Author: perawanku

  • Cerita Sex Kisah Perselingkuhan Dengan Suami Sahabatku

    Cerita Sex Kisah Perselingkuhan Dengan Suami Sahabatku


    737 views

    Perawanku – Cerita Sex Kisah Perselingkuhan Dengan Suami Sahabatku, Aku duduk terpaku di teras depan rumah angin berhembus dan membelai rambutku. Di sini aku merenung tentang jalan kehidupanku bagaimana bisa aku berselingkuh dengan suami sahabatku sendiri, panggil namaku Meta di usia 25 tahun aku memilki kekasih yang tidak lain adalah suami dari sahabatku sendiri Desi namanya. Aku begitu dekat dengannya mulai dari masa sekolah dulu.

    Sampai akhirnya dia menikah dengan seorang pria yang dia kenal semenjak kuliah, Ardan namanya dia seorang pria yang begitu baik dan setia. Bahkan mereka berdua kerap membuatku cemburu melihat kelakuan keduanya yang selalu romantis. Dan hal itu sering membuatku merasa ingin menjadi Desi bersama melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa bahkan aku sering melirik Ardan secara sembunyi-sembunyi.

    Sebenarnya hal itu juga membuatku sesak dalam hati, tidak mungkin juga aku mencintai suami dari sahabatku sendiri. Dia sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri, begitu juga Desi begitu baik padaku tapi bagaimana jika dia tahu kalau aku sahabatnya mencintai suaminya sendiri. Aku saja tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

    Karena hal itu juga aku harus pintar-pintar menyembunyikan hatiku. Di depan keduanya aku bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dalam hatiku, seperti hari ini aku sedang berada di rumah Desi karena dia memintaku untuk datang kesini. Dari pertama sampai dirumah ini aku tahu kalau keduanya habis saja melakukan adegan cerita dewasa karena tatapan merewka menandakan hal itu.

    Sebenarnya besok malam ada acara keluarga di rumah Desi, dan hari ini dia menyediakan semuanya sebelum hari H besok. Sampai akhirnya ada yang kurang dari persediaannya ” Meta aku minta tolong kamu beli barang yang kurang ya… ” Akupun beralasan padanya untuk menolak ” Aduh kenapa nggak kamu saja Des….. ” Kataku pada Desi karena aku tahu kalau dia akan menyuruh suaminya juga.

    Diapun mendekat sambil merengek padaku ” Tolong dong sayang… nanti biar kamu bareng mas Ardan soalnya aku sudah capek banget…. ” Kalau sudah begini aku tidak dapat emnolak permintaan Desi, kasihan juga dia merengek seperti itu dan aku tahu kalau dia mesti istirahat untuk acar keluarga besok apalagi kini ada keluarga Ardan yang juga ikut bergabung.

    Aku sudah lama bersahabatan dengan Desi karena itu aku tahu kalau ada acara keluarga dia akan sibuk menyiapkan semuanya. Akhirnya akupun berangkat dengan Ardan suaminya, selama dalam perjalanan aku banyak diamnya sempat aku melihat Ardan melirik ke arahku saat itu jantungku berdegup kencang karena salah tingkah juga berada dalam satu mobil hanya berdua dengan Ardan.

    Sampai di supermarket kamipun langsung membeli semua kebutuhan yang belum Desi beli, dan aku sudah membawa catatan kecil darinya. Ardan dengan setianya mendorong troli belanjaan aku lihat banyak mata yang melihat ke arah kami sampai di kasir akupun hendak membayar sebelum kasir tersebut bilang ” Wah kalian pasangan romantis banget… Baru honeymoon ya Mbak…. ” katanya dengan enteng.

    Sedangkan aku tersipu malu kala itu namun aku lihat Ardan hanya tersenyum menaggapi kata kasir tersebut. Lalu kamipun kembali menuju tempat parkir di mal tersebut, dan aku tidak menyangka sebelumnya karena begitu masuk dalam mobil tiba-tiba Ardan langsung mencium pipiku tapi aku langsung menolak dengan menarik tubuhku kebelakang melihatku seperti itu dia berkata padaku.

    Sambil menatapku dengan tajam ” Aku tahu kalau kamu juga rasakan hal yang sama denganku… Meta aku suka kamu dari dulu.. tapi aku tidak tahu harus bagaiaman menghadapi hal ini… ” Saat itu aku merasa begitu senang dengan perkataan Ardan, rupanya diapun merasakan hal yang sama padaku seperti aku yang mencintainya dari dulu tapi aku hanya bisa menyembunyikan perasaanku.

    Saat itulah aku terdiam ketika Ardan kembali mendaratkan bibirnya pada bibirku, bahkan kini aku membalasnya dengan begitu buasnya. Aku mainkan lidahku dalam rongga mulut Ardan diapun menerima dengan hangatnya ” Ooouughh… aku sayang… kamu …Meta….. sungguh… sa…yang…. ” Sampai akhirnya diapun mendorong tubuhku untuk setengah rebahan pada jok mobil.

    Kamipun saling melumat sedangkan tangan Ardan tidak diam lagi, dia terus menggerayangi tubuhku dan membuatku merasa seperti di awang-awang. karena hal ini adalah salah satu mimpi terindahku yang mejadi kenyataan. Akhirnya dia melorotkan celananya sampai aku lihat kontolnya sudah berada di posisi siap menerkamku dan akupun memberikan jalan untuknya masuk dalam selangkanganku.

    Dengan melebarkan paha akupun siap menerima kontol Ardan, begitu dia melesatkan kontolnya dalam memekku ” Ooouugghh… uuuuggghh…. uuuuggghhh…. aaaaaagggggghhhh…. Ar… dan… sa..yang… aaaagghh… ” dia tersenyum penuh nafsu kemudian kembali mencium seluruh wajahku hingga akhirnya bibirku menjadi santapan bibirnya untuk dia kulum sambil menggoyangku.

    Gerakan pinggul Ardan membuatku menggelinjang pasrah ” Oooouuuuggggggghhhh…. aaaaggggghhh…. aaaaagggggghhhh… oooouuuggghh… sayang… terus… aaaggghh… ” Desahku karena saking nikmatnya di goyang oleh Ardan. Diapun semakin mempercepat goyangan dan henatakan kontolnya pada memekku kembali aku menggeliat menahan nikmatnya kontol Ardan yang seakan menusuk dalam memekku.

    Sampai-sampai akupun di buat blingsatan olehnya dan desahanku semakin menjadi ketika dia memutar kontolnya dalam memekku ” Ooouugghh Ar.. dan… sayang… aaaagggghhh te…rus… aaaagghhhhh…. sayang…… aaaaaggggghh… aku nggak kuat… sayang… aaaggghh…. ” Kataku di bawah tubuh Ardan yang semakin menggila menggoyang pantatnya dan seakan memutar kontolnya dalam memekku.

    Sampai akhirnya aku lihat dia memejamkan mata dan menengadah ke atas, bagai pemain dalam cerita dewasa dia mengejang dan mengerang dengan kerasnya ” Ooouuuuggghhh… Meta… aku… nggak tahan sayang……… aaaaaaggggghh…. aaaggggghh… ” Muncrat sperma hangatnya dalam memeku bahkan memenuhi lubang memekku sampai akhirnya dia terkulai lemas di atas tubuhku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Ngewe Asik Hot Diajak Ngentot – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewe Asik Hot Diajak Ngentot – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2935 views

    Perawanku – Kali ini aku ingin berbagi tentang pengalamanku ngesex dgn beberapa temanku, pertama-tama perkenalkan namaku Jimmy, seorang pelajar yg tinggal di tempat kost di kota B ini, aku di tempat kost ini tinggal dgn beberapa wanita (tempat kost ini bebas cewek cowok boleh tinggal) jadi banyak sekali pengalaman menantangku.

    Ini cerita sex pertama saya bersama Rere (nama samaran). Ketika itu aku lagi bersantai di kamar kostku dan tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu kamar kostku. Biasa karena aku tergolong orang yg ramah dan supel jadi banyak teman-teman yg mengunjungi kamar kostku. Ketika pintu kamar aku buka.

    “Lagi ngapain loe Jim?”
    “Lagi nyantai aja..”
    “Boleh ngga aku masuk sebentar?”

    Akupun langsung menjawab boleh dgn cepat karena yg ada di balik pintu itu seorang cewek cantik dan montok.

    “Duuhhhh ternyata kamar loe berantakan juga ya Jim..”
    “Hihihihihi,, namanya juga kamar cowok,, kan beda sama kamar cewek”

    Maklum kamarku waktu itu berantakan sekali dan aku sangat malas untuk membereskannya.

    “Oh iya Jim loe punya game apa?”
    “Tuh di meja NDs (nitendo Ds)”

    Lalu dia menuju meja dan mengambil nds itu.

    Langsung saja dia menyalakan nitendo Ds nya, dan dia langsung sibuk bermain game.

    Waktu itu dia mengenakan setelan celana pendek longgar, dan baju piyama tidur, maklum saat itu jam delapan malam. Tiba-tiba dia bertanya…

    “Jim ada game cooking mama ngga?”
    “Ngga ada,, mainin aja yg ada di situ..”

    Dia pun lanjut memainkan NDsnya tanpa memikirkan posisi dan caranya duduk yg sangat membuat nafsuku bangkit..

    Saat ku lirik dia sedang duduk dgn posisi menantang, celah di calananya memperlihatkan belahan maqinya, dan caranya duduk pun memperlihatkan toketnya dari balik piyama yg ia kenakan.

    “Re benerin tuh cara duduk loe..” Aku bilang saja dgn spontan.
    “Owwhh,, emang kenapa Jim?”
    “Itu belahan memek loe keliatan..” Aku hanya memberitahu saja.
    “Haaa yg bener?”
    “Iya benerrrr,, apa emang loe sengaja nantangin gue nih?” Tanyaku agak nakal.
    “Iya, iya sory ya,, kayanya loe udah nafsu berat ngeliat anu gue?” Katanya menjawab dgn nada nyeringai.

    “Iya nih,, memek loe Jimnanya bagus banget sih..” Ku jawab pertanyaannya dgn santai tetapi menusuk.
    “Hah?? Jimnanya bagus?? Maksud loe?”
    “Serius memek loe Jimnanya bagus banget deh, merah merah gimana gitu..”
    “Iiihhh,, ngga merah juga kali,, mau liat aslinya ngga?” Dia menantangku.!
    “Emang lua ngga takut gue perkosa nanti?”
    “Ngapain takut..! Kan loe anak baik-baik..”
    “Ya udah coba lihat?” -cerita hot-

    Tak lama kemudian dia langsung melorotkan celananya, dan seperti dugaan ku dia sudah tdk memakai celana dlm, langsung terpampang menantang memeknya.
    “Re boleh liat yg atas ngga?” Tanyaku menantang balik.

    Tanpa berpikir panjang langsung dia menyibakkan piyamanya, dan dua gundukan bulat montok yg sedari dulu aku impi-impikan untuk ku mainkan pun menantangku.

    “Re gue boleh megang ngga?” Kutanya lagi menantangnya.
    “Boleh, tp kalau loe sampe horny gue ngga tanggung yaaa…Eh iya kalau gue yg horny kamu harus tanggung jawab juga… ” Kata-katanya menyeringai di telingaku.

    Langsung saja tanganku menuju ke toket montoknya yg ku perkirakan berukuran 38B, karena sejak duduk di bangku SMP kami satu sekolah di kota R dan dia emang memiliki toket paling besar di antara teman-teman ku yg lain.

    Ketika ku remas lembut toket montok itu dia mengerang sedikit.

    “Aaaahhhhhhhhhh,, don’t stop Jim,, letas play with me..” Kata-katanya mulai ngga karuan.

    “Wah ni cewek udah horny lagi” kataku dlm hati.

    Lalu aku berhenti sejenak foreplay itu, dan aku bertanaya kepadanya.

    “Re loe masih P………”
    “Udah cerewet banget terusin aja,, mau gue potong Penis loe ngga lanjutin foreplay ini sampe selesai?” Dia nyela pertanyaanku.

    Lalu langsung saja aku melanjutkan foreplay. Dia sekarang sudah mendesah-desah keenakan. Dan mukanya sekarang merah padam, toketnya juga berbintik merah dan berjeplak tanganku yg meremasnya mulai kasar.

    “Re mau lanjutin sampe mana?” Aku menyela desahannya.
    “Terserah kamu Jim… bikin aku puas.. aku milikmu sekarang..”

    Ya udah langsung saja aku mainkan memeknya yg berJimna merah padam itu.

    Tak lama kemudian dia mengejang dgn dahsyatnya, langsung saja aku dekatkan mulutku de bibir memeknya, dan ku sedot habis cairan kenikmatnya yg keluar dari liang memeknya itu. Diapun terkulai lemas di ranjangku.

    “Udah puas belom Re?”
    “Masih mau ngerasain batang penis loe Jim..”

    Langsung saja aku menyeringai senang. Dan kubuka celana dan celana dlmku, munculah batang penisku yg sudah tegak dgn kerasnya.

    “Re kok bengong?” Menyelah di tengah” kebengongan Rere yg melihat penisku yg sudah berdiri tegak dgn gagahnya.

    Maklum batang penisku ini digolongkan ke golongan besar untuk ukuran penis orang asia dgn panjang kira-kira 18cm.

    Tanpa berpikir lama Rere langsung memegang dan mengocok pelan batang penisku ini. Aku pun merasakan sensasi yg sangat nikmat. Maklum kalau sama cewek gue kasar dia mainnya. Tak lama kemudian batang penisku kurasakan hangat dan lembab, ternyata sudah di kulum saja batang penisku.

    “Jim ko ngga keluar-keluar” sih?” Menyela kenikmatan yg sedang aku rasakan, Rere heran karena telah 20 menit dia mulai foreplay buat aku, namun peniskiu tak kunjung orgasme.
    “Iya nih, gue biasanya kalau sama bini gue udah keluar dari tadi kali..” Ku jawab agar dia semakin giat memainkan batang penisku.
    “Jim udah ngga tahan nih memek gue minta di tusuk sama penis loe..”

    Setelah berkata dia langsung berdiri dan menindihku, di bimbingnya batang penisku menuju liang memeknya . Dan

    “slek, slek, slek” lama sekali aku usahakan agar batang penisku bisa menerobos memek Rere, tp alhasil nihil.
    “Re memek loe rapet banget?, jangan-jangan kamu masih perawan lagi?” Ku tanya mengintrogasi.
    “Gue udah ngga perawan kok, gue aja sering ngentot sama cowo gue..”
    “Wah berarti Rere bakal ketagihan nih sama penis gue, abis punya cowonya kecil banget sih.. Masa dobrak memek gini aja ngga bisa..” Batinku berbicara.
    “Ayo dong Jim usaha lebih keras lagi..!” Dgn nada sedikit kesal karena penisku tdk kunjung masuk di memeknya.
    “Re kamu nungging aja lah biar lebih enak..” Ku bilang saja padanya.

    Kubiarkan Dani Menikmati Tubuhku
    Dan kucoba lagi menusukkan batang penisku ke memeknya. Dan akhirnya pada tusukan kedua masuk sebagian, tusukan berikutnya masuk semua di telan memek Rere yg hangat dan nikmat itu. Aku mulai menyodok Rere dgn posisi nungging. dia tak komentar apapun hanya pasrah dan menahan rasa nikmat yg luar biasa itu, selang 20 menit dari sodokan pertama yg tdk berhasil masuk Rere sudah orgasme untuk yg kesekian kali, namun dia kewalahan menghadapi aku karena aku belum juga mencapai puncak.

    Tetapi tak lama kemudian setelah aku mulai memainkan putiing toketnya yg sudah keras sedari tadi itu.

    “Re gue mau keluar, keluarin di dalem apa luar?”
    “Luar lah Jim, mau bikin gue hamil loe? Nanti cowok gue kecewa sama gue..!”
    “Reeeeee…..”
    “Jiimmmmm,, sabar gue juga………..”

    Kami berdua pun orgasme bersamaan dan terkulai lemas di ranjang.

    Sejak kejadian itu aku dan Rere sering ngesex entah di kamar kostku, kamar kost dia, atau bahkan ketika perjalanan bepergian menggunakan mobil ku.

  • Cerita Sex Kakak Ipar Dan Gadis Cina

    Cerita Sex Kakak Ipar Dan Gadis Cina


    995 views

    Perawanku – Cerita Sex Kakak Ipar Dan Gadis Cina, Meskipun produk dalam negri ngnggak kalah bersaing dengan produk luar tapi nggak bisa di pungkiri kalo produk Cina saat ini merajai pasaran perdangan dalam negri kita, apalagi produk produk yang di jual melalui media online.

    Sebagai pedagang online seperti yang pernah gw tulis sebelumnya gw akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Cina mencari barang-barang dagangan apa aja yang gw pasarkan di indonesia melalui media online baik dari facebook, camfrog dan link-link forum jual beli yang pastinya agan agan juga tau.

    “mah kalau aku berangkat ke Cina kira kira mbak Fayra bisa nggak ya jadi guide aku di sana?”
    “bisa pah, kan bulan november ini kakak dapet cuti 3 bulan trus kan dia mau pulang ke indo, kemarin aku cf an dah bilang sama mbak Fay katanya papah sampe di sana tanggal 2 aja pas dia dapet cuti trus nanti pulangnya ke indo dia bareng papah”
    “ok deh bos cantik!”
    “huu ngerayu, kakak juga bilang papah langsung ke Macau aja nggak usah ke Cina, soalnya sayang uangnya buat bayar hotel, kalo di Macau papah bisa tidur di platnya kakak”
    “nah terus gimana? Kan urusanku di Cina?”
    “kata kak Fay dari Macau ke Cina itu Cuma 15 menit jalan kaki pah”
    “wah cocok banget kalo gitu”

    Emang awalnya gw nggak berani berangkat karna gw nggak bisa bahasa mandarin atau cantonis tapi mengingat kakak istri gw kerja di sebuah casino di Macau dan beliau pastinya mau jadi guide dan juru bicara gw di sana akhirnya gw nekat berangkat

    Akhirnya tanggal 2 november 2012 kemarin gw menginjakkkan kaki di Aeroporto Internacional de Macau dan gw dah di jemput kakak ipar gw yang keliatan lebih muda dan lebih bersih karna tinggal di negara orang sipit ini

    “udah lama nunggu kak? Tambah sipit aja tiuh mata ketularan orang orang Cina loe”
    “yey udah di tungguin sejam lebih bukan say helo malah ngatain, dasar adek kurang ajar” dia ninju perut gw tapi becanda, akhirnya kita naik bis nomer 3 ke kost tempat dia tinggal selama ini, di dalem bis yang sesek sama kayak di jakarta kita ngobrol kesana kemari, dan 10 menit naik bis kita sampe di kost2an dia yang lumayan dan ternyata emang daerah situ kayak komplek kost kostan WNI yang kerja di situ, dari beberapa cewek orang indonesia yang gw lewatin pada ngelirik nakal ke gw dan ada yang ngomong sama kakak ipar gw pake bahasa canton kayaknya nanya siapa gwa

    “kak cewek yang kost di sini sexy2 banget ya?”
    “eit awas loe kalo nakal gw bilangin inge, cewek di sini yang pendatang sama yang pribumi sama aja! Loe hati2?”
    “maksudnya sama aja gimana? Trus kok hati2 mang kenapa?”
    “ceweknya gatel2 pada minta di garukin, mungkin karna kelamaan puasa jauh dari suami ma pacarnya, hahahahaha”
    “hahahahhhh berarti kakak juga dong? Tapi asik tuh kak buat pelepas stress!”
    “enak aja! Awas loe berani berani macem2 gw laporin ke inge”

    Sekedar gambaran kakak ipar gw ini janda tanpa anak cerai sama suaminya karna malu karna suaminya bandar narkoba yang keciduk polisi , dan buat nutupin malu sama teman, tetangga dan kenalan dia memutuskan jadi TKW, tapi karna dia punya sarjana kerjanya di sini beda dia jadi bandar di meja kasino di tempat perjudian terbesar di Macau dengan tinggi badan 165 ukuran dadanya 36B pantat yang bohai bikin gw ngebayangin gimana rasanya kalo kontol gw masuk pas pake posisi dogy

    “woi ngelamun jorok loe ya, cari makan yuk”

    gwa kaget banget emang bener pas waktu di kagetin gw pas ngelamunin ngentotin dia setelah mandi kakak ipar gw ngajak jalan2 cari makan sampe ke Zhuhai (China) daerah perbatasan antara Macau dan china kami makan jalan jalan sampe malem, pas sampe di kost dia udah jam 10 malem waktu Macau kalo di jakarta masih jam 9 malem dia ngambil anduk trus masuk kamar mandi yang emang ada di dalem kamar setengah jam dia keluar dari kamar mandi dengan mengenakan tank-top tanpa bra soalnya keliatan pentilnya di ujung mancung kaosnya dan celana pendek berbahan lembut awalnya gua juga mengira dia nggak pake cd tapi pas ngeliat dia duduk di sebelah gwa, keliatan tali g-string di pinggangnya soalnya kaosnya nggak bisa nutupin perutnya pas dia ngangkat tangan, kami nonton tv sambil masih ngobrolin keluarga di jakarta

    “kak kamar ini kan ada kasurnya dua kok kakak Cuma sendirian?”
    “Temenku sekamar aslinya orang Cina, dia ada urusan dah seminggu ini belum balik jadi kan kasurnya bisa kamu pake”
    “owh kirain orangnya belum pulang trus nanti kalo dia pulang aku tidur ma kak Fayra? He he he”
    “yey ngarep banget” sambil dia ngedorong aku “nanti kalo sewaktu waktu dia dateng aku tidur sama dia kamu tidur sendiri di sini”
    “iya iya kuatir banget sih, eh kak nggak pake BH ya tuh ujungnya keliatan”
    “kurang ajar nih, mata loe tuh jelalatan ya” sambil di lempar bantal yang di pangku dia sambil kami tertawa tawa
    “jangan jangan nggak pake cd juga ya?”
    “enak aja..! ya pake lah..” dia berbalik membelakangi gw mengambil gelas dan saat itu gw ngeliat jelas pantatnya karna celananya ketarik
    “wuich itu pantat sexy banget, pake g-string wakakakakak”
    “Beni rese banget sih ngintip ngintip”
    “siapa yang ngintip? Orang kakak yang balik badan ngasih liat sendiri gitu!” jujur aja gw saat itu juga langsung konak gan, tapi masih nggak berani ngapa ngapain

    “udah ah aku tidur dari pada loe makin keenakan ngeliatin badan gwa” dia langsung menuju kasur kosong tempat temennya dan narik selimut masih sambil ikutan nonton tv malam itu akhirnya malam pertama gua ngerasain tidur di Macau paginya gua bangun duluan, karna emang udah biasa gw bangun pagi nganterin anak gw sekolah, dan gw liat kakak ipar gw masih tidur ngangkang keliatan banget belahan mexynya dari celana kainnya dan gw perhatiin kulit pahanya mulus banget sama pentil toketnya gw perhatiin rada2 nonjol kayak lagi horny, ngeliatin yang begituan kontol gw juga langsung bangun apalagi pagi2 gini, langsung aja deh gw ngelus2 pusaka gw sambil ngebayangin dia, udah nggak tahan akhirnya gw masuk kamar mandi langsung coly sampe crot lima kali trus langsung mandipas keluar kamar mandi kakak gw udah buka mata

    “udah bangun ben? Masih pagi banget ini”
    “gwa ni cowok rajin kak emang dah biasa bangun pagi trus mandi, nah loe cewek tidur kayak kebo gitu”
    “gwa biasanya bangun jam 8 ben” gw yang keluar kamar mandi pake celana pendek casual yang dari kemarin sore gw pake tanpa pake kaos langsung ke dispenser buat bikin kopi
    “mau kopi kak?”

    “mau banget, gw mandi dulu ben”dia masuk kamar mandi dan gw ngopi sambil ngidupin lepi buat chat sama temen2, pas lagi asik gw chat ada yang ngetuk pintu pas gw buka ternyata cewek Cina yang sexy banget dia ngomong apa gw kanggak ngarti sama sekali gw udah ngira kalo itu paLing teman sekamar kakak ipar gw yg dia ceritain semalem, gw bingung soalnya dia nyerocos terus yang gw nggak ngerti sama sekali, langsung aja gw ketok pintu kamar mandi
    “apaan si Ben? gw belum selesai ini” kakak ipar gw Cuma ngeluarin kepalanya

    “itu ada cewek dateng2 nyerocos gw kanggak ngarti” dia nutup pintu dan keluar Cuma pake handuk dia ngobrol sama cewek Cina itu sementara gw Cuma bengong ngedengerin yang gw nggak ngarti sama sekali

    “ben kenalin ini temen sekamar gwa”akhirnya kakak gw ngenalin dia gw pun mengajak salaman, Ling An namanya tinggi hampir sama ama kakak ipar gw toketnya sama pantatnya lebih mantap kakak ipar gw tapi keliatan pas di badannya yang putih banget, akhirnya kakak gw masuk lagi ke kamar mandi nerusin mandi, dan nggak gw sangka ternyata link an bisa bahasa indonesia katanya di ajarin kakak ipar gw akhirnya kita bisa ngobrol meskipun kadang ada yg nggak dia pahami

    “aku kira kamu pacarnya Fayra, ternyata adiknya, sory aku tadi marah marah”
    “nggak papa Ling, lagian kamu marah marah juga aku nggak paham kok, ha ha ha..” kami ngobrol ketawa ketiwi bareng sampe kakak ipar gw keluar dari kamar mandi

    Masih sama kayak tadi dia keluar cuma pake anduk langsung nyamber gelas kopinya

    “haduh dingin banget,gimana Ben Ling bisa kan bahasa kita?”
    “aku sudah lama mau praktek langsung bicara bahasa indonesia tapi baru kali ini aku praktekkan, Fayra”
    “bahasa indonesia kamu sudah bagus kok Ling”gwa ngasih komen ke Ling An
    “terima kasih beny”
    “kak pake baju napa sana gw horny nih liat loe Cuma pake anduk”

    “wekk” dia memeletkan lidahnya ngeledek dan keliatan dia pake g string lagi, setelah semua siap kamipun menuju Cina Ling An juga ikut kami karna hari itu dia juga sama2 cuti dan rencananya dia mau ikut kak Fayra ke indonesia, katanya dia pengen ke bali, dan hari itu dia ikut jalan2 sama kami dan dia katanya seneng ngobrol sama gw buat ngelancarin bahasany

    Seharian kami jalan jalan di Cina mencari apa saja barang2 yang aku anggap bisa di jual di indonesia, kak Fayra dan Ling An menjadi guide gwayang hebat, Ling An lebih menguasai obrolan dengan orang orang pribumi karna dia emang asli pribumi, pas naik bis balik ke Macau pas banget jam sibuk orang pulang kerja, akhirnya kami berdiri berdesak desakan pas itu kak Fayra pas diri di depan gw dan Ling An di depan kak Fayra berhadapan

    Kak Fayra pake rok pendek sama dengan Ling An, emang kayaknya sih di Cina cewek cewek kalo jalan2 fasionnya gitu sedangkan gw pake celana jeans, posisi si kontol mepet banget sama pantat kak Fayra hasilnya baru 5 menit kontol gw udah keras, kak Fayra pasti ngerasain hal itu

    “loe ngaceng ya ben?”dia berbisik
    “situasi dan kondisi begini siapa cowok yang nggak ngaceng si kak, apalagi di pepetin sama pantat bahenol kayak kakak, udah gitu kakak pake g string lagi kan?”
    “dalemanku emang G-string semua ben”

    “wah mantep tuh, jadi penasaran pengen liat aslinya kalo di pake gimana!, inge gw suruh pake G-string nggak mau soalnya kak” dia nggak bisa berbuat apa apa kecuali membiarkan kontol gw mepet di belahan pantatnya bergesekan sesuai irama goyangan bis yang sebentar2 berenti, tapi jujur aja meskipun bis nggak bergoyang justru gw yang menggoyang menggesek gesekin meskipun tetep terhalang jeans gw yang terasa menyiksa dan rok dia, akhirnya kami sampe di halte dan 3 perjalanan kami memasuki kamar kost denga kecapean, Ling An langsung masuk kamar mandi katanya kebelet pipis

    “haduuhh….ben loe tanggung jawab kudu mijitin gwa, capek banget”
    “iya ntar gw pijitin kak tenan aja, pake plus deh”

    “beneran loe Ben gw mandi dulu” setelah Ling An keluar dari kamar mandi kak Fayra langsung masuk buat mandi gw ngobrol lagi sama Ling An sambil ngerokok dan ternyata dia juga ngerokok, gw bingung banget pas ngobrol soalnya Ling An Cuma pake celana pendek banget hot pan yang duduk ngangkak jadi keliatan banget belahan memeknya kebayang atasannya dia pake tang top nggak pake bra

    “Ling sory aku kamu nggak pake celana dalam ya?”
    “aku kalo mau tidur Cuma pake seperti ini ben”
    “tapi disini kan ada aku Ling aku nggak kuat ngeliat belahan memek seperti itu” gw blak blakan karna emang udah bawaan gwa
    “hie hi, pegang aja kalo berani sama kakak kamu” dia Cuma ketawa dan nantangin gwa, dan karna gw tau kalo kakak ipar gw mandinya lama nekat gw elus itu meki dari luar celananya
    “ihhh Ben yes..!” ternyata yg selama ini gw liat di film bokef beneran cewek Cina baru di senggol aja dah ngerintih tapi gw Cuma berani ngelus aja soalnya takut kakak ipar gw keburu udahan mandinya

    Untung aja waktu itu gw cuma ngelus elus mexy si Ling An meskipun udah kerasa basah dan pasti nggak bakalan nolak kalo gw colok mexynya pake kontol gwa, lagi asik gw ngelus mexynya Ling An dan Ling An dan ngelus kontol gw sendiri kakak ipar gw selesai mandi

    “Ok Ling aku mandi dulu nanti kita ngobrol lagi” gw langsung cepet narik tangan gw dan mengalihkan konsentrasi si Ling An biar kakak ipar gw nggak curiga, keliatan Ling An kecewa karna ngegantung, gw langsung masuk kamar mandi
    “Ling udah tidur kak?”Gwa keluar dari kamar mandi gw liat si Ling An dah tidur
    “Kecapean kali dia jalan seharian” sementara kakak ipar gw kayak kemarin malem pake tang top dan celana pendek tiduran tengkurep jadi keliatan pantatnya bulet banget
    “Kak gw tidur di sofa aja deh, kasian Ling kalo loe ikutan tidur sekasur sama dia”
    “Ya udah kalo gitu tapi jangan lupa loe!”
    “Ya udah sini, handbodynya mana?” Dia bangun ngambil handbody dan balik lagi tiduran

    Gwa mulai mijitin kakinya sampe paha, ternyata beneran otot2 kakak ipar gw sampe kenceng semua kecapean, kebetulan gw ngerti semua titik urat2 syaraf pas dulu waktu latihan silat, tujuannya banyak, mulai dari penyembuhan beberapa penyakit sampe titik2 syaraf yg mematikan

    “Badannya juga nggak kak?”
    “Iya lah capek banget gwa”
    “Ya udah di buka dong kaosnya” Dia langsung buka kaosnya dan balik tengkurep, gw langsung ngasih handbody ke punggunggya dan mengurutnya

    Ngeliat punggungnya yg mulus dan tali g-stringnya gw konak lagi padahal barusan di kamar mandi gw sempet coly ngebayangin ngentotin si Ling An, gw pun mengurut urut titik syaraf yang bikin dia horny di sekitar pinggulnya, setelah gw pasti dia horny gw beraniin mijitin pantatnya

    “Kak gw mijitin loe jadi konak nih! gw pinjem pantat loe lagi kayak di bis tadi ya?”
    “Dari luar aja Ben jangan di buka ntar keterusan”
    “Iya kak beres” gw langsung buka celana pendek gw tanpa dia tau dan cuma pake cd gw naiki pantatnya gw duduk di paha bawah pantatnya sambil terus gw pijit punggungnya mengarah nurunin celananya sambil gw sodok2 kontol gw ke selangkangannya
    “Kak gw dah konak banget ini boleh nggak di jepitin ke belahan pantat kakak?”

    “Jangan Ben ntar loe keterusan” gw tau dia sebetulnya juga mau lebih tapi jaga gengsi atau gimana gw nggak tau jelas, soalnya gw sambil mijitin punggung udah berhasil nurunin celananya sampe belahan pantatnya keliatan dan udah tentu dengan pura pura gw mijitin pake handbody

    “Ngnggak deh kak gw janji lagian masak gw kurang ajar sama kakak ipar sih! Ya kak ya kontol gw dijepit di sini ya?” gw ngomong gitu sambil ngelusin belahan pantatnya
    “Cd nya nggak usah di buka kak celana ini aja ya?” gw terus ngerangsang dia sambil memohon demi kenikmatan liang surga dunia, toh dianya juga gw yakin dah horny soalnya kontol gw gwa sodok sodokin terus terusan ke selangkangannya

    Akhirnya dia ngangkat sedikit pas gw nurunin celana pendeknya dan gw nggak mau tanggung lagi gw lepasin celananya total dan dengan cepat juga gw lepas cd gwadia tengkurep Cuma tinggal pake G-string warna biru yang kalo di liat dari belakang udah kayak bugil soalnya model G-String bagian belakang Cuma semacem tali yg nyelip ke belahan pantatnya, dan pada bagian yang nutupin lubang memeknya lebarnya Cuma seukuran 3 jari

    “okhhh kak anget banget pantat kakak” gw langsung ngegesek batang kontol gw ke belahan pantatnya sambil terus gw pijitin dia, tapi pijitan gw tujuannya ngerangsang dia
    “Ben..!” dia berusaha nggak ngeluarin suara karna gw ngawasin dia ngegigit bibirnya apalagi pas gw mijitin lengan sampe ke keteknya dan udah barang tentu toket bagian samping ikutan gw pencet

    Konsentarsi dia gw pindahin pas dia gw pijitin bagian atas gw berusaha ngerenggangin selangkangannya, yang tadinya gw yang ngangkangin dia sekarang gw udah berhasil memposisikan di dalem di antar pahanya dan posisi itu dia udah ngebuka pahanya lebar jadi gw udah bisa ngegesek gesek kontol gw di memeknya meskipun masih ketutupan g-stringnya
    Gwa terus meningkatkan serangan sekarang gw dah mulai nyodok nyodok mexynya meskipun masih kehalang G-stringnya, tapi gw dah bisa ngerasain kalo yg gw dorong itu pas di lobangnya dan gw ngerasain udah basah

    “Ekhhh Ben sialan loe bikin guwwwa ikutan horny” akhirnya dia nnggaku kalo horny juga
    “Buka aja ya kak cdnya” sambil terus gw sodok sodok mexynya dan dari samping penutup mexynya sedikit sedikit udah gw geser

    “Jangan Ben kita nggak boleh”padahal posisi palkon gw udah nyelip keluar masuk di lubang memeknya yang udah banjir tinggal dorong lebih dalem lagi aja, tapi terlanjur kakak ipar gw sadar langsung bangun duduk ngadep gw udah nggak pake malu lagi toketnya keliatan nantangin buat di remes pentilnya nantangin minta di isep

    “Kak pleash ya gesekin aja deh sampe gw keluar, nggak usah di masukin beneran!” gw yang udang kentang ngerayu gimana caranya dia mau nerusin sampe gw bisa crot
    “Kita udah kelewatan ben!”
    “Kitakan bukan sedarah kak! Gini deh, kakak di atas biar bisa ngontrol ngegesekin biar nggak masuk ya kak ya pleash”
    akhirnya pas gw tarik dia buat nindihin gw dia nggak nolak dan kayak kena strum kontol gw anget banget kegencet mexynya yang udah basah
    “Okhhhh kak thanks banget..” gw rangkul dia dan udah gw ciumin toketnya dan gw isep pentilnya
    “Hmmm benn ahhhh” dia juga mendesis kayak uler, tapi baru lima menit gw di gesekin bibir memeknya tanpa di masukin gw udah crot
    “Kakk okhhh gw kak gwhaa akhhhhh” crecet cret cret

    gwa yg udah ngecrot masih di gesekin dia dan nggak sampe semenit gw juga ngerasain kalo kontol gw makin basah kesiram mexynya

    “Ben gw juga keluar ampe lemes nih” makasih ya kak, gw ke kamar mandi buat nyuci peju gw yg nyemprot ke perut trus gantian kak Fayra dan kita akhirnya tidur dia di kasur gw di sofa

    Gwa masih nyesel sama diri gw sendiri, kenapa cuma segitu aja gw udah crot, padahal biasanya gw bisa kuat 2 jam
    Tapi ya emang udah lebih sejam lebih mulai dari gw nangkring di atas pantatnya yang bahenol itu..Sekitar subuh gw yg masih ngantuk banget kebangun soalnya ngerasain ada yang anget2 basah di kontol gwa, dan pas gw buka mata kakak ipar gw lagi ngemut palkon gw yang masih setengah ngaceng

    Gwa tetep nggak negur dia dan tetep pura pura tidur tapi kontol gw langsung seratus persen ngaceng soalnya dia biar udah make tang topnya tapi G-stringnya cuma di kesampingin, tangan yg satu ngeblowjob gw yang satunya ngucek ucek itilnya sesekali gw liat dia nyolok memeknya pake jari

    “Ehhhmmm emmm” kurang lebih gitu suaranya dia pas kontol gw keluar masuk mulutnya, sementara gw nahan erangan gw dengan pura pura ngorok tapi mata gw melek dan tetep pura2 merem pas kakak ipar gw ngelirik, nggak tau pasti udah berapa lama kakak ipar gw ngeblow job gw sampe akhirnya dia naik ke atas selangkangan gw dan ngegesek gesekin kontol gw kayak tadi

    Posisi dia ngebelakangin gw jadi waktu itu gw udah aman ngebuka mata! Dan pas dia asik ngegesekin kontol gw ke memeknya gw ngatur posisi biar kontol gw bisa masuk ke memek, sementara dia terus ngegesek dan udah sambil ngeremes toketnya bikin gw tambah nggak kuat akhirnya gw nggak tahan juga gw pegang pinggangnya dan sedikit demi sedikit gw angkat dia sampe akhirnya

    “akhhhhkkkk kok masuk”
    “ekhhhhmmmasuk ya kak nggak papa koknikmati aja okhhhh” dia sedikit kaget tapi akhirnya dengan bantuan gw yg megangin pinggangnya dia mulai goyang lagi dan setelah lancar dia goyang gw udah ngeremesin toketnya yang wah mantep banget
    “aduhhhh ekhhhh Ben enak banget kontol loe ekhhhhh”

    “kakak juga enak bangheettt kkhaaakkk okhhhhh yes” akhirnya udah nggak pake malu malu lagi dia gw entotin sampe ganti ganti posisi dan akhirnya pas posisi wot tapi dia udah ngadep ke gwa, gw ngerasa ada cairan yang anget banget nyembur di dalem memeknya dia neken dalem dalem kontol gw dan waktu gw udah nggak tahan memeknya kayak ngurut urut kontol gw dan nyedot nyedot dahsyat sampe

    “aaaaaaaaakkkkkkkkkkhhhhhhhhhhh kakak ggwwaaaa sampheeee crocot crot crot” mani gw nyemprot dalem banget sampe dia kaget dan gw ngerasain dia nyemprot lagi
    “bhennnnnn ekkkhhhhhh gila enak banghet okhhhhhh” dia ambruk di atas badan gw yang telanjang dan gw biarin dia menikmati sisa sisa orgasmenya

    pas gw ngelirik jam ternyata udah jam 5 gw suruh dia balik ke kasurnya takut kalo Ling An bangun nggak enak

    “ben tadi kok di keluarin di dalem sih? Aku kan nggak pake pengaman”
    “waduh kak gw udah nggak bisa nahan banget soalnya memek kakak nyedot nyedot enak banget, trus gimana dong”
    “kalo gw hamil loe tanggung jawab haru..!”
    “nah kan kakak yang mulai duluan!”
    “iya tapi loe yang bikin gw sange tadi pas mijitin gwa”
    “udah sana kalo gitu cebok di semprot dalemnya pake shower” gw anggak panik tapi gw masih sempet ngeremes pantatnya pas dia jalan ke kamar mandi. gw balik ke sofa tidur tiduran lagi

    sementara Ling An masih enak banget tidurnya nggak lama kakak ipar gw keluar kamar mandi

    “gila Ben mani loe banyak banget”
    “pantesan sampe gw keluar lagi loe semprot” enak ya kak? Dia Cuma nyengir sambil ngedorong jidat gwa
    “enak tapi kalo gw hamil gimana?”
    “tenang kak gw tau nama obatnya besok beli aja di apotik langsung minum aja beres”
    “wah loe berarti pengalaman banget ya mainin cewek? Kurang ajar loe! Adek gw kurang apa? Sampe kakak ipar loe embat juga”
    “yey… bukannya kakak ipar yang ngembat adik ipar wkwkwkwkwkkkkk”
    “ihhh rese loe dasar” dia nyubitin gw dan kita becanda sampe akhirnya Ling An bangun
    “sory Ling An keganggu kakak adik lagi becanda”
    “tidak papa jam berapa sekarang?” Ling An nanya sambil jalan ke kamar mandi dan kakak ipar gw ngejawab pake bahasa canton, sementara Ling An di dalem kamar mandi gw ngajak Fayra cipokan dia ganas banget mungkin karna udah 4 tahun ini dia ngejanda
    “kak bikinin kopi dong gw capek abis menservice loe”
    “ehh udah berani kurang ajar sekarang ya nyuruh nyuruh” dia protes tapi bercanda, pas sama si Ling An keluar kamar mandi
    “waduh kopinya abis Ben gw keluar dulu deh beli, tapi ntar malem kudu nyervis gw lagi ya”
    “mau berapa kali ayo aja neng”
    “hey apa yang rusak fayre..? “ tiba tiba Ling An nyeletuk
    “itu Ling tas kak Fay rusak padahal mau buat bawa pakaian pulang ke indonesia” Ling An manggut manggut kayak burung perkutut

    gwa di tinggal sama kak Fayra berdua sama Ling An pagi pagi gini baru bangun tidur juga tuh mata si Cina tambah nggak keliatan kita ngobrol dan udah bisa di tebak dia protes soal semalem akhirnya buat nebus yang semalem gw langsung sosor dia yang nggak nolak sama sekali pas bibirnya gw lumat dia jago banget mainin lidah dan nggak pake lama takut keburu kak Fay dateng lagi gw langsung prosotin celananya dan gw jilmek gw kelitikin tuh itilnya sebab gw penasaran juga kayak gimana memek orang asli kulit putih dan ternyata beneran merah banget dalemnya

    “ihhhhikkkkk ekhhhhhh” dia ngerintih kayak kuda betina persis banget kayak di film bokef makin bikin gw tambah ngaceng aja

    Ternyata Ling An menikmati banget sambil memilin kedua putingnya sendiri.
    Gwa masukin lidah gw ke memeknya dan jari kiri mainin itilnya, dia kelojotan dengan apa yang gw lakuin, Ga bertahan lama pahanya menjepit kepala gw dan membuat gw susah bernafas. gw tau dia mau orgasme dan gw isep itilnya dengan kuat dan secara bersamaan dia melungguh panjang

    ” ooohhhhhh bennnnnnnn aku keluaarrrr..” cairan hangat perlahan merembes yang menandakan dia orgasme, dia bersandar di sofa dengan kaki mennggakang dengan wajah lemas.
    “udah ya Ling nanti kita lanjut lagi takuk kak Fayra dateng” dia mengerLingkan matanya yg tambah sipit dan ngajak gw cipokan sebentar, jujur aja gw kentang banget gan tapi takut keburu kakak ipar dateng

    Minggu pagi di Macau rame orang orang pada jalan jalan sementara gw lemes banget, kurang tidur dan abis crot banyak banget, setelah nganter kak Fay ke apotik buat beli obat yang gw tau buat membunuh sperma biar nggak jadi anak kita bertiga langsung jalan2 ke tempat rekreasi, gw ngajak kakak ipar gw sama link an mengunjungi Objek wisata bersejarah di Macau yang terletak di dalam kota dan terdiri dari delapan square, yaitu Barra Square, Lilau Square, St. Augustine’s Square, Senado Square, Cathedral Square, St. Dominic’s Square, Company of Jesus Square, dan Comoes Square.

    Di delapan square tersebut kita bisa lihat berbagai macam bangunan bersejarah, salah satunya Kuil A-Ma. Kuil A-Ma dulu merupakan tempat peribadatan. Ketika orang Portugis pertama kali mendarat di Macau, daerah tersebut dijadikan tempat penampungan bagi mereka. Bangunannya terdiri atas banyak ruangan untuk berdoa, paviliun, dan di sekitarnya terdapat halaman luas. Kuil ini dibangun di bukit berbatu dan di halamannya terdapat banyak jalan menuju taman-taman mini yang indah.

    Pada gerbang memasuki wilayah Kuil A-Ma terdapat sebuah batu besar yang di atasnya terdapat sampan tradisional yang sudah berumur lebih dari 400 tahun. Kuil ini juga katanya memberikan berkah kapada yang datang. Konon, menurut legenda Cina, dengan menyentuh puncak gerbang berbentuk bulan yang berada di atas bukit akan membawa keberuntungan dalam hal percintaan.

    Dan mungkin sebab itu juga si Ling An ngajak gw ke situ

    Kita jalan sampe sore nggak lupa mampir makan dan beli cemilan, bir dan vodka sampe di kost setelah gantian mandi gw ngemix bir vodka + gw kasih capucino sambil nonton tv duduk di sofa bertiga kita nyemil sambil minum vodka yg di mulut rasanya enak tapi langsung bikin tepar kakak ipar gw dan Ling An, sementara gw yg udah biasa minum racikan gw yg begituan masih sadar sampe si Ling An jalan ke kamar mandi sempoyongan dan gw denger dia muntah

    Dia keluar kamar mandi masih sempoyongan sementara kakak ipar gw dah tepar gw langsung paranin si Ling An dan pas gw ajak cipokan dia nggak nolak langsung pasrah ngegeletak di atas kasurnya

    “Ekhhh muachhhh”mulut kita cipokan tangan gw ngeremesin toketnya yang gedenya sama ama kakak ipar gw pelan lembut gw terus ngeremesin toketnya sambil terus cipokan dan pelan gw langsung gantian ngemut pentilnya yg kecil merah sambil mulai ngeraba selangkangannya yang ternyata basah, gw nggak pake lama langsung prosotin celananya dan gw mainin itilnya, sesekali gw colok lobang mexynya pake jari sementara gw masih tetep ngelumat bibirnya biar dia nggak berisik
    Mungkin karna nggak tahan dia akhirnya melorotin celana gw dan ngocokin konti gwa, sentuhan tangannya yg lembut bikin gw nggak tahan pengen cepet ngerasain lobang mexynya, gw lepasin celana gw dan langsung gw suruh dia nungging
    Pelan gw mulai masukin palkon gw ke bibir memeknya yang botak dan basah

    “Ihhhh…” Dia ngeringik waktu palkon gw keluar masuk di bibir mexy dan
    “Okhhhhhhh ekkkkkhhhhhhh”
    “Iyaaaahhhhhh yaaahhhhh ikhhhhh” gw langsung tancep sedalaem mungkin kontol gw ke dalem memeknya

    “Akhhhhhhhh Ben sakit” gw ngerasain ada yang mentok dan sobek pas gw dorong kontol gw dan lobang memeknya ngejepit kenceng banget, gw diemin beberapa saat dan gw cipok lagi dia pas gw ngerasain otot2 mexynya udah relax gw tarik kontol gw pelan dan saat itu gw penasaran dan gw liat ternyata bener yg gw rasain, Ling An masih perawan, gw mulai deh goyang maju mundur pelan, Ling An juga udah mulai keenakan ngerasain gesekan konti gwa

    “Ikkkkhhhh yaaa ekhhhhh”
    “Okhhhh goood Ling aaannn okhhhh” gw terus genjot sampe lupa berapa kali ganti posisi waktu itu, yang gw inget gw nembakin mani gw pas posisi dia telentang dan gw masukin konti gw dalem banget
    “Okhhhhh Ling crot crotttt crococot…” Kamipun tertidur berpelukan

    Sebelum subuh gw kebangun karna ngebet pengen kencing, gw langsung masuk kamar mandi setelah gw nutupin badan Ling An pake selimut, selesai gw langsung tidur lagi di sofa sampe jam 7 senin pagi itu gw di bangunin sama kakak ipar

    “ben udah siang loe katanya mau ke Cina lagi cari dagangan..?”
    “eakhhhh jam berapa kak?”sambil gw ngintip jam dan ternyata jam 7 gw duduk di sofa dan kakak ipar gw ternyata juga baru bangun langsung bangunin gw , dia jalan ke kamar mandi

    gwa ngebangunin Ling An dan untung aja gw bangunin soalnya dia masih nggak pake cd abis kita ngentot semalem, buru2 dia gw suruh pake cd dan gw suruh dia ngumpetin spreinya yang ada darah perawannya karna gw takut kakak ipar gw liat
    gwa langsung bikin kopi langsung 3 gelas sekalian ngebikinin wanita wanita yang sudah rela menggaruk batang konti gwa

    “kak hari ini gw terakhir cari dagangan dan besok balik ke indonesia, loe jadi barengkan?”
    “he eh iya jadi, Ling kamu jadi ikut kan”
    “eh ngomong ngomong keluar udah pake anduk gitu emang udah sekalianmandi tuh tadi..?”
    “belum Cuma siap2 aja”
    “jadi besok kita berangkatnya?”sambil ngopi ngobrol bertiga Ling An tanya
    “aku belum jadi beli ticket, di sini kita nggak bisa langsung beli ticket trus berangkat, kita harus boking dulu!”
    “iya Ben bener juga tuh kata Ling An”
    “ohh gitu, ya udah kalo gitu kita beli ticket dulu baru kita jalan cari dagangan”
    “sip kalo gitu ya udah kamu mandi duluan sana Ling nanti gantian aku”kak Fay nyuruh Ling An mandi

    Sementara dia malah narik gw

    “loe masih punya utang sama gw ben..! ayo buruan”dia narik gw buat nindihin dia di atas sofa tangannya langsung masuk ke celana gw ngeremes konti gw yg masih tidur, sementara bibir kami saLing melumat, gw akhirnya juga gerak cepat langsung aja gw remes toketnya yang emang mantep buat di remes meskipun tanpa ngelepas tangtopnya dan nggak pake lama konti gw udah tegang dan juga ternyata di balik handuk kakak ipar gw dia juga udah nggak pake cd dan lainnya, dia pake anduk Cuma buat nutupin

    “persiapannya sempurna kak”
    “udah dong cepetan nggak tahan nih pengen di entot elo”
    Akhirnya dengan Cuma nurunin celana gw sedikit gw masukin konti gw ke memeknya yang emang udah langsung basah
    “ekkkkhhhh Ben enak banget oekhhhhhhhhhhhhhhh”

    “sarapan ennnnaaaaaakkkkk kakkk” gw langsung genjot pake posisi misionaris sementara dia ngegigit bibirnya buat nahan suaranya, main gerak cepat ternyata kadang2 asik juga, 15 menit gw genjot kakak ipar gw di pagi yang cerah itu dan dia akhirnya nyampe karna gw ngerasain otot2 mexinya kedut2 dan ada yang nyemprot bikin mexynya makin anget

    “nungging kak..!” dia nurutin apa yg gw mau tapi baru aja palkon gw masuk suara konci pintu kamar mandi bunyi gw buru2 naikin celana gw dan anduk kakak ipar gw di rapiin sambil ikutan duduk di sebelah gwa
    “haduh kentang deh gwa..!”
    “jiakakakakakakakkkkkakakkaka” kakak ipar gw ketawa denger gw ngeluh
    “yahh parah nih…” Ling An keluar kamar mandi nggak ngerti gw sama ipar gw lagi ngobrol apa Cuma diem
    “Ling nanti kita berangkat jam 9 gimana kalo sekarang kamu tolong belikan makanan buat sarapan buat menghemat waktu, sementara aku mandi dan nanti gantian beny mandi” kakak ipar gw akhirnya minta tolong Ling An dapet aja dia alesan buat melengkapi kebutuhan mexinya
    “ok Fay kalo gitu aku berangkat dulu”
    “pake uangmu dulu ya Ling nanti aku ganti” Ling An Cuma ngasih jempol sambil dia nyisir rambutnya dan kakak ipar gw masuk ke kamar mandi

    5 menit kemudian Ling An dah berangkat sambil sebelumnya pas mau keluar kamar ngajak gw cipokan sebentar, gw langsung ngetuk kamar mandi kakak ipr gw ngelongok

    “apa ben..? Ling An dah berangkat”
    “iya udah mana gw ikutan mandi sambil nerusin yang tadi” gw langsung dorong pintu kamar mandi dan ternyata kakak ipar gw badannya dah penuh sabun, ngeliat tubuh bugilnya konti gw yg sempet lemes langsung bangun sempurna, gw langsung buka celana dan gw peluk dia dari belakang dan lagi2 gw gesekin batang konti gw di belahan pantatnya sambil dia nyiramin badannya ngebilas sabun sementara gw remes2 toketnya dari belakang.

    Setelah badannya bersih dari sabun dia ngangkat satu kakinya di taroh di atas closet dan dia nuntun palkon gw ke bibir mexynya tentunya langsung gw dorong sampe amblas semuanya batang gw nggak pake nunggu lama dan nggak pake di suruh

    “Ekkkkhhhh Ben sedddhaaaapppp”
    “Enak ka..?” gw genjot dia sambil nungging
    “Bannnnggetttttt Ben ekhhhhhh” posisi dogy emang gaya yang paLing gw suka soalnya bisa sambil ngeremes toket dari belakang dan ngeliat bulatan pantat yang bulet

    Gwa terus ngenjot konti gw sampe gw ngerasain dia nyampe lagi

    “Bennnnniiiii aaakkkkkkkhhhhhh gwhaaaa nyamphe lagiiiiii” gw masih belum ngerasa mau nembak akhirnya gw cabut konti gw dan gw duduk di atas closed dia ngerti banget dan langsung naik ke pangkuan gw dan dengan ganas dia ngelumat bibir gw sambil ngegenjot mexynya sampe dia kejang kejang dan toketnya di teken ke muka gwa

    Langsung gw isep sekenceng mungkin pentil toketnya

    “Bennnn aaakkkkkhhhhhhhh akkhhhhhhkkk” rupanyanya dia orgasme dahsyat
    “Ben sakit kekencengan loe nyedot pentil gwa” dia protes sambil megangin pentil teteknya yang tadi gw isep
    “Tapi enak kan kak?”
    “Loe masih lama ya ben? gw dah lemes banget nih”
    “Bentar lagi kak nungging lagi ya” diapun nungging lagi dan gw colok lagi mexynya dan gw langsung genjot pake speed yang lumayan sampe gw udah ngerasa mani gw dah di ujung tapi keduluan kakak ipar gwa
    “Aduuuuhhhh oooookkkhhhhhh bennnnn” gw nggak perduli lagi soalnya gw juga dah mau keluar dan nggak sampe satu detik

    gw akhirnya nembakin peju gw sedalem dalemnya ke memeknya dan waktu itu gw inget banget pas gw nyemprotin mani gw gwa colok lobang pantatnya pake jari gw jadinya reflex lobang mexynya ngempot ngempot nyedot kontol gw rasanya sangat luar biasa, sampe kayak di kuras isi kontol gwa

    “Okkkkkhhhhhhhhh kakakkkkkkkkkk mantapppp”
    “Ahhhhkkkkkkkkkkhhhhhhhh enaaaaakkkkk bangettttttt bennnnnn” rupanya di sembur peju dia masih nyampe lagi akhinya dia ambruk di pangkuan gw sementara kontol gw masih nancep di mexynya, sambil ngatur nafas yg ngos2an
    “Gimana kak udah puas..?”
    “Ikhhhh”
    “Aduh..” Dia nyubit perut gw dan kita ketawa lemes dan akhirnya kita mandi bareng sambil nyabunin masing2 badan sampe keluar kamar mandi bareng, gw langsung salin sementara dia malah duduk di kasur
    “Woiiii malah bengong bukan pake baju buruan, apa mau lagi?”
    “Lemes banget Ben dengkul gw kayak nggak kuat berdiri”
    “Ha ha ha ha” gw ketawain dia

    Akhirnya setelah Ling An dateng kita bertiga ke bandara beli tiket Fayra dan Ling An, kalo tiket gw udah paketan PP dari indonesia tempo hari dan kita langsung ke Cina buat nganter gw ke wilayah home industri terbesar, sampe bingung gw milih dagangan di Cina sebab semuanya layak di jual dan sangat menjanjikan keuntungan

    Akhirnya sampe malem kita baru sampe di kost setelah mampir makan malem kita langsung rapi2 barang karna besok pesawat ke indonesia berangat jam 10 dari Macau ke indonesia

    Kami langsung tertidur buat persiapan penerbangan sekitar 5 jam besok

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Bu Siska Ibu Angkatku

    Bu Siska Ibu Angkatku


    1867 views

    Cerita Sex ini berjudulBu Siska Ibu AngkatkuCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Jumat pagi itu, aku hanya setengah hari ke kampus. Siang dan sore itu memang terasa agak berbeda hari ini. Mungkin karena akan ada kejadian istimewa yang akan kualami sebagai pengalaman baru makanya gairah jadi lebih dari hari-hari biasanya.

    aat itu, Umurku baru 19 tahun. Umur yang tak sebanding dengan pengalaman hidup yang kualami. Bayangkan, di umur sedini ini, aku sudah pernah bersetubuh dengan 3 wanita cantik. Satu orang kuanggap ..istriku.., satunya lagi bahkan ibu angkatku, dan yang terakhir dan paling seru adalah dosenku yang sekaligus sahabat terdekat Bu Siska, ibu angkatku.

    Kukatakan paling seru hot karena Bu Hesti (atau Tante Hesti), dosenku itu ternyata punya libido yang lebih tinggih lagi dibanding ibu angkatku. Sejak pertama kali berhubungan badan denganku ia sudah tak malu-malu memintaku untuk melayaninya hampir tiga kali sehari.

    Tak mengenal tempat, Bu Hesti malah pernah dua kali memintaku menyetubuhinya di ruang dosen yang saat itu kebetulan sedang sepi. Lalu di toilet kampus ketika aku baru saja hendak menuju tempat parkir. Dan yang seingatku paling seru adalah sehari sebelum kami melakukan ..pesta bertiga…

    Sesuai kesepakatan kami (lebih tepat ultimatumku pada Bu Hesti), dia hari ini akan mengatakan ide gilanya (main bertiga) pada ibu angkatku itu. Aku dimintanya menunggu di suatu tempat (hotel) di kawasan menteng dekat rumah untuk bertemu dan melihat bagaimana hasil ..loby.. Bu Hesti terhadap Bu Siska. Dengan bersemangat, aku yang sedari pagi memang terus memikirkan hal itu jadi tegang seharian.

    Tak sabar rasanya ingin segera mengetahui apakah ibu angkatku itu akan setuju atau tidak dengan ide Bu Hesti. Meski tak seratus persen yakin, aku sangat berharap ibu menyetujuinya. Bayangan-bayangan vulgar dua tubuh perempuan paruhbaya yang keduanya montok dan bahenol itu tergambar jelas di benakku, bagaimana jika dua tubuh bugil itu ..tersaji.. dan menggoda gelora api birahiku.

    Ah! Aku benar-benar menginginkannya segera! Ya, segera! Aku ingin memakan keduanya mentah mentah! Memasukkan kontolku di kedua memek yang sama-sama nikmat itu bergiliran, memompa keras kelaminku pada kewanitaaan mereka, mengantarkan gelora api seksual mereka ke puncak dengan teriakan sejadi-jadinya, hempasan sekeras-kerasnya, genjotan secepat-cepatnya dan hujaman sedalam-dalamnya, aaah!!!

    Aku memasuki kamar hotel yang telah di booking sebelumnya oleh Bu Hesti, siang jam 12.30pm. Badanku menghempas dan telentang di kasur empuk itu. Telanjang sudah, tanpa CD dan tanpa selimut. Kubiarkan dinginnya aircon menerpa seluruh pori-pori kulitku, karena sebentar lagi, seorang perempuan -yang kurang dari empat hari ini mulai mengisi ..jadwal ngentotku..

    di sela-sela aktivitas seksual keseharian dengan Bu Siska- akan datang dan kuyakin membawa berita baik tentang rencana ..2v1 Fuck.. yang kuimpikan sejak Bu Hesti mengatakannya.

    ….ting tong..,.. bel pintu berbunyi, aku melompat ke arah pintu dan langsung mengintip melalui lubang kecil disana. Oy oy! Perempuan paruhbaya bertubuh sintal dan bersusu montok ini datang juga rupanya. Berpakaian terusan biru motif bunga tanpa lengan, mempertontonkan ..sisa.. putihnya kulit dan kemontokan buah dada nya tak mampu sembunyi dibalik baju feminim itu.

    Uuuhhhh, ia sangat tahu seleraku rupanya, terusan berkancing depan dengan dada rendah dan pinggiran berenda itu seperti memacu adrenalin kelelakianku untuk tak sabar menunggu tanganku yang membuka pintu. Dan begitu ia masuk, aku cepat menutup pintu dan dengan gerakan yang ia tak sangka-sangka, kudekap dari belakang. Langsung menyingkap gaunnya yang begitu menggoda.

    Tangan kananku mendekap erat pinggangnya dari belakang, yang kiri menyingkap bawahan gaun itu dan langsung menyambar tepian celana dalamnya, kucopot dengan paksa hingga pemiliknya gelagapan seperti tak siap. Tapi begitu wajah manis mirip artis Camelia Malik itu sedikit menoleh kebelakang, aku langsung menerkam bibir sensualnya. Keciplak-nya pun jadi memicu birahi untuk segera ..memperkosa.. ibu dosen binal nan nikmat pepeknya ini!

    Bu Hesti memang tak lagi sempat berkata-kata, ini kali pertama sejak affair kami, aku ..memperkosanya… Dan akhirnya, meski kelihatan sedikit meronta-ronta seakan menolak, ia pasrah juga saat kubaringkan tellentang dengan pakaian yang masih melekat tapi awut-awutan itu.

    Kakinya mengangkang dan menjuntai di pinggiran tempat tidur, setengah dari kancing depan dada gaun terusan itu terlepas dengan cup BH yang kutarik kebawah, menunjukkan eksistensi kemolekan buah dadanya, di pinggiran puting kiri susu itu bahkan masih tampak sisa kenyotan mulutku saat pertama ngentotin ibu dosen ini.

    Kuangkat keatas kakinya tinggi-tinggi, kukangkangi kiri kanan lebar, menunjukkan jelas rekahan vagina yang lebih senang aku sebut PEPEK merah itu, menggoda sekali. Dan buah zakar, pelir atau kontolku mengacung keras dan bersiap masuk menerobos pintu lunak yang rupanya telah basah itu.

    ….sudah basah ya, tante.. Cepat banget basahnya…. itu kata-kataku yang baru pertama keluar sejak ia memasuki pintu kamar, aku memang memanggilnya TANTE, in stead of Bu Hesti. Ia yang minta begitu utk membedakan panggilannya dengan ibu angkatku.

    Aku juga senang, karena menurutku, kata TANTE mengandung konotasi BINAL yang tak kalah heboh dengan NGENTOTIN IBU ! dan bukannya mengeluh atas perlakuanku, ia malah semakin gila menggesek-gesekkan kepala penisku di pintu vaginanya yang sudah ..siap coblos.. itu.

    ….hhhhhhhh..saaay..dari tadi juga tante basaaaaah mikirin kamu, ayyooohh aahhh, vaginaku minta dimasukin segeraa aaahh..!!!!.. jeritnya sambil mendesah-desah mengiringi tarian kepala penisku yang masih saja hanya sekedar menggelitik clitoris diatas bibir memeknya.

    ….kontol! Setan! Monyet! Cepat setubuhi aku! Kalau tidak, awas ya. Akan kudekap pinggangmu dengan kedua kakiku yang melingkar ini. Setan! Anak kurang ajar, kalau kau terus mengucel itilku begini, aku bisa keluar duluan…

    Lengkap sudah pemandangan penuh sensasi ini, Bu Hesti -dosen akuntansi paruhbaya itu- kini seperti gadis perawan yang binal, mengemis untuk segera kusetubuhi, tak peduli terusan biru berbunga, panjang dan berenda itu masih melekat di badannya, bahkan sepatu putih berhak tinggi itu belum terlepas dari kedua kakinya.

    Kedua betisnya terpegang tanganku kiri kanan, pahanya otomatis membuka lebar celah pangkal dimana barang nikmat berbulu lebat itu merekah dan betul-betul siap menerima sang tamu besar nan panjang yang hampir setiap hari selama minggu ini mengunjunginya dengan teratur.

    Segera saja aku menyudahi permainan kepala penisku yang menggesek dan menggelitik bibir memeknya, kupasang tepat menempel di mulut liangnya dan dengan penuh tenaga, sekali dorong kuhabiskan membenamkannya amblas hingga tak tersisa.

    ….Oooooouuuuuhhhhhhh!!!! Yessssss!!!! Aaaaahhhh!!!!.. jerit perempuan seusia ibuku itu dengan keras pula, seolah melepas ketidaksabarannya menanti. Penisku mentok membentur dasar liang vagina yang telah pernah empat kali dilalui jabang bayi itu. Tetap nikmat dan menjepit, senut-senut di dalam sana, aku menarik hingga kira-kira setengah…

    ….Uuuffff….nnggg..,.. bibir sensual Bu Hesti mengepit keras, seiring denyut vaginanya yang seakan menyedot kembali batang penisku yang hendak lanjut keluar.

    ….masukkan lagi saaaayyyaaangg..aaaahhhhh,.. desahnya saat aku menunggu sejenak sambil memandangi tubuh bongsor dosen akuntansi ini. Tanganku meraih buah dada yang sedari tadi ..menganggur.. di sela belahan depan gaunnya yang terkoyak.

    ….remeeesss..susu tanteeee…Buuudddiiihhh ooohhhh,..

    ….tante belum cerita bagaimana hasil ngomong dengan ibu..,.. aku berkata sambil menghentikan gerakan turun naik di atas pangkal pahanya, membuat Bu Hesti cukup senewen.

    ….ayo goy ang dulu saay..nanti tante ceritaiiinn..uuufff tanggungg niiiihh,.. ia mencoba menggoyang pinggulnya kesamping. Mungkin berharap aku akan terpengaruh dan lanjut menggenjot atas bawah. Tapi kudiamkan saja, sengaja kupermainkan kenikmatan yang dialaminya.

    ….ooouuhhh, jahaaatt kamuuuhhh,.. ia menampar dadaku pelan, menunjukkan kekesalannya karena tak mampu menaikkan pinggulnya untuk memasukkan penisku yang hanya menancap sampai kepala. Tentu Bu Hesti tak mampu, tubuhnya terlalu berat untuk mengangkat dengan posisi begitu.

    ….OK, sayang! Huuuh..Tante mau cerita, tapi please, goyang dooong, Tante ngga tahan kalau kamu diam begitu,..

    ….deal! Akan saya goyang perlahan dan tante cerita…, hmmmm..sssshh,..

    ….ibumu mauuu saaayyy….hhhhhh yesss..ooouuuhhhhh,..

    ….ooohh yaaahhh.. Apaaah katanyaaah….

    ….diaa bilaaangg kamuuuhh pastiiihh sangguuupp…,..

    ….ngga risiih…. aku bertanya

    ….ooouuhhh..ssshhh risiiih jugaaahhh..,..

    ….nah trus…. aku berhenti sejenak sampai ia merengek minta diteruskan.

    ….hhhhh…makanyaaahhh bertahaaapp..ooouuhh goyang saaayyy ooouuff,..

    ….bertahap gimana…. aku diam lagi

    ….hhhh..jangan berhenti ddoooong, ssshhh maksuudnyaahh kalian main duluan, nantiih tante bergabung setelah kalian main setengah ronde,

    biar ngga cangguuungg…hhhhh yaaah ooh yaaahhh ooohhh yaaahhh,..

    ….maksudnya hhhh tante gabung belakangan gituuuhhh …. aaahhh……

    ….iyaaahh saayyy..tunggu kalian setengah ronde permainan dan tante datang langsung gabuuungg…sssshhhh,..

    ….kenaaapaaah..nggaa seekaaaliiiaan ajaahh langsuuung gituuhh….

    kupercepat genjotan akibat membayangkan bagaimana nanti aku bermain dengan dua wanita paruhbaya yang jelita ini.

    ….tantee siiih mauuhh ajaaahh..taaapiii kaan iiibumuu yang mintaa, oouuhhh genjoot lebih keras lagiiihhh buuudd…ooohhh..yesss..tante ntarrr

    lagiiihh niihhh,.. ujar Bu Hesti terengah-engah mencoba mengimbangi hempasan di pangkal pahanya.
    Sebentar lagi ia rupanya akan orgasme. Aku sudah hapal benar ..tingkah.. dan ..kebiasaan.. perempuan paruhbaya dan kelaminnya saat mereka menjelang orgasme. Kucoba mengatur permainanku agar ia lebih lama lagi. Aku memperlambat gerakan dan menjulurkan lenganku kebalik punggungnya, langsung memeluk dan mencium, dengan mesra.

    ….jangan keluar dulu tante, Budi mau tante lebih lama karena hari ini tante kelihatan cantik sekali,.. aku mencoba merayu untuk mengalihkan perhatiannya.

    ….ouuuufff….ooohhh..kamuuhh bilang..tantee cantiiikk.. Hhhh…aaaauuuhhh..cantik mana sama oouuhhh ibuu kamuuu uuuuhhhh.. Hooohhhh..ssshhhhh,..

    ….sama-sama cantik, tante sayang…., saya suka sekali penampilan dan tingkah genit tante seperti ini,..

    ….bisaa ajaaah kamuuuhh saaayy..oouuhhh nikmatnyaah goyangan kamuuuuhhh..tante bisa gilaa kalau nggak main sehari aja sama kamu..oooouuhhh..yesss..yesss..yesss,..

    Aku berhasil juga membuatnya bertahan lebih lama, dengan gaya yang romantis itu tadi, yang tentu saja mengalihkan perhatian dan membuat ia GR dengan pujian-pujianku. Saat ini aku memang ingin kami mencapai klimaks bersama-sama, oleh sebab itulah saat penisku merasakan gejala klimaks di dinding vagina Bu Hesti, aku langsung berhenti bergoyang. Hasilnya, sudah 30 menit permainan, ia belum keluar juga, aku pun berusaha untuk mencapai klimaks yang segera. Setiap gesekan dinding penisku dan vaginanya, sangat kuresapi sehingga beberapa saat setelah kira-kira 45 menit persetubuhan itu berjalan aku mulai merasakannya.

    ….oooouuuhhh..tanteeeeehhh…keluar sama-sama yuuukk say…,..

    ….uuuuhhh..yesss..ayo sayaaaangg..tanteeeh juga sudaaah nggaaaa sangguuup lagiiiiihh oouuuhhhh…ooohhh..yessss..yesss..yesss..yesss…aaaa u uuhhh….nikmaaatnyaaaahhh oou uuhhhh….hhhhh….budiiiihhhh..buuuuudiii..budiiii..b udiii..yesss!!! yes!!! Tekan sayang, tekan sayaaaang..,..

    desahannya berubah jeritan, aku juga semakin mempercepat naik turun, kini menghempas keras pinggang kami.

    ….Yes tante! Tante! Tante! Tante! Ooouuuhhhh…..goyang sayang oouuhh!!!..

    ….Peeeluukkk tanteeehhh aaaoouuuhhh..sayaaang peluk tante, peluk tante oouuhhhh!!..

    Akhirnya ia melepas juga, menyembur didalam sana, dari lubuk rahimnya keluar cairan hangat menerpa kepala penisku.

    ….oooouuuhhh..yeeess..tante, tanteeeeeee oooooohhhhhhh!!!!.. aku melepas juga beberapa detik setelah Bu Hesti orgasme.

    1,2,3,4,6,7,9,12,,15kali semburan spermaku di dalam liang vaginanya. Penuh! Sampai menyembur beberapa tetes keluar dari kemaluan Bu Hesti.

    Lama kami saling mendekap erat sekali, aku menindih sambil memeluk kuat tubuh bagian atasnya, benar-benar lezat tubuh dosenku ini, kedua payudaranya tergencet dadaku. Bibirnya kubekap dengan bibirku, kusedot lidah Bu Hesti, kutelan liurnya hampir tak bersisa. Bu Hesti juga dengan antusias menyedot lidahku. Luar biasa permainan ini!

    ….mmmmhhhh….nikmatnya saaay….tante puas sekali..,..

    ….saya juga tante, tante tadi hebat!.. pujiku

    ….hebat gimana say….

    ….bisa lama begitu, saya puas sekali,..

    ….Ah, itu karena kamu yang ngajari tante. Mulanya sejak tadi tante sudah hampir sampai tapi karena kamu ajak ngobrol jadi tante bisa bertahan lama,..

    ….pokoknya tante luar biasa, nanti kalau main bertiga tante juga harus mengatur biar bisa lama seperti tadi,..

    ….akan tante coba, tapi biasanya tante ngga bisa kontrol, kalau sudah terasa geli sedikit aja, pasti tante langsung genjot trus keluar deh..,.. akunya polos.

    Kucium pipinya dengan mesra, tante membalas sampai beberapa menit setelah itu ia minta istirahat dulu karena seharian tadi ia sudah ..kerja keras.. merayu Bu Siska supaya mau main bertiga.

    Kubiarkan ia tertidur disamping aku yang melamun membayangkan bagaimana rasanya besok kami (aku, Bu Siska dan Bu Hesti) akan menikmati dua hari di Villa puncak, main bertiga untuk yang pertama kalinya. Kubayangkan bagaimana aku akan melayani dan dilayani dua perempuan cantik paruhbaya bertubuh montok ini. Satu adalah ibu angkatku yang selama ini menjadi partner seks tetap dan satunya lagi adalah dosen akuntansiku di kampus.

    Bu Siska punya buah dada besar, bisa untuk menjepit penisku. Memeknya berbulu lebat sekali, aku hobi menjilatnya, mainnya kreatif dan punya banyak ide untuk membuat aku selalu merasa berbeda dari waktu ke waktu. Bu Hesti punya wajah menggairahkan, membuat setiap orang yang memandangnya jadi nafsuan, susunya tak sebesar milik ibu, tapi aku suka bentuknya yang agak panjang seperti pepaya, walaupun sudah sedikit turun karena usia dan empat orang anak yang menetekinya dulu.

    Yang paling kusuka dari Bu Hesti adalah memeknya yang masih terasa sempit, walaupun tidak se-..empot-empot.. memek ibu angkatku, memek Bu Hesti terasa lebih mencengkeram. Mungkin karena aku baru memakainya beberapa kali saja dibanding memek Bu Siska yang hampir tiap hari dan tiap jam aku jejali dengan penis perkasa ini.

    Gara-gara keasikan melamunkan bayangan vulgar itu, aku jadi tegang lagi. Sejam saja sejak orgasme tadi, aku kembali meminta jatah dari Bu Hesti. Malah kali ini kubiarkan ia terlelap dan dengan hati-hati kumiringkan badannya dan menekuk satu kakinya kedepan.

    Dengan hati-hati setelah menempatkan diri berjongkok di belakang pantatnya yang semok itu, aku menempelkan kemaluanku tepat dibibir vaginanya yang masih saja basah akibat tumpahan cairan kelamin kami tadi. Blesss!!! Sekali dorong, langsung tertembus. Pemiliknya kaget dan terbangun, menemukan dirinya sedang dientot lagi.

    ….oooouuhhh….saaayyy…kamu jahaaaaatttt..aaaaaaaaahhhh..,.. meski begitu ia menikmati juga.

    Akhirnya permainan itu berlangsung juga, kubawa ia terbang melayang berkali-kali sampai setelah itu aku melepas untuk yang keduakali hari ini dalam vaginanya. Ah..Bu Hesti, Bu Hesti…Nikmatnya memekmu!!!

    Sampai di rumah malam itu, aku langsung masuk kamar. Dan betapa aku terkejut melihat pemandangan di dalam sana. Di tempat tidurku sudah berbaring seorang perempuan paruh baya, mengenakan daster tipis, baju tidur transparan dari bahan sutra putih lembut yang cukup memberikan gambaran bentuk tubuh sintal nan aduhai.

    Wajahnya menyunggingkan senyum yang lebih berarti ajakan bagiku untuk segera ..menyantap.. hidangan itu mentah-mentah! Huh, ibu rupanya juga menginginkan itu, sehingga tanpa permisi padaku, begitu aku duduk di pinggiran tempat tidur dan akan menciumnya ia menyambut dengan antusias. Tangannya langsung dengan cekatan mencomot satu-persatu pelapis tubuhku.

    ….kamu jahat membiarkan ibu menunggu dari sore tadi…., besok kita akan ke puncak. Bu Hesti tentu sudah memberitahukan itu,.. lembut dan datar sekali suaranya, menunjukkan betapa ia seorang ibu yang matang fisik dan mental.

    ….apa itu Bu….

    ….nakal kamu, pura-pura tidak tahu,.. lanjutnya setelah berhasil melepas semua pakaianku

    ….Baru saja kamu pasti sudah melayani Bu Hesti, sekarang apa masih ada sisa untuk ibu….

    ….haaah…. aku terkejut ternyata ibu tahu itu. Tapi belum lagi aku habis berpikir bagaimana ia sampai mengetahuinya, ibu sudah menindih,

    dengan sedikit mengangkat gaun tipis itu ia langsung menempatkan diri diatas pinggangku yang kini terbaring dengan penis yang secepat itu pula tegang mengeras.

    ….ayoooh say, ibu sudah basaah dari tadi, ngga tahan mbayangin kamu terus, oouuh,..

    ….ssshhhh..oouuhh ibuuuuuhhh enaaaakhhhh,.. desahku meluncur begitu ia menurunkan pantatnya dan membalut penis tegangku kedalam celah liang vaginanya. Langsung menggoyang naik turun, pelan, pelan, dipercepat, agak cepat dan semakin cepat sehingga kini keciplaknya

    mulai terdengar keras.

    Plak! Plak! Plak! Bunyi kemaluan kami yang bertaut dan mulai becek disekitarnya akibat cairan ibu yang ternyata memang sudah banyak sekali. Nafsunya sudah sangat tak tertahan rupanya, sehingga sekejap saja ia sudah ..basah.. seperti itu.

    ….Oooohhhhh!!! Ooohhh..ooooohhhh..ooohhh..aaahhh..oooohhh,.. jeritnya keras sambil menjambak-jambak sendiri rambutnya yang lepas tergerai. Kubelai buah dada besar ibu yang sudah lama menjadi ..hak-ku.. itu.

    ….oooohhh yyeeeeessshhhh yaaang kerassshhh remeeeeshhh susu ibuuu!!!.. teriaknya lagi.

    Tak tahan dengan sensasi nikmat ibu angkatku ini, aku jadi ikut-ikutan bernafsu. Kubanting tubuhnya, giliran aku yang diatas memompa naik turun. Padahal gaun tidur sutra itu masih melekat dan kini melingkari pinggangnya. Bagian dadanya melorot kebawah dan roknya terangkat keatas pinggang.

    Sebuah pemandangan yang justru membuat nafsu semakin terpanggang birahi. Aku menghempas sejadi-jadinya, menggenjot sekeras-kerasnya dan menusuk sedalam-dalamnya. Mulutku seringkali menunduk dan langsung meraih puting buah dadanya, menyedot menarik-nariknya dengan gemas.

    Ibu tak mau pasif saja, sejurus kemudian ia membalikkan posisi. Aku kembali berada dibawah, ia berputar menghadap ke arah kakiku, sambil terus saja mengocok vaginanya dengan penisku turun naik. Bongkahan pantatnya yang semok besar kuremas-remas, ketika terangkat ke atas ia menunjukkan betapa kemaluanku yang tegak dan keras itu menyangga celah bibir vaginanya. Saat turun menghempas keras, ia menimbulkan keciplak seperti suara tepuk tangan. Benar-benar pemandangan yang sensasional dan memabukkan.

    ….Say, hhhooooohhhhh ibuuuhh nggggaaaa taaaahaaannnn..mooo keeeluar aaauhhh!!!..

    ….yyaaahhh buuuhhh ayoooohhh keluarin…hhhh, tapiiii hhhheehhh baliikk duluh.. pintaku sambil terengah-engah.

    Sejenak kemudian ia melepas pertautan vagina dan penis itu. Lalu berbaring telentang disampingku. Kakinya diangkat tinggi keatas dengan paha yang membuka lebar, menunjukkan belahan bibir vagina yang merah merekah dengan bulu lebat itu. Benar-benar sensasional! Vagina itu kini menganga lebar menunggu penisku untuk ..menuntaskannya.. dengan segera.

    ….ah..ibu…,.. aku sampai berguman mengagumi pemandangan yang terhidang begitu sempurna dihadapanku sekarang.

    ….kenapa saaaay…. rajuknya manja.

    ….vagina ibu bagus sekali…,.. dengan jujur kukatakan.

    ….ah kamu bisa aja, ayo say..ibu ngga tahan niih..,.. pintanya sekali lagi. Aku yang kemudian tak tahan juga. Secepatnya kutempatkan

    pinggangku diantara pahanya, menempelkan penisku di bibir merah vaginanya, meraih kedua susu besar ibu dengan kedua tanganku dan langsung menggenjot keras dan cepat sekali.

    ….Ooooooouuuuuhhhhh…aaaaaahhhh..ahhhh..ahhh..ahhhh ..ah hh..yesss!!!!.. jeritan khas Bu Siska setiap kali ia akan menjelang orgasme.
    Aku bergerak tanpa jeda, terus menggenjot naik turun sambil meremas dan berpegang pada buah dada besar itu.

    ….mmmmmmm……mmmmm..mmmmhhhhhhhh..oooooohhhh..iiibuu uuh h keluaar rrrrrrrrr….ooooooooooooouuuuhhhhhhhhhh yesss yesss yesss…haaaaaaaaahhhhh,.. jerit panjang itu mengantarnya sampai di ujung kenikmatan.

    ….Yaaahhhh..buuuuhhh ayooohhh keluariiinnn semuaaahhh ooohhh meeemeeek ibuuuuhh enakkkk ooouuhhh..sshhhh…jepiitttt buuuuhhh ooouuhhhhh,.. aku ikut berteriak merasakan jepitan vagina ibu yang semakin keras saat-saaat ia terasa melepas di dalam sana. Duh, nikmatnya memek ibu angkatku ini.

    Beberapa saat tubuhnya mengeras, pahanya mengapit tubuhku dengan kuat. Ia melepas dengan begitu nikmat. Aku menunduk memberikan ciuman mesra setelah ia sedikit melemas menuntaskan puncak orgasmenya.

    ….jangan lupa, bu. Saya belum….,.. bisikku pelan sambil mengecup belakang telinganya, berusaha membuat ibu bangkit lagi.

    ….yaaa..sayang, goyang aja yang pelan..ibu masih sanggup, tapi yang pelan aja ya….

    ….baik bu,.. aku mulai menggoyang lagi. Dengan pelan seperti permintaannya. Dengan mesra seperti yang lebih aku suka.

    ….I love you, Bu..,.. bisikku sambil terus menggoyang naik turun diatas tubuhnya. Matanya yang sedari orgasme tadi terpejam, membuka dan menatapku seperti tak percaya.

    ….ibu juga sayang kamu….oouuuhhhh…nikmatnyaaahhhh,.. ibu langsung memelukku erat. Membelai lembut punggungku. Aku meneruskan goyangan pinggul naik turun diatas pangkal pahanya dengan pelan dan mesra.

    Bibir kami bertaut, saling melumat didalam sana, lidahku dan lidah ibu seperti berebut membelai dinding-dinding dalam rongga mulut kami.
    Pahanya mulai menjepit, mengapit pinggangku yang terus bergoyang. Bu Siska rupanya telah bangkit lagi dengan permainan lidahku di permukaan buah dadanya. Bibirnyapun mulai menggumam lagi, nafasnya turun naik.

    Kupercepat goyangan dari atas, ..ooooouuhhh…sayaaang..,.. desahnya,

    Ibu mulai berusaha mengimbangi goyanganku, pinggulnya dibuat meliuk seperti menuntun alur kemaluanku dalam liang vaginanya.

    ….ssshhhhh….ibuuuu diatas say..,..

    Kami berbalik posisi. Ibu sekarang menindih, berat juga karena ukuran tubuhnya yang montok besar itu. Tapi kenikmatan liang vaginanya yang terus membalut lembut penisku membuat aku tak merasakan beban tubuhnya. Ia kini asik bergoyang, pelan awalnya dan bertahap dipercepat.

    Kali ini aku tak mau berlama-lama lagi, bersamaan saat ibu menyodorkan buah dadanya ke mulutku, pahanya seperti mengepit memberikan tanda bahwa ia sudah menjelang orgasme lagi. Memang sudah tigapuluh menit sejak orgasmenya yang pertama tadi.

    ….ibuuuhhh mau keluar….

    ….iyaahhh saaayaaangg..hhhh seeebenntaaar lagiiiihhh rasanyaaahhh..,..

    ….samaaahh—samaaahhh buuuhhhh..saya jugaaah,..

    ….ayoooohh saaayyy sekaraaanggg..hhh..hhhh..hhhh..ooouuhhhh…,..

    ibu mempercepat genjotannya. Aku mempererat pelukanku, kami berciuman mesra, dengan kuat dan sepenuh hati. Sampai kemudian..

    ….aaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuhhhhhhhh..ssshhhh..ooo ooo hhhhhhhhh..ibuuuu keeelu aaaarrrrrr…buuuuddiiiiihhh…iiiyeeesss…ooouuhhhh h yeeeeessss..ooohhh yeessss,.. jeritnya panjang sembari menjepit keras.

    Beberapa detik kemudian aku menyusul..
    ….Ooooooooooohhhhhh..buuuuuuuhhhh….aaahhhhhhhh..ye sss yess yesss yesss oouh yess ouh yesss ouhhh yesssss….!!!!.. aku melepas puas.

    Untuk kesekian kalinya pada hari ini kutumpahkan spermaku dalam liang vagina perempuan paruh baya ini. Puas sudah rasanya menikmati sari tubuh Bu Siska yang kini terkapar disebelahku.

    ….Bu…,.. aku memanggilnya setengah berbisik.

    ….iya sayang.. sahut bu Siska mesra sambil mengecup.

    ….ibu ingat nggak kalo besok pagi kita ngapain di puncak…,.. aku ragu melanjutkannya.

    ….ingat dong, say…emang kenapa.. Ada perubahan….

    ….engga sih, Cuma Budi koq canggung ngomongnya…,..

    ….malu.. Masa sih kamu malu say….

    ….ibu sendiri gimana….

    ….eeemmmm…gimana yaaah..asik juga, malah ibu nggak sabaran rasanya…hehehe jadi malu…,.. ibu menutup wajahnya dengan bantal. Aku

    geli juga membayangkan kejadian besok. Benar juga kata ibu. Pastilah sangat mengasikkkan. Ah aku tak sabar lagi !!!

    ….Sudah ah, sekarang cuci dulu gih…belepotan tuh!.. kata BU Siska sambil menarik tanganku ke arah kamar mandi. Selesai bersih-bersih, aku mengajak ibu tidur di kamarnya, lebih luas dan harum.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Terkagum Kagum Dengan Tubuh Mulus Tetanggaku

    Cerita Sex Terkagum Kagum Dengan Tubuh Mulus Tetanggaku


    1157 views

    Perawanku – Cerita Sex Terkagum Kagum Dengan Tubuh Mulus Tetanggaku, Kisah ini bermula saat aku kuliah di Jakarta,dimana saat itu aku masi berusia 20 tahun dan sebut saja namaku Aji.aku tinggal disebuah kost-kostan yang tidak jauh dari tempatku kuliah hanya sebuah kamar dan langsung kamar mandi didalam dimana cewek dan cowok diterima ngekost disini.

    Karena yang tinggal rata2 para pekerja shift kadang aku jarang berjumpa dengan mereka.ada 1 cewek yang kerjanya office hour tinggal disebelah kamarku sebut saja namanya Tari yang usianya saat itu kira-kira 26 tahun dengan tinggi 165 cm dan berkulit kuning langsat mempunyai body yang sangat bagus dan dadanya lumayan besar untuk ukuran gadis Indonesia.

    Seperti biasa tiap aku pulang kuliah sebelum mandi aku duduk didepan kamar hanya dengan memakai handuk dan kaos dalam,menghabiskan sebatang rokok dan menunggu mba Tari lewat pulang kerja.Dari jauh aku melihat dia berjalan kearah depan kamarku karena memang kamarnya terletak paling pojok setelah kamarku.

    “Sore mba Tari,baru pulang kerja mba ?” tanyaku ramah.
    “Iya Aji” jawabnya juga ramah sambil tersenyum padaku.
    “koq keliatannya cape banget mba ? lagi banyak kerja ya ?”
    “iya nih aku lagi dikejar deadline kerjanya banyak banget,badannya pada pegel”
    “Mmmh,ntar mau beli makan bareng ga mba ?”
    “Engga kayanya Aji,aku boleh nitip aja ya ?”
    “Ya boleh mba.apa sih yang ga buat mba hehehee..”

    Sebelum masuk kekamarnya mba Tari memberiku uang dua puluh ribuan dan nitip makanan untuk nanti malam. Sehabis mandi aku beli makanan dan lansung kekamarnya ngetok pintu.tok tok tok

    “Mba Tari…..”

    Karena ga ada jawaban aku langsung buka pintu dan mendapati mba Tari terbaring ditempat tidur yang kepalanya masi dililitkan handuk kayanya habis mandi mungkin dia menunggu rambutnya kering tapi malah ketiduran dan kakinya masi belum dinaikin kekasur.tanpa pikir panjang aku masuk dan menutup pintu lalu meletakkan makanan yang baru kubeli. kuangkat kakinya dan kunaikan ditempat tidur.

    Perlahan mba Tari membuka matanya dan tersenyum padaku
    “Kamu baik banget Aji” katanya dengan nada pelan.
    ”Ah gapapa mba,kasian aja mba nya kecapean,kalo mba mau aku pijitin kakinya ya ?”
    “Ga usah,nanti ngerepotin kamu Aji”

    Aku ga dengerin omongannya,seketika aku mengambil lotion dan mulai memijit kakinya,memang saat itu dia udah memakai celana pendek longgar selutu dan baju kaos rumahan.aku mulai pijit jari-jari kaki mba Tari sampai ketumit.baru sebentar kayanya mba Tari udah ketiduran pulas banget dan ada kayanya setengah jam aku terus memijitnya sampai dia terbangun lagi.

    “Aduh Aji maaf ya mba ketiduran pijitan kamu enak banget” katanya aga malu.
    “hehehee iya donk,kan aku udah bersertifikat dari departemen pijit-memijit” candaku padanya.
    “iihh kamu bisa aja,ada loh 30 menit aku ketiduran tapi kamu mijitin aku terus ya ?”
    “iya mba biar mba bangunnya nanti seger kasian lagi banyak kerja,kalo mba mau aku pijitin betisnya sekalian ya ?” Tanya ku pada mba Tari.
    “Kamu yakin gapapa ?”
    “iya mba gapapa aku seneng bisa bantuin mijitin mba,lagian mba Tari juga enak mijitnya kulitnya halus banget”

    Mba Tari hanya tersenyum dan langsung membalikkan badannya tengkurap sambil memeluk bantal,dan aku pun mulai memijit betisnya yang sangat indah itu.saat itu aku ga tau mba Tari memasukkan tanganya kebelakang baju meraba punggungnya sendiri,sekilas aku lihat dia kayanya membuka pengait bra nya.dan mulai tengkurap lagi.

    Aku berfikir kayanya mba Tari udah ngasi lampu hijau buatku untuk memijit punggungnya dan saat itu terlintas aja dalam otak ku seandainya itu terjadi aku bisa dengan leluasa menyentuh kulitnya yang sangat terawat itu.baru aja kepikiran kayanya dalam celanaku ada yang merespon dan langsung aja seketika celanaku menjadi sempit karena si otong udah berdiri duluan.

    “kamu bisa mijitin punggung sama pinggangku juga ga Aji ?”

    Seketika aja aku jadi kaget dia ngomong gitu,baru aja aku menghayal malah uda dikabulkan.

    “ Eh oH iya iya bisa mba Tari”jawabku gelagapan.
    “Pinggangku nyeri semua duduk seharian dikantor nih”katanya lagi.
    “iya mba Tari aku pijitin sekalian aku juga tau titik-titik syaraf biar bisa aku acupressure juga”

    Aku duduk menyamping disebelah mba Tari.Pertama aku deg-degan juga coba menaikan baju mba Tari keatas dan aku tertegun melihat punggungnya secara lansung karena sangat putih mulus dan tanpa cacat sedikit pun.

    Mulai aku usap pinggangnya pelan-pelan naik keatas kepunggung dan benar aja dugaanku tadi dia udah membuka pengait bra nya.saat aku mijit punggungnya kadang dekat pangkal lengannya jariku menyentuh pinggiran payudaranya dan saat aku mau memijit pundak dan belakang lehernya,

    mba Tari seperti tau kalo bajunya menghalangi tanganku dan seketika dia malah mambuka bajunya sambil tengkurap dan tetap memeluk bantal dan mengempitkan payudaranya yang besar itu.aku udah bener-bener ga tahan rasanya karena siotong dalam celanaku udah keras dari tadi.

    Cerita Bokep, cerita panas, Cerita Seks, Cerita Seks Dewasa, cerita sex, Cerita Sex Bergambar, cerita sex dewasa, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Tante, cerita sex terbaru 2020

    Cerita Bokep, cerita panas, Cerita Seks, Cerita Seks Dewasa, cerita sex, Cerita Sex Bergambar, cerita sex dewasa, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Tante, cerita sex terbaru 2020

    Karena udah seperti ini aku memberanikan diri naik duduk diatas pantat mba Tari yang bohai seperti orang menunggang kuda Aku mulai acupressure punggung mba Tari dengan menekan kedua jempolku dititik syarafnya.

    tanpa aku sadari rupanya penisku tepat berada ditengah-tengah pantatnya dan menekan sangat kencang.bukanya marah mba Tari mulai memutar-mutarkan pantatnya supaya bergesekan terus dengan penisku.aku tau dia udah mulai terangsang dengan mengeluarkan erangan-erangan erotis dari mulutnya.

    “mmmh oohhh enak Aji terusss ditekan lagiiii”

    Seketika mba Tari membalikkan badannya sehingga aku yang tadi memegang punggungnya kini malah memegang kudua payudaranya yang besar montok dan mengacung keatas.tanpa banyak omong kedua tangannya menarik kepalaku dan mencium bibirku aku pun membalasnya.kamipun berciuman .tanganku yang tadi memegang payudaranya sekarang mulai meremas-remas dan memelintir kedua putingnya.

    “Aji aku mau kamu mijitin aku sampai tuntas malam ini sayang”katanya sambil membuka celana dan celana dalamnya.
    “Iya mba Tariku sayang”kataku juga sambil membuka semua pakaianku.

    Penisku yang dari tadi tertahan dicelana sekarang bebas berdiri dengan kerasnya.mba Tari keliatan senang dengan ukuran penisku yang lumayan besar panjang 14 cm dan diameter 4 cm.

    Kami pun mulai berciuman lagi dengan posisi mba Tari masi dibawah,aku menciumnya dengan lembut tangan kiriku meremas kedua payudaranya bergantian dan kadang memelintir putingnya,tangan kananku mulai menjamah perutnya dan turun kepusar kebawah dan aku rasakan bulu halus diatas vaginanya lalu aku merasakan itilnya yang udah basah dengan lendir kewanitaanya,itilnya aku putar dan aku tekan dengan lembut.

    “ooouuhhh oouuhhh ssshhhh nikmat banget sayang”desah mba Tari.

    Ciumanku mulai turun menjalar kelehernya dan terus kebelahan dadanya aku mengecup putingnya yg kecil bewarna kemerahan itu lalu menghisapnya dengan rakus bergantian kiri dan kanan.seketika bulu romanya berdiri dan dia menggelinjang merasakan hisapanku diputingnya.

    Setelah itu ciumanku turun kebawah lagi kepusarnya dan tanganku berusaha melebarkan kakinya selebar mungkin dan terpampanglah pemandangan indah mba Tari yang bertubuh bahenol itu sedang mengangkang pasrah dengan vagina yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus dan bibir vagina yang bewarna kemerahan.

    bibirku mendekat kevaginanya aku kecup itilnya dan lidahku mulai menjilati benda kecil itu aku hisap dan aku pelintir dengan mulutku.mba Tari tidak kuasa menahan nikmat yang aku berikan,badannya terus bergerak dan pantatnya terus diputar-putar,mulutnya mengoceh tidak karuan.

    Tangan kiriku meremas-remas payudaranya dan tangan kananku mulai memasukkan jari kedalam liang vaginanya yang terus basah,mba Tari menekan kepalaku sangat kuat kearah vaginanya dan menjepit kepalaku dengan pahanya.

    “oouhhh oouuhh mmmmmhhhh eeaaahhhhh”satu desahan panjang diiringi menyemburnya cairan vaginanya mba Tari orgasme tepat dimulutku .

    Sekarang mba Tari mendorong badanku berdiri disisi tempat tidur dia berjongkok menghadap kearah ku dan tangannya mulai mengelus dan meremas-remas penisku setelah itu dia mulai menjilati penisku dari pangkal hinga ujungnya.tangan kirinya membelai kedua buah zakarku dengan lembut dan yang kanan memegang batang kejantananku,

    saat mba Tari mulai memasukkan penisku kemulutnya terasa sangat nikmat sekali,tangannya mengocok batang penisku pelan-pelan dan mulutnya terus menghisap dan menjilati kepala penisku dengan rakus.dia coba memasukkan penisku kedalam mulutnya tapi cuma setengah karena mentok dikerongkongannya.

    Saat yang dinanti datang mba Tari duduk mengangkang dipinggir tempat tidur tepat didepanku yang masi berdiri dia mengarahkan penisku kelobang vaginanya,aku mulai memasukkan kepala penisku kevaginanya pelan-pelan terasa masih sempit dan peret.

    saat baru kepala penisku masuk aku menariknya keluar lagi sampe 3 kali biar terbiasa,tapi mba Tari yang ga sabaran malah mengunci pantatku dengan melingkarkan kedua kakinya dipantatku dan mau penisku dimasukkan semua.

    mba Tari meremas kedua bahuku gemas karena seperti aku mempermainkannya,aku coba menekan lagi pelan-pelan dan penisku udah masuk setengah mba Tari mendongak keatas menahan nikmat,aku mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan dengan satu tekanan kuat bleess penisku masuk semua sampai kepangkalnya,saat itu juga mba Tari berteriak kecil “Ooouucchhh” dengan mata terpejam.

    Dimulailah permainan kami,aku menggenjot vagina mba Tari kadang pelan dan kadang kaya orang kesetanan,aku memaju-mundurkan pantatku diiringi irama penisku yang bergesekan dengan liang kewanitaannya,cairan vaginanya yang sebelumnya keluar jadi pelicin dan menimbulkan bunyi yang sangat erotis.kami berdua bermandikan keringat memacu birahi yang udah sama-sama memuncak.mba Tari mengusap dadaku dan meraba perutku yang rata.

    “Badan kamu bagus sayang,pasti stamina kamu kuat” katanya.
    “Iya donk sayang,aku kan rajin nimba air tiap pagi heheee” jawabku centil.
    “ooouuchhhh puasin aku sayang”
    “pasti sayangku,sepuas yang kamu mau sayang”

    mba Tari mencengkram bahuku kuat yang aku tau dia mau nyampe lagi dan aku lebih mempercepat ritme goyanganku.

    “ooouchhh uuuhhhh ooouuchhh yeaaahhhh” erangan keluar dari mulut mba Tari disertai lagi dengan orgasme keduanya.

    Aku mencabut penisku dari vagina mba Tari yang lagi-lagi udah basah sama cairan orgasmenya dan meminta dia balik badan menungging kearahku.mba Tari udah aga lemas kayanya tapi dengan senang dia menuruti kemauanku.

    dari belakang dengan posisi menungging aku lebih bernafsu lagi melihat tubuhnya yang sintal ditambah dengan pantatnya yang besar basah oleh keringat,lipatan vagina yang sangat sempurna menyembunyikan itil nya didalam.aku arahkan kepala penisku kevaginanya dan mulai memasukkan kepala penisku pelan-pelan.

    sambil memaju mundurkan pantatku aku mencengkram kuat kedua pinggang mba Tari membuat dia merintih dan mendesah membuatku semakin kencang memompa vaginanya dari belakang.

    “oouuchhh ooouuchhhh mmmhhh enaakkkk sayyaaaanngggggg” katanya.

    Lumayan lama dengan posisi menungging dan kayanya mba Tari udah mau keluar lagi dia mau ganti posisi dan memintaku berbaring lurus ditempat tidur dengan gaya women on top.aku menurutinya sambil berbaring dan mba Tari lansung berjongkok diatas tubuhku sambil mengarahkan kepala penisku kevaginanya dan dengan satu tekanan blessss amblaslah penisku masuk semua kevaginanya,

    dia naik turun menghujamkan penisku keluar masuk divaginanya,goyangannya sangat erotis dengan sekalian memutar pantatnya kepenisku.rasanya sangat nikmat penisku bagai diurut dari ujung sampe pangkalnya.

    Tak lama akupun rasa udah mau keluar aku mempercepat gerakanku kevaginanya.
    “Oouuucchhh mbaaa a a a akuuu ma ma mauuu kekekeluaarrr jugaaaa”kataku terbata-bata.
    “iya sayang ooouuchhh aku juga mau keluarr lalalagiii ooouuuuccchhhhh”kata mba Tari.

    Diiringi teriakan kita berdua aku menekan penisku sekuat-kuatnya kelobang vagina mba Tari dan croott crooott croott croottt……. Spermaku tumpah semua didalam vaginanya dan mba Tari pun sama orgasme,cairannya keluar membasahi penisku.seketika mba Tari lemas dan merebahkan tubuhnya diatas tubuhku dan aku menerimanya dalam pelukanku aku mengecup lama keningnya,tampak dia memejamkan mata dan puas sekali.

    “Terimakasih banyak sayangku,aku puas banget malam ini”kataku pada mba Tari.
    “Aku yang seharusnya terimakasih sayangku,kamu udah memenuhi keinginan ku minta dipijit sampai tuntas sama kamu,bukan itu aja kamu gentle banget setelah main langsung memelukku,mengecup keningku dan berterimakasih aku sangat bahagia” kata mba Tari.

    “Wanita secantik mba pantas mendapatkan yang terbaik,dan aku sebagai lelaki wajib memberikannya”
    “Ooohh Aji ku sayang,beruntung banget wanita yang nanti mendapatkan kamu,ga kaya cowok aku, main 2 menit udah KO duluan dan langsung tidur”
    “Ah mba,ga perlu repot-repot mencari wanita itu,karena dia sekarang ada dalam pelukanku”

    Mba Tari hanya tersenyum dan memelukku erat kita berciuman lagi sampai akhirnya tertidur. Dan saat pagi bangun kita mengulang permainan lagi. Setiap ada kesempatan kita main lagi tidak tau tempat tidak tau waktu,lagi dan lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Diajak Ngentot Sama Tetangga Yang Cantik

    Diajak Ngentot Sama Tetangga Yang Cantik


    1213 views

    Cerita Sex ini berjudulDiajak Ngentot Sama Tetangga Yang CantikCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Nana, 29 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak 3 dan 5 tahun. Suaminya, Boby, 36 tahun, adalah karyawan dari salah satu perusahaan swasta besar di Bandung. Perawakan Nana sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan. Yang membuatnya menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat terawat. Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi enak untuk dipandang, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang bulat.

    Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. Dengan 2 anak yang sedang lucu-lucunya, ditambah dengan posisi Boby yang cukup tinggi di perusahaannya, membuat mereka menjadi keluarga yang cukup di hormati di lingkungan kompleks mereka tinggal.

    Nana pada dasarnya adalah istri yang sangat setia kepada suaminya. Tidak pernah ada niat berkhianat terhadap Herman dalam hati Nana karena dia sangat mencintai suaminya. Tapi ada satu peristiwa yang menjadi awal berubahnya cara berpikir Nana tentang cinta..

    Suatu siang, Nana sedang mengasuh anaknya di depan rumah. Dikarenakan kedua anaknya waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Nana langsung mengejar mereka. Tapi tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Nana terjatuh. Lututnya memar, agak mengeluarkan darah.

    Nana langsung berjongkok dan meringis menahan sakit. Pada waktu itu, Surya, anak tetangga depan rumah Nana kebetulan lewat mau pulang ke rumahnya. Ketika melihat Nana sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya, Surya langsung lari ke arah Nana.

    “Kenapa tante?” tanya Surya.

    “Aduh, lutut saya luka karena jatuh, Sur…” ujar Nana sambil meringis.

    “Bantu saya berdiri, Sur…” kata Nana.

    “Iya tante,” kata Surya sambil memegang tangan Nana dan dibimbingnya bediri.

    “Sur, tolong bawa anak-anak saya kemari.. Anterin ke rumah saya, ya…” kata Nana.

    “Iya tante,” kata Surya sambil segera menghampiri anak-anak Nana.

    Sementara Nana segera pulang ke rumahnya sambil tertatih-tatih. Waktu Surya mengantarkan anak-anak Nana ke rumahnya, Nana sedang duduk di kursi depan sambil memegangi lututnya.

    “Ada obat merah tidak, tante?” tanya Surya.

    “Ada di dalam, Sur,” kata Nana.

    “Kita ke dalam saja…” kata Nana lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk ke dalam rumah.

    Surya dan anak-anaknya mengikuti dari belakang.

    “Ma, Dono ngantuk,” kata anaknya kepada Nana.

    “Tunggu sebentar ya, Sur. Saya mau antar mereka dulu ke kamar. Sudah waktunya anak-anak tidur siang,” kata Nana sambil bangkit dan tertatih-tatih mengantar anak-anaknya ke kamar tidur.

    Setelah mengantar mereka tidur, Nana kembali ke tengah rumah.

    “Mana obat merahnya, tante?” tanya Surya.

    “Di atas sana, Sur…” kata Nana sambil menunjuk kotak obat.

    Surya segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas. Tak lama Surya segera kembali dan mulai mengobati lutut Nana.

    “Maaf ya, tante.. Saya lancang,” kata Surya.

    “Tidak apa-apa kok, Sur. Tante senang ada yang menolong,” kata Nana sambil tersenyum.

    Surya mulai memegang lutut Nana dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.

    “Aduh, perih…” kata Nana sambil agak menggerakkan lututnya.

    Secara bersamaan rok Nana agak tersingkap sehingga sebagian paha mulusnya nampak di depan mata Surya. Surya terkesiap melihatnya. Tapi Surya pura-pura tak melihatnya. Tapi tetap saja paha mulus Nana menggoda mata Surya untuk melirik walau kadang-kadang.

    Hati Surya agak berdebar.. Biasanya dia hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Nana. Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Nana memakai celana pendek.

    Surya biasanya hanya bisa membayangkan saja tubuh Nana sambil onani. Tapi kini, di depan mata sendiri, paha mulus Nana sangat jelas terlihat. Nana sepertinya sadar kalau mata Surya sesekali melirik ke arah pahanya. Segera Nana merapikan duduknya dan juga menutup pahanya. Surya sepertinya terkesima dengan sikap Nana tersebut. Surya menjadi malu sendiri..

    “Sudah saya berikan obat merah, tante…” kata Surya.

    “Iya, terima kasih,” kata Nana sambil tersenyum.

    “Sekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,” ujar Nana lagi sambil tetap tersenyum.

    Surya, 16 tahun, adalah anak tetangga depan rumah Nana. Masih duduk di bangku SMK kelas 1. Seperti kebanyakan anak laki-laki tanggung lainnya, Surya adalah sosok anak laki-laki yang sudah mulai mengalami masa puber.

    “Kenapa kamu nunduk terus, Sur?” tanya Nana.

    “Tidak apa-apa, tante…” ujar Surya sambil sekilas menatap mata Nana lalu menunduk lagi sambil tersenyum malu.

    “Ayo, ada apa?” tanya Nana lagi sambil tersenyum.

    “Anu, tante.. Maaf, mungkin tadi sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengaja…” kata Surya sambil tetap menunduk.

    “Lihat apa?” tanya Nana pura-pura tidak mengerti.

    “Lihat.. Mm.. Lihat ini tante,” kata Surya sambil tangannya mengusap-ngusap pahanya sendiri. Nana tersenyum mendengarnya.

    “Tidak apa-apa kok, Wan,” kata Nana.

    “Kan hanya melihat.. Bukan memegang,” kata Nana lagi sambil tetap tersenyum.

    “Lagian, saya tidak keberatan kok kamu melihat paha tante tadi,” kata Nana lagi sambil tetap tersenyum.

    “Kamu kan tadi sedang menolong saya memberikan obat,” kata Nana.

    “Benar tante tidak marah?” tanya Surya sambil menatap Nana.

    Nana menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum. Surya pun jadi ikut tersenyum.

    “Tante sangat cantik kalau tersenyum,” kata Surya mulai berani.

    “Ihh, kamu tuh masih kecil sudah pintar merayu…” kata Nana.

    “Saya berkata jujur loh, tante,” kata Surya lagi.

    “Kamu sudah makan, Sur?” tanya Nana.

    “Belum tante. Saya pulang dari rumah teman tadi belum makan,” kata Surya.

    “Makan disini saja, ya.. Temani saya makan siang,” ajak Nana.

    “Baik tante, terima kasih,” kata Surya.

    Mereka menikmati makan siang di meja makan bulat kecil. Ketika sedang menikmati makan, tanpa sengaja kaki Surya menyentuh kaki Nana. Surya kaget, lalu segera menarik kakinya.

    “Maaf tante, saya tidak sengaja,” kata Surya.

    “Tidak apa-apa kok, Sur…” kata Nana sambil matanya nenatap Surya dengan pandangan yang berbeda.

    Ketika kaki Surya menyentuh kakinya, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Nana merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu.. Tiba-tiba Nana merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki Surya terasa begitu hangat dan membangkitkan suatu perasaan aneh..

    “Kamu sudah punya pacar, Sur?” tanya Nana sambil menatap Surya.

    “Belum tante,” kata Surya sambil tersenyum.

    “Lagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,” ujar Surya lagi sambil tetap tersenyum. Nana pun ikut tersenyum.

    “Pernah tidak kamu punya keinginan tertentu terhadap perempuan?” tanya Nana lagi.

    “Keinginan apa tante?” tanya Surya. Nana tersenyum.

    “Kita habiskan dulu makannya. Nanti kita bicara…” kata Nana.

    Selesai makan, mereka duduk-duduk di ruang tengah.

    “Kamu ada sesuatu yang harus diselesaikan di rumah tidak saat ini?” tanya Nana.

    “Tidak ada, tante,” kata Surya.

    “Tadi tante mau tanya apa?” kata Surya penasaran.

    “Begini, apakah kamu suka kepada wanita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh wanita?” tanya Nana.

    “Kita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,” kata Nana lagi.

    “Kamu juga mau kan jaga rahasia pembicaraan kita?” kata Nana lagi.

    “Iya, tante,” kata Surya.

    “Kalau begitu jawablah pertanyaan tante tadi…” kata Nana sambil tersenyum.

    “Ya, saya suka melihat perempuan yang tubuhnya bagus. Saya juga suka tante karena tante cantik dan tubuhnya bagus,” kata Surya tanpa ragu.

    “Maksudnya tubuh bagus apa,” tanya Nana lagi. Surya agak ragu untuk menjawab.

    “Ayolah…” kata Nana sambil memegang tangan Surya. Tangan Surya bergetar.. Nana tersenyum.

    “Mm.. Saya pernah.. Pernah lihat majalah Playboy, juga.. Juga.. Juga saya pernah lihat VCD porno.. Mm.. Mm.. Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagus…” kata Surya dengan nafas tersendat.

    “Oh, ya? Di VCD itu kamu lihat apa saja,” kata Nana pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan Surya yang terus gemetar.

    “Mm.. Lihat orang sedang begituan…” kata Surya.

    “Begituan apa?” tanya Nana lagi.

    “Ya, lihat orang sedang bersetubuh…” kata Surya.

    Nana kembali tersenyum, tapi dengan nafas yang agak memburu menahan sesuatu di dadanya.

    “Kamu suka tidak film begitu?” tanya Nana.

    “Iya suka, tante?” kata Surya sambil menunduk.

    “Mau coba seperti di film, tidak?” kata Nana.

    Surya diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Nana mendekatkan tubuhnya ke tubuh Surya. Wajahnya di dekatkan ke wajah Surya.

    “Mau tidak?” tanya Nana setengah berbisik.

    Surya tetap diam dan gemetar. Wajahnya agak tertunduk. Nana membelai pipi anak tanggung tersebut. Lalu diciumnya pipi Surya. Surya tetap diam dan makin gemetar. Nana terus menciumi wajah Surya, lalu akhirnya dilumatnya bibir Surya.. Lama-lama Surya mulai terangsang nafsunya. Dengan pasti dibalasnya ciuman Nana.

    “Masukkan tangan kamu ke sini…” kata Nana dengan nafas memburu sambil memegang tangan Surya dan mengarahkannya ke dalam baju Nana.

    “Masukkan tangan kamu ke dalam BH saya, Sur.. Pegang buah dada saya,” kata nana sambil tangannya meremas kontol Surya dari luar celana.

    Sementara tangan Surya sudah masuk ke dalam BH nana dan mulai meremas-remas buah dada Nana.

    “Mmhh.. Terus sayang…” kata Nana.

    “Tangan saya pegal, tante…” kata Surya polos.

    “Uhh.. Kita pindah ke kamar, yuk…” ajak Nana sambil menarik tangan Surya. Sesampainya di dalam kamar..

    “Buka pakaian kamu, Sur…” ujar Nana pun melepas seluruh pakaiannya sendiri.

    “Iya, tante…” kata Surya.

    Nana setelah melepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur. Surya terkesima melihat tubuh telanjang Nana. Seumur-umur Surya, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita di depan mata. Apalagi wanita tersebut adalah wanita yang sering di bayangkannya bila onani. Kontol Surya langsung tegang dan tegak..

    “Naik sini, Sur…” kata Nana.

    “Iya, tante…” kata Surya.

    “Sini naik ke atas tubuh saya…” kata Nana sambil mengangkangkan pahanya.

    Surya segera menaiki tubuh telanjang Nana. Nana langsung melumat bibir Surya dan Surya langsung membalasnyanya dengan hebat. Sementara satu tangan Surya meremas buah dada Nana yang tidak terlalu besar. Sementara kontol Surya sesekali mengenai belahan memek Nana.

    “Ohh.. Mmhh.. Terus remas.. Terus…” desah Nana sambil memegang tangan Surya yang sedang meremas buah dadanya, dan tangan mereka bersamaan meremas buah dadanya.

    “Ohh.. Sshh…” kata Nana. Surya pun dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati buah dada Nana.

    “Sur, jilati memek ya, sayang…” pinta Nana.

    “Tapi saya tidak tahu caranya, tante,” kata Surya polos.

    “Sekarang dekatkan saja wajah kamu ke memek, lalu kamu jilati belahannya…” kata Nana setengah memaksa dengan menekan kepala Surya ke arah memeknya.

    Surya langsung menuruti permintaan Nana. Dijilatinya belahan memek Nana sampai tubuh Nana mengejang menahan nikmat.

    “Ohh.. Mm.. Ohh.. Terus jilat, sayang…” desah Nana sambil meremas kepala Surya.

    “Sur, kamu jilati bagian atas sini…” kata Nana sambil jarinya mengelus kelentitnya.

    Lalu lidah Surya menjilati habis kelentit Nana.. Nana kembali menggelepar merasakan nikmat yang teramat sangat.

    “Teruss.. Sshh.. Ohh…” desah Nana sambil badannya semakin mengejang.

    Pahanya rapat menjepit kepala Surya. Sementara tangannya semakin menekan kepala Surya ke memeknya. Tak lama..

    “Ohh…” desah Nana panjang. Nana orgasme.

    “Sudah, Sur.. Naik sini,” kata Nana.

    Surya lalu menaiki tubuh Nana. Nana lalu mengelap mulut Surya yang basah oleh cairan memeknya. Nana tersenyum, lalu mengecup bibir Surya.

    “Mau tidak kontol kamu saya hisap,” kata Nana.

    “Mau tante,” kata Surya bersemangat.

    “Bangkitlah.. Sinikan kontol kamu,” kata Nana sambil tangannya meraih kontol Surya yang tegang dan tegak.

    Surya lalu mengangkangi wajah Nana. Nana segera mengulum kontol Surya. Tidak hanya itu, kontol Surya lalu dijilat, dihisap, lalu dikocoknya silih berganti. Surya tubuhnya mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.

    “Ohh.. Tantee.. Enaakk…” jerit kecil Surya sambil memompa kontolnya di mulut Nana.

    “Masukkin ke memek,ya sayang…” kata Nana setelah dia beberapa lama menghisap kontol Surya.

    Surya lalu mengangkangi Nana. Sementara tangan Nana memegang dan membimbing kontol Surya ke lubang memeknya.

    “Ayo tekan sedikit, sayang…” kata Nana.

    Surya berusaha menekan kontolnya ke lubang memek Nana sampai akhirnya.. Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Surya berhasil masuk dan mulai memompa memek Nana. Surya merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang kontolnya.

    “Bagaimana rasanya, Sur?” tanya Nana sambil tersenyum dan menggoyang pantatnya.

    “Ohh.. Sangat enakk, tanttee…” kata Surya tersendat sambil memompa kontolnya keluar masuk memek Nana.

    Nana tersenyum.. Setelah beberapa lama memompa kontolnya, tiba-tiba tubuh Surya mengejang. Gerakannya makin cepat. Nana karena sudah mengerti langsung meremas pantat Surya dan menekankannya ke memeknya. Tak lama.. Crott.. Croott.. Croott.. Croott..

    “Ohh.. Hohh…” desah Surya. Tubuhnya lemas dan lunglai di atas tubuh Nana.

    “Udah keluar? Bagaimana rasanya?” tanya tante Nana sambil memeluk Surya.

    “Sangat enak, tante…” kata Surya.

    Sejak saat itu Surya sering datang ke rumah Tante Nana jika sedang sepi dan minta jatah lagi.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Kisah Sex Ibu Kost Lily Yang Sangat Menggairahkan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Kisah Sex Ibu Kost Lily Yang Sangat Menggairahkan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1146 views

    Perawanku – Sudah hampir setahun Zaki tinggal di tempat kost bu Lily. Bisa tinggal di tempat kost ini awalnya secara tidak sengaja ketemu bu Lily di pasar. Waktu itu bu Lily kecopetan, trus teriak dan kebetulan Zaki yang ikut menolong menangkap copet dan mengembalikan dompet bu Lily.

    Trus ngobrol sebentar, kebetulan Zaki lagi cari tempat kost yang baru dan bu Lily mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kost-an bu Lily.Bu Lily lumayan baik terhadap Zaki, kelewat baik malah, karena sampai saat ini Zaki sudah telat bayar kontrak rumah 3 bulan, dan bu Lily masih adem-adem aja. Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru Zaki yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya Zaki lebih banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan bu Lily.

    Sampai satu hari…… waktu itu masih sore jam 4. Zaki masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok… tok..tok..tok.. lalu suara bu Lily yang manggil,”Zack…Zaki… ada di dalem gak?” Sontak Zaki bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Zaki. Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Lily pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Lily,” Zaki lagi tidur ya..?” dan dari kamar mandi Zaki menyahut sedikit teriak,” lagi mandi bu….”

    Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Lily jadi dekat,”ya udah mandi aja dulu Zack, ibu tunggu di sini ya…” eh ternyata masuk ke kamar, Zaki tadi gak mengunci pintu. “busyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,”pikir Zaki.

    Sekitar lima belas menit Zaki di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Lily bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Lily sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Zaki dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru.

    Bu Lily tersenyum manis melihat Zaki yang salah tingkah,”lama juga kamu mandi ya Zack…” bu Lily membuka pembicaraan. “pasti bersih banget mandinya ya…” gurau bu Lily sambil sejenak melirik dada bidang Zaki. “ah ibu bisa aja… biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?” jawab Zaki sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur. Bu Lily mendekat dan duduk di samping Zaki, “Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho… trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu…”ucap bu Lily. Zaki jadi kikuk,”wahduh… kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie…” jawab Zaki dengan sedikit memohon.

    Bu Lily terlihat sedikit berpikir…”mmmm… boleh deh, tapi jangan lama-lama ya… emang uangmu di pakai untuk apa sie?” terlihat bu Lily sedikit menyelidik. “hmmm… pasti buat cewe mu ya…”dia terlihat kurang senang.

    “ah nggak juga kok bu….. saya emang lagi ada keperluan,” jawab Zaki hati-hati melihat raut wajah bu Lily yang kurang senang.

    “huh…laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh… sama aja dengan suamiku….”keluh bu Lily dengan nada kesal.

    Waduh nampaknya bu Lily lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Zaki. Dengan cepat Zaki menjawab,”tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok…”

    “hhhhh….”bu Lily menghela nafas,”udahlah Zack, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah… ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus… aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”

    sedikit penjelasan bahwa bu Lily ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan bu Lily tampaknya udah mulai kesepian nie

    “wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu…. “jawab Zaki kikuk

    “gak apa-apa Zack, ibu hanya mau curhat aja sama kamu… boleh kan Zack?” suara bu Lily sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Lily terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Zaki.

    “udah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,”Zaki bermaksud menghibur.

    “ah kamu Zack… emang ibu masih cantik menurutmu?” bu Lily menatap sendu ke arah Zaki, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh…. ingin rasanya Zaki menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Zaki bisa berbuat sesuatu… busyet… Zaki memaki dalam hati… “kenapa otak gwa jadi kotor gini.”

    Dengan sedikit gugup Zaki menjawab,”mmm…eee…iya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.” Uupsss …. Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut… gerutu Zaki dalam hati. Zaki jadi panik, jangan-jangan bu Lily marah dengan ucapan Zaki. Tapi ternyata Zaki salah, karena bu Lily tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,”ih Zaki bisa aja menghibur…. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie…” rona wajah bu Lily berubah sedih lagi,”kalo menurutmu Zack, apa ibu emang gak menarik lagi…?” sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Zaki minta penilaian. Terang aja Zaki makin kikuk,”wah aku mau ngomong apa ya bu…? Takutnya nanti di bilang lancang lho… tapi kalo mau jujur…. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.”

    Bu Lily tampaknya senang dengan pujian itu,”hmmm.. kamu ada-ada aja saja… ibu udah 43 lho.. emang Zaki liat dari mananya bisa bilang begitu?”

    Zaki jadi cengar cengir,” ….itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.”

    Bu Lily kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Zaki sambil berkata,” ah.. gak perlu malu…. Bilang aja…”

    Nafas Zaki terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Lily, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Zaki mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Lily mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Zaki memperhatikan bahwa bu Lily memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya. Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Zaki beralih ke bagian depan uupss… terlihat belahan dada yang hmmm… sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan bu Lily di paha Zaki yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Zaki. Dengan penuh selidik bu Lily bertanya,”lho… kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an…”

    Zaki sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Lily,”mmm… eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang… masih sangat menggoda…”

    Tidak ada jawaban dari mulut bu Lily, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat… dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Lily makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah. Zaki pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Zaki menyambut bibir merah bu Lily, desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, bu Lily menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Zaki, dan dibalas dengan lilitan lidah Zaki sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

    Dengan naluri yang alami, tangan Zaki merambat naik ke bahu bu Lily, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Zaki meraba bahu bu Lily sampai ke lehernya…. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Zaki meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. “hhhhh…hhhh” nafas bu Lily mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik bu Lily tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Zaki… melingkari pinggang Zaki, mencari lipatan handuk, hendak membukanya…

    Uupps…. Zaki tersentak dan sadar….,”ups…hhh… maaf bu… maaf bu… saya terbawa suasana….” Zaki tertunduk tak berani menatap bu Lily sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Lily.

    Terlihat bu Lily pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. “napa Zack… kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam… kamu harus menyelesaikannya Zack…” tatapan bu Lily terlihat semakin sendu…
    “mmm… ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu… bisa gawat dong… pak Kardi juga bisa marah besar bu…” jawab Zaki.

    Tanpa menjawab bu Lily bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Zaki terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Lily. Kemudian dengan tenang bu Lily melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Zaki itu nampak gerakan bokong bu Lily naik turun, dan perasaan Zaki semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Lily berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Zaki tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Lily. Sampai bu Lily berdiri dekat di depan Zaki dan berkata,”kamarnya udah di kunci Zack, dan gak ada yang akan mengganggu….”

    Zaki tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Lily kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Zaki mendekat dan duduk di samping bu Lily… hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Zaki langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

    Bu Lily yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Zaki, menarik wajah dan langsung melumat bibir Zaki dengan nafsu yang membara. Zaki membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Lily, tangan Zaki meremas payudara montok milik bu Lily. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Lily mendorong lembut badan Zaki, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Zaki mendorong lembut tubuh bu Lily, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang. Tanpa menunggu lagi Zaki melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting. Dengan gemas Zaki menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya ………………… “HHHH…. AHHH….MMMH….”suara bu Lily mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Zaki melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Lily yang menggelinjang kegelian.

    Zaki menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Lily, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Lily mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi. Zaki mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Lily yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama, Zaki menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Lily dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Lily mengerang kenikmatan,”AHHHH…. MMMMH… HHH… Zack….UHH…”desahan birahi yang memuncak dari bu Lily membuat Zaki semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

    Setelah beberapa menit Zaki mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Lily tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,”Zack…. Ayo sayang… masukkin Zack… hhhh…mmmmh.” Suara bu Lily ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

    Dengan tenang Zaki menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. Bu Lily semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Zaki naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Lily yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Zaki dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

    Dengan sekali dorongan penis Zaki amblas sampai setengahnya. Zaki menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Lily,” AHHH….TERUSKAN ZACK….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Zaki memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

    Zaki bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Lily mencengkam punggung Zaki, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir Zaki dan bu Lily. Sesaat Zaki menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Lily memeluk Zaki dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Lily memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan. Sesekali bu Lily memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Zaki lebih dalam. Zaki tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Lily. Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Lily seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Zaki membalikkan posisi, bu Lily kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Zaki meneruskan pertempuran. “Zack…AHH..AH..AH..UH…TERUS ZACK…. AHHH…AHH IBU SAMPAI…ZACK….AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.” Setelah teriakan tertahan bu Lily mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Zaki merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.Zaki menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Zaki kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Lily…. Yang dengan cepat meraih penis Zaki dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Lily mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Zaki membaringkan tubuhnya disamping bu Lily. Terdiam untuk beberapa saat.

    Bu Lily bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Zaki. “makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u Zack,” bisik mesra bu Lily di telinga Zaki.

    “mmm…baik bu…”belum sempat Zaki menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Lily menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap bu Lily manja.

    “iya sayang….” Balas Zaki, senyum manis merekah di bibir seksi bu Lily.

    Setelah itu dengan cepat Zaki dan bu Lily merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Zaki, bu Lily berbisik mesra,”sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat Zaki sayang.” Sambil berpelukan mesra, Zaki menyanggupi ajakan bu Lily.

  • Cerita Sex Asiknya Dapat Ngentot Di Atas Kereta

    Cerita Sex Asiknya Dapat Ngentot Di Atas Kereta


    873 views

    Perawanku – Cerita Sex Asiknya Dapat Ngentot Di Atas Kereta, Hari minggu pagi dibulan februari 2010 aku menunggu kereta ekspress yang akan mengantarku kembali ke kota Y karena esok hari aku harus masuk kuliah lagi. Sebelumnya perkenalkan namaku d idit berumur 22 tahun, menurut mantan – mantanku dan sahabat – sahabat cewekku aku ini orangnya berwajah menarik, supel, ramah, misterius, dan tinggi (sekitar 180cm) sehingga banyak yang tertarik denganku. aku mahasiswa semester atas di sebuah universitas ternama di kota Y. Aku berasal dari kota S, jadi bisa disimpulkan aku seorang perantau. Saat kereta mulai bergerak aku menyegerakan tidur karena badanku sudah lelah akibat begadang semalaman bersama teman – teman lamaku.

    Aku terbangun beberapa kali selama perjalanan yaitu saat pengen kencing (dikamar kecil aku sempat sedikit bingung karena kamar kecilnya tidak ada batang selotnya tapi akhirnya teratasi dengan diselipin pulpen) dan saat berhenti di beberapa stasiun besar untuk menaikkan penumpang. Saat itu seingatku di stasiun kota M naiklah pasutri muda dan anaknya yang masih balita. Aku terperangah karena sang suami tidak cakep dan cenderung jelek akan tetapi istrinya cantik berambut lurus panjang, tinggi sek itar 170cm (lebih tinggi suaminya sedikit). Tapi yang paling membuatku shock adalah meski tinggi tapi tubuhnya montok dengan payudara yang ukurannya lumayan besar, pantat yang sekal dan pinggang yang ramping bak biola spanyol.tubuh bagus itu terbungkus dengan celana panjang ketat dan kemeja agak ketat yang paduan warnanya bagus.
    Sesaat setelah mereka duduk dibangku sebelah bangku yang aku tempati kereta mulai kembali berjalan dan sang suami dan anak langsung terlelap seperti aku tadi setelah perjalanan dilanjutkan kembali sekitar setengah jam. Karena sang istri tinggal sendirian, aku memberanikan diri menyapa dan mengajak ngobrol. Yah sekedar basa basi agar tidak boring selama perjalanan (kebiasaanku sejak aku SMA).
    “mbak, mau kekota apa?” sambil tersenyum ramah aku menegurnya.
    “mau ke ke kota Y karena mertua sakit dik. Adik sendiri?” jawabnya sambil tersenyum manis.
    “oh, aku juga sama mbak tapi karena aku emang kuliah di kota Y. Oy a nama mbak siapa? Kenalkan namaku didit” kuulurkan tangan
    untuk berjabat tangan.
    “aku ani dik, ini suamiku rudi dan anakku sandi” dia menyambut jabat tanganku sambil memperkenalkan suami dan anaknya.
    Cerita Dewasa :Bercinta Di Kereta Api
    Perbincanganpun mengalir dengan hangat selama kurang lebih 1 jam karena kelihaianku mengolah suasana. Kami juga sempat bercanda hingga dia tertawa terkikik karena lucunya. Menurutku mbak ani orangnya terbuka dan supel, buktinya dia tidak marah saat leluconku mulai menjurus kearah sex bahkan dia malah membalas dengan lelucon yang lebih menjurus. Selama ngobrol mataku sesekali melirik bongkahan dadanya yang terlihat sedikit dari celah kemejanya yang tanpa dia sadari 1 kancingnya terbuka di bagian dada persis. Mbak ani mulai salah. tingkah dalam duduknya (dugaanku dia terangsang) saat menjawab pertanyaanku seputar tips menyenangkan wanita di ranjang. Dari pertanyaan – pertanyaanku mbak ani bukan tipe wanita y ang suka tentang variasi seks seperti oral dan anal. Tapi dia sudah beberapa kali mencoba berbagai variasi gaya bersetubuh selama menikah 2 tahun ini.
    Perbincangan terpaksa diputus dulu karena dia permisi ke kamar kecil. Niat isengku muncul mengingat selot kamar kecil itu. Beberapa saat setelah dia pergi, aku membuntuti kekamar kecil. Rupanya dia tidak sadar bahwa pintunya tidak terkunci dan hanya tertutup, buktinya dia dengan santai telanjang bagian bawah membelakangiku. Hal itu membuatku mulai terangsang, segera kubuka resleting celana dan cd lalu keluarin si boy dari sarang. Ukuran si boy emang biasa aja (panjang 15cm dan diameter 3,5cm) tapi lumayanlah. Kudekati mbak ani perlahan, saat tangan kirinyanya mau meraih celana dan cdnya kuberanikan diri memegang tangannya dengan tangan kiriku sedangkan tangan kananku membekap mulutnya. Dia sempat kaget tapi ketika mbak ani menoleh siapa dibelakangnya dia terdiam.
    “mbak, jangan teriak ya kumoh on. Aku hanya ingin diajari muasin cewek dalam sex..plis…” kataku sambil menampakkan wajah memelas.
    Awal mulanya dia hanya menggelengkan kepala dan tetap memberontak. Aku bisa membuat mataku sendiri berkaca – kaca seperti mau menangis, kulakukan itu sambil terus memohon dan pura – pura terisak. Akhirnya dia luluh dan menganggukkan kepala lemah. Kulepaskan tanganku, “kena kau” batinku.
    “didit udah pernah ciuman?” tanyanya.
    “sudah mbak,kenapa mbak?” balasku dengan wajah polos.
    “coba cium aku dit” perintahnya.
    aku mulai memeluknya dan menciunmya, pada awalnya biasa saja lalu lidahku berusaha menyeruak kedalam mulutnya dan ternyata dia membalas dengan lebih agresif. Akhirnya kupakai teknik back door yang memanfaatkan lidahku yang panjang hingga aku bisa mengimbanginya.
    “ciuman didit mantap juga ya” aku hanya tersenyum pura – pura malu.
    “sekarang coba rangsang aku dit semampumu tapi hanya sebatas sampai leher saja”
    d alam hati aku bersorak.
    Cerita Hot Dewasa :Bercinta Di Kereta Api bersama Seorang Ibu-ibu
    Aku mulai menciumnya lagi lalu menggerayangi dan menciumi bagian belakang telinga dan menjilati telinganya. “Aaahhg…sssttt…eeeenggghh…” desahnya saat kulakuin itu,ciumanku mulai turun ke leher. Kujilat dan kucium leher putihnya, harum parfumnya membuatku bersemangat. “Uuuugghh….aaaahhhh….eeemmghh….sssstttt… dit enak dit… terus dit… aaaaaahhh…eeeeennnggghh… dit jangan ada bekasnya…” bisiknya. Aku sadar bahwa mbak ani takut ketahuan suaminya. Kucoba menelusupkan tanganku kedalam bajunya saat kedua tangannya terangkat memeluk leherku. Terlambat buat mbak ani untuk merespo n karena kedua tanganku sudah masuk kedalam baju dan meremas – remas payudaranya dari luar BH. Yang bisa dia lakukan hanyalah mengerang dan mendesah karena kuserang leher dan kedua payudaranya secara bersamaan.
    “didit…aaaaahhhhgg…kamu nakal…ssssttt….eeeennggghh…” rancaunya tapi tanpa penolakan karena rangsangan yang mbak ani alami begitu kuat. Secara mendadak kuangkat bajunya sebatas leher hingga mempertontonkan 2 bongkah gunung kembar dibungkus BH kuning menyala. Beruntungnya aku karena kancing Bhnya ada di depan. Sekilas kulihat ukurannya 36C (besar cuy…), seketika itu pula kubuka kancin bhnya dan terpampanglah payudaranya tanpa penutup apapun. Langsung aku kenyot putting kanannya dan kupilin – pilin putting kirinya. “Aaaaaaahhhh…eeeemmnggh…dit…kamu apakan putingku…uuggghh…” erangnya sambil bersandar di dinding. “Geli dit…aaaaaggghh…dit…cukup…ssstt…dit…enak banget…mmmnngghh..melayang aku rasanya…aaahhh…” ranc aunya makin keras.
    Karena takut ada yang mendengar langsung aku cium lagi mbak ani dengan ganas sambil tangan kananku meremas payudara kanannya dan tangan kiriku mengocok kemaluannya yang ternyata sudah banjir. “mmmpphh…nnnggghh…ssslllurrpp…” yang keluar dari mulutnya yang sedang kuajak french kiss lagi. Kedua tangannya tidak berdaya karena terjepit punggungnya sendiri sedang tubuh mbak ani terjepit antara tubuhku dan dinding. Tapi tubuhnya semakin menggelinjang kuperlakuin seperti itu. Tidak lama kemudian kemaluan mbak ani makin lembab, disini aku lagi – lagi memasang perangkap. Kuhentikan semua cumbuanku hingga mbak ani termangu.
    Cerita Sex Asiknya Dapat Ngentot Di Atas Kereta

    Cerita Sex Asiknya Dapat Ngentot Di Atas Kereta

    “lho dit kok berhenti?! Jangan dong..lanjutin ya dit..aku jadi ngambang dan aneh nih rasanya..lanjutin dong ampe mbak keluar..” pintanya.
    “ya mbak..tapi sekarang boleh ya aku masukin si boy? Dari tadi berdiri ampe sakit nih” rayuku.
    “jangan dit, aku sudah bersuami…” tolaknya.
    “cuma digesek – gesekin aja deh mbak enggak papa ampe aku juga keluar biar sama – sama enak. Boleh ya mbak? Plis……” rengekku
    sambil mulai kembali membelai – belai payudaranya dan tanganku satunya mengelus – elus si boy yang sedari tadi menganguk – angguk karena sudah tegang.
    Mendapat serangan psikologis seperti itu terus menerus akhirnya dia luluh.
    “cuma digesek – gesek aja ya ga lebih…” pintanya sambil kududukkan dia ke kloset.
    “makasih ya mbak ani sayang” ucapku dan kukecup singkat bibirnya sambil ku posisikan tubuhku sedemikian rupa hingga penisku terhimpit diantara pangkal pahanya persis di mulut vaginanya (bayangin aja duduk berhadapan dan aku terlihat seperti memangku mbak ani dan kakinya memeluk pinggangku sedang tubuh kami seperti berpelukan).
    Aku mulai menggoyang pantatku sehinnga kemaluan kami bergesekan. Hal ini membuat kami sama – sama merasakan nikmat. Tak lupa kami tetap berciuman dan saling meraba. Saat kembali kuserbu lehernya, mb ak ani mulai mendesah dan merancau lagi. Desahannya makin sering saat kumulai menggesek dengan cepat. Hal ini membuatku semakin terangsang dan ingin segera memasukkan penisku kedalam hangatnya liang vaginanya.
    Saat asyik saling menggesek hingga kurasakan cairan vaginanya makin membanjiri penisku, tanpa mbak ani sadari kumasukkan penisku secara mendadak dan cepat hingga mentok. Ugh meski sudah pernah melahirkan tapi vaginanya masih ketat menjepit penisku. Kelihatannya leher rahimnya dangkal, buktinya pangkal penisku masih diluar sekitar 1-2cm saat kurasakan ujung penisku membentur bagian terdalam vaginanya. “aaaaauuuuhhh….dit kok dimasukin??!! cabut dit!! aku udah bersuami!!” perintahnya tapi tak ku gubris dan malah melanjutkan menggonyang pantatku sehingga penisku mulai bergerak menikmati jepitan kuat, hangat dan lembab vaginanya sambil menciumnya agar tidak bisa berteriak. Posisiku yang sedikit menindih mbak ani membuatnya tidak bisa berkutik. Pad a awalnya mbak ani terus meronta, tapi karena kondisinya yang mendekati orgasme saat kumasukkan penisku membuat mbak ani akhirnya menyerah dan malah menikmati goyanganku.
    Kugoyang pantatku dengan semangat dengan beberapa variasi goyangan. Kadang maju mundur, kadang kiri kanan, kadang memutar. Hal ini membuatnya semakin melayang. “auuuhh…dit..kamu apakan vaginaku?? enak banget… eeemmmggghhh…sssttt…dit…aku udah ga tahan… aaaahhh…aku ingin keluar…” rintihnya kira – kira 15 menit setelah kemasukan penis. “keluarin saja mbak ani sayang…enggghh..vagina mbak enak sekali..” pujiku sambil mempercepat goyanganku. “Dit…aku keluar sayang!!! aaahhhh..enggghh… ssssttt..uuunngghh..” lenguhnya menikmati orgasme panjang yang dirasakan. Suuurrr….Suuuurrrr.. penisku merasakan siraman air surganya. “dit..nikmat sekali sayang…makasih ya..aku baru kali ini merasakan orgasme karena bersetubuh..suamiku hanya peduli diri sendiri..kamu belum keluar ya??” ucapnya sambil kembali menciumku. “sebentar lagi mbak… masih boleh kan kugoyang??” tanyaku. “boleh dong sayang…kamu sudah membuatku melayang…sekarang nikmati tubuhku semaumu…tapi sekarang kamu yang duduk ya dit…” katanya sambil berganti posisi. Mbak ani sekarang duduk dipangkuanku berhadapan.
    “sekarang biar mbak yang puasin kamu sayang… didit haus ga??? mau minum susu??” tanyanya sambil menyodorkan payudaranya untuk kukenyot lagi sembari mulai menggoyang pantatnya maju mundur. Ternyata mbak ani membalas perlakuanku kepadanya yaitu dengan kardang merubah arah goyangan pantatnya. Aku hanya menikmati itu semua sambil menjilati dan ku kenyot payudaranya serta mendesah sesekali di telinganya. Hal ini membuat mbak ani makin bersemangat dan kembali terangsang. “Aaaahhh…dit….penismu enak sekali..uunggghh…eemmmhhhgg…”rancaunya. “vagina mbak juga enak…ssssttt…. aahh…mbak..enak mbak… bentar lagi…” rintihku yang disambut makin menggilanya goyangan mbak ani.
    Tak lama kemudian aku yang hampir mencapai puncak merasakan bahwa mbak ani juga merasakan yang sama karena vaginanya makin ketat menjepit penisku dan rintihannya makin sering dan merangsang. ” dit…aku ingin keluar lagi…enak banget dit…aaahhh…sssttt..” baru saja mbak ani berkata seperti itu aku sudah tidak tahan ingin orgasme. “mbak aku keluar!!! aaaahhh…..eeengggghh…ssstttt…uuungggghh…” lenguhku mengiringi muncratnya spermaku kedalam rahimnya. Merasakan semburan lahar panasku membuat mbak ani juga orgasme. “aaahhh… dit!!!! aku keluar sayang!!!” segera saja kami kembali berciuman dengan rakus sambil menikmati orgasme berpelukan.
    Selama beberapa saat kami terus berciuman hingga akhirnya melepaskan pagutan mesra kami. Mbak ani berbisik “terima kasih ya sayang…didit sudah membuatku menikmati surga dunia yang belum pernah kurasakan.” “mbak ga takut hamil karena aku keluar didalam???” tanyaku r agu. “tenang saja…aku sedang tidak subur…” ucapnya tersenyum dan menciumku singkat. Lega rasanya mendengar hal itu hingga akupun tersenyum dan membalas dengan meremas gemas payudaranya sejenak.
    Kami cepat cepat merapikan pakaian dan keluar dari kamar mandi bergantian lalu duduk kembali di kursi masing – masing. Suami dan anaknya masih tertidur pulas padahal saat itu kulihat sudah memasuki kota Y. Kami saling berpandangan dan tersenyum. Mbak ani kemudian memberikan nomer handphonenya kepadaku dan berkata “kapan – kapan lagi ya” sambil mengedipkan mata. Kujawab dengan senyuman dan kami berpisah di stasiun kota Y. Benar – benar beruntung aku bisa menikmati tubuh semantap itu.
    Ini adalah cerita pertamaku meski bukan pengalaman pertamaku jadi mohon maaf jika kurang seru atau apalah. Lain kali kusambung dengan cerita pengalamanku bersama mantan – mantanku atau sahabat – sahabatku atau adik – adik kelasku atau yang lain. Kita lihat saja ntar aku mood nu lis yang mana.hehehe.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Bergambar ML Babysister – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Bergambar ML Babysister – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1349 views

    PerawankuMalam telah larut dan jam telah menunjukan pukul 9 malam. Sedari siang tadi kakakku bersama suaminya menghadiri pertemuan sebuah Network Marketing dan diteruskan dengan pertemuan khusus para leaders.

    Untuk menghilangkan suntuk, aku connect ke internet dan berbagai macam situs aku buka, seperti biasa pasti terdapat banyak situs porno yang asal nyrobot. Biasanya aku langsung close karena aku enggak enak dengan kakakku, tetapi malam ini mereka tidak ada dirumah, hanya bersama dengan seorang baby siters keponakanku, namanya Imah baru berumur 18 Tahun dan berasal dari Wonosobo. Memang agak kolotan dan dusun sekali, tetapi kalau aku perhatikan lagi Imah memiliki body yang lumayan bagus dengan wajah yang tidak terlalu jelek.

    Kami biasa mengobrolkan acara tivi atau terkadang Im-im (panggilan Imah sehari-hari) aku ajari internet meskipun hasilnya sangat buruk. Entah kenapa malam ini keinginanku untuk melihat situs porno sangat besar dan libidoku naik saat aku lihat foto-foto telanjang di internet, tanpa aku sadari Im-im keluar dari kamar dan berjalan ke arahku entah sudah berapa lama dia berdiri disampingku ikut memperhatikan foto-foto telanjang yang ada di monitor komputer.

    “Apa enggak malu ya..?” tanya Im-im yang membuatku kaget dan segera aku ganti situsnya dengan yang “normal”. Dengan berusaha tenang, aku minta Imah mengulangi pertanyaannya.

    “Itu lho tadi, gambar cewek telanjang yang Mas buat, emangnya nggak malu kalau dilihat orang?”

    Memang Imah sangat lugu dan ndusun kalau soal beginian. Dengan santai aku jawab sembari menyuruhnya duduk disebelahku.

    “Begini Im, ini foto bukan aku yang buat, orang yang buat ini (sambil aku perlihatkan lagi situs yang memuat foto telanjang tadi), merekakan model yang dibayar jadi ngapain malu kalau dapat duit.”

    Cerita Dewasa Bergambar Kemudian Im-im melihat lebih seksama satu per satu foto telanjang itu dengan posisi badan agak membungkuk sehingga terlihat jelas bulatan kenyal panyudaranya, sudah sejak lama aku menikmati pemandangan ini dan aku sangat terobsesi untuk tidur dengan Im-im. Aku tersentak kaget saat Imah bertanya soal foto dimana seorang cowok sedang menjilati vagina cewek.

    “Apa nggak geli ceweknya dijilati kayak gitu terus lagian mau-maunya cowok itu jilatin punya ceweknya padahalkan tempat pipis?”.

    Dengan otak yang sudah kotor aku mulai berfikir bagaimana aku memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

    “Gini Im, vaginanya cewek kalau dijilatin oleh cowok malah enak, memang awalnya geli tapi lama-lama ketagihan ceweknya. Kamu belum pernah coba kan?” tanyaku pada Im-im sambil tanganku membuka foto-foto yang lebih hot lagi.

    “Belum pernah sama sekali, tapi kalau ciuman bibir dan susuku diremes sudah pernah, aku takut kalau nanti hamil”. (memang Im-im sangat terbuka tentang pacarnya yang di Bogor dan pernah suatu hari cerita kalau pacarnya ngajak tidur di hotel tapi Im-im nggak mau).

    “Kalau Cuma kayak gitu nggak bakal bikin hamil, gemana kalau kamu coba, nanti kalau kamu hamil aku mau tanggungjawab dan nggak perlu bingung soal uang, terus kalau ternyata kamu nggak hamil, kamu nanti aku ajari gaya-gaya yang ada difoto ini. Gimana?”

    Dan Im-im cuma diam sambil lihatin wajahku, sebenarnya aku tahu dia naksir aku sudah lama tapi karena posisi dia hanya babysiters yang membuatnya nggak PD.

    “Benar ya.., janji lho?” pintanya dengan sedikit ragu.

    Dan dengan wajah penuh semangat aku bersumpah untuk menepati janjiku, meskipun aku enggak ada niat untuk menepati janjiku. Aku putuskan sambungan internet dan mulai “melatih” Im-im dengan diawali teknik berciuman yang sudah pernah dia rasakan dengan pacarnya, sentuhan halus bibirnya yang lembut membuatku membalas dengan ganas hingga tanpa terasa tanganku telah meremas payudara Imah yang memang masih kencang. Desahan halus mulai muncul saat bibirku menelusuri lehernya yang agak berbulu seolah Im-im menikmati semua pelatihan yang aku berikan.

    Aku merasa cumbuan ini kurang nyaman, aku dan Imah pindah ke dalam kamar Im-im, perlahan aku rebahkan tubuhnya dan bibirku bergantian menjelajah bibir dan lehernya sedangkan tanganku berusaha membuka kaos dan BH-nya dan kini separoh tubuh Imah telah bugil membuat libidoku tidak karuan. Tanpa ada keluhan apapun Imah terus mendesah nikmat dan tangannya membimbing tangan kiriku meremas teteknya yang bulat sedangkan payudara kanannya aku lumat dengan bibirku hingga terdengar jeritan kecil Im-im. Entah berapa lama aku mencumbu bagian atas tubuhnya dan sebenarnya keinginanku untuk bercinta sudah sangat besar tetapi aku tahu ini bukan saat yang tepat.

    Cerita Sex Perlahan aku turunkan celana pendek dan celana dalamnya bersama hingga Imah sepenuhnya bugil dan ini yang membuat dia malu. Untuk membuat Imah tidak merasa canggung aku mencumbunya lebih ganas lagi sehingga kini Imah mendesah lebih keras lagi dan tangan kanannya meremas kaosku untuk menyalurkan gairahnya yang mulai memuncak. Bibirku kini mulai menjalar kebawah menuju vaginanya yang tertutup kumpulan bulu hitam, perlahan aku angkat kedua pahanya hingga posisi selakangannya terlihat jelas. Samar-samar terlihat lipatan berwarna merah di vaginanya dan aku tahu baru aku yang melihat surga dunia milik Im-im.

    Kini bibirku mulai menjilati vaginanya yang mulai banjir dengan halus agar Im-im tidak merasa geli dan ternyata rencanaku berjalan lancar, desahan yang tadi menghiasi cumbuanku dengan Imah kini mulai diselingi lenguhan dan jeritan kecil yang menandakan kenikmatan luar biasa yang sedang dirasakan babysiters keponakanku. Semakin lama semakin banyak lendir yang keluar dari kemaluannya yang membuatku lebih bergairah lagi, tiba-tiba seluruh tubuh Imah kejang dan suara lenguhannya menjadi gagap sedangkan kedua tangannya meremas kuat kasurnya. Dengan diiringi lenguhan panjang Imah mencapai klimak, tubuhnya bergerak tidak beraturan dan aku lihat sepasang teteknya mengeras sehingga membuatku ingin meremasnya dengan kuat. Setelah kenikmatannya perlahan turun seiring tenaganya yang habis terkuras membuat tubuhnya yang bugil menjadi lunglai, dengan kepasrahannya aku menjadi sangat ingin segera menembus vaginanya dengan penisku yang sedari tadi sudah tegang.

    “Imah merasa sangat aneh, bingung aku jelasin rasanya” katanya dengan perlahan.

    “Belum pernah aku merasakan hal ini sebelumnya, aku takut kalau terjadi apa-apa,” sambil memelukku erat. Sambil kukecup keningnya, aku jawab kekhawatiranya.

    “Ini yang disebut kenikmatan surga dunia dan kamu baru merasakan sebagian. Imah nggak perlu takut atau khawatir soal ini, kan aku mau tanggungjawab kalau kamu hamil,” sambil kubalas pelukannya.

    Sekilas aku lupa libidoku dan berganti dengan perasaan ingin melindungi seorang cewek, kemudian tanpa disengaja tangan Im-im menyentuh penisku sehingga membuat penisku kembali menegang. Wajah Imah tersipu malu saat aku lihat wajahnya yang memerah, kucium bibirnya dan tanpa menunggu komandoku Im-im membalasnya dengan lebih panas lagi dan kini Imah terlihat lebih PD dalam mengimbangi cumbuanku. Teteknya aku remas dengan keras sehingga Im-im mengerang kecil. Kini bajuku dibuka oleh sepasang tangan yang sedari tadi hanya mampu meremas keras kasur yang kini sudah acak-acakan spreinya dan aku imbangi dengan melepas celana pendekku dan segera terlihat penis yang sudah tegang karena aku terbiasa tidak memakai CD saat dirumah. Melihat pemandangan itu, Imah malu dan menjadi sangat kikuk saat tangannya aku bimbing memegang penisku dan setelah terbiasa dengan pemandangan ini aku membuat gaya 69 dengan Imah berada diatas yang membuatnya lebih leluasa menelusuri penisku.

    Setelah beberapa lama aku bujuk untuk mengulumnya, akhirnya Im-im mau melakukan dan menjadi sangat menikmati, sedangkan aku terus menghujani vaginanya dengan jilatan lidahku yang memburunya dengan ganas. Karena tidak kuat menahan rasa nikmat yang menyerang seluruh tubuhnya, Im-im tak mampu meneruskan kulumannya dan lebih memilih menikmati jilatan lidahku di vaginanya dan aku tahu Imah menginginkan kenikmatan yang lebih lagi sehingga tubuh bugilnya aku rebahkan sedangkan kini tubuhku menindihnya sembari aku teruskan bibirku menjelajahi bibirnya yang memerah.

    Perlahan tanganku menuntun tangan kanan Im-im untuk memegang penisku hingga berada tepat di depan mulut vaginanya, aku gosok-gosok penisku di lipatan vaginanya dan mengakibatkan sensasi yang menyenangkan, erat sekali tangannya memelukku sambil telus mengerang nikmat tanpa memperdulikan lagi suaranya yang mulai parau. Vaginanya semakin basah dan perlahan penisku yang tidak terlalu besar mendesak masuk ke dalam vaginanya dan usahaku tidak begitu berhasil karena hanya bisa memasukkan kepala penisku. Perlahan aku mencoba lagi dan dengan inisiatif Im-im yang mengangkat kedua kakinya hingga selakangannya lebih terbuka lebar yang membuatku lebih leluasa menerobos masuk vaginanya dan ternyata usahaku tidak sia-sia. Dengan sedikit menjerit Imah mengeluh,

    “Aduh.., sakit. Pelan-pelan dong” dengan terbata-bata dan lemah kata-kata yang keluar dari mulutnya. Saat seluruh penisku telah masuk semua, aku diam sejenak untuk merasakan hangatnya lubang vaginanya.

    Perlahan aku gerakkan penisku keluar-masuk liang vaginanya hingga menjadi lebih lancar lagi, semakin lama semakin kencang aku gerakkan penisku hingga memasuki liang paling dalam. Berbagai rancauan yang aku dan Imah keluarkan untuk mengekspresikan kenikmatan yang kami alami sudah tidak terkendali lagi, hampir 15 menit aku menggenjot vaginanya yang baru pertama kali dimasuki penis hingga aku merasa seluruh syaraf kenikmatanku tegang. Rasa nikmat yang aku rasakan saat spermaku keluar dan memasuki lubang vaginanya membuat seluruh tubuhku menegang, aku lumat habis bibirnya yang memerah hingga Im-im dan kedua tanganku meremas teteknya yang mengeras. Akhirnya aku bisa merasakan tubuh Im-im yang lama ada dianganku.

    Kami berdua tergolek lemah seolah tubuhku tak bertulang, kupeluk tubuh Imah dengan erat agar dia tidak galau dan setelah tenagaku pulih aku berusaha memakaikan baju padanya karena Im-im tidak mampu berdiri lagi. Saat aku hendak mengenakan CD aku lihat sedikit bercak merah dipahanya dan aku bersihkan dengan CD ku agar Im-im tidak tahu kalau perawannya sudah aku renggut tanpa dia sadari.

    Kami berdua melakukan hal itu berulangkali dan Imah semakin pintar memuaskanku dan selama ini dia tidak hamil yang membuatnya sangat PD. Tanpa disadari 2 tahun aku menikmati tubuhnya gratis meskipun kini Imah tidak menjadi babysiters keponakanku sebab kakakku telah pindah rumah mengikuti suaminya yang dipindah tugaskan ke daerah lain. Sekarang Im-im menjadi penjaga rumahku dan sekaligus pemuas nafsuku saat pacar-pacarku tidak mau aku ajak bercinta.

    Saat lebaran seperti biasa Imah pulang kampung selama 2 minggu dan yang membuatku kaget dia membawa seorang cewek sebaya dengan Imah dan bernama Dina yang merupakan sepupunya. Memang lebih cantik dan lebih seksi dari Imah yang membuatku berpikir kotor saat melihat tubuh yang dimiliki Dina yang lugu seperti Imah 2 tahun lalu. Pada malam harinya, setelah kami melepas rasa kangen dengan bercinta hampir 2 jam, Imah tiba-tiba menjadi serius saat dia mengutarakan maksudnya.

    “Mas, aku sudah 2 tahun melayani Mas untuk membereskan urusah rumah dan juga memberikan kepuasan diranjang seperti yang aku berikan saat ini,” Imah terdiam sejenak.

    “Aku ingin tahu, apakah ada keinginan Mas untuk menikahiku meskipun sampai saat ini aku tidak hamil. Apa Mas mau menikahiku?”

    Aku terhenyak dan diam saat disodori pertanyaan yang tidak pernah terlintas sedikitpun selama 2 tahun ini. Lama aku terdiam dan tidak tahu mau berkata apa dan akhirnya Imah meneruskan perkataannya.

    “Imah tahu kalau Mas nggak ada keinginan untuk menikahiku dan aku nggak menuntut untuk menjadi suamiku, 2 tahun ini aku merasa sangat bahagia dan sebelum itu aku telah mencintai Mas dan menjadi semakin besar saat aku tahu Mas sangat perhatian denganku.”

    Imah terdiam lagi dan aku memeluknya erat penuh rasa sayang dan Imah pun membalas pelukanku.

    “Tapi.., aku ingin lebih dari ini. Aku ingin bisa menikmati cinta dan kasih sayang seorang suami dan itu yang membuatku menerima pinangan seorang pria yang rumahnya tidak jauh dari desaku.” Aku terhenyak dan menjadi lebih bingung lagi dan belum bisa menerima kabar yang benar-benar mengagetkanku.

    Kami berdua hanya bisa diam dan tanpa terasa meleleh air mataku dan aku baru merasa bahwa aku ternyata benar-benar menginginkannya, namun ternyata sudah terlambat. Keesokan harinya aku mengantar Imah ke terminal untuk kembali pulang ke desanya dan menikah dengan seorang duda tanpa anak, menurutnya calon suaminya akan menerimanya meskipun dia sudah tidak perawan. Dengan langkah gontai aku kembali ke mobilku dan melalui hari-hariku tanpa Imah.

  • Cerita Sex Cabul Laki-Laki Penjahat Kelamin Perusak Cewek Perawan

    Cerita Sex Cabul Laki-Laki Penjahat Kelamin Perusak Cewek Perawan


    1258 views

    Perawanku – Cerita Sex Cabul Laki-Laki Penjahat Kelamin Perusak Cewek Perawan, Kisah ini terjadi sekian tahun yang lalu ketika aku masih berumur 15 tahun, Aku bersekolah di sebuah SMP favorit di kotaku dan ketika itu masih duduk di kelas 3 SMP.

    Aku adalah anak terakhir dari 3 bersaudara dengan kakakku yang tertua telah menjadi dokter umum dan kakakku yang satu lagi masih kuliah di salah satu perguruan tinggi negri.

    Karena melihat keberhasilan kedua kakakku, maka ayah dan ibuku pun menuntut hal yang sama dariku. Setiap kali aku mendapatkan nilai yang jelek, pasti habislah aku terkena amarah dari kedua orangtuaku.

    Bahkan ayah sering memukuliku dengan sabuknya. Ketika itu aku mendapatkan nilai yang jelek di mata pelajaran sejarah, karena aku memang tidak terlalu pandai di bidang itu. Karenanya, makian dan cambukan ayah pun harus kuterima dengan lapang dada.

    Pamanku yang bernama Wisnu, masih berumur 26 tahun sudah sering membelaku ketika ayah marah karena aku mendapatkan nilai buruk. Tapi tampaknya pembelaannya sia-sia saja karena semakin dia membelaku, bukannya kasihan, ayah justru semakin geram dan Oom Wisnu selalu saja terkena makiannya pula.

    Sambil menangis, aku pun mengadu ke Oom Wisnu tentang perlakuan ayah di kamarnya yang persis berada di sebelah kamarku.

    “Papa jahat, Oom” “Sudah Nita, kamu tenang saja” “Nita pengen mati aja Oom, badan Nita sakit semua dipukulin Papa terus

    “Hush jangan bilang gitu Nita, ayah tetap sayang kok sama kamu” Kemudian aku menyingkapkan dasterku dengan tujuan menunjukkan pahaku yang sudah berwarna kebiru-kebiruan terkena pukulan ayah.

    Kemudian Oom Wisnu beranjak mengambil body lotion dan membaringkan aku yang masih terisak- terisak di kasurnya.

    “Sudah diam, jangan menangis terus, sini Oom pijitin”

    Oom Wisnu dengan kelembutannya mengoleskan body lotion itu di pahaku dan memijit-memijit pahaku yang telah terbentang tanpa penutup di depan matanya.

    “Auch Oom pelan-pelan, sakit Oom”
    “Iya, Oom pelan-pelan kok Nita.”

    Karena memang aku sudah akrab dengan Oom Wisnu sejak aku kecil, kami tumbuh bersama lebih sebagai kakak adik daripada hubungan paman-kemenakan. Kemudian Oom memegang bahuku untuk menenangkanku, tapi karena punggungku dan bahuku juga terkena pukulan ayah, maka aku pun mengerang kesakitan.

    “Auch Oom sakit sekali punggung Nita”
    “Coba kamu lepas saja daster nya Nita, biar Oom pijitin juga punggung kamu”

    Aku pun mengambil posisi tengkurap ketika Oom Wisnu memijat-memijat punggungku. Sesekali, tangannya yang lembut menyentuh bagian paling sensitif dari tubuhku, terutama karena memang aku adalah remaja puber yang baru saja mendapatkan perubahan-perubahan di tubuhku.

    Tangannya sesekali menyentil bagian samping payudaraku, dan setiap kali itu pula badanku menyentak- menyentak.

    “Kenapa kamu Nita, sakit ya?”
    “Nggak kok Oom, cuman Nita kaget”
    “Ooh, itu normal kok, tandanya kamu sudah dewasa” Pipiku memerah menahan malu, karena ternyata Oom Wisnu mengetahui apa maksudku.

    Kemudian dengan cepat Oom Wisnu membalikkan badanku dan dia dapat melihat payudaraku yang mulai tumbuh besar dengan pentilnya yang mencuat dibawah miniset yang kupakai karena aku mulai terangsang, terutama karena pandangannya yang menyapu bagian- bagian tertentu dari tubuhku itu.

    “Wah Nita, kok susu kamu sudah sebesar itu kamu masih pakai miniset?”
    “Iya Oom, habis Nita tidak tahu harus bagaimana”
    “Besok pulang sekolah ikut Oom yah ke mall kita beli BH buat kamu”
    “Oom serius?”
    “Iya, tapi kamu tahu nggak ukurannya?”
    “Wah kalau itu sih Nita nggak tahu Oom, gimana dong?”
    “Coba sini Oom lihat”

    Dengan cepat pula Oom Wisnu menarik miniset yang kupakai, dan refleks tanganku menutupi susuku yang tidak ditutupi dengan apapun juga. Pelan-Pelan tangan Oom Wisnu menarik tanganku yang menutupi susuku itu.
    “Gila, Nita , susu sebesar itu kamu masih pakai miniset. Kalau kamu di sekolah, pasti temen-temen kamu sering melihat pentil kamu dong”
    “Iya Oom, temen-temen Nita yang cowok kadang-kadang ada yang jahil pura-pura tak sengaja menyenggol Nita punya”
    “Tuh kan, barang segitu gede mustinya dibungkus yang bener, Nita”

    Kemudian, dengan tangannya Oom Wisnu mulai memegang-memegang susuku, mengusap-mengusapnya dengan body lotion tapi tidak menyentuh pentilnya.

    “Wah ini pasti ukurannya 34B”
    “Kok Oom tahu?”
    “Oom cuman kira-kira, Nita, besok kita tanya aja sama Mbaknya yang jaga toko, OK?”

    Sebelum aku menjawab pertanyaan Oom Wisnu, tiba-tiba mulutnya sudah “ngempeng” di pentilku, karena kaget tubuhku tersentak dan bukannya mengelak, aku pun malahan membusungkan dadaku ke arah Oom Wisnu.

    Tiba-Tiba Oom Wisnu melepaskan mulutnya dari pentilku, dan seketika itu pula tubuhku semakin maju mengikuti arah kepalanya.

    “Enak nggak Nita?”

    Dengan malu-malu aku mengangguk dan dengan liar Oom Wisnu mulai memegang- memegang susuku lagi, menggoyang- menggoyangkannya sambil memilin- memilin putingku yang sudah keras sekali.

    Kemudian, Oom Wisnu keluar dari kamar dan ketika dia kembali, akan terjadi peristiwa yang lebih asik lagi. Oom Wisnu kembali ke kamarnya ketika aku masih mengelus-mengelus putingku sendiri.

    “Lho, Nita, kamu lagi ngapain?”
    “Um, um, lagi cobain sendiri Oom, ternyata geli-geli gimana gitu enak kok”

    Oom Wisnu ternyata mengambil 2 butir telur dari lemari es. Kemudian, dia mengikat kedua tanganku ke belakang (di belakang pinggang), dan setelah itu mencium bibirku.

    Ketika tubuhku tersentak karena aku merasakan pentilku telah beradu dengan benda dingin yang aneh, tanpa kusadari ternyata Oom Wisnu mengelus-mengelus kan telur-telur itu tadi ke kedua pentilku.
    Karena aliran dingin itu pula, aku meronta-meronta kegelian dan tidak berdaya karena kedua tanganku masih terikat. Aku hanya bisa memaju mundurkan dadaku saja dan justru itu menambah keasyikan sendiri ketika kedua putingku kembali menyentuh telur yang dingin itu.

    “Oom, Nita pengen pipis.”
    “Pipis aja disini, Nita, nggak Papa kok”

    Karena memang aku belum pernah berhubungan sex sebelumnya, cairan yang keluar kental dan tak henti-hentinya itu ternyata lendir birahiku yang kuketahui setelah Oom Wisnu sendiri menjelaskannya kepadaku.

    Setelah “pipis” itu, aku merasakan badanku lemas terkulai. Dengan tangan yang masih terikat, Oom Wisnu mulai melucuti celana dalamku.

    “Oom, jangan dibuka Oom, Nita barusan aja pipis”
    “Nita, biar Oom bersihkan pipisnya”

    Kemudian Oom Wisnu melepas celana dalamku yang sudah basah oleh lendir perawanku. Dengan liar, Oom Wisnu menjilati memekku yang sudah basah itu.

    “Geli ah Oom, kok Oom nggak jijik jilatin pipis Nita?”
    “Hmph, hmph, memek kamu kenyal Nita”

    Justru mendengar kata-kata jorok dari Oom Wisnu itulah berahiku timbul lagi dan ketika memekku sudah merasakan nyot- nyotan yang hebat, aku pun berteriak.

    Cerita Sex Cabul Laki-Laki Penjahat Kelamin Perusak Cewek Perawan

    Cerita Sex Cabul Laki-Laki Penjahat Kelamin Perusak Cewek Perawan

    “Sudah Oom, Nita mau pipis lagi”

    Karena Oom Wisnu benar-benar melepaskan lidahnya dari memekku, pinggulku dengan selangkangannya yang telah terbuka lebar dan berlendir itu pun terangkat. Kemudian setelah beberapa saat, Oom Wisnu berbalik menjilatiku lagi. Dan tak lama kemudian, aku pun mengerang hebat.

    “Arghh Oom, Nita pipis lagi Oom….ouhhhh..ssshhhhhh”

    Cairan kental yang deras (lebih hebat dari yang pertama kurasakan) mengalir kembali di memekku. Oom Wisnu mulai melucuti pakaiannya dan aku kaget melihat penisnya berdiri tegak menantang.

    “Lho kok bisa berdiri gitu sih Oom?”
    “Memang itu keistimewaan laki-laki, Nita, ade Oom ini bisa juga lemes dan lucu tapi bisa juga jadi gede dan tegak”

    Pelan-Pelan Oom Wisnu mengarahkan penisnya ke memekku.

    “Oom, mau dimasukkan kemana Oom, memek Nita tidak berlubang”

    Dengan sabar Oom Wisnu berkata,

    “Setiap memek perempuan berlubang, Nita dan lubang itu baru berguna setelah ada laki- laki yang mau masuk ke lubang itu”
    “Tapi Nita tidak pernah melihat lubangnya, Oom”
    “Nanti kamu juga merasakannya, tidak usah ingin melihatnya, Nita”

    Daging yang kenyal itu mulai menggesek-menggesek bagian yang menonjol dari memekku, oleh karenanya cairan yang keluar tadi mulai lagi mengalir di memekku dan aku merasa lagi kegelian.

    Karena masih perawan, maka lubang memekku mungkin memang sulit ditemukan oleh Oom Wisnu. Sambil masih terus menggosok-menggosokkan kepala penisnya, Oom Wisnu memijit-memijit bibir memekku dan merekahkannya pelan- pelan.

    Dengan tangan yang masih terikat, aku meronta-meronta.

    “Oom, sakit Oom”
    “Kamu mau kita cari lubang itu nggak?”
    “Mau Oom”

    Oom Wisnu mulai mengarahkan penisnya ke lubang memekku. Pelan-Pelan dia menggesek-menggesek kan kepala kontolnya dan aku mulai merasakan adanya “lubang” di memekku. Pelan-Pelan sambil digosok-digosokkan maju mundur, akhirnya clep, ujang Oom Wisnu masuk menembus selaput daraku.

    “Arhh Oom, sakit sekali,”

    Darah segar pun mengalir di selangkanganku. Dengan penisnya yang masih menancap, Oom Wisnu hanya tersenyum melihat reaksiku. Dia masih diam dan sambil pelan-pelan mengelus-mengelus bahuku dan susuku.

    Setelah aku agak tenang, Oom Wisnu memutar-memutar pinggulnya sehingga aku merasa geli yang hebat di seluruh bagian rahimku dimana tertancap penis Oom Wisnu. Daging yang kenyal itu melesak-melesak menyenggol- menyenggol semua bagian seakan- seakan mengocok-mengocok isi perutku.

    Pelan-Pelan Oom Wisnu mulai menggenjot penisnya dengan memaju mundurkan penis nya dari lubang di memekku.

    “Memek kamu sempit sekali Nita, dede Oom serasa dipijitin”
    “Argh Oom, ah, geli ah..”

    Oom Wisnu tidak hanya menggenjotku, tapi meremas-meremas putingku dengan liar, melumatnya dengan lidahnya mengecup- mengecupnya dan karena tanganku yang masih terikat di belakang punggung, aku pun hanya pasrah atas apa yang akan dilakukan Oom Wisnu.

    “Oomm Nita pipis lagi Oom”

    Dan ketika cairan kental itu keluar lagi dari memekku, Oom Wisnu masih menancapkan penisnya di memekku sambil menunggu sampai gerak badanku agak melemah.

    Setelah itu, tubuhku diangkatnya dan kakiku dilingkarkan ke pinggangnya, dan dia memainkan aku seperti bonekanya, naik turun dan oleh karena gerakan itu juga, setiap kali tubuhku bergoyang- bergoyang, pentilku bergesekan dengan dadanya yang berbulu tipis dan bidang itu.

    Kegelian yang kurasakan makin hebat karena penis Oom Wisnu semakin melesak masuk ke dalam lubangku itu. Direbahkannya lagi tubuhku dan diganjalnya pinggangku dan pantatku dengan tumpukan bantal sehingga memekku semakin terkuak lebar dan itu memudahkan Oom Wisnu untuk menancapkan penisnya di lubangku.
    Pada posisi itu pula akhirnya ujang Oom Wisnu terasa berdenyut-berdenyut dan akhirnya menyemprotkan cairan yang banyak bersamaan dengan orgasmku yang terakhir.

    Setelah itu, aku pun terbaring lemas dan pelan-pelan Oom Wisnu melepaskan ikatan tanganku kemudian memandikan aku dan mengeringkanku dengan penuh kelembutan.

    “Sekarang Nita sudah menjadi perempuan ya, Oom?”
    “Iya, lubangnya ada kan Nita?”
    “Eh iya Oom”
    “Tapi, sebagai perempuan kamu tidak boleh sembrono memasukkan semua penis penis ke dalam lubang memekmu itu, apalagi kalau sampai penis penis itu menyemprotkan cairan seperti penis Oom tadi”
    “Kenapa Oom?”
    “Karena cairan yang menyemprot itu berisi benih laki-laki, Nita. Kamu bisa saja hamil”

    Karena wajahku pusat pasi mengetahui kenyataan itu, Oom Wisnu menenangkan aku dan memberiku pil anti hamil untuk mencegah aku hamil.

    Malam itu, aku tertidur pulas setelah “pipis” untuk kesekian kalinya dari hasil memilin-memilin puttingku sendiri. Setelah kejadian itu, setiap kali ayah memarahiku, lubangku tidak pernah menganggur untuk diisi penis oleh Oom Wisnu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Pengalaman Sex Angan-angan seorang Suami – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Pengalaman Sex Angan-angan seorang Suami – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1519 views

    Perawanku – Namaku Mia, karyawati sebuah bank swasta terkenal, yang semenjak beberapa lama aku mengalami frigiditas dalam persetubuhan, terutama sejak melahirkan anak pertamaku. Atas anjuran suamiku, aku dibawa suamiku ke dukun yang bernama Ki Alugoro yang bermukim di desa kecil di luar Jakarta untuk menyembuhkan frigiditasku.

    Sejak itu, setelah sembuh, gairahku untuk bersetubuh malah jadi menggebu-gebu, mungkin karena dalam rangka penyembuhan tersebut aku harus mau menuruti semua persyaratan yang diajukan oleh Ki Alugoro, antara lain diurut dengan semacam obat dalam keadaan telanjang bulat dan disetubuhi olehnya (waktu itu disetujui dan malah disaksikan oleh suamiku).
    Akupun setuju asal aku dapat sembuh dari frigiditasku. Dan mungkin karena kontol Ki Alugoro memang benar-benar besar, lagi pula dia pandai sekali mencumbu den membangkitkan gairahku, ditambah dengan ramuan-ramuan yang diberikan olehnya, maka sekarang aku benar-benar sembuh dari frigiditasku, dan menjadi wanita dengan gairah seks yang lumayan tinggi. Hanya saja, karena ukuran kontol suamiku jauh lebih kecil dari kontol Ki Alugoro, maka dengan sendirinya suamiku tidak pernah bisa memuaskanku dalam bersetubuh.
    Apakah aku harus datang lagi ke tempat Ki Alugoro dengan pura-pura belum sembuh? (padahal supaya aku disetubuhi lagi olehnya). Mula-mula terbersit pikiran untuk berbuat begitu, tapi setelah kupikir-pikir lagi kok gengsi juga ya? Masak seorang istri baik-baik datang ke laki-laki lain supaya disetubuhi walaupun kalau mengingat kontol Ki Alugoro yang luar biasa besar itu aku sering tidak bisa tidur dan gairahku untuk bersetubuh memuncak habis.
    Sering-sering aku harus memuaskan diri dengan dildo yang kubeli tempo hari di depan suamiku sehabis kami bersetubuh karena suamiku tidak bisa memuaskan diriku. Malah sering suamiku sendiri yang merojok-rojokkan dildo itu ke dalam tempikku.
    Untunglah, entah karena mengerti penderitaanku atau tidak, ternyata suamiku mempunyai angan-angan untuk melakukan persetubuhan three in one atau melihat aku disetubuhi oleh laki-laki lain, terutama setelah dia melihat aku disetubuhi Ki Alugoro tempo hari. Pantesan sejak itu, sebelum bercinta, dia selalu mengawalinya dengan angan-angannya. Angan-angan yang paling merangsang bagi suamiku, adalah membayangkan aku bersetubuh dengan laki-laki lain dengan kehadiran suamiku, seperti dengan Ki Alugoro tempo hari.

    Setelah beberapa lama dia menceritakan angan-angannya tersebut, suatu hari dia bertanya bahwa apakah aku mau merealisasikan angan-angan tersebut. Pada awalnya aku pura-pura mengira dia cuma bercanda. Namun dia semakin mendesakku untuk melakukan itu, aku bertanya apakah dia serius.

    Dia jawab, ”Ya aku serius!” Kemudian dia berkata, bahwa motivasi utamanya adalah untuk membuatku bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Karena dengan melihat wajahku ketika mencapai orgasme dengan Ki Alugoro tempo hari, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya (rupanya, waktu melihat tempikku dianceli kontol gede Ki Alugoro, diam-diam dia mengocok-ngocok kontolnya sendiri sampai orgasme.)
    Tentu saja hal itu sebetulnya sangat aku harapkan. Inilah yang namanya dildo dicinta, kontolpun tiba. Secara terus terang, seperti aku tuturkan diatas, aku tidak pernah merasa puas dengan kontol suamiku yang kecil, terutama setelah tempikku dianceli oleh kontol Ki Alugoro yang luar biasa itu. Wah, rasanya sampai tidak bisa aku katakan.
    Kuakui selama ini aku juga sering mengalami gejolak birahi yang tiba-tiba muncul, apalagi di pagi hari apabila malamnya kami melakukan persetubuhan karena suamiku tidak dapat melakukannya secara sempurna dan aku tidak sampai orgasme.
    Rupanya angan-angan seksual suamiku tersebut bukan hanya merupakan sekadar angan-angan saja akan tetapi dia sangat bersikeras untuk dapat mewujudkannya menjadi suatu kenyataan dan suamiku terus membujukku agar aku mau membantunya dalam melaksanakan angan-angannya (padahal sebenarnya aku sudah sangat mengharapkan, kapan rencana itu diwujudkan?).

    Tetapi untuk meyakinkan keseriusannya aku pura-pura terpaksa mengalah dan berjanji akan membantunya sepanjang aku dapat melakukannya dan kutanyakan apakah dia tidak cemburu melihat istrinya ditelanjangi dan tempiknya dianceli dengan kontol orang lain? Dia bilang sama sekali tidak.
    ”Karena aku hanya ingin melihat kau bahagia dan terpuaskan dalam persetubuhan” jawabnya mantab waktu itu.
    ”Tentu saja aku akan mencarikan kau temanku yang mempunyai kontol besar dan keras. Setidak tidaknya sama dengan kontol Ki Alugoro tempo hari” janjinya lebih lanjut.
    Sejak itu dia rajin menawarkan nama-nama temannya untuk mensetubuhiku.
    ”Terserah kaulah, kan kau yang punya rencana aku disetubuhi temanmu” jawabku waktu itu.
    Akhirnya di suatu hari suamiku berbisik padaku, ”Aku telah mengundang Edo untuk menginap di sini malam ini”
    Hatiku berdebar keras mendengar kata-kata suamiku itu, karena Edo teman suamiku itu adalah salah seorang idola di sekolahku dulu dan dia adalah cowok yang menjadi rebutan cewek-cewek dan sangat kudambakan jadi pacarku semasa SMA. Suamikupun kenal baik dengan dia karena kami memang berasal dari satu kota kabupaten yang tidak seberapa besar. Terus terang kuakui bahwa penampilan Edo sangat oke.

    Bentuk tubuhnya pun lebih tinggi, lebih kekar dan lebih atletis dari tubuh suamiku karena dia dulu jago basket dan olah raga yudo. Walaupun Edo adalah cowok yang kudambakan semasa SMA dulu, tetapi kami belum pernah berpacaran karena dia memang agak acuh terhadap cewek dan disamping itu, banyak sainganku cewek-cewek yang mengejar-ngejar dia. Apalagi waktu itu sudah menjelang EBTANAS, dan setelah itu dia sibuk dengan persiapan masuk universitas. Waktu itu aku kelas 1, sedang dia kelas 3 SMA.
    Ketika Edo datang, aku sedang mematut-matut diri dan memilih gaun yang seksi dengan belahan dada yang cukup rendah agar aku terlihat menarik. Dari cermin rias di kamar tidurku, kuamati gaun yang kukenakan terlihat sangat ketat melekat pada tubuhku sehingga lekukan-lekukan tubuhku terlihat dengan jelas. Susuku kelihatan sangat menonjol membentuk dua buah bukit daging yang indah. Tubuhku memang ramping dan berisi.

    Susuku yang subur juga kelihatan sangat kenyal. Demikian pula pantatku yang cenderung nonggeng itu menonjol seakan menantang laki-laki yang melihatnya. Dengan perutku yang masih cukup rata dengan kulitku yang puber (putih bersih) membuat tubuhku menjadi sangat sempurna. Apalagi wajahku memang tergolong cantik. Dan terus terang, dari dulu aku memang bangga dengan tubuh dan wajahku. Tiba-tiba aku baru tersadar, pantas saja suamiku mempunyai angan-angan untuk melihat aku disetubuhi oleh laki laki-lain. Ingin membandingkan dengan film BF yang sering kami lihat mungkin.
    Setelah mematut-matut diri, aku keluar untuk menyediakan makan malam. Setelah makan malam, Edo dan suamiku duduk mengobrol di teras belakang rumah dengan santai sambil menghabiskan beberapa kaleng bir yang dicampur dengan sedikit minuman keras pemberian teman suamiku yang baru pulang dari luar negeri.

    Tidak berapa lama aku pun ikut duduk minum bersama mereka. Malam itu hanya kami berdua ditambah Edo saja di rumah. Pembantuku yang biasa menginap, tadi siang telah kuberikan istirahat untuk pulang ke rumahnya selama beberapa hari, sedang anakku satu-satunya tadi siang dijemput mertuaku untuk menginap di rumahnya.
    Ketika hari telah makin malam dan udara mulai terasa dingin, tiba-tiba suamiku berbisik kepadaku, ”Aku telah bicara dengan Edo mengenai rencana kita. Dia setuju malam ini menginap di sini.
    ”Tapi walaupun demikian kalau kamu kurang cocok dengan pilihanku ini, kamu tidak usah takut berterus terang padaku!” bisik suamiku selanjutnya.
    ”Tapi kujamin kontolnya memang gede, aku beberapa kali melihatnya waktu kencing di kantor. Tapi soal kekerasannya, kamu sendiri yang dapat membuktikannya nanti” lanjutnya lagi.
    Mendengar bisikan suamiku itu, diam-diam hatiku gemetar sambil bersorak gembira, tetapi aku pura-pura diam saja, tidak menunjukkan sikap yang menolak atau menerima.

    Dalam hati aku mau lihat bagaimana reaksinya nanti bila aku benar-benar bersetubuh dengan laki-laki lain. Apakah dia nanti tidak akan cemburu melihat istrinya disetubuhi lelaki lain secara sadar dan seluruh bagian tubuh istrinya yang sangat rahasia dilihat dan dinikmati oleh laki-laki lain yang sudah amat dia kenal (kalau dengan Ki Alugoro kan dalam rangka penyembuhan?).
    Tidak berapa lama kemudian aku masuk ke kamar dan berganti pakaian memakai baju tidur tipis tanpa BH, sehingga susuku, terutama pentil susuku yang besar itu terlihat membayang di balik baju tidur.
    Ketika aku keluar kamar, baik suamiku maupun Edo kelihatan terpana untuk beberapa saat.
    Akan tetapi mereka segera bersikap biasa kembali dan suamiku langsung berkata, ”Ayo..!” katanya dengan senyum penuh arti kepada kami berdua dan kamipun segera masuk ke kamar tidur.
    Di kamar tidur suamiku mengambil inisiatif lebih dulu dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dadaku dan menyentuh susuku dari luar baju tidur.
    Melihat itu, Edo mulai mengelus-elus pahaku yang terbuka, karena baju tidurku tersingkap ke atas. Dengan berpura-pura tenang aku segera merebahkan diri tengkurap di atas tempat tidur. Sebenarnya nafsuku sudah mulai naik karena tubuhku dijamah oleh seorang laki-laki yang tidak lain adalah idolaku waktu di SMA dulu, apalagi aku dalam keadaan hanya memakai sehelai baju tidur tipis tanpa BH.

    Akan tetapi kupikir aku harus berpura-pura tetap tenang untuk melihat inisiatif dan aktivitas Edo dalam memancing gairah birahiku. Aku ingin tahu sampai seberapa kemahirannya.
    Beberapa saat kemudian kurasakan bibir Edo mulai menyusur bagian yang sensitif bagiku yaitu bagian leher dan belakang telinga. Merasakan gesekan-gesekan itu aku berpikir bahwa inilah saat untuk merealisasikan angan-angan suamiku. Seperti mengerti keinginanku, Edo mulai mengambil alih permainan selanjutnya.

    Aku langsung ditelentangkan di pinggir ranjang, kemudian tangannya yang kiri mulai memegang sambil memijit-mijit susuku yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang kanan mengelus-elus dan memijit-mijit bibir tempikku yang masih dibalut celana dalam, sambil mulutnya melumat bibirku dengan gemas. Tangan Edo yang berada di susuku mulai memelintir dengan halus ujung pentilku yang besar dan mulai mengeras.
    Masih dalam posisi terlentang, kurasakan jemari Edo. terus meremas-remas susuku dan memilin-milin pentilnya. Saat itu sebenarnya nafsuku belum begitu meninggi, tetapi rupanya Edo termasuk jagoan juga karena terbukti dalam waktu mungkin kurang dari 5 menit aku mulai mengeluarkan suara mendesis yang tak bisa kutahan. Kulihat dia tersenyum dan menghentikan aktivitasnya.
    Kini Edo mulai membuka baju tidurku dan beberapa saat kemudian aku merasakan tarikan lembut di pahaku. Lalu aku merasakan hembusan lembut hawa dingin AC di tempikku yang berarti celana dalamku telah dilepas oleh Edo. Kini Edo telah menelanjangi diriku sampai aku benar-benar dalam keadaan telanjang bulat tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.
    Aku hanya bisa pasrah saja merasakan gejolak birahi dalam diriku ketika tubuhku ditelanjangi laki-laki idolaku dihadapan suamiku sendiri.
    Kulirik Edo penuh nafsu menatap tubuhku yang telah telanjang bulat sepuas-puasnya.
    Aku benar-benar tidak dapat melukiskan betapa perasaanku saat itu. Aku ditelanjangi oleh laki-laki idolaku dan yang sebenarnya aku harapkan kehadirannya.
    Belum pernah aku bertelanjang bulat di hadapan laki-laki lain, kecuali dengan Ki Alugoro dalam keadaan setengah sadar dalam rangka penyembuhan tempo hari, apalagi dalam situasi seperti sekarang ini.
    Aku merasa sudah tidak ada lagi rahasia tubuhku yang tidak diketahui Edo.
    Maka, secara reflek dalam keadaan terangsang, aku mengusap-usap kontol Edo yang telah tegang dari luar celananya. Ini kelihatan karena bagian bawah celana Edo mulai menggembung besar.

    Aku mengira-ngira seberapa besar kontol Edo ini. Kemudian aku mengarahkan tanganku ke arah retsluiting celananya yang telah terbuka dan menyusupkan tanganku memegang kontol Edo yang ternyata memang telah ngaceng itu. Aku langsung tercekat ketika terpegang kontol Edo yang seperti kata suamiku ternyata memang besar.
    Kulirik suamiku sedang membuka retsluiting celananya dan mulai mengelus-elus kontolnya sendiri. Dia kelihatan benar-benar sangat menikmati adegan ini. Tanpa berkedip dia menyaksikan tubuh istrinya digauli dan digerayangi oleh laki-laki lain.
    Sebagai seorang wanita dengan nafsu birahi yang lumayan tinggi, keadaan ini mau tidak mau akhirnya membuatku terbenam juga dalam suatu arus birahi yang hebat. Jilatan-jilatan Edo pada bagian tubuhku yang sensitif membuatku bergelinjang dengan dahsyat menahan arus birahi yang mulai menjalari diriku dan tempikku.
    Setelah beberapa saat aku memegang sambil mengelus-elus kontol Edo, tiba-tiba Edo berdiri dan membuka celana beserta celana dalamnya sehingga kontolnya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas. Setelah membuka seluruh pakaiannya, kini Edo benar-benar bertelanjang bulat.
    Sehingga aku dapat melihat dengan jelas ukuran kontol Edo dalam keadaan ngaceng, yang ternyata memang jauh lebih besar dan lebih panjang dari ukuran kontol suamiku. Bentuknya pun agak berlainan. kontol Edo ini mencuat lurus ke depan agak mendongak ke atas, sedang kontol suamiku jauh lebih kecil, agak tunduk ke bawah dan miring ke kiri. Aku betul-betul terpana melihat kontol Edo yang sangat besar dan panjang itu.

    kontol yang sebesar itu memang belum pernah aku lihat (waktu dengan Ki Alugoro aku tidak sempat memperhatikan seberapa besar kontolnya, karena aku agak malu-malu dan setengah sadar). Batang kontolnya kurang lebih berdiameter 5 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya yang sangat besar, panjangnya mungkin kurang lebih 18 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut-rambut keriting yang lebat. Kulitnya kelihatan tebal, lalu ada urat besar disekeliling batangnya dan terlihat seperti kabel-kabel di dalam kulitnya. Kepala batangnya tampak kenyal, penuh, dan mengkilat.
    Kemudian dia menyodorkan kontolnya tersebut ke hadapan wajahku.
    Aku melirik ke arah suamiku, yang ternyata tambah asyik menikmati adegan ini sambil tersenyum puas dan mengelus-elus kontolnya, karena melihat aku kelihatan bernafsu menghadapi kontol yang sebesar itu. Aku sebenarnya sudah amat terangsang, tetapi untuk menunjukkan pada Edo, aku agak tidak enak hati.
    Tapi entah kenapa, tanpa kusadari tiba-tiba aku telah duduk di tepi ranjang sambil menggenggam kontol itu yang terasa hangat dalam telapak tanganku. Kugenggam erat-erat, terasa ada kedutan terutama di bagian uratnya. Lingkaran genggamanku hampir penuh menggapai lingkaran batang kontolnya. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan pernah memegang kontol sebesar ini, dari seorang laki-laki lain secara sadar dan penuh nafsu dihadapan suamiku.
    Kembali aku melirik kepada suamiku. Kulihat dia semakin bertambah asyik menikmati adegan ini, malah kali ini bukan hanya mengelus-elus, tetapi malah sambil mengocok kontolnya sendiri, yaitu adegan istrinya yang penuh nafsu birahi sedang digauli oleh laki-laki lain, yang juga merupakan idolaku dulu.

    Tiba-tiba muncul nafsu hebat terhadap idolaku itu, sehingga dengan demonstratif kudekatkan mulutku ke kontol Edo, kujilati seluruh permukaannya dengan lidahku kemudian kukulum dan kuhisap-hisap dengan nafsu birahi yang membara. Aku merasa sudah kepalang basah maka aku akan nikmati kontol itu dengan sepuas-puasnya sebagaimana kehendak suamiku.
    Kuluman dan hisapanku itu membuat kontol Edo yang memang telah berukuran besar itu menjadi bertambah besar, bertambah keras dan kepala kontolnya jadi tambah mengkilat merah keungu-unguan.. Dalam keadaan sangat bernafsu, kontol Edo yang sedang mengaceng keras dalam mulutku itu mengeluarkan semacam aroma yang khas yang aku namakan aroma lelaki.

    Aroma itu menyebabkan gairah birahiku semakin memuncak dan lubang tempikku mulai terasa berdenyut-denyut hebat hingga secara tidak sadar membuatku bertambah gemas dan semakin menjadi-jadi menghisap kontol itu seperti hisapan sebuah vacuum cleaner.
    Kuluman dan hisapanku yang amat bernafsu itu rupanya membuat Edo tidak tahan lagi. Tiba-tiba dia mendorong tubuhku sehingga telentang di atas tempat tidur.
    Aku pun kini semakin nekat dan semakin bernafsu untuk melayaninya. Aku segera membuka kedua belah pahaku lebar-lebar.
    ”Do…” kataku pelan dan aku bahkan tidak tahu memanggilnya untuk apa.
    Sambil berlutut mendekatkan tubuhnya diantara pahaku, Edo berbisik, ”Ssttt…………!” bisiknya sambil kedua tangannya membuka pahaku sehingga selangkanganku terkuak. Itu berarti bahwa sebentar lagi kontolnya akan bercumbu dengan tempikku. Benar saja, aku merasakan ujung kontolnya yang hangat menempel tepat di permukaan tempikku. Tidak langsung dimasukkan di lubangnya, tetapi hanya digesek-gesekkan di seluruh permukaan bibirnya, ini membuat tempikku tambah berdenyut-denyut dan terasa sangat nikmat.

    Dan makin lama aku makin merasakan rasa nikmat yang benar-benar bergerak cepat di sekujur tubuhku dimulai dari titik gesekan di tempikku itu.
    Beberapa saat Edo melakukan itu, cukup untuk membuat tanganku meraih pinggangnya dan pahaku terangkat menjepit pinggulnya.

    Aku benar-benar menanti puncak permainan ini. Edo menghentikan aktivitasnya itu dan menempelkan kepala kontolnya tepat di antara bibir tempikku dan terasa bagiku tepat di ambang lubang tempikku. Aku benar-benar menanti tusukannya.
    ”Oocchh.. Ddoo, please..” pintaku memelas.
    Sebagai wanita di puncak birahi, aku betul-betul merasa tidak sabar dalam kondisi seperti itu. Sesaat aku lupa kalau aku sudah bersuami, yang aku lihat cuma Edo dan kontolnya yang besar dan panjang. Ada rasa deg-deg plas, ada pula rasa ingin cepat merasakan bagaimana rasanya dicoblos kontol yang lebih besar dan lebih panjang.
    ”Ooouugghhh……” batinku yang merasa tak sabar benar untuk menunggunya.
    Tiba-tiba aku merasakan sepasang jemari membuka bibir-bibir tempikku. Dan lebih dahsyat lagi aku merasakan ujung kontol Edo mulai mendesak di tengah-tengah lubang tempikku..
    Aku mulai gemetar hebat, karena tidak mengira akan senikmat ini aku akan merasakan kenikmatan bersetubuh. Apalagi dengan orang yang menjadi idolaku, yang sangat kukagumi sejak dulu.
    Perlahan-lahan Edo mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku.
    Aku berusaha membantu dengan membuka bibir tempikku lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit kontol sebesar itu masuk ke dalam lubang tempikku yang kecil.
    Tangan Edo yang satu memegang pinggulku sambil menariknya ke atas, sehingga pantatku agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang kontolnya yang diarahkan masuk ke dalam lubang tempikku.
    Pada saat Edo mulai menekan kontolnya, aku mulai mendesis-desis, ”Sssshhhhh…… Eddooo…… ppelan-ppelan Ddooo… ssshhhh…… desisku gemetar. Edo lalu menghentikan aktivitasnya sebentar untuk memberiku kesempatan untuk mengambil nafas, kemudian Edo melanjutkan kembali usahanya untuk memasukkan kontolnya.

    Setelah itu kontol Edo mulai terasa mendesak masuk dengan mantap. Sedikit demi sedikit aku merasakan terisinya ruangan dalam lubang tempikku. Seluruh tubuhku benar-benar merinding ketika merasakan kepala kontolnya mulai terasa menusuk mantap di dalam lubang tempikku, diikuti oleh gesekan dari urat-urat batang kontol itu setelahnya. Aku hanya mengangkang merasakan desakan pinggul Edo sambil membuka pahaku lebih lebar lagi.
    Kini aku mulai merasakan tempikku terasa penuh terisi dan semakin penuh seiring dengan semakin dalamnya kontol itu masuk ke dalam lubang tempikku.
    Sedikit suara lenguhan kudengarkan dari Edo ketika hampir seluruh kontolnya itu amblas masuk.
    Aku sendiri tidak mengira kontol sebesar dan sepanjang tadi bisa masuk kedalam lubang tempikku yang kecil. Walaupun belum seluruh kontol Edo masuk ke dalam tempikku, rasanya seperti ada yang mengganjal dan untuk menggerakkan kaki saja rasanya agak aneh. Tetapi sedikit demi sedikit aku mulai bisa menyesuaikan diri dan menikmati rasa yang nyaman dan nikmat.
    Ketika hampir seluruh batang kontol Edo telah amblas masuk ke dalam lubang tempikku, tanpa sengaja aku terkejang sehingga berakibat bagian dinding dalam tempikku seperti meremas batang kontol Edo. Aku agak terlonjak sejenak ketika merasakan kontol Edo seperti berkerojot di dalam lubang tempikku akibat remasan tersebut.

    Aku terlonjak bukan karena kontol itu merupakan kontol dari seorang laki-laki lain yang pertama yang kurasakan memasuki tubuhku selain kontol suamiku dan Ki Alugoro, akan tetapi karena aku merasakan kontol Edo memang terasa lebih istimewa dibandingkan kontol suamiku maupun kontol Ki Alugoro, baik dalam ukuran maupun ketegangannya.
    Selama hidupku memang aku belum pernah melakukan persetubuhan dengan laki-laki lain selain dengan suamiku dan Ki Alugoro dan keadaan ini memberikan pengalaman baru bagiku. Aku tidak menyangka ukuran kontol seorang laki-laki berpengaruh besar sekali terhadap kenikmatan bersetubuh seorang wanita.

    Oleh karena itu secara refleks aku mengangkat kedua belah pahaku tinggi-tinggi dan menjepit pinggang Edo erat-erat untuk selanjutnya aku mulai mengoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan tubuh Edo. Saat itu kakiku masih menjuntai di lantai karpet kamar. Tanganku memegangi lengannya yang mencengkeram pinggulku. Aku menariknya kembali ketika Edo menarik kontolnya dari tempikku. Tapi dan belum sampai tiga perempat kontolnya berada di luar tempikku, tiba-tiba dia menghujamkannya lagi dengan kuat.
    Aku nyaris menjerit menahan lonjakan rasa nikmat yang disiramkan kepadaku secara tiba-tiba itu.
    Begitulah beberapa kali Edo melakukan hujaman-hujaman ke dalam lubang tempikku tersebut. Setiap kali hujaman seperti menyiramkan rasa nikmat yang amat sangat ke tubuhku. Aku begitu terangsang dan semakin terangsang seiring dengan semakin seringnya permukaan dinding lubang tempikku menerima gesekan-gesekan dari urat-urat kontol Edo yang seperti kabel-kabel yang menjalar-jalar itu.

    Biasanya suamiku kalau bersetubuh semakin lama semakin cepat gerakannya, tetapi Edo melakukan gerakan yang konstan seperti mengikuti alunan irama musik evergreen yang sengaja aku setel sebelumnya.
    Tapi anehnya, justru aku semakin bisa merasakan setiap milimeter permukaan kulit kontolnya dengan rytme seperti itu.
    Tahap ini sepertinya sebuah tahap untuk melakukan start menuju ke sebuah ledakan yang hebat, aku merasakan tempikku baik bagian luar maupun dalam berdenyut-denyut hebat seiring dengan semakin membengkaknya rasa nikmat di area selangkanganku. Tubuh kami sebentar menyatu kemudian sebentar lagi merenggang diiringi desah nafas kami yang semakin lama semakin cepat.
    Sementara itu aku pun kembali melirik ke arah suamiku. Kulihat suamiku agak ternganga menyaksikan bagaimana diriku disetubuhi oleh Edo.
    Melihat penampilan suamiku itu, timbul kembali rasa puas di hatiku, maka secara lebih demonstratif lagi kulayani permainan Edo sehebat-hebatnya secara aktif bagaikan adegan dalam sebuah BF.

    Keadaan ini tiba-tiba menimbulkan suatu kepuasan lain dalam diriku. Bukan saja disebabkan oleh kenikmatan persetubuhan yang sedang kualami bersama Edo, akan tetapi aku juga memperoleh suatu kepuasan lain karena aku telah dapat melaksanakan angan-angan suamiku. Suamiku menghendaki aku bersetubuh dengan laki-laki lain dan malam ini akan kulaksanakan sepuas-puasnya.
    Tiba tiba Edo semakin mempercepat hunjaman-hunjaman kontolnya ke dalam lubang tempikku.
    Tentu saja ini membuat aku semakin bernafsu sampai-sampai mataku terbeliak-beliak dan mulutku agak terbuka sambil kedua tanganku merangkul pinggulnya kuat-kuat. Aku tadinya tak menyangka sedikitpun kalau kontol Edo yang begitu besar mulai bisa dengan lancar menerobos lubang tempikku yang sempit dan sepertinya belum siap menerima hunjaman kontol dengan ukuran sedemikian besar itu. Terasa bibir tempikku sampai terkuak-kuak lebar dan seakan-akan tidak muat untuk menelan besar dan panjangnya kontol Edo. .
    ”Ooukkhhss.. sshhh.. Ddoo ..! Terrruusshh.. terrusshh.. Ddoo… mmmmhhhh…!” rintihku merasakan kenikmatan yang semakin lama semakin hebat ditempikku. .
    ”Hhhmmh.. tempikmu.. niikmaat.. sekalii.. Mmiiaaa.. uukkhh.. uukkhh..” Edo mulai mengeluarkan kata-kata vulgar yang malah menambah nafsu birahiku mendengarnya.
    Gejolak birahi Edo ternyata makin menguasai tubuhnya dan tanpa canggung lagi ia terus menghunjam hunjamkan kontolnya mencari dan menggali kenikmatan yang ia ingin berikan kepadaku. Untuk tambah memuaskanku dan dirinya juga, batang kontol Edo terus menyusupi lubang tempikku sehingga akhirnya betul-betul amblas semuanya.
    ”Aarrggccchhhhhh…!!” aku melenguh panjang, kurasakan badanku merinding hebat, wajahku panas dan mungkin berwarna merah merona.
    Mataku memandang Edo dengan pandangan sayu penuh arti meminta sesuatu, yaitu meminta diberi rasa nikmat yang sebesar-besarnya.
    Edo kelihatan betul-betul terpana melihat wajahku yang diliputi ekspresi sensasional itu. Kemudian Edo tambah aktif lagi bergoyang menarik ulur batang kontolnya yang besar itu, sehingga dinding tempikku yang sudah dilumuri cairan kawin itu terasa tambah banjir dan licin.
    Wajahku semakin lepas mengekspresikan rasa sensasi yang luar biasa yang tidak pernah aku perkirakan sebegitu nikmatnya. Saking begitu nikmatnya perasaan maupun tempikku disetubuhi oleh Edo, tanpa kusadari aku mulai berceloteh di luar sadarku, ”Ohhss.. sshhh.. enaakk.. sseekalii… kkontolmu Ddoo…!! Oougghh.. terusshh…. teerruusshh..!!! Aku mendesah, merintih dan mengerang sepuas-puasnya. Aku sudah lupa diri bahwa yang menyetubuhiku bukanlah suamiku sendiri.

    Yang ada di benakku hanyalah letupan birahi yang harus dituntaskan.
    Dengan penuh nafsu kami saling berpelukan sambil berciuman. Nafas kami saling memburu kencang, lidah kami saling mengait dan saling menyedot, saling bergumul.
    Edo mengambil inisiatif dengan menggenjot pantatnya yang tampak naik turun semakin cepat diantara selangkanganku yang semakin terbuka lebar, akupun mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi sambil kutekuk dan kusampirkan ke pundaknya, pantatku kuangkat untuk lebih memudahkan batang kontol Edo masuk seluruhnya dan menggesek syaraf-syaraf kenikmatan di rongga tempikku, akibatnya Edopun semakin mudah menyodokkan kontolnya yang panjang, besar dan keras itu keluar masuk sampai ke pangkal kontolnya hingga mengeluarkan suara berdecak-decak crot… crot… seperti suara bebek menyosor lumpur seiring dengan keluar masuknya kontol itu di dalam tempikku
    Edo melihat ke arah selangkanganku, tempikku mencengkeram kontolnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan tempikku, yang semakin basah membanjir penuh dengan lendir pelumas putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutku yang tidak terlalu lebat maupun bulu-bulu jembutnya itu dan sekaligus juga batang kontolnya yang semakin tambah mengeras.
    Edo mendengus-dengus bagai harimau terluka, genjotannya makin ganas saja. Mata Edo terlihat lapar menatap susuku yang putih montok dikelilingi bulatan coklat muda di tengahnya dan pentilku yang besar dan sudah begitu mengeras karena birahiku yang sudah demikian memuncak, maka tanpa menyia-nyiakan kesempatan Edo langsung menyedot pentil susuku yang begitu menantang itu.
    Tubuhku menggelinjang hebat. Dan susukupun makin kubusungkan bahkan dadaku kugerakkan ke kiri dan ke kanan supaya kedua pentil susuku yang makin gatal itu mendapatkan giliran dari serbuan mulutnya.
    Desahan penuh birahi langsung terlontar tak tertahankan begitu lidah Edo yang basah dan agak kasar itu menggesek pentil susuku yang peka.
    Edo begitu bergairah menjilati dan menghisap susu dan pentilku di sela-sela desah dan rintihanku yang sedang menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang semakin lama semakin menggelora ini.
    ”Oouugghhss.. oouugghhss.. sshhhh… tteerruss Ddooo…” aku makin meracau tidak karuan, pikiranku sudah tidak jernih lagi, terombang ambing di dalam pusaran kenikmatan, terseret di dalam pergumulan persetubuhan dengan Edo, tubuh telanjangku serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.
    Aku merasakan kenikmatan bagai air bah mengalir ke seluruh tubuhku mulai dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun terutama sekali di sekitar tempikku.
    Tubuhku akhirnya mengejang sambil memeluk tubuh Edo erat sekali sambil menjerit-jerit kecil tanpa sadar.
    ”Aaaaccchhh…… Dddooo… mmmmmhhhhhh… konnttolmmmuuu… aakkkuu…… kkeeelluuaaarrrr……” jeritku keenakan.
    Badan telanjangku terasa berputar-putar merasakan semburan kenikmatan yang dahsyat diterjang gelombang orgasme.

    kontol Edo masih terus menggenjot lubang tempikku, dan aku hanya pasrah dipelukannya mengharapkan gelombang kenikmatan selanjutnya. Lebih dari sejam Edo menyetubuhiku tanpa henti, aku makin lama makin terseret di dalam kenikmatan pergumulan persetubuhan yang belum pernah kurasakan.
    Tubuhku akhirnya melemas setelah aku menyemburkan lagi cairan kawinku untuk kesekian kalinya bersamaan dengan Edo yang juga rupanya sudah tidak tahan lagi dan……
    ”Aaacchhh….. oooccchhh… Mmiiaaa… teemmpiikkmmuuu…… nniikkkmaattttt… sseekkalliiii… adduuhhh…… aaakkuu.. kkekkeeeluaarrr…” erangnya sambil menyemburkan pejunya di dalam tempikku
    Kemudian untuk beberapa saat Edo masih membiarkan kontolnya menancap di dalam tempikku.
    Akupun tidak mencoba untuk melepas kontol itu dari tempikku.
    Setelah agak beberapa lama, Edo mengeluarkan kontolnya yang ternyata masih berdiri dengan tegar walaupun sudah orgasme di lubang tempikku. Walaupun kontolnya masih sangat tegar berdiri dengan kerasnya, Edo menghentikan persetubuhan ini karena dia meminta suamiku menggantikannya untuk menyetubuhiku. Kini ganti dia yang akan menonton diriku disetubuhi oleh suamiku sendiri yang ternyata entah sejak kapan dia sudah bertelanjang bulat.
    Suamiku dengan segera menggantikan Edo dan mulai menyetubuhi diriku dengan hebat. Kurasakan nafsu birahi suamiku sedemikian menyala-nyala sehingga sambil berteriak-teriak kecil dia menghunjamkan kontolnya yang kecil itu ke dalam lubang tempikku.
    Akan tetapi apakah karena aku masih terpengaruh oleh pengalaman yang barusan kudapatkan bersama Edo, maka ketika suamiku menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku, kurasakan kontol suamiku itu kini terasa hambar. Kurasakan otot-otot lubang tempikku tidak lagi sedemikian tegangnya menjepit kontol suamiku sebagaimana ketika kontol Edo yang berukuran besar dan panjang itu menerobos sampai ke dasar lubang tempikku.

    kontol suamiku kurasakan tidak sepenuhnya masuk ke dalam lubang tempikku dan terasa lebih lembek bahkan dapat kukatakan tidak begitu terasa lagi dalam lubang tempikku yang barusan diterobos oleh kontol yang begitu besar dan panjang.
    Mungkin disebabkan pengaruh minuman alkohol yang terlalu banyak, atau mungkin juga suamiku telah berada dalam keadaan yang sedemikian rupa sangat tegangnya, sehingga hanya dalam beberapa kali saja dia menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku dan dalam waktu kurang dari satu menit, suamiku telah mencapai puncak ejakulasi dengan hebat. Malahan karena kontol suamiku tidak berada dalam lubang tempikku secara sempurna, dia telah menyemprotkan separuh pejunya agak di luar lubang tempikku dengan berkali-kali dan sangat banyak sekali sehingga seluruh permukaan tempik sampai ke sela paha dan jembutku basah kuyup dengan peju suamiku.
    Selanjutnya suamiku langsung terjerembab tidak bertenaga lagi terhempas kelelahan di sampingku. Sementara itu, karena aku pasif saja waktu disetubuhi suamiku, dan membayangkan kontol Edo yang luar biasa itu, maka aku sama sekali tidak kelelahan, malah nafsuku kembali memuncak. Bagaikan seekor kuda betina binal aku jadi bergelinjangan tidak karuan karena aku ingin mengalami puncak orgasme lagi dengan disetubuhi oleh Edo. Tapi yang disampingku kini suamiku, yang telah lemas dan tak berdaya sama sekali.
    Oleh karena itu dengan perasaan kecewa berat aku segera bangkit dari tempat tidur dalam keadaan tubuh yang masih bertelanjang bulat hendak menuju kamar mandi yang memang berada di dalam kamar tidur untuk membersihkan cairan-cairan bekas persenggamaan yang melumuri selangkangan dan tubuhku.
    Namun untunglah, seperti mengerti perasaanku, tiba-tiba Edo yang masih dalam keadaan bertelanjang bulat dan ngaceng kontolnya itu memelukku dari belakang sambil memagut serta menciumi leherku secara bertubi-tubi. Selanjutnya dia membungkukkan tubuhku ke pinggir ranjang. Aku kini berada dalam posisi menungging. Dalam posisi yang sedemikian Edo menusukkan kontolnya ke dalam tempikku dari belakang dengan garangnya.
    Karena posisiku menungging, aku jadi lebih leluasa menggoyang-goyangkan pantatku, yang tentu saja tempikku juga ikut bergoyang ke kiri dan ke kanan.
    Hal ini membuat Edo semakin bernafsu menghujam-hujamkan kontolnya ke dalam tempikku sehingga dengan cepat tubuhku kembali seperti melayang-layang merasakan kenikmatan yang tiada tara ini.
    Tak berapa lama tubuhku mengejang dan…
    ”Dddooo…… oooccchhhh… aacchhh… Ddooo… akk… aakkuu… mmaaauu… kkkeelluuuaaaarrrrrr……” rintihku sambil mencengkeram pinggir ranjang, aku telah mencapai puncak persetubuhan terlebih dahulu.
    Begitu aku sedang mengalami puncak orgasme, Edo menarik kontolnya dari lubang tempikku, sehingga seluruh tubuhku terasa menjadi tidak karuan, kurasakan lubang tempikku berdenyut agak aneh dalam suatu denyutan yang sangat sukar sekali kulukiskan dan belum pernah kualami.

    Namun walaupun sudah orgasme, aku masih berkeinginan sekali untuk melanjutkan persetubuhan ini. Dalam keadaan yang sedemikian tiba-tiba Edo yang masih bertelanjang bulat sebagaimana juga diriku, menarikku dan mengajakku tidur bersamanya di kamar tamu di sebelah kamarku.
    Bagaikan kerbau dicocok hidung, aku mengikuti Edo ke kamar sebelah. Kami berbaring di ranjang sambil berdekapan dalam keadaan tubuh masing-masing masih bertelanjang bulat bagaikan sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu.
    Kemudian Edo melepaskan pelukannya dan menelentangkan diriku lalu dengan bernafsu menciumi susuku dan menyedot-nyedot pentilnya yang mancung itu sehingga aku kembali merasakan suatu rangsangan birahi yang hebat. Tidak lama kemudian tubuh kami kami pun udah bersatu kembali dalam suatu permainan persetubuhan yang dahsyat.
    Kali ini rupanya Edo ingin mengajakku bersetubuh dengan cara yang lain. Mula-mula Edo membalikkan tubuhku sehingga posisiku kini berada di atas tubuhnya.
    Selanjutnya dengan spontan kuraih kontol Edo dan memandunya ke arah lubang tempikku. Kemudian kutekan tubuhku agak kuat ke tubuh Edo dan mulai mengayunkan tubuhku turun-naik di atas tubuhnya. Mula-mula secara perlahan-lahan akan tetapi lama-kelamaan semakin cepat dan kuat sambil berdesah-desah kecil, ”Occhhh… oocchhh… acchhh… sssshhhh…” desahku dibuai kenikmatan.
    Sementara itu Edo dengan tenang telentang menikmati seluruh permainanku sampai tiba-tiba kurasakan suatu ketegangan yang amat dahsyat dan dia mulai mengerang-erang kecil, ”Oocchhh… oocchhh… Mmiiaaaa… ttteeemmpppiikkmuuu… mmmhhhhh…”
    Akupun semakin cepat menggerakkan tubuhku turun-naik di atas tubuh Edo dan nafasku pun semakin memburu berpacu dengan hebat menggali seluruh kenikmatan tubuh laki-laki yang berada di bawahku.
    Tidak berapa lama kemudian aku menjadi terpekik kecil melepaskan puncak ejakulasi dengan hebat.
    ”Ooooccchhhhh…… mmmmhhhhhh… ooocccchhhh…… mmmmhhhhhh……” pekikku keenakan dan tubuhkupun langsung terkulai menelungkup di atas tubuh Edo.
    Tapi ternyata Edo belum sampai pada puncaknya. Maka tiba-tiba dia bangkit dengan suatu gerakan yang cepat. Kemudian dengan sigap dia menelentangkan tubuhku di atas tempat tidur dan mengangkat tinggi-tinggi kedua belah pahaku ke atas sehingga lubang tempikku yang telah basah kuyup oleh lendir kawin tersebut menjadi terlihat jelas menganga dengan lebar. Selanjutnya Edo mengacungkan kontolnya yang masih berdiri dengan tegang itu ke arah lubang tempikku dan menghunjamkan kembali kontolnya tersebut ke lubang tempikku dengan garang.
    Aku menjadi terhentak bergelinjang kembali ketika kontol Edo mulai menerobos dengan buasnya ke dalam tubuhku dan membuat gerakan mundur-maju dalam lubang tempikku. Aku pun kini semakin hebat menggoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan turun-naiknya kontol Edo yang semakin lama semakin cepat merojok-rojokkan kontol besarnya ke lubang tempikku.
    Aku merasakan betapa lubang tempikku menjadi tidak terkendali berusaha menghisap dan melahap kontol Edo yang teramat besar dan panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang kekar dengan rakusnya.
    Selama pertarungan itu beberapa kali aku terpekik agak keras karena kontol Edo yang tegar dan perkasa itu menggesek bagian paling dalam tempikku (mungkin titik itu yang dinamakan G-Spot atau titik gairah seksual tertinggi wanita)
    Akhirnya, bersamaan dengan orgasmeku yang entah ke berapa kali aku tak ingat lagi, kulihat Edo tiba juga pada puncaknya.
    ”Mmmiiiaaaa… ooocchhh…………… ooocccchhhhhh… Mmmiiiiaaaaaaaa…………………… ttteeemmmppikkkmmmuuu… ooccchhhsss… aakkkuu… kkkellluuaaarrrrrr……” rintihnya dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia menyebut-nyebut namaku sambil mengeluarkan kata-kata vulgarnya lagi dan melepaskan puncak ejakulasinya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh pejunya di dalam tempikku dalam waktu yang amat panjang.
    Sementara itu kontolnya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di lubang tempikku sehingga seluruh pejunya terhisap dalam tempikku sampai titik penghabisan.
    Selanjutnya kami terhempas kelelahan ke tempat tidur dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama kami tergolek, kontol Edo masih tetap terbenam dalam tempikku, dan aku pun memang tetap berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhku.
    Setelah beberapa lama kami tergolek melepaskan lelah, Edo mulai bangkit dan menciumi wajahku dengan lembut yang segera kusambut dengan mengangakan mulutku sehingga kini kami terlibat dalam suatu adegan cium yang mesra penuh dengan perasaan.
    Sementara itu tangannya dengan halus membelai-belai rambutku sebagaimana seorang suami yang sedang mencurahkan cinta kasihnya kepada istrinya.
    Suasana romantis ini akhirnya membuat gairah kami muncul kembali.
    Kulihat kontol Edo mulai kembali menegang tegak sehingga secara serta merta Edo segera menguakkan kedua belah pahaku membukanya lebar-lebar untuk kemudian mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku kembali.

    Berlainan dengan suasana permulaan yang kualami tadi, dimana kami melakukan persetubuhan dalam suatu pertarungan yang dahsyat dan liar. Kali ini kami bersetubuh dalam suatu gerakan yang santai dalam suasana yang romantis dan penuh perasaan. Kami menikmati sepenuhnya sentuhan-sentuhan tubuh telanjang masing-masing dalam suasana kelembutan yang mesra bagaikan sepasang suami istri yang sedang melakukan kewajibannya.
    Aku pun dengan penuh perasaan dan dengan segala kepasrahan melayani Edo sebagaimana aku melayani suamiku selama ini. Keadaan ini berlangsung sangat lama sekali dan kubisikkan padanya bahwa ada bagian tertentu di dalam tempikku yang kalau tersentuh kontolnya, dapat menghasilkan rasa nikmat yang amat sangat.
    Edopun kelihatannya mengerti dan berusaha menyentuh bagian itu dengan kontolnya. Keadaan ini berakhir dengan tibanya kembali puncak persenggamaan kami secara bersamaan. Inilah yang belum pernah kualami, bahkan kuimpikanpun belum pernah. Mengalami orgasme secara bersama-sama dengan pasangan bersetubuh!
    Rasanya tak bisa kulukiskan dengan kata kata. Kami kini benar-benar kelelahan dan langsung tergolek di tempat tidur untuk kemudian terlelap dengan nyenyak dalam suatu kepuasan yang dalam.
    Semenjak pengalaman kami malam itu, aku selalu terbayang-bayang kehebatan Edo. Tetapi entah kenapa suamiku malah tidak pernah membicarakan lagi soal angan-angan seksualnya dan tidak pernah menyinggung lagi soal itu. Padahal aku malah ingin mengulanginya lagi. Karena apa yang kurasakan bersama suamiku sama sekali tidak sehebat sebagaimana yang kualami bersama Edo. Kuakui malam itu Edo memang hebat.

    Walaupun telah beberapa waktu berlalu namun bayangan kejadian malam itu tidak pernah berlalu dalam benakku. Malam itu aku telah merasakan suatu kepuasan persetubuhan yang luar biasa hebatnya yang belum pernah aku alami selama ini. Bahkan dengan Ki Alugoropun tidak sehebat ini, karena dengan Edo aku merasakan orgasme berkali-kali, sedang dengan Ki Alugoro cuma sekali. Dan walaupun telah beberapa kali menyetubuhiku, Edo masih tetap saja kelihatan bugar. kontolnya pun masih tetap ngaceng dan berfungsi dengan baik melakukan tugasnya keluar-masuk lubang tempikku dengan tegar hingga membuatku menjadi agak kewalahan. Aku telah terkapar lunglai dengan tidak putus-putusnya mengerang kecil karena terus-menerus mengalami puncak orgasme dengan berkali-kali namun kontol Edo masih tetap ngaceng bertahan. Inilah yang membuatku terkagum-kagum.

    Terus terang kuakui bahwa selama melakukan persetubuhan dengan suamiku, aku tidak pernah mengalami puncak orgasme sama sekali. Apalagi dalam waktu yang berkali-kali dan secara bertubi-tubi seperti malam itu.
    Sehingga, karena desakan birahi yang selalu datang tiap hari, dengan diam-diam aku masih menjalin hubungan dengan Edo tanpa sepengetahuan suamiku. Awalnya di suatu pagi Edo berkunjung ke rumahku pada saat suamiku sudah berangkat ke tempat tugasnya. Secara terus terang saat itu dia minta kepadaku untuk mau disetubuhi.
    Mulanya aku pura-pura ragu memenuhi permintaannya itu. Akan tetapi karena aku memang mengharapkan, akhirnya aku menyetujui permintaan tersebut. Apalagi kebetulan anakku juga lagi ke sekolah diantar pembantuku. Sehingga kubiarkan saja dia menyetubuhiku di rumahku sendiri.
    Hubungan sembunyi-sembunyi itu rupanya membawa diriku ke dalam suatu alam kenikmatan lain tersendiri. Misalnya ketika kami bersetubuh secara terburu-buru di ruang tamu yang terbuka, kurasakan suatu sensasi kenikmatan yang hebat dan sangat menegangkan. Keadaan ini membawa hubunganku dan Edo semakin berlanjut. Demikianlah sehingga akhirnya aku dan Edo sering melakukan persetubuhan tanpa diketahui oleh suamiku.

    Pernah kami melakukan persetubuhan yang liar di luar rumah, yaitu di taman dibelakang rumah, sambil menatap awan-awan yang berarak, ternyata menimbulkan sensasi tersendiri dan kenikmatan yang ambooii.
    ”Mestinya pemerintah memperbolehkan rakyatnya melakukan persetubuhan di tempat terbuka, asal tidak terdapat unsur paksaan!” anganku saat itu.
    Aku berpikir, kalau melakukan persetubuhan di tempat terbuka dengan disaksikan oleh orang lain, pasti lebih nikmat lagi deh!
    Sampai di suatu hari, Edo membisikkan rencananya kepadaku bahwa ia ingin bercinta secara three in one, tetapi bukan satu cewek dua cowok, tetapi satu cowok dua cewek. Maksudnya dia minta aku melibatkan satu orang temen cewekku untuk bersetubuh bersama.
    Mula-mula aku agak kaget dibuatnya, tetapi aku pikir-pikir boleh juga ya, hitung-hitung buat menambah pengalaman dalam bersetubuh.
    ”Wuih, pasti lebih seru nih” pikirku dalam hati sambil membayangkan kenikmatan di tempikku, apalagi sambil melihat juga Edo bersetubuh dengan cewek lain.
    ”Eh, tapi.. aku cemburu nggak ya? Tapi biarlah, ini kan suatu sensasi lain yang belum pernah kualami” pikirku lagi.
    Aku malah menambahkan usul kepada Edo, bagaimana kalau dilakukan di taman belakang rumah, habis asik sih! Lagipula aku memang punya temen (namanya Lina) yang ketika aku ceritain soal pengalamanku dengan Ki Alugoro maupun dengan Edo, keliatannya dia bernafsu banget dan pengin ikut-ikutan menikmati, boleh secara three in one ataupun sendiri sendiri, katanya.
    Soalnya kontol suaminya memang berukuran kecil dan pendek, apalagi suaminya sekarang lagi bertugas ke luar negeri dalam waktu yang lama, sehingga dia selalu kesepian di rumahnya yang besar itu.
    Ketika hal itu aku katakan pada Edo, dia langsung setuju dan menanyakan kapan hal itu akan dilaksanakan?
    Tentu saja aku jawab secepatnya. Keesokan harinya, sehabis berbelanja di salah satu mall aku mampir ke rumah Lina dan menceriterakan tentang rencanaku tersebut.
    Tentu saja dia sangat setuju dan antusias sekali mendengarnya, tetapi dia mengajukan sebuah syarat, yaitu itu dilakukan di taman di tepi kolam renang di belakang rumahnya.

    Cerita Sex Suami,Cerita Seks Selingkuh,Cerita Dewasa,Cerita Hot Sex,Cerita Mesum Panas,Cerita Bokep Terbaru

  • Cerita Sex Menikmati Tubuh Mulus Tetangga Kost ku Waktu Dia Tidur

    Cerita Sex Menikmati Tubuh Mulus Tetangga Kost ku Waktu Dia Tidur


    1313 views

    Perawanku – Cerita Sex Menikmati Tubuh Mulus Tetangga Kost ku Waktu Dia Tidur, Aku kost di daerah Senayan, kamarku bersebelahan dengan kamar seorang gadis manis yang masih kecil, tubuhnya mungil, putih bersih dan senyumnya benar-benar mempesona. Dalam kamar kostku terdapat beberapa lubang angin sebagai ventilasi. Mulanya lubang itu kututup dengan kertas putih.., tapi setelah gadis manis itu kost di sebelah kamarku, maka kertas putih itu aku lepas, sehingga aku dapat bebas dan jelas melihat apa yang terjadi pada kamar di sebelahku itu.

    Suatu malam aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku dibuka, lalu aku seperti biasanya naik ke atas meja untuk mengintip. Ternyata gadis itu baru pulang dari sekolahnya.., tapi kok sampai larut malam begini tanyaku dalam hati. Gadis manis itu yang belakangan namanya kuketahui yaitu Melda, menaruh tasnya lalu mencopot sepatunya kemudian mengambil segelas air putih dan meminumnya.., akhirnya dia duduk di kursi sambil mengangkat kakinya menghadap pada lubang angin tempat aku mengintip. Melda sama sekali tidak bisa melihat ke arahku karena lampu kamarku telah kumatikan sehingga malah aku yang dapat leluasa melihat ke dalam kamarnya.

    Pada posisi kakinya yang diangkat di atas kursi, terlihat jelas celana dalamnya yang putih dengan gundukan kecil di tengahnya.., lalu saja tiba-tiba penisku yang berada dalam celanaku otomatis mulai ereksi. Mataku mulai melotot melihat keindahan yang tiada duanya, apalagi ketika Melda lalu bangkit dari kursi dan mulai melepaskan baju dan rok sekolahnya sehingga kini tinggal BH dan celana dalamnya. Sebentar dia bercermin memperhatikan tubuhnya yang ramping putih dan tangannya mulai meluncur pada payudaranya yang ternyata masih kecil juga. Diusapnya payudaranya dengan lembut. Dipuntirnya pelan puting susunya sambil memejamkan mata, rupanya dia mulai merasakan nikmat, lalu tangan satunya meluncur ke bawah, ke celana dalamnya digosoknya dengan pelan, tangannya mulai masuk ke celananya dan bermain lama. Aku bergetar lemas melihatnya, sedangkan penisku sudah sangat tegang sekali. Lalu kulihat Melda mulai melepaskan celana dalamnya dan.., Woww, belum ada bulunya sama sekali, sebuah vagina yang menggunduk seperti gunung kecil yang tak berbulu. Ohh, begitu indah, begitu mempesona. Lalu kulihat Melda naik ke tempat tidur, menelungkup dan menggoyangkan pantatnya ibarat sedang bersetubuh.

    Cerita Sex Menikmati Tubuh Mulus Tetangga Kost ku Waktu Dia Tidur

    Cerita Sex Menikmati Tubuh Mulus Tetangga Kost ku Waktu Dia Tidur

    Melda menggoyang pantatnya ke kiri, ke kanan.., naik dan turun.., rupanya sedang mencari kenikmatan yang ingin sekali dia rasakan, tapi sampai lama Melda bergoyang rupanya kenikmatan itu belum dicapainya, Lalu dia bangkit dan menuju kursi dan ditempelkannya vaginanya pada ujung kursi sambil digoyang dan ditekan maju mundur. Kasihan Melda.., rupanya dia sedang terangsang berat.., suara nafasnya yang ditahan menggambarkan dia sedang berusaha meraih dan mencari kenikmatan surga, Namun belum juga selesai, Melda kemudian mengambil spidol.., dibasahi dengan ludahnya lalu pelan-pelan spidol itu dimasukan ke lubang vaginanya, begitu spidol itu masuk sekitar satu atau dua centi matanya mulai merem melek dan erangan nafasnya makin memburu, “Ahh.., ahh”, Lalu dicopotnya spidol itu dari vaginanya, sekarang jari tengahnya mulai juga dicolokkan ke dalam vaginanya.., pertama.., jari itu masuk sebatas kukunya kemudian dia dorong lagi jarinya untuk masuk lebih dalam yaitu setengahnya, dia melenguh, “Oohh.., ohh.., ahh”, tapi heran aku jadinya, jari tengahnya dicabut lagi dari vaginanya, kurang nikmat rupanya.., lalu dia melihat sekeliling mencari sesuatu.., aku yang menyaksikan semua itu betul-betul sudah tidak tahan lagi.

    Penisku sudah sangat mengeras dan tegang luar biasa, lalu kubuka celana dalamku dan sekarang penisku bebas bangun lebih gagah, lebih besar lagi ereksinya melihat vagina si Melda yang sedang terangsang itu. Lalu aku mengintip lagi dan sekarang Melda rupanya sedang menempelkan vaginanya yang bahenol itu pada ujung meja belajarnya. Kini gerakannya maju mundur sambil menekannya dengan kuat, lama dia berbuat seperti itu.., dan tiba-tiba dia melenguh, “Ahh.., ahh.., ahh”, rupanya dia telah mencapai kenikmatan yang dicari-carinya.

    Setelah selesai, dia lalu berbaring di tempat tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Kini posisinya tepat berada di depan pandanganku. Kulihat vaginanya yang berubah warna menjadi agak kemerah-merahan karena digesek terus dengan ujung kursi dan meja. Terlihat jelas vaginanya yang menggembung kecil ibarat kue apem yang ingin rasanya kutelan, kulumat habis.., dan tanpa terasa tanganku mulai menekan biji penisku dan kukocok penisku yang sedang dalamn posisi “ON”. Kuambil sedikit krim pembersih muka dan kuoleskan pada kepala penisku, lalu kukocok terus, kukocok naik turun dan, “Akhh”, aku mengeluh pendek ketika air maniku muncrat ke tembok sambil mataku tetap menatap pada vagina Melda yang masih telentang di tempat tidurnya. Nikmat sekali rasanya onani sambil menyaksikan Melda yang masih berbaring telanjang bulat. Kuintip lagi pada lubang angin, dan rupanya dia ketiduran, mungkin capai dan lelah.

    Esok harinya aku bangun kesiangan, lalu aku mandi dan buru-buru berangkat ke kantor. Di kantor seperti biasa banyak kerjaan menumpuk dan rasanya sampai jam sembilan malam aku baru selesai. Meja kubereskan, komputer kumatikan dan aku pulang naik taksi dan sekitar jam sepuluh aku sampai ke tempat kostku. Setelah makan malam tadi di jalanan, aku masih membuka kulkas dan meminum bir dingin yang tinggal dua botol. Aku duduk dan menyalakan TV, ku-stel volumenya cukup pelan. Aku memang orang yang tidak suka berisik, dalam bicarapun aku senang suara yang pelan, kalau ada wanita di kantorku yang bersuara keras, aku langsung menghindar, aku tidak suka. Acara TV rupanya tidak ada yang bagus, lalu kuingat kamar sebelahku, Melda.., yang tadi malam telah kusaksikan segalanya yang membuat aku sangat ingin memilikinya

    Aku naik ke tempat biasa dan mulai lagi mengintip ke kamar sebelah. Melda yang cantik itu kulihat tengah tidur di kasurnya, kulihat nafasnya yang teratur naik turun menandakan bahwa dia sedang betul-betul tidur pulas.

    Tiba-tiba nafsu jahilku timbul, dan segera kuganti celana panjangku dengan celana pendek dan dalam celana pendek itu aku tidak memakai celana dalam lagi, aku sudah nekat, kamar kostku kutinggalkan dan aku pura-pura duduk di luar kamar sambil merokok sebatang ji sam su. Setelah kulihat situasinya aman dan tidak ada lagi orang, ternyata pintunya tidak di kunci, mungkin dia lupa atau juga memang sudah ngantuk sekali, jadi dia tidak memikirkan lagi tentang kunci pintu.

    Dengan berjingkat, aku masuk ke kamarnya dan pintu langsung kukunci pelan dari dalam, kuhampiri tempat tidurnya, lalu aku duduk di tempat tidurnya memandangi wajahnya yang mungil dan, “Alaamaak”, Melda memakai daster yang tipis, daster yang tembus pandang sehingga celana dalamnya yang sekarang berwarna merah muda sangat jelas terbayang di hadapanku. “Ohh.., glekk”, aku menelan ludah sendiri dan repotnya, penisku langsung tegang sempurna sehingga keluar dari celana pendekku. Kulihat wajahnya, matanya, alisnya yang tebal, dan hidungnya yang mancung agak sedikit menekuk tanda bahwa gadis ini mempunyai nafsu besar dalam seks, itu memang rahasia lelaki bagi yang tahu. Ingin rasanya aku langsung menubruk dan mejebloskan penisku ke dalam vaginanya, tapi aku tidak mau ceroboh seperti itu.

    Setelah aku yakin bahwa Melda benar-benar sudah pulas, pelan-pelan kubuka tali dasternya, dan terbukalah, lalu aku sampirkan ke samping. Kini kulihat pahanya yang putih kecil dan padat itu. Sungguh suatu pemandangan yang sangat menakjubkan, apalagi celana dalamnya yang mini membuat gundukan kecil ibarat gunung merapi yang masih ditutupi oleh awan membuat penisku mengejat-ngejat dan mengangguk-ngangguk. Pelan-pelan tanganku kutempelkan pada vaginanya yang masih tertutup itu, aku diam sebentar takut kalau kalau Melda bangun, aku bisa kena malu, tapi rupanya Melda benar-benar tertidur pulas, lalu aku mulai menyibak celana dalamnya dan melihat vaginanya yang mungil, lucu, menggembung, ibarat kue apem yang ujungnya ditempeli sebuah kacang.

    “Huaa”, aku merinding dan gemetar, kumainkan jariku pada pinggiran vaginanya, kuputar terus, kugesek pelan, sekali-sekali kumasukkan jariku pada lubang kecil yang betul-betul indah, bulunyapun masih tipis dan lembut. Penisku rasanya makin ereksi berat, aku mendesah lembut. Ahh, indahnya kau Melda, betapa kuingin memilikimu, aku menyayangimu, cintaku langsung hanya untukmu. Oh, aku terperanjat sebentar ketika Melda bergerak, rupanya dia menggerakkan tangannya sebentar tanpa sadar, karena aku mendengar nafasnya yang teratur berarti dia sedang tidur pulas.

    Lalu dengan nekatnya kuturunkan celana dalamnya perlahan tanpa bunyi, pelan, pelan, dan lepaslah celana dalam dari tempatnya, kemudian kulepas dari kakinya sehingga kini melda benar-benar telanjang bulat.

    Luar biasa, indah sekali bentuknya, dari kaki sampai wajahnya kutatap tak berkedip. Payudaranya yang masih berupa puting itu sangat indah sekali. Akh, sangat luar biasa, pelan-pelan kutempelkan wajahku pada vaginanya yang merekah bak bunga mawar, kuhirup aroma wanginya yang khas. Oh, aku benar-benar tidak tahan, lalu lidahku kumainkan di sekitar vaginanya. Aku memang terkenal sebagai si pandai lidah, karena setiap wanita yang sudah pernah kena lidahku atau jilatanku pasti akan ketagihan, aku memang jago memainkan lidah, maka aku praktekan pada vagina si Melda ini. Lereng gunung vaginanya kusapu dengan lidahku, kuayun lidahku pada pinggiran lalu sekali-kali sengaja kusenggol clitorisnya yang indah itu.

    Kemudian gua kecil itu kucolok lembut dengan lidahku yang sengaja kuulur panjang, aku usap terus, aku colok terus, kujelajahi gua indahnya sehingga lama-kelamaan gua itu mulai basah, lembab dan berair. Oh, nikmatnya air itu, aroma yang khas membuatku terkejet-kejet, penisku sudah tidak sabar lagi, tapi aku masih takut kalau kalau Melda terbangun bisa runyam nanti, tapi desakan kuat pada penisku sudah sangat besar sekali. Nafasku benar-benar tidak karuan, tapi kulihat Melda masih tetap saja pulas tidurnya.-Akupun lebih bersemangat lagi, sekarang semua kemampuan lidahku kupraktekan saat ini juga, luar biasa memang, vagina yang mungil, vagina yang indah, vagina yang sudah basah. Rasanya seperti sudah siap menanti tibanya senjataku yang sudah berontak untuk menerobos gua indah misterius yang ditumbuhi rumput tipis milik Melda, namun kutahan sebentar, karena lidahku dan jilatanku masih asyik bermain di sana, masih memberikan kenikmatan yang sangat luar biasa bagi Melda.

    Sayang Melda tertidur pulas, andaikata Melda dapat merasakan dalam keadaan sadar pasti sangat luar biasa kenikmatan yang sedang dirasakannya itu, tapi walaupun Melda saat ini sedang tertidur pulas secara psycho seks yang berjalan secara alami dan biologis,..nikmat yang amat sangat itu pasti terbawa dalam mimpinya, itu pasti dan pasti, walaupun yang dirasakannya sekarang ini hanya sekitar 25%, Buktinya dengan nafasnya yang mulai tersengal dan tidak teratur serta vaginanya yang sudah basah, itu menandakan faktor psycho tsb sudah bekerja dengan baik. Sehingga nikmat yang luar biasa itu masih dapat dirasakan seperempatnya dari keseluruhannya kalau di saat sadar.

    Akhirnya Karena kupikir sudah cukup rasanya lidahku bermain di vaginanya, maka pelan-pelan penisku yang memang sudah minta terus sejak tadi kuoles-oleskan dulu sesaat pada ujung vaginanya, lalu pada clitorisnya yang mulai memerah karena nafsu, rasa basah dan hangat pada vaginanya membuat penisku bergerak sendiri otomatis seperti mencari-cari lubang gua dari titik nikmat yang ada di vaginanya. Dan ketika penisku dirasa sudah cukup bermain di daerah istimewanya, maka dengan hati-hati namun pasti penisku kumasukan perlahan-lahan ke dalam vaginanya.., pelan, pelan dan, “sleepp.., slesepp”, kepala penisku yang gundul sudah tidak kelihatan karena batas di kepala penisku sudah masuk ke dalam vagina Melda yang hangat nikmat itu.

    Lalu kuperhatikan sebentar wajahnya, Masih!, dia, Melda masih pulas saja, hanya sesaat saja kadang nafasnya agak sedikit tersendat, “Ehhss.., ehh.., ss”, seperti orang ngigau. Lalu kucabut lagi penisku sedikit dan kumasukkan lagi agak lebih dalam kira-kira hampir setengahnya, “Akhh.., ahh, betapa nikmatnya, betapa enaknya vaginamu Melda, betapa seretnya lubangmu sayang”. Oh, gerakanku terhenti sebentar, kutatap lagi wajahnya yang betul-betul cantik yang mencerminkan sumber seks yang luar biasa dari wajah mata dan hidungnya yang agak menekuk sedikit,.. ohh Melda, betapa sempurnanya tubuhmu, betapa enaknya vaginamu, betapa nikmatnya lubangmu. Oh, apapun yang terjadi aku akan bertanggung jawab untuk semuanya ini. Aku sangat menyayangimu.

    Lalu kembali kutekan agak dalam lagi penisku supaya bisa masuk lebih jauh lagi ke dalam vaginanya, “Bleess.., blessess”, “Akhh.., akhh”, sungguh luar biasa, sungguh nikmat sekali vaginanya, belum pernah selama ini ada wanita yang mempunyai vagina seenak dan segurih milik Melda ini.

    Ketika kumasukan penisku lebih dalam lagi, kulihat Melda agak tersentak sedikit, mungkin dalam mimpinya dia merasakan kaget dan nikmat juga yang luar biasa dan nikmat yang amat sangat ketika senjataku betul-betul masuk, lagi-lagi dia mengerang, erangan nikmat, erangan sorga yang aku yakin sekali bahwa melda pasti merasakannya walaupun dirasa dalam tidurnya.

    Akupun demikian, ketika penisku sudah masuk semua ke dalam vaginanya, kutekan lagi sampai terbenam habis, lalu kuangkat lagi dan kubenamkan lagi sambil kugoyangkan perlahan ke kanan kiri dan ke atas dan bawah, gemetar badanku merasakan nikmat yang sesungguhnya yang diberikan oleh vagina Melda ini, aneh sangat luar biasa, vaginanya sangat menggigit lembut, menghisap pelan serta lembut dan meremas senjataku dengan lembut dan kasih sayang. Benar-benar vagina yang luar biasa. Oh Melda, tak akan kutinggalkan kamu.

    Lalu dengan lebih semangat lagi aku mendayung dengan kecepatan yang taktis sambil membuat goyangan dan gerakan yang memang sudah kuciptakan sebagai resep untuk memuaskan melda ini. Akhirnya senjataku kubenamkan habis ke dasar vaginanya yang lembut, habis kutekan penisku dalam-dalam. Aakh, sumur Melda memang bukan main, walaupun lubang vaginanya itu kecil tetapi aneh dapat menampung senjata meriam milikku yang kurasa cukup besar dan panjang, belum lagi dengan urat-urat yang tumbuh di sekitar batang penisku ini, vagina yang luar biasa.

    Lama-kelamaan, ketika penisku benar-benar kuhunjamkan habis dalam-dalam pada vaginanya, aku mulai merasakan seperti rasa nikmat yang luar biasa, yang akan muncrat dari lubang perkencinganku. “Ohh.., ohh”, kupercepat gerakanku naik turun, dan akhirnya muncratlah air maniku di dalam vaginanya yang sempit itu. Aku langsung lemas, dan segera kucabut penisku itu, takut Melda terbangun.

    Dan setelah selesai, aku segera merapikan lagi. Celana dalamnya kupakaikan lagi, begitu juga dengan dasternya juga aku kenakan lagi padanya. Sebelum kutinggalkan, aku kecup dulu keningnya sebagai tanda sayang dariku, sayang yang betul-betul timbul dari diriku, dan akhirnya pelan-pelan kamarnya kutinggalkan dan pintunya kututup lagi. Aku masuk lagi ke kamarku, berbaring di tempat tidurku, sambil menerawang, aku menghayati permainan tadi. Oh, sungguh suatu kenikmatan yang tiada taranya. Dan Akupun tertidur dengan pulas.

    Keesokan harinya seperti biasa aku bangun pagi, mandi dan siap berangkat ke kantor, namun ketika hendak menutup pintu kamar, tiba-tiba Melda keluar dan tersenyum padaku.
    “Mau berangkat Pak?”, tanyanya, aku dengan gugup akhirnya mengiyakan ucapannya, lalu kujawab dengan pertanyaan lagi.
    “Kok Melda nggak sekolah?”.
    “Nanti Pak, Melda giliran masuk siang”, akupun tersenyum dan Meldapun lalu bergegas ke depan rumah, rupanya mau mencari tukang bubur ayam, perutnya lapar barangkali. Taxi kucegat dan aku langsung berangkat ke kantor.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Party Bersama Tante Dan Anaknya

    Cerita Sex Party Bersama Tante Dan Anaknya


    2093 views

    Perawanku – Cerita Sex Party Bersama Tante Dan Anaknya, Pesta Seks Bersama Tante dan Anaknya. Pada bulan Mei tersebut aku pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, tapi memang kata orang bahwa mencari pekerjaan itu tidak semudah yang kita duga, apalagi di kota metropolis. Pada suatu malam minggu aku tersesat pulang dan tiba-tiba saja ada mobil sedan mewah menghampiriku. Terus dia berkata,
    Hey.. kok.. melamun? katanya.
    Aku sangat kaget sekali ternyata yang menyapaku itu adalah seorang wanita cantik dan aku sempat terdiam beberapa detik.
    Eee.. Ditanya kok masih diam sih? wanita itu bertanya lagi. Lalu aku jawab,
    Ii.. nii.. Tante aku tersesat pulang nih?
    Ooohh.. Mendingan kamu ikut Tante saja yah?
    Kemana Tante? tanyaku.
    Gimana kalau ke rumah Tante aja yah? karena aku dalam keadaan bingung sekali dan tanpa berpikir apa-apa aku langsung mengiyakannya.
    Singkat cerita aku sudah berada di rumahnya, di perumahan yang super elit. Kemudian aku diperkenalkan sama anak-anaknya yang memang pada cantik dan sexynya seperti Mamanya. Oh yah, setelah aku dan mereka ngobrol panjang lebar ternyata Tante yang nolong aku itu namanya adalah Tante Mey Lin yang dipanggil akrab Tante Mey, anak pertamanya Mbak Hanny, dia masih kuliah di Universitas terkenal di Jakarta, anak yang kedua namanya Sherly kelas 1 SMU dan yang ketiga namanya Poppy kelas 1 SMP, mereka berdua di sekolahkan di sekolah yang terkenal dan favorit di Jakarta.
    Walaupun aku baru pertama kenal, tapi aku sama bidadari-bidadari yang pada cantik ini rasanya sudah seperti seseorang yang telah lama berpisah. Lalu kami berlima menonton acara TV yang pas pada waktu itu ada adegan panasnya, dan aku curi pandang sama Tante Mey, rasanya Tante ini enggak tenang dan merasa gelisah sepertinya dia sudah terangsang akan adegan itu, ditambah ada aku disampingnya, namun Tante rupanya malu sama anak-anaknya. Tiba-tiba Tante berkata,
    Hanny, Sherly, Poppy cepat tidur sudah malam? yang memang pada waktu itu menunjukkan jam 10.30.
    Memangnya kenapa Mami, filmnya kan belum selesai, kata Mbak Hanny.
    Memang dia kelihatannya sudah matang betul dan apa yang akan dilakukan Maminya terhadap aku? Lalu mereka bertiga masuk ke kamarnya masing-masing tapi Sherly dan Poppy tidur satu kamar. Dan kejadian kurang lebih tiga bulan yang lalu terulang lagi dan sungguh diluar dugaan aku.
    Nah dewa sekarang tinggal kita berdua, katanya.
    Memangnya ada apa tuh Tante? kataku heran.
    Dewa sayang, Tante enggak bisa berbuat bebas terhadap kamu karena Tante malu sama anak-anak, begitu timbalnya.

    Dewa mendingan kita ke kamar Tante aja yah, please.. temanin Tante malam ini sayang, Tante sudah lama sekali enggak dijamah sama laki-laki, sambil memeluk aku dan memohon,
    Yah sayang? Mau kan? katanya lagi
    Ii.. Yaa, mau.. Tante? jawabku gugup. Karena Tante sudah mau menolongku.
    Tiba di kamar Tante rupanya enggak bisa nahan lagi nafsunya dia langsung mencium seluruh tubuhku, lalu kami berdua tanpa terasa sudah seperti sepasang kekasih yang sudah lama pisah. Hingga kami berdua sudah setengah bugil, aku tinggal CD saja dan tante Mey tinggal BH dan CDnya. Tante sempat menari-nari di depanku untuk membangkitkan gairahku supaya semakin nafsu. Wahh..!! Gile benar nih Tante, kok kayak masih umur 23 tahun saja yah? gumamku dalam hati. Itu tuh.. Kayak Mbak Hanny anaknya yang pertama. Sungguh indah tubuhnya, payudara yang besar, kencang dan sekel sekali, pinggulnya yang sexy dengan pantat yang runcing ke atas, enak kalau dientot dari belakang? Terus yang paling menggiurkan lagi vaginanya masih bagus dan bersih. Itu gerutuku dalam hati sambil melihat Tante menari-nari.
    Tante langsung menindihku lalu mencium bibirku dengan ganasnya lalu aku juga membalasnya, Tante menggesek-gesekkan vaginanya ke penisku yang mulai tegang, juga kedua payudaranya ke dadaku. Ooohh.. terus.. Tante, gesek.. dan.. Goyang.. yang kerass.. aahh.. oohh.. desahku.
    Dewa sayang itu penismu sudah bangun yah, rasanya ada yang menganjal di vaginaku cinta, kata Tante Mey.
    Lalu kami berdua tanpa ba.. bi.. bu.. langsung melakukan 69, dengan jelas terlihat vagina Tante Mey yang merah merekah dan sudah sangat basah sekali, mungkin sudah terangsang banget karena tadi habis menggesek-gesekkan vaginanya ke penisku. Lalu aku menjilat, mencium dan menghisapnya habis-habisan, kupermainan kritorisnya. Tante mengerang.
    Ooohh.. Eennaakk.. Dewaa.. sayang.. terus.. makan vagina Tante yahh..?
    Begitu juga dengan aku, penis rasanya sudah enggak tahan banget ingin masuk ke lobang vagina kenikmatannya.
    Ooohh.. yahh.. eenaakk terus.. Tante.. yang cepet kocokkannya..?
    Cclluup.. Ccluupp.. Suara penisku didalam mulutnya.
    Dewa, vagina Tante sudah enggak tahan lagi sudah cepet lepasin, cepet masukin saja penis kamu cinta? Tante Mey meringis memohon.

    Lihat Juga:  Atik pembantuku

    Kemudian aku mengambil posisi diatas dengan membuka pahanya lebar lalu aku angkat ke atas dan aku mulai memasukan penisku ke dalam vaginanya. Bblless.. Bleess.. Bblleess..
    Awww.. Yeeahh.. Ssaakiitt.. De.. Waa?
    Kenapa Tante?
    Pelan-pelan sayang, vaginaku kan sudah lama enggak dientot?
    Ooohh..? jawabku.
    Tahan sebentar yah cinta, biar vagina Tante terbiasa lagi dimasukin penis, katanya.
    Selang beberapa menit,
    Nah Dewa, sekarang kamu boleh masukin dan entot vagina Tante sampai puas yah?
    Ssiipp.. Siap..!! Tante Mey?
    Memang benar vagina Tante rupanya sudah lama enggak dimasukin penis lagi, terbukti aku sampai 3 kali hentakan. Bleess.. Bless.. Bblleess.. Akhir aku masukin semuanya penisku ke vaginanya. Tiga kali juga tente Mey menjerit.
    Dewa genjot dan kocok vaginaku sayang? lalu aku mulai memasuk keluarkan penisku dari lambat sampai keras dan cepat sekali. Tante Mey mengerang dan mendesah.
    Ooohh.. ahh.. enak.. sekalii.. penis kamu Dewaa.., akhirnya vagina Tante ngerasain lagi penis.. terus.. Entot vagina Taann.. tee.. Dewaa.. Sayaanngg..? ceracaunya.
    Uuuhh.. Oohh.. Aaahh.. Yeess.. Ennaakk.. vagina Tante seret sekalii.. Kaya vaginanya perawan? timbalku.
    Tiba-tiba, Dewaa.. Aku mau keluar nih? penis kamu hebatt..?
    Tunggu Tante sayang, aku juga mau keluar nih..?
    Akhirnya Tante Mey orgasme duluan. Crott.. Ccroott.. Crroott.. Banyak sekali cairan yang ada dalam vaginanya, rasanya penisku hangat sekali.
    Tante aku mau keluar nih..? kataku, Dimana nih keluarinnya..?
    Didalam vagina Tante saja Dewaa.. Please.. ingin air mani kamu yang hangat..?
    Ccrett.. Ccroott.. Ccrroott..
    Aaarrgghh.. Aarrgghh.. Oohh.. Mmhh.. Nikmat vagina Tantee..? erangku.
    Lalu aku dan tente tidur pulas, karena kecapaian akibat pertempuran yang sengit tadi. Sekitar jam 12 malam rasanya penisku ada yang mengulum dan mengocoknya. Ternyata Mbak Hanny,
    Ada apa Mbak? tanyaku.
    Wah gila dia, sambil mengocok penisku didalam mulutnya, tangan kirinya menusuk-nusuk vaginanya sendiri. Dia berkata,
    Dewa aku ingin dong dientot kaya mami tadi, yah.. please..
    Dia mempertegas, Dewa tolong Mbak yah sayang, vagina Mbak juga sudah kangen enggak ngentot lagi, Mbak baru putus sama pacar habis enggak muasin vagina Mbak, sambil membimbing tangan kananku untuk mengelus-elus vaginanya.
    Iyah deh Mbak, aku akan berusaha dengan berbagai cara untuk dapat membuat vagina Mbak jadi ketagihan sama penis aku, jawabku vulgar.
    Kita entotannya dilantai karpet aja yah? kata Mbak Hanny. Tapi masih di kamar tersebut, Aku takut mengganggu Mami yang habis kamu entotin vaginanya, entar Mami bangun lagi kalau ngentotnya diranjang, dia mempertegas.

    Lihat Juga:  Cerita Dewasa Pijat Plus-Plus Untuk Melepas Penat Karena Lembur

    Mbak Hanny langsung telanjang bulat. Kami pun bercumbu, saling menjilat, mencium, menghisap seperti biasa, dengan gairah yang sangat menggelora sekali. Dan sekarang aku mulai memasukkan penisku ke lubang vaginanya, karena dia sudah gatel banget lihat tadi aku ngentotin Maminya. Maka aku langsung aja, masukkan penisku. Bleess.. Bless.. Bleess..
    Aw.. Oohh.. Aahh.. Yyeess..? erangnya.
    Sakit Mbak? tanyaku.
    Enggak cinta, terusin saja enak banget kok?
    Aku langsung mengkocoknya, plak.. plakk.. plokk.. plookk..? suara paha kami berdua beradu..?
    Vagina Mbak enaakk.. Sekali sih..? sambil aku menggoyangkan pinggulku, terus dia juga mengimbangi goyanganku dengan arah yang berlawanan sehigga benar-benar tenggelam seluruh penisku ke dalam vagina surga kenikmatannya.
    Oohh.. ennak.. Dee.. waa.. terus.. entot.. mee.. meekk.. Mmbaakk.. sayyaanngg..?
    Akhirnya akupun ngentot lagi sama vaginanya Mbak Hanny, tapi Maminya enggak sedikitpun bangun mungkin capek main sama aku, habis aku bikin tubuhnya dan vaginanya melayang-layang. Lagi asyik-asyiknya ngentotin vaginanya Kak Hanny, tiba-tiba terdengar suara.
    Iiihh.. Kakak lagi ngapain? mendengar suara tersebut, aku terkejut. Rupanya Shelly dan Poppy sedang asyik dan santainya melihat aku ngentot sama kakaknya.
    Aku langsung aja berhenti dan seketika itu juga Mbak Hanny berkata,
    Dewa kenapa, kok berhenti sayang, terus dong entot vagina Mbak, sampai enak dan nikmat sekalii..?
    Ii.. ittuu.. ada..?
    Ada apa? katanya lagi penasaran. Pas dia menggerakkan wajahnya kekanan, terlihatlah adik-adiknya yang sama-sama sudah bugil tanpa sehelai benang pun. Lalu Mbak Hanny bicara,
    Eehh.. adik-adikku ini bandel sekali yah..!!
    Setelah dia tahu bahwa aku berhenti karena ada adik-adiknya yang sama sudah telanjang bulat. Heyy.. kenapa kalian ikut-ikutan telanjang? kata Mbak Hanny.
    Kak aku ingin ngerasain dientot yah? tanya Shelly sama kakaknya.
    Iyah nih Kakak kok pelit sih.. aku juga sama Kak Shelly ingin juga ngerasain penisnya Mas Dewa, timbal poppy.

    Iyah kan Kak? tanya poppy pada Shelly.
    Iyah nih.. Gimana sih..? timbal Shelly.
    Please dong Kak? Rengek kedua anak tersebut? terus mungkin sudah terlanjur mereka berdua melihat kakaknya ngentot dan sudah pada bugil semuanya, maka Kak Hanny membolehkannya.
    Iyah deh kamu berdua sudah telanjur bugil dan lihat kakak lagi dientot vaginanya sama penis Dewa?
    Sini jangan ribut.. kata Kakaknya lagi, Tunggu kakak keluar, yah.. entar kamu juga bakal kebagian adikku manis Tanya kakaknya.
    Dewa cepetan kocokannya yang lebih keras lagi.. Kasihan vagina kedua adikku ini sudah pada basah.. tuhh..
    Akhirnya aku dan Mbak Hanny pun mempercepat ngentotnya kayak dikejar-kejar hantu. Dan akhirnya orgasme secara bersamaan.
    Aaarrgh.. Oohh.. Mmhh.. Aarrgghh.. Enak.. Sekalii.. cintaa? Aku sudah keluar Dewa..? erangan Mbak Hanny.
    Aku juga sama Mbakk.. Rasanya penisku hangat sekali
    Setelah berhenti beberapa menit, lalu kedua anak abg ini mulai membangkitkan lagi gairahku, Shelly kakaknya lagi asyik mengocok penisku dalam mulut dan bibirnya yang sexy sedangkan Poppy mencium bibirku habis-habisan sampai kedua lidah kami saling bertautan dan aku pun tak tinggal diam, aku mulai meremas-remas toketnya yang sedang seger-segernya seperti buah yang baru matang.
    Akhirnya kembali lagi aku ngentotin vagina adiknya yang masih perawan. Yang pertama kuentot vaginanya sherly yang kelas 1 SMU. Aku sangat kesulitan memasukan penisku karena vaginanya masih sempit dan perawan lagi.
    Benar nih, vagina kamu mau aku masukin? tanyaku dengan penuh kelembutan, perhatian dan kasih sayang.
    Mau sekali Kak..? jawabnya.
    Aku dari tadi sudah kepengen banget, ingin ngerasain gimana sih kalau vagina aku dimasukin penis Mas dewa? Kelihatannya Kak Hanny enak dan nikmat banget, waktu Kakak lagi ngentotin dia? jawab polosnya.
    Lalu aku suruh dia diatas aku dibawah dan akhirnya dia memasukan juga. Bles.. Bless.. Bbleess..
    Aw.. Aahh.. Ohh.. Kak.. sudah.. Masuk belumm..? sambil dia mengedangah ke atas, bibir bawahnya digigit lalu kedua payudaranya dia remas-remas sendiri sambil dia menekan pantatnya kebawah.
    Tekan lagi cinta masih kepalanya yang masuk?
    Akhirnya dengan dibantu aku memegang pantatnya kebawah, akhirnya masuklah semuanya.
    Aahh.. oohh.. yeeahh.. masuk semuanya yah kak? katanya.
    Iyah Shelly sayang, gimana enak kan? tanyaku sambil aku mencoba menggenjotnya.
    Enak.. sekali.. Kak Dewa..
    Ini belum seberapa Selly. Ntar kamu akan lebih nikmat lagi? lalu aku kocok vaginanya dan akhirnya dia orgasme duluan. Creett.. Creett.. Ccroott..
    Aakk.. saayyaanngg.. aa.. kuu.. mau.. keluar nihh.. eranganya.

    Lihat Juga:  Di gilir 8 Berandalan

    Sambil memelukku erat-erat dan pantatnya ditahan ke belakang karena dia ada diatas, lalu aku pun sama menghentakkan pantatku ke depan, arah yang berlawanan supaya dia benar-benar menikmatinya, penisku tertekan lebih dalam lagi ke lubang vaginanya. Dia langsung lemes sementara aku belum orgasme dan kulihat Poppy sedang dioral vaginanya sama kakaknya, Mbak Hanny.
    Sudah dong kak..? kataku pada Mbak Hanny.
    Kasihan tuhh.. vagina Poppy sudah ingin banget ngerasain di tusuk sama penisku ini? kataku lagi
    Iyah Kak Hanny, sudah dong kak? kata Poppy.
    Aku sudah enggak tahan sekali dari tadi lihat Kak Shelly dientot sama penisnya Dewa, sepertinya nikmat dan enak sekali? katanya memohon agar Kak Hanny melepaskan oralnya di dalam vaginanya.
    Akhirnya kami berempat mulai perang lagi, aku mau masukin penisku ke vaginanya Poppy sambil nungging (doggy style) kemudian Poppy menjilat vaginanya Mbak Hanny dan Mbak Hanny menjilat vaginanya Shelly yang sudah seger lagi.
    Wah.. seretnya bukan main nih vaginanya Poppy, dia masih kelas 1 SMP jadi lebih sempit dibanding kakak-kakaknya dan cengkramannya pun sangat kuat sekali.
    Bleess.. Bless.. Bleess..
    Awww.. Awww.. Ooohh.. Ooohh.. Poppy menjerit lagi setiap aku mau memasukkan lagi penisku.
    Sakit yah? tanyaku sambil aku meremas-remas payudaranya.
    Ii.. Iyah.. kak.., Tapi kok enak banget sih? terusin aja Kak Dewa.. Vagina poppy rasanya ada yang mengganjal dan rasanya hangat dan berdenyut-denyut, katanya.
    Sambil merem melek karena aku mulai menggenjot vaginanya.
    Oohh.. terruuss.. aakk.. saayyaang.. p.. vaginanya Poppy yah.. ceracaunya.
    Dan rasanya dia mulai juga menggoyangkan pinggulnya.
    Tenang cinta.. aku.. akan.. berusaha.. muasin vaginanya dik.. Poppy.. Yah..
    Dan akhirnya aku ngentot vagina keempatnya. Lalu aku dengar dia berkata,
    Aku mau keluar nih?
    Sabar taahann.. duu.. Luu.. Yah..
    Namun baru sekali ini vaginanya dientot dia tak bisa nahan dan..
    Crott.. Croott..
    Aarhhgg, eemmhh.. oohh.. yeeaass..nikmat banget aakh..? eranganya.
    Makasih.. Yah kak..? sambil dia tersenyum.
    Aku.. pipisnya kok.. enggak biasanya, tapi enak banget sih.
    Aku mau keluar nih, dimana sayang? tanyaku.
    Aakkh.. didalam vaginaku aja yah.. Aku ingin ngerasain.. Gimana di siram air mani penis..
    Ccrroott.. Crroott.. Crott..
    Akhirnya aku tumpahkan ke dalam lobang vaginanya dan sebagian lagi kuberikan sama Kak Hanny dan Shelly.
    Gile.. Benerr.. sekali ngentot dapat empat vagina, yaitu vaginanya anak SMP, anak SMU, mahasiswi dan Tante-Tante.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Guru Private

    Cerita Sex Guru Private


    832 views

    Perawanku – Cerita Sex Guru Private, Ini adalah sebuah cerita seks guru les private dan tante kesepian ibu dari murid lesnya. Ya, perselingkuhan yang membuat keduanya saling berbagi kenikmatan seks yang membawa mereka ke puncak kenikmatan birahi. Simak cerita lengkapnya berikut ini!

    Kenangan Indah Waktu Kuliah di Jawa Tengah. Ini adalah cerita dari kisah nyata saya waktu kuliah di Jawa Tengah sekitar tahun 1992.Nama saya Rudy,banyak orang menilai saya pria simpatik dengan kemamuan berpikir cemerlang.Kebutuhan hidup menjadi kendala saya saat itu, uang pas-pasan dari orang tua kadang2 kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya.

    Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kota dimana saya kuliah.

    Keluarga Indah adalah keluarga yang sangat harmonis, ayahnya bekerja sebagai kepala kantor perwakilan (Kakanwil) salah satu departemen, berumur kurang lebih 46 tahun, sementara itu ibunya, biasa saya panggil Tante Stella, adalah ibu rumah tangga yang sangat memperhatikan keluarganya. Konon kabarnya Tante Stella adalah mantan ratu kecantikan di kota kelahirannya, dan hal ini amat saya percayai karena kecantikan dan bentuk tubuhnya yang masih sangat menarik diusianya yang ke 36 ini. Adik Indah murid saya bernama Noni, amat manja pada orangtuanya, karena Tante Stella selalu membiasakan memenuhi segala permintaannya.

    Dalam satu minggu, saya harus memberikan perlajaran tambahan 3 kali buat Nona, walaupun sudah saya tawarkan bahwa waktu pertemuan tersebut dapat dikurangi, karena sebenarnya Nona cukup cerdas, hanya sedikit malas belajar. Tetapi Tante Stella malah menyarankan untuk memberikan pelajaran lebih dari yang sudah disepakati dari awalnya.

    Setiap saya selesai mengajar, Tante Stella selalu menunggu saya untuk membicarakan perkembangan anaknya, tekadang ekor matanya saya tangkap menyelidik bentuk badan saya yang agak bidang menurutnya. Melewati satu bulan saya mengajar Noni, hubungan saya dengan Tante Stella semakin akrab.

    Suatu ketika, kira-kira bulan ketiga saya mengajar Noni, saya datang seperti biasanya jam 16:00 sore. Saya mendapati rumah Bapak Gatot sepi tidak seperti biasanya, hanya tukang kebun yang ada. Karena sudah menjadi kewajiban, saya berinisiatif menunggu Noni, minimal selama waktu saya mengajar. Kurang lebih 45 menit menunggu, Tante Stella datang dengan wajah cerah sambil mengatakan bahwa Noni sedang menghadiri pesta ulang tahun salah seorang temannya, sehingga hari itu saya tidak perlu mengajar. Tetapi Tante Stella tetap minta saya menunggu, karena ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan saya.
    Ketika Tante Stella memanggil untuk masuk ke dalam rumahnya, alangkah kagetnya saya, ternyata Tante Stella telah memakai baju yang sangat seksi. Yah, memang badannya cukup seksi, karena walaupun sudah mulai berumur, Tante Stella masih sempat menjaga tubuhnya dengan melakukan senam “BL” seminggu 3 kali. Tubuhnya yang ideal menurut saya mempunyai tinggi sekitar 168 cm, dan berat sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira-kira 36D.

    Mula-mula saya tidak menaruh curiga sama sekali, pembicaraan hanya berkisar masalah perkembangan pendidikan Noni. Tetapi lama kelamaan sejalan dengan cairnya situasi, Tante Stella mulai bercerita tentang kesepiannya di atas ranjang. Terus terang saya mulai bingung mengimbangi pembicaraan ini, saya hanya terdiam, sambil berhayal entah kamana.

    “Rud, kamu lugu sekali yah..?” tanya Tante Stella.
    “Agh… Tante bisa aja deh, emang biar nggak lugu harus gimana..?” jawab saya.
    “Yah… lebih dewasa Dong..!” tegasnya.
    Lalu, tiba-tiba tangan Tante Stella sudah memegang tangan saya duluan, dan tentu saja saya kaget setengah mati.
    “Rud… mau kan tolongin Tante..?” tanya si Tante dengan manja.
    “Loh… tolongin apalagi nih Tante..?” jawab saya.
    “Tolong puaskan Tante, Tante kesepian nih..!” jawab si Tante.
    Astaga, betapa kagetnya saya mendengar kalimat itu keluar dari mulut Tante Stella yang memiliki rambut sebahu. Saya benar-benar tidak membayangkan kalau ibu bunga kampus saya, bahkan ibu murid saya sendiri yang meminta seperti itu. Memang tidak pernah ada keinginan untuk “bercinta” dengan Tante Stella ini, karena selama ini saya menganggap dia sebagai seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab.
    “Wah… saya harus memuaskan Tante dengan apa dong..?” tanya saya sambil bercanda.
    “Yah… kamu pikir sendirilah, kan kamu sudah dewasa kan..?” jawabnya.

    Lalu akhirnya saya terbawa nafsu setan juga, dan mulai memberanikan diri untuk memeluknya dan kami mulai berciuman di ruang keluarganya. Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis, dan tanganku mulai meremas-remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Stella juga tidak mau kalah, dia langsung meremas-remas alat kelaminku dengan keras. Mungkin karena selama ini tidak ada pria yang dapat memuaskan nafsu seksnya yang ternyata sangat besar ini.

    Akhirnya setelah hampir selama setengah jam kami berdua bercumbu, Tante Stella menarik saya ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidurnya, dia langsung melucuti semua baju saya, pertama-tama dia melepas kemeja saya sambil menciumi dada saya. Bukan main nafsunya si Tante, pikirku. Dan akhirnya, sampailah pada bagian celana. Betapa nafsunya dia ingin melepaskan celana Levi’s saya. Dan akhirnya dia dapat melihat betapa tegangnya batang kemaluan saya.
    “Wah… Rud, gede juga nih punya kamu…” kata si Tante sambil bercanda.
    “Masa sih Tante..? Perasaan biasa-biasa saja deh..!” jawab saya.

    Dalam keadaan saya berdiri dan Tante Stella yang sudah jongkok di depan saya, dia langsung menurunkan celana dalam saya dan dengan cepatnya dia memasukkan batang kemaluan saya ke dalam mulutnya. Aghhh, nikmat sekali rasanya. Karena baru pertama kali ini saya merasakan oral seks. Setelah dia puas melakukan oral dengan kemaluan saya, kemudian saya mulai memberanikan diri untuk bereaksi.

    Sekarang gantian saya yang ingin memuaskan si Tante. Saya membuka bajunya dan kemudian saya melepaskan celana panjangnya. Setelah melihat keadaan si Tante dalam keadaan tanpa baju itu, tiba-tiba libido seks saya menjadi semakin besar. Saya langsung menciumi payudaranya sambil meremas-remas, sementara itu Tante Stella terlihat senangnya bukan main. Lalu saya membuka BH hitamnya, dan mulailah saya menggigit-gigit putingnya yang sudah mengeras.

    “Oghh… saya merindukan suasana seperti ini Rud..!” desahnya.
    “Tante, saya belum pernah gituan loh, tolong ajarin saya yah..?” kata saya.
    Karena saya sudah bernafsu sekali, akhirnya saya mendorong Tante jatuh ke ranjangnya. Dan kemudian saya membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas klitoris-nya sudah memerah dan liang kemaluannya sudah basah sekali di antara bulu-bulu halusnya. Lalu saya mulai menjilat-jilat kemaluan si Tante dengan pelan-pelan.

    “Ogh… Rud, pintar sekali yah kamu merangsang Tante…” dengan suara yang mendesah.
    Tidak terasa, tahu-tahu rambutku dijambaknya dan tiba-tiba tubuh Tante mengejang dan saya merasakan ada cairan yang membanjiri kemaluannya, wah… ternyata dia orgasme! Memang berbau aneh sih, karena berhubung sudah dilanda nafsu, bau seperti apa pun tentunya sudah tidak menjadi masalah.
    Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertama kalinya saya rasakan, dan nikmatnya benar-benar luar biasa. Mulut Tante menjilati kemaluan saya yang sudah mulai basah dan begitupun mulut saya yang menjilat-jilat liang kemaluannya. Setelah kami puas melakukan oral seks, akhirnya Tante Stella sekarang meminta saya untuk memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya.
    “Rud… ayoo Dong, sekarang masukin yah, Tante sudah tidak tahan nih..!” pinta si Tante.
    “Wah… saya takut kalo Tante hamil gimana..?” tanya saya.
    “Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu tenang-tenang aja deh..!” sambil berusaha meyakinkan saya.
    Benar-benar nafsu setan sudah mempengaruhi saya, dan akhirnya saya nekad memasukkan kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya. Oghh, nikmatnya.. Setelah akhirnya masuk, saya melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan.
    “Ahhh… dorong terus Dong Rud..!” pinta si Tante dengan suara yang sudah mendesah sekali.
    Mendengar desahannya, saya menjadi semakin nafsu, dan saya mulai mendorong dengan kencang dan cepat. Sementara itu tangan saya asyik meremas-remas payudaranya, sampai tiba-tiba tubuh Tante Stella mengejang kembali. Astaga, ternyata dia orgasme yang kedua kalinya.

    Dan kemudian kami berganti posisi, saya di bawah dan dia di atas saya. Posisi ini adalah idaman saya kalau sedang bersenggama. Dan ternyata posisi pilihan saya ini memang tidak salah, benar-benar saya merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini. Sambil merasakan gerakan naik-turunnya pinggul si Tante, tangan saya tetap sibuk meremas payudaranya lagi.
    “Oh… oh… nikmat sekali Rudy..!” teriak si Tante.
    “Tante… saya kayaknya sudah mau keluar nih..!” kata saya.
    “Sabar yah Rud… tunggu sebentar lagi, Tante juga udah mau keluar lagi nih..!” jawab si Tante.
    Akhirnya saya tidak kuat menahan lagi, dan keluarlah cairan mani saya di dalam liang kemaluan si Tante, begitu juga dengan si Tante.
    “Arghhh..!” teriak Tante Stella.

    Tante Stella kemudian mencakar pundak saya, sementara saya memeluk badannya dengan erat sekali. Sungguh luar biasa rasanya, otot-otot kemaluannya benar-benar meremas batang kemaluan saya.
    Setelah itu kami berdua letih, tanpa disadari kami telah sejam bersenggama, saya akhirnya bangun. Saya memakai baju saya kembali dan menuju ke ruang keluarga. Ketika melihat Tante Stella dalam keadaan telanjang menuju ke dapur, mungkin dia sudah biasa seperti itu, entah kenapa, tiba-tiba sekarang giliran saya yang nafsu melihat pinggulnya dari belakang. Tanpa bekata-kata, saya langsung memeluk Tante Stella dari belakang, dan mulai lagi meremas-remas payudaranya dan pantatnya yang montok serta menciumi lehernya. Tante pun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Tante langsung menciumi bibir saya, dan memeluk saya dengan erat.

    “Ih… kamu ternyata nafsuan juga yah anaknya..?” kataya sambil tertawa kecil.
    “Agh… Tante bisa aja deh..!” jawab saya sambil menciumi bibirnya kembali.
    Karena sudah terlalu nafsu, saya mengajaknya untuk sekali lagi bersenggama, dan si Tante setuju-setuju saja. Tanpa ada perintah dari Tante Stella, kali ini saya langsung membuka celana dan baju saya kembali, sehingga kami dalam keadaan telanjang kembali di ruang keluarga. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka kami hanya melakukannya dengan gaya dogie style.
    “Um… dorong lebih keras lagi dong Rud..!” desahnya.
    Semakin nafsu saja saya mendengar desahannya yang menurut saya sangat seksi. Maka semakin keras juga sodokan saya kepada si Tante, sementara itu tangan saya menjamah semua bagian tubuhnya yang dapat saya jangkau.

    “Rud… mandi yuk..!” pintanya.
    “Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin saya yah..?” jawab saya.
    Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi saya duduk di atas closed, dan kemudian saya menarik Tante Stella untuk menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. Dan Tante mulai terangsang kembali.
    “Hm… nikmat sekali jilatanmu Rud… agghhh..!” desahnya.
    “Rud… kamu sering-sering ke sini Rud..!” katanya dengan nafas memburu.

    Setelah puas menjilatinya, saya angkat Tante Stella agar duduk di atas saya, dan batang kemaluan saya kembali dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kali ini rasa nikmatnya lebih banyak terasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang makin lama makin cepat membuat saya akhirnya “KO” kembali. Saya mengeluarkan air mani ke dalam lubang kemaluannya. Tante Stella kemudian menjilati kemaluan saya yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampai bersih. Setelah itu kami mandi bersama.

    Setelah selesai mandi, saya pamit pulang karena baru tersadar bahwa perbuatan saya amat berbahaya bila diketahui oleh Bapak Gatot, Indah teman sekampus saya, apalagi Noni murid saya itu. Sampai sekarang kami masih sering bertemu dan melakukan persetubuhan, tetapi tidak pernah lagi di rumah, Tante memesan kamar hotel berbintang dan kami bertemu di sana.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Tersiksa Tapi Terasa Begitu Nikmat

    Tersiksa Tapi Terasa Begitu Nikmat


    2404 views

    Perawan – Padahal apabila ia menoleh ke kiri, sudah tentu ia bisa melihat dengan jelas pemandangan Sasha yang sedang menungging kelelahan dengan tangan-tangan Pak Anton yang masih melekat di vagina Sasha. Pak Anton kembali mendapatkan ide licik. Mendadak tangannya kembali bergerak mengocok vagina Sasha tanpa aba-aba.

    “Hymphh!” Sasha yang hendak menjerit segera menutup mulutnya dengan kedua belah tangannya sehingga suara jeritannya teredam.

    Walaupun mabuk berat, setidaknya Sasha masih bisa mempertahankan akal sehatnya untuk tidak menjerit-jerit dihadapan Pak Halim, tetangga Pak Anton itu. Sarung tangan satin Sasha tampak cukup efektif untuk meredam suaranya. Pak Anton terkekeh-kekeh berusaha menahan tawa saat melihat Sasha menutup mulutnya.

    “Lho? Kenapa kamu tutup mulut? Ayo dong, nyanyi lagi seperti barusan! Supaya didengar Pak Halim!” ejek Pak Anton lewat bisikan di telinga Sasha sambil mempercepat gerakan jarinya sehingga Sasha makin kewalahan menahan suaranya.

    “Hhrmphh… mmmphh!! Mph!!” Suara-suara tertahan kian bergema didalam mulut Sasha. Walaupun tangannya kian erat menutupi mulutnya, namun Sasha tidak mampu untuk menahan suaranya lebih lama lagi, apalagi saat merasakan orgasmenya kian mendekat.

    Suara-suara jeritan Sasha sesekali terdengar saat ada celah di jari-jari Sasha. Namun suara itu juga tidak begitu jelas terdengar. Andaikata Pak Halim tidak ada disitu, Sasha sudah pasti menjerit-jerit dengan keras karena kenikmatan di vaginanya itu.

    Pak Anton terus berusaha untuk membuat Sasha takluk dan menjerit untuk mempermalukan Sasha, namun tetap saja Sasha bersikeras untuk menutup mulutnya. Anehnya, suasana tegang karena takut ketahuan justru memberikan dorongan seksual tersendiri bagi Sasha.

    “HMPP…PPF!! MMM!!!” Dengan diiringi lenguhan tertahan yang keras, mata Sasha membelalak, seluruh otot tubuhnya menegang dan punggungnya melengkung ke atas.
    Pak Anton terkejut saat jarinya tiba-tiba terasa terjepit oleh dinding-dinding vagina Sasha sebelum dibasahi oleh hangatnya cairan cinta Sasha yang mengucur dengan deras dari vagina Sasha.

    Rupanya Sasha berhasil mencapai orgasmenya sekali lagi. Sasha menyandarkan kepalanya ke pagar balkon villa itu untuk beristirahat. Nafasnya tersengal-sengal karena kelelahan.

    “Wah, hebat juga orgasmenya! Ayo, kita lanjut ke ronde dua!” Dengan penuh semangat, Pak Anton melucuti seluruh celananya sehingga penisnya yang besar langsung mengacung tegak dihadapan vagina Sasha yang masih tertungging lemas di pagar balkon.

    Diolesinya penisnya dengan cairan cinta Sasha yang masih tersisa di telapak tangannya sambil sesekali mengurut penisnya, Pak Anton sesekali juga mencolek-colek vagina Sasha untuk mengambil cairan cinta Sasha untuk kemudian dipergunakannya cairan itu sebagai pelumas penisnya. Setelah beberapa lama, penis Pak Anton pun kembali berkilauan akibat olesan dari cairan cinta Sasha. Pak Anton segera merangkul pinggang Sasha sambil memposisikan kepala penisnya dibibir vagina Sasha.

    “Ookh… Oohh!” tanpa sadar Sasha lupa untuk menutup mulutnya dengan tangan sehingga terdengarlah suara lenguhannya saat penis besar Pak Anton memasuki vaginanya.

    Pak Anton terdiam sejenak karena sadar bahwa suara itu bisa saja terdengar oleh Pak Halim. Namun anehnya, Pak Halim masih sibuk membaca korannya dengan wajahnya yang tertutup lembar-lembar koran itu. Sepertinya earphone di telinganya disetel dengan volume yang tinggi sehingga ia sulit mendengar suara disekitarnya.

    Belum puas mengerjai Sasha, Pak Anton menarik pinggang Sasha kearah kanan plafon itu sehingga kini posisi Sasha menungging tepat didepan balkon Pak Halim. Seolah hendak memamerkan caranya menggagahi pengantinnya itu kepada Pak Halim.

    “Eeghmmm…” desah Sasha sambil sedikit menutup mulutnya kembali saat Pak Anton memajukan pantatnya perlahan sehingga penisnya semakin terbenam di dalam lubang pipis Sasha.

    Cerita Seks Birahi 2017 | Sasha tidak merasa begitu sakit lagi karena lubang vaginanya terbuka lebih lebar sedikit akibat dionani dengan dua jari Pak Anton sebelumnya. Malah Sasha merasa nikmat sekali dengan sensasi gesekan antara dinding vaginanya dengan penis besar milik Pak Anton. Rasa sesak akibat diameter penis Pak Anton yang memenuhi rongga vagina Sasha juga memberi sensasi tersendiri yang merangsang syaraf-syaraf vagina Sasha.

    “Hmmm…” Sasha mendesah pelan dengan mulut tertutup saat Pak Anton perlahan-lahan menarik keluar penisnya dari vagina Sasha hingga hanya tersisa pangkal penisnya yang masih terbenam dalam vagina Sasha. Rasa gesekan di klitoris Sasha yang tergesek saat penis itu ditarik mundur memberi sensasi rasa geli yang menggelitik tiap syaraf di vagina Sasha.

    “MMMPH!” Sasha menjerit saat tiba- tiba Pak Anton menghentakkan pinggangnya maju kedepan sehingga penisnya langsung tertancap membenam hingga kedasar liang vagina Sasha.

    Pak Anton lalu mencengkeram pinggang Sasha dan menggoyangkannya pelan-pelan sehingga penisnya mengaduk-aduk kemaluan Sasha. Pak Anton juga kembali memijat pinggang Sasha seperti sebelumnya sehingga Sasha semakin kewalahan akibat tambahan rasa nikmat yang mendera tubuhnya.

    “Mmm… mmm… mmm…” Sasha hanya menggoyang-goyangkan kepalanya menahan rasa nikmat yang menjalari tubuhnya itu sementara kedua tangannya masih sibuk menutupi mulutnya dengan erat. Pak Anton membiarkan Sasha terbiasa dengan sensasi akibat goyangan pinggangnya selama beberapa menit sebelum ia tiba-tiba melepaskan pinggang Sasha.

    “Hmm?” Sasha terkejut sesaat. Sasha segera menoleh kebelakang melihat Pak Anton dengan raut wajah kecewa karena kenikmatannya terhenti.

    “Ayo, giliran kamu yang goyang!” perintah Pak Anton.

    Tanpa ragu lagi, Sasha segera menggoyangkan pantatnya untuk mempermainkan penis Pak Anton dengan vaginanya. Pantat Sasha bergoyang naik-turun menarik keluar sebagian penis Pak Anton sebelum Sasha menghentakkan pantatnya mundur tiba-tiba sehingga penis Pak Anton langsung terbenam dengan cepat ke dalam vaginanya.

    “Huaah… aagh… egh…” Pak Anton mendesah penuh kenikmatan saat merasakan rasa hangat dan lembut dalam vagina Sasha yang terus memainkan penisnya dengan goyangan-goyangan erotis pantatnya.

    Pak Anton terus meresapi kenikmatan dalam rongga vagina pengantin cantiknya itu. Betapa bangganya Pak Anton saat mengingat kesuksesannya untuk mendapatkan layanan khusus dari liang vagina Sasha yang begitu banyak diincar oleh para lelaki di kantor mereka. Lama kelamaan, Pak Anton merasa bosan dengan goyangan Sasha walaupun penisnya terasa cukup nikmat.

    Pak Anton sudah cukup bersabar dengan goyangan Sasha dari tadi untuk menarik perhatian Pak Halim yang dari tadi masih saja menempelkan matanya di koran. Harapannya untuk mempermalukan Sasha dengan cara mempertontonkan adegan dimana Sasha yang masih berbusana pengantin sedang memompa penisnya maju mundur kepada Pak Halim mulai sirna.

    “Sialan si Halim itu! Padahal ada pemandangan bagus begini, malah koran yang dilihatnya! Dasar kutu buku tolol! Buta apa?!” umpat Pak Anton dalam hati.

    Pak Anton yang sudah tidak sabar lagi segera mencengkeram pinggang Sasha dan menghentakkan pinggangnya dengan keras kedalam vagina Sasha.

    “AAH!” Sasha menjerit keras.

    Cerita Seks Birahi Terbaru | Karena dilakukan secara mendadak, Sasha yang terkejut tanpa sadar melepaskan tangannya sehingga suara jeritannya meledak. Pak Anton yang kesal terus menghentak-hentakkan penisnya didalam vagina Sasha. Sasha tahu tangannya kini tidak akan cukup lagi untuk mehanan suaranya, sehingga Sasha tidak punya pilihan lain selain menyumpal mulutnya dengan kain slayer yang tersibak kewajahnya dan menggigit kain itu sekeras mungkin untuk menahan jeritan histerisnya yang siap untuk meledak kapan saja. Selama 5 menit, Pak Anton memompa penisnya keluar masuk dari vagina Sasha. Suara yang keluar dari mulut Sasha sudah tidak jelas sama sekali apakah itu suara desahan, jeritan atau erangan. Sasha benar-benar merasa tersiksa karena jeritannya tertahan dan rasa sakit di tenggorokannya akibat suaranya diredam paksa.

    “Hrggh… Eerghh…” Pak Anton tidak bisa lagi berlama-lama menahan dirinya. Dengan diiringi sebuah hentakan keras ke dalam vagina Sasha, Pak Anton pun menggeram keras dan menyemburlah sperma Pak Anton kedalam vagina Sasha.

    “Hmm… phh??” Sasha terkejut sejenak saat merasakan sperma Pak Anton menyemprot hingga ke dasar vaginanya. Pak Anton membiarkan penisnya tertancap kedalam vagina Sasha sejenak untuk mengeluarkan seluruh spermanya itu.

    Saat penis itu tercabut dari vagina Sasha, tampak lelehan putih sperma Pak Anton ikut keluar dari celah-celah vagina Sasha yang masih menungging itu. Pak Anton tersenyum puas dan dibelainya tubuh Sasha. Namun tiba-tiba ia merasakan tubuh Sasha bergetar pelan seperti menggigil ssat membelai Sasha. Pak Anton dengan perasaan cemas segera melihat keadaan Sasha.

    Betapa terkejutnya Pak Anton saat melihat wajah Sasha yang sudah berlinangan air mata sedang menangis sesunggukan dengan slayer yang masih tersumpal didalam mulutnya. Entah bagaimana, hati Pak Anton terasa sakit dan kasihan melihat Sasha yang tampak tersiksa itu.

    Bagaimanapun juga ia menikahi Sasha atas dasar rasa cintanya pada wanita itu sejak dulu dan mungkin perbuatannya untuk balas dendam dengan mempermalukan Sasha sudah kelewatan sehingga malah menyakiti wanita yang dicintainya itu.

    Pak Anton segera mengusap airmata dari wajah Sasha dan merangkulnya dari belakang. Dilepasnya slayer yang masih digigit oleh Sasha dengan pelan. Pak Anton bisa merasakan getaran tubuh Sasha dan juga peluh yang membasahi sekujur tubuh wanita malang itu.

    “Sha, maaf ya… Kamu tidak apa-apa kan?” tanya Pak Anton dengan penuh kekhawatiran.

    Sasha yang masih sesunggukan hanya mengangguk pelan. Tanpa menghiraukan Pak Halim lagi, Pak Anton segera membimbing Sasha masuk ke dalam kamar mereka. Slayer, tiara dan kontak lens Sasha dilepas, Pak Anton lalu membaringkan Sasha di ranjang mereka tepat disamping Alyssa dan melepas sepatu Sasha.

    “Kamu capek kan? Ayo tidur dulu ya.” Pak Anton segera menyelimuti tubuh Sasha dengan selimut dan membaringkan tubuhnya disamping Sasha. Sejenak Pak Anton merenungi kejadian hari itu dan apa yang telah dilakukannya dengan Sasha. Ekspresi puas tampak menghiasi wajahnya, walaupun ia juga agak menyesali perlakuannya pada Sasha barusan. Perlakuannya memang kelewatan.

    Bagaimanapun juga Sasha pasti punya harga dirinya sendiri sebagai seorang wanita. Pak Anton lalu memutuskan untuk kembali minta maaf.

    “Eh, Sha…” Saat Pak Anton menoleh ke wajah Sasha untuk meminta maaf sekali lagi,

    Rupanya Sasha sudah tertidur lelap kelelahan. Wajah tidurnya tampak menawan bagaikan wajah malaikat, apalagi dengan gaun putihnya dan riasan pengantin di wajahnya yang semakin memperkuat kesan “angelic” dari tubuhnya. Pak Anton hanya tersenyum kecut sebelum akhirnya ikut tertidur sambil memeluk tubuh lembut Sasha.

    Esok paginya, Pak Anton mendadak terbangun saat merasakan sensasi rasa hangat dan sesuatu yang lembut sedang mempermainkan penisnya. Rasanya penisnya seperti dikocok-kocok maju-mundur oleh sesuatu. Sesekali pula pangkal penisnya terasa basah dan geli saat digesek oleh sesuatu yang basah.

    Pak Anton membuka matanya sejenak. Betapa terkejutnya dirinya saat melihat Sasha sedang menungging dihadapan selangkangannya sambil mempermainkan penisnya. Jari-jari tangan Sasha yang masih dibalut sarung tangan satinnya mengocok penis Pak Anton dengan lembut sambil sesekali menjilati dan menyentil-nyentil pangkal penis Pak Anton dengan lidahnya.

    “Sa… Sasha?” tanya Pak Anton tidak percaya.

    “Ooh, Sayaang… Akhirnya bangun juga… Aku sudah menunggu dari tadi, lhoo…” racau Sasha saat melihat Pak Anton terbangun.

    “Apa-apaan kamu?!” bentak Pak Anton, namun Sasha tidak menggubris Pak Anton sama sekali. Ia masih saja sibuk memainkan penis Pak Anton dengan tangan dan mulutnya. Mata Sasha tampak sayu dan nafasnya masih saja memburu. Pak Anton akhirnya tahu kalau Sasha masih belum sadar dari mabuknya dan sudah tentu pengaruh dari obat perangsang itu. Namun Pak Anton heran, bagaimana mungkin Sasha bisa kembali bergairah seperti itu setelah sekian lama meminum wine itu. Normalnya, efek wine itu tentunya sudah hilang dari tadi.

    “Mmm… enaakh… lebih enak dari Aldy… Besaar…” seloroh Sasha sambil mengelus-elus penis Pak Anton dan menjilatnya dengan pelan.

    “Hooh… Hwooh…” Pak Anton mendesah nikmat saat tiba-tiba bibir Sasha menghisap-hisap penisnya.

    “Mmm… hmm…” terdengar gumaman Sasha yang masih menghisap penis Pak Anton. Lidah Sasha ikut membelai-belai pangkal penis Pak Anton sehingga Pak Anton merasa lubang kencingnya seolah ditusuk-tusuk oleh jarum.

    “Aah… enaak… Eh? Hentikan Sasha!” tiba-tiba Pak Anton tersadar dari buaian kenikmatannya itu. digesernya kepala Sasha sehingga kuluman Sasha terlepas dari penisnya.

    “Apaa siih?” gerutu Sasha kesal.

    “Siapa yang suruh kamu oral seks sekarang?! Ini masih pagi tahu!”

    “Soalnya kamu curaang! Aku masih belum memberimu hadiah pernikahan kaan?!!” jawab Sasha dengan wajah merengut.

    “Hadiah apa?!” tanya Pak Anton heran.

    Sasha tidak menghiraukan pertanyaan Pak Anton. Ia segera melompat dan menangkap penis Pak Anton dengan kedua belah tangannya.

    “Naah, ketangkap deeh! Dasar nakaal!” ujar Sasha seperti anak kecil.

    Sasha segera mengulum penis Pak Anton kembali. Suara jilatan dan hisapan Sasha kembali bergema di kamar itu. Kini giliran Pak Anton yang kewalahan menghadapi Sasha. Rasa nikmat yang menjalari penisnya semakin menjadi. Liur Sasha sudah menetes-netes dipinggir bibirnya, namun Sasha masih saja bersemangat dalam menghisap penis Pak Anton.

    “Sashaa! Sudaah! Hadiah apa yang kamu mau?!” kembali Pak Anton bertanya dengan kewalahan. Sasha pun akhirnya menghentikan kulumannya itu dan menatap wajah Pak Anton dengan sayu.

    “Aku… mau memberimu keperawananku…” jawab Sasha pelan.

    “Keperawanan? Bukannya kamu sudah tidak perawan dari tadi?” tanya Pak Anton bingung dengan dahi yang mengrenyit. Bukannya Sasha sudah tidak perawan sejak sebelum ia dinikahi tadi? Bukankah Aldy yang sudah memetik keperawanan Sasha sebelumnya? Pikir Pak Anton.

    “Aah! Mas Anton bodoh deeh!!” Sasha kembali merengut. Kini Sasha membalikkan tubuhnya, mengangkat rok gaunnya dan menungging dihadapan Pak Anton sambil menguakkan bongkahan pantatnya sendiri sehingga lubang pantat Sasha tampak merekah dihadapan wajah Pak Anton. Pantat Sasha tampak mengkilat ditimpa cahaya mentari pagi yang menerobos kedalam kamar mereka.

    “Ini… pantatku masih perawan kook!” ujar Sasha manja.

    “Ayo doong! Ini hadiah dariku lhoo! Aku memang berencana untuk memberi keperawanan pantatku untuk Mas Anton dari kemarin!” goda Sasha seperti pelacur sambil menggoyang-goyangkan pantatnya yang montok itu, sehingga Pak Anton kini kembali menelan ludah. Siapa yang bisa menolak godaan seorang pengantin wanita secantik Sasha? Apalagi tawaran sukarela untuk mencicipi lubang pantat Sasha tidak datang setiap hari.

    Pemandangan yang disajikan Sasha dihadapan Pak Anton segera membangkitkan kembali gairah seksual Pak Anton. Pak Anton segera beranjak bangun dari ranjangnya.

    “Yaah… kok pergi siih?!” ujar Sasha yang masih menungging dengan nada kecewa.

    “Sebentar sayang, aku mau minum dulu.” Jawab Pak Anton sambil mencari-cari wine yang tadi ditaruhnya diatas meja balkon itu supaya gairah seksualnya ikut bangkit untuk mengimbangi Sasha.

    Pak Anton amat terkejut melihat wine yang tadinya masih penuh sekitar ¾ bagian, sekarang jumlahnya kurang dari setengah botol. Pak Anton melirik Sasha sejenak, dilihatnya wajah Sasha yang tampak dilanda nafsunya itu. Bahkan kini jari-jari lentik Sasha mulai mempermainkan liang vaginanya sendiri sambil mendesah-desah erotis.

    “Eh Sha, kamu tadi minum wineku ya?” tanya Pak Anton curiga.

    “Iyaah… memangnya kenapaa? Soalnya nggak ada air putihh… Winenya enakk… hhh… tadi kuminum 10 gelas… mmh… soalnya gelasnya kecil… siih…” desah Sasha.

    Pantas saja! gerutu Pak Anton dalam hati. Akhirnya Pak Anton tahu penyebab mengapa Sasha bisa semabuk dan bergairah seperti itu. Wajar saja, semalam mereka mereguk sekitar 7 gelas kecil wine itu dan masih tersisa lebih dari setengahnya. Dengan dosis 5 gelas saja sudah cukup untuk membuat Sasha tergila-gila semalam. Apalagi dengan dosis berganda, wajarlah apabila akibatnya bisa sedahsyat itu untuk wanita yang gampang mabuk seperti Sasha.

    Pak Anton hanya menggerutu sejenak sebelum meminum beberapa gelas kecil wine itu. Setelah merasa tubuhnya mulai bergairah, Pak Anton segera menghampiri Sasha yang masih sibuk beronani sambil menungging diatas ranjang. Segera Pak Anton memposisikan wajahnya ditunggingan Sasha. Dibenamkannya wajahnya di selangkangan Sasha sambil menjulurkan lidahnya ke vagina Sasha perlahan.

    “Hya?!” Sasha kembali menjerit kecil saat lidah Pak Anton menusuk vaginanya.

    Pak Anton segera mencengkeram pinggang Sasha dan membenamkan wajahnya di selangkangan Sasha. Dihirupnya aroma khas yang terpancar dari vagina Sasha sambil menyeruput cairan cinta Sasha yang menetes deras ikut membasahi sprei ranjang mereka. Hembusan nafas Pak Anton membuat bulu kuduk Sasha berdiri dan desahannya semakin keras saat klitorisnya kembali dipermainkan Pak Anton yang kali ini menyentil klitoris Sasha dengan lidahnya.

    “Aah… aaw!!” Desah Sasha menggema diruangan itu.

    Tubuh Sasha sudah sepenuhnya tidak terkontrol lagi karena takluk oleh nafsu birahinya. Pak Anton pun semakin bersemangat mencicipi vagina Sasha.

    “Mommy?” tiba-tiba terdengar suara anak perempuan dari belakang tubuh Sasha dan Pak Anton.

    “A… Alyssa?” Sasha terkejut sejenak saat mendengar suara itu. Pak Anton menoleh dan melihat Alyssa yang terbangun sudah terduduk dibelakangnya. Alyssa tampak kebingungan melihat posisi ibunya yang menungging dan wajah Pak Anton yang terbenam di selangkangan ibunya itu. Alyssa lalu berjalan mendekati Sasha, dilihatnya wajah merah padam Sasha yang sayu dan tampak kelelahan. Tentu saja balita seperti Alyssa tidak mengerti sama sekali apa yang sedang dilakukan oleh Sasha dan Pak Anton.

    Pak Anton menghentikan aksinya karena ia tidak mau lagi mengerjai Sasha dengan berlebihan. Bahkan Pak Anton segera menurunkan kembali rok gaun Sasha untuk menutupi selangkangan Sasha.

    “Aah! Kok berhenti siih!” gerutu Sasha.

    “Sebentar Sha, Alyssa kan sudah bangun. Kita lanjutkan nanti saja!”

    “Nggak mauu! Aku maunya sekarang!” tolak Sasha seperti anak kecil.

    “Tapi Sha, Alyssa kan…”

    “Biarin ajaa… Kalau nggak, nanti aku nggak akan mau main dengan Mas Anton lagi!” ancam Sasha. Mungkin karena mabuk berat dan pengaruh rangsangan di tubuhnya, Sasha tidak peduli lagi dengan kehadiran Alyssa. Ia juga sama sekali tidak cemas kalau Alyssa menonton adegan persetubuhannya nanti. Pak Anton merasa tidak perlu lagi menahan diri karena Sasha sendiri sudah sama sekali tidak peduli dengan harga dirinya. Tanpa menunggu lama, Pak Anton segera menyibakkan kembali rok gaun Sasha dan mencubit klitoris Sasha.

    “AW!” Sasha menjerit di hadapan Alyssa, sehingga Alyssa tampak semakin kebingungan.

    “Mom…my?” tanya Alyssa bingung dengan polosnya. Ia mengira Sasha kesakitan karena Sasha menjerit keras.

    Pak Anton kembali beraksi, kini dijilatinya klitoris Sasha sambil kembali memasukkan jarinya kedalam vagina Sasha dan mulai mengocok liang vagina Sasha kembali.

    “Ahh… oohh… Haaah…” kini wajah Sasha tampak memancarkan kelegaan dan kenikmatan di hadapan Alyssa.

    Pak Anton terus bergantian antara mencubit klitoris Sasha ataupun menyentil-nyentil klitoris Sasha sehingga mimik wajah Sasha ikut berganti-ganti antara menikmati atau kesakitan dihadapan Alyssa. Raut wajah Alyssa semakin bingung melihat mimik muka ibunya itu. Mata Sasha yang merem melek ditambah dengan bibirnya yang meneteskan air liurnya dan lidahnya yang terus menyapu keluar akibat deraan gelombang kenikmatan yang menguasai tubuhnya kini terpampang jelas dihadapan putrinya sendiri yang tampak kebingungan karena belum pernah melihat raut wajah ibunya seperti itu.

    Update Cerita Seks Birahi 2017 | Normalnya, Sasha pasti akan segera menghentikan tontonan yang amat tidak pantas untuk dilihat bagi balita yang polos seperti Alyssa. Namun akibat rangsangan obat yang diminumnya dengan wine itu, sekarang otak Sasha hanya terfokus untuk menggapai kenikmatan seksualnya sendiri tanpa menghiraukan pandangan Alyssa sama sekali. Sensasi kenikmatan di vaginanya benar-benar merasuki tubuh Sasha yang sekarang juga amat sensitif akibat pengaruh obat perangsang itu. Malah Sasha juga merasa semakin terangsang saat persetubuhannya dilihat oleh anaknya sendiri.

    “Alyssa, ayo sini ke tempat om!” ujar Pak Anton tersenyum sambil menggendong Alyssa ke pangkuannya. Sehingga kini Sasha memamerkan kewanitaan dan pantatnya dihadapan Pak Anton dan anaknya sendiri. Pak Anton lalu memegang tangan mungil Alyssa dan mengeluarkan jari telunjuk dan jari tengah milik balita mungil itu.

    “Nah, ayo… om kasih tahu apa yang paling disuka mamamu!” Ujar Pak Anton sambil membimbing tangan Alyssa kearah vagina Sasha.

    “Ugh!” Sasha menjerit saat merasakan vaginanya ditusuk oleh sesuatu yang kecil. Sasha akhirnya menyadari kalau jari-jari mungil Alyssa sudah terbenam ke dalam vaginanya.

    “Baguus! Alyssa memang pintar! Sekarang, ikutin gerakan tangan om ya!” puji Pak Anton sambil memegang pergelangan tangan Alyssa dan menggerakkannya maju-mundur dengan pelan sehingga jari-jari tangan Alyssa menghunjam vagina ibunya berulangkali.

    “Wah! Aach! Aww!” Sasha mendesah-desah saat jari-jari mungil Alyssa mempermainkan vaginanya. Tubuh Sasha tampak terhentak pelan mengiringi hunjaman jari putrinya sendiri di vaginanya. Alyssa yang polos sama sekali tidak tahu apa yang sedang dilakukannya itu. Alyssa malah tampak senang dan tertawa-tawa saat melihat tubuh ibunya terhentak sambil mendesah nikmat akibat permainan jarinya itu. Ia mengira perbuatannya itu semacam permainan yang menyenangkan. Pak Anton sesekali melepaskan tangan Alyssa dan Alyssa terus saja menggerakkan jarinya maju mundur divagina Sasha.

    “Gimana rasanya, Sha? Main dengan Alyssa enak kan?” ejek Pak Anton.

    “Ooh.. oh… aah… Alyssaa… ahh… Alyssa… enaak… terus… sayaang…” Racau Sasha penuh kenikmatan. Sasha tidak mempedulikan ejekan Pak Anton lagi. Jari-jari mungil Alyssa yang sesekali bergerak saat menghunjam vaginanya menjelajahi ruang hangat vagina Sasha memberi Sasha reaksi tersendiri yang luar biasa. Apalagi mengingat kalau vaginanya sedang dipermainkan anaknya sendiri, sama sekali tidak membuat Sasha merasa malu, malah Sasha semakin terangsang berat akibat permainan itu.

    “WAAAH… HAAH…AAKH!!!” Sasha menjerit sekeras-kerasnya saat seluruh syaraf tubuhnya menegang keras. Tanpa bisa dibendung, cairan cinta Sasha langsung muncrat tanpa ampun kejari-jari Alyssa. Alyssa terdiam sejenak karena kaget mendengar suara jeritan Sasha dan semburan cairan cinta ibunya itu. Kepala Sasha langsung ambruk kembali ke ranjang setelah mendapat orgasme yang luar biasa itu, namun ia masih dalam posisi menungging sehingga bagian atas tubuhnya kini tertumpu pada kedua dada indahnya itu yang kini seperti bantalan yang terjepit diantara tubuhnya dan kasur empuk itu untuk menahan tubuhnya.

    “Hehehe… lumayan deh!” Pak Anton terkekeh-kekeh puas setelah berhasil mengerjai Sasha sambil mengacungkan jari-jari Alyssa yang berkilat akibat cairan cinta Sasha dan menjilat-jilati jari Alyssa.

    “Bagus sekali, Alyssa! Kamu memang pintar!” kembali Pak Anton memuji Alyssa sambil mengelus kepala anak yang lugu itu. Alyssa hanya tertawa saat Pak Anton membelainya tanpa mengerti kalau ia baru saja diperalat untuk melakukan hal yang amat terkutuk. Alyssa lalu didudukkan disebuah kursi bayi dan dipasangkan ikat pinggang supaya tidak jatuh. Setelah memastikan kalau Alyssa sudah aman, Pak Anton segera kembali menghampiri Sasha yang masih menungging tak berdaya diatas ranjang itu.

    “Oke, Sasha! Sekarang giliran saya ya! Saya mau menagih hadiah dari kamu!” pungkas Pak Anton sambil mengangkat sedikit pinggang Sasha. Kali ini diposisikannya pinggang Sasha agar lubang pantat Sasha berada tepat dihadapan penisnya yang mengacung tegak.

    “Tenang saja! Saya akan bersikap lebih lembut kali ini, supaya kamu tidak merasa tersiksa lagi.” Janji Pak Anton pada Sasha.

    Pak Anton kembali mencolek-colek cairan cinta di vagina Sasha untuk kemudian diusapkannya di lubang pantat Sasha sebagai pelumas. Setelah merasa siap, Pak Anton menguakkan kedua bongkahan pantat Sasha dan menyentuhkan ujung penisnya dilubang pantat Sasha. Pak Anton mulai mendorong maju pinggangnya dengan pelan.

    “Heghh…” Sasha merintih kecil saat merasakan lubang pantatnya terbuka sedikit untuk menerima penis Pak Anton.

    “AAAAKH!!!” dengan disaksikan oleh Alyssa, Sasha menjerit pilu saat penis Pak Anton yang besar itu menerobos masuk lubang pantatnya hingga penis besar itu terhunjam sepenuhnya kedalam lubang pantat Sasha dan lenyaplah keperawanan anal milik Sasha. Air mata Sasha langsung menetes akibat rasa perih yang tak terkira melanda anusnya.

    “Hoaah…” Pak Anton menghentikan sejenak gerakannya untuk meringankan rasa sakit yang melanda Sasha. Sekaligus merasakan sensasi hangat dan lembut didalam lubang pantat Sasha. Jepitan otot pantat Sasha yang begitu erat memberi rasa nikmat bagi Pak Anton, seolah bersetubuh dengan seorang perawan. Ya! Bagi Pak Anton, peribahasa “tak ada rotan, akar pun jadi” amat berarti saat itu. Karena walaupun tidak bisa menikmati keperawanan vagina Sasha, toh tidak ada salahnya bagi Pak Anton untuk mendapatkan keperawanan pantat Sasha yang tak kalah nikmatnya.

    “Sasha, kenapa? Sakit ya?” Pak Anton bertanya pada Sasha dengan nada sedikit cemas.

    “I… iya… shhh… sebentar ya…” jawab Sasha pelan sambil menghela nafas. Sasha berusaha menghirup udara sejenak dan menyesuaikan dirinya dengan posisi Pak Anton. Rasa sesak dan perih dilubang pantat Sasha pelan-pelan menghilang. Tidak seperti tadi, kali ini Pak Anton berusaha untuk memberi rasa nyaman bagi Sasha. Sementara itu, Alyssa hanya terduduk sambil melihat adegan persetubuhan ibunya itu.

    “Bagaimana? Sudah enak?” tanya Pak Anton.

    “Mmm… Tapi jangan keras-keras ya…” jawab Sasha sambil menanggukkan kepalanya.

    Pak Anton mulai menggerakkan pinggulnya perlahan-lahan sehingga penisnya tertarik keluar hingga tersisa pangkal penisnya saja sebelum kembali menggerakkan maju penisnya dengan pelan kedalam pantat Sasha. Gerakan pelan itu memang disengaja untuk memberi rasa nyaman bagi Sasha. Saat penis Pak Anton sudah terbenam sebagian besar, Pak Anton segera menghentakkan pinggangnya mendadak sehingga muncul rasa perih yang tiba-tiba menyengat anus Sasha.

    “Aw!” jerit Sasha saat pantatnya serasa tertusuk oleh jarum raksasa ketika Pak Anton menghentakkan pinggangnya, menghunjamkan seluruh penisnya kedalam anus Sasha.

    “Tahan ya, Sha! Lama-lama juga enak kok!” bujuk Pak Anton. Sasha hanya mengangguk pelan. Pak Anton terus menggerakkan penisnya maju mundur dengan pelan sambil meresapi nikmatnya jepitan erat dari otot pantat Sasha.

    Benar saja, lama kelamaan rasa sakit dan perih di pantat Sasha mulai berganti dengan rasa geli sedikit perih yang nikmat. Syaraf-syaraf anus Sasha mulai terbiasa dengan gerakan penis Pak Anton dan hentakan mendadak dari Pak Anton yang sekarang mengirimkan gelombang kenikmatan tiada taranya kesetiap simpul syaraf Sasha. Suara rintihan Sasha pelan-pelan berganti dengan suara desahan penuh kenikmatan.

    “Aagh… awwh… hhh…” Sasha tampak megap-megap merasakan sensasi nikmat yang melanda anusnya. Saat merasa Sasha sudah terbiasa dengan gerakannya, Pak Anton langsung mempercepat gerakan pinggulnya sehingga penis Pak Anton menghunjam keras kedalam anus Sasha. Suara tumbukan antara pinggang Pak Anton dan bongkahan pantat Sasha menggema didalam kamar mereka.

    Pak Anton kembali menuangkan wine ke gelasnya sendiri dan menyodorkan gelas itu ke Sasha. Sasha yang kehausan akibat terus menjerit-jerit sejak disetubuhi Pak Anton segera meminum wine itu. Saat melihat wine digelas itu habis, Pak Anton segera menuangkan wine itu lagi untuk diminum Sasha. Sasha terus direcoki dengan wine yang dicampur obat perangsang itu sehingga kini Sasha semakin mabuk dan terhanyut dalam gairah seksualnya.

    “Aah… en…naak… ooh…” desah Sasha.

    “Enak ya, Sha? Kamu suka?”

    “I…yaah… ookh…”

    “Sasha, kamu suka yang mana? Di vagina atau pantat kamu?” tanya Pak Anton.

    “Aaahh… sama sajaa… dua-duanya enaak…” celoteh Sasha.

    “Mas Antoon… Maas… suka yang manaa? Vagina… atau pantatnya Sashaa?” tanya Sasha manja seperti seorang pelacur.

    “Hmm… Aku sih lebih suka pantatmu, Sha. Soalnya vagina kamu sudah bekas si Aldy! Lagipula pantat kamu masih rapat seperti perawan, hehehe…” jawab Pak Anton cengengesan.

    “Kalau begituu… mulai hari ini… lubang pantatnya Sasha… jadi milik Mas Anton… yaa? Terserah Mas Anton mau bagaimanaa ajaa… Pasti Sasha nurut deeh…”

    Hati Pak Anton langsung berbunga-bunga mendengar tawaran Sasha bahwa mulai saat ini pantat Sasha bebas untuk digunakannya sesuka hati.

    “Boleh! Boleh! Pokoknya mulai sekarang pantatmu hanya untuk aku saja! Jangan sampai disentuh si Aldy ya!” jawab Pak Anton sesegera mungkin.

    “Iyaah… hhh… Maas…” jawab Sasha pelan.

    Pak Anton dan Sasha terus bersetubuh di hadapan Alyssa. Alyssa yang tidak mengerti dengan pemandangan dihadapannya hanya diam sambil mengisap-isap jarinya. Sasha sama sekali tidak peduli dengan tatapan Alyssa, mulutnya sibuk mendesah sambil meresapi rasa nikmat di anusnya. Sesekali Pak Anton memukul bongkahan pantat Sasha yang langsung disambut dengan jeritan Sasha dihadapan Alyssa. Sasha sendiri merasakan pengalaman seks yang luar biasa dengan Pak Anton. Biasanya saat bersetubuh, Aldy lebih suka gaya konvensional yang seringkali membuat Sasha bosan. Lain halnya dengan Pak Anton yang selalu punya banyak cara untuk menaikkan gairah seksual Sasha. Walaupun sebenarnya gairah seksual Sasha juga banyak terbangkitkan oleh wine yang ia minum.

    “Aahh…Maas…” panggil Sasha pelan.

    “Ya, sayang?” jawab Pak Anton

    “Sudah… mau sampai, maas… tolong… aah…” pinta Sasha saat merasakan orgasmenya membayang.

    “Oke… tahan ya, sayang… Aku juga mau sampai. Erhm…” ujar Pak Anton sambil menggeram sejenak. Penis Pak Anton ditarik keluar perlahan hingga tersisa ujung penisnya saja dan tiba-tiba Pak Anton merebahkan dirinya di ranjang. PLOOP! Terdengar suara pelepasan yang becek antara penis Pak Anton dan lubang pantat Sasha.

    “OOH!” Sasha langsung melenguh keras dan kembali roboh diatas ranjangnya.

    Dengan sigap, Pak Anton segera bangkit dan berlutut kembali dihadapan tunggingan Sasha. Penisnya sekarang dibenamkan langsung ke vagina Sasha dan Pak Anton segera menggerakkan pinggang Sasha maju mundur hingga penisnya terhentak-hentak dalam vagina Sasha.

    “AAH! Ah! Aah!” Sasha menjerit-jerit histeris karena sensasi kenikmatan gesekan penis Pak Anton di vaginanya.

    “Sha… Aku mau keluar… sebentar lagi…” ujar Pak Anton terbata-bata merasakan penisnya yang siap mencapai puncak kenikmatannya sekali lagi.

    “Ooh! Yaah! Ayo Mass… keluarkan di vagina Sasha lagii… supaya… Sasha hamiil…” seloroh Sasha yang juga terpengaruh oleh gejala orgasmenya.

    “Iyaah… Sashaa…” Pak Anton yang mendengar bahwa ada kesempatan baginya untuk menghamili Sasha semakin buas menghentakkan penisnya itu. Bayangan akan seorang buah hati yang akan dilahirkan oleh Sasha hasil dari pernikahan dengannya, membuat Pak Anton kian bersemangat.

    “AAAH! HAAH! MAS ANTOON…” Sasha melolong keras saat ledakan orgasme kembali menghantam tubuhnya untuk kesekian kalinya. Tubuh Sasha langsung mengejang kaku dan dinding vaginanya terasa menjepit dan meremas penis Pak Anton sekuat mungkin. Sasha kembali tumbang kelelahan setelah orgasme dengan hebat dua kali berturut-turut. Tubuhnya terasa lemas tanpa tenaga sama sekali dan Sasha pun segera tertidur kelelahan setelah melayani Pak Anton selama hampir 2 jam. Cairan bening ikut menetes keluar dari vagina Sasha yang masih tersumbat penuh dengan penis Pak Anton, pertanda bahwa Sasha baru saja mengalami orgasme.

    “HHRMH!” Pak Anton yang sudah tidak tahan akibat sensasi jepitan di vagina Sasha, segera menggeram dan membenamkan penisnya hingga kedasar vagina Sasha.

    Akhirnya disemprotkannya cairan spermanya kedalam rahim Sasha, beberapa saat setelah Sasha mengalami orgasme. Untuk beberapa saat, Pak Anton meresapi kenikmatan ejakulasinya didalam rahim Sasha sebelum melepaskan penisnya dari vagina Sasha dengan pelan.

    Pak Anton meluruskan dan membalikkan tubuh Sasha yang terlungkup. Sehingga Sasha kini terbaring di hadapannya. Pak Anton tersenyum melihat wajah Sasha yang tertidur.

    Pak Anton lalu memberikan sebuah bantal dikepala Sasha dan merapikan kembali penampilan Sasha. Tidak lupa, diaturnya posisi tidur Sasha senyaman mungkin agar Sasha bisa beristirahat.

    “Hwaaa… Waaa!!” tiba-tiba terdengar suara tangisan Alyssa.

    Pak Anton yang masih telanjang segera tergopoh-gopoh menghampiri balita kecil itu. Sesaat Pak Anton bingung karena tangisan Alyssa. Namun ia segera melepas pengaman Alyssa dan digendongnya putri Sasha itu keatas ranjang tempat ibunya tertidur lelap. Alyssa lalu didudukkan disamping Sasha. Mungkin karena merasa lebih aman didekat ibunya, Alyssa pun pelan-pelan menghentikan tangisannya. Alyssa lalu merangkak mendekati tubuh ibunya itu.

    “Mommy?” kembali Alyssa memanggil Sasha sambil menepuk-nepuk tangan Sasha. Pak Anton pelan-pelan menjauhkan Alyssa dari ibunya untuk memberi kesempatan bagi Sasha untuk tidur.

    “Alyssa, jangan ganggu mamamu ya? Biarkan mamamu istirahat ya?” pinta Pak Anton dengan pelan sambil menggendong Alyssa kearahnya. Alyssa hanya melihat wajah Pak Anton dengan raut wajah polosnya yang tersenyum. Mata Alyssa sejenak mengingatkan Pak Anton dengan mata indah Sasha.

    “Alyssa, mau nggak punya adik?” tanya Pak Anton pada Alyssa. Seolah mengerti akan perkataan Pak Anton, Alyssa tertawa riang sambil menepuk-nepukkan kedua tangannya.

    “Yaa, Alyssa memang anak yang pintar! Kalau begitu, biarkan mamamu istirahat ya? Supaya Alyssa nanti bisa dapat adik bayi yang lucu! Nah, ayo main dengan om, ya!” bujuk Pak Anton.

    Koleksi Cerita Seks Birahi | Alyssa hanya tertawa-tawa riang sementara Pak Anton memakai pakaiannya sebelum menggendong anak itu keluar kamar, meninggalkan ibunya yang masih tertidur. Beberapa jam kemudian, Sasha terbangun dari tidurnya. Sayup-sayup ia mendengar suara tawa Alyssa dari arah taman. Sasha segera beranjak kearah balkon dan dilihatnya Pak Anton sedang duduk di ayunan kecil di taman villanya dengan Alyssa disampingnya. Sasha tersenyum bahagia saat melihat Alyssa tampak senang bermain-main dengan sebuah bola yang diberikan oleh Pak Anton sambil berayun-ayun di ayunan itu.

    “Nah, lihat! Siapa yang sudah bangun!” ujar Pak Anton sambil mengarahkan pandangan Alyssa ke balkon. “Mommy! Mommy!” Alyssa semakin tertawa lebar saat melihat ibunya itu. Tangannya melambai-lambai kecil seolah memanggil Sasha untuk ikut bermain bersama. Sasha segera turun ke taman villa itu tanpa sempat mengganti busana pengantinnya yang dikenakannya dari kemarin sore. Sesampainya di taman, Sasha segera berjalan cepat menghampiri suami dan anaknya itu.

    “Akhirnya bangun juga! Alyssa sudah kangen nih!” ujar Pak Anton seraya menyerahkan Alyssa kedalam gendongan Sasha. Sasha hanya tersenyum melihat keakraban Pak Anton dan putrinya itu. Pak Anton bisa melihat kalau pengaruh wine itu sudah sepenuhnya hilang dari diri Sasha.

    “Ayo, duduk dong! Kan capek berdiri terus!” Pak Anton menggeserkan diri dan memberi tempat duduk untuk Sasha di ayunan itu.

    “Emm… jangan dulu ya, Mas?” pinta Sasha sambil tersenyum manis.

    “Lho, kenapa?”

    “Masih sakit nih…” jawab Sasha pelan sambil tersipu malu saat melirik kebagian belakang-bawah tubuhnya. Pak Anton tertawa kecil mendengar jawaban Sasha. Wajar saja karena pantat Sasha baru saja diperawani sehingga pasti terasa agak sakit kalau duduk di kursi ayunan yang terbuat dari besi.

    “Ya, sudah! Kutemani kamu dan Alyssa jalan-jalan di taman saja ya? Nggak sakit kan, kalau jalan?” tanya Pak Anton. Sasha menggeleng dan tersenyum sambil meraih pergelangan tangan Pak Anton.

    “Sha, kamu nggak mau ganti baju dulu nih? Kalau dilihat tetangga gimana?” tanya Pak Anton.

    “Hihi… ya sudah, nggak apa-apa kok! Kita kan pengantin baruu!” jawab Sasha ceria.

    Pak Anton tersenyum dan segera menyambut uluran tangan Sasha. Mereka pun bergandengan dengan mesra sambil berjalan disepanjang di taman itu.

    Mereka lalu tiba di paviliun tempat mereka menikah kemarin. Pak Anton lalu memeluk tubuh Sasha, yang sedang menggendong Alyssa, dari belakang. Sasha hanya tertawa kecil dan tersenyum bahagia saat dipeluk oleh Pak Anton.

    “Sha, bagaimana kalau kamu nanti hamil? Apa kamu mau punya anak dari saya?” tanya Pak Anton

    “Kok Mas Anton tanyanya begitu sih? Mas Anton kan suamiku juga.” jawab Sasha lembut.

    Jawaban Sasha itu langsung memberikan ketenangan yang tak terkira bagi Pak Anton. Betapa bahagianya dirinya karena akhirnya berhasil mendapatkan hati wanita dambaan hatinya itu, apalagi wanita itu sekarang mau menerima dirinya seutuhnya. Bisa dikatakan kalau benih-benih cinta yang ditaburkannya dalam hati Sasha kini telah seutuhnya bersemi dan mekar didalam relung hati Sasha.

    “Eh, Mas! Kalau saya hamil dan anaknya nanti perempuan, saya beri nama Anissa ya?” usul Sasha tiba-tiba.

    “Lho? Kenapa Anissa?” tanya Pak Anton heran.

    “Soalnya nama Alyssa kan dari gabungan namaku dan Aldy! Aldy-Sasha, jadinya Alyssa… kalau begitu, Anton-Sasha, jadinya Anissa doong!” canda Sasha.

    “Hahaha… Kamu bisa saja! Terserah kamu saja, sayang! Hahaha!” Pak Anton tertawa sambil membelai kepala Sasha. Alyssa juga ikut tertawa dalam gendongan Sasha saat melihat kedua orang tuanya itu tampak bahagia.

    Saat itu adalah saat yang paling membahagiakan dalam hidup Pak Anton karena ia telah mendapatkan sebuah keluarga baru yaitu Sasha dan putrinya, Alyssa. Pak Anton tidak peduli bahwa Sasha adalah istri sah Aldy ataupun ikatan mereka hanya sebatas kawin kontrak semata.

    Cerita Seks Birahi | Demikian pula dengan Sasha yang kini menyadari betapa dalamnya cinta Pak Anton pada dirinya yang jauh melebihi rasa cinta yang diberikan oleh Aldy. Bagi mereka saat ini, ikatan mereka sudah layak bagi sepasang suami-istri yang saling mencintai, dimana mereka akan terikat dan setia satu sama lain dalam pernikahan mereka selama-lamanya.

    TAMAT

     

     

    PEMBESAR PENIS CEPAT DAN AMAN

    MAGNA RX PLUS 2-3 HARI KONSUMSI LANGSUNG TERASA HASILNYA,KAMI BILANG SEPERTI INI KARENA KAMI MEMBUKTIKANYA SENDIRI SEBELUM KAMI JUAL.

    MAGNA RX PLUS Spesialis Pembesar Penis Terbaik Paling Ampuh dan Permanen untuk Meningkatkan, Memperbesarkan serta Memanjangkan ukuran Alat Vital Pria ( Penis ) secara aman dan alami dengan kualitas yang sangat luar biasa Efektif, Efisien serta Aman Tanpa Efek Samping. Dengan berdasarkan dari hasil riset pengembangan dan penelitian tentang pertumbuhan alat vital pria selama bertahun-tahun oleh para dokter dan ilmuwan spesialis serta praktisi kesehatan reproduksi pria (Androlog & Urolog) baik yang langsung dari Produsen ataupun dari belahan Dunia Internasional lainnya yang sangat-sangat berkompeten dibidangnya. Kunci Sukses dari Magna RX PEMBESAR PENIS Herbal Alami Asli adalah hasil dari sekian lama pengembangannya, dimana di dalamnya melibatkan beragam bidang ilmu Pengetahuan dan farmasi baik secara Modern ataupun secara Tradisional yang memang sudah terbukti selama ribuan tahun lamanya.

  • Cerita Sex Akhirnya Selingkuh Juga Si Lusi

    Cerita Sex Akhirnya Selingkuh Juga Si Lusi


    935 views

    Perawanku – Cerita Sex Akhirnya Selingkuh Juga Si Lusi, “Demi Tuhan! Kamu tidak akan percaya apa yang baru saja terjadi.” berondong sahabatku seperti meriam saja begitu aku buka pintu depan menjawab ketukan tak sabarnya.

    “Wah! Gosip murahan nih? Pasti bagus, kamu belum pernah bergairah seperti ini sejak kamu tahu kalau anak laki-laki Prambodo seorang gay.”

    “Astaga, Lusi, aku hanya tak bisa percayai apa yang baru saja kulihat.”

    Kita bergerak ke ruang keluarga. Aku duduk di tepi sofa.

    “Kamu kelihatan seperti mau pecah, ceritakan saja.” kataku menertawakan tingkah lakunya itu.

    “Gini, aku pergi ke tempatnya keluarga Sihombing malam ini untuk menarik uang iuran mereka. Ternyata, selera mereka pada perabotan rumah sangat buruk. Kemudian, Silvi keluar untuk membukakan pintu lalu aku masuk. Mereka mempunyai ruang makan dengan meja yang atasnya kaca. Lalu kita duduk di sana dan aku membuka dokumen asosiasi untuk menunjukkannya dan mengatakan padanya, kalau mereka bisa membayar semuanya sekaligus atau empat kali setahun.”

    Ini terdengar menjengkelkan. Aku menyela, “Jadi kamu lihat kalau mereka mempunyai mebel yang jelek. Sangat penting.”

    Sekarang aku harus menjelaskan. Kita tinggal di sebuah kompleks perumahan yang mempunyai sebuah asosiasi pemilik rumah. Keluarga Sihombing baru-baru ini pindah keseberang jalan itu. Siska dan aku berpikiran kalau mereka tidak sesuai di lingkung perumahan ini. Kebanyakan keluarga di sini berumur pertengahan tiga puluhan dan telah mempunyai anak. Keluarga Sihombing adalah keluarga yang suaminya berumur lebih tua dan isterinya jauh sangat muda dan tidak memiliki anak.

    “Lusi, sst. Bukan mebel yang aku lihat. Silvi memanggil Martin untuk membawa buku chek dan membayar uang iurannya dan membaca lalu menanda tangani dokumennya. Dan dia masuk ke dalam dengan memakai jubah mandi putih itu, rambutnya basah, aku pikir mungkin baru saja keluar dari kamar mandi. Dia duduk di seberangku dan saat dia mengambil dokumen itu, aku sedang melihat menembus kaca meja ke kakinya. Kemudian dia maju ke depan untuk menulis cek itu dan jubahnya tersingkap ke atas. Dia sedang duduk di pinggir kursi dan kamu tahu apa yang sedang tergantung. Maksudku tergantung. Saat dia bergerak, itu seperti diayunkan maju-mundur. Tuhan itu seperti pisang daging besar berwarna seperti ini.” jelasnya sambil menunjuk buah pisang yang ada di atas meja di ruang keluarga ini.

    “Astaga, kamu melihatnya?”

    “Hanya beberapa detik. Maksudku aku jadi sangat malu.”

    “Yah, benar. Hanya cukup lama untuk menceritakan itu terayun maju-mundur dan besar seperti pisang”.

    Sekarang kita berdua tertawa genit seperti gadis sekolahan.

    “Apa dia tahu kamu melihatnya? Bagaimana jika Silvi lihat kamu memperhatikan suaminya? Tapi, itu mungkin tidak sebesar yang kamu pikir, maksudku hanya melihatnya sebentar kamu jadi merasa malu pasti kamu tidak akan benar-benar mengetahui apa yang sedang kamu lihat.”

    “Temanku, itu memang besar!”

    Baiklah, aku pikir, dimulailah cerita ini.

    Sekarang kamu mungkin memperoleh kesan kalau Siska dan aku adalah sepasang ibu rumah tangga yang genit. Kamu mungkin berpikir, kalau kita seperti seorang gadis remaja berumur sekitar lima belas tahun yang sedang menggosip. Aku berumur 38 tapi mungkin mempunyai sedikit pengalaman dibanding putriku yang berumur enambelas tahun dan para temannya.

    Sedikit latar belakang tentang aku. Aku dijuluki wanita mungil yang cantik. Dengan postur tubuhku yang kecil, aku dengan mudah akan hilang kalau berada dalam sebuah kerumunan. Aku harus mengakui menjadi “agak kecil” sering jadi bahan godaan teman-temanku. Di samping ukuran kecilku, kupikir aku mempunyai wajah yang manis. Braku hanya berukuran 28A tetapi pada dadaku terlihat cukup besar dan aku sering dipuji kalau pantat dan kakiku sangat indah. Siska dan aku pergi dengan rutin ke tempat kebugaran wanita.

    Suamiku dan aku lulus dari sekolah menengah dengan nilai memuaskan, menikah tidak lama sesudah kita lulus. Kamu pasti sudah mengira itu. Aku tidak pernah mencium orang lain selain suamiku. Maksudku ciuman serius. Aku tidak menganggap diriku sangat sopan tetapi aku tidak pernah berkata kotor. Tidak juga saat Tom dan aku sedang berhubungan seks, yang tak terlalu sering. Gereja bangga akan kami, seks pada dasarnya adalah bagaimana kamu membuat bayi.

    Sekitar lima belas tahun perkawinan, aku mulai merasa resah dan bosan. Ini bukan berarti aku tidak mencintai dua anak perempuanku dan Tom. Segalanya sangat normal. Aku mulai membaca novel roman, dan kemudian akan merasa berdosa tentang pemikiran pemikiran tidak tulus itu.

    Dalam minggu setelah pertemuan dengan Siska itu, dia dan aku akan kadang-kadang tertawa genit atas “penglihatanya” akan kemaluan Martin Sihombing (aku masih tidak katakan hal-hal seperti penis meskipun dengan Siska). Tom dan aku juga mengenal keluarga Sihombing, hanya percakapan antar tetangga tentang rumput halaman, cuaca, dan lain lain

    Pada bulan Desember, asosiasi mengadakan sebuah acara makan malam dan dansa sebelum liburan. Tempat duduknya diatur sesuai dengan urutan rumah. Sehingga keluarga Sihombing berada di meja yang sama dengan kita. Siska ada pada meja yang berbeda. Ini adalah pertama kalinya kita berada dengan mereka secara sosial.

    Sekarang aku selalu pikir Martin Sihombing terlihat sangat biasa. Mungkin dalam umur sekitar limapuluhnya dengan rambut penuh, beruban di beberapa tempat. Dia sangat jangkung. Ini adalah pertama kalinya aku lihat dia memakai jas, dan aku harus mengakui dia terlihat juga berbeda. Silvi pada sisi lain, yang selalu nampak tak peduli dengan pakaiannya terlihat aneh dalam gaun panjangnya, krah bajunya tinggi.

    Cerita Sex Akhirnya Selingkuh Juga Si Lusi

    Cerita Sex Akhirnya Selingkuh Juga Si Lusi

    Makan malam dilewati dengan percakapan yang menyenangkan dan makanannya sangat enak. Sesudah makan malam, musik mulai dimainkan dan Martin dan Silvi langsung berada di lantai dansa itu. Setelah aku sedikit membujuk Tom untuk berdansa tetapi dia hanya tahu dua gaya dansa. Martin dan Silvi bergabung lagi dengan kami saat band sedang istirahat sejenak. Saat band kembali, Martin mengajakku untuk berdansa. Aku mencoba untuk menolaknya, mengatakan kalau Tom dan aku tidak begitu pandai berdansa. Dia memaksa. Itu adalah sebuah dansa yang cepat dan dia segera membuatku mengikuti tiap-tiap gerakannya. Lagu berakhir, aku menuju ke arah kursiku dan kembali mendengar dia mengajakku lagi untuk lagu berikutnya.

    “Oh, aku tidak bisa. Kamu dan Silvi terlalu bagus untukku, berdansalah dengan isterimu.”

    “Lusi, jangan coba menolak. Dia sudah membuat kakiku kecapaian, aku pikir Marty perlu berganti pasangan dalam tiap lagu.” Silvi berteriak dari mejanya.

    Baiklah, rasa engganku hanya melintas dalam kepalaku tapi aku kembali ke lantai dansa menikmati Martin yang bergerak di sekelilingku. Lagunya berakhir, dan dia memegang tanganku dengan enteng ketika lagu berikutnya mulai.

    “Ini satu lagu slow Lusi, kamu gimana dengan waltz?” tanyanya saat dia dengan lembut menarikku ke dalam posisi dansa. Dia tidak menarikku terlalu rapat, dia memegangku dengan enteng dan dia meluncur di sekitar lantai itu. Dia adalah seorang pedansa yang sangat baik. Tanpa menyadari itu, aku ditarik semakin dekat padanya, tubuhku sedikit menggeseknya. Kepalaku rebah di dadanya, payudaraku merapat di bagian tengah tubuhnya. Kemudian aku merasakan itu. Itu keras, itu sedang menekan perutku. Wow! Itu adalah kemaluannya, kemaluannya yang ereksi. Aku yakin itu.

    Aku mundur, sedikit melompat, hanya refleks. Kamu tidak mau merasakan ereksinya pria asing. Dia tetap menari seolah-olah tidak ada yang terjadi. Dia tidak lagi menarik aku mendekat, tidak membuat aku merasa gelisah. Aku mulai meragukan pemikiranku, itu hanya saja imajinasiku yang berlebihan.

    Aku bersandar padanya lagi. Seperti sebelumnya, payudaraku bersentuhan dengannya, aku merasakan menggesek tubuhnya. Kemudian perutku juga. Kali ini aku tidak mundur dengan seketika. Aku hanya ingin pastikan bahwa apa yang sedang aku rasakan adalah kemaluannya. Aku menggerakkan badanku, menggosok perutku ke dia, itu terasa keras. Itu memang benar kemaluannya, kemaluannya yang ereksi. “Wow! Apa yang sedang kulakukan?”, pikirku. Dansa berakhir. Dia tetap memegang tanganku tapi kali ini aku menarik dia kembali ke meja kami. Sudah cukup. Tidak ada lagi dansa dengan dia pikirku.

    Tidak ada yang nampak berubah setelah makan malam dan dansa itu. Kita tetap mempunyai “percakapan antar tetangga” yang sama dengan keluarga Sihombing itu. Aku tidak menceritakan kepada Siska apa yang telah terjadi. Baiklah, satu hal telah berubah. Aku menemukan diriku memikirkan tentang dansa itu, tentang Siska yang melihat penisnya, tentang perasaan payudaraku yang tergesek tubuhnya.

    ********

    Tahun baru hampir tiba. Sebagian dari pemilik rumah mulai membicarakan rencana Pesta Tahun Baru. Hanya sekitar separuh dari kelompok yang memutuskan untuk melakukannya, maka kita akhirnya membuat pesta dan musik di dalam aula rekreasi masyarakat. Tom menyukai gagasan tersebut sebab dia tidak begitu suka pergi ke luar. Makanannya seadanya saja yang disajikan setelah itu kita putar sebuah rekaman tua dan berdansa.

    Aku katakan pada diriku agar tidak mengulangi peristiwa di pesta sebelumnya, tetapi saat Silvi meminta dengan tegas bahwa aku harus memberinya kesempatan istirahat setelah berdansa dengan suaminya dan aku tidak bisa katakan tidak padanya. Sama dengan dulu, musik mulai dengan lagu yang cepat dan kemudian seseorang menggantinya dengan sebuah nomor lambat. Seakan seperti ada setan kecil yang sedang duduk di bahuku dan berkata, ‘Lakukan Lusi’. Akhirnya aku tidak menentangnya ketika Martin meletakkan tangannya pada pinggangku dan mulailah kita bergerak di lantai itu. Seseorang mematikan lampunya. Saat ini kita berpakaian secara informal. Sebagai ganti setelan yang kaku, Martin mengenakan celana santai dan kaos polo. Aku memakai sebuah blus dan rok panjang. Kali ini saat payudaraku mulai menggosok pada tubuhnya aku bisa merasakan panas tubuhnya. Puting susuku mengeras dan aku pikir dia pasti bisa merasakannya. Perutku adakalanya menabraknya, menabrak kemaluan yang lurus keras yang pernah aku rasa sebelumnya. Satu lagu berganti yang lain, sebuah nomor lambat yang lain .

    Setiap kali perutku menggosok penisnya, aku bisa merasakan tangannya pada pinggangku, dengan pelan menarikku mendekat. Tidak pernah kasar, tidak pernah lebih dari sekedar sebuah remasan yang lembut. Sepanjang waktu itu dia selalu bicara seolah-olah itu tidak terjadi, seolah-olah aku tidak sedang menggosokkan payudaraku pada tubuhnya, seolah-olah kemaluannya yang keras tidak sedang menekan ke perutku. Yang akhirnya, saat lagu hampir berakhir, aku mundur dengan kasar dan sungguh-sungguh.

    “Oops, maafkan aku Lusi. Kamu berdansa dengan sangat baik membuat aku lupa kalau kita belum pernah berdansa bersama selama bertahun-tahun. Aku tidak bermaksud sedekat ini.” dia kembali memegang lenganku saat menatap mataku.

    “Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk melompat mundur seperti tadi. Maksudku aku benar-benar menikmati berdansa denganmu. Hanya aku, uh… yah, aku tidak ingin kamu mempunyai pikiran yang salah… Maksudku…”

    “Itu kesalahanku Lusi. Aku takut saat seorang pria berada dekat dengan seorang perempuan cantik ada seuatu yang terjadi. Aku yakin kamu secara kebetulan pernah mengalami itu sebelumnya.” dia tertawa kecil.

    “Nggak apa-apa. Aku tahu pria tidak bisa menghindarinya. Meskipun sudah sering terjadi. Maksudku aku jarang berdansa.” aku merasa cara bicaraku gagap.

    “Kita bisa pergi duduk jika kamu ingin berhenti. Tetapi aku harus mengatakan pada kamu itu akan mengakhiri dansaku malam ini. Mata kakinya Silvi sakit dan dia bilang padaku kalau dia sedang tidak ingin berdansa.”

    “Yahh, aku tidak ingin jadi ratu pesta. Aku hanya tidak ingin kamu mempunyai pemikiran yang salah.”

    “Aku hanya mempunyai kesan yang terbaik tentang kamu Lusi. Betapapun, kita berdua adalah orang dewasa dan memahami peristiwa yang tertentu itu hanya reaksi biologis yang wajar. Aku tidak bisa mencegahnya dan harus kuakui ini merupakan sebuah kehormatan ada seorang perempuan cantik yang mau berdansa denganku malam ini. Tetapi aku berjanji untuk menjaga batas diantara kita.” kata-katanya mengalir keluar diiringi oleh tawa kecil.

    Musik berbunyi lagi dan secara otomatis kita mulai dansa lambat yang lain .

    “Apakah kamu benar-benar berpikir aku pintar berdansa? Atau kamu berusaha menjadi seorang gentleman?”

    “Aku pikir kamu pintar berdansa Lusi. Jelas nyata kamu jarang berdansa tetapi iramamu sempurna.”

    Badan kami saling bersentuhan. Dia bergerak jelas agar tak saling bersentuhan.

    “Jangan cemas Martin. Kamu tidak harus begitu setiap kali kita bersentuhan.”

    Aku bergerak merapat padanya. Aku ingin merasakan tubuhku yang menekan tubuhnya, menekan kemaluannya. Segera saja kita berdansa dengan rapat. Saat aku menggosok perutku terhadap “kekerasannya”, tangannya di pinggangku dengan lembut menarikku. Aku bisa merasakan puting susuku mengeras, dia pasti bisa merasakan itu saat menekan tubuhnya. Aku bisa merasakan gerakan ereksinya saat perutku menggosok dia. Aku merasa kehangatan diantara kakiku saat tubuhku menjadi bergairah. Aku tahu bahwa celana dalamku sudah menjadi basah. Aku serasa berada di surga kesenangan. Aku merasa kalau aku sangat jahat tapi aku sedang menikmati itu. Kemudian musik berakhir.

    Kami bergabung kembali dengan Silvi dan Tom di meja itu. Hampir tengah malam. Tepat tengah malam semuanya bersorak dan berteriak. Aku mencium Tom panjang dan dalam, sebagian karena aku merasa bersalah tentang dansa bersama Martin tadi, tentang gesekan pada ereksinya, dan menekankan payudaraku padanya. Martin dan Silvi yang berada di sebelah kami, saling berpelukan mesra. Aku bisa lihat tangan Martin pada pantatnya, dengan jelas menariknya merapat padanya dan aku tahu bahwa dia sedang menggelinjang pada ereksinya yang keras. Mereka merenggang dan Silvi merebut Tomku dan memeluknya, dia telah memutar Tom sedemikian rupa sehingga punggungnya berada di depanku. Martin berbisik “Bolehkah saya” saat dia membuka lengannya. Aku memeluknya dan mengijinkan dia menciumku, kemudian saat aku merasa tangannya pada pantatku. Aku membuka mulutku dan mendapatkan sebuah ‘French-Kiss’, merasakan dia menarikku semakin merapat padanya aku merasakan lagi ereksinya yang keras. Kemudian selesai.

    Malam itu aku mendapat mimpi basah yang liar. Aku belum pernah bermimpi seperti itu sejak aku berumur sepuluh tahun. Paginya aku mempunyai mimpi buruk mengerikan dari apa yang telah aku lakukan. Terima kasih surga untuk Siska. Aku cerita padanya dan dia senang mendengarkannya. Kita memutuskan bahwa tidak ada yang buruk yang telah terjadi. Sekali lagi, aku pikir, benar begitu, tidak ada. Sekalipun begitu aku masih mendapatkan diriku memikirkan dansa itu, tentang ciuman itu.

    Sepertinya aku bertemu Silvi dan Martin lebih sering setelah tahun baru. Aku sekarang tahu bahwa pekerjaan Martin membuatnya sering pergi ke luar kota, untuk urusan mebel mereka. Sebagai sampingannya dia membeli perhiasan dari daerah yang di kunjunginya, yang dia jual ke beberapa toko lokal. Ini aku ketahui saat aku bilang ke Silvi kalau ibuku telah mengirimiku uang untuk membeli sebuah kalung.

    “Lusi, datanglah kemari dan lihat apa yang Marty punyai. Dia membawa beberapa barang dari luar kota. Jika dia punya sesuatu yang kamu suka, kamu akan membayar seperempat dari apa yang David jual di tokonya. Ini bukan barang rongsokan, dilapisi perak dan emas. Dan tidak kelihatan seperti barang murahan, ini adalah yang mereka ekspor ke luar negeri.”

    “Aku tidak bisa.”

    “Tentu kamu bisa. Aku memaksamu. Jika kamu tidak temukan yang kamu sukai, jangan merasa sepertinya kamu harus membeli apapun. Dia tidak punya masalah menjual barang barang ini ke David. Dia akan pulang pada siang hari, mampirlah nanti.”

    Aku mengetuk pintu mereka sekitar jam 12:15.

    “Masuk, masuk. Waktu yang tepat. Marty baru saja tiba dirumah dan aku bilang padanya kamu mungkin ingin beberapa perhiasan. Marty”. Silvi berteriak saat dia mengantarku ke meja ruang makan.

    “Tunggu sebentar, aku hampir keluar dari kamar mandi.” aku mendengar suara Martin dari atas.

    “Sayang, bawa kalungnya biar dia dapat melihatnya saat kamu selesai.”

    “OK, ok.”

    Dengan segera Martin muncul membawa dua buah koper. Rambutnya kusut dan basah dan dia mengenakan sebuah jubah mandi putih yang hanya sampai di lutut.

    “Halo Lusi. Aku harap aku punya apa yang kamu sukai. Aku membawa beberapa emas dan perak.” katanya saat dia berdiri di seberang meja di depanku membuka koper itu. Kemudian dia memutar koper ke arahku dan mulai melangkah pergi.

    “Oh! Tunggulah sebentar sayang. Tunjukkanlah pada Lusi bagaimana cara membaca sertifikat yang menjelaskan isi perhiasan ini.”

    Dia berbalik, duduk di depanku. Dia mengambilt sebuah kalung beserta sebuah dokumen kecil.

    Aku tidak bisa berkonsentrasi pada kalung, semua yang bisa kupikir adalah cerita tentang Siska yang melihat menembus kaca meja. Déjà vu!

    Martin sedang bicara, aku tidak sedang mendengarkannya. Koper itu menghalangi pandanganku. Tanpa berpikir, aku menggesernya ke samping. Sekarang dia sedang memegang kalung itu dan aku menatapnya… lebih memperhatikan tetapi benar-benar sedang memperhatikan pada kemaluannya. Itu sama persis seperti yang Siska ceritakan. Kakinya terbuka lebar, dia duduk di pinggir kursi. Kemaluannya tergantung terayun-ayun saat dia bergerak. Itu terlihat sangat besar buatku. Aku merasa wajahku mulai terasa hangat dan menyadari bahwa wajahku pasti merah.

    Suara Silvi menghentikan tatapan mataku.

    “Dengar sayang, aku harus pergi belanja. Jika kamu telah dapat apa yang Lusi inginkan lebih baik kamu berikan padanya. Lusi sayang, maafkan aku, aku lupa kalau aku harus pergi tapi kamu ditangan ahlinya dengan Marty. Sampai jumpa sayang, aku akan kembali sekitar jam setengah tujuh.” dan dia pergi ke pintu keluar.

    “Sampai jumpa sayang.”

    “Katakan padaku jika kamu lihat apapun yang kamu suka.” kata Marty saat dia menyebar beberapa kalung di atas meja itu. Menyebarnya sedemikian rupa sehingga garis pandangku pada kalung-kalung itu juga searah pada daging pisang berwarna yang panjang berayun di bawah. Siska telah mengatakannya menyerupai sebuah pisang besar. Itu bahkan mempunyai sebuah ujung seperti sebuah pisang.

    “A… a… aku ng… tidak tahu…… ini jauh lebih dari yang aku harapkan.”

    “Jangan cemas Lusi. Jika kamu tidak lihat apa yang kamu suka, aku paham. Aku tidak pernah memaksa barang-barangku pada seseorang. Santai saja. Kadang-kadang hanya manis untuk dilihat saja.”

    Aku lihat dia mengedip saat aku melihat ke arahnya.

    “Ini, bagaimana jika kita mencoba yang ini pada lehermu dan kamu dapat lihat bagaimana ini terlihat di kulitmu?” katanya saat dia bangkit dengan sebuah kalung emas besar yang indah di tangannya.

    “OK, barangkali itu sebuah ide yang bagus.” aku melihat dia bergerak, jubahnya sekarang sedikit terbuka saat dia berdiri dan bergerak, penisnya mengayun keluar masuk dari sudut pandangan.

    Aku duduk hampir membeku, memperhatikan diriku pada cermin di dinding. Memperhatikan Martin sekarang berdiri di depan bahuku, memasangkan kalung di leherku. Aku melihat di cermin jubahnya yang terbuka, penisnya sekarang tersentuh lengan tanganku, langsung bersentuhan karena blus tak berlengan yang aku kenakan.

    “Bagaimana, kamu suka Lusi? Ayo, peganglah. Sudah pernahkah kamu melihat yang seperti ini?”

    “Tidak. Belum pernah. Ini sangat besar. Aku belum pernah melihat yang sebesar ini.” aku menggerakkan kepalaku ke samping saat aku bicara, menatap pada kemaluannya yang menggesek bahuku, mengamati kantung buah zakarnya untuk pertama kali. Itu juga besar. Besar tetapi lebih lembut dibanding kantong berkerut Tom.

    “Terimakasih. Aku pikir kemungilanmu yang cantik membuatnya nampak lebih besar. Sentuhlah kalau kamu ingin.”

    “Kal… eh… benda ini?”

    “Apapun yang kamu inginkan, Lusi. Kamu ingin merasakannya, ya kan?”

    “Uh huh.” aku menggenggamkan jariku melingkarinya. Aku merasakannya mulai mengeras pada sentuhanku. Aku pernah dengar kemaluan yang belum di sunat tapi aku belum pernah melihat sebelumnya. Saat itu mengeras aku lihat kulitnya menyingkap. Aku menyingkap dengan lemah-lembut dan melihat kulitnya menarik kembali memperlihatkan sebuah mahkota yang tinggi.

    “Apa itu melukai kamu?”

    “Kebalikannya Lusi, sentuhanmu terasa nikmat. Apa kamu belum pernah melihat sebuah penis yang belum disunat?”

    Aku menatapnya.

    “Tidak disunat.”

    “Oh Tuhan. Martin tolong jangan tertawakan aku. Satu-satunya kemaluan yang telah kulihat hanya milik Tom. Dan bahkan saat dia sedang ereksi tidak seperti milikmu. Aku tidak pernah melakukan sesuatu seperti ini sebelumnya. Apakah itu benar jika aku hanya merasakan kemaluanmu dan melihatnya?”

    “Lusi, Lusi sayang. Kamu adalah sebuah harta karun seutuhnya. Aku tidak pernah akan menertawakan kamu. Kamu adalah sebuah bunga yang menunggu untuk mekar. Lakukanlah, remas penisku, rasakan bagaimana kamu membuatnya keras, tapi tolong sebut ini dengan penis bukan kemaluan ”

    “Oh brengsek, kamu pasti berpikir aku adalah orang bodoh atau yang semacam itu. Aku merasa seperti seorang idiot. Maafkan aku, aku tidak ingin menggoda, benar-benar tidak. Bukan berarti aku tidak bisa berhubungan seks atau apapun yang seperti itu. Hanya saja aku tidak pernah berada di dalam situasi seperti ini.” aku jelaskan panjang lebar sekarang, menjatuhkan penisnya seperti sebuah kentang panas.

    “Lusi, tenang. Percayalah padaku, aku tidak berpikir kamu adalah seorang yang bodoh atau apapun yang seperti itu. Lakukanlah, ini adalah kesempatanmu untuk merasakan sebuah penis. Ambil kesempatanmu.” dia menempatkan tanganku kembali pada penisnya, menggenggam jarinya ke jariku.

    “Katakan penis, Lusi. Katakanlah apa yang sedang kamu pikirkan. Hanya kocok sedikit” ketika tangannya memandu tanganku dalam sebuah gerakan mengocok.

    Aku menyaksikan dengan tertarik saat tangannya memandu tanganku yang pelan-pelan mengocok ke atas-bawah pada batang yang keras itu. Aku melihat kulitnya menyingkap memperlihatkan bagian atas kepala yang dimahkotai saat kocokanku bergerak ke bawah dan kemudian pada kocokan ke atas, kulitnya membungkus kepalanya dan membentuk sebuah ujung yang berkerut. Tangannya melepaskan lenganku. Aku melanjutkan mengocok penisnya seperti terhipnotis. Aku menekannya. Aku bisa merasakan penisnya yang menjadi lebih keras. Aku meremasnya lebih keras dan dalam pikiranku aku sedang berkata ‘ penis’ berulang kali.

    Kemudian aku mengucapkannya. “Penismu jadi sangat keras. Rasanya sangat hangat. Aku ingin meremas penismu.” dan tiba-tiba aku ingin katakan semua kata-kata yang selama ini ku tabukan. Perkataan penis nampak membuatnya lebih erotis lagi .

    “Ummm, ya. Remas Lusi.” tangannya kini meluncur ke balik blusku. Tekanan lengan tangannya pada wajahku membawa pipiku bersentuhan dengan penisnya.

    Aku memandangi cermin di seberang kami. Aku belum pernah melihat diriku yang sedang berhubungan seks. Sekarang aku menjadi sangat terangsang saat aku melihat diriku menggosok penisnya pada pipiku, melihat kancing blusku terbuka saat tangannya menuju ke payudaraku. Blusku terbuka. Tangannya menyelinap masuk braku. Jarinya menjepit puting susuku.

    Aku tidak bisa percaya bagaimana nikmatknya rasanya. Bagaimana sangat erotisnya. Bagaimana sangat sangat bersalah tetapi sangat sangat menggairahkan. Tangannya memaksa braku turun, puting susuku jadi terlihat. Aku melihat ke atas dan melihat Martin yang sedang menatap ke cermin juga.

    “Kamu mempunyai puting susu yang menakjubkan Lusi. Mereka sangat keras, sangat besar. Mereka seperti permata merah muda di atas bukit. Apakah kamu suka mereka dijepit?”

    “Ya. Itu rasanya enak. Aku suka mereka dijepit dengan keras.”

    Aku melihat di dalam cermin, blusku tersingkap hingga perut, sebelah payudaraku terekspose penuh sedang braku tetap menutup yang sebelahnya. Tangan Martin memegang putingku, ibu jari dan jari telunjuknya berputar, menarik, menekan puting susuku. Aku melihat tanganku yang mengocok penis tebalnya, menggosoknya pada pipiku. Aku melihat cairan pre-cumnya keluar sedikit dari lubang kencingnya kemudian dia mengamati saat aku mengoleskan pre-cumnya ke pipiku..

    Aku memalingkan wajahku menghadap penisnya, mengamati pre-cum yang pelan-pelan membentuk tetesan yang lain. Aku menggosokkan ibu jariku di ujung penisnya, menikmati genangan dari pre-cum itu ketika aku menekan kepala penisnya. Menjadikan kepala penisnya berkilauan. Aku menggosok penisnya pada pipiku lagi.

    Aku merasa tangan Martin yang bebas berada di kepalaku, merasa dia memutar kepalaku dengan lembut. Penisnya meluncur melewati pipi dan menggosok bibirku. Secara naluri aku membuka mulutku, mulai menjilat kepala kerasnya yang hangat. Aku melanjutkan mengocok penisnya ketika mulutku mengulum kepala itu. Itu bahkan nampak lebih besar sejak aku menghisapnya.

    “Umm, yaa. Gerakkan lidahmu Lusi. Tuhan, rasanya enak. Bermain-mainlah dengannya sayang. Jilat naik turun batang itu. Umm, nikmat.”

    Kujalankan lidahku naik turun sepanjang batang itu. Penisnya kini berkilauan dengan air liurku. Saat mulutku berada pada buah zakarnya, dia mengangkat penisnya sedemikian rupa sehingga buah zakarnya menggosok daguku. Aku belum pernah menjilat buah zakar seseorang, tetapi aku tahu apa yang dia inginkan. Itu apa yang juga aku inginkan. Aku ingin bermain-main dengan kantong besar itu. Aku mulai menjilat buah zakarnya saat penisnya berada tepat di wajahku. Aku bisa merasakan panas dari penisnya di wajahku.

    Martin menarik blusku yang tersisa melewati bahu. Ketika melepaskannya dari badanku, dia melepaskan braku juga, yang mengikuti blusku jatuh ke lantai.

    Aku mengerling ke cermin itu. Memandang dan merasa tangan besarnya mencakup payudara kecilku. Aku kembalikan tatapanku pada penisnya, ketika jarinya dengan lembut mulai memutari puting susuku. Aku melihat pembuluh darah biru yang panjang di sepanjang batang itu. Aku sapukan lidahku sepanjang pembuluh darahnya, dan kemudian menekan kepala penisnya untuk membuka lubangnya sedemikian rupa sehingga aku bisa memeriksanya dengan lidahku.

    “Tuhan kamu mempunyai puting susu yang keras Lusi. Apa kamu suka mereka dihisap? Katakanlah apa yang kamu inginkan, aku ingin membuat kamu merasakan nikmat seperti yang kamu lakukan untukku.”

    “Dijepit, ya yang keras. Dan hisap, gigit putingku.” aku berbisik dengan penisnya yang menyentuh bibirku.

    “Bagus. Aku suka menghisap puting.” dia tertawa saat menarikku berdiri pada kakiku. Saat aku melepaskan genggamanku pada penisnya dia berlutut di depanku. Mulutnya menelan satu payudara, dia mulai menghisap selagi lidahnya menjilat puting susuku. Tangannya pada punggungku, memelukku erat, membelaiku saat dia menghisap payudara yang kiri kemudian berganti yang sebelah kanan. Saat dia menghisap dalam mulutnya, aku bisa merasakan lidahnya yang menjilat, kemudian ketika mulutnya mundur, giginya dengan lembut menggigit puting susuku. Dia memegang puting susuku diantara giginya dan menjalankan ujung lidahnya. Tuhan, itu terasa nikmat.

    Saat dia bekerja pada putingku, tangannya meluncur menuju ke pinggulku. Kulepas kancing celana panjangku. Celana panjang dan celana dalamku dilepasnya sekaligus. Sama sekali tanpa berpikir tentang itu, aku melangkah keluar dari pakaianku yang terakhir. Dia masih menghisap, menggigiti puting susuku saat tangannya sekarang membelai kaki dan pantatku. Secara naluriah aku melebarkan kakiku, mengundang tangannya pada vaginaku. Larangan terkhirku menguap ketika Martin mulai mengelus vaginaku.

    Aku memandangnya, melihat bibirnya bekerja di sekitar payudaraku. Aku melihat putingku tertarik keluar saat ia menghisap dan menggigit dan menarik puting susuku dengan mulut dan giginya. Aku melihat tangannya menggosok vaginaku. Aku melihat jarinya menghilang lenyap ke dalam rimbunan rambut lebatku. Merasa jarinya meluncur menyentuh vaginaku.

    Saat dia menggerakkan jarinya keluar masuk, aku menggelinjang.

    “Terasa enak?” dia tersenyum.

    “Ya, ya.”

    “Umm, dan rasanya enak juga.” katanya saat menarik jarinya dan menjilatnya, dan kemudian menyodorkan jarinya kepadaku untuk dijilat.

    Aku belum pernah merasakan diriku sendiri. Jika itu pernah terjadi kepadaku, aku yakin aku akan menganggap itu adalah sebuah tindakan yang menjijikkan. Tetapi sekarang aku menjilat jarinya dan merasa kagum bahwa aku menyukai itu.

    “Aku pikir vagina ini memerlukan sebuah jilatan yang bagus. Kamu suka vaginamu dioral, ya kan? Tidak pernah ada seorang perempuan yang tidak menyukainya”

    Aku suka itu. Hanya saja itu tidak sering terjadi. Tetapi sekarang aku menginginkannya lebih dari yang pernah ada.

    Dia mengangkatku ke atas meja, mendudukkanku pada tepinya. Aku membuka lebar kakiku mengundang mulutnya kepada bibirku. Menempatkan jariku pada vagina, aku melebarkannya terbuka, menarik rambutnya ke samping. Aku merasa sangat erotis saat aku membayangkan pandangannya pada vaginaku, daging merah muda yang basah yang kini terpampang karena bibirnya yang terbuka.

    Aku gemetaran saat merasakan lidahnya mulai menjilat celahku. Lidahnya menekan ke dalam vaginaku dan memukul-mukul ke atas menyebabkan getaran yang sangat indah ketika diseret melewati kelentitku.

    “Oh, Tuhan, ya, ya ya.”

    Dia membenamkan wajahnya ke dalam vaginaku, lidahnya manari di dalamnya. Dia mulai menggosok kelentitku seiring dengan jilatannya pada vaginaku. Aku mendorong pinggulku menekannya, menggeliat di atas meja.

    Kulingkarkan kakiku di lehernya, lebih mendorongnya padaku. Aku melihat dia menguburkan wajahnya ke dalam vaginaku semakin dalam. Aku mendengar bunyi dia menghirup, menghisap cairanku.

    “Oohhh.” aku menjerit dan menggelinjang. Aku mendapat sebuah orgasme yang sangat indah. Ini membuatnya bekerja lebih keras pada vaginaku, sekarang mengisap kelentitku ketika jarinya disodokkan ke dalam vaginaku.

    Aku merasa seperti terbakar. Sekujur tubuhku terasa geli. Vaginaku sedang diregangkan. Aku tahu bahwa dia sedang menekan jari yang lain ke dalam vaginaku. Ketika vaginaku pelan-pelan menyerah kepada jari yang ditambahkannya, aku tahu apa yang berikutnya. Aku menginginkan itu. Aku ingin merasakan penis besarnya di dalamku. Aku tahu dia perlanan menyiapkan aku untuk itu.

    “Martin. Aku menginginkannya. Aku menginginkan kamu. Aku takut itu terlalu besar tapi aku menginginkan itu.”

    “Jangan takut Lusi. Aku sangat lembut.” Dia mengangkatku, membawa aku menuju sebuah kamar.

    Aku melingkarkan lenganku padanya. Aku menciumnya sepanjang jalan menuju kamar, menghisap lidahnya, mendorong lidahku ke dalam mulutnya.

    Dia menempatkanku di atas tempat tidur, mengambil sebuah gel pelumas dari lemari kecil di samping tempat tidur

    “Buka kakimu melebar,” dia berkata saat menekan pelumas dari tabungnya kemudian menggosokannya ke dalam vaginaku. Terasa dingin, dan dia menyelipkan dua jari ke dalam vaginaku. Mereka masuk dengan mudah. Aku memegang tangannya dan membantu jarinya bekerja di dalam vaginaku.

    “Sekarang giliranmu.” dia berkata saat berbaring pada punggungnya. “Lumasi mainanmu.” dia tersenyum.

    Aku melihat pada penisnya. Itu masih terlihat sangat besar buatku. Masih setengah ereksi. Itu terletak lurus ke arah kepalanya, kepala penisnya sampai menyentuh pusarnya.

    Aku menyemburkan gel ke penisnya, membuat sebuah garis zig-zag sepanjang batangnya, seperti menghias sebuah kue pikirku. Dia tertawa. Aku mulai menyebarkan gel dengan jari tengahku. Penisnya terasa hangat, jariku menekan ke dalam daging itu. Saat aku menjalankan jariku naik turun pada batangnya, aku merasa penisnya menjadi lebih keras. Aku menyukai itu. Aku menyukai menjadikan penisnya keras. Aku menggenggam penisnya dengan ibu jari dan jari tengahku, menekan gel lebih banyak lagi dan melumuri seluruh penisnya.

    “Ke atas.” dia menginstruksikan.

    Aku memandangnya.

    “Kamu ke atas, dengan begitu kamu dapat mengendalikan penisku. Gosok saja ke vaginamu, bermainlah dengan itu, lakukan pelan-pelan.”

    Aku mengayunkan kakiku di atasnya, mengangkanginya, aku menunduk untuk menciumnya.

    “Itu terasa nikmat. Gosokkan puting susumu yang keras padaku. Gesekkan vaginamu sepanjang penisku.” lengannya melingkariku, menarikku mendekat, dengan lembut tetapi kuat, memaksa puting susuku ke dadanya.

    Puting susuku jadi sangat keras dan sensitif. Aku menggerakkannya pelan-pelan maju-mundur, membelainya dengan puting susuku dan menikmati kehangatan dari badannya. Aku bisa merasakan penisnya beradu dengan pantatku. Aku bergerak mundur untuk membiarkan penisnya meluncur diantara kakiku. Aku bisa merasakan batang itu meluncur sepanjang bibir vaginaku. Tidak menembus, aku hanya menggesek naik turun batang yang keras itu, menikmati sensasi yang baru ini dari penis keras dan besar yang menekan ke dalam bibir vagina telanjangku, menikmati rasa dari puting susuku yang menyentuh sepanjang badannya.

    Kemudian dia mendorongku kembali pada posisi duduk. “Masukkan Lusi.”

    Aku mengangkat batang tebal itu dan menggosok kepalanya pada vaginaku, kemudian menekannya berusaha untuk memasukkannya. Aku melihat kepala yang tebal membelah bibirku hanya untuk menyeruak masuk dalam lubangku. “Oh Tuhan, Martin, ini terlalu besar. Aku tidak akan pernah dapat menampungnya di dalamku.”

    Dia menempatkan satu jari di dalam vaginaku dan pelan-pelan mulai mengocok jarinya saat aku tetap memegangi penisnya. Saat aku mengamati, aku lihat dia dengan lemah-lembut menekan jari keduanya ke dalam vagina basahku. Aku bisa merasakan peregangan dan mulai “mengendarai” jarinya. Kemudian dia memasukkan jari yang ke tiga, memutar jarinya saat dia meregangkan vaginaku. Kemudian dengan sebuah gerakan lembut, dia menarik jarinya, memegang tanganku yang sedang menggenggam penisnya dan menuntunnya ke arah lubangku yang sudah membuka.

    “Lakukan sekarang Lusi. Duduk di atasnya. Vaginamu telah siap, biarkan saja masuk.”

    Aku melakukannya. Ketakutanku bahwa itu akan menyakitkan lenyap saat aku merasa kepalanya membelah vaginaku. Dibandingkan rasa sakitnya, aku mendapatkan rasa yang sangat nikmat dari tekanan pada vaginaku. Sebuah perasaan menjadi terbentang dan diisi. Dia mulai memompa ke dalamku dengan dorongan dangkal, setiap dorongan menekan masuk semakin ke dalam vaginaku. Penisnya nampak bergerak lebih dalam dan semakin dalam, menyentuhku di mana aku belum pernah disentuh. Kemudian aku sadar bahwa penisnya sedang memukul leher rahimku.

    Sekarang penisnya terkubur di dalamku dia menggulingkan aku, menarik kakiku pada bahunya. Aku belum pernah membayangkan bagaimana erotisnya ini, melihat dan mengamati penis yang besar pelan-pelan meluncur keluar masuk tubuhku. Tetapi kemudian, aku menjadi lebih terbakar pada setiap hentakan.

    Dia mulai ke menyetubuhiku lebih cepat, lebih keras, dengan sela sebentar-sebentar saat penisnya dikuburkan dalam di dalamku. Dan setiap kali dia berhenti dengan penisnya jauh di dalamku, aku akan menggetarkan diriku ke dia sampai akhirnya aku mendapatkan orgasme keduaku hari ini, Sebuah orgasme yang hebat sekali! Dan aku ingin lebih. Dan aku senang merasakan penisnya masih keras, masih menyetubuhiku.

    “Gadis baik Lusi. Lepaskanlah.”

    “Oh Tuhan ya.”

    “Kamu menyukainya kan sayang, suka sebuah penis yang besar mengisi vagina kecilmu yang ketat.” dia kini menyetubuhiku dengan hentakan yang panjang dan kuat.

    “Oh ya, benar, betul. Setubuhi aku. Kerjai vaginaku. Setubuhi aku, setubuhi aku, setubuhi aku.”

    “Aku akan keluar di dalam tubuhmu. Katakan kamu ingin spermaku.”

    “Ohhhh Tuhan, aku ingin kamu orgasme, aku mau spermamu. Ohhhh itu sangat besar. Rasanya nikmat. Ya, keluarlah! Oh brengsek, aku orgasme lagi Martin. Setubuhi aku dengan keras. Kumohon, lebih keras.”

    Ia mengerang, menghentikan kocokan penisnya keluar masuk, dan hanya menguburkan dirinya sangat dalam di vagina basah panasku. Ia mengandaskan dirinya ke dalamku dan aku tahu dia sedang orgasme. Aku berbalik menekannya, berusaha untuk mendapatkan penisnya sedalam-dalamnya padaku. Kemudian aku keluar lagi. Ombak kesenangan yang sangat indah menggulung seluruh tubuhku.

    Aku merasa tubuhnya melemah, tapi dia tidak mengeluarkan penisnya dariku. Aku pikir aku bisa merasakan penisnya melembut di dalam vaginaku sekalipun begitu vaginaku masih terasa nikmat dan penuh, sangat hangat dan basah. Aku menunjukkan padanya dengan sebuah ciuman.

    Kami hanya rebah di sana. Aku tahu aku sedang “terkunci”. Aku bisa merasakan sedikit rasa bersalah yang merambat ke dalam pikiranku tapi aku tahu bahwa aku menyukai disetubuhi oleh penis yang besar. Aku tahu aku menyukai berkata kotor.

    Kemudian gelembung itu nampak meretak.

    “Baiklah, apa pendapatmu tentang Lusi? Apa Marty terasa manis seperti kelihatannya?”

    Silvi, berdiri di pintu.

    “Astaga… Silvi… a… aku…” aku masih belum dapat menggambarkan semua ini. Semua yang bisa kupikir adalah bahwa aku baru saja tidur dengan suami perempuan lain.

    “Lusi, tenang sayang.” Silvi memotongku. “Aku tidak marah. Aku senang melihat kamu telah menyadari kalau kamu suka penis yang besar.” dia tersenyum. “Andai aku bisa tinggal untuk menyaksikan keseluruhan peristiwa ini tapi kami pikir kamu akan jadi lebih nyaman dengan cara begini.”

    “Sebagian orang tidak menerima seks hanya untuk kesenangan tetapi Silvi dan aku sudah menemukannya berhasil untuk kami. Dia pikir kalaua kamu adalah seorang perempuan yang sedang kekurangan kesenangan maka kami piker kenapa tidak membuka pintu dan melihat jika kamu ingin masuk. Aku berharap kamu tidak marah. Aku berharap kamu akan kembali.” Martin menggulingkan aku dan kini membelai badanku saat dia dan Silvi bicara.

    Aku mencoba untuk katakan sesuatu, “Aku bukan perempuan seperti itu. Ini adalah sebuah kekeliruan. Aku kira kita harus melupakan kalau ini pernah terjadi.” tapi tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku. Aku hanya meraih dan membelai penis Martin yang besar dan lembut.

    Silvi duduk di tempat tidur, menciumku pelan. “Berbagi adalah menyenangkan Lusi. Dan kita semua adalah “pelacur kecil” jauh di dalam bawah sana, ya kan?”

    “Pelacur” kata itu berderik di dalam pikiranku. Tuhan, aku adalah seorang pelacur, ya kan? Dan aku tidak peduli, aku hanya tahu bahwa aku ingin berhubungan seks dengan penis yang besar ini lagi.

    Maka begitulah bagaimana cerita ini bermula. Tom yang malang tidak tahu kenapa aku berteman baik dengan Martin dan Silvi. Tom masih suka berhubungan badan tiap seminggu sekali atau dua kali tetapi aku masih susah merasakan dia di dalamku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Sex Berhayal Ngentot Tante

    Sex Berhayal Ngentot Tante


    1425 views


    Perawanku – Sebelum aku menulis isi dari cerita Sex tante ini, aku akan memberikan gambaran sekilas tentang tanteku ini. Tingginya sekitar 167-an, lingkar dadanya sekitar 34-an, pinggulnya 32-an, aku menambahkan “an” karena aku kurang tahu pasti besar masing-masing bagian tubuhnya itu.

    Kejadian itu terjadi di Denpasar Bali, tahun 1998, aku waktu itu kelas 3 SMU di salah satu SMU di Denpasar. Tapi sekarang aku kuliah di Jakarta di salah satu kampus yang tidak begitu terkenal di Jakarta. Aku memang sudah lama sekali sangat menginginkan tubuh tanteku itu, tapi butuh penantian yang lama, kira-kira sejak aku SMP.

    Mulailah kuceritakan isinya. Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benar-benar panasnya minta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! benar-benar reseh dah.

    Tapi akhirnya aku sampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tiba-tiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphone-ku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,

    “Halo Tan, ada apa?”
    “Kamu cepet dateng ya!” ucap tanteku. Cerita Dewasa
    “Sekarang?” tanyaku lagi.
    “La iya-ya, masa besok, cepet yah!” ujar tanteku.
    Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu.

    Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam. “Masuk aja Wa!” teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya,
    “Tante dimana sih?” tanyaku dengan nada agak keras.
    “Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa!” sahut tanteku.

    Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV. Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tante-tanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksi-seksi.

    Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.
    “Sorry ya Wa, Tante lama.”
    “Oh, nggak papa Tante!” ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.
    “Oom kemana Tante?” tanyaku.
    “Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali),” jawab tanteku.
    “Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah?” tanya tanteku lagi.
    “Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih,” jawabku.
    “Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa?” tanya tanteku sedikit merayu.

    Wow, mimpi apa aku semalam kok tanteku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.
    “Tante kok nggak ikut?” tanyaku memancing.
    “Males Wa,” jawab tanteku enteng.
    “Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan?” tanyaku lagi.
    “Mmm… di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh!” ujar tanteku.
    Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.
    “Oke deh!” sahutku dengan girang.

    Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.
    “Waaa…! Dewaaa…! udah mandi belum?” teriak tanteku memanggil.
    “Bentar Tan!” jawabku.

    Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang. Setelah melap motor, aku bergegas mandi. Di kamar mandi tiba-tiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, “Gimana rasanya ya?” khayalku.

    Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisa-bisa. Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macam-macam, wah pokoknya bisa gawat. Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!

    “Sibuk ya Wa?” tanya tanteku sambil senyum manja.
    “Eh… mmm… so… so… sorry Tan, lupa ngunci,” jawabku gugup.
    Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya “international size” deh.

    “Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.”
    “Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih,” pikirku.
    Lalu aku cepat-cepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak.

    Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,
    “Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih?” tanyaku takut-takut sambil duduk di atas tempat tidur.
    “Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oom-mu itu lho,” ujar tanteku.
    “Emangnya Oom kenapa Tan?” tanyaku lagi.
    Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.

    “Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oom-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku panjang lebar.
    “Maksud Tante?” tanyaku lagi.
    “Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oom-mu itu kalo diajak begituan suka cepet nge-down, nah ngertikan?” tanya tanteku meyakinkan aku.
    “Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.

    “Mmm… Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas.
    “Bantu apa Tan?” tanyaku lagi.
    “Kan hari ini sepi, terus Oom-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante?” tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.

    Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalam-dalam.
    “Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana?” ucapku polos.
    “Loh…! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapa-siapa,” jawab tanteku meyakinkan.
    “Ya udah deh,” ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.

    “Wow… gede juga ya! Buka dong celanamu Wa!” ujar tanteku mesra.
    Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. “Emf… ehm… mmm… gede banget kemaluanmu Wa!” ujar tanteku.

    Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tanteku, soalnya aku sudah “over” sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.
    “Oh God! Eh… eh… ehm… e… nak… Tante… terus Tan…!” ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu.

    Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya. Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Merasakan itu tanteku mengerang keenakan. “Aaah… Wa… enak… terus Wa… terus jilat…!” erang tanteku keras-keras.

    Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampai-sampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya. “Oh Dewa… Tante sayang kamu… uh… ka.. ka… mu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah,” puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat.

    Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tanteku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah “over” tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesek-gesekkannya. Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya.

    Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi. “Ooohh… Waaa… Tante mau keee… luuu.. aar! Aaah…!” erang tanteku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya. “Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oom-mu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itu-mu.”

    Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya. Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku.

    “Egghmm… terus Waa… pelan tapi terus Wa… egghhmm…!” desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tiba-tiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan. “Aaahh… Waaa.. saaakitt… pelan-pelan… aargghhh…” teriak tanteku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.

    Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. “Ah… uh… terus Wa… enak sekali… itu-mu gede sekali… eggghh… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Waaa…” erang tanteku keenakan. Lalu lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,
    “Tan… saya mauuu… kelu… arrr… nih…!”
    “Di dalam aja Waaa… Tante… juugaa… mauuu keeluaaarr… aaarrgghh…!”
    Akhirnya kami keluar bersama-sama, kira-kira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh… begitu nikmatnya.


    Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tanteku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan. Dengan ganas tanteku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih. Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah.

    Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oom-ku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan. Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya. Lalu tante bilang bahwa kalau misalnya oom-ku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggut-manggut senang saja.

  • Foto Cewek Sexy Cantik Alisa Rattanachawangkul dari Thailand Bikin Kepanasan – Foto Sexy Terbaru 2018

    Foto Cewek Sexy Cantik Alisa Rattanachawangkul dari Thailand Bikin Kepanasan – Foto Sexy Terbaru 2018


    2041 views

    Perawanku – Kumpulan Foto Cewek Cantik Asli Thailand (bukan jadi-jadian guyss) terbaru paling update di bulan ini dengan berbagai gaya busana mulai dari yang casual, sampai dengan gaya sex able ini bisa kalian lihat dalam artikel ini. Koleksi gambar wanita Thailand tercantik dan imut serta manis ini menjadi banyak idaman lelaki khususnya kamu mungkin yang masih jomblo dan ingin mengoleksi aneka gaya dan fose terbaik dari koleksi foto wanita paling cantik di Thailand di tahun 2018 ini.

    Sebelumnya juga sudah admin share kumpulan foto gadis manis dan mempesona dengan kecantikan yang sungguh menawan dan enak di lihat yang bisa kamu bandingkan dengan teman teman kamu. Ya, wanita adalah salah satu mahluk tuhan yang paling indah dan sempurna maka kasihanilah ia, dan jaga dia seperti kamu dengan tulus mencintainya sepenuh hati dan jiwa raga. (Tapi buat bahan ngocok enggak masalah mungkin ya hihi)
    Langsung aja nih mimin 139.99.33.211 sediakan foto cewek Thailand dijamin jadi basah seluruh badan lihatinnya :

  • Cerita Ngentot Lagi Belajar Ngentot – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot Lagi Belajar Ngentot – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1488 views

    Perawanku – Aku anak tunggal namaku Dani umruku saat ini 17 tahun aku duduk di bangku SMU swasta di kotaku, sering
    aku tinggal di rumah sendirian diman Bapakku adalah pengusaha sukses yang cukup sibuk dalam mengelola
    bisnisnya skadang ibuku juga ikut bersama bapak.

    Aku akan berbgai pengalaman pertama hubungan seks dengan wanita dan ini untuk pertama kalinya, aku
    tinggal di komplek kelas menengah di sampingku rumah di diami oleh kepala RT orangnya cukup
    berpengaruh di komplek tersebut.

    Umurnya sekitar 60 tahun. tapi masih kelihatan gagah. Pak RT mempunyai dua orang istri. Yang pertama
    namanya Tante Is, wanita keturunan arab, kulitnya hitam manis, bodinya langsing. Meskipun usianya
    sudah 40-an, Tante Is masih kelihatan cantik, dia sangat pintar merawat diri.

    Dengan Tante Is, Pak RT mempunyai dua orang putri yang cantik-cantik, yang sulung namanya Erni
    sedangkan adiknya namanya Ana, umur keduanya hampir sebaya denganku. Istri keduanya namanya Tante
    Rena, orang Bandung, kulitnya putih bersih.

    Wajahnya mirip bintang sinetron Titi Kamal. Bodynya aduhai, montok, padat berisi. Mungkin karena dia
    sering fitness, apalagi Tante Rena senang berpakaian sexy yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuhnya.
    Membuat laki-laki yang memandangnya terangsang dan ngeres.

    Tante Rena orangnya supel dan pintar bergaul, sering dia ngobrol-ngobrol dengan anak muda seusiaku,
    termasuk aku.

    Kejadian ini bermula ketika orang tuaku pergi seminggu keluar kota untuk keperluan bisnisnya. Aku
    ditinggal sendirian dirumah. Sedangkan pembantuku dipecat ibuku tiga hari sebelumnya karena ketahuan
    mencuri uang ibuku. aku yang sendirian merasa kesepian.

    Aku duduk diruang tamu sambil berkhayal. Untuk menghilangkan kesepianku, kuputar VCD porno yang baru
    aku pinjam dari temanku. Filmnya tentang seorang cewek bule yang sedang disetubuhi dua orang negro.

    Satu orang negro sedang dikulum kontolnya, sedangkan yang satunya lagi sedang ngentot cewek bule itu
    dari belakang dengan posisi nungging. Sekitar 20 menit mereka berganti posisi, satu orang negro sedang
    rebahan diranjang sambil memasukkan kontolnya kelubang anus cewek bule itu, yang telentang diatasnya.

    Sedangkan negro yang satunya lagi sedang menggenjot vagina cewek itu. Desahan dan erangan mereka
    membuatku terangsang. Kuraba-raba celana pendekku (aku sudah tidak pakai celana dalam), kontolku
    mengeras.

    Semakin lama kuraba semakin keras. Kukocok-kocok naik turun. Birahiku memuncak ingin disalurkan, tapi
    aku tidak tahu harus kemana menyalurkannya.

    “Lagi ngapain Dan?” suara seorang wanita mengejutkanku.

    Ternyata Tante Rena sudah berdiri disamping pintu. Dia berpakaian sangat sexy, dengan kaos ketat dan
    rok super mini. Dia memandang karah celanaku. Saking terkejutnya aku lupa menaikkan celanaku, sehingga
    dia dengan bebas bisa melihat kontolku yang sedang tegang penuh, mengacung-acung.

    “Maaf.. maaf.. Tante” sahutku terbata-bata.

    “Akh, nggak apa-apa kok, kamu khan udah gede”.

    “Wah, kontolmu gede banget, udah pernah dimasukkin kevaginanya cewek belum?” tanyanya cuek.

    “Be.. belum pernah Tante” sahutku.

    “Mau nggak dimasukin ke punya Tante?, Tante pingin nih ngerasain kontolmu” katanya meminta.
    Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Dia berjalan mendekat kearahku. Duduk disampingku.

    “Tapi saya belum pernah Tante” jawabku.

    “Tante ajarin, mau khan?” katanya sedikit memaksa.

    Tanpa menunggu jawabanku, dia menaikkan kedua kakinya kepangkuanku. Tangannya meraba-raba kontolku,
    aku gemetar. Baru kali ini kontolku dipegang seorang wanita. Dia mendekatkan wajahnya kewajahku,
    diciumnya bibirku.

    Lidahku diisapnya. Aku membalas isapannya. Lidahku dan lidahnya tumpang, tindih saling isap. sesekali
    isapannya diarahkan keleherku. ditariknya tanganku, diletakannya dikedua buah dadanya yang sudah
    mengeras.

    Kuremas-remas buah dadanya, dia menggelinjang keenakan. Kutarik kaos ketatnya, aku terperangah, dia
    tidak memakai BH, buah dadanya padat dan kenyal. Kulepaskan isapan lidahnya, kuisap buah dadanya, dia
    melenguh, sambil tangannya terus mengocok-ngocok kontolku.

    Beberapa menit berlalu, dia berdiri, lalu melepaskan rok mininya. Maka terpampanglah pemandangan yang
    luar biasa. Aku bisa melihat dengan jelas vaginanya yang merah merekah, sangat indah. dicukur rapi dan
    bersih.

    Kemudian dia berlutut dilantai, dihadapanku. Wajahnya didekatkan keselangkanganku. Ditariknya celana
    pendekku. Bibirnya mendekati kepala kontolku, dan mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya.

    “Akkh.. aow.. oohh.. nikmat Tante, enakk.. sekali” aku mengerang ketika dia mulai mengulum kontolku.

    Hampir seluruh batang kontolku masuk kemulutnya yang sexy. Kontolku keluar masuk dimulutnya. Nikmat
    sekali. Tak ketinggalan, buah pelirkupun diseruputnya. Puas mengulum kontolku, kemudian Tante Rena
    berdiri dihadapanku.

    Vaginanya berada pas diwajahku. Dia menarik kepalaku, mendekatkannya pada vaginanya. Aku mengerti
    maksudnya, minta dijilati vaginanya. Kujulurkan lidahku. Aku mulai dengan menjilati pangkal pahanya,
    terus mendekati bibir vaginanya.

    “Aow.. oohh.. nikmat.. sayang, teruss.. terus” dia mendesah-desah ketika aku memasukkan lidahku ke
    lubang vaginanya.

    Kusedot-sedot, kugigit-gigit kelentitnya. Dijepitnya kepalaku. Hampir seluruh isi vaginanya kujilati,
    vaginanya basah.

    “Akkhh.. akuu.. nggak kuatt.. sayang, kita mulai aja” ajaknya. cerita hot tante

    Dia menurunkan tubuhnya perlahan-lahan kepangkuanku. Dipegangnya kontolku, diarahkannya tepat kelubang
    vaginanya. Dia mulai memasukkan kontolku sedikit demi sedikit. Semakin lama semakin dalam.

    Sudah setengah batang kontolku masuk. Sampai disini dia berhenti sejenak mengatur posisi. Kakinya
    berlutut disofa. Aku tak mau ketinggal, kuambil kesempatan. Kusodokkan kontolku.

    Dia menjerit ketika kontolku amblas dilubang vaginanya. Dia mulai menaikturunkan pantatnya
    dipangkuanku. Kontolku serasa dijepit dan dipijit-pijit lubang vaginanya yang sempit.

    “Gimana sayang enak khan?” tanyanya.

    “Enakk sekali Tante, vagina Tante sempit sekali” jawabku.

    “Sudah lama sekali Tante tidak merasakannya sayang”.

    “Pak RT tak pernah memberiku kepuasan” dia menggerutu.

    “Emangnya Pak RT impoten Tante?” tanyaku.

    “Iya, iya sayang” jawabnya singkat.

    Kupeluk pinggangnya erat-erat. Bibirku menghisap-hisap buah dadanya. Kubantu gerakkannya dengan
    menyodok-nyodokan pantatku keatas. Dia mengerang-erang merasakan nikmat. Matanya merem melek.

    Semakin lama semakin cepat dia menggerak-gerakkan pantatnya, sesekali pantatnya diputar-putar. Aku
    merasakan nikmat yang tiada tara. Kontolku serasa dipelintir vaginanya. Sudah sekitar 30 menit kami
    berpacu dalam kenikmatan. Nafasnya dan nafasku saling memburu. Peluh kami bercucuran.

    “Akh.. oohh.. aku tidak kuat sayang, akuu.. mauu.. keluarr” dia menjerit-jerit.

    Kurasakan vaginanya berkedut-kedut.

    “Akuu.. juga Tante” sahutku ngos-ngosan.

    “Keluarin didalem aja sayang, aku ingin punya anak darimu” pintanya memelas.

    Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak di lubang vaginanya.

    “Kamu puas khan sayang?” tanyanya.

    “Puas sekali Tante” sahutku pendek.

    Kami beristirahat sejenak. Kemudian kekamar mandi untuk membersihkan badan. Siraman air membuat
    badanku segar kembali.

    “Aku pingin lagi sayang, kamu mau khan?” tanyanya meminta..

    Aku tidak menjawabnya. Kubopong tubuhnya, kubawa kekamarku dan kurebahkan diranjangku. aku merangkak
    diatas tubuhnya dengan posisi ssungsang. Selangkanganku berada diatas wajahnya, sedangkan wajahku
    tepat diatas vaginanya.

    Aku mulai menjilati dinding vaginanya. Dia menggerinjal-gerinjal dan menjepit kepalaku. Seluruh
    dinding vaginanya kujilati. Kucari-cari tititnya. Kusedot-sedot dengan lidahku. Sesekali kugigit. Dia
    meringis.

    Dengan jari-jariku kutusuk-tusuk lubang anusnya. Sesekali kujilati lubang anusnya. Tante Rena tak mau
    ketinggalan. Dia menjilati kontolku, dari kepala sampai pangkal kontolku tak luput dari jilatannya.

    Sstt! Aku mendesah ketika dia mengulum kontolku. Dia sangat lihai memainkan lidahnya. Kontolku yang
    tadi mengecil, sedikit demi sedikit mengeras didalam mulutnya. luar biasa kenikmatan yang kudapatkan.
    Tante Rena memang benar-benar profesional. Seluruh batang kontolku dijilatinya.

    “Oohh.. aku tidak tahan sayang, kita mulai aja” pintanya.

    Kuturunkan tubuhku dari tubuhnya. Aku berdiri dipinggir ranjang. Kutarik tubuhnya kepinggir, hingga
    kedua kakinya menjuntai. Aku mendekatkan kontolku kelubang vaginanya. Sedikit demi sedikit kontolku
    masuk kelubang vaginanya.

    Sstt! Dia mendesis. Sudah seluruh batang kontolku amblas ditelan lubang vaginanya yang basah dan
    memerah. Kugoyang-goyangkan pantatku. Tante Rena membantuku dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. aku
    merasakan sensasi yang luar biasa. 10 menit berlalu, kuganti posisi. Kutarik kontolku. Kakinya
    kunaikkan keduanya. Aku memasukkannya lagi. Dan mulai menggenjotnya.

    “Akhh.. akuu.. mauu.. keluarr.. sayang” dia mengerang.

    Vaginanya berkedut-kedut. Vaginanya menjepit kontolku.

    “Akhh.. aku keluarr.. sayang” dia melenguh.

    kurasakan vaginanya basah oleh cairan. Tante Rena telah mencapai orgasme sedangkan aku belum apa-apa.
    Kubalikkan tubuhnya. Kuminta dia menungging. dia menuruti aja perintahku. Kudekatkan kontolku yang
    masih tegang ke lubang anusnya.

    “Kamu mau apain anusku sayang” tanyanya ketika kepala kontolku menyentuh lubang anusnya.

    “Jangan, jangan di lubang itu sayang, sakit” teriaknya.

    Aku tidak mempedulikannya. Kumasukkan kepala kontolku kelubang anusnya. Mulanya agak susah tapi
    akhirnya masuk juga. Kutekan pelan-pelan hingga seluruh batang kontolku amblas. Aku mulai menggerakkan
    pantatku maju mundur. Kutuk-tusuk lubang anusnya.

    “Oohh.. enakk.. sayang, kamu pintar” pujinya ketika dia sudah mulai merasakan nikmatnya disodomi.

    Sekitar 30 menit kontolku keluar masuk dilubang anusnya. Kurasakan kontolku berkedut-kedut.
    “Akkhh.. aku mau keluarr.. Tante” aku berteriak histeris.

    Crott! Crott! Crott! Kutumpahkan spermaku lubang anusnya. Kudiamkan beberapa saat. Lalu kutarik
    kontolku. Kuarahkan ke wajahnya. Kuminta dia menjilati spermaku. Dengan lahapnya Tante Rena menjilati
    sisa-sisa spermaku, sampai bersih dijilatinya. Tanpa rasa jijik sedikitpun.

    “Kamu hebat sayang, aku puas sekali” pujinya.

    “Kamu mau khan memberiku kepuasan seperti ini lagi?” pintanya.

    Aku mengangguk aja. Menyetujui permintaannya.

    “Kalo kamu pengin lagi, datang aja ke kamarku”.

    “Masuknya lewat jendela ya! Kalo lampu kamarku mati, berarti Pak RT nggak di rumah”.

    “Ketok kaca jendela tiga kali, akan kubukakan untukmu, OK” dia menerangkannya untukku.

    Kurebahkan tubuhku disampingnya. Kami tertidur setelah mencapai puncak kenikmatan yang luar biasa.
    Malam itu Tante Rena menginap dikamarku. Sampai pagi kami merengkuh kenikmatan.

  • Tidur Bareng Pacar Di Kost – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Tidur Bareng Pacar Di Kost – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    1813 views

    Perawanku – Perkenalkan namaku Ryan dan usiaku 22 tahun, tercatat sebagai mahasiswa sebuah PTS di Bandung. Cerita nakal yang akan kuceritakan ini terjadi tiga tahun yang lalu. Sudah lama memang, tapi aku selalu teringat-ingat pengalaman seks tersebut dan tak akan pernah aku melupakan satu nama seorang mahasiswi bernama Cindy.

    Walau hingga sekarang pun akan selalu kukenang saat-saat indah bersamanya. Pertemanan akrabku dengan Cindy karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Cindy lebih tua 2 tahun dan dia anak Surabaya, sedang kuliah di Bandung hanya beda kampus denganku. Yang aku tahu, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua tahun (tapi tidak bercerai) dan Cindy ikut tinggal bersama neneknya (ibu kostku) ketika ia masuk kuliah.

    Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya cewek seperti dia yang wajahnya sangat cantik (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yang diidamkan pria melekat pada dia.

    Kulitnya yang putih, hidung bangir, matanya yang indah dan bening, rambut ikal serta tubuhnya yang sexy padat.. Aku juga nggak tahu kenapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya padahal yang kost di rumahnya adalah cewek semua. Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…

    Pada awal kami berpacaran, Cindy termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun, ga terbayang deh untuk bisa ngentot dia hehehe… ! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, dan aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari.

    Setiap kali fantasi dan gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku.

    Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Cindy resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu.

    Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Cindy dan Desi (anak kost yang lain) masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah.

    Desi duduk di depan sementara aku dan Cindy duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV. Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik.

    Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang. Desi masih asyik menonton dan Cindy yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Desi tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cindy.

    Entah Cindy terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Cindy pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Desi. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali. “I love you, honey….” Bisikku di telinganya.

    Cindy menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Cindy meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Desi yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.

    Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Cindy. Cindy menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Desi. cerita nakal.

    Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Cindy yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Cindy yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat.

    Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Cindy buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Desi bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga.

    “Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Desi sambil menyerahkan remote TV pada Cindy. Desi kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Desi hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Cindy. Bisa mati aku. Cindy yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. cerita nakal.

    Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku. “Kita jangan disini Say, nanti ketahuan….” Bisiknya diantara ciuman yang menggelora. Segera kubimbing tangan Cindy bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar

    Cindy, kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.

    Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cindy yang telah duduk di tepi ranjang. “Aku cinta kamu, Cindy…..” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya. Mata Cindy menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Cindy pun membalas membuat lidah kami saling beradu. cerita nakal.

    Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya.

    Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun. Kuusap kedua putingnya, dan Cindy pun tersenyum manja. “Ayo Yan, lakukanlah….” Ujarnya.

    Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Cindy membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya.

    Cindy menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Cindy,

    Apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus. “Wah.. punyamu oke Cindy, Ok’s banget…” ujarku terpana Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya. “Burungmu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yang sudah tegak dari tadi.

    “Come on Honey….” Pintanya menggoda. Aku tahu Cindy sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Cindy berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya.

    Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Cindy sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cindy, pikirku.

    Ciumanku terus menikmati klitoris Cindy, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya. Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Cindy mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk. “Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya.

    Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Cindy makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Cindy sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku. “Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?” “Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya?” ujarnya.

    Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif Cindy pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur. “Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”

    Tanpa menunggu jawabanku tubuh Cindy menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Cindy merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam.

    Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam “gua”-nya. Cindy mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.

    Tanganku meremas kedua payudara Cindy yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Cindy terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.

    “Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Cindy ” bisikku pelan “Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..” Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cindy mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yang mengambil inisiatif serangan.

    Kutekan naik turun pinggangku, sementara Cindy tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya. “Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Cindy, dan aku pun makin menggencarkan seranganku. Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya.

    Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Cindy tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.

    “Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda. “Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan penisku kembali. “Ahh teruss…terusss……” desah Cindy ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.

    Kupeluk tubuh Cindy erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang. “Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….” “Oke, tahan dulu Cindy” dan kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.

    Kusuruh Cindy nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat. “Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.

    Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tidak terlepas,. “Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya. Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya. “Yan….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Cindy tiba-tiba.

    “Tahan Cin, aku juga hampir sampai….” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat. Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan spermaku berkumpul dalam satu titik. “Aku keluar sekarang Cin….” penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Cindypun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya .

    Sambil mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya dan kedua tangan Cindy pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang kemaluanku dan….croott…crooottt… spermaku jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas spreil.

    Cindy menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada. “Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Cindy yang sudak acak-acakan tak karuan. “Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Yan….”desahnya manja . Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam.

    Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami ‘bermain” tadi.

    Begitulah kisahku dengan Cindy, setiap hari kami selalu melakukan ML. Dan setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambil mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua).

    Hingga pada suatu hari Cindy harus pindah ke luar kota ikut kedua orang tuanya yang telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginapl.

    Pada itu, tiba-tiba kuterima surat dari Cindy yang mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia, aku sungguh sangat mencintai dia….. Sekarang, setiap kali aku melakukan masturbasi,

    fantasiku selalu melayang mengingat saat-saat terindah kami melakukan hubungan seks pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aku ulangi saat-saat indah itu.

  • Cerita Sex Lama Tidak Ngewe Jadi Cepat Keluar

    Cerita Sex Lama Tidak Ngewe Jadi Cepat Keluar


    737 views

    Perawanku – Cerita Sex Lama Tidak Ngewe Jadi Cepat Keluar, Meskipun telah belasan tahun meninggalkan Bandung keterikatanku kepada kota kembang itu tidak begitu saja lepas, terutama setelah kegagalan rumah tanggaku. Dalam setahun aku sempatkan 2-3 kali berkunjung ke Bandung bernostalgia bersama kawan-kawan yang tetap bertahan tinggal disana selepas kuliah.

    Walaupun kesemrawutan kota Bandung agak mengurangi kenyamanan namun tetap tidak mengurangi keinginanku untuk berkunjung. Banyak perubahan terjadi, Jl. Dago juga daerah-daerah yg aku sebut kota lama-Cipaganti, Cihampelas, Setiabudhi, Pasteur dan daerah lainnya yang hancur keasriannya demi “pembangunan” namun ada dua hal yg masih bertahan, makanannya yang enak dan bervariasi dan..wanitanya yang terkenal cantik. “Di Bandung, beberapa kali kita melangkah akan selalu bertemu wanita cantik” anekdot kawan-kawan dan itu hampir sepenuhnya benar.

    Oktober 1998 dengan kereta Parahyangan siang aku berangkat ke Bandung, liburan “nostalgia” selalu aku lakukan saat weekday menghindari hingar bingar Bandung saat weekend. Setelah menaruh tas bawaanku, menghempaskan tubuh dibangku dekat jendela dan langsung membuka novel John Grisham kegemaranku. Belum lagi selesai membaca satu paragraph aku dikejutkan sapaan suara halus: “Maaf, apakah tidak keberatan kalau kita bertukar bangku?” aku menengadah, kaget dan terpana! begitu mengetahui si pemilik suara. ” Hmm..sure..ehh maaf..tidak, maksud saya tidak apa-apa” jawabku dengan gagap.

    Dia cukup tinggi untuk ukuran wanita Indonesia lebih kurang 168, putih, postur yang proporsional dengan rambut hitam lurus sebahu bak bintang iklan shampoo! Umurnya kira-kira sekitar 22 mengenakan baju krem ketat dan celana hitam yang juga ketat sehingga menonjolkan semua lekak-lekuk tubuhnya! Saat aku berdiri bertukar bangku, semilir tercium aroma parfum lembut yang entah apa merknya, yang pasti pas sekali dengan penampilannya.

    “Maaf mengganggu kenyamanan Anda tapi saya seringkali tertidur dalam perjalanan, kalau dekat jendela lebih mudah menyandarkan kepala” Ia menjelaskan sambil meminta maaf.
    “Ngga apa-apa kok” sahutku, bagaimana mungkin menolak permintaannya gumamku dalam hati. Setelah selesai merapihkan bawaannya Iapun duduk dan membuka Elle edisi Australia yang dibawanya. Kamipun tenggelam dengan bacaan masing-masing. Ingin rasanya aku menutup John Grisham-ku dan memulai pembicaraan dengannya namun melihat Ia begitu asik dengan Elle-nya niat itu pun aku urungkan. Kesempatan itu muncul saat pesanan makanan kami tiba,
    “Suka juga roti isi” tanyaku membuka pembicaraan
    “Iya, entah kenapa aku suka sekali roti isi di kereta, padahal rasanya biasa-biasa aja” jawabnya
    “Mungkin suasana kereta membuatnya enak” lanjutku sekenanya
    “Mungkin, oh ya Mas kenalkan saya Cristine” sambil menjulurkan tangannya
    “Bastian, ngga pake Mas” sahutku sambil menyambut tangannya
    “Hihihi” tawanya renyah “Kamu lucu juga, dalam rangka apa ke Bandung”
    “Main-main aja kangen sama Bandung dan kawan-kawan” jawabku.
    “Cristine sendiri ke Bandung dalam rangka apa” tanyaku.
    “Tugas kantor” jawabnya singkat tegas sepertinya enggan untuk menceritakan pekerjaannya.

    “Tinggal dimana di Bandung” Ia menyebutkan salah satu hotel berbintang di Dago
    “Lho kok sama? aku juga di kamar 313” suatu kebetulan yg mengejutkan
    “Oh ya?!! satu lantai pula” ujar Cristine tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Selepas makan kami tidak lagi membuka bacaan masing-masing, obrolan-obrolan mengalir dengan lancar diselingi dengan joke-joke nakal yang ternyata disukainya. Perbendaharaanku yang satu ini cukup lumayan banyak, sisa perjalanan rasanya seperti hanya kami yang ada dikereta. Cristine bahkan tidak lagi malu untuk memukul pundak atau mencubit kecil lenganku manakala ada joke yang “sangat” nakal. Tanpa terasa kami tiba di stasiun Bandung tepat jam 17.00, kami naik mobil jemputan hotel sambil terus bercengkerama dengan lebih akrab lagi.

    Di hotel kami berpisah, kamarku dikanan lift sementara Cristine dikiri. Dikamar aku langsung merebahkan diri membayangkan Cristine dan mengingat-ingat semua kejadian di kereta, di mobil dan di lift aku memutuskan untuk mengajaknya makan malam atau jalan-jalan bahkan kalau bisa lebih dari itu. Karenanya aku urungkan menghubungi kawan-kawanku. Dan terlelap dengan senyum terukir di bibirku.

    Jam 19.00 aku dikejutkan oleh dering telepon, belum lagi ‘napak bumi’ aku angkat telepon
    “Hallo” jawabku dengan suara ngantuk.
    “Hi Bastian tidur ya?sorry ganggu” terdengar suara halus diseberang.
    Cristine!! langsung aku bangkit “Is ok, aku juga niatnya bangun jam segini tapi lupa pesan di front office tadi” jawabku. “Ada apa Cristine?”
    “Kamu jadi ngga ketemuan sama kawan-kawan Bastian?”
    “Hmm..aku belum sempat call mereka, ketiduran”
    “Gimana kalau malam ini datang sama aku, soalnya aku ngga jadi dinner meeting”
    “Sayangkan dandananku kalau harus dihapus” lanjutnya dengan tawanya yang khas
    Aku shock mendengarkan ajakannya sampai-sampai tidak tahu harus berkata apa
    “Halloo..anybody home? Kok diam sih?” serunya, mengejutkan
    “Ooohh maaf..kaget..soalnya surprise..kaya ketiban bulan, diajak datang bidadari” jawabku. “Dasarr..kamu tuh..ketiban aku baru rasa, cepat mandi dong, casual aja ya” menutup pembicaraan.

    Tidak usah disuruh dua kali akupun langsung mandi, keramas, berpakaian casual, parfum disemua ‘sudut’ tubuh dan langsung menuju kekamarnya. Saat pintu terbuka aku hanya bisa ‘melongo’ melihat penampilannya yang ‘casual’, Cristine mengenakan rok jeans sedikit diatas lutut dengan dengan belahan dipaha kiri depan yang cukup tinggi, atasan kaos melekat ketat ditubuhnya dengan bahu terbuka, sungguh pemandangan yg menyekat kerongkongan. “Hii..kok bengong lagi sih” tegur Cristine menyadarkan aku dan kamipun segera bergegas. Setelah puas menyantap soto sulung dan sate ayam dipojok jl. Merdeka kami lanjutkan menghabiskan malam disalah satu kafe di daerah Gatsu, Cristine memilih seat di bar yang agak memojok dengan cahaya lampu yang minim. Aku memesan tequila orange double dengan ekstra es sementara Cristine memilih illusion, hentakan musik yg keras membuat kami harus berbicara dengan merapatkan telinga dengan lawan bicara, saat itulah, aku mencium aroma parfum malamnya, ditambah dengan nafas yang menerpa telingaku saat berbicara membuat sensor birahiku menangkap sinyal yang menggetarkan bagian sensitif ditubuhku.

    Waktu band memainkan lagu yang disukainya Cristine turun dari kursi, bergoyang mengikuti irama lagu, sebuah pemandangan yang menakjubkan, gerakan pundak telanjangnya, tangannya dan pinggulnya begitu serasi. Erotis namun tidak memberikan kesan vulgar, dan saat kami ‘turun’ ditempat (bukan di dance floor)-lebih tepat disebut berpelukan dengan sedikit gerakan-buah dadanya sesekali menyentuh tubuhku, aku merasakan getaran-getaran halus dan hangat menjalar diseluruh tubuhku. Entah pada ‘turun’ yg keberapa kali aku memberanikan diri, kukecup lembut lehernya dan..”Ehh..” hanya itu yg keluar dari bibirnya yang sensual. Seolah mendapat ijin akupun memeluknya lebih erat serta sekilas mengecup lembut bibirnya, setelah itu Cristinelah yang memberikan kecupan-kecupan kecil di bibirku..Malam yang indah.

    Sebelum tengah malam kami meninggalkan kafe, dalam taksi menuju hotel Cristine menyandarkan kepalanya di dada kananku, kesempatan ini tidak aku sia-siakan, kuangkat dagunya membuatnya tengadah. Sekilas kami perpandangan, bibirnya bergetar, Cristine memejamkan matanya seakan mengerti keinginanku segera saja kubenamkan bibirku di bibirnya, kecupan lembut yang semakin lama berganti dengan pagutan-pagutan birahi tanpa peduli pada supir taksi yang sesekali mengintip lewat kaca spion. Lidah kamipun menggeliat-geliat, saling memutar dan menghisap, sementara tanganku meraba-raba dadanya dengan lembut, belum sempat bertindak lebih tidak terasa taksi kami telah sampai di hotel.

    Kamipun bergegas menuju lift dan melanjutkan lagi apa yang kami lakukan di taksi, kusandarkan tubuhnya di dinding lift memagut leher dan pundaknya yg putih telanjang. “Bastian..eehh..” desahnya. Keluar lift Cristine menarik tanganku kekamarnya, begitu pintu kamar ditutup Cristine langsung menarik kepalaku memagut bibirku dengan bernafsu, lidahnya kembali menggeliat-geliat di mulutku namun lebih liar lagi. Kusandarkan tubuhnya di dinding kamar agar tanganku lebih leluasa, tangan kananku memeluk pinggulnya sementara tangan kiri mulai meremas-remas buah kenikmatannya yang begitu kenyal. Kejantananku membatu, ingin rasanya segera kukeluarkan dari kungkungan celana tapi kutahan, aku ingin menikmati semua ini perlahan-lahan. Kutarik pinggul Cristine sambil menekan pinggulku membuat “perangkat” kenikmatan kami beradu-walaupun masih terbungkus-membuat desiran darah kami meningkat dan semakin memanas saat kami menggesek-gesekannya. “Ahh..Ren..”desah Cristine kembali dan saat itu kurasakan lidahnya yang hangat basah menjalar di telingaku melingkar-lingkar di leherku. “Eeehh..aahh..” giliran aku yang mendesah merasakan permainan lidahnya.

    Lidahnya semakin turun kedadaku sementara jari-jari lentiknya membuka kancing bajuku satu per satu. Dan.. lidahnya berpindah keputing dadaku, berputar-putar jalang, mengecup, menghisap dan sesekali menggigit-gigit kecil. “Terus Chirstine..teruss..ahh..” suaraku bergetar meminta meneruskan kenikmatan yang diberikan mulutnya. Kurasakan Cristine semakin liar memainkan mulutnya yang semakin turun. Ia berlutut saat lidahnya meliuk-liuk di pusar sambil tangannya membuka celanaku. Cristine meremas, mengecup dan menggigit-gigit lembut kejantananku yang masih terbungkus CD dan setelah itu Ia memasukan tangannya kedalam CD dan mengeluarkan milikku yang sudah membatu. Ia menggenggam dan menggosok-gosokkan jempolnya di ujung kepala kejantananku yang sudah basah menimbulkan rasa ngilu yang nikmat..dan..akhirnya..lidahnya berputar-putar disana.
    “..aakhh..sshh..”desahku tak tertahan manakala lidahnya semakin kencang bergerak dibawah kepala kemaluanku dan diteruskan keseluruh batang dan buah zakar. “Enakk Cristine..
    aahh..kamu pintar sekalii..hisap cantik..hisapp..” aku meracau tidak karuan memintanya melakukan lebih lagi.

    Cristine mengerti betul apa yang harus dilakukannya, dikecupnya kepala kejantananku dan dimasukannya..hanya sebatas itu!dan mulai menghisap-hisap sambil tetap lidahnya menjilat-jilat, berputar-putar..serangan ganda!!sunguh nikmatt!! Setelah itu barulah Ia menelan semuanya membuat seluruh tubuhku bergetar hebat dilanda kenikmatan. Kuraih kepalanya memasukan seluruh jari-jemariku dirambutnya yang halus dan menggenggamnya, dengan demikian memudahkan aku mengatur gerakan kepalanya. Namun semakin lama genggamanku tidak lagi berguna, karena ritme gerakan kepalanya semakin cepat mengkocok-kocok kemaluanku membuat tubuhku serasa melayang-layang, semakin aku mengerang kenikmatan semakin cepat Cristine menggerakan ritme kocokannya. “Nikmat Cristine..ahh..lagi..lebih cepat..oohh” pintaku diselah-selah erangan yang semakin tidak terkontrol. Dan begitu kurasakan akan meledak segera kutahan dan kutarik kepalanya, aku tidak ingin menyelesaikan kenikmatan ini dimulutnya.

    Kuangkat tubuhnya dan kupeluk mesra. “Suka?”bisiknya bertanya. “Suka sekali..kamu hebat..” jawabku berbisik sekaligus menjilat dan menghisap kupingnya. “Ooohh..” erang Cristine. Kubalas apa yang Ia lakukan tadi, kupagut leher dan pundaknya serta membuka atasan dan bra 34b-nya, dua bukit kenikmatannya yang bulat putih itupun menyembul dengan puting kecil pinkies yang sudah mengeras. Lidahkupun segera beraksi menjilat-jilat putingnya “Eeehh..Bastian..” lenguh Cristine dan membusungkan dadanya meminta lebih, kuhisap putingnya “Auuhh..akkhh..”erangannya semakin keras, hisapanku semakin menggila bukan lagi putingnya tapi sebagian buah dadanyapun mulai masuk kedalam mulutku. “Aaaghh.. Ren..aauuhh..kamu ganaas..”jeritnya.

    Puas melumat buah kenikmatannya gilirin aku yang berlutut sambil melepas roknya, tampaklah CD mini putih menutupi kewanitaannya. Kuelus-elus bagian yang terhimpit paha dengan jari tengahku terasa lembab dan kumasukan dari sisi CDnya sehingga menyentuh daging lembut basah.
    “Bastiano..uugghh..”kembali erangan birahi keluar dari mulutnya waktu ujung jariku mulai bergerak-gerak di mulut kewanitaannya sementara mulutku sibuk mengecup dan menjilat sebelah dalam paha mulusnya. Beberapa saat kemudian penutup terakhir itu kulepaskan, rambut2 halus tipis menghias kewanitaannya dengan klitoris yang yang menyembul dari belahannya. Kuangkat kaki kirinya meletakan tungkainya di bahu kananku sehingga leluasa aku melihat seluruh bagian kenikmatannya.

    Akupun mulai sibuk menjilati dan sesekali menghisap-hisap klitorisnya. “Aaa..Bastian..” jerit Cristine tertahan sambil menjambak rambutku yang panjang, lidahku bergerak cepat menggeliat-geliat menjilat kewanitaannya yang semakin basah, sementara jariku berputar-putar didalamnya. “Ssshh..eehh” desis Cristine merasakan hisapanku yang kuat di lubang kenikmatannya. Kubuka bibir kewanitaannya dan menjulurkan lidahku lebih dalam dalam lagi Cristinepun membalas dengan menyorongkannya kemukaku, praktis semua sudah dimulutku, kumiringkan sedikit kepalaku sehingga memudahkan aku “memakan” semua kewanitaannya.”Bastian..stopp..aahh..aku ngga tahann..”aku tidak memperdulikan keingingannya bahkan semakin menggila “My godd..Bastiiiannn..shhff..pleasee..stop” tangannya sekuat tenaga menarik rambutku agar mulutku terlepas dari kewanitaannya.

    Akupun berdiri mengikuti keinginannya kurebahkan tubuhnya ditempat tidur dan kamipun bergumul saling memagut, menghisap dan meremas-remas bagian-bagian sensitif kami. “Sekarang Bastiiann..sekarang.. pleasee..”pintanya berbisiknya. Aku merayap naik ketubuhnya, Cristine membuka lebar kedua kakinya Iapun menggelinjang merasakan kepala kejantananku memasuki mulut kewanitaannya, kuhentikan sebatas itu dan mulai menggerakannya keluar masuk dengan perlahan. “Ooohh yaa..Basss..enakk..” Cristinepun mulai mengayunkan pinggulnya mengikuti gerakan-gerakanku, sementara mulutku tidak henti-hentinya mengulum buah dadanya.”Aagghh..terus Ren..lebih dalamm..aagghh..” pintanya, kutekan batang kemaluanku lebih dalam dan..”Ssshh..”desisku merasakan kenikmatan rongga kewanitaanya yang sempit meremas-remas sekujur batang kemaluanku.”Aaaugghh..punya kamu enak Crist..” akupun semakin kencang memacu tubuhku membuat Cristine semakin mengelepar-gelepar.

    “Ahh..oucchh..nikmat Bassss..sshh..”desahnya merasakan gesekan-gesekan batang kejantananku di dinding kemaluannya. Saat kami merasakan nikmatnya kemaluan masing-masing, tak henti-hentinya kami saling menghisap, memagut bahkan mengigit dengan liarnya..dan.. “Ugghh..Bastiannn..fuck me..fuck me hard..I’m comingg honey..” tubuh Cristine mengejang dan tangan serta kakinya memeluk tubuhku dengan kencang “Ouchh..oohh..aku keluar Renn..aaghh..” Iapun kejang sesaat kurasakan denyut-denyut di kewanitaannya dan..tubuh Cristinepun lungai.

    “Maaf Bastiann aku duluan..ngga tahan, habis udah lama ngga..” bisiknya, aku masih diatasnya dengan kemaluan yang masih terbenam didalam kewanitaannya. “Ngga apa-apa Cristine cewekan multiple orgasm, masih ada yang kedua dan seterusnya kok..” jawabku menggoda. “Memangnya kuat..?” tantangnya. “Lihat aja nanti..”membalas tantangannya. “Ihh..itu sih doyan ..” seru Cristine manja sambil mencubit pinggangku. Kubalas cubitannya dengan memagut lehernya dan menjilat telinganya sementara pinggulku mulai berputar-putar perlahan.”..Mmhhff..”kupagut bibirnya, lidah kamipun saling bertaut, meliuk dengan panasnya. Birahi kamipun kembali membara, tekanan pinggulku dibalasnya dengan putaran pinggulnya membuatku melayang-layang. “Shhff..agghh..ouch..” desahanpun tak tertahan keluar keluar dari mulutku. Dengan bahasa tubuh Cristine mengajak pindah posisi, Ia diatas memegang kendali.

    Cristine menekan kewanitaanya dalam-dalam-sehingga kejantananku menyentuh ujung lorong kenikmatannya-dan mengayunkan pinggulnya mundur-maju. Semakin lama ayunannya semakin cepat, tak kuasa aku menahan hentakan-hentakan kenikmatan yang keluar dari seluruh sendi-sendi tubuhku.
    “..teruss Bastiann.aahh..lagi Basstiiann..oohh..punya kamu enak..”rintihku. “..punya kamu juga Renn..oucchh..want me to fuck you hardd..mmhh..” tidak perlu jawabanku, dengan di topang tangannya Cristine membungkuk tambah mempercepat ayunannya. Buah dadanya yang indah berayun-ayun, kuremas-remas dan yang lainnya kulumat dengan rakus. “Ouchh..Bastiiann..nikmatt..lumat semua Bastiann..auuhh..” jerit Cristine sambil merendahkan tubuhnya memudahkan aku melumat buah dadanya membuat ayunan pinggulnya semakin tidak terkendali, tidak berapa lama kemudian tubuhnya kembali mengejang, Cristine menekan dalam-dalam kewanitaannya menelan seluruh batang kenikmatanku. “Bastiann..aku keluarr lagi..AAKKHH..” teriak Cristine, tubuhnya pun rubuh diatasku cairan kenikmatannya kurasakan membasahi kejantananku.

    Cristine rebah diatasku tubuhnya bagai tidak bertulang, hanya desah napasnya menerpa dadaku. Beberapa menit kemudian suaranya memecah kesunyian “Punya kamu masih keras Bastian..belum keluar?”
    “Aku tidak ingin kenikmatan ini cepat berakhir” bisikku sambil mengecup pipinya.
    “Mmmhh..” Cristine bergumam “Aku juga..”bisiknya sambil mengigit mesra leherku lalu mengecup bibirku. Hanya beberapa saat, gigitan dan kecupan mesra itu kembali menjadi pagutan birahi.

    Kamar itupun kembali dipenuhi suara-suara erangan dan desahan kenikmatan duniawi, kejantananku yang masih berada didalam kembali merasakan bagaimana nikmat yang diberikan oleh kewanitaannya. Aku bangun sambil mendorong tubuh Cristine sehingga kami berada dalam posisi duduk, satu tanganku memeluk punggungnya, tangan lain meremas-remas buah pantatnya yang bulat padat. Gerakan-gerakan pinggulnya membuat rongga kenikmatannya seakan melumat seluruh batang kejantananku, “Agghh..sshh.. Bastiann.” rintihannya membuat birahiku tambah memuncak. Kubalas gerakannya dengan menggoyang-goyangkan pinggulku sambil kuhisap putingnya dalam-dalam.”Reenn..achh..shh..fuck me..hardd..”

    Kurasakan gerakan tubuh Cristine semakin menggila dan bukan cuma itu bibirnya semakin mengganas memagut bahkan menggigit bibir, telinga dan leherku. Akupun tidak sanggup lagi menahan kenikmatan yang diberikan oleh Cristine, kurebahkan tubuhnya dan segera menindihnya, kakinya melingkar di pinggulku dan kamipun kembali mendaki puncak kenikmatan. Batang kejantananku tak henti-henti menikam-nikam lubang kenikmatan Cristine dengan keras, Ia tidak tinggal diam, diputar-putar pinggulnya seirama tikaman-tikamanku “Aghh..ngg..sshh..Bastiann..nikmat sekali..putarr teruss Bastiann..”pintaku merintih-rintih. “Auugghh..Bastiann..tekan yang dalamm ..” kami tenggelam dalam gelimang birahi yang memuncak..dan..”Cristine..akuu mau keluar..”kurasakan kejantanku bertambah besar. “Yess..yess..I’m coming too honey..” kami berpelukan dengan kuatnya dan secara bersamaan mengejang. “AAKKHH..punya kamu enak sekalii Bastiann..”pekikku, kutekan dalam-dalam kejantananku dan cairan kenikmatanku pun menyembur keluar membasahi relung-relung kewanitaannya, “Aauughh Bastiann..nikmatt..sshhekallii..AAKKGGHH..” Kamipun terkapar lemas.

    Setelah malam panjang yang indah itu kami tak henti-hentinya mengulangi lagi di hari-hari berikutnya, bukan hanya di tempat tidur, tapi semua sudut dikamar hotel itu bahkan kamar mandipun menjadi saksi bisu birahi kami. Bandung kembali memberi coretan khusus dalam hidupku membuat keterikatanku semakin besar yang tak akan pernah kulupakan seumur hidup.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Pesta Seks Didalam Diskotik –  Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Pesta Seks Didalam Diskotik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1580 views

    Perawanku – Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya selama liburan di Beijing. Setelah saya ditinggalkan oleh guru saya ke GuangZhow, saya menyibukkan diri bersama teman-teman berjalan-jalan keliling Beijing. Kebanyakan teman saya berasal dari Indonesia walaupun ada juga beberapa kenalan saya yang berasal dari Korea, Jepang dan China.

    Walaupun saya akrab dengan mereka, tetapi ada beberapa gaya hidup mereka yang tidak dapat saya ikuti karena bertentangan dengan prinsip hidup saya. Teman teman saya sangat suka mengkonsumsi obat-obatan. Mereka pernah menawarkan kepada saya, tetapi saya tolak mentah-mentah karena saya tidak pernah mau terlibat dengan drugs dalam posisi apapun.

    Suatu saat, salah satu temanku yang bernama Alex mengajak saya pergi ke diskotik yang cukup ternama di Beijing. Suara hingar bingar terdengar memekakkan telinga bahkan dari luar diskotik sekalipun sudah terdengar. Saya dan Alex memasuki diskotik dan kami memilih duduk di bagian paling atas. Kami memesan dua gelas Whiskey Cola sambil mendengarkan dentuman lagu-lagu disco yang sangat keras dan memekakkan telinga.

    Dari atas, saya dapat melihat orang-orang yang sedang menggoyang goyangkan kepalanya ke atas dan ke bawah serta ada pula yang menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Saya yakin banyak dari mereka yang menggunakan obat obatan untuk mendapatkan sensasi tersebut ketika berdisko.

    Di saat saya mendengarkan dentuman lagu disko, datanglah dua cewek yang sangat cantik dan seksi. Mereka mengaku bernama Su Ling dan Rose. Rose mendekati temanku Alex dan Su Ling langsung memeluk saya dan duduk di pangkuan saya sambil menciumi pipi saya. Dua gadis binal tersebut mengajak kami ke sofa di lantai atas. Kami berpisah dengan Rose dan Alex sementara Su Ling mengajak saya ke suatu tempat.

    Sambil mencari sofa yang masih kosong, saya dapat melihat banyak sekali cewek-cowok yang sedang bercinta. Ada cewek yang sedang mengoral penis cowoknya dan ada pula yang sedang bergoyang-goyang di atas tubuh cowoknya. Akhirnya kami menemukan sofa yang kosong dan Su Ling langsung mendorong tubuh saya ke atas sofa sehingga saya langsung jatuh telentang.

    Dengan sangat berpengalaman, Su Ling segera membuka celana saya dan seketika langsung keluarlah penis saya yang panjang tapi masih belum berdiri. Dengan sigapnya, Su Ling langsung mengulum penis saya sambil mendesis-desis. Tetapi desahannya tidak terlalu terdengar karena bercampur dengan irama lagu disko yang keras. Saya merasakan nikmat yang teramat sangat ketika ia menjilati penis saya sehingga membuat penis saya bertambah lama semakin menegang dan memanjang.

    Su Ling kemudian pindah posisi ke dekat saya tetapi dia masih asyik menjilati penis saya. Saya semakin horny dan Su Ling terus mempercepat jilatannya. Sampai akhirnya kira-kira 20 menit kemudian, saya menyemprotkan sperma saya karena jilatan-jilatannya sehingga mulut Su Ling dipenuhi oleh cairan sperma saya.

    Saya puas sekali dengan pelayanannya. Ketika ia melihat saya yang sedang tersenyum puas, ia langsung membuka pakaiannya sehingga dia telanjang total. Saya terkejut sekali karena ia membuka pakaiannya di tengah tengah hingar bingar ruangan diskotik tersebut. Tetapi saya yakin orang tidak begitu memperhatikan karena suasana saat itu sangat gelap, jadi hanya orang dalam jarak tertentu saja yang dapat melihat silhouette tubuh Su Ling yang bagaikan gitar spanyol.

    Dia membuang pakaiannya ke meja dekat sofa dan langsung memelukku dan menciumi bibir serta mataku. Gosokan tubuhnya dan tubuhku membuat penisku bangun kembali dan aku kembali terangsang. Su Ling nampaknya tahu bahwa aku sudah terangsang karena ia dapat merasakan tegaknya penisku yang tepat berada di sekitar kemaluannya. Dengan tanpa menggunakan kondom, Su Ling langsung mulai memasukkan penisku kedalam liang kenikmatannya.

    Di saat penisku memasuki liang surgawinya, aku merasakan sensasi yang amat sangat dahsyat. Su Ling mulai memutar-mutarkan tubuhnya seakan-akan membentuk lingkaran dan dengan irama yang cepat dia menaik-turunkan badannya sehingga penisku seperti diurut-urut dan aku merasakan sensasi kenikmatan yang luar biasa.

    Sambil naik turun dengan irama yang cepat, dia mendesis seperti ular sambil mengusap-usap dadanya yang lumayan besar. Dia mengusap-usap sambil sesekali memilin putingnya sehingga saya merasakan sensasi yang nikmat sekali. Saya tahu bahwa Su Ling memang benar-benar terangsang dan bukannya dibuat-buat, karena terbukti dari vaginanya yang sudah sangat basah dan mengakibatkan semakin lancarnya gosokan penisku di dalam liang vaginanya.

    Dia benar benar menghayati permainan ini dan saya pun semakin berani memegang tubuhnya dan mempercepat gerakan permainan kami sambil sesekali memegang payudaranya yang seksi dan proporsional itu. Su Ling terus menggenjot tubuh saya sampai suatu ketika Su Ling mendesah panjang “Hmm…, arrghhh….”, tubuhnya semakin bergetar hebat sambil memeluk tubuh saya.

    Nampaknya dia sudah sampai pada saat klimaksnya karena saya dapat merasakan cairan kewanitaannya telah membanjiri penis saya. Tetapi hal itu tidak membuat dia menghentikan permainannya karena dia masih terus menggenjot tubuhku sehingga saya benar benar tidak tahan lagi dan ingin menyemprot vaginanya dengan sperma saya kembali.

    Sambil memegangnya kuat-kuat, saya mempercepat gerakan tubuh saya hingga akhirnya saya menyemprotkan sperma saya di dalam liang kenikmatannya sembari saya memeluk dan mengusap-usap rambut panjangnya sambil sesekali mencium bibirnya yang tipis.

    Setelah kami bercinta selama 2 jam, kami akhirnya merapikan diri masing-masing dan saya mengenakan baju kembali, dan sebelum saya mencari Alex, saya memberikan 3 lembar uang ratusan kepada Su Ling dan dibalasnya dengan ciuman bibir olehnya kepada saya.

    Kami berpelukan untuk beberapa menit dan Su Ling menemani saya mencari Alex. Akhirnya kami menemukan Alex yang telah selesai pula bercinta dengan Rose, dan setelah Alex memberikan uang kepada Rose, kami turun dari lantai ruangan atas dan bersama melanjutkan acara kami dengan berdansa mengikuti alunan irama disko.

  • Cerita Ngewe Aku Terpuaskan Dengan 3 Ronde Yang Hot – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewe Aku Terpuaskan Dengan 3 Ronde Yang Hot – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1690 views

    Perawanku – Seperti biasa kali ini admin dari Perawanku.com akan menceritakan tentang Cerita Sex Aku Terpuaskan Dengan 3 Ronde Yang Hot. Yuk mari langsung saja simak cerita menurut pengalaman aku kali ini.

    Aku (sebut saja Aswin), umur hanpir 40 tahun, postur tubuh biasa saja, seperti rata-rata orang Indonesia, tinggi 168 cm, berat 58 kg, wajah lumayan (kata ibuku), kulit agak kuning, seorang suami dan bapak satu anak kelas satu Sekolah Dasar. Selamat mengikuti pengalamanku.

    yang aku paparkan berikut ini terjadi hari Senin. Hari itu aku berangkat kerja naik bis kota (kadang-kadang aku bawa mobil sendiri). Seperti hari Senin pada umumnya bis kota terasa sulit. Entah karena armada bis yang berkurang, atau karena setiap Senin orang jarang membolos dan berangkat serentak pagi-pagi. Setelah hampir satu jam berlari ke sana ke mari, akhirnya aku mendapatkan bis.

    Dengan nafas ngos-ngosan dan mata kesana kemari, akhirnya aku mendapat tempat duduk di bangku dua yang sudah terisi seorang wanita. Kuhempaskan pantat dan kubuang nafas pertanda kelegaanku mendapatkan tempat duduk, setelah sebelumnya aku menganggukkan kepala pada teman dudukku. Karena lalu lintas macet dan aku lupa tidak membawa bacaan, untuk mengisi waktu dari pada bengong, aku ingin menegur wanita di sebelahku, tapi keberanianku tidak cukup dan kesempatan belum ada, karena dia lebih banyak melihat ke luar jendela atau sesekali menunduk.

    Tiba-tiba ia menoleh ke arahku sambil melirik jam tangannya.
    “Mmacet sekali ya?” katanya yang tentu ditujukan kepadaku.
    “Biasa Mbak, setiap Senin begini. Mau kemana?” sambutku sekaligus membuka percakapan.
    “Oh ya. Saya dari Cikampek, habis bermalam di rumah orang tua dan mau pulang ke Pondok Indah,” jawabnya.
    Belum sempat aku buka mulut, ia sudah melanjutkan pembicaraan,
    “Kerja dimana Mas?”
    “Daerah Sudirman,” jawabku.

    Obrolan terus berlanjut sambil sesekali aku perhatikan wajahnya. Bibirnya tipis, pipinya halus, dan rambutnya berombak. Sedikit ke bawah, dadanya tampak menonjol, kenyal menantang. Aku menelan ludah. Kuperhatikan jarinya yang sedang memegang tempat duduk di depan kami, lentik, bersih terawat dan tidak ada yang dibiarkan tumbuh panjang. Dari obrolannya keketahui ia (sebut saja Mamah) seorang wanita yang kawin muda dengan seorang duda beranak tiga dimana anak pertamanya umurnya hanya dua tahun lebih muda darinya. Masa remajanya tidak sempat pacaran. Karena waktu masih sekolah tidak boleh pacaran, dan setelah lulus dipaksa kawin dengan seorang duda oleh orang tuanya. Sambil bercerita, kadang berbisik ke telingaku yang otomatis dadanya yang keras meneyentuh lengan kiriku dan di dadaku terasa seer! Sesekali ia memegangi lenganku sambil terus cerita tentang dirinya dan keluarganya. “Pacaran asyik ya Mas?” tanyanya sambil memandangiku dan mempererat genggaman ke lenganku. Lalu, karena genggaman dan gesekan gunung kembar di lengan kiriku, otakku mulai berpikiran jorok. “Kepingin ya?” jawabku berbisik sambil mendekatkan mulutku ke telinganya. Ia tidak menjawab, tapi mencubit pahaku.

    Tanpa terasa bis sudah memasuki terminal Blok M, berarti kantorku sudah terlewatkan. Kami turun. Aku bawakan tasnya yang berisi pakaian menuju kafetaria untuk minum dan meneruskan obrolan yang terputus. Kami memesan teh botol dan nasi goreng. Kebetulan aku belum sarapan dan lapar. Sambil menikmati nasi goreng hangat dan telor matasapi, akhirnya kami sepakat mencari hotel. Setelah menelepon kantor untuk minta cuti sehari, kami berangkat.

    Sesampai di kamar hotel, aku langsung mengunci pintu dan menutup rapat kain horden jendela. Kupastikan tak terlihat siapapun. Lalu kulepas sepatu dan menghempaskan badan di kasur yang empuk. Kulihat si Mamah tak tampak, ia di kamar mandi. Kupandangi langit-langit kamar, dadaku berdetak lebih kencang, pikiranku melayang jauh tak karuan. Senang, takut (kalau-kalau ada yang lihat) terus berganti. Tiba-tiba terdengar suara tanda kamar mandi dibuka. Mamah keluar, sudah tanpa blaser dan sepatunya. Kini tampak di hadapanku pemandangan yang menggetarkan jiwaku. Hanya memakai baju putih tipis tanpa lengan. Tampak jelas di dalamnya BH hitam yang tak mampu menampung isinya, sehingga dua gundukan besar dan kenyal itu membentuk lipatan di tengahnya. Aku hanya bisa memandangi, menarik nafas serta menelan ludah.

    Mungkin ia tahu kalau aku terpesona dengan gunung gemburnya. Ia lalu mendekat ke ranjang, melatakkan kedua tangannya ke kasur, mendekatkan mukanya ke mukaku, “Mas..” katanya tanpa melanjutkan kata-katanya, ia merebahkan badan di bantal yang sudah kusiapkan. Aku yang sudah menahan nafsu sejak tadi, langsung mendekatkan bibirku ke bibirnya. Kami larut dalam lumat-lumatan bibir dan lidah tanpa henti. Kadang berguling, sehingga posisi kami bergantian atas-bawah. Kudekap erat dan kuelus punggungnya terasa halus dan harum. Posisi ini kami hentikan atas inisiatifku, karena aku tidak terbiasa ciuman lama seperti ini tanpa dilepas sekalipun. Tampak ia nafsu sekali. Aku melepas bajuku, takut kusut atau terkena lipstik. Kini aku hanya memakai CD. Ia tampak bengong memandangi CD-ku yang menonjol. “Lepas aja bajumu, nanti kusut,” kataku. “Malu ah..” katanya. “Kan nggak ada yang lihat. Cuma kita berdua,” kataku sambil meraih kancing paling atas di punggungnya. Dia menutup dada dengan kedua tangannya tapi membiarkan aku membuka semua kancing. Kulempar bajunya ke atas meja di dekat ranjang. Kini tinggal BH dan celana panjang yang dia kenakan. Karena malu, akhirnya dia mendekapku erat-erat. Dadaku terasa penuh dan empuk oleh susunya, nafsuku naik lagi satu tingkat, “burung”-ku tambah mengencang.

    Dalam posisi begini, aku cium dan jilati leher dan bagian kuping yang tepat di depan bibirku. “Ach.. uh..” hanya itu yang keluar dari mulutnya. Mulai terangsang, pikirku. Setelah puas dengan leher dan kuping kanannya, kepalanya kuangkat dan kupindahkan ke dada kiriku. Kuulangi gerakan jilat leher dan pangkal kuping kirinya, persis yang kulakukan tadi. Kini erangannya semakin sering dan keras. “Mas.. Mas.. geli Mas, enak Mas..” Sambil membelai rambutnya yang sebahu dan harum, kuteruskan elusanku ke bawah, ke tali BH hingga ke pantatnya yang bahenol, naik-turun.

    Selanjutnya gerilyaku pindah ke leher depan. Kupandangi lipatan dua gunung yang menggumpal di dadanya. Sengaja aku belum melepas BH, karena aku sangat menikmati wanita yang ber-BH hitam, apalagi susunya besar dan keras seperti ini. Jilatanku kini sampai di lipatan susu itu dan lidahku menguas-nguas di situ sambil sesekali aku gigit lembut. Kudengar ia terus melenguh keenakan. Kini tanganku meraih tali BH, saatnya kulepas, ia mengeluh, “Mas.. jangan, aku malu, soalnya susuku kegedean,” sambil kedua tangannya menahan BH yang talinya sudah kelepas. “Coba aku lihat sayang..” Kataku memindahkan kedua tangannya sehingga BH jatuh, dan mataku terpana melihat susu yang kencang dan besar. “Mah.. susumu bagus sekali, aku sukaa banget,” pujiku sambil mengelus susu besar menantang itu. Putingnya hitam-kemerahan, sudah keras.

    Kini aku bisa memainkan gunung kembar sesukaku. Kujilat, kupilin putingnya, kugigit, lalu kugesek-gesek dengan kumisku, Mamah kelojotan, merem melek, “Uh.. uh.. ahh..” Setelah puas di daerah dada, kini tanganku kuturunkan di daerah selangkangan, sementara mulut masih agresif di sana. Kuusap perlahan dari dengkul lalu naik. Kuulangani beberapa kali, Mamah terus mengaduh sambil membuka tutup pahanya. Kadang menjepit tangan nakalku. Semua ini kulakukan tahap demi tahap dengan perlahan. Pertimbanganku, aku akan kasih servis yang tidak terburu-buru, benar-benar kunikmati dengan tujuan agar Mamah punya kesan berbeda dengan yang pernah dialaminya. Kuplorotkan celananya. Mamah sudah telanjang bulat, kedua pahanya dirapatkan. Ekspresi spontan karena malu.

    Kupikir dia sama saja denganku, pengalaman pertama dengan orang lain. Aku semakin bernafsu. Berarti di hadapanku bukan perempuan nakal apalagi profesional. Kini jari tengahku mulai mengelus perlahan, turun-naik di bibir vaginanya. Perlahan dan mengambang. Kurasakan di sana sudah mulai basah meski belum becek sekali. Ketika jari tengahku mulai masuk, Mamah mengaduh, “Mas.. Mas.. geli.. enak.. terus..!” Kuraih tangan Mamah ke arah selangkanganku (ini kulakukan karena dia agak pasif. Mungkin terbiasa dengan suami hanya melakukan apa yang diperintahkan saja). “Mas.. keras amat.. Gede amat?” katanya dengan nada manja setelah meraba burungku. “Mas.. Mamah udah nggak tahan nikh, masukin ya..?” pintanya setengah memaksa, karena kini batangku sudah dalam genggamannya dan dia menariknya ke arah vagina. Aku bangkit berdiri dengan dengkul di kasur, sementara Mamah sudah dalam posisi siap tembak, terlentang dan mengangkang. Kupandangi susunya keras tegak menantang.

    Ketika kurapatkan “senjataku” ke vaginanya, reflek tangan kirinya menangkap dan kedua kakinya diangkat. “Mas.. pelan-pelan ya..” Sambil memejamkan mata, dibimbingnya burungku masuk ke sarang kenikmatan yang baru saja dikenal. Meski sudah basah, tidak juga langsung bisa amblas masuk. Terasa sempit. Perlahan kumasukkan ujungnya, lalu kutarik lagi. Ini kuulangi hingga empat kali baru bisa masuk ujungnya. “Sret.. sret..” Mamah mengaduh, “Uh.. pelan Mas.. sakit..” Kutarik mundur sedikit lagi, kumasukkan lebih dalam, akhirnya.. “Bles.. bles..” barangku masuk semua. Mamah langsung mendekapku erat-erat sambil berbisik, “Mas.. enak, Mas enak.. enak sekali.. kamu sekarang suamiku..” Begitu berulang-ulang sambil menggoyangkan pinggul, tanpa kumengerti apa maksud kata “suami”.

    Mamah tiba-tiba badannya mengejang, kulihat matanya putih, “Aduuh.. Mas.. aku.. enak.. keluaar..” tangannya mencengkeram rambutku. Aku hentikan sementara tarik-tusukku dan kurasakan pijatan otot vaginanya mengurut ujung burungku, sementara kuperhatikan Mamah merasakan hal yang sama, bahkan tampak seperti orang menggigil. Setelah nafasnya tampak tenang, kucabut burungku dari vaginanya, kuambil celana dalamnya yang ada di sisi ranjang, kulap burungku, juga bibir vaginanya. Lantas kutancapkan lagi. Kembali kuulangi kenikmatan tusuk-tarik, kadang aku agak meninggikan posisiku sehingga burungku menggesek-gesek dinding atas vaginanya. Gesekan seperti ini membuat sensasi tersendiri buat Mamah, mungkin senggamanya selama ini tak menyentuh bagian ini. Setiap kali gerakan ini kulakukan, dia langsung teriak, “Enak.. terus, enak terus.. terus..” begitu sambil tangannya mencengkeram bantal dan memejamkan mata. “Aduuhm Mas.. Mamah keluar lagi niikh..” teriaknya yang kusambut dengan mempercepat kocokanku.

    Tampak dia sangat puas dan aku merasa perkasa. Memang begitu adanya. Karena kalau di rumah, dengan istri aku tidak seperkasa ini, padahal aku tidak pakai obat atau jamu kuat. Kurasakan ada sesuatu yang luar biasa. Kulirik jam tanganku, hampir satu jam aku lakukan adegan ranjang ini. Akhirnya aku putuskan untuk terus mempercepat kocokanku agar ronde satu ini segera berakhir. Tekan, tarik, posisi pantatku kadang naik kadang turun dengan tujuan agar semua dinding vaginanya tersentung barangku yang masih keras. Kepala penisku terasa senut-senut,

    “Mah.. aku mau keluar nikh..” kataku.
    “He.. eeh.. terus.. Mas, aduuh.. gila.. Mamah juga.. Mas.. terus.. terus..”
    “Crot.. crot..” maniku menyemprot beberapa kali, terasa penuh vaginanya dengan maniku dan cairannya. Kami akhiri ronde pertama ini dengan klimaks bareng dan kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Satu untukku dan tiga untuk Mamah.

    Setelah bersih-bersih badan, istirahat sebentar, minum kopi, dan makan makanan ringan sambil ngobrol tentang keluarganya lebih jauh. Mamah semakin manja dan tampak lebih rileks. Merebahkan kepalanya di pundakku, dan tentu saja gunung kembarnya menyentuh badanku dan tangannya mengusap-usap pahaku akhirnya burungku bangun lagi. Kesempatan ini dipergunakan dengan Mamah. Dia menurunkan kepalanya, dari dadaku, perut, dan akhirnya burungku yang sudah tegang dijilatinya dengan rakus. “Enak Mas.. asin gimana gitu. Aku baru sekali ini ngrasain begini,” katanya terus terang. Tampak jelas ia sangat bernafsu, karena nafasnya sudah tidak beraturan. “Ah..” lenguhnya sambil melepas isapannya. Lalu menegakkan badan, berdiri dengan dengkul sebagai tumpuan. Tiba-tiba kepalaku yang sedang menyandar di sisi ranjang direbahkan hingga melitang, lalu Mamah mengangkangiku.

    Posisi menjadi dia persis di atas badanku. Aku terlentang dan dia jongkok di atas perutku. Burungku tegak berdiri tepat di bawah selangkangannya. Dengan memejamkan mata, “Mas.. Mamah gak tahaan..” Digenggamnya burungku dengan tangan kirinya, lalu dia menurunkan pantatnya. Kini ujung kemaluanku sudah menyentuh bibir vaginanya. Perlahan dan akhirnya masuk. Dengan posisi ini kurasakan, benar-benar kurasakan kalau barang Mamah masih sempit. Vagina terasa penuh dan terasa gesekan dindingnya. Mungkin karena lendir vaginanya tidak terlalu banyak, aku makin menikmati ronde kedua ini. “Aduuh.. Mas, enak sekali Mas. Aku nggak pernah sepuas ini. Aduuh.. kita suami istri kan?” lalu.. “Aduuh.. Mamah enak Mas.. mau keluar nikh.. aduuh..” katanya sambil meraih tanganku diarahkan ke susunya. Kuelus, lalu kuremas dan kuremas lagi semakin cepat mengikuti, gerakan naik turun pantatnya yang semakin cepat pula menuju orgasme.

    Akhirnya Mamah menjerit lagi pertanda klimaks telah dicapai. Dengan posisi aku di bawah, aku lebih santai, jadi tidak terpancing untuk cepat klimaks. Sedangkan Mamah sebaliknya, dia leluasa menggerakkan pantat sesuai keinginannya. Adegan aku di bawah ini berlangsung kurang lebih 30 menit. Dan dalam waktu itu Mamah sempat klimaks dua kali. Sebagai penutup, setelah klimaks dua kali dan tampak kelelahan dengan keringat sekujur tubuhnya, lalu aku rebahkan dia dengan mencopot burungku. Setelah kami masing-masing melap “barang”, kumasukkan senjataku ke liang kenikmatannya. Posisinya aku berdiri di samping ranjang. Pantatnya persis di bibir ranjang dan kedua kakinya di pundakku. Aku sudah siap memulai acara penutupan ronde kedua. Kumulai dengan memasukkan burungku secara perlahan. “Uuh..” hanya itu suara yang kudengar. Kumaju-mundurkan, cabut-tekan, burungku. Makin lama makin cepat, lalu perlahan lagi sambil aku ambil nafas, lalu cepat lagi. Begitu naik-turun, diikuti suara Mamah, “Hgh.. hgh.. ” seirama dengan pompaanku.

    Setiap kali aku tekan mulutnya berbunyi, “Uhgh..” Lama-lama kepala batanganku terasa berdenyut.

    “Mah.. aku mau keluar nikh..”
    “Yah.. pompa lagi.. cepat lagi.. Mamah juga Mas.. Kita bareng ya.. ya.. terus..” Dan akhirnya jeritan..
    “Aaauh..” menandai klimaksnya, dan kubalas dengan genjotan penutup yang lebih kuat merapat di bibir vagina, “Crot.. crott..” Aku rebah di atas badannya. Adegan ronde ketiga ini kuulangi sekali lagi. Persis seperti ronde kedua tadi.

    Pembaca, ini adalah pengalaman yang luar biasa buat saya. Luar biasa karena sebelumnya aku tak pernah merasakan sensasi se-luar biasa dan senikmat ini. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi, meski aku tahu alamatnya. Kejadian ini membuktikan, seperti yang pernah kubaca, bahwa selingkuh yang paling nikmat dan akan membawa kesan mendalam adalah yang dilakukan sekali saja dengan orang yang sama. Jangan ulangi lagi (dengan orang yang sama), sensasinya atau getarannya akan berkurang. Aku kadang merindukan saat-saat seperti ini. Selingkuh yang aman seperti ini.

  • NAFSU IBU INTAN BERTUBUH HOT

    NAFSU IBU INTAN BERTUBUH HOT


    1101 views

    Cerita Sex ini berjudulNAFSU IBU INTAN BERTUBUH HOTCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Setelah kejadian hari itu besoknya jam 09 pagi Robby dengan hanya memakai celana dalamnya sedang tiduran santai di kamar kostnya yang tidak jauh dari Kampus UNDIP. Tubunya yang atletis itu ia biarkan terbuka dan tersiram oleh dinginnya AC. Robby saat itu sedang membaca sms yang baru diterimanya dari Bu Intan.

    Sayang, kamu nakal ya kemarin,demikian isi sms Bu Intan.
    Habis aku ngiler banget lihat Bu Intan dengan kebaya kemarin. Pas banget. Bu Intan semok banget, Bu, balas Robby.
    Masa sih say?tanya Bu Intan.
    Iya, Bu. Pengen banget aku meluk Bu Intan yang lama banget,Robby meneruskan rayuannya.
    Ibu tau kok nak Robby sering curicuri pandang selama ini sama ibu, sms Bu Intan.
    Iya, Bu. Aku udah lama emang suka liatin Bu Intan,balas Robby.
    Hmm, jadi nak Robby mau pacarin ibu iya? tanya Bu Intan.
    Iya, Bu. Aku kangen ama Bu Intan. Aku suka ama Bu Intan,balas Robby.
    Tau ga saynak Robby bikin ibu blingsatan lho kemarin,sms Bu Intan.
    Bu Intan!?tulis Robby dalam smsnya.
    Apa say.., balas Bu Intan.
    Aku pengen banget jumpa, Bu,sms Robby.
    Aku juga nak Robby,balas Bu Intan. Aku penasaran lho,Bu Intan melanjutkan smsnya.
    Aku juga, Bu. Aku pengen jumpa dan berduaan sama Bu Intan,rayu Robby dengan mantap.
    Aku juga sayang,jawab Bu Intan.
    Besok sore bisa ga, Bu?tanya Robby.
    Aku ga mau kalau sore. Aku maunya dari pagi sampai besok paginya,sms Bu Intan.

    Isi smsnya ini memang menunjukkan nafsu seksnya yang sangat besar terhadap pemuda itu.

    Ohh Bukapan?balas Robby.
    Pokoknya kalau sudah ada waktu nanti Ibu kasih tahu,jawab Bu Intan.
    Iya, Bu. Dari dulu sejak pertama lihat Bu Intan, aku selalu menghayal bisa ngentot sama Bu Intan,sms Robby.
    Ibu juga. Mata nakalmu bikin Ibu sering gatal pengen ngentot sama kamu say,balas Robby.
    Lalu Bu Intan melanjutkan lagi,Udah satu tahun ini Ibu ga pernah lagi main sama suami. Ibu gatel banget say,sms Bu Intan.
    Oh Bu. Aku pengen segera jumpa sama ibu,tulis Robby dalam smsnya.
    Iya sayang. Ibu juga udah pengen banget. Kemarin aja seandainya lagi ga ada acara ibu udah pengen ditidurin sama Dominoqq Online

    kamu. Apalagi pas pegang kontolmu yang besar dan panjang itu sayibu sange banget sebenarnya waktu itu say,

    Demikianlah smssms antara dua manusia yang memasuki lingkaran perselingkuhan itu. Dan ketika bersms itu, Bu Intan sama halnya dengan Robby sedang sendirian di kamarnya. Ia nyaris bugil karena nafsunya pada pemuda yang bernama Robby itu.Bu Intan hanya tinggal berdua suaminya di rumahnya, serta dua pembantu.

    Anak paling besar lakilaki sudah menikah dengan 1 anak tinggal di Yogyakarta, anaknya nomor dua Windya Ristanti menikah dengan kakak Ilham yang temannya Robby, sementara anaknya yang paling kecil perempuan, kuliah di UGM. Jadi ketika suaminya kerja, Bu Intan hanya ditemani pembantu.

    Dan ini membuat Bu Intan dan Robby saling memupuk fantasi birahi di antara mereka. Mereka dengan leluasa merayu dan dirayu melalui telepon atau sms.Bu Intan begitu rindubirahi dengan batang perkasa pemuda itu. Ia sudah pernah mengocoknya.

    Bahkan Bu Intan merasa jemarinya hampir tidak bisa melingkari batang kontol pemuda itu ketika kontol itu menegang maksimal. Dan Bu Intan sering sangek berat manakala membayangkan kontol Robby yang besar dan panjang itu mengeras dalam genggamannya.

    Dan itu sering membuatnya gelisah di ranjangnya. Ia sangat ingin kontol besar pemuda itu mengentoti memeknya yang sudah sangat gatal. Hayalnya membayangkan pertemuan kelamin mereka akan sangat menempel ketat karena besarnya kontol Robby. Ia sering membayangkan pinggul pemuda itu yang nampak kokoh bergerak naik turun di antara selangkanganya

    . Bu Intan berjanji dalam hati akan sepenuh perasaan menikmati entotan pemuda itu, ketika waktunya tiba. Bu Intan sangat yakin saat yang ia nanti tidak akan lama lagi. Nafsu seksualnya sangat menuntut untuk disalurkan sepuasnya.

    Beberapa hari kemudian Bu Intan langsung menyuruh pembantunya pulang kampung beberapa hari ketika suaminya, Pak Suriono Rusmanto, mengatakan akan mengikuti Diklat selama seminggu di Jakarta.

    Sayang besok siang jam 12 ke rumah iya,demikianlah pesan singkat Bu Intan pada Robby.
    Emang bapak kemana, Bu,tanya Robby dengan dada bergetar.
    Barusan berangkat ke Jakarta. Bapak ngikutin Diklat seminggu di sana,sms Bu Intan.
    Oh Iya Bu Intan sayang. Aku kangen Bu,
    Mmuuah,balas Bu Intan. Ohhhmmuuaahhhmmmuuaahhh.,demikianlah Robby semakin memanaskan suasana birahi wanita paruh baya itu.

    Esoknya dengan motor Tiger2000 miliknya, Robby memasuki gerbang rumah Bu Intan. Siang itu suasana sekitar rumah Bu Intan memang sepi. Di balik pintu yang terbuka sedikit itu, Robby bisa melihat Bu Intan sedang menunggunya masuk.

    Bu Intan memakai celana sangat pendek yang begitu ketat. Bahkan gundukan memek Bu Intan tercetak dengan jelas karena celana pendek tersebut terbuat dari bahan katun tipis. Di bagian atas Bu Intan memakai kemeja longgar yang bagain bawahnya nyaris menutupi seluruh celana pendek Bu Intan, sehingga Bu Intan sekilas seperti telanjang hanya memakai kemeja.

    Bu Intan dengan lenggok gemulai penuh birahi menyambut masuknya anak muda itu. Ia langsung meraih pinggang Robby dan merapatkan tubuh sintalnya ke tubuh pemuda itu. Bu Intan dengan gaya manja menengadah memandang wajah Robby. Bu Intan meraih tangan Robby lalu melingkarkan tangan tersebut agar merangkul pinggulnya.

    Ga kemanamana kan hari ini?tanya Bu Intan manja.
    Nggak Bu,jawab Robby dengan suara parau. Ia belum menguasai keadaan itu, akan tetapi telapak tangannya mengusapi pinggul Bu Intan.

    Mereka beriringan berjalan, dan kaki Bu Intan sepenuhnya menuntun langkahlangkah mereka dalam ruangan itu. Bu Intan lalu menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu kamar yang terbuka. Ia memutar lalu menghadap Robby. Robby dengan lugas mengikuti setiap bahasa tubuh Bu Intan. Bu Intan memeluk tubuh Robby dan menyandarkan beban tubuhnya pada pemuda itu. Kedua tangannya bergerak melingkari leher Robby. Ia menatap mata Robby lalu tersenyum nakal.

    Muuahh,Bu Intan meruncingkan bibirnya dan mengecup manja ke arah mulut pemuda itu, tanpa menyentuh mulut itu.

    Dan detik itulah Robby mengambil alih suasana. Robby langsung mengetatkan remasannya pada pinggang Bu Intan. Lalu dengan tatapan nanar Robby membuka mulut. Dengan penuh gelora birahi, Bu Intan membuka memejamkan mata dan secercah bibirnya. Robby langsung mengulum bibir Bu Intan dengan sepenuh nafsunya. Bu Intan menyambut lumatan mulut Robby dengan megeluarkan lidahnya.

    Bu Intan dapat merasakan nafsu yang panas pada mulut, bibir, dan lidah pemuda itu. Dan dengan geliat bibir dan lidah yang sama panasnya Bu Intan menyambut semua itu sepenuh raganya.Bu Intan sangat ingin Robby tahu bahwa ia memiliki nafsu yang sama dengan dirinya.

    Ngmmmahhhmmccppppphhhh..nngghhh,mereka samasama mendesahkan hal yang sama ketika mulut mereka sejenak terlepas untuk mengambil nafas.

    Tapi hanya sejenak, karena mulut mereka kembali berpagut dan saling melahap. Bu Intan memutar kepalnya agar mulutnya bisa mendapatkan posisi yang pas untuk memaguti dan mengemuti semua bibir Robby. Robby begitu berdebar menyadari nafsu yang ditunjukkan Bu Intan, sehingga ia tidak ragu meremasi pantat Bu Intan yang bahenol. Robby meremasi pantat montok itu dengan ketat dan vulgar. Ia menekannekankan pantat Bu Intan agar kontolnya memperoleh gesekan yang nikmat.

    Mmmmcccpppahhhmmccppphh.mmmcccppphhhmmmhhhcccpp phhhnngggmmmcccpppmmmhhhBu Intan begitu menguasai aksi ciuman itu. Ia meruncingkan bibirnya dan mengecupi bibir Robby berkalikali.

    Lalu tangan kanan Robby bergerak ke atas. Ia menempatkan telapaknya di gundukan buah dada Bu Intan lalu perkahan meremasi buah dada itu. Robby begitu bernafsu ketika telapak tangannya bertemu dada yang sangat besar. Ia sadar buah dada Bu Intan memang besar. Dan masih padat. Walau terhalang kemeja, akan tetapi Robby betulbetul merasa puas meremasi dada itu.

    Nnnggmmmmhhhhssshhh,Bu Intan langsung mendengus ketika merasa dadanya diremas perlahan.

    Ia makin mengetatkan rangkulannya di leher Robby. Bu intan mengecapecapakan mulutnya di mulut Robby. Ia mencipoki bibir pemuda itu penuh nafsu. Kadang lidahnya terjulur keluar untuk menjilati mulut Robby.

    Ohhh,Bu Intan sejenak menengadah akibat nikmatnya remasanremasan Robby di buah dadanya. Lalu sejurus kemudian ia kembali memaguti bibir Robby.Nnngggmmmmccccpppsshhh,Bu Intan mendesah penuh birahi. Dominoqq Online

    Kali ini ia menarik tubuh Robby memasuki kamar yang terbuka. Dengan tubuh masih saling menempel ketat dan bibir saling pagut, Robby mendorong daun pintu untuk menutup. Setelah daun pintu tertutup, Bu Intan kembali mengarahkan langkah kaki mereka. Bu Intan lalu mendudukkan Robby di ranjang. Bu Intan berdiri, sementara Robby duduk di ranjang. Syahwat Bu Intan memang sangat liar, dan mereka sekarang bahkan berada di kamar yang biasa digunakan Bu Intan dan suaminya.

    Hayal liar Robby benarbenar jadi nyata. Kini ia duduk di ranjang, sementara itu Bu Intan berdiri di antara kedua pahanya yang terbuka. Robby langsung mengarahkan mulutnya ke perut Bu Intan. Ia menyibakkan kemeja longgar itu untuk melihat padat dan mulusnya perut Bu Intan. Robby mencucupi, menciumi, dan menjilati seluruh perut Bu Intan. Dengan bernafsu Robby menjilati dan memaguti kulit perut Bu Intan. Kedua tangan Robby mendekap pinggul Bu Intan. Kadang Robby meremasi pantat dan pinggul Bu Intan.

    Bu Intan benarbenar merasa dimanjakan dan dibutuhkan oleh aksi Robby. Ia kadang menggelinjang saat mulut Robby menelusuri perutnya dan pinggulnya. Kadang ia kegelian. Mata Bu Intan terpaku pada seluruh aksi Robby itu. Tangan Bu Intan meremas rambut Robby, dan kadang Bu Intan mendesakkan pinggulnya ke tubuh Robby. Nafsuy seks Bu Intan yang nakal membuatnya meraih pakaian Robby, ia melepaskan pakaian itu sekaligus dengan singlet sport yang menempel tubuh Robby. Kini tubuh bagian atas Robby telah telanjang.

    Mengetahui kenakalan syahwat Bu Intan itu, Robby makin liar menciumi dan menjilati perut dan pinggul Bu Intan. Robby lalu membalik tubuh Bu Intan dan melancarkan pagutan bibirnya di punggung Bu Intan. Bu Intan seketika menggelinjang.

    Nnnggghhhh.mmmhh.,Bu Intan mendesah.
    Ngggccppp.mmmmccppphhhh,Robby memuaskan hayal birahinya makin liar.

    Robby lalu menggerakkan tangan kanannya lalu menggapai batang paha Bu Intan yang kenyal dan padat itu. Robby merabai dan meremasi pangkal paha yang mulus itu. Bu Intan mendesir, ketika rabaan tangan Robby yang bergerak dari bawah ke atas sepanjang batang pahanya kadang secara nakal berhenti persis di selangkangannya. Robby lalau meneruskan rabaan itu secara ketat dengan menggeseki selangakangan Bu Intan.

    Nnngggkkhhhhhhhh.,Bu Intan hanya mendesis.

    Aksi kedua insan berbeda usia itu bagaikan sebuah gerakan lambat. Mereka nampaknya benarbenar menikmati setiap detik persentuhan itu.

    Robby benarbenar memuaskan birahinya. Ia membolakbalik tubuh Bu Intan yang sedang berdiri itu dengan menjilati sepanjang pertemuan celana pendek ketat Bu Intan dan kulit pinggulnya. Wangi tubuh Bu Intan semakin merasuki syahwat Robby. Tangan kirinya perlahan membuka kancing kemeja Bu Intan. Bu Intan membantu, dan kini Bu Intan telah telanjang tubuhnya di bagia atas. Hanya menyisakan BH putih menampung besarnya tetek Bu Intan.Nafsu seks Robby benarbenar meningkat.

    Nggmmhhaahhhh.mmcccppphhhmmmhhhccppp,Robby terus menciumi dan menjilati kulit mulus Bu Intan.

    Tangan Robby lalu bergerak lagi sambil menciumi pinggul Bu Intan. Robby menari celana pendek Bu Intan perlahan. Mulut Robby langsung menyergap setiap kulit terbuka ketika celana pendek Bu Intan mulai turun. Kahirnya celana pendek itu meluncur ke bawah.

    Nggghhh.oohhhhmmmcccppphhh.mmccpphhhooohh Bu. mmmhhhh mmmhhhohhh Bu mmmmcccppphhh mmmccpphh, Robby mendengus manakala akhirnya ia kini melihat celana dalam Bu Intan yang berwarna hitam.

    Robby langsung membuka mulut lalu memagut pinggul padat Bu Intan persisi di pertemuan celana dalam itu dengan kulit pinggul Bu Intan. Kedua tangan Robby kini masingmasing meraba dan meremas batang paha Bu Intan, dan menggelitiki paha itu.

    Mmmhhhmmhhhnnngghhh., Bu Intan mendesahdesah.

    Wajahnya tertunduk menyaksikan semua perbuatan anak muda itu di sekitar pinggul dan selangkanagnnya. Dan Bu Intan bisa melihat kulit mulusnya di sekitar pinggul kini telah dihiasi cupangancupangan merah. Rabaan dan remasan Robby di pahanya membuatnya nanar, ia mendesakkan pinggulnya ke tubuh pemuda itu sambil kedua tangannya meremasi secara ketat rambut hitam Robby.

    Robby perlahan membuka retsleting celananya. Ia secara cepat melepaskan celana jeansnya. Kini mereka hanya ditutupi celana dalam dan beha. Nafsu seks di antara mereka makin bergelora.

    Bu Intan lalu bergerak. Ia mengangkat kaki kanannya ke sisi tempat tidur. Robby menyambut kaki itu, lalu Robby meraih kedua pangkal paha Bu Intan. Bu Intan akhirnya duduk dalam pangkuan Robby. Bu Intan mengangkat satu lagi kakinya, dan ia kini duduk mengangkangi Robby. Mereka saling peluk dengan ketat. Wajah mereka sangat dekat. Mereka saling pandang dengan nanar, lalu kedua mulut mereka membuka dan medekat.

    Nnngggmmmhhhcccppphhh.,begitulah bunyi pertemuan mulut mereka. Dengan mata terpejam Bu Intan dan Robby saling memagut dan melumat. Lidah mereka meliukliuk member kepuasan pada hayal masingmasing.
    Mmmmcccppppmmmuuuhhmmccppphh,bunyi cipokan dan jilatan mengiringi ketatnya aksi kedua insan itu.

    Bu Intan merasakan memeknya bertemu dengan gumpalan daging yang hangat dan besar. Bu Intan menggerakkan pinggulnya menggesiki kontol Robby dengan memeknya. Walaupun mereka masing memakai celana dalam, gesekangesekan antara kontol dan memek itu begitu membuai nafsu. Bu Intan mendesakkan selangkangannya ke selangkanagn Robby. Robby membalas dengan menekankan kontolnya ke memek yang mulai membesar itu. Bu Intan begitu dilanda syahwat. Ia mengayunayunkan pinggulnya. Ia begitu merasa nikmat menggeseki memeknya dengan kontol Robby.

    Mulut mereka kadang terlepas, lalu melekat lagi seakan hendak mencari sesuatu di mulut yang lain. Bu Intan memutarmutarkan kepala untuk mendapatkan posisi yang enak melumat bibir Robby. Tangan Robby merabai dan meremasi seluruh tubuh Bu Intan. Bu Intan benarbenar terbakar nafsu.

    Nnngghhhooohhh sayangmmmhhhhoohhhh,akhirnya Bu Intan mendesah. Ia menengadah menikmati semua itu.

    Pada saat itulah Robby membuka mulut menciumi batang leher Bu Intan. Dengan bernafsu ia menjilati dan mengecupi leher Bu Intan. Tangannnya lalu bergerak menurunkan tali beha dari pundak Bu Intan. Lalu mulutnya menggilir kulit pundak Bu Intan yang mulus itu. Lidahnya menjilatjilat. Bu Intan makin melengkungkan tubuhnya. Tangan Robby bergerak lagi membuka kaitan beha di punggung Bu Intan, dan seketika mata Robby menyaksikan pemandangn yang membuat birahinya makin panas. Buah dada itu begitu besar dan mulus.

    Oooo Bu Intan..hhhmmmcccppphh,Robby mendengus lalu mulutnya mencaplok tetek Bu Intan. Mulut Robby langsung mengisap ujung tetek itu.
    Ohhhh sayang,Bu Intan mendesah manakala mulut Robby mencaplok buah dadaya.Ohhh sayanghisap sayang..ohhh sayangisap susu ibu sayangoohhh Robby sayangohhh,Bu Intan mengerang.
    Mmmmccppphhhmmmcpphh,Robby benarbenar memuaskan dirinya dengan mengecupi dan menjilat susu Bu Intan.

    Ia mengemut dan mengisap. Kedua bukit susu Bu Intan memerah dihisapi Robby. Kadang puting itu ia hisap dengan kuat, membuat Bu Intan menjeritjerit. Mulut Bu Intan lalu terbuka dan ia mencium kuping Robby dan mendesahkan nafsunya di kuping itu. Robby mendengar semua desahan tertahan yang dibisikkan Bu Intan di kupingnya.

    Oooohhh sayang..ia gitu sayangohh hisap sayangemut ujungnya sayang.aaaahhhoohhh Robbyohhhh sayanghisap sayanagohhhh sayang hisap susuku..ohhhohhhh Robby kamu suka susuku sayangmmmhhhhmmghhhh..oohhh Robby,

    Robby mengemut puting susu Bu Intan, ia menariknya lalu melepasnya. Ia mengemut lagi, menarik puting susu itu, lalu melepasnya. Robby berulang kali melakukan hal itu di tetek kirikanan Bu Intan. Bu Intan menyaksikan semua perlakuan itu. Ia begitu merasa dicintai, dikagumi, dan dibutuhkan. Bu Intan meremasi rambut Robby.

    Selangkangan mereka betulbetul menempel sangat erat. Bu Intan ingin Robby tahu bahwa ia benarbenar menginginkan pemuda itu. Di telinga Robby, Bu Intan membisikkan bahwa ia suka dengan Robby. Selagi mulutnya menjilat, mengisap, dan mengemuti susu yang besar itu, Robby mendengar semua bisikan penuh nafsu Bu Intan.

    Mmmmhhhhmmmhh..ooohhohhh Robbyohhh sayang enaknya susuku dihisapin gituaahh isapin tetek ibu sayangkamu suka tetek ibu kan sayang..jilatin susu ibu sayangmmmhhhooohhhh..iyah gituh sayang..oohhh.ohh jilatin sayangohh sayang enaknyaohhh hisapin susukuohh sayang, kamu daru dulu pengen sama tetek ibu kan sayang..ohhh Robbydari dulu kamu sering bayangin tetek ibu kanohh Robby, ibu juga dari dulu pengen begini sama kamu Robby..oohhh dari dulu ibu juga pengen tetek ibu dihisapin sama kamu sayang..ohh Robby, susu ibu besar yah..

    kamu suka susu ibu yang besar ini kan sayangohh sayang dari dulu kamu sering membayangkan susu ibu yang besar ini kanohh sayang emut putingnya sayang..yahyahh..gitu sayangoohh enaknya sayang.oohhh sayang enaknya susuku dihisap seperti ituohhh sedot sayang..ohh sedot tetek ibu sayang..ohhhooohhh Robby enaknya. Dominoqq Online

    ohh sayangemut yang kuat sayangohh enaknya..ohhh sayangohh enaknya susuku dihisapin gitu.ohhh cupangin semua sayang..ohh..sayangohh Robby cupangin tetek ibu sayang..ohhh..,Bu Intan tak hentihentinya mendesahkan nafsunya di telinga Robby.

    Robby begitu bergelora mendengar desah nafsu ibu setengah baya itu. Ia mencupangi seluruh permukaan susu Bu Intan yang besar itu. Tangannya meremas pangkal tetek Bu Intan dan mulutnya melekati ujung susu besar itu. Ia terpejam melakukan itu semua. Ia begitu menikmati penyaluran nafsu seksnya yang telah lama ia dambakan terhadap wanita paruh baya itu.

    Getaran nafsu yang luar biasa membuat Bu Intan akhirnya mendesakkan tubuhnya. Tubuh Robby terdorong menimpa kasur empuk itu. Robby terlentang. Bu Intan merangkak mengarahkan kedua susunya untuk kembali dijilati Robby. Dari bawah mulut Robby menyedoti dengan kuat puting susu itu. Kedua tangannya meremasi susu besar itu.

    Bu Intan merasa puting susunya begitu membengkak karena nafsu. Dan hisapan dan emutan mulut Robby membuat puting itu memerah. Bu Intan merasakan memeknya sangat gatal dan basah. Bu Intan saat itu merasa sangat ingin segera dientoti oleh pemuda itu. Ia begitu menginginkan anak muda itu segera menggaulinya. Tetapi ia ingin memuaskan fantasi anak muda itu yang ia tahu sering menghayalkan tubuhnya.

    Sayang, ke tengah sayang,ujar Bu Intan. Dan Robby segera bergerak ke tengah.

    Kini Robby telentang di tengahtengah ranjang. Kepalanya menyandar pada bantal di ujung kepala kasur itu. Bu Intan mendekatinya sambil merangkak. Lalu ketika sampai di sisi kiri tubuh Robby, Bu Intan menunduk lalu melumat mulut Robby penuh nafsu, hanya sejenak. Bu Intan lalu berdiri pada lutunya, tangannya lalu bergerak ke selangkangan Robby.

    Bu Intan melepas celana dalam Robby. Robby begitu terpana dengan aksi ibu setengah baya itu. Tangan kanan Bu Intan lalu meraih kontol Robby. Mata Bu Intan melekat pada kontol itu. Bu Intan meremas kontol Robby dengan gemas, lalu bu Intan pun mengocok kontol Robby.

    Jemari Bu Intan nyaris tidak sanggup melingkari batang kontol itu. Tangan istri Suriono Rusmanto itu bergerak mengocoki dengan perlahan kontol pemuda itu. Dari perlakuannya itu sangat jelas tergambar bahwa Bu Intan memang sudah lama memendam nafsu seksnya terhadap Robby.

    Bu Intan yang bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam itu mengocoki kontol Robby penuh perasaan. Kemudian Bu Intan merebahkan tubuhnya merapat di sisi Robby, tangan kanannya masih mengocok kontol anakmuda itu.

    Kini mulut Bu Intan bergerak menciumi perut Robby. Bu Intan menunduk mencucupi, menjilati, dan memaguti kulit Robby mulai dari perut sampai dada. Di dada Robby, mulut Bu Intan membuka mulut lalu mengecup sebentar puting susu Robby sejenak lalu kemudian Bu Intan mengemuti puting susu itu penuh nafsu.

    Ohhh buoohh enaknya bu ohhnnngggghhhooohhhh enaknya kontolku dikocokin gitu buooohhhooohhh sayangooohhh Bu
    Intanooohh Bu Intan sayang.ooohhh kocok yang enak bu ohhh.nnnggghhhhssshhhaaaahhhhhssshhhhhhsssaaahhh h.oooh Bu Intan oohh oooohhh hisap putingku bu oohh.

    ooohhhssshhh iyahhhhhhssshhh ooohhh yahhh jilatin buooohhh enaknya,Robby mendengusdengus menahan nikmatnya jilatan dan emutan Bu Intan di putingnya, terutama kocokon tangan Bu Intan dikontolnya. Robby menggeliat menyaksikan semua aksi Bu Intan. Sementara Bu Intan semakin bernafsu mengemuti dan menciumi puting Robby, hal yang sama sekali belum pernah ia lakukan terhadap suaminya.

    Apalagi mendengar erangan penuh nafsu anak muda itu membuatnya makin suka. Bu Intan merasakan betapa batang kontol Robby yang dikocokinnya itu semakin kaku, semakain besar dan berdenyut.

    Bu Intan menggesek seluruh tubuhnya ke tubuh Robby. Ia semakin merapatkan tubuhnya. Syahwat Bu Intan semakin liar. Ia mengemut puting serta mengocoki kontol Robby dengan getaran tubuh yang panas.

    Ooohhhhh Bu Intan ooohhhhhssshhhhss,Robby makin mengerang saking menahan nafsunya.

    Mendengar itu, Bu Intan menyudahi emutannya di puting Robby. Tetapi tangannya tetap memegangi kontol Robby. Bu Intan mengangkat wajahnya. Ia tersenyum mesum pada Robby, matanya berkilat penuh birahi. Masih dalam keadaan berbaring di sisi Robby serta tangan yang meremasi kontol, mulut Bu Intan mendekati mulut Robby.

    Bu Intan membuka mulut lalu ia menciumi bibir Robby dan melumatnya. Robby balas mengeluarkan lidah dan menyedot lidah Bu Intan. Tetapi hanya sebentar, karena Bu Intan menarik mulutnya. Mulut Robby terbuka, mulut Bu Intan kembali mendekat. Mereka berciuman titpis saja, lalu Bu Intan menarik lagi bibirnya. Begitu terus sambil Robby merasakan enaknya kontolnya dikocokin Bu Intan.

    Nnngggmmhhhhh enak sayang?tanya Bu Intan.
    Ohh iya Bu. Enak Bu..,balas Robby.
    Ohhh sayang besarnya kontolmu ini. Ohh Robby sayang,Bu Intan memejamkan mata dan memagut mulut Robby.
    Ohh enak banget Bu kontolku dikocokin gitu,ujar Robby ketika bibir mereka kembali lepas.

    Bu Intan mendekatkan wajahnya semakin dekat, bibir dan hidung mereka bersentuhan tipis. Mereka saling pandang penuh nakal.

    Kamu dah lama pengen main sama ibu kan?tanya Bu Intan.
    Ohhh iya Bu Intan,jawab Robby.

    Ibu tahu kamu sering ngeliatin ibu dengan nafsu,ujar Bu Intan.Ibu tahu kamu sering curi pandang susu ibu kan?
    Kamu dari dulu pengen begini sama ibu kan sayangnnngggmmmhhhh..,ucap Bu Intan sambil memagut bibir Robby.

    Robby membalas dan kali ini ia tangannya bergerak. Ia meraih kepala pipi Bu Intan lalu menahan gerakan Bu Intan dan dengan begitu Robby secara rakus menjilati dan menciumi mulut wanita paruh baya itu. Bu Intan begitu suka dengan perlakuan itu.

    Oooo sayangkontolmu panjang sayangkontolmu keras banget Robbyohhh Robby ibu suka sama kontiolmu yang besar dan panjangoooohhh Robby ibu udah gatel banget sayangohh Robby sayang entotin ibu sekarang,Bu Intan menggeliatgeliat sambil menciumi bibir Robby.

    Ia lalu mendekap pipi Robby dan memberi isyarat agar Robby bangkit. Robby paham. Ia langsung bangkit dan kini Bu Intanlah yang telentang di kasur. Robby dengan tidak sabar bergerak ke selengakangan Bu Intan. Ia membuka paha Bu Intan, lalu menempatkan tubuhnya di antara paha yang terbuka itu. Ia memandangi celana dalam Bu Intan yang sudah basah. Ohhh memek ini busung banget, pikir Robby.

    Bu Intan melihat Robby menunduk dan kemudian ia merasakan celana dalamnya diciumi. Robby memang dengan bernafsu langsung menciumi celana dalam Bu Intan yang sangat merangsang dalam pandangannya itu. Robby membuka mulutnya melahap celana dalam itu.

    Bu Intan menaikkan pantatnya menyambut mulut Robby,Ooooohhhh sayangooohhh Robby buka celana dalam ibu sekarang sayang..oohhh sayang ibu pengen ngentot sekarang sayangooohhhibu udah sange banget sayang oohhh Robby entoti ibu sekarangnnhhhhnnnngggggssshhhhoohhh sayang entoti ibu sekarang,Bu Intan menggeliatgeliat dan menaikkan pinggul menggeseki mulut Robby.

    Robby yang memang sudah sangat bernafsu langsung membuka celana dalam Bu Intan. Dan ketika akhirnya celana dalam itu terbuka Robby bisa melihat lebatnya jembut Bu Intan. Memek Bu Intan yang montok membusung semakin merangsang Robby dengan adanya jembut yang lebat itu.

    Oooohhhh Bu Intan lebatnya jembutmu ohhh bu,ucap Robby lalu menunduk lagi dan menciumi memek Bu Intan.
    Ssssshhhhhhhnnnggggssshhh.,Bu Intan langsung mendesis bagai kucing ketika merasa kulit memeknya yang sensitif disentuh lidah Robby.

    Robby bergerak lagi menciumi pangkal paha bagian dalam Bu Intan. Ia mencupangui paha itu sampai memerah. Oooohhh Bu Intan memekmu tebal buohhh Bu Intanohhh Bu Intan memekmu montok banget Bu..ohhhssmmmmhhhhh,kembali Robby menjilati memek itu.

    Nnnnngggssshhhhhaaahhhhsshhh.aaahhh sayang entotin ibu sekarang sayangooohhhhhssshhhh.,Bu Intan kembali menggeliat mengangkat pinggulnya menyambut mulut Robby.

    Bu Intan merasakan lidah anak muda itu menjulur memasuki lobang memeknya. Ia merasakan mulut pemuda itu menciumi bibir memeknya yang sangat basah.

    Oooohhh sayangooohhhh sayangooohhh sayang,Bu Intan hanya bisa mendesah keeanakan. Dominoqq Online

    Akhirnya Robby menyudahi ciumannya di memek Bu Intan. Ia menempatkan posisi, lalu tangannya bergerak memegang kontolnya. Robby mengocok kontolnya sebentar, lalu kemudian ia mulai mengarahkan kepala kontolnya yang besar ke lobang memek Bu Intan. Robby mendorong sedikit dan ujung kontol itupun masuk sedikit ke lobang memek Bu Intan. Robby lalu bergerak menindih tubuh bugil Bu Intan.

    Bu Intan merasakan betapa kepala kontol yang besar itu mulai masuk sedikit ke lobang memeknya. Ia merasakan betapa kontol itu tegang dan besar. Bu Intan langsung menggerakkan kaki menjepit paha Robby. Ia merangkul bahu anak muda itu. Bu Intan memandang betapa warna birahi tergambar di wajah pemuda itu. Dan Bu Intan menyambutnya dengan memagut bibir Robby.

    Robby menempatkan siku di sisi kepala Bu Intan, lalu ia mulai menikmati kontolnya yang masih masuk sedikit itu. Robby mengocok lobang memek Bu Intan dengan kepala kontolnya saja. Dan itu membuat Bu Intan mendesahdesah merasakan nikmat.

    Oooooohhhhhsshhhhnnggghhhhmmmssshhh Robby ooohhhhssshhh,desahan Bu Intan begitu merangsang.

    Ia memejamkan mata menikmati kocokan kontol anak muda itu.

    Nnnnnggggsshhh sayangoohhh enaknya sayangooohhhh sayang oooohhhssss besarnya kontolmu sayang ooohhoohhh tekan lagi sayang..oohhh masukin terus kontolmu sayangooohhh sayang oooohhh Robby entoti lobang memek ibu ooo.,Bu Intan begitu penuh syahwat merasakan kontol muda yang sedang menggaulinya.

    Dan itu membuat fantasi seksnya makin liar.

    Oooohhh Bu Intan ohhhh enaknya ngentot sama Bu Intanoooh Bu Intan sayang ooohhhssshhssmmmhhh,Robby begitu bernafsu menggeluti dan mengocoki lobang memek ibu setengah baya itu dengan kepala kontolnya.

    Lalu Robby kembali menggerakkan pinggulnya mendorong. Robby menekan lalu kontolnya yang besar dan panjang itupun masuk semua.

    Bu Intan langsung membuka mata. Ia merasakan besarnya kontol pemuda itu. Bu Intan begitu terangsang dengan panjangnya kontol itu serta tegangnya batang kontol itu. Ia melihat Robby terpejam. Bu Intan lalu menciumi mulut Robby lalu berbisik di telinga Robby,

    Ooooohhhh sayang besarnya kontolmu sayangooohhh enaknyaohhhh kontolmu panjang sekali Robby sayang..ooohhh sayang..oohhh Robby enak banget memek ibu sayang ooohhhsss nnmmmsshhooohh entoti lobang memek ibu sayang oohhhmmmmhhhhssshhh ooohhh Robby, kamu dari dulu pengen ngentotin ibu kayak gini kan sayangoooohhh sayang besarnya kontolmu Robby ooohhhooohh kocok memekku sayang..

    ooohhh ibu suka ngentot sama kamu nak Robby ooosshhh.ooohh senggamai ibu sayang.oohh entotioohhh sayangenaknya ooohhh Robby sayang gauli ibu sayangoohhhh,Bu Intan semakin menuntaskan fantasi birahinya terhadap anak muda itu.

    Robby begitu menikmati mengentoti wanita paruh baya itu. Ia menaikturunkan pinggulnya. Kontolnya yang besar keluar masuk lobang memek Bu Intan.

    Robby begitu terangsang dengan kemontokan dan ketelanjangan Bu Intan yang sedang digenjotinya itu. Kadang ia teringat dengan Ilham temannya dan kepada Pak Suriono suami Bi Intan, akan tetapi justru itu membuat nafsu birahinya terhadap Bu Intan makin tak terbendung. Dengan penuh perasaan ia mengentoti wanita paruh baya itu.

    Ia menekan kontolnya dengan dalam sehingga ujung kontolnya masuk sangat dalam, dan membuat Bu Intan menggelinjang penuh syahwat birahi.

    Ooooogghhhsshhh sayangkontolmu masuk dalam banget sayangoohhh Robby panjangnya kontolmu sayangoohhh tekan lagi sayang..ooohhh iyah sayangiyah sayang..oohhh yah gituh sayangoohhh iyah sayang..

    oohhh dalam banget kontolmu masuk Robby oohhh panjangnya kontolmu sayang..iyah..oohhh kontolmu samapi mentok rahim ibu sayangohhh sayang ohhh sayang tekan lagi sayangohhh sayang tekan sedalmnya sayang biar kontolmu masuk mulut rahim ibu sayangoohhh iyah sayang.

    .ohhhh yah gituhhohhh Robby kontolmu masuk rahim ibu sayangohhhh sayang kepala kontolmu masuk sayangoohhh sayang besar sekali kepala kontolmu sayangohhhh Robby kepala kontolmu masuk ke rahim ibu sayang ooohhhhssshhmmmhhh..sshhhaahhh kepala kontolmu masuk sampai rahim ibu nak Robby ooohhhh

    enaknya sayangoohhhh enaknya kontolmuohhh enaknya kontolmuohhhoohhh entotin ibu sayangoohhh enaknya entotanmu Robbyoohhh ebaknya entotanmu sayangoohhh Robby sayang..ibu keenakan sayangoohhh lobang memek ibu keeanakan sayangohhhh sayangooohhhsssmmmhh,

    Bu Intan begitu bernafsu dengan ukuran kontol Robby yang keluar masuk lobang memeknya. Bu Intan semakain menjepitkan kakinya ke paha Robby dan ia mendesakkan pinggulnya keatas menerima entotanentotan Robby. Bu Intan begitu bernafsu dengan kontol pemuda itu. Bu Intan sangat ingin setiap tusukan kontol Robby langsung memasuki rahimnya. Ia begitu gatal dan penuh birahi.

    Oooohhhh Bu Intan sayangenaknya menggauli tubuhmu Bu Intanohhh enaknya kontolku masuk memek Bu Intanooongggggsshhh aaahhhsss oohh Bu Intan enaknya lobang memekmu Buooohhh Bu Intanoooo Bu Intan rasanya kontolku masuk dalam banget bu.ooohhh enaknya mengentoti memekmu buoohhh Bu Intan sayangoohhh sayangooohhh sayangoohh bu aku keenakan buaku suka ngentot sama ibuoohhh,Robby juga memuaskan fantasi seksnya terhadap Bu Intan yang selama ini menggoda hayalnya.

    Oooohhhgghhsshhooohhh iyah sayangoh ibu juga suka ngentot sama kamu sayangibu bisa ketagihan ngentot sama kamu sayang..ohhh kontolmu besar sayang..ohhh sayang kontolmu panjang sayang..ohhh enaknya kontolmu.. ibu bisa ketagihan sayangooo.

    hhhhohh tekan lagi sayangoooggsshhh sayangku Robby oooohh .aaaaacccchhhsssshhhenaknya entotanmuoooouuugghhh sayang kontolmu mentok rahimku sayangoooghh sayang masuki rahim ibu sayangohhh enaknyaohhh enaknya.oooohhhgghhhsshh enaknya kontolmu,Bu Intan mendesakkan tubuhnya ke tubuh Robby untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih.

    Selangkangan mereka kadang melekat erat. Pangkal batang kontol Robby sampai mentok dengan selangkangan Bu Intan. Kadang mereka saling memompa dengan cepat. Mereka saling menggenjot penuh birahi. Robby mendesakkan pinggulnya ke selangkangan Bu Intan. Ia begitu bernafsu menggagahi wanita paruh baya itu. Mereka kadang memiliki rasa hayal yang sama saat itu.

    Di mana mereka melakukan perselingkuhan yang penuh mesum itu di rumah Bu Intan, bahkan di ranjang yang biasa digunakan oleh Bu Intan dan suaminya Suriono Rusmanto. Dan itu semua hanya membuat hayal syahwat kedua insan berbeda usia itu makin bergelora dan nakal.

    Oooohhh sayangenaknya ngentot sama kamuohhh Robby ibu suka kontolmu sayang..iyah sayang..oohh iyahh sayangoohh iyah gituh sayangooohh entoti terus lobang memekku..oooghhh sayang enaknya entotanmuoohhh sayangku Robbyoooohhhooohhhooohhh ooohhh ooohhh ooohhhaaacccghhh sayang sebentar lagi ibu mau kelura sayang..

    ooohhh emtoti yang kuat sayang ooohh pompa memek ibuooohhh yahhh sayangoohh Robby oohh gagahi ibu sayangooocchhh sebnetar lagi sayangooohhh ooohhh ooohhhsss. Ooohhh ooohhh,Bu Intan makin merapatkan pinggulnya untuk mendapatkan tusukantusukan kontol Robby yang paling dalam.

    Oooohhhhh sayangku Bu Intanoohhh enaknya ngentoti memekmu buooohhh enaknyabu ooohhh Bu Intan lobang memekmu enak,Robby makin mempercepat entotannya.

    Ia makin mendesakkan pinggulnya ke selangkangan Bu Intan yang begitu terbuka.Ooooghh Bu Intan aku juga mau keluar buoohhh enak banget buoohggg enaknya kontolku bu,

    Ooohhhggg sayang entot yang dalam sayang.tusuk yang dalam sayangyahh masukin kontol panjangmu lebih dalam lagi sayang biar enak sayang oohgghhhhsshh..oogghh besarnya kontolmu Robbyohhgg makin tegang sayangoohgg kontolmu makin besar sayang.sayangku Robby tekan kontolmu lebih dalam sayang.oogghh masukin kontolmu makin dalam ke rahim ibu sayang

    Oohhh sayangku tekan kontolmu biar masuk rahim ibu sayangohhh yahhoohh yah oohh yahhh gituhh sayangohhhh sayangkumasukin rahimku sayangoohhh sayang keluarin spermamu sayangoogghh yahh sayang oohh masukin spermamu dalam rahim ibu sayangoohhh tekan lebih dalam sayang biar spermamu masuk rahim ibu sayangoohgggoosshh yah sayangkuoohhh yahh sayang.

    oohhh keluarin manimu sayangoohh sayang keluarin spermamu dalam rahimku sayangoogghh sayang ooohhssshhhss entotin lobang memek ibu sayangoohhsshhh Robby sayang keluarin spermamu yang banyak dalam rahim ibu sayang..ohhh sayang keluarin spermamu yang banyak sayangoohhggg Robby oohhh Robby sayang. Dominoqq Online

    keluarin spermamu yang banyak ke dalam rahim ibu sayang biar ibu hamil sayangooohhgggg sayangku Robby..ohhh sayangku Robby ibu pengen hamil oleh spermamu sayangoohhh yah entotin terus memek ibu sayangooohhh Robby ibu pengen hamil oleh kontolmu sayang

    Oohhh keluarin spermamu yang banyak dalam rahim ibu sayang biar ibu hamilooohh ibu masih bisa hamil sayangoohhh Robby sayang hamili ibu sayangoohhh sayang entot ibu samapai hamil sayangoohhh Robby hamili ibu sayangkamu pengen ibu hamil kan sayangooohhhsssmmmhh kamu pengen ngenotin ibu sampai hamil kan sayangoohhh oohhh keluarin manimu yang banyak dalam rahimku sayangooohhh Robby sayang hamili ibuaahhh hamili ibu sayangentoti ibu samapai hamil,

    Robby semakin liar menggenjot tubuh Bu Intan. Hayalnya benarbenar terpuaskan. Robby memang sering berhayal bisa ngentotin Bu Intan sampai ibu paruh baya itu hamil. Ia semakin menggoyangkan pinngulnya. Ujung kontolnya semakin gatal. Robby menusukkan kontolnya dengan tusukan yang dalam. Dan akhirnya ia merasa akan mengeluarkan spermanya.

    Ohhh Bu Intan aku mau keluarooooooooooooooooohhhhhhh sayangku Bu Intanaaacchhh ooohhh Bu Intan aku keluar sayang.ohhh spermaku lagi banyak buoohhh Bu Intan kuhamili kau Buoohhh Bu Intan aku keluaroohh Bu Intan ini spermaku sayangooooooooooooohhh ooooggghhhh sayang akan kubuntingin kau buoooooooooooooogghhh.,Robby menekan kontolnya sedalamdalamnya sambil mengerang.

    Selangkangan mereka menempel begitu ketat. Gerakangerakan ritmis dan otomastis mengiringi menempelnya kedua pinggul mereka. Gerakangerakan ritmis itu menandakan kedua kelamin mereka sedang memompakan sperma masingmasing. Bu Intan begitu puas oleh persetubuhan itu. Tangannya dan kakainya mendekap kuat pinggul dan pantat Robby.

    Bu Intan sangat ingin kontol pemuda itu masuk makin dalam ke rahimnya. Dan Bu Intan merasakan kepala kontol anak muda itu memasuki rahimnya dan ia merasakan kontol yang besar dan panjang itu berdenyutdenyut. Bu Intan merasakan kontol itu menggangukangguk dalam lobang rahimnya menyemprotkan sperma yang begitu banyak memasuki rahimnya. Bu Intan tidak tahu mengapa ia begitu ingin dihamili oleh Robby.

    Bu Intan mendesah setelah persetubuhan nikmat itu. Ia berbisik di telinga Robby, Ohhh sayang, spermamu banyak banget masuk rahim ibu. Oh sayang ibu bisa hamil sayangooogghhh sayangku Robby, ibu pengen banget hamil oleh kontolmu ini sayang,

    Nafas Robby menderuderu. Persetubuhan dengan Bu Intan yang bertubuh montok semok dan merangsang itu betulbetul menimbulkan nikmat yang luar biasa. Dan kini nafasnya dan nafas Bu Intan bagai bersahutansahutan.

    Robby mengangkat wajahnya, dan memandangi wajah wanita paruh baya itu. Lalu ia melumat bibir Bu Intan dan berbisk,

    Aku juga pengen ibu hamil. Ohhgghhh Bu Intan, sejak pertama kali bertemu ibu, aku sudah pengen banget menghamilimu bu..,desah Robby.
    Aku juga sayang. Sejak pertama kali jumpa sama kamu, ibu tahu kamu pengen ngentot sama ibu. Matamu yang sering curi pandang sama ibu membuat ibu tahu kamu pengen banget ngentotin ibu, dan ibu tahu kamu pengen mengahamili ibummmmhhhh,Bu Intan membalas dengan mengecup bibir Robby.

    Mereka bergelut sepanjang hari hingga malam Berkalikali Robby menyetubuhi Bu Intan Berkalikali Bu Intan merasakan rahimmnya disembur terusmenerus oleh mani Robby yang hangat dan kental Kontol Robby yang besar dan panjang benarbenar memuaskan dahaga liarnya yang binal Ia begitu meresapi tusukantusukan kontol besar dan panjang Robby di lobang memeknya Ia merasa kembali hidup penuh gairah Robby begitu merasakan kepuasan seksual yang penuh ketika menggagahi wanita paruh baya itu..

    bahkan mengetahui Bu Intan adalah istri orang semakin menggelorakan nafsu seksnya Ia begitu bernafsu setiap kali menggenjoti tubuh Bu Intan Dan ia selalu menghentakkan pinggulnya, menusuk sangat dalam ke lobang memek Bu Intan ketika kontolnya menyemprotkan mani ke dalam rahim Bu Intan.. Dan itu semua benarbenar memuaskan fantasi seksnya

    Sesudah permainan seks yang liar itu mereka sekali seminggu berjumpa di sebuah hotel. Dalam jangka waktu itu Bu Intan pernah merayu suaminya dengan gaya yang palsu Ia mengajak suaminya bersetubuh Bu Intan berbisik di telinga suaminya: Aku ingin punya anak lagi Dan setelah persetubuhan, Bu Intan ke kamar mandi membuang semua sperma suaminya.

    Dua setengah bulan setelah persetubuhan pertama, Bu Intan dan Robby kembali bergelut di ranjang sebuah hotel Di akhir persetubuhan Bu Intan menciumi leher dan telinga Robby, dan berbisik:Oh sayangaku hamil Aku mengandung anakmu..,

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Kisah Ngentot Tante Imel Dan anaknya

    Cerita Kisah Ngentot Tante Imel Dan anaknya


    1673 views


    Perawanku –  Masih ingat sama saya ? Nama saya Vito, 35 tahun, saya yang beberapa waktu lalu bercerita tentang hubungan saya dengan kakak beradik Mirna dan Rere.

    Sekarang saya sudah tidak pernah bertemu mereka lagi, karena sehubungan dengan Andre -suami Mirna- yang dipindah tugaskan ke Jawa Timur, beserta keluarganya tentu saja. Kepindahan Mirna, sekitar 2 bulan lalu itu, tentu saja membawa dampak yang kurang baik bagi saya. Bagaimana Tidak ? selama hampir 5 bulan hubungan kami, saya mendapatkan pengalaman sex yang amat sangat indah dan hebat. Sekarang ? Ya,… saya terpaksa ‘bertugas’ lagi dengan Jenny, istri saya.
    Tapi, saya punya pengalaman unik lagi. Berawal dari hobby saya berenang, kira-kira 3 minggu yang lalu, saya memulai hubungan lagi dengan seorang ibu rumah tangga, kali ini beserta putrinya yang masih kelas 2 SMP. Ceritanya begini,…

    Waktu itu saya berenang di kolam renang milik sebuah Country Club, dimana saya tercatat sebagai membernya. Saat itu sudah amat sore, sekitar pukul 5. Saya baru saja naik ke pinggir kolam renang untuk handukkan. Saya melihat ada seorang gadis mungil bersama anak perempuan kecil, gadis itu kira-kira berusia antara 14-15 tahun.

    Karena gadis itu berdiri tidak jauh dari saya, saya liatin aja dia. Untuk usia segitu, badannya bolah dibilang bagus, wajah manis, kulit putih bersih, rambut panjang, swimsuit yang benar-benar sexy dan sekilas saya lihat bibir dan dadanya yang menantang sekali. Setelah saya perhatikan baik-baik, tiba-tiba ‘adik kecil’ saya bangun, bagaimana tidak,… ternyata dia tidak mengenakan celana dalam. Hal ini nyata sekali dari belahan vaginanya yang tercetak di baju renangnya itu.

    Eh,…ngak disangka-sangka, si anak kecil (yang ternyata adiknya), menghampiri saya, lalu dia bilang “Om, mau main bola sama Grisa gak ?”
    “Eh,… mmh,… boleh,… kamu sama kakakmu ya ?” tanya saya gugup.
    “Iya,… itu kakak !” katanya sambil menunjuk kakaknya. Lalu saya hampiri dia dan kami berkenalan. Ternyata, gadis manis itu bernama Revi, dan juga, dia baru kelas 2 SMP. “Mmh, Revi cuma berdua sama Grisa ?” tanya saya mencoba untuk menghangatkan suasana.
    “Nggak Om, kami sama mami. Mami lagi senam BL di Gym diatas!” kata Revi sambil menunjuk atas gedung Country Club. “Ooo,… sama maminya, toh” kata saya,“Papi kamu ndak ikut Rev ?”
    “Nggak, Papi kan kalo pulang malem banget, yaa,… jam-jam 2-an gitu deh. Berangkatnya pagiii bener” katanya lucu.
    Saya tersenyum sambil memutar otak untuk dapat berkenalan sama maminya, “Mmh, mami kamu bawa mobil Rev ? kalo ndak bawa, nanti pulang sama Om saja, mau ndak ? Sekalian Om kenalan sama mami kamu, boleh kan ?”
    “Boleh-boleh aja sih Om. Tapi, rencananya, habis dari sini, mau ke Mall sebentar. Grisa katanya mau makan McD.”
    “O,.. ya udah ndak apa-apa. Om boleh ikut kan ? Nanti pulangnya Om anterin” Tapi yang menjawab si kecil Grisa, “Boleh,… Om boleh ikut,….”

    Sekitar ½ jam kami mengobrol, mami mereka datang. Dan ternyata, orangnya cantik banget. Tinggi dan postur tubuhnya benar-benar mengingatkan saya pada Mirna, mirip abis. Buah dada yang besar dan ranum, leher dan kulit yang putih,… pokoknya mirip. Singkat cerita, kami pun berkenalan. Revi dan Grisa berebut bercerita tentang awal kami semua berkenalan, dan mami mereka mendengarkan sambil tersenyum-senyum, sesekali melirik ke saya.

    Nama mami mereka Imel, umurnya sudah 29 tahun, tapi bodinya,… 20 tahun. Ngobrol punya ngobrol, ternyata Imel dan suaminya sedang pisah ranjang. Saya dalam hati berkata, wah,… kesempatan nih. Makanya setelah makan dari Mall, saya memberanikan diri untuk mengantarkan mereka ke rumah, dan ternyata Imel tidak berkeberatan. Setelah sampai di rumahnya di bilangan Cilandak, saya dipersilahkan masuk, langsung ke ruang keluarganya.

    Waktu itu sudah hampir jam 8 malam. Grisa yang sepertinya capek sekali, langsung tidur. Tapi saya, Imel dan Revi ngobrol-ngobrol di sofa depan TV.“Mel, suamimu sebenarnya kerja dimana?”, tanya saya.
    “Anu mas,… dia kontaraktor di sebuah perusahaan penambangan gitu,” jawab Imel ogah-ogahan.
    “Iya Om, jangan nanya-nanya Papi.Mami suka sebel kalo ditanya tentang dia,” timpal Revi, yang memang kelihatan banget kalo dia deket sama maminya.Mendengar Revi bicara seperti itu, Imel agak kaget, “Revi, nggak boleh bicara gitu soal Papi, tapi bener mas, aku ngak suka kalo ditanya soal suamiku itu”.
    ”Iya deh, aku nggak nanya-nanya lagi,…” kata saya sambil tersenyum.“Eh Iya,… Mas Vito mau minum apa ?” tanya Imel sembari bangkit dari sofa, “Kopi mau ?
    “Eh,… iya deh boleh,… “ jawab saya.Tak lama kemudian Imel datang sambil membawa 2 cangkir kopi.“Ini kopinya,…” katanya sambil tersenyum. Revi yang sedang nonton TV, dengan mimik berharap tiba-tiba berkata, “Om, malem ini nginep di sini mau ya ? bolehkan mam ?” Imel yang ditanya, menjawab dengan gugup, “Eh,… mmh,… boleh-boleh aja,… tapi emangnya Om Vito mau ?” Merasa dapat durian runtuh, saya menjawab sekenanya, “Yah,… mau sih,… “
    Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan jam ½ 12 malam ketika Imel berdiri dari sofa dan berkata, “Mas Vito,aku mau ganti baju tidur dulu ya ?”
    “Eh, iya,… “ jawab saya, “kamu ndak tidur Rev, kan besok sekolah ?”“Mmh, belom ngantuk,… “ jawabnya lucu.Tak lama kemudian, Imel datang lagi ke ruang TV dengan mengenakan busana tidurnya yang tipis sekali. Di dalamnya dia hanya memakai celana dalam jenis G-string dan Bra tanpa tali. Revi yang sedang tidur-tiduran di karpet terbelalak kaget melihat maminya memakai baju se-sexy itu.“Ya ampun,… mami,… bajunya itu lho, gak sopan banget.”
    “Gak papa Rev’, mami udah lama nggak pake baju ini. Sekalian nyobain lagi,” kata Imel sambil tersenyum ke arah saya, “Om Vito aja nggak keberatan, masa kamu keberatan sih ?”

    Saya yang masih terkagum-kagum dengan kemulusan body Imel, tidak bisa bicara apa-apa lagi.“ Rev’ kamu tidur sana, sudah malam. Besok terlambat sekolah,… mami masih mau ngobrol sama Om Vito,… sana tidur!” kata Imel.Saya yang memang sudah pingin sekali mencoba tubuh Imel, juga ikut-ikutan ngomong,

    “Iya, Rev’ besok telat masuk sekolahnya,… kamu tidur duluan sana.”Revi sepertinya kesal sekali di suruh tidur, “Aaahh,… mami nih. Orang masih mau ngobrol sama Om Vito kok,…” tapi dia masuk juga ke kamarnya.
    Setelah ditinggal Revi, saya mulai melakukan agresi militer.“Mel, kok kamu pake baju kaya gitu sih ? kamu tidak malu apa sama aku, kita kan baru kenal. Belum ada 1 hari,… kamu ndak takut apa kalo’ aku apa-apain ? “Mas, aku memang sudah lama nggak pake baju ini. Kalaupun toh pake, suamiku sudah nggak peduli lagi kok sama aku. Dia lebih memilih sekretarisnya itu,” kata Imel dengan mimik muka sedih.“Berarti suami mu itu tolol.

    Dia nggak liat apa, kalo istrinya ini punya badan yang bagus, kulitnya putih, bibirnya tipis,… wah, kalo aku jadi suamimu, thak perem kamu ndak boleh keluar kamar,” kata saya bercanda.
    “Dan lagi kamu punya ‘itu’ mengkel banget,…”Si Imel menatap saya dengan wajah lugu, “Itu apa mas ?”“Mmh, boleh aku jujur tidak ?”“Boleh,… ngomong aja ““Anu,… payudaramu itu lho,… mengkel banget, dan lagi aku yakin kalo ‘anu’mu pasti seukuran satu sendok makan” kata saya sambil melakukan penetrasi dengan mengelus pahanya.“Ooo,… ini,” kata Imel sambil memegang buah dadanya sendiri, “Mas Vito mau ? terus apaku yang seukuran…”Belum selesai Imel berbicara, langsung saja aku potong dengan memegang dan mengelus kemaluannya, “Ini,.. mu,… buka dong bajumu !” kata saya asal.
    Imel yang sepertinya sudah setengah jalan, langsung melepas kain tipis yang menutupi tubuhnya. Sambil mengulum bibirnya yang tipis dan hangat, saya langsung membuka bra-nya. Imel dengan gerakan spontan yang halus sekali, membiarkan celana dalamnya saya lucuti.“Mas, aku sudah telanjang.

    Sekarang gantian ya,…” kata Imel tanpa memberi saya kesempatan bicara, Imel langsung melepas baju dan celana serta celana dalam saya, akibatnya dia shock setengah mati melihat batangan saya yang sudah terkenal itu. Hebatnya lagi, dia tanpa minta ijin, langsung jongkok di bawah saya dan mengulum si ‘adik’ dengan beringas. Sekitar 5 menit kemudian, dia berdiri dan menyuruh saya untuk menjilati bibir vertikalnya. Imel kelojotan setengah mati, ketika lidah saya menyapu dengan kasar klitorisnya.

    Imel saya suruh terlentang di karpet dan membuka kakinya, ‘Veggy’nya yang sudah basah itu, saya hajar dengan gerakan tajam dan teratur. Sambil terus menyerang, saya meremas buah dadanya yang besar, dan menghisap lidahnya dalam-dalam ke mulut saya. Sekitar 10 menit kami melakukan gaya itu, kemudian dia berdiri dan membelakangi saya dengan posisi menungging dan berpegangan di meja komputer didepannya, dia membuat jalan masuk dengan menggunakan kedua jarinya.

    Langsung saya pegang pantatnya dan saya tusuk dia perlahan-lahan sebelum gerakan makin cepat karena licinnya liang surga itu. Tak lama kemudian, Imel bergetar hebat sekali,… dia orgasme, tapi cairan sperma saya belum juga mau keluar. Saya percepat gerakan saya, dan tidak memperdulikan erangan dan desahan Imel, dalam hati saya berkata, dia enak sudah klimaks, aku kan belum. Tak lama kemudian saya sudah ndak tahan.

    Saya tanya : “Mel, aku mau keluar,… dimana nih ?”Di tengah cucuran keringat yang amat banyak, Imel mendesah sambil berpaling ke arah saya, “Di dalam aja mas ! biar lengkap “Benar saja, akhirnya cairan saya, saya semprotkan semua di dalam liang vaginanya. Banyak sekali, kental dan lengket.

    Setelah itu, kami duduk di sofa sambil dia saya suruh menjilati ‘Mr. Penny’ saya. Hisapan Imel tetap tidak berubah, tetap penuh gairah, walaupun bibirnya terkadang lengket di kepala ‘Mr. Penny’ saya.Sekitar 5 menit, Imel menikmati si ‘vladimir’, sebelum dia akhirnya melepaskan hisapannya dan bangun.“Mas, aku ke kamar mandi dulu ya,” katanya, “Aku mau nyuci ‘ini’ dulu,” sambil dia mengelus vaginanya sendiri.“Ya,… jangan lama-lama,… “ kata saya.

    Karena sendirian, saya kocok saja sendiri batangan saya. Tiba-tiba si Revi keluar kamar,… dia berdiri di depan pintu kamarnya sambil memperhatikan saya. Saya kaget sekali.“Loh, Rev… kamu belum tidur ?” tanya saya setengah panik.“Belum.” Jawabnya singkat. Lalu dia berjalan ke arah saya, sementara saya berusaha menutupi ‘Mr. Penny’ saya dengan bantal sofa. “Om, tadi ngapain sama mami ?” tanyanya lagi.“Eh,… anu,… Om sama mami lagi… “ belum selesai saya menjelaskan, Imel masuk ke ruang TV.

    Dia kaget sekali melihat Revi ada di situ. Sambil tangan kanannya menutupi vaginanya dan tangan kirinya menyilang menutupi buah dadanya yang ranum (tidak semua tertutupi sih…),Imel berkata, “Rev kamu ngapain, kok belum tidur ?”Revi berpaling menghadap Maminya, “Aku nggak bisa tidur, Mami tadi berisik banget. Ngapain sih sama Om Vito ?”Akhirnya saya menjelaskan, setelah sebelumnya menyuruh Imel duduk di samping saya, dan Revi saya suruh duduk di karpet, menghadap kami.“Revi, kamu kan tahu, Papi sama Mamimu sudah pisah ranjang selama hampir 4 bulan. Sebenarnya Om sama Mami sedang melakukan kegiatan yang sering dilakukan sama Mami dan Papimu setiap malam. Om dan istri Om juga sering melakukan ini,” kata saya sambil melirik Imel yang terlihat sudah agak santai.

    “Tapi karena sekarang ndak ada Papi, Mami minta tolong Om Vito untuk melakukan hal itu.”Revi terlihat sedikit bingung, “Hal itu hal apa Om ?”Di sini, Imel mencoba menjelaskan, “Rev, Mami jangan disalahin ya,…Revi sayang Mami kan ?”Revi tersenyum, “Iya lah, mi. Revi saayyaaaang banget sama Mami. Tapi Revi mau tahu, Mami sama Om Vito ngapain ?”Saya tersenyum sendiri mendengar rasa ingin tahu Revi yang cukup besar, “Om Vito sama Mami lagi making love.

    Kamu tahu artinya kan ?”“Mmh,… iya dikit-dikit. Jelasin semua dong Om,… Revi mau lihat,” jawab Revi.Wah,… kaget sekali mendengar Revi bicara begitu. Lalu saya melirik Imel, dan Imel mengangguk mengerti. “Revi beneran mau lihat Mami sama Om Vito making love ?” tanya Imel.Revi menjawab dengan polos, “Iya mau. Dan kalau Om Vito mau ngajarin, Revi juga mau diajarin,… biar bisa”. Saya beneran seperti ketiban durian runtuh, “Mmhh, tanya Mami ya ?! soalnya Om tidak bisa ngajarin, kalo Mamimu tidak ngijinin,… Om sih mau aja ngajarin.”Revi merajuk, merayu Maminya, “Mi, boleh ya ?”Imel ragu-ragu menjawab, “Kamu lihat aja dulu deh ya ?!”Sambil tersenyum Revi menjawab, “Iya deh,…,” senang sekali ia.
    Setelah itu, Revi saya suruh mundur beberapa langkah, dia masih duduk dan memperhatikan dengan serius, ketika saya ‘memamerkan’ batangan besar saya. Dan Revi hanya bisa melongo ketika saya mengulum bibir Maminya sambil mengelus-elus vagina yang tanpa bulu itu. Tak lama kemudian, Imel saya suruh untuk melakukan pekerjaan menghisap lagi. Sambil Imel disibukkan dengan pekerjaannya itu, saya menyuruh Revi untuk duduk mendekat disamping saya.

    “Lihat Rev, Mami seneng banget kan ?” kata saya. Sementara Imel melirik kami sambil terus menjilati ‘Mr. Penny’ saya. “Revi sudah pernah ciuman belom ?” tanya saya.“Belum Om.”“Mau Om ajarin ndak ?” tanya saya lagi sambil melingkarkan tangan saya di lehernya.“Mau !” jawabnya singkat.“Ya sudah,… Revi ikutin Om aja ya,… apa yang Om Vito lakukan, diikutin ya ?!”Belum sempat Revi menjawab, saya langsung saja mengulum bibirnya, tegang sekali si Revi. Ketika saya menarik lidah saya dengan lembut di dalam mulutnya, Revi terasa berusaha mengikuti, walaupun dengan gerakan yang tidak beraturan.

    Imel terus menghisap batangan saya, ketika saya melucuti tubuh anaknya yang putih bersih dan mulus itu. Buah dada Revi memang belum begitu besar, tapi untuk ukuran anak kelas 2 SMP, sudah cukup ranum. Puting susunya masih berwarna merah muda dan ketika saya memilin-milinnya, si Revi bergelinjang kegelian. Tak lama kemudian, Imel berlutut di depan saya dan membantu Revi melepas celana dalamnya yang berwarna hijau muda. Revi menurut aja ya sama Om Vito “kata Imel.

    Sementara saya meremas-remas toketnya, Imel menyuruh Revi untuk menggenggam batang ‘Mr. Penny’ saya.“Rev, sekarang kamu jongkok disini ya “ kata Imel, “Kamu hisap ‘Mr. Penny’nya Om Vito, seperti Mami tadi. Jangan dihisap terus, nanti kamu kehabisan nafas, “ Imel tersenyum sayang kepada Revi, “Kadang di lepas, terus di jilat-jilat. Pokoknya kayak Mami tadi. Bisa kan ?”Revi menjawab singkat, “Bisa, mam “Saya mengarahkan si ‘adik’ ke mulut Revi, sambil mengelus rambutnya yang hitam legam. “Pelan-pelan Rev, jangan ditelan semuanya ya !” Revi tersenyum.Imel memperhatikan cara Revi menghisap, kadang dia memberikan instruksi.

    Tak lama setelah itu, saya menyuruh Revi berdiri. Saya tersenyum memandang vaginanya yang masih rapat, tampak bulu-bulu halus menghiasi lubang sempit yang berwarna putih kemerahan itu. Terus terang saya tidak tega untuk menembusnya. Ya sudah, saya ciumi dan jilati saja ‘Veggy’ muda itu. Revi benar-benar kegelian. Akhirnya, Imel menyuruh Revi istirahat. Pekerjaannya dilanjutkan oleh Imel. Tanpa berbasa-basi, Imel langsung menduduki ‘Mr. Penny’ saya, dan mulai melakukan gerak maju mundur, nikmat sekali. Sambil Imel terus mengerjai ‘Mr. Penny’ saya, saya meremas-remas toketnya.

    Setelah itu, kami pindah tempat. Saya berbaring di karpet, dengan Imel masih menduduki si ‘adik’, kali ini dia membelakangi saya. Revi yang hanya diam melihat aksi kami, saya suruh mendekat ke arah saya. Saya menyuruh dia untuk jongkok, dengan posisi ‘Veggy’nya di mulut saya. Sambil saya remas pantatnya, saya tembus liang sempit itu dengan lidah, terkadang, saya sapu dengan jari, sampai akhirnya, setengah jari tengah saya, masuk ke ‘Veggy’nya dan direspon dengan gerakan yang sangat liar. Revi mulai mendesah tidak karuan, sementara pada saat bersamaan, Maminya mendesah keenakkan.

    Saya mulai serius menanggapi Imel. Revi saya suruh menyingkir. Setelah itu, saya membalik tubuh Imel, sekarang dia yang dibawah. Saya lebarkan kakinya dan saya tusuk dengan tajam dan tanpa ampun. Kali ini, Imel bertahan cukup lama, dia sudah mulai terbiasa dengan tusukan-tusukan saya. Akhirnya Imel tidak tahan juga, begitu juga saya. Dia orgasme, berbarengan dengan saya yang kembali memuntahkan sperma ke dalam liang kemaluannya. Setelah melepas si ‘vladimir’, Revi saya suruh menjilatinya.“Mmmhhh,….. Om… kok asin sih rasanya ?“ protes Revi.Imel sambil terengah-engah menjawab, “Memang gitu rasa sperma. Tapi enak kan ? Mami bagi dong ?!”Saya senyum-senyum saja melihat anak beranak itu berebut menjilati ‘Mr.

    Penny’ saya. Pada saat itu, saya teringat Vina (anak Mirna) yang selalu senang dan tertawa ketika melihat ibu dan tantenya berebutan ‘Mr. Penny’ dan menjilati sisa sperma di ujungnya. Begitu juga Imel dan anaknya, Revi, yang seperti mengagungkan batangan saya. Saya memegang kepala ibu dan anak itu, dan dengan maksud bercanda, kadang saya buat gerakan yang memaksa mereka harus berciuman dan menempelkan lidah masing-masing. Mereka tertawa dan tersenyum ceria, tanpa beban.

    Sekali dua kali, kami masih sering bersenggama bertiga. Tapi sekali tempo, saya hanya berdua saja dengan Revi, yang benar-benar telah merelakan keperawanannya saya ambil. Tapi kalau dengan Imel,… wow, jangan ditanya berapa kali, kami sering janjian di sebuah restoran di PIM, dan Grisa, anak bungsu Imel, selalu diajak. Pernah suatu saat, ketika saya dan Imel sedang ‘perang alat kelamin’ di kamar mandi rumahnya (tanpa menutup pintu), Grisa tiba-tiba masuk dan menonton dengan bingung adegan saya dan Maminya yang sedang nungging di bathtub.

    dia bertanya kepada Maminya (walaupun tidak dijawab, karena sedang ‘sibuk’ “Mami diapain Om Vito, kok teriak-teriak ?” katanya. Dan dia pun ikut menyaksikan kakaknya, yang saya senggamai di ruang TV, di samping Maminya yang telanjang bulat, dengan sperma di buah dadanya yang besar itu (bila saya buang di luar, dia tidak mau membersihkan sendiri, selalu menyuruh Revi untuk menjilatinya).
    Kami masih sering melakukan itu sampai sekarang. Untuk yang satu ini, saya tidak mau berbagi rezeki dengan teman kantor saya, tidak seperti sewaktu dengan Mirna dan Rere.

  • Cerita Sex Onani Bersama Tante Sange – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Onani Bersama Tante Sange – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1549 views

    Perawanku – Dalam konten terbaru dari kami di Cerita Dewasa kali ini nampaknya akan sangat hot di karenakan cerita berawal dari pengalaman pribadi.

    Panggil saja namaku Miko, aku adalah seorang pria lajang berumur 25 tahun yang berkerja di salah satu perusahaan asing di daerah kuningan, Jakarta. Sebagai Pria lajang, dulunya aku tinggal bersama orang tuaku di perumahan komplek militer. Namun karena aku adalah seorang Pria yang sudah dewasa, maka aku-pun memutuskan untuk mandiri.

    Sungguh memang sudah rejekiku, ketika aku memang bermaksud untuk tinggal sendiri kebetulan saudaraku menawarkan aku untuk menghuni apartemen miliknya, karena dia akan dibawa untuk tinggal bersama suaminya ke Malang, jawa timur. Pada hari pertama aku akan tinggal di apartemen saudaraku itu, maka aku harus lapor kepada Pengurus Apartemen.

    Setelah melapor aku dimintai untuk ikut menjaga adik perempuan ketua pengurus apartemen yang kebetulan adiknya tinggal di sebelah kamar apartemen saudaraku, adik perempuan ketua pengurus apartemen itu ternyta bernama Tante Silvi . Singkat cerita Hari kedua aku-pun sebagai penghuni baru mulai mencoba berkenalan dengan Tante Silvi .

    Dan ternyata setelah berkenalan ternyata beliau tidak terlalu tua, dan jika aku perkirakarakan usianya sekitar 35 tahunan. Tante Silvi ini tipe wanita yang ramah dan baik sekali. Namun dalam perkenalan dan obrolan kami saat itu aku agak sedikit heran, karena pada usianya yang sudah terhitung matang sekali tante Silvi belum juga menikah.

    Yah mungkin saja tante Silvi punya masih focus dengan karirnya kali yah, karena aku melihat pada usianya yang segitu dia sudah mapan sekali kehiduoanya, buktinya tante Silvi sudah mempunyai apartemen dan 2 mobil All New CRV dan All new civic. Tante Silvi ini mempunyai 2 pembantu, yang satu supir dan yang satu asisten rumah tangga di apartemennya.

    Sampai pada suatu hari Tante Silvi menitipkan kunci Apartemen-nya karena pada saat itu pembantu dan supir-nya sedang cuti karena pada saat itu hari raya idul fitri. Sehingga beliau tingal di rumah kakaknya di lantai 12. Oh iya gambaran Tante Silvi sebagai berikut, dia mempunyai tinggi badan sekitar 166 cm, mempunyai pinggul yang besar, pantat yang bulat, pinggang yang ramping, perut singset dan ukuran Bra sekitar 34B.

    Hal itu bisa dimiliki oLeh Tante Silvi karena tante Silvi rajin senam aerobic, fitness, dan renang yang diikutinya secara rutin. Dengan wajah cantik dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika Tante Silvi menjadi impian banyak lelaki baik-baik maupun lelaki hidung belang.

    Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya intip dari lubang pintu ternyata Tante Silvi ,

    “ Iya sebentar, oh ada tante ada yang bisa saya bantu tante ???, ” ucapku sambil membuka pintu.

    “ Ngga Ndro ada surat atau tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?, ” jawab Tante Silvi .

    “ Sepertinya ngga ada tante, ” jawabku

    “ Eh aku numpang ke kamar mandimu ya, ” sambil meringis, mungkin dia udah kebelet pips he he he.

    “ Silahkan tan tapi kamar mandinya ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan, ” ucapku sambil tertawa.

    “ Ngga apa apa, ” jawabnya.

    Baru aku sadar bahwa Tante Silvi memakai baju training tipis mungkin baru lari atau fitness di lantai 2,

    “ Abis lari ya tan, ” tanyaku.

    “ Iya tapi nyari kamar mandi susah mana liftnya lama lagi, ” ujar Tante Silvi sambil ngeloyor ke kamar mandiku.

    Sambil jalan ke dapur aku berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar mandi tapi apa ya ?. Ya ampun tadi khan aku lagi nonton film porno di laptop memang kebetulan mau onani sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati gue ketahuan dah sama Tante Silvi . Ah bodo amat bodo amat kaya dia ngga pernah muda aja.

    Begitu keluar dari kamar mandi si tante senyum-senyum, wah malu deh aku,

    “ Hayo kamu tadi lagi ngapain Ndro? tanya si tante.

    “ Ngga ngapa-ngapain kok Tan, ” jawabku sambil menunduk kebawah.
    Dan tanpa saya sadari tiba-tiba dia mencekal tangan saya,

    “ Ndro, ” ujarnya tiba-tiba dan terlihat agak sedikit ragu-ragu.

    “ Ya Tante ?, ” Jawab saya.

    “ Eee… nggak jadi deh, ” Jawabnya ragu-ragu.

    “ Ada yang bisa saya bantu, Tante ?, ” Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-raguannya.

    “ Eee… nggak kok. Tante cuma mau nanya, ” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.

    “ Kamu sering ya nonton film itu di kamar mandi ?, ” tanya dia.

    “ Iya sih tan. Maklum tan belum punya pasangan ?, ” jawab ku terpaksa.

    “ Terus pake sabun ya ? he he he, ” ucap Tante Silvi sambil tertawa.

    “ Iya tan, udah ah aku tengsin nih malu ditanya terus, ” Tegasku sambil ngomel.

    “ Jangan marah dong , biasa lagi bujangan yang penting jangan main pelacur, jorok nanti kena penyakit, ” jawab Tante Silvi .

    “ Eee… mau , dibantuin Tante nggak ?, ” sambungnya.

    “ Maksud tante ?, ” Tanyaku.

    Wah ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknya si tante horni abis,

    “ Iya kamu nonton bareng tante khan biar ngga malu lagi, ” sambil melayang tangan Tante Silvi ke selangkangan ku.

    “ Sana ambil laptop mu, ” ucapnya.

    Asik banget dah pikirku tanpa tendeng aling-aling aku berlari kekamar madi dan membawa keluar laptop itu. Kemudian aku setel lebih dulu film yang tadi saya tonton dan belum habis. Beberapa menit kemudian Tante Silvi duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar.

    Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training dan kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis biru muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena dia tidak memakai Bra. Tanpa kusadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras dan kencang.

    Saat itu kelaminku juga sudah mulai menegang. Dengan santai dia duduk tepat di sebelahku, dan ikut menonton Film Porno yang sedang berlangsung,

    “ Cakep-cakep juga yang main, ” akhirnya dia memberi komentarnya.

    “ Dari kapan Ndro mulai nonton film beginian ?, ”tanyanya.

    “ Udah dari dulu Tante, ” ucapku.

    “ Mainnya juga bagus dan tidak kasar. Ndro udah tahu rasanya belum ?, tanya dia lagi.

    “ Ya sempet sih tan waktu di rumah sakit sama suster, ” ucapku.

    “ Wah enak dong lagi sakit di servis suster, ” tanggapanya.

    “ Iya tapi udah lama tan udah lupa rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih, ” ucapku.

    “ Ah Ndro ini kok jadi nakal yah sekarang, ”, ujarnya sambil mencubit lenganku.

    “ Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya, ”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak menantang.

    Tidak lama berselang, tiba-tiba Tante Silvi menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula aku langsung membara. Tapi aku hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan Tante Silvi sudah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku sekitar dada dan perut.
    Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat aku canggung.

    Jujur, karena baru kali ini aku diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kelaminku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur. Kemudian Tante Silvi mulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di daerah dada, dia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan dan kiri.

    Tangan kanan Tante Silvi juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, dan mulai mengusap-usap kelaminku. Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, aku mulai memberanikan diri untuk meraba celana yang dia pakai. Aku remas payudaranya dari luar tanktop, dan aku remas-remas, terkadang aku juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku,

    “ Sssss… Oughh… ya situ, ” ucapnya setengah berbisik.

    Tiba-tiba dia memaksa lepas celana pendekku, dan diusapnya kelaminku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. Dan dia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya melalui celana trainingnya yang aku pelorotkan ke bawah.

    Sesampai-nya pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat dan agak lembab. Aku melepaskan celana dalam Tante Silvi . Satu persatu kami membuka baju, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan Vagina-nya.

    Dia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di daerah seputar clitoris-nya. Lama kelamaan Aku masukkan satu jariku, lalu jari kedua,

    “ Aghhh… Ssssss… Oughhh… terus Ndro, terus, ” ucap lirih Tante Silvi .

    Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar,

    “ Eughhh… Ndro terus, Aghhh… Sssss… Aghhh… enak, sebentar lagi, Oughhh…, ” ujar Tante Silvi .

    Seketika itu pula dia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. Aku merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru aku tahu bahwa dia sedang mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Silvi yang terlihat sangat lemas di sofa,

    “ Aku kapan Tante, kan aku belum dienakin sama Tante?, ” tanyaku.

    “ Nanti dulu yah sayang, sebentar, beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja, ” ucap Tante Silvi .
    Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir Vagina-nya sampai mengenai clitoris-nya, aku dekati payudaranya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas payudara yang satunya. Sehingga rupanya Tante Silvi juga tidak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya.

    Sehingga sesekali terdengar suara erangan dan desisan dari mulutnya yang Sexy. Aku usap-usapkan kelaminku yang sudah sangat amat tegang di bibir Vagina-nya sebelah atas. Sehingga kemudian dengan terpaksa dia membimbing batang kemaluanku menuju lubang Vagina-nya. Pelan-pelan saya dorong kelaminku agar masuk semua.

    Kepala Penis-ku mulai menyentuh bibir Vagina Tante Silvi ,

    “ Sssss… Aghhhh…. ” rasanya benar-benar tidak bisa kubayangkan sebelumnya.

    Lalu Tante Silvi mulai menyuruhku untuk memasukan kelaminku ke liang Vagina-nya lebih dalam dan pelan-pelan. So wow Man… baru masuk kepalanya saja aku sudah tidak tahan, lalu Tante Silvi mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kelaminku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam.

    Bagian dalam Vagina-nya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun Tante Silvi tetap memaksakannya masuk,
    “ Oughhhh… Ndro, ” Desah Tante Silvi .

    Saat itu rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kelaminku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Silvi . Lalu Tante Silvi mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam Vagina-nya, yang membuatku semakin gila. Dia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan.

    Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang Vagina-nya bertambah licin, dan makin lama Tante Silvi terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Lalu tiba-tiba kejantanan-ku terasa seperti disedot oleh liang senggama Tante Silvi .

    Tiba-tiba dinding-dinding Vagina-nya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali, bisa-bisa kalau begini terus aku bisa ngecrott cepet nih,

    “ Sssss… Aghhhhhhhhhhhhhh… Tante keluar lagi nih, ” ucapnya dengan keras.

    Saat itu juga makin basahlah di dalam Vagina Tante Silvi , tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya Tante Silvi terkulai lemas, tapi kelaminku masih tetap tertancap dengan mantap.

    Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa.

    Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku,

    “ Sssss… Oughhh… Aghhhh…, ” desah Tante Silvi sudah mulai terdengar lagi.

    Aku memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. Aku mencoba untuk menusukkan kelaminku ke dalam liang Vagina-nya, pelan tapi pasti. Kepala Tante Silvi agak menengok ke belakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menekannya lebih dalam.

    Kelaminku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam Vagina Tante Silvi , lalu aku mulai menggerakkan kelaminku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi.

    Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan Sexy,

    “ Sssss… Aghhh… Oughhh… terus Ndro… terus… Aghhh… Oughhh…, ” Tante Silvi terus mengerang.

    Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Silvi merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu.

    Saat itu lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas, dan aku merasa kelaminku mulai berdenyut-denyut dan aku memberitahukan hal tersebut padanya, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga aku tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus.

    Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Silvi dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang Vagina Tante Silvi . Tubuhku terasa sangat lemas sekali.

    Setelah kami berdua merasa agak tenang, aku melepaskan kelaminku dari liang nikmat milik Tante Silvi . Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Silvi membalikkan tubuhnya dan duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan Vagina-nya.

    “ Wah kok ngga ditarik sih Ndro, nanti aku hamil lho ?, tanyanya dengan suara yang agak bergetar.

    “ Maaf tan aku lupa abis keenakan sih, ” jawabku

    “ Ya sudahlah… tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya ?, ” ujarnya menenangkan diriku yang terlihat takut.

    “ I… iiya Tante, ” jawabku sambil menunduk.

    “ Ya santai aja aku sebenarnya udah minum pil kok Ndro, ” jawan Tante Silvi .

    Wah rupanya nih tante udah pengalaman dalam hal beginian, tapi ngga apa-apa dah gua belagak culun aja. Kemudian kami berpelukan di sofa, dan melakukan perbuatan itu sekali lagi tapi di kamar mandi. Doggie style terus bro, mantap. Itulah sepenggal cerita sex pada kehidupan nyataku yang telah aku curahkan.

  • Cerita Sex Malam Kejam Ketika Diriku Diperkosa

    Cerita Sex Malam Kejam Ketika Diriku Diperkosa


    1081 views

    Perawanku – Cerita Sex Malam Kejam Ketika Diriku Diperkosa, Waktu yang sedang berlangsung saat Wiwin dan Anisya pulang jalan-jalan dari sebuah mal di kota Bandung, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah PTN terkemuka. Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, 8 orang di antara teman-teman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Wiwin dan Anisya lebih baik untuk tetap tinggal di kota Bandung karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka.

    Sampai di tempat kost mereka kira-kira jam 10 malam. Saat itu daerah di sekitarnya sudah sepi begitupula di dalam kost-kostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota asal masing-masing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka Menginap saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu. Walau pelanggan mereka terpaut jauh, dan dahsyatnya karena mereka berada di luar rumah, di kampus mereka juga satu fakultas.

    Wiwin saat ini berusia 26 tahun, sementara Anisya baru berusia 18 tahun. Cerita yang memiliki wajah yang cantik, Wiwin dengan bentuk badan yang mencerminkan sedang nampak anggun dengan penampilan kesehariannya, sedangkan Anisya memiliki tubuh yang mungil dan wajah yang imut-imut. Banyak orang yang tertarik pada mereka, karena tidak ada yang cukup dan pintar, namun mereka juga tidak tajam. Akan tetapi dengan baik pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai kekasih atau orang dewasa dari mereka.

    Wiwin saat ini lebih memilih untuk berbicara dengan skripsinya, sedang Anisya yang baru di mana mereka memilih untuk aktif di organisasi kampus dari pada pacaran atau berhura-hura.
    Sesampainya di kost, Wiwin langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sementara Anisya mampir ke kamar mandi yang ada dari kamar kost mereka. Setelah kamar terbuka, Wiwin begitu terdengan terlihatnya kamar mereka sudah seperti habis ada pencuri. Belum lagi lagi, tiba-tiba saja ada kepala Wiwin sudah dipukul dari belakang sampai pingsan.

    Wiwin tidak tahu apa-apa sampai tubuh yang digoncang-goncang seseorang hingga tersadar dan menemukan dia sudah dalam keadaan yang sebenarnya di tempat yang biasa dia duduk untuk belajar dan mulutnya disumpal kain, tidak bisa bersuara. Belum lagi lama dia siuman, matanya terbangun ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua kali di hadapan. Yang menyuruhnya bangun, orangnya berbadan tinggi dan seksi berambut gondrong dia hanya pergi celana jeans jeans, badannya telanjang lengkap dengan tatto. Dan satu orang lagi juga berbadan gemuk, berambut acak-acakan juga hanya celana jeans.

    Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 40 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Wiwin kembali terbelalak dan ingin menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya. Yang membangunkan dia bernama Asan dan satu lagi bernama Thomas atau sering dipangil Liem. Mereka berdua adalah teman dari Henry pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas.

    Memang beberapa waktu yang lalu Wiwin dan Anisya dikenalkan oleh Henry kepada Asan dan Liem. Karena dengan setengah memaksa Henry, Asan dan Liem ingin dikenalkan dengan Wiwin dan Anisya yang waktu itu baru pulang dari kampus. Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Wiwin dan Anisya. Akan tetapi rupanya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Wiwin dan Anisya lebih sering menghindar untuk bertemu dengan Asan dan Liem. Dan yang membuat hati Wiwin menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Asan sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku Anisya yang saat itu sudah tinggal memakai BH dan celana dalamnya saja yang berwarna putih.

    Anisya sambil menangis memohon-mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu. Tapi si Asan yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremas-remas payudara Anisya yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih terbungkus BH itu, kemudian menjilati leher Anisya.
    Pria itu lalu berkata, Diam, jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..!
    Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Anisya dengan bibirnya, Hmp.., cup.., cup..,begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu.

    Air liur pun sampai menetes-netes keluar, rupanya lidah Asan bermain di dalam rongga mulut Anisya.
    Sementara itu Liem yang berada di samping Wiwin berkata kepada Wiwin, Hei, elo sudah bangun ya, teman elo ini boleh juga, gue pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran elo, nah sekarang elo perhatikan gue baik-baik kalo sampe elo nanti engga bisa muasin nafsu gue, mampus deh elo..! sambil mengelus-elus kepala Wiwin.
    Wiwin mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Wiwin pun mulai pucat.
    Lalu Asan yang masih memangku Anisya menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang-senang!

    Dia menyuruh Anisya berlutut di depannya dan menyuruhnya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang kemaluannya.
    Sambil menangis Wiwin memohon belas kasih, J.. ja.. angan.. tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini!
    Belum selesai berkata, tiba-tiba, Pllaakk..! si Asan menampar pipinya dan menjambak rambutnya.
    Dengan paksa Anisya dibuat berlutut di depannya, Masukkan ke dalam mulut elo, hisap atau gue bunuh elo..!
    Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, Anisya membuka celana Asan dan begitu dia menurunkan celana dalam Asan tampaklah kemaluan Asan yang telah membesar dan menegang. Tanpa membuang waktu Asan segera memasukkan kemaluannya itu ke mulut Anisya yang mungil itu. Batang kemaluannya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan kepala Anisya.

    Hhmpp.., emphh.. mpphh..! begitulah suara Anisya saat mulutnya dijejali dengan kemaluan Asan.
    Liem juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu telah memenuhi otaknya, setelah dia melepas celana jeansnya dia berdiri di samping Anisya, menyuruh Anisya mengocokkan batang kemaluannya yang juga telah membesar dengan tangan. Batang kemaluan Liem tidak sebesar temannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang Anisya dalam posisi berlutut dengan mulut dijejali kemaluan Asan dan tangan kanannya mengocok batang kemaluan Liem.
    Emmhh.. benar-benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..! kata Asan.
    Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..! timpal Liem.
    Beberapa lama kemudian nampak tubuh Asan menegang, seluruh badannya mengejang, dan,A.. akh..! Asan akhirnya berejakulasi di mulut Anisya.

    Cairan putih kental memenuhi mulut Anisya menetes di pinggir bibirnya seperti vampire baru menghisap darah, dan Anisya terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga kuatnya pegangan tangan Asan di kepalanya.
    Setelah itu mereka melepas BH dan CD Anisya, sehingga dia benar-benar telanjang bulat sekarang, tampaklah payudara dan bulu-bulu kemaluannya yang masih halus dan jarang.
    Waw cantik sekali anjing ini. ujar Liem sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah Anisya yang sedang terisak-isak ketakutan.

    Kali ini Liem duduk di pinggir ranjang dan menyuruh Anisya berjongkok di depannya sambil terus memijati dan mengocok batang kemaluan dengan tangannya. Anisya terpaksa menuruti kemauan Liem itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang kemaluannya, sehingga Liem mendengus keenakan. Sementara itu si Asan mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan Anisya dan menjilati liang vaginanya sambil sesekali menusuk-nusukkan jarinya ke liang kemaluan itu.
    Seketika itu Anisya kaget dan, Ehhgh.., iihh.. iih.. eggmhh..! Anisya pun merintih-rintih jadinya, badannya menggeliat-geliat akibat tusukan jari-jari serta jilatan lidah Asan di kemaluan Anisya.

    Ayo anjing.., kocok terus barang gue..! bentak Liem sambil menampar kepala Anisya.
    Kembali Anisya mengocok kemaluan Liem sambil badannya terus meliak-liuk karena kemalunnya mendapat serangan dari tangan dan lidah Asan. Dari bibirnya pun terus terdengar suaranya merintih-tintih.

    Sekitar 10 menit dikocok, Liem memuncratkan maninya dan membasahi wajah serta rongga mulut Anisya. Kali ini Anisya sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia memuntahkannya. Melihat itu Liem jadi gusar, dia lalu menjambak rambut Anisya dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang.
    Pelacur anjing..! Kurang ajar, berani-beraninya membuang air maniku. Kalo sekali lagi begitu, kurontokkan gigi elo, dengar itu..! bentaknya.

    Asan pun terpaksa menyudahi aktifitasnya dan ikut-ikutan menampar Anisya.
    Goblok..! Gue lagi asyik nikmatin memek elo. Elo jangan macem-macem ya..! bentak Asan.
    Anisya hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat dua kali tamparan itu. Nampak kemarahan Wiwin bangkit karena teman dekatnya diperlakukan begitu. Wiwin meronta-ronta di kursinya, tapi ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu bergoyang-goyang. Melihat reaksi Wiwin si Asan berkata, Kenapa? Elo tidak terima ya pacar elo gue pinjam, tapi sayang sekarang elo nggak bisa ngapa-ngapain, jadi jangan macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran elo yang gue entot..! Hahaha..!

    Mereka kembali menggerayangi tubuh Anisya, kali ini Asan merentangkan tubuh Anisya di tempat tidur dan membuka lebar kedua pahanya, dan segera mulai memasukkan batang kejantanannya ke liang kemaluan Anisya.
    J.. jangan. Aduh.., tto.. long.., Mbak Wiwin. Ampun Bang..!â pinta Anisya sambil mencoba berontak tapi dengan sigapnya Liem membantu Asan dengan memegangi kedua tangan Anisya.

    Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang kemaluan Anisya yang masih sempit, sehingga dari wajah Anisya terlihat dia menahan sakit yang amat sangat, tangisannya pun semakin keras.
    Setelah hampir seluruh batang kemaluannya terbenam di dalam liang kemaluan Anisya, Asan mulai memaju-mundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu. Beberapa saat kemudian dari sela-sela kemaluan Anisya mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha Anisya.

    Aakkh.. aahh.. aa. ouhh.. ss.. aakit. ooh. aampuun.. ohh.., begitulah erangan dan teriakan Anisya merasakan sakitnya.
    Rupanya teriakan dan erangan Anisya menambah nafsu dan semangat Asan untuk terus memompakan kemaluannya dengan keras dan cepat hingga badan Anisya pun terbanting-banting dan terguncang-guncang keras. Anisya hanya pasrah mengikuti irama Asan dan kedua tangan Anisya pun kini sudah dilepas oleh Liem.
    Selama beberapa menit disetubuhi oleh Asan, tiba-tiba badan Anisya menegang sampai secara refleks dia memeluk kepala Asan yang sedang asyik menggenjotnya. Dia rupanya mengalami orgasme sampai akhirnya melemas kembali. Asan pun menyudahi gerakan memompanya namun kemaluannya masih tetap tertanam di dalam liang vagina Anisya.
    He.. he.. he.. Baru kali ini kan loe ngerasain pria cokin, gimana rasanya enak engga, jawaabb..! bentak si Asan sambil menarik rambut Anisya.

    Karena takut mereka semakin gila, terpaksa dengan berlinang air mata Anisya menjawab, E.. e.. enak, enak sekali..!
    Jawab lebih keras supaya teman loe dengar pengakuan loe..! kata Liem.
    I.. iya, s.. saya suka sekali bercinta. jawabnya dengan suara terbata-bata.
    Tuh, kamu dengar kan, apa kata teman elo, dia suka dientot, ha.. ha.. ha..! ejek mereka pada Wiwin yang hanya dapat meronta-ronta sambil menangis di kursinya.

    Hatinya benar-benar serasa mau meledak tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa.
    Kemudian si Asan mencabut kemaluannya dan membuat posisi badan Anisya gaya posisi anjing, dia kemudian memasukkan kejantanannya yang berukuran 20 cm lebih itu ke pantatnya Anisya hingga terbenam seluruhnya.

    Karena rasa perih dan sakit yang tidak terhingga, maka Anisya berteriak memilukan, Aaakkhh..!
    Lalu dia menariknya lagi, dan dengan tiba-tiba sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat Anisya hingga membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya membelalak.

    Ooughh..! Anisya mendengus keras menahan rasa perih dari lubang duburnya, seluruh badannya kembali mengeras lolongannya pun kembali terdengan memilukan, Aahh.. ouh.. aah..! Aa.. mpun.., ssakit. Aakhh..!
    Kini Asan meyodomi Anisya dengan irama yang keras dan cepat hingga Anisya menggelepar-gelepar, dan badannya kini mulai melemah dan habis akibat digenjot oleh Asan.

    Tidak beberapa lama Asan akhirnya mencabut kemaluannya dari lubang dubur Anisya dengan kasar. Kembali darah segar mengucur deras dari liang dubur Anisya, sementara Anisya tertelungkup jatuh ke kasur disertai rintihan panjang melemah, Aahh..!
    Namun Asan belum juga puas, kemalunnya masih garang. Kini ditelentangkannya Anisya dan kembali Asan meniduri Anisya dan memasukkan kembali batang kemaluannya ke lubang vagina Anisya yang telah lemas itu, dan kembali Asan menggenjot tubuh lunglai itu.
    Tidak lama Asan pun berejakulasi di rahim Anisya. Lolongan kepuasan keluar dari mulut Asan disaat menyemprotkan spermanya yang jumlahnya banyak itu hingga meluber keluar dari sela-sela kemaluan Anisya. Anisya pun merintih lirih, dan akhirnya bersamaan dengan itu Anisya pun pingsan karena kehabisan tenaga dan rasa sakit yang tidak terhingga.

    Dengan perasaan puas Asan pun merebahkan badannya di samping Anisya yang tergeletak tidak bergerak.
    Akhirnya gue perawanin juga elo. Dasar cewek sombong..! ujarnya sambil mengehela napas dan melirik Anisya.
    Sesudah itu kini Liem yang tadi menjadi penonton mulai mendekati Wiwin yang masih terikat lemas di kursinya.
    Hei, teman elo boleh juga tuh. Nah, sekarang giliran elo yang servise gue. Asal elo tau gue itu naksir berat ama elo, tapi elo menghindar melulu. Gue tau gue jelek dan gue beda ama yang elo bayangkan jadi pacar elo. Buat gue itu engga soal, sekarang gue cuma mau perkosa elo. Udah gitu elo bebas, tapi kalo elo berontak, Mati elo..!
    PLAAK..! sebuah tamparan keras menghantam kepala Wiwin hingga Wiwin yang masih diikat di kursi itu terjatuh bersama kursinya.
    Hmmph..! dengan mulut tersumbat Wiwin berteriak.

    Kemudian dia menarik dan meletakkan tubuh Wiwin mengembalikan ke posisi semula. Dengan pisau dapur milik kedua mahasiswi itu dia merobek-robek baju kaos lengan panjang yang dikenakan oleh Wiwin. Nafas Wiwin tersentak ketika dengan cepat Liem dengan pisaunya melucuti BH dan celana panjang bahan yang dikenakannya. Sekarang Wiwin hanya memakai celana dalamnya yang berwarna putih serta sepasang kaos kaki putih setinggi lutut yang selalu dikenakannya. Payudaranya yang penuh bulat terbuka, tubuhnya putih mulus masih dalam posisi terikat di tempat duduknya.

    Hmph.., hmph..! Wiwin meronta sambil memandang Liem dengan putus asa, matanya memerah dan air matanya mengalir deras membasahi pipinya, wajahnya pucat pasi.
    Karena dia menyadari yang akan terjadi pada dirinya, yaitu sebagai pemuas nafsu bejat.

    Diem brengsek.. kata Liem, PLAK..!sekali lagi tamparan kuat mendarat di pipi Wiwin, membuat kepala Wiwin tersentak.
    Kemudian ia membuka ikatan Wiwin dan membantingnya ke tempat tidur dalam posisi telungkup, dan setelah itu dia merentangkan kedua tangan Wiwin serta melebarkan kedua kaki Wiwin hingga posisi Wiwin kini seperti orang merangkak. Wiwin hanya dapat pasrah mengikuti kemauan Liem. Tepat di hadapannya terdapat kaca rias, setinggi tubuh manusia. Kaca itu biasanya digunakan Wiwin dan Anisya untuk berdandan sebelum pergi kuliah.

    Leim lalu merobek celana dalam Wiwin dengan kasar dan menjatuhkannya ke lantai. Sekarang Wiwin dapat melihat dirinya melalui cermin di depannya telanjang bulat, dan di belakang dilihatnya Liem sedang mengagumi dirinya.
    Gila bener! Gue suka pantat lo. Lo bener-bener oke!

    Liem menampar pantat sekal Wiwin yang sebelah kiri yang membuat Wiwin menjerit kaget.
    Lalu tanpa menunggu lagi, Liem yang mulai dirasuki nafsu sex memperlihatkan penisnya yang sudah keras. Liem hanya membiarkan topi yang masih tetap membungkus kepala Wiwin dan sepasang kaos kaki putih yang masih dikenakan Wiwin, mungkin ini dapat membuat nafsu Liem semakin menjadi. Karena memang dengan mengenakan topi, wajah Wiwin jadi nampak cantik dan lucu seperti komentar kebanyakan teman-temannya.

    Kemudian Liem menyelipkan penisnya di antara kedua kaki Wiwin lewat belakang.
    Ooh.., ampun Pak Liem. Ampunn.., jangann.. jangan! Ampun, jangan..?!Wiwin mulai menangis dan rasa tegang menyeliputi hatinya.
    Sambil menoleh ke belakang dan memandang Liem, Wiwin mencoba untuk meminta belas kasihan. Terlihat air mata meleleh dari matanya. Namun Liem terus mengancam dengan pisau dapur yang masih digenggamnya.

    Liem tidak perduli Wiwin memohon-mohon. Kepala penisnya kemudian menyusuri belahan pantat Wiwin, terus menuju ke bawah, kemudian maju mendekati bibir vaginanya. Setelah tangan si Liem memegang pinggul Wiwin, dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.
    Arrgghh.., ahh.., Ampun..! Wiwin menjerit-jerit ketika penis Liem mulai membuka bibir vaginanya dan mulai memasuki lubang kemaluannya.

    Kaki Wiwin mengejang menahan sakit ketika penis Liem terus menembus masuk tanpa ampun menusuk-nusuk selaput daranya.
    Bibir tebalnya menganga membentuk huruf O dan mengeluarkan rintihan-rintihan, Oohh.., oouugghh.., aa.. ampuun Bangg..! Aakkhh..!

    Badannya pun tersodok-sodok. Liem terus bergerak memompa maju mundur memperkosa Wiwin. Ketika kepala Wiwin terjatuh lunglai kesakitan, dia menarik kepala Wiwin sehingga kepalanya kembali terangkat dan Wiwin kembali dapat melihat dirinya disetubuhi oleh Liem melalui cermin di depannya.

    Kadang-kadang Liem menampar pantat Wiwin berulang kali, juga dilihatnya payudara Wiwin yang tersentak-sentak setiap kali Liem menyodok penisnya ke dalam vagina Wiwin dan dia hanya dapat pasrah mengerang-ngerang dan merintih. Tiba-tiba Liem mengeluarkan penisnya dari vaginanya. Wiwin langsung meronta dan berlari menuju pintu, berharap seseorang akan melihatnya minta tolong, biarpun dirinya telanjang bulat.

    Tapi tiba-tiba Asan yang ternyata sudah pulih terlebih dahulu menyambar pinggangnya sebelum Wiwin sampai ke pintu depan.
    Ahh, tolong! Tolompphh.., teriakan Wiwin dibungkam oleh tangan Asan, sementara itu Liem mendekat dan memukul Wiwin dengan keras.
    Wiwin pun jatuh terjelembab ke lantai.
    Dasar Bandel ya..! ujar Liem.
    Kemudian Liem mengikat tangan Wiwin menjadi satu ke depan. Setelah itu, Wiwin didorong hingga terjatuh di atas lutut dan sikunya. Sekarang Liem memasukkan penisnya ke mulut Wiwin.

    Mmpphh..! Wiwin mencoba berteriak dengan penis yang sudah masuk di dalam mulutnya.
    Sementara itu Liem dengan tenang terus menggerakkan penisnya di mulut Wiwin. Kedua tangan Liem memegang kepala Wiwin dengan kencangnya menggerak-gerakkan maju dan mundur. Mata Wiwin tertutup dan wajahnya memerah, air matanya masih meleleh turun di pipinya, baru pertama kali dalam seumur hidupnya dia diperlakukan seperti ini.

    Setelah beberapa lama mengocok kemaluannya di rongga mulut Wiwin, terlihat tanda-tanda Liem akan mencapai klimaksnya, gerakan memaju-mundurkan kepala Wiwin semakin cepat.
    Dan, Akkh.. Croot.., croot..! Liem berejakulasi di mulut Wiwin, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari mulut Wiwin.

    Wiwin hanya dapat mendengus-dengus dan dengan terpaksa menelan semua sperma yang dimuntahkan Liem tadi, sementara pegangan tangan Liem di kepala Wiwin semakin kencang, sehingga sulit bagi Wiwin untuk menarik kepalanya.
    Setelah semprotan sperma yang terakhir, barulah Liem mencabut kemaluan dari mulut Wiwin yang kini mulutnya terlihat penuh dengan lendir memenuhi rongga mulutnya hingga ke bibirnya. Dengan napas puas Liem mencapakkan kepala Wiwin hingga telentang di kasur.
    Siap, siap Sayang. Gue musti ngerasain pantat lo yang putih mulus dan sekal ini..! tiba-tiba terdengar suara Asan yang sudah berada di samping Wiwin.

    Wiwin memandang Asan dengan wajah ketakutan. Dia tahu bagaimana Asan memperlakukan Anisya hingga pingsan.
    Kemudian Asan menoleh ke Liem yang duduk di belakangnya untuk istirahat setelah klimaks tadi.
    Ja.. jangan, jangann.. Bang Asan.. saya nggak mau diperkosa di situ Bang..! Ampun Bang. Rasanya ssakit.., kasihani saya Bang..! ujar Wiwin memelas kepada Asan.
    He Anjing. Gue tetep nggak perduli lo mau apa nggak..!

    Asan menarik tubuh Wiwin hingga dia terjatuh di atas sikunya lagi ke lantai, dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi. Kemudian dia menempatkan kepala penisnya tepat di tengah liang masuk anusnya.
    Setelah itu dia membuka belahan pantat Wiwin lebar-lebar.
    Ampun, jangan..! Sakit..! Ampun Bang Asan. Ampun..! Aakkhh..!
    Asan mulai mendorong masuk, sementara Wiwin mejerit-jerit minta ampun. Wiwin meronta-ronta tidak berdaya, matanya terbelalak, hanya semakin menambah gairah Asan untuk terus mendorong masuk penisnya. Wiwin terus menjerit, ketika perlahan seluruh penis Asan masuk ke anusnya.

    Ampun..! Sakit sekali! Ampun! Ooughh.. iihh..! jerit Wiwin, ketika Asan mulai bergerak pelan-pelan keluar masuk anusnya.
    Buset! Pantat lo emang sempit banget! Lo emang cocok buat beginian! kata Asan sambil mengusap-usap buah pantat Wiwin.
    Sementara itu darah segar terlihat mulai mengalir menetes-netes membasahi paha dan kasur.
    Bener-bener pantat kualitas nomer satu! omel Asan sambil terus memompa kemaluannya.
    Tangisan Wiwin makin keras, Sakit! Sakit sekali! Ampun, sakit! Sakit Pak, ampun..!
    Sementara itu badannya mengejang-ngejang menggelepar-gelepar menahan rasa sakit yang teramat sangat, tubuhnya semakin basah oleh keringatnya.

    Gila, gue bener-bener seneng sama pantat lo! ujar Asan sambil terus menyodomi Wiwin.
    Hingga akhirnya tubuh Asan mengejan keras, kepalanya menengadah ke atas, cengkraman tangan di pinggang Wiwin pun semakin keras dan urat-uratnya pun kini terlihat pertanda sebentar lagi dia akan mencapi klimaksnya.

    Asan berejakulasi di lubang pantat Wiwin yang semakin kepayahan dan tubuhnya melemah. Asan pun dengan menghela napas lega kembali menjatuhkan tubuhnya ke samping tubuh Wiwin yang juga terjatuh telungkup badannya lemas dan menahan rasa sakit yang tidak terhingga di lubang duburnya yang kini mengalami pendarahan.

    Suara yang terdengar dalam kamar kost itu hanya tangisan Wiwin, tangisan yang benar-benar menyayat hati, yang membuat Liem kembali bangkit nafsunya. Liem berjongkok membalikkan tubuh Wiwin yang tadinya telungkup menjadi telentang. Kemudian menarik kaki Wiwin, lalu membukanya dan menekuk hingga kedua pahanya menyentuh buah dadanya.

    Kini posisi Wiwin telah siap untuk disetubuhi, Liem meraih penisnya yang telah kembali tegang dan memeganginya, memandang ke arah Wiwin yang memalingkan wajahnya dari Liem, matanya terpejam erat-erat wajahnya yang masih mengenakan topi nampak cantik walau penuh dengan keringat dan air mata. Liem mengarahkan penisnya ke vagina Wiwin, cairan yang keluar dari penisnya membasahi vaginanya, membantu membuka bibir vagina Wiwin. Wiwin mengerang dan merintih, tubuhnya kembali meronta-ronta, giginya menggeretak, Liem nampak menikmati jeritan Wiwin ketika dia menghunjamkan penisnya ke vaginanya yang telah basah oleh darah dan cairan vaginanya.
    Aahhgghh..! Liem mulai memperkosa Wiwin.

    Kaki Wiwin terangkat karena kesakitan dan rintihan terdengar dari tenggorokannya. Tubuhnya mengejang berusaha melawan ketika Liem mulai bergerak dengan keras di vagina Wiwin. Liem menarik penisnya sampai tinggal kepalanya di vagina Wiwin sebelum didorong lagi masuk ke dalam rahimnya. Liem semakin bersemangat mompakan batang kemaluannya di dalam rahim Wiwin.

    Nafsu telah membakar dirinya sehingga gerakannya pun semakin keras, sehingga semakin cepat tubuh Wiwin pun lemas tergoncang-goncang dan tersodok-sodok. Dan suatu ketika dengan kasarnya dicampakkannya topi yang menutupi kepala Wiwin oleh Liem, sehingga tergerailah rambut indah seukuran bahu milik Wiwin. Kini pada setiap hentakan membuat rambut indah Wiwin tergerai-gerai menambah erotisnya gerakan persetubuhan itu. Sambil terus menggenjot Wiwin, bibir Liem kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang Wiwin yang tidak tertutup topi dan menyedot salah satu sisi leher Wiwin.

    Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Wiwin pun hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan lemah dan teratur,Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. oohh..! sementara tubuhnya telah lemah dan semakin kepayahan.
    Akhirya badan Liem pun menegang dan tidak beberapa lama kemudian Liem berejakulasi di rahim Wiwin. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak. Liem nampak menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati wajah Wiwin yang telah kepayahan dan lunglai itu.

    Liem mengerang kenikmatan di atas badan Wiwin yang sudah lemah yang sementara rahimnya menerima semburan sperma yang cukup banyak.
    Aauughh.. oh..! Wiwin pun akhirnya tersentak tidak sadarkan diri dan jatuh pingsan menyusul Anisya temannya yang terlebih dulu pingsan.

    Badan Liem menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhi dan memperkosa serta merengut keperawanan Wiwin gadis mahasisiwi cantik yang ditaksirnya itu.

    Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh lunglai Wiwin yang tergelatak di bawahnya. Liem pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, akhirnya terjatuh lemas lunglai tertidur dan memeluk tubuh Wiwin yang tergolek lemah.
    Begitulah malam itu Asan dan Liem telah berhasil merenggut kegadisan dua orang gadis cantik yang ditaksirnya. Waktu pun berlalu, fajar pun hampir menyingsing, kedua tubuh gadis itu masih tidak bergerak. Bekas keringat, cairan sperma kering dan darah mulai kering nampak menghiasi tubuh telanjang tidak berdaya kedua gadis cantik itu.

    Pagi itu saat Asan dan Liem sudah rapih mengenakan pakaian mereka, tiba-tiba Henry sang pemilik kost mendatangi kamar kedua gadis itu. Saat itu dia bersama Acong teman Henry yang juga teman Asan dan Liem.
    Hei.., kalian disini rupanya. ujar Henry.
    Dan seketika matanya terbelalak ketika melihat ke dalam kamar kost dan melihat tubuh kedua gadis telanjang itu tergeletak tidak bergerak.
    Wah elo-elo abis pesta disini ya..? tanya Henry.

    Tanpa menjawab, Liem dan Asan dengan hanya menggunakan lukisan Lelaki Henry dan Acong yang terbengong-bengong.
    Saat Liem dan Asan berjalan lepas kamar kost, mereka melirik ke arah belakang. Rupanya Henry dan Acong sudah tidak terlihat lagi dan kamar kedua gadis itu kembali rapat terkunci. Kini rupanya giliran Henry dan Acong yang berpesta menikmati tubuh kedua gadis malang itu.

    Lakukan rupa-rupanya Henry juga memendam cinta kepada gadis-gadis itu dan kali ini dia dibantu oleh Acong dapat leluasa menikmati tubuh gadis-gadis itu. Kembali tubuh Anisya dan Wiwin yang sudah tidak sadarkan diri menjadi bulan-bulanan. Henry dan Acong pun leluasa berejakulasi di mulut dan rahim gadis-gadis itu sepuas-puasnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Gerilya Malam

    Cerita Sex Gerilya Malam


    902 views

    Perawanku – Cerita Sex Gerilya Malam, Terkadang selain menjalankan tugas sebagai pembantu rumah tangga, seseorang ini sering dimanfaatkan oleh majikannya. Dalam cerita ini kami sajikan sebuah kisah antara pembantu dengan anak majikannya yang mulai menyukai seks. Alangkah beruntungnya anak yang masih duduk di bangku SMP itu sudah bisa menyetubuhi pembantunya yang bernama Bi Marni.

    Waktu SMP kelas dua, di rumah ada pembantu, namanya Bi Marni. Aku suka melihat Bi Marni makannya banyak. Gak heran badannya juga gemuk. Nah, kebetulan kamarku di lantai dua, dan dibawahnya pas kamar mandi Bi Marni. Lantai kamarku itu cuma pakai multiplex tebal yang dilapisi karpet plastik yang agak tebal juga. Di antara lantai kamarku dengan kamar mandi Bi Marni nggak ada pembatas atau eternitnya.
    Aku cari akal gimana caranya bisa ngintip Bi Marni kalo lagi mandi dari lantai kamarku. Aku pikir, kalau ada lubang dari kamarku pasti bisa langsung kelihatan isi kamar mandinya Bi Marni. Lalu aku cari sela-sela lantai di kolong ranjangku agar tidak mudah ditemukan orang. Sedikit demi sedikit kulubangi lantai dengan obeng kecil. Jadilah lubang sebesar satu centimeter tapi cukup besar untuk melihat sesisi kamar mandi pembantu. Nah, sejak saat itu aku rajin mengintip Bi Marni mandi dari atas. Bi Marni ini orangnya baik, kulitnya agak putih, bersih, dan toketnya gede banget. Kadang dia suka mainin toketnya kalo lagi mandi. Aku sering coli juga kalau pas lagi ngintip Bi Marni mandi.
    Suatu saat, aku dikasih dua butir pil tidur sama teman. Pil itu aku umpetin di atas lemari, di sela tumpukan barang-barangku. Nah, aku percaya kesempatan itu nggak datang dua kali. Suatu ketika, berbulan-bulan kemudian, keluargaku pada liburan ke rumah Nenek di Jawa Barat. Aku ditinggal berdua saja dengan Bi Marni karena aku bilang, malas pergi-pergi.
    Malamnya sehabis makan, aku tumbuk dua butir pil itu di kamarku hingga menjadi halus sekali dan aku masukkan ke lipatan kertas, lalu aku kantungi di celana pendekku. Tak lama kupanggil Bi Marni ke atas agar menemaniku nonton TV di ruang TV yang ada di depan kamarku di lantai dua. Di ruang TV ini nggak ada kursi sama sekali, cuma pakai permadani lama saja sebagai alasnya dan beberapa bantal besar.
    Sebentar kita nonton, aku bilang ke Bi Marni mau turun ke dapur mengambil minum. Aku lalu membuat dua gelas sirup. Yang satu kububuhi tumbukan pil tidur tadi. Sempat lama mengaduknya karena serbuk itu masih ada yang mengambang, tapi lama-lama hancur juga. Aku bawa dua gelas sirup tadi ke atas. Sirup yang sudah dibubuhi serbuk pil tidur kukasihkan ke Bi Marni. Bi Marni tadinya nolak, tapi aku bilang, Nggak apa-apa, Bi. Sekalian tadi bikinnya.
    Sambil nonton TV, aku ngobrol ngalor-ngidul dengan Bi Marni. Bi Marni ini seorang janda, umurnya sekitar 30 tahunan. Yang aku pernah dengar cerita dari Ibuku, Bi Marni dicerai suaminya karena nggak bisa punya anak. Mungkin mandul. Posisi kita nonton berdua duduk di lantai, tapi nggak lama, Bi Marni merubah posisinya dari duduk, menjadi tiduran sambil kepalanya ditopang bantal besar.
    Aku terus ajak dia ngobrol sambil nonton TV. Lama-lama, kok aku kayak ngomong sendiri? Nggak taunya Bi Marni sudah tertidur. Aku diam sambil cari akal, ada kali setengah jam sambil melirik posisi Bi Marni yang tidur melingkar seperti pistol. Bi Marni pakai daster hijau selutut.
    Aku panggil Bi Marni, Bi.. Bi Marni.. Tapi tak menjawab. Lalu aku pegang tangannya sambil kuguncang-guncangkan dan panggil namanya perlahan, Bi.. Bi Marni.. Oh, ternyata dia sudah pulas. Aku cek lagi dengan mengguncang-guncangkan pahanya, Bi.. Bi Marni.. Dia tetap diam, napasnya saja yang turun-naik teratur. Ternyata Bi Marni sudah pulas sekali. Jantungku berdegup keras.
    Dengan terburu-buru aku turun ke bawah untuk mengunci pagar halaman, pintu depan, dan pintu dapur. Gorden tak lupa kurapatkan. Bret! Lalu aku matikan lampu ruang tamu dan lampu dapur. Habis itu aku naik lagi ke atas. Hmm, Bi Marni masih tertidur dengan posisi yang tadi. Lalu kukunci pintu ruang TV yang mengarah keluar. Gorden jendela kurapatkan juga. Ah, aman!
    Perlahan kudekati Bi Marni. Kuguncang-guncangkan kakinya lagi. Dia tetap tidur. Lalu kurubah posisi Bi Marni yang tadinya melingkar, jadi telentang. Bantal besar yang mengganjal kepalanya perlahan-lahan kugeser sehingga terlepas dari kepalanya.
    Dadaku terasa sakit karena jantungku berdegup kencang, napasku memburu. Lalu kuangkat perlahan dasternya dari bawah sampai ke atas perut sambil melihat mukanya, hmmm masih pulas. Sekarang terlihat paha Bi Marni yang bulat, besar, agak putih, dan bersih nggak ada bekas lukanya. Perutnya gemuk berisi. Gundukan CDnya warna krem. Menyembul di atas perutnya toket besarnya yang ditutupi BH warna krem.
    Tapi aku nggak terlalu penasaran dengan toketnya karena sudah sering melihatnya.
    Aku lalu coba merunduk. Kuciumi mekinya yang masih pakai CD. Ah, nggak ada bau apa-apa. Lalu ku elus-elus pahanya serta mekinya perlahan-lahan sambil sesekali melihat muka Bi Marni. Ah, masih pulas, pikirku. Malah sekarang sudah mendengkur halus.
    Lalu kupegang gundukan mekinya. Hmm, tebal bangeet. Sebentar, kucoba korek sedikit mekinya lewat sela CD. Hmm, aku ingat, bulu jembinya sedikit dan jarang-jarang tumbuhnya. Keringat dingin mulai keluar dan aku semakin gemeteran. Lama aku begitu, korek-korek meki sambil elus-elus mekinya Bi Marni dari luar CD, sambil sesekali kulirik mukanya, khawatir dia terbangun.
    Lama-lama aku makin penasaran, kucoba buka CDnya. Pelan-pelan kuturunkan CDnya dari bawah pantat sambil terus melihat muka Bi Marni. Uh, berat banget badannya. Kugeser CDnya sedikit demi sedikit lewat bawah pantatnya. Keringat dingin mengucur di badanku, padahal angin malam dari luar menerobos masuk dari atas lubang pintu. Tongkolku yang terbungkus CD dan celana pendek sudah tegang banget sejak tadi.
    Cerita Sex Gerilya Malam

    Cerita Sex Gerilya Malam

    Berhasil! CD Bi Marni sudah lewat dari pantatnya yang besar. Tanggung, kuloloskan saja sekalian dari kakinya. Sekarang Bi Marni tidak memakai CD. Telentang. Bulu jembinya jarang, mekinya tembem dan rapat. Tongkolku jadi keras banget. Aku beringsut ke bawah kaki Bi Marni, lalu kurenggangkan kakinya. Wuaah! Ini pengalamanku yang kuingat terus sampai sekarang. Pertama kali aku bisa melihat meki cewe dengan bebas, ya saat itu. Hmm, indah sekali.
    Lalu kurenggangkan lagi kaki Bi Marni lebar-lebar sampai badanku dapat duduk bebas di antara selangkangan kakinya. Bi Marni masih mendengkur. Aku mulai merunduk di atas meki Bi Marni. Kubuka mekinya yang tembem dan rapat itu dengan kedua tanganku, perlahan. Hmm, kuciumi mekinya. Wanginya aneh, tapi justru wangi ini yang nggak akan kulupakan, gimanaa gitu.
    Aku ingat banget, lubang luar mekinya sempit, cuma segaris saja keliatannya dari luar.Pas kusibak, warna pinggir lubangnya merah tua dan dindingnya tebal, lembut, dan lubang dalamnya merah muda serta berkilat. Napasku mulai terengah-engah.
    Kucoba-coba cari yang mana sih, yang disebut klitoris itu? Aku buka-buka perlahan mekinya, tapi sepertinya saat itu aku tetap nggak tau deh, yang mana atau seperti apa bentuknya klitoris (sekarang sih udah tau, hehe..). Aku semakin penasaran. Lubang meki Bi Marni semakin kuperlebar. Lama kuperhatikan. Kini terlihat dua belah bibir kecil dengan lubang kecil ditengahnya. Bibir kecil dan lubang kecil itu berwarna merah jambu dan agak basah. Tongkolku semakin keras. Jantungku berdetak keras.
    Dengan tangan kiri, kutahan bibir meki Bi Marni, lalu kumasukkan jari telunjuk tangan kananku ke dalam lubang kecil itu. Aah, terasa lembut sekali daging merah jambu didalamnya. Lalu kuangkat jariku, kuciumi baunya. Ooh, begini toh, bau meki, pikirku cepat.
    Lalu kumasukkan lagi jari tengahku ke dalamnya, kugosok-gosokkan perlahan jariku di dinding-dinding dalam meki Bi Marni. Uuh, terasa lembut sekali daging basah di dalamnya. Lama aku begitu sambil sesekali mengelus-elus bibir luarnya dan menjilat-jilatnya dengan lidahku. Semakin penasaran, kumasukkan dua jariku ke dalam lubang kecil meki Bi Marni. Ah, ternyata muat, lalu kugosok-gosokkan lagi bergantian dengan masuknya ujung lidahku ke dalam lubang kecil itu. Agak asin-asin gurih gitu, rasanya. Tongkolku semakin keras dan terasa menyakitkan dibungkus CD dan celana pendek. Ah, kucoba masukkan tongkolku ke dalam mekinya Bi Marni, pikirku waktu itu. Cepat-cepat karena napsu, kupelorotkan saja celana pendek serta CDku. Kaos masih kupakai. Lalu kuambil posisi badanku di atas Bi Marni yang masih pakai daster cuma CDnya saja yang sudah lepas.
    Dengan satu tangan, kudekatkan tongkolku ke mekinya Bi Marni. Kugosok-gosokan di bibir luar meki dan bulu jembinya. Seer, seer, asik deh. Terus, kucoba masukkan tongkolku ke dalam mekinya. Duh, susah banget. Lalu kubasahi tongkolku dengan ludah yang banyak. Kucoba lagi naik di atas Bi Marni seperti orang mau push-up. Pelan-pelan dengan satu tangan kumasukkan tongkolku. Bless! Masuk kepala tongkolku yang berkilat dan licin. Pelan-pelan kusodokkan lagi dibantu dengan tanganku. Bless! Makin dalam. Rasanya hangat gitu. Bi Marni masih pulas, malah keluar liur dari bibirnya.
    Perlahan dengan napas memburu, kumaju-mundurkan tongkolku. Ugh! Rasanya hangat dan agak geli-geli gitu. Ada kali sekitar sepuluh menit aku maju-mundurkan tongkolku. Keringat dingin makin deras menetes dari badanku. Jantungku makin berdegup kencang. Daging lembut yang hangat dan licin karena basah ludahku terasa membelai-belai tongkolku. Sampai tiba-tiba terasa terasa pejuku mau keluar. Aku coba tahan tapi tak kuasa. Buru-buru kucabut tongkolku. Aku kocok sedikit, dan peju pun muncrat di permadani. Crut! Crut!
    Setelah itu yang aku ingat saat itu adalah rasa bersalah yang timbul. Dengan napas yang masih terengah-engah karena dadaku berguncang keras, buru-buru kubersihkan peju yang berceceran di permadani. Secepat kilat kupakaikan CDnya Bi Marni lagi sambil kurapihkan dasternya. Lalu aku berlari ke kamar mandi yang ada di samping kamarku. Setelah itu aku masuk kamarku dan kubiarkan TV menyala dengan Bi Marni yang masih tertidur pulas di depannya. Aku tertidur pulas sampai pagi.
    Paginya Bi Marni sudah masak sarapan pagi buatku. Seperti nggak ada apa-apa dan biasa aja. Kejadian itu cuma sekali sampai Bi Marni pulang kampung saat aku SMA untuk dikawinkan dengan orang sekampungnya. Lebih dari itu, aku nggak berani karena takut Bi Marni bilang ke orangtuaku.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Di Entot Penis Besar Keponakan Bapak Kos

    Di Entot Penis Besar Keponakan Bapak Kos


    1760 views

    Perawanku – Sebelum bercerita, aku pengen ngenalin diri terlebih dahulu. Nama ku Rina,campuran ambon manado. Aku ingin menceritakan kisahku ketika aku masih berumur 15 thn dan belum terjamah oleh lelaki manapun.

    Tinggi 161 cm,berat 50 kg, Buah dada ukuran 34 b, rambut panjang kulit sawo matang. Tampang sih biasa2 aja,cm yang menonjol adalah buah dada n bodyku yang bisa menggiurkan agan2 para pembaca ceritaseks15 sekalian. Penilaian ini aku ambil dr pendapat teman2ku yg sering memuji akan ukuran buah dadaku maupun bodyku (krn udah berbentuk ketika aku masih berumur 15 thn). Ok,masuk ke cerita ku yah…

    Aku yg ingin mendapatkan pendidikan lebih baik terpaksa harus melanjutkan sekolah di luar daerah setelah aku lulus SMP. Akhirnya suatu kota pun menjadi pilihanku,dan ortuku setuju agar aku bersekolah di daerah itu.

    Setelah segala urusan utk masuk sekolah selesai,mamiku yg mengantar kembali ke daerah asalnya,tinggalah aku sendiri di tempat kostku.

    Hari-hari aku lewati dengan penuh perkenalan,baik di sekolah maupun tempat aku tinggal. Salah satunya aku berkenalan dgn badri,keponakan pemilik kost. Kostku semi permanen dan 2 tingkat,kamarkupun terletak di lantai 2. Tempat favoritku di teras atas,krn kalau udah duduk di situ..pasti mata ini jadi sayup terkena hembusan angin sepoi2… ketika aku duduk2 diatas,aku sering dapatin mata si badri melototin aku klo pas dia juga lagi nyantai disitu. Sebagai cewek,naluriku mengatakan aku harus waspada terhadap badri,

    krn tatapannya itu bagaikan singa yg ingin menerkam mangsanya. Aku hanya pura2 gk tau aja klo sering di lihat napsu ma si badri,klo dia ajak cerita aku ladenin aja,daripada gk ada kerjaan di kost n takut di anggap sombong ma si badri. Klo lagi ngobrol2 gitu ma badri,matanya sering curi2 pandang ke arah buah dadaku yang membusung. Walaupun umurku baru 15thn,aku udah punya susu yang besar dan aku gk malu2 utk membusungkan dadaku,gk seperti kebanyakan cewek2 lain yg sering gk PeDe n membungkuk utk menutupi buah dada mereka yg besar.

    Suatu malam…. ketika aku pulang dr acara HUT temenku,krn gerah aku pun memutuskan utk mandi walaupun sebenarnya pada saat itu waktu sudah menunjukan pukul 9. Satu persatu kain yg menutupi badan aku lepaskan… perlahan kupegang pengait tali BH ku utk melepaskannya,ketika BH terlepas dan susuku langsung mekar indah tanpa ada penghalang lagi..,tiba2 ada bunyi mencurigakan di atas loteng…sejenak aku lihat keatas kemudian akhirnya aku berjalan menuju kamar mandi tanpa menghiraukan lagi bunyi tersebut.

    Segera handuk kulepas dan juga celana dalamku yg belum sempat ku buka td. Aku mulai menyirami tubuhku dengan air yg dingin… terlebih dahulu bagian kepala yg aku siram,katanya sih supaya tubuh dapat menyesuaikan suhu air dan bisa mencegah flu akibat mandi malam. Setelah itu barulah ku guyur seluruh badanku dgn air. Kurasakan setiap alur air yg merambat mengikuti lekuk2 tubuhku,menuruni leher sampai ke sela2 susuku… turun lagi sampai vaginaku yg sudah di tumbuhi bulu2 halus. Aku mulai menggosok badan dengan sabun hingga ke ujung2 kaki…tidak lupa tanganku singgah sebentar di vaginaku utk membersihkannya… ku gosok2 belahan vaginaku sampai terkadang rasa geli menghampiriku…

    Setelah mandi aku pun kembali ke kamar. Malam ini kurasakan hawa nya berbeda,panas… dan seperti biasanya klo begini,aku tidur hanya menggunakan CD dan BH. BH yang aku ambil dan pakai kali ini udah agak kekecilan atau mungkin susuku yang udah bertambah besar sehingga pengait BH ini sudah susah utk aku kaitkan… akhirnnya karena kesal aku pun melepaskan BH itu. Akhirnya aku pun tidur hanya menggunakan CD aja.

    Dalam asiknya2 tidur… aku merasakan seperti ada yang sedang menggoyang-goyang tubuhku… namun krn rasa ngantuk yg sangat… maka aku gk langsung bangun,hanya membuka mata perlahan-lahan…

    Samar2 gk ada yg terlihat krn gelapnya kamarku… namun ketika mata mulai menyesuaikan dengan keadaan gelapnya kamar,di bantu dengan cahaya yg berpancar lewat fentilasi,kudapati ada sesosok tubuh di ujung tempat tidurku… krn kaget aku langsung bangun sambil menutup badan dengan selimut…

    Lelaki yang berada dalam kamar itupun sudah tidak mengenakan apa2 lagi… serasa aku ingin teriak sekencang-kencangnya namun tdk ada tenaga seakan di terhipnotis oleh keadaan ini. Mataku mulai melihat sesuatu yang nampak menonjol dr pria itu… tonjolan yang selama ini belum pernah aku lihat secara langsung…

    Terdiam seakan dihipnotis,aku hanya melihat lelaki itu mengitari tempat tidurku…. perlahan mulai naik dan skrg dia dekat skali dgn ku sehingga aku dapat mengenalinya…. dia menutupi mulutku dan mengatakan bahwa klo aku sampai teriak maka kita akan sama-sama tanggung malunya. Aku hanya terdiam tidak menyangka akan terjadi seperti ini… air matakupun mulai menetes satu demi satu…
    Badri melihatku yang hanya diam saja mulai melepaskan tangannya dari mulutku… dan mulai menurunkan selimut yang menutupi leher hingga ujung kakiku… aku hanya pasrah ketika tangannya mulai menyentuh susuku… di remas susuku secara perlahan,di usap2 hingga ke ujung pentil… kemudian tanggannya mulai turun ke perut sampai ke celana dalamku. Di usap2nya vagina ku dari luar celana dalam,dari celahnya dia mulai memasukan tangannya utk menyentuh langsung vaginaku… bagaikan tersengat listrik ketika ujung jarinya mulai menyentuh bibir vaginaku…

    Tiba2 ada keinginanku utk melepaskan diri,mempertahankan kehormatan yang aku punya… aku dorong badri sekuat tenaga… badri yg badannya besar dan tinggi itupun terjatuh dr tempat tidur… secepatnya aku menutup badanku dengan selimut dan lari menuju pintu,namun badri sudah menangkap dan memelukku dr belakang kemudian membantingku kembali ke tempat tidur….

    Aku tergeletak tak berdaya… selimut yang menutupi tubuhku sudah di pindahkan,aku terlentang… susuku kini mengacung tinggi ke atas menunggu hisapan dari badri… celana dalamku kini sudah di lepas… dan aku siap utk di setubuhi oleh badri…

    Namun ternyata badri bukanlah orang yang ingin cepat2 menghabiskan hidangannya… dia perlahan mulai menjilati kakiku sampai ke pahaku. Badri terdiam sejenak memandangi vaginaku yang sudah ada di depan matanya…. tiba2 bagaikan singa yang lapar,mulutnya langsung menerkam vaginaku… dijilatinya dengan rakus,sela2 vaginaku di hisap dan di tarik-tarik menggunakan mulutnya… kelentitku di hisap… aku mulai merasakan suatu kenikmatan yg belum pernah aku rasakan… ini adalah kejadian pertama dalam hidupku…. aku mulai menutup mata merasakan setiap jilatan liar di vaginaku…

    tiba2 badri berdiri kemudian menyuruhku utk menghisap penisnya.

    Perlahan aku bangun dari posisi tidurku… Badri menyodorkan tonjolan yang pertama aku lihat td… sambil tutup mata,kubuka mulut dan menerima penis badri yang besar dan panjang itu di dalam mulutku.. mulutku terasa sesak oleh penisnya,di dorong-dorong penisnya di dalam mulutku sampai terasa kena di dinding tenggorokanku… di maju mundurkannya secara perlahan kepala ku hingga susuku pun ikut bergoyang…

    Setelah badri puas,dia mulai menindih ku… ujung penisnya kini diarahkan di depan vaginaku.. krn vaginaku sudah licin akibat hisapan badri di tambah dengan cairan dr vaginaku sendiri,badri menggosok-gosokan kepala penisnya yg sudah di sunat itu di vaginaku…kemudian perlahan di memasukan penisnya yang besar dann panjang itu… aku hanya bisa menggigit bibirku dan menutup mata… aku rasakan penisnya mulai merobek setiap inci dlm vaginaku,masuk secara perlahan-lahan hingga akhirnya tembuslah perawanku… aku merasakan perih yg luar biasa di dalam vaginaku…. darah mulai menetes keluar dr dalam vaginaku… badri terlihat senyum penuh kemenangan krn sudah berhasil menjebol pertahananku…

    badri mulai menggenjot perlahan penisnya,,sedangkan aku masih bertahan dengan rasa perih yg kurasakan… terasa vaginaku akan sobek utk kedua kalinya ketika badri menusukan sepenuhnya penisnya didalam vaginaku… terasa ujung penisnya menyentuh rahimku…. mataku membelalak ke atas hingga hanya putihnya yg kentara sambil tanganku meremas bahu badri….

    perlahan-lahan aku mulai terbiasa dengan sodokan badri,aku mulai merasakan kenikmatan ketika penisnya masuk penuh ke dalam vagina ku….
    ohhhh… terus sayangggg…. enak banget…. ucapku perlahan di tepi telinganya…
    kedua kakiku kini mulai menekan pantatnya agar bisa menusukan lebih dalam lagi penisnya…
    aaaahhhhh….. sayanggggg…. suaraku mulai agak serak menandakan aku udah mendekati klimaks.
    Iya sayaaaannnggg… bentar lagi kita keluarin bareng2 yaaaaggghhh…balas badri tanpa mengurangi tempo goyangan penisnya….

    Mendadak sodokan penis badri menjadi cepat… aku yg sudah sangat kenikmatan sontak langsung meremas rambut badri,,dan badri kembali mencumbuiku dengan ganasnya,telinga dan leherku dijilatinya dengan buas….. tempat tidur berderak derik bagaikan sedang di pacu… tiba-tiba aku merasakan kenikmatan tiada taranya dan seperti ada yg akan meledak dr dalam tubuhku…. penis badripun kurasakan bertambah besar dan panjang menambah kenikmatan klimaksku…

    Hingga akhirnya keluarlah air kenikmatanku dan kedutan2 vaginaku,aku hanya bisa melenguh kenikmatan…. ooooohhhhh oooooohhhh oooooohhhhh dengan mata tertutup sambil meremas-remas rambut,bahu dan bagian belakang tubuh badri…. sungguh kenikmatan tiada tara yang kurasakan…
    Tak lama kemudian badripun mencapai klimaksnya di dalam vaginaku sambil meremas susuku yang udah kenceng banget… kurasakan semburan yg hangat keluar dr ujung penis badri sambil dia menciumku liar…. tanpa kusadari pantatku ikut bergoyang menerima klimaksnya badri…

    Kami berdua terdiam sejenak sambil menikmati sisa-sisa klimaks kami… hingga akhirnya penis badri terasa mengecil di dlm vaginaku. badripun bangun dan menyalakan lampu kamar….

    Krn malu aku hanya bisa menutup muka dengan kedua tanganku seakan tak percaya dengan kejadian ini…

    Seakan mengetahui kegalauanku,badri menghampiriku dan berbisik bahwa dia mencintaiku dan akan bertanggung jawab atas perbuatannya.

  • Cerita Sex Ngentot Cewek Dalam Keadaan Pingsan

    Cerita Sex Ngentot Cewek Dalam Keadaan Pingsan


    768 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Cewek Dalam Keadaan Pingsan, Aku akan bercerita sesuai pengalamanku yang pernah aku lalui, sebenarnya aku tidak berani untuk menceritakan hal tersebut setelah aku mengirim kisahku ke situs tempatceritasex aku menyuruh untuk menyamarkan nama sebagai figure yang aku ceritakan di bawah ini, saat itu aku berstatus pelajar sebagai mahasiswa yang semester 6.

    Dan di cerita ini banyak yang terlibat dalam ceritaku, mungkin lagi yang bersangkutan atau korban juga membaca kisah ini, tapi apa salah jika aku berbagi cerita sex kepada pembaca yang suka dengan pengalamannya, oke berikut dan simak dengan seksama.

    Jujur saja dalam kehidupanku aku jarang mempunyai teman cewek, karena aku kurang pede atau kaku jika bersama cewek, kebanyakan temanku cowok entah itu dari mengerjakan tugas main keluar bareng tapi lama kelamaan aku mendapat kenalan itu juga cewek satu kelasku,
    Namanya Yuli, dia seorang cewek yang di kelas sering memakai jilbab kalau di kampus dia menjadi pengurus rohis, sebenarnya aku malah dekat dengan teman temannya karena dia biasa biasa saja kalau memakai pakaian jilbab, bentuk tubuhnya yang menarik itu tertutup, tapi lama kelamaan kami semakin dekat dan aku juga pernah disuruh maen ke rumah kontrakannya.
    Dirumah yuli bersama kakaknya yang sama memakai jilbab, keluarganya dia banyak saudaranya yang memakai jilbab, yang aku ketahui dari yuni, yuni bisa memposisikan dirinya seringkali dia malah medengarkan lagu lagu yang alirannya keras seprti megadeath, metalica, disitu yang membuat aku bisa nyaman dan nyambung soalnya aku juga gak dalam dalam banget mempelajari agama.
    Kita semakin dekat sering kita mengahabiskan waktu bersama, dimana rasa rasa bukan cinta itu muncul aku ingin sekali mencium bibirnya yang mungil dan wajahnya yang manis kalau tidak dandan, aku ada rasa seperti itu karena mencium aromnya yang membuat aku nafsu, dia belum tau kalau aku menyimpan rasa seperti ingin menyetubuhi dia.
    Sering sekali aku membayangkan jika dia lepas jilbab gimana bentuk wajahnya dan gimana bentuk tubuhnya jika dia lepas baju atau bugil dihadapanku, itu hanya khayalanku yang membuat aku bergairah sampai kalau di kamarku sendiri aku selalu mengocok penisku sambil membayangkan dan melihat foto dia di hapeku membayangkan mulutnya di hadapan penisku dan blowjob penisku.
    Kadang juga aku selingi dengan membuka situs porn dan menonton bokep , sampai foto yuli aku juga rekayasa dengan mengganti wajah dia dengan tubuh asia memakai software, jadilah foto wajah Yuli yang sedang memaki jilbab tapi bagian bawahnya bugil, saat mengeditnya pun aku sempat onani dalam meja komputerku.
    Dan kejadian itu sampai suatu ketika aku maen kerumahnya lagi, aku ingin mencuri pakain yang sering dipakai dia, saat dia mencuci piring di belakang aku diam diam masuk ke kamarnya dan mengambil kaos tersebut yang di letakkan di belakang pintu, aku masukkan ke dalam tasku dan ingin membuat bahan sebagai cokliku di kamar nanti.
    Kaos Yuli aku cium cium bau aromnya yang menggugah kalau aku onani sering aku muncratkan ke kaosnya sampai banyak, dan kejadian it uterus aku khayalkan hingga saat ini aku waktu main kerumahnya lagi aku sengaja waktu itu hujan deras banget dan berteduh di rumahnya, dia dirumah sendiri saat itu karena kakaknya juga ada kuliah.
    Dimana sedang menunggu hujan terang aku pura pura tidur di ruang tamunya, tadinya dia berkata kalau mau mandi , aku masih berpura pura merem, dan waktu dia masuk ke kamar mandi dengan suara air yang jatuh aku bangun dan ingin sekali mengintip tubuh Yuli bugil saat mandi, aku cari celah lewat mana aku bisa mengintip dia.
    Tak ada lubang yang bisa mengintip kecuali di lubang pintu, aku pastikan dia tidak menyadari kehadiranku di depan pintunya, aku intip deh dari celah kunci walaupun sedikit, uhhhh saat dia mengebyakkan rambutnya uhhhh seksi sekali rupanya tubuh yuli saat telanjang, karena tidak tahan akibat melihat tubuh bugil yuli.
    Rasanya ingin aku onani tapi dengan cara spermaku ingin aku keluarkan di dalam kamarnya , aku cari benda yang bisa aku taruh spermaku, aku melihat gelas di atas meja kamarnya rupanya tehh yang dibuatnya tadi pagi, entah dapat pikiran dari mana sampai aku taruhkan spermaku ke dalam gelasnya intinya aku ingin yuli menelan spermaku.
    Aku kembali ke ruangan tengah dan sadar bahwa yuli sudah masuk ke dalam kamarnya , saat keluar dari kamarnya dia mengahampiriku dengan masih memaki jilbab, hujan sudah reda rupanya aku berpamitan untuk pulang , dan aku gak tahu yang jelas spermaku tertinggal di kamar yuli entah dia minum atau gak , aku gak urusan, kalaupun yang meminum kakaknya juga oke.
    Dan itu juga kakaknya yuli juga menjadi bahan onaniku di kamar, suatu ketika aku mendapat kabar bahwa yuli pingsan karena di tabrak motor lain, dwaktu itu dia langsung dibawa dirumahnya, aku yang dapat kabar tersebut langsung menghampiri dia di rumah bersama temanku, aku lihat tubuh yuli yang lecet lecet dan pipinya yang memar.
    Melihat kondisi yuli seperti itu aku malah ada rasa yang lain, dimana kondisi dia yang lemas aku ingin memegang toketnya , penisku sudah mulai berdiri akibat pikiran kotorku, dan malah menjadi kenyataan yang aku pikirkan diman temanku dan salah seorang yang menjaga yuli dikamarnya meminta temanku untuk dihantarkan dia ke apotik dan menghubungi sauda lainnya.
    Dia keluar bersama temanku, aku pun dimintai pertolongan untuk menjaga yuli, baiklah aku akan menjaga yuli disini percayakan padaku, pernyataan yang membuat teman yuli percaya, setelah keduanya pergi meninggalkna rumah aku kunci pintu kamar yuli, aku dekatkan wajahku ke wajahnya yuli baunya wangi sekali membuat aku bergairah.
    Aku panggil panggil namanya belum sadar aku pastikan untuk mengelus wajahnya juga belum sadar, kemudian aku cium bibirnya dan aku buka mulutnya supaya lidahku bisa masuk ke dalam mulutnya, aku jilati dari mulut hidung sampai telinganya.pikiranku sat itu adalah ingin menyemprotkan spermaku di wajahnya.
    Tapi tanganku ingin memegang toketnya yang rupanya ukurannya besar dan empuk sat aku pegang, aku singkapkan rok yang dia pakai kulihat memeknya terbungkus celana dalam berwarna pink, aku buka celana dalamnya dan melihat memeknya yang diselimuti oleh bulu tebalnya, kemudian penisku aku keluarkan dari celanaku dan menumpang tubuh dia.
    Ingin cepat cepat aku masukkan penisku ke dalam memeknya, aku gesek gesekkan rasanya kental dan empuk , tapi masih susah untuk aku masuki, ekhh ekhhhh aku sodorkan penisku masuk ke memeknya karena bayangku takut temanku sudah datang aku percepat penisku untuk maju mundur kira kira 40 detik spermaku keluar di dalam memek yuli, terasa hangat dan dia juga belum siuman,
    Saat aku keluarkan penisku aku melihat darah yang menempel di penisku akau kaget rupanya darah yang keluar dari memk yuli, kemudian aku ambil tisu di sekitar meja yuli aku bersihkan sperma dan darah yang menempel di sekalangan yuli. Lekas aku kembalikan seperti semula aku kenakan celana dalamnya seperti semula.
    Setelah kejadian itu aku merasa deg degakan dan merasa puas sudah bisa menyetubuhi yuli walaupun dia dalam keadaan pingsan, setelah kejadian tiu setiap melihat yuli aku tidak tertarik lagi, melihat wajah dan aromanya sudah tak ada rasanya lagi, kemudian tak berpaa lama temanku datang dia tidak menaruh curiga terhadapku.
    Setelah kejadian itu 3 bulan yuli merasa ada yang aneh dia merasa hamil dan sering mutah mutah, samapi disitu yuli jarang masuk ke kampus kabar tekhir dia , dia mengalami depresi karena dia tidak merasa belum pernah berhubungan badan sama siapapun, sampai saat ini aku gak tau nasib =nya yuli, dia melahrikan atau tidak.
    Kalau melahirkan dia anaku, aku merasa bersalah saat itu tapi aku juga cuek mengahadapi masalah ini, demikian ceritaku yang pernah aku alami, terimakasih para pembaca yang sudah meluangkan waktunya.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Bokep Sarah Teman Adek Sepupu Ku

    Cerita Bokep Sarah Teman Adek Sepupu Ku


    1818 views

    Perawanku – Aku bertemu dengan Sarah ketika aq mengantar dan menghadiri wisuda adikku, Cika di sebuah perguruan tinggi di kota Bandung. Ketika itu aq berperan menjadi sopir keluarga yg harus antar jemput keluarga yg datang dari kalimantan. Cika ini adalah cewek terakhir dikeluargaku yg menjadi sarjana. Dalam umur 21 thn, dengan otaknya yg encer Cika adikku menjadi sarjana tercepat di keluargaku.

    Eh ini bukan mau cerita tentang adikku Cika nih, tapi temenya adikku si Sarah mojang geulis yg wajahnya bandung banget itu. Mereka sama-sama wisuda, meski dari jurusan yg berbeda. Cika di HI, sedangkan si Sarah di eknomi.

    Singkat cerita, usai mengantar Cika adikku dan orang tua dari banjarmasin ke tempat wisuda, tiba-tiba datang perintah dari Cika adikku.

    “Bang, pliisss, darurat nih, tolong jemput temenku Sarah di salon xxx, udah jam segini ortu nya belum datang. Nanti nggak kebagian tempat duduk lagi…” katanya memelas.

    “Siap, tuan putri, yg deket bank bca itu kan? Ahh, gimana aq bisa tau orangnya?”

    “Orangnya yg paling cantik di salon pake kebaya warna krem, itu udah pasti Sarah! jangan coba ngerayu, nanti aq kasih tau kakak di rumah lho..”

    “Siap bawel..” meski jalanan macet, cuma 10 menit kemudian aq telah sampai salon xxx tempat sarah menunggu.

    Wahh, itu dia, pikirku melihat gadis mengenakan kebaya krem tengah memainkan hp. Sialan si Cika, nomor hp nya nggak di kasih ke aq. Begitu dekat aq langsung menyapanya.

    “Sarah ya?”

    “Hmmm.. Bang Pras ya, sorry nih udah merepotkan, Papaku masih jauh di jalan bang..”

    “Owh, nggak apa-apa Sar, santai aja, lagian kan nggak jauh..”

    Aq membukakan pintu Feroza bututku dan dengan sedikit kesulitan dia naik. Tubuh Sarah di balut kebaya, sungguh seksi. Kututup pintu dan pelan-pelan aq jalankan mobil. Aq bisa memperkirakan Sarah tinngi badanya 167cm, berat badanya sekitar 51kg. Dengan model kebaya yg dadanya agak tinggi, toketnya pasti berkisar 36b. Umurnya pastilah masih seumuran dengan adikku Cika, 21-22 thn. Bandingkan denganku yg sudah 34 thn. Lho buat apa lagi dibandingkan, maksudnya ini cewek tipeku banget.

    “Bang, kakak nggak ikut?”

    “Kakak siapa Sar?” tanyaku berlagak bloon.

    “Istri abang…” buseett dah, kapa si Sarah kenalam ma istri gua ya, pikirku.

    “Owhh, di rumah Sar, eh di sekolah antar anak..” alamak, kok jadi gugup gini ya gua.

    “Beberapa kali Sarah kerumah sama Cika, Abang selalu di luar kota..”

    “Hehe.. biasalah Sar, cari sesuap nasi ama sekarung emas…”

    “Hihihi.. si abang bisa aja”

    “Emm.. kamu udah ada yg dampingi buat wisuda nanti…?” tanyaku

    “Belum nih bang.. cariin dong bang..”

    “Ahh, masak gadis secantik kamu belum ada pedamping..”

    Aq mulai memasang jerat. Benar saja, wajah Sarah langsung memerah. Aq tau bahwa Sarah ini adalah tipe gadis yg ramah, sedikit cerdas tetapi sialnya Sarah juga termasuk group penggoda, hehehehehe…

    “Terus, nanti mau langsung kerja atau mau masih lanjutin sekolah Sar?” tanyaku basa basi supaya tdk terlalu ketahuan sedang menebar jerat.

    “Papa bilang sih suruh lanjut ke amrik, tapi kalau aq pengennya maen dulu bang..”

    “Lho disuruh sekolah kok malah maen.. belum puas main sama temen-temen..?”

    “Iya nih bang, cowok aq belum tamat hahahahahaha…”

    “Lho tadi bilangnya belum punya pedamping…?

    Saking asiknya ngobrol, kami tau-tau udah sampai di gerbang masuk. Cika malambai-lamabai dan kemudian mendekat.

    “Hai Sar, ngbrol apa aja tadi ama abangku? hati hati lho, aq kurang percaya tuh ama abagku..” ahh, sialan nih si Cika jelek-jelakan aq lagi

    “Ahh nggak kok Cik.. lagian kalau aq dirayu juga bearti aq emang cantik, hehehehe…”

    Aq tinggalkan mereka menuju tempat parkir. Hmm.. Sarah, aq suka banget liat wajahnya, bodinya alamak. Kulitnya yg putih mulus tampaknya dirawat dengan baik. Semasa kuliah dulu aq suka mengatakan kalau gadis-gadis seperti Sarah ini Bandung banget atau jawa banget sesuai dengan asalanya. Aq sih, Kalimantan banget, hehe. Menurut istriku aq nggak ganteng-ganteng banget, yg ganteng mah si otong, hehe.. memenag istriku sekarang bukan yg pertama tapi yg terakhir juga bukan.

    Selesai acara wisuda aq masih harus antar adiiku Cika, ortu, istri dan kedua anakku ke restoran sunda untuk merayakan hari bahagia si Cika. Ketika tiba di parkiran, Cika memberikan hp nya dengan berbisik. Barangkali takut di lihat sama istriku.

    “Bang, sini nih, Sarah mau ngomong ama abang.. awas lho jangan rayu dia ya..” ujarnya

    “Hallo.. Cika ya.. selamat ya Cik, sampai tadi lupa ngucapin selamat, hehehe…”

    “Terima kasih ya bang, terima kasih banget lho jemputnya.. hmm nanti kapan-kapan, abang Sarah undang datang ya…”

    Kubayangkan Sarah dengan senyum manisnya. Dia mau ngundang aq dan keluarga atau aq sendiri ya, pikirku ahak surprise. Ahh, aq yakin sarah ngundang aq sendiri nih! nggak apa-apa lah ge-er dikit.

    “Oke deh, sayang…” Upsss, baru kenal aq dah bilang apa tadi? “Sayang nih… nanti ditimpuk ama istri abang lho…”

    “Hehehehehe… nice to meet you Sar, salam ama keluarga ya..” kataku, yg ini agak keras agar Cika nggak curiga. Sedang istriku sibuk bermain dengan kedua anakku, jadi nggak perlu kuatir.

    Ahh, sial lagi.. aq nggak sempat catat nomer hp nya. Tapi toh nanti malam bisa liat di hp Cika kok, pikirku mulai keluar isengnya.

    3 minggu setelah acara wisuda tersbut tiba-tiba aq menerima sms.

    “Bang, lagi dimana nih.. sibuk nggak?? Sarah” Hah? nggak salah salah nih, pikirku.

    Dengan pura-pura menahan diri, Beberapa menit kemudian baru aq jawab dengan menelpon langsung. Malu donk sms balik.

    “Hai Sar, apa kabar? aq lagi di jakarta nih.. lagi makan bareng temen di plaza senayan..” kataku.

    “Nahh, itu dia.. Sarah juga lagi di jakarta nih bang, lgi boring..”

    “Lho aq pikir jadi ke amrik” kataku sekenanya.

    “Males bang, Sarah lagi di rumah sodara nih.. abang rencana pulang bandung kapan?

    “Lusa… kamu?”

    “Sama, boleh dong kita pulang bareng.. Sarah naik kereta bang” busett dah, benerkan kataku, Sarah tipe penggoda.

    “Emm.. gimana yaa…” kataku sok ragu, padahal pengen banget. ” Kita lihat nanti ya, Sar. Nanti sore abang telepon kamu. Eh, Cika tau nggak kalau kamu ada di Jakarta?”

    “Nggak tau bang, mau Sarah kasih tau ama Cika dan istri abang?”

    “Hahahaha.. bukan gitu maksudku, oke deh nanti jam 5 sore abang telepon kepastiannya ya..” kataku.

    Memang kalau rejeki nggak bakal lari kemana-mana. Cepat-cepat kubereskan tugasku di jakarta. Sebenrnya sore ini juga selesai tapi teman-teman di jakarta seperti biasa ngajak main bilyard dan karaoke. Jadi sorry friend, kali ini aq ada urusan penting, mesti cabut. Jam lima sore aq telepon Sarah. Aq tanya sedang apa, kalau boring kenapa nggak jalan-jalan bersama sodara atau teman-temanya.

    “Abang nanti malam ada acara nggak? Ajakin Sarah nonton dong? katanya.

    “Oke Sar,, aq takut macet, gimana kalau kita ketemuan di 21 aja?”

    Singkat cerita, Sarah aq temui di 21. Sarah sudah beli tiket untuk berdua. Aq nggak ingat judulnya. Yg jelas begitu masuk gedung bioskop, aq gandeng tangan Sarah seperti yg diinginkannya. Sarah memulai sinyal dengan mengatakan sedang boring, ingin jalan dan sebagainya.

    Kubelai rambutnya dan seperti sudah kuduga, dia merbahkan bahunya sepanjang film diputar. Nggak ada penolakan ketika jari-jari nakalku mulai mnyusup ke balik bajunya dan bh nya. Semua berjalan lancar. Sarah melenguh ketika kupilin puting susunya dan kuelus lembut perutnya. Ketika jari-jari nakalku menyusup ke sela-sela pahanya, sarah berbisik….

    “Jangan di sini bang..”

    Itu sudah sesuai dengan harapanku dan harapanya. Aq juga sudah horny sekali ketika keluar dari bioskop. Di dalam mobil, seperti harimau kelaparan kami berciuman dengan penuh gairah. Ak suka lenguhanya, kepasarahanya jetika kuhisap puting susunya dan jari-jariku menyusup ke celah-celah kemaluanya yg sudah terbasahi oleh cairan kenikmatannya. Tubuh Sarah bergetar. Aq ingin membuatnya menjadi wanita yg sesungguhnya ketika bercinta.

    “Sarah, abang pengen jilatin kemaluanmu sayang..”

    “Emmhh.. terus bang, Sarah udah nggak tahannn…”

    Rambut kemaluanya yg halus kusibak, klitorisnya yg udah tegang sungguh nikmat di hisap. Aromanya sungguh harum dan bentuknya tampak terawat. Tubuh Sarah sampai bergetar hebat menahan nikmat. Tangan Sarah kuarahkan meremas penisku. Tetapi ternyata Sarah lebih suka blowjob. Pada yg sama aq tak mnyia-nyiakan kesempatan meremas toketnya yg padat dan montok. Apa boleh buat, di mobil yg sempit ini harus terjadi pertempuran yg menggairahkan. Aq pastikan tak ada manusia yg melihat pertmepuran nikmat ini. Jangan sampai kepergok satpam karena bisa malu.

    Hisapannya sungguh membuatku terbang melayang jauh. Tanganku tak henti meremas toketnya yg padat montok dengan puting kecoklatan yg sudah mengeras. Pada saat lain ku pilin dan kuhisap puting susunya hingga membuatnya semakin basah. Karena di jog depan terlalu sempit, aq mengajakanya pindah ke jog belakang. Sarah dengan tak sabar melepas CD hitamnya. Aq sungguh terangsang melihat wanita dengan CD hitam, sepertinya Sarah tau selera sex ku, hehe…

    Sepertinya Sarah adalah tipe cewek blowjob mania karena ia terus saja mengoral penisku. Kupikir hobinya ini sejalan dengan hobiku mengoral kemaluan cewek. keberi isyarat agar ia mengambil posisi 69 dengan aq di bawah. Sarah mengangguk lemah. Aq suka melihat matanya yg sayu. Buset, kemaluan si Sarah bener-bener ok, masih kelihatan garis vertikalnya dengan klitoris yg imut dan mengeras. Segera kuremas pantatnya dan kujilat perlahan paha dalamnya sebelum memasuki area kemaluannya. Sarah mendesah hingga aq makin merangsang dengan suara yg manja.

    “Aaagghhh… plisss Prass.. kamu apain meqiku sayang, nikmat bangett!”

    “Hmmmm…” cuma suara itu yg keluar dari mulutku sambil menghisap cairan kenikmatanya yg mulai banjir.

    Sementara jari-jari Sarah yg lembut menggengam penisku.

    “Sayang.. Sarah nggak tahan.. Sarah mau keluar sayanggg… terusss sayangg… isep klitorisku.. ohhhh!”

    Aq memang selalu ingin memuaskan para wanita yg bercinta denganku. Mneutuku ini adalah satu rahasia para wanita selalu ketagihan bercinta denganku. Perlakukanlah wanita dengan gentle, jangan egois. Mereka adalah mahkluk yg butuh perhatian dan belaian. Jangan bersikap bodoh meninggalkan mereka meraung-raung karena tak terpuaskan. Sarah tertunduk lemah namun tanganya masih menggenggam penisku yg masih tegang mengeras dan berdnyut.

    Terima kasih ya bang, abang sungguh laki-laki yg baik! Sekarang Sarah pengen memuaskan abang..” nah kan, benar kan kataku, jika puas wanita sebenarnya tdk egois.

    “Iya Sarah cantik, kamu istirahat dulu.. nggak usah buru-buru, kita masih punya waktu sampai besok kan?”

    “Ihh, abang nakal..” katanya sambil mremas penisku.

    “Sekarang Sarah pengen lagi bang.. pengen di tusuk sama penis abang…”

    “Tapi kamu kan masih perawan sayangg..?”

    “Abang kok tau sih?”

    “Kan abang udah periksa tadi, hihihi…”

    “Ihh.. nakal deh.. Sarah jadi malu..” katanya manja.

    “Sarah, abang sayang kamu, tetapi untuk memerawani kamu abang sunnguh nggak tega…”

    “Tapi kan Sarah yg mau… plisss bang… Sarah rela”

    “Sarah, kalau dengan oral saja kamu bisa orgasme, ngapain harus sampai berdarah?

    Yg benar-benar tdk kuduga, Sarah menangis. Wahh,, kacau nih.. tapi aq tak ingin bicara lagi. Perlahan kucium bibirnya, kuusap air matanya dan benar para pembaca, gairahnya mulai bangkit lagi. Dengan lembut dikulumnya penisku. Hmm.. sungguh nikmat. Dan aq kembali mengajaknya ke posisi VW (posisi wuueennaakkk), faviritku mengerjai wanita dari belakang alias posisi 69. Aq berkonsentrasi agar kali ini pejuhku dapat nyembur di mulutnya.

    Tipe cewek mania blowjob adalah penyelesaian akhir harus di mulutnya. Kuhisap klitorisnya dengan lembut tetapi kuat dan itu cukup membuatnya makin menguatkan hisapanya pada penisku. Kemaluan Sarah memang beraroma perawan, lendirnya sungguh kental dan aq senang menelannya. Penisku berdenyut-denyut seakan mau nyembur, tetapi kutahan. Aq ingin kali ini aq dan Sarah meraih orgasme bersamaan.

    “Aaghhh.. Prasss… Fuck me plisss, pengen keluar sayangg.. ooogghhhh..” erangnya.

    Itu adalah pertanda bahwa sebentar lagi dia akan meraih orgasme. Jadi sebenarnya orgasme bisa di ukur alias terukur. Kuperkencang hisapanku pada klitoris Sarah yg memerah sambil tanganku berusaha merai toket dan puting susunya. Kuremas kuat untuk memberi extra kenikmatan padanya.

    “Ooouugghhh… Prass… Sarah keluar… oghhh.. ogghhh…” erangnya panjang.

    Dan seperti yg sudah kuperhitungkan akhirnya aq juga menyemburkan spermaku dan nyembur di wajahnya. Dapat kurasakan mulut Sarah menghisap penisku dengan cepat. Aq sampai sampai kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan bagaimana perasaan nikmatku! Kupeluk dan kubelai mesra rambutnya, sambil say thanks! aq tau bahwa Sarah bakal ketagihan. Aq sebenarnya ingin menceritakan lanjutan perjalanan yg menggairahkanku ke bandung dengan Sarah. Seluruh sensasi yg aq dan Sarah dapatkan.

    Ternya Sarah juga menyukai ngesex sambilo berdiri. Di beberapa tempat kami terpaksa berhenti mencari tempat rimbun pepohonan. Sarah segera bersandar di pohon dan dengan nafas yamng memburu melepaskan celananya. Posisi yg sungguh menggairahkan. Dengan berjongkok aq hisap kemlauanya yg cepat basah itu. Kadan Sarah menungging dan kuhisap klitorisnya dari belakang.

    Aq juga meraih orgasme dengan menggesek-gesek kemaluanya dengan penisku. Percaya atau tdk bahwa Sarah masih tetap perawan sampai akhirnya di berangkat ke Amrik untuk melnjutkan sekolah.

    Sekarang aq masih merindukannya. Ia masih sering mengirim sms dengan untaian kata-kata, Jilat, hisap dan kulum sayang. Entahlah, apakah masih ada wanita yg seperti dia di antara pembaca, i do hope!.

  • Cerita Sex Ngentot Sama Cewek SMA Doyan Seks Mantap Banget

    Cerita Sex Ngentot Sama Cewek SMA Doyan Seks Mantap Banget


    2873 views
    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Sama Dari semuanya sepupu gw yang cewek, ada satu sepupu gw yang paling genit, sebut saja namanya Anna. Anna ini terpaut 4 th. dari gw, berkulit putih, toked proposional dengan tubuhnya yang semampai. Karna penampilannya yang menarik, gw sukai ngelirik ke anna jika sekali lagi ketemuan keluarga serta senantiasa gw bs ngeliat dia ngelirik ke gw sembari malu2. Terakhir gw tahu dari nyokap gw sendiri, anna sukai sama gw.
    Narasi Sex Paling baru 2018 Satu saat, gw disuruh anna bantuin buat design logo acara skolah dia. Saat itu, gw di kuliah serta anna di sma. Kebetulan ditinggal orang tempat tinggal, gw serta anna berduaan di kamar gw karna computer gw berada di kamar. Judi Bola Online
    “ko, mengapa koko lom miliki pacar? ”, bertanya anna memecah situasi. Gw yang sekali lagi serius hanya bengong sembari melihat ke anna serta gw kaget karna mukanya deket banget am gw sampai gw dapat kerasa nafasnya dia (untung nafasnya gak bau hehehe). Dikit deg2an juga gw ngeliat muka manis anna yang deket banget.
    “eh.. tidak saja.. maksud koko, lom mau”, jawab gw sekenanya sembari meneruskan kerjaannya.
    Beberapa puluh menit lewat serta rupanya anna mulai pegal karna dia duduk di kasur gw di lantai serta komputernya di deket kasur gw. Sekian kali anna mesti mengubah tempat serta terkadang dia ajukan pertanyaan masalah bentuk logonya. Tak tahu disengaja atau tidak, setiap kali dia ganti tempat duduk, tentu lengan kiri gw nyenggol tokednya yang sekel. Berkali kali disenggol, batang gw merespon. Mulai on gw. Curi2 pandang, gw simak belahan kaos anna. Siang itu dia pakai hotpants hitam serta atasan putih longgar, buat gw dapat ngeliat bebas kedalam pakaiannya. Gw dapat intip bra biru anna yang sepertinya kekecilan nampung tokednya yang putih bulat.
    “ih na, janganlah nempel2 gitu dong”  Agen Obat Kuat Pasutri
    “napa ko? ”
    “gak enak saja. Itu anda nempel di aku”
    “apaan saya ko? ”
    “tuh.. toked kamu”, jawab saya sekenanya sembari tetaplah simak monitor.
    Diam sesaat.
    Cerita Sex Ngentot Sama Cewek SMA Doyan Seks Mantap Banget

    Cerita Sex Ngentot Sama Cewek SMA Doyan Seks Mantap Banget

    “emang mengapa jika nempel? ”
    “ya jadi buat ingin kalee naa”
    “pengen apa? ”
    “ya ingin megang hehehe”
    “koko ingin megang toked saya? ”
    Saya terkesiap. Saya nengok ke samping. Anna tengah tegak duduknya dengan cetakan toked bulat serta muka anna yang kemerahan.
    “emang bisa? ”
    “boleh ko”, lanjut anna sembari segera ngambil tangan kiri gw serta dia taro di tokednya yang empuuuk banget. Tanpa ada tunggulah lama, gw segera remes toked anna.
    “sshhhhhh…….. koko…….. aaaaahhhhhhhhhh……mmmmmhhhhhhh h”
    “dua duanya bisa na? ”
    “sssshhh…. iyaahh…boleh…. ”
    Saat ini, 2 tangan gw telah repot meremas toked anna yang bener2 sekel. Tidak senang disitu, gw minta ijin untuk meremas dari dalam. Anna dengan mudah mengiyakan keinginan gw serta tangan kanan gw mulai turun mencari ujung kaos serta mulai merambat masuk kaos anna serta temukan bra anna. Gw remes serta gw gesek2
    ‘aakkkhhh…kokoo…. teruss…enakk bangett.. ”
    “toked anda kenyal banget na.. ”, jawab gw sembari nikmati kekenyalan toked ini.
    “na, bole saya kenyot tidak? ”, bertanya gw yang segera dijawab anggukan.
    Gw tarik kaos anna ke atas, serta gw dorong bra birunya ke atas. 2 toked putih bulat serta sekel menggantung bebas dengan pentil sedikit kemerahan. Segera gw serbu toked2 itu. Gw isep gantian pentil kiri serta kanan. Anna merintih serta bergerak liar, terlebih saat gw gigit kecil pentilnya. Gw lirik, anna mulai menggesek2an pangkal pahanya, anna telah siap rupanya.
    Gw berputar-putar ke arah belakang anna, serta gw pelulk dia dari belakang. Gw cium tengkuknya serta gw remas toked nya dari belakang sedikit gemas.
    “aaahhh…kokooo…pelan pelan…aaakkhhhh……. pentil ko…. pelintirr…. aaakkhhh”, gw ikutin tekad anna. Gw pelintir pentil toked nana terkadang keras terkadang lembut.
    Cerita Sex Ngentot Sama Lihat anna semakin horny, tangan kanan gw turun ke pangkal paha anna. Gw gesek turun naik serta buat anna semakin merintih keras serta mendorong tangan gw agar semakin kegesek ama mekinya. saat gw simak pergerakan anna semakin tidak teratur serta dia merintih semakin keras dengan mata tertutup, gw percepat pergerakan tangan gw serta dia juga orgasme.
    “aaakakhh…. saya dapeeeeeeeeeeeeetttttttttttttttttttttt…. aaaaaaaaaa aahhhhhhhhhhhhhhh!!!!! ”
    Tangan gw dijepit pahanya yang mengejang karna orgasme.
    Sesudah anna buka mata, dia segera menghadap ke gw serta meremas batang gw yang memang telah keras dari barusan.
    “sekarang, buat koko”, anna nurunkan celana serta cd gw serta mulia mengocok batang gw. Selang seling, anna mengisap batang gw serta begitu enak. Apa anak ini uda sempat ya?., pengalaman sekali batin gw.
    Semakin lama, kocokan serta hisapan anna buat pertahanan gw nyaris roboh.
    “na…. aahh…. koko dah ingin dapet.. ”, kata gw sembari memegang kepala anna serta menyodok lebih keras.
    Anna sedikit gelagapan serta pas gw ingin keluar, anna menarik kepalanya serta mengocok kencang dan ujung lidahnya menyapu ujung batang gw. Gw muncrat. Pipi, hidung, mulut, dada serta baju anna serta sprei gw terserang muncratan.
    Sesudah keadaan reda, gw lihat anna yang masi ngeliatin gw dengan muka belepotan sperma gw sembari senyum. Semakin cakep saja nih sepupu gw.
    “kok anda ingin ginian am saya? ”
    “abis saya uda sukai ama koko dari dulu”
    “kamu tapi kayanya uda sempat ya sebelumnya baru saja? ”
    “gak kok, hanya simak di bf saja (blue fillm) ”
    “ooo. Tapi anda hebat na, koko senang banget”
    “heheh makasi ko. Saya ke toilet dahulu ya, bersih2”
    Ditinggal anna ke toilet, gw lihat postur sepupu gw ini. Dengan baju masi berantakan, bra terangkat, dengan hotpants hitam, anna bbener2 cewek prima. Putih, mulus, cantik serta tubuhnya nafsuin. Lewat pintu kamar mandi gw yang tidak dia tutup, gw simak dia beresin baju serta dalemannya.
    Cerita Sex Ngentot Sama “ko, da usai lom logonya? ”, bertanya anna memecahkan lamunan jorok gw.
    “eh.. bentar sekali lagi selesai”, jawab gw gugup sembari meneruskan kerjaan.
    Mulai sejak waktu itu, kita berdua lebih deket tapi tidak sempat terulang sekali lagi peristiwa sama anna saat itu. Tak tahu mengapa., gw kangen momen itu terulang kembali.
    Bunyi ringtone ponsel gw membuyarkan lamunan.
    Anna menelepon.
    Dia perlu pertolongan untuk buat pelajaran komputernya. Wah, asyik nih fikir gw.
    Tidak nyampe sejam, anna telah datang. Gw denger dia bercakap ama nyokap serta masuk kamar gw.
    Gw uda seneng saja serta segera masuk kamar.
    “hallo a…. ”, teriakan gw terputus waktu simak nyatanya anna membawa rekannya.
    Sebut saja Dewi.
    Dewi nyatanya teman dekat anna. Dewi sedikit lebih pendek dari anna dengan berat seimbang, berkulit putih mulus, rambut hitam panjang sepunggung serta terlbih dari semuanya, toked yang bulat penuh serta mancung sekali, terang semakin besar dari miliki anna.
    “Dewi”, dewi mengulurkan tangan.
    “Erik”, jawab gw smbil nikmati tangan dewi yang halus berbulu.
    “ko, dewi minta dibantuin kerjaan Excel nih, masalah peranan2 gitu”
    “ooh…bisa, mudah kok. Ayok”, ajak gw ke mereka. Dewi ambil tempat di kiri gw sedang anna di kiri dewi. Nyatanya keinginan gw jadi riil, kesempatan ini dewi yang tokednya senantiasa tersenggol tangan gw saat dia ganti tempat duduk. Lain dengan anna, dewi tampak perubahannya, nafasnya mulai tidak teratur serta kakinya mulai dikumpulkan serta bergerak sana sini. Telah horny dewi.
    “ko, saya ingin keluar bentar ya”, anna ngeloyor pergi.
    Cerita Sex Ngentot Sama “koko uda miliki pacar lom? ”
    “lom wi, mengapa? ”
    “mau jadi pacar dewi tidak? ”, kaget gw dengernya. Sesaat gw simak dewi dengan muka cantiknya serta tidak tahu bagaimana, gw uda fk ama dewi. Dewi pakar bermain lidah, dapat dibuktikan dewi membalas geraakan liar lidah gw di mulutnya. Tangan gw uda gtel ingin remes tokednya.
    Dengan tangan kiri mengelus punggungnya, tangan kanan gw segera meremas toked dewi kanan serta kiri.
    “akkhhhh.. koko……. enak…terus ko……. remess toked dewiiii….. ”
    “wi, toked anda bagus banget. Ukuran berapakah sich?
    “36B ko.. ”
    “wow, gede banget.. isep yah? ”, anna segera mengangguk.
    Dengan tangan kiri di punggung dewi, tangan kanan gw mengungkap kaos dewi yang hari itu menggunakan kaos ketat coklat muda hingga bongkahan tokednya bener2 tampak memiliki bentuk. Gw sedikit kesulitan mendorong bra nya karna montoknya toked dewi. Tangan kiri gw berupaya mencari pengait bra serta lepas telah. Toked nana terdorong keluar serta menggantung bebas. Gw remes dengan gemes serta lansgung gw jilat sisi bawah tokednya.
    “aaaaaaiihhhh…. gellliiiiiiiiii…. aaaahhh……kokooo……. . geliiiiiii”
    “tapi enak tidak.. ”
    “enakkkkk…. ”
    “kokooo…. pentilnyaaaaa isep doongg…gatelll”, cerocos dewi yang buat gw lebih semangat.
    Isapan serta remasa gw semakin kenceng serta gw dorong dewi sampai terlentang. Dengan 2 tangan, gw remes toked dewi serta gw gunakan misionaris. Meskipun masi baju lengkap, celana basket gw bsa buat dewi yang hari itu pakai legging hitam rasakan batang gw. Gw tempelin serta gw gesek2.
    “aaaahhhh….. teruuusss…. iseeeeppp pentilnyyyaaa sekali lagi kooooo….. dewi sukaaaaa”
    Gw percepat gesekan gw.
    “kokoo…. dewiiii…. aaaaahhhhh……. maauuu keluarrrr”
    Gw konsentrasiin isapan gw di sekitaran pentil dewi. Serta saat cocok telah ingin dapet, gw gigit kecil pentil dewi.
    “aaauuuu…. aaaaaakkkkkkkhhhhhhhhhhh……kokooooooooooo oooooooo…!!! ”, gw sumpel mulut dewi dengan fk karna teriakannya mayan kenceng. Gw fk selalu sepanjang dewi mendpat orgasmenya.
    Cerita Sex Ngentot Sama Terasa percaya, gw pelorotin celana serta cd gw serta gw pelorotin juga legging dewi. Dewi tidak pakai cd.
    Gw simak mekinya yang berbulu tidak sering, serta putih mulus. Gw deketin batang gw serta gw gesekin ke bibir meki dewi yang uda berlendir.
    “wi, masukin ya? ”
    “iya ko…masukin aja…buat koko”, jawab dewi sembari tutup mata serta menggigit bibir saat gw dorong batang gw masuk. Nyatanya dewi telah tidak perawan. Dengan sulit gw masukin batang gw.
    Sempitnya meki dewi mmbuat batang gw mulai perih. Gw rangsang dewi sekali lagi. Masih tetap dengan batang di meki dewi, gw remes tokednya serta gw permainin pentilnya. Terasa mulai licin sekali lagi, gw mulai pompa dewi.
    “uuuuuuhhhhhhh….. kooooooo….. truuuussss”
    Nada ini yang terdengar dari dewi terus-terusan. Gw lirik ke arah pintu, pintu kamar gw masi terkunci. Sambil mompa, gw mikir juga, kemana anna? Kok dapat pas gini? Bagaimana klo dia masuk? Semuanya fikiran berada di otak gw tapi dikalagkan nafsu yang tengah menggenjot dewi. Daftar Nova88
    Gw cabut batang gw, gw minta dewi nungging.
    Dengan tempat ini, gw ingin remes tokednya sambil ml. saat gw bisa tokednya, gw remes smbari gw maju mundur.
    “oookkhhh…. koko…enak bangettt…. sssshhhh…. aaaakkkhhhhh….. sshhh…. sshhhh…. . selalu koo.. ”
    Main dengan tempat ini buat gw cepet orgasme. Sebagian waktu lalu, gw juga akan orgasme, gwpegang pantat putih montok dewi serta gw percepat goyangan pantat gw.
    “ooh…aahh…oohh.. aahhh…koko…aaahh…ooohhh…koo…”
    “wi…aku keluarrr”
    “samaa kooo”
    Pas batang gw juga akan muncrat, gw tarik batang gw serta gw muncrat di pantat dewi. Masih tetap gw gesek2 ujung batang gw dengan bibir meki nya tapi tidak berani ampe masuk, bsa hamil anak orang nih.
    Cerita Sex Ngentot Sama Gw terduduk lemas di kasur gw. Dimuka gw, dewi masi nungging lemas. Mekinya terlhat terbuka serta berlendir bening. Lihat panorama ini, gw horny sekali lagi. Gw gesek2 mekinya pakai telapak gw dari belakang.
    “aaahhh…kokooo…. enaaakkk”, diluar sangkaan, dewi masi menginginkan sekali lagi. Gw gesek2 selalu sampai satu saat, dewi mulai bergerak cepat serta tubuhgnya mengejang. Pahanya lagi2 menjepit tangan gw. Gw biarin sampai ototnya mengendur.
    Gw terbangun. Gw simak dewi tidur telanjang di samping gw. Sesaat gw kaget, serta duduk saat itu juga. Mana anna? Gw check ponsel.
    “koko, saya ada butuh sebentar kelak balik sorean. Have fun ya ama dewi mmuachh”, catat anna di sms gw. Sedikit bingung gw bacanya.
    Nengok ke dewi, dewi tengah tidur tengkurap dengan kaki kiri sedikit naik hingga mekinya dapat tampak. Tokednya yang terjepit juga tampak menantang. Batang gw mulai minta disarungkan sekali lagi. Pelan2 gw deketin meki dewi serta gw elus2. Nyatanya tidak lama, mulai licin mekinya, gw terusin sampai dewi mulai mengerang. Gw tengok, dia masi teratur nafasnya.
    Perlahan-lahan gw angkat kakinya serta gw dorong batang gw.
    “aahh.. ko? ingin sekali lagi..? ”, dewi mengerjap2kan mata sembari lihat tempat gw.
    “iya wi, setelah anda seksi banget”
    “ayo ko…lanjutin”, sambut dewi sembari tutup mata.
    Dengan tempat ini, batang gw dapat lebih merasa bergesekan dengan dinding meki dewi yang begitu soft serta licin. Bertahan di style ini, gw remas toked dewi serta gw maini pentilnya keras2.
    “uuuuuuuhhhhhh…. kokooo…dewi ingin dapet lagiiiii….. kokoooo…. aaaahhhh”
    “sama sayang…koko juga…. ”
    Semakin semagat gw pompa, toked putih dewi terguncang2 atas bawah.
    Tiba2 gw cabut batang gw buat dewi kaget.
    “loh kok? ….. aaakkkhhhh kokoo…”, ucapan dewi berhenti saat gw balik dia serta gw isep pentilnya.
    “kokooo…teruuuussss…mau dapetttttt”
    Dengan satu pergerakan panjang, gw jepit pentil nya smentar jari beda di toked satunya. Gw tarik ke atas bersamaan gw tusuk batang gw serta gw goyang sedikit kasar.
    “aaaahhhh kokooooo….. aaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhhh!!!!!!!!! ”
    “aaaahh…dewiiiiiii”
    Cerita Sex Ngentot Sama Ke-2 kaki dewi mengunci pantat gw. Gw muncrat di rahim dewi.
    Gw kaget serta berupaya lepasin pantat gw tapi kuncian kaki dewi buat gw rasakan angetnya mani gw sendiri di meki dewi. Gw pada akhirnya cabut batang gw serta keliatan dikit mani gw bercampur sama cairan nikmat dewi.
    Gw terbaring di kasur serta melhat dewi. Mata terpejam, toked putih bulat basah keringat naik turun, dengan pentil tegak ke atas. Turun ke bawah, bulu2 tidak sering meki dewi bergerak2 kecil tertiup angin AC.
    Gw deketin dewi serta gw fk dia. Sesudah sebagian lama, gw terlepas bibir dia.
    “kok anda ingin si ama saya? ”
    “abis koko jago katanya”
    “hah? Kata sapa? ”
    “anna”
    Terkesiap gw dengernya. Bermakna sepupu gw ini nakal juga yah.
    Lihat dewi yang masih tetap ngos2an, gw naik horni sekali lagi. Kesempatan ini gw fk dia sembari tangan gw remes2 tokednya. Sampai lama, gw tidak sentuh daerah mekinya.
    “kokooo…. aaahhhh…. gatelll…kokoooo…. aaaahhhh…. maauu u…. ”
    Karna gw yang uda ngilu bangt, tangan gw yang menukar batang, secara cepat, tangan gw menggesek meki dewi.
    “ssshhhhhhhhhhaaaahhhhh….. aaaaaaaaaaakkkhhhhhhhh!! !! ”, saat itu juga dewi orgasme sekali lagi..
    “aaaahhh…. hhhhhmmmm…mmmfff…aaahhh…kokoo nakall….. aaahhhh”
    Gw pelintir pentilnya serta gw peluk dewi. Tangan dewi mencari pantat gw serta meremas-remas. Bener2 tempat nyaman saat itu.
    Mendekati sore, dewi gw suruh bersih2 dahulu sebelumnya anna dateng.
    Anna dateng sore itu serta mereka meninggalkan rmh gw.
    Gw tidak sempat sekali lagi ketemu ama dewi. Kata anna, dewi kuliah diluar kota serta berita paling baru, dia telah merid. Thank you dewi untuk pengalaman sex sama anda.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,