Author: perawanku

  • Cerita Sex Pemerkosaan Yang Tak Terlupakan Dialami Oleh Cewek Bispak

    Cerita Sex Pemerkosaan Yang Tak Terlupakan Dialami Oleh Cewek Bispak


    911 views

    Perawanku – Cerita Sex Pemerkosaan Yang Tak Terlupakan Dialami Oleh Cewek Bispak, 6 pasang mata yang terlihat merah karena bir pletok yang mereka beli hasil mengamen itu melihatnya dari atas ke bawah, lalu ke atas lagi, lalu ke bawah lagi, sambil menahan air liur membayangkan kemolekan tubuh Irma yang pada saat itu mengenakan rok selutut dan kemeja warna putih, yang menerawangkan bra hitamnya.

    tiba2 salah seorang dari mereka berkata “eh, ada cewek lewat tuh”. “oke juga tuh tete” timpal yang lain. “kita isep yuk hahahaha” mereka tertawa bersama2. setelah kurang lebih jarak antara mereka dengan Irma 100 meter, tiba2 salah satu dari mereka mengikuti langkah Irma, kemudian mereka membekap mulut Irma, dan menyeretnya ke arah bedeng proyek yang ada di dekat mereka. bedeng tersebut kosong, karena ditinggal pekerja proyeknya selama beberapa hari.

    mereka berenam kemudian menyekap Irma yang meronta-ronta di dalam bedeng tersebut, sambil tertawa2 dengan mulut yang bau alkohol menyengat. salah seorang dari mereka memegangi tangan kanan Irma, yang lainnya memegangi tangan kiri dan menyekap mulut Irma dengan tangannya yang kekar. Irma meronta2 takut apa yang terjadi selanjutnya.

    kemudian salah seorang dari mereka berdiri tepat dihadapan Irma, sambil memandang Irma yang ketakutan dengan senyum kemenangan. “akhirnya malem ini gw bisa ngerasain badan lo”, katanya sambil mengelus leher Irma yang mulai sesenggukan menahan tangis. tangannya mengelus leher Irma yang putih mulus dengan beberapa tahi lalat yang ada disana, sambil kemudian tangannya bergerak menuju payudara kanan milik Irma.

    “ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” teriak Irma tertahan ketika tangan tersebut meremas dengan kencang payudara tersebut. “gile man, kenceng juga nih tete” kata pria tersebut diiringi sahutan tawa yang lainnya. tak lama, pria tersebut sudah asik meremas2 kedua payudara Irma yang memang berukuran besar apabila dibandingkan dengan tubuhnya. Irma orangnya tidak terlalu tinggi.

    dia orangnya sedang saja, berbody tidak gemuk, namun memiliki payudara yang indah dengan perut yang rata. kakinya pun putih mulus, sehingga membuat orang2 di dalam bedeng itu menahan nafas ketika menyaksikan Irma merintih2 karena payudaranya diremas2 oleh temannya.

    kemudian salah seorang diantara mereka lagi ikut mendekat, sehingga keenamnya berada sangat dekat dengan Irma. Irma semakin ketakutan. tetapi dia terus berusaha berfikir positif bahwa tidak akan terjadi apa2 dengan dirinya. tiba2, masih dengan tangan yang terus dipegangi oleh 2 orang, dan mulut disumpal dengan tangan, dia merasakan tangan2 nakal mulai menjelajahi betis dan pahanya.

    dia berusaha untuk berontak dengan menendang2kan kakinya. namun usahanya sia2. terdengar suara tawa puas dari orang2 yang ada di bawah Irma, yang saat ini sedang mengelus2 paha dan betis yang putih mulus milik Irma Adriyatie. rok Irma tersingkap ke atas, sementara pahanya sedang dielus2 oleh 2 orang. sedangkan di bagian atas, payudara Irma sedang diremas2 oleh 2 orang.

    hal ini membuat Irma semakin sesenggukan menahan perasaan yang bercampur baur. “udah man telanjangin aja” kata salah seorang diantara mereka, diiringi anggukan yang lainnya. Irma semakin ketakutan. dia membayangkan akan digilir oleh 6 orang tidak beradab ini. sedangkan selama ini dia hanya berhubungan badan dengan pacarnya.

    maklum saja, jarak yang memisahkan antara dia dan pacarnya ini, membuat pertemuan mereka yang jarang itu menjadi sesuatu yang berharga untuk dihabiskan begitu saja. maka terjadilah gaya pacaran yang semakin lazim di jaman sekarang ini. Irma semakin meronta2 ketika mereka membuka kancing atas kemejanya, dan orang2 di bawah berusaha menelanjangi rok dan celana dalam Irma.

    pria2 yang di bagian atas melucuti kancing kemeja Irma satu persatu. setelah itu menarik kemejanya ke belakang, sehingga menampakkan payudara Irma yang dibungkus bra warna hitam yang semakin terlihat menantang. kemudian kemeja itu pun terlepas dan terjatuh di lantai. Irma saat ini hanya menggunakan bra dan rok saja. kemudian pria2 yang ada di bagian bawah pun gak lama sudah melepas habis rok Irma sehingga terjatuh pula ke lantai.

    Irma hanya menggunakan bra dan celana dalam yang senada berwarna hitam. pria2 tersebut pun tertawa puas sambil melecehkan seluruh tubuh Irma. Irma semakin menangis menjadi2. kemudian tidak lama, bra dan celana dalam Irma pun terlepas oleh mereka. Irma pun telanjang bulat dikelilingi oleh 6 pria yang tidak dikenalnya. hal ini membuat Irma semakin ketakutan dan menangis. “jangan nangis, nanti juga keenakan hahahaha” kata salah seorang dari mereka mengejek.

    Irma berdiri pasrah dipegangi oleh 2 orang dan dibekap mulutnya. pria2 tersebut sedang melumat habis tubuh Irma yang terlihat molek tersebut. payudaranya putih dengan beberapa hiasan tahi lalat, dan puting yang tidak terlalu besar berwarna coklat. kemudian bentuk pinggul yang tidak terlalu besar serta kemaluan yang bulu2nya tercukur halus dan lembut.

    paha sampai betis berwarna putih bersih. membuat semua pria yang melihatnya, walau pun memakai rok, tidak berkedip. di kantornya pun, Irma dikenal sebagai idola. banyak pria yang mendekatinya, namun ia tidak menanggapinya. kalau pun menanggapi, itu pun hanya sekedar untuk main2 saja sambil memenuhi hasratnya karena cowonya berada jauh disana. hal itu dia lakukan karena ia lebih memilih cowonya yang bekerja di luar kota.

    ia lebih memilih cowoknya karena ia telah terlanjur menyerahkan segalanya kepada laki2 tersebut. kemudian 2 orang diantara mereka menyiapkan ranjang darurat dari kardus yang biasa dibuat tidur oleh kuli2 proyek pemilik sah bedeng tersebut. Irma pun diseret ke ranjang tersebut, dan tetap dipegangi oleh 4 orang dari mereka. masing2 memegangi 2 tangan dan 2 kaki dari Irma, sekaligus membekap mulut Irma supaya tidak berisik.

    sesekali Irma meronta2 minta dilepaskan. tetapi siapa yang mau melepaskan tubuh mulus begitu saja? kemudian salah seorang dari mereka, mendekati Irma dari sela2 paha Irma, kemudian meremas2 payudaranya dengan tangan kanan, sambil tangan kiri mengelus2 kemaluan Irma. Irma berusaha mengelak. tetapi tangan kiri pria tersebut tetap mengelus2 sambil sesekali telunjuknya masuk ke kemaluan Irma. keadaan ini membuat Irma semakin terdesak. Irma semakin menjadi2 mengeluarkan tangisnya. Irma begitu takut akan disetubuhi oleh pria2 ini.

    walau pun ia sudah tidak perawan, tetapi ia hanya ingin berhubungan badan dengan pacarnya saja. tidak dengan berandalan semacam orang2 ini. kemudian pria tersebut tampaknya sudah tidak sabar lagi ingin mencicipi tubuh karyawati ini. ia segera membuka baju dan celananya. tampaklah penisnya yang besar, yang membuat Irma seperti berhenti bernafas. Irma sangat takut melihatnya.

    milik cowoknya tidak sebesar itu. Irma pun memejamkan mata dengan ketakutan. tak lama, pria tersebut sudah meletakkan penisnya di pintu masuk kemaluan Irma. Irma semakin ketakutan. tak lama, pria tersebut mendorongkan pantatnya dengan kasar sehingga penisnya bergerak menusuk kemaluan Irma. “ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Irma pun menjerit tertahan. pria tersebut malah keenakan. ia merasa seperti dipijit2 oleh kemaluan Irma.

    “wah, kayanya udah ga perawan nih doi. tapi tetep peret kok hahaha” kata pria tersebut. tak lama, seluruh bagian penis pria tersebut masuk ke dalam vagina Irma dengan sukses. kemudian, pria tersebut menggenjot Irma yang semakin kesakitan. kepala Irma menggeleng ke kanan dan ke kiri menahan sakit. tubuhnya pun mengejang. tapi hal itu malah membuat payudaranya terlihat semakin menarik. tangan2 jahil pun meremas2 payudara tersebut.

    sementara yang satu memperkosa Irma, yang lain memegangi tangan dan kaki Irma, serta membekap mulut Irma. pria yang sekarang sedang berada di atas Irma semakin memperlaju genjotannya. Irma-pun terlihat memejamkan matanya sambil terus menangis. sementara pria2 yang lainnya meremas2 payudara Irma dan meraba2 bagian tubuh lainnya. Irma pun membayangkan dosa2 yang pernah ia lakukan.

    dosa kepada pacarnya karena sering berbohong, dan dosa kepada orang2 yang dia permainkan perasaannya selama ini. ia menyesal sekali telah melakukan itu semua. mungkin ini balasannya. pria yang sedang berada di atasnya tampaknya sudah mulai ingin orgasme. pria tersebut mempercepat genjotannya, dengan tangannya bertumpu pada payudara Irma sambil meremas2nya. tak lama kemudian, pria tersebut mengejan dengan menyemprotkan spermanya yg banyak ke dalam vagina Irma.

    Irma ketakutan. ia takut hamil. kemudian ia pun menangis sejadi-jadinya. tapi hal itu tidak berlangsung lama. pria yang lain maju mendekatinya. “tunggingin dong man” katanya pada teman2nya yang sedang memegangi Irma. mereka pun membalik tubuh Irma menjadi tengkurap, lalu memaksa Irma untuk menungging sambil tetap memegangi mereka. posisi ini membuat payudara Irma menjadi terlihat lebih besar dan menantang.

    hal ini membuat mereka meremas2 kembali payudara Irma. payudara Irma terlihat memerah karena remasan2 tersebut. pacar Irma juga paling senang melakukan adegan remasan2 ini. akan tetapi malam ini Irma harus rela diremas2 oleh orang2 yang ia sama sekali tidak kenal. dalam posisi menungging, orang kedua yang akan memperkosa Irma mendekati Irma dari belakang, kemudian membuka celananya, dan menyelipkan penisnya ke vagina Irma lewat belakang.

    Irma kembali meronta2 kecil, namun tak lama ia melenguh panjang ketika orang tersebut memasukkan penisnya dan memompanya. kekuatan pompanya makin lama makin kuat. ia memperkosa Irma sambil meremas2 payudara dan putingnya. yang lain ada yang mencium2i pipinya, dan termasuk mencium2i bibirnya. Irma sangat tidak berdaya malam itu. dalam posisi menungging itu ia menangis dan berharap semuanya cepat selesai dan mereka membebaskannya.

    namun untuk orang2 itu, tidaklah segampang itu. jarang2 mereka dapat mangsa seperti ini. tak lama kemudian, orang yang memperkosa Irma pun mengalami ejakulasi. dan seluruh spermanya dia masukkan ke vagina Irma. Irma kembali sesenggukan. sudah 2 orang menggilirnya. tinggal 4 lagi. pikirnya seperti itu. Irma sudah pasrah diperlakukan apa saja oleh mereka. terbukti ketika mereka menelentanginya kembali, Irma hanya bisa pasrah.

    ia rasakan kemaluannya sakit sekali. dan Irma merasakan keluar darah dari kemaluannya. walau pun ia sudah tidak perawan, hal ini mungkin disebabkan oleh gesekan2 yang terjadi sebelumnya antar penis pria2 tersebut dan kemaluannya. kemudian salah seorang dari mereka, kembali maju untuk memperkosa Irma. kali ini Irma dipaksa untuk menghisap kemaluan si pria tersebut.

    Irma berontak. ia hanya mau beroral sex dengan pacarnya. kali ini dia lakukan untuk orang lain. Irma mati2an menolak. akan tetapi, apalah daya dari seorang wanita. Irma pun pasrah menghisap kemaluan orang tersebut. Irma hampir tersedak. penis pria tersebut terlalu besar untuk mulut mungilnya. apalagi penis pria tersebut sebesar milik cowonya yang jauh ada disana. Irma semakin menangis.

    kepalanya maju mundur menghisap kemaluan pria tersebut. sampai tak lama kemudian, pria tersebut meringis dan mengejan. Irma berusaha menarik kepalanya dari kemaluan pria tersebut. tetapi teman2 pria tersebut menahan kepalanya, sehingga seluruh spermanya pun tumpah di kerongkongan Irma. Irma terbatuk2 tersedak. sementara pria2 tersebut tertawa puas.

    kemudian Irma pun digilir oleh yang lainnya sampai pagi. selain digilir, Irma pun mengalami pelecehan seksual yang tidak akan pernah dilupakannya. Irma dipangku oleh orang2 tersebut sambil diremas2 payudaranya secara bergiliran. kemudian ia disetubuhi sambil berdiri. dan setiap2 orang disitu mendapat jatah lebih dari 2 kali. Irma mengalami perlakuan yang sangat rendah oleh mereka. Mereka mencumbu Irma semaunya.

    meremas2, menghisap2 putingnya, menggigit2, dan perlakuan2 lain yang diterima Irma sepanjang malam itu sampai pagi. Irma pun lemas kecapekan. sampai paginya Irma tersadar setelah pingsan di dalam bedeng proyek tersebut. Irma merasa badannya sakit2 semua, terutama bagian selangkangannya yang mengeluarkan darah. walau pun itu bukan darah perawan, tapi ia merasa sakit yang teramat sangat di selangkangannya. tubuhnya pun penuh cupang dimana2. payudaranya pun demikian.

    banyak terdapat bekas cupang dan bekas cakaran. Irmapun memakai kembali bra, celana dalam dan pakaiannya yang sudah lecek, kemudian berjalan tertatih2 menuju kost2annya. demikian peristiwa yang terjadi dengan Irma. dia tidak bisa melupakan hari itu. tapi ia tidak akan menceritakannya kepada siapa2, termasuk cowoknya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Kenalan Keponakanku

    Cerita Sex Kenalan Keponakanku


    911 views

    Perawanku – Cerita Sex Kenalan Keponakanku, Karena aku pernah kerja sebagai EO. Ana minta tolong aku untuk mengatur pesta hutnya. Aku tanya ma Ana, dia maunya pestanya seperti apa dan berapa budgetnya yang disediakan ortunya. Bapaknya Ana adalah adik kandungku, makanya Ana bebas sekali ma aku. Kalo becanda dah kaya ma temennya, padahal umurku dan dia berbeda jauh sekali, 20 tahun lebih. Ya gak apa, jadi aku awet muda kan kalo banyak bergaul dengan bag (termasuk menggauli kale)

    Setelah aku mendapat info yang dibutuhkan, aku mencari cafe yang deket dengan rumah adikku, sehingga gak problem dengan trafik yang macet. Aku nego dengan manajer bar itu mengenai arrangement pesta hutnya Ana. Karena ini pesta abg, makan malem mah ala kadarnya saja, yang penting banyak minumannya, non alkoholik tentunya. Aku juga minta disediakan MC dari bar yang bisa memandu beberapa games untuk memeriahkan suasana. Aku minta adikku menyediakan beberapa suvenir dari kantornya sebagai hadiah untuk games itu.

    “An, temen-temen kamu kece-kece gak”.

    “So pasti om, ana gitu loh”. wah asik juga nih, banyk yg bisa dilihat,

    “Tapi mreka datengnya bawa pasangan lo om”. Wah, kecewa juga aku mendengarnya.

    Sampe dengan hari H nya. undangan dibuat jam 8 malem. Adik dan iparku dah standby di bar untuk menyambut temen-temen Ana, setelah makan malam, acara potong kue dilakukan, gak ada coreng muka pake krim kue yang sering dilakukan pada acara abg. Setelah itu adikku dan istrinya pulang karena selanjutnya adalah acara buat para abg. Ana minta aku tetap stay, dia tajut kalo ada acara yang meleset dari rencana.

    “Om kan gak ada siapa-siapa dirumah, mending juga disini, ntar om turun ja ma temenku yang gak bawa pasangan”.

    Memang tadi aku liat ada beberapa prempuan abg yang dateng bergerombol tanpa kawalan pasangannya. Acara games berlangsung meriah, palagi MC nya pinter banget membuat suasana jadi ceria. Setelah acara games slesai, sampailah pada acara puncak. Musik berdentam keras, ditingkahi dengan celoteh DJ yang mengajak para tetamu untuk mulai goyang.

    “Om, ini Ayu, om temenin Ayu ya, dia gak punya pasangan”, Ana mengenalkan aku pada seorang abg, seumuranlah ma Ana.

    Cantik, wajahnya dihiasi dengan sepasang mata uang indah, bulu mata yang lentik, hidung mancung dan bibir mungil yang merekah. Yang menarik perhatainku, Ayu punya kumis tipis diatas bibirnya yang mengundang untuk dikecup. Diruang yang temaran aku masi bisa menikmati wajah ayunya Ayu. Nama yang sangat sesuai dengan orangnya lagi. Yang lebi menarik lagi, dadanya dihiasi dengan sepasang tonjolan yang lumayan besar. Palagi Ayu mengenakan t shirt dan jin ketat, sehingga semua yang menonjol ditubuhnya menjadi nampak dengan jelas. Pinggangnya ramping dan pinggu serta pantat yang membulat sehingga badannya yang imut berpotongan seperti biola, sangat menggugah napsu.

    “Om, tu apanya Ana si”, teriak Ayu ditengah bisingnya musik.

    “Aku kakak bokapnya Ana”.

    “Kok beda ya om”.

    “apa bedanya?”

    “Om kliatan lebi mudah, badan om atletis sekali, gak kaya bokapnya Ana, dah botak gendut pula”.

    “Lelaki kan juga mesti jaga penampilan, gak prempuan aja kan”.

    “Bener banget om, duduk yuk om”. aku mengambil 2 soft drink dan duduk dipojokan berdua Ayu, kringeten juga jingkrakan ngiktui goyangannya Ayu.

    “Yu, kamu seksi banget deh, kamu yang paling seksi dari semua yang dateng, Ana ja kalah seksi ma kamu”.

    “Om suka kan ngeliatnya”.

    “Suka banget Yu, palagi kalo gak pake apa2″, godaku menjurus.

    “Ih si om, mulai deh genitnya, ntar kalo liat Ayu gak pake apa2, gak bisa nahan diri lagi”.

    “Mangnya kamu suka gak pake apa2 didepan lelaki?”

    “Depan cowokku om”.

    “Wah bole dong skarang depan aku ya”.

    “Maunya”. Musik berganti dengan musik yang lembut.

    “Om turun lagi yuk, Ayu pengen dipeluk om”. Aku turun lagi dan melantai (ngepel kale) dengan Ayu, Ayu kupeluk erat, terasa sekali toket besarnya mengganjal didadaku.

    “Yu toket kamu besar ya, sering diremes ya”, bisikku.

    “Iya om”. Aku mencium telinganya, Ayu menggeliat kegelian,

    “om, nakal ih”.

    “Tapi suka kan”. Ayu gak menjawab, kembali aku mencium lehernya sehingga Ayu menggelinjang.

    Ayu mempererat pelukannya, aku seneng ja dipeluk abg seksi kaya Ayu. Sampe acara slesai Ayu nempel terus ma aku.

    “Om tinggal sendiri ya”.

    “Kok tau”. “ana yang bilang, napa si om tinggal sendiri”.

    “aku dah cere Yu, anak2 ikut ibunya, napa kamu mo gantiin?”

    “Mangnya om mau ma Ayu, Ayu kan masi abg, ntar om malu lagi jalan ma Ayu”.

    “Wah malah bangga Yu, biasa jalan ma abg yang cantik dan seksi kaya kamu”. Ketika ana melihat Ayu nempel terus ma aku, dia mulai godain,

    ”Wah ada yang nempel terus neh kaya prangko, ayu cantik kan om, pasti om suka deh ma Ayu, aku kan tau selera om kaya apa”. Aku hanya senyum saja, Ayu cemberut jadinya,

    “Udah deh loe sana ma cowok loe aja, gak bole liat orang lagi seneng ja”.

    “Iya deh”, Ana meninggalkan kami sambil tertawa berderai.

    Setelah acara selesai, aku membereskan administrasinya dengan pihak bar.

    “Om, makasi banyak ya buat bantuannya, kalo gak ada om pasti pestaku gak semeriah ini. Yu kamu puilang ikutan om ku ja, dia searah kok sama rumah kamu. Om anterin ayu dulu ya, jangan diapa2in lo temenku yang seksi ini, dah tengah malem soalnya”, ana tersenyum sambil menjabat tanganku.

    “Mau aku anter pulang Yu”, tanyaku menoleh ke ayu.

    “Bole, kalo gak ngerepotin om”.

    “Buat prempuan secantik dan sesekai kamu apa si yang repot”. Ayu aku gandeng menuju ke tempat parkir.

    “Om, Ayu males pulang deh”.

    “Lo napa”. “Dirumah gak ada siapa2 om, mending juga ma om ada yang nemenin Ayu ngobrol”.

    “Mangnya ortu kemana”.

    “Wah ortu mah sibuk ma urusan masing2, Ayu jarang ketemu ortu biar serumah juga. ayu ketemu ortu kalo ada keperluan ja, minta duit”.

    “O gitu, kamu mo ikut aku ke apartmen?’

    “Bole om”.

    “Gak takut ma aku”.

    “Mangnya om mo makan Ayu”.

    “Mau makan bagian2 tertentu dibadan kamu”. Ih si om, bisa aja”. Sepanjang perjalanan ke apartmenku ayu curhat mengenai kondisinya, aku menjadi pendengar yang baik saja, sesekali aku kasi komentar.

    “Om, ayu suka deh lelaki kaya om, mature sekali, lagian om ganteng banget, atletis lagi badannya. Om sering maen ma abg ya”.

    “Sesekali ja Yu, kalo ada yg seksi kaya kamu, kamu mau kan maen ma aku”. Ayu diem saja, tapi tangannya mulai mengelus2 pahaku, aku tau itu jawabannya atas pertanyaanku.

    Sesampainya di apartmen, aku langsung parkir mobil di basement di lot yang diperuntukkan buat aku. Ayu kugandeng ke lift dan lift melumcur ke lantai 40, dimana aku tinggal. Di lift ayu kupeluk dan kucium pipinya,

    “Oom”, ayu hanya melenguh sambil memperat pelukannya ke aku.

    Di apartment, Ayu langsung inspeksi, apartmenku kecil, ada 2 kamar tidur, ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan dan pantri. Di bagian belakang ada tempat untuk cuci pakean dan balkonnya lumayan luas untuk jemur pakean. Ayu cukup lama berdiri di alok menatap kerlap kerlip lampu kota. Aku memeluknya dari belakang sambil mencium kuduknya. Ayu mengeglinjang tapi dia membiarkan tanganku yang mulai mengelus toketnya dari luar t shirtnya.

    “Ooom”, lenguhnya ketika toket montoknya mulai kuremas2.

    Ayu menggeser2kan pantatnya yang membulat ke selangkanganku. Kontolku dah mengejang dengan kerasnya.

    “Ih, om dah ngaceng ya”, katanya sambil terus menggeser2kan pantatnya ke kekontolku. aku makin gemes meremes2 toketnya, terasa sekali besar dan kencengnya toket abg montok ini.

    “Om, ayu dah pengen om, masuk yuk”.

    Di sofa Ayu langsung melepas pakean luarnya. Wah baru seumur segini dah liar banget ni anak, pikirku. Ya aku seneng ja dapet abg yang liar kaya Ayu gini, pasti nikmat banget dientotinnya. Aku mengeluarkan 2 soft drink dari lemari es. Aku melotot melihat ayu muncul dengan daleman bikini yang minim dan seksi. Toketnya seakan mau tumpah dari branya yang minim sekali. Demikian pula jembutnya berhamburan dari cd bikini yang model g string itu.

    “Yu, duduk disebelahku, kamu mau gak aku pijitin”, tanyanya.

    aku tinggal memakai celana panjangnya saja. Baju dah kulepas. Ayupun duduk membelakangiku. Aku mulai memijit pelan keningnya dari belakang. Dari kening turun ke kuduk. Ayu hanya terpejam saja menikmati pijitanku, turun lagi ke pundak. “Enak om”, katanya.

    “Memangnya om pernah jadi tukang pijit ya”, godanya.

    Aku diam saja, tapi tanganku meluncur ke toketnya. Jariku kembali menelusuri toketnya, kuelus2 dengan lembut. Ayu terdiam, napasnya mulai memburu terengah. Jari kuselipkan ke branya dan mengkilik2 pentilnya. Pentilnya langsung mengeras,

    “Ooom”, lenguhnya. Aku langsung saja meremes2 toketnya dengan penuh napsu.

    Ayu bersandar di dadaku yang bidang. Aku kembali menciumi lehernya sementara kedua toketnya terus saja kuremes2, sehingga napsunya makin berkobar. Kemudian aku minta ayu berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Ayu tak menunggu lama, aku segera mengecup bibirnya. Dibalas dengan ganas. Bibirnya kukulum, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tangannya segera turun mencari kontolku. Diusap2, terasa sekali kontolku sudah ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat pinggangku dibuka, celanaku dibuka. Aku berdiri sehingga celana panjangku meluncur ke lantai. kontolku yang besar panjang itu nongol dari bagian atas CD ku yang mini. Kami segera bergelut. Aku terus meremas-remas toketnya sementara Ayu mengocok kontolku.

    “om keras banget, gede lagi”, katanya sambil jongkok didepanku, melepas cdku dan menciumi kontolku dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya.

    “Aah Yu, kamu pinter banget bikin aku nikmat”, erangku.

    “aaaduuuuuhh. Yu..enak banget emutanmu”. kontolku dijilati seluruhnya kemudian dimasukkan ke mulutnya, dikulum dan diisep2. Kepalanya mengangguk2 mengeluar masukkan kontolku di mulutnya. Akhirnya aku gak tahan lagi. Ayu kubopong ke kamar.

    Ayu kubaringkan diranjang. Sambil terus meremas2 toketnya tanganku satunya nyelip ke balik cd bikininya yang g string itu. Otomatis pahanya mengangkang, sehingga aku dengan mudah mempermainkan jembutnya yang lebat.

    “Om, geli”, erangnya.

    “geli apa nikmat Yu”, tanyanya.

    “Dua2nya om, Ayu dientot dong om, udah kepengin banget nih”, katanya to the point.

    Tanganku menyusup ke punggungnya sambil mengecup bibirnya. Tali pengikat bra kutarik sehingga toketnya membusung menantang untuk diremas dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikini kutarik dengan mulutku sehingga lepaslah semua penutup tubuhnya yang minim.

    “Yu kamu napsuin banget deh”, kataku.

    Aku langsung saja menindihnya. penisku kuarahkan ke belahan memeknya yang sudah basah dan sedikit terbuka, lalu aku menekan kontolku sehingga kepala kontolku mulai menerobos masuk memeknya. Ayu mengerang keenakan sambil memeluk punggungku. Aku kembali menciumi bibirnya. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu aku terus menekan pantatku pelan2 sehinggga kepala kontolku masuk memeknya makin dalam dan bless, kontolku sudah masuk setengahnya kedalam memeknya.

    “Aah, om nikmat banget om”, erangnya sambil mencengkeram punggungku.

    Kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku sehingga penisku besarku langsung ambles semuanya di memeknya.

    “Om, ssh, enak om, terusin”, erangnya.

    Ayu menggeliat2 ketika aku mulai mengeluarmasukkan kontolku di memeknya. Ayu mengejang2kan memeknya meremes2 kontolku yang sedang keluar masuk itu.

    “Yu, nikmat banget empotan memek kamu, kamu masi muda gini dah pinter ngeladenin napsuku”, erangku.

    aku memeluknya dan kembali menciumi bibirnya, dengan menggebu2 bibirnya kulumat, Ayu mengiringi permainan bibirku dengan membalas mengulum bibirku. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepat dan keras, Ayu menggeliatkan pinggulnya mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya. Setiap kali aku menancapkan kontolku dalam2 Ayu melenguh keenakan.

    Terasa banget kontolku menyesaki seluruh memeknya sampe kedalem. Karena lenguhannya aku makin bernapsu mengenjotkan kontolku. Gak bisa cepet2 karena kakinya masih melingkar dipinggangku, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di memeknya. Kenikmatan terus berlangsung selama aku terus mengenjotkan kontolku keluar masuk, akhirnya Ayu gak tahan lagi. Jepitan kakinya di pinggangku terlepas dan di kangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolku keluar masuk memeknya dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian Ayu memeluk punggungku makin keras

    “Om, Ayu mau nyampe om”.

    “Kita bareng ya Yu”, kataku sambil mempercepat enjotanku.

    “Om, gak tahan lagi om, Ayu nyampe om,aakh”, jeritnya saking nikmatnya.

    Kakinya kembali melingkar di pinggangku sehingga kontolku nancep dalam sekali di memeknya. memeknya otomatis mengejang2 ketika Ayu nyampe sehingga bendungan pejuku bobol juga.

    “Akh Yu, aku ngecret Yu, akh”, aku mengerang sambil mengecretkan pejuku beberapa kali di memeknya.

    Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, Ayu kupeluk sementara kontolku masih tetep nancep di memeknya. Ayu menikmati enaknya nyampe. Setelah gak ngos2an, aku mencabut kontolku dari memeknya.kontolku berlumuran lendir memeknya dan pejuku sendiri. Aku berbaring disebelahnya.

    “Yu, kamu nikmat banget deh kalo dientot. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entot”, kataku sambil mengelus2 pipiku.

    “Ayu mo kok tinggal sama om, biar om gak usah repot cari abg kalo pengen *******. Udah tersedia di rumah”, katanya sambil tersenyum. Aku diam saja.

    “Om, Ayu ngantuk dan cape”.

    “Ya udah, tidur ja Yu, besok kita tenmpur lagi”. Aku mematikan lampu dan tak lama kemudian kami dah terlelap diranjang yang kusut bertlanjang bulet.

    Hari sudah mulai terang ketika kami terbangun. Aku merasa lapar, ayu juga,

    “Om, Ayu laper om”, katanya.

    “Iya Yu, aku juga laper lagi nih, abis kerja keras sih”, jawabku.

    “Mandi dulu yuk” ajakku.

    Kami bercanda-canda di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, aku kemudian menarik tubuhnya merapat ke tubuhku. Aku duduk di toilet dan Ayu duduk dipangkuanku dan aku mengusap2 pahanya.

    “Kamu cantik sekali, Yu”, rayuku.

    Tanganku pindah ke bukit memeknya mempermainkan jembutnya yang lebat. Aku bisa melakukan itu karena ayu mengangkangkan pahanya. Tanganku terus menjalar ke atas ke pinggangnya.

    “geli om”, katanya ketika tanganku menggelitiki pinggangnya.

    Ayu menggeliat2 jadinya. Segera aku meremes2 toketnya.

    ”toket kamu besar ya Yu, kenceng lagi”, kataku.

    “om suka kan”, jawabnya.

    “ya Yu, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabku sambil terus meremes2 toketnya. Aku kemudian mencium bibirnya. Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan badan, dengan masih bertelanjang bulet, aku menyiapkan sarapan buat kita ber 2. Indomi rasa presiden ja ya Yu”.

    “Ya abis iklannya indomi dipake ma capres kan”.

    “Bisa aja si om, boleh deh, Ayu suka kok apa aja, asal om yang sediain”.

    “Ih manjanya”. “Tapi om suka kan Ayu manja2 ma om”.

    “Suka banget Yu”.

    “ayu tinggal ma om ya, boleh ya om”.

    “Nanti om dituduh melarikan anak dibawah umur lagi ma ortu kamu, kan repot kalo dilaporkan polisi sgala. Ayu bole kok kapan aja mo nginep disini”. Ayu diem saja, kulihat ada raut kekecewaan diwajahnya.

    “Jangan kecewa dong sayang, aku buatin dulu ya indomi rasa presidennya”. Dia kembali tersenyum.

    Cantik sekali Ayu, wajahnya yang tanpa riasan sama sekali tampak cantik segar dan muda sekali. aku langung on lagi ngeliatnya. Segera aku menyiapkan sarapan.

    “Kamu mo minum apaan Yu, ada teh kopi atau susu. Kalo susu mah kamu dah punya ya, besar lagi”.

    “Oom”, katanya manja.

    Aku nyiapin tehm manis ja buat aku dan dia. Setelah indominya mateng, aku tambahin bawang goreng, sedikit kecap asin dan roiko penedap rasa.

    “Om enak banget indomi bikinan om, kalo dirumah bikinan pembokat gak seenak bikinan om”.

    “Kalo suka ya tambah lagi ya, nanti aku bikinin lagi”.

    “enggak lah om, ni kan ukuran jumbo, semangkok juga ayu dah kenyang”.

    “semalem kan ukuran jumbo yang masuk, dah kenyang juga”.

    “O kalo yang itu masi pengen berkali2 lagi”.

    “Haah, berkali2 lagi”.

    “Iya om, abis nikmat banget si, abis sarapan maen lagi ya om”. Luar biasa napsunya ni abg pikirku, ya gak apalah, malah aku bisa nikmati ayu terus2an.

    Di kamar, ayu sudah berbaring diranjang. kontolku yang belum diapa2in sudah ngaceng berat. Aku segera mengecup bibirnya, beralih ke lehernya dan kemudian turun ke toketnya. toketnya kuremes2, ayu terengah, napsunya berkobar lagi. pentilnya ku emut2 sambil meremas toketnya. Tanganku satunya menjalar kebawah, menerobos lebatnya jembutnya dan mengilik2 itilnya.

    “aakh om, pinter banget ngerangsang Ayu”, erangnya.

    Ayu mengangkangkan pahanya supaya kilikannya di itilnya makin terasa. Kilikan di itilnya membuat ayu makin liar. Tangannya mencari kontolku, diremes dan kepalanya dikocok2. Ayu bangkit. kontolku yang tegak berdiri dengan kerasnya. langsung diraih dan dijilati. Pertama cuma kepalanya yang dimasukkan ke mulutnya dan diemut2. Aku meraih pantatnya dan menarik ayu menelungkup diatasku. Aku mulai menjilati memeknya, ayu menggelinjang setiap kali aku mengecup bibir memeknya. Dengan kedua tangan, aku membuka memeknya pelan2, aku menjilati bagian dalam bibir memeknya. Ayu melepaskan emutannya di kontolku dan mengerang hebat,

    “om aakh”. Pantatnya menggelinjang sehingga mulutku melekat erat di memeknya.

    “Terus om aakh”, erangnya lagi.

    itilnya yang menjadi sasaran berikutnya, ayu makin mengerang keenakan. memeknya makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya ayu udah napsu banget. Cukup lama aku mengemut itilnya dan akhirnya

    “Om, Ayu nyampe om, aakh”, erangnya.

    “om nikmat banget deh, belum dientot udah nikmat begini om”. Ayu memutar badannya kesamping dan berbaring disebelahku.

    Aku mencium bibirnya. Kemudian ayu kunaiki, kutancapkan kontolku kememeknya dan kudorongnya masuk pelan2,

    “Om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om, akh”, erangnya merasakan nikmatnya kontolku nancep lagi di memeknya.

    Aku mengenjotkan kontolku keluar masuk, ketika sudah nancep kira2 separonya, aku menggentakkan pantatku kebawah sehingga langsung aja kontolku ambles semuanya di memeknya.

    “Om, aakh”, erangnya penuh nikmat.

    aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepet, sambil menciumi bibirnya sampe akhirnya,

    “Om, Ayu nyampe lagi om, ooh”, ayu mengejang2 saking nikmatnya. memeknya otomatis ikut mengejang2. Aku meringis2 keenakan karena kontolku diremes2 memeknya dengan keras, tapi aku masih perkasa.

    Kemudian aku mencabut kontolku dan minta ayu nungging. Aku menciumi kedua bongkahan pantatnya, dengan gemas aku menjilati dan mengusapi pantatnya. Mulutku terus merambat ke selangkangannya. Ayu mendesis merasakan sensasi waktu lidahku menyapu naik dari memeknya ke arah pantatnya. Kedua jariku membuka bibir memeknya dan aku menjulurkan lidah menjilati bagian dalem memeknya. Ayu makin mendesah gak karuan, tubuhnya menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, aku dengan cepat mengganti lidah dengan kontolku. Ayu menahan napas sambil menggigit bibir ketika ****** besarku kembali nancep di memeknya.

    “Om”, erangnya ketika akhirnya kontolku ambles semuanya di memeknya.

    Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin cepat dan keras. Ayu kembali mendesah2 saking enaknya. toketnya kuremes2 dari belakang, tapi enjotan kontolku jalan terus. Ditengah kenikmatan, aku mengganti posisi lagi, aku duduk di kursi dan ayu duduk dipangkuanku membelakangiku. kontolku sudah nancep semuanya lagi di memeknya. Ayu menolehkan kepalanya sehingga aku langsung melumat bibirnya. Ayu semakin cepat menaik turunkan badannya sambil terus ciuman dengan liar.

    Aku gak bosen2nya ngeremes toketnya. Pentilnya yang sudah keras itu kuplintir2. Gerakannya makin liar saja, ayu makin tak terkendali menggerakkan badannya, digerakkannya badannya turun naik sekuat tenaga sehingga kontolku nancep dalem banget. “Om Ayu dah mau nyampe lagi om, aduh om, enak banget”, erangnya. Tau ayu udah mau nyampe, aku mengangkat badannya dari pangkuanku sehingga kontolku yang masih perkasa lepas dari memeknya. “Kok brenti om”, tanyanya protes.

    Ayu kutelentangkan lagi diranjang, aku naiki dia dan kembali kutancepkannya kontolku kedalam memeknya. Dengan sekali enjot, kontolku sudah ambles semuanya. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk dengan cepat. memeknya mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolku, tandanya ayu dah hampir nyampe. Aku makin gencar mengenjotkan kontolku, dan

    “Om, Ayu nyampe om, akh”, jeritnya.

    Akupun merasakan remesan memeknya karena nyampe. enjotanku makin cepat saja sehingga akhirnya,

    “Yu…” aku berteriak menyebut namanya dan pejuku ngecret dengan derasnya di memeknya.

    “Om, nikmat banget ya, lagi ya om”, tanyanya.

    “istirahat dulu ya Yu, kamu kok gak puas2 si, aku cape juga nih nggelutin kamu”, jawabku.

    Aku mencabut kontolku dan terkapar disebelahnya. Tak lama kemudian aku kembali terlelap karena lemes dan nikmat.

    Aku terbangun, dah ampir tengah hari. kulihat Ayu masi terkapar dengan lelapnya. Toketnya yang membusung bergerak turun naik seiring dengan tarikan napasnya. Kkinya pada posisi mengangkang sehingga memeknya terkuak diantara kerimbunan jembutnya. Memek yang barusan memberikan kenikmatan tak terhingga bagiku karena jepitan pada kontolku. Memandangi tubuhnya pada posisi menantang seperti itu, napsuku naik lagi, kontolku kembali mulai mengeras. Ayu masih terbaring di ranjang. aku mandi membersihkan diriku, selesai mandi kulihat ayu dah terbangun.

    “enak banget tidurnya Yu”.

    “Ayu cape banget om, om kok mandi gak ajak2 Ayu”.

    “Abis bobonya pules banget, jadi aku gak bangunin kamu. Dah siang ni, mo cari makan gak, aku laper”.

    “Ayu juga laper om, mi presidennya dah abis buat maen tadi pagi, kudu diisi batere baru ni, pasti om masi mau maen ma Ayu lagi kan”.

    “Tau aja kamu, dah mandi sana”.

    “Ayu gak bawa ganti om, masak pake baju yang semalem”.

    “Mo pake bajuku, kegedean gak”. Ayu tubuhnya imut, sehingga kalo pake pakeanku pastinya lah kedodoran.

    “Gini deh, abis mandi ya terpaksa kamu pake lagi baju itu. Aku anter kamu pulang buat tuker baju, baru kita pergi cari makan”.

    “Ayu tapi masi mo disini om”.

    “Boleh, kamu boleh ja disini selama kamu mau, tapi kan kamu gak mo pake baju yang semalem”. Ayu segera masuk kamar mandi membersihkan diri, selesai mandi dia mengenakan pakean yang semalem, kulihat dalemannya cuma dimasukkan kantong plastik.

    “Yu om, buruan, gatel2 ni, pake baju yang esemalem”. Rumah Ayu gak jauh dari apartmentku.

    “Om, brentinya jauhan dari rumah ya, ntar keliahatan ma pembantu lagi Ayu om anter pulang”. Aku berhenti dibawah pohon rindang, Ayu segera menenteng kantong plastik yang berisi dalemannya menuju rumahnya.

    Cukup lama aku menunggunya, dia keluar lagi cuma bercelana pendek dan memakai tanktop. toketnya yang membusung nampak sangat menonjol. Aku dah pengen menggemasi toketnya itu.

    “Kamu tu seksi sekali deh Yu, pake apa aja tetep aja seksi dan cantik”.

    “Kalo gak pake apa2?”

    “Wah lebi lagi, merangsang. Kamu mo makan apa?”.

    “Terserah om aja, abis makan Ayu om makan lagi kan”.

    “So pasti lah, kam kata kamu kita mo isis bensin buat ronde berikutnya”. aku menuju ke mal yang terdekat dari tempat itu. Kit puter2 saja disana mencari makan.

    “Yu kamu mo aku beliin pakean?”

    “Gak ah om, pakean Ayu dah selemari dirumah”. Akhirnya aku mengajak Ayu makan pasta di satu resto pasta Itali. Ayu doyan banget makan pasta, dia makan semua yang aku pesan dengan lahapnya.

    “Wah ngisi bensinnya banyak banget Yu”.

    “Biar siap om kerjain lagi”. Pulang makan, ayu berbaring diranjang dan aku duduk disebelahnya.

    “Yu, aku dah napsu lagi liat badan kamu”, kataku.

    Langsung Ayu melirik daerah kontolku, kelihatan sekali sudah mulai ngaceng karena kelihatan menggelembung. Aku mengelus2 punggungnya, terus tanganku pindah mengelus pahanya, merayap makin dalam sehingga menggosok memeknya dari luar celana pendeknya.

    “Gak berasa om, lepasin dong pakean Ayu”. Aku membuka kancing celana pendeknya dan kulorotkan, Ayu membantu dengan mengangkat pantatnya keatas.

    Ayu mengangkangkan pahanya sehingga jariku menggosok2 belahan memeknya dari luar cd.

    “Ssh om”, erangnya. terus saja aku mengelus belahan memeknya dari luar cd nya.

    Aku mulai menjilati pahanya, jilatanku perlahan menjalar ketengah. Ayu hanya dapat mencengkram sprei ketika merasakan lidahku yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir cd nya yang kusingkirkan dengan jari, lalu menyentuh bibir memeknya. Bukan hanya bibir memeknya yang kujilati, tapi lidahku juga masuk ke liang memeknya. Aku terus mengelus paha dan pantatnya mempercepat naiknya napsunya. Sesaat kemudian, aku melepas cd nya. Kembali terpampang dengan jelas .memeknya yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi.

    Aku mendekap tubuhnya dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut aku membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut yang lebat. Sementara tanganku yang satunya mulai naik ke toketnya, menyusup ke dalam tanktopnya, kemudian kebalik branya kemudian meremas toketnya dengan gemas.

    “Yu, toket kamu besar dan keras. Jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu kamu besar ya” kataku dekat telinganya sehingga deru nafasku menggelitik.

    Ayu hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifnya. Aku makin getol, jari-jariku kini bukan hanya mengelus memeknya tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, tanktop dan branya dah kulepas sehingga aku dapat melihat jelas toketnya dengan pentil yang sudah mengeras. Tak lama kemudian cd nya pun menyusul kulepaskan, ayu dah tlanjang bulet siap menampung kontolku lagi didalem memeknya. Ayu merasakan ****** keras di balik celanaku yang kugesek-gesek pada pantatnya. Aku sangat bernafsu melihat toketnya yang montok itu, aku meremas-remas dan terkadang memilin-milin pentilnya.

    Ketika aku menciumi lehernya, nafasku sudah memburu, bulu kuduknya merinding waktu lidahku menyapu kulit lehernya disertai kecupan. Ayu hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasanku pada toketnya mengencang atau jariku mengebor memeknya lebih dalam. Kecupanku bergerak naik menuju mulutnya meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit yang dilalui. Bibirku akhirnya bertemu dengan bibirnya menyumbat erangannya, aku menciuminya dengan gemas. Aku bergerak lebih cepat dan melumat bibirnya. Mulutnya mulai terbuka membiarkan lidahku masuk, aku menyapu langit-langit mulutnya dan menggelitik lidahnya dengan lidahku sehingga lidahnya pun turut beradu dengan lidahku. Kami larut dalam birahi, aku memainkan lidahku di dalam mulutnya.

    Setelah puas berciuman, aku melepaskan dekapannya dan melepas pakeanku. Maka menyembullah kontolku yang sudah ngaceng dari tadi. Ayu tetep saja melihat takjub pada kontolku yang begitu besar dan berurat,

    “Om, Ayubelum pernah melihat penis sebesar dan sepanjang penis om”. Ayupun pelan-pelan meraih kontolku, tangannya tak muat menggenggamnya.

    “Ayo Yu, emutin kontolku” kataku. Kubimbing kontolku dalam genggamanku ke mulutnya. ayu terus memasukkan lebih dalam ke mulutnya lalu mulai memaju-mundurkan kepalanya.

    Selain mengemut Ayu mengocok ataupun memijati biji pelirnya.

    “Uaahh.. ennakk banget, kamu udah pengalaman yah” ceracauku menikmati emutannya, sementara tanganku yang bercokol di toketnya sedang asyik memelintir dan memencet pentilnya.

    Tangan kananku tetap saja mempermainkan memek dan itilnya. Ayu menggelinjang gak karuan, tapi kontolku tetap saja diemutnya. Ayu hanya bisa melenguh tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontolku yang besar.

    “Yu, kita mulai aja ya. Aku udah gak tahan nih pengen menikmati memek kamu lagi”, kataku.

    Aku menelentangkan Ayu, aku mengambil posisi ditengah kangkangannya, kontolku yang besar dan keras kuarahkan ke memeknya yang sudah makin basah. Ayu menggeliat2 ketika merasakan betapa besarnya penisku yang menerobos masuk memeknya pelan2. memeknya berkontraksi kemasukan penis gede itu.

    “Yu, memek kamu peret banget”, kataku sambil terus menekan masuk kontolku pelan2.

    “abis penis om besar sekali. Memek Ayu baru sekarang kemasukan yang sebesar penis om, masukin terus om, nikmaat banget deh rasanya”, jawabnya sambil terus menggeliat.

    Setengah kontolku telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolku telah ada di dalam memeknya. Ayu hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat karena enjotannya makin lancar. Terasa memeknya mengencang meremas kontolku, nikmat banget deh. Tangankua mulai bergerilya ke arah toketnya. toketnya kuremas perlahan, seirama dengan enjotan kontolku di memeknya. Ayu hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, Pinggulnya mengikuti goyangan pinggulku.

    kontolku terus saja kukeluar masukkan mengisi seluruh relung memeknya. Sambil mengenjotkan kontolku, aku mengemut pentilnya yang keras dengan lembut.Kumainkan pentil kanan dengan lidahku, namun seluruh permukaan bibirku membentuk huruf O dan melekat di toketnya. Ini semua membuat ayu mendesah lepas, tak tertahan lagi. Aku mulai mempercepat enjotannya. Ayu makin sering menegang, dan merintih, “Ah… ah…” Dalam enjotannya yang begitu cepat dan intens, ayu menjambak rambutku,

    “Aaahhh om, Ayu nyampee,” lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulutnya. Ayu udah nyampe.

    Tangannya yang menjambak rambutku itu pun terkulai lemas. Aku makin intens mengenjotkan kontolku. Bibirnya yang tak bisa menutup karena menahan kenikmatan itu pun kulumat, dan ayu membalasnya dengan lumatan juga. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan kananku tetap berada ditoketnya, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan pentilnya. Terasa memeknya mencengkeram penis gedeku.

    “Uhhh,” aku mengejang.

    Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolku menghujam keras ke dalam memeknya, mengiringi muncratnya pejuku. Tepat saat itu juga ayu memelukku erat sekali, mengejang, dan menjerit,

    “Aahhh”. Kemudian pelukannya melemas. Ayu nyampe untuk kedua kalinya, namun kali ini berbarengan dengan ngecretnya pejuku.

    Setelah dengusan napas mereda, aku mencabut kontolku dari memeknya dan terkapar disebelahnya.

    “om, penis om lemes aja udah gede, gak heran kalo ngaceng jadi gede banget. Bener kata temen Ayu, makin gede penis yang masuk, makin nikmat rasanya”, katanya.

    “memangnya penis cowok kamu kecil ya Yu”, tanyanya.

    “Gede sih om, tapi gak segede penis om, tapi nikmat banget deh”, jawabnya sambil menguap.

    Tak lama kemudian ayu kembali terlelap. Ayu terbangun karena hpnya bunyi, sms dari Ana rupanya, ngingetin kalo mereka akan kumpul malem ini untuk blajar bersama.

    “Dari sapa Yu”.

    “Ana om, ngingetin buat blajar bersama di tempat Ana malem ini. Udahan deh nikmatnya ya om, kapan Ayu ngerasain nikmat kaya gini lagi om”.

    “Kapan aja kamu mau, aku siap kok Yu, aku juga nikmat banget deh ngentotin kamu. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entotin”. Ayu bangkit dari ranjang menuju kamar mandi.

    Gak lama kemudian dia sudah keluar dari kamar mandi dan giliranku untuk membersihkan diri. Setelah rapi berpakaian, aku mengantarkan Ayu kembali ke rumahnya, Ayu mengambil buku2 yang diperlukan untuk belajar bersama, aku mengantarkannya ke tempat Ana.

    “Om, nanti jam 9an jemput Ayu lagi ya, Ayu masi pengen ngerasain nikmat ma om lagi, bole ya om”. Wah hebat banget ni akak, gak ada puasnya.

    “Ya deh, nanti aku tunggu kamu disini ya, aku sms kamu deh kalo dah sampe”.

    “Nanti Ayu sms om juga deh kalo dah mo selesai blajarnya, biar om gak nunggu kelamaan. Kalo dah malem kan jalannya gak macet om ke tempat Ana”.

    Jam 9, aku dah standbye deket tempatnya ana, ayu dah sms aku beberapa waktu yang lalu ngasi tau bahwa dia dah selesai blajarnya. Aku mengajak ayu ke pantai, menikmati udara laut yang segar. Bosen kalo ditempatku terus.

    “Kamu dah makan Yu”.

    “Udah om, om dah makan”.

    “Ya udah dong sayang”.

    “Ih om mulai deh nggombalin Ayu, pake sayang2an segala. Kok kita kesini si om, Ayu kan pengen ngerasain nikmat lagi ma om”.

    “Bosen ditempatku terus Yu, kita ke motel aja yuk, deket sini ada kok”. Aku langsung mengrahkan mobil menuju ke motel.

    Mobil masuk garasi dan petugas menutup rolling doornya. Aku menggandeng Ayu naik ke lantai 2. Gak lama kemudian petugas menagih biaya kamar, aku membereskannya. Ayu heran melihay banyaknya kaca sekeliling ruang dan dilangit2.

    “Buat apa kaca sebanyak ini om”.

    “Kan sensasinya beda Yu, lagi maen sembari melihat kita yang lagi maen”. Ayu membuka pakaiannya dan hanya mengenakan daleman yang tipis berbaring diranjang, akupun segera melepas pakaianku meninggalkan cd nya saja dan berbaring disebelahnya.

    kemudian aku mulai meremas-remas pantatnya dengan gemas. setelah itu tanganku mulai menyusup ke dalam cdnya dan meremas kembali pantatnya dari dalam. Kemudian, aku mengangkat satu kakinya dan menahannya selagi tanganku satunya meraih memeknya.

    “Ohh.. om,” rintihnya.

    Jariku dengan lincah menggosok-gosok lubang memeknya yang mulai basah. Nafasnya juga mulai cepat dan berat. Aku membuka cdnya dan membuka lebar-lebar pahanya sehingga memeknya terpampang lebar untuk dijelajahi oleh tanganku. dengan sigap tanganku kembali meraih memeknya dan meremasnya. Aku menjilati telinganya ketika tanganku mulai bermain diitilnya. Napsunya sudah tak tertahankan lagi. Ayu mulai mendesah-desah tak keruan. Jilatan maut di telinganya menambah nafsunya. Aku terus menekan-nekan itilnya dari atas ke bawah. ayu meracau tak karuan. “Ahh.. Shh.. om” desahnya bernafsu.

    Jariku dengan lihai mengggosok-gosok dan menekan itilnya dengan berirama. desahannya berubah menjadi rintihan kenikmatan. Tak sampai 15 menit kemudian, ayu nyampe.

    “om, nikmat banget, belum dientot saja sudah nikmat,” desahnya, tangannya meremas tanganku yang sedang bermain di itilnya dengan bernafsu.

    Aku merentangkan kedua pahanya. Kujilat bibir memeknya, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuh Ayu. Jilatanku menjalar ke itilnya, kugigit lembut itilnya yang kian merangsang napsunya. Ayu melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh aku untuk terus dan tak berhenti. Melihat reaksinya, aku terus menggesekan jariku di liang memeknya yang sudah membanjir. Tak kuasa menahan nikmat, ayu pun mendesah keras terus-menerus. Ayu meracau tidak beraturan. Kemudian memeknya mengeluarkan cairan deras bening, ayu nyampe untuk kedua kalinya.

    “om, ooh”, lenguhnya.

    Aku membuka branya dan meremas toketnya dengan sangat keras. Ayu melenguh sakit, kemudian pentilnya yang menjadi sasaran berikutnya, kupilin dan kucubit pelan. Napsunya kembali berkobar, memeknya kembali membasah,

    “om, entotin Ayu sekarang, Ayu udah napsu banget om”, erangnya. Akupun mencopot cdku, penis besarku sudah ngaceng berat mengangguk2. Aku menggesekkan kepala kontolku ke bibir memeknya yang sudah basah. Ayu merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahku di memeknya sebelumnya hingga Ayu merintih keras saking nikmatnya.

    “Ahh! om.. Ohh.. Entotin Ayu” racaunya.

    Dengan perlahan aku memasukkan kepala penis ke dalam memeknya, segera aku menyodok-nyodok kontolku dengan kuat dan keras di memeknya. Rasanya nikmat sekali. Aku mendesah terus-menerus karena kerapatan dan betapa enaknya memeknya. kontolku yang panjang dan besar terasa menyodok bagian terdalam memeknya hingga membuatnya nyampe lagi. “om, Ayu nyampe om, aakh nikmatnya”, erangnya.

    Kemudian aku membalikkan badannya yang telah lemas dan menusukkan kontolku ke dalam memeknya dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat karena terasa lebih menggosok dinding memeknya yang masih sensitif. Akhirnya setelah menggenjotnya selama setengah jam, aku ngecret didalam memeknya. Pejuku terasa dengan kuat menyemprot dinding memeknya. aku menjerit-jerit nikmat dan badanku mengejang-ngejang. Aku dengan kuat meremas toketnya dan menarik-narik pentilnya. Setelah reda, aku berbaring di sebelahnya dan menjilati pentilnya. Pentilnya kusedot-sedot dengan gemas. Aku ingin membuatnya nyampe lagi.

    Tanganku kembali menjelajahi memeknya, namun kali ini jariku masuk ke dalam memeknya. Aku menekan-nekan dinding memeknya. Ketika sampai pada suatu titik, badannya mengejang nikmat dan aku kembali menggosok-gosok daerah rawan itu dan menekannya terus menerus. itulah G-Spot. Ayu tidak bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badannya mengejang dan memeknya kembali berlendir.

    “om nikmat banget deh malem ini”, katanya.

    “Masi mo lagi kan sayang”. “Kalo om masi kuat ya mau aja”.

    Aku mencium bibirnya. ayu menyambut ciumankua dengan napsu juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur dengan liarnya. Sebelah kakinya ngelingker di pinggulku supaya lebih mepet lagi. Tanganku mulai main, menjalari pahanya. Tanganku terus menjalar sampai menyentuh celah di pangkal pahanya. memeknya kugelitik-gelitik. Ayu menggelepar merasakan jari-jariku yang nakal. Bibir kulepas dari bibirnya.

    “Hmmhhh…enak, om.” jeritnya. jari-jariku tambah nakal, menusuk lubang memeknya yang sudah berlendir dan mengocoknya. Ayu tambah menjerit-jerit.

    “om…hhh…masukkin penisnya om, Ayu udah nggak tahan..hhhh…hhh…” Aku segera memposisikan diatasmya yang sudah telentang mengangkang. kontolku ditancapkan ke memeknya, ayu melenguh keenakan,

    “om penis om nikmat banget deh”. penis kudorong lagi sampai mentok.

    “Om..oohhh..nikmatnya” jeritnya. penisku kukocok keluar masuk memeknya.

    ayu mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirnya tak henti-henti menyuarakan kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya aku ngecret. Ugh, rasanya enak bener. pejuku berhamburan keluar, bermuncratan dan menembak-nembak didalam memeknya. Ayu sendiri sudah beberapa kali nyampe sampe memeknya mengejang-ngejang keenakan. Lendir dari memeknya membanjir…meleber di paha, betis dan pantatnya. Ayu menggeletak lemas. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya terengah-engah tak beraturan. dia merebahkan badannya di sampingku.

    “Om, dah waktunya pulang, sedih ya, tapi Ayu besok mesti sekolah lagi, pengen nangis deh om”.

    “Jangan nangis sayang, masi banyak waktu laen kok buat kita berdua”, aku menenangkan diri.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Dua Lawan Empat Dengan Para Prajurit

    Dua Lawan Empat Dengan Para Prajurit


    910 views

    Cerita Sex ini berjudulDua Lawan Empat Dengan Para PrajuritCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Pada suatu sore saat aku dengan Dewi temanku dalam perjalanan di jalan bebas hambatan, waktu itu hujan cukup deras sehingga jalanan kurang nampak jelas dari kaca mobil kami. Dewi yang memegang setir pada waktu itu sebenarnya juga mengendarai dengan hati-hati, tapi karena sedang apes mobil yang kami naiki itu keluar jalur dan mobilnya terperosok ke dalam parit.

    Untung Dewi tidak ngebut sehingga kami berdua selamat dan tidak mengalami lecet sedikit pun. Karena mobilnya terperosok ke dalam parit, maka kami tidak bisa langsung membawa mobil ke jalur yang semestinya lagi.

    “Waduh.. Sus! Nggak bisa keluar nih bannya, mana HP-ku habis batterainya, wah! Gimana nih?” Dewi panik dan sepertinya kehabisan akal.

    “HP-ku juga nih, mana hujan lagi, sepi kendaraan lagi, kalau gini sich! Meski ada orang yang memperkosa kita nggak pa-pa deh! Asal kita diantar pulang saja”, aku ngomong sekenanya.

    “Gila kau Sus, tapi benar juga asal jangan kasar-kasar kali ya, hehehe..!”

    “Loh! Semakin kasar semakin nikmat lagi, hahaha..!” kami tertawa seakan-akan kami sudah terlepas dari masalah.

    “Sus, kalau kita di dalam mobil saja, kita akan di sini sampai mampus”, gerutu Dewi.

    “Habis gimana lagi, di luar kan hujan gitu.”

    “Yah kamu, nggak takut diperkosa, masak takut sama hujan, ya sudah aku saja yang keluar, kucoba dorong mobil ini keluar dari lubang”, Dewi nekat dengan semangat empat lima dia keluar dan mulai mendorong moncong depan mobil sialan ini.

    Aku melihat Dewi berusaha dengan keras dan mengerahkan seluruh tenaganya, tapi mobil sialan ini tidak bergerak sedikit pun.

    “Sus! Hidupin mesinnya!” Dewi teriak-teriak, kuhidupkan mesin lalu giginya kuganti gigi mundur, ternyata mobil hanya bergeming sedikit saja. Lalu aku ikut keluar dan juga mencoba mendorong sama-sama dan ternyata tidak membawa perubahan yang berarti.

    “Ya.. nggak bisa juga Wik”, keluhku.

    “Iyah, tapi bodimu cukup bagus basah-basah gini Sus..”

    “Kamu itu mabok ya? Tapi bodimu juga terlihat bagus”, lalu kami tertawa-tawa.

    “Hei..! Sus itu ada mobil, kita cegat yuk”, sambil Dewi menunjuk ke arah mobil truk yang semakin mendekat, dan kemudian kami bergegas berlari sampai ke tengah jalan dan melambai-lambaikan kedua tangan kami. Dan kami berhasil, truk itu ternyata adalah truknya tentara.

    “Kenapa kalian? Kenapa dengan mobilnya?” Teriak supir truk, dan kami menghampirinya, “Itu Pak mobil kami masuk parit, jadi mobil kami tidak bisa jalan lagi nih Pak!” kujawab dengan nada yang mesra.

    “O iya! Hei! Anak-anak bantu nyonya-nyonya ini ayo cepat.” Kemudian turun empat orang dari belakang truk itu.

    “Mari Nyonya, anda yang pegang kemudi”, kata salah satunya dengan tegas kepadaku, lalu kujawab, “Loh, kok Nyonya sih, kan aku masih muda dan single lagi”, sambil kugoda dia, huh badannya tegap, tampangnya nggak jelek-jelek amat, tapi yang penting kan bodinya kekar.

    Kucoba menghidupkan mesin lagi beberapa kali tapi tak mau hidup-hidup, waduh kenapa ya?, dan kulihat ternyata bensinnya sudah habis.

    “Waduh Mas bensinnya habis, ada cadangan ngak mas-mas ini”, teriakku.

    “Waduh maaf Nona kami tak punya..”

    “Yah sudah, kalau gitu kami ikut kalian saja”, setelah kami mengambil tas, kami langsung naik truk mereka.

    Setelah masuk, dengan santainya aku melepas bajuku yang basah di hadapan keempat prajurit yang tidak jelas pangkatnya itu, kulihat mereka menatap kami tanpa berkedip sedikit pun, lalu kudekati salah satu dari mereka setelah pakaianku terlepas semua.

    “Kenapa? suka dengan bodiku hmm..” godaku.

    Kulihat jakunnya naik turun dan matanya tak henti-hentinya melihat payudaraku yang boleh dibilang montok dan seksi cukup mengoda pokoknya. Lalu kupegang tangannya, kudekatkan ke bongkahan payudaraku,

    “Gruungg!” suara itu tiba-tiba merusak suasana hening, “Hei! Jangan berangkat dulu”, mereka berempat bergegas mendekati jendela sopir, entah apa yang mereka bicarakan.

    “Sus, kamu sudah gila ya?” tegur Dewi yang terlihat agak malu-malu tapi mau.

    “Sudahlah, lagian kita kan kedinginan butuh penghangat dong”, sambil kucubit susu kirinya dan Dewi pun tersenyum dan mulai melepas bajunya.

    Mesin truk tak lama kemudian mati lagi dan keempat prajurit itu dengan cepat melucuti bajunya masing-masing. “Nona jangan salahkan kami, karena kami sudah empat bulan tidak pernah menyentuh wanita, mungkin nanti agak kasar”, kata salah seorang prajurit yang hanya tinggal celana dalamnya saja yang menempel di tubuhnya.

    Kemudian dia mendekap tubuhku lalu langsung melumat halus bibirku, ternyata dia mahir memainkan lidahnya, nafasku habis rasanya, dan sekilas kulihat prajurit yang lain menggelar terpal dalam tuk yang cukup luas itu dan kulihat Dewi sudah mulai dikerjai seorang prajurit yang mulai membelai, mencium dan mengulum dada montok milik Dewi.

    Setelah beberapa saat berciuman, prajurit yang berhadapan denganku mulai mencium leher di bawah telingaku sambil mendesah-desah merasakan kenikmatan, setelah itu dia merambat mengerjai susu sebelah kiriku dengan liar dan ganas.

    Ssst! Sunguh nikmat sekali. Dengan tiba-tiba badanku ditarik lalu dibaringkan ke atas terpal kasar di lantai truk itu. Sekilas kulihat supir tadi juga mulai naik, kemudian dengan tergesa-gesa melepas pakaiannya sampai polos, lalu mendekatiku dan menuju selangkanganku, kemudian dia menjilati liang kewanitaanku, langsung aku mendesis dan mengeram, dengan tiba-tiba prajurit yang tadi membaringkanku langsung menghimpit kepalaku dengan selangkangannya, kemudian dengan cepat kulepas celana dalamnya.

    Setelah keluar batang kemaluannya kemudian langsung kulahap batang kemaluan yang lumayan besar itu. Kukulum-kulum dan kusedot kuat-kuat hingga prajurit itu mengeram-ngeram sambil menekan-nekan kepalaku sampai aku sesak nafas.

    Sesekali aku mendengus dan mendesis akibat ulah supir truk yang mejilat dan menggigit lembut klitorisku, sampai tubuhku mengejang lalu tak lama kemudian sepertinya tumpah semua cairan dalam liang kewanitaanku.

    Aku tetap sibuk dengan batang kemaluan yang ada dalam mulutku lalu kurasakan payudaraku ada yang meremas dan sesekali dikulum-kulum. Sungguh kewalahan aku melayani mereka. Dengan tiba-tiba aku mendengar erangan Dewi tepat di sebelah kiri kupingku, ternyata dia sedang dalam keadaan tengkurap di antara kedua prajurit.

    “Gilaa Suss.. ughh.. sst!” Dewi mulutnya ngomel-ngomel nggak karuan sambil merem-melek tak berdaya.

    Gila, Dewi dikerjai depan belakang. Lalu prajurit-prajurit yang mengerjaiku berusaha membimbingku untuk nungging, setelah nungging di atas salah seorang dari mereka dan setelah batang kemaluan prajurit di bawahku tepat di antara bibir kewanitaanku, pantatku ditarik dengan keras-keras hingga masuk semua betang kemaluan prajurit itu dengan lancar karena liang kewanitaanku sudah licin.

    Setelah beberapa kali genjotan prajurit yang lain berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam anusku.

    “Ssst.. aah.. aah!” Gila sakit banget, baru kali ini anusku digarap orang.

    “Aaakkh..!” aku menjerit sekuat tenaga begitu batang kemaluan prajurit yang besar itu masuk ke dalam anusku.

    Selang beberapa saat, terasa juga nikmatnya gesekan dari dua lubangku yang sebelumnya tidak terbayang, meski rasa sakit masih menyertai. Kemudian tubuhku mengejang dan sampailah aku pada klimaks kedua, tapi kuperhatikan kedua prajurit itu masih sibuk menggenjotku. Pelir besar tiba-tiba berada di wajahku, kemudian peler itu didorongnya ke mulutku yang kemudian kukulum dan kusedot, di sela-sela desisan dan eranganku.

    “Ayo Nona sedot yang kuat!” kata prajurit itu sambil menekan-nekan kepalaku.

    “Uuugh.. aakh.. esst!” suara geraman dan desisan silih berganti saling sahut menyahut dalam truk itu.

    Saat kulihat di sebelah, Dewi terkapar dan lemas, sesekali dia mengeram karena prajurit itu masih getol menyetubuhi Dewi. Gila rasanya aku mau keluar untuk ketiga kalinya sebentar lagi, beberapa saat kemudian kurasakan kedua prajurit yang menyetubuhiku depan belakang mengeram serta merangkul kuat-kuat tubuhku dan kemudian kurasakan liang kewanitaan dan duburku tersembur cairan yang hangat hampir bersamaan, aku pun mencapai klimaks yang ketiga.

    Setelah aku mencapai klimaks, aku semakin bersemangat mengulum dan menyedot batang kemaluan di hadapanku sampai pada akhirnya cairan hangat itu menyembur memenuhi rongga tenggorokanku. Lalu prajurit itu melepaskanku dan bergerak menjauhiku. Dan kulihat Dewi pun mulai di tinggal sendirian, kemudian kelima prajurit itu mendekat.

    “Ayo sini kita gantian, aku pingin rasain juga dia”, kata salah satu dari mereka sambil tertawa-tawa, waduh habis aku.

    Dua prajurit yang menyetubuhi Dewi mendekat, lalu satu dari mereka menggendongku dan kemudian setelah pelernya tepat di tengah-tengah liang kewanitaanku, aku sedikit diturunkan dan amblas sudah batang kemaluannya tertelan liang kewanitaanku tanpa halangan.

    Aku disetubuhinya sambil berdiri, sambil tangannya tak henti-hentinya naik turun dengan posisi aku merangkul erat tubuhnya, kemudian dari belakang duburku disodok peler dari belakang, aku menjerit dan mengeram kesakitan, buah dadaku digerayanginya dengan brutal.

    Setelah beberapa saat aku dikerjain berdiri, aku diturunkan kemudian aku disuruh mengangkangi seorang prajurit, dan setelah pas masuklah kembali peler besar itu dalam liang kewanitaanku, dan yang lain menyusul menimpaku dari belakang, dan bukannya masuk ke duburku melainkan juga masuk ke dalam liang kewanitaanku, gila ini prajurit, dengan kasar dan brutal akhirnya masuk juga pelernya meski hanya setengahnya, tapi sakitnya bukan main aku menjerit-jerit minta ampun tapi tidak di gubrisnya.

    Karena mungkin tidak memuaskan dia, maka peler yang masuk hanya setengah itu dicabutnya kemudian dengan serta-merta menyodokkan ke duburku dengan keras, lalu mengosoknya dengan brutal, tak lama kemudian dia mencapai klimaks, setelah beberapa saat lalu batang kemaluannya dicabutnya.

    Sekarang aku berkonsentrasi pada satu orang saja, aku merubah posisiku dengan posisi nangkring di atas selangkangannya, kemudian aku mulai naik turun dan sedikit goyang kanan kiri, hingga tak lama kemudian pertahanannya terlihat sedikit goyang, begitu pula aku sepertinya aku akan mencapai klimaks keempat kalinya.

    Setelah beberapa saat kurasakan liang kewanitaanku di sembur cairan hangat dan kemudian aku pun mencapai klimaks yang keempat kalinya, kami pun saling menggeram, lalu aku menggulirkan tubuhku di samping prajurit yang terlihat lemas. Kulihat Dewi masih di kerjai tiga orang prajurit, Dewi meringis-ringis sambil terus dijejali batang kemaluan prajurit yang besar itu.

    Karena aku merasa kasihan dengan Dewi dengan sedikit sempoyongan kuhampiri mereka kemudian kutarik salah satu dari mereka yang sedang getol-getolnya ngerjai dubur Dewi lalu kukangkangi dia, setelah tepat posisi pelernya diantara bibir kewanitaanku, kududuki dan langsung masuk seluruh batang kemaluan prajurit itu.

    Kugoyang-goyang dengan gencar hingga prajurit itu kewalahan menghadapi seranganku, membuatnya tak kuasa menahan lahar spermanya, menyemburlah spermanya dalam liang kewanitaanku. Karena aku belum mencapai klimaks lagi kepalang tanggung sehinga aku tetap menggoyang pinggulku sampai aku mencapai klimaks.

    Setelah selesai prajurit-prajurit itu mengerjaiku dan Dewi mereka terlihat lelah. Aku menghampiri Dewi, kulihat wajahnya sudah lelah,

    “Gimana Wik?” bisikku.

    “Wah! habis aku, sampai aku klimaks lima kali Sus”, Dewi menjawab pertanyaanku dengan sisa-sisa tenaganya.

    Setelah itu kami minta diantar ke rumah kontrakanku dan kemudian aku menghubungi jasa mobil derek kemudian kami istirahat setelah kami mandi bersama.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Linggar Haus Perawan

    Linggar Haus Perawan


    909 views

    Cerita Sex ini berjudulLinggar Haus PerawanCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2020.

    Perawanku – Dia dikenal dengan Hobbynya yang suka berselingkuh dan berhubungan sex dengan wanita wanita daun muda namanya Linggar bahkan beberapa waktu yang lalu Koran lokal setempat pernah menulis namanya dengan huruf yang besar di halaman depan.  itulah salah satu judul headline Koran setempat.masih ada banyak judul lagi yang bisa disimak namun toh isinya sama saja pasti menceritakan tentang sexsualitas linggar.

    Linggar memang sangat menyukai tubuh wanita.ia selalu ingin melakukan hubungan sex dengan perempuan cantik baik itu pelacur,ABG,Ibu penjual Sayur,PRT,bahkan dengan karyawatinya sendiri.pokoknya asal wanita tersebut sesuai dengan tipenya ia akan melakukan apa saja untuk dapat berhubungan sex dengan wanita tersebut.

    Mulai dari cara yang halus, sampai tahap pemaksaan .KRD pelacur sexy dari simpang lima itu contohnya.pantatnya yang bahenol mampu membuat nafsu birahi linggar menggelora.berkat perantaraan.sebut saja MR G (mucikari) pada suatu malam linggar bisa menikmati tubuh pelacur itu di sebuah hotel bintang lima. Memang linggar harus merelakan uangnya amblas sebesar 300.000,namun baginya its not a problem.

    Linggar adalah seorang yang royal untuk urusan beginian.tidak masalah baginya kehilangan sejumlah uang.asalkan bisa menikmati nikmatnya ranjang peraduan bersama wanita pilihannya. Otak linggar juga bisa dibilang encer.ia tak mau memelihara istri muda.menurutnya akan menghabiskan banyak uang dan merepotkan.ia menyadari bahwa suatu ketika ia akan bosan jika hanya melakukan hubungan sex dengan satu dua orang wanita yang sama.

    Maka itu ia lebih memilih gaya hidup mirip Don Juan.mencari wanita berbedabeda demi kepuasan sexual semata.

    Istri linggar yaitu Ayu sekalipun sudah memasuki usia menopouse masih terlihat sangat menawan dan sexy.kulitnya kencang,dan dadanya masih terlihat montok.menantang setiap kaum adam yang berpapasan dengannya. banyak orang tak habis pikir mengapa linggar masih suka njajan diluar padahal di rumah sudah ada yang montok dan aduhai.

    Dan jawabannya mudah bosan. ya linggar yang menikahi Ayu 30 tahun silam merasa bosan melihat tubuh istrinya itu. Ayu juga tahu bukan lagi Ayu ABG yang dulu memikat hati linggar. sekarang ia memang sudah menjadi tantetante ,wajar kalau linggar berpaling ke wanita lain.

    Ayu sebenarnya sudah melakukan segalanya untuk merebut kembali suaminya mulai dari membenahi dirinya baik dengan mengikuti senam sex,diet,gurah vagina,sampai operasi plastik juga menyewa tukang pukul tujuannya apalagi kalau bukan untuk menyakiti wanita yang pernah ditiduri linggar. ia berharap suatu ketika linggar mau menyadari kesalahannya dan kembali kepelukannya.

    Namun tampaknya usaha Ayu itu tak membuahkan hasil apapun. Linggar bahkan sekarang malah jarang pulang. lalu kenapa linggar tidak menceraikan istrinya saja toh dengan uangnya banyak wanita nakal yang bersedia menikahinya.

    Karena sebenarnya semua kekayaan linggar berasal dari bapaknya mertuanya. Dengan menceraikan Ayu ia sama saja dengan bunuh diri dan kembaali menjadi miskin lagi. lagi pula toh sekarang linggar sudah punya dua orang putri dari hasil pergulatannya 30 tahun silam bersama Ayu.

    Kembali ke linggar, saat sendirian di kantornya sang don juan melamun membayangkan saat ia bercinta dengan Santi sekretarisnya semalam.., Malam itu mereka, linggar dan Santi harus menyelesaikan market pengiriman pesanan helmi di ruangan linggar. kenapa harus malam bukan siang hari itu dikarenakan linggar sedang ingin berhajat.

    Santi yang sudah lima tahun bekerja di perusahaan linggar dan semua karyawati di perusahaan itu sudah barang tentu mengetahui maksud ajakan bossnya lembur malam seperti saat ini. maka malam itu Santi sengaja memakai rok yang paling sexy dan tidak menggenakan CD sama sekali.

    Karena ia tahu malam ini adalah gilirannya untuk menghangatkan kelamin bossnya. ia berjanji malam ini ia harus bisa membuat linggar kecanduan permainan sexnya Santi tidak merasa keberatan melakukan hubungan badan dengan bossnya.

    Bila diminta karena toh ia tahu setelah melayani bossnya tentulah gajinya akan naik ditambah. lagi tentu saja perhatian sang boss. ia tahu untuk menjadi sekretaris bukan Cuma otak yang harus digunakan ada kalanya kelamin dan badan lebih memiliki andil besar dalam sukses sang sekretaris kelak.

    Santi yang semenjak SD terkenal pemalu ini dapat dikatakan terlambat datang bulan maksudnya terlambat meraih kesempatan bisa bercinta dengan bossnya) bayangkan saja Ina sang kakak yang baru bekerja 2 tahun yang lampau sebagai sekretaris saja sudah menjadi simpanan sang boss.

    Dari segi fisik toh sebenarnya tidak terlalu tidak terlalu beda dengan Santi. Hanya saja si Santi itu tipe cewek timur (yang sangat menghormati keperawanannya) sementara si Ina tipe lonte(sebutan untuk pelacur).

    Alkisah market itu dapat diselesaikan dalam waktu beberapa jam saja setelah itu.

    Linggar mulai mematikan semua peralatan electronic kantornya sementara itu Santi juga membereskan beberapa file yang berceceran di meja. setelah itu ia menutup semua gordin ruangan linggar.

    pak sekarang nih maennya?
    hah,Santi kamu sudah tahu mau bapak ,ya sudah cepet sana lepasin pakaianmu
    semua karyawati juga tahu pak, oke deh pak. tapi bapak harus janji dulu
    janji apa?
    bapak harus pake condom karena saya nggak mau hamil,dan kedua bapak harus naikkin gaji saya,gimana pak?,berani nggak?
    soal condom beres, tapi kalau naikkin gaji kamu sorrysorry aja ya. asal kamu tahu gaji kamu itu lebih besar dari semua pegawai disini.
    ya bapak saya kan mau beli mobil baru pak
    dasar wanita jalang kalau mau mobil minta donk sama suami kamu jangan sama saya,cepet buka baju kamu,burungku sudah nggak tahan nih. Maka akhirnya Santi mulai melepasi bajunya satu persatu.

    Mulai dari atasannya ,roknya,dan juga branya. Maka terlihat oleh mata linggar gumpalan daging kembar yang menggemaskan, memek santi yang mungil dan berambut gondrong.

    Burung linggar segera berdiri segera saja disambarnya tubuh Santi diremasnya kedua payudaranya. dikulumnya mulut manis sang bidadari.

    Ciuman linggar yang membabi buta,remasannya yang mengetarkan bulu kuduk membuat Santi terangsang dibalasnya ciuman linggar tangannya mulai merabaraba burung linggar yang sudah menggeras.

    Akh kocok..kocok burungku san cepetanpinta linggar. Santi segera mematuhinya ditariknya kulit kemaluan linggar maju mundur searah perlahanlahan kemudian semakin cepat.

    linggar menciumi kedua payudara Santi.memainkan putingnya yang coklat kehitamhitaman itu dengan lidahnya. Santi merasa kegelian tubuhnya menggeliat kesana kemari bagai cacing kepanasan.

    (akh.gah.jangan .akh.owh.hah .geli.kya akh.gah.jangan ahk..hahahah). teriakan merangsang keluar dari mulut Santi. menahan gelinya permainan lidah linggar. adegan selanjutnya terjadi di sofa.

    Santi berbaring di sofa sementara linggar berusaha memasukkan burungnya yang hitam,panjang dan kekar ke vagina gadis sexy itu.hujaman burung linggar ternyata membuat Santi kesakitan.kembali Santi berteriakteriak.

    (akh..haaaaahah..hah.kya.ouwwww.paaak sakit akh tahan sebentar akakhhen.ahpak..) tanpa mempedulikan rintihan.

    Linggar terus berusaha memasukan burungnya. sekalipun ia terus berusaha namun ia belum berhasil juga. linggar akhirnya berhenti melakukan usahanya itu.

    ia tak tega melihat Santi, mantan cover girl salah satu majalah ibukota yang kini menjadi salah satu karyawatinya itu kesakitan menahan hujaman burungnya yang tak pernah mengenal belas kasihan terhadap kaum hawa tersebut.
    Linggar pun membiarkan Santi berbaring sebentar..

    Santi,vagina kamu kok keset banget sih kayak perawan.sukar ditembus.
    hah.emang saya masih perawan bossss.
    dasar wanita murahan, pembohong mana mungkin kamu kan sudah pernah kawin
    eh,boss dibilangin kagak percaye suami aku itu kena impotensi tau nggak..
    jadjadi kamu belum pernah nglakuin beginian sebelumnyakata linggar terbatabata wajahnya mulai pucat pasi.

    Gila ia baru saja akan memerawani sekertarisnya kalau pers sampai tahu bisa habis deh nasibnya belum makanya aku jual keperawananku sama boss.

    maksud kamu ????
    gini boss suamiku kan impotensi jadi nggak ada harapan donk suatu saat nanti ia bakal memerawaniku .sementara itu toh aku butuh uang untuk beli mobil jadi kalau boss setuju.
    oke deh aku beli keperawanan kamu bayarnya nanti yang penting aku bisa happyhappy dengan perawanujar linggar sembari mulai menjilati bulubulu halus yang tumbuh lebat di vagina Santi.

    Santi mulai merintih lagi menahan rangsangan pada vaginanya.

    hei,pelacur beri aku posisi 69 Santi segera membalik posisi tubuhnya sedemikian rupa hingga ia bisa menggulum burung linggar dengan leluasa. sementara itu lidah linggar menarinari dengan liarnya di dalam vagina Santi.

    Santi mengulum burung linggar dengan sangat professional ia memutar burung itu pelahanlahan searah jarum jam di dalam mulutnya menyedotnya menjilati kedua bola Sasongkong juga mengigit lembut kepalanya sesekali.

    Saat itulah linggar memekik nikmat.sementara itu akhirnya linggar menemukan chrytoryss milik Santi dijilatinya benda sebesar kacang kedelai itu, rangsangan yang hebat timbul. Santi mulai menggoyanggoyangkan pantatnya naik turun seirama berkalikali tampak memek Santi menimpa wajah linggar.

    akhpak, kondomnya dilepas aja ya. rasanya pahit nih
    emang kamu ndak takut hamil heh?
    biarin aja emang gua pikirin,cepet lepasin pak
    eh,mulut kamu sexy juga lepasin aja sendiri dengan mulutmu

    Santi segera mematuhi permintaan linggar ia mulai berusaha melepas kondom itu dengan mulutnya. agak susah juga sih karena kondom yang membungkus burung linggar itu telah menjadi licin akibat air liur dari mulut Santi. namun setelah dicoba terus dengan tekun akhirnya karet pengaman itu berhasil dilepas dari burung linggar, dan mulailah ia mengulum burung itu lagi.

    gila,ternyata kalau nggak dibungkus lebih enak ya pak rasanya Linggar tak lagi mempedulikan omongan

    Santi ia terbuai juga dengan permainan mulut Santi matanya sesekali tampak meremmelek.tibatiba (broooooot.) letusan hawa busuk keluar dari pantat Santi.

    uahhh bau banget. kamu kentut ya wanita jalang,sialan maaaaf pakjawab Santi terbatabata wajahnya memerah karena malu.lima belas menit kemudian barulah bau kentut Santi hilang.

    Linggar benarbenar marah..

    Gila sudaah enakenak pake gaya 69 eh pake kentut lagiumpat linggar dalam hati untunglah kejadian ini nggak membuat libido si linggar buyar.mereka pun melanjutkan hal itu lagi.

    Sekarang mereka berdua duduk di kursi direktur. Linggar di belakang Santi di depan.burung linggar dijepit kedua belah paha Santi. sementara itu jari tengah tangan kanan linggar masuk ke dalam lubang vagina Santi.
    Memainkan klitoris cewek jalang itu.dan tangan kirinya asyik meremasremas payudara Santi bergantian.

    Santi goyang pahamu.cepat!perintah linggar seperti biasa Santi mematuhinya.

    Paha Santi begitu hangat sehangat vagina Yurike saat masih muda dulu.tibatiba. santi, vagina kamu sudah basah sayang. sini biar kucoba merawanin kamu lagi

    Linggar segera membaringkan Santi di lantai lantas dengan sekuat tenaga ia mencoba memasukkan burungnya lagi, (haaaaaouwwwwwsaaaakit .bossssssshaaaaaa..ark.. kya..) finally pertahanan sang dara telah jebol.

    berkat usaha linggar yang keras serta cairan vagina yang membuat memek Santi sedikit licin. percikan darah perawan timur Santi memercik keluar. hati Santi saat itu menangis ia menyesal telah memberikan mahkota keperawanannya pada lelaki seperti linggar.

    tapi ia bangga karena akhirnya beban berat yang dipanggulnya telah dihancurkan oleh penis linggar.

    Linggar pun merasa puas karena dapat memetik mahkota suci milik Santi. ia segera menggoyangkan tubuhnya seirama menggenjot tubuh Santi yang kelelahan tak berdaya. mungkin karena terlalu bersemangat tenaga linggar cepat terkuras habis. ia hanya mampu menggenjot tubuh Santi selama 30 menitan hingga akhirnya (crooootcroooot..blesss). peju linggar terlepas keluar, memenuhi vagina Santi yang masih sempit, cairan itu serasa menghangatkan seluruh tubuh Santi.

    Sementara linggar terbaring kelelahan Santi melanjutkan permainan ini hingga mencapai klimaks. Selanjutnya jam 02.00 dini hari Santi baru pulang ke rumahnya. ia mendapat uang sebesar $1500 dari linggar sang BOS mesum sebagai ganti atas keperawanannya. Linggar juga sudah berjanji untuk membelikannya sebuah Ferrari kepada santi budak pemuas nafsunya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Johnny

    Cerita Sex Johnny


    909 views

    Perawanku – Cerita Sex Johnny, Asalku dari kampung. Namaku Azimah. Selepas SPM aku ke bandar mencari pekerjaan. Aku ditawarkan bekerja sebagai kerani penyambut di sebuah resort dan kelab golf. Namaku dah berubah, semua orang memanggilku Azie. Oleh kerana rupaku cantik dan pembawaanku ceria maka selepas enam bulan bekerja aku dilamar oleh seorang usahawan kaya yang selalu datang ke kelab golf. Kami berkahwin dan hidup bahagia. Aku dicurah wang ringgit dan rumah mewah.

    Selepas lima bulan suamiku jarang pulang ke rumah. Sibuk katanya. Aku kesunyian walaupun di rumahku ada banyak pembantu. Setahun kemudian suamiku jarang-jarang kembali ke rumah. Kalau kembali pun hanya sekejap. Selepas di siasat aku mengetahui yang aku adalah isteri ketiga usahawan tersebut. Isteri pertama telah mengetahui perkahwinan kami dan mula mengongkong suaminya, dan suamiku jugalah.

    Bagi menghilang kesunyian aku kembali kerja di kelab tempat kerja lamaku. Di sana aku berkenalan dengan seorang pengurus muda yang kacak. Namanya Johnny Lim. Johnny masih muda, rasanya sebayaku, 25 tahun. Johnny masih bujang dan menjadi bualan kawan-kawanku kerana hansome orangnya. Dari cara dia memandangku aku mengerti yang Johnny menyukaiku.

    Satu petang kira-kira pukul 6.30 dia memanggil aku ke biliknya. Katanya ada urusan penting, private & confidential yang hendak dibincangkan. Sebagai pekerja aku patuh. Bila saja aku berada dalam biliknya, Johnny menutup pintu dan menguncinya. Straight foward dia mendekatiku dan mengatakan dia sukakanku. Secara lembut aku menolaknya kerana aku sudah berkahwin.

    Johnny Lim mengambil dua tin coke dari peti ais, satu diberi kepadaku dan satu lagi untuknya. Dia mempersilakanku duduk di sofa lembut dalam biliknya. Kemudian Johnny duduk di sofa berdekatanku. Wajahnya yang kacak itu membuat hatiku berdebar. Secara sopan dan lembut dia memegang tanganku. Aku membiarkan saja.

    Mungkin tindakan itu seperti memberi lampu hijau kepadanya maka Johnny bertindak lebih lanjut. Aku sendiri tidak pula membantah tindakannya itu. Mungkin kerana sudah lama aku tidak bersama dengan suamiku membuatkan aku seronok pula dilayan oleh Johnny. Aku merelakan bila dia mencium pipiku. Kemudian bibir aku dikucup dan dilumat. Terasa sedap bila mendapat kucupan Johnny, aku terangsang dan membalas tindakannya itu. Johnny mengulum lidahku dan aku membalas mengulum lidahnya.

    Johnny bertindak lebih lanjut. Satu persatu pakaianku dilepaskannya. Yang tinggal cuma bra dan seluar dalam sahaja. Aku merenung mata Johnny, ada cahaya sinar di matanya yang bening dan dia tesenyum padaku. Dia memelukku lembut sambil membelai rambutku. Dicium pangkal leherku dan pangkal tetekku. Aku terangsang dan nafsuku mula mendidih. Ghairahku juga bergelora.

    Aku memberi tindak balas. Aku bingkas bangun dan aku lucutkan semua pakaian Johnny hingga tinggal seluar dalamnya sahaja. Jelas kelihatan zakarnya yang besar tegang di dalamnya.

    Aku tak berlengah terus kutarik seluar dalamnya ke bawah. Oh.. my god, besarnya zakar Johhny. Warna batangnya coklat muda, kepalanya kelihatan mengintip di sebalik kelongsong kulup. Pertama kali kulihat zakar dewasa tak bersunat. Sungguh cantik dan cute. Kepalanya yang berwarna merah yang sedikit keluar dari kulit penutupnya amat menarik. Lubang kencing di hujung kepala seperti satu garisan dari atas ke bawah seolah-olah sedang tersenyum kepadaku. Seperti tak sabar rasanya ingin mengucup kepala merah yang sedang tersenyum itu.

    Aku membelek batang butuh Johnny yang sebentar nanti akan memberi kepuasan kepadaku. Batang coklat muda itu lebih besar dan lebih panjang daripada kepunyaan suamiku yang hitam legam. Kepala zakar Johnny sungguh merah, macam disapu gincu. Kepala zakar suamiku hitam berkedut, sama sekali tidak menarik. Kata kawanku kepala pelir tak bersunat ada cheese di sebalik kulit kulup. Aku ingin memastikan kebenaran kata-kata kawanku itu. Bila kutolak kulit kulup ke pangkal, kepala zakar Johnny kelihatan merah bercahaya. Kepala merah itu kelihatan segar dan sungguh bersih. Kepala bulat itu sungguh licin dan lembab. Dan yang membuat aku menjadi gila ialah aromanya yang amat merangsang diriku.

    Ghairahku sudah berada di ubun-ubun. Aku cium puas-puas kepala merah tersebut. Aku jilat kepala merah dengan hujung lidahku. Kemudian aku masukkan ke dalam mulutku dan aku kulum. Aku kulum dan hisap hingga berdecit-decit bunyinya. Aku terangsang habis dan aku dapat merasakan air hangat telah membanjiri permukaan kemaluanku. Aku kulum berlama-lama batang zakar pemuda cina yang menjadi pujaan pekerja wanita di kelab itu. Akhirnya terasa cairan masin mula keluar dari hujung kepala zakar Johnny.

    Cerita Sex Johnny

    Cerita Sex Johnny

    Johnny kemudian mula mengambil gilirannya. Bra dan seluar dalamku ditanggalnya. Aku berbogel di hadapannya. Johnny mula menjilat dan mengggentel buah dadaku dan meramas sepuas hatinya. Aku mengeluh kesedapan yang tak terhingga. Tangan Johnny tidak tinggal diam. Celah pahaku diraba-rabanya. Jari-jarinya mengusik-usik rekahan di pangkal pahaku. Kelentitku yang mengembang dipicit dan digentel-gentelnya. Aku terasa sungguh enak dan nikmat. Air telah banyak melimpah membasahi permukaan farajku.

    Johnny menurunkan kepalanya ke bawah ke pangkal pahaku dan terus menjilat dan menhulurkan lidahnya ke dalam lubang farajku. Sungguh sedap dan geli bila lidah kasarnya berlegar-legar membelai bibir lembut dan menari-nari di kelentitku yang sejak dari awalnya sudah membengkak.

    “Johnny, sedapnya, I tak tahan Johnny, sedapnya”, Aku mendesah di telinga Johnny.

    Aku merayu dan meminta-minta agar Johnny membenamkan batang mudanya ke dalam farajku yang tak sabar menunggu. Aku ingin menikmatai batang cina yang tak bersunat itu. Aku ingin merasai kesedapan kulit kulup mengesel-gesel dinding lubang farajku.

    “Cepat Johnny, I dah tak tahan,” Aku mengemis kepada Johnny.

    Johnny terus mengangkangkan kakiku dan meletakkan kepala zakarnya betul-betul di muka farajku. Farajku rasanya berdenyut-denyut, Aku berdebar-debar menanti kemasukan zakarnya yang merupakan zakar kedua selepas suamiku. Johnny mula menekan sedikit demi sedikit batang kulupnya dan aku menjerit bila zakarnya yang besar, tegang dan panjang itu masuk habis ke dalam farajku. Terasa macam nak terkeluar segala isinya bila dia menarik keluar batangnya. Belum pernah aku merasai batang pelir sebesar ini. Batang zakar suamiku kecil sahaja. Kurang sedap dibandingkan zakar cina kepunyaan Johnny.

    Johnny meneruskan gerakan sorong tarik zakarya masuk dan keluar dalam farajku yan telah banjir. Aku hanya mampu mengerang kenikmatan. Sedap bila Johnny menekan dan makin sedap bila Johnny menarik. Teramat sedap bila gerakan sorong tarik makin laju.

    “Sedapnya Johny, fuck me… fuck me harder,” aku menggumam kesedapan.

    Permainan Johnny penuh pengalanam. Anak muda cina ini sungguh hebat penangannya. Terketar-ketar aku kesedapan. Belum pernah aku rasakan sesedap ini. Suamiku tak sehandal Johnny. Sudah tiga kali aku mengalami orgasme dan air nikmatku melimpah ruah keluar, Johnny masih lagi mampu bertahan dan meneruskan dayungannya. Kata kawanku pelir tak berkhatan mudah memancutkan maninya tapi Johnny tidak begitu. Walaupun dah 20 minit kami bertarung Johnny makin lancar membenamkan tongkat saktinya.

    “Cukup Johnny, I mengaku kalah. I tak mampu bertahan lagi,” aku menyerah kalah.

    Johnny faham permintaanku. Dia makin lama makin kencang dan akhirnya satu rejaman yang amat kuat dihentakkan ke farajku. Dan serentak dengan itu Johnny memancutkan air maninya ke dalam farajku semahu-mahunya. Aku menjerit kesedapan. Terasa hangat pangkal rahimku disembur oleh benih-benih cina. Macam terasa-rasa spermanya yang aktif berlumba-lumba berenang di dalam rahimku mencari benihku. Biarlah benih cina bersatu dengan benih melayu.

    Beberapa ketika dia menarik keluar batangnya. Masih keras kelihatannya. Air benihnya yang berwarna putih kental masih meleleh keluar dari lubang kencingnya. Johnny menyuapkan batang balaknya ke mulutku. Aku menjilat kepala merah itu dan menelan air maninya sehingga habis. Sungguh lazat rasanya, lemak berkrim. Pertama kali dalam hidupku aku meneguk air mani. Kata kawanku air mani lelaki adalah ubat awet muda.

    Aku benar-benar puas. Belum pernah aku merasakan kepuasan seperti ini sejak berumahtangga. Suamiku tak setanding Johnny. Sejak hari itu, setiap kali ada masa atau selepas habis kerja kami akan melakukan hubungan seks sepuas-puas hati kami. bermacam-macam cara dan berbagai gaya kami lakukan. Semuanya memberi kepuasan maksima. Johnny telah mengisi kekosonganku. Aku tak kisah lagi kalau suamiku dikurung oleh isteri tuanya. Aku mulai ketagih dan menggilai kulup cina berkepala merah. Baru kutahu zakar tak bersunat sungguh nikmat.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Terbaru Maria Yang Manis Menggoda

    Cerita Sex Terbaru Maria Yang Manis Menggoda


    908 views

    Perawanku – Maria. Itu namaku. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan ketika aku berusia 11 tahun. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Rasa takut dan kesepian menyerang hati dan pikiranku. Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Aku tidak pernah bertanya. Selama ini aku hanya mengenal ayah dan ibu saja. Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Kami bertiga sangat bahagia.

    Aku tidak ingat, bagaimana aku bisa sampai di panti asuhan itu. Yayasan Bunda Erika, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Di sana, banyak anak-anak yang sebaya denganku. Kehadiran mereka membuatku setidaknya “lupa” akan kemalangan yang baru saja menimpaku. Tidak lamapun, aku merasa kalau aku telah menemukan rumah baru bagiku. Enam bulan pun berlalu.

    Pada suatu hari yang cerah, mendadak kami dibangunkan oleh Bunda Risa, salah satu pengurus di tempat kami.
    “Ayo bangun, cepat mandi, pakai pakaian terbaik kalian, setelah itu kalian harus berkumpul di aula. Kita akan kedatangan seseorang yang sangat istimewa”, katanya sambil tersenyum hangat.
    Dan aku pun bertanya, “Bunda, tamu istimewanya siapa sih? Artis ya?”
    “Mungkin ya..”, kata Bunda Risa sambil tertawa kecil.
    “Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”

    Tak kusangka, pertemuanku dengan Erik Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Saat dia melewati barisan anak-anak yang lain, dia tiba-tiba berhenti tepat di depanku. Senyuman misterius menghiasi wajahnya. Dengan posisi membungkuk, dia mengamati wajahku dengan teliti. Temannya yang ikut bersamanya pun ikut memperhatikan diriku.

    “Ada apa Torian? Apa kau kenal dengan anak ini?”, tanyanya.
    “Tidak”, Erik masih memandangiku sambil memegang mukaku, seolah-olah aku tidak bernyawa.
    “Sempurna” katanya dingin.  Agen Obat Kuat Pasutri
    “Seperti boneka..”
    Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
    Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.

    Sehari setelah kunjungan itu, Erik bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku.
    “Halo.. Maria” Erik melemparkan senyum yang berbeda dari kemarin.
    “Mulai saat ini, aku-lah yang akan merawat dan mengurus Maria. Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Erik.”
    Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”
    Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.

    Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Erik tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Diam-diam, aku kagum dengan penampilan Erik dan Tomi yang sangat menarik. Berada di tengah-tengah mereka saja sudah sangat membuatku special. Erik sangatlah baik padaku. Dia selalu membelikan baju-baju indah dan boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. Dia sangat memanjakan aku. Tapi, dia juga bersikap disiplin. Aku tidak diperbolehkan untuk keluar rumah selain ke sekolah tanpa dirinya.

    Cerita Sex Terbaru Maria Yang Manis Menggoda

    Cerita Sex Terbaru Maria Yang Manis Menggoda

    Empat bulan berlalu, rasa sayangku terhadap Erik mulai bertambah. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor. Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Tepat jam 10.30 malam, aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku berbunyi.
    “Erik sudah pulang!!”, pikirku senang.

    Aku pun berlari keluar kamar untuk menyambutnya. Tapi, di depan kamar Erik aku berhenti. Pintunya terbuka sedikit. Dan aku bisa tahu apa yang terjadi di dalam sana. Erik bersama seorang wanita yang sangat cantik, berambut panjang, kulitnya pun sempurna. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Aku melihat Erik mulai menciumi bibir wanita itu dengan penuh nafsu. Tangannya meraba-raba dan meremas payudara wanita itu.

    “Ohh..Erik”

    Pelan-pelan, tangan Erik menyingkap rok wanita itu dan menari-nari di sekitar pinggul dan pahanya. Tak lama, Erik sudah habis melucuti pakaian wanita itu. Erik merebahkan wanita itu ke tempat tidur dan menindihnya, tangan Erik bermain-main dengan tubuh wanita itu, menciuminya dengan membabi buta, menciumi leher, menciumi payudara wanita itu sambil meremas-remasnya.

    “Ohh..Eriik..” Aku mendengar desahan wanita itu.

    Aku melihatnya. Aku tidak percaya bahwa aku menyaksikan itu semua. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Aku tidak bisa.

    Erik pun membuka resleting celananya dan mengeluarkan ‘senjata’nya, kedua kaki wanita itu dipegang dengan tangan Erik dan Erik segera menancapkan ‘senjata’nya ke liang wanita yang sudah basah itu dengan sangat kasar. Wanita itu mengerang dengan keras. Tanpa sadar, pipiku sudah dibasahi oleh air mata. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Tapi, aku tetap tidak bisa beranjak dari sana. Aku tetap melihat perbuatan Erik tanpa berkedip sambil berlinang air mata.

    Erik masih melanjutkan permainannya bersama wanita cantik itu, dia menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan sangat cepat. Teriakan kepuasan dari wanita itu pun membahana di seluruh ruangan. Sepuluh menit setelah itu, Erik terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Erik pun menghela napas dan beristirahat sejenak, masih dalam rangkulan wanita itu. Permainan berakhir.

    Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Erik dari sebelah pintu yang sedikit terbuka. Aku tidak mau bergerak juga, seolah-olah aku sengaja ingin ditemukan oleh Erik. Benar saja, aku melihat Erik berbenah memberesi bajunya dan bergerak menuju pintu. Dia membuka pintu dan melihat diriku mematung sambil menangis di sana. Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.

    Dia pun membungkukkan tubuhnya,
    “Hey, tukang ngintip cilik. Aku nggak marah kok. Hanya saja, aku sudah mempersiapkan hukuman yang tepat untukmu. Tapi, tidak saat ini. Ayo, aku temani kamu sampai kamu tertidur. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
    Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Dan semalaman dia tidur sambil memelukku dengan hangat.
    “Aku..aku..sayang Erik”
    “Erik adalah milikku..hanya milikku seorang”
    Pikiranku berputar-putar memikirkan hal itu. Tak lama, aku pun tertidur lelap.

    Hari ini adalah ulang tahunku yang ke-14. Aku senang sekali, karena Erik telah mempersiapkan sebuah pesta ulang tahun untukku di sebuah hotel bintang 5. Ballroom hotel itu sangat indah, Erik mempersiapkannya secara spesial. Aku pun mengenakan gaun berwarna putih yang baru dibelikan Erik. Kata Erik, aku sangat cantik dengan baju itu, “Kamu cocok sekali dengan warna putih, sangat matching dengan warna kulitmu.. Dan lagi, sekarang.. kamu semakin cantik.”

    Teman-teman perempuanku juga berdecak kagum melihat penampilanku saat itu.
    “Kamu cantik ya Maria? Beruntung sekali kamu punya ayah angkat seperti Erik..”
    Kata Sara, teman baikku sambil tertawa meledek. Sara melirik ke arah Erik yang sedang duduk di meja pojok bersama Tomi.
    “Hey Maria, Erik itu ganteng banget ya? Temennya juga..” ujar Sara sambil tertawa kecil.
    Aku pun hanya bisa tertawa, aku pun menetujuinya. Akhir-akhir ini, kami memang jadi sering membicarakan soal cowok. Mungkin karena puber. Tak lama, Aryo temanku yang sepertinya suka denganku datang, sambil menyerahkan hadiah, dia mencium kedua pipiku. Tanpa sadar pipiku bersemu merah.

    Setelah pesta usai, Erik mengajakku istirahat di kamar hotel. Aku lumayan capek, tapi aku senang. Dan setiba di kamar, aku memeluk Erik sambil mengucapkan terima kasih.
    “Terima kasih Erik..aku sayang sekali sama Erik..”
    Erik pun membalas pelukanku sejenak dan kemudian melepasnya, dan dia memegang kedua lenganku sambil memandangku dengan serius. Aku pun merasa heran dan sedikit takut.
    “..Erik? Kenapa? Marah yaa? Aku..melakukan kesalahan apa?”

    Tanpa banyak bicara, Erik menggeretku ke tempat tidur, mencopot dasinya dan menggunakannya untuk mengikat kedua tanganku dengan kencang. Aku memekik dan mulai menangis.
    “Eriik!! Sakit!! Kenapa??!!”
    Dia melihatku dengan pandangan marah. Kemudian berteriak,
    “Kenapa??!! Kenapa katamu?! Kamu itu perempuan apa??!! Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Sudah kuputuskan! Kamu harus di hukum atas perbuatanmu barusan dan perbuatanmu 2 tahun yang lalu!!”

    Deg. Jantungku terasa berhenti mengingat kejadian itu.
    “Erik marah..”, pikirku.
    Aku pun merasa ketakutan. Aku takut dibenci. Aku tidak mau kehilangan lagi orang yang kusayangi.
    Tiba-tiba, Erik menarik gaunku dengan sangat kasar sehingga menjadi robek. Aku berteriak.
    “Ini akibatnya kalau jadi perempuan genit!!”
    Erik menariknya lagi untuk kedua kalinya, pakaian dalamku semakin terlihat. Celana dalamku juga akan dilepasnya.
    “Erriik!! Jangaan!!”, aku berteriak ketakutan.

    Terlambat, aku sudah telanjang total. Hanya sisa-sisa gaunku-lah yang masih menyembunyikan bagian-bagian tubuhku sedikit. Erik melihatku dengan penuh nafsu. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Dia pun menahan tanganku yang terikat dan mendekatkan bibirnya ke bibirku.
    “Aku harus menjadi orang pertama yang..”
    Erik tidak menyelesaikan kata-katanya dan mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar.
    “Hmmphh..”
    Untuk pertama kalinya aku merasakan ada getaran yang aneh pada tubuhku. Sensasi yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.
    Erik terus berlanjut menciumku, aku bisa merasakan lidahnya memijat lidahku. Aku pun mengikuti permainannya, sedikit takut, sedikit ingin tahu. Erik mulai meremas-remas payudaraku yang belum tumbuh seutuhnya.
    “Ahh..”
    Aku mulai menikmati getaran aneh pada diriku.
    “Panas..badanku terasa panas..Erik..” pikirku dalam hati.
    Erik melanjutkan ciumannya ke leher dan menggigitnya sedikit, remasan tangannya di payudaraku makin kuat.
    “Ahh..!!” nafasku makin memburu.

    Tiba-tiba Erik berhenti dan melihatku sambil tersenyum misterius.
    “Hmm..kamu menyukainya bukan? Ya kan, setan cilik?”
    Mukaku bersemu merah, tapi terlalu takut untuk berbicara, tubuhku bergetar hebat. Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.
    “Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”
    Erik tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya. Erik kembali menciumiku, kali ini dia meremas payudaraku sambil menghisapnya.
    “Hhh..!!”
    “Tidak apa-apa..kalau Erik..tidak apa-apa.” pikirku.

    Aku memejamkan mataku erat-erat ketika Erik mulai memasukkan ‘senjata’nya ke dalam diriku.
    “Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit.
    Erik mulai tidak sabar, dan dia memasukkannya dengan kasar.
    “Aaahh..!!”
    Aku menjerit dan mulai menangis lagi. ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya. Aku mulai sedikit meronta sambil berteriak. Tapi Erik menahanku dengan kuat. Erik menciumi diriku yang bergetar hebat dengan sedikit paksa. Bosan dengan posisinya, Erik membalikkan posisi tubuhku menjadi telungkup.
    “Erriik..!! tidaak!!” aku sangat malu melakukan posisi itu.

    Tetapi Erik tidak peduli dan melanjutkan kembali permainannya. Setiap kali tubuh Erik menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya. Erik melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
    menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang. Aku pun berteriak lebih keras dari sebelumnya.

    “Ohh..Maria.”
    Aku merasakan tangan Erik meremas pinggulku dengan kuat. Tubuh Erik mengejang, dan cairan deras pun mengalir dari ‘liang’ku. Aku mendesah panjang. Tubuhku masih bergetar. Erik masih menindihku dan mulai menciumi punggungku.
    “Hhhmm.. pilihanku memang selalu tepat”, gumamnya.
    Aku memilih untuk diam. Erik bergeser ke sampingku. Dia memandangiku yang masih berlinang air mata. Tersenyum Erik mengecup kepalaku sambil mengelusnya.
    “Maria, kamu adalah milikku seorang.. tidak ada satupun yang boleh menyentuhmu tanpa seizin-ku.”

    Erik memeluk tubuhku yang kecil dengan erat.
    “Ya Erik..aku adalah milikmu. Aku akan melakukan apa saja yang kau perintahkan, asal kau tidak membenciku.” Aku masih terisak.
    “Anak bodoh.. Aku tidak akan pernah membencimu Maria..”
    Pelukan Erik semakin erat. Mukaku terasa panas. Dan aku segera membenamkan diriku ke dalam pelukan Erik.

    “Terima kasih..Erik.”

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Pembantu Cantik dan Masih Perawan

    Cerita Sex Pembantu Cantik dan Masih Perawan


    908 views

    Perawanku – Cerita Sex Pembantu Cantik dan Masih Perawan, Kisah ini mungkin bisa dibilang biasa saja, yakni tentang pembantu rumah tangga (pembantu rumah tangga) yg diperkosa juragannya. Memang tak ada yg istimewa kalo cuma kejadian semacam itu, tetapi yg membuat kisah ini unik adalah karena aqu tak hanya diperkosa juraganku sekali. Tetapi, setiap kali ganti juragan hingga tiga kali aqu selalu mengalami perkosaan. Baik itu perkosaan kasar maupun halus. Aqu akan menceritakan kisahku itu setiap juragan dalam satu cerita.

    Begini kisahku dgn juragan pertama yg kubaca lowongannya di koran. Dia mencari pembantu rumah tangga untuk mengurus rumah kontrakannya karena ia sibuk bekerja. Aqu wajib membersihkan rumah, memasak, mencuci, belanja dll, pokoknya seluruh pekerjaan rumah tangga. Untungnya aqu menguasai semuanya sehingga tak menyulitkan. Apalagi gajinya lumayan besar plus aqu bebas makan, minum serta berobat kalo sakit.

    Manajer sekitar 35 tahunan itu bernama Den Sintho, asal Medan dan sedang ditugasi di kotaqu membangun suatu pabrik. Mungkin sekitar 2 tahun baru proyek itu selesai dan selama itu ia mendapat fasilitas rumah kontrakan. Ia sendirian. Istri dan anaknya tak dibawa serta karena taqut mengganggu sekolahnya kalo berpindah-pindah.

    Sebagai wanita Jawa berusia 25 tahun mula-mula aqu agak taqut menghadapi kekasaran orang etnis itu, tetapi setelah beberapa minggu aqupun terbiasa dgn logat kerasnya. Pertama dulu memang kukira ia marah, tetapi sekarang aqu tahu bahwa kalo ia bersuara keras memang sudah pembawaan. Kadang ia bekerja sampai malam. Sedangkan kebiasaanku setiap petang adalah menunggunya setelah menyiapkan makan malam. Sambil menunggu, aqu nonton TV di ruang tengah, sambil duduk di hamparan permadani lebar di situ. Begitu suara mobilnya terdengar, aqu bergegas membuka pintu pagar dan garasi dan menutupnya lagi setelah ia masuk.

    “Tolong siapkan air panas, Yem,” suruhnya suatu petang, “Aqu kurang enak badan.” Aqupun bergegas menjerang air dan menyiapkan bak kecil di kamar mandi di kamarnya. Kulihat ia menjatuhkan diri di kasurnya tanpa melepas sepatunya. Setelah mengisi bak air dgn air secukupnya aqu berbalik keluar. Tapi melihat Den Sinthoiregar masih tiduran tanpa melepas sepatu, aqupun berinisiatif.

    “Sepatunya dilepas ya, pak,” kataqu sambil menjangkau sepatunya.

    “Heeh,” sahutnya mengiyakan. Kulepas sepatu dan kaos kakinya lalu kuletakkan di bawah ranjang.

    “Tubuh bapak panas sekali ya?” tanyaqu karena merasakan hawa panas keluar dari tubuhnya. “Bapak masuk angin, mau saya keroki?” tawarku sebagaimana aqu sering laqukan di dalam keluargaqu bila ada yg masuk angin.

    “Keroki bagaimana, Yem?” Baru kuingat bahwa ia bukan orang Jawa dan tak tahu apa itu kerokan. Maka sebisa mungkin kujelaskan.

    “Coba saja, tapi kalo sakit aqu tak mau,” katanya. Aqu menyiapkan peralatan lalu menuangkan air panas ke bak mandi.

    “Sekarang bapak cuci muka saja dgn air hangat, tak usah mandi,” saranku. Dan ia menurut. Kusiapkan handuk dan pakaiannya. Sementara ia di kamar mandi aqu menata kasurnya untuk kerokan. Tak lama ia keluar kamar mandi tanpa baju dan hanya membalutkan handuknya di bagian bawah. Aqu agak jengah. Sambil membaringkan diri di ranjang ia menyuruhku, “Tolong kau ambil handuk kecil lalu basahi dan seka badanku yg berkeringat ini.” Aqu menurut. Kuambil washlap lalu kucelup ke sisa air hangat di kamar mandi, kemudian seperti memandikan bayi dadanya yg berbulu lebat kuseka, termasuk ketiak dan punggungnya sekalian.

    “Bapak mau makan dulu?” tanyaqu.

    “Tak usahlah. Kepala pusing gini mana ada nafsu makan?” jawabnya dgn logat daerah, “Cepat kerokin aja, lalu aqu mau tidur.”

    Maka ia kusuruh tengkurap lalu mulai kuborehi punggungnya dgn minyak kelapa campur minyak kayu putih. Dgn hati-hati kukerok dgn uang logam lima puluhan yg halus. Punggung itu terasa keras. Aqu berusaha agar ia tak merasa sakit. Sebentar saja warna merah sudah menggarisi punggungnya. Dua garis merah di tengah dan lainnya di sisi kanan.

    “Kalo susah dari samping, kau naik sajalah ke atas ranjang, Yem,” katanya mengetahui posisiku mengerokku kurang enak. Ia lalu menggeser ke tengah ranjang.

    “Maaf, pak,” aqupun memberanikan diri naik ke ranjang, bersedeku di samping kanannya lalu berpindah ke kirinya setelah bagian kanan selesai.

    “Sekarang dadanya, pak,” kataqu. Lalu ia berguling membalik, entah sengaja entah tak handuk yg membalut pahanya ternyata sudah kendor dan ketika ia membalik handuk itu terlepas, kontan nampaklah penisnya yg cukup besar. Aqu jadi tergagap malu.

    “Ups, maaf Yem,” katanya sambil membetulkan handuk menutupi kemaluannya itu. Sekedar ditutupkan saja, tak diikat ke belakang. Sebagian pahanya yg berbulu nampak kekar.

    “Eh, kamu belum pernah lihat barangnya laki-laki, Yem?”

    “Bbb..belum, pak,” jawabku. Selama ini aqu baru melihat punya adikku yg masih SD.

    “Nanti kalo sudah kawin kamu pasti terbiasalah he he he..” guraunya. Aqu tersipu malu sambil melanjutkan kerokanku di dadanya. Bulu-bulu dada yg tersentuh tanganku membuatku agak kikuk. Apalagi sekilas nampak Den Sintho malah menatap wajahku.

    “Biasanya orang desa seusia kau sudah kawinlah. Kenapa kau belum?”

    “Saya pingin kerja dulu, pak.”

    “Kau tak ingin kawin?”

    “Ingin sih pak, tapi nanti saja.”

    “Kawin itu enak kali, Yem, ha ha ha.. Tak mau coba? Ha ha ha..” Wajahku pasti merah panas.

    “Sudah selesai, pak,” kataqu menyelesaikan kerokan terakhir di dadanya.

    “Sabar dululah, Yem. Jangan buru-buru. Kerokanmu enak kali. Tolong kau ambil minyak gosok di mejaqu itu lalu gosokin dadaqu biar hangat,” pintanya. Aqu menurut. Kuambil minyak gosok di meja lalu kembali naik ke ranjang memborehi dadanya.

    “Perutnya juga, Yem,” pintanya lagi sambil sedikit memerosotkan handuk di bagian perutnya. Pelan kuborehkan minyak ke perutnya yg agak buncit itu. Handuknya nampak bergerak-gerak oleh benda di bawahnya, dan dari sela-selanya kulihat rambut-rambut hitam. Aqu tak berani membaygkan benda di bawah handuk itu. Tetapi baygan itu segera jadi kenyataan ketika tangan Den Sintho menangkap tanganku sambil berbisik, “Terus gosok sampai bawah, Yem,” dan menggeserkan tanganku terus ke bawah sampai handuknya ikut terdorong ke bawah. Nampaklah rambut-rambut hitam lebat itu, lalu.. tanganku dipaksa berhenti ketika mencapai zakarnya yg menegang.

    “Jangan, pak,” tolakku halus.

    “Tak apa, Yem. Kau hanya mengocok-ngocok saja..” Ia menggenggamkan penisnya ke tanganku dan menggerak-gerakkannya naik turun, seperti mengajarku bagaimana mengonaninya.

    “Jangan, pak.. jangan..” protesku lemah. Tapi aqu tak bisa beranjak dan hanya menuruti perlaquannya. Sampai aqu mulai mahir mengocok sendiri.

    “Na, gitu terus. Aqu sudah lama tak ketemu istriku, Yem. Sudah tak tahan mau dikeluarin.. Kau harus bantu aqu.. Kalo onani sendiri aqu sudah sulit, Yem. Harus ada orang lain yg mengonani aqu.. Tolong Yem, ya?” pintanya dgn halus. Aqu jadi serba salah. Tapi tanganku yg menggenggam terus kugerakkan naik turun. Sekarang tangannya sudah berada di sisi kanan-kiri tubuhnya. Ia menikmati kocokanku sambil merem melek.

    “Oh. Yem, nikmat kali kocokanmu.. Iya, pelan-pelan aja Yem. Tak perlu tergesa-gesa.. oohh.. ugh..” Tiba-tiba tangan kanannya sudah menjangkau tetekku dan meremasnya. Aqu kaget, “Jangan pak!” sambil berkelit dan menghentikan kocokan.

    “Maaf, Yem. Aqu benar-benar tak tahan. Biasanya aqu langsung peluk istriku. Maaf ya Yem. Sekarang kau kocoklah lagi, aqu tak nakal lagi..” Sambil tangannya membimbing tanganku kembali ke arah zakarnya. Aqu beringsut mendekat kembali sambil taqut-taqut. Tapi ternyata ia memegang perkataannya. Tangannya tak nakal lagi dan hanya menikmati kocokanku.

    Sampai pegal hampir 1/2 jam aqu mengocok tetapi ia tak mau berhenti juga.

    “Sudah ya, pak,” pintaqu.

    “Jangan dulu, Yem. Nantilah sampai keluar..”

    “Keluar apanya, pak?” tanyaqu polos.

    “Masak kau belum tahu? Keluar spermanyalah.. Paling nggak lama lagi.. Tolong ya, Yem, biar aqu cepat sehat lagi.. Besok kau boleh libur sehari dah..”

    Ingin tahu bagaimana spermanya keluar, aqu mengocoknya lebih deras lagi. Zakarnya semakin tegang dan merah berurat di sekelilingnya. Genggaman tanganku hampir tak muat. 15 menit kemudian.

    “Ugh, lihat Yem, sudah mau keluar. Terus kocok, teruuss.. Ugh..” Tiba-tiba tubuhnya bergetar-getar dan.. jreet.. jret.. cret.. cret.. cairan putih susu kental muncrat dari ujung zakarnya ke atas sperti air muncrat. Aqu mengocoknya terus karena zakar itu masih terus memuntahkan spermanya beberapa kali. Tanganku yg kena sperma tak kupedulikan. Aqu ingin melihat bagaimana pria waktu keluar sperma. Setelah spermanya berhenti dan dia nampak loyo, aqu segera ke kamar mandi mencuci tangan.

    “Tolong cucikan burungku sekalian, Yem, pake washlap tadi..” katanya padaqu. Lagi-lagi aqu menurut. Kulap dgn air hangat zakar yg sudah tak tegang lagi itu serta sekitar selangkangannya yg basah kena sperma..

    “Sudah ya pak. Sekarang bapak tidur saja, biar sehat,” kataqu sambil menyelimuti tubuh telanjangnya. Ia tak menjawab hanya memejamkan matanya dan sebentar kemudian dengkur halusnya terdengar. Perlahan kutinggalkan kamarnya setelah mematikan lampu. Malam itu aqu jadi sulit tidur ingat pengalaman mengonani Den Sintho tadi. Ini benar-benar pengalaman pertamaqu. Untung ia tak memperkosaqu, pikirku.

    Tetapi hari-hari berikut, kegiatan tadi jadi semacam acara rutin kami. Paling tak seminggu dua kali pasti terjadi aqu disuruh mengocoknya. Lama-lama aqupun jadi terbiasa. Toh selama ini tak pernah terjadi perkosaan atas vaginaqu. Tetapi yg terjadi kemudian malah perkosaan atas mulutku. Ya, setelah tanganku tak lagi memuaskan, Den Sintho mulai memintaqu mengonani dgn mulutku. Mula-mula aqu jelas menolak karena jijik. Tapi ia setengah memaksa dgn menjambak rambutku dan mengarahkan mulutku ke penisnya.

    “Cobalah, Yem. Tak apa-apa.. Jilat-jilat aja dulu. Sudah itu baru kamu mulai kulum lalu isep-isep. Kalo sudah terbiasa baru keluar masukkan di mulutmu sampai spermanya keluar. Nanti aqu bilang kalo mau keluar..” Awalnya memang ia menepati, setiap hendak keluar ia ngomong lalu cepat-cepat kulepaskan mulutku dari penisnya sehingga spermanya menyemprot di luar mulut. Tetapi setelah berlangsung 2-3 minggu, suatu saat ia sengaja tak ngomong, malah menekan kepalaqu lalu menyemprotkan spermanya banyak-banyak di mulutku sampai aqu muntah-muntah. Hueekk..! Jijik sekali rasanya ketika cairan kental putih asin agak amis itu menyemprot tenggorokanku. Ia memang minta maaf karena hal ini, tapi aqu sempat mogok beberapa hari dan tak mau mengoralnya lagi karena marah. Tetapi hatiku jadi tak tega ketika ia dgn memelas memintaqu mengoralnya lagi karena sudah beberapa bulan ini tak sempat pulang menjenguk istrinya. Anehnya, ketika setiap hendak keluar sperma ia ngomong, aqu justru tak melepaskan zakarnya dari kulumanku dan menerima semprotan sperma itu. Lama-lama ternyata tak menjijikkan lagi.

    Demikianlah akhirnya aqu semakin lihai mengoralnya. Sudah tak terhitung berapa banyak spermanya kutelan, memasuki perutku tanpa kurasakan lagi. Asin-asin kental seperti fla agar-agar. Akibat lain, aqu semakin terbiasa tidur dipeluk Den Sintho. Bagaimana lagi, setelah capai mengoralnya aqu jadi enggan turun dari ranjangnya untuk kembali ke kamarku. Mataqu pasti lalu mengantuk, dan lagi, toh ia tak akan memperkosaqu. Maka begitu acara oral selesai kami tidur berdampingan. Ia telanjang, aqu pakai daster, dan kami tidur dalam satu selimut. Tangannya yg kekar memelukku. Mula-mula aqu taqut juga tapi lama-lama tangan itu seperti melindungiku juga. Sehingga kubiarkan ketika memelukku, bahkan akhir-akhir ini mulai meremasi tetek atau pantatku, sementara bibirnya menciumku. Sampai sebatas itu aqu tak menolak, malah agak menikmati ketika ia menelentangkan tubuhku dan menindih dgn tubuh bugilnya.

    “Oh, Yem.. Aqu nggak tahan, Yem.. buka dastermu ya?” pintanya suatu malam ketika tubuhnya di atasku.

    “Jangan pak,” tolakku halus.

    “Kamu pakai beha dan CD saja, Yem, gak bakal hamil. Rasanya pasti lebih nikmat..” rayunya sambil tangannya mulai mengkat dasterku ke atas.

    “Jangan pak, nanti keterusan saya yg celaka. Begini saja sudah cukup pak..” rengekku.

    “Coba dulu semalam ini saja, Yem, kalo tak nikmat besok tak diulang lagi..” bujuknya sambil meneruskan menarik dasterku ke atas dan terus ke atas sampai melewati kepalaqu sebelum aqu sempat menolak lagi.

    “Woow, tubuhmu bagus, Yem,” pujinya melihat tubuh coklatku dgn beha nomor 36.

    “Malu ah, Pak kalo diliatin terus,” kataqu manja sambil menutup dgn selimut. Tapi sebelum selimut menutup tubuhku, Den Sintho sudah lebih dulu masuk ke dalam selimut itu lalu kembali menunggangi tubuhku. Bibirku langsung diserbunya. Lidahku dihisap, lama-lama aqupun ikut membalasnya. Usai saling isep lidah. Lidahnya mulai menuruni leherku. Aqu menggelinjang geli. Lebih lagi sewaktu lidahnya menjilat-jilat pangkal payudaraqu sampai ke sela-sela tetekku hingga mendadak seperti gemas ia mengulum ujung behaqu dan mengenyut-ngenyutnya bergantian kiri-kanan. Spontan aqu merasakan sensasi rasa yg luar biasa nikmat. Refleks tanganku memeluk kepalanya. Sementara di bagian bawah aqu merasa pahanya menyibakkan pahaqu dan menekankan zakarnya tepat di atas CD-ku.

    “Ugh.. aduuh.. nikmat sekali,” aqu bergumam sambil menggelinjang menikmati cumbuannya. Aqu terlena dan entah kapan dilepasnya tahu-tahu payudaraqu sudah tak berbeha lagi. Den Sintho asyik mengenyut-ngenyut putingku sambil menggenjot-genjotkan zakarnya di atas CD-ku.

    “Jangan buka CD saya, pak,” tolakku ketika merasakan tangannya sudah beraksi memasuki CDku dan hendak menariknya ke bawah. Ia urungkan niatnya tapi tetap saja dua belah tangannya parkir di pantatku dan meremas-remasnya. Aqu merinding dan meremang dalam posisi kritis tapi nikmat ini. Tubuh kekar Den Sintho benar-benar mendesak-desak syahwatku.

    Jadilah semalaman itu kami tak tidur. Sibuk bergelut dan bila sudah tak tahan Den Sinthoiregar meminta aqu mengoralnya. Hampir subuh ketika kami kecapaian dan tidur berpelukan dgn tubuh bugil kecuali aqu pakai CD. Aqu harus mampu bertahan, tekadku. Den Sintho boleh melaqukan apa saja pada tubuhku kecuali memerawaniku.

    Tapi tekad tinggal tekad. Setelah tiga hari kami bersetubuh dgn cara itu, pada malam keempat Den Sintho mengeluarkan jurusnya yg lebih hebat dgn menjilati seputar vaginaqu meskipun masih ber-CD. Aqu berkelojotan nikmat dan tak mampu menolak lagi ketika ia perlahan-lahan menggulung CD ku ke bawah dan melepas dari batang kakiku. Lidahnya menelusupi lubang V-ku membuatku bergetar-getar dan akhirnya orgasme berulang-ulang. Menjelang orgasme yg kesekian kali, sekonyong-konyong Den Sinthoiregar menaikkan tubuhnya dan mengarahkan zakarnya ke lubang nikmatku. Aqu yg masih belum sadar apa yg terjadi hanya merasakan lidahnya jadi bertambah panjang dan panjang sampai.. aduuhh.. menembus selaput daraqu.

    “Pak, jangan pak! Jangan!” Protesku sambil memukuli punggunya. Tetapi pria ini begitu kuat. Sekali genjot masuklah seluruh zakarnya. Menghunjam dalam dan sejurus kemudian aqu merasa memiawku dipompanya cepat sekali. Keluar masuk naik turun, tubuhku sampai tergial-gial, terangkat naik turun di atas ranjang pegas itu. Air mataqu yg bercampur dgn rasa nikmat di vagina sudah tak berarti. Akhirnya hilang sudah perawanku. Aqu hanya bisa pasrah. Bahkan ikut menikmati persetubuhan itu.

    Setelah kurenung-renungkan kemudian, ternyata selama ini aqu telah diperkosa secara halus karena kebodohanku yg tak menyadari muslihat lelaki. Sedikit demi sedikit aqu digiring ke situasi dimana hubungan seks jadi tak sakral lagi, dan hanya mengejar kenikmatan demi kenikmatan. Hanya mencari orgasme dan ejaqulasi, menebar air mani!

    Hampir dua tahun kami melaqukannya setiap hari bisa dua atau tiga kali. Den Sintho benar-benar memanfaatkan tubuhku untuk menyalurkan kekuatan nafsu seksnya yg gila-gilaan, tak kenal lelah, pagi (bangun tidur), siang (kalo dia istirahat makan di rumah) sampai malam hari sebelum tidur (bisa semalam suntuk). Bahkan pernah ketika dia libur tiga hari, kami tak beranjak dari ranjang kecuali untuk makan dan mandi. Aqu digempur habis-habisan sampai tiga hari berikutnya tak bisa bangun karena rasa perih di V-ku. Aqu diberinya pil kb supaya tak hamil. Dan tentu saja banyak uang, cukup untuk menyekolahkan adik-adikku. Sampai akhirnya habislah proyeknya dan ia harus pulang ke kota asalnya. Aqu tak mau dibawanya karena terlalu jauh dari orang tuaqu. Ia janji akan tetap mengirimi aqu uang, tetapi janji itu hanya ditepatinya beberapa bulan. Setelah itu berhenti sama sekali dan putuslah komunikasi kami. Rumahnya pun aqu tak pernah tahu dan aqupun kembali ke desa dgn hati masygul.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya

    Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya


    908 views

    Perawanku – Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya, Saya ingin menceritakan pengalaman seks saya 8 tahun yang lalu, sekarang saya sudah berumur 22 tahun, Cerita ini mengenai mengapa saya kehilangan perawan saya untuk pertama kali. Semenjak itu, saya menjadi kesal dengan semua laki-laki tapi bukan berarti saya menjadi lesbi. Saya bukan lesbi tapi saya juga tidak mau mengenal laki-laki. Tidak tahu lagi apa itu namanya.

    Saya adalah cewek yang lumayan cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 14 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di Philadelphia, United States setelah saya lulus SMA nanti.

    Saya memiliki kakak laki-laki yang usianya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry Susanto (Nama belakangnya bukan nama keluarga saya karena nama belakangnya adalah karangan saya saja).

    Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin.

    Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.

    Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat.

    Herry melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis. Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan bejad kepada saya.

    Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya

    Cerita Sex Kakak ML Sama Adiknya

    Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya. Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.

    Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna. Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.

    Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

    Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.

    Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya.

    Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat, rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya.

    Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.

    Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri.

    Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya. Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah.

    Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya.

    Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakap dan pandai dan itu tidak terjadi sekali. Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya.

    Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur. Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau saya bisa memuaskan nafsu saya dengan swalayan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Party In My House

    Cerita Sex Party In My House


    908 views

    Perawanku – Cerita Sex Party In My House, Aku ingin memperkenalkan diriku kepada para pembaca Rumah Seks tentang pengalamanku. Namaku Nadya. Aku adalah gadis keturunan chinese yang berkulit kuning langsat. Badanku tidak terlalu tinggi hanya sekitar 155 cm dan berat 45 cm. Payudaraku berukuran sedang, sekitar 34B. Usiaku sekarang 22 tahun dan aku tinggal di pinggiran kota Jakarta. Aku sebenarnya bukanlah wanita penggoda.

    Cuman aku sering mendengar dari teman-teman kuliahku bahwa aku termasuk cewek yang berpenampilan sexy dan sering membuat para cowok turun naik jakunnya. Terlebih aku suka memakai kaos longgar, sehingga jika aku menunduk sering terlihat gundukan payudaraku yang terbungkus bra hitam kesukaanku.

    Di rumahku sendiri, setiap habis mandi, aku selalu hanya membungkus tubuhku menggunakan kimono mandi warna biru muda berbahan handuk. Seringkali karena habis tersiram air yang dingin, membuat puting susuku tercetak di balik kimono. Kamar mandiku sendiri terletak di ruang tamu, dan sering pada saat aku mandi, pacar ciciku datang sedang ngapelin ciciku. Walau aku tidak pernah berpikiran ngeres, tapi sering aku melihat pacar ciciku menelan ludah jika melihat aku habis mandi hanya berbalut kimono itu.

    Ayahku adalah seorang penyalur TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Sering kali ada TKI baik pria maupun wanita menginap di rumah sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Hari Minggu kemarin papa baru saja membawa pulang 3 orang TKI pria berusia sekitar 20 tahunan yang kuketahui bernama Maman, Yadi, dan Mulyo. Mereka bertiga orang desa yang bertubuh kekar dan berkulit gelap. Mereka sedang menunggu akan berangkat ke Malaysia. Pagi itu hari Senin, aku sendirian di rumah bersama ke 3 orang calon TKI itu. Mamaku sedang pergi ke Jakarta bersama papaku ada keperluan mendadak. Sementara ciciku pergi bersama pacarnya entah kemana. Aku waktu itu habis beraerobik ria di rumah, dan kemudian ingin mandi. Seperti biasa kubawa saja kimono biruku ke kamar mandi. Dan setelah aku beberapa saat aku selesai mandi, maka kubalut tubuh telanjangku itu dengan kimonoku tanpa apa-apa lagi di baliknya. Kemudian aku berjalan ke halaman belakang hendak menjemur pakaian dalam yang baru kupakai semalam untuk tidur. Kulihat para TKI itu sedang menikmati sarapan pagi. Mereka menyapaku ramah.

    Kulihat mereka memandangiku saat aku memeras BH hitam dan celana dalam kuningku yang sexy itu. Sebenarnya aku risih juga dilihatin begitu, tapi aku pikir tanggung, sebentar lagi aku akan kekamar untuk ganti pakaian. Maka aku kemudian menjemur pakaian dalamku itu. Pada saat aku berjinjit untuk menaruh pakaian dalamku di jemuran, tak terasa kimonoku sedikit tertarik ke atas, padahal kimono itu hanya sepaha. Maka, tak elak lagi, bulu bulu vaginaku yang tidak tertutup itu sedikit kelihatan membuat mereka melotot. Tapi aku tak menyadari hal itu, kemudian aku berbalik dan masuk ke kamar. Kamarku sendiri ada jendela besar ke halaman belakang. Aku ingat ada para TKI itu, maka korden aku tutup, namun rupanya tidak tertutup rapat dan masih bisa kelihatan dari halaman belakang. Aku melepas kimonoku, dan mulai melotioni tubuh telanjangku ini. Aku tak sadar ada 3 pasang mata yang melotot memandangi tubuh telanjangku ini. Beberapa saat kemudian aku baru sadar saat melihat bayangan di cermin. Maka aku berteriak dan segera menutup payudara dan kemaluanku dengan tangan.

    Ketiga TKI itu segera lari dan masuk ke kamarku yang memang tak pernah kukunci. Aku kaget melihat mereka bertiga masuk ke kamarku. “Non, kami sudah melihat tubuh non yang mulus itu. Sebaiknya non tidak usah melawan karena di sini tidak ada siapa-siapa lagi ” kata Mulyo cengengesan. Aku masih berusaha galak dan menyuruh mereka keluar. Namun Maman dan Yadi segera maju dan memegangi tanganku. Kemudian aku mereka banting di ranjang. Aku kemudian berpikir daripada aku melawan malah mendapat celaka, maka lebih baik aku pasrah saja dan tidak melawan. “Sabar-sabar, jangan pada main kasar gitu donk. Saya kan belum pernah gituan.. pelan2 kek” tegurku. Mereka kemudian tidak lagi beringas, dan mendekatiku. Maman segera memelukku dan menciumi bibirku dengan ganas. Mula-mula aku berusaha menolak bibirnya yang bau itu, namun saat Yadi mulai menjilati payudaraku, dan Mulyo mulai mengelus-elus bibir vaginaku dengan tangannya yang kasar itu, aku mulai terangsang dan bibirku mulai membuka untuk membalas serbuan bibir Maman yang tangannya sibuk meremasi pantatku yang bulat itu. Tanganku mulai meraba-raba celana mereka. Dan Yadi berinisiatif membuka celananya dan menyodorkan kontolnya yang lumayan besar itu ke tanganku.

    Cerita Sex Party In My House

    Cerita Sex Party In My House

    Aku agak kaget melihat kontol pria sebesar itu. Aku sudah sering melihat kontol milik pacar-pacarku namun tidak ada yang sebesar itu. Apalagi Maman dan Mulyo menyusul bugil. Ternyata kontol mereka begitu besar. Aku sempat ketakutan, namun dengan halus, Mulyo memegang tanganku dan menaruhnya di batang penisnya. Akupun perlahan mulai mengelus penisnya. Maman melanjutkan menyusu di payudaraku yang montok itu. Aku yang sudah makin terangsang, mulai bergantian menjilati batang penis Mulyo dan Yadi secara bergantian, sementara Maman kini mulai menjilati klitorisku yang memerah. Tiba-tiba aku merasa ingin pipis dan akhirnya keluar cairan banyak dari vaginaku. Ketiga cowok itu segera saja berebut menjilati vaginaku sampai aku kegelian. Yadi kemudian menelentangkan aku di ranjang. Aku merasa inilah saatnya aku akan kehilangan keperawananku. Saat Yadi menempelkan kepala kontolnya yang besar itu di bibir vaginaku aku sempat berusaha menolaknya. Namun dari belakang Mulyo mendorong Yadi sehingga kontolnya langsung amblas ke memekku. Aku menjerit kesakitan. Namun Mulyo segera berinisiatif menjilati puting payudaraku sehingga aku kegelian.

    Yadi sendiri perlahan mulai menarik majukan kontolnya sehingga aku merasakan kegelian yang amat sangat di lubang vaginaku. Terasa kontolnya memenuhi lubang vaginaku. Tiba-tiba sambil memelukku, Yadi menggulingkan aku sehingga aku berada di atasnya. Mulutnya segera menyerbu ke puting payudaraku yang menggantung bebas. Belum sempat aku berpikir tiba-tiba dari belakang Mulyo menyodokkan kontolnya yang besar itu ke dalam lubang anusku. Aku yang berteriak kesakitan, segera disumpal mulutku dengan kontol Maman samai aku nyaris muntah. Kini dalam keadaan menelungkup, ketiga lubangku sudah dimasuki kontol yang berbeda. Namun aku merasakan sensasi yang luar biasa. Seluruh tubuhku serasa dilolosi. Aku mengalami orgasme sampai 3 kali. Akhirnya aku merasa ingin orgasme lagi, dan bersamaan dengan orgasmeku, kurasakan Yadi menyemprotkan banyak sekali spermanya di dalam memekku. Kemudian aku jatuh lunglai di pelukan Yadi. Mulyo kemudian segera menarikku duduk di pangkuannya sambil kontolnya masih menancap di lubang anusku. Dari belakang ia meremas-remas payudaraku yang berguncang-guncang. Maman yang belum klimaks, segera menyodokkan kontolnya ke dalam vaginaku yang nganggur itu.

    Aku benar-benar sudah merasa kepayahan, hingga akhirnya aku merasa ingin keluar lagi. Tak lama kemudian aku benar-benar tak tahan lagi dan akhirnya aku menyemprotkan cairan orgasmeku yang kelima. Maman tak lama kemudian menyusul menyemprotkan maninya di dalam memekku. Mulyo rupanya memang yang terkuat di antara mereka. Dia belum keluar, sehingga dia kemudian menunggingkan aku dan kontolnya pindah ke vaginaku. Dari belakang aku disodoknya sambil tangannya memeras-meras payudaraku. 15 menit kemudian dia akhirnya mencapai klimaks dan aku pun juga mencapai orgasmeku lagi. Kami berempat akhirnya lunglai di atas ranjang. Kulihat jam, ternyata sudah hampir 2 jam kami melakukan pesta sex. Aku kemudian mengajak mereka untuk mandi bersama karena aku khawatir sebentar lagi papa mamaku pulang. Kemudian kami berempat mandi bersama. Di kamar mandi ketiga laki-laki itu selalu berebutan untuk menjamah tubuhku yang mulus ini. Sungguh pengalaman ini tak terlupakan bagiku dan aku mulai mengerti nikmatnya sex sejak itu. Lain kali akan kuceritakan pengalamanku bersama tetanggaku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Fantasi Gila Pasutri Main

    Cerita Sex Fantasi Gila Pasutri Main


    907 views

    Perawanku – Cerita Sex Fantasi Gila Pasutri Main, namaqu Joko Santoso . umurKu 29 tahun . Sedangkan isteriKu bernama Sherly berumur 27 tahun . Kulitnya putih , matanya sipit , cantik sekali . Dan Kami baru menikah 3 tahun . Belom memiliki keturunan . Aqu sangat mencintainya . Aqu tak mau kehilangannya .

    15 menit berlalu , Akhirnya Aqu turun dari kendaraan dan masuk kekantor isteriKu . Semua ruangan kantor rata rata sudah gelap , karena lampu sudah di padamKu . Namun ruang kantor isteriku masih menyala , Jendelanya tertutup tirai . Aqu mendekat dan mendengar suara cekik kikan . Aqu mengitip dari sela sela tirai .

    Kepalaqu seperti di hantam palu besar . Aqu melihat Ganda , sedang menjilati buah dada isteriKu . Dan isteriKu , mengelijing ,dan mendesah

    ” ashh.. Gan… geli….” Suaranya pelan . Pak Ganda adalah GM , yg berarti jabatannya di atas isteriKu . IsteriKu sering menceritakan tentang Pak Ganda . Dan Dia pernah memperkenalkan Ku pada Pak Ganda ini . Namun Aqu tak menygKa…

    Ingin Aqu masuk ke ruangan itu , dan memukuli Pak Ganda . Namun Aqu urungkan , Aqu memilih menonton saja , Aqu mau lihat sampai di mana kelaquan isteriKu . Tak lama sesudah puas Pak ganda menjilati buah dada isteriKu , Pak Ganda membuka celananya . dan dia duduk di meja . kemaluannya terlihat ngaceng . Harus aqu aqui kemaluannya , lebih besar dari Ku .

    IsteriKu tanpa malu malu , langsung menciumi kemaluannya . Lalu menjilati dan mengemotnya . IsteriKu terlihat sangat nafsu , Dia mengocok gagang kemaluannya , dan mulutnya mengemut kepala kemaluannya . Se ingatKu selama tiga tahun menikah dgnnya Sherly tak pernah menservis Ku seperti ini . Aqu melihatnya , dan tanpa Aqu rasa kemaluanku menjadi tegang . Aqu mengelus ngelus kemaluankuKu sendiri , dan membaygkan kalo Sherly sedang menjilati kemaluanKu .

    Sesudah itu , Pak ganda berdiri , lalu melepas seluruh pakaian isteriKu . IsteriKu lalu duduk di meja , hanya memakai celana dalam merah , yg Aqu belikan saat hari Valentine . Pak Ganda lalu menciumi isteriku , dan berbisik .

    ” kamu cantik sekali Sheerly , Aqu ingin menjilati kemaluanmu dan bersetubuh dgn sayg , boleh ya sayg…” . Sherrly menciumnya dan berkata
    ” Boleh aja Mas Ganda….” . Lalu Pak Ganda melepas celana dalam isteriKu .

    Dan menjilati kemaluan isteriku dgn penuh nafsu . IsteriKu mengelijing , matanya terpejam , menikmati jilatan Pak Ganda . Aqu memang tahu , isteriku paling suka di oral . Dan Dia tak akan tahan , pasti sebentar saja orgasme . Pak Ganda dgn raqusnya menjilati kemaluan isteriKu . Aqu mendengar samar samar desahan isteriKu
    ” ahhh mas , ahh udah gatel banget , mas Aqu mau keluarr…..” . Tak lama isteriku mengejang . Tubuhnya bergetar .
    ” Mas masukin sekarang , ayo mas , Gatel nih..” .

    JantungKu berdegup keras , kemaluannya yg besar itu mulai di masukan ke lobang kemaluan isteriku . Dgn kemaluanku yg lebih kecil dari kemaluan pak Ganda saja, Aqu merasa lubang kemaluan nya sempit , Apa lagi kemaluan pak Ganda yg besar . Dan
    ” Ahhh , pelan pelan mas , sakit…” kata isteri Ku .
    Dan pak Ganda mulai bergoyg ,dgn irama birahi yg mengebu , Isteriku mengelijing . Isteriku nampak sangat menikmati kemaluan besar pak Ganda . Kulit pak Ganda yg Hitam , terlihat kontras dgn Sheerly yg putih . Aqu terus saja mengelus elus sendiri kemaluanku yg ngaceng itu .

    Pak Ganda terus saja mengoyg isteriKu dgn nafsu . dan beberapa saat kemudian , Pak Ganda ejaqulasi di lubang kemaluan isteriKu . Dan Aqu juga ejaqulasi , tanganKu basah akibat sspermaqu sendiri . Aqu melihat mereka segera rapi rapi , isteriku melap kemaluan nya pakai tisuue dan , Aqu buru buru lari ke kendaraan .

    Aqu segera meng HP isteriKu .
    ” sayg , aqu di kantormu nih …” . Aqu berkata seakan akan tak tahu apa apa dan tak terjadi apa apa . IsteriKu berkata
    ” Oh ..iya kebenaran Mas , rapatnya juga sudah selesai….” .

    Aqu berpikir , pantas selama ini isteriku selalu memakan obat anti hamil , alasannya belom siap punya momongan . Pikiran Ku kacau , Aqu yakin isteriKu tidak hanya main dgn Pak Ganda .

    Aqu membawa juga isteriKu ke restoran . Dia makan dgn lahap , sedangkan Aqu .. nafsu makanKu menurun . Namun Aqu tetap berpura pura tak tahu apa apa .

    Malamnya saat isteriKu tertidur pulas , Aqu masih terjaga . Aqu perlahan membuka celana dalam isteriKu . Aqu melebarkan kakinya . Menatap kemaluan isteriKu yg tadi habis di goyg sama Pak Ganda . Aqu menguak bibir kemaluannya , terasa sedikit lembab. kemaluanku jadi ngaceng . Aqu memjilati memeknya . Isteriku mengeliat , namun tak bangun .

    Lalu Aqu memasukan kemaluanKu ke lubang kemaluannya . Isteriku mengeliat , namun matanya terpejam . Aqu merasakan memek isteriku tetap sempit . Aqu terus mengoygnya . Aqu merasakan makin lama kemaluannya makin basah .

    Isteriku tetap memejamkan matanya , hanya suara desahan desah lemah , keluar dari bibirnya yg sexy. Aqu terus mengoygnya sampai Aqu ejaqulasi . Aqu memakaikan celana dalamnya lagi , lalu Aqu tertidur .

    Esoknya keadaanku , tak berubah . Aqu terus berpura pura tak tahu apa apa . Berhari hari , selanjutnya setiap kali aqu bercinta , anehnya aqu malah terus membaygkan melihat isteriku bercinta dgn pak Ganda .

    Di kantor aqu jadi lebih pendiam , aqu merasa ada yg berubah pada diriku . Sekarang ini aqu malah sering nafsu , membaygkan isteriku bercinta dgn orang lain , dgn siapa saja , bahkan dgn dua atau tiga lelaki .

    Kadang , Aqu berpikir untuk menceraikannya , Namun tidak , Aqu mencintainya , Aqu tak bisa kehilangannya . Aqu harus mengaqui , aqu juga sering jajanan di luar tanpa sepengetahuan isteriKu . Namun bagaimana ini . Aqu mau isteriku berkata jujur padaqu namun apa mungkin .

    Suatu saat weekend Aqu berbicara dgn Sheerly , Aqu bertanya

    ” Sayg , kanapa sih , koq kamu mau menikah dgnKu ..? ” .
    ” Ah Mas gimana sih , yah saya sangat mencintai Mas …” . Aqu tersenyum dan membelai rambutnya yg hitam terurai . Aqu menatap isteriku , cantik sekali dia.

    Lalu Aqu berkata
    ” eh kamu kenal sama si Gatot kan ” . Lalu Sheerly berkata
    ” iyah , kenal teman sekantor kamu yg ganteng itu kan…” .
    ” iyah , benar , Dia itu sering nanyain kamu loh , Dia itu tergila gila sama kamu ..” kataqu .
    ” Masa sih mas …” kata Sheerly bersemangat .
    “Iyah , benar” kataqu. Sheerly diam .
    ” Eh mau gak , kalo misalnya kamu selingkuh dgn dia …. ” kataqu tiba tiba , yg aqu sendiri tak berpikir seperti itu.

    Aqu sendiri tak sadar , mengapa mulutku sampai keluar kata kata itu .

    ” AHH.. Mas gila yah ,.. masak isteri sendiri di suruh selingkuh sama teman sendiri .. ” katanya marah . Dalam hati Aqu berkata
    ” dasar munafik….” . Tanpa Aqu sadari membicarakan ini malah membuatKu birahi .

    Aqu mencari cara , Aqu memainkan kata kata . Aqu berkata

    ” Sheerly , Aqu kan suruh kamu main dgn nya , bukan menikahinya , kalo Aqu suruh kamu menikah itu namanya selingkuh , kan cuma begituan doang sih …” . Dia menatapku , lalu berkata
    ” jadi , kalo Aqu main sama lelaki lain , itu bukan selingkuh , Mas gak marah…?”

    Arah pembicaraan makin mendekat ke sasaran . Aqu berkata
    ” selama Aqu tahu ,kamu main sama siapa , dan Aqu bisa melihatnya , ok ok saja buatKu..” .
    ” ha .. Yg bener Mas , Mas gak marah…? ” tanyanya makin penasaran .

    ” engak , kalo marah buat apa aqu tawari kamu main sama Gatot …” kataqu .
    ” tapi , tapi… Mas…” kata Sheerly . Aqu berkata
    ” tapi ..apa…sayg…..” .
    ” Namun mana mungkin lelaki selingkuhanKu mau di liatin sama Mas , kalo lagi main sama Aqu….” Katanya . Ha , kena loh , tanpa sadar Dia mengaqui punya lelaki selingkuhan .

    Aqu berkata
    ” Mau , asal kamu bilang siapa nama lelaki selingkuhan kamu ..” . Langsung muka sheerly merah padam ,
    ” eh.. aqu … Aqu tak punya lelaki selingkuhan…” . Aqu tak mau membuatnya tak enak suasana hatinya .
    Aqu langsung merubah arah pembicaraan ,
    ” Nah , kalo Gatot itu mau , gimana ” kataqu . Sheerly Diam
    ” Ohhh …” katanya kemudian . Aqu berkata lagi
    ” Nah jadi mau gak main sama Gatot…?” .
    ” Ah.. egak..Mas gila yah…” katanya .

    Kesabaranku habis , lalu Aqu berkata
    ” masa sih kamu cuma mau main sama Pak Ganda…” .
    ” Mas .. apa apa menuduhku sama Pak Ganda …” katanya tak mengaqui .

    Aqu menceritakan semuanya . Sheerly menunduk dan menangis .
    ” Mas , baiklah Aqu salah , Aqu siap kamu cerai Kan …” . Aqu mencium keningnya
    ” Sayg , mana mungkin Aqu menceraikan kamu , kamu tahu Aqu sangat mencintaimu , Aqu tak bisa hidup tanpamu…” kataqu .

    Sheerly tetap menunduk dan menangis , entah apa yg dipikirnya . Aqu berkata lagi
    ” Aqu kan sudah bilang , kamu kan cuma main sama Pak Ganda , namun kau tak cintainyaKan, Kamu tetap cinta sama saya kan sayg…?” . Sheerly menjawab terbata bata
    ” Iya , Mas saya masih tetap mencintai Mas…” .

    Aqu mencium keningnya lagi

    ” maaf sayg , aqu sudah membuatMu menangis ..” . Lalu Aqu menceritakan semuanya .
    ” Mas , jadi Mas malah nafsu , melihat saya di main sama Pak Ganda …? ” katanya .
    ” Iya , benar aqu tak bohong , itu sebabnya Aqu mau melihat kamu main sama Gatot , namun kalo kamu tak mau , yah sama siapa deh yg kamu suka…” kataqu lagi .

    Pembicaraan kita makin terbuka , Sheerly mulai berani berkata blak blakan

    ” Bener yah Mas , tidak marah , tidak cemburu dan tidak menceraikan saya …janji..”katanya . Aqu bilang janji.

    Lalu Sheerly berkata ” gimana sama Pak Ganda lagi…” .
    ” Namun dia tak akan mau kalo Aqu tontonin “kataqu . Sheerly berkata dgn genitnya
    ” Mas ngitip aja …” . Sesudah berpikir untung rugi , Aqu setuju , lagian ini kan pertama kali dia selingkuh dgn izin suaminya , jadi biarlah dia yg lead the game ,pikirKu .

    Pas ini week end . Aqu lalu menyewa viila . Aqu cari yg kamarnya dua . dan Aqu mendapatkannya . Karena Villa itu Villa tua dinding terbuat dari kayu . Sudah banyak yg berlubang . Jadi dari kamar sebelah Aqu bisa melihat jelas seluruh kamar yg akan di pakai Sheerly .

    Aqu mengatur , Supaya Sheerly mengudangnya datang ke Villa . Dan dasar Pak Ganda juga mupeng , walaupun sedang beristirahat , sama anak dan isterinya mau juga datang . Akhirnya kendaraan pak ganda tiba , Dan dia langsung masuk ke Villa itu .

    ” Sayg , maaf yah Aqu tak bisa lama lama , isteriku menunggu .. namun aqu akan membuat kamu puas deh ..” katanya . Sheerly pun berkata ” iyah , Mas Aqu juga , paling 2 jam lagi Mas Joko balik , dari kolam pemancingan .. jadi kita cepat saja yah..” . Lalu mereka masuk ke kamar . Aqu menanti dgn deg.. deg..kan.

    Pak Ganda segera melepas seluruh pakaian , tinggal kolor hitamnya . Aqu bisa melihat di balik kolornya sudah menyembul kemaluannya yg ngaceng itu . Aqu terus memperhatikannya , Lalu Dia menghampiri isteriKu dan menjilati leher isteriKu . Isteriku mendesah desah . Lalu Pak ganda mulai membuka baju atasanNya . lalu Branya . Dan mulai menjilati tetenya .

    Sheerly mengelijing . Aqu melihatnya dgn menahan nafsuKu . Sheerly mendesah desah , tak peduli padahal dia tahu suaminya sedang mengintip. Pak Ganda dgn lahapnya terus menjilati buah dada ranum isteriKu .

    Pentilnya juga di sedot sedot . Sheerly makin mengelijing. Aqu bisa jelas melihat putting isteriku makin mengacung , yg menandakan dia nafsu berat , dan Aqu yakin kemaluannya sudah banjir .

    Lalu aqu melihat , tangan Pak Ganda mulai menyusup masuk ke rok mini isteriKu . Sheerly mengelijing ” Ahhhhsss .Mas , ahhh Sheerly jadi gatel nih ” . Pak Ganda melepas rok mininya . Lalu jarinya kembali ,bermain di selangkangannya .

    Aqu benar benar penasaran . kemaluanku ngaceng sekali . Aqu mengambil HP Ku . Lalu Aqu SMS dia . Aqu suruh dia ke kamar sebelah sebentar .

    Sesudah Sheerly membaca SMS ku , lalu dia berkata ” Maaf , mas Aqu ke WC dulu , perutku tiba tiba sakit ..” . Tanpa banyak berkata isteriku , meninggalkan Pak Ganda sebentar . Sheerly masuk ke kamar . Aqu langsung melumat bibirnya . Aqu Nafsu sekali . Lalu menyelipkan tanganKu ke celana dalamnya . Aqu meraba kemaluannya , Wah kemaluannya benar benar basah .

    Aqu lalu menyuruhnya kembali ke kamar sebelah . Karena Aqu melihat Pak Ganda mulai gelisah . Dan Begitu melihat Sheerly kembali langsung dia memeluknya lagi .

    ” Sayg isepin k-o-n-t-o-lKu dong ..” katanya . Pak Ganda melepas kolornya , dan berbaring di ranjang . Lalu Isteriku memegang kemaluannya dgn nafsu . Lalu mengulumnya . Kelapa Sheerly kemudian ,mulai naik turun .

    Pak Ganda , mendesah keenakan . Dan IsteriKu terlihat begitu nafsu menyedot kemaluan hitam dan besar milik Pak Ganda . Aqu melihatnya dgn kemaluanKu yg mengaceng tegang. Lama Aqu melihatnya , sampai Pak Ganda berkata ” Ahh.. Aqu sudah gak tahan …” . Lalu Dia merebahKan IsteriKu , melepas celana dalamnya .

    ” Mas , jilatin dulu dong , i-t-i-l sheerly , gatel nih ….” Kata Sheerly . Pak Ganda tersenyum ,” oh mau yah ” , Pak Ganda mulai menjilati kemaluan isteriKu . Dan IsteriKu mengeliat geliat ke enakan . ” Ohhh terus Mas terus gatel banget nih i-t-i-l nya terus….. ” . Dan Pak Ganda , makin Asik terlihat menjilati kemaluan isteriKu .

    Aqu menurunkan resleting celanaqu , dan membiarkan kemaluanku mengantung bebas .Sambil perlahan Aqu memegang gagang kemaluanku sendiri.

    Sheerly makin mendesah desah ” Ahhh.. terus terus , Aqu hampir keluar nih…” . Pak Ganda masih menjilaitnya . Dan ” Ahhh Aqu keluar…..” . Isteriku mengelepar . dan kejang . Pak Ganda yg sudah tak tahan , langsung memasukan kemaluannya . ” Auww , pelan pelan Mas..”kata Sheerly .

    Dan Pak Ganda mengoyg . membuat IsteriKu menjerit jerit mengila ” Aww ohh ngilu ohh ” . Pak Ganda terus mengoygnya . Aqu melihat dari belakang buah zakarnya bergoyg goyg . Terus mengoyg IsteriKu . Dan IsteriKu terlihat mengelijing , dan mengeram . ” Ahh , Mas terus… , terus…mas…” Kata isteriku tak malu malu .

    Kira kira 10 menit lamanya , kemaluan isteriKu di blender kemaluan besar pak Ganda ,dan ” OHHH….. Aqu keluar..Shreely ….” . Tampak pak Ganda , membenamkan kemaluannya dalam dalam , di lubang isteriku . Perlahan Pak Ganda mencabut kemaluannya . terlihat lelehan spermanya keluar dari lobang kemaluan isteriku .

    ” Mas , sudah mas pergi , nanti suami ku kembali loh ” kata isteriku . Lalu pak Ganda segera , berpakaian , Dia segera pergi . Sedangkan Aqu segera ke kamar isteriKu Isteriku masih terbaring lemas di ranjang .

    Aqu menatap kemaluannya yg membengkak , dan di penuhi sperma pak Ganda .
    ” Wahh , Kamu puas gak sayg…” kataqu . Shreely tak menjawab , namun tersenyum

    Aqu membuka celanaqu , Dan kemaluanKu yg ngaceng itu , Aqu sodorkan di mulutnya . ” Sayg , sedotin yg enak yah , kaya tadi kamu nyedotin k-o-n-t-o-l pak Ganda…” . IsteriKu tersenyum , lalu menyedot kemaluanKu .

    Dia menyedotnya nafsu sekali . Nah ini baru isteriku , kataqu dalam hati . Isteriku terus menyedot kemaluanKu . Ini luar biasa , baru kali ini , isteriku meyedot kemaluanku dgn begitu nafsu .

    KemaluanKu di kocok , di jilat dan di sedot . Nafsu birahi yg Aqu tahan dari tadi Akhirnya terlepas . Aqu keluar , spermaqu muncrat membasahi mulutnya. Rasa nikmat ini luar biasa… ” Sayg , Aqu nikmat sekali…..” kataqu sambil mencium keningnya .

    Sesudah beberapa saat , kemaluanKu kembali bangun . Aqu berkata ” Sayg , mas mau e-n-t-o-t kamu boleh gak ? ” . ” ah Mas , setiap saat , kapan mau mau ” kata isteriku . Isteriku bangkit , ” mas saya cuci dulu yah ” .

    Aqu menarik tangannya , tak usah sayg ,Aqu mulai memasukan kemaluanKu . tanpa merasa jijik oleh sperma pak Ganda yg masih belepotan di kemaluan isteriKu. . Sheerly mendesah ” Ahh , Iya h… terus , Aqu enak , Mas… terus…” .

    Aqu terus mengoygnya . Dan Sheerly terus mendesah desah ” Ahhh teruss enak…enak…” katanya . Aqu terus mengoygnya . kira kira 5 manit , Sheerly mengejang ” Mas , Aqu keluarrr….” . tubuhnya kejang , dan mengelijing… . Wah baru kali ini Dia mencapai orgasme dgn cepat , ketika Aqu bercinta dgnnya .

    Aqu bertahan , diam sesaat , membiarkan isteriku menikmati orgasmenya , lalu kembali mengoygnya .Dgn ritme yg lembut , dan perlahan ritme itu aqu naikkan. Aqu memcoba bertahan , aqu ingin dia orgasme kembali .

    Setiap kali aqu sudah mendekati puncakku , aqu diam sebeentar , dan bergerak lagi , sampai kembali Sheerly mencapai titik puncaknya . Kembali Sheerly mengejang . Dan Aqu pun juga menyemburkan benihKu dalam lobangnya .

    Sheerly memelukKu ..” Mas , tadi itu Aqu nikmat sekali….” Katanya . Aqu tersenyum , Aqu tahu kataqu dalam hati . ” Mas , benarkan mas tak akan menceraikan Ku ” . katanya. Aqu tersenyum saja . Sheerly menatapku , ada keraguan di hatinya.

    ” mas , kalo mas mau menceraikan saya , saya rela ” katanya . Aqu mencium keningnya . ” sayg , kamu itu wanita yg perfect buatku , aqu sangat mencintaimu , we will be together forever and ever , till death do us part ” .

    Aqu tertidur pulas , tak ada rasa cemburu , tak ada rasa amarah . yg ada hanya rasa puas .

    Hari hari , selanjutnya Isteriku malah jujur samaqu .Dia berjanji tak mau lagi main sama lelaki lain tanpaqu . Jika hasrat , sexnya meninggi dan lagi sangat mood , dia memintaqu ,untuk main seperti itu .

    ” Sayg , masa sih , Ganda terus , memang engak ada lelaki lain.. Aqu aja bosen , masa kamu engak bosen sih… coba k-o-n-t-o-l lain..dong….” kataqu.

    Sheerly berkata ” engak ada mas , benar , selingkuhan ku cuma Ganda…” . Aqu diam . Lalu isteriKu berkata ” ayo dong Mas , atur supaya Aqu bisa main sama Ganda , lalu nanti baru kita n-g-e-n-t-o-t , lagi pengen nih..” .

    ” Gimana kalo dgn Si Gatot .. ” kataqu . ” Aqu kan ngak gitu kenal , mas engak enak…” katanya ragu .

    ” Iyah , namun kan bisa aja kenalan dulu.. emang kamu tak suka. ” kataqu lagi .
    ” Bukannya tak suka , Aqu sih suka , namun nanti dianya yg gak suka sama Aqu …” . ” Aqu kan pernah bilang Gatot itu tergila gila padaMu ..” . IsteriKu diam .
    ” Gimana Aqu atur yah , main bertiga sama Gatot , … kaya di bokep gitu…” .
    ” Ihh… Mas..ah… terserah mas deh…” kata isterikKu lagi .

    Akhirnya Aqu menelpon Gatot temanKu , Aqu atur . Aqu suruh dia Booking hotel dan langsung menunggu di Kamar . Gatot sudah Ok . Lalu Aqu menyuruh IsteriKu berpakaian se sexy mungkin . IsteriKu memakai baju terusan . Baju itu pendek . 10 cm di atas lututnya . Aqu yg melihatnya saja nafsu .

    Sesampainya , Gatot langsung menyalami isteriKu . ” Wah sexy sekali kamu Sheerly ” katanya . Aqu lalu berbisik ” tuh , kan kamu tak percaya…”

    Lalu Aqu berkata ” Gatot kamu cumbui dulu Sherrly yah , yg mesra..” kataqu . Lalu Gatot membawa Sherrly duduk di ranjang . Sheerly Agak canggung , mungkin baru kenal Gatot . Lalu Gatot segera , membelai belai rambutnya ” rambut halus sekali …” . Dan Gatot melumat bibirnya . Isteriku pun menolak dan membalasnya .

    Mereka saling berciuman . tangan Gatot perlahan mulai bergerilya meraba buah dada nya . Sheerly , mendesah pelan ” Asshhh… ahhh……” . Sheerly tidak memakai BH . Aqu sengaja memang . Tadi Aqu melepas BHnya di kendaraan .

    Karena Gatot merasa Sheerly tak memakai BH maka Gatot terlihat semakin nafsu . Dan dia meraba raba bukit kembar isteriKu dgn nafsu . Dan Sheerly pun makin mendesah ,” asshh….ahhh….ahh….” .

    Sambil bibir mereka tetap menempel , tangan Gatot menyusup masuk ke baju Isteriku . Sheerly pun mengelijing ” ahhhss….ahhh….ahh…..” . Aqu makin konak , kemaluanku rasanya mau mencuat keluar .

    Sheerly terlihatnya sudah bisa menerima Gatot . Lalu perlahan Gatot melepas pakaiannya . Lalu mulaia melumat buah dada isteriku penuh nafsu .
    Sheerly mengelijing dan mendesah kenikmatan
    ” ahhhh….ashh….hh…. ahhh… Mas Gatot.. Aqu nafsu nih jadinya…” . Gatot menyedot nyedot pentilnya . puting isteriKu terlihat keras dan tegang . Aqu lalu mendekat dan duduk di sebelah isteriKu .

    Aqu membuka lebar kakinya . Aqu raba selangkangan celana dalamnya . Celana dalamnya mulai basah . Aqu tak mau keduluan Gatot . Aqu membuka celana dalam isteriKu . Aqu jilati itilnya . Sheerly menjerit kenikmatan ” AHHH. Mas Enak , i-t-i-lnya dong aduh Gatell… ” . Tangannya memegang kepalaqu dan di tekan ke kemaluannya . Sedang Gatot terus memainkan buahdadanya .

    Aqu terus memainkan klitorisnya dgn lidahKu . Lobang kemaluannya Aqu sodok dgn jariKu . Berlendir sekali . dan sebentar saja isteriKu mengejang ” Mas… Aqu tak kuat , ahh udah gatel banget ” . Dia mencapai orgasme dgn dasyat .

    Aqu melepaskannya . Juga Gatot . IsteriKu tergeletak ngos ngosan . ” Gatot , gantian jilati memeknya ” kataqu .

    Lidah gatot langsung bermain di memeknya . Sheerly mengelijing kembali . ” Ahhh… udah , ngilu Mas.. ahh… e-n-t-o-t aja e-n-t-o-t.. aqu….” Pintanya . Namun Gatot terus menjilatnya . Tak peduli isteriku meronta . Gatot menahan paha isteriku ,dan terus membiarkan lidahnya menari di klitoris isteriku , sampai isteriku kembali kejang lagi . Dia orgasme lagi .

    Lalu Gatot membuka pakaiannya , kemaluannya ternyata lumayan besar .Gatot mengarahkan kemaluannya ke mulut isteriku . Sheerly langsung melahap kemaluan itu , dgn nasfu sekali . Menyedotnya . Namun itu tak lama , rasanya Gatot sudah tak sabar , ingin mencicip kemaluan isteriKu .

    Lalu perlahan kemaluannya di tekan masuk lubang sagama isteriKu . ” Ahh ,pelan pelan mas ” ,desah isteriKu . Dan Gatot pun mulai goyg . IsteriKu mulai mendesah desah dalam kenikmatannya .

    Aqu membelai belai rambut isteriku . mencium bibirnya nafsu . ” enak tidak sayg k-o-n-t-o-l Gatot…” kataqu . ” enak , ahh…ahh… enak… k-o-n-t-o-l mas Gatot enak….” Katanya . Kata katanya menbuat Gatot makin nafsu . Gatot lalu mekemaluan*nya makin cepat , dan menekan makin dalam . ” Ahhh.. gila… terus….. aqu gatel aqu gatel banget mas .” .

    Aqu membuka celanaqu . Aqu sodorkan kemaluanku ke mulut isteriku . Dan Sheerly mengemot kemaluanKu nafsu sekali . Yah baru kali ini Sheerly mendapat pengalaman ini , saat dia main dgn lelaki lain , dan mulutnya mengulum kemaluan suaminya . Seperti di film bokep .

    Gatot terus , mengocok kemaluannya dalam lobang kemaluan Sheerly . Dan isteriku pun makin nafsu mengemot kemaluanKu.

    Kemudian Sheerly meleguh ” Auuuwwa, Maas Aqu keluarrr…….” Tubuhnya kejet kejet . Dan melepas kemaluanku dari mulutnya . Aqu mengocok kemaluan yg sedang tanggung Ku dan Sroottt.. spermaqu memuncrat keluar . Dan Gatot mempercepat irama gerakan kemaluannya . Isteriku mengeliat seperti penari ular.

    ” ahhh…ohh…..” Lalu Gatot menembakan spermanya dalam lobang kemaluan isteriku .

    Kami bertiga sama sama lelah . Kami beristirahat , sambil makan . Sambil bercanda dan berbincang bincang . Isteriku , sudah bisa menerima Gatot . dan dari cara bercandanya pun tak jauh dari hal hal porno .

    Kami mulai menjadi nafsu kembali . Gatot yg sudah mulai nafsu . Sambil duduk di sofa dia memperlihatkan kemaluan besarnya mengacung . IsteriKu menatapKu , seperti minta izin sama Aqu . Aqu berkata ” Sedot deh…” .

    Isteriku menungging dan mengemot kemaluanl Gatot yg duduk di sofa .

    Melihatnya kemaluanku juga ikut ngaceng . Pantat isteriKu yg menunging indah sekali Aqu menghapirinya , aqu melebarkan kakinya , Aqu meraba kemaluannya yg basah . Dgn menunduk Aqu membelah pantanya , menjilati klitorisnyanya . IsteriKu mengelijing dan melepaskan kemaluan Gatot dari mulutnya ” Oahhh…ahhhhh…” .

    Gatot bertata ” kenapa sayg……” .
    ” oh…Ashshh… itilku jadi gatel .. di jilati suami Ku… ohh Masss… ” . desah isteriku dgn genit .

    Aqu terus menjilati klitorislnya . Dan Sheerly mengelijing dan terus mengemot kemaluan Gatot . Aqu terus menjilati klitorisnya yg semakin membesar karena nafsu .

    Sheerly tetap asik mengemot dan menjilati kemaluan Gatot . Lalu Aqu mulai mengesek kepala kemaluanKu ke belahan isteriku dari belakang isteriku . Dia mengelijing ” Ahhh ..ahhh masukin aja mas masukin aja….” .

    Aqu tekan kemaluanKu dalam posisi isteriku menunging . Terasa sekali kemaluannya menjepit erat kemaluanKu .

    Aqu terus mengoygnya , dan Sheerly menggelijing dan mendesah desah …” Ahhh , Mas.. terus.. tekan…. ” Dan Aqu terus mengoygnya dgn nafsu . Kira kira 10 menit , Sherrly mengejang ” Ahhh , Mas aqu keluar……” tubuhnya kejang .

    Aqu semakin nafsu , ada kebanggan tersendiri buatku , dapat membuat isteriku orgasme . Aqu terus menggoygnya , sampai Aqu juga keluar . dan Gatot pun keluar . Kita sama sama puas hari itu .

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Buah Dada Yang Begitu Menantang Untuk Dijilati

    Buah Dada Yang Begitu Menantang Untuk Dijilati


    906 views

    Cerita Sex ini berjudulBuah Dada Yang Begitu Menantang Untuk DijilatiCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Di hari pertamaku masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Semarang, tidak ada yang aku kenal satupun, sehingga aku seperti orang nyasar, bingung celingak-celinguk kesana kemari. Sewaktu sedang bingung-bingungnya tiba-tiba ada cewek yang menegurku, ‘Eh, tau kelas MI1-3 nggak?’.

    Eeiittss.., ternyata aku juga cari kelas itu.., lalu aku jawab, ‘mm.., saya juga tidak tahu, mendingan cari sama-sama yuk’. ‘Saya Gita’ dia sebut namanya duluan. ‘Aku Iwan’, aku sebut namaku juga, di situlah aku mulai punya teman bernama Gita.

    Cewek manis ini mempunyai kulit kuning langsat, nyaris tanpa cacat, tinggi badan kira-kira 166 cm, dengan berat 49 Kg. Tapi yang bikin aku tidak bosan melihatnya adalah dadanya yang menantang, cukup besar untuk ukurannya, tapi tidak terlalu besar sekali.

    Begitu pula dengan pantatnya, aku paling suka jika dia memakai jeans ketat, dengan kaos oblong warna putih. Kadang jika ia bercanda, ngomongnya nyerempet-nyerempet porno terus, walaupun sekali-sekali saja.

    Tiga bulan sudah lamanya aku dekat dengannya, jalan kemanapun selalu bersama, walaupun dia belum resmi jadi pacarku, tetapi aku dan dia selalu berdua kemanapun.

    Sampai akhirnya aku dan dia pergi jalan-jalan ke daerah Dieng, salah satu daerah dingin di Jawa Tengah, niatnya cuma jalan-jalan saja, tidak menginap.

    Entah kenapa hari ini dia mengajakku bercanda yang berbau porno terus, dari pagi hingga siang hari. Sampai akhirnya ia bertanya begini,

    ‘Wan, kalau kamu punya istri suka yang buah dada nya besar atau sedeng-sedeng saja?’. Lalu aku jawab ‘Mm.., yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang seperti punya kamu itu lho’. ‘Lho emang kamu pernah liat punyaku?’, tanya dia. Aku bilang ‘Gimana mau liat, orang kamunya ajah nggak pernah kasih kesempatan.., heheheh’. Dia tanya lagi sambil bercanda, ‘Kalo aku kasih kesempatan gimana?’.

    Aku jawab, ‘Yaa.., nggak aku sia-sia’in’. ‘Emang berani?’, tantang Gita. ‘Siapa takut..’, jawabku tidak mau kalah. ‘Kalo gitu bukti’in!’, kata Gita. ‘Oke.., kita cari losmen sekarang.., gimana?’, tantangku gantian. ‘Siapa takut..’, jawabnya tidak mau kalah juga.

    Jujur saja aku masih berfikir bahwa ini cuma bercanda saja, sampai tiba-tiba di depan sebuah losmen, dia berkata, ‘Wan, disini ajah.., kayaknya losmennya bagus tuh’. ‘Deg!!’, jantungku terasa berhenti. Dengan ragu-ragu kuarahkan mobilku masuk ke halaman losmen tersebut. Aku masih diam dan setengah tidak percaya. Terus dia berkata, ‘Kamu angkat tas-tas kita, aku yang check in.., OK?’.

    Seperti babu kepada majikannya, aku ikuti kata-katanya dan mengikuti langkahnya masuk ke losmen. Masuk ke kamar losmen langsung kita tutup dan kunci pintunya, aku masih terdiam terus duduk di atas kasur sampai dia berkata, ‘OK, sekarang aku kasih kamu kesempatan liat dadaku, tapi jangan macem-macem yaa?’.

    Tiba-tiba saja Gita menarik kaosnya ke atas, dan langsung melemparkan ke atas tempat tidur. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana.

    Beberapa saat dia arahkan tangan kanannya ke pundak kirinya, digesernya tali BH-nya jatuh ke lengan. Lalu gantian tangan kirinya ke pundak kanan melakukan hal yang sama. Lalu tangan kanannya diarahkan ke punggung, tetapi tangan kirinya masih memegangi BH bagian depannya.

    Oh God.., Nafasku terasa berhenti di tenggorokanku.., BH-nya telah terlepas, tetapi masih ditahan bagian depannya oleh tangan kirinya. Gita terus memandangiku. Gita menggigit bibir bagian bawahnya.

    Tiba-tiba ia berkata, ‘Aku nggak akan lepas ini, jika kamu nggak buka pakaianmu semuanya’ Aku ragu-ragu.., tetapi nafasku sudah tidak bisa diatur lagi.., aku buka kaosku.., aku buka jeansku.., lalu aku berhenti, tinggal celana dalam yang aku kenakan.., gantian aku yang menantang,

    ‘Aku nggak akan buka ini, jika kamu nggak lepas itu sekarang’ Gita diam sejenak lalu dia turunkan perlahan tangan kirinya dan akhirnya terlihat jelas buah dada nya yang kuning langsat dan benar-benar menantang.

    Belum sempat aku rampung menikmati pemandangan ini, tiba-tiba ia melompat ke arahku dan mendorongku telentang di kasur, dengan cepat dia mencium bibirku. Aku yang masih kaget akan serangan mendadak ini tidak menyia-nyiakannya, kami saling berciuman, saling melumat bibir, ‘uugghh.., oohh..’, hanya kata itu yang Gita keluarkan. Tiba-tiba saja di berdiri, dalam 5 detik celana jeansnya sudah terlepas.

    Kami sama-sama hanya memakai celana dalam saja, saling pandang tetapi itu hanya berlangsung 6 detik, dengan cepat ia menarik celana dalamku kebawah dan melepasnya.

    Gita tersenyum dan sedikit tertawa, aku tak tahu dia senang melihat punyaku atau menertawai punyaku? Akupun tidak mau kalah, kutarik perlahan-lahan celana dalamnya sedikit demi sedikit, ternyata Gita sudah tidak sabar lalu dia tarik sendiri celana dalamnya dan melemparnya ke belakang.

    belum sempat celana dalamnya menyentuh lantai bibirnya sudah melumat bibirku, ‘oohh..’, kami sekarang benar-benar telanjang bulat. Gita mulai mencium leherku tapi itu tidak lama karena aku keburu membalik badanku. Sekarang gantian ia yang telentang di kasur.

    Pemandangan yang indah sekali tetapi kali ini aku tidak mau lama-lama memandang, langsung aku berada diatasnya, kedua tangannya sudah kupegang dan tahan di samping kiri-kanan kepalanya. Aku ciumi lehernya, bibir, leher lagi.

    ‘Hhmmhh.., uugghh.., sstt’, cuma itu yang dia katakan. Ciumanku sudah ‘bosan’ di leher. Aku mulai turun. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Kesempatan ini tidak kusia-siakan. Aku langsung ciumi buah dada nya sebelah kiri, sedang tangan kananku mengelus-elus buah dada nya yang kanan.

    Kali ini tangan kirinya sudah memegang kepalaku. ‘sstt.., hh.., sstt..’, mulutnya berdesis seperti ular. Dia menarik rambutku dan kepalaku dan mengarahkan kepalaku ke buah dada nya sebelah kanan. Dengan t’.

    Lalu dengan gigiku aku mulai mengigit-gigit sedikit puting susunya, kiri-kanan, kiri-kanan selalu bergantian dan adil. Sementara dari mulut Gita terus keluar kata, ‘Teruuss.., teruuss.., yang keras.., aahh.., gigit Wan.., gghh.., sstt’. Sementara punyaku sudah tegang keras.

    Kepalaku mulai turun lagi tetapi tiba-tiba ia berteriak kecil, ‘Wan.., Iwan.., uugghh.., sekarang ajjaah.., masuk’iin.., nggak usah pake mulut lagi.., masukin sekaraanng.., plizz..’. Aku langsung di dorongnya. Sekarang ganti posisi, aku yang telentang dan Gita berada di atasku. Selangkangannya mencari-cari posisi, walau aku tahu pasti yang dia cari adalah punyaku.

    Begitu posisinya tepat, Gita mendorongnya dengan kuat. ‘uugghh..’, sedang aku sedikit berteriak, ‘aahh’. Punyaku sudah terbenam di dalam selangkangannya. Gita terus menggerak-gerakan pinggulnya ke atas, ke bawah, kiri-kanan, naik-turun segala arah gerakan ia lakukan.

    Matanya terpejam, bibirnya digigit seperti menahan sesuatu, sering dari mulutnya keluar kata-kata, ‘oohh.., sshhtt.., uugghh.., sshhss.., sshhiitt.., aacchh.., oouuhh..’, nafasnya tidak lagi teratur. Kedua tangannya meremas-remas buah dada nya sendiri, kepalanya sering menengadah ke atas, ‘uugghh.., oohh.., sshhsstt’.

    Sedangkan aku hanya sanggup meremas sprei di kiri dan kananku dengan kedua tanganku. Gigi atas dan gigi bawahku sudah saling menekan, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku hanya suara nafasku saja yang terdengar. Kali ini aku yang mengambil alih ‘kekuasannya’ gantian kudorong tapi dia malah tengkurap, melihat pantatnya yang putih mulus.

    jadi tambah bernafsu untuk segera memasukkan punyaku ke punyanya. Aku angkat pinggulnya dan Gitapun mengangkat badannya dengan kedua tangan dan kakinya.

    Sekarang posisinya seperti mau merangkak. Langsung tanpa tunggu waktu lagi aku mencoba memasukan ‘adikku’ ke lubang vaginanya. ‘Mmaasuukkiinn.., ceeppeett..’, Gita memohon kepadaku tapi belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya punyaku sudah masuk ke vaginanya.

    ‘oohh..’, dari mulutku keluar kata tersebut. Dengan semangat aku mulai mendorong ke depan, menarik, mendorong, menarik terus menerus seiring dengan gerakanku.

    Gerakannyapun berlawanan dengan gerakanku, setiap aku mendorong ke depan ia mendorong pantatnya ke arahku diiringi desahan dan leguhan dari mulutnya. ‘uugghh.., aahh.., Sshshhss.., oohh.., uugghh..’. Tiba-tiba ia berteriak, ‘Iwaann.., sshh.., oohh’, aku merasakan sesuatu keluar dari dalam lubang kemaluannya tapi, ‘oohh.., oohh.., aacchh.., Gitt.., aakku..’.

    Akupun merasakan kenikmatan yang tiada bandingannya seiring dengan keluarnya cairan dari dalam punyaku. ‘oohh.., uugghh’, banyak sekali cairanku keluar. ‘Terus Wan.., keluarin semuanya..’, pinta Gita.

    Tubuhku terasa sudah tidak kuat lagi berdiri. Aku langsung telentang di kasur, sedangkan Gita langsung memelukku dan menaruh kepalanya di dadaku. ‘Gita sayang sama Iwan’, hanya itu yang keluar dari mulutnya, lalu matanya terpejam sambil terus memelukku.

    ‘Iwan juga sayang sama Gita’, kataku. Akhirnya sejak itu aku dan Gita resmi pacaran.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Bercinta Dengan Mama Muda

    Cerita Sex Bercinta Dengan Mama Muda


    905 views

    Perawanku – Cerita Sex Bercinta Dengan Mama Muda, Sebagai siswa SMU akupun biasa membaca hal-hal yang berbau pornografi seperti halnya cerita dewasa tante, Bahkan aku sering membayangkannya melakukan adegan seperti dalam cerita sex, sebagai anak cowok aku dekat dengan kedua orang tuaku baik dengan mama maupun dengan papa. Karena itu ketika mereka berpisah aku tidak memilih salah satu dari mereka untuk tempat tidurku.

    Terkadang aku tidur ditempat mama yang tinggal dengan kakak perempuanku kak Susan, terkadang aku juga menginap di rumah papa yang tinggal dengan istri mudanya. Dan aku biasa memanggilnya mama Gina, dia seoarng wanita yang masih muda paling tidak usianya satu tingkat di atas kakakku. Wajahnya begitu imut dengan matanya yang lebar namun memukau di tambah senyumnya yang manis.

    Dari yang aku kenal mama Gina merupakan gadis kampung yang merantau ke kota ini, dan diapun masuk ke perusahaan papa. Hingga akhirnya terlibat hubungan sampai papa rela meninggalkan mama demi wanita ini, sebenarnya mama Gina begitu baik padaku bahkan dia tidak canggung mengobrol denganku meskipun dia lebih pantas menjadi kakakku daripada harus menjadi mamaku.

    Karena dia juga aku menjadi betah tinggal di rumah papa, karena selain papa memberikan apa yang aku minta. Akupun senang melihat mama Gina yang kesehariannya selalu berpenampilan seksi, sehingga aku membayangkan dia mirip seperti pemain dalam adegan cerita dewasa. Mama Gina terkadang hanya memakai pakaian yang begitu tipis sehingga memperlihatkan lekuk tubuh seksinya.

    Seperti hari ini dia terlihat begitu cantik dengan pakaian terusan mininya, yang memperlihatkan paha mulusnya. Membuatku aku menjadi penasaran pada pangkal pahanya yang lumayan kelihatan karena baju yang dia pakai mama begitu tipis “Baru bangun Zor…makan dulu gih..meskipun bukan sarapan lagi karena sudah jam sepuluh lho…” Aku hanya tersenyum sambil nyelonong masuk ke ruang makan.

    Setelah makan aku duduk di ruang tengah sambil menonton TV “Nanti malam tidur disini ya.. soalnya papa kamu mau pergi ke acara temannya dan mama nggak mau ikut” Aku pura-pura tidak mendengarkan kata mama Gina, mungkin dia kesal padaku karena aku lihat dia pergi ke kamarnya. Dan aku tetap menonton di ruang tengah hingga beberapa jam kemudian aku mendengar suara aneh.

    Ketika aku mencari sumber suara itu ternyata berasal dari kamar mama Gina, akupun mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Saat itu juga aku melihat mama Gina seperti pemain dalam cerita sex yang sedang sange, dia mengelus-elus bagian alat vitalnya sendiri dengan tangannya sedangkan matanya merem melek sepertinya diapun menikmati sentuhannya sendiri.

    Bahkan mama Gina mendesah juga

    “OOOouuuuuhhh….. aaaaahhhh… aaaaahhhh…”

    Aku lihat kini jarinya mulai masuk kedalam lubang memeknya, kontolku ikut berdiri tegak menyaksikan adegan tersebut

    “Ooouuhhh… Fely..

    mama tau kamu ada di situ..

    sini sayaaaang…. aaaaaahhhhh…. aaaaaahhhhhh…”

    Aku keget mendengar perkataan mama, namun karena aku juga terangsang oleh pertunjukan mama dari tadi.

    Akhirnya akupun masuk dan mendekati mama Gina yang telanjang ulat di atas tempat tidurnya “OOoohhhhhh…. saayaaaang.. siiini… aaahhhhh…” Dia jilat jarinya yang baru saja dia masukkan kedalam liang senggamanya, lalu dengan tajam dia menatap padaku dan menggapaikan tangannya untuk memellukku. Setelah aku dekat dia langsung mendekapku dalam pelukannya.

    Kemudian dia mencari bibirku dan selanjtnya diapun melumat habis bibirku

    “OOoooohhhhh…. Sayaaanng…. aaaaahhhhh.. Felyyyyy…. aaaahhhh… aaahhh…”

    Sementara tangannya mulai melepas bajuku satu persatu, hingga akhirnya terlepas semuanya. Saat itu juga kontolku menyembul keluar dengan tegak dan begitu besar.

    Aku acungkan pada memek mama Gina.

    Tidak perlu lama untuk masuk ke lubnag yang tepat, meskipun aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa ini. Tapi mama Gina membantuku dengan cara menuntunnya dengan tangannya masuk dalam liang senggamaku “OOooouuuuhhh…. aaaaahhhhh… ooouugggghh… aaaaahhhh… aaaahhhhh” Akhirnya kini aku benar-benar bisa mendesah layaknya orang berhubungan intim.

    Tapi rupanya mama Gina belum puas dengan aku berada di atasnya, kini dia menggantikan posisiku dengan cara membalikan tubuhku dan diapun menggoyangkan tubuhnya ketika kontolku berada dalam memeknya yang berada di bawahku

    “Oooouuuhhhhh…. aaaaahhhhh…. mamaaa.. lebiih puaaas… seperti inii Felyyyyyyyyyyy…..”

    Dia terus bergoyang hingga akhirnya aku rasakan.

    Dia semakin cepat bergerak turun naik bahkan terkadang memutar pantatnya yang membuat kontolku tidak tahan.

    “Ooouuuhhhh… maaaa…. aaaaaaahhhhhhh….. aaaahhhh… aaaahhhh…aaahhh..”

    Mama segera menunduk dan menghisap kontolku yang memuncratkan lendir kental, nikmaaat rasanya dan baru kali ini aku menikmati hal seperti ini aku lihat mama Gina.

    Dia membersihkan semua lendir itu ketika semuanya habis dia menatapku dan berkata

    “Mama puas sayaaang…”

    Dia mendekatkan wajahnya padaku, dan tanpa merasa jijik akupun melumat bibirnya yang masih penuh dengan lendir kental itu, bahkan aku ingin melakukannya hubungan intim seklai lagi dan mama Gina menyanggupinya. Kamipun kembali beraksi setelah ada setengah jam beristirahat.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Seks Gadis Perawan Yang Di Perkosa Guru

    Cerita Seks Gadis Perawan Yang Di Perkosa Guru


    905 views

    Perawanku – Cerita Seks Gadis Perawan Yang Di Perkosa Guru, Sebut saja namaku Etty (bukan yang sebenarnya), waktu itu aku masih sekolah di sebuah SMA swasta, Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan, bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat terurai dan wajah yang oval. Payudara dan pantatkupun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan.

    Dalam bergaul aku cukup ramah sehingga tidak mengherankan bila di sekolah aku mempunyai banyak teman baik anak-anak kelas II sendiri atau kelas I, aku sendiri waktu itu masih kelas II. Laki-laki dan perempuan semua senang bergaul denganku. Di kelaspun aku termasuk salah satu murid yang mempunyai kepandaian cukup baik, ranking 6 dari 10 murid terbaik saat kenaikan dari kelas I ke kelas II.

    Karena kepandaianku bergaul dan pandai berteman tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain. Salah satu guru yang aku sukai adalah bapak guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya, cukup tinggi (agak lebih tinggi sedikit dari pada aku) dan ramping tetapi cukup kekar. Dia memang masih bujangan dan yang aku dengar-dengar usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat ting-ting untuk ukuran zaman sekarang.

    Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku) aku duduk-duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain, termasuk cowok-cowoknya, sembari minum es sirup dan makan makanan kecil. Kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Memang di situ cewek-ceweknya terlihat seksi karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.

    Tiba-tiba muncul bapak guru bahasa Inggris tersebut, sebut saja namanya Freddy (bukan sebenarnya) dan kita semua bilang, “Selamat pagi Paa..aak”, dan dia membalas sembari tersenyum.
    “Ya, pagi semua. Wah, kalian capek ya, habis main volley”.

    Aku menjawab, “Iya nih Pak, lagi kepanasan. Selesai ngajar, ya Pak”. “Iya, nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi, sekarang mau ngaso dulu”.
    Aku dan teman-teman mengajak, “Di sini aja Pak, kita ngobrol-ngobrol”, dia setuju.
    “OK, boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan”!
    Aku dan teman-teman bilang, “Tidak, Pak.”, lalu aku menimpali lagi, “Sekali-sekali, donk, Pak kita dijajanin”, lalu teman-teman yang lain, “Naa..aa, betuu..uul. Setujuu..”.
    Ketika Pak Freddy mengambil posisi untuk duduk langsung aku mendekat karena memang aku senang akan kegantengannya dan kontan teman-teman ngatain aku.
    “Alaa.., Etty, langsung deh, deket-deket, jangan mau Pak”.

    Pak Freddy menjawab, “Ah! Ya, ndak apa-apa”.
    Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Tampak Pak Freddy tersenyum dan aku berpura-pura minta maaf.
    “Sorry, ya Pak”.
    Dia menjawab, “That’s OK”. Di dalam hati aku tertawa karena sudah bisa mempengaruhi pandangan Pak Freddy.
    Di suatu hari Minggu aku berniat pergi ke rumah Pak Freddy dan pamit kepada Mama dan Papa untuk main ke rumah teman dan pulang agak sore dengan alasan mau mengerjakan PR bersama-sama. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja. Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Ketika tiba di rumah Pak Freddy, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.
    “Eeeh, kamu Et. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?”.
    Aku menjawab, “Ah, nggak iseng aja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak”.
    Lalu dia mengajak masuk ke dalam, “Ooo, begitu. Ayolah masuk. Maaf rumah saya kecil begini. Tunggu, ya, saya paké baju dulu”. Memang tampak Pak Freddy hanya mengenakan handuk saja. Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Aku sekedar menjelaskan, “Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kok sepi banget Pak, rumahnya”.

    Dia tersenyum, “Saya kost di sini. Sendirian.”
    Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa Inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Freddy tanya, “Udah laper, Et?”.
    Aku jawab, “Lumayan, Pak”.
    Lalu dia berdiri dari duduknya, “Kamu tunggu sebentar ya, di rumah. Saya mau ke warung di ujung jalan situ. Mau beli nasi goreng. Kamu mau kan?”.
    Langsung kujawab, “Ok-ok aja, Pak.”.

    Sewaktu Pak Freddy pergi, aku di rumahnya sendirian dan aku jalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja. Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Freddy pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam. Kulihat koleksi bacaan berbahasa Inggris di rak dan meja tulisnya, dari mulai majalah sampai buku, hampir semuanya dari luar negeri dan ternyata ada majalah porno dari luar negeri dan langsung kubuka-buka. Aduh! Gambar-gambarnya bukan main. Cowok dan cewek yang sedang bersetubuh dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar di mana cowok dengan asyiknya menjilati vagina cewek dan cewek sedang mengisap penis cowok yang besar, panjang dan kekar.

    Tidak disangka-sangka suara Pak Freddy tiba-tiba terdengar di belakangku, “Lho!! Ngapain di situ, Et. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya”.

    Astaga! Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya tetapi tampak wajahnya biasa-biasa saja. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, “Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapa-ngapain, kok, Pak. Maa..aa..aaf, ya, Pak”.
    Pak Freddy hanya tersenyum saja, “Ya. Udah tidak apa-apa. Kamar saya berantakan. tidak baik untuk dilihat-lihat. Kita makan aja, yuk”.
    Syukurlah Pak Freddy tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.
    Pada saat makan aku bertanya, “Koleksi bacaannya banyak banget Pak. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?”.
    Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, “Yaa..aah, belum semua. Lumayan buat iseng-iseng”.

    Lalu aku memancing, “Kok, tadi ada yang begituan”.
    Dia bertanya lagi, “Yang begituan yang mana”.
    Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, “Emm.., Ya, yang begituan, tuh. Emm.., Majalah jorok”.
    Kemudian dia tertawa, “Oh, yang itu, toh. Itu dulu oleh-oleh dari teman saya waktu dia ke Eropa”.
    Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Freddy menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaannya.

    Lalu dia menawarkan diri, “Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk”.
    Akupun langsung beranjak ke sana. Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.
    Begitu tiba di dalam kamar, Pak Freddy bertanya lagi, “Betul kamu tidak malu?”, aku hanya menggelengkan kepala saja. Mulai saat itu juga Pak Freddy dengan santai membuka celana jeans-nya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh vaginaku. Aku ingin merintih tetapi kutahan.

    Pak Freddy bertanya lagi, “Sakit, Et”. Aku hanya menggeleng, entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutkupun terkunci sama sekali. Semakin lama jilatan Pak Freddy semakin berani dan menggila. Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Aku hanya bisa mendesah”, aa.., aahh, Hemm.., uu.., uuh”.

    Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Freddy pun naik dan bertanya.
    “Enak, Et?”
    “Lumayan, Pak”.
    Tanpa bertanya lagi langsung Pak Freddy mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna. Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Pak Freddy berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.
    “Boleh saya seperti ini, Et?”.

    Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Freddy menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.

    Kelihatan Pak Freddy agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku. Pak Freddy memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Et”. Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Freddy sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Freddy tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

    Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Freddy mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”. Pelukan kedua tangan Pak Freddy semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Semakin lama gerakan penis Pak Freddy semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar.

    Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Freddy kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww.., Pak Freddy semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Freddy agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku. Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah.
    Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Et? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”.
    Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”.
    Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.

    Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Freddy juga tertidur.
    Sekitar pukul 17:00 aku dibangunkan oleh Pak Freddy dan rupanya sewaktu aku tidur dia menutupi sekujur tubuhku dengan selimut. Tampak olehku Pak Freddy hanya menggunakan handuk dan berkata, “Kita mandi, yuk. Kamu harus pulang kan?”.

    Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi. Kemudian Pak Freddy masuk membawakan handuk khusus untukku. Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Freddy menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercak-bercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Begitu juga aku, tidak merasa jijik lagi memegang-megang dan membersihkan penisnya yang perkasa itu.

    Setelah semua selesai, Pak Freddy membuatkan aku teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Sekitar jam 17:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Freddy memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku. Ketika aku mengemudikan mobilku, terbayang bagaimana keadaan Papa dan Mama dan nama baik sekolah bila kejadian yang menurutku paling bersejarah tadi ketahuan. Tetapi aku cuek saja, kuanggap ini sebagai pengalaman saja.

    Semenjak itulah, bila ada waktu luang aku bertandang ke rumah Pak Freddy untuk menikmati keperkasaannya dan aku bersyukur pula bahwa rahasia tersebut tak pernah sampai bocor. Sampai sekarangpun aku masih tetap menikmati genjotan Pak Freddy walaupun aku sudah menjadi mahasiswa, dan seolah-olah kami berdua sudah pacaran. Pernah Pak Freddy menawarkan padaku untuk mengawiniku bila aku sudah selesai kuliah nanti, tetapi aku belum pernah menjawab. Yang penting bagiku sekarang adalah menikmati dulu keganasan dan keperkasaan penis guru bahasa Inggrisku itu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Igo Deketin Adiknya Dapat Kakaknya

    Cerita Sex Igo Deketin Adiknya Dapat Kakaknya


    904 views

    Perawanku – Selesai sekolah Sabtu itu langsung dilanjutkan rapat pengurus OSIS. Rapat itu dilakukan sebagai persiapan sekaligus pembentukan panitia kecil pemilihan OSIS yang baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan dimaksudkan sebagai regenerasi dan anak-anak kelas 3 sudah tidak boleh lagi dipilih jadi pengurus, kecuali beberapa orang pengurus inti yang bakalan “naik pangkat” jadi penasihat.

    Usai rapat, aku bergegas mau langsung pulang, soalnya sorenya ada acara rutin bulanan: pulang ke rumah ortu di kampung. Belum sempat aku keluar dari pintu ruangan rapat, suara nyaring cewek memanggilku.
    “Didik .. “ aku menoleh, ternyata Sarah yang langsung melambai supaya aku mendekat. “Dik, jangan pulang dulu. Ada sesuatu yang pengin aku omongin sama kamu,” kata Sarah setelah aku mendekat.

    Cerita Sex Igo Deketin Adiknya Dapat Kakaknya

    Cerita Sex Igo Deketin Adiknya Dapat Kakaknya

    “Tapi Rah, sore ini aku mau ke kampung. Bisa nggak dapet bis kalau kesorean,” jawabku.
    “Cuman sebentar kok Dik. Kamu tunggu dulu ya, aku mberesin ini dulu,” Sarah agak memaksaku sambil membenahi catatan-catatan rapat. Akhirnya aku duduk kembali.
    “Dik, kamu pacaran sama Nita ya?” tanya Sarah setelah ruangan sepi, tinggal kami berdua. Aku baru mengerti, Sarah sengaja melama-lamakan membenahi catatan rapat supaya ada kesempatan ngomong berdua denganku.
    “Emangnya, ada apa sih?” aku balik bertanya.
    “Enggak ada apa-apa sih .. “ Sarah berhenti sejenak. “Emmm, pengin nanya aja.”
    “Enggak kok, aku nggak pacaran sama Nita,” jawabku datar.
    “Ah, masa. Temen-temen banyak yang tahu kok, kalau kamu suka jalan bareng sama Nita, sering ke rumah Nita,” kata Sarah lagi.  Agen Obat Kuat Pasutri
    “Jalan bareng kan nggak lantas berarti pacaran tho,” bantahku.
    “Paling juga pakai alasan kuno ‘Cuma temenan’,” Sarah berkata sambil mencibir, sehingga wajahnya kelihatan lucu, yang membuatku ketawa. “Cowok di mana-mana sama aja, banyak bo’ongnya.”
    “Ya terserah kamu sih kalau kamu nganggep aku bohong. Yang jelas, sudah aku bilang bahwa aku nggak pacaran sama Nita.”
    Aku sama sekali tidak bohong pada Sarah, karena aku sama Nita memang sudah punya komitmen untuk ‘tidak ada komitmen’. Maksudnya, hubunganku dengan Nita hanya sekedar untuk kesenangan dan kepuasan, tanpa janji atau ikatan di kemudian hari. Hal itu yang kujelaskan seperlunya pada Sarah, tentunya tanpa menyinggung soal ‘seks’ yang jadi menu utama hubunganku dengan Nita.
    “Nanti malem, mau nggak kamu ke rumahku?” tanya Nita sambil melangkah keluar ruangan bersamaku.
    “Kan udah kubilang tadi, aku mau pulang ke rumah ortu nanti,” jawabku.
    “Ke rumah ortu apa ke rumah Nita?” tanya Sarah dengan nada menyelidik dan menggoda.
    “Kamu mau percaya atau tidak sih, terserah. Emangnya kenapa sih, kok nyinggung-nyinggung Nita terus?” aku gantian bertanya.
    “Enggak kok, nggak kenapa-kenapa,” elak Sarah. Akhirnya kami jalan bersama sambil ngobrol soal-soal ringan yang lain. Aku dan Sarahpun berpisah di gerbang sekolah. Nita sudah ditunggu sopirnya, sedang aku langsung menuju halte. Sebelum berpisah, aku sempat berjanji untuk main ke rumah Nita lain waktu.

    Diam-diam aku merasa geli. Masak malam minggu itu jalan-jalan sama Sarah harus ditemani kakaknya, dan diantar sopir lagi. Jangankan untuk ML, sekedar menciumpun rasanya hampir mustahil. Sebenarnya aku agak ogah-ogahan jalan-jalan model begitu, tapi rasanya tidak mungkin juga untuk membatalkan begitu saja. Rupanya aturan orang tua Sarah yang ketat itu, bakalan membuat hubunganku dengan Sarah jadi sekedar roman-romanan saja. Praktis acara pada saat itu hanya jalan-jalan ke Mall dan makan di ‘food court’.
    Di tengah rasa bete itu aku coba menghibur diri dengan mencuri-curi pandang pada Mbak Indah, baik pada saat makan ataupun jalan. Mbak Indah, adalah kakak sulung Sarah yang kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota ‘Y’. Dia pulang setiap 2 minggu atau sebulan sekali. Sama sepertiku, hanya beda level. Kalau Mbak Indah kuliah di ibukota propinsi dan mudik ke kotamadya, sedang aku sekolah di kotamadya mudiknya ke kota kecamatan.
    Wajah Mbak Indah sendiri hanya masuk kategori lumayan. Agak jauh dibandingkan Sarah. Kuperhatikan wajah Mbak Indah mirip ayahnya sedang Sarah mirip ibunya. Hanya Mbak Indah ini lumayan tinggi, tidak seperti Sarah yang pendek, meski sama-sama agak gemuk.
    Kuperhatikan daya tarik seksual Mbak Indah ada pada toketnya. Lumayan gede dan kelihatan menantang kalau dilihat dari samping, sehingga rasa-rasanya ingin tanganku menyusup ke balik T-Shirtnya yang longgar itu. Aku jadi ingat Nita. Ah, seandainya tidak aku tidak ke rumah Sarah, pasti aku sudah melayang bareng Nita.
    Saat Sarah ke toilet, Mbak Indah mendekatiku.
    “Heh, awas kamu jangan macem-macem sama Sarah!” katanya tiba-tiba sambil memandang tajam padaku.
    “Maksud Mbak, apa?” aku bertanya tidak mengerti.
    “Sarah itu anak lugu, tapi kamu jangan sekali-kali manfaatin keluguan dia!” katanya lagi.
    “Ini ada apa sih Mbak?” aku makin bingung.
    “Alah, pura-pura. Dari wajahmu itu kelihatan kalau kamu dari tadi bete,” aku hanya diamsambil merasa heran karena apa yang dikatakan Mbak Indah itu betul.
    “Kamu bete, karena malem ini kamu nggak bisa ngapa-ngapain sama Sarah, ya kan?” aku hanya tersenyum, Mbak Indah yang tadinya tutur katanya halus dan ramah berubah seperti itu.
    “Eh, malah senyam-senyum,” hardiknya sambil melotot.
    “Memang nggak boleh senyum. Abisnya Mbak Indah ini lucu,” kataku.
    “Lucu kepalamu,” Mbak Indah sewot.
    “Ya luculah. Kukira Mbak Indah ini lembut kayak Sarah, ternyata galak juga!” Aku tersenyum menggodanya.
    “Ih, senyam-senyum mlulu. Senyummu itu senyum mesum tahu, kayak matamu itu juga mata mesum!” Mbak Indah makin naik, wajahnya sedikit memerah.
    “Mbak cakep deh kalau marah-marah,” makin Mbak Indah marah, makin menjadi pula aku menggodanya.
    “Denger ya, aku nggak lagi bercanda. Kalau kamu berani macem-macem sama adikku, aku bisa bunuh kamu!” kali ini Mbak Indah nampak benar-benar marah.
    Akhirnya kusudahi juga menggodanya melihat Mbak Indah seperti itu, apalagi pengunjung mall yang lain kadang-kadang menoleh pada kami. Kuceritakan sedikit tentang hubunganku dengan Sarah selama ini, sampai pada acara ‘apel’ pada saat itu.
    “Kalau soal pengin ngapa-ngapain, yah, itu sih awalnya memang ada. Tapi, sekarang udah lenyap. Sarah sepertinya bukan cewek yang tepat untuk diajak ngapa-ngapain, dia mah penginnya roman-romanan aja,” kataku mengakhiri penjelasanku.
    “Kamu ini ngomongnya terlalu terus-terang ya?” Nada Mbak Indah sudah mulai normal kembali.
    “Ya buat apa ngomong mbulet. Bagiku sih lebih baik begitu,” kataku lagi.
    “Tapi .. kenapa tadi sama aku kamu beraninya lirak-lirik aja. Nggak berani terus-terang mandang langsung?”
    Aku berpikir sejenak mencerna maksud pertanyaan Mbak Indah itu. Akhirnya aku mengerti, rupanya Mbak Indah tahu kalau aku diam-diam sering memperhatikan dia.
    “Yah .. masak jalan sama adiknya, Mbak-nya mau diembat juga,” kataku sambil garuk-garuk kepala.
    Setelah itu Sarah muncul dan dilanjutkan acara belanja di dept. store di mall itu. Selama menemani kakak beradik itu, aku mulai sering mendekati Mbak Indah jika kulihat Sarah sibuk memilih-milih pakaian. Aku mulai lancar menggoda Mbak Indah.
    Hampir jam 10 malam kami baru keluar dari mall. Lumayan pegal-pegal kaki ini menemani dua cewek jalan-jalan dan belanja. Sebelum keluar dari mall Mbak Indah sempat memberiku sobekan kertas, tentu saja tanpa sepengetahuan Sarah.
    “Baca di rumah,” bisiknya.
    ***
    Aku lega melihat Mbak Indah datang ke counter bus PATAS AC seperti yang diberitahukannya lewat sobekan kertas. Kulirik arloji menunjukkan jam setengah 9, berarti Mbak Indah terlambat setengah jam.
    “Sori terlambat. Mesti ngrayu Papa-Mama dulu, sebelum dikasih balik pagi-pagi,” Mbak Indah langsung ngerocos sambil meletakkan hand-bag-nya di kursi di sampingku yang kebetulan kosong. Sementara aku tak berkedip memandanginya. Mbak Indah nampak sangat feminin dalam kulot hitam, blouse warna krem, dan kaos yang juga berwarna hitam. Tahu aku pandangi, Mbak Indah memencet hidungku sambil ngomel-ngomel kecil, dan kami pun tertawa. Hanya sekitar sepuluh menit kami menunggu, sebelum bus berangkat.
    Dalam perjalanan di bus, aku tak tahan melihat Mbak Indah yang merem sambil bersandar. Tanganku pun mulai mengelu-elus tangannya. Mbak Indah membuka mata, kemudian bangun dari sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku.
    “Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil berbisik.
    “Kan lain jurusan,” aku membela diri. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … “ Aku tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Indah sudah lebih dulu memencet hidungku. Selebihnya kami lebih banyak diam sambil tiduran selama perjalanan.
    ***
    Yang disebut kamar kos oleh Mbak Indah ternyata sebuah faviliun. Faviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah.
    “Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. “Peraturan di sini cuman satu, dilarang mengganggu tetangga. Jadi, cuek adalah cara paling baik.”
    Aku langsung merebahkan tubuhku di karpet ruang depan, sementara setelah meletakkan hand-bag-nya di dekat kakiku, Mbak Indah langsung menuju kulkas yang sepertinya terus on.
    “Nih, minum dulu, habis itu mandi,” kata Mbak Indah sambil menuangkan air dingin ke dalam gelas.
    “Kan tadi udah mandi Mbak,” kataku.
    “Ih, jorok. Males aku deket-deket orang jorok,” Mbak Indah tampak cemberut. “Kalau gitu, aku duluan mandi,” katanya sambil menyambar hand-bag dan menuju kamar. Aku lihat Mbak Indah tidak masuk kamar, tapi hanya membuka pintu dan memasukkan hand-bag-nya. Setelah itu dia berjalan ke belakang ke arah kamar mandi.
    “Mbak,” Mbak Indah berhenti dan menoleh mendengar panggilanku. “Aku mau mandi, tapi bareng ya?”
    “Ih, maunya .. “ Mbak Indah menjawab sambil tersenyum. Melihat itu aku langsung bangkit dan berlari ke arah Mbak Indah. Langsung kupeluk dia dari belakang tepat di depan pintu kamar mandi. Kusibakkan rambutnya, kuciumi leher belakangnya, sambil tangan kiriku mengusap-usap pinggulnya yang masih terbungkus kulot. Terdengar desahan Mbak Indah, sebelum dia memutar badan menghadapku. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku.
    “Katanya mau mandi?” setelah berkata itu, lagi-lagi hidungku jadi sasaran, dipencet dan ditariknya sehingga terasa agak panas. Setelah itu diangkatnya kaosku, dilepaskannya sehingga aku bertelanjang dada. Kemudian tangannya langsung membuka kancing dan retsluiting jeans-ku. Lumayan cekatan Mbak Indah melakukannya, sepertinya sudah terbiasa. Seterusnya aku sendiri yang melakukannya sampai aku sempurna telanjang bulat di depan Mbak Indah.
    “Ih, nakal,” kata Mbak Indah sambil menyentil rudalku yang terayun-ayun akibat baru tegang separo.
    “Sakit Mbak,” aku meringis.
    “Biarin,” kata Mbak Indah yang diteruskan dengan melepas blouse-nya kemudian kaos hitamnya, sehingga bagian atasnya tinggal BH warna hitam yang masih dipakainya. Aku tak berkedip memandangi sepasang toket Mbak Indah yang masih tertutup BH, dan Mbak Indah tidak melanjutkan melepas pakainnya semua sambil tersenyum menggoda padaku.
    Birahi benar-benar sudah tak bisa kutahan. Langsung kuraih dan naikkan BH-nya, sehingga sepasang toket-nya yang besar itu terlepas.
    “Ih, pelan-pelan. Kalau BH-ku rusak, emangnya kamu mau ganti,” lagi-lagi hidungku jadi sasaran. Tapi aku sudah tidak peduli. Sambil memeluknya mulutku langsung mengulum tokenya yang sebelah kanan.
    Mbak Indah tidak berhenti mendesah sambil tangannya mengusap-usap rambutku. Aku makin bersemangat saja, mulutku makin rajin menggarap toketnya sebelah kanan dan kiri bergantian. Kukulum, kumainkan dengan lidah dan kadang kugigit kecil. Akibat seranganku yang makin intens itu Mbak Indah mulai menjerit-jerit kecil di sela-sela desahannya.
    Beberapa menit kulakukan aksi yang sangat dinikmati Mbak Indah itu, sebelum akhirnya dia mendorong kepalaku agar terlepas dari toketnya. Mbak Indah kemudian melepas BH, kulot dan CD-nya yang juga berwarna hitam. Sementara bibirnya nampak setengah terbuka sambil mendesi lirih dan matanya sudah mulai sayu, pertanda sudah horny berat.
    Belum sempat mataku menikmati tubuhnya yang sudah telanjang bulat, tangan kananya sudah menggenggam rudalku. Kemudian Mbak Indah berjalan mundur masuk kamar mandi sementara rudalku ditariknya. Aku meringis menahan rasa sakit, sekaligus pengin tertawa melihat kelakuan Mbak Indah itu.
    Mbak Indah langsung menutup pintu kamar mandi setelah kami sampai di dalam, yang diteruskan dengan menghidupkan shower. Diteruskannya dengan menarik dan memelukku tepat di bawah siraman air dari shower. Dan …
    “mmmmhhhh …. “ bibirnya sudah menyerbu bibirku dan melumatnya. Kuimbangi dengan aksi serupa. Seterusnya, siraman air shower mengguyur kepala, bibir bertemu bibir, lidah saling mengait, tubuh bagian depan menempel ketat dan sesekali saling menggesek, kedua tangan mengusap-usap bagian belakang tubuh pasangan, “Aaaaaahhh,” nikmat luar biasa.
    Tak ingat berapa lama kami melakukan aksi seperti itu, kami melanjutkannya dalam posisi duduk, tak ingat persis siapa yang mulai. Aku duduk bersandar pada dinding kamar mandi, kali ku luruskan, sementar Mbak Indah duduk di atas pahaku, lututnya menyentuh lantai kamar mandi. Kemudian kurasakan Mbak Indah melepaskan bibirnya dari bibirku, pelahan menyusur ke bawah. Berhenti di leherku, lidahnya beraksi menjilati leherku, berpindah-pindah. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di dadaku. Sebelah kanan-kiri, tengah jadi sasaran lidah dan bibirnya. Kemudian turun lagi ke bawah, ke perut, berhenti di pusar. Tangannya menggenggam rudalku, didorong sedikit ke samping dengan lembut, sementara lidahnya terus mempermainkan pusarku. Puas di situ, turun lagi, dan bijiku sekarang yang jadi sasaran. Sementara lidahnya beraksi di sana, tangan kanannya mengusap-usap kepala rudalku dengan lembut. Aku sampai berkelojotan sambil mengerang-erang menikmati aksi Mbak Indah yang seperti itu.
    Pelahan-lahan bibirnya merayap naik menyusuri batang rudalku, dan berhenti di bagian kepala, sementara tangannya ganti menggenggam bagian batang. Kepala rudalku dikulumnya, dijilati, berpindah dan berputar-putar, sehingga tak satu bagianpun yang terlewat. Beberapa saat kemudian, kutekan kepala Mbak Indah ke bawah, sehingga bagian batanku pun masuk 2/3 ke mulutnya. Digerakkannya kepalanya naik turun pelahan-lahan, berkali-kali. Kadang-kadang aksinya berhenti sejenak di bagian kepala, dijilati lagi, kemudian diteruskan naik turun lagi. Pertahananku nyaris jebol, tapi aku belum mau terjadi saat itu. Kutahan kepalanya, kuangkat pelan, tapi Mbak Indah seperti melawan. Hal itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat kepalanya dan melepas rudalku dari mulutnya.
    Kuangkat kepala Mbak Indah, sementara matanya terpejam. Kudekatkan, dan kukulum lembut bibirnya. Pelan-pelan kurebahkan Mbak Indah yang masih memejamkan mata sambil mendesis itu ke lantai kamar mandi. Kutindih sambil mulutku melahap kedua toketnya, sementara tanganku meremasnya bergantian.
    Erangannya, desahannya, jeritan-jeritan kecilnya bersahut-sahutan di tengah gemericik siraman air shower. Kuturunkan lagi mulutku, berhenti di gundukan yang ditumbuhi bulu lebat, namun tercukur dan tertata rapi. Beberapa kali kugigit pelan bulu-bulu itu, sehingga pemiliknya menggelinjang ke kanan kiri. Kemudian kupisahkan kedua pahanya yang putih,besar dan empuk itu. Kubuka lebar-lebar. Kudaratkan bibirku di bibir memeknya, kukecup pelan. Kujulurkan lidahku, kutusuk-tusukan pelan ke daging menonjol di antar belahan memek Mbak Indah. Pantat Mbak Indah mulai bergoyang-goyang pelahan, sementara tangannya menjambak atau lebih tepatnya meremas rambutku, karena jambakannya lembut dan tidak menyakitkan. Kumasukkan jari tengahku ku lubang memeknya, ku keluar masukkan dengan pelan. Desisan Mbak Indah makin panjang, dan sempat ku lirik matanya masih terpejam. Kupercepat gerakan jariku di dalam lubang memeknya, tapi tangannya langsung meraih tanganku yang sedang beraksi itu dan menahannya. Kupelankan lagi, dan Mbak melepas tangannya dari tanganku. Setiap kupercepat lagi, tangan Mbak Indah meraih tanganku lagi, sehingga akhirnya aku mengerti dia hanya mau jariku bergerak pelahan di dalam memeknya.
    Beberapa menit kemudian, kurasakan Mbak Indah mengangkat kepalaku menjauhkan dari memeknya. Mbak Indah membuka mata dan memberi isyarat padaku agar duduk bersandar di dinding kamar mandi. Seterusnya merayap ke atasku, mengangkang tepat di depanku. Tangannya meraih rudalku, diarahkan dan dimasukkan ke dalam lubang memeknya.
    “Oooooooooooohh ,” Mbak Indah melenguh panjang dan matanya kembali terpejam saat rudalku masuk seluruhnya ke dalam memeknya. Mbak Indah mulai bergerak naik-turun pelahan sambil sesekali pinggulnya membuat gerakan memutar. Aku tidak sabar menghadapi aksi Mbak Indah yang menurutku terlalu pelahan itu, mulai kusodok-sodokkan rudalku dari bawah dengan cukup cepat. Mbak Indah menghentikan gerakannya, tangannya menekan dadaku cukup kuat sambil kepala menggeleng, seperti melarangku melakukan aksi sodok itu. Hal itu terjadi beberapa kali, yang sebenarnya membuatku agak kecewa, sampai akhirnya Mbak Indah membuka matanya, tangannya mengusap kedua mataku seperti menyuruhkan memejamkan mata. Aku menurut dan memejamkan mataku.
    Setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku mulai bisa memperhatikan dengan telingaku apa yang dari tadi tidak kuperhatikan, aku mulai bisa merasakan apa yang dari tadi tidak kurasakan. Desahan dan erangan Mbak Indah ternyata sangat teratur dan serasi dengan gerakan pantatnya,sehingga suara dari mulutnya, suara alat kelamin kami yang menyatu dan suara siraman air shower seperti sebuah harmoni yang begitu indah. Dalam keterpejaman mata itu, aku seperti melayang-layang dan sekelilingku terasa begitu indah, seperti nama wanita yang sedang menyatu denganku. Kenikmatan yang kurasakan pun terasa lain, bukan kenikmatan luar biasa yang menhentak-hentak, tapi kenikmatan yang sedikit-sedikit, seperti mengalir pelahan di seluruh syarafku, dan mengendap sampai ke ulu hatiku.
    Beberapa menit kemudian gerakan Mbak Indah berhenti pas saat rudalku amblas seluruhnya. Ada sekitar 5 detik dia diam saja dalam posisi seperti itu. Kemudian kedua tangannya meraih kedua tanganku sambil melontarkan kepalanya ke belakang. Kubuka mataku, kupegang kuat-kuat kedua telapak tangannya dan kutahan agar Mbak Indah tidak jatuh ke belakang. Setelah itu pantatnya membuat gerakan ke kanan-kiri dan terasa menekan-nekan rudal dan pantatku.
    “Aaa .. aaaaaa … aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh,” desahan dan jeritan kecil Mbak Indah itu disertai kepala dan tubuhnya yang bergerak ke depan. Mbak Indah menjatuhkan diri padaku seperti menubruk, tangannya memeluk tubukku, sedang kepalanya bersandar di bahu kiriku. Ku balas memeluknya dan kubelai-belai Mbak Indah yang baru saja menikmati orgasmenya. Sebuah cara orgasme yang eksotik dan artistik.
    Setelah puas meresapi kenikmatan yang baru diraihnya, Mbak Indah mengangkat kepala dan membuka matanya. Dia tersenyum yang diteruskan mencium bibirku dengan lembut. Belum sempat aku membalas ciumannya, Mbak Indah sudah bangkit dan bergeser ke samping. Segera kubimbing dia agar rebahan dan telentang di lantai kamar mandi. Mbak Indah mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Kemudian kuarahkan rudalku yang rasanya seperti empot-empotkan ke lubang memeknya, kumasukkan seluruhnya. Setelah amblas semuanya Mbak Indah memelekku sambil berbisik pelan.
    “Jangan di dalam ya sayang, aku belum minum obat,” aku mengangguk pelan mengerti maksudnya. Setelah itu mulai kugoyang-goyang pantatku pelan-pelan sambil kupejamkan mata. Aku ingin merasakan kembali kenikmatan yang sedikit-sedikit tapi meresap sampai ke ulu hati seperti sebelumnya. Tapi aku gagal, meski beberapa lama mencoba. Akhirnya aku membuat gerakan seperti biasa, seperti yang biasa kulakukan pada tante Ani atau Nita. Bergerak maju mundur dari pelan dan makin lama makin cepat.
    “Aaaah… Hoooohh,” aku hampir pada puncak, dan Mbak Indah cukup cekatan. Didorongnya tubuhku sehingga rudalku terlepas dari memeknya. Rupanya dia tahu tidak mampu mengontrol diriku dan lupa pada pesannya. Seterusnya tangannya meraih rudalku sambil setengah bangun. Dikocok-kocoknya dengan gengaman yang cukup kuat, seterusnya aku bergeser ke depan sehingga rudalku tepat berada di atas perut Mbak Indah.
    “Aaaaaaaah … aaaaaaahhh … crottt… crotttt ..,” beberapa kali spermaku muncrat membasahi dada dan perut Mbak Indah. Aku merebahku tubuhku yang terasa lemas di samping Mbak Indah, sambil memandanginya yang asyik mengusap meratakan spermaku di tubuhnya.
    “Hampir lupa ya?” lagi-lagi hidungku jadi sasarannya waktu Mbak Indah mengucapkan kata-kata itu.
    ***
    Selama di bus dalam perjalanan pulang aku memejamkan mata sambil mengingat-ingat pengalaman yang baru saja ku dapat dari Mbak Indah. Saat di kamar mandi, dan saat mengulangi sekali lagi di kamarnya. Seorang wanita dengan gaya bersetubuh yang begitu lembut dan penuh perasaan.
    “Kalau sekedar mengejar kepuasan nafsu, itu gampang. Tapi aku mau lebih. Aku mau kepuasan nafsuku selaras dengan kepuasan yang terasa di jiwaku.”
    Kepuasan yang terasa di jiwa, itulah hal yang kudapat dari Mbak Indah dan hanya dari Mbak Indah, karena kelak setelah gonta-ganti pasangan, tetap saja belum pernah kudapatkan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari Mbak Indah. Kepuasan dan kenikmatan yang masih terasa dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun persetubuhan berakhir.
    “Ingat ya, jangan pernah sekali-kali kamu lakukan sama Sarah. Kalau sampai kamu lakukan, aku tidak akan pernah memaafkan kamu!” Aku terbangun, rupanya dalam tidurku aku bermimpi Mbak Indah memperingatkanku tentang Sarah, adiknya. Dan bus pun sudah mulai masuk terminal.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Ngentot Kakak 3 Beradik Sekaligus

    Cerita Sex Ngentot Kakak 3 Beradik Sekaligus


    904 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Kakak 3 Beradik Sekaligus, sebut saja namaku HAR (nama samaran), aku sudah menikah dengan 3 orang anak dan umurku masih 34 tahun. Isteriku cantik putih dan baik sekali bahkan saking baiknya dia mau menerima aku apa adanya, walaupun gajiku pas-pasan tapi dia tetap mencintaiku.

    Wajahku tidaklah ganteng atau macho akan tetapi biasa-biasa saja dan aku bukan pemuda yang tinggi, tinggiku hanya 160 cm dengan berat sekitar 55 kg. Tapi walaupun demikian aku termasuk orang yang beruntung karena beberapa kali aku memiliki selingkuhan yang cantik-cantik, jadi pengalamanku cukup banyak. Semua wanita yang menjadi pacar gelapku senang bermain seks denganku karena aku dapat memuaskan mereka, karena aku bisa memberikan kepuasan kepada mereka beberapa kali, bahkan sampai 8 kali orgasme ketika aku berpacaran dengan gadis bule.

    Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2002 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata.
    Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive. Pertama kalinya aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.

    Isteri bosku (bernama Mbak Wati) wajahnya cukup menarik dengan kulit yang coklat dan hitam manis dan badannya yang sintal walaupun usianya sudah menginjak 40 tahun tapi masih kelihatan sintal dan berisi, maklumlah sering aerobik dan olah raga. Pada waktu aku di Yogya Mbak Wati sering meneleponku hampir setiap hari bahkan sehari bisa lebih dari 2, pada mulanya aku sendiri tidak tahu mengapa dia sering telpon aku. Saat itu, aku tinggal di sebuh hotel yang lumayan bagus, bersih dan murah di dekat jalan Malioboro.

    Karena aku sendirian di kota itu aku seringkali kesepian dan aku selalu ingat anak dan isteriku. Akan tetapi itu semua hilang ketika Mbak Wati meneleponku dan aku selalu menggodanya bahwa aku kesepian dan horny di kota ini karena aku sering dengar erangan kenikmatan dari sebelah kamarku, dia hanya tertawa saja. Bahkan dia menggodaku untuk mencari wanita Yogya saja buat menemaniku.

    Beberapa hari kemudian aku mendapat kabar bahwa bosku menyuruh Mbak Wati untuk menemaniku di Yogya, aku berfikir wah ini kesempatan yang baik buatku untuk menggodanya, memang keberuntungan masih berpihak pada diriku. Akhirnya dia bilang bahwa dia akan menyusul dengan menggunakan kereta dan minta di bookingkan satu kamar untuknya. Aku bilang pada hari itu mungkin kamar akan penuh.
    Dia sedikit kecewa lalu dia bilang, “Terus gimana dong, ..aku gak mau tinggal di hotel yang jauh dari kamu, ..ngomong-ngomong Har kamar kamu ada 2 bed apa satu?”
    “Kamarku Cuma satu bed tapi di bawah ranjang ada satu bed lagi jadi mungkin aku bisa pake, emang Mbak mau sekamar denganku?” aku menggodanya.
    “Boleh kalo nggak ada kamar lagi” aku setengah tidak percaya akan ucapannya.
    Aku berfikir inilah kesempatanya aku bisa mendekati dia dan menggodanya.
    “Tapi Mbak aku suka tidur telanjang paling Cuma pake celana dalam doang dan selimut, apa Mbak gak apa-apa?.. Aku sedikit meyakinkan dia akan kebiasaanku.
    “Nggak apa-apa siapa takut.. masalahnya aku juga kadang-kadang begitu juga”.
    Aku semakin senang mendengarnya. Lalu aku menawarkan untuk tinggal sekamar denganku bila tidak ada kamar kosong dan dia setuju.

    Ketika pada hari H nya, aku jemput dia di stasiun dan setelah bertemu aku ajak ke hotel tempat aku menginap, otak ngeresku mulai jalan dan aku mulai berfikir bagaimana caranya agar dia mau sekamar denganku lalu dengan akal bulusku aku berbohong bahwa kamar hotel penuh semua. Lalu aku langsung ajak Mbak Wati ke kamarku dan aku tidak menyangka ternyata dia mau sekamar denganku. Karena sebelumnya aku pikir dia hanya bercanda.

    Ketika malam tiba, aku sengaja mengambil satu tempat tidur lagi, untuk menjaga agar dia tidak mempunyai fikiran yang jelek tentang diriku, karena aku masih takut kalau Mbak Mbak Wati akan marah dan tersinggung bila aku seranjang dengannya karena biasanya itu akan dianggap tidak sopan dan senonoh serta murahan dan perempuan akan marah sekali bila dianggap seperti itu. Sebelum tidur kami mengobrol tentang macam-macam dan pada akhirnya bicara tentang seks. Saking seriusnya bicara tentang seks, aku memberanikan diri memancing reaksinya.

    “Mbak kalo ngomongin seks kayak gini, cewekku dulu seringkali udah basah duluan”.
    Lalu dia menjawab, “Ah itu sih biasa, aku aja suka basah”.
    Tak lama kemudian suasana berubah karena dia merasa perutnya agak sakit karena kembung. Aku mulai kasihan lalu aku menawarkan diri, “Biar aku refleksi dan pijit deh”.

    Lalu aku pijit kaki dan betisnya. Pada mulanya dia kesakitan dengan pijitanku tersebut. Otak kotorku mulai datang dan aku coba untuk memijit pahanya dan dia meringis kesakitan. Lama aku memijit pahanya dan makin lama kau kendurkan pijitanku tetapi dia masih mengerang bahkan ketika aku elus-elus dia masih mengerang. Dengan segenap keberanianku aku coba mengelus hingga ke pangkal pahanya dan dia mengerang semakin menjadi, tentu saja penisku langsung berdiri apalagi ketika aku pijit dan elus bagian pahanya dia membuka pahanya lebar-lebar.

    Lalu aku singkapkan rok tidurnya dan aku elus di pangkal paha kemudian aku beranikan diri mengelus vaginanya, ternyata Mbak wati diam saja dan mengerang, tanpa pikir panjang aku masukkan jari-jemariku ke balik celana dalamnya dan memainkan klitoris dan lubang vaginanya dengan jariku. Ternyata vaginanya sudah basah sekali, lalu aku tarik celana dalamnya dan aku mulai menciumi pahanya hingga sampailah pada gundukan vaginanya yang sangat merangsang.

    Aku hisap dan jilat vaginanya yang harum, Mbak wati semakin mengerang kenikmatan.
    “Oh.. oohh.. mmhh.. ohhmm.. sayangg.. ohmm” jilatanku semakin liar dan semakin terasa kakinya mulai mengejang..aku semakin mempercepat tempo jilatan mautku dan dia mengerang semakin keras.
    “Oohh.. ehheehmm.. ohh.. aauuaa.. hhmm” ternyata dia telah mencapai orgasme yang pertama.

    Kemudian aku lepaskan celana dalamku karena kebetulan aku selalu tidur hanya memakai celana dalam dan saat itu aku hanya memakai kain sarung. Dengan penis yang masih menegang aku beralih posisi di atasnya dan menciumi bibir dan kedua susunya dengan jemari tanganku memainkah pentilnya. Karena tidak sabar lalu aku masukkan penisku yang sudah tegang. Sewaktu penisku masuk ke lubang kenikmatan tersebut terdengar erangan keenakan Mbak Wati.

    Vagina Mbak Wati serasa sempit karena tulang panggulnya yang seakan-akan mempersempit lubang kemaluannya. Akan tetapi aku merasaka kenikmatan yang luar biasa di penisku dengan lubangnya yang sempit itu. Aku keluar masukkan penisku dan Mbak Wati membuka lebar-lebar kakinya sambil menopang satu kaki ke dinding kamar. Aku semakin merasakan sensasi yang luar biasa ketika penisku keluar masuk, karena dinding lubang vagina dan tulang panggulnya yang menggesek-gesek batang kemaluanku begitu terasa sekali.

    Mbak Wati masih terus mengerang ketika aku menekan penisku di vaginanya dalam-dalam. Walaupun penisku tidak besar sekali tapi berukuran normal akan tetapi sensasi yang aku berikan ketika aku mengocok penisku di dalam vaginanya membuat Mbak wati mengerang, menjerit keenakan sambil matanya merem melek. Setelah hampir satu jam sejak pemanasan Mbak Wati kelihatan tegang kemudian di merapatkan kedua kakinya dan aku mengangkangkan kakiku sehingga lubang vaginanya semakin sempit. Dengan gaya seperti itu aku masih tetap terus mengocok vaginanya dan Mbak wati semakin mengerang keras.

    Akhirnya dia bilang, “Ohh sayang aku mau keluaarr.. ohh enakk”..

    Akhirnya Mbak Wati tidak bisa menahan gejolak yang ada dalam dirinya, maka jebollah pertahanannya dengan jeritan yang membuatku semakin bergairah. Aku masih mengocok penisku karena sampai saat itu aku masih bertahan dan aku ingin memberikan kenikmatan yang dasyat untuknya sehingga dia tidak bisa lupa dan terus ketagihan. Aku semakin mempercepat kocokanku, semakin cepat aku mengocok jeritan keenakan Mbak Wati semakin kencang dan tak tertahankan.

    Aku merasakan sensasi yang tiada taranya, sehingga aku merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari batang kemaluanku dan akupun mempercepat irama kocokanku. Badanku semakin menegang dan Mbak Wati semakin mengerang.
    “Ohh.. Mbak aku mau keluar.. Mbak udah mau lagi nggak?.. aku dah nggak tahan nih”
    “Ohh sayang aku juga mau keluar.. ohh.. oohh kita bareng sayaangg.. oohh aku keluaarr”
    “Aku juga Mbak, ..oohh Mbak eeaannakk?”
    Dan bobollah pertahananku dan pertahanannya.., Crot..crot..crot..
    “Oohh.. enaak..” akhirnya kami orgasme bersama-sama.
    “Oh, kamu hebat sayang.. sampai aku orgasme tiga kali, padahal aku jarang banget loh orgasme walaupun sama suamiku. Malah aku keseringannya nggak bisa orgasme”.

    Dengan peluh yang mengucur banyak sekali aku tidak segera mencabut penisku dari vaginanya, aku biarkan penisku merasakan sensasi vagina Mbak wati yang begitu nikmat. Akhirnya kamipun tertidur dengan tubuh masih telanjang.

    Malam itu kami lakukan lagi sampai 4 kali. Pada keesokan harinya kami lakukan lagi hingga siang hari sampai 3 kali. Begitu pula pada malam harinya hingga pagi kami lakukan lagi 3 kali. Setiap hari kami lakukan terus dan sampai kembali ke Jakarta kami masih tetap melakukannya di dalam kereta walaupun hanya sebatas permainan jari-jariku di kemaluannya dan dia mengocok penisku dengan ditutup selimut.

    Sesampainya di Jakarta kami masih sering melakukannya terkadang di rumahnya ketika boss dan orang-orang pergi atau di kantor saat semua orang sedang keluar. Mbak Wati termasuk wanita yang kuat sekali seperti kuda liar karena untuk membuatnya orgasme memerlukan waktu yang lama dan perlu laki-laki yang betul-betul kuat dan pandai memberikan sensasi hebat, sehingga suaminyapun tidak dapat mengimbanginya, tapi dengan aku Mbak Wati tidak bisa berbuat apa-apa karena setiap kali bersetubuh aku selalu memberikannya kepuasan.

    Akan tetapi sekarang kami tidak lagi, karena dia memiliki selingkuhan yang lainnya lagi. Sekarang aku kesepian lagi apalagi aku jarang sekali berhubungan dengan isteriku karena terkadang aku kasihan dia sering kecapaian.

    Teman-temanku bilang bahwa aku memang jantan karena bisa memuaskan perempuan. Bahkan mereka yang merasa jantan di ranjang tidak dapat mengimbangi permainanku hingga bisa memuaskan perempuan berkali-kali. Sampai wanita bulepun kewalahan karena mereka jarang sekali mendapatkan kepuasan dengan laki-laki bule walaupun mereka memiliki penis yang besar, tapi itu bukan jaminan dan cewek-cewek bule mengakuinya ketika tahu bahwa aku bisa memuaskan mereka beberapa kali.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • PERBAIKI KOMPOR AKU DAPAT NGENTOD

    PERBAIKI KOMPOR AKU DAPAT NGENTOD


    904 views

    Cerita Sex ini berjudulPERBAIKI KOMPOR AKU DAPAT NGENTODCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Kejadian yang aku ceritakan ini merupakan kisah nyata yang aku alami beberapa bulan yang lalu tepatnya bulan Desember 2001. Aku sendiri seorang pria yang sudah beristri dan isteriku bekerja di salah satu kantor pemerintah di kotaku, serta sudah mempunyai dua anak berumur 10 tahun dan 7 tahun semuanya cewek.

    Dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan memang dirasakan sangat memberatkan bagi kelompok masyarakat kelas menengah kebawah, begitu juga yang menimpa masyarakat di perumahan Mr tempat aku tinggal. Sehingga ibuibu rumah tangga harus pandai benar untuk mengelola/mengatur pembelanjaan uangnya agar bisa mencukupi kebutuhan hidup sehariharinya selama satu bulan.

    Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan isteriku yaitu yang biasanya setiap harinya memakai kompor elpiji, maka untuk lebih menghemat akhirnya membeli kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Dan kompor minyak tanah itu merupakan temuan baru dari salah satu mahasiswa tehnik PTN di Surabaya yang sudah dipatenkan.

    Pada suatu hari di bulan Desember, Distributor kompor yang aku ceritakan tadi mengirim salah satu karyawannya untuk mengantar barang yang aku pesan serta melakukan demo caracara pemasangan dan operasional kompor tersebut. Saat dilakukan demo, salah satu tetanggaku yang kebetulan kontrak rumah di depanku, janda berusia 40 tahun dengan dua anak yang satu sudah kuliah dan satunya masih SMA, ikut nimbrung untuk melihat demo kompor. Biasanya aku memanggil dia dengan sebutan Tacik, karena memang dia warga keturunan.

    Acara demomendemo kompor selesai dan akhirnya Tacik ikut memesan satu kompor untuk keperluan rumah tangganya, kejadian demo kompor sudah satu minggu berlalu, hingga berlanjut dengan kisahku ini. Daftar Poker

    Pagi itu setelah mengantar isteriku kerja, aku tidak langsung berangkat kekantor, tetapi pulang dulu kerumah, karena ada kerjaan yang harus aku selesaikan di meja komputerku. Setelah pekerjaan selesai, aku dudukduduk di teras minum kopi sambil menikmati sebatang rokok Gudang Garam Surya kesukaanku. Saat enakenaknya aku menikmati sebatang rokok karena pekerjaan kantor udah beres, tibatiba dari depan rumahku terdengar teriakan Tacik.

    Om.. om Hr.. aku minta tolong bisa khan?
    Minta tolong apa dulu, kalau dimintai tolong untuk sarapan pagi sih aku maumau aja Jawabku dengan sedikit becanda.
    Ini lho Om, kompor yang aku beli kemarin nyalanya koq agak merah, nggak seperti punya isteri Om Hr..
    Ohh.. gitu, mungkin sumbunya terlalu panjang waktu memasangnya, coba tak lihatnya dulu kataku sambil beranjak kerumahnya.
    Sampai di rumah Tacik aku langsung dipersilahkan ke dapur untuk mencoba cek nyala kompor dan memang benar nyalanya agak kemerahmerahan.

    Om aku minta tolong dong, dibetulin kompornya mau khan..?, teriaknya agak manja sambil mengucekucek cucian bajunya.
    Beres, asal dikasih imbalan yang enakenak.., godaku, sambil mulai membongkar kompor.
    Achh.. Om Hr ini bisa aja, yang enakenak itu maksudnya apa sih Om..? tanyanya kayak orang bloon.
    Yeach.. semua aja yang special dan kita anggap enak jawabku sambil membuang putung rokok ke bak sampah dapur.

    Sambil mulai bongkarbongkar kompor, aku sempat melirik Tacik yang lagi cuci pakaian, Busyet.. Ckk.. ck.. ckk! rutukku dalam hati.
    Aku merasa seperti terbangun dari mimpi buruk, ternyata sedari tadi tanpa kusadari, Tacik cuma memakai pakaian tidur warna putih yang sangat tipis sekali dan bagian atas cuma memakai tali kecil yang tersampir dipundak, sehingga Bh dan Cd yang dipakainya kelihatan jelas bentuk maupun warnanya.

    Saat aku meliriknya, Tacik lagi berdiri agak nungging membelakangiku untuk membilas cucian bajunya, sehingga pantatnya yang gempal bulat, berisi daging padat dan kenyal itu kelihatan menggoda untuk dibelai dan disentuh..

    Apalagi Cd warna merah jambu yang dipakainya kelihatan tercetak jelas di bongkahan pantat gempalnya dan serasi benar dengan warna putih mulus kulitnya, dan berdirinya agak ngangkang lagi.., pahanya terlihat tegar, kokoh dan bulat berisi bagai bulir padi raksasa.. Entah disegaja atau tidak, yang jelas pantatnya sesekali digoyang kekanan dan kekiri seiring tangannya yang sedang membilas pakaian yang dicucinya.

    Dan sambil melakukan aktivitasnya, sesekali juga Tacik bertanya, Om Hr.. hari ini koq kelihatan fress benar apa semalam mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari isteri.. he.. he.. he.., keramas lagi.. hi.. hi.. hi.. kata Tacik sambil ketawa cekikikan.

    Cerita donk.., biar aku juga ikut tahu, biar nggak hanya mendugaduga saja.. timpalnya lagi sambil menoleh dan mengedipkan sebelah matanya, kayak Jaja Miharja dalam Kuis Dangdut di TPI.

    Ah Tacik koq mau tahu aja, kalau aku ceritain, nanti Tacik jadi grenk terus gimana.. hayoo.. apa nggak malah berabe, coba dipikir.. heh.. he.. he.. jawabku setengah menggoda sambil memancing reaksinya.

    Dan ternyata, rasa ingin tahunya semakin menjadijadi, terbukti dia menghentikan aktivitasnya dan sambil memercikkan air dari kesepuluh jarinya berkata Sesekali boleh khan, tahu rahasia tetangga kita.. heh.. he.. he.. katanya sambil menoleh kearahku sehingga buah dadanya yang ranum dan berukuran 39 c itu kelihatan menggelantung berat seakanakan melambai untuk minta dibelai dan dihisap habis putingputingnya.

    Bolehboleh aja asal kalau nanti agak berbau porno.. nggak nyalahin kita, apalagi menuntut kenapa semalam koq nggak diajak ikut nimbrung.. heh.. he.. he.. kataku mulai berani terangterangan sambil melempar batang korek ke arah dadanya, dan tepat mengenai tengah belahan buah dadanya.

    Edian tenan.. Om.. tembakan korekmu tepat sasaran, pas di tengahtengah susuku yang montok, aku jadi geli.. hi.. hi.. hi.. Katanya sambil merogoh batang korek yang masuk kebelahan buah dadanya, sehingga saat merogoh batang korek tersebullah buah dadanya yang putih mulus, mengkal dan ranum itu di hadapanku.

    Walau omongomong kami sudah mulai mengarah halhal yang bersifat rangsangan birahi, namun aku belum berani memulai tindakan fisik, karena aku kuatir kalau semua yang dilakukan Tacik hanya upaya untuk memancing dan atau untuk mengetahui kecerobohan diriku, mengingat Tacik amat dekat sekali dengan isteriku.

    Bahkan aku berpikir Janganjangan ulah Tacik memancingmancing reaksi birahiku itu, semua dilakukan atas suruhan atau permintaan isteriku . Kataku dalam hati.

    Sambil memasang sumbusumbu kompor yang sudah dapat separo, aku terus ngomongngomong halhal yang agak lebih hot lagi, dan kelihatan Tacik sudah mulai terpengaruh atas semua obrolan birahi, terbukti sesekali dia sering membetulkan letak BH yang membungkus buah dadanya yang super besar itu.

    Saat aku pandang, ternyata kerjaan cuciannya sudah selesai, sambil menyambar handuk putihnya dia berucap Om.. aku mandi dulu ya, awas jangan ngintip lho..? ujarnya sambil melenggaklenggokkan patatnya yang besar dan gempal itu sebelum masuk kekamar mandi.

    Saat masuk kamar mandi, ternyata pintunya tidak dikunci, namun aku tidak ambil pusing walau pintu kamar mandinya tidak dikunci. Karena aku masih beranggapan kalau tindakan yang dilakukan Tacik dalam percakapan yang sudah mengarah halhal bersifat birahi tadi merupakan usaha Tacik untuk mencoba ngetest atas kesetiaanku terhadap isteri.

    Oleh karena itu, meskipun penisku terasa besar membengkak dan panas berdenyutdenyut, karena terpengaruh atas percakapanku dengan Tacik yang sangat membangkitkan birahiku, aku tetap mencoba untuk mengalihkan pikiran tersebut dengan menyelesaikan pembenahan sumbusumbu kompor yang diminta Tacik barusan.

    Namun saat aku mulai bisa mengusir pikiran jorokku untuk bisa membelai, mengelus dan meraba inci demi inci atas tubuh putih mulus Tacik yang sedang mandi tersebut, tibatiba dari kamar mandi terdengar panggilan agak halus dari Tacik, Om.. sorry ya, tadi aku lupa kalau sabun mandiku udah habis, tolong ambilkan sabun mandi dibungkusan belanjaan yang aku taruh diatas meja barusan ya..? Pintanya dengan suara yang agak manja.

    Diambil sendiri chan bisa sih Cik, tanganku belepotan minyak tanah nich.. Jawabku sambil melihat kearah meja yang dimaksud dan memang benar diatas meja dapur terdapat bungkusan belanjaan yang terbungkus tas kresek hitam. Daftar Poker

    Tolong dong Om.. aku udah telanjur telanjang bulat nich.. malu khan kalau keluar dalam keadaan bugil..? Pintanya lagi dengan suara yang lebih manja.

    Sesaat, mendengar suaranya yang manja itu, aku jadi lupa atas anggapanku kalau Tacik lagi melaksanakan tugas reserse dari isteriku.

    Maka seketika, pikiran jorokku terhadap Tacik menjadi bangkit dan menggelora bagai air bah yang datang dengan tibatiba. Kemudian aku bangkit berdiri untuk cuci tangan, dan melangkah kemeja dapur untuk mengambil bungkusan belanja yang berisi sabun mandi tersebut.
    Oke.. oke.. tak ambilin dech.., Kataku agak parau, membayangkan ketelanjangan Tacik yang punya body aduhai dan semlohai itu.

    Setelah kudapat sabun mandi yang diminta, aku langsung menuju kamar mandi, dan ternyata benar pintunya tidak dikunci, sedikit terbuka, dan dari dalam kamar mandi terdengar teriakan kecil Tacik Cepat dikit donk Om.., kelamaan telanjang bisabisa masuk angin nich… katanya sangat manja dan begitu menggoda nafsu birahiku

    Begitu sampai di pintu kamar mandi, aku kuakkan sedikit pintunya dan memang benar apa yang dikatakan bahwa Tacik benerbener dalam keadaan telanjang bulat berdiri agak mengangkang, sehingga dari celah belahan bongkahan pantatnya yang gempal kelihatan memeknya yang merah tebal berbulu menyembul agak malumalu dalam posisi membelakangiku sedang tangannya dijulurkan untuk menerima uluran tanganku yang mau memberikan sabun mandi yang diminta.

    Sesaat melihat tubuh telanjang Tacik pikiranku sebagai seorang lakilaki jadi bergemuruh, meledakledak dan nafsu birahiku bangkit begitu menggelora dan penisku semakin terasa panas, merontaronta dan denyutannya semakin terasa mendetakdetak kayak detak jarum jam layaknya, saking tidak kuatnya menahan gelora nafsu birahiku, rasanya aku seakan ingin langsung menerkam dan menelan bulatbulat tubuh telanjang yang ada dihadapanku itu.

    Namun sebagai seorang intelek, aku langsung berpikir, bahwa apa yang dilakukan Tacik dengan telanjang membelakangiku berarti bukan merupakan perasaan malu yang dia tunjukkan karena berhadapan denganku, karena apabila dia malu karena terlihat telanjang olehku,

    tentunya pintu tetap ditutup atau dibuka sedikit dan tanganya bisa dijulurkan keluar untuk menerima sabun, akan tetapi dengan tindakan yang dia lakukan aku mengira bahwa yang diperbuat Tacik merupakan faktor kesengajaan yang memang ingin menggugah kelelakianku agar aku terangsang hebat dan bergairah sehingga aku tidak tahan untuk bertindak brutal menyetubuhinya.

    Berdasarkan pemikiran itu, maka secepat kilat celana pendek yang aku kenakan aku buka, maka tersembullah penisku yang sudah membengkak besar dan berdenyutdenyut, lalu aku sorongkan penisku kejuluran tangan Tacik, sambil berkata Cik sabunnya nich… Dan juluran tangan Tacik menggapainggapai untuk meraih sabun yang dimaksud, karena jorongan penisku lebih rendah maka tangan dan jemari Tacik aku bimbing untuk memegangnya.

    Dan Tacik kelihatan agak terperanjat malu karena sabun yang seharusnya digenggamnya dingin tetapi terasa panas berdenyutdenyut, sesaat dia menoleh untuk melihat benda yang dipegangnya, respon yang ditunjukkan demi melihat penisku sudah ada dalam genggamannya seakanakan terkejut Ahh, Om nakal banget sih dan punyamu benerbener luar biasa, besar, keras dan kokoh sekali.. katanya sambil tersenyum melihat keberhasilan upayanya untuk memancing birahiku.

    Kemudian tanpa perasaan sungkan dan malumalu lagi maka kurengkuh dan kubalikkan tubuh telanjang Tacik untuk saling berhadapan dan aku dekap eraterat sambil tidak lupa aku lumat bibirnya yang sensual, dan dengan rakus sekali Tacik membalas lumatan bibirku, Ahh.. sshh.. eehhmm.. omm.. oohh…

    Bibirnya yang merah dan panas terus melumat ganas sambil tak lupa lidahnya dia julurkan masuk kemulutku.. saling menghisap dan memainkan lidah kami masingmasing.. sshh.. mmckk.. sshh mmcckk.., tangan Tacik yang satu menggenggam erat penisku yang semakin keras denyutannya sedang yang lain membelaibelai punggungku.

    Badanku rasanya seperti dialiri listrik yang bertegangan tinggi ketika lidahku dia hisap kayak ular sedang melahap mangsanya dan pelukan tangannya semakin erat saja rasanya seakan kuatir aku terlepas, sehingga buah dadanya yang besar padat itu terasa mengganjal empuk didadaku menambah kenikmatan adegan peluk cium dan hisap menghisap lidah yang sedang berlangsung seru.

    Sesaat setelah adegan melumat dan menghisap lidah bersangsung aku perhatikan ada perubahan dalam tubuh Tacik, mukanya kelihatan lebih memerah dan matanya sayu sekali, dia kelihatan pasrah dan gejolak birahinya seperti sudah tidak tertahankan untuk diperlakukan lebih lanjut.

    Omm.. berbuatlah sesuka hatimu.. aku pasrah.. puaskan aku.. ahh.. sshh.. desahnya sambil menengadahkan mukanya agak keatas Lalu tanpa disuruh lagi aku jilati lehernya yang jenjang itu dengan pelan dan penuh kemesraan, Ahh..sshh aahh .. sshh.. erangnya sambil sedikit menggeliat, dan aku teruskan jilatanjilatan leher itu ke bagian bawah, pada saat jilatan mengenai puting buah dadanya yang besar dan kenyal, Tacik tersentak bagai tersengat listrik.

    ahh.. ooh.. Omm.. terus.. om.. hisap terus Om.. dan putingnya aku permainkan dengan lidahku, bergantian antara aku jilat dan hisap, kadang aku gigit kecil dan akibatnya Tacik menjadi samkin liar antara menggeliat, mendongak dan mengerang..eehhmm.. sshh.. aayyoo.. Omm.. lakukan semaumu.. hhmm.. uueennaak Omm.., erangnya sambil membelaibelai kepalaku disertai remasan tanganya yang agak liar.

    Setelah puas dengan isapan dan gigitan pada puting buah dadanya, lalu aku telusuri bagian tubuhnya inci demi inci kebagian bawah, dan aku berhenti saat jilatan lidahku sampai pada tali pusarnya yang agak berlobang kedalam, dan lidahku aku julurkan untuk mengorekorek lubang tali pusarnya, akibatnya gerakan menggeliat dan meliuk tubuh Tacik semakin menjadijadi.

    Mungkin ini juga merupakan daerah sensitive Tacik, terbukti dia menikmati sambil merem melek matanya, dan akhirnya kakinya sedikit demi sedikit mulai mengangkang akibat kegelian dan rangsangan yang dia rasakan atas jilatanjilatanku.

    Ayo Om.. lebih kebawah lagi.. sshh.. hhmm.. erangnya seperti habis makan sambal yang terlalu pedas rasanya. Aku sengaja tidak menuruti permintaannya, dan aku ingin tahu sejauh mana pertahanan Tacik dalam mengendalikan emosi birahinya, malahan aku kembali berdiri dan mulai menghisap lagi puting buah dadanya. Dan dia mendesahdesah.

    Ahh.. Omm.. aku tak tahan lagi.. setubuhi aku sepuasmu.. oohh.. sshh.. ahh erangnya sambil mendesisdesis seperti ular yang sedang mengincar mangsanya.

    Mendengar erangan dan desisannya aku akhirnya juga jadi tidak tahan lagi, pelanpelan pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan dengan sebelah kakiku, pahaku aku gesekgesekkan kememeknya yang tebal empuk dan berbulu lebat, dan ternyata didaerah memeknya sudah terasa licin berlendir, mungkin akibat rangsangan yang aku lakukan membuatnya hampir bobol pertahanannya.

    Saat pahaku aku gesekgesek dimemeknya yang udah basah berlendir itu, reflek yang dia tunjukkan merem melek keenakan, Ohh.. sshh.. uuenak sekali Om.. Erangnya sambil kemudian mendekapku eraterat dan buah dadanya yang besar, padat dan kenyal itu semakin terasa mengganjal empuk didadaku, seakan ingin menambah dan mengobarkan gemuruh birahiku, dan rasanya tubuh kami seakan menyatu yang tak mungkin terpisahkan lagi.

    Penisku sendiri rasanya sudah nggak tahan untuk segera bersarang kememeknya yang sudah licin berlendir itu, tetapi saat ini yang ada dalam pikiranku bagaimana caranya untuk bisa membuat Tacik begitu terkesan untuk menikmati kejadian ini, toh cepat atau lambat tubuh telanjang yang ada didekapanku telah pasrah untuk disetubuhi dengan sepuaspuasnya.

    Maka untuk melaksanakan pemikiranku itu, aku dengan sedikit kesabaranku berusaha untuk membuat Tacik begitu terkesan, dan akhirnya tubuh telanjang Tacik aku angkat keatas bak mandi, dan kelihatannya Tacik udah benerbener pasrah atau mungkin sudah tidak kuasa lagi membendung gejolak birahinya saat kedua kakinya aku buka lebarlebar, sehingga kelihatan mengangkang, dan pada belahan pahanya terpampang memeknya yang menggunduk dan kelihatan merekah seperti bunga matahari yang lagi mekarmekarnya, Daftar Poker

    sedang disekeliling memek ditumbuhi bulubulu rambut yang begitu lebatnya, belahan memeknya telah basah, licin berlendir dan diantara belahan memek terlihat daging sebesar biji kacang berwarna merah mencuat dengan lancipnya, seakan menantangku untuk bertarung mengadu keperkasaan.

    Dan aku mulai membelai pahanya dengan halus dan perlahan mendekati seputar memeknya, dan tubuh Tacik mulai menggeliatgeliat merasakan sentuhan tanganku, setelah aku puas memainkan tanganku disekitar memek, lalu aku mulai menjilati bibir memeknya dengan bibir dan lidahku, akibatnya Tubuh telanjang Tacik tersentak tatkala jilatan lidahku menyentuh klitorisnya.

    sshh.. sshh Om.. sshh uueenak.. sshh .. teruss Oomm.. sshh.. uuhh.. erangnya dengan mata yang membeliak penuh kenikmatan.
    Tenang Cik.. nikmati aja..jawabku sekenanya.
    Sshh.. ayoo.. Oomm.. masukkan kontolmu Omm.. aku udah nggak tahann.. Pintanya sambil mencengkeram kran bak mandi.
    Ssshh.. eehh.. sshh.. oouuhh.. erangnya lagi sambil mengangkangkan kedua pahanya lebarlebar.
    Aaauuhh..
    Ssrrtt.. ssrruup.. srrup.. jilatan lidahku makin dalam menjelajahi dan mengorekngorek ronggarongga memeknya yang membusung tebal penuh bulubulu yang lebat.
    Aauuhh.. aahh..

    Lendirlendir yang keluar dari rongga memeknya semakin banyak mengalir dan terasa asin sekali, apalagi bercampur dengan air ludahku, sehingga seperti busa sabun layaknya.

    Begitu erangan, lenguhan dan gerakan tubuh bugil Tacik semakin liar tak terkendali, maka ritme jilatanku semakin kupercepat dan aku selingi dengan hisapan pada bagian klitorisnya.

    Akibatnya, Aaauuhh.. aauuhh.. oouuhh.. Omm.. sshh.. eehh.. hheekk.. ss.. aahh.. hh sambil mengerang dan melenguh histeris tubuh telanjang Tacik mengejang dan keduanya pahanya menjepit kepalaku dengan keras sedang tangannya mencengkeram dan membenamkan kepalaku dalamdalam kepermukaan memeknya yang sudah bersimbah lendir. Sesaat setelah tubuh telanjangnya tersentak kejang, akhirnya terkulai lemas.

    Sambil turun dari bak mandi Tacik merangkul dan menciumku dengan mesra sambil berkata Omm.. makasih ya, aku udah lama nggak melakukan sex, aku rasanya udah benerbener nggak tahan sejak lihat batang penis Om menyembul tadi, sekarang giliranku untuk memuaskan Om.. pintanya sambil tangannya yang lembut menggenggam batang penisku yang sudah berdenyutdenyut seakan mau meledak rasanya.

    Kemudian tubuh telanjang Tacik jongkok, sambil lidahnya dijulurkan untuk membelai dan menjilati kepala penisku.
    Aauuhh.. Ciikk..?
    Mmck.. ffcckk.. ffcckk..ritme jilatan Tacik semakin dipercepat.
    Ssshh.. oouuhh.. Cikk.., uueenakk..
    Kemudian Tacik dengan lahapnya mengocokkocok batang penisku kedalam mulutnya, dijilat, dihisap dan saat batang penisku dalam rongga mulutnya, lidahnya dengan lincah membelaibelai kepala penisku.
    Ooouuhh.. sshh.. oouuhh.., badanku rasanya ringan melayang dan disetiap jengkal tubuhku seakan ikut merasakan kenikmatan yang aku alami saat ini.
    Dan dalam sekejap, dari dalam tubuhku seakan ada aliran kenikmatan yang mendesakdesak untuk keluar melalui batang penisku, walaupun kucoba untuk menahannya, ternyata aliran kenikmatan yang terpusat melalui batang penisku tak kuasa aku tahan, akhirnya, Aaauuhh.. crreett.. ccrreett.. ccrrtt.., keluarlah cairan putih kental dari batang penisku.
    Hhmm.. mmck.. mmck.. mmcckk.. sshh .

    Cairan sperma yang keluar dari batang penisku ditelan dengan lahapnya oleh Tacik, seakan cairan putih kental itu merupakan sumber air kehidupan baginya, setelah puas menelan cairan kental tadi, bahkan mulut Tacik masih sempat menghisaphisap kepala penisku seakanakan tidak ingin ada yang tersisa, dan sebagian yang tercecer dibatang penisku dijilatinya sampai bersih.

    Uenak Om.. mmck.. mmck .. spermamu rasanya gurih sekali.. katanya sambil berdiri dan memelukku serta menciumku dengan mesra sekali, sedang tangan kanannya masih memegang erat batang penisku yang masih kokoh berdiri walau sudah mengeluarkan sperma.

    Kuakui dalam hal sex, aku memang sangat tangguh, biasanya kalau berhubungan badan dengan isteriku, aku bisa bertahan lama walau isteriku sudah dua kali, bahkan tiga kali mencapai kepuasan. Sedang dalam pandangan Tacik mungkin hal ini dianggap luar biasa, melihat keperkasaan dan kejantananku dalam melayani nafsunya. Selanjutnya dari adegan peluk cium dan jilatanjilatan lidahnya, birahiku yang nyaris mau surut menjadi berkobar lagi, bahkan lebih menggelora.

    Tubuh telanjang Tacik yang memeknya sudah basah berlendir itu, aku bimbing pelanpelan untuk bersandar kedinding kamar mandi, dan kakinya yang sebelah aku angkat sedikit numpang clocet, sambil tetap berciuman batang penis yang masih dalam genggamannya aku sorongkan mendekati gundukan tebal memeknya yang berbulu hitam lebat, lalu kepala penisku aku susupkan kebelahan memeknya, Slleep.. oouuhh.. sstt ..
    Batang penisku akhirnya dengan mudah amblas melesak kebelahan memeknya, karena cairan lendir dalam memeknya begitu banyaknya setelah mencapai klimaknya tadi.

    Aauuhh.. sstt.. teriaknya lagi sambil kedua tangannya menarik pantatku, sehingga batang penisku menjadi melesak semakin dalam memasuki lubang memeknya yang empuk dan berbulu lebat itu.

    Pelanpelan batang penisku mulai memompa keluar masuk memeknya dengan ritme yang slow, sedang tangan Tacik tetap berusaha membantu memegangi pantatku seolaholah takut aktivitas pompa memompa memeknya yang licin basah berlendir itu terhenti.

    Saat aktivitas pompa memompa memek berlangsung, tubuh telanjang tacik mulai menggeliat kekanan dan kekiri merasakan kenikmatan yang sedang dialaminya. Buah dadanya yang besar kenyal, menggelantung dan menempel empuk didadaku saat aku merapatkan dadaku ketubuhnya.

    Aauuhh.. sstt.. oouuhh.. erangnya sambil mencengkeram erat pantatku.
    Ssstt.. oouuhh.. sstt.. oouuhh desisku merasakan kenikmatan.
    Terus Omm.. yeeaahh.. sstt.. oouuhh.. cepat dikit Omm.., pintanya sambil makin erat menariknarik pantatku.
    Ouuhh.. oouuhh.. sstt.. erangku lagi dan denyutan batang penisku makin meledakledak.
    sstt.. eehhmm.. sstt.. eehmm.. Omm, aku mau keluar.. desisnya sambil menggeliat liar dan tanganya mulai terlepas dari pantatku lalu mencengkeram pundakku.
    Cikk.. kita keluarkan bareng ya.. sstt.. Ooouuhh.. sstt.. kataku sambil mempercepat gerakanku.
    Dan desakan yang mau keluar dari batang penisku mulai tidak kuasa lagi aku tahan, akhirnya sambil memacu gerakan memompa memeknya lebih cepat Aaauuhh.., menyemburlah cairan hangatku menyemprot lubang memek Tacik yang berdenyutdenyut itu.

    Ahh.. oomm.. teriaknya sambil mencengkeran dan memelukku eraterat, dari lubang memek Tacik yang juga terasa keluar cairan hangat sehingga batang penisku terasa dipilin dan dikenyotkenyot dari dalam gundukan memeknya yang basah, hangat dan berdenyutdenyut keras
    Makasih Omm.. aku benerbener merasa puas dan tubuhku walaupun lelah tetapi hati dan pikiranku menjadi segar kembali katanya sambil tetap memelukku mesra sekali setelah dua kali mengalami puncak kepuasan.

    Omm..kalau nanti aku kepingin melakukan lagi, maukah kamu memberikan kontolmu yang gede ini untukku..? tanyanya lagi sambil mengenggam mesra batang penisku.

    Okelah bisa diatur.. yang penting kita harus tetap menjaga kerahasiaan hubungan kita ini.. Ok!?! jawabku sambil melumat bibirnya yang kenyal.
    Well, kalau gitu kita mandi bareng yookk.., aku juga segera berangkat kekantor, nanti kalau ada kesempatan lagi bolehlah kita ulang lagi, Ok..? kataku sambil menyiram air kearah tubuh telanjangnya yang mulus. Daftar Poker

    Akhirnya kami berdua mandi bersama sambil bersenda gurau, sambil saling menggosok dan menyabuni tubuh kamu bergantian, setelah selesai mandi aku dibuatkan segelas air susu dan sehabis meminumnya kemudian aku pamit pulang, tak lupa Tacik memberikan ciuman panjang dan hisapan lembut dibibirku.

    Demikianlah temanteman kisah yang aku alami dipenghujung tahun 2001 dan pada kesempatan yang lain aku ceritakan kisahkisah menarik lainnya. Thanks.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Nafsu Besar Reza di Kelas

    Cerita Sex Nafsu Besar Reza di Kelas


    903 views

    Perawanku – Cerita Sex Nafsu Besar Reza di Kelas. Cerita ini berawal saat akumasih duduk di bangku SMU, aku termasuk cowok yang dikagumi oleh semua cewek di sekolahku, perkenalkan namaku Adit dengan tinggi 175 cm rambut klimis seperti c.ronaldo dengan dandanan modis dan gaul. Cewek dari kelas 1 sampai kelas 3 kebanyakan menaksir diriku.

    Cerita Dewasa ini berawal pas aku duduk di SMU.. pertama kali aku masuk kelas 3.. aku pindahan dari surabaya.. SMP aku di Bandung cuma sampai kelas 2 semester 1.. kelas 2 SMP.. selanjutnya aku terusin di surabaya.. maklum bonyok pindah kerja melulu terpaksa aku ikut juga waktu itu hari pertama aku masuk kelas 3.

    Aku di kenalin di salah satu kelas kalu nggak salah 3 IPA aku orang pinter wajar masuk IPA hauahahhauah!!.. aku di kenalin sama guru aku n kepsek di kelas udah gitu aku di suruh duduk di samping cewe yang langsung aku kenal namanya Reza tingginya sebahy aku.. badannya sintel banget payudaranya yang selalu buat aku ndisir melulu klo deket dia.

    Aku sempet tuker-tukeran no. hp sama dia setelah aku tau dia kaya gimana aku coba aja jadian sama dia aku jalan sama dia masih sampai sekarang dia klo deket aku rada binal Napsuan bersyukur banget aku dapet cewek macem gitu waktu itu pelajaran biologi, kebetulan gurunya nggak masuk aku sama Reza ngobrol aja dipojok kelas.

    Maklum tempat duduk aku sama dia di taro di pojok sama walas pertama aku sich nggak berani ngapangapain dia di kelas tapi klo udah masuk ke mobil aku abis tuch cewe. waktu itu aku liat temen aku lagi cipokan di depan kelas.

    Cerita Dewasa belakang meja guru tiba aja cewe aku ngomong gini tuch rido aja berani.. masa kamu kalah sama dia?? ha? aku kalah belum sempet selesai bibir aku di lahap sama Reza di bales aja dengan ciuman n sedotan yang bikin dia ampunan sama aku Reza sempet ngasih lidahnya ke aku.. tapi aku lepas ciumannya kenapa?? aku bilang aja begini aku nggak mau maen lidah di kelas.. takut kelewatan y udah.. maen biasa aja aku lanjutin ciuman aku di bawah.

    Bangku meja aku aku dorong ke depan supaya lebih luas aku ngelakuin ciuman demi ciumanahhhhhh. ahhhh dittttt.. kata itu selalu keluar dari mulutnya. setelah aku puas ciumin tuch bibir aku turun ke bawah ke lehernya dia yang makin membuat dia kewalahan dan tangan aku ngeremes payudara dia.. yang ukurannya aku taksir 35 tau A B C D..

    Setiap aku tanya dia g pernah mau jawab. aku remes tuch dadanya sampe dia kelojotan setelah aku nandain tanda merah di lehernya dia ngeremes remes penis aku yang membuat ni ADEK kagak kuat lagi buat nahan di dalam kancut.

    Maupun masih make baju seragam n aku ngelakuin di dalam kelas aku tetep nggak gentar. aku bukan resleting seragam aku n aku keluarin tuch siADEK.. dan si Reza udah siap dengan mulutnya yang menganga. aku sempet nutupin dia pake jaket aku sehingga misalnya temen aku nanya aku bilang aja lagi sakit..

    Jilatan demi jilatan dia beri untuk aku.. isapan dia bikin aku nggak kuat lagi buat nahan keluarnya mani aku.. lidahnya bergoyang di ADEK aku. akhhhhhhh. crotttttt croooootttt crotttttttttttt. keluar mani aku.. Reza membersihkannya dengan mulutnya dan di kocok trus di ADEK aku.

    Selesai itu aku bersiin mulutnya dia pake tissue yang ada di kantongnya. aku sama Reza kembali berciuman freenc kiss,,, lidahnya dia ber gelugit di dalam mulut aku jam 12.00 aku balik sekolah. sebelum aku gas mobil aku ke rumah aku di bilangan bekasi.. nggak jauh dari rumahnya Reza.. aku bermain dadanya Reza dolo di mobil aku.

    Aku buka kancing seragam pelan di bantu Reza dengan napsu yang ganas Reza ngerti maksud aku and dia nge buka tali BHNya dan 2 buah gunung merapi yang bakal mengeluarkan volcano gara isapan aku muncul di depan aku.. dengan napsu di ujung rambut aku isap puting susunya tangan kiri aku megangin kepala belakang dia.. and tangan kanan aku ngeremes dada yang satu lagi. ahhhhh..

    Adit pelan donkkk. Reza udah nggak bisa nahannnnn lagiiiii nehhhhhhhh.. puting Reza yang berwarna merah ke merah mudaan tertelan abis oleh mulut aku and tiba aja tubuhhhhh Reza mejelijang seperti cacing kepanasan. aku sedot trus dada Reza. sampai puting itu terasa keras banget di mulut aku. Reza cuma diam dan terkulai lemas di mobil aku. aku liat parkiran mobil di sekolahan aku udah sepi.

    Reza mengancingi baju seragamnya satu aku bantu supaya cepet. selama perjalanan pulang Reza tetap lemas dan memejamkan matanya aku kecup keningnya sesampai di rumah aku.

    Reza bangun dan dia pengen ke kamar kecil aku suruh dy ganti seragam dengan baju kaos yang dia bawa dari rumah sebelum berangkat kesekolah.

    Selesai dari kamar mandi aku liat Reza nyopot BHnya. terlihat jelas putingnya dan bongkahan susu sebesar melon itu.

    Cerita Dewasa Belum sempat masukin baju ke tasnya dia dia aku dorong aku tempat tidur dan aku lahap bibirnya dan dia membalas nya dengan penuh hot panas bercampur dengan napsu aku yang cuma make bokser doank ke walahan tangan dy bermain di selangakangan aku.. aku bermain di leher dia dan aku buat cap merah lagi di lehernya.

    Aku sibak SMA negeri yang hanya sampai lutut itu dy cuma make CD G string dengan perlahan dia nurunin roknya dan dy hanya menggunakan CDnya aku copot dan aku jilatin vaginanya.. ahhhhhhhhhhhhhhhhhh.. . dit..ahhh hhhhhhh cuma kata itu yang keluar daru mulutnya.. aku rasain vagina Reza semakin keras dan aku gigit kelentitnya dia terik semakin kencang untung di rumah cuma da pembantu aku.. dit.. puasin akuwww dunkkkkkkk. nggak pake cing cong aku jilat n aku sodok tuch vagina pake telunjuk aku dittttttttttttttttt.

    Aku keluarrrrrrrrrrrrrrrr.. vagina Reza basah ketika di depan mata aku di sedot sampai bersih tuch vagina udah gitu aku liat dia memegang bantal dengan keras. aku deketin dia dan aku cium bibir dia.

    Ternyata dia blum lemas.. dia bangkit dan memegang penis aku dan di kocokinnya sampe si ADEK mengacung sangat keras.. penis aku di masukin ke mulutnya Reza. di masukan di keuarkan. sampai di sedot.uhhhhhhhhh.. nikmat banget yang sekarang dari pada yang di kelas tadi.

    Biji zakar aku juga nggak lupa ikut ke sedot.. pass biji aku di sedot rasanya aku pengen FLY. kocokin Reza semakin panas dan hisapannya semakin nggak manusiawi lagi wajahnya tambah maniss kalo dia sambil horny begini..

    ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.. . crottttttttttttttttttttttttttt tt many aku tumpah semua ke lantai kamar aku. yang sisanya di jilatin Reza sampai bersuh aku bangkit dan menarik tangan Reza aku ciumin dadanya aku kenyotlagi putingnya sampai merah.

    Aku cupang di sebelah putingnya. manis banget susunya. membuat aku semakin napsu sama dia Rezaku sayang. masukinnn sekarang yach?? ya udahhhh cepetannn aku dari tadi Nungggu kamu.. aku bertukar posisi Reza di bawah.

    Dan aku di atas sebelum aku masukan aku gesek dolo di depan vaginanya belum aku masukin aja Reza udah meringis. aku dorong perlan Dit pelan sakit. nee.. di bantu dengan tangannya dia perlahan penis aku masuk.

    Baru seperempatnya masukkk aku cabut lagi dannn aku sodok lagi. dan akhirnya masuk semua.. aku lihat Reza sangat menderita tapi sepertinya dia seneng banget. udah semuanya masuk aku goyangin aku maju mundurin perlahan lahan.

    Bokong Reza pun ikut bergoyang yang membuatku kewalahan.. setelah beberapa menit aku goyang tiba badan Reza mengejang semua.. dan akhirnya Reza orgasme untuk ke 3xnya.. aku cabut kembali penisg w dan Reza berada di atas aku.

    Posisi ini membuat aku lebih rileks. Reza memasukannya pelan di genggamnya penisku dan di masukannya penisku ke vaginanya. dan blesssss ternanam semua di dalam vaginanya.. badan Reza naik turun mengikuti irama.

    Cerita Dewasa Reza mengambil bantal yang da di sebelahnya dan menarohnya di pala aku. posisi ini membuat aku bisa ngerasaain 2 gerakan sekaligus aku emut kecil putingnya Reza dan meremas remasnya.

    Bokong Reza terusss bergoyaanggg.. ahhhhhhhhh ahhhhhhhhh.. isappp teruss dit badan Reza mengenjang dan Adittttttttttttttt akuuu pengen keluar lagi… akuuu juga pengennnnn selesaiiiiii metttt tahannnn sebentarrrrrrr lagi… aku dan Reza mempercepat permainan dan akhirnyaahhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhh.. aku keluar.. kata itu yang menngakiri permainan ini.

    Sampaiiii sekarang pun Reza tetep bermain sama aku kami tetap melakukan banyakk hal. dan aku di tunangin sama Reza karena orang tua kami sama setuju atas hubungan kami.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Ipar Yang Masih Perawan

    Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Ipar Yang Masih Perawan


    903 views

    Perawanku – Cerita Sex Bercinta Dengan Adik Ipar Yang Masih Perawan, Kisah ini terjadi ketika istriku yang tercinta Narty, sedang mengandung anakku yang pertama kira-kira satu setengah tahun yang lalu. Saat menjelang bulan yang kedelapan,perut Narty sudah sangat besar.dan tidak memungkinkan lagi bagi Narty untuk mengurus semua urusan keluarga seperti mencuci piring,gelas,dan lain-lain.ia harus lebih banyak istirahat.

    Praktis deh sejak saat itu semua pekerjaan rumah tangga semua menjadi tangung jawabku.mulai dari mencuci sampai memasak.Narty sebenarnya nggak tega melihat aku bekerja habis-habisan di dapur.namun apa boleh buat dia sendiri harus mematuhi anjuran dokter untuk beristirahat total.dari rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga.

    Akhirnya karena terlalu banyak menghabiskan waktu dirumah untuk menjaga Narty dan jabang bayinya .pekerjaanku di kantor pun terganggu banyak file-file keuangan yang belum sempat kuselesaikan dan akupun jadi sering mbolos ngantor.bosku tentu saja marah.

    ia bahkan mengancam akan menskorsingku.wah celaka…….!

    Maka mau tak mau aku harus sering ke kantor untuk menyelesaikan semua pekerjaanku sementara Narty akan menghubungi adik bungsunya Pita yang baru lulusan SMA.untuk menemaninya.aku memang nggak pernah bertemu Pita sebelumnya.

    lantaran ia sekolah di kota madiun dan tinggal bersama neneknya dikota tersebut.dan akhirnya kuijinkan aja Pita menemani Narty.

    Semula nenek Pita keberatan kalau Pita harus tinggal bersama kami namun karena desakan Narty yang cucu kesayangan ini.nenek pun berkenan membiarkan Pita tinggal bersama kami di Bandung.

    bahkan Pita berniat untuk melanjutkan pendidikanya di kota ini sambil bekerja dan mencari pengalaman hidup.katanya saat itu kamipun berniat membiayai pendidikan Pita.karena bagaimanapun pendidikan adalah yang utama.

    Sekarang mari kita bicarakan tentang body Pita. body Pita sangat menawan.payudaranya lumayan montok juga sanggup memancing hawa nafsu kaum adam sepertiku.bibirnya sangat sexy ingin sekali aku mengulumnya.

    rambutnya panjang terurai lurus.wajahnya keindo-chinese-san.pantatnya juga semok.

    pokoknya sexy abiss bo..!

    Aku berharap kelak bisa mengentotnya.sekalipun itu tidak mung kin terjadi karena Pita adalah adik bungsu Narty yang notabene istriku sendiri.dengan kata lain ia adalah adik iparku sendiri.ah betapa gobloknya aku dulu andai dulu yang kunikahi Pita bukan Narty.batinku kala itu.

    Suatu hari sifat keisengankupun kumat lagi.saat Pita mandi aku mengintipnya.saat itu Narty sedang tak ada dirumah lantaran harus ke dokter kandungan.dengan sedikit tehnik yang kupelajari di kala “SLTP” dulu.

    aku berhasil menggintip Pita. ternyata tubuh Pita memang sangat sensual kedua payudaranya bukan Cuma besar ,tapi sangat indah dan kenyal.ingin saat itu aku meremasnya dan mengulum kedua putingng nya yang hitam kecoklatan itu.

    namun aku nggak ingin terburu-buru.melihat tubuh adik ipar kan nggak bisa setiap hari jadi harus kunikmati waktu emas ini sebaik-baiknya.

    Matakupun mulai menyisir tubuh Pita secara perlahan-lahan leher jejangnya,dadanya,serta memek perawannya yang diselimuti bulu-bulu halus, saat ia menyabuni tubuhnya ,juga saat ia keramas semua terlihat dengan sangat detail.benar-benar pemandangan yang eksotis.

    tak akan tertukar dengan pemandangan gunung willis sekalipun pokoke oke.dan tanpa sadar “adik kecil”kupun terbangun.

    Namun aku harus menelan ludah. jam dinding sudah menunjuk angka 08.00 aku harus bersiap-siap ke kantor.dan dikantorpun aku tak berkonsentrasi bayang-bayang tubuh Pita mengisi terus seluruh otakku.ingin rasanya aku pulang dan mengentot sorang wanita ABG.

    Dan begitu aku pulang. Aku jadi pusing tujuh keliling batang kemaluanku sudah “READY FOR ACTION” namun aku tak bisa meminta “jatah” ke Narty lantaran ia hamil tua maka akupun memutuskan untuk menggumbar hawa nafsuku dengan melihat VCD porno alias BF aku harus melihat vcd ginian waktu tengah malam.

    lantaran pada tengah malam begini biasanya Narty dan Pita pasti sudah tidur terlelap.

    Narty paling nggak suka kalau aku liat vcd beginian.dan kalau ketahuan Pita yang masih ABG itu bisa hilang wajahku.

    Saat aku tengah asyik-asyiknya melihat tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku “Pit…..Pita ka……mu be…belum tidur”ujarku gelagapan saat mengetahui bahwa yang menepuk pundakku adalah Pita. sembari menyetop jalannya BF dengan remote televisi yang terletak dismping sofa tempatku duduk.

    ‘’belum,mas malam ini panas banget,ya jadi gerah nih” “oh…”jawabku datar.

    “mas,mas suka ngeliat yang beginian ya?” “ah,

    nggak juga Cuma iseng doang kok,eh Pita jangan bilangin hal ini ke mbak Narty ya soalnya dia nggak suka kalo mas liat ginian” “boleh aja mas pake rahasia-rahasiaan tapi……” “tapi apa?” “mas harus kasih liat tuh vcd ke Pita” gila kali nih anak, baru lulus SMA sudah berani liat beginian.

    tapi ya sudah lah toh aku sudah ketangkep basah jadi mau nggak mau kustel lagi deh BF tersebut.dan kami pun melihat BF itu berduaan di sofa kayak Romi dan yuli.

    Akhirnya tibalah adegan dimana pemain pria dikulum batang kemaluaannya oleh si pemain wanita.(oral sex). “mas kenapa sih kok tuh cowok seneng banget waktu “anunya” dikulum sama sicewek itu”Tanya Pita kujawab saja dengan jujur”ehh….

    tuh cowok kerangsang kali. aku bilangin ya pit cowok itu kalo dikulum anunya bakal kerangsang.

    ” “emang kalo “anunya” mas digituin mas ya kerangsang?’’ “

    jelas dong”kataku saat itu. gila nih anak pertanyaannya kok menjurus amat ke hal-hal khusus dewasa. “mas,mas mau nggak kalo digituin sama Pita.” “

    gendheng kamu pit,aku ini kan kakak iparmu bagaimana kalau mbak Narty tau” “lho,mbak Narty kan sudah tidur mas,nggak bakalan tahu deh” belum sempat aku berkata apa-apa Pita sudah membuka celana ku dan langsung mungulum kemaluanku.aku gelagapan.

    suara mulut Pita yang tertahan burungku itu akhirnya membuat aku kerangsang juga.akhirnyapelan-pelan aku mulai mengikuti permainnan lidah Pita kugoyangkan pantatku searah dan perlahan.kubelai-belai rambut Pita yang terurai panjang.

    sementara itu Pita mengulum kemaluanku bagai seorang bayi mengulum lollipop mulutnya mengulum mengitari kemaluanku kadang ia menngigit lembut kepala kemaluanku dan saat itulah aku memmekik ringan.hingga akhirnya: air surgawiku tertumpah semua ke mulut Pita .

    Pita berusaha menelan semuanya dan setelah itu dengan jilatan-jilatan kecilnya ia menbersihkan kemaluanku hinngga bersih dan klinclong.

    “hah….hah mas aku kan sudah ngulumin punyanya mas,sekarang giliran emas dong yang ngulumin punya Pita” “

    oke deh pit buka dong dasternya biar mas kulumin memek kamu “ dengan cepatnya Pita membuka baju dasternya bahkan juga bra dan cdnya .

    dan setelah itu kulihat lagi tubuh Pita polos tanpa sehelai benangpun sama persis dengan yang kulihat dikamar mandi tempo hari(saat aku mengintipnya remember).maka dengan segera tanganku mengengam kedua buah gumpalan dagingnya dan mulai meremasnya dengan kasar sembari kadang-kadang memainkan putingnya yang sudah mengeras akibat rangsangan ransangan yang didapatnya ketika menggulumku tadi.

    “akh……oooooooh……mas jangan mas kulumin memekku dulu dong pleeeeaaze” ‘

    ini dulu baru itu Pit”

    kataku menirukan bunyi iklan di tv sembari menciumi kedua daging kembar itu bergantian.

    Setelaah puas menciumi kedua susu Pita barulah aku mulai menciumi memeknya pertama kujilati bulu-bulu halusnya rintihan pita terdengar. tampaknya titik lemah Pita ada di memeknya.itu dapat dibuktikan .begitu ia mengerakan pantatnya dengan antusias membiarkan lidahku menari bergerak bebas didalam memeknya yang sempit dan begitu kutemukan chrytorysnya(yg sebesar kacang kedelai) lansung saja kukulum tanpa ammpun

    “akh………oooooooooo…………….akkkhh………………… akh………oooooooooo…………….akkkhh…………………

    akh………oooooooooo…………….akkkhh…………………maaaaas maaaasukin aja burung mas ke dalam memek aku akh…………….” “

    tapi ,Pita kamu kan masih perawan” “askh….nggak peduli pokoke puasin aku mas”

    kata Pita sembari menancapkan burungku ke vaginanya.

    “aaaaaaaaaaaaaaaaaa…………..oooooooooo………….”

    masuklah semua burungku seiring dengan erangan Pita (menahan sakitnya hujaman anuku).setelah itu mulailah kugenjot tubuh Pita semakin lama semakin cepat.Pita terus memekik keras namun aku sudah gelap mata.maka semakin keras erangan Pita semakin keras pula goyanganku.

    Aku terus mengoyang Pita hingga akhirnya Pita mencapai klimaks. Cairan orgasmenya keluar bersama darah keperawanannya.tubuh kami berdua bagai bermandi keringat.

    kubiarkan pita istirahat sekitar 15 menit.saat itu kulihat Pita menyeka air matanya mungkin ia menangis karena menahan sakitnya hujaman “burungku”.

    kejadian ini mengingatkanku saat kuperawani Narty .kala itu Narty juga mengeluarkan air mata..dasar adik kakak sama saja. Lalu kubiarkan sekali lagi Pita mengulum anuku hingga keluar cairan surgawi untuk kedua kalinya kali ini fekwendsinya lebih banyak karena kulihat Pita tak mampu menelannya..

    air surgawiku tampak belepotan diwajahnya.kubantu Pita untuk membersihkan spermaku di wajahnya dengan kertas tissue.setelah itu kami akhiri perbuatan nista kami ini dengan cumbuan mesra.

    “Pita,kita baru saja melakukan sebuah perbuatan yang dilarang oleh agama,sadarkah kamu,Pita”

    “ah,nggak papa mas.apa urusannya agama sama kita.toh kita Cuma melakukan hubungan sex tidak lebih”masyaallah …!

    Dia Cuma berkata seperti itu setelah berselingkuh dengan aku,kakak iparnya sendiri ck…ck…..ck… “tapi aku kan sudah memerawanimu itu sama artinya dengan merusak masa depanmu dan aku juga telah menghianati cinta mbakyumu Narty”

    “ah mas ini gimana toh asal kita nggak buka mulut siapa sih yang tahu kalau aku sudah nggak segelan lagi” “tapi…’’ “dan lagipula mas kan nggak maksa aku nglakuin ginian,orang aku yang mau kok,mas asal mas tau aja ya aku tuh sudah lama menunggu saat dimana “segelku” dibuka sama mas,makanya tadi waktu mas ngintip aku biarin aja.”

    “jadi kamu tau kalo tadi pagi aku……” “ya,jelas tau dong mas ,mas dimataku mas itu seorang yang gagah dan baik jadi aku nggak akan nyesel ngasih keperawananku ke mas” “tapi gimana kalau sampai mbak Narty tahu he…” “kita rahasiain hal ini dari semua orang mas gimana mas setuju nggak?

    ” “baiklah aku rasa inijalan yang baik untuk kita berdua Pita aku mohon anggap saja malam ini tak pernah terjadi”

    dan mulai saat itu kami merahasiakan hal ini pada siapapun.

    Pita tinggal dikost-kostsan dengan alas an agar lebih dekat ke fakultas dimana ia menimba ilmu.(padahal ia tinggal di kost-kostsan untuk menghindari kecurigaan Narty}ia hidup tanpa beban seolah-olah apayang telah kulakukan tak pernah terjadi namun kin giliran aku yang repot karena aku tak bisa melupakan nikmatnya oral sex Pita.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentot Dengan Mba Susan Yang Menawan

    Cerita Sex Ngentot Dengan Mba Susan Yang Menawan


    903 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Dengan Mba Susan Yang Menawan, Kehidupan itu ada pasang surutnya, ketika saya sedang jaya, saya mempunyai client yang lumayan banyak untuk ukuran AE pemula di sebuah advertising.

    Dan dengan ketekunan dan semangat saya, perusahaan tempat saya bekerja mengalami kemajuan pesat hingga mencapai Top 5 billing di semua stasiun TV. Dan kemudian bencana datang, Perusahaan tersebut bangkrut karena miss management.
    Ditengah kesusahan datanglah tawaran dari Nancy, junior saya yang telah pindah ke Gokil Advertising, dan mengenalkan saya dengan Ibu Susan, pemilik perusahaan tersebut. Ibu Susan dipertengahan abad usianya, masih mempunyai tubuh yang terawat dengan baik, body-nya tidak kalah dengan gadis-gadis yang masih muda yang menjadi anak buahnya di Gokil Advertising.

    Karena prestasi kerja saya yang baik, kami sering mengadakan meeting after hours, dan progress kerja saya yang baik, membuat kami cukup akrab..tapi pada suatu malam ada kejadian yang benar-benar mengubah hidup saya!
    Pada suatu malam, ketika karyawan lain telah pulang, Saya tengah memaparkarkan pendekatan saya terhadap satu perusahaan rokok terkemuka, dan kemudian tiba-tiba Ibu Susan berkata,
    “Aduh, kog punggungku gatal ya?”

    Saya masih berusaha menahan diri untuk tidak terlalu cepat menolongnya, takut nanti dianggap kurang ajar!
    Semakin lama gatalnya sepertinya semakin bertambah,
    “Tolong Dik Uki, bisa garuki punggung Ibu?”
    Saya mengangguk dan berusaha membuang pikiran kotor saya, yang ingin sekali rasanya mengetahui lebih dalam bentuk tubuh boss yang cantik dan keturunan bangsawan ini..
    Saya garuk pelan-pelan, tapi lebih tepatnya hanya mengusap-usap punggungnya saja, takut kalau Ibu Susan kesakitan

    “Dik Uki, agak keras dikit, masih gatal lho Dik”, pinta Ibu Susan.
    Dan saya agak sedikit memantapkan tangan saya dipungungnya.
    “Dik Uki, masih belum terasa, sebentar saya buka dulu blazer saya.”
    Dia langsung membuka blazernya, sehingga tinggalblouse-nya yang putih dan transparan. Waduh semakin tidak tahan nih saya, karena kulit tengkuknya yang mulus dengan sedikit rambut lembut yang tergerai di tengkuknya (Dia kalau ke kantor selalu rambutnya disanggul di atas), semakin menambah feminin, dan semakin membikin saya langsung terangsang.

    Saya menggaruknya tetap tidak mau keras dan masih cenderung mengusap atau membelai punggungnya, karena saya menikmati kehalusan kulit seorang bangsawan yang berada dibalik bajunya yang tipis. Saya usap seluruh punggungnya dengan pelan, ke atas dan ke bawah, ke kiri dan ke kanan, terkadang tangan saya, saya telusupkan di bawah ketiaknya, untuk menggapai payudara yang di depan.
    Dia menengadahkan kepalanya, dan menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sambil suaranya mendesah,
    “Uuhh enak Dik Uki.. enaakk..uuhh..”
    Mendengar desahannya yang merangsang, rudalku langsung tegak bak tugu Monas.
    Sekujur tubuhku mulai menggigil dan seperti dialiri setrum listrik yang halus merambat di sekujur tubuh dan terpusat di kemaluanku. Tenggorokanku terasa kering, dan susah bicara, karena nafsuku yang langsung menggebu.
    Baru kali ini saya bisa menikmati tubuh seorang bangsawan yang bersih, terhormat dan sangat terjaga dari tangan laki-laki lain, selain suaminya.
    Karena Dia duduk membelakangiku yang berdiri sambil memijit-mijit punggungnya, batang kemaluanku langsung kutempelkan di punggungnya yang lembut seperti sutera. Kugesek-gesekkan batang kemaluanku ke punggungnya dengan pelan. Dan Dia berkali-kali melenguh,
    “Uughh, enachh Dik, enaak, terus Dik.”
    Dia membimbing tanganku untuk mengusap dua gunung kembar yang kencang dan kenyal. Kuusap payudaranya dengan lembut, kucium tengkuknya dengan lembut, dan kugesekkan batang kemaluanku ke pungungnya dengan lembut.
    Aku sangat tahu, kalau melayani tipe wanita seperti Dia ini harus dengan lembut dan dengan menggunakan perasaan.
    Kucium tengkuknya dengan lembut, Dia sekali lagi menengadahkan kepalanya ke atas, matanya sambil terpejam, dan bibirnya yang tipis terbuka sedikit, dan mulutnya hanya bergumam, “Emm.” Aku tahu itu artinya dia sangat menikmati.
    Tanganku, kuusapkan dengan lembut di sekeliling payudaranya, dan kulingkari masing-masing payudaranya dengan kedua tanganku, sengaja aku tidak sentuhkan tanganku ke pentilnya, untuk memberikan sensasi yang sangat halus dan perlahan.
    Beberapa kali tanganku mengitari sekeliling payudaranya, kemudian perlahan-lahan tanganku kutarik untuk mengusap pipinya. Kutengadahkan wajahnya, dan kucium keningnya dengat lembut sekali. Aku bisa rasakan kelembutan nafasnya di wajahku, bibirnya yang tipis masih mengeluarkan gumaman yang lembut,
    “Dik Uki.. emm.. eemm..”
    Dengan perlahan aku membalikkan badan Dia ke arahku, dengan cara memutar kursinya, dan saya membimbing dia untuk berdiri dengan perlahan, kini aku dan Dia sudah berhadapan, sama-sama berdiri, dadaku menempel ke dadanya, dan aku bisa merasakan kekenyalan susunya, dan saya membayangkan betapa indahnya bukit kembarnya.
    Tanganku kudekapkan ke pinggangnya, dan telapak tanganku kuusapkan ke pantatnya yang juga sangat indah dan kencang. Tangannya memegang pundakku dengan lembut, kepalanya sudah menengadah ke atas, dan tatapan matanya.
    Waduh, jernih dan indah menatap mataku tanpa berkedip. Kusentuh bibirnya dengan lembut, kuusapkan perlahan bibirku ke bibirnya. Dia memberikan reaksi dengan mengencangkan dekapannya ke pundakku dan dadanya ditempelkan lekat ke dadaku, tanganku kudekapkan semakin erat ke pantatnya dan agak kutarik ke atas pantatnya, sehingga kakinya agak diangkat ke atas. Waduh ciumannya sangat lembut, perlahan-lahan kuusapkan lidahku ke lidahnya, dia memberikan reaksi yang sama, menyapukan lidahnya ke seluruh mulutku.
    Tanganku mulai mengusap-usap punggungnya naik turun dengan lembut. Aku menikmati sekali kehalusan kulit punggungnya.
    Setelah aku puas menciumi bibir, wajah dan pipinya, ciumanku perlahan-lahan kuarahkan ke lehernya. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, matanya masih terpejam menikmati, nafasnya agak memburu, dan mulutnya masih bergumam,
    “Mmm.. uhh..”
    Ciumanku mulai bergeser ke bawah, ke belahan dadanya. Kancing blousenya yang di depan dengan mudah kubuka satu persatu, sehingga tersingkap sudah BH hitam yang menyangga dua buah payudaranya yang padat, bulat, kenyal, bersih dan ranum. Kuciumi lehernya dengan sangat lembut, ke pundaknya, bergesar turun ke sebelah atas payudara yang tidak ditutup BH. Dia semakin menengadahkan kepalanya, punggungnya juga semakin melengkung ke belakang, kedua tangannya memegang kepala saya dan sedikit meremas rambut saya, tandanya semakin menikmati gaya permainanku.
    Kedua tanganku memegangi dibawah kedua ketiaknya, biar Dia tidak terjerembab ke belakang, tapi bibirku masih mengusap daerah leher dan di atas payudara.
    Aku sengaja memperlama untuk menyentuh payudaranya, apalagi pentilnya.
    “Diik..Ukii.. uugghh.. sstt”, sambil mulutnya berdesis kenikmatan.
    Blousenya yang masih menempel di pundaknya perlahan-lahan kulepaskan, sehingga pemandangan kemulusan dan kemolekan tubuh Dia terpampang jelas di hadapanku, dan terkena sinar lampu down light kekuningan yang berada di langit-langit tepat di atas kami berdua, menambah romantisnya suasana malam itu yang tidak akan pernah kulupakan. Sekali lagi tanganku kugunakan meremas sebelah pinggir dari payudaranya, dan tampak bahwa payudaranya sudah mulai mengeras.
    Tanganku mengusap punggungnya dengan perlahan sambil membuka tali BH yang ada di punggungnya. “Click” sekali jentik langsung terbuka pengait BH-nya.
    Dengan pelan kuturunkan tali BH yang ada di pundaknya, akhirnya BH-nya kulepas.
    Woow, terlihat pemandangan indah sekali, dua gunung kembar yang kuning dan bersih dengan puncaknya yang kecil yang sudah berdiri tegak. Aku sudah sangat terangsang tapi aku tidak boleh gegabah. Kuusap payudaranya dari sebeleh bawah dengan tangan kananku, tangan kiriku masih mendekap punggungnya untuk menjaga agar Dia tidak terjatuh, dan kucium payudaranya, berkeliling mengitari pentilnya, dan tangan kananku masih mengusap-usap sebelah luar payudara, tapi dengan gaya agak memeras. Kedua tangan Dia memegang erat pundakku tanda sudah semakin gemes, untuk dicium pentilnya.
    Karena aku sudah merasa waktunya tepat, maka dengan lembut kukulum pentilnya.
    Dan reaksinya,
    “Aaaughh, uuhh..ss.. uuhh”,
    Dia melenguh-lenguh dan mendesis-desis keenakan, seakan-akan yang dinantikannya telah tiba.
    Meskipun kondisinya sangat terangsang, tapi lenguhan itu tetap lembut dan terdengar lirih. Kukulum pentilnya, kugesek-gesek pentilnya dengan lidahku, dan kugigit lembut pentilnya, tanganku tetap meremas-remas lembut payudaranya.
    Setelah aku puas mempermainkan pentilnya kiri dan kanan bergantian, kulepaskan bibirku dari susunya, dan kugeserkan mulutku ke bawah ke seputar perutnya yang datar dan mengeluarkan aroma parfum yang lembut dan semerbak.
    Ketika mulutku terlepas dari susunya, Dia kelihatan menghela napas lega dan baru bisa bernafas dengan tenang. Aku menciumi perutnya dengan agak sedikit jongkok. Kucium pusarnya, dan kujilati pusarnya dengan lidahku. Dia menggelinjang kegelian. Karena terlalu lama berdiri atau karena sudah sangat terangsang, Dia sudah tidak kuat berdiri dan dia bergeser ke belakang duduk di meja kerjanya. Aku berdiri dengan kedua lututku dan aku tetap jilati pusarnya dan perutnya. Dia menggelinjang kegelian, dan mengusap-usap rambut kepalaku dengan tidak beraturan, terkadang meremas, menjambak dan mengusap rambutku. Sehingga rambutku sangat kacau.
    Puas dengan permainan perut, Dia kurebahkan di meja kerjanya. Untungya meja kerja Dia cukup besar. Kupelorotkan rok bawahannya, sekaligus dengan CD-nya. Sekarang tampak di hadapanku seorang putri yang kuning, bersih, dengan kaki dan betis yang aduhai indah, terbujur pasrah di hadapanku.
    Kunikmati tubuh Dia sebentar, karena selama ini aku hanya bisa membayangkan keindahan tubuhnya, tanpa berharap untuk dapat memandangnya. Tapi ternyata malam ini apa yang kudapatkan jauh dari yang kubayangkan. Seorang wanita dengan tubuh montok dan kuning mulus, dengan kaki dan betis ramping. Dua buah dada yang tidak terlalu besar, tapi bulat, padat dan kencang, sehingga cocok dengan kesan payudara seorang putri. Bentuk lengan dan bahu yang padat bulat dan berisi.
    Dia telentang di atas meja di hadapanku, aku masih berdiri. Aku mencium pipinya sekali lagi dengan lembut, kuusap payudaranya dengan lembut. Kedua tangan Dia merangkul leherku dengan erat. Kedua kakinya bergerak-gerak dengan halus pertanda sangat terangsang. Perlahan-lahan tanganku kugerakan dari susunya turun ke perutnya. Kuusap sebentar perutnya dan bergerak turun ke bawah mengusap pahanya. Paha yang selama ini hanya bisa kupandang. Aku usap pahanya naik turun dengan tetap mulut kami masih saling memagut.
    Erangan-erangan kecil keluar dari mulut Dia,
    “Ugh.. ugh.. emm.. emm..”
    Tanganku bergerak dari sekitar pahanya terus mengusap sekitar bibir kemaluannya.
    Dengan perlahan kedua kaki Dia mengembang, memberi kesempatan tanganku untuk mengelus kemaluannya. Tetapi kemaluannya belum kuelus, hanya kedua selangkangan saja yang aku belai dengan kedua jari telunjuk dan jari manis bersama-sama. Kuelus selangkangannya naik turun, dan Dia menambah kecepatan gerakan kakinya. Dengan pelan Dia mengangkat pantatnya, sehingga kemaluannya juga ikut naik. Aku tahu ini pertanda agar aku dapat segera mengelus kemaluannya. Kuusap pelan dan dengan jarak sentuhan yang kubuat serenggang mungkin antara bibir kemaluannya dan telapak tanganku, membuat gelinjang Dia menaikkan kemaluannya untuk menyentuh tanganku semakin tinggi.
    Kubelai rambut kemaluannya yang lembut, tipis dan tertata rapi. Setelah puas memainkan sekitar kemaluannya, dan liang kemaluan Dia sudah semakin terbuka dan semakin basah. Kusentuh klitorisnya dengan sedikit ujung dari jari tengahku dengan lembut dan.. “Uuhhgh”, lenguhan Susan kenikmatan.
    Gerakan kakinya sudah semakin tidak teratur. Tiba-tiba tanganku dijepit dengan kedua pahanya.
    “Diik Ukii.. aakkuu.. nggakk.. taahh..”
    Kemudian tangannya menarik punggungku sebagai bertanda agar aku segera menaiki tubuhnya. Kutarik kedua kakinya ke arah pinggir meja, sehingga kedua kakinya terjuntai, kemudian Dia membuka kedua selangkangannya dengan tidak sabar. Aku sempat memandangi kemaluannya, dan seakan liang kemaluannya merah seperti bibir gadis yang memakai lipstik yang sedang merengek.
    Kugesekkan batang kemaluanku pelan-pelan ke bibir kemaluannya, dan Dia mengerang lagi,
    “Uugghh.. uughhg..”
    Kumasukkan dengan pelan batang kemaluanku ke liang kemaluannya. Belum sampai habis masuk semua, kutarik kembali dan kumasukkan kembali. Dengan gesekan-gesekan yang pelan tersebut membuat erangan Dia semakin tidak beraturan.
    Untuk melayani tipe seperti Dia ini, kugunakan gaya gesekan 5:1, artinya lima kali keluar masuk setengah batang kemaluan, baru sekali masuk seluruh batang kemaluan. Dan pada saat masuk yang seluruh batang kemaluan, erangan
    Dia semakin hebat. Dengan gaya lembut dan 5:1 ini kami bisa saling menikmati.
    “Uuugghh.. acchh.. Diikk.. Ukii.. ucchh.. sstt.. uhh..”
    Erangan erangan yang tidak beraturan tetapi artinya hanya satu yaitu Enak.
    Sambil kugenjot pelan batang kemaluanku, kedua tanganku dengan leluasa meremas kedua susunya, yang bergerak-gerak naik turun tergantung sodokanku.
    Kadang-kadang tanganku mengusap wajah dan pipinya, kadang-kadang mengusap perutnya.
    Setelah cukup lama aku melakukan genjotan 5:1, tiba tiba kedua paha Ibu Susan diangkat dan dililitkan ke pinggangku. Kedua tangannya mendekap diriku, mulutnya sedikit menganga dan mendesis..
    “Diikk..Uuu..Ki.. saa..yaa saampaaii.. uuhhff.”
    Kupegangi pinggangnya untuk menekan liang kemaluannya ke batang kemaluanku. Setelah Dia selesai mengejang dan nafasnya tersengal-sengal, aku mulai lagi dengan genjotan, tetap dengan gaya 5:1.
    Dia melenguh, “Uuff.. uff.. uuff.. Dik Uki beluumm yaa. Ayo donk.. uff.. uff jangan ditahaan.. uuff.. ugh..”
    “Sebentar Bu!” kataku.
    “Dik.. uhff, ceepetan dikit.. Dik.. ughf.. uhfgg.. aa.. ku mau uhgf uff uff.. keeluar.. laa.. ggii..”
    “Sebentar Bu, aku juga sudah.. mma.. uu.. saammpai..”
    Tiba-tiba ada aliran listrik menjalar dari ubun-ubun turun ke arah kemaluanku dan semakin-lama semakin mengencang. Batang kemaluanku seakan balon yang ditiup dan mau pecah.
    “Aachghh.. accghh.. Buu.. Sussann.. aku mmau keluarr..”
    Dia memegang erat tubuhku dan
    “Crret.. crrett..” keluar semua cairan yang ada di seluruh tubuhku dan “Aaachh..”
    Kami berdua terkulai lemas dengan badan penuh keringat dan nafas terengah-engah.
    “Dik Uki, makasih ya Dik, kamu telah memberi saluran yang selama ini tersumbat.”
    Aku sangat puas malam itu, karena aku tidak dapat membayangkan, ternyata aku bisa menikmati tubuh seorang wanita terhormat, yang selama ini orang luar sangat menghormatinya, tapi ternyata malam ini dia begitu pasrah menyerahkan tubuhnya kepadaku.
    Jam telah menujukkan pukul 22.00 ketika permainan kami usai, dan kami berdua segera masuk ke toilet untuk membersihkan dan merapikan badan kami masing-masing.
    Dan sebelum pulang aku mendapat tugas baru dari Dia, yaitu membantu membersihkan cairan yang membasahi meja kerja Dia, dan membantu merapikannya. Sambil merapikan mejanya aku berbisik ke telinga Dia,
    “Bu meja ini dirapikan ya.. karena besok malam mau dipakai lagi”,
    Dia hanya tersenyum dan mencubit mesra lenganku.
    Hal tersebut kuulangi setiap ada kesempatan, baik di kantor ataupun di hotel, tapi rahasia tersebut tidak terbongkar dan kami saling menjaga rahasia.
    Dan kalau pagi hari, Dia kembali memerankan perannya sebagai atasan yang berwibawa, profesional, tetapi kalau malam, melenguh-lenguh dan menggelinjang-gelinjang di bawah selangkanganku.
    Untuk lebih mengakrabkan hubungan kerja di kantor, teman-teman kantor mengadakan acara pergi bersama ke tempat santai, yaitu di daerah pegunungan yang berhawa dingin. Semua teman-teman kantor pada ikut, tidak terkecuali Dia.
    Namun aturannya, bahwa semua karyawan dan karyawati harus ikut dan tidak boleh bawa pacar, biar lebih bebas (pada saat itu kami semua belum berkeluarga, kecuali Dia tentunya). Hanya Dia saja yang diperkecualikan untuk membawa keluarga (dalam hati aku sangat kecewa, karena tidak bisa bebas mendekati Dia, karena takut ada suaminya).
    Pada hari Jum’at sore, setelah selesai tutup kantor, kita semua sudah berkumpul di kantor untuk berangkat ke Puncak. Semua yang berangkat ada 17 orang cowok-cewek termasuk aku, dan Dia bersama suaminya dengan membawa 2 anak kecil, yang ternyata keponakan Dia. Dalam hatiku kejengkelan bertumpuk, karena Dia sudah bawa suami, tambah keponakan lagi, wuaahh repot, pikirku saat itu. Untuk membawa ke Puncak, sudah dipersiapkan tiga mobil Panther yang dipakai oleh karyawan dan satu Kijang yang dipakai oleh keluarga Dia, masing-masing mobil sudah disediakan supir.
    “Kalau
    3 mobil nggak cukup, satu orang boleh dech ikut saya, atau biar Dik Uki
    saja yang ikut mobil saya”, kata Dia kepada teman-teman, matanya sambil
    melihatku.
    “Cerdik juga boss yang satu ini”, pikirku, dan sangat halus sekali triknya.
    Agar Dia tetap dekat denganku, tapi tidak terlalu mencolok, makanya pura-pura menawarkan tetapi langsung menutup penawaran kepadaku.
    “Ayo siapa yang ikut mobil Dia, biar aku yang di Panther aja”, kataku pura-pura menawarkan kepada teman-teman, karena aku tahu, pada tidak ada yang berani satu mobil dengan Dia, rata-rata mereka pada sungkan.
    “Udah dech, biar Uki aja yang ikut, sekali-kali kita kerjain, biar tahu rasa, gimana rasanya satu mobil dengan Dia, mungkin sampai di tempatnya UKi sudah tegang nggak bisa bergerak”, kata Nancy temanku sambil tertawa kecil mau mengerjai aku.
    “Ya bener, sampai di tempat aku bisa tegang, tapi bukan tegang karena sungkan, tapi tegang karena nggak tahan aja berdekatan dengan Dia”, kataku dalam hati, dan yang tegang hanya tertentu saja, tidak seluruh badan.
    “Jangan aku dong, yang cewek aja”, pintaku berpura-pura.
    Tapi teman-temanku langsung lari berebut mobil masing-masing, an akhirnya aku jalan juga ke mobil Dia, dan sekali lagi pura-pura mengumpat mereka.
    Suami Dia hanya senyum-senyum melihat kelakuan kami. Oh ya, aku belum kenalin sama suami Dia. Namanya sebut saja Pak Jimmy, orangnya besar, gagah dan ganteng (kata teman-teman cewek) dan agak pendiam. Wajahnya mirip dengan Rudi Salam. Pak Jimmy duduk di jok depan dengan supir. Sedangkan Dia, kedua keponakan yang masih kecil dan aku duduk di jok tengah. Jok belakang penuh dengan perbekalan.
    Begitu aku duduk di mobil, pertama yang kulakukan adalah mempelajari situasi mobil. Posisi kaca spion, dan posisi duduk supir dan posisi duduk Pak Jimmy. Sekiranya memungkinkan untuk melakukan serangan awal terhadap Dia. Dan ternyata masih memungkinkan kalau hanya sekedar serangan-serangan ringan. Sorry agak kampungan sedikit melakukan serangan ringan di mobil, habis kukira siapa pun akan sayang membiarkan tangan ini tidak bersinggungan dengan kemulusan tubuh Dia yang memang sintal, padat dan berisi.
    Di perjalanan, Pak Jimmy banyak membaca buku, jadi tidak banyak pembicaraan kami dengan Pak Jimmy. Dia duduk di sebelah kanan, aku duduk di sebelah kiri, dan kedua keponakan duduk di antara kami. Sehingga kami cukup leluasa kalau hanya melakukan cubitan-cubitan kecil di pinggang Dia, kadang sedikit elusan di pantatnya, maupun pinggangnya. Tapi sebaliknya, tangan Dia terkadang juga memberikan cubitan halus di pinggangku. Dan setiap kali aku dicubit, rudalku langsung sudah siap mencari sasaran (maklum usia masih dalam taraf Pandangan Hidup!Baru memandang sudah hidup).
    Setiap kali kusentuh pinggang atau pantatnya, kelihatan Dia agak menghela nafas, dan wajahnya menunjukkan sedikit tegang. Memang kuakui kalau Ibu Susan itu tegangan tinggi juga. Tidak ada yang istimewa yang perlu diceritakan dalam perjalanan, karena jarak kantor kami dengan Puncak tidak lebih dari 50 km, sehingga perjalanan cukup ditempuh tidak lebih dari 40 menit.
    Menjelang Maghrib kami semua sudah sampai di Hotel, setelah mandi dan istirahat sebentar, malam kita gunakan untuk bercanda ria dan menikmati santap malam Kambing Guling. Kami semua menikmati acara tersebut, kecuali Pak Jimmy.
    Dengan alasan mengantuk, maka Pak Jimmy tidak ikut bersama-sama dengan kami.
    Dia lebih suka makan di kamar dan akhirnya tertidur. Tinggallah kami semua dan Dia bercanda ria.
    Setelah selesai makan, kami berpencar berkelompok-kelompok. Ada yang bercerita berkelompok, ada yang jalan-jalan menikmati malam, dan ada yang sekedar memainkan gitar, dengan lagu-lagu tahun 70-an.
    Dia memberi kode ke aku untuk mendekat, dan dia berbisik,”Dik Uki, anterin saya jalan ya.”
    “Lha Pak Jimmy?” tanyaku terkejut.
    “Udah dech, nggak usah pikirin Pak Jimmy, dia sudah tidur.”
    “Bu, Pak Jimmy bener sudah tidur?” tanyaku menyelidik.
    “Ya begitulah suamiku, dia lebih suka menyendiri dan pasti dia sudah tidur”, kata Dia.
    Kami berjalan berdua, dan kami saling membisu. Aku masih diliputi perasaan takut kalau suaminya tahu, dan pikiranku terus berputar, kuajak kemana ibu Susan ini.
    “Kalau tahu kita berdua gini, gimana Bu”, tanyaku memecah kebisuan.
    “Dik Uki nggak usah takut, dia percaya kok sama kamu, dikirain kamu kan masih kecil, masak mau ngapa-ngapain sama aku.”
    “Ya masih kecil, tapi si kecil ini kan sudah bisa gede, dan bisa membuat anak kecil”, jawabku menggoda.
    Dia hanya terseyum dan mencubit pinggangku. Kutangkap tangannya dan kutarik badannya, sehingga kami jalan berdekapan.
    Aku berjalan di sebelah kiri Dia, sehingga tangan kananku dengan leluasa mendekap pundak Dia, untuk melindungi dari hawa malam yang cukup dingin.
    Kami berdua berjalan, aku tahu betul liku-liku jalan di Puncak ini, maka kubawa Dia di tempat yang sangat aman. Kudekap badannya, kubelai-belai punggungnya, sambil sesekali kucium telinganya. Perempuan cantik ini mendesah mengeratkan dekapannya ke tubuhku.
    Tangan kiriku mengusap-usap buah dadanya yang kenyal dan padat di balik baju sweaternya, dan sedikit kuremas, sedangkan tangan kananku untuk meremas pantatnya yang bundar dan padat. Ciumanku berkali-kali kudaratkan pada tengkuk dan belakang telinganya. Turun ke pipi, dan akhirnya kami saling berhadapan dan berdekapan. Kuciumi dengan halus pipinya, turun ke bibirnya. Kukulum lidahnya, dan bibir kami saling berpadu. Nafas kami berdua sudah mulai tidak beraturan.
    Kedua tanganku kudekapkan erat di punggung Dia, tangan kiriku kugunakan untuk mendekap pantatnya dan sedikit kutekan, sehingga kekenyalan batang kemaluanku dapat dirasakan oleh kewanitaannya, dan aku mulai geser-geserkan kemaluanku di kewanitaannya. Sedangkan tangan kananku kutelusupkan di bawah sweaternya, untuk mengusap kulit punggungnya yang halus, lembut dan sudah mulai hangat oleh birahi.
    Udara malam semakin dingin, tetapi badan kami berdua sudah semakin panas.
    Kami berdua sudah tidak tahan untuk tidak menyelesaikan permainan ini, karena serangan-serangan awal sudah dimulai sejak tadi sore, ketika dalam perjalanan.
    “Dik Uki kita cari tempat yang enak aja Dik”, bisik Dia sambil mendesah menahan birahi.
    “Nanti kelamaan, Bu? gimana kalau Pak Jimmy bangun?”
    “Dik Uki tenang saja, suamiku itu kalau tidur lama kok, dan nggak pernah bangun, dan nanti seandainya bangun, gampang kok aku cari alasan.”
    “Oke dech Bu, yuk kita jalan.”
    Aku bimbing Dia ke arah hotel yang dekat. Aku tahu persis tempat di sini yang nyaman buat bossku yang cantik. Hanya lima menit perjalanan kaki kami sudah sampai di hotel yang mungil, tapi sangat bersih dan aman. Kami memesan kamar yang nyaman. Petugas receptionist sepertinya mengerti benar kebutuhan kami. Tidak banyak pertanyaan dan langsung mengantar ke kamar yang kami maksud.
    Di dalam kamar, setelah pintu kami kunci, Dia langsung melepaskan baju sweaternya. Sehingga tinggallah kaus singlet yang tipis dengan belahan dada agak lebar. Dipadu dengan celana jeans ketat di bawah lutut, sehingga pinggulnya kelihatan sangat bundar dan padat.
    Kami berdua langsung berdekapan. Nafas kami berdua sudah memburu. Wajah Dia agak menengadah, menunggu ciuman. Matanya sedikit terpejam dan bibirnya yang tipis sedikit terbuka. Kulumatkan bibir tipis yang sedikit terbuka. Kuhisap lidahnya, kumainkan lidahnya dengan lidahku dan kueratkan dekapanku di punggungnya.
    Lama kami menikmati ciuman itu. Baru setelah aku puas menikmati bibir yang tipis, kugeserkan mulutku turun ke lehernya. Aku sangat menikmati ciuman di leher ini. Karena menurutku leher Dia itu sangat seksi.
    Lehernya agak tinggi, dengan kulit yang mulus, dan padat berisi. Sehingga lidahku menari-nari di lehernya.
    “Uhf.. uuhh.. sstt, Diikk Uki, awaas hati-hatii, janggann sampai membekas..”
    Nafas Mbak Tatik mulai tidak teratur. Dia ini kalau penampilan luar sangat anggun dan tenang, tetapi kalau birahinya sudah mulai naik, dia bisa sangat liar, meskipun tidak sampai teriak-teriak. Dan bossku ini memiliki tegangan sangat tinggi. Baru disentuh sedikit saja, nafasnya sudah tidak karuan.
    “Mmeemm, jangan khawatirr.. Buu”, jawabku menenangkan.
    Ciumanku sudah mulai turun ke sebelah atas dari buah dadanya. Kuciumi ke dua buah dadanya yang ranum, meskipun masih terhalang kaos dan BH. Dia semakin menengadah, dan kepalanya mendongak ke belakang, dengan mata terpejam, dan mulut masih bergumam.
    “Emm.. uugghh.. Diikk Ukii.. uugghh..”
    Kelihatannya Dia sudah mulai tak sabar, dia lepaskan sendiri singletnya, kemudian BH-nya juga dilepaskan sendiri. Sehingga dengan jelas kedua bukit bundar, kencang, dengan kedua putingnya yang bulat kecil berwarna coklat yang sudah tegak. Kedua susunya bergoyang-goyang sebagai akibat goyangan badannya yang mulai terangsang hebat. Tiba-tiba tangan kanannya memegang kemaluanku yang dari tadi sudah tegak, dan meremasnya karena sudah gemes.
    “Uuhh, mm.. janngan kenceng.. kenceng dong umm, Sakiitt.. mm”, teriakku masih sambil menciumi perutnya.
    “Sstt.. ggeemess kok.. Diik.. ugghh..”
    Karena Dia sering menggerak-gerakkan badannya ke belakang, dan sering mendongak, maka susunya terlihat bergoyang-goyang, tapi aku harus menahan badannya dengan kuat supaya tidak jatuh ke belakang. Kuhela Dia dengan kedua tanganku, dan Dia mendekapkan kedua tangannya di leherku, dia tersenyum menggoda, kucium susunya, dan sekali lagi dia menggelinjang.
    Kutidurkan Dia dengan perlahan di atas ranjang. Dia masih memejamkan matanya. Kucium sekali lagi bibirnya, sambil kuusap pipinya dengan tangan kananku. Aku masih menikmati bibirnya, tapi tanganku sudah mulai bergeser ke lehernya, turun ke bawah, melingkari lingkaran luar susunya. Kuremas-remas susunya dengan lembut. Dia semakin menggelinjang.
    Tangan kirinya mendekap leherku, dan tangan kanannya menjambak-jambak rambutku. Kedua kakinya bergerak-gerak tidak karuan di atas ranjang, membuat spreinya sudah tidak beraturan lagi.
    Ciumanku kugeser ke leher, dan terus turun ke bawah, kulingkari kedua payudaranya dengan ciumanku. Aku cium payudara kiri, sedangkan payudara yang sebelah kanan tetap kuremas-remas dengan tangan kananku.
    “Uuughh.. hh.. sstt..” desis Dia menahan rangsangan.
    Kuhentikan ciumanku sebentar, karena aku mau melepaskan Jeans-nya. Gila, sepasang kaki indah dibalik celana jeans mulai kelihatan. Kuturunkan perlahan-lahan celana jeans-nya, dan akhrinya CD-nya juga kuturunkan sekalian. Nampaklah kemaluan Dia yang padat berisi dengan belahan indah di tengahnya. Rambut halus dan hitam pekat menghiasi kemaluannya, kontras dengan warna kulit kemaluannya yang kuning langsat.
    Aku kembali menciumi sekeliling pusarnya, dan kumainkan pusarnya dengan lidahku, sementara tangan kananku membelai kedua pahanya, yang padat dan mulus. Kuusap-usapkan dengan lembut kedua pahanya, dan selangkangannya.
    Selangkangan yang kanan dengan jari manis, dan selangkangan kiri dengan telunjuk, kuusapkan secara bersama-sama. Kulingkari sekitar kemaluannya dengan jari-jariku. Aku selalu menghindari untuk menyentuh
    klitorisnya sampai menunggu waktu yang tepat.
    Kedua kakinya bergoyang-goyang tidak karuan, pinggulnya juga bergoyang-goyang naik turun, minta klitorisnya disentuh, tapi aku tetap hanya menyentuh tepian dari kemaluannya dengan lembut. Setelah puas menciumi pusarnya, kunaikkan bibirku kembali menciumi lingkaran susunya, baru setelah puas, bibirku kusentuhkan dengan pentilnya, bersamaan dengan jari tengahku menyentuh klitorisnya.
    Menerima perlakuanku seperti itu, dia langsung menarik nafasnya lega, seakan terpenuhi apa yang diharapkan selama ini, sampai melenguh,
    “Uuugh nikmat Dikk Ukii.. uughh.. enakkghk sekali..hhnn sstt..”
    Bersamaan dengan lenguhan tersebut, Dia mengeratkan dekapannya di leherku, dan tanganku dicepitnya dengan kedua kakinya. Liang kemaluannya telah sangat basah dan sudah sangat merekah, seakan-akan sudah menunggu pisang yang akan dilahapnya.
    Aku masih mengulum pentilnya bergantian kiri dan kanan, sementara ujung jari tengah tangan kananku masih membelai-belai kitorisnya dengan lembut.
    Dalam mengusap klitoris ini harus hati-hati, jangan sampai penuh dengan tekanan, hal ini sangat disukai oleh Dia. Kedua kakinya sudah tidak menjepit tangan kananku lagi, tetapi sudah telentang, sehingga liang kemaluannya merekah dengan lebar, dan tanganku dengan leluasa mengusap klitorisnya dan bibir kemaluannya.
    “Uuughhff.. uugghh eff.. Diikk..Ukii.. eennaakk.. sekalii.. Diikk.. uugghff..”
    Lenguhannya yang manja, dan merengek-rengek semakin menambah naiknya birahiku.
    Aku terus mempermainkan ujung jari tengahku di klitorisnya, dan kurasakan kewanitaannya semakin basah.
    “Diik.. Ukii.. uugghff masukiin, Dik.. akuu sudaah tiidakk tahaan.. uugghhff..”
    Rengeknya dengan memelas, kuhentikan ciumanku dan kuhentikan juga usapan di klitorisnya. Aku berdiri dengan kedua lututku di antara selangkangannya, kuletakkan kedua kaki Dia di pundakku, dengan perlahan-lahan kuusapkan kepala kemaluanku dengan bibir kemaluannya.
    Kelihatannya dia sudah tidak sabar untuk menerima batang kemaluanku di liang kemaluannya, karena kedua tangannya memegang pantatku dan menekan pantatku masuk ke lubang kemaluannya.
    Kumasukkan perlahan-lahan batang kemaluanku memasuki laing kewanitaannya.
    Mulai dari kepala terus perlahan akhirnya sampai mentok habis ke pangkalnya.
    Dia sangat menikmati masukan pertama batang kemaluanku. Pada saat batang kemaluanku memasuki lubang kewanitaannya dengan perlahan, dia sangat menikmati dan mengerang dengan lenguhan yang tak berarti.
    “Uuugghh.. uuhhgghh”,
    seakan-akan merasa sangat lega, bagaikan orang haus di padang pasir, diberi air es yang sangat dingin.
    “Uugghh.. eehh..”
    Kugeser-geserkan batang kemaluanku ke seluruh permukaan liang kemaluannya ke kiri dan ke kanan. Tetap dengan gaya yang khusus buat Dia, yaitu 5:1.
    Pada saat 5 tusukan pertama, di mana hanya setengah batang kemaluan yang masuk ke liang kemaluan, dia menikmati rangsangan yang ada sekeliling permukaan liang kemaluan, maka dia hanya bergumam, “Eeemm eemm.. sstt.. eemm..” namun pada saat 1 tusukan terakhir, di mana seluruh batang kemaluan masuk ke dalam dan menyentuh dasar liang kemaluannya yang menikmatinya dan mengencangkan jepitan lubang kemaluannya ke batang kemaluanku, kedua kakinya menjepit leherku, dan kedua tangannya meremas sprei dengan kencang, dan semua badannya kelihatan mengejang, dan keluar lenguhan berat dari mulutnya
    “Uughh..uugghh.. ennaggk Diikk..Uki.. eennakgg..”
    Kami terus gunakan gaya 5:1 ini berulang-ulang sampai akhirnya..
    “Diikk.. Uki.. akuu suudahh tiidaak kuatt..akuumauu.. keeluuarr..”
    “Seebenntarr.. Buu, aakuu.. juggaa mauu keleuaarr..” jawabku.
    Dan untuk menjaga agar kami tetap keluar bersama, maka aku sedikit kencangkan genjotanku ke liang kemaluannya, dan tiba-tiba.. liang kemaluan Dia bergerak-gerak, menghisap batang kemaluanku. Nah ini yang kutunggu, hisapan dan sedotan liang kemaluannya sangat kuat di batang kemaluanku, dan tiba-tiba..
    “Diikk.. Ukii.. aakuu keluuarr..”
    dan dalam waktu yang bersamaan, batang kemaluanku juga terasa mau jebol dan..
    “Aauughh.. crreett.. creett.. creet”,
    tumpah semua cairan di tubuhku di liang kemaluannya, dan liang kemaluannya masih bergerak-gerak menghisap batang kemaluanku dan memberikan sensasi yang tidak dapat terlupakan.
    Badan kami berdua lemas sekali dan berkeringat. Aku suka sekali melihat badannya basah oleh keringat, menambah keseksian tubuhnya. Kami berdua berdekapan sebentar, dan akhirnya bersiap-siap kembali ke teman-teman.
    Semenjak saat itu tidak ada tempat yang tidak kami coba untuk jelajahi, untuk melepas kerinduan kami “menjelajahi” tubuh masing-masing! Sampai sekarang, saya telah menjadi salah seorang direktur dan mendapatkan saham yang cukup lumayan! Hidup adalah seperti roda, saya telah mengalaminya!

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Main Dengan Putri Dari Keraton

    Cerita Sex Main Dengan Putri Dari Keraton


    903 views

    Perawanku – Cerita Sex Main Dengan Putri Dari Keraton, Panas terik di jalan lurus beberapa kilometer memasuki kota Cirebon tidak menghalangiku untuk terus memacu kendaraan dengan kecepatan cukup tinggi dari arah ibukota pada siang hari itu.

    ..demikian, yach sambil istirahat setelah seharian nyangkul begitu, suara centil manja itu memancar dari frekuensi radio komunikasi yang terus kubuka dari tadi sambil menscan frekuensi yang sedang dipergunakan.

    Segera kumatikan modul scan di pesawatku agar tetap dapat memonitor frekuensi tersebut..

    Jadi sekarang sudah di 85 correct? suara seorang pria sejurus kemudian yang meminta konfirmasi apakah sudah ada di rumah
    104?, kembali suara manja itu menjawab yang berarti membenarkan
    Wah.. wah.. wah.. wah.. sudah banyak duitnya nich siang begini sudah ada di rumah, kembali sang pria menimpali..
    Ya ngga jugalah.. duit mach tetap butuh.

    Break, sahutku menyela pembicaraan di antara spasi
    Kirain sudah punya banyak duit.. ya dibagibagi ke sini, sahut pria tersebut
    Mas, ada yang mau masuk tuch silahkan di handle dulu sayanya 1023 sebentar, suara centil manja tersebut menginformasikan kehadiranku kepada rekannya..
    Yang break silahkan masuk,
    Selamat siang.. di sini Elmo Mas dalam line bergerak menuju Cirebon, sahutku segera memperkenalkan diri

    Selamat siang juga yang handle di sini Boom.. darimana hendak ke mana Mas?
    Dari Kotaraja menuju ke Cirebon gitu, penjelasanku padanya
    Silahkan dipergunakan frekuensinya mungkin ada sesuatu yang ingin di sampaikan, sahutnya memberikan kesempatan padaku
    Oh.. tidak ada Mas cuma ingin nimbrung saja, sehubungan klo ngga ada yang ada di ajak bicara sayanya suka ngantuk nich.
    Emang berapa personil di gerobak dan dalam rangka apa nich? Liburan begitu..?

    Negatif Mas.. dalam rangka dinas begitu dan di gerobak sendiri saja, makanya perlu teman ngobrol begitu
    Mas Elmo.. Boom kembali di sana ada lowongan ngga Mas klo ada boleh donk ajakajak saya, pintanya
    Hmm.. anda itu memakai kacamata ngga? apakah penglihatannya masih cukup jelas? tanyaku padanya
    Masih.. masih jelas, tidak memakai kacamata.
    Pendengaran gimana, baik atau sudah menggunakan alat bantu?
    Masih baik.
    Rambut.. apakah sudah memutih?

    Ya.. Mas, rambut mach masih hitam semua belum ada yang putih umur juga baru kepala 2?, sahutnya kembali menegaskan
    Berarti masih kuat lari betul?
    Betul.. ngomongngomong mau dikasih kerjaâ„¢an apa sich koq bertanya begitu..?

    Lha.. saya ini khan raja maling, makanya saya bertanya itu supaya memenuhi persyaratan.. mata harus awas, supaya saat kebagian tugas jaga bisa mengawasi kloklo ada hansip atau ronda lewat, telinga harus baik biar saat tugas buka gembok atau kunci tetap bisa mendengar suara klo ada yang mau nangkap, rambut juga harus hitam biar bisa sembunyi dalam kegelapan ngga ketahuan.. dan terakhir ya harus bisa lari cepat klo ketahuan.. klo ngga khan ya ketangkep begitu.. dik jelasku padanya..

    Hahaha.. hahahaha.. hahahaha.., suara centil manja itu kembali berkumandang
    Ujug buneeng.., Boom tertawa kecil juga..
    Ya.., salam kenal juga buat Mas Elmo yang sedang dalam perjalanan hatihati semoga selamat sampai di tujuan, katanya menyalami ku..
    Salam kenal juga semoga sehat selalu.. klo boleh tahu siapa nich yang handle? tanyaku pada pemilik suara centil manja itu..

    Di sini Vera gitu Mas Elmo.
    Vera.. Elmo kembali.., iya dach salam buat keluarga yang di rumah semoga sejahtera selalu.
    Mas Elmo kayanya.. humoris yach.
    hahaha.. yach tergantung situasi begitu neng Vera, kadang serius kadang bercanda juga, klo serius terus mach bisa mati muda nanti
    Berapa lama begitu Mas di kota udang?
    Rencana sich cuma seminggu aza, .. tapi lihat nanti aza dach.
    Sudah sering ke Cirebon gitu Mas Elmo?

    Jarang juga.., .. ngomongngomong apa yach makanan yang khas dan enak gitu?
    Hmm.. di sana ada nasi lengko, ada juga nasi jamblang.. trus empal gentong juga enak.. sama tahu gejrot dach, sahutnya berpromosi
    Klo siangsiang begini enaknya makan apa yach..?
    Itu aza Mas Elmo.. nasi lengko yang ada di xx, informasinya..
    Terimakasih atas informasinya.. mau ikut menemani? ajakku padanya

    Lain kali dech Mas Elmo.. sekarang sich saya sedang sibuk.
    Oh ya sudah.. mudahmudahan lain kali kita bisa kopi darat begitu.
    Harapan Vera juga begitu yach.. hatihati sajalah.. jadi makan siang di sana?
    Yup, .. dan terimakasih nich atas obrolannya siang hari ini yang telah menemani saya hingga masuk ke Cirebon.
    Samasama.. Vera juga senang bisa ngobrol dengan dirimu dan silahkan masuk ke frekuensi ini lagi klo ada waktu, ajaknya manja..

    Demikianlah sepenggal pembicaraan siang hari itu, dan sesungguhnya apa yang dikatakan Vera itu tidaklah salah memang tempat makan yang ditunjukkan adalah favoritku juga dan itu tidaklah asing oleh karena cukup sering saya mengunjungi kota Cirebon ini.

    Nasi lengkonya 1 porsi Mas, pintaku di pintu masuk sesaat setibanya di sana
    Kemudian kupilih salah satu meja yang kosong di tengah
    Minumnya apa Mas Elmo? tanya suara halus dari belakang

    Kontan saja aku terkejut oleh karena tidak banyak yang mengenal namaku demikian dan dalam diamku kemudian dia menyodorkan tangannya

    Vera, seraya tersenyum manis
    Oh.. ugh.. oh, aku tergagap mendapat kejutan seperti itu

    Sungguh tak ku kira kini di hadapanku hadir seorang wanita berkulit putih dengan rambut tergerai sedikit melewati bahu dan postur tubuh yang cukup tinggi untuk ukuran orang Indonesia namun berimbang.

    Koq.. bengong aza, ujarnya mengingatkanku
    Abis.. ada bidadari sich.. yuk silahkan duduk, sahutku seraya menggeser tempat duduk dan mempersilahkannya untuk berada di sampingku

    Koq tahu mengenai aku? tanyaku setelah dia duduk
    Yach khan katanya jadi makan di sini terus tadi aku sudah tiba duluan dan lihat mobil kamu yang lengkap dengan antenenya trus plat nomornya juga B, sahutnya seraya memonyongkan bibir tipisnya..

    Demikianlah siang itu akhirnya aku makan siang bersama denganVera yang hingga usai santap siang tersebut belum bersedia untuk mengungkapkan nama sebenarnya dan akupun tidak memaksanya, sebaliknya saat dia minta no HPkupun tidak kuberikan.. wah bisa berabe boo, kalau pas dia telp nantinya pada saat aku bersama istriku.. bisa perang dunia.. namun aku informasikan di mana aku bermalam nantinya.

    Begitulah, ketika jarum jam menunjukkan pukul 23. 15 telp di kamarku berdering, ternyata Vera yang menghubungiku.. dan membuat janji untuk kembali berjumpa esok harinya..

    Tanpa terasa beberapa hari telah berlalu dan hampir setiap santap siang kulakukan bersama dengan Vera, sedangkan malam hari tidak kulakukan sehubungan dengan tugas yang harus kukerjakan bersama anak buahku untuk mengunjungi klien. Pekerjaankulah yang menuntut demikian, yaitu sebagai sales manager dari sebuah perusahaan farmasi sehingga pada malam hari aku harus mengunjungi dokter dan berbicara banyak mengenai produk dan hal lainnya, terkadang baru usai lewat tengah malam terutama bila harus berkunjung kepada dokter yang memiliki pasien banyak sehingga baru usai pada dini hari.

    Kapan kau kembali? tanyanya suatu saat setelah beberapa hari ini kita hampir selalu makan siang bersama
    Lusa nich, besok masih masih ada beberapa urusan kantor lagi yang harus kukerjakan, sahutku
    Oh.., ada nada kecewa yang dapat kutangkap..

    Entah tanpa terasa dalam waktu yang demikian singkat hubunganku dengan Vera nampak sangat akrab dan dekat sekali, walaupun sesungguhnya akupun masih gelap mengenai kehidupan pribadinya yang kutahu hanya sosok dia yang aku kenal apa adanya tanpa melihat kehidupan pribadinya sebaliknyapun demikian, ..

    Nanti malam masih kerja juga? tanyanya masih ada nada protes

    Hgh.., aku terhenyak dengan pertanyaan semacam itu yang menurutku sudah terlalu dalam terbawa emosi

    Sambil tersenyum menggoda

    , Kenapa.. mau ngajak kemana emangnya?
    Jalan yuk.., ajaknya
    Kemana..? tanyaku
    Ada waktu ngga?
    Nâ„¢tar malam begitu? tanyaku bingung

    Iyalah.. emangnya kapan lagi?
    OK.. aku jemput di mana nich? tanyaku kemudian..
    Hmm di sini dech.. jam 5′an yach, jawabnya seraya menulis suatu tempat di atas kertas yang kemudian di serahkannya padaku..Nanti tunggu aza di halaman parkir ngga usah masuk, pintanya kemudian

    Ternyata tempat yang diberikan adalah nama sebuah bank pemerintah yang cukup besar di kota ini, entah apa jabatannya di sana namun penekanannya yang terakhir memberikan arti bahwa dia adalah salah seorang karyawan di sana.
    Sekitar jam 5 sore aku telah tiba di tempat kerja Vera dan lahan parkir sudah cukup lenggang, kemudian aku parkir di tempat teduh yang agak terlindung dari pandangan pos satpam maupun pintu keluar masuk gedung tepatnya dekat dengan bilik ATM sehingga tidak mengundang banyak kecurigaan orang lain.

    Tak lama Vera keluar dan segera masuk ke dalam mobilku..

    Yup.. jalan.., sesaat setelah masuk ke dalam mobil..
    Kemana? tanyaku bego..
    Bawalah daku pergi.., senandung centilnya keluar lagi..
    Dari derita ini.., timpalku menyambut senandungnya.. dan kamipun tertawa tergelak pada sore hari itu.

    Dalam keraguan itu akhirnya aku arahkan saja kendaraanku menuju ke arah kota Tegal masuk ke Jawa Tengah dengan kecepatan sedang, pemikiranku klo aku bawa dia masuk ke daerah Kuningan seperti Linggarjati misalnya rasanya terlalu riskan mungkin akan banyak orang yang mengenalnya oleh karena kota Cirebon ini khan kecil banget.. segala sesuatunya mudah tersebar.. bisa berabe nantinya..

    Kemana..? tanyanya setelah kami sempat terdiam cukup lama dan sibuk dengan pemikiran masing masing
    Ke arah Tegal aza yach.., saranku
    Hhhmm.. ok, sahutnya menyetujui saranku

    Kembali kami tenggelam dalam lamunan masingmasing dan kemudian terbersit dalam ingatanku untuk mengajaknya ke Comal, di sana khan ada rumah makan dengan masakan khas kepitingnya yang sangat lezat.

    Kita makan kepiting yach.., aku memecah keheningan
    Boleh.. di mana?
    Pernah ke Comal ngga..? di sana ada rumah makan yang masakan kepitingnya enak lho, promosiku..
    Belum pernah nich.
    Kenapa sich kamu.. sakit gigi yach? tanyaku dengan nada bergurau..Abis ngomong cuma sepotongpotong gitu.
    Ach.. Mas Elmo bingung dan malu nich soalnya belon pernah pergi kaya gini nich, suaranya bergetar manja..

    Aku hanya tersenyum saja dan sempat kuperhatikan kembali sebuah cincin melingkar di jari manis kanannya

    Emang suami kamu ngga pernah ngajak pergi berdua untuk makan malam bersama gitu? tanyaku dengan gaya yakin yang seyakinyakinnya
    Pernah sich, akhirnya Vera mulai mengungkapkan kehidupan pribadinya..
    Trus sekarang suami kamu mana? Koq ngga diajak sekalian?
    Mas Bram.. masih di Jakarta, sudah seminggu.. mungkin lusa baru kembali.
    Oh..
    Dinas, lanjutnya kembali
    Sudah punya putra berapa? lanjutku kemudian

    Vera hanya menggeleng perlahan dan ada setitik air mata yang bergulir di sudut matanya, namun segera di hapusnya perlahan.. sambil menghela nafas panjang

    Sudah berapa tahun sich kamu menikah?
    Jalan 7 tahun, sahutnya perlahan dengan nada lembut dan bergetar menahan emosi
    Hhmm.. sudah konsultasikan ke dokter? aku terus mengejarnya
    Sudah.. dari diriku semuanya normal.
    Trus suami kamu?
    Tidak tahu, jawabnya singkat..

    Kembali kami terdiam dalam renungan yang dalam sementara lampu penerangan jalan sudah mulai menyala menambah sendunya suasana sore hari ini.

    Mas Bram adalah lingkaran dalam keraton Kxx, dan layaknya keluarga ningrat mereka selalu menyalahkanku yang tidak mampu memberikan keturunan buat mereka. Dahulu kami tinggal di dalam keraton, namun sekarang tidak lagi sebab saya tidak tahan dengan perlakuan mereka, namun saya juga tidak bisa memaksa Mas Bram untuk berkonsultasi ke dokter.., keluhnya dengan nada kelu dan tertekan..

    Apakah kamu pernah meminta suamimu untuk memeriksakan dirinya? tanyaku melanjuti
    Tidak mungkin Mas, dalam keluargaku istri harus tunduk pada suami dan yach itulah takdirku, bicaranya mulai tak jelas dan berakhir dengan ledakan tangisnya

    Kubiarkan Vera menangis untuk menumpahkan kegundahannya hanya saja kuberanikan diri untuk mulai mengusap rambutnya dan berusaha menenangkannya.. usapan lembut dan penuh kasih sayang itu dapat menenangkan emosinya.

    Tanpa terasa kota Tegalpun sudah tertinggal di belakang dan 2 jam telah berlalu hingga kami tiba di tempat yang dituju dan suasana rumah makan yang temaram dengan lampu penerangan secukupnya menambah romantisnya suasana malam itu, sementara pikirankupun terus bermain entah apa maksudnya Vera menceritakan semua hal itu terlebih dengan upayanya untuk mengajakku kencan malam hari ini. Instingku mengatakan Vera menginginkan benih dariku untuk menyemai rahimnya yang tidak pernah tersentuh benih hidup yang membuktikan jati dirinya sebagai wanita.

    Sikapku yang mesra dan gentle seperti membukakan pintu mobil tadi saat dia masih sibuk memperbaiki dandannya di mobil kemudian menarikkan kursi untuk Vera duduk, dapat sedikit menghilangkan kekakuan sikap kami bahkan sudah mirip seperti sepasang merpati yang sedang memadu kasih terlebih daerah yang kumasuki ini tidak banyak berhubungan dengan tempat tinggal Vera sehingga lebih memudahkan kami untuk beradapatasi.

    Selesai santap malam, kembali sikap gentle kutunjukkan dengan membukakan pintu mobil baginya dan Vera membalas dengan senyum manisnya, dan sebuah kecupan tipis mendarat di pipiku sesaat setelah aku duduk di belakang kemudi.

    Thanks yach, ucapnya lembut dengan mata sendunya

    Aku hanya tersenyum dan membalas dengan mengusap lembut pipinya.. Kemudian kuarahkan mobilku untuk kembali menuju ke kota Tegal dengan satu tekad yang berkecamuk di benakku untuk dapat meniduri Vera malam hari ini. Tidak sulit bagiku untuk mendapatkan hotel yang terbaik di kota ini oleh karena memang bagian tugas dariku untuk harus berkeliling sehingga hubungan bisnis perusahaanku dengan hotel cukup baik sehingga tidak sulit untuk mendapatkan kamar yang kumau. Satu hal yang mendukung rencanaku juga adalah Vera tidak bertanya dan nampaknya diapun siap untuk menerima resiko tersebut, sementara pikiranku berencana demikian peniskupun sudah tidak mau kompromi lagi dengan mengembang maksimal sehingga ada juga rasa nyeri

    Sesaat pintu kamar hotel kukunci segera kupeluk Vera yang diam pasrah dengan mata tertutup rapat.. kukecup lembut keningnya tepat di belakang pintu kamar hotel, turun sedikit kecupan kuarahkan ke mata kanan, kiri, hidung dan pipi..

    Dengan tangan kiri kuangkat dagunya perlahan sempat Vera membuka matanya dan memandang sayu, sebelum tertutup kembali. Semakin dekat bibirku ke bibirnya desah nafas hangat yang memburu menerpa sebagian wajahku, kemudian dengan lembut kuletakkan bibirku di atas bibirnya yang merekah membuka basah siap dan pasrah. Kecupan lembut tersebut menambah riak gelombang birahi untuk semakin memuncak dan dengan perlahan kujulurkan lidahku untuk menyentuh ujung lidahnya yang tersentak berdetak sebelum maju perlahan menelusuri panjang lidahku ditambah dengan hisapan lembut membuat lenguhnya muncul perlahan disertai dengan tubuh yang melemas..

    Hhmmhh.., desahnya saat kulepaskan bibirku dari pagutannya yang sedikit mulai liar..

    Perlahan kususupkan jari jemariku mulai dari punggung ke tengkuk dan terus naik ke atas menyibakan rambut sebahunya dan secara bersamaan Vera menengadah memberikan lehernya yang jenjang untuk kukecup.. jilat perlahan mulai dari leher sebelah kiri menuju ke telinga belakang kiri diiringi dengan nafasku yang semakin memburu.. dan berakhir dengan lenguhan panjang dari Vera.

    Aaagghh..

    Kemudian kulepaskan blazer biru tuanya sehingga segera nampak pangkal lengannya yang mulus oleh karena Vera menggunakan lengan buntung dan kembali kukecup pangkal lengan sebelah kiri tersebut sementara jari jemari tangan kananku mengusap lembut pangkal lengan yang satunya dan berakhir dengan genggaman tangan kami yang menyatu.

    Mas Elmoo.. aagghh, desah Vera bergetar

    Matanya kembali memandangku sayu dan perlahan dalam pelukanku kutuntun dia untuk mendekati ranjang. Kubukakan kancing demi kancing bajunya sementara Vera terus memandangku sayu seolah mengatakan lakukanlah. Dan segera setelah seluruh kancing baju tersebut terbuka, kudapati dadanya yang sangat putih mulus dengan bra berwarna gading dengan rendarenda kecil di bagian atasnya. Kukecup.. kujilat seluruh bidang dada yang tidak tertutup bra. Kuhirup dalamdalam bau harum lembut yang semakin santer menerpa hidungku membuatku melayang untuk senantiasa memperlakukannya secara lembut dan bersama menari di atas ombak gelora cinta yang menjilat bak lidah api.. berakhir dengan dekapan eratku pada Vera.

    Kubuka tali pengait branya dan segeralah tersembul buah dada yang selama ini mungkin hanya dilihat oleh suaminya. Tidak besar dengan puting berwarna merah muda yang menjungkit menantang untuk di sentuh. Kulanjutkan untuk membuka risleting roknya sebelum perlahan ku baringkan Vera di atas ranjang yang empuk.. sementara suhu ruangan masih belum terasa dingin oleh karena hembusan lembut udara ac belum cukup lama untuk menyejukkan udara kamar.

    Vera hingga saat ini masih bersikap pasif dan pasrah seperti layaknya putri keraton yang menerima keadaannya.. dan sekarang kutindih tubuhnya dengan sebagian tubuhku dan kembali kupermainkan leher jenjang kanannya hingga ke belakang telinga dengan iringan rintihan Vera yang mendesah lembut laksana irama jazz. Kecupankupun terus turun menuruni garis lehernya secara perlahan untuk kembali mendaki bukit gunung kembar yang mungkin selama ini hanya mengenal sentuhan seorang lelaki, sementara aku adalah lelaki ke dua yang beruntung untuk bisa menyentuh dan menghisapnya dengan lembut.. di iringi belaian ringan jarijariku mengusap seluruh permukaan kulit bukit kembar tersebut

    Hentakan tubuh Vera diiringi dengan gerak reflex tangan yang berusaha menangkap tanganku dan menekannya secara kuat ke payudaranya disertai dengan tekukan lututnya serta mata terpejam dengan kuat dan rapat menandakan gejolak dalam birahinya yang tak tertahankan berusaha menerobos keluar. Ketelusuri lekuk tubuhnya untuk menggapai tepi celana dalamnya dan segera kuturunkan dibantu oleh Vera yang mengangkat pinggulnya.

    Oh.. indah sekali bentuk rambut halus hitam yang tertata rapi bagaikan hamparan rumput hitam dengan panjang yang seragam dan terawat baik. Tekanan ringan pada kedua pinggulnya serta hisapan lembut di pundaknya kembali menyentakan Vera disertai dengan jeritan lirih.

    Arrgghh.., diiring dengan tekanan pinggul Vera untuk melawan ke atas. Jilatan demi jilatan kembali merayap menuruni belahan tengah buah dadanya. Menuju ke perut dan secara reflekpun Vera mempersiapkan jalanku dengan membentangkan kedua belah pangkal pahanya dengan gerakan alami. Tanpa kesulitan dan dengan perlahan kecupan bibirku bisa sampai di belahan tengah bibir bawahnya. Yang disambut dengan mengalirnya cairan putih bening kental dalam jumlah cukup banyak berkelokkelok seperti anak sungai membasahi rerumputan akibat terbukanya bendungan yang menjadi tanggul dari cairan tersebut.

    Jilatan sedikit kasar untuk mengangkat cairan tersebut dan diakhiri dengan hisapan kuat untuk membersihkan seluruh aliran kental anak sungai ini terasakan bagai dibetotnya sesuatu yang ada di dalam dan meluluh lantakan tulang belulang di tubuh..

    El.. mo.., jeritan Vera diiringi dengan gerak liar pinggulnya dan tarikan kuat mencengkram bed cover yang belum diangkat saat kulakukan hisapan kuat tadi.
    El.. mo.. masukkan aku ngga kuat lagi, pintanya dalam nada bergetar mengharap.

    Segera kubuka kaos yang sedari tadi belum kulepaskan demikian juga seluruh pakaian yang masih menyelimuti tubuhku. Ketika aku mulai menindih tubuh mulus Vera, sensasi kulit nan lembut menyengat seluruh saraf sensitive di tubuhku dan mengakibatkan uraturat di penisku menyembul dengan kuat memberikan guratan biru tegas membekas. Secara reflek Vera kembali menekukkan lututnya dan bebas membuka memberikan jalan bagi penisku untuk segera memasuki relung vaginanya.

    Vera kembali memandangku sayu dan berkata perlahan,

    Lakukanlah.. aku rela bersamamu.

    Perlahan kuarahkan penisku untuk bisa mulai menelusuri lorong kenikmatan dengan relungnya yang kuyakin akan menjepit kuat. Ketika kujumpai ujung lorong tersebut perlahan kuturunkan penis tersebut untuk mulai menerobos lorong kenikmatan membor layaknya paku bumi. Diiringi dengan mata Vera yang terus meredup dan terpejam seiring dengan gigitan pada sudut bibirnya untuk menambah sensasi kenikmatan yang mulai berjalan. Sebaliknya kurasakan juga sodokan perlahan penisku serasa membuka lipatanlipatan lunak yang tak berujung terus ke dalam diikuti dengan jepitan kuat sesudahnya memberikan sensasi yang tak terkirakan.

    Aaakkhh.., erangan panjang Vera disertai dengan mengejang kakunya seluruh tungkai kaki Vera yang panjang mengakhiri perjalanan penisku untuk mencapai lorong yang paling dalam sementara remasan kuat di bed cover menandakan perjalanan kenikmatan Vera yang masih belum berakhir.

    Buah dada kenyal tepat berada di bawah dada bidangku dan bisa kurasakan kehangatannya yang terus berdenyut mengalir membawa gelombang birahi bertalutalu. Sunggingan senyum manis Vera menghias ujung bibirnya ketika mata bening itu bertatapan dengan mataku dalam jarak yang begitu dekat diiringi dengan lenguh nafasnya yang tetap memburu semakin menggila dan kedutan halus malumalu dilakukannya dengan tetap memandangku diiringi dengan senyum manisnya.

    Hebat.. teruskan, pujiku untuk menambah kepercayaan dirinya bahwa apa yang dilakukannya bukanlah suatu hal yang tabu dan memang diperlukan untuk dapat menambah nikmatnya hubungan kami. Pujianku memberikan keberaniannya untuk segera melakukan manuver tersebut dan seiring dengan kembali terpejamnya mata lentik tersebut. Remasan kuat berirama mengurut penisku yang membangkitkan seluruh titik saraf di tubuhku untuk terpusat pada gerakannya.. remasannya..

    Perlahan kulakukan perlawanan dengan menggenjot penisku untuk mengimbangi remasannya diiringi dengan lenguh nafas yang terus memburu seperti derak bantalan rel kereta yang dilalui.

    Hhshshshhshhs.., dengus nafasku tak dapat kekendalikan
    Uuugghh.. uugghh.., Vera tak kalah serunya merintih

    Buliran keringat sebesar jagung mulai membasahi keningku dan menetes di dadanya. Demikian juga butiran keringat Vera mulai membasahi tubuhnya khususnya di pundaknya sehingga geraian rambut yang basah dan menempel pada pundaknya menambah pesona memompa birahiku untuk mendaki mencapai puncaknya

    Gerakanku semakin seirama dengan hentakan pinggul Vera apakah demikian kuatnya ikatan emosi. Sehingga tak terlalu lama bagi kita untuk menyatukan irama gerakan kami akupun tak tahu namun hentakan menghunjam semakin kuat dan cepat dan berakhir dengan..

    Ellmmoo, teriakan Vera sesaat sebelum aku mencapai puncaknya

    Tubuh Vera mengejang sesaat sebelum akhirnya membujur lemas diam tak bergerak, wajah ayunya meninggalkan buliran keringat halus yang membentuk guratan halus ketika kuraba menuruni leher jenjangnya dan berkilap tertimpa cahaya lampu kamar. Tak bosan kupandang wajahnya yang memang ayu. Tak lama Vera mulai membuka matanya dan memandangku kembali dengan senyum khasnya.Sebagai balasannya ku angkat penisku perlahan dan secara reflek Vera berusaha menahanku untuk tetap berada di dalamnya. Namun tetap kuangkat perlahan dan segera kubalikan tubuh lemas Vera.

    Kupandang punggung halusnya dengan beberapa helai rambut yang tetap menempel basah oleh keringat. Kuraba perlahan menyingkap helaihelai rambut tersebut untuk mendapatkan punggungnya secara utuh. Buliran keringat nampak jelas pada kedua belah bahunya menggodaku untuk kembali menjilatnya dan terus merayap ke atas menelusuri leher jenjangnya dan membasahi rambutrambut halus yang tumbuh di sekitar tengkuknya dengan air liurku.

    Rintihan nikmat kembali terdengar seiring dengan bangkit kembalinya gelora gairah yang sempat mendatar tadi setelah mencapai puncaknya,

    Eegghh.

    Permainan jarijariku yang merayap naik turun menelusuri seluruh lekuk tubuh Vera segera memicu kembali adrenalinku. Terlebih rintihan nikmat tersebut semakin cepat memburu dan hanya membutuhkan waktu yang teramat singkat untuk segera membangkitkannya.

    Kembali kutindih tubuh Vera dari belakang dan kuarahkan kembali penisku yang sedari tadi tetap menegang. Sementara belahan kaki yang tampak sangat indah tersebut kembali terbuka lebar menyisakan lubang yang masih terbuka dan berdenyut halus dengan lendir yang membasahi sekelilingnya. Kuingin memasukinya kembali secara perlahan dan menikmati sensasi kenikmatan saat kumasuki relungnya tersebut secara perlahan dengan jepitan yang kurasakan lebih kuat lagi..

    El.., cee.. pat lakukan, aku tak tahan.. Eeell, rintihnya perlahan namun terdengar jelas.

    Perlahan namun pasti terus kudorong masuk penisku hingga mencapai jarak terjauhnya dan segera kuayunkan berirama.

    Gerakanku kali ini diimbangi dengan lenguhannya tiap kali ujung penisku menyentuh mulut rahimnya,

    Arrkkh.., terus El.. arrkkhh.

    Semakin lama genjotanku semakin kuat bertenaga seiring dengan memuncaknya sensasi yang kurasakan mulai menumpuk di ujung penis untuk menyemburkan sperma yang sedari tadi tertahan, dan jepitan liang vagina Verapun semakin mantap kurasakan.

    Butiran keringat bak pasir di tepi pantai yang membasahi pundaknya kembali keluar dengan derasnya yang segera berubah membesar menyerupai butiran jagung tersebar merata hingga ke punggungnya.. berkilap tertimpa cahaya lampu. Hingga ketika tiba saatnya, ujung penisku berdenyut kencang dan dalam 1.. 2.. tusukan terakhir aku hunjamkan sekuat tenaga dan sedalamnya. Yang diiringi dengan teriakan Vera disertai gelengan kepalanya yang ke kiri dan ke kanan dengan cepat dan. srett.. srett.. srett.. semburan maniku menelusuri panjang penisku dan menerjang masuk menabrak dinding rahimnya melemparkan puncak kenikmatan hingga keujungnya dan jatuh demikian terjal dalam kelelahan nikmat yang tak berujung.

    Aaacchh.., jeritan terakhir Vera sebelum dia kembali terjatuh dan diam dalam kelelahan yang teramat sangat.

    Peluh yang bercucuran bercampur jadi satu ketika tubuhku ambruk dan menindih tubuh mulus Vera. Bau harum keringat segera membuaiku dalam mimpi terindah bersama Vera.

    Thanks Ver, ucapku sesaat sebelum ku terlelap
    Thanks juga El, sahutnya lemah

    Luluh lantak rasanya tubuhku malam itu dan terkuras habis staminaku setelah sebelumnya banyak tersita oleh urusan dinas. Namun apa yang kuberikan saat itu memberikan makna dan kesan yang sangat mendalam di lubuk hati Vera. Oleh karena baru kali ini dia merasa begitu dihargai dan diperlakukan manja sebagaimana layaknya seorang istri yang memiliki kedudukan sama.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Kisah Tita , Mantan Pacar Adikku

    Kisah Tita , Mantan Pacar Adikku


    903 views

    Cerita Sex ini berjudulKisah Tita , Mantan Pacar AdikkuCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku kembali menceritakan pengalamanku yang tentunya tetap seru dan membuat jantung kalian berdebardebar. Kali ini aku kembali menceritakan kisah nyataku yang terjadi sekitar 1 tahun lalu.

    Siang itu aku sendirian di rumah. Ayah, Ibu dan adikadikku sedang ada acara masingmasing. Aku yang memang sedang tidak ada acara, bertugas untuk menjaga rumah. Daripada tidak ada kerjaan dan melamun sendirian, aku berniat untuk membersihkan rumah.

    Aku mau memberikan kejutan yang baik kepada orangtuaku pikirku waktu itu.

    Ketika aku sedang membersihkan kamarku (waktu itu aku masih tidur berdua dengan Dewi, adikku yang bungsu), aku menemukan foto Dewi dengan mantan pacarnya waktu SMU yang bernama Herland. Keluargaku dan Herland sudah cukup dekat, bahkan dia sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri. Tapi sejak Dewi putus darinya dan sudah memiliki pacar baru, Herland mulai jarang main ke rumah.

    Tibatiba aku yang kangen dengan Herland karena sudah jarang bertemu, sempat berpikir kenapa tidak aku undang saja dia main ke rumah. Kemudian aku mengirim SMS ke nomer Herland yang masih aku simpan di Handphoneku. Aku sengaja tidak memberitahukan kalau keluargaku sedang tidak ada di rumah semuanya, termasuk Dewi.

    Takut saja kalau Herland nanti merasa segan untuk main ke rumah. Aku sebenarnya berencana mau menjodohkan lagi Dewi dengan Herland agar dapat berpacaran kembali. Siapa tau dengan mengundang Herland ke rumah semuanya akan sesuai dengan rencana.

    Sesaat setelah mengirimkan SMS, aku melanjutkan membersihkan kamarku yang sempat terhenti sesaat, sambil menunggu balasan darinya. Sesekali aku melihat Handphoneku apakah sudah ada balasan dari Herland atau belum, namun cukup lama menunggu aku belum juga mendapatkan balasan darinya. Sampai akhirnya aku lupa sendiri dan larut dalam pekerjaanku.

    Ketika membereskan lemari baju di kamar adikku yang cowok, aku menemukan sekeping DVD tanpa cover. Karena penasaran aku mencoba menyetel DVD tersebut di ruang tengah.

    Di layar TV sekarang terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Badanku gemetar dan jantungku berdegup kencang karena ternyata DVD tersebut adalah Blue Film.

    Aku yang tadinya berniat menghentikan film tersebut dan mengembalikan ke tempatnya, memutuskan untuk melanjutkan saja. Di tengahtengah film, pikiranku menerawang mengingat saat terakhir aku dan temanteman kampus Dewi menonton DVD seperti itu yang dilanjutkan bersetubuh dengan mereka.

    Birahiku tibatiba saja semakin tinggi. Aku memang sudah seminggu ini tidak melakukan masturbasi. Sehingga selama menonton, tanpa sadar bajuku sudah tidak karuan. Kaos berwarna hitam yang aku pakai, sudah terangkat sampai di atas payudara. Kemudian Braku sudah dalam keadaan terlepas. Kueluselus sendiri payudaraku sambil sesekali kuremas. Sungguh enak sekali rasanya, apalagi kalau sampai terkena putingnya.

    Celana pendekku sudah aku turunkan sampai sebatas mata kaki, lalu tanganku aku masukan ke balik celana dalam dan langsung menggosokgosok klitorisku. Sensasinya sungguh luar biasa! Semakin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tangan kananku semakin cepat menggosok klitoris, sementara yang satunya sibuk meremasremas toketku sendiri.

    Oohh.. Ooohh.. desahku yang sudah merasa hampir mencapai orgasme.

    Tibatiba, pintu depan diketok. Tentu saja aku gelagapan memakai pakaianku yang terbuka disanasini. Setelah itu aku mematikan DVD player tanpa sempat mengeluarkan Discnya.

    Aduh gawat!! pikirku panik.

    Siapa ya? Apa janganjangan Ayah dan Ibu? Tapi kan baru sebentar aku mulai kuatir.

    Dengan terburuburu aku membukakan pintu. Ternyata di depan pintu berdiri sosok yang sudah aku kenal, yaitu Herland mantan pacar adikku.

    Halo Teteh! Tadi SMS Herland ya? Maaf ya udah lama gak main nih katanya dengan ceria.

    Kirain Herland gak bisa datang? Kok nggak jawab SMS Teteh dulu sih? tanyaku.

    Emang sengaja Teh. Kan Herland mau ngasih surprise sama keluarga mantan pacar nih jawabnya sambil tersenyum cuek.

    Oh gitu? Teteh kirain Herland udah nggak mau lagi main ke rumah candaku sambil mempersilakan duduk di ruang tamu.

    Herland tersenyum mendengar candaku, mungkin dia juga sudah sangat kangen dengan sikap akrab yang diberikan oleh keluargaku.

    Kok sepi banget sih Teh? Yang lain lagi pada kemana? tanyanya bingung melihat suasana rumahku yang lengang.

    Sedang ada acara masingmasing tuh. Dewi juga lagi pergi sama temannya, jadi di rumah cuma ada Teteh doang. Maaf ya Teteh gak kasih tau Herland sebelumnya. Abisnya Teteh juga udah lama gak ngobrol sama Herland sih aku mencoba menerangkan dan berharap Herland dapat maklum.

    Terus terang saja, aku sudah sangat kangen dengan Herland. Ternyata Herland pun mau mengerti maksudku. Apalagi dia juga sudah menganggap keluargaku seperti keluarga sendiri, dia saja memanggil namaku dengan Teteh berbeda dengan kebanyakan temanteman Dewi yang memanggilku dengan Kakak. Maklum saja keluarga Herland termasuk Broken Home, tapi tidak berarti dia nakal seperti layaknya anak yang tumbuh tanpa pengawasan orangtua.

    Karena sudah lama aku tidak mengrobrol dengan Herland, kami berbicara banyak mengenai berbagai hal. Aku juga sempat memperhatikan di usianya yang menginjak 17 tahun, ia mulai tumbuh sebagai seorang pria dewasa. Walaupun secara fisik wajahnya yang terbilang biasa saja belum banyak berubah, tinggi badannya juga masih tidak berbeda denganku, hanya sekitar 160 cm. Tapi sikapnya yang sekarang sudah jauh lebih dewasa.

    Setelah cukup lama mengobrol, aku baru sadar kalau tubuhku dalam keadaan kotor setelah berberes rumah. Aku kemudian pamit dengan Herland untuk mandi. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku mengajaknya untuk makan siang bersama. Di saat makan, aku merasa Herland terus memperhatikan tubuhku yang saat itu memakai kaos putih ketat dan hotpants warna kulit.

    Huh, dasar cowok! Dimanamana sama aja! omelku dalam hati.

    Namun aku bisa memaklumi dia, karena pasti tubuh mungilku saat itu terlihat sangat sexy dan menggiurkan.

    Ada apa Land? Kok ngelamun sih? Lagi mikirin Dewi ya? aku berpurapura menanyakan hal lain untuk menyadarkan lamunannya.

    Ah, enggak kok Teh. Dewi kan sekarang udah punya pacar baru ujar Herland sekenanya.

    Herland jangan pulang buruburu yah. Tadi Teteh udah kasih tau ke Dewi kalau Herland sedang ada di rumah kataku berharap supaya Herland dapat lebih lama di sini.

    Iya deh Teh. Herland juga mau di sini dulu sampe semuanya pulang jawabnya.

    Ya udah, Herland nonton TV dulu aja. Teteh mau masuk ke kamar dulu. Mau istirahat sebentar lanjutku.

    Ya udah Teh, nggak apaapa kok. Teteh istirahat aja dulu kata Herland.

    Setelah pamit ke Herland, aku beranjak masuk ke kamar tidur. Setelah menutup pintu kamar, aku bercermin. Wajahku terbilang manis, kulit kuningku juga bersih dan mulus karena sering luluran. Walaupun badanku mungil, tapi terbilang proporsional. Bajuku kemudian aku lepas dan mencopot Braku, karena aku terbiasa tidur tanpa menggunakan Bra.

    Kemudian aku memperhatikan payudara milikku yang berukuran kecil namun kencang, dan tentu saja semakin membuat tubuhku tampak indah, karena sesuai dengan postur mungilku.

    Aku tersenyum sendiri melihat hotpantsku yang memang membuat aku tampak sexy. Pantas saja Herland sampai memperhatikan tubuhku seperti itu. Aku yang dalam keadaan cukup lelah, merebahkan diriku sebentar di atas kasur tanpa memakai kaos dan mencoba beristirahat sejenak. Belum lama beristirahat, aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah yang tepat berada di depan kamarku. Astaga! Aku baru ingat, itu pasti suara dari DVD porno yang lupa aku keluarkan tadi.

    Apa Herland sedang menyetelnya? Penasaran, aku pun bangkit dari tempat tidurku, dengan terburuburu aku memakai kaos tanpa sempat memakai Bra terlebih dahulu, kemudian dengan perlahanlahan aku keluar dari kamarku.

    Begitu aku membuka pintu kamar, aku melihat pemandangan yang mendebarkan. Herland sedang berada di karpet depan TV sambil mengeluarkan penisnya dan mengocokngocoknya sendiri. Ternyata penisnya cukup besar juga untuk anak seusia dia, kurang lebih sekitar 14 cm dan sudah tampak tegang sekali.

    Aku berpurapura batuk, kemudian dengan tampang seolaholah mengantuk aku mendekati Herland dan ikut duduk disampingnya. Dia tampak kaget menyadari aku sudah berada di sampingnya. Lalu dengan terburuburu dia memasukkan penisnya ke dalam celananya lagi.

    Eh, Teteh gaak jadi istirahat ya? kata Herland salah tingkah.

    Kemudian dengan wajah panik dia mengambil remote DVD dan hendak mematikan filmnya.

    Iya nih Land, gerah banget di dalam. Eh, filmnya nggak usah dimatiin. Kita nonton berdua aja yuk! Kayaknya seru tuh ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan payudaraku yang hanya terbungkus oleh kaos putih ketatku saja.

    Hah? Teteh mau iikut nonton? Jangan Teh Herland malu katanya gugup.

    Kok Herland masih malu? Kayak sama siapa saja. Herland kan sudah seperti keluarga sendiri, masa masih malu sama Teteh? kataku meyakinkannya.

    Iiya deh jawab Herland dan tidak jadi mematikan DVDnya.

    Dengan santai aku duduk di samping Herland sambil ikut menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga hotpantsku semakin tertarik dan memperlihatkan paha mulusku. Adeganadegan erotis yang diperlihatkan bintang porno itu memang sungguh menakjubkan, mereka bergumul dengan buas dan saling menghisap.

    Aku melirik ke arah Herland yang sejak tadi bergantian antara memandangi adegan panas tersebut dan terkadang juga melihat ke arah paha dan payudaraku. Terlihat ia berkalikali menelan ludahnya. Nafasku juga mulai memburu karena terangsang melihat Film tersebut.

    Land, kamu udah pernah bersetubuh? tanyaku tibatiba.

    Eh, kok Teteh tautau nanya kayak gitu sih? jawab Herland bingung.

    Herland agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah puting payudaraku yang tercetak pada kaos putihku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga sekarang cetakan vagina pada Hotpantsku terlihat jelas.

    Gak usah malu Land. Teteh bisa jaga rahasia kok! tanyaku semakin penasaran.

    Belum pernah kok Teh Beneran deh! jawab Herland tersipu.

    Tapi kamu udah sering nonton Film kayak gini kan? pancingku.

    Lumayan sering sih Teh. Tapi paling Herland nontonnya ramerame, atau kalo lagi nonton sendirian sambil ngocok deh jawabnya mulai santai.

    Land, menurut kamu Teteh cantik gak sih? lanjutku terus menggoda Herland.

    Iya Teh! Sebenernya dari dulu Herland udah merhatiin kalo Teteh tuh cantik timpal Herland.

    Merasa dipancing seperti itu Herland mulai memberanikan diri untuk memegang tanganku. Aku sedikit kaget, namun membiarkan tanganku dibelai oleh telapak tangannya. Terasa benar bahwa telapak tangan Herland basah oleh keringat karena gugup. Karena aku biarkan, dia terus membelaibelai bagian tangan seraya perlahanlahan mulai naik untuk mengusap pergelangan tanganku.

    Aku pasrah saja ketika Herland memberanikan diri melingkarkan tangannya pada bahuku. Namun tampaknya ia belum berani untuk menatap mataku. Sambil terus memeluk bahuku, tangan kanannya mulai berani memegangmegang payudaraku.

    Enak ya Teh diginiin? tanya Herland disela permainan tangannya.

    Emph Emph aku hanya merintih menikmati remasan Herland pada payudaraku.

    Sambil memegang payudaraku, dengan ganas Herland mulai menciumi bibir dan leherku. Akupun dengan tak kalah ganasnya membalas ciumanciumannya. Keganasan kami berdua membuat suasana ruangan ini menjadi riuh oleh suarasuara kecupan dan rintihanrintihan erotis. Setelah beberapa menit kami berciuman, aku yang sudah terangsang berat berniat untuk melanjutkan ke bagian yang lebih jauh lagi.

    Land Sebentar deh. Teteh buka kaos dulu ya kataku menghentikan pegangannya.

    Herland hanya mengangguk mendengar katakataku. Tentu saja dia pasti sudah tidak sabar untuk melihat payudaraku yang tanpa terbungkus apaapa.

    Land, payudara Teteh bagus gak? ketika aku sudah mencopot kaos ketatku sehingga payudaraku sudah terpampang jelas di hadapannya.

    Babagus Teh! jawabnya dengan terbatabata.

    Herland tampak melotot menyaksikan bagian atas tubuhku yang menggoda. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan perbuatanku. Merasa terus dipancing seperti itu, Herland tampaknya tidak tahan lagi. Ia langsung melumat bibirku sambil merabaraba payudaraku yang sudah tidak tertutup apaapa lagi.

    Aku memejamkan mata meresapinya, Herland semakin ganas menciumiku ditambah lagi tangannya berusaha memainkan vaginaku dari luar. Sambil melumat, lidahnya mencaricari dan berusaha masuk ke dalam mulutku, dan ketika berhasil lidahnya bergerak bebas menjilati lidahku sehingga lidahku pun ikut bermain.

    Sambil memejamkan mata aku mencoba untuk mengikuti arus permainan. Dengan kuluman lidah Herland yang agresif, ditambah remasanremasan telapak tangannya pada kedua payudaraku, birahiku pun dengan cepat naik. Sementara di bawah sana kurasakan tangan Herland sudah mulai meraba pahaku yang mulus.

    Aaaaahh Herlaaand. Aaaahhhhhhh. aku mendesah panjang merasakan nikmat yang melanda diriku.

    Mulus banget paha Teteh! Bikin gemes Herland aja nih! sahut Herland sambil tangannya merayap naik lagi ke selangkanganku.

    Sekarang giliran Teteh yang liat badan Herland! pintaku kepada Herland.

    Herland yang tadinya malumalu semakin salah tingkah mendengar permintaanku. Karena sudah sangat bernafsu aku memaksa Herland untuk mencopot seluruh pakaiannya hingga dia bugil. Aku semakin terangsang melihat tubuh bugil Herland dari dekat. Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot.

    Penisnya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalau waktu dulu ngebayangin bentuk penis cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.

    Wah penis kamu udah tegang banget Land! Bentuknya bagus Teteh boleh isep ya!? tanyaku tidak sabar.

    Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya dengan semangat.

    Slurp Slurp Slurp Mmmh! Slurp Slurp Slurp Mmmh penis Herland terasa nikmat sekali di mulutku.

    Teh Aaaah Enaaakk! Dari dulu emang Herland pengen banget ngerasain mulut Teteh ngisep kontol Herland. Akhirnya kesampaian juga! katanya sambil terus menikmati hisapanku pada penisnya.

    Aku semakin bernafsu menghisap penisnya, terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Herland mulai mendesah.

    Hmm nikmat banget penis kamu Land! kataku memuji kenikmatan penisnya.

    Aaaaahh.. Eeennakk banget! Teteh udah pengalaman yah? ceracau Herland menikmati hisapanku.

    Aku hanya melanjutkan hisapanku tanpa menghiraukan pertanyaan Herland. Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada penisnya, Herland akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu. Didorongnya tubuhku hingga terlentang di karpet, lalu diterkamnya aku dengan ciumanciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam dan ikut bekerja meremasremas payudaraku.

    Ahh Mmmh.. Uuuh.. Eenak Land desahku keenakan.

    Aku benarbenar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.

    Auwh Nikmaaaat bangeett Aaah! desahanku semakin kencang.

    Aku menggelinjang, tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke arah vaginaku. Tangannya menarik Hotpants dan celana dalamku. Mata Herland seperti mau copot melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup apaapa lagi.

    Vagina Teteh bagus gak Land bentuknya..? tanyaku penasaran.

    Bagus banget Teh! Herland suka banget memek yang nggak ada bulunya kayak gini. Mana masih rapet banget lagi jawabnya.

    Sekarang tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku. Lalu dengan lembut Herland membelai permukaan vaginaku. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya meremasremas dadaku.

    Sshhhh desahku dengan agak gemetar ketika jarinya mulai menekan bagian tengah kemaluanku.

    Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorekngorek vaginaku, aku meringis ketika merasakan jarijari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku. Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jarijari itu menusuk makin cepat dan dalam saja.

    Hingga suatu saat birahiku sudah mulai naik, mengucurlah cairan praorgasmeku. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli sekaligus nikmat di bawahku sehingga tangan Herland terhimpit diantara kedua paha mulusku.

    Eemmhh Enaaaakk bangeettt! aku terus mendesah membangkitkan nafsu Herland.

    Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jarijarinya sudah belepotan oleh cairan bening yang kukeluarkan. Dia jilati cairanku dijarinya itu, aku juga ikutan menjilati jarinya merasakan cairan cintaku sendiri. Kemudian dia cucukkan lagi tangannya ke kemaluanku, kali ini dia mengelusngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya.

    Setelah puas memainkan jarijarinya di vaginaku, kurasakan Herland mulai menjilati pahaku yang mulus, jilatannya perlahanlahan mulai menjalar menuju ke tengah. Kemudian Herland membuka vaginaku lebarlebar sehingga klitorisku menonjol keluar, aku hanya dapat bergetar saat kurasakan lidahnya menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir vaginaku.

    Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya sungguh nikmat, geligeli enak seperti mau pipis. Herland terus menjilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan kuat. Tangannya juga terus mengelus paha dan pantatku yang mempercepat naiknya libidoku.

    Aaahh Herlaaannnd!! Uuuhh.. Eenak Terus! jeritku.

    Slurp Slurp memek Teteh gurih banget Mmmh Slurrrppp katanya diselasela menjilati vaginaku yang sudah mulai basah.

    Herland terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi. Tidak sampai lima menit, tubuhku mulai mengejang, rasa nikmat itu menjalar dari vagina ke seluruh tubuhku.

    Aaaaaaaaaahh aku menjerit panjang merasakan nikmat pada seluruh tubuhku.

    Tampaknya aku mencapai orgasme yang pertama akibat permainan jari ditambah dengan jilatanjilatan lidah Herland pada vaginaku.
    Aliran orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku terus dihisapinya selama kurang lebih lima menitan.

    Sensasi itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah kemudian Herland melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.

    Emang enak banget deh cairan memeknya Teteh!! puji Herland kepadaku.

    Herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteh aku juga ikut memuji Herland.

    Teteh udah keluar kan? Sekarang giliran Herland yah pintanya.

    Herland mau Teteh apain? tanyaku yang masih dalam keadaan lemas karena baru mencapai orgasme.

    Sepongin kontol Herland lagi dong! Abisnya bikin ketagihan sih! jawab Herland.

    Lalu Herland duduk di sofa sambil kembali memamerkan penis miliknya yang sudah sangat tegang. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis itu, pertama kukocok dengan lembut kemudian semakin cepat dan pelan lagi. Hal itu tentunya semakin memainkan birahi Herland.

    Aaaah Teteeeeh! Enaak bangeeet Herland semakin mendesah kencang.

    Setelah puas mengocokngocok penisnya, aku mulai menjilati batangnya dengan pelan. Mungkin karena Herland sudah dikuasai hawa nafsu, dengan setengah memaksa dia mengarahkan batang penisnya ke mulutku yang dan kemudian menjejali penisnya ke mulutku. Aku yang tak punya pilihan lain langsung memasukkan penis itu ke mulutku.

    Kusambut batangnya dengan kuluman dan jilatanku, aku merasakan aroma khas pada benda itu, lidahku terus menjelajah ke kepala penisnya. Lalu kupakai ujung lidahku untuk menyeruput lubang kencingnya. Hal itu membuat Herland blingsatan sambil meremasremas rambutku.

    Sluurpp Sluuuurp Mmmmmh.. desahku sambil menikmati setiap jengkal penisnya.

    Enak ya Land? Hmm? tanyaku sambil mengangkat kepala dari penis Herland dan menatapnya dengan senyum manisku

    Enaaak banget Teh Herland mendesahdesah keenakan.

    Herland mulai mengerangerang keenakan, tangannya meremasremas rambutku dan kedua payudaraku. Aku semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok penisnya.

    Kusedot dengan keras penis hitam itu. Kubuat pemiliknya medesahdesah, aku juga memakai lidahku untuk menyapu batangnya. Aku dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajah Herland akibat teknik oralku.

    Oooh Terus Teehh Herland hampir keluar! Herland semakin mendesah.

    Karena Herland sudah hampir keluar, aku melepaskan hisapanku pada penisnya dan mulai mengocoknya. Aku semakin bersemangat memainkan penis miliknya yang kepalanya sekarang berwarna lebih kehitaman. Semakin lama aku semakin cepat mengocoknya.

    Aaahh Herland keluaaaarrr Teeeh..!! desahan Herland semakin kencang.

    Croot.. Croot.. tak lama kemudian penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut mulut, wajah, payudara dan hampir seluruh tubuhku. Dengan sigap aku menelan dan menjilati sperma Herland seperti seorang yang menjilati es krim dengan nikmatnya. Aku benarbenar menikmati permainan ini.

    Eeehhmmm Sluuurp aku terus menikmati menghisap penisnya.

    Kemudian aku meneruskan untuk mengusap dan aku jilati semua spermanya yang berceceran di tubuhku sampai tak tersisa. Lalu aku hisap penisnya dengan kuat supaya sisa spermanya dapat kurasakan dan kutelan. Setelah aku yakin spermanya sudah benarbenar habis, aku melepaskan hisapan pada penisnya, kemudian benda itu mulai menyusut pelanpelan.

    Nikmatnya sperma kamu Land bisiknya mesra seraya menjilat sisasisa spermanya yang masih menempel pada bibirku.

    Obat awet muda ya Teh kata Herland bercanda.

    Yaa begitulah Makanya Teteh tetep awet muda kan? aku ikut membalas candanya.

    Walaupun sudah sempat mencapai orgasme, namun birahiku belum juga padam. Aku berpikiran untuk melanjutkan permainan kami ke tahap selanjutnya.

    Land.. Ayo sekarang masukin penis Herland ke vagina Teteh! Udah nggak tahan nih perintahku yang masih dikuasai hawa nafsu.

    Tanpa pikir panjang lagi, Herland lalu mengambil posisi duduk, kemudian diacungkan penisnya dengan ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebarlebar siap menerima serangan penisnya. Pelanpelan dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku.

    Uuhh Nnggghhh! desisku saat penis yang sudah sangat keras itu membelah bibir kemaluanku.

    Teteh mau tau apa yang pengen Herland lakuin ke Teteh dari dulu? Herland pengen ngentot Teteh sampai ketagihan!! katanya sambil tersenyum nakal.

    Aaaauw Pelanpelan dong Land Aaakh desahku sedikit kesakitan.

    Walaupun sudah tidak perawan lagi, tapi vaginaku masih sempit. Mungkin juga karena penis Herland termasuk besar ukurannya.

    Auuhh.. Enaaak Land desahku yang semakin merasakan nikmat.

    Herland tampak meremmelek menahan nikmat. Tentu saja karena Herland baru pertama kali melakukan ini. Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.

    Aaaahh Nikmaat bangeett Laaand. teriakku.

    Aku melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kurasakan cairan hangat vaginaku mengalir di pahaku. Masa bodoh dengan status Herland yang adalah mantan pacar adikku! Sudah kepalang tanggung pikirku, aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga orgasme dengan Herland. Sesaat kemudian Herland memompa pantatnya maju mundur.

    Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb! suara penisnya sedang keluar masuk di vaginaku.

    Aakh! Aaaakh! Nikmaaat banget Laand aku meneriakkan nama Herland.

    Aku menjeritjerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu. Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh penis Herland yang sangat tegang itu.

    Ooh Lebih keras lagiii Laand Lebih cepaaat jeritku kenikmatan.

    Keringat kami yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Herland malah mencabut penisnya, mungkin ia lelah dengan posisi ini.

    Dasar ABG! umpatku dalam hati.

    Aku jadi tidak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kuarahkan batang penis Herland untuk masuk ke dalam liang vaginaku.

    Ooooooh.. Herlaannddd!! aku menjerit keenakan.

    Lalu dengan semangat aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.

    Ouuh.. Memek Teteh enak bangeeet! Penis Herland serasa dipijat desahnya.

    Uggh.. Uuuh.. Penis Herlaaand Juga nikmaat aku juga memuji keperkasaan penisnya.

    Kedua tubuh kami sudah sangat basah oleh keringat. Karpet di ruangan ini pun sudah basah oleh cairan sperma Herland maupun lendir yang meleleh dari vaginaku. Namun entah kekuatan apa yang ada pada diri kami, kami masih saling memompa, merintih, melenguh, dan mengerang.

    Aku menghujamkan vaginaku berkalikali dengan irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjeritjerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh tubuhku bergetar hebat.

    Teeeh Herland bentar lagi keluar nih! erangnya panjang sambil meringis.

    Hal yang sama pula dirasakan olehku, aku tidak sanggup lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku demikian dahsyat.

    Aaaaaah Teteeeh juga udah mau keluar Land!! Kita keluar samasama Land!! aku berteriak kencang karena sudah hampir mencapai orgasme.

    Oooohh Teeehhh Aaaaaahh!! Herland berteriak panjang.

    Goyanganku semakin kupercepat dan pada saat yang bersamaan kami berdua saling berciuman sambil berpelukan erat. Cret.. Cret.. kami berdua mengerang dengan keras sambil menikmati tercapainya orgasme pada saat yang bersamaan. Aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, sedangkan vaginaku juga mengeluarkan cairan yang sangat banyak, tanda aku sudah mencapai orgasme untuk yang kedua kalinya.

    Dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami. Aku memeluk eraterat tubuh Herland sampai dia merasa sesak karena aku memeluknya dengan sangat kencang. Kami seakan sudah tidak peduli bila tetangga sebelah rumahku akan mendengarkan jeritanjeritan kami.

    Herland mencabut penisnya vaginaku dan akhirnya kami berdua hanya bisa tergeletak lemas di atas karpet dengan tubuh bugil bermandikan keringat.

    Aaahh Land kamu hebaaat banget Land pujiku sambil mengistirahatkan tubuh yang sudah lemas ini.

    Herland ju ga Teh Haaah. Haaaah Terima kasih untuk kenik matan ini Belum pernah Herland merasakan nikmat yang luar biasa seperti ini jawab Herland sambil terengahengah seraya mengecup keningku dengan mesra.

    Setelah merasa kuat untuk bangun, kami berdua beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari sperma, keringat dan liur. Tapi di kamar mandi kami tidak melakukan persetubuhan lagi, melainkan hanya berciuman dengan mesra saja, karena kami takut tibatiba Dewi atau keluargaku yang lain akan segera pulang. Siraman air pada tubuhku benarbenar menyegarkan kembali pikiran dan tenagaku setelah seharian penuh bermain dengan Herland.

    Kami berdua pun membersihkan ruang di sekitar medan laga tadi dengan menyemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan tadi. Setelah beres, kami pun sedikit berbincang mengenai kejadian tadi. Aku yang sempat ragu apa benar Herland belum pernah bersetubuh, karena dia sudah terlihat ahli, bertanya lagi kepadanya.

    Ternyata dari pengakuannya, memang Herland belum pernah melakukan persetubuhan dengan siapapun, termasuk Dewi. Herland mengaku melakukan ini hanya berdasarkan yang dia lihat dari DVD ataupun internet saja.

    Di dalam pikiranku, aku juga merasa bersalah sekaligus kasihan kepada Dewi yang belum sempat merasakan nikmatnya penis Herland. Tentu saja kehilangan keperjakaan dengan kakak mantan pacarnya adalah pengalaman yang sangat mengesankan bagi Herland. Dia berharap kami dapat melakukannya lagi kapankapan. Aku pun juga berharap dapat menikmati penis Herland lebih sering lagi.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Seks Pegawai Yang Ganas

    Cerita Seks Pegawai Yang Ganas


    903 views

    Perawanku – Cerita Seks Pegawai Yang Ganas, Awal mula saya mengerti tentang seks yang mengenang sejak usia saya menginjak 17 tahun yang silam. Jadi sudah terpaut 9 tahun dari sekarang.

    Saat itu saya sudah menginjak di bangku SMA. Nah saat itu saya juga mengenal seorang laki-laki yang lumayan bersih tubuh nya , meskipun wajah nya kurang begitu ganteng sich…dan nama nya adalah Umar, dan saya sering memanggilnya Kak Um.

    Kak Um adalah salah satu pegawai dari bokap yang tinggal satu rumah dengan saya.
    Jadi di bagian belakang rumah ada kamar kosong yang tertinggal , nah itu kamar nya yang berada di belakang deket bagian dapur sih…dengan posisi rumah yang memanjang kebelakang.

    Dan sering nya nya bokap yang pergi ke luar kota terus, jadi Kak Um tinggal dengan saya sekaligus untuk memantau saya kalo terjadi apa2 dan untuk menjaga rumah.

    Saya dan Kak Um terpaut usia kisaran 10 tahun pada saat itu , dan sekarang usia nya sih masih terpaut 10 juga ,hehehe, …yang saat itu usianya Kak Um 27 tahun.

    Lah,,,,pada saat itu, sejarahnya terjadi pada jam pagi ya, jam2 hampir mau jam siangan lah. Sewaktu cabut dari sekolah pada jam pulang cepat ,kebetulan jam di sekolah ku ada acara ,jadi saya memutuskan untuk pulang saja ke rumah daripaada kelayapan di luar.

    Setibanya udah sampe rumah, saya menuju ke kamar mandi utnuk membilas bagian tubuh saya yang basah akibat keringat dan setelahnya mandi , saya bergegas untuk berganti pakain. Setelah itu saya membuka tas sekolah buat ngerjain tugas yang di berikan di sekolah tadi akibat pulang lebih awal tadi.

    Kebetulan yang keberadaan kamar syaa yang berada di lantai atas, saya kok tiba2 jadi tersa ketakutan gini ya ,

    padahal sudah lama saya tinggal di lantai atas tak mempunyai firasat buruk apa2, tapi kali ini kok sedikit merinding gak kayak biasanya. Jadi saya memutuskan untuk ngerjain di lantai bawah , diruang tengah tempat biasa nya ngumpul untuk nonton tivi.

    Oia, sya lupa dengan kondisi saya sekarang yang sedang memakai pakaian minim , dengan rok pendek aja danbaju tipis , biasa kalo di rumah seperti ini, dan saat itu kondisi rumah pada gak ada orang sama sekali kecuali KAk Um aja.

    Nyokap kebetulan ikut bokap ke luar kota sedangkan adek2 ku udah berada di rumah kakek , buat berlibur.

    Dan saya emang rencanan nyusul adek ke tempat Kakek setelah pulang dari sekolahan sebab memang besok hari minggu pada saat itu.sekalian ikut liburan ke tempat Kakek.

    Namun sebelumnya saya ngerjain tugas dari sekolahan, saya ngerjain tugas2 dulu setelah itu baru deh liburan . rencana tuh seperti itu dari awalnya , namun tiba2 ada Kak Um yang menyapa dan mengajak berbincang2,

    yah jadi gagal fokus buat ngerjain tugas dech ….???

    Eh hampir lupa , kenalin nama saya Berta . Salam kenal ya Guys….

    Kak Um : Berta sedang sibuk apaan nih..??

    Saya : iya , nih Kak Um ,gi ngerjain tugas aja nih saya. Lumayan banyak !!! UHh…!!

    Saya : saya ngerjain disini aja, lagian di lantai dasar adem , di lantai atas kok tadi rasa2 merinding kok KAk UM??

    Kak Um : masak sihhh..?? Takuut ya..??

    Saya : iya Kak Um , sedikit sih .tapi tersa aneh kok ?gak biasanya.

    Kak um : Ada hantu nya kali Berta..??

    Saya : husssh , ngawur aja kamu KAk Um !!!

    Lalu saya segera mengerjakan tugas , meskipun sedikit tidak fokus dengan apa yang akan saya kerjakan karena sayaa abis ini mau menyusul adek2 ke rumah Kakek, dan untuk ke sana nya saya meminta tolong juga kepada KAk Umar untuk nganterin saya ke rumah Kakek.

    Saya : Saya jadi takuut nih…!!

    Haduh saya kok jadi penakut gini ya kalo rumah sedang sepi kayak gini , untung aja masih ada KAk Um.

    Dan Kak UM saat ini sudah berada di samping saya untuk menemaniku buat ngerjain tugas yang akan saya buat. Lalu Kak Um ngajakin ngobrol lagi

    Kak Um : Berta , tangan kamu kok bisa alus gitu sih , berbulu lagi !

    Saya : Ah , biasa aja kok KAk UM ..Kak UM bisa2 aja deh..!!

    Dan saat itu tangan nya KAk UM meraba raba tanganku , jadi nya bulu yang ada di tanganku sedikit berdiri deh…gak tau napa bisa jadi gini ,apa barang kali aku merinding akibat ketakutan tadi ya ., pikir saya.

    Dan itu saya menepis tangan nya Kak Um , buat membelai belai tangan saya. Saat mula sayya sedikit risih sekali dengan adanya tangannya KAk Um memegang tanganku. Lalu KAk Um seperti nya berulah kembali .

    KAk Um : hmmm. ….harum sekali ya dirimu Berta, pasti pakai minyak banyak ya..??heheheh..

    Saya : uh,,,,udah deh godain nya KAk Um ..? saya mo ngerjain tugas dulu ya Kak Um.

    Namun secara tiba2 Kak Um , malah sepertinya mengendus- ngendus aroma tubuh Q yang saya semprot minyak wangi tadi.

    Namun saya seakaan-akan terasa pasrah banget deh, karena KAk Um memberanikan untuk mencumbuiku dengan lembut , so saya diem aja dan menikmati nya dulu ciuman yang lembut itu.

    Uuhhh….terasa di awang-awang ajaaa deh..dan saya gak tau mau apa lagi , karena saya baru merasakan ciuman yang mesra seperti ini , dan baru pertama kalinya saya merasakan ciuman seperti ini. Dan tiba2 Kak Um berkata,

    KAk Um : kamu baru pertama kalainya ya berta ciuman seperti ini . Seketika saya jadi maluu dengan tergutan dari KAk Um.

    Saya : iya KAk Um . Dan saat itu saya hanya pasrah dan bengong aja , gak tau mo ngapa2in lagi.

    KAk Um : Oke deh , kalo gitu kamu ngerjaion tugasmu sekolah dulu ya Berta.

    Lalu Kak Um menuju ke kamarnya untuk persiapan entar buat nganter saya ke rumah Kakek. Dan pada akhirnya saya sudah gagal fokus buat ngerjain tugas2 yang dari sekolahan tadi.

    Kak Um : lhooo kok udah di tutup bukunya , apa udah selesai tugas2 nya berta??

    Saya : heheh,,,lha KAk Um mau apa lagi ini sekarang???

    Saya sedikit taakut dan gemeteran jadinya,

    Kak Um : aku mau cium kamu Berta .

    Saya : haaah…Kak UM mau cium Berta lagi..???

    KAk UM : kalo iya kenapa Berta ??huuuu….hahahhha….berta masih anak2 ingusan..

    Sialaaan , !!! seakan-akan saya di remehin kayak anak kecil oleh Kak UM..!!

    Saya : Berta bukan anak2 tau ??? Berta udah dewasa tau KAk Um !!

    KAk Um : MAsa sihh..?? aku kok gau tau ya?? Lagian punya nya Berta, dadanya keliatan kecil tuuh..??

    Dan hal yang paling saya benci , kalo saya di katain masih anak2 ingusan !!

    Saya : huuuh …enak saja kamu bilang Kak Um , saya udah pake BH ko >>>> sedikit sebal !!

    KAk UM : masa..??mana buktinya kalo gitu /?? Kakak mo lihat juga kalo gitu ?? boleh..??

    Sepertinya Kak UM mau sengaja memancing saya untuk membuka BH, dan saya pun kena dengan omongannya KAK UM untuk buka pakaian saya dan terlihat BH yang saya kenakan.

    Saya : nih,, udah kan , udah liahat kan ??kalo Berta udah make BH kak UM..??

    Kemudian Kak Um mencoba mendekati saya lagi,

    Kak Um : Iyaaa, udah pake Bh ternyata ! namun alangkah baiknya kalo Berta gak usah make BH lagi .

    Kak Um : ntar biar tetek nya tambah gede lagi , biar kagak kayak anak2 lagi..>>>sambil merayuu.

    Dan saya pun bengong mendengar ucapan dari Kak UM, dan dia juga memegangi kedua pipi ku , dan segera saya di cumbunya kembali sambil meraba rambut yang saya ikat ke atas.

    Seketika jantungku berdebar kencang dan tak bisa saya berulah kembali untuk menolak ajkana nya, karena saat itu begitu bleng otak saya. Saat mencium saya , lidah Kak Um menjulur julur ke dalam mulut saya dan memainkan lidah nya dengan beradu dengan lidah saya.

    Dan tangan KAk UM segera beraksi pula dengan meredmas remas kedua payudara saya, padahal tetek saya sudah begitu kenceng nih…

    Dyuuuhh…Dyuuuhhh…!!!!

    Dan tak tersa BH yang saya kenakan sudah terlepas ternyata, DAMN.

    Saya : Kak UM , saya malu banget ih …

    Dengan seketika saya sedikit untuk menutupi tetek saya, lalu KAk Um , segera melepaskan genggaman tangan nya yang tadi berada di tetek saya. Dan Kak Um , menyamping beberapa jarak dari saya.

    KAk UM : kenapa kamu mesti malu Berta , santai aja , lagian gak ada orang selain kita kok Berta..??

    Segeralah saya di angkat di atas sofa yang kebetulan berdekatan dengan posisi duduk ku semula.

    KAk UM : Tetek kamu, bagus seklai kok Berta , jadi kamu jangan malu ya..?? setelah ini pasti bisa gede kok .OK ..!

    Seketika KAk UM , mulai beraksi kembali menyerbu payudara ku , dan saya merasa kegelian tapi saya tak bisa untuk melepasnya. Payudara saya di remas2 nya dengan tangan nya dengan lembutnya,

    dan kemudian mulutnya mencumbu q lagi daria mulut turun ke leher q sampai2 menuju ke arah tetek q.

    kemudian mulutnya mulai memilin putting q dengan mulut nyta dan di permainkannya dengan lihai dan cekatan ..

    UUHhhh……………. Mmmhhhhh…Hmmmmmmm…

    terasa nikmat kembali rasa yang tak bisa saya gambarkan. Kedua putting saya mulai di sedot2 secara bergantian, dan tangan nya mulai meremas-remas di bagian pantat saya.

    Lalu bagian vital saya mulai di jamah nya dan mulai di elus2 secara perlahan sampai titit saya mulai kedodoran dan mulai basah. Saya bener2 merasakan fantasi yang luar biasa dasyaat nya oleh perlakuan KAk UM.

    Lalu Kak Um segera melorotkan Rok yang saya kenakan dan CD ku juga terlepsas juga. Seketika saya ternyata suadh bugil beneran tanpa halangan apapun.

    Dan…Titit q mulai di elus2 kembali .

    KAk UM : Berta , aku tak lepas pakain bentar ya.

    Dan saya melihat tubuh Kak Um, saat dia mulai membuka baju dan celana nya. Dan pada akhirnya sama2 bugil bersama. Sya sedikit agak kaget, saat kontolnya mengarah di hadapan q.

    beberapa detik kemudian KAk Um kembali menyentuk TITIt q lagi .

    dan Kak UM mencoba untuk membuka selakangan q untuk melebarkan nya lagi. Lalu segera dengan cepat kepala nya KAk Um mengarah menuju ke bagian Titit q dan mulai menjilati dengan seksama dan telaten menyapu bulu2 yang berada di titit q.

    Saya : Uhhhh……Enaaaaakk KAk Umm…teruuusss…teruuss

    Saya : Geli bangett KAk Umm…

    Kak UM : iya , di tahan ya Berta, …

    saat itu , titit q sudah banjir oleh cairan yang saya keluarkan dan cairan itu terasa di sedot2 dan di telan sama Kak UM.

    Uhh….Aahhh…rasa nikmat sekali yang saya rasakan.

    Saya : Ahhhh…ohhhh……Uhhhhhhh……..

    Dan tanpa basa basi dan perkataan kepada q, kontol nya Kak Um langsung di tancapkan ke arah titit q.

    Saya : AAAHHhhh..UUUUhhhhhhhh……..mmmmmmmhhhh….!!

    Saya : sakit Kak Um…..!!! Arrggghhhhh…..

    Saya begitu kesakitan saat kontolnya sudah mau menerjang vital q, tapi di samping itu saya pun tersa ke enakan saat di sodok sodok dengan kontolnya yang begitu angeeett !!!!

    KAk Um : Enak kan Berta ??
    Setelah itu Kak Um segera bergoyang dengan pantat nya dan kami melakukan aktifitas dengann gaya dan posisi yang sama ,

    dengan saya duduk di atas sofa sambil mengankang dan kak Um sentengah berdiri menyesuaikan tinggi sofa dan dengan menyodokkan kontol nya ke dalam titit q.

    saya : Kak Um,,,enaaak ,, kak teruuusss…terusussss…

    Saya : Mhhhhhhhh….arghhhhh…uhh..yaaaaaaaaaaaa….

    Lalu segera Kak Um mempercepat gerakannya dan tibaa tiba kak Um segera mencabut kontolnya dari dalam titiq ku dan mengarahkan cairan pejuhnya ke bagian tubuh q.

    lalu saat itu saya begitu lemas sekali dengan aktifitas yang kami kerjakan tadi , dan yang saya rasakan saya begtitu puaas dengan hal yang di lakukan Kak Um kepada q.

    Kak Um : Gimana Berta , enak kan…???

    Lalu Kak Um sambil memandangi dan menatap ke arahku dan sambil membelai wajahku yang sendu.

    Saya : Hhmmm, kak Um. Jangan menatapku seperti itu donk ..??

    Kak Um : Hhmm , emang nya kenapa , paa gak boleh ?? kamu cantik ko Berta.

    Saya: Aahhh, Kak Um bisa aja deeehh..??

    Kak Um : bisa aja gimana Berta..?? kamu terlihat sangat menawan dan cantik sekali kok Berta tanpa busana, karena tubuh mu yang anggun .

    Kemudian Kak UM mencium saya kembali dengan rasa yang mesra seperti tadi.

    Kak Um : Berta , yuyk mandi yuk, abis itu kak Um anter ke rumah kakek.

    Saya : iya deh Kak Um . berta minta di gendong donk sampai kamar mandi /?? Kita mandi bareng yuk KAk Um.

    Nah kemudian setelah berada di kamar mandi , kami saling memandikan tubuh secara bergantian dan saling siram-siraman bermaian air.

    Dan setelah dari kamar mandi kami berpakain kemblai dan berbusana rapi , untuk di antarkan saya ke rumah kakek untuk menyusul adek2 dan berlibur disana .

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Gerilya Malam

    Cerita Sex Gerilya Malam


    902 views

    Perawanku – Cerita Sex Gerilya Malam, Terkadang selain menjalankan tugas sebagai pembantu rumah tangga, seseorang ini sering dimanfaatkan oleh majikannya. Dalam cerita ini kami sajikan sebuah kisah antara pembantu dengan anak majikannya yang mulai menyukai seks. Alangkah beruntungnya anak yang masih duduk di bangku SMP itu sudah bisa menyetubuhi pembantunya yang bernama Bi Marni.

    Waktu SMP kelas dua, di rumah ada pembantu, namanya Bi Marni. Aku suka melihat Bi Marni makannya banyak. Gak heran badannya juga gemuk. Nah, kebetulan kamarku di lantai dua, dan dibawahnya pas kamar mandi Bi Marni. Lantai kamarku itu cuma pakai multiplex tebal yang dilapisi karpet plastik yang agak tebal juga. Di antara lantai kamarku dengan kamar mandi Bi Marni nggak ada pembatas atau eternitnya.
    Aku cari akal gimana caranya bisa ngintip Bi Marni kalo lagi mandi dari lantai kamarku. Aku pikir, kalau ada lubang dari kamarku pasti bisa langsung kelihatan isi kamar mandinya Bi Marni. Lalu aku cari sela-sela lantai di kolong ranjangku agar tidak mudah ditemukan orang. Sedikit demi sedikit kulubangi lantai dengan obeng kecil. Jadilah lubang sebesar satu centimeter tapi cukup besar untuk melihat sesisi kamar mandi pembantu. Nah, sejak saat itu aku rajin mengintip Bi Marni mandi dari atas. Bi Marni ini orangnya baik, kulitnya agak putih, bersih, dan toketnya gede banget. Kadang dia suka mainin toketnya kalo lagi mandi. Aku sering coli juga kalau pas lagi ngintip Bi Marni mandi.
    Suatu saat, aku dikasih dua butir pil tidur sama teman. Pil itu aku umpetin di atas lemari, di sela tumpukan barang-barangku. Nah, aku percaya kesempatan itu nggak datang dua kali. Suatu ketika, berbulan-bulan kemudian, keluargaku pada liburan ke rumah Nenek di Jawa Barat. Aku ditinggal berdua saja dengan Bi Marni karena aku bilang, malas pergi-pergi.
    Malamnya sehabis makan, aku tumbuk dua butir pil itu di kamarku hingga menjadi halus sekali dan aku masukkan ke lipatan kertas, lalu aku kantungi di celana pendekku. Tak lama kupanggil Bi Marni ke atas agar menemaniku nonton TV di ruang TV yang ada di depan kamarku di lantai dua. Di ruang TV ini nggak ada kursi sama sekali, cuma pakai permadani lama saja sebagai alasnya dan beberapa bantal besar.
    Sebentar kita nonton, aku bilang ke Bi Marni mau turun ke dapur mengambil minum. Aku lalu membuat dua gelas sirup. Yang satu kububuhi tumbukan pil tidur tadi. Sempat lama mengaduknya karena serbuk itu masih ada yang mengambang, tapi lama-lama hancur juga. Aku bawa dua gelas sirup tadi ke atas. Sirup yang sudah dibubuhi serbuk pil tidur kukasihkan ke Bi Marni. Bi Marni tadinya nolak, tapi aku bilang, Nggak apa-apa, Bi. Sekalian tadi bikinnya.
    Sambil nonton TV, aku ngobrol ngalor-ngidul dengan Bi Marni. Bi Marni ini seorang janda, umurnya sekitar 30 tahunan. Yang aku pernah dengar cerita dari Ibuku, Bi Marni dicerai suaminya karena nggak bisa punya anak. Mungkin mandul. Posisi kita nonton berdua duduk di lantai, tapi nggak lama, Bi Marni merubah posisinya dari duduk, menjadi tiduran sambil kepalanya ditopang bantal besar.
    Aku terus ajak dia ngobrol sambil nonton TV. Lama-lama, kok aku kayak ngomong sendiri? Nggak taunya Bi Marni sudah tertidur. Aku diam sambil cari akal, ada kali setengah jam sambil melirik posisi Bi Marni yang tidur melingkar seperti pistol. Bi Marni pakai daster hijau selutut.
    Aku panggil Bi Marni, Bi.. Bi Marni.. Tapi tak menjawab. Lalu aku pegang tangannya sambil kuguncang-guncangkan dan panggil namanya perlahan, Bi.. Bi Marni.. Oh, ternyata dia sudah pulas. Aku cek lagi dengan mengguncang-guncangkan pahanya, Bi.. Bi Marni.. Dia tetap diam, napasnya saja yang turun-naik teratur. Ternyata Bi Marni sudah pulas sekali. Jantungku berdegup keras.
    Dengan terburu-buru aku turun ke bawah untuk mengunci pagar halaman, pintu depan, dan pintu dapur. Gorden tak lupa kurapatkan. Bret! Lalu aku matikan lampu ruang tamu dan lampu dapur. Habis itu aku naik lagi ke atas. Hmm, Bi Marni masih tertidur dengan posisi yang tadi. Lalu kukunci pintu ruang TV yang mengarah keluar. Gorden jendela kurapatkan juga. Ah, aman!
    Perlahan kudekati Bi Marni. Kuguncang-guncangkan kakinya lagi. Dia tetap tidur. Lalu kurubah posisi Bi Marni yang tadinya melingkar, jadi telentang. Bantal besar yang mengganjal kepalanya perlahan-lahan kugeser sehingga terlepas dari kepalanya.
    Dadaku terasa sakit karena jantungku berdegup kencang, napasku memburu. Lalu kuangkat perlahan dasternya dari bawah sampai ke atas perut sambil melihat mukanya, hmmm masih pulas. Sekarang terlihat paha Bi Marni yang bulat, besar, agak putih, dan bersih nggak ada bekas lukanya. Perutnya gemuk berisi. Gundukan CDnya warna krem. Menyembul di atas perutnya toket besarnya yang ditutupi BH warna krem.
    Tapi aku nggak terlalu penasaran dengan toketnya karena sudah sering melihatnya.
    Aku lalu coba merunduk. Kuciumi mekinya yang masih pakai CD. Ah, nggak ada bau apa-apa. Lalu ku elus-elus pahanya serta mekinya perlahan-lahan sambil sesekali melihat muka Bi Marni. Ah, masih pulas, pikirku. Malah sekarang sudah mendengkur halus.
    Lalu kupegang gundukan mekinya. Hmm, tebal bangeet. Sebentar, kucoba korek sedikit mekinya lewat sela CD. Hmm, aku ingat, bulu jembinya sedikit dan jarang-jarang tumbuhnya. Keringat dingin mulai keluar dan aku semakin gemeteran. Lama aku begitu, korek-korek meki sambil elus-elus mekinya Bi Marni dari luar CD, sambil sesekali kulirik mukanya, khawatir dia terbangun.
    Lama-lama aku makin penasaran, kucoba buka CDnya. Pelan-pelan kuturunkan CDnya dari bawah pantat sambil terus melihat muka Bi Marni. Uh, berat banget badannya. Kugeser CDnya sedikit demi sedikit lewat bawah pantatnya. Keringat dingin mengucur di badanku, padahal angin malam dari luar menerobos masuk dari atas lubang pintu. Tongkolku yang terbungkus CD dan celana pendek sudah tegang banget sejak tadi.
    Cerita Sex Gerilya Malam

    Cerita Sex Gerilya Malam

    Berhasil! CD Bi Marni sudah lewat dari pantatnya yang besar. Tanggung, kuloloskan saja sekalian dari kakinya. Sekarang Bi Marni tidak memakai CD. Telentang. Bulu jembinya jarang, mekinya tembem dan rapat. Tongkolku jadi keras banget. Aku beringsut ke bawah kaki Bi Marni, lalu kurenggangkan kakinya. Wuaah! Ini pengalamanku yang kuingat terus sampai sekarang. Pertama kali aku bisa melihat meki cewe dengan bebas, ya saat itu. Hmm, indah sekali.
    Lalu kurenggangkan lagi kaki Bi Marni lebar-lebar sampai badanku dapat duduk bebas di antara selangkangan kakinya. Bi Marni masih mendengkur. Aku mulai merunduk di atas meki Bi Marni. Kubuka mekinya yang tembem dan rapat itu dengan kedua tanganku, perlahan. Hmm, kuciumi mekinya. Wanginya aneh, tapi justru wangi ini yang nggak akan kulupakan, gimanaa gitu.
    Aku ingat banget, lubang luar mekinya sempit, cuma segaris saja keliatannya dari luar.Pas kusibak, warna pinggir lubangnya merah tua dan dindingnya tebal, lembut, dan lubang dalamnya merah muda serta berkilat. Napasku mulai terengah-engah.
    Kucoba-coba cari yang mana sih, yang disebut klitoris itu? Aku buka-buka perlahan mekinya, tapi sepertinya saat itu aku tetap nggak tau deh, yang mana atau seperti apa bentuknya klitoris (sekarang sih udah tau, hehe..). Aku semakin penasaran. Lubang meki Bi Marni semakin kuperlebar. Lama kuperhatikan. Kini terlihat dua belah bibir kecil dengan lubang kecil ditengahnya. Bibir kecil dan lubang kecil itu berwarna merah jambu dan agak basah. Tongkolku semakin keras. Jantungku berdetak keras.
    Dengan tangan kiri, kutahan bibir meki Bi Marni, lalu kumasukkan jari telunjuk tangan kananku ke dalam lubang kecil itu. Aah, terasa lembut sekali daging merah jambu didalamnya. Lalu kuangkat jariku, kuciumi baunya. Ooh, begini toh, bau meki, pikirku cepat.
    Lalu kumasukkan lagi jari tengahku ke dalamnya, kugosok-gosokkan perlahan jariku di dinding-dinding dalam meki Bi Marni. Uuh, terasa lembut sekali daging basah di dalamnya. Lama aku begitu sambil sesekali mengelus-elus bibir luarnya dan menjilat-jilatnya dengan lidahku. Semakin penasaran, kumasukkan dua jariku ke dalam lubang kecil meki Bi Marni. Ah, ternyata muat, lalu kugosok-gosokkan lagi bergantian dengan masuknya ujung lidahku ke dalam lubang kecil itu. Agak asin-asin gurih gitu, rasanya. Tongkolku semakin keras dan terasa menyakitkan dibungkus CD dan celana pendek. Ah, kucoba masukkan tongkolku ke dalam mekinya Bi Marni, pikirku waktu itu. Cepat-cepat karena napsu, kupelorotkan saja celana pendek serta CDku. Kaos masih kupakai. Lalu kuambil posisi badanku di atas Bi Marni yang masih pakai daster cuma CDnya saja yang sudah lepas.
    Dengan satu tangan, kudekatkan tongkolku ke mekinya Bi Marni. Kugosok-gosokan di bibir luar meki dan bulu jembinya. Seer, seer, asik deh. Terus, kucoba masukkan tongkolku ke dalam mekinya. Duh, susah banget. Lalu kubasahi tongkolku dengan ludah yang banyak. Kucoba lagi naik di atas Bi Marni seperti orang mau push-up. Pelan-pelan dengan satu tangan kumasukkan tongkolku. Bless! Masuk kepala tongkolku yang berkilat dan licin. Pelan-pelan kusodokkan lagi dibantu dengan tanganku. Bless! Makin dalam. Rasanya hangat gitu. Bi Marni masih pulas, malah keluar liur dari bibirnya.
    Perlahan dengan napas memburu, kumaju-mundurkan tongkolku. Ugh! Rasanya hangat dan agak geli-geli gitu. Ada kali sekitar sepuluh menit aku maju-mundurkan tongkolku. Keringat dingin makin deras menetes dari badanku. Jantungku makin berdegup kencang. Daging lembut yang hangat dan licin karena basah ludahku terasa membelai-belai tongkolku. Sampai tiba-tiba terasa terasa pejuku mau keluar. Aku coba tahan tapi tak kuasa. Buru-buru kucabut tongkolku. Aku kocok sedikit, dan peju pun muncrat di permadani. Crut! Crut!
    Setelah itu yang aku ingat saat itu adalah rasa bersalah yang timbul. Dengan napas yang masih terengah-engah karena dadaku berguncang keras, buru-buru kubersihkan peju yang berceceran di permadani. Secepat kilat kupakaikan CDnya Bi Marni lagi sambil kurapihkan dasternya. Lalu aku berlari ke kamar mandi yang ada di samping kamarku. Setelah itu aku masuk kamarku dan kubiarkan TV menyala dengan Bi Marni yang masih tertidur pulas di depannya. Aku tertidur pulas sampai pagi.
    Paginya Bi Marni sudah masak sarapan pagi buatku. Seperti nggak ada apa-apa dan biasa aja. Kejadian itu cuma sekali sampai Bi Marni pulang kampung saat aku SMA untuk dikawinkan dengan orang sekampungnya. Lebih dari itu, aku nggak berani karena takut Bi Marni bilang ke orangtuaku.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Pembantu Yang Masih Abg

    Cerita Sex Pembantu Yang Masih Abg


    902 views

    Perawanku – Cerita Sex Pembantu Yang Masih Abg, Aku seorang pedagang umur 35 tahun, istriku 32 tahun guru SMA, kisah ini terjadi dua tahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Aku mempunyai pembantu namnya Dian. orangnya cukup tinggi hampir setinggi aku yaitu kira-kira 165cm, semampai, badanya langsing dengan kedua tetek yang masih sekal dan mencuat dengan ukuran teteknya kira2 34. saya hanya kira-kira aja, karena belum pernah melihatnya.

    Dina sudah bekerja di rumah sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya lahir. ia sangat sayang sama anak saya. istri saya pun percaya ama dia. karena istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepad si Dina. Dina ini hanya tamat SD sekarang umurnya sudah 17 tahun. lagi segarnya memang.

    Sering Dina ini ketiduran di Sofa keluarga sambil mengendong anak saya sementara istri saya telah tertidur pulas.. dekat sofa atau didepan nya ada TV ukuran 34 Inc.. disamping sofa keluarga ada meja makan. saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. karean seringnya Dina ketiduran di atas sofa depan TV, lama2 saya memperhatikan ia juga.

    Cantik dan sensual juga si Dina ini pikirku. Dengan kulit bersih sawo matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang… selayaknya si Dina tidak pantas jadi pembantu. saya tipe suami yang setia. belum pernah merasakan memek dan harumnya gadis lain selain istri ku. oya istriku cukup cantik dengan kulit putih mulus dan bodi bahenol. kalo sedang hubungan intim ia sangat liar sekali. nafsu sex nya sangat kuat. kembali ke DIna. kadang2 waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya sedikit mengintip.

    pada suatu malam saya lagi pengen maen, namun istri ku lagi dapet bulan. dan seperti biasa si Dian pembantuku, ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. saya iseng menghamprinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun.. saya belai rambutnya. ia diam aja. trus saya usap2 pipinya,.. eh..eh.. ia diem aja..trus saya mulai raba2 dadanya yang masih dalam bungkus bajunyanya, sementara anaknya ia peluk sambil tidur..saya mulai curiga ia ketiduran atau pura2 tidur.. kemudian saya kecup keningnya terus matanya dan mendarat di bibirnya.. eh,,ia diam aja.

    Saya penasaran… saya mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..saya kaget..kemudian saya lepas ciuman saya… ia tertidur lagi. trus saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai teteknya masih dalam bungkus bajunya… saya jadi penasaran., ia betul2 tidur atau tidak..saya takut juga..terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri..saya lihat si DIna masih terpenjam matanya..tiba-tiba ia bangun karena anaknya saya dipelukkan bangun minta sisu… trus si dian bikinkan susu anak saya (laki).

    Setelah menyuapin anak saya dengan susu, anak saya tertidur lagi,.. si Dina minta pamit ke saya untuk nidurin anak saya ke kamar anak saya yang nomor satu… saya mengangguk sambil sibuk kerja. setelah satu jam saya lihat si Dina tidak keluar dari kamar anaknya saya. saya penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak saya… dan saya buka pintu pelan2 takut ketahuan istri saya…tiba saya kaget ternyata si Dina tertidur pulas bersama anak saya.. dan yang lebih saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha nya mulus terbentang dalam kondisi mengangkang.

    Saya masuk kekamar pelan2. trus saya berdiri disamping ranjang.. saya liaht wajah dina ia betul2 tertidur pulas… saya usap pelan-pelan celana dalam dekat memeknya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap2 teteknya yang menonjol seski… saya terus mengusap2 memeknya,,dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya.

    Saya mulai curiga jangan2 ia pura tidur. saya menuju mulutnya. saya kecup pelan2 mulutnya sambil tangan saya terus mengusap teteknya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnya…perutnya terangkat. dadanya ia busungkan ke atas.. aku makin penasaran. aku buka kancing bajunya diatas dadanya. sekaranag bajunya sebelas atas tersingkap. terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok..saya terkesima. bentuk teteknya indah sekali. masih kenceng. beda ama tetek istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya.

    Saya membelai teteknya dengan penuh sayang.. sekali-kali bibir saya mebngusap2 kulit teteknya yang mulus. lagi-lagi ia mendesah pelan. tangan kananku akau selipkan di antara daging tetek dan behanya.. agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya.. hmm bukan maen..terasa daging teteknya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas2 tetek berkali sambil tangan saya bergantian meremes2 teteknya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya. ada sedikit respon saat lidahku akau masukin kedalam mulutnya. ia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun napsu nya mulai naik.

    Saya tak sabaran lagi pengen lihat teteknya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang teteknya betul2 dah teanjang. namun untuk jaga2 aku tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap. hanya bhnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik ke atas sehingga teteknya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. saya isep2 bergantian kiri dan kanan,. sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam memeknya..dia mengelinjang2 dengan pelan. puas mengisap putingnya.

    Kontol saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura2 tidur…trus aku naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus kontol saya yang udah asngat tegang langsung aku sodorkan kedalam mulutnya. aku masukin dengan paksa kontol ku yang besar dan tegang itu ke mulutnya.. agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memassukkan kontol saya kedalam mulutnya.. saya majukan pelan-pelan…terasa kontol saya menyentuh giginya..ia mengerakkan giginya..wow..ia betul-betul ngak tidur.. nagk mungkin ia tidur,

    Melihat ia menggerakan giginya sambil menekan kontol saya..ohghhh sensai yang luar bisa…sambil memmaju mundurklan kontol saya kedalam mulutnya, tangan saya yang kiri menjulur ke arah teteknya aku remas2 teteknya wow betul nikmatnya..ia masih perawan pikirku..dan belum pengalaman yang beginian. saya ingat istri saya..saya berdiri dari dari atas dadanya kontol saya lepaskan dari mulutnya..namun saya kaget.. pada saat kontol saya lepaskan dari mulutnya pelan2 tiba mulutnya menjepit kontolku. aku agak susah menarik kontolku… namun pelan2 akhirnya kontolku lepas.

    Aku biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua teteknya menyembul bebas dengan seksinya. aku pakai celana dan terus aku kekamar mengintip istri ku..wow ternyata ia tidurnya sangat pulas,… aku tutup pintu kamarku da kembali kekamar anakku yang ada si Dnna.. begitu aku lihat di ranjang, posisi Dina tidak berubah posisinya.. aku semakin dapat angin. kontol masih tegang dan tidak turun2… aku elus memeknya masih pakai celan dalam.

    Memeknya dah basah sekali. aku buka celan dalamnya pelan2 terus, aku pelorotkan sampai ke mata kakinya, aku ngak berani melepas total celana dalamnya. pelan2 aku naikin dia dan kontolku aku arahkan ke lobak memeknya yang bsah itu.. aku bimbing kontol ku yang panjang dan tegang ke arah lobang memeknya. kakinya aku reanggangkan.. lobang memeknya masih sempit. kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat.. ia pura2 tidur. tetapi saya ngak peduli yang pemting aku lagi masukin kontolku ke memeknya….sempit. dan susah sekali masuk kontolnya. ia mendesah pelan-pelan.

    Badan ku aku rebahkan diatas bdannya. teteknya menekan dadaku.wow nikmat banget.. tiba-tiba tanganya ia rangkulkan ke leherku dan menekan2 pinggulnya ke arah kontol ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya. pelan2 kontol ku masuk..dan seperti batang kontolku telah amblas. ia merintih2 ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn. mulutnya aku ciumi lagi dengan ganasnya…ia membalas ciuman ku.

    Sekarang ia dah mulai menghisap2 lidahku dan mengginggit ujung lidah dengan pelan.. napsu ku tak karuan.. ia terus menekan pinggulnya ke arah kontol..tibah ia tersendak oughhh.ooughhh..oughh… bersamaan dengan terasa kontol ku menembus sesuatu.. aku lihat kebawah pada saat aku maju mundurkan kontolku..ada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebut…aku kaget dan ngak sadar ternyata aku telah memecah perawanya.. tetapi ia kelihatan senyum tipis,

    Wajahnya menegang… ada rasa penyesalan..namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya.. akhir aku genjot kontol keluar masuk memeknya sambil tanganku tak henti2nya meremas2 kedua tetek nya seksi.. sementara mulutku terus mengisap2 lidahnya dan mencupang lehernya…..ough..nikmat.. tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu akupun menyemburkan air mani panas kelobang memeknya. cukup banya air mani….yang masuk kelobang memeknya..akhir aku lemas.. dan diam-diam aku tarik kontoku dari lubang memeknya.

    aku turun dari ranjang. aku lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Dina juag dalam keadaan tidur pulas… dan matanya terpenjamn. aku rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya aku kancingin lagi… aku keluar kamar anakku.. masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun.

    Besok paginya aku bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Dina, sikapnya menunjukkan biasa saja…ia sempat tanya ke saya,.. pak semalam aku mimpi aneh deh…kok lain dan anuku terasa perih…terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananya..ia nanya dengan lugu.. aku pura ngak tahu…namun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil nyuci baju.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Menikmati Tubuh Indah Ratna Rekan Kerja Ku

    Cerita Sex Menikmati Tubuh Indah Ratna Rekan Kerja Ku


    900 views

    Perawanku – Cerita Sex Menikmati Tubuh Indah Ratna Rekan Kerja Ku, Cerita mesum ini terjadi sekitar satu setengah bulan di tahun 2015 yang lalu. Nama saya Anton dan bekerja di sebuah perusahaan nasional di Jakarta. Saya mengepalai bagian penjualan, dan otomatis saya sering pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan, apalagi bila ada peluncuran produk baru.

    Sekitar satu setengah bulan yang lalu, saya ditugaskan ke Manado. Di sana kebetulan perusahaan kami mempunyai mess yang biasa digunakan oleh tamu-tamu yang datang dari kota lain. Mess-nya sendiri cukup besar, dan di halaman belakang ada kolam renangnya.

    Selama di Manado saya ditemani oleh Ratna yang juga mengepalai bagian penjualan di sana. Sebagai gambaran, Ratna tingginya sekitar 165 cm, berat sekitar 54-55 kg dan kulitnya putih mulus. Umurnya sekitar 28 tahun, dan menurut saya orangnya sangat menarik (baik dari segi fisik maupun personality). Beberapa hari di sana, kami pergi mengunjungi beberapa distributor di Manado, dan Ratna juga sempat mengajak saya jalan-jalan seperti ke danau Tondano ditemani beberapa rekan kantor lainnya.

    Hubungan saya dengan Ratna menjadi cukup dekat, karena kami banyak menghabiskan waktu berdua walaupun sebagian besar adalah urusan kantor. Ratna sangat baik pada saya, dan dari tingkah lakunya saya dapat merasakan kalau Ratna suka pada saya. Pertama-tama saya pikir kalau mungkin itu hanya perasaan saya saja. Walaupun dalam hati saya juga suka dengan dia, saya tidak berani untuk mengatakan atau memberi tanda-tanda kepada dia. Toh, saya baru beberapa hari kenal dengan dia dan memang untuk urusan wanita saya tergolong pemalu. Bagaimana kalau dia ternyata tidak ada perasaan apa-apa ke saya? Wah, bisa hancur hubungan baik yang telah saya bina dengan dia beberapa hari itu.

    Suatu sore setelah pulang kerja, Ratna seperti biasa mengantar saya pulang ke mess. Saya menanyakan apakah dia mau mampir dulu sebelum pulang. Ratna setuju dan masuk ke dalam mess bersama saya. Kami ngobrol-ngobrol sebentar, dan saya ajak Ratna ke halaman belakang untuk duduk di kursi panjang dekat kolam renang. Kolam renangnya sangat menggoda, dan saya tanya Ratna apakah dia mau menemani saya berenang. Dia bilang kalau sebenarnya dia mau, tapi tidak bawa baju renang dan baju ganti sama sekali. Saya menawarkan untuk memakai celana pendek dan kaos saya.

    Nanti sekalian mandi di sini saja sebelum kita pergi makan malam.. kata saya.

    Ratna setuju dan saya ke kamar untuk mengambil kaos dan celana pendek untuk dipinjamkan ke Ratna. Saya sendiri juga berganti pakaian dan mengenakan celana pendek saya yang lain.

    Setelah berganti pakaian, kami pun berenang bersama. Karena baju kaos yang saya pinjamkan berwarna putih dan bahannya cukup tipis, buah dada Ratna yang ukurannya di atas rata-rata tercetak cukup jelas walaupun dia masih memakai bra. Kami berenang sekitar 20 menit, dan setelah selesai saya pinjamkan Ratna handuk untuk mandi di kamar saya yang kebetulan lebih bersih dari kamar mandi yang ada di ruang depan. Saya sendiri mandi di ruang depan.

    Begitu selesai mandi, saya ke kamar saya untuk Melihat apakah Ratna sudah selesai atau belum. Ternyata Ratna masih di kamar mandi, dan beberapa menit kemudian keluar dengan hanya memakai handuk yang dililitkan di badannya. Handuk yang saya pinjamkan tidak terlalu besar, sehingga hanya mampu menutupi sebagian buah dada dan sedikit pahanya. Belahan dadanya terlihat jelas dan mungkin sedikit lebih turun lagi putingnya akan terlihat. Dengan rambut yang masih basah, Ratna terlihat sangat seksi.

    Ratna berdiri di depan pintu kamar mandi dan bilang kalau dia harus mengeringkan bra dan CD-nya yang masih basah. Waktu Ratna mengangkat kedua tangannya untuk menyibakkan rambutnya, handuknya terangkat dan kemaluannya terlihat. Saya tidak tahu apakah Ratna sadar atau tidak kalau handuknya terlalu pendek dan tidak dapat menutupi kemaluannya. Rambut kemaluan Ratna lumayan lebat.

    Cerita Sex Menikmati Tubuh Indah Ratna Rekan Kerja Ku

    Cerita Sex Menikmati Tubuh Indah Ratna Rekan Kerja Ku

    Ratna kemudian duduk di ranjang saya dan menanyakan apakah dia boleh menunggu sebentar di kamar saya sampai pakaian dalamnya kering. Tentu saja saya membolehkan, dan setelah mengobrol beberapa saat, Ratna menyandarkan badannya ke sandaran ranjang dan menjulurkan kakinya ke depan. Kakinya yang panjang terlihat mulus. Melihat itu semua, kemaluan saya mulai menegang.

    Saya tanya dia, Sambil nunggu celana kamu kering, mau aku pijitin nggak..?
    Mau dong, asal enak yah pijitannya..

    Saya minta dia membalikkan badannya, dan saya mulai memijati kakinya. Beberapa saat kemudian saya mulai memberanikan diri untuk naik dan memijat pahanya. Ratna sangat menikmati pijatan saya dan sepertinya dia juga sudah mulai terangsang. Hal ini terbukti dengan dibukanya kedua kakinya, sehingga kemaluannya terlihat dari belakang, walaupun tubuhnya masih dibalut handuk.

    Saya pun mulai memijat pahanya bagian dalam, dan terus naik sampai ke selangkangannya. Ratna diam saja, dan saya memberanikan untuk mengelus kemaluannya dari belakang. Juga tidak ada reaksi selain desah nafas Ratna tanda bahwa dia sudah terangsang dan menikmati apa yang saya lakukan.

    Ratna, buka yah handuknya biar lebih mudah.. kata saya.
    Tanpa diminta lagi, Ratna membalikkan badannya dan melepaskan handuknya, sehingga tubuhnya sekarang telanjang bulat di depan saya. Buah dada Ratna ternyata lumayan besar dan sangat indah. Ukurannya mungkin 36C dan putingnya berwarna kemerahan.

    Ton, buka dong celana pendek kamu..! pintanya.
    Saya berdiri dan melepaskan celana yang saya kenakan. Kemaluan saya sudah sangat menegang dan saya pun naik ke ranjang dan tiduran di sebelah Ratna.
    Kamu diam saja di ranjang, biar aku yang buat kamu senang.., katanya.

    Saya pun tidur telentang, dan Ratna naik ke badan saya dan mulai menciumi saya dengan penuh nafsu.

    Beberapa menit kemudian ciumannya dilepaskan, dan dia mulai menjilati badan saya dari leher, dada dan turun ke selangkangan saya. Ratna belum menjilati kemaluan saya dan hanya menjilati selangkangan dan paha saya sebelah dalam. Saya sangat terangsang dan meminta Ratna untuk memasukkan kemaluan saya ke dalam mulutnya. Ratna mulai menjilati kemaluan saya, dan sesaat kemudian memasukkan kemaluan saya ke dalam mulutnya.

    Ternyata Ratna sudah sangat ahli. Pasti dia sudah sering melakukannya dengan bekas pacarnya, pikir saya. Memang sebelum itu Ratna pernah berpacaran dengan beberapa pria. Saya sendiri saat itu masih perjaka. Saya memang juga pernah berpacaran waktu kuliah, tetapi pacaran kami hanya sebatas heavy petting saja, dan kami belum pernah benar-benar melakukan hubungan seks.

    Saya minta Ratna untuk membuat posisi 69, sehingga selangkangannya sekarang persis di depan hadapan wajah saya. Sambil Ratna terus mengulum dan menjilati kemaluan saya, saya sendiri juga mulai menjilati kemaluannya. Ternyata kemaluannya berbau harum karena dia baru saja selesai mandi. Rambut kemaluannya juga lebat, sehingga saya perlu menyibakkannya terlebih dahulu sebelum dapat menjilati klitorisnya. Kami saling melakukan oral seks selama beberapa menit, dan setelah itu saya minta Ratna untuk tiduran. Dia merebahkan badannya di ranjang, dan saya mulai menjilati buah dada dan putingnya.

    Ratna sudah sangat terangsang, Hmm.. hmm.. terus Ton.. terus..!

    Saya terus menjilati tubuhnya sampai ke kemaluannya. Rambut kemaluannya saya sibakkan dan saya jilati bibir kemaluan dan klitorisnya. Cairan kemaluannya terasa di lidah saya. Tubuh Ratna menggelinjang hebat dan pantatnya diangkat seolah-olah ingin saya menjilatinya lebih dalam lagi. Tangannya menekan kepala saya sampai hampir seluruh wajah saya terbenam di kemaluannya. Saya semakin bersemangat memainkan ujung lidah saya yang menyapu kemaluan Ratna, dan kadang-kadang saya gigit perlahan klitorisnya
    .
    Ratna benar-benar menikmati apa yang saya lakukan, dan semakin membuka pahanya lebar-lebar. Dia terus menekan kepala saya dan menaik-turunkan pinggulnya.
    Ah.. ah.. ah.. Im coming, Im coming..! teriaknya.

    Saya terus menjilati klitorisnya dengan lebih cepat, dan sesaat kemudian dia berteriak, Ahh.. Ahh.. Ahh.. tanda kalau dia sudah orgasme.

    Kemaluannya sudah sangat basah oleh cairan kemaluannya.
    Ratna melenguh sebentar dan berkata, Ton, masukin dong, saya mau nih..!
    Saya bilang kalau saya belum pernah melakukan ini, dan takut kalau dia hamil.
    Jangan takut, saya baru saja selesai mens kok, jadi pasti nggak bakalan hamil..
    Kamu di atas yah..! kata saya.
    Ya udah, tiduran sana..!

    Saya tiduran dan Ratna duduk di atas saya dan mulai memasukkan kemaluan saya ke vaginanya dengan perlahan. Wah, nikmat sekali.. ternyata begitu rasanya berhubungan seks yang sesungguhnya. Ratna mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya dan kedua tangannya diangkat ke atas. Saya memegang kedua buah dadanya sambil Ratna terus bergoyang, makin lama makin cepat.

    Beberapa saat kemudian saya sudah tidak tahan lagi dan ejakulasi sambil memeluk tubuh Ratna erat-erat. Belum pernah saya merasakan kenikmatan seperti itu. Kami pun berciuman dan kemudian ke kamar mandi untuk membersihkan badan yang penuh dengan keringat. Di kamar mandi saya menyabuni tubuh Ratna dari atas ke bawah, dan hal yang sama juga dia lakukan ke saya. Khusus untuk kemaluannya, saya memberikan perhatian khusus dan dengan lembut menyabuni klitorisnya dan memasukkan jari saya untuk membersihkan vaginanya yang basah oleh air mani saya. Kelihatan kalau Ratna sangat menikmati itu, dan kakinya pun dibuka lebar-lebar.

    Selesai mandi, kami kembali ke kamar dan membicarakan apa yang baru kami lakukan. Terus terang saya tidak pernah berpikir untuk melakukan hubungan seks dengan Ratna secepat itu, karena kami belum lama kenal dan semuanya juga terjadi dengan tiba-tiba. Ratna bilang kalau sebenarnya dia suka dengan saya dari awal, dan memang sudah mengharapkan untuk dapat melakukan ini dengan saya.

    Setelah kejadian itu, kami beberapa kali melakukan hubungan seks di mess sepulang dari kantor. Karena di mess tidak ada pembantu (pembantu hanya datang di pagi hari untuk membersihkan rumah atau mencuci baju), kami bebas melakukannya di luar kamar baik di ruang tamu, halaman belakang dan juga kolam renang. Benar-benar beberapa hari yang tidak dapat saya lupakan. Sayang hubungan kami tidak berlanjut setelah saya kembali ke Jakarta karena jarak yang memisahkan kami.

    Sebenarnya saya pernah minta Ratna untuk pindah kerja ke Jakarta, tapi dia tidak mau dengan alasan orang tuanya tidak mengijinkan, karena dia anak satu-satunya. Juga mungkin bagi Ratna saya hanyalah salah satu pria yang lewat dalam hidupnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Kehidupan Gelap SPG

    Cerita Sex Kehidupan Gelap SPG


    899 views

    Perawanku – Cerita Sex Kehidupan Gelap SPG, Dgn kecantikanku ini banyak kawan kawanku sekampus yg tergila gila padaqu tapi semuanya tak ku perdulikan karena aqu hanya konsentrasi pada pelajaran kuliah.

    Cerita ini bermula ketika Perusahaan expor-impor milik ayahku mengalami kebangkrutan karena selisih mata uang Dolar dan rupiah begitu tinggi sehingga ayahku menanggung hutang ratusan juta rupiah pada rekanan bisnisnya.Karena tak kuat menanggung stres akibat tekanan, ayahku meninggal dunia karena Hypertensi aqut. Rumah dan 2 mobil kami terpaksa dijual untuk melunasi hutang hutang tersebut.Aqu dan Ibuku ahirnya pindah kerumah kontrakan dgn sisa uang yg ada untuk modal hidup.Hal ini merupakan pukulan berat bagiku Karena dari kecil aqu sudah terbiasa hidup senang dan mewah tetapi aqu berusaha untuk berdaptasi.

    Dgn terpaksa Sementara waktu aqu hentikan dulu kuliahku karena aqu harus kerja untuk menambah pendapatan.Dgn modal wajah yg cantik plus body yg putih mulus aqu dapat diterima sebagai SALES PROMOTION GIRL di perusahaan otomotif ternama di Jakarta. Di sini aqu mempunyai kawan akrab sesama SALES PROMOTION GIRL bernama Indri, orangnya juga cantik dgn badan tinggi semampai seperti Pragawati.Kami berdua sangat dikenal oleh para karyawan karena selain ramah juga pintar memikat pelanggan agar membeli kendaraan mewah yg kami promosikan, Sebagian besar mereka adalah para lelaki Pengusaha, apalagi dgn baju seragam ketat dan di padu dgn rok mini yg menampakkan keindahan kaki kami sampai keatas lutut menjadi daya tarik utama setiap stand pameran otomotif. Sebenarnya aqu cukup risih juga dipandangi oleh para pembeli tetapi terpaksa kulupakan karena itulah cara kami menjual Mobil mewah.

    Diantara para SALES PROMOTION GIRL memang sering kudengar dari cerita Indri bahwa banyak diantaranya yg berlaqu negatif yaitu selain mempromosikan barang otomotif juga bersedia diajak kencan oleh para Pembeli. Indri pun mengaqui bahwa dirinya juga pernah melaqukanya untuk menambah penghasilan, tapi hanya pelanggan tertentu saja yg ia layani. Aqu hanya geleng geleng kepala mendengarnya karena selama ini aqu tak berminat mencampuri urusan orang maka aqu tak memperdulikannya, yg penting aqu tak terbawa oleh arus mereka.

    Setelah beberapa bulan bekerja, musibah kedua menimpa kami lagi, Ibuku yg sudah tua mendadak kambuh lagi penyakit ginjalnya, kali ini lebih parah karena sudah lama tak kontrol kesehatan lagi. Menurut dokter ibuku harus segera menjalani operasi ginjal dalam minggu ini atau tak ada harapan lagi bila ditunda. Yg membuatku jadi pusing adalah masalah biayanya yg besar. Seluruh tabunganku yg ada hanya cukup untuk biaya rumah sakitnya saja sedang untuk operasinya masih butuh belasan juta rupiah. Hal ini aqu ceritakan pula pada Indri kawan baikku siapa tahu dia dapat menolongku.

    “Biaya operasi ibumu memang tinggi sekali, aqu tak punya uang banyak untuk membantumu, tapi cobalah minta bantuan om Lamhok direktur perusahaan kita bekerja, karena dia pernah juga membantuku.” ujar Indri memberikan solusinya. Om Lamhok memang direktur pemilik perusahaan otomotif tempatku bekerja orangnya agak gemuk pendek WNI keturunan usianya 50-an, dgn pakaianya selalu rapi dan necis. Sebenarnya Aqu paling tak suka menjumpai orang ini, meskipun sudah tua tapi matanya selalu jelalatan bila melihat para karyawati SALES PROMOTION GIRLnya yg menggunakan seragam promosi yg ketat dan Rok mini yg tinggi, bahkan dia pernah dgn sengaja meraba pahaqu ketika berpapasan dgnnya di ruang ganti pakaian tapi segera kutepis dan kutinggal pergi.

    “Silahkan Masuk..!” terdengar suara dari balik pintu yg kuketuk… , eeh… Shinta, silahkan duduk Shinta… Tanpa ragu aqupun duduk dikursi tamu yg berhadapan dgn meja kerja Om Lamhok yg mewah.

    “ada yg bisa kubantu… ?” tanya Om Lamhok sembari menatap nakal kearahku. Aqu jadi agak gugup dan sedikit berkeringat. Tanpa membuang waktu aqu ceritakan masalahku untuk meminjam uang untuk biaya operasi ibuku sebesar 20 juta rupiah. Sejenak kulihat Om Lamhok berdiam diri, tapi kulihat lagi dia tersenyum licik sembari menatap badanku dalam dalam.

    “Mhmmm..itu hal yg mudah, kamu bisa dapatkan uang itu tanpa harus meminjam… tapi harus ada imbalannya… “kata Om Lamhok sembari berkedip nakal.

    “Saya tak mengerti, imbalan apa yg Om Maksudkan ?” kataqu agak serius.

    “Begini, Om Lamhok akan berikan uang sejumlah itu tanpa meminjam, tetapi sebagai imbalannya beri aqu keperawananmu.”kata Om Lamhok singkat sembari tersenyum kurang ajar. Aqu tertegun tak percaya mendengar permintaannya, benar benar kemaluan* siTua ini umpatku dalam hati.

    “Aqu tak bersedia..!” kataqu ketus sembari berdiri dan keluar dari kantornya.

    “Aqu menunggumu bila berubah pikiran Shinta… !” selintas masih sempat kudengar suara Om Lamhok sebelum pergi… dasar kemaluan*, kataqu lagi. Dirumah kutumpahkan semua kekesalanku dgn menangis sepuas puasnya, sepertinya aqu tak punya pilihan lagi, bila tak segera dioperasi ibuku akan meninggal tapi dipilihan lain aqu harus menyerahkan keperawananku pada Bandot licik yg mengincar keindahan badanku. Tak ada cara lain untuk mendapatkan uang sebesar itu, Demi kesembuhan ibuku ahirnya kuputuskan untuk menjumpai Om Lamhok lagi keesok harinya. Dgn memakai seragam SALES PROMOTION GIRL dan rok mini yg ketat, jam 10 pagi aqu datangi lagi ruangan kantor Om Lamhok.

    “he..he… he… akhirnya kau datang juga Shinta cantik, apakah kau sudah siap melayaniku diranjang..he.he..he..?” Om Lamhok tertawa penuh kemenangan. Aqu hanya diam saja menerima ejekan itu.

    “Baiklah, Om Lamhok bisa menikmati badanku setelah kupastikan ibuku di operasi hari ini..”jawabku dgn berat hati.

    “Oke, No Problem “Om Lamhok menuliskan selembar cek dgn nominal sesuai yg ia janjikan kemarin kemudian didepanku dia menelpon rumah sakit untuk memastikan operasi hari ini.Segera aqu masukan cek itu kedalam tas kecilku, aqu memang membutuhkannya.

    “Semuanya sudah beres, sekarang kau tepati janjimu nona cantik, mari ikut aqu..”kata Om Lamhok sembari menggandengku keluar ruangan.

    “kemaluan*… kali ini engkau menang.!” kataqu dalam hati sembari mengikutinya masuk kedalam kemobil. Om Lamhok ternyata membawaqu kesebuah hotel terkenal di Jakarta pusat. Sepertinya Om Lamhok sudah sering datang kemari, Setengah ketaqutan aqu melangkah masuk kehotel tersebut. Debaran jantungku semakin kencang ketika Om Lamhok menggandengku menuju kamar VIP dilantai lima. Beberapa pasang mata pegawai hotel nampak menatap kami, mungkin aneh dipandang seorang perempuan muda cantik berjalan digandeng lelaki tua bangka menuju kamar hotel mereka pasti sudah tahu apa yg akan terjadi pada perempuan cantik itu… ahh terlalu beruntung situa ini dapat kuda tunggangan yg aduhai. Aqu terpaqu diam berdiri didepan pintu kamar 508 yg sudah dibuka Om Lamhok, rasanya aqu ingin segera lari dari tempat ini.

    “Ayo masuk Shinta.., kita selesaikan urusan kita.”kata Om Lamhok sembari menarik lenganku dan menutup pintu kamar Hotel. Begitu pintu terkunci Om Lamhok Langsung memelukku merapat ketembok, rupanya napsunya sudah tak tertahankan lagi melihat kemulusan kulit badanku. Aqu sedikit berontak ketika Tangan Om Lamhok mulai meraba pahaqu yg putih, Mataqu melotot marah padanya. Hampir saja kutampar wajahnya yg klimis itu.

    “Ingat perjanjian kita Shinta, keinginanmu sudah aqu penuhi.. sekarang aqu bebas menikmati keindahan badanmu.!” kata Om Lamhok sembari kembali mengangkat rok miniku sehingga menampakan kemulusan pahaqu lalu menjamahinya. ..oughhhh..aaahh.. entah kemana keangkuhan dan kesombonganku selama ini, Kali ini aqu tak berdaya melawannya, aqu memang sudah terikat perjanjian itu dan badanku saat ini adalah miliknya. Aqu hanya bisa memejamkan mata ketika kurasakan tangan Om Lamhok mulai rajin menyusuri pahaqu sampai kepangkal atas.. aah, Rasanya aqu ingin menagis saja tapi air mataqu tak ada yg keluar.

    “ooh… aahhhh… “suara napasku tak sanggup lagi kutahan ketika tangan Om Lamhok mulai menyusup kedalam celana dalamku dan bermain disana. Om Lamhok tersenyum senang melihat Shinta tampak pasrah dalam pelukannya. Selama ini Shinta selalu angkuh bila didekatinya bahkan pernah mempermalukannya dihadapan para SALES PROMOTION GIRL yg lain. Setelah puas menjamahi selangkanganku, Om Lamhok lalu melepasku dan mengajakku berjalan kedalam ruang Utama yg lebih luas. Sembari berjalan mengikutinya aqu merapikan kembali Rok miniku yg mulai acak acakan akibat jamahan Tangan Om Lamhok. Kulihat Sebuah Ranjang yg besar dan mewah di tengah ruangan ini.

    Kisah Sex Nyata, Kisah Seks Nyata, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Mesum Nyata, Kisah Bokep Nyata, Kisah Ngentot Nyata, Kisah Hot Nyata

    “Kamu tunggu disini dulu, aqu mau minum Viagra biar bisa menjebol gawangmu.”kata Om Lamhok Sembari berkedip nakal. Aqu memalingkan muka pura pura tak mendengar perkataannya. Begitu Om Lamhok pergi Aqu segera membuka tas kecilku, dari dalam tas itu kukeluarkan sebutir pil kontrasepsi yg sudah aqu persiapkan dari rumah dan segera menelannya karena aqu tak mau hamil akibat perbuatan Om Lamhok. Tampaknya Om Lamhok sudah biasa menyewa kamar hotel ini, Tak berani kubaygkan sudah berapa banyak perempuan muda cantik yg sudah digarapnya diranjang itu. Kawanku Indri yg cantikpun pernah cerita bahwa dirinya juga pernah digarap Om Lamhok disebuah kamar hotel bintang lima beberapa kali. Selera Om Lamhok Cukup tinggi pada perempuan cantik. Aqu meletakkan tasku diatas meja kecil ketika kulihat Om Lamhok Yg berbadan gemuk pendek mendekatiku.

    “Aqu Sudah siap mejebol perawanmu nona cantik ..he..he”kata Om Lamhok sembari mulai memelukku, tangannya meraba buah dadaqu yg membusung kencang. Aqu tak mampu menghindar lagi ketika mulutnya dgn bernapsu melumat lumat bibir merahku. Perasaan geli, jijik dan taqut bercampur menjadi satu. Tapi kemaluan* ini memang sudah sangat berpengalaman menaklukkan wanita. Tangannya kini makin berani menyusup ke dalam baju ketat lengan pendek yg kupakai, terus bergerak menyusup kebalik BH-ku, beberapa kancing bajuku lepas. Degub jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu ketika kurasakan tangan kasarnya mulai menggeraygi dadaqu, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan puting buah dadaqu.

    Aqu hanya mandah saja ketika Om Lamhok mulai menjamah tiap jengkal badanku, aqu sudah terikat perjanjian. Sembari menyupangi leherku yg putih bersih tangannya mulai menaikkan rok mini yg kupakai sembari meraba-raba pahaqu yg jenjang dan mulus. Satu-persatu kancing bajuku dipretelinya tanpa dapat kucegah sehingga BH-ku yg berwarna merah muda, belahan dada, dan perutku yg rata nampak jelas menantang. Tanganku tak mampu menutupinya lagi. Melihat buah dadaqu yg kencang itu Om Lamhok makin bernafsu, dgn kasar BH itu dibukanya lepas dan menyembul lah buah dadaqu yg putih mulus dgn puting buah dada berwarna merah mu

    “wah..badanmu memang benar benar mulus dan indah Shinta.., sungguh beruntung aqu dapat menikmatinya… he..he..” mata om Lamhok melotot memandangi buah dadaqu. Secara reflek tanganku berusaha menutupi buah dadaqu yg terbuka itu tetapi Om Lamhok yg sudah berpengalaman langsung menangkap kedua tanganku dan membentangkannya lebar lebar. Mataqu terpejam tak sanggup menahan malu, selama ini belum pernah ada laki laki yg berani menjamahku karena aqu sangat galak menjaganya, tapi kali ini aqu tak berdaya menolaknya. Badanku mengelinjang gelinjang menahan birahi karena cumbuan Om Lamhok pada dadaqu, secara bergantian Om Lamhok menghisap hisap kedua puting buah dadaqu yg kenyal itu bagaikan bayi yg kehausan.

    “oohh… oohhhh… ooohhhhhh”suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Bandot tua ini benar benar pintar merangsangku. Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Om Lamhok mulai membuka resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga badanku yg indah sudah tak tertutup selembar benangpun. Aqu mengeluh pasrah ketika Om Lamhok mendorongku hingga jatuh terlentang diatas kasur. Sembari berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yg sudah menegang dari tadi. Gila.., ternyata kemaluannya besar juga, aqu tak berani menatapnya. Dibentangkannya kedua belah pahaqu di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan saat memandangi daerah selangkanganku yg dibadani bulu bulu halus, seolah-olah seperti monster lapar yg siap memangsaqu. Om Lamhok membenamkan wajahnya pada selangkanganku, dgn penuh nafsu dia melahap dan menghisap hisap kemaluanku yg sudah basah itu, lidahnya dgn liar menjilati dinding kemaluan dan klitorisku. Aqu terpekik pekik kecil dibuatnya, Bandot tua ini benar benar ingin menikmati kecantikan badanku luar dalam. Perlaquannya sungguh membuat diriku serasa terbang, badanku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat yg terpaksa. Sampai akhirnya kurasakan otot badanku mengejang dahsyat, aqu mencapai orgasme pertamaqu. Cairan kemaluanku tak dapat lagi kubendung.

    “Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika Om Lamhok menghisap sisa-sisa cairan Kemaluanku.
    “Cairan Orgasme perempuan perawan adalah resep awet mudaqu selama ini..”kata Om Lamhok tersenyum puas.
    “Luar biasa Nikmatnya Kemaluanmu, sekarang saatnya kau nikmati pula kemaluanku ini Shinta..”kata Om Lamhok sembari menyodorkan gagang kemaluannya yg tegang ke muka ku.
    “Jangan… aqu tak mau… !” kataqu sembari berusaha menolak gagang kemaluannya tapi Om Lamhok mengancam dan terus memaksakan kemaluannya masuk kemulutku sembari terus memaju-mundurkan kemaluannya di mulutku. Pada awalnya aqu tetap menolak, namun dia menahan kepalaqu hingga aqu tak dapat melepaskannya. Terpaksa kuturuti pula kemauannya kuhisap kuat kuat kemaluannya hingga matanya merem melek kenikmatan .Harga diriku benar benar jatuh saat ini, Aqu dipaksa melayaninya dgn Oral. Tak terasa sudah 15 menit aqu mengkaraoke Om Lamhok, Kemaluannya sudah semakin besar dan keras, dia mengakhirinya dgn menarik kepalaqu.

    “Sekarang saatnya Aqu pecahkan perawanmu Shinta..”kata Om Lamhok sembari menindih badanku dan membuka lebar-lebar kedua pahaqu . Aqu memejamkan mata menunggu detik-detik ketika kemaluannya menerobos kemaluanku. Menyadari kalau aqu masih perawan, Om Lamhok tak hanya melebarkan kedua pahaqu. Namun dgn jari jemari tangannya Om Lamhok kemudian membuka kedua bibir kemaluanku, kemudian dgn perlahan dipandunya gagang kemaluannya yg sudah tegang kearah lubang kemaluanku yg sudah terbuka.Setelah dirasa tepat, perlahan Om Lamhokpun menekan bokongnya kebawah.

    “Auuw ..Akhh… auuww..! ” Aqu memekik kesakitan sembari meronta ketika gagang kemaluan Om Lamhok mulai memasuki lubang kewanitaanku. Keringatku bercucuran membasahi badanku yg telanjang bulat, Keperawananku yg selama ini kujaga mulai ditembus oleh Om Lamhok tanpa sanggup kucegah lagi. Aqu meronta ronta kesakitan… Om Lamhok yg sudah berpengalaman tak ingin serangannya gagal karena rontaanku segera tangan menahan bokongku, lalu dgn cepat, ditekan bokongnya kembali kedepan sehingga separuh gagang kelakiannya pun amblas masuk kedalam Kemaluanku.

    “Aakkhhh… !” Aqu memekik kesakitan bersamaan dgn jebolnya keperawananku. Hancur sudah kehormatanku ditangan bandot tua itu. Sesaat aqu masih meronta ronta pelan, namun karena pegangan kedua tangan Om Lamhok dibokongku sangat kuat hingga rontaanku tiada arti. Gagang kemaluan terus menerobos masuk mengkoyak koyak sisa sisa Perawanku. Tangisanku mulai terdengar lirih diantara desah napas Om Lamhok yg penuh birahi.Badanku yg putih mulus kini tak berdaya dibawah himpitan tubun Om Lamhok yg gendut.Sesaat Om Lamhok mendiamkan seluruh gagang kemaluannya terbenam membelah Kemaluanku sampai menyentuh rahimku, perutku terasa mulas dibuatnya.

    “ha..ha..ha… tak perlu menangis nona cantik, kau sudah kuperawani saat ini, lebih baik nikmati saja kemaluanku ini.” ejek Om Lamhok sembari mulai menggoyg bokongnya maju mundur perlahan. Kemaluan Om Lamhok kurasakan terlalu besar menusuk Kemaluanku yg masih sempit, setiap gesekan kemaluan Om Lamhok menimbulkan rasa nyeri yg membuatku merintih rintih, tetapi buat Om Lamhok terasa nikmat luar biasa karena Kemaluannya tercepit erat oleh memek Shinta yg masih rapat dan baru ditembus perawannya. Inilah nikmatnya makan perempuan perawan muda yg selama ini membuat Om Lamhok jadi ketagihan. Semakin lama gagang Kemaluan Om Lamhok Semakin lancar keluar masuk menggesek Kemaluanku karena cairan pelumas Kemaluanku mulai keluar secara alamiah, rasa sakit dikemaluanku semakin berkurang, rintihanku perlahan mulai hilang berganti dgn suara napas yg berirama dan terengah engah. Tua bangka ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. hisapan hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Bagai manapun juga aqu adalah manusia normal yg juga punya napsu birahi, sadar atau tak aqu mulai terbawa nikmat oleh permainannya, tak ada guna menolak. lebih baik kunikmati saja perkosaan ini.

    “Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” .erangan panjang keluar dari mulutku yg mungil. akhirnya aqu biarkan diriku terbuai dan larut dalam goygan birahi Om Lamhok. Aqu memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, kubaygkan yg sedang mencumbui badanku ini adalah lelaki muda idamanku. Kemaluannya kini mulai meluncur mulus sampai menyentuh rahimku. Aqu mengerang setiap kali dia menyodokkan kemaluannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati perkosaan ini, aqu tak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Bandot tua yg sudah merenggut kehormatanku. Darah perawanku kurasakan mulai mengalir keluar membasahi seprai dibawah bokongku. Rasa sakitku kini mulai hilang. Sembari bergoyg menyebadaniku bibirnya tak henti-hentinya melumat bibir dan pentil buah dadaqu, tangannyapun rajin menjamahi tiap lekuk badanku sehingga membuatku menggeliat geliat kenikmatan .

    Rintihan panjang ahirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai orgasme, sekujur badanku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi badanku yg polos itu sehingga kulitku yg putih bersih kelihatan mengkilat membuat Bandot itu semakin bernapsu menggumuliku. Birahi Om Lamhok semakin menggila melihat badanku yg begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dgn kedua paha yg halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yg mungil itu menjepit dgn ketat gagang kemaluannya yg cukup besar itu. Sungguh ironi memang, perempuan muda secantik aqu terpaksa mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dgn kekasihku, akan tetapi dgn orang asing yg sedang memperkosaqu.

    Tanpa memberiku kesempatan beristirahat Om Lamhok merubah posisi bersebadan. Badanku ditariknya duduk berhadapan muka sembari mengangkang pada pangkuannya, Dgn sekali tekan kemaluan Om Lamhok yg besar kembali menembus kemaluanku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Om Lamhok memeluk pinggulku dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti kemaluan Om Lamhok menerobos masuk ke dalam kemaluanku. Tangan kanan Om Lamhok memeluk punggungku dan menekannya rapat-rapat hingga kini pinggulku melekat kuat pada pinggul Om Lamhok .

    “Ouughh..oohhh… ooohhhh… “Aqu merintih halus ketika kurasakan gagang kemaluan Om Lamhok amblas seluruhnya hingga menyentuh rahimku. Rintihanku semakin keras saat Bandot itu mulai melumati buah dadaqu sehingga menimbulkan perasaan geli yg amat sangat setiap kali lidahnya memyapu nyapu puting buah dadaqu . Kepalaqu tertengadah lemas ke atas, pasrah dgn mata setengah terkatup menahan kenikmatan yg melanda badanku sehingga dgn leluasanya mulut Om Lamhok bisa melumati bibirku yg agak basah terbuka itu. Setelah beberapa saat puas menikmati bibirku yg lembut dia mulai menggerakkan badanku naik turun.

    “Hmm… Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta… beda dgn perempuan lain yg sering aqu sebadani… “suara Om Lamhok sayup sayup kudengar ditelingaqu.Aqu tak memperdulikannya lagi, saat ini badanku tengah terguncang guncang hebat oleh goygan pinggul Om Lamhok yg semakin cepat. Terkadang Bandot ini melaqukan gerakan memutar sehingga kemaluanku terasa seperti diaduk-aduk. Aqu dipaksa terus mempercepat goyganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tak karuan menahan nikmat yg luar biasa itu. Dan ketika orgasme kedua itu sampai, aqu menjerit histeris sembari mempererat pelukanku. Benar-benar dahsyat yg kuperoleh meskipun bukan dgn lelaki muda dan tampan. Meski pun sudah tua tapi Om Lamhok masih mampu menaklukan perempuan muda sepertiku.

    Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi badanku menungging lalu mengarahkan kemaluannya diantara kedua belah pahaqu dari belakang. Dgn sekali sentak Om Lamhok menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala kemaluan tersebut membelah dan terjepit dgn kuat oleh bibir-bibir kemaluanku. “Oooooouh… ouuuhhgh!” untuk kesekian kalinya kemaluan laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang kemaluanku dan Om Lamhok terus menekan bokongnya sehingga perutnya yg gendut itu menempel ketat pada bokong mulusku.

    Selanjutnya dgn ganasnya Om Lamhok memainkan pinggulnya maju mundur dgn cepat sembari mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan kemaluannya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang kemaluanku yg masih rapat itu. Inilah pengalaman pertamaqu dijamah oleh laki laki yg sudah sangat berpengalaman dalam bersebadan, Meskipun berusaha bertahan aqu ahirnya kewalahan juga menghadapi Om Lamhok yg ganas dan kuat itu. Bandot tua itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir satu jam ia menggoyg dan menyebadaniku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus bergerilya merambahi lekuk-lekuk badanku.

    Harus kuaqui sungguh hebat lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah… entahlah.. aqu tak perduli hal itu, yg penting aqu sudah melunasi perjanjianku dgn menyerahkan keperempuananku sebagai imbalan uang yg kubutuhkan. Aqu pasrah saja ketika badanku kembali di terlentangkan Om Lamhok diatas kasur dan digumulinya lagi dgn penuh birahi. Rasanya tak ada lagi bagian badanku yg terlewatkan dari jamahannya. kemaluan* itu ternyata tak mau rugi sama sekali, kesempatan menyebadaniku itu dimanfaatkan sebaik mungkin, Tak henti hentinya Om Lamhok melahap kedua buah dadaqu yg terguncang-guncang terkena hentakan gagang kemaluannya. Dgn raqus disedot-sedotnya puting buah dadaqu dgn kuatnya yg kiri dan kanan bergantian, mataqu terpejam pejam dibuatnya, sungguh Om Lamhok menikmati puting buah dadaqu yg baru tumbuh itu dgn bernapsu. Tak lama setelah aqu mencapai orgasme berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua buah dadaqu diremasnya dgn brutal sampai aqu terpekik. Setelah itu dia nenekan kemaluannya dalam dalam hingga gagang kemaluannya terbenam seluruhnya sampai menyentuh rahimku. aqu berteriak kesakitan dan berusaha meronta tetapi Om Lamhok membekap bibirku dgn mulutnya sembari tangannya memeluk rapat pinggangku sehingga aqu tak mampu bergerak lagi. Sembari meleguh panjang Om Lamhok menembakkan air maninya kedalam rahimku dgn deras tanpa ada perlawanan lagi dariku. Beberapa saat kemudian suasana jadi hening senyap hanya suara napas Om Lamhok terdengar naik turun diatas badanku yg masih menyatu dgn badannya. Aqu sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi dan kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi rahimku, semoga saja aqu tak hamil pikirku dalam hati. Beberapa saat kemudian Om Lamhok mulai bangkit dan mencabut kemaluannya dari badanku, dgn senyum kepuasan karena telah berhasil menikmati kecantikanku luar dalam. Tanganku segera bergerak selimut untuk menutupi badanku yg polos itu.

    “Tak perlu kau tutupi lagi badanmu itu, aqu sudah tahu dan merasakan semuanya… he..he… “Om Lamhok masih sempat mengejek sembari meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aqu diam saja tak perduli ejekannya mentalku masih mengalami shok berat akibat kehilangan keperawanan. Kemaluanku masih terasa sakit akibat paksaannya bersebadan. Bercak bercak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaqu yg putih bercampur dgn sperma Om Lamhok yg menetes keluar dari dalam kemaluanku.

    “Benar benar kemaluan*… lelaki tua itu” kataqu geram dalam hati. Air mataqu jatuh menetes membasahi pipiku, tapi apa yg harus disesalkan, semuanya telah terjadi sesuai dgn kesepakatan yg kubuat.Badanku kini telah ternoda. Perlahan aqu bangkit dari tempat tidur, dgn selimut yg melilit dibadanku aqu memunguti kembali pakaianku yg tercecer dilantai, segera aqu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selintas kulihat Om Lamhok duduk menggenakan kimono disofa sembari menikmati segagang cerutu dibibirnya.Om Lamhok tersenyum memandang badanku, Aqu memalingkan muka dan mempercepat langkahku masuk kekamar mandi.

    Aqu mengenakan kembali baju dan rok miniku setelah lebih setengah jam membersihkan badanku . Dalam keadaan rapi Aqu keluar dari kamar mandi, Kulihat Om Lamhok masih duduk di Sofa sembari memegang botol minuman.

    “Aqu ingin pulang Om… perjanjian kita sudah selesai..!” kataqu sembari meraih tas kecil milikku diatas meja.

    “Belum selesai Shinta… aqu masih belum puas… !” kata Om Lamhok sembari berdiri menghampiriku.

    “Tapi..bukankah Om Lamhok tadi sudah mendapatkan keperawananku..sesuai dgn kesepakatan kita..!” kataqu sembari menepiskan tangan Om Lamhok yg berusaha menjamah dadaqu.

    “Memang benar..tapi aqu merasa belum puas..!” kata Om Lamhok tersenyum kurang ajar.

    “Aqu tak mau lagi Om… aqu mau pulang … !kataqu sembari melangkah cepat menuju pintu keluar kamar.

    “Shinta… aqu akan menelpon ke Bank dan membatalkan cek yg kuberikan padamu bila kamu menolaknya..!” Ancam Om Lamhok sedikit keras. Langkahku jadi terhenti karena ancamannya, pikiranku jadi kalut, kemaluan* ini benar benar licik.. Bila aqu menolaknya dan Om Lamhok membatal cek itu dgn menelpon bank, maka akan sia sialah pengorbananku ini. Om Lamhok kembali mendekatiku dan meyentuh bahuku.

    “Bagaimana, kau bersedia melayaniku lagi..?tanyanya sembari meraih pinggangku yg langsing. Aah… benar benar sialan tua bangka ini, aqu tak berdaya menolaknya .Kupikir pikir untuk apa lagi jual mahal, toh aqu sudah tak perawan lagi. Akhirnya dgn berat hati aqu hanya dapat menganggukkan kepala .
    “Sekali ini saja Om… “kataqu singkat.
    “Oke… no problem..”kata Om Lamhok senang sekali.

    Tanpa basa basi lagi Om Lamhok langsung membuka kancing kancing bajuku dan melepaskannya kelantai sehingga nampaklah BHku yg berwarna merah jambu. Dgn kasar BH itu ditariknya lepas sehingga buah dadaqu yg putih bersih kembali terbuka lebar menampakan kemulusan kulitku yg tersembunyi. Aqu memaki maki dalam hati tanpa mampu berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Buah dadaqu yg sudah terbuka lebar itu langsung diserang Om Lamhok dgn bernapsu, lumatan lumatannya makin menggila.Badanku menggelinjang gelinjang geli menahan birahi karena serangannya.

    ” Hooouuugghhh… aahhh..hooouuugghhh..” Hisapan hisapan lidahnya pada puting buah dadaqu menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aqu memejamkan mata pasrah berusaha menikmati perasaan itu, kubaygkan yg sedang mencumbui badanku ini adalah lelaki muda.

    “Sshh.. aaahhh… eemhh..!” aqu mulai meracau tak karuan saat jari-jarinya menyusup kedalam celana dalamku dan menusuk kemaluanku sembari memainkan klistorisku, sementara itu mulutnya tak henti-hentinya menciumi buah dadaqu, sadar atau tak aqu kembali terbawa nikmat oleh permainannya. Perlahan lahan kurasakan tangan Om Lamhok mulai beraksi melepaskan resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, detak jantungku semakin keras, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga dalam sekejap badanku sudah telanjang bulat. Sesaat mata Om Lamhok melotot memandangi badan polosku yg tampak putih bersih. Kemudian Om Lamhok yg berbadan pendek meraih pinggangku yg ramping dan menuntunnya berjalan menuju kamar tidur utama. Aqu hanya menurut saja kembali dibawa Om Lamhok kedalam kamar tidur, aqu sudah menduga bahwa Om Lamhok ingin kembali mengerjai dan menikmati badanku yg putih mulus diatas kasur yg lembut itu, … aaaah… bandot ini sangat beruntung sekali… mendapatkan badanku tanpa perlawanan. Setelah membaringkanku diatas kasur, Om Lamhok segera membuka kimono yg dipakainya dgn tergesa gesa. Ternyata Om Lamhok tak menggenakan apa apa dibalik kimononya. Aqu memalingkan mukaqu ketika Om Lamhok mulai membuka kedua pahaqu lebar lebar sehingga bibir kemaluanku terbelah luas menantang. Rupanya Om Lamhok sudah tak sabar ingin segera menyebadaniku. Dgn pasti gagang kemaluannya yg sudah tegang dari tadi mulai diarahkan kebibir kemaluanku yg sudah terbuka.

    “Pelan pelan Om… masih sakit… !” kataqu berbisik sembari menahan napas ketika kurasakan kemaluan Om Lamhok mulai menembus bibir kemaluanku yg masih sempit.. Sembari membuka lebar kedua pahaqu Om Lamhok mulai mendorong kemaluannya keselangkanganku kuat kuat.

    “auuww..aaahkhhh… !!aqu memekik keras menahan yeri saat gagang kemaluan Om Lamhok yg keras itu dgn paksa memasuki lubang kemaluanku yg masih sempit. Untuk kedua kalinya aqu tak kuasa menolak Kemaluan Om Lamhok yg tegang memasuki kemaluanku dalam dalam. Rasa nyeri masih terasa meskipun tak sesakit ketika pertama kali Om Lamhok menembus perawanku..

    “He..he..Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta, lebih nikmat dari pada perempuan perempuan lain yg sudah pernah aqu perawani… he..he… buah dadamupun lebih kenyal dan berisi..”kata Om Lamhok sembari mulai menggoygkan pinggulnya naik turun menggauliku. Aqu diam saja mendengar ejekannya, saat ini badanku mulai terguncang guncang seirama dgn goygan badan Om Lamhok yg menindih badanku.

    “Oohh..ooohhhh… oooohhhhhh… “suaraqu tak dapat kutahan lagi ketika gerakan Om Lamhok semakin cepat memacu badanku hingga tersentak sentak dgn keras.Birahiku jadi terangsang lagi, cairan kemaluanku mulai banyak keluar sehingga Kemaluan Om Lamhok kini sudah lancar keluar masuk kemaluanku. Sembari tangannya mencengkram buah dadaqu, goygan Om Lamhok semakin menggila.

    “Oooouuh… oooohhhhhhhh… Om Lamhok… “Badanku semakin menggeliat geliat tak karuan ketika buah dadaqu kembali dilumat lumat Om Lamhok dgn ganasnya. Gesekan Gagang kemaluan Om Lamhok semakin terasa nikmat. Ahirnya aqu tak dapat bertahan lebih lama lagi, badanku mengejang lagi, aqu mengalami Orgasme lebih dulu.

    “He..he… nikmat khan, bersebadan dgnku..?” kata Om Lamhok senang karena berhasil membuatku mencapai Orgasme. Aqu memejamkan mata menahan malu telah diperdayainya hingga mengalami orgasme. Bandot tua ini memang bukan tandinganku, Pengalamanya sangat jauh dibandingkan aqu yg baru hari ini mengenal Sex, sehingga dgn mudah dia dapat menaklukanku.

    “Sekarang giliranku untuk bersenang senang nona cantik… “kata Om Lamhok sembari merubah posisi badanku berbalik seperti orang merangkak. Rupanya Om Lamhok ingin menembakku dari belakang. Aqu hanya dapat pasrah mengikuti kemauan bandot ini. Tepat di hadapanku terdapat kaca rias yg besar didinding, sehingga aqu dapat melihat badanku telanjang bulat serta dibelakangku terlihat Om Lamhok sedang mengagumi kemulusan badanku.

    “Tak kusangka badanmu benar benar sempurna Shinta, kamu sungguh cantik sekali, beruntung sekali aqu dapat memerawanimu… he..he… !” Om Lamhok tertawa sembari menyelipkan kemaluannya lagi di antara kedua kakiku lewat belakang. Dgn satu gerakan keras kemaluannya bergerak maju.

    “Oohhh.., oouugghh.., aaahhhhh.. Aakkhh..!” Suaraqu kembali terdengar ketika kemaluan Om Lamhok dgn paksa menembus badanku dari belakang. Dgn bernapsu Om Lamhok kembali menggoygku maju mundur sehingga buah dadaqu yg menggantung ikut terguncang guncang berirama. Sembari terus menggoygku tangan Om Lamhok yg bebas kembali meremas remas buah dadaqu yg menggantung lepas. Melalui cermin besar didepanku, terlihat Om Lamhok sedang menggauli badan telanjangku, selintas nampak seperti seorang bidadari sedang diperkosa habis habisan oleh iblis hidung belang. Karena sepertinya tak berimbang sekali, yg satu perempuan muda cantik dan satunya lagi bandot tua.

    “aaahhh… aaahhh… oouugghh ” Gerakan Om Lamhok Semakin cepat menyodok nyodok rahimku, rasanya aqu sudah tak kuat lagi, tampaknya Bandot Tua itu juga sudah akan mencapai klimaxs. Tiba tiba Om Lamhok membalikan posisi badanku sehingga aqu kembali terlentang dihadapannya. Sembari menindihku Om Lamhok kembali menghujamkan kemaluannya kedalam kemaluanku dgn kuat.

    “Ooouugghh… !!” Om Lamhok nampak menikmati jeritanku ketika dia menghunjamkan lagi kemaluannya ke kemaluanku yg telah basah oleh cairan licin. Sembari terus menggenjot badanku, bibir Om Lamhok kini dgn leluasa melumat dan menjilati leher jenjang ku yg terkulai lemas tertengadah ke atas. Suara hisapannya bergema keras diruangan ini. Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Aqu hanya dapat mengimbanginya dgn rintihan-rintihan lemah “Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. ooohh..!” sementara badanku telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirnya badan Om Lamhok pun menegang sembari mendekapku kuat kuat .

    “Aaahhhh… Sakit Ommm… !” kataqu sembari berusaha melepaskan pelukannya yg kuat tapi Om Lamhok malah menekan kemaluannya dalam dalam tak perduli dgn jeritanku Dan “Akkh… Crooot.., crooooott..!” Om Lamhok berejaqulasi di rahimku, sperma yg keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari belahan Kemaluanku. Om Lamhok nampaknya menikmati semburan demi semburan sperma yg dia keluarkan, sembari menikmati bibirku yg terbuka kepayahan . Om Lamhok mengerang kenikmatan di atas badanku yg sudah lemas, sementara rahimku terus menerima semburan sperma yg cukup banyak. Badan Om Lamhok menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yg terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyebadaniku habis habisan serta merengut keperawananku yg selama ini menjadi Primadona SALES PROMOTION GIRL di perusahaanya.

    Senyum puas pun terlihat di wajahnya sembari menatap badan ku yg tergolek tak berdaya di bawah pelukannya. Om Lamhok pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, badannya tampak lemas diatas badanku. Perlahan kudorong badan gemuknya kesamping agar tak membebani badanku. Ahirnya aqupun tertidur kelelahan dipelukan Om Lamhok setelah beberapa ronde tadi melayani napsu birahinya yg tak putus putus. Sore harinya kembali aqu digarapnya di kamar mandi ketika dipaksa mandi bersama, sembari berdiri merapatkan punggungku ketembok Om Lamhok kembali menggoygku, sebelah kakiku diangkatnya keatas sehingga kemaluannya leluasa keluar masuk kemaluanku, aqu merintih rintih kecil dibuatnya. Sore itu aqu terpaksa melayaninya sampai Bandot itu mendapatkan kepuasan dan dia semprotkan semua maninya dalam kemaluanku. Setelah puas mengerjaiku barulah Om Lamhok mau melepaskanku dan mengantarkanku pulang.

    Sepanjang Jalan, aqu hanya diam membisu disamping Om Lamhok yg mengemudikan mobil, Aqu masih sakit hati padanya yg telah berhasil memperdayaiku, Badanku habis habisan dikerjainya, Kemaluanku masih terasa sakit akibat paksaannya bersebadan, bagian badanku yg tersembunyipun penuh dgn warna merah bekas cupangannya terutama dibagian buahdada dan paha putihku. Yg lebih menyakitkan lagi Om Lamhok mengambil celana dalamku tanpa dapat kutolak, katanya setiap perempuan yg berhasil diperawaninya akan dikoleksi celana dalamnya bersama bercak-bercak darah perawan yg masih menempel.Sudah puluhan koleksi disimpannya. Terpaksa Saat itu aqu pulang dgn menggunakan rok tanpa celana dalam.

    “Bila kamu butuh uang lagi, kamu bisa hubungi aqu lagi Shinta… tentunya kamu tak keberatan khan, memberikan kenikmatan badanmu itu… he..he… “kata Om Lamhok sebelum aqu turun dari mobilnya. Aqu diam saja sembari berlalu darinya, sudah pukul 6 sore saat aqu tiba didepan rumahku.

    Ternyata hampir seharian aqu dikerjai bandot tua itu. Suatu saat akan kubalaskan dendamku ini, akan kuhabiskan hartanya, tunggulah tak akan lama lagi waktu itu akan tiba, kau harus bayar mahal kenikmatan yg kau dapat dari kemulusan badanku.

    Inilah pengalaman pertamaqu yg kuceritakan secara vulgar buat pembaca, lain waktu aqu akan ceritakan lagi kehidupan sexualku setelah kejadian ini dimana aqu mulai terjerumus kedunia perempuan panggilan High class, para pelangganku adalah pejabat dan pengusaha ternama di Jakarta.

    Tak ada pelanggan yg kecewa dgn kecantikan dan kemulusan badanku plus layanan istimewa. Hanya lelaki berduit saja yg dapat menjamah keindahan badanku ini.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Hotnya Tubuh Semok Ibu Ria

    Cerita Sex Hotnya Tubuh Semok Ibu Ria


    899 views

    Perawanku – Cerita Sex Hotnya Tubuh Semok Ibu Ria, Aku memang termasuk pria yang aneh. Napsuku hanya pada wanita-wanita STW yang suka mengenakan kebaya dan berkonde. Kadang-kadang waktuku habis ke pesta-pesta pernikahan hanya untuk melihat wanita-wanita yang mengenakan pakaian tersebut. Kalaupun tidak ada pesta penikahan aku pergi ke tempat-tempat hiburan tradisional (ronggeng) dimana para penari dan penyayinya mengenakan kebaya dan berkonde.

    Pernah pada suatu hari aku pergi ke daerah Karawang untuk mencari hiburan ronggeng dan aku sangat menikamati sekali meskipun harus melihat dandanan yang menor. Kehidupan seperti ini membuatku kadang-kadang tersiksa, tapi itulah kenyataan hidup yang harus aku jalani dan aku nikmati. Seperti kata orang keinginan seperti yang aku alami itu merupakan hal wajar dan sulit untuk diperdebatkan apalagi menyangkut selera. Sebagai manusia normal dan sampai dengan usiaku memasuki kepala 4 aku tetap berusaha untuk mendapatkan seorang wanita yang siap menemaniku dan berpakaian serta berdandan sesuai keinginanku.

    Aku pernah mencoba untuk memasang iklan melalui iklan baris melalui internet, setelah hampir setahun aku menerima pesan email pertama dari seorang wanita berusia 41 tahun yang menyatakan bahwa dia sangat terharu setelah membaca iklanku dan bersedia untuk menjadi teman saya sekalipun harus mengenakan pakaian dan berdandan sesuai keinginanku, dia juga meninggalkan nomor telepon dan kami berjanji untuk bertemu seminggu kemudian. Berhubung saya sudah beristri dan Ibu Ria (nama samaran) pun telah bersuami saya janji akan menjemputnya di salon di daerah kebayoran baru.

    Hari itu adalah hari Sabtu jam 11 siang saya sudah ada di depan salon sesuai janji di telpon dan menunggu bidadariku keluar dari salon. Tepat jam 11.45 Ibu Ria keluar dari salon dan telah berdandan rapih kondenya gede dan licin (konde jawa) dan berkebaya, terlihat sangat anggun dan femimin. Saya mengajak Ibu Ria untuk pergi ke suatu motel daerah Jakarta Selatan agar lebih privacy ngobrolnya dan juga saya bisa sepuasnya memandang sang bidadari.

    Sesampai di motel kami mengobrol panjang lebar mengenai kehidupan keluarga masing-masing dan juga kehidupan pribadi kami. Saya menceritakan ke Ibu Ria mengenai keinginan saya dan berterimakasih kepadanya atas kesediaannya untuk menemani saya. Sesudah ngobrol panjang lebar saya meminta Ibu Ria agar saya diperbolehkan untuk mencium keningnya.

    Saat saya mencium kenig ternyata tangan saya ditarik untuk memegang susunya yang ternyata mulai mengeras, namun belum sempat membuka kebaya. Saya katakan kepada Ibu Ria bahwa saya sebenarnya hanya mengagumi wanita yang berdandan seperti ini, dan sebatas memandang dan mencium tanda sayang, namun Ibu Ria katakan bahwa justru dia lebih suka dengan pria yang jujur dan tidak grasa grusu dalam masalah sex serta memperlakukan dia dengan lembut.

    Suatu hal lagi yang dia sukai juga dari saya adalah badanku yang tinggi 178, berat 74 proporsional dan berambut pendek dan berkulit sawomatang, sementara Ibu Ria dengan tinggi badan kira-kira 165 berat 53 bra 36 c pantatnya gede dan kulit putih. Ibu Ria merasa terlindungi disamping itu karena kami berdua sudah berkeluarga jadi risikonya cukup kecil karena ada suatu komitment antara kami bahwa urusan keluarga masing masing yang harus didahulukan apabila ada keinginan dari salah satu pihak untuk bertemu. Ibu Ria merasa terlindungi ketika dalam perjalanan dari salon menuju motel.

    Ibu Ria kemudian bertanya apakah saya bisa memijitnya, saya katakan bisa, tapi nggak bisa keras. Kebetulan Ibu ada body lotion yang lembut tolong kamu pijitin Ibu. Kemudian Ibu Ria mengangkat kebayanya hingga lutut selonjor ditempat tidur sambil saya pijitin kakinya, makin lama makin ke atas pahanya, sambil sekali-kali mencium keningnya. Kata Ibu Ria bisa nggak Ibu buka aja kebaya dan kainnya agar lebih mudah memijitnya, saya katakan silahkan aja, kalau menurut Ibu itu lebih mudah.

    Kemudian Ibu Ria sudah hanya mengenakan CD dan bra transparan namun rambutnya masih rapih dengan konde, saya sampai merasa seperti mimpi melihat keindahan tubuh wanita yang meskipun gemuk (padat berisi) namun karena masih mengenakan konde jadi masih terpancar aura kewanitaannya, dan membuat saya begitu horny.

    Ibu Ria menawarkan saya kalau mau buka aja celana panjang dan bajumu biar nggak kusut, dan saya turuti permintaannya. Sayapun mulai memijat lagi dari paha kemudian perlahan lahan mulai ke pangkal paha, Ibu Ria mulai menggelinjang kegelian, namun saya masih bisa menguasai diri untuk berkonsentrasi pada mijit.

    Namun mungkin karena terus dibuat geli Ibu Ria kemudian menarik tangan kiriku untuk mulai menyentuh susunya yang berukuran kira-kira 36 c, proporsional dengan tinggi dan beratnya. Setelah 30 menit mijit Ibu Ria minta untuk ke kamar mandi (pipis) sementara saya berusaha menetralisir pikiran saya dengan menonton acara film komedi di TV. Menghadapi wanita semacam Ibu Ria saya harus mampu mengendalikan diri dan membuat dia penasaran, karena seorang wanita apalagi STW memang membutuhkan foreplay yang panjang dan harus berkesan.

    Setelah selesai dari kamar mandi Ibu Ria minta untuk diteruskan pijitnya yaitu belakangnya. Sambil memijit belakangnya saya mulai mencium leher dan kadang menjilat kupingnya yang ternyata membuat dia begitu geli dan napasnyapun mulai tidak keruan, dia meminta saya untuk membuka kaitan BH nya dan sekarang hanya mengenakan celana dalam. Bau wangi tubuh dan bau kewanitaan begitu membangkitkan gairahku namun aku masih tetap mengontrol diriku agar dalam permainan sex nanti Ibu Ria benar-benar memperoleh servis yang memuaskan, ini penting untuk hubungan jangka panjang.

    Tangan kanan saya tetap memijit pundak, sambil sekali-kali menjilat leher, sementara tangan kiri saya mulai mengelus putingnya yang sebesar kelereng, dan membuat Ibu Ria makin meronta karena geli, kemudian dia bisikan ke saya bahwa baru sekali ini dia merasakan nikmatnya permainan awal (foreplay) yang luar biasa. Kadang-kadang Ibu Ria menggigit kecil bibirku dan kedang mengulumnya dengan napsu, sambil tangan kanannya mengelus-ngelus batangku yang juga sudah mulai tegang.

    Karena sudah nggak tahan dia minta saya pindah duduk berhadapan dengannya dan sambil mencium bibir dan mengelus puting jari kanan saya mulai mengelus vegynya yang ternyata mulai mengeluarkan lendir. Setelah itu Ibu Ria pindah ke pinggiran tempat tidur dan membuka pahanya lebar lebar, saya sambil jongkok dan mulai menjilat vegynya dimulai dari klitorisnya yang sebesar biji kacang tanah, dan membuat Ibu Ria duduk tapi terus menggerakkan pantatnya karena geli dan napsu. Sambil menjilat klitoris tangan saya memainkan puting susunya yang keras sambil sekali-kali meremasnya. Gerakan tubuh Ibu Ria sudah mulai tak beraturan karena disamping menahan geli juga napsu sex yang mulai meningkat.

    Agar tidak merusak dandanan rambutnya saya minta Ibu Ria mengganti posisi yaitu nungging diatas tempat tidur dan saya telentang agar bisa menjilat klitorisnya yang sudah mulai basah. Pantatnya mulai digoyangkan kekanan kekiri dan jari kanan saya dengan sedikit lotion mengelus celah pantatnya dan menurut Ibu Ria sangat nikmat rasanya. Celoteh Ibu Ria mulai nggak keruan..

    “Mas.. Papa.. Teruss.. Achh nikmatnya..”

    Mulut sayapun terus menjilat klitorisnya dan jari saya terus mengelus diantara bongkahan pantatnya dan lebih masuk lagi.

    “Achh.. Mmmhh.. Teruss.. Mas.. Aduh sudah nggak tahan nih..”

    Akhirnya saya tetap telentang dan Ibu Ria minta agar masukan sikecil saya ke dalam vegynya.. Saya katakana bahwa silahkan aja kalau Ibu sudah nggak tahan dan saya minta agar Ibu masukin tapi membelakangi saya itu terasa lebih nikmat.. Dan.. Ternyata setelah masuk bless.. Bu Ria mulai.. Merintih sambil bergerak maju mundur..

    “Mmmhh.. Ohh.. Enakk.. Mass.. Bareng aja keluarnya..”

    Saya katakan bahwa pelan-pelan aja bu.. Biar nikmat.. Sambil saya menjilat belakang nya.. Dan tangan ku meremas dan sekali memilin puting susunya..

    “Aohh.. Nikmatt.. Mmmhh terus.. Tahan.. Biar keluar bareng.”

    Karena posisi Ibu Ria diatas.. membuat dia cepat nyampenya.. Dan ketika dia sudah nyampe cepat-cepat dibalikkan badannya jadi posisi sekarang berhadapan dimana saya masih telentang.. Dan ini membuat saya lebih mudah menjilat susu dan sekali-kali menggigit kecil putingnya..

    Kemudian kami berdua tidur karena capek sambil berpelukan. Dalam kepenatan tersebut saya masih sempat mencium keningnya, bibirnya dan kadang-kadang puting susunya saya jilatin karena sex bagi seorang wanita stw bukan hanya pada saat puncak namun juga sesudah menikmati orgasme, karena disitulah letak kepuasan seorang wanita.

    Ibu Ria kemudian menawarkan kepada saya untuk pertemuan berikutnya dia akan membawa baju tidur transparan untuk membuatku lebih bernapsu lagi, karena menurut Ibu Ria laki-laki biasanya suka dengan hal hal yang membuat dia penasaran dan saya katakan bahwa Ibu sangat baik terhadap saya. Dan siang itu Ibu Ria mengalami orgasme hingga 3 kali. 2 kali di tempat tidur dan sekali di kamar mandi sambil berendam.

    Di kamar mandi kami lakukan foreplay dengan posisi duduk di dalam bathtub sambil berpagutan, saling mengelus menjilat dan kadang-kadang saling meremas, setelah foreplay permainan sex dilakukan dengan posisi duduk dan kadang berdiri dimana sebelah kaki Ibu Ria diangkat. Posisi berdiri ini ternyata membuat Ibu Ria sangat senang karena mulut saya lebih leluasa menjilat dari kening hingga ke puting susunya dan membuat Ibu Riapun melakukan hal yang sama terhadapku.

    Setelah puas dengan permainan sex yang nikmat karena dimulai dengan foreplay yang asyik.. akhirnya Ibu Ria minta untuk membuka konde dan kebaya kemudian mengganti dengan baju biasa yang sudah disiapkan dari rumah, sayapun mengantar Ibu Ria ke Blok M untuk kembali ke rumahnya dengan taxi.. Saya benar-benar puas karena keinginan saya yang selama ini hanya memandang wanita-wanita berkebaya dan berkonde, namun kali ini bukan hanya memandang namun sampai ke permainan sex yang memuaskan kedua belah pihak.

    Memperlakukan seorang wanita yang anggun dengan lembut dan pelan tapi pasti akan membuat kenangan indah baginya, dan ini terbukti setelah 2 minggu berlalu Ibu Ria menelponku untuk kembali bertemu dan sesuai janjinya dia juga akan membawa baju tidur transparan agar bisa lebih memuaskan aku. Terimakasih Ibu Ria atas kebaikanmu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Nafsuku Di Puaskan Anak Sulung

    Cerita Sex Nafsuku Di Puaskan Anak Sulung


    899 views

    Perawanku – Cerita Sex Nafsuku Di Puaskan Anak Sulung, Bukan salahku kalau aku masih menggebu-gebu dalam berhubungan seks. Sayangnya suamiku sudah uzur, kami beda umur hampir 15 tahun, sehingga dia tidak lagi dapat memberi kepuasan kepadaku. Dan bukan salahku pula kemudian aku mencari pelampiasan pada pria-pria muda di luar, untuk memenuhi hasrat seks-ku yang kian menggebu di usia kepala 3 ini.

    Namun sepandai-pandainya aku berselingkuh akhirnya ketahuan juga. Suamiku marah bukan kepalang memergoki aku berpelukan dengan seorang pria muda sambil telanjang bulat di sebuah motel. Dan ultimatum pun keluar dari suamiku. Disinilah cerita ewe ini dimulai.

    Aku dilarang olehnya beraktivitas di luar rumah tanpa pengawalan. Entah itu dengan suamiku ataupun kedua anakku. Tak sedikitpun aku lepas dari pengawasan mereka bertiga. Secara bergantian ketiganya mengawasiku. Tommy anak sulungku yang baru masuk kuliah dapat giliran mengawasi di pagi hari karena dia masuk siang.

    Siangnya giliran Bagus yang duduk di kelas dua SMA, untuk mengawasiku. Dan malamnya suamiku kena giliran. Tentu saja aktivitas seks-ku pun terganggu total. Hasratku sering tak terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan. Memang sih aku bisa masturbasi, tapi kurang nikmat. Dua minggu berlalu aku masih bisa menahan diri.

    Sebulan berlalu aku sudah stres berat. Bahkan frekuensi masturbasiku terus bertambah, sampai pernah sehari 10 kali kulakukan. Tapi tetap saja tak pernah mencapai kepuasan yang total. Aku masih butuh kemaluan laki-laki!

    Seperti pada pagi hari Senin, saat bangun pagi jam 8 rumah sudah sepi. Suamiku dan Bagus sudah pergi, dan tinggal Tommy yang ada di bawah. Aku masih belum bangkit dari tempat tidurku, masih malas-malasan untuk bangun.

    Tiba-tiba aku tersentak karena merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini memang kebiasaanku saat bangun pagi, nafsu seks-ku muncul. Sebisanya kutahan-tahan, tapi selangkanganku sudah basah kuyup. Aku pun segera melorotkan CD-ku dan langsung menyusupkan dua jari tangan kananku ke lubang kemaluanku.

    Aku mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan dengan pelan tapi pasti. Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut melihat Tommy, anak sulungku, sedang memperhatikanku bermasturbasi.

    Tapi anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil mengeluarkan lidahku. Dan Tommy tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku.

    Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Tommy. Anak sulungku itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat tidur aku sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah terbuai oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai mamanya.

    Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan anak sulungku itu.

    “Bercintalah dengan Mama, Tommy!” pintaku sambil mengelus-elus selangkangan Tommy yang sudah tegang.

    Tommy tersenyum, “Mama tahu, sejak Tommy berumur 17 Tommy sudah sering membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Tommy bercinta dengan Mama…”

    Aku terperangah mendengar omongannya.

    “Dan sering kalo Mama tidur, Tommy telanjangin bagian bawah Mama serta menjilatin kemaluan Mama.”

    Aku tak percaya mendengar perkataan anak sulungku ini.

    “Dan kini dengan senang hati Tommy akan entot Mama sampai Mama puas!”.

    Tommy langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh nafsu. Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas. Sementara kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri meremas-remas payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya mengelus permukaan kemaluanku. Aku langsung pasrah diperlakukan anakku sedemikian rupa, hanya sanggup mendesah dan menjerit kecil. Puas berciuman, Tommy melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku.

    Kedua puting susuku yang waktu kecil pernah Tommy hisap, kembali dihisap anak sulungku itu dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku dijilati sampai mengkilat, dan aku sedikit menjerit kecil saat putingku digigitnya pelan namun mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Tommy.

    Ciuman Tommy berlanjut ke perut, dan anakku itu pun berjongkok sementara aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Tommy lakukan dan ini adalah bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan kalau kemaluanku di oral seks.

    Tommy tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya mencium permukaan lubang tempat di mana dia dulu pernah keluar. Lidahnya pun menari-nari di liang vagina mamanya, membuatku melonjak bagai tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut.

    Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Tommy tak peduli, anak sulungku itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat aku berorgasme tadi.

    Aku yang kelelahan langsung menuju tempat tidur dan tidur telentang. Tommy tersenyum lagi. Anakku itu kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap untuk menyetubuhi mamanya dengan penisnya yang telah tegang. Tommy bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya, “Tunggu sayang, biar Mama kulum burungmu itu sebentar.”

    Tommy menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras itu ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat. Penis anakku itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sementara anakku membelai rambutku dengan rasa sayang. Batangnya yang keras kujilati hingga mengkilap.

    “Sekarang kau boleh entot kemaluan Mama, Tom..” kataku setelah puas mengulum penisnya. Anakku itu mengangguk. Penisnya segera dibimbing anakku menuju lubang kemaluan tempat Tommy lahir. Vaginaku yang basah kuyup memudahkan penis Tommy untuk masuk ke dalam dengan mulus.

    “Ahh.. Tomm!” aku mendesah saat penis Tommy amblas dalam kemaluanku. Tommy lalu langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, lalu berubah lambat tapi pasti. Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya.

    Apalagi Tommy seringkali membiarkan kepala penisnya menggesek-gesek permukaan kemaluanku sehingga aku kegelian. Berbagai macam posisi diperagakan oleh Tommy, mulai dari gaya anjing sampai tradisional membuatku orgasme berkali-kali.

    Tapi anak sulungku itu belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan bangga. Ini baru anak yang perkasa. Dan baru saat aku berada di atas tubuhnya, Tommy mulai kewalahan. Goyangan pinggulku langsung memacunya untuk mencapai puncak kenikmatan.

    Dan saat Tommy memeluk dengan erat, saat itu pula air mani anak sulungku itu membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme untuk yang kesekian kalinya. Selangkanganku kini sudah banjir tidak karuan bercampur aduk antara mani Tommy dengan cairanku sendiri. Tommy masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut.

    Dan kami terus bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat Bagus pulang dari sekolah. Sejak saat itu aku tak lagi stress karena sudah mendapat pelampiasan dari anakku. Setiap saat aku selalu dapat memuaskan nafsuku yang begitu besar.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • CERITA DEWASA BERCINTA DI WARTEG

    CERITA DEWASA BERCINTA DI WARTEG


    898 views

    Cerita Sex ini berjudulCERITA DEWASA BERCINTA DI WARTEGCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Nama saya Heru, saat itu saya berumur 25 tahun, telah berkeluarga dengan istri bernama Meri, serta telah dikaruniai dua orang anak yang pertama berumur 3 tahun dan kedua berumur 1 tahun. Cerita ini bermula dari kebiasaan saya yang sering nongkrong di warteg di komplek tempat saya tinggal pada waktu santai.

    Pemilik Warteg itu adalah sepasang pengantin baru yang baru 7 bulan menikah. Penjaganya adalah istri dari pengantin baru tersebut yang bernama Diana, sedangkan suaminya adalah seorang sopir bus AKAP, yang sering bertugas sampai berharihari baru pulang dan bernama Juanda. Saya dan istri sayapun kenal baik dan akrab dengan mereka.

    Pada suatu hari yang telah saya lupa tanggalnya saya kembali nongkrong di Warteg itu yang pada saat itu suasana sudah mulai sepi karena hari sudah menjelang malam. Pada saat itu Diana sedang berkemaskemas untuk menutup wartegnya. Saya lalu mengajak Diana mengobrol sambil dia berkemaskemas.

    Kok sendirian Yan? tanya saya. (Saya memanggilnya Dian/Yan)

    Iya nih Kak, Kak Juandanya tadi pagi baru berangkat!

    Kemana?

    Katanya hari ini tujuan Jakarta, dan sampai 8 hari baru bisa pulang, katanya.

    Oh ya Kak saya tinggal dulu ya, mau mandi, habis dari tadi rame sih belum sempat mandi, katanya lagi. Lalu Diana masuk ke dalam rumahnya untuk mandi. Joker118

    Setelah setengah jam Diana keluar lagi dengan rambut yang masih basah, dan memakai daster yang membuat saya menahan napas karena kalau kena lampu kelihatan BH dan CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, serta membawa secangkir kopi untukku, dan duduk di kursi yang ada di depanku.

    Harum sabun mandi yang dipakai saat mandi masih tercium saat Diana duduk, dan ini membuat nafsu saya agak tergugah dan tongkol saya mulai ngaceng.

    Diminum Kak kopinya, katanya mempersilakan.

    Terima kasih, jawabku sambil menghirup kopi yang disuguhkan.

    Apa enggak takut ditinggal sendirian, tanyaku memulai obrolan.

    Ya enggaklah, kan tetangga di sekitar sini baikbaik Kak? jawabnya.

    Lalu obrolan kami terus berlanjut dan haripun bertambah malam. Karena suasana yang mulai sepi saya mencoba memancingnya dengan obrolan yang dapat membangkitkan gairah.

    Yan kamu nggak kesepian ditinggal suamimu berharihari gini?

    Mau gimana lagi Kak, namanya juga tuntutan pekerjaan

    Kasihan! Masa pengantin baru ditinggal kedinginan kaya gini

    Ih, siapa lagi yang kedinginan? jawabnya agak centil.

    Merasa ada respon sayapun tambah semangat.

    Ya kan kasihan, orang pengantin baru itu biasanya kan kalau tidur selalu berpelukan biar tidak kedinginan

    Siapa bilang kalau pengantin baru itu kalau tidur selalu berpelukan?

    Buktinya kakak semasa pengantin baru selalu tidur berpelukan.

    Enak dong Mbak Meri selalu tidur dipeluk kakak

    Ya begitulah, kalau kamu mau, saya juga mau tidur pelukin kamu, kata saya sambil bercanda.

    Ih kakak ini Piktor (pikiran kotor) deh

    Emang Mbak Meri boleh kakak tidur pelukin cewek lain? sambungnya.

    Ya jangan ketahuan dong, jawabku, sambil aku memandang wajah cantiknya dan menanti responnya.

    Diana lalu memandangku dengan tatapan yang menggoda.

    Kalau kakak tidur pelukin saya dan ketahuan Mbak Meri gimana hayoo?

    Nggak mungkin ketahuan kalau kamu mau, pancingku sambil bergeser duduk disampingnya, dan kugenggam tangannya yang tampak bergetar, dan ternyata Diana diam saja.

    Jangan disini Kak nanti ada orang lihat, katanya. Link Alternatif Depobos

    Karena mendapat angin aku mengajak Diana masuk ke dalam rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumahnya saya langsung menutup pintu dan memeluk Diana dari belakang. Semula dia menolak dengan alasan takut ketahuan.

    Aku yang sudah dikuasai nafsu terus merayu Diana yang masih ragu. Aku sudah tidak peduli apaapa lagi kecuali menikmati tubuh Diana yang cantik ini. Aku membalikkan tubuh Diana dan langsung melumat bibirnya yang sexy itu.

    Mmhh, desah Diana.

    Aku terus menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tak tinggal diam, aku meremas buah dadanya yang montok dari balik dasternya.

    Mmhh Kak, desahnya yang mulai terangsang.

    Aku lalu membopong tubuh Diana ke kamarnya yang ditunjuk Diana dan merebahkannya di ranjang yang merupakan ranjang pengantin Diana. Lalu aku berdiri dan membuka baju dan celana panjangku agar tidak kusut, dan yang tertinggal hanya celana dalamku.

    tongkolku yang dari tadi ngaceng tampak menonjol di balik CDku. Lalu aku mendekati Diana yang terbaring diranjang sambil memandangku. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sambil tanganku mengelusi pahanya yang putih.

    Diana menyambut ciumanku dengan bernafsu. Setelah puas aku melanjutkan ciumanku ke lehernya yang jenjang dan secara perlahanlahan aku membuka dasternya, dan dilanjutkan dengan BH dan CDnya.

    Kini tubuh Diana yang mulus terpampang pasrah di ranjang. Kemudian aku menciumi buah dadanya yang kiri sedangkan tanganku meremas buah dadanya yang kanan.

    Aww geli Kak, rintihnya yang membuat aku tambah bersemangat.

    Buah dada kamu bagus Yan kataku.

    Emang punya Mbak Meri jelek ya? tanyanya menggodaku.

    Bagusan punya kamu kataku merayunya.

    Aahh enak Kak, terus Kak, isap Kak yang kuaat rintihnya.

    Setelah puas dengan buah dadanya ciumanku aku lanjutkan ke bawah menyusuri perutnya yang ramping terus ke bawah hingga menyentuh bulu bulu halus diatas memiawnya. Lalu aku mulai menjilati memiawnya yang telah basah oleh cairan birahi.

    Aahh enak Kak, diapain Kak memiawku, rintihnya.

    Terus Kak aahh!! Enak sekali Kak, Kak juanda tidak pernah mau begini Kak aahh!! rintihnya lagi.

    Sesaat kemudian Diana menekan kepalaku semakin dalam di memiawnya, dan ternyata dia mendapat orgasmenya yang pertama. Kemudian aku naik untuk mencium bibirnya kembali dan disambut dengan buas oleh Diana.

    Enak nggak Yan? tanyaku.

    Enak sekali Kak, jawabnya

    Emang Juanda nggak pernah ya?

    Enggak Kak, jijik katanya

    Tolol sekali dia, batinku.

    Buka dong Kak CDnya

    Diana dong bukain

    Ih Kak Heru manja deh, katanya sambil membuka CDku.

    tongkolku yang sudah tegang dari tadi langsung meloncat keluar begitu CD ku diturunkan oleh Diana. Tampak Diana terbelalak melihat tongkolku.

    Besar sekali Kak, katanya kaget.

    Emang punya suamimu kecil ya? tanyaku.

    Paling setengah dari punya kakak, katanya sambil meremas tongkolku.

    Aahh enak Yan desahku

    Enak nggak Kak tongkol sebesar ini masuk dimemiawku nanti? tanyanya.

    Aku tersenyum sambil mengangguk.

    Jilati Yan pintaku.

    Lalu Diana menunduk untuk mencium tongkolku yang super menurutnya.

    Aahh enak, enak Yan jilati terus Yan aahh!! rintihku.

    Lalu Diana memasukkan tongkolku ke dalam mulutnya, dan mengulum tongkolku. Tampak Diana kesusahan mengulum tongkolku yang besar didalam mulutnya. Setelah beberapa saat aku menarik Diana keatas dan membaringkannya secara telentang. Diana mengerti dan segera membuka pahanya lebar lebar. Aku segera mengarahkan tongkolku dan menyentuh lobang memiawnya yang semakin banjir oleh cairannya.

    Lambatlambat Kak, aku belum pernah dimasuki tongkol sebesar itu pintanya.

    Aku tersenyum memandangnya sambil mengangguk.

    Aaww Kak, sakit Kak aahh!!

    Aku menghentikan dorongan pantatku dan mendiamkannya sejenak. Setelah Diana tenang kembali aku mendorong laju tongkolku ke dalam memiawnya.

    Aaww Kak enak!! Terus Kak enak, tongkol kakak enak Kak, aawwuuhh enak tongkol kakak besar enak, erangnya dengan liar.

    Mendengar itu aku tambah bersemangat untuk memompa tongkolku didalam memiawnya. Kemudian aku memeluknya sambil berbisik ditelinganya,

    Enak nggak tongkol kakak?

    Oohh enak sekali Kak, tongkol kakak enak sekali, besar panjang sampai sesak memiaw diana racaunya dengan Vulgar.

    Mendengar itu aku terpancing untuk melayani racau Vulgarnya.

    Enak mana tongkol kakak dengan tongkol suamimu? tanyaku.

    Lebih enak tongkol kakak, tongkol kakak tiada duanya oohh!! Aahh rintihnya.

    memiaw kamu juga enak, legit juga sempit sepeti perawan kataku.

    Mendengar itu Diana lalu bertanya,

    Enakan mana memiaw Diana dengan memiaw Mbak Meri aaww!! Oohh!!

    Sama sama enak, tapi lebih enak punya Diana karena masih sempit, jawabku sambil terus memompa tongkolku.

    Tak lama kemudian aku merasa akan segera meledak begitu juga dengan Diana. Agen Joker118

    Aahh aku mau keluar Yan

    Diana juga Kak

    Kita keluarkan sama sama Yan, aahh!! Oohh keluarkan dimana Yan?

    Keluarkan didalam saja Kak aahh, jerit panjang Diana, lalu akupun menyusul.

    Aahh!! jeritku sambil memeluk erat Diana.

    Kemudian kami berdua terkulai lemas setelah pertempuran panjang itu. Aku mencium kening Diana lalu mengecup bibirnya.

    Terima kasih Yan

    Samasama Kak

    Lalu aku segera turun dari ranjang dan berpakaian karena tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebelum pulang aku kembali menghampiri Diana yang masih tergolek lemas di ranjang dan melumat bibirnya, sambil berjanji untuk mengulanginya.

    Setelah dirumah ternyata istri dan anakanak telah tidur.

    Dan pada saat suami Diana tak ada di rumah kamipun kembali melakukannya, baik di rumahnya maupun di hotel, sampai suami Diana berhenti dari pekerjaanya, karena Diana telah melahirkan bayi dan harus merawat bayinya.

    Sampai saat ini saya dan Diana masih tidak dapat memperhitungkan sebenarnya bayi yang dilahirkannya itu merupakan benih dari siapa, apakah benih dariku atau suaminya, karena kalau dilihat secara teliti wajah sang bayi sangat mirip suaminya tetapi badan si bayi sangat mirip denganku. Namun demikian masalah ini sampai sekarang tidak pernah dipermasalahkan oleh suami Diana sehingga perselingkuhanku dengan Diana tidak pernah terbongkar dan kami dua keluarga tetap bersahabat dan tetap akrab.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Seks Tipuan ngentot untuk Pegawai Pabrik

    Cerita Seks Tipuan ngentot untuk Pegawai Pabrik


    898 views

    Perawanku – Cerita Seks Tipuan ngentot untuk Pegawai Pabrik, Kumpulan cerita selingkuh, kisah sex tentang perselingkuhan yang berujung ML diranjang paling nikmat dan semuanya ada dalam kategori cerita seks – Hari ini badanku terasa lelah sekali, seharian ini banyak sekali pekerjaan yg kuselesaikan, meski selesai semua rasanya puas juga menjalani kesibukan hari ini. Sore itu waktu sudah hampir setengah 6 sore, setelah membereskan berkas-berkas di ruang kerjaku aq siap pulang kerumah, mobil kijang hijauku sudah siap di tempat parkir mengantarku pulang.

    Kulihat jalanan di depan kantorku terlihat lancar, ternyata perkiraanku salah, kurang lebih 1 km dari kantor, jalanan macet total, ya sudahlah nikmati saja daripada menggrutu juga nggak ngurangi macet.
    Lokasi kantorku kebetulan dekat dengan jajaran pabrik-pabrik, dan jam segitu rupanya macet angkuta umum yg mencari penumpang, tiba-tiba ditengah kemacetan jalanan kulihat didepan sebuah toko ada seorang perempuan yg manis sekali, kulitnya putih, tingginya sekitar 165 cm dengan menggunakan seragam pabrik biru-biru ditutup blazer hitam terbuka yg kelihatan ketat terlihat dadanya begitu menyesakkan baju seragamnya, untuk ukuran karyawan pabrik, cewek itu terlalu cantik, meski bajunya begitu sederhana tdk sebanding dengan kecantikannya.

    Kuperhatikan dengan seksama, dia kelihatan memandangku dan tersenyum tipis menatapku, akupun tersenyum memandangnya, tiba-tiba aku dikagetkan suara klakson mobil dibelakangku, cepat-cepat kutancap mobilku berhubung jalan didepan sudah lancar sekitar 30 meter ke depan.
    Menyesal sekali aku tdk bisa berhenti waktu itu, kulihat di spion perempuan itu naik angkot di tiga mobil dibelakangku.. Seandainya saja?

    Sekira 200 meter jalan lancer, tiba-tiba kemacetan datang lagi, makin sumpek aja aku, akhirnya kulihat didepan ada toko kecil dengan tempat parkir yg agak luas, akhirnya lampu sent mobil kunyalakan kekiri dan aku berhenti, meski masih ada rokok, kuniatkan beli lagi sambil beli minuman ringan, sambil berharap perempuan di angkot belakang bisa ketahuan lagi jejaknya.
    Alamak.. Sambil minum teh botol dingin, tiba-tiba saja angkot dibelakang yg membawa perempuan itu berhenti, aku berharap.. Tiba-tiba benar saja perempuan itu turun kemudian membayar ongkos ke sopir di depan.
    Wah memang benar kalau sudah jodohku nih.. Kulihat perempuan itu masuk juga ke dalam toko, sambil tersenyum tipis dia menuju ke penjual toko itu dan kulihat membeli lima buah indomie, susu dancow dan kopi instant lima sachet.

    “Lho rumahnya dimana Mbak?” tanyaku sambil tersenyum.
    “Oh saya kos dibelakang toko ini, Mas,” jawabnya sambil mencari dompet dari dalam tasnya.
    “Nama saya Iwan, boleh kenalan Mbak?” tanyaku sambil menjulurkan tangan buat bersalaman.
    “Saya Nuning, Mas,” jawabnya sambil senyum dan menjabat tanganku..
    Busyet tangannya mulus sekali dan hangat sekali agak berkeringat.
    “Berapa Mbak?” kata Nuning pada penjual toko sambil mengeluarkan dompetnya.
    “Dua puluh sembilan ribu limaratus Mbak “jawab penjual toko itu.
    “Ini saja Mbak, sekalian teh botol satu dan rokok dua bungkus” kataku sambil ngeluarin uang seratus ribu ke wanita penjaga toko.

    “Nggak usah Mas, saya ada kok” kata Nuning sambil ngeluarin dualembar uang duapuluh ribuan.
    “Ya sudah gini aja, uang ini bawa dulu, tapi saya minta dibikinin kopi dulu, sekalian kalau boleh main ke kos-mu sambil nunggu macet, boleh nggak?” Kataku sambil ngembaliin uangnya.
    “Baiklah kalau begitu terima kasih, tapi tempatnya jelek lho Mas, kata Nuning sambil tersenyum.
    “Ah jangan gitu, saya malah nggak enak nih ngrepotin minta kopi segala” Kataku sambil nerima kembalian dari penjaga toko.
    “Mbak, saya titip mobil ya, sekalian ini buat parkirnya,” sambil kukasih wanita penjaga toko uang limaribu”
    “Wah makasih ya Mas” kata penjaga toko.

    Nuning tersenyum dan mengajakku berjalan di gang sebelah toko itu, jalannya kecil cuman satu meter lebarnya, jadi kalau jalan nggak bisa bareng, harus satu-satu, Nuning jalan di depan dan aku dibelakangnya.
    Kuperhatikan selain dadanya yg membusung, ternyata pinggul dan pantat Nuning benar-benar montok habis, sampai-sampai rok yg dipakainyapun membungkus ketat pantat indah itu serasi sekali dengan pinggul yg ramping, ditambah bau tubuhnya yg wangi meski kutahu itu bau parfum biasa.

    Kira-kira duapuluh meter jalan, Nuning berhenti dan membuka pagar besi kecil disebuah rumah tanpa halaman dan ternyata didalamnya berjajar kamar-kamar kontrakan dengan pembatas tembok satu meter antar kamarnya.

    “Disini Mas, kamarku paling ujung, dekat dengan kamar mandi, silahkan masuk dulu Mas, aku mau panasin air sebentar buat bikin kopi” kata Nuning nerocos.
    Kamarnya ternyata cukup bersih, di ruang tamu ada karpet biru, meja kecil ditengahnya dan diujung TV 14 inch terpasang rapi ditambah hiasan manik-manik yg bagus, tak sempat kulihat kamar tidurnya, tapi melihat ruang tamunya tertata rapi aku yakin kamar tidurnya pasti bersih juga.

    Kuambil remote TV dan kunyalakan, pas berita sore, kuikuti perkembangan pencalonan presiden dari para politikus negeri ini, tapi aku lebih tertarik melihat foto dibelakangku ternyata foto Nuning menggunakan kebaya dan samping, cantik sekali.. Tdk dandan saja dia cantik, apalagi dalam foto itu belahan dada kebaya agak rendah, sehingga sembulan toket putihnya kelihatan seksi dan erotis sekali.
    “Itu fotoku waktu di kampung bulan lalu Mas, waktu acara kawinan sepupuku” kata Nuning sambil membawa dua gelas kopi.

    “Memangnya kampungmu dimana? Dan lagi jadi apa waktu acara itu?” Tanyaku sambil membantu nurunin gelas kopi ditaruh di meja.
    “Kampungku di Cianjur Mas, waktu itu aku kebagian ngisi nari Jaipongan, yah gini-gini aku penari Jaipongan Mas, meski hanya sebatas acara di kampung aja” Kata Nuning sambil tersenyum manis.
    “Pantesan tapi cantik juga kamu baju kebaya ya, lebih sensual dan menarik” Kataku sambil memandang wajah cantiknya.

    “Pantesan apa Mas? Masak orang kampung gini dibilangin sensual dan menarik” Kata Nuning.
    “Pantesan tubuh kamu bagus dan terawat itu karena rajin jaipongan ya”
    “Ah Mas, bisa aja,” katanya sambil mencubit tanganku.
    “Silahkan Mas diminum kopinya, aku tinggal sebentar ya mau mandi dulu, udah gerah banget nih rasanya”
    Nuning masuk ke dalam kamarnya dan mengambil peralatan mandi, letak kamar mandi kontrakan itu ada di luar tapi masih dekat dengan kamar Nuning mungkin cuma sekitar 4 meter saja dari pintu kamarnya.
    “Tunggu sebentar ya Mas, silakan diminum kopinya” Nuning berjalan dengan berkalungkan handuk putih dipundaknya, sementara rambutnya diikat ke belakang, terlihat cantik dan alami sekali.
    Sekitar sepuluh menit Nuning di dalam kamar mandi, kudengar suara, ‘waduh gimana nih bajunya basah gini,’ akhirnya aku mendekat kamar mandi dan berteriak.
    “Ada apa Ning? Ada yg bisa saya santu?” kataku sedikit cemas dan heran.
    “Nggak apa-apa kok Mas, bajuku pada jatuh dan basah, Mas apa diluar ada orang lain?” Tanya Nuning sambil teriak.

    “Ntar aku lihat dulu, ke pintu depan” kataku sambil berjalan ke pagar dan gang kecil menuju rumahnya.
    “Nggak ada siapa-siapa” Kataku sambil mendekat ke pintu kamar mandi.
    Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan kulihat Nuning hanya berbalut handuk putihnya, kulihat pundaknya putih sekali, sementara toketnya yg montok sedikit menyembul dan pahanya yg putih dan mulus sekali terlihat tertutup handuk kira-kira 20 cm diatas lututnya, wah aku jadi kaget sekali dan tiba-tiba Nuning menengok dari belakang pintu dan berlari menuju kamarnya.
    “Sorry ya Mas, bajuku pada basah semua, aku ganti baju dulu ya,” kata Nuning sambil berlari dengan tubuh mulus terbalut handuk.

    Melihat pemandangan yg menggairahkan itu, mengakibatkan otot dalam celanaku berdenyut-denyut, dan sedikit mengembang, ‘gile bener, tubuhnya montok bener’. Kataku dalam hati, sambil masuk ke kontrakannya dan melihat-lihat lagi foto sensualnya.
    “Maaf ya Mas, sebenarnya aku malu tadi,” kata Nuning sambil duduk di sampingku, Nuning sore itu memakai kaos kuning dan bawahan celana strit hitam ketat sebatas lutut, namun kaos panjangnya menutupi bagian bawah sampai 10 cm diatas lutut.

    Malam itu kita hanya ngobrol saja sampai jam delapan malam, dari obrolan itu kutahu kalau Nuning sudah hampir setahun bekerja, pernah kuliah D-1 bagian Sekretaris dan sekarang bekerja di bagian administrasi keuangan sebuah pabrik, dan kutahu bahwa Nuning sudah punya pacar di kampungnya, namun orangtuanya kurang setuju.

    “Jangan kapok main ya Mas,” kata Nuning berharap.
    “Justru aku yg berharap boleh main kesini lagi kalau kamu nggak keberatan,” kataku sambil memakai sepatu, sambil berjalan pulang kuberikan kartu namaku.
    “Kalau ada apa-apa telpon aja,” kataku sambil bersalaman, perlahan kuremas tangan halusnya dan Nuning kelihatan malu dan tertunduk.

    “Daah” aku pamitan dan Nuning mengantarkan aku sampai ke tempat parkir.
    Setelah perkenalan itu, kurang lebih dua bulan, kami hanya bersahabat saja, bahkan Nuning menyatakan kekaguman karena aku nggak pernah bertindak tdk sopan, meski kami sering pulang sampai jam 10 malam, paling hanya berpegangan tangan saja, entahlah mungkin lama-kelamaan dia mulai sayang, meski sudah kuceritakan bahwa aku sudah beristri dan punya seorang anak. Hingga suatu hari, aku masih ingat itu hari Rabu, dia menelpon ke HP-ku,

    “Mas, aku pengen ngobrol bisa nggak, sore ini jemput aku ya?” kata Nuning di telepon.
    “Oke, emangnya ada apa?” Tanyaku.
    “Yah pokoknya nanti aja deh, aku mau cerita, udah dulu ya, sampai nanti di tempat biasanya,” Nuning menutup telponnya.
    Tepat jam 16.30 aku meninggalkan kantor, kulihat dari kejauhan Nuning sudah menunggu dan sedikit melambaikan tangan kegirangan. Nuning masuk ke mobilku dan tersenyum.
    “Mas, kita jangan pulang dulu ya, aku pengen cerita banyak dan menenangkan hatiku,” kata Nuning sambil menatapku.

    “Oke, kita jalan-jalan ke Ciater aja ya, disana kita bisa berendam air panas sambil ngobrol,” ajakku sambil terpikir ada kolam renang yg memang cukup nyaman untuk berendam di malam hari.
    “Oke, kayaknya asyik juga tuh,” Kata Nuning mengiyakan.

    Aku menelepon ke rumah, dan bilang ada pekerjaan di kantor yg harus diselesaikan, kalau ada apa-apa ngebel aja ke kantor, kebetulan aku sudah setting teleponku tiga kali kring di-forwardkan ke HP-ku.
    “Kamu ada masalah apa, kok kelihatan kusut begitu?” kataku sambil mencubit dagu Nuning.
    “Nggak tahu kenapa aku pengen cerita masalahku ke Mas, kayaknya aku tenang kalau udah ada di sampingmu Mas,” kata Nuning sambil memegang lenganku.

    Posisi mobilku memang agak susah untuk berdekatan, hingga akhirnya Nuning hanya bisa memegang lenganku saja. Sambil sedikit berkaca-kaca, Nuning menceritakan bahwa pacarnya di kampung sudah memutuskan hubungan dengannya. Selama di perjalanan aku banyak kasih nasehat dan pengertian kepadanya, dan diapun kelihatan lebih tenang. Sampai di Ayam Goreng Brebes, Lembang aku memarkirkan mobilku.

    “Kita makan dulu yuk,” ajakku.
    Berhubung tempat parkirnya penuh, aku agak jauh memarkir mobilku, dan baru kali ini Nuning berani berjalan disampingku sambil memeluk pinggangku, akupun akhirnya merapatkan tubuh dan memeluk pundaknya sambil menuju ke tempat makan.

    Menuju ke Ciater, diperjalanan Nuning memandangku terus dan tiba-tiba saja bibirnya mengecup pipiku, aku agak gugup namun menikmati juga, sambil sesekali kuremas tangan halusnya. Wah mau nggak mau banyaknya rangsangan selama perjalanan mulai mempengaruhi adrenalinku juga. Dan sesampai di Ciater ternyata suasananya hujan agak deras, jam sudah menunjukkan jam delapan malam, berendam di kolam renang rasanya nggak mungkin, pulang juga sudah telanjur, akhirnya kutawarkan ke Nuning.
    “Gimana kalau kita berendamnya di kamar aja?”
    Aku agak khaNuningr dia keberatan, tapi katanya, “Ya terserah Mas aja” kata Nuning.
    Di front room hotel, aku booking satu kamar yg ada bathtub buat berendam air panas, didepan meja frontroom Nuning masih memeluk pinggangku, kali ini terasa kelembutan dadanya menyentuh badanku, dan ini mau nggak mau berpengaruh pada otot pejal didalam CDku.

    Malam itu Ciater dingin banget, kabut turun tebal banget setelah hujan, hingga perjalanan menuju ke kamarpun harus perlahan, petugas hotel sudah menunggu di depan kamar dan membukakan pintu kamar.
    “Silahkan Pak, silahkan Bu, apa ada yg dipesan?” kata petugas hotel ramah, mengira kami pasangan suami istri.
    “Sementara belum Mas, nanti saja kalau perlu saya telpon dari kamar,” kataku sambil memberi sedikit tips buat petugas hotel.

    Nuning masuk ke kamar dan aku masih duduk di ruang TV, sambil mencari-cari chanel yg bagus, sambil melepas penat dua jam lebih di belakang kemudi. Tiba-tiba Nuning keluar dari kamar, alamak Nuning sudah berganti baju dengan celana pendek pink ketat dan kaos senam ketat putih polos pendek hingga kelihatan pusarnya, kulihat bayangan puting toketnya yg kecoklatan, tanpa dibungkus beha, pahanya putih dan mulus menantang, sementara pantatnya yg bahenol tercetak ketat di celananya dan dadanya benar-benar montok menantang.

    “Ayo Mas, katanya mau berendam? Jangan liatin gitu dong,” Kata Nuning sambil duduk disampingku.
    “Oke, tapi aku nggak bawa baju berendam nih,” kataku sambil membuka baju kerjaku, aku yg sudah tdk kuat melihat pemandangan yg memancing birahi itu.
    “Mas, badanmu kekar juga ya, “kata Nuning sambil memeluk lenganku dari samping, terasa toket montoknya melekat erat di lenganku.

    Perlahan kuusap paha putih Nuning dan tiba-tiba Nuning berdiri dan duduk di pangkuanku, akhirnya tubuh montok itu kupeluk sambil kuangkat kakinya kuletakkan pahanya yg putih, mulus dan hangat itu diatas pangkuanku. Perlahan Nuning menatap mataku, kemudian memelukku erat sekali, terasa sekali kekenyalan toket montoknya, meski terhalang kaos tipis yg dipakainya, cukup lama Nuning menyembunyikan wajahnya di bahuku, kemudian dia berkata lirih.

    “Mas, aku sayang kamu, aku takut kehilangan kamu Mas,” kubelai perlahan rambutnya, kurenggangkan pelukannya dan kutatap mata Nuning, dalam hitungan detik, bibir kami saling melumat pertama agak perlahan, sambil kunikmati kelembutan bibirnya, cukup lama kami beratraksi dengan bibir kami dan makin lama pagutan dan ciumannya makin buas, dan kamipun saling melumat bibir.

    Perlahan ciuman kami agak melemah, lembut kuciumi lehernya, belakang telinga dan pundaknya, kukecup lembut tanpa suara, tangan kananku mendarat perlahan di dadanya, begitu padat, kenyal dan kencang, sementara tangan kiriku pelahan mengangkat kaos ketatnya. Nuning menengadahkan wajahnya dan membusungkan dadanya sambil mengangkat tangannya, dan segera kulepas kaos ketatnya, betul-betul keindahan toket seorang wanita yg kulihat didepanku, kulitnya yg putih bersih tanpa cacat, ditambah sepasang toket yg montok, padat dan menantang, perlahan kujelajahi dan kusapu lembut gunung indah nan menantang itu, dan perlahan kuusap putingnya yg menonjol keras kecoklatan, mungkin dia sudah terangsang.
    “Mas, pantatku kayak ada yg mengganjal nih, dibuka celananya ya Mas, biar nggak sakit,” kata Nuning.
    Aku berdiri dan Nuning membuka reslutingku, melepas ikat pinggangku dan menurunkan celanaku.
    “Apa itu Mas?” kata Nuning sambil menutup matanya dengan jari yg masih terbuka.

    Otot pejalku yg sudah membesar dan mengeras sekali, tercetak jelas pada celana pendek katun yg ketat, perlahan kutarik tangan Nuning, kutempelkan tangannya menyusuri bonggol keras dari luar celana pendekku, perlahan dan lama-lama Nuning berinisiatif meremas penisku dari luar celana pendekku.
    Kubiarkan Nuning mengelus dengan jemarinya dan sesekali meremas, kadang pelan kadang agak kuat, mungkin dia mulai menikmati mainan barunya, sementara kunikmati aliran kenikmatan, sambil kulihat ekspresinya.
    “Gimana Ning?” kataku sambil menatap matanya.
    “Mas, aku belum pernah melakukan seperti ini, tadinya malu sekali aku melihatnya, ternyata kemaluan cowok bisa segede ini ya?” katanya sambil tersipu.
    “Kalau kamu mau, kamu boleh buka celanaku” kataku.
    Perlahan tangan halus itu menurunkan celana pendekku dan tiba-tiba penisku yg sudah tegak dan berdiri keras seolah miniatur tugu monas, Nuning menatap tak berkedip melihat kemaluanku, pelan jarinya mengelus batangku yg tegang seperti kayu, urat-urat yg menonjol dia telusuri perlahan, alamak nikmat sekali, dan garis urat di tengah-tengah bagian belakang ditelusurinya perlahan, penisku berkedut-kedut dan tiba-tiba diremasnya kantong pelirku, sungguh kenikmatan yg luar biasa.

    Kutarik Nuning untuk berdiri, kebelai pinggul indahnya, berputar kebelakang meremas bongkahan pantatnya yg bahenol, kupeluk dan kuusap erat punggungnya, perlahan kukecup lehernya, belakang telinganya dan pundaknya, kulihat dan kurasakan kulitnya merinding, Nuning mempererat pelukannya dan menempelkan ketat dadanya yg padat membusung ke dadaku, paduan antara kehangatan dan aliran birahi yg mengalir lewat kulitnya.

    Nuning yg hanya tinggal memakai CD tipis warna pink, menggoyangkan dan menempelkan ketat kemaluanku yg sudah tegang membesar ke daerah bukit venusnya, meski masih terpisahkan CDnya, namun kurasakan ada kelembaban dari balik CDnya. Kulihat mata sendu Nuning menikmati foreplay yg panjang malam itu, kelihatan dia sudah terangsang sekali, dari sorotan matanya dan pelupuk matanya yg agak sembab, serta toketnya yg kencang menantang dengan puting yg mengeras.

    Kuraba CDnya dan kuturunkan, Nuning membantu menurunkan CDnya dan melempar dengan ujung kakinya, sambil kucium dan kulumat bibir seksinya, kujamah dan kuremas toket montoknya, dan serta merta kuangkat tubuh telanjang nan mulus itu ke kamar dan kutidurkan diatas kasur bersprei putih bersih.
    Sambil tetap menciuminya, aku tidur merapatkan ke tubuhnya, kaki kuangkat dan kegesek-gesekkan diatas paha putihnya, sementara tanganku kembali meremas dadanya yg kian montok dan menggunung dengan puting susunya yg menonjol kecil kecoklatan. Perlahan aku turun menciumi lehernya dan memutar-mutarkan lidahku ke gunung kembarnya bergantian, kusapu hingga basah dengan menyisakan puting, pada bagian akhir nanti, sementara tanganku menjelajah ke pangkal pahanya, menyibak rambut kemaluannya yg halus menghitam itu, kuusap bibir memeknya dan Nuning menggelinjangkan pinggulnya.

    Kuperhatikan Nuning memejamkan matanya menikmati sentuhan dan rangsangan yg kuberikan, sementara tanpa sadar penisku yg tegak dan keras, diremasnya perlahan dan kadang menguat saat rangsangan datang menguat. Kumainkan ujung jariku menyapu bibir memeknya yg sudah membasah dan kusapu pelan belahan lubang memeknya yg membasah, sambil kujilati putingnya dengan ujung lidahku bersamaan kuputar perlahan kelentitnya dengan ujung jari telunjukku,

    seirama antara jilatan lidahku di ujung putingnya dan usapan ujung jari telunjukku di ujung kelentitnya, serta merta Nuning menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggeleparkan dan membuka lebar pahanya dan membusungkan dadanya hingga kelihatan merangsang sekali, sambil menutup matanya dengan bibir yg membasah dan sedikit terbuka, sementara tangannya menggenggam erat sekali kemaluanku yg masih mengeras dan berdenyut-denyut.

    “Uuff mmaas, kau apakan tubuhku ini,” mulut Nuning mengerang menahan kenikmatan.
    Tubuhnya menggelinjang keras sekali, pahanya bergetar hebat dan kadang menjepit tanganku dengan erat saat jariku masih menyentuh kelentitnya, dan tiba-tiba penisku dicengkeram dengan keras seolah mengajak untuk menikmati orgasmenya dalam foreplay itu.

    Kuremas dengan irama perlahan toketnya yg tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku terjepit diantara kedua paha mulusnya, kemaluanku diremasnya dan tangan satunya memelukku erat sementara paha dan kakinya menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan tak karuan, orgasme pertama sudah dirasakannya.
    Tanpa berhenti kumainkan pelan tanpa henti kelentitnya, dan mungkin sekarang Nuning sudah terangsang kembali.
    “Mas, tolong masukkan, aku ingin merasakannya sayang,” katanya sambil menghiba dan meringis menahan kenikmatan tiada tara yg dirasakannya.

    Perlahan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yg mengangkang dan kepala penisku menempel di kelentitnya menggantikan ujung jari telunjukku.
    Sambil kuciumi leher putihnya, pundak dan belakang telinganya, kepala penisku bergerak-gerak mengelilingi bibir memeknya yg hangat dan basah, kulihat Nuning merem melek menikmati benda pejal di bibir memeknya, lidahnya menyapu bibirnya hingga membasah, dan wajahnya memerah dengan mata merem melek tak beraturan. Dengan perlahan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang penisku ke dalam memeknya, saat kucoba menyelipkan kepala penisku ke mulut memeknya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Nuning sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit.

    “Aah,”
    Namun akhirnya kepala penisku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangatan memeknya, perlahan kumasukkan sesenti demi sesenti, pada sekitar centimeter ke 4 menuju ke 5, Nuning tiba-tiba berteriak dan menjerit.
    “Aduh Mas sakit sekali,” katanya, “Seperti ada yg menusuk dan nyerinya sampai ke perut,” katanya.
    “Aku cabut aja ya?”

    “Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini,”
    Aku yg sudah merasa kenikmatan yg luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang penisku. Kulihat Nuning meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya penisku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yg belum pernah kurasakan, penisku serasa digigit bibir yg kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali.
    Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini.
    “Mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan penismu Mas, rasanya nikmat sekali”
    Perlahan aku mulai mengayun batang penisku keluar masuk ke memek Nuning, kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta penisku untuk dimasukkan dalam-dalam ke memeknya.

    Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tdk begitu merasakan sakit di memeknya, dan kupercepat ayunan penisku di memeknya. Nuning berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku, kurasakan toket besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan penisku seluruhnya di dalam memeknya.
    “Oh, mmas aku keluar.. Ahh.. Ahh.. Ahh,”

    Aku merasakan nikmat yg amat sangat, penisku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di penisku, dan aku yakin penisku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam memek Nuning, sepertimya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku.
    Beberapa saat kemudian, kubuka sedikit jepitan kaki Nuning dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Nuning, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari memek Nuning, penisku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh penisku keluar masuk dari memek Nuning, nikmat sekali rasanya. Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan penisku di memek Nuning, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yg akan meledak dari dalam penisku dan akhirnya..
    Croot.. Croot.. Croot.. Croot..

    Memeknya berdenyut-denyut menikmati aliran maniku yg hangat, sementara kurasakan batangku masih berdenyut-denyut nikmat, kubenamkan batangku dalam kehangatan memeknya yg basah.  Kupandang wajahnya yg berkeringat, perlahan kusapu dengan tanganku dan kuciumi dengan penuh rasa sayang, akhirnya kamipun terkulai lemas dan Nuning memeluk tubuhku erat, tanpa mempedulikan cairan yg merembes keluar dari lubang kenikmatannya.

    Ada lebih sejam kami tertidur dalam kenikmatan, dan selanjutnya berdua kita berendam dengan air hangat di bathtub, hingga badanpun terasa segar kembali. Setelah menikmati makan malam di cafeteria, akhirnya kamipun kembali ke kamar jam 12.00 malam, mengulangi permainan dengan lebih ganas hingga jam 1 dinihari, kamipun tertidur tanpa busana, dan kupeluk tubuh telanjangnya dalam kehangatan selimut.
    Hingga esoknya kuputuskan untuk mengambil cuti sehari dan sebelum checkout jam 12 siang, kami masih menyisakan dua kali permainan di kamar tidur dan di bathtub. Lain kali akan kuceritakan pengalamanku dengan Nuning di kampungnya saat aku mengantarnya mudik.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentot Threesome Dengan Mamaku Dan Temannya Hot

    Cerita Sex Ngentot Threesome Dengan Mamaku Dan Temannya Hot


    897 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Threesome Dengan Mamaku Dan Temannya Hot, Sudah 2 minggu Papaku berada di luar kota karena urusan kantornya. Aku dirumah tinggal bersama Mama (41 tahun), Adik perempuanku (12 tahun), dan Kakak laki-lakiku (20 tahun), sedangkan aku sendiri berumur 18 tahun.

    Mamaku seorang wanita yang sangat menarik, wajahnya cukup cantik, kulitnya mulus, tapi aku nggak pernah kepikiran untuk menyetubuhinya, hingga pada suatu siang, aku nggak kekampus, adikku masih disekolah, sedangkan kakakku ada dikamarnya.

    “Ataa…kemari sebentar, sayang!” Terdengar suara mama memanggilku dari arah kamar mandi. Aku langsung bergegas kesana,
    “Ada apa, mama?” Tanyaku.

    “Sayang, tolong diputar kran air ini, keras sekali” Mama hanya mengenakkan handuk yang tidak terlalu lebar di tubuhnya. Paha mulusnya terlihat jelas, serta belahan dadanya yang indah nampak juga. Darahku sempat berdesir menyaksikan pemandangan itu.Aku langsung menuju keran air dan memutarnya, ternyata keran itu benar-benar keras. Aku mengerahkan semua tenagaku, dan akhirnya air memancar dengan deras sehingga mengenai sebagian pakaianku.
    “Aku jadi basah nih mama” Kataku.

    “Buka aja pakaian kamu, biar nanti mama yang nyuciin” Aku langsung membuka pakaianku kecuali celana dalam yang aku kenakan.

    “Itu juga kan basah, dibuka aja sekalian” Kata mama. Aku jadi malu telanjang didepan mama. Akhirnya aku melepaskan celana dalamku. Batang penisku setengah berdiri menggelantung di selangkanganku. Mama tersenyum,
    “Wah, besar juga anu kamu” Wajahku memerah, mama kemudian melepas handuknya dan memberikannya padaku

    “Nih keringin tubuh kamu dengan ini”. Aku sangat terkejut, mama tidak memakai BH dia hanya mengenakkan CD saja. Buah dadanya yang bulat indah terpamapang jelas didapan mataku.
    “Kok kamu jadi bengong begitu, belun pernah liat yang ginian yah?” Mukaku tambah merah. Mama kemudian membalikkan tubuhnya dan segera mandi dengan air yang memancar dari shower.
    Aku belum beranjak sedikitpun.

    “Nak, tolong punggung mama disabunin”. Aku mengambil sabun cair, dan mulai menggosokkan punggung mama. Aku rasakan kulit mama yang masih kencang dan lembut. Punggung mama yang mulus aku gosok namun bisa desebut membelai dari pada menggosok punggung mama.

    Kami menghadap sebuah cermin besar yang ada dikamar mandi, hingga bagian depan tubuh mama terlihat jelas dengan payudara yang masih kencang dan besar juga putting payudara mama yang berwarna coklat tua namun sangan indah dan kontras dengan kulit mama yang putih. Mama memejamkan matanya menikmati usapanku. Jantungku berdetak keras tanda deras nya aliran darah di dalam tubuhku yang membangkitkan hormon kejantananku dan juga nafsu yang semakin naik.

    Dengan tangan yang agak gemetar aku mulai memutar gosokan tanganku di punggung mama agak ke dapan dan membelai bagian sisi tubuh mama. Aku semakin tak dpat mengontrol nafsu dan libidoku. Jiwa ku bergejolak antara tidak atau lakukan untuk mulai merangsang mama. Namun pertahanan iman ku jebol juga. Aku dekatkan tubuhku yang bugil makin mendekat tubuh mama, dan aku dekatkan kepalaku ke leher mama. Lalu kemudian kuberanikan diri untuk muncium leher mama, tanganku mulai meremas buah dadanya.

    “Jangan, sayang, ini mama kamu”. Tapi mama tidak berusaha untuk melemaskan diri. Aku terus meremas-remas buah dadanya. Aku rasakan buah dada mama yang kenyal dan empuk. Dengan sabun yang masih ada di telapak tanganku, buah dada mama terasa sangat licin namun aku sangat menikmati remasanku di payudara mama. Mama memejamkan matanya dan bibirnya mulai terbuka dan aku melihat mama menggigit bibir nya sendiri, mungkin mama juga menikmati perlakuan aku, anak kandung nya sendiri.

    “Oohh..sshh..jangaann, Ataaa..”. Tiba-tiba mama sadar, ia berbalik kearahku, mukanya sangat marah dan.. “Plaakk” tangan kirinya menamparku. Aku dan mama kemudian diam seribu bahasa. Lalu mama bersuara..

    “Apa yang kamu lakukan tadi, kamu mau menyetubuhi mama?”. Aku masih diam. Mama maju mendekatiku, aku jadi takut kalau mama akan menamparku lagi. Aku semakin tak karuan karena ketakutan. Ingin rasanya aku langsung lari keluar dan tidak akan bertemu mama lagi, namun..

    “Kalo kamu mau begitu, baiklah, terus terang mama juga terangsang dan ingin merasakan batang penis kamu ini, tapi jangan sampai orang lain tahu.” Mama berkata sambil memegang batang penisku yang sudah tegang.

    Seperti mendengar petir di siang bolong..!! nafsu ku yang sudah tidak dapat aku kontrol akhirnya mendapat penyaluran nya dan gejolak jiwaku lepas sudah saat mendengar perkataan mama tadi. Aku langsung memeluknya, saat tubuh bugil ku bersentuhan dengan tubuh bugil mama yang basah seakan ada hentakan listrik di dalam tubuhku. Kulit tubuh mama yang lembut kini bersentuhan kulit tubuhku. Libido ku naik hingga puncakya. Dan entah apa yang dapat aku lukiskan dengan kata-kata saat aku mencium bibir mama.

    Bibir ku bersentuhan dengan bibirnya, ku cium dengan penuh nafsu, mama pun membalasnya dengan liar. “Mmmmmhh..mmmhhh”. Lidah kami saling beradu satu sama lain. Tubuh kami saling berhimpit, buah dada mama menekan di dadaku,terasa hangat dan sensasi yang mama berikan sangat indah dan nikmat. Penisku juga menekan bagian bawah perut mama yang masih terbilang agak rata walaupun ada sedikit menggembung. Aku rasakan kehangatan tubuh mama walaupun tubuh kami dalam keadaan basah.Tangan mama megusap penisku.

    Akh.. nikmatnya saat jari-jemari mama yang panjang lemtik dan telapak tangan mama mengusap permukaan penisku yang makin keras dari pangkal hingga ujung kepala penis, sementara tanganku berada di buah dadanya. Aku remas dengan nafsu,namun aku ingin mama juga menikmati remasan anak nya pada buah dada mamanya, aku berusana meremasnya dengan lembut namun..

    Mama kemudian turun kebawah kemudian jongkok, wajahnya kini berada tepat didepan batang penisku yang sudah tegang. Mama menjulurkan lidahnya kekepala pelirku dan akhirnya memasukkan batang penisku kemulutnya.

    “Ooohh..sshh..eenaakk mama..maa”. Mama terus mengisap batang penisku. Lidahnya menjalar diseluruh permukaan batang sampai ke kantung zakar. Hangatnya rongga mulut mama sangat terasa di seluruh permukaan batang penisku. Mama memainkan lidah nya di uah jakarku. Lidah mama menyentuh lubang penisku, lalu turun sewrah dengan urat penisku, makin ke pangkalnya, lalu mama megulum buah jakarku. Cerita Dewasa

    Aku bergidik menahan dan merasakan kenikmatan itu, lidah nya kemudian naik lagi menuju kepala penis dan saat sampai di ujung penisku, mama dengan lahap memasukan lagi penisku ke dalam mulutnya dang kemudian menghisapnya dengan keras. Aku pegang kepala mama ku sambil membelai rambutnya dan agak sedikti menekan kepala mama ke selangkangan ku.

    Nafasku makin teregah-engah, lalu aku melihat ke bawah ke arah mama yang dengan nafsu dan cepat mengocok batang penisku di dalam mulutnya. Aku melihat ekspresi wajah mama yang cantik dan terasa semakin cantik saat melihat beliau mengulum dan mengocok penisku. Aku makin merasakan sensai itu saat mama memandang aku kemudian berusaha terseyum walau penisku masih ada di dalam mulutnya.

    “Sayaaang, kalo kamu udah pengen keluar, keluarin aja, nanti mama telan” sahut mama sambil mengulum kepala penisku. Terlihat ludah mama membasahi seluruh permukaan penisku hingga terlihat mengkilat dan ada cairan yang sedikit kental yang menempel di antara bibir dan batang penisku.

    Aku yang memang sangat menikmati perlakuan mama sudah tidak dapat menahan untuk orgasme. Sambil melanjutkan kocokan nya mama meremas pantat ku Aku kemudian menyemprotkan cairan spermaku… “Crot..crot..crot…” aku semprotkan semua air mani ku di dalam mulut mama. Sambil sedikit mengerang dan sedikit berteriak aku leaskan seluruh nafsu itu di dalam mulut mama ku yang cantik. Mama langsung menelan semuanya, semua calon cucu-cucunya mama telan habis.

    Aku merasakan hisapan kuat di penisku.terdengat suara “Glek..” saat mama menelan semua cairan kental dari penisku. Lalu mama mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya, mama mengusap bibirnya yang basah oleh spermaku dan kemudian melanjutkan mengulum penisku membersihkan sisa spermaku. Tubuhku seakan lemas, lutut ku seakan tidak dapat menahan lagi berat tubuh ini, penisku mulai melembek dan terasa agak linu di ujung nya tapi yang aneh biasanya bila aku onani, setelah aku menyemprotkan sperma.

    Tak ada 1 menit penisku langsung lembek dan mengecil namun saat ini mungkin kodisinya masih keras 80%, melihat itu mama lalu tersenyum. Aku di biarkan oleh mamaku untuk beristirahat sebentar,namun tidak sampai 2 menit penisku mulai mengeras lagi, nafsu dan libido ku naik lagi melihat mama yang bugil. Mama lalu berbaring dilantai,

    “Naaakk, vagina mama di hisap yaa..!” Aku langsung membungkuk dan menjiati seluruh permukaan memeknya.Kelentitnya aku jilat dan kugigit-gigit. Aku mencium aroma khas kewanitaan mama yang mebuat nafsu ku tak terkendali lagi. Aku merasakan cairan vagina mama yang bening dan terasa nikmat dan gurih. Aku hisap lubang tempat aku lahir dulu, aku masukan lidah ku ke dalam vagina mama yang lembut dan hangat itu. Vagina mama makin basah oleh cairan vagina mama dan juga oleh ludahku.

    “Ssssshhhh…yeeeeeaaahh…teerruuss sayaaang” Tidak lama kemudian, mama sudah tidak tahan lagi, tubuhnya mengejang, pantatnya bergerak-gerak tak karuan.
    “Ataa..sshh..mamaa sudah maauu keluaarr…sshh..ooh..yeeess” Cairan putih mengalir dari lubang senggamanya, aku langsung menelan seluruh cairan itu. Emh nikmat nya..
    Tiba-tiba pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu terbuka, kakakku Rudi masuk, dia sangat kaget melihat yang aku dan mamaku lakukan.

    “Apa-apaan kalian, awas nanti aku adukan ke papa”

    “Jangan, Rudi sayang, jangan dilaporin ama papa, kalo kamu mau kamu boleh ikut juga”. Kata mama Sementara aku hanya diam dan tak tahuapa yang harus lakukan.

    “Boleh nih mam?” Rudi langsung melepaskan pakaiannya. Mama merubah posisinya. Dia sekarang nungging, kak Rudi berada didepannya, penisnya sedang dihisap mama. Kak Rudi terlihat menikmati isapan mama di batang penis nya. Aku berada dibagian pantat mama. Bongkahan pantatnya ku remas, batang penisku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Liang itu masih terasa sempit.

    “Oohh…yeess…mmhh…sshh”. mama mendesah saat perlahan batang penisku masuk menusuk ke dalam vagina mami yang lembut dan hangat.Aku memaju-mundurkan pantatku. “Clook..clookk..clook” aku merasakan jepitan dan remasan otot vagina mami di batang penisku. Daging vagina mama yang lembu, basah dan licin semakin membuat gerakan keluar masuk penisku makin lancar. Sambil aku kocok penisku di dalam vagina mama, aku remas buah dada mama dari belakang dan juga aku cium bagian belakang lehernya.

    Aku remas pantat mama, aku belai tubuhnya yang maiknbasah oleh keringat. Aku pegang pinggang mama yang ramping sambil aku tarik seirama dengan gerakan tusukan penisku di dalam vagina nya. Mama tampak sangat menikmatinya. Kupompa penisku menghujam vagina mama. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan meremas payudaranya.

    15 menit kemudian mama berbaring menyamping, kak Rudi menyetubuhi dari belakang. Pantat kak Rudi maju mundur, kaki kanan mama terangkat keatas, tangan mama mengocok-ngocok batang penisku. Suara erangan aku, rintihan nikmat kak rudi dan desahan mama memenuhi ruangan kamar mandi kami. Lalu, kak Rudi berbaring terlentang dilantai, mama naik diatas tubuhnya, penis kak Rudi berada diliang senggama mama, mama menaik turunkan pantatnya, sesekali mama membungkuk dan mereka saling mengulum di bibir.

    “Maa, punyaku dimasukkan dimana niih” Tanyaku.

    “Sini sayang masukkan di lubang pantat mama”. Kata mama sambil terengah-engah dan mendesah menikmati sodokan dari kak Rudi. Aku lalu jongkok di belakang tubuh mama, aku pengang pinggulnya agar pantat dan pinggul mama yang berputar dan bergoyang berhent, kak rudi tidak berhenti-hentiya meremas buah dada mama malah kadang mengulum putting payudara mama yang menbuat mama semakin keenakan. Aku lalu memasukkan batang penisku ke lubang anus mama. Aku rasakan lubang anus mama yang sempit dan juga hangat, dan dengan batual ludah gerakan masuk-keluar penisku di anus mama menjadi lancar.

    Mama sangat menikmati perlakuan kedua anak kandungnya itu. Terlihat dari ekspresi wajah mama, mama mendesah nikmat, mengerang dan menjerit pelan saat kenikmatan yang mama rasakan makin memuncak. Nampak dicermin mama sedang disetubuhi oleh kedua anak laki-lakinya, posisi mama berada diantara aku dan kak Rudi.

    “Sshh…sssshh..yeess..oohhyeee” celoteh mama yang makin tak kuasa menahan kenikmatan yang di berikan kedua anak kandung nya, dan benar tak lama tubuh mama tiba-tiba bergetar, bergidik dan diakhhiri desahan dan lengguhan panjang yang keluar dari mulut mama hingga tubuh mama abruk di atas tubuh kak Rudi. Kami yang menyadari mama telah orgasme mebiarkan beberapa saat untuk mama menikmati orgasmenya sebelum kami lanjutkan gerakan penis kami masing-masing di dalam tubuh mama.

    Beberapa menit kemudian aku dan kak Rudi sudah hampir orgasme.

    “Sini sayang,” kata mama. Mama jongkok dilantai, aku dan Rudi berdiri dedepannya. Mama mengocok dan mengulum penis kami berdua secara bergantian. Dan akhirnya ‘Crot..crot..crot..’ kami berdua orgasme, cairan sperma kami memancar hampir bersamaan. Aku dan kak rudi menikmati saat cairan kental dari penis kami muncrat dan memancar ke arah mulut mama.

    “srluup…srllllp… ” Mama menelan habis cairan kami. Sebelum menelan habis cairan sperma kami berdua, mama memainkan dulu cairan sperma kami berdua di mulutnya dan memperlihatkan kepada kami saat cairan putih kental itu memenuhi rongga mulut mama.

    Memang tidak semua cairan sperma kak rudi dan aku mama telan ada sebagian yang menyebar di pipi mama. Lalu akhirnya mama kembali menelan calon-calon cucunya lagi. Mama membersihkan bibirnya dari sisa air mani kami berdua dengan mengusapkan tangan nya, lalu kami berciuman.

    Lalu kamu bertiga mandi bersama-sama. Sampai sekarang kami bertiga sering bersetubuh. Kadang-kadang aku dan mama tanpa kak Rudi atau sebaliknya, tapi tanpa sepengetahuan papa

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Di Balik Jilbab Sity Nurjanah Dan Temanya

    Cerita Sex Di Balik Jilbab Sity Nurjanah Dan Temanya


    896 views

    Perawanku – Cerita Sex Di Balik Jilbab Sity Nurjanah Dan Temanya, Cerita Sex Di Balik Jilbab Sity Nurjanah dan Temanya – Namaku adalah Feri, bekerja di perusahaan konsultan IT yang cukup ternama di tanah air. Posisiku sebagai seorang programmer. Menurut teman- temanku, aku adalah orang yang beruntung, karena memiliki seorang istri yang cantik dan seksi. Nurjanah nama istriku. Tinggi istriku 167 cm dan berat yang proporsional. Tapi menurut teman-temanku yang istimewa dari istriku selain wajahnya yang putih dan cantik adalah keseksian bodynya.

    Temanku yang mata keranjang selalu jelalatan bila melihat istriku terutama melihat buah dadanya yang montok , pinggul yang besar menggoda dan pantat yang terangkat ke atas, walaupun istriku selalu mengenakan pakaian yang tertutup rapat. Dari istriku aku telah dikaruniai putra yang telah duduk di kelas 2 SD dan seorang putri yang berusia 4 tahun Pada suatu hari aku ditugaskan oleh perusahaan untuk membantu sebuah instansi pemerintah didalam membenahi IT yang terdapat di instansi tersebut.

    Di instansi tersebut aku bekerja sama dengan salah seorang pegawai yang mendapat tugas sebagai penanggungjawab IT di instansi tersebut. Nama rekan kerjaku adalah Sugianto dan biasa kupanggil Anto. Usianya 2 tahun dibawahku, telah menikah dan dikaruniai 2 orang putri yang berusia 3 tahun dan SD kelas 1. Istrinya adalah seorang wanita berjilbab lebar. Istri Anto bernama Aisyah. Namun jilbab lebar tersebut tidak mampu menyembunyikan paras wajahnya yang cantik, anggun dan putih mulus kulit wajahnya.

    Tubuhnya kecil mungil imut-imut sesuai dengan tipe cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu. Aisyah Dalam kerjasama ini , seringkali kami bekerja hingga jauh malam di kantor bahkan tidak jarang kami harus menginap di kantor. Sering pula kami bekerja di rumahnya hingga menginap ataupun sebaliknya menginap di rumahku. Karena dimulai dari nol, maka hubungan kerja sama ini terjalin menjadi sangat lama karena membicarakan segala aspek yang berhubungan dengan IT, dimulai dari perencanaan, pemasangan jaringan hingga sistem informasi yang akan dijalankan.

    Setelah kerjasama berjalan sekitar 3 bulan, Anto terlihat seperti orang stress dan setelah kutanyakan dia bercerita bahwa dia mendapat tekanan dari atasannya akibat kesalahan perencanaan, sehingga hasilnya melenceng dari target yang ditetapkan dan dia diberi limit waktu 3 bulan untuk segera memperbaiki dan menyelesaikan proyek yang sedang dikerjakan. Rupanya, atasan Anto menceritakan kesalahan perencanaan yang dilakukan oleh anakbuahnya kepada atasanku, sehingga akupun mendapat teguran keras dari atasanku sebagai karyawan yang tidak mampu membawa misi perusahaan yang mampu memberi bantuan konsultasi untuk mewujudkan terciptanya sebuah Sistem Informasi pada sebuah klien.

    Walaupun ini semua terjadi bukan kesalahanku. Akibat tekanan ini, kami menjadi semakin akrab dan menjadi dua orang sahabat setia yang saling membantu dan berbagi baik didalam suka maupun duka. Kami jadi semakin sering kerja sampai jauh malam baik di kantornya Anto, rumahku ataupun rumahnya. Pada saat bekerja, kami banyak berhubungan dengan internet untuk mendapatkan referensi ataupun masukkan yang bisa mempercepat proyek ini selesai. Dan biasanya pada saat pikiran sedang buntu, biasanya kami melakukan refreshing dengan cara mengunjungi situs-situs porno dan mendownload gambar- gambar ataupun film-film porno.

    Dari gambar-gambar dan film-film yang didownload oleh Anto serta komentar- komentar yang dilontarkan olehnya. Aku tahu bahwa Anto sangat terobsesi dengan wanita dengan buahdada yang besar dan montok. Pantas saja sering aku pergoki dia secara sembunyi-sembunyi sering menatap istriku pada saat kerja di rumahku. Tapi hal ini tidak membuatku cemburu, karena dia tidak pernah secara terang-terangan memandangi istriku apalagi menggodanya, lagi pula dia adalah sahabat baikku saat ini. Waktu terus berjalan dan batas waktu yang ditentukan semakin dekat sedangkan pekerjaan belum selesai.
    Hal ini membuat kami bekerja siang malam tiada henti. Hingga akhirnya Anto berkata padaku “Rid… Bagaimana kalau kita berjanji…?” “Janji bagaimana..?” tanyaku padanya “Kita berjanji akan melakukan syukuran dengan berlibur bersama dua keluarga menyewa sebuah villa di kawasan puncak beberapa hari untuk menikmati pemandangan alam dan sarana rekreasi yang ada di sekitar sana, sehingga bukan hanya kita yang menjadi sahabat tetapi istri-istri kita dan anak-anak kitapun bisa menjadi akrab dan bersahabat., bagaimana ?” usulnya padaku. “Ok… Aku sangat setuju…” sahutku bersemangat.

    Sejak ada komitment tersebut, semangat kami menjadi bertambah untuk dapat sesegera mungkin menyelesaikan proyek ini, sehingga akhirnya proyek tersebut selesai sebelum deadline yang ditentukan. Kami rayakan keberhasilan ini dengan acara makan bersama antara keluargaku dan keluarga Anto di rumahku. Suasana diantara kami cepat terjalin dengan hangat dan akrab. Antara istriku dan istri Anto cepat sekali akrab, seolah dalam fikiran mereka sudah tertanam motto sahabat suamiku adalah sahabatku juga, demikian juga dengan anak-anak kami.

    Kami berdua mulai menyusun rencana untuk melaksanakan janji yang pernah diucapkan sebelum proyek itu selesai. Setelah menemukan waktu yang tepat akhirnya kami berlibur selama 3 hari dengan menyewa sebuah Villa di kawasan Puncak. Karena waktu yang kami ambil bertepatan dengan liburan sekolah anak- anak maka kawasan Puncak ramai dengan wisatawan dan akhirnya kami hanya dapat menemukan sebuah villa dengan dua kamar tidur yang ada kamar mandinya, satu ruang tamu dan ruang tengah serta dapur.

    Keluargaku menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tengah, sedangkan keluarga Anto menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tamu. Antara ruang tengah dan ruang tamu yang berbentuk huruf L dihalangi oleh stesel berukiran indah. Kami tiba di villa tersebut sekitar jam 11 siang. Setelah istirahat dan beres-beres serta dilanjutkan dengan makan siang, maka sepanjang sisa hari gunakan untuk jalan- jalan menikmati pemandangan alam dan sejuknya udara Puncak.

    Setelah gelap tiba kami semua berkumpul di ruang tengah sambil menyalakan perapian sambil menciptakan obrolan-obroalan hangat sedangkan anak-anak asyik bermain game play sation yang kami bawa dari rumah. Setiap moment yang terjadi selalu aku dan Anto abadikan dengan kamera digital yang kami bawa. ”Buat kenang-kenangan yang tak terlupakan tentang persahabatan kita…” katanya sambil tersenyum padaku. Merk dan type kamera yang kami miliki sama persis, kami membelinya sama-sama pada saat sedang mengerjakan proyek.

    Sehingga apabila kedua kamera kami disandingkan, baik Aku maupun Anto tidak dapat menentukan milik masing-masing apabila hanya dilihat dari fisiknya saja. Sekitar jam 9 malam, karena siangnya terlalu banyak aktivitas, maka anak-anak merengek-rengek minta ditemani tidur, maka kami masuk kamar untuk menemani anak kami masing-masing. Udara dingin puncak, membuat aku dan istriku saling menghangatkan badan dengan cara berpelukkan yang rapat.

    Dan karena suasana tempat tidur yang asing, maka kami tidak dapat segera tidur. Dan ditambah lagi dengan kondisi kami yang saling berpelukkan erat membuat berahi kami perlahan-lahan bangkit dan akhirnya kami saling cium, saling belai dan saling memberi rangsangan pasangannya masing-masing Badanku sudah mulai menghangat karena dorongan nafsu yang sudah menguasai diri hal ini ditandai dengan mengerasnya batang penisku dibalik celana panjang yang kukenakan Demikian pula dengan itriku, nafasnya sudah mulai memburu dan dari cd- nya kurasakan sudah mulai basah.

    Dan pantatnya sudah mulai tidak bisa diam terus bergoyang-goyang tak teratur. Tapi tak mungkin kami melanjutkan persetubuhan di tempat tidur yang sedang ditiduri oleh dua orang anak kami. Aku berfikir keras untuk menyalurkan berahi yang semakin tak terkendali. Lalu kubisikan pada istriku ”Mah… kita main di ruang tengah aja.. Mudah-mudahan Anto dan istrinya sudah tidur..?” ”Ayo…Pah… Mamah sudah nggak tahan nich….., tapi survey dulu… apakah Mas Anto dan istrinya sudah tidur..” jawab istriku dengan nafas yang ngos-ngosan seperti yang sedang menahan sesuatu.

    Akupun keluar kamar, lalu menghampiri ruang tamu dan diam sebentar di depan pintu kamar Anto. Setalah yakin aku tidak mendengar suara orang yang masih terjaga lalu aku kedapur siapa tahu Anto atau istrinya ada di sana. Setelah yakin mereka semua telah tidur, aku kembali ke kamarku dan memberi kode pada istriku bahwa suasana aman dan terkendali. Lalu istrikupun dengan berjingkat-jingkat
    meninggalkan kamar menuju ruang tengah dimana aku sudah menunggunya di atas karpet di depan perapian dengan tak sabar dan nafas yang memburu didorong nafsu yang menggebu.

    Begitu tiba didekatku, istriku langsung menerkamku dan melumat habis bibirku dengan nafsu yang mengebu-gebu. Lidahnya dengan lincah mengkait-kait dirongga mulutku dan saling bersilat lidah dalam arti yang sebenarnya. Kemesraan ini demikian panas dan menggairahkan bagaikan sepasang pengantin yang mengalami malam pertama.. Aku sendiri heran, mengapa gairahku begitu tinggi saat itu demikian juga istriku.
    Apakah karena kami berada dalam suasana yang baru ditambah dengan udara dingin daerah puncak yang romantis, sehingga menimbulkan nuansa yang dapat memacu berahi sedemikian tinggi. Kami saling bergulingan di atas karpet yang tebal disertai dengan erangan dan desahan penuh gairah yang keluar tanpa kami sadari. ”Ooohh Pah..pah … sayang… ohhhh..” desah istriku disela- sela ciumanku di bibir, dan leher disertai dengan remasan-remasan gemas pada buahdadanya yang besar, montok dan kenyal.

    Aku mulai membuka kancing baju istriku satu persatu hingga lepas semuanya dan kulepaskan dari tubuhnya dan kancing BH-nyapun sekalian kulepas dan kubuka sehingga buah dada istriku yang sangat kubanggakan ini terpampang indah di depan mataku. Dengan tidak membuang waktu tangan kananku langsung meremas gemas penuh nafsu buah dada indah sebelah kiri milik istriku ini dan terkadang kupelintir puting susunya hingga mebuat istriku melenguh dan mendengus seperti kerbau yang mau disembelih.

    ”Hhek…hek…sshhh…” lenguh istriku.. Mulutkupun tidak tinggal diam, kusosor seluruh permukaan buahdada indah bagian kanan dan akhirnya bibirku menghisap kuat puting istriku dengan kuat, memilinnya dengan bibirku dan kujilat-jilat sehingga istriku mendapat tambahan kenikmatan yang bertubi- tubi.. ”ouhh…Pah…ouhh pah…enak….. terussssss…..” erang istriku. Lalu dengan ganasnya istriku membalikkan tubuhku sehingga ia berada diatas tubuhku dan dengan terburu-buru dia membuka bajuku dan celana panjangku serta cd-ku sekalian sehingga aku dibuat telanjang bulat oleh istriku sedangkan ia masih mengenakan rok panjang dan cd.

    Mulut istriku langsung menciumi seluruh permukaan dada dan perutku juga terkadang ia menghisap dan memilin puting susuku dengan mesra sementara tangan kanannya meremas-remas penisku yang sudah sangat tegang dan keras membuat diriku melayang tinggi ke langit yang tanpa batas… ”Oohh…ouhh…. Mamah…..mamah ouh….nikmat banget….ouhh…” erangku tanpa dapat kutahan keluar dari mulutku.
    Berulang-ulang aku melenguh dan mengerang diberi kenikmatan oleh istriku yang kucintai ini… Oohh istriku memang hebat dalam memberikan pelayanan sex yang maksimum terhadap suaminya… diriku terus melayang dan melayang. Lalu mulut istriku bergeser ke selengkanganku untuk melakukan pekerjaan yang sangat disukainya, yaitu memberikan kenikmatan penuh sensasi pada penisku dengan mulutnya. Dia memang sangat expert dalam hal ini.

    Permainan mulut dan lidah didalam mengolah penisku selalu membuatku melayang- layang tinggi… ”Ouuhhhh mmamah …sayang…. ouhh yang….” eranganku semakin keras. Rupanya nafsu istrikupun sudah sangat tinggi…Dia langsung berdiri dengan tergesa-gesak dan membuka rok dan cd-nya sekaligus dan langsung jongkok mengarahkan liang vaginanya yang sudah sangat basah ke arah penisku kemudian dia meraih penisku untuk dimasukkan ke liang kenikmatannya, tanpa memberikan kesempatan padaku untuk mempermainan vaginanya dengan bibir dan lidahku seperti yang biasa aku lakukan sebelum melakukan persetubuhan yang sesungguhnya.

    Blesss….penisku secara perlahan masuk ke liang vagina istriku hingga amblas seampai ke pangkalnya karena dorongan pantat istriku yang bahenol. ”Ouhhh……” erangku dan istriku secara bersamaan dan mata istriku terpejam menikmati penisku didalam vaginanya. Kedua tangan istriku bertumpu pada dadaku, kemudian mulai dia mengerakan pantatnya keatas- kebawah, kedepan-kebelakang, kadang ke kiri dan ke kanan diakhiri dengan putaran- putaran yang seolah-olah ingin memelintir penisku yang berada didalam vaginanya.

    Buahdadanya yang montok terguncang-guncang akibat gerakannya yang lincah menyajikan sebuah pemandangan yang sangat indah. Hal tersebut secara periodik terus dilakukannya secara berulang-ulang Diriku semakin melayang- layang.. .. Gerakan istriku semakin cepat dan mulutnya mulai tidak bisa diam diisi dengan suara erangan dan desahan yang semakin keras. Hingga akhirnya gerakan istriku semakin cepat dan sudah tidak beraturan lagi hentakan- hentakannya …sehingga buahdada indah istrikupun semakin terguncang-guncang dengan seksinya memberikan tambahan kepuasan batin bagi diriku.
    Dan akhirnya tubuh istriku melenting ke belakang dengan tubuh yang kaku dan kedua tangannya menarik kedua tanganku kuat-kuat sambil menjerit..”Aaahhhh……!!” Pantatnya menekan keras selangkanganku dan kurasakan liang vaginanya berkontraksi dengan hebat memijit dan menghisap-hisap penisku dan diakhiri dengan kedutan- kedutan seolah ada cairan menyirami kepala penisku yang
    berada didalam vaginanya.

    Selama beberapa detik dia terdiam dalam posisi seperti itu dan akhirnya melemas sehingga membuat ambruk terhempas di atas tubuhku. Istriku baru saja mengalami suatu orgasme yang sangat hebat, aku bangga dan bahagia serta sangat puas menyaksikan pemandangan yang sangat erotik ini. Walaupun aku belum mengalami orgasme. Aku diam saja memberi waktu pada istriku untuk menikmati sisa- sisa kenikmatan yang masih dia rasakan selema beberapa menit.

    Tak lama kemudian istriku membuka matanya dan memandang padaku dengan rasa penuh cinta serta berkata..”Fuihhh…. enak banget…Pah…, tapi Papah belum keluar yach..?” sambil mencium pipiku dengan mesra. Istriku bangun dari tubuhku dan meraih cd-nya yang tergeletak disamping tubuhnya kemudian dia mengelap vaginanya dari cairan kenikmatan yang keluar dari vagina sambil berkomentar…”Wuihh… banyak banet Pah keluarnya…” sambil mencium cd-nya yang basah oleh cairan dirinya, kemudian dia arahkan cd-nya yang basah itu ke penisku dan mengelap penisku hingga bersih, kemudian dia mencium lembut kepala penisku sambil berkata pada penisku ”terima kasih sayang…kamu hebat dech…” dan mengecupnya kembali dan sambungnya pada penisku ”Kamu belum yach..? nanti yach aku berikan yang spesial untukmu agar kamu bisa menyemprot milikku hingga membuatku melambung tinggi dan basah kuyup…” Katanya mengajak ngobrol penisku, kemudian dia mengecup lagi penisku dengan mesra.

    Namun kali ini bukan hanya sekedar mengecup, tapi dilanjutkan dengan mengulum dan mempermainkan lidahnya dikepala penisku dan menghisap-hisap penisku dengan gemas membuat aku melayang kembali didera kenikmatan yang diberikan oleh istriku. Tidak lama dia mempermainkan penisku, kemudian berbaring disisiku serta berkata ”Ayo..Pah… diatas..” sambil menarik badanku agar berada diatastubuhnya. Walaupun aku sudah sangat bernafsu dan ingin menuntaskan berahiku ini, tapi aku ingin memberikan kenikmatan yang lebih pada istriku.

    Aku tidak langsung mengarahkan penisku pada liang vaginanya, tapi kepalaku langsung mengarah ke selangkangan yang sudah basah oleh cairan kewanitaan bercampur keringat. Kuciumi seluruh permukaan paha istri yang kira dan kanan sampai akhirnya lidahku mengarah ke lipatan vaginanya yang masih terlihat rapat dari bawah ke atas berulang, lalu kusibakkan lipatan bibir vagina itu lalu kujulurkan lidahku mulai dari liang vagina hingga ke klentitnya demikian berulang-ulang membuat istriku mengerang kembali dengan pantat bahenol yang tidak bisa diam ”Enggh….engh…ouh… enak… Pah…. makasih…maksih…ouh… ouh…” erangnya.

    Lidahku merasakan campuran asin dan manis oleh cairan vagina dan keringatnya serta hidungku mencium aroma khas vagina, tapi aku tak peduli… justru semakin menambah gairah dan kepuasan pada diriku dapat memberikan kepuasan yang optimal pada istriku tercinta ini…. Gerakan pantat istriku semakin cepat dan menekan- nekan wajahku sedangkan kedua kakinya yang berada diatas pundakku dan kedua tangannya menekan-nekan kepalaku dari belakang dengan gerakan yang tak terkendali dan kembali tubuhnya melenting dan menjerit… ”Aaahhh…….”. dan lidahku yang terjulur berada dalam liang vaginanya merasakan kedutan-kedutan dari dinding vagina istriku dan ada cairan yang merembes dari dalam vagina melamuri lidahku dengan rasa yang asin gurih…. Kembali tubuhnya terhempas lemas di atas karpet sehingga tekanan di kepala melemah dan hilang… Aku kemudian menungging menghadap wajahnya dan kuperhatikan istriku sangat puas dan matanya masih terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme yang kedua kalinya.

    Aku mencium lembut pipi dan bibirnya. Kemudian istriku membuka mata dan memandangku seraya berkata..”makasih pah…Papah benar-benar the best thing which I have.” katanya. Lalu kubisikan padanya ”Masih bisa dilanjut..?” tanyaku ”Tentu sayang… aku juga masih pingin menaiki babak penentuan yang paling kutunggu-tungu…” sambil tersenyum manis. Kemudian dia membuka lebar- lebar pahanya dan kuposisikan kedua kakiku dibawah paha istriku dan kuarahkan penisku tepat di depan liang vagina istriku.. Blesss… kembali penisku menyelam didalam liang kenikmatan istriku yang masih tetap sempit walaupun telah basah oleh cairan kenikmatannya.

    Kutekan pantatku hingga penisku amblas hingga ke pangkalnya. Teng…. anganku kembali melayang merakan nikmatnya penisku yang digenggam erat oleh vagina istriku. Kemudian secara perlahan-lahan pantatku mulai bergerak maju mundur agar penisku dapat mengocok dan mengaduk- ngaduk liang istriku yang sangat nikmat ini… terus dan terus tanpa henti dan mengenal lelah.. Gerakanku semakin cepat seiring dengan kenikmatan yang kuperolehpun semakin membuat aku melayang-layang akibat gesekan ini.

    Pinggul istriku turut membantu bergerak keatas- kebawah… kekiri-kekanan…dan diputar-putar sehingga seluruh tubuhnya bergetar dengan seksi terutama buah dadanya yang terampul-ampul menyajikan pemandangan yang sangat erotis disertai dengan erangan dan dengusan nafas. ”Ouhh… makasih Pah…..Ouh… hek… hek….” mulutnya kembali meracau Tanganku tak kubiarkan mengangur aku arahkan ke kedua buah dada istriku yang menggairahkan ini dan kermeas serta kupilin putingnya membuat erangan dan dengusan napasnya semakin menggila.. Akupun merasakan bahwa akan segera menuju puncak sehingga gerakan pantatku semakin cepat dan sudah mulai tak teratur. Penisku mulai menekan-nekan keras vagiana istriku dan lenguhakupun sudah mulai keluar tak terkendali.

    ”Ohh..hoh…hek..hek..” Dengusku meraih puncak ”Ouh..ouh..aouw…ouw… sssettttt…” jerit istriku Dan akhirnya penisku menekan dalam-dalam ke liang vagina istriku sambil suara kerasku terlontar ” Hooaahhhhh…” Dan istrikupun menjerit dengan badan melenting..”Aaahh….” Cret..cret… Semprotan sperma dengan deras keluar dari mulut penisku disambut dengan kedutan-kedutan keras dinding vagina istriku secara berulang-ulang selama beberapa detik….. Dan akhirnya perasaan melayang jatuh terhempas dan akupun ambruk di atas tubuh istriku… Selama beberapa saat kami terdiam dalam posisi aku menindih istriku dan untuk mengurangi beban istriku agar bebas menarik napas panjang- panjang aku gulingkan tubuku disampingnya.

    Selama beberapa menit kami diam telentang dan kesadaran kami entah ada dimana. Entah beberapa menit kami hilang kesadaran dalam posisi seperti itu, sampai akhirnya secara sayup-sayup kudengar seperti ada orang yang mengerang dan mendesah. Aku segera mengumpulkan seluruh kesadaran yang ada dan mulai berkonsentrasi terhadap suara itu. Makin lama suara erangan dan lenguhan serta terkadang disertai dengan teriakan- teriakan pendek semakin jelas terdengar. Aku segera mengenakan pakaianku dan kulihat istriku tertidur nyenyak kelelahan segera kuambil selimut yang terlipat di atas kursi dan kuselimuti istriku. Lalu dengan mengendap-ngendap kudekati asal suara itu yang ternyata berasal dari ruang tamu.

    Lalu mataku mengintip dintara lobang-lobang yang terdapat pada stesel berukir yang menghalangi ruang tengah dan ruang tamu. Disana kusaksikan sebuah pemandangan adegan panas secara live show yang dimainkan oleh Anto dan istrinya di sofa yang terdapat di ruang tamu. Aku malu menyaksikan adegan yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan istrinya. Tapi parasaan malu dan bersalah itu terkalahkan oleh penasaran dan keinginan yang besar menyaksikan tubuh istri sahabatku yang biasanya tertutup oleh jilbab lebar dan baju longgar yang panjang yang secara selintas merupakan tubuh cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu. Dan pikiran isengku muncul, dengan mengendap-ngendap aku mengambil camera digital didalam kamar dan kembali mengintip sekaligus merekam adegan panas yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan istrinya.

    Seluruh pakaian Anto dan istrinya sudah terlepas dan tergelatak dibawah sofa. Kulihat saat itu Anto menyandar di Sofa sedang memangku istrinya yang membelakanginya. Kedua tangan Anto memeluk dari belakang dan telapak tangan Anto meremas dan memilin puting susu istrinya sementara bibirnya menciumi dan menjilati leher jenjang istrinya. Kepala istrinya terdongak ke belakang dengan mata terpejam serta mulut terkatup dan gigi gemeretuk seperti sedang mengigit sesuatu yang keras serta keluar suara dari mulut istrinya : ” Euhh…euh… sssetth…seth… euh…euh…” terus menerus terkadang pelan dan terkadang tanpa disadarinya keluar cukup keras.

    Sementara pantat istrinya bergerak dengan cepat keatas dan kebawah diselingi dengan gerakan kedepan dan kebelakang agar penis suaminya yang tertanam dalam liang vaginanya dapat mengocok, mengaduk dan menggesek seluruh rongga dinding vagina miliknya. Kulihat mata Anto terbeliak- beliak menahan nikmat yang diberikan oleh istrinya dan mulut Anto menyeringai dan kadang meringis dengan erangan suara dari mulutnya ”Ohh…oohhh…Bu…Bu… terusss. Terus…oohh…” Kedua orang tersebut memang benar-benar dalam keadaan yang diliputi nafsu dan gairah sehingga keduanya tak sadar bahwa mereka sedang kurekam.

    Sungguh adegan persetubuhan ini menyajikan pemandangan yang sangat menggiurkan dan membangkitkan berahi. Betapa mengairahkannya tubuh istri sahabatku dengan kulit yang putih halus, buah dada yang tidak terlalu besar tapi sekal dan indah serta sangat mengairahkan seleraku, pinggang ramping dan paha mulus. Oohhhh betapa indahnya tubuh istri sahabatku ini. Baru kali ini aku dapat melihatnya dalam keadaan telanjang dan gerakan-gerakan yang menggairahkan, biasanya yang kulihat adalah sebuah tubuh yang tertutup rapat dan tutur kata yang halus terjaga.

    Tetapi saat ini semuanya hilang, yang kulihat adalah gerakan-gerakan seorang wanita yang benar-benar sedang menikmati sex dan mengolah tubuh untuk memberikan kepuasan pada suaminya. Kulihat pula bagaimana vagina istri sahabatku terkempot- kempot menerima dorongan dan gesekan penis suaminya dalam posisi duduk. Gerakan pantat istri temanku ini sudah tidak teratur lagi, goyangan pinggulnya semakin menggila dan mulutnya sudah mulai meracau tak jelas ”Ouh… Yah… ouhks… Yah… .eemhhsss oh…”, kepalanya semakin terdongak dengan mulut yang ternganga dan terkadang mengemeretak giginya menahan deraan nikmat yang datang terus menerus menerpa dirinya membawanya melayang dan terus melayang.

    Napasnya ngos-ngosan dan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Sungguh suatu pemandangan yang sangat erotis dan dapat merangsang siapapun yang melihatnya. Sementara gerakan Anto semakin cepat dan keras menghentak-hentakkan pinggulnya keatas kebawah disertai lenguhan dan dengusan yang semakin keras ”Ohks.. ehks…. ehks… ” dengusan Anto semakin keras dan cepat, membuat tubuh istrinya terlonjak-lonjak menerima sensasi nikmat yang teramat sangat.

    Kedua tangan Anto meremas-remas buah dada istrinya semakin gemas dan penuh nafsu manjadikan kenikmatan yang diterima istrinya menjadi semakin menggila. ”Ouh….auwh…auwh… emh….euh…” racau istri Anto semakin nyaring Akhirnya mulut istri Anto mulai meracau merengek seperti mau nangis ”Ayo Yah… ayo yah…ayo…aku nggak tahan pingin disemprot…” katanya terbata-bata sambil mata terpejam. Tiba-tiba Anto berdiri dan membalikkan badan dan meminta istrinya menungging dan tangannya bertumpu pada pegangan sofa.

    Anto berdiri tanpa mencopot penisnya yang masih tertanam di vagina istrinya. Kulihat Anto mendorong-dorongkan pantatnya dengan keras dan cepat kepantat istrinya. Tangan Anto memegang kedua sisi pinggul istrinya yang seksi dan menggairahkan. Pertemuan antara selangkangan Anto dan pantat istrinya menambah sensasi nikmat yang berbeda baik bagi Anto maupun Istrinya sehingga secara bersamaan merekapun mengeluh nikmat ”Ouh… ouh… oh… ” Tumbukan antara selangkangan Anto dan pantat istrinya yang telah basah berkeringat menimbulkan suara yang khas . Plok…plok…plok ditimpali oleh suara erangan dan lenguhan nikmatdari mereka berdua… ”Ouh… ouh… oh… ” Gerakan Anto mulai cepat- cepat tak teratur disertai dengan kejang-kejang.

    Demikian pula pingul istrinya bergerak-gerak liar sehinga bunyi benturan itu semakin keras. PLOK…PLOK…PLOK Dan istri Anto mulai meracau dengan suara yang tak terkendali ”Ayo Yah…ayo yah… ayo… semprot… semprot…… Ibu… mau… keluar…. ” Dan akhirnya secara bersamaan mereka menjerit dan melenguh keras… ”Aaakhhh….” jerit istrinya… ”Hhhooohhhhh…..” dengus napas Anto yang dilanjutkan dengan menghisap dalam- dalam leher bagian belakang istrinya. Tubuh mereka kaku beberapa saat dan kemudian terjadi kontraksi pada pantat Anto dengan berkedut-kedut beberapa kali.

    Mereka benar- benar baru saja mengalami fase orgasme yang sangat hebat dan sensasional. Pandangan mata mereka seolah gelap lalu…BRUKK… keduanya terhempas telungkup ke atas sofa. Mereka terdiam selama beberapa menit tidak bergerak..menikmati sisa-sisa orgasme hebat yang masih terasa. Lalu Anto mengecup mesra pipi istrinya sambil berkata ”Makasih Bu…., Ibu benar-benar hebat ” lau mengecup bibir istrinya dengan lembut Istri Antopun tersenyum puas sambil mengecup bibir suaminya dan berkata ”’Makasih juga Yah…, Malam ini Ayah benar-benar hebat tidak seperti biasanya.

    Ibu sangat puas”. Dengan hati-hati.. aku mematikan kamera dan aku berjinjit meninggal tempat itu, menyimpan camera disaku celanaku dan berbaring disisi istriku pura-pura tidur. Dan akhirnya aku memang pulas tertidur. Aku dibangunkan oleh istriku sekitar jam 2 dini hari dan mengajakku tidur di kamar. Sekitar jam 5 subuh Aku dibangunkan istriku, walaupun badan masih terasa lemas, kemudian mandi air hangat. Istri-istri kami yang sudah berpakaian rapih dan cantik sedang di dapur mempersiapkan sarapan, kemudian kuambil cameraku untuk mengabadikan kegiatan mereka di dapur.., mengabadikan kelincahan anak-anak kami.

    Demikian pula dengan Anto, dia mengabadikan setiap detil kejadian yang ada disekitarnya. Waktu sarapan tiba dan aku menyimpan kameraku di meja makan yang terdapat diruang tengah. Tapi oleh istriku kamera tersebut dipindahkan ke bufet yang ada dipinggir ruangan tengah dan istri Antopun menyimpan kamera suaminya dibufet yang sama. Kemudian mereka menyiapkan sarapan di meja makan tersebut, dan kamipun sarapan dengan lahap sambil diisi dengan obrolan hangat sambil mengomentari tingkah laku anak-anak kami yang lucu-lucu.

    Setelah sarapan, kami bersiap jalan-jalan pagi untuk menghirup segarnya udara puncak. Akupun langsung mengambil kamera yang ada di bufet dan kamipun jalan-jalan sambil bercanda ria.. Setelah tiba di suatu tempat dengan view yang indah, aku mulai mengambil gambar dengan kameraku, demikian pula Anto. Sedangkan istri-istri kami meneruskan jalan-jalan mengikuti anak-anak yang berlarian sambil mengobrol akrab. Aku mencari tempat yang nyaman, dan iseng-iseng aku ingin melihat adegan yang kurekam tadi malam. Begitu kubuka…Deg.. jantungku berhenti berdetak dan wajahku pucat pasi, ternyata aku sedang melihat diriku dan istriku sedang melakukan persetubuhan yang demikian panasnya.

    Gambar yang diambil lebih sering difokuskan terhadap roman ekspresi wajah istriku yang sedang didera kenikmatan serta bagian tubuh indahnya yang lain terutama bagian buah dadanya yang besar dan montok. Rupanya bukan hanya aku yang mengabadikan persetubuhan sahabatku dengan istrinya. Sahabatkupun mengabadikan persetubuhanku dengan istriku. Perasaanku bercampur aduk tak terlukiskan dan tak kumengerti terhadap sahabatku. Mau marah dan terhina, tapi akupun melakukan hal yang sama terhadapnya. Akhirnya mataku mencari-cari Anto disekitarku .

    Dan tampak olehku Anto sedang duduk termangu di bawah pohon dengan wajah bingung menatap layar kamera, sekilas wajahnya terlihat pucat. Aku mendekatinya dan dia terlihat gugup, akupun merasakan hal yang sama Dia berdiri dan kami saling berhadapan serta diam tak berkata, kemudian secara refleks kami langsung berpelukan serta berbisik…”Maafkan aku sobat….” Akhirnya kami duduk berdampingan dan Anto mulai bercerita ”Tadi malam, setelah kita masuk kamar menidurkan anak kita masing-masing. Aku dan istriku tidak bisa tidur dan akhirnya kami bermesraan disamping anak-anak yang telah tertidur lelap.

    Kami bermesraan dengan menahan agar tidak mengeluarkan suara yang bisa mengganggu tidur mereka. Karena kurang merasa nyaman dan nikmat, akhirnya kuputuskan untuk bermain di ruang tengah dekat perapian… Begitu aku keluar kamar aku mendengar suara desahan dan erangan dari ruang tengah. Aku mengendap pelan mendekati arah suara itu. Dari balik stesel kusaksikan kamu sedang bermesraan dengan istrimu. Akhirnya timbul iseng dari dalam hatiku, kuambil kamera dan kuabadikan semua gambar seperti yang lihat di kamera itu… Maafkan aku Rid… Aku tak bermaksud melecehkanmu… sungguh maafkan aku” katanya memelas.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,