Author: perawanku

  • Cerita Ngewek Maria ABG Manis Yang Mengundang Birahi – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Maria ABG Manis Yang Mengundang Birahi – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1695 views

    Perawanku – Maria. Itu namaku. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan ketika aku berusia 11 tahun. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Rasa takut dan kesepian menyerang hati dan pikiranku. Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Aku tidak pernah bertanya. Selama ini aku hanya mengenal ayah dan ibu saja. Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Kami bertiga sangat bahagia.

    Aku tidak ingat, bagaimana aku bisa sampai di panti asuhan itu. Yayasan Bunda Erika, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Di sana, banyak anak-anak yang sebaya denganku. Kehadiran mereka membuatku setidaknya “lupa” akan kemalangan yang baru saja menimpaku. Tidak lamapun, aku merasa kalau aku telah menemukan rumah baru bagiku. Enam bulan pun berlalu.

    Pada suatu hari yang cerah, mendadak kami dibangunkan oleh Bunda Risa, salah satu pengurus di tempat kami.
    “Ayo bangun, cepat mandi, pakai pakaian terbaik kalian, setelah itu kalian harus berkumpul di aula. Kita akan kedatangan seseorang yang sangat istimewa”, katanya sambil tersenyum hangat.
    Dan aku pun bertanya, “Bunda, tamu istimewanya siapa sih? Artis ya?”
    “Mungkin ya..”, kata Bunda Risa sambil tertawa kecil.
    “Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”

    Tak kusangka, pertemuanku dengan Erik Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Saat dia melewati barisan anak-anak yang lain, dia tiba-tiba berhenti tepat di depanku. Senyuman misterius menghiasi wajahnya. Dengan posisi membungkuk, dia mengamati wajahku dengan teliti. Temannya yang ikut bersamanya pun ikut memperhatikan diriku.

    “Ada apa Torian? Apa kau kenal dengan anak ini?”, tanyanya.
    “Tidak”, Erik masih memandangiku sambil memegang mukaku, seolah-olah aku tidak bernyawa.
    “Sempurna” katanya dingin.
    “Seperti boneka..”
    Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
    Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.

    Sehari setelah kunjungan itu, Erik bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku.
    “Halo.. Maria abg manis” Erik melemparkan senyum yang berbeda dari kemarin.
    “Mulai saat ini, aku-lah yang akan merawat dan mengurus Maria abg manis . Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Erik.”
    Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”
    Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.

    Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Erik tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Diam-diam, aku kagum dengan penampilan Erik dan Tomi yang sangat menarik. Berada di tengah-tengah mereka saja sudah sangat membuatku special. Erik sangatlah baik padaku. Dia selalu membelikan baju-baju indah dan boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. Dia sangat memanjakan aku. Tapi, dia juga bersikap disiplin. Aku tidak diperbolehkan untuk keluar rumah selain ke sekolah tanpa dirinya.

    Empat bulan berlalu, rasa sayangku terhadap Erik mulai bertambah. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor. Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Tepat jam 10.30 malam, aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku berbunyi.
    “Erik sudah pulang!!”, pikirku senang.

    Aku pun berlari keluar kamar untuk menyambutnya. Tapi, di depan kamar Erik aku berhenti. Pintunya terbuka sedikit. Dan aku bisa tahu apa yang terjadi di dalam sana. Erik bersama seorang wanita yang sangat cantik, berambut panjang, kulitnya pun sempurna. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Aku melihat Erik mulai menciumi bibir wanita itu dengan penuh nafsu. Tangannya meraba-raba dan meremas payudara wanita itu.

    “Ohh..Erik”

    Pelan-pelan, tangan Erik menyingkap rok wanita itu dan menari-nari di sekitar pinggul dan pahanya. Tak lama, Erik sudah habis melucuti pakaian wanita itu. Erik merebahkan wanita itu ke tempat tidur dan menindihnya, tangan Erik bermain-main dengan tubuh wanita itu, menciuminya dengan membabi buta, menciumi leher, menciumi payudara wanita itu sambil meremas-remasnya.

    “Ohh..Eriik..” Aku mendengar desahan wanita itu.

    Aku melihatnya. Aku tidak percaya bahwa aku menyaksikan itu semua. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Aku tidak bisa.

    Erik pun membuka resleting celananya dan mengeluarkan ‘senjata’nya, kedua kaki wanita itu dipegang dengan tangan Erik dan Erik segera menancapkan ‘senjata’nya ke liang wanita yang sudah basah itu dengan sangat kasar. Wanita itu mengerang dengan keras. Tanpa sadar, pipiku sudah dibasahi oleh air mata. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Tapi, aku tetap tidak bisa beranjak dari sana. Aku tetap melihat perbuatan Erik tanpa berkedip sambil berlinang air mata.

    Erik masih melanjutkan permainannya bersama wanita cantik itu, dia menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan sangat cepat. Teriakan kepuasan dari wanita itu pun membahana di seluruh ruangan. Sepuluh menit setelah itu, Erik terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Erik pun menghela napas dan beristirahat sejenak, masih dalam rangkulan wanita itu. Permainan berakhir.

    Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Erik dari sebelah pintu yang sedikit terbuka. Aku tidak mau bergerak juga, seolah-olah aku sengaja ingin ditemukan oleh Erik. Benar saja, aku melihat Erik berbenah memberesi bajunya dan bergerak menuju pintu. Dia membuka pintu dan melihat diriku mematung sambil menangis di sana. Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.

    Dia pun membungkukkan tubuhnya,
    “Hey, tukang ngintip cilik. Aku nggak marah kok. Hanya saja, aku sudah mempersiapkan hukuman yang tepat untukmu. Tapi, tidak saat ini. Ayo, aku temani kamu sampai kamu tertidur. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
    Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Dan semalaman dia tidur sambil memelukku dengan hangat.
    “Aku..aku..sayang Erik”
    “Erik adalah milikku..hanya milikku seorang”
    Pikiranku berputar-putar memikirkan hal itu. Tak lama, aku pun tertidur lelap.

    Hari ini adalah ulang tahunku yang ke-14. Aku senang sekali, karena Erik telah mempersiapkan sebuah pesta ulang tahun untukku di sebuah hotel bintang 5. Ballroom hotel itu sangat indah, Erik mempersiapkannya secara spesial. Aku pun mengenakan gaun berwarna putih yang baru dibelikan Erik. Kata Erik, aku sangat cantik dengan baju itu, “Kamu cocok sekali dengan warna putih, sangat matching dengan warna kulitmu.. Dan lagi, sekarang.. kamu semakin cantik.”

    Teman-teman perempuanku juga berdecak kagum melihat penampilanku saat itu.
    “Kamu cantik ya Maria abg manis? Beruntung sekali kamu punya ayah angkat seperti Erik..”
    Kata Sara, teman baikku sambil tertawa meledek. Sara melirik ke arah Erik yang sedang duduk di meja pojok bersama Tomi.
    “Hey Maria abg manis, Erik itu ganteng banget ya? Temennya juga..” ujar Sara sambil tertawa kecil.
    Aku pun hanya bisa tertawa, aku pun menetujuinya. Akhir-akhir ini, kami memang jadi sering membicarakan soal cowok. Mungkin karena puber. Tak lama, Aryo temanku yang sepertinya suka denganku datang, sambil menyerahkan hadiah, dia mencium kedua pipiku. Tanpa sadar pipiku bersemu merah.

    Setelah pesta usai, Erik mengajakku istirahat di kamar hotel. Aku lumayan capek, tapi aku senang. Dan setiba di kamar, aku memeluk Erik sambil mengucapkan terima kasih.
    “Terima kasih Erik..aku sayang sekali sama Erik..”
    Erik pun membalas pelukanku sejenak dan kemudian melepasnya, dan dia memegang kedua lenganku sambil memandangku dengan serius. Aku pun merasa heran dan sedikit takut.
    “..Erik? Kenapa? Marah yaa? Aku..melakukan kesalahan apa?”

    Tanpa banyak bicara, Erik menggeretku ke tempat tidur, mencopot dasinya dan menggunakannya untuk mengikat kedua tanganku dengan kencang. Aku memekik dan mulai menangis.
    “Eriik!! Sakit!! Kenapa??!!”
    Dia melihatku dengan pandangan marah. Kemudian berteriak,
    “Kenapa??!! Kenapa katamu?! Kamu itu perempuan apa??!! Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Sudah kuputuskan! Kamu harus di hukum atas perbuatanmu barusan dan perbuatanmu 2 tahun yang lalu!!”

    Deg. Jantungku terasa berhenti mengingat kejadian itu.
    “Erik marah..”, pikirku.
    Aku pun merasa ketakutan. Aku takut dibenci. Aku tidak mau kehilangan lagi orang yang kusayangi.
    Tiba-tiba, Erik menarik gaunku dengan sangat kasar sehingga menjadi robek. Aku berteriak.
    “Ini akibatnya kalau jadi perempuan genit!!”
    Erik menariknya lagi untuk kedua kalinya, pakaian dalamku semakin terlihat. Celana dalamku juga akan dilepasnya.
    “Erriik!! Jangaan!!”, aku berteriak ketakutan.

    Terlambat, aku sudah telanjang total. Hanya sisa-sisa gaunku-lah yang masih menyembunyikan bagian-bagian tubuhku sedikit. Erik melihatku dengan penuh nafsu. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Dia pun menahan tanganku yang terikat dan mendekatkan bibirnya ke bibirku.
    “Aku harus menjadi orang pertama yang..”
    Erik tidak menyelesaikan kata-katanya dan mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar.
    “Hmmphh..”
    Untuk pertama kalinya aku merasakan ada getaran yang aneh pada tubuhku. Sensasi yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.
    Erik terus berlanjut menciumku, aku bisa merasakan lidahnya memijat lidahku. Aku pun mengikuti permainannya, sedikit takut, sedikit ingin tahu. Erik mulai meremas-remas payudaraku yang belum tumbuh seutuhnya.
    “Ahh..”
    Aku mulai menikmati getaran aneh pada diriku.
    “Panas..badanku terasa panas..Erik..” pikirku dalam hati.
    Erik melanjutkan ciumannya ke leher dan menggigitnya sedikit, remasan tangannya di payudaraku makin kuat.
    “Ahh..!!” nafasku makin memburu.

    Tiba-tiba Erik berhenti dan melihatku sambil tersenyum misterius.
    “Hmm..kamu menyukainya bukan? Ya kan, setan cilik?”
    Mukaku bersemu merah, tapi terlalu takut untuk berbicara, tubuhku bergetar hebat. Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.
    “Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”
    Erik tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya. Erik kembali menciumiku, kali ini dia meremas payudaraku sambil menghisapnya.
    “Hhh..!!”
    “Tidak apa-apa..kalau Erik..tidak apa-apa.” pikirku.

    Aku memejamkan mataku erat-erat ketika Erik mulai memasukkan ‘senjata’nya ke dalam diriku.
    “Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit.
    Erik mulai tidak sabar, dan dia memasukkannya dengan kasar.
    “Aaahh..!!”
    Aku menjerit dan mulai menangis lagi. ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya. Aku mulai sedikit meronta sambil berteriak. Tapi Erik menahanku dengan kuat. Erik menciumi diriku yang bergetar hebat dengan sedikit paksa. Bosan dengan posisinya, Erik membalikkan posisi tubuhku menjadi telungkup.
    “Erriik..!! tidaak!!” aku sangat malu melakukan posisi itu.

    Tetapi Erik tidak peduli dan melanjutkan kembali permainannya. Setiap kali tubuh Erik menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya. Erik melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
    menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang. Aku pun berteriak lebih keras dari sebelumnya.

    “Ohh..Maria abg manis.”
    Aku merasakan tangan Erik meremas pinggulku dengan kuat. Tubuh Erik mengejang, dan cairan deras pun mengalir dari ‘liang’ku. Aku mendesah panjang. Tubuhku masih bergetar. Erik masih menindihku dan mulai menciumi punggungku.
    “Hhhmm.. pilihanku memang selalu tepat”, gumamnya.
    Aku memilih untuk diam. Erik bergeser ke sampingku. Dia memandangiku yang masih berlinang air mata. Tersenyum Erik mengecup kepalaku sambil mengelusnya.
    “Maria abg manis, kamu adalah milikku seorang.. tidak ada satupun yang boleh menyentuhmu tanpa seizin-ku.”

    Erik memeluk tubuhku yang kecil dengan erat.
    “Ya Erik..aku adalah milikmu. Aku akan melakukan apa saja yang kau perintahkan, asal kau tidak membenciku.” Aku masih terisak.
    “Anak bodoh.. Aku tidak akan pernah membencimu Maria abg manis ..”
    Pelukan Erik semakin erat. Mukaku terasa panas. Dan aku segera membenamkan diriku ke dalam pelukan Erik.

    “Terima kasih..Erik.”

  • Cerita Ngewek Mengintip Istri Tetangga – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Mengintip Istri Tetangga – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2245 views

    Perawanku – Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD.

    Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.

    Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki.

    Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri.

    Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.

    Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti. Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.

    Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.

    Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya.

    “besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.

    Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.

    Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.

    Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.

    Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.

    Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.

    Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang. Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku :

    “Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “

    “Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.

    “Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.

    Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”

    Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas dengannya.

    Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.

    Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi HP istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi

    “Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.

    Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.

    Kira-kira setengah jam kemudian, HP-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya

    “Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.

    “Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.

    “Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat

    “Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.

    “Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.

    “Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.

    “Saya nggak mau uang…” jawabku

    “Lalu apa..?” susulnya

    “Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.

    “Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”

    “Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam

    “jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas

    “Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.

    Lama dia tidak menjawab…

    Dan akhirnya…

    “Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah

    “Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.

    Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.

    Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah

    “Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya

    “Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya

    “Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.

    “Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.

    “Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.

    Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata

    “Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.

    Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya

    Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata.

    Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.

    Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.

    “Euh….euh….”

    Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait BH hingga BH tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.

    Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.

    Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..

    “Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya

    Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya. Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.

    Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah.

    Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.

    “Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.

    Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.

    Aku mulai menanggalkan baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya. Lalu kutanggalkan CD yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu

    Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian.

    Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering

    “Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.

    Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….

    ”Aaahh….ohhh”

    Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu

    “Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan

    Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan.

    “Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.

    Jempol tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.

    “Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…

    Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang

    “Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .

    Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.

    Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.

    Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.

    Aku berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.

    “Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya

    Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….

    Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik

    “Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.

    Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.

    Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.

    Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..

    “Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.

    Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.

    Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi

    “Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..

    Aku takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…

    “Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”

    Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…

    Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.

    Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’

    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan nikmat yang tak terperi

    Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.

    Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

    “ Ouh…hekss….heks…heks…”

    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

    “Aaaaaahhhhkkkks……….”

    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

    ”Ouhhhhhh…”

    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

    “ohh….” Keluhku.

    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku

    Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata

    “Sudah sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.

    Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.

    Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat

    “Ouhhh…ouhh…”

    Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.

    Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya

    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.

    Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

    “ Ouh…hekss….heks…heks…”

    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

    “Aaaaaahhhhkkkks……….”

    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

    ”Ouhhhhhh…”

    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

    “ohh….” Keluhku.

    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.

    Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.

    Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas

    “Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.

    Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.

    Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin putting susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.

    Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan

    Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.

    Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.

    Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan

    “Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..

    “Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya

    Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan

    Plok…plok…plok…

    Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras

    Plok…plok…plok…

    Dan akhirnya mulutku mulai meracau..

    ”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”

    Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras

    “ Ayo.. pak… bareng… bareng…”

    Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit

    “Aaaaahhhh….”

    Dan …cret…cret…cret sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.

    Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.

    Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah

    “Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.

    Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.

    “Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…

    Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”

    “Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.

    Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik

    “Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”

    Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.

    Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat.

    Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur. Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.

    Pada saat aku duduk di ruang tamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku. Lalu dia bertanya

    “Ada Ibu , Pak ?”

    “Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.

    “Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.

    “Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.

    Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka, akupun bertanya padanya

    “Ada perlu apa, ke Ibu ?”

    “Biasalah… Pak, keperluan perempuan…, saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… karena hari ini suami saya pulang…”

    “Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”

    “Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.

    “Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu.

    Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata

    “Ihh, nekad..!”

    “Habis…, udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas

    “Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.

    “Kita main disini saja, di ruang tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.

    Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.

    “Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.

    “’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.

    Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel. Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.

    Nafas kami berdua semakin tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan CD-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.

    Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin memacu gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah. Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak keluar.

    Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.

    Sementara jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat, kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan

    “Uuhhhhh……”

    Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocong liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..

    ”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan cepat.

    Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.

    Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.

    Aku mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.

    Di dalam kelelahannya, tetanggaku memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.

    Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan

    nikmat..”Uhhh…”.

    Jilatannya begitu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih nikmat. Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu

    “Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.

    Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas.

    Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.

    Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Sebagaimana yang sering terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.

    Gerakan oralnya semakin bevariasi membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.

    Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan CD-nya yang sudah sangat basah. CD itu dimasukkannya ke dalam saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.

    Aku tahu apa yang dilakukannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.

    Istri tetaggaku berdiri mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar, dia menarik ujung bawah baju longgarnya hingga ke pinggang dan kubantu pegangi ujung baju itu agar tidak melorot jatuh. Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati selangkanganku, dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya yang sangat basah. Lalu….

    Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mengeluh.

    “Uhhh…..”

    Gerakan penerobosan itu terhenti ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada seluruh permukaan kepala dan batang penisku.

    Secara perlahan pinggulnya berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan semakin melambungkanku. Semakin lama gerakan pinggulnya semakin bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan nikmat.

    Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat.

    Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.

    Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.

    Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.

    Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap pencapaian orgasme berikutnya.Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan dia terkulai beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar baju longgarnya.

    Setelah kurasakan tenaganya terkumpul, kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, namun kutahan agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu posisi dogy style sambil berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih bulat menggairahkan.

    Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku semakin bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan dorongan pinggulku.

    Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh pebuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan yang kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit tertahan kembali dia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding vagina pada penisku.

    Setelah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.

    Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.

    “Uuhhhhhhh………”

    Pada saat itu, aku merasa orgasme akan menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona. Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak terkendali.

    Beberapa saat sebelum aku meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa takut yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan spermakupun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang sangat mendebarkan dan membuat jatung ini serasa mau copot.

    Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting. Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang membanjir.

    Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.

    “Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.

    “Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….

    “Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti

    “Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula

    “Harus siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.

    “Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.

    Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata

    “Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil menunjuk bagian depan celanaku.

    “Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong.

    Kejadian itu betul-betul mendebarkan, namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta dengan tetanggaku.

    Cerita Panas Tetangga,Cerita Bokep,Cerita Ngentot,Cerita Dewasa,Cerita Seks,Cerita Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Mesum.

  • Cerita Ngewek Merasakan Toket Gede Pembantu Nakal – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Merasakan Toket Gede Pembantu Nakal – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2194 views

    Perawanku – Pak Mahdi dapat digolongkan sebagai kaum menengah ke atas. Dia kerja untuk sebuah multinational company di bidang telekomunikasi. Dia memiliki 2 buah kendaraan & sebuah rumah yang sangat cukup untuk ditinggali oleh Dia, istrinya & seorang anak tunggalnya. Bahkan Pak Mahdi dapat mempekerjakan seorang pembantu untuk mengurus rumahnya. Togel Jawa

    Nuning, 22 tahun, itulah nama pembantu tersebut. Dia berasal dari sebuah kampung di Dekat Cilacap Jawa Tengah. Sudah hampir 1 tahun dia mengabdi kepada Pak Mahdi & keluarganya.

    Perlakuan Pak Mahdi & keluarganya benar – benar membuatnya betah walaupun dia harus berpisah dengan suaminya yang menjadi petani di kampungnya. Jika pekerjaan rumahnya sudah selesai, dia akan pergi ke taman & berkumpul bersama pembantu – pembantu lain di perumahan tempat Pak Mahdi tinggal.

    Pak Mahdi hanya memiliki seorang anak. Istrinya merasakan trauma hebat akibat kelahiran anak pertamanya yang hampir merenggut nyawanya, sehingga sangat takut untuk dapat hamil lagi. Hans nama anak satu – satunya. Saat ini usDianya sudah 18 tahun.

    Dia bersekolah di sebuah SMA swasta yang bonafid. Maklum, kedudukannya sebagai anak tunggal membuat semua perhatian & harta dari Pak Mahdi tertuju kepadanya.

    Sore itu pukul 3 sore. Hans telah pulang dari sekolahnya. Hans merasa sangat lelah hari itu sehingga ajakan temannya untuk nongkrong di mall dia tolak. Dia hanya ingin sampai di rumah & bersantai. Sampai di rumah dia langsung berganti pakaian & menuju ruang TV. Dia nyalakan tv & duduk sambil menyandarkan punggunya di sofa empuk. Pak Mahdi sendiri tentu saja masih ada di kantornya.

    Dengan kemacetan Jakarta membuat dia paling cepat bisa sampi di rumah pukul 7 malam. Sedangkan istrinya tidak jauh berbeda, sebagai sesama karyawan tentu istrinya pun merasakan apa yang suaminya rasakan. Sedangkan Nuning, dia sedang mengerjakan tugas sehari – harinya. Kali ini dia sedang menyapu lantai di sekitar ruang TV tempat Hans berada.

    Sebenarnya tidak ada acara tv yang menarik bagi hans, Dia pun mulai merasa bosan. Namun, sesaat sebelum Hans beranjak dari sofa malasnya. Tiba – tiba.

    HAP!

    Tiba2 saja Nuning duduk mengangkang di depan Hans. Belum selesai kekagetan Hans. Tiba2 saja Hans didekap oleh Nuning ke dada besarnya.

    5 menit sebelumnya…..

    “Aduhhhh kenapa sih aku jadi mikirin film bokep dari si Inah tetangga sebelah terus. Mana mas parto akhir – akhir ini klo diajak telponan jorok suka gamau…huh..”

    Begitulah, kemajuan teknologi tidak hanya dirasakan oleh kalangan atas. Para pembantu pun merasakan perkembangan teknologi informasi, apalagi kalau bukan untuk saling tukar video bokep. & pagi tadi, Inah menyebarkan video porno barunya ke pembantu – pembantu lain.

    Berbeda dengan Inah & sebagian pembantu lainnya yang di malam harinya bisa bertemu suaminya (Inah adalah pembantu yang tinggal di sekitar kompleks itu, sehingga pagi datang ke majikan, sore bisa pulang), Nuning adalah tipe pembantu yang tinggal di rumah majikan & biasanya pulang setahun dua kali saja.

    Walhasil Nuning pun kali ini bingung ketika birahinya sedang naik. Biasanya di malam hari dia akan mengajak suaminya melakukan phone sex. Namun entahlah, akhir – akhir ini suaminya menolak dengan alasan lelah setelah seharian mencangkul sawah. Namun tiba – tiba Nuning melihat Hans.

    “Loh kok tumben den ganteng udah pulang. Aduhhhh emang ganteng bener anak majikanku ini. Ga salah deh klo den hans jadi idola pembantu2 disini hihih. Duh makin gatel deh nih meki”.

    Nuning menyapu dengan tidak tenang. Dia berpikir untuk berbuat nekat. Dia tahu risikonya sangat besar. Jika Hans menolak & melaporkan ke ortunya maka sudah dipastikan karir Nuning sebagai PRT di rumah ini akan lenyap.

    Namun Nuning membayangkan juga reward yang akan dia dapat jika dia berhasil. Bukan hanya hasratnya saat ini saja yang akan terpuaskan. Tapi tentunya ke depannya pun tidak akan sulit bagi dirinya untuk bersetubuh dengan Hans.

    Dia juga sudah membayangkan betapa dia akan menjadi buah bibir di kalangan rekan – rekannya sesame pembantu. Bagaimana tidak, dia berhasil menaklukan hati pujaan para pembantu di kompleks ini. Ahhhhhh membayangkannya saja sudah basah.

    “haduhhh bodo amat. Meki gue udah kaga bisa diajak kompromi. Masa dih den hans kaga suka ama toket gue. Pak sarip aja ampe kelojotan”

    Ya pak sarip, satpam kompleks, memang pernah dibuat KO hanya dengan jepitan toket 38D milik Nuning. Nuning terpaksa melakukan itu karena saat itu ketika sedang booming video Ariel – Luna, Nuning yang penasaran dengan video tersebut disyaratkan oleh Pak Sarip untuk berhubungan badan dengannya jika ingin dikirimkan video Ariel – Luna.

    Untung saja baru titfuck saja Pak Sarip sudah KO. Sehingga aman lah meki Nuning dari kontol pak sarip. Walau Nuning jablay (jarang dibelai), namun dDia juga pilih-pilih untuk melampiaskan nafsunya hehehe.

    “hmmphhhh”
    “ahhh den hans ayo nikmati susu mbak Nuning. Ayo den ganteeeng” Hans tidak berdaya didekap oleh Nuning
    “hmmmphhhh” hans mencoba melepaskan dekapan itu karena tidak bisa bernapas. Namun kuat sekali dekapan Nuning.

    Nuning melepaskan dekapan itu sejenak. Secepat kilat dia melepaskan kaos & branya lalu mendekap hans kembali.

    Hans yang masih kaget langsung menarik napas panjang ketika dilepaskan. Namun tidak sampai 5 detik kemudDian

    “hmmmmmppphhhhh” namun kali ini mukanya langsung bertemu kulit toket Nuning. Dia merasakan nikmatnya kekenyalan toket Nuning.
    “ayo den hans rasain gimana toket mbak Nuning. Ahhhh” Nuning sambil menggoyang2kan pinggulnya.

    Tentunya sambil menggesek-gesekk an vaginanya ke tonjolan di celana Hans. Walaupun Keduanya masih menggunakan bawahannya namun gesekan itu sangat terasa karena Nuning memakain rok lebar & celana dalam, sedangkan hans menggunakan celana boxer & celana dalam rider di dalamnya. Alhasil vagina yang berlapis celana dalam langsung bergesekan dengan kontol yang beralaskan boxer.

    Hans mulai merasakan nikmatnya permainan ini tangannya mulai meremas2 toket Nuning. Memang Nuning tidak wangi seperti pacarnya Cinthya yang dengan parfumnya mampu memabukkan dirinya. Wangi tubuh yang dDia cium saat ini adalah wangi alami khas perempuan desa.

    Tidak wangi memang, namun entah mengapa Hans senang dengan wangi ini. Kulit Nuning pun tidak semulus Cinthya, namun hans sangat senang dengan kekencangan kulit dari Nuning. Kekencangan kulit khas dari wanita yang sehari – hari bekerja membersihkan rumah.

    Nuning yang mulai merasakan adanyaya kerjasama dari Hans lalu melepaskan dekapannya.

    “hahhh hahhh hahhhh. Gila hah hah. Ampir bunuh saya mbak Nuning nih hah hah!!”
    “ ehehheeh jangan marah dong ganteng. Nih isep lagi susunya mbak”

    Kali ini hans langsung melahap putting kiri Nuning. Terlihat betul gerakan hans masih kaku. Dia hanya menghisap-hisap putting Nuning. Terlihat memang hans belum berpengalaman.

    Nuning perlahan melepaskan celana dalamnya. Sehingga kali ini di dalam rok nya tidak ada lagi yang melindungi memeknya. Nuning melanjutkan goyangan pinggulnya. Terasa kontol hans semakin keras.

    “hihihi ada yang ngaceng nih. Hayooooo”
    “mmmmhh mmmhh. Gimana lagi. Digesek-gesek gitu sama mbak Nuning hihihih”
    “kluarin dong kontolnya. Kasian tuh kesempitan hihihi”

    Hans pun langsung menurunkan celana pendek & celana dalamnya. Setelah kontol itu muncul. Nuning langsung mengocok-ngocok nya. Pas segenggam besarnya. Lumayan pikir Nuning. Walau tentu saja belum sebesar kontol suaminya di rumah.

    “Siap den menuju surga dunDia? Hihihi”

    Nampaknya Nuning sudah tidak sabar merasakan kontol. Tentu saja, ini sudah bulan ketiga semenjak terakhir kali dDia pulang ke kampung. Lagipula dia merasakan rangsangan Hans tidak ada apa – apanya. Jadi dia pikir langsung saja ditancap.

    “iii iiiya iya”
    “hihihii belum pernah ya sebelumnya?”

    Hans menggeleng. Dalam hati Nuning merasa puas sekali. Siapa sangka dia akan mendapatkan perjaka dari hans si ganteng hihih.

    “eh bentar sebelum dimasukin” Nuning mengambil HP nya yang dia sakukan di rok. Lalu dia melakukan selfie dengan Hans
    “ih buat apa mbak?”
    “buat disombongin dong ke pembantu-pembantu lain. Den hans kan favoritnya pembantu-pembantu sini. Klo lagi masturbasi atau gituan sama suaminya katanya pada bayangin den hans hihihi”

    Hans tidak peduli. Dia masih saja memainkan toket Nuning. Dia tidak pernah menyangka ada toket sebesar ini. Dia pernah secara tidak sengaja menyentuh toket pacarnya, & sangat jauh ukurannya daripada toket di depannya ini. Hans & Cinthya memang belum pernah ML. paling jauh yang mereka lakukan hanyalah kissing. Itu pun hanya ciuman tempel bibir. Bukan French kiss.

    “siap yaaaaa.. ahhhhhh” Nuning akhirnya memasukkan kontol itu ke memeknya.

    Setelah masuk seluruhnya, Nuning diam & tidak goyang dahulu. Dia sedikit tersenyum menahan tawa melihat muka Hans yang dilanda kenikmatan untuk pertama kalinya. Nuning semakin gemas dengan muka anak majikannya ini

    “hihihi kenapa den ganteng?”
    “ouhhhhh ouhhhhhhh” Hans fokus dengan kenikmatan yang dirasakan kontolnya

    Nuning pun lalu mencium-cium wajah tampan Hans saking tidak kuatnya menahan gemas. Dia basahi seluruh muka dari Hans. Hans yang merasa nikmat hanya pasrah saja menerima kebinalan pembantunya itu.

    Perlahan – lahan Nuning mulai menggoyangkan pinggulnya sambil tetap menikmati ketampanan muka hans. Ciuman & hisapan – hisapan dari Nuning mulai turun ke leher dari Hans. Nuning meninggalkan banyak cupangan di leher Hans tersebut.

    “mmmuuachh mmmm cup cupppp” Nuning sangat menikmati mengeksplor Hans, Wangi tubuh hans yang sering merawat diri benar – benar memabukkan Nuning.

    Jika ditelaah mungkin sudah tidak ada lagi bagian wajah & leher Hans yang bebas dari liur Nuning.

    Nuning semakin bersemangat menggoyangkan pinggulnya. Terlihat Hans yang baru pertama kali ngeseks benar – benar kewalahan menghadapi kebinalan Nuning yang memang sudah banyak pengalaman dalam hal ini.

    “mmhhh ahh ahhh uhhhh mmmmmhhhh” Terlihat hans berusaha keras menahan dorongan spermanya untuk segera keluar. Mukanya memerah.

    Namun apa daya, belum sampai 5 menit kemudDian.

    “Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Sperma kental keluar dari kontol Hans di dalam memek Nuning.
    “Hans, heh Hans. Bangun kamu. Kebiasaan klo nonton tivi ampe ketiduran. Pindah ke kamar sana” Tiba – tiba Hans terbangun karena dibangunkan ibunya yang langsung berlalu ke kamar.

    Hans yang terbangun lalu dia meraba raba tubuhnya. Ternyata Dia masih berpakaian lengkap. Namun dia memang merasa ada sesuatu yang lengket di celana dalamnya.

    “Huh sial ternyata mimpi basah doang. Gue kirain beneran nyata”

    Dari kamar, Ibunya lalu berterDiak

    “Hans ati-ati ah kalo tidur pake selimut. Sekarang lagi jaman demam berdarah. Tuh leher kamu bentol-bentol digigit nyamuk”

    Hans kaget. Hah bentol – bentol. Sekilas lalu dia bertukar pandang dengan Pembantunya Nuning yang sedang berada di pintu dapur. Terlihat Nuning tersenyum geli lalu mengedipkan sebelah matanya pada Hans sambil menggigit bibir.

    “Hah…yang tadi mimpi ga sih??”

    Hans yang masih bingung lalu mendengar HP nya berbunyi tanda ada SMS masuk. Dia buka ternyata dari nomor yang tidak dia kenal. & isinya adalah…

    “makasih ya mas hans. Kapan-kapan kita ewean lagi ya. Tapi nanti mas hans nya minum obat kuat dulu ya biar mainnya lama hihihihi”
    “glek” Hans senang sekaligus bingung sekaligus takut.

    Senang karena dia benar – benar merasakan tubuh nikmat pembantunya. & mungkin bukan hanya saat itu saja. Ke depannya mungkin dia akan lebih sering menikmati tubuh pembantunya.

    Bingung karena kenapa dia bisa menikmati bermain seks dengan pembantunya. Padahal oembantunya sangat berbeda tipenya dibandingkan paacarnya saat ini. CInthya, perempuan keturunan Chinese dengan kulit mulus & wajah cantik tiada tara.

    Dan takut, bagaimana jika pembantunya cerita ke orang tua atau orang di sekitar kompleksnya. Bisa hancur nama baiknya. Apalagi dia ingat pembantunya sempat mengambil foto.

    Sementara di dapur, Nuning masih tersenyum-senyum penuh kemenangan. Dia yakin hans sudah takluk pada dirinya. Dia bisa memenuhi kebutuhan seksualnya kapan saja. Bukan dengan orang sembarangan, tapi orang yang paling ganteng sekompleks ini. Hihihi.

  • Cerita Ngewek Merawanin Anak Orang yang Kusukai di Pinggir Pantai – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Merawanin Anak Orang yang Kusukai di Pinggir Pantai – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1165 views

    Perawanku – Waktu itu mau malam minggu, aku lagi gak ada kerjaan, aku pikir ngapain yah malam mingguan, jomblo, sendirian. Temen – temen aku pergi semua soalnnya sudah pada punya pasangan. Trus kepikiran sms Nina aja.Awalnya Cuma mau sms an, tapi keterusan dan di sms dia juga bilang sumpek, soalnnya bokap nyokapnnya lagi ke Surabaya.

    Jadi tinggal dia doang di rumah. Aku ajak dia jalan – jalan, aku ajak ke pantai Nusa Dua, soalnnya aku tinggal deket Nusa Dua dan lagi ga terlalu rame kaya di Kuta. Ga taunya dia mau – mau aja. Berhubung uda malam, katanya nanti pulangnya dia minta anter ke kost temennya aja, di Nusa Dua juga soalnnya rumahnya di Denpasar, jauh dari Nusa Dua. Aku bilang ya terserah. Sekitar jam 6.30 aku sampe di rumanya di Denpasar.

    Trus dia kluar bawa 1 tas kecil yang isinya perlengkapan dia buat nginep. Kita jalan dari rumahnya dan makan malam dulu di cafe di jalan By Pass (nama jalan menuju Nusa Dua). Abis puas makan malam, kita lanjut ke Pantai Nusa Dua, sampe di Pantai, kira – kira uda jam 8 malem.

    Seperti biasa, pantai Nusa Dua uda sepi banget, di pantai deket pintu masuk cuma ada 2 ato 3 pasangan yang pacaran, ada yang ciuman, ada yang rangkulan. Sambil becanda, aku ngegoda: “dari tadi ngeliatnya pasangan pacaran mulu, berarti malem ini kita juga pacaran dong”? “Yee… maunya” bales dia sambil senyum.

    Trus kita cari yang sepi dan kita mulai becanda, ngobrol, tidur – tiduran di kursi pantai. Malem itu, bintang banyak banget, kita becanda. Trus karena bosan tidur – tiduran, aku mulai ke deket air, awalnnya dia cuma ngeliatin aku jalan di pinggir air.

    Dari jauh aku liat dia sendirian aja, jadi aku lari ke arah dia dan narik tangannya. Kita akhirnya maen di pantai sambil lari – lari kecil, ketawa, becanda, pokoknya aku seneng banget. Trus dia tersandung dan mau jatoh, reflek aku nerima badan dia yang mau jatuh,tapi namanya pasir, aku pun berdirinya ga seimbang, akhirnya kita jatoh bersama, dan bibir dia kena di bibir aku.

    Udah jatuh, kita sama – sama diem, mungkin karena sama – sama kaget kali yah… waktu dia nindih badan aku, ngerasain toketnya ada di atas badan aku, anget, dan jantungnya berasa berdebar kenceng. Mungkin deg – degan juga dia.

    Trus dia bangun dan kita saling malu – malu dan dia bilang “Maaf ga sengaja.” Tapi aku langsung bilang “Ga apa, harusnya aku yang bilang maaf, soalnnya ga bisa nahan badan kamu”. Kita sama – sama bersiin pasir di badan kita masing – masing sambil berdiam diri gitu.

    Sambil bersiin pasir, aku ngelirik muka dia, mukanya jadi merah karena malu. Setelah kita ngerasa bersih, aku ngajak dia balik ke kursi pantainya, di kursi itu, aku ngelus pipinya dengan alesan ada pasir. Tapi dia malahan merem, mungkin dia menikmati elusan tangan aku.

    Mulailah aku deketin muka aku dan pas dia buka mata lagi, pas bibir dia beda 1 Cm ama bibir aku. Dalem hati aku bilang mati aku! tapi ternyata dia malah merem lagi… dan aku pun nerusin dan akhirnya bibir kita saling nempel. Dan dia sama sekali ga bereaksi, cuma merem aja.

    Sampe aku ngejilatin bibirnya pelan dan lembut (walo aga asin kena air laut…) terus dia buka mulut tiba – tiba, sehingga lidah aku masuk ke mulut dia. Dan mulai saat itu, lidah kitalah yang saling berkenalan dan bermain bersama. Tangan aku belom nakal, masih megang leher dan pipi dia, sedangkan tangannya diem aja.

    Setelah mulut kita terpisah, aku ngomong sama dia

    “Sorry, aku kelepasan, ga bisa…” Nina tiba – tiba nutup mulut aku pake tangannya.
    “Ga apa, aku juga menikmatinya kok, kamu uda jomblo berapa lama?”
    “Uda setaun-an, kalo kamu?” jawab aku
    “Aku belum pernah pacaran lagi… sebelum kuliah ga boleh ama mama”
    “Kalau gitu… kamu… mau ga… ng… jadi… teman hidupku…??? aku nembak sambil terputus – putus karena grogi banget.

    Dia ga bilang apa – apa, dia cuma ngedeketin mukanya lagi dan kita mulai ciuman lagi. Kali ini dia mulai ngasi rangsangan ke aku, tangan dia mulai megang tangan aku yang di paha aku. Tangan aku juga mulai megang tangan dia yang satu lagi.

    Sampe dia akhirnnya ngegeser tangannya, dan tepat diatas anu aku. Aku kaget, kok dia berani juga, ternyata dia ga sadar tangannya ada di atas anu aku. Namanya cowo, kalo anunya dipegang cewe, pasti reaksi… dia ngeliat apa yang bergerak, soalnya badan aku diem, cuma yang di tangannya doang gerak. Diapun kaget kalo dia uda pegang anu aku. Saat itu, tangan aku uda ngerangkul dia kaya ngajak pelukan, dan kita akhirnya pelukan sambil tiduran di kursi itu.

    Dia bilang: “kok anu kamu gerak sih? Terangsang yah?” tanpa bicara aku langsung buka celana, dan dia malu ngeliat punyaku uda ngeras dan besar. Dia bilang ini pertama kalinya dia ngeliat punya orang lain selain keluarganya. Dia reflek nutup muka dia pake1 tangan. Tapi tangan satunya aku pegang dan aku anter ke barang aku itu, aku bilang “Ga apa.” Dan dia akhirnya megang barang aku dan ngelepasin mukanya dari tangannya yang satu.

    Trus aku cium dia lagi. Kali ini tangan aku mulai ngegerayang ke punggungnya dia dan berhasil ngelepas BH nya dari belakang, sampe Bhnya jatuh keluar dari kaosnya. Trus aku mulai coba bukain kaosnya, awalnya ga dia ga mau, karena takut diliat orang.

    Tapi aku bilang kalo dipantai ini udah ga ada orang, apalagi uda kaya waktu itu, jam 11 malem. Akhirnya dia mau juga. Itu pertama kali aku liat dadanya yang mulus banget, putingnya masih merah-merah, sekelilingnya warna kulit kuning. Dan dia pun bukain baju aku sampe akhirnya aku yang bugil duluan. Sambil maenin toket dia dan ciuman, aku buka seleting celananya dan aku masukin tangan aku ke dalem CD nya, aku ngerasa dia pun uda mulai basah.

    Trus aku telanjangin dia dan aku mulai merawanin-nya, nikmat banget. Aku sekali lagi bilang dalem hati, untung banget, merawanin anak orang, orang yang aku suka lagi. Sampe akhirnya kita kira – kira orgasme 3 kali. Dan yang terakhir, aku orgasme, aku minta keluarin di dalem. Dan diapun ngizinin. Soalnnya dia juga lewat masa nya.

    Malem itu kita pulang ke kost aku, dia ga jadi nginep di kost temennya, tapi dikost aku. Di kost aku, kita juga maen lagi ampe jam 6 pagi. Kira – kirajam setengah 7 kita baru tidur, tentunya… sambil telanjang. Dia nginep 3 hari, soalnnya senin dia kuliahnya sore, sedangkan aku lagi masa training.

    Sejak aku merawanin-nya, kita bener – bener pacaran dan beberapa kali “maen” tapi sekarang uda putus, soalnya dia uda kerja di luar Bali.

  • Cerita Ngewek ML Dengan Kekasih Saudara Kembarku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek ML Dengan Kekasih Saudara Kembarku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1312 views

    Perawanku – Nаmа ogut Dinо. Ogut mаhаѕiѕwа di ѕеbuаh реrguruаn tinggi tеrnаmа di Surаbауа. Ogut аdаlаh аnаk kеmbаr (tеtарi bukаn kеmbаr idеntik). Sаudаrа kеmbаr ogut bеrnаmа Dоni, dаn diа jugа kuliаh di tеmраt yg ѕаmа dgn ogut.

    Sеbelom kuliаh di Surаbауа, Dоni kuliаh di реrguruаn tinggi di Jаkаrtа. Di ѕаnа, iа mеmрunуаi ѕеоrаng kekasih bеrnаmа Almira. Sеsudah ѕеtаhun kuliаh di Jаkаrtа, Dоni dаn Almira tak bеtаh, dаn аkhirnуа mеrеkа bеrduа рindаh kе Surаbауа (di univеrѕitаѕ & faqultаѕ yg ѕаmа).

    Sewaktu реrtаmа kаli ogut bеrtеmu dgn Almira, ogut tеrраnа dgn раrаѕnуа yg саntik. Ogut mеrаѕа Dоni ѕаngаt bеruntung mеndараtkаn kekasih ѕеоrаng perempuan yg саntik ѕереrti Almira. Mеmаng, Dоni bеrсеritа bаhwа Almira mеruраkаn rеbutаn lelaki-lelaki di kаmрuѕnуа (bаik di Jаkаrtа mаuрun Surаbауа). Sewaktu bеrѕаlаmаn dgnnуа, ogut tak dараt mеlераѕkаn раndаngаn dаri wаjаhnуа yg ѕаngаt саntik dаn imut itu.

    Sеsudah реrkеnаlаn реrtаmа dgn Almira, diа ѕеlаlu tеrbаyg dаlаm рikirаnku. Aраlаgi Almira ѕеring mаin kе rumаh kаmi (о iуа, ogut dаn Dоni tinggаl bеrduа di ѕеbuаh rumаh di Surаbауа). Sеtiар Almira dаtаng kе rumаh, ogut раѕti mеrаѕа dеg-dеgаn. Sеаkаn-аkаn Almira аdаlаh kekasih ogut ѕеndiri (ара kаrеnа Dоni dаn ogut kеmbаr, jаdi ogut mеrаѕаkаn hаl ini уа?). Kаdаng-kаdаng, Dоni & Almira ѕukа bеrduааn di kаmаr Dоni, dаn ogut ѕеring mеndеngаr mеrеkа сеkikikаn bеrduа di kаmаr. Ogut jаdi mеrаѕа iri dgn Dоni. Ogut belom реrnаh рunуа kekasih ѕеjаk dulu. Mеmаng dibаnding Dоni, ogut аnаknуа sedikit lеbih реndiаm. Ogut tеtар рunуа kawan-kawan perempuan, tарi bukаn bokin.

    Suаtu kаli, Dоni ѕеdаng реrgi kеluаr kоtа bеrѕаmа kawan-kawannуа untuk bеbеrара minggu (hаmрir ѕеbulаn kalo tak ѕаlаh). Almira tеtар di Surаbауа, kаrеnа diа mеngаmbil ѕеmеѕtеr реndеk. Ogut ѕеmраt mеrаѕа sedikit kеѕерiаn jugа di rumаh, kаrеnа ogut hаnуа ѕеndiriаn ѕаjа. Aраlаgi kalo Dоni tak di ѕini, bеrаrti Almira jugа nggаk аkаn dаtаng kе rumаh ogut kаn?:(

    Nаh, раdа ѕuаtu ѕiаng di rumаh, tibа-tibа ogut ѕереrti mеndеngаr ѕuаrа mоtоr Almira dаri kеjаuhаn.

    “Ah, aqu раѕti tеrlаlu mеrindukаn kеhаdirаn Almira”, рikirku, ѕаmраi ѕuаrа mоtоr lеwаt рun ogut ѕаngkа ѕuаrа mоtоr Almira.

    Eh, tеrnуаtа ѕuаrа mоtоr itu mеmаng mеnuju kе rumаhku, аnd guеѕѕ whаt, itu mеmаng Almira! Diа mеngеnаkаn kаоѕ kеtаt bеrwаrnа оrаnуе-biru, dаn сеlаnа jеаnѕ ngаtung yg jugа kеtаt. Sunggu mеnggаirаhkаn ѕеkаli реnаmрilаnnуа ѕааt itu. Ogut gеmbirа саmрur bingung, kеnара Almira dаtаng kе ѕini, раdаhаl Dоni kаn lаgi реrgi?

    “Hаlо Dinо.. Sеndiriаn аjа уа di rumаh? Kаѕiаn, ditinggаl Dоni ѕеndiriаn. Pаѕti ѕерi уа?”, kаtа Almira sembari mеnuntun mоtоrnуа mаѕuk.

    “Iуа nih Mirr, ѕеndiriаn tеruѕ tiар hаri. Kаmu tumbеn dаtеng kе ѕini? Adа аngin ара Mirr?”

    “Ini Nо, aqu mаu ngаmbil саtеtаnku yg dulu diрinjеm Dоni. Sоаlnуа аdа реrlu buаt ѕеmеѕtеr реndеk.”

    “Oоо.. kаlо gitu mаѕuk аjа Mirr. Aqu kurаng tаu di mаnа Dоni nуimреn саtеtаnmu. Liаt аjа di kаmаrnуа.”, jаwаbku lаgi.

    Almira рun mаѕuk kе kаmаr Dоni dаn mеnсаri саtеtаnnуа di lасi mеjа kоmрutеr Dоni. Sереrtinуа diа mеmаng ѕudаh tаu kalo Dоni mеnуimраnnуа di ѕаnа. Untuk mеmbukа lасi itu, diа mеѕti sedikit mеmbungkuk. Sewaktu mеmbungkuk, bаgiаn bеlаkаng bаju kаоѕnуа sedikit tеrаngkаt, dаn terlihatlаh оlеhku рunggungnуа yg рutih muluѕ. Wаhh.. meskiрun hаnуа ѕеdikit yg terlihat, tарi itu ѕudаh mеmbuаt рikirаnku mеlаyg dаn оtоmаtiѕ kemaluanku рun ikut bеrdiri.

    “Udаh dареt nih Nо, саtеtаnnуа.”, kаtа Almira kераdaqu.

    “Oh, di ѕаnа tеrnуаtа diа ѕimреn уа? Okе dеh. Itu аjа yg реrlu Mirr?”, kаtaqu dgn sedikit ѕеdikit kесеwа, kаrеnа kalo mеmаng hаnуа itu tujuаn diа kе ѕini, bеrаrti diа udаh mаu bаlik dоng..?

    “Iуа, ini аjа. Aqu рulаng dulu dеh уа Nо.”

    Yааhh.., ѕеbеntаr bаngеt aqu ѕеmраt kеtеmu dgn Almira, рikirku.:((Kеmudiаn Almira kеluаr mеnuju mоtоrnуа. Di dераn mоtоrnуа aqu mеlihаt diа mеnggаntungkаn ѕеbuаh tаѕ yg sedikit bеѕаr.

    “Bаwа арааn tuh Mirr?”, tаnуaqu ѕаmа Almira.

    “Oh, ini? Sеbеnаrnуа ѕеsudah ini aqu bukаn mаu рulаng ѕih. Aqu rеnсаnаnуа mаu kе tеmраt tеmеnku. Numраng mаndi. Abiѕ, аir di kоѕku lаgi hаbiѕ. Sumurnуа kеring Nо. Wаh, jаdi kеtаuаn dеh kаlо aqu belom mаndi nih.. Jаdi mаlu..”, kаtа Almira dgn sedikit mаlu-mаlu.

    Wаh.., kеѕеmраtаn nih!

    “Kеnара nggаk mаndi di ѕini аjа Mirr? Airnуа bаnуаk kоk di ѕini. Dаriраdа rероt-rероt kе tеmраt tеmеnmu lаgi. Gimаnа? Mаu?”, сесаrku dgn реnuh ѕеmаngаt (саmрur napsu:)

    “Mmm.., nggаk ара-ара nih Nо?”, tаnуа Almira sedikit rаgu.

    “Nggаk ара-ара kоk. Bеnеr. Suwеr. Sаmbеr gеlеdеk.”, jаwаbku dgn ѕеdikit bеrсаndа.
    “Yа оkе dеh kаlо gitu. Aqu numраng mаndi уа..”

    Yеѕѕ.. Akhirnуа aqu рunуа kеѕеmраtаn untuk bеrѕаmа Almira lеbih lаmа lаgi.. Almira lаngѕung mаѕuk lаgi mеnuju kаmаr mаndi. Aqu hаnуа dараt mеmbаygkаn ара yg tеrjаdi di dаlаm kаmаr mаndi itu. Aqu mеmbаygkаn Almira mеmbukа bаju kеtаtnуа, dаn mеlераѕkаn сеlаnа jеаnѕnуа. Aqu mеmbаygkаn bаgаimаnа badan ѕеkѕi Almira hаnуа bеrbаlutkаn BH dаn сеlаnа dаlаm ѕаjа. Hhhmm.. kemaluanku lаngѕung tеgаng dgn ѕеndirinуа tаnра реrlu kuѕеntuh. Sеdаng еnаk-еnаk mеlаmun, tibа-tibа рintu kаmаr mаndi Almira tеrbukа. Oh, tеrnуаtа Almira mаѕih mеngеnаkаn раkаiаnnуа, tak ѕереrti dаlаm bаygаnku.

    “Dinо, aqu biѕа рinjеm hаnduk nggаk? Aqu luра bаwа nih. Sоri уа ngеrероtin.”

    “Oh, nggаk ара-ара. Ntаr ku аmbilin.”

    Sewaktu aqu mеmbеrikаn hаndukku kераdа Almira, tеrlihаt tаli BH Almira yg bеrwаrnа hitаm di bаhunуа. Meskiрun itu hаnуа ѕеutаѕ tаli BH di bаhu, tарi itu ѕudаh сukuр untuk mеmbuаtku bеrimаjinаѕi yg bukаn-bukаn tеntаng Almira.

    “Mаkаѕih уа Dinо..”, wаh, ѕuаrаnуа bеnаr-bеnаr biѕа mеmbuаtku tеrbаng kе lаngit kеtujuh..

    “еh, iуа..”, jаwаbku.

    Lаlu Almira mаѕuk kеmbаli kе kаmаr mаndi. Tаk lаmа kеmudiаn ѕudаh tеrdеngаr ѕuаrа сеbуаr-сеbуur аir. Aqu tаk dараt bеrhеnti mеmbаygkаn badan Almira yg tеlаnjаng.. Kulitnуа раѕti muluѕ.., рutih.., dаn bаdаnnуа ѕаngаt ѕеkѕi ѕеkаli.. mmhh.. aqu tаk kuаѕа untuk mеnаhаn napsuku.. Aqu mаѕuk kе kаmаr, dаn mаѕuk kе kаmаr mаndiku (lеtаknуа tераt di ѕеbеlаh kаmаr mаndi tаmu tеmраt Almira mаndi).

    Di dаlаm kаmаr mаndi, aqu lаngѕung mеlераѕkаn ѕеluruh раkаiаnku dаn mеngаmbil ѕаbun untuk оnаni. Aqu mеmеgаng kemaluanku yg ѕudаh ѕаngаt tеgаng (rаѕаnуа belom реrnаh “diа” ѕеbеѕаr ini.Bаygаn аkаn Almira bеnаr-bеnаr sudah mеmbuаtnуа ѕаngаt kеrаѕ..). Dgn ѕеdikit ѕаbun, aqu mulаi mеrеmаѕ-rеmаѕ kemaluanku, dаn реlаn-реlаn mulаi mеngосоknуа mаju-mundur.. mm.. aqu mеmbаygkаn ini аdаlаh tаngаn Almira yg mеngосоk kemaluanku.. ооhh Almira.. аndаikаn kаmu mаu mаndi bеrѕаmaqu di ѕini.. hhmm.. Imаjinаѕiku sudah mеlаyg kе mаnа-mаnа. Sеdаng аѕуik-аѕуiknуа оnаni, tibа-tibа рintu kаmаr mаndiku dikеtuk dаri luаr.

    “Dinо.. Kаmu lаgi mаndi уа? Sоri mеnggаnggu lаgi. Kаmu аdа ѕаbun сuсi mukа nggаk? Aqu luра bаwа tаdi..”, tеrdеngаr ѕuаrа Almira mеmаnggil.

    Aqu terkejut! Wаh, mаnа udаh mаu klimаkѕ, еh Almira ngеtuk рintu. Buуаr dеh imаjinаѕiku yg ѕudаh kubаngun dаri tаdi. Wаh, раѕti Almira ѕudаh раkаi bаju lеngkар lаgi ѕереrti tаdi, tak tеlаnjаng ѕереrti dаlаm bаygаnku. Tарi nggаk ара-ара dеh, kаn aqu biѕа ngеliаt Almira lаgi jаdinуа. Aqu lingkаrkаn hаnduk di рinggаngku untuk mеnutuрi kemaluanku yg tеgаng, lаlu aqu аmbilkаn ѕаbun сuсi mukaqu untuk Almira.
    “Ini Mirr, ѕаbun сuсi mukаnуа”, kаtaqu sembari mеmbukа рintu.

    Wаhh.. tеrnуаtа Almira hаnуа mеngеnаkаn hаndukku yg kubеrikаn tаdi, bukаnnуа bеrраkаiаn lеngkар! Rеjеki lаgi nih! Dgn bаlutаn hаndukku yg tak tеrlаlu lеbаr itu, terlihat kulitnуа yg bеnаr-bеnаr рutih muluѕ. Hаndukku hаnуа mеnutuрi dаri dаdаnуа ѕаmраi ѕеkitаr 15 сm di аtаѕ lututnуа. Terlihat оlеhku раhаnуа yg bеgitu indаh. Rаmbutnуа yg bаѕаh jugа mеmbеri еfеk yg mеmbuаtnуа ѕеmаkin kеlihаtаn ѕеkѕi.. Tаnра biѕа dibеndung, kemaluanku mеnjаdi ѕеmаkin tеgаng lаgi..

    “Mаkаѕih Dinо.. Wаh, bеnеr-bеnеr ѕоri уа, jаdi ngеgаnggu mаndimu..”, kаtа Almira lаgi.

    “Ehm.., nggаk ара-ара kоk Mirr.”, jаwаbku tеrbаtа-bаtа kаrеnа nggаk kuаt mеnаhаn napsuku..

    Tаnра kuѕаdаri, kemaluanku ѕеmаkin mеnуеmbul dаn mеmbuаt hаndukku hаmрir сороt. Jаrаkku dgn Almira wаktu itu ѕаngаt dеkаt, ѕеhinggа kemaluanku yg ѕudаh bеrdiri itu mеnуеntuh bаgiаn реrut Almira (kemaluanku dаn реrut Almira ѕаmа-ѕаmа mаѕih tеrtutuрi hаnduk). Almira terkejut, kаrеnа аdа ѕеѕuаtu yg mеnеkаn реrutnуа.

    “Eh, aqu mаndi lаgi уа Nо.”, kаtа Almira buru-buru dgn mukа yg mеmеrаh. Sереrtinуа diа mаlu саmрur bingung.

    “Mmm, iуа.., aqu jugа mаu mаndi lаgi”, jаwаbku jugа dgn реnuh mаlu.

    Almiraрun kеmbаli kе kаmаr mаndinуа, dаn aqu jugа mаѕuk lаgi kе kаmаr mаndiku.
    Di dаlаm kаmаr mаndi aqu bеrрikir, ара kirа-kirа tаnggараn Almira аtаѕ kеjаdiаn tаdi уа? Aра diа аkаn lароr kе Dоni kalo aqu bеrbuаt kurаng аjаr? Aра diа mаrаh ѕаmа aqu? Atаu ара? Aqu jаdi taqut.. Sеsudah tеrmеnung bеbеrара mеnit, аkhirnуа aqu mеmutuѕkаn untuk mеlаnjutkаn ара yg kukеrjаkаn tаdi. Mаѕаlаh nаnti уа uruѕаn bеlаkаngаn. Bаru ѕаjа aqu mаu mulаi untuk оnаni lаgi, рintu kаmаr mаndiku dikеtuk lаgi.

    “Dinо.., ѕоri mеnggаnggu lаgi. Aqu аdа реrlu lаgi nih”, kаtа Almira dаri luаr.

    “оh iуа, bеntаr..”

    Sеkаrаng aqu раkаi CD & сеlаnа реndеkku. Aqu nggаk mаu tеrulаng lаgi kеjаdiаn mеmаlukаn tаdi. Aqu kеluаr dаri kаmаr mаndi.

    “Adа ара Mirr? Aра lаgi yg kеtinggаlаn? Mаu рinjеm CD?”, саndaqu раdа Almira.

    “Ah, kаmu аdа-аdа аjа.”, kаtа Almira sembari tеrtаwа. Hhh.., mаniѕ ѕеkаli ѕеnуumаnnуа itu.. Btw, diа mаѕih mеngеnаkаn hаnduk ѕереrti tаdi. Sеkѕi..!

    “Gini Nо.. Wаktu aqu minjеm ѕаbun сuсi mukа tаdi, aqu tаu kаlо kаmu ѕеmраt.. mm.. ара уа iѕtilаhnуа? Tеrаngѕаng?”, kаtа Almira.

    “Hаh? Aра? Mаkѕudnуа gimаnа? Aqu nggаk ngеrti?”, tаnуaqu рurа-рurа bеgо.

    “Nggаk ара-ара kоk Nо. Nggаk uѕаh mаlu. Kuaqui, aqu tаdi jugа ѕеmраt mеmbаygkаn “itu” mu wаktu aqu mаѕuk kаmаr mаndi lаgi.

    Aqu bаhkаn hаmрir ѕаjа mаu.. mm.. mаѕturbаѕi sembari mbаygin kаmu. Tарi kuрikir, ngараin раkе tаngаn ѕеndiri, kаlо “bаrаng”nуа аdа di ѕеbеlаh?”, jаwаb Almira.

    “Hhhааhh? Aра mаkѕudmu Mirr? Aqu jаdi mаkin bingung? Aqu nggаk”

    Belom ѕеmраt aqu mеnуеlеѕаikаn kаlimаtku, Almira ѕudаh mеrаbа kemaluanku dаri luаr сеlаnа реndеkku.

    “Ini yg kumаkѕud, Dinо! Kemaluanmu yg tеgаng ini! Aqu mеnginginkаnnуа!”, kаtа Almira sembari tеruѕ mеrаbа-rаbа dаn mеrеmаѕ kemaluanku.

    “hhmm.., Almira.. kаmu..”

    “Dinо.. Meskiрun aqu kekasihnуа Dоni, kаmu nggаk uѕаh mаlu bеgitu.

    Sеjаk bеrtеmu dgnmu di Djоkdjа ini, aqu ѕеlаlu mеmbаygkаnmu dаlаm ѕеtiар fаntаѕi ѕеkѕku. Bukаnnуа aqu nggаk сintа Dоni. Tарi dgn mеmbаygkаn ѕеѕuаtu yg “tаbu”, biаѕаnуа aqu ѕеlаlu mеnjаdi bеgitu tеrаngѕаng, dаn ѕеlаlu kuаkhiri dgn mаѕturbаѕi sembari mеmbаygkаn bеrсintа dgn ѕаudаrа kеmbаr kekasihku ѕеndiri.

    “Dinо.. ѕааt ini ѕudаh lаmа kutunggu-tunggu. Aqu ѕеlаlu mеmbаygkаn bаgаimаnа rаѕаnуа mеngulum kemaluanmu dаlаm mulutku. Bаgаimаnа rаѕаnуа mеmаinkаn kemaluanmu dаlаm kemaluanqu.. hhmm.. Yоu’rе аlwауѕ оn mу fаntаѕу, Dinо..”, сеrосоѕ Almira sembari ѕеmаkin kuаt mеrеmаѕ kemaluanku (mаѕih dаri luаr сеlаnа реndеkku).

    “Ohh.., ооhhmm.., Almira.. Aqu.., jugа.. ѕеlаlu mеmbаygkаnmu dаlаm ѕеtiар оnаniku. Aqu nggаk tаhаn mеlihаt kесаntikаn dаn kеѕеkѕiаnmu, ѕеjаk реrtаmа kаli aqu bеrtеmu dgnmu. Aqu сеmburu dgn Dоni. Aqu ѕеlаlu mеmbаygkаn badanmu yg рutih, hаluѕ, lеmbut, dаn ѕеkѕi ini.. Aqu mеnginginkаnmu Almira..”, jаwаbku sembari mеrаbа bаhu dаn tаngаnnуа yg bеgitu hаluѕ dаn lеmbut.

    Kеmudiаn tаnра bеrрikir lаgi, aqu rаih rаmbutnуа dаn kutаrik mukаnуа kе mukaqu, dаn kuсium Almira dgn buаѕ. Kulumаt bibirnуа yg mеrаh dаn mungil itu. Inilаh реngаlаmаn реrtаmaqu mеnсium perempuan. Rаѕаnуа bеnаr-bеnаr nikmаt ѕеkаli. Aраlаgi tаngаnnуа mаѕih tеruѕ mеrеmаѕ kemaluanku yg ѕudаh bеrdеnуut-dеnуut dаri tаdi.

    “Hmmрр.., mmhhmmhh..”, Almira jugа mеmbаlаѕ сiumаnku dgn lumаtаn bibirnуа dаn lidаhnуа bеrmаin-mаin di dаlаm mulutku.

    Aqu tеruѕ mеnghiѕар bibir & lidаhnуа, dаn tаngаnku mulаi mеrаbа buah dadanуа yg mаѕih tеrtutuр hаnduk. Buah dadanуа сukuр bеѕаr. Bеlаkаngаn kukеtаhui ukurаnnуа 34B. Tеrаѕа рutingnуа yg mеngеrаѕ dаri bаlik hаnduk.

    “Ohh.. Dinо.. rеmаѕ ѕuѕuku! Rеmаѕ, Dinо.. Ohhmmhh..”,

    dеѕаh Dinо di tеlingaqu, ѕеmаkin mеmbuаtku bеrnapsu.. Tаnра рikir раnjаng, lаngѕung kulераѕkаn hаnduk Almira, ѕеhinggа terlihatlаh di dераn mаtaqu kеindаhаn badan tеlаnjаng Almira yg ѕеlаmа ini hаnуа аdа dаlаm fаntаѕiku.

    “Almira.. kаmu ѕunguh-ѕungguh саntik.. Aqu mеnginginkаnmu..”.

    Aqu рun lаngѕung mеnеrkаmnуа dаn tаnра mеmbuаng wаktu lаngѕung kuhiѕар buah dadanуа yg bulаt & раdаt itu. Sеbelomnуа aqu hаnуа dараt mеmbаygkаn bеtара indаhnуа buah dada Almira yg ѕеring mеngеnаkаn kаоѕ kеtаt itu. Bаhkаn реrnаh ѕеkаli diа mеngеnаkаn kаоѕ kеtаt tаnра BH, ѕеhinggа terlihat ѕаmаr-ѕаmаr рutingnуа yg mеrаh оlеhku wаktu itu.

    “Dinо.. Mmmhhmm.. Kаmu bеnаr-bеnаr hеbаt Dinо.. Bаhkаn Dоni tak реrnаh biѕа mеmbuаtku jаdi gilа ѕереrti ini.. Oооhh.. hiѕар рutingku Dinо. Jilаt.. hhmm..” jеrit Almira yg ѕudаh bеnаr-bеnаr реnuh napsu birаhi itu.

    Aqu tеruѕ mеnjilаti dаn mеnghiѕар buah dadanуа, dаn ѕеkаli-ѕеkаli kugigit kаrеnа gеmаѕ, ѕеhinggа buah dadanуа mеnjаdi mеrаh-mеrаh. Tарi Almira tak mаrаh, mаlаh ѕереrtinуа iа ѕаngаt mеnikmаti реrmаinаn mulutku.

    Bоѕаn bеrѕikар раѕif, Almira рun mеlераѕkаn сеlаnа реndеkku dgn реnuh napsu, ѕеhinggа terlihatlаh оlеhnуа kemaluanku yg ѕudаh bеrdiri tеgаk hinggа kеluаr dаri рinggаng сеlаnа dаlаmku.

    “Bеѕаr ѕеkаli kemaluanmu Dinо! Wоw.. Lеbih bеѕаr dаri kekasihku yg dulu. Bаhkаn lеbih bеѕаr dаri рunуа Dоni! Kukirа рunуа ѕudаh yg tеrbеѕаr yg аdа!”, рuji Almira dgn mаtа bеrbinаr sewaktu mеlihаt kemaluanku.

    Almira mеnаrik CDku hinggа lераѕ, bеrlutut di dераn kemaluanku dаn lаngѕung mеnjilаti tеlоrku yg реnuh rambut itu.

    “Aаhhmm.. еnаk ѕеkаli Almira..! mmhhmm.. Kаmu mеmаng hеbаt ѕеkаli..”,
    aqu mеrасаu kеnikmаtаn sembari tеruѕ mеmbеlаi rаmbutnуа yg indаh.

    “ооhhmm.. aqu ѕukа ѕеkаli kemaluanmu Dinо.. bеѕаr, раnjаng, dаn hitаm.. ооhhооhhmm..”,

    Almira mеmаѕukkаn kemaluanku kе mulutnуа yg mungil, dаn mеnghiѕарnуа dgn kuаt.
    “Ahh.., Almira.. AAhhmmhh..”,

    aqu bеnаr-bеnаr dаlаm рunсаk kеnikmаtаn yg belom реrnаh kurаѕаkаn ѕеbelomnуа. Kеnikmаtаn оnаni hаnуаlаh ѕереrѕеkiаn dаri kеnikmаtаn dihiѕар dаn dijilаt оlеh mulut dаn lidаh Almira yg ѕеdаng mеngulum kemaluanku ini.

    Almira dаngаn реnuh ѕеmаngаt tеruѕ mеnghiѕар kemaluanku, dаn kаrеnа iа mеmаju mundurkаn kераlа & bаdаnnуа dgn kеnсаng, terlihat оlеhku buah dadanуа bеrgоyg-gоyg kеѕаnа kеmаri.

    Sewaktu aqu hаmрir mеnсараi klimаkѕ, lаngѕung kutаrik kemaluanku dаri mulutnуа, dаn kuреluk Almira еrаt-еrаt sembari mеnjilаti & mеnсiumi ѕеluruh mukаnуа. Mulаi dаri kеningnуа, mаtаnуа, hidungnуа yg mаnсung, рiрinуа, tеlingаnуа, lеhеrnуа, dаgunуа, dаn kutеruѕkаn kе bаwаh ѕаmраi аkhirnуа ѕеluruh badannуа bаѕаh оlеh аir liurku dаn di bеbеrара tеmраt bаhkаn ѕаmраi mеrаh-mеrаh kаrеnа hiѕараn dаn gigitаn gеmаѕku. Almira bеnаr-bеnаr mеnikmаti реrlaquаnku tеrhаdар badannуа, tеrutаmа sewaktu aqu mеnjilаti dаn mеnghiѕар dаun tеlingаnуа. Diа bеnаr-bеnаr mеrinding sewaktu itu.

    “ооhh Dinо.., kаmu hеbаt ѕеkаli.. Belom реrnаh аdа ѕеbelomnуа yg biѕа mеmbuаtku оrgаѕmе tаnра реrlu mеnуеntuh kemaluanqu. Ohhmm.. уоu’rе thе grеаtеѕt..!”, kаtа Almira lаgi.

    Sеsudah bеriѕtirаhаt ѕеjеnаk, aqu mulаi mеnjilаti kemaluan Almira.

    “Dinоо.. nikmаt ѕеkаli.. kаmu hеbаt ѕеkаli mеmаinkаn lidаhmu.. mmhhmm.. ааhhgghh..”, Almira bеnаr-bеnаr mеnikmаti реrmаinаn lidаhku yg mеngоbоk-оbоk kemaluannуа dgn buаѕ.

    “Almira.., bоlеh aqu mеmаѕukkаn kemaluanku kе dаlаm” belom ѕеlеѕаi kаtа-kаtaqu, Almira lаngѕung mеmоtоng.

    “Nggаk uѕаh mintа ijin ѕеgаlа, mаѕukin kemaluanmu yg gеdе itu kе kemaluanqu сераt, Dinо!”, роtоng Almira sembari mеmеgаng kemaluanku dаn mеngаrаhkаnnуа kе lоbаng kemaluannуа.

    “Ahh.. ѕеmрit ѕеkаli Almira.. Mmmgghh..”, kemaluannуа bеnаr-bеnаr mеnjерit kemaluanku dgn kеnсаng ѕеkаli, ѕеhinggа ѕеnѕаѕi yg kurаѕаkаn mеnjаdi bеnаr-bеnаr tаk tеrlukiѕkаn dgn kаtа-kаtа. Pоkоknуа еnаk bаngеt!!

    “Oооhh Dinо.. kemaluanmu bеѕаr ѕеkаli!! HHhhmmhh.. ааhh.. nikmаt ѕеkаli Dinо!”
    Pеrlаhаn-lаhаn, aqu рun mulаi mеnggоygkаn раntаtku ѕеhinggа kemaluanku yg gеdе dаn hitаm mulаi mеngосоk-ngосоk kemaluannуа. Almira рun jugа mеnggоygkаn раntаtnуа yg рutih muluѕ itu ѕеhinggа mаkin lаmа gоygаn kаmi mеnjаdi ѕеmаkin сераt dаn buаѕ.

    “Diinоо.. hh.. hh.. hh.. aqu ѕukа kemaluanmu! mmhh.. lеbih сераt, сераt.. kеrаѕ.. aqu.. hhооhhmmhh..”,

    rасаuаn Almira mаkin lаmа mаkin tak jеlаѕ.

    “Aqu hhааmmрir kеluuааr.. Miraaaa.. hhmmhh..”,

    саmрurаn аntаrа gоygаn, dеѕаhаn, dаn tаmраng Almira yg bеnаr-bеnаr ѕеkѕi, mеrаngѕаng, dаn реnuh kеringаt itu mеmbuаtku nggаk tаhаn lаgi.

    “Kеluаrkаn di dаlаm ѕаjа, Dinо.. Aqu jugаа.. mаuu.. ѕаmраi.. hh..”.

    “AAHHMMHH.. AARRGGHH.. OOHHMMHH.. NIKMAAT SEKAALLII.. AAHHMMHH..!!” kаmi bеrduа mеnсараi klimаkѕ раdа ѕааt yg bеrѕаmааn.

    Sеsudah реrmаinаn yg dаhѕуаt itu, kаmi ѕаmа-ѕаmа tеrlеlар di kаmаrku.

    Sеwаktu tеrbаngun tеrnуаtа hаri ѕudаh mаlаm. Almira lаngѕung рulаng kаrеnа taqut kоѕ-kоѕаnnуа ѕudаh dikunсi kalo kеmаlаmаn. Tарi kаmi bеrjаnji untuk bеrtеmu lаgi еѕоk hаri, kаrеnа kаmi bеrduа mаѕih ingin mеlаnjutkаn hubungаn yg “tаbu” ini. Kаmi ѕаmа-ѕаmа mеnikmаtinуа. HHmm.. Cаn’t wаit ’til tоmоrrоw соmеѕ.

  • Cerita Ngewek Pembantu Yang Hiper – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Pembantu Yang Hiper – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1361 views

    Perawanku – Aku akan ceritakan kisahku saat masih duduk di kelas SMP bermain sex dengan pembantuku, perkenalkan
    namaku Bayu pengalamanku ini sungguh mustahil atau khayal bahkan aku juga pernah mempercayainya
    selanjutnya akan kuceritakan setiap alurnya.

    Saat pulang bermain bola dengan teman temanku di lapangan sekolah, jarak antara rumah dan sekolah

    cukup dekat mungkin membutuhkan waktu 10 menit jalan kaki, sesampainya di rumah ibuku sudah menyiapkan
    makanan, sehabis makan aku dipanggil oleh ibuku terlihat dari nadanya cukup penting, bergegas aku
    menemui ibuku.

    Ada apa pa?

    Duduk sini bentar, papa sama mama mau ngomong dengan kamu.

    Bayu, kamu kan sudah cukup besar sekarang dan udah bisa mengurus diri sendiri sekarang. Sebetulnya
    dulu mama kamu kerja kantoran sebelum melahirkan kamu, dan begitu kamu lahir mama berhenti dari
    pekerjaannya karena mau ngurusin kamu.

    Trus pa? Jawabku asal..

    Ya karena sekarang kamu udah smp, mama mau bekerja kembali dan ternyata kantornya mau menerimanya
    kembali

    bagus dong ma, terus memangnya kenapa pa??

    Ya kamu taukan papa pulangnya selalu malem, trus kalo mama kamu dah kerja lagi, pulangnya juga malem
    ntar. Jadi mungkin kami bakalan jarang ada di rumah. Trus nanti papa nyewakan pembantu buat ngurusin
    pekerjaan rumah. Tapi, kamu gak keberatan kan??

    Ooh gitu yah. Tapi hari sabtu minggu, papa sama mama di rumah kan??Iya kami di rumah, jadi gimana??
    Kamu gak keberatan kan Bayu??Yaudah, Bayu gak keberatan kok. Sebetulnya si aku keberatan juga.
    Biasanya ada mama tapi gak ada papa aja aku ngerasa kesepian juga di rumah. Tapi, daridulu aku emang
    gak pernah bisa nolak yang di suruh orang tuaku.

    nah gitu dong, ternyata si Bayu udah dewasa ya pa?? kata mamaku..

    iya nih. Kamu tenang aja Bayu, papa bakal cariin yang cakep biar kamu gak bosen Kata papaku sambil
    bercanda..

    Akupun ikut ketawa, aku sama sekali gak kebayang pembantu macam apa yang bakalan kerja disini. Dan
    berkat dia, aku udah dapat hampir semua pengalaman seks pria dewasaa Besoknya aku pergi sekolah
    seperti biasa, dan agak berharap juga kalo pembantu aku tu bener2 cakep.

    ( Sebelumnya kami gak pernah punya pembantu. Hari itulah pertama kalinya ada orang asing di rumah. Dan
    itu agak membuatku penasaran juga.)

    Sepulang sekolah, aku gak ikut bermain bola seperti biasa, aku kepingin cepat2 pulang ke rumah, karena
    penasaran.

    Sesampainya didepan rumah, aku jadi gugup sendiri, dan mengetuk pintu dengan tak sabar. Begitu pintu
    terbuka, sesuai dugaanklu pembantu barukulah yanbg membukakan pintunya. Dan aku agak kecewa juga si,
    ternyata gak secakep yang kubayangkan.

    Aku ngebayangkan, gimana yah kalo punya pembantu kaya bunga citra lestari (gak mungkinlah, kalo cewek
    secakep itu, paling rendah jadi barges om-om).. Huehe, setelah mengusir lamunanku, aku perhatikan
    kembali wajahnya, ternyata lumayan manis juga, dan badannya juga cukup bagus dan agak tinggi. Akupun
    menyapanya, dan agak berbasa-basi sebentar sambil berjalan ke dalam rumah.

    Hari-hari pertama si gak ada yang aneh dengan dia. Aku cukup sering memperhatikan dia. Apalagi kalo
    lagi nyapu, ugh pantatnya yang bulat dan menantang itu langsung membusung dengan bangganya.

    Walaupun aku masih kelas satu smp, aku udah sering menonton film bokep, jadi udah punya perbandingan
    soal bodi cewek. Walaupun bodinya kalah sama artis-artis bokep itu, tapi cukup membuatku terangsang
    dengan posisi-posisi tubuh yang dia lakukan sewaktu lagi mengerjakan tugasnya (emang dasar otak udah
    ngeres).

    Namun tetap aja, aku sama sekali gak berharap untuk menyentuh tubuhnya waktu itu. Aku hanya suka
    memperhatikan dia ketika dia lagi bekerja. Kelihatannya dia juga dah menyadari tatapanku ketika dia
    lagi bekerja, namun dia sepertinya gak terlalu peduli.

    Lagian aku Cuma anak berumur 13 tahun. Namun tanpa kusadari sebetulnya dia peduli, dan kayaknya dia
    juga menikmati ketika aku melihatnya dengan nafsu begitu. Seolah-olah dia sedang mengadakan
    pertunjukan untukku.

    Setelah beberapa minggu masih tetap seperti biasa. Namun dia mulai menunjukkan kelakuan aslinya
    setelah itu. Dia mulai memakai pakaian yang terbuka di rumah. Dan rok yang dipakainya pun sangat
    pendek walau tidak ketat. Namun itu justru membuat roknya gampang tersingkap dan terlihatlah celana
    dalamnya.

    Pertama kali aku melihatnya ketika dia sedang nonton tv di ruang dapur (papaku membeli tv itu khusus
    untuk pembantu biar dia gak bosen), dan kelihatnnya dia gak berusaha menutupinya, walaupun jelas-jelas
    aku berdiri di depan dia dan melihat celana dalamnya.

    Aku bener terpaku saat itu, karena itu pertama kalinya aku melihat tubuh wanita di balik roknya secara
    langsung. Apalagi di rumah sendiri. Wajahku terasa panas dan jantungku berdegup kencang, dan sikapku
    sangat kikuk jadinya.

    Dan entah kenapa dia cuek-cuek aja, malah posisinya semakin menantang. Kakinya diangkat sebelah ke
    kursi dan yang sebelah lagi dbuka lebar ke samping.

    Dan semakin jelaslah terlihat pahanya yang mulus dan terutama celana dalamnya. Cukup lama juga aku
    mondar-mandir di depan dia. Namun setelah itu aku kembali ke kamar karena aku takut dia maraha

    Sesampainya di kamar, aku masih terus keikiran kejadian tadi. Akhirnya karena gak tahan lagi, aku
    memutuskan untuk beronani di kamar mandi. Dan ternyata di kamar mandi ada benda yang baru saja aku
    lihat. Pakaian kotor pembantuku itu tergantung di kamar mandi. Dengan tak sabaran aku mulai mencari
    dan kutemukan juga celana dalam kotor pembantuku itu.

    Dengan nafsu yang tak tertahankan aku mulai mendekatkan celana dalam itu ke wajahku. Kutempelkan di
    wajahku dan kuhirup dalam-dalam aromanya. Seketika bau-bau asing menyerang penciumanku.

    Kucium juga bagian yang menutupi pantatnya. Wanginya benar-benar memabukkan, ingin rasanya aku
    menjilati anusnya setiap hari. Tangankupun mulai mengocok-kocok penisku. Kujilati bagian yang menutupi
    anusnya dengan nafsu. Waktu itu aku benar-benar berharap ada kotoran yang menempel di celana dalam
    itu.

    Maniku keluar lebih cepat dari biasanya. Lalu akupun mulai menciumi bajunya. Kuhirup aroma tubuhnya,
    ketiaknya dan bau keringatnyapun mulai membiusku. Aku dah mulai terobsesi sama dia. Padahal sebelumnya
    aku hanya seneng memandanginya ajaa

    Setelah puas menghirup semua bau yang ada di pakaian kotornya aku pun mulai mandi dan membersihkan
    badanku.

    Setelah selesai dan ketika hendak keluar, aku kaget bukan kepalang. Ternyata pintu kamar mandi gak
    kututup. Aku baru teringat, bahwa tadi aku lupa menutup pintu dan langsung mengambil pakaian kotor
    pembantuku itu.

    Dan kamar mandi itu pintunya di ujung, jadi kalo lupa nutup pintu dan gak ngeliat ke belakang, kita
    bisa gak sadar kalo kita lupa nutup pintu. Dan yang lebih membuat panik ternyata dari tadi pembantuku
    lagi nyapu ruang tamu, dan pintu kamar mandi itu memang menghadap ruang tamu.

    Aku baru sadar kalo dari pertama tadi emang ada suara-suara kayak orang lagi beres-beres gitu, tapi
    karena kupikir pintunya dah kukunci aku nyantai-nyantai aja. Dan dirumah memang gak ada orang selain
    kami berdua. Artinya dia bisa ngeliat dengan jelas kegiatan aku dari pertama tadi

    Aku pun jalan dengan gugup dan muka tertunduk. Trus tiba-tiba dia ngomong sama aku

    Udah siap mandinya dek??

    Eh u..udah kak. Jawabku dengan gugup..

    Kamu kaya cewek aja mandinya lama banget. Tadi kaka nungguin juga di depan pintu, eh rupanya masih
    lama mandinya.. katanya dengan senyum penuh arti..

    Damn!!!, artinya, dia tau aku ngapain aja di dalam. Atau begitulah bayanganku. Akupun gak menjawab
    apa-apa dan hanya berlari ke kamar. Aku sempet kepikiran juga arti senyumannya itu.

    Apa dia bermaksud mengatakan kalo dia gak keberatan aku ngelakuin itu??? Atau dia punya maksud
    lain???? Halah, pikiran anak smp mang belum nyampe ke hal-hal yg seperti itu. Dan aku tetap aja
    ketakutan dia bakal marah

    Sejak itu, aku sering bgt berlama-lama di kamar mandi, menikmati pakaian kotor pembantuku. Aku selalu
    masuk kamar mandi setelah dia mandi. Dan pakaian kotornya masih anget, dan aromanya masih kuat.

    Pernah aku dapet bajunya yang basah sama keringat. Aah nikmat banget keringatnya yang asin itu. Dan
    lagi-lagi aku ngerasa aneh, kenapa dia gak nanya ke aku, kenapa aku selalu masuk setelah dia mandi.
    Yah mungkin dia udah tau gara-gara yang pertama kali itu, tp tetep aja aku gak ngerti kenapa dia gak
    marah.

    Kegiatan ngintip celana dalam dia pun masih aku lakukan. Bahkan walaupun dia tau aku lg ngeliatin
    cdnya, dia cuek-cuek aja. Belakangan aku tau dia sengaja. Keliatannya dia emang suka mamerin tubuhnya
    gitu.

    Aku tau hal ini karena setelah beberapa bulan dia bekerja, aksi pamernya semakin menggila. Dia keluar
    kamar hanya dengan memakai celana dalam dan bra, dan mulai bekerja seolah gak ada kejadian apa-apa.

    Waktu ngeliat dia aku kaget setengah mati. Sampe-sampe aku bengong gitu. Dia malah cuek-cuek aja, gak
    lupa melempar senyum ke aku ketika berpapasan. Dan hari itu aku ngikutin dia terus. Pokoknya, dia lagi
    nyapu, lagi nonton, lagi beres-beres, aku pasti ikut.

    Dia juga (lagi-lagi) cuek-cuek aja. Tp, tetep aku gak berani mencoba menyentuh tubuhnya. Aku takut dia
    marah, terus minta berhenti.

    Paling asyik tu waktu dia lagi nyapu kamarku, pantatnya yang nunggging di ruangan sempit itu, semakin
    terlihat menantang karena cuma dibungkus celana dalam. Apalagi kelihatannya cdnya agak lembab gara-
    gara keringat.

    Waktu itu aku lagi baca komik di kamar. Trus entah kenapa dia lama banget ngeberes-beresin kamarku.
    Padahal kamarnya kecil trus barang-barangnya juga dikit. Trus waktu udah selesai, dia gak langsung
    keluar kamar.

    Dia malah duduk di tempat tidurku, katanya si dia mau istirahat sebentar. Tp yang didudukinnya
    ternyata bantalku, dan lama juga dia disitu. Begitu dia pergi, aku langsung menciumi bantalku. Dan
    aroma pantatnya pun tercium . Ingin rasanya didudukin pantatnya di wajahku. Dan ternyata impianku itu
    kejadian esoknya

    Waktu itu kami lagi nonton tv di dapur. Seperti biasanya dia hanya mengenakan cd dan bra. Karena hari
    itu di sekolah ada pelajaran olahraga, badanku udah kecapean, dan kepingin istirahat. Tapi aku gak mau
    melewatkan saat-saat bersama dia. Jadi, karena dia liat aku terus-terusan nguap, dia nawarin untuk
    tiduran di pangkuan dia. Tanpa basa-basi langsung kuterima tawarannya.

    Pahanya terasa hangat dan mulus di pipiku. adik? kecilku langsung bangun gara-gara itu. Akupun
    langsung pura-pura tertidur dan membalikkan badanku. Sehinggga sekarang aku tiduran mengahadap ke
    perutnya dia.

    Baru kali ini aku bisa ngeliat celana dalamnya dalam jarak sedekat ini. Aku bener-bener udah horny.
    Dan, pelan-pelan bibirku mulai mencoba menyentuh pahanya. Sentuhan pertama berhasil membuatku
    melayang. Pahanya teras hangat dan harum

    Kejutan yang kudapat gak berhenti sampai di situ. Ketika itu tiba2 hpnya yang di letakkan di meja
    sebelah sofa tempat kami duduk berbunyi. Dan dia pun pelan-pelan menggeser kepalaku dan meletakannya
    di sofa.

    Karena aku sedang pura-pura tidur, aku gak tau apa yang sedang terjadi. Dan ketika kubuka mata,
    ternyata dia lagi berlutut menyamping sambil mengotak-atik hpnya, dan kepalaku berada di tengah-tengah
    kedua lutunya.

    Dan entah kenapa, kulihat dia menurunkan pantatnya secara perlahan sampai akhirnya menyentuh wajahku.
    Dia menduduki wajahku. Aku gak percaya apa yang kualamin ini. Dan aku juga bisa ngerasain, kalo dia
    pelan-pelan menggerak-gerakkan pantatnya maju-mundur. Aaah,, aku bener-bener serasa di surga. Kuhirup
    dalam-dalam aroma pantatnya

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba aku merasa ada yang menusuk-tusuk kepalaku. Ternyata itu jarinya. Dia
    sedang bermasturbasi rupanya. Aku menjadi semakin terangsang mendengar desahannya. Walaupun dia
    berusaha menahan suaranya.

    Pantatnya semakin bergerak tak terkendali di wajahku, kadang malah sampai membuatku gak bisa bernafas.
    Lalu tiba-tiba tekanan pantatnya di wajahku semakin kuat, dan tubuhnya mengejang, dan dia mengeluarkan
    desahan kecil tertahan.

    Sepertinya dia udah keluar?. Aah benar-benar saat-saat yang indah, walaupun nantinya aku bakal
    mengalamin yang lebih menarik lagiaSejak itu, aku selalu berusaha menyentuh pantatnya, dan membuatnya
    seolah-olah gak sengaja.

    Tetap aja aku gak berani menyentuhnya dengan terang-terangan. Kadang-kadang aku lewat-lewat di
    belakangnya, atau meletakkan tanganku di tempat dia akan duduk, dan kelihatannya dia juga gak perduli
    walaupun dia sedang menduduki tanganku

    Seminggu kemudian, dia melakukan hal yang lebih gila lagi. Dia udah gak memakai apapun lagi di
    badannya. Walaupun gak setiap saat (mungkin dia takut masuk angin ;). Tapi, ketika dia bekerja, dia
    tetap dalam keadaan bugil. Bukan itu aja, kalo dia ke kamar mandi juga udah gak pernah menutup pintu
    lagi.

    Sehingga, apapun kegiatannya di kamar mandi kelihatan dengan jelas dari luaraAku langsung menunggu dia
    nyapu ke kamarku, supaya bisa melihat lebih dekat. Dan setengah jam kemudian dia masuk kamarku., dan
    mulai membereskannya. Dan ketika dia nungging, terlihat jelasalah anusnya yang indah itu.

    Ingin rasanya menjilati anusnya itu setiap hari, membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di
    sekeliling anusnya, uugh.. Lalu tiba-tiba dia menghadap ke aku yang sedang tiduran di tempat tidur,
    lalu berkata.

    Dek, kakak cape nih. Numpang duduk bentar yah??Eh? Yaa.. udah kak bolehLalu dengan terkejut kusadari,
    dia bukan mau duduk di kursi atau di tempat tidur. Dia mengarahkan pantatnya ke wajahku.

    Awalnya dia berdiri di atas tilamku, lalu berjongkok dan perlahan-lahan mendudukkan pantatnya, yang
    sekarang gak terhalang oleh celana dalam, ke wajahku. Dan dia juga melebarkan belahan pantatnya dengan
    kedua tangannya, seolah-oleh ingin menempelkan anusnya ke wajahku.

    anusnya menempel tepat di bibirku. Badanku bergetar karena gembira, dan gairah. Pertama-tama kucium
    mesra anusnya, dan pembantuku itupun mulai mendesah. Kucium lagi pinggiran-pinggiran anusnya dengan
    lembut.

    perlahan-lahan kujulurkan lidahku dan kujilatin sekeliling anusnya, dan dia pun menggelinjang
    kegelian. Lalu kutusukkan secara perlahan lidahku ke anusnya.

    AAAh, sentuhan pertama yang bakal kuingat sampe tua. Anusnya rasanya agak pahit trus aneh gitu, susah
    deh ngejelaskannya. Kujilat-jilat anusnya dan sekarang dengan penuh nafsu, dan penuh kerinduan. Dia
    pun mulai bergerak liar di atasku.

    Tangannya sekarang gak hanya diam. Yang kanan mengelus-elus kontolku. Yang kiri sedang sibuk
    bermasturbasi ria. Kocokannya berkali-kali terhenti karena sedang berkonsentrasi untuk menggapai
    kenikmatana

    aaaaah,, Bayu jilatin terus anus kakak. Ah ayo sayang.. Teriaknya. Kelihatannya dia udah gak perduli
    apapun lagi. Dan beberapa saat kemudian dia menjambak rambutku dengan keras, dan setengah berdiri
    dengan lutunya, dan mengerang, pertanda dia sudah mencapai orgasme

    Makasih yah dek, sekarang giliran kakak yang muasin kamu katanya sambil tersenyum manis. Diciuminya
    bibirku dengan ganas. Karena aku masih dalam pertumbuhan, ukuran bibirnya dengan bibirku jauh berbeda.

    Dengan mudahnya dia melumat bibirku yang mungil ini, bahkan ketika dia menciukmku, dagukupun ikut
    terkena ciumannya.

    Dijilatinya bibirku, lalu dimasukkannya kedalam mulutku. Akupun berusaha menggapai lidahnya dengan
    lidahku. Lalu kuemut-emut lidahnya, lalu aku mulai menghisapnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan
    mulai meneteskan liurnya kedalam mulutku. Langsung kutelan dengan bernafsu. Berkali-kali kami lakukan
    itu.

    Setelah itu dia mulai menjilatiku lagi. Dari mulai pipi, hidung, keingku, dan daguku. Sampai-sampai
    wajahku basah kena jilatannya. Dan dia pun mulai meludahi wajahku dengan gemas. Aku hanya diam aja
    menikmati segala perlakuannya padaku.

    Perlahan-lahan jilatan-jilatannya mulai turun keleher, lalu kedada dan sampai ke putingkupun dijilat-
    dan dihisap-hisapnya. Dan tangannya meraba-raba putingku yang satunya.

    Setelah itu, dia membuka celanku sampai terlihatlah kontolku yang masih kecil mungil ini. Dan dia
    membuka mulutnya dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Aah rasanya bener-bener nikmat. Setiap
    sedotannya membuat seluruh tubuhku menegang.

    Dan tanpa sadar tangankupun mulai menarik-narik wajahnya dengan nafsu. Dan dia terus menghisap-hisap
    titiku tanpa menggunakan tangannya sama-sekali. Dan setelah beberapa menit, aku sudah ingin keluar.

    Kaak, adek udah mau keluar nih kataku. Dia pun semakin memperkuat hisapannya sampai terasa sakit. Dan
    kukeluarkan semuanya di mulutnya. Dan kuliahat dia menelannya dengan semangat. Dan menjilati sisa-sia
    maniku di ujung kontoltku. AAh rasanya sangat nikmat

    Gimana?? Kamu puaskan??

    Eh, iya kak. Adek puas banget. Adek udah lama beronani smbil ngebayangin kakak. Kataku tanpa malu-malu
    lagi

    Hihihi. Nakal kamu yah, kenapa kamu gak langsung datengin kakak trus minta kakak ngent*tin kamu? Aku
    agak kaget mendengar dia tiba-tiba berkata vulgar. Tapi terlihat di wajahnya kelihatannya dia senang
    berkata-kata jorok seperti itu

    Kan kasian tongkol kamu kamu dek, setiap hari cuma dapetnya tangan kamu sendiri. Kan mendingan ent*tin
    kakak aja?? Katanya dengan tatapan penuh nafsu.

    Mulai sekarang, kalo kamu lagi kepengen kamu bilang kaya gini ke kakak, kaak, adek pengen ngentot ya??

    Iyaa kak..

    Coba bilang dong pintanya

    Kaaak, adek pe..pengen ngentot jawabku dengan gugup

    Naah, gitu yah bilangnya. Ntar kakak entotin kamu.

    iaiya kak.

    Lalu karena aku sudah cape, akupun tertidur sambil berpelukan dengan dia. Kami udah kaya suami istri
    aja

    Sejak itu, kami sering melakukan itu lagi. Dan kalo kami gak sedang bermain? pun dia tetap aja gak
    memakai bajunya. Aku juga sering ikut mandi bareng dia. Dan karena udah sangat terobsesi sama dia,
    kotorannya pun bisa membuatku terangsang.

    Hampir tiap hari aku minta dia mengencingiku. Kadang kutelan semua kencingnya sampai gak bersisa.
    Setelah bosan dengan kencingnya, tainyapun kujamah juga. Sampe-sampe setiap dia mau buang kotoran dia
    harus memberitahuku dulu.

    Kalo aku lagi gak mau, barulah dia ke wc secara biasa. Dan kami melakukannya di mana-mana, namun kami
    selalu berhati-hati agar kencing atau tainya gak berceceran.

    Aku juga memaksanya untuk ikut merasakan tainya sendiri, lalu setelah itu acara berciuman kamipun jauh
    lebih hot karena mulut kami penuh dengan kotoran

    Aku sadar apa yang kami lakukan itu jauuh diluar batasan normal (dari pertama juga sebenarnya udah gak
    normal. Masak cewek berumur 26 tahun main sama anak berumur 13 tahun???). Tp aku gak bisa ngebohongin
    diri sendiri, karena aku juga sangat menikmatinya.

  • Cerita Ngewek Rintihan Nikmat Perawan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Rintihan Nikmat Perawan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1369 views

    Perawanku – Cerita ini mengisahkan bagaimana menikmati vagina perawan berjilbab, Seorang gadis yang msih polos yangmau diajak Fery masuk kerumahnya, Antara Erna dan Fery mereka berdua bersekolah di Madrasah , Erna juga menaruh hati kepada Fery dan tak bisa menolak ajakan yang dia sukai, mereka kenal sudah dua tahun semenjak dia sama sama duduk dibangku kelas satu. Lalu tiga bulan yang lalu saat menjelang Ujian Akhir Sekolah. Kelas pria dan wanita yang biasanya terpisah mulai digabung di beberapa kesempatan karena alasan peningkatan intensitas pelajaran. Siswa putra duduk di barisan depan, sedang yang putri di bagian belakang.Tapi Fery duduk di barisan putra paling belakang sedang Erna di barisan putri paling depan. Maka tak ayal Fery berada tepat di depan Erna. Dan itulah awal kontak terdekat yang terjadi pada mereka.

    Biasalah… Awalnya pura-pura pinjam alat tulis, tanya buku, ini… itu… Tapi senyuman makin sering tertukar dan kontak batin terjalin dengan pasti. Kadang ada alasan bagi keduanya untuk tidak keluar buru-buru saat istirahat, hingga ada masa singkat ketika mereka hanya berdua di dalam kelas; tanya-tanya pelajaran—alasan basi yang paling disukai setiap orang.

    Dua bulan lebih dari cukup untuk memupuk rasa cinta. Meski pacaran adalah terlarang, dan keduanya belum pernah saling mengutarakan cinta, tapi semua teman mereka tahu keduanya adalah sepasang kekasih. Hubungan cinta yang unik di jaman yang serba bebas ini.

    Dan Erna begitu menikmati perasaannya. Setiap waktu teramat berharga. Sekilas tatapan serta seulas senyuman selalu menjadi bagian yang menyenangkan.
    Lalu cinta mulai berkembang saat kenakalan muncul perlahan-lahan. Erna sempat ragu saat Fery memintanya untuk datang ke Mall M sepulang sekolah sore itu. Sejuta perasaan bahagia membuncah di hati Erna, bercampur dengan rasa takut dan kegugupan yang luar biasa.

    Ia nyaris pulang lagi saat sore itu ia berdiri di pintu Mall untuk bertemu dengan Fery. Tapi cowok itu keburu melihatnya hingga ia tak dapat menghindar lagi. Ia tahu bahwa dirinya salah tingkah selama kencan pertama mereka.

    Malamnya Erna tak bisa tidur. Membayangkan tentang betapa menyenangkannya kencan mereka, saat untuk pertama kalinya Fery menggenggam tangannya selama berkeliling melihat-lihat banyak hal. Seluruh tubuhnya terasa panas dingin.

    Fery bahkan membelikan sebuah hadiah berupa kalung mutiara yang sangat mahal untuk ukuran dirinya. Untaian mutiara itu sangat indah, putih memancarkan kilau yang terang. Cowok itu berkata,

    “Walaupun aku tak akan dapat melihatmu mengenakan kalung itu, kuharap kamu mau tetap mengenakannya.” Dan tentu saja ia senantiasa mengenakan kalung mutiara itu.

    Satu bulan itu dihiasi dengan kencan sembunyi-sembunyi yang sangat mendebarkan. Seperti bermain kucing-kucingan dengan semua orang yang Erna kenal. Kalau ada satu saja orang yang tahu Erna berduaan dengan seorang pria di Mall, maka Erna tak dapat membayangkan petaka apa yang akan menimpanya.

    Tapi berhenti dari melakukan itu ia yakini lebih mengerikan daripada terus menjalaninya. Karena, di sore itu, di satu sudut yang sepi di dalam Mall, tiba-tiba saja Fery mencium pipinya dengan cepat tanpa mengatakan apapun juga. Hanya sekilas, dan Fery membuat seolah-olah itu tak pernah terjadi. Tapi pengaruhnya sangat besar pada diri Erna. Karena seluruh perasaannya bergemuruh dan membuncah.

    Bercampur aduk hingga ia hanya bisa diam saja seperti orang bodoh. Sisa sore itu berlalu tanpa ada dialog apapun, karena Erna tahu wajah putihnya telah berubah semerah udang rebus. Meninggalkan kesan terindah yang terbawa ke dalam mimpi bermalam-malam sesudahnya.

    Tiga hari sejak peristiwa itu Erna selalu berusaha menghindar dari Fery. Ia merasa malu, bingung dan takut. Bagaimanapun juga satu sisi perasaannya masih memiliki keyakinan bahwa cinta mereka mulai melewati batas. Tapi ia belum tahu cara kerja nafsu. Karena ketika akhirnya mereka bertemu kembali, Erna tak bisa menolak saat di banyak kesempatan Fery mencium pipinya berkali-kali; kanan dan kiri.

    Bahkan, saat Fery semakin nakal dengan meremas tangannya, memeluk tubuhnya dan mencium bibirnya (meski semua itu dilakukan Fery tak lebih dari lima detik saja), Erna hanya terpana dan sangat menikmati semuanya. Sebelum berpisah, Fery berbisik pelan kepadanya, “Kamu mau, kan, main ke rumah esok sore?”
    Anehnya, seperti seorang yang terhipnotis, Erna mengangguk…

    Maka, sore itu, dengan mengenakan gamis bercorak ceria khas remaja dengan hiasan renda bunga melati, dipadukan dengan jilbab pink yang disemati bros berbentuk kupu-kupu, juga sebuah tas jinjing dari kain kanvas, Erna duduk di sofa ruang tamu di rumah Fery.

    Menunggu kekasihnya mengambilkan dua gelas jeruk dingin dan sepiring buah-buahan segar. Matanya menatap ke sekeliling ruangan dan mendapatkan kesan yang sangat menyenangkan.
    Kesan itu didapat, sebagian karena bagaimanapun ini adalah rumah orang yang ia cintai, dan sebagiannya lagi karena pemiliknya memiliki cukup banyak uang untuk menata dengan demikian indahnya.

    Erna tak tahu banyak soal dekorasi, tapi sesungguhnya rumah itu memang didesain dengan nuansa klasik yang sesuai dengan alam pegunungan tempat rumah itu berdiri. Perabotan, dari mulai lampu-lampu, tempat duduk, meja, lukisan-lukisan serta berbagai hal didominasi oleh corak bambu dan kayu asli.

    Sementara dedaunan dan tanaman hijau—bercampur antara imitasi dan buatan—menghiasi sudut-sudut yang tepat. Air terjun buatan dibangun di samping ruang tamu, dengan cahaya matahari yang hangat menyinari dari kaca jendela samping.

    Wilayah itu ditutup oleh kaca bening yang dialiri air dari atas, sehingga mengesankan suasana hujan yang indah dan menimbulkan bunyi gemericik air yang terdengar menyenangkan.

    Lukisan pedesaan dipasang di satu sudut yang tepat bagi pandangan mata, dengan gaya naturalis hingga setiap detail nampak sangat jelas. Seperti sebuah foto namun memancarkan aura magis yang lebih kentara. Erna sempat terpana dengan semuanya, dengan kesejukan yang melingkupi seluruh dirinya, sampai ia tak sadar kalau Fery telah duduk di sebelahnya, sedang menata gelas dan piring-piring.

    “Maaf, ya… Seadanya. Habisnya Umi lagi ke Bandung ikut seminar, nemenin Abi…”

    Erna tersipu malu. Ia berasal dari keluarga yang lebih sederhana, sehingga rasa mindernya muncul saat mendapati rumah yang demikian besar dan mewah ini ternyata milik pacarnya.

    “Nggak apa-apa, Ris. Erna seneng, kok…” Erna merasakan suaranya tercekat di tenggorokan.

    Sore itu Erna lalui dengan sangat menyenangkan. Ngobrol berdua, bercanda, tertawa, nonton film, main game PS hingga makan malam. Erna baru tahu bahwa ternyata Fery bisa memasak. Pintar malah.

    Kelezatan rasanya melebihi masakan yang pernah ia buat. Dengan malu ia mengakui itu di hadapan kekasihnya, yang membalasnya dengan ciuman pipi kanan yang lembut.

    “Aku tetep cinta kamu, kok…”

    Perlu diketahui bahwa Erna saat itu berusia 16 tahun dan memiliki tubuh yang mulai matang sebagai seorang gadis. Posturnya juga tinggi dengan wajah manis yang terkesan keibuan. Tapi percayalah bahwa ia sangat polos, lebih polos dari gadis SD di kota besar yang telah mahir urusan peluk dan cium. Desa tempat ia tinggal sangat jauh dari arus informasi dan pengaruh buruk ibukota.

    Maka ia tak menaruh prasangka apapun saat Fery mengajaknya menginap di rumahnya malam itu. Memang ini urusan yang tabu di desanya, tapi kepolosan Erna membuatnya yakin bahwa Fery tak akan melakukan hal buruk terhadapnya.

    Sehingga, pilihan berbohong ia lakukan agar bisa berduaan terus dengan kekasihnya. Ia telah bilang pada orang rumah bahwa ia akan menginap di rumah Ririn. Ia tahu orang tuanya tak akan curiga, karena hal itu biasa ia lakukan di waktu-waktu ujian sekolah. Apalagi menjelang Ujian Akhir seperti sekarang.

    Suasana malam sangat sunyi dan suara jengkerik telah berganti dengan burung malam. Tak berapa lama rintik hujan mulai turun, dan Erna tak menyadarinya sampai hujan itu berubah jadi deras. Sangat deras, karena di musim penghujan seperti ini hal seperti itu selalu saja terjadi. Kalau tidak karena suasana cinta yang tengah meliputinya, Erna tak akan betah di rumah orang dalam situasi seperti itu.

    O, iya… Sebetulnya Erna dan Fery tidak benar-benar berdua di rumah, karena ada Hana, adik perempuan Fery yang sekarang duduk di bangku kelas 1 SMP. Makanya Erna tidak terlalu merasa sungkan, karena ia bisa bermain dengan Hana juga di sepanjang sore dan malam itu.

    Ferylah yang agak kerepotan karena harus meminta Hana agar berjanji tidak memberitahukan keberadaan Erna kepada orang tua mereka. Hana sebetulnya tidak susah dibujuk. Hanya saja keberadaannya menyulitkan karena ciuman-ciuman harus dilakukan secara hati-hati.

    Peluk dan cium beberapa waktu yang lalu memang mendapatkan perlawanan (meski setengah hati) dari Erna. Tapi hal itu tak berlaku malam ini, karena kini Erna merasa lebih santai dan bebas. Di satu kesempatan Fery memeluknya sembari mencium bibirnya sekilas.

    Di kesempatan lain ia dipeluk dari belakang, tepatnya saat ia mencuci piring bekas makan malam dan pria itu mengendap-endap dari belakang dan begitu saja melingkarkan tangan di pinggangnya. Erna sempat menjerit pelan dan berusaha meronta, tapi tangannya yang memegang piring dipenuhi busa sabun hingga susah untuk bergerak.

    Ia hanya menggelinjang pelan dan merengek lemah, saat pelukan itu makin erat dan ciuman di pipinya membuatnya terbius. Hampir saja Hana melihat perbuatan mereka, kalau Fery tidak buru-buru melepaskan pelukan di pinggang yang ramping itu.

    Setelah mandi malam yang menyenangkan, di dalam bath-tub air hangat yang penuh busa dan peralatan mandi yang lengkap milik Umi Fery, Erna bergabung dengan kakak beradik di ruang TV. Ia mengenakan busana malam yang lebih santai (setidaknya untuk ukuran gadis berjilbab); kemeja kaus lengan panjang putih bermotif garis warna biru dengan bawahan rok katun berwarna biru lembut, dipadukan jilbab simpel berwarna biru senada.

    Parfum aroma bunga khas remaja ia seprotkan di tempat-tempat yang tepat untuk menyegarkan dirinya. Lalu ia duduk di samping Hana yang sedang tertawa menyaksikan film kartun di televisi.
    Mata Erna saat itu tertuju penuh ke televisi, namun pikirannya terbang ke alam tertinggi yang penuh imajinasi. Pelukan dan ciuman hangat dari Fery mau tak mau membangkitkan gairah terpendam yang selama ini tersembuyi jauh di dasar jiwanya.

    Ia mengalami semacam sensasi aneh yang baru dikenalnya, yang sangat memabukkan dan membuatnya lupa diri. Jam baru pukul delapan malam namun kegelisahannya telah memuncak.
    Erna tak tahu atau mungkin tak berani mengakui bahwa dirinya telah dipenuhi sensasi seks yang menyenangkan. Terlebih ini adalah masa-masa suburnya. Letupan-letupan kecil yang dipicu oleh Fery membuatnya perlahan-lahan tebawa ke arus deras, hingga sulit terbendung oleh keremajaannya yang sedang membara.

    Penghalang dirinya untuk melakukan hal-hal yang lebih seronok adalah rasa malu, takut serta ketidaktahuan yang besar tentang kondisi-kondisi semacam ini. Tapi pancingan-pancingan yang dilakukan oleh Fery dengan lihai membawanya pada pengalaman-pengalaman terlarang yang sangat menggairahkan. Semuanya akibat kepolosan sang gadis remaja.

    Jam delapan lewat dua puluh menit Fery bangkit dari duduknya dan menarik tangan Erna agar mengikutinya. Hana tak sadar karena ia terfokus pada acara televisi. Erna menurut dan dadanya berdebar kencang saat Fery menariknya ke lantai dua.

    Kalau Erna sedikit lebih gaul, ia akan tahu Fery bermaksud melakukan sesuatu, tapi Erna jauh lebih polos dari yang orang kira, hingga ia justru merasa senang saat Fery mengajaknya untuk melihat-lihat kamarnya.

    Ia senang bisa tahu isi dalam kamar kekasih yang ia cintai. Erna kagum pada suasana kamar Fery yang menyenangkan. Ia juga terkejut saat menemukan foto dirinya dalam pose separuh badan terpampang di dinding kamar. Foto itu ditutupi Fery oleh poster pemain bola, hingga tidak ada yang tahu bila setiap malam ia menarik poster itu dan memandangi foto gadis yang tersenyum manis di sana.

    Erna setengah lupa tentang kapan ia membuat foto itu. Ia merasa foto itu lebih cantik dari aslinya. Tapi Fery menjelaskan bahwa program komputer photoshop dapat melakukan banyak hal, seperti membuat gadis secantik dirinya terlihat lebih segar dan mempesona.

    Erna tersipu malu. Tapi itu belum seberapa, karena tiba-tiba Fery menarik dirinya agar berhadapan, lalu mengeluarkan sepasang anting mutiara dari kotak beludru di saku celananya. Erna terperanjat. Fery berbisik mesra, “Ini pasangan kalung yang pernah kuberikan. Aku mau kamu mengenakannya…”

    Mata Erna berkaca-kaca. Kalau saja ia berani, ia sudah memeluk pria di hadapannya dan menciumnya bertubi-tubi. Tapi ia terlalu malu untuk melakukan hal semacam itu. Ia hanya salah tingkah, saat Fery meletakkan anting-anting itu di telapak tangannya dan berkata lagi,

    “Aku pasangkan sekarang, ya…”
    “Tapi…” Suara Erna serak dan lirih.
    “Tapi kenapa?”
    “Erna malu…”
    “Kok malu? Bukankah kita saling mencintai?! Masihkah kita saling tertutup?”

    Erna bingung untuk menjawab, karena ini adalah momen pertama dalam hidupnya ketika ia harus membuka jilbabnya di hadapan seorang laki-laki. Wanita-wanita yang biasa berbikini di kolam renang atau berpakaian seksi di Mall-mall tentu tak akan paham kenyataan ini.

    Tapi Erna adalah perempuan yang sejak belasan tahun lalu selalu menutup seluruh bagian tubuhnya dan tak memamerkannya pada siapapun kecuali keluarganya.
    Melepas jilbab baginya sama seperti melepas rok di depan kamera bagi gadis keumuman. Aneh? Memang! Tapi itulah kenyataannya. Ia setengah menangis saat tak kuasa menolak permintaan Fery yang menyudutkan itu. Ia memang diam.

    Tapi dadanya bergemuruh hebat saat jemari Fery melepasi jarum dan peniti yang menyemati jilbabnya. Ia tertunduk dalam dan menahan nafas saat tangan kekasihnya menarik lepas jilbabnya.

    Tangannya yang gemetar meremas-remas ujung kaus, dan tanpa sadar ia menggigit bibirnya sendiri saat Fery menarik dagunya agar mereka bisa saling bertatapan serta membelai rambutnya dengan mesra; rambut yang hitam lurus sepanjang bahunya.

    “Kamu cantik sekali, Erna…” Suara itu terdengar lirih, dan Erna hanya terpejam menahan semua perasaannya. Itu adalah ekspresi terbodoh yang pernah ia lakukan, atau justru yang terbaik, karena semuanya mendorong Fery untuk mengecup bibirnya dengan lembut.

    Ciuman hangat dan penuh cinta, membawa Erna terbang tinggi dan melupakan dunia ini. “Mmmh…” Erna hanya terpejam pasrah. Tubuhnya gemetar hebat. Tapi mulutnya terbuka lebar saat lidah Fery mulai menjulur dan menggelitiki rongga mulutnya.

    Lidahnya ikut bergerak meski masih sangat kaku, saling menggelitiki untuk mendapatkan sensasi aneh yang sempurna. Tangannya begitu saja memeluk lengan Fery yang kokoh, yang saat itu tengah melingkarkannya di pinggangnya sendiri.

    Waktu seakan berhenti. Dan keduanya terpaku seperti sepasang patung sihir. Hanya helaan nafas yang terdengar di sela-sela ciuman membara dan dipenuhi gelora cinta. Kedua tubuh itu merapat dan saling bergesekan, seakan tak dapat terpisahkan. Saling memberikan rasa hangat yang aneh dan membangkitkan seluruh saraf yang tertidur.

    Keduanya baru berhenti ketika nafas mulai habis dan terengah-engah kelelahan. Erna kaget dan merasa malu sekali. Mulutnya basah akibat ciuman panas itu. Tapi ia tak dapat berbuat apa-apa selain menanti yang terjadi selanjutnya. Ia membiarkan Fery memasang anting-anting di kedua telinganya. Ia menahan rasa geli saat jari jemari Fery seakan menggelitik kedua telinganya, dan menurut saja ketika pria itu menuntunya ke hadapan cermin besar.

    “Lihat… Kamu cantik sekali..”

    Erna melihat sekilas ke cermin, menyaksikan dirinya sendiri tanpa jilbab, dengan dihiasi anting-anting dan kalung mutiara dari kekasihnya. Ia merengek manja dan menutup muka dengan telapak tangannya.

    “Aah… Fery jahat… Erna malu…” “Malu sama siapa?” Mereka bercanda dengan mesra dan lebih hangat.

    Ciuman tadi telah menyingkapkan tabir kekakuan yang telah terbentuk selama ini. Mereka kini lebih mirip sepasang kekasih, dengan pelukan dan ciuman hangat yang sarat nuansa cinta.
    Pagi itu adalah pagi terindah bagi Erna. Menghidangkan sarapan di meja makan untuk Fery membuatnya merasa seperti seorang istri yang melayani suaminya. Fery dan adiknya sangat puas dengan masakannya.

    Canda tawa menghiasi makan pagi mereka yang berlangsung dengan santai. Seusai makan Hana langsung berangkat sekolah, meninggalkan sepasang sejoli yang dimabuk asmara itu tanpa kecurigaan apapun.

    Membiarkan keduanya menikmati hari dalam kemesraannya. Tapi, kalau kamu berpikir malam itu keduanya melakukan hubungan-hubungan khusus suami istri, percayalah bahwa kamu salah besar. Mereka masih terlalu penakut untuk melakukan hubungan yang lebih jauh.

    Meskipun ciuman mereka semakin panas, aktivitas lain masih terhitung sopan karena tangan Fery tak pernah bergerilya seperti tangan para professional. Masih tetap pelukan sopan yang tak melibatkan rabaan ataupun sentuhan lain. Keduanya tidur terpisah dan tak ada aktivitas nakal di malam hari.

    Erna pulang dari rumah Fery sekitar pukul sepuluh pagi, setelah banyak ciuman tambahan sehabis sarapan dan mandi pagi. Kepada orang rumah ia bilang sekolah pulang cepat. Seharian ia lebih banyak mengunci diri dalam kamarnya, menikmati sensasi imajinasi yang semakin liar dibanding waktu sebelumnya.

    Pertemuan selanjutnya ternyata lebih lama dari yang diduga. Keduanya benar-benar tersibukkan oleh tugas-tugas sekolah, hingga baru bertemu lagi (untuk berduaan tentunya) dua minggu setelahnya. Keluarga Fery berlibur ke rumah nenek di luar kota.

    Alasan ujian membuat Fery bisa menghindar dari paksaan orang tuanya, sehingga rumahnya bebas selama satu minggu penuh. Itulah saat yang tepat untuk bermesraan dengan Erna, dan ia telah menyiapkan banyak hal untuk pekan yang istimewa itu.

    Erna datang pagi hari itu dengan mengenakan seragam sekolahnya. Perpisahan yang cukup lama ternyata membuat gadis itu lebih agresif, sehingga, meskipun tetap Fery yang harus memulainya, Erna memberikan balasan yang sedikit liar dan nakal.

    Fery sampai megap-megap kewalahan. Sesudahnya mereka tertawa-tawa sambil berpelukan di atas sofa, sembari mata mereka menatap layar TV tanpa bermaksud menontonnya. Sekitar menjelang siang Erna dibonceng Fery untuk main ke Mall M.

    Setelah itu dilanjutkan ke taman L dan bermain sepeda air di sana. Mereka juga melakukan banyak hal yang menyenangkan, yang membuat mereka lupa waktu.
    Hari telah senja ketika keduanya memutuskan untuk pulang, saat langit berubah gelap dan tiba-tiba saja menjadi hujan yang sangat deras sebelum keduanya tiba di rumah. Tak sampai lima menit ketika keduanya berubah basah kuyup, dan Erna telah menggigil kedinginan saat perjalanan belum mencapai setengahnya.

    Keduanya tiba di rumah saat menjelang makan malam. Oleh-oleh yang mereka beli di jalan telah basah kuyup dan tak ada satu bagianpun yang kering dari diri mereka. Tubuh Erna menggigil hebat dan wajahnya pusat pasi.

    Bibirnya agak membiru. Fery bergegas membawa gadis itu ke dalam rumah dan menyiapkan air panas di bath-tub kamar atas. Sementara menunggu gadis itu mandi, ia menyiapkan dua gelas susu coklat panas dan sekaleng biskuit kacang.

    Ia sendiri langsung mandi setelah itu, dan keduanya selesai setengah jam kemudian. Erna baru sadar bahwa ia tidak memiliki pakaian ganti, dan kebingungan sampai mengurung diri di kamar mandi. Fery berusaha meminjamkan pakaian ibunya, tapi pakaian bersih ibunya terkunci dalam lemari.

    Sementara itu pakaian Hana juga tak muat dan terlalu kecil. Untunglah Fery ingat bahwa di kamar tamu ada pakaian-pakaian saudara sepupunya, yang biasa disimpan di sana untuk dipakai jika menginap di rumah Fery.

    “Tapi… Sepupuku tidak berjilbab. Jadi pakaiannya agak… Kamu coba aja deh cari yang pas. Aku tunggu di ruang TV…” Erna kebingungan sendiri di kamar tamu itu. Ia agak risih karena semua pakaian di dalam lemari itu adalah pakaian-pakaian yang gaul, serba ketat dan serba minim.

    Cukup lama ia memilih dan tidak menemukan juga pakaian yang cocok untuk dirinya, sehingga ia memilih pakaian yang menurutnya agak paling sopan. Tapi tetap saja serba minim. Dengan malu ia mengenakan pakaian pilihannya dan menghampiri kekasihnya di ruang TV.

    Wajah Fery berubah kaget dan matanya bergerak kesana-kemari; mata yang biasa Erna temukan pada pria-pria nakal di pinggir jalan. Tapi Erna tahu semua ini karena dirinya, dan setengah menangis ia berusaha menutupi keterbukaan dirinya dengan kedua tangan.

    Bagaimana tidak?! Inilah pertama kalinya seumur hidup ia mengenakan pakaian minim di hadapan seorang pria, meskipun itu adalah kekasihnya juga. Sepupu Fery bertubuh lebih pendek dan kecil dari dirinya, sehingga kaus pink tipis bergambar Barbie yang ia kenakan benar-benar melekat ketat di tubuhnya, menampakkan lekuk-lekuk yang nyata dan mempesona. Bahkan bagian pusarnya tidak betul-betul tertutupi, meskipun berkali-kali ia berusaha menarik kaus itu ke bawah.

    Sementara itu, celana hijau lumut selututnya juga sama ketatnya, dan tidak benar-benar selutut, karena tubuh Erna yang tinggi. Erna sebetulnya memiliki kulit yang putih bersih dan lekuk yang indah, sehingga ia nampak cantik menawan dengan pakaian seksi itu.

    Terlebih rambut panjangnya masih setengah basah, menciptakan sedikit gelombang yang menambah aura kecantikannya. Tapi Erna tak terbiasa dengan hal-hal seperti itu, hingga ia merasa dirinya buruk dan norak.

    Ia takut Fery meledeknya, serta jengah dengan keterbukaannya sendiri. “Kamu cantik sekali, Erna…” Suara Fery terdengar bergetar, dan Erna merinding ketika pria itu malah mendekatinya dan berusaha memeluknya. Ia berusaha menghindar dan tangannya menolak pelukan Fery.
    “Erna malu… Jangan, Fery… Jangan…” “Lho… Kenapa?”

    Erna hanya menggeleng dan Fery berusaha menghormatinya. Mereka menghabiskan malam dengan menonton TV dan menghabiskan susu hangat di meja. Namun Erna agak lebih pendiam dan gelisah. Tangannya terus-terusan memeluk bantal besar, berusaha menutupi apa yang ada di baliknya.

    Ia tak tahu bahwa pria di sebelahnya lebih gelisah lagi, meski alasannya sedikit berbeda. Ia terlalu sibuk oleh pikirannya sendiri hingga tak sadar bahwa mata Fery terus menelusuri dirinya, seolah berusaha menelanjangi. Awalnya Erna tak sadar pada sentuhan itu.

    Berkali-kali Fery mencium pipinya, tapi ia menganggap wajar hal tersebut. Itu hal yang biasa mereka lakukan, dan Erna menganggapnya sebagai sun sayang yang biasa ia dapatkan. Tapi Fery kini telah melingkarkan tangan kiri melalui sandaran sofa dan mendarat di bahunya.

    Sedang tangan kanan diletakkan di atas lutut Erna yang terbuka. Cuaca memang sangat dingin akibat hujan yang tidak juga berhenti, hingga elusan di lututnya terasa nyaman dan menghangatkan, membuat Erna setengah tak sadar ketika elusan itu makin merambat ke atas pahanya yang sedikit tersingkap.

    Erna sangat suka nonton sinetron dan tayangan di TV adalah sinetron favoritnya. Adegan dan kata-kata romantis di layar kaca seperti memberi hipnotis tersendiri. Adegan ciuman memang disensor, tapi hal itu justru membuatnya tak kuasa menolak saat ciuman Fery beralih ke bibir basahnya.

    Untunglah saat itu sedang iklan, hingga ciuman dari Fery dapat diterima oleh Erna sepenuhnya, yang baru sadar bahwa posisi duduk kekasihnya sangat mengintimidasi dirinya. Tapi ciuman itu begitu manis dan menyenangkan, memunculkan rasa hangat yang menggelora yang sangat ia rindukan. Tak perlu menunggu lama untuk membangitkan hasrat gadis itu. Pengalaman telah mengajarkan banyak hal kepadanya, sehingga lidahnya langsung menyambut saat Fery mulai mengajaknya bermain-main.

    Bibir Erna termasuk agak tipis, merah dan masih alami. Namun lidahnya lincah dan pandai bergerak. Dengan daya dukung kecerdasan di atas rata-rata, ia menjadi gadis yang cepat belajar dan tahu bagaimana cara memuaskan lawan mainnya.

    Fery sendiri sangat kaget dengan kecepatan Erna dalam mempelajari teknik-tekik baru, hingga di akhir pertandingan lidah mereka, ia membiarkan sang gadis mengalahkannya hingga pipi gadis itu merona akibat agresivitasnya sendiri.

    Ketika berciuman Erna lupa pada apapun. Tapi setelah selesai ia baru sadar bahwa sejak tadi tangan kanan Fery terus-terusan membelai-belai pahanya, bergantian antara kanan dan kiri. Kini ia benar-benar merasakan rangsangan itu, rangsangan yang lebih terkesan dewasa dibanding sekedar ciuman bibir.

    Tangannya bertindak cepat, mencegah Fery sesaat sebelum tangan kekasihnya itu menyentuh bagian pangkal pahanya. Mulut mereka terdiam dan hanya mata yang berbicara. Fery meminta, Erna menolak halus. Tangan Fery bergerak lagi, tapi Erna mencegah lagi.

    Fery tersenyum manis. “Maaf, ya… Aku kelewatan…” Erna ikut tersenyum. “Lebih baik kita dengar musik aja, ya! Kita berdansa. Seperti di film.” Erna diam menunggu dan manut saja pada apa yang diinginkan kekasihnya. Suara lembut mengalun dari player, dan tangan Fery menjulur padanya.

    Erna grogi karena ia belum pernah berdansa sebelumnya. Fery meyakinkan bahwa ia sama tidak tahunya seperti Erna. Jadi tak usah malu karena mereka hanya berdua di sini. Dengan langkah-langkah kaku tubuh mereka bergerak pelan, saling berpelukan.

    Keduanya tertawa pada gerakan masing-masing, tapi tetap merasa senang karena ciuman dimulai lagi beberapa saat sesudahnya. Tubuh Erna hampir sama tingginya dengan Fery, hingga ia tak perlu berjinjit untuk menyambut pagutan pria itu.

    Ia tak tahu bahwa kecantikannya makin memesona diri Fery dan keremajaannya terus memancing-mancing gairah. Belum lagi aroma parfum menebar dari seluruh tubuhnya. Tangan Fery tak tahan untuk tidak mengelus-elus tubuh bagusnya, bergerak dari pinggang ke arah atas.

    Erna masih setengah menganggap elusan itu adalah bagian dari gerakan berdansa. Ciuman bibir Fery membuat tubuhnya lemas, hingga elusan itu ia nikmati saja seperti halnya ciuman di bibirnya.

    Terasa geli saat menyentuh bagian samping dadanya.“Mmmh… Mmhhh…” Elusan tangan Fery makin mengarah ke dada Erna, membelai-belai benda yang lunak dan empuk itu.

    Gadis itu mengejang karena rasa aneh yang melandanya. Itu adalah sentuhan pertamanya, dan ia masih sangat sensitif. Tangannya secara refleks berusaha mencegah, tapi Fery yang tak mau gagal lagi berusaha menahan Erna agar tetap diam.

    Ciumannya makin liar hingga Erna tak bisa mengelak. Remasan di dadanya terasa makin nyata, membuat Erna terengah-engah akibat rangsangan hebat di tubuhnya. Ia tak kuasa mencegah remasan itu, karena bagaimanapun dirinya ternyata menikmatinya.

    Keduanya terengah-engah akibat ciuman yang panjang itu. Sedang muka Erna makin memerah, karena ia benar-benar terangsang oleh remasan tangan Fery di dadanya.
    Payudaranya yang berisi membuat genggaman Fery terasa penuh. Ia membiarkan dirinya terdesak ke dinding, hingga ia tidak sampai merosot jatuh saat remasan tangan Fery makin lincah dan mempermainkan puncaknya yang masih tertutup kaus.

    Ia hanya mendongak setengah terpejam dan tangannya yang bingung merapat ketat di tembok. Ia makin belingsatan karena di saat yang bersamaan ciuman Fery mendarat di dagu dan lehernya bertubi-tubi. Lehernya cukup panjang dan jenjang, hingga kepala Fery dapat terbenam di sana dan memagut-magutnya seperti ular.

    Erna merasakan air mata mengalir lewat sudut matanya. Ia sangat kebingungan mengenali perasaannya saat ini. Remasan tangan kanan Fery berganti menjadi ciuman bibir. Ia sempat menunduk dan hanya melihat rambut kekasihnya. Kepala Fery terbenam di buah dadanya yang telah mengeras kencang, dan Erna dapat mendengar kecipak-kecipuk saat Fery melahap dadanya itu dengan sedikit buas.

    “Fery… Fery… Ohhh. Apa yang kamu lakukan sama Ernaaa… Mmhhh… Jangan, Ris… Aahh…”
    Fery telah menggulung kaus ketatnya ke arah atas, berusaha menyingkapkannya agar buah dada itu lebih leluasa dinikmati. Lelaki itu terus meremas-remas dengan lembut dan penuh perasaan. Menjepit dan mempermainkan putting susunya yang masih tertutup BH tipis berwarna krem.

    Mungkin Fery merasa gemas mendapati payudara yang demikian empuk dan kenyal itu, payudara perawan yang masih sangat sensitif dari sentuhan.
    Keadaan Erna kini sungguh mengenaskan. Kekasihnya menyerangnya di berbagai tempat, mempermainkan dirinya seperti sebuah boneka. Bibir dan tangan kiri di payudaranya, tangan kanan di sela-sela pahanya.

    Semuanya adalah sensasi yang baru pertama kali ia rasakan. Dulu ketika ia belum pernah mengalaminya, ia selalu berjanji bahwa ia hanya akan melakukan ini dengan suaminya di atas ranjang pernikahan.

    Dulu ketika hal ini tak pernah terbersit dalam benaknya, ia sangat yakin mampu menjaga kehormatannya. Tapi kini ketika benar-benar mengalaminya, ia tak tahu apakah ia akan tetap sekuat itu.
    Sentuhan-sentuhan ini terlalu melenakan dirinya, dan membangunkan perasaan rindunya yang telah lama terpendam. Ia sangat bingung hingga hanya mampu meneteskan air mata dan meremas remas rambut Fery.

    “Aku sayang kamu, Erna… Mmmh… Aku sayang kamu…” Terdengar rayuan Fery di sela-sela kesibukannya.
    Erna hanya mampu menjawabnya dengan erangan-erangan aneh, karena saat itu tangan kanan Fery telah menembus langsung ke pangkal pahanya. Jari jemari pria itu menggosok-gosok dan mempermainkan di tempat yang paling sensitif, hingga Erna merasakan celananya basah oleh cairan yang tak ia kenal sebelumnya.

    Memang sentuhan tersebut bukanlah sentuhan langsung karena tubuh Erna masih tertutup CD tipis dan celana ketatnya. Tapi ini adalah sentuhan pertamanya, dan semuanya sudah lebih dari cukup untuk membangkitkan rangsangan dahsyat itu.

    Apalagi setelah beberapa lama Fery tidak juga menghentikan aktivitasnya, melainkan menggesek-gesek dengan lebih liar. Kemaluannya terasa seperti diaduk-aduk, hingga makin lama ia makin merasakan desakan yang aneh sangat sulit ia pahami. Ia tak dapat menahan perasaannya. Ia terus mengerang… mengerang… hingga desakan itu makin menuju ke arah puncak… Ia tak sanggup bertahan lagi…

    “Aaahh… Aaahh… Akhhhhh….” Erna menjerit panjang saat orgasme melanda tubuhnya untuk pertama kalinya. Tubuhnya mengejang kuat, melengkung seperti busur. Kakinya merapat menjepit tangan Fery yang tak juga berhenti bergerak. Ia merasakan letupan-letupan dahsyat seperti sebuah terpaan badai. Dunia dipenuhi warna yang berpadu dengan indahnya.

  • Cerita Ngewek Suamiku Payah Kalo Diranjang – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Suamiku Payah Kalo Diranjang – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1717 views

    Perawanku – Suatu saat ketika suamiku akan mendapatkan tugas kantornya selama dua bulan,
    malam sebelumnya kita saling berdebat, aku tetap ingin ikut karena dua bulan bukan
    waktu yang singkat dan supaya tetep bisa nampung maninya dalam rangka bikin
    anak. Karena kesibukannya menyiapkan kepergiannya sudah tiga minggu aku tidak
    dienjot oleh suamiku.

    Dia coba menenangkan aku dengan iming2 akan dibawakan
    oleh oleh dari belanda, aku tetap kecewa. Malem itu, aku dienjot oleh suamiku, tapi
    karena dia gak konsentrasi sebentar aja udah muncrat. Seperti biasa kalu udah
    muncrat dia langsung tidur. Aku memang mengharapkan kenikmatan, tapi aku tau
    bahwa suamiku payah kalo diranjang, yah akhirnya hanya menjadi menampung
    maninya saja . Pagi hari setelah suamiku berangkat ke airport , aku menyediakan
    makan pagi, kali ini hanya untuk kakak iparku saja yang diminta suamiku untuk
    menemani aku selama dia pergi. setelah siap aku memanggil kakak iparku.

    “Mas,
    sarapan mas..”. Aku memanggilnya sembari mendorong pintunya untuk melongok
    kedalam kamar, ternyata dia masih tidur dengan hanya memakai cd. Napsuku
    timbul lagi melihat pemandangan indah, tubuh yang kekar dan dadanya yang
    bidang hanya dibalut sepotong cd dimana terlihat jelas batangnya besar dan
    panjang tercetak dengan jelas di cdnya. Kayaknya batangnya dah tegang berat.
    Tanpa disadari aku menggunggam sendiri, “.. Ohh mas seandainya kau suamiku
    akan kupeluk tubuhmu yang perkasa ini..”. Walaupun suara aku lirih tetapi ternyata
    dia dapat mendengarnya, dia terbangun dan tersenyum melihatku.

    “Kenapa Sin,
    kamu gak puas ya dengan suamimu”. Aku jadi tersipu malu. “Sarapan dulu mas, ntar
    dingin”, kataku sambil keluar kamar. Lama kutunggu tapi dia gak keluar juga dari
    kamar, sementara itu napsuku makin berkobar membayangkan batangnya yang
    besar dan panjang itu. “Mas”, panggilku lagi, tapi tetap gak ada jawaban.

    Aku berdiri
    dan kembali ke kamarnya. Dia rupanya sedang telentang sambil mengusap2
    batangnya dari luar cdnya. Ketika dia melihat aku ada dipintu kamar, sengaja dia
    pelan2 menurunkan cdnya sehingga nongollah batangnya yang besar mengacung
    dengan gagahnya. Aku terbelalak ngeliat batang segede itu. “Kamu pengen
    ngerasain batangku ya Sin”, katanya terus terang. “Belum pernah ya ngerasain
    batang segede aku punya. Aku juga napsu ngeliat kamu Sin, bodi kamu
    merangsang banget deh”.

    Dia bangun dalam keadaan telanjang bulat menuju ke
    tempat aku berdiri. batangnya yang tegang berat berayun2 seirama jalannya. DIa
    segera memelukku dan menarikku ke ranjang, dirumah memang gak ada siapa2
    lagi. Dasterku segera dilepaskannya, begitu juga bra dan cdku. Dia meneguk liur
    memandangi tubuh telanjang ku yang mulus, dada yang besar dengan pentil yang
    dah mengeras dan jembiku yang lebat menutupi meqiku dibawah sana.

    Kemudian
    dia mencium serta mengulum bibirku. Aku balas memeluknya. bibirku digigitnya
    pelan pelan, bibirnya turun terus menciumi seluruh lekuk tubuhku mulai dari leher
    terus kebawah kepentilku, dikulumnya pentilku yang sudah mengeras, aku merintih
    rintih karena nikmat. Aku menekan kepalanya ke dadaku sehingga wajahnya
    terbenam di dadaku. Dia terus menjelajahi tubuhku, dijilatinya pelan dari bagian
    bawah dadaku sampe ke puser. Aku makin mendesis2, apalagi ketika jilatannya
    sampe ke meqiku yang berjembi tebal. Dia menjilati jembiku dulu sampe jembiku
    menjadi basah kuyup, pelan pelan jilatannya mulai menyusuri bibir meqiku terus ke
    klitku. Ketika lidahnya menyentuh klitku, aku terlonjak kegelian.

    Dia menahan kakiku
    dan pelan2 dikuakkannya pahaku sehingga kepalanya tepat berada diantara pahaku.
    Lidahnya menyusupi meqiku dan menjilati klitku yang makin membengkak. meqiku
    berlendir, dia menjilati lendir yang keluar. Aku gak tahan lagi, aku mengejan dengan
    suara serak, tanganku mencengkeram seprei dan kakiku menjepit kepalanya yang
    ada diselangkanganku. Aku nyampe. “Mas, nikmat banget deh, padahal belum
    dienjot ya”, kataku mendesah. Dia diam saja, dan berbaring telentang. “Kamu diatas
    ya Sin, biar masuknya dalem”, ajaknya. aku mulai mengambil posisi berjongkok
    tepat diantara batangnya yang sudah tegang berat.

    “Aku masukkin batangku ke
    meqi kamu ya Sin”, katanya sambil mengarahkan batangnya menyentuh bibir
    meqiku. Dia tidak masuk menekankan batangnya masuk ke meqiku tapi
    digesek2kan di bibir meqiku yang berlendir sehingga kepalanya yang besar itu
    basah dan mengkilap.Aku terbuai, dengan mata terpejam aku mendesah2 saking
    napsunya, “mas, masukin dong.” aku mulai menekan kepala batangnya yang sudah
    pas berada di mulut meqiku. Pelan2 batangnya menyusup kedalam meqiku, “Akh
    mas, gede banget”, erangku. “Apanya yang besar Sin”, dia memancing reaksiku.
    “Punyanya maass..!!” “..Apa namanya..?” dia memancing lagi, aku langsung aja
    menjawab, “batang mas, besar sekali”. Dengan sekali hentakan keatas batangnya
    menyeruak masuk meqiku. “Ooh mas, pelan2 mas”, aku mendesah lirih. Mataku
    terbeliak, mulutku terbuka, tanganku mencengkeranm seprei kuat2.

    Bibir meqiku
    sampe terkuak lebar seakan tidak muat untuk menelan batang besarnya. “meqi
    kamu sempit sekali Sin”, jawabnya. aku mulai berirama menaik turunkan pantatku,
    batangnya masuk merojok meqiku tahap demi tahap sehingga akhirnya ambles
    semuanya. Pelan2 dia ikut bergoyang menarik ulur batang besarnya. Aku mulai
    merasa sensasi yang luar biasa nikmatnya. meqiku yang sudah licin terasa penuh
    sesak kemasukan batangnya yang besar, batangnya terasa banget menggesek
    meqiku yang sudah basah berlendir itu. “Mas, enak banget mas, terus mas”,
    erangku. “Terus diapain Sin”, jawabnya menggoda aku lagi. “Terus enjotin meqi
    Sintia mas”, jawabku to the point. “enjotin pake batang gede mas”.

    Enjotannya dari
    bawah makin menggebu sehingga aku makin menggeliat2. AKu memeluknya dan
    mencium bibirnya dengan garesif, dia menyambut ciumanku. Nafasku memburu
    kencang, lidahku saling mengait dengan lidahnya, saling menyedot. Kemudian dia
    menggulingkan aku sehingga aku dibawah, dia mulai mengenjotkan batangnya
    keluar masuk dengan cepat. aku mengangkangkan pahaku lebar2, supaya dia lebih
    mudah menyodokan batangnya keluar masuk. Keluar masuknya batangnya sampe
    menimbulkan suara berdecak2 yang seirama dengan keluar masuknya batangnya,
    karena basahnya meqiku. “Mas, enak sekali batangmu mas, enjotin meqi Sintia
    yang cepet mas, nikmat banget”, desahku. “Ooh meqi kamu sempit banget Sin,
    terasa banget sedotannya. Nikmat banget deh”, jawabnya sambil terus
    mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Enjotannya makin ganas, pentilku
    diemut2nya. Aku menggelinjang kenikmatan, dada kubusungkan dan kugerak2kan
    kekiri kekanan supaya 2 pentilku mendapat giliran diemut, “ssh, mas, nikmat banget
    ngenjot ama mas, pentil sintia dikenyot terus mas”, erangku lagi.

    “Sintia bisa
    ketagihan dienjot ama mas. Ooh mas, Sinta gak tahan lagi mas, mau nyampeee”.”.
    Aku mengejang sambil memeluk tubuhnya erat2, sambil menikmati kenikmatan
    yang melanda tubuhku, luar biasa rasanya. “Sin, aku masih pengen ngenjotin meqi
    kamu yang lama. Kamu bisa nyampe lagi berkali2”, katanya sambil terus
    mengenjotkan batangnya. Dia minta ganti posisi, aku disuruhnya nungging dan
    meqiku dienjot dari belakang, meqiku terasa berdenyut menyambut masuknya
    batangnya. Aku memutar2 pantatku mengiringi enjotan batangnya, kalo dia
    mengenjotkan batangnya masuk aku menyambutnya dengan mendorong pantatku
    dengan keras ke belakang sehingga batang besarnya masuk dalem sekali ke
    meqiku. “Ooh nikmatnya mas, dienjot dari belakang. Kerasa banget geseken
    batang mas di meqi Sintia”. Jarinya mengilik2 klitku sambil terus mengenjotkan
    batangnya keluar masuk. ” Uuh mas, nikmat banget mas, terus mainin klit Sintia mas
    sambil ngenjot meqi Sintia”, erangku saking nikmatnya.

    Jarinya terus menekan klitku
    sambil diputar2, aku mencengkeram seprei erat sekali. Pantat makin kutunggingkan
    keatas supaya enjotannya makin terasa. Dia memegangi pinggangku sambil
    mengenjotkan batangnya keluar masuk dengan cepat dan keras. “Mas, nikmat
    banget banget mas, Sintia udah gak tahan neh, mau nyampe lagiii”, aku menjadi
    histeris ketika nyampe untuk kedua kalinya, lebih nikmat dari yang pertama. Diapun
    mencabut batangnya dari meqiku dan berbaring disebelahku. “Mas. belum muncrat
    kok dicabut batangnya”, tanyaku. “Sintia masih mau kok mas dienjot lagi, biar bisa
    nyampe lagi”. Dia setengah bangun dan membelai rambutku, “Kamu masih bisa
    nyampe lagi kok Sin”.”Sintia mau kok dienjot mas seharian, kan Sintia bisa nyampe
    terus2an, nikmat banget deh mas”.

    Istirahat sebentar, dia kembali menaiki aku lagi, secara perlahan tapi pasti dia pun
    memasukkan batangnya ke dalam meqiku. Aku mendesah dan merintih, ketika dia
    mengenjotkan batangnya sampe ambles semua aku kembali menjerit,
    “Aaaaaaahhhh , Maaaassssssss ..”. batangnya dinaikturunkan dengan cepat,
    akupun mengimbanginya dengan gerakan pantatku yang sebaliknya. Bibirnya
    bermain di pentilku, sesekali dia menciumi ketekku, bau keringatnya merangsang
    katanya. Aku memeluknya dan mengelus2 punggungnya sambil menjerit dan
    mendesah karena nikmat banget rasanya, “Aah mas, nikmatnya Terus mas, tekan
    yang keras, aah”. Dia meremas2 dadaku dengan gemas menambah nikmat buatku.
    Dia terus mengocok meqiku dengan batangnya, aku menjadi makin histeris dan
    berteriak2 kenikmatan. Tiba2 dia mencabut batangnya dari meqiku, aku protes,
    “Kok dicabut mas, sintia belum nyampe mas, dimasukin lagi dong batangnya”. Tapi
    dia segera menelungkup diatas meqiku dan mulai menjilati bagian dalam pahaku,
    kemudian meqiku dan terakhir klitku.

    “Mas, diapa2in sama mas nikmat ya mas, terus
    isep klit Sintia mas, aah”, erangku. Dia memutar badannya dan menyodorkan
    batangnya ke mulutku. batangnya kujilati dan kukenyot2, dia mengerang tapi tidak
    melepaskan menjilati meqiku yang dipenuhi lendir itu. “Sin, aku dah mau muncrat
    neh”, katanya sambil mencabut batangnya dari mulutku dan segera dimasukkan
    kembali ke meqiku. Dia mulai mengenjot meqiku dengan cepat dan keras, aku
    rasanya juda sudah mau nyampe lagi, goyangan pantatku menjadi makin liar sambil
    mendesah2 kenikmatan. Akhirnya dia mengenjotkan batangnya dalam2 di meqiku
    dan terasa semburan maninya yang hangat didalam meqiku, banyak sekali
    muncratnya, bersamaan dengan muncratnya akupun nyampe lagi. Aku memeluk
    tubuhnya erat2, demikian pula dia.

    “Mas, nikmat banget deh masss”, erangku. Aku
    terkulai lemes dan bermandikan keringat. Dia kemudian mencabut batangnya dan
    berbaring disebelahku. Aku meremes2 batangnya yang berlumuran mani dan sudah
    lemes. Hebatnya gak lama diremes2, batangnya mulai tegang lagi. “Mas, Sintia
    dienjot lagi dong, tuh batangnya sudah tegang lagi. Mas kuat banget seh, baru
    muncrat udah tegang lagi”. Dia diam saja, aku berinisiatif menaiki tubuhnya.
    Kusodorkan pentilku ke mulutnya, segera pentilku dikenyot2nya, napsuku mulai
    memuncak lagi. Aku menggeser ke depan sehingga meqiku berada didepan
    mulutnya lagi. “Mas, jilat dong meqi Sintia, klitnya juga ya mas”.

    Dia mulai menjilati
    meqiku dan klitku dihisapnya, kadang2 digigitnya pelan, “Aah, mas, diemut aja mas,
    jangan digigit”, desahku menggelinjang. Aku gak bisa menahan diri lagi. Segera
    meqiku kuarahkan ke batangnya yang sudah tegang berat, kutekan sehingga
    batangnya kembali amblas di meqiku. Aku mulai menggoyang pantatku turun naik,
    mengocok batangnya dengan meqiku. Dia memlintir pentilku, aku mendesah2.
    Karena aku diatas maka aku yang pegang kendali, bibirnya kucium dan dia
    menyambutnya dengan penuh napsu. Pantatku makin cepat kuturun naikkan. Tiba2
    dia dengan gemas menggulingkan aku sehingga kembali dia yang diatas, dia
    segera mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Aku mengangkangkan
    pahaku lebar2, menyambut enjotan batangnya, aku gak bisa nahan lebih lama lagi,
    tubuhku makin sering menggelinjang dan meqiku terasa berdenyut2, “Maas, aah”.
    Akhirnya aku nyampe lagi, aku tergolek lemes, tapi dia masih saja menggenjot
    meqiku dengan cepat dan keras, aku mendesah2 kenikmatan.

    Hebatnya, dia bisa
    membuat aku nyampe lagi sebelum akhirnya dengan satu enjotan yang keras
    kembali dia muncratkan mani di meqiku. Nikmat nya.Dia menciumku, “Sin, nikmat
    banget deh ngenjot sama kamu”. “iya mas, Sintia juga nikmat banget, kalo ada
    kesempatan Sintia mau kok mas enjot lagi”..
    mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Enjotannya makin ganas, pentilku. diemut2nya. segera mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Aku mengangkangkan saat lidahnya masuk di antara kedua bibir meqiku sambil. menghisap mememegang pinggulku dan dia memainkan batangnya keluar masuk dengan. cepat dan keras.batangnya keluar masuk dengan akhirnya sintia — Terasa meqiku sesek kemasukan batang besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia memainkan batangnya keluar masuk dengan eee sintia slingkuh — segera mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Aku mengangkangkan pahaku lebar2, menyambut enjotan batangnya, aku gak bisa nahan lebih lama lagi.Terasa meqiku sesek kemasukan batang besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia memainkan batangnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya

  • Cerita Ngewek Susu Maya Penghilang Dahaga Nafsu – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Susu Maya Penghilang Dahaga Nafsu – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1388 views

    Perawanku – Begitu rasanya malas sekali karena pagi itu aku berangkat ke kantor pagi seklai karena banyak kerjaan
    yang menumpuk dan yang tidak enaknya saat berangkat di tengah jalan hujan turun deras sekali, karena
    tidak ingin basah kuyup jadinya aku berteduh di sekitar warung terdekat. MarkasJudi
    Ibu permisi numpah berteduh Entah gak tau aku siapa namanya saat itu, hujan mendadak turun tanpa ada
    pertanda mendung.

    “Gak apa apa dik silahkan berteduh nunggu hujan reda kalau di lanjut perjalanannya malah basah kuyup,
    jawab ibu pemilik warung tersebut.

    “Saya pesan kopi susunya Bu, jangan banyak-banyak gulanya ya,” pintaku setelah mengambil duduk dalam
    warung itu. Sambil menunggu pesananku, kuamati pemandangan sekeliling warung itu.

    Warung tempat kuberteduh terlihat sangat rapi dan bersih, walaupun ukurannya kecil. Sungguh, aku baru
    kali itu singgah disana, meskipun sehari-hari kerab melintasi jalan di depannya. Pagi itu, ada tiga
    orang yang turut berteduh sambil sarapan,

    Kelihatannya mereka itu sopir dan kenek angkot yang pangkalannya tak seberapa jauh dari warung itu.
    Belum lagi kopi susu yang kupesan tiba dihadapanku, kulihat dua wanita muda masuk ke warung.

    “Uhh, gila hujannya ya Fin.., untung sudah sampai sini,” kata yang berbadan agak gemuk pada temanya
    yang lebih langsing.

    Dari penampilan mereka aku bisa menebak kalau mereka adalah sales promotion girl (SPG), dibelakang
    baju kaos yang mereka pakai ada sablonan bertulis Susu Siip (sengaja disamarkan), produk susu baru
    buatan lokal. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.

    “Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.

    “Makasih Bu, ini saja cukup. Saya sudah sarapan kok,” jawabku, Ibu itu pun berlalu, setelah sempat
    menawarkan menu pada dua wanita muda dihadapanku.

    “Hm maaf Mas, apa tidak mau coba susu kami?” sebuah suara wanita mengejutkan aku.

    Hampir saja aku tersedak kopi yang sedang kuseruput dari cangkirnya, sebagian kopi malah tumpah
    mengotori lengan bajuku.

    “Duh maaf, kaget ya Mas. Tuh jadi kotor bajunya,” wanita yang agak gemuk menyodorkan tisue kepadaku.

    “Ohh, nggak apa Mbak, makasih ya,” kuterima tisue pemberiannya dan membersihkan lengan bajuku.

    “Maaf, susu apa maksud Mbak?” aku bertanya.

    “Hik.. Hik.. Mas ini rupanya kaget dengar susu kita Fin,” canda sigemuk, si langsing tersenyum saja.

    “Ini loh Mas, susu siip. Susu baru buatan lokal tapi oke punya. Harganya murah kok, masih promosi Mas,
    ada hadiahnya kalau beli banyak,” si langsing menjelaskan, ia juga menerangkan harga dan hadiahnya.

    Sebenarnya aku ingin lebih lama diwarung itu supaya bisa lebih lama bersama dua wanita SPG susu itu,
    tapi nampaknya hujan sudah mulai berhenti dan aku harus melanjutkan perjalanan karena waktunya sudah
    mepet & Pekerjaan dikantor masih menunggu tuk diselesaikan.

    “Saya tertarik Mbak, tapi kayaknya saya harus lanjutkan perjalanan nih, tuh hujannya sudah berhenti.
    Emm, gimana kalau saya kasih alamat saya, ini kartu nama saya dan kalau boleh Mbak berdua tulis
    namanya disini ya,” kusodorkan selembar kartu namaku sekaligus meminta mereka menulis namanya dibuku
    saku yang kubawa.

    “Oh Mas Andy toh namanya. Pulang kerjanya jam berapa Mas biar bisa ketemu nanti kalau kami
    kerumahnya,” si gemuk yang ternyata bernama Maya bertanya sambil senyum-senyum padaku.

    “Jam empat sore juga saya sudah dirumah kok. Mbak Maya dan Mbak Wati boleh kesana sekitar jam itu,
    saya tunggu ya,” jawabku. Wati yang langsing juga tersenyum.

    Aku kemudian membayar kopi susu pesananku dan meninggalkan warung, untuk segera menuju ke kantor. Jam
    3 sore aku sudah menyelesaikan laporanku yang menumpuk, dan aku langsung pulang kekontrakanku.

    Oh ya umurku saat itu sudah menginjak 28 tahun, aku coba mandiri merantau dikota kembang ini. Kuputar
    lagu-lagu melankolisnya Katon Bagaskara di VCD Player sambil kunikmati berbaring dikasur kamarku.

    Foto Lusi kupandangi, pacarku itu sudah tiga minggu ini pindah ke Jakarta, bersama pindah tugas
    bapaknya yang tentara. Kayaknya sulit melanjutkan tali kasih kami, apalagi jarak kami sekarang jauh.

    Dan sepertinya ini takdirku, berkali-kali gagal kawin gara-gara terpisah tiba-tiba, jadi jomblo sampai
    umur segitu. Membayangkan kenangan manis bersama Lusi, aku akhirnya lelap tertidur ditemani tembang
    manis Katon.

    Sampai akhirnya gedoran pintu kontrakan membangunkanku. Astaga sudah jam setengah 5 sore, aku segera
    membukakan pintu utama kontrakanku untuk melihat siapa yang datang.

    “Sore Mas Andy, duh baru bangun ya? Maaf ya mengganggu lagi,” ternyata yang datang Maya dan Wati, SPG
    Susu yang kujumpai pagi tadi.

    “Oh Mbak Maya dan Mbak Wati.., saya pikir nggak jadi datang. Silahkan masuk yuk, saya basuh muka
    sebentar ya,” kupersilahkan mereka masuk dan aku kekamar mandi membasuh mukaku.

    Sore itu Maya dan Wati tidak lagi menggunakan seragam SPG, mereka pakai casual. Maya walau agak gendut
    jadi terlihat seksi mengenakan jeans ketat dipadu kaos merah ketat pula, sedangkan Wati yang langsing
    semakin asyik pakai rok span mini dipadu kaos kuning ketat.

    Rumah kontrakanku type 36, jadi hanya ada ruang tamu dan kamar tidur yang ukurannya kecil, selebihnya
    dapur dan kamar mandi juga sangat mini dibagian belakang. Setelah basuh muka, aku menemani mereka
    duduk di ruang tamu.

    “Wah ternyata Mas Andy ini Kerja di Farmasi ya, boleh dong kapan-kapan kita di jelasin masalah obat
    Mas?” Maya buka bicara saat aku duduk bersama mereka.

    “Tentu boleh, kapan Mbak mau datang aja kesini,” jawabku.

    Selanjutnya kami kembali bicara masalah produk susu yang mereka pasarkan. Bergantian bicara, Maya dan
    Wati menjelaskan kalau susu yang mereka jual ada beberapa macam dengan kegunaan yang beragam.

    Ada susu untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia sekolah, balita, bayi, orangtua, pertumbuhan
    remaja, sampai susu greng untuk menambah vitalitas pria. Nah, untuk susu penambah vitalitas pria itu,
    bicara mereka sudah berani agak porno dan mesum, membuat aku blingsatan mendengarnya.

    “Hmm, boleh-boleh.. Saya ambil susu grengnya dua mbak, nanti kalau bagus saya tambah lagi lain kali,”
    aku memotong bicara mereka yang semakin ngawur.

    “Nah gitu dong Mas, biar istri Mas senang kalau suaminya greng,” Wati kembali bercanda.

    “Duh.. Mbak, saya belum kawin nih. Maksud saya susu greng itu saya pakai buat kerja, supaya tetap fit
    kalau kerja,” kataku.

    Jawabanku itu membuat mereka saling pandang, lalu keduanya tertawa sendiri.

    “Wah kita kira Mas sudah punya istri, ternyata masih bujang. Kok ganteng-ganteng belum laku sih?” Maya
    menggoda.

    Suasana terasa langsung akrab bersama dua SPG susu itu. Mereka pun menceritakan latar belakang mereka
    tanpa malu kepadaku. Maya, wanita berumur 26 tahun, dulunya karyawati sebuah bank, lalu berhenti
    karena dinikahi rekan sekerjanya.

    Tapi kini dia janda tanpa anak sejak suaminya sakit dan meninggal, tiga tahun lalu. Sedangkan Wati,
    bernasib sama. Wanita 24 tahun itu, pernah menikah dengan lelaki sekampungnya, tetapi kemudian jadi
    janda gantung sejak suaminya jadi TKI dan tak ada kabarnya sejak 4 tahun lalu. Keduanya terpaksa
    menjadi SPG untuk menghidupi diri.

    “Kami malu Mas, sudah kawin masih bergantung pada orangtua, makanya kami kerja begini,” kata Wati.

    “Kalau Mas mau, gimana kalau saya seduhkan susu greng itu. Sekedar coba Mas, siapa tahu Mas jadi
    pingin beli lebih banyak?” Maya menawarkanku setelah obrolan kami semakin akrab.

    Belum sempat kujawab dia sudah bangkit dan menanyakan dimana letak dapur, ia pun menyeduhkan secangkir
    susu greng buatku. Susu buatan Maya itu kucicipi, lalu kuteguk habis, kemudian kembali ngobrol dengan
    mereka.

    Saat itu jam menunjuk angka tujuh malam. Lima belas menit setelah meneguk susu buatan Maya, aku
    merasakan dadaku bergemuruh dan panas sekujur tubuh, agak pusing juga.

    “Ohh.. Kok saya pusing jadinya Mbak? Kenapa ya? Ahh..,” aku meremasi rambutku sambil bersandar di
    kursi bambu.

    “Agak pusing ya Mas, itu memang reaksinya kalau pertama minum Mas. Mana coba saya pijitin lehernya,”
    Wati pindah duduk kesampingku sambil memijiti tengkuk leherku, agak enakan rasanya setelah jemari
    lentik Wati memijatiku.

    “Nah, biar lebih cepat sembuh saya juga bantu pijit ya,” Maya pun bangkit dan duduk disampingku,
    posisiku jadi berada ditengah keduanya.

    Tapi, astaga, Maya bukannya memijit leherku malah menjamah celana depanku dan memijiti penisku yang
    mendadak tegang dibalik celana.

    “Ahh Mbaak.., mmfphh.. Ehmm,” belum selesai kalimat dari bibirku, bibir Wati segera menyumpal dan
    melumat bibirku.

    Gila pikirku, aku hendak menahan aksi mereka tapi aku pun terlanjur menikmati, apalagi reaksi susu sip
    yang kuteguk memang mujarab, birahiku langsung naik. Akhirnya kubalas kuluman bibir Wati, kusedot
    bibir tipisnya yang mirip Enno Lerian itu.

    “Waduh.., gede juga Andy juniornya Mas,” ucapan Maya kudengar tanpa melihatnya karena wajah Wati yang
    berpagutan denganku menutupi.

    Tapi aku tahu kalau saat itu Maya sudah membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang
    tegang dari celana. Sesaat setelah itu, kurasakan benda kenyal dan basah melumuri penisku, rupanya
    Maya menjilati penisku.

    “Ahh.., tidak Mbak.., jangan Mbak,” kudorong tubuh Wati dan Maya, aku jadi panik kalau sampai ada
    warga yang melihat adegan kami.

    “Ayolah Mas.. Kan sudah tanggung. Nanti pusing lagi loh,” Maya seperti tak puas, Wati pun menimpali.

    “Maksud saya jangan kita lakukan disini, takut kalau ketahuan Pak RT. Kita pindah kekamar aja yah,

    ” aku mengajak keduanya pindah ke kamar tidurku, setelah mengunci pintu utama kontrakanku.

    Sampai di kamarku, bagaikan balita yang akan dimandikan ibunya, pakaianku segera dilucuti dua SPG itu,
    dan mereka pun melepasi seluruh pakaiannya. Wah tubuh mereka nampak masih terawat, mungkin karena lama
    menjanda.

    Sebelum melanjutkan permainan tadi, kuputar lagi lagu Katon Bagaskara dengan volume agak keras supaya
    suara kami tak terdengar keluar. Setelah itu, aku rebah dikasurku dan Maya segera mengulangi aksinya
    menjilati, menghisap penisku yang semakin mengeras.

    Maya bagaikan serigala lapar yang mendapatkan daging kambing kesukaannya. Sedangkan Wati berbaring
    disisiku dan kami kembali berpagutan bibir, bermain lidah dalam kecupan hangat. Dalam posisi itu
    tanganku mulai aktif meraba-raba susu Wati disampingku, kenyal dan hangat sekali susu itu, lebih sip
    sari susu sip yang mereka jual kepadaku.
    “Oh Mas, saya sudah nggak tahan Mas,” Maya mengeluh dan melepaskan kulumannya dipenisku.
    “Ayo Lin, kamu duluan.. Tapi cepat yahh,” Wati menyuruh Maya.


    Wanita bertubuh agak gemuk itu segera menunggangiku, menempatkan vagina basahnya diujung penisku Maya
    berposisi jongkok dan bless, penisku menembusi vaginanya.

    “Ohh.. Aaauhh.. Mass hengg,” Maya meracau sambil menggenjot pinggulnya naik turun dengan posisi
    jongkok diatasku. Kurasakan nikmatnya vagina Maya, apalagi lemak pahanya ikut menjepit di penisku.

    Wati yang turut terbakar birahinya segera menumpangi wajahku dengan posisi jongkok juga, bibir
    vaginanya tepat berada dihadapan bibirku langsung kusambut dengan jilatan lidah dan isapan kecil.
    Posisi mereka yang berhadapan diatas tubuhku memudahkan keduanya saling pagut bibir, sambil pinggulnya
    memutar, naik turun, menekan, diwajah dan penisku.

    Lima belas menit setelah itu, Maya mempercepat gerakannya dan erangannya pun semakin erotis terdengar.

    “Ahh Mass.., sayaa kliimmaakss.. Ohh ammphhuunnhh,” Maya mengejang diatasku, lalu ambruk berbaring
    disamping kananku. Melihat Maya KO, Wati kemudian turun dari wajahku dan segera mengambil posisi Maya,
    dia mau juga memasukkan penisku ke memeknya.

    “Ehh tunnggu Mbak Wati, tunggu,” kuhentikan Wati.

    Aku bangkit dan memeluknya lalu membaringkannya dikasur, sehingga akulah yang kini diatas tubuhnya.

    “Mass.. Aku pingin seperti Maya Masshh.. Puasin aku ya.. Meemmppffhh.. Ouhh Mass,” Wati tersengal-
    sengal kuserang cumbuan, sementara penis tegangku sudah amblas dimekinya.

    “Ohh enakhhnya memekmu Watthh.. Enakhh ughh,”
    “Engh.. Genjot yang kerass Mass, koontollmu juga ennahhkk.. Ohh Mass,” Wati dan aku memanjat tebing
    kenikmatan kami hingga dua puluh menit, sampai akhirnya Wati pun mengejang dalam tindihanku.

    “Amphhunn Mass.. Ohh nikhhmatt bangghett Masshh..,” Wati mengecup dadaku dan mencakar punggungku
    menahan kenikmatan yang asyik.

    “Iya Watt.. Inii untukkhhmu.. Ohh.. Oohh,” aku pun menumpahkan berliter spermaku ke dalam vagina Wati.

    Setelah sama-sama puas, dua SPG susu itu pun berlalu dari rumahku, kutambahkan dua lembar ratusan ribu
    untuk mereka. Aku pun kembali tidur dan menghayalkan kenikmatan tadi.

  • Cerita Ngewek Tante Erni Juga Melepaskan Kaitan BH nya – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Tante Erni Juga Melepaskan Kaitan BH nya – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1351 views

    Perawanku – Aku Diajari Begituan Oleh Tante Erni | Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 3 SMP, yah aku perkirakan umur aku waktu itu baru saja 14 tahun. Aku entah kenapa yah perkembangan sexnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yang enak-enak. Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Aku yang namanya Tante Erni (biasa kupanggil dia begitu) orangnya cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar.

    Tante Erni ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Erni ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan
    saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Erni inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet- cepet).

    Biasanya Tante Erni kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Erni ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm.

    Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Erni ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih). Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai- sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Erni malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya.

    Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante. Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Erni pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung. Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Erni mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Erni di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman.

    Lalu Tante Erni menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Erni, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Ernin ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut. “Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih”, kata Tante Erni sambil mulai berjongkok. Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga. “Serr.. rr.. serr.. psstt”, kalau enggak salah gitu deh bunyinya.

    Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Erni kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Erni boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Erni. “Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet” kata Tante Erni. “Ah enggak apa-apa Tante”, jawabku. “Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?”, tanya Tante Erni. “Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?” tanyaku.

    Tante Erni cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya. “Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu”, kata Tante Erni. Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Erni membiarkanku memegang-megang vaginanya. “Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi”. “Iyah Tante”, jawabku.

    Lalu Tante Erni menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain. Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak. “Lex, kamu enggak ikut?” tanya mamiku. “Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah” kataku. “Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi” kata Mami. “Erni, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin” kata Mami pada Tante Erni. “Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok” kata Tante Erni. Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Erni berdua saja di villa, Tante Erni baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu. “Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?” tanya Tante Erni sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya. “Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa” kataku.

    Tante Erni begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun. “Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?” kelakar Tante Erni padaku. Aku pun bingung, “Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?” jawabku polos. “Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman” kata Tante Erni sambil memegang si kecilku. “Ah Tante bisa saja” kataku. “Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah” aku hanya diam saja. Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Erni, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, “Tante enggak usah deh Tante biar Alex saja yang ngelap, kan malu sama Tante” “Enggak apa-apa, tanggung kok” kata Tante Erni sambil menurunkan celanaku dan CDku.

    Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja. “Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah” “Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya” kataku polos. “Iyah kamu tenang saja yah” kata Tante Erni. Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini. “Achh.. cchh..” aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Erni yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Erni hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing. “Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih” kataku. “Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok” kata Tante Erni. Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Erni karena Tante Erni tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

    “Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener ” kataku sambil meremas vagina Tante Erni yang kurasakan berdenyut-denyut. Tante Ernipun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras. “Croott.. ser.. err.. srett..” muncratlah air maniku dalam mulut Tante Erni, Tante Erni pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Erni berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante Erni lembab dan agak basah. “Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?” kata Tante Erni.

    “Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante..” “Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?” “Enggak Tante” Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Erni. “Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih”. Aku jadi salah tingkah “Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti” katanya padaku. “Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi” pintaku pada Tante Erni. Tante Erni pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Erni basah entah kenapa. “Tante kencing yah?” tanyaku. “Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai- sampai celana dalam Tante basah”.

    Dilepaskannya pula celana dalam Tante Erni dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Erni duduk di sampingku “Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap” katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Erni dengan tangan yang agak gemetar, Tante Erni hanya ketawa kecil. “Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata Tante Erni. Dia mulai memegang penisku lagi, “Lex Tante mau itu nih”. “Mau apa Tante?” “Itu tuh”, aku bingung atas permintaan Tante Erni. “Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?” “Tapi Alex enggak bisa Tante caranya” “Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah” kata Tante Erni padaku.

    Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Erni yang di tumbuhi bulu halus. “Lex jilatin donk punya Tante yah” katanya. “Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi” “Coba saja Lex” Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Erni di atas dan tanpa pikir panjang Tante Erni pun mulai mengulum penisku. “Achh.. hgghhghh.. Tante” Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Erni tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Erni seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Erni sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Erni dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.

    Tante Erni pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Erni menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu. “Kamu tahu enggak mandi kucing Lex” kata Tante Erni. Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Erni pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras. Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat.

    Tante Erni pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah. Kulihat payudara Tante Erni mengeras, Tante Erni menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Erni. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Erni, langsung Tante Erni kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Erni seperti menjilati es krim. “Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex” kata Tante Erni sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya. Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Erni tanpa sengaja tertelan olehku.

    “Lex masukin donk Tante enggak tahan nih” “Tante gimana caranya?” Tante Erni pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Erni naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Erni pun mengejang hebat. “Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante Erni. Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Erni. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Erni mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Erni sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Erni tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya. “Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya” pinta Tante Erni padaku. Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Ernipun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

    “Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi. “Tante Alex kayanya mau kencing niih” Tante Erni pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Erni pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang. Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Erni menungging di pinggir bak mandi.

    Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante Erni yang hebat. Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Erni, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Erni di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Erni. Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Erni, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

    “Lex kamu sudah baikan?” tanya Mamiku. “Sudah mam, aku sudah seger n fit nih” kataku. “Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai- sampai langsung sehat” tanya Mami sama Tante Erni. “Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas” kata Tante Erni. Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Erni yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Erni.

    Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Erni bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Erni. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali. Kini Tante Erni sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Erni ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Erni.

    Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Erni bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante Erni yang nasibnya sama seperti Tante Erni, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda.

  • Cerita Ngewek Tante Semok Aduhay Sintal Tak Bisa Terlupakan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Tante Semok Aduhay Sintal Tak Bisa Terlupakan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1740 views

    Perawanku – Perkenalan namaku Rendi.aku mau memperkenalkan jati diriku. Aku tinggal dikota S Jawa Tengah, tinggiku 169 cm dan berat badanku 52 kg. Aku saat ini kuliah disalah satu universitas ternama di Jateng. Saat ini aku
    langsung cerita pengalamanku saat aku masih duduk kelas 1 SMP tapi aku masih ingat betul ceritanya.

    Saat aku lulus di SD aku mendapat nilai yang sangat memuaskan. Seperti janji ayahku kalau nilaiku baik aku akan dikirim di luar kota yang pendidikannya lebih baik. Disana aku dititipkan dirumah pamanku, om Hari. Dia orang yang sangat kaya
    raya.

    Rumahnya sangat megah tapi terletak disebuah desa pinggir kota. Rumahnya terdapat dua lantai dan dilengkapi juga kolam renang yang lumayan besar. Om Hari orangnya sangat sibuk, dia mempunyai istri yang sangat cantik namanya Tante Reni, wajahnya mirip dengan Amara. Dia mempunyai anak yang masih kecil. Tante Reni rajin merawat tubuhnya, walapun dia sudah mempunyai satu anak tubuhnya tetap padat berisi ditunjang dengan payudara yang sangat montok kira kira 34B.
    Hal itu yang membuatku tertarik akan keindahan serta anugrah dari seorang
    wanita.Sesampainya dirumah Om Hari. Aku memasuki pintu rumah yang besar. Disana aku
    disambut oleh Om Hari dan istrinya. Om Hari menjabat tanganku sedangkan Tante
    menciumku. Aku agak sungkan dengan perlakuan seperti itu. Pembantu disana
    disuruh membawakan tasku dan mengantarkan sampai di kamarku.

    Aku mendapat kamar yang 3 kali lipat dari kamar tidurku dirumah. Setelah itu aku berkeliling rumah
    melihat kolam renang serta sempat melihat kamar mandi yang tak terbayang olehku.
    Disana terdapat tempat cuci tangan dengan cermin yang besar WC, bathup, dan dua
    shower yang satu dengan kaca buram sedangan yang satu dengan kain yang
    diputarkan membentuk 1/4 lingkaran (sorry aku nggak tahu namanya.

    Tempat itu masih dalam satu ruangan tanpa penyekat.
    Sore hari, aku duduk ditepi kolam. Om Hari datang menghampiriku dia bilang mau pergi keluar kota. Dia juga mohon maaf tidak bisa menemaniku. Kami pun mengantarkan sampai pagar rumah. Setelah itu aku kembali duduk menikmati suasana kolam renang. Tiba tiba dari belakang muncul sosok yang sangat menawan. Tante
    dengan baluatan piyama menghampiriku.

    “Ren kamu suka nggak ama rumah ini”
    “Suka banget Tante, kayaknya aku kerasan banget dengan rumah ini tiap sore bisa renang”
    “Kamu suka renang, yuk kita renang bareng, pas waktu ini udara sangat panas”

    Wahh kebetulan aku bisa renang ama Tante yang bahenol. Waktu bertemu pertama kali aku cuma bisa membayangkan bentuk tubuhnya waktu renang dengan balutan swimsuit. Tapi ketika dia berdiri. Dia membuka piyamanya. Kontan aku tersedak ketika dia hanya memakai Bikini yang sangat sexy dengan warna yang coklat muda.
    Model bawahannya G-string.

    “Huhuukk.. Aduh Tante aku kira Tante mau telanjang”
    “Enak aja kalau kamu, Om bilang kamu suka bercanda”
    “Tante nggak malu dilihatin ama satpam Tante, Tante pake bikini seperti ini”
    “Ihh ini sudah biasa Tante pake bikini kadang ada orang kampung ngintip Tante”
    “Benar Tante.. Tapi sayang aku lupa bawa celana renang”
    “Ah.. Nggak apa apa pake aja dulu celana dalam kamu. Nanti aku suruh bi’ Imah
    suruh beli buat kamu, yuk nyebur..” segera Tante menyeburkan dirinya. Dengan
    malu malu aku membuka bajuku tapi belum buka celana. Aku malu ama Tante. Lalu
    dia naik dari kolam. Dia memdekatiku

    “Ayo cepet.. Malu ya ama Tante nggak apa apa. Kan kamu keponakan Tante. Jadi
    sama dengan kakak perempuan kamu.”

    Waktu dia mendekatiku terlihat jelas putingnya menonjol keluar. Maklum nggak ada
    bikini pake busa. Aku melirik bagian payudaranya. Dia hanya tersenyum.

    Setelah itu dia kembali menarikku. Tanpa basa basi dengan muka tertunduk aku
    melorotkan celana dalamku. Yang aku takutkan kepala adikku kelihatan kalau lagi
    tegang menyembul dibalik celana dalamku. Setelah melepas celanaku langsung aku
    berenang bersama Tante.

    Setelah puas renang aku naik dan segera ke kamar mandi yang besar. Aku masuk
    disana ketika aku ingin menutupnya, tidak ada kuncinya jadi kalau ada orang
    masuk tinggal buka aja. Aku segera bergegas tempat dengan penutup kain. Aku
    tanggalkan semua yang tertinggal ditubuhku dan aku membilas dengan air dingin.
    Ketika hendak menyabuni tubuhku. Terdengar suara pintu terbuka, aku mengintip
    ternyata Tanteku yang masuk. Kontan aku kaget aku berusaha agar tidak ketahuan.
    Ketika dia membuka sedikit tempatku aku spontan kaget segera aku menghadap ke
    belakang.

    “Ehh.. Maaf ya Ren aku nggak tahu kalau kamu ada didalam. Habis nggak ada suara
    sih”

    Langsung segera wajahku memerah. Aku baru sadar kalau Tante sudah menanggalkan
    bikini bagian atasnya. Dia segera menutupinya dengan telapak tangannya. Aku tahu
    waktu tubuhku menghadap kebelakang tapi kepalaku lagi menoleh kepadanya.

    “Maaf.. Juga Tante.. Ini salahku” jawabku yang seolah tidak sadar apa yang aku
    lakukan. Yang lebih menarik telapak tangan Tante tidak cukup menutupi semua
    bagiannya. Disana terdapat puting kecil berwarna cokelat serta sangat kontras
    dengan besarnya payudara Tante.

    “Tante tutup dong tirainya, akukan malu”

    Segera ditutup tirai itu. Dengan keras shower aku hidupkan seolah olah aku
    sedang mandi. Segera aku intip Tanteku. Ternyata dia masih diluar belum masuk
    tempat shower. Dia berdiri didepat cermin. Disana dia sedang membersihkan muka,
    tampak payudaranya bergoyang goyang menggairahkan sekali. Dengan sengaja aku
    sedikit membuka tirai supaya aku dapat melihatnya. Aku bermain dengan adikku
    yang langsung keras. Kukocok dengan sabun cair milik Tante. Ketika aku intip
    yang kedua kali dia mengoleskan cairan disekujur tubuhnya. Aku melihat tubuh
    Tante mengkilap setelah diberi cairan itu. Aku tidak tahu cairan apa itu. Dia
    mengoleskan disekitar payudaranya agak lama. Sambil diputar putar kadang agar
    diremas kecil. Ketika sekitar 2 menit kayaknya dia mendesis membuka sedikit
    mulutnya sambildia memejamkan mata. Sambil menikmati pemandangan aku
    konsentrasikan pada kocokanku dan akhirnya.. Crot crot..

    Air maniku tumpah semua ke CD bekas aku renang tadi. Yang aku kagetkan nggak ada
    handuk, lupa aku ambil dari dalam tasku. Aku bingung. Setelah beberapa saat aku
    tidak melihat Tante di depan cermin, tapi dia sudah berada di depan shower yang
    satunya. Aku tercengang waktu dia melorotkan CDnya dengan perlahan lahan dan
    melemparkan CDnya kekeranjang dan masuk ke shower. Setelah beberapa kemudian dia
    keluar. Aku sengaja tidak keluar menunggu Tanteku pergi. Tapi dia menghampiriku.

    “Ren koq lama banget mandinya. Hayo ngapain didalam”

    Kemudian aku mengeluarkan kepalaku saja dibalik tirai. Aku kaget dia ada
    dihadapanku tanpa satu busanapun yang menempel ditubuhnya. Langsung aku tutup
    kembali.

    “Rendi malu ya, nggak usah malu akukan masih Tantemu. Nggak papalah?”
    “Anu Tante aku lupa bawa handuk jadi aku malu kalau harus keluar”
    “Aku juga lupa bawa handuk, udahlah kamu keluar dulu aja. Aku mau ambilkan
    handukmu.”

    Tante sudah pergi. Akupun keluar dari shower. Setelah bebrapa menit aku mulai
    kedinginan yang tadi adikku mengeras tiba tiba mengecil kembali. Lalu pintu
    terbuka pembantu Tante yang usianya seperti kakakku datang bawa handuk, akupun
    kaget segera aku menutupi adikku. Dia melihatku cuma tersenyum manis. Aku
    tertunduk malu. Setelah dia keluar, belum sempet aku menutup auratku Tanteku
    masuk masih tetap telanjang hanya aja dia sudah pake CD model g-string.

    “Ada apa Tante. Kok masih telanjang” jawabku sok cuek bebek padahal aku sangat
    malu ketika adikku berdiri lagi.
    “Sudah nggak malu ya.., anu Ren aku mau minta tolong”
    “Tolong apa Tante koq serius banget.. Tapi maaf ya Tante adik Rendi berdiri”
    Dia malah tertawa.”Idih itu sih biasa kalau lagi liat wanita telanjang” jawab
    Tante.
    “Begini aku minta Rendi meluluri badan Tante soalnya tukang lulurnya nggak
    datang”

    Bagai disambar petir. Aku belum pernah pegang cewek sejak saat itu. Pucuk
    dicinta ulam tiba.

    “Mau nggak..?
    “Mau Tante.”

    Segera dia berbaring tengkurap. Aku melumuri punggung Tante dengan lulur. Aku
    ratakan disegala tubuhnya. Tiba tiba handukku terlepas. Nongol deh senjataku,
    langsung aku tutupi dengan tanganku

    “Sudah biarin aja, yang ada cuma aku dan kamu apa sih yang kamu malukan.”

    Dengan santainya dia menaruh handukku kelantai.

    “Tubuh Tante bagus banget. Walaupun sudah punya anak tetap payudara Tante besar
    lagi kenceng”

    Aku berbicara waktu aku tahu payudaranya tergencet waktu dia tengkurap. Dan dia
    hanya tersenyum. Aku sekarang meluluri bagian pahanya dan pantatnya.

    “Ren berhenti sebentar”

    Akupun berhenti lalu dia mencopot CDnya. Otomatis adikku tambah gagah. Aku tetap
    tak berani menatap bagian bawahnya. Setelah beberapa waktu dia membalikkan badan
    ke arahku. Lagi lagi aku tersedak melihat pemandangan itu.

    “Ren Adikmu lagi tegang tegangnya nih kayaknya sudah hampir keluar nih.”

    Lalu dia menyuruh aku mengolesinya dibagian payudaranya. Dia suruh aku supaya
    agak meremas remasnya. Aku pun ketagian acara itu disana aku melihat puting
    berwarna coklat muda lagi mengeras. Kadang kadang aku senggol putingnya atau aku
    sentil. Dia memekik dan mendesah seperti ulat kepanasan.

    “Ren terus remas.. Uhuhh remes yang kuat”
    “Tante kok jarang rambutnya dianunya Tante. Nggak kaya Mbak Ana” aku bertanya
    dan dia hanya tersenyum ketika tanganku beralih di daerah vagina.

    Ketika aku menyentuh vagina Tante yang jarang rambutnya. Aku gemetar ketika
    tanganku menyentuh gundukan itu. Belum aku kasih lulur daerah itu sudah basah
    dengan sendirinya. Aku disuruhnya terus mengusap usap daerah itu, kadang aku
    tekan bagian keduanya.

    “Ren pijatanmu enak banget.. Terus..”

    Setelah aku terus gosok dengan lembut tiba tiba Tante menegang. Serr serr, aku
    mencari sumber bunyi yang pelan tapi jelas. Aku tahu kalau itu berasal dibagian
    sensitif Tante. Lalu dia terkulai lemas.

    “Makasih ya atas acara lulurannya. Untung ada kamu. Ternyata kamu ahli juga ya”
    “Tentu Tante, kalau ada apa apa bisa andalkan Rendi”

    Lalu dia pergi dari kamar mandi itu. Aku memakai handuk untuk menutupi bagian
    tubuhku. Aku mengikutinya dari belakang. Ternyata dia berjalan jalan dirumah
    tanpa sehelai benang pun. Aku pun segera masuk ke kamar tidur yang dipersiapkan,
    tenyata ada pembantu yang tadi mengambilkan handuk sedang menata pakaianku ke
    dalam almari.

    “Den, Rendi, tadi kaget nggak ngeliat ibu telanjang” sebelum aku jawab.

    Dia memberitahukan kalau Tante itu suka telanjang dan memamerkan tubuhnya ke
    semua orang baik perempuan maupun laki laki tapi tidak berani kalau ada
    suaminya. Pembantu itu juga memberitahukan kejadian yang aneh dia sering renang
    telanjang dan yang paling aneh kadang kadang ketika dia menyirami bunga dia
    telanjang dada di depan rumah tepatnya halaman depan, padahal sering orang lewat
    depan rumah.

    “Sudah ganti sana CD ada didalam almari itu tapi kayaknya anunya den Rendi masih
    amatir” dia menggodaku.

    Setelah melewati beberapa hari akupun sering mandi sama Tante bahkan hampir tiap
    hari. Semakin dipandang tubuhnya makin oke aja. Itu semua pengalaman saya hidup
    dirumah Tante Reni yang aduhai. Tapi aku kecewa waktu aku meninggalkan rumah
    itu. Aku disana belum genap satu tahun. Karena harus balik lagi ke rumah karena
    ayah ibuku bekerja diluar kota dan aku harus tunggu bersama kakakku Ana.

    bagaimana Dengan Cerita Seks Ini Gan ?

    Cerita Sex Tante | Cerita Panas Tante | Cerita Dewasa Tante

  • Cerita Panas Berawal Dari Celana Dalam Vita – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Panas Berawal Dari Celana Dalam Vita – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1415 views

    Perawanku – Aku memiliki pacar yang berkuliah di universitas ternama yang berlokasi di daerah grogol. Karena berasal dari daerah jawa timur, maka dia tinggal di sebuah kost khusus mahasiswi.

    Saya sendiri sudah bekerja dan juga berasal dari Universitas yang sama. Secara keseluruhan, pacarku sangat baik, setia dan cantik tetapi masih konvensional (tidak akan berhubungan seks sebelum menikah secara resmi). Sebaliknya, sebagai lelaki normal saya termasuk golongan yang memiliki libido tinggi. Sementara ini saya hanya bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.

    Suatu saat keadaan berubah 180 derajat. Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi kostan pacarku (‘Sisca’ namanya).
    Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yag terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Sisca telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Vita. Setelah melihatnya kadang kala aku membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.

    Aku memberanikan diri dan memutuskan mencuri celana dalam Vita. Telah beberapa kali aku bersama Sisca pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang digunakan pembantu kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan dicuci,beruntungnya rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju supaya tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran yang aku idamkan)

    Tak berapa lama niatanku muncul tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga Sisca sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit. Bagai gayung bersambut akupun mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan jantung yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran karena perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju yang ada di keranjang.

    Tanpa pikir panjang langsung aku ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama). Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang bersentuhan langsung dengan vaginanya. Sayangnya saat itu yang aku cium hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi rasa hornyku. Secepatnya aku masukkan CD tersebut kedalam kantung celana karena takut dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan aku alami jika hal itu terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar Sisca yang berada di lantai 2.

    Setelah selesai berkencan dengan Sisca, aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan langsung menuju kamar mandi. Langsung aku keluarkan CD milik Vita dan mempeloroti celana dan CD yang aku pakai. Kont0lku yang sepanjang perjalanan pulang tadi sudah menegang membayangkan CD tersebut langsung kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina Vita bertemu dengan ujung kont0lku, yang tentu saja sebelumnya aku tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan sedang mencium vagina Vita secara langsung.

    Secara perlahan aku gesek-gesekan CD tersebut dan mulai mencoli kont0lku. Meskipun awalnya terasa agak perih pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir syaraf-syaraf kont0l dan otakku. Akhirnya aku hampir merasakan orgasme. Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian dari CD tersebut untuk mengeluarkan kont0lku. Sebenarnya aku ingin mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Vita, tetapi langsung aku urungkan karena takut meninggalkan jejak.

    Tak berapa lama aku mengalami orgasme yang luar biasa sensasinya karena baru sekali ini aku melakukannya dengan CD kepunyaan Vita. Setelah beberapa saat aku menikmati sensasi tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak lupa sebelumnya aku mencium CD Vita dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.

    Keesokan harinya aku kembali ke kost Sisca dan mengembalikan CD tersebut,tentunya setelah aku merasa keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama hampir seminggu dan tentu saja dengan CD Vita yang berbeda. Suatu saat aku dikejutkan dengan aroma CD Vita yang sebelumnya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian. Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku yakini sebagai aruma cairan vagina milik Vita yang tentu saja membuat kont0lki seketika tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang karena kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.

    Terbersit dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indahdan menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai cairan orgasmeku tumpahruah dalam CD Vita.

    Keesokan harinya aku kembalikan CD tersebut kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Vita ketika kami saling bertemu pandang. Keesokan harinya aku dikejutkan dengan CD Vita yang benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan memabukkan, seperti Vita baru saja melakukan masturbasi dan membiarkan aku menemukannya masih dalam keadaan basah. Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa nafsu dan langsung saja aku menuju kamar mandi yang letaknya bersebrangan dengan kamar Vita untuk ber-masturbasi.

    Baru saja aku mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Vita kedalam celana dan berpura-pura menyiram closet. Ketika aku buka pintu ternyata Vita sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Vita langsung mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi itu dari dalam (posisi Vita sekarang berada di dalam kamar mandi bersama denganku).

    Keringat dingin langsung bercucuran dari tubuhku. Dengan cepat tangan Vita langsung berusaha merogoh kedua kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia menemukan celana dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku sudah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Vita.

    Tiba-tiba Vita langsung mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung karena masih kaget dan langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kont0lku yang sempat lemas karena shock langsung diia belai dengan tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan tersebut kont0lku langsung bereaksi dan langsung menegang.

    Setelah mencapai ketegangan maksimal, mulut Vita sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi pasti terus mempermainkan kont0lku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan vagina Vita yang sebenarnya,lagipula aku yakin Vita bukan lagi seorang gadis perawan dari caranya memperlakukan kont0lku.

    Aku langsung memberi isyarat agar Vita berdiri dan langsung aku bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan bahwa dia sangat menginginkannya. Tanpa pikir panjang aku langsung mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Vita sudah tidak mengenakan CD lagi.

    Pantatnya yang lembut dan kenyal langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi sudah basah oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya pun mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.

    Tubuh Vita tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kont0lku. Langsung aku senderkan Vita pada dinding kamar mandi, kuangkat kakikirinya dan langsung ku tuntun kont0lku menuju vaginanya yang sudah terbuka lebar. Ketika ujung kont0lku berada di bibir vaginanya yang sudah basah dan terasa hangat, aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk kont0lku, terasa agak seret meskipun vaginanya sudah basah oleh cairan kenikmatannya dan akhirnya kont0lkupun masuk setengahnya mengisi vagina Vita. Mulut Vita terbuka lebar sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan kont0lku.

    Dengan perlahan ku keluar-masukkan kont0lku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kont0lku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai akhirnya aku melihat jam tangan dan aku teringat kepada Sisca yang selesai mandi, tersisa kira-kira 10 menit sebelum Sisca selesai mandi.

    Vita memelukku dengan erat dan aku pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan dorongan kont0lku,aku merasakan sensasi erotis yang sangat nikmat. Irama aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan kont0lku dengan kerassehingga membuat Vita mengerang meskipun agak sedikit ditahan mencegah suaranya terdengar sampai keluar. Aku makin bernafsu setelah sekitar 3 menit Vita sudah mencapai orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa hangat karena cairan orgasmenya.

    “kont0l kamu besar dan kuat sekali…” bisik Vita sambil terus menikmati persetubuhan ini.
    “memang kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”
    Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”
    “jadi lebih enak mana?” tanyaku
    “jelas kont0lmu,rasanya lebih nikmat..”

    Setelah selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya,Vita langsung melepaskan diri dari dekapanku dan langsung berlutut di hadapan kont0lku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu sepanjang batang kont0lku yang masih basah oleh cairan orgasmenya. Dengan cekatan Vita menjilati kont0lku dan mengulum kepala kont0lku yang memerah.

    Mulutnya yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang liar membuat kont0lku berdenyut-denyut dan untuk beberapa saat dia hanya mengulum kepala kont0lku sampai akhirnya aku benamkan kepalanya sehingga kont0lku masuk seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat.

    Vita yang seakan mengerti apa yang aku mau langsung melahap seluruh batang kont0lku dengan ganas, meskipun ia mengalami sedikit hambatan karena panjangnya kont0lku. Setelah mulutnya beradaptasi dengan kont0lku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme yang membuat Vita agak tersedak karena aku menghentakkan kont0lku dengan keras karena merasakan kenikmatan orgasmeku.

    Dengan cepat Vita mengeluarkan kont0lku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme dari kont0lku. Setelah selesai Vita langsung menelan cairan tersebut tanpa tersisa dan seketika kont0lku pun kembali di kulum dan di sedotnya sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di batang kont0lku.

    Kusuruh Vita untuk berdiri dan ia langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Setelah salingmerapihkan pakaian masing-masing Vita menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.

    “besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”
    Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku
    “langsung saja..” terang Vita,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.

    Setelah kejadian ini,hampir tiap hari kami bercinta kilat didalam kamar mandi lantai 3. Vita menjadi tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan dari pacarku sendiri demikian juga Vita yang terlanjur kecewa dengan kont0l pacarnya yang dia anggap terlalu kecil dan Vita terlanjur menyukai kont0lku yang besar dan kuat,meskipun kami saling mencintai pasangan masing-masing.

    CeritaPanas,Cerita Bokep,Cerita Ngentot,Cerita Dewasa,Cerita Seks,Cerita Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex ABG,Cerita Sex Mesum

  • Cerita Panas Berhubungan Intim Dengan Kelly Bule Yang Jago WOT – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Panas Berhubungan Intim Dengan Kelly Bule Yang Jago WOT – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1603 views

    Perawanku – Kenalin nama Gue Pandji, gue bakal sharing cerita mesum yang pernah gue lakuin sama tamu hotel gue. Profesi gue adalah sebagai seorang Room Boy disalah satu hotel berbintangdi pulau dewata atau Bali. Usia gue serakarang 26 tahun, gue single dan gue bebas mau ngentot sama siapa aja. Okey guest jadi cerita sex gue ini terjadi 1 tahun yang lalu. Dimana hari itu gue baru 3 bulan kerja di hotel itu. Pada hari itu kebetulan sekali gue masuk shift siang, ketika gue lagi stanbay di outlet gue tiba-tiba aja ada bule yang menuju receptionis yang sexynya udah kelewat bates deh. Udah sexy, toketnya gede, mukanya cantiknya lagi. Buset tuh Bule bener-bener bikin siang itu main hot aja deh.

    Selama dia di receptionis gue lihatin terus, pantanya tuh buset, udah bullet kenceng lagi, huhhh… sangek abis pokoknya gue siang itu. Saat itu tuh bule cuma pakai kaos putih dan rok jeans mini yang panjangnya sejengkal kali yah dari pinggangnya. Cowok mana coba yang nggak horny lihat tuh bule. Kalau gue lihat sekilas dia sih masih lajang, soalnya dia masih muda. Udah gitu tuh bule cuma sendirian lagi datengnya. Mata gue bener-bener nggak berkedip lihatin pantat tuh bule, beuhh… ketika dia mengurus check in nya, pantatnya bergerak gerak guest, aduhhh… makin nggak kuat aja nih kontol gue. Dari pantat mat ague beralih kepunggunya, ketika gue lihatin tuh punggung, kayaknya ada yang kurang deh.

    Apa tuh guest yang kurang ??? yang kurang tuh pada punggung bule itu dipunggunya nggak ada hiasan tali Bra. Wah kalau dipunggung nggak ada hiasan tali Bra pastinya dia nggak pakai Bra Dong guest, bener nggak tuh, hhe. Kebetulan siang itu Di outlet romm boy Cuma ad ague, untuk room boy lainya kayaknya baru pada nganter tamu deh, rejeki gue nih guest, hha.

    Ketika sedang asik-asiknya berkhayal jorok tentang tuh bule, tiba aja telfon di stand gue berbunyi,

    “ Kringgggggggg… Kringgggggggg… Kringgggggggg…, ”

    Tepat sampai 3 kali gue angkat tuh telfon,

    “ Selamat siang saya Pandji ada yang bisa saya bantu, ” ucapku sesuai prosedur.

    “ Ah elu belagak profesional Char, ini gue Aldhi , ada tamu bule tuh cepetan anterin kekamar dia, ” ucap Aldhi.

    Aldhi adalah call service yang kebetulan dia temen seangkatan gue waktu kuliah di akademi pariwisata,

    “ Ah elu Dhi, gue kirain siapa, yaudah biar gue anterin lagian di outlet cuma ada gue doang, yaudah ya bey…, ” ucapku langsung menutup telfon.

    Dengan penuh semangat gue-pun langsung samperin tuh bule,

    “Good afternoon Mrs, may i bring your suitcase, ” sapa gue ke bule itu. “ Good afternoon to, sudah pakai bahasa indonesia saja, ibu saya orang indonesia, so saya mengerti bahasa indonesia, ” ucap bule sexy itu pakai bahasa indonesia baku pada gue.

    Wkwkwk… kocak banget tuh bule ngomong bahasa indonesia, syukur deh kalau dia bisa bahasa Indonesia, soalnya bahasa inggri gue juga nggk bagus, hha… emang kalau rejeki tuh nggak kemana,

    “ Oh iya Mrs baiklah, mari saya antarkan kekamar anda, ” kataku. “ Don’t call me Mrs but I’m young, call me Kelly okey Pandji, ” ucapnya dengan bahasa inggris.

    “ Yes Kelly, I’m sorry, mari saya antarkan kamu kekamar !!!!, ” kataku sembari membawakan tas.

    “ Okey Pandji, come on, ” jawabnya.

    Dia tau namaku karena dia membaca nam tagku. Aduh gimana sih nih bule, katanay ngajakin bahasa Indonesia, eh malah dia ngomong bahasa inggris,hha.. tapi nggap papa deh yang penting gue bisa ngaterin nih bule sexy. Saat itu guepun jalan duluan dan dia dibelakang gue. Kelly saat itu mendapat kamar 505.

    Segera gue dan Kelly masuk didalam Lift dan gue pencet tuh tombol lantai 5. Lantai 5 adalah lantai paling atas, dan lantai 5 itu kamar residence suit, pokoknya kamar yang paling mewah deh guest. Awalnya dialam lift kita nggak ngobrol nih guest, secara nggak sengaja saat itu gue lihatin dada tuh bule,

    “ Buset nih bule, ternyata bener dugaan gue, dia ngga pakai Bra, Shitt man… Horny ditempat gue, ” ucap gue dalem hati.

    Saat itu Kelly dengan santainya berdiri dialam lift, sembari menuju sampai lantai 5 gue lihatin terus toket tuh bule. Tahu nggak guest, putting Kelly ngejiplak jelas bray, buset dehhh… Sangek abis gue. Setelah beberapa saat berada didalam lift akhirnya kamipun sampai juga di lantai 5,

    “ Mari Kelly sudah kita sudah sampai dilantai 5, ” ucapku.

    Siang itupun kami keluar dari Lift dan segera menuju kekamar Kelly. Sesampainya didepan pintu kamar segera gue buka tuh pintu kamar. Seperti biasa Room boy masuk terlebih dahulu sbelum tamunya,

    “ Mari Kelly silahkan masuk, ” ucapku sembari masuk kekamar dan membawa tas.

    “ Okey Pandji, thanks full…, ” ucapnya dengan senyuman ramah.

    Saat itu koper Kelly segera gue letakkan disamping kasurnya. Setelah meletakan koper Kelly guepun menjelaskan tentang fasilitas kamar. Saat menjelaskan saat itu sengaja gue bikin lama durasinya, tak jarang mata gue curi-curi pandang kearah paha dan buah dada Kelly. Paha Kelly bener-bener mulus banget guest, beuhhh.

    Apalagi tuh puttingnya, terlihat jelas banget guest dimata gue. Puttingnya hitam menonjol banget dibalik kaos putihnya itu. Setelah menjelaskan fasilitas kamar akupun mencari akal agar bisa berlama-lama dikamar Kelly. Saat itu tiba-tiba saja difikiranku terlintas ide untuk menjelaskan tentang cara dan fasilitas kamar mandi,

    “ Oh iya Kelly, mari saya jelaskan untuk fasilitas kamar mandi anda, ” kataku.

    “ Iya Pandji, ” jawabnya singkat.

    Kami-pun segera masuk kekamar mandi, sesampaiya dikamar mandi aku segera menjelaskan cara pemakaian alat yang ada dikamar mandi. Setelah selesai menjelaskan tiba-tiba saja Kelly mencoba Shower kamar mandi dan secara tidak sengajapun shower itu membasahai dirinya,

    “ Ohhh Shittt… baju saya basah Pandji, hha…. I accidentally turned the shower curtain, ” ucapnya dengan tertawa.

    “ Hahaha.. tidak apa-apa Kelly, jika basah seperti itu anda terlihat sexy sekali, ” ucapku memujinya.

    “ What I’m sexy ???? kamu meledek saya Pandji ??? huhh…, ” ucap bule itu nampak sedikit marah.

    “ No no no, I’m serious Kelly, You’r sexy girl, that its really, I’m suer, ” ucapku meyakinkanya.

    Saat itu aku menjawab dengan bahasa inggris asal-asallan, yang penting Kelly mengerti apa yag aku maksud. Saat itu dia masih terlihat kesal, “ Kelly, coba kamu berkaca, coba lihat body kamu, you’r sexy Kelly, ” ucapku meyakinkan lagi.

    Kemudian Kelly segera berkaca denga wajah serius, ketika mengaca dia tersenyum-senyum dan berkata,

    “ Hahha… kamu takut saya marah ??? I’m sorry Pandji tadi saya bercanda,hhe.., terima kasih pujianya Pandji,wkwkwkwk…, ” ucapnya dengan tertawa puasa.

    Anjrittt, gue ternyata dikerjain sama tuh bule. Untung aja dia tamu gue, coba kalau nggak tamu gue pasti udah gue perkosa, hha,

    “ Hahaha… Iya Kelly, saya takut sekali tadi, ” kataku sembari tertawa lepas juga.

    “ Yasudah Kelly saya permisi, say kembali beker…….., ”

    Belum selesai berkata tiba-tiba saja Kelly menarik tangan Gue sembari berkata, “ Pandji, don’t let me go please, I wanna you stay here, saya ingin mandi bersama kamu, ” ucapnya dengan terus menggenggam taganku.

    Wah…. Ini bule bercanda apa serius yah, ucapku dalam hati,

    “ Whattttttttt???? Kamu serus Kelly ???? kamu jangan bercanda lagi ya ???, ” ucapku memastikan.

    Tanpa banyak kata lagi, Kelly langsung saja mengarahkan tangan gue kerasah buah dadanya,

    “ Kamu suka ini Pandji ??? Touch and squeeze my breast Pandji, Oughhhh…, ” ucapnya sembari mengegrakan tangan gue yang sudah menempel di buah dadanya.

    Saat itu gue sejenak terdiam karena terkejut. Benar-benar nggak gue sangka bisa berduaan sama Bule, pastinya jika udah begitu ujung-ujungnya bakalan ML,

    “ Kenapa kamu diam Pandji come on squeeze my breast, Oughhhh…., ” ucapnya memintaku untuk segera meremas buah dadanya. Tanpa banyak bicara akupun segera meremas buah dada Kelly.

    Gue nggak nyangka banget bisa meremas toket bule cantik dan sexy seperti ini,

    “ Yeahhh… come Pandji, remas terus… Oughhh.. shitttt man… Sssshhhh…, ” ucapnya mendesah ketika gue mulai meremas buah dadanya.

    Gue saat itu Cuma focus meremas toket tuh bule. Kelly mendesah kayak film bokep barat yang di film-film itu guest,
    hot banget. Tanpa diminta Kellypun segera membuka kancing celanaku. Melihat hal itu akupun membantu dia untuk melepas celana dan celana dalamku. Celana dan celana dalamku segera aku letakan di wastafel kamar mandi agar tidak basah. Setelah itu kamipun segera mesum kembali. Kelly mengocok penisku dan aku meremasi buah dadanya,

    “ Oughhhh Kelly, kocokan kamu nikmat sekali, Oughhhh… terus Kelly terus… Ahhh…, ” desahku nikmat.

    Kelly terus saja mengocok sembari mendesah liar ketika gue meremas payudaranya,

    “ Pandji… Ssssshhh… Your dick so Big, really big.. Oughhhh…, ” ucap Kelly memuji besarnya penis gue.

    Memang sih ukuran penis gue besar dan panjang. Nggak tau deh Gue kenapa penis gue bisa mirip kayak penis Bule, hha. Pas banget deh ketemu sama memek bule. Kelly terus mengocok penis gue yang udah ereksi maksimal. Kocokan tanganya sunggu liar, nikmat banget guest, udah kayak ngentot rasanya, hha.

    Beberapa waktu kita melakukan Fore play, puas dengan Foreplay Guepun minta Kelly telanjang,

    “ Kelly, mari kita buka semua pakaian kita, aku sudah horny maksimal, ” ucapku dengan bahasa baku.

    Tanpa berkata-kata lagi kamipun segera membuka semua pakaian kami hingga telanjang bulat. Teringat gue masih dalam jam kerja, baju seragam gue segera gue amankan dulu. Pakain guepun segera gue amankan di gantungan handuk yang ada dikamar mandi. Sedangkan Pakaian Kelly dibiarkan saja jatuh berceceran di lantai kamar mandi.

    Saat itu kamipun sama-sama bugil, gue dan Kelly segera meneruskan perbuatan mesum kami. Segera Gue peluk Kelly dan gue ciumin bibir Kelly dengan brutalnya,

    “ Ssssshhh… Eummmmm… Sssshhhh… Cheppppp… Chepppp…, ” suara bibir kami yang saling berciuman.

    Kelly menyambut ciuman gue dengan penuh nafsu. Gue yang sedari tadi udah nafsu makin liar aja ketika ngelihat Kelly telanjang. Toketnya gede dan kenceng banget guest, apalagi memeknyam beuhhh… bersih tanpa ada selulit apa lagi bekas luka, mulus abis. Memek Kelly gemuk dan tanpa rambut kemaluan sedikitpun, gundul guest, hha.

    Dengan penuh nafsu gue pun terus menciumi Kelly, tak hanya itu tangan gue juga mulai bergerilia keaarah vagina Kelly. Gue raih clitorisnya dan langsung gue puter-puter tuh clitoris pakai jari gue,

    “ Oughhh… Yeahhhh Pandji, Shhhhhh…. Push my clitoris Pandji… Aghhhh…, ” ucapnya mendesah nikmat.

    “ Iya Kelly, I will make you klimaks today, Ouhhhh… Shake my dick Kelly, Sssshhh.. Oughhh.., ” ucapku nikmat juga merasakan kocokannya.

    Saat itu aku memberikan rangsangan yang luar biasa untuk Kelly, kami berciuman hanya beberapa menit saja. Gue jilatin leher Kelly dan sesekali gue juga lumat daun telinga Kelly dengan mulut Gue. Tak hanya itu tangan kiri Gue juga meremas payudara, sedangkan tangan kanan gue mainin vagina Kelly, Kombinasi rangsangan yang hebatkan guest,
    hhe. Lalu,

    “ Oughhhh Pandji… Sssshhhh… I’m horny Chaelie… Oughhh… Ssshhhh…, ” desah Kelly begitu hebatnya.

    Kelly nampak sudah begitu terangsang, dia mendesah begitu hebat dan meracau tidak jelas dengan bahasa inggris. Mendengar desahan Kelly Gue pun semakin horny aja. Memek Kelly udah mulai basah dengan lendir kawinya. Dengan semangatnya aku melakukan kombinasi sex kepada tubuh Kelly,

    “ Oughhh… Oughhh.. Oughhhh… Sssshhh… put your Dick to me Pussy baby, Aghhh…, ” ucap Kelly memintaku segera memasukan penisnya kedalam vaginanya.

    Mendengar perkataan Kelly yang seperti itu akupun menghentikan rangsanganku kepada Kelly,

    “ Pandji, I’m on top Okey, ” ucapnya meminta posisex women on top.

    “ Okey Kelly, ” jawabku singkat.

    Gue segera duduk dibawah shower dan Kellypun segera berada diatas penis gue,

    “ Blesssssssssssssss….., Ahhhhhhhhhhhhh… Oughh no baby… Shhhh.., ” ucapnya merasakan nikmat ketika penis gue udah masuk keladam vaginanya.

    “ Come on Shake my Dick Kelly, Aghhhh.., ” ucapku.

    Kelly pun segera beraki dengan gaya sex women on top. Dia yang sudah horny banget, mulai bergoyang memutar seperti penyanyi dangdut. Memeknya yang belum yang tembem itu mengoyak penis Gue dengan liarnya. Benar-benar hebat memang cewek bule ketika ML, beda banget sama cewek Igo, lembek,

    “ Ouhhhh, Yeahhh… Your dick so migty baby, your dick long and big… Aghhhh.., ” ucapnya meracau sembari terus memanjakan penisku yang ada didalam vaginanya.

    “ Terima kasih Kelly, Your Pussy so nice… Ahhh, ” ucapku nikmat.

    Kelly terus bergoyang tanpa henti, dia benar-benar liar dengan posisi sex women on top saat itu. Dia menggunakan berbagai gaya saat dia diatas penis gue. Dari bergoyang, maju mundur, bahkan dia juga naik turun sembari jongkok diatas penisku. Sungguh menakjubkan dientot cewek bule guest.

    Memek Kelly semakin lama semakin basah saja, mungkin Kelly udah beberapa kali orgasme. Soalnya gue penis gue sering ngerasain kayak ada cairan hangat ketika Kelly bergoyang diatas penisku. Karena gue juga pingin pegang kendali, gue pun meminta berganti posisi sex,

    “ Kelly, Aku ingin gaya sex doggie style, ” pintaku kepada Kelly.

    “ Okey Pandji, I like that, ” ucapnya. Kelly pun segera berdiri lalu dia menuju wastafel yang ada didalam kamar mandi juga. Setelah itu diapun menungging sembari berkaca didepan kaca wastafel,

    “ Come on Pandji, input your dick to my pussy, ” ucapnya sembari menungging didepan kaca.

    “ Okey Kelly, wait me…, ” ucapku.

    Gue pun segera menyusl Kelly didepan wastafel itu. Setelah sampai dibelakang Kelly langsung aja gue masukin penis gue kedalam vagina Kelly,

    “ Blesssssssssss… Aghhhhhhhhhh… Nice baby… Aghhhh…, ” ucap Kelly nampak senang.

    Dengan penis gue yang udah tegang maksimal, gue pun segera beraksi. Gue tusuk dengan brutal memek Kelly dengan gaya doggie style,

    “ Ahhh Ahhh Ahhh Ahhh Ahhh, Oughhh yeah …. Eughhh,…, ” desah Kelly.

    Pantat Kelly yang bulat terpampang jelas didepan mataku. Melihat pantatnya yang putih dan kencang gue semakin bersemangat ngentot tuh bule. Sembari menyodok memeknya gue remaisin toket Kelly dengan nafsunya. Dari kaca terlihat jelas wajah Kelly merah karena horny sekali. Tidak terasa gue dan Kelly udah hampir setengah jam ML-nya.

    Karena memek Kelly bener-bener nikmat, penis gue pun terasa akan mengeluarkan pejuhnya,

    “ Kelly, aku akan klimaks, Oughhhh…, ” ucapku.

    “ Oughhh baby, I want to drink your sper, ” dia mengatakan ingin meminum sperma gue.

    Setelah gue tidak kuat lagi menahan sperma gue, segera gue cabut penis gue dari vagina Kelly. Kelly yang mengetahui hal iyu dia segera memutar tubuhnya lalu jongko dibawah gue. Penis gue langsung dia pegang dan langsung dia kulum dengan hebatnya,

    “ Annna… Oughhhh… Crottttttttttt…. Crottttttttttt…. Crottttttttttt…. Crottttttttttt…., ”

    Akhirnya pejuh gue keluar juga. Waktu itu pejuh gue disikat abis guest sama Kelly. Dia sedot dan dia telan pejuh gue hingga habis nggak tersisa sedikitpun. Luar biasa sensasi sex yang gue dapetin sama Kelly si bule montok dan hot. Setelah kita selesai ML, kita pun segera mandi bersama. Selesai mandi gue segera memakai baju seragam gue lagi, dan setelah itu gue segera berpamitan kepada Kelly karena gue harus kerja lagi.

    Singkat cerita selama Kelly menginap di hotel itu, sepulang kerja gue menginap dikamar hotel Kelly untuk menemani dan meuaskan hasrat sex Kelly. Kami bercinta setiap hari dengan berbagai gaya sex. Hubungan gue dengan Kelly pun masih berlanjut sampai sekarang. Dia bahkanmenyempatkan datang 2 bulan sekali untuk bertemu denganku. Kelly adalah bule australia yang ternyata dia anak seorang pengusaha furniture.

    Selain mendapatkan kepuasan sex gue juga sering ditransfer uang. Intinya segala kebutuhan gue dipenuhi oleh Kelly. Entah hubunagn kami nanti bagaimana endingnya. Untuk saat ini gue berfikir yang penting gue untung, hha. Begitulah guest kisah sex gue dengan Kelly bule sexy berduit pula, hha.

  • Cerita Panas Birahi Sepupu Istriku Yang HOT – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Panas Birahi Sepupu Istriku Yang HOT – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1089 views

    Perawanku – Pertama kali aku mengenal dirinya, aku kagum dengan budi pekerti dan kesopanan bicaranya. Saat itu aku masih ingat, dia sudah duduk di bangku akhir SLTP dan usianya menginjak 15 tahun. Waktu itu aku sudah bertunangan dengan kakak sepupunya yang sekarang telah menjadi istri tercintaku dan dikaruniai seorang putra yang imut. Daftar Poker

    Sebut saja namanya Fitri, seorang istri 23 tahun, ibu dari balita berusia satu tahun yg berwajah teduh dengan sorot mata tajam yg membuat libidoku bergejolak setiap kali bertemu pandang dengannya. Senyum dari bibirnya yg tipis, dipadu dengan lekukan bra 34B yg selalu tercetak dengan jelas di balik setiap pakaian ketat yg dikenakannya, plus, legging yg menjadi kesukaannya selalu membuat penisku menggeliat liar. Suaminya berprofesi sebagai supir distributor F&B yg diproduksi dari daerah ini, untuk didistribusikan ke berbagai hotel di Jakarta; yg pulang setiap seminggu sekali.

    Kembali pada pokok cerita, mudik kali ini aku kembali bertemu dengannya saat keluarganya termasuk sepupu istriku mengunjungi keluarga istriku untuk bertamu; selepas mengetahui bahwa aku dan istriku sudah sampai di kampung halaman. Posisi dudukku berada di ruang tengah, dan istriku berada di dapur. Setelah bersalaman, Fitri segera mencari istriku di dapur. Sensor tinggi dari telingaku menangkap komunikasi mereka dalam bahasa daerah, yg jika diartikan kurang lebih seperti ini:

    I: Istriku
    F: Fitri
    A: Akuf
    F: “Teteeeh! Apa kabaaar??? Udah lama ga ketemu! Makin molegh (padet) aja teh!”

    I: “iiih Si Fitri bisa ajjaaah… yg ada kamuh yg makin seksi ajah! Tuh liat, kemejanya aja udah meletet begitu! Jadi keliatan atuh dalemnya kalo kancingnya ketat begituh”!

    F: “Ah, gapapa teh… sedekah buat cowo!”

    Kebetulan memang aku duduk di sofa panjang yg memungkinkanku untuk melihat jelas ke arah dapur. Fitri dan istriku mengobrol dalam posisi berdiri, dan Fitri mengenakan kemeja putih agak transparan dgn tanktop hitam sebagai daleman, dipadu dgn legging berwarna hitam yg membentuk dengan jelas bagian pinggul ke bawah. Fantasiku semakin liar ketika kuperhatikan dari jauh, tidak ada ceplakan celana dalam di legging si Fitri… which means dia menggunakan g-string -atau jangan2- tidak menggunakan underwear sama sekali!

    Lamunanku buyar tatkala keponakanku memanggilku minta THR, maka untuk sejenak aku mengalihkan perhatian sejenak ke para ponakanku untuk memberikan THR yg memang telah kusiapkan dlm amplop angpau warna pink. Tidak disangka, si Fitri tiba2 sudah persis di sampingku.. duduk dgn gaya manja di dudukan untuk tangan di sofaku.

    F: “Ooommm… buat Pitri maannaaahh?”

    A: “Kamu udah nini nini begitu masa masih mau THR?”

    F: “Namanya juga ibu rumah tangga yg kesepian ditinggal suami kerja, oom… jadi wajar atuh dapet THR dari siOm! Bener kan teh? … (Keluarga tertawa mendengar celetukan Fitri)”

    I: “iyah yang, gapapa… kasih dua amploplah sekalian buat si kecil..”

    A: “Yasudaah kalau begituuuu…”

    Sesaat kukeluarkan dua buah amplop angpau dari tas kecil berwarna hitam yg selalu kubawa kemana-mana dan kuberikan keduanya ke jemari lembut bersih si Fitri.

    F: “Aduuuh… Siom mah baik banget! Andaikan AAnya Pitri kaya siOm…”

    Kuanggap kalimat itu sebagai sebuah kalimat “basa basi” karena keinginannya telah terpenuhi.

    Sekian lama kami bercengkerama dgn anggota keluarga lainnya di ruang tengah, dan Fitri masih tidak beranjak dari tempatnya semula. Bahkan beberapa kali, entah dilakukan dgn sengaja atau tidak, ia melingkarkan tangannya ke belakangku. Karena posisinya berada di pinggir sofa (dudukan tangan), maka saat ia melingkarkan tangannya, otomatis payudaranya beberapa kali menyentuh daun telingaku.

    Lagi2 kubuang otak mesumku dengan berpikir bahwa ini adalah sepupu istriku yg SUDAH BERSUAMI.. maka kuanggap ini sebagai “kebetulan” belaka walaupun aku berusaha keras untuk menahan pikiran liarku yg seolah menggedor setiap pintu di dalam otakku, meminta paksa untuk dibebaskan dgn segera!

    —Skip—

    Hampir memasuki waktu malam, keluarga Fitri pamit, namun tanpa dirinya. Dia bilang mau nginep beberapa hari mau ngobrol2 sama tetehnya (istriku). Jadi, keluarganya pulang tanpa Fitri dan anaknya.

    Seperti biasa, aku mengambil posisi di ruang tengah karena aku perokok berat, sementara istriku dan sepupunya ngobrol di ruang TV sambil Fitri menidurkan anaknya yg masih berusia 1,5 tahun itu. Karena suasana santai, maka Fitri telah berganti kostum menggunakan tanktop dan hotpants warna pink saat ngobrol dgn istriku. Penisku semakin berdenyut melihat pemandangan seperti itu di depanku.
    Spoiler for Kurang lebih penampakan seperti ini:
    Tak lama kemudian, aku ingin buang air kecil, dan kebetulan di kamar mandi ada Abah, orang tua laki-laki istriku. Jadi, aku bilang ke istriku bahwa aku mau ke pincuran (pancuran yg difungsikan untuk tempat mandi/mencuci pakaian/buang air kecil).

    A: “Aku pipis di pincuran aja deh… di kamar mandi penuh”

    I: “Ya udah sanah, hati2 gelap! Jalannya licin loh…”

    A: “Iya gapapa, pelan2 aja”

    F: “Pitri ikut, Om… Udah nahan juga dari tadi…mana si Abah lama banget lagih..”

    Deg! Apakah ini waktunya? Tuhan, kok ya cepat sekali Kau beri aku ujian yg berat ini

    A: “oh gitu? Hayuk atuh…”

    Dan aku mengambil hpku untuk difungsikan sebagai senter. Aku berjalan di belakang Fitri yg sedang memakai jaket sembari mencari sendalnya di depan rumah. Saat ia merunduk, dengan jelas aku bisa melihat bongkahan pantat kenyalnya yg dibalut shortpant karet warna pink -dan lagi2- tanpa ceplakan celana dalam!

    A: “… … …”

    F: “Om, kok ngelamun gitu??”

    A: “Ah, nggak… Itu lagi ngeliatin jalan ke pincuran, ternyata gelap juga ya? (Ngeles)”

    F: “Di sini emang gitu, Om… Ga ada lampu buat ke pincuran… Hayuk atuh!”

    Maka kami berjalan beriringan, dan para suhu pasti bisa menebak bahwa aku kembali memposisikan diri berjalan di belakang Fitri untuk memperhatikan ayunan pinggul, pantat, dan paha mulusnya haha. Tidak berapa lama kemudian di tengah jalan berembun yg licin, dia terpeleset. Karena aku persis berada di belakangnya, maka aku dgn sigap menangkap tubuhnya… Dan dengan jelas aku bisa melihat payudaranya yg terbalut tanktop pink di balik jaketnya yg hanya diritsleting setengahnya. Yg lebih membuatku kaget, dari selipan tanktop pink itu aku tidak melihat adanya bra atau kemben atau apapun itu untuk menutupi putingnya! God damned! I think this situation is well prepared!

    F: “Aduh! Maaf Om… Licin banget jalannya!”

    A: “Iya, udah mulai ngembun soalnya! Pelanpelan aja, Fit! Yuk sini…”

    F: “Iya Om, pelan2 yah…”

    Entah kenapa, tanganku secara otomatis meraih pinggulnya untuk berjalan berdampingan denganku, namun posisi Fitri berada agak ke depan, dengan tanganku tetap melingkar di pinggulnya; sehingga dengan bebas penis tegangku yg masih terbungkus celana pendek warna hitam ini bisa kugesekkan ke hotpants karetnya yg berwarna pink.

    Langkah demi langkah kami berjalan pelan sekali, dan setiap langkah terhenti, penisku kugesekkan ke bongkahan pantat sebelah kanannya sambil tangan kiriku menahan pinggulnya, terlihat seolah berhati hati tetap menahan agar Fitri tidak terpeleset lagi. Entah disengaja tau tidak, kok ya di setiap langkah itu dia seperti mengerti maksudku. Setiap kugesekkan penisku ke pantatnya, dia seperti menekan pantatnya ke batangku… Setiap kali pasti begitu! Jarak antara rumah ke pincuran yg hanya 20 meter-an sepertinya terasa lama sekali karena kami melangkah “sangat hati2” … Atau lebih tepatnya, “saling menikmati” kali ya!

    Sesampainya di depan pincuran, aku segera menurukan celanaku dan penisku yg tegang sedari tadi langsung terbebas dari sangkarnya. Tapi aku baru sadar, bahwa tanganku masih pegang telepon yg kufungsikan sebagai senter. Tanpa pikir panjang, kupanggil Fitri untuk pegang teleponku, jd aku bisa buang air kecil dgn leluasa.

    A: “Fit, tolong pegang teleponku doong… Tadi lupa main masuk aja”

    F: “Iyaah Om, kadieukeun atuh hapenyaah…”

    Agar para suhu bisa membayangkan, pincuran ini berada di bawah jalan setapak; terdiri dari beberapa buah bilik yg saling bersebelahan. Kebetulan pincuran ini tdk memiliki tempat BAB, tapi memang dikhususkan untuk pipis atau mencuci baju. Sebuah bilik pincuran berukuran kurang lebih 2×3 meter, dengan air yg selalu mengalir selama 24 jam dari sebuah pipa PVC.

    Kembali ke jalan cerita, karena memang posisi badan jalan ke pincuran licin karena embun, maka bisa ditebak… Fitri, perempuan dengan dada 34B itu kembali terpeleset saat ingin meraih teleponku, dan aku reflek membalikkan badanku untuk menangkapnya.

    BRUKKK!!!

    Aku menangkapnya untuk kedua kalinya. Bedanya, kali ini posisi tubuhku agak membungkuk (masih dlm posisi berdiri) dan tubuh kami saling berhadapan, dan lebih parahnya lagi, penisku berada dalam posisi bebas dengan kepala Fitri berada di dadaku. Yg membuatku heran, kali ini tidak ada reaksi dari si Fitri.

    A: “Fit, kamu gapapa?”

    F: “… … …”

    A: “Fit, kamu kenapa? (Sambil kuletakkan tanganku di wajahnya)”

    F: “(posisi wajah masih menghadap bawah)Iya, Pitri ga apah2…
    (Mengubah posisi wajah menatapku)…
    Kontol qamuh gede juga yah?”

    OMG!!! Bagai disambar petir rasanya! SHIT!!! Ternyata posisi tangannya sudah memegang penisku dengan lembut. Perasaanku campur aduk antara khawatir dgn kondisinya, tapi juga sekarang shock karena posisi tangannya sudah berada di penisku yg tegang sedari tadi.

    F: “Masih mau pipis ga, Om kalo diginiin? (Sambil mengocok penisku maju mundur dgn perlahan)…”

    A: “Ouw… nakal banget kamu, Fit! Kalo aku bilang udah ga mau pipis lagi, gimana?”

    F: “Hihihi… Mmm… Kalo kamu ga mau pipis, nih, matiin lampu flashnya dong, om… Soalnya Pitri mau pipis sebentar…”

    Tangan Fitri tetap memegang penisku sambil berjalan perlahan ke tempat pipis di pincuran. Kemudian, dia menurunkan hotpants karet pinknya sampai batas lutut, dan berjongkok untuk pipis… Jadi posisi wajahya persis berada di depan penisku yg semakin tegang.

    F: “Deketan atuh, Om… Biar bisa sekalian…”

    A: “… … …”

    Dengan sigap aku mematikan flashku sambil melangkah maju ke depan sehingga posisi testisku menempel ke pipi si Fitri. Tangannya tetap mengocok penisku dengan perlahan, namun dilakukan dgn genggaman yg kuat.

    F: “Si Teteh pasti seneng banget dapetin qamuuh… Udah baik, gak pelit, pasti pinter ngewe kalo kontolnya gede begini”

    Aku tidak menduga bahasa seliar itu bisa keluar dari mulut kecil nan menggairahkan yg selama di depan keluarga istriku selalu mengeluarkan kalimat yg santun. Aku tidak mengira di balik sosok sepupu istriku ini tersimpan figur iblis wanita yg ganas dan bisa keluar di saat2 tertentu… seperti yg terjadi padaku saat ini.

    A: “Haha… kok kamu bisa bilang gitu, Fit? Ukuranku bukannya ukuran standar laki2 Asia?”

    F: “(Sambil menempelkan bibirnya ke penisku)… Mmmh Pitri mah teu ngarti … Mmmhh… urusan Asia Asia-an… Yg penting sekarang Pitri tau kalo kontol kamu gede! Lebih gede dari suami aquh…mmmhh”

    Fitri yg masih dlm posisi jongkok dengan hotpants pink yg turun setengah, telah menempelkan bibirnya di penisku dan mulai menjilati ujung penisku dengan jilatan-jilatan kecil persis seperti yg aku inginkan! Jilatan jilatan kecil dekat lubang penis yg menimbulkan sensasi ngilu nikmat yg akan membangkitkan libido tinggi yg selama ini bersembunyi di dalam tubuhku.

    Kemudian, dia mulai mengulum kepala penisku… bibirnya berusaha menyesuaikan dengan penisku dengan ukuran mulutnya yg mungil, dan kembali memainkan lidahnya di sekitar lubang dan lingkaran kepala penisku. Perlahan, dia mulai menjelajahi penisku lebih dalam; lebih turun lagi dan semakin ke bawah.

    Aku merasa ujung penisku telah menyentuh sesuatu, yg menurutku adalah ujung kerongkongannya. Sepertinya dia berusaha menjangkau pangkal penisku, namun tak kuasa, sehingga ia tersedak dan mengeluarkan penisku dari mulutnya… Diikuti dengan air liur yg melimpah ruah dan masih tersambung antara penisku dan bibir mungilnya.

    A: “Ouw… kamu seksi banget sih, Fit! Aku suka banget sama gaya blowjob kamu!”

    F: “Ssshh.. Haaah… Pitri ga kuat kalo semua, Om! Sluurpp… Kontol kamu kok lain yah? Jadi penasaran.. sshhh.. masa aku ga bisa fellatio-in qamuuh…”

    DAMN… Man! She knows about Fellatio! Suatu hal yg hanya berada dalam imajinasiku bahwa istriku suatu saat tahu banyak mengenai sex seperti apa yg kuharapkan… Namun ternyata harus kudapatkan dalam sosok sepupunya!

    Akupun mulai memberanikan diri untuk lebih membungkuk. Sambil memegang hp, jemari tangan kiri kufungsikan untuk membelai rambutnya, sementara jari tangan kananku yg bebas mulai menurunkan sedikit retsleting bagian atas jaketnya, untuk kemudian masuk ke balik tanktop bagian atas… Dan ternyata benar: Fitri tidak pakai BRA!

    Jemari kananku semakin leluasa membelai dan meremas-remas dada kirinya, sementara penisku masih berada dalam kuluman bibir mungil Fitri. Dengan perlahan kuapit putingnya dengan telunjuk dan jari tengahku, dan kupilin dengan sangat hati hati.

    F: “uuhh… auw.. Kamu pinter banget sih sayaaang… Mmhhh… sayang pinter mainin pentil Pitri.. Eemmhhh.. (Sambil terus maju mundur perlahan memainkan penisku dlm mulutnya)”

    A: “(berbisik) Sssttt… Jgn kenceng2, Fit! Nanti kedengeran orang ga enak akh! Terusin, Fit… Kamu suka yah blowjob-in aku?”

    F: “Iya… MmpPhhrrr.. Pitri suka kontol kamu sayang! Cup..plup… Pitri suka nyepongin kontol kamu”

    A: “Jangan lama2 atuh, Fit.. Gantian dong!”

    F: “(matanya melihat ke mataku penuh tanda tanya dan melepas penisku dari bibir mungilnya) … Gantian gimana maksudnyah, Om? Emang biss… Mmffff…”

    Sebelum Fitri menyelesaikan kalimatnya, tanpa banyak cingcong langsung kukulum bibir nya sambil kumainkan spesialisasiku: French Kiss! Sambil melakukan itu, kuarahkan tubuh seksi dengan hotpants pink yg turun selutut itu untuk berdiri, sambil perlahan kuarahkan mundur sampai dia bersandar di betonan dinding bilik pincuran.

    Alih2 berpikir untuk merekam peristiwa laknat nan nikmat tersebut, aku malah memasukkan smartphoneku ke dalam jaket sambil mencumbu sepupu istriku itu. Penisku kugesekkan sejajar dengan mulut vaginanya, sementara tangan kiriku membelai perlahan leher bagian belakang si Fitri. Bibir dan lidahku teleh berpindah ke leher sampingnya, sementara jemari kananku masih membelai puting sebelah kirinya yg sudah benar2 keras di balik tanktop pink yg dikenakannya.

    F: “Gantian kumaha sih, Om? Aaahh… SiOm meni pinter pisan jilatin kuping Pitri… Mmmhh.. Uugghh.. Mmphh..”

    A: “sluurpp.. mmhhh.. Ini belum, Fit! Maksudku gantian itu yg iniii…”

    Seketika aku langsung berjongkok ke depan vaginanya, dan mengarahkan dia untuk sedikit mengangkang. Fitri pun menekuk kedua tangan di samping telinganya, dan merendahkan tubuhnya sedikit agar bisa mengangkangi wajahku. Melihat pubis tanpa bulu dan vagina yg sudah dlm posisi terangsang merekah persis di depanku, mataku gelap! Langsung kuserang vaginanya bertubi tubi dengan lidahku, mulai dari klitoris, sisi2 lubang vagina, dan kuusahakan untuk memasukkan lidahku sedalam2nya ke liang vaginanya. Tangan kanan Fitri mulai berubah posisi untuk menjambak rambutku seolah mengarahkanku ke bagian vagina yg diinginkannya untuk bersentuhan langsung dgn lidahku.

    F: “..ooUhh.. Eeemmhh.. Aah.. Sshhhh.. Enak sayaang.. Aahhhh.. Eemhh.. Pitri baru sekali inih diginiin sama Om.. OUh.. Gatel, sayaang.. Ahhh..sshhh…”

    A: “… … …”

    Ia sudah tidak mempedulikan kata panggilan untuku yg terus menerus berubah: antara “om” dan “sayang”. Namun begitu, aku tidak mempedulikannya. Tidak sepatah katapun keluar dari mulutku dan terus kujilati dan kuhisap vagina Fitri tanpa berhenti.

    Untuk menambah sensasi, sambil menjilatinya, kubasuh jemari kananku dengan air yg mengalir di pincuran, dan setelah kulirik dan kuyakin bersih, segera kurapatkan telunjuk dan jari tengahku, untuk kemudian kumasukkan dengan sangat perlahan ke dalam vagina si Fitri. Semakin lama semakin dalam sampai jariku tenggelam sepenuhnya.. Dan kukocok vaginanya dengan perlahan dan speed yg semakin meningkat.

    Saat kulirik ekspresinya seperti sedang menahan sesuatu, bibirku pindah menyusuri leher dan kemudian kukulum dan kujilati kupingnya -sementara tangan kananku tetap mengocok vaginanya-

    A: “Gimana rasanya Fit?”

    F: “mmmh.. mmhh.. Enak banget! Kamu pinter banget entotin Pitri pake tangan! Pitri belon pernah diginiin, Om.. Aah.. Terusin sayang.. Sshhh.. Aaah.. Mmh, Pitri sayang sama Om.. Aahh..”

    Semakin kukenali mimik wajahnya seperti sudah ndak kuat menahan sesuatu yg sudah sedari tadi ditahannya. Semakin kupercepat kocokanku pada vaginanya, dan makin kuperdalam lidahku menyentuh telinganya. Sejenak dia berucap:

    F: “mmh.. Oom, takutnya Pitri pipis inniiihhh.. Mmhpphh.. Mmpphh….”

    A: “Ga apa2 Fit.. Pipisin aja tanganku jangan ditahan2 ya, geulis! Hayuk atuh aku mau lihat..”

    Tetiba desahan Fitri semakin meninggi, pinggulnya bergoyang semakin hebat dan tangan kanannya mencengkeram tanganku dengan kuat. Khawatir berteriak, segera kuarahkan tangan kiriku menutup bibir mungilnya yg terbuka setengah itu.

    F: “mmpphh.. Aah.. Aah.. Aaauuuw.. Aah.. Pitri pipis omm.. Pitri pipiiimmmpppfff… ”

    A: “Ssstt..(Tanganku membekap mulutnya)”

    Benar saja, dalam sekejap aku merasa telunjuk dan jari tengahku seperti dijepit sekuat tenaga, dan seperti ada sesuatu yg mendorong keluar! Secepatnya kulepas jemariku dari vaginanya, dan…

    SOOORRR… SRRRT.. SRRT..

    Semburan pertama sangat kuat dan kencang..

    Semburan kedua semakin berkurang..

    Dan semburan terhenti setelah yg ketiga!

    Ini adalah pertama kalinya kumelihat seorang perempuan squirt dengan mata kepalaku sendiri! Selain itu, ini juga kali pertama aku membuat serang perempuan squirt dalam hidupku!

    Nafas fitri tersengal sengal.. memburu layaknya seseorang yg terpuaskan! Ekspresi yg sungguh berbeda dgn ekspresi buatan yg banyak kulihat di film biru yg banyak tersimpan di hardisk notebook-ku. Kakinya bergetar hebat, hingga tangan kananku yg basah karena lendir kenikmatan dari vaginanya harus menopangnya agar ia tidak terjatuh; dan dengan perlahan kulepaskan dekapan tangan kiriku yg menutup bibir mungilnya yg masih mengeluarkan desahan lemah. Keringat membasahi wajah dan lehernya, membuat penisku yg masih berada di luar celana semakin keras dan berkedut semakin kencang!

    F: “(dengan suara tersengal sengal).. hhhh… hhh… Pitri pipis yah, Om? Maap yah, Om.. hhh.. hhhh..”

    A: “(dgn suara berbisik di telinga Fitri)… Gapapa Fitri sayaaang… Ekspresi kamu bener2 nafsuin banget tadi.. Puas banget aku liatnya”

    F: “hhh.. Pitri lemes banget.. Tapi kamu kan belomaaan..”

    A: “(berbisik dgn nada menenangkan).. Gapapa, Fit.. Kan aku masih 4 hari lagi di sini. Nanti2 juga gapapa..”

    F: “..hhhh..hhhh..tapi nanti belum tentu nemuin waktu kaya gini lagi, sayaaang!”

    A: “Sssttt..jgn teriak, Fit! ga enak sama orang orang”

    F: “tenang aja,sayang.. Mulai jam 7 malem jarang ada orang yg ke sini…soalnya banyak yg bilang di sini angker, dan pada males juga ke sini soalnya gelap, ga keliatan jalannya… Kaya kita tadi.. Tapi kalo kita kan makin ga keliatan makin nempel.. Makin nempel jadi makin enak, ya kan sayang??”

    Kemudian dia kembali menciumku, dan lidah kami kembali berpagutan satu sama lain. Sejenak Fitri melepaskan pagutannya, menengadahkan tangan kiri ke dekat bibirnya yg merekah, dan meludah. Setelah itu, dia meraih batangku yg masih tegak berdiri, mengusap batang penisku dengan ludahnya dan menggerakkan tangannya maju mundur dgn perlahan, sementara bibirnya kembali memagut bibirku dengan rakusnya!

  • Cerita Panas Cerita Masuk sebangku SMA BERCINTA – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Panas Cerita Masuk sebangku SMA BERCINTA – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1176 views

    Perawanku – Saat itu aku berhasil masuk SMA pilihan ku, ya SMA yang aku idam-idam kan saat aku masih SMP dulu. Selain dekat dengan rumah, SMA yang aku idam-idamkan juga mempunyai prestasi yang baik dalam hal apapun.

    Aku pernah bernazar, jika suatu ketika aku diterima diSMA yang aku idam-idamkan itu. Selama satu minggu aku berangkat sekolah naik sepeda tua milik kakek ku. Dalam waktu seminggu itu, aku mengikuti masa orientasi siswa (MOS). Waktu pertama kali masuk sekolah aku bingung akan kah aku berhasil disini, waktu itu sedang mengikuti upacara bendera dilapangan sekolah baruku. Ya, aku beserta siswa baru yang satu angkatan denganku mengikuti upaara bendera untuk mengawali dibukanya acara MOS. Kami semua mengikuti upacara itu dengan hikmat. kami semua mendengarkan pembina upacara mengucapkan selamat pada kami semua, karena telah diterima di SMA itu. Dan waktu itu bapak kepala sekolah menyampaikan bahwa MOS untuk siswa baru telah dimulai.

    Setelah upacara selesai kami semua masuk ke kelas masing masing yang sudah ditentukan dalam kelompok, dan ternyata aku masuk kelompok terakhir. dan aku duduk dengan teman waktu smpku dulu. setelah itu kakak pembina osis masuk diruang kelasku dan bercerita tentang SMA yang aku idam-idamkan ini. tak lama kemudian kakak pembina itu menerangkan bahwa kami semua masuk dikelas paling akhir, dan disetiap kelas ada nama kelompok dan simbol warna masing-masing.

    Nama kelompoknya adalah Hasanudin dengan simbol warna kuning. awalnya aku enggak tahu bahwa semua perlatan yang dibawa harus dikasih identitas warna kuning. ternyata hari ini baru perkenalan peralatan yang haru disiapkan buat hari berikutnya. kakak pembina menyuruh kita membawa mobil-mobilan yang dibuat dari kardus.

    Setelah 3hari berlalu, aku melihat senyuman manis dari kelas sebelah. aku penasaran akan senyuman itu, semakin sering aku melihat senyuman itu semakin sering bertanya tanya ‘siapakah dia’. aku bertanya dengan teman sebangku ku, setelah lama berbincang ternyata temenku tau nama dia. akupun meminta nomor ponselnya, saat itu aku masih bingun aku harus mulai bagaimana.

    setelah satu hari, aku baru berani menelfon nya. dan aku bilang nya bahwa tadi yang nelfon bukan aku, tapi temen sebangku ku. lama kelamaan aku sering mengirim pesan singkat padanya, hanya untuk menanyakan ‘lagi apa’, ‘sudah makan’, ‘lagi dimana’. semakin sering aku mengirim pesan, ternyata dia juga semakin sering mengirim pesan balik kepadaku.

    Betapa senangnya hatiku karena canda tawa yang penuh dengan senyuman manis, walau hanya lewat pesan singkat. setelah 2 hari aku berkenalan, aku semakin dekat dengannya. dan dihari ke 3 setelah aku dekat denganya pada saat itu pula acara MOS selesai, yang ditutup oleh bapak kepala sekolah saat upacara bendera dilapangan sekolah.

    Saat pulang sekolah, dia bersama teman nya main ketaman. dan tanpa kusangka aku diundang dia lewat pesan singkat untuk hadir kumpul bersama ditaman. Nah akupun merasa senang sekali pada waktu itu, lalu aku menyiapkan diriku dengan sangat baik. lalu saat aku sampai ditaman dan bertemu dengannya, aku langsung mengutarakan perasaan cinta dan sayang kepadanya.

    tak butuh waktu lama dia langsung menjawab perasaan yang aku utarakan tadi kepadanya. tanpa ragu tanpa takut dan tanpa malu dia menjawab hal yang sama seperti apa yang aku utarakan tadi.
    Akhirnya aku dan dia jadian…

    Bonus Foto 😍 :

  • Cerita Panas Lucu Ngentotnya Sama Tante – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Panas Lucu Ngentotnya Sama Tante – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2221 views

    Perawanku – Namaku Johan, Umurku 21 tahun, Aku baru saja berpindah dari kota besar ke desa yang amat asing. Entah kenapa didesa ini banyak sekali janda, juga banyak janda muda. Beritanya karena suatu hari saat para pria sedang bergotong royong menggali gua yang katanya berisikan batu emerald, namun nahasnya banyak dari mereka yang tidak selamat. Aku memilih untuk mencari batu akik lainnya disekitar desa itu, tentu sambil mencari kesempatan menikmati para janda itu.

    Aku tinggal dikontrakan yang cukup dekat dengan rumah pak RT, jadi kami sering bertemu, dan tentu saja aku tau janda janda mana yang katanya menarik.
    Cerita Sex | Saat itu setelah pulang dari mencari batu akik didekat sungai, aku bertemu seorang wanita yang sedang membawa beberapa barang, sambil menggendong seorang bayi.

    “Mbak, sini saya bantuin”,
    “wah, makasih mas, maaf ya, jadi ngerepotin” Lalu aku meraih barang bawaanya.
    Saat aku melihat kedepan, ternyata janda ini masih muda! Wajahnya masih cantik, dan tubuhnya cukup mempesona.
    Aku yang ada disebelahnya sambil membawa barang bawaan ini terus mencuri pandang kearah belahan dada perempuan itu, tampak buah dadanya besar dan montok sekali, bajunya yang klasik itu menambah pesona benda favoritku itu.

    “mm…mbak namanya siapa?”,
    “Saya Junita mas, tapi biasa dipanggil nita”,
    “ooh, kenalin saya Johan”,
    “mas orang baru disini?”,
    “iya, cari batu akik, mbak kok sendiri aja?”,
    “iya, suami saya udah gak ada”. Beberapa menit kami berjalan sambil berbincang bincang, tiba tiba anaknya itu menangis, Nita lalu mencoba menenangkannya, entah kenapa ia tiba tiba mengeluarkan buah dada kanannya, aku sempat terkejut.
    Lalu tampak lah buah dada besar dengan puting coklat itu, dan si bayi segera menyusu ke ibunya, aku hanya bisa geleng geleng.

    “Mbak, kok menyusui disini?”,
    “udah minta nih anakku, udah biasa orang sini mah” memang didesa ini tampak tidak begitu memperhatikan bagaimana orang orang memakai pakaian ataupun menutup aurat, tentu ini juga bagus bagiku.
    Beberapa menit kemudian, kami tiba dirumah Nita,
    “masuk dulu mas”,
    “iya mbak” Lalu aku masuk mengikuti Nita kedalam, ia memang masih menyusui anaknya, namun tentu aku juga mau.

    “Mbak nita, udah sampai? Maaf tadi Nika gak bisa ikut” Aku terkejut lagi, kini muncul seorang perempuan lain,
    “Iya nika, gapapa, untung ada mas Johan ini yang bantu”,
    “wah, makasih mas, kenalin saya Yunika, adiknya mbak yunita”. Aku bersalaman dengan perempuan itu, umurnya mungkin hanya berbeda sedikit dengan kakaknya, karena ia juga tampak secantik Yunita, tentu dengan buah dada yang besar pula.

    “Nika, tolong kamu jagain anakku ya, saya mau kekamar mandi, sekalian mandi”,
    “oooh, iya mbak” Lalu Nita meninggalkan ku bersama Nika yang menggendong bayi itu.
    “Mbak, berdua aja sama Nita?”,
    “iya mas, orang tua kami udah meninggal, suami kami juga kena bencana, kami hidup berdua sekarang”, Bukannya prihatin, Kontolku malah ngaceng tiba tiba.
    “oooh, kasihan ya kalian berdua..” Bayi itu menangis lagi mencari ibunya, namun kali ini Si Nika juga mengeluarkan buah dada kanannya! Lalu bayi itu dibimbing untuk mengenyot puting coklat Nika, dan tampak bayi itu sibuk menyusu lagi.
    “Loh, mbak nika juga lagi menyusu?”,
    “iya mas, karena udah sering gantian nyusuin anak ini, jadi udah biasa”. Aku semakin bingung, mana hari masih siang, panas, dan didepanku ada minuman segar, susu asli janda janda muda.

    “Aduh, saya haus nih mbak”,
    “waduh, mbak Nita lagi di kamar mandi, saya juga sibuk…”,
    “Kalau gitu…saya…minum susunya mbak Nika aja…”,
    “Nah itu masnya pinter, sini mas” Buset lugu banget, lalu kudekati Nika, pelan pelan buah dada kiri Nika sudah dikeluarkan dari sarangnya,
    “Mas pegangin sendiri ya, Nika lagi nenangin anak ini” ,
    ”iya…tenang aja…” Lalu aku pegang buah dada Nika, bwoh kenyal luar biasa, aku tahan dikedua tanganku, lalu puting kiri Nika segera ku masukkan kemulut ku, tanpa ragu ku kenyot puting mempesona itu, lalu air susu Nika segera membasahi mulutku, oooh segar nya…

    “Slruuup sluuurp slruuuup…mmm…aaah…seger mbak…slruuup” Tanpa malu kesedot dan kunikmati air susu dari buah dada Sintal itu.
    “Mas, auh, pelan aja, haus banget yach?”,
    “Slruuup slruuup…mmm…srluuup…” Lidahku berputar putar diputing indah itu, juga terus menyedot keluar susu kedalam mulutku, tanganku juga mengelus elus benda bundar besar kenyal itu. Tampak Nika jadi terangsang. “mmmf…mas….sedotanmu…si kecil ini kalah hebat…uuuhf”,
    “slruuup…mmm…iya dong, saya memang ahlinya…srluuup…slruup” Air ASI Nika tak habis ku sedot terus.

    Tampak bayi itu sudah tertidur lagi,
    “Mas…mmf… bentar… aku mau nidurin anak ini… udah ya nyusunya..”,
    “iya deh, kamu jaga dulu dia ya…” Lalu meski tampak terangsang, Yunika membawa bayi itu kekamar, sepertinya ia sedang menjaganya.
    Beberapa menit kemudian, ada suara dari kamar mandi,
    “Nika…tolong ambilin sabun dong, yang disini udah abis” Tak perlu lama aku berlari mendekati kamar mandi, lalu melihat ada sabun diluar.
    “Mbak, Nika nya lagi tidur sama si bayi, ini sabunnya…”,
    “ooh, iya mas, bawa sini dong, tolong…” Lalu aku masuk kedalam kamar mandi tak terkunci itu, kaget setengah mati aku, melihat tubuh montok Nita tanpa pakaian, Lalu aku memberikan sabun itu, tentu tetap bertampang cool.
    “ini mbak, kok kayaknya kesulitan mbak?”,
    “Ini…air susuku keluar sendiri mas, soalnya udah penuh, bingung deh mandinya..” Rejeki datang lagi, segera ku dekati Nita.

    “Aduh, biar Johan bantuin mbak, dari pada mubazir saya minum aja susunya..”,
    “iya deh… sini mas kedepan”, Gembira luar biasa aku,
    “tapi saya takut basah mbak”,
    “buka pakaian mas sekalian, itu ada handuk” Lalu aku secepat kilat membuka semua pakaianku, lalu memakaikan handuk dipingganku untuk menutup penisku yang tegang.
    Segera ku menuju kedepan Nita, dan tampaklah Buah dada nita yang besar itu diputing coklatnya terlihat cairan putih kesukaanku,
    “biar aman, Johan sedot dua duanya ya mbak”,
    “iya mas, saya mau sabunan…” Segera kedua buah dada itu kuremas, Nita tampak cukup kaget,

    “mas, gak pernah nyusu ya? Itu yang diputingku yang disedot mas…”,
    “oooh, iya iya…” Lalu kedua buah papaya Nita itu kupegang, kedua puting Nita kutabrakan, lalu kumasukkan kedalam mulutku bersamaan, Nita yang sibuk menyabuni dirinya tampak mulai terangsang.

    Air susu Nita rasanya lebih enak, Kedua putingnya yang ada dimulutku mengucurkan air susu dengan derasnya, karena buah dadanya kugencet dan kuremas denga kuat.

    “ooooh…mas….mmmmf….pelan aja….uuuh” Nita mulai asyik menyabuni vaginanya.
    Aku terus saja menyedot air susu dari kedua puting coklat Nita, kepala ku maju mundur, menarik narik puting itu, tentu dengan bantuan tanganku yang meremas buah dada montok dan kenyal itu.

    “slruuup…slruuup…slruuup…mmm….mantep mbak…slruuup”. Tampak Nita sudah mendesah, dari vaginanya keluar cairan lengket.
    “uuuh…udah mas….aku mau berdiri…”,
    “Ya saya sedot sambil berdiri mbak… slruuup” Nita mencoba berdiri, ia menyabuni paha dan bokong sexy nya, aku makin terangsang saja, Karena Penisku sudah tegak dan berdenyut denyut, handuk yang menutupinya jadi jatuh.
    “Mas….kontolmu udah berdiri…mmmf”,

    “Sluuurp…slruuup…mmmf…aaah…sabunin dong mbak, sekalian aku mandi bareng mbak Nita yach”,

    “iya mas, mmmf….gede banget mas….uuuh” Penisku kini dikocok tangan Nita yang sudah dibasahi sabun itu, tentu kocokannya jadi semakin nikmat, dan juga luar biasa nikmat.
    Beberapa menit itu Nita terus mengocok penisku, sementara buah dadanya kini bergantian kuremas dan ku sedot air susu keluar dari puting coklatnya.
    “Uuuh…mas…aku pegel berdiri…mmmf” Nita yang sudah lemas itu lalu memilih duduk, aku memilih menghentikan aksi minum besarku.

    “mbak, saya bantu mandiin ya, mbak siramin aja tubuh kita berdua, saya yang ngelus ngelus ya…”,

    “iya mas…. Uuuh” Lalu Nita yang duduk itu membasahi tubuhnya yang sudah basah oleh sabun, aku memilih berada dibelakangnya.
    Air membasahi tubuh kami berdua, aku juga mulai mengelus sekujur tubuh montok janda muda itu, Ku elus tangannya, perutnya, pahanya, dan segera menuju Memeknya. Tangan Kiriku meremas buah dadanya Nita, tangan kananku asyik mengobok obok Vagina Janda cantik itu, Air yang mengalir membuat suasana jadi semakin menakjubkan.

    “oooh…mas…mmmmf….uuuuh….enak mas…gak pernah aku mandi seenak ini…ooooh” Kudiam saja, lalu kucium leher dan ketiaknya, tanganku masih terus beraksi juga.

    Beberapa menit kemudian, Nita tampak sudah menggelinjang, segera angkat pinggulnya, kini ia merunduk. “mas, kamu mau ap…aaaah!” Penisku sudah melesat masuk kevagina Nita tanpa perlu disuruh, terasa sangat nikmat, meski sudah tidak sempit.

    “ooooh, nikmat mbak…uuuh” Segera penisku bergerak maju mundur dengan cepat, penisku menguasai seisi Memek nikmat Nita, bokongnya jadi bergoyang goyang.
    Tanganku lalu meraih bokong itu, lalu kuremas, dan kumasukan jariku kedalam lubang anusnya.
    “aaaah…mas….uuuf…..mmmf….sssh…ooooh” Plop plop plop plop, suara desahan Nita diiringi suara tabrakan penisku.

    Beberapa menit itu kuterus saja menabrak memek Nita dengan penis besarku, Sungguh nikmat dan luar biasa rasanya.
    “Mbak, aku mau muncrat, oooh” Kutarik penisku, lalu kubalikkan tubuh montok Nita, dan kupasang kontol besarku dimulutnya.
    Crooot crooot croooot, Mulut Nita penuh dengan spermaku. Janda itu lalu batuk batuk dan memuntahkan cairan sperma itu.

    “ uhuk uhuk…mas..banyak banget pejuhnya…”,
    “maklum, udah lama gak keluar, hehe”. Lalu Nita memilih membersihkan dirinya bersamaku.
    Setelah itu Nita pergi duluan keluar dari kamar mandi, aku sedang sibuk menenangkan diri, juga memakai handuk.

    Beberapa menit kemudian saat aku kembali keruang depan, tampak tak ada orang, lalu aku menuju kamar dirumah itu. Bukan main kaget, Nita sedang asyik menindih tubuh Adiknya itu, sambil menciumnya.

    “mmm…cup…mmmm…dek…uummm..cup…” Lalu Mereka berdua duduk, Nita membuka pakaian Nika, aku hanya melongo didepan pintu, tampak Nika yang sudah bugil itu lebih putih dan mulus dari pada kakaknya.
    “mbak… buah dadamu… sini…oooh” Nika meraih kedua buah dada kakaknya itu, lalu diremas dan diangkat keatas, “oooh…sini punyamu dek…uuuh” Gantian Nita meraih Buah dada adiknya.

    Sekarang kedua janda muda itu sedang meremas buah dada lawan tandingnya. Kembali air susu keluar dari puting mereka, tampak puting puting mempesona itu dipencet dan diremas remas, air susu mengalir keluar membasahi buah dada mereka.
    “oooh….susumu mbak…”,
    “uuuh…punyamu…mantep juga dek….mmmf” Aku geleng geleng sambil melongo, Penisku sudah berdiri lagi menjatuhkan Handuk itu lagi.
    “Ooh, mas Johan, sini mas, mau ikut?” Godaan dari janda janda itu membuatku bersemangat, Tampak Bayi yang ditaruh diranjang kecil disebelah kasur itu sudah tenang, kini biar aku yang melahap kedua perempuan itu.

    Nita menarikku, dan merobohkan tubuhku kekasur, tinggal penisku yang besar itu masih berdiri.
    “mas…kontolmu yang besar itu.. Kita goyang boleh? hehe…” Nita dan Nika mendekat, lalu menempelkan buah dada mereka kepenisku.

    Buah dada itu bertabrakan, dan ditengah tengahnya ada penis besarku yang tampak ingin meletus. Lalu mereka meremas dan menggencet buah dada mereka. Penisku kini sedang dilumat benda benda kenyal yang dibasahi air susu.
    “mas….enak gak? Mmmf”,
    “ooooh, mantep deh, toket kalian luar biasa kenyal dan montok…oooh” Mereka terus menggoyang dan meremas buah dada kenyal mereka, membuat penisku semakin meronta karena kenikmatan luar biasa.

    Nita dan Nika lalu Memegang buah dadanya, dan mendorong kuat kepenisku, tabrakan luar biasa itu membuat Penisku segera ingin meletus. Air susu yang muncrat dari puting puting keras mereka itu membasahi penisku,
    “Ooooh, luar biasa…mmmf… nikmat sekali… kalian hebat…” Mendengar pujianku, kedua janda itu mendekatkan mulutnya kepenisku, segera Nita dan Nika menjilati kepala penisku yang basah bercampur air air persetubuhan. “mmm…aaah…slruup..mmm…Kontolmu yang terbaik mas…”,
    “mmm…slruupp…cup…aaah….Sedap deh ..uummm…cup…” Kedua janda itu semakin menggila menganiaya penisku yang terus meminta ampun karena keenakan.

    “Aduh, aku udah gak kuat, oooh” Kedua janda itu membuka mulutnya diatas penisku, dan Crooot crooot crooot, Air maniku muncrat kearah mulut mulut nakal mereka.
    Kini pejuhku ditelan oleh kedua janda itu.

    “oooh… nikmatnya, mmmf” Aku masih kelelahan, tapi Nika sudah nakal lagi, penisku yang masih lemas, dimasukkan kevaginanya, ia yang sekarang berada diatasku itu bergerak naik turun, membuat penisku yang ada didalam vaginanya menjadi tegak kembali.
    “haduuh, gila, tiga kali penisku tegak lagi…”,
    “ooooh…. Kontolmu mas….super sekali…oooh…Nika suka banget…mmmf”.
    Nita tak mau kalah, ia kemudian mengambil posisi diwajahku, vaginanya yang basah itu lalu ditempelkan kewajahku,
    “hehe, mas, jilatin yaach”,

    “oooh, iya Nita, oooh…ummm…” Kucupang denga cepat bibir vaginanya, lalu lidahku masuk kedalam vagina Nita.
    Dua janda itu sekarang sedang asyik bersetubuh denganku, Nika terus melompat lompat menikmati penisku divaginanya, Nita mendesah sambil meremas buah dadanya sendiri karena memeknya yang kujilati.
    Beberapa menit kemudian, Nita memegang kedua buah dada Adiknya, segera Air susu Nika itu disedot keluar dari buah dada itu.

    “Slruuup…dek…mmm…slruuup…hajar terus kontol itu..mmm”,
    “oooh…mmmf…sssh…iya mbak…oooh…”. Orang kota bilang posisi kami ini adalah posisi Threesome, yang tak heran memang sangat menggairahkan dan nikmat luar biasa.

    Beberapa menit itu kami terus beraksi menikmati sensasi seks bertiga itu, entah kenapa, nikmatnya sungguh tak ter elakkan.
    “mmm….sluuurp…Nika… aku mau…”,
    “keluarin didalem mas..uuuhf”,
    “Iya mas, Nika udah pengen tuh…slruuup”, segera saja, Cprooot crpooot, Air Maniku menyembur kedalam Vagina Nika,

    Nita juga menyemburkan Cairan dari memeknya kewajahku, baunya sungguh mempesona. Kami bertiga yang sudah basah karena cairan cairan nikmat ini, memilih berisitirahat.
    “Aduuh, kalian suka banget deh sama seks kayaknya..”,
    “Nita udah lama gak nikmatin kontol mas..”,
    “Nika juga, masak tiap hari minum susu kita sendiri, sekali kali mau yang dari laki laki, hehe”,

    “hahaha, memang kalian luar biasa”. Aku yang ada ditengah kedua Janda itu tersenyum bahagia, dua janda itu memelukku dengan nyaman.
    Entah kenapa, penisku masih berdiri lagi.
    “Aduuh, mas Johan masih mau lagi?”,
    “Gak tau tuh, Nita sama Nika masih mau lagi gak?”,
    “Ayo mas, dikamar mandi aja, yuuk” Lalu Kembali kami beraksi dikamar mandi rumah itu, Entah Kenapa Sampai malam pun Nita dan Nika terus menikmati penis besarku, juga cairan Spermaku.

  • CERITA PANAS ML SAMA ABG DI TEMPAT DUGEM

    CERITA PANAS ML SAMA ABG DI TEMPAT DUGEM


    1043 views

    Cerita Sex ini berjudulCERITA PANAS ML SAMA ABG DI TEMPAT DUGEMCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Kenakalan remaja di tempat dugem Perkenalkan Nama Saya Bernard.. Seperti cerita cerita lainnya.. saya adalah salah satu mahasiswa Ilmu Komputer Semester 4 di perguruan tinggi swasta di daerah jakarta barat.. Terserah cerita ini mao di bilang hayalan,karangan, inspirasi atau pengalaman.. yang jelas saya hanya ingin menumpahkan pikiran saya kedalam cerita ini.

    2 Tahun yang lalu..2 tahun yang lalu ialah masa2 SMA saya akan berakhir.. yah.. itu kelas 3.. dan kata orang masa masa SMA itu masa yang paling indah . Mungkin memang paling indah masa SMA masa dimana seorang beranjak dewasa.. mulai mengenal dunia luar dunia gelap.. dunia gemerlap.. narkotika.. kejam.. memang kejam.. tapi sangat mengasyikan..

    Saya adalah orang yang cukup di bilang.. seminggu sekali untuk datang ke salah satu diskotik di jakarta.. awalnya saya pun di ajak oleh salah satu teman saya.. tapi lama2 ketagihan.. cukup sedikit menghilangkan stresss

    Singkat saja.. kami ber 5.. merupakan teman atau team dugem.. hohoho.. adi,dani,dono,dan cicil.. yahh kami ber 5 memang cukup dekat dalem pertemanan..seperti biasa.. malam minggu pun tiba.. dan mulai mempersiapkan untuk pesta tar malem dari permen karet, minyak angin, minyak sayurr dann segala jenis macam nya katanya si biar kenceng on nya..

    Setelah siap saya pun mulai menjemput sisil.. wow Dengan Rok Mini Putih.. yang menurut saya super pendekk dan tengktop putih dengan menggunakan topi putih.. dia siap bergoyang.. dalam hatiku.. wahh nti malam bakal panaz ni..

    Singkat cerita kami sudah sampai table.. nice.. ntah sisil kemana.. biasa wanita slalu berkeliaran mencarii barangnya sendiri.. akhirnya kami mulai party ON kenceng dan pada jam 01.00 sisil dateng ke table.. dengan sempoyongan. ku papah dia.. sambil ku pegang pantat nya untuk memapahnya.. bitch! Ternyata make gstring dalem hatiku.. karena tidak ada belahan tali kolor saat ku pegang pantat nya.. Setelah ku papah agar dia duduk di tempatku.. ternyata dia tidak mao.. dan inggin bergoyang.. sambil bergoyang pantatnya yang sekel itu nempel ke Torpedo ku..

    Kata orang kalo lagi ON.. Torpedo gak bakal bisa berdiri.. ternyata salah.. kalo kebawa nafsu.. tetep aja berdiri.. ON ku mulai tak sehat.. memikirkan nafsu.. nafsu kepada temannya sendiri..

    Jam menunjukan pukul 03.00.. Mulai sepi.. karena pada waktu itu bulan puasa.. diskotik tutup lebih awal akhirnya.. aku mengajak teman2ku untuk bermalam di kostku.. sambil melanjutkan acara tripingnya.. Sampai di kost.. ternyata semua sudah lelah.. tidak ingin melanjutkan tripingnya..

    Akhirnya memilih untuk tidur.. ke 3 temanku tidur di lantai.. dan aku yg punya kost tidur di atas beserta sisil karena kamar ku ini sangat sempit.. AC kost sengaja ku kecilkan ke 26 drajat.. biar pada mrasa dingin.. Sisil pun mulai kedinginan.. dan aku menawarkan masuk ke dalam badcover ku Dia pun masuk jadi kami tidur di dalam badcov er yg sama.. ohh!! Pikiranku melayang.. bukan tidur malah nafsu yang ada di benaku..

    Ku lihat dia mulai terlelap Akhirnya ku coba memeluk pinggang dia.. ternyata diam saja.. lalu pelan2 tanganku kunaekan ke atas.. sehingga tangan kiri ku menindih payudara dia.. Dia masi diam saja.. jantungku terus berdetak cepat.. tiba2 dia membalik.. menghadap ke arahku mungkin karena dingin ohh mukanya menghadapku ku cium keningnya perlahan.. uh temanku yg seksi.. akhirnya bisa menciumnya.. lalu ku turun kan kebibir ehmm dia masi tetap diam.. ntah neken berapa dia malam..

    Tangaknku mulai turun meraba pantatnya.. aku sengaja karena ingin menjalajahi tubuhnya perhalah2.. Rok mininya ku naekan.. ku masukan tanganku ke dalam rok mininya.. ku raba pantatnya perlahan2.. Setelah puas.. Aku mulai naek keatas.. tanganku masuk ke dalam tangktopnya.. mencari pengait Branya.. dan membuknya.. jantungku berdetak cepat.

    Dan akhirnya terbuka juga bra nya.. stlh itu ku dorong dirinya.. agar dia telentang.. lalu perlahan2.. tanganku mulai masuk dari perutnya.. pelan2 tanpa menyentuh perutnya.. dan akhirnya. Ku pegang payudaranya.. ohh.. begitu pas dengan tanganku.. di dalam badcoverku,, ku terus melakukan aksiku..

    stlah puas meraba payudara sisil tanganku mulai nekat.. turun ke bawah.. begitu mudahnya karena dia hanya menggunakan rok mini.. langsung tersingkap begitu saja.. ku raba langsung ke pintu surganya oh. Botakkk aku suka vagina botak stlh ku tarik gstringnya.. ku dapati vaginanya basah.. aku berpikir apa dia sadar.. atau tidak lalu ku coba menghisap putingnya dari balik tengktop putihnya.. slurpp..

    Ohh. Ku gesek2an ***** di kakinya sambil tanganku mencoba mencari celah klitorisnya..pikiranku mulai melayang.. takut2 dia bangun.. dan teman2ku bangun.. rusak semua pertemananku..

    Rasanya ingin ku masukan jariku ke dalam vaginannya.. tapi takut dia terbangun.. Aku terus menggesekkk jari2ku di klitorisnya.. sambil menghisap putting susunya dari balik tengtop putihnya.. dan sesekali ku cium bibirnya saat tiba2 terbuka.. ohh Tapi tiba2.. Tanganku di tepakk dia

    Sisil : Ngapain lu nard!! Kurang ajarr siall!! Sorry2..!! gw kebawa nafsu.. barangnya bkin horny..
    (sambil berisik.. karena takut ke tiga temanku bangun)
    Sisil : horny si horny.! Tp masa temen lu sendiri lu embad.! Gila apa..!! Iyah2!! Sorry2.. dah2 tidur

    Akhirnya sisil kembali tidur.. tapi kali ini menghadap ke tembok.. dan pantatnya menghadapku.. 1 jam berlalu.. aku mulai gelisah.. ku coba peluk dia dr belakang.. tidak ada perlawanan.. Ku coba berbisik ke dia.. gw peluk lu boleh yah sil.. yah dah gw jg masi dingin ni.! Akhirnya ku peluk dirinya lalu aku berkata maafin gw yah sil.. gw kebawa nafsu., sambil ngmg di dekat telinganya.. iyah2 udah tidur sana karena ku pikir lampu hijao akhirnya ku cium lehernya

    Sisil : apaan si lu!!

    Sorry2..!! Cuma ciuman biasa sie..!! Sengaja torpedoku, ku tempelkan dengan pantatnya.. pasti dia merasakan betapa tegaknya torpedoku..

    Sisil : barang lu awasin tuh! Ganjel tau! (sambil tetap berbisik)
    Gw : gpp gini aja.. gw gk ngapa2in de..
    SiSil : yah udah! Awas lu macem2..!

    Akhirnya sisil tidur lagi.. tapi kali ini nafsuku makin menjadi.. Ku raba dada dia.. (bra nya masi blm di kaitkan..) uhh.. lalu ku tarik rok blakangnya.. Karena sudah kepalang tanggung.. ku keluarkan torpedoku.. ku jepit di antar kedua kakinya.. lalu mulai ku gesekan pelan2.. ! sambil ku cium lehernya Dan sisil..! : ahh! Luu begitu terus lama2 gw jd ikutan horny.. Masukin sekarang aja udah!! Dah ngantuk gw.! Wahhh!! Hatiku bersorak ku masukan torpedoku ke dalam vaginanya..

    ouchh!! Pelan2 nard..!! ughh gede juga titid lu.. Dah msk blm sil..
    udah2.. dah mentok ini.. goyang pelan2 nard.. takut pada bangun..

    Lalu ku goyangkan pantatku.. sambil ku cium bibir sisil.. ternyata dia membalas ciumanku sambil tanganku memilin putting susunya..

    ouchh nard..!! Sstt..! tar pada bangun sil.!
    uhhh cpt !
    ouchhh nard gw mw keluar!!
    sabarrr gw juga gw keluarin dmn ni
    di luar lah bego..!! lu mao gw hamilll hah..?? Ups..! sorry.. kirain lu dah makan pil apa gitu!
    pala lu!! Uhhh.. ahhh ouch. Gw samppe Ku rasakan basah di palkon ku.. ternyata dia dah keluar.. Dann..
    gwww jugaaa sil Lalu ku keluarkann dan ku arahkan ke atas.. sehingga spermaku nempel di tengktopnya..
    Sisil : udah puas..??
    Gw : udah2.. thanks yah!
    Sisil : skrg boleh tidur gw.??
    Gw : boleh2!
    Sisil : awas lu blg anak2.. jaga tuh bacot yah! Tar pada nagih mati gw.!
    Gw : ok2!

    pagii hariii
    Semua dah pada bangun.. tinggal aku.. sisil juga dah bangun.. lagi merokok di teras kostku..
    Gw : yg laen pada kemana sil..
    Sil : noh di bawah.! Lg pada makan mie..
    Gw : oh.. (wahhh! Keqnya dia lupa sama semalam nie..
    Sil : gw pinjem anduk donk..mw mandi nie..
    Gw : ohh noh ambil aj di lemari gw..

    Dia pun mandi dalam kamar kostku (kamar kost ku memiliki kamar mandi dalam..) Saat dia mandi ku coba ketuk pintunya..

    Gw : sil..
    Sisil.. : kenapa.. sambil buka pintu..
    Gw : gw horny tolong coliin aja dnk..
    Sisil : coliin aja yah! Gk macem2..! yah dah! Konci sono pintu lu tar pada masuk gaswat..
    Gw : ok..!

    Akhirnya di coliin.. stlh.. di kocok 10 menit tidak keluar2
    Sisil :lama amat siii!! Keluarnya..!
    Gw : gw pegang badan lu yah biar cpt keluarnya.
    Sisil : haduh!! Okeh2..!! toket aja! Gk pake bawah..
    Akhirnya gw memegang toketnya.. gw pilin2 putingnya
    Gw : isep donk sill..!
    Sisil : yah dah!..

    Akhirnya ku isap putingnya.. sambil menunduk menghisap payudaranya.. dan dia tetap mengocok torpedoku.. uhhh.. ohhh.. terus sil ehmm Ternyata sisil juga horny.. karena dia tidak mw ML lagi dia masukan ke dalam mulutnya.. my god!! Ohh!! Terus sil2 ohhh!! 5 menit blm keluar2.. ternyata sisil mulai merasa lelah Dan akhirnya dia berikan vagina nya sekali lagi di pagi itu

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Panas Ngentot Winda Memek Sempit Gadis Desa – Ngentot Winda Memek Sempit Gadis Desa

    Cerita Panas Ngentot Winda Memek Sempit Gadis Desa – Ngentot Winda Memek Sempit Gadis Desa


    1754 views

    Perawanku – Berikut adalah kumpulan cerita dewasa ngentot abg namanya winda atau nina seorang gadis desa yang lugu dan akhirnya ngentot dan kePerkenalkan namaku Tomy. Umur ku sekarang 27 tahun. Kisah Ini terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Waktu itu aku masih duduk di klas 2 SMA di suatu Kota X. SuperBandar

    Sebenar nya seh bukan kota karena aku hidup di kampung yang suasananya adem nyaman da
    n udaranya masih segar. Perumahan di kampung ku blum serame sekarang waktu itu masih jarang karena
    penduduk desa ku masih dikit.

    Jarak antar rumah juga g terlalu rapat jadi memungkinkan untuk menanam tanaman untuk kebutuhan sehari2 diantara perumahan itu. Setiap hari ku selalu merawat tanaman itu karena selain suka juga tanaman itu enak diliat. Diseberang kebun ku itu ada sebuah rumah kayu tetanggaku.

    Disana hidup keluarga dengan dengan jumlah anak 7 orang lumayan banyak seh karena daerah ku suhu nya lumayan dingin jadi rata2 setiap keluarga punya anak banyak. (tau kan kenapa) hehehe. Ketikka aku di kebun di suatu pagi ku liat di teras rumah tetangga ku itu duduk seorang gadis yang usia nya 2 tahun lebih muda dari aku.. dia anak ketiga dari keluarga itu. Nama nya Nina. Nina lagi asik Membaca buku ntah buku apa aku g tau. aku cuek aja soalnya sibuk metikin cabe.

    Oh yah Nina adalah anak ketiga dari tetangga ku… parasnya menarik… kulit nya putih, boddinya bagus, pantat nya bohay, lehernya jenjang bibir tipis, betis nya indah tapi yang aku suka dadanya yang lumayan untuk gadis seusia dia. Waktu itu nina lagi asik di teras rumah nya. sementara aku masih di kebun. Setalh aku agak capek dikebun aku pengan berteduh timbul ide ku pengen becandain nina. niat nya seh pengen ngagetin
    nina. ( mang sehari2 aku sering becanda sama nina karena udah lumayan deket seh.) sebelum aku nyamperin nina g lupa aku metik bunga mawar dulu… Sambil mengendap-endap mendekati nina biar g ketahuan aku berjalan pelan2. setelah sampai di dekat nina… aku langsung menutup matanya dari belakang. Nina kaget.
    .
    . hampir aja nina teriak.. tapi buru2 ku tutup mulut nya. sontak dia langsung menoleh ke arah ku. ” eh abg ngagetin nina aja…jahat deh ” rengek nya dengan manja…. saat itu wajah nya deket bagt dengan wajah ku. aku jadi gugup dibuat nya. baru pertama kali aku sedekat itu dengan ce…. pikiran ku g karuan… tapi untuk saja aku bisa ngatasin keadaan… langsung aja aku selipin mawar yang ku ambil di kebun ke telinga nya. ” ih abg pake bawa bungan segala… makasih yah abg” kata nina… ” ya sama2 nin kamu cantik bagt seh hari ini” sahut ku. Oh ya waktu itu nina pakai kemeja kotak dengan clana pendek….
    tanpa basa-basi ku duduk disamping nya… “lagi apa nin? tumben sendirian?” sapa ku
    “sapa bilang sendirian kan ada abg” protes nina….
    “oh iya nina hehe” sambil ku cubit hidung nya….
    nina cuma manyun aja…….

    “lagi baca apaan seh nin serius bgt” sapa ku
    ” ini bg nina lagi blajar buat ujian” jawab nya ” Bisa dunk” kata ku ” ya bisa dunk bg”
    nina sibuk bahas plajaran nya sementara aku cuma bisa nyuri pandang tubuh nina… napa aku baru nyadar ada cewek se molek ini yang selama ini sering becanda dengan ku tapi ku g pernah merasa seperti ini. ku hanya bisa memangdang betis nya yang mulus.
    “bang nina boleh minta tolong g?” ujar nina memecah suasana……
    “minta tolong apa nina?” jawab ku

    “kemaren nina liat bunga angrek di blakang rumah bgs deh bg bunga nya…..tapi nina ngak bisa naek buat ngambil nya abg bisa tolongin nina g buat ngambil nya?” rengek nina sambil rangkul lengan ku g sengaja lengan ku menyentuh dada nina yang aduhai kontan saja aku kaget tapi ku diamin aja tangan lku disana.. bis enak seh….
    “nina suka angrek nya? tinggi g…? tanya qu.
    “lumayan tinggi seh bg mang nya knapa bg?” tanya nina…
    “kalo agak tinggi gmn kalo nina yang ambil tapi abg pegangin nina…?’ usul ku..
    “boleh juga seh bg tapi pegangin nina yah? nina takut jatuh neh?” kata nina g segaja lengan ku nekan toket nya lagi rasanya edan ku baru sekali ini ngerasain. Tapi karena nina masih lugu dia g nyadar kalo dadanya nyentuh lengan ku… ” bentar yah nin bg lagi capek neh sambil ku tekan lagi dada na..( lumayan batin ku)

    “Ayo sekarang aja bg nina suka bgt sama angrek nya bg…” rengek nina..
    ” ya udah kita ambil” ajak ku.
    Sesampai di blakang rumah nina nunjukin ke aku letak angrek itu. langsung aja ku suruh nina buat naik tentu nya ku pegangin biar g jatuh. ” gimana cara buat naik neh bg? kata nina
    “kamu naik biar abg pegangin” perintah ku pada nina.
    sontak aja nina langsung naik ku langsung megangin tangan nina…buar gampang naik ke dahan yang paling bawah…. setelah nina sampai di dahan pohon biar nina g jatuh ku nahan punggung nina dengan tangan ku. Saking semangat nya nina malah berdiri di dahan itu sehingga tangan ku pas di pantan nina (besar juga neh batin ku.) karena takut nina jatuh g segajka tangan ku ngerepas pantat nina. ” ihh abg becanda deh kok pantat nina di remas…?” geli tau bg” protes nina
    “maaf nin abg g sengaj” ” gmn bisa g ngambil anggrekna nin? ” kata ku.. ” bisa bg….tapi nina ngak bisa turun nin bg gmn neh?’ rengek nina

    ” ya dah pelan2 aja ada abg kok di bawah….” kata ku… sambil nahan tubuh nya nina mulai turun. Aku lagi nahan tubuh nina biar g jatuh ternyata aku salah posisi berdiri sehingga aku terpeleset sehingga nina juga ikutan jatuh reflek aja aku langsung melek nina biar nina g kesakitan.
    Untung aku bisa namgkap nina tapi posisi nya nina diatas aku wajah kami saling berhadapan….aku g tau knapa kejadian posisi ini… lama sekali kita saling pandang ntah apa yang di pikirkan nina saat itu. aku juga g karuan… disatu sisi aku merasa g enak sama nina dikira kurang ajar disatu sisi aku nyaman bgt bisa mandang wajah nina sedekat itu. nina juga g da reaksi sama sekali… nina masih dalam pelukan ku tangan ku melingkar di punggung nya sementara dada nina mengimpit di dada ku… entah siapa yang mulai bibir kita makin lama
    makin deket akhir nya bibir ku nempel sama bibir nina.. ku pejam kan mata ku..nikamt bgt ku rasa baru pertama ku nyentuh bibir ce. lama bibir kita beradu tanpa reaksi apa2…enak bgt. Tiba2 nina tersadar. nina bgun dan duduk disamping q. ku takut nina marah.

    “maaf bg nina g segaja jatuh kena tubuh abg deh” maaf ya bg….. ” gpp kok nin abg yang salah…” jawab ku tapi ku masih g sadar dengan apa yang terjadi… tapi ini pertama kali aku merasakan ini sontak nafsu birahi ku naik.. tapi ku bingung gmn caranya. ku masih mandang wajah nina sambil berkata
    “maaf yah nin abg g segaja tadi nyium nina bis nyaman bgt seh tadi di pelukan kamu”kata ku
    “gpp bg ku juga nyaman bga” jawab nina

    “Nin abg boleh g nyium nina lagi?” ” abg sayang sama nina” bisik ku…
    “Nina juga sayang sama abg, dah lama nina suka sama abg”
    langsung aja ku daratkan bibir ku di bibir nina sambil aku peluk entah siapa yang mulai bibir kami saling berpagutan ku julurkan lidah ku dengan cepat nina juga ngikutin permainan ku lidah kami saling membelit. tangan ku g tingal diam meraba punggung nina semntara tangan yang satu merepat pantat nina….
    “hmmmmm” desar nina

    “terusin bg nikmat bgbt bg, baru kali ini nina ngerasain ciuman enak juga ya bg?’ kata nina
    “ya nin abg juga sama enak bgt nin….? kata ku
    setelah 5 menit ciuman ku bisikan sama nina…
    “nin abg boleh g buka baju nina?, abg pengen liat tubuh nina boleh g? pinta ku….
    “boleh kok bg nina juga pengen disentuh sama abg” jawab nina….
    langsung aja ku buka baju nina pertama kali ku liat bukit kembar terbungkusr bra mulus bgt ….
    “susu kamu indah bgt nin” tutur ku

    “abg suka yah sama susu nin…?”jawab nina
    “”suka bgt nin…. ” jawab ku langsung aja ku selipkan tangan ku dibawah bra nina ku remen2 susu nya nina mulai mendesah….
    “ahhhhhhh, nikmat bbt bg” terusin bg……..ku lanjutin aktifitas ku ku buka bra nina sekarang ku bia mandang susu nina yang mulus puting nya kecoklatan indah bgbt langsung aja ku kulum puting susu nina sambil ku remas susu yang kiri… hmmmmmm nikmat bgt…..”uhhhhhhhhhhh terisin bg enak bgt bg” lenguh nina….. adek ku semakin tegang ku makin bernafsu nina juga mengimbangi bg nina buka yah baju abg? “buka aja nin” sambil ku remas susu nya bergantian…..
    ngak disangka nina langsung bugil dihadaoan ku ngak mau kalah ku juga buka clana aku langsung aja nina kget liat kejantanan ku yang ukuran nya diatas rata2. “besar sekali bg, baru kali ini nina liat….? ” “boleh nina pegang g bg? pinta nina…. ” pegang aja nin, kamu suka kan.,,,…..? ujar ku ngak dijawab aku kaget ternyata nina ngulun punya ku ngak tau belajar diaman dia… uhhh nikmat bgt ku ngak mau kalah langsung aja ku ambil posisi 69 ku juga jilatin memek nya nina… nia mendesah ngak lama kmudian memek nina basah….. ” bg nina pipis bg, ohhhhhhhhhh” kata nina ternyata nina udah klimak… ku balikin tubuh nina langsung ku cium bibir nya

    “gmn sayang enak g? bisik ku
    “enak bgt bg…..nina sayang sama abg….” ujar nina
    “nin abg masih belum neh, abg masukin yah ke memek nina..?” rengek ku minta persertujuan nina
    “masukin aja bg nina juga pengen bikin abg puas….” ujar nina
    nina langsung ambil posisi dibawah ku….
    “nin buka paha nya yah biar abg gampang masukin nya” ujar ku
    “ya bg…..”

    langsung aja ku arah kan kontol ku ke memek nya nina…. susah seh bis sempit bgt lubang nya lama juga ku usahain tapi baru ujung nya doang yang masuk…..
    “aduhhh pelan2 dunk bg sakit neh”ringis nina…
    “sabar sayang bentr kok ntr juga enak sayang” bujuk ku sambil ku kulum bibir nina….
    ku diamin aja dulu setlah ku tekan pelan2 kontolku serasa di pijit makin dalam baru setengah nya ohhh nikmat bgt. ku tahan bentar. setlah nna merasa nyaman.. langsung ku tekan lagi…
    “owwwwwwww”nina teriak “tahan bentar bg” “kontol abg gede bgt seh tapi enak bg”
    setelah nina ngak kesakitan laki mulai ku goyang2.
    “terus bg enak bgt bg” nina mulai nyaman….
    ku goyang perlahan semakin lama semakin cepat…
    “ohhh enak bgt bg terusin bg ohhhh ohhh”
    “memek mu enak bbt neng ”

    Goyang terus bg pinta nina….. ku sibuk genjot nina ohhhhhhh nikmat bgbt
    setelah 15 menit ada yang mau keluar kayak nya ku mau klimaks….
    “bg cepetan bg nina mau pipis lagi neh” ujar nina
    “sabar sayang abg juga kita barengan yah sayang?” pinta ku
    ngak lama kemudian ku sampai klimaks crot crot crot sperma ku muncrat di liang vagina nina……
    kami pun terkulai lemas…… kita berpelukan sambil langsung mengenakan pakaian masing2 takut ada yang liat….
    “nin makasih yah abg sayang sama nina” kataku

    “ya bg nina juga sayang sama abg, enak bgt bg kapan2 kita ulang lagi ya bg?” pinta nina
    langsung aja aku iyain soalnya enak seh…. setelah itu kami pun balik kerumah masing2 tentu nya ku sempat menghadiahi ciuman mesra di bibir nina… nina i luv u……tagihan.

  • Cerita Panas Pasutri Baru Melakukan Adegan Seks Setelah Membaca Cerita Ngesex – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Panas Pasutri Baru Melakukan Adegan Seks Setelah Membaca Cerita Ngesex – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1324 views

    Perawanku – Aku seorang pria yang sudah menginjak usia 30 tahun, tapi belum juga menikah meskipun sudah memiliki pekerjaan yang cukup untuk aku jadikan modal sebegai kepala rumah tangga. Sekarangpun aku sudah tinggal di rumahku sendiri, hasil dari penghasilan pekerjaanku.

    Tapi aku masih satu kota dengan kedua orang tuaku, di rumah orang tuaku masih tinggal adik bungsuku dia seorang perempuan dan belum lama lagi dia akan segera melangsungkan pernikahan, karena itu aku bahagia untuk adikku itu. Selama ini aku belum pernah menyakiti seorang wanita karena takut balasannya akan menimpa adikku.

    Karena itu meskipun sudah memasuki usia 30 tahun, belum sekalipun aku melakukan adegan seperti dalam cerita ngesex. Karena bagiku wanita harus di sayang setulus hati, setiap mantanku masih berhubungan baik padaku karena akupun jarang memutuskan mantanku terlebih dahulu, paling mereka yang memutuskan aku dengan berbagai macam alasan yang mereka katakan padaku.

    Tapi ada beberapa dari mereka menyangka kalau aku tidak sempurna sebagai laki-laki. Karena tidak pernah mau melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita ngesex, dan aku hanya menerima keputusan mereka karena bagiku tidak ada gunanya juga memberikan penjelasan yang panjang pada mereka, yang penting aku sudah berusaha menjaga kehormatan mereka, itu sudah cukup bagiku.

    Sampai akhirnya setelah beberapa bulan adikku menikah, akupun akan melangsungkan pernikahan itu. Aku akan menikah dengan seorang gadis yang masih berusia 21 tahun, dia masih kuliah di sebuah universitas di kota ini juga, Yanti namanya aku mengenalnya dari seorang temanku. Dan sejak awal perkenalan itu kamipun sering berhubungan dan menjadi lebih akrab.

    Karena tidak mau kalau sampai Yanti di lirik lelaki lain, akupun mengatakan niatku untuk mengikat hubungan ini. Dan aku akan bertanggung jawab pada kuliah Yanti, untungnya diapun mau mempertimbangkan niatku, setelah beberapa hari dari aku memberitahunya untuk niatku akhirnya Yanti berkata untuk segera aku menghadap kedua orang tuanya yang sudah di kasih tahu lebih dulu oleh Yanti.

    Singkatnya acara pernikahan kamipun berlangsung dan acaranya meriah juga. Karena aku sendiri banyak teman serta rekan kerja di tambah keluargaku dan juga keluarga Yanti yang merupakan anak tunggal dari kedua orang tuanya, awalnya orang tua Yanti tidak mengizinkan anaknya aku bawa ke rumahku tapi untungnya Yanti istriku menjelaskan pada mereka kalau dia akan sering-sering main kerumah orang tuanya.

    Malam pertama kami habiskan di rumah Yanti, karena kelelahan setelah seharian menjamu tamu serta duduk lama di pelaminan. Kamipun tertidur dan melewatkan malam pertama kami, sebenarnya aku sudah mempelajari gerakan serta aksi permainan seks yang bisa memuaskan dari situs cerita ngesex, karena aku tidak ingin mengecewakan istriku Yanti yang masih berusia muda juga.

    Kamipun pindah di rumah yang memang sudah aku siapkan sebelum aku menikahi Yanti, pertama kali masuk dalam rumah ini kami langsung merasakan aroma tempat pengantin baru. Aku tahu pasti adik dan juga saudaraku yang lain yang telah menyiapkan hal ini, Yanti menatap ke arahku akupun membalas tatapan Yanti lalu aku dekati dia dengan begitu mesranya.

    Sampai akhirnya aku bopong tubuh istriku ini, dengan perlahan aku ciumi seluruh wajahnya dia menggelinjang manja sambil mengeluarkan kata-kata yang membangkitkan gairahku ” Oooouuuggghhh….. oooouuugggghhh….. aaaagggggghhh…. sa….. yang….. aaaaaaggghh…. ” Kini gairahu sudah bertambah besar hingga akhirnya aku lepas bajunya satu persatu.

    Terlihat bentuk tubuh istriku yang begitu indah dan sangat menakjubkan bagiku. Aku dekatkan bibirku pada lehernya dan aku telusuri lehernya dengan bibirku sambil terus aku cium dengan hidungku juga saat itulah istriku mendesah karena kegelian dan terangsang oleh sentuhan bibirku, dan aku terus bermain dengan ciumanku pada leher dan juga bibirnya.

    Yanti benar-benar sange kini desahannya semakin panjang ” OOOouuuuggghhh….. ooouuggghh…. Mas….. aaaaggghhhh.. ” Dan akupun beralih mengacungkan kontolku pada memek istriku layaknya pemain dalam adegan cerita ngesex ” Oooouuuuugggghhhhh…… ooooooouguuuuuugggghhhhh….. aaaaaggggggghhhh…. aaaaggghh… ” Aku semakin bergairah mendengar desahan mulut dari Yanti.

    Ketika kontolku dapat menerobos lubang memeknya akhirnya ” Aaaggghhh…. aaaaagggghh…. aaagaaggggghhhh…. sa.. yang… aaaaggghh… ” Kini akupun ikut mendesah sambil terus menggoyangkan pantatku pada lubang memek Yanti.

    Dia begitu menikmatinya karena dengan tangan yang semakin erat memegang lenganku diapun memejamkan matanya sambil terus mendesah. Akupun semakin bergerak cepat di atas tubuhnya karena tidak tahan juga jika harus lama -lama menggunakan gerakan lamban

    ” OOOouuuggghh…. oooouuuggghh… ooouuggghh… ooouuuuuggghh…. aaaaaaggghhh… ”

    Akhirnya muncrat sudah spermaku saat itu juga kurasakan nikmat dalam setiap tubuhku dan aku yakin Yanti juga mencapai kenikmatan seperti dari adegan cerita ngesex ini.

  • CERITA PANAS PENJAGA KAMPUS BEJAT

    CERITA PANAS PENJAGA KAMPUS BEJAT


    1068 views

    Cerita Sex ini berjudulCERITA PANAS PENJAGA KAMPUS BEJATCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Sebagai seorang gadis 21 tahun yg sedang mekarmekarnya, kehidupan Monic, mahasiswi sastra Inggris semester lima di Universitas ****** dipenuhi keceriaan, hariharinya dilalui dgn kuliah, dugem, ngerumpi bareng temanteman, shopping, pacaran, dan kegiatankegiatan gadis kuliahan pada umumnya.

    Anak tunggal seorang pemilik pabrik makanan ringan ternama, dia jg dianugerahi wajah yg cantik dan tubuh jangkung yg indah serta kulit yg putih bersih, rambutnya coklat sebahu lebih dan ujungnya agak bergelombang. Monic jg amat menjaga penampilannya dgn fitness, spa, dan ke salon secara rutin, dia memang ingin selalu terlihat cantik di depan Frans, pacarnya sehingga banyak cowok lain sirik dgn Frans ketika sedang jalan bareng.

    Terlepas dari itu semua, Monic jg memiliki perangai buruk, sebagai seorang anak tunggal keluarga kaya yg hidup serba berkecukupan seringkali dia memandang rendah orang yg lebih rendah kedudukannya, salah satunya yg sering kena marah olehnya adalah Agus, sopir yg bertugas mengantarjemputnya.

    Pernah sekali waktu dia telat menjemput karena jalan macet akibat ada demo, sesampainya disana Monic menyemprotnya habishabisan dgn judesnya di lapangan parkir sampai terlihat beberapa orang lewat dan satpam disana.

    Sungguh pedih hati sopir itu direndahkan di depan umum oleh nona majikannya, dia sdh lama bersabar menghadapi keangkuhan gadis ini, kali ini dia sdh tdk tahan lagi dan berpikir akan mengundurkan diri saja, tp sebelum mundur sebuah kesempatan emas utk memberi pelajaran pada nona majikannya yg sombong itu menghampirinya lewat obrolan dgn Yono, si penjaga kampus bejat yg hobi memperkosa korbannya lewat fotofoto memalukan yg diambil dgn cameraphone hasil temuannya.

    Mimpi buruk Monic berawal ketika suatu hari setelah bermain basket di bangsal kampus, dia bersama temantemannya menuju toilet di sana utk ganti baju. Dia memasuki toilet kedua dari ujung yg ternyata adalah sebuah pilihan fatal, karena di sebelahnya Yono telah lama menanti mangsa yg masuk kesana selama hampir setengah jam.

    Dgn sabarnya dia menanti dan melihat situasi melalui celah di pintu. Memang yg memasuki toilet sebelahnya bukan cuma Monic, sebelumnya telah ada beberapa orang masuk ke sana, namun saat itu di depan toilet jg masih banyak orang, sehingga kalau Yono menjulurkan tangannya melalui tembok pembatas yg bagian atasnya terbuka utk mengarahkan cameraphonenya tentu akan ketahuan oleh orang dari luar.

    Diapun sempat melihat tubuhtubuh mulus mereka yg ganti baju di luar toilet, tp utk mengambil gambarnya susah, risiko utk ketahuan terlalu besar dan ketika dia coba memotret dari celah pintu yg sempit itu hasilnya tdk maksimal, maka dia memutuskan menunggu orang memasuki toilet sebelah ketika situasi di luarnya sdh sepi, sambil berharap orang itu cantik.

    Kesalahan Monic adalah dia memasuki toilet saat orang lain banyak yg sdh keluar, karena sebelumnya dia ke kantin dulu membeli minum dan duduk sebentar merenggangkan otot. Ketika dia memasuki toilet, dua temannya yg masih disanapun sdh hampir selesai, Yono tersenyum kegirangan begitu dilihatnya kedua orang itupun akhirnya keluar jg.

    Yuk, Nickita duluan yah ! seru salah satunya sambil membuka pintu keluar
    Iyaiya, see you, duluan aja gih ! balasnya dari dalam

    Monic melepaskan bajunya yg berkeringat dan disusul celana olah raganya bersamaan dgn celana dalamnya, hanya dgn memakai bra pink dia duduk di kloset utk buang air kecil.

    Dia tdk menyadari diatasnya Yono dgn hatihati mengintipnya sambil menyutingnya dgn kameraphone. Tiga menit saja, video klip yg terekam cukup jelas memperlihatkan wajah, tubuh, dan adegan buang air kecilnya. Sebelum gadis itu keluar, Yono cepatcepat turun dari pijakannya lalu keluar dari toilet itu dgn hatihati.

    Hari itu masih sekitar jam dua siang dan masih banyak tugas yg harus diselesaikan Yono, terutama karena sempat tertunda ketika menanti mangsa di toilet itu. Maka niat buruknya lebih baik ditundanya daripada melakukannya dgn diburuburu pekerjaan, lagipula rekaman tiga menitan itu sdh menjadikan gadis itu sdh dalam genggamannya, selain itu jg dia mengenal sopir yg mengantar jemputnya yg sering ngobrol di waktu senggang.

    Kebetulan belum lama ini dia mendengar keluhan Agus, si sopir itu tentang anak gadis majikannya dan berencana mengundurkan diri mencari kerja lain. Yono sendiri pernah mendapat perlakuan tdk enak dari gadis itu setahun sebelumnya.

    Saat itu Monic sedang terburuburu menuruni tangga, karena memakai sepatu sol tinggi dan tdk hatihati dia terpeleset jatuh, jatuhnya tdk tinggi sehingga tdk berbahaya, tp karena waktu itu dia memakai rok diatas lutut tentu saja paha mulus dan celana dalamnya sempat tersingkap. Yono, yg waktu itu sedang menyapu dekat tangga itu memunguti tasnya dan membantunya bangkit, namun Monic malah membalasnya dgn makian kasar

    Tua bangka, lepasin tangan lo, mau cari kesempatan yah pegangpegang ! katanya dgn sengit menepis tangan Yono Emang sy ga tau apa daritadi mata lu ngeliat kemana aja ? lu pikir siapa lu, dasar kampungan ga tau diri ! bentak Monic sambil berlalu darinya, tangannya masih memegangi pantatnya yg kesakitan.

    Yono hanya tertunduk menerima penghinaan itu tanpa sempat memberi penjelasan, walaupun ada rasa marah tp dia mencoba memendamnya mengingat usahanya merubah diri, namun begitu menemukan cameraphone itu niat jahat dan nafsu balas dendamnya bangkit kembali dan menghantui kampus itu.

    Hari itu, Monic sedang di perpustakaan mencari buku utk tugas ketika sebuah MMS masuk ke ponselnya. Dibukanya pesan dgn nomor tak dikenal itu. Wajahnya langsung pucat dgn mulut ternganga, jantungnya seakan berhenti berdetak sehingga buku yg dipegangnya jatuh terlepas dari genggamannya begitu melihat rekaman yg memperlihatkan dirinya sedang ganti baju dan buang air kecil di toilet, dibawahnya jg ada pesan :

    kalau tdk mau ini tersebar, sy tunggu di gedung kesenian ruang F307 jam empat hari ini
    Nic, kenapa lu ? ga enak badan ? tanya temannya yg sedang mencari buku tdk jauh darinya.
    Ohhnggaga papah kok, cuma buku jatuh aja ehehhe ! Monic menutupi kekagetannya dgn tawa dipaksa.

    Setelah itu buruburu dia keluar dari perpustakaan mencari tempat sepi utk menelepon nomor itu.

    Hehehe, udah diterima pesannya Non ? bagus kan ? kata suara berat diseberang sana begitu ponsel diangkat.
    Heh, kurang ajar lu yah, siapa lu sebenernya hah ! suaranya meninggi menahan amarah dalam dadanya.
    Udah gak sabar yah Non, tunggu aja nanti sore, kita bakal membicarakan penawaran menarik buat film Non itu ! jawab Yono dgn kalem
    Bajingan, lu emang setan, jangan macemmacem yah sama gw ! Monic demikian marah dan frustasinya sampai mau nangis.
    Udahlah Non, capek marahmarah gitu, pokoknya sy tunggu nanti di F307, sy sekarang masih banyak kerjaan, dan satu lagi, pastikan jangan ada orang lain yg tahu kalau ga mau dapat susah ! selesai berkata Yono menutup ponselnya.

    Sebenarnya jam tiga kurangpun dia sdh tdk ada kuliah lagi. Setelah menyuruh Agus yg telah menjemputnya utk menunggu dia pergi ke kantin utk menunggu waktu yg ditentukan. Matanya tertuju ke novel yg dibawanya tetapi pikirannya tdk di sana, yg ada di pikirannya adalah bayangan mengerikan tentang apa yg diinginkan pengintip misterius itu pada dirinya dan bagaimana kalau rekaman itu tersebar. Saking stressnya, tanpa terasa dua batang rokok telah dihabiskannya.

    Tibatiba ponselnya berbunyi, pengintip misterius itu menghubunginya.

    Udah keluar yah Non, kalo gitu sekarang aja ke atas aja supaya lebih cepat beres, sy sdh nunggu di sini jg kok

    Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Monic langsung mematikan ponselnya dan beranjak ke tempat yg ditentukan. Lantai itu memang sdh sepi, ketika naik tangga saja dia cuma berpapasan dgn dua orang pegawai tata usaha fakultas yg baru selesai kerja. Semakin langkahnya mendekati ruang itu, semakin berdebar pula jantungnya.

    Halo Non Monic, datang jg akhirnya ! sapa Yono begitu Monic memasuki pintu yg setengah terbuka itu.
    Mungkin Non lagi nyari orang yg merekam ini ya ? tanyanya sambil menunjukkan cameraphonenya.

    Monic melihat dalam layar kecil itu dimana dirinya sedang ganti baju lalu buang air kecil, wajahnya kontan memerah karena marah dan malu.

    Bajingan, serahkan barang itu ! Monic berteriak sambil merangsek ke depan.

    Dia berusaha merebut cameraphone itu, tp pria setengah baya itu lebih sigap dan tenaganya lebih besar. Dgn mudah didorongnya gadis itu hingga tersungkur di lantai. Sambil menyeringai matanya memandang tajam tubuh Monic yg terbungkus baju biru bermotif bunga tanpa lengan, rok putihnya yg mini sedikit tersingkap memperlihatkan pahanya yg panjang dan mulus.

    Mau apa kamu bangsat, jangan mendekat, pergi ! Monic menggesergeser tubuhnya menjauh dari Yono yg mendekatinya, dalam kepanikannya dia tdk sadar bahwa roknya semakin tersingkap dan celana dalamnya pun sempat terlihat.
    Tenang Non, jangan takut, bapak ga bakal nyakitin Non kok, malah ngasih Non kenikmatan yg luar biasa ! katanya sambil cengengesan.

    Baru pernah seumur hidupnya Monic mendengar perkataan yg sangat merendahkannya itu, omongannya benarbenar rendah dan menjijikkan menyebabkan bulu kuduknya merinding ketakutan. Susah payah akhirnya dia bisa bangkit kembali dan berusaha mencapai pintu, namun ketika sdh dekat pintu itu membuka, Agus, sopirnya muncul di depan pintu.

    Bang Agus, tolong Bang ada orang gila ! katanya terbatabata karena masih gemetar.

    Namun kelegaannya cuma sebentar saja, karena Agus malah mendorongnya ke arah Yono yg dgn sigap menangkap tubuhnya, ketika dia mau menjerit, tangan kokoh Yono langsung membungkam mulutnya sementara tangan satunya mengunci kedua pergelangannya yg telah ditelikung ke belakang. Agus menggeser meja dosen utk mengganjal pintu, setelahnya dia mulai menghampiri nona majikannya itu.

    Lebih baik Non berhenti ngelawan, inget Non kesini buat apa ? Non pengen rekaman ini diliat orang lain ? dimana nanti mukanya mau ditaruh Non ? ancam Yono sambil tetap membekap mulut Monic Coba aja kabur atau teriak, rekaman ini bakal tersebar, tinggal kirim ke sembarang nomor di HP ini !

    Monic tdk tahu harus berbuat apa lagi dalam situasi seperti itu. Ketakutan akan dicelakai dan rekamannya tersebar membuat rontaannya berkurang dan pasrah pada nasibnya.

    Binatang lu, tegateganya berbuat gini ke gw, kacung ga tau diuntung ! maki Monic pada Agus dgn tatapan penuh kebencian.
    Hehehe, udah gini masih bisa galak jg Non ! Agus terkekeh sambil mengelus pipi majikannya denger yah, sy jg udah ga tahan kerja buat cewek sombong kaya Non ini, besok sy jg mau keluar kok, tp sebelum keluar sy mau ngasih Non kenangan manis dulu dong !

    Wajahnya makin pucat mendengar perkataan itu, dia sadar sdh tdk bisa berbuat apaapa lagi, dia sdh dalam cengkeraman mereka. Keangkuhannya runtuh seketika itu jg, dadanya sesak dipenuhi emosi karena dikhianati, direndahkan dan diancam.

    Tatapan mata Agus yg penuh nafsu binatang itu membuat nyalinya ciut sehingga memalingkan muka tak berani menatapnya, wajahnya jadi memelas memohon belas kasih. Tibatiba dirasakan darahnya berdesir ketika Agus menggeraygi pahanya yg jenjang.

    Udah daridulu gw pengen megang nih paha, akhirnya bisa jg sekarang, gile mulusnya! komentarnya

    Tangan Agus meraba makin naik hingga menyingkap roknya dan meremasi bongkahan pantatnya, sementara dari belakang Yono meremas payudara kirinya. Air mata Monic pun mengalir dan memohonmohon minta dilepaskan.

    Jangan, jangan perkosa sy, ampun ! katanya terisak
    Santai Non, nanti jg enak kok sahut Yono

    Agus mulai menciumi pipi Monic, leher dan telinga jg tak luput darinya, Hembusan nafas dan lidahnya membuatnya bergidik jg merasakan sensasi aneh yg meskipun dia menolaknya tp ingin terus merasakannya.

    Kemudian tangannya meraih kepala Monic dan mencium bibirnya yg tipis dgn kasar, dia menggelenggelengkan kepala berusaha menolak, namun Agus pegangan Agus pada kepalanya terlampau kuat sehingga terpaksa diterimanya serbuan bibir sopirnya itu.

    mmmpphhhhmmpphhhh! hanya itu yg terdengar dari mulutnya yg tersumbat bibir Agus yg atasnya ditumbuhi kumis tipis seperti tikus.

    Tangan Agus kini sdh meraba kemaluannya yg masih tertutup celana dalam, jarijarinya bergerak liar mengosoki belahan kemaluannya. Sementara Yono makin bernafsu meremasi payudara Monic, perlakuan kasarnya membuatnya ingin menjerit kesakitan tp mulutnya tersumbat bibir Agus sehingga bibirnya yg terkatup malah terbuka dan lidah Agus pun menerobos masuk, lidahnya menyapu rongga mulut Monic dan beradu dgn lidahnya.

    Yono mulai mempreteli kancing baju Monic dan menarik lepas baju itu dari tubuhnya. Kini tubuh atas Monic cuma tersisa bra pink.

    Bukain kaitnya Pak Yono, daridulu gw penasaran pengen liat toked majikan gw ini ! kata Yono tak sabaran
    Yono pun melucuti branya, Monic menutupi payudaranya dgn tangan dan terus memohon agar mereka tdk meneruskan aksinya.

    Tanpa mempedulikan ocehannya, Agus menyingkirkan tangan yg menghalanginya itu. Terpesonalah keduanya melihat keindahan buah dada Monic yg putih, kencang dan berputing kemerahan itu.

    Wah majikanlu tokednya bagus banget, putih bulat kaya bakpao ! kata Yono sambil mengusapusap payudara itu.
    Iya nih, pentilnya jg ngegemesin, imut gini ! timpal Agus yg tangannya memencet puting itu dan menariknariknya.Nah, sekarang coba kita liat bawahnya !

    Monic berusaha menahan roknya dgn tangan ketika Agus akan memelorotinya, tp kemudian Yono kembali menelikung tangannya ke belakang sehingga dgn leluasa

    Agus membuka sabuk dan resletingnya, rok itu pun meluncur jatuh melalui kakinya, disusul celana dalamnya dipeloroti hingga ke lutut. Kedua orang itupun kini dapat menikmati tubuh polos Monic, tangantangan hitam kasar itu berkeliaran menggeraygi lekuk tubuhnya yg indah. Agus yg berjongkok mulai menyentuh kemaluannya yg dilebati bulubulu tipis yg tercukur rapi.

    Hhmmmeqi yg bagus, masih rapat, jembutnya jg rapih, gw suka yg kaya gini ! celoteh Agus

    Dari belakang Yono mencaplok kedua payudaranya, jarijarinya memencetmencet dan memilinmilin putingnya sehingga Monic pun terpancing libidonya, nafasnya makin berat. Walaupun sesekali dia memelas minta dilepaskan, namun tubuhnya berkata lain, terlebih ketika lidah panas Yono menyapu telak leher dan belakang telinganya. Saat itu satu tangan Yono turun ke bawah dan meremas pantatnya, jarinya terkadang menyentuh anusnya, belum lagi jari dan lidah Agus yg kini sedang bermain di meqinya. Perbuatan mereka membuat Monic semakin tak berdaya, tak berdaya karena nikmat dan tak cukup tenaga utk melawan.

    Mereka lalu menurunkan tubuhnya hingga terbaring di lantai, dia merasakan dinginnya lantai menyentuh punggungnya. Agus melepas celana dalam yg menygkut di tungkainya dan dibukanya sepasang paha itu, wajahnya mendekati kemaluannya, lidahnya menjilati paha, pangkal paha, hingga akhirnya menyentuh bibir meqinya. Di tempat lain Yono dgn rakus mencium dan menghisap payudaranya, lidahnya yg menarinari liar itu menyebabkan puting itu makin mengeras.

    Toked yg montok, eemmhhsluurpp!

    Beberapa menit lamanya Yono mengeksploitasi payudara Monic sebelum akhirnya jilatannya meluas ke lekuk tubuh lainnya, ketiak, bahu, leher, hingga akhirnya bibir mereka bertemu. Dari matanya yg terpejam air mata terus mengalir, namun birahinya terus naik tak terkendali.

    Hhhmmpphh! rintih Monic tersendat saat lidah sopirnya menyentilnyentil klitorisnya, tubuhnya menggeliatgeliat menahan siksaan birahi itu.
    Udah mulai kerasa enaknya kan Non,tuh udah banjir gini ! ejek Agus sambil terus menjilatinya.

    Kalah oleh desakan nafsunya, Monic pun tak terasa membalas permainan lidah Yono, utk mengurangi rasa jijik dia membayangkan yg dicium itu adalah Frans. Dia merasakan kemaluannya sdh sangat basah akibat jilatan sopirnya, tak lama kemudian dirasakan badannya menggelinjang. Mereka tertawatawa melihat reaksinya.

    Hahahaakhirnya nikmatin jg kan ! ejek Yono
    Dasar perek, munafik, tadi sok jual mahal, tp baru digituin dikit aja udah keenakan ! timpal Agus

    Betapa panasnya telinga Monic mendengar hinaan seperti itu, apalagi yg mengucapkan adalah sopirnya sendiri, dia tak menygka sopirnya sampai setega itu padanya, dia mulai menyesali seandainya dulu dia bersikap baik padanya mungkin kejadian hari ini tdk akan menimpanya, tp segalanya sdh terlambat.

    Kini Agus menariknya hingga berlutut di depan selangkangannya, lalu dia membuka celananya sendiri. Dan terlihatlah kemaluannya yg membuat Monic terkesiap karena panjangnya, lebih kaget lagi saat dia melihat milik Yono yg sdh berdiri di sebelahnya karena miliknya walaupun tak sepanjang sopirnya namun lebih kokoh dan berurat.

    Sambil berkacak pinggang seolah tanda kemenangan, Agus memerintahkan anak majikannya mengoral k0ntolnya. Di bawah ancaman, Monic meraih k0ntol itu dgn tangan gemetar lalu sambil menutup mata menahan rasa jijik dimasukkannya benda itu ke mulutnya.

    Huehehehehehebaru kali ini gw liat majikan nyepongin sopirnya, hebat, hebat ! ejek Yono melihat adegan itu.
    Sepongannya yahud banget, daripada nyepongin pacar Non yg k0ntolnya kecil itu mendingan yg sy kan, lebih gede, lebih muasin lagi ! Agus menimpali
    Ayo Non, yg sy jg pengen diservis ! Yono meraih tangan Monic dan meletakkannya pada k0ntolnya.

    Monic mengulum dan mengisap k0ntol sopirnya sambil tangannya sesekali mengocoknya, sementara tangan satunya mengocok punyanya Yono. Sepuluh menit lebih dia mengocok dan mengulum k0ntol kedua jahanam itu secara bergantian. Dia menyadari betapa kotor dirinya saat melakukan hal itu, tp entah dorongan apa yg membuatnya merasa terangsang dan menikmati perlakuan mereka.

    Mmmmpphhhsshhmau ngecrot nih Non, ditelen yahawas kalo dimuntahin ! perintah Yono sambil melenguh nikmat.

    Akhirnya dgn satu lenguhan panjang Yono, menekan kepala Monic ke selangkangannya sehingga batang itu melesak lebih dalam ke tenggorokan gadis itu lalu menumpahkan isinya yg kental disana.

    Cairan itu langsung memenuhi mulutnya dan tertelan tanpa bisa ditahan. Monic gelagapan dan meronta ingin melepaskan benda itu tp Yono menahan kepalanya dan kalah tenaga. Dia langsung terbatukbatuk dan nafasnya terengahengah mencari udara segar begitu Yono mencabut k0ntolnya, aroma sperma yg menusuk itu masih terasa di mulutnya.

    Monic sempat beristirahat sekitar 2 menitan sebelum Agus menarik pergelangan kakinya dan membentangkan kedua pahanya, lalu dia mengambil posisi diantara kedua paha itu.

    Ok, Non sekarang saatnya ngejos hehehe! seringainya mesum
    Jangan Bang, sy mohonoohh, maafin sy ! Monic mengiba dgn berurai air mata.
    Waktu sy minta maaf dulu, Non jg ga maafin, enak aja sekarang minta maaf ! cibir Agus tanpa menghentikan aksinya mendorong k0ntolnya memasuki meqinya.
    Sakitakhlepaskanuuhh ! rintihnya saat k0ntol sopirnya menyeruak masuk menggesek dinding kemaluannya.
    Ooohhenak tenan meqinya Non biar udah ga perawan tp masih seret ! komentar Agus
    Tuh kan kebukti k0ntol pacarnya kecil, kalo ngga pasti udah ga seseret sekarang, ya ga Din ! sahut Yono disambut gelak tawa keduanya.
    Siap yah Non, sy bakal ngebuktiin kalo sy lebih bisa muasin Non daripada pacar Non itu, hiihh ! habis mengucapkan kalimat itu Agus langsung menyodokkan k0ntolnya diiringi erangan panjang Monic.

    Agus terus menghentakhentakkan pinggulnya membuat tubuh Monic berkelejotan, mulutnya mengapmengap mengeluarkan rintihan yg justru membuat kedua orang itu tambah bernafsu.

    Ayo liat sini, asyik nih buat nambah koleksi gw ! sahut Yono mengarahkan cameraphone itu pada mereka.
    Jangantolong jangan ahhhdirekamahhh ! Monic mencoba menutupi wajahnya dgn tangan

    Namun Agus malah merentangkan kedua tangannya itu ke samping sehingga Monic tdk bisa menutupi wajahnya lagi.

    Agus tertawatawa melihat ke arah kamera seolah bangga bisa menikmati tubuh majikannya yg cantik itu. Sekitar tiga menit Yono mengabadikan adegan perkosaan itu sebelum dia sendiri bergabung menikmati tubuh mulus itu.

    Yono menggeraygi seluruh tubuh Monic serta menjilatinya, leher jenjang itu dicupangi sampai memerah. Lidah Yono yg menggelitik tubuhnya membuatnya makin menggelinjang.

    Busyet, baru pernah gw main sama anak juragan sendiri, ternyata asoynya ga ketulungan ! kata Agus sambil terus menyetubuhinya tanpa ampun.

    Tak lama kemudian, tubuh Monic mengejang dan menekuk ke atas sampai tulangtulang rusuknya terjiplak di kulitnya. Dia merasa seperti ada suatu ledakan hebat dari dalam tubuhnya yg tdk bisa ditahan dan menyebabkan tubuhnya menggelepargelepar bak ikan keluar dari air.

    Tdk dapat disangkal bahwa perasaan itu nikmat luar biasa melebihi kenikmatan yg pernah dirasakan bersama pacarnya. Agus masih terus menggenjotnya selama beberapa menit ke depan, dan akhirnya dia pun mencabut k0ntolnya lalu buruburu mendekati wajah Monic dimana dia menyemprotkan spermanya.

    Cairan putih kental pun berceceran membasahi wajah dan rambut gadis itu. Sebelum sempat membersihkan cairan berbau tak sedap itu dari wajahnya, Yono sdh mengambil giliran memperkosanya.

    Yono membalikkan tubuhnya yg masih lemas itu ke posisi telungkup, kemudian pantatnya dia tarik hingga menungging.

    Aaahhkkkaahh ! erang Monic dgn mata terbelakak, kedua tangannya mengepal keras ketika Yono melakukan penetrasi dari belakang.

    Setdknya dia masih bersyukur karena Yono tdk mengincar anusnya, terbayang olehnya betapa sakitnya di anal seks dgn k0ntol sebesar itu sementara anusnya masih perawan.

    Berkat bantuan cairan kemaluannya, k0ntol Yono lebih mudah menusuk meqinya, itupun masih terasa nyeri.. Dia mulai mengocok meqinya, mulanya perlahan tp lamalama kecepatannya semakin meningkat. Monic sebentar mendesah, sebentar menggigit bibir merasakan kenimatan yg diberikan Yono, sepertinya dia sdh begitu mengikuti permainan yg dipimpin oleh dua pemerkosanya itu.

    Rasa jijik dan marah yg sedari tadi menyelubunginya berubah menjadi gairah kenikmatan, setdknya utk saat ini. Semakin kasar perlakuan yg diterimanya semakin nikmat rasanya, pinggulnya pun ikut bergoyang mengimbangi irama genjotan Yono. Desahan yg keluar dari mulutnya makin menunjukkan kenikmatan bukannya desahan korban perkosaan.

    Agus menaruh kursi di depan Monic dan duduk di sana, selain kaos berkerahnya, bagian bawahnya sdh telanjang. Tubuh atas Monic yg bertumpu di lantai itu diangkatnya ke antara dua pahanya.

    AyoNon tadi belum dibersihin nih, jilatin sampai bersih yah ! suruhnya

    Tanpa harus disuruh kedua kalinya, Monic yg sdh setengah sadar itu, meraih batang itu lalu menyapukan lidahnya membersihkan cairan yg belepotan di sana, sesekali dimasukkan ke mulut dan diemut sehingga pemiliknya meremmelek dan melenguh keenakan, k0ntol itu pun perlahanlahan membesar lagi di dalam mulutnya.

    Sementara dari belakang Yono masih asyik menyodoknyodok meqinya sambil kedua tangannya berpegangan pada kedua payudaranya. Butirbutir keringat sdh nampak pada kulit punggungnya seperti embun, wajahnya pun sdh bersimbah peluh bercampur sperma.

    Suatu saat Yono membenamkan k0ntol itu hingga mentok dan memuntahkan isinya di dalam sana, tubuh pria itu mengejang sambil mengerang dgn suara berat. Nampak cairan putih itu meluber di selasela kemaluan Monic membasahi daerah sekitar selangkangannya.

    Mereka berganti posisi lagi, Agus berkata bahwa dia ingin mencoba posisi yg pernah dilihatnya di sebuah film porno. Mulamula diperintahkannya Monic naik ke pangkuannya berhadapan. Dia sdh memegangi k0ntolnya yg mengacung tegak itu ketika Monic menurunkan tubuhnya sehingga otomatis k0ntol itupun melesak ke meqinya diiringi desahan.

    Pegangan yah Non, kalo jatuh jangan salahin sy ntar ! suruhnya

    Setelah Monic berpegangan pada bahunya, Agus pelanpelan bangkit dari bangku, kedua tangannya menopang pantat Monic sehingga kini posisinya digendong Agus dgn kedua tungkai menjepit pinggang Agus. Merasa pijakannya telah mantap, Agus pun menyentakkan badannya menggenjot meqi majikannya dgn gaya berdiri.

    Wowboleh jg jurus baru lu Din, sekalisekali bisa gw coba nih ! kata Yono
    Berguna jg tuh film bokep, dapat pelajaran baru yg emang sip sahut Agus yg makin ganas menggenjot Monic.

    Dgn posisi demikian Monic merasa meqinya ditusuk dgn lebih keras dan dalam, payudaranya pun turut bergoyanggoyang seirama badannya.

    Agus dapat bertahan sekitar belasan menit dalam posisi yg cukup menguras tenaga itu, namun selama itu dia berhasil mengirim Monic mencapai klimaks. Mereka terus menggarapnya tanpa mempedulikan kondisi Monic yg sdh kepayahan. Sekarang Yono berbaring di lantai dgn memakai pakaiannya sebagai alas kepala, disuruhnya Monic melakukan gaya woman on top dgn bergoyang di atas k0ntolnya.

    Dgn pertimbangan mengakhiri perkosaan itu secepatnya, Monic pun menaiki k0ntol Yono lalu mulai menaikturunkan tubuhnya. Belum sampai semenit bergoyang, dari belakangnya Agus mendorong punggungnya ke depan sehingga pantatnya agak terangkat.

    Ntar Pak Yono, gw belum keluar nih tadi, sekarang mo nyoba ngejos disini nih ! katanya sambil memasukkan dua jari ke anusnya.
    Jangan Bang, jangan disana, sy takut ! mohonnya saat Agus mulai meludahi daerah itu agar licin serta mengeluarmasukkan jarinya sejenak.
    Heh, udah diem aja Non, ntar jg enak kok ! Agus mulai membuka lubang itu dan tangan satunya mengarahkan senjatanya ke sana.

    Yono yg dalam posisi berbaring memegangi kedua lengan Monic agar tdk berontak.

    Aaahhaduhsakit, ampun Bang, tolong hentikan ! rintih Monic menyayat hati, tubuhnya mengejang, dan wajahnya meringis menahan perih

    Tanpa merasa iba, sopir bejat itu terus saja melesakkan k0ntolnya dan menikmati jepitan dubur itu terhadap k0ntolnya, begitu jg Yono di bawahnya, dia malah makin bergairah melihat ekpresi kesakitan Monic, sesekali dia menyapukan lidahnya pada payudara yg menggelantung dekat wajahnya. Mereka berdua pun mulai menggenjot tubuh Monic, dua k0ntol menghujamhujam meqi dan anusnya, sungguh suatu derita birahi yg luar biasa dialami gadis malang itu.

    Gile, masih perawan loh pantatnya, sempit banget sampe berdarah gini ! kata Agus sambil meremasi bongkahan pantatnya.

    Darah segar memang mulai nampak pada kulit pantatnya yg putih dan tangisan Monic pun makin menjadi, namun itu tdk mengurangi kebiadaban kedua orang itu.

    Beberapa saat kemudian ketiganya mencapai orgasme dalam waktu hampir bersamaan, yg paling awal adalah Agus, mungkin karena sempitnya, sperma itu menyemprot di dalam pantatnya dan meluber keluar bercampur cairan darah.

    Monic pun menyusul beberapa menit kemudian bersamaan dgn Yono yg menumpahkan spermanya di dalam meqi Monic. Tubuh Monic pun akhirnya ambruk menindih Yono dgn k0ntol masih menancap. Agus memakai kembali celananya, dia tersenyum puas sambil menyalakan sebatang rokok.

    Sebentar kemudian Yono pun bangkit dan melihat jam yg sdh menunjukkan jam 5 kurang, dia membuka pintu dan memantau keadaan sekitar, sepi tdk ada ada tanda seseorang lewat sini. Monic masih terbaring di lantai menangis sesegukan, keringat telah membasahi badannya, daerah selangkangannya penuh lelehan sperma dan di pantatnya sperma itu bercampur darah. Yono mengancamnya bahwa bila dia berani buka mulut atau pindah ke kampus lain, foto dan video klip itu akan disebarluarkan bahkan keselamatan pacarnya pun mungkin terancam.

    Setiba di rumah, kedua orang tua Monic masih belum ada di rumah, papanya memang sedang di luar kota sejak kemarin lusa dan mamanya sedang ikut arisan.

    Kesempatan ini tdk disiasiakan Agus utk menikmati tubuh Monic sepuaspuasnya. Dia memperkosa nona majikannya itu di kamar gadis itu serta di kamar mandi yg menyatu dgn kamar itu sekaligus mandi bersama. Monic sendiri sepertinya sdh pasrah saja menikmati dirinya diperkosa seperti itu, pikirnya toh sdh telanjur basah, mandi saja sekalian.

    Perkosaan itu baru berhenti ketika mamanya pulang sekitar jam sembilan. Di depan nyonya besar itu, baik Agus dan Monic bersikap seperti biasa, yg satu demi menutupi perbuatan bejatnya, yg lain demi menutupi rasa malu dan tdk ingin menyusahkan orang tuanya. Besoknya memang benar Agus mengundurkan diri dgn alasan ingin bekerja di kota lain bersama saudaranya, namun derita Monic belum berakhir karena dia telah menjadi salah satu budak seks Yono, si penjaga kampus bejat itu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 12 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 12 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    1226 views

    Perawanku – duduk diruangan kerjaku dengan khas bau kertas dicampur dengan aroma lavender dari pengharum ruangan menjadikan tak jelas mana yg lebih kuat. sama seperti pada kehidupan ini selalu ada ying dan yang, yang selalu ada dua sisi antara hitam dan putih. tinggal diantara dua warna itu mana yg lebih kuat. mungkin diruanganku ini juga sama, jika pikiranku lebih berbau lavender, maka wangi lavenderlah yg lebih kuat. semua tergantung pikiran kita. dalam urusan pekerjaan, aku menekankan bahwa kerja untuk anak dan istri, maka aku tak pernah merasa tertekan dalam menjalani hariku. hanya terkadang capek.

    setelah makan siang dengan Tony beserta Tasya dan Mariska, aku jadi teringat obrolanku dengan istriku tadi malam. body dan keseksian mereka berdua seolah mengingatkanku pada teman istriku yg ternyata cukup seksi dan cantik, walau Bella sendiri juga dalam ketegori itu. aku perlu mempertimbangkan dengan sangat matang, aku harus siap hati menerima istriku mendesah telanjang bukan manggil-manggil namaku. tapi dilain sisi aku bisa menggoyang badan teman istriku menggunakan kontol besarku yg jarang mendapat perlakuan maksimal dari istriku. tak terasa waktuku hanya habis buat mikir itu hingga aku tak sadar jika sekarang sudah hampir jam 4 sore. tak ayal banyak suara sepatu lalu lalang terdengar, sudah pada mulai merapikan ruang kerja mereka untuk menemui pujaan hati dan buah hatinya dirumah.

    “Di, balik dulu ya”, ujarku sambil melangkahkan kaki keluar ruangan sambil memberikan gelas kosong bekas teh hangat yg dibuatkan oleh Didi.
    “iya bapak, hati-hati ya”, balas pria berperawakan kecil dan lugu khas orang jawa desa ini. walau berfisik kecil, dia memiliki tenaga yg kuat dan tak kenal lelah dalam bekerja, demi buah hatinya memiliki pendidikan yg jauh lebih baik dari ayahnya.
    aku berjalan melewati lounge yg ternyata ada Tasya dan Mariska sedang duduk disana sambil bercengkrama.
    “lho, belum pulang”, tanyaku pada mereka.
    “eh bapak, hmm nunggu jemputan suami”, balasnya Mariska sambil menunduk-nunduk khas bawahan dengan atasan.
    “mbak Tasya juga nunggu suami?”, tanyaku.
    “iya bapak”, balasnya dengan lembut.
    “yauda, saya balik dulu ya”, ujarku sambil melambaikan tangan dan berjalan tegap melewati mereka berdua, aku lewat di ruangan Tony sejenak, ternyata sudah kosong, berarti dia sudah duluan pulang saat aku sedang berberes tadi. aku melihat jam tanganku bermerk Tag Heuer memang sudah menunjukkan pukul 4.45 sore.

    berjalan menuruni tangga menuju parkir mobil yg sudah tersedia khusus para atasan. diatasnya ada plakat besi bertuliskan ‘Direktur Operasional & Kerjasama’ yg dibawahnya ada mobilku Marcedes C-Class nya. disebelah mobilku ada mobil milik direktur utama yg tiap hari bawanya bisa berubah ubah tergantung mood. terkadang bawa Toyota Alphard nya, terkadang membawa BMW 7 series nya dan terkadang juga membawa mobil Toyota Avanza-nya.
    “sore bapak”, sapa satpam yg bertugas menjaga dan mencuci mobil kami, satpam berperawakan besar dan berotot itu bernama Narno.
    “siap bos!” candaku yg disambut dengan tawanya dan membukakan pintu untukku.
    mobil kuarah kearah pulang, saat keluar dari basement, disudut mataku terlihat Mariska dan Tasya memasuki mobil Toyota Avanza milik suami Mariska. namun, tadi katanya Tasya dijemput suaminya, kok ini malah ikut sama Mariska, apa Tasya punya sesuatu yg disembunyikan. hmmm biarlah, bukan urusanku juga.

    tiba dirumah dengan suasana matahari sudah mulai bersembunyi dan petang. memasuki rumah disambut dengan istri yg memberiku salam berupa ciuman di pipi. setelah obrolan awkward tadi malam, dia masih terlihat santai dan seperti tidak terjadi apa-apa. kondisi rumah yg berantakan tersebar mainan anak-anakku, membuat sedikit jengkel, namun melihat rona bahagia mereka seolah-olah langsung hilang rasa jengkel dan sebalku. sebelum moodku berubah menjadi semakin kesal, aku segera berjalan menuju ke kamar mandi untuk mandi dan segar.
    setelah usai mandi aku berdiri di depan kaca kamar mandi dengan kontol yg besar menggantung kencang diantara pahaku setelah membayangkan teman-teman istriku.
    “hmmm apa aku nyoba sekali dulu ya, toh kalau sekali, istriku berarti juga hanya ikut sekali”, pikirku sambil mengenggam kontolku ditangan kanan. turut terekspose juga otot lengan kananku yg membentuk kotak-kotak saat menggegam penisku yg tebal ini. perut yg rata dan dada yg bidang membuatku percaya diri jika nanti akhirnya aku setuju dengan ajakan istriku untuk mencoba hal baru itu.
    namun di lain sisi aku sebenarnya miris jika teringat prinsipku dulu yg hanya akan bersenggama dengan satu wanita, namun jika dihadapkan dengan wanitaku kurang menikmati berhubungan badan denganku, maka aku harus menuntaskan libidoku yg terpendam. sekarang jadi paham mengapa dulu Owie sangat bersemangat ngentot, karena libidonya tidak tersalurkan. libido yg tak bisa tersalurkan dengan lancar memang membuat kepala pusing, pening dan mudah berkunang-kunang.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 12

    aku berjalan menuju kamarku hanya dengan celana dalamku yg sangat berusaha menutupi kontolku, aku membuka lemari dan mengambil pakaian rumahan dan kukenakannya. aku keluar dan berjalan ke ruang tengah, kulihat istriku sedang sibuk menyiapkan makan malam. malam ini menunya adalah sayur asam dengan tempe goreng. kami sekeluarga makan dengan lahapnya. seusainya aku bermain dengan kedua anakku sejenak hingga akhirnya mereka terkantuk dan mengajak tidur ibunya. aku duduk diruang tengah sambil tiduran di sofaku, menunggu istriku selesai menidurkan kedua anakku.
    “mas, capek yah”, ujarnya setelah selesai dengan anakku.
    “ah enggak begitu, sini sayang”, ajakku untuk bersender di pundakku dan dia dengan cepat langsung berada di pundakku, istriku hanya mengenakan hotpants dan baju tipis berlengan, aku hanya membayangkan istriku berada di bawah seorang pria selain aku.
    “mau ke kamar aja mas?”, ajaknya.
    “hmm boleh yuk”, terimaku dan kami berdua berjalan menuju kamar.
    kami berdua berbaring diatas kasur dan istriku menaruh pundaknya berada di kepalaku, aku berpikir keras terkait keputusan ajakan istriku, secara kemarin aku belum memberi jawaban pasti.
    “yang, hmm aku pikir-pikir terkait kemarin, hmm kalau ini bisa membawa jalan keluar dengan apa yg kita hadapi di dalam kamar, yauda gapapa, tapi kita nyoba kencan sekali aja dulu”, pecahku keheningan, yg lalu istriku menggeser kepalanya untuk menatapku.

    “mas, kamu serius?”, tanya istriku.
    “iya, sekali aja dulu gimana”, balasku.
    “hmm yauda gapapa mas, toh aku juga belum tau bakal gimana”, terangnya.
    lalu aku tersenyum dan menciumi istriku, kami melanjutkan obrolan hingga akhirnya kami berdua tertidur, selain itu aku meminta bahwa yg akan kita lakukan semata hanya akan membuat keluarga semakin harmonis dan akan membuat kita lebih cinta seks. jika diruntut keatas seperti yg aku ceritakan tadi mengenai ying dan yang. maka pengaruh istrikulah yg lebih kuat ditambah dengan tingginya nafsu yg membuatku ikut bercampur dengan warna yg berbeda tadi.

    *

    sebagai seorang istri, sudah biasa terbangun paling awal sebelum suami dan anak. hari ini rasanya excited, karena selain akan bertemu dengan temanku, namun juga sudah mendengar jawaban dari suamiku terkait hal baru yg akan kami lakukan. aku telah lama mengidamkan seks dengan ukuran kontol yg wajar, karena selain lebih nyaman, aku ingin juga melakukan hal yg telah lama tak kulakukan. mungkin nanti setelah mencoba dengan yg ukuran normal aku akan merindukan ukuran jumbo yg berujung aku menjadi menikmati yg jumbo.

    karena ada hal baru, maka kumpulan kali ini bukan arisan, namun untuk mendengar cerita dari teman yg lain untuk merayu suaminya, yg kudengar sekarang semua suaminya sudah menyetujui untuk mengikuti kegiatan ini, hanya saja yg sekarang perlu di bahas adalah jadwal kapan mainnya, secara semua pasangan memiliki kesibukan yg berbeda. dari sisiku, suamiku telah setuju jika dilakukan saat weekend, namun harus dikabari setidaknya 3 hari sebelumnya.
    “hi ladies”, sapaku semangat saat memasuki rumah Gladis, kuberi cium kiri dan kanan dipipi untuk setiap temanku, hanya Laura saja yg belum nampak.
    “wajahnya pada excited banget sih”, ujar Gladis yg membawakan minum sambil tertawa.
    “iya dong, mau ngerasain dongkrak baru”, balas Stella dengan genit.
    “eh, semua suami bisa tahan lama kan”, tanya Zaskia pada semua.
    “bisa dong, tunggu aja nanti hehe”, ujar Claudia diiringi dengan jawaban mantab dari kesemuanya.
    “maaf telat ladies, tadi mampir beliin ini”, sapa Laura yg datang sambil membawa roti.
    “makasih Laura”, balas Gladis yg menerima roti itu dan dia irisnya roti untuk dimakan bersama-sama.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 12

    “oke, karena sudah pada setuju, sekarang kita nyusun peraturannya nih, jadi biar semua main aman”, ujar Claudia yg berujar sambil mengeluarkan buku kecil dan bolpoint.
    “hmm apa aja Di kira-kira?”, tanya Zaskia.
    “ya peraturan biar gak melewati batas atau gimana gitu”, ujar Claudia.
    “wajib kondom?”, tanya Stella.
    “duuh, aku gak pernah ngentot pakai kondom haha, enak gak sih?”, ujar Laura.
    “haha sama dong”, balas Stella.
    “iya, itu penting, kalau si cowok gak tahan dan tau-tau keluar kan bahaya”, ujar Claudia.
    lalu kami semua saling brainstroming apa saja yg perlu dijadikan aturan dan apa saja yg boleh dilakukan, pembahasan ini sangat fokus dan setiap wanita memang tak ingin kecolongan yg mengakitbatkan kerugian. namun pada dasarnya, hubungan seks memang tidak ada peraturan yg tertulis, hanya kesepakatan antara si cewek dengan cowok nyamannya melakukan apa, asal yg sampai kelewatan.
    “hmm kalau di yg aku dulu, disediakan kondom, namun terserah mau dipakai atau kagak, nah dalam peraturan yg dulu, jika ada yg sampai hamil atau gimana, itu jadi tanggungjawab suami sahnya”, terang Claudia.

    “lah ya ogah dong, masa sampai hamil, kalau gitu wajib deh”, ujarku sambil nada meninggi.
    “nah”, balas Claudia.
    “hmmm gini aja sih, intinya kan susah mau dibuat peraturan tertulis kalau udah dihadapkan dengan nafsu, intinya ya kita having fun saja sesuai kesepakatan antara wanita dan pria nyamannya bagaimana, biarkan natural dan enjoy. toh pasti kita juga tau batasan dan gak akan melewati batas mengingat hanya one night stand kan, dan punya pasangan sah”, terang logis Stella.
    “iya, kalau umpama mau melakukan hmmm anal seks atau gak pakai kondom atau mau merekam hubungan itu, ya silahkan, asal kedua belah pihak sepakat dan tau resikonya”, lanjut Gladis.
    “bener, aku dulu juga gitu kok, walau disediain kondom, banyak juga yg gak pakai, karena intimnya kurang katanya haha tapi kalau mau begitu ya oke gapapa, peraturan ini buat garis besar aja”, balas Claudia yg sudah pengalaman.
    aku hanya manggut-manggut mendengar penjelasan mereka terhadap apa yg akan kita lakukan kelak, intinya semua sepakat.

    obrolan begitu serius dan per point larangan dibuat detail agar nanti tak ada yg dirugikan, disebelah Claudia ada Zaskia yg ia tulisnya di komputer dan di cetak menjadi enam, untuk diberikan pada suami masing-masing untuk dibaca apa saja yg jadi larangan dan diperbolehkan.
    “udah semua ya berarti, kalau gitu tinggal kita booking hotel 6 kamar, duitnya ambil dari duit kas ya”, ujar Claudia.
    “oke Di, hmm hotelnya gak usah yg mewah gapapa, yg penting aman dan nyaman, seperti Ibis Budget, Fave atau Shantika juga gapapa”, terang Gladis. tiap bulan kita memang patungan 1 juta rupiah untuk di arisankan, namun nampaknya akan berubah menjadi budget sewa hotel.
    “oke deh”, balas Claudia, “ntar aku kabari jika udah dapat”, lanjutnya.
    akhirnya setelah beres, kamipun berpamitan untuk pulang sambil membawa secarik kertas yg berisi peraturan tukar guling yg akan kami lakukan pada akhir pekan. aku sungguh excited, begitu pula kami semua. sedikitpun aku tak menceritakan ukuran kontol suami yg jumbo, biar jadi surprise yg akan dapat, dan semoga dia bisa menikmatinya dan suami mendapatkan kepuasan yg selama ini terpendam. wanita yg lainpun sedikitpun tak menceritakan kebuasan suami mereka diranjang, hanya latar belakang dan sifatnya saja.
    aku ingin segera sampai rumah dan membicarakan ini pada suami nanti malam.

  • Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 13 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 13 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    1421 views

    Perawanku – Beberapa jam sebelum berangkat ke hotel Shantika yg disewakan oleh teman istriku untuk kegiatan tukar guling yg akan kami lakukan, aku kembali duduk pada kursi di depan TV sambil membaca kembali yg menjadi larangan yg tidak boleh dilakukan dan intinya adalah sesuai kesepakatan antar pasangan, jadi semacam larangan yg ada bisa tidak berlaku kalau pasanganku mau melakukan. namun yg cukup digaris bawahi adalah diantaranya BDSM seperti dalam film 50 Shades of Grey, kekerasan, pemaksaan dan memperlakukan pasangan bukan seperti istri sendiri baik kekerasan verbal yg menyakiti hati mapun kekerasan fisik. Selain itu yg lainnya adalah intinya atas persetujuan pasangan masing-masing. aku masih berharap tidak melewati batas saja, karena jika ada yg sampai mengandung karena kegiatan ini maka akan jadi tanggungjawab suami sahnya.

    Waktu sudah menunjukkan pukul 18.20 malam, janjian berkumpulnya adalah pukul 19.30 di private lobby hotel Shantika, katanya nanti tanya pada resipsionis untuk diarahkan ke private lobby. kencan akan dimulai malam ini hingga selesai pada hari minggu, 2 malam yg bakal panas. istriku sedang berdandan di dalam kamar, entah apa saja yg dia lakukan, akupun penasaran untuk melihatnya.
    “wangi banget sayang”, ujarku sambil mencium lehernya.
    “hehe apaan sih mas”, ujarnya sambil dia memegangi pipiku dari depan, “kamu kok belum siap-siap”, lanjutnya.
    “perlu bawa ganti gak sih”, tanyaku. Situs Judi Online
    “kamu bawa dong buat jaga-jaga, kalau malas bawa tas, ditaruh di mobil aja, kalau butuh baru diambil, aku bawa tas ini, lumayan muat beberapa”, terangnya, yg aku tak melihat apa saja yg dia bawa.
    setelah istriku selesai berdandan, dia cukup cantik dan anggun, pakaian yg dia gunakan atasan lengan panjang sedikit longgar dan celana jeans ketat dan katanya akan menggunakan highheelsnya yg berwarna krem. lalu istriku ke dapur untuk berbicara dengan kedua pembantuku memberi instruksi terkait selama kami berdua tidak dirumah, kedua anakku justru malah senang karena bisa bermain bebas.
    aku berdandan layaknya akan bertemu my worst enemy, itu tips yg diberikan bosku saat akan bertemu dengan orang yg baru untuk memberikan kesan wow saat first impression. aku memilih menggunakan pakaian lengan panjang dan celana chinosku ditambah sepatu kulit buaya berwarna hitam kehijauanku. parfum Bvlgari aku semprotkan pada leher dan kedua ketiakku, tak lupa aku membawa parfum Bvlgariku yg lain yg berukuran travel size.

    Setelah berpamitan pada kedua pembantu dan anakku, istriku duduk pada kursi penumpang dan aku menyalakan mobil C-Classku serta memasukkan tas kecilku ke dalam bagasi dan kuarahkan jalan keluar komplek, namun sebelumnya aku berhenti pada pos satpam mengingatkankan mereka bahwa aku akan pulang hari minggu karena ada tugas diluar.
    “pak, saya dan istri ada keperluan luar kota, pulang minggu. anak-anak dan pembantu dirumah, mohon diawasi lebih ya”, ujarku sambil membuka jendela.
    “siap, ndan!!”, balasnya dengan memberi hormat.
    “pak, ini buat beli kopi dan rokok untuk kalian berempat”, ujarku sambil memberikan 5 lembar uang bergambar proklamator kita.
    lalu mobil kuarahkan pada hotel yg kami tuju, istriku hanya diam saja, begitupun juga aku, rasanya seperti akan pertama kali berkencan.
    “diem aja yang”, ujarku memecah keheningan.
    “hehe nervous mas”, balasnya singkat, yg lalu aku memegang tangannya sangat dingin, “nervous karena pertama kali aja”, lanjutnya.
    lantas setelah beberapa menit, kami tiba pada hotel yg dimaksud. hotel dengan khas warna pencahayaannya dengan berwarna kekuning-kuningan dimaksudkan agar terlihat mewah. aku memarkirkan mobilku pada basement dan berjalan menuju lobby.

    pada lobby terlihat beberapa orang lalu lalang, lalu kita disambut oleh temannya yg aku tak tau namanya, dia wajahnya sangat oriental dan badannya langsing namun payudaranya sangat besar dan menarik. turut ada disebelahnya lelaki berkacamata dengan bertubuh tegap.
    “kenalkan Mario”, ujarnya sambil mengulurkan tangannya dengan memberi senyum.
    “Heri”, balasku dengan bersalaman menggunakan kedua tangan dengan tangan kiriku diatas kedua tangan kami saat berjabat tangan, artinya adalah persahabatan.
    “Claudia”, ujar wanita yg ada didepanku tadi bernama Claudia yg tak lain adalah istri dari Mario.
    lalu beberapa saat kemudian satu pasangan lagi hadir juga, kali ini seorang pria dan istrinya yg juga berhijab, dia memperkenalkan dirinya sebagai Petra, dan aku tak berkenalan dengan istrinya. lalu Claudia, istriku dan istrinya Petra berjalan duluan untuk menuju ruangan yg dimaksud diawal. sedangkan kami bertiga berjalan beberapa langkah dibelakangnya. saat kami masuk, ternyata semua sudah ada didalam, dan semuanya sudah lengkap. akupun lantas berkenalan dengan sesama pria dan sedikitpun tidak berkenalan dengan para wanitanya, namun aku diam-diam mengamati para wanita itu. menurutku yg paling menggairahkan adalah Claudia.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku

    “oke ladies and gentlement, selamat datang, nerveous yah atau excited”, ujar Claudia memecah keheningan, “jadi disini saya dan suamiku yg akan membacakan beberapa rules of the game yg sepertinya sudah kalian baca semua”, terangnya dengan jelas. lantas dia sibuk membaca semua peraturannya yg isinya persis dengan yg aku baca tadi sebelum berangkat.
    “jadi untuk pembagian kamarnya….ini bagian yg paling seru”, ujar Claudia dengan sangat excited, “ini ada 12 kunci, 1 kamar ada 2 kunci, yg kunci sebelah kiri akan diambil oleh para wanita, dan yg kanan adalah para pria”, terangnya.
    “jadi nanti yg wanita akan mengambil dulu, lalu berjalan ke kamar masing-masing, baru nanti yg pria giliran ngambil”, ucapnya.
    dalam pikiranku sudah gak bisa tenang, kira-kira siapa yg akan menjadi teman tidurku untuk 2 malam kedepan, dan tentunya siapa yg akan meniduri istriku. wajahnya yg sungguh kalem dan hanya senyum-senyum disana, aku tak bisa membayangkan jika ada pria yg menumpahkan spermanya pada wajahnya selain aku.

    aku berdiri dengan para pria sambil kami sedikit berbasa-basi terkait latar belakang kita dan kenalan tentunya. namun aku bersyukur bahwa para pria ini nampaknya cowok yg lurus-lurus dan bukan tipe cowok yg doyan ngeseks atau selingkuh selain dengan istrinya.
    “hmmm tanya dong mbak, bagaimana untuk memastikan bahwa itu bukan istri sendiri?”, tanya pria yg berbaju putih polo itu, yg lalu kuketahui namanya Tama.
    “oh iya ya, bagaimana pah?”, ujar Claudia yg lalu berbisik dengan suaminya. lalu kami semua pada saling berbicara mencarikan solusi.

    “hmm gini saja ya, kalau gitu, nanti wanita ngambil satu per satu, ngambil kartu lalu ditunjukin pada suaminya kamar berapa. setelah wanita ngambil semua, gantian si pria ngambil, kalau dapat nomor yg sama, maka nanti minta tukar kartu. ingat yah, hanya ditunjukin pada suami, setelah ditunjukin pada suami, langsung jalan menuju kamar yah”, terang Claudia dengan jelas, yg lalu kami ikuti dengan manggut-manggut kepala kita, “nah, nanti aku terakhir aja, berarti cowok yg dapet kamar kosong, berarti dapat aku hihi, gitu yah paham?”, lanjut Claudia dengan sangat jelas.
    “ini dilakukan biar gak tau suaminya siapa tidur dengan istri siapa, biar tetap anynomous”, terang Mario yg sekarang aku paham.

    “oh iya hampir lupa, nanti yg wanita bawa tas itu yak”, lantas Claudia mengambil salah satunya dan mengeluarkan isinya, “isinya kondom 3 pack, 1 pack-nya isinya 6 kondom, dan tiap packnya jenis kondomnya beda-beda, ada yg biasa, adanya super tipis dan ada yg dotted. lalu ada durex pelicin, lalu obat perangsang dan obat kuat. obat perangsang ini yg warnanya pink, bisa bikin basah dan hot haha dan yg obat kuat bisa bikin keras cukup lama walau udah keluar”, lanjutnya.
    “woooooo hahhhaa”, lalu diiringi dengan riuh tawa dan canda kami semua.
    “hahaha tenang-tenang, udah jam setengah 9 nih, gimana udah siap??”, tanya Claudia pada kami semua.
    “udaaaaaaaaahhh”, teriak para pria.
    “haha yg pria semangat sekali ya”, ujar Claudia sambil tertawa lepas.

    “yauda yuk ladies, silahkan ambil kartunya dan tasnya itu”, ajak Claudia, lalu majulah wanita yg wajahnya putih kecil dan imut tak berjilbab itu, dan dia mengambil kartu yg disediakan lalu dia berjalan kearah suaminya sambil menunjukkan nomor kartunya sambil meminta cium di pipi. setelah itu, dia berjalan keluar untuk menuju kamarnya. lalu satu per satu semua wanita melakukan hal yg sama, termasuk istriku. dia menggambil kartu dan tas, lalu dia berjalan kearahku sambil memelukku meminta cium, dia menunjukkan nomer kamarnya yaitu kamar 207. hingga akhirnya semua wanita mendapat kartu dan berjalan ke kamarnya, hanya tersisa mbak Claudia.
    “mas Mario, kamu pertama sini”, lalu Mario mengambil kartu dan istrinya hanya tersenyum dan memberi ciuman. dan berjalanlah Mario menuju kamarnya.

    “siapa yg mau ngamar sama aku haha”, ujar Claudia sambil berwajah genit.
    “haha udah aku aja mbak!”, teriak salah satu pria itu dan akhirnya kami semua pada mau.
    “kasian dong yg lainnya nunggu dan gak kunjung datang pasangannya haha”, terangnya sambil tertawa.
    badan Claudia ini sungguh sempurna, paha yg tebal, perut rata, wajah cantik dan payudara yg besar, suara yg imut jadi membayangkan jika dia berada dibawahku dengan kontol tebalku mengobok-obok vaginanya.
    “yuk para pria, buruan ambil kartu”, perintah Claudia, “ingat ya yg dapet kamar kosong, udah pasti aku hihi”, ujarnya genit.
    “ddduuhhh semoga aku nih”, ujar pria yg tadi bertemu denganku di lobby.
    lalu semua pria berjalan kedepan dan mengambil kartu yg dimaksud, setelah mengambil semua berdiri dan membuka kartunya apakah nomornya sama dengan istrinya.
    “nomornya bagaimana, beda semua?”, tanya Claudia.
    “beda sih”, ujarku lalu disetujui oleh para pria yg lain.
    “yauda, havefun boys, boys will be boys, udah sana hush hush”, ujar Claudia.
    “lho mbak Claudia mau kemana?”, ujar salah satu pria.
    “mau ke resiptionis sebentar mengembalikan kunci ini”, ujarnya sambil berjalan kearah yg berlawanan dengan kami.
    lalu satu per satu para pria berjalan menuju kamarnya, ada memegangi kartuku dengan berdebar kira-kira siapa yg akan aku tiduri, yg jelas bukan istriku. aku mendapat nomor 611, entah siapa yg ada didalamnya, yg jelas bukan cowok.

    aku menuruni lift yg berada di lantai 6, aku berjalan menuju nomor kamar berdasarkan arahan di dinding dimana letak nomor kamar 611, yaitu belok kanan setelah keluar dari lift. dengan pikiran yg campur dam jantung berdebar, rasanya seperti pertama kali melakukam hubungan seks. rasanya sungguh excited dan sedikit takut.
    aku berdiri tepat di depan kamar 611, aku berdiam sesaat untuk menyaksikan pakaianku, kerapian dan kewangiannya.
    “KNOCK KNOCK KNOCK”, suaraku mengetuk pintu kamar itu, walau sebenarnya aku bisa membukanya dari luar.
    “yaaaaaaaaa”, balas dari dalam dengan suara lembut dan merdu, aku masih belum bisa menebak kira-kira wanita yg mana.
    “ahh bukan kosong, berarti bukan mbak Claudia”, pikirku dalam hati.
    dan pintu itu dibukanya dari dalam..

    (POV HERI)

    aku berdiri tepat di depan kamar 611, aku berdiam sesaat untuk menyaksikan pakaianku, kerapian dan kewangiannya.
    “KNOCK KNOCK KNOCK”, suaraku mengetuk pintu kamar itu, walau sebenarnya aku bisa membukanya dari luar.
    “yaaaaaaaaa”, balas dari dalam dengan suara lembut dan merdu, aku masih belum bisa menebak kira-kira wanita yg mana.
    “ahh bukan kosong, berarti bukan mbak Claudia”, pikirku dalam hati.
    dan pintu itu dibukanya dari dalam……….
    terlihatlah sosok wanita yg berhijab, wajahnya putih dengan kemerahan dipipinya hasil dari makeup yg dia kenakan, bodi badannya yg lebih berisi dari istriku dan tinggi badannya yg hampir setinggi diriku karena menggunakan highheels tinggi berwarna merah tua dengan model tertutup layaknya sepatu yg digunakan karyawan kantoran. highheels tidak hanya berhak pada bagian tumit, namun juga pada bagian depannya.
    “silahkan masuk mas”, ujar dia sambil mempersilahkan aku masuk. memasuki kamar hotel, bentuknya sama seperti hotel pada umumnya, setelah pintu utama, sebelah kanan terdapat pintu kamar mandi, namun lorong hingga menuju kamar panjangnya berbeda dengan hotel umumnya, maka aku menafsirkan hotel ini menawarkan kamar mandi yg luas. saat melewati dirinya, sangat terasa bau parfum yg dia gunakan, sungguh wangi. dia menutup dan mengunci pintunya saat aku sudah melewati dirinya. pada ruang utama terdapat kasur double yg cukup besar, disebelah kanan kirinya ada meja lampu dan tepat diatas kasur ada kaca yg cukup besar yg melintang sepanjang lebar kasur.

    “terimakasih mbak. hmm maaf dengan mbak siapa ya, belum kenalan tadi?”, ujarku sambil mengulurkan tanganku.
    “hmm Stella, mas. kalau mas?”, balasnya dengan sedikit malu-malu.
    “Heri”, balasku dengan singkat.
    “oh iya, hmmm silahkan duduk mas”, mintanya kembali.
    “oh iya heehe”, aku merasakan awkward sekali, sambil berjalan melihat di jendela dan melihat-lihat ruangan dan Stella hanya berdiri di pojokan di depan lorong pintu masuk sambil bingung akan bagaimana, “maaf mbak, saya akward hehe”, lanjutku sambil melihat dia.
    “hehe sama mas”, balasnya dengan tawa yg awkward.
    “sama mbak, hmmm kalau boleh tanya mbak, jadi mbak juga setuju dengan kegiatan ini?”, tanyaku.
    “hmm hehe iya mas”, balasnya dengan singkat yg diiringi dia berjalan dan duduk diatas kasur, “mas sudah pernah melakukan seperti ini selain dengan istri?”, lanjutnya.
    “belum mbak, mbak sendiri?”, tanyaku berusaha memecah keheningan, sambil aku duduk di kursi didepan kasur.
    “belum mas, pertama kali ini, nanti pelan-pelan ya mas”, ujarnya sambil menunduk.
    “iya mbak, saya juga masih amatir kok”, balasku, “udah punya momongan mbak?”, lanjutku.
    “sudah mas 2, mas sendiri?”, tanyanya.
    “sama mbak”, balasku.

    aku merasa sangat aneh, dan bingung bagaimana harus memulai, secara mbak Stella sungguh pasif dan diam saja, mungkin aku harus memancingnya dengan obrolan yg nakal.
    “hmm mbak, sebelum mulai hehe ada pantangan gak, misal enggak suka apa atau apa?”, tanyaku mulai nakal.
    “hmm apa ya mas hehe enggak ada nampaknya”, balasnya dengan malu-malu.
    lalu setelah beberapa saat melewati awkard, aku berdiri dan berjalan mendekat kearahnya dia duduk, aku mengulurkan tanganku, dia menerima tanganku dan aku ajaknya berdiri. aku memeluk badannya dengan melingkarkan tanganku pada pinggangnya, pinggul kami saling bergoyang kiri dan kanan layaknya sedang berdansa. mata kami saling pandang, kepala kami saling mendekat, dan bibir kami bersentuhan.
    “smooooccccchhhhh”, bibir lembutnya menyentuh bibirku. kami saling berciuman dengan mersa, dia sedikit membuka mulutnya, mata kami terpejam menikmati ciuman ini. lidah kami saling bertemu, nafas dia mulai bersuara. tanganku meremas pantatnya dengan nakal, namun bibir kami tak saling lepas.

    dia lalu sedikit mendorong badanku dan aku terduduk di kursi tadi. Stella berdiri tepat didepanku dengan tatapan mulai sange, dalam hatiku liar juga dia. lalu dia bertulut di depanku, dan mulai sibuk melepaskan ikat pinggangku dan celanaku, dia menarik kebawah celanaku beserta celana dalamku lalu terbukalah penisku yg sudah tersimpan.
    “woooaahh mas, ini gede banget”, ujarnya terkaget sambil tertawa kecil. aku tak menjawab apapun, lalu dia membuka mulutnya dan mulai memasukkan penisku pada mulutnya.
    “wooahh mbak Stella ahhh”, desahku saat kontolku masuk ke dala mulutnya. dia dengan lembut memainkan kontolku beserta tangannya mengurut-urut dengan lembut. setelah beberapa kali dorongan dengan memainkan lidahnya saat kontolku berada didalamnya.

    “mulutku sampai penuh mas”, ujarnya sambil tersenyum padaku
    “enak yah”, ujarku singkat, lalu dia sedikit mengangkat tubuhnya dan berusaha menelan kontolku hingga pangkalnya. mulutnya terbuka dengan maksimal, matanya terpejam berusaha fokus, nafas dari hidungnya sangat terasa di pangkal penisku, namun usahanya tidak membuahkan hasil. dia mengeluarkan kontolku kembali setelah beberapa kali mencoba memasukkan semua hingga akhirnya tersedak.
    “uhuuk..uhuuukk..uhuuukkkk hihi gak muat masuk semua mas”, katanya sambil mulutnya penuh dengan ludah.
    lalu aku memegangi dagunya, dan menariknya kearah bibirku, namun dia berusaha menolak, tapi akhirnya bibir kami bersentuhan, “smoooccchhhhh”.
    “mas, kok mau nyium aku setelah bibirku nyepongin penismu”, ujarnya setelah berciuman.
    “lha emangnya kenapa, kan gapapa”, balasku sembari berdiri dan melepas baju dan celanaku hingga akhirnya aku telanjang bulat, sedangkan Stella masih lengkap dari jilbabnya, baju lengan panjang dan jeansnya yg bewarna hitam ketat membungkus pahanya yg tebal.

    “sini mbak”, perintahku dia mengarahkan pada kasur. kedua tanganku sibuk melepas jilbabnya, terlihatlah rambut bergelombangnya sepanjang punggung bagian atas. lalu aku melepas bajunya, BH berwarna pink itu sungguh cocok menempel dibadannya. dan langsung saja aku melepas celana jeansnya saat dia terbaring dikasur, celana dalam berwarna sama dengan BH nya, model celana dalam seperti celana ini sungguh seksi di badannya. aku menarik celananya namun kesusahan karena ada heelsnya.
    “mas, heelsnya dilepas dulu”, perintahnya.
    “aku pengin kamu pakai heels”, balasku
    “dilepas dulu, nanti dipakai lagi setelah celananya lepas”, ujarnya dan aku langsung melakukannya. setelah terlepas, aku memasang kembali heelsnya, dan aku menjatuhkan diriku diatara pahanya untuk melahap vaginanya yg masih tertutup celana dalam.

    “mas Heri dilepas aja semua, biar tambah enak”, ujarnya genit, dan aku melepas semua yg tersisa dibadannya. aku lalu langsung menyibukkan diri pada vaginanya, dan Stella hanya merancu dan mendesah sambil memegangi kepalaku.
    “oh mas Heri, enak sekali mas”
    “ahh mas terus mas, jilat memek Stella mas”
    “puasin Stella mas, ooh mas enak mas awh awh awhh mas awwh”, desahnya tak karuan, aku menikmati vaginanya yg berbau khas vagina dan bersih dari bulu yg nampaknya sudah dipersiapkan sebelum kegiatan ini. klirotis dan bibir vaginanya tak ada yg luput dari jilatanku. Stella terus mendesah mendesah dan mendesah tanpa malu walau aku bukan suaminya, tangan kirinya sambil meremat susunya, kepalanya sudah khayang dan matanya merem melek keenakan. lidahku bermain pada klitorisnya sedangkan jariku sedikit membuka memeknya, yg aku juga serang bagian pintu menuju surga dunianya. badannya yg sedikit berisi membuatnya nampak sempurna saat dia telanjang ditambah dengan kulitnya yg putih, selain itu wajahnya yg nampak innocent. namun sebenarnya memiliki nafsu yg sungguh tinggi.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku

    “mas…”, ujar Stella dengan lembut, lalu aku menatap dia dari diantara pahanya, “Stella sudah gak kuat mas, ayo setubuhin aku mas”, ujarnya dengan nakal.
    lalu aku langsung bangkit dan bersiap untuk memasukkannya namun sebelumnya aku kembali melahap bibirnya.
    “mas, aku gak biasa pakai kondom, enak gak?”, tanya dia dengan polos.
    “aku juga belum pernah mbak”, balasku dengan jujur.
    “lha ini gimana pakai gak?”, tanya dia.
    “pakai aja mbak, biar aman”, balasku, lalu aku mengambil tas kecil yg dibagikan tadi, lalu mengambil kondom yg superthin dan aku gunakannya.
    tanpa menunggu, aku langsung mengarahkan penisku pada bibir vagina Stella. dia hanya memejamkan matanya saat ujung penisku menyentuh bibir vaginanya dan perlahan memasuki tubuhnya. dia menggerutkan dahinya saat seluruh tubuh penisku memasuki tubuhnya.
    “awwhhhh bentar mas, jangan di goyang dulu”, desah Stella sambil terus memejamkan matanya dan menggigit bibir bagian bawahanya. hampir 30 detik dia memintaku untuk diam, “ayo mas, pelan-pelan”, lanjut dia, lalu aku mulai memajumundurkan pinggulku dengan sangat pelan. aku menarik kontolku hingga ujung kepalanya dan memasukkan hingga sangat dalam.
    “awwhh panjang banget awwhhhh”
    “ehhmm enak banget mass”
    “iya mas pelan-pelan saja”
    aku menjatuhkan tumpuanku, dada kami saling bersentuhan dan Stella memelukku melingkarkan kakinya pada pinggulku.
    “mas ahhh kerasa banget sampai rahimku ahhh mass, mas agak kencengan mas…”, minta dia, lalu aku kembali bertumpu pada telapak tanganku dan masuk pada gigi 5.

    PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK
    “awhh mass awhh mas ahh enak mass ahhh yaampun enak banget siihh ahhh ahhh ahhh”, teriak dia sungguh liar, aku terus memompa dia tanpa henti hingga pinggangku mulai mati rasa, aku terus maju dan mundur, hingga berpikir kok dia gak segera orgasme, bisa-bisa aku duluan ini.
    “masih jauh mbak Stella?”, tanyaku sambil terus memompa.
    “enggak mas, gitu terus mas ahh ahhh ahhh whhh ahhh ahh”
    aku masih pada kecepatan yg sama, Stella mulai merancu semakin kencang dan dia mulai meremas remas susunya sendiri sambil merem melek, vaginanya mulai terasa hangat dan memijat pijat. pinggul bergerak maju dan mundur layaknya piston mesin yg sedang dipacu, keringat sudah mulai keluar dari dalam pori-pori badanku. aku memandangi Stella yg innocent sedang keenakan dan aku juga ingin segera memuaskan diriku dengan memandangi dan menikmati istri sementaraku.

    beberapa saat kemudian, badannya mulai meregang, dia mulai bergeliat seperti cacing kepanasan, ototnya semakin mengencang, kakinya yg melingkar semakin mencengkramku, wajahnya jadi super sange dan akhirnya dia meledak.
    “AWWWHHHH MASSSS AWWHHHH YAAMPUUUNN AHH AKU GAK KUAAAT AHHHH AHHHH OOOWHHH AHHHH”, teriakan yg sangat keras beserta badan yg seperti kerasukan.
    “awwhhhhh Stellaaaaa ahhhhh jepitanmu enak bangeeett”, aku juga turut mendesah karena vaginanya meremas remas dengan kencang.
    “ahh hossh hoosh hoosshh istirahat bentar mas, maaf dicabut dulu ya mas”, ujar dia memintaku untuk mencabut.
    dia lalu hanya terbaring di kasur sambil menutup wajahnya dengan bantal.
    “mbak, aku ambilkan minum ya”, ujarku sambil berusaha membuka bantalnya.
    “makasih mas, aku malu mas, bisa teriak sampai seperti tadi hehe”, balasnya.
    “dashyat banget ya mbak”, candaku sambil mengulurkan air padanya.
    “aku meledak mas hahahha gila, jangan cerita siapa-siapa ya mas, malu”, mintanya.
    “aman mbak, yg terjadi disini tetap disini”, balasku sambil aku mendekatkan bibirku pada keningnya.

    “mau posisi gimana mas?”, ucap dia saat dia sudah kembali mendapatkan tenaga untuk kembali bersenggama, hubungan tanpa obat kuat maupun perangsang ini ternyata juga cukup menggairahkan jika kedua insan manusia saling bisa menikmati indahnya bercinta.
    “tengkurap aja mbak, sampai aku keluar ya”, mintaku pada Stella, lalu dia tengkurap pada dadanya. dan aku memasukkan kontolku dari posisi belakang, dan kali ini Stella bisa melihat dirinya dan diriku melalui kaca yg ada di atas kasur kami.
    setelah penisku masuk, aku lalu memompanya tanpa ampun. Stella hanya memejamkan mata dan kadang melihat dirinya sedang dipompa oleh cowok yg baru dia kenal beberapa saat lalu, dia tidak mendesah, namun terus menggigit bibirnya pertanda keenakan.
    aku masuk posisi gigi sedang, udah tak mampu pada gerakan tertinggi, pinggulku sudah mau copot, keringat pada tubuhku terus bercucuran, dan Stella juga turut berkeringat. aku terus mempompanya hingga entah berapa menit, kontol tebalku ditambah lapisan tipis ini berhasil menunda aliran pejuh yg seharusnya harus segera keluar. aku sudah tak kuat dengan pinggul dan badanku, aku terus konsentrasi agar segera keluar. akhirnya yg ditunggu sudah mengantri untuk keluar.
    badanku mulai menegang, ototku jadi lebih kencang, penisku jadi semakin tebal dan Stella mengetahuinya, dia lalu melihatku yg akan orgasme melalui kaca.

    CROOT CROOT CROOT CROOOT CROOOOT CROOOT CROOOTT
    “ARRGGHHHHH ARRRGGHHHH AHHHHWWWWHHH OOWWHHHHH AWWHHH AWRRGGHHHHH”, desahku sambil bertumpu pada tanganku, aku terus menggerutu dan memompa penisku dengan perlahan hingga tetes terakhir yg tertampung pada kondom.
    “haha sampai menggerutu gitu ya mas”, tanya Stella sambil tersenyum.
    “iya mbak, pas mau keluar vaginamu malah semakin njepit”, ujarku.
    “iya mas enak yah hihi”, candanya, yg lalu aku menimpa badannya dan menciumi lehernya. lantas aku melepas kondomku yg menampung beberapa cc benih cintaku, Stella memintanya yg memainkan untuk beberapa saat dengan mencium baunya dan memasukkan jarinya pada kubangan pejuhku.
    “tadi mending di crootin dibadanku aja mas”, ujarnya dengan innocent.
    “haha next time lah, mana tau kalau kamu doyan”, balasku sambil duduk di kasur dengan wajah sedikit terlelah dan penuh dengan kerigat walau ruangan kamar ini sudah ber-AC.

    setelah selesai dengan obrolan ringan pasca seks perdana, aku memberesi kondomku dan merapikan baju kami yg tercecer untuk dilipat, Stella berada di kamar mandi untuk mencuci vaginanya dan badannya. kami berdua lalu tiduran di dalam selimut sambil pelukan diatas kasur dengan tanpa baju satu helaipun, dan mengobrolkan masalah yg ringan-ringan. hingga pada malam itu kami melanjutkan untuk nambah satu ronde lagi hingga kami baru tertidur pukul setengah 12 malam.

    keesokan harinya setelah selesai sarapan dan aku telah menyelesaikan mandi sebelum Stella. aku hanya duduk diatas kasur hanya menggunakan celana dalamku sambil nonton TV channel luar negeri menunggu Stella sedang mandi.
    setelah beberapa saat, lalu dia keluar dari kamar mandi hanya menggunakan semacam lingerie.
    “kok pakai baju gituan, ntar aku nafsu lho”, ujarku memuji badannya yg sungguh seksi.
    “hehe hanya bawa baju kemarin dan ini mas, masa mau telanjang”, pembelaannya. lalu dia duduk diatas kasur berada disebelahku.
    “mas, apa yg membuatmu mau ikutan ini?”, tanya Stella memecah keheningan selain suara TV.
    “diajak istri dan hmm jarang berhubungan juga mbak, istriku kurang menikmati penisku yg gede ini, kalau mbak?”, tanyaku kembali setelah menjawab.
    “sama sih mas, udah bosan mungkin aku dan suami haha, lhaah yaampun penis segede itu idaman wanita lho”, balasnya, “katanya karena apa mas?”, lanjutnya.
    “katanya kurang menikmati aja”, balasku padanya.
    “yaampun, mungkin istrimu belum tau caranya menghandle penis besar mungkin hihi”, ucapnya sambil tertawa kecil.
    “emang caranya gimana mbak?”, tanyaku penasaran.
    “seperti aku kemarin hehe di diemin dulu mas, biar memeknya penyesuaian sama biar basah dulu, penis suamiku gak sebesar kamu mas, tapi aku punya dildo yg gedenya segitu mas, tapi jangan bilang-bilang lho, awalnya juga sakit, tapi karena tau tehniknya, jadi enak banget”, terang Stella yg membuatku berpikir bahwa walau dia hijaber, namun cukup nakal juga sampai punya dildo, “ya karena bosan itu sih mas, akhirnya aku memberanikan diri beli toys seks untuk memuaskan hasrat terpendam, kadang main sendiri sampai orgasme beberapa kali hingga badan lemas hihi, tapi emang lebih enak dengan yg nyata seperti malam ini hihi”, lanjutnya dengan polos.

    pada hari sabtu ini, kami terus saling pompa dan bersenggama hingga tak dihitung lagi Stella orgasme berapa kali dan juga aku. dikarenakan volume pejuh yg keluar semakin dikit dan dikit hingga akhirnya hanya berupa tetesan saja, maka kami berani untuk tidak menggunakan kondom agar lebih intim karena kulit kontolku dan dinding rahim Stella bersentuhan. mulai posisi yg biasa hingga yg tak biasa kami lakukan dan kami eksplore. Stella wanita yg nampaknya pendiam dan pemalu, namun saat sudah diberi daging yg bernama kontol, dia seakan berubah menjadi sosok yg super liar dan nakal. pengalaman pertama berhubungan selain dengan istriku sungguh luar biasa, hubungan ini bisa melupakan sesaat apa yg dilakukan istriku pada pasangan mesumnya.

    saking tak ingin terbuang waktu untuk bercinta, untuk makan siang dan malam kami order fastfood yg diantarkan oleh Gojek, bahkan pakaian kami terus tertanggal, agar tak masuk angin, kami tak menggunakan AC namun membuka balcony selebar mungkin agar udara bisa masuk dengan bebas. keringat demi keringat, pejuh demi pejuh terus membasahi badan kami. teriakan demi desahan kami keluarkan dari mulut kami untuk menggambarkan betapa nikmatnya kegiatan tukar guling ini. selain untuk menghilangkan kebosanan namun juga untuk mengeluarkan binatang buas yg tersimpan pada tubuh kami.

    “AHHHHHHH MBAK STELLAAAA AHHHH NIKMAT BANGEEET AWWHHH OWWHHH”
    “MAS HERIII AHHHH PEJUHIN AKU TERUS DENGAN KONTOLMU YG JUMBO AHH MASSSS”, desah panjang kami menutup adegan seks terakhir pada hari sabtu, pukul 23.17 malam dengan pejuh yg tak lagi menetes dan Stella yg orgasme yg seperti harimau yg sudah tak diberi daging bertahun-tahun, lalu memakan daging. sungguh buas dan liar. aku dan Stella terbaring diatas kasur dengan telentang, badan Stella dan aku penuh dengan cairan kelamin, kontolku terlemas diantara pahaku. Stella menaruh kepalanya di pundakku dan kami mulai tertidur.

    bangun keesokan harinya, setelah selesai sarapan, kami berdua mulai untuk beres-beres sebelum dikembalikan pada pasangan masing-masing. seperti pada kesepakatan saat sebelum kami memasuki kamar masing-masing bahwa kegiatan ini akan berakhir pada hari minggu jam 10 pagi dan berkumpul di private lobby. seperti saat kami mulai, para wanita terlebih dulu berjalan ke lobby setelah 10 menit baru yg para pria ke lobby, untuk menyembunyikan siapa tidur dengan siapa biar tidak ada kecemburuan. ide yg brilian.

    Stella masih di kamar mandi dengan pintu terbuka sudah menggunakan bajunya lengkap, sama denganku juga, aku sudah duduk di kasur menunggu Stella bersolek. namun penisku berkata lain, dia masih ingin bersarang pada memek Stella sebelum kami berpisah. karena sudah lumayan tegang, aku berjalan menuju kamar mandi.
    “hi mbak, masih berdandan”, tanyaku saat dia sedang merapikan jilbabnya.
    “udah nih, yuuk”, ujarnya sambil akan berjalan keluar karena sudah mendekati pukul 10.
    “mbak, quicky yuk bentar aja”, ajakku.
    “yah mas, udah rapi ini, ntar berantakan lagi aku”, ujarnya sambil menolak. tapi aku sudah memegangi pinggulnya.
    “jeansnya aja diturunkan dikit, yg penting bisa masuk”, ujarku.
    “hmm yauda yuuk, ambil pelicinnya mas, belum basah ini, langsung masukin aja”, ajaknya dan aku berjalan menuju kamar menggambil pelicin.
    Stella sudah memposisikan diri dengan sedikit nungging, lalu dari belakang, tanganku meraih kancing jeansnya, melepasnya. dan menariknya kebawah hingga sebatas paha. lalu aku gantian melepas celanaku aku turunkan hingga bawah karena longgar.
    penisku aku beri pelicin dan langsung kuarahkan pada memek Stella.
    “shhhhh ahhhhh, langsung aja mas”, perintahnya yg aku langsung bergerak maju mundur dengan kecepatan sedang. Stella terlihat sedang merem melek keenakan dan mengigit bibirnya, terlihat jelas dari kaca yg besar ini. lalu agar sama-sama segera keluar, aku menaikkan tempo sodokanku.

    PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK
    Stella memegangi dengan erat wastafel hotel ini, matanya terpejam, punggungnya sudah maju kedepan, memeknya sungguh terasa sedang memijat pijat dan mulai hangat, mulai terasa badannya akan orgasme, namun dia hanya diam saja.
    “ssshhhhhhhhhhhhh ehhhmmmm shhhhhhhh ehhmmmm shhhhhhh”, dia bergetar cukup hebat namun tak mengeluarkan desahnya, hanya menggegam dengan erat wastefel itu.
    “mbak, orgasme yah hehe”, ujarku dengan canda.
    “hehe mas, buruan”, balasnya dengan memintaku lebih cepat. lalu aku ngentotin dengan tempo cepat dan setelah beberapa kali sodokan, akhirnya akan terasa pejuh yg sudah kutunggu.
    “ahh aku mau keluar, keluar dimana mbak?”, tanyaku mengingat aku tak menggunakan kondom.
    “di dalem aja mas gapapa, paling gak banyak”, ujarnya sambil terus menahan desah sambil mengigit bibirnya.
    badanku lalu merasa menegang dan otot penisku semakin terasa mengembang.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku

    CRIIT CRIIT
    “arrghhhhhh aooowhhhhh arrgggghhhhh”, desahku sambil mencengkram pantat Stella yg bulat itu. aku istirahat sejenak di dalam vaginanya yg lalu aku mengambil tisu yg berada d sebelah Stella. lalu aku mencabut penisku diikuti dengan membersihkan vagina Stella dengan tissue itu. setelah cukup bersih, Stella menarik celana jeansnya naik ke atas.
    “tadi dikit yah mas”, tanyanya sambil berkaca dan merapikan bajunya.
    “iya dikit banget mbak”, balasku.
    “wiih udah jam 10, aku turun sekarang ya mas”, ujarnya sambil melihat jam di lengannya.
    “yahh, ntar kalau aku kangen bagaimana mbak hehe?”, tanyaku sambil bercanda dan membetulkan celanaku.
    “semoga bulan depan, dapet kamu lagi mas, penismu jelas nagih hehe”, ujarnya sambil meraih kedua pipiku dan mendekatkannya pada bibirnya, “SMOOCCHHH, love you mas, bye”, ujarnya. “love you too, mbak”, balasku singkat.
    dia melambaikan tangannya sambil mengambil tasnya dan berjalan menuju pintu keluar kamar.

    aku kembali memasuki kamar untuk last check apakah ada yg tertinggal, kuperhatikan kondom dan obat-obatnya tidak ada, mungkin dibawa oleh Stella untuk digunakan lagi pada tukar pasangan selanjutnya. aku menunggu hingga 10 menit, lalu aku keluar dari kamar dan berjalan menuju lift. di dalam lift aku bertemu dengan seorang pria yg turut ikut kegiatan ini, namun aku lupa namanya.
    “eh mas, haha, gimana?”, tanyaku pada pria itu.
    “dahsyat mas, mantab banget, kamu gimana?”, ujarnya dengan sambil memberiku tepukan di punggung.
    “haha rasanya seperti mengeluarkan binatang buas mas”, balasku.
    “hahaa bener-bener”, lanjutnya lagi sambil tertawa bebas.
    tibalah kami pada lantai Ground, keluar dari lift dan berjalan menuju di private lobby. tiba disana sudah ada istriku, Stella atau lebih tepatnya semua wanita. beberapa langkah setelah aku masuk, pria lainnya juga baru saja tiba. kami tutup pintu lobby dan aku bersalaman dengan semua pria yg ada disana, dan menebak-nebak mana yg meniduri istriku, dan bagaimana sikap istriku selama didalam dengan pria itu. tapi tebakanku tidak membuahkan hasil, mereka menutup rapat-rapat dengan siapa mereka tidur.

    “hello, ladies and gents hehe, gimana masih mau lagi?”, canda Claudia memulai.
    “hahaha massiiiiihhhhhhhhh”, ujar lantang para pria yg diikuti tawa dari semuanya.
    “wah yg cowok pada mau nambah ini ladies, gimana?”, canda Claudia, lalu diiringi dengan tawa dan canda dari kita semua.
    “hmmm kegiatan hmmm apa ya…tukeran haha..pertama udah berakhir, semoga tidak ada yg kapok dan bisa mengikuti kegiatan ini lagi bulan depan, hati-hati dijalan dan jangan lupa bawa pasangan sahnya haha thankyou”, ujar Claudia menutup acara tukar guling perdana yg berjalan sesuai dengan rencana, intinya sukses.
    lalu semua berpamitan dan istriku datang kearahku memberi peluk dan cium. lalu dari sebelah mataku aku melihat Stella yg turut menyambut suaminya. masing-masing pasangan sah lalu meninggalkan ruangan itu, begitu pula denganku.
    “gimana yang haha”, basa-basiku dengan istriku saat berjalan menuju mobilku yg terparkir di basement.
    “apaan sih mas, nanti aja tanya-tanyanya, masa tanya di tempat seperti ini”, candanya sambil menjiwit lenganku.
    lalu kami memasuki mobilku, menunggu untuk panas dan mengarahkan mobil berjalan menuju rumah. ada rasa awkward sedikit dengan istriku namun aku berusaha untuk membuat santai dan tidak baper dengan apa yg baru saja kita lakukan. semoga selingan ini membawa keutuhan dan semakin erat keluarga masing-masing..

  • Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 14 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 14 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    1466 views

    Perawanku – setelah kegaiatan yg tidak hanya menguras tenaga energi namun juga mengorbankan kesetiaan setiap pasangan suami dan istri. dampak positifnya adalah menimbulkan kembali gairah seks bagian tiap individu, bahkan setiap di dalam kamar dengan istriku, rasanya hanya ingin kugauli. namun dampak negatifnya adalah ada rasa haus untuk menikmati wanita selain pasangan sahnya. dalam bucketlistku harus bisa membuat Claudia yg binal itu menyerah dan kumandikan spermaku. tapi secara keseluruhan, cukup berdampak signifikan pada hubungan pasca bersenggama dengan yg bukan sah yaitu tidak ada rasa marah, benci maupun dihianati. bahwa selingkuh yg sering terjadi karena adanya kesempatan. namun, ini selingkuh yg direstui, artinya hati dan pikiran bisa fokus menikmati pasangan barunya semata untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangga sahnya.

    hubunganku dengan Bella masih terjalin dengan sediakala. kami berdua di dalam kamar setelah menidurkan kedua anakku, suasana remang dan nyaman. aku ada pikiran kotor untuk menggauli istriku.
    “yang, gimana kemarin, dari skala 10 kamu kasih nilai berapa?”, tanyaku sambil kita berdua berpelukan di dalam selimut.
    “hmmm berapa yah, 7.7 mungkin mas. pasanganmu kagak kesakitan mas?”, tanyanya sambil memainkan dadaku.
    “enggak, ada tehniknya yang kata doi, terus kamu kesakitan gak?”, tanyaku pada istriku.
    “tehniknya gimana? hmm enggak mas, kagak segede punyamu hihi”, ujarnya.
    “katanya didiemin dulu, jangan langsung goyang”, ujarku meneruskan cerita Stella.
    “oooo, iya yah, biasanya kita langsung tancap gas”, balas istriku.
    “hmm mau dicoba yang hihi”, lanjutku sambil meremas payudaranya.
    “hehe boleh mas, eh mas. gimana mau lanjut kalau ada kumpulan lagi?”, tanya istriku.
    “hmm hehe boleh, kalau kamu mau”, balasku sambil mencium istriku.
    “hehe biar gak bosan juga mas”, lanjutnya.
    “iya yang”, balas singkatku.

    lalu tanpa disuruh, aku langsung bergerak untuk menyetubuhi istriku. aku lalu membuka selimut, istriku yg hanya menggunakan daster terusan dengan mudah kuraih celana dalamnya yg hampir menyerupai g-string dan kutariknya kebawah hingga terlepas. vaginanya yg bersih tanpa bulu dan berwarna sedikit gelap langsung kulahap dengan bibirku. istriku memposisikan dirinya agar badannya lebih pas dan enak, lalu dia hanya memejamkan matanya sambil menikmati lidahku yg bermain di klitorisnya. lidahku membelah garis vagina yg melintang dari atas kebawah, entah lidah siapa yg kemarin mampir kesini. namun aku akan berusaha memberikan permainan lidahku yg paling lihai agar Bella bersyukur memiliki suami yg pandai memuaskan wanita yg belum dia ketahui. Solaire99
    “shhhhh ahhh shhhmmm ahhh mas shhhmmmmm”, desah dia tertahan karena tepat dikamar sebelah adalah kamar kedua anakku, tentu kami tak ingin membuat gaduh. istriku mendesah sambil mengigit bibirnya membuatnya semakin sange dan seksi. lidahku terus merangsang bagian yg sama dan memainkan bibir vaginanya yg jika dirasakan bisa membuat geli seluruh badan hingga klejotan tak karuan. memek yang tak banyak mendapat siksaan dari kontol jumboku masih terlihat indah dan rapi setelah hampir 7 tahun lebih menikah, walau dalam pikiranku saat kencan kemarin pasti pasangan tukar gulingnya menyiksa badan istriku. aku terus berada di selangkangannya dan istriku terkadang membelai pelan kepalaku serta menyaksikan apa yg dilakukan suaminya terhadap istrinya.

    “shhhhh ahh mass pelan pelan, nanti aku mendesah lho, anak-anak bisa kedengeran”, ujarnya disela-sela desahan dan seranganku yg terus membabi buta memeknya. hampir 7 menit aku berada diantara pahanya. lidahku sudah lumayan ngilu memainkan klitorisnya yg tak kunjung orgasme, mungkin istriku kurang konsentrasi karena pikirannya terpecah karena dikamar sebelah ada anak-anak dan dia tak ingin membuat gaduh terlalu kencang.
    “mas, ayo naik sini”, ujarnya sambil mengangkat kepalaku. lalu kami berciuman sambil salah satu tanganku sibuk melepas celanaku. istriku masih mengenakan dasternya namun posisi kain itu sudah berada di atas dadanya, selain melahap bibirnya, aku turut melahap payudaranya yg jika telentang hampir seperti rata karena ukurannya yg tak terlalu besar.
    “smooocchhh ahh smooocchhhh smoocchhh, aku nafsu banget mas”, ujarnya dengan wajahnya yg sudah memerah karena horny.

    keluarlah penis jumboku akibat pijatan pak Rono, sayang beliau sudah sangat tua dan aku dan kawan-kawan belum sempat kesana, selain itu jauh juga.
    “mas, di tasku ada pelicin yg kemarin”, ujarnya, lalu aku berjalan mengambil tasnya yg didalamnya masih berisi kondom, obat perangsang dan pelicin sisa dari kegiatan di Shantika kemarin. ku ambil dan kuoleskan pada penisku dari ujung hingga pangkal, kurasa sudah sangat licin, bahkan jika ada lalat mendarat pada penisku pasti akan terpeleset. ku berjalan pada istriku yg sudah ngangkang, lalu kuarahkan penisku pada memeknya dan kumasukkannya.
    “shhhh ahhhh masss”, desah dia sambil meremat kedua lenganku. dia hanya merem dan menikmati penisku saat di dalam tubuhnya, kudiamkan kurang lebih 30 detik lebih, kusaksikan istriku yg masih memejamkan mata. rasanya penisku dipijat-pijat lembut oleh dinding rahimnya yg jarang menerima siksaan dari penisku, semoga istriku bisa menikmatinya dan kami jadi sering bercinta.
    “gimana sayang?”, tanyaku, istriku masih berusaha menikmatinya.
    “ayo mas pelan-pelan”, ujarnya dengan lirih, lalu aku memajumundurkan pinggulku dengan tempo sangat pelan, istriku membuka mata dan tersenyum kearahku, pertanda dia menikmatinya. istriku terus mengigit bibirnya sendiri untuk menahan desahnya.

    “sshhhh ah mas, enak banget kali ini mas ahh ahhh”, desah dia, saat aku berani menaikkan tempo pompaanku. istriku melingkarkan kakinya pada pinggulku dan bibir kami saling bertemu, “smooocchhh i love you Bella”, ujarku sambik terus menciuminya, “i love you too mas Heri, enak banget mas ahhhh ahhh”, balasnya.
    lalu aku berhenti sejenak menikmati pemandangan istriku yg rambutnya berantakan, wajahnya sange dan matanya sayu. dimanapun berpetualang dari liang surgawi ke liang surgawi lainnya, yg paling enak dan nyaman ya hanya liang surgawi istri. dengan menarik hingga ujung dan memasukkanya hingga hampir mentok membuat sensasi yg berbeda pada pasangan, selain itu tempo yg bisa dilakukan hanyalah tempo pelan dan intim. aku terus melakukan gerakan tadi pada istriku yg membuat dia sedikit mendesah saat penisku masuk, batang penisku yg penuh guratan otot mestimuli dinding vaginanya. kali ini memek dia sudah tidak seperti dulu yg kering, melainkan sudah banjir bagaikan kota Jakarta diguyur hujan 3 hari 3 malam sebelum kepemimpinan pak Ahok.
    “sssshhhhhhhaaaammmhhh enak mas pas dimasukkan hingga mentok”, desahnya ringan dan intim. aku cukup senang melihat respon istriku yg seperti ini, pemandangan yg jarang aku temui.

    “mas, mau tukeran aku diatas?”, tanyanya, lalu tanpa disuru aku menarik semua penisku yg tertancap pada vaginanya dan memposisikan diri untuk dibawah. istriku membuka dasternya hingga akhirnya dia telanjang bulat, payudaranya yg tak terlalu besar mengencang dan pentilnya jadi tegang. istriku meraih kontolku dan dia masukkannya pada tubuhnya, istriku lalu bergerak naik turun dengan cepat dan dia terus menahan desah serta merem melek keenakan, guna bisa melakukan itu, istriku mencondongkan badannya maju serta sesekali dia berada di leherku namun goyangan pada pantatnya terus bergerak dengan luwes. mungkin karena ikut senam zumba itu yg membuat gerakannya tidak kaku dan manjadikannya tambah seksi. gerakan dengan cepat ini dia lakukan cukup lama bahkan bisa mengundang cairan hinaku untuk segera menyembur, dengan sekuat tenaga aku menjaga konsentrasiku agar tak meledak sebelum waktunya.

    beberapa saat kemudian tangan kanan dia bersandar pada dadaku, dan tangan kirinya memegangi susunya sendiri, mata dia semakin keenakan, badannya semakin bergerak dengan cepat.
    “ssshhhhh ahhh masss, aku mau keluar mas Herii ahhhhh ahhh masss”, ujar istriku terus merancu dan mendesah, gerakannya semakin cepat dan cepat. akhirnya yg dia tunggu keluar juga.
    “shhhhh ahhh massssss Herii sayangggg ahhhh ahhhh ahhhhhhh”, desah panjang sambil memberhentikan gerakannya, sembari berusaha menahan getaran yg menyerang seluruh badannya, selain itu penisku terasa hangat dan seperti dipijat-pijat, bener-bener enak dan luar biasa, jarang aku menyaksikan istriku aktif seperti ini. lalu dari vaginanya terlihat cairan bening mengalir keluar dan menuruni melalui penisku. istriku tertawa dan tersenyum lalu dia menjatuhkan dirinya pada dadaku.
    “mas enaaaaaak hihihihi”, ujarnya dengan malu-malu dan menciumi leherku diiringi dengan tawa dan canda. ku biarkan dia jatuh dipelukanku dan istirahat sejenak sebelum giliranku untuk orgasme. dengan lembut dia menciumi leher dan pundakku, tanda kasih sayangnya padaku.

    setelah istriku mendapatkan kembali tenaganya. aku arahkan dia untuk nungging diatas kasur dan aku menghujam memeknya dengan kontolku yg sudah basah terkena cairan vagina dan cairan pelicin yg mungkin masih ada yg tersisa menempel pada penisku. aku langsung memasukkan kontolku pada tubuhnya tanpa ampun dan lalu terus memompanya dengan tempo cepat, istriku tidak mengeluh sakit atau apa, dia malah keenakan dan terkadang keceplosan mendesah dengan sangat kencang, mau tak mau aku menutupi mulutnya dan disambut dengan tawa dan canda dari dia.
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    “aawwhhh mas awwhhh yesss AHHHH masss sayanggg awwhhh enak mass”
    “iya terus masss enak masss sembur aku didalem suamiku perkasa awwhh aawhh”
    tak terasa pinggul sudah mau copot dan badanku berkeringat, desakan pejuh akhirnya sudah mendekat dan siap untuk muncrat. aku menggerakkan yg cepat untuk terakhir kalinya dan badanku mulai menegang serta rasanya ngilu semua.
    “arrrghhhkk arrggkkkk yangggg arrkkkgghhh ooohhhh hooshh hooshh hoosshh”.
    CROOT CROOOT CROOOT CROOOT.
    semburan demi semburan tertembak ke dalam memek istriku dan kami berdua tumbang dengan keringat yg terus membasahi badan kami.

    kami berpelukan tanpa sehelai benangpun, kami saling cium dan istriku nampak lebih bahagia dan tak mengeluh sakit.
    “sakit gak yang?”, tanyaku.
    “hehee enak mas, maaf ya mas dulu aku sering ngeluh”, ujarnya dengan menyesal dan menenggelamkan wajahnya pada dadaku.
    “iya gapapa sayang, pasti seiring berjalannya waktu kita bisa menikmati seks ini dengan indah dan bahagia, kamu cerita ke pasanganmu gak kemarin?”, tanyaku.
    “hehe iya mas, katanya suruh ikhlas aja, toh kamu kan suamiku, gitu, lalu aku tadi ikhlas dan berusaha gak ngerasain sakitnya namun enaknya, selebihnya karena teknik baru tadi dan tentunya kamu juga mainnya lebih kalem dan gak biasanya langsung sodok dengan kecepatan tinggi”, terangnya, lalu kami saling berciuman dan tertidur. tukeran guling bukan semata karena ingin merasakan memek lain, namun juga bisa sebagai tempat mencarikan solusi, baru ikut sekali, masalah ranjang dengan istriku sudah bisa menemukan solusinya.
    “eh yang, kamu pakai KB gak, kan kita lagi ikut itu, ntar kalau hamil lho….”, ujarku khawatir.
    “kan ngecrotnya gak di dalem sayang”, balasnya, “tapi kalau kamu khawatir, aku ada pil KB kok, bisa aku minum rutin biar gak isi hihi”, lanjutnya. tentu aku khawatir walau dalam peraturan harus berkondom dan jangan dikeluarin di dalam, tapi nyatanya aku sendiri dengan Stella juga keluar di dalam dan tanpa kondom, pantas kalau aku khawatir.

    *

    duduk di ruang rapat bulanan dengan direktur utama dan para pejabat lainnya ditemani teh hangat yg sudah habis saparuh serta kacang tanah yg tak ada habisnya aku lahap untuk menghilangi rasa kantuk yg menyerangku. rapat yg hampir 4 jam berkesimpulan bahwa kinerja kita sudah bagus da perlu peningkatan di sebagian sektor, berikut adalah penilaian dari kantor pusat. bagaimana denganku, tugas keliling Indonesia juga dimulai lagi, namun kali ini bukan dengan partner terbaikku, yaitu Tony. aku sudah menceritakan ini pada pak direktur, namun beliau memintaku untuk membawa siapapun yg aku mau, namun aku tak mau membawa orang yg bukan dari departmentku, yg artinya bisa menganggu pekerjaan mereka.

    aku kembali keruanganku namun sebelumnya aku mampir ke ruangan Tony dan menceritakan hasilnya tadi.
    “Bro, wah akan mulai tugas lagi nih”, ujarku.
    “kemana aja bos?”, tanya Tony.
    “ke mitra pengeboran minyak lah, Batam, Sulawesi, sebut deh, pasti aku juga kesana”, balasku dengan duduk bersandar.
    “wah maaf bos, istriku hamil tua, 2 bulan lagi deh aku join, istriku dikit-dikit sakit, makanya harus standby, maaf ya bos”, terangnya.
    “iya gapapa bro, aku hanya pengen curhat haha”, terangku.
    “terus kamu sendiri?”, tanya Tony.
    “ya mungkin bawa Mariska atau Tasya nih, aku udah cerita sama bos besar, katanya silahkan mau bawa siapa aja, rencana mau bawa Rudy, tapi dia baru aja diangkat jadi penanggungjawab pengadaan, kasian kalau aku bawa”, terangku.
    “yauda, Tasya atau Mariska aja, cewek kerja disini apalagi di department ini kudu mobile dan diajari tahan banting juga”, jelas Tony.
    “anjir tahan banting haha, guwe banting-banting dikasur ajalah ya”, balasku.
    “bangke pikiranmu jorok ah bos”, ujarnya yg lalu aku tertawa sambil berpamitan pada Tony untuk keluar ruangannya.

    lalu aku memutuskan untuk mencari jalan keluar dengan semua ini sebelum nanti ada putusan untuk ditugaskan keluar kota. aku berjalan memasuki ruangan mereka berdua, yg di dalam ruangannya ada beberapa pagawai rendahan juga, pegawai ini adalah pegawai lokal.
    “mas, mbak Tasya dan Mariska ada diruangannya?”, tanyaku pada pegawai itu, namanya Dibyo, dia sudah berumur 40an namun karena aku atasanya, aku panggil mas.
    “ada bapak”, balasnya yg lalu aku berjalan menuju ke ruangannya dan mengetuk pintunya lalu langsung aku masuk saja.
    “eh bapak, maaf, ada perlu apa sampai keruangan kami, sebenarnya kami bisa keruangan bapak”, ujar Mariska dengan sopan.
    “haha santai lah, kebetulan aku tadi lewat aja dari rapat dengan bos”, balasku. dan mereka berdua duduk di sofa ruangan mereka dan aku duduk di single sofa.

    “jadi gini, biasanya kan aku tugas keluar sama Tony, nah istrinya lagi gak bisa ditinggal, jadi aku harus penggantinya, yaitu kalian, beberapa bulan kedepan akan banyak sekali tugas keluar kota, ada yg bisa ikut, salah satu saja?”, terangku dengan detail.
    “hmm boleh saya bapak, jika bapak berkenan mengajak saya”, ujar Tasya dengan lembut.
    “kamu, gapapa bener? atau nanti bisa tukeran dengan Mariska ya?”, balasku.
    “iya bapak, siap!” balas mereka berdua dengan yakin.
    “oh iya, yg terpenting, tugasnya biasanya 3-4 hari, kalian perlu bicarakan dengan suami dulu ya, aku gak ingin karena tugas, suami terlantar haha”, candaku pada mereka.
    “haha siap bapak, pasti!”, jawab mantab kedua wanita itu.
    lantas aku berpamitan untuk menuju ruanganku yg sebenarnya. disaat yg bersamaan, apa yg dialami Tony merupakan anugrah, namun absennya dia juga anugrah bagiku bisa dekat dengan mereka berdua. keduanya memiliki tubuh dan wajah yg tak diragukan lagi kecantikannya bagi seorang pegawai, tak hanya di departmentku, masih banyak lagi di kantor ini yg seperti mereka berdua, namun buat apa ngurusi yg jauh kalau yg dekat aja ada. Tony bahkan terang-terangan kadang onani membayangkan mereka. ada-ada saja Tony ini.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku

    aku duduk di ruanganku sambil membayangkan worst case scenario dengan salah satu wanita itu. setidaknya bisa melihat mereka menggunakan pakaian yg bukan pakaian kantor, pasti seksi sekali. aku tak ada pikiran maupun niatan untuk mengajaknya tidur, namun setidaknya bisa jadi bahan untuk onani. walau sudah menikah, aku masih hobi untuk beronani bagaikan anak SMA yg tak tau penisnya dipergunakan untuk apa selain hanya onani dan pipis. duduk diruangan sambil senyam-senyum, namun senyuman itu hilang seketika saat melihat foto istriku yg ada di mejaku.

    (POV BELLA)

    duduk didepan meja rias memandangi wajah dan badanku sendiri sambil membayangkan apa yg terjadi pada diriku beberapa waktu lalu dengan mas Juna suami dari Gladis. jika membandingkan ukuran diantara pahanya dengan suamiku jauh berbeda, perbandingannya seperti bus dengan mobil hatchback. jika milik mas Heri hingga mencapai 18cm bahkan 19cm jika saat bener-benar on sekali, milik mas Juna hanya mungkin sekitar 12cm, tidak begitu panjang namun cukup untukku. wajahku yg cantik dia beri lulur sperma yg putih kental dan berbau, biasanya aku menolak jika suamiku akan melakukan itu, namun waktu itu dengan penuh nafsu aku menerimanya.

    memang benar kata Claudia bahwa kegiatan ini bisa mengubah wanita yg biasa menjadi sosok yg buas bahkan dirinya sendiri aja gak mengetahui jika bisa seperti itu, terlebih aku mencoba menggunakan obat perangsang itu, rasanya mengapa dulu ada yg menciptakan baju. tak ada manfaatnya saat lagi horny dan lost control seperti yg terjadi padaku beberapa waktu lalu. aku tak sabar untuk bertemu dengan temanku nanti sore dan mendengar cerita dari sahabatku terkait pengalamannya dengan pasangan barunya mereka. dan tentunya aku penasaran dengan yg bersenggama dengan suamiku, kiranya siapa dan bagaimana reaksinya. apakah aku kelainan ya kok bisa seneng melakukan diluar kewajaran, seperti yg terjadi padaku saat ngamar dengan mas Juna. aku melakukan yg sudah lama aku idamkan, anal seks.

    *
    flashback tukar guling Bella dengan Juna.

    pada saat mengikuti undian, aku sama sekali tak memikirkan akan dengan siapa aku akan bergaul. aku hanya pasrah dan nervous, serta aku terlalu banyak berpikir jika aku tak bisa menikmati seks seperti aku berhubungan dengan suamiku, yg seringkali berujung kekecewaan. namun saat aku membuka pintu dan mengetahui aku akan mulai digauli dengan orang yg tak aku kenal rasa degdegan itu semakin nyata dan sudah tidak ada pilihan untuk menolak. aku mempersilahkan masuk dan kami mulai ngobrol mulai hal yg umum hingga akhirnya kami bercerita mengenai kehidupan seksual kita. dia memintaku untuk meminum obat perangsang yg disediakan, dia juga meminum obat perkasa itu, katanya tak ingin mengecewakan seks perdana ini. beberapa saat kemudian alangkah kagetnya aku dengan perubahan badanku setelah meminum itu, memek rasanya hangat dan basah, badan rasanya geli ingin segera membuka baju. akhirnya ronde pertamapun kami mulai. karena ronde awal merupakan seks perkenalan, maka aku tak akan menceritakan detail kejadian itu. hanya saja kami melakukan hingga tiga kali, mengingat setelah pejuh keluarpun penis mas Juna tetap berdiri, maka kami terus melakukan hingga bisa tertidur kembali.

    mas Juna memperlakukanku layaknya istrinya, namun sejujurnya tehnik seks dari mas Juna sedikit kurang lihai dibanding suamiku, penisnya yg berurukan wajar sehingga bisa dimasukkan seluruhnya pada rahimku. dari sudut fisik, badannya bersih dan wangi namun ototnya masih kurang dibanding suamiku, wajahnya yg ganteng dan imut mungkin yg menjadi nilai tambah bagi dia. setelah akhirnya penis mas Juna bisa tertidur setelah seks yg ketiga dengan dibungkus kondom, aku mulai menanyai diriku apakah aku akan berhubungan anal dengannya, mengingat ukuran penisnya tidak terlalu wow. namun pikiran itu aku simpan untuk esok hari saja.

    pada hari berikutnya, memasuki ronde yg entah keberapa, aku berbaring dikasur setelah sarapan dan mandi. mas Juna hanya menggunakan celana dalamnya dan aku menggunakan BH dan celana dalamku yg sama dengan aku gunakan waktu berangkat kesini. Mas Juna duduk di balcony sambil merokok dan membaca koran. aku sudah memberi tahunya bahwa setelah sarapan aku meminum obat perangsang dan mas Juna meminum obat kuatnya, hanya tinggal menunggu reaksi saja. malam sebelumnya aku digauli olehnya hingga 3 ronde, aku tak menghitung berapa kali aku orgasme. beberapa saat kemudian memekku mulai basah dan badanku mulai memanas.
    “mas Juna….”, panggilku pada pria yg bukan suamiku.
    “iya mbak”, balasnya sambil menoleh, aku hanya tersenyum dan dia berdiri mendatangiku, “udah on yah, hehe, lihat nih”, lanjutnya sembari menunjukkan benjolan yg diantara pahanya yg tertutup oleh celana dalamnya.
    sudah seperti suami saja, dia langsung berbaring disebelahku sambil memelukku dan mencumbuiku, tangan dia sudah berani nakal dengan menyusup kedalam celana dalamku, aku justru membuka kakiku agar dia lebih mudah merangsang memekku.

    “sshhhh ahhh mas Juna…shhhhhh”, desahku pada telinga dia. kobelan dia semakin cepat dan satu jarinya masuk kedalam vaginaku. kobelan ini membuatku melayang, aku telentang dan membentangkan kedua kakiku, kepala mas Juna berada di leherku untuk menstimuli nafsuku.
    “shhhh ahhh mas Juna enak banget mas sshhh ahhh mas Juna ooohh”, aku tak mampu menahan lebih lama, dia sungguh sabar memberi kobelan hingga akhirnya aku harus orgasme untuk yg kesekian kalinya.
    “ooohhh ahhh ahhhh mas Junaa ahhhh asshhhh enak banget mass arrggkkkhhh”, desah panjang dan diikuti dengan mata terpejam serta tubuh mengencang, walau begitu mas Juna terus mengobel memekku hingga tak terelakkan enaknya.
    “uda udah mas haha nakal banget sih kamu mas”, ujarku sambil memberi pujian dia.
    “haha gampang banget sih mbak kamu, baru dikobel aja udah orgasme”, balas dia yg membuatku malu karena terlalu gampang, hal yg jarang aku lakukan dengan suamiku.
    “siapa yg tahan enaknya seperti itu haha”, jawabku sambil beristirahat sejenak.
    kali ini mas Juna sudah mengeluarkan penisnya yg sudah sangat tegang, aku meraihnya dan memberikan kocokan padanya.

    “mbak, aku udah gak tahan nih”, ujarnya dengan nada bergetar saat tanganku berada di penisnya.
    “mas, mau main pantat?”, tanyaku sambil memberikan tatapan nakal.
    “serius mbak..mau banget mbak, aku belum pernah”, balasnya dengan sangat semangat. lalu aku memposisikan seperti doggystyle, dengan sigap dia langsung menarik celana dalamku hingga terlepas. dia lalu meraih komdom yg kami taruh di meja samping kasur. aku dengan senang dan bahagia memposisikan diri dengan melebarkan pantatku agar mas Juna tidak salah masuk. lantas aku merasakan barang yg sudah lama tak mengunjungi anusku bersiap untuk menusuk pantatku.
    mas Juna dengan sekuat tenaga dan berkali-kali berusaha memasukkan penisnya kedalam anusku, hingga akhirnya percobaan yg kesekian kali penisnya berhasil masuk walau baru kepalanya.
    “hosshh hosshh hossshhh aku mandi keringet mbak”, ujarnya. yg tak perlu aku jawab namun aku mendorong badanku kearah badannya agar segera masuk. mas Juna akhirnya mendorong penisnya hingga akhirnya semuanya memasuki pantatku.

    “aooohhhhhhh ahhhhhhhhhhhh shhhhhhh”, desah kami. dia lantas mulai menggerakkan pinggulnya, dinding pantatku menerima gesekan yg rasanya sungguh luar biasa, mas Juna menggunakan kondom yg ada duri-durinya. akibatnya badanku seperti ikut tergelitik. aku terus menungging, mas Juna memegangi pinggulku sambil terus memompaku.
    “ahhh mbak Bella, analseks sempit banget ahhh enak yaaa”, ujarnya yg lalu aku hanya balas dengan tawa.
    “shhhh enakan mana masss shhh ahh ahh ohhh”, tanyaku disela-sela kentotan.
    “kalau dengan mbak Bella semua enak hahhaa ahhh ahhh”, balasnya singkat yg aku tak tau dia suami siapa, “kencengan dikit ya mas gpp, udah mulai nikmat ini”, lanjutku.
    lantas mas Juna menaikkan tempo sodokkannya, aku juga berfokus untuk mendapatkan orgasme anus yg rasanya bagiku lebih enak walau kering. mataku terpejam, mulutku mengangga, dan kepalaku sudah berada di atas bantalku, kedua tanganku sudah tak mampu menopang tubuhku, jadi badanku benar-benar nungging. perlahan demi perlahan, desakan orgasme sudah mendekati ujung. mas Juna masih dengan temponya.

    “mas, kencengan mas, siksa Bella mas, sodok yg kencang dan kasar mas ahhhh ahhh”, rancuku nakal yg sudah tak kontrol. mas Juna lalu semakin kencang. lalu badanku semakin menegang, lubang anusku sudah semakin geli, mulutku semakin menganga, pentil payudara mengencang dan ototku semakin tegang.
    “AWWHHHH MASSS AWWHHHHHH AWHHHH OOOHHH STOPPP AHH MASSSS”, yg kutunggu sudah tak tertahankan, orgasme kering nan dasyhat menyerang tubuhku, badanku bergetar hebat, mas Juna memegangi badanku sambil menyaksikan pemandangan langka yg terjadi. walau aku orgasme mas Juna tidak mencabut penisnya namun masih tegang di dalam tubuhku.
    “wow mbak, sampai seperti itu hahah”, ucapnya menyaksikanku mandi keringat.

    “haha capek tau haha belum pernah lihat yg seperti ini ya”, balasku yg lalu dibalas olehnya dengan sodokan yg kencang pada tubuhku yg masih istirahat, “aaahh mas Juna, aku belum siap hahahaha”, protesku.
    “hahha rasain, makanya jangan ngeledek hahhaha”, balasnya, namun aku justru menikmatinya, aku kembali memejamkan mata dan menikmati sodokannya yg semakin kuat dan kasar.
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    suara paha mas Juna berbentur dengan pantatku yg membuat badanku turut terdorong. setelah beberapa sodokan dan tidak berpindah posisi, nampaknya mas Juna juga akan orgasme, nampak dari yg dia semakin mencengram pinggulku dengan kencang.
    “keluarin mana mbak Bella ahhh oowhhh ahhh ahhh”, tanyanya disela sodokannya yg samakin cepat.
    “mulut aja mas”, balasku dengan nakal, lalu mas Juna mencabut penisnya, melepas kondomnya dan aku memindahkan posisi untuk mendekatkan mulutku pada penisnya.
    aku membuka mulut dan menjalarkan lidahku, kepala penis mas Juna berada di atas lidahku. dan “ahhh mbak Bella ahhhhh ooohhh ohhhhh awhhhhh ahhhh”
    CROOT CROOOT CROOOT CROOOT. cairan putih kental itu keluar dan mengalir diatas lidahku masuk pada mulutku. tanpa pertimbangan, aku menelan pejuh itu dan membaringkan diri disebelah mas Juna yg sudah lebih dulu terbaring.

    “haha, ditelan mbak, aku gak nyangka mbak Bella senakal ini haha”, ucapnya dengan puas dan sambil bernafas kencang. dia mendekatkan dirinya untuk mencium keningku, sudah seperti suami sendiri saja saat setelah puas lalu berciuman.
    “haha, galdiran ya aku, galak di ranjang”, balasku sambil bercumbu dengannya.
    setelah mas Juna membuka pantatku, hingga acara berakhir, aku disetubuhinya di vagina dan anus entah berapa kali, kata dia ini merupakan pengalaman yg luar biasa dan dia akan mencoba istrinya untuk melakukan yg sama seperti dia melakukannya padaku. selain itu dia juga menginginkan untuk pijat kejantanan agar penisnya lebih besar dan perkasa.

    “mas Heri, aku bener-bener having fun, semoga kamu juga having fun dengan pasanganmu…..”, pikirku dalam hati setiap aku selesai sesi dengan mas Juna, walau sedang bercinta dengan orang lain, pikiranku tetap tak bisa lepas dari suami sahku.

    *

    beberapa hari setelah acara usai, aku baru mengetahui jika mas Juna merupakan suami Gladis. selain itu, aku juga bertanya kepada diriku sendiri, kenapa aku bisa segitu buas, namun dengan suamiku sendiri aku bagaikan wanita yg kalem dan sungkan untuk menunjukkan kegiranganku. sejujurnya aku juga cukup khawatir dengan perilakuku. aku harus bisa mencoba mengubahnya sebelum yg tak diinginkan terjadi pada keluargaku. aku berpikir sambil bersiap untuk melakukan pertemuan dengan sahabatku. semoga mereka menceritakan pasca acara dengan pasangannya masing-masing, aku dan suami ada peningkatan yaitu aku bisa mulai menikmati penisnya yg jumbo.

    setibanya di tempat nongkrong yg kami janjikan, satu per satu sahabatku tiba dengan wajah yg beda dengan biasanya, seperti habis di beri kepuasan lalu tak terbayang mau ngomong apa. kami berbasa-basi sebelum masuk pada acara inti atau mereka dengan sukarela menceritakan pengalamannya dan pasca dengan suaminya.

    dimulai dengan Zaskia yg katanya dia digoyang tiada habisnya sampai wajahnya penuh keringat dan airmata karena orgasme demi orgasme yg jedanya tidak begitu panjang, atau yg sering kita sebut dengan multiple orgasme, namun dia tidak menceritakan siapa nama pria yg membuat kakinya lemas. kami hanya menebak-nebak siapa pria itu.

    lalu diikuti dengan Laura yg katanya dia meminum obat perangsang yg membuatnya super horny bahkan dia melakukan striptease. badan dia yg langsing dan kecil membuatnya mudah untuk meliak-liuk bagaikan seksi dancer, selain itu waktu SMA dia tergabung group cheerleaders. dia juga bercerita bahwa juga multiple orgasme tiada habisnya, nafsu benar-benar diumbar, dia sungguh puas dan berharap suaminya juga mendapatkan kepuasan yg sama.

    Stella bercerita bahwa dia belum pernah melihat penis yg segitu besar dan perkasa yg membuat memeknya terstimuli dengan maksimal hingga orgasme tiada habisnya. selanjutnya dia juga berkata bahwa kontol besar sangat nikmat dan luar biasa enaknya. saat dia bercerita mengenai ukuran kontol, aku langsung tau jika itu suamiku, namun aku diam saja. para ladies lain pada tersanjung dan berharap bisa bertemu dengan pemilik kontol besar itu pada kencan berikutnya. sedikit membuatku cemburu, namun tak apa.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku

    “hmmm aku kemarin melakukan hampir semua aktifitas seksual yg ada, bahkan aku hanya di kobel aja bisa orgasme karena nafsu dan horny yg menimpa badanku. hingga akhirnya aku melakukan anal seks, dan itu nikmat bangeeeeet ladies”, ujarku dengan sedikit hiperbola.
    “oooowwwwhhh Bella analseks aaaawwwhhh hahaha”, sorak para sahabatku yg seolah tak percaya dengan penampilanku diluarnya.
    “gimana Bell, enak kah?”, tanya Stella, “aku pengen tapi belum ada keberanian ngajakin suami, lagipula pasanganku kemarin kontolnya panjang dan tebel banget, entah suami siapa itu hihi”, lanjutnya yg dia bercerita dengan penuh ekspresi keenakan dengan penis besar suamiku.
    “enak bangeeeeeeet beb, sampai ubun-ubun rasanya hihi, hmm nampaknya aku tau yg punya itu”, ujarku dengan ekspresif dan polos.
    “jangan-jangan suamimu, Bell…”, lanjut Stella, “yaampun berapa senti Bell gede banget lho..”, lanjutnya.
    “haha kenapa kemarin gak diukur sendiri”, balasku dengan canda, namun dalam hati aku cemburu. Stella bisa menikmati, kenapa aku tidak. mas Heri suamiku sendiri.
    “anal seks kalau ikhlas mah enak haha tambah penis yg gede dan tebel, bisa orgasme anal seks yg bisa menggetarkan jiwa dan raga haha”, ujar sang expert, Claudia.
    “wah ini pakarnya haa”, tawa Laura, dan kami semua tertawa.

    “ceritain pengalamanmu dong, Claudia?”, ujarku pada Claudia.
    “haaha kalau itu kamu kudunya tanya pada pasanganku hahhaa, doi aku kuras habis pejuhnya sampai dia nolak main yg kesekian ronde”, tawanya.
    “wah, kamu galak yah hahhahaah”, ujar Gladis dengan penuh kebahagiaan.
    “iya dong, kuberi unforgettable moment lah buat masnya yg ngentotin aku”, lanjutnya.
    “tapi kamu juga puas dan happy kan”, tanya Zaskia.
    “selama ada penis dan orangnya haha aku bisa puas kok”, terangnya dengan genit.
    “haha susah nih ngomong sama pakar, skala 10 deh berapa”, tanyaku.
    “hmmm 7.6 deh haha, lihat aja deh ini”, jawab Claudia sambil menunjukkan HPnya yg didalamnya ada agedan seks dia dengan pasangannya, video sekitar 25 menit kami tonton bareng, Claudia sungguh liar, galak dan penuh nafsu, sungguh luar biasa, si cowok juga berusaha mengimbanginya.
    “itu suamikuuuu ahhhhhhhhhhhh”, teriak Laura dengan nada kaget namun dia terus menonton dengan penuh pengahayatan, “kenapa dia gak pernah memperlakukan aku seperti itu hahhaa ah kudu guwe tagih nanti malam”, lanjutnya.
    “ciee ada yg jadi galak nih”, balasku.
    lalu kami bercanda, dan ternyata para wanita dan pria mengabadikan moment luar biasa mereka melalui kamera HPnya yg lantas mereka simpan entah dimana. dari cerita mereka, dapat disimpulkan bahwa hubungan dengan suami jadi semakin terbuka dan santai membahas seksnya, alhasil mereka semua ada peningkatan hubungan ranjang dengan suami sah mereka. begitu pula dengan diriku sendiri, yg sudah mulai menikmati penis suami di vagina, tinggal di anal seks saja yg butuh proses.

    “hmmm next month, lanjut?!”, tanya Claudia pada kami.
    “lanjut!!!”, balas kami semua dengan yakin dan tegas.
    “ntar kalau udah pada santai dan gak malu-malu lagi, kita bikin event yg lebih seru hihi lebih liar, buas dan super horny hihi”, ucap Claudia dengan semangat.
    “wiih apaan nih hahha”, balas Gladis.
    “tungguh aja nanti kalau udah saatnya hehe”, lanjut Claudia.

    tak terasa waktu berlari begitu cepat, aku harus segera pulang kerumah sebelum suamiku. rasanya bersalah sekali jika aku pulang dan dirumah sudah ada suami menungguku, karena bagaimanapun aku harus yg menyiapkan kebutuhan suamiku, bukan pembantu. pembantu hanya sebagai pembantu untukku. dengan terburu aku melakukan perjalanan pulang. akhirnya tiba dirumah dengan selamat dan kedua anakku sudah dirumah dijemput oleh satpam komplex. aku bergegas ke kamar untuk ganti pakaian, setelah menyapa kedua anakku. saat aku melepas celanaku, aku kaget ternyata aku basah saat ngobrolin mengenai pengalaman mereka dengan pasangan semalamnya.

    walau aku dan mas Heri berkomitmen untuk terus ikut dengan kegiatan ini, namun mas Heri gak boleh lebih menikmati wanita lain daripada aku. aku harus berubah dan memberi pengalaman ranjang yg membuatnya bersyukur memilikiku. tukar pasangan hanya boleh jadi selingan, bukan jadi prioritas yg ditunggu-tunggu tiap bulan.

  • CERITA PANAS SEPUPUKU DAN ADIKNYA MASIH PERAWAN

    CERITA PANAS SEPUPUKU DAN ADIKNYA MASIH PERAWAN


    911 views

    Cerita Sex ini berjudulCERITA PANAS SEPUPUKU DAN ADIKNYA MASIH PERAWANCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Waktu itu tahun 1996, bulan September, aku baru saja pulang dari KKN di desa, di daerah Kabupaten Blora (sekarang masuk Kabupaten Cepu), dua hari setelah sampai di rumah, ada telepon dari salah satu sepupuku, katanya dia sedang Study Tour ke kotaku. Sepupuku ini masih sekolah di SMUK di daerah Madiun, sebenarnya aku belum pernah bertemu langsung dengan dia, jangan heran ya, sebab dia sepupu jauh sekali.

    Sepupuku ini baru sempat bertemu dengan orang tuaku dan kakakku saja sewaktu mereka pergi ke daerah asal sepupuku di Jawa Timur. Nah, ketika dia Study Tour ke kotaku, dia ingin mampir dan menginap di rumahku, terus dia minta dijemput di depan salah satu bank di dekat Jalan yang jadi trade marknya kotaku. Maka, aku bersama kakakku menjemput dia.

    Jam 4:25 sore, aku sampai di depan bank tersebut. Mobil kuparkir, lalu aku bersama kakakku sambil membawa dua payung menghampiri bisbis yang diparkir di depan bank, agak lama juga aku mencari sepupuku ini, maklum aku belum pernah bertemu dia dan kakakku sendiri agak lupa dengan wajahnya. Setelah kurang lebih 5 menit, akhirnya bertemu juga.

    Kemudian kami pulang ke rumahku, dia senang sekali bisa bertemu denganku. Awalnya dia berencana mau menginap 1 hari tetapi kemudian dirubah jadi 2 hari. Sepupuku ini tidak punya saudara lakilaki, jadi ketika kami bertemu, dia senang sekali dan menganggap aku seperti kakak kandungnya. Selama dia menginap di rumah, dia selalu ingin dekat denganku terus. Aku menganggap biasabiasa saja dan tidak ada pikiran lain.

    Ketika dia mau pulang, dia mau pulang sendirian, orang tuaku sepertinya tidak tega melepas dia pulang sendirian, akhirnya aku disuruh mengantar dia pulang ke Jawa Timur, padahal waktu itu aku sedang berobat jalan karena aku mengidap alergi serpihan kulit manusia (aneh ya..? aku saja dulu tidak percaya).

    Aku harus datang ke dokter pribadiku setiap hari Selasa dan Jumat buat disuntik. Tetapi, menurutku tidak apaapa karena kupikir nanti jika sudah sampai di sana, aku langsung pulang saja pikirku. Jadilah aku mengantar dia pulang ke Jawa Timur. O.. iya, sebelum terlalu jauh aku bercerita, kuperkenalkan dahulu diriku, namaku Padi dan nama sepupuku Ana. Di jalan kami bercerita tentang daerah asalnya yang ternyata ada di kawasan pantai utara Jawa Timur.

    Kami mampir ke Madiun dulu, karena katanya dia mau mengambil bajubajunya yang mau dibawa sekalian dicuci di rumah. Sampai di Madiun, kirakira pukul 5:00 sore, kami menuju tempat kosnya yang sederhana di komplek Akabri. Setelah selesai dengan urusan di Madiun, kami langsung pergi lagi meneruskan perjalanan. Di perjalanan, aku bertanya dengan dia.

    Eh, An.. dari sini sampai ke kotamu berapa lama sih..? tanyaku.
    Ya mungkin kirakira 8 jam Mas.. katanya.
    Dalam hati aku berpikir, Wah, bakalan capek di jalan nih.. sialan

    Waktu berlalu, kirakira pukul 9 malam, kami masih ada di atas bis jurusan ke kotanya. Malam itu kurasakan sangat dingin, apalagi ditambah tiupan angin yang sangat kencang. Di dalam bis yang lumayan penuh itu, aku duduk di kursi kedua dari belakang sejajar dengan Ana. Pintu bis yang ada di sebelah kananku ternyata tidak bisa ditutup, karena kuncinya rusak kata kernetnya.

    Ana yang merasa kedinginan terkena tiupan angin, bingung mau bagaimana sebab dia tidak membawa jaket atau sweater buat penghangat, sedangkan aku sendiri tidak masalah. Kemudian kutawarkan dia untuk pindah tempat duduk di sebelah kananku, yah.. lumayan dia terlindung dari angin oleh badanku.

    Sekitar 10 menit setelah itu, dia bilang katanya dia merasa mengantuk, aku tawarkan dia untuk tidur saja di pangkuanku. Dia mau dan langsung dia rebahkan kepalanya di pahaku, waktu itu aku sebenarnya agak kawatir dengan penumpang lainnya. Janganjangan ada yang berpikiran macammacam tentang kami, meskipun begitu aku akhirnya memutuskan untuk santai saja. Si Ana dengan cepat tertidur dengan pulasnya, tanganku kutaruh di atas punggungnya biar dia merasa lebih hangat.

    Tawaranku untuk tidur di pahaku ternyata berbekas sekali di hati sepupuku ini, sepertinya dia merasa ada sesuatu yang lain yang dirasakannya setelah dia merebahkan kepalanya di pahaku. Mungkin karena dia masih anak SMU yang belum pernah merasakan kasih sayang dari seorang cowok, tetapi kok ya kebetulan justru dengan kakak sepupunya sendiri.

    Tidak terasa, bis telah memasuki terminal di kotanya. Waktu itu jam 1 pagi. Kami langsung mencari becak untuk pulang ke rumahnya. Sampai di rumahnya yang sederhana (bapaknya bekerja sebagai sipir penjara dan ibunya guru SD), aku langsung disambut oleh Omku. Kami berbincangbincang sejenak sambil nonton MTV.

    Tidak lama kemudian, Omku minta diri untuk tidur. Aku mempersilakan Omku untuk tidur. Aku sendirian yang belum merasa mengantuk dan meneruskan melihat TV. Si Ana sendiri ada di kamarnya sedang bicara dengan adiknya. Kirakira 5 menit kemudian, kudengar ada orang datang masuk ke ruang TV dimana aku berada, yang Ternyata Ana.

    Aku bertanya pada dia, Lho.. An, kamu ngga tidur? Kan udah malem, bahkan pagi nih!
    Lah.. mas sendiri gimana? Kok ngga tidur juga? dia balik bertanya.
    Mas kan udah biasa melek sampai pagi, lagian acaranya bagus nih, MTV music Awards.
    Iya deh tapi Ana boleh nemenin Mas ngga?
    Boleh aja, asal bikinin Mas kopi panas dong
    Ih.. Mas curang.. Oke deh Ana buatin.

    Kemudian dia beranjak pergi ke dapur untuk membuatkan kopi untukku. Sewaktu dia jalan ke dapur, dia melewati ruangan makan yang gelap, sedangkan ruang dapurnya sendiri dibiarkan terang, sebab Omku orangnya suka makan, jadi kalau malam dia sering ke dapur untuk cari makanan.

    Sewaktu dia melewati kamar makan yang kebetulan bisa terlihat dari tempat dudukku, aku agak kaget karena kulihat dasternya kelihatan menerawang terkena cahaya dari dapur.

    Si Ana ini sebenarnya tidak hanya manis tetapi juga cantik, tubuhnya agak gemuk, tinggi sekitar 158 cm, ukuran dadanya berapa ya? Tidak tahu.. Kulitnya sawo matang dan yang paling menarik adalah matanya yang khas cewek Jawa, tidak besar juga tidak kecil. Sekilas kulihat bentuk tubuhnya sewaktu dia melewati ruang makan. Jantungku merasa agak berdebar karena aku kan lakilaki, jadi lihat yang seperti itu kan, ya gimana gitu.

    Selesai dia membuat kopi, segera dia menuju ke arahku, terus dia bergabung nonton MTV. Sejenak aku lupa akan kejadian yang mendebarkan tadi (menurutku lumayan mendebar kan lho).

    Kami berbincangbincang sambil mengomentari pemenangpemenang yang sedang diumumkan di TV.
    Tibatiba dia nyeletuk, Mas.. tadi enak lho tiduran di pangkuannya Mas..
    Kenapa emangnya? Mau lagi ya, sini deketdeket Mas..? kataku.
    Oke deh!

    Kemudian dia mendekat ke arahku dan merebahkan kepalanya di pahaku lagi. Nah, sekarang aku mulai berpikiran macammacam nih, karena kan dia hanya memakai daster dan di dalam dasternya hanya ada CD dan BH saja. Mau tidak mau batangku mulai bereaksi pelanpelan, tetapi dia tidak tahu.

    Masih sekitar 10 menit kami berbincangbincang, tanganku kutaruh di atas pinggulnya, dan kurasa dia tidak keberatan. Lamalama sepertinya dia mengantuk dan mulai sembarangan kalau menjawab pertanyaan atau komentarku.

    An.. geser dikit dong, soalnya pahaku kesemutan nih! Sebentar, ganti pake bantal aja yah?

    Kemudian kuangkat kepalanya, kupindahkan dia ke bantal yang ada di sofa, sedangkan kakinya kuangkat ke atas pahaku. Singkat cerita, dia sudah tertidur dengan pulas.

    Pikiranku mulai keluar pikiran iseng, tanganku aku rabakan di kakinya. Sambil purapura memijat, dari bawah pelanpelan naik ke atas, terus turun lagi, naik lagi lamalama aku memijatnya terlalu naik sampai hampir menyentuh pangkal pahanya. Rupanya dia terbangun.

    Ngapain Mas..?

    Eh.. ngga kok cuman mijitin, kan kamu capek barusan abis naik bis jarak jauh?
    Mmm.., boleh juga.. tapi mijitnya jangan keraskeras ya Mas
    Oke An..

    Nah, aku teruskan kembali memijatnya, tetapi kali ini mijatnya lain, aku kan sedikitsedikit pernah baca tentang pijatan erotis, maka aku mencoba untuk mempraktekkannya sekarang. Pertama kuletakkan tanganku di telapak kakinya, terus kucari simpul yang bisa membangkitkan gairah seksnya.

    Nah, ketemu nih batinku.
    Pelanpelan kupijat bagian itu sambil tanganku yang satunya juga memijatmijat paha kanannya.

    Setengah sadar dia bertanya, Mas, kok enak banget sih pijitannya?
    Tenang aja deh, yang ini belum apaapa, entar ada yang lebih hebat. jawabku.
    Lama kelamaan dia jadi tidak merasa ngantuk, tetapi menikmati pijatanpijatan tanganku sambil mengeluarkan suara lenguhan yang sangat merangsang, Nngggh ngghh enak loh Mas agak naik dikit Mas.. yang ini lho di atas dengkul, ya.. di situ terus.. terus..

    Aku tahu dia tidak sadar kalau sedang aku kerjain. Lamalama kulihat dia sepertinya mau bangkit dari tidurnya. Kemudian waktu kubiarkan, ternyata dia tibatiba memelukku dan berusaha mencium bibirku. Aku sendiri menyambut ciumannya dengan bersemangat.
    Wah, lha ini nih yang kunanti, batinku.

    Ciumannya lumayan dahsyat, sampai lidahnya masuk ke mulutku seperti ular. Lidahku sendiri jadi tidak mau kalah menyambut lidahnya yang masuk ke mulutku (heran juga anak ini kok bisa senekat ini pikirku). Dan ternyata, kok luar biasa ciummannya untuk ukuran anak SMU yang belum pernah pacaran, tangannya melingkar di punggungku dan berusaha masuk ke dalam tshirtku.

    Gerakan tubuhnya terlihat sekali terbakar oleh rangsangan yang kuberikan melalui pijatan tadi, tubuhnya naik turun sambil sesekali bergoyang ke kiri dan ke kanan. Lamalama daster yang dia kenakan tertarik ke atas oleh karena gerakannya tersebut, dan tanganku pun bisa leluasa untuk memegang pantatnya. Dia memakai celana dalam yang tipis berenda.

    Pelanpelan kumasukkan tanganku ke dalam CDnya dari atas. Aku berhasil memegang pantatnya, wah.. seketika aku merasakan suatu gelora dalam diriku, sepertinya aku sendiri mulai terserang rangsangan yang sangat kuat. Aku pijatpijat pantatnya, sementara kami masih saling berpagut, dia sendiri terlihat sangat menikmati pijatan tanganku pada pantatnya.

    Lalu aku mulai menaikkan tanganku, berusaha untuk membuka dasternya. Tanpa hambatan, aku berhasil menaikkan dasternya sampai ke bagian leher, kudorong dia pelanpelan ke belakang, dia berusaha untuk tetap memelukku.

    Aku berbisik padanya, An.. tolong kamu mundur sebentar, aku tolong kamu nglepasin dastermu.
    Dia mengangguk pelan, lalu kubuka dasternya. Kulihat tubuhnya yang mulus hanya ditutupi BH dan CD saja.
    An.. gimana kalo semuanya aku buka? tanyaku.
    Ternyata ia mengangguk mengiyakan, Silakan Mas
    Kubuka pelanpelan BHnya sambil kubelai dua bukit di dadanya dengan lembut.
    Ehm Mas.., Ana sayang sama Mas katanya.
    Aku tidak menjawab perkataannya.

    Kemudian kudekatkan wajahku ke buah dadanya dan mulai mengulumngulum pucuk bukitnya. Dia terlihat sangat menikmati perlakuanku tersebut, matanya terlihat sayu dan sepertinya mengharap yang lebih dari sekedar dikulum pucuk bukitnya.

    Aku menengok ke arah jam dinding yang terletak di atas pintu, jarum menunjukkan pukul 12:08 malam. Aku sempat berpikir, sebenarnya bahaya kalau tibatiba Om atau Tanteku memergoki kami yang sedang asik di sini. Sekejap aku memutar otak, aku lalu berbisik ketelinga Ana.
    An.. kita pindah ke kamarku aja yah?

    Dia tersentak mendengar bisikanku. Aku sendiri kaget, Apaan nih? Kok jadi medadak berubah?

    Aku rasakan ternyata Ana sepertinya tersadar atas apa yang sedang diperbuatnya. Dengan terburuburu, dia menyambar pakaiannya dan berusaha lari menuju kamarnya. Cepat sekali kejadian itu berlalu, aku sendiri tidak sempat melakukan apaapa, aku hanya melongo seperti Mandra diputus Munaroh.

    Gila, pembaca tahu sendiri kan? Lagi enakenak bercumbu, tidak tahunya putus di tengah jalan. Tetapi aku sendiri maklum, sebenarnya Ana adalah anak yang taat beribadah. Dan kuyakin yang barus saja kualami, sebenarnya dia melakukannya di bawah sadar.

    Paginya, aku bangun sekitar pukul 9:00, ternyata aku semalam ketiduran di depan TV. Aku ngucekucek mataku sambil mencari dimana kacamataku, agak lama kucari, tetapi tidak ada.

    Mana ya? aku bergumam pelan.
    Kebetulan Tante yang berjalan melewati ruang TV menuju dapur mendengar gumamanku.
    Cari apa Di? tanya Tanteku.
    Tante liat kacamata Padi ngga?
    Ngga tuh.. mungkin jatuh di bawah meja, coba cari lagi, sambil dia berjalan menuju ke arahku ingin membantu mencari.
    Dicaricari sudah lama, tetap tidak ketemu, Yep.. nanti dicari lagi deh Tante.. biar Padi mandi dulu. kataku.
    Oke lah, nanti Tante bantu lagi carinya.
    Oke Tante.. sahutku.
    Aku bergegas menuju ke kamarku, mengambil peralatan mandiku.

    Kamarku terletak di sebelah kamar Ana, sempat kulihat dari celah kamar yang tidak tertutup semua. Ana masih kelihatan pulas tidurnya. Mungkin dia tidak bisa tidur setelah kejadian tadi malam. Habis mandi aku menuju ke ruang TV lagi untuk mencari kacamataku yang masih sembunyi. Ternyata tante sudah ada di sana sedang nonton TV.

    Aku tanya ke tante, Ketemu ngga kacamatanya Tante?
    Ngga tuh Di.. udah tante cari dimanamana ngga ada, sampaisampai sekalian Tante ngebersihin ruang ini deh.
    Waduh gimana nih susah deh. Aku kan ngga bisa baca kalo ngga pake kacamata, pikirku, Ya apa mau dikata, kalo lagi apes, gini deh jadinya.

    Pukul 9:30, kulihat kamar Ana sudah terbuka, beberapa menit kemudian Reni (ini nama adiknya) bergabung dengan kami di ruang TV sambil membawa nampan berisi 4 gelas teh.

    Aku tanya dia, Kok cuman empat gelasnya Ren?
    Ooo, Papa kan udah berangkat kerja Mas.., jadi Reni bikinnya cuman 4. jawabnya.
    Gitu ya? sahutku.
    Kami lalu berkumpul membicarakan keadaan Kota Tuban, tibatiba si Reni bertanya ke Tante.
    Ma.. kacamata yang di kamar Reni itu punya siapa sih? tanyanya.
    Eit! lha ini dia nih si kacamata.. ternyata ngumpet di sana, spontan aku menyahut, Heh! Itu pasti kacamataku.
    Betul.. itu pasti kacamatanya Mas Padi, Ren! sahut Tante, Sana cepet ambilin!
    Reni lalu berdiri dan mesuk kamar untuk mengambil kacamataku. Aku berpikir, mungkin kacamataku semalam kesangkut di bajunya Ana.

    Sesaat kemudian Reni kembali membawa kacamataku, aku sempat waswas, mogamoga Tante tidak curiga kenapa kok kacamataku sampai bisa mampir kesana. Memang ternyata dia tidak curiga sama sekali.

    Pukul 10:00, Tante pamit mau berangkat ke pasar yang tidak terlalu jauh jaraknya dari rumahnya, si Reni ikut. Aku ditinggal sendirian. 5 menit waktu berlalu, aku mulai bosan, terus aku menuju teras depan ingin merokok. Di teras ternyata ada koran edisi hari itu, aku tertarik untuk membacanya. Kubolakbalik halamannya, tidak ada yang menarik.

    Bosan lagi deh, ngelamun jadinya. Aku teringat kejadian tadi malam.
    Dalam hati aku berpikir, Sekarang di rumah cuman ada aku berdua sama Ana. Wuih! kalo hehehe kalo misalnya aku iseng gimana ya?
    Akhirnya, ternyata aku nekat juga.

    Aku bangkit dari tempat dudukku, masuk ke dalam. Sampai di depan pintu kamarku, aku punya ide. Mmmm harusnya pintu depan kututup ya, terus aku pasangkan kaleng krupuk di bagian dalam, biar kalo kebuka dari luar kalengnya kegeser dan bikin suara brisik. pikirku.
    Cepatcepat kukembali ke ruang tamu dan melakukan rencanaku. Setelah itu, aku kembali lagi ke kamar, hatihati kuintip ke dalam kamarnya Ana, ternyata dia masih pulas tertidur.

    Aku berjingkat masuk ke kamarnya, perlahan aku duduk di samping tidurnya. Dia tidurnya mengorok hingga aku mau tertawa waktu itu, tetapi kutahan karena takut dia terbangun. Dengan hanya diterangi lampu baca (kamarnya tidak ada jendelanya), kupandangi wajahnya lama. 5 menit lebih kupandangi dia, semakin lama semakin manis.

    Gila ya, dengan adik sepupu kok seperti itu? tapi pikirku, Biarin aja lah, isengiseng berhadiah.

    Kemudian aku mulai mencoba membelai rambutnya, pelan tetapi pasti. Dia tidak bereaksi, dia tidurnya brukut (memakai selimutnya sampai menutupi leher). Aku berusaha membuka selimutnya perlahan, kutarik ke bawah dan dia tetap tidak bereaksi. Kumasukkan tanganku ke dalam selimutnya sambil berusaha mencari payudaranya. Dengan tanpa kesulitan, tanganku sudah memegang payudaranya, tetapi masih terhalang dasternya.

    Eit nanti dulu ternyata dia ngga pake BH! Berarti semalam dia ngga pake BHnya lagi dong, wah asik nih pikirku.
    Lalu kumasukkan tanganku melalui lubang di antara kancing dasternya. Tidak susah juga, tanganku sudah memegang daging empuk dengan tonjolan di puncaknya.

    Ana menggeliat, agak keras menggeliatnya, dia terbangun.
    Mampus gua, pikirku.
    Dia melotot sambil teriak, Lepasin dong Mas apaapaan nih Mas?
    Aku gelagapan berusaha mencari alasan, An kamu ngga inget semalem ya?
    Lupain aja Mas! Ana ngga mau lagi, ngga boleh, entar dosa Mas!
    Tapi Ana semalem udah ngelakuin dosa lho kenapa ngga sekalian aja? rayuku.
    Kali ini dia benarbenar marah. Ana teriakteriak menyuruhku keluar dari kamarnya. Aku turut saja, untung letak rumahnya berjauhan dengan tetangga, jadi aku tidak takut teriakannya terdengar tetangganya.

    Wah gagal nih ceritanya.., aku akhirnya hanya merabataba batang kemaluanku yang menganggur karena tidak jadi dipakai. Aku duduk di ruang TV lagi. Melihat acara tarian Bangkok, lumayan lah buat obat, melihat penyanyi Thailand yang cantikcantik. Sebentar kemudian Ana keluar dari kamarnya, dia menuju ke arahku. Aku berusaha tidak peduli, dia lalu duduk di dekatku.

    Katanya, Mas maapin Ana ya? Ana udah bentakbentak Mas
    Ngga papa An.., Mas yang salah. balasku.
    Sebenarnya Ana sayang sama Mas, tapi kita kan masih bersaudara, apalagi nanti kalo ketahuan ama PapaMama kan bisa berabe Mas! jelasnya.
    Ya sudah.. lupain aja An, toh kamu masih muda. Nanti juga pasti ada cowok lain yang lebih pantas buat kamu. lanjutku.
    Iya Mas, Mas Ana mau ngasih sesuatu buat Mas.
    Apa An? tanyaku.
    Liat sini deh Mas.. (dia mulai tidak kaku lagi)

    Aku menoleh ke arahnya, tibatiba dia mendekatkan bibirnya ke arah bibirku.
    Mmpphh
    Plas! jantungku spontan berdegup keras, Kok tautau nyium sih? pikirku, tetapi kunikmati saja, enak sih.

    Pertamanya dia hanya mau mengecup saja, tetapi kulingkarkan tanganku di lehernya, dan kudekap dia. Dengan lembut kukecup bibirnya, dia tidak berontak ternyata, aku pererat dekapanku, dada kami sudah saling menempel. Aku merasakan kalau dia masih belum memakai BHnya.

    Dengan perlahan kubelai punggungnya, dasternya yang terbuat dari sutera terasa halus sekali, sensasinya justru membuatku jadi semakin ON saja. Coba saja pasangan anda disuruh pakai lingerie yang bahannya sutera, ditanggung kalau diraba pasti enak sekali. Lama kami berciuman dengan posisi itu, akhirnya capai juga aku. Kulepas pelukanku dan mengakhiri ciuman.

    Aku berkata pada Ana, Sini An Mas pangku..
    Ngga ah Mas nanti kayak tadi malem deh jadinya!
    Percaya deh sama Mas ngga sampe ngelakuin yang nggangga kok, okey?

    Dia akhirnya mengalah, mungkin dia masih ada rasa ingin juga, dia juga tahu kalau sekarang kami hanya berdua saja di rumah, So? Why not?. Dia duduk di pangkuanku menghadap TV, tanganku bergerak dengan bebas di dadanya.

    Kuraba dadanya sambil berkata, An.. Ana ngga marahmarah lagi nih?
    Biarin lah Mas.. udah terlanjur nih, tapi janji ya jangan kebablasen pintanya.
    Okey An!

    Dari belakang, sambil tanganku membelai payudaranya, kulihat dia memejamkan matanya menikmati belaian tanganku. Tanganku meraba payudaranya dengan hatihati, penuh perasaan aku membelainya, aku sendiri memejamkan mataku jadinya.

    Pelan tapi pasti, tanganku bergerak turun menuju perutnya. Agak dekat dengan Vnya kugunakan kuku jariku yang agak panjang untuk membangkitkan rangsangan di perutnya. Kulirik dia, terlihat dia menahan perutnya dengan membuat kaku daerah itu.

    Dia menikmati perbuatanku, perlahan dasternya kutarik ke atas, dia diam saja, ujung dasternya sudah sampai ke pahanya. Sedikit lagi pasti aku bisa meraih celana dalamnya. Akhirnya sampai juga, CDnya sudah tidak tertutup lagi, sekilas kulihat bercak basah di ujung Vnya. Tanpa berpikir lama, kupindahkan tanganku ke sana, tanganku merasakan memang di daerah itu sudah basah. Kusimpulkan pasti dia sudah terangsang berat.

    Lalu kuselipkan tanganku ke dalam CDnya, tetapi dia kali ini menahan tanganku supaya tidak masuk ke sana. Aku urungkan niatku untuk itu, tanganku hanya menggosokgosok dari luar saja. Kemudian terlihat dia mengeluarkan lenguhan dan badannya menegang, seperti menahan sesuatu. Orgasme rupanya. Lalu badannya melemas lunglai di pelukanku.

    Tanganku yang masih berada di selangkangannya merasakan kalau CDnya bertambah basah. Kemudian Ana memandangiku. Lama kami berpandangan.

    Ana kemudian bicara, Mas, kita lakukan yuk. Ana udah ngga tahan
    Wah, benarbenar kejutan..! Ana tibatiba berubah pikiran. Hal ini tidak akan kusiasiakan. Tanpa bicara lagi, langsung kucium dan kuremas dadanya yang masih tertutup daster.

    Ana melenguh keenakan karena remasan itu. Kemudian aku melepas remasannya. Kupandangi dadanya di balik dasternya, kupandangi seluruh tubuhnya, kulitnya yang sawo matang. Kemudian aku melepas dasternya karena akan merepotkan saja.

    Kini ia polos tanpa satu benang pun menutupi tubuhnya. Kemudian aku membopongnya ke kamar tidurku dan kubaringkan ia di tempat tidur, lalu kuciumi seluruh tubuhnya. Tubuh Ana bergetar hebat, menandakan bahwa dia baru pertama kali ini melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya. Kemudian aku mencium dan menjilat bagian perutnya dan mulai ke bawah dan mulai meraba serta membuka kedua pahanya degan kedua tanganku.

    Tangan kananku membuka belahan vaginanya sedangkan seluruh bagian mulutku mulai mengolah bibirbibir vaginanya. Tangan kiriku masih meremas buah dadanya yang sebelah kanan. Aku merasakan adanya cairan yang mulai membasahi permukaan bibir vaginanya. Aku terus menyedot dan menggigitgigit perlahan labia mayoranya dengan asyik, sedangkan tangan kiriku sekarang merabaraba klitorisnya dengan cairan pelumas dari lubangnya.

    Asyik sekali, karena terlalu keasyikannya, secara tidak sadar, ada dua tangan menjambak rambutku, aku tidak menghentikan aktivitasku. Mulanya kupikir hanya gerakan kenikmatan yang diterimanya secara erotis.

    Eh, kok tambah lama terasa ada goyangan perlahan di bagian selangkangannya. Begitu pula tanpa kusadari, ada suarasuara nafas tertahan dan jambakan di rambutku bukan lagi jambakan pasif, tetapi mulai membelai dan memegang kupingku. Aku tibatiba sadar. Dia benarbenar menikmatinya. Aku termanggu duduk di antara selangkangannya dan melihat ke arah wajahnya.

    Kok.., berhenti Mas..? suaranya berat perlahan dengan tatapan wajah yang sayu.
    Ehh.. terusin Mas hhh kurang dikit lagi..! suaranya tertahan.

    Aku masih terduduk bingung dan memandangnya dengan pandangan bodoh. Dan yang menjengkelkan, batang kejantananku tidak berkompromi. Dia tegak mengacung, sehingga mencuat di antara kaosku. Kepalanya tampak licin karena cairan bening yang keluar. Sebenarnya batang kejantananku lumayan besar dan panjang, sehingga tampak mencuat tinggi. Tibatiba Ana bangun, dan duduk di hadapanku, memandangku dengan sayu. Tibatiba tangannya mulai bergerak ke arah batangku, dan memegang lama sambil tersengalsengal sehabis melumatnya. Kemudian memandangku perlahan dan meletakkan dirinya telentang di ranjang. Ana berdiri di atas tempat tidur dan berjongkok di depanku. Kemudian dia membuka kedua pahanya dan mengangkat lututnya ke atas sehingga lubangnya terlihat.

    Ia meraba permukaan vaginanya sambil perlahan memandangku dan berkata, Ayo Mas masukin..!

    Aku seperti tersihir, antara bingung dan nafsu, menggerakkan diri untuk berlutut di antara kedua pahanya dan memegang kepala batangku yang licin terkena ludahnya dan mengarahkannya ke lubang merah mengkilat itu. Sejenak aku lupa bahwa dia masih belasan tahun, yang kurasakan secara reflek setelah dikenyot habishabisan olehnya, ialah bahwa ia sudah tidak perawan lagi.

    Dan, Ssleeeppp.. ketat tetapi tidak begitu menjepit dan tanpa hambatan sama sekali (benar dugaanku). Aku menusukkan seluruh panjang batangku ke dalam lubang itu, dan hebatnya seluruh panjangnya batang kejantananku itu masuk total ke dalamnya serta membiarkannya sejenak merasakan denyutan hangatnya.

    Ana melenguh agak keras. Aku khawatir juga karena dia akan merasakan sakit di bagian dalam vaginanya. Tetapi karena malaikat nafsu lebih berkuasa, ya sudah aku santai saja dan mulai menarik batangku itu dari dalam lubangnya dan memasukkannya lagi seluruhnya.

    Entah karena apa, aku tidak begitu merasakan rasa nikmat yang cepat naik. Memang terasa basah, licin dan enak tetapi, ya lebih karena ini memang sedang bersetubuh. Aku mulai berpraktek dengan berbagai macam cara menusuk dan arah tusukan ke dalam lubang vaginanya. Yang mulai mencemaskanku, Ana sama sekali tidak berusaha menahan suaranya.

    Ia mulai melenguh dan mengerang keraskeras ketika aku mulai mempercepat gerakanku. Aku antara cemas dan mulai nikmat, tidak peduli lagi. Lagi pula suaranya mulai merangsangku dan ini membuatku menusuknusuk dengan gerakan yang cepat dan keras.

    Aaahhh aayooo Mass aaduhh cepat Masss..! pintanya dengan nafsu.

    Dia mengangkat kedua tangannya ke atas kepalanya. Bunyi beradunya kemaluan kami mulai terdengar keras, berkecepakkecepak dan aku mulai merasakan lereng gunung telah kucapai. Tinggal mendaki cepat dan sampai di puncak.

    Tibatiba Ana menghentikan gerakanku, dan menutup kedua pahanya sehingga terasa ada jepitan yang luar biasa di sekujur batangku. Kemudian dia memandangku sayu. Aku tahu apa yang dimaksudkannya dan mulai menggenjot lagi. Aku menjepitkan kedua betisnya di antara leherku dan bertumpu pada kedua tangan, sedang aku membentuk busur dengan tubuhku, merapatkan kedua pahaku sehingga terasa batangku membesar dan mulai menusuknusuknya cepat.

    Aaahhh sss terdengar bunyibunyian antara suaranya yang merangsang dan bunyi kecepakan kemaluan kami yang beradu, sedangkan aku sendiri mengeluarkan suara helaan nafas yang cepat.

    Beberapa menit kemudian, aku merasakan aliran yang semakin cepat memenuhi pinggul dan seluruh tubuhku. Keringatku telah mengucur deras.

    Dan, Annn Annaaa aaadduuhhh ssss Ann..! spermaku menyemprot deras ke arah perutnya. Aku mengerang keras dan terus mengocok batang kemaluanku. Kemudian tanganku yang mulai begerak ke arah vaginanya segera menusuknusukannya.

    Lama aku terus menusuknusuk lubangnya karena rasa nikmatnya terus mengalir hingga tidak berapa lama kemudian Anna berkata, Masss aaa Maass ssshhh aaddduuhh..!

    Ana menaikkan pelvisnya dan menerima tusukantusukan terakhirku dengan denyutan dinding vagina yang terasa cepat dan kenyal. Aku menindih tubuhnya yang kecil dan merasakan detak jantung yang cepat di dadanya dan dengusan nafas hangat di ubunubunku. Jariku masih menancap dalam di dalam vaginanya dan merasakan denyutan yang tidak kunjung reda.

    Kemudian aku tergeletak di sampingnya, aku berkata kepada Ana, An kamu sekarang mandi saja ya..? Kayaknya kamu bau deh
    Sialan iya deh, Ana mandi, makasih ya Mas Ana udah dikasih pelajaran sama Mas.
    Samasama An..

    Aku tidak merasa menyesal karena tidak dapat seperti yang kubayangkan (gadis yang benarbenar perawan). Yah, lumayanlah bisa merabaraba kan? Ana lalu berdiri hendak menuju ke kamar mandi, sebelum dia pergi dia menoleh ke arahku lalu menunduk dan menciumku sebentar. Aku belaikan tanganku ke dadanya dan Vnya.

    Dia tersenyum memandangku, lalu bergegas menuju kamar mandi. Saat dia menutup kamar mandi, aku sempat dengar langkah kaki berlari menjauh dari arah pintu ruang tamu. Aku cepatcepat menuju ruang tamu ingin mengetahui siapa yang baru saja dari sana. Sempat kulihat warna bajunya, biru seperti yang dipakai Reni. Mungkinkah..? batinku.

    Aku kembali ke ruang TV, sambil menebaknebak, Apa iya.. tadi itu si Reni, terus kalau benar, berarti dia tahu dong kita lagi ngapain..? Waduh, terlalu serius sih tadi jadinya begini deh.

    Kurang lebih 20 menit, Tante dan Reni datang dari pasar, Tante katanya mau masak Sop buntut dan membuat Rujak cingur. Siang jam 12:30, Ana mengajakku untuk makan. Saat makan, Reni kelihatan agak canggung melihatku, pikiranku lalu menghubungkan dengan peristiwa yang tadi kualami.

    Berarti tadi memang benar Reni.. pikirku.

    Kami tidak bicara banyak saat di meja makan. Akhirnya sore pun tiba, Omku sudah datang sejak jam 3:00 tadi. Aku lewatkan seharian dengan bermain playstation dengan Ana, sedangkan Reni dari tadi berada di dalam kamarnya. Tidak tahu sedang berbuat apa dia, betahbetahnya di dalam kamar terus. Tante sendiri ke rumah tetangga untuk membantu masak, kebetulan tetangga ada yang sedang punya hajat.

    Jam 8:00 malam, aku membacabaca majalah di ruang tamu. Ana dan Reni di ruang TV sedang nonton HBO, tidak tahu apa filmnya. Tante sudah tidur di kamar belakang, lelah sehabis membantu tetangga. Si Om malam ini mendapat tugas jaga malam. Jam 9:00, Ana ke ruang tamu, dia bicara padaku kalau mau tidur duluan, Reni masih mau nonton TV menunggu opera sabun kegemarannya di HBO kata Ana.

    Ana suruh aku menemani Reni di ruang TV, soalnya si Reni anaknya sedikit penakut katanya. Jadi aku pindah ke ruang TV, kubawa majalah yang sedang kubaca. Aku rebahkan badanku di sofa panjang di depan TV. Reni sendiri duduk di kursi favoritnya, tanpa sekali pun menengok ke arahku. Aku teruskan baca artikel yang sempat terputus tadi, sambil sekalisekali aku melihat ke arah televisi. Aku lihat ke arah jam tanganku, ternyata sudah jam 11:13.

    Aku berkata kepada Reni, Ren.. kamu ngga ngantuk?
    Dia tidak menjawab, kuulangi lagi dua kali baru dia menjawab, Belum ngantuk kok Mas, lagian filmnya barusan mulai nih.
    Oke.. kalau gitu Mas pergi tidur dulu ya..?
    Ntar dulu dong Mas, tunggu filmnya abis kan Reni takut nonton sendirian, filmnya agak horor nih! pintanya.
    Sofanya dibuka aja jadiin tempat tidur, Mas tidur di situ aja. katanya lagi.
    Emang bisa Ren..? Oke deh Mas coba.

    Aku coba deh usul Reni, dan aku akhirnya tidur di sofa yang sudah diubah menjadi tempat tidur itu. Tidak tahu berapa lama aku tertidur di situ, tibatiba aku terbangun merasakan tanganku ada yang memegang. Aku buka mataku sedikitsedikit, terlihat olehku Reni memegang tanganku, digosokgosokkannya tanganku ke selangkangannya.

    Terasa olehku bulubulu halus di ujung jariku. Kulirik mukanya, dia mendesah amat pelan. Wajahnya menghadap ke arah televisi, aku jadi curiga, janganjangan?

    Aku lalu mencoba melihat ke layar televisi, ternyata di sana terlihat filmnya sudah bukan HBO lagi. Kesimpulanku, si Reni ternyata suka nonton sampai malam berarti hanya untuk menyetel VCD porno. Wow! berarti kakaknya kalah dong sama adiknya.

    Perlu diketahui, jarak umur antara Ana dengan Reni hanya 1 tahun lebih sedikit, apalagi Reni anaknya agak bongsor, tingginya sepundakku, tidak begitu gemuk tetapi cukup berisi. Singkat kata, aku beruntung kali ini, karena mendapat daun muda nih. Perlahan, tanganku yang masih bebas berusaha melorotkan celana dalamku ke bawah.

    Sementara Reni masih asyik dengan kegiatannya yang semakin lama semakin menjadi, dia seperti terobsesi dengan film dari VCD tersebut. Lenguhannya kadangkadang terdengar keras.

    Lalu perlahanlahan tanganku yang dia pegang kutarik ke arah kemaluanku. Setelah dekat, tanganku yang satunya dengan cepat kurangkulkan ke pinggangnya dan menariknya ke atas tubuhku.

    Dia kaget sekali, hampir dia berontak, tetapi selanjutnya dia justru memegang batang kejantananku dan mulai mengocokngocok dengan lembut. Aku pun lalu mengimbanginya, kuubah posisiku agar lebih enak dengan bersandar ke belakang, ke sandaran sofa. Dia menoleh ke arahku, terlihat wajahnya yang khas ABG, mengingatkanku kepada cewekcewek yang suka nongkrong di mallmall.

    Posisi tubuh kami akhirnya saling berhadapan, dia menggesekkan tubuhnya naik turun. Payudaranya ditempelkan ke dadaku. Nafasnya terdengar keras, khas orang yang sedang terangsang berat, Sshhhsshhsshhss seperti itu deh kalau tidak salah.

    Tshirtnya yang gombrong mulai basah terkena keringatnya, memang malam itu udara terasa sangat panas, aku sendiri juga merasa kepanasan. Aku peluk dia, tanganku kutelusupkan ke dalam tshirtnya dari belakang, sedangkan bibirku tidak tinggal diam begitu saja, kucium belakang kupingnya dengan pelan, kuhembuskan nafas secara perlahan ke daun telinganya.

    Terasa olehku Reni semakin menggila, terasa dari gerakan tubuhnya yang turun naik dengan cepat, digesekkannya dadanya ke dadaku, juga selangkangannya dia gesekgesekkan ke kemaluanku dengan bernafsu. Tanganku yang berada di punggungnya, akhirnya kugeser ke pantatnya, dari atas punggung kugerakkan ke bawah, masuk ke celananya sebelum sampai ke pantat.

    Kuputar ke samping dengan agak cepat, lalu kuteruskan ke pinggang mencari celana dalamnya, kuraba dari luar celana dalamnya, pantatnya yang empuk kuremas dengan gemas. Aku menyesuaikan dengan irama gerakannya yang maju mundur. Kontan dia makin menggila, tangannya naik ke atas, rambutnya menyuguhkan gerakan yang erotis sekali. Dia berusaha menanggalkan tshirtnya.

    Setelah tshirtnya lepas, dia pegang kepalaku, menariknya ke arahnya dan melumat bibirku dengan sangat bernafsu. Reni tidak memakai BH, payudaranya yang berukuran lumayan besar terlihat mengkilat karena basah oleh keringat. Aku menjilatjilat payudaranya, kukulum putingnya yang kecil dan tidak begitu menonjol.

    Dia berteriak pelan, Mas..!
    Aku lalu berpindah ke bibirnya yang mungil, kulumat dengan bernafsu bibirnya itu. Dia mendesah keenakan, akhirnya dia tidak tahan lagi.
    Ayo Mas, kayak yang di VCD itu lho Mas pintanya.
    Kujawab, Yang gimana Ren..?
    Cepetan dong Mas Reni udah ngga tahan nih..
    Emang Reni udah pernah..?
    Belum Mas makanya Reni pengen coba, cepetan dong Mas

    Kami lalu berdiri berhadapan, aku melepas pakaian yang melekat di tubuhku, dia begitu juga melepas semua pakaian di tubuhnya. Dengan bernafsu dia pegang batang kemaluanku untuk dikocokkocok, sensasinya, wuah! Tidak tergambarkan.

    Dipegang oleh anak baru umur 18 tahun! Lalu sebentar kemudian, dia melepas batang kemaluanku dan membalikkan tubuhnya, berpegangan pada lemari buku. Posisinya sekarang agak menungging membelakangiku, pantatnya yang belum begitu besar terlihat kenyal.

    Dari belakang, aku melihat kemaluannya sudah merekah, ada daging yang keluar dari kemaluannya, entah apa itu namanya. Mungkin itu kli yang dinamakan clitoris. Tetapi pemandangan itu menjadikan batang kejantananku menjadi berdenyutdenyut ingin merasakannya.

    Kudekati dia, kugesekgesekkan kepala senjataku ke daging yang menyembul keluar itu. Tangan Reni dengan tergesagesa menarik batang kejantananku untuk segera dimasukkan ke dalam liang kemaluannya.

    Terasa agak sulit untuk memasukinya, kutusukkan dengan keras karena aku sudah sangat bernafsu. Aku melihat ke arah wajahnya. Pandangannya ternyata ke arah layar televisi, sambil sesekali bibirnya mengeluarkan desahandesahan merangsang.

    Gila! pikirku, Dia ternyata maniak sama VCD porno.

    Aku tingkatkan kecepatanku dalam menggoyang. Lamalama aku merasa pinggangku capek, dan aku coba mengarahkan dia untuk mengganti posisi classic, aku tiduran dan dia yang di atasku. Dia menurut. Sambil memegang pantatnya, aku tiduran dan menikmati goyangannya. Badannya terlihat mungil bila dibandingkan dengan tubuhku, suara desahannya terdengar melengking lirih di telingaku.

    Pada puncak kenikmatannya, dia melengkungkan tubuhnya ke belakang, tangannya menahan berat badan tubuhnya dengan gemetar. Rasa hangat yang terasa oleh batang kejantananku menjadi bertambah seiring dengan tercapainya puncak kenikmatannya. Sedangkan aku sendiri belum merasakan puncak. Reni merangkulku dengan lemas. Setelah itu, dia berbisik ke kupingku.

    Makasih ya Mas, Mas telah memberi Reni melebihi dari mbak Ana

    Jreng! Terkuaklah kebenaran peristiwa siang tadi, ternyata memang benar. Reni telah melihatku bermesraan dengan kakaknya. daliam hatiku.
    Loh, jadi tadi Reni ngelihat Mas padi gituan sama mbak Ana to?
    Heeh Mas Reni kepingin, lagian Reni sering ngeliat di VCD. Kayaknya enak banget deh Mas dan ternyata memang bener.
    Oke deh, tapi Mas Padi belom sampai puncak nih.. gimana dong? Kan kasihan Reni udah capek.

    Begini aja Mas dari tadi siang emang Reni udah merencanakan ini, gini rencana Reni, tadi waktu Reni ngeliat Mas sama Mbak Ana gituan, sebenarnya Reni mo ngambil Dompet Mama yang ketinggalan. Trus Reni punya rencana, Reni beli CTM (obat tidur) buat dikasih ke minuman Mama ama Mbak Ana, nah.. tadi Mbak Ana sama Mama udah minum obatnya (dicampur sama teh) masingmasing 3 butir.. hehehe.

    Terus gimana dong? sahutku.
    Sekarang Mbak Ana kan pasti pules banget tidurnya, diapaapain pasti ngga bangun deh. Kan tempat tidur sebelahnya lagi kosong
    Heh! aku spontan tahu apa yang dimaksudkannya, Sip deh! Oke Ren! Sekarang kita pindah aja ke kamarmu
    Ayo..!

    Kemudian kami berdua berdiri dan menuju ke arah kamar Ana. Memang benar Ana tertidur lelap. Hanya iseng saja, aku membuka dasternya dan menyentuh kewanitaannya Ana dan memasukkan jari telunjuk dan tengah.

    Ternyata memang tidak bangun! Hanya saja dia mengeluarkan sedikit lenguhanlenguhan nikmat yang dia rasakan. Kemudian aku mulai memainkan vaginanya sampai basah. Tetap saja Ana tidak bangun sama sekali.

    Mas, udah dong. Kok malah Mbak Ana yang dimaenin. Giliran Reni dooong keluh Reni karena sudah terbalut nafsu yang tinggi.
    Padahal tadi sudah puas. Lagipula aku juga sudah bernafsu karena tadi dalam permainan pertama belum selesai.

    Kemudian aku melepaskan jilatan pada vagina Ana dan berpaling ke Reni ysng sudah mulai memuncak nafsunya. Kemudian aku mulai naik ke atas ranjang dan menidurkan Reni. Secara intense, kami pun mulai pagutan. Tetapi ketika kami berciuman, beda sekali dengan yang pertama.

    Seperti disirap, kucium pipinya, mulutnya, berhenti lama di situ. Mulut kami berpagut seperti memecah ribuan rindu. Lidah kami bermain di sana. Tidak lama kemudian, kuturunkan lidahku ke arah lehernya, dia menggelinjang, matanya terpejam, tangannya bergidik seperti menahan gelombang perasaannya sendiri.

    Ketika putingnya kuraba, dia mulai melenguh. Dengan gerakan halus, aku mulai meremasremas sehingga Reni merasa keenakan. Sementara bibirku sudah beralih, tidak lagi di bibirnya tetapi sudah menjilati telinga, dan lehernya.

    Karena buah dadanya sudah terbuka, mulutku pun bergeser ke puting susunya yang sudah menegang. Ketika kumainkan dengan lidahku, lenguhannya semakin panjang. Tangan kananku pindah ke arah vaginanya dan mulai meremasnya.

    Sambil memainkan klitorisnya, aku terus menjilati kedua payudaranya. Ketika aku merasakan kemaluannya sudah sangat basah, aku mulai bernafsu untuk melakukan foreplay yang lebih lama. Tidak lama kemudian, mulutku menjilat ke arah perut, pinggang dan sasaran terakhir adalah klitorisnya yang merah. Karena tidak tahan, Reni berontak dan ingin merubah posisi.

    Ren, duduk di depan mukaku pintaku sambil menolongnya berpindah posisi.

    Dia pun kemudian duduk dan menempatkan liang kenikmatannya tepat di wajahku. Lidah dan mulutku kembali memberikan kenikmatan baginya. Responnya mengejutnya.

    Aughhh setengah berteriak dan kedua tangannya meremas buah dadanya. Kuhisap dan kujilati terus, semakin basah liang kenikmatannya.

    Tibatiba Reni berteriak, keras sekali, Aahhh ahhh, matanya terpejam dan pinggulnya bergerakgerak di wajahku.
    Aku.. keluar, sambil terus menggoyangkan pinggulnya dan tubuhnya seperti tersentaksentak.

    Mungkin inilah orgasme wanita yang paling jelas kulihat. Dan tibatiba, keluar cairan membanjir dari liang kenikmatannya. Ini bisa kurasakan dengan jelas, karena mulutku masih menciumi dan menjilatinya.

    Aduh Mass.. enak banget. Lemes deh. katanya. Dia terkulai menindihku.
    Enak?, tanyaku.
    Enak banget, kamu pinter yah. Ngga pernah lho aku klimaks kayak tadi.
    Akh, yang bener..? Kamu kan tadi udah ngerasain. kataku mengingatkan pada permainan pertama kami.
    Tapi, uuhh lebih enak yang ini..
    Ternyata Reni masih menikmati sisasisa klimaksnya. Tetapi karena belum puas, langsung saja kujilat kembali liang kemaluannya. Semakin lama semakin asyik dan sangat enak, dan dia pun merintihrintih kecil.
    Mass nakal ahhh kok akkhh dimaenin lagi ouuchh siiich uwuuhh ooo sstt akhs akhs akhs ooohhh aahh sstth, sambil tubuhnya agak bergerak tidak karuan, mungkin jilatanku tidak seberapa tetapi kulihat dia sedang keasyikan menikmati jilatanku.

    Lalu dia berdiri dan menarik tubuhku ke lantai. Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang kemaluanku dimasukkannya ke lubang kemaluannya. Soalnya aku masih ragu. Walaupun tadi sih berani. Tetapi takut si Ana bangun. Kemudian aku memberanikan untuk bicara.

    Ren, aku masukin lagi yaaa Tadi kan belum puass

    Reni tidak menjawab. Dia hanya merintih keenakan. Karena malas bermain sambil berdiri, aku mendorong Reni hingga tertindih oleh badanku. Reni mengerang keras karena vagina tertindih oleh adikku yang sudah menegang tinggi. Kemudian mulai lagi kugerakkan tanganku mencakar halus pinggangnya sampai ke payudaranya. Reni meremas kedua tanganku, menahan geli yang ditimbulkannya.

    Ssshh ssshhh! Reni mendesis berkalikali menahan kenikmatan itu.
    Kembali aku memainkan klitorisnya dengan tanganku, sementara kujilati kedua pahanya.
    Aaahhh ssshhh, Reni mengerang lirih.
    Aku menikmati aroma kewanitaannya yang semerbak bersamaan keluarnya cairan dari liang kemaluannya. Kubenamkan wajahku ke liang kemaluannya sambil menjilati bibir kemaluannya. Klitorisnya yang berwarna merah jambu kukulum sambil kumainkan dengan lidahku. Tubuh Reni menggelinjang bergetar.
    Uuuhffsss aaahhh! Reni menjerit menahan kenikmatan sambil tangannya menggenggam tepi ranjang.
    Kurasakan cairan kemaluannya deras mengalir dan kuhisap dengan penuh kepuasan.

    Masss masukin sekarang.. aku ngga tahan nih.. Reni lirih memohonku untuk segera memasuki tubuhnya.

    Aku segera menempatkan tubuhku di atas tubuhnya yang ramping, seksi serta kencang itu. Berdesir darahku melihat Reni terbaring polos telanjang. Ini bukan kesekian kalinya aku mengaguminya. Badan Reni kurus tetapi kencang dan atletis seperti pelari sprinter tetapi untungnya tidak sampai berotot.

    Maass cepat doong aakkhh.. ngga tahan nih
    Ok, tenang aja..

    Sejenak sempat kudengar Reni mendesis saat meraih kemaluanku.
    Uuu besar dan kuat.. ujarnya setengah berbisik seperti berbicara pada dirinya sendiri.

    Begitu ujung kepala batang kejantananku menempel di bibir kewanitaannya, kurasakan getaran listrik yang mulai menjalar di seluruh tubuhku. Lalu perlahan kudorongkan ke dalam liang kemaluannya.

    Uuhhss yess, Masss uuuffssh, Reni mengerang sambil mendongakkan kepalanya.
    Dengan satu dorongan berikutnya, batang kemaluanku sudah masuk secara penuh ke dalam liang kenikmatan Reni yang hangat dan tebal. Reni mengalungkan kedua tangannya di leherku dan kedua kakinya melingkar di pinggangku.

    Aku mulai gerakan memompa liang kemaluannya.
    Yess ufff Maas Reni menjerit halus sambil memejamkan matanya.
    Gerakanku semakin lama semakin cepat dengan tekanan yang semakin kuat menerobos kedalaman liang kemaluan Reni yang merespon dengan berdenyutdenyut seperti memijit batang kemaluanku.
    Tibatiba Reni membuka matanya dan berbisik lirih, Mas ganti posisi aku mau nih keluar nih..
    Kami segera ganti posisi, badan Reni membalik dalam posisi menungging (doggy style). Katanya dia biasa orgasme dalam posisi ini.

    Aku menuruti permintaan Reni yang jelas dalam posisi ini aku jadi bisa melihat postur Reni lebih lengkap. Biarpun Reni ramping, tetapi dia memiliki pantat yang padat dan berisi sehingga dengan pinggangnya yang ramping makin membuat pantatnya montok. Aku segera mengarahkan batang kemaluanku kembali, kali ini penetrasi dari belakang.

    Srrrt makin lancar penetrasiku kali ini soalnya bagian luar liang kemaluan Reni makin basah.

    Reni menggenggam pegangan ranjang degan kedua tangannya. Aku menciumi lehernya dari belakang sambil kadangkadang menggigit pundaknya. Ternyata Reni sangat aktif dalam posisi ini. Dia semakin aktif bergerak, selain mengikuti gerakan maju mundurku, pinggulnya pun bergoyang mengocok batang kemaluanku.

    Reni pinggul kamu hebat banget, aku berbisik terengahengah.
    Reni menjawabnya dengan eranganerangan, dia menoleh kepadaku sambil menggigit bibir bawahnya. Terlihat peluh membasahi wajahnya yang makin memerah.

    Sesaat kemudian dia berbisik kepadaku, Ouuchhh.. sayang lebih cepat! suaranya diikuti deru nafas yang memburu. Rupanya dia sudah semakin mendekati klimaks.

    Aku pun meresponnya dengan gerakan yang lebih cepat dan keras. Kutusukkan batang kemaluanku makin dalam ke liang kemaluannya seiring perasaan klimaks yang sudah di ambang.

    Aaahhh Uuuh Sssh teruuus Mas ahhh Reni menjerit sambil bergerak makin liar sampai ranjangnya berderikderik.

    Kuteruskan gerakanku dengan mengerahkan sekuat tenaga mengimbangi gerakan liar Reni.
    Ana masih tidur ketika Reni tibatiba menjerit, Aaah uuhhhfffssshhh Masss kepalanya mendongak, tubuhnya bergetar hebat dan kurasakan semburan hangat dari liang kewanitaannya merembes sampai ke buah kemaluanku.

    Aku pun melepaskan jutaan spermaku menyemprot kencang memenuhi karet kondom yang kupakai.
    Uuu yess Reni mengakhiri gelombang kenikmatan dan mengerang sambil menikmati sisasisa orgasmenya.
    Ouuhhh.. Masss, kamu hebat sekali aahh

    Mungkin bisa dibilang ini adalah permainan terbaikku dibandingkan dengan Ana. Kemudian kami pun sempat tertidur berpelukan di kamar Ana.

    Jam 5 pagi Reni balik ke kamarnya dan aku pun tidur di kamarku sendiri. Pukul 10:00, aku bangun dan mempersiapkan diri untuk kembali pulang ke kotaku. Aku diantar Om ke terminal bus, aku tidak sempat pamit dengan Ana dan Reni karena mereka belum bangun.

    Reni kelelahan karena habis bertempur denganku sepanjang malam, sedang Ana masih terpengaruh CTM. Tante sendiri belum bangun juga. Si Reni memang gila seks. Hari itu hari Kamis, jadwalku adalah harus berobat ke dokter spesialisku.

    Tetapi sial, di jalan perutku terasa sakit, sepertinya diare. Aku terpaksa turun di jalan dan mencari restoran terdekat untuk buang hajat. Sampai di rumahku pukul 8 malam dan itu berarti aku tidak jadi ke dokter. Tetapi aku tetap tersenyum simpul, kalau mengingat baru saja aku mendapatkan dua perawan tingting.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Panas Sepupuku Lisa Yang Kena Entot

    Cerita Panas Sepupuku Lisa Yang Kena Entot


    1375 views

    Perawanku – Ini adalah kisahku sebenarnya. Dalam cerita ini aku buat nama-nama tokoh kisah ini dengan nama yang berbeda, karena aku takut orang yang bersangkutan dengan cerita ini mengetahui, makanya aku buat demikian. Kisah ini adalah pengalamanku sebenarnya yang terjadi sekitar bulan januari 1982 dimana namaku (tokoh) dan tempat kejadiannya kurubah.

    Jika ada di antara pembaca merasa terbawa dalam kisahku ini aku mohon maaf kepada saudara/i. Sebelumnya aku perkenalkan diriku dulu. Namaku Sultan, wajahku lumayan lah. Kata teman-temanku, aku tampan. Itu kata mereka, kalau menurutku, aku biasa-biasa saja. Aku anak dari seorang pejabat. Papaku bekerja di suatu kantor pemerintahan, waktu itu ayah menjabat sebagai wakil walikota.

    Awal kisah ini terjadi sekitar awal Januari, dimana waktu itu aku sedang sendiri di rumah, sedang nonton TV tiba-tiba aku di kejutkan oleh suara bel berbunyi.Kringg.. kring.. suara bel berbunyi itu membuat aku terkejut.Kemudian aku membuka pintu, aku melihat seorang gadis berdiri menggunakan baju kaos berwarna putih dan rok mini berwarna hijau sampai ke lutut, wajahnya cantik dan sedap dipandang mata.Aku bertanya, Cari siapa dik..?Dia balas dengan bertanya, Benarkah ini rumah paman Rizal..?Aku terkejut, karena nama yang dia sebutkan adalah nama papaku. Kemudian aku bertanya lagi.Adik ini siapa?Dia hanya tersenyum. Senyumannya manis sekali, lalu aku jawab, Benar, ini rumah paman Rizal, sambungku lagi.Dan sekali lagi dia tersenyum, manis sekali, membuat hatiku dag dig dug.Aku bertanya lagi, Adik ini siapa sih..?Sambil terseyum dia memperkenalkan dirinya, Namaku Lisa, kata-katanya terhenti, Aku datang kemari disuruh mama untuk menyampaikan sesuatu untuk paman Rizal.Oh iyah.. aku sampai lupa mempersilakan dia masuk ke rumah. Lalu kusuruh dia masuk.Silakan masuk, kataku.Aku persilakan dia masuk, Kan ngga enak bicara di depan pintu, apa lagi tamu.Setelah berbicara sebenter di depan pintu, dia masuk dan duduk di kursi ruang tamu. Setelah kupersilakan duduk, aku mulai bertanya lagi tentang dia, dan siapa dia bagaimana hubungannya dengan papaku.Kalau boleh tau, adik ini siapa yah..?Hihihi.. dia tertawa, aku jadi heran, tetapi dia malah tertawa.Kalau ngga salah, pasti abang ini bang.. Sultan yah? sambungnya.Aku terkejut, dari mana dia tahu namaku, lalu aku bertanya, Kog adik tau nama abang?Lalu dia tertawa lagi, Hihihi ..tau dong.Masa abang lupa sama aku? lanjutnya. Aku Lisa, bang. Aku anaknya tante Maria, celotehnya menjelaskan.Aku terkejut, ..ah.. jadi kamu anaknya tante Maria? tambahku.

    Aku jadi termangu. Aku baru ingat kalau tante Maria punya anak, namanya Lisa. Waktu itu aku masih SMP kelas 3 dan Lisa kelas 1 SMP. Kami dulu sering bermain di taman bersama. Waktu itu kami belum tahu tentang apa yang namanya cinta/sex dan kami tidak berjumpa lagi karena waktu itu aku pergi ke Australia sekitar 2 tahun. Sekembalinya dari Autralia aku tidak pernah ke rumahnya karena sibuk sekolah. Sudah kira-kira 3 tahun kami tidak berjumpa, sampai aku mahasiswa tingkat 2, aku tidak ingat namanya lagi, kini bertemu sudah besar dan cantik lagi.Lalu kubertanya kembali menghamburkan lamunanku sendiri, Bagaimana kabar mamamu? tanyaku.Baik jawabnya.Kamudian dia mengulangi maksud dan tujuannya. Katanya, papaku diminta mamanya untuk datang ke rumahnya untuk membicarakan sesuatu hal.Lalu aku balik bertanya dengan penasaran, Kira-kira yang akan dibicarakan apa sih..?Dia menjawab sambil tersenyum manis nan menggoda. Sambil tersenyum, aku memperhatikan dirinya penasaran.

    Tiba-tiba dia bicara, Ternyata abang ganteng deh, ternyata mama ngga salah bilang.Aku jadi salah tingkah dan wajahku memerah karena dipuji. Adik ini ada-ada saja pikirku. Kemudian aku sambut kata-katanya, Ternyata tante Maria punya anak cantik juga. dia hanya tersenyum saja.Paman Rizal kemana bang? dia bertanya membuka keheningan.Belum pulang kerja. jawabku.Hmmm gumamnya.Ya udah deh, titip pesen aja gitu tadi, ya bang! memastikan.Iya oke. jawabku pasti.Jangan lupa yah..! lebih memastikan.Iya.. aku tegaskan lagi.Oke deh.. kalau gitu Lisa pamit dulu yah.. ngga bisa lama-lama nih.. mama bilang jangan lama-lama. jelasnya. Pamit yah bang! tambahnya.Oke deh, mengiyakan. Hati-hati yah! sambungku seperti cowok-cowok lain pada cewek umumnya.Dia hanya tersenyum menjawabnya, Iya bang

    Nah, detik itu jugalah momen itu terjadi. Tidak tahu kenapa dia tiba-tiba menarik tanganku dan mencium pipiku. Bercampur rasa bingung dan asyik di hatiku.Waduh buat apa itu tadi? tanyaku bodoh. Dia hanya tersenyum.Abang ganteng deh, jelasnya sambil melepaskan pegangan tangannya.Nah, itu dia, karena menurutku aji mumpung perlu diterapkan, aku menangkap tangannya dan balik mencium pipinya. Dia menjadi kaget dan aku hanya tersenyum saja, memasang wajah innocent yang jauh dari sempurna. Balas dendam pikirku. Karena kepalang keasyikan dan sudah timbul nafsu. Aku memberanikan diri lagi untuk mencium bibirnya mengusik kediamannya karena kaget pada ciuman pertamaku tadi.

    Mumpung rumah sepi kesempatan nih.. pikirku dalam hati.Aku memberanikan diri untuk lebih lagi dengan meraba tonjolan yang ada di dadanya yang terbungkus bra dari luar.Dia mendesah, ..ahh..hem..Tonjolannya agak lumayan kalau tidak salah taksir, kira-kira 32b besarnya. Karena sudah sangat bernafsu, dan ego kelelakianku meningkat, hasrat itu pun timbul. Aku belai tubuhnya perlahan dan terus menaik sampai ke lehernya. Kubuka baju yang dia pakai hingga terlepas. Dan aku terus meraba bongkongnya yang lumayan juga besarnya kalau tidak salah taksir dapurnya kira-kira 61.Seperti penyanyi saja, gumamku dalam hati.

    Karena keadaan kurang memungkinkan, kugendong dia ke kamarku sambil kami berciuman terus. Kurebahkan dia di kasur dan kutindih dia. Kubuka perlahan-lahan kaos yang dia pakai dan BH-nya aku buka hingga polos. Terpampang di depanku sebuah pemandangan yang indah, sebuah gunung dua yang sangat indah dengan pucuknya berwarna merah ranum. Aku dengan rakusnya meremas dan mengulum kanan dan kiri. Tanganku dengan aktif terus menjalar ke rok yang dia pakai. Perlahan-lahan aku turunkan hingga terbuka semuanya. Aku melihat kodam (kolor,dalam) warna putih dengan berenda bunga. Kubuka perlahan-lahan dengan sabar, hati-hati dan lembut. Tiba-tiba dia menepis tanganku.Jangan bang..! Jangan bang..! dia memohon, tetapi aku yang sudah dirasuki setan tidak ambil pikir.Kemudian kucium bibirnya dan kuremas kembali gunungnya. Dia terangsang. Kucoba mengulang kembali, kutarik kodamnya (kolor,dalam) perlahan-lahan. Dia tidak menepis tanganku, terus kubuka dan kuterpana melihat pemandangan yang begitu indah yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Aku melihat sebuah kemaluan yang masih gundul yang hanya dikelilingi dengan rambut yang masih belum lebat.

    Kusibak hutan yang masih agak gundul. Ada cairan bening yang keluar dari dalam hutannya. Dia sudah terangsang. Kubuka bajuku tergesa-gesa. Pakaianku hanya tinggal kodam (kolor dalam) saja tetapi Ucokku (kejantananku) sudah mau lompat saja, ingin mencari sasaran. Sudah tidak tahan ucokku sehingga aku langsung meraba hutannya. Kusibak (buka) hutannya dan aku menciumnya. Kemudian kujilat semacam daging yang keluar dari kemaluannya. Kujilat terus kelentitnya hingga dia meyilangkan kakinya ke leherku.Ahh.. ohh.. yaa.. desahnya.Kumasukan jari tanganku satu dan kukorek-korek dalam hutanya. Dia semakin merapatkan kakinya ke leherku sehingga mukaku terbenam dalam hutannya. Aku tidak bisa bernafas. Aku terus hajar hutannya.

    Hauhh.. ahh.. yahh.. huhhh.. terdengar suara desahya.Aku terus hisap sehingga timbul suara yang entah dia dengar atau tidak. Kemudian perlahan-lahan kakinya agak melonggar sehingga aku bisa nafas dengan bebas kembali. Aku terus menghisap dalam hutannya. Setelah puas kubermain di hutanya, kuhisap lagi gunung kembarnya, kiri dan kanan.Bang.. aku udah ngga tahan nih.. mau keluar.. desahnya.Kupercepat lagi hisapanku, dia merintih.Ahh.. oohhh.. yahh.. serrrr.. dia lemas. Ternyata dia sudah klimaks.Kubuka kodamku dan kejantananku ini kukeluarkan. Taksiranku, kejantananku kira-kira 18 cm panjangnya kalau sudah tegang. Kubimbing kejantananku (ucok) ke arah hutannya. Kugesek-gesekan kejantananku pada liang kelaminnya, kusodok perlahan-lahan. Awalnya meleset, tidak masuk. Wah, ternyata dia masih perawan. Kucoba lagi perlahan-lahan, tidak juga bisa masuk. Kuberi air ludah ke batang kejantananku agar tambah licin. Kemudian kucoba lagi, hanya masuk ujung kepalanya saja, dia merintih.

    Aduh.. sakit bang.. sakit.. rintihnya.Aku berhenti sejenak, tidak melanjutkan sodokanku, kukulum lagi gunungnya, dadanya terangkat ke atas. Tidak lama dia terangsang lagi, lalu kucoba lagi untuk meyodok (seperti permainan bola billyard). Kusodok terus dengan hati-hati, aku tidak lupa memberi ludahku ke kejantananku. Karena hutannya becek akibat klimaks tadi jadi agak licin sehingga kepala kejantananku bisa masuk dia merintih.Aduh.. sakit bangTahan dikit yah.. adikku manis..`ngga sakit kok.. cuman sebentar aja sakitnya bisikku di daun telinganya.Dia diam saja. Kusodok lagi, akhirnya masuk juga kepala si ucok, terus kusodok agak keras biar masuk semua.Slupp.. blesss.. dan akhirnya masuk juga ucokku. Dia menggigit bibirnya menahan sakit. Karena kulihat dia menahan sakit aku berhenti menunggu dia tidak kesakitan lagi. Ucokku masih terbenam dalam hutannya, kulihat dia tidak menggigit bibirnya lagi. Kusodok lagi ucokku perlahan-lahan dan lembut, ternyata dia meresapinya dan kembali terangsang. Kusodok terus.

    Ahh.. auuohhh.. yahh.. terus bang.. pintanya karena dia teransang hebat sambil mengoyangkan pinggulnya ke kiri kanan. Rupanya dia sudah tidak kesakitan lagi. Semakin kuat kusodok.Auoohhh.. ahhh.. yahh.. uhhh.. terus bang! kakinya dililitkan ke leherku.Ahh.. yaa.. rintihnya lagi, terus kusodok agak keras.Selupp.. selup.. suara ucokku keluar masuk, aku juga merasakan ada denyutan dalam hutannya seperti menghisap (menarik) ucokku. Rasanya tidak bisa dikatakan dengan kata-kata.Yahh.. aouuhh yahh.. suaraku tanpa sadar karena nikmatnya.Bang.. enak bang. kusodok terus.Uohh.. ahhh.. yahh.. terusss bang! Yahh.. yahh.. ngga tahan nih bang.. dia terus berkicau keenakan, oohh.. yahh aouuhh.. yaa.. i coming.. yes.. terus dia berkicau.Entah apa katanya, aku tidak tahu karena aku juga merasakan sedotan dalam hutanya semakin kuat.

    Dia meremas kain penutup tilam sampai koyak. Aku terus meyodok dan terus tidak henti-henti.Aouhhh.. ahhh.. yahh.. yaa.. mau keluar nih bang.. dan, Slerrrr dia keluar, terasa di kepala ucokku. Dia klimaks yang kedua kalinya.Aku terus memacu terus mengejar klimaksku, Yahh.. aouuu.. yahh.. ada denyutan di kepala ucokku.Yahh.. ahhh.. aku keluar, kutarik ucokku keluar, kuarahkan ke perutnya.Air maniku sampai 3x menyemprot, banyak juga maniku yang keluar, lalu kukecup keningnya.Terima kasih.. aku ucapkan.Kulihat ada bercak darah di sprei tilam, ternyata darah perawanya. Lalu kuajak dia membersihkan diri di kamar mandi, dia mengangguk. Kami mandi bersama. Tiba-tiba ucokku bangkit lagi melihat bongkongnya yang padat dan kenyal itu. Kutarik bokongnya dan kutunggingkan. Kusodok dari belakang.Aduh.. gumamnya karena masih agak sempit dan masih terasa ngilu karena baru hilang keperawanannya.

    Dia terangsang kembali, kuremas gunung kembarnya, aku berdengus. Ahh.. aouhhh.. yaaa.Crottt.. croottt.. crottt.. kukeluarkan maniku dan kutumpahkan di bokongnya.Kami terus bermain sampai 3 kali. Aku teringat kalau sebentar lagi mama akan pulang, lalu kusuruh cepat-cepat si Lisa mandi dan mengenakan pakaiannya. Kami tersenyum puas.Terima kasih yah bang, aku tersenyum saja dan aku mencium bibirnya lagi serta membisikkan ke telinganya, Kapan-kapan kita main lagi yah!Dia hanya tersenyum dan, ..iya, jawabnya.Setelah berpakain dan merapihkan diri, kuantar dia ke depan rumah. Dan ciuman manis di bibir tidak lupa dia berikan kepadaku sebelum pergi. Aku hanya bisa melihat dia berjalan pergi dengan langkah yang agak tertatih karena merasakan nyeri di selangkangannya.Oh nikmatnya dunia hari ini. pikirku dalam hati sambil menutup pintu.

  • Cerita Pengalaman Seks Di Halaman Sekolah – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Pengalaman Seks Di Halaman Sekolah – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1145 views

    Perawanku – Suatu pagi, ulangan umum dah lewat tinggal nunggu kenaikn kelas aja. Gak ada kerjaan di kos, aku iseng aja maen ke sekolah. Di halaman sekolah sepi, maklum dah mulai libur, nunggu pengumuman. Aku liat ada sebuah mobil parkir di halaman sekolah, dibawah pohon aku liat ada seorang lelaki ganteng yang duduk di bangku.

    Wah ada om om tu, kegemaranku. Aku samperin aja. Hari itu karena gak sekolah, aku pake jins ketat dan tanktop yang ketat juga, sehingga toketku yang lumayan besar untuk abege seumuranku ngintip keluar dari balik belahan dada tanktopku. “Om sendirian?”, sapaku, wah ganteng banget orangnya, atletis lagi badannya. Langitpoker

    “Eh ada bidadari seksi turun dari kayangan”, godanya, aku jadi tersipu dibiling kaya bidadari.
    “Ah om bisa aja”. “Iya betul kok, kamu cantik banget kaya bidadari dari kayangan, montok banget lagi”.
    “Suka kan liatnya”. “Suka banget, palagi…” sengaja dia tidak menyelesaikan kalimatnya, aku jadi terpancing melanjutkannya. “Apalagi apa om”. “Apalagi kalo gak pake baju”.
    “Ih si om, pagi2 gini dah piktor”.
    “abis kamu montok banget si, toket kamu besar gitu, ngintip dari balik tanktop lagi. sering diremes ya, eh nama kamu siapa”. “Dina om, om ngomongnya to the point banget si”.
    “Kamu lagi nunggu pengumuman ujian ya”. “Enggak om, Dina baru kelas 1 kok,
    nunggu kenaikan kelas”.
    “Kalo gak naek, om mau kok naikin kamu”.
    “Hi hi, pagi2 gini si om dah napsu. Om ngapain bengong dibawah pohon, ntar kesambet lo”.
    “Nunggu kamu”. “Boong, kenal aja belon”. Dia menjulurkan tangannya dan kujabat, sambil dia memperkenalkan diri. Sembari salaman, jari telunjuknya mengilik2 telapak tanganku.

    “Om geli”. Dia melepaskan jabatannya.
    “OM ngapain kok duduk sendirian disini”.
    “Dah dibilangin kan nungguin kamu. Enggak kok, om nunggu temen om lagi daftarin anaknya sekolah. Tu dia temen om keluar. Om anter temen om pulang dulu ya, kamu nunggu om dimana”. “Mangnya om mo bawa Dina kemana”.
    “Ya udah kasi no hp om deh, kamu nunggu didalem sekolah aja, ntar kalo om balik om call kamu deh”.

    Aku memberikan no hpnya yang dicatat langsung di hp nya, aku langsung meninggalkannya. Kulihat si om mengajak temennya masuk ke mobil dan mobilnya meluncur meninggalkan halaman sekolah. Aku senyum2 saja dan masuk ke dalem sekolah. aku melihat pengumuman, belon ada apa2nya. Aku menuju ke kantin sekolah aja, sepi gak ada temen barang seorangpun. “Tumben Dina kesekolah”, sapa penjaga kantin. “Iya pak, iseng aja, minta air jeruk panas pak”.

    Aku duduk aja dipojokan sambil menikmati air jeruk panas yang disajikan si bapak. Karena panas, aku minumnya sedikit2, anget2 seger banget rasanya.Sampe abis segelas, si om belon nongol juga. Aku berinisiatif ngirim sms duluan ke si om. Balesannya bikin aku lemes, si om bilang dia mesti nyelesaiin kerjaannya dulu, Dia minta aku ngasi tau dimana bisa ketemuan lewat magrib. Ya aku kai tau aja kalo kosku deket dengan mal, jadi ketemu disana ja lewat magrib. Dengan lesu aku balik ke kos, karena sampe siang gini gak ada seorang temenpun nongol disekolah, namanya juga libur si dan aku kan gak janjian mo ketemuan. Dengan lesu aku balik ke kos, karena gak da kerjaan laen akupun tiduran dikamar sampe akhirnya pules juga, biar aku belon makan siang. Aku memang mudah sekali tidur, peltu kata orang jawa. Ini bukan peltu untuk lelaki tapi peltu untuk penidur seperti aku, nempel (bantal, terus) turu.

    Aku tidur lelap sekali dan terbangun karena ayam jago didalem perutku dah berkokok biar bukan subuh juga. Aku teringat, aku kan cuma ngisi perut pake segelas jeruk panas tadi, pantes laper banget. Aku liat jam, wah dah jam 5 lewat, aku tidur kaya orang mati ya ampe ber jam2 gitu. Baiknya aku masi punya biskuit, sehingga lumayanlah untuk ngeganjel perut, ntar minta dijajanin ma si om, kalo dia nepati janji. Aku penasaran aja makanya aku ngirim sms lagi, nanya jadi gak ketemuan sore ini. Balesan si om nyenengin sih, dia bilang dia dah di mal, dia nunggu di konter makanan siap saji (fast food bahasa sundanya). Aku mo bales gantian ngerjain si om, biar aja dia nunggu.

    Aku sms bahwa aku dah siap mo brangkat. Dia pesen pake baju yang seksi lagi. Padahal aku belon apa2. Dengan santai aku mandi berlama2, pake keramas segala, emamng sih dah waktunya keramas. Cuma kalo abis keramas aku mesti nunggu rambutku kering baru bisa ditata sendiri.

    Gak apa kan mo bales dendem, aku tersenyum ngebayangin si om blingsatan nunggu aku gak nongol2, tapi aku kecele karena si om gak sms, padahal aku dah nungguin smsnya dari tadi. Akhirnya aku dah siap juga, aku pake aja pakeanku yang tadi siang. Sesampai di tempat yang dijanjikan aku celingukan nyari si om. karena gak ketemu, aku sms dia lagi. Jawabannya ngeselin deh, dia bilang dia nunggu di warung kopi (coffe shop bahasa maduranya), “Kok cemberut say”, sapanya melihat aku cemberut, “Om kan katanya tadi nunggu disana, kok jadinya disini. Dina kan nyariin kesana kemari”. “Kamu janjinya dateng jam brapa, sekarang jam brapa, sama2 kan. Udah jangan cemberut, ntar seksinya berkurang”, katanya bercanda sembari menatap toketku.

    “Din toket kamu nantangin diremes deh”. “Mangnya om dah mo ngeremes ya”. “Iya Din, mau ya aku remes2”. “Ya gak disinilah om”. “Ya pastinyalah, kita makan aja dulu ya, aku dah laper”. “Apalagi Dina om, tadi siang gak makan, cuma minum jeruk pana segelas”. “Kok gitu”. “abis om katanya mo jemput lagi, trus gak jadi. Ya aku balik ke kos aja, ketiduran deh gak pake makan dulu”. “Ya udah kamu mo makan apa, dimal ato ditempat laen”.

    “Disini aja om, dah kelaperan banget ni Dina”. Dia mengajakku duduk di food court dan membelikan aku makanan. “Doyan kan sate kambing dan sop kaki”. “Doyan om, kok sate kambing sih, biar hot ya”. “La iya lah, kan mo berasik ria ma kamu malem ini”. “Mangnya asik ria apaan si om”. “Alah pura2 gak ngarti, dah biasa juga aik ria ma om om”. “Om tinggal dimana?” aku mengalihkan pembicaraannya yang dah mulai menjurus itu. “Aku dari luar kota, aku kesini untuk urusan kerjaan, makanya tadi aku kebut biar selesai semua, jadi bisa asik ria ma kamu tanpa terganggu kerjaan. Gitu say”. “Terus om nginep dirumah temen tadi itu ya”. “Iya”. “wah jadi asik rianya ntar di rumah temen om itu, gak mau ah”. “Ya enggaklah, aku dah pamit ma dia, aku bilang mo pulang malem ini. Aku dah cek in ke hotel kok. Gak apa kan asik ria di hotel, dah biasa kan”.

    “Gak pernah kok om”. “Masak sih, kayaknya kamu dah pengalaman ma om om. “Masak sih om, Dina kan ramah aja ma siapa aja, jadi om salah artikan deh”. “Jadi gak mau nemenin aku di hotel?” “Gimana ya om”, sengaja aku mempermainkan dia. “Yah, kalo tau aku pulang aja malem ini, percuma aja nginep semalem disini”. “Jangan cemberut gitu atuh om, Dina becanda kok”. “Kamu dah biasa ma om om ya Din, padahal kamu masi muda gini”. “Jarang kok om, skali2 aja”. “Terus dibawa ke hotel juga”. “Iyalah, dimana lagi”. “Kalo ma om om maennya brapa ronde”. “Sukanya si 3 ronde om”. “Wah nikmat dong”. “Iya om, palagi ronde terakhir, si om suka lama brau kluar, Dina bisa berkali2 nyampe sebelum si om ngecret”. “Didalem?” “Iya om,nikmat kan kalo nyampe trus kesemprot peju anget”.

    “Kamu gak takut hamil?” “Dina dikasi obat ma salah satu om, jadi kalo dah pulang Dina minum satu kalo lagi subur”. “Skarang lagi gak subur?” “Lagi subur om”. “Wah bahaya tuh”. “Ya enggaklah om, kan ada obat, justru kalo lagi subur napsu Dina suka besar banbget, dikilik bentar aja dah napsu, kalo dikilik terus bentar aja dah nyampe, nikmat banget om”. “Wah untung aku ketemu kamu, pasti kamu ngelayanin nya asik banget ya Din”. “Ah biasa aja kok om”. Tanpa terasa makanan dan minuman yang dibeli dah pindah ke perut, aku kenyang sekali. “Om, blanjain Dina ya”. “Boleh, aku juga dah mikir mo beliin kamu sesuatu. Kamu mo beli apa, pakean?” “Bole om”. Aku digandengnya menuju ke toko yang menjual pakean. Aku mengajaknya menuju ke konter pakean prempuan. Aku milih jins dan t shirt. “Cuma satu Din, kalo ada yang laen beli aja”. Aku milih lagi jins dan tank top. “Om Dina mo beli daleman sekalian ya”. “Ya beli aja, g string ya Din”. Aku senyum2 aja, gak tau dia kalo sekarang aku dah pake g string. Aku beli daleman yang seksi2, bra tipis dan g string tipis, serta model bikini minim. “Om makasi ya diblanjain, om baek deh”. Selesai blanja, aku digandengnya menuju ke basement mal, masuk ke mobil dan mluncurlah mobil menuju hotel tempat dia nginep.

    Aku diajaknya ke kamar, standard aja, ada ranjang besar, tv besar, lemari es, sofa, meja rias dan lemari pakaian yang terbenam ke tembok didepan kamar mandi. Dikamar mandi ada shower, wc dan wastafel. “Mo mandi dulu ya Din”. “Tadi Dina udah mandi om, om belon ya”. “Mandiin dong Din”. “Dah gede gini kok minta dimandiin, mandi ndiri dong”. Dia menghilang di kamar mandi, sementara itu aku duduk di sofa, aku menyetel tv dan mencari channel hbo. Gak lama dia dah muncul dari kama mandi hanya bersarungkan handuk. “Seger deh, kamu gak mo mandi dulu Dina, biar seger juga”. “Kan Dina sebelon brangkat ke mal dah mandi”. Dia duduk disebelahku. “Din kamu cantik ya, Sherina tu mirip kamu deh”. “Sherina sapa om”. “Penyanyi abege yang omnya narkoba itu, cuma kamu jauh lebi seksi”. Memang si, potongan rambutku pendek biar praktis aja, gak usah nyisir lama2, cuma kalo abis kramas kudu dikeringin dulu supaya gak awut2an kalo disisir.

    “Om suka gak”. “Suka banget Din, bukan cuma suka tapi napsu banget”. Segera aku dipeluknya, mukaku dihadapkan ke mukanya dan dengan lembut dia mencium bibirku, lembut sekali. Aku terpejam menikmati kuluman lembut di bibirku. Tangannya mulai ramah (rajin menjamah), mengelus rambutku, kemudian meraba hidung dan bibirku, kembali mengecup bibirku lembut. Dia mesra sekali mencium dahiku, pipiku dan kembali ke bibirku, gak grasa grusu langsung to the point aja. Aku terhanyut jadinya karena ulahnya. “Om mesra banget si nyiumnya”, “Ya lah Din, kita kan mo mesra2an”. Kembali kamu berciuman, lidahnya mulai menrebos mulutku dan segera aku belit dengan bibirku.

    “Din, jinsnya dilepas ya”. “Bukain dong om”. Dia membuka ikat pinggangku, kemudian kancing jinsku dan menurunkan ritsluitingnya. Aku berdiri untuk mempermudah dia menurunkan jinsku dan akhirnya terlepaslah jins itu dari badanku. saat itu aku cuma mengenakan cd bentuk g string sehingga jembutku ngintip dari samping g string mini itu. Aku duduk kembali di sofa, dan dia mulai meraba2 dengkulku. Sesekali kulihat dia melirik kearah selangkanganku, dia sengaja menarik dengkulku keluar sehingga pahaku agak merenggang. Dengan mudah dia dapat memandangi jembutku yang bertaburan keluar dari samping g stringku. Elusan lembut bermain di dengkulku dan pelan2 sekali menggeser ke atas, mengelus2 pahaku dengan pelan. elusan itu memberikan rangsangan buat aku, pelan2 napsuku naik juga karena elusannya yang makin lama makin keatas itu.matanya tambah jelalatan ke selangkanganku. kelihatannya dia dah horny melihat jembutku yang nongol itu. Kubiarkan dia mengelus2 pahaku. “Mulus ya Din”, katanya, sambil makin merenggangkan pahaku. “Ini bonus ya om”. “Kok bonus?” “Iya dah diblanjain sekarang dielus, kan bonus namanya”.

    Pahaku makin dikangkangkannya sehingga akhirnya dia berhasil mengelus samping g stringku. “jembut kamu lebat ya Din, sampe keluar semua gini, apalagi kamu cuma pake g string lagi. emangnya suka ya Din pake g string”. “Iya om, kan praktis kalo pake g string”. “Praktis apanya Din, gampang ngelepasnya gitu?”. “Ih om nakal lagi deh, aaah”, erangku ketika jarinya mulai mengelus bagian tengah g stringku yang dah mulai basah, tepat menggosok me mek dan it ilku. aku mulai mendesah,
    Tangannya tetap diselangkanganku mengelus2 me mek dan it ilku dari luar g stringku, tangan satunya memeluk pundakku.

    Kembali dipagutnya bibirku dengan penuh napsu. Aku menyambut ciuman ganasnya dengan menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. Segera lidahku diemut2nya, jarinya sekarang nyelip kedalam g stringku dan mengelus2 langsung it ilku. Aku makin
    terangsang jadinya dan melenguh makin keras, hanya gumaman yang terdengar karena bibirku lagi dipagut bibirnya dengan ganasnya. “Om”, erangku ketika dia melepaskan bibirku. “Dah basah banget Din, kamu dah napsu ya. Lepasin ya tanktop kamu”.
    Dia segera melepaskan tanktopku, tinggallah aku berbalut bra tipis model ikatan dan g string yang tipis dan sudah basah. Kulihat kon tolnya menggembung dibalik handuk yang disarungkan dipinggangnya. Dia membelalak melihat pemandangan indah yang ada didekatnya. “Din kamu napsuin banget”, katanya. Aku duduk disebelahnya diranjang, segera aku ditariknya hingga terbaring disebelahnya. Dan yang kurasakan berikutnya adalah bibirnya yang langsung mencium bibirku dan melumat.

    Aku tergagap sesaat sebelum aku membalas lumatannya. Aku merasakan lidahnya menyusup ke dalam mulutku. Dan reflekku adalah mengisapnya. Lidahnya menari-nari dimulutku. Napsuku makin naik. Sambil melumat, tangannya juga merambah tubuhku. Kemudian kurasakan remasan jari kasar pada toketku yang masih terbungkus bra tipis. Aku menggelinjang. Menggeliat-geliat hingga pantatku terangkat naik dari matras karena rasa nikmat yang luar biasa.

    Bibirnya melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh napsu. Dirangkulnya tubuhku, bibirnya lebih menekan lagi. Disedotnya lidahku, sekaligus juga ludahku. Kemudian tangannya kembali meremasi kedua toketku, dan dilepaskannya ikatan braku. Ganti bibirnyalah yang menjilati dan mengemut toket dan pentilku. Aku nggak mampu menahan gelinjang ini, rintihan keluar dari mulutku. Tangannya turun untuk meraih g stringku. Aku makin tak mampu menahan napsu saat jari-jarnya kembali merabai bibir me mekku dari luar g string dan kemudian mengilik it ilku. aku langsung merasa melayang karena kenikmatan itu. Jarinya meraih me mekku melalui samping g stringku. Aku rasakan ujung jari nya bermain di bibir me mekku.

    Cairan me mekku yang sudah mengalir sejak tadi menjadi pelumas untuk memudahkan masuknya jari-jarinya ke me mekku. Dia terus menggumuli tubuhku dan merangsek ke ketiakku. Dia jilati dan sedoti ketiakku. Dia menikmati rintihan yang keluar dari bibirku. Dia nampaknya ingin memberikan sesuatu yang lain dari yang lain. Sementara jari-jarinya terus mengilik me mekku. Dinding-dindingnya yang penuh saraf-saraf peka dia kutik-kutik, hingga aku serasa kelenger kenikmatan. Dan tak terbendung lagi, cairan me mekku mengalir dengan derasnya. Yang semula satu jari, kini disusulkan lagi jari lainnya. Kenikmatan yang aku terimapun bertambah. Dia tahu persis titik-titik kelemahanku. Jari-jarinya mengarah pada G-spotku. Dan tak ayal lagi. Hanya dengan jilatan di ketiak dan kobokan jari-jari di me mekku, dia berhasil membuatku nyampe. Kepalanya kuraih dan kuremasi rambutnya.Kupeluk tubuhnya erat-erat dan kuhunjamkan kukuku ke punggungnya. Pahaku menjepit tangannya, sementara pantatku terangkat agar jarinya lebih melesek ke me mekku. Aku berteriak histeris. Kakiku mengejang menahan kedutan me mekku yang memuntahkan cairan bening. Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk mengurangi gerahnya tubuhku.

    Saat telah reda, kurasakan tangannya mengusap-usap rambutku yang basah sambil meniup-niup dengan penuh kasih sayang. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya. “Din, kamu liar banget deh padahal masi muda banget. Istirahat dulu yaa. Aku ambilkan minum dulu”, dia mengambilkan minuman dari lemari es.

    Aku dibawakan kaleng coca cola, dibukakan dan diberikannya kepadaku. Segera kuminum coca cola itu sampe habis. Sementara aku masih terlena di ranjang dan menarik nafas panjang sesudah nyampe tadi, dia terus menciumi dan ngusel-uselkan hidungnya ke perutku. Bahkan lidah dan bibirnya menjilati dan menyedoti keringatku. Tangannya tak henti-hentinya merabai selangkanganku. Aku terdiam. Aku perlu mengembalikan staminaku.

    “Masih capek Din”, bisiknya. “Nggak kok om. Lagi narik napas saja. Tadi nikmat banget yaa padahal belum apa-apa. Baru di utik-utik saja Dina sudah kelabakkan”, jawabku. Dengan jawabanku tadi dengan penuh semangat dia turun dari ranjang. Dia lepasin lilitan handuknya. aku sangat tergetar menyaksikan tubuhnya. Bahunya bidang. Lengannya kekar, dengan otot-otot yang kokoh. Perutnya nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, seperti papan penggilasan. Bukit dadanya yang kokoh, dengan dua pentil besar kecoklatan, sangat menantang menunggu gigitan dan jilatan. Pandanganku terus meluncur ke bawah. Dan yang paling membuatku terpesona adalah kon tolnya yang besar, panjang, keras hingga nampak kepalanya berkilatan sangat menantang. Dengan sobekan lubang kencing yang gede, kon tol itu mengundang untuk diremes, dikocok dan diemut. Sesudah telanjang dia menarik lepas g stringku sehingga sekarang kita berdua sudah bertelanjang bulat. “Din, jembut kamu lebat banget, pantes kamu tadi jadi liar”, katanya sambil mengelus2 jembutku. “Bukannya liar om, itu namanya menikmati”, jawabku.

    Aku mendorong tubuhnya hingga terbaring di matras. kon tolnya yang keras kugelitik dengan rambutku. Kemudian kepala kon tolnya kubasahi dengan ludahku. Kuratakan ludah dengan jariku. Dia menggeliat kegelian. Dengan lembut kuusap seluruh permukaan kepala kon tolnya yang besar, dia melenguh karena nikmatnya. Kugenggam pangkal kon tolnya dan kepalanya yang basah mulai kujilati. Diujung kepalanya ada setitik cairan bening. Sambil menjilati cairan bening itu, kon tolnya kukocok turun naik. Terasa agak asin. Dengan lidah kujilati kepala dan leher kon tolnya, semua daerah sensitif kujelajahi dengan lidah. Akhirnya kepalanya kuemut dan kukeluar masukkan ke dalam mulutku. Perutnya kuelus2, dia meremas2 rambutku. Aku terus saja mengisap kon tolnya. kon tol yang Gede, panjang, kepalanya yang bulat berkilatan. kepalaku dielus-elusnya. Dan dia menyibakkan rambutku agar tidak menggangu keasyikanku. dengan penuh semangat aku terus mengulum kon tolnya. “Din, nikmat banget emutanmu”, erangnya. “Kamu pinter banget siihh”.

    Aku terus memompa dengan lembut. Berkali2 aku mengeluarkan kepala itu dari mulutku. Aku menjilati tepi-tepinya. Pada pangkal kepala ada alur semacam cincin atau bingkai yang mengelilingi kepala itu. Dan sobekan lubang kencingnya kujilati habis-habisan. “Din, nikmatnya aah”, kembali dia mengerang.

    Rupanya dia tak tahan dengan rangsanganku, aku ditariknya dari kon tolnya, dibaringkannya dan kembali mulutnya mengarah ke me mekku. Dengan lembut dia menjilati daerah sekeliling me mekku, pahaku dikangkangkan supaya dia mudah mengakses me mekku. “Om..”, ganti aku yang melenguh keenakan. Lidahnya makin liar menjelajahi me mekku. Bibir me mekku dikuakkan dengan jarinya dan kembali it ilku yang menjadi sasaran lidahnya.

    Aku makin menggelinjang gak karuan. Napasku menjadi gak teratur, “Om .., Dina dien tot dong”, erangku. Dari me mekku kembali membanjir cairan bening. Dia menjilati cairan itu.
    Badannya kutarik, dia segera menempatkan kon tol besarnya di bibir me mekku. Pelan2 dimasukkannya sedikit demi sedikit, nikmat banget rasanya kemasukan kon tol yang gede banget. Dia mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, mula2 pelan dan makin lama makin cepat sehingga dengan satu hentakan keras, kon tolnya sudah ambles semuanya di me mekku, “Aah, om”, erangku lagi. Dia terus saja mengenjotkan kon tolnya dengan keras dan cepat, sehingga akhirnya me mekku makin berdenyut mencengkeram kon tolnya dengan keras.

    “Om, terus yang cepat om,Dina mau nyampe, aah”, erangku dengan liar. Dia terus saja mengenjotkan kon tolnya sampe akhirnya, “Aah 0m, Dina nyampe…”, kembali aku berteriak. Dia menghentikan enjotannya. Kembali aku dibelai2 dan bibirku diciumnya dengan mesra. “Om nikmat banget dien tot ama om, baru sebentar dienjot, Dina dah nyampe,” kataku.

    Dia mencabut kon tolnya dan minta aku nungging. Segera ditancapkannya kembali kon tolnya di me mekku dari belakang. Pinggulku dipeganginya sambil mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat, rasanya kon tol panjangnya masuk lebih dalam lagi ke me mekku, nikmat banget rasanya. Dia rupanya ingin merasakan macem2 gaya ngen tot, segera dia telentang dan minta aku yang diatas. Aku menancapkan kon tolnya dime mekku dan kuturunkan tubuhku sehingga kon tolnya kembali ambles dime mekku.

    Aku menggerakkan pinggulku turun naik dan juga dengan gerakan memutar. Dia meremas2 toketku dan memlintir pentilku. Aku membungkukkan badanku sehingga dia bisa mengemut pentilku, sesekali digigitnya pelan, aku menjerit2 karena nikmatnya. “Din, aku dah mau ngecret, didalem ya”, katanya sambil terus meremes toketku. “Ngecretin didalem aja om, biar lebih nikmat”, jawabku sambil terus menaik turunkan pinggulku mengocok kon tolnya yang ambles di me mekku. Aku kembali membungkuk, kali ini bibirnya kucium dengan ganas. Dia memegangi pinggangku. Gerakan pinggulku makin cepat, aku juga merasa akan nyampe lagi. me mekku terasa berdenyut2, “Om, Dina mau nyampe juga, bareng ya om”, kataku terengah. Terus kugerakan pinggulku naik turun dengan cepat sampe akhirnya pejunya muncrat menyembur2 didalam me mekku. Bersamaan dengan ngecretnya dia, akupun nyampe kembali’ “Om nikmatnya..”, erangku. Aku menelungkup lemas dibadannya, dia memelukku dan mengecup bibirku, sementara kon tolnya masih nancap di me mekku. “Om lemes banget, tapi nikmatnya luar biasa”, kataku. “ini baru ronde pertama lo Din”, jawabnya. “Dina mau kok om en tot lagi”, kataku.

    Aku berbaring kelelahan diranjang. DIa berbaring disebelahku, kayaknya dia belum puas karena dia kembali meremas toketku. “Kamu seksi banget ya Din, toket kamu besar dan kenceng, kaya toketnya Farah Quinn. Kamu tau gak Farah Quinn siapa. Jembut kamu lebat banget, aku suka ngen tot ama yang jembutnya lebat. Mana me mek kamu kenceng banget empotannya, aku mau ngerasain lagi ya Din”, katanya dan dia kembali mencium bibirku. Dia bangun dan segera mengarah ke me mekku, dia tau titik lemahku ada dime mekku.

    Lidahnya kembali menjilati me mekku. Ujung lidahnya kembali menelusup masuk ke me mekku. Rambutnya segera kuremas2 dan kutekankan kepalanya supaya lidahnya lebih masuk lagi ke me mekku. Pantatku menggelinjang naik keatas. Dia terus saja menggarap me mekku, pahaku dipeganginya erat2 sehingga aku sulit untuk bergerak2, aku hanya bisa mendesah2 kenikmatan. Rupanya desahanku merangsang napsunya sehingga segera dia melepaskan me mekku dan menaiki tubuhku. “Om, kuat banget sih. Baru aja ngecret udah pengen masuk lagi”, keluhku. Dia tidak menjawab.

    Digenggamnya kon tolnya, diarahkan ke me mekku. Aku menggelinjang saat kepala tumpul yang bulat gede itu menyentuh dan langsung mendorong bibir me mekku. Kepala kon tolnya menguak gerbang me mekku. me mekku langsung menyedotnya, agar seluruh kon tol gede itu bisa dilahapnya. Uuhh .. aku merasakan nikmat desakan kon tol yang hangat panas memasuki me mekku. Sesak. Penuh. Tak ada ruang dan celah yang tersisa. kon tol panas itu terus mendesak masuk. Rahimku terasa disodok-sodoknya. kon tol itu akhirnya mentok di mulut rahimku. Kemudian dia mulai melakukan pemompaan.

    Ditariknya pelan kemudian didorongnya. Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekuensi yang makin sering dan makin cepat. Dan aku mengimbangi secara reflek. Saat dia menarik kon tolnya, pantatku juga menarik kecil sambil sedikit ngebor. Dan saat dia menusukkan kon tolnya, pantatku cepat menjemputnya disertai goyangan igelnya. Demikian secara beruntun, semakin lama makin cepat.Toketku bergoncang-goncang, rambutku terburai, keringatku bercampur keringatnya mengalir dan berjatuhan di tubuh masing-masing, mataku dan matanya sama-sama melihat keatas dengan menyisakan sedikit putih matanya.

    Goncangan makin cepat itu juga membuat ranjang kokoh itu ikut berderak-derak. “Din, nikmat banget deh me mek kamu”, dia melenguh. “Iya om, kon tol om enak banget, Panjangg .. Uhh gede banget.” Posisi nikmat ini berlangsung bermenit-menit. Kulihat tubuh kekar nya tampak berkilatan karena keringatnya. keringatnya mengalir dari lehernya, terus ke dada bidangnya, dan akhirnya ke tonjolan otot di perutnya. Dengan gemas kumainkan pentilnya yang bekilatan itu. Kugigiti, kujilati, kuremas-remas. Tambah buas gerakannya. Sodokan kon tolnya tambah kencang di me mekku dan tangannya meremes2 toketku.

    Pada akhirnya, setelah sekian lama dia mengenjot me mekku dan aku nyampe 2 kali secara berturut2, kon tolnya terasa berdenyut keras dan kuat sekali. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya. Pada setiap denyutan aku rasakan me mekku sepertinya disemprot air kawah yang panas. Pejunya kembali berkali-kali ngcret di dalam me mekku. Uhh .. Aku jadi lemes banget. “Om, Dina lemes, tapi nikmat banget. Istirahat dulu ya om”, kataku. Aku langsung terkapar di ranjang dan tak lama kemudian aku tertidur.

    Pagi hari aku terbangun karena ada ciuman di bibirku. Diluar udah terang. Dia sedang mencium bibirku. Aku menyambut ciumannya, kayanya sarapan pagiku ya dien tot lagi. wajah kami sama-sama maju saling berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang memulai, aku dan dia saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.

    Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan nya mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dengan lembut. Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Kembali dia melepas bibirnya dari bibirku. satu tangannya masih terus membelai pahaku, akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku. Dia mencium bibirku kembali, yang serta merta kubalas dengan hisapan pada lidahnya. Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yang mulai beralih dari pahaku ke selangkanganku, membelai me mekku. “Mmhh.. om” desahku disela2 ciuman panas kami. Dari mencium bibirku, lidahnya mulai berpindah ke telinga dan leherku, dan kembali lagi ke bibir dan lidahku.

    Permainannya yang lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bernapsu, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya meraba2 toketku, pentilku yang saat itu sudah tegak mengacung digesek2nya. Diciuminya toketku, kemudian mulai menjilati pentilku. “Ooohh..sshh.. aachh.. om..” desahku langsung terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yang basah dan kasar menggesek pentilku yang terasa sangat peka. Dia menjilati dan menghisap toket dan pentilku di sela-sela desah dan rintihku yang sangat menikmati gelombang rangsangannya.

    Dia melepas pentilku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku, dan mulai menciumi pahaku. Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku dengan jilatannya yang sesekali melibas bibir me mekku. Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak napsu. Dia mengalihkan jilatannya kejembutku yang telah begitu basah penuh lendir me mekku. “Om…ohh..” lenguhku. Lidahnya melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh it ilku. Dia menghentikan jilatannya dan berlutut di depanku. me mekku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat kon tolnya yang tegang besar kekar berotot.

    Dia membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu di turunkannya pantatnya dan menuntun kon tolnya ke bibir me mekku. Terasa sekali kepala kon tolnya menembus me mekku.”Hngk! Besaar..sekalii..om,” erangku. Tanpa terburu-buru, dia kembali menjilati dan menghisap pentilku yang masih mengacung dengan lembut, kadang menggodaku dengan menggesekkan giginya pada pentilku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali menjilati dan menghisap pentilku, nikmat banget rasanya, sementara setengah kon tolnya bergerak perlahan dan lembut menembus me mekku.

    Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan, membuat lendir me mekku semakin banyak meleleh di me mekku, melicinkan jalan masuk kon tol berototnya ini ke dalam me mekku tahap demi tahap. Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu pentil ke pentil yang lain. “Ouuch.. sshh.. aachh..teruuss.. om. masukin kon tol om yang dalaam..! oouch..niikmaatnya!” erangku. Seluruh rongga me mekku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding me mekku digesek kon tolnya yang keras dan besaar..!

    Akhirnya seluruh kon tolnya yang kekar besar itu tertelan kedalam me mekku. Terasa bibir me mekku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini. Melepas pentilku, dia mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan, “..oouch. niikmaat..om..!!” aku pun tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal2 diselingi desah desah penuh kenikmatan. “hh..sshh..hh.. om.. oohh ..suungguuhh.. niikmmaat.” lidahnya kembali menari di pentilku.

    Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. kon tolnya yang dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot me mekku dan menggesek dinding me mekku yang mencengkeram erat. Hisapan dan jilatannya pada pentilku pun semakin cepat dan bernapsu. Seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa kukendalikan. Desahanku sudah berganti dengan erangan liar, “Ahh.. Ouchh..entootin Dina terus om, .. genjoott.. habis me mek Dina..!! genjoott.. kon tol om sampe mentok..!!” Ooohh.. om..bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot dengan om..!!” mendengar celotehanku, dia berubah menjadi semakin beringas, kon tolnya makin cepat dienjotkan keluar masuk me mekku.

    Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku ”Ngghh.. nghh .. nghh..om, Dina mau nyampe..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku, dia mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan kon tolnya dalam2 dengan memutar mutar keras sekalii.. it ilku yang sudah begitu mengeras habis digencetnya. “..aacchh..om.. niikmaat.. tekeen..teruuss.. it il Dina..!!”

    Akhirnya aku nyampe, kupeluk tubuhnya erat sekali. wajahnya kuciumi sambil mengerang2 dikupingnya sementara dia terus menggerakkan sambil menekan kon tolnya secara sangat perlahan. tubuhku yang terkulai lemas dengan kon tolnya masih di dalam me mekku yang masih berdenyut-denyut. Tanpa tergesa-gesa, dia mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan erat. Ia sama sekali tidak menggerakkan kon tolnya yang masih besar dan keras di dalam me mekku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur napasku yang terengah-engah. Setelah aku kembali “sadar” , aku pun mulai membalas ciumannya, sehingga dia kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan lidahku semakin liar.

    Napsuku kembali terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan, menggesekkan kon tolnya pada dinding me mekku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar. Genjotan kon tolnya pada me mekku mulai cepat, kasar dan liar. Lalu dia memintaku untuk berbalik, sambil merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas “Om..masukin kon tol gede om dari belakang kelobang me mek Dina..” Dia pun menatap bokongku. Sambil memegang kon tolnya disodokannya ketempat yang dituju ”Bleess..” ..Ooohh. om.. teruss.. yang.. dalaam..!”! terasa besar dan panjang kon tolnya menyodok me mekku, terasa sekali gesekannya di me mekku yang menyempit karena tertekuk tubuhku yang sedang menungging ini. Dia menggarapku dengan penuh napsu, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan keras sekali menyambut sodokannya sehingga kon tol yang besar dan panjang itu lenyap tertelan me mekku. “Hngk.. ngghh..om..Dina mau keluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang, aku nyampe lagi. Kudorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan kon tolnya yang besar sedalam-dalam2nya di dalam me mekku, terasa me mekku berdenyut2 mengempot kon tol besarnya. Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukannya yang menindih tubuhku dari belakang. Berat memang tubuhnya, namun dia menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa kepuasan.

    Dia memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas. “Din aku belum ngecret..! tolong isepin kon tolku dong..!” tanpa sungkan lagi kuemut kon tolnya, kujilati biji pelernya, bahkan selangkangannya ketika kulihat dia menggeliat geliat kenikmatan, “..Ohh Din.. nikmat sekalii.. teruss ..lumat kon tolku iseep yang daleemm.. ohh..” dia mengerang penuh semangat membuatku semakin gairah saja mengemut kon tolnya yang besar. untuk makin merangsang dirinya aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan kon tolnya dari mulutku, kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak2 kebelakang. benar saja melihat gerakan erotisku dia makin mendengus2.

    Emutanku makin beringas, kon tol yang besar itu yang menyumpal mulutku, kepalaku naik turun cepat sekali, dia menggelinjang hebat. akhirnya kurasakan me mekku ingin melahap kembali kon tolnya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku lepas kon tolnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih kon tolnya lalu kududuki sembari ku tuju ke me mekku. Bleess.. “..Ooohh..Din..masuukin kon tolku semuanya..!!” dia mengerang. kuputar-putar pinggulku dengan cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dengan keras sehingga kon tol yang besar itu melesak dalaam sekali.. “..aachh.. Din..putaar..habiisiin kontoolku..eennakk.. sekaallii..!!” gilirannya merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya. Kugenjot bahkan sambil menekan keras sekali pantatku. kon tolnya kugenjot dan kupelintir habis, bahkan kukontraksikan otot2 me mekku sehingga kon tol yang besar itu terhisap dan terkenyot didalam me mekku.

    Dia menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, kutekan lagi pantatku lebih keras, kon tolnya melesak seluruhnya bahkan jembutnya sudah menyatu dengan jembutku, it ilku tergencet kon tolnya. Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, biji pelernya kuraih dan kuremas-remas, “..Ooohh.. aachh.. yeess.Din”, dia membelalakan matanya. lalu dia bangkit, dengan posisi duduk ia mengemut toketku… aachh tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua toketku. “..Emut pentil Dina.. dua. duanya.. ..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! erangku. “..Ooohh.. Din.. nikmatnya bukan main posisi ini..! kon tolku melesak dalam sekali menembus me mekmu..!” dia mendengus2.

    Kurasakan kon tolnya mengembung pertanda pejunya setiap saat akan meletup, “..Ohh.. sshh..aahh.. om ..keluaar..bareeng..”, erangku lagi. “..iya..Din..aku…udah mau ngecret”. tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di dalam me mekku, “..aachh. jepiit kontoolku..yeess.. sshh.. oohh..nikmaatnya.. me mekmu Din..!!” dia mengecretkan pejunya di dalam me mekku, terasa kental dan banyak sekali.

    Akupun menggelinjang hebat, “..Nggkkh..sshh.. uugghh.. om.. teekeen kontool mas.. sampe mentookkhh..aarrgghh..!! Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai kon tolnya, pantatnya, pinggangnya bahkan dadanya yang kekar kupeluk erat sekali. Seluruh pejunya kuperas dari kon tolnya yang sedang terjepit didalam me mekku.

    Nikmatnya sungguh luar biasa. Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, tubuhku terasa lemas sekali. “Om, sarapan ini lebih nikmat dari semalem, Dina mau lagi dong”, kataku. Demikianlah hari itu si om menggarap tubuhku dengan penuh napsu sampe aku terkapar saking lemesnya, tapi nikmat buanget deh.

  • Cerita Pesta Sex Kelulusan Sekolahku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Pesta Sex Kelulusan Sekolahku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1322 views

    Perawanku – Akhirnya sampailah pada batas bahwa kita mesti mengakhiri suatu hal dan memulai dengan yang baru. Demikian aku dalam sekolah, SMU kulalui dan segera kumasuki Universitas. Meski demikian selalu ada yang membuat kita tak bisa meninggalkan kenangan yang pernah kita goreskan tak peduli dimana, seperti juga disekolahku, teman-temanku, dsb. dsb. Melankolis banget, tapi itu fakta, tak bisa dipungkiri lagi, sorry kata-kata itu aku dapat dari Mas Gigis, teman sekosan di Solo.

    Ceritanya begini, kebiasan sekolah, yang lebih tepat dilakukan sebagai keselaluan, karena selalu dilakukan setelah lulus, yaitu perpisahan sekolah, tak peduli pakai pesta atau tidak, ramai-ramai atau sederhana, pasti sekolah manapun melakukannya. Demikian juga sekolahku, bahkan setelah pesta meriah di sekolah tiap-tiap kelas membikin pesta tersendiri untuk masing-masing kelas. Kelasku lumayan juga rupanya, hanya dengan modal dana iuran kelas yang selalu ditarik tiap bulan dapat digunakan pesta di sebuah Villa, bukan menyewa sih, tapi gratisan milik Vera, temanku yang paling kaya.

    Setelah teman sekelas yang jumlahnya 40, tetapi yang hadir hanya 32 anak itu sudah berkumpul di Villanya Vera Minggu, pukul 14.00, acara pun dimulai, dihadiri walikelas kami, satu persatu acara dilangsungkan. Satu jam pertama diisi dengan acara seremonial yang menjemukan, disusul acara makan dan santai sambung rasa sampai dua jam berikutnya. Kemudian acara hiburan yang khusus dimainkan oleh kami-kami sendiri selama satu jam. Tepat pukul 18.00 istirahat sebentar sebelum acara konyol dan ngocol yaitu perlombaan-perlombaan gila. Ini juga karena sudah pamit pulangnya walikelas, sehingga praktis acara makin bebas karena tidak ada yang mengawasi lagi.

    Begitu acara lomba dimulai sepertinya akan banyak kejadian yang tak terduga yang akan terjadi, wajarlah anak-anak muda. Dan benar saja, acara yang disuguhkan benar-benar gila, seperti cewek-cowok penampilan paling keren, cewek berbibir terseksi, cewek dengan payudara terindah, cewek dengan betis terindah, juga cowok dengan kelamin terbesar, cewek-cowok terseksi dan cewek-cowok dengan adegan paling panas yaitu tarian tererotik.

    Bisa dibayangkan bagaimana suasana yang terjadi saat itu, meski semuanya belum tentu setuju terhadap acara-acara yang berlangsung, tetapi kita sepakat untuk yang terakhir kali bertemu semua bersedia memeriahkan acara demi acara. Bahkan disela-sela acara acara ada saja yang mencuri kesempatan, seperti ciuman atau adegan pelukan mesra bahkan saling meraba atau memang sengaja untuk merangsang membangkitkan gairah karena memang dibutuhkan untuk penampilan perlombaan, sehingga membuat acara benar-benar memanas karena gelora anak anak muda yang sedang bergairah.

    Setelah acara lomba itu sebenarnya adalah pesta kolam renang, tapi sebelumnya diumumkan pemenang perlombaan yang penilaian berdasarkan pilihan terfavorit dari kita-kita sendiri. Lumayan, aku dapat satu gelar, cowok terseksi, cewek terseksi dimenangkan sang ketua, Nova, bibir terseksi dimenangkan Vera, si tuan rumah, cewek-cowok berpenampilan paling keren didapat Deni dan Nita, sepasang kekasih, yang malam itu benar-benar kompak dan serasi penampilannya, cewek dengan betis terindah jadi milik Tika yang masih ada darah bulenya, cewek dengan payudara terindah dimenangkan Desy, dan pemenang kategori cowok dengan kelamin terbesar adalah Fery, yang sampai-sampai celana dalamnya gak muat, sedangkan pemenang lomba paling hot yaitu tarian tererotis dimenangkan oleh pasangan kekasih, Erik dan Sinta yang waktu itu benar-benar gila karena mereka dengan beraninya berduet telanjang bulat menari-nari seiring lagu-lagu latin yang diputarkan. Benar-benar acara yang sangat meriah.

    Bahkan acara pesta kolam renang yang sebenarnya hanya acara santai dengan makan atau sekedar minum di kolam renang sambil ngobrol-ngobrol, jadi seru setelah Nova membacakan pengumuman itu dari pinggir kolam sedangkan yang lain berada di air. Tetapi karena banyak teman-teman yang norak dengan melepaskan pakaian mereka dan berenang tanpa pakaian, sehingga membuat suasana jadi riuh penuh jeritan dan benar-benar gila, Melihat gelagat yang menjurus ke pesta sex, seperti itu sang ketua memberi peringatan dan beberapa persyaratan yang mesti dipatuhi, diantaranya adalah tidak boleh ada pemaksaan seksual, tidak boleh membahayakan teman yang lain, Kalau terjadi hubungan seks sebisa mungkin memakai kondom, dan yang terakir sperma tidak boleh dikeluarkan disembarang tempat lebih-lebih dikeluarkan dalam vagina, jika dilakukan Sang ketua mengancam dengan hukuman berat. Nova pun mengambilkan dua baskom kaca besar dari dalam rumah dan diletakkan di ujung kolam renang sebagai tempat sperma. Setelah itu dia mengatakan merubah acara pesta kolam renang menjadi acara bebas.

    Semua yang diair langsung bersorak-sorai, hingga ada yang melempar CD atau BH mereka keatas, mereka pun ada yang langsung naik dari air untuk mencari tempat yang enak untuk berkencan, bagi yang tak ingin terlibat melakukan seks memilih tetap didalam air atau diatas pelampung sambil minum atau makan atau duduk-duduk dipinggir kolam atau memilih jalan-jalan saja melihat-lihat apa yang teman lakukan, sambil ngobrol ngalor ngidul mengomentari apa yang mereka lakukan, seperti yang aku lakukan sama Fery. Kadang kami juga ikutan menyemangati mereka meski setelah itu bahu kami terangkat tanda aneh saja atas perilaku mereka.

    Tak lama berselang sudah terlihat adegan-adegan porno, yang paling ringan adalah beberapa teman sekadar menari-nari sambil telanjang tidak cewek tidak cowok sama saja atau ada yang berjejeran duduk dipinggir kolam sambil onani bareng-bareng, kadang mereka berganti tangan memegangi kontol sehingga terlihat lucu, tapi itu tak berlangsung lama karena satu persatu berlarian ke baskom megeluarkan sperma mereka.

    Terlihat juga Rio yang tiduran di kursi jemur di oral oleh Tika sedangkan dari belakang Dedy mengocokkan kontolnya penuh semangat di memeknya, tak ketinggalan Nova dan Vera yang memainkan gaya Lesbian, Erik dan Sinta juga tak mau kalah, mereka melakukan seks diatas pelampung, mereka memainkan banyak gaya diatas pelampung ditonton banyak teman-temannya, juga ada Anna yang tergeletak di lantai membiarkan tubuhnya dikerubuti beberapa cowok, tapi Anna tidak memperbolehkan vaginanya dimasuki penis teman-teman cowok, atau Ivan yang bagai seorang Raja, tubuh bulenya dijilati dan digerayangi beberapa cewek, jadi lucu karena baru beberapa menit dia harus berlari ke baskom karena Nina mengocok kontolnya terlalu keras sehingga dia tidak bisa menahan spermanya keluar, bahkan Aldi dan Rendy berani beradegan homo dengan saling menghisap kontol masing-masing dan melakukan seks lewat anus secara bergantian. Atau adegan yang ditunjukkan oleh Rina dengan memperbolehkan teman-temannya yang cowok untuk mencoba vaginanya sampai puas, mungkin ini adegan yang dianggap paling gila, tapi ini tidak berlangsung lama karena dia keburu kelelahan karena melayani lima orang secara bergantian.

    Aku dan Fery hanya berputar-putar melihat yang teman-teman lakukan, sambil geleng-geleng kepala. Pokoknya adegan yang ada di blue film sebagain besar terjadi di Villa itu. Mereka yang melakukan terlihat senang, dan yang melihatpun senang meski kadang sambil berjeritan atau menelan ludah. Tapi akhirnya Fery tak tahan juga melihat Della, gadis imut pujaan hatinya memintanya mengoralnya, Fery pun setuju, setelah memuaskannya nafsunya tak terbendung, dengan setengah berlari dia menuju ke baskom terdekat dan memuncratkan spermanya disana.

    Setelah suasana agak mereda, tak disangka-sangka para cewek berkumpul dan kembali ke pinggir kolam renang dengan membawa dua baskom kaca besar yang berisi cairan sperma. Acaranya adalah adu cepat mengeluarkan sperma bagi cowok dengan dirangsang oleh cewek, pasangan ditentukan dengan cara diundi, bagi yang kalah mendapat hukuman meminum sperma yang ada baskom masing-masing satu sendok makan ditambah meneruskan sampai keluar sperma, wuh gila. Kebetulan banget jumlah kami yang datang pas berpasangan, sebenarnya jumlahnya 40 anak, 16 cewek dan 24 cowok, tetapi karena 8 cowok tidak hadir karena harus mengikuti tes TNI atau sekolah yang lebih dulu tes.

    Undian dimulai, tampil perdana adalah Deni dan Desy lawan Fery dan Cindy, Cindy tak begitu sulit mengeluarkan spermanya Fery untuk mengalahkan Deny dan Desy, karena Deny sudah habis-habisan mengeluarkan spermanya bersama Nita, sedang Fery hanya sekali keluar sperma, alhasil duet Deny dan Desy harus meneguk sperma dari baskom. Disusul Riko dan Nita lawan Erik dan Sinta, Riko menang mudah karena selama pesta dia tidak mengeluarkan spermanya ditambah faktor Nita yang pengalaman, bahkan dengan beberapa kali kocokan saja dari Nita, Riko sudah tidak bisa menahan spermanya muncrat, sementara Sinta meski mengerahkan segala cara kesulitan mengeluarkan sperma pacarnya tersebut, baru sesaat lomba hampir selesai sperma Erik keluar juga.

    Kemudian Ivan dan Nina dan lawan Rendy dan Della, ini merupakan pertarungan paling lama karena Ivan dan Rendy sama-sama sudah mengeluarkan sperma, Ivan keluar waktu kontolnya dikocok sama banyak cewek di kursi sedangkan Rendy saat main sama Aldy tapi akhirnya Ivan memenangi pertarungan meski dalam jarak waktu yang hampir bersamaan, karena Nina yang memang naksir Ivan tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan Ivan, bahkan sesaat setelah tanda dimulai Nina langsung mengulum penis Ivan dan menghisapnya dalam-dalam sehingga Ivan benar-benar mati kutu dan keluar sperma.

    Berikutnya Aldy dan Anna lawan Aku dan Rina, aku jelas yakin menang karena aku selama pesta belum keluar sperma meski kontolku terasa berkedut-kedut terus menyaksikan perilaku teman-teman, makanya aku beri isyarat pada Rina agar santai saja, gak usah pake vagina ataupun dioral penisku pasti keluar sperma dengan cepat sementara Aldy sudah main sama Rendy sedangkan Anna agak merasa jijik terhadap Aldy karena homo, sehingga membuat mereka berdua harus minum sperma dari baskom karena kalah.

    Setelah itu Dedy dan Nova lawan Alfin dan Silvi, seharusnya Alfin dan Silvi yang menang karena Alfin belum keluar sperma sama sekali, tetapi keduanya grogi karena baru pertama kali melakukan yang seperti ini bahkan kontol Alfin sulit tegang meski akhirnya keluar juga tapi mereka harus minum sperma dulu, sementara meski Dedy sudah main dan keluar sperma beberapa kali, tetapi Nova tak kehabisan akal, dari pertama dia langsung tancap gas dengan melakukan oral terhadap kontol Dedy yang hitam itu hingga harus keluar sperma untuk ketiga kalinya.

    Kemudian Tommy dan Tika lawan Rio dan Vera, ini adalah pertarungan yang sangat ketat, karena Tommy dan Rio hanya sekali keluar sperma waktu onani dipinggir kolam, sedangkan Tika dan Vera sama berpengalaman memainkan kontol, sehingga jadi seru, bahkan Tika dan Vera merelakan kontol Tommy dan Rio masuk ke memeknya demi kemenangan, tapi akhirnya Vera memenangkanya dengan gaya berkuda menaklukkan kontol Rio untuk memuncratkan spermanya dan menang, karena Tika yang sudah kelelahan main dengan Dedy dan Rio hanya pasrah menggunakan gaya missionaris yang mengharuskan Tommy yang bekerja keras sendirian, meski keluar sperma, keduanya harus minum sperma, Tommy sempat muntah-muntah saat minum sperma gara-gara jijik, tapi karena sudah ada perjanjian dia terpaksa harus minum.

    Selanjutnya adalah partai cepat karena keempatnya pasangan ini, cowoknya adalah anak-anak baik, sehingga tidak keluar sperma selama pesta. Para laki-laki ini hanya sebagai pemandu sorak saja istilahnya, meskipun ceweknya juga sama sekali belum pernah main-main dengan kelamin laki-laki, tetapi agresifitas merekalah yang membuat menang melawan pasangan lawan, Robin dan Reza menang atas Niko dan Fina, sedangkan Andi dan Ira kalah dari Adi dan Dewi, meski hanya selisih beberapa detik.

    Lomba selesai dan menyisakan kelelahan dipihak cowok dan meninggalkan banyak sperma dalam baskom. Tapi begitu dikatakan selesai oleh ketua, para cowok protes, karena pihak cewek semua sudah tahu dan melihat seperti apa kontol mereka, bahkan pernah memeganginya, tetapi pihak cewek belum tentu pernah mendapat perlakuan sama dari cowok.

    Akhirnya agar adil diputuskan pasangan undian tadi boleh berganti posisi, cowok boleh merangsang balik si cewek sampai puas, dari sini hanya Erik dan Sinta yang tidak melakukannya karena sudah benar-benar kecapekan bermain dengan pacarnya tersebut. Sedangkan pasangan dadakan yang akhirnya melakukan seks adalah Ivan dan Nina, Ivan yang sedianya hanya melakukan oral terhadap vaginanya Nina akhirnya memasukkan juga penisnya karena tak tahan godaan yang dilakukan Nina. Terlihat Nina begitu senangnya, begitu pula Ivan yang terlihat puas meski agak kecapaian.

    Setelah semua kecapekan, satu persatu membersihkan diri dan berkemas. Acara pesta perpisahan itu diakhiri makan bersama, Pukul 23.00 kami membubarkan diri, pulang dengan membawa kenangan masing-masing.

  • Cerita Porno Balada Anak Desa – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Porno Balada Anak Desa – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    9717 views


    Perawanku – Jangan sebut namaku Iwan kalau ngga bisa mendapatkan wanita.heheheheheee

    Maaf bukanya aku sombong tp semua juga tau kalo ada tips dan trik untuk menggaet wanita di ranjang

    Umurku 20 Thn Tinggi badan 175 wajah kata emak sih ganteng banget. Bapakku juragan hasil bumi. pengepul besar hasil pertanian sedangkan emak mengelola toko di pasar.
    Karena bapak dan emak super sibuk maka terciptalah anak yg super alim dan ganteng. Iwan si anak juragan Darman begitulah orangorang menyebutku.

    Selepas subuh bapak dan emak sdh ke pasar.
    Tinggal aku sama dik Yanti anaknya mbok karti pembantu di rumah kami.
    Dari sinilah awal kenakalanku di mulai.

    Aku dan Yanti tumbuh bersama sekolah juga bersama
    Biaya sekolah semua dari bapak mbok karti yg janda sdh tak mampu membiayai Yanti sekolah.
    Tp sebagai gantinya sepulang sekolah Yanti wajib membatu simboknya mengurusi kebutuhan kami sekeluarga.

    Walaupun gadis desa tp kecantikan Yanti sangat mempesona wajah dan tubuhnya warisan simboknya ayu dan montok..

    Sebenarya aku naksir Yanti bapak tahu dan merestui tp emak masih berwatak kolot ..
    Menginginkan anak mantu yg sederajat masih di berlakukan hukum bobot bibit bebet
    Simbok dan Yanti tak luput dari ancaman emak untuk jaga jarak dgnku.
    Namaku bukan Iwan kalo tdk nakal..

    Tiap pagi aku selalu di bangunkan simbok.

    mas Iwan. bangun dah siang..sarapannya dah siap..
    Ayo ma Bangun. nanti mbok di marahi bos e.. ( bos e sebutan buat emak )
    ahhh lagi males mbok ..inikan hari minggu ntar sejam lagi bangunin yahhhh.
    Huooooaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
    e e mas Iwan ndak boleh gitu. sampean anak tunggal ..penerus keluarga. jangan malasmalasan begitu

    Aku yg semalam begadang sampai larut dan kemasukan air surganya orang desa (arak) alhasil masih keok walaupun dah jam sembilan Pagi

    Tubuhku di goyanggoyang sama simbok

    ayo mas bangun
    Iya mbokkkkkk.. aaaahhhhhmmmmmm .. Aku menguap dan membuka mata.

    Deeegggggg perasanku ndak karukaruan.panas dingin baru kali ini seumur hidupku melihat simbok hanya memakai kutang

    Aku hanya bisa melongo .dgn junior yg mengeras..

    ayo mas turundah di masakin air hangat sama Yanti .gih buruan mandi..

    Bentar mbok . masih ada pemandangan bIwan nih.

    e e e dasar bocah nakal . matanya jelalatantak bilangin bos e lho ya
    Jangan dong mbokkk.. pleaseeeeee

    Aku merayu dgn wajah purapura memelas

    ya udah buruan mandi keburu air nya dingin
    maunya di mandiin simbok.
    apa masih kurang to mas dari kecil sampe sebelum sunat di mandiin simbok. ?
    hehehehehe sekarang beda mbok.
    Justru sekarang mas Iwan ndak boleh mandi sama simbok.
    Simbok takut kalo mas Iwan jadi nakal

    Aahh simbokk. aku kan gak nakal ( aku terus merayunya dgn sedikit memaksa simbok untuk memandikanku.. tp gatot gagal total )

    Sambil berlalu dari kamarku simbok berbisik

    mandinya sama Yanti aja ya mas simbok malu dah tua Aku melongo untuk kedua kalinya.

    Dgn langkah yg sangat malas aku berjalan ke kamar mandi belakang

    Aku lebih suka mandi di kamar mandi belakang karena dari kecil terbiasa mandi di sana di mandikan oleh simbok..berdua dgn Yanti.

    Aaaahhhhhhhhmmmmmmmmmmmm.. Sialll masih ngantuk banget..

    Mas Iwan. mau mandi sama Yanti ?

    Karena masih ragu-ragu tak kupedulikan ajakan si Yanti.

    Begitu masuk ke kamar mandi otak kotorku bekerja dgn cepat

    Yan kalo mau mandi masuk aja pintunya ngga di kunci

    ya mas

    Kreekk. eehhhhh..

    Aku terkejut ternyata Yanti tdk main main.

    Aku malu dan gugup tubuhku panas dingin melihat Yanti melucuti pakainya .

    Terkesan lama banget untuk sekedar melepas babbydoll

    Kulitnya langsat bersih .kencang

    Dan.

    Aduh toketnya montok.belahannya tercetak jelas dgn hiasan kalung liontin emas hadiah dari emak. pas mantap seksi sekali Puting toketnya merah jambu kecil sekali Karena nafsu yg teramat besar aku nekat mendekapnya dari belakang dan menciumi pipinya

    Toketnya terasa empuk dan kenyal di tanganku

    Aku meremasnya dgn kuat

    duuhhhh mas sakiiittt.pelannnn maaasssssss.
    Hhhhhhhhhhhh maaf Yan aku mencintaimu
    Iya mas. Yanti tahu Yanti juga cinta sama mas

    Aku tatap matanya seolah meyakinkan cintaku kepadanya.

    Mata Yanti lalu terpejam. bibir tipisnya terbuka mengundangku untuk menciumnya.
    Hhhhmmmmmfffff
    Iniah ciuman pertamaku terkesan kaku
    Bahagia sekali rasanya..perasaanku melambung tinggi ke atas awan..
    Oooohhhhhhhhhhhhhhsssssss..maaaassssss .

    Tangan Yanti memegng penisku rasanya hangat geli-geli nikmat..

    massss.. hanya ini yg bisa Yanti berikan.sebagai bukti Yanti cinta sama mas.

    Sambil berciuman, perlahan penisku di kocok-kocok Yanti.membuat ku terasa dipermainkan nafsu

    Rasa nikmat di penisku membuat naluriku bekerja sendiri tanganku meremas-remas toket Yanti-menciumi bibir tipisnya..pipinya..lehernya-kedua toketnya..

    Karena tak tahan dgn nikmat di ujung penisku.aku langsung melumat dan menyedot puting toket Yanti..

    Oooohhhhsssssss.nafasku menderu deru.kupeluk Yanti kuciumi wajahnya dan kukatakan sayang padanya..

    Acara mandi bersama pagi itu sangat berkesan bagi kami
    Saling bercanda saling meraba dan saling memuaskan diri
    Ya walaupun sebatas itu tp sangat membuatku bahagia.

    Udah yuk mas. nanti simbok marah-marah kalo Yanti gak membantu di dapur..
    Ayo dehaku juga dah kedinginan nih.
    ..
    Begitu selesai berganti pakaian ku buka pintu kamar mandi

    Jleggg.simbok berdiri di depan kami dgn wajah memerah.

    Aku ngga tahu apakah marah atau bagaimana..

    YANTIII.masuk kamar !

    Air muka simbok memerah..
    Aku takut kalau dilaporkan sama bapak ato emak
    Takut menjadi aib keluarga kami takut dan serba salah
    Aku hanya menunduk tanpa bisa berkata apaapa .

    Simbok pun berlalu mengejar Yanti yg sedang menangis. samar-samar terdengar suara simbok yg menasehati Yanti..

    Aku makin serba salah.
    Aku merenung di kamar sendirian.mencari jawaban atas sikap simbok

    Di satu sisi simbok seolah mengijinkan aku mandi dgn Yanti satu sisi yg lain memarahi apa yg telah terjadi diantara aku dan Yanti.

    Bingung sekali..

    apa ya maunya simbok tadi ?
    Pusing kepala ini mikir .aaaahhhh lebih baik aku main air di sungai ujung sana siapa tahu bisa nembak burung atau ikan gabus.

    Dgn semangat juang 45 .semangat yg tak mau ambil pusing mau ada masalah mau lapor ke bapak mau di usir

    ahhhh bodo amat Pokoknya Iwan itu wajib.Di sini senang di sana senang
    Wakakakakakakakakkakak .

    Sambil bersiul ku panggul senapan angin merk sharp . senapan angin murahan sih..tp lumayan ok satu desa cuman aku tok yg punya model beginian ada teropong nya.

    30 menit berlalu tanpa terlihat satu ekor burung pun.

    Sdh jauh aku berjalan di pinggir sungai.

    aaaahhhhh hari ini sial banget .. ngga ada target yg bisa di tembak..Anjriitttt
    Mana udara panas lagi. uuufffff sapa suruh siang-siang gini cari burung.

    Aku terus melangkah menuju sungai yg paling dlm berharap banyak ikan gabus besar-besar.kalo nongol tinggal dorr kepalanya.

    Tp ternyata nasib sial masih setia menemaniku

    Akhirnya kuputuskan berenang di sungai sendirian.mandi untuk yg kedua kalinya..

    uuhhhh segarnyaa sungai ini jernih bersih dan segar airnya.
    Nunggu ibu-ibu mandi ato pulang ya.kok jadi horny gini.membayangkan ibu ibu mandi aja dah tegang.
    Uuuuffff pulang aja dah.

    Tak terasa terdengar suara adzan ashar.karena hari mulai sore maka aku bergegas untuk pulang melewati jalan pintas.

    Menerobos jalan setapak yg di penuhi alang alang menuju kebun bu lurah.

    Berharap nanti ketemu Yuyun anaknya bu lurah

    Yuyun gadis desa yg diamdiam Selalu melirik genit padaku. hhmmmmm akan ku manfaatkan jika SIPENIS PANJANGnya pas..alias situasi kondisi toleransi pandangan serta jangkauan nya pas.hehehehehehehehe.

    Sambil cengar cengir, aku melangkah terus ke depan

    Byuuurrrrrrr

    adduuuhhh ..siaalllll siapa yg buang air comberan .
    Ya ampun sial kok terus begini.

    Baunya seperti air rendaman cucian.busuk sekali..

    Hoeeeggggg..hoooeeeeeggg

    Seketika itu aku muntah muntah di tempat itu juga.karena tadi pas berfikir mesum aku senyum-senyum Dan tertawa sendiri. lalu bbbyyyuuuuurrrr ada air yg masuk ke mulut..

    siapa di situ

    maaf ngga sengaja ..

    Bu lurah keluar dgn terburu buru..

    ooo nak Iwan to,,kenapa nak Iwan ada di dekat sumur saya.tadi ngintip ya

    Maap bu lurah.sumpah saya ndak ngintip.tadi saya melamun ..ee tau-tau Ada di sini..

    wwooo ada perjaka melamun to. Ya udah mandi sana di dlm.nanti bajumu tak cucikan.

    Karena tak tahan dgn bau yg menyengat aku melangkah ke bilik mandi bu lurah.

    Ku lepaskan kaosku dan celanaku

    maaf bu nitip kaos sama celana
    Iya taruh situ aja wan.

    Aku langsung mandi dan tak berfikir apapun..berharap dgn mandi ketiga ini sialku juga luntur terbawa air.

    wan handuknya di gantungan itupakai saja..baru di cuci kok.
    Iya bu makasih.

    Begitu aku mengambil handuk , ada sesuatu yg jatuh dan tersangkut di tanganku..

    BH.uuffff kok gede sekali .punya siapa ya ? Apa bu lurah susunya sebesar kelapa..?

    Tak terasa penisku sdh tegang.hanya memegang bh saja.
    Gilaaaaa benar ini.masak ku perkosa saja bu lurah ?
    Mumpung sepi.mumpung ada kesempatan.mumpung bu lurah juga janda

    Aku nekat mengintip bu lurah mencuci kaos kududuknya mengangkang terlihat pahanya besargempal.
    Wahhhh pasti besar pula bokongnya..

    Wahhhh dasternya njeplak terkena air lho putingnya kok kelihatn gitu.alamak besarnya susu bu lurahku ini

    Sambil mengintip bu lurah ..tanganku tak kuasa untuk tdk mengocok penisku.

    Oooohhhhhhhhhssssss.. mmmmmmmm

    nak Iwan mana celana dalamnya.masak gak pakai celana dalam

    Ddeeegggg kaget sekali aku.

    Aa aanu bu.aku..ndak pernah pakai
    Lho kok ngga pakai celana dalam kenapa ?
    Anu bu.biar tambah besarrr..
    Coba sini ibu lihat dah seberapa besar..

    Tanpa sungkan bu lurah mendekati pintu kamar mandi.dan langsung membukanya.

    astaga penismu gede sekali wan ibu pegang ya.
    Aadddduuuuhhhhhhh bbbbuuuuu..Ennnnaakkkkkkkkocokkkk bu..

    Penisku bukan di kocok tp di urut ..dari pangkal terus ke ujung.nikmat tp sakit.
    teruss begitu sampai merah kehitaman.darah seperti terkumpul di penisku dan wow terlihat keras ..besar

    Hhaahhhhhhhhffffsssssssss.

    Nikkkmaaatttttt.nnnikkkmaaaattttttt bbbbbuuuuuuuu..

    Bu lurah jongkok dan menjilati penisku.ku jambak rambutnya ku paksa menelan utuh batang penisku.

    Rasa nikmat yg tak tertahankan membuat tanganku bernaluri liar mencari sasaran empuk.
    Toket bu lurah montok sekali ..mantap di tangan.ku remas-remas kiri kanan kadang ku pilin-pilin putingnya..
    ooohhhh massssss ..kulum toketku massss.

    Dgn tergesa gesa di buka dasternya

    Alamak besar sekali toketnya perutnya juga sdh besar untuk ukuran wanita 40 thn.
    Dgn rakus kujilati puting bu lurah sambil tanganku meremas-remas toket yg lainya
    Bu lurah mendesah keenakan.tanganya tak berhenti mengocok penisku..

    Kemudian tangan bu lurah menuntun tanganku menuju selakangannya.menuju memeknya.

    Terasa besar dan empuk

    Tp loh kok halus licin.ngga ada bulunya.

    Karena penasaran ku lihat ke bawah terasa panas dingin gemetar badanku memegang memek lurahku ini.

    Kemudian bu lurah mengangkat satu kakinya di bak mandi.

    di ciummmm ddi ssiiiniiiii mmassss..ddii jiiillaaatttttthhsssssss Kepalaku di paksa di selakangan bu lurah.mmmpphhhhhhh. .

    Terpaksa kujilati , dan akupun sangat menyukainya.

    Mmmmpphhhhhhhhh niikkkmaaattttttt.yyyyaaa pppaassss diiii sssiituuu massssssseeedddooottttt Oooohhhhhh akkkkuuu nnyaaaammmppeeekkkk mmassss. ssssshhhssssss

    Aku ngga tahu senikmat apa yg di rasakan bu lurah.kakinya bergetar lalu jatuh di lantai

    Dgn nafas yg masih tersenggal senggal seperti habis lari maraton..
    Wajahnya tampak ayu ke ibuan.lalu ku dekatkan penisku ke wajahnya..
    mmmpphhhhhh nikkkmaattt bbbuuuu..

    Aaaahhhhh ooohhhhhhh ahhhhssss

    sini masss ibu kasih yg lebih nikmaatttt

    Bu lurah berdiri membelakangiku dgn bertumpu pada bak mandi tangan bu lurah memegang penisku dan mengarahkan pada memeknya

    Terasa sangat basah licindan sempit.

    ooohhhhhhhhhhh..peellann msss.

    Dorong pelan pelannn.sakiiiitttsss.penismu bessaarrrrrrrrrr..

    Bleessssseeeesssddddhhhheeeeeeeggggggg

    Secara naluriah kugerakan penisku maju mundur Kadang cepat kadang lambat sambil tanganku meremas remas toket bu lurah yg bergoyang.

    Oooohhhhhhh. mmmppphhhhhh. ooohhhhhhh nyaammmpeeeeeeee. .llllaaaagggiiii mmmmaaassssss.
    Penisku terasa di jepit dan diurut memek bu lurah
    Sangat nikmat luar biasa
    Ku diamkan penisku beberapa saat.menunggu nafas bu lurah kembali normal.

    Bleeeeessssssss ..


    Aku kocok penisku di dlm memek bu lurah dgn cepat.
    Aku ingin secepatnya meraih nikmatku..
    Ooohhhhhh Ooohhhhhh Ooohhhhhh ..bbbuuu..meemmeekkkmuuu. niiikkmmaaattttt..
    Ooohhhhhh aaakkuuu nggaaaaa kkkuaaat. Bbbuuuukkkkkkkk..

    Ccccrrrrruuuuuuttttttttt.

    Hhhshs hhsahhshshs.

    Ku peluk bu lurah ku ciumi wajah dan bibirnya

    Makasih bu.. Nikmat sseekkaalllii
    Sama sama masssaku juga..3 kali keluar dapat perjaka ganteng pula..

    Ingin rasanya aku di dlm kamar mandi itu bersama bu lurah tp sayup-sayup adzan magrib berkumandang.

    bu aku pulang dulu
    Mas Iwan Pakai bajunya anto sajatuh di gantungan
    Iya bu.nitip baju yg tadi ya ?
    Okeee asal mas Iwan harus bayar.
    Kalo uang aku ngga punya bu. bayar pake penis saja ya bu ?
    hhuuuusssss ya udah cepetan kita keluar sebelum mak darni melihat kita di sini.
    ..
    Krreeeettttt .aaah. aman wancepet keluar.

    Aku pun crlingak celingukah aman batinku.

    Kemudian aku peluk lagi bu lurah aku mencium toketnya sekali lagingga nahan lihat montoknya

    Karena asik dgn buah dada bu lurahaku tdk menyadari kalo ada orang yg mengintip dari dlm dapur.

    Tp sekilas tetlihat sandal kuning darni.
    Aahhhh si darni..
    Sialan mak darni
    Bu lurah tak kuberitahu ..aku takut jadi masalah besar pada janda tua itu.

    Aku pun beranjak pulang lewat samping rumah bu lurah.

    Di tengah jalan aku ketemu mak darni.berpapasan.mak darni berbisik

    mas Iwan .. aku tahu apa yg terjadi di sumur tadi.
    Terus kenapa mak
    kalo mas Iwan gak bisa menutup mulut saya.. ya maaf kejadian ini akan sampai pada pak Darman berikut seluruh desa..
    Hhhaahhh. apa maunya mak darni?
    Saya ini janda .miskin pula

    Nah mas Iwan pikirkan caranya menutup mulut saya..!

  • CERITA PORNO DEWASA NGENTOT SAMA NELLY DI TEMPAT FITNES

    CERITA PORNO DEWASA NGENTOT SAMA NELLY DI TEMPAT FITNES


    1582 views

    Cerita Sex ini berjudulCERITA PORNO DEWASA NGENTOT SAMA NELLY DI TEMPAT FITNESCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Nama saya Mike ini cerita nyata gue, badan saya atletis ya karena sering fitnes, disini saya akan menceritakan kisah gue sama pacar saya Nelly umur lebih muda dari gue, kesamaan dari kita suka suka fitnes, Nelly dengan badan yang ramping , tinggi, pasti semua cowo yang melihat pacar gue waktu dia fitnes matanya pasti tidak kedip, ya dikarenakan supersexi lah,,

    Disuatu ketika waktu mau fitnes kita berdua mau join ke salah satu klub fitness di sebuah hotel berbintang. Tapi pada saat pendaftaran, kita registrasinya masingmasing sehingga tidak ada yang tau kalo sebenarnya kita itu adalah pasangan. Pada hari pertama kita mulai fitness, gue datang 20 menit lebih awal dibanding Nelly.

    Gue ganti baju, langsung mulai pemanasan. Saat selesai pemanasan, datanglah Nelly, dia langsung ke kamar ganti untuk bersiapsiap. Gue sudah duduk di sepeda dan memulai latihan. Tampak dari cermin di depan gue, Nelly keluar dari kamar ganti. Sexy banget dia pakai baju senam model bh yang tipis berwarna biru tua dan hotpants berwana biru muda.

    Samarsamar terlihat putingnya yang menapak dan garis thong di pantatnya. Semua orang yang berada di tempat fitness itu, baik cowo maupun cewe, semua terbengong sesaat. Pasti di pikiran mereka yang cowo, buset nih cewe dari mana, koq ga pernah keliatan, berani banget pake bajunya Kalo yang cewe pasti berpikiran sirik melihat Nelly. Memang perut Nelly yang rata membuat para cewe lainnya pasti iri.

    30 menit sudah berlalu, baju Nelly sudah mulai basah, putingnya terlihat jelas, garis thong nya sudah mulai jelas menapak. Hampir semua cowo yang lagi fitness di situ melihat ke arah Nelly.

    Walaupun sambil angkat beban, treadmill dan minum, mereka semua curicuri melihat Nelly. Ada beberapa cowo berusaha menarik perhatian Nelly, ada juga yang nekat langsung mengajak kenalan.

    Nelly menanggapinya dengan santai, bahkan berkesan memberi angin kepada cowocowo itu. Gue ngelihat dari jauh sambil ketawa dalam hati dan bangga memang cewe gue itu sexy banget, terbukti dengan kelakuan cowocowo itu terhadap Nelly.

    Nelly sedang bersiap untuk sit up, ada instruktur cowo yang membantu memegangi kakinya Nelly. 20x sit up rupanya sudah membuat Nelly tambah berkeringat, tambah kelihatan putingnya, instruktur itu sambil menghitung juga melihat ke arah dada Nelly. Dari jauh gue bisa melihat tonjolan di selangkangan instruktur itu mulai membesar.

    Pada saat Nelly bangun setelah sit up, thongnya ketarik ke atas, jadi dari belakang jelas terlihat thong hitamnya diatas celana. Pemandangan ini membuat semua cowo yang ada di situ, termasuk gue langsung ngaceng.

    Nelly selesai fitness lebih dulu dari gue, sambil berjalan meninggalkan ruang fitness, Nelly memandangan sekilas semua cowo dan cewe yang ada di situ dengan senyuman binalnya, dan setelah dia keluar ruangan fitness, cowocowo pada ngebahas tentang Nelly.

    Gue papasan ma Nelly pas mau masuk ruang ganti
    Sexy banget kamu say kata gue.
    Makasih say kamu ga jealous kan liat aku td diserbu ma mata cowocowo di bawah ? kata Nelly sambil ngedipin satu matanya.
    Ngga dong say, kan aku seneng ngeliatinnya hehehe btw, td itu baju tersexy kamu tanya gue sambil meremas pantat dia.
    Mau yang lebih ? kamu kuat ga nahannya ? bisik Nelly sembari mengelus kontol gue.
    Nahan apanya nih ?
    Ga jealous dan kontol kamu ga ngaceng mulu, kan malu ma yang fitness lainnya hehehe
    lets see say tantang aku sambil aku penasaran dalam hati
    Gue ke mobil dulu ya say, kamu mandi dulu sampai wangi, terutama kontol kamu itu harus wangi hehehe kata Nelly sambil meninggalkan gue.

    Secepat kilat gue mandi dan beberes karena kontol gue udah ga bisa nahan udah napsu banget
    Sampai di parkiran, Nelly sudah menunggu di mobil sambil mendengarkan house musik.
    Say, weekend sekarang kita dugem yuk, dah lama nih kita ga dugem ajak Nelly.
    Hayu aja Nel, mau dugem di mana ?
    Mana aja, yang penting house musik dan jangan di room, males say kalo Cuma ber 2 trus di room
    Sip Tar diaturin semuanya, yang penting harus tampil sexy ok kataku ambil menjalankan mobil keluar dari parkiran.

    Sampai di apartemen, gue langsung menerkam Nelly kita kissing dengan hot nya di ruang tamu. Gue tinggal sendirian di apartemen ini, jadi kita bebas ngapangapain juga tanpa ada rasa takut kalo ada yang melihat.

    Sambil kissing, tank top Nelly gue buka, rupanya dia udah ga pakai bh. Sekeliling tokednya gue jilatin, kecuali putingnya. Gue hisap pinggiran toked yang kiri trus yang kanan

    Ahhh ahhh. say jilat putingnya juga dong ahh sshhshshssss. ayo dong say, emut putingnya kata Nelly
    Gue ga tanggepin desahannya sampai sekitar 5 menit lidah gue bermain di sekitar toked, baru gue jilat putingnya
    Ahhhhhhhhhh.. ssshshsshsss. enak banget say.

    Rupanya Nelly juga sudah horny banget, gue jilat toked yang kiri, toked kanannya diremesremes sama tangan dia sendiri.
    Puas dengan toked, lidah gue mulai turun ke bawah.

    Gue buka rok mininya, gue lempar entah kemana, tinggal gstring ungu dengan bagian depan transparan. Bulu memeknya ga ada, jadi terlihat jelas garis memeknya yang begitu indah Gue jilat pahanya paha bagian dalam gue nunggingin Nelly jadi gue bisa jilatin pantatnya

    Bagian memek gue jilat sesekali
    Say, memeknya dong, masa ga di jilat protes Nelly sambil nungging.
    Gue jilatin tali gstringnya dr belakang sampai ke memek
    Ugh enak say memeknya dong.
    Gue buka gstringnya, terlihat bagian memeknya basah banget.. itilnya udah membesar
    Masih dalam posisi Nelly nungging, gue jilatin belahan pantatnya dari anus sampai ke memek
    Ahhhhh. ssshshhshsssssss.

    Memeknya gue tusuktusuk pakai lidah, memeknya jadi tambah basah Nelly ganti posisi terlentang sambil mekangkang, supaya gue lebih leluasa ngejilatin memeknya.

    Tangan Nelly bermain di tokednya sendiri ngeremesremes sambil mainin putingnya. Kadangkadang putingnya di cubitcubit kecil
    5 menit gue jilatin itilnya, bibir memek sambil nusuk memek pake lidah, kadang lidah gue turun ke anus Tibatiba.

    Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. say, nyammmmmpppeeeeeeeeee. teriak Nelly sambil ngeremes kuatkuat tokednya.
    Gue jilatin semuanya

    Gue kasih kesempatan Nelly menikmati orgasmenya yang pertama Mukanya itu lho kl lagi orgasme, sexy banget Nelly mulai lagi dengan membuka semua baju dan celana gue sampai gue bugil Dia mulai cium gue, turun ke leher, dada, trus ke paha gue

    Nel, koq kontolnya di lewatin ? protes gue.
    Biarin tadi juga memek gue dilewatin kata Nelly sambil menjilatin biji gue

    Beberapa menit Nelly ngejilatin biji gue sambil sesekali turun ke anus gue Enak banget say kontolnya di jilat dong. Mulai dikit demi dikit lidah Nelly menyentuh pangkal kontol gue Sambil ngejilatin kontol gue, Nelly merubah posisi badannya sambil menungging Tangan kirinya megang kontol gue, tangan kanannya maenin memeknya sendiri Wah pemandangan yang napsuin

    Ada kali 10 menit Nelly ngejilatin kontol gue sambil masukin jari dia ke memeknya sendiri Tibatiba Nelly bangun dan duduk diatas kontol gue
    Shhhhsssss. Ahhhh gede banget kontolnya say Shhhshsssssss. teriak Nelly sambil meringis. Sempit banget memek kamu koq bisa gini sih ? seru gue.

    Ada deh sayyyyyyy. Ssshhhhsssss. kan memek ini buat kamu, yang penting kamu suka Ahhhhh Ahhhh Ahhh kata Nelly sambil menggoyangkan pantatnya

    Nelly terus menggoyangkan pantatnya naik turun. diputer ke kiri diputer ke kanan sambil kedua tangannya meremas tokednya
    Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh.. gue keluarrrrr ahhhh. ahhhh. ahhh.. teriak Nelly dengan kepala menghadap ke atas

    Ini yang gue suka dari Nelly kalo ngentot, dia pasti mendesah dengan suara keras, membuat gue makin bernapsu
    Kita ganti posisi, skg Nelly di bawah, kakinya dalam posisi mekangkang

    Gue pegang kaki kiri dan kaki kanannya gue goyang pelanpelan Tangan kanan Kelly ngeremes tokednya n tangan kirinya ngelusngelus itilnya Goyangan gue makin lama makin cepet.

    Ahhhh Ahhhh. Ahhhh. Ahhhhhhhhhhhhh..
    Enak Nel ? tanya gue.
    Nelly diem aja, dia lagi menikmati orgasmenya yang ke 3
    Goyangan gue mulai lagi makin lama makin cepat
    Nel, gue mau keluar, keluarin dimana say ?
    Siniin kontol kamu say, gue mau emut sampe peju kamu abis.
    Nel, gue mau keluaaaarrrr ahhhhhhh.
    Gue cabut kontol gue dari memek Nelly, langsung gue arahin ke mulut dia. Disambutnya kontol gue dengan hisapan yang tiada henti sampe mulut Nelly penuh dengan peju gue
    Enak banget Nel, gue sayang ma elo
    Gue juga sayang ma elo Mike

    Akhirnya selesai juga pertempuran kita, tidak terlalu lama, paling hanya sekitar 30 menit. Tapi buat kita lebih penting kualitas daripada lamanya ngentot Toh hasil yang dicapai maksimal, peju Nelly sudah habis dan kontol gue butuh waktu buat isi tenaga lagi.

    Hari jumat sore adalah jadwal kita fitness ini adalah waktu yang gue tunggutunggu. Pengen tau aja, hari ini Nelly mau pake baju apa buat fitness
    Nelly sampai di tempat fitness duluan, adalah selisih 1 jam ma gue, soalnya ada gawean yang musti gue kerjain dulu

    Begitu masuk ke ruangan fitness, gue lihat Nelly lagi ngobrol ma 2 cowo yang biasa latihan di situ. Dari jauh terlihat Nelly menggunakan kaos singlet yang agak kebesaran tapi pendek, udelnya sampe kelihatan, dan pakai hot pants putih. Apa istimewanya ya pikir gue gue langsung ke kamar ganti dan bersiap untuk fitness. Sampainya di ruang fitness, gue lihat Nelly lagi treadmill Dari belakang gue bisa ngelihat

    Hmm, ga pake bh koq ga ada garis gstring ya ? masa dia ga pake daleman lagi, pikir gue. Gue ambil alat treadmill di sebelah Nelly Busettt. Itu toket kemanamana, dari sampingnya Nelly gue bisa melihat puting dan toked dia dengan jelas. Langsung bereaksi adik gue, untung gue hari ini pake kaos yang agak kebesaran, jadi bagian Kontol gue ga kelihatan, kan malu kalo keliatan ngaceng ma yang lain

    Nelly selesai treadmill lebih dulu dari gue, dia langsung mau latihan untuk mengencangkan selangkangan. Posisi alat itu berhadapan dengan alat yang untuk latihan bisep.

    Langsung aja gue berhenti treadmill dan menggunakan alat itu, jangan sampai keduluan ma yang lain. Alat yang buat latihan selangkangan itu cara pakainya adalah, Nelly duduk dng posisi tegak, disebelah luar paha ada beban dan Nelly harus mendorong beban itu dengan cara membuka paha sampai mekangkang, trus di tutup lagi pahanya. Pada saat Nelly membuka pahanya, terlihat dengan jelas garis memeknya di balik hotpants putihnya

    Edaaaannnnnnnn, nih anak berani bener, Kontol gue udah kenceng, udah ga kepikiran buat ngencengin otot bisep gue mata gue terus melihat kearah selangkangan Nelly. Kayanya Nelly juga mulai terangsang, ada noda lendir disekitar garis memeknya Rupanya Nelly kalo dilihatin bodynya yang sexy, dia ikut terangsang

    Selesai latihan otot selangkangan, Nelly mulai siapsiap untuk sit up. Dan hari ini yang membantu Nelly sit up adalah Lina, instruktur aerobik di tempat fitness itu. Tinggi Lina sepantaran ma Nelly, perut samasama rata, tokednya lebih besah dari pada Nelly. Menurut pengamatan gue, 34b sih ada hehehe Kulitnya lebih hitam sedikit dibanding Nelly.

    Sambil megangin kaki Nelly, gue lihat, koq matanya Lina melihat ke arah selangkangannya Nelly, trus kadangkadang melihat ke arah dada nya Nelly. Mustinya instruktur lihatnya ke muka orang yang di bimbingnya ya

    Selesai latihan fitness, gue lihat Nelly lagi ngobrol ma Lina, mereka ketawaketiwi, entah apa yang diomongin. Gue langsung masuk kamar ganti n segera beberes, gue bbm ( BlackBerryMsg ) in Nelly, gue kasih tau kalo gue nunggu di mobil.Begitu Nelly sampai di mobil, gue langsung nanya ma dia

    Tadi ngobrol apa ma Lina ? koq keliatannya seru banget ? selidik gue.
    Gue ngajak Lina dugem bareng, kan biar seru say kata Nelly
    Lho, dia tar sama siapa ? ma cowonya ? tanya gue sambil penasaran.
    Ngga say, cowonya lagi ada kerjaan di singapore, jadi besok dia sendirian aja katanya
    Jadi kita jalannya ber 3 nih ? okeh deh berangkat

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sange Ku Intip Bibiku Ketika Tidur Pulas – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sange Ku Intip Bibiku Ketika Tidur Pulas – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1710 views

    Perawanku – Kulihat bibi tidur tidak berselimut, karena biarpun kamar bibi memakai AC, tapi kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu dingin. Posisi tidur bibi telentang dan bibi hanya memakai baju daster merah muda yang tipis.

    Dasternya sudah terangkat sampai di atas perut, sehingga terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan kemaluan bibi yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan.

    Buah dada bibi yang tidak terlalu besar tapi padat itu terlihat samar-samar di balik dasternya yang tipis, naik turun dengan teratur.Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada bibi terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil. Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat.

    Dengan cepat kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap tempur. Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan tanganku secara hati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan bibi yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD.

    Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan bibi dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin putih mulus dan sangat merangsang.Terlihat bibi agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut bibi terbangun.

    Perlahan-lahan kulihat bagian CD bibi yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bibi sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-geliat perlahan-lahan. Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu.Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa.

    Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris bibiku tempat paling suka dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku. Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini bibi dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur bibi.Sekarang kemaluan bibi terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi.

    Perlahan-lahan kedua kaki bibi kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bibi. Kedua lututku melebar di samping pinggul bibi dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul bibi. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan bibi, sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas bibi.Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan bibi yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan bibi.

    Terdengar suara erangan perlahan dari mulut bibi dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan bibi.Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bibi sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan bibi dengan menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina bibi.

    Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar tegak lurus pada kemaluan bibi. Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.Kelihatan sejenak kedua paha bibi bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluanku.

    Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut bibi agar jangan berteriak.

    Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi dengan cepat.Badan bibi tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku.”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.

    Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan bibi sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku yang besar menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.Meskipun bibi merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat.

    Karena gerakan-gerakan bibi dengan kedua kaki bibi yang meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vagina bibi terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi. Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan bibi, kepalaku kuletakkan di samping kepala bibi sambil berbisik kekuping bibi.

    “Bii.., bii.., ini aku Eric. Tenang bii.., sshheett.., shhett..!” bisikku.

    Bibi masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut bibi, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.Perlahan-lahan badan bibi yang tadinya tegang mulai melemah.Kubisikan lagi ke kuping bibi,

    “Bii.., tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji jangan berteriak yaa..?”Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut bibi.Kemudian Bibi berkata,

    “Riic.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bibi..!”Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada bibi, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.Rupanya meskipun wajah bibi masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu.

    Melihat keadaan bibi ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi.Akhirnya dari mulut bibi terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc.., Riicc..!”Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up.Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan bibi.

    Kepalaku tepat berada di atas kepala bibi yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah ke dalam mata bibi yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis. Selang sejenak setelah merasa pasti bahwa bibi telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku. Setelah mencabut penisku dari dalam kemaluan bibi, aku berbaring setengah tidur di samping bibi.

    Sebelah tanganku mengelus-elus buah dada bibi terutama pada bagian putingnya.

    “Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!” katanya.Sebelum menjawab aku menarik badan bibi menghadapku dan memeluk badan mungilnya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan.

    Bibirku mencari bibinya, dan dengan gemas kulumat habis. Woowww..! Sekarang bibi menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari di mulutnya.Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu.Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra, aku berkata, ”

    Bii.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Bibi, Bibi sangat cantik lagi ayu..!”Sambil berkata itu kucium lagi bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku, “Setiaap kali melihat Bibi bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Bibi adalah milikku, jadi Bibi jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri ingin memiliki Bibi seutuhnya.”

    Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan tidak tergesa-gesa.Ciumanku kali ini sangat panjang, seakan-akan ingin menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini kulakukan dengan perasaan cinta kasih yang setulus-tulusnya. Rupanya bibi dapat juga merasakan perasaan sayangku padanya, sehingga pelukan dan ciumanku itu dibalasnya dengan tidak kalah mesra juga.

    Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun berbaring telentang di samping bibi, sehingga bibi dapat melihat keseluruhan badanku yang telanjang itu.”Iih.., gede banget barang kamu Ricc..! Itu sebabnya tadi Bibi merasa sangat penuh dalam badan Bibi.” katanya, mungkin punyaku lebih besar dari punya paman.Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya.

    Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke leher dan terus kedua buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi padat itu. Pada bagian ini mulutku melumat-lumat dan menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua ujung putingnya berganti-ganti, kiri dan kanan.Sementara aksiku sedang berlangsung, badan bibi menggeliat-geliat kenikmatan. Dari mulutnya terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya.

    Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, bibi belum pernah melahirkan. Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah, menuju sasaran utama yang terletak pada lembah di antara kedua paha yang putih mulus itu.Pada bagian kemaluan bibi, mulutku dengan cepat menempel ketat pada kedua bibir kemaluannya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang vaginanya.

    Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang kemaluannya. Segera terasa badan bibi bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepadaku, menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat.

    Keluhan panjang keluar dari mulutnya, “Oohh.., Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!”Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala bibi dan dengan setengah berjongkok. Posisi batang kemaluanku persis berada di depan kepala bibi. Rupanya bibi maklum akan keinginanku itu, karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan bibi dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala penis menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat.

    Ketika ujung lidah bibi mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan kenikmatan dari mulutku.Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain.

    Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring telentang di samping bibi. Kemudian sambil telentang aku menarik bibi ke atasku, sehingga sekarang bibi tidur tertelungkup di atasku. Badan bibi dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kedua paha bibi kupentangkan.

    Kedua lututku dan pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang dan masih sangat tegang itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluan bibi.Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat bibi dan sentakan ke atas pantatku, maka penisku langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi. Amblas semua batangku.”Aahh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan keluar dari mulut bibi.Aku segera menggoyang pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa bibi sudah mau klimaks.

    Bibi tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang kedua buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku.Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan pinggul bibi yang sedang berayun-ayun di atasku. Batang penisku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika bibi bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang.

    Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku. Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang vagina bibi, yang pada saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak.

    Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras.Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya bibi tertelungkup di atas badanku dengan lemas sambil dari mulut bibi terlihat senyuman puas.”Riic.., terima kasih Ric. Kau telah memberikan Bibi kepuasan sejati..!”Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain.

    Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit lagi. Dengan setengah membopong badan bibi yang mungil itu dan kedua tangan bibi menggelantung pada leherku,

    kedua kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada pantat bibi dan menekan, penisku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.”Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar rintihan bibi sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sambil menekan ke atas.Dalam posisi ini, dimana berat badan bibi sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel oleh penisku, maka dengan cepat bibi mencapai klimaks.

    “Aaduhh.. Riic.. Biibii.. maa.. maa.. uu.. keluuar.. Riic..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang, bibi mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku.Dengan penisku masih berada di dalam lubang kemaluan bibi, aku terus membopongnya. Aku membawa bibi ke tempat tidur.

    Dalam keadaan tubuh yang masih basah kugenjot bibi yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku. Kupeluk badan bibi erat-erat sambil merasakan airmaniku menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang kemaluan bibi, mengisi segenap relung-relung di dalamnya.

    Cerita Sex Bibi,Cerita Ngentot Sedarah,Cerita Mesum Sedarah,Cerita Ngentot Bibi,Cerita Panas Sedarah,Cerita Bokep Sedarah

  • Cerita Sedarah Kakek Mesum yang Memperawani Kedua Cucunya yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sedarah Kakek Mesum yang Memperawani Kedua Cucunya yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1285 views

    Perawanku – Namaku Budyanto (bukan nama asli), saat ini usiaku 63 tahun. Boleh dibilang untuk urusan main perempuan aku adalah pakarnya. Ini bisa kukatakan karena pada saat usiaku 13 tahun aku sampai menghamili 3 temanku sekaligus.

    Dan di usiaku ke 17 sampai dengan 5 orang teman yang aku hamili, satu di antaranya Winnie, seorang gadis peranakan Belanda dan Cina yang pada akhirnya aku terpaksa mengawininya karena hanya dia yang ambil risiko untuk melahirkan bayi atas kenakalanku dibanding gadis lain.

    Winnie sampai memberiku 3 orang anak, tetapi selama aku mendampinginya dalam hidupku, aku masih juga bermain dengan perempuan sampai usiaku 50 tahun, inipun disebabkan karena Winnie harus tinggal di Belanda karena sakit yang dideritanya hingga akhir hayatnya yaitu 7 tahun yang lalu, otomatis aku harus mendampinginya di Belanda sementara ketiga anakku tetap di Indonesia.

    Kira-kira satu tahun yang lalu petualanganku dengan perempuan terjadi lagi, tapi kali ini orangnya adalah yang ada hubungan darah denganku sendiri yaitu Dhea dan Marsha, keduanya merupakan cucuku sendiri.

    Satu tahun yang lalu, anakku yang kedua mengontakku di Belanda yang memberitahukan bahwa kakaknya yaitu anakku yang pertama dan istrinya mengalami kecelakaanyang akhirnya harus meninggalkan dunia ini. Aku si kakek mesum pun langsung terbang ke Jakarta.

    Setiba di Jakarta aku lansung menuju ke rumah anakku, di sana aku menemukan anakku dan istrinya telah terbujur kaku dan kulihat Dhea dan adiknya Marsha sedang menagis meraung-raung di depan keduajenazah itu. Sewaktu kutinggal ke Belanda, Dhea dan Marsha masih kecil.

    Setelah peguburan jenazah kedua anakku, atas anjuran anakku yang kedua, aku diminta untuk tinggal di Jakarta saja dan tidak usah kembali ke Belanda, aku harus menjaga kedua cucuku, aku pun setuju. Sejak saat itu, aku pun tinggal di Indonesia.

    Satu minggu aku sudah tinggal di rumah almarhum anakku, dan kutahu Dhea usianya 19 tahun sedangkan adiknya Marsha usianya 17 tahun ini kutahu karena tugasku sekarang menjaga dan mengantarkan cucuku sekolah. Dhea sudah tumbuh menjadi anak gadis tetapi kelakuannya agak nakal, setiap pulang dari sekolah bukannya belajar malah main ke temannya sampai jam 09.00 malam baru kembali, di saat aku sudah tertidur.

    Suatu hari ketika Dhea pulang aku si kakek mesum masih terbangun, Dhea langsung masuk kamar setelah mandi dan berdiam di dalam kamarnya yang membuat aku penasaran melihat sikap Dhea, sampai di depan kamarnya sebelum kuketuk aku coba mengintip dari lubang pintu dan aku terkaget-kaget melihat apa yang dilakukan Dhea di kamarnya.

    TV di kamar itu menyala dimana gambarnya film porno, sedangkan Dea sedang mengangkat roknya dan jarinya ditusukkan ke dalam lubang kemaluannya sendiri. Aku mengintipnya hampir 15 menit lamanya yang membuat aku tidak sadar bahwa batangkemaluanku mulai mengeras dan celanaku basah. Setelah itu kutinggalkan Dhea yang masih onani, sedang aku si kakek mesum pun ke kamar untuk tidur, tapi dalam tidurku terbayang kemaluan Dhea.

    Paginya aku bangun terlambat karena mimpiku. Dhea dan Marsha sudah berangkat sekolah naik angkutan kota. Sore hari aku kembali setelah mengurus surat-surat kuburan anakku. Ketika aku masuk ke ruang keluarga, aku sempat terkejut melihat Dhea sedang menonton TV,

    pikirku tumben sore-sore Dhea ada di rumah dan aku makin terkejut ketika aku menghampiri Dhea, Dhea sedang melakukan onani sementara TV yang ia tonton adalah film porno yang tadi malam sudah dilihatnya. Dhea pun tidak tahu kalau aku sedang memperhatikannya dimana Dhea sedang asyik-asyiknya onani.

    “Dhea… kamu lagi… ngapain?”
    “Uh… kakek.. ngagetin aja… nih…”

    Dhea yang kaget langsung menutupinya dengan rok dan memindahkan channel TV.

    “Kamu kaget.. yach, kamu.. belajar begini sama siapa.. kamu ini bandel yach..”
    “Belajar dari film dan bukunya temen, tapi Dhea.. nggak bandel loh… Kek…”
    “Sini Kakek.. juga mau nonton,” kataku sambil duduk di sebelahnya.”Kakek mau nonton juga.. Kakek nggak marah sama Dea khan?” katanya agak manja sambil melendot di bahuku.
    “Nggak… ayo pindahin channel-nya!”

    Gambar TV pun langsung berubah menjadi film porno lagi. Tanpa bergeming, Dhea asyik menatap film panas itu sementara nafasku sudah berubah menjadi nafsu buas dan batang kemaluanku mulai mengeras berusaha keluar dari balik celanaku.

    “Dhe… mau Kakek pangku.. nggak?” Tanpa menoleh ke arahku Dhea bergeser untuk dipangku. Dhea yang sudah meloloskan celana dalamnya merasa terganggu ketika kemaluannya yang beralaskan roknya tersentuh batang kemaluanku yang masih tertutup celana.

    “Ah.. Kakek.. ada yang mengganjal lubang kemaluan Dhea nih dari bawah.”
    “Supaya nggak ganjal, rok kamu lepasin aja, soalnya rok kamu yang bikin ganjal.”

    Tiba-tiba Dhea menungging dipangkuan melepaskan roknya, badannya menutupi pemandanganku ke arah TV tapi yang kulihat kini terpampang di depan mukaku pantat Dhea yang terbungkus kulit putih bersih dan di bawahnya tersembul bulu-bulu tipis yang masih halus menutupi liang kemaluannya yang mengeluarkan aroma bau harum melati.

    “Dhea.. biar aja posisi kamu begini yach!”
    “Ah.. Kakek, badan Dhea khan nutupin Kakek… nanti Kakek nggak lihat filmnya.”
    “Ah.. nggak apa-apa, Kakek lebih suka melihat ini.”

    Pantatnya yang montok sudah kukenyot dan kugigit dengan mulut dan gigiku. Tanganku yang kiri memegangi tubuhnya supaya tetap berdiri sedangkan jari tengah tangan kananku kuusap lembut pada liang kemaluannya yang membuat Dhea menegangkan tubuhnya.

    “Ah… Ah… ssh.. sshh…”

    Pelan-pelam jari tengahku kutusukkan lebih ke dalam lagi di lubamg kemaluannya yang masih sangat rapat. “Aw.. aw… aw.. sakit.. Kek…” jerit kecil Dhea. Setelah lima menit jariku bermain di kemaluannya dan sudah agak basah, sementara lubang kemaluannya sudah berubah dari putih menjadi agak merah.

    Kumulai memainkan lidah ke lubang kemaluannya. Saat lubang kemaluan itu tersentuh lidahku, aku agak kaget karena lubang kemaluan itu selain mengeluarkan aroma melati rasanya pun agak manis-manis legit, lain dari lubang kemaluan perempuan lain yang pernah kujilat, sehingga aku si kakek mesum berlama-lama karena aku menikmatinya.

    “Argh… argh… lidah Kakek enak deh.. rasanya.. agh menyentuh memek Dhea… Dhea jadi suka banget nih.”
    “Iya… Dhea, Kakek juga suka sekali rasanya, memekmu manis banget rasanya.”

    Dengan rakusnya kujilati lubang kemaluan Dhea yang manis, terlebih-lebih ketika biji klitorisnya tersentuh lidahku karena rupanya biang manisnya dari biji klitorisnya. Dhea pun jadi belingsatan dan makin menceracau tidak karuan.

    “Argh.. sshh.. agh… aghh… tidddaak… Kek… uenak… buanget… Kek.. argh… agh.. sshhh…”

    Hampir 30 menit lamanya biji klitoris Dhea jadi bulan-bulanan lidahku dan limbunglah badan Dhea yang disertai cairan putih kental dan bersih seperti lendir, mengucur deras dari dalam lubang kemaluannya yang langsung membasahi lubang kemaluannya dan lidahku. Tapi karena lendir itu lebih manis lagi rasanya dari biji klitorisnya langsung kutelan habis tanpa tersisa dan membasahi mukaku.

    “Arggghh.. aaawww… sshhh.. tolong… Kek… eennaak… baangeeet… deh…” Jatuhlah tubuh Dhea setelah menungging selama 30 menit meniban tubuhku.

    Setelah tubuhku tertiban kuangkat Dhea dan kududukkan di Sofa, sementara badannya doyong ke kiri, aku melepaskan semua pakaianku hingga bugil dimana batang kemaluanku sudah tegang dan mengeras dari tadi.

    Kemudian kedua kaki Dhea aku si kakek mesum lebarkan sehingga lubang kemaluan itu kembali terbuka lebar dengan sedikit membungkuk kutempelkan batang kemaluanku persis di liang kemaluannya. Karena lubang kemaluannya masih sempit, kumasukkan tiga buah jari ke lubang kemaluannya, supaya lubang kemaluan itu jadi lebar.

    Ketika jari itu kuputar-putar, Dhea yang memejamkan mata hanya bisa menahan rasa sakit, sesekali ia meringis. Setelah 5 menit lubang kemaluannya kuobok-obok dan terlihat agak lebar, kutempelkan batang kemaluanku tepat di lubang kemaluannya, lalu kuberikan hentakan. Tapi karena masih agak sempit maka hanya kepala kemaluanku saja yang bisa masuk. Dhea pun menjerit.

    “Awh… sakit.. Kek… sakit.. banget…”
    “Sabar… sayang… nanti juga enak.. deh…”

    Kuhentak lagi batang kemaluanku itu supaya masuk ke lubang kemaluan Dhea, dan baru yang ke-15 kalinya batangan kemaluanku bisa masuk walau hanya setengah ke lubang kemaluan Dhea. Dhea pun 15 kali menjeritnya. “Ampun… Kek… sakit.. banget… ampun!” Karena sudah setengah batang kemaluanku masuk, dan mulai aku gerakan keluar-masuk dengan perlahan, rasa sakit yang dirasakan Dhea berubah menjadi kenikmatan.

    “Kek.. Kek.. gh… gh… enak.. Kek… terus.. Kek.. terus.. Kek… batang.. Kakek.. rasanya… sampai.. perut Dhea.. terus… Kek!”
    “Tuh.. khan… benar.. kata Kakek… nggak.. sakit lagi sekarang.. jadi enak.. kan?”

    Dhea hanya mengangguk, kaus yang digunakannya kulepaskan berikut BH merah mudanya, terlihatlah dengan jelas payudara Dhea yang baru tumbuh tapi sudah agak membesar dimana diselimuti kulit putih yang mulus dan di tengahnya dihiasi puting coklat yang juga baru tumbuh membuatku menahan ludah. Lalu dengan rakusnya mulutku langsung mencaplok payudara itu dan kukulum serta kugigit yang membuat Dhea makin belingsatan.

    Setelah satu jam, lubang kemaluan Dhea kuhujam dengan batang kemaluanku secara ganas, terbongkarlah pertahanan Dhea yang sangat banyak mengeluarkan cairan lendir dari dalam lubang kemaluannya membasahi batanganku yang masih terbenam di dalam lubang kemaluannya disertai darah segar yang otomatis keperawanan cucuku Dhea telah kurusak sendiri. Dhea pun menggeleparlalu ambruk di atas Sofa.

    “Agh… agh.. agh.. argh… argh… sshh… ssshh… argh… gh.. gh… Dhea… keluar.. nih.. Kek.. aw… aw…”

    Lima belas menit kemudian aku si kakek mesum pun sampai pada puncak kenikmatan, dimana tepat sebelum keluar aku sempat menarik batang kemaluanku dari lubang kemaluan Dhea dan menyemburkan cairan kental hangat di atas perut Dhea dan aku pun langsung ambruk meniban tubuh Dhea.

    “Aw.. agh.. agh.. Dhea.. memekmu.. memang.. luar biasa, kontol Kakek.. sampai dipelintir di dalam memekmu…agh… kamu.. me.. memang… hebat…”

    Setengah jam kemudian, dengan terkaget aku terbangun oleh elusan tangan lembut memegangi kontolku.

    “Kakek… habis… ngapain.. Kakak Dhea… kok… Kakak Dhea dan Kakek telanjang… kayak habis.. mandi.. Marsha juga.. mau dong telanjang.. kayak… Kakek dan.. Kakak Dhea.”
    “Hah.. Marsha jangan… telanjang!”

    Tapi perkataanku kalah cepat dengan tindakannya Marsha yang langsung melepaskan semua pakaiannya hingga Marsha pun bugil. Aku si kakek mesum terkejut melihat Marsha bugil dimana tubuh anak ini kelihatan sempurna, lubang kemaluan Marsha yang masih gundul belum tumbuh bulu-bulu halus tetapi payudaranya sudah mulai berkembang malah lebih montok dari payudara Dhea. Kulit tubuh Marsha pun lebih putih dan mengkilat dibanding kulit tubuh Dhea, sehingga membuat nafsu seks-ku kembali meningkat.

    “Kek… Marsha kan tadi ngintip ketika perut Kakak Dhea dimasukin sama punya kakek.. Marsha juga mau dong.. kata mama dan papa, kalau Kakak Dhea dapat sesuatu pasti Marsha juga dapat.”

    “Oh… mama dan papa bilang begitu yach, kamu memang mau perut kamu dimasukin punya Kakek.”
    “Iya.. Kek.. Marsha mau sekali.”

    Tanpa banyak basa-basi kusuruh Marsha terlentang di atas karpet. Dengan agak riang Marsha langsung terlentang, aku si kakek mesum duduk di sampingnya kedua kakinya aku lebarkan sehingga lubang kemaluannya yang gundul terlihat jelas. Kusuruh Marsha menutup mata. “Marsha sekarang tutup matanya yach, jangan dibuka kalau Kakek belum suruh, nanti kalau sakit Marsha hanyaboleh bilang sakit.”

    Marsha pun menuruti permintaanku. Lubang kemaluannya kuusap dengan jari tengahku dengan lembut dan sesekali jariku kumasukkan ke lubang kemaluannya. Tangan kiriku dengan buasnya telah meremas payudaranya dan memelintir puting yang berwarna kemerahan. Marsha mulai menggelinjang.

    Dia tetap memejamkan matanya, sedang mulutnya mulai nyerocos. “Ah… ah… ah.. sshh.. ssh…” Kedua kakinya disepakkan ketika jari tengahku menyentuh klitorisnya. Lidahku mulai menjilati lubang kemaluannya karena masih gundul, dengan leluasa lidahku mengusapliang kemaluannya sampai lidahku menyentuh klitorisnya.

    Dikarenakan usianya lebih muda dari Dhea maka lubang kemaluan dan klitoris Marsha rasanya belum terlalu manis dan 10 menit kemudian keluarlah cairan kental putih yang rasanya masih hambar menetes dengan derasnya dari dalam lubang kemaluannya membasahi lidahku yang sebagian tidak kutelan karena rasanya yang masih hambar sehingga membasahi paha putihnya.

    “Ah… ah… ngeh.. ngeh… Marsha.. basah nih Kek…” Kuambil bantal Sofa dan kuganjal di bawah pantat Marsha sehingga lubang kemaluan itu agak terangkat, lalu kutindih Marshadan kutempelkan batang kemaluanku pada lubang kemaluannya yang masih berlendir.

    Kuhentak batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Marsha yang masih lebih rapat dari lubang kemaluan Dhea. Kuhentak berkali-kali kemaluanku sampai 25 kali baru bisa masuk kepala kemaluanku ke lubang kemaluan Marsha. 25 kali juga Marsha menjerit.

    “Aw.. aw.. sakit.. Kek… sakit.. sekali..”
    “Katanya kamu mau perutmu aku masukin punya Kakek seperti lubang kemaluan Kakak Dhea.”
    “Iya Kek… Marsha mau… Marsha tahan aja deh sakitnya.”

    Kepala kemaluanku yang sudah masuk ke lubang kemaluan Marsha kehentak sekali lagi, kali ini masuk hampir 3/4-nya batang kemaluanku ke lubang kemaluan Marsha, ini karena lubang kemaluan Marsha masih licin sisa lendir yang tadi dikeluarkannya.

    “Hegh… hegh… hegh.. iya Kek sekarang Marsha nggak sakit lagi… malah enak.. rasanya di perut Marsha ada yang dorong-dorong… Hegh.. Hegh…” komentar Marsha ketika menahan hentakan batang kemaluanku di lubang kemaluannya.

    Setelah 30 menit lubang kemaluannya kuhujam dengan hentakan batang kemaluanku, meledaklah cairan kental dan tetesan darah dari lubang kemaluan Marsha keluar dengan derasnya yang membasahi kemaluanku dan pahanya. Marsha pun langsung pingsan.

    “Arrgh.. arrghh.. ssh… Kek… Marsha.. nggak kuat… Kek… Marsha.. mau pingsan… nih… nggak.. ku.. kuaatt…”

    Pingsannya Marsha tidak membuatku mengendorkan hentakan kemaluanku di lubang kemaluannya yang sudah licin, malah membuatku makin keras menghentaknya, yang membuatku sampai puncak yang kedua kalinya setelah yang pertama kali di lubang kemaluannya Dhea,

    tapi kali ini aku tidak sempat menarik batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluan Marsha sehingga cairan kental hangat itu kubuang di dalam perut Marsha dan setelah itu baru kulepaskan batang kemaluanku dari lubang kemaluan Marsha yang masih mengeluarkan lendir.

    “Ah.. ah… ser… ser… ser… jrot.. jrot.. agh… ag.. ssh… argh…”

    Tubuhku pun langsung ambruk di tengah Marsha yang pingsan di atas karpet dan Dhea yang tertidur di sofa. Satu jam kemudian aku si kakek mesum terbangun di saat batang kemaluanku berasa dijilat dan ketika aku melirik aku melihat Dhea dan Marsha sedang bergantian mengulum batang kemaluanku dan menjilati sisa cairan lendir tadi, kuusap kedua kepala cucuku itu yang lalu kusuruh keduanya mandi.

    “Dhea.. sudah.. sayang.. sana ajak adikmu.. bersih-bersih dan mandi setelah itu kita ke Mall, beli McDonal.. ayo sayang!”
    “Kek.. Dhea puas deh.. lain.. kali lagi yach Kek!”
    “Asyik beli McDonal.. tapi lain kali lagi yach… Kek, perut Marsha jadi hangat.. deh.. enak..”
    “Iya.. sayang.. pasti lagi.. ayo sekarang Kakek yang mandiin.”

    Setelah itu kami pun mandi bertiga, sejak saat itu kedua cucuku selalu tiap malam minta coba lagi keganasan batang kemaluanku. Aku si kakek mesum pun tersenyum bangga bahwa aku memang penakluk perempuan, walau perempuan yang aku taklukan adalah kedua cucuku yang sekarang tinggal bersamaku.

  • CERITA SEDARAH KENANGAN MALAM INDAH DENGAN IBUKU

    CERITA SEDARAH KENANGAN MALAM INDAH DENGAN IBUKU


    1936 views

    Cerita Sex ini berjudulCERITA SEDARAH KENANGAN MALAM INDAH DENGAN IBUKUCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Cerita Sedarah Kenangan Malam Indah Dengan Ibuku – Namaku toni adi nugroho, umurku 17 tahun, aku sekolah d salah satu SMA di surabya. Aku anak tunggal di keluargaku, kadang rasanya sepi karna tidak mempunyai saudara. ayahku kerja di salah satu rumah sakit d surabaya, dan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Aku ingin berbagi cerita tentang aku dan ibuku, umur ibuku 38 tahun, dia adalah ibu terbaik di dunia ini. di usia ibuku yang 38 tahun dia masih terlihat cantik.

    Cerita Mesum Kenangan Malam Indah Dengan Ibuku – Awalnya aku gak ada pikiran ingin melakukan hal gila kepada ibuku, semua berawal ketika aku gak sengaja melihat ibuku yang sedang mandi, waktu itu aku pulang lebih cepat dari biasanya karna guru-guru di sekolah ada rapat. mungkin karna ibuku mengira bahwa di rumah gak ada siapa-siapa jadi dia gak menutup pintu kamar mandi dengan rapat.

    Ketika melihat pintu kamar mandi yang sedikit kebuka jadi muncul pikiran untuk mengintip ibuku yang sedang mandi. tubuh ibuku yang putih mulus dan buah dada yang besar serta bokong yang montok membuat kontolku menjadi tegang. karna terlalu fokus pada tubuh ibu, tanpa sengaja aku mendorong pinntu kamar yang gak tertutup rapat itu sehingga aku tersungkur masuk kedalam kamar mandi tempat ibu mandi, ibu yang lagi asik mandi pun terkejut.

    “toni, kamu ngapain??” tanya ibu dengan ekspresi bingung.
    ”enggak mah, ini tadi ada tikus trus mau toni usir” karna bingung jadi aku asal menjawab.

    kemudian aku pun langsung lari ke kamar. di dalam kamar aku masih terus memikirkan tubuh ibuku yang seksi itu, aku pun coli dengan membayangkan tubuh telanjang ibu yang kulihat tadi.. beberapa jam kemudia ibu memanggilku.
    “toni… cepet turun makan dulu” teriak ibuku dari bawah..

    aku pun langsung turun untuk makan siang, karna tenagaku habis untuk coli aku jadi sangat lapar. aku pun makan bersama ibu. ketika lagi asik menyantap makan siangku ibu melontarkan pertanyaan yang mengagetkanku.

    ” toni tadi km ngapain d kamar mandi pas mamah lagi mandi ? km ngintip mamah ya?” tanya ibu padaku.
    mendengar pertanyaan ibu aku pun jadi kaget dan tersedak.
    “uhuk,, egak kog mah, tadi itu ada tikus masuk rumah gede banget terus mau toni usir,eh toni malah kepleset jadi masuk deh ke kamar mandi.” kataku berusaha mencari alasan.
    ”kamu tuh pinter cari alasan, sebernya tadi km ngintip mamah mandi kan? Hayo ngaku” tanya ibuku denga nada yang leibih keras.
    “iya toni tadi ngintip mamah lagi mandi” jawabku dengan perasaan takut.
    “km nakal ya.. berani ngintip mamah mandi”
    “abisnya mamah sih pintu kamar mandi gak di tutup rapat, kan jadi kelihatan mamah lagi mandi” jawabku.
    “ya kan tadi mamah kira gak ada orang di rumah, lagian kamu gak seperti biasanya pulang cepet”. Kata ibuku.
    “iya ini tadi guru-guru di sekolah ada rapat, jadi pulangnya cepet”
    “lain kali jngan ngintip mamah lagi ya” jelas ibuku
    “iya mah, oya mah tadi itu tubuh mamah seksi bnget” sindirku kepada ibuku.
    “heh.. km ngomong apa, masih kecil udah ngomong seksi-seksi.” Balas ibuku.
    “yeee mamah, aku udah 17 tahun kali mah, udah gede” jawabku dengan cemberut.
    “oohh anak mamah ternyata sekarang udah besar ya…… uadah tau yang seksi-seksi”
    “hehehehe…. iya dong mah’’

    Setelah selesai makan akupun keluar karna sudah ada janji dengan temanku untuk menemaninya membeli kaset DVD dan aku juga membeli satu.

    Setiap malam aku selalu menyempatkan diri untuk belajar ya walaupun terkadang cuma membolak balik buku aja hehehehe. Kemudian aku teringat dengan kaset DVD yang baru aku beli tadi siang. Aku mengambil bungkusan yang sejak tadi siang aku letak kan di atas meja. Aku membeli film horor, judulnya “pocong pocong srigala”.

    Aku pun berfikir untuk menonton bersama ibuku, “kayaknya asik nih nonton sama mama” pikirku dalam hati, kemudian aku pun pergi kekamar ibuku untuk mengajaknya nonton film horor bersamaku. Sampainya di depan pintu kamar ibuku aku mendengar suara ibuku yang sedang mendesah keenakan seperti yg sering aku lihat di film-film bokep, kemudian aku mengetuk pintu kamar ibuku.

    “mah, mamah…. aku boleh masuk?” tanyaku dari luar kamar ibuku.
    “sebentar toni, mamah lagi ganti baju” jawab ibuku.
    Setelah beberapa saat ibuku pun menyuruhku masuk kedalam kamarnya.
    “ada apa?” tanya ibuku.
    “ini, toni baru beli film horor mah, mau gak nonton bareng sama toni?” jawabku
    ‘’iya boleh, sini nonton bareng sama mamah” jawab ibuku

    Kemudian aku memasukan kaset ke DVD player yang ada di kamar biuku, setelah memasukkan kaset tersebut kemudian aku pun naik ke tempat tidur ibuku, aku duduk di saping ibu. Kami berdua asik menonton film yang sangat2 tidak menegangkan itu sampai tiba-tiba ada adegan yang mengejutkanku, spontan aku pun langsung memeluk ibuku dan ibuku hanya tertawa melihat aksiku itu.

    “iiihh… mamah kog ketawa sih.” Kataku dengan agak kesal
    “kamu lucuh sih, udah besar kok masih takut. Hehehe” jawab ibuku sambil tertawa kecil.
    “mamah kan tau sendiri aku paling takut sama pocong” kataku
    “ya udah, sini duduk di depan mamah, biar mamah peluk biar kamu gak takut lagi” kata mamku sambil menarik tanganku untuk duduk di depanya.
    “apaan sih mah, kayak anak kecil aja” jawabku dengan sedikit kesal.
    “udah gak apa-apa, kan kamu emang masih kecil. Hehehe”

    Aku pun menuruti perkataan ibuku dan duduk di depannya. Dia memelukku dari belakang, pelukannya benar-benar terasa hanngat, sudah lama aku gak merasakan di peluk ibuku seperti ini. Harum tubuh ibuku, susunya yang besar seperti mengganjal d punggungku membuatku jadi memikirkan hal yang aneh-aneh di tambah ibuku hanya memakai piyama dan terlihat paha nya yang putih mulus karena tidak tertutupi piyama yang ibuku pakai.

    Aku jadi tidak konsen menonton filmnya, pikiranku semuanya benar-benar telah tertuju pada sosok perempuan yang sedang memelukku, tanpa sadar tanganku mulai bergerak mengelus-elus paha ibu yang putih dan mulus itu, ibuku pun kaget, mungkin dia merasa geli kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya, tapi tanganku tetap kembali mengelus paha ibuku.

    “toni.. kamu ngapain sih, geli tau..” kata ibuku
    “paha mamah halus, jadi enak klw di elus-elus” jawabku

    Ibu kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya lagi, tpi setiap tanganku di singkirkan dari pahanya tanganku pun kembali lagi sampai akhirnya ibu membiarkan tanganku mengelus-elus pahanya yang mulus itu. Di tambah lagi ada adengan panas di film horor tersebut yang membuat pikiranku membayangkan hal-hal yang bukan-bukan. Ketika tanganku sedang asik mengelus-elus paha ibuku dan mataku fokus ke layar tv tiba tiba tangan ibuku menutupi mataku.

    “anak kecil gak boleh ngelihat yang kayak gini” kata ibuku sambil menutup mataku.
    “apaan sih mah, aku kan udah besar mah.” Jwabku sambil berusaha menyingkirkan tangan ibuku.
    “kamu udah pernah ya nonton adegan kayak gitu?” tanya ibuku.
    “udah dong mah”jwabku.
    “hahahahahahaha”
    ‘’kog mamah malah ketawa sih?” tanyaku
    “gak apa-apa. Itu berarti anak mamah udah besar, udah tau yang kayak begituan” jawab ibuku sambil menunjuk adegan di film horor yang kami tonton.
    “tapi jangan sering-sering ya nonton film kayak gitu” lanjut ibuku.
    “iya mah. Kataku

    Cerita Ngentot Kenangan Malam Indah Dengan Ibuku – Kami pun melanjutkan menonton film horor itu, susu ibuku yang besar yang menempel di punggungku membuat kontolku semakin tegang dan ingin rasanya memegang susu ibu yang indah itu.

    “mah, susu mamah kog besar banget sih.” Kataku sedikit usil
    “hahaha, kamu nih toni bisa aja, kebanyakan nonton film begituan sih jadi pikiran km jorok” celetus ibuku sambil tertawa kecil.
    “tapi susu mama beneran besar, tersa banget di punggung toni’’
    “toni mau pegang susu mamah?” tanya mamaku

    Aku kaget mendengar apa yang barusan di katakan ibu kepadaku.

    “beneran mah boleh pegang?” tanyaku untuk memastikan.
    ‘’iya boleh, kan dulu waktu kamu masih kecil sering kamu pegang”kata ibuku
    “ya itu kan waktu aku masih kecil” kataku, walaupun aku sebernya gk ingat kalau pernah megang susunya ibuku waktu masih kecil, mungkin ketika aku masih bayi.
    “mau pegang apa egak?” kata ibuku lagi
    “i iya mah, mau”

    Aku pun menggerakan tanganku agar bisa sampai ke gunung kembar yang sangat indah itu, ketika tanganku menyentuh susu ibuku jantungku jadri berdetak kencang, susu ibuku benar-benar lembut dan kenyal enak banget rasanya ketika di pegang dan membuat kontolku semakin tegang..

    “mah, eeeemmmm boleh gak aku lihat susu mamah’’pintaku

    Ibuku tidak menjawab dia langsung membuka piyamanya dan membuat susu ibuku yang indah itu terlihat dengan jelas, aku pun meremas-remasnya, ibuku juga terlihat menikmatinya, aku gak nyangka bakalan bisa merasakan hal yang seperti ini.

    ‘’toni..”panggil ibuku
    “iya mah” jawabku sambil trus meremas-remas susu ibuku.
    “kamu boleh kog nyusu sama mamah lagi kalau kamu mau” katamamu.

    Aku kembali terkejut mendengar perkataan ibuku, bisa merasakan memegang susunya aja aku sudah seneng banget dan sekarang aku boleh menyusu padanya.

    “beneran mah?” tanyaku lagi
    “iya sayang” kata ibukut

    Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyusu pada ibuku, aku mengemut-emut punting susnya yang berwarna sedit merah jambu itu, aku menjilat-jilatinya. Ibuku sangat menikmati aksiku itu

    “oohh… toni… trus sayang. Trus…”
    “iya mah. Iya, susu mamah enak bnget” kataku smbil trus menjilati punting susu ibuku

    Tanganku yang satunya pun sepertinya tidak sepertinya juga tidak mau diam saja, aku mengarahkan tanganku yang kiri untuk sampai ke tengah-tengah selangkangan ibuku, sampai akhitnya aku menyentuh sesuatu yang lembab dan lengket, mungkin itu cairan yang keluar dari dalam memek ibuku.

    “toni!! “ triak ibuku
    “iya mah, maaf mah” aku kaget sambil menyingkirkan tanganku dari memek ibuku.
    “gak apa-apa sayang, trusin aja kalau kamu mau, gak apa-apa”
    “iya mah” aku pun meruskan aksiku memegangi memek ibuku
    ‘’ooohhh. Sssss aahhhh enak sayang. Masukin jari kamu sayang kedalam memek mamah”

    Aku menuruti permintaan mamah dan memasukan jariku kedalam memeknya, sambil terus menjilati punting susu ibuku.

    “mah, boleh gak toni cium bibir mamah” tanyaku
    “boleh sayang.”kata ibu

    Aku langsung mencium bibir ibuku, rasnya sungguh nikmat hangat dan lembut, lidah kami pun beradu dan air liurku dan ibuku bercampur menjadi satu, ibuku benar-benar kisser yang handal, dia menguasai permainan ciuman ini, aku pun tidak ingin kalah dan membalas keganansan ciuman ibuku dengan penuh semangat dan nafsu.

    Mungkin ciuman itu berlangsung sekitar 3 menit dan kemudian ibuku berhenti menciumku dan dia langsung memelukku. Pelukan ibu benar-benar tersa sangat hangat. Ibu mendekatkan bibirnya keteingaku dan berbisik kepadaku.

    “sayang, kamu mau gak puasin mamah malam ini, mamaf udah gak tahan ingin di puasin malam ini, mamah ingin ngentot sama kamu sayang” kata ibuku

    Mendengar bisikan ibu membuat ku semakin bernafsu dan kontolku semakin tegang dan mengeras.

    “iya mah, toni mau muasin mamah malam ini, toni akan berikan yang terbaik untuk amamh dan mamah pasti akan puas.” Jawabku.

    Sesaat kemudian ibuku melepaskan pelukanya, kemudian dia membuka piyamanya. Tubuh ibu yang putih mulus dan sexi yang aku lihat tadi siang ketika ibu lagi mandi kini berada di depanku dan telihat dengan jelas betapa indahnya wanita di depan hadapanku ini.

    Dua buah susu yang menggantung dan memek tembem yang di tumbuhi bulu halus membuat nafsuku semakin menjadi-jadi. Tanpa di komandoi ibuku aku langsung menciumi memek ibuku, menjilati klitoris ibuku. Rasanya sangat nikmat, terasa asin dan gurih hehe.

    “oohhhh. Aaahhhh enak sayang. Trusin sayang .. ooohhhhh” kata ibu sambil mendesah menikmati permainan mulutku.
    “sayang kamu kog pinter banget sih, kamu udah pernah ML ya. Ohhh sssssttt ahhhh” tanya ibuku sambil mendesah dan menjambak rambutku.
    “hehehe. Iya mah” jawabku sambil nyengir.
    “enak bnget sayang. Trusin sayang, masukin jari kamu sayang di kocok yang kenceng sayang” kata ibu

    Aku pun menuruti perintah ibuku, ibu terlihat sangat menikmati tubuhnya bergerak-gerak karna gerakan tanganku di dalam memeknya. Beberapa saat kemudian aku menghentikan aksiku karna aku gak mau ibu orgasme duluan sebelum aku memasukkan kontolku kedalam memeknya yang tembem itu.

    “mah, emutin kontolnya toni dong” pintaku
    “iya sayang, sini mamah emutin” jawab ibuku

    Kemudian aku membuka baju dan celanaku, kontolku yang selama itu terkurung di balik celanaku akhirnya bisa keluar dan bebas. Aku berdiri d depan ibuku.

    “kontol kamu besar banget toni, kontol papah aja kalah, hehe” kata ibuku
    “iya mah, dengan kontol ini toni akan puasin mamah” balasku

    Kemudian ibu langsung menjilati ujung kontolku dan memasukkannya kedalam mulutku, aku baru kali ini merasakan kontolku di emut oleh perempuan, ya walupun sering ML sama pacarku tapi dia gak mau ngemuti kontolku, rasanya sungguh nikmat,

    “ahh. Enak mah, sambil d kocok mah kontolku” kataku
    “iya sayang” balas ibuku

    Ibuku pun melakukan apa yang aku perintahkan. Ibu sangat pintar dalam hal menyepong kontol, mungkin karna sering melakukanya dengan papah. Sekitar 4 menit ibuku mengemuti kontolku yang lumayan besar ini ya walaupun gk sebesar kontol orang barat. Hehe

    ‘’sayang masukin dong kontol kamu ke memek mamah, mamah udah gak tahan sayang” pinta ibuku.
    “iya mah, toni masukin”jawabku

    Aku pun mundur sedikit kebelakan, posisi ibuku tidur terlentang sambil kedua kaki di buka (mengkangkang, gak tau d tempat kalian bahasanya apa). Aku mulai memainkan kontolku, aku tepuk-tepukkan kontolku kememek mamah, aku gesek gesekan kontolku ke klitorinya, mamah semakin bernafsu, nafasnya semngakin terengah-engah.

    “sayang cepetan di masukin, jngan buat mamah menunggu lama sayang” kata ibuku

    Aku pun memasukkan kontolku ke memek ibuku, walaupun ibu berumur 38 tahun tapi memeknya masih sempit, mungkin karna ibu sering melakukan perawatan terhadap memek nya, setelah berusaha sedikit keras akhirnya kontolku pun bisa masuk kedalam memek , ibuku, rasa hangat yang menyelimuti kontoku, rasa basah becek yang aku rasakan ketika kontolku masuk kedalam memek ibu membuatku semakin bernafsu, sambil menggenjot ibuku, akupun meremas-remas kedua buah susu ibu yang sangat besar itu,

    “ahhhh.. ssssss ohhhhhh enak bnget sayang, trus genjot yang kenceng sayang, yang kenceng ahhhh. “ desahan yang sangat erotis membuatku semakin bersemangat.

    PLOK PLOK PLOK PLOK. Begitulah kira kira suara ketika kontolku beradu dengan memek ibu.

    “mah enak gak mah, nikmat gak mah, mamaf puas gak?”tanya ku sambil terus menggenjot memek ibu.
    “aaaahhh,, iya sayang, enak banget, nikmat banget, puasin mamah trus sayang. Ahhhh oohhh ssssstt aahhh..” kata ibuku sambil tak henti-hentinya mendesah.
    “iya mah, malam ini akan menjadi malam terindah untuk mamah, toni akan puasin mamah sampai maksimal” kataku

    Setelah beberapa menit aku menggenjot dan mulai kluar kringan d tubuhku dan tubuh ibuku, aku pun berhenti dan meminta ibu untuk bertukan posisi. Kali ini aku minta posis WOT.

    “mah capek nih, tukar posisi dong, mamah diatas ya, gantian mamah yang genjot”kataku
    “iya sayang.”kata ibu

    Kemudian ibu bangun dari tidur terlentangnya dan aku yang gantian tidur terlentang. Ibu mulai menaikiku dan memasukkan kontolku kedalah memeknya.

    “aahhhh.. sayaaaanggg…” desah ibuku sambil nenggenjot.
    “enak mah, terusin mah. Enak” kataku

    Mamah sangat bersemangat, dia menggenjot kontolku dengan penuh nafsu.

    “enak sekali sayang, aaahhhhh ohhhhhhhh. Kamu bner-bener pinter muasin mamah sayang”kata ibu sambil trus menggenjot dan mendesah.
    “iya dong mah, kan toni udah janji akan muasin mamah malam ini”

    Sudah sekitar 16 menit kami ML dan kamu belum juga mencapai puncak, ternyata ibuku juga tahan berlama-lama. Mungkin dia tidak ingin mengakhiri kesenangan dan kenikmatan ini dengan cepat begitupun aku, aku berusah untuk tetap tahan dan tidak keluar duluan, karna aku masih ingin trus menikmati memek ibu yang tembeh nan indah itu, sambil ibu menggenjot akupun sambil meremas-remas susunya.

    Karna ibu terlihat sudah capek kamipun berganti posisi seperti semula, ibu d bawah dan aku yang menggenjot. Kali ini kontolku bisa masuk dengan mudah ke dalam memek ibu karna memek ibu suadah sangat basah dan ada sedikit ledir yang keluar dari dalam memek ibu

    “sayang, genjot yang cepet sayang.aaaaaaahhhh.. trus sayang, bentar lagi mamah mau kluar” kata mamah sambil mendesah tanda bahwa dia sangat menikmati permainan ini
    “iya mah, toni juga udah mau keluar.” Kataku

    Akhirnya setelah 20 menit kami melakukan permainan ini, buku pun orgasme

    “mamah keluar duluan sayang. Ahhhhhhhh ooohhhhh sssssssttttt” desahan ibu terdengar lebih keras tanda dia sudah keluar, tangannya mencengkram bantak yang ada di sampingnya denga kuat dan tubuh ibu menggeliat.

    Semprotan cairan dalam memek mamah menerpa kontolku, begitu hangat dan nikamt membuatku juga sampai ke puncak permainan

    “mah toni mau keluar juga nih, toni keluarin di dalam memek mamah ya” kataku
    “iya sayang keluarin, keluarin di dalam memek mamah yang banyak sayang” kata ibu
    “mah aku kluar, aku kluar, ahhhhhhh”

    Akhrinya spermaku menyembur keluar masuk kedalam memek mamah dan menembus rahimnya, rasanya nikmat sekali ketika menyemburkan sperma kedalam memek. ibu pun menggeliat ketika semburan spermaku menusuk di dalam memeknya. Aku pun menarik keluar kontolku dan ketika aku menarik keluar kontolku mengalir sedikit lelehan spermaku yang aku keluarkan di dalam memek ibuku.

    Ibu terkapar lemas dengan nafas berat dan terengah-engah. Aku juga terkapar di samping tubuh ibu, aku mencium bibir ibu dengan lembut dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut juga

    “makasih ya sayang, mamah bener-bener puas malam ini” kata ibuku
    “iya mah, toni juga puas banget” jawabku.

    Beberapa saat kemudian aku memakai bajuku dan ibu juga memakai piyamanya kembali, tanpa sadar ternyata film horor yang kami tonton sudah berakhir, laku aku keluar dari kamar ibu sambil membawa kaset film horor yang kam tonton setenganya tadi. Sebelum sempat aku keluar kamar, ibu memanggilku.

    “toni..” panggil ibuku
    “iya mah” jawabku sambil menoleh ke arah ibu
    “kejadian malam ini jangan bilang papah ya sayang.” Kata ibuku
    “iya mah, toni janji akan jaga rahasia” kata ku
    “makasih sayang, mamah puas sekali, mmuuaaacchh.” Kata mamaku sambil memberikan kiss bye

    Aku hanya tersenyum dan beranjak meninggalkan kamar ibu. Sampainya di kamarku aku terdiam sejenak dan berfikir

    “kenapa ibu tadi bisa ML sama aku ya” pikirku dalam hati, ah sudah lah mungkin ibu merasa kesepian karna papah slalu pulang larut malam yang penting malam inia ku puas dan menjadi malam terbaiku…

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.