Author: perawanku

  • Hot Foto Memek Basah Cewek Karena Orgasme – Foto Ngentot Terbaru 2018

    Hot Foto Memek Basah Cewek Karena Orgasme – Foto Ngentot Terbaru 2018


    2395 views

    PerawankuSekarang saatnya kamu melihat foto-foto yang menjelaskan lebih baik bagaimana kondisi ketika cewek mendapat pengalaman luar biasa sperti ini. Kerena tak banyak wanita yang bisa merasakan squirting, gambar-gambar memek orgasme squirt ini bisa kamu jadikan inspirasi untuk membuat istri kamu puas ketika bersenggama nanti malam.

    Silahkan ditelaah deretan foto memek basah cewek horny akibat squirting orgasme berikut ini:

  • Cerita Sex Sedarah Mbak Desy Pelampiasan Seks – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Sedarah Mbak Desy Pelampiasan Seks – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1587 views

    Perawanku – Nama aku Randi 19 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 5 tahun lebih tua dariku. Aku ngin menceritakan kejadian yang menimpa kehidupan seks aku 3 tahun yang lalu.

    Pada waktu itu aku berumur 16 tahun masih 1 smu, sedangkan kakak aku berusia 22 tahun dan sudah kuliah. Kakakku orangnya memakai jilbab. Meskipun kakakku memakai jilbab dia sangat sexy, orang bilang mukanya sexy banget, demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm, kulit putih dan bra aku kira 36-an, tapi yang paling menyolok dari dia adalah pantatnya yang bulat besar dan bahenol, ini dapat aku nilai karena aku sering mengintip dia waktu dia sedang mandi atau sedang ganti pakaian. Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya.

    Sampai-sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, dia selalu memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya. Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya. Aku sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman. Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya.

    Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan ibuku.Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa Mbak, katanya. Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel, sehingga paha dan dadanya yang montok terlihat karena dikamarku agak gelap sedangkan diluar lampu terang benderang. “hai, kok melongo???? “ …aku jadi gelagapan dan bilang “ia- ia mbak, aku ngga akan bilang-bilang” kataku.Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel, aku memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku.

    Berkali-kali aku menelan ludah. Dan pelan-pelan aku meraba kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintaku menbangunkannya jam 5 pagi. Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok kemaluanku. Dia pura-pura tidak melihat dan berkata “jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi “. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku. Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu aku ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku.Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.

    Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yang agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu. Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku . Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya. Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan. ‘dik, kamu kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?” katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi aku diam seribu basa karena malu. ‘makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” kataku nekat sabil menonjokkan kemaluanku dipantatnya. “setidaknya ada pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong mbak ada pelampiasan?”tanyaku. “tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya. “kenapa” tanyaku.

    Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan.Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba. Aku terus mengintip dari balik pintu, selembar demi selembar pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut, sehingga terlihat CD hitamnya yang mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD saja. Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta mengocok kemaluan pacarnya yang tegang.Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kemaluannya. ‘oh, aku udah ngga tahan” kata pacarnya “aku pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup di sofa. Ku lihat dia semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku dari arah belakang.

    Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit. “Aku ngga anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa…..

    Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku.Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan membuka celanaku sampai copot dan kulihat kemaluanku yang besar dan panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan.

    Aku langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang” tanyanya , karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke kemaluanya. “aw dra jangan dimasukan aku masih perawan katanya ditempelin aja dra aku masih perawan’ katanya memohon. Karena aku udah tahan, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam kemaluanku dan agar ditutun ke kemaluannya. Begitu dia megang “dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-pelan dra”, aku menekan dan gila bener-bener nikmat. Setelah kira kira dua menit aku menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakkut akhirnya aku mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur ke pantat kakakku.Aku tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-pelan aku meninggalkannya. “dra, mau kemana?” teriaknya aku buru-buru memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan kenikmatan yang barusan terjadi.

    Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakaku menerima telepon itu dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si henra. “dra, kok kamu udah ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu dimana, udah enak langsung lari” Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting. Dan dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih memakai pakai dan jilbab yang tadi dia pakai,dia ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur. Akupun tertidur sampai keesokan harinya.Setelah kejadian hari itu aku selalu membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja.

    Pada suatu siang, aku ingin meminjam kaset lagunya. Karena sudah biasa, aku pun masuk tanpa mengetuk pintunya. Dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat mbak Desi kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut ketika melihatku. Aku segera keluar.Tak sampai satu menit, mbak Desi keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak kusut). Ia memintaku agar merahasiakan hal itu dari ayah ibuku.

    Lalu kujawab:“Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah ibu koq.”“Thank’s ya dik.”“Eh, emangnya onani itu dosa ya?”Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut. Dikulumnya, lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku. Aku segera menarik diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks aku berontak karena aku malu. Tetapi kakakku bilang,”lakukanlah dik seperti yang kau lakukan tempo hari padaku”.Aku kaget “ja..jadi mbak tahu apa yang kulakukan pada mbak tempo hari.” jawabku gugup.“ya” jawab kakakku.“maafkan aku mbak…” ucapkuBelum selesai aku berkata, ia sudah melumat bibirku.

    Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat lama. Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana aku direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku. Kakakku tersenyum melihat kemaluanku yang sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang dari punya pacar kakakku, Hendra.Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akupun bisa langsung melihat payudaranya yang berukuran 36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas Payudara kakakku yang lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak kusut. Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan.

    Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang, Aku membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku yang berbulu lebat tapi halus itu.Sekarang aku memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.“Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak ngelakuinnya buat pacar mbak.”“Koq kamu tahu?”“Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak begituan ama pacar mbak”“Ayo mbak.” Rengekku.Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diaremas-rems. Setelah itu dijilati dengan penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis. Kakakku pun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Tidak bisa semua, tapi setidak-tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. Akupun memejamkan mata keenakan.Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku ke payudaranya aku pun membuka mataku. Lalu meraih kuraih kemaluanku, kuarahkan kemaluan itu ke kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah. Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi merinding dibuatnya. Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku.

    Di satu sisi aku tahu ini salah, tapi di sisi lain, aku benar-benar menikmatinya.Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang kemaluannya. Tetapi kakakku bilang “Jangan dimasukan, aku masih perawan. Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari”Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot…crot.. crott spermaku menyembur di perut kakakku.Dengan kemaluan masih menempel di perut kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69. Aku pun mulai menjilati kemaluannyanya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya. Sementara ia menjilati kemaluanku.

    Kami saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi, namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuaku. KAmi cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat orangtua kami masuk, aku sudah berpakaian lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian lengkap dengan jilbabnya. Sejujurnya saat itu aku sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuaku tak curiga. Kami pun ternsenyum berdua dengan penuh arti. Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun tidak sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena aku takut kakakku kehilangan keperawanannya. Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.

  • Cerita Sex Pelipur Hati Sedihku

    Cerita Sex Pelipur Hati Sedihku


    761 views

    Perawanku – Cerita Sex Pelipur Hati Sedihku, Ditinggal mati oleh isteri di usia 39 tahun bukan hal yang menyenangkan. Pembaca  perkanalkan dulu namaku Ardy, berasal dari kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Lia yang terpaut lima tahun dariku telah dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aku seorang diri dengan dua orang anak yang masih membutuhkan perhatian penuh. Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka. Bukan hal yang mudah. Sejumlah teman menyarankan untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yang bagus, tetapi saya tidak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yang tidak menyayangi mereka. Karena it

    Kehadiran anak-anak jelas merupakan hiburan yang tak tergantikan. Anita kini berusia sepuluh tahun dan Marko adiknya berusia enam tahun. Anak-anak yang lucu dan pintar ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau anak-anak lagi berkumpul bersama teman-temannya, kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari telah larut malam dan anak-anak sudah tidur, kesepian itu semakin menyiksa. Sejalan dengan itu, nafsu birahiku yang tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran. Beberapa teman mengajakku mencari wanita panggilan tetapi aku tidak berani. Resiko terkena penyakit mengendurkan niatku. Terpaksa aku bermasturbasi. Sesaat aku merasa lega, tetapi sesudah itu keinginan untuk menggeluti tubuh seorang wanita selalu muncul di kepalaku.

    Tidak terasa tiga bulan telah berlalu. Perlahan-lahan aku mulai menaruh perhatian ke wanita-wanita lain. Beberapa teman kerja di kantor yang masih lajang kelihatannya membuka peluang. Namun aku lebih suka memiliki mereka sebagai teman. Karena itu tidak ada niat untuk membina hubungan serius. Di saat keinginan untuk menikmati tubuh seorang wanita semakin meningkat, kesempatan itu datang dengan sendirinya.

    Senja itu di hari Jumat, aku pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan Darmo. Maklum sudah mulai gelap dan aku tidak terburu-buru. Di depan hotel Mirama kulihat seorang wanita kebingungan di samping mobilnya, Suzuki Baleno. Rupanya mogok. Kendaraan-kendaraan lain melaju lewat, tidak ada orang yang peduli. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, tidak tahu apa yang hendak dilakukan. Rupanya mencari bantuan. Aku mendekat.

    “Ada yang bisa saya bantu, Mbak?” tanyaku sopan.

    Ia terkejut dan menatapku agak curiga. Saya memahaminya. Akhir-akhir ini banyak kejahatan berkedok tawaran bantuan seperti itu.

    “Tak usah takut, Mbak”, kataku.”Namaku Ardy. Boleh saya lihat mesinnya?”

    Walaupun agak segan ia mengucapkan terima kasih dan membuka kap mesinnya. Ternyata hanya problema penyumbatan slang bensin. Aku membetulkannya dan mesin dihidupkan lagi. Ia ingin membayar tetapi aku menolak. Kejadian itu berlalu begitu saja. Tidak kuduga hari berikutnya aku bertemu lagi dengannya di Tunjungan Plaza. Aku sedang menemani anak-anak berjalan-jalan ketika ia menyapaku. Kuperkenalkan dia pada anak-anak. Ia tersenyum manis kepada keduanya.

    “Sekali lagi terima kasih untuk bantuan kemarin sore”, katanya,”Namaku Mei. Maaf, kemarin tidak sempat berkenalan lebih lanjut.”
    “Aku Ardy”, sahutku sopan.

    Harus kuakui, mataku mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya. Wanita itu jelas turunan Cina. Kontras dengan pakaian kantor kemarin, ia sungguh menarik dalam pakaian santainya. Ia mengenakan celana jeans biru agak ketat, dipadu dengan kaos putih berlengan pendek dan leher rendah. Pakaiannya itu jelas menampilkan keseksian tubuhnya. Buah dadanya yang ranum berukuran kira-kira 38 menonjol dengan jujurnya, dipadu oleh pinggang yang ramping. Pinggulnya bundar indah digantungi oleh dua bongkahan pantat yang besar.

    “Kok bengong”, katanya tersenyum-senyum,”Ayo minum di sana”, ajaknya.

    Seperti kerbau dicocok hidungnya aku menurut saja. Ia menggandeng kedua anakku mendahului. Keduanya tampak ceria dibelikan es krim, sesuatu yang tak pernah kulakukan. Kami duduk di meja terdekat sambil memperhatikan orang-orang yang lewat.

    “Ibunya anak-anak nggak ikut?” tanyanya.

    Aku tidak menjawab. Aku melirik ke kedua anakku, Anita dan Marko. Anita menunduk menghindari air mata.

    “Ibu sudah di surga, Tante”, kata Marko polos. Ia memandangku.
    “Isteriku sudah meninggal”, kataku. Hening sejenak.
    “Maaf”, katanya,”Aku tidak bermaksud mencari tahu”, lanjutnya dengan rasa bersalah.

    u aku sangat hati-hati.

    Pokok pembicaraan beralih ke anak-anak, ke sekolah, ke pekerjaan dan sebagainya. Akhirnya aku tahu kalau ia manajer cabang satu perusahaan pemasaran tekstil yang mengelola beberapa toko pakaian. Aku juga akhirnya tahu kalau ia berusia 32 tahun dan telah menjanda selama satu setengah tahun tanpa anak. Selama pembicaraan itu sulit mataku terlepas dari bongkahan dadanya yang menonjol padat. Menariknya, sering ia menggerak-gerakkan badannya sehingga buah dadanya itu dapat lebih menonjol dan kelihatan jelas bentuknya. Beberapa kali aku menelan air liur membayangkan nikmatnya menggumuli tubuh bahenol nan seksi ini.

    “Nggak berpikir menikah lagi?” tanyaku.
    “Rasanya nggak ada yang mau sama aku”, sahutnya.
    “Ah, Masak!” sahutku,”Aku mau kok, kalau diberi kesempatan”, lanjutku sedikit nakal dan memberanikan diri.”Kamu masih cantik dan menarik. Seksi lagi.”
    “Ah, Ardy bisa aja”, katanya tersipu-sipu sambil menepuk tanganku. Tapi nampak benar ia senang dengan ucapanku.

    Tidak terasa hampir dua jam kami duduk ngobrol. Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang. Mei, wanita Cina itu, memberikan alamat rumah, nomor telepon dan HP-nya. Ketika akan beranjak meninggalkannya ia berbisik,

    “Saya menunggu Ardy di rumah.”

    Hatiku bersorak-sorak. Lelaki mana yang mau menolak kesempatan berada bersama wanita semanis dan seseksi Mei. Aku mengangguk sambil mengedipkan mata. Ia membalasnya dengan kedipan mata juga. Ini kesempatan emas. Apalagi sore itu Anita dan Marko akan dijemput kakek dan neneknya dan bermalam di sana.

    “OK. Malam nanti aku main ke rumah”, bisikku juga, “Jam tujuh aku sudah di sana.” Ia tersenyum-senyum manis.

    Sore itu sesudah anak-anak dijemput kakek dan neneknya, aku membersihkan sepeda motorku lalu mandi. Sambil mandi imajinasi seksualku mulai muncul. Bagaimana tampang Mei tanpa pakaian? Pasti indah sekali tubuhnya yang bugil. Dan pasti sangatlah nikmat menggeluti dan menyetubuhi tubuh semontok dan selembut itu. Apalagi aku sebetulnya sudah lama ingin menikmati tubuh seorang wanita Cina. Tapi apakah ia mau menerimaku? Apalagi aku bukan orang Cina. Dari kawasan Timur Indonesia lagi. Kulitku agak gelap dengan rambut yang ikal. Tapi.. Peduli amat. Toh ia yang mengundangku. Andaikata aku diberi kesempatan, tidak akan kusia-siakan. Kalau toh ia hanya sekedar mengungkapkan terima kasih atas pertolongaku kemarin, yah tak apalah. Aku tersenyum sendiri.

    Jam tujuh lewat lima menit aku berhasil menemukan rumahnya di kawasan Margorejo itu. Rumah yang indah dan mewah untuk ukuranku, berlantai dua dengan lampu depan yang buram. Kupencet bel dua kali. Selang satu menit seorang wanita separuh baya membukakan pintu pagar. Rupanya pembantu rumah tangga.

    “Pak Ardy?” ia bertanya, “Silahkan, Pak. Bu Mei menunggu di dalam”, lanjutnya lagi.

    Aku mengikuti langkahnya dan dipersilahkan duduk di ruang tamu dan iapun menghilang ke dalam. Selang semenit, Mei keluar. Ia mengenakan baju dan celana santai di bawah lutut. Aku berdiri menyambutnya.

    “Selamat datang ke rumahku”, katanya.

    Ia mengembangkan tangannya dan aku dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama seorang wanita ke pipiku sejak kematian isteriku. Aku berdebaran. Ia menggandengku ke ruang tengah dan duduk di sofa yang empuk. Mulutku seakan terkunci. Beberapa saat bercakap-cakap, si pembantu rumah tangga datang menghantar minuman.

    “Silahkan diminum, Pak”, katanya sopan, “Aku juga sekalian pamit, Bu”, katanya kepada Mei.
    “Makan sudah siap, Bu. Saya datang lagi besok jam sepuluh.”
    “Biar masuk sore aja, Bu”, kata Mei, “Aku di rumah aja besok. Datang saja jam tiga-an.”

    Pembantu itu mengangguk sopan dan berlalu.

    “Ayo minum. Santai aja, aku mandi dulu”, katanya sambil menepuk pahaku.

    Tersenyum-senyum ia berlalu ke kamar mandi. Di saat itu kuperhatikan. Pakaian santai yang dikenakannya cukup memberikan gambaran bentuk tubuhnya. Buah dadanya yang montok itu menonjol ke depan laksana gunung. Pantatnya yang besar dan bulat berayun-ayun lembut mengikuti gerak jalannya. Pahanya padat dan mulus ditopang oleh betis yang indah.

    “Santai saja, anggap di rumah sendiri”, lanjutnya sebelum menghilang ke balik pintu.

    Dua puluh menit menunggu itu rasanya seperti seabad. Ketika akhirnya ia muncul, Mei membuatku terkesima. Rambutnya yang panjang sampai di punggungnya dibiarkan tergerai. Wajahnya segar dan manis. Ia mengenakan baju tidur longgar berwarna cream dipadu celana berenda berwarna serupa.

    Tetapi yang membuat mataku membelalak ialah bahan pakaian itu tipis, sehingga pakaian dalamnya jelas kelihatan. BH merah kecil yang dikenakannya menutupi hanya sepertiga buah dadanya memberikan pemandangan yang indah. Celana dalam merah jelas memberikan bentuk pantatnya yang besar bergelantungan. Pemandangan yang menggairahkan ini spontan mengungkit nafsu birahiku. Kemaluanku mulai bergerak-gerak dan berdenyut-denyut.

    “Aku tahu, Ardy suka”, katanya sambil duduk di sampingku, “Siang tadi di TP (Tunjungan Plaza) aku lihat mata Ardy tak pernah lepas dari buah dadaku. Tak usah khawatir, malam ini sepenuhnya milik kita.”

    Ia lalu mencium pipiku. Nafasnya menderu-deru. Dalam hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Aku merengkuh tubuh montok itu ketat ke dalam pelukanku. Tangaku mulai bergerilya di balik baju tidurnya mencari-cari buah dadanya yang montok itu. Ia menggeliat-geliat agar tanganku lebih leluasa bergerak sambil mulutnya terus menyambut permainan bibir dan lidahku. Lidahku menerobos mulutnya dan bergulat dengan lidahnya.

    Tangannya pun aktif menyerobot T-shirt yang kukenakan dan meraba-raba perut dan punggungku. Membalas gerakannya itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yang mulus. Kunikmati kehalusan kulitnya itu. Semakin mendekati pangkal pahanya, kurasa ia membuka kakinya lebih lebar, biar tanganku lebih leluasa bergerak. Peralahan-lahan tanganku menyentuh gundukan kemaluannya yang masih tertutup celana dalam tipis. Jariku menelikung ke balik celana dalam itu dan menyentuh bibir kemaluannya. Ia mengaduh pendek tetapi segera bungkam oleh permainan lidahku. Kurasakan badannya mulai menggeletar menahan nafsu birahi yang semakin meningkat.

    Tangannyapun menerobos celana dalamku dan tangan lembut itu menggenggam batang kemaluan yang kubanggakan itu. Kemaluanku tergolong besar dan panjang. Ukuran tegang penuh kira-kira 15 cm dengan diameter sekitar 4 cm. Senjata kebanggaanku inilah yang pernah menjadi kesukaan dan kebanggaan isteriku. Aku yakin senjataku ini akan menjadi kesukaan Mei. Ia pasti akan ketagihan.

    “Au.. Besarnya”, kata Mei sambil mengelus lembut kemaluanku.

    Elusan lembut jari-jarinya itu membuat kemaluanku semakin mengembang dan mengeras. Aku mengerang-ngerang nikmat. Ia mulai menjilati dagu dan leherku dan sejalan dengan itu melepaskan bajuku. Segera setelah lepas bajuku bibir mungilnya itu menyentuh puting susuku. Lidahnya bergerak lincah menjilatinya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tangannya kembali menerobos celanaku dan menggenggam kemaluanku yang semakin berdenyut-denyut. Aku pun bergerak melepaskan pakaian tidurnya. Rasanya seperti bermimpi, seorang wanita Cina yang cantik dan seksi duduk di pahaku hanya dengan celana dalam dan BH.

    “Ayo ke kamar”, bisiknya, “Kita tuntaskan di sana.”

    Aku bangkit berdiri. Ia menjulurkan tangannya minta digendong. Tubuh bahenol nan seksi itu kurengkuh ke dalam pelukanku. Kuangkat tubuh itu dan ia bergayut di leherku. Lidahnya terus menerabas batang leherku membuat nafasku terengah-engah nikmat. Buah dadanya yang sungguh montok dan lembut menempel lekat di dadaku. Masuk ke kamar tidurnya, kurebahkan tubuh itu ke ranjang yang lebar dan empuk. Aku menariknya berdiri dan mulai melepaskan BH dan celana dalamnya.

    Ia membiarkan aku melakukan semua itu sambil mendesah-desah menahan nafsunya yang pasti semakin menggila. Setelah tak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya, aku mundur dan memandangi tubuh telanjang bulat yang mengagumkan itu. Kulitnya putih bersih, wajahnya bulat telur dengan mata agak sipit seperti umumnya orang Cina. Rambutnya hitam tergerai sampai di punggungnya. Buah dadanya sungguh besar namun padat dan menonjol ke depan dengan puting yang kemerah-merahan. Perutnya rata dengan lekukan pusar yang menawan. Pahanya mulus dengan pinggul yang bundar digantungi oleh dua bongkah pantat yang besar bulat padat. Di sela paha itu kulihat gundukan hitam lebat bulu kemaluannya. Sungguh pemandangan yang indah dan menggairahkan birahi.

    “Ngapain hanya lihat tok,” protesnya.
    “Aku kagum akan keindahan tubuhmu”, sahutku.
    “Semuanya ini milikmu”, katanya sambil merentangkan tangan dan mendekatiku.

    Tubuh bugil polos itu kini melekat erat ditubuhku. Didorongnya aku ke atas ranjang empuk itu. Mulutnya segera menjelajahi seluruh dada dan perutku terus menurun ke bawah mendekati pusar dan pangkal pahaku. Tangannya lincah melepaskan celanaku. Celana dalamku segera dipelorotnya. Kemaluanku yang sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Tiba-tiba mulutnya menangkap batang kemaluanku itu. Kurasakan sensai yang luar biasa ketika lidahnya lincah memutar-mutar kemaluanku dalam mulutnya. Aku mengerang-ngerang nikmat menahan semua sensasi gila itu.

    Puas mempermainkan kemaluanku dengan mulutnya ia melepaskan diri dan merebahkan diri di sampingku. Aku menelentangkannya dan mulutku mulai beraksi. Kuserga buah dada kanannya sembari tangan kananku meremas-remas buah dada kirinya. Bibirku mengulum puting buah dadanya yang mengeras itu. Buah dadanya juga mengeras diiringi deburan jantungnya. Puas buah dada kanan mulutku beralih ke buah dada kiri. Lalu perlahan tetapi pasti aku menuruni perutnya. Ia menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yang semakin menggila. Aku menjilati perutnya yang rata dan menjulurkan lidahku ke pusarnya.

    “Auu..” erangnya, “Oh.. Oh.. Oh..” jeritnya semakin keras.

    Mulutku semakin mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya yang mulus padat itu membuka, menampakkan lubang surgawinya yang telah merekah dan basah. Rambut hitam lebat melingkupi lubang yang kemerah-merahan itu. Kudekatkan mulutku ke lubang itu dan perlahan lidahku menyuruk ke dalam lubang yang telah basah membanjir itu. Ia menjerit dan spontan duduk sambil menekan kepalaku sehingga lidahku lebih dalam terbenam. Tubuhnya menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Pantatnya menggeletar hebat sedang pahanya semakin lebar membuka.

    “Aaa.. Auu.. Ooo..”, jeritnya keras.

    Aku tahu tidak ada sesuatu pun yang bakalan menghalangiku menikmati dan menyetubuhi si canting bahenon nan seksi ini. Tapi aku tak ingin menikmatinya sebagai orang rakus. Sedikit demi sedikit tetapi sangat nikmat. Aku terus mempermainkan klitorisnya dengan lidahku. Tiba-tiba ia menghentakkan pantatnya ke atas dan memegang kepalaku erat-erat. Ia melolong keras.

    Pada saat itu kurasakan banjir cairan vaginanya. Ia sudah mencapai orgasme yang pertama. Aku berhenti sejenak membiarkan ia menikmatinya. Sesudah itu mulailah aku menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhnya itu. Kembali erangan suaranya terdengar tanda birahinya mulai menaik lagi. Tangannya terjulur mencari-cari batang kejantananku. Kemaluanku telah tegak sekeras beton. Ia meremasnya. Aku menjerit kecil, karena nafsuku pun sudah diubun-ubun butuh penyelesaian.

    Kudorong tubuh bahenon nan seksi itu rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan aku bergerak ke atasnya. Ia membuka pahanya lebar-lebar siap menerima penetrasi kemaluanku. Kepalanya bergerak-gerak di atas rambutnya yang terserak. Mulutnya terus menggumam tidak jelas. Matanya terpejam. Kuturunkan pantatku. Batang kemaluanku berkilat-kilat dan memerah kepalanya siap menjalankan tugasnya. Kuusap-usapkan kemaluanku di bibir kemaluannya. Ia semakin menggelinjang seperti kepinding.

    “Cepat.. Cepat.. Aku sudah nggak tahan!” jeritnya.

    Kuturunkan pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESS!

    Kemaluanku menerobos liang senggamanya diiringi jeritannya membelah malam. Tetangga sebelah mungkin bisa mendengar lolongannya itu. Aku berhenti sebentar membiarkan dia menikmatinya. Lalu kutekan lagi pantatku sehingga kemaluanku yang panjang dan besar itu menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam liang surgawi miliknya. Ia menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar lebih dalam menerima diriku. Sejenak aku diam menikmati sensasi yang luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan aku mulai menggerakkan kemaluanku. Balasannya juga luar biasa.

    Dinding-dinding lubang kemaluannya berusaha menggenggam batang kemaluanku. Rasanya seberti digigit-gigit. Pantatnya yang bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Buah dadanya tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di kemaluannya. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis mulutnya menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan kemudian jeritan panjang terlontar membelah udara malam. Kubungkam jeritannya dengan mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kemaluanku leluasa bertarung dengan kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa bertarung dengan lidahnya.

    “OH..”, erangnya, “Lebih keras sayang, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!”

    Tangannya melingkar merangkulku ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir kemaluannya seirama dengan gerakan pantatku. Di saat itulah kurasakan gejala ledakan magma di batang kemaluanku. Sebentar lagu aku akan orgasme.

    “Aku mau keluar, Mei”, bisikku di sela-sela nafasku memburu.
    “Aku juga”, sahutnya, “Di dalam sayang. Keluarkan di dalam. Aku ingin kamu di dalam.”

    Kupercepat gerakan pantatku. Keringatku mengalir dan menyatu dengan keringatnya. Bibirku kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua buah dadanya. Diiringi geraman keras kuhentakkan pantatku dan kemaluanku membenam sedalam-dalamnya. Spermaku memancar deras. Ia pun melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima diriku sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Ia pun mencapai puncaknya. Kemaluanku berdenyut-denyut memuntahkan spermaku ke dalam rahimnya. Inilah orgasmeku yang pertama di dalam kemaluan seorang wanita sejak kematian isteriku. Dan ternyata wanita itu adalah Mei yang cantik bahenol dan seksi.

    Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan-lahan aku mengangkat tubuhku. Aku memandangi wajahnya yang berbinar karena birahinya telah terpuaskan. Ia tersenyum dan membelai wajahku.

    “Ardy, kamu hebat sekali, sayang”, katanya, “Sudah lebih dari setahun aku tidak merasakan lagi kejantanan lelaki seperti ini.”
    “Mei juga luar biasa”, sahutku, “Aku sungguh puas dan bangga bisa menikmati tubuhmu yang menawan ini. Mei tidak menyesal bersetubuh denganku?”
    “Tidak”, katanya, “Aku malah berbangga bisa menjadi wanita pertama sesudah kematian isterimu. Mau kan kamu memuaskan aku lagi nanti?”
    “Tentu saja mau”, kataku, “Bodoh kalau nolak rejeki ini.” Ia tertawa.
    “Kalau kamu lagi pingin, telepon saja aku,” lanjutnya, “Tapi kalau aku yang pingin, boleh kan aku nelpon?”
    “Tentu.. Tentu..”, balasku cepat.
    “Mulai sekarang kamu bisa menyetubuhi aku kapan saja. Tinggal kabarkan”, katanya.

    Hatiku bersorak ria. Aku mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Lapar katanya dan pingin makan.

    Malam itu hingga hari Minggu siang sungguh tidak terlupakan. Kami terus berpacu dalam birahi untuk memuaskan nafsu. Aku menyetubuhinya di sofa, di meja makan, di dapur, di kamar mandi dalam berbagai posisi. Di atas, di bawah, dari belakang. Pendek kata hari itu adalah hari penuh kenikmatan birahi. Dapat ditebak, pertemuan pertama itu berlanjut dengan aneka pertemuan lain. Kadang-kadang kami mencari hotel tetapi terbanyak di rumahnya. Sesekali ia mampir ke tempatku kalau anak-anak lagi mengunjungi kakek dan neneknya. Pertemuan-pertemuan kami selalu diisi dengan permainan birahi yang panas dan menggairahkan.

    Satu malam di kamar tidurnya. Setelah beberapa kali orgasme iseng aku menggodanya.

    “Mei”, kataku, “Betapa beruntungnya aku yang berkulit gelap ini bisa menikmati tubuhmu bahenol, seksi, putih dan mulus seorang wanita Cina.”
    Ia malah tertawa. tahu apa jawabannya? “Tulisan yang paling indah di atas kertas putih justru harus dengan tinta hitam.”

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Desahan Tante Bikin Aku Tak Tahan Muncrat

    Cerita Sex Desahan Tante Bikin Aku Tak Tahan Muncrat


    716 views

    Perawanku – Cerita Sex Desahan Tante Bikin Aku Tak Tahan Muncrat, Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berumur kira-kira 29 tahun. Sebenarnya dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjadikan tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.

    Tidak sampai di situ saja, kadang tanteku ini suka memakai baju tidur yang model terusan tipis tanpa memakai BH dan itu sering sekali kulihat ketika di pagi hari. Apalagi aku sering sekali bangun pagi sudah dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan dan itu otomatis ketika dia menunduk menampakkan buah dadanya yang lumayan besar dan montok. Hal ini dilakukan sebelum dia menyiapkan keperluan sekolah anaknya, kalau om-ku biasanya tidak ada di rumah karena sering bertugas di luar kota selama empat hari.

    Pernah aku melamunkan bagaimana rasanya jika aku melakukan persetubuhan dengan tanteku itu, namun akhirnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani. Rupanya anga-anganku itu dapat terkabul ketika aku sedang menumpang nonton TV di rumah tanteku pada siang hari dimana ketiga anaknya sedang sekolah dan om-ku sedang bertugas keluar kota pada pagi harinya.

    Kejadian itu terjadi ketika aku sedang menonton TV sendirian yang bersebelahan dengan warung tanteku. Ketika itu aku ingin mengambil rokok, aku langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang menulis sesuatu, mungkin menulis barang belanjaan yang akan dibelanjakan nanti.

    “Tante, Diko mau ambil rokok, nanti Diko bayar belakangan ya!” sapaku kepada tanteku. “Ambil saja, Ko!” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yang tepat di belakangnya sambil meneruskan menulis dengan posisi membungkuk. Karena toples rokok ketengan yang akan kuambil ada di sebelah tanteku tanpa sengaja aku menyentuh buah dadanya yang kebetulan tanpa memakai BH. “Aduh! hati-hati dong kalau mau mengambil rokok.

    Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!” seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yang sebelah samping kirinya. Namun karena tidak memakai BH, nampak dengan jelas pentil susu tanteku yang lumayan besar itu. “Maaf Tan, aku tidak sengaja. Begini aja deh Tan, Diko ambilin minyak supaya dada Tante tidak sakit bagaimana!” tawarku kepada tanteku. “Ya sudah, sana kamu ambil cepat!” ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya.

    Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya!” sengaja aku berkata agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan.

    Mendengar suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan sedikit memaksa aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang.

    Sedikit demi sedikit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku. “Diko! kamu jangan nakal ya!” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju. Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu.

    “Ohh.. oohh..” seru tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya. “Jangan.. Diko.. jang..” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku. Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya.

    Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari tadi mengencang. Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, dikocok-kocok batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongkok namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk diketahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm. Tanteku rupanya sedikit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi sedikit bengkok, namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara perlahan dan semakin lama semakin cepat.

    “Ah.. ah.. ah.. yak.. begitu.. terus.. terus..” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan sedikit gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang. Rupanya tanteku masih mengenakan CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah.

    Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. “Ah.. ahh.. Diko, Tante mau keluuaarr..” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku, “Crett.. crett.. cret..” mulutku sampai basah terkena cairan surga tanteku.

    Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan sedikit agak keras aku dapat merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya. Agak susah memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Diko!” lirih tanteku sambil menggenggam kemaluanku.

    Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak sedikit paksa akhirnya kemaluanku dapat masuk seluruhnya. “Diko.. akh..” jerit kecil tanteku ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke pinggangku. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak. “Tan.. aku.. aku mauu.. keluar..” bisikku sambil mempercepat gerakanku. “Dikeluarkan di dalam saja, Dik!” balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan. “Tan.. aku.. keluarr..” pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya.

    Rupanya tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga kalinya. “Cret.. cret.. cret..” hampir lima kali aku memuntahkan air surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. “Cret.. cret.. cret.. ahh..” tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya.

    Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh air surga. “Diko! kamu nakal sekali, berani sekali kami berbuat ini kepada Tante, tapi Tante senang kok, Tante puas atas kenakalan kamu,” bisik tanteku perlahan. Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. Tanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini.

    Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat sekolah. Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.

    Untuk saudara-saudara sekalian yang mau membutuhkan jasaku bisa anda hubungiku lewat e-mail yang ada di sini asalkan anda adalah wanita tulen, kalau bisa seperti tanteku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Kontol Ku Mencari Mangsa Istri Tetangga

    Cerita Sex Kontol Ku Mencari Mangsa Istri Tetangga


    1647 views

    Perawanku – Cerita Sex Kontol Ku Mencari Mangsa Istri Tetangga, Kami baru 1 tahun menikah, tinggal di satu komplek real estate yang di pinggir Jakarta, Kompleksnya tidak terlalu besar, Rumah ku juga tidak terlalu besar yah ukuran 140 dan bangunan 100, karena sudah dikembangkan. Kami memang belum menginginkan anak karena diusia kami yang baru 24 dan istri 22 masih ingin menikmati masa muda. Hubungan kami tidak ada masalah . Istriku adalah yang kupacari sejak dia kelas 3 SMP dan perawannya ku jebol 6 bulan setelah pacaran.

    Hubungan kami baik-baik saja dan dalam masalah sex kami sudah saling terbuka, jadi istri tidak malu-malu kalau dia lagi pengin.

    Istriku cukup cantik dengan kulit putih dan penampilannya masih seperti gadis ABG. Sejak dia lulus S-1 dia belum pernah bekerja. Awalnya dia ingin juga kerja namun karena tempat tinggal kita jauh dari pusat kota, jadi dia akhirnya malas menempuh kemacetan setiap hari.

    Kita hidup di sebelah pasangan, ia memiliki lebih dari kita. Baldi Pak menghancurkan sekitar 35 tahun, istrinya, Ibu Lina tua mungkin sekitar 28 tahun. Ibu Lina pandai memasak. Istri saya akrab dengan Ibu Lina, Ms. Lina karena dia sering belajar memasak.

    Menurut pengamatan saya, dikombinasikan dengan ketidaksetaraan tetangga pasangan. Taman Baldi tubuh sangat kurus, tidak tinggi. Meskipun Ibu Lina adalah sosok wanita montok, tetapi tidak termasuk lemak. Kadang-kadang saya berpikir bahwa jika Mr Baldi memukuli istrinya Lina, yang tampaknya karena penampilan positif, berbicara banyak, jika ngesek dan panas juga. Meskipun Mr Batty perawakan pendek, terlihat sedikit bersemangat.

    Lain waktu, aku bertanya istri saya apakah Ms Yue Lina memiliki sebuah cerita tentang kehidupan seks mereka. Saya hanya ingin tahu, menulis ketidaksetaraan menggabungkan dilihat. Dalam hati saya benar-benar saya ingin punya suami yang Ms Lina tidak terlihat kuat, tetapi model kaya dia Vina Panduwinata.

    “Ayah IH menulis: Tidak, tidak, ketika malu, cerita gituan, mengatakan:” Istri saya.

    Meskipun kita mendapatkan pasangan yang lebih tua Mr Batty tidak terlalu terpaut jauh, namun penampilan lebih tua dari dorongan nya saya Matruh pantas untuk memanggil mereka Mr dan Mrs .. Mereka juga m emangil MAS dan SIS kami. Hal ini dimengerti bahwa kami juga melakukan sebagai benih Jawa.

    Suatu hari, istri saya masuk ke ruang yang menarik, dia mengatakan dia berharap cerita ini sangat penting. Awalnya, dia mengatakan hasil Ms Lina ngrumpi. Menurut pembicaraan Pak asli mereka ngrumpi Baldi berusia hampir 2 tahun tidak bisa ereksi akibat diabetes. Tidak heran dia terlihat sedikit kesepian dan memudar, saya pikir.

    Meskipun pasangan dan keturunan mereka ingin memiliki pernikahan yang baru tiga tahun.

    Saya dan istri saya seperti saudara, Ms Lina, setelah mereka kompak, sering berkumpul untuk pergi berbelanja, atau berjalan ke mal.

    Saya juga sangat akrab dengan Mr ElBaradei, karena kita adalah hobi yang sama adalah catur. Juga, ketika kita bersama-sama di bawah sinar bulan, tanah, menjual rumah, atau setiap saat. Akibatnya, itu masih oke sedan mewah Gaga.

    Istri saya begitu sering berbicara tentang keluarga, kehidupan seks Mr. Baldi ini. Ibu Lina mengatakan bahwa paling senang mendengar bahwa petualangan seksual kita. Istri saya adalah sedikit bodoh, ah, ia senang untuk memberitahu Anda hal-hal yang membuat Ibu Lina rasa ingin tahu dan kegembiraan. Mungkin istri saya sangat senang melihat Ibu Lina penyiksaan tidak bisa boot dorongan sexnya. Kebahagiaan yang aneh. Kita sering dipraktekkan fantasi seksual kita. Bahkan, kita sering hanya telanjang di rumah. Rumah kami pagar tinggi, sehingga tidak bisa dilihat orang luar.

    Seseorang bahkan mengatakan kepada istri saya, Ms. Lina. Istri saya mengatakan Ibu Lina kadang-kadang karena sexnya keinginan air mata boot. Istri saya adalah keterlaluan, dan dia mengatakan kepada saya, dan kemudian Ibu Lina mendengar sampai penyebab berat badan, ia akhirnya menangis.

    Saya menyarankan istri saya untuk tidak disiksa Ms. Lina jadi kasihan padanya. “Abis Antarmuka selalu dia yang meminta saya untuk memberitahu jenis kelamin masalah, saya diberitahu saya akan harus membuat ibu sulit tahu, tapi masih dipaksa Ms. Lina, ya, jadi saya menulis cerita,” kata istri saya naif .

    Saya telah diminta Lina, ia mengajar secara lisan, meskipun Mr Batty tidak bisa menembus, tapi masih bisa menjadi istri dan oral. ” Sudah panggang, tapi Baldi kata cepet jubah, sehingga sampai Ibu Lina nyampe, Mr. ElBaradei telah mengatakan Anda tidak bisa nerusi lelah. “Kata istri saya.

    Taman Baldi telah mengundurkan diri transaksional dengan istrinya, ia bahkan mengatakan bahwa ia membiarkan istrinya menemukan kepuasan seksual dengan orang lain hanya tidak membawa penyakit. Tapi Ibu Lina pemalu, baik hati wanita yang mencintai suaminya, dia tidak bisa terus memberikan kebebasan Mr. ElBaradei.

    Ibu Lina dari keluarga miskin di desa, mengangkat Baldi menjadi istrinya, dan hidupnya. Bahkan orang tuanya mendukung biaya kampung. Taman Baldi mencari tipe orang yang terobsesi dengan uang, sehingga meskipun hidup di perumahan tipe tepi Gini Jakarta, tapi mobil mencolok. Ibu Lina Honda Jazz adalah kontraknya. Mobil, sering dengan istri saya perjalanan ke mal untuk menggunakan.

    Saya hanya memiliki AVANZA, dan bahkan kemudian nyicil angsuran mendesak saya mencoba untuk tidak terlambat.

    “Saya selalu ingin berbicara ayah Pa, tapi sulit untuk berhenti, mengatakan:” Istri saya satu hari.

    “Melalui neraka, kau benar, biasanya berbicara terus terang, mengapa begitu gugup,” kataku.

    “Pa Baseball sensitif karena masalahnya adalah geografi, mengatakan:” Istri saya.

    “Apa,” kataku sedikit penasaran.

    “Gini tahu PA, tapi dijamin tidak marah, ya, ayah saya harus memiliki harapan yang benar, Anda tahu, mengatakan:” Istri saya.

    “Nah, di akhir penasaran,” kataku.

    “Ah tidak begitu DEH, ngomongnya sulit sekarang, mengatakan:” Istri saya tiba-tiba.

    Saya tahu karakter yang suka orang menderita karena rasa ingin tahu.

    “Nah, jika tidak, saya ingin bermain catur ke rumah Pak ElBaradei,” kataku.

    “Eh ada paket, Iya deh aku cerita,” katanya.

    “Gini tahu PA, saya kasihan liat rumah panjang Lina, ia merasa lebih dan lebih menyedihkan, meskipun miliknya, suaminya telah sangat baik baginya.”

    “Nah,” kataku.

    “Saya ingin membantu Ibu Lina, ayah saya tidak setuju,” katanya.

    Saya belum bisa menangkap percakapan istri saya, apa yang dia akan lakukan untuk saya masih gelap.

    “Jika kita dapat nolong lebih besar, mereka sering nolong kita juga,” kataku tegas.

    “Bener Ba Ya, Ayah juga ingin membantu mereka,” kata istri saya serius.

    “Ya, ya,” kata saya.

    Kemudian sementara mememeluk lenganku, istri saya mengatakan kepada saya bahwa dia berharap saya membantu Ibu Lina. Meskipun kata-kata komuter, Komuter, tapi singkatnya, saya diminta untuk melakukan hubungan antara Ibu Lina. Dia mengatakan bahwa Ms Jolie telah bersedia dan Mr ElBaradei juga memungkinkan bahkan sangat mendukung.

    Rencana mereka tampaknya telah disusun selama tiga bulan, kata dia, saya telah berpikir tentang setiap hari, strategi apa yang akan dilaksanakan. Masalah yang paling serius adalah istri saya, tersedia untuk saya.

    Saya tidak manusia munafik, Ibu Lina adalah mimpi saya, karena selain menu menu mengubah istri saya. Namun, saya bisa menggodanya karena dia seorang teman istri saya. Uh Sekarang bahkan istri saya yang meminta saya ngembat Ms. Lina.

    “The real ibu tidak keberatan berbagi dengan Ibu Lina,” aku meyakinkan.

    “Tidak ada yang sangat sulit ibu wanita Lina menderita maaf, kita setidaknya bisa menghemat rumah mereka integritas Tanga, dan orang-orang yang tidak jelas istrinya Lina bermain, mengatakan:” Istri saya.

    “Yah, itu lebih bagaimana script,” saya bertanya.

    Istri saya membingungkan, karena terhindar mereka adegan berikutnya ditumpangkan. Sejauh ini, mereka mencoba untuk berpikir bagaimana menyampaikan kepada saya.

    “Tidak ada kasus di bawah tindak lanjut, untuk memberitahu Ibu Lina ntar DEH ibu, mengatakan:” Istri saya.

    Akhirnya, saya memutuskan untuk langsung menjawab alasan Mr ElBaradei untuk bermain catur.

    Ketika saya bertemu Pak ElBaradei, ia langsung sosis saya dan saya berkata, saya siap untuk membantu. Taman Baldi tidak punya waktu untuk berpikir dan mengatur, dia langsung memeluk kata-kata. “Terima Asia MAS, kami telah seperti saudara,” katanya, mata sedikit berkaca-kaca.

    “Ayo, Pak, kami sekali lagi permainan papan,

    Kami juga terlibat dalam permainan catur yang serius. Kali ini, Mr. Baldi selalu pertahanan lemah. “Putih Ayah koq tidak sama seperti biasa,” kataku.

    “Saya tidak tahu saudara, saya sangat sulit untuk berkonsentrasi,” katanya.

    Saya langsung berpikir, Mr. Baldi tentu berpikir tentang bagaimana untuk memulai hubungan baru kami.

    “Sir, ini adalah malam minggu, di rumah saya jika kitapesta barberque, saat merayakan hubungan baru kami,” aku menawarkan solusi.

    “Wah, wah tuh MAS, saya mencoba untuk mempersiapkan semua bahan, kemudian membiarkan bunga ibu” Mr. ElBaradei mengatakan, memasuki istrinya.

    Kemudian, saya meninggalkan rumah, saya ingin beristirahat untuk tidur, daya tahan siap, siapa tahu malam ini dibuka hubungan antara saya dan istrinya Lina.

    Istri saya perpisahan, dan pergi pertokoan Bu kata Lina.

    Pukul 20.00, kami mulai barberque menggelar pesta di halaman belakang. Kami sangat penuh dan puas.

    Saya sarankan, menunjukkan pesta dansa untuk dua pasangan. Aku segera memilih musik yang tenang. Pertama-tama, kami dan mitra kami menari. Aku meletakkan lampu redup. Tapi setelah jangka waktu yang panjang, tampaknya bahwa cahaya masih terlalu terang. Akhirnya, aku mematikan semua lampu, bola lampu hanya mengandalkan dari luar. Pada awalnya rasanya sangat gelap, namun secara bertahap mulai menyesuaikan mata kita, meskipun pemandangan tidak begitu jelas. Istri saya menyarankan kita bertukar ide acara dua orang. Istri saya meraih lenganku, menariknya lebih dekat dengan Ibu Lina tubuh saya. Ibu Lina sedikit canggung pada awalnya. Mungkin dia sangat malu, karena keinginannya untuk bermain dengan. Saya mencoba untuk memecahkan kebuntuan pelukan lurus Ibu Lina. Ibu Lina bersantai tubuh dekat dengan tubuh saya. Pada saat yang sama istri saya mengambil tangan saya dan tas Baldi juga berbicara.

    Mendukung lagu sekali, sangat tenang. Aku langsung serangan di leher Bo Lina. Tunduk untuk mencium leher dan telinganya. Ibu Lina terkejut, karena tidak mengharapkan serangan begitu cepat. Tapi sesaat kemudian, ia mengundurkan diri. Sampai kita hanya berdiri di sana. Saya pikir keinginan untuk Ibu Lina sudah mulai meningkat, saya mencium bibirnya kampanye setan. Saya memperlakukan Ms. Lina di ruangan yang tidak ada orang lain dianggap. Ibu Lina Kanan = kanan dengan jarak pukul saya.

    Ketika lagu berakhir, istri saya bertepuk sedikit. Ibu Lina terkejut dan malu. Kami duduk di sofa. Pasangan saya, istri Lina dan istri saya untuk berkemas Baldi. Kami istriahat dengan minum bir dingin.

    “Sekarang, kami telah menambahkan partai partai pakaian, ia berkata:” Istri saya, yang segera melepas semua pakaian luar. Putih Batty ragu-ragu, tapi dia pergi bersama juga melepas pakaian luar, tinggal pakaian koloran dan kaos. Saya baru saja membuka pakaian saya semua.

    Cerita Sex Kontol Ku Mencari Mangsa Istri Tetangga

    Cerita Sex Kontol Ku Mencari Mangsa Istri Tetangga

    Ibu Lina sedikit pemalu, sehingga membantu istri saya yang telah dipaksa untuk memakai bra dan celana dalam saja

    Tiga lagu, kami memiliki Partai pakaian. Istri saya tiba-tiba terbuka dan ia mendekati Ms. Lina BHnya terbuka BHnya. Ibu Lina mulai sedikit perlawanan, namun ia taat. Payudara Ibu Lina tidak di dada saya menggenggam payudara istri saya yang lebih besar. Ass tebal Aku gosok. Kami dibuat dari berat dan posisi tarian kita tidak lagi saling berhadapan, tapi aku terus Ms. Lina dari belakang, sedangkan susu meremasi gemuk benar.

    Jari saya perlahan-lahan meluncur di bawah celana wanita Lina, mengerayangi rambut kemaluan adalah celah tebal dan basah. Ibu Lina beristirahat kepalanya di bahu saya.

    Siapa yang tahu berapa banyak lagu telah dimainkan, dan bahkan tanpa lagu apapun, kita masih menerima anak tengah di rumah. Istri saya tiba-tiba mendekati pemerintah segera menarik ke bawah celana Ms. Lina Lina. Ibu Lina terkejut, tapi ia tidak menolak. Celana Dipelorotkan babak berikutnya. Istri saya telah benar-benar telanjang.

    “Ayo, jangan malu paket istri saya berkata ketika ia melihat Pak Bhatti pasti akan harus melepas celananya. Dia sangat malu, karena ia berumur masih mengenakan celana, dan akhirnya dibuka.

    Aku dan Ibu Lina meningkatkan pacaran. Kami kembali pelukan tatap muka. Gao Shunbian Lina tidak jauh berbeda dari saya, sehingga kita dapat langsung bertatap muka pubis. Ibu Lina Kujepitkan ayam antara paha, kami menari keadaan terjepit ayam paha Ms. Lina. Saya memiliki lebih terangsang, jadi saya ingin memasukkan penis saya ke dalam vaginanya mulai beberapa kesulitan, tetapi karena desakan saya akhirnya ambles semuanya. Ibu Lina melenguh. Tapi dancenya posisi yang tidak nyaman, karena saya dipaksa untuk dengkulku sedikit menekuk.

    Pegel dengkulku lama, jadi saya diundang Ibu Lina karpet tergeletak di lantai. Kutelentangkan dia, di karpet yang cukup tebal saya. Saya mengtur posisi misionaris dan gerakan lambat saya menghunjam-hunjamkan ayam yang mendalam Ibu Lina menyenangkan. Ms Jolie secara aktif bermain pantatnya, sampai aku merasa sulit untuk mengikuti irama. Aku mencoba untuk bertahan selama mungkin untuk mengalahkan Bo Lina. Hampir 15 menit, saya genjot istri Lina, tapi dia masih tanda klimaks. Tubuh saya lelah, saya melihat istri saya meremas-remas penis Pak Baldi masih terlihat kuyu. Mr Baldi seperti skema istri saya untuk bergabung dengan saya, Mr. Baldi duduk di sofa menonton istrinya yang aku melawan. Istri saya duduk di sebelah kami dalam memerangi bersila.

    Istri saya mendorong Ms. Lina terkonsentrasi.

    Ibu Lina memejamkan mata, dan segera dia melenguh, dan mencoba untuk menahan saya lagi. Aku mulai merasa berdenyut vaginanya. Saya tidak membiarkan dia menyelesaikan orgasme, sebaliknya saya olahraga cepat kasar. Ibu Lina melolong, karena tidak sampai lima menit kemudian, ia berteriak, dan kesadaran diri dari mulutnya ditutup setelah ditemukan. Meskipun mulutnya ditutup, tapi dia terus berteriak penangkaran sendiri.

    Tampaknya Ibu Lina orgasme kualitas tinggi. Saya ketika itu hampir persis sama, tapi karena saya percaya bahwa ini juga bisa sangat panjang.

    Ibu Lina jatuh, dengan keringat tubuh tergeletak di atas karpet. Meskipun ruangan mulai dingin, karena ada AC. Aku segera meraih istri saya, dia meminta saya, memukul saya. Terus terang, jika saya, saya bisa istirahat pertama. Istri saya melayang di atas saya, sampai dia mencapai orgasme, saya juga mengikuti.

    Kami berbaring pertiga dilapisi dengan saya di tengah. Saya meninggalkan aku pelukan.

    Mr ElBaradei di sofa hanya duduk menonton kami, dia tersenyum. Mungkin dia pikir istrinya senang akhirnya memiliki jiwa yang hidup.

    Baldi Putih datang kepada saya untuk menyapa. “Terima Asia MAS,” katanya.

    Taman Baldi dan kemudian menyarankan dia untuk menginap malam dengan saya dan istri saya, dan dia meninggalkan rumah.

    Taman Baldi tas, ia segera meninggalkan kami.

    Istri saya Ibu Lina memandu ke kamar mandi, saya juga mengambil. Mandi air hangat kami.

    Keringkan dengan handuk setelah telanjang bertiga tidur bersama di tempat tidur king size itu. Saya diapit oleh Lina istri dan istrinya.

    Istri saya mulai babak baru. Dia berdiri dan mulai ayam mengulumi. Segera tangan Mrs. Baldi ditarik, dan memerintahkan dia untuk menghisap penisku. Mrs Baldi tidak lagi merasa malu. Dia mengisap ayam dan tarik yang kuat. Rasanya seperti bermain air ditarik keluar secara paksa. Perlahan-lahan penisku mulai membengkak setengah ukuran hard disk.

    Ibu Lina mengatakan kepada saya untuk berbaring, dan sekarang aku mengoral memey. Dia mendesah dan mendesah, meremas-remas susunya sendiri. Pertahanan runtuh, karena dia segera mencapai orgasme.

    Aku bertanya istri giliran saya pada lampu, sehingga kamar tidur begitu cerah. Ibu Lina segera menarik selimut, karena mereka merasa malu. Istri saya melarangnya, sehingga ia akhirnya mengundurkan diri, ia kembali telanjang.

    Saya mengajarkan bagaimana membuat Ibu Lina mencapai orgasme sempurna tanpa lisan, tidak ada hubungan seksual. Aku memasuki jari manis dan jari tengah ke dalam vagina, setelah Ms. Lina …… semua masuk matahari terbenam, maka saya melakukan latihan, seperti lubang vagina, Ms. Lina mengangkat dua jari berstumpu benda. Dia awalnya terkejut, tapi segera merasa dia menyebarkan menyenangkan. Ibu Lina dan mengerang, mengerang seperti seorang pria namun memiliki begitu sampai lima menit ia menangis karena orgasme. Ibu Lina berteriak minta ampun, belas kasihan, biarkan aku berhenti kegembiraan, tapi setelah jeda, aku mulai gerakan terakhir, ia kembali mencapai orgasme dan jeritan dari segala usia, dan mengambil tangan saya, biarkan aku menyudahinya. “Lemes benar MAS, tapi menakutkan,” katanya.

    Tak lama, ia tertidur. Berikutnya, giliran saya dan istri saya untuk bermain. Istri saya bahkan tampak bersemangat. Aku tahu, bahkan jika ia mengatakan rela, tetapi ada juga cemburu Mesara melihat suaminya dengan wanita lain. Yang mengatasi istri ini besar, saya merasa baik, karena ia adalah gairah takut.

    Kami akhirnya tertidur sampai 07:00 di pagi hari. Ketika aku bangun, aku melihat masih tertidur pulas di samping dua wania. Aku mulai mencium pipi sebelum Ibu Lina menyedoti susu membengkak. Akhirnya, meskipun saya menggenjotnya Ibu Lina belum sepenuhnya dihidupkan kembali tidur, tapi vaginanya cukup basah.

    Sesak di pagi hari adalah ayam keras yang sempurna vaginanya BU Lina. “Maas benar-benar merasa benar-benar penuh dan lezat MAS,” kata Bu Lina. Istri saya mendengar suara terbangun, ia melihat sebelum pertandingan kami sambil menjaga toilet tanpa alas kaki. Dia tidak kembali, tapi keluar dari ruangan. Saya melanjutkan tugas saya memuaskan Bo Lina mendesis seperti pedas.

    “Bahkan, saya sekarat Maas taburi urin, tetapi telah menyebabkan kebingungan jab di muka sehingga rasanya begitu MAS,” kata Bu Lina.

    Aku berdiri, BU Lina memandu ke kamar mandi. Aku akan duduk di dalam lemari, dan meminta Ibu Lina duduk hal dipangkuanku, ia jatuh ke dalam vagina. “Mengapa kirain seseorang mengatakan padaku kencing, mengapa kemudian aduk.” Ibu Lina protes, katanya adalah hasrat sejati untuk buang air kecil.

    Aku tidak mendengarkan itu, saya meminta Ibu Jolie bermain pinggul berputar. “Oh, MAS MAS menakutkan,” katanya.

    Ibu Lina sangat frustasi sekarat untuk buang air kecil, ia menggenjotku sebenarnya bersemangat. Saya ingin mengubah lokasi. Ibu Lina, saya pikir berbaring di lantai kamar mandi tetap kering. Aku berlutut kaki kutekuk mengangkat tangannya sambil menekan dan memutar klitorisnya. Ibu Lina mencapai orgasme. Sessat kemudian mengambil penisku, sekarang saya melihat itu dimasukkan ke dalam vagina untuk menemukan G spot spotnya. Dengan gerakan halus aku menyentuh bagian sensitif di lubang vagina, sampai Ms. Lina menggelinjang-gelinjang. Dia mulai mengerang kenyamanan dan tidak ada entri, maka ada cairan kental, perlahan dikeluarkan lubang kencing, ketika ia klimaks ejakulasi, tapi kemudian dikeluarkan urin dari lubang dengan semprotan keras di wajah saya. Aku memejamkan mata, berusaha untuk menghindari. Ibu Lina bingung, karena dia tidak bisa menghentikan air seni. Meskipun saya percaya bahwa posisi tidak berubah. Dia mengencingiku sesempurna mungkin.

    “Eh Masi Ya maaf, saya tidak bisa berdiri, ABIS MAS mengikat saya, jadi saya tidak bisa ngalih,” katanya.

    “Tidak apa -. Apa yang wanita, saya sudah tahu, jadi saya berbicara ke kamar mandi” kataku.

    Istri saya dan masuk kamar mandi kami untuk bergabung tiga.

    Mandi larangan setelah istrinya, gaun Ms. Lina. Kami akan melakukan sarapan telanjang. Ibu Lina dipanggil untuk meminta suaminya sarapan Bareng. Segera, Pa Baldi mengetuk, ia tampaknya baru saja selesai pagi hari, mereka masih memakai sepatu bot dan celana pendek.

    Dia terkejut melihat kami bertiga telanjang. Aku menghentikannya baju terbuka, karena saya pikir dia adalah ruang ganti lebih nyaman. Sarapan terakhir kami bersama. Sepanjang hari, kami bernudis memiliki paket di direktori home Anda Baldi masih memakainya, tapi kemudian ia berganti pakaian dengan kaus dan sarung tangan.

    Sepanjang hari, kami bermain berkali-kali untuk berhenti dan bermain lagi. Sehari sebelum aku sudah diolah obat kuat, sehingga fisik dan jiwa saya masih beredar.

    Kami berakhir di keluarga akrab Pak Bhatti, dan memutuskan untuk menghubungkan di pintu belakang rumah kami. Ibu Lina atau canggung, jatah Permintaan memalukan lagi, sering langsung masuk ke kamar kami. Kadang-kadang kita sibuk berjuang item nya. Ibu Lina lebih sering tidur di rumah saya, dan tidak tidur dengan suaminya.

    Aku bertanya cara untuk berlatih, dan tidak oral seks dan penetrasi dengan Mr ElBaradei, kira-kira mantap Bu Lina mengatakan bahwa suaminya melakukan.

    Hampir setahun, kami menghubungi mereka, Mrs Baldi akhirnya hamil, anak lahir laki-laki. Untungnya, ia tampak seperti Miss Lina, sehingga tidak ada keraguan ini bibitku. Kami juga mengakhiri periode retensi tidak memiliki anak, hamil dengan istri saya kemudian melahirkan anak laki-laki, juga.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Ibu Tiriku Ternyata dulu seorang Pelacur

    Ibu Tiriku Ternyata dulu seorang Pelacur


    1613 views

    Perawanku – Namaku ridho,Di awali dengan perceraian orang tua yang dikarenakan bapak sudah 2kali ditangkap polisi dan beberapa hari di penjara karena judi. aku ikut bapak sedangkan adik ku ikut ibu, bapak dan aku pindah ke kota S dekat lokalisasi yang kini katanya sudah di tutup, di situ pula bapak menemukan istrinya yang baru, aku dengar dari teman tongkrongan ku kalo istri bapakku dulunya salah satu primadona pelacur di situ…

    Tidak ada yang istimewa dari kehidupan kita selanjutnya kecuali tentang sex bapak dan ibu tiri ku ini, kadang kalo aku kedapur lewat kamar bapak aku sering dengar erangan kenikmatan disertai kata-kata jorok dari ibu tiriku,ato pernah juga waktu aku malam-malam mau ke wc aku gak sengaja liat ibu tiriku lagi di genjot di ruang tv dengan jelas aku bisa lihat perempuan umur 36 itu sangat cantik dengan pantat dan toket yang besar, bapak sangat kasar menggenjot pantat ibu tiriku itu tampak kenikmatan terlihat dari ibu tiriku ini hingga bapak menyiramkan pejuhnya ke memek dengan sigap ketika kontol bapakku keluar ibu tiriku langsung mengulumnya..

    Tiba-tiba musibah datang, bapak kembali di penjara kali ini karena membunuh lawan judinya dan di hukum 8 tahun, kini tinggal aku dan ibu tiriku yang ada di rumah sederhana itu, ibu tiriku coba buka usaha counter hp d depan rumah untuk biaya hidup kami dan aku masih melanjutkan sekolah yang baru kelas 1 sma…Seperti hari biasa aku pulang sekolah dengan berjalan kaki ketika lewat rumah bu nita langganan counter kami dia nitipin uang katanya punya hutang pulsa, tiba di rumah aku lihat counter tutup aku langsung kedalam manggil ibu tiriku, terdengar suara ibu tiriku “masuk dho ibu sedang dikamar” tanpa minta ijin aku langsungsung buka pintu kamarnya tapi pemandangan yang indah yang aku dapatkan, ibuku sedang ngangkang dan tangannya mengorek memeknya sendiri tampaknya ibu sedang masturbasi sambil liat film porno dari dvd, ibu tampak kaget tapi gak berhenti dengan aktifitas masturbasinya
    “ada apa dho?” Kata ibu tiriku yg terus saja mainin memeknya.“ini bu nita nitip uang pulsa”

    “Ya udah kamu pegang aja dulu ibu lagi tanggung, kamu makan aja dulu gih”
    Aku pun keluar kamar dengan kontol yang ngaceng terus makan, gak lama berselang ibu keluar kamar seperti biasa.
    Makin hari ibu semakin berani dari mulai dari masturbasi di ruang tv sampe keluyuran di dalam rumah cuma pake kaos dan celana dalam tanpa celana, aku sih seneng liatnya tapi kontolku gak ada salurannya nih.Suatu hari aku beranikan diri bilang “bu ko suka pakai celana dalam doang”
    “Kenapa dho kamu gak suka?”
    “Suka bu tapi suka buat anunya ridho tegang”
    “Ya tinggal di crotin kan beres masa gitu aja gak bisa, apa mau ibu yang bantu” kata ibuku sambil melet.

    “Ya ridho sih pengen banget di bantuin” sambil kontolku tambah keras
    Tanpa diduga ibu langsung jongkok bukain celanaku, terlihat ibuku senang liat kontol kerasku, ibu langsung jilatin sampe penuh ludah terus di kocok pelan kontolku, aku hanya merem melek ngerasa terbang, ibuku terus kocokin kontolku sambil di emutnya kepala kontol, sudah 10menit ibu tiriku dengan binal ngocokin kontolku, mungkin kesal gak keluar juga ibu tiri ku ngarahin tanganku ke toketnya, empuk, besar, dan kenyal aku remas-remas dari luar kaosnya.Tiba-tiba aku rasa ada yang mau keluar dari kontol ku langsung saja aku jambak ibu tiriku dan aku maju mundurkan wajah ibuku hingga keluarlah pejuh yg banyak langsung kemulut ibu tiriku yg langsung dia minum, dengan telaten ibu tiriku bersihin kontolku dengan lidahnya, “maaf ya bu”
    “Gak apa dho, ibu juga udah kangen pengen minum peju ko, kalo kamu pengen lagi bilang aja, tapi lain kali masukin ke memek ibu aja, masa kontol kamu aja yg ennak”.

    Aku nyengir aja “gimana kalo malam-malam aku pengen bu?”
    “Ya udah mulai nanti malam kamu tidur di kamar ibu aja, asal kamu mau janji”.
    “Janji apa bu?”
    “Selama bapakmu gak ada jangan panggil ibu, panggil aja sayang ato apa, kamu juga harus mau ngentotin kalo aku lagi pengen, dan yg terakhir aku suka kalo di katain jorok” sambil nyubit pahaku lalu pergi ke counter.
    Malamnya aku tidur bareng ibu tiriku yg kini ku panggil sayang.
    “Dho kamu udah tidur?”
    “Belum sayy, kenapa?”
    “susu aku emutin dong gatel nih” sambil nyodorin toketnya yg besar dan puting yg kecoklatan. Tanpa nunggu lama langsung aku caplok tuh.
    Ibu tiriku mendesah, dan tangan ku pun mulai menelusup ke arah memeknya yg ternyata sudah becek, aku mainkan jariku di memeknya yg buat ibu tiriku makin menggelinjang..

    “Entotin aku dho, memekku pengen banget kontol”.
    Mendengar rengekan vulgarnya aku langsung buka semua baju ibu tiriku dan aku, aku kangkangin dia dan langsung aku masukin kontolku ke lubang kenikmatannya.
    “Aahhhh kontolnya masukin semua, ennak kan ngentotin ibu” sambil dia remas toketnya sendiri
    “Iya memek kamu ennak, dasar memek pelacur” aku sendiri kaget karena keceplosan.
    “Iya dho ibu mu ini memang pelacur milik kamu yg bisa kamu entotin setiap waktu aaahhhh”.
    “Suka kontol aku sayang” sambil terus aku genjot memeknya
    “Ahhh iya suka banget”

    “Nungging sayy aku pengen liat kamu kaya anjing yg haus kontol” tanpa d minta lagi ibu tiriku langsung nungging, sangat jelas pantat besarnya yg menantang.Aku sodok dari belakang sambil jambak rambutnya, “aaahhhh ennak, kontol”
    aku makin kasar aja ngegenjot memek ibu tiriku ini, pantas bapakku tergila-gila dengan pelayanan pelacur ini batinku.

    Aku terus genjot memeknya sambil aku usap-usap lubang duburnya, lalu aku masukan telunjukku ke duburnya tiba-tiba “aaaaaaahhhhhh ibu keluar sayang” aku yg kesal karena ibu tiriku lemas karena udah klimaks, aku teruskan saja nyodok memek ibu tiriku sambil aku tampar-tampar pantatnya. Beberapa menit kemudian aku rasa mau klimaks “keluarin dimana sayy?”“Di dalam saja di memek ibu”
    Croootttt croot keluar sudah peju ku yg banyak di memek ibu tiriku yg binal, ibu tiri ku tersenyum puas.

    Kita tidur berpelukan tanpa baju…
    Paginya Aku terbangun tapi ibu sudah gak ada, aku keluar kamar dengan masih bugil ternyata ibu tiriku sedang masak di dapur “mau sarapan apa dho?” Tanya ibu tiriku yg cuma mengenakan celana dalam saja.
    “Mau sarapan memek aja sayy” yg di balas dengan senyuman ibu tiriku yg sekarang menjadi pelacurku..Nonton Film Bokep DISINI  Sekarang tiada hari tanpa melakukan sex kadang sampai seharian kita diem di rumah cuma buat ngentot, kalo lagi datang duburnya lah yg jadi sasaran kontolku.

  • Cerita Sex Di Entot Keponakan Ku Yang Sexy Dan Genit

    Cerita Sex Di Entot Keponakan Ku Yang Sexy Dan Genit


    895 views

    Perawanku – Cerita Sex Di Entot Keponakan Ku Yang Sexy Dan Genit, Aku berprofesi hanya seorang ibu rumah tangga umurku yang 35 tahun ini untuk menyibukkan diri aku selalu berkegiatan di luar rumah contohnya mengadakan rapat rapat, Pkk dan lain sebagainya, sedangkan suamiku bekerja di pemerintahan, kami sudah dikarunia anak yang pertama berumur 14 tahun dan yang kedua masih kelas SD, waktu muda dulu aku sering menjadi model atau pragawati karena memang bodiku seksi semasa muda.

    Dengan bagian-bagian tubuh depan dan belakang termasuk bagus. Berat badan sekitar 47,5 kg. Orang bilang saya punya penampilan yang menarik dan seksi terutama juga bibir saya. Apa yang saya akan ceritakan adalah pengalaman saya yang menarik yang telah menjadikan hidup saya terpuaskan lahiriah dan batiniah. Dan telah memperkuat kehidupan perkawinan kami.

    Ceritanya berawal pada suatu peringatan ulang tahun suami kakak saya kurang lebih dua tahun yang lalu, dimana banyak sudara-saudara yang membantu dalam persiapannya. Ikut pula membantu keponakan saya Bram, anak kakak saya yang lain lagi. Bram berumur 25 tahunan, masih kuliah, berperawakan tegap atletis tinggi kurang lebih 1,7 m.

    Tampangnya cakep dengan rambut hitam bergelombang. Termasuk seksi juga. Genit juga. Suka mencuri-curi memandangi saya, sepert mau menelan. Kalau bertatap pandang matanya sepertinya tersenyum. Kurang ajar juga pikiran saya, tetapi terus terang saya juga senang.

    Anaknya simpatik sih. Kadang-kadang ada juga pikiran, enak barangkali kalau mencium Bram atau memeluknya/dipeluk. Kelihatannya ada setrum dan chemistry di antara kami.

    Sore itu kakak meminta saya untuk mengambilkan kue tart, karena tidak ada yang bisa dimintai tolong. Karena tidak ada yang lain juga terpaksa Bram yang mengantarkan dengan mobilnya. Apa yang terjadi adalah ketika secara bersama Bram dan saya memungut dompet saya yang terjatuh di garasi.

    Bram memegang tangan saya menarik dan mencium pipi saya dengan senyum. Saya tidak bereaksi tetapi juga tidak marah tetapi berusaha memberikan kesan kalau saya juga senang. Sikap saya yang tidak menentang membuatnya kemudian mengulangi ciumannya dalam mobil ketika berhenti di lampu merah.

    Kali ini ciumannya di mulut sambil menekankan tangannya pada paha. Bram mencium dengan melumat dan memainkan lidahnya. Meski ini bukan pengalaman saya pertama untuk dicium tetapi saya tergetar seluruh tubuh dan merasakan ada rasa menggelitik dan mengalir di kemaluan saya.

    Selintas terjadi pertempuran antara ya dan tidak, antara pertahanan kejujuran terhadap suami melawan spontanitas keindahan kemunculan gairah, dan nampaknya kejujuran akan terkalahkan. Getaran terus menggebu sampai kesadaran muncul dengan reaksi mendorong sambil menggumam, “Jangan di sini, jangan di sini, dilihat orang.”

    Terus terang keinginan sangat besar untuk tidak menghentikannya, tetapi memang tempatnya tidak tepat. Babak awal telah terbuka, dan cerita tidak ingin terputus dan babak berikut perlu dipanggungkan secara berkelanjutan.

    Sepanjang proses pengambilan kue tart Bram pada kesempatan yang memungkinkan selalu mencuri untuk mencium dan sesekali membisikkan kata-kata, “You are beautiful,” dan terakhir menjelang sampai kembali ke rumah dia bisikkan, “I want you,” sambil mencium telinga saya.

    Sekali lagi saya tergetar sampai ke bawah. Melirik ke arah dia sambil senyum. Saya harap Bram bisa menangkap senyum saya dan pandangan mata saya sebagai tanda “OK”.

    Kami diam. Sesampai di pagar rumah saya bisikkan pada Bram, “Telepon saya besok pagi.” Pesta ulang tahun berjalan dengan lancar. Bram tetap mencuri-curi pandang pada setiap kesempatan. Akhirnya semua pulang, saya pun pulang, bersama suami, dengan berbagai perasaan seperti gadis yang jatuh cinta.

    Malam hari menjelang tidur pikiran tidak bisa terlepas dari Bram. Gelitik dan kelembaban terasa disela-sela paha. Karena pikiran dipenuhi Bram mata pun tidak bisa terpejam. Mengharap pagi hari lekas datang. Gila kalau dipikir, kok bisa tergoda, hanyut.

    Keesokan harinya pagi-pagi Bram sudah menelepon. Untung bukan suami yang mengangkat. Singkatnya siang itu Bram dan saya lunch, menikmati keberduaan dan kedekatan yang merangsang. Kami meninggalkan dengan Bram memegang inisiatip yang kemudian berakhir di salah satu motel di timur Jakarta, tanpa ada sikap keberatan atau protes dari saya.

    Tanpa menunggu pintu kamar motel tertutup rapat, sambil berdiri saya telah berada dipelukan Bram, melumat mulut dengan ciuman yang berapi-api. Tangannya menjelajah keseluruh bagian tubuh saya.

    Ke bawah rok menekan pantat saya dan menekankan badannya dan burungnya. Saya menyerah, tangan saya pun jadi ikut menjelajah ke burungnya yang telah sangat keras. Meremasnya dari luar dengan keinginan yang makin menggebu untuk membukanya. “Gila nih, gila nih!” terngiang di benak, tetapi tak mampu menyetop gairah yang sudah memuncak ini.

    Setelah memastikan bahwa tidak akan ada gangguan dari room service Bram menggiring saya ke tempat tidur tanpa melepaskan pelukannya. Pelan-pelan dia tidurkan saya dan secara lembut mulai menciumi dari telinga leher mulut, sambil kancing bacu dibuka, dan terus menciumi buah dada saya secara bergantian kanan kiri, BH dilepas, dihisapnya puting dan dijilatnya secara halus.

    Seluruh badan terasa kena setrum, terangsang. Kewanitaan saya terasa basah karena memang saya mempunyai kekhasan produksi cairan kewanitaan yang banyak. Bram pun memulai membuka satu persatu bajunya, masih tertinggal CD-nya.

    Secara pelahan Bram membuka bagian bawah rok sambil tak hentinya menciumi seluruh bagian yang terbuka. Perut saya dia ciumi bermesra-mesra. Tangannya menjalar juga keseluruh badan dan mendekap pada kewanitaan saya yang telah membasahi CD, sambil mulut Bram mendesah penuh gairah.

    Saya sudah tak bisa menahan kenikmatan yang rasanya sudah lama tak saya alami lagi. Tangan Bram mulai dimasukkan ke dalam CD menulusuri kewanitaan saya dengan menggerakkan jarinya. Gila setengah mati rasanya.

    Mau teriak rasanya. Bram secara halus dan pandai memainkan seluruh badan dan bagian-bagian peka saya. Kewanitaan saya mulai banjir merespon pada rangsangan yang selangit. Gila benar rasanya.

    Bram berlanjut dengan membuka CD dan memulai mengkonsentrasikan perhatiannya pada kewanitaan saya. Diciumnya secara perlahan dengan memainkan lidahnya dari atas ke bawah. Paha saya ditegakkan dan dibukanya lebar-lebar.

    Diciumnya bibir kemaluan dengan bibirnya secara penuh, dihisapnya secara berkali-kali sambil lidahnya memasuki celah-celah kemaluan saya. Aduh gila rasanya selangit. Ganti dia hisap klitoris secara halus. Dihisapnya, terus.

    Sampai saya tidak tahan dan sampailah saya pada puncak. Terasa cairan mengalir. Disertai dengan teriakan ringan tangan memeras rambut Bram. Ini menjadikan Bram lebih lagi menggumuli lubang kemaluan saya.

    Dia benamkan dan usapkan seluruh wajahnya pada kemaluan saya yang basah dengan desahan kepuasan. Saya sudah tidak bisa lagi menguasai diri dan terasa selalu tercapai puncak-puncak yang nikmat. Gila benar.

    Belum pernah saya dibeginikan. Pintar sekali si Bram ini, sepertinya pengalamannya sudah banyak. Saya hanya bisa menggerakkan kepala ke kanan kiri dengan mata terpajam mulut terbuka, dengan suara mendesah keenakan. Gila benar. Selangit.

    Kini giliran saya. Bram saya tarik ke atas. Kini batang kemaluannya terasa menekan paha saya. Bram saya balikkan dan batang kemaluannya saya genggam. Wah besar juga dan kencang lagi, sudah basah pula.

    Cerita Sex Di Entot Keponakan Ku Yang Sexy Dan Genit

    Cerita Sex Di Entot Keponakan Ku Yang Sexy Dan Genit

    Langsung saya hisap dengan gairah. Lidah saya permainkan di ujung kemaluannya sambil dikeluar-masukkan. Bram mengerang. Setelah kurang lebih sepuluh menit Bram melepaskannya. Dia lebih menghendaki keluar di liang kemaluan saya.

    Kini dia di atas saya lagi dengan posisi batang kemaluan di depan lubang kemaluan. Dengan ujungnya digerak-gerakkan di bibir kemaluan ke atas ke bawah. Enak sekali. Mabok benar. Kemudian secara perlahan masuklah batang kemaluan ke lubang kemaluan saya dan terus menekan sampai terasa penuh sekali, dan terasa sampai di dasar rahim.

    Gila rasanya benar-benar selangit. Tidak pernah rasanya seenak seperti ini. Bram menekan terus sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. Gila! Enak benar! Terus dia putar-putar sambil keluar masuk. Sampai saya lebih dulu tidak tahan dan sampai di puncak, keluar dengan meledak-ledak terasa melayang kehilangan nafas sampai terasa hampa saking nikmatnya.

    Kemaluan saya terasa basah sekali. Bram masih terus memompa dan belum mau menyelesaikan cepat-cepat. Batang kemaluannya masih diputar dengan keluar masuk di lubang kemaluan, sehingga saya pun tidak tahan keluar lagi, yang ketiga atau yang keenam dengan yang keluar karena dihisap tadi. Gila benar! Seluruh badan basah rasanya. Sprei sudah basah betul dari cairan kewanitaan saya.

    Bram masih terus menekan, memutar, menggaruk-garuk dan mencium sekali-sekali. Ciumannya di telinga bersamaan dengan tekanan batang kemaluan di dalam lubang kemaluan saya sungguh membuat seluruh badan menggigil nikmat dan membuat saya keluar secara dahsyat. Kemaluan saya terangkat menyongsong tekanan batang kemaluan Bram.

    Gila benar, sungguh nikmat tiada tandingan. Akhirnya Bram mulai menggerang-ngerang berbisik mau keluar. Dengan tekanan yang mantap keluarlah dia dengan semprotan yang keras ke dalam liang kemaluan saya.

    Hangat, banyak dan terasa mesra dan memuaskan. Oh Tuhan, sungguh tak ada tandingannya. Dia remas badan saya dengan menekankan bibirnya pada bibir saya. Hampir habis nafas. Kehangatan semprotan Bram menggelitik lagi kemaluan saya sehingga orgasme saya pun keluar lagi yang kedelapan menyusul semprotan Bram.

    Kami bersama-sama keluar dengan nikmat sekali. Sesaat terasa pingsan kami. Setelah selesai terasa kepuasan yang menyeluruh terasakan di badan. Pikiran terasa terlepas dari semua masalah dan hanya keindahanlah yang ada.

    Kami masih berpelukan menikmati tanpa kata-kata, sambil memulihkan kembali energi yang telah tercurahkan secara intensif. Kami tertidur sejenak. Siuman setelah sepuluh menit dengan perasaan yang lega, dan puas.

    Meski demikian rasa mengelitik, gatal-gatal kecil masih terasa di kemaluan saya, seolah belum puas dengan kenikmatan yang begitu hebat. Tangan saya mendekap batang kemaluan Bram mengusap-usapnya sayang.

    Ingin rasanya batang kemaluan Bram memenuhi lagi di lubang kemaluan saya. Bibir tidak bisa menahan, saya tarik batang kemaluan Bram dan mulai meluncur ke bawah dan menghisapnya lagi dengan kasih sayang, diliputi bau campuran antara cairan saya dan mani yang terasa sedap.

    Kemaluan Bram terasa sangat lunak tidak segagah tadi. Serasa menghisapmarshmallow. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena secara perlahan batang kemaluannya mulai membengkak dan menyesaki mulut.

    Sekali lagi kewanitaan saya tergelitik. Tanpa bertanya saya bangkit jongkok di atas Bram dan memasukkan Bram pelan-pelan. Seluruhnya masuk terasa sampai di ujung perut dan mulai menggelitik G-spot.

    Ganti saya pompa ambil kadang merunduk memeluk Bram dan menciumnya. Kadang sambil duduk menikmati penuhnya di kemaluan saya. Rasanya enak sekali karena saya yang mencari posisi yang terenak untuk saya.

    Setelah beberapa waktu merasakan kenikmatan yang masih datar, kenikmatan mulai memuncak lagi dan terus memuncak sampai akhirnya sampai puncak tertinggi. Meledak-ledak lagi orgasme dengan teriakan-teriakan nikmat.

    Yang ternyata diikuti oleh Bram dengan semprotan kedua. Tangannya memeluk erat-erat dengan gerangan pula. Gila enaknya sungguh sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Ini kali rasanya surga dunia. Kalau bisa maunya seharian begini terus rasanya. Gila! Gila benar, sungguh nikmat memuaskan.

    Tetapi kami harus pulang. Saya kembali ke rumah, ke suami dan keluarga saya. Dengan suatu pengalaman yang tak terlupakan selama hidup. Sepanjang jalan kami diam tetapi tangan saling memegang.

    Malamnya menjelang tidur, sekali lagi kemaluan saya menggelitik dengan ingatan pengalaman siang tadi tidak bisa hilang. Ini memang pembawaan saya yang orang barangkali mengatakannya sebagai maniak seks, histeris, multi orgasme, kelaparan terus.

    Sekali terbuka lebar dan dirangsang maunya terus dipenuhi. Sejauh ini dengan suami tidak pernah tercapai apa yang Bram bisa lakukan. Kepuasan dengan suami sama-sama tercapai tetapi kepuasan yang tidak mendalam seperti Bram.

    Suami yang lekas selesai menjadikan “bakat” saya tidak berkembang. Sekarang yang ada hanya suami di samping saya. Saya merengek minta pada suami dengan tangan meraba burungnya dan memijat-mijatnya halus.

    Dia tertawa sambil mengejek, “Gatel nih ya.” Dalam hati saya bilang memang gatal. Saya mencoba menikmati penetrasi kemaluannya dengan membayangkan kemaluan Bram. Kewanitaan saya, saya goyangkan mencari spot yang nikmat sambil mendekap.

    Dia menekan menarik beritme sampai kemudian saya mencapai puncak dulu diikuti dengan semprotan maninya. Selesailah sudah. Kemaluan saya masih ingin sebetulnya, tetapi dia biasanya sudah tidak bisa lagi. Jadinya tanganlah yang bergerak “Self Service”. Memang penyakit saya (atau karunia) ya itu. Sekali sudah diobok-obok tidak bisa berhenti. Saya tidur dengan nyenyak malam itu.

    Seperti yang bisa diduga pertemuan saya dengan Bram berlanjut. Semua fantasi seks dan impian-impian tak ada yang tidak kami wujudkan. Sungguh sangat-sangat nikmat. Teknik kami makin sempurna dan Bram bisa membuat saya orgasme sampai tiga belas kali.

    Pada kesempatan lain akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman kami yang aduhai. Semoga saya tidak jatuh cinta dan menghendaki hubungan yang lebih dalam, dan mengacaukan rumah tangga saya yang sudah ada.

    Saya hanya mau seksnya. Sama seperti Bram juga. Sehingga dari luar, partner seks saya resmi adalah suami. Dibalik itu Bram lah yang menjadi pemuas seks dan fantasi saya dan ini telah berjalan selama dua tahunan. Dua kali dalam seminggu paling sedikit. Suami tetap dilayani seminggu sekali, kadang sepuluh harian sekali.

    Saya merasa bahagia dengan pengaturan sedemikian. Keluarga tetap tidak terganggu. Hubungan dengan anak-anak dan suami tetap seperti biasa, bahkan kehidupan seks dengan suami menjadi lebih baik. Ternyata selingkuh ada manfaat dan kebaikannya juga.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Tidur Bareng Pacar Di Kost – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Tidur Bareng Pacar Di Kost – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    1841 views

    Perawanku – Perkenalkan namaku Ryan dan usiaku 22 tahun, tercatat sebagai mahasiswa sebuah PTS di Bandung. Cerita nakal yang akan kuceritakan ini terjadi tiga tahun yang lalu. Sudah lama memang, tapi aku selalu teringat-ingat pengalaman seks tersebut dan tak akan pernah aku melupakan satu nama seorang mahasiswi bernama Cindy.

    Walau hingga sekarang pun akan selalu kukenang saat-saat indah bersamanya. Pertemanan akrabku dengan Cindy karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Cindy lebih tua 2 tahun dan dia anak Surabaya, sedang kuliah di Bandung hanya beda kampus denganku. Yang aku tahu, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua tahun (tapi tidak bercerai) dan Cindy ikut tinggal bersama neneknya (ibu kostku) ketika ia masuk kuliah.

    Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya cewek seperti dia yang wajahnya sangat cantik (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yang diidamkan pria melekat pada dia.

    Kulitnya yang putih, hidung bangir, matanya yang indah dan bening, rambut ikal serta tubuhnya yang sexy padat.. Aku juga nggak tahu kenapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya padahal yang kost di rumahnya adalah cewek semua. Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…

    Pada awal kami berpacaran, Cindy termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun, ga terbayang deh untuk bisa ngentot dia hehehe… ! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, dan aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari.

    Setiap kali fantasi dan gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku.

    Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Cindy resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu.

    Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Cindy dan Desi (anak kost yang lain) masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah.

    Desi duduk di depan sementara aku dan Cindy duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV. Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik.

    Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang. Desi masih asyik menonton dan Cindy yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Desi tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cindy.

    Entah Cindy terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Cindy pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Desi. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali. “I love you, honey….” Bisikku di telinganya.

    Cindy menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Cindy meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Desi yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.

    Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Cindy. Cindy menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Desi. cerita nakal.

    Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Cindy yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Cindy yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat.

    Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Cindy buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Desi bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga.

    “Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Desi sambil menyerahkan remote TV pada Cindy. Desi kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Desi hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Cindy. Bisa mati aku. Cindy yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. cerita nakal.

    Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku. “Kita jangan disini Say, nanti ketahuan….” Bisiknya diantara ciuman yang menggelora. Segera kubimbing tangan Cindy bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar

    Cindy, kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.

    Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cindy yang telah duduk di tepi ranjang. “Aku cinta kamu, Cindy…..” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya. Mata Cindy menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Cindy pun membalas membuat lidah kami saling beradu. cerita nakal.

    Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya.

    Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun. Kuusap kedua putingnya, dan Cindy pun tersenyum manja. “Ayo Yan, lakukanlah….” Ujarnya.

    Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Cindy membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya.

    Cindy menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Cindy,

    Apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus. “Wah.. punyamu oke Cindy, Ok’s banget…” ujarku terpana Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya. “Burungmu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yang sudah tegak dari tadi.

    “Come on Honey….” Pintanya menggoda. Aku tahu Cindy sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Cindy berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya.

    Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Cindy sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cindy, pikirku.

    Ciumanku terus menikmati klitoris Cindy, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya. Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Cindy mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk. “Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya.

    Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Cindy makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Cindy sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku. “Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?” “Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya?” ujarnya.

    Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif Cindy pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur. “Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”

    Tanpa menunggu jawabanku tubuh Cindy menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Cindy merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam.

    Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam “gua”-nya. Cindy mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.

    Tanganku meremas kedua payudara Cindy yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Cindy terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.

    “Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Cindy ” bisikku pelan “Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..” Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cindy mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yang mengambil inisiatif serangan.

    Kutekan naik turun pinggangku, sementara Cindy tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya. “Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Cindy, dan aku pun makin menggencarkan seranganku. Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya.

    Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Cindy tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.

    “Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda. “Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan penisku kembali. “Ahh teruss…terusss……” desah Cindy ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.

    Kupeluk tubuh Cindy erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang. “Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….” “Oke, tahan dulu Cindy” dan kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.

    Kusuruh Cindy nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat. “Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.

    Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tidak terlepas,. “Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya. Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya. “Yan….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Cindy tiba-tiba.

    “Tahan Cin, aku juga hampir sampai….” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat. Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan spermaku berkumpul dalam satu titik. “Aku keluar sekarang Cin….” penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Cindypun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya .

    Sambil mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya dan kedua tangan Cindy pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang kemaluanku dan….croott…crooottt… spermaku jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas spreil.

    Cindy menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada. “Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Cindy yang sudak acak-acakan tak karuan. “Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Yan….”desahnya manja . Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam.

    Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami ‘bermain” tadi.

    Begitulah kisahku dengan Cindy, setiap hari kami selalu melakukan ML. Dan setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambil mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua).

    Hingga pada suatu hari Cindy harus pindah ke luar kota ikut kedua orang tuanya yang telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginapl.

    Pada itu, tiba-tiba kuterima surat dari Cindy yang mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia, aku sungguh sangat mencintai dia….. Sekarang, setiap kali aku melakukan masturbasi,

    fantasiku selalu melayang mengingat saat-saat terindah kami melakukan hubungan seks pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aku ulangi saat-saat indah itu.

  • Cerita Sex Guru Cantik Ajari Cara Oral Sex – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Guru Cantik Ajari Cara Oral Sex – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1595 views

    Perawanku – Namaku Arif, bukan nama sebenarnya. Ini adalah kisah yang baru saja aku alami. Aku adalah siswa dari salah satu SMA negeri terkenal. Saat ini aku duduk di kelas tiga jurusan IPS. Memasuki tahun ajaran baru berarti persiapan buatku untk lebih serius belajar menghadapi ujian akhir.

    Aku tahu aku tidak begitu pintar, maka itu aku selalu mencari cara agar guru-guru bisa membantuku dengan nilai. Cara yang aku gunakan adalah selalu mengajukan diri untuk menjadi kordinator pelajaran di sekolah.

    Pengalaman menjadi kordinator di kelas tiga inilah yang membawa diriku ke pengalaman yang tak akan pernah kulupakan seumur hidup. Awalnya aku biasa-biasa saja ketika mendengar aku dipilih menjadi koordinator pelajaran Pendidikan Pancasila. Namun lama-lama aku senang karena ternyata bu Mumum lah yang kembali mengajar kelasku.

    Ya, bu Mumum adalah guru pancasila saat aku kelas 2. Di kelas 2, bu Mumum sering jadi bahan bisik-bisik teman-teman laki2 ku. Bagaimana tidak, di kelasku itu, meja guru yang menghadap ke arah murid-murid, di depannya biasanya khan tertutup, sehingga kaki guru tidak terlihat dari arah murid, nah, di kelasku mejanya depannya tidak tertutup, jadi setiap guru yang duduk selalu kelihatan kaki dan posisi duduknya.

    Diantara semua guru, bu Yosi, bu Rahma, bu Tati dan sebagainya, mereka semua sadar akan keadaan meja itu dan sadar bagaimana harus duduk di kursi itu, hanya bu Mumum mutmainah lah yang tidak sadar.

    Beliau selalu mengajar sambil duduk dan memberikan pelajaran mengenai moral pancasila. Bu Mumum tidak sadar, jika ia duduk selalu agak mengangkang dan hampir setiap dia mengajar anak-anak cowo selalu memaksa duduk di depan supaya bisa lebih jelas melihat paha bu Mumum dan celana dalamnya yang berwarna krem.

    Banyak teman-teman yang diam-diam mengambil foto selangkangan bu Mumum dari bawah meja dengan Handphone, namun hasilnya selalu tidak memuaskan karena gelap. Aku pun termasuk salah seorang dari mereka yang selalu horny lihat paha bu Mumum. Bu Mumum berusia 43 tahun, dari logat bicaranya, beliau orang sunda. Kulitnya putih agak keriput dan kemerahan. Semakin dia tidak memakai make-up, semakin nafsu teman-temanku melihatnya. Karena kulitnya menjadi agak mengkilat.

    Kembali ke ceritaku, aku pun semakin sering berkomunikasi dengan bu Mumum. Dan aku mencari cara agar aku bisa menarik perhatiannya. Sisi positifnya membuat aku terpaksa membaca-baca hal-hal soal moral dan pancasila dan berusaha mencari-cari pertanyaan untuk sekedar aku tanyakan kepada bu Mumum.

    Ini supaya bisa menjadi alasan untukku lebih dekat dengannya. Jika berbicara lebih dekat dengan bu Mumum, aku lihat dari dekat kulitnya yang putih agak berbintik kemerahan dan keriput sedikit disana sini. Pantas saja bu Mumum selalu memakai bedak karena kulitnya akan mengkilat dan berminyak jika polos. Namun semakin membuatku bernafsu, karena pikiran ku udah terkotori dengan pengalaman saat kelas dua.

    Semaksimal mungkin kubuat bu Mumum berpikiran bahwa aku adalah siswa yang sangat tertarik dengan apa yang ia ajarkan, walaupun sebenarnya tujuanku adalah dekat dengan dirinya.

    Suatu hari aku bertanya apakah aku boleh meminjam beberapa buku mengenai nasionalisme yang sering bu Mumum ceritakan padaku. Bu Mumum bilang boleh saja, kalau mau ke rumah. Yes! akhirnya berhasil strategiku. Bu Mumum memberikan alamat rumahnya yang berada di Perumnas dekat SMA tiga di kotaku.

    Malamnya aku tidak bisa tidur, mengatur rencana seperti apa nanti kalau aku di rumah bu Mumum, mudah-mudahan suaminya belum pulang. Besok aku akan ke rumah bu Mumum sepulang sekolah, kudengar suami bu Mumum PNS di departemen pendidikan daerah, mudah-mudahan suaminya belum pulang sekitar jam dua sampai jam empat.

    Esoknya sepulang sekolah aku langsung ke rumah bu Mumum. Tak disangka, saat aku sedang menyetop angkot untuk pergi ke rumah bu Mumum, ternyata bu Mumum juga tengah menunggu angkot.

    “Eh, Rif, mo krumah ibu? ya sudah bareng saja”, aku senang sekali aku bisa pergi sama bu Mumum. Aku duduk bersebelahan bu Mumum di kursi depan angkot. Ooh, pahaku bersentuhan dengan pahanya yang mulus, aku takut ketahuan kalau penisku sudah mulai mengeras, maka aku tutupi dengan tasku.

    Sepanjang perjalanan bu Mumum cerita tentang keluarganya dan terkadang sedikit menanyakan tentang keluargaku. Aku berbohong bahwa aku sudah lama tidak mendapat kasih sayang seorang ibu, karena aku hidup terpisah, lalu aku bilang senang karena aku merasa bisa mendapatkan kenyamanan jika berbicara dan ngobrol dengan bu Mumum, rasanya bu Mumum sudah kuanggap ibu sendiri.

    Bu Mumum terharu dan Memegang tanganku!! Kata beliau, beliau senang mendengarnya lagian menurutnya aku anak yang baik. Dalam benakku, ya, aku memang anak “baik”, yang siap menikmati tubuh ibu. Aduh penisku sampai keluar pelumas saat itu, basah sekali.

    Dua puluh menit kemudian, sampailah kami di rumah beliau. Ternyata dugaanku benar, tidak ada seorangpun di rumah beliau. Aku dipersilahkan duduk di ruang tamu. Bu Mumum bilang tunggu sebentar untuk ganti baju.

    Ganti baju??! dalam benakku aduh ingin sekali aku mengintip beliau ganti baju. Aku deg-degan, mataku mengarah kemana bu Mumum pergi. Beberapa menit bu Mumum keluar. Masih memakai baju gurnya sambil membawa buku. Yah, ternyata hari itu belum waktunya untukku, tapi ini adalah awal dari pengalaman yang sebenarnya.

    Sejak itu aku jadi sering ke rumah bu Mumum dan kenal dengan keluarganya. Akhirnya puncak pegalaman ini, saat aku pura-pura menangis sedih frustasi akibat ayahku mau menikah lagi dan aku tidak setuju, karena itu ayahku mengusirku dan tidak boleh pulang ke rumah. Tentu saja ceritanya aku karang sendiri.

    Bu Mumum sangat bersimpati padaku, saat aku cerita panjang lebar di rumahnya tidak ada siapa-siapa, bu Mumum saat itu memakai daster dan tanpa make-up duduk disebelaku sambil memegang pundakku. Aku menangis pura-pura, bu Mumum menenangkan ku dengan memelukku.

    Mmh, aku menyentuh pinggiran payudara bu Mumum. Akhirnya aku mencium aroma tubuhnya. Aku mempererat pelukanku dan kepalaku aku sandarkan di leher bu Mumum. aku bisa menghirup aroma lehernya. Bu Mumum memelukku erat pula. Secara nekat kuberanikan diriku untuk mencium pipi bu Mumum secara lembut. Dan bilang kalau aku minta maaf tapi aku merasa cuma bisa tenang jika dekat ibu Mumum.

    Bu Mumum bilang tidak apa-apa. Aku pun memberanikan mencium pipinya lagi, tapi kali ini lebih dekat ke pinggiran bibir, cukup lama kutempelkan bibirku di pinggiran bibirnya. Bu Mumum diam saja sambil terus memelukku dan mengelus-elus punggunggu sambil menenangkan. Apakah bu Mumum terasa bahwa penisku yang sudah menegang kutempelkan di pahanya.

    Ku coba menggesek-gesekkan perlahan penisku ke paha bu Mumum. Bu Mumum tahu. Namun beliau diam saja. Aku pegang pipi beliau, tentunya air mataku masih mengalir, sambil aku lekatkan bibirku dengan bibirnya sambil berkata “Ibu…”, bibir bu Mumum tidak terbuka, beliau tetap diam, walaupun bibirku bergerak-gerak mencium bibirnya.

    Berbarengan dengan itu, aku tekan dan gesekkan terus penisku yang sudah basah ke paha bu Mumum. Kami berdua duduk di sofa. Bu Mumum tahu aku sedang apa dan beliau diam saja, mebiarkan ku beronani dengan menggunakan paha dan bibirnya sebagai media masturbasiku.

    Aku gesek-gesekkan terus dan terus, bu Mumun tampaknya memejamkan mata dan tidak berkata apa-apa. OOh pembaca, wajahnya aku ciumi, nafasnya aku hirup, dan pahanya yang besar dan lembut aku tekan-telan dengan penis, gesek terus.. Ooh..terus… Dan akhirnya ouuhh.. Cepat sekali aku ejakulasi.

    Aku pun lemas sambil memeluk ibu Mumum yang hampir posisinya setengah tertidur di sofa akibat aku tekan terus. Bu Mumum pelan-pelan bilang, “udah..? hm?”, kata bu Mumum pelan dan terdengar sayang sekali denganku. Aku minta maaf sekali lagi dan bu Mumum bilang ia mengerti. Tentunya setelah kejadian itu, aku semakin dekat dengan ibu, sampai detik ini.. Suaminya dan teman-temanku tidak tahu hubungan kami.

    Walaupun aku belum sampai berhubungan seks dengan bu Mumum, namun bu Mumum selalu tahu dan bersedia menjadi media onaniku, dengan syarat pakaian kami masih kami kenakan, bu Mumum hanya menyediakan pahanya dan memperbolehkan aku menindihnya dan menekan-nekan penisku ke paha dekat selangkangannya sampai aku dapat klimaks.

    Maka itu, aku selalu membawa celana dalam cadangan saat aku bilang ke bu Mumum kalau aku ingin ke rumah ibu Mumum.

  • Cerita Sex Gairah Sex Bu Firdha, Guru Biologi Berjilbab Yang Alim

    Cerita Sex Gairah Sex Bu Firdha, Guru Biologi Berjilbab Yang Alim


    1322 views

    Perawanku – Cerita Sex Gairah Sex Bu Firdha, Guru Biologi Berjilbab Yang Alim, Hari itu aku berangkat mengajar pagi-pagi ke sekolah. Habis mau bagaimana lagi, tempat tinggalku agak jauh dari tempatku mengajar. O,ya aku mengajar di SMA negeri di kota X. Sekolah ini termasuk unggulan, namun bukan dalam hal akademisnya melainkan dalam hal ekskulnya.

    Setiap pulang para siswa terlebih dahulu mengikuti ekskul hingga sore hari. Karena termasuk sekolah baru, guru yang mengajar umumnya masih muda. Mereka rata-rata tidak ada yang berumur lebih dari 30 tahun. Sedangkan aku sendiri termasuk guru senior karena yang pertama masuk sejak pertama kali sekolah ini didirikan (disamping umurku juga yang mendekati 40-an).

    Jam 6 pagi aku sudah berada di ruangan guru. Disitu baru nampak beberapa pengajar yang sudah hadir bersamaan. Diantara mereka ada yang amat menarik perhatianku dari semenjak ia pertama kali bergabung bersama staf pengajar di sekolah ini. Namanya Firdhayanti biasa dipanggil oleh lingkungan sekolah Bu Firdha dan dia mengajar biologi. Selain mengajar biologi, dia juga menjadi pengurus UKS maklum sekolah kami masih baru 2 tahun berdiri jadinya minim SDM. Bagiku dia termasuk kategori perempuan yang manis, umurnya terpaut 15 tahun lebih muda dariku. Tingginya dibawah beberapa senti dariku dengan berat badan yang ideal.

    Perempuan itu selalu berpenampilan rapi dengan secarik kain jilbab menghiasi kepalanya. Dia baru mulai mengajar sekitar 2 bulan yang lalu. Pagi itu Firdha datang memakai baju lengan panjang berwarna biru muda dipadu dengan rok panjang sewarna pula sedangkan jilbab yang dikenakanannya berwarna putih bermotifkan bunga, amat serasi. Sejujurnya, yang membuat aku begitu tertarik padanya diluar wajahnya yang manis menggemaskan itu tidak lain karena bentuk tubuhnya yang aduhai mengundang birahiku.

    Pakaian yang dikenakannya selalu terlihat agak ketat entah disengaja atau tidak. Dan walaupun jilbab yang dikenakannya panjang selengan namun ukuran payudaranya yang montok selalu tersembul dari balik baju dan jilbabnya. Belum lagi kalau memperhatikan saat ia berjalan, pantatnya yang montok itu selalu bergoyang naik turun membuat selalu tidak konsen.

    Akibat sering membayangkan Firdha jadinya aku sering berfantasi sedang menyetubuhinya dalam keadaan dia telanjang namun tetap mengenakan jilbabnya. Tentu merupakan hal yang menarik apabila wanita berjilbab namun tidak berbusana. Selama ini aku hanya bisa mengkhayal Firdha yang berjilbab telanjang di depanku. Memikirkan hal itu aku jadi sering merasa horny. Sampai-sampai aku bertekad untuk bisa melancarkan hasrat terpendam yang begitu menyiksa ini.

    Pukul 1 siang dan bel pulang berbunyi dan aku masih berada di lingkungan sekolah ini sampai sore karena memang hari itu aku punya jadwal untuk mengajar les tambahan untuk anak kelas 2. mulai jam 2 siang hingga 4 sore.

    Tak terasa sudah jam 4 sore. Semua murid les pulang, sedangkan aku masih ada di sekolah untuk membereskan perlengkap an mengajarku.

    Aku berjalan menuju ruang guru untuk beres-beres pulang.
    Sore hari itu sekolah yang tadinya ramai kini menjadi sepi.

    kulihat nampak tas kepunyaan Firdha masih ada di ruangan. Nampaknya guru lainnya sudah pulang sedangkan dia masih di sekolah. Aku penasaran mencari tahu keberadaan perempuan cantik itu . Tapi sebelumnya aku ingin sekali cuci muka melepas kepenatan selama mengajar tadi. Segera aku menuju kamar mandi dekat ruang guru. Di sana hanya ada 2 kamar mandi satu untuk pria satu untuk wanita. Namun dindingnya tidak membatasi dengan sempurna, ada sekitar 30 cm celah di atas dinding yang membatasi kamar mandi itu.

    Perlahan kubuka pintu kamar mandi khusus guru pria dan belum lagi kututup pintunya aku mendengar suara desahan pelan dari kamar mandi sebelah. Terkesima dengan suara yang aku dengar, segera kuberjingkat-jingkat menaiki bak mandi untuk mengintip ke kamar mandi sebelah. Saat mengintip aku terkejut bukan kepalang karena ternyata di sana kulihat Firdha, guru berjilbab yang mempunyai wajah manis nan menggemaskan itu sedang berjongkok tanpa mengenakan rok panjangnya. Terlihat roknya berada di gantungan kamar mandi. Saat itu dia memandangi gambar di ponselnya. Aku menduga dia tengah menonton blue film, karena terlihat dia tidak bisa mengendalikan diri dan menggosok-gosok vaginanya.

    Tak kusangka walaupun berjilbab, Firdha terlihat sangat birahi. Kuabadikan masturbasi guru berjilbab tersebut dalam ponsel kameraku. Firdha tidak sampai mengerang, mungkin dia takut ketahuan apabila terdengar orang lain. Melihat ia sedang bermasturbasi membuat gairah birahi mulai menguasai pikiranku. Tak dinyana, kesempatan untuk melampiaskan hasratku padanya telah muncul dengan sendirinya.

    Kira-kira 15 menit setelah Firdha guru biologi berjilbab yang “alim” itu baru keluar dari kamar mandi. Sekali lagi kulihat-lihat rekaman video dan foto hasil jepretanku tadi. Kulihat seeorang wanita manis berjilbab dengan tangan yang sedang asyik memainkan jemarinya di vaginanya. Kakinya terlihat putih dan mulus sekali. Ini menjadikan birahiku semakin meluap-luap. Segera aku bergegas menuju ruangan guru seraya menghampirinya yang sedang duduk. Kemudian dengan tanpa basa-basi kuelus-elus kepalanya yang berjilbab putih dengan motif bunganya. Dengan gerak refleks guru berjilbab itu terlompat dari duduknya.

    “Astaga! Kurang ajar! Apaan sih maksud pak Dino!”, hardik Firdha yang terkaget-kaget dengan kelakuanku terhadapnya tadi dengan wajah memerah karena marah.
    Tanpa banyak omong kutunjukkan fotonya saat bermasturbasi tadi, kulihat dia sangat shock.
    “Dengar sayang, kalo kamu sampai berani menolak melayaniku, foto dan video ini akan kusebar luaskan”, ancamku seraya mendekatinya lalu mengelus-elus jilbabnya.
    Dia hanya bisa terdiam tanpa kata-kata. Sekilas kemudian kujambak jilbabnya agar dia mengikutiku menuju ruang UKS. Sesampainya di sana pintu kukunci.
    “Firdha meskipun kamu pakai jilbab ternyata libidonya tinggi juga yah?”, kataku sembari tersenyum penuh kemenangan.

    Guru cantik berjilbab itu hanya bisa diam tertunduk sambil duduk di kursi. Air matanya hampir keluar. Kudekati ia seraya menjamah dan mengelus kepalanya yang berjilbab. “Sudahlah sayang kamu tidak usah banyak tingkah. Yang penting kamu tinggal ikut saja apa mauku semuanya pasti beres. Yakinlah kamu akan segera tahu apa bedanya main sendirian dengan main berpasangan”, ucapku lagi seraya menurunkan ritsluiting celanaku. Melihat hal itu wajah Firdha semakin tertunduk. Aku hanya bisa tertawa kecil melihat ia serasa tidak berdaya.

    Setelah celanaku melorot seluruhnya kebawah segera kuperintah Firdha untuk menurunkan celana dalamku seraya memintanya untuk mulai mengoral penisku. Mulanya ia berontak namun karena ancamanku yang akan menyebarkan gambar dan video yang memalukan itu akhirnya dengan sangat terpaksa dia menurutiku karena takut gambarnya tersebar. Dari tempatnya duduk, sambil berdiri kuusap-usap kepalanya yang berjilbab itu saat mulut Firdha perlahan mulai memainkan penisku. Air matanya terlihat menetes membasahi jilbabnya.

    Namun aku hanya tersenyum lebar penuh kemenangan sambil mengusap-usap jilbabnya. “Sshh…mmmhh…ennak sekallii sayaangg..”, desahku saat penisku keluar masuk mulutnya. “Mmmh…slurp…cupp..”, desah suara dan bunyi yang dari mulut guru berjilbab itu menahan birahi yang nampaknya mulai merasuki dirinya. Ya, sepertinya ia mulai terangsang karena saat ia sedang mengoralku tanganku yang satu lagi asik meremas-remas payudara montok miliknya dari luar busananya.

    Sekitar 10 menit kemudian kurasakan gejolak yang tidak tertahankan di ujung penisku. Nampaknya aku tak mampu lagi menahan lebih lama dan, “Croot…croott”, spermaku keluar dengan deras. Karena kaget Firdha melepas hisapannya sehingga spermaku tidak hanya menodai wajah manisnya namun juga jilbabnya. Kulihat jilbabnya yang bermotif bunga kini bertambah dengan bercak-bercak spermaku. Namun aku belum puas. Kuperintahkan dia melepas semua bajunya namun tetap mamakai jilbabnya. Dan aku juga segera melepas bajuku.

    Cerita Sex Gairah Sex Bu Firdha, Guru Biologi Berjilbab Yang Alim

    Cerita Sex Gairah Sex Bu Firdha, Guru Biologi Berjilbab Yang Alim

    Fantasiku melihat Firdha yang berjilbab namun tidak berbusana akhirnya terpenuhi” kataku dalam hati.

    Kulihat dugaanku tidak salah, Firdha terlihat menantang walau telanjang tanpa melepas jilbabnya. Dadanya montok seolah minta untuk diemut. Segera kuraih dada kanannya dan kukulum dengan rakus.

    “Ohh…ah..ah…ah..”, walau kupaksa ternyata Firdha terdengar amat menikmatinya. Kulihat wajahnya di balik jilbab ketika sedang horny, hal itu segera membuat penisku kembali tegang. Lalu kubaringkan Firdha di ranjang yang berada dalam ruangan UKS dan kuserbu mulut guru berjilbab itu dengan nafsunya. Sembari menciuminya tangan kananku meremas buah dada montok miliknya itu sedangkan tanganku yang kiri mulai mengelus dan memainkan vaginanya. Sekitar 10 menit kulakukan hal itu. Kemudian kupandangi wajahnya yang cantik masih terbalut jilbab nampak sedang terangsang karena ulahku.

    Terasa jemariku yang bermain di vaginanya mulai kebasahan akibat cairan kewanitaan yang keluar dari dalam. “Hmm…nampaknya dia benar-benar sudah terangsang” ujarku dalam hati. Sejurus kemudian kubalik tubuhnya seraya menunggingkan bokongnya yang sekal itu. Lalu kulebarkan kedua paha putih mulus guru berjilbab itu. Sembari mencengkeram pantatnya dengan tangan kananku, tangan kiriku membimbing penisku menyodok perlahan ke dalam belahan vagina Firdha.

    “Ouhh…”, desahnya dengan tubuh bergetar kala kupenetrasi liang surgawi miliknya. Perlahan tapi pasti penisku masuk sesenti demi sesenti dan rasanya sempit sekali. Dan akhirnya setelah berjuang beberapa menit penisku bisa menembus dalam-dalam sampai menyentuh dinding rahim miliknya.

    “UUhhhh..”, hela nafasku sembari melirik kebawah. Kulihat batang penisku tidak seluruhnya masuk tersisa sesenti. Dan yang tidak kusangka-sangka ternyata dari situ tidak terlihat adanya darah tanda keperawanan. “Hmm…Sepertinya Firdha sudah tidak lagi perawan”, ujar batinku namun tidak kupedulikan karena yang penting sekarang menuntaskan birahi yang selama ini kupendam padanya habis-habisan. Perlahan kugenjot tubuh sintal guru berjilbab ini seraya kedua tanganku mencengkram bongkahan pantatnya yang montok. Seperti joki yang memacu kuda. “Ohhh…nikmat sekali milikmu sayang…”, racauku seraya menggenjot penisku keluar masuk.

    “Ouuhhh…uuuhh…ahhhh…ppakkk…dinnoo…”, balasnya mendesah penuh nikmat. Dari belakang dapat kulihat jelas kedua tangannya meremas-remas kasur menahan nikmat. Sedangkan kepalanya yang terbungkus jilbab menggeleng ke kanan dan ke kiri dengan wajahnya yang cantik nampak seperti terbuai oleh nikmatnya sodokanku dari belakang. “Plak…plakk…”, bunyi selangkanganku beradu dengan pantatnya yang sekal ini.

    Sekitar 15 menit dapat kurasakan penisku sudah tidak dapat lagi menahan gejolak sperma yang akan keluar.

    “Sayyanggh…akkkuuu…keluarr…nnih…!”, seruku yang akan klimaks. “Akkhh…ppakk…Dinn…”, sahut Firdha dengan wajah mendongak keatas yang ternyata juga akan mencapai puncak orgasmenya. “Ooohhh…”, desahku panjang saat kubenamkan penisku dalam-dalam bersamaan dengan keluarnya spermaku kedalam vaginanya. Setelah keluar semua. kuambil rok panjang biru milik guru jilbab ini untuk membersihkan penisku dan vaginanya dari cairan yang keluar baik dari milik kami berdua.

    Setelah aku merasa kembali mendapatkan tenaga menggenjot Firdha, kuminta dia untuk berbaring telentang. Tanpa membuang waktu segera kuaduk-aduk vaginanya. Dia terlihat sangat menikmati permainanku ini. Puas dengan posisi itu, gantian aku yang telentang, kemudian kuminta dia menggenjot penisku dari atas. Jepitan vaginanya terasa nikmat sekali. Genjotannya yang liar membuatku tidak bisa bertahan lama. Tujuh menit kemudian aku memuncratkan spermaku di lubang kenikmatan Firdha. Terlihat wajahnya yang manis menunjukkan ekspresi kepuasan.

    Sehabis itu kami ngobrol sebentar sambil memakai pakaian kami kembali. Dan dari situ muncul pengakuan kalau dulu Firdha pernah nge-seks dengan pacarnya sebelum pakai jilbab. Sebelum berpisah aku mendapatkan kesepakatan dengan guru berjilbab ini apabila aku berjanji tidak akan pernah menyebarkan foto dan video yang kuambil di kamar mandi tadi, dia bersedia berhubungan seks denganku lagi. Tentunya lain kali dengan menggunakan pengaman! Setelah memeluk dan melumat bibirnya yang manis itu kami segera keluar sekolah karena takut ketahuan orang lain.

    Tak terasa hari hampir gelap kulihat Firdha segera menuju tempat parkir dan menutupi jilbabnya yang penuh sperma dengan helm sepeda motor, mungkin dia malu bila ketahuan ada sperma di jilbabnya. Akupun segera pulang dengan senyum kepuasan di wajah karena kutahu, mulai besok aku akan menjalani hari dengan penuh gairah birahi!

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar

    Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar


    879 views

    Perawanku – Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar, Kisah ini terjadi ketika keluarga gw membutuhkan seorang pembantu lagi. Kebetulan saat itu mbak Dian menganjurkan agar keponakannya Rini yang bekerja disini, membantu keluarga ini. Mungkin menurut ortu gw dari pada susah susah cari kesana kesini, gak pa pa lah menerima tawaran Dian ini.

    Lagian dia juga sudah cukup lama berkerja pada keluarga ini. Mungkin malah menjadi pembantu kepercayaan keluarga kami ini. Akhirnya ortu menyetujui atas penawaran ini dan mengijinkan keponakannya untuk datang ke Jakarta dan tinggal bersama dalam keluarga ini.

    Didalam pikiran gw gak ada hal yang akan menarik perhatian gw kalau melihat keponakannya. “Paling paling anaknya hitam, gendut, trus jorok. Mendingan sama bibinya aja lebih enak kemutannya.” Pikir gw dalam hati.

    Sebelum kedatangan keponakannya yang bernama Rini, hampir setiap malam kalau anggota keluarga gw sudah tidur lelap. Maka pelan pelan gw ke kamar belakang yang memang di sediakan keluarga untuk kamar tidur pembantu.

    Pelan pelan namun pasti gw buka pintu kamarnya, yang memang gw tahu mbak Dian gak pernah kunci pintu kamarnya semenjak kejadian itu. Ternyata mbak Dian tidur dengan kaki mengangkang seperti wanita yang ingin melahirkan.

    Bagaimanapun juga setiap gw liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan gw.

    Perlahan lahan gw usap permukaan vagina mbak Dian yang montok itu, sekali kali gw sisipin jari tengah gw tepat ditengah vaginanya dan gw gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Dian dari tidurnya yang lelap.

    “mmmm….sssshh…..oooohh, Donn… kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu, sampai mbak ketiduran.” Ucap mbak Dian sama gw setelah sadar bahwa vaginanya disodok sodok jari nakal gw. Tapi mbak Dian gak mau kalah, tanpa diminta mbak Dian tahu apa yang gw paling suka.

    Dengan sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga dengkul, karena kejantanan gw sudah mengeras dan menegang dari tadi. Mbak Dian langsung mengenggam batang kejantanan gw yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu.

    Dijilat jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan gw, seakan memanjakan kejantanan gw yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan gw yang gak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu.

    Dikemut kemut kantong pelir gw dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “plok.. plok”. Mbak Dian pun gak sungkan sungkan menjilat lubang dubur gw. Kenikmatan yang mbak Dian berikan sangat diluar perkiraan gw malam itu.

    “Mbak….uuuh. enak banget mbak. Trus mbak nikmatin kont*l saya mbak.” Guyam gw yang udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar.

    Semakin ganas mbak Dian menghisap kont*l gw yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat gak bisa gw ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung kont*l gw terasa ingin keluar.

    “Mbak… Donny mau keluar nih…” sambil gw tahan kont*l gw didalam mulutnya, akhirnya gw muncratin semua sperma didalam mulut mungil mbak Dian yang berbibir tipis itu.

    “Croot… croot… Ohhh… nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama mem*k mbak Dian. Namun kali ini mbak Dian tanpa ada penolakan, menerima muncratan sperma gw didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari lubang kencing gw. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di batang kont*l gw.

    Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun sahara, mbak Dian menyapu seluruh batang kont*l gw yang teralirkan sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing gw. Lalu dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan tubuh gw yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue rasakan.

    “Donn… mem*k mbak blom dapet jatah… mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam mem*k mbak….” pinta mbak Dian sambil memelas. Mengharapkan agar gw mau memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya.

    “Tenang aja mbak… mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya, karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.”

    Tanpa kembali menjawab perintah gw. Dengan cekatan layaknya budak seks. Mbak Dian menambil posisi kepalanya tepat di atas kont*l gw, kembali mbak Dian menghisap hisap. Berharap keperkasaan gw bangun kembali. Segala upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang kont*l gw itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.

    Memang gw akui kemahiran pembantu gw yang satu ini hebat sekali dalam memanjakan kont*l gw didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil kejantanan gw kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur kembali.

    Lalu gw juga gak mau lama lama seperti ini. Gw juga mau merasakan kembali kont*l gw ini menerobos masuk ke dalam mem*knya yang montok gemuk itu. Mengaduk ngaduk isi mem*knya.

    Gw memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Dian paling suka. Dengan posisi women on top, mbak Dian mengenggam batang kont*l gue. Menuntun menyentuh mem*knya yang dari setadi sudah basah. kont*l gw di gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan mem*knya. Menyentuh, mengesek dan membelah bibir mem*knya yang mengemaskan. Perlahan kont*l gw menerobos bibir mem*knya yang montok itu.

    Perlahan lahan kont*l gw seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya mbak dian membuat gw nikmat banget. Semakin lama semakin membara pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan kont*l gw yang terbenam didalam mem*knya.

    Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar

    Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar

    “uh… Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget….” dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman kont*l gw ke dalam liang senggamanya.
    “mem*k mbak Dian juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya… mem*k mbak di apain sih… kok enak banget.”
    “Ih… mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang diberikan sama mem*k mbak sama kamu Donn….” sahut mbak Dian sambil mencubit pentil tetek gw.

    “Donn… ooohh…. Donn…. mbak mmmmauu kluuuuaaarr… ooohh.” Ujar mbak Dian sambil mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Dian ambruk merebahkan tubunya yang telanjang tepat di atas badan gw. Untung saja posisi kamar mbak Dian jauh dari kamar kamar saudara dan ortu gw. Takutnya teriakan tadi membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa.

    Lalu karena gw belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak Dian mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang kont*l gw dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok mem*knya dengan bringas. Sekarang gw gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Dian dalam setiap sodokan demi sodokan yang gw hantam kedalam mem*knya itu.

    “Donn…. kamu kuat banget Donn… aaah… uuuhhh… ssshhhh…. ooohhh…” erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan gw dan mbak Dian.
    “Truuuus… Donn… sodok trusss mem*k mbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss.” Erangan mbak Dian yang memerintah semakin membuat darah muda gw semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat gw terangsang.

    “Suka saya ent*t yah mbak… kont*l saya enak’kan… hhmmm.” Tanya gw memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.
    “hhhhhmmmm… suka….sssshhh… banget Donn. Suka banget.” Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak.

    “Bilang kalau mbak Dian adalah budak seks Donny.” Perintah gw.
    “Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu…. Ohhhh… nikmatnya kont*l kamu ini Donn.”

    Semakin kencang kont*l gw ent*tin mem*knya mbak Dian. Mungkin seusai pertempuran ranjang ini mem*knya mbak Dian lecet lecet karena sodokan kont*l gw yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat.

    Merasa sebentar lagi akan keluar, maka gw balikkan posisi tubuh mbak Dian dibawah tanpa harus mengeluarkan kont*l yang sudah tertanam rapi didalam mem*knya. Gw peluk dia trus gw balikin tubuhnya kembali ke posisi normal orang melakukan hubungan badan.

    Gw buka lebar lebar selangkangan mbak Dian dan kembali memompa mem*k mbak Dian. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. “plok… plok…” semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang gw hantam ke dalam liang vaginanya.

    Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, kont*l gw seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang gw berikan. Maka erangan mbak Dian yang tertahan itu mengeras.

    Sampai saatnya terasa kembali denyut denyutan yang semula gw rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surga gw. Gw tahan gak mau permainan ini cepat cepat usai. Setiap mau mencapai puncaknya. Gw pendam dalam dalam kont*l gw di dalam lubang senggamanya mbak Dian.

    Tiba tiba rasa nikmat ini semakin…. ooohhh….ssshhhh…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Ayah Sange dengan Gadis-gadisnya

    Ayah Sange dengan Gadis-gadisnya


    1722 views

    Perawanku – Aku dan istriku selalu kompak dalam melakukan kegiatan seks dengna cara apapun supaya tidak bosan dengan yang pernah dirasakan, kita selalu mencari hal yang menarik, aku berusaha berfantasi dengan orang lain biasanya aku menonton film porn dulu sebelum gairahku memuncak dan aku menonton film biasanya malam hari setelah orang rumah sudah tidur semua.

    Yang mengejutkanku, kebanyakan film porno itu selalu melibatkan seorang gadis muda. Dalam usia kepala tiga, aku tak pernah memikirkan wanita yang lebih muda sampai aku menyaksikan film-film itu. Aku sadar kalau ternyata gadis-gadis muda sangatlah panas. Agen Joker Gaming

    Hal lain yang menarik perhatianku adalah kenyataan kalau permainan lesbian sangat populer. Aku mulai tertarik dengan gadis muda yang mencumbui vagina gadis muda lainnya yang lembut, basah, dan biasanya tak berambut.

    Melihat film-film itu untuk berfantasi mulai mengubah kehidupanku. Aku mempunyai tiga orang anak gadis yang beranjak remaja. Aku mulai memperhatikan mereka, kulihat cara mereka berpakaian, cara jalannya, dan segala tingkah laku mereka.

    Mereka menjadi obsesiku sendiri! Kuamati lebih detil saat mereka bangun pagi untuk melihat putingnya yang mengeras di balik pakaian tidur mereka. Kunikmati puting mereka yang terayun saat mereka berjalan-jalan dalam rumah. Aku terus mengamati mereka sampai semuanya beranjak menjadi seorang gadis muda yang sempurna.

    Yang tertua adalah Dina. Dia mempunyai puting yang paling besar, branya mungkin D-cup atau lebih besar. Dia sesungguhnya tak terlalu cantik, tapi enak dipandang. Aku yakin teman-teman cowoknya banyak yang memperhatikan dadanya. Dina juga mempunya pantat yang kencang dan besar. Tapi meskipun dia yang paling tua di antara saudara-saudaranya, dia sering bertingkah seperti gadis berusia separuh umurnya.

    Yang paling muda Tia. Tia mungkin yang paling cantik di antara ketiganya. Masalahnya adalah dia pemalas, hanya duduk dan tak mengerjakan apa pun sepanjang waktu. Jadi pantatnya menjadi melebar..? Putingnya baru mulai tumbuh. Dan di samping itu dia tomboy, aku jadi mempertanyakan jenis kelaminnya. Dia lebih suka berada di antara cowok daripada cewek.

    Rahma yang di tengah, di antara anak-anakku, bentuk tubuhnya lah yang terbagus. Bagiku, dia mempunyai tubuh dalam fantasiku. Dia memiliki tubuh yang sempurna dengan bra B-cupnya, atau C-cup kecil. Rambutnya yang panjang hingga melewati bahunya, dan matanya selalu nampak mempesona.

    Masalahnya dia yang paling bandel. Selalu membuat masalah. Dia juga sadar kalau dia punya tubuh yang bagus dan selalu memakai pakaian yang memperlihatkan hal itu. Di antara anak-anakku, Rahma lah yang jadi bahan fantasi utamaku. Setiap kali aku menyetubuhi istriku, Rahma lah yang ada dalam benakku!

    Kisah ini bermula dengan Dina dan temannya Sitha. Sitha setahun lebih muda, tapi mereka sangat akrab. Sitha selalu menginap di rumah kami setidaknya sekali sebulan. Sitha sangat kurus, dadanya kecil, tapi sangat manis.

    Suatu malam saat Sitha menginap, aku mulai melihat film porno seperti biasa. Suaranya kumatikan jadi aku dapat mendengar kalau ada orang yang mendekat. Lagipula aku dengar suara berisik dari kamar Dina.

    Kupikir mereka sedang sibuk dengan urusan gadis remaja dan begadang sampai pagi ngomongin tentang cowok dan sekolah, atau apapun yang menjadi urusan gadis seusia mereka. Entah bagaimana suara yang kudengar tak lagi seperti orang yang sedang ngobrol. Kadang kudengar suara erangan.. Yang lama-lama cukup keras juga.

    Aku mendekat ke pintu kamar Dina dan lebih mendengarkan apa yang tengah terjadi. Dan benar! Itu suara erangan dan cukup berisik! Kalau saja pintunya tak tertutup pasti kedengaran sampai luar dengan jelas. Lalu aku dengar teriakan kenikmatan. Agen Joker1888

    Kudorong pintunya sedikit terbuka. Apa yang kulihat didalam sangat mengejutkanku. Sitha dan Dina berbaring di lantai dengan Tia diantara mereka. Kepala Sitha berada diantara paha Dina dan kepala Tia ada di sela paha Dina..

    Setelah mataku dapat menyesuaikan dengan kegelapan kamar itu, kulihat dada Dina bergerak naik turun dengan cepat karena nafasnya. Putingnya ternyata lebih besar dari yang kubayangkan. Tangannya memelintir putingnya sendiri saat Sitha menjilati kelentitnya dan dua jarinya yang terbenam pada vagina Dina. Mata Dina terpejam dalam kenikmatan yang diberikan Sitha.

    Aku terus memperhatikan mereka hingga paha Dina mencengkeram kepala Sitha dan terlihat sepertinya dia akan memecahkan putingnya sendiri saat dia mendapatkan orgasmenya pada wajah Sitha. Kelihatannya Sitha juga telah orgasme dalam waktu yang sama

    Karena dia mengangkatkan kepalanya dari paha Dina dengan cairan vagina yang menetes jatuh di pipinya seiring dengan tubuhnya yang mengejang dan kudengar sebuah umpatan keluar dari bibirnya. Aku terkejut mundur saat kurasakan ada tubuh yang menekan punggungku. Saat kutengok, kulihat Rahma sedang berdiri di depanku. Rahma memandangku dengan mata indahnya dan bertanya..

    Apa Papa menikmatinya? lalu dia melihat ke bawah dan meremas penisku yang sudah keras.

    Tak perlu dijawab, aku bisa lihat dan rasa Papa menikmatinya.

    Kenapa Papa tak lepas saja celana Papa dan bergabung dengan kami? tanyanya bersamaan dengan tangannya yang bergerak masuk dalam celanaku dan mulai meremas penisku dengan pelan.

    Dan sepertinya aku tak menginginkan hal lain selain ikut bergabung dengan anak-anakku, tapi..

    Papa nggak bisa, Mama kalian akan membunuh Papa. Aku dengar suara Dina saat aku mulai menjauhi mereka.

    Papa nggak tahu apa yang Papa lewatkan!

    Sedihnya, aku tahu apa yang telah kulewatkan. Aku telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan tak hanya satu, tapi empat gadis muda yang panas. Fantasiku hampir saja jadi nyata.

    Aku pergi ke kamarku dan berbaring disamping isteriku. Biasanya saat aku dan isteriku melakukan hubungan seks terasa hambar. Kali ini saat aku merangkak ke atas tubuhnya, kusetubuhi dia dengan keras dan cepat. Aku keluar dalam beberapa menit saja, baru saja kukeluarkan penisku..

    Bagaimana denganku? kudengar isteriku bertanya dan memegang penisku yang masih keras.
    Dia bergerak naik di atasku dan segera memasukkan kembali penisku dalam vaginanya. Ini pertama kalinya dia berinisiatif. Dan kupikir ini juga pertama kalinya dia di atas. Isteriku bergerak naik turun dan dapat kurasakan tangannya yang mempermainkan kelentitnya saat dia bergerak diatasku.

    Melihat isteriku yang berusaha meraih orgasmenya membuatku terangsang kembali. Kuremas payudarnya, kubayangkan yang berada dalam genggamanku adalah milik Dina. Kupelintir putingnya diantara jariku, keras dan lebih keras lagi, tak mungkin menghentikan aku.

    Dia menggelinjang kegelian, tangannya semakin menekan kelentitnya. Ini pertama kalinya kurasakan cairan vagina isteriku menyemprot padaku. Orgasmenya kali ini terhebat dari yang pernah didapatkannya. Aku jadi berpikir apa dia benar-benar puas dengan kehidupan seks kami sebelumnya.

    Isteriku mulai melemah. Aku belum keluar kali ini, jadi kugulingkan tubuhnya kesamping dan segera menindihnya. Langsung kuhisap putingnya dengan bernafsu. Kusetubuhi dia dengan kekuatan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.

    Aku mulai merasakan orgasmeku akan segera meledak. Saat puncakku semakin dekat, kugigit putingnya sedikit lebih keras, yang membawanya pada orgasmenya. Dan saat kurasakan dinding vaginanya berkontraksi pada penisku, kutembakkan spermaku jauh didalam tubuhnya untuk kedua kalinya dalam tiga puluh menit ini. Kuturunkan tubuhku dari atasnya.

    Tadi sungguh hebat kata isteriku.

    Seharusnya kamu lebih sering seperti tadi.

    Saat aku bangun keesokan harinya, isteriku sudah tak ada di sampingku. Tiba-tiba kejadian tadi malam kembali terbayang. Kupejamkan mataku menikmatinya dan tanganku bergerak kebawah mulai mengocok penisku yang mengeras. Aku hampir saja mendapatkan orgasmeku saat kudengar..

    Kenapa Papa tak membiarkan kami saja yang melakukan untuk Papa?

    Kubuka mataku segera dan terkejut saat melihat Dina dan Sitha berdiri di pintu kamarku. Orgasmeku tak dapat kucegah seiring dengan bayangan wajah Sitha yang belepotan dengan cairannya Dina yang melintas di benakku.

    Ups, terlambat! kata Dina saat mereka meninggalkan kamar.

    Aku langsung bangkit dan segera mandi. Aku hampir selesai mandi saat tiba-tiba isteriku membuka pintu kamar mandi dan menyelinap masuk.

    Anak-anak sudah pergi. Ayo bersenang-senang.

    Isteriku berjongkok di depanku dan memasukkan penisku yang masih loyo ke mulutnya. Penisku mulai membesar dalam mulutnya karena rangsangan lidahnya yang bergerak liar. Penisku makin membesar dan kurasakan kepala penisku meluncur masuk ke tenggorokannya.

    Dia tak menariknya keluar dan bibirnya semakin ditekankan ke rambut kemaluanku. Lalu kurasakan dia mulai menelan, gerakan tenggorokannya serasa ombak hangat yang basah pada penisku. Dan hal ini pertama kalinya bagi kami juga. Rasanya sungguh dahsyat, sesuatu yang belum pernah kualami. Isteriku mempunyai keahlian yang disembunyikan dariku.

    Pelan-pelan dikeluarkannya penisku dari tenggorokannya lalu dimasukkannya lagi seluruhnya. Dia menatapku dengan penisku yang terkubur dalam mulutnya dan dengan pelan dikeluarkannya lagi.

    Kamu menyukainya sayang? tanyanya.

    Sebelum aku dapat menjawabnya dia melakukan hal itu lagi, menelanku seluruhnya. Dia mulai menggerakkanya keluar masuk dalam mulutnya, dan tetap memandangku saat dia melakukan itu. Isteriku mulai menaikkan temponya hingga aku tak dapat menahannya lebih lama lagi saat tiba-tiba dia berhenti..

    Hei, hei, tunggu dulu bung. Belum waktunya. Lubangku yang lain perlu dimasuki, tahu. katanya.

    Isteriku berdiri dan berputar. Dia membungkuk di depanku, merapatkan pantatnya padaku. Penisku terjepit di lubang anusnya maka kuarahkan pada vaginanya.

    Siapa suruh mengalihkan senjatamu?tanyanya.

    Kembalikan ke tempat semula!

    Dia meraihnya dan lalu mengembalikan penisku ke anusnya, sesuatu yang pernah kulakukan sebelumnya, tapi tidak dengannya. Pelan-pelan dia mendorong pantatnya ke belakang. Kulihat barangku jadi bengkok karena tekanan itu, kepala penisku mulai membelah lubang anusnya, tapi belum masuk. Kemudian tiba-tiba masuk begitu saja, hanya kepalanya saja.

    Dia mengerang. Lalu, dia terus menekan ke belakang dan memperhatikan aku memasukkan batang penisku seluruhnya. Aku tak dapat menolak rangsangan ini, kuraih pinggangnya dan mendorong lebih keras lagi untuk memastikan aku telah memasukinya seutuhnya. Kuputar pinggangku, memastikan dia dapat merasakan setiap mili senjataku didalamnya, aku terpukau akan pemandangan penisku yang terkubur dalam lubang anusnya. Lalu perlahan aku bergerak mundur.

    Saat hampir seluruhnya keluar kemudian kutekan lagi ke depan. Berikutnya aku benar-benar keluarkan penisku dan menggodanya, mengoleskan kepalanya saja pada lubang anusnya. Lalu benar-benar kusingkirkan menjauh dan melesakkan batang penisku kembali kedalam lubang anusnya. Aku bergerak maju mundur dengan cepat.

    Pelan, cepat, pelan dan keras. Tak terlalu lama orgasmeku mulai naik. Dia pasti dapat merasakannya karena dia mulai memainkan tangannya pada vaginanya, berusaha untuk meraih orgasmenya sendiri. Untung saja dia mendapatkannya sebelum aku.

    Saat kurasakan orgasmenya segera meledak, aku bergerak semakin liar. Pantatnya bergoyang dalam setiap hentakan. Dia mulai mengerang dengan keras seiring hentakanku terhadapnya. Tak kuhentikan gerakanku saat orgasme merengkuhnya, milikku segera datang! Kudorong diriku sejauh yang kubisa dan membiarkan spermaku bersarang dalam lubang anusnya.

    Isteriku berteriak saat orgasme datang padanya secara berkesinambungan seiring ledakan spermaku yang kuberikan padanya. Akhirnya, aku selesai, tapi dia mendapatkan orgasme sekali lagi saat kepala penisku keluar dari jepitan lubang anusnya.

    Isteriku membersihkan tubuhku lalu mendorongku keluar dari kamar mandi. Aku melangkah ke kamar kami dan berganti pakaian. Baru saja aku selesai memakai pakaian saat isteriku keluar dari kamar mandi dan muncul dalam kamar.

    Tadi benar-benar indah katanya.

    Mungkin kita harus mengulanginya lagi nanti. Sekarang keluarlah dan nonton TV.

    Anak-anakku, tanpa Sitha pulang tak lama kemudian. Semuanya bertingkah normal. Aku lihat pertandingan bola, dan mereka melakukan apa yang biasa mereka kerjakan di hari Minggu sore.

    Sisa seminggu itu normal-normal saja. Gadis-gadis pergi ke sekolah dan Isteriku pergi kerja seperti biasanya.

    Tak ada seorangpun yang bicara atau menanyakan tentang kejadian minggu lalu. Isteriku terlalu letih tiap malamnya sepulang dia kerja. Anak-anakku juga bersikap seperti tak pernah terjadi apapun. Aku jadi mulai berpikir apakah itu hanya khayalanku atau aku bermimpi tentang itu?

    Saat aku pulang kerja di hari Jumat, anak-anaku meminta ijinku apa temannya boleh menginap nanti malam. Sitha ingin meghabiskan kembali akhir minggunya bersama kami dan Rahma ingin temannya Ami bermalam juga.

    Aku suka Ami. Dia anggun. Kalau saja aku masih remaja, aku pasti akan mengajaknya kencan. Dia, seperti Rahma, memiliki sosok sempurna. Bedanya Ami memiliki wajah yang dapat membuatnya dengan mudah jadi seorang model kalau dia mau.

    Malam harinya semuanya pergi tidur lebih awal. Mereka benar-benar ingin lepas dari rutinitas hariannya, baik itu sekolah atau kerja. Saat kami bangun hari Sabtunya, semua orang memintaku untuk mengadakan pesta kebun.

    Maka, isteriku maengajak mereka semua pergi ke toko untuk belanja. Aku beristirahat sejenak kemudian pergi mandi. Ada kerjaan menungguku saat mereka pulang nanti.

    Saat mereka akhirnya pulang, sepertinya mereka memborong semua barang-barang di toko. Aku bilang pada mereka kalau hanya aku saja yang memasak pasti tak akan selesai. Bisa kacau jadinya. Akhirnya mereka bersedia berbagi tugas.

    Dengan semua belanjaan yang mereka borong, memerlukan hampir dua jam untuk memasaknya. Badanku bau asap dan terasa sangat letih. Saat aku masuk kedalam rumah, tak ada seorangpun di ruang keluarga ataupun dapur.

    Hey! Dimana kalian?teriakku, Saatnya makan!

    Ya! kudengar jawaban dari kamar Dina. Tapi tak ada seorangpun yang datang untuk makan.

    Hey, kalian sedang apa sih? Apa nggak ada yang mau makan?tanyaku jengkel.

    Ada! kembali hanya jawaban yang kudengar dari kamar Dina.

    Aku mendekat ke kamar Dina dan ternyata pintunya sedikit terbuka. Saat aku menengok kedalam, kulihat para gadis dengan berbagai posisi tanpa pakaian. Kudorong pintunya agar lebih terbuka.

    Apa yang kalian lakukan?

    Sedang menunggu Papa. Rahma menjawab dan mendekat lalu menarik tanganku agar masuk.

    Kami membiarkan Papa minggu kemarin, tapi akhir pekan ini Papa tak akan dapat lolos dengan mudah.

    Sudah Papa bilang. Mama kalian akan membunuhku! tangkisku.

    Tidak, aku tak akan melakukannya! kudengar suara isteriku saat kulihat dia mengangkat kepalanya di antara paha Dina.

    Gadis-gadis ini menginginkanmu! Bisa apa aku menolak mereka?

    Rahma menarik tanganku ke tengah kamar. Baru kemudian aku sadar kalau dia tak mengenakan selembar benangpun. Kupandangi tubuhnya. Apa yang kusaksikan ini jauh lebih baik dari yang kubayangkan. Payudaranya besar tapi kencang dengan putingnya yang menunggu untuk segera dihisap.

    Bisa apa aku menolak mereka? pikirku saat aku rendahkan tubuhku dan mulai menghisap puting itu.
    Kurasakan puting Rahma membesar dalam mulutku, lalu kutaruh diantara gigiku dan mulai menggigitnya pelan. Saat aku sedang sibuk dengan itu kurasakan ada tangan yang menarik turun resletingku.

    Lalu tangan itu merogoh kedalam celana dalamku dan mengeluarkan penisku. Aku melihat ke bawah dan kudapati Ami sedang mengarahkan penisku ke mulutnya dan segera saja dihisapnya. Kutelusuri lekuk tubuh Dina dengan tanganku sampai pada vaginanya yang tak berambut, dan menyelipkan jariku padanya.

    Dapat kurasakan kehangatan dalam vaginanya dan basah saat jariki kutekankan masuk dengan pelan. Aku berusah untuk mendorongnya lebih dalam lagi, tapi terasa ada yang menahan gerakanku. Rahma memandangku..

    Ya, Rahma masih perawan, dan jari Papa adalah benda pertama yang memasuki vagina Rahma. Rahma harap penis Papalah yang kedua. aku membungkuk dan mencium Rahma, bibir kami seakan melebur bersama, sebuah ciuman yang sempurna.

    Sementara itu, Ami masih mengoralku. Usahanya jelas berdampak padaku. Aku melihat kebawah, kepalanya bergerak maju mundur pada batang penisku. Aku tak ingin mengeluarkan sperma pertamaku dalam mulut Ami sedangkan ada pilihan lainnya. Vagina perawan Rahma dihadapanku. Maka kukeluarkan penisku dari mulut Ami.

    Kita dapat melanjutkannya nanti. kataku padanya.

    Kudorong Rahma ke tempat tidur, menindihnya dengan lembut. Kucium dia lagi lalu ciumanku bergerak ke sekujur tubuh telanjangnya. Kujilati lehernya, dan kutinggalkan bekas disana agar dia mengingat kejadian indah ini nantinya.

    Kemudian aku bergerak ke dadanya, menghisapi putingnya. Ini mengakibatkan beberapa lenguhan keluar dari mulutnya. Saat kugigit lembut putingnya dan punggungnya terangkat sedikit keatas karena terkejut. Lalu turun ke perutnya hingga akhirnya bermuara pada vaginanya yang tak berambut.

    Kupandangi sejenak lalu kubenamkan hidungku pada celahnya. Aroma yang keluar dari vaginanya semakin membuatku mabuk. Saat kugantikan hidungku dengan lidah, akibatnya jadi jauh lebih baik lagi.

    Saat ujung lidahku merasakan untuk pertama kalinya hampir saja membuatku orgasme! Rahma telah basah dan siap untuk aksi selanjutnya. Penisku membesar dan keras hanya dengan membayangkan apa yang segera menantiku didepan wajahku ini.

    Ciumanku bergerak keatas dan berlabuh dalam lumatan bibirnya lagi seiring dengan kepala penisku yang menguak beranda keperawanannya. Rahma mengalungkan lengannya dileherku dan menjepit pinggangku dengan kakinya saat aku berusaha untuk memasukinya lebih dalam lagi. Dapat kurasakan kehangatan yang menyambut kepala penisku. Aku tak dapat menahannya lebih lama. Rahma sangat panas, basah dan rapat!

    Pelan namun pasti kutingkatkan tekananku pada vaginanya. Dapat kurasakan bibirnya melebar menyambutku, ke-basahannya mengundangku masuk. Kehangatan vaginanya membungkus kepala penisku saat aku menyeruak masuk.

    Aku terus menekan kedalam dengan pelan meskipun aku ingin segera melesakkannya kedalam dengan cepat seluruh batang penisku. Akhirnya dapat kurasakan dinding keperawanannya, batas akhirnya sebagai seorang gadis untuk menjadi seorang wanita seutuhnya. Kupandangi dia tepat di mata.

    Sayang, ini akan sedikit sakit, tapi Papa janji sakitnya hanya sebentar saja. kurasakan kakinya menjepit pinggangku lebih rapat saat aku merobek pertahanan akhirnya. Akhirnya jebol juga dinding itu.

    Aargh! Gila! Sakit, Pa! katanya dengan mata yang berkaca-kaca. Vaginanya mencengkeram batang penisku, ototnya bereaksi pada penyusup dan rasa sakit.

    Tenang sayang, sakitnya akan segera hilang. dan kuteruskan menekan ke dalam sampai akhirnya terbenam semua di dalamnya. Aku diam sejenak, membiarkannya untuk beradaptasi.

    Gimana? Udah baikan? tanyaku. Dia anggukkan kepalanya.

    Aku hanya merasa penuh, rasanya aneh. Tapi juga terasa enak berbarengan.

    Aku mulai menarik dengan pelan, hanya beberapa inchi, dan kemudian mendorongnya lagi dengan lembut. Aku khawatir menyakitinya, tapi dalam waktu yang sama aku tak ingin segera menembakkan spermaku. Aku ingin menikmati rasa vaginanya selama mungkin. Kurasa dia mulai dapat menikmatinya, kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam.

    Kupercepat kocokanku, menariknya hampir keluar dan menekannya masuk kembali dengan pelan, menikmati rasa sempit vaginanya pada penisku. Rahma mulai memutar pinggulnya seiring hentakanku. Tempo dan nafsu kami semakin meningkat cepat. Kurendahkan tubuhku dan mencium lehernya dan bahunya. Tiap gerakan tubuh kami mengantarku semakin dekat pada batas akhir.

    Ya Pa! Ya! Rasanya Rahma hampir sampai!

    Papa juga sayang! Dan kulesakkan ke dalamnya untuk yang terakhir kali. Menekan berlawanan arah dengannya mencoba sedalam mungkin saat kuledakkan sperma semprotan demi semprotan kedalam vaginanya. Dapat kurasakan cairan kami bercampur dan meleleh keluar dari vaginanya menuju ke buah zakarku.

    Tubuh Rahma bergetar di bawahku, tangan dan kakinya mendorongku merapat padanya. Pelan kutarik dan kudorong lagi semakin dalam padanya saat persediaan spermaku akhirnya benar-benar kosong. Kutatap matanya lalu menciumnya.

    Rahma, ini adalah seks terbaik yang pernah Papa dapatkan. aku lupa kalau kami tak sendirian dikamar ini.

    Aku dengar itu! kata isteriku.

    Kita akan lihat apa kita bisa mengubah anggapanmu itu!

    Dengan para gadis-gadis itu dalam kamar ini, aku sadar kesenanganku baru saja akan dimulai.

  • Galeri Foto Gadis Muda Doyan Telan Sperma

    Galeri Foto Gadis Muda Doyan Telan Sperma


    2433 views

    PerawankuBagi yang lagi galau karena belum mendapat pasangan, galeri ini akan menjadi pelipur lara walau hanya untuk dijadikan bahan masturbasi saja. Tidak masalah bermasturbasi menggunakan foto Gadis Muda Doyan Telan Sperma ini.

    Agar tidak semakin galau mending langsung liat kebawah ya guys karena dijamin bakal bikin kamu celana kamu sesak.

    C

  • Cerita Sex Birahi Sepupu Istriku Yang HOT

    Cerita Sex Birahi Sepupu Istriku Yang HOT


    846 views

    Perawanku – Cerita Sex Birahi Sepupu Istriku Yang HOT, Pertama kali aku mengenal dirinya, aku kagum dengan budi pekerti dan kesopanan bicaranya. Saat itu aku masih ingat, dia sudah duduk di bangku akhir SLTP dan usianya menginjak 15 tahun. Waktu itu aku sudah bertunangan dengan kakak sepupunya yang sekarang telah menjadi istri tercintaku dan dikaruniai seorang putra yang imut.

    Sebut saja namanya Fitri, seorang istri 23 tahun, ibu dari balita berusia satu tahun yg berwajah teduh dengan sorot mata tajam yg membuat libidoku bergejolak setiap kali bertemu pandang dengannya. Senyum dari bibirnya yg tipis, dipadu dengan lekukan bra 34B yg selalu tercetak dengan jelas di balik setiap pakaian ketat yg dikenakannya, plus, legging yg menjadi kesukaannya selalu membuat penisku menggeliat liar. Suaminya berprofesi sebagai supir distributor F&B yg diproduksi dari daerah ini, untuk didistribusikan ke berbagai hotel di Jakarta; yg pulang setiap seminggu sekali.

    Kembali pada pokok cerita, mudik kali ini aku kembali bertemu dengannya saat keluarganya termasuk sepupu istriku mengunjungi keluarga istriku untuk bertamu; selepas mengetahui bahwa aku dan istriku sudah sampai di kampung halaman. Posisi dudukku berada di ruang tengah, dan istriku berada di dapur. Setelah bersalaman, Fitri segera mencari istriku di dapur. Sensor tinggi dari telingaku menangkap komunikasi mereka dalam bahasa daerah, yg jika diartikan kurang lebih seperti ini:

    I: Istriku
    F: Fitri
    A: Aku

    F: “Teteeeh! Apa kabaaar??? Udah lama ga ketemu! Makin molegh (padet) aja teh!”

    I: “iiih Si Fitri bisa ajjaaah… yg ada kamuh yg makin seksi ajah! Tuh liat, kemejanya aja udah meletet begitu! Jadi keliatan atuh dalemnya kalo kancingnya ketat begituh”!

    F: “Ah, gapapa teh… sedekah buat cowo!”

    Kebetulan memang aku duduk di sofa panjang yg memungkinkanku untuk melihat jelas ke arah dapur. Fitri dan istriku mengobrol dalam posisi berdiri, dan Fitri mengenakan kemeja putih agak transparan dgn tanktop hitam sebagai daleman, dipadu dgn legging berwarna hitam yg membentuk dengan jelas bagian pinggul ke bawah. Fantasiku semakin liar ketika kuperhatikan dari jauh, tidak ada ceplakan celana dalam di legging si Fitri… which means dia menggunakan g-string -atau jangan2- tidak menggunakan underwear sama sekali!

    Lamunanku buyar tatkala keponakanku memanggilku minta THR, maka untuk sejenak aku mengalihkan perhatian sejenak ke para ponakanku untuk memberikan THR yg memang telah kusiapkan dlm amplop angpau warna pink. Tidak disangka, si Fitri tiba2 sudah persis di sampingku.. duduk dgn gaya manja di dudukan untuk tangan di sofaku.

    F: “Ooommm… buat Pitri maannaaahh?”

    A: “Kamu udah nini nini begitu masa masih mau THR?”

    F: “Namanya juga ibu rumah tangga yg kesepian ditinggal suami kerja, oom… jadi wajar atuh dapet THR dari siOm! Bener kan teh? … (Keluarga tertawa mendengar celetukan Fitri)”

    I: “iyah yang, gapapa… kasih dua amploplah sekalian buat si kecil..”

    A: “Yasudaah kalau begituuuu…”

    Sesaat kukeluarkan dua buah amplop angpau dari tas kecil berwarna hitam yg selalu kubawa kemana-mana dan kuberikan keduanya ke jemari lembut bersih si Fitri.

    F: “Aduuuh… Siom mah baik banget! Andaikan AAnya Pitri kaya siOm…”

    Kuanggap kalimat itu sebagai sebuah kalimat “basa basi” karena keinginannya telah terpenuhi.

    Sekian lama kami bercengkerama dgn anggota keluarga lainnya di ruang tengah, dan Fitri masih tidak beranjak dari tempatnya semula. Bahkan beberapa kali, entah dilakukan dgn sengaja atau tidak, ia melingkarkan tangannya ke belakangku. Karena posisinya berada di pinggir sofa (dudukan tangan), maka saat ia melingkarkan tangannya, otomatis payudaranya beberapa kali menyentuh daun telingaku.

    Lagi2 kubuang otak mesumku dengan berpikir bahwa ini adalah sepupu istriku yg SUDAH BERSUAMI.. maka kuanggap ini sebagai “kebetulan” belaka walaupun aku berusaha keras untuk menahan pikiran liarku yg seolah menggedor setiap pintu di dalam otakku, meminta paksa untuk dibebaskan dgn segera!

    —Skip—

    Hampir memasuki waktu malam, keluarga Fitri pamit, namun tanpa dirinya. Dia bilang mau nginep beberapa hari mau ngobrol2 sama tetehnya (istriku). Jadi, keluarganya pulang tanpa Fitri dan anaknya.

    Seperti biasa, aku mengambil posisi di ruang tengah karena aku perokok berat, sementara istriku dan sepupunya ngobrol di ruang TV sambil Fitri menidurkan anaknya yg masih berusia 1,5 tahun itu. Karena suasana santai, maka Fitri telah berganti kostum menggunakan tanktop dan hotpants warna pink saat ngobrol dgn istriku. Penisku semakin berdenyut melihat pemandangan seperti itu di depanku.
    Spoiler for Kurang lebih penampakan seperti ini:
    Tak lama kemudian, aku ingin buang air kecil, dan kebetulan di kamar mandi ada Abah, orang tua laki-laki istriku. Jadi, aku bilang ke istriku bahwa aku mau ke pincuran (pancuran yg difungsikan untuk tempat mandi/mencuci pakaian/buang air kecil).

    A: “Aku pipis di pincuran aja deh… di kamar mandi penuh”

    I: “Ya udah sanah, hati2 gelap! Jalannya licin loh…”

    A: “Iya gapapa, pelan2 aja”

    F: “Pitri ikut, Om… Udah nahan juga dari tadi…mana si Abah lama banget lagih..”

    Deg! Apakah ini waktunya? Tuhan, kok ya cepat sekali Kau beri aku ujian yg berat ini

    A: “oh gitu? Hayuk atuh…”

    Dan aku mengambil hpku untuk difungsikan sebagai senter. Aku berjalan di belakang Fitri yg sedang memakai jaket sembari mencari sendalnya di depan rumah. Saat ia merunduk, dengan jelas aku bisa melihat bongkahan pantat kenyalnya yg dibalut shortpant karet warna pink -dan lagi2- tanpa ceplakan celana dalam!

    A: “… … …”

    F: “Om, kok ngelamun gitu??”

    A: “Ah, nggak… Itu lagi ngeliatin jalan ke pincuran, ternyata gelap juga ya? (Ngeles)”

    F: “Di sini emang gitu, Om… Ga ada lampu buat ke pincuran… Hayuk atuh!”

    Maka kami berjalan beriringan, dan para suhu pasti bisa menebak bahwa aku kembali memposisikan diri berjalan di belakang Fitri untuk memperhatikan ayunan pinggul, pantat, dan paha mulusnya haha. Tidak berapa lama kemudian di tengah jalan berembun yg licin, dia terpeleset. Karena aku persis berada di belakangnya, maka aku dgn sigap menangkap tubuhnya… Dan dengan jelas aku bisa melihat payudaranya yg terbalut tanktop pink di balik jaketnya yg hanya diritsleting setengahnya. Yg lebih membuatku kaget, dari selipan tanktop pink itu aku tidak melihat adanya bra atau kemben atau apapun itu untuk menutupi putingnya! God damned! I think this situation is well prepared!

    F: “Aduh! Maaf Om… Licin banget jalannya!”

    A: “Iya, udah mulai ngembun soalnya! Pelanpelan aja, Fit! Yuk sini…”

    F: “Iya Om, pelan2 yah…”

    Entah kenapa, tanganku secara otomatis meraih pinggulnya untuk berjalan berdampingan denganku, namun posisi Fitri berada agak ke depan, dengan tanganku tetap melingkar di pinggulnya; sehingga dengan bebas penis tegangku yg masih terbungkus celana pendek warna hitam ini bisa kugesekkan ke hotpants karetnya yg berwarna pink.

    Langkah demi langkah kami berjalan pelan sekali, dan setiap langkah terhenti, penisku kugesekkan ke bongkahan pantat sebelah kanannya sambil tangan kiriku menahan pinggulnya, terlihat seolah berhati hati tetap menahan agar Fitri tidak terpeleset lagi. Entah disengaja tau tidak, kok ya di setiap langkah itu dia seperti mengerti maksudku. Setiap kugesekkan penisku ke pantatnya, dia seperti menekan pantatnya ke batangku… Setiap kali pasti begitu! Jarak antara rumah ke pincuran yg hanya 20 meter-an sepertinya terasa lama sekali karena kami melangkah “sangat hati2” … Atau lebih tepatnya, “saling menikmati” kali ya!

    Sesampainya di depan pincuran, aku segera menurukan celanaku dan penisku yg tegang sedari tadi langsung terbebas dari sangkarnya. Tapi aku baru sadar, bahwa tanganku masih pegang telepon yg kufungsikan sebagai senter. Tanpa pikir panjang, kupanggil Fitri untuk pegang teleponku, jd aku bisa buang air kecil dgn leluasa.

    A: “Fit, tolong pegang teleponku doong… Tadi lupa main masuk aja”

    F: “Iyaah Om, kadieukeun atuh hapenyaah…”

    Agar para suhu bisa membayangkan, pincuran ini berada di bawah jalan setapak; terdiri dari beberapa buah bilik yg saling bersebelahan. Kebetulan pincuran ini tdk memiliki tempat BAB, tapi memang dikhususkan untuk pipis atau mencuci baju. Sebuah bilik pincuran berukuran kurang lebih 2×3 meter, dengan air yg selalu mengalir selama 24 jam dari sebuah pipa PVC.

    Kembali ke jalan cerita, karena memang posisi badan jalan ke pincuran licin karena embun, maka bisa ditebak… Fitri, perempuan dengan dada 34B itu kembali terpeleset saat ingin meraih teleponku, dan aku reflek membalikkan badanku untuk menangkapnya.

    BRUKKK!!!

    Aku menangkapnya untuk kedua kalinya. Bedanya, kali ini posisi tubuhku agak membungkuk (masih dlm posisi berdiri) dan tubuh kami saling berhadapan, dan lebih parahnya lagi, penisku berada dalam posisi bebas dengan kepala Fitri berada di dadaku. Yg membuatku heran, kali ini tidak ada reaksi dari si Fitri.

    A: “Fit, kamu gapapa?”

    F: “… … …”

    A: “Fit, kamu kenapa? (Sambil kuletakkan tanganku di wajahnya)”

    F: “(posisi wajah masih menghadap bawah)Iya, Pitri ga apah2…
    (Mengubah posisi wajah menatapku)…
    Kontol qamuh gede juga yah?”

    OMG!!! Bagai disambar petir rasanya! SHIT!!! Ternyata posisi tangannya sudah memegang penisku dengan lembut. Perasaanku campur aduk antara khawatir dgn kondisinya, tapi juga sekarang shock karena posisi tangannya sudah berada di penisku yg tegang sedari tadi.

    F: “Masih mau pipis ga, Om kalo diginiin? (Sambil mengocok penisku maju mundur dgn perlahan)…”

    A: “Ouw… nakal banget kamu, Fit! Kalo aku bilang udah ga mau pipis lagi, gimana?”

    F: “Hihihi… Mmm… Kalo kamu ga mau pipis, nih, matiin lampu flashnya dong, om… Soalnya Pitri mau pipis sebentar…”

    Tangan Fitri tetap memegang penisku sambil berjalan perlahan ke tempat pipis di pincuran. Kemudian, dia menurunkan hotpants karet pinknya sampai batas lutut, dan berjongkok untuk pipis… Jadi posisi wajahya persis berada di depan penisku yg semakin tegang.

    F: “Deketan atuh, Om… Biar bisa sekalian…”

    A: “… … …”

    Dengan sigap aku mematikan flashku sambil melangkah maju ke depan sehingga posisi testisku menempel ke pipi si Fitri. Tangannya tetap mengocok penisku dengan perlahan, namun dilakukan dgn genggaman yg kuat.

    F: “Si Teteh pasti seneng banget dapetin qamuuh… Udah baik, gak pelit, pasti pinter ngewe kalo kontolnya gede begini”

    Aku tidak menduga bahasa seliar itu bisa keluar dari mulut kecil nan menggairahkan yg selama di depan keluarga istriku selalu mengeluarkan kalimat yg santun. Aku tidak mengira di balik sosok sepupu istriku ini tersimpan figur iblis wanita yg ganas dan bisa keluar di saat2 tertentu… seperti yg terjadi padaku saat ini.

    A: “Haha… kok kamu bisa bilang gitu, Fit? Ukuranku bukannya ukuran standar laki2 Asia?”

    F: “(Sambil menempelkan bibirnya ke penisku)… Mmmh Pitri mah teu ngarti … Mmmhh… urusan Asia Asia-an… Yg penting sekarang Pitri tau kalo kontol kamu gede! Lebih gede dari suami aquh…mmmhh”

    Fitri yg masih dlm posisi jongkok dengan hotpants pink yg turun setengah, telah menempelkan bibirnya di penisku dan mulai menjilati ujung penisku dengan jilatan-jilatan kecil persis seperti yg aku inginkan! Jilatan jilatan kecil dekat lubang penis yg menimbulkan sensasi ngilu nikmat yg akan membangkitkan libido tinggi yg selama ini bersembunyi di dalam tubuhku.

    Kemudian, dia mulai mengulum kepala penisku… bibirnya berusaha menyesuaikan dengan penisku dengan ukuran mulutnya yg mungil, dan kembali memainkan lidahnya di sekitar lubang dan lingkaran kepala penisku. Perlahan, dia mulai menjelajahi penisku lebih dalam; lebih turun lagi dan semakin ke bawah.

    Aku merasa ujung penisku telah menyentuh sesuatu, yg menurutku adalah ujung kerongkongannya. Sepertinya dia berusaha menjangkau pangkal penisku, namun tak kuasa, sehingga ia tersedak dan mengeluarkan penisku dari mulutnya… Diikuti dengan air liur yg melimpah ruah dan masih tersambung antara penisku dan bibir mungilnya.

    A: “Ouw… kamu seksi banget sih, Fit! Aku suka banget sama gaya blowjob kamu!”

    F: “Ssshh.. Haaah… Pitri ga kuat kalo semua, Om! Sluurpp… Kontol kamu kok lain yah? Jadi penasaran.. sshhh.. masa aku ga bisa fellatio-in qamuuh…”

    DAMN… Man! She knows about Fellatio! Suatu hal yg hanya berada dalam imajinasiku bahwa istriku suatu saat tahu banyak mengenai sex seperti apa yg kuharapkan… Namun ternyata harus kudapatkan dalam sosok sepupunya!

    Akupun mulai memberanikan diri untuk lebih membungkuk. Sambil memegang hp, jemari tangan kiri kufungsikan untuk membelai rambutnya, sementara jari tangan kananku yg bebas mulai menurunkan sedikit retsleting bagian atas jaketnya, untuk kemudian masuk ke balik tanktop bagian atas… Dan ternyata benar: Fitri tidak pakai BRA!

    Jemari kananku semakin leluasa membelai dan meremas-remas dada kirinya, sementara penisku masih berada dalam kuluman bibir mungil Fitri. Dengan perlahan kuapit putingnya dengan telunjuk dan jari tengahku, dan kupilin dengan sangat hati hati.

    F: “uuhh… auw.. Kamu pinter banget sih sayaaang… Mmhhh… sayang pinter mainin pentil Pitri.. Eemmhhh.. (Sambil terus maju mundur perlahan memainkan penisku dlm mulutnya)”

    A: “(berbisik) Sssttt… Jgn kenceng2, Fit! Nanti kedengeran orang ga enak akh! Terusin, Fit… Kamu suka yah blowjob-in aku?”

    F: “Iya… MmpPhhrrr.. Pitri suka kontol kamu sayang! Cup..plup… Pitri suka nyepongin kontol kamu”

    A: “Jangan lama2 atuh, Fit.. Gantian dong!”

    F: “(matanya melihat ke mataku penuh tanda tanya dan melepas penisku dari bibir mungilnya) … Gantian gimana maksudnyah, Om? Emang biss… Mmffff…”

    Sebelum Fitri menyelesaikan kalimatnya, tanpa banyak cingcong langsung kukulum bibir nya sambil kumainkan spesialisasiku: French Kiss! Sambil melakukan itu, kuarahkan tubuh seksi dengan hotpants pink yg turun selutut itu untuk berdiri, sambil perlahan kuarahkan mundur sampai dia bersandar di betonan dinding bilik pincuran.

    Alih2 berpikir untuk merekam peristiwa laknat nan nikmat tersebut, aku malah memasukkan smartphoneku ke dalam jaket sambil mencumbu sepupu istriku itu. Penisku kugesekkan sejajar dengan mulut vaginanya, sementara tangan kiriku membelai perlahan leher bagian belakang si Fitri. Bibir dan lidahku teleh berpindah ke leher sampingnya, sementara jemari kananku masih membelai puting sebelah kirinya yg sudah benar2 keras di balik tanktop pink yg dikenakannya.

    F: “Gantian kumaha sih, Om? Aaahh… SiOm meni pinter pisan jilatin kuping Pitri… Mmmhh.. Uugghh.. Mmphh..”

    A: “sluurpp.. mmhhh.. Ini belum, Fit! Maksudku gantian itu yg iniii…”

    Seketika aku langsung berjongkok ke depan vaginanya, dan mengarahkan dia untuk sedikit mengangkang. Fitri pun menekuk kedua tangan di samping telinganya, dan merendahkan tubuhnya sedikit agar bisa mengangkangi wajahku. Melihat pubis tanpa bulu dan vagina yg sudah dlm posisi terangsang merekah persis di depanku, mataku gelap! Langsung kuserang vaginanya bertubi tubi dengan lidahku, mulai dari klitoris, sisi2 lubang vagina, dan kuusahakan untuk memasukkan lidahku sedalam2nya ke liang vaginanya. Tangan kanan Fitri mulai berubah posisi untuk menjambak rambutku seolah mengarahkanku ke bagian vagina yg diinginkannya untuk bersentuhan langsung dgn lidahku.

    F: “..ooUhh.. Eeemmhh.. Aah.. Sshhhh.. Enak sayaang.. Aahhhh.. Eemhh.. Pitri baru sekali inih diginiin sama Om.. OUh.. Gatel, sayaang.. Ahhh..sshhh…”

    A: “… … …”

    Ia sudah tidak mempedulikan kata panggilan untuku yg terus menerus berubah: antara “om” dan “sayang”. Namun begitu, aku tidak mempedulikannya. Tidak sepatah katapun keluar dari mulutku dan terus kujilati dan kuhisap vagina Fitri tanpa berhenti.

    Untuk menambah sensasi, sambil menjilatinya, kubasuh jemari kananku dengan air yg mengalir di pincuran, dan setelah kulirik dan kuyakin bersih, segera kurapatkan telunjuk dan jari tengahku, untuk kemudian kumasukkan dengan sangat perlahan ke dalam vagina si Fitri. Semakin lama semakin dalam sampai jariku tenggelam sepenuhnya.. Dan kukocok vaginanya dengan perlahan dan speed yg semakin meningkat.

    Saat kulirik ekspresinya seperti sedang menahan sesuatu, bibirku pindah menyusuri leher dan kemudian kukulum dan kujilati kupingnya -sementara tangan kananku tetap mengocok vaginanya-

    A: “Gimana rasanya Fit?”

    F: “mmmh.. mmhh.. Enak banget! Kamu pinter banget entotin Pitri pake tangan! Pitri belon pernah diginiin, Om.. Aah.. Terusin sayang.. Sshhh.. Aaah.. Mmh, Pitri sayang sama Om.. Aahh..”

    Semakin kukenali mimik wajahnya seperti sudah ndak kuat menahan sesuatu yg sudah sedari tadi ditahannya. Semakin kupercepat kocokanku pada vaginanya, dan makin kuperdalam lidahku menyentuh telinganya. Sejenak dia berucap:

    F: “mmh.. Oom, takutnya Pitri pipis inniiihhh.. Mmhpphh.. Mmpphh….”

    A: “Ga apa2 Fit.. Pipisin aja tanganku jangan ditahan2 ya, geulis! Hayuk atuh aku mau lihat..”

    Tetiba desahan Fitri semakin meninggi, pinggulnya bergoyang semakin hebat dan tangan kanannya mencengkeram tanganku dengan kuat. Khawatir berteriak, segera kuarahkan tangan kiriku menutup bibir mungilnya yg terbuka setengah itu.

    F: “mmpphh.. Aah.. Aah.. Aaauuuw.. Aah.. Pitri pipis omm.. Pitri pipiiimmmpppfff… ”

    A: “Ssstt..(Tanganku membekap mulutnya)”

    Benar saja, dalam sekejap aku merasa telunjuk dan jari tengahku seperti dijepit sekuat tenaga, dan seperti ada sesuatu yg mendorong keluar! Secepatnya kulepas jemariku dari vaginanya, dan…

    SOOORRR… SRRRT.. SRRT..

    Semburan pertama sangat kuat dan kencang..

    Semburan kedua semakin berkurang..

    Dan semburan terhenti setelah yg ketiga!

    Ini adalah pertama kalinya kumelihat seorang perempuan squirt dengan mata kepalaku sendiri! Selain itu, ini juga kali pertama aku membuat serang perempuan squirt dalam hidupku!

    Nafas fitri tersengal sengal.. memburu layaknya seseorang yg terpuaskan! Ekspresi yg sungguh berbeda dgn ekspresi buatan yg banyak kulihat di film biru yg banyak tersimpan di hardisk notebook-ku. Kakinya bergetar hebat, hingga tangan kananku yg basah karena lendir kenikmatan dari vaginanya harus menopangnya agar ia tidak terjatuh; dan dengan perlahan kulepaskan dekapan tangan kiriku yg menutup bibir mungilnya yg masih mengeluarkan desahan lemah. Keringat membasahi wajah dan lehernya, membuat penisku yg masih berada di luar celana semakin keras dan berkedut semakin kencang!

    F: “(dengan suara tersengal sengal).. hhhh… hhh… Pitri pipis yah, Om? Maap yah, Om.. hhh.. hhhh..”

    A: “(dgn suara berbisik di telinga Fitri)… Gapapa Fitri sayaaang… Ekspresi kamu bener2 nafsuin banget tadi.. Puas banget aku liatnya”

    F: “hhh.. Pitri lemes banget.. Tapi kamu kan belomaaan..”

    A: “(berbisik dgn nada menenangkan).. Gapapa, Fit.. Kan aku masih 4 hari lagi di sini. Nanti2 juga gapapa..”

    F: “..hhhh..hhhh..tapi nanti belum tentu nemuin waktu kaya gini lagi, sayaaang!”

    A: “Sssttt..jgn teriak, Fit! ga enak sama orang orang”

    F: “tenang aja,sayang.. Mulai jam 7 malem jarang ada orang yg ke sini…soalnya banyak yg bilang di sini angker, dan pada males juga ke sini soalnya gelap, ga keliatan jalannya… Kaya kita tadi.. Tapi kalo kita kan makin ga keliatan makin nempel.. Makin nempel jadi makin enak, ya kan sayang??”

    Kemudian dia kembali menciumku, dan lidah kami kembali berpagutan satu sama lain. Sejenak Fitri melepaskan pagutannya, menengadahkan tangan kiri ke dekat bibirnya yg merekah, dan meludah. Setelah itu, dia meraih batangku yg masih tegak berdiri, mengusap batang penisku dengan ludahnya dan menggerakkan tangannya maju mundur dgn perlahan, sementara bibirnya kembali memagut bibirku dengan rakusnya!

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Merelakan Tubuhku Untuk Menyelamatkan Ortu – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Merelakan Tubuhku Untuk Menyelamatkan Ortu – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1496 views

    Perawanku – Perkenalkan nama saya lani aku anak desa yang disiruh ortuku untuk berkuliah di Jawa dan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi S2, tapi niatku harus aku pendam dalam dalam, karena musibah terjadi pada keluarga pada saat itu bapak sedang memaksimalkan usaha dengan cara kredit oleh bank swasta tak tanggung tanggung jumlah nya.
    Spekulasi bapak ternyata meleset dari uasaha kebunnya yang sangat luas , tapi waktu musim kemarau panajng tiba pupus sudah harapan bapak untuk mendapat keuntungan dari usaha berkebunnya, semua tanaman kebun mati semua karena kekeringan yang melanda, bapak langsung stress jatuh sakit dan terkena struk, dari situ niatku untuk meneruskan kuliah pupus.

    Kian hari kondisi Bapak tambah menurun. Kami sekeluarga mesti menjual barang-barang berharga kami untuk tarif pengobatan & membayar angsuran kredit ke bank. Pada bulan ke-enam, kami telah tak punya apa-apa lagi yang bisa kami jual, sementara rumah & ladang telah digunakan Bapak ke bank untuk mendapatkan kredit sehingga tak mungkin kami menjualnya.

    Sebulan yang lalu, sebagian orang petugas bank datang menagih pembayaran angsuran kredit yang telah tak lagi bisa kami bayar selama tiga bulan. Mereka mengancam akan menyita rumah & lading jika kami tak bisa melunasi tunggakan pembayaran dalam waktu dua minggu. Kami hanya bisa menangis, memohon belas kasihan orang-orang bank itu. Namun, mereka hanya petugas rendahan yang tak memiliki wewenang besar, sehingga mereka tak bisa menolong kami.

    Di tengah kekalutan, datang seorang laki-laki paruh baya yang bersedia menolong kami. ia adalah salah seorang terkaya di kampung kami, yang juga sekaligus merupakan saingan usaha Bapak. Kami mengenal pria ini sebagai Pak Moh. Semua hutang-hutang kami dibayar lunas oleh Pak Moh pada hari itu juga. Kami semua sangat senang & berterima kasih pada Pak Moh, sebab tanpa ia, kami mungkin mesti tinggal di kolong jembatan atau emperan warung.

    Malam itu Pak Moh datang ke rumah kami & saya menemani Mak untuk menemuinya. Tak disangka, ketika Mak pergi menengok Bapak di kamar, Pak Moh mengatakan hal yang tak pernah terlintas di pikiranku.

    Kau sadar, kan … Lina, Utang bapak kau besar sekali. Saya mesti mengeruk tabungan untuk melunasinya. Tentunya saya tak mau itu ianggap amal jariah. Saya mesti mendapatkan sesuatu. Saya ingin mendapatkan kamu, Lina,” kata Pak Moh.

    Ma …. Mmaa …maksud Pak Moh, bapak mau mengambil saya sebaga istri?” tanya ku terbata-bata.
    Lina ..… Lina.. …Jika saya mengambil kau sebagai istri, maka hubungan utang piutang di antara kita akan hilang. Saya tak mau itu. Saya bilang kan tadi saya ingin mendapatkan kamu, tubuh kau persisnya. Saya ingin menikmati tubuh kau sampai saya anggap utang itu lunas,” kata Pak Moh sambil menyeringai.

    Begitu mendengar kemauan Pak Moh, Mak langsung meminta Pak Moh pergi dari rumah kami, namun Pak Moh membalas ucapan Mak dengan mengatakan bahwa ialah yang sebenarnya berhak untuk mengusir kami dari rumah ini. Pak Moh benar & kami tak punya alasan lain untuk membantahnya. saya & Mak menangis sambil berpelukan.

    Namun saya sadar bahwa dengan merelakan tubuhku, saya akan bisa menyelamatkan kedua orang tuaku yang sangat saya sayangi. Sebab itu, saya mengiyakan permintaan Pak Moh. Malam itu, Pak Moh menjadi lelaki pertama yang menyetubuhi aku. saya merelakan keperawananku untuk membayar utang Bapak.

    Di sini, di kamar ini, untuk pertama kalinya saya melayani laki-laki. Pak Moh bahkan tak mau repot-repot menghabiskan uang untuk menyewa kamar hotel untuk menikmati tubuhku. Begitu saya mengiyakan niatnya, ia meminta saya bersiap-siap di kamarku sambil menunggu obat kuat yang diminumnya bereaksi.

    Saya masih duduk di ujung tempat tidur ketika Pak Moh masuk ke kamarku. ia langsung menghampiri saya tanpa peduli bahwa ia membiarkan pintu kamarku terbuka lebar & kemudian membelai rambutku. Tiba-tiba ia membuka retsleting celananya & mengeluarkan penisnya yang telah tegang. saya terkesiap. Itu adalah kali pertama saya melihat penis, & penis itu ada di depan wajahku.

    Pak Moh meminta saya mengulum penisnya. Dengan tangan gemetar saya memegang penis Pak Moh & memasukkannya ke mulutku. Air mataku berlinang. Betapa tidak, saya yang berpendidikan tinggi ini pada akhirnya terpaksa mesti mengulum penis laki-laki tua.

    Pak Moh menjambak rambutku & memaksa saya untuk mengocok penisnya dengan mulutku. Meski sempat tersedak, saya berusaha untuk menyenangkan lelaki tua bangka ini. Pak Moh menikmati layananku sambil mendesah & mendesis. Setelah sebagian menit berlalu, penis Pak Moh menjadi kian tegang & Pak Moh memegang kepalaku dengan kedua tangnnya sambil mendorong penisnya ke dalam mulutku.

    ia mencapai klimaks & air maninya menyembur keluar di dalam mulut ku. Sebab kepalaku tertahn kedua tangan Pak Moh, saya terpaksa menelan peju yang keluar agar saya tetap bisa bernafas. Sebagian peju Pak Moh meleleh keluar dari mulutku ketika Pak Moh menarik keluar penisnya & tumpah membasahi bajuku.

    Kemudian ak Moh meminta saya membuka semua pakaian yang saya kenakan. Pak Moh menjadi lelaki pertama yang pernah melihat saya telanjang bulat. ia memandangi tubuh mulusku sejenak & meminta saya rebah di atas tempat tidur, sementara ia melucuti pakaiannya sendiri. ia naik ke atas tempat tidur & kedua tangannya mulai mengeranyangi dadaku. ia meremas payudaraku dengan lembut sambil memainkan pentilnya.

    Saya terdiam bagaikan patung. saya berusaha untuk mengabaikan rasa geli yang tak pernah saya rasakan sebelumnya pada buah dadaku. Salah satu tangannya meraih ke selangkanganku & membelai lembut vaginaku. Sementara itu, ia memainkan lidahnya pada salah satu payudaraku.

    Saya begitu marah pada diriku sendiri sebab saya seharusnya tak menikmati apa yang ia lakukan pada tubuhku, namun saya tak kuasa menahannya. Pak Moh telah memberikan sensasi yang tak pernah saya rasakan sebelumnya. Sensasi yang membuat saya melambung ke awing-awang.

    Tanpa sadar saya membuka lebar-lebar kedua pahaku & mengerak-gerakkan pantatku. Pak Moh membuka bibir vaginaku & dengan jari-jarinya ia mulai menggosok-gosok itilku dengan lembut. Mulutnya tak henti-hentinya menyedot pentil buah dadaku. Tubuhku telah di luar kendaliku sendiri sebab nafsu birahi telah menguasaiku. Kini saya yang mendesah & mendesis.

    Perlahan-lahan kepala Pak Moh berpindah dari dadaku, turun ke perutku & akhirnya ia menempatkan kepalanya di selangkanganku. Kini dengan lidah & bibirnya ia melahap vaginaku. Habis telah pertahananku. saya kini bahkan menyodor-nyodorkan vaginaku sambil memembelai & sesekali merenggut rambutnya. Sensasi yang tak pernah saya rasakan itu begitu indah & nikmat.

    Melihat saya telah sangat terangsang, Pak Moh berhenti & mengambil posisi di antara kedua pahaku. Penisnya ia gesek-gesekkan ke itil & lubang vaginaku. saya yang telah dikendalikan nafsu justru mengangkat pantatku sehingga ujung penis Pak Moh menyodok masuk ke lubang vaginaku. saya tersentak.

    Sensasi yang saya rasakan ternyata jauh lebih nikmat sehingga tanpa sadar saya memohon Pak Moh untuk cepat-cepat memasukkan penisnya ke vaginaku yang telah basah oleh cairanku endiri & liur Pak Moh.

    Masukin, Pak … Masukin …. saya telah gak tahan lagi,” kataku.

    Hehehehe … Siapa tadi yang menagis tersedu-sedu gak mau melayani aku? Hahahaha … Nih, saya kasih.” katanya sambil melesakkan penisnya ke lubang vaginaku yang masih sempit. “

    Agak sakit sedikit, kau tahan ya …”
    “Ahhhhhhh …… Shhhhhhh …. Enakkk …Pak,” kataku. Separuh penis Pak Moh kini telah masuk ke dalam vaginaku. ia mengerakkan pingulnya maju mundur dengan perlahan. saya meracau dilanda kenikmatan yang timbul sebab gesekan dinding vaginaku dengan penis Pak Moh. Tiba-tiba Pak Moh mengigit leherku & menyentak pinggulnya maju sehingga penisnya masuk semuanya ke vaginaku.

    Aaaaauuu …. Sakit …. …Pak!” saya tersentak. Selaput daraku kini telah tembus di dorong penis Pak Moh. Namun rasa pedih di leher & rasa kaget sebab digigit secara tiba-tiba membuat saya tak terlalu merasakan pedih yang timbul sebab sobeknya selaput daraku. Pak Moh cuma terkekeh.

    Gimana? Gak terlalu sakit kan vagina kamu?”

    Enggak Pak, tapi pelan-pelan keluar masuknya. Masih agak nyeri

    Kemudian Pak Moh mulai melakukan gerakan memompanya. Awalnya perlahan-lahan & kemudian kian cepat.

    Ahhhhh Linaiiii …. Nimaaat bangeeeet ….. “ kata Pak Moh.

    Aku tak menjawabnya. saya terlalu sibuk menikmati persetubuhan itu & sesekali saya mengangkat pantatku untuk menyambut tusukan penis Pak Moh di vaginaku. saya merangkul & membelai-belai punggung Pak Moh. saya telah memperlakukan Pak Moh seperti seorang suami.

    Pak Moh mempercepat gerakannya & saya pun kian melambung ke angkasa. saya merasakan dorongan yang sangat kuat di bagian rahimku yang membuat saya seperti mengejan. Seluruh otot-otot di tubuhku mengejang. Vaginaku berdenyut-denyut.

    AAAAAAAAAAH ……. AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH …” saya menjerit keras ketika saya mencapai orgasme pertamaku. Hal yang semula saya lakukan sebab terpaksa untuk menyelamatkan martabat orang tuaku ternyata begitu nikmat. Mungkin ini adalah kompensasi yang diberikan Tuhan atas pengorbananku.

    Tubuhku begitu rileks setelah puncak kenikmatan bersetubuh itu saya capai. saya terbujur di atas tempat tidur sambil meresapi setiap sensasi yang saya rasakan.

    Pak Moh yang belum mencapai klimaks tak terlalu suka dengan kondisi vaginaku yang sangat basah serta tubuhku yang lemas tanpa reaksi. ia mencabut penisnya dari vaginaku & berganti posisi. ia menempatkan penisnya di antara kedua buah dadaku. ia memegang buah dadaku dengan kedua tangannya sehingga penisnya terjepit kedua benda lembut tapi kenyal itu.

    Lalu ia menggerakkan pinggulnya & memperlakukan celah di antara kedua buah dadaku seperti yang ia lakukan pada vaginaku. saya yang masih lemas sebab orgasmeku hanya terdiam memandangi kepala penis Pak Moh yang timbul tenggelam dari celah itu. Setelah sebagian menit Pak Moh mempercepat gerakkannya & akhirnya air maninya menyembur membasahi wajah, leher & payudaraku. ia pun ambruk di sisiku sambil mengatur nafasnya.

    Bukan main! Asyik sekali yang barusan itu ….” kata Pak Kusri sambil kembali mengenakan pakaiannya.

    Mulai hari ini sampai batas waktu yang saya tentukan nanti, kita akan sering melakukannya. Kau mesti siap kapan pun saya ingin menyelipkan penis ini di vagina kamu,” sambungnya sambil berjalan meninggalkan saya yang terbujur lemas di atas tempat tidur.

    Begitu saya sadar tentang apa yang telah terjadi, air mataku menitik keluar. saya tak menyesali pengorbananku, namun saya menyesali mengapa saya begitu menikmati persetubuhan itu. saya merasa jijik pada diriku sendiri, tetapi saya tak bisa memungkiri bahwa kenikmatan yang saya bisa dari persetubuhan itu memang begitu indah. saya bahkan tak menyeka mukaku yang berlumuran air mani Pak Moh yang bercampur air mataku.

    Mak yang rupanya sempat menyaksikan detik-detik terakhir persetubuhanku dengan Pak Moh dengan setengah berlari menghambur masuk ke kamar & menghampiriku “Linaiii …… Maafkan Mak & Bapak ya nak. Sebab kami kau mesti melakukan ini,” kata Mak sambil membersihkan wajah. Leher & dadaku dari air mani Pak Moh dengan sapu tangan yang iambilnya dari meja riasku.

    (Aku masih menyimpan sapu tangan bernoda air mani Pak Moh itu & sesekali saya menciumi aroma laki-laki yang samar-samar masih tersisa di sana). saya hanya iam mematung di atas tempat tidurku, tak mapu untuk berkata apa-apa. Mak menutup tubuh telanjangku dengan selimut & menyuruh saya untuk tidur. saya pun terlelap sampai pagi.

    Sebelum pergi meninggalkan rumah kami, Pak Moh sempat menaruh sebagian lembar uang ratusan ribu di atas meja riasku. saya pergunakan uang itu untuk tarif pengobatan Bapak & makan sehari-hari. Sejak saat itu, saya telah menjadi gundik pemuas nafsu birahi Pak Moh untuk waktu yang saya pun tak tahu berapa lama.

    Pagi tadi, ketika saya kembali dari pasar, saya bertemu Pak Moh di tengah jalan. ia sedang berdiri sambil mengobrol dengan Pak Jono, sopirnya. Rupanya Pak Moh sedang meninjau pembuatan sumur bor di tengah ladangnya. Jalan di desa kami memang tak pernah terlalu ramai, sehingga Pak Moh bisa memarkir mobilnya di bahu jalan tanpa menghalangi orang yang lalu lalang. Pak Moh menyapaku & meminta saya untuk berhenti sebentar.

    Wah baru selesai belanja rupanya …” kata Pak Moh.

    Ya, Pak … Untuk makan siang & makan malam Bapak & Mak nanti,” jawabku.

    Sini kamu. saya kepingin sarapan dulu,” katanya sambil menarik tanganku untuk mendekatinya.
    Menyadari posisiku yang lemah, saya tak berani melawan. Begitu saya berdiri di sampingnya, Pak Moh membuka retsleting celananya & saya mengerti apa yang ia mau. saya berjongkok & mulai mengulum penisnya.

    Sambil terus mengawasi orang-orang yang sedang membuat sumur bor, Pak Moh menikmati sarapan pagi” yang sedang saya berikan. saya pegang penisnya & saya gerak-gerakkan kepalaku maju mundur sehingga kepala penisnya keluar masuk dari mulutku. Sesekali saya jilati ujung penisnya sambil beristirahat.

    Pak Moh begitu menikmatinya sehingga ia mengerang, mendesis bahkan kadang bergumam tak jelas. Suaranya membuat orang-orang yang sedang membuat sumur bor menoleh ke arah kami. Malu juga rasanya ditonton orang, walau hanya cuma sebagian kepala saja.

    Penis Pak Moh telah begitu tegang & keras. ia meminta saya berdiri & melepas celana dalamku. Semula saya menolak.

    Masak di sini sih, Pak … Kan gak enak ditonton orang,” kataku.

    Tenang saja … Ayo cepat buka,” katanya sambil mengocok-ngocok penisnya dengan tangannya sendiri.
    Aku angkat rokku & saya copot celana dalamku dengan hat-hati agar vaginaku tak terlihat oleh orang-orang di lading atau Pak Jono yang berdiri tak jauh dari kami, setelah itu saya lipat & taruh di keranjang belanjaanku.

    Pak Moh meminta saya berdiri di samping mobil & menaruh kedua tanganku di atas kapnya. Pak Moh kemudian berdiri di belakangku & menyingkap bagian belakang rokku. Pantatku yang telanjang terasa dingin diterpa angin. saya malu sekali sebab pantatku bisa dilihat oleh banyak orang sekarang.

    Akan tetapi bayangan akan disetubuhi di udara terbuka & disasksikan orang banyak membuat saya agak terangsang. Pak Moh sempat tersenyum begitu ia menyentuh vaginaku dari belakang, sebab vaginaku ternyata telah cukup basah.

    Wah telah basah nih, telah kepingin ya?” katanya. “Baguslah, coba bungkukkan badanmu sedikit biar saya gampang masuk,” sambungnya.

    Aku mnegikuti keinginannya. Badanku saya bungkukkan sedikit sehinga pantatku agak menonjol ke belakang. Kakiku dilebarkan. Akhirnya, hal itu pun terjadilah. Penis Pak Moh masuk ke dalam vaginaku yang masih sempit ini. Pak Moh masih agak kesusahan menembus lubang di selangkaganku. Pelan-pelan dengan dibimbing tangannya penis Pak Moh akhirnya melesak masuk. Badanku agak bergetar begitu saya merasakan gesekan penis Pak Moh pada dinding-dinding dalam vaginaku. Perlahan-lahan Pak Moh mulai menggenjot penisnya keluar masuk vaginaku.

    Ahhhhh ….. Aaaaahhhhhhh …. Aaaaaaahhhhhhh….” desahku pada setiap tusukan. saya menggoyang pinggulku untuk mengimbangi genkotan Pak Moh. “Shhhhhhh …. Yeeeeeaaahhhhhh …… Aaaaaaahhhh …” saya terus mendesah.

    Nikmat sekali … Goyang terus, Lina … Yaaaa …… Kayak gituuuuu …… Uuuuuuuhhhhhhh …..” kata Pak Moh. Tangan Pak Moh memegangi pinggangku setiap kali ia mendorong penisnya masuk ke vaginaku. Sesekali ia meremas buah dadaku dari balik baju.

    Sensasi bersetubuh di pinggir jalan dengan sebagian orang yang menyaksikannya sangat luar biasa buat aku. saya merasa seperti wanita jalang yang hanya punya satu tujuan hidup: seks. saya sangat menikmati persetubuhan itu sehingga tanpa sadar saya mengeleng-gelengkan kepalaku sambil terus mendesah, mendesis & bahkan berteriak. Kenikmatan itu telah mengambil alih kendali atas tubuhku.

    Lebih cepat, Pak …. Lebih cepat ….. Yeeeeeaaaaaahhhh …. Shhhhh …. Genjot lebih cepaaaaat …. saya telah mau keluar …” Pak Moh pun memenuhi permintaanku. Penisnya bergerak lebih cepat keluar masuk vaginaku. saya merasa telah hampir mencapai orgasme. Tubuhku mengejang & melengkung ke belakang hingga berhimpitan dengan tubuh Pak Moh.

    “Aku mau keluar Pak …. saya mau keluaaaaarrrrr …. AAAAAHHHHH …. AAAAAAAAHHHHHHHH …..AAAAAAHHHHHHHHHHH ….” saya berteriak melepaskan semua rasa ketika orgasme meledak-ledak di dalam tubuhku.

    Orang yang lewat & para tukang yang sedang bekerja di lading membuat sumur bor mengalihkan perhatian mereka ke arah kami berdua. saya telah tak peduli lagi. Kenikmatan seksual ini jauh lebih berharga bagiku. Sesaat setelah tubuhku kembali melemas, Pak Moh mencabut penisnya dari vaginaku & meminta saya melakukan oral lagi.

    Hanya sebagian menit saja saya mengulum, mengenyot & menjilari penis Pak Moh hingga akhirnya penis itu menumpahkan air mani kental berwarna putih. Sebagian air mani itu membasahi bajuku & rambutku. Lalu saya menjilati sisa air mani dari penis Pak Moh hingga bersih.

    Setelah itu saya membenahi rok & bajuku & minta ijin Pak Moh untuk pulang. Celana dalam sengaja tak saya pakai lagi. Di sepanjang jalan, ada sebagian orang yang menoleh ke arahku ketika berpapasan. Aroma air mani segar yang tumpah di bajuku mungkin yang menarik perhatian mereka. saya terus bejalan tanpa mempedulikan mereka.

    Sesampai di rumah saya memberika belanjaanku kepada Mak yang bingung melihat ceceran air mani di bajuku. Tapi ia tak banyak tanya. Selitas saya melihat air matanya berlinang. saya pun tak peduli. Jika memng saya mesti menjadi budak seks Pak Moh untuk menolong orangtuaku, mengapa tak sekalian saja saya menikmati setiap persetubuhan yang saya lakukan. Bagaimanapun, saya toh mesti melakukannya.

    Hari ini saya kembali membawa Bapak ke rumah sakit untuk melanjutkan pengobatannya. Syukurlah, dokter bilang kondisi Bapak telah banyak kemajuan. saya menyempatkan diri ketika sedang berada di rumah sakit untuk mengunjungi dokter kandungan. saya minta pada dokter itu untuk memasangkan spiral di rahimku.

    Semula dokter menganjurkan saya untuk mengurungkan niatku, namun dengan sedikit kebohongan ia pun bersedia melakukannya. saya katakana pada dokter itu bahwa saya sedang menyelesaikan kuliah S2-ku. Kehamilan pasti akan sangat mengganggu. Entah saya bisa ide dari mana untuk mengarang cerita bohong itu. Dengan spiral di rahimku, saya tak akan takut lagi persetubuhanku dengan Pak Moh berakhir dengan kehamilan.

    Setelah sebagian hari tak menyentuh tubuhku, sore tadi Pak Moh bertandang ke rumah. saya tahu apa maksud kedatangannya & saya pun telah menyiapkan diriku untuk kembali melayaninya. Bayangan akan kenikmatan orgasme membuat saya menjadi bergairah. saya sambut Pak Moh di pintu depan & menyilakannya duduk di ruang tamu. Setelah menghidangkan secangkir teh, saya menemani Pak Moh berbicang-bincang sebentar.

    Lina, kita ngewek di taman belakang sana yuk …” kata Pak Moh. “Telah lama kan kita gak ngewek.”
    Terserah Bapak saja … Saya kan gak bisa nolak,” jawabku pasrah.

    Pak Moh bangkit dari kursi tamu & menarik tanganku untuk mengikutinya ke taman belakang rumah. Taman di belakang rumah tak terlalu terbuka. Pagar sampingnya lumayan tinggi, tetapi bagian belakangnya sengaja hanya dipagari dengan pohon perdu setinggi pinggang yang selalu dipangkas rapi.

    Di taman itu, ada sebagian buah kursi taman dari batu tanpa sandaran serta sebuah meja batu besar. Di sekelilingya ditumbuhi berbagai tanaman hias & bunga. Ah, bersetebuh di udara terbuka, membayangkannya saja saya telah terangsang. Tanpa disentuh pun, vaginaku telah basah.

    Pak Moh meminta saya menanggalkan semua pakaianku. ia agak kaget melihat ternyata saya telah tak memakai celana dalam. Setelah tak ada benang sehelai pun yang menempel di kulitku, Pak Moh meminta saya duduk di pinggir meja batu besar. ia juga mencopot pakaiannya, sehingga kami pun berdua bugil seperti bayi baru lahir. ia berjongkok di hadapanku & mengangkat kedua kakiku. Ternyata ia ingin menciumi & menjilati vagina & itilku.

    Ssssshhhhhh …. Yahhhhhhhhhh ….. Itilnya, Pak …..…. Itilnya ……..…. Yahhhhhh ……. Ohhhhhhhhhhhh ………” kataku sambil terus mendesis menikmati setiap sapuan lidahnya di itilku.

    Setelah vaginaku benar-benar basah, Pak Moh duduk di salah satu kursi batu & meminta saya duduk di pangkuannya. Dengan mudah penisnya masuk ke vaginaku ketika saya menurunkan pantatku. Dengan bertumpu pada pundak Pak Moh saya bergerak naik turun sehingga penis Pak Moh bergerak bebas keluar masuk vaginaku.

    Sebentar saja saya telah tenggelam dalam kenikmatan birahi. saya terus mendesah & mendesis. Ternyata Pak Moh sangat menyukai tingkahku setiap kali ia menyetubuhiku. Istrinya atau wanita lain yang sering ia setubuhi biasanya hanya iam saja menerima segala perlakuan Pak Moh. Desahan & teriakanku membuatnya lebih bergairah. Sambil duduk seperti itu, itilku selalu bergesekan dengan jembut Pak Moh yang kasar setiap kali saya bergerak turun.

    Setelah bermain dengan posisi duduk selama sebagian puluh menit, Pak Moh meminta saya rebah di meja batu besar & ia pun menyodokkan penisnya ke vaginaku sambil berdiri. Kedua kakiku dilipat ke atas & ditopang oleh kedua tangannya. Dengan begitu, vaginaku menjadi menyembul ke atas & lebih keras menjepit penis Pak Moh.

    Aaaaahhhhhh …… Ini baru enaaaaaakk ….” Kata Pak Moh sambil terus menggenjot pinggulnya.

    Genjot yang kuat, Pak …. Ayo … dong ….” Kataku memberi semnagat. Satu tanganku menjulur ke bawah untuk meraih itilku sendiri. Sambil terus menikmati setiap tusukan penis Pak Moh di lubang vaginaku, saya menggosok-gosok & memilin-milin itilku. Sementara tangan yang satu lagi saya pergunakan untuk memilin-milin pentil buah dadaku. Tanpa sadar mulutku terbuka lebar mendapatkan kenikmatan rangsangan itu.

    Ahhhhhh … ahhhhhhh …. Ahhhhhh ….. ahhhhh ….” Keluar dari mulutku setiap kali Pak Moh menyodokkan penisnya.

    Kocok yang cepat, Pak … Lebih cepat, lebih cepat …. Tolong, Pak … Kocok lebih cepaaaattt ….. saya telah mau keluaaaarrrr ……Ahhhhhh ……” seperti yang sudah-telah Pak Moh pun memenuhi permintaanku. ia menarik & mendorong penisnya lebih cepat. Ergesekan penis Pak Moh & vaginaku mengeluarkan bunyi berdecak-decak. Tubuh kami telah bermandi keringat. Entah pada sodokan yang keberapa saya pun mencapai orgasme.

    AAAAAAHHHHHHHHHHHHHH …………… AHHHHHHHHHHHHHH …. AAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH ….. EENNNNNNAAAAAKKKKKHHH !!!” teriakku. Kakiku kaku menjulur ke atas & pahaku mengatup. Penis Pak Moh tak bisa lagi bergerak. Penis itu berdenyut-denyut di dalam vaginaku & akhirnya menyemburkan cairan kental memenuhi rahimku.

    AAAARRRRGGHHHHHH ……” Pak Moh pun berteriak sambil memancarkan cairan spermanya. “LINAIIII …. SAYA JUGA KELUARRRRR…”

    Pak Moh tertunduk lemas sambil bertopang pada meja batu dengan kedua tangannya. Kedua kakiku kini menjuntai lemas. Namun Pak Moh sepertinya sengja tak mencabut penisnya dari vaginaku. Bahkan ia sebagian kali mendorongnya agar masuk lebih dalam. Ketika penisnya telah benar-benar lemas lunglai, barulah Pak Moh mencabutnya & rebah disampingku.

    Lina, kau tadi menjepit penis saya sehingga saya tak bisa mencabutnya. Air mani saya tumpah semua di dalam vagina kamu. Apa kau sengaja agar kau hamil?” tanya Pak Moh.

    Tenang Pak. saya telah pasang spiral sebagian hari lalu. Kecil kemungkinannya saya hamil,” jawabku.

    Ohhhh … sukurlah. saya agak kaget tadi,” kata Pak Moh lega & untuk pertama kalinya ia mencium keningku. Setelah merenggut keperawananku & menyetubuhiku berulang kali, inilah kali pertama Pak Moh menciumku. saya memegang wajahnya & membelainya.

    Entah siapa yang memulai, kami kemudian berpagutan. Kami berciuman dengan lembut & tak tergesa-gesa. Indah sekali … Lima menit kami berciuman. Lidah kami bertemu & bergelut di dalam mulutku. Sebab ciuman itu Pak Moh & saya kembali terangsang.

    Tangan Pak Moh kembali beraksi meremas payudaraku & memainkan itilku secara bergantian. Sementara saya membelai & mengocok penis Pak Moh agar tegang kembali. Begitu penisnya kembali tegang, saya mendorong Pak Moh agar rebah di atas meja batu & saya naik ke atas tubuhnya.

    Dengan sekali sentakan, penis Pak Moh kembali masuk ke vaginaku yang masih basah oleh air maninya tadi. & kami pun terhanyut kembali dalam gelombang birahi Desahan & teriakan kenikmatan kembali keluar dari mulut kami.

    Sore itu, dua kali Pak Moh menumpahkan air maninya di dalam vaginaku & dua kali pula saya menguyur penis Pak Moh dengan cairan vaginaku ketika kami orgasme. Setelah puas, Pak Moh kembali berpakaian & pamit pulang. Tak lupa ia menyelipkan sebagian lembar uang ratusan ribu di tanganku. saya menerimanya.

    Saya butuh untuk pengobatan Bapak, membayar listrik & makan sehari-hari. saya sengaja tetap tinggal di taman belakang, rebahan di atas meja batu, telanjang bulat. Air mani Pak Moh menetes keluar dari vaginaku. Mungkin saya sempat terlelap di atas meja batu itu, sebab begitu saya tersadar tubuhku telah tertutup kain batik.

    Mungkin Mak yang menyellimuti saya tadi. saya pun bangkit & pergi ke kamar mandi untuk memberihkan badanku dari keringatku & keringat Pak Moh. Setelah itu, saya masuk ke kamar & rebahan di atas tempat tidur hanya berbalut daster. saya mencoba memutar kembali rekaman persetubuhan kami tadi dalam benakku.

    Nikmat sekali …. Sejenak saya bisa melupakan semua kesusahan & masalah yang membelit keluargaku.

  • Cerita Sex Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan

    Cerita Sex Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan


    1096 views

    Perawanku – Cerita Sex Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan, Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа setelah libur lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, Bandar Judi Pulsa bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Aku biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

    Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Tubuhnуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа tubuhku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

    Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku hubungi diа lеwаt tеlероn untuk mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа.

    Sеlаmа dаlаm реrjаlаnаn dаri kаntоr kе tеmраt tujuаn kаmi ngоbrоl ngаlоr-ngidul tidаk kаruаn ѕаmbil tеrtаwа Bandar Bola Pulsa dаn kutаnуа араkаh diа ѕudаh рunуа расаr? dijаwаb bаru рutuѕ ѕеbulаn уаng lаlu, mаkаnуа diа mеmutuѕkаn untuk mutаѕi kе tеmраtku ѕаmbil mеngерulkаn аѕар rоkоknуа. Kuрikir diа ini ѕеdаng lаbil dаn kеbеtulаn ѕеkаli аku mаu mеndеkаtinуа, kuраrkir kеndаrааnku di hаlаmаn реlаtаrаn раrkir Mаll Tаmаn Anggrеk.

    Sеtеlаh mеmbеli kаrсiѕ dаn mаkаnаn kесil kаmi mаѕuk kе dаlаm gеdung уаng mаѕih ѕерi. Aku mеngаmbil роѕiѕi di tеngаh dаn kеbеtulаn bоlеh mеmilih tеmраt. Sеѕааt filmрun dimulаi, tаngаnku mulаi mеnуеntuh tаngаnnуа. Diа mаѕih mеmbiаrkаn, mulаilаh рikirаn kоtоrku, kurеmаѕ ѕесаrа hаluѕ, diа hаnуа mеmbаlаѕ dеngаn hаluѕ. Kudеkаtkаn wаjаhku kе tеlingаnуа, nаfаѕku mulаi mаѕuk mеlаlui lubаng tеlingаnуа уаng ѕеdikit tеrhаlаng оlеh rаmbutnуа уаng hаrum.

    Kubеrаnikаn untuk mеnсium lеhеr, diа hаnуа mеndеѕаh, “ааhh.”, kuаrаhkаn kе рiрi lаlu kе mulutnуа. Pеrtаmа kаli diа mеnutuр mulutnуа, tеtарi tidаk kuаѕа untuk mеmbukаnуа jugа kаrеnа аku tеruѕ mеnеmреlkаn mulutku раdа bibirnуа. Tаngаnku tеtар mеrеmаѕ jеmаri tаngаnnуа lаlu рindаh kе lеhеr dаn ѕеbеlаh lаgi kе рinggаng. Lаmа-kеlаmааn nаik kе buаh dаdа уаng mаѕih tеrbungkuѕ оlеh раkаiаn ѕеrаgаm kаntоr. Lidаhku mulаi mеmаinkаn lidаhnуа bеgitu рulа ѕеbаliknуа. Kuреrhаtikаn mаtаnуа mulаi tеrреjаm, jеmаrinуа mulаi аgаk kuаt mеrеmаѕ tubuhku. Kаmi tidаk mеmреrhаtikаn lаgi film уаng ѕеdаng diрutаr, kаmi ѕеdаng аѕуik mеlаkukаn аdеgаn ѕеndiri.

    Aku rаbа kеbаgiаn раhа tеtарi tеrhаlаng оlеh ѕtоkingnуа уаng раnjаng ѕаmраi реrut, ѕudаh tidаk ѕаbаr аku untuk mеrаbа kеmаluаnnуа. Diа mеnаrik tаngаnku аgаr jаngаn mеrаbа bаrаngnуа, kurаbа tеruѕ аkhirnуа diа mеngаlаh, kubiѕikkаn untuk mеlераѕkаn ѕtосkingnуа. Kаmi lераѕ ѕеmuа реrmаinаn ѕеjеnаk, Agen Judi Bonus Besar hаnуа untuk mеlераѕ ѕtосking уаng diа раkаi. Sеtеlаh itu kеmbаli lаgi kе реrmаinаn ѕеmulа, kurоgоh dеngаn tаngаnku уаng kеkаr dаn bеrbulu ѕеlаngkаngаnnуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ dеngаn CD-nуа, tаngаnku mulаi kе рinggulnуа.

    Eh., tеrnуаtа diа mеmаkаi CD уаng diikаt di ѕаmрing. Kubukа ѕесаrа реrlаhаn аgаr mеmudаhkаn untuk mеlаnjutkаn kе vаginаnуа, уаng tеrdеngаr hаnуа ѕuаrа nаfаѕ kаmi bеrduа. Sаmраilаh аku kе реrmukааn рuѕаr lаlu turun kе bаwаh. Bеtара kаgеtnуа аku ѕааt mеrаbа-rаbа, tеrnуаtа bulunуа hаnуа ѕеdikit. Kulераѕ mulutku dаri mulutnуа dаn bеrtаnуа раdаnуа,

    “Yаng., bulunуа diсukur уа”, bukаn jаwаbаn уаng аku tеrimа tеtарi tаmраrаn kесil mеndаrаt di рiрiku, “рlаk..”. Kulаnjutkаn lаgi ѕаmраi аkhirnуа film ѕudаh аkаn ѕеlеѕаi.
    Kubiѕikkаn lаgi, “Sауа ikаtkаn lаgi уа Yаng”, tidаk dijаwаb, lаlu kuikаtkаn kеmbаli. Filmрun bеrаkhir kitа ѕеmuа bubаr dаn kаmiрun kеluаr dаri gеdung biоѕkор. Mеlаngkаh di аnаk tаnggа kе tujuh diа mеnаrikku lаlu mеmbiѕikkаn,

    “Lаn., tаlinуа lераѕ”, buru-buru аku ререt ѕаmрing kiri рinggulnуа аgаr оrаng tidаk mеnуаngkа, turun lаgi kе аnаk tаnggа kеѕеmbilаn, еh diа mеmbiѕikkаn lаgi,
    “Lаn ѕаtunуа jugа, kаmu ѕih ngikаtnуа nggаk kеnсаng”.
    “Sоrrу dесh”, kаtаku.

    Akhirnуа diа mеnuruni tаnggа dеngаn mеrараtkаn kаki dаn mеmеgаng ѕаmрing kiri kаrеnа rоknуа mаu tеrlераѕ, сераt-сераt аku mеngаmbil mоbil ѕеmеntаrа diа bеrdiri mеnunggu.
    “Sаmраi jugа аkhirnуа.”, kitа bеrduа hаnуа сеkikikаn ѕаjа.
    “Mаu kеmаnа lаgi kitа ѕеkаrаng”, kаtаku.
    “Tеrѕеrаh аjа ѕоаlnуа mаu рulаng mаlеѕ, lаgi ribut ѕаmа bоkар”

    Lаlu kuреrсераt lаju kеndаrааnku mеnuju Hоtеl Sеntrаl Di Jаlаn Pеmudа , lаngѕung mаѕuk kе kаmаr, ngоbоrоl-ngоbrоl ѕеbеntаr. Kеmudiаn аku kе kаmаr mаndi untuk mеmаѕаng kоndоm dаn kеmbаli lаgi tеruѕ kuсiumi diа ѕаmраi tidаk biѕа bеrnаfаѕ. “Eееggh”, ѕаmbil mеnсаbut mulutnуа, mulаilаh аku Bola Online Depo Pulsa mеnсiumnуа ѕесаrа реrlаhаn ѕаmbil mеmbukа bаju dаn BH-nуа. Pауudаrаnуа tidаk tеrlаlu bеѕаr dаn tidаk tеrlаlu kесil, tеtарi рutingnуа mаѕuk kе dаlаm. Kuсiumi рауudаrаnуа.
    “Sѕѕhh”, ѕаmbil mеnjаmbаk rаmbutku. Kumаinkаn lidаhku di рutingnуа, ѕеmеntаrа уаng ѕаtu lаgi mеnсаri рutingуа уаng bеbаѕ. Kuturunkаn rоknуа lаlu сеlаnа dаlаmnуа dаn kubаringkаn kе tеmраt tidur ѕаmbil tеruѕ mеmаinkаn рuting ѕuѕunуа dеngаn mulutku. Dаn tеrnуаtа bulu vаginаnуа hаnуа ѕеdikit dаn hаluѕ. Kubеlаi-bеlаi mеѕki hаnуа ѕеdikit. Lаlu kumаinkаn сlitоriѕnуа уаng ѕudаh bаѕаh.

    Diа аgаk kаgеt. Kuреrhаluѕ lаgi реrmаinkаnku. Mаu kumаѕukаn jеmаriku kе vаginаnуа tарi,
    “Aааuu, ѕаkit Lаn”, lhо аnаk ini mаѕih реrаwаn ruраnуа, рikirku.
    Kujilаti tеruѕ рuting ѕuѕunуа ѕаmbil kubukа ѕеluruh раkаiаnku. Kini tаmраklаh duа inѕаn mаnuѕiа tаnра bеnаng ѕеhеlаiрun. Diа mеmреrhаtikаn реniѕku ѕеjеnаk, lаlu tеrtаwа.
    “Kеnара”, kаtаku.
    “Kауаk реnjаhаt уаng di film-film”, kаtаnуа.
    Lаlu реlаn-реlаn kugеѕеr раhаnуа аgаr mеrеnggаng dаn kuаtur роѕiѕi untuk ѕiар mеnеrоbоѕ lubаng vаginаnуа.
    “Eееggh…, еgghh”, bеlum biѕа jugа.

    Duа kаli bаru kераlаnуа ѕаjа уаng mаѕuk. Aku tidаk kеhilаngаn аkаl. Kujilаt tеruѕ рuting ѕuѕunуа dаn ѕесаrа реrlаhаn kutеkаn раntаtku аgаr mаѕuk ѕеluruh реniѕku, dаn “blееѕѕ”, bаrulаh mаѕuk ѕеluruhnуа реniѕku kе dаlаm vаginаnуа, lаlu mulаi kuауunkаn ѕесаrа реrlаhаn, mаkin lаmа mаkin сераt ауunаn Agen Judi Slot222 раntаtku dаn kurаѕаkаn ѕеluruh реrѕеndiаnku mаu сороt.
    “Sѕѕhh…, оооh ааuuuwww…..”, kаtаnуа.
    Aku ѕеtор реrmаinаn ѕеmеntаrа kаrеnа аku mаu kеluаr jаdi kuhеntikаn ѕеѕааt. Eh, diа mаlаh mеmbаlikkаn tubuhku, kuаtur роѕiѕi реniѕku аgаr tераt di lubаng vаginаnуа, dаn “Blеееѕѕ”, mаѕuk lаgi реniѕku dаlаm lumаtаn vаginаnуа уаng mаѕih kеnсаng. Diа mеnаik-turunkаn bаdаnnуа.
    “Sѕѕhh…, ѕѕhh…, ааhh”, mulutku diѕumраlnуа dеngаn ѕuѕunуа dаn рutingnуа уаng ѕudаh mеnеgаng ѕеmрurnа.

    Bеbеrара saatkеmudiаn diа mеnjаmbаk rаmbutku dаn mеjаtuhkаn tubuhnуа kе tubuhku.
    “Lаn…, ааkkh…, Lаn…, ѕѕѕhh”, ruраnуа diа mеnсараi klimаkѕ dаn аku mеrаѕаkаn kеjutаn dаri lubаng vаginаnуа. Air mаniku mеnуеmрrоt kе dаlаm liаng vаginаnуа kirа-kirа еmраt аtаu limа kаli.
    Akhirnуа kаmi bеrduа lеmаѕ dаn bеrmаndikаn kеringаt. Sеѕааt tubuhnуа mаѕih mеnindih tubuhku dаn kurаѕаkаn аir mаniku mulаi mеngаlir dаri lubаng vаginаnуа mеnuju kеluаr mеlаlui bаtаng реniѕku. Kuсiumi diа dеngаn mеѕrа, diа mеnggеѕеr kе kаѕur, kuаmbil ѕеbаtаng rоkоk untuk kuhiѕар. Tеrnуаtа diа jugа mеnghiѕарnуа ѕаmbil mеmijаt-mijаt реniѕku.
    “Jаngаn di kераlаnуа”, kаtаku.
    “Emаngnуа kеnара?”, kаtаnуа.
    “Ngilu.., tаu nggаk”.
    Kutаnуа ѕесаrа реrlаhаn, “Aina…”.
    “hhmm”, kаtаnуа.
    “Cоwоk kаmu dulu ѕukа bеgini nggаk..”.
    “Nggаk bеrаni”, kаtаnуа.
    “Jаdi ini уаng реrtаmа”, аku bilаng, diа hаnуа mеngаngguk.

    Aku tidаk mеmреrhаtikаn kаlаu di реniѕku itu аdа bеrсаk dаrаh dаri vаginаnуа. Diа bеrjаlаn mеnuju kаmаr mаndi, lаlu bеrtеriаk kесil, “ааuuuu…”.
    “Kеnара..”, kаtаku.
    “Kеnсingnуа ѕаkit”, kаtаnуа.
    Kеmudiаn kаmi mаndi bеrduа, tаnра tеrаѕа ѕudаh 11 mаlаm, kаmi mеmеѕаn mаkаn mаlаm dаn diѕаntар tаnра buѕаnа. Sеtеlаh ѕаntар mаlаm kujilаti lаgi рuting ѕuѕunуа ѕаmраi mеnеgаng kеmbаli. \

    Tарi ѕааt аku mеmintа untuk mеngulum реniѕku diа hаnуа mеnggеlеng. Kurаbа vаginаnуа уаng mulаi bаѕаh lаgi. Kubаlikkаn diа, kuаrаhkаn реniѕku kе liаng vаginаnуа dаri bеlаkаng. “ааuu”, kаtаnуа kаgеt. Lаlu diа mеmintаku bеrbаlik dеngаn роѕiѕi tеlеntаng ѕеdаng diа mulаi mеnаiki tubuhku ѕаmbil ѕuѕunуа diѕоdоrkаn untuk dilumаt lаgi. Kuаrаhkаn lаgi tаnра mеlihаt di mаnа роѕiѕi lubаngnуа dаn “Blеѕѕ”, diа mulаi mеngауunkаn tubuhnуа.

    Bеbеrара mеnit kеmudiаn tubuhnуа kеmbаli mеngеjаng dаn, “Aаhh…, Lаn”, ѕаmbil mеrараtkаn tubuhnуа kе tubuhku. Kini gilirаnku уаng tidаk biѕа bеrnаfаѕ kаrеnа tеrtutuр rаmbut. Kuhеntаkkаn раntаtku kuаt-kuаt dаn kuауunkаn раntаtku dаn, аir mаniki kеluаr untuk уаng kеduа kаlinуа. Kаmi iѕtirаhаt ѕеjеnаk lаlu mаndi аir hаngаt lаgi dаn kutеngоk jаm tаngаnku ѕudаh mеnunjukkаn рukul ѕерuluh mаlаm. Lаlu kuаntаrkаn diа рulаng kе rumаhnуа.

    Kееѕоkаn hаrinуа kаmi bеkеrjа ѕереrti biаѕаnуа аntаrа аtаѕаn dаn bаwаhаn tеtарi diа mеnghubungiku.
    “Lаn…, mаѕih ѕаkit kаlаu рiрiѕ, tuh ѕаmраi tаdi раgi jugа ѕаkit”. Aku bilаng nggаk ара-ара. tарi nikmаt kаn? Mаu nаmbаh, diа bilаng nаnti.
    Bеgitulаn Pеngаlаmаn реrtаmаku bеrсintа dеngаn реrеmрuаn bеrdаrаh Tiоnghоа уаng tidаk lаin аdаlаh rеkаn bаruku di kаntоr.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Foto Gadis Toge yang Suka Pamer Telanjang – Foto Bugil Jepang Terbaru 2018

    Foto Gadis Toge yang Suka Pamer Telanjang – Foto Bugil Jepang Terbaru 2018


    2514 views

    Perawanku –  Inilah akibatnya jika kurang perhatian Laki laki, Alhasil 2 wanita ini Foto sambil memamerkan Auratnya. Meremas nenen nya yang lumayan jumbo dengan bokong yang semok adalah satu adegan dalam Foto berikut ini. Bagaimana Aksi wanita-wanita super montok tersebut ? Langsung saja scroll kebawah bos ku  :

  • Cerita Sex Nisa Karyawan Swasta Istri Orang Yang Aku Kentot

    Cerita Sex Nisa Karyawan Swasta Istri Orang Yang Aku Kentot


    1146 views

    Perawanku – Cerita Sex Nisa Karyawan Swasta Istri Orang Yang Aku Kentot, Saya seoarang karyawan swasta usia saya 28 tahun nama saya Dante, aku yang keluar mudah bergaul dengan siapa saja, pekerjaan dilingkunganku saya mendapatkan perhatian karena tubuh saya yang atletis dengan tinggi postur badan 171 cm 69 kg masih single, tidak sulit untuk menemukan teman-teman apalagi hehe date.

    Ada satu wanita yang tertangkap mata saya ketika akau kerja yang namanya Nisa, dengan sifat yang fleksibel dan ketika diundang untuk berbicara dengan baik, dia ditempatkan oleh para pemimpin sebagai marketing, ia duklu satu bagian dgnku.

    Awal tahun lalu pernikahan Nisa dengan teman kuliah. Meskipun sekarang sudah menikah, Nisa tetap seperti itu sebelumnya, lentur dan anggun. Meskipun postur tidak tubunya jenis yang tinggi dan langsing, tapi dia memiliki kharisma tersendiri.
    dengan kulit putih, payudara dan betis 35b sekitar yang indah, senyum menawan, tidak mengherankan bahwa perhatian pria. Kedekatan diri dengan Nisa dimulai sejak ia bekerja di dgnku yang sama 3 tahun yang lalu.

    Sejak dia pindah bagian (meskipun lantai yang berbeda di sebuah gedung) dan menikah, aku jadi jarang bertemu. Kebanyakan hanya berbicara satu sama lain melalui telepon atau mengirim e-mail. Kita sering berbicara tentang kDanter dan kadang-kadang menyebabkan hal pribadi.
    Karena Nisa terkadang mengerang tentang masalah kantor, yang sering membuat pikirannya cemas. Dan itu membawa keluarga. Nisa kecemasan kadang-kadang dibesar-besarkan, yang membuat awal tahun 2005 belum ada tanda-tanda bahwa dia hamil.
    Setiap anggota keluarga atau teman yang bertanya kepada mereka tentang hal itu, menambah kesal. Semua upaya termasuk konsultasi ke dokter dilakukan, tetapi hasilnya nihil. Kecemasan dan rasa bersalah timbul dalam Nisa, karena selalu soal pertanyaan, terutama dari keluarga.

    Agen Togel Saya sering mendorong dan mendukung dia untuk selalu belajar menerima apa yang dalam situasi apapun. Jika ada sesuatu yang membuat marah pikir Nisa, aku selalu bisa membuatnya lupa dengan masalah.

    Saya selalu bisa membuatnya tertawa, dan tertawa. Sekali waktu, Nisa tertawa untuk berlutut di lantai, memegang perutnya dari tertawa menangis dan sakit perut !! Suatu hari (aku lupa persis) dua minggu di Februari 2016 lalu, Nisa memanggil saya melalui HP. Saat itu saya baru saja sampai di rumah setelah seharian bekerja. Haloo Nitaa .. Sekali lagi mana Tumben lu nih Malem Malem nelpon, hehehehe .. kataku kemudian. Lagi di rumaah.
    Sekali lagi tertegun menatap, lapar dan cuapek buanget ya, saya tidak punya pertemuan di Kuningan (brass jalan-Jakarta) dari siang, lu sendiri masih dikDanter Nisa mengatakan kemudian. Laah tidak baru, baru pulang. Eh, lu rumah terbuka lebar tertegun di rumah kerjakan Emang lu umm, tidak ada beras, sampai kelaperan gituh candaku kemudian. Ada Nisa mendengar cekikikan sekali, Hehehehe ..
    Emang benar ya anak !! gw lelah karena pekerjaan! Sempet terus untuk tidak makan dari kantor rumah !! Ooo, jadi. saya kira lu lelah berjalan dari rumah ke kuningan! Aku mengatakan itu. Eee, lezat aja !! Ntar betis gw besar berikutnya bagaimana Lhaa kan, saya diberitahu untuk berjalan dan tidak mengangkat kaki terus melompat Mengapa bisa lu betis besar sebelah Nisa Ada hanya bisa tertawa, mendengar apa yang saya katakan. Sudah lu Nit istirahat, jangan lupa untuk makan, biarkan mandi beraroma.

    Semua hari sudah bekerja, lelah, ntar kalau dikerjain ama lu lu laki-laki bagaimana, sementara sekarang aja lu masih lelah saya berbicara begitu saja, menghirup favorit minuman jus gemerlap nya. Jika itu laeen mah .. aku enjoy aja !! Mari kita tidak mengambil laki-laki pertama mandi saya juga tetep terjebak.
    Pokoknya sekarang manusia saya tidak ada, benar-benar. Lagi ke Australia .. Nisa mengatakan kemudian. Untuk Autralia Wah, sangat lezat! hari gini jalan-jalan kesono sendirian, lu kok kaga berpartisipasi Ngapain Nit, beli kangguru ya saya bertanya santai. Er, anak ni dodol begitu pula !! Urusan kantor lah !! Nisa mengatakan sengit, sementara saya hanya tertawa mendengar Nisa mengatakan sengit kepada saya. Jadi, seperti gw pertanyaan sebelumnya, lu tumben Nit, malem malem gini telepon. Ini pertama kalinya aku bertanya. Ya, saya ingin chatting ama lu aja.

    Abis tenang di sini .. tidak ada yg bisa diundang untuk berbicara dan Nisa menceritakan apa-apa saja yang bicara dalam pertemuan terakhir. Seperti biasa, saya diminta pendapat di masalah kDanter yang sedang ditangani, sudut pandang aku pasti.
    Tak terasa, kami berbicara sudah satu setengah jam kemudian kami berniat untuk mengakhiri, dan berjanji untuk melanjutkan hari berikutnya di kantor. Sebelum saya menutup telepon, tiba-tiba Nisa menanyakan sesuatu, Eh, saya ingin meminta dong sedikit, tidak seharusnya lu Tapi jika Anda tidak ingin menjawab, tidak apa-apa .. Apa yang saya katakan itu. Nto Maaf, jika saya mungkin bertanya, Hmm ..
    Lu tidak pernah ML kicker. Mendengar pertanyaan seperti itu saya sedikit terkejut, karena meskipun pembicaraan saya dan Nisa selalu apa itu dan kadang-kadang pribadi, tetapi tidak pernah seperti ini. Er, tidak pernah .. Mengapa Dintanyaku penasaran. Tidak, hanya bertanya-tanya .. Lu doang pertama ML saat, tentu ama lu yah gadis bertanya Nisa.

    ML gw pertama kali di SMA, di teman bukan ama gw gadis, lu sendiri ketika mendengar jawaban saya adalah langsung Nisa mengatakan, aku masih, di perguruan tinggi. Itu juga setelah TA, sebagai Randy (suaminya). Nto bagaimana rasanya, ML pertama kali diminta Nisa.
    Lhaah, lu sendiri ML pertama kalinya bagaimana. Awalnya itu sakit. Tapi enak juga .. Hehehe. Abis itu Randy buru-buru begitu. Maklum bahwa waktu kami berada ketauan takut … Emang lu ML di mana, di kantor RW Hahaha, tidak lah !! gw lakuin di rumah ruang tamu saya sendiri. Waktu itu lagi tidak ada orang lain. Pembantu saya juga meninggalkan rumah lagi Nah, ternyata rumah lu waktu gw kemarin, saya nggak berpikir duduk di sofa yang pernah digunain untuk perang antara kedua jenis kelamin.
    Nisa celotehanku hanya tertawa pada saat itu. Lalu kami saling bercerita tentang pengalaman kami masing-masing, sampai masalah dengan posisi yang paling disukai dan yang tidak disukai dalam hubungan seksual.

    Kami juga sama-sama mengatakan bahwa kadang-kadang masturbasi ketika keinginan telah bergairah dan tak tertahankan. Nah, jika lu Nto .. Abis mastur, jangan dibuang sembarangan dong, kasiankan, anak lu berteriak di selokan.

    Mending paket lu terus kirim ke gw aja, banyak kali membantu Emang mau sperma lu gw, dilakukan kepadanya bagaimana Dibungkus Kaya membawa beras rendang! Kirim via apa, kemudian segera tuang ke lu Mending langsung. Praktis dan nyaman, hehehehe. Minggu, berharap begitu! mulut Lu nyaman, tapi saya yang tidak aman !! Tidak, saya hanya ingin aja sperma lu Nisa menyindir sinis. Sudah ah, saya ingin mandi terus tidur, besok kita masih bekerja .. Nisa mengatakan kemudian.
    Setelah itu kami berdua mengucapkan selamat tinggal untuk menutup telepon. TGF (Thanks God adalah Jumat), hari yang saya lakukan seperti biasa. Meskipun aku merasa mengantuk, tapi aku senang dan bekerja dengan semangat semua untuk besok dan hari setelah liburan.

    Seperti yang dijanjikan tadi malam, saya makan siang dengan Nisa untuk melanjutkan pembicaraan masalah kDanter bahwa ia hadapi. Saya dan Nisapun meninggalkan bersama-sama, menuju sebuah restoran yang menyajikan masakan Thailand di Jakarta Selatan.

    Sepanjang perjalanan dan di tempat tujuan kita berbicara hanya tentang isu-isu kerja serius, sesekali bercanda dan tertawa. Tak satu pun dari topik yang dibesarkan pembicaraan akhir di telepon tadi malam. Sampai saat perjalanan kita kembali, kita hanya diam.

    Mungkin karena Nisa masih ingat percakapan yang telah dibahas. Jika aku benar-benar, mencoba mengingat apa yang rencana akan membuat liburan. Aku ingin tahu apa yang ada di benak Nisa, mungkin pusing liat kemacetan lalu lintas yang sedang dihadapi, ia menyarankan bahwa sebagai sopir. Sementara aku bersantai-ria di sampingnya sambil mendengarkan memperlambat R & B lagu.
    Mengapa yang membuat gw kok ngelirik aku tiba-tiba berkata, karena saya melihat dari sudut mata saya, Nisa sering melirik saya. Ge-Er gw aja lu hanya liatin jalan dan tidak lu liat! Jalan-jalan macet, jadi saya bingung tentang arah mana celetuk Nisa Download. Weleh, menghadapi jalan yang sulit, benar-benar bola mata ke arah lu gw Emang, terlihat kaya penyanyi yah gw. Nisa tertawa obrolan saya dengar sebelumnya.
    Lalu ia berkata, Nto, lu benar-benar ingin Dedikasikan ke gw. Mendedikasikan apa sih. Hal-tu, .. diskusi semalem kami .. kata Nisa. Tentang mastur .. Aku segera memalingkan wajahku ke Nisa, bingung Mastur Ooo, itu.

    Emang kenapa sih DinLu gw emang ingin benih. Sebenarnya bukan itu, saya hanya ingin punya anak doang. Aku hanya bingung apa yang harus dilakukan Mungkin sekarang bukan rezeki lu, kali Nit. Lu tidak harus menyerah begitu donk! Suatu hari, jika ketentuan tersebut sudah lu dateng, tentu juga saat ini kok.
    Kesabaran ajah, ya Dinkataku. Jadi rata-rata, lu tidak ingin Anda untuk kesempatan untuk aku minta maaf, aku sudah kehilangan Nto Alih-alih akal sehat, saya hanya ingin menguji saja. lu gw kenal orang itu bisa dipercaya. Apapun yang terjadi nanti, saya percaya lu gw melihat diri mereka tidak berubah. Tetep bisa menjadi teman gw. Jadi saya perlu lu. Wah Nita, jika nanti hamil beneran bagaimana Serem menulis bahwa sampai ketauan.
    gw benar, jadi tidak baik ama lu keluarga. Biarin aja, itung-itung sebagai bukti jika saya hamil!. Setelah Nisa mengatakan sebelumnya saya pikir, Nisa ya gila, pikirku. Aku tahu, kita berdua dekat, tapi hanya teman biasa.
    Aku hanya takut, nanti setelah kejadian, salah satu dari kami dapat muncul perasaan yang berbeda. Meskipun Nisa percaya aku tidak seperti itu, aku masih ragu-ragu. Memang, aku tidak menyangkal, ingin tidur dgnnya.

    Tapi perasaan yang saya pegang, karena dapat merusak hubungan kita akan. Setidaknya ketika itu tidak terbendung, berakhir hanya masturbasi. Aku ketagihan pernah menulis namanya dengan seks. Tapi aku tidak ingin cinta obral demi seks saja. Oleh karena itu, permintaan Nisa ini bisa mengubah suasana.

    Tapi setelah aku memikirkannya, apa yang salah dengan saya mencoba. Setelah semua, saya selalu ingin melihat bagaimana lekuknya .. Untuk, tidak bisa mengatakan bahwa Nisa tiba-tiba menyela pikiranku. Bisaa .. Ya pasti bisa gw aja dong! Wong lezat pula, bermain berperang.
    Heh, hanya mengerikan! Sapa lu mengatakan, kami hanya mengatakan ML gw lu bertanya sperma tidak berarti kami bermain seks! Dan saya meminta kita untuk bersikap objektif, baik, mengingat saya punya keluarga. Jadi kita tidak nge-seks Bagaimana saya ingin minum sperma Emang lu gw, yang masih ada hanya kenyg lu, bukannya bunting! Aku berkata, mulai bingung. Hush, jijik ah, bicara lu.

    Cara melakukan keluarin sperma lu lu nanti, terus langsung masuk ke dalam memiliki gw. Whoa, proyek yang sangat sulit! Tapi OK, kami hanya mencoba akupun menyggupi baik, karena saya pikir, akan mencoba untuk setidaknya bisa melihat bentuk tubuhnya yang membuat rasa ingin tahu selama bertahun-tahun.
    Kemudian dalam percakapan berikutnya, kami juga sepakat untuk bertemu pada hari berikutnya di salah satu hotel bintang 3 di arah yang berbeda dengan daerah rumah kami di Jakarta selatan. Sabtu tiba. Setelah istirahat siku, pagi ini saya sudah siap untuk tujuan berikutnya.

    Setelah saya tiba di hotel, saya langsung check-in. Kemudian menunggu di kamar hotel setelah saya mengatakan Nisa bahwa saya telah tiba. Nisa tidak muncul untuk waktu yang lama, hampir 3 jam aku menunggu sambil menonton acara di ruang musik TV.
    pukul 12 sore, ketika tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamar saya baik-baik saja. dengan berdebar akupun mengintip bergegas dari pintu, ternyata Nisa! Ketika aku membuka pintu, Nisa segera bergegas untuk meninggalkan saya di depan pintu sambil tertegun.
    Nisa Hari ini menggunakan kemeja hitam murah berkerah Bleser dilapisi dengan coklat gelap, dengan rok yang terbuat dari kulot bermotif coklat gelap. Begitu ia berada di dalam Nisa blesernya langsung membuka lengan baju yang ternyata menunjukkan tunggul.
    Menambahkan kontras dengan warna putih kulitnya yang bersih. Sementara aku hanya menggunakan T-shirt dan celana pendek. Lalu ia duduk di tepi tempat tidur, menghadap TV. Mengapa lu, menatap begitu liatin gw kata Nisa.

    Tidak, hanya terkejut aja lu sama, masuk ke dalam tanpa berbicara, bletser terbuka terus duduk menonton TV yang akan menonton, aku hanya dateng baru. Maaf, baik, saya tidak lu halo pertama. Bahkan tongkang di. Terus terang saya bingung, hati-degkan deg gw nih kata Nisa.
    Saya juga menyadari suasana seperti itu, dan kemudian saya ditawari minum untuk Nisa untuk melonggarkan suasana yg kaku. Setelah saya membuat teh yang diminta Nisa, saya akan duduk bersandar tempat tidur. Nisa yang tinggal di sekitar untuk minum teh suguhanku saat masih duduk di tepi tempat tidur.
    Posisi ini membuat saya bisa dengan mudah melihat bahwa lekuk kakinya yang bagus, yang saya selalu mengagumi, karena tepat di sebelah wajahku. Putih bersih. Setelah waktu saya membuka pembicaraan dengan topik yang umum saja. Maksud saya hanya untuk bersantai suasana, dan ternyata saya lakukan.

    Saya dapat melihat bahwa Nisa mampu susasana rilex dengan ini karena bisa dilawan dengan percakapan cepat dan kadang-kadang tertawa di celotehanku. Setelah Nisa minum teh, dia berdiri dan meletakkan gelasnya di atas meja di samping TV, kemudian duduk di bawah, di samping kanan saya dengan bersandar di tempat tidur.
    Sambil terus berbicara, aku mencoba memeluk bahunya dari samping, dan tangan kiri saya memegang tangan kirinya. Sambil terus bicara kita, saya mencoba untuk merasakan kehalusan kulitnya dengan sentuhan halus jari-jari saya yang saya lakukan.
    Aku menyentuh bahu sampai ke telapak tangannya, satu demi satu. sentuhan lembut bahwa saya tidak menyangkal membuat Nisa terpengaruh, meskipun ia terus berbicara. Terbukti bulu pada tengkuknya yang terlihat berdiri, karena saya melakukannya.
    Ditambah sekali lagi saya mencium bahunya. Tadi menyentuh tangan kanan saya dengan tangan kiri saya menyentuh tanganganya, sekarang bergerak ke perut, sementara tangan kiri masih sentuhan di tangan kirinya.

    Sentuhan pada perutnya terus meningkat, sampai aku menyentuh payudaranya saat masih di balut dengan bra dan T-shirt. Lama saya lakukan aksi ini sambil memberikan sentuhan dari luar. Kemudian tangan ke bawah untuk kembali turun dan yang meyusupkan ke kaus Nisa. Aku menyentuh pada perutnya segera memberikan tanpa hambatan dari kemejanya.
    Terus naik sampai aku menemukan payudaranya yang masih terbungkus payudara. Jadi kenyal dan lezat sekali mencicipi, meremas-remas payudaranya dengan lembut, kemudian saya mencoba untuk menemukan putingnya sambil terus meremas lembut dan memberikan ciuman di bahu.
    Nisa yang sudah merasa dicapai bahwa dia menutup matanya, telah diam sejak terakhir tiba-tiba diberhentikan saya melakukannya, menarik tanganku dari bawah kemejanya, sudah, baik .. kemudian dia menciumku di bibir, mulut bertanggung jawab dengan lumatanku sementara terus memberikan sentuhan. Kali ini tujuan saya adalah bahwa melebar kakinya, karena posisi Nisa miring ke arahku. Sedikit dengan tangan sedikit menyentuh, dan menyentuh kakinya sampai aku menyelinap di belakang roknya.
    Di tanganku roknya mulai mencari pangkal pahanya yang masih tertutup celana dalam. Rangsangan yang saya berikan dapat dinaikkan suhu, karena Nisa menyambut lumatanku rajin.

    Lalu tangannya mulai meraba-raba di balik gundukan di celana pendek yang telah diperketat sejak fab, yang kemudian menuntun tangannya untuk memasukkan ke dalam celana. Lalu aku melanjutkan aksiku di dalam roknya. Tindakan yang nikmat memijat penisku di celana, membuat saya terengah-engah.

    Aku akan menyelesaikan lumatanku dan kecupanku di lehernya, dan langsung menurunkan kepalaku ke bawah, untuk memberikan sedikit ciuman dan jilatan pada kedua kaki. Dari bawah, terus ke arah dasar kaki, sedikit demi sedikit aku memberi sentuhan, ciuman dan menjilati pada kedua kaki.
    Sampai akhirnya di dasar kaki, dengan roknya mendorong sedikit demi sedikit, akhirnya saya bisa melihat celana dalamnya yang berwarna coklat sangat muda. Saya akan bersemangat untuk memberikan menjilat di sekitar pangkal pahanya. Jadi saya berniat untuk menurunkan celana dalamnya, Nisa tiba-tiba berdiri dan duduk di pinggir kursi.
    Saya posisi yang sudah memegang CD karet, bahkan membuat turun sedikit turun karena Nisa berdiri. Nisa yang tahu segera menurunkan roknya dan duduk di samping tempat tidur. Kami tidak membiarkan ML, baik kata Nisa.

    Dan mengapa Tuang sperma bagaimana Gini aja, akan merangsang lu gw sampai pintu keluar, setelah itu masukkan gw gw dan gw didalem menumpahkan sperma, bagaimana Karena jika numpain doang mah, beberapa baik gw aja dong memohon nanti. ML donk kita hanya menulis. Tidak lama pula, setidaknya ketika saya memiliki nafsu benar-benar kaya gini, menit terpanjang! Aku tersentak. Jadi lu gw klimaks buat pertama, maka saya masukkan.

    Tapi .. Saya tidak punya waktu untuk terus Nisa sudah miliknya seksi mulut, sementara tangan kiri saya meraba-raba selangkangannya dari belakang roknya. Itu basah di sana. Karena mereka lumatanku bibirnya dan rangsanganku dari bawah, Nisa melemparkan dirinya di kasur dengan posisi kaki yang menjuntai ke bawah tempat tidur.

    Aku masih akan terus gerilya, atas dan bawah. Lalu aku menurunkan arah seranganku ke bawah. Dari leher, bahu, saya meremas payudaranya dan ke perutnya, sampai aku mendorong kembali dengan roknya.
    Ada, saya melihat posisi celana dalamnya yang sudah meluncur turun, meskipun masih di atas lutut, tetapi telah menunjukkan bahwa bulu hitam dan halus dan rapi dipertahankan. Untuk sementara saya masih kagum dan takjub dengan pemandangan.
    Dari posisi di samping Nisa, saya akhirnya memberikan sentuhan halus melalui bibir kecupanku dan sekitar pangkal pahanya. Sedikit demi sedikit memberikan ciuman dan sentuhan, dan terus turun ke kakinya, sampai aku jatuh dari tempat tidur memberi ciuman di kakinya menjuntai ke bawah dari mulut.

    Kemudian mereka terus mencium kakinya di bagian bawah terus ke atas lagi, dan sedikit demi sedikit saya ditarik celana dalamnya sambil memberikan ciuman kecil dan jilatan pada kaki indah tubuh yang saya kagumi.

    Setelah saya lepas celana, duduk di bagian bawah dan menghadap ke arah selangkangan Nisa, aku membuka kakinya lebar dan kemudian dengan menempatkan kakinya di bahu saya, dan saya langsung melahap mulut vagina sangat rapi dipertahankan semua.
    dengan kulit bersih, bulu mulut halus, vagina dimiliki Nisa sangat bagus. yang membuat saya begitu cemas dan bersemangat menyutubuhinya sekali. Aku hancur vaginanya dengan sangat celana, sampai Anda mendengar erangan melarikan diri Nisa yang sudah tak tertahankan sambil menggeliat ke kiri dan kanan.
    Nisa erangan membuat saya lupa, dan terus melumat dan vagina indah menjilat itu, saat memberikan membelai pahanya dengan kedua tangan. Elusanku kemudian beralih.
    Dari balik kemeja saya berikan sentuhan ke perutnya, sampai aku meremas payudaranya yang halus yang sebelumnya saya mengambil dari cangkir yang hanya menutupi setengah dari payudaranya.

    Meremas nuansa halus yang saya berikan memberi saya kesenangan dalam dirinya sendiri. Karena selain kulit yang sangat halus, ukuran dan elastisitas membuat saya lebih bersemangat untuk bercinta. Meskipun saya belum melihat payudaranya secara langsung, karena masih tertutup di bawah jersey.
    Setelah beberapa menit, tiba-tiba Nisa mengangkat pantatnya tinggi-tinggi dan kakinya menjepit kepalaku ke arah selangkangan saya. Sementara setengah berteriak bahwa terkendali Nisa mengatakan, Nnnto, .. saya ingin keluarr .. Aduhh !! Nisa kemudian menegang sesaat. Aku masih terus melahap mulut vaginanya, merasakan cairan yang keluar dari vaginanya.
    Setelah menabrak Nisa lemas, aku masih suka bahwa cairan pembersih dari vaginanya. Setelah itu aku merangkak saat ia melemparkan kemejanya untuk melihat payudaranya, setelah dilihat, saya menjilat rakus.

    Agen Bandar Togel Nisa yang masih kelelahan setelah orgasme pertama balasan, hanya tampak pasrah saja. Karena aku sudah sangat cemas sekali, aku segera melepas celana saya. Rotanku yang telah sangat keras indeed’d telah sudah membuat saya tidak nyaman. Dalam keadaan seperti Nisa yang mengundurkan diri, aku segera menempatkan penisku di lubang cinta milik Nisa.

    Drag, tapi lezat. Aduh! Ahh .. mendesah Nisa sambil menutup matanya. Sedikit demi sedikit saya masukkan, maka saya tarik sedikit, aku masukkan lagi bahwa lebih dalam, yang akhirnya aku menusuk mendalam terjebak dengan dasar penisku.
    Kami juga menyatu, dan keinginan aku harus menyutubuhinya sudah terpenuhi. Karena desahan-desahan Nisa yang membuat saya sangat cemas sekali, memeluk tubuh Nisa yang masih berpakaian lengkap dengan dia aku langsung menggenjot cepat.

    Akhirnya, dengan penghitungan cepat pula, saya tidak akan berdiri untuk menyemburkan lahar panas saya. Nisa saya langsung memeluk erat sambil menekan penisku ke dalam vaginanya. Ahh, aku akan keluar .. Saya suka menyemburkan cairan di dalam rahim Nisa.
    Perasaan senang menyebar melalui saya. Untuk sementara saya masih mencengkeram tubuh Nisa karena tidak ingin membiarkan nikmat rasa untuk itu. Beberapa saat kemudian saya akan bergulir punggung di samping Nisa. Memegang tangannya, aku akan mengatakan, Enak benar-benar memiliki lu, Nit. Untungnya istri gw lu gantinya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentot Threesome Dengan Mamaku Dan Temannya

    Cerita Sex Ngentot Threesome Dengan Mamaku Dan Temannya


    1728 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Threesome Dengan Mamaku Dan Temannya, Sudah 2 minggu Papaku berada di luar kota karena urusan kantornya. Aku dirumah tinggal bersama Mama (41 tahun), Adik perempuanku (12 tahun), dan Kakak laki-lakiku (20 tahun), sedangkan aku sendiri berumur 18 tahun.

    Mamaku seorang wanita yang sangat menarik, wajahnya cukup cantik, kulitnya mulus, tapi aku nggak pernah kepikiran untuk menyetubuhinya, hingga pada suatu siang, aku nggak kekampus, adikku masih disekolah, sedangkan kakakku ada dikamarnya.

    “Ataa…kemari sebentar, sayang!” Terdengar suara mama memanggilku dari arah kamar mandi. Aku langsung bergegas kesana,
    “Ada apa, mama?” Tanyaku.

    “Sayang, tolong diputar kran air ini, keras sekali” Mama hanya mengenakkan handuk yang tidak terlalu lebar di tubuhnya. Paha mulusnya terlihat jelas, serta belahan dadanya yang indah nampak juga. Darahku sempat berdesir menyaksikan pemandangan itu.Aku langsung menuju keran air dan memutarnya, ternyata keran itu benar-benar keras. Aku mengerahkan semua tenagaku, dan akhirnya air memancar dengan deras sehingga mengenai sebagian pakaianku.
    “Aku jadi basah nih mama” Kataku.

    “Buka aja pakaian kamu, biar nanti mama yang nyuciin” Aku langsung membuka pakaianku kecuali celana dalam yang aku kenakan.

    “Itu juga kan basah, dibuka aja sekalian” Kata mama. Aku jadi malu telanjang didepan mama. Akhirnya aku melepaskan celana dalamku. Batang penisku setengah berdiri menggelantung di selangkanganku. Mama tersenyum,
    “Wah, besar juga anu kamu” Wajahku memerah, mama kemudian melepas handuknya dan memberikannya padaku

    “Nih keringin tubuh kamu dengan ini”. Aku sangat terkejut, mama tidak memakai BH dia hanya mengenakkan CD saja. Buah dadanya yang bulat indah terpamapang jelas didapan mataku.
    “Kok kamu jadi bengong begitu, belun pernah liat yang ginian yah?” Mukaku tambah merah. Mama kemudian membalikkan tubuhnya dan segera mandi dengan air yang memancar dari shower.
    Aku belum beranjak sedikitpun.

    “Nak, tolong punggung mama disabunin”. Aku mengambil sabun cair, dan mulai menggosokkan punggung mama. Aku rasakan kulit mama yang masih kencang dan lembut. Punggung mama yang mulus aku gosok namun bisa desebut membelai dari pada menggosok punggung mama.

    Kami menghadap sebuah cermin besar yang ada dikamar mandi, hingga bagian depan tubuh mama terlihat jelas dengan payudara yang masih kencang dan besar juga putting payudara mama yang berwarna coklat tua namun sangan indah dan kontras dengan kulit mama yang putih. Mama memejamkan matanya menikmati usapanku. Jantungku berdetak keras tanda deras nya aliran darah di dalam tubuhku yang membangkitkan hormon kejantananku dan juga nafsu yang semakin naik.

    Dengan tangan yang agak gemetar aku mulai memutar gosokan tanganku di punggung mama agak ke dapan dan membelai bagian sisi tubuh mama. Aku semakin tak dpat mengontrol nafsu dan libidoku. Jiwa ku bergejolak antara tidak atau lakukan untuk mulai merangsang mama. Namun pertahanan iman ku jebol juga. Aku dekatkan tubuhku yang bugil makin mendekat tubuh mama, dan aku dekatkan kepalaku ke leher mama. Lalu kemudian kuberanikan diri untuk muncium leher mama, tanganku mulai meremas buah dadanya.

    “Jangan, sayang, ini mama kamu”. Tapi mama tidak berusaha untuk melemaskan diri. Aku terus meremas-remas buah dadanya. Aku rasakan buah dada mama yang kenyal dan empuk. Dengan sabun yang masih ada di telapak tanganku, buah dada mama terasa sangat licin namun aku sangat menikmati remasanku di payudara mama. Mama memejamkan matanya dan bibirnya mulai terbuka dan aku melihat mama menggigit bibir nya sendiri, mungkin mama juga menikmati perlakuan aku, anak kandung nya sendiri.

    “Oohh..sshh..jangaann, Ataaa..”. Tiba-tiba mama sadar, ia berbalik kearahku, mukanya sangat marah dan.. “Plaakk” tangan kirinya menamparku. Aku dan mama kemudian diam seribu bahasa. Lalu mama bersuara..

    “Apa yang kamu lakukan tadi, kamu mau menyetubuhi mama?”. Aku masih diam. Mama maju mendekatiku, aku jadi takut kalau mama akan menamparku lagi. Aku semakin tak karuan karena ketakutan. Ingin rasanya aku langsung lari keluar dan tidak akan bertemu mama lagi, namun..

    “Kalo kamu mau begitu, baiklah, terus terang mama juga terangsang dan ingin merasakan batang penis kamu ini, tapi jangan sampai orang lain tahu.” Mama berkata sambil memegang batang penisku yang sudah tegang.

    Seperti mendengar petir di siang bolong..!! nafsu ku yang sudah tidak dapat aku kontrol akhirnya mendapat penyaluran nya dan gejolak jiwaku lepas sudah saat mendengar perkataan mama tadi. Aku langsung memeluknya, saat tubuh bugil ku bersentuhan dengan tubuh bugil mama yang basah seakan ada hentakan listrik di dalam tubuhku. Kulit tubuh mama yang lembut kini bersentuhan kulit tubuhku. Libido ku naik hingga puncakya. Dan entah apa yang dapat aku lukiskan dengan kata-kata saat aku mencium bibir mama.

    Bibir ku bersentuhan dengan bibirnya, ku cium dengan penuh nafsu, mama pun membalasnya dengan liar. “Mmmmmhh..mmmhhh”. Lidah kami saling beradu satu sama lain. Tubuh kami saling berhimpit, buah dada mama menekan di dadaku,terasa hangat dan sensasi yang mama berikan sangat indah dan nikmat. Penisku juga menekan bagian bawah perut mama yang masih terbilang agak rata walaupun ada sedikit menggembung. Aku rasakan kehangatan tubuh mama walaupun tubuh kami dalam keadaan basah.Tangan mama megusap penisku.

    Akh.. nikmatnya saat jari-jemari mama yang panjang lemtik dan telapak tangan mama mengusap permukaan penisku yang makin keras dari pangkal hingga ujung kepala penis, sementara tanganku berada di buah dadanya. Aku remas dengan nafsu,namun aku ingin mama juga menikmati remasan anak nya pada buah dada mamanya, aku berusana meremasnya dengan lembut namun..

    Mama kemudian turun kebawah kemudian jongkok, wajahnya kini berada tepat didepan batang penisku yang sudah tegang. Mama menjulurkan lidahnya kekepala pelirku dan akhirnya memasukkan batang penisku kemulutnya.

    “Ooohh..sshh..eenaakk mama..maa”. Mama terus mengisap batang penisku. Lidahnya menjalar diseluruh permukaan batang sampai ke kantung zakar. Hangatnya rongga mulut mama sangat terasa di seluruh permukaan batang penisku. Mama memainkan lidah nya di uah jakarku. Lidah mama menyentuh lubang penisku, lalu turun sewrah dengan urat penisku, makin ke pangkalnya, lalu mama megulum buah jakarku. Cerita Dewasa

    Aku bergidik menahan dan merasakan kenikmatan itu, lidah nya kemudian naik lagi menuju kepala penis dan saat sampai di ujung penisku, mama dengan lahap memasukan lagi penisku ke dalam mulutnya dang kemudian menghisapnya dengan keras. Aku pegang kepala mama ku sambil membelai rambutnya dan agak sedikti menekan kepala mama ke selangkangan ku.

    Nafasku makin teregah-engah, lalu aku melihat ke bawah ke arah mama yang dengan nafsu dan cepat mengocok batang penisku di dalam mulutnya. Aku melihat ekspresi wajah mama yang cantik dan terasa semakin cantik saat melihat beliau mengulum dan mengocok penisku. Aku makin merasakan sensai itu saat mama memandang aku kemudian berusaha terseyum walau penisku masih ada di dalam mulutnya.

    “Sayaaang, kalo kamu udah pengen keluar, keluarin aja, nanti mama telan” sahut mama sambil mengulum kepala penisku. Terlihat ludah mama membasahi seluruh permukaan penisku hingga terlihat mengkilat dan ada cairan yang sedikit kental yang menempel di antara bibir dan batang penisku.

    Aku yang memang sangat menikmati perlakuan mama sudah tidak dapat menahan untuk orgasme. Sambil melanjutkan kocokan nya mama meremas pantat ku Aku kemudian menyemprotkan cairan spermaku… “Crot..crot..crot…” aku semprotkan semua air mani ku di dalam mulut mama. Sambil sedikit mengerang dan sedikit berteriak aku leaskan seluruh nafsu itu di dalam mulut mama ku yang cantik. Mama langsung menelan semuanya, semua calon cucu-cucunya mama telan habis.

    Aku merasakan hisapan kuat di penisku.terdengat suara “Glek..” saat mama menelan semua cairan kental dari penisku. Lalu mama mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya, mama mengusap bibirnya yang basah oleh spermaku dan kemudian melanjutkan mengulum penisku membersihkan sisa spermaku. Tubuhku seakan lemas, lutut ku seakan tidak dapat menahan lagi berat tubuh ini, penisku mulai melembek dan terasa agak linu di ujung nya tapi yang aneh biasanya bila aku onani, setelah aku menyemprotkan sperma.

    Tak ada 1 menit penisku langsung lembek dan mengecil namun saat ini mungkin kodisinya masih keras 80%, melihat itu mama lalu tersenyum. Aku di biarkan oleh mamaku untuk beristirahat sebentar,namun tidak sampai 2 menit penisku mulai mengeras lagi, nafsu dan libido ku naik lagi melihat mama yang bugil. Mama lalu berbaring dilantai,

    “Naaakk, vagina mama di hisap yaa..!” Aku langsung membungkuk dan menjiati seluruh permukaan memeknya.Kelentitnya aku jilat dan kugigit-gigit. Aku mencium aroma khas kewanitaan mama yang mebuat nafsu ku tak terkendali lagi. Aku merasakan cairan vagina mama yang bening dan terasa nikmat dan gurih. Aku hisap lubang tempat aku lahir dulu, aku masukan lidah ku ke dalam vagina mama yang lembut dan hangat itu. Vagina mama makin basah oleh cairan vagina mama dan juga oleh ludahku.

    “Ssssshhhh…yeeeeeaaahh…teerruuss sayaaang” Tidak lama kemudian, mama sudah tidak tahan lagi, tubuhnya mengejang, pantatnya bergerak-gerak tak karuan.
    “Ataa..sshh..mamaa sudah maauu keluaarr…sshh..ooh..yeeess” Cairan putih mengalir dari lubang senggamanya, aku langsung menelan seluruh cairan itu. Emh nikmat nya..
    Tiba-tiba pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu terbuka, kakakku Rudi masuk, dia sangat kaget melihat yang aku dan mamaku lakukan.

    “Apa-apaan kalian, awas nanti aku adukan ke papa”

    “Jangan, Rudi sayang, jangan dilaporin ama papa, kalo kamu mau kamu boleh ikut juga”. Kata mama Sementara aku hanya diam dan tak tahuapa yang harus lakukan.

    “Boleh nih mam?” Rudi langsung melepaskan pakaiannya. Mama merubah posisinya. Dia sekarang nungging, kak Rudi berada didepannya, penisnya sedang dihisap mama. Kak Rudi terlihat menikmati isapan mama di batang penis nya. Aku berada dibagian pantat mama. Bongkahan pantatnya ku remas, batang penisku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Liang itu masih terasa sempit.

    “Oohh…yeess…mmhh…sshh”. mama mendesah saat perlahan batang penisku masuk menusuk ke dalam vagina mami yang lembut dan hangat.Aku memaju-mundurkan pantatku. “Clook..clookk..clook” aku merasakan jepitan dan remasan otot vagina mami di batang penisku. Daging vagina mama yang lembu, basah dan licin semakin membuat gerakan keluar masuk penisku makin lancar. Sambil aku kocok penisku di dalam vagina mama, aku remas buah dada mama dari belakang dan juga aku cium bagian belakang lehernya.

    Aku remas pantat mama, aku belai tubuhnya yang maiknbasah oleh keringat. Aku pegang pinggang mama yang ramping sambil aku tarik seirama dengan gerakan tusukan penisku di dalam vagina nya. Mama tampak sangat menikmatinya. Kupompa penisku menghujam vagina mama. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan meremas payudaranya.

    15 menit kemudian mama berbaring menyamping, kak Rudi menyetubuhi dari belakang. Pantat kak Rudi maju mundur, kaki kanan mama terangkat keatas, tangan mama mengocok-ngocok batang penisku. Suara erangan aku, rintihan nikmat kak rudi dan desahan mama memenuhi ruangan kamar mandi kami. Lalu, kak Rudi berbaring terlentang dilantai, mama naik diatas tubuhnya, penis kak Rudi berada diliang senggama mama, mama menaik turunkan pantatnya, sesekali mama membungkuk dan mereka saling mengulum di bibir.

    “Maa, punyaku dimasukkan dimana niih” Tanyaku.

    “Sini sayang masukkan di lubang pantat mama”. Kata mama sambil terengah-engah dan mendesah menikmati sodokan dari kak Rudi. Aku lalu jongkok di belakang tubuh mama, aku pengang pinggulnya agar pantat dan pinggul mama yang berputar dan bergoyang berhent, kak rudi tidak berhenti-hentiya meremas buah dada mama malah kadang mengulum putting payudara mama yang menbuat mama semakin keenakan. Aku lalu memasukkan batang penisku ke lubang anus mama. Aku rasakan lubang anus mama yang sempit dan juga hangat, dan dengan batual ludah gerakan masuk-keluar penisku di anus mama menjadi lancar.

    Mama sangat menikmati perlakuan kedua anak kandungnya itu. Terlihat dari ekspresi wajah mama, mama mendesah nikmat, mengerang dan menjerit pelan saat kenikmatan yang mama rasakan makin memuncak. Nampak dicermin mama sedang disetubuhi oleh kedua anak laki-lakinya, posisi mama berada diantara aku dan kak Rudi.

    “Sshh…sssshh..yeess..oohhyeee” celoteh mama yang makin tak kuasa menahan kenikmatan yang di berikan kedua anak kandung nya, dan benar tak lama tubuh mama tiba-tiba bergetar, bergidik dan diakhhiri desahan dan lengguhan panjang yang keluar dari mulut mama hingga tubuh mama abruk di atas tubuh kak Rudi. Kami yang menyadari mama telah orgasme mebiarkan beberapa saat untuk mama menikmati orgasmenya sebelum kami lanjutkan gerakan penis kami masing-masing di dalam tubuh mama.

    Beberapa menit kemudian aku dan kak Rudi sudah hampir orgasme.

    “Sini sayang,” kata mama. Mama jongkok dilantai, aku dan Rudi berdiri dedepannya. Mama mengocok dan mengulum penis kami berdua secara bergantian. Dan akhirnya ‘Crot..crot..crot..’ kami berdua orgasme, cairan sperma kami memancar hampir bersamaan. Aku dan kak rudi menikmati saat cairan kental dari penis kami muncrat dan memancar ke arah mulut mama.

    “srluup…srllllp… ” Mama menelan habis cairan kami. Sebelum menelan habis cairan sperma kami berdua, mama memainkan dulu cairan sperma kami berdua di mulutnya dan memperlihatkan kepada kami saat cairan putih kental itu memenuhi rongga mulut mama.

    Memang tidak semua cairan sperma kak rudi dan aku mama telan ada sebagian yang menyebar di pipi mama. Lalu akhirnya mama kembali menelan calon-calon cucunya lagi. Mama membersihkan bibirnya dari sisa air mani kami berdua dengan mengusapkan tangan nya, lalu kami berciuman.

    Lalu kamu bertiga mandi bersama-sama. Sampai sekarang kami bertiga sering bersetubuh. Kadang-kadang aku dan mama tanpa kak Rudi atau sebaliknya, tapi tanpa sepengetahuan papa

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Kamu Masih Perawan

    Cerita Sex Kamu Masih Perawan


    805 views

    Perawanku – Cerita Sex Kamu Masih Perawan, Nama saya Teguh, saya masih duduk di semester 7 jurusan MIPA di sebuah Universitas yang berada di kota Bandung. Sebagai salah satu syarat kelulusan dan penulisan skripsi, kami diharuskan untuk menjadi guru Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sekolah-sekolah atau SMA-SMA di sekitaran Jawa Barat.

    Saya kebagian untuk mengajar di sebuah SMA swasta di Bandung. Nah, SMA swasta biasanya terkenal karena muridnya yang bengal-bengal dan sulit diajar, wah dasar nasib.
    Hari senin setelah mengurus surat ini itu dari kampus, saya langsung ditugaskan oleh Kepala Sekolah SMA tersebut untuk langsung mengajar matematika untuk murid kelas XI. Saya kebagian 4 sesi di kelas pagi dan 2 sesi di kelas siang.
    Pertama kali mengajar di kelas, saya berkata dalam hati “Astaga, ini sekolah apaan? Gua ngomong ga ada yang ngedengerin. Mana cewek-ceweknya pake rok pendek semua!”
    Keesokan harinya saya kembali ke sekolah dengan perasaan galau dan cemas. Jangan-jangan saya salah pilih karir menjadi guru, saya tidak berbakat mengajar. Anak-anak tidak ada yang mendengarkan waktu saya sedang bicara.
    Tapi ternyata ada satu hal yang membangkitkan semangat saya. Di sesi kelas siang ada murid perempuan yang bernama Irma. Kulitnya sawo matang, rambut sepunggung, tingginya kira-kira 158 cm. Mukanya tidak terlalu cantik, tapi manis banget kalau lagi senyum.
    Dan yang lebih penting, kelihatannya dia satu-satunya murid yang kelihatan antusias kalau saya lagi mengajar. Dalam benak saya sempat terlintas hal yang tidak-tidak, namun pikiran itu saya buang jauh-jauh.
    “Aku seorang guru. Aku akan menjaga integritas almamater dan profesiku” kata saya dalam hati.
    Tapi semakin hari kemolekan tubuh Irma malah semakin menggoda saya. Seringkali saya mengintip paha mulusnya dan terkadang terlihat CDnya yang berwarna putih.
    Apalagi saya tahu dia juga suka pada saya. Karena tiap saya masuk kelas, teman-temannya pasti menggodanya. Sampai suatu hari saya mengadakan ulangan pertama untuk anak-anak kelas XI. Lalu hal yang sangat mengejutkan pun terjadi. Waktu saya memeriksa lembar jawaban Irma, ada tulisan “Pak Teguh ini nomer hp saya: 0819********”.
    Perasaan saya campur aduk saat itu. “Telfon jangan yah” kata saya dalam hati. Kalau saya telfon, artinya saya sudah menjatuhkan martabat profesi saya sebagai guru. Kalau saya tidak telfon, saya akan menyesal karena tugas saya sebagai guru PKL hanya tinggal 2 minggu lagi. Akhirnya saya memberanikan diri untuk menelfon Irma malam itu juga.
    Anehnya, waktu saya telfon, seolah-olah antara saya dan Irma sudah seperti teman lama, tidak ada batasan antara guru-murid. Yah, mungkin karena waktu itu juga umur saya masih 22 tahun, sedangkan Irma masih 17 tahun, jadi tidak terlalu jauh. Akhirnya kami janjian untuk jalan bareng hari sabtu sesudah dia selesai kelas olah raga.
    Hari sabtu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Kami sengaja janjian bertemu di mall. Waktu bertemu, dia masih mengenakan kaos olahraga SMA yang longgar dan rok SMA. Sehingga kalau menunduk, terlihat jelas payudaranya yang montok. Darah saya langsung mendidih melihat Irma. Langsung saya keluarkan jurus-jurus penakluk,
    “Irma, kita ke tempat kak Teguh aja yuk, nonton VCD atau apalah. Soalnya kalau dilihat orang ngga enak”.
    Awalnya Irma menolak karena awalnya dia mau mengajak makan dan nonton. Tapi karena saya paksa, lama-lama dia mau juga. Saya girang setengah mati. “Yes..berarti dia bisa dipake” batinku.
    Sesampainya di tempat kost saya, awalnya kami cuma nonton VCD sambil ngobrol-ngobrol. Lama kelamaan, topik pembicaraan kami mulai mengarah ke masalah pacar, sex dan lain-lain. Karena terbawa suasana, entah siapa yang memulai duluan, tiba-tiba kami sudah berciuman.
    Bibir saya dan bibir Irma berpagutan saling mengulum penuh nafsu. Wangi mulutnya sangat khas. Lalu dia mulai menjilat-jilat telinga dan leher saya.
    “Buset, kayaknya udah ahli ni orang” batinku. Karena nafsu sudah di ubun-ubun, saya mulai menyisipkan tangan saya kedalam kaos olahraga Irma dan saya remas-remas payudaranya. Nafas Irma semakin memburu sewaktu kulepas kaos dan BHnya.
    Meskipun kulitnya sawo matang, putingnya berwarna coklat terang. Ukurannya tidak terlalu besar, mungkin 34B. Tapi sangat padat.
    Irma membalas dan mulai membuka kemeja saya. Tangannya masuk kedalam celana saya dan mulai meremas-remas penis saya.
    Cerita Sex Kamu Masih Perawan

    Cerita Sex Kamu Masih Perawan

    Lidahnya menjilat-jilat putting saya dan tangannya tidak berhenti meremas-remas penis saya. Tidak sampai 5 menit, kami berdua sudah telanjang bulat. Tanpa disuruh, Irma sudah langsung menciumi penis saya.
    Yang sangat membuatku kagum, dia meludahi seluruh penis saya sampai benar-benar basah, mengocoknya, dan baru mulai menghisap dengan mulutnya dengan gerakan naik-turun. “Edaaan” kata saya dalam hati. Pasti dia sering main beginian.
    Saking enaknya, baru 3 menit dihisap saya sudah tidak tahan ingin keluar. Tiba-tiba sperma saya muncrat di ujung mulut Irma.
    “Yah, Kak Teguh, ko udah keluar?” katanya.
    “Tenang aja, aku masih bisa kok” kata saya.
    Sekarang gantian saya yang menjilati vaginanya. Dia menggelinjang keenakan waktu saya menghisap-hisap klitorisnya. Perlahan-lahan, penis saya naik kembali karena wangi vaginanya itu enak banget. Tapi hal yang mengejutkan kemudian terjadi. Waktu saya mau menusuk vaginanya dengan jari tengah saya, dia menolak. Ternyata dia masih perawan! Saya masih duduk keheranan.
    “Hah, kamu masih perawan?” kata saya.
    “Iya kak” timpanya.
    Lalu dia bilang “kita petting aja yah.. enak juga kok”.
    Ini pengalaman baru untuk saya. Ternyata enak juga. Jadi posisi sayau duduk, penis dilipat keatas dan dia duduk diatas saya sambil menggesek-gesekan vaginanya ke penis saya. Setengah jam berlalu, dia sudah keluar berkali-kali, tapi penis saya malah lecet.
    “Irma…kalo gini terus punya kak Teguh sakit, kita udahan dulu aja yah”.
    Melihat raut muka kecewa saya, Irma terlihat merasa bersalah.
    “Duh maaf yah kak Teguh. Aku udah janji mau ngasih perawanku ke suamiku nanti. Tapi kalau ka Teguh mau, masukin aja ke belakang”.
    Tanpa pikir panjang, karena sudah tanggung saya pun menyetujuinya. Saya mulai mengoleskan hand & body lotion dari kepala sampai ujung penis saya, dan tidak lupa anus Irma saya tusuk-tusuk dengan jari tengah saya.
    Setelah Irma sudah merasa nyaman, dengan gaya doggy style saya pun mulai memasukkan penis saya kedalam anusnya dengan sangat perlahan. Untunglah barang saya tidak terlalu besar, yah paling 12 cm.
    Ternyata sulit juga karena dia terkadang merasa kesakitan sehingga harus mulai dari awal lagi. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya seluruh penis saya masuk kedalam anus Irma. Ternyata sensasinya luar biasa, anusnya sangat sempit dan rasanya seperti disedot-sedot vacuum cleaner. Saya pun mulai menggerakan pantat saya maju-mundur.
    Saya menyodomi Irma sambil tangan saya meremas-remas payudaranya dan mulut saya menciumi leher belakangnya. Irma pun ternyata mengalami sensasi yang luar biasa, karena lenguhannya terdengar semakin keras.
    Kemudian kami berganti posisi. Saya duduk disofa dan Irma jongkok membelakangi saya. Ini pemandangan yang luar biasa karena pantatnya yang indah tampak semakin besar. Anus Irma menggenjot penis saya dengan gerakan jongkok naik-turun.
    Saya juga mempercepat genjotan saya dan tak lama kemudian sperma saya muncrat dan berhamburan di dalam anus Irma.
    Semenjak hari itu, saya dan Irma beberapa kali melakukan anal sex sampai kemudian tugas saya sebagai guru PKL di sekolahnya berakhir. Saya pernah melakukannya di WC guru, juga sehabis kelas olah raga. Saya juga pernah melakukannya di WC sebuah mall di Bandung.
    Saya kehilangan kontak dengan Irma semenjak saya ditugaskan di sebuah SMA di Jakarta, hingga kemudian saya menikah dengan rekan sesama guru.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Bergambar Budak Majikanku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Sex Bergambar Budak Majikanku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1967 views

    Perawanku – Sebelumnya perkenalkan, aku adalah seorang pria yang sebut saja Reno dengan umur 28 tahun. Aku merupakan pria yang memiliki wajah lumayan ganteng dan tubuh yang kekar dengan tinggi 185 cm dan berat 81 kg. Tetapi pengalaman ini telah terjadi 3 tahun yang lalu saat aku masih berusia 25 tahun. Pengalaman yang aku alami sangat menyakitkan karena aku diperbudak oleh tiga orang nyonya yang haus sex sekaligus. Bukan hanya satu hari, dua hari atau tiga hari saja, tetapi dalam wakti satu minggu atau tujuh hari.

    Cerita bermula ketika aku baru datang dari daerahku di daerah Sulawesi. Waktu aku datang, aku tidak memiliki pekerjaan yang pasti dan uang yang aku bawa hanya pas-pasan. Paling-paling uang tersebut hanya bisa untuk makan tiga hari saja. Aku memberanikan diri datang ke Jakarta karena kata temanku mendapat pekerjaan di Jakarta mudah asal mau melakukan apa saja semua bisa diatur.

    Ketika hari sudah malam dan sepi, mungkin sekitar pukul 9 malam. Aku sudah tidak tahu mau kemana lagi. Tiba-tiba saja ada seorang wanita naik mobil Mercy menghampiri aku. Menanyakan keadaan aku, siapa namaku, dan asal aku. Dari penampilannya dia terlihat baik, anggun, cantik, sopan, dan sekitar berumur 36 tahun. Dia adalah Nyonya Lenny. Setelah sedikit kenal aku tahu bahwa dia seorang janda tanpa anak. Dia tinggal di daerah Pondok Indah. Dia adalah seorang Direktris dari sebuah Perusahaan Swasta terkenal di Jakarta.

    Aku diperbolehkan tinggal di rumahnya. Dan aku bekerja sebagai supir pribadinya. Tanpa test apapun aku diterimanya bekerja. Untunglah kataku, karena aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi termasuk uang. Di rumah Nyonya Lenny aku diberi makan dan pakaian yang layak. Sedangkan barang-barang yang aku bawa sudah dibuang seluruhnya atas perintah Nyonya Lenny. Karena ia suka pada kebersihan rumah dan seseorang. Ya aku tidak memikirkannya, karena semua sudah diberikan oleh Nyonya Lenny. Barang-barangku tidak penting, hanya sebuah baju, celana, dan celana dalam yang kupakai. Sedangkan yang kubawa tertinggal di Stasiun Kereta waktu aku datang. Aku merasa beruntung karena bertemu dengan Nyonya Lenny.

    Aku sudah bekerja dengan Nyonya Hanna selama 2 bulan berjalan. Hari ini aku disuruhnya menjemput dua orang temannya di Bandara. Mereka datang dari daerah Bandung dan akan menginap kurang lebih selama satu mingguan di rumah Nyonya Lenny. Setelah aku mengantar Nyonya Lenny ke kantor, aku langsung menuju ke Bandara untuk menjemput kedua temannya. Aku tidak kesulitan menemukan mereka, karena aku sudah memiliki foto-foto mereka. Dari foto terlihat mereka seorang Nyonya-nyonya yang cantik dan muda. Yang satu bernama Lola dan yang satu bernama Lina.

    Lalu mereka aku antar langsung ke tempat Nyonya Lenny di kantornya. Mereka banyak mengobrol dan melepas kangen mereka. Setelah diberitahu oleh Nyonya Lenny ternyata yang bernama Lina berumur 34 tahun dan bekerja sebagai Kapten pada sebuah kantor kepolisian. Lola adalah seorang waria yang bekerja pada sebuah salon kecantikan dan berumur 30 tahun tanpa operasi, jadi masih memiliki penis tetapi Nyonya Lola memiliki payudara, makanya dia disebut waria. Nyonya Lenny juga berpesan agar aku juga menuruti perintah kedua nyonya temannya itu, seperti aku mematuhi perintah Nyonya Lenny. Aku hanya bisa patuh dan tentunya mengiyakan.

    Hari ini aku diberitahukan bahwa Nyonya Lenny harus dijemput pukul lima tepat. Sedangkan para karyawan lain pada hari ini dipulangkan lebih cepat pada pukul 3 sore. Mungkin sekitar pukul 4 sore sudah tidak ada karyawan lagi selain Nyonya Lenny dan kedua temannya, yaitu Nyonya Lina dan Nyonya Lola. Selama dua jam mereka berbincang-bincang serius dan sepertinya akan merencanakan sesuatu dalam jangka panjang. Tapi apa rencana mereka aku sendiri tidak tahu. Karena aku pikir itu bukanlah urusan aku. Itukan urusan para Bos-bos besar. Sedangkan aku hanya seorang supir.

    Setelah pukul lima tepat aku sudah sampai di kantor Nyonya Lenny. Dari luar terlihat sepi, karena tidak ada satu mobil pun di luar. Hanya lampu di ruang kerja Nyonya Lenny saja yang masih menyala, sedangkan yang lainnya sudah dipadamkan. Lalu aku menuju ruang kerja Nyonya Lenny dan mengetuk pintu.

    Lalu terdengar suara “Silakan Masuk!!” kata Nyonya Lenny.
    “Selamat Sore, Bu,” kataku menyapa Nyonya Lenny.
    “Apa yang harus saya lakukan, Bu?” tanya aku kepadanya.
    “Hari ini kamu harus patuh kepada kami” dengan nada suara yang sedikit membentak.
    “Baik, Bu saya akan patuh kepada ibu”

    Mendengar kataku mereka bertiga malah tertawa terbahak-bahak. Lalu Nyonya Hanna menyuruhku untuk menandatangani sebuah kertas yang aku sendiri tidak tahu apa isinya. Karena aku sedikit takut, aku langsung saja menandatangani surat tersebut secara langsung.

    “Bagus sekali!!” katanya sambil mereka tertawa senang Ha.. Ha.. Ha..!!

    Setelah aku menadatangani surat yang sah karena diatas materai, mereka menyuruhku untuk membaca surat yang baru saja aku tanda tangani tadi. Betapa terkejut dan kagetnya aku. Didalam surat tersebut menuliskan aku harus sanggup dan tanpa paksaan harus melayani keinginan dan kepuasan sex mereka berdua tanpa batas. Surat ini dibuat tanpa paksaan karena aku masih memiliki setumpuk hutang-hutang yang harus aku lunasi. Dalam surat itu juga menuliskan kalau aku seorang budak mereka yang harus patuh. Hatiku jadi menjerit tapi pasrah atas tindakan dan sikap mereka. Memang aku dalam bekerja dua bulan ini sudah meminjam beberapa kali kepada Nyonya Lenny untuk memeberikan uang kepada orangtuaku yang sakit dan untuk membiayai sekolah dua orang adikku.

    “Nah, Sekarang kamu buka siapa-siapa lagi. Kamu adalah budak sex kami. Karena kamu punya banyak hutang,” kata Nyonya Lenny kepadaku.
    “Iya, Bu” kataku pelan dan pasrah.
    “Kau memang penurut. Lagi pula kalaupun kau tidak mau, apa yang bisa kau perbuat. Semua yang kau miliki sekarang adalah milikku. Kau tidak punya apa-apa lagi, termasuk baju dan celana kamu, bahkan celana dalam kamu pun milikku. Ha.. Ha.. Ha..!!” Mereka tertawa penuh kemenangan.
    “Ya, Bu saya akan patuh pada perintah ibu.”
    “BUKAN IBU!!” bentak Nyonya Lenny, “Sekarang kamu harus memanggil kami dengan sebutan NYONYA”
    “Kamu mengerti!!” bentak Nyonya Lenny Lagi.
    “Baik, nyonya,” kataku pelan.

    Permainan akan segera dimulai. Aku hanya pasrah. Walaupun aku memiliki tubuh yang kekar dan atletis aku tidak bisa berbuat apa-apa terhadap mereka. Karena aku takut dan harus patuh kepada mereka. Walaupun aku mau lapor ke polisi juga susah karena Nyonya Lina adalah Seorang Kapten Polisi yang terkenal Killer.

    Permainan segera dimulai. Baik sekarang, “Buka baju kemejamu!!” bentak Nyonya Lenny.

    Aku segera membuka kancing kemeja yang aku kenakan. Mereka sangat menyukai tubuhku. Karena tubuhku atletis dan kekar. Dada dan perutku terawat dengan baik, apalagi aku juga dibiayai untuk fitness oleh Nyonya Lenny agar aku sehat dan bugar dalam menyetir. Setelah aku telanjang dada, lalu Nyonya Lenny menyuruhku untuk melepas sepatu dan kaos kaki yang aku kenakan dan jam tanganku juga aku lepaskan. Lalu Nyonya Lola yang waria menyuruhku untuk membuka celanaku. Tapi aku hanya diam saja dan tidak menghiraukannya. Tapi aku malah mendapat marah dari Nyonya Lenny dan dia melempar aku dengan sebuah spidol yang ada diatas mejanya.

    “Kamu harus patuh pada temanku, Nyonya Lola,” bentak Nyonya Lenny.
    “Sekarang lepas celana panjangmu!!”
    “CEPAT!!” bentak Nyonya Lenny.

    Melihat aku melepas celana panjangku, Nyonya Lola tertawa bahagia penuh kemenangan. Sekarang aku hanya mengenakan celana dalam saja yang berwarna putih. Mata mereka tertuju kearah tubuh dan penisku yang masih terbungkus dengan celana dalam yang masih kukenakan.

    Lalu Nyonya Lina menghampiriku dan memelintir tanganku ke belakang. Lalu Nyonya Lina mengeluarkan borgolnya dan memborgol kedua tanganku ke belakang. Sedangkan Nyonya Lola mengambil gunting dan mengunting celana dalam yang aku kenakan. Sekarang aku sudah dalam keadaan polos tidak ada sehelai pun yang ada di tubuhku. Mereka puas dan tertawa melihat aku dalam keadaan bugil. Semua pakaianku disita oleh Nyonya Lenny dan dimasukkan dalam lemari besi pada ruangannya.

    Lalu aku di dudukkan di kursi dalam keadaan tangan di borgol dan mata ditutup dengan sehelai kain. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan kepadaku. Tiba-tiba ada yang memegang penisku. Rupanya salah satu dari mereka sedang mencukur bulu kemaluanku. Kini bulu kemaluanku pun sudah bersih, kini aku tidak memiliki bulu lagi disekitar penis. Lalu penisku juga dicengkram dan dikocok-kocok dengan kuat.

    Hampir saja aku keluar, tapi semua itu dapat kutahan sementara. Penisku kini sudah tegak, tegang, dan memerah. Lalu mereka mengikat penisku dimulai dari bola pelir. Mereka ikat secara terpisah dan diikat keduanya secara bersama dengan disatukan. Begitu juga dengan kepala penisku, mereka ikat dengan pengunakan bahan dari karet sehingga kepala penisku benar-benar terikat dengan kuat. Sehingga penisku tidak mau melemas. Selain itu mereka juga memberikan aku obat kuat berupa tiga butir yang harus aku minum. Mungkin hal itu yang membuat penis aku dapat tegang lama. Dan mereka mengatakan bahwa aku harus minum obat ini sehari dua kali sebanyak tiga butir.

    Lalu mereka menjepit kedua puting susuku dan dihubungkan pada tali di kepala penisku. Aku benar-benar tidak berdaya dan pasrah karena tanganku masih diborgol dan mataku masih tertutup kain. Seketika mereka membuka tutup mataku dan juga borgolku. Lalu mereka menyuruhku bergaya dengan beberapa gaya. Aku pun menurut. Lalu kilatan lampu blitz memancar kearah aku. Mereka memotret aku dalam keadaan seperti itu. Mereka memotretku dengan kamere digital dan juga merekam dengan handycam.

    Akupun diancam tidak boleh macam-macam, karena foto-foto bugil aku akan disebar jika aku bertindak macam-macam. Termasuk mereka juga akan menyerahkan fotoku kepada keluaragaku di kampung. Mendengar itu, aku semakin menuruti semua keinginan mereka. Kini aku duduk sambil berlutut, karena hanya seperti itu hak dan tempatku sekarang.

    Sekarang aku dipakaikan kalung anjing lengkap dengan rantai pengiringnya. Selain itu mereka juga membungkam dan menutup mulutku alat penutup yang menyerupai bola, sehingga mulutku terbuka. Lalu aku disuruh merangkak layaknya seekor anjing. Setiap gerak-gerikku sudah terekam baik dalam foto maupun kamera.

    Sekarang mereka membawa aku keluar kantor dengan menarik rantai pada leher aku. Aku berjalan di depan mereka, sesekali mereka menendang dan mencambuk pantatku dan pnggungku sewaktu aku berjalan lambat ataupun terlalu cepat. Kami berjalan menuju mobil yang sudah kuparkir. Keadaan kantor sudah sepi dan aman termasuk ruang parkir hanya ada mobil Nyonya Lenny saja. Karena satpam juga sudah diperbolehkan pulang sejak jam tiga tadi.
    Sekarang jam menunjukkan pukul tujuh malam. Aku masuk kedalam mobil dan duduk dibelakang tapi tidak di kursi melainkan dilantai mobil. Mereka juga kembali memborgol dan menutup mataku. Nyonya Lina membuka penutup mulutku. Dalam keadaan itu aku disuruh untuk menjilati vagina Nyonya Lina. Aku menuruti kemauannya, aku jilati vaginanya dan Nyonya Lina memegangi kepalaku agar terus menjilati vaginanya. Aku terus-menerus menjilatinya vaginanya termasuk klitorusnya menjadi santapan aku waktu itu.

    Semua itu terjadi sampai kira-kira lima belas menit dan Nyonya Lina terus menerus mendesah dan mengerang keenakan. Mobil Nyonya Lenny sudah dilengkapi dengan alat peredam suara sehingga suaranya tidak akan terdengar keluar. Tak lama kemuadian aku merasa ada cairan yang keluar dari vaginanya. Lalu Nyonya Lina Semakin Menekan kepalaku dan menuruhku untuk buka mulut dan meminum cairan yang keluar dari vaginanya. Terdengara suara decap-depap anatara vagina dan mulutku. Aku menjilati dan menelan semua cairan yang keluar dari vaginanya. Memang rasanya aneh dan asing bagiku. Ada rasa asin dan bercampur dengan rasa aneh bagiku. Tapi aku meminum dan menalan semuanya sampai habis. Nafas Nyonya Lina semakin memburu dan terlihat dia senang dan puas.

    Sesudah Nyonya Lina, lalu rantai yang aku kenakan ada yang menariknya. Rupanya yang menariknya adalah Nyonya Lola yang seorang Waria. Aku disuruh untuk menjilati penisnya dan meminum sperma yang nantinya akan keluar. Aku masukkan penisnya kedalam mulutku. Sesekali Nyonya Lola Mendesah penuh nikmat terhadap hisapanku terhadap penisnya. Sesekali Nyonya Lola juga menyryhku untuk menjilati lubang anusnya.

    Semula aku tidak mau, tapi kepalaku ditekan ke lubang anus dan aku mendapat cambukan dan tamparan karena tidak menurut. Nyonya Lola semakin keenakan mendapat jilatan di anus dan hisapan pada penisnya. Gerakan hisapan semakin aku percepat saja. Dan tidak lama kemudian Nyonya Lola menekan kepalaku, rupanya ia mencapai klimaks. Cairan spermanya kental dan masuk kedalam mulutku dan aku terpaksa menelannya. Hampir sama rasanya, memiliki rasa manis-manis asin.

    “Rupanya kamu pintar ya, ha.. Ha.. Ha.. Dan enak kan rasa cairannhya ha.. Ha.. Ha..” kata mereka kepadaku.

    Sesudah itu aku terdiam saja dan suasana menjadi hening. Mungkin Nyonya Lina dan Nyonya Lola tertidur. Karena perjalanan yang jauh menuju puncak di Villa milik Nyonya Lenny. Aku sendiri tidak tahu ada dimana dan tidak berdaya dalam ikatan borgol, tetapi penisku masih tegak berdiri karena adanya ikatan yang kuat dan pengaruh obat kuat yang diberikan oleh Nyonya Lenny.

    Tak lama kemudian terdengar mesin mobil dimatikan. Berarti sudah sampai di villa Nyonya Lenny. Udara sangat dingin waktu itu. Penutup mataku dibuka dan aku disuruh berjalan merangkak layaknya seekor anjing. Tapi lain untuk kali ini. Karena mereka menunggangi aku seperti kuda. Jadi aku harus mengantarkan mereka satu persatu dari mobil menuju villa tersebut Sambil sesekali aku dicambuk dan punggungku ditetesi lilin. Setelah mengantarkan mereka bertiga aku sungguh kelelahan. Sesudah sampai disana terlihat mereka bertiga kelelahan, karena dua dari mereka baru saja mencapai klimaks dan Nyonya Lenny sudah kecapaian karena menyetir.

    Lalu mereka membawa aku ke ruang belakang dan memasukkan aku kedalam kandang yang sempit, mungkin hanya sebesar 2,5cm x 2 cm saja. Tapi sebelumnya aku sudah diberi semangkuk susu dan sepiring roti yang dihancurkan kecil-kecil. Tentu saja aku hanya bisa makan dan minum menggunakan mulut dan lidahku saja. Lalu mereka meninggalkanku sendiri sambil makan. Nyonya Lenny mengatakan bahwa makanan itu harus habis bila ia lihat besok.

    Tanganku tetap diborgol kebelakang, jadi aku tidak bisa berbuat banyak, tapi tetap aku berusaha menghabiskan roti dan susu tersebut. Setelah habis separuh makanan tersebut, Nyonya Lenny menghampiri aku dan memasukkan tiga butir obat kuat kemulutku. Dan aku menelannya dengan segelas susu pemberian Nyonya Lenny. Lalu mereka meninggalkan aku sampai besok pagi. Aku pun berusaha untuk tidur. Tapi sulit tetapi aku tetap berusaha untuk memejamkan mata.

    Keesokkan paginya aku di bangunkan oleh Nyonya Lenny dengan kasar. Nyonya Lenny mengedor pintu kandang yang terbuat dari besi dengan mengunakan kayu sehingga mengeluarkan bunyi suara besi yang nyaring. Hal itulah yang membuat aku bangun. Melihat masih ada sisa sedikit makanan tadi malam, Nyonya Lenny marah dan mencambuk aku serta menendang pantat aku. Aku jadi sedikit terjatuh.

    Dan Nyonya Lenny memakiku, “Dasar Anjing Kau!!” kata Nyonya Lenny.
    “Hari ini kamu makan Cuma sekali dan hanya setengah porsi dari kemaren!!” katanya lagi.
    “Itu semua karena ulah perbuatanmu sendiri, Anjing,” kata Nyonya Lenny.

    Lalu Nyonya Lenny menarik rantai kekang leherku menuju ke kamar mandi. Dia melepaskan pengikat leher, rantai kekangku dan juga taili yang mengikat penisku, tapi dia tidak membuka borgol tanganku. Lalu datang Nyonya Lina dan Nyonya Lola. Mereka menyuruhku untuk buka mulut dan meminum air kencing mereka. Aku terpaksa harus menuruti kemauan mereka. Aku dibaringkan di lantai kamar mandi. Mereka mengencingi wajahku, sebagian besar dari air kencing mereka masuk ke dalam hidung dan mulutku dan terpaksa aku menelannya. Rasanya sangat berbau pesing dan asin.

    Setelah itu mereka bertiga memandikan aku dengan banyak sabun dan busa, sambil sesekali mereka mengocok penisku tapi tidak sampai klimaks. Mereka beriga sangat kompak dalam membagi tugas dalam memandikan aku. Pertama Nyonya Lina Menyabuni Badanku dan memainkan puting susuku. Nyonya Lenny Menyabuni penis dan kakiku kebawah sambil sesekali mengocok. Sedangkan Nyonya Lola menyabuni punggungku dan kadang-kadang memainkan anusku. Mereka melakukan itu semua sambil berganti-ganti tugas. Sedangkan aku hanya diam dan sesekali mendesah keenakan.

    “Ah.. Akh.. Akh..” Melihat aku hampir klimaks mereka berhenti dan menguyur tubuhku air dingin dari shower. Sangat dingin sekali, karena udara pagi dan air daerah puncak yang terkenal sangat dingin.

    Setelah bersih dari busa mereka secara bergantian menjilati penisku dari mulai pelir dan penisnya termasuk kepala penis. Nyonya Lola menjilati lubang anusku. Sedangkan Nyonya Lenny asik dengan penisku. Aku sungguh sangat menikmati perlakuan itu. Sebagi lelaki sungguh aku sangat senang dan menikmatinya, sangat nikmat.

    “Akh.. Akh.. Oh.. Uu.. Ahh..”

    Akhirnya tidak lama aku keluar didalam mulut Nyonya Lenny, Crot.. Crot.. Crot..

    Aku merasa muncrat banyak sekali ke dalam mulut Nyonya Lenny. Lalu Nyonya Lenny membagi spermaku kepada Nyonya Lola dan Nyonya Lina. Tidak hanya itu Nyonya Lenny juga membagi spermaku sedikit denganku. Dia memasukkan ludahnya yang bercampur sperma kedalam mulutku. Nyonya Lenny membekap mulutku sehingga aku tidak bisa membuangnya dan aku menelannya.

    Lalu Nyonya Lola menghisap penisku dan membersihkan sisa-sisa sperma yang ada. Setelah itu mereka kembali membersihkan tubuh dan pensiku. Lalu Mereka mandi secara bersama-sama. Sedangkan aku hanya berdiri di pojok kamar mandi sambil memperhatikan kegiatan mereka. Mereka kadang-kadang melakukan adengan lesbian. Ada yang menjilat, menghisap, dan berciuman satu dengan yang lainnya.

    Setelah bersih mereka berganti pakaian serba hitam dan ketat. Lalu mereka menjemput aku dari kamar mandi. Lalu dipasangkan kembali rantai kekang di leherku. Mereka mengiring aku menuju kamar tidur mereka. Kamar tidurnya sangat luas dan besar. Juga ada kamar mandi didalamnya. Ada ranjang yang sangat besar dan dipinggir-pinggir di keempat sisi ranjang ada borgol masing-masingnya. Jadi jumlahnya ada empat borgol. Lalu mereka melepaskan borgol tanganku dan melepaskan rantai kekang leherku.

    Mereka merebahkan aku di ranjang besar tersebut. Ranjangnya sedikit besar, jadi tangan dan kakiku sedikit tertarik dengan borgo tersebut. Sekarang tubuhku sudah berbentuk huruf X dan aku kembali tidak berdaya kali ini. Tangan dan kakiku sulit untuk digerakkan karena keempat borgol sudah mengunci erat-erat tangan dan kakiku. Setelah memborgol aku, mereka menutup mataku dengan kain berwarna hitam. Sekarang aku sudah tidak berdaya lagi dalam keadaan yang gelap gulita. Mereka memasangkan sebuah penjepit pada kedua ujung puting susuku, lalu menjepitkan tiga buah penjepit disekitarnya. Mereka juga menjepit kulit penisku yang masih dalam keadaan terikat dan masih tegak berdiri. Mungkin kira-kira ada lima atau enam penjepit di daerah penisku.

    Aku hanya bisa merintih kesakitan dan melenguh panjang untuk menahan sakit.

    “Akh.. Akh.. Akh.. Uh.. Sakit..,” kataku kepada mereka.

    Tapi mereka malah membentak, memarahi, dan mentertawakan aku. Mereka puas melihat aku seperti itu tidak berdaya. Lalu mereka mengambil dan meneteskan lilin panas yang besar ke arah puting susuku, dada, perut, ketiak, dan pahaku. Semua tubuhku terasa terbakar dan aku sangat kepanasan. Tapi itu belum berakhir, lalu lilin-lilin panas tersebut diarahkan ke selangkanganku dan yang paling utamanya adalah bola pelir dan penisku. Mereka meneteskan beberapa tetes cairan lilin panas ke arah bola pelirku kira-kira tiga puluh tetes. Selain itu, mereka juga meneteskan kepala penisku dengan cairan lilin panas. Aku keperihan dan keskitan sekali sambil berteriak dan mengerakkan pinggulku tidak karuan.

    Setelah puas dengan lilin dan tubuhku, mereka menarik semua penjepit yang ada ditubuhku dengan kasar. Tentu saja aku berteriak sejadi-jadinya waktu itu. Sejenak kira-kira lima belas menit mereka meninggalkan aku. Karena waktu itu jam sudah menunjukkan jam tiga sore. Mereka sudah menyiksaku kira-kira lima jam sedari pagi.

    Semua kejadian itu secara terus menerus terjadi kepadaku. Selama satu minggu aku disiksa secara sadis. Selama satu minggu pula aku tidak pernah berpakaian dan diberi makanan layaknya seekor anjing. Pada hari terakhir aku diajak untuk berkeliling tapi masih dalam keadaan telanjang. Lalu aku disuruh turun dijalan raya yang sedikit ramai. Lalu aku disuruh mereka menyeberang dalam keadaan telanjang. Aku sungguh malu waktu itu. Tapi apa boleh buat, semua aku lakukan dengan pasrah. Lalu setelah naik ke mobil aku dibawa pulang ke jakarta kembali karena kedua teman Nyonya Lenny sudah akan kembali ke kotanya masing-masing. Aku ikut mengantar tapi hanya di mobil karena aku masih belum berpakaian alias masih telanjang bulat.

    Setelah mengantar kedua temannya, Nyonya Lenny kembali ke mobil. Dan Nyonya Lenny menyuruhku untuk menyetir mobilnya dalam keadaan masih telanjang. Aku menurut dan langsung mengemudikan mobil. Di dalam mobil, Nyonya Lenny mengocok dan mengoral penisku. Selama perjalanan yang memakan waktu kurang lebih dua jam, Nyonya Lenny mengoral dan mengocok penisku dengan kasar. Selama perjalanan aku sudah mencapai klimaks tiga kali. Aku sungguh lelah waktu itu.

    Kejadian itu sampai sekarang masih teringat dalam ingatan aku. Sampai sekarang aku masih menjadi sopir Nyonya Lenny sekaligus menjadi budak sex Nyonya Lenny. Nyonya Lenny sering menyuruhku untuk menari telanjang, memuaskan Nyonya Lenny maupun Nyonya-Nyonya lain teman Nyonya Lenny. Selain itu aku juga harus memuaskan Nyonya Lenny baik dalam BDSM maupun dalam sex normal saja. Karena aku tidak diperbolehkan untuk pulang kampung ataupun berhenti bekerja. Karena Nyonya Lenny memiliki foto dan video telanjang aku. Selain itu juga, aku masih memiliki pinjaman yang belum aku lunasi. Setiap melakukan hubungan sex pasti Nyonya Lenny merekam dan memotretku. Selain itu, setiap mencapai klimaks aku harus meminum cairan Nyonya Lenny. Tetapi Nyonya Lenny juga menyukai cairan spermaku, yang katanya bisa buat obat awet muda.

    Terima kasih telah membaca ceritaku. Mohon kasih tanggapan yang positif dan negatif atas cerita aku ini.

  • Cerita Bergambar Baru Kenal Minta Ditidurin – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Bergambar Baru Kenal Minta Ditidurin – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1963 views

    Perawanku – Sebut saja nama saya Ari (cover). Sekarang saya belajar di semester YK pertengahan. Saya memiliki wajah tampan dan memiliki berat badan yang setara dengan tinggi badan, sekitar 171 cm. Dan penis yang ukurannya bisa mengerang nafsu para cewek gila SEX. Saya orang gila seperti ngesex, sering saya melakukan masturbasi (baik dengan sabun, body lotion, tangan kosong), tapi saya mengaturnya sedemikian rupa sehingga saya tetap fit.

    Hobi saya sedang menonton BF sambil membelai penis yang tidak sabar untuk menghilangkan sperma. Setiap hari ayam saya harus diolah dengan cara membelai dan mengocok lembut dan lancar (jangan sampai keluar) agar tetap dalam kondisi ready stock. Saya mengeluarkan sperma biasanya pada saat menonton BF, saya telanjang saat berbaring, penis saya di usia menjadi tegang dan seimbang dengan goyangan lembut di batang penis saya, biasanya penisku di antara telapak tangan dan kawan saya – bolak-balik. Arah kanan dan kiri berbeda arah.

    Wow .. sangat bagus, dan saat aku sampai orgasme, aku lalu mencari adegan waktu ceweknya di cowok di lantai bawah, dan cewek itu dengan liar memutar vaginanya ke ayam anaknya. Lalu aku sampai di atas dan aku mempercepat kocokan itu dan datang, “Crooottt .. ah .. ccrroot ..”

    Spit sperma saya sampai 4-5 kali, dan wow .., tubuh saya lemas, dan saya tertidur telanjang, dan sperma di mana-mana (di dada, paha, karpet, tangan dan bantal).

    Pemandangan seks yang mengesankan bagi saya, saat saya meminjam CD BF ke salah satu rental VCD di daerah Yogya. Pinjam CD BF ini rutin saya seminggu sekali, dan pinjam minimal 5 VCD (puas nek ..). Saat aku memasuki persewaan, terlihat seorang penjaga menaiki cowok dan cewek, lalu aku mendatangi cowok itu (mengetahui apakah cewek itu kucingnya agak pemalu).

    “Mas .., penuh ..” kataku sambil melepas helmnya dan duduk di kursi yang sudah disiapkan.

    “Oh ya..,”

    Tak lama kemudian pria itu mengambil sebuah folder merah yang berisi pilihan gambar CD BF dengan nomor pesanan.

    Sejenak aku mengambil BF dari halaman pertama, sambil mencuri tatapan gadis yang sedang membaca novelnya, tahu itu sepi, jadi mereka bisa santai, kulihat gadis di sana yang masih muda. Ya sama dengan saya, mungkin tingginya tidak terlalu tinggi, sekitar 158 ?? cm, dan berat badannya sekitar 54 kg. Yang membuat saya kehilangan pandangannya adalah ukuran dadanya yang cukup besar dan menggantung dengan bebas di bawah kaos ketat. Nah .., ini adalah pepaya besar dan kenyal dan empuk jika mengisap putingnya, hanya tahu ukuran 36B, yang terus jika penis ini tidak naik.

    Ayam saya lagi pemanasan, ya .. tegang-agak tegang selain dari hasil picky CD dengan gambar bugil plus anugerah susu gemuk itu.

    Tiba-tiba pria itu berkata, “Yang mana Mas?”

    Saya menjadi kaget, mengganggu perhatian saya terhadap susu gemuk, “Oh .., iya .. ini nomor 27, Mas ..”

    “O .., Rin .. nomor 27 ..”

    Segera gadis itu berdiri dan berpaling untuk mencari CD BF no. 27.

    Wow .., ternyata dia punya pinggul yang oke, tidak kalah bokong super menonjol. Aku terus mengamati celah keledai gadis itu sehingga aku tahu nama Rina. Lubang pantat Rina terlihat jelas, saat ia memakai celana ketat.

    “Oh .. tidak, kelurar ..” kata Rina sambil duduk kembali.

    Lalu aku tidak malu untuk duduk di dekat Rina biar ku jelaskan nomor berapa yang ingin aku pinjam.

    “Tunggu Mbak .., nomor 13 ini bukan ..?”

    “Saya mencari sebentar ..”

    Rina lalu berdiri lagi dan memunggungi saya. Dia mencari dari atas ke bawah, setelah dipijat panjang, dia menemukan nomor 13.

    “Ah .. Mas ini benar-benar ..”

    “Oh ya..,”

    Saya kemudian memeriksa CD-nya, saya melirik susu gemuk itu. Memang jika semakin dekat tonjolan susu rina ini semakin jelas, putingnya tampak menonjol di tengah gundukan payudaranya. Rina mengerti bahwa aku memperhatikan susu itu.

    “Mas .., dimana lagi .. Kok begitu tertegun ..!”

    “O .. ini Mbak .., nomor 40,” Saya kaget tiba-tiba diingatkan seperti itu.

    Dengan sengaja saya memerintahkan nomor yang diikatnya, sehingga Rina bisa membelokkan belakangku. Rina berdiri, dan ternyata dia langsung mencari dari barisan paling tengah, otomatis dia sedikit menungging. Wow .., pemandangan baru ini tak kalah mendebarkan deh .. Pantat dan belahan Rina benar-benar asli dan oke sama sekali, melihat selkangannya agak menjorok ke gundukan tempat vagina berhenti. Wow .. ayam saya tidak sadar akan pengaruh tegak setengah lurus pantat Rina yang gemuk.

    “Ini Mas .., nomor 40 ..”

    “Oh .. iya .. mbak semua 45, 50, 49 deh …”

    Biarkan dia menunggu sebentar, dan aku bisa menikmati belahan otak Rina yang kental, dan melihat sekilas vagina yang ditutupi oleh celana ketat Rina.

    “Ini Mas .., 45, 50, 49 sana lagi.”

    “Ini cukup Mbak ..”

    Aku cek, mungkin CD itu tergores atau tidak.

    “Masnya sering pinjem BF disini ya ..?”

    “Ya .. lumayan sih .., kalau gak semingggu dulu baru disini ..”

    “Emmhmm .. rutin ya .. suka nonton BF ya .. Mas ..?”

    “Iya .., kalau lebih perlu idle aja, lagi bete nih ..!”

    “Seberapa keren .. kenapa ..?”

    Saya mulai bergaul dengan Rina, dan jika saya tidak memiliki beruang lagi, saya yakin dia sudah mengerti masalah seksnya.

    “Ya .. kalau gak dikeluarin bisa pusing ya ..!”

    “Ha .. ha .. nih .. outin aja ..!” Kata pria yang berada di sebelah Rina, ternyata dia mendengar pembicaraan saya dengan Rina.

    “Lah .. iya .., makan saja aku pinjam BF ini, stimulator ..”

    Setelah itu saya pulang ke rumah dan menyalakan komputer dan nonton BF, jangan lupa saya telanjang dan siapkan handuk kecil untuk sperma saya kemudian menyembur dan body lotion sebagai pelumas. (Khayalan pangkal paha di vagina gadis itu) Dan pada hari itu saya menghabiskan waktu dengan pesta masturbasi di kamar saya, enak dan puas.

    Kemudian keesokan harinya saya mengembalikan CD BF. Sesampainya di depan rental X ini, tampilannya sangat sepi, lalu saya masuk dan ternyata saya hanya melihat orang-orang yang berjaga-jaga.

    “Mas, ini CD!”

    “I .. iya .. Se .. blah ya .., tang .. gung ..” sambil terengah-engah terengah-engah.

    Saya menduga orang ini mengapa, dia duduk dan tangannya memegang kursi dengan kencang dan dia melihat ke bawah.

    “Ya .., tung .. gu ya .. Mas .. Ah .. ye .. ter .. kita ..” tidak lama pria itu bergetar, dan, “aku .. untuk .. keluar .., ah. . Ah ah .. ”

    Setelah itu tak lama kemudian keluar seorang gadis dari bawah kursi pria itu, nah .. ternyata Rina. Penampilan sperma ada di mulut Rina dan sebagian rambutnya.

    “Halo Mas .., CD backin ya ..?” Rina menyapa dengan santai.

    “E … saya .. iya.”

    Rina lalu menuju ke kamar mandi yang terletak di belakang rental X. Rina masih berpakaian lengkap, oo .. ternyata dia hanya mengkaraoke barang kelamin pria.

    “Ya Mas, apa yang bisa saya bantu ..?” Katanya pria baru yang puas dengan Rina melalui mulut binalnya, sambil berdiri dan meletakkan penisnya masih basah karena sperma yang keluar terlalu banyak.

    “Yeah .. inilah CDnya.”

    “Oh .., sebentar, Mas ..”

    Orang ini sedang memeriksa CD jika ada yang tergores atau tidak.

    Lalu aku mencoba menanyai sesuatu tentang mas ini, aku menjadi yakin bahwa rental ini benar-benar xxx.

    “Mas maaf iya .. mau tanya.”

    “Ya kenapa..?”

    “Itu …” sebelum aku selesai berkata, “Oh .., itu Rina tanya sama sama kontol ini, kok kok biasa kok, nih nyantai aja.”

    “O .., jadi siapapun bisa ya ..?”

    “Bisa aja, kalau cuma lisan, kocok kontol, emut dick dan coax aja.”

    “Kalo .., maaf ya Mas .., kalo nge-sex benarkah bagaimana ..?”

    “Ya, tanya aja ama rina, temennya banyak kok, dia sangat senang berhubungan seks ya .. kanenak sih kok.”

    “Jadi kalau masturbasi disini bisa ya ..?” “Kalau itu pelanggan BF sering Mas Si Rina tuh yang sering ngocokin cowok kontol ya .., kalau Rina tidak capek aja dan lagi ‘MUT’.”

    Dan tak lama kemudian Rina kembali dari kamar mandi, sepertinya dia hanya mengecat rambutnya, mengetahui sperma yang menusuk pria penjaga sewaan itu.

    “Halo Mas Pinjem BF lagi ..?”

    “Oh tidak.”

    “Rin .., ini mas mo kenalan ama kamu lebih dalam ..” kata pria rental X itu.

    Saya kaget kalau orang bilang seperti itu, “iya mbak .., mungkinkah ..?”

    “Ini Rin .., Mas mo ini mengalahkan binalmu, kamu mau gak ..?”

    “Bisa ..” kata Rina sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

    “Iya .. aku sudah diajak ke atas aja Rin .., biar aku tunggu rentalnya.”

    Wow .., saatnya untuk menguji bujukan saya, penis saya belum lama bertemu dengan teman terbaik vagina.

    Lalu Rina dan aku menaiki tangga ke lantai dua, dan Rina membawa CD BF dari rental. Sesampainya di sebuah ruangan, Rina mengajak saya duduk di tempat tidur yang cukup besar juga. Rina kemudian mengunci pintu, dia meletakkan handuknya di kursi dan menyalakan TV dan CD player, dan memutar CD BF dengan volume yang cukup keras. Segera terdengar erangan nafsu, dan adegan bug yang telanjang, ini membuat adu tidak sabar saya melihat tindik tubuh Rina. Rina kemudian membuka lebar jendela lebar, sehingga suasananya lebih alami.

    “Gimana Mas, e .. namamu siapa sih ..?”

    “Aku Ari, kamu pasti Rina ke ..?”

    “Bagaimana Anda tahu..?”

    “Ya .. tau dong ..,”

    Tidak lama setelah Rina mendekati saya, dan duduk di sampingku, dan tangan kanan Rina tidak lagi memegang pangkal pahaku yang masih terbungkus celana celana, dibelai dan kadang diremas.

    “Ari suka seks ya ..?”

    “Ya, Ah .. kamu pintar seks ..!”

    “Ah .., siapa bilang ..?” Sambil masih mengocok pangkal pahaku, dan aku masih pasif merasakan gesekan tangan Rina.

    “Ya, ah .., hemmm .., kata Mas di bawah.”

    “Ooo, Mas Ucok sih ..,”

    Sekarang Rina duduk di depanku, dan berjongkok, tangannya masih menggoyang pangkal paha tegangku.

    “Ar .., sudah buka ya ..? Biarkan penismu tidak disiksa oleh CD mu, biar ngacengnya sempurna.”

    “Ya .., sudah .. buka saja ..”

    Rina perlahan membuka celanaku dari ikat pinggangku sampai aku membuka ritsletingnya, setelah celana saya terbuka, aku mengangkat pantatku untuk memudahkan Rina melepaskan celananya, dan sekarang aku hanya menggunakan CD biruku, dan bajuku masih ada. menggunakan. Lemparkan celana di kursi dan Rina mulai duduk kembali di pangkuanku, dan aku masih duduk di tepi tempat tidur X.

    “Hemmm .., ah … kontol kamu nampak besar juga Ar ..,” kata Rina saat ia membelai naik turun penisku masih terbungkus CD.

    “Ah .. iya .. hem .. oughg .. kamu ..” erangan itu tidak bisa goyah lagi, ditambah erangan dari CD BF yang dinyalakan oleh Rina pun menambahkan suasana panas di ruang rental X.

    Rina perlahan membuka CD-ku, dan ada selada pangkal pahaku yang menunjukkan seperti sebuah rudal yang siap lepas kendali.

    “Wah .., Ar … penismu juga nih ..” sambil masih tersendat naik turun temanku, “kamu nekat nih .. bagaimana banget banget .. susah banget ..,”

    “Ah .., te .. rus .. rin .. don .. berhenti ..!”

    Rina mulai gemetar keras, cepat, dan tiba-tiba perlahan, nyaring, perlahan lagi. Wow .. ini membuat saya jadi gangguan, ternyata ahli Rina juga membuat pria mengambang, hampir saya keluar tapi saya tetap bertahan.

    Kemudian Rina mulai mengocok pangkal pahaku dengan tangan kirinya dan tangan kanannya membelai telur itu. Wa .., ini enak, lucu bagaimana ya ..! Terkadang ia menusuk anusku dengan telunjuk kanannya.

    “Ah .. nih .. te .. rus .. Rin .. kamu .. ahlinya deh ..!”

    Sekarang Rina mulai dengan mulutnya, perlahan memasukkan penisku ke mulut binalnya.

    Saat memasuki mulutnya, “Ah .., hemmm .. kamu .. ah …”

    Aku mengangkat pantatku sedikit, geli dan baik, yang lain melakukan masturbasi.

    Perlahan Rina mengibaskan penisku dengan mulut dan lidahnya yang hidup.

    “Ha .., ough .., ehmm .., kamu .. te .. rus ..” Aku memegangi rambutnya, aku menarik kepalanya untuk mengatur kocokan mulutnya di penisku.

    “Ehhmm .., Eh .. em ..,” suara Rina penuh dengan batangku.

    Segera dia menarik napas, dan mengeluarkan penisku dari mulutnya.

    “Ah .., hemm .., kamu sangat kuat Ar .. Biasanya anak laki-laki kalau diatung sedikit dikit sudah keluar ..”

    Kemudian dia terus menghirup telur saya, dan melepaskannya sampai dia berkata, “Ploks .. ploks …”

    Tarian lidah Rina di kepala penisku dan sampai anus saya juga tidak tertinggal dari nafsu seksnya. Dan setelah beberapa menit, saya bisa bertahan dari tarian lidah Rina di penisku, saya mulai merasa tidak nyaman menahan sperma saya.

    “Ah, Rin .., aku .. mo .. ah .. kamu .. keluaarrr ..!”

    Dan Rina mulai meletakkan semua penisku di mulutnya, dan mengocoknya dengan cepat dan keras.

    Tidak lama kemudian, “Ahh .. crrooot … crroottt .. ah .. kamu .. iya ..!”

    Rina menutup mulutnya dengan erat agar sperma tidak keluar dari mulutnya. Dan selama 30 detik ia terus mulutnya tetap pada penisku, dan meyakinkan saya untuk tidak keluar lagi. Lalu dia melepaskan mulutnya dari penisku, dan menelan semua sperma saya meskipun seseorang keluar sedikit dari mulutnya.

    Aku lemas dan terbaring di tempat tidur dengan dasar telanjang, dan aku merasa panas dan aku melepaskan semua pakaianku. Sekarang saya telanjang, telanjang tanpa benang di depan Rina yang menikmati sperma saya.

    “Anda cukup baik Ar … Bisa bertahan beberapa menit.”

    “Ah .. normal aja tuh ..!”

    “Kamu pakai obat ..? Irex kali ..?”

    “Ah … tidak juga.”

    “Baiklah .., kamu istirahat dulu aku mo bersihkan mulutku .. Eh, terima kasih spermanya lho .. gurih ..!” Katanya sambil terseyum.

    Dia pergi ke kamar mandi di dalam kamar. Ternyata dia menggosok giginya, biarkan aku tidak mencium waktu.

    Aku beristirahat sambil telanjang menunggu Rina keluar dari kamar mandi. Disertai dengan CD BF yang belum selesai, tambahkan batang pria saya tidak mau tidur, penis saya masih tegak meski tidak sekeras sebelumnya. Tidak lama setelah Rina keluar dari kamar mandi, dia tetap berpakaian lengkap, kaus ketat dan celana ketat. Rina mendekatiku lagi terbaring telanjang di tempat tidur, dia duduk di sampingku.

    “Kenapa .., kontol kamu benar-benar tidak turun dan turun neraka ..?”

    “Ya .., itu terlihat BF dimana bisa turun, apalagi susu montokmu itu menggoda penisku.”

    “Ah .., kamu bisa melakukannya.” Dia bercanda saat tangan kanannya mengocok adonan saya yang setengah tegak.

    Perlahan dia menundukkan kepala dan mencium bibirku dengan bibirnya yang tebal. Aku segera meremukkan bibirnya, lidah Rina cukup mahir, dan aku langsung saja dengan lidah yang tak kalah ahli.

    Kira-kira beberapa menit kami memainkan ciuman dan ciuman, dan Rina terus menggoyangkan penisku, aku mulai menjelajah susu montoknya, meremasnya dengan tanganku yang terasa gatal. Terasa kenyal dan lembut begitu susu Rina, kuelus-coax dan kugesek-gesekan halus putingnya dari luar kemeja. Sekarang Rina melepaskan bibirnya, dan mengerang merasakan tanganku menari di susunya.

    “Ah .., kamu .. em .. bagus .. ar .. te .. rus .. iya .. itu .. ough ..” tangan rina masih shuffle-ngocokku dan aku mencoba melepaskan t-shirt rina dan dia Segera membantunya dengan melepas T-shirt ketatnya sendiri.

    Nah .., sekarang plester susu Rina tutup BH 36 itu.

    “Rin .. aku buka ya .. ayo lihat gratis ..”

    “Buka aja aja ..”

    Rina lalu mengangkat tangannya untuk memudahkanku melepas kaitan bra di belakang, susu gemuk Rien terpampang bebas di depan wajahku, dan aku hanya melahap susu Rina yang sangat besar. Kusedot, peras dan putar putingnya.

    “Ah .. kamu .. oke .. hem .. te .. rus .. Ar ..!” Mulai tidak jelas apa kata Rina.

    Kami mulai duduk tatap muka, dan Rina mulai terbuka lebar, dan saya duduk di antara keduanya, jadi saya merasa puas bermain dengan susu gemuk Rina.

    Aku memegang kedua puting susu Rina yang menonjol, dan memelintirnya.

    “Ah .. kamu .. ah .. aow .. iya .. tidak .. ough ..”

    Kepala Rina bergerak keluar dari tangan, kanan ke kiri. Aku memutar Rina dan kududuk di perutnya, aku menunjuk penisku ke susu Rina, dan aku mendapatkan susu besar Rina untuk menjepit penisku dan aku mencabut penisku.

    “Ah .. Rin .. su .. su .. ah .. ye .. em .. puk enak ..” aku mulai mengocok susu Rina sampai susu Rina berwarna merah.

    Ternyata Rina menikmati ini, dan aku tidak sabar untuk menikmati vagina gadis ini.

    Aku mulai turun dan membelai vagina Rina dari luar celana ketatnya, rasanya seolah vaginanya sangat becek dari panasnya. Kukatakan pada Rina untuk menyalakan perutnya, dan tampak celana berritsleting masih tertutup. Aku mulai menurunkan ritsletingnya, Rina sedikit mengangkat pantatnya untuk memudahkanku melepaskan celananya, dengan posisi menungging ini pantat Rina terlihat lebih montok dan bahenol. Tidak lama aku melepaskan celana ketat Rina. Wow .., ternyata Rina benar-benar terangsang sekali. CD bagian bawah berwarna kuning tipis, dengan posisi menungging potongan vagina ini semakin terlihat, apalagi Rina membentang selakangannya. Aku membelai potongan itu dengan jari telunjukku, Rina sedikit mengangkat pantatku karena rangsangan tanganku, dan biasanya pantat Rina otomatis bolak-balik dengan sendirinya.

    Lalu aku melepas CD tipis tipis Rina perlahan, dan Rina memberi sensasi dengan memutar-mutar pantatnya, wowo .. woo .., ini model seks dan super seks, dia sangat pintar untuk meningkatkan seks nasf lawannya. Meski sudah ada CD Rina, tampilan butt-free putih mulus mulus dan vagina memerah basah dan memiliki rambut yang rapi. Aku mulai membelai permukaan keledai Rina.

    “Ah .. Ar .. ehmmm .. ouhghhh .. ah .. kamu .. langsung aja Ar .., aku .. tidak .. terus … oh .. ye ..” saat pengereman Rina menahan nafs nya.

    Segera saya menutup wajah saya di pantat Rina, dan segera hancurkan vagina Rina dengan posisi menungging.

    “Ah .. kamu .. di .. Ar .. ough .. kamu .. oh .. ye ..” sambil memutar tubuh semoknya itu Rina mengerang bukan karuan, karena aku memainkan klitoris Rina dengan lidahku.

    Bawa saya ke atas dan ke bawah lidah saya di mangkuk daging. Pembelahan vagina Rina cukup kental, dan warnanya merah di vaginanya dan beceks satu kali. Beberapa saat kemudian saya memasukkan kedua jari saya, yang saya masukkan ke dalam vagina Rina dan yang lainnya saya masukkan ke dalam anusnya.

    Perlahan aku masuk, “Hemmah .. lambat .. pelan .. Ar .. ya .. te .. rus in .. kit .. lagi .. ough ..” Rina mengangkat pantatnya sebagai reaksi jari di vagina dan anusnya. .

    Perlahan kukocok anus dan vina Rina dengan jariku.

    “Yac .. ah .. le .. bih .. cepat .. Ar, oh .. ye .. oh .. tidak .. kamu .. ya .. oug .. hemmh .. cepet ..!”

    Aku mulai mempercepat kocokanku di dua tempat kenikmatan Rina. Sementara itu, saya tidak membuang-buang susu tanpa gantung. Dalam posisi ini aku bisa melihat dengan leluasa menggerakkan tubuh Rina yang halus dan gemuk. Kuradia dan putingnya bengkok.

    “Ah .. Ar .. aku .. kee .. untuk .. lu .. ar .. nggaa .. kuuu .. at ..”

    Saya merasa Rina mulai dalam kondisi orgasme yang memuncak, saya mempercepat kocokan tangan saya di vagina dan anus Rina. Tidak lama setelah Rina menjerit dan mengangkat tubuhnya dengan gemetar, dan merasakan cairan hangat dari dalam vagina Rina.

    “Serrr .. serrr …” cukup banyak untuk keluar dari permukaan vagina Rina.

    Rina capek dan lemas lemas di tempat tidur dengan posisi telungkup telanjang. Lalu saya menarik tangan saya dari vagina dan anus Rina, cairan terlihat yang cukup kental dan putih di jari saya, lalu gosok ke pria saya sebagai pelumas. Kukocok-goyangkan dengan lembut dan lembut penisku agar tetap tegang dan tegak berdiri.

    Sementara itu Rina telanjang dan membelakangi saya, lalu saya membalikkannya.

    “Rin, orgasme hebatmu kok ..”

    “Oh .. ah .. goyangkan jarimu itu hebat, kamu belajar dimana sih .. bagaimana dengan kelemahanku ..?” Sambil terus mengguncang penisku.

    “Ya .. nonton BF aja sudah pengalaman.”

    “Ah .. kamu bisa aja.” Katanya sambil mengganti tangan saya untuk menggoyang batangku yang ingin keluar lagi.

    “Rin, bolehkah aku coba vagina kamu ini ..?” Sedangkan kuelus-coax vagina.

    “Bisa..”

    Lalu aku menyebarkan Rina, dan yang lebih rendah adalah dengan lisan di vaginanya. Lidahku menurunkan vaginanya dari atas ke bawah dan naik lagi dan seterusnya. Rina mulai mendesah kenyamanan.

    “Ehhmm .. ah .. ye .. Ar .. sekarang aja kontolmu enterin deh ..!”

    Lalu aku pegang kedua paha Rina, lalu aku angkat, terlihat jelas vagina Rina yang sudah terbuka lebar dan berlumpur. Perlahan letakkan pangkal paha saya ke vagina Rina.

    “Ouhg .. hemm .. ah .. kamu ..” erangan Rina menerima poke pertama penisku.

    Aku mulai menusuk penisku perlahan.

    “Oh .. kamu .. shiit .. ah .. kamu ..” telingaku

    Memang benar vagina Rina, dindingnya berdenyut-denyut. Saya mulai mempercepat kocokan saya, dan lebih cepat.

    “Ah .. Ar .. iya … oh .. tidak .. ough … hemm .. ya .. ya .. te .. rus .. ar .. in ..” kepala rina tidak berhak ke kiri Dan benar

    Kuvariasi kocokanku dengan perlahan, lalu tiba-tiba sangat cepat, lamban lagi lagi dan seterusnya, biasanya saya memutar pantat saya agar penisku diputar di vagina Rina.

    “Ya .. ini .. ok .. Ar .. te .. rus .. ough .. ye .. hem ..” Rina suka memutar gerakan dari pantatku.

    Kira-kira 3 menit gerakan ini terjadi, saya membalikkan Rina dengan posisi menungging, dan saya menendang penisku lagi di vagina Rina dari belakang. Dengan dudukan pinggang Rina, aku segera melesat.

    “Oh .. ye .. Rin .. vagina kamu oke ..”

    “Penismu .. ouhg .. hemmm .., bagus .. ar .. te .. rus .. da .. lam ..!”

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba, “Ah .. Ar .. aku akan, aku .. untuk .. diluar ..!”

    “Ta .. han .., tahan ya! Kamu .. hemm ..!”

    Merasa aku ada di sana, aku menyuruh Rina duduk di atas tubuhku, dan dia memeluk penisku, dan memasukkannya ke dalam vaginanya.

    “Ouh .. iya .. Rin .. kamu .. hebat ..!”

    “Ya .. Ar .., cepet ya .. aku keluar … ah .. hemm ..!”

    Lalu rina mempercepat gerakannya dengan liar, dia memelukku dan menggerakkan pantatnya untuk mengocok tangkai jantanku dengan cepat.

    “Oh .. Ar .. aa .. aku .. senjata .. k .. pegang .. keluar .. hah ..!”

    “Ki .. ta .. sama .. aku .. keluar .. juga ..”

    Dalam tiga detik, “Crroot .., crroott .. ah .. ah .. kamu ..”

    “Seerrr .., sreerrr ..” kumuncratkan sperma saya ke dalam rahim Rina, dan merasakan semprotan cairan hangat Rina di kepala penisku.

    Rina lemas di dadaku, dan kami tertidur di ranjang telanjang.

    Setelah beberapa jam istirahat, aku terbangun, rupanya Rina tidak ada disampingku. Lalu aku mengenakan pakaianku dan pergi ke tempat persewaan, dan ternyata Rina ada di sana.

    “Mas Ari sudah bangun ya .. jangan mandi dulu ..?”

    “Oh, bukan Rin, terima kasih.”

    “Jangan pinjam BF lagi ..?”

    “Ah .. belum lagi. Itu lagi buas besar di atas.”

    Rina tersenyum, lalu aku pulang ke rumah kosku dan aku mandi. Besok-besok aku pergi ke rental X adalah untuk menggoyang penis Rina yang sama.

    Setelah beberapa bulan aku tidak di sana, aku tahu Rina sudah tidak ada lagi. Saya tanya sama mas guard di rental X dimana Rina itu, ternyata Rina ke Jakarta. Wow .., maaf ya ya .. mulai ya .. tidak ada kepuasan seks selain deh masturbasi.

  • Cerita Sex Puaskan Nafsu Dengan Vera Seksi

    Cerita Sex Puaskan Nafsu Dengan Vera Seksi


    869 views

    Perawanku – Cerita Sex Puaskan Nafsu Dengan Vera Seksi, Vera merupakan gadis yang aku suka sejak kami masih kuliah dulu tapi dia menolakku ketika aku dengan terus terang menyatakan cinta padanya. Karena waktu kuliah dulu dia memang banyak di perebutkan oleh cowok kampus, karena wajah cantik dengan serta kulit mulusnya. Hingga dia menjadi primadona kampus apalagi orangnya begitu supel sehingga mudah mendapatkan teman.

    Namaku Hendri dan aku seorang pria yang kini sudah menginjak usia 25 tahun dengan seorang anak yang masih berusia 1 tahun. Aku sudah berkeluarga dengan Tari istriku dan dia merupakan anak dari teman mamaku karena aku memang menikah dengan cara di jodohkan oleh orang tuaku karena aku sendiri masih trauma untuk mendekati seorang cewek setelah mendapat penolakan dari Vera.

    Karena hal itu juga aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa sebelum menikah dengan istriku. Bagiku wanita mesti di hormati dan di sayangi sepenuh hati, bersama istriku juga aku begitu sayang bahkan tidak pernah terlintas dalam benakku untuk melakukan perselingkuhan seperti dalam cerita dewasa dimana seorang pria beristri kerap melakukan perselingkuhan.

    Setelah mereka sukses tapi hal itu jauh dari pikiranku. Aku hanya ingin membahagiakn istri apalagi sekarang aku sudah memeiliki seorang jagoan kecil, lengkap sudah kebahagianku menjadi seorang pria, namun hal itu tidak berlangsung lama karena belum genap tiga tahun pernikahanku dengan Tari istriku aku harus di hadapakan dengan problem hatiku sendiri.

    Ketika aku bertemeu lagi dengan Vera gadis yang dulu pernah menolak cintaku. Pertama kali bertemu dengannya di sebuah pusat perbelanjaan ternama dikota ini, saat itu Vera menyapaku terlebih dahulu di waktu aku sedang belanja keperluan anakku karena aku memang sering belanja sendiri. Kamipun mengobrol lama sampai-sampai Vera menceritakan kisah kehidupannya yang tidak berjalan sesuai keinginannya.

    Kalau di lihat dari penampilannya saat ini Vera memang sedikit lebih sintal dari dulu, bahkan dia terlihat seksi dengan penampilan yang sering menonjolkan tubuh seksinya. Tapi dia bilang kalau dia hanya menjadi istri simpanan seorang pengusaha sukses dan sampai saat ini dia tidak menerima kabar dari laki-laki itu setelah sempat kepergok istrinya ketika mereka sedang berduaan.

    Trenyuh juga mendengar cerita Vera akupun sering memikirkannya sejak pertemuan waktu itu. Dan akupun akhirnya melakukan perselingkuhan dengan Vera layaknya dalam cerita dewasa, awalnya aku hanya menjadi tempat curhatan Vera tentang mantannya dan tidak jarang dia menangis dalam dekapanaku di waktu dia luapkan perasaan jengkelnya pada mantannya itu.

    Lambat laun kamipun menjadi lebih dekat dan akhirnya pada suatu hari kami dengan sengaja mengadakan pertemuan di salah satu hotel yang tidak jauh dari tempatku bekerja, kamipun masuk dalam kamar hotel tersebut. Karena sudah sama-sama dewasa kamipun langsung melakukan adegan pelukan dan dengan nafas yang tersengal akupun mendaratkan ciumanku pada bibir Vera.

    Mungkin ini yang di namakn cinta karena aku begitu bergairah ketika bibirku mendarat dengan lembut pada bibir Vera yang sudah lama aku impikan. Aku kulum lama bibirnya hingga diapun membalas jauh lebih hangat lagi pada bibirku membuat aku ingin segera melepas pakaiannya tapi aku masih dapat menahan keinginan itu agar tidak cepat melakukan aksi ini, karena aku masih ingin lama melakukannya.

    Tapi begitu Vera memegang kontolku dan dia dengan lembut membuka resletingku lalu dengan bibir seksinya dia lumat kontolku “Oooouuggghh…. aaaagggghh… Ver… pelan… sa.. yang… aaaagggghh… ” Bukan cuma memainkan kontolku tapi buah zakarnyapun tidak luput dari lumatan bibir Vera dan aku menggelinjang di buatnya terasa nikmat di setiap sentuhan bibirnya pada kontolku.

    Menikmati hal itu aku terus menggelinjang bahkan aku pegang rambut Vera, aku tarik rambut itu begitu aku tidak kuat menahan permainan bibirnya pada kontolku. Verapun bersikap seolah dia ingin seklai memuaskan aku ” Ooouuugghh… ooouuugghhh… eeeemmmmmmuuuuuuaaaaaccchhhh… aaaaaggghh… aaaagggghh… aaaaggghh.. ” Terdengar dia begitu keras mendesah kala itu.

    Sampai akhirnya akupun tidak dapat menahan untuk segera menggoyanganya apalagi aku lihat dia juga sudah horny. Dengan bergerak perlahan aku naik pada tubuhnya diapun melebarkan pahanya dapat aku lihat lubang memeknya ” Uuuuggghh… uuugghh… aaaagggghhh… sa.. yang… aaagggghh.. ” Meski terlihat basah namun memeknya masih terasa sempit beda dengan memek istriku.

    Aku yakin Vera begitu pintar melakukan perawatan pada bagian yang satu ini. Semakin keras aku menggoyangnya ” OOouuuggghhh… oooouuggghh… aaaaaggghhh… aaaagggghhh…. aaaaaagggghh… aaaaagggghh… ” tak dapat aku lambatkan lagi gerakanku di atas tubuhnya karena nikmatnya rasa dalam kontolku layaknya adegan dalam cerita dewasa yang sering aku baca.

    Dengan gerakan yang semakin cepat dan keras itu akhirnya kontolku menumpahkan sesuatu yang terasa hangat dan aku rasa memenuhi rongga kemaluan Vera yang sedari tadi memejamkan mata, seolah tidak ingin melewatkan permainan sex ini. Begitupun aku meras puas dengan permainan sex kali ini bahkan aku tidak rela jika harus berpisah dengan Vera untuk selamanya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Bercinta Dengan Ibu Mertua Yang Sangat Liar – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Bercinta Dengan Ibu Mertua Yang Sangat Liar – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1552 views

    Perawanku – Aku teringat peristiwa yang aku alami dengan ibu mertua kk-ku. Ibu mertua kk-ku memang bukan ibu kandung istrinya, karena ibu kandungnya telah meninggal dunia. Ayah mertua kk-ku kemudian kawin lagi dengan ibu mertua kk-ku yang sekarang ini dan kebetulan tidak mempunyai anak. Ibu mertua kk-ku ini umurnya sekitar 40 tahun, wajahnya ayu, dan tubuhnya benar-benar sintal dan padat sesuai dengan wanita idamanku.

    Buah dadanya besar sesuai dengan pinggulnya. Demikian juga pantatnya juga bahenol banget. Aku sering membayangkan ibu mertua kk-ku itu kalau sedang telentang pasti vaginanya membusung ke atas terganjal pantatnya yang besar itu.

    Hemm, sungguh menggairahkan. Peristiwa itu terjadi waktu malam dua hari sebelum hari perkawainan kk-ku dengan Riris. Waktu itu aku duduk berdua di kamar keluarga sambil membicarakan persiapan perkawinan kk-ku. Mendadak lampu mati.

    Dalam kegelapan itu, ibu mertua kk-ku (waktu itu masih calon) berdiri, saya pikir akan mencari lilin, tetapi justru ibu mertua kk-ku memeluk dan menciumi pipi dan bibirku dengan lembut dan mesra. Aku kaget dan melongo karena aku tidak mengira sama sekali diciumi oleh calon ibu mertua kk-ku yang cantik itu.

    Hari-hari berikutnya aku bersikap seperti biasa, demikian juga ibu mertua kk-ku. Pada saat-saat aku duduk berdua dengan dia, aku sering memberanikan diri memandang ibu mertuakk-ku lama-lama, dan dia biasanya tersenyum manis dan berkata, “Apaa..?, sudah-sudah, ibu jadi malu”.

    Terus terang saja aku sebenarnya merindukan untuk dapat bermesraan dengan ibu mertua kk-ku itu. Aku kadang-kadang sagat merasa bersalah dengan kk-ku, dan juga kaka ipar-ku yang baik hati. Kadang-kadang aku demikian kurang ajar membayangkan ibu mertua kk-ku disetubuhi ayah mertua kk-ku, aku bayangkan kemaluan ayah mertua kk-ku keluar masuk vagina ibu mertua kk-ku, Ooh alangkah…! Tetapi aku selalu menaruh hormat kepada ayah dan ibu mertua kk-ku. Ibu mertua kk-ku juga sayang sama kami.

    Pagi-pagi hari berikutnya, aku ditelepon ibu mertuakk-ku, minta agar sore harinya aku dapat mengantarkan ibu menengok famili yang sedang berada di rumah sakit, karena ayah mertua kk-ku sedang pergi ke kota lain untuk urusan bisnis. Aku sih setuju saja. Sore harinya kami jadi pergi ke rumah sakit, dan pulang sudah sehabis maghrib. Seperti biasa aku selalu bersikap sopan dan hormat pada ibu mertuakk-ku.

    Dalam perjalan pulang itu, aku memberanikan diri bertanya, “tante, ngapain sih dulu tante kok cium iwan ?”.

    “Aah, kamu ini kok masih diingat-ingat juga siih”, jawab ibumertua kk-ku sambil memandangku.

    “Jelas dong buu…, Kan asyiik”, kataku menggoda.

    “Naah, tambah kurang ajar thoo, Ingat kk-mu lho iwan…, Nanti kedengaran juga bisa geger lho iwan “.

    “Tapii, sebenarnya kenapa siih tante…, iwan jadi penasaran lho”.

    “Aah, ini anak kok nggak mau diem siih, Tapi eeh…, anu…, iwan , sebenarnya waktu itu, waktu kita jagongan itu, ibu lihat tampangmu itu kok ganteng banget. Hidungmu, bibirmu, matamu yang agak kurang ajar itu kok membuat ibu jadi gemes banget deeh sama kamu. Makanya waktu lampu mati itu, entah setan dari mana, ibu jadi pengin banget menciummu dan merangkulmu. Ibu sebenarnya jadi malu sekali. Ibu macam apa aku ini,

    “Mungkin, setannya ya Tomy ini Bu…, Saat ini setannya itu juga deg-degan kalau lihat ibu mertua kk-ku. Ibu boleh percaya boleh tidak, kadang-kadang kalau saya lagi sama sendiri, malah bayangin tante lho. Bener-bener nih.

    Sumpah deh. Kalau tante pernah bayangin saya nggak kalau lagi sama om”, aku semakin berani.

    “aah nggak tahu ah…, udaah…, udaah…, nanti kalau keterusan kan nggak baik. Hati-hati setirnya. Nanti kalau nabrak-nabrak dikiranya nyetir sambil pacaran ama tante. Pasti tante yang disalahin orang, Dikiranya yang tua niih yang ngebet”, katanya.

    “Padahal dua-duanya ngebet lo tante. tante, maafin iwan deeh. iwan jadi pengiin banget sama tante lho…, Gimana niih, punya iwan sakit kejepit celana nihh”, aku makin berani.

    “Aduuh Toom, jangan gitu dong. tante jadi susah nih. Tapi terus terang aja iwan .., tante jadi kayak orang jatuh cinta sama kamu.., Kalau udah begini, udah naik begini, tante jadi pengin ngeloni kamu iwan …, iwan kita cepat pulang saja yaa…, Nanti diterusin dirumah…, Kita pulang ke rumahmu saja sekarang…, Toh lagi kosong khan…, Tapi iwan menggir sebentar iwan, tante pengen cium kamu di sini”, kata tante dengan suara bergetar.

    ooh aku jadi berdebar-debar sekali. Aku jadi nafsu banget. Aku minggir di tempat yang agak gelap. Sebenarnya kaca mobilku juga sudah gelap, sehingga tidak takut ketahuan orang. Aku dan ibu mertuakk-ku berangkulan, berciuman dengan lembut penuh kerinduan. Benar-benar, selama ini kami saling merindukan.

    “eehhm…, iwan,ibu kangen banget ma kamu”, bisik ibu mertuakk-ku.

    “aku juga bu”, bisikku.

    “iwan…, udah dulu iwan…, eehmm udah dulu”, napas kami memburu.

    “Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa”, kata ibu mertua kk-ku.

    “ibu penisku kejepit niih…, Sakit”, kataku.

    “iich anak nakal”, Pahaku dicubitnya.

    “Okey…, buka dulu ritsluitingnya”, katanya.

    Cepat-cepat aku buka celanaku, aku turuni celana dalamku. Woo, langsung berdiri tegang banget. Tangan kiri ibu mertua kk-ku, aku tuntun untuk memegang penisku.

    “Aduuh kamu. Gede banget pelirmu…, Biar ibu pegangin, Ayo jalan. Hati-hati setirnya”.

    Aku masukkan persneling satu, dan mobil melaju pulang. Penisku dipegangi ibu, jempolnya mengelus-elus kepala penisku dengan lembut. Aduuh, gelii… nikmat sekali. Mobil berjalan tenang, kami berdiam diri, tetapi tangan ibu terus memijat dan mengelus-elus penisku dengan lembut.

    Sampai di rumah, aku turun membuka pintu, dan langsung masuk garasi. Garasi aku tutup kembali. Kami bergandengan tangan masuk ke ruang tamu. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh kerinduan.

    Suasana begitu hening dan romantis, kami berpelukan lagi, berciuman lagi, makin menggelora. Kami tumpahkan kerinduan kami. Aku ciumi ibu mertuakk-ku dengan penuh nafsu. Aku rogoh buah dadanya yang selalu aku bayangkan, aduuh benar-benar besar dan lembut.

    “Buu, aku kangen banget buu…, aku kangen banget”.

    “Aduuh iwan, ibu juga…, Peluklah ibu iwan, peluklah ibu” nafasnya semakin memburu.

    Matanya terpejam, aku ciumi matanya, pipinya, aku lumat bibirnya, dan lidahku aku masukkan ke mulutnya. Ibu agak kaget dan membuka matanya. Kemudian dengan serta-merta lidahku disedotnya dengan penuh nafsu.

    “Eehhmm.., iwan, ibu belum pernah ciuman seperti ini…, Lagi iwan masukkan lidahmu ke mulut ibu”

    Ibu mendorongku pelan, memandangku dengan mesra. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik, ” bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini”.

    Dengan berangkulan kami masuk ke kamar tengah yang kosong. Aku merasa tidak enak di tempat tidur aku. “Bu kita pakai kamar tengah saja yaa”.

    “Okey, Lebih bebas di kamar ini”, kata ibu mertuakk-ku penuh pengertian. Aku remas pantatnya yang bahenol.

    “iich.., dasar anak nakal”, ibu mertuakk-ku merengut manja.

    Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian ibu mertuaku. Aku sungguh terpesona dengan kulit ibuku yang putih bersih dan mulus dengan buah dadanya yang besar menggantung indah. Ibu aku rebahkan di tempat tidur. Celana dalamnya aku pelorotkan dan aku pelorotkan dari kakinya yang indah.

    Sekali lagi aku kagum melihat vagina ibu mertuakk-ku yang tebal dengan bulunya yang tebal keriting. Seperti aku membayangkan selama ini, vagina ibu mertua kk ku benar menonjol ke atas terganjal pantatnya yang besar. Aku tidak tahan lagi memandang keindahan ibu mertua kk-ku telentang di depanku.

    Aku buka pakaianku dan penisku sudah benar-benar tegak sempurna. Ibu mertua kk-ku memandangku dengan tanpa berkedip. Kami saling merindukan kebersamaan ini. Aku berbaring miring di samping ibu mertua kk-ku. Aku ciumi, kuraba, kuelus semuanya, dari bibirnya sampai pahanya yang mulus.

    Aku remas lembut buah dadanya, kuelus perutnya, vaginanya, klitorisnya aku main-mainkan. Liangnya vaginanya sudah basah. Jariku aku basahi dengan cairan vagina ibu mertua kk-ku, dan aku usapkan lembut di clitorisnya. Ibu menggelinjang keenakan dan mendesis-desis. Sementara pelirku dipegang ibu dan dielus-elusnya.

    Kerinduan kami selama ini sudah mendesak untuk ditumpahkan dan dituntaskan malam ini. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertua kk-ku.

    “Buu, aku kaangen banget buu…, aku kangen banget…, aku anak nakal buu..”, bisikku.

    ” …, ibu juga. sshh…, masukin …, masukin sekarang…, Ibu sudah pengiin banget …”, bisik ibu mertua kk-ku tersengal-sengal. Aku naik ke atas ibu mertuakk-ku bertelakn pada siku dan lututku.

    Tangan kananku mengelus wajahnya, pipinya, hidungnya dan bibir ibu mertua kk-ku. Kami berpandangan. Berpandangan sangat mesra. Penisku dituntunnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Ditempelkannya dan digesek-gesekan di bibir vaginanya, di clitorisnya. Tangan kirinya memegang pantatku, menekan turun sedikit dan melepaskan tekanannya memberi komando penisku.

    Kaki ibu mertua kk-ku dikangkangnya lebar-lebar, dan aku sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke vagina ibu mertua kk-ku. Kepala penisku mulai masuk, makin dalam, makin dalam dan akhirnya masuk semuanya sampai ke pangkalnya. Aku mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk, keluar masuk dalam vagina yang basah dan licin. Aduuh enaak, enaak sekali.

    “Masukkan separo saja . Keluar-masukkan kepalanya yang besar ini…, Aduuh garis kepalanya enaak sekali”.

    Nafsu kami semakin menggelora. Aku semakin cepat, semakin memompa penisku ke vagina ibu mertua kk-ku. “Buu, aaku masuk semua, masuk semua buu”

    “Iyaa , enaak banget. Pelirmu ngganjel banget. Gede banget rasane. Ibu marem banget” kami mendesis-desis, menggeliat-geliat, melenguh penuh kenikmatan. Sementara itu kakinya yang tadi mengangkang sekarang dirapatkan.

    Aduuh, vaginanya tebal banget. Aku paling tidak tahan lagi kalau sudah begini. Aku semakin ngotot menyetubuhi ibu mertua kk-ku, mencoblos vagina ibu mertua kk-ku yang licin, yang tebal, yang sempit (karena sudah kontraksi mau puncak). Bunyinya kecepak-kecepok membuat aku semakin bernafsu. Aduuh, aku sudah tidak tahan lagi.

    “Buu aku mau keluaar buu…, Aduuh buu.., enaak bangeet”.

    “ssh…, hiiya iwan, keluariin iwan iwan, keluarin”.

    “Ibu juga mau muncaak, mau muncaak…, Teruss Kami berpagutan kuat-kuat. Napas kami terhenti. Penisku aku tekan kuat-kuat ke dalam vagina ibu mertua kk-ku.

    Pangkal penisku berdenyut-denyut.

    Menyemprotlah sudah spermaku ke vagina ibu mertua kk-ku. Kami bersama-sama menikmati puncak persetubuhan kami. Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah. Rasanya lemas sekali. Napas yang tadi hampir terputus semakin menurun. Aku angkat badanku. Akan aku cabut penisku yang sudah menancap dari dalam liang vaginanya, tetapi ditahan ibu mertua kk-ku.

    “Biar di dalam dulu Ayo miring, kamu berat sekali. Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya”, katanya sambil memencet hidungku. Kami miring, berhadapan, Ibu mertua kk-ku memencet hidungku lagi, “Dasar anak kurang ajar…, Berani sama ibu mertua kk mu ya.., Masa ibunya dinaikin, Tapi …, ibu nikmat banget, ‘marem’ banget. Ibu belum pernah merasakan seperti ini”.

    “Buu, aku juga buu. Mungkin karena curian ini ya buu, bukan miliknya…, Punya bapaknya kok dimakan. Ibu juga, punya anak ya kok ya dimakan, diminum”, kataku menggodanya.

    “Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas .., Aduuh berantakan niih Spermamu pada tumpah di sprei, Keringatmu juga basahi tetek ibu niih”.

    “Buu, malam ini ibu nggak usah pulang. Aku pengin dikelonin ibu malam ini. Aku pengin diteteki sampai pagi”, kataku.

    “Ooh jangan cah bagus…, kalau dituruti Ibu juga penginnya begitu. Tapi tidak boleh begitu. Kalau ketahuan orang bisa geger deeh”, jawab ibuku.

    “Tapi buu, aku rasanya emoh pisah sama ibu”.

    “Hiyya, ibu tahu, tapi kita harus pakai otak dong. Toh, ibu tidak akan kabur.., justru kalau kita tidak hati-hati, semuanya akan bubar deh”.

    Kami saling berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra, berciuman lagi penuh kelembutan. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Kami saling mengasihi, antara hubungan ibu dan anak, antara hubungan seorang pria dan seorang wanita, kami tulus mengasihi satu sama lain. Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba dan membelai. Penisku dicuci oleh ibu mertuaku, sampai tegak lagi.

    “Sudaah, sudaah, jangan nekad saja. Ayo nanti keburu malam”.

    Hubungan malam itu sungguh sangat berkesan dalam hidupku. Hari-hari selanjutnya hubungan berjalan normal seperti biasanya. Kami saling menjaga hubungan baik. Kami menumpahkan kerinduan kami hanya apabila benar-benar aman. Tetapi kami banyak kesempatan untuk sekedar hubungan berciuman dan membelai.

    Kadang-kadang dengan berpandangan mata saja kami sudah menyalurkan kerinduan kami. Kami semakin sabar, semakain dewasa dalam menjaga hubungan cinta-kasih kami.

  • Perkosa Gadis Cantik Penjaga Toko Swalayan – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Perkosa Gadis Cantik Penjaga Toko Swalayan – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    1497 views

    Perawanku – Diah yang masih berumur 23 tahun tidak menyadari bahayanya bekerja sebagai kasir di sebuah toko serba ada yang beroperasi 24 jam di Jakarta. Tapi karena semangat dan keinginan untuk mandiri membuat dirinya tidak mempedulikan nasehat orang tuanya yang merasa kuatir melihat putrinya sering mendapat giliran jaga di malam hari hingga pagi hari.

    Diah lebih suka bekerja pada shift di jam tersebut, Karena dari saat tengah malam sampai pagi biasanya jarang sekali ada pembeli, sehingga Diah bisa belajar untuk materi kuliahnya siang nanti. Sampai akhirnya pada suatu malam terjadilah pemerkosaan itu, Diah mendapati dirinya ditodong oleh sepucuk pistol tepat di depan matanya. Yang berambut Gondrong (sebut saja Gading) , dan yang satu lagi tubuhnya Kurus (sebut saja si Karjo ). Mereka berdua, menerobos masuk membuat Diah yang sedang berkonsentrasi pada bukunya terkejut.

    “Keluarin uangnya cepet !” perintah si Gading, sementara si Karjo memutuskan semua kabel video dan telepon yang ada di toko itu. Tangan Diah gemetar berusaha membuka laci kasir yang ada di depannya, saking takutnya kunci itu sampai terjatuh beberapa kali. Setelah beberapa saat,

    Diah berhasil membuka laci itu dan memerikan semua uang yang ada di dalamnya, sebanyak 100 ribu kepada si Gading, Diah tidak diperkenankan menyimpan uang lebih dari 100 ribu di laci tersebut. Karena itu setiap kelebihannya langsung dimasukan ke lemari besi. Setelah si Gading merampas uang itu, Diah langsung mundur ke belakang, ia sangat ketakutan kakinya lemas, hampir jatuh.
    “Masa cuma segini?!” bentak si Gading.

    “Buka lemari besinya! Sekarang!” Mereka berdua menggiring Diah masuk ke kantor manajernya dan mendorongnya hingga jatuh berlutut di hadapan lemari besi. Diah mulai menangis, ia tidak tahu nomor kombinasi lemari besi itu, ia hanya menyelipkan uang masuk ke dalam lemari besi melalui celah pintunya.

    “Cepat!!!” bentak si Karjo,
    Diah merasakan pistol menempel di belakang kepalanya. Diah berusaha untuk menjelaskan kalau ia tidak mengetahui nomor lemari besi itu. Untunglah, melihat mata Diah yang ketakutan, mereka berdua percaya.

    “Brengsek!!!! Nggak sebanding sama resikonya! Ayo Iket dia, biar dia nggak bisa panggil polisi!!!” Diah di dudukkan di kursi manajernya dengan tangan diikat ke belakang. Kemudian kedua kaki Diah juga diikat ke kaki kursi yang ia duduki. si Karjo kemudian mengambil plester dan menempelkannya ke mulut Diah.

    “Beres! Ayo cabut!”
    “Tunggu! Tunggu dulu cing! Liat dia, dia boleh juga ya?!”.
    “Cepetan! Ntar ada yang tau! Kita cuma dapet 100 ribu, cepetan!”.
    “Aku pengen liat bentar aja!”.

    Mata Diah terbelalak ketika si Gading mendekat dan menarik t-shirt merah muda yang ia kenakan. Dengan satu tarikan keras, t-shirt itu robek membuat BH-nya terlihat. Payudara Diah yang berukuran sedang, bergoyang-goyang karena Diah meronta-ronta dalam ikatannya.
    “Wow, oke banget!” si Gading berseru kagum.
    “Oke, sekarang kita pergi!” ajak si Karjo, tidak begitu tertarik pada Diah karena sibuk mengawasi keadaan depan toko.

    Tapi si Gading tidak peduli, ia sekarang meraba-raba puting susu Diah lewat BH-nya, setelah itu ia memasukkan jarinya ke belahan payudara Diah. Dan tiba-tiba, dengan satu tarikan BH Diah ditariknya, tubuh Diah ikut tertarik ke depan, tapi akhirnya tali BH Diah terputus dan sekarang payudara Diah bergoyang bebas tanpa ditutupi selembar benangpun.

    “Jangan!” teriak Diah. Tapi yang tedengar cuma suara gumaman. Terasa oleh Diah mulut si Gading menghisapi puting susunya pertama yang kiri lalu sekarang pindah ke kanan. Kemudian Diah menjerit ketika si Gading mengigit puting susunya.

    “diam! Jangan berisik!” si Gading menampar Diah, hingga berkunang-kunang. Diah hanya bisa menangis.
    “Aku bilang diam!”, Sambil berkata itu si Gading menampar buah dada Diah, sampai sebuah cap tangan berwarna merah terbentuk di payudara kiri Diah. Kemudian si Gading bergeser dan menampar uang sebelah kanan. Diah terus menjerit-jerit dengan mulut diplester, sementara si Gading terus memukuli buah dada Diah sampai akhirnya bulatan buah dada Diah berwarna merah.

    “Ayo, cepetan !”, si Karjo menarik tangan si Gading.
    “Kita musti cepet minggat dari sini!” Diah bersyukur ketika melihat si Gading diseret keluar ruangan oleh si Karjo. Payudaranya terasa sangat sakit, tapi Diah bersyukur ia masih hidup. Melihat sekelilingnya, Diah berusaha menemukan sesuatu untuk membebaskan dirinya. Di meja ada gunting, tapi ia tidak bisa bergerak sama sekali.

    “Hey, Brooo! Tokonya kosong!”.
    “Masa, cepetan ambil permen!”.
    “Goblok Banget lo, cepetan ambil bir tolol!”.

    Tubuh Diah menegang, mendengar suara beberapa anak-anak di bagian depan toko. Dari suaranya ia mengetahui bahwa itu adalah anak-anak berandal yang ada di lingkungan itu. Mereka baru berusia sekitar 12 sampai 15 tahun. Diah mengeluarkan suara minta tolong.

    “ssssstt! Lo denger nggak?!”.
    “Cepetan kembaliin semua!”.
    “Ayooo….lari, lari! Kita ketauan!”.
    Tiba-tiba salah seorang dari mereka menjengukkan kepalanya ke dalam kantor manajer. Ia terperangah melihat Diah, terikat di kursi, dengan t-shirt robek membuat buah dadanya mengacung ke arahnya.
    “Buset!” berandal itu tampak terkejut sekali, tapi sesaat kemudian ia menyeringai.
    “Hei, liat nih! Ada kejutan!”

    Diah berusaha menjelaskan pada mereka, menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berusaha menjelaskan bahwa dirinya baru saja dirampok. Ia berusaha minta tolong agar mereka memanggil polisi. Ia berusaha memohon agar mereka melepaskan dirinya dan menutupi dadanya. Tapi yang keluar hanya suara gumanan karena mulutnya masih tertutup plester.

    Satu demi satu berandalan itu masuk ke dalam kantor. Satu, kemudian dua, lalu tiga. Empat. Lima! Lima wajah-wajah dengan senyum menyeringai sekarang mengamati tubuh Diah, yang terus meronta-ronta berusaha menutupi tubuhnya dari pandangan mereka. Berandalan, yang berumur sekitar 15 tahun itu terkagum-kagum dengan penemuan mereka.

    “Gila! Cewek nih!”.
    “Dia telanjang!”.
    “Tu liat susunya! susu!”.
    “Mana, mana Aku pengen liat!”.
    “Aku pengen pegang!”.
    “Pasti alus tuh!”.
    “Bawahnya kayak apa yaaa?!”.

    Cerita Dewasa Mereka semua berkomentar bersamaan, kegirangan menemukan Diah yang sudah terikat erat. Kelima berandal itu maju dan merubung Diah, tangan-tangan meraih tubuh Diah. Diah tidak tahu lagi, milik siapa tangan-tangan tersebut, semuanya berebutan mengelus pinggangnya, meremas buah dadanya, menjambak rambutnya, seseorang menjepit dan menarik-narik puting susunya. Kemudian, salah satu dari mereka menjilati pipinya dan memasukan ujung lidahnya ke lubang telinga Diah.

    “Ayooo, kita lepasin dia dari kursi!” Mereka k emudianmelepaskan ikatan pada kaki Diah, tapi dengan tangan masih terikat di belakang, sambil terus meraba dan meremas tubuh Diah. Melihat ruangan kantor itu terlalu kecil mereka menyeret Diah keluar menuju bagian depan toko. Diah meronta-ronta ketika merasa ada yang berusaha melepaskan kancing jeansnya.

    Mereka menarik-narik jeans Diah sampai akhirnya turun sampai ke lutut. Diah terus meronta-ronta, dan akhirnya mereka berenam jatuh tersungkur ke lantai. Sebelum Diah sempat membalikkan badannya, tiba-tiba terdengar suara lecutan, dan sesaat kemudian Diah merasakan sakit yang amat sangat di pantatnya. Diah melihat salah seorang berandal tadi memegang sebuah ikat pinggang kulit dan bersiap-siap mengayunkannya lagi ke pantatnya!

    “Hei….Bangun! Bangun!” ia berteriak, kemudian mengayunkan lagi ikat pinggangnya. Sebuah garis merah timbul di pantat Diah. Diah berusaha berguling melindungi pantatnya yang terasa sakit sekali. Tapi berandal tadi tidak peduli, ia kembali mengayunkan ikat pinggang tadi yang sekarang menghajar perut Diah.

    “Bangun! naik ke sini!” berandal tadi menyapu barang-barang yang ada di atas meja layan hingga berjatuhan ke lantai. Diah berusaha bangun tapi tidak berhasil. Lagi, sebuah pukulan menghajar buah dadanya. Diah berguling dan berusaha berdiri dan berhasil berlutut dan berdiri. Berandal tadi memberikan ikat pinggang tadi kepada temannya. “Kalo dia gerak, pukul aja!”

    Langsung saja Diah mendapat pukulan di pantatnya. Berandal-berandal yang lain tertawa dan bersorak. Mereka lalu mendorong dan menarik tubuhnya, membuat ia bergerak-gerak sehingga mereka punya alasan lagi buat memukulnya. Berandal yang pertama tadi kembali dengan membawa segulung plester besar. Ia mendorong Diah hingga berbaring telentang di atas meja.

    Pertama ia melepaskan tangan Diah kemudian langsung mengikatnya dengan plester di sudut-sudut meja, tangan Diah sekarang terikat erat dengan plester sampai ke kaki meja. Selanjutnya ia melepaskan sepatu, jeans dan celana dalam Diah dan mengikatkan kaki-kaki Diah ke kaki-kaki meja lainnya. Sekarang Diah berbaring telentang, telanjang bulat dengan tangan dan kaki terbuka lebar menyerupai huruf X.

    “Waktu Pesta!” berandal tadi lalu menurunkan celana dan celana dalamnya. Mata Diah terbelalak melihat penisnya menggantung, setengah keras sepanjang 20 senti. Berandal tadi memegang pinggul Diah dan menariknya hingga mendekati pinggir meja. Kemudian ia menggosok-gosok penisnya hingga berdiri mengacung tegang.

    “Waktunya masuk!” ia bersorak sementara teman-teman lainnya bersorak dan tertawa. Dengan satu dorongan keras, penisnya masuk ke vagina Diah. Diah melolong kesakitan. Air mata meleleh turun, sementara berandal tadi mulai bergerak keluar masuk.

    Temannya naik ke atas meja, menduduki dada Diah, membuat Diah sulit bernafas. Kemudian ia melepaskan celananya, mengeluarkan penisnya dari celana dalamnya. Plester di mulut Diah ditariknya hingga lepas. Diah berusaha berteriak, tapi mulutnya langsung dimasuki oleh penis berandal yang ada di atasnya.

    Langsung saja, penis tadi mengeras dan membesar bersamaan dengan keluar masuknya penis tadi di mulut Diah. Pandangan Diah langsung berkunang-kunang dan merasa akan pingsan, ketika tiba-tiba saja mulutnya dipenuhi cairan kental, yang terasa asin dan pahit sekali . Semprotan demi semprotan masuk ke mulut Diah, tanpa bisa dimuntahkan lagi oleh Diah. Ia terus menelan cairan tadi agar bisa terus bernafas.

    Tiba-tiba saja Berandal yang duduk di atas dada Diah turun, lalu berandal memasukkan penisnya ke vagina diah dan mendorong diah di pinggir meja lalu menggenjot memek Diah Dengan tempo makin cepat. Ia juga memukuli perut Diah, membuat Diah mengejang dan vaginanya berkontraksi menjepit penisnya. Ia kemudian memegang buah dada Diah sambil terus bergerak makin cepat, ia mengerang-erang mendekati klimaks.

    Tangannya langsung meremas dan menarik buah dada Diah ketika tubuhnya bergetar dan sperma tiba-tiba menyemprot keluar, terus-menerus mengalir masuk di vagina Diah. Sedangkan berandal yang lainnya berdiri di samping meja dan melakukan masturbasi, Dan ketika pimpinan mereka mencapai puncaknya mereka juga mengalami ejakulasi bersamaan. Sperma mereka menyemprot keluar dan jatuh di muka, rambut dan dada Diah.

    Beberapa saat berlalu dan Diah tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, ketika tahu-tahu ia kembali sendirian di toko tadi, masih terikat erat di atas meja. Ia tersadar ketika menyadari dirinya terlihat jelas, jika ada orang lewat di depan tokonya.

    Diah meronta-ronta membuat buah dadanya bergoyang-goyang. Ia menangis dan meronta berusaha melepaskan diri dari plester yang mengikatnya. Setelah beberapa lama mencoba Diah berhasil melepaskan tangan kanannya. Kemudian ia melepaskan tangan kirinya, kaki kanannya. Tinggal satu lagi nih.

    “Wah, wah, waaaaah!!!” terdengar suara laki-laki yang berdiri di pintu depan. Diah sangat terkejut dan berusaha menutupi buah dada dan vaginanya dengan kedua tangannya.
    “Tolong saya!” ratap Diah.
    “Tolong saya Pak! Toko saya dirampok, saya diikat dan diperkosa Pak! Tolong saya Pak, cepat panggilkan polisi!”
    “Nama lu Diah kan?” tanya laki-laki tadi.

    “Ba…bagaimana bapak tahu nama saya?” Diah bingung dan takut.
    “Aku Adit. Orang yang dulunya kerja di toko ini sebelum kau rebut!”.
    “Tapi saya tidak merebut pekerjaan bapak. Saya tahunya dari iklan di koran. Saya betul-betul tidak tahu pak! Tolonglah saya pak!”.
    “Gara-gara kamu ngelamar ke sini Aku jadi dipecat! Aku nggak heran kamu diterima kalo liat bodi mu”.

    Diah kembali merasa ketakutan saat melihat Adit, seseorang yang belum pernah dilihat dan dikenalnya tapi sudah membencinya. Diah kembali berusaha melepaskan ikatan di kaki kirinya, membuat Raoy naik pitam. Ia menyambar tangan Diah dan menekuknya ke belakang dan kembali diikatnya dengan plester, dan plester itu terus dilitkan sampai mengikat ke bahu, hingga Diah betul-betul terikat erat. Ikatan itu membuat Diah kesakitan, ia menggeliat dan buah dadanya semakin membusung keluar.

    “Lepaskan!!!! Sakit!!!! aduuhh!!!! Saya tidak memecat bapak!!!! Kenapa saya diikat Pak?!!”
    “Sebenarnya Aku tadinya mau ngerampok nih toko, cuma kayaknya Aku udah keduluan. Jadi baiknya Aku rusak aja deh nih toko”.
    Ia kemudian melepaskan ikatan kaki Diah sehingga sekarang Diah duduk di pinggir meja dengan tangan terikat di belakang. Dan diikatnya lagi dengan plester.

    Dan Adit mulai menghancurkan isi toko itu, etalase dipecahnya, rak-rak ditendang jatuh. Lalu Adit juga menghancurkan kotak pendingin es krim yang ada di kanan Diah. Es krim beterbangan dilempar oleh Adit. Beberapa di antaranya mengenai tubuh Diah, kemudian meleleh mengalir turun, melewati punggungnya masuk ke belahan pantatnya.

    Cerita Sex – Di depan, Es tadi mengalir melalui belahan buah dadanya, turun ke perut dan mengalir ke vagina Diah. Rasa dingin langsung menempel di buah dada Diah, membuat putingnya mengeras san mengacung. Ketika Adit selesai, tubuh Diah bergetar kedinginan dan lengket karena es krim yang meleleh.

    “Kamu keliatannya kedinginan!” ejek si Adit sambil menyentil puting susu Diah yang mengeras kaku.
    “Aku harus ngasihh kamu sesuatu yang anget.”

    Adit kemudian mendekati wajan untuk mengoreng hot dog yang ada di tengah ruangan. Diah melihat Adit mendekat membawa beberapa buah sosis yang berasap.

    “Jaaaangaann!” Diah berteriak ketika Adit membuka bibir vaginanya dan memasukan satu sosis ke dalam vaginanya yang terasa dingin karena es tadi. Kemudian ia memasukan sosis yang kedua, dan ketiga. Sosis yang keempat putus ketika akan dimasukan. Vagina Diah sekarang diisi oleh tiga buah sosis yang masih berasap. Diah menangis karena kesakitan akibat uap panas dari sosis tersebut.

    “Keliatannya nikmat Nih….Ha..Ha…!” Adit tertawa.
    “Tapi Aku lebih suka bermain dengan mustard!” Kemudian Ia mengambil botol mustard dan menekan botol itu.

    Cairan mustard langsung keluar menyemprot ke vagina Diah. Diah menangis terus, melihat dirinya disiksa dengan cara yang tak terbayangkan olehnya.
    Sambil tertawa Adit melanjutkan usahanya dengan menghancurkan isi toko itu. Diah berusaha melepaskan diri, tapi tak berhasil. Nafasnya sangat tersengal-sengal, ia tidak kuat menahan semua ini. Tubuh Diah bergerak lunglai jatuh.

    “Hei!! Kamu kalo kerja jangan tidur!” bentak Adit sambil menampar pipi Diah.
    Kamu tau nggak, daerah sini nggak aman jadi perlu ada alarm.”

    Diahpun meronta ketakutan melihat Adit yang memegang dua buah jepitan buaya. Jepitan itu bergigi tajam dan jepitannya sangat keras sekali. Adit segera mendekatkan satu jepitan ke puting susu kanan Diah, menekannya hingga terbuka dan melepaskannya hingga menutup kembali menjepit puting susu Diah.

    Diah menjerit dan melolong kesakitan, gigi jepitan tadi menancap ke puting susunya. Kemudian Adit juga menjepit puting susu yang ada di sebelah kiri. Air mata Diah bercucuran di pipi.

    Kemudian Adit mengikatkan kawat halus di kedua jepitan tadi, lalu mengulurnya dan kemudian mengikatnya ke pegangan pintu masuk. Ketika pintu itu didorong Adit hingga membuka keluar, Diah merasa jepitan tadi tertarik oleh kawat, dan membuat buah dadanya tertarik dan ia menjerit kesakitan.

    “Nah…..,Hmmm… udah jadi. sekarang pintu depan ini bisa buka ke dalem ama keluar, tapi bisa juga disetel cuma bisa dibuka dengan cara ditarik bukan didorong. Jadi Aku sekarang pergi dulu, terus nanti Aku pasang biar pintu itu cuma bisa dibuka kalo ditarik. Nanti kalo ada orang dateng, pas dia dorong pintu kan nggak bisa, pasti dia coba buat narik tuh pintu, nah, pas narik itu alarmnya akan bunyi!”

    “Jaaaaaangan! saya mohoon! Jangan! jangan! jangan! ampun!”
    Aditpun tidak peduli, ia keluar dan tidak lupa memasang kunci pada pintu itu hingga sekarang pintu tadi hanya bisa dibuka dengan ditarik. Diahpun menangis ketakutan, Dan puting susunya sudah hampir rata, dijepit. Ia terlihat meronta-ronta berusaha melepaskan ikatan. Tubuh Diah berkeringat setelah berusaha melepaskan diri tanpa hasil.

    Beberapa saat kemudian terlihat sebuah bayangan di depan pintu, Diah melihat ternyata bayangan itu milik gelandangan yang sering lewat dan meminta-minta. Gelandangan itu melihat tubuh Diah, telanjang dengan buah dada mengacung. Segera saja Gelandang itu mendorong pintu masuk. Pintu itu tidak terbuka. Si Gelandangan langsung meraih pegangan pintu dan mulai menariknya.

    Diah langsung menjerit “Jangan! jangan! jangan buka! jangaann!”, tapi gelandangan tadi tetap menarik pintu, yang kemudian menarik kawat dan menarik jepitan yang ada di puting susunya. Gigi-gigi yang sudah menancap di daging puting susunya tertarik, merobek puting susunya. Diah menjerit keras sekali sebelum jatuh di atas meja. Pingsan.

    Tapi Diah tersadar dan menjerit. Sekarang ia berdiri di depan meja kasir. Tangannya terikat ke atas di rangka besi meja kasir. Dan kakinya juga terikat terbuka lebar pada kaki-kaki meja kasir. Ia merasa kesakitan. Puting susunya sekarang berwarna ungu, dan menjadi sangat sensitif. Udara dingin saja membuat puting susunya mengacung tegang. Cerita Bokep

    Memar-memar menghiasi seluruh tubuhnya, mulai pinggang, dada dan pinggulnya. Diah merasakan sepasang tangan berusaha membuka belahan pantatnya dari belakang.

    Sesuatu yang dingin dan keras berusaha masuk ke liang anusnya. Diah menoleh ke belakang, dan ia melihat gelandangan tadi berlutut di belakangnya sedang memegang sebuah botol bir.

    “Ja…Jangan, ampun! Lepaskan saya pak! Saya sudah diperkosa dan dipukuli! Saya tidak tahan lagi.”
    “Habisnya pantat Mbak kan belom diituin.” gelandangan itu berkata tidak jelas.
    “Jangaaaaan!” Diah meronta, ketika penis si gelandangan tadi mulai berusaha masuk ke anusnya. Setelah beberapa kali usaha, gelandangan tadi menyadari penisnya tidak bisa masuk ke dalam anusnya Diah. Lalu ia langsung berlutut lagi, mengambil sebuah botol bir dari rak dan mulai mendorong dan memutar-mutarnya masuk ke liang anus Diah.

    Diah menjerit-jerit dan meronta-ronta ketika leher botol bir tadi mulai masuk dengan keadaan masih mempunyai tutup botol yang berpinggiran tajam. Liang anus Diah tersayat-sayat ketika gelandangan tadi memutar-mutar botol dengan harapan liang anus Diah bisa membesar. Setelah beberapa Lama tiba-tiba gelandangan tadi mencabut botol tersebut. Tutup botol bir itu sudah dilapisi darah dari dalam anus Diah, tapi ia tidak peduli. Gelandang itu kembali berusaha memasukan penisnya ke dalam anus

    Diah yang sekarang sudah membesar karena dimasuki botol bir. Gelandangan tadi mulai bergerak kesenangan, rasanya sudah lama sekali ia tidak meniduri perempuan, ia bergerak cepat dan keras sehingga Diah merasa dirinya akan terlepar ke depan setiap gelandangan tadi bergerak maju. Diah terus menangis melihat dirinya disodomi oleh gelandangan yang mungkin membawa penyakit kelamin,

    tapi gelandangan tadi terus bergerak makin makin cepat, tangannya meremas buah dada Diah, membuat Diah menjerit karena puting susunya yang terluka ikut diremas dan dipilih-pilin.

    Akhirnya dengan satu erangan, gelandang tadi orgasme, dan Diah merakan cairan hangat mengalir dalam anusnya, sampai gelandangan tadi jatuh terduduk lemas di belakang Diah.

    “Makasih yaaa Mbak! Saya puas sekaliiiii! Makasih.” gelandangan tadi melepaskan ikatan Diah. Kemudian ia mendorong Diah duduk dan kembali mengikat tangan Diah ke belakang, kemudian mengikat kaki Diah erat-erat. Kemudian tubuh Diah didorongnya ke bawah meja kasir hingga tidak terlihat dari luar.

    Sambi terus mengumam terima kasih Dan sigelandangan tadi berjalan sempoyongan sambil membawa beberapa botol bir keluar dari toko. Diah terus saja menangis, merintih merasakan sperma gelandangan tadi mengalir keluar dari anusnya. Lama kemudian Diah jatuh pingsan karena kelelahan dan shock Berat. Dan tersadar ketika Ia ditemukan oleh rekan kerjanya yang masuk pukul 7 pagi.

  • Cerita Sex Ngentot Dengan Istri Teman Kost

    Cerita Sex Ngentot Dengan Istri Teman Kost


    895 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Dengan Istri Teman Kost, Mulai dari Kosku berada di wilayah Jakarta Selatan dekat perbatasan Tangerang. Lokasinya yang nyaman dan tenang, jau dari hiruk pikuk kota, membuatku betah tinggal lama disini sejak tahun 2002. Sudah 7 tahun lebih aku belum pernah pindah. Tetangga-tetangga pun heran mengapa aku betah tinggal disitu padahal bu kostku terkenal orangnya kolot dan masih memegang tradisi lama. Orangnyapun alim dan tidak suka anak kostnya berbuat macam-macam dan kalau ketahuan sudah pasti diusir dari rumah kostnya.

    Rumah kostku 2 lantai yang disewakan hanya 5 kamar dengan ukuran sedang dan kostnya baik untuk putra maupun putri, yang masih single maupun yang sudah berkeluarga. Kamar mandi untuk anak kost disedakan ada 2 didalam rumah satu dan yang diluar juga ada. Ibu koskupun tinggal disitu cuman tinggal di kamar sebelah dalam bersama anak semata wayangnya Mas Rano.

    Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2005, Rumah kost hanya terisi dua satu untukku dan sebelahnya lagi keluarga Mas Tarno berasal dari Yogyakarta. Mas Tarno umurnya 2 tahun diatasku jadi waktu itu sekitar 26 tahun. Istrinya bernama Nita seumuran denganku. Nita orangnya manis putih tinggi sekitar 165 cm ukuran payudara sekitar 34-an. Mereka sudah dikaruniai satu orang anak masih berumur 2 tahun bernama Rara. Mas Tarno orangnya penggangguran. Jadi untuk keperluan, Nita-lah yang bekerja dari pagi sampai malam di sebuah Supermarket terkenal (supermarket ini sering dikenai sanksi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha lho!!!….hayo tebak siapa bisa..hahahaha….) sebagai SPG sebuah produk susu untuk balita. Karena keperluannya yang begitu banyak, Nita (menurut pengakuannya) sampai meminta pihak manajemen untuk bisa bekerja 2 shift.

    Tentunya keluarga macam ini sering cek-cok. Nita mengganggap Mas Tarno orangnya pemalas bisanya hanya minta duit untuk beli rokok. Padahal jerih payah Nita seharusnya untuk beli susu buat Rara putrinya. Mas Tarno pun sering membalas omelan-omelan Nita dengan tamparan dan tendangan bahkan dilakukan didepan anaknya. Aku sendiri tidak betah melihat pertengkaran itu.
    Suatu saat, Mas Tarno dapat pekerjaan sebagai ABK dan tentunya harus meninggalkan keluarganya dalam waktu yang cukup lama. Nita senangnya bukan main mendengarnya. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama.

    Pada malam itu, aku ngobrol dengan Nita dikamarnya sambil nonton TV. Si Rara muter-muter sambil bermain maklum umur segitu masih lucu-cucunya.
    “Sekarang sepi ya, Nit….nggak ada Mas Tarno.” kataku
    “Lebih baik gini, Ted. Enakan kalo Mas Tarno nggak ada.” Keluh Nita kepadaku.
    “Emangnya Kenapa?” tannyaku.
    “Mas Tarno tuh kerja nggak kerja tetep nyusahin. wajar khan kalo aku minta duit ke Mas Tarno? Aku khan istrinya. Eh, Dianya marah-marah. Besoknya aku diomelin juga ama ibu mertuaku. Katanya aku nggak boleh minta duitnya dulu biar bisa buat nabung. Gombal!!! Aku nggak percaya Mas Tarno bisa nabung!!!” Dia jawab dengan marah-marah.
    “Sabar ya…” Aku mencoba untuk menenangkannya apalagi Rara dah minta bobo’.
    “Seandainya Mas Tedy yang jadi suamiku mungkin aku tidak akan merana. Mas Tedy dah dapat pekerjaan tetap dan digaji besar sedangkan suamiku, Mas Tarno hanya pekerja kasar di kapal itupun baru sebulan sebelumnya penggangguran.” Keluhnya.
    “Udah…jangan berandai-andai….biarkan hidup mengalir saja.” Jawabku sekenanya.
    “Mas, …..

    Tiba-tiba Nita duduk disebelahku mengapit tangganku dan menyandarkan kepalanya. Aku sungguh terkejut. Aku tahu Nita butuh kasih sayang, butuh belaian, butuh perhatian. Bukan tendangan dan tamparan. Aku balas dia dengan pelukan di bahunya. Sayang sekali Wanita semanis Nita disia-siakan oleh laki-laki. Tapi Aku juga laki-laki normal punya nafsu terhadap wanita. Justru inilah kesempatanku untuk mengerjai Nita apalagi ibu kostku menjengguk keluarganya di Surabaya selama seminggu dan baru berangkat kemarin malam dan Mas Rano dapat jatah kerja Shift malam di sebuah Mall. Yuhuyyy…akhirnya kesempatan itu tiba!!!

    Kutoleh Nita yang saat itu sedang memakai daster, tanpa basa basi aku langsung merengkuh tubuh Nita yang montok itu kedalam pelukanku dan langsung kucium bibirnya yang tipis itu. Nita memeluk tubuhku erat erat, Nita sangat pandai memainkan lidahnya, terasa hangat sekali ketika lidahnya menyelusup diantara bibirku. Tanganku asyik meremas susu Nita yang tidak seberapa besar tapi kencang, pentilnya kupelintir membuat Nita memejamkan matanya karena geli. Dengan sigap aku menarik daster Nita, dan seperti biasanya Nita sudah tak mengenakan apa apa dibalik dasternya itu ternyata Nita memang sudah merencanakannya tanpa sepengetahuanku. Tubuh Nita benar benar aduhai dan merangsang seleraku, tubuhnya semampai, putih dengan susu yang pas dengan ukuran tubuhnya ditambah nonok yang tak berambut mencembung.
    “Eh gimana kalo si Rara bangun?” tanyaku.
    “Tenang aja Mas Tedy, Susu yang diminum Rara tadi dah aku campurin CTM.” Jawabnya dengan gaya yang manja. Benar-benar persiapan yang sempurna.

    Ketika kubentangkan bibir nonoknya, itilnya yang sebesar biji salak langsung menonjol keluar. ketika kusentuh dengan lidahku, Nita langsung menjerit lirih. Aku langsung mencopot baju dan celanaku sehingga penisku yang sepanjang 12 cm langsung mengangguk angguk bebas. Ketika kudekatkan penisku ke wajah Nita, dengan sigap pula Nita menggenggamnya dan kemudian mengulumnya. Kulihat bibir Nita yang tebal itu sampai membentuk huruf O karena penisku yang berdiameter 3 cm itu hampir seluruhnya memadati bibir mungilnya, Nita sepertinya sengaja memamerkan kehebatan kulumannya, karena sambil mengulum penisku ia berkali kali melirik kearahku. Aku hanya dapat menyeringai keenakan dengan servis Nita ini. Mungkin posisiku kurang tepat bagi Nita yang sudah berbaring itu sementara aku sendiri masih berdiri disampingnya, maka Nita melepaskan kulumannya dan menyuruhku berbaring disebelahnya. Setelah aku berbaring dengan agak tergesa gesa Nita merentangkan kedua kakiku dan mulai lagi menjilati bagian peka disekeliling penisku, mulai dari pelirku, terus naik keatas sampai keNitang kencingku semuanya dijilatinya, bahkan Nita dengan telaten menjilati Nitang duburku yang membuat aku benar benar blingsatan. Aku hanya dapat meremas remas susu Nita serta merojok nonoknya dengan jariku. Aku sudah tak tahan dengan kelihaian Nita ini, kusuruh dia berhenti tetapi Nita tak memperdulikanku malahan ia makin lincah mengeluar masukkan penisku kedalam mulutnya yang hangat itu. Tanpa dapat dicegah lagi air maniku menyembur keluar yang disambut Nita dengan pijatan pijatan lembut dibatang penisku seakan akan dia ingin memeras air maniku agar keluar sampai tuntas.

    Ketika Nita merasa kalau air maniku sudah habis keluar semua, dengan pelan pelan dia melepaskan kulumannya, sambil tersenyum manis ia melirik kearahku. Kulihat ditepi bibirnya ada sisa air maniku yang masih menempel dibibirnya, sementara yang lain rupanya sudah habis ditelan oleh Nita. Nita langsung berbaring disampingku dan berbisik “Mas Tedy diam saja ya, biar saya yang memuaskan Mas !” Aku tersenyum sambil menciumi bibirnya yang masih berlepotan air maniku sendiri itu. Dengan tubuh telanjang bulat Nita mulai memijat badanku yang memang jadi agak loyo juga setelah tegang untuk beberapa waktu itu, pijatan Nita benar benar nyaman, apalagi ketika tangannya mulai mengurut penisku yang setengah ngaceng itu, tanpa dihisap atau diapa apakan, penisku ngaceng lagi, mungkin karena memang karena aku masih kepengen main beberapa kali lagi maka nafsuku masih bergelora. Aku juga makin bernafsu melihat susu Nita yang pentilnya masih kaku itu, apalagi ketika kuraba nonoknya ternyata itilnya juga masih membengkak menandakan kalau Nita juga masih bernafsu hanya saja penampilannya sungguh kalem .

    Melihat penisku yang sudah tegak itu, Nita langsung mengangkangi aku dan menepatkan penisku diantara bibir nonoknya, kemudian pelan pelan ia menurunkan pantatnya sehingga akhirnya penisku habis ditelan nonoknya itu. Setelah penisku habis ditelan nonoknya, Nita bukannya menaik turunkan pantatnya, dia justru memutar pantatnya pelan pelan sambil sesekali ditekan, aku merasakan ujung penisku menyentuh dinding empuk yang rupanya leher rahim Nita. Setiap kali Nita menekan pantatnya, aku menggelinjang menahan rasa geli yang sangat terasa diujung penisku itu. Putaran pantat Nita membuktikan kalau Nita memang jago bersetubuh, penisku rasanya seperti diremas remas sambil sekaligus dihisap hisap oleh dinding nonok Nita. Hebatnya nonok Nita sama sekali tidak becek, malahan terasa legit sekali, seolah olah Nita sama sekali tak terangsang oleh permainan ini. Padahal aku yakin seyakin yakinnya bahwa Nita juga sangat bernafsu, karena kulihat dari wajahnya yang memerah, serta susu dan itilnya yang mengeras seperti batu itu. Aku makin lama makin tak tahan dengan gerakan Nita itu, kudorong ia kesamping sehingga aku dapat menindihinya tanpa perlu melepaskan jepitan nonoknya. Begitu posisiku sudah diatas, langsung kutarik penisku dan kutekan sedalam dalamnya memasuki nonok Nita. Nita menggigit bibirnya sambil memejamkan mata, kakinya diangkat tinggi tinggi serta sekaligus dipentangnya pahanya lebar lebar sehingga penisku berhasil masuk kebagian yang paling dalam dari nonok Nita. Rojokanku sudah mulai tak teratur karena aku menahan rasa geli yang sudah memenuhi ujung penisku, sementara Nita sendiri sudah merintih rintih sambil menggigiti pundakku. Mulutku menciumi susu Nita dan menghisap pentilnya yang kaku itu, ketika Nita memintaku untuk menggigiti susunya, tanpa pikir panjang aku mulai menggigit daging empuk itu dengan penuh gairah, Nita makin keras merintih rintih, kepalaku yang menempel disusunya ditekan keras keras membuatku tak bisa bernafas lagi, saat itulah tanpa permisi lagi kurasakan nonok Nita mengejang dan menyemprotkan cairan hangat membasahi seluruh batang penisku.

    Ketika aku mau menarik pantatku untuk memompa nonoknya, Nita dengan keras menahan pantatku agar terus menusuk bagian yang paling dalam dari nonoknya sementara pantatnya bergoyang terus diatas ranjang merasakan sisa sisa kenikmatannya. Dengan suara agak gemetar merasakan kenikmatannya, Nita menanyaiku apakah aku sudah keluar, ketika aku menggelengkan kepala, Nita menyuruhku mencabut penisku. Ketika penisku kucabut, Nita langsung menjilati penisku sehingga cairan lendir yang berkumpul disitu menjadi bersih. Penisku saat itu warnanya sudah merah padam dengan gagahnya tegas keatas dengan urat uratnya yang melingkar lingkar disekeliling batang penisnya. Nita sesekali menjilati ujung penisku dan juga buah pelirku. Ketika Nita melihat penisku sudah bersih dari lendir yang membuat licin itu, dia kembali menyuruhku memasukkan penisku, tetapi kali ini Nita yang menuntun penisku bukannya keNitang nonoknya melainkan keNitang duburnya yang sempit itu. Aku menggigit bibirku merasakan sempit serta hangatnya Nitang dubur Nita, ketika penisku sudah menyelusup masuk sampai kepangkalnya, Nita menyuruhku memaju mundurkan penisku, aku mulai menggerakkan penisku pelan pelan sekali.

    Kurasakan betapa ketatnya dinding dubur Nita menjepit batang penisku itu, terasa menjalar diseluruh batangnya bahkan terus menjalar sampai keujung kakiku. Benar benar rasa nikmat yang luar biasa, baru beberapa kali aku menggerakkan penisku, aku menghentikannya karena aku kuatir kalau air maniku memancar, rasanya sayang sekali jika kenikmatan itu harus segera lenyap. Nita menggigit pundakku ketika aku menghentikan gerakanku itu, ia mendesah minta agar aku meneruskan permainanku. Setelah kurasa agak tenang, aku mulai lagi menggerakkan penisku menyelusuri dinding dubur Nita itu, dasar sudah lama menahan rasa geli, tanpa dikomando lagi air maniku tiba tiba memancar dengan derasnya, aku melenguh keras sekali sementara Nita juga mencengkeram pundakku.

    Aku jadi loyo setelah dua kali memuntahkan air mani yang aku yakin pasti sangat banyak. Tanpa tenaga lagi aku terguling disamping tubuh Nita, kulihat penisku yang masih setengah ngaceng itu berkilat oleh lendir yang membasahinya. Nita langsung bangun dari tempat tidur, dengan telanjang bulat ia keluar mengambil air dan dibersihkannya penisku itu, aku tahu kali ini dia tak mau membersihkannya dengan lidah karena mungkin dia kuatir kalau ada kotorannya yang melekat. Setelah itu, disuruhnya aku telungkup agar memudahkan dia memijatku, aku jadi tertidur, disamping karena memang lelah, pijatan Nita benar benar enak, sambil memijat sesekali dia menggigiti punggungku dan pantatku. Aku benar benar puas menghadapi perempuan satu ini.

    Aku tertidur cukup lama, ketika terbangun badanku terasa segar sekali, karena selama aku tidur tadi Nita terus memijit tubuhku. Ketika aku membalikkan tubuhku, ternyata Nita masih saja telanjang bulat, penisku mulai ngaceng lagi melihat tubuh Nita yang sintal itu, tanganku meraih susunya dan kuremas dengan penuh gairah, Nitapun mulai meremas remas penisku yang tegang itu.
    “Yuk kita ke kamar mandi” ajakku
    “Sapa takut…..”
    Aku menarik tangan Nita keluar kamar sambil bugil tapi aku sempatkan menyambar 2 buah handuk kemudian berjalan mengendap masuk , takut ketahuan tetangga sebelah rumah dan mengunci pintu kamar mandinya dari dalam.
    ” Nit…kamu seksi banget..” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yang ranum. Nita membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding kamar mandi.

    Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya. Nita mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Kujilati putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di putingnya. Tapi kali ini tidak ada waktu, karena sudah menjelang pagi. Nita mengusap biji pelirku. Kunaikan tubuh Nita ke bak mandi. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya.
    Bulu kemaluannya rapi sekali. Kujilati liangnya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat.

    Kumasukan dua jari tanganku ke dalam liangnya, dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam liangnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dengan leluasa. Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya. Sampai-sampai aku khawatir akan tetangga sebelah rumah dengar karena dinding kamar mandi bersebelahan tepat dengan dinding rumha tetangga. Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati liangnya.
    ” Ahhh…ahhh….Mas…Arghhhh..uhhh….Maaasss….” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat2. Dan jari-jariku makin mengocok liangnya. Semenit kemudian, Nita benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya. Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat.

    Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak benar. Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat. Nita melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku.
    Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah. Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku.

    Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar. Nita tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya. Ia melenguh ,” Oh…gitu Mas..gigit seperti itu…aghhh…”

    Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di lidahku. Tapi tampaknya Nita makin terangsang.Penisku terus memompa liangnya dengan cepat, dan kurasakan liangnya semakin menyempit…
    Penisku keluar masuk liangnya dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata Nita merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah tangannku.
    ” Ah Maass…Ehmm… Arghh…Arghhh…Ohhhhh uhhhhhh…” Nita orgasme untuk kesekian kalinya dan terkulai ke bahuku.
    Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari liangnya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap toilet. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Nita tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk penisku ke liangnya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan.

    Aku mulai memompa liangnya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya. Penisku makin cepat menusuk2 liangnya yang semakin lama semakin terasa licin. Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan cepat.
    Badan Nita naik turun sesuai irama kocokanku, dan penisku semakin tegang dan terus menghantam liangnya dari belakang. Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat.
    Penisku terasa makin becek oleh cairan liangnya.
    “Nita..aku juga mau keluar nih….”
    ” oh tahan dulu…kasih aku….penismu….tahan!!!!
    “Nita langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dengan rakus. Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya.
    ” ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan.

    Nita menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan makin pelan. Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Nita berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus.

    Setelah Nita menjilat bersih penisku, ia memakaikan handukku, lalu memakai handuknya sendiri. Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu kamar mandi. Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang. Setelah kejadian itu aku sama Nita semakin gila-gilaan dalam bermain seks sampai dengan ibu kosku kembali dari Surabaya tentunya aku hanya bisa melakukannya di malam hari.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Mengorbankan Memeknya

    Cerita Sex Mengorbankan Memeknya


    954 views

    Perawanku – Cerita Sex Mengorbankan Memeknya, Aku bekerja di bagian audisi dgn atasanku, Pak Indra, Orangnya galak, usianya sekitar 45an, badannya masih tegap kekar dan perkasa karena dia memang keturunan tentara.

    Hari itu Pak Indra memanggilku ke ruangannya.

    “Sul, bulan depan kita mau produksi sinetron baru. Untuk pemeran utama aku sudah dapat, tp aku masih butuh pemain pembantu dgn kriteria cewek yg cantik dan seksi. Kamu tolong siapin audisi untuk itu ya!” perintah pak Indra padaku. – cerita hot-

    Seperti biasa aku segera menyiapkan segala sesuatu untuk diadakan audisi untuk pemeran yg dicari Pak Indra. Tp aku langsung inget dgn tetanggaku yg bernama Mona, aku berpikir sepertinya dia cocok untuk ikut audisi ini. Mona orangnya cukup cantik dan juga seksi seperti Luna Maya. Saat ini Mona sedang menganggur dan belum mendapat pekerjaan selesai dari kuliahnya.

    Sebenarnya aku sudah lama memendam hasrat dgnya, pernah sewaktu masih duduk di bangku SMU aku menjadi kakak kelasnya dan “nembak” dia, tp dia menolak alesannya masih kecil dan belum siap pacaran.-cerita sex abg- Tp sekarang dia sudah punya pacar mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

    Rumah Mona dan rumahku tdk jauh, hanya terpaut 3 rumah. Setiap hari waktu dia masih sekolah, dia selalu melewati depan rumahku. Dgn pakaian sekolahnya yg ketat seksi, aku sering membayangkan tubuhnya yg seksi itu. Buah dada yg kenyal, dan isi dibalik roknya bikin aku sangat penasaran.

    Segera saat itu juga aku telpon dia. – cerita ngentot terbaru-

    “Halo, bisa bicara dgn Mona?” tanyaku di telepon.
    “Iya ini Mona, ini siapa ya?”
    “Ini mas Sulis, gini Mon aku mau ngajakin kamu ikut audisi di kantorku kalau kamu gak sibuk. Kebetulan kami sedang mencari pemeran cewek yg cantik dan seksi. Cocok sekali dgn kamu.” Godaku
    “Ah, mas Sulis bisa aja. Aku sih setuju aja mas. Kapan itu audisinya? Tp kira-kira bisa lolos ga?”
    “Udah tenang aja, ntar mas Sulis bantu. Yg penting Mona datang aja dulu. Besok hari Rabu siang jam 2 ya. Aku tunggu di kantor mas. Dan jangan lupa pake pakaian yg seksi ya.”
    “Oke Mas, tenang aja. Sampai ketemu.”

    Pada hari-H nya Mona datang ke kantorku dgn diantar oleh pacarnya. Mona mengenakan pakaian cukup seksi, dgn kemeja lengan panjang tp kancing bagian atasnya sengaja dia buka, jadi lipatan buah dadanya cukup nampak. Aku jadi semakin bernafsu saja melihat dia seperti itu.

    “Halo mas Sulis, kenalin ini Riko.” Mona memperkenalkan pacarnya padaku.
    “Halo aku Sulis. Aduh Mona kamu cantik sekali, dan seksi pula. Pasti bosku suka sekali sama kamu, dan pasti kamu diterima.”

    Pujianku pada Mona itu membuat pacar dia jadi sedikit sewot, tp aku cuekin aja dia.

    “Ayo Mon, langsung masuk ka ruangan audisi aja. Bosku sudah menunggu.”

    Segera aku dan Mona meninggalkan pacarnya yg sedang sewot itu di ruang tunggu.

    Di dalam, Pak Indra sudah menunggu dan akhirnya audisipun dimulai.

    Sekitar sepuluh menit audisi, aku mengantar Mona keluar. Tp kemudian pak Indra memanggilku lagi

    “Sulis..!! Kesini sebentar..!!” teriak Pak Indra dari dalam ruangan.

    Aku segera bergegas meninggalkan Mona dan menuju ruangan itu.

    “Iya Pak, ada apa? Ada yg bisa saya bantu?” tanyaku.
    “Cewek cantik tadi temanmu ya? Cukup seksi juga dia. Apa kamu mau kalau aku meluluskan dia untuk pemeran sinetron ini?”
    “Iya Pak, dia tetangga saya. Ya saya berharap dia bisa lulus Pak. Emangnya kenapa Pak?”-cerita ngentot-
    “Aku bisa saja meloloskan dia, tp ada syaratnya, aku mau tidur dgn dia semalam. Bisa ga?”

    Tertkejut aku mendengar permintaan Pak Indra itu, sebenarnya sudah biasa cewek yg akan ikut main sinetron

    “dicobain” sama Pak Indra, tp berhubung Mona tetanggaku aku jadi sedikit canggung.
    “Beneran Pak? Nanti saya coba bicara sama dia dulu Pak.” -cerita panas-
    “Oke, usahain ya.”

    Cerita sex hot, Beberapa hari aku bimbang bagaimana bicara dgn Mona mengenai hal ini. Sedangkan jika tdk aku lakukan bisa-bisa Pak Indra yg marah padaku dan bahkan aku bisa dipecat.

    Akhirnya kuberanikan diri menghubungi Mona leat telpon untuk memberitahu hal ini. Di telepon aku Cuma bilang bahwa Mona diditerima untuk audisi sinetron ini, tp dia harus menemui Pak Indra di hotel X untuk menandatangani kontrak. Aku tdk bilang kalo dia akan ditiduri Pak Indra disana.

    Awalnya Mona bingung kenapa harus di hotel, tp akhirnya dgn berbagai alasan yg kuberikan akhirnya aku setuju saja.

    Cerita dewasa terbaru, Setelah sepakat ketemuan di hotel jam tiga sore, aku segera memberitahu Pak Indra dan ternyata dia mengajakku untuk menemaninya disana. Wah, kesempatan nih aku ngliat Mona dikerjain sama laki-laki.

    Di hotel itu, sesuai pesanku Mona datang sendiri. Di lobby aku temui dia dan aku beritahu bahwa pak Indra menunggu di kamar 512. Aku segera mengantar Mona kekamar itu. Di jalan, isi dalam celanaku jadi semakin mengeras saja membayangkan apa yg akan dilakukan Pak Indra padanya. Kami masuk di kamar itu dan Pak Indra sedang duduk di ranjang menunggu kami.

    “Selamat sore Pak.” Sapa Mona pada Pak Indra.
    “Iya, selamat sore. Cantik sekali kamu Mona.” Balas Pak Indra, memang Mona dgn rambutnya yg lurus sebahu dan mengenakan baju yg cukup sexy membuat setiap laki-laki pasti tertarik padanya.
    “Sulis, kamu tetap disini saja jagain kami.”
    “Terus bagaimana dgn kontraknya Pak?” tanya Mona yg sudag sangat penasaran.
    “Tenang aja, kontrak pasti buat kamu. Tp kamu layani dulu Pak Indra disini yah?” jawabku ke Mona.
    “Layani apa maksud mas Sulis?”
    “Pak Indra ingin tidur sama kamu sekali saja dan kontrak sinetron itu pasti diberikan ke kamu.”
    “Mas Sulis serius? Apa-apaan ini?”

    Saat sedang bingung-bingungnya, Mona bertambah kaget karena tiba-tiba Pak Indra sudah memeluknya dari belakang, menggerayginya dgn tangganya yg kekar.

    Mona memberontak dan berusaha melepaskan diri dari Pak Indra, tp tangan pak Indra dgn kuat tetap memeluknya.

    “Jangan!! Lepaskan aku atau aku akan teriak” ancam Mona semSulis berusaha melepaskan diri.
    “Ayolah Mona, aku janji karir kamu akan bagus nanti sebagai aktris. Layani saja aku hari ini” rayu pak Indra
    “Iya Mon, apa artinya pengorbanan kamu ini jika nanti kamu bisa sukses dan jadi bintang terkenal.” Tambahku.

    Entah terhipnotis atau terbujuk rayuan itu, rontaan Mona yg tadi sangat kuat ingin melepaskan diri, kini semakin melemah dan akhirnya dia hanya pasrah saja oleh perlakuan pak Indra.

    “Nah gitu dong, anak manis.”-cerita mesum-

    Pak Indra melucuti pakaian Mona satu persatu, dan Mona hanya diam pasrah dgn pandangan kosong, sepertinya dia sedang memikirkan tawaran dari pak Indra itu dan sedang membayangkan menjadi aktris besar.

    Setelah Mona bugil, kini Pak Indra yg melepaskan semua pakaiannya hingga telanjang bulat juga. Aku hanya terpana menyaksikan kemolekan tubuh Mona yg tanpa sehelai benangpun itu. Kedua payudaranya tampak indah dan kulitnya yg putih mulus semakin membuat dia terlihat sempurna sebagai seorang wanita.

    Kini Pak Indra sedang menciumi leher Mona sambil kedua tangannya meremas-remas payudara kenyal Mona. Jilatan-jilatan Pak Indra membasahi leher Mona yg putih mulus. Sesekali mulut Mona yg mungil itupun dilahapnya dgn buas.

    Sekitar sepuluh menit pak Indra puas menciumi bagian ata tubuh Mona. Mona hanya pasrah saja menikmati permainan lidah pak Indra.

    Saat pak Indra memainkan puting Mona dgn lidahnya, Mona sedikit menggelinjang karena geli.

    “Ugghhhh.. Pak.. pelan pelan. Geli Pak” rintih Mona sambil menggelinjang.

    Dan kini jilatan-jilatan lidah pak Indra turun menuju ke lubang kewanitaan Mona.

    Mona semakin tdk tahan menahan geli saat pak Indra dgn lihainya memainkan lidahnya ke meqi Mona yg sedikit ditumbuhi bulu halus itu.

    “Uuggghhhh.. mmpphhh.. geli Pak.” rintih Mona lagi sambil tangannya meremas bantal untuk menahan geli.

    Beberapa menit kemudian, pak Indra yg masih bermain di wilayah meqi Mona, kini mengocok lubang itu dgn jari tangannya. Pertama dimasukannya satu jari ke meqi Mona dan digerakannya keluar masuk. Kemudian dua jarinya dimasukkan dan kocokannya semakin cepat. Mona merintih-rintih menahan entah sakit atau nikmat yg dirasakannya.

    “Ohh.. Ohh.. mmmphhhh… Paak..”
    “Gimana sayang, nikmat kan? Mau terus kan?” tanya pak Indra sambil terus memainkan tangannya.

    Mona sepertinya sudah lupa dgn segala kebimbangannya yg tadi dia rasakan. Kini dia hanya merasakan kenikmatan dunia yg tiada taranya. Nafsunya sudah mengalahkan akal sehatnya.

    “Gimana rasanya sayang? Nikmat kan?”
    “Oh.. mmmppphhhh.. nikmt.. Pak… mmmppphhh..” rintihnya. “ter.. us.. paaak…”

    Selesai mengocok meqinya, kini pak Indra berdiri dan menodongkan penisnya yg sudah tegak berdiri dari tadi ke depan muka Mona dan segera ditariknya kepala Mona dan diarahkannya ke mulut mungil Mona untuk mengulumnya. Mulut Mona yg tdk terlalu besar tampak kesulitan menerima penis besar pak Indra, tp pak Indra terus memaksakannya untuk masuk dan meggerakannya maju-mundur.

    “Aaah.. gila nikmat banget sepongan kamu sayang. Kamu memang cewek yg hebat Mona” pak Indra semakin cepat mendorong penisnya keluar-masuk ke mulut Mona sehingga terkadang Mona tersedak.

    Tak kusangka juga ternyata Mona cukup pandai juga memainkan penis lelaki dgn mulutnya. Atau mungkinkan selama ini dia sudah pernah bercinta dgn pria lain?

    Setelah Mona tampak kecapean mengulum penis besar itu, kini pak Indra siap menghujmkan rudalnya ke targetnya yaitu meqi Mona.

    Pak Indra menghadapkan rudalnya di depan meqi Mona yg sudah basah.

    “Pak, pelan pelan ya. Meqi Mona masih sempit soalnya.” Pinta Mona.

    Mona dalam posisi terlentang dan pak Indra menindihnya dari atas sambil mengarahkan penisnya ke lubang tujuan.
    Dan Blesss..! seiring dgn masuknya penis itu ke meqi sempit itu, Mona meqiik tertahan menahan sakit.

    “Mmmpphhhh.. pelan-pelan pak. Sakit sekali.”
    “Maaf sayang, abisnya meqi kamu sempit banget, jadi sulit masuknya. Tahan ya, nanti juga pasti jadi enak.”

    Setelah berhasil masuk seluruhnya, kembali pak Indra memainkannya maju mundur sambil dia ciumi bibir dan kedua buah dadanya. Mona juga tak kalah buas membalas lumatan bibir pak Indra itu.

    Sekitar 5 menit kemudian, tubuh Mona mengejang pertanda dia sudah memperoleh orgasmenya.

    “Aha, kamu sudah terpuaskan ya? Baru begitu saja sudah orgasme. Lanjut ya sayang.” -cerita sex-

    Ada sekitar 15 menit pak Indra menghajar meqi Mona. Rambut Mona sudah acak-acakan dan seluruh tubuhnya sudah basah dgn keringat, tp tampaknya pak Indra masih kuat bertahan lama.

    “Aaaghhh.. Aaaghhh.. mmmpphhh.. Pak… aaghhh…” Mona meracu tak karuan menahan nikmat yg dirasakan.

    Kemudian pak Indra merubah posisi, kini dia tiduran terlentang di ranjang dan Mona dia suruh duduk di atasnya sehingga dia bisa menusuk-nusukan penisnya ke meqi Mona dari bawah. Dan bles, penis itu masuk lagi ke lubang meqi Mona. Mona sendiri lama kelamaan tampak menikmati juga dgn menggoyang-goyangkan pinggulnya untuk menerima tusukan penis pak Indra dari bawah. Keringat semakin deras menggucur di badan kedua manusia yg sudah lupa kesadaran itu. Payudara Mona yg menggantung-gantung diremas-remas dgn kasar oleh pak Harsi, namun Mona tdk peduli, yg dia rasakan sekarang hanyalah hasrat menggebu-gebu untuk memuaskan nafsunya.

    Setiap kali penis pak Indra menusuk ke atas, Mona selalu meqiik pelan. Dan terkadang pak Indra mempercepat tusukannya ke meqi Mona.

    Pemandangan itu sungguh bikin aku jadi sangat bernafsu, dan timbul niatku untuk melakukan hal yg sama pada Mona. Peniskupun sudah berdenyut-denyut ingin mencari pelarian. Tp tetap kutahan sampai permainan mereka selesai.
    Lalu pak Indra menidurkan Mona yg sudah benar-benar lemas ke ranjang dgn posisi terlentang.

    Edaannn, mau diapain lagi nih cewek? Gumamku dalam hati yg kasihan melihat Mona yg sudah lemas tak berdaya tp tetap diserang terus oleh pak Indra.

    Dari posisi Mona terlentang di ranjang, pak Indra mengangkat kaki kanan Mona ke pundaknya dan dia hujamkan lagi penisnya ke meqi Mona. Slep.. slep.. slep.. suara kedua kelamin mereka kembali beradu.

    Mona sudah terengah-engah kehabisan tenaga, tp sebaliknya pak Indra semakin mempercepat gerakannya.

    “Akh.. akh.. uuhh.. mmmpphhhhh…” Mona semakin meracau tak karuan dgn badannya terdorong-dorong seiring gerakan pak Indra.

    Hampir 10 menit, Mona menahan serangan pak Indra yg seperti sudah kesetanan. Tiba-tiba pak Indra menarik penisnya dari meqi Mona dan dia mengocok penisnya di depan muka Mona

    “Oooohhh… aku keluar…” CrOOtt.. CrOOtt.. CrOOtt… sperma pak Indra muncrat semua ke muka Mona sehingga membasahai wajah sayu itu.
    “Aaaaah puas banget aku sayang. Kamu benar-benar luar biasa. Belum pernah aku sepuas ini berhubungan badan dgn perempuan.” Pak Indra memuji Mona.

    Pak Indra segera memakai pakaiannya sedangkan Mona masih tertidur lemas di ranjang, matanya sayu dan badannya masih berpeluh keringat.

    “Hei Sulis, dari tadi kamu Cuma melongo saja disitu, emang kamu ga kepengen ngesex. Sana nikmati saja gadis itu, bukannya kamu sudah lama memendam rasa pada dia? Sana mumpung ada kesempatan.”

    Aku kaget mendengar perkataan pak Indra, tp jujur dalam hatiku memang bergejolak penuh hawa nafsu terhadap Mona. Dan memang benar kapan lagi aku punya kesempatan seperti ini?

    Dan sekarang sepertinya aku yg kerasukan setan, langsung kudekati Mona yg masih meringkuk lemas di ranjang. Kubuka semua pakaianku sampai telanjang bulat. Mona yg melihatku jadi bertambah kaget.

    “Mas Sulis mau apa? Jangan Mas, Mona sudah ga kuat.”

    Cerita hot abg, Takkupedulikan lagi kata-katanya dan langsung kubangunkan dia dan kuposisikan merangkak membelakangiku. Pemandangan bongkahan pantat indah dan meqi merah dari seorang gadis yg sudah lama kusukai bagaikan mimpi yg menjadi kenyataan bagiku. Langsung kuarahkan penisku yg sudah menegang ke arah meqinya yg merah merekah itu.

    “Jangan Mas Sulis..” Mona kembali meronta, tp blesss… kembali meqinya disumpali dan kali ini oleh penisku.
    Penisku dapat masuk dgn lancar, mungkin karena lubang meqinya sudah sedikit “terbuka” oleh karena pak Indra tadi.

    Saat penisku masuk penuh ke dalam, kurasakan nikmat yg selama ini belum pernah aku rasakan. Dan langsung saja kugenjot meqinya dari belakang dgn posisi dogy style. Gerakanku yg cukup keras membuat Mona terdorong maju-mundur juga sehingga payudaranya terlihat terayun-ayun.

    Segera kuraih kedua benda kenyal itu dan kuremas-remas semSulis tetap kugenjot dia.

    “Okh.. Okh.. aku.. su..dah.. tdk.. kuat.. akh.. mas.” Rintihnya

    Keringatnya kembali bercucuran dan begitu juga aku.

    Sekitar 15 menit aku mengocoknya, dan kini kuhadapkan penisku di mukanya untuk dihisap seperti pak Indra tadi.

    Tanpa menunggu perintahku Mona segera meraih penisku dan memasukannya ke mulutnya sambil terkadang mengocoknya. Bacaan sex top: Cerita Dewasa IGO Pengabdian Seorang Guru Honorer
    Aku melenguh keenakan merasakan permainan mulut Mona dan kocokan tangannya.

    Beberapa menit kemudian, saat penisku masih didalam mulut Mona, kurasakan klimaksku akan segera datang dan kubiarkan saja penisku tetap di dalam mulutnya. Dan akhirnya creett..creett… pejuhku tumpah di dalam mulut Mona hingga dia memuntahkannya karena terlalu banyak. Tp ada beberapa yg tertelan olehnya.

    “Waaah, enak sekali ternyata ngentotin kamu Mon. Mas benar-benar puas banget.”

    Mona kembali ambruk ke ranjang dgn mulut yg belepotan oleh pejuhku.

    Dgn handponeku, kufoto dia karena posenya sangat seksi yg tanpa busana dan berpeluh keringat itu. Kujadikan foto itu kenang-kenangan persetubuhanku dgn Mona hari itu.

    Setelah kejadian itu, Mona mendapatkan peran dalam sinetron itu sesuai janji pak Indra.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • NGOCOK BARENG DENGAN IBU IBU CANTIK SAMPAI KELUAR

    NGOCOK BARENG DENGAN IBU IBU CANTIK SAMPAI KELUAR


    1225 views

    Cerita Sex ini berjudulNGOCOK BARENG DENGAN IBU IBU CANTIK SAMPAI KELUARCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku seorang pria berusia 40 tahun, wiraswastawan, dan bukan seorang petualang sex yang mencari cari hubungan sex dimana mana. Kejadian yang aku alami kira kira dua tahun yang lalu ini adalah suatu kebetulan belaka, meskipun harus kuakui bahwa aku sangat menikmatinya dan kadang berharap dapat mengulanginya lagi.

    Pekerjaanku membuatku banyak bertemu dengan ibu-ibu rumah tangga ditempat kediaman mereka. Beberapa langganan lama kadang menemuiku dengan masih berpakaian tidur ataupun daster.

    Pakaian tersebut kadang cukup minim dan tipis dan sering memperlihatkan tubuh si pemakai yang sering tanpa BH, maklum mereka kadang kadang belum mandi dan merias diri karena aku menemui mereka pagi pagi untuk mengejar waktu.

    Salah satu pelangganku setiaku, sebut saja Bu Linda, seorang Ibu rumah tangga berusia 40 tahunan, memintaku untuk datang ke tempatnya di suatu kompleks apartemen di bilangan Jakarta Barat. Seperti biasa aku datang pagi pagi pada hari yang dijanjikan.

    Bu Linda adalah pelanggan lamaku dan hubungan kami sudah cukup akrab, lebih sebagai teman dan bukan hubungan bisnis semata. Hari itu Bu Linda menemuiku dengan memakai daster longgar berdada agak rendah, panjangnya setengah paha, jadi cukup pendek.

    Beliau adalah seorang wanita yang cukup cantik, berkulit putih bersih, langsing dengan pinggul lebar, pantat yang menonjol dan dada yang sedang sedang saja. Wanita yang menarik dan sangat ramah. Tapi ini bukanlah yang pertama kalinya ia menemuiku dalam pakaian seperti itu, bahkan pernah dengan pakaian tidur yang sangat tipis dan sexy,

    entah sengaja atau tidak, yang jelas, selama ini beliau tidak pernah menunjukkan tingkah laku yang mengundang ataupun berbicara hal hal yang menjurus. Dan akupun tidak pernah mencoba untuk melakukan tindakan yang mengarah kesitu, maklum, bukan gayaku, meskipun harus kuakui bahwa aku sering ingin juga melakukannya.

    Seperti biasa kami duduk disofa berhadap hadapan dan membicarakan bisnis. Setelah urusan bisnis selesai kami bercakap cakap seperti layaknya antar teman, tapi kali ini pandanganku sering tertuju kearah pahanya. Karena dia duduk dengan menyilangkan kaki maka hampir seluruh pahanya terpampang dengan jelas di hadapanku, begitu putih dan mulus.

    Bahkan kadang kadang sekilas terlihat celana dalamnya yang berwarna biru muda pada saat ia mengganti posisi kakinya. Dan yang lebih menggoda lagi, aku dapat melihat buah dadanya yang tidak terbungkus BH kalau beliau menunduk, meskipun tidak seluruhnya namun kadang aku dapat melihat pentilnya yang berwarna coklat tua.

    Sejak 4 hari aku tidak melakukan hubungan sex karena istriku sedang haid, padahal biasanya kami melakukannya hampir setiap hari. Karena itu aku berada dalam keadaan tegangan yang cukup tinggi. Pemandangan menggoda dihadapanku membuat aku agak gelisah. Gelisah karena kepingin, pasti, tapi gelisah terutama karena kontolku yang mulai ngaceng agak terjepit dan sakit.

    Disamping itu aku tidak ingin Bu Linda memperhatikan keadaanku. Hal ini membuat aku jadi salah tingkah, terutama karena kontolku sekarang sudah ngaceng penuh dan sakit karena terjepit. Aku ingin memohon diri, tapi bagaimana bangun dengan kontol yang ngaceng, pasti kelihatan. Sungguh situasi yang tidak mengenakkan. Bangun salah, dudukpun salah.

    Tiba tiba Bu Linda berkata, “Pak Yan (kependekan dari Yanto, namaku), kontolnya ngaceng ya?”

    Aku seperti disambar petir. Bu Linda yang selama ini sangat ramah dan sopan menanyakan apakah kontolku ngaceng, membuatku benar benar tergagap dan menjawab, “E.. iya nih Bu, tahu kenapa.”

    Bu Linda tersenyum sambil berkata, “Baru lihat paha saya sudah ngaceng, apa lagi kalau saya kasih lihat memek saya, bisa muncrat tuh kontol. Ngomong ngomong kontolnya engga kejepit tuh Pak?”

    Kali ini aku sudah siap, atau sudah nekat, entahlah, yang jelas aku segera berdiri dan membetulkan posisi kontolku yang dari tadi agak tertekuk dan berkata, “Mau dong Bu lihat memeknya, entar saya kasih lihat kontol saya dah.”

    Bu Linda pun berdiri dan mengulurkan tangannya kearah kontolku, memegangnya dari luar celana dan meremas remas kontolku, lalu berkata, “Bener nih, tapi lihat aja ya, engga boleh pegang.”

    Kemudian beliau melangkah mundur selangkah, membuka dasternya dan kemudian celana dalamnya dan berdiri dalam keadaan telanjang bulat dua langkah dihadapanku. Kemudian ia duduk kembali kali ini dengan mengangkangkan kakinya lebar lebar sambil berkata, “Ayo buka celananya Pak, saya ingin lihat kontol Bapak.”

    Sambil membuka pakaianku aku memperhatikan tubuh Bu Linda. Teteknya berukuran sedang, 36 B, putih dan membulat kencang, pentilnya coklat tua dan agak panjang, mungkin sering dihisap, maklum anaknya dua, lalu selangkangannya, bersih tanpa selembar bulupun, total dicukur botak,

    sungguh kesukaanku karena aku kurang suka memek yang berbulu banyak, lebih suka yang botak. Lalu bibir memeknya juga cukup panjang berwarna coklat muda, membuka perlahan lahan memperlihatkan lubang memek yang tampak merah muda dan berkilatan, agaknya sudah sedikit basah.

    Yang paling mengagumkan adalah itilnya yang begitu besar, hampir sebesar Ibu jariku, kepala itilnya tampak merah muda menyembul separuh dari kulit yang menutupinya, seperti kontol kecil yang tidak disunat, luar biasa, belum pernah aku melihat itil sebesar itu.

    Tangan Bu Linda mengusap usap bagian luar memeknya perlahan lahan, kemudian telunjuknya masuk perlahan lahan kedalam lubang memek yang sudah merekah indah dan perlahan lahan keluar masuk seperti kontol yang keluar masuk memek. Sementara tangan yang satu lagi memegang itilnya diantara telunjuk dan ibu jari dan memilin milin itilnya dengan cepat.

    Akupun tidak mau kalah dan mengusap usap kepala kontolku yang 14 cm, kemudian menggenggam batangnya dan mulai mengocok sambil terus memperhatikan Bu Linda. Bu Linda mulai mendesah desah dan memeknyapun mulai menimbulkan suara berdecak decak karena basah,

    tampak air memek yang berwarna putih susu mengalir sedikit membasahi selangkangannya. Kami onani sambil saling memperhatikan. Sungguh tidak pernah kusangka bahwa onani bareng bareng seorang wanita rasanya begitu nikmat.

    Saat hampir nyemprot, aku menahan kocokanku dan menghampiri Bu Linda yang terus menusuk nusuk memeknya dengan cepat. Aku berjongkok dihadapannya dan lidahkupun mulai menjilati memeknya. Bu Linda mencabut jarinya dan membiarkan aku menjilati memeknya, tangannya meremas remas kedua teteknya dengan keras.

    Aku menjulurkan lidahku kedalam lubang memek yang menganga lebar dan menusuk nusukkan lidahku seperti ngentot, Bu Linda mulai mengerang dan tak lama beliau menarik kepalaku kearah selangkangannya membuat ku sulit bernapas karena hidungku tertutup memek, kemudian terasalah memeknya berkedut kedut dan bertambah basah.

    Rupanya Bu Linda sudah memperoleh orgasme pertamanya. Tapi aku tidak puas dengan hanya menjilati lubang memeknya, sasaranku berikutnya adalah si itil besar. Mula mula kujilat jilat kepala itil yang menyembul dari kulit itu, lalu kumasukkan seluruh itilnya kemulutku dan mulailah aku menyedot nyedot sang itil. Belum pernah aku begitu merasakan itil di dalam mulut dengan begitu jelas, dalam hatiku berpikir, “Begini rupanya ngisep ‘kontol kecil’”.

    Maklum itilnya benar benar seperti kontol kecil. Bu Linda mengerang erang dan menggoyang goyangkan pinggulnya kekiri kekana sehingga aku terpaksa menahan pinggulnya dengan tanganku supaya sang itil tidak lepas dari hisapanku.

    Tidak lama beliau mengeluarkan lenguhan yang keras dan memeknya pun kembali berdenyut denyut dengan keras, kali ini dengan disertai cairan putih susu yang agak banyak. Rupanya orgasme kedua telah tiba. Aku melepaskan itilnya dari mulutku dan mulai menjilati cairan memeknya sampai bersih. Sungguh nikmat rasanya.

    Bu Linda tergolek dengan lemasnya seperti balon yang kurang angin. Akupun berdiri dan mulai mengocok ngocok lagi kontolku yang sudah begitu keras dan tegang. Mata Bu Linda mengikuti setiap gerakan tanganku mempermainkan kontolku. Saat aku hampir mencapai orgasme, kudekatkan kontolku ke mukanya dan Bu Linda segera membuka mulutnya dan menghisap kontolku dengan lembutnya.

    Aku sungguh tidak sanggup lagi bertahan karena hisapannya yang begitu nikmat, maka akupun menyemprotkan air maniku di mulutnya. Rasanya belum pernah aku menyemprot senikmat itu dan kontolku seolah olah tidak mau berhenti menyemprot. Begitu banyak semprotanku, tapi tidak tampak setetespun air mani yang keluar dari mulut Bu Linda, semuanya ditelan habis.

    Sejak itu kami selalu onani bareng kalau bertemu, dan percaya atau tidak, aku belum pernah memasukkan kontolku kedalam memeknya. Kami sudah sangat puas dengan ngocok bersama sama. Sayangnya beliau sekeluarga pindah keluar negri sehingga aku sekarang kehilangan temen ngocok bareng. Tapi kenangan itu tetap ada di hatiku.

    Mungkin ada diantara ibu-ibu atau pasangan yang suka ngocok bareng denganku, silahkan kirim pesan, pasti akan kubalas. Percayalah, lebih nikmat ngocok bareng dari pada sendiri sendiri.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Goyangan Tari Membuatku Bernafsu Besar

    Goyangan Tari Membuatku Bernafsu Besar


    1353 views


    Perawanku – Pendaftaran siswa baru 20 Juli 2010. Ini merupakan kisah nyata yg kualami saat berdinas di J,dan benar-benar terjadi. Pagi itu,seperti biasa aku berangkat kerja,sebagai wakil kepala aku wajib datang pagi2 sebelum anak buahku datang. Apalagi menjelang tahun ajaran baru sekolah.

    Setiba dikantor,setelah upacara bendera semua guru sibuk dengan aktifitasnya,kecuali guru agama. Bapak Firul rupanya kedatangan tamu,dan kemudian melapor padaku,bahwa ada tamu yang ingin memasukan anaknya
    sekolah di SMPku. Akhirnya kuterima tamu itu,seorang ibu muda berparas manis,kulit putih,dengan body yang sangat menarik,tinggi dan padat berisi.Melihat dari gayanya aku yakin,ibu ini termasuk yang agak lain dalam urusan seks.

    Kepada ibu muda itu kujelaskan bahwa kami sudah tidak bisa menerima siswa baru,karena sudah tutup. Namun ibu itu memaksa,akhirnya terpaksa aku berunding dengan kepala sekolah,yg dengan berbagai pertimbangan,terutama karena tetangga sekolah,yatim dll,maka anaknya kami terima. Karena tidak punya uang untuk biaya sekolah maka sebelum pulang ibu itu berpesan agar besok hari Selasa jam 8an aku kerumahnya,sehubungan dengan anaknya tadi.

    Keesokan harinya,dengan pertimbangan untuk membantu kesulitan ibu muda kemarin,aku kerumahnya. Sebuah rumah kecil yg rapi dan bersih,tapi rumahnya tampak sepi,setelah ke 4 kalinya aku mengetuk dan mengucap salam,pintu dibuka juga,nampak ibu itu sedang mandi rupanya, ini terlihat dari handuk yg melilit ditubuhnya dan tangan serta kakinya yg putih nampak basah. RFBET99

    Dia meminta maaf dan mempersilakanku masuk,lalu terburu-buru kembali ke air.

    Sejenak aku terpana melihat pemandangan tadi,ibu itu nampak amat seksi,tubuhnya yg sintal nampak sangat lembut dibalut handuk setengah badan,kulitnya punggungnya yg putih amat menggoda. Namun kubuang jauh2 fikiran kotorku. Aku duduk diruang tengah yg menghubungkan kamar dengan dapur dan kamar mandi.

    Tidak berapa lama ibu itu keluar,dengan rambut basah,badan masih terlilit handuk,bahunya yg putih sedikit terbuka hingga pangkal dadanya,dan dadanya yg terlilit handuk nampak begitu besar, ia sekarang tidak lagi tergopoh2 seperti tadi,dengan tersenyum manis mempersilakanku minum yg telah disiapkan sebelumnya. Lalu ia masuk kamar melewatiku,terciumlah wangi tubuhnya,dan pantatnya yg besar begitu saja lewat didepan mataku,bergoyang ke kanan kekiri.

    Mataku seperti hendak copot,jantungku berdegup kencang dengan pemandangan tersebut. Beberapa saat kemudian ibu itu keluar lagi,rambutnya telah disisir,walau namapk masih basah,atsannya sudah menggunakan baju,namun dari pinggang kebawahmasih memakai handuk,dan yg membuatku bertanya2 adalah handuknya justru semakin keatas,sekarang nampak kedua pahanya yg nampak empuk dan putih semakin membuat dadaku gemuruh.

    Dia kemudian duduk di kursi panjang menghadap kepadaku,pahanya nampak seolah sengaja dipertontonkan kepadaku,semakin membuatku rikuh. Jantungku semakin tidak karuan,tapi nampaknya dia tenang2 saja dan sambil,merapikan baju ia bicara .

    “ Maaf pak,agak kurang sopan,mmmhh..bapak Sali mana “ tanyanya sederhana.
    “ Ciamis,” jawabku singkat.
    “ Maaf lho pak,udah menikah ?” tanyanya lagi.
    “ Udah,punya anak 1 “ jawabku.
    “ Oohhh…..gini pak. Maaf sebelumnya,saya gak punya biaya untuk anak saya,gimana ya pak,saya gak enak sama bapak dan bapak kepala sekolah ?“ katnya membuka pokok maslah sambil tanganya terlihat sibuk membenahi Bhnya.

    Aku jadi gak enak,namun tidak tahu harus berbuat apa,menegurnya takut dia malu,tidak ditegur aku yg bingung.

    “ Gini bu,setelah kita bicarakan kemarin dengan pak kepala,kami sepakat untuk membantu ibu tanpa mengeluarkan biaya,karena ibu tetangga dan konon kabarnya putra ibu anak yatim,begitu kan bu ?” Tanyaku.
    “ Ia pak,sudah sejak SD bapaknya meninggal,terpaksa saya yg kerja,tapi maaf pak,anaknya sekarang masih dijakarta “ jawabnya sambil menggeser kakinya semakin terbuka,nampak kedua pangkal pahanya semakin jelas dimataku.

    Aku pura-pura tidak melihatnya walau darahku semakin deras mengalir ditubuhku,nafasku terasa sesak.

    “ O gitu,Jadi ibu kerja dimana?” tanyaku smabil menenangkan diri.
    “ Dijakarta,karyawan pabrik pak,ya daripada gak kerja,O ia panggil saya Tari pak,kayanya belum ibu2 banget ya “ balasnya sambil tersenyum manis.
    “ O ia,saya Diros “ kataku membalas tersenyum.

    Tiba-tiba ia bangkit dari kursinya dan duduk di kursi sebelahku,sambil membelakang ia berkata “ Pak,maaf banget,tolong kancing Bh saya gak masuk2,bisa gak dibantu “ katanya tanpa menengok.

    Aku tak menduga akan seperti itu,dadku semakin bergemuruh,menolak gak enak,gak menolak juga gak enak,maka dengan gemetar aku mengahadapi punggungnya,dan ia mengangkat bajunya,nampaklah pinggangnya yg montok dan putih mulus,terlihat amat empuk,punggungya yg lebar dan juga montok sangat mulus,dengan jakun turun naik aku pegang tali Bhnya,dan berusaha mengikatkan kancingnya,namun agak sulit,nafasku mulai tak teratur. Dengan tenag tari berbalik dan sambil tersenyum,matanya menatap mataku dalam2,lalu ia pergi ke kamar.

    “ Pak,ngobrolnya disini aja yuk,gak apa2 gak ada orang kok,lagian kan Cuma ngobrol “ katanya dari kamar.

    Aku semakin bingung,apa yg harus kulakukan,semantara darahku sudah mendidih,kepalaku sudah tak lagi normal,selangkanganku terasa panas.

    Dalam keadaan bingung aku menurut,nampak dikamar Tari sedang mangganti handuk dengan baju bawahannya,walau telah tertutup baju,namun nampak sekali pinggulnya yg besar sangat seksi dimataku. Agen Bola Terbaik

    “ Duduk pak,” katnya mempersilakanku duduk.

    Seperti kerbau aku mengikuti perintahnya duduk di pinggiran tampat tidur. Ketika Tari menarik dan memeluku,aku seperti disengat ribuan watt listrik,tubuhku seperti terbakar hebat,dadaku bergetar,dan nafasku benar2 seperti habis berlari ribuan kilometer.

    “ Pak,saya udah bapak tolong,nah sekarang saya membantu bapak,” kata Tari sambil memeluk dan menciumiku ganas sekali,aku cuma melongo,tanpa tahu harus bagaimana,hingga tersentak ketika sadar,Tiara sudah telanjang bulat,tubuhnya yg putih terpampang didepan mataku,matanya terlihat sayu penuh berahi,dadanya yg putih amat besar dan masih membukit,berayun2 dalam elusan2 tangannya,perutnya yg bersih montok sangat merangsang,sementara dipangkal pahanya yg putih nampak seonggok bulu2 memenuhi bukit kecil yg menggunduk disela pahanya,pangkal pahanya yg besar dan montok telah terbuka lebar,semua menanti reaksiku.

    Sebagai manusia biasa,dihadapkan hal seperti itu otakku buntu,namun terlintas rasa takutku,bahwa ini sebuah jebakan untuk ku,aku kuatir ini tipuan untuk menjerumuskanku. Maka seketika akal sehatku kembali,dan dengan terengah2 aku buru2 keluar,pamitan. Tiara mengejarku,dan memluk tubuhku dari belakang,nyerrr ..darahku berdesir,ketika payudaranya yg dingin dan empuk menyentuh punggungku,sementara terasa gundukan bawah perutnya menekan pantatku..lututku terasa lemas….tapi aku berusaha bertahan.

    “ Jangan sekarang….hhhhh….” kilahku,” nanti kita cari waktu.” Lalu tergopoh2 kupakai sepatuku meninggalkan Tiara yg melongo melihat kepergianku.

    Setiba disekolah,nafsuku masih menggebu,aku gak lagi konsen, maka terpaksa aku ke WC guru,membuka celanaku,sambil membayangkan yg baru terjadi,dengan nafas memburu kukocok kemaluanku dengan sabun yg ada disana,ooohhh…nikmat sekali membayangkan airmaniku keluar ditubuh putih mulus tiara. Muncratlah air maniku di WC itu.

    Setelah keluar,aku masih panas dingin,lalu menemui kepala dan ngobrol dengan pak Idhar kepala sekolahku tentang kejadian barusan,pak Idhar cuma tersenyum,sambil menepuk 2 pundak ku, “ Pa Diros,Pa Diros,…bersyukurlah,bapak terbebas dari godaan syetan “ katanya bijak.

    Esoknya,aku ketemu dengan pak Firul,kamipun ngobrol,ketika pembicaraan sampai pada hal itu,dia nampak antusias.

    “ Bapak gak mau,rumahnya dimana,emang gak ada siapa2” tanyanya nyerocos.
    “ Ya nggaklah pak,saya masih eling,kenapa pak ?” tanyaku heran.
    “ Nggak,Tanya aja “ jawabnya sambil tersenyum.

    Menjelang istirahat,aku ada keperluan berhubungan dengan kegiatan kesiswaan menjelang MOS,tapi ketika pak Firul dicari tidak ada,seorang Suanta,penjaga sekolah mengatakan pak Firul ke kampung sebelah,aku jadi curiga..jangan2….!!!

    Maka aku segera pergi kesana,nampak rumah bu Tari sepi2 saja,ketika kuketuk tak ada yg menyahut,maka kucoba mendorong pintu itu,ternyata tidak dikunci,aku melongok kedalam,namun juga sepi,kucoba masuk dengan hati2,nampaklah sebuah sepatu yg kukenal,sepatu pak Firul….

    Maka perhatian kualihkan ke kamar.dan samar2 terdengar suara2 merintih dikamar,jantungku berdebar..kucoba mengintip dari lubang pintu…Astaga pak firul dan Tari nampak sedang berkutat dan sama2 telanjang.

    Karena pandanganku kurang jelas,maka kutarik kursi kedepan pintu,dan dari atas pintu kamar jelaslah semuanya….
    Aku tak tahu apa yg harus kulakukan,melaporkan kejadian itu atau…mengintipnya..namun setan benar2 menutup hatiku. Aku mengunci pintu luar,lalu meliahat kedapur dan ruang depan,semua terkunci dan tidak ada siapa2…

    Maka dengan berdebar,aku naik kekursi….Tari nampak sedang tidur telentang..kedua kakiknya rebuka lebar2..dan dengkulnya diangkat keatas dipegang kedua tanganya merapat ker payudaranya…sementara Firul tengah tertelungkup..kepalanya berada diselangkangan Tari menjilat2 kemaluan Tari…

    “ OOOhhhh…ssssshhh…terussss…terusss….” Tari merintih rintih…pantatnya digoyang2kan menyambut jilatan firul.

    Firul mengangkat kepalanya,lalu kedua tangannya memnguakan paha Tari semakin lebar,nampaklah vagina tari yg basah kuyup,bibir kemaluanya sedikit menggelambir kiri kanan,nampak panjang saat ditarik2 dan dimainin firul…kelentit tari nampak semakin besar..dan lobang kemaluannya yg amat merah telah benar2 terbuka….tiba2…firul menguakan pantat tari,jarinya nampak mencari2 sesuatu…yg menjadi sasaran firul adala lubang dubur tari,dikorek2nya dubur tari dengan lembut..dan dengan terburu2,firul kemudian mencucuk2kan lidahnya kedubur tari,nampak tari blingsatan,semakin mengerang2 tidak keruan

    “ OOOOuuhkkkk…ssssshhhh…enak banggghhettthhh…ssshhhh…” rintihnya…Firul semakinganas menjilat 2 dubur tari,sesekali kelentit tari jadi sasaran,hingga suatu ketika jari kiri Firul nampak menekan dubur tari,dan sedikit demi sedikit memasuki dubur tari,sementara jari kanan Firul memasuki kemaluan Tari,sedangkan lidahnya,tak henti2 menjilat2 vagina dan kelentit Tari. Agen Bola Sbobet

    Semula ketika jari Firul memasuki duburnya,kufikir Tari akan menolak dan memarahi Firul,namun diluar dugaan,Tari semakin menakan2 pantatnya,menyambut semua tekanan di vagina dan duburnya…


    “ OOOhhhkkk….terrrrusss…ooohh….” lenguhnya tak henti2. nafsuku sudah tak terbendung lagi…maka dengan nafas memburu tertahan,aku membuka celanaku,dan mencari sabun di WC,namun aku Cuma menemukan shampoo..segera kubawa dan kembali ke kursi. Pemandangan dikamar sudah berubah.

    Sekarang Tari diatas Firul,dengan posisi 69,pantat Tri yg besar benar2 menghadap kearahku,dibawahnya Firul sibuk menghisap dan menjilat kemaluan Tari,sementara kemaluannya menyerbu keluar masuk dimulut Tari,aku semakin lemas..darahku benar2 mendidih…

    “ SSSShhhh….ooohhh..ssshhh…” Tari mengerang berulang.

    Firul kemudian berbalik dan Tari masih diatasnya,nampak mengarahkan kemaluan Firul kedalam kemaluanya…aku harap2 cemas diluar,dan ketika kemaluan Firul tepat di tengah vagina Tari,Tari menekannya blessshh…masuklah kemaluan itu sepenuhnya kedalam kemaluan Tari.Tari langsung mengelosoh diatas tubuh Firul,sementara dari mulut mereka keluar keluhan bersamaaan.

    “ Oooouhhhkkkhhh…..”

    Aku terus mengocok kemaluanku,terasa nikmat sekali,apalagi nampak lubang dubur Tari yg kuncup mekar tiap Tari menekan atau menarik pantatnya,aku terasa seolah ditarik tarik untuk memasuki lubang dubur yg memerah itu.

    Tangan Firul tak tinggal diam,yg kiri nampak meremas2 pantat tTari yg membungkah besar,sedang tangan kananya kembali mencari2 lubang dubur Tari,lalu ketika jarinya menemukan ygdicarinya,dicelupkannya telunjuknya didubur Tari,aku yg memperhatikan sambil mengocok kemaluanku,merasa bahwa kem,aluankulah yg memasuki dubur itu….Ooooh nikmatnya.

    Tari nampak menikmati ransangan hebat di kedua lubang miliknya,rintihanya semakin menjadi2,sementara kepalanya oleng kekiri dan kekanan sambil tengadah dengan mulut terbuka yg tak henti mendesisi2 sepereti orang kepedasan.

    Tak berapa lama,tari semakin mempercepat gerakanya,nafasnya semakin memburu,sementara lenguhannya semakin keras dan cepat…

    “ OOOOuuh…ssshhh.oooohhh…” pantatnya menyembul2 dalam gerakanya yg semakin menggila,hingga suatu ketika,tubuhnya seolah tersentak,punggungnya melengkung,sementara pantatnya terlihat menekan kuat2 kerah kemaluan Firul,sekujur tubuhnya menegang seolah olah sedang sekarat…
    “ OOOouuhhhhhhhkkkkhhhhhhhh….akkku kkkhhhlluaaarrrr…””” erangnya meracau sambil menggigit bibir Firul kuat2…lalu tubuhnya ambruk diatas tubuh Firul. Tari telah mencapai orgasmenya yg pertama.

    Firul nampak tenang2 saja,sambil tersenyum ia bangun,dan menunggingkan Tari,dan Tari menurut saja,lalu kemaluannya diarahkan kearah kemaluan Tari,sementara tanganya merengkuh payudara Tari yg menggantung besar,dan sekali tekan blessshhh…kemaluan Firul kembali menghantam kemaluan Tari dari belakang,kembali meraka melenguh bersamaan ,Tari nampak mendongak menerima hantaman Firul,lalu suara desissan seperti orang kepedasan keluar dari mulutnya berulang ulang…rupanya Tari masih menikmati sisa kenikmatan yg tadi,Firul semakin asik mengeluar masukan kemaluannya,hingga nampak busa2 putih menetes dari pinggir2 kemaluan Tari,mungkin sisa2 orgasme Tari yg tadi.

    Aku semakin nikmat mengocok2 kemaluanku,dan jujur saja,sebenarnya aku hampir memuncratkan maniku ketika Tari orgasme tadi,tapi aku masih penasaran,sehingga berusaha menahanya walau terasa sudah diubun2…
    Tiba2 Firul mengeluarkan kemaluannya,sementara tangan kannannya sibuk menjangkau klitoris Tari dan mengocok2nya..nampak firul setengah duduk,mulutnya kemudian menjilat2 dubur Tari,tangan kirinya menyusupkan jarinya sedikit2 ke lubang dubur Tari,dan diluar dugaanku,Tari semakin menunggingkan pantatnya,sementara mulutnya mendesis desis seperti ular…

    “ SSSShhhh….oooohhhkkkk….terusss…oooohhhhkkkhh…” desisnya berulang2.
    “ Firul kembali berjongkok,dan mengarahkan kemaluannya persis ke lubang dubur Tari,lalu menakannya sedikit,menariknya lagi,menakan sedikit hingga setengah kepalanya masuk,mengeluarkanya lagi,begitu seterusnya.

    Efeknya luar biasa,Tari nampak nafsunya bangkit stinggi2nya…nafasnya benar2 memburu,pantatnya semakin tinggi menungging..sementara lubang duburnya nampak semakin merah dan mulai membesar kuncup mekar..dengan nafas memburu,Firul kembali mengarahkan kemaluanya ke lubang dubur Tari..dan dengan sekali tekan blessshhh…masuklah kemaluan Frul memenuhi dubur Tari.

    Tari merasakan sensasi yg luar biasa diduburnya,duburnya terasa panas,penuh terganjal dan seperti mau beol,namun terasa hangat kemaluan Firul dan nikmatnya ketika keluar masuk membuat nafsunya semakin tinggi..

    “ Oooohhh…terusss…terussshhh…ooohhkkk…” erangnya

    Firul nampak terhentak dan diam sejenak,ketika mersakan tubuhnya melayang terbang,tubuhnya terguncang guncang menahan nikmat yg melanda kemaluannya,terasa terjepit sangat kuat oleh dubur Tari,dinding2 dubur Tari mengunci ketat setiap dia menarik dan mendorong kemaluannya…Firul membeliak2 marasakan kenikmatan yg tiada taranya…

    Aku yg tidak menduga, tak lagi kuat menahan diri,kemaluanku hampir menumpahkan air mani…terasa nikmat sekali setiap kocokan tanganku dikepala kemaluanku,seolah2 dubur Tari yg memilin2 kemaluanku…namun aku masih berusaha menahannya…
    Dikamar Tari nampak mempercepat gerakan pantatnya mundur maju,menyambut setiap sodokan dan hujaman Fairul di duburnya, mulutnya semakin mendesis2,


    “ OOOhkkk….sssshhhh….oooohhhh….” rintihnya, dan sungguh ajaib,suatu ketika,Tari nampak mendorong pantatnya kebelakang kuat2 tubuhnya melengkung2 ketas kebawah,sementara duburnya tetap tertancap kemaluan Firul seteguh2nya dari mulutnya keluar geraman seperti orang sekarat…
    “ Heuuuueuuueuhhhhkkkkhhh….!” Matanya nampak mendelik2,lalu mengejang kembali seperti tadi,rupanya Tari telah memncapai orgesmenya yg kedua.

    Dan pada saat yg sama,rupanya Firul tidak sanggup lagi menahan dirinya,Firulpun menekan kuat2 kemaluanya ke dubur Tari,sehingga firul merasa seolah2 kemaluannya menancap ke dasar dubur Tari,tubuhnya melengkung mendekap tubuh Tari erat2,gerakannya terhenti seketika,menikmati kedutan2 du ujung kemaluanya…nikmat tak terhingga…

    “ Hooooouuuhhhkkkkhhh…akkkhu keluarrrr “ ucapnya parau,dan muncratlah airmaninya memenuhi lubang dubur Tari,Tari merasakan nikmatnya semburan2 air mani Firul di duburnya,terasa hangat menyembur2 dinding2 duburnya. Vagina dan dubur Tari terasa mengedut2,menimbulkan gerakan mencengkram2 di vagina dan duburnya,hal itu membuat Firul semakin mengeluh2 kenikmatan..lalu keduanya tergeletak lesu dikasur.

    Ketika Tari melengkungkan tubuhnya berulang2,aku tak bisa menahan diri lagi,badanku mengejang,dan kemaluanku tarasa semakin nikmat,seluruh darahku seolah2 terkumpul diujung kemaluanku,dan menyemprot2 menjadi air mani yg sangat banyak,lalu mengedut ngedut menyisakan nikmat yg sangat..dan akupun mengeluarkan air mani sambil menjerit lirih tertahan.. “ OOOOOuuuhhh….”

    Buru2 aku pakai celanaku,kursi kurapikan lagi,sampho kusimpan dimeja,dan segera keluar,diluar tangaku kubersihkan dengan daun yg ada disekitar,stelah terasa bersih,dan memeriksa celanaku juga bersih,aku mengetuk pintu.

    Setelah agak lama,keluarlah Tari,nampak agak lusuh dan berkeringat,kulitnya yg putih nampak kemerah2an karena lelah.

    “ Maaf bu,saya ada perlu,boleh masuk ?” tanyaku pura2 tidak tahu apa2.
    “ Oh..,eh..iya pak,silahkan !” katanya gugup.

    Lalu aku masuk,dan setelah duduk aku perhatikan ia nampak gelisah.
    “ Gini bu,jangan kuatir,sya mencari Pak Firul,tadi saya lihat masuk kesini,bisa dipanggilkan bu ?” kataku kemudian.

    Dia nampak bingung dan kikuk “ Ehh..eee…iaya…ehh…ooo aada “ Katanya terbata bata.

    “ Ya udah,gak apa2 tolong dipanggil ya Bu “ kataku menenangkan.

    Tak lama Pak Firul keluar,sambil cengar cengir,lalu mendekatiku,dia bebisik,

    “ Maaf pak,saya memanfaatkan,sayang pak “ katanya menyebalkan.

    Aku Cuma tersenyum sambil berkata “ Ini pak,ada keperluan untuk MOS,tolong segera dilaksanakan,gimana bisa ?”

    “ Ia,bisa pak,” katanya,masih cengar cengir kaya kambing.
    “ Baik pak,saya tunggu laporanya,jangan lupa cuci dulu pak “ kataku menyindir. Nampak Tari memerah mukanya,lalu menghampiriku
    “ Abis bapak gak mau.tadi Bapak ini katanya suruhan bapak ,ya udah..,bapak nanti kesini ya saya tunggu awas lho
    “ Katanya masih berbisik. Aku cuma tersenyum dan segera pamit. Pa Firul mengoikutiku sambil tetap cengar cengir seperti kuda.

  • Cerita Sex Pembantu Hiper Yang Hot

    Cerita Sex Pembantu Hiper Yang Hot


    1702 views

    Perawanku – Aku akan ceritakan kisahku saat masih duduk di kelas SMP bermain sex dengan pembantuku, perkenalkan
    namaku Bayu pengalamanku ini sungguh mustahil atau khayal bahkan aku juga pernah mempercayainya
    selanjutnya akan kuceritakan setiap alurnya.

    Saat pulang bermain bola dengan teman temanku di lapangan sekolah, jarak antara rumah dan sekolah
    cukup dekat mungkin membutuhkan waktu 10 menit jalan kaki, sesampainya di rumah ibuku sudah menyiapkan
    makanan, sehabis makan aku dipanggil oleh ibuku terlihat dari nadanya cukup penting, bergegas aku
    menemui ibuku.

    Ada apa pa?

    Duduk sini bentar, papa sama mama mau ngomong dengan kamu.

    Bayu, kamu kan sudah cukup besar sekarang dan udah bisa mengurus diri sendiri sekarang. Sebetulnya
    dulu mama kamu kerja kantoran sebelum melahirkan kamu, dan begitu kamu lahir mama berhenti dari
    pekerjaannya karena mau ngurusin kamu.

    Trus pa? Jawabku asal..

    Ya karena sekarang kamu udah smp, mama mau bekerja kembali dan ternyata kantornya mau menerimanya kembali. Bola Tangkas Android

    bagus dong ma, terus memangnya kenapa pa??

    Ya kamu taukan papa pulangnya selalu malem, trus kalo mama kamu dah kerja lagi, pulangnya juga malem
    ntar. Jadi mungkin kami bakalan jarang ada di rumah. Trus nanti papa nyewakan pembantu buat ngurusin
    pekerjaan rumah. Tapi, kamu gak keberatan kan??

    Ooh gitu yah. Tapi hari sabtu minggu, papa sama mama di rumah kan??Iya kami di rumah, jadi gimana??
    Kamu gak keberatan kan Bayu??Yaudah, Bayu gak keberatan kok. Sebetulnya si aku keberatan juga.
    Biasanya ada mama tapi gak ada papa aja aku ngerasa kesepian juga di rumah. Tapi, daridulu aku emang
    gak pernah bisa nolak yang di suruh orang tuaku.

    nah gitu dong, ternyata si Bayu udah dewasa ya pa?? kata mamaku..

    iya nih. Kamu tenang aja Bayu, papa bakal cariin yang cakep biar kamu gak bosen Kata papaku sambil
    bercanda..

    Akupun ikut ketawa, aku sama sekali gak kebayang pembantu macam apa yang bakalan kerja disini. Dan
    berkat dia, aku udah dapat hampir semua pengalaman seks pria dewasaa Besoknya aku pergi sekolah
    seperti biasa, dan agak berharap juga kalo pembantu aku tu bener2 cakep.

    ( Sebelumnya kami gak pernah punya pembantu. Hari itulah pertama kalinya ada orang asing di rumah. Dan
    itu agak membuatku penasaran juga.)

    Cerita Sex Pembantu Hiper Yang Hot

    Cerita Sex Pembantu Hiper Yang Hot

    Sepulang sekolah, aku gak ikut bermain bola seperti biasa, aku kepingin cepat2 pulang ke rumah, karena
    penasaran.

    Sesampainya didepan rumah, aku jadi gugup sendiri, dan mengetuk pintu dengan tak sabar. Begitu pintu
    terbuka, sesuai dugaanklu pembantu barukulah yanbg membukakan pintunya. Dan aku agak kecewa juga si,
    ternyata gak secakep yang kubayangkan.

    Aku ngebayangkan, gimana yah kalo punya pembantu kaya bunga citra lestari (gak mungkinlah, kalo cewek
    secakep itu, paling rendah jadi barges om-om).. Huehe, setelah mengusir lamunanku, aku perhatikan
    kembali wajahnya, ternyata lumayan manis juga, dan badannya juga cukup bagus dan agak tinggi. Akupun
    menyapanya, dan agak berbasa-basi sebentar sambil berjalan ke dalam rumah.

    Hari-hari pertama si gak ada yang aneh dengan dia. Aku cukup sering memperhatikan dia. Apalagi kalo
    lagi nyapu, ugh pantatnya yang bulat dan menantang itu langsung membusung dengan bangganya.

    Walaupun aku masih kelas satu smp, aku udah sering menonton film bokep, jadi udah punya perbandingan
    soal bodi cewek. Walaupun bodinya kalah sama artis-artis bokep itu, tapi cukup membuatku terangsang
    dengan posisi-posisi tubuh yang dia lakukan sewaktu lagi mengerjakan tugasnya (emang dasar otak udah
    ngeres).

    Namun tetap aja, aku sama sekali gak berharap untuk menyentuh tubuhnya waktu itu. Aku hanya suka
    memperhatikan dia ketika dia lagi bekerja. Kelihatannya dia juga dah menyadari tatapanku ketika dia
    lagi bekerja, namun dia sepertinya gak terlalu peduli.

    Lagian aku Cuma anak berumur 13 tahun. Namun tanpa kusadari sebetulnya dia peduli, dan kayaknya dia
    juga menikmati ketika aku melihatnya dengan nafsu begitu. Seolah-olah dia sedang mengadakan
    pertunjukan untukku.

    Setelah beberapa minggu masih tetap seperti biasa. Namun dia mulai menunjukkan kelakuan aslinya
    setelah itu. Dia mulai memakai pakaian yang terbuka di rumah. Dan rok yang dipakainya pun sangat
    pendek walau tidak ketat. Namun itu justru membuat roknya gampang tersingkap dan terlihatlah celana
    dalamnya.

    Pertama kali aku melihatnya ketika dia sedang nonton tv di ruang dapur (papaku membeli tv itu khusus
    untuk pembantu biar dia gak bosen), dan kelihatnnya dia gak berusaha menutupinya, walaupun jelas-jelas
    aku berdiri di depan dia dan melihat celana dalamnya.

    Aku bener terpaku saat itu, karena itu pertama kalinya aku melihat tubuh wanita di balik roknya secara
    langsung. Apalagi di rumah sendiri. Wajahku terasa panas dan jantungku berdegup kencang, dan sikapku
    sangat kikuk jadinya.

    Dan entah kenapa dia cuek-cuek aja, malah posisinya semakin menantang. Kakinya diangkat sebelah ke
    kursi dan yang sebelah lagi dbuka lebar ke samping.

    Dan semakin jelaslah terlihat pahanya yang mulus dan terutama celana dalamnya. Cukup lama juga aku
    mondar-mandir di depan dia. Namun setelah itu aku kembali ke kamar karena aku takut dia maraha

    Sesampainya di kamar, aku masih terus keikiran kejadian tadi. Akhirnya karena gak tahan lagi, aku
    memutuskan untuk beronani di kamar mandi. Dan ternyata di kamar mandi ada benda yang baru saja aku
    lihat. Pakaian kotor pembantuku itu tergantung di kamar mandi. Dengan tak sabaran aku mulai mencari
    dan kutemukan juga celana dalam kotor pembantuku itu.

    Dengan nafsu yang tak tertahankan aku mulai mendekatkan celana dalam itu ke wajahku. Kutempelkan di
    wajahku dan kuhirup dalam-dalam aromanya. Seketika bau-bau asing menyerang penciumanku.

    Kucium juga bagian yang menutupi pantatnya. Wanginya benar-benar memabukkan, ingin rasanya aku
    menjilati anusnya setiap hari. Tangankupun mulai mengocok-kocok penisku. Kujilati bagian yang menutupi
    anusnya dengan nafsu. Waktu itu aku benar-benar berharap ada kotoran yang menempel di celana dalam
    itu.

    Maniku keluar lebih cepat dari biasanya. Lalu akupun mulai menciumi bajunya. Kuhirup aroma tubuhnya,
    ketiaknya dan bau keringatnyapun mulai membiusku. Aku dah mulai terobsesi sama dia. Padahal sebelumnya
    aku hanya seneng memandanginya ajaa

    Setelah puas menghirup semua bau yang ada di pakaian kotornya aku pun mulai mandi dan membersihkan
    badanku.

    Setelah selesai dan ketika hendak keluar, aku kaget bukan kepalang. Ternyata pintu kamar mandi gak
    kututup. Aku baru teringat, bahwa tadi aku lupa menutup pintu dan langsung mengambil pakaian kotor
    pembantuku itu.

    Dan kamar mandi itu pintunya di ujung, jadi kalo lupa nutup pintu dan gak ngeliat ke belakang, kita
    bisa gak sadar kalo kita lupa nutup pintu. Dan yang lebih membuat panik ternyata dari tadi pembantuku
    lagi nyapu ruang tamu, dan pintu kamar mandi itu memang menghadap ruang tamu.

    Aku baru sadar kalo dari pertama tadi emang ada suara-suara kayak orang lagi beres-beres gitu, tapi
    karena kupikir pintunya dah kukunci aku nyantai-nyantai aja. Dan dirumah memang gak ada orang selain
    kami berdua. Artinya dia bisa ngeliat dengan jelas kegiatan aku dari pertama tadi

    Aku pun jalan dengan gugup dan muka tertunduk. Trus tiba-tiba dia ngomong sama aku

    Udah siap mandinya dek??

    Eh u..udah kak. Jawabku dengan gugup..

    Kamu kaya cewek aja mandinya lama banget. Tadi kaka nungguin juga di depan pintu, eh rupanya masih
    lama mandinya.. katanya dengan senyum penuh arti..

    Damn!!!, artinya, dia tau aku ngapain aja di dalam. Atau begitulah bayanganku. Akupun gak menjawab
    apa-apa dan hanya berlari ke kamar. Aku sempet kepikiran juga arti senyumannya itu.

    Apa dia bermaksud mengatakan kalo dia gak keberatan aku ngelakuin itu??? Atau dia punya maksud
    lain???? Halah, pikiran anak smp mang belum nyampe ke hal-hal yg seperti itu. Dan aku tetap aja
    ketakutan dia bakal marah

    Sejak itu, aku sering bgt berlama-lama di kamar mandi, menikmati pakaian kotor pembantuku. Aku selalu
    masuk kamar mandi setelah dia mandi. Dan pakaian kotornya masih anget, dan aromanya masih kuat.

    Pernah aku dapet bajunya yang basah sama keringat. Aah nikmat banget keringatnya yang asin itu. Dan
    lagi-lagi aku ngerasa aneh, kenapa dia gak nanya ke aku, kenapa aku selalu masuk setelah dia mandi.
    Yah mungkin dia udah tau gara-gara yang pertama kali itu, tp tetep aja aku gak ngerti kenapa dia gak
    marah.

    Kegiatan ngintip celana dalam dia pun masih aku lakukan. Bahkan walaupun dia tau aku lg ngeliatin
    cdnya, dia cuek-cuek aja. Belakangan aku tau dia sengaja. Keliatannya dia emang suka mamerin tubuhnya
    gitu.

    Aku tau hal ini karena setelah beberapa bulan dia bekerja, aksi pamernya semakin menggila. Dia keluar
    kamar hanya dengan memakai celana dalam dan bra, dan mulai bekerja seolah gak ada kejadian apa-apa.

    Waktu ngeliat dia aku kaget setengah mati. Sampe-sampe aku bengong gitu. Dia malah cuek-cuek aja, gak
    lupa melempar senyum ke aku ketika berpapasan. Dan hari itu aku ngikutin dia terus. Pokoknya, dia lagi
    nyapu, lagi nonton, lagi beres-beres, aku pasti ikut.

    Dia juga (lagi-lagi) cuek-cuek aja. Tp, tetep aku gak berani mencoba menyentuh tubuhnya. Aku takut dia
    marah, terus minta berhenti.

    Paling asyik tu waktu dia lagi nyapu kamarku, pantatnya yang nunggging di ruangan sempit itu, semakin
    terlihat menantang karena cuma dibungkus celana dalam. Apalagi kelihatannya cdnya agak lembab gara-
    gara keringat.

    Waktu itu aku lagi baca komik di kamar. Trus entah kenapa dia lama banget ngeberes-beresin kamarku.
    Padahal kamarnya kecil trus barang-barangnya juga dikit. Trus waktu udah selesai, dia gak langsung
    keluar kamar.

    Dia malah duduk di tempat tidurku, katanya si dia mau istirahat sebentar. Tp yang didudukinnya
    ternyata bantalku, dan lama juga dia disitu. Begitu dia pergi, aku langsung menciumi bantalku. Dan
    aroma pantatnya pun tercium . Ingin rasanya didudukin pantatnya di wajahku. Dan ternyata impianku itu
    kejadian esoknya

    Waktu itu kami lagi nonton tv di dapur. Seperti biasanya dia hanya mengenakan cd dan bra. Karena hari
    itu di sekolah ada pelajaran olahraga, badanku udah kecapean, dan kepingin istirahat. Tapi aku gak mau
    melewatkan saat-saat bersama dia. Jadi, karena dia liat aku terus-terusan nguap, dia nawarin untuk
    tiduran di pangkuan dia. Tanpa basa-basi langsung kuterima tawarannya.

    Pahanya terasa hangat dan mulus di pipiku. adik? kecilku langsung bangun gara-gara itu. Akupun
    langsung pura-pura tertidur dan membalikkan badanku. Sehinggga sekarang aku tiduran mengahadap ke
    perutnya dia.

    Baru kali ini aku bisa ngeliat celana dalamnya dalam jarak sedekat ini. Aku bener-bener udah horny.
    Dan, pelan-pelan bibirku mulai mencoba menyentuh pahanya. Sentuhan pertama berhasil membuatku
    melayang. Pahanya teras hangat dan harum

    Kejutan yang kudapat gak berhenti sampai di situ. Ketika itu tiba2 hpnya yang di letakkan di meja
    sebelah sofa tempat kami duduk berbunyi. Dan dia pun pelan-pelan menggeser kepalaku dan meletakannya
    di sofa.  Agen Obat Kuat Pasutri

    Karena aku sedang pura-pura tidur, aku gak tau apa yang sedang terjadi. Dan ketika kubuka mata,
    ternyata dia lagi berlutut menyamping sambil mengotak-atik hpnya, dan kepalaku berada di tengah-tengah
    kedua lutunya.

    Dan entah kenapa, kulihat dia menurunkan pantatnya secara perlahan sampai akhirnya menyentuh wajahku.
    Dia menduduki wajahku. Aku gak percaya apa yang kualamin ini. Dan aku juga bisa ngerasain, kalo dia
    pelan-pelan menggerak-gerakkan pantatnya maju-mundur. Aaah,, aku bener-bener serasa di surga. Kuhirup
    dalam-dalam aroma pantatnya

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba aku merasa ada yang menusuk-tusuk kepalaku. Ternyata itu jarinya. Dia
    sedang bermasturbasi rupanya. Aku menjadi semakin terangsang mendengar desahannya. Walaupun dia
    berusaha menahan suaranya.

    Pantatnya semakin bergerak tak terkendali di wajahku, kadang malah sampai membuatku gak bisa bernafas.
    Lalu tiba-tiba tekanan pantatnya di wajahku semakin kuat, dan tubuhnya mengejang, dan dia mengeluarkan
    desahan kecil tertahan.

    Sepertinya dia udah keluar?. Aah benar-benar saat-saat yang indah, walaupun nantinya aku bakal
    mengalamin yang lebih menarik lagiaSejak itu, aku selalu berusaha menyentuh pantatnya, dan membuatnya
    seolah-olah gak sengaja.

    Tetap aja aku gak berani menyentuhnya dengan terang-terangan. Kadang-kadang aku lewat-lewat di
    belakangnya, atau meletakkan tanganku di tempat dia akan duduk, dan kelihatannya dia juga gak perduli
    walaupun dia sedang menduduki tanganku

    Seminggu kemudian, dia melakukan hal yang lebih gila lagi. Dia udah gak memakai apapun lagi di
    badannya. Walaupun gak setiap saat (mungkin dia takut masuk angin ;). Tapi, ketika dia bekerja, dia
    tetap dalam keadaan bugil. Bukan itu aja, kalo dia ke kamar mandi juga udah gak pernah menutup pintu
    lagi.

    Sehingga, apapun kegiatannya di kamar mandi kelihatan dengan jelas dari luaraAku langsung menunggu dia
    nyapu ke kamarku, supaya bisa melihat lebih dekat. Dan setengah jam kemudian dia masuk kamarku., dan
    mulai membereskannya. Dan ketika dia nungging, terlihat jelasalah anusnya yang indah itu.

    Ingin rasanya menjilati anusnya itu setiap hari, membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di
    sekeliling anusnya, uugh.. Lalu tiba-tiba dia menghadap ke aku yang sedang tiduran di tempat tidur,
    lalu berkata.

    Dek, kakak cape nih. Numpang duduk bentar yah??Eh? Yaa.. udah kak bolehLalu dengan terkejut kusadari,
    dia bukan mau duduk di kursi atau di tempat tidur. Dia mengarahkan pantatnya ke wajahku.

    Awalnya dia berdiri di atas tilamku, lalu berjongkok dan perlahan-lahan mendudukkan pantatnya, yang
    sekarang gak terhalang oleh celana dalam, ke wajahku. Dan dia juga melebarkan belahan pantatnya dengan
    kedua tangannya, seolah-oleh ingin menempelkan anusnya ke wajahku.

    anusnya menempel tepat di bibirku. Badanku bergetar karena gembira, dan gairah. Pertama-tama kucium
    mesra anusnya, dan pembantuku itupun mulai mendesah. Kucium lagi pinggiran-pinggiran anusnya dengan
    lembut.

    perlahan-lahan kujulurkan lidahku dan kujilatin sekeliling anusnya, dan dia pun menggelinjang
    kegelian. Lalu kutusukkan secara perlahan lidahku ke anusnya.

    AAAh, sentuhan pertama yang bakal kuingat sampe tua. Anusnya rasanya agak pahit trus aneh gitu, susah
    deh ngejelaskannya. Kujilat-jilat anusnya dan sekarang dengan penuh nafsu, dan penuh kerinduan. Dia
    pun mulai bergerak liar di atasku.

    Tangannya sekarang gak hanya diam. Yang kanan mengelus-elus kontolku. Yang kiri sedang sibuk
    bermasturbasi ria. Kocokannya berkali-kali terhenti karena sedang berkonsentrasi untuk menggapai
    kenikmatana

    aaaaah,, Bayu jilatin terus anus kakak. Ah ayo sayang.. Teriaknya. Kelihatannya dia udah gak perduli
    apapun lagi. Dan beberapa saat kemudian dia menjambak rambutku dengan keras, dan setengah berdiri
    dengan lutunya, dan mengerang, pertanda dia sudah mencapai orgasme

    Makasih yah dek, sekarang giliran kakak yang muasin kamu katanya sambil tersenyum manis. Diciuminya
    bibirku dengan ganas. Karena aku masih dalam pertumbuhan, ukuran bibirnya dengan bibirku jauh berbeda.

    Dengan mudahnya dia melumat bibirku yang mungil ini, bahkan ketika dia menciukmku, dagukupun ikut
    terkena ciumannya.

    Dijilatinya bibirku, lalu dimasukkannya kedalam mulutku. Akupun berusaha menggapai lidahnya dengan
    lidahku. Lalu kuemut-emut lidahnya, lalu aku mulai menghisapnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan
    mulai meneteskan liurnya kedalam mulutku. Langsung kutelan dengan bernafsu. Berkali-kali kami lakukan
    itu.

    Setelah itu dia mulai menjilatiku lagi. Dari mulai pipi, hidung, keingku, dan daguku. Sampai-sampai
    wajahku basah kena jilatannya. Dan dia pun mulai meludahi wajahku dengan gemas. Aku hanya diam aja
    menikmati segala perlakuannya padaku.

    Perlahan-lahan jilatan-jilatannya mulai turun keleher, lalu kedada dan sampai ke putingkupun dijilat-
    dan dihisap-hisapnya. Dan tangannya meraba-raba putingku yang satunya.

    Setelah itu, dia membuka celanku sampai terlihatlah kontolku yang masih kecil mungil ini. Dan dia
    membuka mulutnya dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Aah rasanya bener-bener nikmat. Setiap
    sedotannya membuat seluruh tubuhku menegang.

    Dan tanpa sadar tangankupun mulai menarik-narik wajahnya dengan nafsu. Dan dia terus menghisap-hisap
    titiku tanpa menggunakan tangannya sama-sekali. Dan setelah beberapa menit, aku sudah ingin keluar.

    Kaak, adek udah mau keluar nih kataku. Dia pun semakin memperkuat hisapannya sampai terasa sakit. Dan
    kukeluarkan semuanya di mulutnya. Dan kuliahat dia menelannya dengan semangat. Dan menjilati sisa-sia
    maniku di ujung kontoltku. AAh rasanya sangat nikmat

    Gimana?? Kamu puaskan??

    Eh, iya kak. Adek puas banget. Adek udah lama beronani smbil ngebayangin kakak. Kataku tanpa malu-malu
    lagi

    Hihihi. Nakal kamu yah, kenapa kamu gak langsung datengin kakak trus minta kakak ngent*tin kamu? Aku
    agak kaget mendengar dia tiba-tiba berkata vulgar. Tapi terlihat di wajahnya kelihatannya dia senang
    berkata-kata jorok seperti itu

    Kan kasian tongkol kamu kamu dek, setiap hari cuma dapetnya tangan kamu sendiri. Kan mendingan ent*tin
    kakak aja?? Katanya dengan tatapan penuh nafsu.

    Mulai sekarang, kalo kamu lagi kepengen kamu bilang kaya gini ke kakak, kaak, adek pengen ngentot ya??

    Iyaa kak..

    Coba bilang dong pintanya

    Kaaak, adek pe..pengen ngentot jawabku dengan gugup

    Naah, gitu yah bilangnya. Ntar kakak entotin kamu.

    iaiya kak.

    Lalu karena aku sudah cape, akupun tertidur sambil berpelukan dengan dia. Kami udah kaya suami istri
    aja

    Sejak itu, kami sering melakukan itu lagi. Dan kalo kami gak sedang bermain? pun dia tetap aja gak
    memakai bajunya. Aku juga sering ikut mandi bareng dia. Dan karena udah sangat terobsesi sama dia,
    kotorannya pun bisa membuatku terangsang.

    Hampir tiap hari aku minta dia mengencingiku. Kadang kutelan semua kencingnya sampai gak bersisa.
    Setelah bosan dengan kencingnya, tainyapun kujamah juga. Sampe-sampe setiap dia mau buang kotoran dia
    harus memberitahuku dulu.

    Kalo aku lagi gak mau, barulah dia ke wc secara biasa. Dan kami melakukannya di mana-mana, namun kami
    selalu berhati-hati agar kencing atau tainya gak berceceran.

    Aku juga memaksanya untuk ikut merasakan tainya sendiri, lalu setelah itu acara berciuman kamipun jauh
    lebih hot karena mulut kami penuh dengan kotoran

    Aku sadar apa yang kami lakukan itu jauuh diluar batasan normal (dari pertama juga sebenarnya udah gak
    normal. Masak cewek berumur 26 tahun main sama anak berumur 13 tahun???). Tp aku gak bisa ngebohongin
    diri sendiri, karena aku juga sangat menikmatinya.

    kadang-kadang kalo ortuku nginap di rumah nenek (waktu itu nenekku udah sakit-sakitan jadi ortuku
    nginap diasana buat ngejagain) sampe seminggu, dia mengajak temennya menginap, dan kami bertiga
    melakukanhal-hal yang sangat liar.

    Bahkan adik perempuannya sendiripun (adiknya waktu itu berumur 16 tahun, terus ruypanya dia sering
    menceritakan apa aja yang udah kami lakukan, dan ternyata suati kali adiknya mengatakan bahwa dia
    penasaran dan kepingin nyobain main dengan anak-anak) diajaknya ikut bergabung dengan kami. Dia
    bekerja selama 4 tahun di rumahku, dan itu adalah 4 tahun terindah sepanjang hidupku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Hanya Bisa Mendesah

    Cerita Sex Hanya Bisa Mendesah


    1118 views

    Cerita Sex ini berjudulCerita Sex Hanya Bisa MendesahCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Dengan warna kulitku yang putih dan wajah yang lumayan cantik denga tubuh langsing padat bibir tipis yang sensual, rambut panjang hitam, ukuran payudaraku juga lumayan besar dan pantatku yang padat, aku tergolong orang yang supel dan disekolah aku banyak teman dari kelas dati sampai kelas 3, sekarang aku masih kelas 2 SMA banyak yang suka denganku perempuan maupun laki laki.

    Di kelaspun aku termasuk salah satu murid yang mempunyai kepandaian cukup baik, ranking 6 dari 10 murid terbaik saat kenaikan dari kelas I ke kelas II.

    Karena kepandaianku bergaul dan pandai berteman tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain. Salah satu guru yang aku sukai adalah bapak guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya, cukup tinggi (agak lebih tinggi sedikit dari pada aku) dan ramping tetapi cukup kekar. Dia memang masih bujangan dan yang aku dengar-dengar usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat ting-ting untuk ukuran zaman sekarang.

    Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku) aku duduk-duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain, termasuk cowok-cowoknya, sembari minum es sirup dan makan makanan kecil.

    Kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Memang di situ cewek-ceweknya terlihat seksi karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.

    Tiba-tiba muncul bapak guru bahasa Inggris tersebut, sebut saja namanya Lilik (bukan sebenarnya) dan kita semua bilang, “Selamat pagi Paa..aak”, dan dia membalas sembari tersenyum.

    “Ya, pagi semua. Wah, kalian capek ya, habis main volley”.

    Aku menjawab, “Iya nih Pak, lagi kepanasan. Selesai ngajar, ya Pak”. “Iya, nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi, sekarang mau ngaso dulu”.

    Aku dan teman-teman mengajak, “Di sini aja Pak, kita ngobrol-ngobrol”, dia setuju.

    “OK, boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan”!

    Aku dan teman-teman bilang, “Tidak, Pak.”, lalu aku menimpali lagi, “Sekali-sekali, donk, Pak kita dijajanin”, lalu teman-teman yang lain, “Naa..aa, betuu..uul. Setujuu..”.

    Ketika Pak Lilik mengambil posisi untuk duduk langsung aku mendekat karena memang aku senang akan kegantengannya dan kontan teman-teman ngatain aku.

    “Alaa.., Etty, langsung deh, deket-deket, jangan mau Pak”.

    Pak Lilik menjawab, “Ah! Ya, ndak apa-apa”.

    Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Tampak Pak Lilik tersenyum dan aku berpura-pura minta maaf.

    “Sorry, ya Pak”.

    Dia menjawab, “That’s OK”. Di dalam hati aku tertawa karena sudah bisa mempengaruhi pandangan Pak Lilik.

    Di suatu hari Minggu aku berniat pergi ke rumah Pak Lilik dan pamit kepada Mama dan Papa untuk main ke rumah teman dan pulang agak sore dengan alasan mau mengerjakan PR bersama-sama. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja. Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku.

    Ketika tiba di rumah Pak Lilik, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.

    “Eeeh, kamu Et. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?”.

    Aku menjawab, “Ah, nggak iseng aja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak”.

    Lalu dia mengajak masuk ke dalam, “Ooo, begitu. Ayolah masuk. Maaf rumah saya kecil begini. Tunggu, ya, saya paké baju dulu”. Memang tampak Pak Lilik hanya mengenakan handuk saja. Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Aku sekedar menjelaskan, “Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kok sepi banget Pak, rumahnya”.

    Dia tersenyum, “Saya kost di sini. Sendirian.”

    Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa Inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Lilik tanya, “Udah laper, Et?”.

    Aku jawab, “Lumayan, Pak”.

    Lalu dia berdiri dari duduknya, “Kamu tunggu sebentar ya, di rumah. Saya mau ke warung di ujung jalan situ. Mau beli nasi goreng. Kamu mau kan?”.

    Langsung kujawab, “Ok-ok aja, Pak.”.

    Sewaktu Pak Lilik pergi, aku di rumahnya sendirian dan aku jalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja. Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Lilik pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam.

    Kulihat koleksi bacaan berbahasa Inggris di rak dan meja tulisnya, dari mulai majalah sampai buku, hampir semuanya dari luar negeri dan ternyata ada majalah porno dari luar negeri dan langsung kubuka-buka. Aduh! Gambar-gambarnya bukan main.

    Cowok dan cewek yang sedang bersetubuh dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar di mana cowok dengan asyiknya menjilati vagina cewek dan cewek sedang mengisap penis cowok yang besar, panjang dan kekar.

    Tidak disangka-sangka suara Pak Lilik tiba-tiba terdengar di belakangku, “Lho!! Ngapain di situ, Et. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya”.

    Astaga! Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya tetapi tampak wajahnya biasa-biasa saja. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, “Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapa-ngapain, kok, Pak. Maa..aa..aaf, ya, Pak”.

    Pak Lilik hanya tersenyum saja, “Ya. Udah tidak apa-apa. Kamar saya berantakan. tidak baik untuk dilihat-lihat. Kita makan aja, yuk”.

    Syukurlah Pak Lilik tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.

    Pada saat makan aku bertanya, “Koleksi bacaannya banyak banget Pak. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?”.

    Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, “Yaa..aah, belum semua. Lumayan buat iseng-iseng”.

    Lalu aku memancing, “Kok, tadi ada yang begituan”.

    Dia bertanya lagi, “Yang begituan yang mana”.

    Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, “Emm.., Ya, yang begituan, tuh. Emm.., Majalah jorok”.
    Kemudian dia tertawa, “Oh, yang itu, toh. Itu dulu oleh-oleh dari teman saya waktu dia ke Eropa”.
    Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Lilik menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaannya.

    Lalu dia menawarkan diri, “Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk”.

    Akupun langsung beranjak ke sana. Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.

    Begitu tiba di dalam kamar, Pak Lilik bertanya lagi, “Betul kamu tidak malu?”, aku hanya menggelengkan kepala saja. Mulai saat itu juga Pak Lilik dengan santai membuka celana jeans-nya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh vaginaku. Aku ingin merintih tetapi kutahan.

    Pak Lilik bertanya lagi, “Sakit, Et”. Aku hanya menggeleng, entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutkupun terkunci sama sekali. Semakin lama jilatan Pak Lilik semakin berani dan menggila. Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Aku hanya bisa mendesah”, aa.., aahh, Hemm.., uu.., uuh”.

    Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Lilik pun naik dan bertanya.

    “Enak, Et?”

    “Lumayan, Pak”.

    Tanpa bertanya lagi langsung Pak Lilik mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna.

    Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta.

    Pak Lilik berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.

    “Boleh saya seperti ini, Et?”.

    Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Lilik menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.

    Kelihatan Pak Lilik agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku. Pak Lilik memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Et”.

    Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Lilik sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Lilik tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

    Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Lilik mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”.

    Pelukan kedua tangan Pak Lilik semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Semakin lama gerakan penis Pak Lilik semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar.

    Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Lilik kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww..,

    Pak Lilik semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Lilik agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku. Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah.

    Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku,

    “Gimana, Et? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”.

    Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”.
    Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.

    Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Lilik juga tertidur.

    Sekitar pukul 17:00 aku dibangunkan oleh Pak Lilik dan rupanya sewaktu aku tidur dia menutupi sekujur tubuhku dengan selimut. Tampak olehku Pak Lilik hanya menggunakan handuk dan berkata, “Kita mandi, yuk. Kamu harus pulang kan?”.

    Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi. Kemudian Pak Lilik masuk membawakan handuk khusus untukku. Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Lilik menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercak-bercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Begitu juga aku, tidak merasa jijik lagi memegang-megang dan membersihkan penisnya yang perkasa itu.

    Setelah semua selesai, Pak Lilik membuatkan aku teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Sekitar jam 17:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Lilik memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku. Ketika aku mengemudikan mobilku, terbayang bagaimana keadaan Papa dan Mama dan nama baik sekolah bila kejadian yang menurutku paling bersejarah tadi ketahuan. Tetapi aku cuek saja, kuanggap ini sebagai pengalaman saja.

    Semenjak itulah, bila ada waktu luang aku bertandang ke rumah Pak Lilik untuk menikmati keperkasaannya dan aku bersyukur pula bahwa rahasia tersebut tak pernah sampai bocor. Sampai sekarangpun aku masih tetap menikmati genjotan Pak Lilik walaupun aku sudah menjadi mahasiswa, dan seolah-olah kami berdua sudah pacaran.

    Pernah Pak Lilik menawarkan padaku untuk mengawiniku bila aku sudah selesai kuliah nanti, tetapi aku belum pernah menjawab. Yang penting bagiku sekarang adalah menikmati dulu keganasan dan keperkasaan penis guru bahasa Inggrisku itu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Bokep Pesona Malam Jumat ini Keasikan

    Cerita Bokep Pesona Malam Jumat ini Keasikan


    1913 views

    Perawanku – Perkenalkan nama sy Ringgo. Sy adalah seorang pria yg cukup hiperseks dan tentunya sy suka sekali jika ada wanita yg ingin merasakan kenikmatan ngesex dgn sy. Sy memiliki banyak sekali cerita nyata sy dan sy akan ceritakan satu persatu dan salah satunya adalah pengalaman nyata yg sy akan bagikan di CeritaBokep.

    Kamis Malam minggu lalu jam 21:00, sy sibuk mengutak atik komputer karena sy baru saja menemukan program yg bisa digunakan untuk bermain di komputer. Mendadak keseriusan sy dikagetkan oleh suara telepon dan karena di rumah itu tdk ada siapa- siapa makanya sy memutuskan untuk mengangkat telepon itu.

    Disaat sy menjawab telepon tersebut, ternyata dia adalah seorang petugas asuransi yg menawarkan produk- produk asuransi. Secara jujur, sy tdk tahu apa-apa soal asuransi sehingga sy mengiyakan saja ketika gadis di telepon itu menawarkan diri untuk berkunjung ke rumah sy karena saat itu dia berada tdk jauh dari rumah sy dan dia mengetahui rumah sy berdasarkan referensi dari teman ayah sy yg saat ini sedang bertugas ke Malaysia selama seminggu.

    Tak lama setelah telepon tersebut ditutup, mama sy menelpon sy dan menyuruh sy untuk berhati-hati di rumah karena malam ini dia tdk akan pulang karena sedang menemani adik sy yg saat itu sedang berada di Rumah Sakit Persahabatan karena dia mengalami kecelakaan patah tulang sewaktu main bola.

    Sy menutup telpon setelah mama sy menyuruh sy untuk menjaga rumah dan 5 menit kemudian, bel rumah sy berbunyi. Sy langsung berlari ke dapur untuk mengambil kunci pintu depan. Sambil membawa kunci gerbang, sy berlari untuk mengetahui siapakah yg berada di depan pintu, ternyata dia adalah gadis petugas asuransi yg baru saja menelepon sy dan sy mengetahuinya ketika dia mengenalkan diri dan memberikan sy sebuah kartu nama yg bertuliskan namanya.

    Namanya adalah Friska dan dia memiliki figur tubuh yg cukup menggairahkan dan sy sungguh kaget karena dia ternyata masih berumur 25 tahun dan itu berarti tdk begitu jauh dari umur sy. Sy mempersilakan Friska untuk masuk ke dlm rumah sy yg cukup besar. Setelah sy menyuruhnya duduk dan menyiapkan sedikit penganan dan minuman juice untuknya, sy menanyakan keperluan kedatangannya sambil sekali-sekali melihat ke arah balik baju kantornya yg cukup seksi karena saat itu dia mengenakan baju terusan yg biasa dipakai oleh wanita wanita karir kebanyakan.

    Dia menjelaskan bahwa produk di perusahaannya sangat cocok untuk pemuda seumur sy mengingat premi yg sy mesti tangguhkan cukup murah. Sy sebenarnya tdk begitu tertarik dgn produk asuransi dan mengenai uang, sy sebenarnya tdk ada masalah dgn itu berhubung tabungan sy cukup banyak di Bank BCA dan di Citybank karena biarpun sy masih muda, sy sering sekali mengikuti program program share dan investasi berjangka.

    Friska masih serius sekali menjelaskan produk finansial tersebut kepada sy dan sy tdk memperhatikan satu kalimat pun yg dia ucapkan karena pandangan sy sekarang sedang memperhatikan gundukan yg mengembung berada di balik selangkangannya dan membuat sy menelan ludah berkali-kali. Akhirnya Friska menyadari hal tersebut sehingga presentasinya yg tadi lancar mendadak menjadi tersendat-sendat.

    Untuk membuatnya tdk curiga dgn ‘kegiatan mata’ sy, sy kemudian mendekatinya dan berpura-pura menanyakan jumlah premi yg mesti ditangguhkan. Dia kembali menjelaskannya dan sy langsung mengelus-elus pahanya yg masih tertutup oleh kain tetapi sy kaget sekali karena tindakan nakal sy ini hanya didiamkan saja sehingga sy semakin berani untuk mengarahkan tangan sy ke arah ‘bagian sensitif’nya.

    Rupanya agen asuransi ini cukup responsif dgn kenakalan tangan sy dan sy mengetahuinya karena dia mendadak menghentikan presentasinya dan mendesah-desah bahkan dia mulai memegang payudaranya sendiri yg masih terbungkus oleh pakaiannya.

    Sy tentunya tdk tahan lagi untuk bersetubuh denganya sehingga sy langsung memeluk dan menciumnya. Pertama kali memang dia agak sedikit meronta dan melarang sy untuk berbuat zina tetapi lama-lama pertahanannya menjadi goyah karena sy terus membujuknya dgn sentuhan-sentuhan di payudara dan selangkangannya dan akhirnya dia bertekuk lutut di hadapanku.

    Friska masih duduk di kursi tamu tersebut sementara sy sudah berada di depan selangkangannya. Dgn ganasnya, sy langsung menjilati selangkangan Friska yg masih dibalut oleh kain celananya.

    Permainan lidah sy di sekitar selangkangannya dan permainan tangan sy di payudaranya membuat dia menjadi mendesah dan menyuruh sy untuk berhenti sebentar. Sy menerima permintaan untuk berhenti sebentar dan Friska langsung membuka seluruh busananya di meja tamu sehingga sekarang sy bisa melihat sebuah pemandangan yg merangsang.

    Sesosok gadis muda dgn payudara yg mancung, berkulit putih mulus, befigur seperti gitar spanyol dan yg paling menyenangkan adalah masih adanya rambut-rambut halus di sekitar daerah terlarangnya. Setelah sy juga membuka seluruh busana sy, sy langsung mendekati Friska dan mencium bibirnya yg kecil itu sambil tangan sy menggeraygi bibir kemaluannya yg semakin basah itu.

    “Ohh, Rinnngggooooo..” desahnya ketika jari-jari sy mulai memasuki liang kenikmatannya.

    Desah- desah gairahnya membuat “senjata” sy semakin menegang sehingga tanpa persetujuannya, sy langsung memasukkan senjata sy ke dlm sarung”nya. “Sleepp..”, masuklah penis sy yg berukuran 20cm kevaginanya yg masih sempit dan diselingi oleh teriakan histeris dan darah yg mengucur dari dlm liang kewanitaannya.

    Ternyata, petugas asuransi ini masih perawan dan sy semakin bersemangat karena sempitnya liang kewanitaannya yg memijat-mijat penis sy membuat desahannya semakin mengeras dan dia mulai meracau tdk karuan dan bahkan dia mulai menganggap sy sebagai kekasihnya sendiri.

    Hal ini sy ketahui ketika dia memanggil sy dgn sebutan “sayang”, “hubby” dan bahkan ada kata-kata kotor yg membuat sy semakin terangsang. Liang kewanitaannya semakin basah dan dentuman-dentuman penis sy di dlm liang senggamanya membuat seluruh tubuh kami menjadi berkeringat.

    Tiba-tiba, Friska memegang pinggul sy dan menyuruh sy untuk mempercepat gerakan sy sambil berkata,

    “Ringgo sayanggg.. cepetann.. Friska udah mau keluarr..” dan tak lama setelah dia berkata demikian, dia berkata dgn terbata-bata,
    “enakk.. shh.. enakk.. Ringgoa.. sy klimakss..” sambil memeluk sy dgn erat-erat dan bahkan disaat dia mencapai puncak kenikmatannya, dia menggigit punggung sy sehingga sy merasakan perih di punggung tetapi hal ini semakin menambah gairah seksual sy.

    Disaat itu, sy masih tegar dan belum memperlihatkan gejala-gejala ingin klimaks tetapi tentunya birahi sy masih tinggi sekali. Sy bosan dgn gerakan sy sehingga sy langsung menyuruh Friska untuk berbalik badan.

    Friska menuruti sy dan dia berbalik badan dgn tangannya yg bertumpu pada kursi sofa di ruang tamu, penis sy yg masih menegang langsung sy masukkan ke dlm lubang pantatnya. Pertama kali penis sy menembus liang duburnya, dia berteriak histeris tetapi setelah sy mendiamkan penis sy yg cukup besar di dlmnya, dia justru mulai menyenangi permainan ini dan menyuruh sy untuk mengeluar masukkan penis sy di dlm liang analnya.

    Sekarang gantian sy yg mendesah- desah karena liang analnya mulai memijit-mijit penis sy secara nikmat sekali. Sy terus melakukan doggy style ini dlm waktu 10 menit kedepan dan sy masih dlm keadaan yg masih kuat dlm permainan. Sy kemudian menyelesaikan permainan itu.

    Sy mengambil kertas koran yg tdk jauh dari kursi tamu tersebut dan menaruhnya di atas lantai, kemudian sy tidur di atas kertas koran tersebut dan sy mengajak Friska untuk berada di atas diri sy. Friska menyetujui ajakan sy dan dia langsung mulai memasukkan penis sy yg masih tegang ke dlm liang senggamannya.

    “Bless..” dgn penuh sensasi, Friska secara refleks langsung menggerakkan naik turun sehingga penis sy seperti dipijit pijit dan sy yakin Friska semakin lama menyukai permainan ini karena liang senggamanya yg semula mengering kembali basah dan hangat dan ini membuktikan bahwa dia mulai terangsang kembali.

    Sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya, dia mulai mengelus-elus dada sy sementara disaat yg bersamaan sy mulai memijit payudara dan pentil dadanya sehingga dia menjadi mendesah secara nikmat. Kami bergumul cukup lama.

    Setelah 10 menit kemudian, sy merasakan ada sesuatu yg ingin keluar dari dlm penis sy.

    Sy tdk peduli apakah dia akan hamil nantinya atau tdk, yg pasti sy sangat puas jika sy bisa memasukkan semua sperma sy ke dlm liang kewanitaan perempuan. Sy semakin mempercepat dan Friska memberikan respon yg cukup baik karena dia juga mempercepat gerakan naik turunnya sehingga gerakan kami semakin cepat dan semakin gila sehingga sy akhirnya melepaskan semua sperma sy di dlm liang kewanitaannya sementara disaat yg bersamaan,

    Friska juga telah mencapai puncak kenikmatan tersebut karena dia memeluk sy erat-erat dan sy merasakan cairan yg menetes dari dlm liang senggamanya yg membanjiri penis dan menyatu dgn sperma sy yg sudah keluar duluan.

    Setelah kami sama sama melepas kenikmatan ini, kami berdua sama sama roboh dan tertidur. Setelah kami sama sama telah bangun, sy meminta aplikasi asuransi dari Friska dan sy memberikan segala informasi mengenai sy kepada Friska dan tak lama kemudian, dia mohon pamit untuk pulang dan juga berterima kasih karena memberikan dia sesuatu yg sangat nikmat dan takkan pernah terlupakan selama hidupnya.