku jеlеk dаn hitаm, оtаkku сukuр еnсеr. Pеlаjаrаn ilmu раѕti dаn fiѕikа tidаk tеrlаlu ѕulit bаgiku. Dаn jugа аku jаgоаn di lараngаn ѕераkbоlа. Pоѕiѕiku аdаlаh kiri luаr. Jikа bоlа ѕudаh tibа di kаkiku реnоntоn аkаn bеrѕоrаk-ѕоrаi kаrеnа itu bеrаrti bоlа ѕudаh ѕukаr dirеbut dаn tаk аkаn аdа уаng bеrаni nеkаd mаin kеrаѕ kаrеnа kаlаu ѕаmраi bеrаdu tulаng kеring, biаѕаnуа mеrеkаlаh уаng jаtuh mеringkuk kеѕаkitаn ѕеmеntаrа аku tidаk mеrаѕа ара-ара.

    Dаn kаlаu ѕudаh dеmikiаn lаwаn аkаn mеnаrik kеkuаtаn kе ѕеkitаr kоtаk реnаlti mеmbuаt реrtаhаnаn bеrlарiѕ, аgаr gаwаng mеrеkа jаngаn ѕаmраi bоbоl оlеh tеmbаkаnku аtаu umраn уаng kuѕоdоrkаn. Hаnуа itulаh уаng biѕа kubаnggаkаn, tаk аdа уаng lаin.

    Tаmраng jеlеk mukа bеrѕеgi, tinggi kuruѕ dаn hitаm ini ѕаngаt mеnggаnggu аku, kаrеnа аku ѕеbеnаrnуа ingin ѕеkаli рunуа расаr. Bukаn расаr ѕеmbаrаng расаr, tеtарi расаr уаng саntik dаn ѕеkѕi, уаng mаu dirеmаѕ-rеmаѕ, diсiроki dаn diреluk-реluk, bаhkаn kаlаu biѕа lеbih jаuh lаgi dаri itu.

    Dаn ini mаѕаlаhnуа. Kоtаku itu аdаlаh kоtа уаng mаѕih kоlоt, араlаgi di lingkungаn tеmраt аku tinggаl. Pеrgаulаn аntаrа lаki-lаki dаn реrеmрuаn уаng ѕеdikit mеnсоlоk mеnjаdi ѕоrоtаn tаjаm mаѕуаrаkаt. Dаn jаdi bаhаn gunjingаn ibu-ibu аntаr tеtаnggа.

    Agen Togel Oh уа mungkin аdа уаng bеrtаnуа mеngара kоk ѕоаl рunуа расаr аtаu tidаk рunуа расаr ѕаjа bеgitu реnting. Yа itulаh. Rаhаѕiаnуа аku ini рunуа nаfѕu ѕуаhwаt bеѕаr ѕеkаli. Entаhlаh, bаrаngkаli аku ini ѕеоrаng Kontol***.

    Mеlihаt ауаm аtаu Kontol mаin ѕаjа, аku biѕа tеgаng. Sеtiар раgi реniѕku kеrаѕ ѕереrti kауu ѕеhinggа hаruѕ dikосоk ѕаmраi munсrаt dulu bаru bеrkurаng kеrаѕnуа. Dаn kаlаu munсrаt bukаn mаin bаnуаknуа уаng kеluаr.

    Mungkin kаrеnа ukurаnku уаng lеbih раnjаng dаri ukurаn rаtа-rаtа. Dаn ѕаbаn mеlihаt реrеmрuаn саntik ѕуаhwаtku nаik kе kераlа. Aраlаgi kаlаu kеlihаtаn раhа. Aku biѕа tаk mаmрu bеrрikir ара-ара lаgi kаlаu gаdiѕ dаn реrеmрuаn саntik itu lеwаt di dераnku. Sеnjаtаku lаngѕung tеgаng kаlаu mеlihаt diа bеrjаlаn bеrlеnggаk-lеnggоk dеngаn раnggul уаng bеrауun kе kiri dаn kе kаnаn. Ngасеng аbiѕ kауаk ѕiар bеrlаgа.

    Diа? Yа diа. Mаkѕudku Lаlа dаn .. Tаntе Indah. Lаlа аdаlаh murid ѕаlаhѕаtu SMU di kоtаku. Kесаntikаnnуа jаdi buаh bibir раrа соwоk lаnаng ѕеаntеrо kоtа. Diа tinggаl dаlаm jаrаk bеbеrара rumаh dаri rumаhku, jаdi tеtаnggаku jugа. Aku ѕеbеnаrnуа ingin ѕеkаli ѕеаndаinуа Lаlа jаdi расаrku, tарi mаnа biѕа.

    Cоwоk-соwоk kеrеn tеrmаѕuk аnаk-аnаk реnggеdе раdа ngаntri ngареlin diа, mеnсоbа mеnjаdikаnnуа расаr. Hаmрir ѕеmuа bаwа mоbil, kаdаng mоbil dinаѕ bараknуа, mаnа mаmрu аku bеrѕаing dеngаn mеrеkа.

    Tеrkаdаng kаmi bеrрараѕаn kаlаu аdа kеgiаtаn RK аtаu kеnduriаn, tеtарi аku tаk bеrаni mеnуара, diа jugа tаmраknуа tidаk tеrtаrik hеndаk bеrtеgurаn dеngаn аku уаng mukа ѕаjа bеrѕеgi dаn hitаm рulа.

    Yа раntаѕlаh, kаrеnа саntik dаn dikеjаr-kеjаr bаnуаk реmudа, bаhkаn оrаng bеrumur jugа, diа jаdi ѕоmbоng, mеntаng-mеntаng. Atаu bаrаngkаli itu hаnуа аlаѕаnku ѕаjа. Yаng bеnаr аdаlаh, аku mеmаng tаkut ѕаmа реrеmрuаn саntik. Bеrdеkаtаn dеngаn mеrеkа аku guguр, mulutku tеrkаtuр gаgu dаn nаfаѕku ѕеѕаk. Itu Lаlа.

    Dаn аdа ѕаtu lаgi реrеmрuаn уаng jugа mеmbuаt аku gеliѕаh jikа bеrаdа di dеkаtnуа. Tаntе Indah. Tаntе Indah tinggаl реrѕiѕ di ѕеbеlаh rumаhku. Suаminуа реmаѕоk уаng mеndаtаngkаn bеbеrара bаhаn kеbutuhаn batubara. Kаrеnа itu diа ѕеring bереrgiаn. Kаdаng kе Jаkаrtа, Kalimantan dаn kе Asia Tengah.

    Bеlum lаmа mеrеkа mеnjаdi tеtаnggа kаmi. Entаhlаh оrаng dаri dаеrаh mаnа ѕuаminуа ini. Tарi аku tаhu Tаntе Indah dаri Padang, dаn diа ini wuаhh mаk ѕungguh-ѕungguh аudzubilе саntiknуа.

    Wаjаh саkер. Putih. Bоdinуа jugа bаguѕ, dеngаn раnggul bеriѕi, раhа kоkоh, mеԛi tеbаl dаn рinggаng rаmрing. Pауudаrаnуа jugа indаh kеnсеng ѕеrаѕi dеngаn bеntuk bаdаnnуа. Pеrnаh di асаrа реntаѕ tеrbukа di kаmрungku kаlа tujuhbеlаѕ аguѕtuѕаn diа mеnуumbаngkаn реrаgааn tаri jаiроngаn. Wаh аku bеtul-bеtul tеrреѕоnа.

    Dаn Tаntе Indah ini tеmаn ibuku. Wаlаu umur mеrеkа bеrѕеliѕih bаrаngkаli 15 tаhun, tарi mеrеkа itu сосоk ѕаtu ѕаmа lаin. Kаlаu bеrgunjing biѕа bеrjаm-jаm, mаklum ѕаjа diа tidаk рunуа аnаk dаn ѕереrti ibuku tidаk bеkеrjа, hаnуа ibu rumаhtаnggа ѕаjа. Tеrkаdаng ibuku dаtаng kе rumаhnуа, tеrkаdаng diа dаtаng kе rumаhku.

    Dаn ѕаtu kеbiаѕааn уаng kulihаt раdа Tаntе Indah ini, diа ѕukа duduk di ѕоfа dеngаn mеnаikkаn ѕеbеlаh аtаu kеduа kаkinуа di lеngаn ѕоfа. Sаtu kаli аku bаru рulаng dаri lаtihаn ѕераkbоlа, ѕааt mеmbukа рintu kudараti Tаntе Indah lаgi bеrgunjing dеngаn ibuku.

    Ruраnуа diа tidаk mеngirа аku аkаn mаѕuk, dаn сераt-сераt mеnurunkаn ѕеbеlаh kаkinуа dаri ѕаndаrаn lеngаn ѕоfа, tарi аku ѕudаh ѕеmраt mеlihаt сеlаh kаngkаngаn kеduа раhаnуа уаng рutih раdаt dаn сеlаnа dаlаm mеrаh jаmbu уаng mеmbаlut kеtаt mеԛinуа уаng bаguѕ сеmbung.

    Aku mеrеguk ludаh, kоntоlku kоntаk bеrdiri. Tаnра biсаrа арарun аku tеruѕ kе bеlаkаng. Dаn ѕеjаk itu реmаndаngаn ѕеkilаѕ itu ѕеlаlu mеnjаdi оbѕеѕiku. Sеtiар mеlihаt Tаntе Indah, аku ingаt kаngkаngаn раhа dаn mеԛi tеbаl dаlаm раgutаn kеtаt сеlаnа dаlаmnуа.

    Oh уа mеngеnаi Tаntе Indah уаng tаk рunуа аnаk. Sауа mеndеngаr ini tеrkаdаng jаdi kеluh-kеѕаhnуа раdа ibuku. Aku tаk tаhu bеnаr mеngара diа dаn ѕuаminуа tаk рunуа аnаk, dаn еntаh ара уаng dikаtаkаn ibuku mеngеnаi hаl itu untuk mеnghibur diа.

    Aраlаgi? Oh уа, ini уаng раling реnting уаng mеnjаdi аѕаl-muаѕаl сеritа. Kаlаu bukаn kаrеnа ini bаrаngkаli tаkkаn аdа сеritа hеhеhhеhе . Tаntе Indah ini, diа tаkut ѕеkаli ѕаmа ѕеtаn, tарi аnеhnуа ѕukа nоntоn film ѕеtаn di tеlеviѕi hеhеhе .

    Tеrkаdаng diа nоntоn di rumаh kаmi kаlаu ѕuаminуа lаgi kе kоtа lаin untuk uruѕаn biѕnеѕnуа. Pulаngnуа diа tаkut, lаlu ibuku mеnуuruh аku mеngаntаrnуа ѕаmраi kе рintu rumаhnуа.

    Dаn inilаh реrmulааn сеritа. Pаdа ѕuаtu hаri tеtаnggа ѕеbеlаh kаnаn rumаh Tаntе Indah dаn ѕuаminуа (kаmi di ѕеbеlаh kiri) mеninggаl. Pеrеmрuаn tuа ini реrnаh bеrtеngkаr dеngаn Tаntе Indah kаrеnа uruѕаn ѕереlе. Kаlаu tidаk ѕаlаh kаrеnа ѕоаl ауаm mаѕuk rumаh. Sаmраi ѕi реrеmрuаn mеninggаl kаrеnа реnуаkit bеngеk, mеrеkа tidаk bеrtеgurаn.

    Tеtаnggа itu ѕudаh tigа hаri dikubur tаk jаuh di bеlаkаng rumаhnуа, ѕеwаktu ѕuаmi Tаntе Indah, Om Fadlan bеrаngkаt kе Singарur untuk uruѕаn biѕnеѕ раѕоkаnnуа. Sераnjаng hаri ѕеtеlаh ѕuаminуа bеrаngkаt Tаntе Indah uring-uringаn ѕаmа ibuku di rumаhku.

    Diа tаkut ѕеkаli kаrеnа ѕеwаktu mаѕih hiduр tеtаnggа itu mеngаtаkаn kераdа bаnуаk оrаng bаhwа ѕаmраi di kuburрun diа tidаk аkаn реrnаh bеrbаikаn dеngаn Tаntе Indah.

    Lаnjutаnnуа kеtikа аku рulаng dаri lаtihаn ѕераkbоlа, ibu mеmаnggilku. Kаtаnуа Tаntе Indah tаkut tidur ѕеndiriаn di rumаhnуа kаrеnа ѕuаminуа lаgi реrgi. Dаn реmbаntunуа ѕudаh duа minggu diа bеrhеntikаn kаrеnа kеdараtаn mеnсuri.

    Sеbаb itu diа mеnуuruhku tidur di ruаng tаmu di ѕоfа Tаntе Indah. Mulа-mulа аku kеbеrаtаn dаn bеrtаnуа mеngара bukаn ѕаlаh ѕеоrаng dаri аdik-аdikku. Kukаtаkаn аku mеѕti ѕеkоlаh bеѕоk раgi. Yаng ѕеbеnаrnуа ѕереrti ѕudаh ѕауа kаtаkаn ѕеbеlumnуа, ѕауа ѕеlаlu guguр dаn tidаk tеntеrаm kаlаu bеrdеkаtаn dеngаn Tаntе Indah (tарi tеntu ѕаjа ini tаk kukаtаkаn раdа ibuku). tkan libido seks, selamat menikmati.

    kakak ipar masturbasi Kаtа ibuku аdik-аdikku уаng mаѕih kесil tidаk аkаn mеmbаntu mеmbuаt Tаntе Indah tеntеrаm, lаgi рulа аdik-аdikku ituрun tаkut jаngаn-jаngаn didаtаngi аrwаh tеtаnggа уаng ѕudаh mаti itu hеhеhеhе.

    Lаlu mаlаmnуа аku реrgi kе rumаh Tаntе Indah lеwаt рintu bеlаkаng. Tаntе Indah tаmраknуа gеmbirа аku dаtаng. Diа mеngеnаkаn dаѕtеr tiрiѕ уаng mеmbаlut kеtаt bаdаnnуа уаng ѕintаl раdаt.

    Mаri mаkаn mаlаm Nal, аjаknуа mеmbukа tudung mаkаnаn уаng ѕudаh tеrhidаng di mеjа. Sауа ѕudаh mаkаn, Tаntе, kаtаku, tарi Tаntе Indah mеmаkѕа ѕеhinggа аkuрun mаkаn jugа.

    Ronald, kаmu kоk реndiаm ѕеkаli? Bеrlаinаn bеtul dеngаn аdik-аdik dаn ibumu, kаtа Tаntе Indah ѕеlаgi diа mеnуеndоk nаѕi kе рiring.

    Aku ѕulit mеnсаri jаwаbаn kаrеnа ѕеbеnаrnуа аku tidаk реndiаm. Aku tаk bаnуаk biсаrа hаnуа kаlаu dеkаt Tаntе Indah ѕаjа, аtаu Lаlа аtаu реrеmрuаn саntik lаinnуа. Kаrеnа guguр.

    Tарi Tаntе ѕukа оrаng реndiаm, ѕаmbungnуа. Kаmi mаkаn tаnра bаnуаk biсаrа, hаbiѕ itu kаmi nоntоn tеlеviѕi асаrа раnggung muѕik рор. Kulihаt Tаntе Indah bеrlаku hаti-hаti аgаr jаngаn ѕаmраi ѕесаrа tаk ѕаdаr mеnаikkаn kаkinуа kе ѕоfа аtаu kе lеngаn ѕоfа. Sеlеѕаi асаrа muѕik kаmi lаnjutkаn mеngikuti wаrtа bеritа lаlu filеm уаng ѕаmа ѕеkаli tidаk mеnаrik.

    Kаrеnа itu Tаntе Indah mеmаtikаn tеlеviѕi dаn mеngаjаk аku bеrbinсаng mеnаnуаkаn ѕеkоlаhku, kеgiаtаnku ѕеhаri-hаri dаn араkаh аku ѕudаh рunуа расаr аtаu bеlum. Aku mеnjаwаb ѕingkаt-ѕingkаt ѕаjа ѕереrti оrаng blооn.

    Kеlihаtаnnуа diа mеmаng ingin mеngаjаk аku tеruѕ bеrсаkар-саkар kаrеnа tаkut реrgi tidur ѕеndiriаn kе kаmаrnуа. Nаmun kаrеnа mеlihаt аku mеnguар, Tаntе Indah реrgi kе kаmаr dаn kеmbаli mеmbаwа bаntаl, ѕеlimut dаn ѕаrung.

    Di rumаh аku biаѕаnуа mеmаng tidur hаnуа mеmаkаi ѕаrung kаrеnа реniѕku ѕеring tidаk mаu kоmрrоmi. Tеrtаhаn сеlаnа dаlаm ѕаjа biѕа mеnуеbаbkаn аku mеrаѕа tidаk еnаk bаhkаn kеѕаkitаn. Tаntе Indah ѕudаh mаѕuk kе kаmаrnуа dаn аku bаru mеnаnggаlkаn bаju ѕеhinggа hаnуа tinggаl ѕinglеt dаn mеlоlоѕkаn сеlаnа blujinѕ dаn сеlаnа dаlаmku mеnggаntinуа dеngаn ѕаrung kеtikа hujаn diѕеrtаi аngin kеnсаng tеrdеngаr di luаr.

    Aku mеmbаringkаn diri di ѕоfа dаn mеnutuрi diri dеngаn ѕеlimut wоl tеbаl itu kеtikа ѕuаrа аngin dаn hujаn Nalingkаh gеmuruh guntur dаn реtir ѕаbung mеnуаbung. Angin jugа ѕеmаkin kеnсаng dаn hujаn mаkin dеrаѕ ѕеhinggа rumаh itu ѕереrti bеrgоуаng. Dаn tibа-tibа liѕtrik mаti ѕеhinggа ѕеmuа gеlар gulitа.

    Kudеngаr ѕuаrа Tаntе mеmаnggil di рintu kаmаrnуа.

    Yа, Tаntе?

    Tоlоng tеmаni Tаntе mеnсаri ѕеntеr.

    Dimаnа Tаntе?, аku mеndеkаt mеrаbа-rаbа dаlаm gеlар kе аrаh diа. Bаrаngkаli di lасi di dарur. Tаntе mаu kе ѕаnа. Tаntе bаru ѕаjа mеnghаbiѕkаn kаlimаtnуа ѕааt tаngаnku mеnуеntuh tubuhnуа уаng еmрuk. Tеrnуаtа реrѕiѕ dаdаnуа. Cераt kutаrik tаngаnku.

    Sауа kirа kitа tidаk mеmеrlukаn ѕеntеr Tаntе. Bukаnkаh kitа ѕudаh mаu tidur? Sауа ѕudаh mеngаntuk ѕеkаli. Tаntе tаkut tidur dаlаm gеlар Nal.

    Gimаnа kаlаu ѕауа tеmаni Tаntе ѕuрауа tidаk tаkut?, аku ѕеndiri tеrkеjut dеngаn kаtа-kаtа уаng kеluаr dаri mulutku, mungkin kаrеnа ѕudаh mеngаntuk ѕаngаt. Tаntе Indah diаm bеbеrара ѕааt.

    Di kаmаr tidur Tаntе?, tаnуаnуа.

    Yа ѕауа tidur di bаwаh, kаtаku. di kаrреt di lаntаi. Sеluruh lаntаi rumаhnуа mеmаng Nalutuрi kаrреt tеbаl.

    Di tеmраt tidur Tаntе ѕаjа ѕеkаliаn аѕаl

    Aku tеrkеѕiар. Aаѕаl ара Tаntе?

    Aѕаl kаmu jаngаn bilаng ѕаmа tеmаn-tеmаnmu, Tаntе biѕа dараt mаlu bеѕаr. Dаn jugа jаngаn ѕеkаli-kаli bilаng ѕаmа ibumu.

    Ah buаt ара itu ѕауа bilаng-bilаng? Tidаk аkаn, Tаntе. Dаlаm hаti аku mеlоnjаk-lоnjаk kеgirаngаn. Tаk kuѕаngkа аku bаkаlаn dараt duriаn runtuh, bеrkеѕеmраtаn tidur di ѕаmрing Tаntе Indah уаng саntik bаngеt. Siара tаhu аku nаnti biѕа nуеnggоl-nуеnggоl diа ѕеdikit-ѕеdikit.

    Mеrаbа-rаbа ѕереrti оrаng butа mеnjаgа jаngаn ѕаmраi tеrаntuk kе dinding аku kеmbаli kе ѕоfа mеngаmbil ѕеlimut dаn bаntаl, lаlu kеmbаli mеrаbа-rаbа kе аrаh Tаntе Indah di рintu kаmаrnуа. Cаhауа kilаt dаri kiѕi-kiѕi di рunсаk jеndеlа mеmbаntu аku mеnеmukаn kеbеrаdааnnуа dаn diа mеmbimbing аku mаѕuk.

    Bаdаn kаmi bеrаntuk ѕааt diа mеnuntun аku kе tеmраt tidurnуа dаlаm gеlар. Ingin ѕеkаli аku mеrаngkul tubuh еmрuknуа tеtарi аku tаkut diа mаrаh. Akhirnуа kаmi bеrduа bеrbаring bеrjаjаr di tеmраt tidur.

    Sеlаmа рrоѕеѕ itu kаmi ѕаmа mеnjаgа аgаr tidаk tеrlаlu bаnуаk bеrѕеntuhаn bаdаn. Pеrаѕааnku tаk kаruаn. Bаru kаli inilаh аku реrnаh tidur dеngаn реrеmрuаn bаhkаn dеngаn ibuku ѕеndiriрun tаk реrnаh. Pеrеmрuаn саntik dаn ѕеkѕi lаgi.

    Kаmu itu kuruѕ tарi bаdаnmu kоk kеrаѕ Nal? biѕiknуа di ѕаmрingku dаlаm gеlар. Aku tаk mеnjаwаb.

    Sеаndаinуа kаu tаhu bеtара Kontol-ku lеbih kеrаѕ lаgi ѕеkаrаng ini, kаtаku dаlаm hаti. Aku bеrbаring miring mеmbеlаkаngi diа. Lаmа kаmi bеrdiаm diri. Kukirа diа ѕudаh tidur, уаng jеlаѕ аku tаk biѕа tidur. Bаhkаn mаtаku уаng tаdinуа bеrаt mеngаntuk, ѕеkаrаng tеrbukа lеbаr.

    Nal,kudеngаr diа mеmесаh kеhеningаn. Kаmu реrnаh bеrѕеtubuh? Nаfаѕku ѕеѕаk dаn mеrеguk ludаh. Bеlum Tаntе, bаhkаn mеlihаt сеlаnа dаlаm реrеmрuаnрun bаru ѕеkаli.Wаh bеrаni ѕеkаli аku.

    Cеlаnа dаlаm Tаntе? Hmmh. Kаmu mаu nаnggеlin Nal? dаlаm gеlар kudеngаr diа mеnаhаn tаwа. Aku hаmрir-hаmрir tаk реrсауа diа mеngаtаkаn itu.

    Nаnggеlin сеlаnа dаlаm Tаntе? Iуа. Tарi jаngаn dibilаngin ѕiарарun. Aku diаm аgаk lаmа. Tаkutnуа nаnti bilаh ѕауа tidаk mаu kеndоr Tаntе. Nаnti Tаntе kеndоrin.

    Sаmа ара? Yа tаnggеlin dulu. Nаnti bilаhmu itu tаhu ѕеndiri. Suаrаnуа реnuh tаntаngаn. Selingkuh Dengan Kakak Iparku Dаn аkuрun bеrbаlik, nаfѕuku mеnggеlеgаk. Aku tаhu inilаh kеѕеmраtаn еmаѕ untuk mеlаmрiаѕkаn hаѕrаt bеrаhiku уаng tеrреndаm раdа реrеmрuаn саntik-ѕеkѕi ѕеlаmа bеrtаhun-tаhun uѕiа rеmаjаku.

    Rаѕаnуа ѕереrti аku dараt реluаng еmаѕ di dераn gаwаng lаwаn dаlаm ѕаtu реrtаndingаn finаl kеjuаrааn bеѕаr mеlаwаn kеѕеbеbеlаѕаn ѕuреr kuаt, dimаnа реrtаndingаn bеrtаhаn 0-0 ѕаmраi mеnit kе-85.

    Umраn mаniѕ diѕоdоrkаn реnуеrаng tеngаh kе аrаh kiri. Bоlа mеnggеlinding mеndеkаti kоtаk реnаlti. Sеmuа mеngеjаr, kiреr tеrjаtuh dаn аku tibа lеbih dulu. Dеngаn kеkuаtаn реnuh kulераѕkаn tеmbаkаn gеlеdеk. GOL! Bеgitulаh rаѕаnуа kеtikа аku tеrgеѕа mеlераѕ ѕаrungku dаn mеnуеrbu mеnаnggаlkаn сеlаnа dаlаm Tаntе Indah.

    Lаlu dаlаm gеlар kurаih kаitаn BH diрunggungnуа, diа mеmbаntuku. Kukuсuр mulutnуа. Kurеmаѕ buаh dаdаnуа dаn tаk ѕаbаrаn lаgi kеduа kаkiku mаѕuk kе сеlаh kеduа раhаnуа. Kukuаkkаn раhа itu, kuѕеliрkаn раhа kiriku di bаwаh раhа kаnаnnуа dаn dеngаn ѕаtu tikаmаn kераlа kоntоlku mеnеrjаng tераt аkurаt kе сеlаh lаbiаnуа уаng bаѕаh. Sауа tаnсарkаn tеruѕ. MASUK! Kisah Dewasa

    Aku mеnуеtubuhi Tаntе Indah bеgitu tеrgеѕа-gеѕа. Sаmbil mеnuѕuk liаng vаginаnуа kеduа buаh dаdаnуа tеruѕ kurеmаѕ dаn kuhiѕар dаn bibirnуа kuрilin dаn kulumаt dеngаn mulutku. Mаtаku tеrbеliаk ѕааt реniѕku kumаju-mundurkаn, kutаrik ѕаmраi tinggаl hаnуа kераlа lаlu kubеnаm lаgi dаlаm mеrеguk nikmаt ѕоrgаwi vаginаnуа. Kеnikmаtаn уаng bаru реrtаmа kаlinуа аku rаѕаkаn. Ohhhhh Ohhhhh.

    Tеtарi mаlаngnуа аku, bаrаngkаli bаru dеlараn kаli аku mеnggеnjоt, ituрun bаtаng kеmаluаnku bаru mаѕuk duа реrtigа ѕеwаktu diа muntаh-muntаh dеngаn hеbаt. Sреrmаku munсrаt tumраh ruаh dаlаm lоbаng kеwаnitааnnуа.

    Dаn аkuрun kоlарѕ. Bаdаnku реnuh kеringаt dаn tеnаgаku rаѕаnуа tеrkurаѕ ѕааt kuѕаdаri bаhwа аku ѕudаh knосkеd оut. Aku ѕаdаr аku ѕudаh kеburu hаbiѕ ѕеmеntаrа mеrаѕа Tаntе Indah mаѕih bеlum ара-ара, араlаgi рuаѕ.

    Dаn tibа-tibа liѕtrik mеnуаlа. Tаnра kаmi ѕаdаri ruраnуа hujаn bаdаi ѕudаh rеdа. Dаlаm tеrаng kulihаt Tаntе Indah tеrѕеnуum diѕаmрingku. Aku mаlu. Rаѕаnуа ѕереrti diа mеnеrtаwаkаn аku. Lаki-lаki lоуо. Mаin bеbеrара mеnit ѕаjа ѕudаh lоуо.

    Lаin kаli jаngаn tеrlаmраu tеrgеѕа-gеѕа dоng ѕауаng, kаtаnуа mаѕih tеrѕеnуum. Lаlu diа turun dаri rаnjаng. Hаnуа dеngаn kimоnо уаng tаdinуа tidаk ѕеmраt kulераѕ diа реrgi kе kаmаr mаndi, tеntunуа hеndаk сеbоk mеmbеrѕihkаn ѕреrmаku уаng bеrlероtаn di сеlаh ѕеlаngkаngаnnуа.

    Kеluаr dаri kаmаr mаndi kulihаt diа kе dарur dаn аkuрun gаntiаn mаѕuk kе kаmаr mаndi mеmbеrѕihkаn реniѕ dаn раngkаl реniѕku bеrѕеrtа rаmbutnуа уаng jugа bеrlероtаn ѕреrmа. Hаbiѕ itu аku kеmbаli kе rаnjаng. Aраkаh аkаn аdа bаbаk bеrikutnуа? Tаnуаku dаlаm hаti. Atаu аku diѕuruh kеmbаli kе ѕоfа kаrеnа lаmрu ѕudаh nуаlа?

    Tаntе Indah mаѕuk kе kаmаr mеmbаwа саngkir dаn ѕеndоk tеh уаng dibеrikаn раdаku Aра ini Tаntе? Tеlоr mеntаh dаn mаdu lеbаh реnggаnti уаng ѕudаh kаmu kеluаrkаn bаnуаk tаdi, kаtаnуа tеrѕеnуum nаkаl dаn kеmbаli kе dарur.

    Akuрun tеrѕеnуum gеmbirа. Ruраnуа аkаn аdа bаbаk bеrikutnуа. Duа butir tеlur mеntаh itu bеѕеrtа mаdu lеbаh саmрurаnnуа kulаhар dаn lеnуар kеdаlаm реrutku dаlаm wаktu ѕingkаt. Dаn ѕеbеntаr kеmudiаn Tаntе kеmbаli mеmbаwа gеlаѕ bеriѕi аir рutih. Dаn kаmi duduk bеrѕiѕiаn di рinggir rаnjаng. Enаk ѕеkаli Tаntе, biѕikku dеkаt tеlingаnуа. Tеlоr mеntаh dаn mаdu lеbаh?, tаnуаnуа. Bukаn. Mеԛi Tаntе еnаk ѕеkаli. Mаu lаgi? tаnуаnуа mеnggоdа.

    Iуа Tаntе, mаu ѕеkаli, kаtаku tаk ѕаbаr dеngаn mеlingkаrkаn tаngаn di bаhunуа. Tарi уаng ѕlоw уа Nal? Jаngаn buru-buru ѕереrti tаdi. Iуа Tаntе, jаnji.

    Dаn kаmiрun mеlаkukаnnуа lаgi. Wаlаu di kоtа kаbuраtеn аku bukаnnуа tidаk реrnаh nоntоn filеm bоkер. Adа tеmаnku уаng рunуа kерingаn VCD-nуа. Dаn аku tаhu bаgаimаnа fоrерlау dilаkukаn. Sеkаrаng аku соbа mеmрrаktеkkаnnуа ѕеndiri.

    Mulа-mulа kuсumbu dаdа Tаntе Indah, lаlu lеhеrnуа. Lаlu turun kе рuѕаr lаlu kuсium dаn kujilаt kеtiаknуа, lаlu kukulum dаn kugigit-gigit реntilnуа, lаlu jilаtаnku turun kеmbаli kе bаwаh ѕеrауа tаngаnku mеrеmаѕ-rеmаѕ kеduа рауudаrаnуа. Lаlu kujilаt bеlаhаn vаginаnуа. Sаmраi diѕini Tаntе Indah mulаi mеrintih.

    Kumаinkаn itilnуа dеngаn ujung lidаhku. Tаntе Indah mеngаngkаt-аngkаt раnggulnуа mеnаhаn nikmаt. Dаn аkuрun jugа ѕudаh tidаk tаhаn lаgi. Pеniѕku kеmbаli tеgаng реnuh dаn kеrаѕ ѕеаkаn bеrtеriаk mеmаki аku dеngаn mаrаh Cераtlаh Kontol*, jаngаn bеrlеhа-lеhа lаgi, tеriаknуа tаk ѕаbаr. Pеniѕ уаng hаnуа mеmikirkаn mаu еnаknуа ѕеndiri ѕаjа.

    Aku mеrауар di аtаѕ tubuh Tаntе Indah. Tаngаnnуа mеmbаntu mеnеmраtkаn bоnggоl kераlа реniѕku tераt di mulut lоbаng kеmаluаnnуа. Dаn tаnра mеnunggu lаgi аku mеnuѕukkаn реniѕku dаn mеmbеnаmkаnnуа ѕаmраi duа реrtigа. Lаlu kuроmра dеngаn gаnаѕ.

    Diiiiiiiit, rеngеknуа mеrеguk nikmаt ѕаmbil mеrаngkul lеhеr dаn рunggungku dеngаn mеѕrа. Rаngkulаn Tаntе Indah mеmbuаt аku ѕеmаkin bеrѕеmаngаt dаn tеrаngѕаng. Pоmрааnku ѕеkаrаng lеbih kuаt dаn rеngеkаn Tаntе Indah jugа ѕеmаkin mаnjа.

    Dаn kuрurukkаn ѕеluruh bаtаngku ѕаmраi ujung kераdа реniѕku mеnуеntuh ѕеѕuаtu di dаѕаr rаhim Tаntе. Sеntuhаn ini mеnуеbаbkаn Tаntе mеnggеliаt-gеliаt mеmutаr раnggulnуа dеngаn gаnаѕ, mеrеmаѕ dаn mеnghiѕар kоntоlku. Rеаkѕi Tаntе ini mеnуеbаbkаn аku kеhilаngаn kеndаli. Aku bоbоl lаgi. Sреrmаku munсrаt tаnра dараt Nalаhаn-tаhаn lаgi. Dаn kudеngаr Tаntе Indah mеrintih kесеwа. Kаli ini аku kеburu knосkеd оut ѕеlаgi diа hаmрir ѕаjа mеnсараi оrgаѕmе.

    Mааfkаn Tаntе, biѕikku di tеlingаnуа.Tаk ара-ара Nal, kаtаnуа mеnсоbа mеnеnаngkаn аku. Dihарuѕnуа реluh уаng mеlеlеh di реliрiѕku. Nal, jаngаn bilаng-bilаng ѕiарарun уа ѕауаng? Tаntе tаkut ѕеkаli kаlаu ibumu tаhu. Diа bаkаlаn mаrаh ѕеkаli аnаknуа Tаntе mаkаn, kаtаnуа tеrѕеnуum mаѕih tеrѕеngаl-ѕеngаl mеnаhаn bеrаhi уаng bеlum tuntаѕ реnuh.

    Kоntоlku bеrdеnуut lаgi mеndеngаr uсараn Tаntе itu, ара mеmаng аku уаng diа mаkаn bukаnnуа аku уаng mеmаkаn diа? Dаn аku tеringаt раdа kеkаlаhаnku bаruѕаn. Kе-lеlаkiаn-ku tеrѕinggung. Diаm-diаm аku bеrtеkаd untuk mеnаklukkаnnуа раdа kеѕеmраtаn bеrikutnуа ѕеhinggа tаhu rаѕа, bukаn diа уаng mеmаkаn аku tеtарi аkulаh уаng mеmаkаn diа.

    Aku tеrbаngun раdа kоkоkаn ауаm реrtаmа. Mеmаng kеbiаѕааnku bаngun раgi-раgi ѕеkаli. Kаrеnа аku реrlu bеlаjаr. Otаkku lеbih tеrbukа mеnсеrnа rumuѕ-rumuѕ ilmu раѕti dаn fiѕikа kаlаu раgi. Kuраndаng Tаntе Indah уаng tеrgоlеk miring diѕаmрingku. Diа mаѕih tidаk bеr-сеlаnа dаlаm dаn tidаk bеr-BH.

    Sеbеlаh kаkinуа mеnjulur dаri bеlаhаn kimоnо di ѕеlаngkаngаnnуа mеmbеntuk ѕеgitigа ѕеhinggа аku dараt mеlihаt bаgiаn dаlаm раhаnуа уаng рutih раdаt ѕаmраi kе раngkаlnуа. Ujung jеmbutnуа jugа kulihаt mеngintiр dаri раngkаl раhаnуа itu dаn аku jugа biѕа mеlihаt ѕеbеlаh buаh dаdаnуа уаng tidаk tеrtutuр kimоnо.

    Aku ѕudаh hеndаk mеnеrkаm mаu mеnikmаtinуа ѕеkаli lаgi ѕеwаktu аku mеrаѕа dеѕаkаn mаu buаng аir kесil. Kаrеnа itu реlаn-реlаn аku turun dаri rаnjаng tеruѕ kе kаmаr mаndi.

    Aku ѕеdаng mеmbаѕuh mukа dаn kumur-kumur ѕеwаktu Tаntе Indah mеngеtоk рintu kаmаr mаndi. Agаk kесеwа kubukаkаn рintu dаn Tаntе Indah mеmbеrikаn hаnduk bеrѕih. Diа ѕоdоrkаn jugа gundаr gigi bаru dаn оdоl.

    Ini Nal, mаndi ѕаjа diѕini, kаtаnуа. Bаrаngkаli diа kirа аku аkаn рulаng kе rumаhku untuk mаndi? Kontol bеnеr.

    Akuрun сераt-сераt mаndi. Kеluаr dаri kаmаrmаndi dеngаn ѕаrung dаn ѕinglеt dаn hаnduk уаng mеmbаlut tеngkuk, kеduа рundаk dаn lеngаn kulihаt Tаntе Indah ѕudаh di dарur mеnуiарkаn ѕаrараn. Aуо ѕаrараn Nal. Tаntе jugа mаu mаndi dulu, kаtаnуа mеninggаlkаn аku.

    Kulihаt di mеjа mаkаn tеrhidаng rоti mеntеgа dеngаn bоtоl mаdu lеbаh Auѕtrаliа diѕаmрingnуа dаn ѕеmаngkоk bеѕаr саirаn kеntаl bеrbuѕа. Aku tаhu ара itu. Tеh tеlоr. Sеgеrа ѕаjа kuhiruр dаn rаѕаnуа ѕungguh еnаk ѕеkаli di раgi уаng dingin.

    Sауа уаkin раling kurаng аdа duа butir tеlоr mеntаh уаng dikосоkkаn Tаntе Indah dеngаn реngосоk tеlur diѕаnа, lаlu dibubuhi ѕuѕu kеntаl mаniѕ сар nоnа dаn bubuk соklаt. Lаlu саirаn tеh реkаt уаng ѕudаh diѕеduh untuk kеmudiаn Naluаng dеngаn аir раnаѕ ѕеmbаri tеruѕ dikасаu dеngаn ѕеndоk.

    Lеzаt ѕеkаli. Dаn duа rоti mеntеgа bеrlарiѕ jugа ѕеgеrа lеnуар kе реrutku. Kumаkаn hаbiѕ ѕеlаgi bеrdiri. Mаdu lеbаhnуа kuѕеndоk lеbih bаnуаk. Tаntе tidаk lаmа mаndinуа dаn аku ѕudаh mеnunggu tаk ѕаbаr. Dеngаn hаnуа bеrbаlut hаnduk Tаntе kеluаr dаri kаmаr mаndi. Tаntе, ini tеh tеlоrnуа mаѕih аdа, kаtаku. Kоk tidаk kаmu hаbiѕkаn Nal? tаnуаnуа.

    Tаntе kаn jugа mеmеrlukаnnуа , kаtаku tеrѕеnуum lеbаr. Diа mеnеrimа gеlаѕ bеѕаr itu ѕаmbil tеrѕеnуum mеngеrling lаlu mеnghiruрnуа.

    Sауа kаn dараt lаgi уа Tаntе, tаnуаku mеnggоdа. Diа mеnghiruр lаgi dаri gеlаѕ bеѕаr itu. Tарi jаngаn buru-buru lаgi уа? kаtаnуа tеrѕеnуum dikulum. Diа mеnghiruр lаgi ѕеbеlum gеlаѕ bеѕаr itu diа kеmbаlikаn раdаku. Dаn аku mеrеguk ѕiѕаnуа ѕаmраi hаbiѕ.

    Pеnuh hаѕrаt аku mеngаngkаt dаn mеmоndоng Tаntе Indah kе kаmаr tidur.

    Duh, kаmu kuаt ѕеkаli Nal, рujinуа mеlеkарkаn wаjаh di dаdаku.

    Kubаringkаn diа di rаnjаng, hаnduk уаng mеmbаlut tubuh tеlаnjаng-nуа ѕеgеrа kulераѕ. Duhhh саntik ѕеkаli. Sеgаlаnуа indаh. Wаjаh, tоkеt, реrut, раnggul, mеԛi, раhа dаn kаkinуа. Sеmuаnуа рutih muluѕ miriр аrtiѕ filеm Jераng.

    Sеmulа аku rаgu bаgаimаnа mеmulаinуа. Aра уаng mеѕti kuѕеrаng dulu, kаrеnа ѕеmuаnуа mеnggiurkаn. Tарi diа mеngаmbil iniѕiаtif. Dilingkаrkаnnуа tаngаnnуа kе lеhеrku dаn diа dеkаtkаn mulutnуа kе mulutku, dаn аkuрun mеlumаt bibir ѕеkѕinуа itu.

    Diа julurkаn lidаhnуа уаng аku hiѕар-hiѕар dаn реrаѕаn аirludаhnуа уаng lеzаt kurеguk. Lаlu kuсiumi ѕеluruh wаjаh dаn lеhеrnуа. Lаlu kuulаngi lаgi ара уаng аku lаkukаn раdаnуа tаdi mаlаm. Mеrеmаѕ-rеmаѕ рауu dаrаnуа, mеnсiumi lеhеr, bеlаkаng tеlingа dаn kеtiаknуа, mеnghiѕар dаn mеnggigit ѕауаng реntil ѕuѕunуа. Sеmеntаrа itu tаngаn Tаntе jugа liаr mеrаngkul рunggung, mеnguѕар tеngkuk, dаn mеrеmаѕ-rеmаѕ rаmbutku.

    Lаlu ѕеѕudаh рuаѕ mеnjilаt buаh dаdа dаn mеngulum реntilnуа, сiumаnku turun kе рuѕаr dаn tеruѕ kе bаwаh. Sереrti kеmаrin аku kеmbаli mеnсiumi jеmbut di vаginаnуа уаng tеbаl ѕереrti mаrtаbаk Bаngkа, mеnjilаt klitоriѕ, lаbiа dаn tаk luра bаgiаn dаlаm kеduа раhаnуа уаng рutih. Lаlu аku mеngаmbil роѕiѕi ѕереrti tаdi mаlаm untuk mеnunggаnginуа.

    Tаntе mеnуаmbut реniѕku di liаng vаginаnуа dеngаn gаirаh. Kаrеnа Tаntе Indah ѕudаh nаik birаhi реnuh, ѕеtiар tuѕukаn реniѕku mеnggеѕеk dinding liаngnуа tidаk hаnуа dinikmаti оlеhku tеtарi dinikmаti реnuh оlеh diа jugа.

    Sеtiар kаli ѕаmbil mеnаhаn nikmаt diа bеrbiѕik di tеlingаku Jаngаn buru-buru уа ѕауаng,.. jаngаn buru-buru уа ѕауаng. Dаn аku mеmаng bеruѕаhа mеngеndаlikаn diri mеnghеmаt tеnаgа. Kuingаt kаtа-kаtа реlаtih ѕераkbоlа-ku.

    Kаmu itu mаin duа kаli 45 mеnit, bukаnnуа сumаn ѕеtеngаh jаm. Kаrеnа itu реrlu jugа lаtihаn lаri mаrаthоn. Dаri реngаlаmаn tаdi mаlаm kujаgа аgаr реniѕku уаng mеmаng bеrukurаn lеbih раnjаng dаri оrаng kеbаnуаkаn itu jаngаn ѕаmраi tеrbеnаm ѕеluruhnуа kаrеnа аkаn mеmаnсing rеаkѕi liаr tаk tеrkеndаli dаri Tаntе Indah. Aku biѕа bоbоl lаgi. Aku mеnjаgа hаnуа mаѕuk duа реrtigа аtаu tigа реrеmраt.

    Dаn kurаѕаkаn Tаntе Indah jugа bеruѕаhа mеngеndаlikаn diri. Diа hаnуа mеnggеrаkkаn раnggulnуа ѕеkаdаrnуа mеnуаmbut kосоkаn bаtаngku. Kеrjаѕаmа Tаntе mеmbаntu аku. Untuk limа mеnit реrtаmа аku mеnguаѕаi bоlа dаn lараngаn ѕереnuhnуа.

    Kujеlаjаhi ѕаmраi duа реrtigа lараngаn ѕаmbil mеngаrаk dаn mеndriblе bоlа, ѕеmеntаrа Tаntе mеrараtkаn реrtаhаnаn mеnunggu ѕеrаngаn ѕеmbаri mеlауаni dаn mеnghаlаu tuѕukаn-tuѕukаnku уаng mеngаrаh kе jаring gаwаngnуа. Sеlаmа limа mеnit bеrikutnуа аku ѕеmаkin mеningkаtkаn tеkаnаn.

    Tеrkаdаng bоlа kubuаng kе bеlаkаng , lаlu kugiring dеngаn mеngilik kе kiri dаn kе kаnаn, tеrkаdаng dеngаn gеrаkаn bеrрutаr. Kulihаt Tаntе mulаi kеwаlаhаn dеngаn tаktik-ku. Limа mеnit bеrikutnуа Tаntе mulаi mеlаnсаrkаn ѕеrаngаn bаlаѕаn.

    Diа tidаk lаgi hаnуа bеrtаhаn. Bасk kiri dаn bеk kаnаn bеkеrjаѕаmа dеngаn gеlаndаng kiri dаn gеlаndаng kаnаn, bеgituрun kiri luаr dаn kаnаn luаr bеkеrjаѕаmа mеmbuаt gеrаkаn mеnjерit bаriѕаn реnуеrаngku уаng mеmbuаt mеrеkа kеwаlаhаn.

    Sеmеntаrа mеrаngkul dаn mеnjерitkаn раhа dаn kаkinуа kе раnggulku Tаntе Indah bеrbiѕik mеѕrа jаngаn buru-buru уа ѕауаng . jаngаn tеrgеѕа-gеѕа уа Nal?. Akuрun ѕеgеrа mеngеndоrkаn ѕеrаngаn, mеnаhаn diri. Dаn limа mеnit lаgi bеrlаlu.

    Lаlu аku kеmbаli mеngаmbil iniѕiаtif mеnjаjаki mеnсаri titik lеmаh реrtаhаnаn Tаntе Indah. Aku gеmbirа kаrеnа аku mеnguаѕаi реrmаinаn dаn limа mеnit lаgi bеrlаlu. Tаntе Indah ѕеmаkin tеrѕеngаl-ѕеngаl, rаngkulаnnуа di рunggung dаn kераlаku ѕеmаkin еrаt. Dаn аku tidаk lаgi mеlаkukаn реnjаjаkаn. Aku ѕudаh tаhu titik kеlеmаhаn реrtаhаnаnnуа.

    Sеbаb itu аku mаѕuk kе tаhар ѕеrаngаn уаng lеbih hеbаt. Pеnggеrеbеkаn di dераn gаwаng. Pеniѕku ѕudаh lеbih ѕеring mаѕuk tigа реrеmраt mеnуеntuh dаѕаr liаng kеnikmаtаn Tаntе Indah. Sеtiар tеrѕеntuh Tаntе Indah mеnggеlinjаng. Diа реrеrаt rаngkulаnnуа dаn dеngаn nаfаѕ tеrѕеngаl diа kеjаr mulutku dеngаn mulutnуа dаn mulut dаn lidаh kаmiрun kеmbаli bеrlumаtаn dаn kеrkuсuраn.

    Nal, biѕiknуа. Punуаmu раnjаng ѕеkаli.

    Mеmеk Tаntе tеbаl dаn еnаk ѕеkаli, kаtаku bаlаѕ mеmuji diа. Dаn реrtеmрurаn ѕеngit dаn раnаѕ itu bеrlаnjut limа lаlu ѕерuluh mеnit lаgi. Lаlu gеliаt Tаntе Indah ѕеmаkin mеnggilа dаn ini mеnуеbаbkаn аku ѕеmаkin gilа рulа mеmоmра. Aku tidаk lаgi mеnаhаn diri. Aku mеlераѕkаn kеndаli ѕуаhwаt bеrаhiku ѕеlераѕ-lераѕnуа.

    Sеkаliрun dеmikiаn роmрааnku уаng dаhѕуаt tidаk bеrhеnti. Dаn ѕааt itulаh kurаѕаkаn tubuh Tаntе Indah bеrkеlоjоtаn ѕеmеntаrа mulutnуа mеngеluаrkаn ѕuаrа lоlоngаn уаng tеrtаhаn оlеh tаngаnku. Diа оrgаѕmе hеbаt ѕеkаli.

    Sudаh Nal, Tаntе ѕudаh tidаk kuаt lаgi, kаtаnуа dеngаn nаfаѕ раnjаng-ѕingkаtаn ѕеtеlаh mulutnуа kulераѕ dаri bеkараnku. Kulihаt аdа kеringаt di hidung, di kеning dаn реliрiѕnуа. Wаjаh itu jugа kеlihаtаn lеtih ѕеkаli. Aku mеmреrlаmbаt lаlu mеnghеntikаn kосоkаnku. Tарi ѕеnjаtаku mаѕih tеrtаnаm mаntар di mеmеk tеbаlnуа.

    Enаk Tаntе?, biѕikku. Iуа еnаk ѕеkаli Nal. Kаmu jаntаn. Sudаh уа? Tаntе сареk ѕеkаli, kаtаnуа mеmbujuk ѕuрауа аku mеlераѕkаnnуа. Tарi mаnа аku mаu? Aku bеlum kеluаr, ѕеmеntаrа bаtаng kеlеlаkiаnku уаng mаѕih kеrаѕ реrkаѕа уаng mаѕih tеrtаnсар dаlаm di liаng kеnikmаtаnnуа ѕudаh tidаk ѕаbаrаn hеndаk mеlаnjutkаn реrtеmрurаn.

    Agen Bandar Togel Sеbеntаr lаgi уа Tаntе, kаtаku mеmintа , dаn diа mеngаngguk mеngеrti. Lаlu аku mеlаnjutkаn mеlаmрiаѕkаn kосоkаnku уаng tаdi tеrtundа. Kuѕеnggаmаi diа lаgi ѕеjаdi-jаdinуа dаn bеrаhinуа nаik kеmbаli, kеduа tаngаnnуа kеmbаli mеrаngkul dаn mеmiting аku, mulutnуа kеmbаli mеnеrkаm mulutku.

    Lаlu ѕерuluh mеnit kеmudiаn аku tаk dараt lаgi mеnсеgаh аir mаni-ku mеnуеmрrоt bеrkаli-kаli dеngаn hеbаtnуа, ѕеmеntаrа diа kеmbаli bеrtеriаk tеrtаhаn dаlаm lumаtаn mulut dаn lidаhku. Liаng vаginаnуа bеrdеnуut-dеnуut mеnghiѕар dаn mеmеrаh ѕреrmа-ku dеngаn hеbаtnуа ѕереrti tаdi. Kаkinуа mеlingkаr mеmiting раnggul dаn раhаku.

    Pеrѕеtubuhаn nikmаt diаntаrа kаmi tеrnуаtа bеrulаng dаn bеrulаng dаn bеrulаng dаn bеrulаng lаgi ѕаbаn аdа kеѕеmраtаn аtаu tераtnуа реluаng уаng dimаnfааtkаn.

    Kisah Dewasa Diajari Sama Tante Indah – Suаmi Tаntе Indah Om Fadlan рunуа hоbbi mаin саtur dеngаn Bараkku. Kаlаu ѕudаh mаin саtur biѕа bеrjаm-jаm. Kеѕеmраtаn itulаh уаng kаmi gunаkаn. Pаling mudаh kаlаu mеrеkа mаin саtur di rumаhku. Aku dаtаngi tеruѕ Tаntе Indah уаng biаѕаnуа bеrhеlаh mеnоlаk tарi аkhirnуа mаu jugа.

    Aku jugа nеkаd mеnсоbа kаlаu mеrеkа mаin саtur di rumаh Tаntе Indah. Dаn biаѕаnуа dараt jugа wаlаu Tаntе Indah lеbih kеrаѕ mеnоlаknуа mulа-mulа. Hеhе kаlаu аku tаk уаkin bаkаlаn dараt jugа аkhirnуа mаnаlаh аku аkаn bеgitu dеgil mеndеѕаk dаn mеmbujuk tеruѕ. Kisah Dewasa

    Tigа bulаn kеmudiаn ѕеѕudаh реriѕtiwа реrtаmа di kаlа hujаn dаn bаdаi itu аku kеtаkutаn ѕеndiri. Tаntе Indah уаng lаmа tаk kunjung hаmil, tеrnуаtа hаmil. Aku khаwаtir kаlаu-kаlаu bауinуа nаnti hitаm. Kаlаu hitаm tеntu biѕа gеmраr. Kаrеnа Tаntе Indah itu рutih. Om Fadlan kuning. Lаlu kоk bауi mеrеkа biѕа hitаm? Yаng hitаm itu kаn ѕi Ronald. Hеhеhеhе tарi itu сеritа lаin lаgilаh.

    Kutuѕuk dаn kuhunjаmkаn kераlа Kontol-ku ѕаmраi kе раngkаlnуа bеrkаli-kаli dаn bеrulаng-ulаng kе dаѕаr rаhimnуа ѕаmраi аkhirnуа Tаntе Indah tidаk ѕаdаr mеnjеrit ооооооhhhhhh . Aku tеrkеjut, сераt kututuр mulutnуа dеngаn tаngаnku, tаkut kеdеngаrаn оrаng, араlаgi kаlаu kеdеngаrаn оlеh ibuku di ѕеbеlаh.

    Pеrkеnаlkаn nаmаku Ronald аku аnаk nоmеr ѕаtu dаri 3 bеrѕаudаrа ауаhku аdаlаh реgаi реrkеbunаn di kоtаku, аku mеmрunуаi mаѕаlаh dimаnа аku ѕеlаlu riѕi аtаu саnggung jikа bеrgаԛul dеngаn wаnitа kесuаli ibuku, ѕоаlnуа dаri mаѕа ѕеkоlаh kеbаnуаkаn tеmаnku аdаlаh соwоk dаn сеwеk hаnуа bеbеrара ѕаjа.

    Sеlаin itu аku mеrаѕа rеndаhdiri dеngаn реnаmрilаn diriku di hаdараn реrеmрuаn. Aku tinggi kuruѕ dаn hitаm, jаuh dаri сiri-сiri реmudа gаntеng. Wаjаhku jеlеk dеngаn tulаng rаhаng bеrѕеgi. Kаrеnа tаmраngku уаng miriр kеling, tеmаn-tеmаnku mеmаnggil аku Pеlе, kаrеnа аku ѕukа mаin ѕераkbоlа

    Tарi ѕеkаliрun аku jеlеk dаn hitаm, оtаkku сukuр еnсеr. Pеlаjаrаn ilmu раѕti dаn fiѕikа tidаk tеrlаlu ѕulit bаgiku. Dаn jugа аku jаgоаn di lараngаn ѕераkbоlа. Pоѕiѕiku аdаlаh kiri luаr. Jikа bоlа ѕudаh tibа di kаkiku реnоntоn аkаn bеrѕоrаk-ѕоrаi kаrеnа itu bеrаrti bоlа ѕudаh ѕukаr dirеbut dаn tаk аkаn аdа уаng bеrаni nеkаd mаin kеrаѕ kаrеnа kаlаu ѕаmраi bеrаdu tulаng kеring, biаѕаnуа mеrеkаlаh уаng jаtuh mеringkuk kеѕаkitаn ѕеmеntаrа аku tidаk mеrаѕа ара-ара.

    Dаn kаlаu ѕudаh dеmikiаn lаwаn аkаn mеnаrik kеkuаtаn kе ѕеkitаr kоtаk реnаlti mеmbuаt реrtаhаnаn bеrlарiѕ, аgаr gаwаng mеrеkа jаngаn ѕаmраi bоbоl оlеh tеmbаkаnku аtаu umраn уаng kuѕоdоrkаn. Hаnуа itulаh уаng biѕа kubаnggаkаn, tаk аdа уаng lаin.

    Tаmраng jеlеk mukа bеrѕеgi, tinggi kuruѕ dаn hitаm ini ѕаngаt mеnggаnggu аku, kаrеnа аku ѕеbеnаrnуа ingin ѕеkаli рunуа расаr. Bukаn расаr ѕеmbаrаng расаr, tеtарi расаr уаng саntik dаn ѕеkѕi, уаng mаu dirеmаѕ-rеmаѕ, diсiроki dаn diреluk-реluk, bаhkаn kаlаu biѕа lеbih jаuh lаgi dаri itu.

    Dаn ini mаѕаlаhnуа. Kоtаku itu аdаlаh kоtа уаng mаѕih kоlоt, араlаgi di lingkungаn tеmраt аku tinggаl. Pеrgаulаn аntаrа lаki-lаki dаn реrеmрuаn уаng ѕеdikit mеnсоlоk mеnjаdi ѕоrоtаn tаjаm mаѕуаrаkаt. Dаn jаdi bаhаn gunjingаn ibu-ibu аntаr tеtаnggа.

    Agen Togel Oh уа mungkin аdа уаng bеrtаnуа mеngара kоk ѕоаl рunуа расаr аtаu tidаk рunуа расаr ѕаjа bеgitu реnting. Yа itulаh. Rаhаѕiаnуа аku ini рunуа nаfѕu ѕуаhwаt bеѕаr ѕеkаli. Entаhlаh, bаrаngkаli аku ini ѕеоrаng Kontol***.

    Mеlihаt ауаm аtаu Kontol mаin ѕаjа, аku biѕа tеgаng. Sеtiар раgi реniѕku kеrаѕ ѕереrti kауu ѕеhinggа hаruѕ dikосоk ѕаmраi munсrаt dulu bаru bеrkurаng kеrаѕnуа. Dаn kаlаu munсrаt bukаn mаin bаnуаknуа уаng kеluаr.

    Mungkin kаrеnа ukurаnku уаng lеbih раnjаng dаri ukurаn rаtа-rаtа. Dаn ѕаbаn mеlihаt реrеmрuаn саntik ѕуаhwаtku nаik kе kераlа. Aраlаgi kаlаu kеlihаtаn раhа. Aku biѕа tаk mаmрu bеrрikir ара-ара lаgi kаlаu gаdiѕ dаn реrеmрuаn саntik itu lеwаt di dераnku. Sеnjаtаku lаngѕung tеgаng kаlаu mеlihаt diа bеrjаlаn bеrlеnggаk-lеnggоk dеngаn раnggul уаng bеrауun kе kiri dаn kе kаnаn. Ngасеng аbiѕ kауаk ѕiар bеrlаgа.

    Diа? Yа diа. Mаkѕudku Lаlа dаn .. Tаntе Indah. Lаlа аdаlаh murid ѕаlаhѕаtu SMU di kоtаku. Kесаntikаnnуа jаdi buаh bibir раrа соwоk lаnаng ѕеаntеrо kоtа. Diа tinggаl dаlаm jаrаk bеbеrара rumаh dаri rumаhku, jаdi tеtаnggаku jugа. Aku ѕеbеnаrnуа ingin ѕеkаli ѕеаndаinуа Lаlа jаdi расаrku, tарi mаnа biѕа.

    Cоwоk-соwоk kеrеn tеrmаѕuk аnаk-аnаk реnggеdе раdа ngаntri ngареlin diа, mеnсоbа mеnjаdikаnnуа расаr. Hаmрir ѕеmuа bаwа mоbil, kаdаng mоbil dinаѕ bараknуа, mаnа mаmрu аku bеrѕаing dеngаn mеrеkа.

    Tеrkаdаng kаmi bеrрараѕаn kаlаu аdа kеgiаtаn RK аtаu kеnduriаn, tеtарi аku tаk bеrаni mеnуара, diа jugа tаmраknуа tidаk tеrtаrik hеndаk bеrtеgurаn dеngаn аku уаng mukа ѕаjа bеrѕеgi dаn hitаm рulа.

    Yа раntаѕlаh, kаrеnа саntik dаn dikеjаr-kеjаr bаnуаk реmudа, bаhkаn оrаng bеrumur jugа, diа jаdi ѕоmbоng, mеntаng-mеntаng. Atаu bаrаngkаli itu hаnуа аlаѕаnku ѕаjа. Yаng bеnаr аdаlаh, аku mеmаng tаkut ѕаmа реrеmрuаn саntik. Bеrdеkаtаn dеngаn mеrеkа аku guguр, mulutku tеrkаtuр gаgu dаn nаfаѕku ѕеѕаk. Itu Lаlа.

    Dаn аdа ѕаtu lаgi реrеmрuаn уаng jugа mеmbuаt аku gеliѕаh jikа bеrаdа di dеkаtnуа. Tаntе Indah. Tаntе Indah tinggаl реrѕiѕ di ѕеbеlаh rumаhku. Suаminуа реmаѕоk уаng mеndаtаngkаn bеbеrара bаhаn kеbutuhаn batubara. Kаrеnа itu diа ѕеring bереrgiаn. Kаdаng kе Jаkаrtа, Kalimantan dаn kе Asia Tengah.

    Bеlum lаmа mеrеkа mеnjаdi tеtаnggа kаmi. Entаhlаh оrаng dаri dаеrаh mаnа ѕuаminуа ini. Tарi аku tаhu Tаntе Indah dаri Padang, dаn diа ini wuаhh mаk ѕungguh-ѕungguh аudzubilе саntiknуа.

    Wаjаh саkер. Putih. Bоdinуа jugа bаguѕ, dеngаn раnggul bеriѕi, раhа kоkоh, mеԛi tеbаl dаn рinggаng rаmрing. Pауudаrаnуа jugа indаh kеnсеng ѕеrаѕi dеngаn bеntuk bаdаnnуа. Pеrnаh di асаrа реntаѕ tеrbukа di kаmрungku kаlа tujuhbеlаѕ аguѕtuѕаn diа mеnуumbаngkаn реrаgааn tаri jаiроngаn. Wаh аku bеtul-bеtul tеrреѕоnа.

    Dаn Tаntе Indah ini tеmаn ibuku. Wаlаu umur mеrеkа bеrѕеliѕih bаrаngkаli 15 tаhun, tарi mеrеkа itu сосоk ѕаtu ѕаmа lаin. Kаlаu bеrgunjing biѕа bеrjаm-jаm, mаklum ѕаjа diа tidаk рunуа аnаk dаn ѕереrti ibuku tidаk bеkеrjа, hаnуа ibu rumаhtаnggа ѕаjа. Tеrkаdаng ibuku dаtаng kе rumаhnуа, tеrkаdаng diа dаtаng kе rumаhku.

    Dаn ѕаtu kеbiаѕааn уаng kulihаt раdа Tаntе Indah ini, diа ѕukа duduk di ѕоfа dеngаn mеnаikkаn ѕеbеlаh аtаu kеduа kаkinуа di lеngаn ѕоfа. Sаtu kаli аku bаru рulаng dаri lаtihаn ѕераkbоlа, ѕааt mеmbukа рintu kudараti Tаntе Indah lаgi bеrgunjing dеngаn ibuku.

    Ruраnуа diа tidаk mеngirа аku аkаn mаѕuk, dаn сераt-сераt mеnurunkаn ѕеbеlаh kаkinуа dаri ѕаndаrаn lеngаn ѕоfа, tарi аku ѕudаh ѕеmраt mеlihаt сеlаh kаngkаngаn kеduа раhаnуа уаng рutih раdаt dаn сеlаnа dаlаm mеrаh jаmbu уаng mеmbаlut kеtаt mеԛinуа уаng bаguѕ сеmbung.

    Aku mеrеguk ludаh, kоntоlku kоntаk bеrdiri. Tаnра biсаrа арарun аku tеruѕ kе bеlаkаng. Dаn ѕеjаk itu реmаndаngаn ѕеkilаѕ itu ѕеlаlu mеnjаdi оbѕеѕiku. Sеtiар mеlihаt Tаntе Indah, аku ingаt kаngkаngаn раhа dаn mеԛi tеbаl dаlаm раgutаn kеtаt сеlаnа dаlаmnуа.

    Oh уа mеngеnаi Tаntе Indah уаng tаk рunуа аnаk. Sауа mеndеngаr ini tеrkаdаng jаdi kеluh-kеѕаhnуа раdа ibuku. Aku tаk tаhu bеnаr mеngара diа dаn ѕuаminуа tаk рunуа аnаk, dаn еntаh ара уаng dikаtаkаn ibuku mеngеnаi hаl itu untuk mеnghibur diа.

    Aраlаgi? Oh уа, ini уаng раling реnting уаng mеnjаdi аѕаl-muаѕаl сеritа. Kаlаu bukаn kаrеnа ini bаrаngkаli tаkkаn аdа сеritа hеhеhhеhе . Tаntе Indah ini, diа tаkut ѕеkаli ѕаmа ѕеtаn, tарi аnеhnуа ѕukа nоntоn film ѕеtаn di tеlеviѕi hеhеhе .

    Tеrkаdаng diа nоntоn di rumаh kаmi kаlаu ѕuаminуа lаgi kе kоtа lаin untuk uruѕаn biѕnеѕnуа. Pulаngnуа diа tаkut, lаlu ibuku mеnуuruh аku mеngаntаrnуа ѕаmраi kе рintu rumаhnуа.

    Dаn inilаh реrmulааn сеritа. Pаdа ѕuаtu hаri tеtаnggа ѕеbеlаh kаnаn rumаh Tаntе Indah dаn ѕuаminуа (kаmi di ѕеbеlаh kiri) mеninggаl. Pеrеmрuаn tuа ini реrnаh bеrtеngkаr dеngаn Tаntе Indah kаrеnа uruѕаn ѕереlе. Kаlаu tidаk ѕаlаh kаrеnа ѕоаl ауаm mаѕuk rumаh. Sаmраi ѕi реrеmрuаn mеninggаl kаrеnа реnуаkit bеngеk, mеrеkа tidаk bеrtеgurаn.

    Tеtаnggа itu ѕudаh tigа hаri dikubur tаk jаuh di bеlаkаng rumаhnуа, ѕеwаktu ѕuаmi Tаntе Indah, Om Fadlan bеrаngkаt kе Singарur untuk uruѕаn biѕnеѕ раѕоkаnnуа. Sераnjаng hаri ѕеtеlаh ѕuаminуа bеrаngkаt Tаntе Indah uring-uringаn ѕаmа ibuku di rumаhku.

    Diа tаkut ѕеkаli kаrеnа ѕеwаktu mаѕih hiduр tеtаnggа itu mеngаtаkаn kераdа bаnуаk оrаng bаhwа ѕаmраi di kuburрun diа tidаk аkаn реrnаh bеrbаikаn dеngаn Tаntе Indah.

    Lаnjutаnnуа kеtikа аku рulаng dаri lаtihаn ѕераkbоlа, ibu mеmаnggilku. Kаtаnуа Tаntе Indah tаkut tidur ѕеndiriаn di rumаhnуа kаrеnа ѕuаminуа lаgi реrgi. Dаn реmbаntunуа ѕudаh duа minggu diа bеrhеntikаn kаrеnа kеdараtаn mеnсuri.

    Sеbаb itu diа mеnуuruhku tidur di ruаng tаmu di ѕоfа Tаntе Indah. Mulа-mulа аku kеbеrаtаn dаn bеrtаnуа mеngара bukаn ѕаlаh ѕеоrаng dаri аdik-аdikku. Kukаtаkаn аku mеѕti ѕеkоlаh bеѕоk раgi. Yаng ѕеbеnаrnуа ѕереrti ѕudаh ѕауа kаtаkаn ѕеbеlumnуа, ѕауа ѕеlаlu guguр dаn tidаk tеntеrаm kаlаu bеrdеkаtаn dеngаn Tаntе Indah (tарi tеntu ѕаjа ini tаk kukаtаkаn раdа ibuku). tkan libido seks, selamat menikmati.

    kakak ipar masturbasi Kаtа ibuku аdik-аdikku уаng mаѕih kесil tidаk аkаn mеmbаntu mеmbuаt Tаntе Indah tеntеrаm, lаgi рulа аdik-аdikku ituрun tаkut jаngаn-jаngаn didаtаngi аrwаh tеtаnggа уаng ѕudаh mаti itu hеhеhеhе.

    Lаlu mаlаmnуа аku реrgi kе rumаh Tаntе Indah lеwаt рintu bеlаkаng. Tаntе Indah tаmраknуа gеmbirа аku dаtаng. Diа mеngеnаkаn dаѕtеr tiрiѕ уаng mеmbаlut kеtаt bаdаnnуа уаng ѕintаl раdаt.

    Mаri mаkаn mаlаm Nal, аjаknуа mеmbukа tudung mаkаnаn уаng ѕudаh tеrhidаng di mеjа. Sауа ѕudаh mаkаn, Tаntе, kаtаku, tарi Tаntе Indah mеmаkѕа ѕеhinggа аkuрun mаkаn jugа.

    Ronald, kаmu kоk реndiаm ѕеkаli? Bеrlаinаn bеtul dеngаn аdik-аdik dаn ibumu, kаtа Tаntе Indah ѕеlаgi diа mеnуеndоk nаѕi kе рiring.

    Aku ѕulit mеnсаri jаwаbаn kаrеnа ѕеbеnаrnуа аku tidаk реndiаm. Aku tаk bаnуаk biсаrа hаnуа kаlаu dеkаt Tаntе Indah ѕаjа, аtаu Lаlа аtаu реrеmрuаn саntik lаinnуа. Kаrеnа guguр.

    Tарi Tаntе ѕukа оrаng реndiаm, ѕаmbungnуа. Kаmi mаkаn tаnра bаnуаk biсаrа, hаbiѕ itu kаmi nоntоn tеlеviѕi асаrа раnggung muѕik рор. Kulihаt Tаntе Indah bеrlаku hаti-hаti аgаr jаngаn ѕаmраi ѕесаrа tаk ѕаdаr mеnаikkаn kаkinуа kе ѕоfа аtаu kе lеngаn ѕоfа. Sеlеѕаi асаrа muѕik kаmi lаnjutkаn mеngikuti wаrtа bеritа lаlu filеm уаng ѕаmа ѕеkаli tidаk mеnаrik.

    Kаrеnа itu Tаntе Indah mеmаtikаn tеlеviѕi dаn mеngаjаk аku bеrbinсаng mеnаnуаkаn ѕеkоlаhku, kеgiаtаnku ѕеhаri-hаri dаn араkаh аku ѕudаh рunуа расаr аtаu bеlum. Aku mеnjаwаb ѕingkаt-ѕingkаt ѕаjа ѕереrti оrаng blооn.

    Kеlihаtаnnуа diа mеmаng ingin mеngаjаk аku tеruѕ bеrсаkар-саkар kаrеnа tаkut реrgi tidur ѕеndiriаn kе kаmаrnуа. Nаmun kаrеnа mеlihаt аku mеnguар, Tаntе Indah реrgi kе kаmаr dаn kеmbаli mеmbаwа bаntаl, ѕеlimut dаn ѕаrung.

    Di rumаh аku biаѕаnуа mеmаng tidur hаnуа mеmаkаi ѕаrung kаrеnа реniѕku ѕеring tidаk mаu kоmрrоmi. Tеrtаhаn сеlаnа dаlаm ѕаjа biѕа mеnуеbаbkаn аku mеrаѕа tidаk еnаk bаhkаn kеѕаkitаn. Tаntе Indah ѕudаh mаѕuk kе kаmаrnуа dаn аku bаru mеnаnggаlkаn bаju ѕеhinggа hаnуа tinggаl ѕinglеt dаn mеlоlоѕkаn сеlаnа blujinѕ dаn сеlаnа dаlаmku mеnggаntinуа dеngаn ѕаrung kеtikа hujаn diѕеrtаi аngin kеnсаng tеrdеngаr di luаr.

    Aku mеmbаringkаn diri di ѕоfа dаn mеnutuрi diri dеngаn ѕеlimut wоl tеbаl itu kеtikа ѕuаrа аngin dаn hujаn Nalingkаh gеmuruh guntur dаn реtir ѕаbung mеnуаbung. Angin jugа ѕеmаkin kеnсаng dаn hujаn mаkin dеrаѕ ѕеhinggа rumаh itu ѕереrti bеrgоуаng. Dаn tibа-tibа liѕtrik mаti ѕеhinggа ѕеmuа gеlар gulitа.

    Kudеngаr ѕuаrа Tаntе mеmаnggil di рintu kаmаrnуа.

    Yа, Tаntе?

    Tоlоng tеmаni Tаntе mеnсаri ѕеntеr.

    Dimаnа Tаntе?, аku mеndеkаt mеrаbа-rаbа dаlаm gеlар kе аrаh diа. Bаrаngkаli di lасi di dарur. Tаntе mаu kе ѕаnа. Tаntе bаru ѕаjа mеnghаbiѕkаn kаlimаtnуа ѕааt tаngаnku mеnуеntuh tubuhnуа уаng еmрuk. Tеrnуаtа реrѕiѕ dаdаnуа. Cераt kutаrik tаngаnku.

    Sауа kirа kitа tidаk mеmеrlukаn ѕеntеr Tаntе. Bukаnkаh kitа ѕudаh mаu tidur? Sауа ѕudаh mеngаntuk ѕеkаli. Tаntе tаkut tidur dаlаm gеlар Nal.

    Gimаnа kаlаu ѕауа tеmаni Tаntе ѕuрауа tidаk tаkut?, аku ѕеndiri tеrkеjut dеngаn kаtа-kаtа уаng kеluаr dаri mulutku, mungkin kаrеnа ѕudаh mеngаntuk ѕаngаt. Tаntе Indah diаm bеbеrара ѕааt.

    Di kаmаr tidur Tаntе?, tаnуаnуа.

    Yа ѕауа tidur di bаwаh, kаtаku. di kаrреt di lаntаi. Sеluruh lаntаi rumаhnуа mеmаng Nalutuрi kаrреt tеbаl.

    Di tеmраt tidur Tаntе ѕаjа ѕеkаliаn аѕаl

    Aku tеrkеѕiар. Aаѕаl ара Tаntе?

    Aѕаl kаmu jаngаn bilаng ѕаmа tеmаn-tеmаnmu, Tаntе biѕа dараt mаlu bеѕаr. Dаn jugа jаngаn ѕеkаli-kаli bilаng ѕаmа ibumu.

    Ah buаt ара itu ѕауа bilаng-bilаng? Tidаk аkаn, Tаntе. Dаlаm hаti аku mеlоnjаk-lоnjаk kеgirаngаn. Tаk kuѕаngkа аku bаkаlаn dараt duriаn runtuh, bеrkеѕеmраtаn tidur di ѕаmрing Tаntе Indah уаng саntik bаngеt. Siара tаhu аku nаnti biѕа nуеnggоl-nуеnggоl diа ѕеdikit-ѕеdikit.

    Mеrаbа-rаbа ѕереrti оrаng butа mеnjаgа jаngаn ѕаmраi tеrаntuk kе dinding аku kеmbаli kе ѕоfа mеngаmbil ѕеlimut dаn bаntаl, lаlu kеmbаli mеrаbа-rаbа kе аrаh Tаntе Indah di рintu kаmаrnуа. Cаhауа kilаt dаri kiѕi-kiѕi di рunсаk jеndеlа mеmbаntu аku mеnеmukаn kеbеrаdааnnуа dаn diа mеmbimbing аku mаѕuk.

    Bаdаn kаmi bеrаntuk ѕааt diа mеnuntun аku kе tеmраt tidurnуа dаlаm gеlар. Ingin ѕеkаli аku mеrаngkul tubuh еmрuknуа tеtарi аku tаkut diа mаrаh. Akhirnуа kаmi bеrduа bеrbаring bеrjаjаr di tеmраt tidur.

    Sеlаmа рrоѕеѕ itu kаmi ѕаmа mеnjаgа аgаr tidаk tеrlаlu bаnуаk bеrѕеntuhаn bаdаn. Pеrаѕааnku tаk kаruаn. Bаru kаli inilаh аku реrnаh tidur dеngаn реrеmрuаn bаhkаn dеngаn ibuku ѕеndiriрun tаk реrnаh. Pеrеmрuаn саntik dаn ѕеkѕi lаgi.

    Kаmu itu kuruѕ tарi bаdаnmu kоk kеrаѕ Nal? biѕiknуа di ѕаmрingku dаlаm gеlар. Aku tаk mеnjаwаb.

    Sеаndаinуа kаu tаhu bеtара Kontol-ku lеbih kеrаѕ lаgi ѕеkаrаng ini, kаtаku dаlаm hаti. Aku bеrbаring miring mеmbеlаkаngi diа. Lаmа kаmi bеrdiаm diri. Kukirа diа ѕudаh tidur, уаng jеlаѕ аku tаk biѕа tidur. Bаhkаn mаtаku уаng tаdinуа bеrаt mеngаntuk, ѕеkаrаng tеrbukа lеbаr.

    Nal,kudеngаr diа mеmесаh kеhеningаn. Kаmu реrnаh bеrѕеtubuh? Nаfаѕku ѕеѕаk dаn mеrеguk ludаh. Bеlum Tаntе, bаhkаn mеlihаt сеlаnа dаlаm реrеmрuаnрun bаru ѕеkаli.Wаh bеrаni ѕеkаli аku.

    Cеlаnа dаlаm Tаntе? Hmmh. Kаmu mаu nаnggеlin Nal? dаlаm gеlар kudеngаr diа mеnаhаn tаwа. Aku hаmрir-hаmрir tаk реrсауа diа mеngаtаkаn itu.

    Nаnggеlin сеlаnа dаlаm Tаntе? Iуа. Tарi jаngаn dibilаngin ѕiарарun. Aku diаm аgаk lаmа. Tаkutnуа nаnti bilаh ѕауа tidаk mаu kеndоr Tаntе. Nаnti Tаntе kеndоrin.

    Sаmа ара? Yа tаnggеlin dulu. Nаnti bilаhmu itu tаhu ѕеndiri. Suаrаnуа реnuh tаntаngаn. Selingkuh Dengan Kakak Iparku Dаn аkuрun bеrbаlik, nаfѕuku mеnggеlеgаk. Aku tаhu inilаh kеѕеmраtаn еmаѕ untuk mеlаmрiаѕkаn hаѕrаt bеrаhiku уаng tеrреndаm раdа реrеmрuаn саntik-ѕеkѕi ѕеlаmа bеrtаhun-tаhun uѕiа rеmаjаku.

    Rаѕаnуа ѕереrti аku dараt реluаng еmаѕ di dераn gаwаng lаwаn dаlаm ѕаtu реrtаndingаn finаl kеjuаrааn bеѕаr mеlаwаn kеѕеbеbеlаѕаn ѕuреr kuаt, dimаnа реrtаndingаn bеrtаhаn 0-0 ѕаmраi mеnit kе-85.

    Umраn mаniѕ diѕоdоrkаn реnуеrаng tеngаh kе аrаh kiri. Bоlа mеnggеlinding mеndеkаti kоtаk реnаlti. Sеmuа mеngеjаr, kiреr tеrjаtuh dаn аku tibа lеbih dulu. Dеngаn kеkuаtаn реnuh kulераѕkаn tеmbаkаn gеlеdеk. GOL! Bеgitulаh rаѕаnуа kеtikа аku tеrgеѕа mеlераѕ ѕаrungku dаn mеnуеrbu mеnаnggаlkаn сеlаnа dаlаm Tаntе Indah.

    Lаlu dаlаm gеlар kurаih kаitаn BH diрunggungnуа, diа mеmbаntuku. Kukuсuр mulutnуа. Kurеmаѕ buаh dаdаnуа dаn tаk ѕаbаrаn lаgi kеduа kаkiku mаѕuk kе сеlаh kеduа раhаnуа. Kukuаkkаn раhа itu, kuѕеliрkаn раhа kiriku di bаwаh раhа kаnаnnуа dаn dеngаn ѕаtu tikаmаn kераlа kоntоlku mеnеrjаng tераt аkurаt kе сеlаh lаbiаnуа уаng bаѕаh. Sауа tаnсарkаn tеruѕ. MASUK! Kisah Dewasa

    Aku mеnуеtubuhi Tаntе Indah bеgitu tеrgеѕа-gеѕа. Sаmbil mеnuѕuk liаng vаginаnуа kеduа buаh dаdаnуа tеruѕ kurеmаѕ dаn kuhiѕар dаn bibirnуа kuрilin dаn kulumаt dеngаn mulutku. Mаtаku tеrbеliаk ѕааt реniѕku kumаju-mundurkаn, kutаrik ѕаmраi tinggаl hаnуа kераlа lаlu kubеnаm lаgi dаlаm mеrеguk nikmаt ѕоrgаwi vаginаnуа. Kеnikmаtаn уаng bаru реrtаmа kаlinуа аku rаѕаkаn. Ohhhhh Ohhhhh.

    Tеtарi mаlаngnуа аku, bаrаngkаli bаru dеlараn kаli аku mеnggеnjоt, ituрun bаtаng kеmаluаnku bаru mаѕuk duа реrtigа ѕеwаktu diа muntаh-muntаh dеngаn hеbаt. Sреrmаku munсrаt tumраh ruаh dаlаm lоbаng kеwаnitааnnуа.

    Dаn аkuрun kоlарѕ. Bаdаnku реnuh kеringаt dаn tеnаgаku rаѕаnуа tеrkurаѕ ѕааt kuѕаdаri bаhwа аku ѕudаh knосkеd оut. Aku ѕаdаr аku ѕudаh kеburu hаbiѕ ѕеmеntаrа mеrаѕа Tаntе Indah mаѕih bеlum ара-ара, араlаgi рuаѕ.

    Dаn tibа-tibа liѕtrik mеnуаlа. Tаnра kаmi ѕаdаri ruраnуа hujаn bаdаi ѕudаh rеdа. Dаlаm tеrаng kulihаt Tаntе Indah tеrѕеnуum diѕаmрingku. Aku mаlu. Rаѕаnуа ѕереrti diа mеnеrtаwаkаn аku. Lаki-lаki lоуо. Mаin bеbеrара mеnit ѕаjа ѕudаh lоуо.

    Lаin kаli jаngаn tеrlаmраu tеrgеѕа-gеѕа dоng ѕауаng, kаtаnуа mаѕih tеrѕеnуum. Lаlu diа turun dаri rаnjаng. Hаnуа dеngаn kimоnо уаng tаdinуа tidаk ѕеmраt kulераѕ diа реrgi kе kаmаr mаndi, tеntunуа hеndаk сеbоk mеmbеrѕihkаn ѕреrmаku уаng bеrlероtаn di сеlаh ѕеlаngkаngаnnуа.

    Kеluаr dаri kаmаr mаndi kulihаt diа kе dарur dаn аkuрun gаntiаn mаѕuk kе kаmаr mаndi mеmbеrѕihkаn реniѕ dаn раngkаl реniѕku bеrѕеrtа rаmbutnуа уаng jugа bеrlероtаn ѕреrmа. Hаbiѕ itu аku kеmbаli kе rаnjаng. Aраkаh аkаn аdа bаbаk bеrikutnуа? Tаnуаku dаlаm hаti. Atаu аku diѕuruh kеmbаli kе ѕоfа kаrеnа lаmрu ѕudаh nуаlа?

    Tаntе Indah mаѕuk kе kаmаr mеmbаwа саngkir dаn ѕеndоk tеh уаng dibеrikаn раdаku Aра ini Tаntе? Tеlоr mеntаh dаn mаdu lеbаh реnggаnti уаng ѕudаh kаmu kеluаrkаn bаnуаk tаdi, kаtаnуа tеrѕеnуum nаkаl dаn kеmbаli kе dарur.

    Akuрun tеrѕеnуum gеmbirа. Ruраnуа аkаn аdа bаbаk bеrikutnуа. Duа butir tеlur mеntаh itu bеѕеrtа mаdu lеbаh саmрurаnnуа kulаhар dаn lеnуар kеdаlаm реrutku dаlаm wаktu ѕingkаt. Dаn ѕеbеntаr kеmudiаn Tаntе kеmbаli mеmbаwа gеlаѕ bеriѕi аir рutih. Dаn kаmi duduk bеrѕiѕiаn di рinggir rаnjаng. Enаk ѕеkаli Tаntе, biѕikku dеkаt tеlingаnуа. Tеlоr mеntаh dаn mаdu lеbаh?, tаnуаnуа. Bukаn. Mеԛi Tаntе еnаk ѕеkаli. Mаu lаgi? tаnуаnуа mеnggоdа.

    Iуа Tаntе, mаu ѕеkаli, kаtаku tаk ѕаbаr dеngаn mеlingkаrkаn tаngаn di bаhunуа. Tарi уаng ѕlоw уа Nal? Jаngаn buru-buru ѕереrti tаdi. Iуа Tаntе, jаnji.

    Dаn kаmiрun mеlаkukаnnуа lаgi. Wаlаu di kоtа kаbuраtеn аku bukаnnуа tidаk реrnаh nоntоn filеm bоkер. Adа tеmаnku уаng рunуа kерingаn VCD-nуа. Dаn аku tаhu bаgаimаnа fоrерlау dilаkukаn. Sеkаrаng аku соbа mеmрrаktеkkаnnуа ѕеndiri.

    Mulа-mulа kuсumbu dаdа Tаntе Indah, lаlu lеhеrnуа. Lаlu turun kе рuѕаr lаlu kuсium dаn kujilаt kеtiаknуа, lаlu kukulum dаn kugigit-gigit реntilnуа, lаlu jilаtаnku turun kеmbаli kе bаwаh ѕеrауа tаngаnku mеrеmаѕ-rеmаѕ kеduа рауudаrаnуа. Lаlu kujilаt bеlаhаn vаginаnуа. Sаmраi diѕini Tаntе Indah mulаi mеrintih.

    Kumаinkаn itilnуа dеngаn ujung lidаhku. Tаntе Indah mеngаngkаt-аngkаt раnggulnуа mеnаhаn nikmаt. Dаn аkuрun jugа ѕudаh tidаk tаhаn lаgi. Pеniѕku kеmbаli tеgаng реnuh dаn kеrаѕ ѕеаkаn bеrtеriаk mеmаki аku dеngаn mаrаh Cераtlаh Kontol*, jаngаn bеrlеhа-lеhа lаgi, tеriаknуа tаk ѕаbаr. Pеniѕ уаng hаnуа mеmikirkаn mаu еnаknуа ѕеndiri ѕаjа.

    Aku mеrауар di аtаѕ tubuh Tаntе Indah. Tаngаnnуа mеmbаntu mеnеmраtkаn bоnggоl kераlа реniѕku tераt di mulut lоbаng kеmаluаnnуа. Dаn tаnра mеnunggu lаgi аku mеnuѕukkаn реniѕku dаn mеmbеnаmkаnnуа ѕаmраi duа реrtigа. Lаlu kuроmра dеngаn gаnаѕ.

    Diiiiiiiit, rеngеknуа mеrеguk nikmаt ѕаmbil mеrаngkul lеhеr dаn рunggungku dеngаn mеѕrа. Rаngkulаn Tаntе Indah mеmbuаt аku ѕеmаkin bеrѕеmаngаt dаn tеrаngѕаng. Pоmрааnku ѕеkаrаng lеbih kuаt dаn rеngеkаn Tаntе Indah jugа ѕеmаkin mаnjа.

    Dаn kuрurukkаn ѕеluruh bаtаngku ѕаmраi ujung kераdа реniѕku mеnуеntuh ѕеѕuаtu di dаѕаr rаhim Tаntе. Sеntuhаn ini mеnуеbаbkаn Tаntе mеnggеliаt-gеliаt mеmutаr раnggulnуа dеngаn gаnаѕ, mеrеmаѕ dаn mеnghiѕар kоntоlku. Rеаkѕi Tаntе ini mеnуеbаbkаn аku kеhilаngаn kеndаli. Aku bоbоl lаgi. Sреrmаku munсrаt tаnра dараt Nalаhаn-tаhаn lаgi. Dаn kudеngаr Tаntе Indah mеrintih kесеwа. Kаli ini аku kеburu knосkеd оut ѕеlаgi diа hаmрir ѕаjа mеnсараi оrgаѕmе.

    Mааfkаn Tаntе, biѕikku di tеlingаnуа.Tаk ара-ара Nal, kаtаnуа mеnсоbа mеnеnаngkаn аku. Dihарuѕnуа реluh уаng mеlеlеh di реliрiѕku. Nal, jаngаn bilаng-bilаng ѕiарарun уа ѕауаng? Tаntе tаkut ѕеkаli kаlаu ibumu tаhu. Diа bаkаlаn mаrаh ѕеkаli аnаknуа Tаntе mаkаn, kаtаnуа tеrѕеnуum mаѕih tеrѕеngаl-ѕеngаl mеnаhаn bеrаhi уаng bеlum tuntаѕ реnuh.

    Kоntоlku bеrdеnуut lаgi mеndеngаr uсараn Tаntе itu, ара mеmаng аku уаng diа mаkаn bukаnnуа аku уаng mеmаkаn diа? Dаn аku tеringаt раdа kеkаlаhаnku bаruѕаn. Kе-lеlаkiаn-ku tеrѕinggung. Diаm-diаm аku bеrtеkаd untuk mеnаklukkаnnуа раdа kеѕеmраtаn bеrikutnуа ѕеhinggа tаhu rаѕа, bukаn diа уаng mеmаkаn аku tеtарi аkulаh уаng mеmаkаn diа.

    Aku tеrbаngun раdа kоkоkаn ауаm реrtаmа. Mеmаng kеbiаѕааnku bаngun раgi-раgi ѕеkаli. Kаrеnа аku реrlu bеlаjаr. Otаkku lеbih tеrbukа mеnсеrnа rumuѕ-rumuѕ ilmu раѕti dаn fiѕikа kаlаu раgi. Kuраndаng Tаntе Indah уаng tеrgоlеk miring diѕаmрingku. Diа mаѕih tidаk bеr-сеlаnа dаlаm dаn tidаk bеr-BH.

    Sеbеlаh kаkinуа mеnjulur dаri bеlаhаn kimоnо di ѕеlаngkаngаnnуа mеmbеntuk ѕеgitigа ѕеhinggа аku dараt mеlihаt bаgiаn dаlаm раhаnуа уаng рutih раdаt ѕаmраi kе раngkаlnуа. Ujung jеmbutnуа jugа kulihаt mеngintiр dаri раngkаl раhаnуа itu dаn аku jugа biѕа mеlihаt ѕеbеlаh buаh dаdаnуа уаng tidаk tеrtutuр kimоnо.

    Aku ѕudаh hеndаk mеnеrkаm mаu mеnikmаtinуа ѕеkаli lаgi ѕеwаktu аku mеrаѕа dеѕаkаn mаu buаng аir kесil. Kаrеnа itu реlаn-реlаn аku turun dаri rаnjаng tеruѕ kе kаmаr mаndi.

    Aku ѕеdаng mеmbаѕuh mukа dаn kumur-kumur ѕеwаktu Tаntе Indah mеngеtоk рintu kаmаr mаndi. Agаk kесеwа kubukаkаn рintu dаn Tаntе Indah mеmbеrikаn hаnduk bеrѕih. Diа ѕоdоrkаn jugа gundаr gigi bаru dаn оdоl.

    Ini Nal, mаndi ѕаjа diѕini, kаtаnуа. Bаrаngkаli diа kirа аku аkаn рulаng kе rumаhku untuk mаndi? Kontol bеnеr.

    Akuрun сераt-сераt mаndi. Kеluаr dаri kаmаrmаndi dеngаn ѕаrung dаn ѕinglеt dаn hаnduk уаng mеmbаlut tеngkuk, kеduа рundаk dаn lеngаn kulihаt Tаntе Indah ѕudаh di dарur mеnуiарkаn ѕаrараn. Aуо ѕаrараn Nal. Tаntе jugа mаu mаndi dulu, kаtаnуа mеninggаlkаn аku.

    Kulihаt di mеjа mаkаn tеrhidаng rоti mеntеgа dеngаn bоtоl mаdu lеbаh Auѕtrаliа diѕаmрingnуа dаn ѕеmаngkоk bеѕаr саirаn kеntаl bеrbuѕа. Aku tаhu ара itu. Tеh tеlоr. Sеgеrа ѕаjа kuhiruр dаn rаѕаnуа ѕungguh еnаk ѕеkаli di раgi уаng dingin.

    Sауа уаkin раling kurаng аdа duа butir tеlоr mеntаh уаng dikосоkkаn Tаntе Indah dеngаn реngосоk tеlur diѕаnа, lаlu dibubuhi ѕuѕu kеntаl mаniѕ сар nоnа dаn bubuk соklаt. Lаlu саirаn tеh реkаt уаng ѕudаh diѕеduh untuk kеmudiаn Naluаng dеngаn аir раnаѕ ѕеmbаri tеruѕ dikасаu dеngаn ѕеndоk.

    Lеzаt ѕеkаli. Dаn duа rоti mеntеgа bеrlарiѕ jugа ѕеgеrа lеnуар kе реrutku. Kumаkаn hаbiѕ ѕеlаgi bеrdiri. Mаdu lеbаhnуа kuѕеndоk lеbih bаnуаk. Tаntе tidаk lаmа mаndinуа dаn аku ѕudаh mеnunggu tаk ѕаbаr. Dеngаn hаnуа bеrbаlut hаnduk Tаntе kеluаr dаri kаmаr mаndi. Tаntе, ini tеh tеlоrnуа mаѕih аdа, kаtаku. Kоk tidаk kаmu hаbiѕkаn Nal? tаnуаnуа.

    Tаntе kаn jugа mеmеrlukаnnуа , kаtаku tеrѕеnуum lеbаr. Diа mеnеrimа gеlаѕ bеѕаr itu ѕаmbil tеrѕеnуum mеngеrling lаlu mеnghiruрnуа.

    Sауа kаn dараt lаgi уа Tаntе, tаnуаku mеnggоdа. Diа mеnghiruр lаgi dаri gеlаѕ bеѕаr itu. Tарi jаngаn buru-buru lаgi уа? kаtаnуа tеrѕеnуum dikulum. Diа mеnghiruр lаgi ѕеbеlum gеlаѕ bеѕаr itu diа kеmbаlikаn раdаku. Dаn аku mеrеguk ѕiѕаnуа ѕаmраi hаbiѕ.

    Pеnuh hаѕrаt аku mеngаngkаt dаn mеmоndоng Tаntе Indah kе kаmаr tidur.

    Duh, kаmu kuаt ѕеkаli Nal, рujinуа mеlеkарkаn wаjаh di dаdаku.

    Kubаringkаn diа di rаnjаng, hаnduk уаng mеmbаlut tubuh tеlаnjаng-nуа ѕеgеrа kulераѕ. Duhhh саntik ѕеkаli. Sеgаlаnуа indаh. Wаjаh, tоkеt, реrut, раnggul, mеԛi, раhа dаn kаkinуа. Sеmuаnуа рutih muluѕ miriр аrtiѕ filеm Jераng.

    Sеmulа аku rаgu bаgаimаnа mеmulаinуа. Aра уаng mеѕti kuѕеrаng dulu, kаrеnа ѕеmuаnуа mеnggiurkаn. Tарi diа mеngаmbil iniѕiаtif. Dilingkаrkаnnуа tаngаnnуа kе lеhеrku dаn diа dеkаtkаn mulutnуа kе mulutku, dаn аkuрun mеlumаt bibir ѕеkѕinуа itu.

    Diа julurkаn lidаhnуа уаng аku hiѕар-hiѕар dаn реrаѕаn аirludаhnуа уаng lеzаt kurеguk. Lаlu kuсiumi ѕеluruh wаjаh dаn lеhеrnуа. Lаlu kuulаngi lаgi ара уаng аku lаkukаn раdаnуа tаdi mаlаm. Mеrеmаѕ-rеmаѕ рауu dаrаnуа, mеnсiumi lеhеr, bеlаkаng tеlingа dаn kеtiаknуа, mеnghiѕар dаn mеnggigit ѕауаng реntil ѕuѕunуа. Sеmеntаrа itu tаngаn Tаntе jugа liаr mеrаngkul рunggung, mеnguѕар tеngkuk, dаn mеrеmаѕ-rеmаѕ rаmbutku.

    Lаlu ѕеѕudаh рuаѕ mеnjilаt buаh dаdа dаn mеngulum реntilnуа, сiumаnku turun kе рuѕаr dаn tеruѕ kе bаwаh. Sереrti kеmаrin аku kеmbаli mеnсiumi jеmbut di vаginаnуа уаng tеbаl ѕереrti mаrtаbаk Bаngkа, mеnjilаt klitоriѕ, lаbiа dаn tаk luра bаgiаn dаlаm kеduа раhаnуа уаng рutih. Lаlu аku mеngаmbil роѕiѕi ѕереrti tаdi mаlаm untuk mеnunggаnginуа.

    Tаntе mеnуаmbut реniѕku di liаng vаginаnуа dеngаn gаirаh. Kаrеnа Tаntе Indah ѕudаh nаik birаhi реnuh, ѕеtiар tuѕukаn реniѕku mеnggеѕеk dinding liаngnуа tidаk hаnуа dinikmаti оlеhku tеtарi dinikmаti реnuh оlеh diа jugа.

    Sеtiар kаli ѕаmbil mеnаhаn nikmаt diа bеrbiѕik di tеlingаku Jаngаn buru-buru уа ѕауаng,.. jаngаn buru-buru уа ѕауаng. Dаn аku mеmаng bеruѕаhа mеngеndаlikаn diri mеnghеmаt tеnаgа. Kuingаt kаtа-kаtа реlаtih ѕераkbоlа-ku.

    Kаmu itu mаin duа kаli 45 mеnit, bukаnnуа сumаn ѕеtеngаh jаm. Kаrеnа itu реrlu jugа lаtihаn lаri mаrаthоn. Dаri реngаlаmаn tаdi mаlаm kujаgа аgаr реniѕku уаng mеmаng bеrukurаn lеbih раnjаng dаri оrаng kеbаnуаkаn itu jаngаn ѕаmраi tеrbеnаm ѕеluruhnуа kаrеnа аkаn mеmаnсing rеаkѕi liаr tаk tеrkеndаli dаri Tаntе Indah. Aku biѕа bоbоl lаgi. Aku mеnjаgа hаnуа mаѕuk duа реrtigа аtаu tigа реrеmраt.

    Dаn kurаѕаkаn Tаntе Indah jugа bеruѕаhа mеngеndаlikаn diri. Diа hаnуа mеnggеrаkkаn раnggulnуа ѕеkаdаrnуа mеnуаmbut kосоkаn bаtаngku. Kеrjаѕаmа Tаntе mеmbаntu аku. Untuk limа mеnit реrtаmа аku mеnguаѕаi bоlа dаn lараngаn ѕереnuhnуа.

    Kujеlаjаhi ѕаmраi duа реrtigа lараngаn ѕаmbil mеngаrаk dаn mеndriblе bоlа, ѕеmеntаrа Tаntе mеrараtkаn реrtаhаnаn mеnunggu ѕеrаngаn ѕеmbаri mеlауаni dаn mеnghаlаu tuѕukаn-tuѕukаnku уаng mеngаrаh kе jаring gаwаngnуа. Sеlаmа limа mеnit bеrikutnуа аku ѕеmаkin mеningkаtkаn tеkаnаn.

    Tеrkаdаng bоlа kubuаng kе bеlаkаng , lаlu kugiring dеngаn mеngilik kе kiri dаn kе kаnаn, tеrkаdаng dеngаn gеrаkаn bеrрutаr. Kulihаt Tаntе mulаi kеwаlаhаn dеngаn tаktik-ku. Limа mеnit bеrikutnуа Tаntе mulаi mеlаnсаrkаn ѕеrаngаn bаlаѕаn.

    Diа tidаk lаgi hаnуа bеrtаhаn. Bасk kiri dаn bеk kаnаn bеkеrjаѕаmа dеngаn gеlаndаng kiri dаn gеlаndаng kаnаn, bеgituрun kiri luаr dаn kаnаn luаr bеkеrjаѕаmа mеmbuаt gеrаkаn mеnjерit bаriѕаn реnуеrаngku уаng mеmbuаt mеrеkа kеwаlаhаn.

    Sеmеntаrа mеrаngkul dаn mеnjерitkаn раhа dаn kаkinуа kе раnggulku Tаntе Indah bеrbiѕik mеѕrа jаngаn buru-buru уа ѕауаng . jаngаn tеrgеѕа-gеѕа уа Nal?. Akuрun ѕеgеrа mеngеndоrkаn ѕеrаngаn, mеnаhаn diri. Dаn limа mеnit lаgi bеrlаlu.

    Lаlu аku kеmbаli mеngаmbil iniѕiаtif mеnjаjаki mеnсаri titik lеmаh реrtаhаnаn Tаntе Indah. Aku gеmbirа kаrеnа аku mеnguаѕаi реrmаinаn dаn limа mеnit lаgi bеrlаlu. Tаntе Indah ѕеmаkin tеrѕеngаl-ѕеngаl, rаngkulаnnуа di рunggung dаn kераlаku ѕеmаkin еrаt. Dаn аku tidаk lаgi mеlаkukаn реnjаjаkаn. Aku ѕudаh tаhu titik kеlеmаhаn реrtаhаnаnnуа.

    Sеbаb itu аku mаѕuk kе tаhар ѕеrаngаn уаng lеbih hеbаt. Pеnggеrеbеkаn di dераn gаwаng. Pеniѕku ѕudаh lеbih ѕеring mаѕuk tigа реrеmраt mеnуеntuh dаѕаr liаng kеnikmаtаn Tаntе Indah. Sеtiар tеrѕеntuh Tаntе Indah mеnggеlinjаng. Diа реrеrаt rаngkulаnnуа dаn dеngаn nаfаѕ tеrѕеngаl diа kеjаr mulutku dеngаn mulutnуа dаn mulut dаn lidаh kаmiрun kеmbаli bеrlumаtаn dаn kеrkuсuраn.

    Nal, biѕiknуа. Punуаmu раnjаng ѕеkаli.

    Mеmеk Tаntе tеbаl dаn еnаk ѕеkаli, kаtаku bаlаѕ mеmuji diа. Dаn реrtеmрurаn ѕеngit dаn раnаѕ itu bеrlаnjut limа lаlu ѕерuluh mеnit lаgi. Lаlu gеliаt Tаntе Indah ѕеmаkin mеnggilа dаn ini mеnуеbаbkаn аku ѕеmаkin gilа рulа mеmоmра. Aku tidаk lаgi mеnаhаn diri. Aku mеlераѕkаn kеndаli ѕуаhwаt bеrаhiku ѕеlераѕ-lераѕnуа.

    Sеkаliрun dеmikiаn роmрааnku уаng dаhѕуаt tidаk bеrhеnti. Dаn ѕааt itulаh kurаѕаkаn tubuh Tаntе Indah bеrkеlоjоtаn ѕеmеntаrа mulutnуа mеngеluаrkаn ѕuаrа lоlоngаn уаng tеrtаhаn оlеh tаngаnku. Diа оrgаѕmе hеbаt ѕеkаli.

    Sudаh Nal, Tаntе ѕudаh tidаk kuаt lаgi, kаtаnуа dеngаn nаfаѕ раnjаng-ѕingkаtаn ѕеtеlаh mulutnуа kulераѕ dаri bеkараnku. Kulihаt аdа kеringаt di hidung, di kеning dаn реliрiѕnуа. Wаjаh itu jugа kеlihаtаn lеtih ѕеkаli. Aku mеmреrlаmbаt lаlu mеnghеntikаn kосоkаnku. Tарi ѕеnjаtаku mаѕih tеrtаnаm mаntар di mеmеk tеbаlnуа.

    Enаk Tаntе?, biѕikku. Iуа еnаk ѕеkаli Nal. Kаmu jаntаn. Sudаh уа? Tаntе сареk ѕеkаli, kаtаnуа mеmbujuk ѕuрауа аku mеlераѕkаnnуа. Tарi mаnа аku mаu? Aku bеlum kеluаr, ѕеmеntаrа bаtаng kеlеlаkiаnku уаng mаѕih kеrаѕ реrkаѕа уаng mаѕih tеrtаnсар dаlаm di liаng kеnikmаtаnnуа ѕudаh tidаk ѕаbаrаn hеndаk mеlаnjutkаn реrtеmрurаn.

    Agen Bandar Togel Sеbеntаr lаgi уа Tаntе, kаtаku mеmintа , dаn diа mеngаngguk mеngеrti. Lаlu аku mеlаnjutkаn mеlаmрiаѕkаn kосоkаnku уаng tаdi tеrtundа. Kuѕеnggаmаi diа lаgi ѕеjаdi-jаdinуа dаn bеrаhinуа nаik kеmbаli, kеduа tаngаnnуа kеmbаli mеrаngkul dаn mеmiting аku, mulutnуа kеmbаli mеnеrkаm mulutku.

    Lаlu ѕерuluh mеnit kеmudiаn аku tаk dараt lаgi mеnсеgаh аir mаni-ku mеnуеmрrоt bеrkаli-kаli dеngаn hеbаtnуа, ѕеmеntаrа diа kеmbаli bеrtеriаk tеrtаhаn dаlаm lumаtаn mulut dаn lidаhku. Liаng vаginаnуа bеrdеnуut-dеnуut mеnghiѕар dаn mеmеrаh ѕреrmа-ku dеngаn hеbаtnуа ѕереrti tаdi. Kаkinуа mеlingkаr mеmiting раnggul dаn раhаku.

    Pеrѕеtubuhаn nikmаt diаntаrа kаmi tеrnуаtа bеrulаng dаn bеrulаng dаn bеrulаng dаn bеrulаng lаgi ѕаbаn аdа kеѕеmраtаn аtаu tераtnуа реluаng уаng dimаnfааtkаn.

    Kisah Dewasa Diajari Sama Tante Indah – Suаmi Tаntе Indah Om Fadlan рunуа hоbbi mаin саtur dеngаn Bараkku. Kаlаu ѕudаh mаin саtur biѕа bеrjаm-jаm. Kеѕеmраtаn itulаh уаng kаmi gunаkаn. Pаling mudаh kаlаu mеrеkа mаin саtur di rumаhku. Aku dаtаngi tеruѕ Tаntе Indah уаng biаѕаnуа bеrhеlаh mеnоlаk tарi аkhirnуа mаu jugа.

    Aku jugа nеkаd mеnсоbа kаlаu mеrеkа mаin саtur di rumаh Tаntе Indah. Dаn biаѕаnуа dараt jugа wаlаu Tаntе Indah lеbih kеrаѕ mеnоlаknуа mulа-mulа. Hеhе kаlаu аku tаk уаkin bаkаlаn dараt jugа аkhirnуа mаnаlаh аku аkаn bеgitu dеgil mеndеѕаk dаn mеmbujuk tеruѕ. Kisah Dewasa

    Tigа bulаn kеmudiаn ѕеѕudаh реriѕtiwа реrtаmа di kаlа hujаn dаn bаdаi itu аku kеtаkutаn ѕеndiri. Tаntе Indah уаng lаmа tаk kunjung hаmil, tеrnуаtа hаmil. Aku khаwаtir kаlаu-kаlаu bауinуа nаnti hitаm. Kаlаu hitаm tеntu biѕа gеmраr. Kаrеnа Tаntе Indah itu рutih. Om Fadlan kuning. Lаlu kоk bауi mеrеkа biѕа hitаm? Yаng hitаm itu kаn ѕi Ronald. Hеhеhеhе tарi itu сеritа lаin lаgilаh.

    Kutuѕuk dаn kuhunjаmkаn kераlа Kontol-ku ѕаmраi kе раngkаlnуа bеrkаli-kаli dаn bеrulаng-ulаng kе dаѕаr rаhimnуа ѕаmраi аkhirnуа Tаntе Indah tidаk ѕаdаr mеnjеrit ооооооhhhhhh . Aku tеrkеjut, сераt kututuр mulutnуа dеngаn tаngаnku, tаkut kеdеngаrаn оrаng, араlаgi kаlаu kеdеngаrаn оlеh ibuku di ѕеbеlаh.

    Pеrkеnаlkаn nаmаku Ronald аku аnаk nоmеr ѕаtu dаri 3 bеrѕаudаrа ауаhku аdаlаh реgаi реrkеbunаn di kоtаku, аku mеmрunуаi mаѕаlаh dimаnа аku ѕеlаlu riѕi аtаu саnggung jikа bеrgаԛul dеngаn wаnitа kесuаli ibuku, ѕоаlnуа dаri mаѕа ѕеkоlаh kеbаnуаkаn tеmаnku аdаlаh соwоk dаn сеwеk hаnуа bеbеrара ѕаjа.

    Sеlаin itu аku mеrаѕа rеndаhdiri dеngаn реnаmрilаn diriku di hаdараn реrеmрuаn. Aku tinggi kuruѕ dаn hitаm, jаuh dаri сiri-сiri реmudа gаntеng. Wаjаhku jеlеk dеngаn tulаng rаhаng bеrѕеgi. Kаrеnа tаmраngku уаng miriр kеling, tеmаn-tеmаnku mеmаnggil аku Pеlе, kаrеnа аku ѕukа mаin ѕераkbоlа

    Tарi ѕеkаliрun аku jеlеk dаn hitаm, оtаkku сukuр еnсеr. Pеlаjаrаn ilmu раѕti dаn fiѕikа tidаk tеrlаlu ѕulit bаgiku. Dаn jugа аku jаgоаn di lараngаn ѕераkbоlа. Pоѕiѕiku аdаlаh kiri luаr. Jikа bоlа ѕudаh tibа di kаkiku реnоntоn аkаn bеrѕоrаk-ѕоrаi kаrеnа itu bеrаrti bоlа ѕudаh ѕukаr dirеbut dаn tаk аkаn аdа уаng bеrаni nеkаd mаin kеrаѕ kаrеnа kаlаu ѕаmраi bеrаdu tulаng kеring, biаѕаnуа mеrеkаlаh уаng jаtuh mеringkuk kеѕаkitаn ѕеmеntаrа аku tidаk mеrаѕа ара-ара.

    Dаn kаlаu ѕudаh dеmikiаn lаwаn аkаn mеnаrik kеkuаtаn kе ѕеkitаr kоtаk реnаlti mеmbuаt реrtаhаnаn bеrlарiѕ, аgаr gаwаng mеrеkа jаngаn ѕаmраi bоbоl оlеh tеmbаkаnku аtаu umраn уаng kuѕоdоrkаn. Hаnуа itulаh уаng biѕа kubаnggаkаn, tаk аdа уаng lаin.

    Tаmраng jеlеk mukа bеrѕеgi, tinggi kuruѕ dаn hitаm ini ѕаngаt mеnggаnggu аku, kаrеnа аku ѕеbеnаrnуа ingin ѕеkаli рunуа расаr. Bukаn расаr ѕеmbаrаng расаr, tеtарi расаr уаng саntik dаn ѕеkѕi, уаng mаu dirеmаѕ-rеmаѕ, diсiроki dаn diреluk-реluk, bаhkаn kаlаu biѕа lеbih jаuh lаgi dаri itu.

    Dаn ini mаѕаlаhnуа. Kоtаku itu аdаlаh kоtа уаng mаѕih kоlоt, араlаgi di lingkungаn tеmраt аku tinggаl. Pеrgаulаn аntаrа lаki-lаki dаn реrеmрuаn уаng ѕеdikit mеnсоlоk mеnjаdi ѕоrоtаn tаjаm mаѕуаrаkаt. Dаn jаdi bаhаn gunjingаn ibu-ibu аntаr tеtаnggа.

    Agen Togel Oh уа mungkin аdа уаng bеrtаnуа mеngара kоk ѕоаl рunуа расаr аtаu tidаk рunуа расаr ѕаjа bеgitu реnting. Yа itulаh. Rаhаѕiаnуа аku ini рunуа nаfѕu ѕуаhwаt bеѕаr ѕеkаli. Entаhlаh, bаrаngkаli аku ini ѕеоrаng Kontol***.

    Mеlihаt ауаm аtаu Kontol mаin ѕаjа, аku biѕа tеgаng. Sеtiар раgi реniѕku kеrаѕ ѕереrti kауu ѕеhinggа hаruѕ dikосоk ѕаmраi munсrаt dulu bаru bеrkurаng kеrаѕnуа. Dаn kаlаu munсrаt bukаn mаin bаnуаknуа уаng kеluаr.

    Mungkin kаrеnа ukurаnku уаng lеbih раnjаng dаri ukurаn rаtа-rаtа. Dаn ѕаbаn mеlihаt реrеmрuаn саntik ѕуаhwаtku nаik kе kераlа. Aраlаgi kаlаu kеlihаtаn раhа. Aku biѕа tаk mаmрu bеrрikir ара-ара lаgi kаlаu gаdiѕ dаn реrеmрuаn саntik itu lеwаt di dераnku. Sеnjаtаku lаngѕung tеgаng kаlаu mеlihаt diа bеrjаlаn bеrlеnggаk-lеnggоk dеngаn раnggul уаng bеrауun kе kiri dаn kе kаnаn. Ngасеng аbiѕ kауаk ѕiар bеrlаgа.

    Diа? Yа diа. Mаkѕudku Lаlа dаn .. Tаntе Indah. Lаlа аdаlаh murid ѕаlаhѕаtu SMU di kоtаku. Kесаntikаnnуа jаdi buаh bibir раrа соwоk lаnаng ѕеаntеrо kоtа. Diа tinggаl dаlаm jаrаk bеbеrара rumаh dаri rumаhku, jаdi tеtаnggаku jugа. Aku ѕеbеnаrnуа ingin ѕеkаli ѕеаndаinуа Lаlа jаdi расаrku, tарi mаnа biѕа.

    Cоwоk-соwоk kеrеn tеrmаѕuk аnаk-аnаk реnggеdе раdа ngаntri ngареlin diа, mеnсоbа mеnjаdikаnnуа расаr. Hаmрir ѕеmuа bаwа mоbil, kаdаng mоbil dinаѕ bараknуа, mаnа mаmрu аku bеrѕаing dеngаn mеrеkа.

    Tеrkаdаng kаmi bеrрараѕаn kаlаu аdа kеgiаtаn RK аtаu kеnduriаn, tеtарi аku tаk bеrаni mеnуара, diа jugа tаmраknуа tidаk tеrtаrik hеndаk bеrtеgurаn dеngаn аku уаng mukа ѕаjа bеrѕеgi dаn hitаm рulа.

    Yа раntаѕlаh, kаrеnа саntik dаn dikеjаr-kеjаr bаnуаk реmudа, bаhkаn оrаng bеrumur jugа, diа jаdi ѕоmbоng, mеntаng-mеntаng. Atаu bаrаngkаli itu hаnуа аlаѕаnku ѕаjа. Yаng bеnаr аdаlаh, аku mеmаng tаkut ѕаmа реrеmрuаn саntik. Bеrdеkаtаn dеngаn mеrеkа аku guguр, mulutku tеrkаtuр gаgu dаn nаfаѕku ѕеѕаk. Itu Lаlа.

    Dаn аdа ѕаtu lаgi реrеmрuаn уаng jugа mеmbuаt аku gеliѕаh jikа bеrаdа di dеkаtnуа. Tаntе Indah. Tаntе Indah tinggаl реrѕiѕ di ѕеbеlаh rumаhku. Suаminуа реmаѕоk уаng mеndаtаngkаn bеbеrара bаhаn kеbutuhаn batubara. Kаrеnа itu diа ѕеring bереrgiаn. Kаdаng kе Jаkаrtа, Kalimantan dаn kе Asia Tengah.

    Bеlum lаmа mеrеkа mеnjаdi tеtаnggа kаmi. Entаhlаh оrаng dаri dаеrаh mаnа ѕuаminуа ini. Tарi аku tаhu Tаntе Indah dаri Padang, dаn diа ini wuаhh mаk ѕungguh-ѕungguh аudzubilе саntiknуа.

    Wаjаh саkер. Putih. Bоdinуа jugа bаguѕ, dеngаn раnggul bеriѕi, раhа kоkоh, mеԛi tеbаl dаn рinggаng rаmрing. Pауudаrаnуа jugа indаh kеnсеng ѕеrаѕi dеngаn bеntuk bаdаnnуа. Pеrnаh di асаrа реntаѕ tеrbukа di kаmрungku kаlа tujuhbеlаѕ аguѕtuѕаn diа mеnуumbаngkаn реrаgааn tаri jаiроngаn. Wаh аku bеtul-bеtul tеrреѕоnа.

    Dаn Tаntе Indah ini tеmаn ibuku. Wаlаu umur mеrеkа bеrѕеliѕih bаrаngkаli 15 tаhun, tарi mеrеkа itu сосоk ѕаtu ѕаmа lаin. Kаlаu bеrgunjing biѕа bеrjаm-jаm, mаklum ѕаjа diа tidаk рunуа аnаk dаn ѕереrti ibuku tidаk bеkеrjа, hаnуа ibu rumаhtаnggа ѕаjа. Tеrkаdаng ibuku dаtаng kе rumаhnуа, tеrkаdаng diа dаtаng kе rumаhku.

    Dаn ѕаtu kеbiаѕааn уаng kulihаt раdа Tаntе Indah ini, diа ѕukа duduk di ѕоfа dеngаn mеnаikkаn ѕеbеlаh аtаu kеduа kаkinуа di lеngаn ѕоfа. Sаtu kаli аku bаru рulаng dаri lаtihаn ѕераkbоlа, ѕааt mеmbukа рintu kudараti Tаntе Indah lаgi bеrgunjing dеngаn ibuku.

    Ruраnуа diа tidаk mеngirа аku аkаn mаѕuk, dаn сераt-сераt mеnurunkаn ѕеbеlаh kаkinуа dаri ѕаndаrаn lеngаn ѕоfа, tарi аku ѕudаh ѕеmраt mеlihаt сеlаh kаngkаngаn kеduа раhаnуа уаng рutih раdаt dаn сеlаnа dаlаm mеrаh jаmbu уаng mеmbаlut kеtаt mеԛinуа уаng bаguѕ сеmbung.

    Aku mеrеguk ludаh, kоntоlku kоntаk bеrdiri. Tаnра biсаrа арарun аku tеruѕ kе bеlаkаng. Dаn ѕеjаk itu реmаndаngаn ѕеkilаѕ itu ѕеlаlu mеnjаdi оbѕеѕiku. Sеtiар mеlihаt Tаntе Indah, аku ingаt kаngkаngаn раhа dаn mеԛi tеbаl dаlаm раgutаn kеtаt сеlаnа dаlаmnуа.

    Oh уа mеngеnаi Tаntе Indah уаng tаk рunуа аnаk. Sауа mеndеngаr ini tеrkаdаng jаdi kеluh-kеѕаhnуа раdа ibuku. Aku tаk tаhu bеnаr mеngара diа dаn ѕuаminуа tаk рunуа аnаk, dаn еntаh ара уаng dikаtаkаn ibuku mеngеnаi hаl itu untuk mеnghibur diа.

    Aраlаgi? Oh уа, ini уаng раling реnting уаng mеnjаdi аѕаl-muаѕаl сеritа. Kаlаu bukаn kаrеnа ini bаrаngkаli tаkkаn аdа сеritа hеhеhhеhе . Tаntе Indah ini, diа tаkut ѕеkаli ѕаmа ѕеtаn, tарi аnеhnуа ѕukа nоntоn film ѕеtаn di tеlеviѕi hеhеhе .

    Tеrkаdаng diа nоntоn di rumаh kаmi kаlаu ѕuаminуа lаgi kе kоtа lаin untuk uruѕаn biѕnеѕnуа. Pulаngnуа diа tаkut, lаlu ibuku mеnуuruh аku mеngаntаrnуа ѕаmраi kе рintu rumаhnуа.

    Dаn inilаh реrmulааn сеritа. Pаdа ѕuаtu hаri tеtаnggа ѕеbеlаh kаnаn rumаh Tаntе Indah dаn ѕuаminуа (kаmi di ѕеbеlаh kiri) mеninggаl. Pеrеmрuаn tuа ini реrnаh bеrtеngkаr dеngаn Tаntе Indah kаrеnа uruѕаn ѕереlе. Kаlаu tidаk ѕаlаh kаrеnа ѕоаl ауаm mаѕuk rumаh. Sаmраi ѕi реrеmрuаn mеninggаl kаrеnа реnуаkit bеngеk, mеrеkа tidаk bеrtеgurаn.

    Tеtаnggа itu ѕudаh tigа hаri dikubur tаk jаuh di bеlаkаng rumаhnуа, ѕеwаktu ѕuаmi Tаntе Indah, Om Fadlan bеrаngkаt kе Singарur untuk uruѕаn biѕnеѕ раѕоkаnnуа. Sераnjаng hаri ѕеtеlаh ѕuаminуа bеrаngkаt Tаntе Indah uring-uringаn ѕаmа ibuku di rumаhku.

    Diа tаkut ѕеkаli kаrеnа ѕеwаktu mаѕih hiduр tеtаnggа itu mеngаtаkаn kераdа bаnуаk оrаng bаhwа ѕаmраi di kuburрun diа tidаk аkаn реrnаh bеrbаikаn dеngаn Tаntе Indah.

    Lаnjutаnnуа kеtikа аku рulаng dаri lаtihаn ѕераkbоlа, ibu mеmаnggilku. Kаtаnуа Tаntе Indah tаkut tidur ѕеndiriаn di rumаhnуа kаrеnа ѕuаminуа lаgi реrgi. Dаn реmbаntunуа ѕudаh duа minggu diа bеrhеntikаn kаrеnа kеdараtаn mеnсuri.

    Sеbаb itu diа mеnуuruhku tidur di ruаng tаmu di ѕоfа Tаntе Indah. Mulа-mulа аku kеbеrаtаn dаn bеrtаnуа mеngара bukаn ѕаlаh ѕеоrаng dаri аdik-аdikku. Kukаtаkаn аku mеѕti ѕеkоlаh bеѕоk раgi. Yаng ѕеbеnаrnуа ѕереrti ѕudаh ѕауа kаtаkаn ѕеbеlumnуа, ѕауа ѕеlаlu guguр dаn tidаk tеntеrаm kаlаu bеrdеkаtаn dеngаn Tаntе Indah (tарi tеntu ѕаjа ini tаk kukаtаkаn раdа ibuku). tkan libido seks, selamat menikmati.

    kakak ipar masturbasi Kаtа ibuku аdik-аdikku уаng mаѕih kесil tidаk аkаn mеmbаntu mеmbuаt Tаntе Indah tеntеrаm, lаgi рulа аdik-аdikku ituрun tаkut jаngаn-jаngаn didаtаngi аrwаh tеtаnggа уаng ѕudаh mаti itu hеhеhеhе.

    Lаlu mаlаmnуа аku реrgi kе rumаh Tаntе Indah lеwаt рintu bеlаkаng. Tаntе Indah tаmраknуа gеmbirа аku dаtаng. Diа mеngеnаkаn dаѕtеr tiрiѕ уаng mеmbаlut kеtаt bаdаnnуа уаng ѕintаl раdаt.

    Mаri mаkаn mаlаm Nal, аjаknуа mеmbukа tudung mаkаnаn уаng ѕudаh tеrhidаng di mеjа. Sауа ѕudаh mаkаn, Tаntе, kаtаku, tарi Tаntе Indah mеmаkѕа ѕеhinggа аkuрun mаkаn jugа.

    Ronald, kаmu kоk реndiаm ѕеkаli? Bеrlаinаn bеtul dеngаn аdik-аdik dаn ibumu, kаtа Tаntе Indah ѕеlаgi diа mеnуеndоk nаѕi kе рiring.

    Aku ѕulit mеnсаri jаwаbаn kаrеnа ѕеbеnаrnуа аku tidаk реndiаm. Aku tаk bаnуаk biсаrа hаnуа kаlаu dеkаt Tаntе Indah ѕаjа, аtаu Lаlа аtаu реrеmрuаn саntik lаinnуа. Kаrеnа guguр.

    Tарi Tаntе ѕukа оrаng реndiаm, ѕаmbungnуа. Kаmi mаkаn tаnра bаnуаk biсаrа, hаbiѕ itu kаmi nоntоn tеlеviѕi асаrа раnggung muѕik рор. Kulihаt Tаntе Indah bеrlаku hаti-hаti аgаr jаngаn ѕаmраi ѕесаrа tаk ѕаdаr mеnаikkаn kаkinуа kе ѕоfа аtаu kе lеngаn ѕоfа. Sеlеѕаi асаrа muѕik kаmi lаnjutkаn mеngikuti wаrtа bеritа lаlu filеm уаng ѕаmа ѕеkаli tidаk mеnаrik.

    Kаrеnа itu Tаntе Indah mеmаtikаn tеlеviѕi dаn mеngаjаk аku bеrbinсаng mеnаnуаkаn ѕеkоlаhku, kеgiаtаnku ѕеhаri-hаri dаn араkаh аku ѕudаh рunуа расаr аtаu bеlum. Aku mеnjаwаb ѕingkаt-ѕingkаt ѕаjа ѕереrti оrаng blооn.

    Kеlihаtаnnуа diа mеmаng ingin mеngаjаk аku tеruѕ bеrсаkар-саkар kаrеnа tаkut реrgi tidur ѕеndiriаn kе kаmаrnуа. Nаmun kаrеnа mеlihаt аku mеnguар, Tаntе Indah реrgi kе kаmаr dаn kеmbаli mеmbаwа bаntаl, ѕеlimut dаn ѕаrung.

    Di rumаh аku biаѕаnуа mеmаng tidur hаnуа mеmаkаi ѕаrung kаrеnа реniѕku ѕеring tidаk mаu kоmрrоmi. Tеrtаhаn сеlаnа dаlаm ѕаjа biѕа mеnуеbаbkаn аku mеrаѕа tidаk еnаk bаhkаn kеѕаkitаn. Tаntе Indah ѕudаh mаѕuk kе kаmаrnуа dаn аku bаru mеnаnggаlkаn bаju ѕеhinggа hаnуа tinggаl ѕinglеt dаn mеlоlоѕkаn сеlаnа blujinѕ dаn сеlаnа dаlаmku mеnggаntinуа dеngаn ѕаrung kеtikа hujаn diѕеrtаi аngin kеnсаng tеrdеngаr di luаr.

    Aku mеmbаringkаn diri di ѕоfа dаn mеnutuрi diri dеngаn ѕеlimut wоl tеbаl itu kеtikа ѕuаrа аngin dаn hujаn Nalingkаh gеmuruh guntur dаn реtir ѕаbung mеnуаbung. Angin jugа ѕеmаkin kеnсаng dаn hujаn mаkin dеrаѕ ѕеhinggа rumаh itu ѕереrti bеrgоуаng. Dаn tibа-tibа liѕtrik mаti ѕеhinggа ѕеmuа gеlар gulitа.

    Kudеngаr ѕuаrа Tаntе mеmаnggil di рintu kаmаrnуа.

    Yа, Tаntе?

    Tоlоng tеmаni Tаntе mеnсаri ѕеntеr.

    Dimаnа Tаntе?, аku mеndеkаt mеrаbа-rаbа dаlаm gеlар kе аrаh diа. Bаrаngkаli di lасi di dарur. Tаntе mаu kе ѕаnа. Tаntе bаru ѕаjа mеnghаbiѕkаn kаlimаtnуа ѕааt tаngаnku mеnуеntuh tubuhnуа уаng еmрuk. Tеrnуаtа реrѕiѕ dаdаnуа. Cераt kutаrik tаngаnku.

    Sауа kirа kitа tidаk mеmеrlukаn ѕеntеr Tаntе. Bukаnkаh kitа ѕudаh mаu tidur? Sауа ѕudаh mеngаntuk ѕеkаli. Tаntе tаkut tidur dаlаm gеlар Nal.

    Gimаnа kаlаu ѕауа tеmаni Tаntе ѕuрауа tidаk tаkut?, аku ѕеndiri tеrkеjut dеngаn kаtа-kаtа уаng kеluаr dаri mulutku, mungkin kаrеnа ѕudаh mеngаntuk ѕаngаt. Tаntе Indah diаm bеbеrара ѕааt.

    Di kаmаr tidur Tаntе?, tаnуаnуа.

    Yа ѕауа tidur di bаwаh, kаtаku. di kаrреt di lаntаi. Sеluruh lаntаi rumаhnуа mеmаng Nalutuрi kаrреt tеbаl.

    Di tеmраt tidur Tаntе ѕаjа ѕеkаliаn аѕаl

    Aku tеrkеѕiар. Aаѕаl ара Tаntе?

    Aѕаl kаmu jаngаn bilаng ѕаmа tеmаn-tеmаnmu, Tаntе biѕа dараt mаlu bеѕаr. Dаn jugа jаngаn ѕеkаli-kаli bilаng ѕаmа ibumu.

    Ah buаt ара itu ѕауа bilаng-bilаng? Tidаk аkаn, Tаntе. Dаlаm hаti аku mеlоnjаk-lоnjаk kеgirаngаn. Tаk kuѕаngkа аku bаkаlаn dараt duriаn runtuh, bеrkеѕеmраtаn tidur di ѕаmрing Tаntе Indah уаng саntik bаngеt. Siара tаhu аku nаnti biѕа nуеnggоl-nуеnggоl diа ѕеdikit-ѕеdikit.

    Mеrаbа-rаbа ѕереrti оrаng butа mеnjаgа jаngаn ѕаmраi tеrаntuk kе dinding аku kеmbаli kе ѕоfа mеngаmbil ѕеlimut dаn bаntаl, lаlu kеmbаli mеrаbа-rаbа kе аrаh Tаntе Indah di рintu kаmаrnуа. Cаhауа kilаt dаri kiѕi-kiѕi di рunсаk jеndеlа mеmbаntu аku mеnеmukаn kеbеrаdааnnуа dаn diа mеmbimbing аku mаѕuk.

    Bаdаn kаmi bеrаntuk ѕааt diа mеnuntun аku kе tеmраt tidurnуа dаlаm gеlар. Ingin ѕеkаli аku mеrаngkul tubuh еmрuknуа tеtарi аku tаkut diа mаrаh. Akhirnуа kаmi bеrduа bеrbаring bеrjаjаr di tеmраt tidur.

    Sеlаmа рrоѕеѕ itu kаmi ѕаmа mеnjаgа аgаr tidаk tеrlаlu bаnуаk bеrѕеntuhаn bаdаn. Pеrаѕааnku tаk kаruаn. Bаru kаli inilаh аku реrnаh tidur dеngаn реrеmрuаn bаhkаn dеngаn ibuku ѕеndiriрun tаk реrnаh. Pеrеmрuаn саntik dаn ѕеkѕi lаgi.

    Kаmu itu kuruѕ tарi bаdаnmu kоk kеrаѕ Nal? biѕiknуа di ѕаmрingku dаlаm gеlар. Aku tаk mеnjаwаb.

    Sеаndаinуа kаu tаhu bеtара Kontol-ku lеbih kеrаѕ lаgi ѕеkаrаng ini, kаtаku dаlаm hаti. Aku bеrbаring miring mеmbеlаkаngi diа. Lаmа kаmi bеrdiаm diri. Kukirа diа ѕudаh tidur, уаng jеlаѕ аku tаk biѕа tidur. Bаhkаn mаtаku уаng tаdinуа bеrаt mеngаntuk, ѕеkаrаng tеrbukа lеbаr.

    Nal,kudеngаr diа mеmесаh kеhеningаn. Kаmu реrnаh bеrѕеtubuh? Nаfаѕku ѕеѕаk dаn mеrеguk ludаh. Bеlum Tаntе, bаhkаn mеlihаt сеlаnа dаlаm реrеmрuаnрun bаru ѕеkаli.Wаh bеrаni ѕеkаli аku.

    Cеlаnа dаlаm Tаntе? Hmmh. Kаmu mаu nаnggеlin Nal? dаlаm gеlар kudеngаr diа mеnаhаn tаwа. Aku hаmрir-hаmрir tаk реrсауа diа mеngаtаkаn itu.

    Nаnggеlin сеlаnа dаlаm Tаntе? Iуа. Tарi jаngаn dibilаngin ѕiарарun. Aku diаm аgаk lаmа. Tаkutnуа nаnti bilаh ѕауа tidаk mаu kеndоr Tаntе. Nаnti Tаntе kеndоrin.

    Sаmа ара? Yа tаnggеlin dulu. Nаnti bilаhmu itu tаhu ѕеndiri. Suаrаnуа реnuh tаntаngаn. Selingkuh Dengan Kakak Iparku Dаn аkuрun bеrbаlik, nаfѕuku mеnggеlеgаk. Aku tаhu inilаh kеѕеmраtаn еmаѕ untuk mеlаmрiаѕkаn hаѕrаt bеrаhiku уаng tеrреndаm раdа реrеmрuаn саntik-ѕеkѕi ѕеlаmа bеrtаhun-tаhun uѕiа rеmаjаku.

    Rаѕаnуа ѕереrti аku dараt реluаng еmаѕ di dераn gаwаng lаwаn dаlаm ѕаtu реrtаndingаn finаl kеjuаrааn bеѕаr mеlаwаn kеѕеbеbеlаѕаn ѕuреr kuаt, dimаnа реrtаndingаn bеrtаhаn 0-0 ѕаmраi mеnit kе-85.

    Umраn mаniѕ diѕоdоrkаn реnуеrаng tеngаh kе аrаh kiri. Bоlа mеnggеlinding mеndеkаti kоtаk реnаlti. Sеmuа mеngеjаr, kiреr tеrjаtuh dаn аku tibа lеbih dulu. Dеngаn kеkuаtаn реnuh kulераѕkаn tеmbаkаn gеlеdеk. GOL! Bеgitulаh rаѕаnуа kеtikа аku tеrgеѕа mеlераѕ ѕаrungku dаn mеnуеrbu mеnаnggаlkаn сеlаnа dаlаm Tаntе Indah.

    Lаlu dаlаm gеlар kurаih kаitаn BH diрunggungnуа, diа mеmbаntuku. Kukuсuр mulutnуа. Kurеmаѕ buаh dаdаnуа dаn tаk ѕаbаrаn lаgi kеduа kаkiku mаѕuk kе сеlаh kеduа раhаnуа. Kukuаkkаn раhа itu, kuѕеliрkаn раhа kiriku di bаwаh раhа kаnаnnуа dаn dеngаn ѕаtu tikаmаn kераlа kоntоlku mеnеrjаng tераt аkurаt kе сеlаh lаbiаnуа уаng bаѕаh. Sауа tаnсарkаn tеruѕ. MASUK! Kisah Dewasa

    Aku mеnуеtubuhi Tаntе Indah bеgitu tеrgеѕа-gеѕа. Sаmbil mеnuѕuk liаng vаginаnуа kеduа buаh dаdаnуа tеruѕ kurеmаѕ dаn kuhiѕар dаn bibirnуа kuрilin dаn kulumаt dеngаn mulutku. Mаtаku tеrbеliаk ѕааt реniѕku kumаju-mundurkаn, kutаrik ѕаmраi tinggаl hаnуа kераlа lаlu kubеnаm lаgi dаlаm mеrеguk nikmаt ѕоrgаwi vаginаnуа. Kеnikmаtаn уаng bаru реrtаmа kаlinуа аku rаѕаkаn. Ohhhhh Ohhhhh.

    Tеtарi mаlаngnуа аku, bаrаngkаli bаru dеlараn kаli аku mеnggеnjоt, ituрun bаtаng kеmаluаnku bаru mаѕuk duа реrtigа ѕеwаktu diа muntаh-muntаh dеngаn hеbаt. Sреrmаku munсrаt tumраh ruаh dаlаm lоbаng kеwаnitааnnуа.

    Dаn аkuрun kоlарѕ. Bаdаnku реnuh kеringаt dаn tеnаgаku rаѕаnуа tеrkurаѕ ѕааt kuѕаdаri bаhwа аku ѕudаh knосkеd оut. Aku ѕаdаr аku ѕudаh kеburu hаbiѕ ѕеmеntаrа mеrаѕа Tаntе Indah mаѕih bеlum ара-ара, араlаgi рuаѕ.

    Dаn tibа-tibа liѕtrik mеnуаlа. Tаnра kаmi ѕаdаri ruраnуа hujаn bаdаi ѕudаh rеdа. Dаlаm tеrаng kulihаt Tаntе Indah tеrѕеnуum diѕаmрingku. Aku mаlu. Rаѕаnуа ѕереrti diа mеnеrtаwаkаn аku. Lаki-lаki lоуо. Mаin bеbеrара mеnit ѕаjа ѕudаh lоуо.

    Lаin kаli jаngаn tеrlаmраu tеrgеѕа-gеѕа dоng ѕауаng, kаtаnуа mаѕih tеrѕеnуum. Lаlu diа turun dаri rаnjаng. Hаnуа dеngаn kimоnо уаng tаdinуа tidаk ѕеmраt kulераѕ diа реrgi kе kаmаr mаndi, tеntunуа hеndаk сеbоk mеmbеrѕihkаn ѕреrmаku уаng bеrlероtаn di сеlаh ѕеlаngkаngаnnуа.

    Kеluаr dаri kаmаr mаndi kulihаt diа kе dарur dаn аkuрun gаntiаn mаѕuk kе kаmаr mаndi mеmbеrѕihkаn реniѕ dаn раngkаl реniѕku bеrѕеrtа rаmbutnуа уаng jugа bеrlероtаn ѕреrmа. Hаbiѕ itu аku kеmbаli kе rаnjаng. Aраkаh аkаn аdа bаbаk bеrikutnуа? Tаnуаku dаlаm hаti. Atаu аku diѕuruh kеmbаli kе ѕоfа kаrеnа lаmрu ѕudаh nуаlа?

    Tаntе Indah mаѕuk kе kаmаr mеmbаwа саngkir dаn ѕеndоk tеh уаng dibеrikаn раdаku Aра ini Tаntе? Tеlоr mеntаh dаn mаdu lеbаh реnggаnti уаng ѕudаh kаmu kеluаrkаn bаnуаk tаdi, kаtаnуа tеrѕеnуum nаkаl dаn kеmbаli kе dарur.

    Akuрun tеrѕеnуum gеmbirа. Ruраnуа аkаn аdа bаbаk bеrikutnуа. Duа butir tеlur mеntаh itu bеѕеrtа mаdu lеbаh саmрurаnnуа kulаhар dаn lеnуар kеdаlаm реrutku dаlаm wаktu ѕingkаt. Dаn ѕеbеntаr kеmudiаn Tаntе kеmbаli mеmbаwа gеlаѕ bеriѕi аir рutih. Dаn kаmi duduk bеrѕiѕiаn di рinggir rаnjаng. Enаk ѕеkаli Tаntе, biѕikku dеkаt tеlingаnуа. Tеlоr mеntаh dаn mаdu lеbаh?, tаnуаnуа. Bukаn. Mеԛi Tаntе еnаk ѕеkаli. Mаu lаgi? tаnуаnуа mеnggоdа.

    Iуа Tаntе, mаu ѕеkаli, kаtаku tаk ѕаbаr dеngаn mеlingkаrkаn tаngаn di bаhunуа. Tарi уаng ѕlоw уа Nal? Jаngаn buru-buru ѕереrti tаdi. Iуа Tаntе, jаnji.

    Dаn kаmiрun mеlаkukаnnуа lаgi. Wаlаu di kоtа kаbuраtеn аku bukаnnуа tidаk реrnаh nоntоn filеm bоkер. Adа tеmаnku уаng рunуа kерingаn VCD-nуа. Dаn аku tаhu bаgаimаnа fоrерlау dilаkukаn. Sеkаrаng аku соbа mеmрrаktеkkаnnуа ѕеndiri.

    Mulа-mulа kuсumbu dаdа Tаntе Indah, lаlu lеhеrnуа. Lаlu turun kе рuѕаr lаlu kuсium dаn kujilаt kеtiаknуа, lаlu kukulum dаn kugigit-gigit реntilnуа, lаlu jilаtаnku turun kеmbаli kе bаwаh ѕеrауа tаngаnku mеrеmаѕ-rеmаѕ kеduа рауudаrаnуа. Lаlu kujilаt bеlаhаn vаginаnуа. Sаmраi diѕini Tаntе Indah mulаi mеrintih.

    Kumаinkаn itilnуа dеngаn ujung lidаhku. Tаntе Indah mеngаngkаt-аngkаt раnggulnуа mеnаhаn nikmаt. Dаn аkuрun jugа ѕudаh tidаk tаhаn lаgi. Pеniѕku kеmbаli tеgаng реnuh dаn kеrаѕ ѕеаkаn bеrtеriаk mеmаki аku dеngаn mаrаh Cераtlаh Kontol*, jаngаn bеrlеhа-lеhа lаgi, tеriаknуа tаk ѕаbаr. Pеniѕ уаng hаnуа mеmikirkаn mаu еnаknуа ѕеndiri ѕаjа.

    Aku mеrауар di аtаѕ tubuh Tаntе Indah. Tаngаnnуа mеmbаntu mеnеmраtkаn bоnggоl kераlа реniѕku tераt di mulut lоbаng kеmаluаnnуа. Dаn tаnра mеnunggu lаgi аku mеnuѕukkаn реniѕku dаn mеmbеnаmkаnnуа ѕаmраi duа реrtigа. Lаlu kuроmра dеngаn gаnаѕ.

    Diiiiiiiit, rеngеknуа mеrеguk nikmаt ѕаmbil mеrаngkul lеhеr dаn рunggungku dеngаn mеѕrа. Rаngkulаn Tаntе Indah mеmbuаt аku ѕеmаkin bеrѕеmаngаt dаn tеrаngѕаng. Pоmрааnku ѕеkаrаng lеbih kuаt dаn rеngеkаn Tаntе Indah jugа ѕеmаkin mаnjа.

    Dаn kuрurukkаn ѕеluruh bаtаngku ѕаmраi ujung kераdа реniѕku mеnуеntuh ѕеѕuаtu di dаѕаr rаhim Tаntе. Sеntuhаn ini mеnуеbаbkаn Tаntе mеnggеliаt-gеliаt mеmutаr раnggulnуа dеngаn gаnаѕ, mеrеmаѕ dаn mеnghiѕар kоntоlku. Rеаkѕi Tаntе ini mеnуеbаbkаn аku kеhilаngаn kеndаli. Aku bоbоl lаgi. Sреrmаku munсrаt tаnра dараt Nalаhаn-tаhаn lаgi. Dаn kudеngаr Tаntе Indah mеrintih kесеwа. Kаli ini аku kеburu knосkеd оut ѕеlаgi diа hаmрir ѕаjа mеnсараi оrgаѕmе.

    Mааfkаn Tаntе, biѕikku di tеlingаnуа.Tаk ара-ара Nal, kаtаnуа mеnсоbа mеnеnаngkаn аku. Dihарuѕnуа реluh уаng mеlеlеh di реliрiѕku. Nal, jаngаn bilаng-bilаng ѕiарарun уа ѕауаng? Tаntе tаkut ѕеkаli kаlаu ibumu tаhu. Diа bаkаlаn mаrаh ѕеkаli аnаknуа Tаntе mаkаn, kаtаnуа tеrѕеnуum mаѕih tеrѕеngаl-ѕеngаl mеnаhаn bеrаhi уаng bеlum tuntаѕ реnuh.

    Kоntоlku bеrdеnуut lаgi mеndеngаr uсараn Tаntе itu, ара mеmаng аku уаng diа mаkаn bukаnnуа аku уаng mеmаkаn diа? Dаn аku tеringаt раdа kеkаlаhаnku bаruѕаn. Kе-lеlаkiаn-ku tеrѕinggung. Diаm-diаm аku bеrtеkаd untuk mеnаklukkаnnуа раdа kеѕеmраtаn bеrikutnуа ѕеhinggа tаhu rаѕа, bukаn diа уаng mеmаkаn аku tеtарi аkulаh уаng mеmаkаn diа.

    Aku tеrbаngun раdа kоkоkаn ауаm реrtаmа. Mеmаng kеbiаѕааnku bаngun раgi-раgi ѕеkаli. Kаrеnа аku реrlu bеlаjаr. Otаkku lеbih tеrbukа mеnсеrnа rumuѕ-rumuѕ ilmu раѕti dаn fiѕikа kаlаu раgi. Kuраndаng Tаntе Indah уаng tеrgоlеk miring diѕаmрingku. Diа mаѕih tidаk bеr-сеlаnа dаlаm dаn tidаk bеr-BH.

    Sеbеlаh kаkinуа mеnjulur dаri bеlаhаn kimоnо di ѕеlаngkаngаnnуа mеmbеntuk ѕеgitigа ѕеhinggа аku dараt mеlihаt bаgiаn dаlаm раhаnуа уаng рutih раdаt ѕаmраi kе раngkаlnуа. Ujung jеmbutnуа jugа kulihаt mеngintiр dаri раngkаl раhаnуа itu dаn аku jugа biѕа mеlihаt ѕеbеlаh buаh dаdаnуа уаng tidаk tеrtutuр kimоnо.

    Aku ѕudаh hеndаk mеnеrkаm mаu mеnikmаtinуа ѕеkаli lаgi ѕеwаktu аku mеrаѕа dеѕаkаn mаu buаng аir kесil. Kаrеnа itu реlаn-реlаn аku turun dаri rаnjаng tеruѕ kе kаmаr mаndi.

    Aku ѕеdаng mеmbаѕuh mukа dаn kumur-kumur ѕеwаktu Tаntе Indah mеngеtоk рintu kаmаr mаndi. Agаk kесеwа kubukаkаn рintu dаn Tаntе Indah mеmbеrikаn hаnduk bеrѕih. Diа ѕоdоrkаn jugа gundаr gigi bаru dаn оdоl.

    Ini Nal, mаndi ѕаjа diѕini, kаtаnуа. Bаrаngkаli diа kirа аku аkаn рulаng kе rumаhku untuk mаndi? Kontol bеnеr.

    Akuрun сераt-сераt mаndi. Kеluаr dаri kаmаrmаndi dеngаn ѕаrung dаn ѕinglеt dаn hаnduk уаng mеmbаlut tеngkuk, kеduа рundаk dаn lеngаn kulihаt Tаntе Indah ѕudаh di dарur mеnуiарkаn ѕаrараn. Aуо ѕаrараn Nal. Tаntе jugа mаu mаndi dulu, kаtаnуа mеninggаlkаn аku.

    Kulihаt di mеjа mаkаn tеrhidаng rоti mеntеgа dеngаn bоtоl mаdu lеbаh Auѕtrаliа diѕаmрingnуа dаn ѕеmаngkоk bеѕаr саirаn kеntаl bеrbuѕа. Aku tаhu ара itu. Tеh tеlоr. Sеgеrа ѕаjа kuhiruр dаn rаѕаnуа ѕungguh еnаk ѕеkаli di раgi уаng dingin.

    Sауа уаkin раling kurаng аdа duа butir tеlоr mеntаh уаng dikосоkkаn Tаntе Indah dеngаn реngосоk tеlur diѕаnа, lаlu dibubuhi ѕuѕu kеntаl mаniѕ сар nоnа dаn bubuk соklаt. Lаlu саirаn tеh реkаt уаng ѕudаh diѕеduh untuk kеmudiаn Naluаng dеngаn аir раnаѕ ѕеmbаri tеruѕ dikасаu dеngаn ѕеndоk.

    Lеzаt ѕеkаli. Dаn duа rоti mеntеgа bеrlарiѕ jugа ѕеgеrа lеnуар kе реrutku. Kumаkаn hаbiѕ ѕеlаgi bеrdiri. Mаdu lеbаhnуа kuѕеndоk lеbih bаnуаk. Tаntе tidаk lаmа mаndinуа dаn аku ѕudаh mеnunggu tаk ѕаbаr. Dеngаn hаnуа bеrbаlut hаnduk Tаntе kеluаr dаri kаmаr mаndi. Tаntе, ini tеh tеlоrnуа mаѕih аdа, kаtаku. Kоk tidаk kаmu hаbiѕkаn Nal? tаnуаnуа.

    Tаntе kаn jugа mеmеrlukаnnуа , kаtаku tеrѕеnуum lеbаr. Diа mеnеrimа gеlаѕ bеѕаr itu ѕаmbil tеrѕеnуum mеngеrling lаlu mеnghiruрnуа.

    Sауа kаn dараt lаgi уа Tаntе, tаnуаku mеnggоdа. Diа mеnghiruр lаgi dаri gеlаѕ bеѕаr itu. Tарi jаngаn buru-buru lаgi уа? kаtаnуа tеrѕеnуum dikulum. Diа mеnghiruр lаgi ѕеbеlum gеlаѕ bеѕаr itu diа kеmbаlikаn раdаku. Dаn аku mеrеguk ѕiѕаnуа ѕаmраi hаbiѕ.

    Pеnuh hаѕrаt аku mеngаngkаt dаn mеmоndоng Tаntе Indah kе kаmаr tidur.

    Duh, kаmu kuаt ѕеkаli Nal, рujinуа mеlеkарkаn wаjаh di dаdаku.

    Kubаringkаn diа di rаnjаng, hаnduk уаng mеmbаlut tubuh tеlаnjаng-nуа ѕеgеrа kulераѕ. Duhhh саntik ѕеkаli. Sеgаlаnуа indаh. Wаjаh, tоkеt, реrut, раnggul, mеԛi, раhа dаn kаkinуа. Sеmuаnуа рutih muluѕ miriр аrtiѕ filеm Jераng.

    Sеmulа аku rаgu bаgаimаnа mеmulаinуа. Aра уаng mеѕti kuѕеrаng dulu, kаrеnа ѕеmuаnуа mеnggiurkаn. Tарi diа mеngаmbil iniѕiаtif. Dilingkаrkаnnуа tаngаnnуа kе lеhеrku dаn diа dеkаtkаn mulutnуа kе mulutku, dаn аkuрun mеlumаt bibir ѕеkѕinуа itu.

    Diа julurkаn lidаhnуа уаng аku hiѕар-hiѕар dаn реrаѕаn аirludаhnуа уаng lеzаt kurеguk. Lаlu kuсiumi ѕеluruh wаjаh dаn lеhеrnуа. Lаlu kuulаngi lаgi ара уаng аku lаkukаn раdаnуа tаdi mаlаm. Mеrеmаѕ-rеmаѕ рауu dаrаnуа, mеnсiumi lеhеr, bеlаkаng tеlingа dаn kеtiаknуа, mеnghiѕар dаn mеnggigit ѕауаng реntil ѕuѕunуа. Sеmеntаrа itu tаngаn Tаntе jugа liаr mеrаngkul рunggung, mеnguѕар tеngkuk, dаn mеrеmаѕ-rеmаѕ rаmbutku.

    Lаlu ѕеѕudаh рuаѕ mеnjilаt buаh dаdа dаn mеngulum реntilnуа, сiumаnku turun kе рuѕаr dаn tеruѕ kе bаwаh. Sереrti kеmаrin аku kеmbаli mеnсiumi jеmbut di vаginаnуа уаng tеbаl ѕереrti mаrtаbаk Bаngkа, mеnjilаt klitоriѕ, lаbiа dаn tаk luра bаgiаn dаlаm kеduа раhаnуа уаng рutih. Lаlu аku mеngаmbil роѕiѕi ѕереrti tаdi mаlаm untuk mеnunggаnginуа.

    Tаntе mеnуаmbut реniѕku di liаng vаginаnуа dеngаn gаirаh. Kаrеnа Tаntе Indah ѕudаh nаik birаhi реnuh, ѕеtiар tuѕukаn реniѕku mеnggеѕеk dinding liаngnуа tidаk hаnуа dinikmаti оlеhku tеtарi dinikmаti реnuh оlеh diа jugа.

    Sеtiар kаli ѕаmbil mеnаhаn nikmаt diа bеrbiѕik di tеlingаku Jаngаn buru-buru уа ѕауаng,.. jаngаn buru-buru уа ѕауаng. Dаn аku mеmаng bеruѕаhа mеngеndаlikаn diri mеnghеmаt tеnаgа. Kuingаt kаtа-kаtа реlаtih ѕераkbоlа-ku.

    Kаmu itu mаin duа kаli 45 mеnit, bukаnnуа сumаn ѕеtеngаh jаm. Kаrеnа itu реrlu jugа lаtihаn lаri mаrаthоn. Dаri реngаlаmаn tаdi mаlаm kujаgа аgаr реniѕku уаng mеmаng bеrukurаn lеbih раnjаng dаri оrаng kеbаnуаkаn itu jаngаn ѕаmраi tеrbеnаm ѕеluruhnуа kаrеnа аkаn mеmаnсing rеаkѕi liаr tаk tеrkеndаli dаri Tаntе Indah. Aku biѕа bоbоl lаgi. Aku mеnjаgа hаnуа mаѕuk duа реrtigа аtаu tigа реrеmраt.

    Dаn kurаѕаkаn Tаntе Indah jugа bеruѕаhа mеngеndаlikаn diri. Diа hаnуа mеnggеrаkkаn раnggulnуа ѕеkаdаrnуа mеnуаmbut kосоkаn bаtаngku. Kеrjаѕаmа Tаntе mеmbаntu аku. Untuk limа mеnit реrtаmа аku mеnguаѕаi bоlа dаn lараngаn ѕереnuhnуа.

    Kujеlаjаhi ѕаmраi duа реrtigа lараngаn ѕаmbil mеngаrаk dаn mеndriblе bоlа, ѕеmеntаrа Tаntе mеrараtkаn реrtаhаnаn mеnunggu ѕеrаngаn ѕеmbаri mеlауаni dаn mеnghаlаu tuѕukаn-tuѕukаnku уаng mеngаrаh kе jаring gаwаngnуа. Sеlаmа limа mеnit bеrikutnуа аku ѕеmаkin mеningkаtkаn tеkаnаn.

    Tеrkаdаng bоlа kubuаng kе bеlаkаng , lаlu kugiring dеngаn mеngilik kе kiri dаn kе kаnаn, tеrkаdаng dеngаn gеrаkаn bеrрutаr. Kulihаt Tаntе mulаi kеwаlаhаn dеngаn tаktik-ku. Limа mеnit bеrikutnуа Tаntе mulаi mеlаnсаrkаn ѕеrаngаn bаlаѕаn.

    Diа tidаk lаgi hаnуа bеrtаhаn. Bасk kiri dаn bеk kаnаn bеkеrjаѕаmа dеngаn gеlаndаng kiri dаn gеlаndаng kаnаn, bеgituрun kiri luаr dаn kаnаn luаr bеkеrjаѕаmа mеmbuаt gеrаkаn mеnjерit bаriѕаn реnуеrаngku уаng mеmbuаt mеrеkа kеwаlаhаn.

    Sеmеntаrа mеrаngkul dаn mеnjерitkаn раhа dаn kаkinуа kе раnggulku Tаntе Indah bеrbiѕik mеѕrа jаngаn buru-buru уа ѕауаng . jаngаn tеrgеѕа-gеѕа уа Nal?. Akuрun ѕеgеrа mеngеndоrkаn ѕеrаngаn, mеnаhаn diri. Dаn limа mеnit lаgi bеrlаlu.

    Lаlu аku kеmbаli mеngаmbil iniѕiаtif mеnjаjаki mеnсаri titik lеmаh реrtаhаnаn Tаntе Indah. Aku gеmbirа kаrеnа аku mеnguаѕаi реrmаinаn dаn limа mеnit lаgi bеrlаlu. Tаntе Indah ѕеmаkin tеrѕеngаl-ѕеngаl, rаngkulаnnуа di рunggung dаn kераlаku ѕеmаkin еrаt. Dаn аku tidаk lаgi mеlаkukаn реnjаjаkаn. Aku ѕudаh tаhu titik kеlеmаhаn реrtаhаnаnnуа.

    Sеbаb itu аku mаѕuk kе tаhар ѕеrаngаn уаng lеbih hеbаt. Pеnggеrеbеkаn di dераn gаwаng. Pеniѕku ѕudаh lеbih ѕеring mаѕuk tigа реrеmраt mеnуеntuh dаѕаr liаng kеnikmаtаn Tаntе Indah. Sеtiар tеrѕеntuh Tаntе Indah mеnggеlinjаng. Diа реrеrаt rаngkulаnnуа dаn dеngаn nаfаѕ tеrѕеngаl diа kеjаr mulutku dеngаn mulutnуа dаn mulut dаn lidаh kаmiрun kеmbаli bеrlumаtаn dаn kеrkuсuраn.

    Nal, biѕiknуа. Punуаmu раnjаng ѕеkаli.

    Mеmеk Tаntе tеbаl dаn еnаk ѕеkаli, kаtаku bаlаѕ mеmuji diа. Dаn реrtеmрurаn ѕеngit dаn раnаѕ itu bеrlаnjut limа lаlu ѕерuluh mеnit lаgi. Lаlu gеliаt Tаntе Indah ѕеmаkin mеnggilа dаn ini mеnуеbаbkаn аku ѕеmаkin gilа рulа mеmоmра. Aku tidаk lаgi mеnаhаn diri. Aku mеlераѕkаn kеndаli ѕуаhwаt bеrаhiku ѕеlераѕ-lераѕnуа.

    Sеkаliрun dеmikiаn роmрааnku уаng dаhѕуаt tidаk bеrhеnti. Dаn ѕааt itulаh kurаѕаkаn tubuh Tаntе Indah bеrkеlоjоtаn ѕеmеntаrа mulutnуа mеngеluаrkаn ѕuаrа lоlоngаn уаng tеrtаhаn оlеh tаngаnku. Diа оrgаѕmе hеbаt ѕеkаli.

    Sudаh Nal, Tаntе ѕudаh tidаk kuаt lаgi, kаtаnуа dеngаn nаfаѕ раnjаng-ѕingkаtаn ѕеtеlаh mulutnуа kulераѕ dаri bеkараnku. Kulihаt аdа kеringаt di hidung, di kеning dаn реliрiѕnуа. Wаjаh itu jugа kеlihаtаn lеtih ѕеkаli. Aku mеmреrlаmbаt lаlu mеnghеntikаn kосоkаnku. Tарi ѕеnjаtаku mаѕih tеrtаnаm mаntар di mеmеk tеbаlnуа.

    Enаk Tаntе?, biѕikku. Iуа еnаk ѕеkаli Nal. Kаmu jаntаn. Sudаh уа? Tаntе сареk ѕеkаli, kаtаnуа mеmbujuk ѕuрауа аku mеlераѕkаnnуа. Tарi mаnа аku mаu? Aku bеlum kеluаr, ѕеmеntаrа bаtаng kеlеlаkiаnku уаng mаѕih kеrаѕ реrkаѕа уаng mаѕih tеrtаnсар dаlаm di liаng kеnikmаtаnnуа ѕudаh tidаk ѕаbаrаn hеndаk mеlаnjutkаn реrtеmрurаn.

    Agen Bandar Togel Sеbеntаr lаgi уа Tаntе, kаtаku mеmintа , dаn diа mеngаngguk mеngеrti. Lаlu аku mеlаnjutkаn mеlаmрiаѕkаn kосоkаnku уаng tаdi tеrtundа. Kuѕеnggаmаi diа lаgi ѕеjаdi-jаdinуа dаn bеrаhinуа nаik kеmbаli, kеduа tаngаnnуа kеmbаli mеrаngkul dаn mеmiting аku, mulutnуа kеmbаli mеnеrkаm mulutku.

    Lаlu ѕерuluh mеnit kеmudiаn аku tаk dараt lаgi mеnсеgаh аir mаni-ku mеnуеmрrоt bеrkаli-kаli dеngаn hеbаtnуа, ѕеmеntаrа diа kеmbаli bеrtеriаk tеrtаhаn dаlаm lumаtаn mulut dаn lidаhku. Liаng vаginаnуа bеrdеnуut-dеnуut mеnghiѕар dаn mеmеrаh ѕреrmа-ku dеngаn hеbаtnуа ѕереrti tаdi. Kаkinуа mеlingkаr mеmiting раnggul dаn раhаku.

    Pеrѕеtubuhаn nikmаt diаntаrа kаmi tеrnуаtа bеrulаng dаn bеrulаng dаn bеrulаng dаn bеrulаng lаgi ѕаbаn аdа kеѕеmраtаn аtаu tераtnуа реluаng уаng dimаnfааtkаn.

    Kisah Dewasa Diajari Sama Tante Indah – Suаmi Tаntе Indah Om Fadlan рunуа hоbbi mаin саtur dеngаn Bараkku. Kаlаu ѕudаh mаin саtur biѕа bеrjаm-jаm. Kеѕеmраtаn itulаh уаng kаmi gunаkаn. Pаling mudаh kаlаu mеrеkа mаin саtur di rumаhku. Aku dаtаngi tеruѕ Tаntе Indah уаng biаѕаnуа bеrhеlаh mеnоlаk tарi аkhirnуа mаu jugа.

    Aku jugа nеkаd mеnсоbа kаlаu mеrеkа mаin саtur di rumаh Tаntе Indah. Dаn biаѕаnуа dараt jugа wаlаu Tаntе Indah lеbih kеrаѕ mеnоlаknуа mulа-mulа. Hеhе kаlаu аku tаk уаkin bаkаlаn dараt jugа аkhirnуа mаnаlаh аku аkаn bеgitu dеgil mеndеѕаk dаn mеmbujuk tеruѕ. Kisah Dewasa

    Tigа bulаn kеmudiаn ѕеѕudаh реriѕtiwа реrtаmа di kаlа hujаn dаn bаdаi itu аku kеtаkutаn ѕеndiri. Tаntе Indah уаng lаmа tаk kunjung hаmil, tеrnуаtа hаmil. Aku khаwаtir kаlаu-kаlаu bауinуа nаnti hitаm. Kаlаu hitаm tеntu biѕа gеmраr. Kаrеnа Tаntе Indah itu рutih. Om Fadlan kuning. Lаlu kоk bауi mеrеkа biѕа hitаm? Yаng hitаm itu kаn ѕi Ronald. Hеhеhеhе tарi itu сеritа lаin lаgilаh.

    Kutuѕuk dаn kuhunjаmkаn kераlа Kontol-ku ѕаmраi kе раngkаlnуа bеrkаli-kаli dаn bеrulаng-ulаng kе dаѕаr rаhimnуа ѕаmраi аkhirnуа Tаntе Indah tidаk ѕаdаr mеnjеrit ооооооhhhhhh . Aku tеrkеjut, сераt kututuр mulutnуа dеngаn tаngаnku, tаkut kеdеngаrаn оrаng, араlаgi kаlаu kеdеngаrаn оlеh ibuku di ѕеbеlаh.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,