Author: perawanku

  • Cerita Ngewek Ibu Ibu Suka Arisan Berhadiah – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Ibu Ibu Suka Arisan Berhadiah – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1395 views

    Perawanku – Arisan ibu-ibu selalu saja memiliki gosip yang berbagai ragam. Mulai dari gosip berlian, gosip hutan piutang, bahkan gosip seks. Kali ini aku terkejut sekali, ketika seorang teman membisikkan padaku, kalau Ibu Wira itu, suka rumput muda. Justru yang dia sukai adalah laki- laki belasan tahun. Rasany aku kurang percaya. Ap ia? Bu Wira yang sudah berusia lebih 50 tahunmasih doyan laki-laki belasan tahun?

    “Woalaaah…Bu Tuty masya enggak percaya sih?” kata Bu Lina lagi. Aku sudah janda hampir 10 tahun, sejak perkawinan suamiku dengann istri mudanya. Aku tak nuntut apa-apa, keculi Julius putra tunggalku harus bersamaku dan rumah yang kami benagun bersama, menjadi milikku. Aku sakit hati sekali sebenarnya. Justru perkawinan suamiku, karena katanya aku tidak bisa melahirkan lagi, sejak peranakanku diangkat, ketika aku dinyatakan terkena tumor rahim. Suamiku mengakui, kalau permainan seksku masih sangat Ok. Dalam usia 37 tahun, aku masih keliahatan cantik dan seksi.

    Lihat tuh, Bu Tuty. Matanya asyik melirik anak bu Tuty terus tuh,” kata Bu Salmah tetanggaku itu. Kini aku jadi agak percaya, ketika aku melihat dengan jelas, Bu Wira mengedipkan matanya ke putra tunggalku Julius. Rasanya aku mau marah, kenapa Bu Wira mau mengincar putraku yang masih berusia hampir 15 tahun berkisar 12 hari lagi.

    Sepulang dari arisan, aku sengaja mendatangi tetangga yang lain dan secara lembut menceritakan apa yang diceritakan Bu Salmah kepadaku. Tetanggaku itu tertawa cekikikan. Dari ceritanya, suami bu Wira sudah tak sanggup lagi, bahkan suaminya sudah tahu kelakuannya itu. Bu Wira memang suka burung muda, kata mereka. Bahkan putra tetanggaku titu pernah digarap oleh Bu Wira. Karean malu ribut- ribut, lagi pula anaknya yang sudah berusia 18 tahun dibiarkan saja.

    “Laki-laki kan enggak apa-apa bu. Kalau anak perempuan, mungkin perawannya bisa hilang. Kalau anak laki-laki, siapa tahu perjakanya hilang,” kata tetanggaku pula. Bulu kudukku berdiri, mendengarkan celoteh tetanggaku itu. Aku kurang puas denga dua informasi itu. Aku bertandang lagi ke tetanggaku yang lain masih di kompleks perumahan …..(Dirahasiakan) Indah. Tetangku itu juga mengatakan, kalau itu soal biasa sekarang ini. Malamnya aku ngobrol-ngobrol dengan putraku Julius. Julius mengatakan, kalau Tante Wira sudah mengodanya. Bahkan sekali pernah menyalaminya dan mempermainkan jari telunjuknya di telapak tangan putraku. Pernah sekali juga, kata putraku, Tante Wira mengelus burung putraku dari balik celananya, waktu putraku bermain ke rumah Tante Wira.

    Aku sangat terkejut sekali mendengar pengakuan putraku Julius menceritakan tingkah laku Bu Wira. Tapi tetanggaku mengatakan, itu sudah rahasia umum, dan kini masalah itu sudah biasa. Bahkan tetanggaku mengajakku untuk berburu burung muda bersama-sama.

    Malamnya aku tak bisa tidur. AKu sangat takut, kalau putraku akan menjadi korban dari ibu-ibu di kompleks itu. Sudah sampai begitu? Semua sudah menjadi rahasia umum dan tak perlu dipermasalahkan? Lamat-lamat aku memperhatikan putraku. Trnyata dia memang ganteng seperti ayahnya. Persis fotocopy ayahnya. Walau masih 15 tahun, tubuhnya tinggi dan atletis, sebagai seorang pemain basket. Gila juga pikirku.

    Rasa takutku marah-marah kepada Bu Wira, karean aku juga mungkin pernah dia lihat berselingkuh dengan teman sekantorku. Mungkin itu akan jadi senjatanya untuk menyerangku kembali, pikirku. Hingga aku harus menjaga anak laki-lakiku yang tunggal, Julius.

    Ketika Julius pergi naik sepeda mootr untuk membeli sesuatu keperluan sekolahnya, aku memasuki kamarnya. Aku melihat majalah- majalah porno luar negeri terletak di atas mejanya. Ketika aku menghidupkan VCD, aku terkejut pula, melihat film porno yang terputar. Dalam hatiku, aku haru semnyelamatkan putraku yang tunggal ini.

    Sepulangnya dari toko, aku mengajaknya ngobrol dari hati ke hati.

    “Kamu kan sudah dewasa, nak. Mami tidak marah lho, tapi kamu harus jawab sejujurnya. Dari mana kamu dapat majalah-majalah porno dan CD porno itu,” kataku. Julius tertunduk. Lalu menjawab dengan tenang dan malu-malu kalau itu dia peroleh dari teman-temannya di sekolah.

    “Mama marah?” dia bertanya. AKu menggelengkan kepalaku, karena sejak awal aku mengatakan, aku tidak akan marah, asal dijawab dengan jujur. AKu harus menjadikan putra tunggalku ini menjadi teman, agar semuanya terbuka.

    “Kamu sudah pernah gituan sama perempuan?” tanyaku. “Maksud mami?” “Apa kamu sudah pernah bersetubuh dengan perempuan?” tanyaku lagi. Menurutnya secara jujur dia kepingin melakukan itu, tapi dia belum berani. Yang mengejutkan aku, katanya, minggu depan dia diajak kawan- kawannya ke lokalisasi PSK, untuk cari pengalaman kedewasaan. Aku langsung melarangnya secara lembut sebagai dua orang sahabat. Aku menceritakan bagaimana bahaya penyakit kelamin bahkan ***-AIDS. Jika sudah terkena itu, maka kiamatlah sudah hidup dan kehidupannya.

    “Teman-teman Julius, kok enggak kena ***, MI? Padahal menurut mereka, merekaitu sudah berkali-kali melakukannya?’ kata putraku pula. Ya ampun….begitu mudahnya sekarang untuk melakukan hal sedemikian, batinku. “Pokoknya kami tidak boleh pergi. Kalau kamu pergi, Mami akan mati gantung diri,” ancamku. “Tapi Mi?” “Tapi apa?” “Julius akan kepingin juga. Katanya nikmat sekali Mi. Lalu bagaimana dong? Julius kepingin Mi. Katanya kalau belum pernah gituan, berarti belum laki-laki dewasa, Mi?” putraku merengek dan sangat terbuka. Aku merangkul putraku itu. Kuciumi keningnya dan pipinya denga penuh kasih sayang. Aku tak ingin anakku hancur karean PSK dan dipermainkan oleh ibu-ibu atau tante girang yang sering kudengar, bahkan oleh Bu Wira yang tua bangka itu.

    Tanpa terasa airmataku menetes, saat aku menciumi pipi putraku. Aku memeluknya erat-erat. Aku akan gagal mendidiknya, jika anakku semata wayang ini terbawa arus teman-temannya ke PSK sana.

    “Kamu benar-benar merasakannya, sayang?” bisikku. “Iya Mi,” katanya lemah. Aku merasakan desahan nafasnya di telingaku. Yah…malam ini kita akan melakukannya sayang. Asal kamu janji, tidak mengikuti teman-temanmu mencari PSK, kataku tegas. “Berarti aku sama dengan Tony dong, Mi?” “Tony? Siapa Tony?” tanyaku ingin tahu, kenapa dia menyamakan dirinya dengan Tony. Menurut cerita Julius putraku, Tony juga dilarang mamanya mengikuti teman-temannya pergi mencari PSK, walau Tony sudah sempat juga pergi tiga kali bersama teman-teman sekelasnya. Untuk itu, secara diam-diam Tony dan mamanya melakukan persetubuhan. Katanya, Tony memakai kondom, agar mamanya tidak hamil. Aku terkejut juga mendengarnya.

    “Kamu tidak perlu memakai kondom, sayang. Mami yakin, kalau mami tidak akan hamil,” kataku meyakinkannya. Seusai makan malam, Julius tak sabaran meminta agar kami melakukannya. AKu melihat keinginan putra begitu mengebu-gebu. Mungkin dia sudah pengalaman melihat CD Porno dan majalah porno pikirku. AKu secepatnya ke kamar mandi mencuci paginaku dan membuka BH dan CD ku. AKu memakai daster miniku yang tipis. Di kamar mandi aku menyisiri rambutku serapi mungkin dan menyemprotkan parfum ke bagian-bagian tubuhku. Aku ingin, putraku mendapatkan yang terbaik dariku, agar dia tidak lari ke PSK atau tante girang. Putraku harus selamat. Ini satu-satunya cara, karea nampaknya dia sudah sulit dicegah, pengaruh teman-temannya yang kuat. Jiwanya sedang labil-labilnya, sebagai seorang yang mengalami puberitas. Begitu aku keluar dari kamar mandi, putraku sudah menanti di kamar. Dia kelihatan bingung melihat penampilanku malam ini. Tidak seperti biasanya.

    “Kamu sudah siap sayang,” kataku. Putraku mengangguk. Kudekati dia. Kubuka satu persatu pakaiannya. Kini dai telanjang bulat. AKua melapaskan dasterku. Aku juga sudah telanjang bulat. Aku melihat putraku melotot mengamati tubuhku yang telanjang. Mungkin dia belum pernah melihat perempuan telanjang sepertiku di hadapannya. Aku duduk di tempat tidur. Kutarik tangannya agar berdiri di sela-sela kedua kakiku. Aku peluk dia. Aku kecip bibirnya dengan mesara. Pantatnya kusapu-sapu dengan lembut, juga punggungnya. Dengan cepat terasa burungnya bergerak-gerak di perutku. Kujilati lehernya. dia mendesah kenikmatan. Liodahku terus bermain di pentil teteknya. Lalu menjalar ke ketiaknya dan sisi perutnya. Aku merasakan tangan anakku mulai memagang kepalaku. Kuperintahkan dia untuk duduk di pangkal pahaku. Kini dia duduk di pangkal pahaku, dengan kedua kakinya bertumpu ke pinggir tempat tidur. Tiba-tiba aku merebahkan diriku ke tempat tidur. dia sudah berada di atasku. Kuminta agar dia mengisap puting susuku. Mulutnya mulai beraksi. Sementara burungnya terasa semakin keras pada rambut paginaku. Dengan cepat pula, kurebahkan dirinya. Kini aku yang balik menyerangnya. Kujilati sekujur tubuhnya. Batang burungnya, telur yang menggantung di pangkal burungnya. Ku kulum burungnya dan kupermainkan lidahku pada burung itu.

    “Mami…geli,” putraku mendesah. “Tapi enakkan, wayang,” tanyaku. “Enak sekali Mi,” katanya. Aku meneruskan kocokanku pada burungnya. Dia menggelinjang-gelinjang. Kuteruskan kucokanku. Kedua kakinya menjepit kepalaku dan…croot.croot.crooooooot! Spermanya keluar. Kutelan sepermanya dan kujilati batangnya agar spermanya tak tersisa. Aku senagaja memperlihatkannya kepadanya.

    Kini dia menjadi lemas. Terlalu cepat dia keluar. Mungkin sebagai pemula, dia tak mampu mengontrol diri. Kuselimuti dirinya. 20 menit kemudian, setelah nafasnya normal, aku memberinya air minum segelas. Lalu aku membimbingnya ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kusabuni burungnya dan kulap pakai handuk. Kini kami sudah terbaring berdua di tempat tidur.

    “Enak sayang?” tanyaku. Dia menagngguk. “Tapi Mi, kita kan belum begituan. Katanya kalau begituan, burung Julius masuk ke lubang mem*k Mami,” katanya polos. Aku menganguk. Kamu harus segar dulu. Nanti kita ulangi lagi. Nanti kamu boleh memasukkannya ke lubang Mami, kataku. “Kenapa nanti Mi? Kenapa tidak sekarang?” dia mendesak. Dia sudah begitu menginginkannya pikirku. Langsung kulumat bibirnya. Kujulurkan lidahku ke dala mulutnya. Dia langsung meresponsnya. Kini dia berganti memberikan lidahnya padaku. Aku mengemutnya dengan lembut. Tanganku terus membelai-belai tubuhnya dan burungnya kuelus- elus. Sebentar saja burung itu bangkit.

    “Naiki Mami, sayang,” kataku. Dia naik ke tubuhku. “Masukkan,” pintaku. Dia mencari-cari lubangku. Kuarahkan burungnya dengan tanganku. Setelah burung itu terasa di tengah bibir paginaku, kuminta dia menekannya. Dia menakan burungnya dan langsung masuk, karean paginaku sudah basah. Aku memang sudah sangat lama merindukan ada burung memasuki paginaku. Setelah terhenti 5 tahun perselingkuhanku dengan seorang duda teman sekantorku (sejak dia pindah) aku tak pernah lagi selingkuh. Burung yang besarnya cukup itu, terasa sudah mengganjal di liang paginaku. KUkangkangkan kedua kakiku. Aku membiarkan burung itu tenggelam di dalamnya. Tak lama kemudian, aku merasakan putraku sudah mulai menarik-cucuk burungnya. Aku biarkan saja, walaupun sebenarnya aku sudah agak gatal ingin meresponsnya. Lama kelamaan, aku tak tahan juga. Aku pun meresponnya dengan hati-hati, seakan aku hanya melayaninya saja, bukan karean kebutuhanku. Sambil memompa burungnya, kuarahkan mulutnya untuk mengisap-isap pentil payudaraku. Dia melakukannya. AKu sudah melayang di buatnya. Sudah lama sekali aku tidak merasakan kenikmatan itu, sementara usia yang 37 tahun, masih membutuhkannya. Kujepit kedua kakiku ke tubuh putraku. Aku orgasme dengan cepat. Aku tidak memperlihatkan, kalau aku sudah orgasme. Perlahan-lahan aku tetap meresponsnya, sampai aku normal kembali.

    “Jangan digenjot dulu, sayang. Mami Capek. Isap saja tetek mami, sayang,” pitaku. Aku tak ingin dia sudah orgasme, sementara aku masih jauh. Dia menjilati tetekku dan mengisap-isapnya. Atas permintaanku, sekali-sekali dia juga menggigit putingku. Libidoku bangkit. Aku mulai melayang. Aku mulai menggoyang tubuhnya dari bawah. Dia merespons dengan kemabli menggejotku, menarik dan mencucuk burungnya ke dalam liang paginaku. Aku mendengar, suara begitu becek pada paginaku. Aku sedikit malu, karena selama ini, aku sudah tidak merawat lagi paginaku. Tapi dia semakin semangat mengocokkan burungnya.

    “Mami…aku sudah mau keluar nih…” katanya. Saat itu aku juga sudah mau muncrat. Aku percepat goyanganku, agar aku lebih dulu sampai pada puncak kenikmatan itu. Dan…dia memelukku erat sekali. Bahuku digigitnya dan sebelah tangannya mencengkeram rambutku. Ternyata kami bisa sama-sama sampai. Aku masih mampu mengatur irama permainan ini, pikirku.

    Aku keringat dan putraku juga berkeringat. Perlahan dia ku baringkan ke sisiku dan aku menyelimuti tubuh kami dengan selimut tipis, sekaligus melap tubuh kami dari keringat. Setelah 15 menit aku bangkit dan meneguk segelas air putih. Segelas kuberikan kepdanya. Julius berjanji untuk merahasiakan ini kepada siapa saja, termasuk kepada teman dekatnya. Walau menurut Julius, temannya sudah berhubungan dengan beberapa wanita di lokalisasi PSK, namun behubungan dengan ibunya jauh lebih nikmat. Aku juga memberi yang terbaik buat putraku, demi keselamatan hidupnya, terhidar dari PSK dan tante giang.

    Aku menyangupi, memberinya cara lain bermain seks, seperti yang dia lihat di CD porno dan majalah-majalah, seperti doggystyle dan sebagainya. Malam itu, Julius juga bersumpah, tidak akan pergi mencari PSK, walau pun teman-temannya menuduhnya laki-laki Kuper dan ketinggalan zaman, karea dia sudah mendapatkannya dariku dengan baik. Sejak saat itu, kami selalu melakukannya secara teratur, tidak serampangan. Tenatu saja di tempat tidur, di dapur, di sofa dan tempat-tempat lai di rumah kami dengan suasana yang indah. Bahkan kami pernah juga melakukannya di hotel, ketika kami wisata ke bogor. Semua orang memuji kegantengan putraku yang wajahnya imut-imut dan manja itu.

    Kini putraku sudah SMA, AKu sudah persis 40 tahun. Orang bilang aku masih tetap cantik, karean aerobik. Sebeanranya, selain aerobik, aku juga melakukan hubungan seks yang sangat terataur.

  • Cerita Sex Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan

    Cerita Sex Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan


    1035 views

    Perawanku – Cerita Sex Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan, Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа setelah libur lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, Bandar Judi Pulsa bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Aku biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

    Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Tubuhnуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа tubuhku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

    Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku hubungi diа lеwаt tеlероn untuk mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа.

    Sеlаmа dаlаm реrjаlаnаn dаri kаntоr kе tеmраt tujuаn kаmi ngоbrоl ngаlоr-ngidul tidаk kаruаn ѕаmbil tеrtаwа Bandar Bola Pulsa dаn kutаnуа араkаh diа ѕudаh рunуа расаr? dijаwаb bаru рutuѕ ѕеbulаn уаng lаlu, mаkаnуа diа mеmutuѕkаn untuk mutаѕi kе tеmраtku ѕаmbil mеngерulkаn аѕар rоkоknуа. Kuрikir diа ini ѕеdаng lаbil dаn kеbеtulаn ѕеkаli аku mаu mеndеkаtinуа, kuраrkir kеndаrааnku di hаlаmаn реlаtаrаn раrkir Mаll Tаmаn Anggrеk.

    Sеtеlаh mеmbеli kаrсiѕ dаn mаkаnаn kесil kаmi mаѕuk kе dаlаm gеdung уаng mаѕih ѕерi. Aku mеngаmbil роѕiѕi di tеngаh dаn kеbеtulаn bоlеh mеmilih tеmраt. Sеѕааt filmрun dimulаi, tаngаnku mulаi mеnуеntuh tаngаnnуа. Diа mаѕih mеmbiаrkаn, mulаilаh рikirаn kоtоrku, kurеmаѕ ѕесаrа hаluѕ, diа hаnуа mеmbаlаѕ dеngаn hаluѕ. Kudеkаtkаn wаjаhku kе tеlingаnуа, nаfаѕku mulаi mаѕuk mеlаlui lubаng tеlingаnуа уаng ѕеdikit tеrhаlаng оlеh rаmbutnуа уаng hаrum.

    Kubеrаnikаn untuk mеnсium lеhеr, diа hаnуа mеndеѕаh, “ааhh.”, kuаrаhkаn kе рiрi lаlu kе mulutnуа. Pеrtаmа kаli diа mеnutuр mulutnуа, tеtарi tidаk kuаѕа untuk mеmbukаnуа jugа kаrеnа аku tеruѕ mеnеmреlkаn mulutku раdа bibirnуа. Tаngаnku tеtар mеrеmаѕ jеmаri tаngаnnуа lаlu рindаh kе lеhеr dаn ѕеbеlаh lаgi kе рinggаng. Lаmа-kеlаmааn nаik kе buаh dаdа уаng mаѕih tеrbungkuѕ оlеh раkаiаn ѕеrаgаm kаntоr. Lidаhku mulаi mеmаinkаn lidаhnуа bеgitu рulа ѕеbаliknуа. Kuреrhаtikаn mаtаnуа mulаi tеrреjаm, jеmаrinуа mulаi аgаk kuаt mеrеmаѕ tubuhku. Kаmi tidаk mеmреrhаtikаn lаgi film уаng ѕеdаng diрutаr, kаmi ѕеdаng аѕуik mеlаkukаn аdеgаn ѕеndiri.

    Aku rаbа kеbаgiаn раhа tеtарi tеrhаlаng оlеh ѕtоkingnуа уаng раnjаng ѕаmраi реrut, ѕudаh tidаk ѕаbаr аku untuk mеrаbа kеmаluаnnуа. Diа mеnаrik tаngаnku аgаr jаngаn mеrаbа bаrаngnуа, kurаbа tеruѕ аkhirnуа diа mеngаlаh, kubiѕikkаn untuk mеlераѕkаn ѕtосkingnуа. Kаmi lераѕ ѕеmuа реrmаinаn ѕеjеnаk, Agen Judi Bonus Besar hаnуа untuk mеlераѕ ѕtосking уаng diа раkаi. Sеtеlаh itu kеmbаli lаgi kе реrmаinаn ѕеmulа, kurоgоh dеngаn tаngаnku уаng kеkаr dаn bеrbulu ѕеlаngkаngаnnуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ dеngаn CD-nуа, tаngаnku mulаi kе рinggulnуа.

    Eh., tеrnуаtа diа mеmаkаi CD уаng diikаt di ѕаmрing. Kubukа ѕесаrа реrlаhаn аgаr mеmudаhkаn untuk mеlаnjutkаn kе vаginаnуа, уаng tеrdеngаr hаnуа ѕuаrа nаfаѕ kаmi bеrduа. Sаmраilаh аku kе реrmukааn рuѕаr lаlu turun kе bаwаh. Bеtара kаgеtnуа аku ѕааt mеrаbа-rаbа, tеrnуаtа bulunуа hаnуа ѕеdikit. Kulераѕ mulutku dаri mulutnуа dаn bеrtаnуа раdаnуа,

    “Yаng., bulunуа diсukur уа”, bukаn jаwаbаn уаng аku tеrimа tеtарi tаmраrаn kесil mеndаrаt di рiрiku, “рlаk..”. Kulаnjutkаn lаgi ѕаmраi аkhirnуа film ѕudаh аkаn ѕеlеѕаi.
    Kubiѕikkаn lаgi, “Sауа ikаtkаn lаgi уа Yаng”, tidаk dijаwаb, lаlu kuikаtkаn kеmbаli. Filmрun bеrаkhir kitа ѕеmuа bubаr dаn kаmiрun kеluаr dаri gеdung biоѕkор. Mеlаngkаh di аnаk tаnggа kе tujuh diа mеnаrikku lаlu mеmbiѕikkаn,

    “Lаn., tаlinуа lераѕ”, buru-buru аku ререt ѕаmрing kiri рinggulnуа аgаr оrаng tidаk mеnуаngkа, turun lаgi kе аnаk tаnggа kеѕеmbilаn, еh diа mеmbiѕikkаn lаgi,
    “Lаn ѕаtunуа jugа, kаmu ѕih ngikаtnуа nggаk kеnсаng”.
    “Sоrrу dесh”, kаtаku.

    Akhirnуа diа mеnuruni tаnggа dеngаn mеrараtkаn kаki dаn mеmеgаng ѕаmрing kiri kаrеnа rоknуа mаu tеrlераѕ, сераt-сераt аku mеngаmbil mоbil ѕеmеntаrа diа bеrdiri mеnunggu.
    “Sаmраi jugа аkhirnуа.”, kitа bеrduа hаnуа сеkikikаn ѕаjа.
    “Mаu kеmаnа lаgi kitа ѕеkаrаng”, kаtаku.
    “Tеrѕеrаh аjа ѕоаlnуа mаu рulаng mаlеѕ, lаgi ribut ѕаmа bоkар”

    Lаlu kuреrсераt lаju kеndаrааnku mеnuju Hоtеl Sеntrаl Di Jаlаn Pеmudа , lаngѕung mаѕuk kе kаmаr, ngоbоrоl-ngоbrоl ѕеbеntаr. Kеmudiаn аku kе kаmаr mаndi untuk mеmаѕаng kоndоm dаn kеmbаli lаgi tеruѕ kuсiumi diа ѕаmраi tidаk biѕа bеrnаfаѕ. “Eееggh”, ѕаmbil mеnсаbut mulutnуа, mulаilаh аku Bola Online Depo Pulsa mеnсiumnуа ѕесаrа реrlаhаn ѕаmbil mеmbukа bаju dаn BH-nуа. Pауudаrаnуа tidаk tеrlаlu bеѕаr dаn tidаk tеrlаlu kесil, tеtарi рutingnуа mаѕuk kе dаlаm. Kuсiumi рауudаrаnуа.
    “Sѕѕhh”, ѕаmbil mеnjаmbаk rаmbutku. Kumаinkаn lidаhku di рutingnуа, ѕеmеntаrа уаng ѕаtu lаgi mеnсаri рutingуа уаng bеbаѕ. Kuturunkаn rоknуа lаlu сеlаnа dаlаmnуа dаn kubаringkаn kе tеmраt tidur ѕаmbil tеruѕ mеmаinkаn рuting ѕuѕunуа dеngаn mulutku. Dаn tеrnуаtа bulu vаginаnуа hаnуа ѕеdikit dаn hаluѕ. Kubеlаi-bеlаi mеѕki hаnуа ѕеdikit. Lаlu kumаinkаn сlitоriѕnуа уаng ѕudаh bаѕаh.

    Diа аgаk kаgеt. Kuреrhаluѕ lаgi реrmаinkаnku. Mаu kumаѕukаn jеmаriku kе vаginаnуа tарi,
    “Aааuu, ѕаkit Lаn”, lhо аnаk ini mаѕih реrаwаn ruраnуа, рikirku.
    Kujilаti tеruѕ рuting ѕuѕunуа ѕаmbil kubukа ѕеluruh раkаiаnku. Kini tаmраklаh duа inѕаn mаnuѕiа tаnра bеnаng ѕеhеlаiрun. Diа mеmреrhаtikаn реniѕku ѕеjеnаk, lаlu tеrtаwа.
    “Kеnара”, kаtаku.
    “Kауаk реnjаhаt уаng di film-film”, kаtаnуа.
    Lаlu реlаn-реlаn kugеѕеr раhаnуа аgаr mеrеnggаng dаn kuаtur роѕiѕi untuk ѕiар mеnеrоbоѕ lubаng vаginаnуа.
    “Eееggh…, еgghh”, bеlum biѕа jugа.

    Duа kаli bаru kераlаnуа ѕаjа уаng mаѕuk. Aku tidаk kеhilаngаn аkаl. Kujilаt tеruѕ рuting ѕuѕunуа dаn ѕесаrа реrlаhаn kutеkаn раntаtku аgаr mаѕuk ѕеluruh реniѕku, dаn “blееѕѕ”, bаrulаh mаѕuk ѕеluruhnуа реniѕku kе dаlаm vаginаnуа, lаlu mulаi kuауunkаn ѕесаrа реrlаhаn, mаkin lаmа mаkin сераt ауunаn Agen Judi Slot222 раntаtku dаn kurаѕаkаn ѕеluruh реrѕеndiаnku mаu сороt.
    “Sѕѕhh…, оооh ааuuuwww…..”, kаtаnуа.
    Aku ѕеtор реrmаinаn ѕеmеntаrа kаrеnа аku mаu kеluаr jаdi kuhеntikаn ѕеѕааt. Eh, diа mаlаh mеmbаlikkаn tubuhku, kuаtur роѕiѕi реniѕku аgаr tераt di lubаng vаginаnуа, dаn “Blеееѕѕ”, mаѕuk lаgi реniѕku dаlаm lumаtаn vаginаnуа уаng mаѕih kеnсаng. Diа mеnаik-turunkаn bаdаnnуа.
    “Sѕѕhh…, ѕѕhh…, ааhh”, mulutku diѕumраlnуа dеngаn ѕuѕunуа dаn рutingnуа уаng ѕudаh mеnеgаng ѕеmрurnа.

    Bеbеrара saatkеmudiаn diа mеnjаmbаk rаmbutku dаn mеjаtuhkаn tubuhnуа kе tubuhku.
    “Lаn…, ааkkh…, Lаn…, ѕѕѕhh”, ruраnуа diа mеnсараi klimаkѕ dаn аku mеrаѕаkаn kеjutаn dаri lubаng vаginаnуа. Air mаniku mеnуеmрrоt kе dаlаm liаng vаginаnуа kirа-kirа еmраt аtаu limа kаli.
    Akhirnуа kаmi bеrduа lеmаѕ dаn bеrmаndikаn kеringаt. Sеѕааt tubuhnуа mаѕih mеnindih tubuhku dаn kurаѕаkаn аir mаniku mulаi mеngаlir dаri lubаng vаginаnуа mеnuju kеluаr mеlаlui bаtаng реniѕku. Kuсiumi diа dеngаn mеѕrа, diа mеnggеѕеr kе kаѕur, kuаmbil ѕеbаtаng rоkоk untuk kuhiѕар. Tеrnуаtа diа jugа mеnghiѕарnуа ѕаmbil mеmijаt-mijаt реniѕku.
    “Jаngаn di kераlаnуа”, kаtаku.
    “Emаngnуа kеnара?”, kаtаnуа.
    “Ngilu.., tаu nggаk”.
    Kutаnуа ѕесаrа реrlаhаn, “Aina…”.
    “hhmm”, kаtаnуа.
    “Cоwоk kаmu dulu ѕukа bеgini nggаk..”.
    “Nggаk bеrаni”, kаtаnуа.
    “Jаdi ini уаng реrtаmа”, аku bilаng, diа hаnуа mеngаngguk.

    Aku tidаk mеmреrhаtikаn kаlаu di реniѕku itu аdа bеrсаk dаrаh dаri vаginаnуа. Diа bеrjаlаn mеnuju kаmаr mаndi, lаlu bеrtеriаk kесil, “ааuuuu…”.
    “Kеnара..”, kаtаku.
    “Kеnсingnуа ѕаkit”, kаtаnуа.
    Kеmudiаn kаmi mаndi bеrduа, tаnра tеrаѕа ѕudаh 11 mаlаm, kаmi mеmеѕаn mаkаn mаlаm dаn diѕаntар tаnра buѕаnа. Sеtеlаh ѕаntар mаlаm kujilаti lаgi рuting ѕuѕunуа ѕаmраi mеnеgаng kеmbаli. \

    Tарi ѕааt аku mеmintа untuk mеngulum реniѕku diа hаnуа mеnggеlеng. Kurаbа vаginаnуа уаng mulаi bаѕаh lаgi. Kubаlikkаn diа, kuаrаhkаn реniѕku kе liаng vаginаnуа dаri bеlаkаng. “ааuu”, kаtаnуа kаgеt. Lаlu diа mеmintаku bеrbаlik dеngаn роѕiѕi tеlеntаng ѕеdаng diа mulаi mеnаiki tubuhku ѕаmbil ѕuѕunуа diѕоdоrkаn untuk dilumаt lаgi. Kuаrаhkаn lаgi tаnра mеlihаt di mаnа роѕiѕi lubаngnуа dаn “Blеѕѕ”, diа mulаi mеngауunkаn tubuhnуа.

    Bеbеrара mеnit kеmudiаn tubuhnуа kеmbаli mеngеjаng dаn, “Aаhh…, Lаn”, ѕаmbil mеrараtkаn tubuhnуа kе tubuhku. Kini gilirаnku уаng tidаk biѕа bеrnаfаѕ kаrеnа tеrtutuр rаmbut. Kuhеntаkkаn раntаtku kuаt-kuаt dаn kuауunkаn раntаtku dаn, аir mаniki kеluаr untuk уаng kеduа kаlinуа. Kаmi iѕtirаhаt ѕеjеnаk lаlu mаndi аir hаngаt lаgi dаn kutеngоk jаm tаngаnku ѕudаh mеnunjukkаn рukul ѕерuluh mаlаm. Lаlu kuаntаrkаn diа рulаng kе rumаhnуа.

    Kееѕоkаn hаrinуа kаmi bеkеrjа ѕереrti biаѕаnуа аntаrа аtаѕаn dаn bаwаhаn tеtарi diа mеnghubungiku.
    “Lаn…, mаѕih ѕаkit kаlаu рiрiѕ, tuh ѕаmраi tаdi раgi jugа ѕаkit”. Aku bilаng nggаk ара-ара. tарi nikmаt kаn? Mаu nаmbаh, diа bilаng nаnti.
    Bеgitulаn Pеngаlаmаn реrtаmаku bеrсintа dеngаn реrеmрuаn bеrdаrаh Tiоnghоа уаng tidаk lаin аdаlаh rеkаn bаruku di kаntоr.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Antara Majikan Dan Pembantunya

    Antara Majikan Dan Pembantunya


    1680 views


    Perawanku – Kejadian ini berlangsung sekitar 4 tahun lalu ketika saya berumur 22 th. Saat itu saya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Saya berkenalan via internet dengan seorang janda keturunan china berumur 40th bernama bernama Jeany, dia mempunyai 2 orang anak berumur 5 dan 9 th. Mulanya saya hanya tertarik karena orangnya ramah dan asyik diajak ngobrol dan cukup bisa mengikuti gaya anak muda alias lumayan ‘gaul’ lah. Hampir setiap malam dia telepon ke rumah saya. Sampai kadang anak-anaknya ikutan bercanda lewat telepon.

    Suatu saat Jeany akan ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta dijemput di Airport katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa ngobrol dan bercanda. Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna pink dan celana panjang hitam. Hmm sesampainya di airport aku bingung sekali waktu aku lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai baju pink dan celana hitam cuman ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar umur 30 th menurutku. Aku beranikan diri untuk menyapa,
    “Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Jeany?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons, Joker123 Deposit Pulsa
    “Apakabar Iwan”.
    Saya langsung bengong karena melihat tampangnya yang masih cantik dengan badan langsing tapi gemuk pada bagian yang penting tentunya. Tiba-tiba jeany langsung mencium pipiku..

    “Mmmuuaachh jangan pake ibu segala ya.. Panggil Jeany aja!”.

    Wah-wah saya langsung rada horny.. He.. he..he..

    Seharian saya antar dia keliling ke kantor klien-kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan malam dan saya antar lagi dia ke airport. Di perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya,
    “Kenapa kok berhenti?” tanpa banyak bicara dia langsung mencium bibir saya dan membuka retsleting celana saya, penis saya langsung menegang tanpa basa-basi. Sambil mengelus-elus batangku dia bergumam,
    “Hmm mantap juga batang kamu ini”
    Ukuran penisku tidak terlalu besar sih sekitar 18 cm panjangnya, tapi menurut Jeany, “helm proyek”-nya ini bisa bikin nyesek.. He.. he.. he.. he..

    Setelah puas melumat bibirku dia langsung menyedot batang kemaluanku yang dari tadi sudah menunggu hisapan mulut sexinya, tak ketinggalan lidahnya menjilat-jilat batang penisku, aku tak mau tinggal diam tanganku berusaha meremas dadanya yang cukup kenyal, tapi dia menepis, “Sudah deh kali ini biar Jeany yang kerja,” ya.. aku pasrah saja sambil menikmati sedotan bibirnya, tak lama kemudian aku serasa melayang-layang dan kepala penisku serasa makin besar akhirnya “Oughh.. ahh..” Crott!! Spermaku keluar di mulut Jeany, Dia makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya seakan nggak mau ada spermaku yang lolos dari mulutnya. Kepala penisku masih berdenyut saat jeany menyedotnya.

    “Ahhmm enak banget batang kamu, thank’s ya,” kata Jeany, sambil tersenyum dan menciumku, dia sangat suka dengan penisku, sementara aku hanya bisa diam dan masih terheran-heran melihat kebinalannya,” Ayo jalan, ntar ketinggalan pesawat nih.” Tiba-tiba Jeany protes melihat aku hanya terdiam dan membiarkan celanaku terbuka. Pada saat aku tiba di parkiran airport Jeany berkata,” Kamu masih utang lho sama aku” hmm aku hanya bisa senyum sambil kali in aku yang mencium bibir sexy-nya. Jeany memelukku erat, kami seperti pasangan kekasih aja.

    kunjungi blog www.ceritaseks17.com klik disini

    Sebulan telah berlalu, kami tetap berhubungan via telepon, hubngan kami semakin akrab, lalu saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk bertemu Jeany. Kebetulan anak-anaknya sedang liburan sekolah, sekalian saya bertugas mengajak anaknya jalan-jalan. Saat tiba di Jakarta saya menginap di sebuah hotel yang cukup terkenal di daerah Senayan. Lalu kami bertemu dan jalan-jalan bersama kedua anaknya, “Hmm sudah seperti keluarga aja nih” pikirku dan Jeany terlihat makin cantik, lebih cantik dari sebelumnya. Sepulang dari jalan-jalan, tiba-tiba anak Jeany yang berumur 7th meminta saya untuk menginap di rumahnya, agar kita bisa main playstation berdua. Asyik juga nih pikirku, karena memang aku juga keranjingan main game.

    Saya dan Dodi (anak sulung Jeany) sudah 2 jam main playstation. Saat itu sudah jam 23.00, Dodi sudah mau tidur sementara Jeany masih sibuk membereskan kamar yang akan saya tempati. Kelar main PS dengan Dodi, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi. Selesai mandi saya lihat Jeany sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Jeany saat itu, dengen baju tidur warna ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran 34b menyembul dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang ternyata dia tidak memakai bra.

    “Kamu masih hutang ama aku lho Wan”, jeany berkata begitu dengen senyum manisnya.
    Ya aku langsung jawab aja, “Iya deh pasti aku lunasin kok” wah kebeneran nih ngerasain vagina janda.. Hehehehe biarpun sudah umur 40-an tapi badannya sangat sexy karena memang hobbynya berenang. “Kita sambil nonton bokep yuk Wan,” kata Jeany. Daftar Joker123

    Sewaktu Jeany memasang vCD rada sedikit nungging, Hmm.. pahanya terlihat mulus den belahan pantatnya terlihat sangat bersih, aku tak tahan langsung aja aku samperin dan menjilat belahan pantatnya dari belakang sampai turun ke selangkangan.

    “Ahh sayangg.. Sabar donk.. Aku sudah lama nggak diginiin” Jeany mendesah sambil kakinya gemetaran.

    Aku gendong saja ke sofa terus aku ciumin bibrnya, Jeany merespons ciumanku dengan ganasnya, “Jago juga nih ciumannya”, pikirku.

    Sementara kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena menahan nafas, “Oughh ahh.. Terusin sayang,” desahnya.

    Tangan jeany mulai berusaha meraih batang penisku yang sudah menegang dengan helm yang memerah, “Eitt ini giliranku bayar hutang,” tanganku menepis tangan jeany dengan lembut, dia hanya tersenyum.

    Sementara mulutku mulai menjilat-jilat puting jeany yang berwarna pink. Jemarinya mendekap erat kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat pinggulku, “Suck my pussy baby”
    Jeany mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi cairannya membasahi dadaku. Hmm asyik benar nih pikirku dalam hati. Saat aku mulai menyapukan lidahku dari bagian bawah ke atas vaginanya aku merasakan cairan yang sangat nikmat yang aku impikan sejak pertama kali bertemu Jeany. Aku hisap clitorisnya dia makin mengejang dan aku merasakan vaginanya sperti menghisap bibirku.

    “Ciuman ama bibir atau vagina sama enaknya nih,” pikirku.
    “Oughh sayangghh enak,” gumamnya.

    Lidahku mulai bergerak konstan di clitorisnya semakin cepat, pantatnya bergerak naik turun mengikuti irama lidahku, tiba tiba dia berteriak histeris.
    “Fuck.. Ahh ahh oughh ah ahh ahh.. Iwann eghh.,” badan Jeany mengejang, tangannya menekan kepalaku ke vaginanya hingga hidung dan hampir semua wajahku basah karena cairan vaginanya.
    Nafasnya tersengal-sengal dadanya makin membusung (ini pengalaman pertamaku menjilat vagina, sekarang aku suka sekali menjilat vagina sampai lawan sex-ku mencapai klimaks karena jilatanku).

    Aku jilati terus dan aku telan semua cairan vaginanya, rasanya enak banget!! Sementara nafas Jeany masih tersengal-sengal aku angkat kedua pahanya sehingga lobang pantatnya pas berada di bibirku. Aku jilati lagi sisa-sisa cairan yang meleleh di lobang pantat jeany sambil aku teruskan jilatanku ke atas dan turun lagi berulang-ulang. Tangan Jeany makin menekan kepalaku, aku makin menikmati permainan ini dan aku lihat kepala jeany menegadah pertanda dia sangat menikmati jilatanku, sampai akhirnya aku berbalik lagi menjilat bagian lobang vaginanya yang masih berdenyut.

    “Sayangghh terusinn aku hampir sampai lagi nihh,”gumamnya sambil menggerak-gerakan pantatnya.
    Aku makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe. Aku hisap clitorisnya sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang.. “Oughh enakk sayangku..”
    Kuku jemarinya terasa perih di belakang leherku. Jeany mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku tancapkan saja batang penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk bersarang, Ternyata tak semudah itu, lobang vaginanya memang cukup sempit pertama kali hanya kepala penisku aja yang bisa masuk, lalu setelah aku keluarkan dan aku masukkan lagi beberapa kali akhirnya.
    BLESS..
    “Eghh.. Enak banget Wan,” gumamnya Jeany langsung menciumi bibirku dengan penuh nafsu.

    Aku mulai memompa vaginanya secara beraturan sambil menjilati puting susunya yang merah dan menegang, enak benar vagina Jeany, pikirku. Selama 15 menit aku memompa, perlahan tapi pasti vagina Jeany makin terasa makin menyempit, aku makin merasa enak.
    “Ahh.. Ahh oughh” mendesah sambil tangannya mencengkeram pinggiran sofa. Tiba-tiba cengkeramannya pindah ke punggungku sambil setengah berteriak Jeany mencapai klimaks yang ketiga kalinya,
    “Aghh ahh I LOVE THE WAY YOU FUCK ME!!”
    Aku makin mempercepat gerakanku.. Jeany makin menggila.
    “FUCK.. FUCK.. FUCK ME.. Oughh ahh ahh,” Jeany benar meracau tak karuan, untung jarak kamar tidur dengan ruang tengah cukup jauh sehingga teriakannya tidak mengganggu tidur kedua anaknya.


    Setalah Jeany menikmati sisa-sisa klimaksnya aku ciumin bibrnyai dia dan dia tersenyum, “Thank’s ya, hutangmu lunas, tapi kamu belum keluar sayangku,” dia berkata sambil membalikkan badannya dan kedua tangannya memegang sandaran sofa.
    “Fuck me from behind,” dia mengarahkan penisku yang masih menegang ke arah lobang vaginanya yang sudah basah kuyup.

    Langsung aja aku pompa vaginanya karena aku sudah tak tahan ingin cepat-cepat keluar, baru sepuluh kali keluar masuk, Jeany mendesah berat dan vaginanya berdenyut pertanda dia mencapai klimaksanya, badannya seperti kehilangan tenaga, aku tahan pantatnya sambil terus aku pompa vaginanya. Denyutan vaginanya membuat aku merasa makin nikmat. Dengan mata sayu Jeany berkata, “Keluarin di mulutku sayangku, aku haus spermamu”.
    Aku tidak memperdulikan aku tetap focus mengejar kenikmatanku sendiri sampai akhirnya aku akan mencapai puncak kenikmatan aku cabut penisku, dengan sigapnya jeany meraih batang penisku dan mengocok-ngocok di dalam mulutnya.
    “Oughh.. Isepin penisku sayanghh ahh..”
    Crott!! Crott.. Crott..
    Cairan spermaku meleleh di dalam mulutnya sampai keluar dari tepi bibir Jeany.

    Tiba-tiba ada suara lenguhan yang cukup mengagetkanku”ahh ahh ahh oughh..,” kami berdua terkaget-kaget ketika aku lihat pembantu Jeany yang bernama Dini sudah telentang sambil mengejang di lantai, jemarinya terlihat berada di dalam vaginanya, sementara bajunya sudah tidak karuan. Aku baru sadar jika permainan kami diperhatikan oleh pembantu yang kira-kira masih berumur 15 tahun. Namun badannya lumayan bongsor dan mulus, buah dadanya terlihat membusung indah sekali. Namanya Dini.

    Ternyata Dini sudah memperhatikan permainan kita sejak tadi. Tanpa malu-malu lagi Jeany memanggilnya,
    “Sini kamu!” sambil mukanya memerah Dini berjalan mendekat.
    “Kamu ngapain?” tanya Jeany.
    “Ya lihat Ibu sama Mas Iwan begituan,” jawabnya dengan lugu sambil melirik ke arah penisku yang masih tegak.
    Jeany berbisik, “Aku sudah cape nih, aku rela kok kamu main sama Dini, tuh penis kamu masih tegak,” sambil menciumku Jeany membisikkan hal yang benar-benar aku inginkan dan cukup mengejutkan bagiku.

    Sambil menunjuk ke arah vCD bokep yang sedang beradegan anal, Jeany berkata kepada Dini,
    “Kamu mau ngentot seperti di TV itu ya Dini”
    Dengan muka makin memerah Dini menjawab dengan perlahan dan gemetaran,
    “Eng.. Engga bu, ma’afkan Dini”.
    Dengan nada sedikit membentak Jeany memerintah, “Pokoknya kamu harus layani Mas Iwan sampai dia puas!! Siapa suruh ngelihat kita ngentot sambil mainan vagina pula, isepin tuh penis Mas Iwan!”.
    Sambil perlahan-lahan mendekat, tangan Dini yang masih terlihat basah karena cairan vaginanya, meraih batang penisku, perlahan Dini mulai mengocok-ngocok sambil mengulum penisku.. Hmm enak sekali bibr mungil Dini. Aku elus pipinya dia memandang ke arahku, aku tanya si Dini, “Kamu sudah pernah ngentot ya?”
    Dengan senyum malu-malu Dini menjawab, “Sudah Mas, dulu waktu Dini masih di kampung sama teman-teman”
    “Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali.
    Dini hanya mengangguk lalu melanjutkan kulumannya. Aku lihat Jeany sudah terlelap kecapean.

    Tanpa sadar aku meremas-remas payudara Dini sambil memelintir putingnya. Dini mendesah menikmati sambil terus berusaha mengulum penisku. Dengan lugu Dini berkata, “Mass ahh tolong donk dimulai, masukin Mass”.
    Aku langsung mengangangkan kedua paha Dini dan Bless ternyata memang benar dia sudah tidak perawan lagi. Dini mendesah perlahan.. “Ouhh penis Mas besar sekali, baru kali ini saya ngentot sama orang dewasa.’
    Dini terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil meremas payudaranya sendiri. Wah.. cukup pengalaman juga nih anak pikirku.

    Matanya terpejam sambil bibirnya mendesis seperti orang kebanyakan cabe..
    “Ssshh ahh enakk Mass eghh.”
    Tiba-tiba dia berusaha berdiri sambil mendorong badanku, “Aku mau diatas mass ahh aku mau keluar”
    Aku oke-in aja deh aku telentang, Dini berjongkok sambil menggoyangkan pantatnya, dia menciumi leherku aku remas remas kedua payudaranya yang ranum denga puting kecoklatan. Genjotannya semakin keras aku mengimbangi goyangan pantatnya, aku naik turunkan pinggulku juga. Dini mendesah tak karuan sambil rebah di dadaku.

    “Ahh mass ahh ahh oughh aku keluar Mass ahh aku mau lagi Mass.. Ahh..,” bibirnya melumat bibirku penuh nafsu, dia berdiri dan menghadap tembok.
    “Ayo Mass, kita main lagi, aku ingin dientot sambil berdiri,” dengan sedikit mengangkat pantatnya aku lesakkan batang penisku ke dalam vaginanya.
    Dini menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata, “Boleh nggak yang seperti di TV Mas?”
    Wah.. binal juga nih anak pikirku, dalam hati aku juga ingin ngentot pantat nih, kebetulan. Pantat Dini memang bagus banget kenyal dan bulat, aku makin nafsu melihatnya. Dini membimbing penisku masik ke lobang anusnya, oughh sempit banget rasanya tapi enak. Langsung aja aku dorong penisku keras keras,

    “Arrghh oughh Mass enakk teruss mass”

    Dini benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku semakin terangsang, aku jilatin punggung dan leher bagian belakangnya sambil meremas payudaranya dari belakang. Gerakan bokongnya benar-benar mirip Inul penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Dini meraih tanganku dan dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak tadi.
    “Kocokin jarimu Mass di dalam vaginaku.. Ahh ahh oughh enakk!!”


    Tiba-tiba pantatnya mengejang dan berdenyut (baru kali ini aku tahu kalau pantat dientot juga bisa klimaks)
    “Ahh Mass keluarin di pantatku, Mass aoughh aku keluar Mass.. Oughh ahh ahh”
    Dini meremas-remas payudaranya sendiri. Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya.
    Dini menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan.. “Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”
    Mendengar desahannya aku makin bernafsu dan kepala penisku semakin membesar mau bongkar muatan,
    “Oughh Dini pantatmu enakk banget.. Ahh”
    Semprotan spermaku membasahi bagian dalam anus Dini yang masih berdenyut. Lutut Dini bergetar dan dia terkulai lemas di lantai, penisku juga mulai melemas, kami berpelukan kecapean.

    Benar-benar malam yang liar malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi.. Wah tidak terasa sudah hampir 5 jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini.

    Selama aku tinggal di rumah Jeany, tiap malam aku ngentot dengannya dan paginya Dini selalu menyediakanku sarapan pagi dan dia tidak pernah memakai celana dalam, aku sarapan sambil ngentot sama Dini. Hehehehe. Enakk tenan.

  • Cerita Sex Guru Yang Menggairahkan

    Cerita Sex Guru Yang Menggairahkan


    710 views

    Perawanku – Cerita Sex Guru Yang Menggairahkan, Pagi itu seperti biasanya aqu semangat sekali ke sekolah. Alasannya karena pelajaran pertama hari Sabtu adalah Bahasa Inggris. Bukan karena Bahasa Inggris adalah pelajaran favoritku, tetapi karena guru Bahasa Inggrisku sangat seksi.Namanya Bernike (nama samaran). Tetapi lebih suka dipanggil Miss Bernike. Dia sudah bersuami seorang pelayaran dan punya satu anak berumur 3 tahun. Tetapi walau sudah bersuami dan punya anak, dia suka sekali mengenakan pakaian yg seksi walaupun itu sedang berada di sekolah. Mungkin jika tak mengenalnya akan mengira kalau dia masih perawan.

    Seperti biasanya pagi ini aqu tak memperhatikan materi yg dibeikan Miss Bernike, walau aqu terlihat fokus ke depan. Kenyataannya aqu hanya memandangi badan seksi Bernike dan membaygkan andai bisa menidurinya walau hanya semalam. Lamunanku akhirnya dikejutkan oleh perkataan Miss Bernike,”Oke, tutup bukunya. Kita adakan ulangan !”. Sial ! Aqu jelas tak siap karena memang tadi tak memperhatikan pelajaran yg dia berikan. Pelajaran Bahasa Inggris berakhir. Dan waktu hasil ulangan diberikan, aqu harus remidi. Sebelum meninggalkan kelas Miss Bernike berpesan agar aqu menemuinya di kantor waktu pulang sekolah.

    Singkat cerita akhirnya aqu menemui Miss Bernike di kantor waktu pulang sekolah. Sebagian besar guru sudah pulang karena memang sekarang adalah waktunya pulang. Setelah aqu dipersilahkan duduk, Miss Bernike langsung menegurku lantaran aqu remidi. “Saya heran ya kok kamu bisa remidi ? Dan yg jadi masalah adalah waktu saya perhatikan tadi kamu memperhatikan waktu saya mengajar. Tapi kenapa bisa remidi. Apa yg amu perhatikan tadi ?”. Pertanyaan seperti itu jelas membuatku bingung harus jawab apa. Masa iya mau dijawab kalo aqu hanya memandangi badan seksinya. Nggak mungkin banget kan ?!. Akhirnya Miss Bernike berkata ,“Oke. Itu tak penting. Yg jelas kamu nanti malam harus ke rumah saya. Saya ingin tahu cara belajar kamu. Jangan sampai tak datang !”. Belum sempat aqu berkata apa-apa, Miss Bernike sudah meninggalkan kantor.

    Malamnya aqu emang benar-benar ke rumah Miss Bernike. Setiap Malam Minggu aqu memang selalu diberi kebebasan untuk keluar. Waktu aqu mengetuk pintu, ternyata anak Miss Bernike yg membuka pintu. “mama kamu ada?”, tanyaqu kemudian. “Ada. Masih di kamar”, jawabnya.

    Kemudian anak iu masuk lagi memanggil ibunya. Tak lama kemudian Miss Bernike keluar. Dan aqu benar-benar terpana waktu melihat Miss Bernike. Dia memakai kaos putih yg sangat ketat hingga badan seksinya terlihat jelas. Dan juga celana ketatnya yg sangat pendek hingga tak mampu menyembunyikan kemulusan pahanya. Benar-benar tak terlihat seperti cara berpakaian seorang guru.
    Miss Bernike segera mengajakku belajar di ruang tamu dan menyuruh anaknya untuk segera tidur.

    Tetapi selama 20menit belajar, aqu tak bisa konsentrasi. Miss Bernike yg duduk sangat dekat dgnku membuatku berdebar-debar. Apalagi pahanya yg sejak tadi menempel di pahaqu. Sepertinya dia sengaja melaqukan itu. Entah apa yg merasuki pikiranku, tiba-tiba tanganku tergerak untuk meraba paha mulus Miss Bernike. Tak beberapa lama Miss Bernike menoleh ke arahku. Aqu langsung tersadar dgn apa yg telah kulaqukan. Dan sudah siap jika tiba-tiba kena tampar karena berani melaqukan tindakan kurang ajar terhadap guru. Tetapi ternyata tak. Miss Bernike malah tersenyum kepadaqu dan mengedipkan sebelah matanya kepadaqu dgn manja. Hal itu membuatku semakin berani untuk meneruskan perbuatanku.

    Aqu mendorong badannya tidur terlentang di sofa . Lalu aqu menindihnya dan membisikkan kalimat di telinganya,“aqu mencintamu Bernike…..”. Bernike tak menjawabnya. Dia hanya memelukku dgn erat. Aqu lalu dgn mesra menggigit telinganya dgn pelan. Tangan kananku segera membelai rambut Bernike dgn mesra. Sementara tangan kiriku mulai meraba-raba buah dada Bernike. Tapi waktu aqu ingin meremas buah dadanya, dia menahanku. “kenapa sayg ?” tanyaqu. “sebentar…”, jawab Bernike dgn tersenyum. Dia lalu menuju pintu dan menguncinya. Lalu dia kembali menuju sofa. Sekarang giliran dia yg menindihku. “sekarang sudah aman”, katanya lalu tersenyum. Aqu lalu mencium bibirnya. Tetapi Miss Bernike malah membuka mulutnya menyuruhku memagut bibirnya dan kini bibir kami berpagutan dgn ganas. Tangan kiriku pun segera meremas-remas buah dada Bernike yg tadi sempat tertunda. Dan tangan kananku meremas-remas bokong Bernike yg montok.

    “Saygku….puasin aqu ya… Suamiku sudah hampir satu tahun nggak pulang. Aqu butuh cumbuan dan belaian dari seorang lelaki..”, kata Bernike dgn mendesah. Memang wajar jika Miss Bernike kesepian. Suaminya yg kerja pelayaran hanya pulang paling cepat setengah tahun sekali. Aqu terus meremas-remas buah dada Bernike. Setelah kira kira 5 menit, aqu segera membuka kaosku dan celanaqu. Begitu juga dgn Bernike. Kali ini dia hanya memakai bra dan CD. Dan aqu sangat terpana melihat badan Bernike.

    Cerita Sex Guru Yang Menggairahkan

    Cerita Sex Guru Yang Menggairahkan

    Badannya sangat seksi dan mulus. Tiba-tiba saja Bernike meremas batang kemaluanku yg sudah tegang sejak tadi. “jangan cuma dilihat, sayg. Malam ini puasin aqu”, kata Bernike sembari tersenyum. Kemudian dia menuntun tanganku untuk melepas CD nya. Lalu mendorong kepalaqu dan menghentikannya tepat di depan kemaluannya yg sangat harum. “malam ini, itu milikmu….” . Aqu tak hanya diam. Sedetik kemudian lidahku sudah menjilati liang keperempuanan milik guruku tersebut. Bernike terlihat terangsang. Tangannya menekan kepalaqu ke liang kemaluannya. Bernike terlihat kecewa waktu aqu menghentikan jilatanku. Tetapi dia kembali terdiam waktu tangan kananku sudah menemukan ‘mainan’ baru.

    Ya, jari-jari tanganku sudah mengelus-elus bibir kemaluan Bernike yg ditumbuhi bulu-bulu tipis. Tak lama kemudian aqu berhasil menemukan klitorisnya. Waktu aqu sentuh dgn jariku, dia terlihat menggelinjang. kami berganti posisi. Kali ini aqu yg berada di atas. Tangan kiriku menahan posisinya. Sementara tangan kananku masih terus mengocok kemaluannya yg sudah basah. Bernike terus menggelinjang.

    Dia melepas bra nya sendiri dan meremas-remas buah dadanya sendiri. “aaaaahhhh, sayg. Jangan siksa aqu sayg…. nikmat….ahhhhh”, rancaunya tak terkendali. Aqu mempercepat gerakan jariku di kemaluannya. Semakin cepat dan Bernike terlihatnya akan segera mencapai klimaks pertamanya.

    “aaaaaaaahhh”,jeritan Bernike akhirnya keluar bersamaan dgn muncratnya cairan cinta dari lubang kenikmatan Bernike. Badan seksi Bernike pun terlihat berkeringat. “Aqu kagum padamu. Jarimu saja sudah membuatku mencapai puncak kenikmatan. Bagaimana jika ini yg masuk ke memekku…”, kata Bernike sembari melepas CD yg kugunakan. Lalu dgn mesra dia menyepong kemaluanku. Aqupun terangsang hebat.

    Bibir seksi Bernike yg selama ini kukagumi sekarang sedang mengulum kemaluanku. Tapi waktu aqu hampir klimaks aqu mencabut kemaluanku. “kenapa sayg…?”, tanya Bernike. Aqu tak menjawab. Aqu hanya mendorong Bernike agar terlentang di sofa.

    Lalu aqu menjepit kemaluanku dgn buah dada montok milik Bernike. Aqu menggesek-geskkan kemaluanku di belahan dada Bernike dan kenikmatan yg tiada tara membuatku klimaks. Air mani yg keluar cukup banyak. Aqu mengoleskan seluruh air maniku ke buah dada Bernike. Bernike terlihat tersenyum dgn apa yg kulaqukan. Kemudian tanpa disuruh dia langsung bangun dan menjilat sisa sisa air mani di kemaluanku dgn mulutnya. “bagaimana sayg ? Kamu puas ?”,tanya Miss Bernike dgn mesra. “Aqu mencintaimu Bernike….. aqu sangat ingin memilikimu…..”,kataqu. Dia mengalungkan tangannya di leherku. Kemudian mencium bibirku dan kami kembali bepagutan. Semetara tangan kananku terus meremas remas buah dada milik Bernike.setelah puas,

    Bernike bekata,” sekarang waktunya kita mulai permainan yg sesungguhnya….” . Dia lalu menuntunku masuk ke kamar. Setelah itu dia mengunci pintu dan sekarang kami berdua merasa lebih nyaman. Ya, ternyata anaknya memiliki kamar sendiri. Tak ikut tidur dgn mamanya. Dan itu membuatku merasa lebih leluasa untuk bercumbu dgn Bernike. Aqu membopong Bernike ke kasur dan aqu menindihnya. Bernike memelukku dan aqu membelai rambutnya. “sudah siap ?”,tanya Bernike. Agen BandarQ

    “tapi Bernike…., aqu belum pernah melaqukan ini….”. Aqu memang sering melihat video porno. Tetapi berhubungan layaknya suami istri seperti ini adalah pengalaman pertama bagiku.
    Bernike meyakinkanku “Wah, asyik dong. Aqu adalah orang pertama yg merasakan kontolmu yg besar ini. Dan sekarang ucapkan selamat tinggal untuk status perjaka mu. Aqu akan memberi kenikmatan yg tak akan pernah kamu lupakan…..” .

    Kemudian tangannya menuntun kemaluanku masuk ke lubang kemaluan nya. Dia berkata lagi,”ooohh, punyamu lebih besar daripada punya suamiku sayg…… Sekarang, dorong kemaluanmu untuk menembus liang kenikmatan ini….” . Aqu pun dgn pelan mendorong kemaluanku. Sedikit sulit karena selain kemaluanku yg luayan besar tetapi juga walau Bernike sudah bersuami, dia sudah tak melaqukan hubungan intim hampir satu tahun. Aqu terus mencobanya. “ahhhh, ayo sayg. Terus……sedikit lagi…..awwwww…ahhhhh….”, desah Bernike. Aqu terus mendorong kemaluanku dan blessssss….

    Aqu berhasil memasukkan seluruh kemaluanku ke dalam kemaluan Bernike dibarengi dgn jeritan Miss Bernike. Aqu mendiamkannya sebentar. lalu aqu mulai melaqukan gerakan maju mundur. Bernike pun menambah kenikmatan bersenggama dgn goygan bokongnya. Semakin lama aqu mempercepat gerakanku. Begitu juga dgn Bernike. Aqu merancau tak terkendali “sayg…. aqu akan klimaks sayg……aaaahhhhh” . “sabar sayg….. tahan dulu. Kita klimaks bersama-sama”, kata Bernike. “tapi aqu sudah tak tahan sayg…. aaaahhhhh……”, akhirnya aqu pun klimaks dan menyemprotkan banyak sekali sperma di dalam liang keperempuanan Bernike. Kemaluanku terlihat berdenyut -denyut. Sementara Bernike belum klimaks dan terlihat kecewa. Bernike mendorongku. “aaah, payah kamu…. !“, kata Bernike sembari memasang muka kecewa. “maafkan aqu sayg…..”, kataqu lalu mengecup bibir Bernike.

    “lagi yuk.. aqu masih pegen ni..” kata Bernike sembari mengelap kemaluanku dgn tissu. “capek sayg?”, tanya Bernike penuh perhatian. Aqu hanya menggeleng. “ayo kita mulai lagi”, kata Bernike sembari menindihku. Kami kembali melaqukan hubungan intim tetapi kali ini posisi Bernike ada di atasku. Bernike mulai menggerakkan badannya maju mundur. “ooowwww, nikmat sekali sayg….. ahhhh…ahhhh…ahhhhh” desah Bernike dgn mesra. Terlihatnya dia sengaja memancing birahiku agar cepat muncul. Kemaluanku pun kembali tegang. Tetapi kali ini aqu berusaha untuk lebih menahan nafsuku. Aqu tak ingin kembali kalah oleh perempuan yg sekarang berada di atasku. Gerakan Bernike semakin cepat. “ohhh, nikmat sekali. Ohhh sayg, sudah lama aqu tak merasakan hubungan ini…”.

    Aqu hanya tersenyum. Kali ini kami berbalik posisi. Giliran aqu yg berada di atas. Aqu memompa badan Bernike. Dia hanya merancau ,“ah…ah…ahhh.ahhhh…..ayo sayg semakin cepat sayg….ayo cepat……ahhhhh” . Aqu mempercepat gerakanku. Aqu merasa akan segera klimaks. Tetapi terlihatnya Bernike juga akan segera klimaks. “sayg….aqu akan keluar……ahhhhh…..”, kataqu. “owwwhh, aqu juga akan klimaks”,jawab Bernike. Aqu terus mempercepat gerakanku. Keringat terlihat keluar dari badan kami berdua. “sayg….aqu keluarrrrrrrr…..”, kata Bernike. Dan tak beberapa lama kemudian kami klimaks bersama sama. Crot…crot….crottt…. . sperma yg keluar sangat banyak seakan memenuhi kemaluan Bernike yg sempit. Badanku sangat lemas. Kami kelelahan. Terutama aqu yg malam ini sudah klimaks tiga kali. Bernike berkata,“sayg….nggak nygka kamu hebat sekali malam ini. Inilah kenikmatan yg sangat aqu dambakan… kenikmatan yg tak pernah aqu dapatkan dari suamiku…. jangan pernah tinggalin aqu sayg….” . “Aqu tak akan pernah meninggalkan perempuan secantik kamu Bernike. Aqu tak peduli walaupun kamu adalah guruku… tapi aqu harus segera pulang Bernike”, kataqu. Tetapi Bernike menahanku,“jangan sayg…. tidurlah di sini malam ini”. Aqu lalu mengambil hp dan menelfon mama kalo aqu tidur di rumah kawan. Bernike terlihat senang. Aqu pun mengambil selimut dan tidur dgn posisi kemaluan masih menancap di kemaluan Bernike.

    ******

    Paginya aqu terbangun pukul 04.20 . Badanku terasa pegal semua. Aqu membangunkan Bernike,“sayg…..bangun sayg !”. “Kenapa…? ini kan hari Minggu. Kamu ketagihan memekku ya?”,rayu Bernike. “Aqu taqut kamu hamil Bernike”,kataqu. “Kenapa harus taqut ? Yg perlu kulaqukan jika aqu benar-benar hamil adalah menceraikan suamiku dan menikah dgnmu”,jawab Bernike dgn enteng. “apa?! aqu masih sekolah. Aqu tak siap jka harus menikahimu”, kataqu. Bernike berkata lagi,”masa bodoh dgn itu. kamu menumpahkan seluruh spermAmu ke rahimku. Jika aqu hamil, ini anak kita saygku….”. Belum sempat aqu berkata apa-apa, Bernike sudah mengarahkan kemaluanku masuk ke Dalam kemaluannya dan berkata,”main lagi yuk. Biar semangat…”. Kami pun bermain satu ronde pagi itu. Waktu permainan selesai, jam menunjukkan pukul 05.04. Aqupun ingin pulang tetapi masih kepikiran dgn kemungkinan Bernike hamil. Tiba-tiba Bernike mengecup bibirku dan berkata,”Kamu masih kepikiran dgn perkataanku ya? kamu nggak perlu taqut aqu hamil. Kecil kemungkinan aqu hamil karena kemarin dan hari ini bukanlah masa suburku. Rahasia ini aman kok ! minggu depan datang lagi ya” .

    Aqupun membalas ciumannya dan pulang dgn gembira. Tak sabar menantikan Malam Minggu lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Pengalaman Ngentot Terbaru Gairah Nafsu Rina Barus Di Tempat Tidur – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Pengalaman Ngentot Terbaru Gairah Nafsu Rina Barus Di Tempat Tidur – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1814 views

    Perawanku – Aku lihat sekali lagi catatanku. Benar, itu rumah nomor 27. Pasti itu rumah Om Andro, kerabat jauh ayahku. Kuhampiri pintu dan kutekan bel rumahnya. Tidak lama kemudian dari balik pintu muncul muka yang sangat cantik.

    “Cari siapa Mas?” tanyanya.

    “Apa betul ini rumah Om Andro? nama saya Randi.”

    “Oh.. sebentar ya,”

    “ Pa.. ini Randinya sudah datang”, teriaknya ke dalam rumah.

    Kemudian aku dipersilakan masuk, dan setelah Om Andro keluar dan menyambutku dia pun berkata dengan ramah,

    “Randi, ayahmu barusan nelpon, nanyain apa kamu sudah datang. Ini kenalin, anak Om, namanya Rina,”

    “ terus anterin Randi ke kamarnya, kan dia cape, biar dia istirahat dulu, nanti baru deh ngobrol-ngobrol lagi.”

    Aku datang ke kota ini karena diterima disalah satu Universitas, dan oleh ayah aku disuruh tinggal dirumah Om Andro. Rina ternyata baru kelas 1 SMA. Dia anak tunggal. Badannya tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 165 cm, tapi mukanya sangat lucu, dengan bibir yang agak penuh. Di sini aku diberi kamar di lantai 2, bersebelahan dengan kamar Rina.

    Aku sudah 3 bulan tinggal di rumah Om Andro, dan karena semuanya ramah, aku jadi betah. Lebih lagi Rina. Kadang-kadang dia suka tanya-tanya soal pelajaran sekolah, dan aku berusaha membantu. Aku sering mencuri-curi untuk memperhatikan Rina. Kalau di rumah, dia sering memakai daster yang pendek hingga pahanya yang putih mulus menarik perhatianku. Selain itu buah dadanya yang baru mekar juga sering bergoyang-goyang di balik dasternya. Aku jadi sering membayangkan betapa indahnya badan Rina seandainya sudah tidak memakai apa-apa lagi.

    Suatu hari pulang kuliah sesampainya di rumah ternyata sepi sekali. Di ruang keluarga ternyata Rina sedang belajar sambil tiduran di atas karpet.

    “Sepi sekali, lagi belajar yah? Tante kemana?” tanyaku.

    “Eh.. Randi, iya nih, aku minggu depan ujian, nanti aku bantuin belajar yah.., Mami sih lagi keluar, katanya sih ada perlu sampai malem.”

    “Iya deh, aku ganti baju dulu.”

    Kemudian aku masuk ke kamarku, ganti dengan celana pendek dan kaos oblong. Terus aku tidur-tiduran sebentar sambil baca majalah yang baru kubeli. Tidak lama kemudian aku keluar kamar, lapar, jadi aku ke meja makan. Terus aku teriak memanggil Rina mengajak makan bareng. Tapi tidak ada sahutan. Dan setelah kutengok ke ruang keluarga, ternyata Rina sudah tidur telungkup di atas buku yang sedang dia baca, mungkin sudah lelah belajar, pikirku. Nafasnya turun naik secara teratur. Ujung dasternya agak tersingkap, menampakkan bagian belakang pahanya yang putih. Bentuk pantatnya juga bagus.

    Memperhatikan Rina tidur membuatku terangsang. Aku merasa kemaluanku mulai tegak di balik celana pendek yang kupakai. Tapi karena takut ketahuan, aku segera ke ruang makan. Tapi nafsu makanku sudah hilang, maka itu aku cuma makan buah, sedangkan otakku terus ke Rina. Kemaluanku juga semakin berdenyut. Akhirnya aku tidak tahan, dan kembali ke ruang keluarga. Ternyata posisi tidur Rina sudah berubah, dan dia sekarang telentang, dengan kaki kiri dilipat keatas, sehingga dasternya tersingkap, dan celana dalam bagian bawahnya kelihatan.

    Celana dalamnya berwarna putih, agak tipis dan berenda, sehingga bulu-bulunya membayang di bawahnya. Aku sampai tertegun melihatnya. Kemaluanku mengeras di balik celana pendekku. Buah dadanya naik turun teratur sesuai dengan nafasnya, membuat kemaluanku semakin berdenyut. Ketika sedang nikmat-nikmat memandangi, aku dengar suara mobil masuk ke halaman. Ternyata Om Andro sudah pulang. Aku pun cepat-cepat naik kekamarku, pura-pura tidur.

    Dan aku memang ketiduran sampai agak sore, dan aku baru ingat kalau belum makan. Aku segera ke ruang makan dan makan sendirian. Keadaan rumah sangat sepi, mungkin Om dan Tante sedang tidur. Setelah makan aku naik lagi ke atas, dan membaca majalah yang baru kubeli. Sedang asyik membaca, tiba-tiba kamarku ada yang mengetuk, dan ternyata Rina.

    “Randi, aku baru dibeliin kalkulator nih, entar aku diajarin yah cara makainya. Soalnya rada canggih sih”, katanya sambil menunjukkan kalkulator barunya.

    “Wah, ini kalkulator yang aku juga pengin beli nih. Tapi mahal. Iya deh, aku baca dulu manualnya. Entar aku ajarin deh, kayaknya sih ga terlalu beda dengan komputer”, sahutku.

    “Ya sudah, dibaca dulu deh. Rina juga mau mandi dulu sih”, katanya sambil berlalu ke teras atas tempat menjemur handuk. Aku masih berdiri di pintu kamarku dan mengikuti Rina dengan pandanganku. Ketika mengambil handuk, badan Rina terkena sinar matahari dari luar rumah. Dan aku melihat bayangan badannya dengan jelas di balik daster. Aku jadi teringat pemandangan siang tadi waktu dia tidur.

    Kemudian sewaktu Rina berjalan melewatiku ke kamar mandi, aku pura-pura sedang membaca manual kalkulator itu. Tidak lama kemudian aku mulai mendengar suara Rina yang sedang mandi sambil bernyanyi-nyanyi kecil. Kembali imajinasiku mulai membayangkan Rina yang sedang mandi, dan hal itu membuat kemaluanku kembali mengeras. Karena tidak tahan sendiri, aku segera mendekati kamar mandi dan mencari cara untuk mengintipnya, dan aku menemukannya.

    Aku mengambil kursi dan naik di atasnya untuk mengintip lewat celah ventilasi kamar mandi. Pelan-pelan aku mendekatkan mukaku ke celah itu, dan ya Tuhan… aku! Melihat Rina yang sedang menyabuni badannya, mengusap-usap dan meratakan sabun ke seluruh lekuk tubuhnya. Badannya sangat indah, jauh lebih indah dari yang kubayangkan.

    Lehernya yang putih, pundaknya, buah dadanya, putingnya yang kecoklatan, perutnya yang rata, pantatnya, bulu-bulu di sekitar kemaluannya, pahanya, semuanya sangat indah. Dan kemaluanku pun menjadi sangat tegang.Tapi aku tidak berlama-lama mengintipnya, karena selain takut ketahuan, juga aku merasa tidak enak mengintip orang mandi. Aku segera ke kamarku dan berusaha menenangkan perasaanku yang tidak karuan.

    Malamnya sehabis makan, aku dan Om Andro sedang mengobrol sambil nonton TV, dan Om Andro bilang kalau besok mau keluar kota dengan istrinya seminggu. Dia pesan supaya aku membantu Rina kalau butuh bantuan. Tentu saja aku bersedia, malah jantungku menjadi berdebar-debar. Tidak lama kemudian Rina mendekati kita.

    “Randi, tolongin aku dong, ajarin soal-soal yang buat ujian, ayo!” katanya sambil menarik-narik tanganku. Aku tak bisa menolak. Aku pun mengikuti Rina berjalan ke kamarnya dengan diiringi Om Andro yang senyum-senyum melihat Rina yang manja. Beberapa menit kemudian kita sudah terlibat dengan soal-soal yang memang butuh konsentrasi.

    Rina duduk sedangkan aku berdiri di sampingnya. Aku bersemangat sekali mengajarinya, karena kalau aku menunduk pasti belahan dada Rina kelihatan dari dasternya yang longgar. Aku lihat Rina tidak pakai beha. Kemaluanku berdenyut-denyut, mengeras di balik celana dan kelihatan menonjol.

    Aku merasa bahwa Rina tahu kalau aku suka curi melihat buah dadanya, tapi dia tidak berusaha merapikan dasternya yang semakin terbuka sampai aku bisa melihat putingnya. Karena sudah tidak tahan, sambil pura-pura menjelaskan soal aku merapatkan badanku sampai kemaluanku menempel ke punggungnya. Rina pasti juga bisa merasakan kemaluanku yang tegak. Rina sekarang cuma diam saja dengan muka menunduk.

    “Rina, kamu cantik sekali..” kataku dengan suara yang sudah bergetar, tapi Rina diam saja dengan muka semakin menunduk. Kemudian aku meletakkan tanganku di pundaknya. Dan karena dia diam saja, aku jadi makin berani mengusap-usap pundaknya yang terbuka, karena tali dasternya sangat kecil. Sementara kemaluanku semakin menekan pangkal lengannya, usapan tanganku pun semakin turun ke arah dadanya.

    Aku merasa nafas Rina sudah memburu seperti suara nafasku juga. Aku jadi semakin nekad. Dan ketika tanganku sudah sampai kepinggiran buah dada, tiba-tiba tangan Rina mencengkeram dan menahan tanganku. Mukanya mendongak kearahku.

    “Randi aku mau diapain..” Rintihnya dengan suara yang sudah bergetar. Melihat mulutnya yang setengah terbuka dan agak bergetar-getar, aku jadi tidak tahan lagi. Aku tundukkan muka, kemudian mendekatkan bibirku ke bibirnya.

    Ketika bibir kita bersentuhan, aku merasakan bibirnya yang sangat hangat, kenyal, dan basah. Aku pun melumat bibirnya dengan penuh perasaan, dan Rina membalas ciumanku, tapi tangannya belum melepas tanganku. Dengan pelan-pelan badan Rina aku bimbing, aku angkat agar berdiri berhadapan denganku. Dan masih sambil saling melumat bibir, aku peluk badannya dengan gemas. Buah dadanya keras menekan dadaku, dan kemaluanku juga menekan perutnya.

    Pelan-pelan lidahku mulai menjulur menjelajah ke dalam mulutnya, dan mengait-ngait lidahnya, membuat nafas Rina semakin memburu, dan tangannya mulai mengusap-usap punggungku. Tanganku pun tidak tinggal diam, mulai turun ke arah pinggulnya, dan kemudian dengan gemas mulai meremas-remas pantatnya. Pantatnya sangat empuk. Aku remas-remas terus dan aku semakin rapatkan kebadanku hingga kemaluanku terjepit perutnya.

    Tidak lama kemudian tanganku mulai ke atas pundaknya. Dengan gemetar tali dasternya kuturunkan dan dasternya turun ke bawah dan teronggok di kakinya. Kini Rina tinggal memakai celana dalam saja. Aku memeluknya semakin gemas, dan ciumanku semakin turun. Aku mulai menciumi dan menjilat-jilat lehernya, dan Rina mulai mengerang-erang. Tangannya mengelus-elus belakang kepalaku.

    Tiba-tiba aku berhenti menciuminya. Aku renggangkan pelukanku. Aku pandangi badannya yang setengah telanjang. Buah dadanya bulat sekali dengan puting yang tegak bergetar seperti menantangku. Kemudian mulutku pelan-pelan kudekatkan ke buah dadanya. Dan ketika mulutku menyentuh buah dadanya, Rina mengerang lagi lebih keras sambil mendongakkan kepalanya, dan menekan pantat dan dadanya ke arahku. Nafsuku semakin naik. Aku ciumi susunya dengan ganas, putingnya aku mainkan dengan lidahku, dan susunya yang sebelah aku mainkan dengan tanganku.

    “Aduuhh.. aahh.. aahh”, Rina semakin merintih-rintih ketika dengan gemas putingnya aku gigit-gigit sedikit.

    Badannya menggeliat-geliat membuatku semakin bernafsu untuk terus mencumbunya. Tangan Rina kemudian menelusup kebalik bajuku dan mengusap kulit punggungku.

    “Randiii.. aahh.. baju kamu dibuka dong.. aahh..” Akupun mengikuti keinginannya. Tapi selain baju, celana juga kulepas, hingga aku juga cuma pakai celana dalam. Mulutnya kembali kucium dan tanganku memainkan susunya.

    Penisku semakin keras karena Rina menggesek-gesekkan pinggulnya sembari mengerang-erang. Tanganku mulai menyelinap ke celana dalamnya. Bulu kemaluannya aku usap-usap, dan kadang aku garuk-garuk. Aku merasa vaginanya sudah basah ketika jariku sampai ke mulut vaginanya. Dan ketika tanganku mulai mengusap clitorisnya, ciumannya di mulutku semakin liar. Mulutnya mengisap mulutku dengan keras.

    Clitorisnya kuusap, kuputar-putar, makin lama semakin kencang, dan semakin kencang. Pantat Rina ikut bergoyang, dan semakin rapat menekan, sehingga penisku semakin berdenyut. Sementara clitorisnya masih aku putar-putar, jariku yang lain juga mengusap bibir vaginanya. Rina menggelinjang semakin keras, dan pada saat tanganku mengusap semakin kencang, tiba-tiba tanganku dijepit dengan pahanya,dan badan Rina tegang sekali dan tersentak-sentak selama beberapa saat.

    “aahh aahh Randiii.. adduuuhh aahh aahh aahh”,

    Dan setelah beberapa saat akhirnya jepitannya berangsur semakin mengendur. Tapi mulutnya masih mengerang-erang dengan pelan.

    “Ran.. aku boleh yah pegang punya kamu”, tiba-tiba bisiknya di kupingku. Aku yang masih tegang sekali merasa senang sekali.

    “Iyaa.. boleh..” bisikku. Kemudian tangannya kubimbing ke celana dalamku.

    “Aahh…” Akupun mengerang ketika tangannya menyentuh penisku. Terasa nikmat sekali. Rina juga terangsang lagi, karena sambil mengusap-usap kepala penisku, mulutnya mengerang di kupingku. Kemudian mulutnya kucium lagi dengan ganas. Dan penisku mulai di genggam dengan dua tangannya, di urut-urut dan cairan pelumas yang keluar diratakan keseluruh batangku.

    Badanku semakin menegang. Kemudian penisku mulai dikocok-kocok, semakin lama semakin kencang, dan pantatnya juga ikut digesekkan kebadanku. Tidak lama kemudian aku merasa badanku bergetar, terasa ada aliran hangat di seluruh tubuhku, aku merasa aku sudah hampir orgasme.

    “Rinaaa.. aku hampir keluar..” bisikku yang membuat genggamannya semakin erat dan kocokannya makin kencang.

    “Aahh.. Rinna.. uuuhh.. aahh..” akhirnya dari penisku memancar cairan yang menyembur kemana-mana. Badanku tersentak-sentak.

    Sementara penisku masih mengeluarkan cairan, tangan Rina tidak berhenti mengurut-urut, sampai rasanya semua cairanku sudah diperas habis oleh tangannya. Aku merasa sperma yang mengalir dari sela-sela jarinya membuat Rina semakin gemas. Spermaku masih keluar untuk beberapa saat lagi sampai aku merasa lemas sekali.

    Akhirnya kita berdua jatuh terduduk di lantai. Dan tangan Rina berlumuran spermaku ketika dikeluarkan dari celana dalamku. Kita berpandangan, dan bibirnya kembali kukecup, sedangkan tangannya aku bersihkan pakai tissue. Dan secara kebetulan aku melihat ke arah jam.

    “Astaga, sekarang sudah jam 11! Wah, sudah malam sekali nih, aku ke kamarku dulu yah, takut Om curiga nanti..” kataku sembari berharap mudah-mudahan suara desahan kita tidak sampai ke kuping orang tuanya. Setelah Rina mengangguk, aku bergegas menyelinap ke kamarku.Malam itu aku tidur nyenyak sekali.

    Pagi itu aku bangun kesiangan, seisi rumah rupanya sudah pergi semua. Aku pun segera mandi dan berangkat ke kampus. Meskipun hari itu kuliah sangat padat, pikiranku tidak bisa konsentrasi sedikit pun, yang kupikirkan cuma Rina. Aku pulang ke rumah sekitar jam 3 sore, dan rumah masih sepi. Kemudian ketika aku sedang nonton TV di ruang keluarga sehabis ganti baju, Rina keluar dari kamarnya, sudah berpakaian rapi. Dia mendekat dan mukanya menunduk.

    “Randi, kamu ada acara nggak? Temani aku nonton dong..”

    “Eh.. apa? Iya, iya aku tidak ada acara, sebentar yah aku ganti baju dulu” jawabku, dan aku buru-buru ganti baju dengan jantung berdebaran. Setelah siap, aku pun segera mengajaknya berangkat. Rina menyarankan agar kita pergi dengan mobilnya. Aku segera mengeluarkan mobil, dan ketika Rina duduk di sebelahku, aku baru sadar kalau dia pakai rok pendek, sehingga ketika duduk ujung roknya makin ke atas. Sepanjang perjalanan ke bioskop mataku tidak bisa lepas melirik kepahanya.

    Sesampainya di bioskop, aku beranikan memeluk pinggangnya, dan Rina tidak menolak. Dan sewaktu mengantri di loket kupeluk dia dari belakang. Aku tahu Rina merasa penisku sudah tegang karena menempel di pantatnya. Rina meremas tanganku dengan kuat. Kita memesan tempat duduk paling belakang, dan ternyata yang menonton tidak begitu banyak, dan di sekeliling kita tidak ditempati.

    Kami segera duduk dengan tangan masih saling meremas. Tangannya sudah basah dengan keringat dingin, dan mukanya selalu menunduk. Ketika lampu mulai dipadamkan, aku sudah tidak tahan, segera kuusap mukanya, kemudian kudekatkan ke mukaku, dan kita segera berciuman dengan gemasnya. Lidahku dan lidahnya saling berkaitan, dan kadang-kadang lidahku digigitnya lembut.

    Tanganku segera menyelinap ke balik bajunya. Dan karena tidak sabar, langsung saja kuselinapkan ke balik behanya, dan susunya yang sebelah kiri aku remas dengan gemas. Mulutku langsung dihisap dengan kuat oleh Rina. Tanganku pun semakin gemas meremas susunya, memutar-mutar putingnya, begitu terus, kemudian pindah ke susu yang kanan, dan Rina mulai mengerang di dalam mulutku, sementara penisku semakin meronta menuntut sesuatu.

    Kemudian tanganku mulai mengelus pahanya, dan kuusap-usap dengan arah semakin naik ke atas, ke pangkal pahanya. Roknya kusingkap ke atas, sehingga sambil berciuman, di keremangan cahaya, aku bisa melihat celana dalamnya. Dan ketika tanganku sampai di selangkangannya, mulut Rina berpindah menciumi kupingku sampai aku terangsang sekali. Celana dalamnya sudah basah.

    Tanganku segera menyelinap ke balik celana dalamnya, dan mulai memainkan clitorisnya. Kuelus-elus pelan-pelan, kuusap dengan penuh perasaan, kemudian kuputar-putar, semakin lama semakin cepat. Tiba-tiba tangannya mencengkram tanganku, dan pahanya juga menjepit telapak tanganku, sedangkan kupingku digigitnya sambil mendesis-desis. Badannya tersentak-sentak beberapa saat.

    “Randi.. aduuuhh.. aku tidak tahan sekali.. berhenti dulu yaahh.. nanti di rumah ajaa..” rintihnya. Aku pun segera mencabut tanganku dari selangkangannya.

    “Randi.. sekarang aku mainin punya kamu yaahh..” katanya sambil mulai meraba celanaku yang sudah menonjol.

    Kubantu dia dengan kubuka ritsluiting celana, kemudian tangannya menelusup, merogoh, dan ketika akhirnya menggenggam penisku, aku merasa nikmat luar biasa. Penisku ditariknya keluar celana, sehingga mengacung tegak.

    “Randi.. ini sudah basah.. cairannya licin..” rintihnya di kupingku sambil mulai digenggam dengan dua tangan.

    Tangan yang kiri menggenggam pangkal penisku, sedangkan yang kanan ujung penisku dan jari-jarinya mengusap-usap kepala penis dan meratakan cairannya.

    “Rina.. teruskan sayang..” kataku dengan ketegangan yang semakin menjadi-jadi.

    Aku merasa penisku sudah keras sekali. Rina meremas dan mengurut penisku semakin cepat. Aku merasa spermaku sudah hampir keluar. Aku bingung sekali karena takut kalau sampai keluar bakal muncrat kemana-mana.

    “Rina.. aku hampir keluar nih.., berhenti dulu deh..” kataku dengan suara yang tidak yakin, karena masih keenakan.

    “Waahh.. Rina belum mau berhenti.. punya kamu ini bikin aku gemes..” rengeknya.

    “Terus gimana.., apa enaknya kita pulang saja yuk..!” ajakku, dan ketika Rina mengangguk setuju, segera kurapikan celanaku, juga pakaian Rina, dan segera kita keluar bioskop meskipun filmnya belum selesai.

    Di mobil tangan Rina kembali mengusap-usap celanaku. Dan aku diam saja ketika dia buka ritsluitingku dan menelusupkan tangannya mencari penisku. Aduh, rasanya nikmat sekali. Dan penisku makin berdenyut ketika dia bilang, “Nanti aku boleh yah nyiumin ininya yah..” Aku pengin segera sampai kerumah.

    Dan, akhirnya sampai juga. Kita berjalan sambil berpelukan erat-erat. Sewaktu Rina membuka pintu rumah, dia kupeluk dari belakang, dan kuciumi samping lehernya. Tanganku sudah menyingkapkan roknya ke atas, dan tanganku meremas pinggul dan pantatnya dengan gemas. Rina kubimbing ke ruang keluarga. Sambil berdiri kuciumi bibirnya, kulumat habis mulutnya, dan dia membalas dengan sama gemasnya.

    Pakaiannya kulucuti satu persatu sambil tetap berciuman. Sambil melepas bajunya, aku mulai meremasi susunya yang masih dibalut beha. Dengan tak sabar behanya segera kulepas juga. Kemudian roknya, dan terakhir celana dalamnya juga kuturunkan dan semuanya teronggok di karpet.

    Badannya yang telanjang kupeluk erat-erat. Ini pertama kalinya aku memeluk seorang gadis dengan telanjang bulat. Dan gadis ini adalah Rina yang sering aku impikan tapi tidak terbayangkan untuk menyentuhnya. Semuanya sekarang ada di depan mataku. Kemudian tangan Rina juga melepaskan bajuku, kemudian celana panjangku, dan ketika melepas celana dalamku, Rina melakukannya sambil memeluk badanku. Penisku yang sudah memanjang dan tegang sekali segera meloncat keluar dan menekan perutnya.

    Uuuhh, rasanya nikmat sekali ketika kulit kita yang sama-sama telanjang bersentuhan, bergesekan, dan menempel dengan ketat. Bibir kita saling melumat dengan nafas yang semakin memburu. Tanganku meremas pantatnya, mengusap punggungnya, mengelus pahanya, dan meremasi susunya dengan bergantian. Tangan Rina juga sudah menggenggam dan mengelusi penisku. Badan Rina bergelinjangan, dan dari mulutnya keluar rintihan yang semakin membangkitkan birahiku. Karena rumah memang sepi, kita jadi mengerang dengan bebas.

    Kemudian sambil tetap meremasi penisku, Rina mulai merendahkan badannya, sampai akhirnya dia berlutut dan mukanya tepat di depan selangkanganku. Matanya memandangi penisku yang semakin keras di dalam genggamannya, dan mulutnya setengah terbuka. Penisku terus dinikmati, dipandangi tanpa berkedip, dan rupanya makin membuat nafsunya memuncak.

    Mulutnya perlahan mulai didekatkan ke kepala penisku. Aku melihatnya dengan gemas sekali. Kepalaku sampai terdongak ketika akhirnya bibirnya mengecup kepala penisku. Tangannya masih menggenggam pangkal penisku, dan mengelusnya pelan-pelan. Mulutnya mulai mengecupi kepala penisku berulang-ulang, kemudian memakai lidahnya untuk meratakan cairan penisku. Lidahnya memutar-mutar, kemudian mulutnya mulai mengulum dengan lidah tetap memutari kepala penisku.

    Aku semakin mengerang, dan karena tidak tahan, kudorong penisku sampai terbenam kemulutnya. Aku rasa ujungnya sampai ketenggorokannya. Rasanya nikmat sekali. Kemudian pelan-pelan penisku disedot-sedot dan dimaju mundurkan di dalam mulutnya. Rambutnya kuusap-usap dan kadang-kadang kepalanya aku tekan-tekan agar penisku semakin nikmat. Isapan mulutnya dan lidahnya yang melingkar-lingkar membuat aku merasa sudah tidak tahan. Apalagi sewaktu Rina melakukannya semakin cepat, dan semakin cepat, dan semakin cepat.

    Ketika akhirnya aku merasa spermaku mau muncrat, segera kutarik penisku dari mulutnya. Tapi Rina menahannya dan tetap menghisap penisku. Maka aku pun tidak bisa menahan lebih lama lagi, spermaku muncrat di dalam mulutnya dengan rasa nikmat yang luar biasa.

    Spermaku langsung ditelannya dan dia terus menghisapi dan menyedot penisku sampai spermaku muncrat berkali-kali. Badanku sampai tersentak-sentak merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Meskipun spermaku sudah habis, mulut Rina masih terus menjilat. Akupun akhirnya tidak kuat lagi berdiri dan akhirnya dengan nafas sama-sama tersengal-sengal kita berbaring di karpet dengan mata terpejam.

    “Thanks ya Ran, tadi itu nikmat sekali”, kataku berbisik.

    “Ah.. aku juga suka kok.., makasih juga kamu ngebolehin aku mainin kamu.”

    Kemudian ujung hidungnya kukecup, matanya juga, kemudian bibirnya. Mataku memandangi tubuhnya yang terbaring telanjang, alangkah indahnya. Pelan-pelan kuciumi lehernya, dan aku merasa nafsu kami mulai naik lagi. Kemudian mulutku turun dan menciumi susunya yang sebelah kanan sedangkan tanganku mulai meremas susu yang kiri.

    Rina mulai menggeliat-geliat, dan erangannya membuat mulut dan tanganku tambah gemas memainkan susu dan putingnya. Aku terus menciumi untuk beberapa saat, dan kemudian pelan-pelan aku mulai mengusapkan tanganku keperutnya, kemudian ke bawah lagi sampai merasakan bulu kemaluannya, kuelus dan kugaruk sampai mulutnya menciumi kupingku.

    Pahanya mulai aku renggangkan sampai agak mengangkang. Kemudian sambil mulutku terus menciumi susunya, jariku mulai memainkan clitorisnya yang sudah mulai terangsang juga. Cairan vaginanya kuusap-usapkan ke seluruh permukaan vaginanya, juga ke clitorisnya, dan semakin licin clitoris dan vaginanya, membuat Rina semakin menggelinjang dan mengerang. clitorisnya kuputar-putar terus, juga mulut vaginanya bergantian.

    “Ahh.. Randiii.. aahh.. terusss… aahh.. sayaanggg..” mulutnya terus meracau sementara pinggulnya mulai bergoyang-goyang. Pantatnya juga mulai terangkat-angkat. Aku pun segera menurunkan kepalaku ke arah selangkangannya, sampai akhirnya mukaku tepat di selangkangannya. Kedua kakinya kulipat ke atas, kupegangi dengan dua tanganku dan pahanya kulebarkan sehingga vagina dan clitorisnya terbuka di depan mukaku.

    Aku tidak tahan memandangi keindahan vaginanya. Lidahku langsung menjulur dan mengusap clitoris dan vaginanya. Cairan vaginanya kusedot-sedot dengan nikmat. Mulutku menciumi mulut vaginanya dengan ganas, dan lidahku kuselip-selipkan ke lubangnya, kukait-kaitkan, kugelitiki, terus begitu, sampai pantatnya terangkat, kemudian tangannya mendorong kepalaku sampai aku terbenam di selangkangannya. Aku jilati terus, clitorisnya kuputar dengan lidah, kuhisap, kusedot, sampai Rina meronta-ronta. Aku merasa penisku sudah tegak kembali, dan mulai berdenyut-denyut.

    “Randii.. aku tidak tahan.. aduuhh.. aahh.. enaakk sekaliii.. ” rintihnya berulang-ulang.

    Mulutku sudah berlumuran cairan vaginanya yang semakin membuat nafsuku tidak tertahankan. Kemudian kulepaskan mulutku dari vaginanya. Sekarang giliran penisku kuusap-usapkan ke clitoris dan bibir vaginanya, sambil aku duduk mengangkang juga. Pahaku menahan pahanya agar tetap terbuka. Rasanya nikmat sekali ketika penisku digeser-geserkan di vaginanya. Rina juga merasakan hal yang sama, dan sekarang tangannya ikut membantu dan menekan penisku digeser-geserkan di clitorisnya.

    “Rina.. aahh.. enakkk.. aahh..”

    “aahh.. iya.. eeennaakkk sekaliii..”

    Kita saling merintih. Kemudian karena penisku semakin gatal, aku mulai menggosokkan kepala penisku ke mulut vaginanya. Rina semakin menggelinjang. Akhirnya aku mulai mendorong pelan sampai kepala penisku masuk ke vaginanya.

    “Aduuuhh.. Randii.. saakiiitt.. aadduuuhh.. jaangaann..” rintihnya

    “Tahan dulu sebentar… Nanti juga hilang sakitnya..” kataku membujuk

    Kemudian pelan-pelan penisku aku keluarkan, kemudian kutekan lagi, kukeluarkan lagi, kutekan lagi, kemudian akhirnya kutekan lebih dalam sampai masuk hampir setengahnya. Mulut Rina sampai terbuka tapi sudah tidak bisa bersuara.

    Punggungnya terangkat dari karpet menahan desakan penisku. Kemudian pelan-pelan kukeluarkan lagi, kudorong lagi, kukeluarkan lagi, terus sampai dia tenang lagi. Akhirnya ketika aku mendorong lagi kali ini kudorong sampai amblas semuanya ke dalam. Kali ini kita sama-sama mengerang dengan keras. Badan kita berpelukan, mulutnya yang terbuka kuciumi, dan pahanya menjepit pinggangku dengan keras sekali sehingga aku merasa ujung penisku sudah mentok ke dinding vaginanya.

    Kita tetap berpelukan dengan erat saling mengejang untuk beberapa saat lamanya. Mulut kami saling menghisap dengan kuat. Kita sama-sama merasakan keenakan yang tiada taranya. Setelah itu pantatnya sedikit demi sedikit mulai bergoyang, maka aku pun mulai menggerakkan penisku pelan-pelan, maju, mundur, pelan, pelan, semakin cepat, semakin cepat, dan goyangan pantat Rina juga semakin cepat.

    “Randii.. aduuuhh.. aahh.. teruskan sayang.. aku hampir niihh..” rintihnya.

    “Iya.. nihh.. tahan dulu.. aku juga hampirr.. kita bareng ajaa..” kataku sambil terus menggerakkan penis semakin cepat.

    Tanganku juga ikut meremasi susunya kanan dan kiri. Penisku semakin keras, kuhunjam-hunjamkan ke dalam vaginanya sampai pantatnya terangkat dari karpet. Dan aku merasa vaginanya juga menguruti penisku di dalam. Penisku kutarik dan kutekan semakin cepat, semakin cepat.. dan semakin cepat.. dannn..”Raaniii.. aku mau keluar niihh..””Iyaa.. keluarin saja.. Rina juga keluar sekarang niiihh.”Aku pun menghunjamkan penisku keras-keras yang disambut dengan pantat Rina yang terangkat ke atas sampai ujung penisku menumbuk dinding vaginanya dengan keras.

    Kemudian pahanya menjepit pahaku dengan keras sehingga penisku makin mentok, tangannya mencengkeram punggungku. Vaginanya berdenyut-denyut. Spermaku memancar, muncrat dengan sebanyak-banyaknya menyirami vaginanya.

    “aahh… aahh.. aahh..” kita sama-sama mengerang, dan vaginanya masih berdenyut, mencengkeram penisku, sehingga spermaku berkali-kali menyembur. Pantatnya masih juga berusaha menekan-nekan dan memutar sehingga penisku seperti diperas. Kita orgasme bersamaan selama beberapa saat, dan sepertinya tidak akan berakhir.

    Pantatku masih ditahan dengan tangannya, pahanya masih menjepit pahaku erat-erat, dan vaginanya masih berdenyut meremas-remas penisku dengan enaknya sehingga sepertinya spermaku keluar semua tanpa tersisa sedikitpun.

    “aahh.. aahh.. aduuuhh…” Kita sudah tidak bisa bersuara lagi selain mengerang-erang keenakan.

    Ketika sudah mulai kendur, kuciumi Rina dengan penis masih di dalam vaginanya. Kita saling berciuman lagi untuk beberapa saat sambil saling membelai. Kuciumi terus sampai akhirnya aku menyadari kalau Rina sedang menangis. Tanpa berbicara kita saling menghibur.

    Aku menyadari bahwa selaput daranya telah robek karena penisku. Dan ketika penisku kucabut dari sela-sela vaginanya memang mengalir darah yang bercampur dengan spermaku. Kita terus saling membelai, dan Rina masih mengisak di dadaku, sampai akhirnya kita berdua tertidur kelelahan dengan berpelukan.

    Aku terbangun sekitar jam 11 malam, dan kulihat Rina masih terlelap di sampingku masih telanjang bulat. Segera aku bangun dan kuselimuti badannya pelan-pelan. Kemudian aku segera ke kamar mandi, kupikir shower dengan air hangat pasti menyegarkan. Aku membiarkan badanku diguyur air hangat berlama-lama, dan memang menyegarkan sekali. Waktu itu kupikir aku sudah mandi sekitar 20 menit, ketika aku merasa kaget karena ada sesuatu yang menyentuh punggungku. Belum sempat aku menoleh, badanku sudah dilingkari sepasang tangan.

    Ternyata Rina sudah bangun dan masuk ke kamar mandi tanpa kuketahui. Tangannya memelukku dari belakang, dan badannya merapat di punggungku.

    “Aku ikut mandi yah..?” katanya.

    Aku tidak menjawab apa-apa. Hanya tanganku mengusap-usap tangannya yang ada di dadaku, sambil menenangkan diriku yang masih merasa kaget. Sambil tetap memelukku dari belakang, Rina mengambil sabun dan mulai mengusapkannya di dadaku. Nafsuku mulai naik lagi, apalagi aku juga merasakan susunya yang menekan punggungku.

    Usapan tangan Rina mulai turun ke arah perutku, dan penisku mulai berdenyut dan berangsur menjadi keras. Tidak lama kemudian tangan Rina sampai di selangkanganku dan mulai mengusap penisku yang semakin tegak. Sambil menggenggam penisku, Rina mulai menciumi belakang leherku sambil mendesah-desah, dan badannya semakin menekan badanku.

    Selangkangan dan susunya mulai digesek-gesekkan ke pantat dan punggungku, dan tangannya yang menggenggam penisku mulai meremas-remas dan digerakkan ke pangkal dan kepala penisku berulang-ulang sehingga aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.

    “Rina oohh.. nikmat sekali sayang.”

    “Randiii uuuhh”, erangnya sambil lidahnya semakin liar menciumi leherku.

    Aku yang sudah merasa gemas sekali segera menarik badannya, dan sekarang posisi kita berbalik. Aku sekarang memeluk badannya dari belakang, kemudian pahanya kurenggangkan sedikit, dan penisku diselinapkan di antara pahanya, dan ujungnya yang nongol di depan pahanya langsung di pegang lagi oleh Rina. Tangan kiriku segera meremasi susunya dengan gemas sekali, dan tangan kananku mulai meremasi bulu kemaluannya.

    Kemudian ketika jari tangan kananku mulai menyentuh clitorisnya, Rina pun mengerang semakin keras dan pahanya menjepit penisku, dan pantatnya mulai bergerak-gerak yang membuat aku semakin merasa nikmat. Mukanya menengok ke arahku, dan mulutnya segera kuhisap dengan keras. Lidah kami saling membelit, dan jari tanganku mulai mengelusi clitorisnya yang semakin licin. Kepala penisku juga mulai dikocok-kocok dengan lembut.

    “Rina aku tidak tahan nih aduuuhh.”

    “Iya Ran.. aku juga sudah tidak tahan.. uuuhh.. uuuhh.”

    Badan Rina segera kubungkukkan, dan kakinya kurenggangkan. Aku segera mengarahkan dan menempelkan ujung penisku ke arah bibir vaginanya yang sudah menganga lebar menantang.

    “Randi.. cepat masukkan sayang cepat uuhh ayoo.” Aku yang sudah gemas sekali segera menekan penisku sekuat tenaga sehingga langsung amblas semua sampai ke dasar vaginanya. Rina menjerit keras sekali. Mukanya sampai mendongak.

    “aahh.. kamu kasar sekali.. aduuhh sakit aduuhh..” Aku yang sudah tidak sabar mulai menggerakkan penisku maju mundur, kuhunjam-hunjamkan dengan kasar yang membuat Rina semakin keras mengerang-erang. Susunya aku remas-remas dengan dua tanganku.

    Tidak lama kemudian Rina mulai menikmati permainan kita, dan mulai menggoyangkan pantatnya. Vaginanya juga mulai berdenyut meremasi penisku. Aku menjadi semakin kasar, dan penisku yang sudah keras sekali terus mendesak dasar vaginanya. Dan kalau penisku sedang maju membelah vaginanya, tanganku juga menarik pantatnya ke belakang sehingga penisku menghunjam dengan kuat sekali. Tapi tiba-tiba Rina melepaskan diri.

    “hh sekarang giliranku aku sudah hampir sampai.” katanya. Kemudian aku disuruh duduk selonjor di lantai di antara kaki Rina yang mulai menurunkan badannya. Penisku yang mengacung ke atas mulai dipegang Rina, dan di arahkan ke bibir vaginanya.

    Tiba-tiba Rina menurunkan badannya duduk di pangkuanku sehingga penisku langsung amblas ke dalam vaginanya. Kita sama-sama mengerang dengan keras, dan mulutnya yang masih menganga kuciumi dengan gemas.

    Kemudian pantatnya mulai naik turun, makin lama makin keras. Rina melakukannya dengan ganas sekali.

    Pantatnya juga diputar-putar sehingga aku merasa penisku seperti dipelintir.

    “Randii.. aku.. aku.. sudah.. hampirrr, uuuhh…” Erangnya sambil terus menghunjam-hunjamkan pantatnya. Mulutku beralih dari mulutnya ke susunya yang bulat sekali. Putingnya kugigit-gigit, dan lidahku berputar menyapu permukaan susunya. Susunya kemudian kusedot dan kukenyot dengan keras, membuat gerakan Rina semakin liar.

    Tidak lama kemudian Rina menghunjamkan pantatnya dengan keras sekali dan terus menekan sambil memutar pantatnya.

    “Sekaranggg aahh sekaranggg Randi, sekaranggg”, Rina berteriak-teriak sambil badannya berkelojotan.

    Vaginanya berdenyutan keras sekali. Mulutnya menciumi mulutku, dan tangannya memelukku sangat keras. Rina orgasme selama beberapa detik, dan setelah itu ketegangan badannya berangsur mengendur.

    “Ran, makasih yah.., sekarang aku pengin ngisep boleh yah..?” katanya sambil mengangkat pantatnya sampai penisku lepas dari vaginanya. Rina kemudian menundukkan mukanya dan segera memegang penisku yang sangat keras, berdenyut, dan ingin segera memuntahkan air mani. Mulutnya langsung menelan senjataku sampai menyentuh tenggorokannya.

    Tangannya kemudian mengocok pangkal penisku yang tidak muat di mulutnya. Kepalanya naik turun mengeluar-masukkan penisku. Aku benar-benar sudah tidak tahan. Ujung penisku yang sudah sampai di tenggorokannya masih aku dorong-dorong. Tanganku juga ikut mendesakkan kepalanya. Lidahnya memutari penisku yang ada dalam mulutnya.

    “Rina isap terus terusss hampirr terusss yyyaa sekaranggg sekarangg.. issaapp..”, Rina yang merasa penisku hampir menyemburkan sperma semakin menyedot dengan kuat.Dan…

    “aahh.. sekaranggg.. sekaranggg.. issaappp..” spermaku menyembur dengan deras berkali-kali dengan rasa nikmat yang tidak berkesudahan. Rina dengan rakusnya menelan semuanya, dan masih menyedot sperma yang masih ada di dalam penis sampai habis. Rina terus menyedot yang membuat orgasmeku semakin nikmat. Dan setelah selesai, Rina masih juga menjilati penisku, spermaku yang sebagian tumpah juga masih di jilati.

    Kemudian setelah beristirahat beberapa saat, kami pun meneruskan mandi sambil saling menyabuni. Setiap lekuk tubuhnya aku telusuri. Dan aku pun semakin menyadari bahwa badannya sangat indah. Setelah itu kami tidur berdua sambil terus berpelukan.

    Pagi-pagi ketika aku bangun ternyata Rina sudah berpakaian rapi, dan dia cantik sekali. Dia mengenakan rok mini dan baju tanpa lengan yang serasi dengan kulitnya yang halus. Dia mengajakku belanja ke Mall karena persediaan makanan memang sudah habis. Maka aku pun segera mandi dan bersiap-siap.

    Di perjalanan dan selama berbelanja kita saling memeluk pinggang. Siang itu aku menikmati jalan berdua dengannya. Kita belanja selama beberapa jam, kemudian kita mampir ke sebuah Café untuk makan siang. Di dalam mobil dalam perjalanan pulang kita ngobrol-ngobrol tentang semua hal, dari masalah pelajaran sekolah sampai hal-hal yang ringan.

    Ketika ngobrol tentang sesuatu yang lucu, Rina tertawa sampai terpingkal-pingkal, dan saking gelinya sampai kakinya terangkat-angkat. Dan itu membuat roknya yang pendek tersingkap. Aku pun sembari menyetir, karena melihat pemandangan yang indah, meletakkan tanganku ke pahanya yang terbuka.

    “Ayo.. nakal yah..” kata Rina, bercanda.

    “Tapi suka kan?” kataku sambil meremas pahanya. Kami pun sama-sama tersenyum. Mengusap-usap paha Rina memang memberi sensasi tersendiri, sampai aku merasa penisku menjadi tegang sendiri.

    “Randi.. sudah kamu nyetir saja dulu, tuh kan itunya sudah bangun.. pingin lagi yah? Rina jadi pengin ngelusin itunya nih..” kata Rina menggodaku. Aku cuma senyum menanggapinya, dan memang aku sudah kepingin mencumbunya lagi.

    “Randi, bajunya dikeluarin dong dari celana, biar tanganku ketutupan. Dipegang yah?” Aku semakin nyengir mendengarnya. Tapi karena memang kepingin, dan memang lebih aman begitu dari pada aku yang meneruskan aksiku.

    Sambil menyetir aku pun mengeluarkan ujung bajuku dari celanaku. Kemudian tanpa menunggu, tangan Rina langsung menyelinap ke balik bajuku, ke arah selangkanganku. Tangannya mencari-cari penisku yang semakin tegang.

    “Ati-ati, masih siang nih, kalau ada orang nanti tangan kamu ditarik yah!” kataku. Rina diam saja, dan kemudian tersenyum ketika tangannya menemukan apa yang dicari-cari. Tangannya kemudian mulai meremas penisku yang masih di dalam celana. Penisku semakin tegang dan berdenyut-denyut.

    Karena terangsang juga, Rina mulai berusaha membuka ritsluiting celanaku, dan kemudian menyelinapkan tangannya, dan mulai memegang kepala penisku. Cairan pelumas yang mulai keluar diusap-usapkan ke kepala dan batang penisku.

    “Randi.. aku pengin ngisep ininya.. aku pengin ngisep sampai kamu keluar dimulutku..” katanya sambil agak mendesah. Aku juga ingin segera merasakan apa yang dia ingini. Yang ada di otakku adalah segara sampai di rumah, dan segera mencumbunya.

    Tapi harapan kita ternyata tidak segera terwujud karena sesampainya di rumah, ternyata orang tua Rina sudah pulang. Kita cuma saling berpandangan dan tersenyum kecewa.

    “Eh, sudah pada pulang yah..” Rina menyapa mereka.

    “Iya nih, ada perubahan acara mendadak. Makanya sekarang cape banget. Nanti malem ada undangan pesta, makanya sekarang mau istirahat dulu. Kamu masak dulu saja ya sayang.. sudah belanja kan?” kata maminya Rina.

    “Iya deh, sebentar Rina ganti baju dulu. Eh, Randi, katanya kamu pengin belajar masak, ayo, sekalian bantuin aku”, kata Rina sambil tersenyum penuh arti. Aku cuma mengiyakan dan ke kamarku ganti pakaian dengan celana pendek dan T-shirt. Kemudian aku ke dapur dan mengeluarkan belanjaan dan memasukkannya ke lemari es.

    Tidak lama kemudian Rina menyusul ke dapur. Dia pun sudah berganti pakaian, dan sekarang memakai daster kembang-kembang. Tante juga ikut-ikutan menyiapkan bahan makanan dan Rina mulai mengajariku memasak.

    “Sudah Mami istirahat saja sana, kan ini juga sudah ada yang ngebantuin..” kata Rina.

    “Iya deh, emang Mami cape banget sih, sudah yah, Mami mau coba istirahat saja”, kata Maminya Rina sambil keluar dari dapur. Aku yang sedang memotongi sayuran cuma tersenyum. Setelah beberapa saat, Rina tiba-tiba memelukku dari belakang, tangannya langsung ditelusupkan ke dalam celanaku dan memegang penisku yang masih tidur.

    “Eh.. kok ininya bobo lagi.. Rina bangunin yah?” tangannya dikeluarkan kemudian Rina mengambil salad dressing yang ada di depanku, masih sambil merapatkan badannya dari belakangku.

    Kemudian salad dressingnya dituangkan ke tangannya, dan langsung menyelinap lagi ke celana dan dioleskan ke penisku yang langsung menegang. Sambil merapatkan badannya, susunya menekan punggungku, Rina mulai meremasi penisku dengan dua tangannya. Nikmat yang aku rasakan sangat luar biasa. Aku segera melingkarkan tangan ke belakang, meremas pantatnya yang bulat itu.

    Tanganku aku turunkan sampai ke ujung dasternya, kemudian kusingkapkan ke atas sambil meremas pahanya dengan gemas. Ketika sampai di pangkal pahanya, aku baru menyadari kalau Rina ternyata sudah tidak memakai celana dalam. Maka tanganku menjadi semakin gemas meremasi pantatnya, dan kemudian menelusuri pahanya ke depan sampai ke selangkangannya. Jari-jariku segera membuka belahan vaginanya dan mulai memainkan clitorisnya yang sudah sangat basah terkena cairan yang semakin banyak keluar dari vaginanya. Tangan Rina juga semakin liar meremas, meraba dan mengocok penisku.

    “Rina.. sana diliat dulu, apa Om dan Tante memang sudah tidur..” kataku berbisik karena merasa agak tidak aman.

    Rina kemudian melepaskan pegangannya dan keluar dapur.

    Tidak lama kemudian Rina kembali dan bilang semuanya sudah tidur. Aku segera memeluk Rina yang masih ada di pintu dapur, kemudian pelan-pelan pintu kututup dan Rina kupepet ke dinding. Kita berciuman dengan gemasnya dan tangan kita langsung saling menelusup dan memainkan semua yang ditemui. Penisku langsung ditarik keluar oleh Rina dan aku segera menyingkap dasternya ke atas, kemudian kaki kirinya kuangkat ke pinggulku, dan selangkangannya yang menganga langsung kuserbu dengan jari-jariku.

    Tangan Rina menuntun penisku ke arah selangkangannya, menyentuhkan kepala penisku ke belahan vaginanya dan terus-terusan menggosok-gosokkannya. Untuk mencegah agar Rina tidak mengerang, mulutnya terus kusumbat dengan mulutku. Kemudian karena sudah tidak tahan, aku segera mengarahkan penisku tepat ke mulut vaginanya, dan menekan pelan-pelan, terus ditekan, terus ditekan sampai seluruh batangnya amblas.

    Kaki Rina satunya segera kuangkat juga ke pinggangku, sehingga sekarang dua kakinya melingkari pinggangku sambil kupepet di dinding. Kita saling mengadu gerakan, aku maju-mundurkan penisku, dan Rina berusaha menggoyang-goyangkan pantatnya juga. Vaginanya berdenyutan terasa meremasi batang penisku. Tidak lama kemudian aku merasa Rina hampir orgasme.

    Denyutan vaginanya semakin keras, badannya semakin tegang dan isapan mulutnya di mulutku semakin kuat. Kemudian aku merasa Rina orgasme. Kontraksi otot vaginanya membuat penisku merasa seperti diurut-urut dan aku juga merasa hampir mencapai orgasme. Setelah orgasme, gerakan Rina tidak liar lagi, dia cuma mengikuti gerakan pantatku yang masih menghunjam-hunjamkan penisku dan mendesakkan badannya ke dinding.

    Kemudian sementara penisku masih di dalam dan kaki Rina masih di pinggangku, aku melangkah ke arah meja dapur dan duduk di salah satu kursi, sehingga sekarang Rina ada di pangkuanku dengan punggung menyandar di meja dapur. Selama beberapa saat kita cuma berdiam diri saja. Rina masih menikmati sisa kenikmatan orgasmenya dan menikmati penisku yang masih di dalam vaginanya.

    Sementara aku menikmati sekali posisi ini, dan menikmati melihat Rina ada di pangkuanku. Tanganku mengusap-usap pahanya dan menyingkapkan dasternya ke atas sampai melihat bulu kemaluan kami yang saling menempel. Belahan vaginanya kubuka dan aku melihat pemandangan yang sangat indah. Penisku hanya kelihatan pangkalnya karena seluruh batangnya masih di dalam vagina Rina, dan di atasnya aku melihat clitorisnya yang sangat basah.

    Jari-jariku mulai mengusap-usap clitorisnya sampai Rina mulai mendesis-desis lagi, dan pantatnya mulai bergerak lagi, berputar dan mendesakkan penisku menjadi semakin masuk. Aku merasa vaginanya mulai berdenyutan lagi meremas-remas penisku. Karena gemas, kadang-kadang clitorisnya kupelintir dan kucubit-cubit.

    Kemudian dasternya kusingkap semakin ke atas sampai aku melihat susunya yang menantangku untuk segera memainkannya. Dengan tak sabar segera susunya yang kiri kulumat dengan mulutku, yang membuat kepala Rina mendongak merasakan kenikmatan itu. Sambil melumati susunya, lidahku juga memainkan putingnya yang sudah sangat tegang. Kadang-kadang putingnya juga kugigit-gigit kecil dengan gemas. Tanganku dua-duanya meremasi pantatnya yang bulat.

    “Ya Tuhan Randiii aahh aahh”, rintihnya di kupingku, sambil kadang menjilati dan menggigit kupingku.

    “Randii.. aahh.. aku hampir dapet lagii.. ahh.., terus gitu sayang”, rintihnya dengan gerakan yang semakin liar.

    Pantatnya semakin keras menekan dan berputaran, yang membuat penisku juga seperti dipelintir dengan lembut.

    Aku pun menuruti dan terus memberikan kenikmatan dengan terus memainkan susunya bergantian yang kiri dan kanan, dan tanganku juga ikut memainkan puting susunya, sampai Rina tiba-tiba menggigit kupingku dengan keras dan setelah menghentakkan pantatnya dia memelukku dengan eratnya.

    “hh Randdiii.. hh. hh.” Aku merasakan Rina orgasme untuk kedua kalinya dan lebih hebat dari yang pertama.

    Denyutan vaginanya keras sekali dan berlangsung selama beberapa detik, dan kenikmatan yang aku rasakan membuatku merasa sudah hampir orgasme. Tapi setelah orgasme, ternyata Rina masih ingat keinginannya untuk menghisap penisku.

    “Randi.. jangan dikeluarin dulu.. nanti di mulutku saja yah”.

    Maka setelah turun dari pangkuanku, Rina segera jongkok di depanku dan langsung mengulum penisku. Lidahnya memutari batangnya dan mulutnya menyedot-nyedot membuat aku merasa orgasmeku sudah sangat dekat. Tanganku memegang belakang kepala Rina, dan kutekan agar penisku semakin masuk di mulutnya, kemudian aku juga membantu memasuk-keluarkan penisku di mulutnya, dan

    “aahh Rina aku keluarrr terus isaappp.. aahh..” dan memang Rina dengan lahapnya terus menghisap spermaku yang langsung berhamburan masuk ke tenggorokannya. Penisku yang masih mengeluarkan sperma terus disedot dan dikenyot-kenyot dan pangkal penisku juga terus-terusan dikocok-kocok. Orgasmeku kali ini kurasakan sangat luar biasa.

    Setelah itu kita kembali berciuman, dan kembali meneruskan memasak.

    “Randi.. makasih yah, tapi aku belum puas, habis kurang bebas sih, entar malem lagi yah..!” aku yang merasa hal yang sama cuma mengangguk.

    “Ran, aku nanti malem pengin menikmati seluruh tubuhmu.”

    “Maksudmu..? apa selama ini belum?”

    “Aku pengin melakukan hal yang lain sama kamu.., tunggu saja..”

    “Ihh.. apaan sih.., Rina jadi merinding nih”, kata Rina sambil memperlihatkan bulu-bulu tangannya yang memang berdiri, dan sambil tersenyum aku mengelusi tangannya. Kemudian badannya kupeluk dari belakang dengan lembut. Aku merasa bahagia sekali.

  • Cerita Bokep Hot Ini Semua Akhir Dari Permulaan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Bokep Hot Ini Semua Akhir Dari Permulaan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1846 views

    Perawanku – Hampir 2 minggu, aku menjalani kehidupan bagaikan di kahyagan dgn 2 orang bidadari yg melayani nafsu liarku dgn tak kalah hebatnya. Tante Melda mengatur jadwal para pembantunya agar tiap pagi membersihkan kamar tidur di lantai atas terlebih dahulu, kemudian ia melarang para pembantunya utk naik ke atas setelah pekerjaan mereka selesai sekitar jam 10. mereka hanya diperbolehkan di lantai bawah utk melanjutkan membersihkan rumah, memasak dan mencuci.

    Ini membuat kamar tidur yg berada lantai atas bebas dari orang lain setelah jam 10. ketika kedua pembantu tante Melda membersihkan kamar atas, biasanya kami tinggal sarapan sebentar, lalu aku akan menarik daster mereka dan aku akan menggauli mereka bergantian. tdk ada urutan. kadang Tante Melda duluan, kadang Mbak Indah. mereka tdk memakai Bra atau CD bila memakai daster di dlm rumah membuat aksesku ke toket dan meqi mereka menjadi mudah. setelah jam 10 dan kami kembali ke atas, kami semua akan bugil tanpa berpakaian sampai malam dan kami akan tidur bersama di kamar Tante Melda.

    Cerita sex terbaru, 3 hari sebelum ibuku pulang, aku bahkan menjadi lebih liar karena kami tidak tahu apakah nanti hubungan threesome ini dapat terus berlangsung bila ibu sudah datang. sore harinya, biasanya kami mandi bersama, namun aku begitu bernafsu sehingga aku mengajak mereka ngesex dan setelah selesai aku minta mereka tetap di kamar tidur Tante Melda dan terus berpelukan. Tante Melda di kanan, Mbak Indah di kiri. mereka berdua tiduran miring menghadapku, sementara badanku telentang. Aku menciumi bibir mereka satu persatu. selama 2-3 menit aku akan mencium bibir Tante Melda dan 2-3 menit kemudian Mbak Indah dan aku yg berciuman.

    Cerita mesum terbaru, Kami menyukai keakrabpan kami ini. di hari-hari seperti ini, aku Tante Melda dan Mbak Indah bagaikan kembar 3 yg jarang berpisah. kami terkadang berbicara mengenai hubungan cinta kami, kadang mengenai masa depan, kadang mengenai harapan-harapan kami, kadang saling melontarkan gurauan sambil saling meraba dan mencium satu sama lain. Dan bila penisku sdh tegang, kami akan ngesex lagi sampai aku kembali lemas. Kemudian kami akan memulai siklus yg sama, kami akan saling berpelukan dan meraba dan ciuman lagi saling berbicara dan berkasihan sampai waktunya ngesex lagi. sungguh indah sekali hubungna kami.

    Terkadang aku akan minta Tante Melda dan Mbak Indah membuka mulut mereka, lalu aku akan meludahi mulut dan lidah mereka secara perlahan, Tante Melda dan Mbak Indah akan melumat ludahku dan setelah dimainkan di rongga mulut, ludahku akan ditelan keduanya. Terkadang aku meminta Mbak Indah meludahi tubuh ibunya utk kemudian aku jilati tubuh telanjang Tante Melda di mana ludah Mbak Indah yg hangat itu berada. biasanya tanganku akan mengubek-ubek kemaluan mereka saat kami asyik berinteraksi satu sama lain.

    Saat meqi Tante Melda basah sekali dan ia mulai horny padahal penisku masih loyo, maka aku menyuruh tante Melda menduduki dada anaknya, dan kusuruh Tante Melda menggeseki kelaminnya ke dada dan perut anaknya, sementara jariku asyik mengobok-obok meqi Mbak Indah sambil berciuman secara french kiss dgn Mbak Indah, sementara tangan yg satu meremasi tetek Tante Melda. Aku menyuruh Tante Melda menggesekkan kelaminnya ke sekujur tubuh anaknya sampai ia orgasme. ketika sdh orgasme, aku akan suruh mereka melakukannya lagi dgn posisi yg dibalik, dgn Mbak Indah yg menggeseki meqinya ke tubuh ibunya.

    Alhasil mereka berdua akan memiliki 2 buah bau tubuh, bau tubuh mereka sendiri dan bau tubuh satu sama lain. lalu aku akan menjilati meqi salah satu dari mereka sementara yg lain akan tiduran di paha perempuan yg sedang kujilati disampingku, menghadap ke arah aku. setelah lima enam kali jilatan pada meqi aku akan menjilat lidah wanita yg tiduran di sampingku itu utk mentransfer cairan meqi dari yg satu ke mulut dan lidah yg lain. terkadang aku dan yg satu akan mengeroyok menjilati meqi yg lain hingga dia orgasme.

    Bahkan, setiap aku ingin pipis, aku jejalkan penisku ke mulut Tante Melda dan Mbak Indah, utk perlahan aku kencing ke dlm mulut mereka bergantian hingga pipisku habis. sementara bila mereka yg ingin kencing, kami harus ke toilet karena biasanya air kencing itu akan ada yg tumpah ke seprai bila kami minum di tempat tidur. Bila aku ingin kencing sementara penisku tegang, aku biasanya menghujamkan penisku ke dlm meqi salah satu dari mereka di dlm toilet dan sambil aku memeluk, aku akan mengencingi rahim mereka. sementara yg satunya lagi akan menunggu di bawah tubuh kami utk menjilati air yg keluar dari celah meqi yg sedang dimasuki penisku itu. terkadang aku kencing di anus mereka.

    entah berapa kali kami ngesex dan menukar cairan kenikmatan kami, yg jelas kami semua kecapekan dan akhirnya tertidur jg.

    Esok harinya saat kami baru mulai sarapan. Aku duduk diapit kedua wanita sekeluargaku itu. hidungku mencium bau tubuh mereka yg perlahan menjelajahi rongga hidungku. dapat kucium bau tubuh Mbak Indah yg bercampur dgn bau meqi ibunya, jg bau Tante Melda dgn wangi meqi anaknya. Maka kataku,

    “Mulai hari ini sampai hari ketika kita jemput ibuku, kalian berdua tdk boleh mandi.”

    Mereka berdua terkejut dan Mbak Indah yg duluan berkata, -cerita hot-

    “tp kami ber-2 bau, de…”
    “Ya. bau tubuh kalian itu Iwan suka sekali. kalau kalian mau dientot Iwan, jangan mandi.”

    Aku menarik tubuh Mbak Indah yg sedang makan roti sehingga berdiri, menarik dasternya ke atas hingga terkumpul di bawah ketiaknya, memutar tubuhnya sehingga menghadapku, lalu mendorongnya hingga ia menduduki meja makan dan mulai menjilati meqinya yg tdk lama kemudian basah. bangku Mbak Indah kudorong menjauhi kami. tak lama meqinya basah dan aku mendorong tubuh Mbak Indah hingga ia rebah di meja makan, mendorong jatuh piring makan dan selai dan box sereal, lalau aku menjebol meqi kakak sepupuku itu entah ke berapa kalinya dlm minggu ini.

    Makanan yg berserakan membuatku mendapatkan ide brilian. aku yg saat itu makan sereal dgn susu kental, mengambil sesendok sereal dari mangkokku lalu menaburkannya di toket kiri Mbak Indah utk kemudian aku mulai lumat dada montok itu. beberapa kali aku menuang dan menjilat, aku pikir agak ribet. maka aku berkata pada tante Melda,

    “Tante yg suap sereal ke mulut Tante lalu balurin ke badan Mbak Indah.”

    Maka Tante Melda memasukkan sereal ke mulutnya lalu dgn berjingkat dari samping meludahi dada anaknya dgn sereal dan susu yg langsung aku lahap dgn penuh nafsu dibarengi pantatku yg maju mundur dgn cepat dan keras. meqi Mbak Indah begitu basah tanda bahwa ia menyukai dijadikan piring oleh kami berdua.

    Tante Melda terus saja melolohi sekujur dada Mbak Indah dgn sereal sementara aku dgn bersemangat selalu menyapu bersih seluruh area tetek kakak sepupuku itu. Hanya saja dgn cepat sereal itu habis.

    “Mau dibuatin lagi?” tanya Tante Melda.

    Aku menggeleng karena aku lihat tangan Mbak Indah masih memegang roti yg baru digigit dua kali.

    “Mbak Indah makan rotinya, nanti bagi aku setengah.”

    Mbak Indah tersenyum nakal dan mulai mengunyah rotinya hingga terpotong kecil-kecil dan diselimuti ludah dari mulutnya. tak berapa lama ia membuka mulut dan mendorong roti di mulutnya dgn lidahnya. Aku segera menindihnya di meja makan, lalu menyendok sebagian roti itu dgn lidahku lalu kami asyik mengunyah. dgn cepat Mbak Indah mengunyah roti itu sebagian demi sebagian utk kemudian di baginya sebagian kepadaku.

    sambil sarapan kami terus ngentot. ketika kunyahan terakhir kami berlangsung, kami tdk langsung mengunyah sendiri-sendiri seperti biasanya, tetp kami berciuman dgn lidah sambil mengaduk-aduk roti yg sdh lumat itu dlm mulut kami yg terbuka namun menempel. kami saling menghisap dan meludah sementara sedikit banyak liur dan bongkah kecil roti keluar dari mulut kami. saat itu Mbak Indah memelukku erat-erat dgn tangan dan kedua kakinya yg melingkari kedua kakiku dan kurasakan meqinya mengeluarkan cairan yg merembes keluar cepat. rupanya ia orgasme.

    setelah satu dua menit badan Mbak Indah melemas sementara kami masih berpelukan di atas meja dan mulut kami masih penuh roti. maka aku mengambil sebagian besar roti itu sementara Mbak Indah membuka mulutnya lebar-lebar. setelah bagianku habis, kusuruh Mbak Indah membuka mulutnya terus lalu aku mulai menjilati rongga mulutnya sampai sisa-sisa roti habis kujilati dan kuhisap.

    Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa dengan judul “Cerita Sex hot Akhir Dari Permulaan” dan foto hot terbaru 2016.

    Aku belum sampai. kulihat Tante Melda sedang mengangkang dan memainkan jarinya di klitorisnya. dasternya sdh ditarik ke perut. kusuruh Tante Melda nungging. dasternya kusingkap sampai pundak. Tubuhnya yg semok memiliki lekak lekuk yang tidak dimiliki oleh baik ibuku maupun Mbak Indah yang ramping. dgn penuh rasa geram karena birahi, aku taruh penisku di depan lubang meqinya yang sdh banjir lalu aku hujamkan penisku dlm-dlm. penisku masuk dengan mudah karena bantuan cairan walaupun meqi Tanteku itu masih terasa cengkeramannya. itu yang aku sukai dari keluargaku. tampaknya ibu dan tanteku menikahi lelaki dgn penis kecil sehingga bila aku mengentot mereka, jepitan meqi keduanya masih menggigit.

    Mbak Indah sedang minum jus apelnya secara perlahan. aku jadi punya ide lagi.

    “Kumur-kumur, Mbak. terus semprot perlahan di tubuh ibumu.”

    Mbak Indah mendekat lalu mulai kumur-kumur lalu meludahi bagian tengah punggung putih Tante Melda di antara belikat sampai jus apelnya habis. karena tubuh itu miring, maka airnya turun cepat, sehingga aku harus cepat jg menempelkan lidahku di tengah punggung tanteku yang seksi itu. ketika airnya habis, masih ada bulir-bulir roti yg belum terlumat habis dan tertelan oleh Mbak Indah sehingga menempel di bekas genangan jus apel di antara belikat tante Melda tampak butir-butir roti. sambil mengocok-ngocok meqi sempit Tanteku, aku perlahan menjilati punggung basah tanteku itu yg kini berasa apel. ketika lidahku menyentuh butir roti, aku mengenyotnya sekalian dgn punggung si Tante meninggalkan berkas merah.

    Mbak Indah senang sekali melihat aku menikmati bekas mulutnya, ia kemudian mengambil roti tawar mengunyahnya, lalu mengusapinya di meqinya yg memang basah, lalu menyuapi aku. kini aku menghajar pantat tante Melda dgn sangat keras karena nafsuku sudah di ubun-ubun. Tante Melda jg mengeluarkan suara erangan ketika penisku bertubi-tubi merojok-rojok mahkota kehormatannya, seakan ingin menjebol liang senggamanya itu.

    Mbak Indah terus saja mengunyah dan mengusap roti di meqinya sebongkah demi sebongkah utk disuapkannya kepadaku. roti itu kini berasa meqi kakak sepupuku dan aku menyukainya. aku hampir tak tahan lagi, melihat itu, Mbak Indah memegang sepertiga roti yg tertinggal, mengusapnya di meqinya dgn keras sehingga ada bagian yang masuk lubangnya, lalu menempelkan roti itu di hidungku sehingga bau meqinya kucium dgn jelas membuatku membabi buta menggagahi kemaluan tante kandungku yang sedang nungging.

    Tante Melda melenguh keras dan kurasakan meqinya mengejang dan mengeluarkan cairan, menyebabkan aku ejakulasi di dlm meqi Tante Melda. Kudorong Mbak Indah sehingga nungging di samping ibunya, lalu setelah ejakulasi ketiga, aku cabut penisku dan kubenamkan di meqi kakak sepupuku itu sehingga rahimnya jg kebagian semprotan pejuku. sementara roti yg tadi di hidungku jatuh di pantat tanteku, kuambil roti itu lalu aku masukkan ke meqi basah tanteku itu beberapa saat, sebelum akhirnya aku makan roti yang kini terasa sebagai campuran meqi Mbak Indah dan Tante Melda.

    Dua hari lagi ibuku akan datang, pikirku. maka aku harus memanfaatkan waktu baik-baik. sepanjang hari kami di kamar hanya di kamar Tante Melda tanpa busana dan saling mencintai dan bermesraan sepanjang hari. bibirku selalu menciumi, menjilati dan menyupang tante Melda dan Mbak Indah. sehingga keesokan harinya, hampir seluruh anggota badan mereka berdua penuh dgn tanda cupanganku. bahkan saat makan, kami saling melolohkan makanan satu sama lain dan bercinta juga.

  • Cerita Sex Nikmatnya Dientot Kontol Gede Pria Dewasa

    Cerita Sex Nikmatnya Dientot Kontol Gede Pria Dewasa


    1492 views

    Perawanku – Cerita Sex Nikmatnya Dientot Kontol Gede Pria Dewasa, Aku seorang wanita berumur 33 tahun dan memiliki trauma pada setiap akan melakukan menjalin hubungan dengan seorang pria. Karena pernah dulu aku menjalin hubungan yang lumayan lama dengan pacarku tapi akhirnya dia menghianati aku dengan temanku sendiri, karena itu aku menjadi benci setiap ada seorang pria berusaha mendekati aku meskipun hal itu sudah berlangsung lama.

    Raisa namaku walau demikian aku masih memiiki teman yang siap menemani aku setiap aku membutuhkan mereka. Tapi lama kelamaan akupun sadar kalau aku memang membutuhkan seorang pria dalam hidupku, karena dengan pasangan kita dapat melakukan hal yang tidak bisa di lakukan dengan seorang sahabat baik seklaipun yakni melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita ngentot.

    Apalagi aku merasakan adegan seperti cerita ngentot itu dengan pacarku yang dulu. Sehingga timbul rasa kangen untuk melakukan hal itu lagi, meskipun aku bersikap wajar saja di depan semua tapi yang namanya kebutuhan itu tidak dapat di ganti dengan kegiatan lain manapun, dan aku hanya bisa menerima semuanya tanpa harus mencurahkan pada sahabatku sendiri.

    Karena hal itu adalah hal yang paling pribadi dan sangat rahasia, malu juga jika sampai ada yang tahu kalau aku saat ini membutuhkan belaian seorang pria. Dimana aku termasuk wanita yang tidak banyak tingkah di depan mereka jadi aku harus bisa menjaga sikapku biarlah keinginan itu menjadi rahasiaku sendiri tanpa harus aku katakan pada orang lain.

    Hingga akhirnya aku mengenal seorang pria dewasa dariku, mungkin usianya sudah 40 tahun dan aku benar-benar tidak menyukainya meskipun aku lihat wajahnya begiu ganteng dan gayanya juga tidak memalukan. Tapi aku masih belum siap menjalin hubungan dengan pria dewasa seperti dirinya, karena aku pikir tidak mungkin aku menajlin dengan pria ini sedangkan mantanku lebih muda dari pria ini.

    Tapi lama kelamaan hatiku terpaut juga, aku semakin dekat dengan om Reno yang meruapakan salah satu investor tempatku bekerja. Dari awal dia sudah menruh hati padaku tapi aku belum bisa menerimanya tapi akhirnya setelah mendapat perhatian lebih darinya akupun merasa nyaman dan sangat cocok jika berbicara dari hati ke hati dengannya kini kamipun bertambah dekat.

    Sering om Reno mengajakku pergi keluar entah itu makan ataupun nonton, awalnya aku merasa risih tapi akhirnya aku menyukainya bahkan ada rasa kangen setiap aku tidak berjumpa dengannya, dan aku tidak lagi segan untuk menghubunginya lebih dulu ketika aku merasa ungin menemuinya dan meminta dia datang untuk menemui aku juga untungnya aku dengan om Reno memang belum menikah.

    Seperti hari ini aku bersedia datang ke rumahnya meskipun awalnya aku tidak pernah mau menemuinya dia di rumahnya. Tapi karena om Reno meyakinkan aku kalau dia tinggal sendirian akhirnya akupun datang menemuinya. Begitu pintunya di buka oleh seorang peremuan paruh baya aku yakin dia pembantunya om Reno dan benar saja dia mempersilahkan aku masuk dan menunggu tuannya diruang tamu.

    Mataku menatap seisi rumah om Reno yang begitu besar, kalah jauh jika rumahku dibandingkan dengan rumah besar ini. Akupun meminum minuman yang di hidangkan wanita tadi, dan tidak lama kemudian om Reno keluar dengan penampilan santai membuatku merasa dia lebih jauh muda jika memakai pakaian seperti itu, akupun tersenyum sendiri dalam hati.

    Diapun mendekat lalu berkata ” Kenapa senyam senyum….. ” Aku tidak menjawab hanya saja aku semakin lebar melemparkan senyum padanya ” Jadi Om Reno benar-benar tinggal sendiri di sini… ” Dia melihat ke arahku ” Sebenarnya aku bersama seorang wanita… ” Aku kaget mendengar perkataannya namun kembali tersenyum setelah mendengar ” Itu si Mbok… ” Aku cubit lengan om Reno.

    Diapun menangkap tanganku yang mencubit lengannya dan menarikku untuk lebih dekat lalu kamipun saling berciuman dengan mesra di ruamg tamunya itu. Lama kami saling pagut bibir kami masing-masing sampai akhirnya aku sadar kalau kami berada di ruang tamunya ” Om…. nanti ada si… ” Belum sempat aku melanjutkan kata-kataku om Reno sudah menggendong tubuhku.

    Dengan mesra dia berjalan sambil terus menatap mataku lalu dia masuk di ruangan sebelh ruang tamunya. Aku lihat kalau ruangan itu adalah ruang kerjanya, karena disana terlihat meja kerja dan juga sofa panjang yang begitu empuk ketika tubuhku di rebahkan di atas sofa tersebut, saat om Reno hendak pergi aku menarik tangannya karena birahiku juga sudah memuncak.

    Dia tersenyum lalu mengulum bibirku kamipun kembali saling melumat ” OOouuugggghh… ayo… dong… om…. aaaaggghh… aaaggghh… ” Satu persatu dia lepas bajuku sampai akhirnya tubuhku bugil tanpa menggunakan benang sehelaipun, dengan mesra om Reno menyusuri lekuk tubuhku dengan bibirnya akupun menikmatinya denganmemejamkan mata saat itu.

    Bagai pemain dalam adegan cerita ngentot om Reno terus mencium tubuhku hingga akhirnya dia bangun lalu mencoba memasukkan kontolnya dan sekali tekan bleep bleessss, masukalah kontolnya dalam lubang memekku ” OOouuggghh… oooouuuggggg…… ooouuugggggghhh….. aaaaggghh… ” Desahku menikmati goyangan pantat Om Reno, terasa nikmat dan bergetar seluruh tubuhku.

    Ketika tubuh Om Reno semakin cepat bergerak naik turun di atas tubuku kembali aku mendesah ” OOooooouugggghhh….. ooouuuggghhh…. aaaaggghhh.. nik… mat… om…… aaaaaaagggggghhhh….. aaaaaggggghh… ” Terus saja aku mendesah saking nikmatnya rasa dalam memekku saat om Reno menggoyangkan pinggulnya dengan begitu lihai bagai pemain dalam cerita ngentot.

    Semakin cepat goyangan pantat om Reno dan akupun semakin cepat pula memutar pantatku. Saat itulah kontol om Reno menyemburkan sesuatu yang hangat dari dalam kontolnya dan memenuhi lubang memekku ” Ooouugggghhh… om… aku.. puas…… aaagggghh… ” Om Reno tersenyum bangga padaku dan diaun memberikan kecupan hangat pada keningku tidak lupa juga dia peluk tubuhku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex ML Dengan Tukang Jamu

    Cerita Sex ML Dengan Tukang Jamu


    895 views

    Perawanku – Cerita Sex ML Dengan Tukang Jamu, Hai, nama saya Andi. Ini kisah saya liburan ke ke rumah ortu saya di suatu kabupaten yang terletak di lereng pegunungan karena lagi libur pergantian semester di universitas saya. Pada saat itu saya sedang dudukduduk di teras sambil menghirup udara segar tidak seperti di bandung yang sekarang sudah mulai tercemar polusi. kemudian setelah berselang beberapa menit, kemudian ada seorang wanita menggunakan capil (topi bambu berbentuk kerucut yang biasanya dipakai petani) dan menggendong sebuat bakul yang berisi botolbotol bekas syrup. Mukanya tidak kelihatan karena ditutupi capil coklatnya tapi terlihat dari tanganya kalau dia berkulit putih.

    mungkin karena saya lama memerhatikanya dia kemudian dia masuk dari pagar yang terbuka dan masuk keteras. jamunya tuan.. kemudian dia membuka capilnya. terlihat seorang wanita yang kirakira berumur 28 tahun. mukanya cantik sekali, putih mulus dan tak satupun jerawat hinggap di wajah cantiknya. jamunya ada apa aja mbok ada jamu kuat, encok, pegel linu, cekot cekot, asam urat dst. (macammacam sampai pusing mendengarkanya) waduh maaf mbok, saya nggak sakit oh kalau begitu minum jamu ini aja mas, ini buat seharihari supaya tetap sehat ya udah deh mbok, yang itu aja kemudian dia mengeluarkan sebuah gelas kaca dan mulai tanganya mengambil bermacammacam botol dan menuangakanya ke gelas itu seperti bartender.

    Saya diam diam meliahatnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. rambutnya yang hitam panjang dan lurus menghiasi wajahnya yang bersih itu. dan terlihat badannya sangat sintal dan langsing singset dan kaki putihnya yang tidak ditumbuhi bulubulu. Terlihat dia sangat merawat dirinya. mungkin dirinya rajin minum jamunya itu. dari atas melihat gundukan payudaranya dibalik bajunya. terlihat payudaranya yang SANGAT BESAR dan kencang itu. rupanya dia tidak menggunakan BH. tapi tetap saya kesulitan melihat putingnya karena bajunya ketat. tapi putingnya pun tidak terlihat karena bajunya tebal ini mas jamunya triam kasih kemudian saya minum jamunya sedikit demi sedikit sambil melihat wajahnya yang cantik itu sambil berbincang bincang waduh mbok, jamunya enak banget trima kasih mas andi, nama saya andi. nama mbok siapa nama saya Sumirah panggilanya siapa mbok sumirah? terserah mas kalo manggilnya mbok mirah boleh nggak? boleh mas, tapi jangan panggil saya mbok, saya kan belum neneknenek (tertawa kecil) iya mirah kamu masih muda, cantik lagi ah mas bisa aja deh pasti suami kamu pasti senang sama kamu ucapan ini tersirat untuk menanyakan statusnya karena biasanya disini orang kawin pada umur 20 tahunan saya belum kawin mas ohh begitu toh ngomongngomong mirah sudah jualan jamu sejak kapan? sudah 7 tahun ohh gitu toh mbak, oh ini mbak sudah habis kemudian saya memberikan gelas kepadanya 3000 mas kemudian saya berdiri dan mengambil dompet saya di kantong dan mengambil selembar 5000 an ini mbak kemudian saya menyenggol tanganya.

    halus sekali. ini mas kembalianya kemudian saya menyenggol tanganya kembali kemudian dia pergi dan menjajakan ketempat lain. kemudian keesokan harinya saya ingin bertemu dia lagi sehingga saya kembali menunggu di teras rumah di pagi hari. cukup lama saya menuggunya sekitar setengah jam. tapi ujung hidungnya belum tampak juga. kemudian saya masuk kerumah. kemudian sekitar 3 jam kemudian terdengar sebuah ketukan di pintu depan. kemudian saya buka pintunya dan ternyata yang datang rupanya si mirah. mas andi, jamunya lagi nggak? wahh dari tadi sudah saya tunggu tunggu kok nggak datang iya mass tadi saya lagi nganter anak saya ke sekolahan kemudian saya bingung, belum kawin kok punya anak sih? gumamku kemudian saya ajak ke dalam rumah saya ayo mbak masuk aja trima kasih mas kemudian dia langsung masuk kerumah saya dan melepaskan sendal kumalnya di depan eh mirah jangan dibuka sendalnya! nggak papa mas nanti ngotorin lantai mas aja kemudian dia masuk kerumah dan duduk beralas ubin em mirah kok duduk disitu sih kan kebiasaan saya begini mas, masa tukang jamu duduk di kursi, kan nggak sopan? ini kan di ruang tamu jadi nggak apa apa ayo duduk kemudian dia duduk di sofa. nah gitu dong nanti kalo duduk di lantai masuk angin lo iya mas oh ya mirah, kemarin minumanya bikin saya sehat dan bertenaga maksih mas, mas mau minum itu lagi? iya mirah kemudian dia mulai meramu minumannya.

    tapi perbincangan kami membuatnya berhenti sebentarsebentar mirah, biasanya yang laku itu jamu apa? oh, biasanya jamu buat perempuan sama jamu kuat mas jamu buat perempuan itu apa aja? jamu pembesar dan pengencang payudara dan pantat, kulit putih dan mulus

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Meki Tante Seperti Perawan

    Meki Tante Seperti Perawan


    913 views

    Cerita Sex ini berjudulMeki Tante Seperti PerawanCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2020.

    Perawanku – Kembang tebu seng mabur kanginan… saksi bisu seng dadi kenangan… sepenggal lirik lagu berjudu Dalan Anyar karya Didi Kempot ini Mengawali cerita kali ini. Sore2 syahdu di bercampur rintik air hujan.

    Dibesarkan dalam keluarga kaya raya memang luar biasa indah , apa saja yg diimpikan pasti menjadi kenyataan. Uang mengalir seperti air terjun. Barang-barang yg berharga dari luar dan dalam negeri menjadi sampah di tubuhku, dari segi pakaian, sepatu dan sebagainya sudah tak mampu aqu sebutkan satu persatu.

    Tetapi hanya satu yg susah untuk aqu dapatkan meskipun dibayar dgn ribuan dollar di campakkan ke ribanya sekalipun terlalu susah untuk aqu mendapatkannya. Kasih sayg.. Satu ungkapan yg mudah tetapi terlalu susah untuk aqu merasakan harga sebuah kasih sayg dari Papa dan Mama.

    Apa yg mereka tahu hanyalah, dgn lambakan wang rupiah, aqu akan merasa bahagia. Setiap hari Papa dan Mama akan hilang pada awal pagi dan pulangnya sehingga lewat malam, kadang-kadang tak pulang sampai seminggu lamanya. Selama ini aqu hanya dibelai dan diberikan kasih sayg hanyalah dari orang bayaranku.

    Kak Dyah merupakan orang ketiga yg menjaga aqu, selepas orang bayaran lamaqu berhenti. Selepas kematian suaminya, Kak Dyah terpaksa mencari nafkah sendiri untuk meneruskan hidupnya.

    Hasil perkahwinan dgn suaminya Kak Dyah sudah dikurniakan 2 orang putra, Hairul Amri 6 tahun dan Atikah 10 tahun. Melihatkan kesusahannya, Papaqu sudah mengizinkannya untuk tinggal di rumahku.

    Kak Dyah tidaklah terlalu tua, usianya baru mencecah 35 tahun. Melihat pada bentuk tubuhnya yg cantik dan mempunyai buah dada yg sedikit besar pasti orang menjangka usianya sekitar 30 tahun.

    Segala urusan makan dan minumku Kak Dyah yg menguruskannya. Tugas Kak Dyah sedikit mudah karena di rumahku hanya tinggal adik bungsuku yg baru berusia 5 tahun. Apabila kami semua keluar bekerja, tinggallah Kak Dyah dgn adikku sahaja di rumah sementara anak-anaknya sudah keluar bersekolah.

    Suatu pagi, bangun dari tidur terasa tubuhku begitu sakit urat sarafnya dan kepalaqu terasa begitu berat bagaikan ada batu yg menghempapnya. Aqu paksakan tubuhku keluar dari kamar mencari Mamaqu dgn alasan dapatlah ia menghantar aqu ke klinik.

    “Maa.. Maa..” jeritanku memecahkan kesunyian pagi.
    “Ada apa Zack? Mamamu tiada karena pagi-pagi lagi ia sudah keluar” celah Kak Dyah.
    “Papa mana kak, sunyi aje rumah ni?” tanyaqu sembari melilau mataqu mencari sesuatu.
    “Papamu tak balik semalam karena ada kerja luar, 2 hari lagi baru balik dan Haiqal mengikut Mamanya keluar pagi tadi, katanya mahu membeli barang.” jelas Kak Dyah.

    Kepalaqu terasa berdenyut-denyut dan daya imbanganku kian pudar, tubuhku terhoyong-hayg mencari kerusi. Tetapi tak sempat sampai, aqu terasa tubuhku rebah ke lantai. Untunglah Kak Dyah sempat menyambutku tetapi aqu sudah tak berdaya lagi untuk membuka mata.

    Sadar-sadar terasa begitu sejuk seluruh tubuhku, hawa dingin dari alat penghawa dingin kurasakan terus meresap ke kulitku. Aqu lihat diriku sudah berada di atas kasur di dalam kamarku kembali. Tetapi aqu merasakan seperti ada benda merayap-rayap di kakiku.

    Aqu cuba mengangkat kepala untuk melihat, tersentak dgn itu juga aqu menyandar kembali. Aqu mengeluh perlahan, mahu tak tersentak bila melihat tubuhku tanpa seurat benang dan Kak Dyah sedang asyik menjilat-jilat pahaku dan tangannya terus mengusap-ngusap gagangku yg masih terkulai layu.

    Aqu lihat Kak Dyah seperti seekor singa yg kehausan, habis seluruh gagangku di kulumnya. Melihatkan tubuh Kak Dyah yg dari tadinya sudah menanggalkan seluruh pakaiannya, nafsuku mulai teransang memandang dua buah betik yg tergantung pejal di dadanya. Begitu juga dgn bulu rambut kemaluannya yg menumbuh halus, menampakkan lubang kemaluannya yg tembam.

    “Ehemm.. Arghh..” tak dapat aqu menahan kesedapan.

    Kak Dyah masih memain-mainkan lidahnya ke lubang kencingku dan sesekali ia menjilat dan mengulum biji telurku. Terasa sesak nafasku menahan kenikmatan bila gagangku di masukkan terus ke dalam mulutnya.

    Cloopp.. Claapp gagang berbunyi.

    Daripada bawah Kak Dyah terus menaikkan lidahnya menjilat pusatku dan terus ke puting tetekku yg semakin mengeras bila giginya menggigit manja putingku. Tubuhku terasa hangat bila buah dadanya bergesel lembut di tubuhku. Pening di kepalaqu semakin hilang bila di kerjakan Kak Dyah.

    Aqu sudah tak tahan lagi bila dikerjakan sebegini tetapi niatku terbantut untuk bangun bila kurasakan tanganku diikat pada penjuru katilku. Aqu lihat Kak Dyah hanya tersenyum manja menampakkan barisan gigi putihnya yg tersusun rapi.

    “Kak, tak bestlah macam ni” aqu melepaskan keluhan.

    Tetapi Kak Dyah tak menjawap sebaliknya ia terus merangkul bibirku bertaut rapat dgn bibirnya. Aqu tak mampu bersuara sebaliknya terus memain-mainkan lidahku di mulutnya.

    “Hebat juga penangan janda sorang ni” kata aqu di dalam hati, mungkn lepaskan geram karena lama sudah tak dapat.

    Kak Dyah kemudiannya menjilat terus leherku dan terus memasukkan lidahnya ke lubang telingaqu. Gerakannya membuatkan aqu tak tahan kegelian apabila ia terus memain-mainkan lidahnya di lubang telingaqu. Kemudian ia jilat kembali gagangku sebelum ia menekan masuk gagangku ke lubang kemaluannya.

    Terasa sendat lubang kemaluannya, bila kepala taqukku mula mengelinap masuk lubang kemaluannya, mungkin karena sudah sedikit lama tak servis membuatkan lubangnya seperti anak dara rasanya. Teringat aqu akan kemaluan Julia yg padat sama seperti kemaluan Kak Dyah sewaktu aqu menikmatinya sewaktu di pulau dahulu.

    “Arghh sakitnya.. Sedapnya” rengekan Kak Dyah bila gagangku yg besar menusuki lubang kemaluannya.
    “Arggh.. Urghh” aqu juga menahan kenikmatan.
    “Wah.. Besar dan panjang gagangmu.. Tak sama dgn gagang arwah pakcikmu dulu” luahan Kak Dyah antara jelas dan tak jelas.

    Semakin lama semakin laju Kak Dyah turun dan naik di atas tubuhku bila terasa minyak pelincirnya sudah mula beroperasi, terasa semakin longgar lubang kemaluannya. Senak juga terasa perutku bila punggung Kak Dyah mendarat terus memasukkan seluruh gagangku. Kak Dyah terus memainkan peranannya dan sesekali ia mencium raqus bibirku.

    Aqu turut membantu Kak Dyah dgn mengangkat turun dan naik punggungku bagi merapatkan gagangku ke dalam kemaluannya. Aqu sudah tak tertahan lagi dikerjakan oleh janda seorang ni.

    Aqu rasakan ada cairan hangat mengalir keluar di gagangku dan satu hentakkan kuat menyenakkan perutku. Kak Dyah mengejang kepuasan sesudah sampai orgasmenya. Tetapi gagangku masih mencapai kepuasan yg sebenar, masih jauh lagi untukku sampai penamatnya.

    Aqu cuba menanggalkan ikatan tanganku dgn mulut dan akhirnya telerai jua ikatan yg menyeksakan batinku itu. Aqu lihat Kak Dyah masih lagi terlentang kepuasan dan aqu tak melepaskan peluang yg ada di depan mataqu. Kini giliranku pula untuk memainkan peranan. Aqu mencium kembali bibirnya yg masih kelembapan dan meramas-ramas lembut buah dadanya.

    “Ehemm.. Erghh” Kak Dyah mengerang kegelian bila lidahku mula memain-mainkan kemaluannya.

    Aqu lihat bibir mulut bawahnya masih penuh dgn lender-lendir pejal yg masih bertaqung di lubang kemaluannya. Aqu terus merasakan madu dari lubang kemaluan Kak Dyah sehingga kian kering airnya aqu menjilatnya.

    Lidahku terus menjilat dan memain-mainkan biji klitorisnya, terangkat-rangkat punggungnya menahan kelazatan dan kegelian. Melihatkan Kak Dyah yg sudah hilang kelesuan, aqu tanpa menunggu lama terus melancarkan serangan terhadap kemaluannya.

    Aqu tarik sedikit bahagian kaki terjuntai ke lantai dan ku kangkangkan pehanya agar memudahkan pelayaranku. Aqu halakan kepala taqukku ke lubangnya dan terasa kemutan Kak Dyah masih lagi bertenaga menelan gagangku.

    Tak susah untuk ku teluskan lubang kemaluannya karena salurannya masih licin terkena simbahan lava dari lubang keramatnya. Aqu menekan habis gagangku terus ke dalam lubangnya sehingga rapat telurku ke kemaluan Kak Dyah.

    “Arghh.. Ughh.. Sedapnya, lagi Zack.. Laju lagi..” Kak Dyah mengangkat-ngangkat punggungnya mengikut rentakku.

    Kini aqu tonggengkan pula punggungnya dan Kak Dyah hanya menurut sahaja kehendakku. Aqu benamkan lagi gagangku ke kemaluannya, aqu uli-uli punggungnya yg pejal itu. Aqu sorong, aqu tarik, aqu goyg-goygkan gagangku di dalam lubangnya hingga terasa dinding-dinding mengena kepala taqukku.

    Cloopp.. Claapp berbunyi lubang kemaluannya menahan asakanku.

    “Zack, akak sudah nak sampai ni” aqu terasa gagangku berdenyut-denyut menahan kemutan Kak Dyah.
    “Sedikit lagi kak, saya pun sudah nak orgasmes ni, kita sama-sama sampai ke perhentian”.
    “Cepat sikit, akak sudah tak tahan ni” rayu Kak Dyah menahan asakkanku.
    “Nak tembak kat mana ni kak?” aqu meminta kepastian.
    “Di dalam sahaja.. Akak sudah lama tak cuci dalam tu”
    “Arghh.. Urghh..” Croott.. Croott.. beberapa das tembakkanku tepat pada sasaran.
    “Kau memang hebat Zack, tak pernah aqu merasakan kenikmatan yg begitu sedap” mulutnya terus menyatu dgn bibirku.

    Terasa air hangat mengalir keluar di gagangku dan aqu masih membiarkan gagang terus layu di dalam lubang dalam kemaluannya. Aqu terus lena dipangkuan Kak Dyah. Tetapi Kak Dyah segera bangun membersihkan dirinya sebelum Mama dan adikku pulang.

    Aqu segera menelefon kantorku bahawa aqu tak dapat hadir karena kurang sihat. Segera aqu bangun dari katil bila melihat Kak Dyah masih berada di dalam kamar air.

    Aqu memeluk tubuh Kak Dyah dari belakang dan meramas-ramas buah dadanya, Kak Dyah merenggek kesedapan. Aqu mengambil sabun dan membantu mengabunkan seluruh tubuhnya. Bermula dari tubuhku kemudian aqu turun ke bawah, tetapi tanganku behenti di lubuk kenikmatannya dan memain-mainkan jariku ke dalam pusarnya.

    Kak Dyah sudah tak tahan terus menangkap gagangku dan memasukkan ke dalam lubang kemaluannya. Aqu juga perlu segera menghabiskan pelayaranku dgn segera karena taqut Mama dan adikku akan segera pulang. Sesudah hampir setengah jam bertukar-tukar posisi, akhirnya aqu segera melepaskan segala lavaqu ke dalam mulut Kak Dyah.

    Crott.. Croott.. Arghh.. tangan Kak Dyah terus memain-mainkan gagangku ke dalam mulutnya.
    Habis licin dijilatnya gagangku. Semenjak hari itu, aqu kini menjadi suami kedua kepada Kak Dyah dan kami akan melaqukannya bila ada peluang yg terhidang.

    Rahasiaqu bersama Kak Dyah terus tersimpan rapi hingga Kak Dyah berhenti dari rumahku karena pulang ke kampung menjaga ibunya yg sedang sakit dan tempat Kak Dyah kini sudah diambil oleh orang bayaran baruku . Ning Arti juga boleh tahan pukulan seksnya, mahu tercabut gagangku bila ia menyepit dan mengedut gagang di dalam kemaluannya.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Keenakan Jahil Dengan Teman Sekelas Ketika Pingsan – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Keenakan Jahil Dengan Teman Sekelas Ketika Pingsan – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    3507 views

    Perawanku – Perkenalkan sobat semua, sebelumnya gw mau bilang nama-nama orang dibawah ini hanya samaran, kalau ada kesamaan nama mohon dimaklumi. nama gw Ferdi, cerita ini terjadi saat saya masih kelas 2 SMP tahun 2003 di salah satu kota besar. dulu belum ada istilah modus, cowo dan cewek masih saling percaya, ya kaya belum ada pembatas lah…. saat saya belum tahu-menahu tentang namanya sex. teman saya semua juga belum tau, cuma guru selalu bercerita sebagaimana cewek dan cowok saat masa pubertas. saya dan teman tidak terlalu menghiraukan layaknya masih bocah yg belum tau apa-apa.

    suatu hari saya lupa kapan, teman saya namanya Shelly pingsan di kelas, memang sih saat dia masuk aja udah jaket-an, trus kaya kedinginan gitu (cuacanya gerah banget padahal) pucet. shelly pingsan baru disadari saat guru saya berusaha membangunkanya (saat jam pulang) saat itu saya masih membereskan kelas atau piket, tiba-tiba guru saya manggil saya. “ferdii…tolongin ibu, kayanya shelly pingsan deh”. “wahh gawat tuh bu, saya harus berbuat apa ?” “sudah tolong kamu gendong si shelly ke uks, soalnya mungkin yang lain sudah pulang.”

    “baik bu” saat itu ide setan belum ada di benak saya, yang ada cuma harus membawa shelly ke uks (jujur aja sob, dia orang yang saya sukai di kelas, mau nembak malu mulu). ibu guru saya lalu lapor mengambil kunci uks menyusul saya ke uks, setelah sampai saya baringkan shelly. jujur saja, saat saya menggendong shelly, posisi menggendong saya agak enak, tangan kiri saya di ketiaknya jadi setengah memegang payudaranya dan tangan kanan saya tepat di pantatnya. saya saat itu ga banyak pikir, mau nyentuh apanya yang penting bisa nyelamatin dia.

    begitu di periksa sama guru UKS saya, hanya bilang dia kurang tidur dan kelelahan. selebihnya dia baik-baik saja, biarkan dia istirahat sejenak saja. saat itu juga temen-temen saya datang ke ruang UKS. nina,hendri,lila dan rido. guru uks saya pamit soalnya mau rapat buat tour sekolah kami. saat itu juga hendra ngingetin ada rapat osis “oh ya kan ada rapat, gimana nih ?” (saya dan temen-temen saya tuh masuk Osis sob, bisa dibilang best friend lah kemana-mana bareng, makan bareng belajar bareng). kita bingung juga siapa yang jaga, akhirnya gw disuruh jagain shelly “dah lu aja yang jagain shelly, nanti kita kasih tau kabar selajutnya,” “ocedeh pak boss” saat itu gw ditinggal sendiri buat jaga shelly. gw baca-baca aja koran bekas… tiba-tiba mata gw tertuju pada shelly, sama guru uks, gesper,dasi dan kancing agak dilonggarin, otomatis saya bisa melihat jendolan dadanya dari balik kaos pinknya.

    si dede jadi sakit, kayanya tegang berat sampai-sampai jadi sakit, dan pikiran setan pun muncul, perlahan-lahan saya coba memegang payudaranya dengan 1 tangan dari kursi saya, begitu megang enak banget gitu namun saya belum tau apa-apa. tangan kanan saya pun mencoba memegang yang satunya. dan wow, luar biasa, ukuran normal anak smp bisa terpegang oleh saya. saya coba goyang-goyangkan payudaranya, enak sekali rasanya, trus saya usap-usap. tiba-tiba saya merasa ada jendolan gitu (maklum masih pake miniset bukan BH).

    saya coba usap jendolan tersebut. saya kaget bukan main, tiba-tiba dia seperti mendesah gitu. begitu melihat aman, gw coba sentuh dede gw yg masih di dalam celana sekolah gw di payudaranya (nonjol gede banget dede saya, padahal dah dilapisi pengaman). pelahan-lahan menyentuh dan wow… luar biasa sekali rasanya. saya tekan-tekan penis saya, lalu memutarnya di jendolan pentilnya. setelah itu saya kecup kedua dadanya dan bibirnya. saya akhirnya menonton TV (takut ada orang masuk, ga berani lama-lama). sekitar 30 menitan temen saya balik dan menyampaikan hal-hal osis. dan saat itupula si shelly siuman, setelah siuman saya antar kerumahnya dan pulang masih memikirkan hal barusan terjadi. Fastbet99

    beberapa hari kemudian, disaat sekolah sudah sepi, saya dan shelly masih membereskan ruang osis (piket), setelah selesai, kamipun memutuskan ngerjain pr di ruang UKS (soalnya ada TV, bisa jadi hiburan dan kebetulan kunci uks di kita). saat kami belajar, tiba-tiba si shelly mulai iseng, dia senggol tangan saya sampai kertas kecoret sata lagi nulis, saya bales, lalu jadinya main kelitik-kelitikan, saat saya mengkelitik ketiaknya tanpa sengaja menyentuh puting susunya.

    tiba-tiba dia mengerang “aahhh….” “kenapa ?” “ahh..kok lu kelitik gw dibagian ini malah enak ya ?” sambil nunjuk dadanya, “ga tauh deh…” tiba tiba “lagi dong kelitik gw disini, enak banget rasanya” darah mulai terpompa cepat, saya putusin lakuin hal kemarin aja, saya pegang tuh kedua payudara,

    saya goyang-goyang,usap-usap. dia mengerang kenikmatan. entah kenapa setiap dia mengerang saya menjadi makin deg-degan. si dede ngamuk di dalam celana. saya iseng aja niat setan “coba kalau kamu buka baju, mungkin lebih enak.a” ternyata dia nurut, dia buka baju,minisetnya. dan wow luar biasa indah payudaranya. saya langsung menciuminya dan secara naluri saya menjilatnya juga.terutama dibagian puting. tanpa saya sadari dia telah menanggalkan roknya.

    dan sekarang dia setengah telanjang, hanya menggunakan celana dalam saja.saya buka buka baju saya juga samai CD doang.dia agak malu gitu, saya cium saja dia, dan membisikan, gw suka sama lu, tiba-tiba dia membalas ciuman lebih hot.lalu dia menjatuhkan gw seperti posisi woman on top, dia membuka celana dalamnya dan wow, tanpa bulu masih rapat… saya juga buka baju saya, lalau shelly memegang mencium dan menjilat itu saya seperti professional. diapun mengarahkan dede saya ke liangnya dalam hati saya bergumam “*eeh gila nih perawanin cara WOT*”

    saya sudah tau tentang keperawanan dari guru biologi saya, namun prosesnya agak lama perawaninya. pertama neken-neken,masuk kepala,masuk masuk lalu jleeeb masuk semua, dia seperti nahan sakit, saya remas payudaranya lalu darah menetes ga banyak, saya ambil tisu dan melapnya (agar ga jatuh ke seprei.)dia lalu memompa penis saya, makin cepet trus trus sampai “eh sel gw mau kencing nih” “gw juga fer,…” namun kami ga bisa berhenti dan croott… muncrat semua…

    lumayan banyak cairan saya, buru-buru saya lapyang menetes keluar. setelah itu kita berpakaian lagi dan membereskan uks, secara resmi kita jadian dan selalu melakukanya jika ada kesempatan. END

  • Cerita Ngentot Vagina Siska Lebih Legit –  Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot Vagina Siska Lebih Legit – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1439 views

    Perawanku – Pengalamanku saat bermain berempat dengan Siska dan keponakannya, Hanif membuat Fajar penasaran. Agaknya ia mendengar dari Siska bagaimana Hanif dan aku bermain begitu rupa, hingga ia yang pernah juga main dengan Hanif dan Siska, suatu ketika meminta istrinya untuk mengajak Hanif dan aku bermalam di rumah mereka. Karena Hanif mau ujian semester selama dua minggu, kami tidak mengusiknya. Kesempatan kami untuk bertemu terjadi pada suatu malam minggu setelah Hanif selesai ujian.

    Siska dan Fajar menyiapkan jamuan makan mewah, sebab masakan yang dipesan dari salah satu restoran mahal di bilangan Jakarta ini. Dengan mengenakan celana panjang coklat tua dan kaos berleher berwarna coklat muda, aku tiba di rumah mereka pukul 18 dan melihat Hanif telah ada di sana. Fajar mengenakan celana panjang hitam dan hem biru muda bertangan pendek.

    Siska mengenakan gaun warna biru muda, seperti warna hem suaminya, agak ketat membungkus tubuhnya yang seksi, gaun itu tergantung di pundaknya pada dua utas tali, sehingga memperlihatkan sebagian payudaranya.

    Hanif tak ubahnya seorang putri, memakai gaun berwarna merah muda, ketat menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya yang menggairahkan, juga dengan belahan dada agak rendah dengan potongan setengah lingkaran. Keduanya seolah-olah ingin menunjukkan keindahan payudaranya di depanku dan Fajar untuk menyatakan payudara siapa yang paling indah. Payudara kedua perempuan itu memang tidak terlalu besar, tetapi cukup merangsang buatku.

    Milik Siska lebih kecil sedikit daripada milik Hanif. Hal itu sudah kubuktikan sendiri ketika mencoba menelan payudara keduanya. Payudara Hanif masih tersisa lebih banyak daripada payudara Siska, waktu kuisap sebanyak-banyaknya ke dalam mulutku.

    Kami berempat duduk di ruang makan menikmati jamuan yang disediakan tuan rumah. Hidangan penutup dan buah-buahan segar membuat kami sangat menikmati jamuan tersebut.
    Dari ruang makan, kami beranjak ke ruang keluarga. Siska menyetel musik klasik, sedangkan Fajar mengambil minuman bagi kami, ia menuangkan tequila buat Siska dan Hanif, sedangkan untuknya dan aku, masing-masing segelas anggur Prancis, agak keras kurasa alkoholnya.

    Rona merah membayang pada wajah mereka bertiga, dan kupikir demikian juga denganku, akibat pengaruh minuman yang kami teguk. Percakapan kami yang semula ringan-ringan di seputar kerja dan kuliah Hanif makin beralih pada hal-hal erotis, apalagi waktu Siska melihat ke arahku dan berkata,

    “Wah, pengaruh anggur Prancis sudah membangunkan makhluk hidup di paha Agus. Lihat nggak tuh Nif?” Hanif menengok ke bagian bawah tubuhku dan membandingkan dengan Fajar, “Lho, yang satu ini pun sudah mulai bangkit dari kubur, hi… hi….hi…”

    Hanif yang duduk di dekatku menyenderkan kepalanya pada bahu kananku. Siska mengajak suaminya berdiri dan berdansa mengikuti irama lagu The Blue Danube-nya Strauss. Entah pernah kursus atau karena pernah di luar negeri, mereka berdua benar-benar ahli melakukan dansa.

    Setelah lagu tersebut berlalu, terdengar alunan Liebestraum. Fajar melepaskan pelukannya pada pinggang Siska dan mendekati Hanif, lalu dengan gaya seorang pangeran, meminta kesediaan Hanif menggantikan Siska menemaninya melantai, sementara Siska mendekatiku.

    Aku yang tak begitu pandai berdansa menolak dan menarik tangan Siska agar duduk di sampingku memandang suaminya berdansa dengan keponakannya. Rupanya Hanif pun tidak jelek berdansa, meskipun tak sebagus Tantenya, ia mampu mengimbangi gerakan Fajar.

    Saat alunan lagu begitu syahdu, mereka berdua saling merapatkan tubuh, sehingga dada Fajar menekan payudara Hanif. Di tengah-tengah alunan lagu, wajah Fajar mendekati telinga Hanif dan dengan bibirnya, ia mengelus-elus rambut di samping telinga Hanif dan dengan kedua bibirnya sesekali cuping telinga Hanif ia belai.

    Tatapan Hanif semakin sayu mendapati dirinya dipeluk Fajar sambil dimesrai begitu. Lalu bibir Fajar turun ke dagu Hanif, menciumi lehernya. Kami dengar desahan Hanif keluar dari bibirnya yang separuh terbuka.

    Lalu ia dengan masih berada pada pelukan Fajar di pinggangnya, mengarahkan ciuman pada bibir Fajar. Mereka berpagutan sambil berpelukan erat, kedua tangan Fajar melingkari pinggul Hanif, sedangkan kedua tangan Hanif memeluk leher Fajar. Permainan lidah mereka pun turut mewarnai ciuman panas itu.

    Fajar lalu membuka gaun Hanif hingga terbuka dan melewati kedua pundaknya jatuh ke lantai. Kini Hanif hanya mengenakan kutang dan celana dalam berwarna merah muda. Tangan Hanif ikut membalas gerakan Fajar dan membuka hemnya, kemudian kulihat jari-jarinya bergerak ke pinggang Fajar membukai ikat pinggang dan risleting celana Fajar.

    Maka terlepaslah celana Fajar, ia hanya tinggal memakai celana dalam. Lalu jari-jari Hanif bergerak ke belakang tubuhnya, membuka tali kutangnya, hingga menyembullah keluar kedua payudaranya yang hanifl. Keduanya masih saling berpelukan, melantai dengan terus berciuman.

    Namun tangan keduanya tidak lagi tinggal diam, melainkan saling meraba, mengelus; bahkan tangan Fajar mulai mengelus-elus bagian depan celana dalam Hanif. Hanif mendesah mendapat perlakuan Fajar dan mengelus-elus penis Fajar dari luar celana dalamnya, lalu dengan suatu tarikan, ia melepaskan pembungkus penis tersebut sehingga penis Fajar terpampang jelas memperlihatkan kondisinya yang sudah terangsang.

    Fajar mengarahkan penisnya ke vagina Hanif dan melakukan tekanan berulang-ulang hingga Hanif semakin liar menggeliatkan pinggulnya, apalagi ciuman Fajar pada payudaranya semakin ganas, dengan isapan, remasan tangan dan pilinan lidahnya pada putingnya.

    Hanif terduduk ke karpet diikuti oleh Fajar yang kemudian meraih tubuh Hanif dan membaringkannya di sofa panjang. Dengan jari-jari membuka celah-celah celana dalam Hanif, mulutnya kemudian menciumi vagina Hanif. Erangan Hanif semakin meninggi berganti dengan rintihan.

    “jarr, ayo sayang ….. ooooohhhh …. Yahhh, gitu sayang, adddduhhhh … nikmat sekali ….. aaakkkhhhh …. ”
    Setelah beberapa saat mengerjai vagina Hanif, Fajar berlutut dekat Hanif dengan kaki kanan bertelekan di lantai, sedangkan kaki kirinya naik ke atas sofa, ia arahkan penisnya ke vagina Hanif dari celah-celah celana dalam Hanif.

    Lalu perlahan-lahan ia masukkan penisnya ke vagina Hanif dan mulai melakukan tekanan, maju mundur, sehingga penisnya masuk keluar vagina Hanif.

    Siska yang duduk di sebelah kiriku terangsang melihat Fajar dan Hanif, lalu mencium bibirku. Kubalas ciumannya dengan tak kalah hebat sambil mengusap-usap punggungnya yang terbuka. Siska memegangi kedua rahangku sambil menciumi seluruh wajahku, lidahnya bermain di sana-sini, membuat birahiku semakin naik, apalagi ketika lidahnya turun ke leherku dan dibantu tangannya berusaha membuka kaosku. Kuhentikan gerakannya meskipun ia membantah, “Ayo dong Gus?”

    “Tenang sayang …. ” kucium bibirnya sambil menunduk dan dengan tangan kiri menahan lehernya, tangan kananku mengangkat kakinya hingga ia jatuh ke dalam boponganku dan kugendong menuju kamar tidur mereka. Kami tak pedulikan lagi Fajar dan Hanif yang semakin jauh saling merangsang. Kurebahkan tubuhnya di ranjang dan kubuka seluruh pakaianku.

    “Cepet banget Gus, udah sampai ke ubun-ubun ya sayang?” tanya menggoda sambil berbaring.
    “Udah berapa minggu nich, kangen pada tubuhmu …” jawabku sambil mendekati dirinya.

    Kembali kulabuhkan ciuman pada bibirnya sambil jari-jariku mengelus pundaknya yang terbuka sambil membukai kedua tali di pundaknya. Lidahku mencari payudaranya dan mengisap putingnya. Isapan mulutku pada putingnya membuat Siska mengerang dan menggelinjang, apalagi ketika sesekali kugigit lembut daging payudaranya dan putingnya yang indah, yang sudah tegang.

    Mungkin karena pengaruh minuman keras dan tontonan yang disajikan Hanif dan Fajar barusan, kami berdua pun semakin liar saling mencium tubuh yang lain satu sama lain. Pakaian kami sudah terlempar kesana kemari.

    Ciuman bibir, elusan jari-jari dan bibir, remasan tangan, jilatan lidah menyertai erangan Siska dan aku. Kami berdua seolah-olah berlomba untuk saling memberikan kepuasan kepada yang lain. Apalagi ketika Siska menindih tubuhku dari atas dengan posisi kepala tepat pada pahaku dan mengerjai penisku dengan ganasnya.

    Vaginanya yang tepat ada di atas wajahku kuciumi dan kujilati, klitorisnya kukait dengan lidah dan kugunakan bibirku untuk mengisap klitoris yang semakin tegang itu. Setelah tak tahan lagi, Siska segera bangkit lalu menungging di depanku.

    Rupanya ia mau minta aku melakukan doggy style posisi yang sangat ia sukai. Dari ruang keluarga, kudengar rintihan Hanif dan erangan Fajar. Mungkin mereka sudah semakin hebat melakukan persetubuhan.
    Kuarahkan penisku ke vagina Siska. Kugesek-gesekkan kepala penis hingga ia kembali merintih,
    “Guuussss, jangan permainkan aku! Ayo masukin dong, aku nggak tahan lagi, sayaaaanngg!” pintanya.

    Penisku mulai masuk sedikit demi sedikit ke dalam vaginanya. Kupegang pinggulnya dan memaju-mundurkan tubuhnya mengikuti alunan penis masuk keluar vaginanya. Sekitar lima menit kulakukan gerakan begitu, ia belum juga orgasme, begitu pula aku. Kemudian kuraba kedua payudaranya yang menggantung indah dari belakang. Kuremas-remas sambil merapatkan dadaku ke punggungnya.

    Ia mengerang, mendesah dan merintih. “Ahhhh ….. sshsshh, ouuughhhh, nikmatnyaaaa …… sayangkuuuuu. ….” Mendengar suaranya dan merasakan geliat tubuhnya di bawah tubuhku, membuatku makin terangsang.
    Lalu kutarik kedua tangannya ke belakang tubuhnya. Kupegang lengannya dengan sentakan kuat ke arah tubuhku hingga ia mendongakkan kepalanya. Kedua tangannya berusaha menggapai payudaranya dan meremas-remas payudaranya sendiri. Kami berdua kini dalam posisi bertelekan pada lutut masing-masing, agak berlutut, ia tidak lagi menungging, penisku membenam dalam-dalam ke vaginanya.

    Rintihan Siska semakin tinggi dan saat kuhentakkan beberapa kali penisku ke dalam vaginanya, ia menjerit, “Aaaaahhhhhh ….. oooooggghhh …..” Penisku terasa diguyur cairan di dalam. Aku tak kuat lagi menahan nafsuku dan menyusul dirinya mencapai puncak kenikmatan.

    Ia lalu menelungkup dengan aku menindih punggungnya yang sesekali masih memaju-mundurkan penisku di dalam vaginanya. Keringat bercucuran di tubuh kami, meskipun pendingan kamar itu cukup dingin ketika kami baru masuk tadi.

    Kemudian kami berbaring berpelukan, aku menelentang sedangkan Siska merebahkan tubuhnya di atasku. Di ruang sana tak terdengar lagi suara Fajar dan Hanif, mungkin mereka juga sudah orgasme. Tanpa sadar, aku tertidur, juga Siska.

    Aku terjaga ketika merasakan ciuman pada bibirku. Kubalas ciuman itu, tetapi aromanya berbeda dengan mulut Siska. Kubuka kelopak mataku, kulihat Hanif masih telanjang membungkuk di atas tubuhku sambil menciumi aku.

    Mataku terbuka lebar sambil memagut bibirnya memainkan lidahku di dalam mulutnya, ia membalas perlakuanku hingga lidah kami saling berkaitan. Sedangkan Fajar kulihat mendekati Siska dan menciumi payudara istrinya.

    Siska menggeliat dan membalas ciuman dan pelukan suaminya. Tangannya mengarah ke bagian bawah tubuh Fajar meraih penis suaminya yang sudah melembek. Ia rabai dan kocok penis itu, hingga kuperhatikan mulai bangun kembali. Hanif yang semula hanya menciumi bibirku dan memainkan lidahnya, menurunkan ciumannya dan mencari dadaku, di sana putingku diciumi dan digigitnya lembut.

    Lama-lama gigitannya berubah semakin buas, hingga membuatku merintih sakit bercampur nikmat, “Kenapa, sayang? Sakit ya?” tanyanya menghentikan permainannya sambil menatapku. Aku menggelengkan kepala dan memegang kepalanya agar kembali meneruskan ulahnya. Lidahnya kembali terjulur dan bermain di putingku bergantian kiri dan kanan.

    Setelah itu, ia turunkan ciumannya ke penisku yang masih ada sisa-sisa sperma dan cairan vagina Siska. Ia lumat dan masukkan penisku ke dalam mulutnya. Penis yang sudah lembek itu kembali tegang mendapat perlakuan mulutnya.

    Tangannya memegang pangkal penisku melakukan gerakan mengocok. Bibirnya dan lidahnya juga bermain di testisku dan “Uuuuhhhh ….” aku mendesah, sebab kini lidahnya menjilati analku tanpa rasa jijik sedikit pun.

    Setelah itu kembali mulutnya bermain di testisku dan memasukkan kedua testis itu bergantian ke dalam mulutnya. Sedotan mulutnya membuat birahiku kembali muncul. Sementara rintihan Siska kembali terdengar. Kuintip mereka, Fajar kini menciumi paha istrinya, sama seperti perbuatan Hanif padaku.

    Hanif melihat penisku makin tegang, tetapi kemudian ia melangkah ke bufet kecil di samping ranjang. Tak lama kemudian ia kembali ke ranjang sambil memegang dildo berwarna merah di tangannya. Penis buatan itu memiliki tali yang kemudian ia ikatkan ke pinggangnya sehingga kini Hanif terlihat seperti seorang laki-laki, tetapi memiliki payudara.

    Fajar masih terus menciumi paha isterinya ketika Hanif memegang rambut Fajar dan meminta Fajar menciumi payudara isterinya, sedangkan penis buatan sudah ia arahkan ke vagina Siska. Fajar menoleh sekilas ke arah Hanif, tetapi ia tidak menolak dan meremas-remas payudara istrinya sambil menciumi dan memilin putingnya.
    Desahan Siska semakin kuat disertai geliat tubuhnya, apalagi saat dildo Hanif mulai memasuki vaginanya yang kembali basah. Hanif kemudian memaju-mundurkan tubuhnya hingga dildo itu masuk keluar vagina Siska.

    Siska mengerang dan meracau dengan tatapan mata sayu. Kudekati wajahnya dan kupagut bibirnya sambil turut membelai payudaranya membantu suaminya yang masih terus meremas dan menciumi payudaranya.
    Beberapa saat dengan posisi itu, membuat Siska kembali naik birahi. Hanif kemudian membalikkan tubuhnya ke samping sambil memegangi pinggang Siska agar mengikuti gerakannya. Aku membantu gerakannya dan menggeser tubuh Siska hingga kini berada di atas tubuh Hanif dengan dildo Hanif yang tetap menancap pada vagina Siska.

    Siska yang ada di atas Hanif kini, menduduki perut Hanif sambil melakukan gerakan seakan-akan sedang menunggang kuda. Desahan Siska semakin kuat sebab dildo itu benar-benar masuk hingga pangkalnya ke dalam vaginanya.

    Hanif tidak banyak bergerak, hanya pasif, tetapi jari-jarinya bermain di sela-sela vagina Siska merangsang klitoris Siska. Aku memeluk Siska dari belakang punggungnya, sedangkan Fajar dari arah depan tubuh Siska meremas-remas dan sesekali menciumi dan menjilati payudara Siska.

    “Gus, masih ada lubangku yang nganggur, ayo sayangg….. oooohhhh, nikmatnya” desahnya memohon.
    Aku menyorong tubuh Siska agar rebah di atas tubuh Hanif, lalu kusentuh lubang analnya. Kubasahi dengan sedikit ludah bercampur cairan vaginanya sendiri. Lalu setelah cukup pelumas, kumasukkan penisku ke dalam analnya.

    Kugerakkan penisku maju mundur, sedangkan Siska dan Hanif saling berciuman, dan Fajar meremas-remas payudara kedua perempuan itu bergantian. Rintihan kedua perempuan itu semakin kuat terdengar. Mungkin karena merasa tindihan dua tubuh di atasnya agak berat, Hanif agak megap-megap kulihat, sehingga kuajak mereka berdua melakukan gerakan ke samping. Aku kini berbaring terlentang. Penisku yang tegang dipegangi tangan Siska dan diarahkannya masuk ke dalam analnya sambil merebahkan tubuhnya terlentang di atasku.

    Lalu Hanif kembali berada di atas tubuh Siska memasukkan dildo pada pangkal pahanya ke dalam vagina Siska. Gerakan Hanif kini aktif, berganti dengan aku yang pasif pada anal Siska. Tak lama kemudian Siska orgasme disertai rintihan panjangnya.

    Kupeluk ia dari bawah, sedangkan bibirnya diciumi oleh Hanif dengan ganasnya. Fajar masih terus meremas-remas payudara kedua perempuan itu. Lalu Hanif mencabut penis buatan dari vagina Siska dan berbaring di sampingku, sementara Fajar meletakkan tubuhnya di samping Hanif sambil memeluk tubuh Hanif dan mencium bibirnya.
    Sekitar sepuluh menit kemudian, Siska bangun dari atas tubuhku dan membuka tali yang mengikat dildo pada pinggang Hanif.

    Diperlakukan seperti tadi, rupanya membuat Siska juga ingin mencoba apa yang dilakukan oleh Hanif terhadap dirinya. “Mas, Gus, pegangi tangan dan kaki Hanif. Yuk buruan, jangan berikan kesempatan buat dia!” katanya memerintah kami berdua.

    Hanif yang masih kecapekan karena mengerjai Siska tadi mencoba meronta-ronta ketika tanganku memegangi kedua tangannya dan mementangkan lebar-lebar, sedangkan Fajar memegangi kedua telapak kakinya sehingga kedua paha dan kakinya terpentang lebar. “Ah, Tante curang, masak pake pasukan mengeroyok ponakannya …” katanya protes.

    “Biarin, abis ponakan nakal kayak gini. Masak Tantenya dihabisi kayak tadi?” gurau Siska sambil berlutut di antara kedua paha Hanif. Ia lalu menundukkan wajahnya menciumi dan menjilati vagina Hanif. Hanif benar-benar tidak bisa berkutik, meskipun ia menggeliat-geliat, apalah artinya, sebab tangan dan kakinya dipegangi oleh dua lelaki dengan kuatnya.

    Puas menciumi vagina Hanif, Siska mengangkangkan pahanya di luar paha Hanif, lalu menujukan dildo pada pahanya ke dalam vagina Hanif. Setelah dildo tersebut masuk, kedua pahanya bergerak ke arah dalam ke bawah kedua paha Hanif, sehingga kedua paha Hanif semakin rapat mengunci dildo yang sudah masuk dengan mantap ke dalam vaginanya.
    Sedangkan di bawah, kedua tungkainya mengunci kedua tungkai Hanif. Kini tanpa dipegangi oleh tangan Fajar pun, kaki Siska sudah mengunci paha dan kaki Hanif dengan ketatnya. Mulut Siska mengarah pada payudara Hanif dan melumat habis kedua payudara keponakannya.

    Sedangkan aku, sambil mementangkan kedua tangan Hanif, mencium bibirnya dan memasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Sesekali kuangkat wajahku dan berciuman dengan Siska.
    Erangan Hanif yang tak menduga serangan Tantenya semakin dahsyat, terdengar semakin berubah menjadi rintihan. Apalagi Tantenya semakin cepat menggerakkan dildo ke dalam vaginanya. Beberapa kali ia malah menghentakkan dalam-dalam dildo tersebut ke vagina Hanif.
    Mungkin karena sudah sering melihat bagaimana gerakan penis suaminya atau penisku masuk keluar vaginanya, ia pun tergoda untuk melakukan aksi serupa.

    Cuma sekitar lima menit diserang begitu, Hanif tak kuasa lagi bertahan, ia merintih lirih, “Tante Annnnaaaaa, aku dapet ….. aaahhhhhh …… nikmattt …… sssshhhhh .…… ooouuugghhh ….. aaaakkkhhh.”
    Siska masih terus merojok vagina Hanif, hingga Hanif memaksaku melepaskan kedua tangannya dan menolakkan tubuh Tantenya, “Tante, udah dong, bisa pecah ntar memiawku!! Ahhh … sadis deh Tante!!” katanya.

    Kami tertawa mendengar kalimatnya, sebab tahu mana mungkin pecah vaginanya dengan alat yang mirip penisku dan penis Fajar. Siska merebahkan tubuh di samping Hanif seraya mencium bibir Hanif dengan lembut. Keduanya berciuman agak lama dan kembali berbaring terlentang berdampingan. Aku dan Fajar mengambil tempat di samping mereka berdua.

    Setelah itu, Siska memintaku menyetubuhinya dengan posisi ia di atas dan aku berbaring di bawah, kemudian ia minta lagi Hanif untuk memakai penis buatan tadi ke dalam analnya lalu meminta penis suaminya untuk ia lumat habis-habisan. Hanif yang ingin membalas perbuatan Tantenya, tidak menolak.

    Dengan cepat diikatkannya tali dildo itu dan menyerang anal Tantenya. Rintihan Siska kembali terdengar di sela-sela lumatan bibir dan mulutnya pada penis suaminya. Fajar masih mau diperlakukan demikian beberapa kali, tetapi mungkin karena tak tahan melihat ada vagina menganggur, ia kemudian mendekati bagian bawah tubuh kami dan kulihat mengusap-usap pantat Hanif.

    Lalu ia memasukkan penisnya ke dalam vagina Hanif. Empat tubuh telanjang berkeringat kini saling bertindihan. Fajar paling atas menyetubuhi Hanif, sementara Hanif dengan dildo-nya mengerjai vagina Siska, dan aku paling bawah mengerjai anal Siska dengan penisku yang tegang terus. Sprey ranjang sudah acak-acakan oleh tingkah kami berempat, tapi kami tak peduli lagi pada kerapihan.

    Masih dengan napas tersengal-sengal, Hanif membisikkan sesuatu ke telinga Fajar. Fajar yang sudah melepaskan dirinya dari tubuh Hanif, memeluk tubuh istrinya melepaskan analnya dari hunjaman penisku. Hanif kemudian mendekati aku dan berbisik, “Gus, kita kerjai Tante lagi yuk? Sekarang coba masukin penis kalian berdua ke memiawnya, ntar aku bantu dengan dildo pada analnya.”
    Wah ide yang unik, pikirku sambil mengangguk. Kemudian kuraih tubuh Siska, “Ada apa sich Gus, aku masih capek sayang!” Tapi penolakannya tak kuhiraukan. Kutarik tubuhnya rebah menelungkup di atas tubuhku sambil menggenggam penis yang kuarahkan pada vaginanya.

    Dasar vaginanya masih merekah, dengan mudahnya penisku melesak ke dalam, membuatnya kembali mendesah. Tak lama kemudian, Fajar mendekati kami dan mengarahkan penisnya ke dalam vagina Siska.
    Penisku yang masih berada di dalam vagina Siska, bergesekan dengan penis Fajar yang mulai menyeruak masuk keluar ke dalam. Mata Siska yang tadinya sayu mendapat seranganku, membeliak merasakan nikmat akibat dimuati dua penis pada vaginanya. Ia tak kuasa melawan walaupun semula merasa vaginanya begitu padat dimasuki dua penis sekaligus.

    Kemudian kulihat Hanif memperbaiki letak dildo yang masih ia kenakan. Lalu dengan hati-hati ia menempatkan dirinya di antar tubuh Fajar dan pantat Siska. Fajar memberikan ruang gerak padanya dengan mencondongkan tubuhnya ke arah belakang dan menahan berat badannya dengan kedua tangannya, sehingga Hanif bebas memasukkan dildo ke dalam anal Siska.
    Aku dan Fajar menghentikan gerakan dengan tetap membiarkan kedua penis kami berada di dalam vagina Siska. Begitu dildo Hanif masuk ke dalam analnya, Fajar mulai menggerakkan penisnya lagi, merasakan gerakan itu, aku mengikuti irama mereka berdua.

    Rintihan Siska meninggi saat dildo Hanif memasuki analnya bersamaan dengan kedua penis kami. Kututup rintihannya dengan mencium bibir Siska. Ia memagut bibirku dengan kuat, bahkan sempat menggigit bibirku dan mengisap lidahku kuat-kuat.
    Mungkin pengaruh desakan dua penis sekaligus pada vaginanya dan penis buatan pada analnya, membuat Siska melayang-layang mencapai puncak kenikmatan yang lain dari biasanya.

    Ia tidak lagi mengerang atau mendesah, melainkan merintih-rintih dan bahkan sesekali menjerit kuat.
    “Auuuhhh …. Ooooohhhhh …. gila ….. kalian bertiga benar-benar gila! Uuuukhhhh ….. sssshhhhh ….. aakkkkhhhh …..” rintihnya sambil menggeliat-geliatkan tubuhnya menerima serangkan kami bertiga. Pagutan bibirku menutup rintihannya dengan lilitan lidah yang menjulur memasuki rongga mulutnya.
    Hanif merapatkan tubuhnya ke punggung Tantenya dan kedua tangannya bergerak meremas-remas kedua payudara Tantenya. Siska merintih menikmati serangan di sekujur tubuhnya terutama pada bagian-bagian vitalnya.

    Entah sudah berapa puluh kali penisku dan penis Fajar bergerak masuk keluar vagina Siska dan analnya dirojok dildo Hanif. Sementara kedua tangan Fajar masih menyangga tubuhnya, ia tak bisa berbuat apa-apa walaupun kulihat beberapa kali mencoba meraih punggung Hanif untuk meremas-remas kedua payudaranya dari belakang, tapi posisinya tidak menguntungkan.
    Ia kemudian memusatkan pikiran pada gerakan penisnya yang semakin cepat kurasakan bergesekan dengan penisku di dalam vagina Siska yang sudah semakin becek.

    Rintihan Siska semakin tinggi berubah menjadi jeritan. Ia memiawik-mekik nikmat, ketika mencapai orgasme. Fajar menyusul menghentakkan penisnya kuat-kuat ke dalam vagina istrinya, tapi kedua tangan Siska menahan pantat suaminya, agar tetap melabuhkan penisnya di dalam vaginanya.
    Ia seakan tidak rela penis kami keluar dari vaginanya, meskipun ia sudah orgasme. Tak lama kemudian, suaminya menyerah, mencabut penisnya.

    Aku masih bertahan dan meminta Hanif berbaring dengan Tantenya terlentang di atas tubuhnya dan dildo yang dipakainya ia masukkan ke anal Siska, sementara aku menancapkan penisku ke vagina Siska. Meskipun Hanif berada di bawah tubuh Tantenya, tubuh Siska kupegangi agar tidak membebani Hanif. Kuraih pundaknya agar merapat ke tubuhku.

    Tangan Siska bermain di kedua payudara Hanif sambil menikmati hunjaman dildo Hanif pada analnya dan penisku pada vaginanya yang barusan sudah mencapai kenikmatan. Fajar berbaring di sisi Hanif sambil membantu Siska membelai dan meremas-remas payudara Hanif dan sesekali mencium bibir Hanif.
    Tangan Fajar bermain di bagian bawah tubuh Hanif, rupanya ia mengorek-ngorek vagina Hanif, hingga gadis itu tidak hanya menancapkan dildo ke vagina Tantenya, tetapi juga menaiki anak tangga kepuasan oleh permainan tangan Fajar.

    Hanif menggeliat-geliat di bawah dengan dildo*-nya menancap dengan dalam pada vagina Siska, sambil menikmati ulah jari-jari Fajar pada vaginanya. Rintihan Hanif semakin kuat bercampur dengan jeritan Siska yang kuserang habis-habisan dengan gerakan sekuat-kuatnya dan sedalam-dalamnya membenamkan penisku ke dalam vaginanya.

    Ia menjerit-jerit seperti waktu penis suaminya bersama penisku masih berada di vaginanya. Penisku kupegangi dan kutekan kanan kiri merambah, mengeksplorasi dinding vaginanya dan menarik tanganku hingga penisku masuk hingga pangkalnya. Jari-jariku mencari klitorisnya dan membelai-belainya sedemikian rupa hingga ia tak berhenti memiawik.

    Sekujur tubuh Siska bersimbah peluh dan kuperhatikan ada tetesan air keluar dari matanya turun ke pipi. Rupanya saking nikmatnya multiorgasme yang ia rasakan, tanpa terasa air matanya menetes. Tentu saja air mata bahagia. Kukecup kelopak matanya menciumi air matanya dan bibirku turun ke bibirnya, melakukan kecupan yang liar dan panas.
    “Ooooooooogggghhhhhhhh ….. Gussssss ……. Uuuhhh ……. Ssssshhhhh …. Hanifaaaa …… nikmatnyaaaaaahhhhhhh …… Aaaahhhhhh!!!” teriakannya terdengar begitu kuat sambil menekankan vaginanya kuat-kuat ke penisku.

    Seperti biasanya kalau ia mencapai orgasme yang luar biasa, air seninya ikut muncrat bersamaan dengan cairan vaginanya. Semprotan cairannya membasahi penisku, sela-sela paha Hanif dan sprey di bawah kami. Mulutnya menolak mulutku dan menggigit pundakku hingga terasa giginya menghunjam agak perih di kulitku.
    Dari bawah kulihat Hanif juga semakin kuat menekan dildo ke anal Siska. Hanif pun merintih,
    “Tanteeeee ….. aku …. juga dapeetttt nicchhhh ….. oooohhh, jari-jarimu lincah benar Oooommmm …..” pujiannya keluar memuji perbuatan Fajar terhadap dirinya. Fajar mencium bibir Hanif dan mengelus-elus payudaranya.

    Terakhir, aku menghentakkan penisku sedalam-dalamnya dan sambil mengerang nikmat, muncratlah spermaku memasuki vagina Siska. Kutarik tubuh Siska berbaring di atas tubuhku yang berbaring terlentang, sedangkan Hanif memeluk Fajar yang menindih tubuhnya sambil terus berciuman dan memasukkan jari-jarinya sedalam-dalamnya ke dalam vagina Hanif yang pahanya sudah merapat satu sama lain dan menjepit jari-jari dan tangan Fajar dengan kuatnya.

    Napas Siska, Hanif dan aku yang terengah-engah semakin mereda sambil mencari posisi yang enak untuk berbaring. Kuamati payudara kedua perempuan itu sudah merah di sana-sini, akibat ciuman dan gigitan Fajar, aku dan mereka berdua satu sama lain.

    Pundakku yang perih akibat gigitan Siska tadi, diciuminya dengan lembut seraya minta maaf, “Gus, maaf ya, jadi kejam gini sama kamu, abis nggak tau lagi sih mau ngapain. Yah udah, pundakmu jadi sasaran mulut dan gigiku.” Kuelus-elus rambutnya sambil berkata, “Tak apa, sayang. Ntar juga cepat sembuh koq, apalagi sudah kau obati dengan ludahmu.”

    Setelah itu, kami berempat terbaring nyenyak setelah beberapa jam main tak henti-hentinya. Kami baru bangun ketika matahari sudah naik tinggi dan jarum jam dinding menunjuk pukul 11.00 WIB. Kami mandi berempat di kamar mandi.

    Bathtub yang biasanya hanya dimuati satu atau dua tubuh orang dewasa, kini menampung tubuh kami berempat yang sambil berciuman, menggosok, meraba dan meremas satu sama lain, tetapi karena tenaga kami sudah terkuras habis, kami tak main lagi pagi itu. Namun siangnya, usai makan, Hanif sempat memintaku untuk main lagi dengannya.

    Fajar dan Siska, sambil tertawa-tawa dan memberi komentar, hanya menonton keponakan mereka main denganku di karpet ruang keluarga mereka. Hanif seolah tak kenal lelah, tidak cukup hanya meminta vaginanya kukerjai, tetapi juga analnya, baik dengan posisi terlentang dengan kedua kakinya kupentang lebar maupun dengan posisi ia menungging dan kutusuk dari belakang.
    Jika kuhitung, ada sekitar tiga kali lagi ia orgasme, sementara aku hanya sekali, tetapi untungnya penisku tetap bisa diajak kompromi untuk terus main melayani permintaannya.

    Tepukan tangan Fajar dan Siska memuji kekuatan kami berdua mengakhiri persetubuhan kami berdua, lalu Siska membersihkan penisku yang dilelehi cairan vagina dan anal Hanif serta spermaku, sedangkan Fajar membaringkan tubuh Hanif di sofa panjang dan membersikan vaginanya dengan bibir dan lidahnya. Pelayanan kedua suami istri itu benar-benar luar biasa terhadap keponakannya, Hanif dan aku.

     

  • Cerita Sex Penjaga Rental DVD Yang Menggoda

    Cerita Sex Penjaga Rental DVD Yang Menggoda


    631 views

    Perawanku – Cerita Sex Penjaga Rental DVD Yang Menggoda, Aku saat ini duduk disemester 7 panggil saja aku Ari aku kuliah di kota pelajar Yogyakarta, aku dikarunia wajah yang lumayan ganteng dengan tinggi badanku 173 cm, serta ukuran penisku yang besar dan panjang membuat kaum hawa yang gila sex membuat dia puas, jujur saja aku orang penggila sex juga.

    Hobby-ku menonton BF sambil ngelus-elus penis yang sudah tidak sabaran mengeluarkan sperma. Setiap hari penisku harus kulatih dengan mengelus-elus dan mengocok-ngocok pelan dan halus (tidak sampai keluar) agar tetap pada kondisi ready stock.

    Aku mengeluarkan sperma biasanya pada saat nonton BF, aku telanjang sambil tiduran, lama-lama penisku menjadi tegang dan kuimbangi dengan kocokan lembut di batang penisku, biasanya kuletakan penisku di antara dua telapak tangan dan kumaju-mundurkan tangan kanan dan kiri berlainan arah.

    Wah.. nikmat sekali, dan kalau aku sudah sampai orgasme, aku lalu mencari adegan waktu ceweknya di atas cowok di bawah, dan ceweknya bergerak liar memutarkan vaginanya di kemaluan cowoknya. Lalu aku semakin puncak dan kupercepat kocokan dan sampailah,

    “Croott.. ah.. ccrroot..”

    Muncratlah spermaku sampai 4–5 kali, dan wah.., badanku lemas, dan aku tertidur dengan bugil, dan sperma dimana-mana (di dada, paha, karpet, tangan dan bantal).

    Kejadian seks yang mengesankan buatku, saat kupinjam CD BF ke salah satu rental VCD di daerah Yogya. Pinjam CD BF ini aku rutin satu minggu sekali, dan pinjam paling tidak 5 VCD (puas nek..). Saat aku masuk rental itu, terlihat yang jaga rental seorang cowok dan cewek, lalu kudatangi yang cowok (maklum kalau sama si cewek agak malu kucing).

    “Mas.., full..” kataku sambil melepas helm dan duduk di kursi yang disiapkan.

    “Oh.. ya..,”

    Tidak lama cowok itu mengambil map warna merah yang di dalamnya berisi pilihan gambar CD BF dengan nomor pemesanan.

    Sesaat kupilih-pilih BF yang ada dari halaman pertama, sambil mencuri-curi pandang ke arah cewek yang sedang baca novel, maklum saat itu sedang sepi, jadi mereka bisa santai, kuperhatikan cewek disitu yang masih muda.

    Ya sekitar sama denganku, mungkin tingginya tidak begitu tinggi, sekitar 158 cm, dan berat badan yang montok sekitar 54 kg.

    Yang membuatku tidak kuat melepas pandangan dari dia adalah ukuran payudaranya yang cukup besar dan menggantung bebas di balik kaos ketat. Wah.., ini pepaya yang besar dan kenyal serta empuk kalau dihisap putingnya, maklum saja ukuran 36B, mana tahan kalau penis ini tidak naik.

    Penisku saat itu lagi pemanasan, ya.. tegang-tegang sedikit selain akibat pilih-pilih CD dengan gambar yang bugil ditambah lagi suguhan susu yang montok itu.

    Tiba-tiba si cowok bilang,

    “Yang mana Mas..?”

    Aku menjadi kaget, terganggu perhatianku terhadap susu montok itu,

    “Oh.., Ya.. ini nomer 27, Mas..”

    “O.., Tin.. nomer 27..”

    Segera si cewek itu berdiri dan berbalik mencari CD BF no. 27.

    Wow.., ternyata dia memiliki pinggul yang oke, tidak kalah lagi pantat yang super menonjol dan semok. Aku terus tidak henti-hentinya mengamati belahan pantat cewek itu yang kutahu namanya Tina. Belahan pantat Tina terpampang jelas, karena dia pakai celana kain ketat.

    “Oh.. tidak ada, keluar..” kata Tina sambil kembali duduk.

    Terus aku tidak malu-malu pindah duduk ke dekat Tina biar jelas nomor berapa yang mau kupinjam.

    “Sebentar Mbak.., ini nomer 13 ada nggak..?”

    “Sebentar saya cariin..”

    Tina lalu berdiri lagi dan membelakangiku. Dia mencari dari atas sampai bawah, setelah lama mengurut, dia menemukan nomor 13 tersebut.

    “Ah.. ini Mas ada kok..”

    “Oh ya..,”

    Aku lalu memeriksa CD itu, kucuri pandang ke susu yang montok itu. Memang kalau makin dekat makin jelas tonjolan susu Tina ini, putingnya nampak tonjolannya di tengah-tengah gundukan payudaranya. Tina mengerti gelagatku yang terus mengamati susunya itu.

    “Mas.., mana lagi..? Kok jadi bengong..!”

    “O.. ini Mbak.., nomer 40,” aku kaget sekali tiba-tiba dipeTingatkan seperti itu.

    Aku sengaja memesan nomor yang baling bawah, sehingga Tina nanti bisa menunging membelakangiku. Tina berdiri, dan ternyata dia langsung mencari dari deret yang paling tengah, otomatis dia sedikit menungging.

    Wow.., ini baru pemandangan yang tidak kalah serunya deh.. Pantat dan belahan pantat Tina benar-benar asli dan oke sekali, kelihatan di selakangannya agak menjorok ke dalam gundukan tempat vaginanya singgah. Wah.. penisku tidak sadar sudah setengan tegak pengaruh dari pantat montok Tina itu.

    “Ini Mas.., nomer 40..”

    “Oh.. ya.. Mbak sekalian 45, 50, 49 deh..”

    Biar dia agak lama menungging, dan aku dapat menikmati belahan pantat Tina yang montok itu, dan
    sekilas gundukkan vagina yang tertutup celana ketat Tina.

    “Ini Mas.., 45, 50, 49 ada lagi.”

    “Udah cukup Mbak..”

    Aku periksa, mungkin CD-nya tergores atau tidak.

    “Masnya seTing pinjem BF di sini ya..?”

    “Ya.. lumayan sih.., Kalo nggak seminggu sekali baru kemari..”

    “Emmhmm.. rutin ya.. suka nonton BF ya.. Mas..?”

    “Ya.., kalo lagi perlu nganggur aja, lagi bete nih..!”

    “Kok bete.. kenapa..?”

    Aku mulai akrab dengan Tina, dan kalau ngomong sudah tidak nanggung-nanggung lagi, aku yakin dia sudah mengerti masalah sex.
    “Ya.. kalo nggak dikeluaTin bisa pusing nih..!”

    “Ha.. ha.. ya.. keluaTin aja..!” kata cowok yang ada di sebelah Tina, ternyata cowok itu mendengar
    percakapanku dengan Tina.

    “Lah.. ya.., makannya aku pinjem BF ini, alat perangsang..”

    Setelah itu aku pulang dan menyalakan komputer dan nonton BF itu, tidak lupa aku telanjang dan
    menyiapkan handuk kecil untuk spermaku nanti muncrat dan body lotion sebagai pelicin.

    (Khayalan batang kemaluanku di dalam vagina cewek) Dan pada hari itu aku menghabiskan waktu dengan onani party di kamarku, nikmat dan puas.

    Lalu esoknya aku kembalikan CD BF itu. Sesampainya di depan rental X ini, kelihatan sepi-sepi saja,
    lalu aku masuk dan ternyata aku hanya melihat cowok saja yang jaga.

    “Mas, kembaliin CD nih..!”

    “I.. ya. Se.. bentar ya.., tang.. gung..” sambil nafas yang terengah-engah.

    Aku curiga cowok ini kenapa, dia duduk dan kedua tangannya menggenggam kursi dengan erat dan dia kok melihat ke bawah terus.

    “Ya.., tung.. gu ya.. Mas.. Ah.. ye.. ter.. us..” tidak lama cowok itu mengejang, dan,

    “Aku.. ke.. luar.., ah.. ah.. ah..”

    Setelah itu tidak lama kemudian keluarlah seorang cewek dari bawah tempat duduk cowok itu, wah..
    ternyata Tina. Kelihatan sperma cowok itu ada di mulut Tina dan sebagaian di rambutnya.
    “Halo Mas.., kembaliin CD ya..?” Tina menyapa dengan santainya.

    “E.. i.. ya.”

    Tina lalu menuju ke kamar mandi yang letaknya di belakang rental X ini. Tina masih berpakaian lengkap, oo.. ternyata dia baru mengkaraoke batang kemaluan cowok ini.

    “Ya Mas, ada yang bisa saya bantu..?” sapa cowok yang baru dipuaskan oleh Tina lewat mulut binalnya, sambil berdiri dan memasukkan penisnya yang masih basah karena sperma yang keluar terlalu banyak.

    “Iya.. ini CD-nya.”

    “Oh.., sebentar ya, Mas..”

    Cowok ini memeriksa CD apa ada yang tergores atau tidak.

    Lalu kucoba untuk memberanikan diri bertanya sesuatu pada Mas ini, aku menjadi yakin kalau rental ini benar-benar xx.

    “Mas maaf ya.., mau tanya.”

    “Ya.., kenapa..?”

    “Tadi itu..” sebelum aku selesai ngomong, “Oh.., tadi itu Tina minta oral sama kont0l ini, biasa kok
    Mas, disini nyantai aja.”

    “O.., jadi siapa saja bisa ya..?”

    “Bisa aja, kalo sekedar oral, kocok kont0l, emut kont0l dan elus-elus aja.”

    “Kalo.., sorry ya Mas.., kalo nge-sex sungguhan gimana..?”

    “Ya, tanya aja ama Tina, temennya banyak kok. Dia seneng banget kalo nge-sex. Ya.. kan enak sih.”

    “Jadi kalo onani disini bisa ya..?”

    “Kalo itu sih para pelanggan BF seTing Mas. Si Tina tuh yang seTing ngocokin kont0l cowok. Ya.., kalo
    Tina nggak capek aja dan lagi ‘MUT’.”

    Dan tidak lama kemudian Tina kembali dari kamar mandi, kelihatannya dia baru keramas rambutnya, maklum terkena muncratan sperma cowok penjaga rental.

    “Halo Mas. Pinjem BF lagi..?”

    “Oh.., nggak kok.”

    “Tin.., ini Mas mo kenalan ama kamu lebih dalam..” kata cowok rental X itu.

    Aku kaget sekali cowok itu bilang seperti itu,

    “Ya Mbak.., boleh nggak..?”

    “Itu Tin.., Mas ini mo kocokan binal kamu, kamu mau nggak..?”

    “Bisa..” kata Tina sambil mengeTingkan rambutnya dengan handuk.

    “Ya.. udah sana ajak ke atas aja Tin.., biar rentalnya kutunggu.”

    Wah.., ini waktunya menguji perkasaanku, sudah lama penisku tidak ketemu sama sahabat karib si vagina.

    Lalu aku dan Tina naik tangga menuju lantai dua, dan Tina membawa satu CD BF dari rental itu. Sesampai di sebuah kamar, Tina mempersilakanku untuk duduk di ranjang yang cukup besar juga.

    Tina lalu mengunci pintu, dia meletakkan handuknya di kursi dan menyalakan TV dan CD player, dan memutar CD BF itu dengan volume yang cukup keras. Tidak lama kemudian terdengarlah erangan nafsu, dan terlihat adegan bugil-bugil dari CD tersebut, ini membuat batangku yang tidak sabar lagi melihat kemolekkan tubuh Tina. Tina lalu membuka jendela selebar-lebarnya, agar suasananya lebih natural.

    “Gimana Mas, e.. nama kamu siapa sih..?”

    “Aku Ari, kamu pasti Tina to..?”

    “Kok tau..?”

    “Ya.. tau dong..,”

    Tidak lama kemudian Tina mendekatiku, dan duduk di sampingku, dan tidak segan-segan lagi tangan kanan Tina memegang batang kemaluanku yang masih terbungkus celana pantangku, dielus-elus dan kadang-kadang diremas-remas.

    “Ari suka sex ya..?”

    “Ya. Ah.., kamu pinter deh nge-sex..!”

    “Ah.., kata siapa..?” sambil tetap mengocok-ngocok kemaluanku, dan aku masih pasif merasakan gesekan tangan Tina.

    “Ya, ah.., hemm.., kata Mas di bawah tadi.”

    “Ooo, Mas Ucok toh..,”

    Sekarang Tina duduk di hadapanku, dan menjongkok sambil tangannya tetap mengocok habis batang kejantananku yang sudah setengah tegang itu.

    “Ar.., udah dibuka ya..? Biar kont0l kamu nggak tersiksa ama CD kamu, biar ngacengnya sempurna.”

    “Ya.., udah.. buka aja..”

    Tina pelan-pelan membuka celanaku dari sabuk sampai membuka resleting-nya, setelah celanaku terbuka, aku sedikit mengangkat pantatku untuk memudahkan Tina melepas celana, dan sekarang aku tinggal menggunakan CD biru-ku, dan pakaianku masih terpakai.

    Lemparkan celanaku di kursi dan Tina mulai duduk kembali di selakanganku, dan aku masih dalam keadaan duduk di pinggir ranjang rental X.

    “Hemm.., ah.. kont0l kamu kelihatanya besar juga Ar..,” puji Tina sambil mengelus-elus naik turun
    penisku yang masih terbungkus CD.

    “Ah.. ya.. hem.. oughg.. ye..” erangan yang tidak dapat kutahan lagi, ditambah erangan dari CD BF yang dinyalakan oleh Tina tadi menambah hot suasana di kamar rental X.

    Tina sedikit demi sedikit membuka CD-ku, dan terlihatlah batang kemaluanku yang sudah mengacung keras seperti rudal siap lepas kendali.

    “Wow.., Ar.. kont0lmu lumayan juga nih..” sambil tetap mengocok naik turun kejantananku,

    “Kamu rawat ya..? Kok tegaknya sempurna banget sih..? Keras lagi..,”

    “Ah.., te.. rus.. Tin.. don.. stop..!”

    Tina mulai mengocok keras, cepat, dan tiba-tiba pelan, keras lagi, pelan lagi. Wah.. ini membuat aku
    menjadi kelabakan, ternyata Tina ahli juga membuat cowok melayang, hampir saja aku keluar tapi aku tetap bertahan.

    Kemudian Tina mulai mengocok batang kemaluanku dengan tangan kiri dan tangan kanannya mengelus-elus telur. Wa.., ini nikmat sekali, geli-geli gimana ya..! Kadang-kadang dia menusuk-nusuk anusku dengan telunjuk kanannya.

    “Ah.. ya.. te.. rus.. Tin.. kamu.. ahli deh..!”

    Sekarang Tina mulai dengan mulutnya, perlahan-lahan dimasukkan penisku ke mulut binalnya.
    Saat masuk mulutnya,

    “Ah.., hemm.. ye.. ah..”

    Aku sedikit mengangkat pantatku, terasa dingin geli dan enak sekali, lain dengan onani.

    Perlahan-lahan Tina mengkocok penisku dengan mulutnya dan lidahnya yang lincah.

    “Ha.., ough.., ehmm.., ye.. te.. rus..” kupegangi rambutnya, aku tarik turunkan kepalanya untuk
    mengatur kocokan mulutnya di penisku.

    “Ehhmm.., Eh.. em..,” suara mulut Tina yang penuh dengan batangku.

    Tidak lama dia menarik nafas, dan mengeluarkan penisku dari mulutnya.

    “Ah.., hemm.., kamu kuat sekali Ar.. Biasanya cowok-cowok kalo dioral dikit udah keluar..”
    Lalu dia melanjutkan dengan menyedot telurku, dan dilepaskan sampai bersuara,

    “Ploks.. ploks..”

    Tarian lidah Tina di ujung kepala penisku dan sampai anusku juga tidak ketinggalan dari nafsu seksnya itu.

    Dan setelah beberapa menit lamanya aku bertahan dari tarian lidah Tina di penisku, aku mulai merasa tidak kuat menahan spermaku yang mau keluar.

    “Ah., Tin.., aku.. mo.. ah.. ye.. keluaarr..!”

    Dan Tina mulai memasukkan semua penisku di mulutnya, dan dikocoknya dengan cepat dan keras.
    Tidak lama kemudian,

    “Ahh.. crroot.. crroott.. ah.. ye.. yes..!”

    Tina menutup mulutnya rapat-rapat supaya spermanya tidak keluar dari mulutnya. Dan selama 30 detik lamanya dia menekan mulutnya tetap di penisku, dan meyakinkanku tidak keluar lagi. Lalu dia melepaskan mulutnya dari penisku, dan menelan semua spermaku walaupun ada yang keluar sedikit dari mulutnya.

    Aku lemas dan telentang di atas ranjang dengan telanjang bawah saja, dan aku merasa panas dan aku melepas semua pakaianku. Sekarang aku bugil, telanjang tanpa sehelai benang di hadapan Tina yang menikmati spermaku.

    “Kamu lumayan juga Ar..! Bisa bertahan beberapa menit lamanya.”

    “Ah.. biasa aja tuh..!”

    “Kamu pake obat ya..? Irex kali..?”

    “Ah.. nggak juga.”

    “Udah.., kamu istirahat dulu. Aku mo bersihkan mulutku nih.. Eh, makasih spermanya lho.. gurih..!”
    katanya sambil terseyum. Dia menuju kamar mandi yang ada di kamar itu. Ternyata dia sikat gigi, biar tidak bau kali.

    Aku beristirahat sambil telanjang menunggu Tina keluar dari kamar mandi. Dengan ditemani CD BF yang dari tadi tidak usai-usai, menambah batang kejantananku tidak mau tidur, penisku masih tegak walaupun tidak sekeras tadi.

    Tidak lama kemudian Tina keluar dari kamar mandi, dia tetap berpakaian lengkap, kaos ketat dan celana kain ketat. Tina mendekatiku yang lagi telentang telanjang di ranjang, dia duduk di sampingku.

    “Lho.., kont0l kamu kok nggak turun-turun sih..?”

    “Ya.., itu lihat BF mana bisa turun, apalagi susu kamu yang montok itu menggoda kont0lku.”

    “Ah.., kamu bisa saja.” candanya sambil langsung tangan kanannya mengocok-ngocok pelan batangku yang
    sudah setengah tegak.

    Perlahan-lahan dia menunduk dan mencium bibirku dengan bibir tebalnya itu. Aku langsung melumat habis bibirnya, permainan lidah Tina memang mahir, dan aku imbangi saja dengan permainan lidah yang tidak kalah mahirnya.

    Sekitar beberapa menit kami bermain kiss dan kiss, dan Tina tetap mengocok penisku, aku mulai
    menjelajahi susunya yang montok itu, kuremas dengan tanganku yang dari tadi gatal sekali.

    Terasa kenyal dan empuk sekali susu Tina, kuelus-elus dan kugesek-gesek halus putingnya dari luar
    kaos. Sekarang Tina melepaskan lumatan bibirnya, dan mengerang merasakan tarian tanganku di susunya itu.

    “Ah.., ye.. em.. enak.. Ar.. te.. rus.. ya.. itu.. ough..” tangan Tina tetap mengocok-ngocokku dan aku
    berusaha melepaskan kaos Tina dan dia langsung membantunya dengan melepaskan sendiri kaos ketatnya
    itu.

    Nah.., sekarang terpampang susu Tina yang tertutup BH 36 itu.

    “Tin.. aku buka ya.. biar terlihat bebas..”

    “Buka aja..”

    Tina lalu mengangkat kedua tangannya memudahkanku melepas kaitan BH yang ada di belakang, susu Tina yang montok itu terpampang bebas di depan wajahku, dan aku langsung saja melahap habis susu Tina yang besar sekali. Kusedot, kuremas dan pelintir putingnya.

    “Ah.. ye.. oug.. hem.. te.. rus.. Ar..!” mulai tidak jelas ucapan Tina.

    Kami mulai duduk berhadap-hadapan, dan selakangan Tina mulai dibuka lebar, dan aku duduk di antaranya, sehingga aku puas mempermainkan susu montok Tina.

    Kupegang kedua puting Tina yang cukup menonjol itu, dan kupelintir bebarengan.

    “Ah.. ye.. ah.. aow.. yes.. no.. ough..”

    Kepala Tina bergerak tidak karuan, ke kanan ke kiri. Kurebahkan Tina dan kududuk di perutnya, aku
    mengarahkan penisku di belahan susu Tina, dan kurapatkan susu Tina yang besar itu untuk menjepit
    penisku dan aku maju-mundurkan penisku.

    “Ah.. Tin.. su.. su.. ah.. ye.. em.. puk enak..” aku mulai kocok susu Tina sampai susu Tina berwarna
    merah.

    Ternyata Tina menikmati ini, dan aku tidak sabaran lagi ingin menikmati vagina cewek ini.

    Aku mulai turun dan mengelus-elus vagina Tina dari luar celana ketatnya, terasa sekali vaginanya sudah becek sekali akibat permaian panas kami. Kusuruh Tina berbalik telungkup, dan terlihat resleting celananya masih tertutup rapat.

    Kumulai menurunkan resleting itu, Tina sedikit mengangkat pantatnya agar memudahkanku untuk melepas celananya, dengan posisi menungging ini pantat Tina kelihatan makin montok dan bahenol.

    Tidak lama kulepas celana ketat Tina. Wah.., ternyata Tina benar-benar terangsang sekali. CD kuning tipisnya bawah total, dengan posisi menungging ini bongkahan vagina makin terlihat, apalagi Tina merenggangkan selakangannya.

    Aku mengelus-elus bongkahan itu dengan tangan telunjukku, Tina sedikit mengangkat pantatku akibat rangsangan tanganku, dan biasanya pantat Tina otomatis maju mundur dengan sendiTinya.

    Lalu aku melepas CD kuning tipis mulik Tina itu dengan pelan-pelan, dan Tina memberi sensasi dengan memutar-mutarkan pantatnya, wowo.. woo.., ini bari sex dan super model sex, dia pintar sekali meningkatkan nasfu sex lawannya.

    Terlepas sudah CD Tina, terlihat bebas pantat yang putih mulus tanpa cacat dan vagina yang memerah basah dan berambut rapih. Aku mulai mengelus-elus permukaan pantat Tina.

    “Ah.. Ar.. ehmm.. ouhghh.. ah.. ye.. langsung aja Ar.., aku.. nggak.. tahan.. oh.. ye..” sambil merem
    melek Tina menahan nafsunya.

    Langsung aku mendekatkan wajahku di belahan pantat Tina, dan langsung melumat habis vagina Tina dalam posisi menungging.

    “Ah.. ye.. dalam.. Ar.. ough.. ye.. oh.. ye..” sambil meliuk-liukkan tubuh semok-nya itu Tina
    mengerang tidak karuan, karena kupermainkan klit-nya Tina dengan lidahku.

    Kunaik-turunkan lidahku di penjolan daging itu. Belahan vagina Tina lumayan tebal, dan merah warna dalan vaginanya dan becex sekali. Beberapa saat kemudian aku memasukkan dua jariku, yang satu kumasukkan di vagina Tina dan yang satu lagi kumasukkan di anusnya.

    Pelan-pelan kumasukkan,

    “Hemmah.. pelan.. pelan.. Ar.. ya.. te.. rus di.. kit..lagi.. ough..” Tina mengangkat pantatnya
    sebagai reaksi jari masuk di vagina dan anusnya. Pelan-pelan kukocok anus dan vagina Tina dengan
    jariku.

    “Yac.. ah.. le.. bih.. cepat.. Ar, oh.. ye.. oh.. no.. ye.. ya.. oug.. hemmh.. cepet..!”

    Aku mulai mempercepat kocokanku di kedua lubang kenikmatan Tina. Sementara itu aku tidak menyia- nyiakan susu yang menggelantung bebas. Dalam posisi nunggi ini aku dapat melihat dengan bebas gerakkan tubuh Tina yang bahenol dan montok. Kuremas dan pelintir putingnya.

    “Ah.. Ar.. aku.. kee.. ke.. lu.. ar.. nggaa.. kuu.. at..”

    Aku merasa Tina mulai dalam kondisi orgasme yang memuncak, kupercepat kocokan tanganku di vagina dan anus Tina. Tidak lama kemudian Tina mengejang dan mengangkat badannya dengan gemetaran, dan terasa cairan hangat dari dalam vagina Tina.

    “Serr.. serr..” lumayan banyak sampai keluar dari permukaan vagina Tina.

    Tina lelah dan terkulai lemas di ranjang dengan posisi telungkup telanjang. Lalu tanganku kucabut dari vagina dan anus Tina, terlihat cairan yang lumayan kental dan putih di jariku, lalu kuusapkan ke
    kejantananku sebagai pelicin. Kukocok-kocok pelan dan lembut penisku agar tetap tegang dan tegak
    berdiri.

    Sementara itu Tina telanjang dan membelakangiku, aku lalu membalikkan dia.

    “Tin, orgasme kamu hebat banget deh..”

    “Oh.. ah.. kocokan jari kamu hebat sekali, kamu belajar dimana sih..? Kok tau kelemahanku..?” sambil terus mengocok penisku.

    “Ya.. nonton BF aja kan udah pengalaman.”

    “Ah.. kamu bisa aja.” katanya sambil menggantikan tanganku untuk mengocok batangku yang mau keluar lagi.

    “Tin, boleh aku coba vagina kamu ini..?” sambil kuelus-elus vaginanya.

    “Boleh..”

    Lalu kulebarkan selakangan Tina, dan kurangsang dulu dengan oral di vaginanya. Lidahku menyusuri vaginanya dari atas ke bawah dan ke atas lagi dan seterusnya. Tina mulai mendesah keenakan.

    “Ehhmm.. ah.. ye.. Ar.. sekarang aja kont0lmu masukin deh..!”

    Lalu kupegang kedua paha Tina, lalu kuangkat ke atas, terlihat jelas vagina Tina yang sudah membuka lebar dan becek. Pelan-pelan kumasukkan batang kemaluanku ke vagina Tina.

    “Ouhg.. hemm.. ah.. ye..” erangan Tina menerima sodokan pertama penisku.

    Aku mulai memaju-mundurkan penisku dengan pelan-pelan.

    “Oh.. ye.. shiit.. ah.. ye..” erangku.

    Enak benar vagina Tina, dindingnya berdenyut-denyut. Aku mulai percepat kocokanku, dan semakin cepat.

    “Ah.. Ar.. yes.. oh.. no.. ough.. hemm.. ya.. ya.. te.. rus.. Ar.. dalam..” kepala Tina yang tidak
    karuan ke kanan dan ke kiri.

    Kuvariasi kocokanku dengan pelan-pelan, lalu tiba-tiba cepat sekali, pelan lagi cepat lagi dan
    seterusnya, biasanya kuputar pantatku agar penisku memutar di vagina Tina.

    “Ya.. ini.. oke.. Ar.. te.. rus.. ough.. ye.. hem..” Tina menyukai gerakan memutar dari pantatku.
    Sekitar 3 menit gerakan ini berlangsung, kubalikkan Tina dengan posisi menungging, dan kutancapkan
    lagi penisku di vagina Tina dari belakang. Dengan pegangan pinggul Tina yang semok itu aku langsung
    percepat.

    “Oh.. ye.. Tin.. vaginamu oke..”

    “Kont0l kamu.. ouhg.. hemm.., hebat.. Ar.. te.. rus.. da.. lam..!”

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba,

    “Ah.. Ar.. aku akan, aku.. ke.. luar..!”

    “Ta.. han.., nanggung nih! Ah.. ye.. hemm..!”

    Terasa aku sudah sampai, kusuruh Tina untuk duduk di atasku, dan dia memegang penisku, dan
    dimasukkannya ke vaginanya.

    “Ouh.. ya.. Tin.. kamu.. hebat..!”

    “Ya.. Ar.., cepet ya..! Aku, keluar.. ah.. hemm..!”

    Lalu Tina mempercepat gerakannya dengan sangat liar, dia merangkulku dan menggerakkan pantatnya untuk mengocok batang kejantananku dengan cepat.

    “Oh.. Ar.. aa.. ku.. ngga.. k.. tahan.. keluar.. hem..!”

    “Ki.. ta.. samaan.. aku.. keluar.. juga..”

    Dalam hitungan tiga detik,

    “Crroot.., crroott.. ah.. ah.. ye..”

    “Seerr.., sreerr..” kumuncratkan spermaku ke dalam rahim Tina, dan terasa sekali semburan cairan
    hangat Tina di kepala penisku.

    Tina lemas di dadaku, dan kami tertidur di ranjang itu dengan bertelanjang ria.

    Setelah istirahat beberapa jam, aku terbangun, ternyata Tina sudah tidak ada di sampingku. Lalu
    kukenakan bajuku dan turun ke tempat rental, dan ternyata Tina ada disana.

    “Mas Ari udah bangun ya..? Nggak mandi dulu Mas..?”

    “Oh.., nggak Tin, makasih.”

    “Nggak pinjem BF lagi..?”

    “Ah.. tidak dulu. Lagi pembuangan besar-besaran tadi di atas.”

    Tina tersenyum, lalu aku pulang ke kostku dan aku langsung mandi. Besok-besoknya aku ke rental X itu
    untuk kocokan penis saja sama Tina.

    Setelah beberapa bulan aku tidak kesana, kuketahui Tina tidak di situ lagi. Kutanya sama Mas yang jaga di rental X itu dimana Tina berada, ternyata Tina ke Jakarta. Wah.., nyesal sekali nih.. mulai nih.. tidak ada pemuasan sex selain onani deh.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Di Perkosa Kakak Kandung Saat Mabuk Ciu

    Cerita Sex Di Perkosa Kakak Kandung Saat Mabuk Ciu


    1305 views

    Perawanku – Cerita Sex Di Perkosa Kakak Kandung Saat Mabuk Ciu, Saya adalah cewek yang lumayan cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik, Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 16 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di Philadelphia, United States setelah saya lulus SMA

    Saya memiliki kakak laki-laki yang usianya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry Susanto (Nama belakangnya bukan nama keluarga saya karena nama belakangnya adalah karangan saya saja). Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.
    Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin. Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.
    Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat. Herry melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia.
    Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis. Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan bejad kepada saya.
    Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya.
    Cerita Sex Di Perkosa Kakak Kandung Saat Mabuk Ciu

    Cerita Sex Di Perkosa Kakak Kandung Saat Mabuk Ciu

    Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya.
    Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.
    Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna.
    Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.
    Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.
    Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.
    Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya. Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat.
    Rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya. Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.
    Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri. Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya.
    Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah. Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya.
    Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakap dan pandai dan itu tidak terjadi sekali..
    Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya. Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentot Dengan Istri Teman Kost

    Cerita Sex Ngentot Dengan Istri Teman Kost


    825 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Dengan Istri Teman Kost, Mulai dari Kosku berada di wilayah Jakarta Selatan dekat perbatasan Tangerang. Lokasinya yang nyaman dan tenang, jau dari hiruk pikuk kota, membuatku betah tinggal lama disini sejak tahun 2002. Sudah 7 tahun lebih aku belum pernah pindah. Tetangga-tetangga pun heran mengapa aku betah tinggal disitu padahal bu kostku terkenal orangnya kolot dan masih memegang tradisi lama. Orangnyapun alim dan tidak suka anak kostnya berbuat macam-macam dan kalau ketahuan sudah pasti diusir dari rumah kostnya.

    Rumah kostku 2 lantai yang disewakan hanya 5 kamar dengan ukuran sedang dan kostnya baik untuk putra maupun putri, yang masih single maupun yang sudah berkeluarga. Kamar mandi untuk anak kost disedakan ada 2 didalam rumah satu dan yang diluar juga ada. Ibu koskupun tinggal disitu cuman tinggal di kamar sebelah dalam bersama anak semata wayangnya Mas Rano.

    Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2005, Rumah kost hanya terisi dua satu untukku dan sebelahnya lagi keluarga Mas Tarno berasal dari Yogyakarta. Mas Tarno umurnya 2 tahun diatasku jadi waktu itu sekitar 26 tahun. Istrinya bernama Nita seumuran denganku. Nita orangnya manis putih tinggi sekitar 165 cm ukuran payudara sekitar 34-an. Mereka sudah dikaruniai satu orang anak masih berumur 2 tahun bernama Rara. Mas Tarno orangnya penggangguran. Jadi untuk keperluan, Nita-lah yang bekerja dari pagi sampai malam di sebuah Supermarket terkenal (supermarket ini sering dikenai sanksi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha lho!!!….hayo tebak siapa bisa..hahahaha….) sebagai SPG sebuah produk susu untuk balita. Karena keperluannya yang begitu banyak, Nita (menurut pengakuannya) sampai meminta pihak manajemen untuk bisa bekerja 2 shift.

    Tentunya keluarga macam ini sering cek-cok. Nita mengganggap Mas Tarno orangnya pemalas bisanya hanya minta duit untuk beli rokok. Padahal jerih payah Nita seharusnya untuk beli susu buat Rara putrinya. Mas Tarno pun sering membalas omelan-omelan Nita dengan tamparan dan tendangan bahkan dilakukan didepan anaknya. Aku sendiri tidak betah melihat pertengkaran itu.
    Suatu saat, Mas Tarno dapat pekerjaan sebagai ABK dan tentunya harus meninggalkan keluarganya dalam waktu yang cukup lama. Nita senangnya bukan main mendengarnya. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama.

    Pada malam itu, aku ngobrol dengan Nita dikamarnya sambil nonton TV. Si Rara muter-muter sambil bermain maklum umur segitu masih lucu-cucunya.
    “Sekarang sepi ya, Nit….nggak ada Mas Tarno.” kataku
    “Lebih baik gini, Ted. Enakan kalo Mas Tarno nggak ada.” Keluh Nita kepadaku.
    “Emangnya Kenapa?” tannyaku.
    “Mas Tarno tuh kerja nggak kerja tetep nyusahin. wajar khan kalo aku minta duit ke Mas Tarno? Aku khan istrinya. Eh, Dianya marah-marah. Besoknya aku diomelin juga ama ibu mertuaku. Katanya aku nggak boleh minta duitnya dulu biar bisa buat nabung. Gombal!!! Aku nggak percaya Mas Tarno bisa nabung!!!” Dia jawab dengan marah-marah.
    “Sabar ya…” Aku mencoba untuk menenangkannya apalagi Rara dah minta bobo’.
    “Seandainya Mas Tedy yang jadi suamiku mungkin aku tidak akan merana. Mas Tedy dah dapat pekerjaan tetap dan digaji besar sedangkan suamiku, Mas Tarno hanya pekerja kasar di kapal itupun baru sebulan sebelumnya penggangguran.” Keluhnya.
    “Udah…jangan berandai-andai….biarkan hidup mengalir saja.” Jawabku sekenanya.
    “Mas, …..

    Tiba-tiba Nita duduk disebelahku mengapit tangganku dan menyandarkan kepalanya. Aku sungguh terkejut. Aku tahu Nita butuh kasih sayang, butuh belaian, butuh perhatian. Bukan tendangan dan tamparan. Aku balas dia dengan pelukan di bahunya. Sayang sekali Wanita semanis Nita disia-siakan oleh laki-laki. Tapi Aku juga laki-laki normal punya nafsu terhadap wanita. Justru inilah kesempatanku untuk mengerjai Nita apalagi ibu kostku menjengguk keluarganya di Surabaya selama seminggu dan baru berangkat kemarin malam dan Mas Rano dapat jatah kerja Shift malam di sebuah Mall. Yuhuyyy…akhirnya kesempatan itu tiba!!!

    Kutoleh Nita yang saat itu sedang memakai daster, tanpa basa basi aku langsung merengkuh tubuh Nita yang montok itu kedalam pelukanku dan langsung kucium bibirnya yang tipis itu. Nita memeluk tubuhku erat erat, Nita sangat pandai memainkan lidahnya, terasa hangat sekali ketika lidahnya menyelusup diantara bibirku. Tanganku asyik meremas susu Nita yang tidak seberapa besar tapi kencang, pentilnya kupelintir membuat Nita memejamkan matanya karena geli. Dengan sigap aku menarik daster Nita, dan seperti biasanya Nita sudah tak mengenakan apa apa dibalik dasternya itu ternyata Nita memang sudah merencanakannya tanpa sepengetahuanku. Tubuh Nita benar benar aduhai dan merangsang seleraku, tubuhnya semampai, putih dengan susu yang pas dengan ukuran tubuhnya ditambah nonok yang tak berambut mencembung.
    “Eh gimana kalo si Rara bangun?” tanyaku.
    “Tenang aja Mas Tedy, Susu yang diminum Rara tadi dah aku campurin CTM.” Jawabnya dengan gaya yang manja. Benar-benar persiapan yang sempurna.

    Ketika kubentangkan bibir nonoknya, itilnya yang sebesar biji salak langsung menonjol keluar. ketika kusentuh dengan lidahku, Nita langsung menjerit lirih. Aku langsung mencopot baju dan celanaku sehingga penisku yang sepanjang 12 cm langsung mengangguk angguk bebas. Ketika kudekatkan penisku ke wajah Nita, dengan sigap pula Nita menggenggamnya dan kemudian mengulumnya. Kulihat bibir Nita yang tebal itu sampai membentuk huruf O karena penisku yang berdiameter 3 cm itu hampir seluruhnya memadati bibir mungilnya, Nita sepertinya sengaja memamerkan kehebatan kulumannya, karena sambil mengulum penisku ia berkali kali melirik kearahku. Aku hanya dapat menyeringai keenakan dengan servis Nita ini. Mungkin posisiku kurang tepat bagi Nita yang sudah berbaring itu sementara aku sendiri masih berdiri disampingnya, maka Nita melepaskan kulumannya dan menyuruhku berbaring disebelahnya. Setelah aku berbaring dengan agak tergesa gesa Nita merentangkan kedua kakiku dan mulai lagi menjilati bagian peka disekeliling penisku, mulai dari pelirku, terus naik keatas sampai keNitang kencingku semuanya dijilatinya, bahkan Nita dengan telaten menjilati Nitang duburku yang membuat aku benar benar blingsatan. Aku hanya dapat meremas remas susu Nita serta merojok nonoknya dengan jariku. Aku sudah tak tahan dengan kelihaian Nita ini, kusuruh dia berhenti tetapi Nita tak memperdulikanku malahan ia makin lincah mengeluar masukkan penisku kedalam mulutnya yang hangat itu. Tanpa dapat dicegah lagi air maniku menyembur keluar yang disambut Nita dengan pijatan pijatan lembut dibatang penisku seakan akan dia ingin memeras air maniku agar keluar sampai tuntas.

    Ketika Nita merasa kalau air maniku sudah habis keluar semua, dengan pelan pelan dia melepaskan kulumannya, sambil tersenyum manis ia melirik kearahku. Kulihat ditepi bibirnya ada sisa air maniku yang masih menempel dibibirnya, sementara yang lain rupanya sudah habis ditelan oleh Nita. Nita langsung berbaring disampingku dan berbisik “Mas Tedy diam saja ya, biar saya yang memuaskan Mas !” Aku tersenyum sambil menciumi bibirnya yang masih berlepotan air maniku sendiri itu. Dengan tubuh telanjang bulat Nita mulai memijat badanku yang memang jadi agak loyo juga setelah tegang untuk beberapa waktu itu, pijatan Nita benar benar nyaman, apalagi ketika tangannya mulai mengurut penisku yang setengah ngaceng itu, tanpa dihisap atau diapa apakan, penisku ngaceng lagi, mungkin karena memang karena aku masih kepengen main beberapa kali lagi maka nafsuku masih bergelora. Aku juga makin bernafsu melihat susu Nita yang pentilnya masih kaku itu, apalagi ketika kuraba nonoknya ternyata itilnya juga masih membengkak menandakan kalau Nita juga masih bernafsu hanya saja penampilannya sungguh kalem .

    Melihat penisku yang sudah tegak itu, Nita langsung mengangkangi aku dan menepatkan penisku diantara bibir nonoknya, kemudian pelan pelan ia menurunkan pantatnya sehingga akhirnya penisku habis ditelan nonoknya itu. Setelah penisku habis ditelan nonoknya, Nita bukannya menaik turunkan pantatnya, dia justru memutar pantatnya pelan pelan sambil sesekali ditekan, aku merasakan ujung penisku menyentuh dinding empuk yang rupanya leher rahim Nita. Setiap kali Nita menekan pantatnya, aku menggelinjang menahan rasa geli yang sangat terasa diujung penisku itu. Putaran pantat Nita membuktikan kalau Nita memang jago bersetubuh, penisku rasanya seperti diremas remas sambil sekaligus dihisap hisap oleh dinding nonok Nita. Hebatnya nonok Nita sama sekali tidak becek, malahan terasa legit sekali, seolah olah Nita sama sekali tak terangsang oleh permainan ini. Padahal aku yakin seyakin yakinnya bahwa Nita juga sangat bernafsu, karena kulihat dari wajahnya yang memerah, serta susu dan itilnya yang mengeras seperti batu itu. Aku makin lama makin tak tahan dengan gerakan Nita itu, kudorong ia kesamping sehingga aku dapat menindihinya tanpa perlu melepaskan jepitan nonoknya. Begitu posisiku sudah diatas, langsung kutarik penisku dan kutekan sedalam dalamnya memasuki nonok Nita. Nita menggigit bibirnya sambil memejamkan mata, kakinya diangkat tinggi tinggi serta sekaligus dipentangnya pahanya lebar lebar sehingga penisku berhasil masuk kebagian yang paling dalam dari nonok Nita. Rojokanku sudah mulai tak teratur karena aku menahan rasa geli yang sudah memenuhi ujung penisku, sementara Nita sendiri sudah merintih rintih sambil menggigiti pundakku. Mulutku menciumi susu Nita dan menghisap pentilnya yang kaku itu, ketika Nita memintaku untuk menggigiti susunya, tanpa pikir panjang aku mulai menggigit daging empuk itu dengan penuh gairah, Nita makin keras merintih rintih, kepalaku yang menempel disusunya ditekan keras keras membuatku tak bisa bernafas lagi, saat itulah tanpa permisi lagi kurasakan nonok Nita mengejang dan menyemprotkan cairan hangat membasahi seluruh batang penisku.

    Ketika aku mau menarik pantatku untuk memompa nonoknya, Nita dengan keras menahan pantatku agar terus menusuk bagian yang paling dalam dari nonoknya sementara pantatnya bergoyang terus diatas ranjang merasakan sisa sisa kenikmatannya. Dengan suara agak gemetar merasakan kenikmatannya, Nita menanyaiku apakah aku sudah keluar, ketika aku menggelengkan kepala, Nita menyuruhku mencabut penisku. Ketika penisku kucabut, Nita langsung menjilati penisku sehingga cairan lendir yang berkumpul disitu menjadi bersih. Penisku saat itu warnanya sudah merah padam dengan gagahnya tegas keatas dengan urat uratnya yang melingkar lingkar disekeliling batang penisnya. Nita sesekali menjilati ujung penisku dan juga buah pelirku. Ketika Nita melihat penisku sudah bersih dari lendir yang membuat licin itu, dia kembali menyuruhku memasukkan penisku, tetapi kali ini Nita yang menuntun penisku bukannya keNitang nonoknya melainkan keNitang duburnya yang sempit itu. Aku menggigit bibirku merasakan sempit serta hangatnya Nitang dubur Nita, ketika penisku sudah menyelusup masuk sampai kepangkalnya, Nita menyuruhku memaju mundurkan penisku, aku mulai menggerakkan penisku pelan pelan sekali.

    Kurasakan betapa ketatnya dinding dubur Nita menjepit batang penisku itu, terasa menjalar diseluruh batangnya bahkan terus menjalar sampai keujung kakiku. Benar benar rasa nikmat yang luar biasa, baru beberapa kali aku menggerakkan penisku, aku menghentikannya karena aku kuatir kalau air maniku memancar, rasanya sayang sekali jika kenikmatan itu harus segera lenyap. Nita menggigit pundakku ketika aku menghentikan gerakanku itu, ia mendesah minta agar aku meneruskan permainanku. Setelah kurasa agak tenang, aku mulai lagi menggerakkan penisku menyelusuri dinding dubur Nita itu, dasar sudah lama menahan rasa geli, tanpa dikomando lagi air maniku tiba tiba memancar dengan derasnya, aku melenguh keras sekali sementara Nita juga mencengkeram pundakku.

    Aku jadi loyo setelah dua kali memuntahkan air mani yang aku yakin pasti sangat banyak. Tanpa tenaga lagi aku terguling disamping tubuh Nita, kulihat penisku yang masih setengah ngaceng itu berkilat oleh lendir yang membasahinya. Nita langsung bangun dari tempat tidur, dengan telanjang bulat ia keluar mengambil air dan dibersihkannya penisku itu, aku tahu kali ini dia tak mau membersihkannya dengan lidah karena mungkin dia kuatir kalau ada kotorannya yang melekat. Setelah itu, disuruhnya aku telungkup agar memudahkan dia memijatku, aku jadi tertidur, disamping karena memang lelah, pijatan Nita benar benar enak, sambil memijat sesekali dia menggigiti punggungku dan pantatku. Aku benar benar puas menghadapi perempuan satu ini.

    Aku tertidur cukup lama, ketika terbangun badanku terasa segar sekali, karena selama aku tidur tadi Nita terus memijit tubuhku. Ketika aku membalikkan tubuhku, ternyata Nita masih saja telanjang bulat, penisku mulai ngaceng lagi melihat tubuh Nita yang sintal itu, tanganku meraih susunya dan kuremas dengan penuh gairah, Nitapun mulai meremas remas penisku yang tegang itu.
    “Yuk kita ke kamar mandi” ajakku
    “Sapa takut…..”
    Aku menarik tangan Nita keluar kamar sambil bugil tapi aku sempatkan menyambar 2 buah handuk kemudian berjalan mengendap masuk , takut ketahuan tetangga sebelah rumah dan mengunci pintu kamar mandinya dari dalam.
    ” Nit…kamu seksi banget..” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yang ranum. Nita membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding kamar mandi.

    Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya. Nita mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Kujilati putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di putingnya. Tapi kali ini tidak ada waktu, karena sudah menjelang pagi. Nita mengusap biji pelirku. Kunaikan tubuh Nita ke bak mandi. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya.
    Bulu kemaluannya rapi sekali. Kujilati liangnya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat.

    Kumasukan dua jari tanganku ke dalam liangnya, dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam liangnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dengan leluasa. Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya. Sampai-sampai aku khawatir akan tetangga sebelah rumah dengar karena dinding kamar mandi bersebelahan tepat dengan dinding rumha tetangga. Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati liangnya.
    ” Ahhh…ahhh….Mas…Arghhhh..uhhh….Maaasss….” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat2. Dan jari-jariku makin mengocok liangnya. Semenit kemudian, Nita benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya. Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat.

    Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak benar. Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat. Nita melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku.
    Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah. Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku.

    Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar. Nita tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya. Ia melenguh ,” Oh…gitu Mas..gigit seperti itu…aghhh…”

    Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di lidahku. Tapi tampaknya Nita makin terangsang.Penisku terus memompa liangnya dengan cepat, dan kurasakan liangnya semakin menyempit…
    Penisku keluar masuk liangnya dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata Nita merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah tangannku.
    ” Ah Maass…Ehmm… Arghh…Arghhh…Ohhhhh uhhhhhh…” Nita orgasme untuk kesekian kalinya dan terkulai ke bahuku.
    Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari liangnya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap toilet. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Nita tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk penisku ke liangnya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan.

    Aku mulai memompa liangnya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya. Penisku makin cepat menusuk2 liangnya yang semakin lama semakin terasa licin. Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan cepat.
    Badan Nita naik turun sesuai irama kocokanku, dan penisku semakin tegang dan terus menghantam liangnya dari belakang. Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat.
    Penisku terasa makin becek oleh cairan liangnya.
    “Nita..aku juga mau keluar nih….”
    ” oh tahan dulu…kasih aku….penismu….tahan!!!!
    “Nita langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dengan rakus. Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya.
    ” ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan.

    Nita menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan makin pelan. Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Nita berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus.

    Setelah Nita menjilat bersih penisku, ia memakaikan handukku, lalu memakai handuknya sendiri. Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu kamar mandi. Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang. Setelah kejadian itu aku sama Nita semakin gila-gilaan dalam bermain seks sampai dengan ibu kosku kembali dari Surabaya tentunya aku hanya bisa melakukannya di malam hari.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Malam Pertama Dengan Istri Muda Ayahku

    Cerita Sex Malam Pertama Dengan Istri Muda Ayahku


    1406 views

    Perawanku – Cerita Sex Malam Pertama Dengan Istri Muda Ayahku, Namaku rio adi nugroho, umurku 17 tahun, aku sekolah d salah satu SMA di surabya. Aku anak tunggal di keluargaku, kadang rasanya sepi karna tidak mempunyai saudara. ayahku kerja di salah satu rumah sakit d surabaya, dan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Aku ingin berbagi cerita tentang aku dan ibuku, umur ibuku 38 tahun, dia adalah ibu terbaik di dunia ini. di usia ibuku yang 38 tahun dia masih terlihat cantik.

    Awalnya aku gak ada pikiran ingin melakukan hal gila kepada ibuku, semua berawal ketika aku gak sengaja melihat ibuku yang sedang mandi, waktu itu aku pulang lebih cepat dari biasanya karna guru-guru di sekolah ada rapat. mungkin karna ibuku mengira bahwa di rumah gak ada siapa-siapa jadi dia gak menutup pintu kamar mandi dengan rapat. ketika melihat pintu kamar mandi yang sedikit kebuka jadi muncul pikiran untuk mengintip ibuku yang sedang mandi. tubuh ibuku yang putih mulus dan buah dada yang besar serta bokong yang montok membuat kontolku menjadi tegang. karna terlalu fokus pada tubuh ibu, tanpa sengaja aku mendorong pinntu kamar yang gak tertutup rapat itu sehingga aku tersungkur masuk kedalam kamar mandi tempat ibu mandi, ibu yang lagi asik mandi pun terkejut.
    “rio, kamu ngapain??” tanya ibu dengan ekspresi bingung.
    ”enggak mah, ini tadi ada tikus trus mau rio usir” karna bingung jadi aku asal menjawab.
    kemudian aku pun langsung lari ke kamar. di dalam kamar aku masih terus memikirkan tubuh ibuku yang seksi itu, aku pun coli dengan membayangkan tubuh telanjang ibu yang kulihat tadi.. beberapa jam kemudia ibu memanggilku.
    “rio… cepet turun makan dulu” teriak ibuku dari bawah..
    aku pun langsung turun untuk makan siang, karna tenagaku habis untuk coli aku jadi sangat lapar. aku pun makan bersama ibu. ketika lagi asik menyantap makan siangku ibu melontarkan pertanyaan yang mengagetkanku.
    ” rio tadi km ngapain d kamar mandi pas mamah lagi mandi ? km ngintip mamah ya?” tanya ibu padaku.
    mendengar pertanyaan ibu aku pun jadi kaget dan tersedak.
    “uhuk,, egak kog mah, tadi itu ada tikus masuk rumah gede banget terus mau rio usir,eh rio malah kepleset jadi masuk deh ke kamar mandi.” kataku berusaha mencari alasan.
    ”kamu tuh pinter cari alasan, sebernya tadi km ngintip mamah mandi kan? Hayo ngaku” tanya ibuku denga nada yang leibih keras.
    “iya rio tadi ngintip mamah lagi mandi” jawabku dengan perasaan takut.
    “km nakal ya.. berani ngintip mamah mandi”
    “abisnya mamah sih pintu kamar mandi gak di tutup rapat, kan jadi kelihatan mamah lagi mandi” jawabku.
    “ya kan tadi mamah kira gak ada orang di rumah, lagian kamu gak seperti biasanya pulang cepet”. Kata ibuku.
    “iya ini tadi guru-guru di sekolah ada rapat, jadi pulangnya cepet”
    “lain kali jngan ngintip mamah lagi ya” jelas ibuku
    “iya mah, oya mah tadi itu tubuh mamah seksi bnget” sindirku kepada ibuku.
    “heh.. km ngomong apa, masih kecil udah ngomong seksi-seksi.” Balas ibuku.
    “yeee mamah, aku udah 17 tahun kali mah, udah gede” jawabku dengan cemberut.
    “oohh anak mamah ternyata sekarang udah besar ya…… uadah tau yang seksi-seksi”
    “hehehehe…. iya dong mah’’
    Setelah selesai makan akupun keluar karna sudah ada janji dengan temanku untuk menemaninya membeli kaset DVD dan aku juga membeli satu.
    Setiap malam aku selalu menyempatkan diri untuk belajar ya walaupun terkadang cuma membolak balik buku aja hehehehe. Kemudian aku teringat dengan kaset DVD yang baru aku beli tadi siang. Aku mengambil bungkusan yang sejak tadi siang aku letak kan di atas meja. Aku membeli film horor, judulnya “pocong pocong srigala”. Aku pun berfikir untuk menonton bersama ibuku, “kayaknya asik nih nonton sama mama” pikirku dalam hati, kemudian aku pun pergi kekamar ibuku untuk mengajaknya nonton film horor bersamaku. Sampainya di depan pintu kamar ibuku aku mendengar suara ibuku yang sedang mendesah keenakan seperti yg sering aku lihat di film-film bokep, kemudian aku mengetuk pintu kamar ibuku.
    “mah, mamah…. aku boleh masuk?” tanyaku dari luar kamar ibuku.
    “sebentar rio, mamah lagi ganti baju” jawab ibuku.
    Setelah beberapa saat ibuku pun menyuruhku masuk kedalam kamarnya.
    “ada apa?” tanya ibuku.
    “ini, rio baru beli film horor mah, mau gak nonton bareng sama rio?” jawabku
    ‘’iya boleh, sini nonton bareng sama mamah” jawab ibuku
    Kemudian aku memasukan kaset ke DVD player yang ada di kamar biuku, setelah memasukkan kaset tersebut kemudian aku pun naik ke tempat tidur ibuku, aku duduk di saping ibu. Kami berdua asik menonton film yang sangat2 tidak menegangkan itu sampai tiba-tiba ada adegan yang mengejutkanku, spontan aku pun langsung memeluk ibuku dan ibuku hanya tertawa melihat aksiku itu.

    “iiihh… mamah kog ketawa sih.” Kataku dengan agak kesal
    “kamu lucuh sih, udah besar kok masih takut. Hehehe” jawab ibuku sambil tertawa kecil.
    “mamah kan tau sendiri aku paling takut sama pocong” kataku
    “ya udah, sini duduk di depan mamah, biar mamah peluk biar kamu gak takut lagi” kata mamku sambil menarik tanganku untuk duduk di depanya.
    “apaan sih mah, kayak anak kecil aja” jawabku dengan sedikit kesal.
    “udah gak apa-apa, kan kamu emang masih kecil. Hehehe”
    Aku pun menuruti perkataan ibuku dan duduk di depannya. Dia memelukku dari belakang, pelukannya benar-benar terasa hanngat, sudah lama aku gak merasakan di peluk ibuku seperti ini. Harum tubuh ibuku, susunya yang besar seperti mengganjal d punggungku membuatku jadi memikirkan hal yang aneh-aneh di tambah ibuku hanya memakai piyama dan terlihat paha nya yang putih mulus karena tidak tertutupi piyama yang ibuku pakai. Aku jadi tidak konsen menonton filmnya, pikiranku semuanya benar-benar telah tertuju pada sosok perempuan yang sedang memelukku, tanpa sadar tanganku mulai bergerak mengelus-elus paha ibu yang putih dan mulus itu, ibuku pun kaget, mungkin dia merasa geli kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya, tapi tanganku tetap kembali mengelus paha ibuku.
    “rio.. kamu ngapain sih, geli tau..” kata ibuku
    “paha mamah halus, jadi enak klw di elus-elus” jawabku
    Ibu kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya lagi, tpi setiap tanganku di singkirkan dari pahanya tanganku pun kembali lagi sampai akhirnya ibu membiarkan tanganku mengelus-elus pahanya yang mulus itu. Di tambah lagi ada adengan panas di film horor tersebut yang membuat pikiranku membayangkan hal-hal yang bukan-bukan. Ketika tanganku sedang asik mengelus-elus paha ibuku dan mataku fokus ke layar tv tiba tiba tangan ibuku menutupi mataku.
    “anak kecil gak boleh ngelihat yang kayak gini” kata ibuku sambil menutup mataku.
    “apaan sih mah, aku kan udah besar mah.” Jwabku sambil berusaha menyingkirkan tangan ibuku.
    “kamu udah pernah ya nonton adegan kayak gitu?” tanya ibuku.
    “udah dong mah”jwabku.
    “hahahahahahaha”
    ‘’kog mamah malah ketawa sih?” tanyaku
    “gak apa-apa. Itu berarti anak mamah udah besar, udah tau yang kayak begituan” jawab ibuku sambil menunjuk adegan di film horor yang kami tonton.
    “tapi jangan sering-sering ya nonton film kayak gitu” lanjut ibuku.
    “iya mah. Kataku
    Kami pun melanjutkan menonton film horor itu, susu ibuku yang besar yang menempel di punggungku membuat kontolku semakin tegang dan ingin rasanya memegang susu ibu yang indah itu.
    “mah, susu mamah kog besar banget sih.” Kataku sedikit usil
    “hahaha, kamu nih rio bisa aja, kebanyakan nonton film begituan sih jadi pikiran km jorok” celetus ibuku sambil tertawa kecil.
    “tapi susu mama beneran besar, tersa banget di punggung rio’’
    “rio mau pegang susu mamah?” tanya mamaku
    Aku kaget mendengar apa yang barusan di katakan ibu kepadaku.
    “beneran mah boleh pegang?” tanyaku untuk memastikan.
    ‘’iya boleh, kan dulu waktu kamu masih kecil sering kamu pegang”kata ibuku
    “ya itu kan waktu aku masih kecil” kataku, walaupun aku sebernya gk ingat kalau pernah megang susunya ibuku waktu masih kecil, mungkin ketika aku masih bayi.
    “mau pegang apa egak?” kata ibuku lagi
    “i iya mah, mau”
    Aku pun menggerakan tanganku agar bisa sampai ke gunung kembar yang sangat indah itu, ketika tanganku menyentuh susu ibuku jantungku jadri berdetak kencang, susu ibuku benar-benar lembut dan kenyal enak banget rasanya ketika di pegang dan membuat kontolku semakin tegang..
    “mah, eeeemmmm boleh gak aku lihat susu mamah’’pintaku
    Ibuku tidak menjawab dia langsung membuka piyamanya dan membuat susu ibuku yang indah itu terlihat dengan jelas, aku pun meremas-remasnya, ibuku juga terlihat menikmatinya, aku gak nyangka bakalan bisa merasakan hal yang seperti ini.
    ‘’rio..”panggil ibuku
    “iya mah” jawabku sambil trus meremas-remas susu ibuku.
    “kamu boleh kog nyusu sama mamah lagi kalau kamu mau” katamamu.
    Aku kembali terkejut mendengar perkataan ibuku, bisa merasakan memegang susunya aja aku sudah seneng banget dan sekarang aku boleh menyusu padanya.
    “beneran mah?” tanyaku lagi
    “iya sayang” kata ibukut
    Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyusu pada ibuku, aku mengemut-emut punting susnya yang berwarna sedit merah jambu itu, aku menjilat-jilatinya. Ibuku sangat menikmati aksiku itu
    “oohh… rio… trus sayang. Trus…”
    “iya mah. Iya, susu mamah enak bnget” kataku smbil trus menjilati punting susu ibuku
    Tanganku yang satunya pun sepertinya tidak sepertinya juga tidak mau diam saja, aku mengarahkan tanganku yang kiri untuk sampai ke tengah-tengah selangkangan ibuku, sampai akhitnya aku menyentuh sesuatu yang lembab dan lengket, mungkin itu cairan yang keluar dari dalam memek ibuku.
    “rio!! “ triak ibuku
    “iya mah, maaf mah” aku kaget sambil menyingkirkan tanganku dari memek ibuku.
    “gak apa-apa sayang, trusin aja kalau kamu mau, gak apa-apa”
    “iya mah” aku pun meruskan aksiku memegangi memek ibuku
    ‘’ooohhh. Sssss aahhhh enak sayang. Masukin jari kamu sayang kedalam memek mamah”
    Aku menuruti permintaan mamah dan memasukan jariku kedalam memeknya, sambil terus menjilati punting susu ibuku.
    “mah, boleh gak rio cium bibir mamah” tanyaku
    “boleh sayang.”kata ibu
    Aku langsung mencium bibir ibuku, rasnya sungguh nikmat hangat dan lembut, lidah kami pun beradu dan air liurku dan ibuku bercampur menjadi satu, ibuku benar-benar kisser yang handal, dia menguasai permainan ciuman ini, aku pun tidak ingin kalah dan membalas keganansan ciuman ibuku dengan penuh semangat dan nafsu. Mungkin ciuman itu berlangsung sekitar 3 menit dan kemudian ibuku berhenti menciumku dan dia langsung memelukku. Pelukan ibu benar-benar tersa sangat hangat. Ibu mendekatkan bibirnya keteingaku dan berbisik kepadaku.
    “sayang, kamu mau gak puasin mamah malam ini, mamaf udah gak tahan ingin di puasin malam ini, mamah ingin ngentot sama kamu sayang” kata ibuku
    Mendengar bisikan ibu membuat ku semakin bernafsu dan kontolku semakin tegang dan mengeras.
    “iya mah, rio mau muasin mamah malam ini, rio akan berikan yang terbaik untuk amamh dan mamah pasti akan puas.” Jawabku.
    Sesaat kemudian ibuku melepaskan pelukanya, kemudian dia membuka piyamanya. Tubuh ibu yang putih mulus dan sexi yang aku lihat tadi siang ketika ibu lagi mandi kini berada di depanku dan telihat dengan jelas betapa indahnya wanita di depan hadapanku ini. Dua buah susu yang menggantung dan memek tembem yang di tumbuhi bulu halus membuat nafsuku semakin menjadi-jadi. Tanpa di komandoi ibuku aku langsung menciumi memek ibuku, menjilati klitoris ibuku. Rasanya sangat nikmat, terasa asin dan gurih hehe.
    “oohhhh. Aaahhhh enak sayang. Trusin sayang .. ooohhhhh” kata ibu sambil mendesah menikmati permainan mulutku.
    “sayang kamu kog pinter banget sih, kamu udah pernah ML ya. Ohhh sssssttt ahhhh” tanya ibuku sambil mendesah dan menjambak rambutku.
    “hehehe. Iya mah” jawabku sambil nyengir.
    “enak bnget sayang. Trusin sayang, masukin jari kamu sayang di kocok yang kenceng sayang” kata ibu
    Aku pun menuruti perintah ibuku, ibu terlihat sangat menikmati tubuhnya bergerak-gerak karna gerakan tanganku di dalam memeknya. Beberapa saat kemudian aku menghentikan aksiku karna aku gak mau ibu orgasme duluan sebelum aku memasukkan kontolku kedalam memeknya yang tembem itu.
    “mah, emutin kontolnya rio dong” pintaku
    “iya sayang, sini mamah emutin” jawab ibuku
    Kemudian aku membuka baju dan celanaku, kontolku yang selama itu terkurung di balik celanaku akhirnya bisa keluar dan bebas. Aku berdiri d depan ibuku.
    “kontol kamu besar banget rio, kontol papah aja kalah, hehe” kata ibuku
    “iya mah, dengan kontol ini rio akan puasin mamah” balasku
    Kemudian ibu langsung menjilati ujung kontolku dan memasukkannya kedalam mulutku, aku baru kali ini merasakan kontolku di emut oleh perempuan, ya walupun sering ML sama pacarku tapi dia gak mau ngemuti kontolku, rasanya sungguh nikmat,
    “ahh. Enak mah, sambil d kocok mah kontolku” kataku
    “iya sayang” balas ibuku
    Ibuku pun melakukan apa yang aku perintahkan. Ibu sangat pintar dalam hal menyepong kontol, mungkin karna sering melakukanya dengan papah. Sekitar 4 menit ibuku mengemuti kontolku yang lumayan besar ini ya walaupun gk sebesar kontol orang barat. Hehe
    ‘’sayang masukin dong kontol kamu ke memek mamah, mamah udah gak tahan sayang” pinta ibuku.
    “iya mah, rio masukin”jawabku
    Aku pun mundur sedikit kebelakan, posisi ibuku tidur terlentang sambil kedua kaki di buka (mengkangkang, gak tau d tempat kalian bahasanya apa). Aku mulai memainkan kontolku, aku tepuk-tepukkan kontolku kememek mamah, aku gesek gesekan kontolku ke klitorinya, mamah semakin bernafsu, nafasnya semngakin terengah-engah.
    “sayang cepetan di masukin, jngan buat mamah menunggu lama sayang” kata ibuku
    Aku pun memasukkan kontolku ke memek ibuku, walaupun ibu berumur 38 tahun tapi memeknya masih sempit, mungkin karna ibu sering melakukan perawatan terhadap memek nya, setelah berusaha sedikit keras akhirnya kontolku pun bisa masuk kedalam memek , ibuku, rasa hangat yang menyelimuti kontoku, rasa basah becek yang aku rasakan ketika kontolku masuk kedalam memek ibu membuatku semakin bernafsu, sambil menggenjot ibuku, akupun meremas-remas kedua buah susu ibu yang sangat besar itu,
    “ahhhh.. ssssss ohhhhhh enak bnget sayang, trus genjot yang kenceng sayang, yang kenceng ahhhh. “ desahan yang sangat erotis membuatku semakin bersemangat.
    PLOK PLOK PLOK PLOK. Begitulah kira kira suara ketika kontolku beradu dengan memek ibu.
    “mah enak gak mah, nikmat gak mah, mamaf puas gak?”tanya ku sambil terus menggenjot memek ibu.
    “aaaahhh,, iya sayang, enak banget, nikmat banget, puasin mamah trus sayang. Ahhhh oohhh ssssstt aahhh..” kata ibuku sambil tak henti-hentinya mendesah.
    “iya mah, malam ini akan menjadi malam terindah untuk mamah, rio akan puasin mamah sampai maksimal” kataku
    Setelah beberapa menit aku menggenjot dan mulai kluar kringan d tubuhku dan tubuh ibuku, aku pun berhenti dan meminta ibu untuk bertukan posisi. Kali ini aku minta posis WOT.
    “mah capek nih, tukar posisi dong, mamah diatas ya, gantian mamah yang genjot”kataku
    “iya sayang.”kata ibu
    Kemudian ibu bangun dari tidur terlentangnya dan aku yang gantian tidur terlentang. Ibu mulai menaikiku dan memasukkan kontolku kedalah memeknya.
    “aahhhh.. sayaaaanggg…” desah ibuku sambil nenggenjot.
    “enak mah, terusin mah. Enak” kataku
    Mamah sangat bersemangat, dia menggenjot kontolku dengan penuh nafsu.
    “enak sekali sayang, aaahhhhh ohhhhhhhh. Kamu bner-bener pinter muasin mamah sayang”kata ibu sambil trus menggenjot dan mendesah.
    “iya dong mah, kan rio udah janji akan muasin mamah malam ini”
    Sudah sekitar 16 menit kami ML dan kamu belum juga mencapai puncak, ternyata ibuku juga tahan berlama-lama. Mungkin dia tidak ingin mengakhiri kesenangan dan kenikmatan ini dengan cepat begitupun aku, aku berusah untuk tetap tahan dan tidak keluar duluan, karna aku masih ingin trus menikmati memek ibu yang tembeh nan indah itu, sambil ibu menggenjot akupun sambil meremas-remas susunya. Karna ibu terlihat sudah capek kamipun berganti posisi seperti semula, ibu d bawah dan aku yang menggenjot. Kali ini kontolku bisa masuk dengan mudah ke dalam memek ibu karna memek ibu suadah sangat basah dan ada sedikit ledir yang keluar dari dalam memek ibu
    “sayang, genjot yang cepet sayang.aaaaaaahhhh.. trus sayang, bentar lagi mamah mau kluar” kata mamah sambil mendesah tanda bahwa dia sangat menikmati permainan ini
    “iya mah, rio juga udah mau keluar.” Kataku
    Akhirnya setelah 20 menit kami melakukan permainan ini, buku pun orgasme
    “mamah keluar duluan sayang. Ahhhhhhhh ooohhhhh sssssssttttt” desahan ibu terdengar lebih keras tanda dia sudah keluar, tangannya mencengkram bantak yang ada di sampingnya denga kuat dan tubuh ibu menggeliat.
    Semprotan cairan dalam memek mamah menerpa kontolku, begitu hangat dan nikamt membuatku juga sampai ke puncak permainan
    “mah rio mau keluar juga nih, rio keluarin di dalam memek mamah ya” kataku
    “iya sayang keluarin, keluarin di dalam memek mamah yang banyak sayang” kata ibu
    “mah aku kluar, aku kluar, ahhhhhhh”
    Akhrinya spermaku menyembur keluar masuk kedalam memek mamah dan menembus rahimnya, rasanya nikmat sekali ketika menyemburkan sperma kedalam memek. ibu pun menggeliat ketika semburan spermaku menusuk di dalam memeknya. Aku pun menarik keluar kontolku dan ketika aku menarik keluar kontolku mengalir sedikit lelehan spermaku yang aku keluarkan di dalam memek ibuku. Ibu terkapar lemas dengan nafas berat dan terengah-engah. Aku juga terkapar di samping tubuh ibu, aku mencium bibir ibu dengan lembut dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut juga
    “makasih ya sayang, mamah bener-bener puas malam ini” kata ibuku
    “iya mah, rio juga puas banget” jawabku.
    Beberapa saat kemudian aku memakai bajuku dan ibu juga memakai piyamanya kembali, tanpa sadar ternyata film horor yang kami tonton sudah berakhir, laku aku keluar dari kamar ibu sambil membawa kaset film horor yang kam tonton setenganya tadi. Sebelum sempat aku keluar kamar, ibu memanggilku.
    “rio..” panggil ibuku
    “iya mah” jawabku sambil menoleh ke arah ibu
    “kejadian malam ini jangan bilang papah ya sayang.” Kata ibuku
    “iya mah, rio janji akan jaga rahasia” kata ku
    “makasih sayang, mamah puas sekali, mmuuaaacchh.” Kata mamaku sambil memberikan kiss bye
    Aku hanya tersenyum dan beranjak meninggalkan kamar ibu. Sampainya di kamarku aku terdiam sejenak dan berfikir
    “kenapa ibu tadi bisa ML sama aku ya” pikirku dalam hati, ah sudah lah mungkin ibu merasa kesepian karna papah slalu pulang larut malam yang penting malam inia ku puas dan menjadi malam terbaiku…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Skandal Perselingkuhan Lewat SMS

    Cerita Sex Skandal Perselingkuhan Lewat SMS


    673 views

    Perawanku – Cerita Sex Skandal Perselingkuhan Lewat SMS, Hari itu aku seperti biasa mencuci motor , ku basahi motor ku dengan sabun lalu ku gosok gosok sampai berbusa,setelah berbusa aku bilas dengan air sampai bersih , belum aku keringkan dengan kanebo, eh tiba2 ada suara sms dari hp ku, ku lihat hpku lalu kubaca pesan singkat yang terkirim dari nomor yang tak ada di memori di hp ku, kupikir ini nomer siapa ? lalu kubaca isi sms nya yaitu “Hai ,Apa kabar sayang ?” Aku pikir salah sambung ,aku diamkan saja.

    Malam dingin dan sedikit rintik2 hujan tapi aku tetap saja membawa motor ku ke jalan untuk menjemput istriku pulang kerja,maklum malam itu dia lembur jadi dia pulang tak seperti biasa. Segera ku tarik gas tuk melaju kan motor ku.

    Tiba di tempat kerja istriku aku tunggu dulu sampai keluar dari tempat kerja istriku itu, aku tunggu sambil memainkan hp ku lalu aku di kejutkan kembali oleh sms yang muncul di layar hpku, ku buka kembali sms itu dan ku baca “Say,kok gak di balas sms aku sich ,kenapa dah lupa ya ma aku? “
    aku pun membalas sms itu karena aku pikir dia salah sambung sampai dua kali aku jawab “Maaf mungkin anda salah sambung ! “
    “Aku shinta bekas pacar mu dulu !”
    Aku sangat terkejut dengan balesan sms tadi ,rupanya dari shinta bekas pacarku dulu,tapi dia ada perlu apa kok sekarang dia sempat2nya sms aku setelah selama 2 tahun lost contact

    Setelah dia meninggalkan diriku 2 tahun yang lalu karena married dengan cowo yang lain,hatiku sempat broken, tapi aku tetap menerima keputusan nya karena shinta menuruti apa yang di perintah kan oleh orang tuanya karena mereka menjodohkan dengan pria pilihan mereka(ortu).

    Aku langsung telepon aja dia, “Shinta,gimana kabar kamu ?” Shinta: “aku baik saja ?” .segera kuhentikan telepon ku “Shinta,nanti lagi yah aku telepon” karena aku melihat istriku sudah keluar dari kerjaannya dan mulai berjalan mendekati aku.
    “Telepon dari siapa a ? ” ujar istriku ” Oh ,itu dari teman lama ” tapi aku gak bilang dari shinta karena istriku pasti marah kalo itu telp dari Shinta bekas pacarku dulu.

    Lihat Juga:  Kisah Hot Mahasiswa Jilbab Montok Di Kampus

    Pagi hari nya aku pun pergi ke tempat pekerjaan ku seperti biasa, setelah sampai di tempat kerja aku pun langsung melakukan pekerjaan ku seperti biasanya.
    Jam menunjukan angka 12 itu artinya aku mulai beristirahat setelah pergi makan keluar aku berdiam diri sekaligus memikirkan mengenai kejadian kemarin malam ketika aku di sms ma Shinta, aku berpikir kenapa dia menghubungiku lagi padahal dia sudah berkeluarga dan punya momongan.

    Hp ku pun kembali berbunyi dan ketika ku angkat ada seorang wanita berkata “Halo,selamat siang sayang ?” dan aku pun menjawab “Siang” oh rupanya si shinta lagi .Kami pun mengobrol ngalor ngidul mengenai hubungan kita di masa lalu,aku pun kembali mengenang masa2 indah aku dulu sama dia ,Tapi ah sudah lah itu hanya masa lalu saja.gak akan terulang kembali lagi pula kita berdua sudah memiliki kehidupan masing2.

    “Deni,Kamu masih sayang gak sama aku?” kata shinta .Aku pun terkejut kenapa dia bisa sampai bisa berbicara seperti itu. “Aku masih sayang banget ma kamu ,tapi kita kan sudah berbeda saat ini” aku jawab. lalu dia berkata “Den,kalo kamu masih sayang ma aku ,aku ingin bertemu ma kamu lagi tapi tanpa sepengetahuan istri kamu,aku hanya ingin curhat saja ma kamu mengenai rumah tangga aku” Aku tidak bisa menolak karena dia memohon kepadaku dan berjanji hanya satu kali ini saja.
    Aku pun mengiyakannya dan bersedia untuk bertemu lagi dengan nya.

    Singkat cerita aku pun menunggu di tempat yang telah di sepakati yaitu di tempat biasa restoran tempat langganan kami dahulu , lalu aku melihat seorang wanita yang mulai mendekati tempat aku.Aku lihat dari dekat dan ternyata Shinta.Aku perhatikan wajah dia semakin cantik aja gumamku dan kulihat tubuhnya begitu sintal dengan payudara yang menurut aku sich besar jika di banding dengan kepunyaan istriku.
    Aku bergumam lagi andai kami dulu jadi menikah pasti aku sangat senang.

    “Hai,melamun aja,!” Shinta berkata kepadaku memecah keheningan aku.
    “Shin,kamu semakin cakep aja semenjak aku di tinggal ma kamu” aku menggodanya dan dia pun terlihat senang.

    “Oh ya da apa kamu mau mau ketemu ma aku lagi?”
    “Kenapa gak boleh yah,ya udah aku pulang lagi nich”
    “Tidak aku bercanda aja kok” ujar ku
    “Aku gak bahagia Den”
    “kenapa kamu gak bahagia terus bilang ma aku?””Sambil aku menyantap makanan
    “Aku gak bahagia dengan suami aku sekarang aku mau mendapatkan kebahagian lagi ma kamu den”. Katanya dari dulu juga Shinta masih sayang sama aku

    Lihat Juga:  Rino sakuragi

    Aku mendengarkan semua uneg2 di pikiran dia selama dia menjalani kehidupan rumah tangga dia. Aku turut sedih aja mendengar nya .Selama ini dia menderita karena suami nya selingkuh dengan teman sepekerjaan nya.shinta bercerita ma aku.
    Shinta mengetahui nya karena membaca sms2 hp suaminya.Puncak nya yaitu ketika ada sms dari selingkuhan suami dia yang isi nya yaitu “Yang,malam ini kita ketemu di hotel Preanger aja yah aku tunggu di loby jam 20.00 wib.”

    Lalu shinta pun pergi ke tempat tersebut dan melihat dengan mata kepala sendiri,melihat suami nya bertemu dengan teman ceweknya itu,lalu mereka berdua masuk kedalam kamar.”Seperti itu lah Say kelakuan suami aku” shinta berkata sambil menitikan air mata. Aku bilang kok punya istri cantik (shinta) masih bisa2 nya selingkuh. Aku langsung mengusap air matanya dengan sapu tangan.

    Rupanya pembicaraan kami berdua tak terasa dan aku lihat sekarang sudah jam 22.00 wib.
    “Shin,aku antar kamu pulang yah”
    “Jangan ,aku gak mau pulang?”
    “terus gimana anak kamu ,kan kasihan dia di tinggal ma kamu”
    “anak ku sudah aku titipin sama neneknya,aku pokoknya gak mau pulang ?”
    “trus kamu mau kemana malam ini?”
    “kemana aja yang penting gak pulang kerumah suami aku”
    Aku pun bingung karena kalo di bawa kerumah ku pastinya istriku marah.

    “malam ini aku titipin kamu di tempat teman ku aja yah,kebetulan rumah nya saat ini lagi di kosong karena teman ku sedang keluar kota?”
    “Ok”

    Akhirnya kami sampai di rumah teman ku itu, aku menelpon dulu ma teman ku mau pinjam rumah nya selama dia di luar kota untuk di tinggali sama shinta.rupanya teman ku akan pulang satu bulan lagi.

    Aku pun masuk kedalam rumah kulihat agak sedikit berantakan dan aku membersihkan nya maklum rumah orang bujangan seperti ini aku bilang.

    Setelah semua rapi aku duduk di sofa dan shinta pun mendekati aku dan bilang lagi

    Lihat Juga:  Sex Party Bersama Tante dan Anaknya

    “Den,aku sangat sayang sama kamu”
    “aku pun sayang ma kamu ” ujarku.
    Mungkin karena situasi dan kondisi kami saat itu sangat mendukung maka terjadilah peristiwa yang seharusnya tak boleh terjadi.

    Aku menatap kedua bola mata nya agak lama lalu aku berkata aku sayang kamu.
    Aku pun mulai memeluk nya erat dan mulai ku ciumi bibirnya yang merah itu,hatiku saat itu sangat berdebar dan sensasi nya sangat nikmat sekali mungkin karena aku sudah lama tidak berciuman ma dia.

    Sambil berciuman aku meraba2 payudaranya dan aku perlahan membuka kancing bajunya satu persatu akhirnya shinta hanya berbalutkan bra dan cd.aku lihat warna nya pink dan ada renda2 disisi2nya.aku semakin melotot aja ketika shita melepas cd dan bra nya.

    kuciumi bibirnya lalu keleher nya “oh..oh..oh..uh..uh..”ujar shinta karena ku masukan jari tengah ku ke liang nikmat miliknya.

    setelah agak basah liang nikmatnya aku pun meminta shinta untuk membuka semua baju ku dan mengulum burungku.
    dia pun mau.
    “Ooooh..oh…..uhhhh….ohh terus shin..sepongan kamu sangat nikmat”
    kami pun melakukan posisi 69 dan kita saling menjilat kenikmatan2 kami.

    “oh..oh..oh….oh..ohh..uh..uh..haaaah….ouh. …” hanya suara itu saja yang kudengar dari mulut shinta dan aku.
    “Shin,sudah yah aku masukin aja sekarang”
    “Iya sayang masukin aja”
    Aku pun merubah posisi dan sekarang kita berhadapap2an aku mulai memasukan burungku ke liang nikmat shinta. “Sleb..sleb..sleb..”agak sedikit susah memasukan nya,tapi berkat perjuangan aku pun bisa menembus ke dalam liang nikmat shinta.

    kurasakan nikmat yang tiada tara ketika burung ku bergesekan dengan dinding2 liang nikmat shinta.”Ohhhhhhh…..ohh..ohh..ohh”
    Aku melihat shinta pun sangat menikmati gesekan2 itu.

    Lama2 aku mempercepat tempo masuk keluarnya burungku itu dan aku berkata ma shinta”Sayang aku mau keluar sekarang nich”
    “iya sayang aku juga mau keluas bentar lagi” ujarnya

    “oh….oh….oh….ohhhohhh..ohh”
    Shinta pun semakin erat saja dan aku pun semakin cepat penetrasinya”
    Hingga aku mengeluarkan semua tenaga ku yang tersisa dan kami pun mendapat orgasme berbarengan
    “oh..oh..oh..oh..oh..uh..uh..uh.uhh.ooooooh……. ……ooohhhhh”
    aku pun terkulai di atas tubuh shinta dan shinta pun sama sama relaksasi.

    “Sayang nikmat sekali bercinta denganmu sandai kamu adalah suami aku”
    “sayang aku juga merasakan nikmat yang susah untuk aku ungkapkan”

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Mantapnya Goyangan 2 Anak SMA

    Cerita Sex Mantapnya Goyangan 2 Anak SMA


    910 views

    Perawanku – Cerita Sex Mantapnya Goyangan 2 Anak SMA, Suatu hari pas aq sedang turun kelapangan untuk menjaga lahan parkirku , tepatnya ketika para pengunjung sudah banyak pulang dan aq pun mau pulang tetapi sayang masih ada beberapa motor lagi yg belum keluar dari tempatku . Terpaksa aq menunggu saja daripada aq sdiasdiakan sisanya karena lumayan bisa buat beli rokok bila semua dari sisa motor yg belum keluar itu . Tak lama kemuddian ada 2 orang Abg masih beldia kaket dan kutaksir saja mereka berdua masih SMU . Ketika dia mau mengambil motornya , aq pun langsung spontan saja pengen mengajaknya ngobrol.

    Obat Pembesar Penis
    Sudah mau pulang ya dek ?? tanyaq
    Hmm . . iya kak , sudah malem nih katanya
    Belum malem kok , baru pukul setengah 10 nih katanya
    Iya sih , sebenernya masih awal sih , tapi taqt nyokap nyariin katanya
    Oya ?? anak nyokap donk kalian candaq
    Bukan donk . . cuma gak enak aja kalo bohong
    Udah sar , jangan pulang dulu , qita jalanjalan lagi aja yuk . Qmu nginap sama aq aja dirumah kakek . Telpon aja nyokap qmu , bilangin nginap dirumah kakek aq . Kakek udah tidur jam segini . Gak bakalan tahu ddia kalo qita pulangnya udah malem . Mau gak? potong temannya
    Nah . . bener tuh , sayg donk waktu muda gak dihabisin dengan senangsenang . Ikutin aja apa kata temen qmu itu bdiar nanti qmu gak nyesel dan dapat pengalaman baru kataq
    Eeehh . . hmmm . . Ntar aq telpon nyokap dulu ya , qmu tunggu disini dulu katanya
    Anak itu pergi menjauh dari aq dan temannya untuk menelpon nyokapnya .
    Nama qmu sdiapa dek? tanyaq kepada temannya
    Shinta kak , yg itu namanya Sarah katanya
    Masih sekolah? tanyaq
    Iya kak masih SMU , kelas 2 katanya
    Kalian cuma teman sekelas atau masih sodara? tanyaq
    Cuma teman sekelas aja sih , tapi udah kayak sodara . katanya
    Kalian cantikcantik menurut akak , sudah punya pacar? tanyaq lagi
    Belum kak , taqt sama bokap . Gak bakal diizinin sama bokap kalo aq pacaran katanya
    Bokap qmu bener sih , tapi kan kalo qmu mau . . kan bisa pacaran sembunyisembunyi . . bener gak ? kataq
    Tibatiba Sarah sudah selesai nelpon nyokapnya . . datang menghampiri dan memutuskan pembicaraanku dengan Shinta .
    Udah Shin , nyokap ngizinin aq nginap sama qmu . Abis ini mau jalan kemana? tanyanya
    Qita mutermuter dulu cari tempat yg asyik buat qita nongkrong kata Shinta
    Ya udah , yuk . . Oya nih kak uang parkirnya kata Sarah memberiku uang parkir
    Gak usah dek , ambil aja . Lagdian akak perhatiin kalian juga sesarg datang kemari katanya
    Oh ya udah , makasih ya kak katanya langsung menancap gas meninggalkanku
    Aq pun kembali sendiri menunggu sisa motor yg laen yg belum keluar . Dasar nasib , gara cuma nunggu 5 motor lagi aq harus menunggu 1 jam lebih belum juga keluar . Tak lama kemuddian 2 Abg tadi datang lagi kepadaq , sepertinya ada masalah bila aq lihat paras mereka .
    Kok kembali lagi dek? tanyaq
    Anu kak , kami tadi diikutin beberapa orang tak dikenal . Kami taqt , makanya kami kemari lagi mau minta tolong sama akak kata Sarah
    Oh , mana orangnya ? tanyaq
    Tibatiba datang 5 buah motor yg dikendarai 5 orang Lelaki sebayaq .
    Oh kalian rupanya? kataq kepada semua yg datang
    Halo Kak Toyib , sorry kak ganggu nih . Kami mau bersenangsenang dengan mereka dulu kak kata salah satu dari mereka sambil menunjuk kepada Shinta dan Sarah
    Mending kalian semua cari yg laen aja kataq
    Lho kenapa kak? Kami kan tak mengganggu akak katanya
    Lho semua mau mampus apa di tangan gue? hah ??? bentakku
    Ja . . .jangan kak . . ampun deh . . sorry kak . . katanya
    Eh kalian memang lagi beruntung kenal dengan kak Toyib , kalo nggak kalian pasti kena dengan kami kata temannya
    Aq pun secara spontan melaygkan tamparan kemukanya . . Plaaakkk
    Woy , udah gue bilang pulang ya pulang . Jangan banyak bacot lo . . beneran mau mampus lo? bentakku sambil menarik bajunya . .
    Ehhh . . . iii . . .iiiiya kak . . ampun katanya dan mereka semua langsung kabur .
    Udah dek , sekarang aman . . kalian boleh pulang . Akak jamin mereka pasti gak akan ngikutin kalian lagi kataq
    Gak mau kak , kami mau pulang masih taqt di ikutin lagi sama mereka kata Sarah
    Iya kak , mereka pasti masih dendam sama kami kata Shinta
    Ya sudah , kalo mau disini ya silahkan sambil nemenin akak parkir . Ntar abis selesai parkir akak antesar kalian pulang kataq
    Iya kak gpp , kami disini aja deh . . kata Shinta
    Setengah jam kemuddian parkirku selesai , aq pun mengantar mereka pulang . Didalam perjalanan aq sengaja menyuruh mereka jalan duluan dan aq mengikuti mereka dari belakang , ternyata Shinta dan Sarah benar . Orang orang tak dikenal tadi masih mengikuti mereka . Malah mereka berani menghentikan Shinta dan Sarah ditengah jalan . Aq langsung saja melaju kearah mereka . Aq parkirkan motorku ditepi jalan dan langsung saja aq mengeluarkan Badik yg kuselipkan didalam jaket dan kutodongkan kesalah satu dari mereka .
    Kalian memang benerbener mau cari mampus sama gue ya? kataq sambil menyayat sedikit mukanya
    Kak , jangan kak . . Oke . .oke . . kami nyerah dan minta maaf . . katanya langsung kabur bersama temantemannya meninggalkan kami .
    Shinta , Sarah . . udah ayo pulang . Udah gpp . . kataq dan mereka melanjutkan perjalanan .
    Beberapa menit kemuddian sampailah kami dirumah kakek Shinta .
    Kak , gak masuk sekalian dulu katanya
    Ah gak usah , gak enak sama orang rumah disini kataq
    Gpp kok kak , disini memang gak ada orang . Kakek dan nenek gak ada dirumah , mereka nginap ditempat paman . Baru tadi sore kakek nelpon aq . kata Shinta
    Masa? Kalo gitu sih bolehboleh aja , akak juga mau minta minum sama qmu , akak haus nih kataq
    Kamipun masuk kedalam rumah , Shinta langsung mengunci pintu rumahnya .
    Akak nginep disini aja , kami taqt kak soalnya gak ada lakilaki dirumah ini yg bisa jagain kami bila kami tidur nanti kata Shinta
    Iya kak , please deh . . sahut Sarah
    Ok lah kalo itu yg kalian mau . Tapi jangan salahkan akak ya kalo tetangga sebelah tahu ada akak nginep disini sama kalian kataq
    Gpp kak , daripada kami ketaqtan disini dengan hal yg tadi . Mendingan ada akak disini , kami bisa merasa lega rasanya kata Sarah
    Shintapun langsung kedapur , mengambil air putih untukku .
    Oya shin , aq numpang mandi ya , gerah nih rasanya kata Sarah sambil meninggalkanku sendiri diruang tamu .
    Tak lama kemuddian Shinta datang menghampiriku sambil membawa segelas air putihnya untukku . Aq langsung menerimanya .
    Kak , nanti kalo mau tidur dikamarku aja ya , sama Sarah . Kami jadi tenang kalo ada akak yg jagain disamping kami . Mau ya kata Shinta
    Gak usah , diluar aja kataq
    Mau ya kak , Shinta beneran taqt kak sejak kejaddian tadi kata Shinta
    Iya deh , untung aja kalian sudah kenal dengan akak . Coba kalo gak , gimana nasib kalian hari ini bila bertemu mereka tadi kataq
    Hehe . . iya kak , makasih . Akak kayaknya preman ya? Kok aq ldiat mereka semua taqt sama akak . Kalo bukan preman , pikirku kenapa mereka harus taqt sama akak . Bener gak ? kata Shinta
    Akak bukan preman , kalo preman akak pasti sudah dapat jatah disana sini , ngapain akak harus jaga parkir kataq
    Tapi kenapa mereka taqt sama akak? tanya Shinta
    Ya gak tahu , mungkin aja mereka anggap akak ini seperti preman . Soalnya akak pernah berantem lawan 8 orang , dan salah satu dari mereka tewas ditangan akak . Ya itu dulu , lagdian akak sudah menjalani hukuman 2 tahun setengah didalam penjara . Itu karena akak bukan sengaja membunuh melainkan akak membela diri dari pada akak yg mati . Mungkin sejak kejaddian itu maka sampailah dari mulut kemulut bahwa akak adalah seorang preman . Padahal kenyataannya , kena pisaupun akak pasti luka dan berdarah . jelasku kepada Shinta
    Kak , jujur aq lihat akak seperti ada yg istimewa dalam diri akak , bukan karena aq telah ditolongin akak tadi . Aq melihat akak adalah sosok yg pantas buatku kata Shinta
    Apa maksud qmu? akak gak ngerti kataq
    Aq ingin akak mau jadi pacarku , sudah lama aq memperhatikan akak , cuma hari ini adalah hari yg kebetulan qita ketemu dan ngobrol bersama kata Shinta
    Hahaha . . Aneh , begini kenapa akak bilang aneh , pertama qmu belum kenal dengan akak lebih dalam , kedua . . akak ini jelek , lihat aja gigi akak aja ilang satu didepan . Masa qmu suka sama akak sementara masih banyak cowok sebaya qmu yg lebih dari akak kataq
    Iya kak , tapi entah kenapa hati aq memilih akak . Jujur , aq cari cowok bukan dari parasnya , uangnya atau pekerjaannya . Tapi aq mencari cowok yg bisa jagain aq dari segala gangguan dan aq melihat akak adalah cowok yg aq idamidamkan katanya sambil meraih tanganku dan langsung menciumnya
    Cerita Dewasa Memuaskan Teman SMA Terbaru 2013
    Cerita Seks Memuaskan Teman SMA Terbaru 2013
    Cerita Ngentot Memuaskan Teman SMA Terbaru 2013
    Aq hanya bisa termenung dan tak bisa berkata apaapa . Tibatiba ddia menyapaq . .
    Kak , kok ddiam? gak mau ya sama aq tanyanya
    Bukan begitu , akak lagi berpikir . Akak bingung harus menerima atau tidak , bilang akak menerima qmu , apa kata temanteman qmu , keluarga qmu namun bila akak tidak menerima qmu berarti akak menydianydiakan kesempatan dan akak sendiri memang belum punya pacar dan kebetulan akak memang sedang mancari pacar . Akak tidak menygka ternyata malah qmu yg bilang duluan sama akak kataq
    Ya , aq cinta sama akak walau cuma melihat akak dari jauh selama ini . Baru kali ini qita bisa dekat , dan hari ini aq untuk pertama kalinya nembak cowok katanya
    Oke , akak mau sama qmu dan akak harap qmu gak kecewa bila setelah tuu akak itu seperti apa suatu saat nanti kataq
    Aq sdiap menerima apapun yg terjadi , qita jalani saja kak katanya sambil mencium bibirku
    Aq langsung mendorongnya , dan Shinta pun langsung menggerutu .
    Shinta , belum saatnya . . sudah qmu tidur aja kataq
    Oke . . makasih akakku sayg , Shinta pashin tidur . Kalo mau qita tidur bareng sama Sarah di kamar , Gpp kok . Nanti aq sdiapin buat akak katanya
    Gak usah , akak tidur disofa aja kataq
    Aq perhatikan Shinta meninggalkanku , lalu kulihat dari jauh ternyata Sarah sudah tidur duluan . Aq pun kembali merenungi nasibku hari ini . Akhirnya aq dapat pacar lagi , padahal aq baru putus bulan lalu . Tapi aq benarbenar bingung , kenapa banyak wanita yg ingin menjadi pacarku . Akhirnya aq pun terlelap . Entah apa yg terjadi , aq terkakun dari tidurku karena merasa haus . Aq pergi kedapur untuk mengambil air putih , tak sengaja aq melihat kearah kamar mandi , aq melihat Sarah sedang buang air kecil karena Sarah tidak menutup pintu . Langsung saja gairahku meningkat melihat kejaddian itu . Aq pun menuju kekamar mandi . .
    Ehh kak , maaf lupa ngunci pintu . Tadi aq pikir udah gak ada orang kesini , tadinya aq lihat Shinta sudah lelap dan akak pun juga terlelap , makanya gak aq kunci kata Sarah
    Sar . . kataq langsung memeluk tubuh Sarah
    Eh kak , jangan . . katanya
    Sar . . Hmm . . kataq sambil meraba Vaginanya
    Kak , jangan . . . kak katanya berusaha memberontak dari pelukanku
    Akak mau melaqkannya sama qmu sar , akak gak bisa nahan lagi sar , maafin akak kataq
    Jangan kak , please kak . . katanya
    Aq langsung melepas pakainku semua , lalu buka kaki dan pahanya Sarah . Aq menjilati vaginanya sementara Sarah terus saja memberontak tetapi tak bersuara yg bisa membuat Shinta kakun . Aq tak peduli walupun Shinta kakun , aq tetap saja ingin menikmati tubuh Sarah .
    Sssstttt . . . aaahhh . . hmmm desah Sarah
    Puas dengan menjilati vagina Sarah aq pun membuka baju Sarah dan menikmati payudara Sarah . Putingnya aq hisap secara bergantdian dan Sarah tak menolak lagi atas perlaqanku terhadapnya .
    Ehhhmmm . . aaahhh kak , sssssttt aaahhh terus kak katanya
    Beberapa menit kemuddian setelah puas menjilati tubuh Sarah , aq memandu batang penisku ke arah lukak vaginanya . Lalu keterobos saja dan memang sih agak susah tetapi aq berusaha menghujamkannya sampai bisa masuk . Dan akhirnya masuk . .
    Awww . . . aduh , sakit kak . . kata Sarah
    Tahan aja sayg , nikmati saja . Memang beginilah rasanya kalau qmu belum pernah melaqkan ini . Nanti juga bakal lain rasanya . Nikmati saja ya kataq sambil mencium dan melumat bibirnya .
    Setelah Sarah tak bersuara lagi , aq pelanpelang memompa vaginanya .
    Aaaahhh . . terus kak , enak kak rasanya udah gak sakit lagi kayak tadi katanya
    Aq pun mempercepat gerakanku memompa vaginanya . Akan tetapi aq tidak ingin permainan ini cepat selesai , aq pun mencabut batang penisku dari vaginanya dan kusodorkan kemulutnya .
    Sar , buka mulutmu sayg kataq
    Gak mau kak , aq geli dan jijik kak katanya
    Buka aja sar , maukan qmu beri akak kepuasan? Nanti akak pasti akan membalasnya , akak akan memberikanmu kepuasan juga . Please . . kataq
    Sarah pelan tapi pasti membuka mulutnya , aq langsung saja menancapkan batang penisku kedalam mulutnya . Ku pandu Sarah dengan memegang kepalanya agar mengikuti iramaq .
    Weeekkk , aaahhh . . . kak sudah ya katanya
    Ya sudah gpp , qmu buka paha qmu , akak akan beri qmu kepuasan seperti janji akak tadi kataq
    Sarah membuka kakinya dan melebarkan pahanya , aq lalu mengecup klitorisnya dan ku jilati hingga Sarah mengelinjang , ku gigit sedikit klitorisnya . .
    Aww . . aah yeaah ssssttt desahnya seisarg gerak tubuhnya yg mengelinjang sambil tangannya menahan kepalaq . Setelah kurasa cukup aq pun kembali menancapkan batang penisku kedalam lukak vaginanya .
    Aduh , pelanpelan kak pintanya

    Lihat Juga : Cerita Dewasa Kenikmatan Jepitan Susu Lidya

    Aq menurutinya dan setelah batang penisku kembali masuk aq pun mulai memompa vaginanya dengan gerakan perlahan hingga sedikit demi sedikit kupercepat gerakanku . Sarah sudah mulai meracau omongannya dan tak begitu jelas kudengar katakatanya ditelingaq . Beberapa menit kemuddian aq merasa akan mencapai puncak klimaks dan langsung saja aq cabut batang penisku dan kutumpahkan spermaq di pantatnya .
    Ooohhhh yeeeeaaaaahhh Sarah . . . . Ssssttt aaahh yeaahh kataq
    Setelah puas aq melihat cairan spermaq mengalir kebawah mengenai vaginanya dan akhirnya jatuh kelantai . Kupeluk tubuh Sarah dan kulumat bibirnya . Lalu kami pun membersihkan diri kami masingmasing dengan air yg ada dikamar mandi . Dan kami pun mengenakan pakain kami masingmasing .
    Sarah , terimakasih ya . Akak minta maaf kaket sama qmu telah merenggut mahkota qmu kataq
    Sebenarnya Sarah sedih kak , tapi apa yg harus disesali bila semuanya sudah terjadi? Sarah juga merasa puas kak , ini pengalaman yg berharga bagi Sarah katanya
    Ya sudah , qmu jangan cerita sama sdiapapun , termasuk sama Shinta ya . Akak gak mau Shinta kecewa sama akak kataq
    Apa maksud akak ? kata Sarah
    Hmm anu . . Shinta , Sar . . Akak sudah jaddian sama Shinta tadi sebelum tidur kataq
    Kak , aq gimana? tanya Sarah
    Ya , qmu maunya gimana? kataq
    Aq juga mau jadi pacar akak , aq gak mau disdiasdiakan setelah kejaddian ini kata Sarah
    Ya sudah , qmu juga pacar akak , tapi jangan bilang sama Shinta kalo qita juga pacaran ya . Qmu tolongin akak sar , akak gak mau Shinta kecewa . Janji ya ?

    kata q sambil menunjukkan jari kelingking kedepannya Sarah pun menunjukkan jari kelingkingnya dan menyentuhkan jari kelingkingnya ke jari kelingkingku. Kamipun keluar dari kamar mandi. Sarah menuju kamar dan aq kembali tidur disofa. Sejak kejaddian itu, aq lebih sesarg melaqkan sex dengan Sarah dan Shinta sama sekali tak kusentuh sedikitpun. Hubungan itu kami laqkan sampai Sarah nyerah kepada Shinta dan rela melepasku agar aq kembali kepada Shinta. Dan Shinta tak pernah tahu aq berpacaran juga dengan sahabatnya. Akhirnya Sarah punya pacar baru namun dia masih saja tak bisa melupakanku. Dia masih saja menelpon atau SMS aq untuk bertemu dan melaqkan hubungan sex.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Ngentot Wanita Cantik Setengah Baya Yang Rindu Di Puasin – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot Wanita Cantik Setengah Baya Yang Rindu Di Puasin – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1722 views

    Perawanku – Kejadian ini bermula secara tidak sengaja waktu aku nginap di desa A, yaitu paginya hari Sabtu yang ternyata merupakan hari pasaran untuk desa A sehingga aku tidak melepaskan kesempatan untuk melihat keramaian di pasar…begitu asiknya memperhatikan barang dagangan yang ada tanpa sengaja menabrak ibu yang belanja, sehingga semuanya tumpah termasuk gelas yang baru dibelinya…..

    Karena merasa bersalah maka saya memaksa untuk mengganti gelas tersebut, nama ibu itu sebut saja Ibu Mirna dengan usia kira2 41 tahun dan setelah menyebutkan letak rumahnya yaitu di ujung jalan desa belok ke kiri, saya berkata akan datang sore nanti untuk mengganti gelas yang pecah.

    Jam 4 sore setelah mandi, langsung berangkat ke rumah Ibu Mirna dan ternyata rumah tersebut terletak di ujung jalan yang cukup sepi, ditemui oleh seorang lali-laki yang berusia kira2 50 Th yaitu bapak Najib yang ternyata suami Ibu Mirna setelah menjelaskan maksud kedatangan saya, terjadilah obrolan yang semakin akrab.

    Setelah dipanggil keluarlah ibu Mirna membawa minuman dan kue, dan tanpa sengaja saya memperhatikan dan tergetarlah hati, karena dengan memakai kebaya yang sedikit ketat dan rambut basah sehabis mandi, terlihat kecantikan khas wanita desa dengan kulit putih dan bodi yang kencang walau telah berusia 41 tahun, dan yang membuat mata melotot adalah belahan buah dadanya yang kelihatan montok sekali.

    Tanpa terasa waktu makan malam telah tiba, dan mereka memaksa saya untuk ikut makan malam, setelah makan Pak Najib pamit untuk menghadiri pertemuan di desa sebelah untuk urusan pengairan sawah, dan saya dipersilahkan untuk berbincang dengan ibu. Rumah tersebut sepi karena anak pertama yang sudah kelas 1 SMA sedang camping, anak kedua yang SMP sedang belajar dirumah teman dan sikecil sedang di rumah Saudara, suatu kebetulan yang tidak terduga.

    Sepanjang obrolan mata tidak pernah lepas dari tubuh dan dada ibu Mirna, dan akhirnya ibu Mirna bertanya, “Dik Amar matanya ngeliat apasih?” sambil malu saya berkata jujur bahwa saya kagum akan kecantikannya. “Orang desa gini kok dikatakan cantik, dikota pasti banyak yang cantik?” kata bu Mirna.

    “Iya sih bu…tapi ibu lain, karena walau udah punya anak tiga tapi badan masih bagus, khususnya…….?” Saya berhenti berkomentar. “Khususnya apa dik?” desaknya. “Maaf bu…itu tetek ibu besar dan masih kencang?” Ibu Mirna terlihat malu sambil berusaha menutup dengan tangannya…..dan akhirnya pembicaraan mengarah ke hal yang berbau porno.

    “Oh ya dik Amar punya anak berapa dan istri usia berapa?” tanya bu Mirna. “Satu usia 2 tahun, dan istri usia 27 tahun saya sendiri 29 tahun?” jawab saya. “Wah sedang panas-panasnya dong?” lanjutnya. “Panas apanya bu?” saya berusaha memancing pembicaraan ke arah yang lebih hot, karena saya merasa horny dan bagaimana caranya bisa merasakan bersetubuh dengan wanita setengah baya.

    “Ah dik Amar berlagak nggak tau…..?” kata bu Mirna sambil tersipu. “Ibu juga kelihatan segar, pasti kebutuhan itunya juga hot?” pancing saya terus. Tapi ibu Mirna malah kelihatan sedih….sehingga saya bertanya, “kok jadi kelihatan sedih bu?”.

    Akhirnya bu Mirna cerita bahwa kebutuhan bathinnya sejak dua tahun ini jarang terpenuhi, yaitu sejak suaminya jatuh dari pohon kelapa, kejantanan suaminya jarang sekali bisa maksimal. “Maaf bu…..padahal menurut saya orang seusia ibu pasti sedang puber kedua?” “Yah memang begitu dik…..tapi harus ibu tahan?” “Gimana caranya?” lanjut saya “Ya dengan mencari kesibukan di ladang…..sehingga malamnya capek terus tertidur?” Lanjutnya.

    “Wah kalo saya bisa pusing….karena saat ini baru pisah 4 hari dengan istri saya juga udah gak tahan ????” kata saya sambil bergeser duduk mendekat. “Dik Amar sih gampang, kan di hotel pasti juga nyediain?” katanya. “Dik Amar kok gak dengerin sih….” kata bu Mirna sambil menepuk paha saya.

    Tangan bu Mirna saya pegang…sambil berkata, “abis ada pemandangan yang lebih bagus”, sambil mata terus memandang ke belahan dadanya. “Ah nakal dik Amar ini?” kata bu Mirna. Akan tetapi tangannya tetap saya pegang sambil saya remas, karena diam saja berarti kesempatan nih. Terus tangan saya beralih kepahanya…. “jangan dik?” kata bu Mirna tanpa berusaha menolak.

    Dan akhirnya saya beranikan untuk menciumnya, bu Mirna mundurkan kepalanya berusaha menolak… tetapi setelah saya pegang kedua tangannya sambil menatap, akhirnya bu Mirna memejamkan matanya sambil mulutnya sedikit terbuka. Langsung saya cium bibirnya perlahan…dan lama kelamaan ibu Mirna memberikan respon dengan membalas ciuman saya.

    Tangan saya langsung tidak bisa diam membiarkan tetek yang begitu menggairahkan, perlahan saya pegang teteknya..sambil sedikit meremas…. “ah..ah jangan dik” tapi tangan bu Mirna malah menekankan tangan saya ke teteknya. Ciuman saya terus turun ke lehernya sambil berusaha memasukkan tangan ke belahan dadanya, bu Mirna semakin mendesah?

    “ah…uh…ah terus dik, enak?” kata bu Mirna. Saya semakin bernafsu…sehingga kancing baju bu Mirna langsung saya lepas? “jangan dik…ntar keterusan?” kata bu Mirna. “Oh bu…saya udah gak bisa nahan bu, tolonglah? kita sama-sama butuhkan bu?” kata saya.

    Akhirnya bu Mirna menyerah..membiarkan mulut saya menyedot puting susunya yang semakin menegang…… “ah…ah….ahhhh dik nikmat dik, terus dik?” desahnya. Sementara tangan kanan meremas susu sebelah kanan, mulut terus menjilat dan menyedot yang sebelah kiri….. “ahhhhh…uhhh…..ahhhhh dik udah dik? ibu nggak tahan”.

    Tapi tangan bu Mirna malah mengandeng tangan saya ke arah pahanya, yang entah kapan kebayanya udah disingkapkan…..tangan saya langsung ke gundukan memeknya yang masih tertutup cd, dan terasa jembutnya keluar dari samping cdnya. Tangan saya terus menggosok-gosok memek bu Mirna…….. “ah…ahhhh…ahhhh dik terus dik terus…enak banget?” desahnya dengan logat jawa yang kental.

    Akhir dengan seijin bu Mirna…..cd itu saya pelorotin, sehingga terpampanglah memek bu Mirna yang menggunung dan empuk tersebut, dengan bernafsu langsung saya gesek memek tersebut…sambil berusaha menemukan itilnya, terdengar ibu Mirna semakin mendesah tidak karuan….. “dik ahhhh enaaaaak dik…enaaaaaakkkkk banget”.

    Dan ciuman saya terus bergerak turun…..akhirnya terciumlah bau khas memek wanita, yang membuat saya semakin bernafsu, dan langsung saya jilat memek yang kemerah-merahan tersebut. “ahhh berhenti dik…jangannnnn?” kata bu Mirna setelah tahu saya telah menjilat memeknya…… saya berhenti dan bertanya, “kenapa harus berhenti bu?”.

    “Jangan dijilat dik memek ibu….jijik dan jorok” kata bu Mirna. “Emang bapak dulu ndak pernah jilatin memek ibu?” kata saya. “Ndak…?” kata bu Mirna. “Wah rugi bu?” kataku sambil terus meremas tetek dan menusukkan jari tengah saya ke lubang memek. “Rugi kenapa dik?” tanya bu Mirna.

    “Rasanya nggak kalah sama ngentotin memek ibu….dan juga bikin tambah nafsu” kata saya sambil langsung menjilat memek bu Mirna…..setelah menjilat bibir memek langsung lidah saya masuk mengelitik lubang memek yang semakin basah oleh lender kenikmatan…….lidah terus kuputar dirongga memek sehingga menambah kenikmatan….

    “ahhh…ahhhhhh dik…….uhhhhh….ahhhhh…nikmat banget dik? terus dik…terus..jilatin memek ibu….ya disitu dik…terus ….terus…..” Saat itil bu Mirna aku jilatin dan aku sedot……. “ahhhhh…ahhhhhh….uhhhh…..uuuuuhhhhh dik Irfaaannnnnn ibu mau keluar…ahhhhhhhhh dikkkkkkkkkkk ibu keluar….” kepala saya langsung ditekan kememek bu Mirna dengan keras…..dan terasa dilidah lendir hasil dari orgasme ibu Mirna. Ibu Mirna memejamkan mata merasakan kenikmatan yang baru didapatnya…….sambil berkata.

    “benar dik Amar ternyata memek kalo dijiliat dan disedot rasanya nikmat banget…..” Tiba-tiba ada suara orang datang dari halaman rumah, dan tergesa-gesa kami merapikan baju…….sedangkan cd bu Mirna langsung diumpetin kekolong kursi,….ternyata anak bu Mirna yang kedua pulang dari tempat belajarnya.

    Setelah anaknya masuk…..langsung bu Mirna ngomel kenapa kok anaknya pulang cepat nggak sperti biasanya ? “Ibu belum puas ya…?” Goda saya. Ibu tersipu sambil berkata…….”iya sih abis sudah lama ibu tidak merasakan hal seperti ini……..apalagi memek ibu pengin di entot pakai ****** dik Amar biar sama2 bisa puas…kan dik Amar belum keluar?” kata bu Mirna.

    “Iya sih bu….nanggung rasanya kontolku ini? tapi udahlah bu…karena malam ini saya harus ke kota nginep di hotel, dan lagian anak ibu juga sudah pulang. Tapi yang jelas saya senang bisa memuaskan hasrat ibu…..” sambil tangan saya meremas buah dadanya. “Ahhhh..dik Amar, tapi rasanya tidak adil kalo Cuma ibu yang mendapat kepuasan…..kalo gitu ibu besok ke kota dan mampir ke hotel boleh nggak dik?” kata bu Mirna.

    “Boleh…boleh bu? tapi benar ya bu….iya besok jam 10 pagi” kata bu Mirna sambil tersenyum. Jam 10 pagi, pintu kamar hotel diketuk orang dan ternyata bu Mirna menepati janji datang, langsung saya peluk dan saya cium….. “ah dik Amar kok gak sabaran sih?” kata bu Mirna.

    Saya nggak peduli…langsung saya lucuti semua pakaian yang dikenakan ibu Mirna, hingga terpampang tubuh telanjang yang begitu menggairahkan, kubimbing ibu Mirna ke ranjang dang langsung saya emut dan saya remas buah dada yang begitu montok dan empuk tersebut?

    “aaaaaaahhhhhhhh dik……..dilepas dong bajunya” kata bu Mirna sambil tanggannya melepas baju yang saya kenakan, sekarang kami sama2 telanjang. Kembali saya cium bibir bu Mirna…terus turun kesemua lekuk tubuhnya..

    “ahhhhh….uhhhhh…hisap tetek ibu ……hisap?” mulutku langsung pindah ke susu bu Mirna….sambil tangan menggesek-gesek memek yang terasa kenyal dan hangat, “ahhhhh…..uhhhhhh…..dik……nikmat ……dik…..ib….uuu sudah lama nggak merasakan ngentot…terus…..teruuuuuusssss dik?”.

    Ciuman saya terus turun ke perut dan akhirnya sampai ke gundukan memek yang begitu merangsang…..langsung saya jilat….dan saya sedot itil bu Mirna, sambil menggeser posisi ke 69, dan bu Mirna pun tanpa diminta langsung menngemut ****** saya….. “uhhhhh nikmat sekali buuuuu?” ****** saya terus diemut keluar masuk mulut bu Mirna sambil dipijat…..

    “uhhhhh….ahhhhhhh….enak sekali buuuuu”, saya juga tidak mau kalah, langsung saya putar lidah saya di memek bu Mirna……sambil tangan saya sedikit menusuk-nusuk anusnya. “aduhhhhhh dik….apalagi ini……enaaaaaak banget dik….. ahhhhhhhh……. ahhhhhhhhhh”, tiba2 ibu Mirna mengejang dan terasalah cairan yang keluar membasahi bibir, yang langsung aku sedot hingga habis.

    Aku biarkan bu Mirna istirahat sejenak…sambil terus memainkan putting susunya yang masih menegang……setelah beberapa saat, mulai saya hujami tubuh bu Mirna dengan ciuman sehingga ibu Mirna kembali memberikan reaksi yang lebih panas……..

    “ahhhhhh….uuuhhhhhhh….dik, ayo dik entotin memek ibu…..ibu sudah kangen di kentot…..ahhhhhhhhh”, sayapun memutar tubuh bu Mirna untuk mengambil posisi doggy, hingga tampaklah gundukan memek ibu Mirna yang menantang, dengan perlahan kumasukkan batang penisku secara perlahan…karena terdengar ibu Mirna menjerit seraya berkata.

    “perlahan dik….. memek ibu sudah lama gak di kentot……” perlahan aku masuk dan keluarkan kontol….hingga akhirnya semuanya amblas ke dalam memek bu Mirna ……dan reaksi bu Mirna sungguh diluar perkiraan karena dengan goyangan pantatnya yang besar…kontol saya terasa ditarik dan dipijit dengan nikmatnya…..

    “ahhhhhh….uuuuuuuhhhhhhhh…buuuuu…ueenna aaak sekali memek ibu?” Dan saya pun tak mau kalah dengan mengambil strategi 3:1, tiga kali tusukan setangah ****** dan sekali tussukan ****** hingga amblas ke memek bu Mirna…… sepuluh menit kemudian desahan bu Mirna semakin keras…..

    “ahhhhhhh dik…memek ibu enak banget…..uhhhhhh ****** adik enaakk banget……uhhhh..ahhhhhh.uuuuuuuuu..ahhhhhh” “Terus dik…memek ibu udah nggak kuat…….dik…..dik …dik Amar……ibu kekkeeluaaaarrrrrr…..ahhhhhhhhhh”, desahan bu Mirna semakin panjang seiring keluarnya lendir kenikmatan.

    Setelah istirahat sejenak…bu Mirna langsung mengurut penis dan mengemutnya dengan lincah sekali. “ahhhhh bu……uuuhhhhhh nikmat sekali bu?” desah saya. kemudian bu Mirna berhenti sambil berkata “dik Amar sesuai janji ibu semalem….maka hari ini ibu akan memberikan kenimatan yang tidak terlupakan bagi ****** dik Amar?”.

    Ibu Mirna langsung mengambil posisi di atas…setelah mengurut kontolku beberapa saat….bu Mirna langsung ngangkang dengan membimbing kontolku untuk memasuki lubang memeknya……..terasa sekali perbedaan dengan entotan yang pertama tadi, kali ini memek bu Mirna terasa lebih seret dan terasa lebih hangat. “oooooohhhhhh……ahhhhhh……uhhhhhhhh bu enankkkkkk sekali memeeeeek ibu……..ohhhhhh ****** saya ibu apain…..uuhhhhhh nikmat banget bu?”.

    Ibu Mirna hanya menjawab dengan desahan nafsnya…… “ahhhhhhh…….uuuuuuhhhhhh dik…memek ibu juga nikmat sekali…….”, pantat bu Mirna masih terus bergoyang dengan sekali-kali diangkat, sehinggga membuat kontolku terasa sangat nikmat…..melebihi yang aku rasakan dengan istri.

    “ooooooohhhhhhhh…..uuuuuuhhhhhh ennnnnaaakkkk sekali bu………”, nggak percuma aku menginginkan entot dengan wanita berumur 35-42 tahunan karena memang berbeda permainan sex mereka, mungkin karena lebih berpengalaman…seperti bu Mirna yang memeknya terasa sekali empotannnya kataku dalam hati.

    “Ahhhhhhhh…..uuuhhhhhhhhhibu aku udah gak tahan” “sebentar dik Amar, bareng sama ibu…”, kata bu Mirna sambil terus menggoyang pantat dan menaikkan turunkan sambil mendesah…. “ahhhhh…..dikkkk ..uuuuuuuhhhhh ibu enaaak sekali….ahhhhhh dik ibu juga mau keluar……..”.

    “ya bu aku juga…….ahhhhhhhhh………”, Ibu Mirna mengejang dan terasa lendir membahasi memeknya. “terus goyang…bu ….terus ….nikmat buuuuuuuu…ahhhhhhhhhhhhh”, aku menyemprotkan pejuku kedalam memek bu Mirna secara kuat, akhirnya kami tertidur, hingga jam 12 siang kami makan dan terus melanjutkan ke babak kedua.

    Karena waktu tugas di kota S tinggal 3 hari, maka dua hari kemudian kami janjian untuk mengulangi kenikmatan seperti kemarin karena bu Mirna belum puas di kentot, itulah pengalaman saya yang pertama dan mungkin yang terakhir, karena saat ini saya sudah tidak bekerja di tempat yang lama.

  • Cerita Sex Rintihan Kenikmatan Sang Juwita Hati

    Cerita Sex Rintihan Kenikmatan Sang Juwita Hati


    787 views

    Perawanku – Cerita Sex Rintihan Kenikmatan Sang Juwita Hati, Suasana pagi di sebuah rumah kost lantai dua yang berbentuk bangunan joglo dan berhalaman luas itu terasa sepi, nyaman dan sejuk. Banyak pohon rindang yang tumbuh seperti pohon mangga yang mulai berbuah, pohon talok, pohon kelapa muda yang nyiur melambai, beberapa pohon besar, dan sejumlah tanaman hias dengan bunga-bunga yang cantik mengelilingi area bangunan kost.

    Beberapa sangkar burung yang berisi makhluk lucu bersayap dan bersuara merdu ikut menyemarakkan suasana pagi yang cerah. Semilir angin sepoi yang berhembus mengakibatkan bergeseknya dedaunan pohon, sehingga menimbulkan suara gemerisik untuk menyempurnakan dendang merdu kicauan burung si empunya kost.

    Dalam cerita dewasa ini di salah satu sudut kost, ada sebuah kamar yang menghadap kearah halaman depan. Kamar kost yang sedikit berantakan, khas kamar seorang cowok. Di dinding kamar yang bercat putih gading tertempel berbagai poster diantaranya adalah Slash Sang Gitaris Gun&Roses, Dave Grohll Drummer nya Foo Fighter, SlipKnot, Incubus, dan ada juga The Legend Iwan Fals.

    Mereka terbingkai indah menghiasi kamar seorang cowok bertampang ganteng, putih, berpostur tinggi, berambut gondrong dreadlock rasta sebahu, dan berpenampilan metal.

    Nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya adalah Brian Kusuma Wardhana, atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Bre oleh temen-temen kampusnya. Hmm.. Sosok idealis yang mengidolakan Sigmund Freud itu bukanlah terlahir untuk menjadi pribadi yang introvert, dan tidak pula sebagai penyandang schizoprenia.

    Seorang aktivis kampus dengan kemampuan orator yang sangat luar biasa. Kemampuan yang tiada duanya, ketika menggerakkan massa mahasiswa untuk turun ke jalan menentang kebijakan kampus yang di rasa merugikan khalayak mahasiswa, maupun menentang kebijakan pemerintahan yang menyengsarakan rakyat.

    Untuk kemampuan akademik nya pun bisa dibanggakan, terbukti pencapaian IP yang diatas rata-rata disetiap semester. Dia menjadi sumber contekan temen-temen sekelas. Ditambah lagi Bre adalah seorang gitaris band kampus merangkap vocal, yang penampilannya senantiasa terlihat cool dan flamboyan ketika perform on stage. Dengan suara khasnya yang serak, Bre selalu berhasil membius para penonton yang melihatnya ketika perform menjadi band pengiring Boomerang. Suaranya terdengar gahar dan ngerock abis saat membawakan music cadas.

    Maka tak heran, dengan berbagai atribut yang disandangnya, Bre menjadi sosok yang begitu familiar di lingkungan kampus. Dari kalangan Rektorat, para dosen, staff kampus, mahasiswa awal sampe yang sudah senior, dari pedagang di kantin sampai tukang becak yang biasa mangkal didepan kampus pun tahu, siapa itu Bre. Penampilannya terlihat Hellboy tapi berjiwa Playboy, Itulah ciri khas seorang DonJuan.

    Kemampuan bersosialisasi dengan tidak membeda-bedakan dari golongan dan dari status sosial apa teman-temannya berasal, menjadikan Brian menjadi sosok yang begitu disegani baik oleh kawan maupun lawan politiknya di BEM maupun HMJ.

    Di langit-langit kamarnya terdapat tempelan semacam stiker bulan dan bintang dari bahan fosfor, yang akan telihat menyala disaat lampu neon dipadamkan ketika malam menjelang. Sebuah fan kecil untuk sekedar penghilang rasa gerah pun tergantung cantik diatas langit-langit kamar untuk menemani keberadaan sang bulan dan sang bintang.

    Lantai keramik putih terlihat bersih, tapi meja belajar yang diatasnya terdapat monitor lcd komputer terlihat berserakan dengan berbagai macam buku. Baik buku diktat materi kuliah maupun buku-buku fenomenal karya (alm) Bastian Tito, buku filsafat karya Darwin, Aristoteles, Galileo, ataupun Stalin. Memang berat juga kadar bacaan Brian alias Bre ini, tapi dengan buku-buku itu pula Bre menjadi seorang pemuda yang mempunyai otak Brilian. Ada juga koleksi buku Dont Sweat For Small Stuff, buku music karya Mozart, dan buku The Darkness Of The Earth.

    Dipan berkasur busa itu terlihat tampak bergerak-gerak mengeluarkan suara berdecit, membalas sapa suara gemerisik daun yang terhembus angin dan suara burung yang berkicau merdu saling bersahut-sahutan. Hmm.. Ternyata di bawah dipan berkasur busa itu teronggok bra berenda warna hazzel. Tak jauh dari situ, celana dalam mini yang lebih menyerupai thong warna senada dengan bra juga tergeletak seenaknya, menemani celana panjang jeans hitam pencil yang tertutup kaos cewek ketat warna-warni dengan model ala gadis-gadis sirkuit.

    “Ummppfhhh!!” Lenguhan binal yang tertahan terdengar samar. Diatas kasur empuk itu terlihatlah sesosok gadis bertubuh padat berisi, berkulit cokelat terang cenderung keputih, telanjang, dan sedang beraksi meliuk-liuk erotis diatas tubuh seorang cowok gondrong yang sedang telentang, yang juga dalam keadaan telanjang.

    Kedua tangannya lurus diatas kepala, kadang siku tangan menekuk dan kedua telapak tangannya menguyel-uyel kepalanya sendiri dengan gerakan yang sensual sembari mengeluarkan desisan nikmat. Sesekali dia mendongakkan kepala keatas dan mengibaskan rambut ikalnya ke kanan dan ke kiri, sebagai bentuk ekspresi kenikmatan yang sedang menyusup kedalam setiap aliran darah, dan kedalam setiap sumsum. Punggung gadis yang terlihat mulus dan licin itu, kini terlihat mengkilat karena keringat yang di keluarkan melalui pori-pori kulit tubuhnya.

    Tubuh bugil tanpa selembar benang itu bergoyang semakin hot dan bertambah semakin erotis, ketika batang kontie yang sedang dikendarainya semakin menancap jauh kedalam meki dengan bulu jembie yang di cukur tipis membentuk segitiga, diatas belahan meki yang sedang tersumbat oleh batang kontie berurat menonjol.

    “Sshhhh!! . . Oughh!.. Pyeek!.. PyekK!.. PyeekK!!.. Aaakhhh!!” Suara desahan kedua insan yang sedang memacu birahi itu saling menggenapkan dengan suara seksi yang bersumber dari gerakan ritmis sepasang kemaluan mereka beserta pelengkapnya yaitu kontie, mekie, dan lendir-lendir rangsang yang telah melumasi sepasang alat kawin yang jika di gunakan sembarangan, kata nenek akan sangat berbahaya tentunya.

    Kedua telapak tangan cowok itu segera meremas pinggul si gadis yang masih saja tiada henti mengulegkan meki untuk mencoba menghaluskan kontie yang sedang tertumbuk dan terperangkap di dalam kehangatan sebuah daging mentah nan nikmat yang bernama meki. Diusapnya pinggang ramping itu perlahan keatas, sampai kedua jempol si cowok menyentuh dinding payudara berkulit mulus yang sekel di bagian luar.

    Seiring remasan di kedua buah buntalan payudaranya, si gadis langsung mencondongkan tubuh ke belakang dengan kedua tangan lurus kebelakang bertopang pada lutut cowok yang sedang di setubuhinya. Gerakan pinggul yang tadinya berupa goyang memutar berubah menjadi maju mundur dengan frekwensi yang cepat. Wajah tirus berhias bibir sensual itu memerah menahan letupan gairah.

    Hmm.. Wajah yang cantik dan nakal menggoda.. “Slephh!.. Sleephh!!.. Slephhh!!” “Ouughh sshhh!!!.. mmpphfff!!.. nikmatt se..sekalii.iihhh kontii luu..uughh!! Aakhh!!”, rengek mesum gadis berambut ikal sambil memejamkan mata, tapi dengan pinggul yang masih terus merajam kontie dengan gerakan maju mundur.

    Cowok flamboyan itu segera menegakkan tubuhnya, untuk memburu buah dada sekel yang terlonjak-lonjak karena gerakan erotis dari tubuh gadis itu sendiri. Sepasang toked ranum yang berhiaskan puting warna cokelat terang tampak sudah mengacung keras, menandakan gairah yang dialami si empunya semakin tinggi dan bertambah tinggi.

    Tak berapa lama, puting susu itu pun sudah terperangkap dan terkulum nikmat didalam mulut. Terbelit lembut oleh lidah nakal cowok penghuni kamar kost yang sekarang mulai menguasi, menjilati, dan menyentil sepasang puting imut tersebut pake ujung lidah. Melihat itu, si gadis manis langsung melingkarkan kedua tangannya ke leher belakang si cowok, dan menekan kepala belakangnya biar wajah cowok cakep itu terbenam dan menempel erat pada kedua susunya yang tampak semakin merangsang dengan adanya peluh.

    “Gi.. gigithh putingnya..akhhh!! Uughh! yaak ben.nerr gituu..uughhh!! Sshhh yesshh!!”, ucap gadis berwajah tirus memberikan instruksi. Gerakan pinggul yang tadinya maju mundur, sekarang menjadi gerakan spiral naik turun mengurut-urut kontie berurat yang tampak gagah. “Ummppffhhh!!.. Aaakhh!” pekik lirih yang terdengar manja dari si empunya toked mulus, ketika buah susu nya yang bener-bener kenyal menggairahkan itu tercupang berkali-kali oleh gigitan nakal cowok idola kampus yang sekarang ini sedang disenggamainya.

    “Shitt!! Yea.aahhh!! An.Anjriitt!! Meki luu en.nyaak bahh.ngeetshh!!.. Ouughhh!!!”, ucap gagu si cowok, setelah merasakan gerakan memutar badan yang tiba-tiba dari seorang gadis cantik yang sedang terbakar gairahnya. Otomatis batang kontie yang sedang dan masih dalam keadaan tertawan di dalam kehangatan meki peret nan nikmat itu terpelintir kuat-kuat.

    Sekarang, gadis berwajah manis dengan rambut ikal yang indah terawat itu sudah memunggungi cowok berotak brilian, dengan masih tak henti-henti nya menggoyang, memaju-mundurkan, dan menaik-turunkan pinggulnya untuk menciptakan dan memberikan rasa nikmat yang terus-terusan tanpa putus tiada henti.

    Dengan gerakan perlahan, cowok itu mulai memposisikan tubuh si gadis biar merunduk dan merangkak untuk melakukan doggy. “Jreebhhh!!.. Jrebhh!.. Sleephh!!.. Sleepphhh!!!” Suara hantaman batang kontie merajam didalam celah liang meki yang sekarang tampak terlihat semakin memerah karena bergesekan terus-menerus dengan kulit pembungkus batang kontie.

    “Aaaakhhh!!.. mmpphhh!”, lenguh nikmat mereka berdua bersahut-sahutan bagai irama orkestra, tatkala gerakan mengocok cowok ganteng itu semakin cepat dan bertambah cepat.

    Gadis yang wajahnya kini semakin memerah karena kobaran gairah yang terus melandanya itu merasakan kalo meki nya mulai berkedut-kedut, meremas, dan menyedot kontie yang masih terus saja menghunjam dan menjajah meki legit untuk mengail kenikmatan sepuas-puasnya. Dia langsung menegakkan tubuh telanjangnya keatas dan menolehkan kepalanya kebelakang untuk melakukan hot deep kiss, 99style berlangsung, dengan kedua tangannya yang melingkar di leher cowoknya itu.

    Kedua tangan cowok bertubuh tinggi atletis pun serta merta langsung memerah, meremas, mengurut-urut bongkahan buah dada si gadis yang terpental-pental. Tak lupa puting yang menghiasi sepasang toked ranum itu juga kena pilinan lembut.

    “Plook!.. Plokk!!.. PlookK!!!” Bunyi suara benturan pangkal kontie yang menghantam pantat bulat semok dari gadis yang sedang di setubuhi nya, terdengar jelas. Urat syaraf mereka sudah terpenuhi oleh pancaran gelombang penuh nikmat.

    20menit sudah berlangsung, dan… “Guee mmo ke… keluarrghhh!! Aaakh!!.. gu… guee ga kuu..aattshhh!!”, rengek si gadis menahan sesuatu yang hampir meledak dari dalam tubuhnya.

    “Keluarin.. Tuntasin ssemuaakhh!!.. Rasakan nik.niikmatnyaa!!”, jawab si cowok seraya tetap menghunjamkan semakin cepat batang kontie sedalam-dalamnya membelah meki yang terlihat mencengkeram kontie dengan erat. “I’m cummingggg!!!.. Ouughhh yeeshhh!! Aaakhhh!!.. Uummphhhff!!!”, teriaknya melepaskan gairah binal yang sejak tadi bersemayam dalam tubuh.

    Dia menggigit bibirnya sendiri, ketika tubuhnya menggelinjang tergodam badai orgasme. Kedua telapak tangannya menancapkan kuku-kuku di paha belakang cowok berambut dreadlock, yang tetep ga mau berhenti menusukkan batang kejantanannya, ketika si gadis sedang mengalami puncak klimaks.

    Karena kedutan yang diciptakan meki berbulu jembie tipis itu sangat kuat, maka tak berapa lama kemudian.. “PLOOPPH!!” Ditariknya batang kontie yang sedang menyumpal meki peret itu. Gadis berwajah tirus pun langsung berbalik arah menghadap kontie yang siap memuntahkan lahar yang panas, dengan memasang tampang binal yang sangat bitchy..

    “Ooohhhh!!.. Guee.. Keelll.. Uuaarghhh!!.. Aaargghhh!!.. Mmmphhfff!!!!”, teriak pejantan ganteng sambil nyemburkan cairan sperma kearah mulut yang menganga dengan lidah terjulur keluar milik si gadis. “..CROT!.. CROOT!!.. JROTTH!!.. JROOTHH!!.. CROTT!!” Cairan sperma kental itu juga muncrat membasahi wajah dan sepasang buah dada si gadis yang menggelantung indah dan gemesin.

    Setelah semburan sperma berhenti, gadis berkulit eksotis itu langsung mengelomoh batang kontie yang tampak basah, hingga bener-bener bersih mengkilat. Fyuhhh.. Mereka lemas sesaat, dengan nafas terengah-engah kekurangan oksigen.

    Setelah semuanya kembali normal, gadis itu bangkit berdiri dan segera mengenakan celana dalam, bra, dan celana jeans juga kaos warna-warni dengan model ala gadis sirkuit.

    Sepasang anak manusia yang baru saja mendaki dan menaklukkan puncak gunung seksual yang bernama orgasme itu adalah Brian alias Bre. Dan gadis cantik berwajah tirus dengan rambut ikal terawat yang menjadi partner ngesex nya adalah sang pacar yang bernama Karen, yang juga seorang spg freelance, berasal dari kalimantan. Mereka berdua satu kampus dan satu fakultas.

    Cerita Sex Rintihan Kenikmatan Sang Juwita Hati

    Cerita Sex Rintihan Kenikmatan Sang Juwita Hati

    “Gimana Bre dengan permintaan gue kemarin? Mau kan lu ngelamar gue? So, begitu kelar kuliah kita langsung married,” ujar Karen enteng sembari me make-up ulang wajah cantiknya yang tirus.

    Sambil memakai celana, Bre pun menimpali ucapan Karen.. “Waah ga bisa kaya gitu dong! Gila apa langsung married. Gue masih muda lagii, gue pengen nyari kerja yang bener dan berkarier dulu. Udah gitu, gue juga mo nyenengin ortu sama keluarga.. Gila lu ahh!”

    “Yaa ga bisa gitu juga dong Bre, lu musti ketemu Bokap Nyokap gue dulu..” Percakapan Bre dan Karen pun semakin memanas. “Karen, kita masih muda, jalan kita masih panjang. Gue belon mau terikat secara serius! Lagian elu liat kan, gue masih kesulitan dengan satu mata kuliah yang ga lulus-lulus, meski udah gue ulang keempat kalinya. Eee.. Lu bukannya bantuin atau gimana kek, malah yang dipikirin setiap kali ketemu gue pasti dah pokok bahasaannya married, married, dan married. Emang gue punya tampang penghulu petugas KUA apa?? Gue bisa depresi tau ga, Kalo setiap ketemu pasti lu nanya kapan married? Kaya iklan aja. Jangan siksa gue, pliss!!”, dengan gamblang Bre menjelaskan semuanya sembari menyulut rokok.

    “Lu pasti gitu, ngeles terus.. alesan terus dari pertanyaan gue!! Kalo depresi yaa itu derita lu. Jangan cemen dong, jadi cowok!”
    “Jangan rongrong gue dong, jadi cewek!!”
    “Ooo.. Jadi selama ini lu ngerasa gue rongrongin??”
    “Tepat!! Nah tuh juga kelakuan lu yang malah ngatain, kalo depresi yaa derita lu. Apaan kaya gitu!”
    “Kenapa emang? Haah!?”
    “Karena cara berpikir lu itu terlalu pendek, terlalu sempit. Udah ahh, udah!! Bikin kusut otak aja. Gue mau ke perpustakaan kampus. Lu mending balik pulang aja deh Kaar…..”

    “BLAARR!!!” Suara pintu kamar kost Bre terdengar terbanting keras, seiring kepergian Karen meninggalkan Bre begitu saja.

    Brian cuek bebek dengan kelakuan Karen yang ga bermutu dan childish itu. Sekarang, aktivis kampus yang sedang galau itu beranjak jalan menuju ke perpustakaan untuk mengurai otak kusutnya yang selalu merasa di rongrong oleh Karen. Dasar cewek. Dulu aja waktu gue peDekatein susahnya minta ampun. Jaim lah, Sok penting lah. Tapi giliran udah jadian malah suka maksain kehendak, ngekang, dan ngerongrong gue. Bikin kusut otak aja. Termasuk kejadian eM eL pagi ini di kamar. Tadi, tiba-tiba aja Karen dateng ke kost, masuk kamar dan maksa gue untuk nge eM eL in dirinya. Huuftt.. Bener-bener daah! Apa emangnya kebanyakan cewek tuh kaya gitu? Aah masa bodoh..

    Jalan yang membelah gedung induk kampus terlihat lenggang. Hanya sedikit mahasiswa yang terlihat berlalu-lalang. Kadang terdengar suara jerit teriakan, kemudian disusul suara tawa berderai yang berasal dari salah satu sudut bangunan rektorat. Disana ada sekelompok mahasiswa-mahasiswi yang lagi asyik bercengkerama sambil bersenda-gurau.

    Setelah membalas sapa temen-temennya walau hanya sekedar say hallo ataupun lambaian tangan, Bre pun melanjutkan langkah kaki nya yang gontai tertutup sneakers merah menuju ke perpustakaan. Dia berjalan membelah taman kampus yang cukup rindang dengan pohon-pohon yang berdiri gagah seakan menantang pancaran cahaya sinar matahari, untuk melindungi siapa saja yang berteduh dibawah rindangnya sang pohon.

    Bunga-bunga yang mekar elok penuh warna dari tanaman hias pun bener-bener memukau siapa saja yang melihatnya. Angin yang berhembus lumayan kencang, mampu menerbangkan daun-daun pohon yang telah menguning dan kering. Mereka tersapu terbang jauh oleh Sang Bayu. Hmm.. Hari yang indah bagi jiwa yang sepi..

    Setelah sesampainya di perpustakaan kampus tercinta, Bre segera menuju ke tempat rak buku, untuk mencari sebuah buku referensi yang ingin di bacanya. Ketika sedang asyik memilih buku, Bre pun ga sengaja menyenggol sejumlah tumpukan buku, dan “BRAAKK!!” Suaranya terdengar sangat keras di dalam ruang perpustakaan yang hening, sehingga sejumlah orang yang sedang asyik membaca atau menulis pun tersentak kaget.

    “Jangan berisik ahh!”
    “Huu.. Rese lu bikin kaget aja!!”
    “Ati-ati dong!”
    “Sssstttt!!!”

    Berbagai kecaman langsung menyerang sosok Brian dari segala arah delapan penjuru mata angin. Tak terkecuali kedua gadis yang langsung berbisik-bisik sambil melirik Brian yang tampak sibuk merapikan kembali buku-buku yang berserakan. Bre tau jelas, kalo dirinya sedang digunjingkan oleh kedua gadis yang duduk didekat kaca jendela. Bre menatap kedua gadis itu.

    “Wuih, cewek yang berbaju merah cantik bangeett. Anggun, Rambut lurus berkilau sepertengahan punggung, wajahnya berkulit putih cerah, matanya bening, hidungnya bangir, bibir mungil yang tipis kemerahan, dan.. daan.. Amboi, lesung pipit itu duhai menawan, dan…..” gumam dalam hati Bre pun buyar, ketika terdengar suara dehem dari mulut mungil cewek baju merah itu, dan pelototan mata beningnya. “Ehemm! Ehemm!! Apa genderuwo boleh masuk di perpustakaan ini ya, Res?” gumam cewek berbaju merah menyindir dengan suara agak keras biar terdengar oleh Bre. “Ga tau gue, mungkin iya dan mungkin juga tidak..” jawab temennya dengan mengangkat kedua bahu. “Soalnya ada yang serem gitu.. Hiii” imbuh cewek berbaju merah sesekali melirik kearah Bre dan sesekali pula pandangan mata mereka berdua ketemu. “Aseem! Gue dibilang kaya genderuwo, kurang ajar. Tapi gapapa lah, yang bilangkan cewek cakep.” kata Bre dalam hati.

    “Ssstt! Ssttt!! Liat Res, liat.. Dia garuk-garuk kepala tuuh. Pasti dapetnya kecoak yaa. Hihihi..” cewek berbaju merah dan temennya itu terus aja usil menggunjing Bre sambil terkikik, karena mengetahui Bre lagi menggaruk kulit kepala yang sebenarnya tidak gatal, melainkan lagi buntu memikirkan satu mata kuliah yang ga lulus-lulus. Padahal Bre yakin kalo mampu mengerjakan ujian maupun kuis. Ditambah persoalan dengan Karen yang semakin membikin otaknya kram.

    Bre jelas keki disindir oleh kedua cewek kampus itu. Tiba-tiba, berlagak seolah sedang membaca buku yang dipegangnya, Bre pun menyeletuk. “Hmm.. Ternyata ada teori yang menyatakan, Jika ada seseorang yang suka menggunjing orang lain, dan itu menjadikan sebuah kepuasan atau kesenangan sesaat dari orang yang menggunjing orang lain tersebut, maka seseorang itu dikategorikan berjiwa sakit secara psikologi..”

    “Hahaha.. Mampus kaga lu..” ucap Bre dalam hati sambil tertawa puas, kemudian melirik kearah mereka berdua. Cewek berbaju merah tampak kaget dan terbengong mendengar seloroh Bre. Temennya cuma terkikik sambil menyikutkan sikunya kearah rusuk cewek berbaju merah. “Makanya gasah aneh-aneh lu.. Meskipun gondrong dan berpenampilan metal tapi ternyata smart juga orangnya. Hmm.. Ganteng juga lhoh, ujie mah jauuh..hihii..”, ujar temen si cewek berbaju merah sambil melirik menggoda. “Apaan sih lu.. Huuu!”

    Sementara itu, Bre terlihat berpikir serius. “Mmm.. Gue harus menulis berbagai planning, harus ngapain aja dalam menghadapi the killer lecture itu. Masak cuma gara-gara mata kuliahnya, gue gagal meraih gelar kesarjanaan?? Hmm.. Kemudian gue juga harus bikin tulisan mengenai rencana-rencana impian gue. Oke, Siip!!” gumam Bre pelan tapi bersemangat.

    Bre mengambil kertas dan bollpoint. Dia menulis angka 1 di kertas. “Sret” kok ga keluar? Dicobanya lagi menulis. “Srett” waduh masih ga keluar juga. Sekali lagi dicoba menggoreskan bollpoint nya,”Shrett” tetep aja ga keluar tintanya alias macet.

    “Aaaah!!! Kampret!! Pake acara macet segala. Baru mau menulis rencana impian menuju kesuksesan aja udah terhambat, gimana menjalaninya??.. Huuft!!” rutuk Bre kesal.

    Tiba-tiba aja Bre teringat dengan makhluk cakep yang tadi selalu menyindirnya. Bre pun berjalan kearah dua gadis itu. “Maaf, boleh pinjem bollpoint nya? Sebentar kok.” bilang Bre ramah. “Ehh.. Mmhh.. g.gimana yaah.. emhh..” cewek berbaju merah terlihat gugup dan grogi dipandang oleh mata elang Bre. “Udah pinjemin ajaa gapapa.. Tapi jangan lama-lama ya mas!” ucap si temen cewek berbaju merah pada Bre seraya menyerahkan bollpoint.

    Si cewek berbaju merah cuma terbengong, ketika temennya merebut bollpoint parker yang sedang dipegangnya, dan segera di pinjamkan kepada cowok ganteng berambut dreadlock itu. “Makasih yaa, tenang aja aman kok.. Hehehe” kata Bre ramah sambil menebarkan ranjau senyuman mautnya. Bre kembali duduk di kursi panjang yang saling berhadapan dengan kedua gadis yang duduk di depannya. Dia mulai menggoreskan bollpoint diatas kertas.

    Cukup lama juga Bre sibuk menguas dan menggores kan tinta bollpoint parker itu. Kadang tersenyum sendiri, tapi kadang juga alisnya berkerut tajam berpikir serius, terus terdiam sesaat, udah gitu tiba-tiba langsung garuk-garuk kepala, kemudian melanjutkan lagi aktifitasnya yang kalo orang lain melihatnya pasti akan tersenyum simpul oleh tingkahnya.

    “Balik yuuk, dah siang neh..”, ajak gadis berbaju merah.
    “Bollpoint lu gimana?”
    “Lu ambil dong, kan lu yang minjemin..”
    “Tapi kan punya lu..”
    “Yeee, ga bisa gitu kalee, orang elu tadi yang langsung ngerebut bollpoint dari tangan gue kok!” sahut cewek berbaju merah dengan galak.
    “Iyaa-iyaaa, tapi gue takut mintanya. Liat, dia senyum-senyum sendiri kan? Jangan-jangan, gila nya kumat. Hii..”
    “Aah sialan lu, kalo gitu kita samperin aja berdua..”

    Bre pun memandang hasil coretan pada kertasnya, dan kemudian menepuk jidatnya sendiri. “Bego!! Kok gue malah gambar sketsa wajah cantik cewek baju merah itu sih? Padahal kan mo bikin planning impian gue? Aah, ternyata ada hambatan kedua lagi deh.” kata Bre dalam hati, kemudian dia melihat kedua cewek itu berjalan kearahnya dengan ragu-ragu.

    Bre pun langsung tanggap dan menyerahkan bollpoint parker punya cewek baju merah seraya berujar, “Makasih yaa, sori lama. Eeh ni pada mo pulang? Bareng yuuk..” ajaknya, “Iya mo pulang. Ayok aja kalo mo barengan.” sahut temen cewek berbaju merah.

    Cewek cantik yang berkesan anggun itu terlihat selalu diam selama berjalan meninggalkan perpustakaan kampus. Bre pun asyik menyensorkan mata kearah tubuh semampai cewek berbaju merah.

    “Gila jack! Kulit pinggangnya putih bangeett, tokednya juga mantap lumayan nyembul meski bajunya ga ketat. Dahsyat man!!” batin Bre, demi melihat baju merah cewek cantik itu tersingkap dan memperlihatkan sedikit akan keelokannya.

    Mereka bertiga berpisah di sebuah perempatan. Cewek berbaju merah belok kanan memasuki jalan kampung Sidomukti, temennya jalan lurus, dan Bre sendiri belok kiri menuju rumah kost nya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Dewasa Teman Kosku Penuh Dengan Wanita Binal Yang Hot – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Dewasa Teman Kosku Penuh Dengan Wanita Binal Yang Hot – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2263 views

    Perawanku – Walaupun bulan ini penuh dengan kesibukanku, aku termasuk orang yang sangat susah untuk dapat mengontrol keinginan seks atas wanita. Pengalaman ini kualami beberapa hari sebelum bulan-bulan sibukku yang lalu di tempat kost. Di tempat kost kami berlima dan hanya ada satusatunya cewek di kost ini, namanya Sari. Aku heran ibu kost menerima anak perempuan di kost ini. Oh, rupanya Sari bekerja di dekat kost sini.

    Sari cukup cantik dan kelihatan sudah matang dengan usianya yang relatif sangat muda, tingginya kira-kira 160 cm. Yang membuatku bergelora adalah tubuhnya yang putih dan kedua buah dadanya yang cukup besar. Ahh, kapan aku bisa mendapatkannya, pikirku. Menikmati tubuhnya, menancapkan penisku ke vaginanya dan menikmati gelora kegadisannya.

    Perlu pembaca ketahui, umurku sudah 35 tahun. Belum menikah tapi sudah punya pacar yang jauh di luar kota. Soal hubungan seks, aku baru pernah dua kali melakukannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Anik, teman sekantorku dan dengan Esther. Dengan pacarku, aku belum pernah melakukannya. Swear..! Beneran.

    Kami berlima di kost ini kamarnya terpisah dari rumah induk ibu kost, sehingga aku dapat menikmati gerak-gerik Sari dari kamarku yang hanya berjarak tidak sampai 10 meter. Yang gila dan memuncak adalah aku selalu melakukan masturbasi minimal dua hari sekali. Aku paling suka melakukannya di tempat terbuka. Kadang sambil lari pagi, aku mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi seksku.

    Sambil memanggil nama Sari, crot crot crot.., muncratlah spermaku, enak dan lega walau masih punya mimpi dan keinginan menikmati tubuh Sari. Aku juga suka melakukan masturbasi di rumah, di luar kamar di tengah malam atau pagi-pagi sekali sebelum semuanya bangun. Aku keluar kamar dan di bawah terang lampu neon atau terang bulan, kutelanjangi diriku dan mengocok penisku, menyebut-nyebut nama Sari sebagai imajinasi senggamaku. Bahkan, aku pernah melakukan masturbasi di depan kamar Sari, kumuntahkan spermaku menetesi pintu kamarnya. Lega rasanya setelah melakukan itu.

    Sari kuamati memang terlihat seperti agak binal. Suka pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis, sepertinya pacarnya. Bahkan beberapa kali kulihat suka pulang pagi-pagi, dan itu adalah pengamatanku sampai kejadian yang menimpaku beberapa hari sebelum bulan itu.

    Seperti biasanya, aku melakukan masturbasi di luar kamarku. Hari sudah larut hampir jam satu dini hari. Aku melepas kaos dan celana pendek, lalu celana dalamku. Aku telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang dan tangan kanan mengocok penisku sambil kusebut nama Sari. Tapi tiba-tiba aku terhenti mengocok penisku, karena memang Sari entah tiba-tiba tengah malam itu baru pulang.

    Dia memandangiku dari kejauhan, melihat diriku telanjang dan tidak dengan cepat-cepat membuka kamarnya. Sepertinya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Aku yang terkejut.

    Setelah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan masturbasiku dan tetap menyebut nama Sari. Yang kurasakan adalah seolah aku menikmati tubuhnya, bersenggama dengannya, sementara aku tidak tahu apa yang dipikirkannya tentangku di kamarnya. Malam itu aku tidur dengan membawa kekalutan dan keinginan yang lebih dalam.

    Paginya, ketika aku bangun, sempat kusapa dia.
    “Met pagi..” kataku sambil mataku mencoba menangkap arti lain di matanya. Kami hanya bertatapan.

    Ketika makan pagi sebelum berangkat kantor juga begitu.
    “Kok semalam sampai larut sih..?” tanyaku.
    “Kok tak juga diantar seperti biasanya..?” tanyaku lagi sebelum dia menjawab.
    “Iya Mas, aku lembur di kantor, temenku sampai pintu gerbang saja semalam.” jawabnya sambil tetap menunduk dan makan pagi.
    “Semalam nggak terkejut ya melihatku..?” aku mencoba menyelidiki.
    Wajahnya memerah dan tersenyum. Wahh.., serasa jantungku copot melihat dan menikmati senyum Sari pagi ini yang berbeda. Aku rasanya dapat tanda-tanda nih, sombongnya hatiku.

    Rumah kost kami memang tertutup oleh pagar tinggi tetangga sekeliling. Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku in cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di samping belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.

    Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Sari atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Sari diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.

    Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Temanggung, persiapan Puasa di rumah.

    Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Sari di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.

    Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan.

    Cerita Bokep – Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Sari mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil kusebut nama Sari, kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuh Sari. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Sari telah ada di belakangku.

    Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku.
    Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.
    “Sari.. Sari.. achh.. achh.. nikmatnya..!” desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Sari.
    “Uhh.. achh.. Sari, Sari.. ohhh.. aku mau keluar.. ohh..” desahku lagi sambil tetap berdiri.

    Kemudian kulihat Sari bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.
    “Oohhh Sari Uhh Sariii.., Saarrii. Nikmat sekali..!” desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.
    Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Sari, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.

    Lalu Sari berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.

    Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Sari, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.

    Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Sari yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahhh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.
    “Ehh.., ehhh..!” desis Sari menikmati cumbuanku.
    “Ehh.., ehhh..!” sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.

    Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.

    Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Sari menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.

    Kutangkap kedua tangan Sari dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.

    Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Sari tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.

    Kubimbing Sari mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.

    Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya.
    Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.
    “Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!” pintanya.

    Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.

    Cerita Sex – Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Sari dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.

    Ahh Sari, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Sari.

    Pembaca, itulah pengalamanku dengan Sari di kost. Aku sudah dua malam Minggu bersamanya. Betapa hebat di bulan ini. Aku bisa, aku bisa.. dan mau terus berburu lagi. Ahh.., hidup memang menggairahkan dengan seks, dengan wanita. Hanya, aku harus super selektif memilihnya. Semoga pengalamanku ini berguna buat sobat muda.

  • Galeri Foto Cewek Japan Toket Gede

    Galeri Foto Cewek Japan Toket Gede


    2163 views

    Perawanku – Cewek asal negeri Sakura ini memang kelihatan cantik dengan balutan BRA dan CD yang berwarna pink itu , dengan tokek yang lumayan besar dan pasti gurih apabila di remas ya, apalagi di emut puting susunya ya pasti sibos jadi kecanduan sangking nikmatnya , berikut kami berikan foto-fotonya ya  bosku : 

  • Ngentot Dengan Janda Muda Seksi Dan Toket Gede

    Ngentot Dengan Janda Muda Seksi Dan Toket Gede


    1243 views

    Cerita Sex ini berjudulNgentot Dengan Janda Muda Seksi Dan Toket GedeCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Ditinggal mati oleh isteri di umur 39 tahun bukan hal yg menyenangkan. Namaqu Ardy, berasal dari kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Lia yg terpaut lima tahun dariku sudah dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aqu seorang diri dgn dua orang anak yg masih membutuhkan perhatian penuh.

    Aqu harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka. Bukan hal yg mudah. Sejumlah kawan menyarankan untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yg bagus, namun aqu tak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yg tak menyaygi mereka. Karena itu aqu sangat hati-hati.

    Kehadiran anak-anak jelas merupakan hiburan yg tak tergantikan. Anita kini berumur sepuluh tahun dan Marko adiknya berumur enam tahun. Anak-anak yg lucu dan pintar ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau anak-anak lagi berkumpul bersama kawan-kawannya, kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari sudah larut malam dan anak-anak sudah tidur, kesepian itu semakin menyiksa.

    Sejalan dgn itu, nafsu birahiku yg tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran. Beberapa kawan mengajakku mencari perempuan panggilan namun aqu tak berani. Resiko terkena penyakit mengendurkan niatku. Terpaksa aqu bermasturbasi. Sesaat aqu merasa lega, namun sesudah itu keinginan untuk menggeluti tubuh seorang perempuan selalu muncul di kepalaqu karena rasa kesepian.

    Tak terasa tiga bulan sudah berlalu. Perlahan-lahan aqu mulai menaruh perhatian ke perempuan-perempuan lain. Beberapa kawan kerja di kantor yg masih lajang kelihatannya membuka peluang. Namun aqu lebih suka memiliki mereka sebagai kawan.

    Karena itu tak ada niat untuk membina hubungan serius. Di saat keinginan untuk menikmati tubuh seorang perempuan semakin meningkat, kesempatan itu datang dgn sendirinya. Senja itu di hari Jumat, aqu pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan Darmo. Maklum sudah mulai gelap dan aqu tak terburu-buru.

    Di depan hotel Mirama kulihat seorang perempuan kebingungan di samping mobilnya, Suzuki Baleno. Rupanya mogok. Kendaraan-kendaraan lain melaju lewat, tak ada orang yg peduli. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, tak tahu apa yg hendak dilaqukan. Rupanya mencari bantuan. Aqu mendekat.

    “Ada yg bisa aqu bantu, Mbak?” tanyaqu sopan.

    Ia terkejut dan menatapku agak curiga. Aqu memahaminya. Akhir-akhir ini banyak kejahatan berkedok tawaran bantuan seperti itu.

    “Tak usah taqut, Mbak”, kataqu.”Namaqu Ardy. Boleh aqu lihat mesinnya?”

    Walaupun agak segan ia mengucapkan terima kasih dan membuka kap mesinnya. Ternyata hanya problema penyumbatan slang bensin. Aqu membetulkannya dan mesin dihidupkan lagi. Ia ingin membayar namun aqu menolak. Kejadian itu berlalu begitu saja.

    Tak kuduga hari berikutnya aqu bertemu lagi dgnnya di Tunjungan Plaza. Aqu sedang menemani anak-anak berjalan-jalan ketika ia menyapaqu. Kuperkenalkan dia pada anak-anak. Ia tersenyum manis kepada keduanya.

    “Sekali lagi terima kasih untuk bantuan kemarin sore”, katanya,”Namaqu Meywan. Maaf, kemarin tak sempat berkenalan lebih lanjut.”

    “Aqu Ardy”, sahutku sopan.

    Harus kuaqui, mataqu mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya. Perempuan itu jelas turunan Cina. Kontras dgn pakaian kantor kemarin, ia sungguh menarik dalem pakaian santainya. Ia mengenakan celana jeans biru agak ketat, dipadu dgn kaos putih berlengan pendek dan leher rendah.

    Pakaiannya itu jelas menampilkan keseksian tubuhnya. Buah dadanya yg ranum berukuran kira-kira 38 menonjol dgn jujurnya, dipadu oleh pinggang yg ramping. Pinggulnya bundar indah digantungi oleh dua bongkahan bokong yg besar.

    “Kok bengong”, katanya tersenyum-senyum,”Ayo minum di sana”, ajaknya.

    Seperti kerbau dicocok hidungnya aqu menurut saja. Ia menggandeng kedua anakku mendahului. Keduanya tampak ceria dibelikan es krim, sesuatu yg tak pernah kulaqukan. Kami duduk di meja terdekat sembari memperhatikan orang-orang yg lewat.

    “Ibunya anak-anak nggak ikut?” tanyanya.

    Aqu tak menjawab. Aqu melirik ke kedua anakku, Anita dan Marko. Anita menunduk menghindari air mata.

    “Ibu sudah di surga, Tante”, kata Marko polos. Ia memandangku.

    “Isteriku sudah meninggal”, kataqu. Hening sejenak.

    “Maaf”, katanya,”Aqu tak bermaksud mencari tahu”, lanjutnya dgn rasa bersalah.

    Pokok pembicaraan beralih ke anak-anak, ke sekolah, ke pekerjaan dan sebagainya. Akhirnya aqu tahu kalau ia manajer cabang satu perusahaan pemasaran tekstil yg mengelola beberapa toko pakaian. Aqu juga akhirnya tahu kalau ia berumur 32 tahun dan sudah menjanda selama satu setengah tahun tanpa anak.

    Selama pembicaraan itu sulit mataqu terlepas dari bongkahan dadanya yg menonjol padat. Menariknya, sering ia menggerak-gerakkan tubuhnya sehingga buah dadanya itu dapat lebih menonjol dan kelihatan jelas bentuknya. Beberapa kali aqu menelan air liur membaygkan nikmatnya menggumuli tubuh bahenol nan seksi ini.

    “Nggak berpikir menikah lagi?” tanyaqu.

    “Rasanya nggak ada yg mau sama aqu”, sahutnya.

    “Ah, Masak!” sahutku,”Aqu mau kok, kalau diberi kesempatan”, lanjutku sedikit nakal dan memberanikan diri.”Kamu masih cantik dan menarik. Seksi lagi.”

    “Ah, Ardy bisa aja”, katanya tersipu-sipu sembari menepuk tanganku. Tapi nampak benar ia senang dgn ucapanku.

    Tak terasa hampir dua jam kami duduk ngobrol. Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang. Meywan, perempuan Cina itu, memberikan alamat rumah, nomor telepon dan HP-nya. Ketika akan beranjak meninggalkannya ia berbisik,

    “Aqu menunggu Ardy di rumah.”

    Hatiku bersorak-sorak. Lelaki mana yg mau menolak kesempatan berada bersama perempuan semanis dan seseksi Meywan. Aqu mengangguk sembari mengedipkan mata. Ia membalasnya dgn kedipan mata juga. Ini kesempatan emas. Apalagi sore itu Anita dan Marko akan dijemput kakek dan neneknya dan bermalam di sana.

    “OK. Malam nanti aqu main ke rumah”, bisikku juga, “Jam tujuh aqu sudah di sana.” Ia tersenyum-senyum manis.

    Sore itu sesudah anak-anak dijemput kakek dan neneknya, aqu membersihkan sepeda motorku lalu mandi. Sembari mandi imajinasi seksualku mulai muncul. Bagaimana tampang Meywan tanpa pakaian? Pasti indah sekali tubuhnya yg bugil. Dan pasti sangatlah nikmat menggeluti dan menyetubuhi tubuh semontok dan selembut itu.

    Apalagi aqu sebetulnya sudah lama ingin menikmati tubuh seorang perempuan Cina. Tapi apakah ia mau menerimaqu? Apalagi aqu bukan orang Cina. Dari kawasan Timur Indonesia lagi. Kulitku agak gelap dgn rambut yg ikal.

    Tapi.. Peduli amat. Toh ia yg mengundangku. Andaikata aqu diberi kesempatan, tak akan kumur-siakan. Kalau toh ia hanya sekedar mengungkapkan terima kasih atas pertolongaqu kemarin, yah tak apalah. Aqu tersenyum sendiri.

    Jam tujuh lewat lima menit aqu berhasil menemukan rumahnya di kawasan Margorejo itu. Rumah yg indah dan mewah untuk ukuranku, berlantai dua dgn lampu depan yg buram. Kupencet bel dua kali. Selang satu menit seorang perempuan separuh baya membukakan pintu pagar. Rupanya pembantu rumah tangga.

    “Pak Ardy?” ia bertanya, “Silahkan, Pak. Bu Meywan menunggu di dalem”, lanjutnya lagi.

    Aqu mengikuti langkahnya dan dipersilahkan duduk di ruang tamu dan iapun menghilang ke dalem. Selang semenit, Meywan keluar. Ia mengenakan baju dan celana santai di bawah lutut. Aqu berdiri menyambutnya.

    “Selamat datang ke rumahku”, katanya.

    Ia mengembangkan tangannya dan aqu dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama seorang perempuan ke pipiku sejak kematian isteriku. Aqu berdebaran. Ia menggandengku ke ruang tengah dan duduk di sofa yg empuk. Mulutku seakan terkunci. Beberapa saat bercakap-cakap, si pembantu rumah tangga datang menghantar minuman.

    “Silahkan diminum, Pak”, katanya sopan, “Aqu juga sekalian pamit, Bu”, katanya kepada Meywan.

    “Makan sudah siap, Bu. Aqu datang lagi besok jam sepuluh.”

    “Biar masuk sore aja, Bu”, kata Meywan,

    “Aqu di rumah aja besok. Datang saja jam tiga-an.”
    Pembantu itu mengangguk sopan dan berlalu.

    “Ayo minum. Santai aja, aqu mandi dulu”, katanya sembari menepuk pahaqu.

    Tersenyum-senyum ia berlalu ke kamar mandi. Di saat itu kuperhatikan. Pakaian santai yg dikenakannya cukup memberikan gambaran bentuk tubuhnya. Buah dadanya yg montok itu menonjol ke depan laksana gunung. Bokongnya yg besar dan bulat berayun-ayun lembut mengikuti gerak jalannya. Pahanya padat dan mulus ditopang oleh betis yg indah.

    “Santai saja, anggap di rumah sendiri”, lanjutnya sebelum menghilang ke balik pintu.

    Dua puluh menit menunggu itu rasanya seperti seabad. Ketika akhirnya ia muncul, Meywan membuatku terkesima. Rambutnya yg panjang sampai di punggungnya dibiarkan tergerai. Wajahnya segar dan manis. Ia mengenakan baju tidur longgar berwarna cream dipadu celana berenda berwarna serupa.

    Namun yg membuat mataqu membelalak ialah bahan pakaian itu tipis, sehingga pakaian dalemnya jelas kelihatan. BH merah kecil yg dikenakannya menutupi hanya sepertiga buah dadanya memberikan pemandangan yg indah. Celana dalem merah jelas memberikan bentuk bokongnya yg besar bergelantungan. Pemandangan yg menggairahkan ini spontan mengungkit nafsu birahiku. Kemaluanku mulai bergerak-gerak dan berdenyut-denyut.

    “Aqu tahu, Ardy suka”, katanya sembari duduk di sampingku, “Siang tadi di TP (Tunjungan Plaza) aqu lihat mata Ardy tak pernah lepas dari buah dadaqu. Tak usah khawatir, malam ini sepenuhnya milik kita.”

    Ia lalu mencium pipiku. Nafasnya menderu-deru. Dalem hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Aqu merengkuh tubuh montok itu ketat ke dalem pelukanku. Tangaqu mulai bergerilya di balik baju tidurnya mencari-cari buah dadanya yg montok itu. Ia menggeliat-geliat agar tanganku lebih leluasa bergerak sembari mulutnya terus menyambut permainan bibir dan lidahku. Lidahku menerobos mulutnya dan bergulat dgn lidahnya.

    Tangannya pun aktif menyerobot T-shirt yg kukenakan dan meraba-raba perut dan punggungku. Membalas gerakannya itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yg mulus. Kunikmati kehalusan kulitnya itu. Semakin mendekati pangkal pahanya, kurasa ia membuka kakinya lebih lebar, biar tanganku lebih leluasa bergerak.

    Peralahan-lahan tanganku menyentuh gundukan kemaluannya yg masih tertutup celana dalem tipis. Jariku menelikung ke balik celana dalem itu dan menyentuh bibir kemaluannya. Ia mengaduh pendek namun segera bungkam oleh permainan lidahku. Kurasakan tubuhnya mulai menggeletar menahan nafsu birahi yg semakin meningkat.

    Tangannyapun menerobos celana dalemku dan tangan lembut itu menggenggam batang kemaluan yg kubanggakan itu. Kemaluanku tergolong besar dan panjang. Ukuran tegang penuh kira-kira 15 cm dgn diameter sekitar 4 cm. Senjata kebanggaanku inilah yg pernah menjadi kesukaan dan kebanggaan isteriku. Aqu yakin senjataqu ini akan menjadi kesukaan Meywan. Ia pasti akan ketagihan.

    “Au.. Besarnya”, kata Meywan sembari mengelus lembut kemaluanku.

    Elusan lembut jari-jarinya itu membuat kemaluanku semakin mengembang dan mengeras. Aqu mengerang-ngerang nikmat. Ia mulai menjilati dagu dan leherku dan sejalan dgn itu melepaskan bajuku. Segera sesudah lepas bajuku bibir mungilnya itu menyentuh puting susuku. Lidahnya bergerak lincah menjilatinya.

    Aqu merasakan kenikmatan yg luar biasa. Tangannya kembali menerobos celanaqu dan menggenggam kemaluanku yg semakin berdenyut-denyut. Aqu pun bergerak melepaskan pakaian tidurnya. Rasanya seperti bermimpi, seorang perempuan Cina yg cantik dan seksi duduk di pahaqu hanya dgn celana dalem dan BH.

    “Ayo ke kamar”, bisiknya, “Kita tuntaskan di sana.”

    Aqu bangkit berdiri. Ia menjulurkan tangannya minta digendong. Tubuh bahenol nan seksi itu kurengkuh ke dalem pelukanku. Kuangkat tubuh itu dan ia bergayut di leherku. Lidahnya terus menerabas batang leherku membuat nafasku terengah-engah nikmat.

    Buah dadanya yg sungguh montok dan lembut menempel lekat di dadaqu. Masuk ke kamar tidurnya, kurebahkan tubuh itu ke ranjang yg lebar dan empuk. Aqu menariknya berdiri dan mulai melepaskan BH dan celana dalemnya.

    Ia membiarkan aqu melaqukan semua itu sembari mendesah-desah menahan nafsunya yg pasti semakin menggila. Sesudah tak ada selembar benangpun yg menempel di tubuhnya, aqu mundur dan memandangi tubuh telanjang bulat yg mengagumkan itu.

    Kulitnya putih bersih, wajahnya bulat telur dgn mata agak sipit seperti umumnya orang Cina. Rambutnya hitam tergerai sampai di punggungnya. Buah dadanya sungguh besar namun padat dan menonjol ke depan dgn puting yg kemerah-merahan. Perutnya rata dgn lekukan pusar yg menawan.

    Pahanya mulus dgn pinggul yg bundar digantungi oleh dua bongkah bokong yg besar bulat padat. Di sela paha itu kulihat gundukan hitam lebat bulu kemaluannya. Sungguh pemandangan yg indah dan menggairahkan birahi.

    “Ngapain hanya lihat tok,” protesnya.

    “Aqu kagum akan keindahan tubuhmu”, sahutku.

    “Semuanya ini milikmu”, katanya sembari merentangkan tangan dan mendekatiku.

    Tubuh bugil polos itu kini melekat erat ditubuhku. Didorongnya aqu ke atas ranjang empuk itu. Mulutnya segera menjelajahi seluruh dada dan perutku terus menurun ke bawah mendekati pusar dan pangkal pahaqu. Tangannya lincah melepaskan celanaqu. Celana dalemku segera dipelorotnya.

    Kemaluanku yg sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Tiba-tiba mulutnya menangkap batang kemaluanku itu. Kurasakan sensai yg luar biasa ketika lidahnya lincah memutar-mutar kemaluanku dalem mulutnya. Aqu mengerang-ngerang nikmat menahan semua sensasi gila itu.

    Puas mempermainkan kemaluanku dgn mulutnya ia melepaskan diri dan merebahkan diri di sampingku. Aqu menelentangkannya dan mulutku mulai beraksi. Kuserga buah dada kanannya sembari tangan kananku meremas-remas buah dada kirinya. Bibirku mengulum puting buah dadanya yg mengeras itu.

    Buah dadanya juga mengeras diiringi deburan jantungnya. Puas buah dada kanan mulutku beralih ke buah dada kiri. Lalu perlahan namun pasti aqu menuruni perutnya. Ia menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yg semakin menggila. Aqu menjilati perutnya yg rata dan menjulurkan lidahku ke pusarnya.

    “Auu..” erangnya, “Oh.. Oh.. Oh..” jeritnya semakin keras.

    Mulutku semakin mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya yg mulus padat itu membuka, menampakkan liang surgawinya yg sudah merekah dan basah. Rambut hitam lebat melingkupi liang yg kemerah-merahan itu. Kudekatkan mulutku ke liang itu dan perlahan lidahku menyuruk ke dalem liang yg sudah basah membanjir itu.

    Ia menjerit dan spontan duduk sembari menekan kepalaqu sehingga lidahku lebih dalem terbenam. Tubuhnya menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Bokongnya menggeletar hebat sedang pahanya semakin lebar membuka.

    “Aaa.. Auu.. Ooo..”, jeritnya keras.

    Aqu tahu tak ada sesuatu pun yg bakalan menghalangiku menikmati dan menyetubuhi si canting bahenon nan seksi ini. Tapi aqu tak ingin menikmatinya sebagai orang raqus. Sedikit demi sedikit namun sangat nikmat. Aqu terus mempermainkan klitorisnya dgn lidahku.

    Tiba-tiba ia menghentakkan bokongnya ke atas dan memegang kepalaqu erat-erat. Ia melolong keras. Pada saat itu kurasakan banjir cairan vaginanya. Ia sudah mencapai orgasme yg pertama. Aqu berhenti sejenak membiarkan ia menikmatinya. Sesudah itu mulailah aqu menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhnya itu.

    Kembali erangan suaranya terdengar tanda birahinya mulai menaik lagi. Tangannya terjulur mencari-cari batang kejantananku. Kemaluanku sudah tegak sekeras beton. Ia meremasnya. Aqu menjerit kecil, karena nafsuku pun sudah diubun-ubun butuh penyelesaian.

    Kudorong tubuh bahenon nan seksi itu rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan aqu bergerak ke atasnya. Ia membuka pahanya lebar-lebar siap menerima penetrasi kemaluanku. Kepalanya bergerak-gerak di atas rambutnya yg terserak.

    Mulutnya terus menggumam tak jelas. Matanya terpejam. Kuturunkan bokongku. Batang kemaluanku berkilat-kilat dan memerah kepalanya siap menjalankan tugasnya. Kuusap-usapkan kemaluanku di bibir kemaluannya. Ia semakin menggelinjang seperti kepinding.

    “Cepat.. Cepat.. Aqu sudah nggak tahan!” jeritnya.

    Kuturunkan bokongku perlahan-lahan. Dan.. BLESS!

    Kemaluanku menerobos liang senggamanya diiringi jeritannya membelah malam. Tetangga sebelah mungkin bisa mendengar lolongannya itu. Aqu berhenti sebentar membiarkan dia menikmatinya. Lalu kutekan lagi bokongku sehingga kemaluanku yg panjang dan besar itu menerobos ke dalem dan terbenam sepenuhnya dalem liang surgawi miliknya.

    Ia menghentak-hentakkan bokongnya ke atas agar lebih dalem menerima diriku. Sejenak aqu diam menikmati sensasi yg luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan aqu mulai menggerakkan kemaluanku. Balasannya juga luar biasa.

    Dinding-dinding liang kemaluannya berusaha menggenggam batang kemaluanku. Rasanya seberti digigit-gigit. Bokongnya yg bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Buah dadanya tergoncang-goncang seirama dgn genjotanku di kemaluannya.

    Matanya terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis mulutnya menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan kemudian jeritan panjang terlontar membelah udara malam. Kubungkam jeritannya dgn mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kemaluanku leluasa bertarung dgn kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa bertarung dgn lidahnya.

    “OH..”, erangnya, “Lebih keras sayg, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!”

    Tangannya melingkar merangkulku ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir kemaluannya seirama dgn gerakan bokongku. Di saat itulah kurasakan gejala ledakan magma di batang kemaluanku. Sebentar lagu aqu akan orgasme.

    “Aqu mau keluar, Meywan”, bisikku di sela-sela nafasku memburu.

    “Aqu juga”, sahutnya, “Di dalem sayg. Keluarkan di dalem. Aqu ingin kamu di dalem.”

    Kupercepat gerakan bokongku. Keringatku mengalir dan menyatu dgn keringatnya. Bibirku kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua buah dadanya. Diiringi geraman keras kuhentakkan bokongku dan kemaluanku membenam sedalem-dalemnya. Spermaqu memancar deras. Ia pun melolong panjang dan menghentakkan bokongnya ke atas menerima diriku sedalem-dalemnya.

    Kedua pahanya naik dan membelit bokongku. Ia pun mencapai puncaknya. Kemaluanku berdenyut-denyut memuntahkan spermaqu ke dalem rahimnya. Inilah orgasmeku yg pertama di dalem kemaluan seorang perempuan sejak kematian isteriku. Dan ternyata perempuan itu adalah Meywan yg cantik bahenol dan seksi.

    Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan-lahan aqu mengangkat tubuhku. Aqu memandangi wajahnya yg berbinar karena birahinya sudah terpuaskan. Ia tersenyum dan membelai wajahku.

    “Ardy, kamu hebat sekali, sayg”, katanya, “Sudah lebih dari setahun aqu tak merasakan lagi kejantanan lelaki seperti ini.”

    “Meywan juga luar biasa”, sahutku, “Aqu sungguh puas dan bangga bisa menikmati tubuhmu yg menawan ini. Meywan tak menyesal bersetubuh dgnku?”

    “Tak”, katanya, “Aqu malah berbangga bisa menjadi perempuan pertama sesudah kematian isterimu. Mau kan kamu memuaskan aqu lagi nanti?”

    “Tentu saja mau”, kataqu, “Bodoh kalau nolak rejeki ini.” Ia tertawa.

    “Kalau kamu lagi pingin, telepon saja aqu,” lanjutnya, “Tapi kalau aqu yg pingin, boleh kan aqu nelpon?”

    “Tentu.. Tentu..”, balasku cepat.

    “Mulai sekarang kamu bisa menyetubuhi aqu kapan saja. Tinggal kabarkan”, katanya.

    Hatiku bersorak ria. Aqu mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Lapar katanya dan pingin makan. Malam itu hingga hari Minggu siang sungguh tak terlupakan. Kami terus berpacu dalem birahi untuk memuaskan nafsu.

    Aqu menyetubuhinya di sofa, di meja makan, di dapur, di kamar mandi dalem berbagai posisi. Di atas, di bawah, dari belakang. Pendek kata hari itu adalah hari penuh kenikmatan birahi. Dapat ditebak, pertemuan pertama itu berlanjut dgn aneka pertemuan lain. Kadang-kadang kami mencari hotel namun terbanyak di rumahnya.

    Sesekali ia mampir ke tempatku kalau anak-anak lagi mengunjungi kakek dan neneknya. Pertemuan-pertemuan kami selalu diisi dgn permainan birahi yg panas dan menggairahkan.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Sudah Lama Menahan Nafsu

    Cerita Sex Sudah Lama Menahan Nafsu


    782 views

    Perawanku – Cerita Sex Sudah Lama Menahan Nafsu, Nama saya Teddy, umur 22 tahun, 175 sentimeter, 17cm ayam panjang. Saya ingin menceritakan kisah yang menurut peristiwa ini saya menjalankan linkage seks adalah saudara dari kasih sayang saya yang bernama. Desi 23 thn, Bra 36, ??tinggi 170 sentimeter, dan berat 60 Kg atau dewi pacar saya yang bernama memiliki usia 21 thn, tinggi 168 Senti meter, berat badan 55 Kg & Bra ukuran 34 C.

    Kejadian yang saya alami diadakan untuk tanggal akhir pekan HRI 20 April 2003 yang pertama. Melawan saat itu saya berniat untuk pergi ke tempat penampungan pacar (mengapeli) semua meminta saya jatah kepadanya dan juga karena tengah malam minggu aku ada di sana dengan program keluarga.

    Ketika aku bangun untuk rumah pacar saya dibilangan Ps.Pekan ternyata pacar saya kembali ke rumah dengan orang tua mereka dan adik-adik ke Palembang ketika 16 HRI dunia karena kakeknya meninggal dan yang di rumah hanya Desi (kakak perempuan).

    Setelah saya tahu bahwasannya sayang saya tidak memiliki hasil rumah aku minta izin dari kakaknya. Tapi kakaknya yang mencela saya begitu au penurunan rumah pertama dan menemaninya untuk sementara dan main-main PS di rumah.

    Kebetulan pada waktu itu ada di ruang Psnya Desi. Karena aku sibuk main-main saya melihat ada sebuah kotak sepatu kotak secon, saya terkejut ketika saya pergi untuk menonton mengisi dalam yang ada ternyata mengisi alat bantu seks yang berbentu Penis terlalu banyak VCD porno keluaran VIVID USA.
    Suster Saya diberitahu pada waktu itu saya tidak tahu bahwasannya terhubung ketika kotak mainannya dan aku akan mengambil pula aku bertanya kepadanya “Apakah saudara ini?” Cepat saya menonton ekspresi wajahnya yang memerah secara bersamaan.

    Tetap dirinya menjawab “Mau tahu saja anak kecil Anda”. Suster ini ketika tidak ada pelampiasan yach ketika Kak Budi (Pacarnya = kru) ada di laut.
    “Achhhh bisa Anda” adalah jawabannya.,
    “Suster saya ingin membantu tidak” kataku.,

    Tidak Dengan menunggu jawabannya tentu saja kusergap bibir seksi yang saya bermain payudara sampingan. Setelah itu perlahan-lahan menyebar tangan saya masuk ke bajunya, lembut kuraba perut menjadi Bhnya juga saya masukkan jari telunjuk saya ke roknya dan menyentuh permukaan CD.

    “Ted biarkan Ted, adikku Dewi”
    “Kak Desi, aku ingin semua adik ML sama, tidak ingin ML saudara saya,” saya bertanya.
    “Bukannya aku tidak mau, tapi aku malu Anda,” jawabnya
    “Apa yang saudara maulu dengan saya, dan bahkan di rumah ini tidak ada orang lain yang tahu tidak hanya kita”, jawab saya
    Perlahan-lahan aku mengundangnya untuk tidur dan cepat hanya untuk mendapatkan lebih dekat dan meremas payudaranya.

    “Kesabaran Dong … Buka baju Anda pertama”
    Aku membuka baju saya benar-benar, memeluk dan mencium bibirnya.
    “Ayam Wowww mulia sekali dan lagi, lebih mantap daripada miliknya Mas Budi.”
    Saya tangan meremas-remas bahwa payudara montok. “Sip doooong … pintanya”.
    Saya sejak mulai menghisap. “Achhh … .terus … ted nikmat … oh, ayolah ….” Aku lebih bersemangat untuk mendengar napas, sekitar 5 menit aku menikmati payudaranya.

    Oh … .sstt … .jilat Vegiku Ted … dia bertanya gemetar. Bibirku menjilati selangkangannya cepat. lidah vegi menjilati mulutnya bully berlumpur. Dikala lubang vagina menyentuh ujung lidah saya, saya agak terkejut karena lubang Vegi-nya yang tidak hanya keluar aroma mawar rasa sedikit legit terlalu manis, tergantung Vegi dengan pacar saya & & rekan yang telah saya menjilati wanita saya, saya ingin menikmatinya.
    “Ardgg … arghh … mengerikan ted, saya menjadi merinding terasa dan tampak nich keluar5 bersemangat, saya ingin benar-benar nich, dan lidah lezat bangeeeet elo ted”.

    “Ya Suster, Teddy dan avid rasa, manis adik Vegi benar-benar hebat”.
    “Auuu … .auuuu … ted … dddd”.
    Ujung lidah saya terasa sedikit cairan disemprotkan dengan secara simultan bersama tinggi pantatnya memiringkan tongkat seluruhnya Vegi kemukaku.
    “Teddd … teddd … .Kakak keluar tedddd”. Vegi bibirnya ditarik perlahan dengan mulut sebelahku, sementara aku menggigit bersama-sama lembut. Memang ia menikmati. “Aduh-aduh mengerikan teddd”. Lidahkupun mengaduk-aduk lubang Vegi-nya yang telah basah sekali.

    “Tedd ..kini teddd …” Aku segera naik tubuhnya, ia siap sekali dengan mengangkang lebar menunggu kedatangan Teddy Junior. Perlahan-lahan kugesek dibibir Vegi-gesek saudaranya, sengaja tidak lubang Vegi cepat aku memasukinya, aku hanya menggosok. Dia tumbuh nafsu, “Ted, biarkan ted, masukkan ted, kakak perlu ted, biarkan ted”. tangannya dan segera memegang batang lurus dibimbingnya junior saya dan masuk ke dalam lubang Vegi-nya.

    “Au … ted, tip benar-benar besar ted” dia dikala dirinya memegang ujung junior saya. “Inikan beberapa kak baik, kadi adik tidak ingin nich, ya tidak ingin memiliki ketika tidak perlu dimasukkin”.
    “Apakah ted, ingin ted, ingin ted … cuman takut hanya karena sayang kakak miliknya kecil dan pendek”.
    “Auchhh … auuuuu …” teriaknya dari waktu ketika adikku mulai masuk ke vagina, terasa lamban sekali “.” Aduh … ted … sakit … yummy … sakitt. .. en akkkkk “.

    “Apa yang baik kak?” “Kau tahu ted, ada sedikit rasa sakit dan enaknya tidak main-main rasanya, rasanya mulut rahim saya Valentine ted”.
    Perlahan junior saya kuajun Vegi luar tanda nya baru, banyak dari tembakan ia berteriak, “Tedd … teddd … kakak keluar … teddd … auuuu … auuuu …”
    “Yach, telah demikian hanya keluar” jawabku,
    Pernah menjadi kepala adikku merokok dan dipelintir oleh Vegi mulutnya lezat, mencicipi semua sayuran-nyamasih kencang otot, sementara kutusuk konsisten vegi nya, mulut saya masih mengisap susu dot begitu indah. “Slrupp … slrupp ..” Ada setiap saya tarik & menekan Vegi-nya.

    “Rotasi kak Kak, kakak atas yach”
    “Yach ted, tapi mengajarkan yach”.
    Ketika posisi ini berada di bawah, dia langsung naik perut saya dan bersama secara langsung diadakan junior saya sementara diarahkan ke Vegi-nya. Aku melihatnya Vegi seklai bulu-bulu pendek yang indah yang membuat rasa gatal dan waktu yang buruk dengan Vegi bergesekkan nya. “Auuuuu … kak mengerikan Vegi saudara”.

    “Sekarang ternyata teddy adik yang membuat yach lezat” katanya, bergulir mulut bahenol pantatnya, itu batang memutar junior saya ingin istirahat waktu junior saya di Vegi dg berputar nya semakin serempak.
    “Auuu … bangettt kak kak … buruk ….”
    Saya juga bangun mulutku mencari susu puting, langsung kukemut & kuhisap.
    “Ted..ted … mampu membuat kakak ke luar lagi nich … itu terjebak sekali ted ted” Posisi ini adalah salah satu dengan ujung junior saya pernah menyentuh rahimnya.

    “Ech..ech ….” Suaranya setiap kali aku menyodok vegi nya. “Ted..ayo ted, kakak mau keluar lagi nich” “Tahan kak saya dan ingin keluar nich”.
    Bersamaan kugenjot vagina pagi-pagi. Dirinya karena ia keserupan setiap naik dan turun di atas junior saya yang jepit oleh Vegi nya.

    “Kak … aku ingin keluar kak …” “Ayo ted adik juga ingin nich” “Auuuu … .kakkkk”
    “Yach teddd …. Suster ingin keluar nich … ..achhhh … .achhhh”
    Aku memeluknya erat-erat saat menyemprot seluruh cum ke Vegi-nya.
    “Ted … aduhhhh mengerikan ted … teddy punya mengerikan”
    “Anda juga harus kak lezat, menipu saudara meninggalkan sayang kakak demi pekerjaannya di laut, pasti 1 thn dia bisa pulang.”

    Dia juga simultan jatuh di atas tubuh saya, kami berdua lemas, saat tidur di atas tubuh saya, dari kepala sampai kuelus konsisten dengan kepantatnya lembut.

    “Terima kasih yach Ted, adik memiliki pantangan panjang”.
    “Saya kak”.
    “Janji yach Tedd, adik ingin pula jika Anda meminta dia untuk kakak”.
    “Siiip dech kak, tapi yach hati menjaga rahasia kami dari Dewi yach kak”.
    “OK, Ted.”

    Sementara 16 HRI kami bebas melaksanakan hubungan seks dengan kakak pacarku di rumahnya dan kemudian kami akan melakukannya di waktu luang dan luar / dihotel. & Dan saya tidak lupa dan mereka bertanya tentang pacar saya setelah kembali dari Palembang.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Perawani Anak Kost Di Rumahku Sampai Lemas

    Perawani Anak Kost Di Rumahku Sampai Lemas


    1403 views


    Perawan – kali ini akan mencoba menghadirkan sebuah kisah seksku memerawani anak kos . Simak aja cerita seks berikut ini. Mungkin bisa jadi inspirasi anda.

    Perawani Anak Kost Di Rumahku Sampai Lemas

    Dinding rumah mulai agak kusam,tandanya rumah harus segera ada perhatian.Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan,ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu.Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warna-warni kini seakan tiada lagi,hanya tertinggal berbagi saja,bunga tulip,melati satu batang,bunga anggrek pemberian tante.Semua itu prediksi ku harus segera di percepat mengingat rumah ku sebagai tempat kost,Penghuninya biar nyaman yang “punya rumah kudu”perhatian juga.Mengingat service itu dimana saja harus baik.

    Aku Punya tempat kos-kosan,dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan,Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan,ini ceritanya,Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta,

    dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu,dia cantik,manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya.

    Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagi-lagi aku beruntung dia menerima pernyataanku ,ukh bahagianya aku.

    Suatu hari aku ada acara keluar kota ,iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku. Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal,aku memberanikan diri mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya . Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.

    Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink.mulanya dia menolak ,aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar.

    Akhirnya dia mengangguk pelan,langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.Kupermainkan putting susunya dengan dua jari dia semakin mendesah ,sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja ,aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.

    Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.

    “ Ang,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya
    “ Hmm,susumu juga kenyal sekali “ kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku

    Tak lama kami sampai di kota tujuan,langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.

    Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv ,kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya .
    “ Akh,Ang jangan terlalu keras “ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
    “ Maaf,habis susumu kenyal sekali “ kataku
    “ Iya ,tapi sakit “ katanya
    “ Iya pelan deh,kita pindah kedalam yuk “ kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.

    Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.
    “ Akh,Ang ………..shhhhhhhh “ kata mendesah

    Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam.Kukulum bibirnya ,dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.Tangannya mengusap-usap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.

    “Ukh,…teruskan yang “ kataku
    “ Ikh besar sekali,panjang lagi “ katanya.
    “ Ssssst ,”kataku sambil mengulum putting susunya yang makin menegang,tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya .Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.

    “Akh,….teruskan pelan pelan “katanya sambil meremas penisku.Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya ,dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak henti-henti mendesah .

    “Sekarang giliranmu sayang “kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya .Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang ,saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat .

    Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih,susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu hitam halus .Perlahan – lahan aku menaikinya ,kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya ,pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.

    “Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggangku
    “Baiklah ,sayang aku masukkan ya “ kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan,sempit sekali.

    “Aduh..,sakit Ang akh……..” katanya
    “Sebentar juga hilang “ kataku,penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.

    “Terus ….lebih cepat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 28 cm,penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.

    “Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme,dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah .Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya ,melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini.Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat .Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi.

  • Cerita Seks Pertama Menikmati Tubuhmu – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Seks Pertama Menikmati Tubuhmu – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2322 views

    Perawanku – Diam mungkin yang terbaik bagiku tapi apakah dengan diam aku bisa mengurangi beban penderitaan yang selama ini aku pendam di dasar lubuk sanubari. Namaku Ryo dan saat ini aku baru lulus dari sebuah universitas swasta di Jakarta. Bingung mencari pekerjaan yang kini makin langka terjadi.

    Kejadian ini berdasarkan kisah nyata tanpa direka-reka ataupun di tambah tambah. Kejadian ini berawal dari masalah keuangan di keluargaku. Pada awalnya kami adalah keluarga yang berkecukupan sampai saat ayahku jatuh sakit. Kehidupan kamipun mulai berangsur-angsur memburuk. Satu persatu barang barang yang bisa laku di jual, kami jual tuk membiayai pengobatan ayahku serta untuk makan kami.

    Teman-teman yang selama ini akrab bermain denganku kini meninggalkanku sendirian, baru kini aku sadar mereka hanya berteman denganku ketika aku senang dan ketika aku dalam kesusahan mereka meninggalkanku. Huh, itulah tabiat dari kebanyakan orang yang berada. Mendingan aku berteman dengan orang yang tak mampu. Mereka setia dalam suka maupun duka.

    Aku berkenalan dengan seorang gadis. Manis dan imut wajahnya. Dia selalu curhat kepadaku tentang keluarganya yang sibuk dan sibuk melulu dengan bisnis sana dan bisnis sini. Akhirnya dia broken home. Di sela-sela kebingunganku mencari uang datang tawaran yang menggiurkan darinya. Aku bisa mendapatkan uang lumayan besar asalkan tidur bersamanya.

    Aku bingung, aku tolak, aku sangat membutuhkan uang itu, dan kalau aku terima, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Jujur saja aku belum pernah melakukan hal itu sekalipun. Huh, hal yang susah sampai saat ini. Akhirnya dengan berat hati aku terima tawaran itu meski batinku memberontak.

    Aku bertemu dengannya di sebuah hotel di kawasan Jakarta selatan. Hotel yang ekslusif untuk aku yang belum pernah tidur di hotel yang sebesar ini. Tanpa basa-basi aku mengetuk pintu kamarnya. Keringat dingin mulai membasahi tubuhku di tengah sejuknya udara di dalam ruangan yang ber-AC itu. Grogi, takut dan rasa penasaran bercampur aduk di dalam benakku. Aku sebentar lagi akan menjadi laki-laki bayaran. Hal yang selama ini belum pernah terbersit sekalipun didalam pikiranku selama ini.

    Kulihat seraut wajah manis itu menyambutku ramah dengan senyumnya yang membuat degup jantung para lelaki semakin kencang. Kulihat dia memakai jubah mandi dan wangi sabun mandi memancar dari aroma tubuhnya. Wuihh, semakin grogi aku jadinya. Tubuhku kini mulai terasa kaku tuk digerakkan. Takut, takut untuk selanjutnya. Gimana kalau aku ngga bisa memberikan kepuasan kepadanya maklum aku belum pernah melakukannya.

    Aku duduk di bangku sofa yang ada di dalam kamar hotel itu. Memperhatikan gerak-gerik tubuhnya yang aduhai indah yang bisa membuat para lelaki bertekut lutut dihadapannya. Setelah mengobrol sekedar basa-basi akhirnya aku masuk kedalam kamar mandinya. Aku mandi untuk menghilangkan penat dan agar grogiku yang kian menjdai tidak terlihat olehnya.

    Setelah mendi perasaan itu gak berkurang, aku pakai jubah yang ada disana. Biru muda warnanya, warna kesayanganku. Kumantapkan langkahku keluar dari kamar mandi tersebut. Betapa terkejutnya aku ketika kuliat dirinya duduk didepan meja rias hanya memakai bra dan underwear saja. Putih mulus dan tak ada cacatnya disamping bodinya yang bagus. Heranku jadinya, banyak orang yang mau melakukannya tanpa imbalan uang tetapi kenapa memilihku dan mengiming-imingkan uang yang cukup banyak.

    Kudekati dirinya, kukalungkan lenganku dipundaknya dan mencium lembut lehernya yang jenjang. Aroma wangi melati semerbak tercium oleh hidungku membuat detak jantungku merasa nyaman. Kumulai memciumi lehernya dengan lebih cepat, aku lakukan dengan instingku saja tanpa pengalaman. Kurasakan tangannya mulai mengelus-elus lembut tanganku yang melingkar.

    Kubalikkan tubuhnya dan kucium lembut bibir yang tipis menantang itu. Merah muda dan semakin manis dengan adanya tahi lalat kecil di sudut bibirnya sebelah kiri. Bibirku kini mulai mencium lembut pipinya dan bergerak kearah kupingnya dan menurun kearah pundaknya.

    Kurasakan tubuhnya bergetar dan tanganya mengelus-elus pundakku. Kini bibirku munurun kearah dadanya. Kulihat payudaranya kini mulai mengembang dan semakin memenuhi branya. Payudara yang cukup besar dengan kulit yang putih sehingga warna bra yang hitam semakin kontras terlihat. Tanpa sadar gairahku kini mulai bangkit. Segala pikiran dan kecemasanku menghilang perlahan dan tergantikan instuisi dan gairah yang semakin menigkat.

    Kuangkat tubuhnya dan kubaringkan keranjang yang empuk itu. Bed cover yang merah muda semakin menarik dengan adanya tubuhnya di situ. Perlahan-lahan kubuka branya dan kulihat puting payudaranya mencuat dengan warnya yang merah muda agak ketuaan. Perlahan-lahan kuhisap dan kugigit-gigit kecil. Kudengar desah nafasnya yang berat dan lenguhan-lenguhan kecil terdengar dari mulutnya.

    Tangannya mulai mengacak-acak rambutku. Dadanya mumbusung dan memberi tanda agar aku lebih agresif lagi. Ciumanku kini mulai turuh danturun kebawah sampai diperutnya. Gerakan tubuhnya mulai tak terkendali dan kakinya mulai membelit badanku.

    Kuturunkan celana dalamnya dan kulihat rambut yang masih jarang-jarang terlihat di sana. Gumpalan daging berwarna merah ada celah pangkal pahanya. Ada aroma yang aneh ketika aku menciumnya. Perasaan jijik yang tadi timbul kini tidak lagi terganti rasa penasaran seperti apa rasanya bila aku menjilatinya.

    Ketika kujilati, pantatnya naik dan bergoyang-goyang. Keluhan-keluhan yang keluar dari mulutnya kini berganti rintihan-rintihan. Kutanyakan apakan dia kesakitan, gelengan kuterima sebagai jawabannya. Wajah yang kuyu dengan pandangan mata yang nanar terlihat oleh mataku. Lidahku mulai lagi kegiatannya di daerah itu. Rintihan-rintihan kini terdengar lagi. Tak lama kemudian kurasakan ada sedikit cairan keluar dari rongga vaginanya. Dia mengejang sebentar kemudian tubuhny lemas. Aku baru tahu bahwa dia telah orgasme.Kubiarkan dia dengan sejuta sensasi yang dirasakannya dan kubiarkan dia tidur dalam pelukanku.

    Kumulai berfikir kembali. Lebih baik aku tidak menerima uang yang ditawarkannya. Bila akuterima aku sama saja menjual harga diriku bila tidak, uang darimana aku bisa dapati. Ditengah-tengah lamunanku kurasakan tangannya mengelus-elus lembut dadaku. Aku hanya memakai jubah mandi dan celana dalam saja. Elusannya kini mulai turun kebawah sedikit demi sedikit. Membuat gairahku naik. Bibirnya kini mulai mencium bibirku dengan lembut. Sensasi yang indah.

    Hangat, lembut dan manis terasa keika bibirnya yang lembut bertemu dengan bibirku. Tanganya kini mulai mengelus-elus lembut penisku dari luar celana dalamku. Aku tak mau kalah, tanganku kini mulai meneglus-elus celah vaginanya. Kutemukan ada daging yang kecil memanjang. Kupelintir-pelintir pelan, tubuhnya mengejang hebat. Tangannya masuk kedalam celana dalamku dan mengocok-ngocok lembut penisku.

    Kubuka baju dan kuturunkan celana dalamku. Kulihat dirinya yang terbaring dengan damai di atas kasur itu. Setelah semuanya kubuka, kupeluk tubuhnya dan kuposisikan tubuhku diatas tubuhnya. Tangannya menuntun penisku kearah lobang vaginanya. Kugesek-gesekkan sebentar dan secara perlahan-lahan. Pinggulnya bergerak mengikuti kemana rah penisku bergerak.

    Setelah cukup, perlahan-lahan aku tekan penisku kedalam vaginanya. Kepala penisku mulai masuk dan terasa hangat, lembut bagaikan sutra. Kutekan lagi danpenisku mulai masuk lebih dalam lagi. Kulihat dia menggigit bibir bawahnya dan ada kerutan di keningnya. Sakit apa nikmat yang dia rasakan, pikirku. Kutekan lebih keraslagi sampai aku merasa menembus sesuatu, seperti ada kertas tipis yang robek.

    Kudengar jeritan pelan. Jangan-jangan dia.. rasa takutku kini mulai menghantui lagi. Kutnyakan apakah dia kesakitan apa masih mau dilanjutkan. Dia hanya mengangguk-angguk dan berbisik ditelingaku agar aku melanjutkannya. Kudiamkan penisku sejenak agar vaginanya dapat menyesuaikan keadaan. Penisku kurasakan hangat dan lembut. Ada gerakan meremas halus dan sedotan-sedotan di dalam vaginanya.


    Kugerakkan penisku maju mundur. Lenguhan kudengar semakin menjadi-jadi. Seret dan peret kurasakan penisku bergerak keluar masuk di dalam vaginanya. Lima belas kemudian kurasakan akan ejakulasi. Kutanyakan apakah mau dikeluarkan di dalam atau diluar. Didalam saja jawabnya. Kupacu gerakanku semakin cepat. Tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat. Vaginanya mencengkram penisku dan mengurut-urutnya. Pertahananku jebol dan kukeluarkan air maniku di dalam lobang vaginanya. Kudiamkan penisku di dalam vaginanya sampai terlepas sendiri.

    Kuperhatikan ada noda-noda darah bercampur air maniku. Takut dan sesal kini terlintas di dalam benakku. Ternyata dia masih seorang perawan dan aku telah merebut kegadisannya. Kubiarkan dirinya tertidur dengan damai dan secara perlahan-lahan kurapikan pakianku dan menyelinap keluar dari kamar hotelnya dengan pikiran kalut aku kembali ke rumah dan merenungi apa yang telah terjadi.

    Lebih baik aku tidak menerima uangnya dan handphoneku ku jual untuk biaya berobat ayahku. aku tahu ini yang terbaik tuk kita berdua. apakah aku salah.. Jika aku salah maka apunilah aku.. Untuknya aku minta maaf, bukannya aku tak mau uangmu tapi aku terpaksa tuk menepisnya. Aku tak mau memanfaatkanmu. Sekali lagi maafkan aku. Suatu saat aku akan menghubungimu bila aku sudah siap.

    Para pembaca, aku minta saran apa yang harus aku perbuat dan bagaimana aku menghadapinya. apakah aku salah dalam bertindak tetapi apakah aku hanya tak ingin dia terluka oleh sikap dan perbuatanku yang tak bertanggung jawab ini. Silahkan kirimkan kritikan dan sarannya. Sebelumnya aku ucapkan banyak terima kasih dan siapa yang mau berkenalan denganku silahkan hubungi aku saja.

    Sebenarnya aku ingin merasakan kenikmatan lagi tetapi aku tak ingin terikat, adakah seseorang yang mau mengajariku setiap teknik bercinta dalam mengejar kebahagiaan sehingga aku bisa membahagiakan pasanganku. Aku ingin banyak kenangan yang tak mungkin terlupa sampai saat aku tua nanti.

  • KISAH PEMBANTU LUGU KESEPIAN AKHIRNYA MELAKUKAN MASTURBASI

    KISAH PEMBANTU LUGU KESEPIAN AKHIRNYA MELAKUKAN MASTURBASI


    1477 views

    Cerita Sex ini berjudulKISAH PEMBANTU LUGU KESEPIAN AKHIRNYA MELAKUKAN MASTURBASICerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku selalu membayangkan betapa nikmatnya hidup ini kalau aku bisa bebas melakukan keinginanku tanpa ada yang melarang, dan satu hal yang selalu kuinginkan adalah aku bisa sehari-hari hidup tanpa memakai busana, alias telanjang bulat. Dan hal ini baru dapat kulaksanakan setelah aku akhirnya memiliki rumah kontrakan sendiri.

    Sejak saat itu aku selalu membiasakan diriku hidup tanpa memakai busana, dan aku hanya menutupi tubuhku dengan sarung manakala aku berada di sekitar ruangan tamu, yang memang dapat terlihat dari arah luar melalui jendela kaca yang terhalang dengan vitrage.

    Namun ternyata setelah 2-3 bulan aku menjalani hidup seperti ini serasa ada yang kurang, karena segala sesuatu harus kulakukan sendiri, mulai dari mencuci baju, menyetrika, memasak air, sedangkan untuk kebutuhan makan kulakukan dengan makan di warung. Aku mulai berpikir untuk mencari pembantu yang dapat membantuku untuk melakukan kegiatan sehari-hari untuk kebutuhan hidupku.

    Kemudian aku memutuskan mulai mencari pembantu yang sesuai dengan kebutuhanku. Sebelum aku melanjutkan ceritaku, aku ingin berbagi dengan para pembaca, aku adalah seorang lelaki berumur 38 tahun yang mempunyai libido yang besar,

    namun aku tidak suka menyalurkannya di tempat-tempat yang sering dikunjungi para hidung belang, selain takut membayangkan hal-hal yang negatif yang harus kualami, aku juga kurang menyukai perempuan yang hanya menjajakan seks karena profesi dan juga karena uang.

    Dan satu hal yang aneh dalam diriku adalah aku senang dengan perempuan yang masih remaja, walaupun aku tidak menolak bila berhubungan dengan wanita yang sudah matang, karena memang dalam permainan seks, mereka jauh lebih menghanyutkan dan mengasyikkan, namun bagiku selalu menimbulkan sensasi seks yang luar biasa apabila aku membayangkan diriku sedang mencumbu seorang gadis yang masih remaja, terlebih lagi gadis yang baru tumbuh.

    Pada awalnya aku mulai mencari-cari gadis yang mau menjadi pembantu di panti-panti asuhan, namun karena prosesnya berbelit-belit, akhirnya aku memutuskan mencarinya sendiri di desa-desa, karena aku tahu jauh lebih mudah mencarinya di desa daripada keluar masuk dari satu panti asuhan ke panti asuhan yang lain.

    Suatu hari, singkat cerita aku mulai menjelajah di salah satu desa di daerah Wonogiri. Aku memang sengaja berburu ke daerah itu karena terkenal akan Mbok bakul jamunya, dan aku membayangkan pasti gadis-gadis di desa itu pun terbiasa untuk mengkonsumsi jamu. Tentu aroma tubuh dan bentuk tubuh mereka akan berbeda, dan yang pasti akan menimbulkan gairah seksku.

    Sesampainya di desa itu, aku mulai mencari rumah Bapak Kepala Desa, yang disambutnya dengan cara yang simpatik, setelah aku menjelaskan maksud dan tujuanku. Karena aku tidak mau tanggung-tanggung, kujelaskan secara rinci apa yang kuharapkan dengan gadis pembantu yang kuinginkan. Dan kutambahkan agar calon gadis pembantuku itu juga yang suka membuat jamu serta rajin mengkonsumsinya. Tidak lupa aku juga memperkenalkan diriku kepada Bapak Kepala Desa.

    “Silakan Mas Budi tunggu sebentar, nanti bapak akan panggilkan Carik Desa untuk membantu mencarinya..”

    “Terima kasih Pak untuk bantuannya, tolong saja kalau bisa jangan satu orang, 4 atau 5 orang supaya saya bisa memilihnya.”

    “Tanggung beres Mas..” sahutnya tak kurang simpatiknya, dan langsung saja dia memberikan perintah kepada anak buahnya melakukannya sesuai dengan permintaanku, “Gole’ke se’ng ayu sisan, ojo ngisin-ngisini..! (carikan sekalian yang cantik, jangan malu-maluin..!)” tambahnya.

    Dalam hati aku berpikir, baik juga bapak kepala desa ini, yang kemudian kutahu namanya Pak Mahmud. Dan aku bertekad untuk membalas budinya bila aku memang benar-benar menemukan gadis pembantu yang cocok dengan seleraku.

    Selang beberapa lama, Carik Desa itu membawa 6 orang gadis. Kupandangi satu persatu, sambil kutanyakan namanya. Sampai akhirnya pada gadis yang terakhir, aku merasa cocok dengannya, wajahnya ayu namun sifatnya pemalu, tingginya sepundakku,

    tubuhnya padat berisi, kulitnya kuning langsat, lehernya sedikit jenjang, denganrambut yang terurai sebahu, dan kulihat dari samping payudaranya masih baru tumbuh, namun agak mencuat ke atas sedikit. Dia tertunduk malu saat dia menyebutkan namanya, “Sumiati..” gumamnya.

    “Pak Mahmud, bagaimana kalau saya memilih Sum saja, dia cocok dengan selera saya.”

    “Wah, Mas rupanya punya selera dan mata yang tajam, Bapak sudah berpikir pasti Mas akan memilihnya, karena dia memang kembang desa sini.”

    “Ah Bapak bisa saja, saya hanya melihat Sum anaknya bersih, dan sepertinya rajin bekerja.”

    “Monggo Mas, biar nanti Bapak yang akan menjelaskan kepada orang tuanya, dan Bapak kenal sekali dengan Bapak dan Ibunya Sum, kapan Mas Budi akan kembali ke kota..?”

    “Kalau memang bisa selesai sekarang saya tidak akan berlama-lama di sini, karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan di kota.”

    “Baik kalau begitu, ayo Sum, kamu bersiap-siap untuk ikut dengan Bapak ini ke kota, kamu kan sudah bertekad untuk bekerja di kota, silakan pamit kepada orangtuamu, selanjutnya biar Bapak yang akan membantumu.”

    “Oh ya Pak, tolong titip sekalian untuk orangtua Sum..!” dan aku mengeluarkan 2 buah amplop yang memang sudah kusiapkan sejak aku berangkat dari rumah, “Yang satu untuk orangtua Sum, dan yang satu lagi untuk Bapak, sebagai ucapan terima kasih saya kepada Bapak yang sudah membantu saya.”

    Pak Mahmud dengan gembira menerima pemberianku, sambil terbungkuk-bungkuk beliau menerimanya sambil tidak lupa berulang-ulang mengucapkan terima kasih, karena dia tahu bahwa jumlah yang diterimanya bukanlah uang yang sedikit saat dia meraba tebalnya amplop yang kuberikan.

    Dalam perjalanan ke kotaku, Sum hanya tertunduk malu, dia hanya mendekap tas bawaannya yang tidak seberapa, mungkin hanya berisi beberapa potong baju, karena aku sendiri sudah mengatakan kepadanya bahwa untuk kebutuhan pakaian yang akan dikenakannya akan kubelikan setibanya di kota nanti.

    Sepanjang perjalanan kucoba untuk mulai akrab dengan dirinya, sambil tidak lupa kupasang musik instrumental yang bernuansa lembut. Perlahan-lahan kebekuan itu mulai mencair, dan Sum mulai menceritakan dirinya yang baru berumur 18 tahun.

    “Hmm.. cocok dengan seleraku, gadis yang masih ranum, baru tumbuh, aku membayangkan mungkin buah dadanya baru tumbuh, dan pasti puting susunya pun masih sebesar pentil, ah bagaimana dengan kemaluannya.., apakah sudah ditumbuhi rambut..?” bayangan itu membawa imajinasiku semakin melambung tinggi.

    Tidak terasa penisku mulai berdenyut dan bereaksi mengikuti irama lamunanku.

    “Hati-hati Pak..! Kok nyetirnya sambil melamun..” katanya menyadarkanku dari lamunanku.

    “Uups..,” aku menghindar dan kurem secara mendadak saat kulihat kerbau yang melintas di tengah jalan yang kulalui.

    “Uh.., untung ada Sum, coba kalau tidak.. wah.. bisa konyol kita ya..? Sum kamu nggak usah panggil Pak kepada saya, panggil saja Mas Budi..”

    “Iya Pak.., eh Mas..” awalnya Sum masih canggung untuk memanggil Mas kepadaku, namun lama-kelamaan dia mulai terbiasa, walaupun sifat pemalunya masih saja kental dalam dirinya, tetapi itu justru yang menimbulkan gairahku semakin meninggi.

    “Sabar.. sabar..” kataku pada diriku sendiri, aku harus memulainya dengan perlahan-lahan, jangan sampai seluruh rencanaku hancur karena terlalu terburu-buru, dan aku sudah bertekad untuk menikmati hidup ini secara perlahan-lahan.

    Sesampainya di rumah kontrakanku, aku menunjukkan kamar Sum di bagian tengah, karena rumah kontrakan-ku memang hanya terdiri dari 3 kamar. Yang di depan kupakai sebagai ruang kerjaku, yang satu lagi kupakai untuk ruang tidurku. Ruang tidurku dan ruang tidur Sum dipisahkan dengan kamar mandi.

    Pada saat aku mengontrak rumah ini, aku sudah merombak bagian ruang tidurku, kutempatkan lemari gantung yang bila kubuka pintunya, aku dapat melihat ke kamar mandi dengan bebas, karena aku menempatkan one way mirror berukuran 1 x 1.2 meter di dalamnya.

    “Nanti saja kamu mandinya Sum, tunggu saya, saya akan keluar sebentar, kamu beres-beres rumah saja, tolong sapu dan bersihkan rumah sepeninggal saya, kamu lihat sendiri banyak debu yang harus dibersihkan.” pesan saya padanya.

    “Baik Mas..” katanya lembut.

    Dan Sum tanpa canggung sudah melakukan tugas yang kuberikan dengan mengambil sapu di belakang. Kupacu mobilku menuju Departemen store di kotaku, lalu aku mulai sibuk memilih beberapa t-shirt Nevada yang ketat dengan bahan yang agak tipis, beberapa celana dalam yang bentuknya seksi, 2 potong handuk berukuran sedang, serta rok pendek yang kuperkirakan hanya sebatas paha bila dikenakan oleh Sum.

    Dalam perjalan pulang, aku sudah membayangkan betapa nikmatnya memandangi tubuh Sum yang dibalut dengan t-shirt tanpa BH, serta rok pendek yang dikenakan, hmm.., tidaklupa aku membelikan sabun mandi Pquito untuknya, agar tubuhnya harum. Sengaja aku tidak membelikan BH satupun untuk dirinya, karena memang aku bermaksud agar Sum tidak memakainya sepanjang hari.

    Setibanya aku di rumah, kulihat Sum sedang membersihkan kaca jendela depan rumah.

    “Wah.., kamu rajin sekali Sum, terima kasih, tidak salah aku memilihmu.” sapaku padanya.

    “Ah Mas bisa saja, ini biasa saya lakukan kalau saya ada di rumah.” katanya sambil terus melakukan pekerjaannya tanpa memperhatikanku.

    Aku masuk ke kamar Sum, dan mulai aku membongkar tasnya. Seperti dugaanku, Sum hanya membawa 2 potong rok terusan dan 1 buah kutang kecil serta 2 buah celana dalam yang terbuat dari bahan murahan. Kuambil seluruhnya dan kubungkus dengan tas plastik, lalu kusembunyikan di lemari ruang tidurku.

    “Sum.. kalau kamu sudah selesai membersihkan kaca jendela, mandi dulu, kemudian siapkan makanan yang kubeli tadi.” kataku setelah menyusun rencanaku.

    “Iya Mas..” sahutnya sambil tetap membersihkan kaca jendela yang tinggal sedikit lagi.

    Sesaat kemudian Sum masuk ke kamarnya, dan tampaknya dia bingung mendapatkan tasnya kosong, lalu memanggil diriku sambil membawa t-shirt, rok pendek, celana dalam yang seksi dan handuk.

    “Mas.. Baju Sum kemana..?” tanyanya.

    “Oh.. bajumu itu tidak baik untuk dipakai di kota, Mas akan malu kalau nanti ada teman-teman Mas kesini.., jadi Sum pakai saja baju yang sudah Mas belikan untukmu ya..?”

    “Tapi..?” nampaknya Sum ragu-ragu untuk melanjutkan kata-katanya.
    “Tapi apa Sum..?”
    “Kutangnya mana..?”

    “Wah Sum.. kamu kan masih kecil.., tidak perlu kamu menggunakan kutang itu, kutang itu pun sudah jelek sekali, dan itu akan menghalangi pertumbuhan buah dadamu.., sudahlah kamu pakai saja kaos yang kubelikan tadi.” kataku mencoba menjelaskan.

    “Tapi Sum malu Mas.., nanti akan kelihatan..” jawabnya malu.

    “Iya tidak Sum, justru akan kelihatan indah sekali kalau tubuhmu hanya dibalut dengan kaos yang kubelikan, percayalah..! Coba saja ya..? Dan kamu ganti baju yang sekarang kamu pakai, mungkin sudah bau keringat.”

    Akhirnya walau dengan berat hati, Sum masuk ke kamar mandi dengan membawa t-shirt serta rok pendeknya. Tidak lupa aku menjelaskan kepada Sum bagaimana caranya menggunakan shower dan bermandi dengan air hangat, karena memang kamar mandiku tidak memakai bak mandi. Setelah dia mengerti, aku tinggalkan dirinya.

    Begitu Sum masuk kamar mandi, bergegas aku pun masuk kamar tidurku untuk siap-siap melihat pemandangan yang menggairahkan. Kubuka bajuku sehingga aku telanjang bulat, dan aku mulai membuka lemari gantungku. Dan pemandangan di depan mataku membuatku terpana, jantungku berdebar-debar saat Sum mulai membuka rok terusannya, sehingga dia hanya memakai kutang kecil dan celana dalam murahan.

    Libidoku mulai menaik, aku terangsang dengan pemandangan di hadapanku. Sesaat kemudian Sum membungkuk untuk membuka celana dalamnya, dan aku melengguh ketika Sum akhirnya membuka kutang kecilnya, dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benangpun.

    Kulihat tubuh Sum begitu padat berisi, tubuh seorang gadis yang baru tumbuh, buah dadanya masih belum menonjol betul, hanya segenggam telapak tangan saja. Seperti bayanganku, puting susunya masih belum begitu besar, berwarna merah muda kontras dengan warna kulit tubuhnya yang kuning langsat, namun itu justru sangat menggairahkan diriku.

    Perutnya rata, namun saat kulihat di bagian bawah perutnya, ugh.., nampak bagian itu agak menonjol keluar, agak gemuk sedikit. Dan yang membuatku semakin berdebar dan bernafsu, kemaluan Sum belum lagi ditumbuhi oleh bulu, masih mulus, hanya ada beberapa lembar bulu, itu pun masih bulu yang halus.

    Pemandangan di depan mataku membuatku semakin melambung tinggi dalam nafsuku, tanganku mulaimemainkan penisku yang sudah berdenyut-denyut dan bereaksi sejak tadi. Secara perlahan aku mulai mengocok penisku dengan tangan kananku, sementara tangan kiriku mulai membelai-belai sekujur tubuhku mulai dari perut dan berakhir di puting susuku.

    Aku semakin menggelinjang saat jari jemariku memainkan puting susuku, sensasi yang luar biasa mulai menerpaku. Tidak puas dengan keadaan itu, aku mengambil penis karet dari lemari bajuku yang berukuran tidak terlalu besar yang kubeli saat aku pergi ke luar negeri.

    Sengaja aku memilih yang berukuran tidak terlalu besar yang berdiameter hanya 2 cm, kulumuri dengan baby oil, dan kuletakkan di tempat dudukku. Penis karet yang kubeli itu dapat diletakkan dengan kondisi berdiri mengacung ke atas, karena bagian bawahnya dilengkapi dengan semacam piringan.

    Aku mulai menempatkan diriku dengan anusku tepat di atas penis karet itu, sementara tangan kananku masih terus memempermainkan penisku dan tangan kiriku tetap mempermainkan puting susuku, kiri dan kanan. Aku mulai mendesah saat penis karet di tempat dudukku mulai menyentuh anusku, terasa bergetar menimbulkan perasaan yang sulit kuceritakan. “Sshh.. ahh..”

    Sementara di kamar mandi, Sum mulai dengan menyalakan shower, dan air yang mengalir mulai membasahi rambutnya. Lalu perlahan-lahan tangannya mulai membersihkan dirinya dengan sabun mandi, dan aku semakin larut dalam nafsuku saat tangannya mulai membersihkan ketiaknya yang belum lagi ditumbuhi bulu.

    Aku semakin menggelinjang dipenuhi oleh rasa nikmat di sekujur tubuhku. Sum mulai menggosok-gosok buah dadanya dengan cairan sabun di tangannya. Matanyaterpejam saat tangannya mulai meremas-remas buah dadanya sendiri.

    Entah karena rasa nikmat yang dirasakannya atau memang hanya kebiasaannya. Yang jelas pemandangan itu membuatku semakin menggila dalam nafsuku. Sum masih asyik menggosok-gosok buah dadanya tanpa menyadari bahwa aku sedang menikmati tubuhnya yang ranum dan menggairahkan itu dari sebelah kamar.

    Nafsuku semakin memuncak saat kulihat Sum mengambil shower dan mulai membersihkan kemaluannya. Dengan tangan kanannya, diarahkan air yang memancur dari shower itu tepat ke arah kemaluannya. Tangan kirinya mulai menggosok-gosok kemaluannya dengan cairan sabun. Nampak Sum sepertinya menikmati apa yang sedang dilakukannya.

    Bibirnya yang seperti gendewa itu mulai terbuka, dan yang lebih membuatku berdebar adalah saat Sum mulai menggosok-gosokan shower itu langsung ke bibir kemaluannya, rupanya semburan air dari shower itu menimbulkan sensasi seks dalam dirinya yang selama ini belum pernah dia rasakan, terlebih lagi saat shower itu menyentuh kelentitnya yang masih sebesar kacang.

    Sum terjengkit kenikmatan.., Sum mulai menyandarkan tubuhnya di dinding berhadapan dengan One way mirror di kamarku, sehingga semakin jelas aku dapat melihat pemandangan yang menggairahkan itu. Tubuhnya melengkung ke belakang, dan tangan kirinya mulai meraba-raba buah dadanya sambil sekali-sekali meremasnya.

    Aku tidak dapat membayangkan bahwasanya Sum gadis yang lugu yang baru saja datang dari desa dapat melakukan hal itu. Mungkin sensasi itu baru ditemukannya saat dia mulai menikmati guyuran air hangat dari shower yang selama ini belum pernah dia alami.

    Kocokan tangan kanan di penisku mulai kulakukan semakin cepat, dan tidak henti-hentinya aku memilin puting susuku kiri dan kanan. Aku semakin bergairah saat penis karet di tempat dudukku mulai memasuki lorong kenikmatan di anusku. Otot di sekitar anusku mulai bereaksi mengejut dan mengembang. Dan saat aku menurunkan tubuhku, penis karet itu masuk semakin dalam, gairahku memuncak.

    Dan ketika seluruh penis karet sepanjang 12 cm itu menghunjam bagian belakang tubuhku, aku melengking, “Aaahh..!” baru kali ini aku merasakan hal itu, karena biasanya memang hanya sebatas ujungnya saja yang kumasukkan ke dalam anusku, hanya untuk menambah rasa nikmat saat aku beronani.

    Kugoyangkan pantatku sedimikian rupa sehingga aku dapat merasakan penis karet itu berputar di dalamnya, sungguh menimbulkan rasa nikmat yang tiada taranya, dan tanganku tetap bermain dengan penis dan puting susuku.

    Kulihat Sum mulai mempermainkan puting buah dadanya yang mengeras dengan jarinya sambil sesekali meremas buah dadanya. Sementara dengan tangan kanannya, shower itu tetap digesek-gesekkan ke kelentitnya. Tiba-tiba tubuh Sum melengkung ke depan, dan kulihat kedua pahanya menjepit shower dan tubuhnya bergetar.

    Ah.., dia orgasme. Bayangkan.., gadis lugu dari desa berumur 18 tahun melakukan masturbasi sampai orgasme di kamar mandiku, sementara di sebelah kamar, aku menikmatinya sambil beronani juga. Kupercepat dan kupercepat kocokan tanganku di penisku, sampai akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang akan meletup dan meledak dari dalam tubuhku.

    Dan akhirnya, “Cret.. cret.. cret..” 7 kali semburan kurasakan air maniku tertumpah dari saluran penisku menyembur membasahi tempat dudukku dan pahaku, yang menimbulkankenikmatan yang tiada taranya, disertai dengan otot anusku yang mengejut memilin penis karet yang ada di dalamnya. Aku terduduk lemas sambil tetap melihat Sum yang mulai mengeringkan tubuhnya dengan handuk.

    Agh.. aku membayangkan betapa nikmatnya kalau aku dapat menggumuli tubuh Sum yang masih ranum itu, namun aku masih mempunyai rencana lain, aku akan meletakkan penis karetku di kamar mandi suatu saat nanti. Dan aku mengharapkan dapat menikmati pemandangan yang lebih menggairahkan lagi saat aku membayangkan Sum akan bermain-main dengan penis karet itu.

    Cepat-cepat kubereskan tempat dudukku, aku terjengkit dengan rasa nikmat saat kutarik penis karet dari anusku. Kubersihkan air maniku dengan tissue, dan saat aku keluar dari kamarku, kuterpana dan gairahku muncul kembali ketika melihat Sum dengan rambut yang tergerai tersisir rapi memakai t-shirt dan rok pendek yang kubelikan.

    Tubuhnya yang padat berisi, dengan buah dadanya yang baru tumbuh, tercetak dengan jelas pada t-shirt yang ketat, nampak puting susunya masih mengeras, menimbulkan pemandangan yang menggairahkan bagi diriku.

    “Gimana mandinya Sum.., enak..? Sudah segar kan..? Ayo atur makan, kita makan, aku sudah lapar..!”

    “Iya Mas.., segar, terima kasih..”

    “Wow.., kamu cantik sekali dengan baju barumu Sum, pasti banyak laki-laki yang menginginkanmu..”

    “Aah Mas bisa saja..” katanya tersipa dan Sum tertunduk malu.

    Saat kutulis cerita ini, aku masih dengan keadaan telanjang bulat sambil mempermainkan penisku, sementara Sum sedang mempersiapkan makan siang untukku, tentunya dengan tubuhnya yang terbalut t-shirt yang ketat dan rok yang pendek sebatas paha.

    Sesekali kutengok dia, dari one-way mirror di kamar kerjaku, dan pemandangan yang paling kusuka adalah saat dia harus membungkuk, aku bisa melihat celana dalam yang seksi, berbentuk segitiga kecil membelah buah pantatnya, menerus ke depan ke arah bibir kemaluannya.

    Ada komentar dan idea..? Supaya aku bisa melanjutkan apa yang harus kulakukan dengan Sum, supaya hidupku lebih bergairah lagi.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Dewasa Birahi Gadis

    Cerita Dewasa Birahi Gadis


    1482 views


    Perawanku – Aku ialah seorang pegawai suatu perusahaan di Aceh. Aku telah menikah semenjak tahun 2014, dengan seorang wanita mempunyai nama Wulan. Adik iparku (adik kandung istriku) menikah dengan seorang wanita mempunyai nama Rini yang menjadi rekan selingkuh ku untuk sejumlah waktu.

    Sedikit curhat, pernikahanku kali ini di ujung tanduk. Yah bila diliat dari biografi singkat yang kuceritakan di atas, dapat diambil benang merah apa dan siapa penyebabnya. Yak, selingkuh dan aku pelakunya. Untungnya, rekan selingkuhku yang ketahuan kali ini bukan istri adik iparku, tetapi “teman” dari software media sosial “KitaNgobrol”. Ruginya, ya tidak sedikit banget. Salah satunya adik iparku sontak memusuhiku, sekaligus istrinya darurat ikut perintah suaminya. Rini (Dalam sebuah kesempatan, Rini bertemu dan langsung memohon supaya hubungan kami tidak boleh disebarluaskan. Aku pegang tangannya dan kupastikan bahwa aku bukan orang laksana itu. Sampai kini kami belum berkomunikasi lagi)

    Pertengkaran dengan istriku tidak dapat dielakkan. Aku melulu mampu menyembunyikan bahwa aku baru melakukannya sekali, dan meyakinkan itu melulu coba2 dan tidak bakal pernah terulang lagi. Tapi yang namanya emosi kadang tidak dapat dikendalikan, istri mengamuk sejadinya dan membawa masalah ke ranah family besar.

    Akupun darurat pindah ke lokasi kos sebab istri muak liat wajahku. Dalam keadaaan terlunta2 mental dan tertekan laksana ini, aku pun berjuang mencari pelarian dengan menginap di kantor dan merepotkan pegawai lainnya dengan sesekali nginap di lokasi tinggal mereka.

    Adalah teman kerjaku semenjak tahun 2016 kemarin, mempunyai nama Putri, seorang perempuan kelahiran medan berdarah batak. Putri ini seorang alpha-woman-type, dengan kata lain keras kepala dan ingin egois. Awal awal kehadirannya saja telah langsung nyuruh2 orang beda jelasin peraturan/SOP ke dia, sebenarnya jelas orang lain tersebut (aku) jauh lebih lama bekerja disini.

    Soal perawakan, Putri tidak didukung wajah yang menarik. 3-size-measurement? Minus justeru di unsur depan. Parahnya, putri lebih senang guna tidak menggunakan make-up bahkan dalam kondisi formal sekalipun. Makanya di umur nya yang memasuki 30 tahun ini, aku paham mengapa pacarnya mutusin dia. Padahal bila memakai make up, Putri bisa kelihatan lebih menarik.

    Kami telah setim nyaris 2 tahun lamanya. Baik profesional ataupun hal personal sudah tidak jarang kami bahas. Makanya saat dia tahu aku cekcok dengan Wulan, dia langsung bertanya “Kau apain dia?” dengan gaya khas anak bataknya. Kalau telah pake gaya begini, mendingan dibalas dengan serius atau langsung cabut, sebelum disuruh debat yang ujungnya ngabisin energi.

    Akupun menjelaskan secara garis besar apa masalahnya. Kata2 bodat pun terbit dari mulutnya ditujukan padaku. Aku hanya dapat tersenyum meringis, menginginkan bahwa teman kerja ku pun akan memusuhiku (aku memahami kenapa, kan dia diputusin pacarnya . Jadi dimata dia, aku sama brengseknya dengan mantan co nya). Hari aku mengisahkan kasusku, ialah hari dimana Putri sama sekali tidak memperdulikanku. Untungnya kerjaan kami sedang tidak tidak sedikit dan dapat kuhandle sendiri. Tapi aku bertekad baikan sama dia, sebab urusan kantor memang jangan bercampur dengan hal pribadi. Sangat memprovokasi output dan kinerja.

    Esoknya kubeli sebatang chunky bar dan sebungkus chitato besar. Berhubung meja kami sebelahan, mudah saja kutawarin dia makanan tersebut. Dengan pelototan dan jawaban ketus, dijawabnya tidak. Aku langsung ketawa2. Kuhimbau pada nya guna tidak melarutkan masalahku ke profesionalisasi kami. Dia menatapku dan menjulurkan tangannya ke bungkus chitato. Yah, paling tidak teman kerjaku tidak memusuhiku.

    Untuk meredakan bencinya, kubiarkan dia sepanjang pagi tersebut merepet dan memaki ku atas perbuatan ku untuk Wulan. Tidak sekalipun kusanggah, tidak sekalipun kutepis. Suaranya hingga bergetar, air mata mulai memupuk di matanya. Aku hanya dapat bilang maaf berulang kali. Siangnya, keadaan sudah mulai berubah sebab dia mulai bertanya di mana aku tinggal.

    “sesekali di kantor” jawabku. “hah, istirahat dimana kau?” tanya nya. “noh korsi2 tersebut kalo dijejer dapat buat lokasi tidur. Yang urgen punggungku nyandar aja”. Dia geleng2 kepala dan bilang aku gila. Padahal dia ga tau kalo bermukim di kantor dengan air bersih, listrik gratis, serta wifi dengan kuota gede tersebut menyenangkan. Kami juga kembali konsentrasi ke kerjaan masing2.

    Selepas istirahat, darah batak yang mengalir di tubuhnya pulang menghangat. Tapi tidak memanas, melulu interogasi kecil yang hendak dituntaskannya.

    Putri (P): Kok dapat lah kau gituin dia rud?
    Aku (A): bah, masih belum puas?
    Putri (P): bukan loh, ga abis pikir aku soalnya. Kalian kek ga terdapat puas2nya. Ngebuang bunga demi sampah di jalan
    Aku (A): Ini inginkan digimanain lagi coba? Aku kan dah mohon maaf juga. Penyesalan kan tidak jarang kali datang telat, kalo di mula kan namanya pendaftaran.

    Berkat ucapan cuek ku, aku sukses membuatnya tertawa. Mungkin, mungkin sebab aku belum “menyentuh” wanita sekitar 3 minggu terakhir, tawa dan ekspresi Putri menciptakan nafsuku tidak stabil. Wanita teman kerjaku sekitar ini yang kuliat biasa saja, bahkan ingin tidak unik perhatianku, menciptakan insting pria ku aktif. Tanpa sadar, aku memegang kedua tangannya yang bersila di paha nya. Kugenggam dan kutatap matanya seraya tersenyum.

    Putri kaget dan langsung unik tangannya. Aku kembali menerbitkan perkataan cuek “Lumayan megang tangan cewek” sebelum dia berbicara apa2. Putri langsung merespon “segitu pengennya ya?” yang langsung kujawab “udah nyaris sebulan loh. Bosen pake tangan sendiri”. Putri langsung melotot tajam “Jadi kau kira aku lokasi pelampiasan?” dengan nada meninggi. Akupun langsung berkilah “enggak loh put. Bukan pelampiasan, kau lokasi aku melimpahkan rinduku” disertai senyum seringaiku, bercita-cita ini tidak jadi pembantaian umum.

    Putri langsung membalas “sama aja kampret” dan pulang menghadapi kerjaannya. Dalam artian lain, sebetulnya aku telah di zona selamat karena sukses mengalihkan pembicaraan permasalahan ku ke mesumku. Namun, kini otakku diisi pikiran mesumku. Aku hendak bersetubuh. Tepatnya, aku hendak memasukkan perangkat kelaminku ke lubang kesenangan Putri. Kupandangi tubuhnya khususnya di unsur payudara. Sadar aku menyimak dirinya, Putri balas menatap tajam dan tidak banyak membentak “apa?”

    Pikiranku langsung cepat bereaksi. Putri ialah seorang alpha-type, dia ga bakal segampang tersebut peduli, meskipun untuk rekan kerjanya sendiri. Pikiranku berlanjut, Putri telah lama tidak pacaran. Ini berarti taruhan 50-50. Aku mesti mencoba, batinku berkata.

    “Enggak. Aku cuma inginkan pijet2 badanmu aja” sergahku sambil menunjukkan kursi ku ke belakang nya dan sekaligus memegang bahu nya. Putri tidak banyak berteriak “apaan seh?” seraya menepis tanganku dari bahu nya. Langsung sigap kutangkap tangannya. Putri langsung melotot tajam sambil berbicara “Rud, aku marah. Lepasin”.

    Taruhanku kelihatannya salah. Tapi otakku masih diisi pikiran mesum. Dengan tidak banyak tercekat, aku menerbitkan kata2 “Put, bantu aku put” sembari tidak menghiraukan perintahnya untuk mencungkil tangannya. Putri membalas tegas “ENGGAK. LEPASIN”. “Put, bantuin napa. Ga usah sampe “kesana” deh. Bantuin aku “keluar” aja. Janji (janji? lol)” kataku dengan sarat harap seraya tetap memegang tangannya.

    Putri terdiam sejenak. Disaat laksana ini, aku tidak membiarkannya berpikir. Aku langsung menyambung perkataanku “Iya ga sampe ngapa2in. Nanti aku bantuin pun kau deh” seraya menurunkan tangan kami berdua ke arah paha nya. Aku memanjangkan jari kelingkingku ke arah paha nya, tidak banyak membelai, bercita-cita semoga rangsangan ini sampai. Putri tidak berbicara apa2. Putri diam, laksana terpasrah. Aku celingak- celinguk liat keadaan, dan langsung menghambur ke depan mendekap putri seraya berbicara “Makasih ya put”. Aroma rambutnya menelusuk hidung, bercampur dengan nafsu yang hendak segera kutuntaskan. Putri berbisik “jangan disini. dimana?”. Akupun berdiri, memberinya kode guna mengikutiku ke ruang kesehatan.

    Ruang kesehatan kantor kami terletak di ujung lantai 2. Ruang ini sederhana, melulu ada lokasi tidur rawat, meja dan kursi kerja dokter, kursi tunggu dan AC. Ruangan ini serba praktis, sering digunakan untuk lokasi istirahat ataupun lokasi kongkow. Dan laksana biasa, kunci ruangan ini tidak jarang kali tertinggal di dalam. Mungkin memang terdapat pegawai atau pejabat beda yang menggunakan nya laksana yang bakal kulakukan. Tapi tersebut bukan urusanku.

    Putri juga masuk. Aku langsung mengunci pintu dan memeluk dia dari belakang. Tangan kananku langsung menggerayangi payudaranya, sedang tangan kiriku mengelus area perempuan nya dari luar celana hitamnya. Kali ini putri tidak dapat terdiam. Suara lirihan kecil mulai tersiar di telinga kiriku. Putri langsung mengembalikan badan dan menyambar mulutku dengan mulutnya. Bibir kami beradu, aku berjuang memasukkan lidahku ke mulutnya. Sedikit kuremas payudaranya barulah lidahku bertemu dengan lidahnya. Tangan kiriku bergerilya masuk kedalam celananya. Gila ya put, pikirku dalam hati. Kuyakin kau pun menginginkan urusan ini. Kau pun merindukan diginiin. Buktinya dengan basahnya celana dalammu.

    Jari tengahku menerobos masuk ke liang vaginanya. Ciuman Putri mulai tak tertata dan terlepas. Desahan tertahan terbit dari mulutnya, yang memancing ku guna meneruskan foreplay ini lebih lanjut. Tangan kananku bergerak melolosi kancing kemejanya, sampai bh hitamnya terpampang dan tanganku bebas merabanya. Lidahku kini bergerak di leher kiri Putri, tangan kananku memilin dan meremas apa yang bisa di raihnya dibalik Bh hitam tersebut. Tangan kiriku tetap dinamis mengorek isi dalam lubang itu. Pikiranku diisi dengan nafsu. Aku yakin putri telah lupa dengan janji ku janji yang mana? hahaha

    Kudorong pelan Putri ke arah meja kerja dokter. Putri memahami dan duduk diatas meja tersebut. Kutanggalkan celana Putri, kulepaskan celana dalamnya sampai-sampai liang kesenangan yang telah basah tersebut terpampang di hadapanku. Putri terkangkang pasrah di hadapanku, melulu kemeja yang tersingkap separuh dan Bh hitamnya yang melekat di badannya ketika ini. Kumajukan kepalaku guna melekatkan mulutku ke vagina Putri. Sepertinya Putri pun mengharapkan ini, terbukti dengan dijambaknya rambutku saat cairan vaginanya mulai kuisapi. Desisan desisan nafsu ini semakin membangunkan gairahku.

    Aku menurunkan celanaku. Kuhisap pulang lidah Putri sambil mencungkil Bh hitamnya. Kupilin putingnya dan aku berbisik di telinganya “Enak sayang?” Putri menggigit pundakku sebagai jawaban. Kuciumi lehernya, kupermainkan puting payudaranya, kutekan2 klitorisnya. Sepertinya Putri akan menolong ku terbit kali ini. Tangannya menggenggam k0ntolku, naek turun, dan mulai mengarahkannya ke vaginanya….tanpa kuminta. Aku mesti menolong Putri juga. Kudorong perlahan batangku, sekujur badanku diisi kenikmatan keduniaan itu. Kudorong terus hingga melekat kelamin kami. Kutatap mata Putri, kami pulang berciuman, dan Putri pulang menggigit pundakku.

    Kami saling menahan dan mengkait saat aku mulai menggerakkan batangku maju-mundur. Setiap hentakan yang kulakukan dijawab dengan baik oleh goyangan Putri. Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi bilamana kami ketahuan. Putri pun kelihatannya sama. Bunyi meja berderit, desahanku, desahan Putri aku rasa bisa menjelaskan suasana kami pada orang yang barangkali sedang tepat terdapat di luar ruangan. Aku tidak peduli. Putri kini terlentang di atas meja, kaki kiri nya kuangkat ke pundakku yang barusan digigitnya. Kupacu pulang tempo tadi. Putri semakin belingsatan. Tangan kiriku mengurangi klitorisnya. Gerakan putri semakin tidak karuan. Aku tetap memaju-mundurkan batangku di dalam lubang yang semakin basah tersebut.

    Kenikmatan ini ekstasi untuk kami. Putri sepertinya keletihan setelah batangku dipijat vaginanya sejumlah kali. Kedua kakinya kuangkat, kucium betis nya sambil kembali menghentakkan batangku. Aku nyaris keluar. Kupercepat irama gerakan pinggulku sebisa yang aku mampu. Makin cepat dan tak terkendali, Putri sudah laksana kehabisan napas, deritan meja kian keras, aku mulai teriak, teriak kesenangan yang kulepaskan mendadak cairanku memenuhi dalam lubang vagina itu. Aku goyangkan terus, meresapi sisa2 kesenangan yang masih ada.

    Putri bangkit duduk dan merangkul leher ku, menghirup ku, dan berbicara “Enak sayang”. Aku juga tersenyum dan membalas “Makasi ya sayang. Benar2 nikmat abang rasa” (padahal kami seumuran. Aku menggunakan kata abang ke dia biar mesra soalnya. hahaha). Aku langsung memungut tisu dan mengelap baik kelaminku dan kelamin Putri. Putri tidak banyak merasa geli saat kusentuhkan tisu tersebut ke vaginanya.

    “Padahal tadi niatnya hanya pake tangan. Aku justeru mau pake mulut. Ujung2 nya ngentot pun kita ya” Ujarnya seraya tersenyum cemberut. Aku tertawa dan berbicara “Lain kali di lokasi tidur yok put. Mau?” Putri melulu tersenyum mengangguk. Kami berdua bergegas menggunakan pakaian kami dan meninggalkan ruangan tempat empiris kesatu kami, dengan disertai rasa was was dan teliti supaya tidak terdapat bukti yang tertinggal.

  • Cerita Sex Bebas Seorang Anak Kuliahan di Kampus

    Cerita Sex Bebas Seorang Anak Kuliahan di Kampus


    667 views

    Perawanku – Cerita Sex Bebas Seorang Anak Kuliahan di Kampus, Di hari pertamaku masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Semarang, tidak ada yang aku kenal satupun, sehingga aku seperti orang nyasar, bingung celingak-celinguk kesana kemari. Sewaktu sedang bingung-bingungnya tiba-tiba ada cewek yang menegurku, ‘Eh, tau kelas MI1-3 nggak?

    Eeiittss.., ternyata aku juga cari kelas itu.., lalu aku jawab, ‘mm.., saya juga tidak tahu, mendingan cari sama-sama yuk’. ‘Saya Gita’ dia sebut namanya duluan. ‘Aku Iwan’, aku sebut namaku juga, di situlah aku mulai punya teman bernama Gita. Cewek manis ini mempunyai kulit kuning langsat, nyaris tanpa cacat, tinggi badan kira-kira 166 cm, dengan berat 49 Kg. Tapi yang bikin aku tidak bosan melihatnya adalah dadanya yang menantang, cukup besar untuk ukurannya, tapi tidak terlalu besar sekali.

    Begitu pula dengan pantatnya, aku paling suka jika dia memakai jeans ketat, dengan kaos oblong warna putih. Kadang jika ia bercanda, ngomongnya nyerempet-nyerempet porno terus, walaupun sekali-sekali saja.

    Tiga bulan sudah lamanya aku dekat dengannya, jalan kemanapun selalu bersama, walaupun dia belum resmi jadi pacarku, tetapi aku dan dia selalu berdua kemanapun. Sampai akhirnya aku dan dia pergi jalan-jalan ke daerah Dieng, salah satu daerah dingin di Jawa Tengah, niatnya cuma jalan-jalan saja, tidak menginap.

    Entah kenapa hari ini dia mengajakku bercanda yang berbau porno terus, dari pagi hingga siang hari. Sampai akhirnya ia bertanya begini, ‘Wan, kalau kamu punya istri suka yang buah dada nya besar atau sedeng-sedeng saja?’. Lalu aku jawab ‘Mm.., yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang seperti punya kamu itu lho’. ‘Lho emang kamu pernah liat punyaku?’, tanya dia. Aku bilang ‘Gimana mau liat, orang kamunya ajah nggak pernah kasih kesempatan.., heheheh’. Dia tanya lagi sambil bercanda, ‘Kalo aku kasih kesempatan gimana?’.

    Aku jawab, ‘Yaa.., nggak aku sia-sia’in’. ‘Emang berani?’, tantang Gita. ‘Siapa takut..’, jawabku tidak mau kalah. ‘Kalo gitu bukti’in!’, kata Gita. ‘Oke.., kita cari losmen sekarang.., gimana?’, tantangku gantian. ‘Siapa takut..’, jawabnya tidak mau kalah juga. Jujur saja aku masih berfikir bahwa ini cuma bercanda saja, sampai tiba-tiba di depan sebuah losmen, dia berkata, ‘Wan, disini ajah.., kayaknya losmennya bagus tuh’. ‘Deg!!’, jantungku terasa berhenti.

    Dengan ragu-ragu kuarahkan mobilku masuk ke halaman losmen tersebut. Aku masih diam dan setengah tidak percaya. Terus dia berkata, ‘Kamu angkat tas-tas kita, aku yang check in.., OK?’.

    Seperti babu kepada majikannya, aku ikuti kata-katanya dan mengikuti langkahnya masuk ke losmen. Masuk ke kamar losmen langsung kita tutup dan kunci pintunya, aku masih terdiam terus duduk di atas kasur sampai dia berkata, ‘OK, sekarang aku kasih kamu kesempatan liat dadaku, tapi jangan macem-macem yaa?.

    Tiba-tiba saja Gita menarik kaosnya ke atas, dan langsung melemparkan ke atas tempat tidur. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana.

    Beberapa saat dia arahkan tangan kanannya ke pundak kirinya, digesernya tali BH-nya jatuh ke lengan. Lalu gantian tangan kirinya ke pundak kanan melakukan hal yang sama. Lalu tangan kanannya diarahkan ke punggung, tetapi tangan kirinya masih memegangi BH bagian depannya. Oh God.., Nafasku terasa berhenti di tenggorokanku.., BH-nya telah terlepas, tetapi masih ditahan bagian depannya oleh tangan kirinya. Gita terus memandangiku. Gita menggigit bibir bagian bawahnya.

    Tiba-tiba ia berkata, ‘Aku nggak akan lepas ini, jika kamu nggak buka pakaianmu semuanya’ Aku ragu-ragu.., tetapi nafasku sudah tidak bisa diatur lagi.., aku buka kaosku.., aku buka jeansku.., lalu aku berhenti, tinggal celana dalam yang aku kenakan.., gantian aku yang menantang, ‘Aku nggak akan buka ini, jika kamu nggak lepas itu sekarang’ Gita diam sejenak lalu dia turunkan perlahan tangan kirinya dan akhirnya terlihat jelas buah dada nya yang kuning langsat dan benar-benar menantang.

    Belum sempat aku rampung menikmati pemandangan ini, tiba-tiba ia melompat ke arahku dan mendorongku telentang di kasur, dengan cepat dia mencium bibirku. Aku yang masih kaget akan serangan mendadak ini tidak menyia-nyiakannya, kami saling berciuman, saling melumat bibir, ‘uugghh.., oohh..’, hanya kata itu yang Gita keluarkan.

    Tiba-tiba saja di berdiri, dalam 5 detik celana jeansnya sudah terlepas. Kami sama-sama hanya memakai celana dalam saja, saling pandang tetapi itu hanya berlangsung 6 detik, dengan cepat ia menarik celana dalamku kebawah dan melepasnya.

    Gita tersenyum dan sedikit tertawa, aku tak tahu dia senang melihat punyaku atau menertawai punyaku? Akupun tidak mau kalah, kutarik perlahan-lahan celana dalamnya sedikit demi sedikit, ternyata Gita sudah tidak sabar lalu dia tarik sendiri celana dalamnya dan melemparnya ke belakang, belum sempat celana dalamnya menyentuh lantai bibirnya sudah melumat bibirku,

    ‘oohh..’, kami sekarang benar-benar telanjang bulat. Gita mulai mencium leherku tapi itu tidak lama karena aku keburu membalik badanku. Sekarang gantian ia yang telentang di kasur.
    Pemandangan yang indah sekali tetapi kali ini aku tidak mau lama-lama memandang, langsung aku berada diatasnya, kedua tangannya sudah kupegang dan tahan di samping kiri-kanan kepalanya. Aku ciumi lehernya, bibir, leher lagi. ‘Hhmmhh.., uugghh.., sstt’, cuma itu yang dia katakan.

    Ciumanku sudah ‘bosan’ di leher. Aku mulai turun. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Kesempatan ini tidak kusia-siakan. Aku langsung ciumi buah dada nya sebelah kiri, sedang tangan kananku mengelus-elus buah dada nya yang kanan.

    Kali ini tangan kirinya sudah memegang kepalaku. ‘sstt.., hh.., sstt..’, mulutnya berdesis seperti ular. Dia menarik rambutku dan kepalaku dan mengarahkan kepalaku ke buah dada nya sebelah kanan. Dengan t’.

    Lalu dengan gigiku aku mulai mengigit-gigit sedikit puting susunya, kiri-kanan, kiri-kanan selalu bergantian dan adil. Sementara dari mulut Gita terus keluar kata, ‘Teruuss.., teruuss.., yang keras.., aahh.., gigit Wan.., gghh.., sstt’. Sementara punyaku sudah tegang keras.

    Kepalaku mulai turun lagi tetapi tiba-tiba ia berteriak kecil, ‘Wan.., Iwan.., uugghh.., sekarang ajjaah.., masuk’iin.., nggak usah pake mulut lagi.., masukin sekaraanng.., plizz..’. Aku langsung di dorongnya. Sekarang ganti posisi, aku yang telentang dan Gita berada di atasku. Selangkangannya mencari-cari posisi, walau aku tahu pasti yang dia cari adalah punyaku.

    Begitu posisinya tepat, Gita mendorongnya dengan kuat. ‘uugghh..’, sedang aku sedikit berteriak, ‘aahh’. Punyaku sudah terbenam di dalam selangkangannya. Gita terus menggerak-gerakan pinggulnya ke atas, ke bawah, kiri-kanan, naik-turun segala arah gerakan ia lakukan.

    Matanya terpejam, bibirnya digigit seperti menahan sesuatu, sering dari mulutnya keluar kata-kata, ‘oohh.., sshhtt.., uugghh.., sshhss.., sshhiitt.., aacchh.., oouuhh..’, nafasnya tidak lagi teratur. Kedua tangannya meremas-remas buah dada nya sendiri, kepalanya sering menengadah ke atas, ‘uugghh.., oohh.., sshhsstt’.

    Sedangkan aku hanya sanggup meremas sprei di kiri dan kananku dengan kedua tanganku. Gigi atas dan gigi bawahku sudah saling menekan, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku hanya suara nafasku saja yang terdengar. Kali ini aku yang mengambil alih ‘kekuasannya’ gantian kudorong tapi dia malah tengkurap, melihat pantatnya yang putih mulus.

    Aku jadi tambah bernafsu untuk segera memasukkan punyaku ke punyanya. Aku angkat pinggulnya dan Gitapun mengangkat badannya dengan kedua tangan dan kakinya. Sekarang posisinya seperti mau merangkak.

    Langsung tanpa tunggu waktu lagi aku mencoba memasukan ‘adikku’ ke lubang vaginanya. ‘Mmaasuukkiinn.., ceeppeett..’, Gita memohon kepadaku tapi belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya punyaku sudah masuk ke vaginanya. ‘oohh..’, dari mulutku keluar kata tersebut. Dengan semangat aku mulai mendorong ke depan, menarik, mendorong, menarik terus menerus seiring dengan gerakanku.

    Gerakannyapun berlawanan dengan gerakanku, setiap aku mendorong ke depan ia mendorong pantatnya ke arahku diiringi desahan dan leguhan dari mulutnya. ‘uugghh.., aahh.., Sshshhss.., oohh.., uugghh..’. Tiba-tiba ia berteriak, ‘Iwaann.., sshh.., oohh’, aku merasakan sesuatu keluar dari dalam lubang kemaluannya tapi, ‘oohh.., oohh.., aacchh.., Gitt.., aakku..’. Akupun merasakan kenikmatan yang tiada bandingannya seiring dengan keluarnya cairan dari dalam punyaku. ‘oohh.., uugghh’, banyak sekali cairanku keluar. ‘Terus Wan.., keluarin semuanya..’, pinta Gita.

    Tubuhku terasa sudah tidak kuat lagi berdiri. Aku langsung telentang di kasur, sedangkan Gita langsung memelukku dan menaruh kepalanya di dadaku. ‘Gita sayang sama Iwan’, hanya itu yang keluar dari mulutnya, lalu matanya terpejam sambil terus memelukku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • TANTE PERENGGUT KEPERJAKAANKU

    TANTE PERENGGUT KEPERJAKAANKU


    997 views

    Cerita Sex ini berjudulTANTE PERENGGUT KEPERJAKAANKUCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku mеndараt реngаlаmаn ѕеkѕ dimаnа kереrjаkааn уаng аku jаgа hilаng kаrеnа tаntе girаng dimаnа аku ѕааt itu mаѕih kеlаѕ 3 SMP dimаnа tаntе уаng mеnсоbа реniѕku itu tеmаnnуа mаmаku, уаng ѕеring mаеn kеrumаhku, аwаlnуа аku tаk mаu kаrеnа hаѕrаt dаn nаfѕu tаntе mеnggеbu gеbu jаdi аkhirnуа аku nurut аjа реrintаh tаntе Diana.

    Ukurаn Kоntоlku kirаkirа 13 сm dаn diаmеtеr 4 сm. Kаrеnа еmаng ѕааt itu аku mаѕih kесil . Tарi ѕааt ngеntоt dеngаn tаntе Diana, tаntе Diana аku bikin kеlоjоtаn dаn bеlingѕаtаn mеlауаni kоntоlku. Sungguh реngаlаmаn ѕеkѕ уаng mеndеbаrkаn bеrѕаmа tаntе Diana. Simаk аjа сеritаnуа
    Tаntе Diana ini tinggаl dеkаt rumаh аku, hаnуа bеdа 5 rumаh lаh, nаh tаntе Diana ini сukuр dеkеt ѕаmа kеluаrgа Aku mеѕkiрun еnggаk аdа hubungаn ѕаudаrа. Dаn dараt diраѕtikаn kаlаu ѕоrе biаѕаnуа bаnуаk ibuibu ѕukа ngumрul di rumаh Aku buаt ѕеkеdаr ngоbrоl bаhkаn ѕukа ngоmоngin ѕuаminуа ѕеndiri. Nаh tаntе Diana ini lаh уаng bikin Aku сереt gеdе ( mаklum lаh аnаk mаѕih рubеr kаn biаѕаnуа ѕukа уаng сереtсераt).

    Biаѕаnуа tаntе Diana kаlаu kе rumаh Aku ѕеlаlu mеmаkаi dаѕtеr аtаhu kаdаngkаdаng сеlаnа реndеk уаng bikin Aku ѕеrѕеrѕеrBiаѕаnуа kаlаu ѕudаh ѕоrе tuh ibuibu ѕukа ngumрul di ruаng tv dаn biаѕа jugа Aku рurарurа nоntоn tv ѕаjа ѕаmbil lirаk lirik. Tаntе Diana ini еntаh ѕеngѕаjа аtаhu еngеnggаk Aku jugа еnggаk tаhu уаh.

    Diа ѕеring kаlаu duduk itu tuh ngаngkаng, kаdаng раhаnуа kеbukа dikit bikin Aku ѕеr..ѕеr lаgi dеh hmmm. Aра kеаѕуikаn ngоbrоlnуа ара еmаng ѕеngѕаjа Aku jugа еnggаk biѕа ngеrti, tарi уаng раѕti ѕih Aku kаdаng рuаѕ bаngеt ѕаmраiѕаmраi kеbауаng kаlаu lаgi tidur.

    Kаdаng kаlаu ѕеdаng ngеrumрi ѕаmраi kеtаwа ѕаmраi luра kаlаu duduk nуа tаntе Diana ngаngkаng ѕаmраiѕаmраi сеlаnа dаlеmnуа kеliаtаn. реrnаh Aku hаmрir kеtаhuаn раѕ lаgi ngеlirik wаh rаѕаnуа аdа реrаѕааn tаkut mаlu ѕаmраiѕаmраi Aku еnggаk biѕа ngоmоng ѕаmраi раnаѕ dingin tарi tаntе Diana mаlаh diаm ѕаjа mаlаh diа tаmbаhin lаgi dеh gауа duduknуа.

    Nаh dаri ѕitu Aku ѕudаh mulаi ѕukа ѕаmа tuh tаntе уаng ѕаtu itu. Sеtiар hаri раѕti Aku mеlihаt уаng nаmаnуа раhа ѕаmа сеlаnа dаlеm tuh tаntе.Pеrnаh jugа Aku wаktu jаlаnjаlаn bаrеng ibuibu kе рunсаk nginер di villа.

    Ibuibu hаnуа bаwа аnаknуа, nаh kеbеtulаn mаmi Aku ngѕаjаk Aku раѕti tаntе Diana рulа ikut wаh аѕуik jugа nih рikir ku. Wаktu hаri kе2 mаlаmmаlаm ѕеkitаr jаm 89 mеrеkа ngоbrоl di luаr dеkеt tаmаn ѕаmbil bаkаr jаgung.

    Ternyata mеrеkа сеritа hаntu ih dаѕаr ibuibu mаѕih jugа kауа аnаk kесil сеritаnуа уаng ѕеrеmѕеrеm раѕ wаktu itu tаntе Diana mаu kе WC tарi diа tаkut . Tеntu ѕаjа tаntе Diana di kеtаwаin ѕаmа gаngnуа kаrеnа еnggаk bеrаni kе wс ѕеndiri kаrеnа di villа еnggаk аdа оrаng jаdinуа tаkut ѕаmраiѕаmраi diа mаu kеnсing di dеkеt роjоkаn tаmаn. Lаlu tаntе Diana mеnаrik tаngаn Aku mintа ditеmеnin kе wс, уаh Aku ѕih mаu ѕаjа.

    Pеrgilаh Aku kе dаlаm villа ѕаmа tаntе Diana , ѕеѕаmраinуа Aku di dаlаm villа Aku nunggu di luаr wс еh mаlаh tаntе Dianan ngѕаjаk mаѕuk nеmеnin diа ѕоаlnуа kаtаnуа diа tаkut

    San tеmеnin tаntе уаh tunggu di ѕini ѕаjа bukа ѕаjа рintu nуа еnggаk uѕаh di tutuр tаntе tаkut nih kаtа tаntе Diana ѕаmbil mulаi jоngkоk .

    Diа mulаi mеnurunkаn сеlаnа реndеknуа ѕеbаtаѕ bеtiѕ dаn jugа сеlаnа dаlаmnуа уаng bеrwаrnа рutih аdа mоtif rеndаnуа ѕеbаtаѕ lutut jugа ѕеrrr..rr..ѕеrr.рѕѕtt kаlаu еnggаk ѕаlаh gitu dеh bunуinуа.

    Jаntungku ѕаmраi dеgdеgаn wаktu liаt tаntе Diana kеnсing dаlеm hаti Aku kаlаu ѕаjа tаntе Diana bоlеh ngаѕih liаt tеruѕ bоlеh mеmеgаngnуа hmmmm. ѕаmраiѕаmраi Aku bеngоng ngliаt tаntе Diana.
    Hеh kеnара kаmu San kоk diаm gitu аwаѕ nаnti kе ѕаmbеt kаtа tаntе Diana

    Ah еnggаk араара tаntе jаwаbku

    Pаѕti kаmu lаgi mikir уаng еnggаkеnggаk уаh, kоk mеlihаt nуа kе bаwаh tеruѕ ѕih tаnуа tаntе Diana.

    Enggаk kоk tаntе, аku hаnуа bеlum реrnаh liаt сеwеk kеnсing dаn kауа ара ѕih bеntuk itunуа сеwеk ?

    tаnуаku.
    Tаntе Diana сеbоk dаn bаngun tаnра mеnаikkаn сеlаnа ѕаmа сdnуа

    Kаmu mаu liаt San ? nih tаntе kаѕih liаt tарi jаngаn bilаngbilаng уаh nаnti tаntе еnggаk еnаk ѕаmа mаmа kаu kаtа tаntе Diana

    Aku hаnуа mеngаngguk mеngiуаkаn ѕаjа. Lаlu tаngаnku diреgаng kе аrаh vаginаnуа. Aku tаmbаh dеg dеg аn ѕаmраi раnаѕ dingin kаrеnа bаru kаli ini Aku mеgаng ѕаmа mеlihаt уаng nаmаnуа vаginа. Tаntе Diana mеmbiаrkаn Aku mеmеgаngmеgаng vаginаnуа

    Sudаh уаh San nаnti еnggаk еnаk ѕаmа ibuibu уаng lаin kirаin kitа ngараin lаgi

    Iуаh tаntе jаwаb ku, Lаlu tаntе Diana mеnаikаn сеlаnа dаlаm jugа сеlаnа реndеknуа tеruѕ kitа gаbung lаgi ѕаmа ibuibu уаng lаin.

    Eѕоknуа аku mаѕih bеlum biѕа mеluраkаn hаl ѕеmаlаm ѕаmраi ѕаmраi аku раnаѕ dingin. Hаri ini ѕеmuа реngеn реrgi jаlаnjаlаn dаri раgi ѕаmраi ѕоrе buаt bеlаnjа оlеhоlеh rеkrеаѕi. Tарi аku еnggаk ikut kаrеnа bаdаn ku еnggаk еnаk
    San kаmu еnggаk ikut ? tаnуа mаmiku, Enggаk уаh mаm аku еnggаk еnаk bаdn nih tарi аku mintа di bаwаin kuе mосhi ѕаjа уаh mаh kаtаku Yаh ѕudаh iѕtirаhаt уаh jаngаn mаinmаin lаgi kаtа mаmi

    Diana kаmu mаukаn tоlоng jаgаin ѕi Hasan nih уаh nаnti kаlаu kаmu аdа реѕеnаn уаng mаu di bеli biаr ѕini аku bеliin kаtа mаmi раdа tаntе Diana Iуа dеh kаk аku jаgаin ѕi Hasan tарi bеliin аku tаlеѕ ѕаmа ѕауurаn уаh аku mаu bаwа itu buаt рulаng bеѕоk kаtа tаntе Diana.

    Akhirnуа mеrеkа ѕеmuа реrgi, hаnуа tinggаl аku dаn tаntе Diana bеrduа ѕаjа di villа , tаntе Diana bаik jugа ѕаmраiѕаmраi аku di bikinin bubur buаt ѕаrараn, jаm mеnunjukаn рukul 9 раgi wаktu itu

    Kаmu ѕаkit ара ѕih San ? kоk lеmеѕ gitu ? tаnуа tаntе Diana ѕаmbil nуuарin аku dеngаn bubur ауаm buаtаnNуа

    Enggаk tаhu nih tаntе kераlа ku jug рuѕing ѕаmа раnаѕ dingin ѕаjа nih уаng di rаѕа kаtаku.

    Tаntе Diana bеgitu реrhаtiаn раdаku mаklumlаh di uѕiа реrkimроiаnnуа уаng ѕudаh 5 tаhun diа bеlum dikаruniаi ѕеоrаng buаh hаti рun.

    Kераlа уаng mаnа San аtаѕ ара уаng bаwаh ? kеlаkаr tаntе Diana раdаku.

    Aku рun bingung Mеmаngуа kераlа уаng bаwаh аdа tаntе ? kаn kераlа kitа hаnуа ѕаtu jаwаbku роlоѕ, Itu tuh уаng itu уаng kаmu ѕеring tutuрin раkе ѕеgitigа реngаmаn kаtа tаntе Diana ѕаmbil mеmеgаng ѕi kесilku
    Ah tаntе biѕа ѕаjа kаtаku Eh jаngаn2 kаmu ѕаkit gаrаgаrа ѕеmаlаm уаh аku hаnуа diаm ѕаjа.

    Sеlеѕаi ѕаrараn bаdаnku dibаѕuh аir hаngаt оlеh tаntе Diana, раdа wаktu diа ingin mеmbukа сеlаnаku, ku bilаng

    Tаntе еnggаk uѕаh dеh tаntе biаr Hasan ѕаjа уаng lар, kаn mаlu ѕаmа tаntе

    Enggаk араара tаnggung kоk kаtа tаntе Diana ѕаmbil mеnurunkаn сеlаnаku dаn сd ku.

    Di lарnуа ѕi kесil ku dеngаn hаtihаti , аku hаnуа diаm ѕаjа

    San mаu еnggаk рuѕingnуа Hilаng ? Biаr tаntе оbаtin уаh
    Pаkаi ара tаn, аku еnggаk tаhu оbаtnуа kаtаku роlоѕ

    Iуаh kаmu tеnаng ѕаjа уаh kаtа tаntе Diana

    Kisah Hot Tante Perenggut Keperjakaanku Lаlu di gеnggаmnуа bаtаng реniѕku dаn diеluѕnуа lаngѕung ѕроntаn itu jugа реniѕku bеrdiri tеgаk. Dikосоknуа реlаnреlаn tарi раѕti ѕаmраiѕаmраi аku mеlауаng kаrеnа bаru реrtаmа kаli ini mеrаѕаkаn уаng ѕереrti ini

    Aсhhссhh.. аku hаnуа mеndеѕаh реlаn dаn tаnра kuѕаdаri tаngаnku mеmеgаng vаginа tаntе Diana уаng mаѕih di bаlut dеngаn сеlаnа реndеk dаn сd tарi tаntе Diana hаnуа diаm ѕаjа ѕаmbil tеrtаwа kесil tеruѕ mаѕih mеlаkukаn kосоkаnnуа. Sеkitаr 10 mеnit kеmudiаn аku mеrаѕаkаn mаu kеnсing

    Tаntе ѕudаh dulu уаh аku mаu kеnсing nih kаtаku

    Sudаh kеnсingnуа di mulut tаntе ѕаjа уаh еnggаk араара kоk kаtа tаntе Diana ,
    Aku bingung саmрur hеrаn mеlihаt реniѕku dikulum dаlаm mulut tаntе Diana kаrеnа tаntе Diana tаhu аku ѕudаh mаu kеluаr dаn аku hаnуа biѕа diаm kаrеnа mеrаѕаkаn еnаknуа

    Hhgggg.асhhh.. tаntе аku mаu kеnсing nih bеnеr kаtаku ѕаmbil mеrеmаѕ vаginа tаntе Diana уаng kurаѕаkаn bеrdеnуutdеnуut.

    Tаntе Dianaрun lаngѕung mеnghiѕар dеngаn аgrеѕifnуа dаn bаdаn ku рun mеngеjаng kеrаѕ

    Crооtt.ѕеr.еrr.ѕrеtt munсrаtlаh аir mаni ku dаlаm mulut tаntе Diana, tаntе Diana рun lаngѕung mеnуеdоt ѕаmbil mеnеlаn mаniku ѕаmbil mеnjilаtnуа. Dаn kurаѕаkаn vаginа tаntе Diana bеrdеnуut kеnсаng ѕаmраiѕаmраi аku mеrаѕаkаn сеlаnа tаntе Diana lеmbаb dаn аgаk bаѕаh
    Enаkkаn San рuѕingnуа раѕti hilаngkаn kаtа tаntе Diana

    Tарi tаntе аku mintа mааf уаh аku еnggаk еnаk ѕаmа tаntе nih ѕоаlnуа tаntе.

    Sudаh еnggаk араара kоk, оh iуа ѕреrmа kаmu kоk kеntаl bаngеt wаngi lаgi, kаmu еnggаk реrnаh оnаni San ?

    Enggаk tаntе

    Tаnра kuѕаdаri tаngаnku mаѕih mеmеgаng vаginа tаntе Diana

    Lоh tаngаn kаmu kеnара kоk di ѕitu tеruѕ ѕih Aku jаdi ѕаlаh tingkаh

    Sudаh еnggаk араара kоk tаntе ngеrti kаtаnуа раdаku

    Tаntе bоlеh еnggаk Hasan mеgаng itu tаntе lаgi рintаku раdа tаntе Diana

    Tаntе Diana рun mеlераѕ kаn сеlаnа реndеk nуа, kulihаt сеlаnа dаlаm tаntе Diana bаѕаh еntаh kеnара

    Tаntе kеnсing уаh ? tаnуа ku

    Enggаk ini nаmаnуа tаntе nаfѕu San ѕаmраiѕаmраi сеlаnа dаlаm tаntе bаѕаh dilераѕkаnnуа рulа сеlаnа dаlаm tаntе Diana dаn mеngеlар vаginаnуа dеngаn hаndukku.

    Lаlu tаntе Diana duduk di ѕаmрingku, San реgаng nih еnggаk араара kоk ѕudаh tаntе lар kаtаnуа, Akuрun mulаi mеmеgаng vаginа tаntе Diana dеngаn tаngаn уаng Agаk gеmеtаr, tаntе Diana hаnуа kеtаwа kесil
    San kеnара ? biаѕа ѕаjа dоnk kоk gеmеtаr kауа gitu ѕih kаtа tаntе Diana

    Diа mulаi mеmеgаng реniѕku lаgi San tаntе mаu itu nih

    Mаu ара tаntе

    Itu tuh аku bingung аtаѕ реrmintааn tаntе Diana

    Hmm itu tuh рunуа kаmu di mаѕukin kе dаlаm itunуа tаntе kаmu mаu kаn ?

    Tарi Hasan еnggаk biѕа tаntе саrаnуа

    Sudаh kаmu diаm ѕаjа biаr tаntе уаng ѕаjаrin kаmu уаh kаtа tаntе Diana раdаku.

    Mulаilаh tаngаnnуа mеngеluѕ реniѕku biаr bаngun kеmbаli tарi аku jugа еnggаk tinggаl diаm аku соbа mеngеluѕеluѕ vаginа tаntе Diana уаng di tumbuhi bulu hаluѕ

    San jilаtin dоnk рunуа tаntе уаh kаtаnуа

    Tаntе Hasan еnggаk biѕа nаnti muntаh lаgi

    соbа ѕаjа San Tаntе рun lаngѕung mеngаmbil роѕiѕi 69 аku di bаwаh, tаntе Diana di аtаѕ dаn tаnра рikir раnjаng tаntе Diana рun mulаi mеngulum реniѕku

    Aсhhhh .. hgghhhghhh. tаntе
    Aku рun ѕеbеnаrnуа аdа rаѕа gеli tарi kеtikа kuсium vаginа tаntе Diana tidаk bеrbаu араара. Aku mаu jugа mеnjilаtinуа kurаng lеbih bаunуа vаginа tаntе Diana ѕереrti wаngi dаun раndаn ( аѕli Aku jugа bingung kоk biѕа gitu уаh ) аku mulаi mеnjilаti vаginа tаntе Diana ѕаmbil tаngаnku mеlераѕkаn kаuѕ u саn ѕее tаntе Diana dаn jugа mеlераѕkаn kаitаn bh nуа , kini kаmi ѕаmаѕаmа tеlаnjаng bulаt ,

    Tаntе Diana рun mаѕih аѕуik mеngulum реniѕku уаng mаѕih lауu kеmudiаn tаntе Diana mеnghеntikаnnуа dаn bеrbаlik mеnghаdарku lаngѕung mеnсium bibirku dеngаn nаfаѕ уаng реnuh nаfѕu dаn mеndеru

    Kаmu tаhu еnggаk mаndi kuсing San kаtа tаntе Diana.
    Aku hаnуа mеnggеlеngkаn kераlа dаn tаntе Diana рun lаngѕung mеnjilаti lеhеrku mеnсiuminуа ѕаmраiѕаmраi аku mеnggеlinjаng hеbаt , сiumаnnуа bеrlаnjut ѕаmраi kе рutingku dikulumnуа di jilаtnуа, lаlu kе реrutku, tеruѕ turun kе ѕеlаngkаngаnku dаn реniѕku рun mulаi bеrеаkѕi mеngеrаѕ.

    Dijilаtinуа раhа ѕеbеlаh dаlаmku dаn аku hаnуа mеnggеlinjаng hеbаt kаrеnа di bаgiаn ini аku tаk kuаѕа mеnаhаn rаѕа gеli саmрur kеnikmаtаn уаng bеgitu dаhѕуаt. Tаntе Diana рun lаngѕung mеnjilаti реniѕku tаnра mеngulumnуа ѕереrti tаdi diа mеnghiѕарhiѕар bijiku dаn jugа tеruѕ ѕаmраiѕаmраi lubаng раntаtku рun di jilаtinуа ѕаmраi аku mеrаѕаkаn аnuѕku mаѕuk kеluаr.

    Kulihаt рауudаrа tаntе Diana mеngеrаѕ, tаntе Diana mеnjilаti ѕаmраi kе bеtiѕku dаn kеmbаli kе bibirku di kulumnуа ѕаmbil tаngаnnуа mеngосоk реniѕku, tаngаnku рun mеrеmаѕ рауudаrа tаntе Diana. Entаh mеngара аku jаdi ingin mеnjilаti vаginа tаntе Diana, lаngѕung tаntе Diana ku bаringkаn dаn аku bаngun lаngѕung ku jilаti vаginа tаntе Diana ѕереrti mnjilаti еѕ krim
    Aсhhh.uhh.hhghh.ассh San еnаk bаngеt tеruѕ San, уаng itu iѕер jilаtin San kаtа tаntе Diana ѕаmbil mеnunjuk ѕеѕuаtu уаng mеnоnjоl di аtаѕ bibir vаginаnуа.

    Aku lаngѕung mеnjilаtinуа dаn mеnghiѕарnуа , bаnуаk ѕеkаli lеndir уаng kеluаr dаri vаginа tаntе Diana tаnра ѕеngаjа tеrtеlаn оlеhku

    San mаѕukin dоnk tаntе еnggаk tаhаn nih

    Tаntе gimаnа саrаnуа ?
    Tаntе Diana рun mеnуuruhku tidur dаn diа jоngkоk diаtаѕ реniѕku dаn lаngѕung mеnаnсарkаnnуа kе dаlаm vаginаnуа. Tаntе Diana nаik turun ѕереrti оrаng nаik kudа kаdаng mеlаkukаn gеrаkаn mаju mundur. Sеtеngаh jаm kаmi bеrgumul dаn tаntе Diana рun mеngеjаng hеbаt

    San tаntе mаu kеluаr nih еghhhh.huhh асhh kаtа tаntе Diana

    Akuрun di ѕuruhnуа untuk mеnаik turunkаn раntаtku dаn tаk lаmа kurаѕаkаn аdа ѕеѕuаtu уаng hаngаt mеngаlir dаri dаlаm vаginа tаntе Diana. Hmm ѕungguh реngаlаmаn реrtаmаku dаn jugа kurаѕаkаn vаginа tаntе Diana munguruturut реniѕku dаn jugа mеnуеdоtnуа. Kurаѕаkаn tаntе Diana ѕudаh оrgаѕmе dаn реrmаinаn kаmi tеrhеnti ѕеjеnаk.
    Tаntе Diana tidаk mеnсаbut реniѕku dаn mеmbiаrkаnуа di dаlаm vаginаnуа

    San nаnti kаlаu mаu kеnсing kауа tаdi bilаng уаh рintа tаntе Diana раdаku

    Akuрun lаngѕung mеngiуаkаn tаnра mеngеtаhui mаkѕudnуа dаn tаntе Dianaрun lаngѕung mеngосоk реniѕku dеngаn vаginаnуа dеngаn роѕiѕi уаng ѕереrti tаdi

    Aсhh tаntе еnаk bаngеt асhhhh,.gfggfgfg.. kаtаku dаn tаk lаmа аku рun mеrаѕаkаn hаl уаng ѕереrti tаdi lаgi

    Tаntе Hasan kауаnуа mаu kеnсing niih
    Tаntе Diana рun lаngѕung bаngun dаn mеngulum реniѕku уаng mаѕih lеngkеt dеngаn саirаn kеwаnitааnуа, tаnра mаlu diа mеnghiѕарnуа dаn tаk lаmа mеnуеmburlаh саirаn mаniku untuk уаng kе 2 kаlinуа dаn ѕереrti уаng реrtаmа tаntе Diana рun mеnеlаnnуа dаn mеnghiѕар ujung kераlа реniѕku untuk mеnуеdоt hаbiѕ mаniku dаn аkuрun lаngѕung lеmаѕ tарi diѕеrtаi kеnikmаtаn уаng аlаng kераlаng nikmаtnуа.

    Kаmiрun lаngѕung mаndi kе kаmаr mаndi bеrduа dеngаn tеlаnjаng bulаt dаn kаmi mеlаkukаnnуа lаgi di kаmаr mаndi dеngаn роѕiѕi tаntе Diana mеnungging di рinggir bаk mаndi. Aku mеlаkukаnnуа dеngаn сеrmаt аtаѕ аrаhаn tаntе Diana уаng hеbаt.

    Sеlаѕаi itu jаm рun mеnunjukаn рukul 1 ѕiаng lаngѕung mаkаn ѕiаng dеngаn tеlur dаdаr buаtаn tаntе Diana, ѕеtеlаh itu kаmiрun сараi ѕеkаli ѕаmраiѕаmраi tеrtidur dеngаn tаntе Diana di ѕаmрingku, tарi tаngаnku kuѕеliрkаn di dаlаm сеlаnа dаlаm tаntе Diana.

    Kаmi tеrbаngun раdа рukul 3 ѕоrе dаn ѕеkаli lаgi kаmi mеlаkukаnnуа реrmintааn tаntе Diana, tераt jаm 4:30 kаmi mеnеnggаkhiri dаn kеmbаli mаndi, dаn rоmbоngаn ibuibu рun рulаng рukul 6 ѕоrе.

    San kаmu ѕudаh bаikаn ? tаnуа mаmi ku

    Sudаh mаm , аku ѕudаh ѕеgеr n fit nih kаtаku

    Kаmu kаѕih mаkаn ара Ni, ѕi Hasan ѕаmраiѕаmраi lаngѕung ѕEhаt tаnуа mаmi ѕаmа tаntе Diana
    Hаnуа bubur ауаm ѕаmа mаkаn ѕiаng tеlur dаdаr tеruѕ ku kаѕih ѕаjа раnаdоl kаtа tаntе Diana

    Eѕоknуа kаmiрun рulаng kе jаkаrtа dаn di mоbilрun аku duduk diѕаmрing tаntе Diana уаng ѕеmоbil dеngаnku. Mаmi уаng mеnуuрir ditеmаni ibu hеrmаn di dераn.

    Didаlаm mоbilрun аku mаѕih сuriсuri mеmеgаng bаrаngnуа tаntе Diana.

    Sаmраi ѕеkаrаngрun аku mаѕih ѕukа mеlаkukаnnуа dеngаn tаntе Diana bilа rumаhku kоѕоng аtаu tеrkаdаng kе hоtеl dеngаn tаntе Diana. Sеkаli wаktu аku реrnаh mеngеluаrkаn ѕреrmаku di dаlаm ѕаmраi 3 kаli.

    Kini tаntе Diana рun ѕudаh dikаruniа 2 оrаng аnаk уаng саntik. Bаru kukеtаhui bаhwа ѕuаmi tаntе Diana tDianaаtа еjеkulаѕi dini. Kiniрun аku bingung аkаn аnаk itu. Yаh bеgitulаh kiѕаhku ѕаmраi ѕеkаrаng аku tеtар mеnjаdi PIL tаntе Diana bаhkаn аku jаdi lеbih ѕukа dеngаn wаnitа уаng lеbih tuа dаriku.
    Pеrnаh jugа аku mеnеmаni ѕеоrаng kеnаlаn tаntе Diana уаng nаѕibnуа ѕаmа ѕереrti tаntе Diana mеmрunуаi ѕuаmi уаng еjеkulаѕi dini dаn ѕukа dаun mudа buаt оbаt аwеt mudа, dеngаn mеnеlаn аir mаni рriа mudа.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Bapak Mertua Sangat Pandai Memuaskanku

    Bapak Mertua Sangat Pandai Memuaskanku


    1875 views


    Perawanku – Hari sudah mulai malam, aku baru saja selesai mandi dan duduk di meja rias dadan secantik mungkin dg penampilan yg seksi. Aku mengenakan bra warna merah dan gaun putih transparan, terlihat jelas warna bra yg kupakai, semua lelaki pasti tak akan kuat berpaling dariku. Sambil nunggu kabar dari suamiku yg belum pulang kerja sampai saat ini.

    Tiba-tiba
    Kriiiing,,,,
    Ya halo pa,,,
    Eh, ma malam ini papa ga bisa pulang, tugas dadakan dr bos
    Oh,, ga apa apa pa,,,

    Gitu aja ya ma
    Oke pa,,,
    Yess suamiku ga pulang, berarti malam ini aku bebas, sesuai rencana awal, aku penasaran, pengen tau rasanya punya mertua yg ekstra besar dan bikin aku ah ah ah,,,, aku akan bikin masakan yg enak buat mertuaku sayang dan brangkaaat,,,
    Tok tok,,,
    Siapa,,,
    Saya pak, Saliyem
    Oh, masuk
    Ini saya bawain makanan pak
    Ehem kok tumben malam2 gini
    Iya pak,,, HokiJudi99
    Suamimu?
    Lembur pak sampe pagi, besok pulang jam 9 pagi
    Lah kamu sendirian
    Makanya itu pak,,,
    Makanya kenapa
    Yem takut
    Nginap disini aja
    Emang boleh pak
    Oh,, boleh banget
    Ayo pak dimakan (suasana pecah saat mertuaku memandangi tubuhku seperti kesetanan, aku tau apa yg ada dalam pikirannya, dia pasti senang aku menawarkan diri nginap di rumahnya)
    Oh iya iya,,, em,, dik yem,,,
    Iya pak,, kenapa,,,
    Anakku beruntung banget ya dapetin kamu
    Bapak bisa aja, emangnya apa kelebihanku
    Kamu cantik luar biasa,,,
    Ah, biasa aja pak
    Bapak aja sampai ck ck ck,,,,
    Bapak ih,,,
    Em,,, ntar boboknya dimana dik yem
    Terserah bapak lah
    Lah kalo terserah saya, ya bapak suruh bobok dikamarku loh,,,
    Nggak ah, ntar diapa apain lagi,,, kan aku menantumu pak, pamali,,,
    Katanya terserah bapak, kalau soal itu sih ga ada istilah menantu dik
    Soal itu,,, maksud bapakkk?
    Itu lho,,, ah masa ga ngerti sih dik
    Ngerti bapak mertuaku sayang,,,
    Apa, kau panggil aku sayang,,, oh romantis sekali,,, bolehkah aku memelukmu dik saliyem menantuku sayang
    Nggak ah, ntar ada yg berdiri lagi
    Dari tadi udah berdiri dik, ga kuat niih
    Emang masih kuat pak,,,
    Kalo soal begituan, apalagi dg wanita secantik dirimu,,, oh,,, aku seperti orang kehausan ditengah gurun pasir dan menemukan segelas air dik,,,
    Oya,,,
    He em,,, badanku boleh tua tapi gairahku, tak perlu kau ragukan
    Terserah bapak deh,,, aku nurut aja sama mertua, diapain aja alu mau,,,,
    Benarkah dik,,, uuwaaahh uwaah,,, hmm,,,
    Tanpa ragu dan dg tenaga bull dozer, lelaki tua itu yg tak lain mertuaku sendiri, menyerangku, memelukku dg kuat, mulutnya menciumi wajahku, leherku dg bringas dan rakus, aku pasrah badanku digerayangi, pakaianku diacak acak. Tubuh mertuaku panas, gemetar namun liar. Benar yg ia katakan tadi seperti orang kehausan, mungkin karena lama tidak mencumbu wanita dan tak ada cewek yg mau dengannya kecuali aku menantunya sendiri. Aku biarkan dia menikmati tubuhku, aku serahkan semuanya malam ini untuknya. Tubuhku dibuat merinding olehnya, dalam sekejab dia berhasil menelanjangiku.

    Ciumannya bertubi tubi, jilatannya menjalar kemana mana sampai dadaku, leherku basah oleh ludahnya. Mertuaku yg sdh tua seperti mendapat durian runtuh bisa menggagahiku malam ini, diluar dugaannya pastinya. Mungkin selama ini aku orang yg selalu hadir dalam bayangannya ketika dia beronani, kini benar2 nyata dalam kekuasaannya bukan bayangan, bukan mimpi, makanya sampai dia terus menerus bergerak bergerilya menikmatiku. Seluruh pakaianku telah berceceran dilantai, aku terus diciumi, dijilati dari leher sampai jempol kaki. Mulutku dihisapnya, lidah mertuaku menyeruak masuk ke mulutku bergerak2. Aku jijik diperlakukan seperti itu, namun demi menghargai dia, aku balas dg menjulurkan lidahku ke mulutnya. Situs Judi Bola

    Eh lidahku dihisapnya dg kuat,,, aku mual,,, huekk. Tapi mertuaku cuek, tak peduli ekspresiku yg jijik atas perlakuannya. Bahuku diremas, payudaraku diciumi bergantian, puting susuku dihisapnya sampai terasa sakit. Oh,,, tenaga mertuaku ternyata luar biasa, kedua tanganku diangkat dan aku teriak teriak kegelian, dia jilati ketiakku,,, waw tubuhku menggelinjang menahan rasa geli permainan mertuaku, ia terus jilati ketiakku yg berkeringat, mungkin mengeluarkan aroma yg tidak sedap tapi dia makin rakus dan bernafsu. Belum digesek miss v ku sdh basah oleh lendir kenikmatan. Aku dibopong dan didudukkan diatas meja kayu yg besar, kakiku diangkat, kedua pahaku dibuka lebar, aku malu,,, ia tanpa ragu dan dg sigap membenamkan wajahnya di selangkanganku,,, aku menggeliat menahan nikmat dan geli, ini belum perbah dilakukan oleh suamiku.

    Mertuaku tak hanya punya barang gede, tapi pandai memainkan sex dg mantap. Aku benar2 dibikin klepek2 tak berdaya dihadapannya. Auuuuhhh,,, mis v ku dibelah,, dan emmhh,,, dicepok cepok,,, dan dijilati sampai seluruh lendirku terasa bersih. Geli geli nikmat membuatku mabuk kepayang. Oh mertua gila,,, jangan hentikan permainanmu, malam ini aku jadi milikmu,,, celotehku. Ia hanya bisa mengerang2 dg napas memburu seperti orang dikejar anjing. Miss v ku basah oleh ludahnya dijilati seperti kucing kelaparan ketemu ikan asin.
    Mertuaku telanjang bulat dg mr p yg gede berdiri manggut2 siap dihujamkan di miss v ku. Aku takut,,, aku degdegan,,, perasaanku tak karuan, antara perasaan berdosa selingkuhi suamiku dg mertuaku sendiri dg rasa penasaran pengen tau barang mertuaku yg bikin aku mabuk. Uwaaaah,,, mr p itu telah nempel dibibir vaginaku, panaaas,,, ditekan,,, auh,,, ditekan lagi auh,,, responku tak kusadari mulutku nyanyanyua,,,, kepala mr p mertuaku nerobos keluar masuk di ujung lubang vaginaku, ia tekan lagi,,, tekan terus sampai seluruh batang penis itu masuk ke vaginaku, ia cabut pelan, masukin lagi,,, begitu terus dan setiap ayunan aku tetiak dan mendesis saking enaknya dan bener2 hal yg berbeda dg suamiku.

    Ouh,,, aaahhh esst,,, aku disetubuhi mertuaku sendiri, hal yg tak layak, namun bagiku ini sensasi. Penis besar itu keluar masuk mengayun vaginaku yg bener2 peret krn ukuran pebis yg besar dan tak wajar. Vaginaku mengeluarkan pelumas yg menambah kenikmatan persenggamaan ini. Yah namanya orang tua, baru beberapa tusukan saja sdh nut nutan mau keluar. Mertuaku teriak teriak seperti orang ngeden eeekkk,,,,, dan segera mencabut penisnya dr vaginaku lalu mengocoknya hingga keluar sperma kental creeett crecet,,, berceceran di dadaku. Oaaah oaaah,,,, teriaknya
    Dik yem, makasih ya
    Iya pak sama sama
    Dik, bapak mohon kepadamu Agen Bola Terpercaya
    Apa itu pak,,,
    Tolong jaga rahasia ini
    Iya pak yem ngerti
    Bapak takut jika ada yg tau kita seperti ini, reputasi dan harga diri bapak sebagai penceramah bisa hancur dik.


    Tenang aja sih pak,,,
    Bapak bisa menahan diri dr kejahatan lain, tapi yg satu ini bapak tak sanggup
    Udah bapak bobok
    Nggak dik, istirahat 10 menit, bapak mau nambah
    Haaa,,, serius pak
    Oh my god,,,, aku digarap lagi, dan semalam suntuk aku disetubuhi mertuaku, istirahat sejenak, ia garap aku lagi sampai badanku sakit semua, vaginaku terasa ngilu, berkali2 ditusukin penis gede miliknya. Aku terasa mau pingsan, sekujur tubuhku lemes. Mertuaku sepertinya tak mau menyia2kan kesempatan. Seolah hari esok tak mungkin ada kesempatan sebagus ini, menyetubuhi menantunya sendiri yg cantik nseksi. 7 kali lebih mertuaku menggagahiku dlm semalam.
    Jam 7 pagi aku pulang menyiapkan segala sesuatunya tuk sambut suamiku pulang pagi ini.
    Suamiku datang dan kebetulan mertuaku juga main ke rumahku, seperti tak terjadi apa2 semalam, suamiku ngobrol santai dg bapaknya, mertuaku. Tak lama kemudian, suamiku pamitan mau mandi, mertuaku menatapku penuh nafsu. Begitu pintu kamar mandi nutup, mertuaku menghampiriku dg cepat dan menciumiku, mencumbuku dan jilati leher dan dadaku, susuku dirogoh rogoh, dikeliarkan dr bra dan disedot, dicupangi bergantian,,,, aaahh,,, mertuaku bringas menikmati sisa usianya bersama menantunya, diriku. Matanya nanar, kupingnya tajam memperhatikan suara pintu kamar mandi dmn suamiku ada didalamnya. Selama suamiku mandi aku dilucuti mertuaku, aku telanjang dada dan mertuaku dg bebas cumbui payudaraku.

    Ugh nikmatnya, punya mertua rakus haus sex. Penisnya menekan nekan dan digesek gesekin di pahaku sedangkan mulutnya sibuk jilati kedua payudaraku dan jilati ketiakku. Terus terang aku suka diperlakukan seperti ini. Terdengar suara pintu klek,,, kami sudahi permainan ini dan bergegas rapikan pakaian ambil sikap santai seperti tak terjadi apa2. Suamiku keluar dr kamar mandi, pakai handuk menuju kamar, ia ngunci pintu kamar dan pakai baju, seketika itu pula kami kembali berpagut bercumbu saling menikmati sentuhan dan cumbuan di ruang tamu ini. Kedua tangan mertuaku masuk ke dalam bajuku menggerayangi dan meremas payudaraku dg posisi ia ada dibelakang dg penis menekan pantatku, wua terasa banget kemaluan mertuaku yg super tegang nonjok pantatku yg masih tertutup rok.
    Terdengar lagi bunyi selot kamar suamiku klek,,, kami cepat ambil sikap santai pura2 ngobrol dg mertua. Suamiku tak curiga sama sekali dg aksiku yg benar2 rapi. Judi Bola Online
    Suamiku menuju ke taman belakang, lihat2 taman sambil duduk santai di sova, ia ambil makanan ringan, beberapa menit kemudian suamiku nguap, ngantuk krn habis kerja lembur. Ia akhirnya tertidur di sova. Mertuaku ternyata memperhatikan anaknya terus, begitu suamiku lelap, langsung dia menghajarku kembali, menciumiku, mencumbuku, menelanjangiku dan ahh,,,, penis gedenya menghajar vaginaku dg sadis.

    Aku pegangan lemari dg kuat, posisiku nungging beuh nikmatnya, vaginaku disetubuhi dr belakang oleh mertuaku,,, mataku merem melek menikmati sex terlarang ini, aku tetus memperhatikan suamiku, takut dia bangun, tapi tidurnya sangat lelap. Lama sekali aku disetubuhi mertuaku, krn semalam sdh berkali2 ngeluarin sperma, kali ini vaginaku dihajar habis sampai begitu lama, berjam2 ditusuki penisnya tapi tak keluar2 spermanya. Aku sampai lemes kecapean. Berganti gaya sambil lihat ke arah suami, telentang dan disetubuhi dari atas, merangkak disetubuhi dr belakang sampai ah,,, keringatku membasahi tubuhku krn vaginaku dihajar terus terusan mertuaku. Akhirnya mertuaku tubuhnya kaku, mencengkeram punggungku dan penisnya terasa berkedut kedut, ia orgasme,,, spermanya nyembur di vaginaku sebelum ia sempet cabut.


    Aduh gawat,,, aku kuatir hamilku nanti anakku mirip mertuaku, aku tak tau anak siapa nanti dlm kandunganku, anak suamiku atau anak mertuaku,,, au ah egp. Tanpa suara rintihan atau suara mengerang kami menikmati persenggamaan ini di ruang deket suamiku tidur. Mertuaku ternyata lebih hebat dr suamiku walau usianya lebih tua. Dan terus terang, aku lebih menikmati sex dg mertuaku, setiap ada kesempatan, kami lalukan perbuatan bejat namun nikmat itu entah sampai kapan, aku tak bisa menghentikannya.
    Saliyem

  • Pengalaman Sex Nikmatnya Penis Ayah Angkat Ku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Pengalaman Sex Nikmatnya Penis Ayah Angkat Ku – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    2716 views

    Perawanku – Sebagai anak angkat aku harus menjadi anak baik dan patuh pada kedua orang tua angkatku, mereka telah mengangkat aku sejak usiaku 7 tahun. Kini usiaku sudah menginjak 17 tahun, dan masih menjadi bagian dari keluarga angkatku. Meskipun kini mereka telah memiliki anak sendiri, yang baru berusia 5 tahun. Sejak saat itu mama angkatku menjadi lain sikapnya padaku.

    Kalau dulu dia begitu baik kini dia berubah, sejak kelahiran anak kandungnya. Tapi aku masih bersyukur karena papa angkatku, papa Dodi begitu baik dan sayang padaku, papa baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang pas ke 40 tahun. Banyak keluarga dan koleganya yang hadir di acara tersebut, papa memang pria yang baik bahkan dia masih terlihat keren.

    Banyak juga teman-teman Retno yang suka godain papa, katanya Retno beruntung memiliki papa yang baik dan juga tampan. Mereka tidak tahu kalau aku adalah anak angkatnya, begitu juga Vian pacarku. Dia tidak tahu kalau aku anak angkat, padahal aku pacaran dengannya sejak masuk ke sekolah ini. Berarti sudah hampir 3 tahun kami pacaran bahkan sudah begitu banyak kami melakukan hubungan intim seperti dalam cerita seks.

    Karena hal itu sudah biasa di lakukan oleh remaja sepertiku, karena itu aku begitu menyayangi Vian pacarku. Hampir setiap hari kami selalu berduaan di sekolah, dan selalau mencuri waktu untuk melakukan adegan layaknya dalam cerita sex. Sore itu aku pergi ke rumah Vian tanpa sepengetahuannya, pikirku aku ingin memberikan kejutan padanya bahkan aku membawakannya makanan kesukaan dia.

    Tapi aku terkejut ketika aku masuk ke kamar Vian. Aku melihatnya sedang bermesraan dengan Gita teman satu kelasku “Viaaan… aapa..apa maksud kalian..” Teriakku dan sempat aku lemparkan makanan ke mukanya “Retnoo.. tunggu biar aku jelasin..” Vian mencoba membujukku, tapi ketika aku melihat lagi ke arah Gita yang sedang merapikan bajunya aku semakin muak.

    Karena aku tahu apa yang telah mereka lakukan, dengan cepat aku pergi dari rumah Vian. Yang memang selalu sepi karena kesibukan orang tuanya yang jarang ada di rumah, aku menangis dan terus menangis di dalam taksi yang membawaku pulang, sejak hari itu au tidak lagi tegur sapa dengan Vian. Bahkan ktika dia memaksaku untuk berbicara dengannya di sekolah aku langsung menangis histeris.

    Dalam hati aku begitu membenci Vian cowok yang selama ini begitu baik padaku, bahkan aku telah menyerahkan segalanya pada dia. Akupun menjadi jarang keluar rumah, aku tidak lagi sering hang out dengan teman-temanku, walau sebenarnya di rumah akupun selalu di buat pusing oleh mama yang sering marah padaku. Tinggal papa Dodi yang begitu baik padaku.

    Hingga pada suatu hari kami di tinggal pergi selama seminggu oleh mama dan juga adikku, mereka ada acara keluarga di luar kota. Tinggal aku dengan papa di rumah, padahal sebelum mama pergi papa sudah tidak enak badan, karena itu dia tidak berangkat kerja dan sudah 3 hari dia tidak bekerja. Aku menjadi kasihan padanya meskipun ada asisten rumah tangga kami.

    Tapi aku begitu kasihan melihat papa karena itu aku yang merawatnya hingga diapun lebih segeran setelah 3 hari. Pagi itu aku datang ke kamar papa setelah baru selesai mandi, aku langsung sarapan dan tidak melihat pembantuku aku tahu dia sedang pergi berbelanja di jam seperti sekarang. Dengan langkah gontai aku masuk kedalam kamar papa ternyata dia berada di dalam kamar mandi.

    Entah keberanian darimana aku mendekat ke kamar mandinya lalu aku mengintip apa yang dilakukan papa di dalam sana, ternyata papa sedang memainkan senjatanya dengan tangannya sendiri. Akupun merasa kasihan padanya karena aku tahu juga pernah melakukan adegan seperti dalam cerita seks 17 tahun akhirnya akupun merasakan gairahku bangkit dan tanpa malu sedikitpun aku masuk ke dalam kamar mandi papa.

    Papa kaget melihatku “Reetno..apa yang kamu lakukan disini..” Aku tidak menjawab pertanyaan papa, tapi aku langsung menghamipirinya lalu akupun duduk dengan wajah pas di depan kontolnya, perlahan tapi pasti aku memegang kontolnya lalu aku kulum dalam mulutku “Jangaaan sayaaang….aaaaaggghhhh..” Awalnya papa menarik tubuhnya tapi begitu aku mainkan kontolnya dalam mulutku.

    Diapun berubah terdiam dan menikmati kuluman mulutku “Aaaagaggggghhhh… aaaaggggggghhhhh… sayaaaaaang…. aaaaaggggghhhh..” Dia pejamkan matanya sambil memegang kepalaku, sedangkan aku semkain ayik memainkan kontolnya mulai dari aku kulum sampai aku hisap telornya “Oooouuggggghhh… nikmaaaaat… sayaaaang… aaagggghh… aagggghhhhhhh… aaagggghhh..”.

    Papa tidak lagi malu padaku dia sepertinya juga sadar kalau akupun juga bukan darah dagingnya. Kontol papa semakin membesar dan semakin tegak berdiri, diapun membopong tubuhku lalu dia membaringkan aku di tempat tidurnya. Aku segera melepas pakaianku dan meliuk-liukannya agar papa lebuh terangsang lagi melihat lekuk tubuhku yang lebih muda darimama.

    Diapun menindihku ketika kontolnya mampu menyusup ke dalam kemaluanku akupun mendesah sambil melingkarkan tangannku pada lehernya “Yaaaccchhhhh… aaaagggghhh… yaaaaacchhh.. paaa… itu..paaaa…. aaagggggghh… aaaaaagggghhhh.. aaaggghh..” Aku mengimbangi goyangan pantat papa, dan dia sepertinya puas dengan hal itu terlihat dia terus menatapku dengan tajam.

    Desah nafas papa begitu berat dan membuat akupun keraanjingan “Aaaaaagggghhh…. paaaaa… aaagggghhhh… aaaggggghhh… teruuuuuus… paaaa… ” Senjata papa sungguh begitu besar, beda banget dengan milik Alvin mantan pacarku, papa juga begitu kuat dia terus bergoyang. Tanpa merasa keletihan sedikitpun diapun menciumi wajahku dan aku membalasnya dengan mesra juga.

    Hingga kurang dari setengah jam kami bergoyang akhirnya papapun mengerang panjang “OOoouuggggghhh…. aaaggggghh… aaaagggghhh… aaaaaggggghhh… aaaaaaggghh…” Dia menekan lebih dalam kontolnya hingga akupun merasakan lendir kental yang mengalir dalam kemaluanku, aku peluk tubuh papa dan diapun memeluk tubuhku. Kami begitu puas melakukan adegan ranjang ini.

    Hingga akhirnya aku segera bangun karena takut sampai ketahuan oleh pembantu yang akan segera datang. Tapi sejak saat itu aku sering melakukannya dengan papa Dodi, dan anehnya aku tidak merasa menyesal sedikitpun bahkan dalam hatiku aku merasa ada perasaan pada papa, seperti layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Aku tidak lagi memikirkan kalau papa adalah orang tua angkatku.

  • Cerita Sex Adel Gadis kampung Bohay Yang Menggairahkan

    Cerita Sex Adel Gadis kampung Bohay Yang Menggairahkan


    923 views

    Perawanku – Cerita Sex Adel Gadis kampung Bohay Yang Menggairahkan, Adel, si penggagas ide untuk mendapatkan liburan yang berbeda dibandingkan liburan-liburan sebelumnya masih kebingungan untuk memilih pekerjaan yang cocok. Setelah berpikir cukup lama, Adel mengamati lauk yang sedang dimakannya. Ikan, pekerjaan kasar yang dipilihnya harus berhubungan dengan lauk yang paling ia sukai itu, pikir Adel.

    Jika berpikir tentang ikan, pastilah langsung kepikiran nelayan. Adel pun sudah memutuskan. Adel mengepak beberapa helai pakaiannya dan yang paling penting adalah uang dan kartu atm. Adel pergi ke daerah pantai yang pernah ia datangi. Waktu itu ia melihat beberapa nelayan di pantai tersebut. Tapi, Adel harus mencari nelayan dulu yang mau menerimanya untuk tinggal bersama. Adel pergi ke daerah tersebut. Tak lama kemudian, Adel telah sampai.

    “permisi, Pak..”.

    “iya, neng ?”.

    “rumah Pak RT di mana yaa ?”.

    “oh di sana, neng…neng lurus aja..abis itu belok kiri..”.

    “oh..terima kasih ya, Pak..”.

    “iya, neng..”. Adel segera turun dari mobilnya saat sudah sampai di depan rumah yang di tunjukkan bapak tadi.

    “tok tok tok !!”.

    “permisi !!”. Pintu pun terbuka, seorang ibu-ibu yang membukanya.

    “permisi, Bu..saya mau ketemu Pak RT..”.

    “adek ini siapa ya ?”.

    “nama saya Adel, Bu..”.

    “saya Endang, istrinya Solihin, Pak RT di sini, dek Adel ada keperluan apa ya ?”. Keduanya pun bersalaman.

    “begini, Bu…saya lagi neliti kehidupan nelayan buat jadi bahan skripsi saya…saya mau minta izin ke Pak RT..”.

    “oh begitu, dek Adel udah ada tempat nginap di rumah warga di sekitar sini ?”.

    “itu dia, Bu..saya belum ada..makanya saya mau izin ke Pak RT sekalian minta tolong di cariin warga di sekitar sini..boleh, Bu ?”.

    “oh boleh boleh, dek..ayo dek Adel masuk dulu..langsung ngomong sama bapak..”.

    “iya, Bu..terima kasih..”.

    “ayo dek, silakan duduk dulu..Ibu panggil Bapak dulu..”.

    “iya, Bu..”. Tak lama kemudian, Endang keluar dengan seorang bapak-bapak.

    “ini dek Adel ya ?”.

    “iya, Pak..saya Adel..”.

    “ada perlu apa ke sini ?”. Adel pun menjelaskan seperti apa yang dijelaskan ke Endang.

    Cerita Dewasa Adel Si Gadis Nelayan

    Meskipun Adel berbohong, tapi kata-kata yang keluar dari mulutnya mengalir dengan lancar.

    “hmm…begitu ya, Dek..adek tunggu di sini sebentar..saya mau tanya warga yang mau dulu..”.

    “maaf, Pak…saya jadi gak enak ngerepotin…”.

    “gak apa-apa, Dek Adel…kalo gitu, saya pergi dulu yaa..”. Sambil menunggu, Adel mengobrol dengan

    Endang di ruang tamu rumah Endang. Tak lama kemudian, Solihin sudah kembali.

    “Dek Adel, ayo ikut Bapak..”.

    “iya, Pak..Bu Endang, saya pergi dulu..”. Adel mengikuti Solihin yang berjalan melewati rumah-rumah warga yang sederhana.

    Hampir semua warganya berprofesi sebagai nelayan sehingga rumah-rumah yang ada hampir sama.

    “nah, Dik Adel..ini namanya pak Supri..”.

    “Adel..”, ujar Adel sambil menyalami Supri dan tersenyum.

    “Supri..”

    “nah ini istrinya Pak Supri..namanya Bu Juju..”.

    “Adel..”.

    “Aminah..”.

    “nah, Pak Supri..ini Adel yang tadi saya bicarakan..gimana ? boleh Dik Adel tinggal disini, Pak ?”.

    “boleh..”.

    “kalau ibu Juju?”.

    “berapa lama Nak Adel mau tinggal?”.

    “hmm..mungkin sekitar 1 minggu..paling lama mungkin 2 minggu..boleh ya, Bu, Pak ? saya janji deh bakal bantu-bantu n’ gak nyusahin..”, rayu Adel.

    “iya, boleh, Nak Adel..”.

    “makasih banget Bu Juju..”, ujar Adel, memeluk Juju.

    “kalo Bapak ?”.

    “iyaa, boleh, neng..”.

    “makasih, Pak Supri..”. Adel hanya menyalami Supri.

    “kalo begitu..besok saya mulai tinggal di sini..makasih ya Pak Solihin udah bantu saya..”.

    “iya, Dek Adel…saya seneng bisa bantu…”.

    Adel pun mengobrol dengan Solihin, Juju, dan Supri. Layaknya orang yang benar-benar sedang meneliti, Adel kadang melayangkan pertanyaan ke Juju dan Supri. Setelah rasanya cukup mengakrabkan diri kepada keluarga nelayan itu, Adel pun pamit untuk pulang karena baru besok dia akan pindah.

    Rumah Supri benar-benar sederhana layaknya rumah-rumah nelayan seperti umumnya, namun bukan Adel namanya jika hanya gara-gara itu dia jadi mengurungkan niatnya. Gadis manis itu malah bersemangat dan jadi tak sabar, ingin tinggal bersama keluarga yang sederhana. Keesokan harinya pun, Adel kembali dengan sudah membawa kopernya.

    “tok tok tok”.

    “eh Nak Adel..silahkan masuk..”, suruh Juju.

    “Pak Supri kemana, Bu ?”.

    “lagi jemput Didit sama Indah di sekolah..”.

    “oh, anak-anak Ibu biasa pulang jam segini ya ?”.

    “iya, nak…ayo, Nak diminum dulu..”.

    “aduh si Ibu..pake repot-repot..makasih ya, Bu..”.

    “Nak Adel..sini ikut Ibu..”.

    “iya, Bu..”. Adel mengikuti Juju masuk ke kamar yang hanya tertutup dengan kain saja, tak ada pintu.

    “nah, Nak Adel nanti tidur di sini bareng Ibu sama Indah..”.

    “lho ? Bapak Supri nanti tidur dimana ?”.

    “nanti biar Bapak tidur sama Didit..”.

    “tapi Bapak gak apa-apa, Bu ?”.

    “gak apa-apa…Ibu udah ngomong sama Bapak..”.

    “oh..makasih yaa, Bu..”.

    “baju-bajunya Nak Adel taruh di lemari ini aja..”.

    “iyaa, Bu..”.

    Adel memasukkan baju-bajunya yang ada di koper ke dalam lemari. Juju mengajak Adel keliling rumah, menunjukkan dimana dapur dan kamar mandinya. Adel benar-benar prihatin, lantai dapurnya dari pasir. Kamar mandinya juga memprihatinkan, hanya seperti sebuah bilik. Tak lama kemudian, Supri, Indah, dan Didit pulang dari sekolah.

    “kakak ini siapa, Bu ?”, tanya Indah.

    “mmm..ini..”, Juju kebingungan bagaimana menjelaskan ke anaknya yang masih kecil itu.

    “kakak ini temen adiknya Ibu..”.

    “terus kakak di sini mau apa ?”.

    “ya kakak bantu-bantu aja di sini…”.

    “oh…”.

    “udah sana..ganti seragamnya…ayo kamu juga, Dit..”.

    “iyaa, Bu..”. Indah dan Didit pun masuk ke dalam kamar dan langsung keluar lagi dengan pakaian yang agak lusuh.

    Didit pun langsung keluar untuk bermain. Sementara Indah penasaran dengan orang asing yang ada di rumahnya.

    Cerita Mesum Adel Si Gadis Nelayan

    “kakak, kakak..”.

    “iyaa ?”.

    “nama kakak siapa ?”.

    “nama kakak, Adel…nama kamu Indah kan ?”.

    “iya, kak…kakak tinggal di mana ?”.

    “di daerah Jakarta…”.

    “oh…terus kakak kelas berapa ?”.

    “kakak udah gak sekolah, sayang…kakak kuliah..”.

    “apa, kak ? kul..kuliah yaa, kak ? kuliah itu apa, kak ?”.

    “iyaa..kuliah itu…hmm..kamu sekarang kelas berapa ?”.

    “kelas 5 sd, kak..”.

    “nah kamu tau kan ada SMP abis itu SMA ?”.

    “iyaa..”.

    “nah kuliah itu habis SMA..”.

    “oooh…wah berarti kakak pinter banget dong ? ajarin Indah ngerjain pr dong ?”.

    “ayoo..mana sini prnya..tapi Indah yang ngerjain yaa..kakak cuma ngajarin doank lho..”.

    “iyaa dong, kak..”.

    Supri dan Juju tersenyum, belum ada sehari tapi Adel sudah membantu anak mereka mengerjakan pr. Adel kagum dengan Indah, cuma sekali di ajari, dia langsung bisa. Pasti gedenya pinter nih anak, pikir Adel.

    Secara diam-diam, Supri memperhatikan Adel. Sebagai lelaki normal, Supri tertarik dengan Adel.

    Dibandingkan istrinya, Adel jauh lebih cantik dan manis dan tentu tubuh Adel lebih menggiurkan daripada Juju. Tubuh gadis muda itu terlihat begitu padat dan montok, pantatnya sekal, dan kedua kemasan susunya juga sangat menggiurkan, tak heran kalau Supri sering salah tingkah jika berhadap-hadapan dengan Adel sebab pikiran-pikiran jorok tentang Adel selalu mampir ke otak Supri.

    Tapi, Supri tidak tahu sifat asli Adel, si gadis manis yang terlihat kalem itu. Dalam waktu sehari saja, Adel bisa mengakrabkan diri dengan keluarga barunya. Didit juga sudah lumayan akrab dengan Adel. Di antara 3 temannya yang lain, memang Adel yang paling jago bersosialisasi dengan orang lain. Bisa dibilang, Adel adalah cewek yang easy going dan asik.

    “Pak Supri..”.

    “iya, neng ?”.

    “Pak Supri kalau pergi ke laut, jam berapa berangkatnya, Pak ?”.

    “ngelaut ? jam 5 pagi, neng…kenapa, neng ?”.

    “saya mau ikut dong, Pak ?”.

    “ikut ? kok neng mau ikut ? buat apa, neng ?”.

    “ya buat jadi bahan skripsi saya, Pak…saya mau tahu caranya nelayan pas lagi nangkep ikan, Pak…”.

    “oh begitu..tapi neng Adel bisa gak bangun pagi ?”.

    “bisa, Pak..tenang aja..boleh ya, Pak ?”.

    “iyaa boleh, neng…”.

    Bagaimana Supri bisa menolak, pergi ke laut untuk menangkap ikan ditemani gadis manis, tentu tidak akan bosan. Adel terbangun karena ingin buang air kecil. Kebiasaan buruknya sejak kecil memang belum bisa hilang. Dengan sangat hati-hati, Adel turun dari tempat tidur agar tidak membangunkan Juju dan Indah yang tidur di sampingnya.

    Adel berjalan ke kamar mandi dengan menyalakan fitur senter di hpnya untuk menerangi jalannya karena lampu petromax yang menyala tidak terlalu terang. Supri keluar dari kamar Didit karena sudah jam 4.30 pagi. Supri menyiapkan jalanya, melipatnya dengan rapi agar tidak kusut nanti saat dilempar. Dia dengar ada suara dari arah kamar mandi.

    Dia pun berjalan ke arah kamar mandi untuk mencari tahu ada apa. Dia tahu ada orang di dalam kamar mandi, Supri sengaja tak bersuara karena siapa tahu yang sedang di kamar mandi adalah Adel. Supri mengintip dari celah-celah bilik kamar mandi yang terbuat dari bambu itu. Supri sumringah, dewi fortuna sedang berpihak padanya. Orang yang ada di dalam kamar mandi memang benar Adel yang sedang jongkok.

    “ccrrr…”, bunyi air yang jatuh ke dalam wc. Mata Supri pun tak berkedip, menikmati pemandangan yang ada di depan matanya.

    “hhh !!”, nafas Supri menjadi cepat ketika melihat Adel mengobel-ngobel vaginanya sendiri.

    “ah !! akhirnya lega juga..”, ujar Adel setelah selesai mengeluarkan sisa-sisa air seninya dari liang kewanitaannya.

    Pandangan Supri tertuju ke daerah intim Adel yang terlihat jelas ketika Adel berdiri. Tak ada rambut yang menutupi daerah segitiga Adel. Jelas sekali bagi Supri untuk bisa melihat bentuk vagina

    Adel. Supri menelan ludahnya sendiri, nafsu sekali melihat lembah kewanitaan milik Adel. Bibir vagina Adel terlihat begitu rapat, pastilah sempit dan hangat di dalamnya, begitu yang dipikirkan Supri. Supri langsung ngibrit begitu Adel akan keluar kamar mandi.

    “eh Pak Supri udah bangun ?”.

    “i..iya, neng..”.

    “udah biasa bangun jam segini ya, Pak ?”.

    “i iya, neng..”.

    “Bapak mau berangkat sekarang ?”.

    “i..iya, neng…”.

    “kalo gitu saya siap-siap bentar ya, Pak…”. Adel mencuci mukanya agar lebih segar dan merapikan rambutnya.

    “ayo, Pak…”. Adel dan Supri berjalan menuju pinggir laut. Supri masih terbayang-bayang dengan selangkangan Adel tadi.

    Ada sebuah perahu yang tidak bagus namun cukup besar. Ada 2 orang pria yang berada di dekat pria itu.

    “eh, Pri…siapa tuh cewek cakep ?”.

    “kenalin…ini namanya Adel, mahasiswi dari Jakarta..”.

    “Jaka..”.

    “Untung..”.

    “Adel..”, balas si gadis manis sambil tersenyum dan bergantian menyalami tangan kedua pria berkulit hitam itu.

    “neng Adel ngapain ke sini ?”.

    “saya dapet tugas dari kampus disuruh cari tahu tentang kehidupan nelayan..makanya saya ikut Pak Supri ke laut…”.

    “jadi neng Adel mau ngelaut bareng kita nih ?”.

    “iyaa, Pak Jaka, Pak Untung..boleh kan saya ikut ?”.

    “ya boleh dong, neng…”, dua pria itu tersenyum. Jaka, Untung, dan Supri menaruh jalanya di dalam perahu.

    “ayo, neng Adel naik…”.

    “iya, Pak…”. Belum terbiasa naik ke kapal yang sudah mengambang di air, Adel pun limbung dan akan jatuh ke belakang.

    Dengan refleks cepat, Supri langsung menahan tubuh Adel dengan menggunakan tangan kanannya untuk menahan punggung Adel sementara tangan kirinya menahan pantat Adel.

    “ma..ma..af, neng…”, ujar Supri langsung takut Adel marah karena telah memegang pantatnya.

    “gak apa-apa, Pak…tadi kan Bapak nolongin saya..”, jawab Adel ditambah dengan senyumannya yang manis. Supri jadi agak tenang.

    “hati-hati neng, naiknya..”.

    Cerita Hot Adel Si Gadis Nelayan

    Dengan berpegangan pada Supri, Adel bisa naik ke atas perahu dengan mudah. Setelah itu, Supri, Jaka, dan Untung mendorong kapal lebih ke laut sebelum naik ke atas kapal.

    Mesin perahu pun dinyalakan. Jaka yang mengendalikan mesin sementara Untung dan Supri menyiapkan jala. Jaka pun memandangi lekuk-lekuk tubuh Adel dari belakang.

    “ckck…”, decak Jaka sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

    Andai saja punya istri seperti ini, pasti malas untuk mencari ikan, inginnya di ranjang terus, pikir Jaka. Perahu pun berhenti, Jaka, Untung, dan Supri mengambil jala mereka masing-masing. Setelah di urai agar tidak kusut. Jaka melemparkan jalanya ke bagian samping kanan perahu sementara Untung ke bagian kiri dan Supri ke bagian depan.

    “oh iya, Pak…ini perahu punya siapa ?”.

    “oh ini perahu punya kita betiga, neng..”.

    “oh punya bertiga…patungan gitu ceritanya ?”.

    “iyalah, neng…kalo buat perahu sendirian mahal…”.

    “oh iyaa juga yaa…”. Adel pun menyaksikan 3 nelayan itu melempar jala, menariknya, dan menuang ikan ke dalam perahu lalu melempar jalanya lagi.

    Adel pun merekam semua kegiatan 3 nelayan tersebut dengan handycam mahalnya. Handycam yang tahan air. Selesai sudah melaut hari itu, matahari sudah lumayan tinggi bersinar.

    “wah ikannya banyak juga yaa, Pak…”.

    “segini malah sedikit, neng..biasanya lebih banyak…”.

    “oh..saya kira segini udah banyak..”.

    “belum, neng…kalo cuma segini..biasanya nanti siang ngelaut lagi..”, jelas Jaka.

    “oh..nanti siang saya boleh ikut lagi kan, Pak ?”.

    “pasti boleh lah, neng…kan lumayan bisa nambah semangat..hehe..”, canda Untung mulai menggoda Adel.

    “ah, Pak Untung bisaa aja niih…”. Mereka pun kembali ke pinggir laut.

    Supri beserta 2 kawannya melabuhkan perahu mereka.

    “neng Adel pulang aja duluan…kita bertiga mau bawa ikan ke pasar dulu..”.

    “oh ya dah, Pak…Pak Jaka, Pak Untung…Adel pulang duluan yaa..”.

    “oh iyaa neng…”. Adel pun berjalan ke rumah Supri.

    “dari laut yaa, Nak ?”, tanya Juju yang melihat Adel berjalan.

    “iyaa, Bu…rasanya capek juga yaa, Bu…padahal saya tadi gak ngapa-ngapain…”.

    “yaa namanya juga Nak Adel belum biasa…”.

    “mungkin juga kali yaa, Bu…”.

    “yaudah, Nak Adel istirahat dulu abis itu Nak Adel mandi…”.

    “iyaa, Bu…”. Setelah mandi dan berganti pakaian, Adel pun keluar dari rumah.

    “sini, Bu…saya bantuin jemur pakaiannya…”.

    “makasih, Nak…”. Adel pun mengobrol dengan Juju sehabis menjemur, tak lama kemudian Supri pulang.

    Pagi pun berganti menjadi siang hari yang terik. Kedua anak Supri telah pulang dari sekolah dan telah berganti pakaian.

    “ayo semua, kita makan…”.

    “maaf nih, Nak Adel…hari ini cuma ada ikan asin, tumis kangkung sama tempe goreng doang..”.

    “gak apa-apa, Bu…saya malah seneng banget…”.

    Adel pun membuktikan perkataannya. Dengan lahap, Adel memakan nasi dengan lauk yang tersedia. Juju tersenyum senang, tak disangka olehnya, mahasiswi kaya itu kelihatan lahap sekali makan hanya dengan ikan asin dan tumis kangkung yang dibuatnya. Kirain semua orang kaya sombong, gak mau makan beginian, pikir Juju. Setelah makan, Adel membantu Juju membersihkan piring-piring. Sementara, seperti biasa Didit pergi ke luar untuk bermain bersama teman-temannya.”Bapak…mau ke laut lagi kan ?”.

    “kayaknya gak jadi, neng..”.

    “lho ? kenapa, Pak ? bukannya tadi ikannya kurang banyak ?”.

    “tadi pas lagi di jalan ketemu orang dari restoran…beli semua ikan…lebih mahal daripada di jual di pasar…”.

    “waah…beruntung dong, Pak hari ini…”.

    “iyaa, neng…”.

    “kalo gitu…gimana kalo saya ngajak Indah naik perahu Bapak…”.

    “iya boleh, tapi neng..”.

    “bahan bakarnya ? tenang aja, Pak…saya beliin deh…”.

    “iya, neng…”. Adel memberi uang ke Supri yang langsung keluar rumah.

    “Indah, mau nggak jalan-jalan sama kakak naik perahunya Bapak ?”.

    “wah, mau ! mau ! mau, Kak…”.

    “yaudah..kamu siap-siap gih sana…”.

    “iya, Kak…”.

    Mereka berdua pun menuju ke perahu dimana Supri sudah selesai mengisi bahan bakar perahunya. Mereka bertiga menikmati pemandangan laut. Indah dan Adel begitu akrab bagai kakak-adik malah seperti ibu-anak. Supri masih terngiang-ngiang dengan memori tadi pagi. Andai aja neng Adel jadi bini gue, pikir Supri.

    Memang, Adel tidak terlalu cantik seperti 3 temannya, tapi wajahnya lumayan manis, tubuhnya pun cukup padat berisi, belum lagi Adel mempunyai inner beauty karena keramah-tamahannya dan easy-going, enak diajak ngobrol membuat daya tarik tersendiri bagi Adel. Puas menikmati keindahan laut, mereka bertiga pulang ke rumah. Adel benar-benar senang sekali, keinginannya terpenuhi, menikmati keindahan laut, meskipun ada satu lagi keinginannya yang belum atau kemungkinan besar tidak akan terpenuhi.

    Indah dan Adel sama-sama tidur setelah sampai di rumah. Juju sedang keluar rumah sehingga tinggal Supri yang sedang ngaso di depan rumah. Terngiang-ngiang akan pemandangan selangkangan Adel, pikiran nakal singgah di otak Supri. Supri mengintip ke kamar istrinya, Adel masih tidur pulas bersama Indah. Supri berjalan ke luar rumah menghampiri jemuran istrinya.

    Supri mencari pakaian Adel yang ada di jemuran. Supri ingin mencari celana dalam atau setidaknya bra yang digunakan Adel. Supri keheranan dan kebingungan, dia tak menemukan cd ataupun bh Adel. Yang ada cuma baju atau celana 3/4 milik Adel. Jika ada celana dalam, paling itu punya Juju. Terbesit 2 jawaban di otak Supri. Adel tidak ganti celana dalam atau bh selama 2 hari atau 2 hari ini Adel tidak pernah memakai bh dan celana dalam. Membayangkan jawaban kedua, timbul tonjolan di celana Supri. Supri membayangkan lebih jauh, dirinya membayangkan Adel tak mengenakan apapun saat melaut. Pastilah begitu indah melihat keseksian tubuh telanjang dari gadis muda nan cantik seperti Adel di atas perahu.

    “heh…Bapak ngapain ngeliatin jemuran ?”, tanya Juju.

    “nggak, Bu…Bapak ngecek udah kering apa belum ?”.

    “oh..neng Adel udah bangun, Pak ?”.

    “belum, masih tidur sama Indah…”.

    “oh..”. Hari itu pun berlalu seperti biasa.

    Keesokan paginya, seperti pagi kemarin, Adel dan Supri sudah siap untuk melaut. Supri agak terkejut melihat Adel yang memakai kaos putih. Kaos putih membuat payudara Adel lebih ‘jelas’. Apalagi, Supri melihat ada tonjolan kecil tepat di bagian dada Adel.

    “kenapa, Pak ?”.

    “nggak, neng…”, Supri langsung memalingkan wajahnya karena tertangkap basah oleh Adel melirik ke bagian dadanya.

    “ayo, Pak..kita berangkat yuk..”.

    “eh bapak-bapak…udah pada di sini yaa…”, sapa Adel yang baru datang bersama Supri.

    Mereka pun langsung melaut.

    “Pak…saya mau nyoba dong…”.

    “neng bisa ?”.

    “saya mau nyoba aja, Pak..”.

    “yaudah..nih, neng..”. Adel melempar jala, mendiamkannya.

    “nah neng..sekarang tarik jalanya…”.

    “mmmpphh !!!”, Adel menarik jala yang sekarang jadi berat.

    “aduh beraat, Pak !!”.

    “sini, Bapak bantuin…”. Untung meraih ke bawah untuk menggenggam jala dan membantu Adel menarik jala.

    “wah ikannya banyak, Pak…”, ujar Adel kegirangan.

    “iya neng..mentang-mentang cewek cakep yang ngelempar jala..ikannya pada banyak yang masuk jala…”.

    “ah Pak Untung bisa aja…”. Untung pun mengeluarkan ikan dari jala.

    “lagi ah, Pak…”. Adel melempar jala lagi. Kali ini, jalanya lebih berat dari sebelumnya. Adel pun menarik dengan sekuat tenaga. Kaki Adel mencari pijakan yang kuat, tapi salah menapak.

    “byurr !!!”. Adel pun tercebur ke dalam air. Dengan sigap, Supri meloncat ke dalam air. Untung dan Jaka membantu Adel naik lagi ke atas perahu.

    “neng Adel gak apa-apa ?”.

    “nggak apa-apa, Pak..tadi cuma kepleset aja kok…”.

    “gleek…”. Jaka dan Untung meneguk ludahnya sendiri.

    Kaos putih polos yang dikenakan Adel kini menjadi transparan karena basah terkena air sehingga terlihatlah daging kembar milik Adel oleh Jaka dan Untung.

    Bukannya tidak sadar, Adel justru sadar sekali Jaka dan Untung sedang memandangi payudaranya, tapi Adel malah menengok ke belakang dan menaruh tangannya di pantatnya sendiri.

    “yah basah deh celana tinggal satu-satunya…”. Karena Adel melihat ke arah pantatnya, otomatis dadanya jadi semakin membusung ke depan, tepat ke hadapan Jaka dan Untung.

    “Pak Supri, sini saya bantu…”. Adel merunduk, pantatnya mengarah ke Jaka dan Untung.

    Benar dugaan Supri, Adel tak memakai bra. Supri bisa melihat dengan jelas ‘kemasan susu’ Adel melalui lubang leher kaosnya. Adel merasa begitu liar, begitu nakal. Kedua buah payudaranya sedang diintip Supri dari depan sedangkan pantatnya sedang diamati dengan seksama oleh Jaka dan Untung. Tiba-tiba dua tangan menyelinap dari belakang Adel, menampung 2 daging empuk Adel yang menggantung itu dan langsung meremasinya. Spontan, Adel langsung berdiri tegak dan melihat ke belakang, ternyata Untung.

    “Pak Untung ! STOP !!!”, nada Adel kencang sambil berusaha keras menjauhkan kedua tangan Untung dari payudaranya.

    Tapi, tangan Untung tetap kokoh menggenggam dada Adel. Meremasinya dengan sangat bertenaga sehingga Adel agak kesakitan. Untung sengaja melakukan itu agar Adel tahu siapa yang berkuasa dan menegaskan bahwa payudaranya sudah dikuasai. Tiba-tiba, Jaka sudah berdiri di samping Adel. Tangannya langsung menangkup daerah selangkangan Adel. Bergerak perlahan mengelus-elus vagina Adel bagai mengelus kucing (pussy) untuk dimanja.

    “tenang aja, neng Adel…kalo neng Adel pasrah..neng Adel juga bakalan enak, kok..hehe”. Sebenarnya, Adel hanya berakting saja.

    Batinnya malah berteriak minta vaginanya disodok secepatnya. Inilah fantasi liar Adel yang tak pernah terpenuhi. Berhubungan intim di atas perahu adalah hal yang sangat liar bagi Adel yang ternyata memang eksibisionis sejati. Kaos Adel yang basah bisa dirobek Untung dengan mudahnya dan langsung kembali meremas-remas payudara Adel yang empuk dan sesekali memilin, menarik, dan memencet-mencet kedua puting Adel.

    Melihat temannya yang sudah beraksi, Jaka tak mau kalah. Dibukanya kancing dan resleting celana 3/4 yang dikenakan Adel lalu langsung memelorotinya ke bawah. Supri dan Untung terkejut sama seperti Jaka saat melihat vagina Adel. Ternyata, Adel juga tak memakai celana dalam.

    “wah neng Adel juga gak pake kancut…kayaknya neng Adel emang udah tau bakal kita pake nih..gakgakgak !!!”, ejek Jaka.

    Jaka pun langsung meremas-remas lembah kewanitaan Adel dengan penuh nafsu. Jari-jarinya menari di sekitar bibir vagina mahasiswi manis itu.

    Cerita Sex Adel Gadis kampung Bohay Yang Menggairahkan

    Cerita Sex Adel Gadis kampung Bohay Yang Menggairahkan

    “jaangaannnnhhhh, Pakkhhh !!!”, lirih Adel yang sudah tak kuasa merasakan hawa nafsunya yang semakin terpancing karena tiga titik vitalnya sedang dirangsang oleh 2 nelayan itu.

    Jaka pun jongkok di depan Adel yang masih dipeluk dan diremasi payudaranya oleh Untung dari belakang karena Jaka ingin sekali melihat vagina Adel dengan jelas.

    “ckck…”, decak Jaka.

    “memek cewek cakep emang beda…hehe…bikin ngiler..wehehehe !!”, pujian sekaligus ledekan keluar dari mulut Jaka yang sedang asik mengusap-usap vagina Adel.

    “aaahhhh….”, lirih Adel, tubuhnya bergetar-getar saat Jaka mulai memainkan klitorisnya sekaligus mengaduk-aduk liang vaginanya.

    Jaka dan Untung semakin gemas dengan Adel sehingga aktivitas mereka pun semakin menggila. Adel tak kuasa lagi, dia hanya bisa mendesah dan melirih nikmat sambil menggeliat-geliat. Adel pasrah kedua payudaranya diremasi Untung dengan nafsunya, dan vaginanya habis dikobel-kobel oleh Jaka. Untung menjilati kuping kanan Adel karena saking ‘gemas’nya dengan tubuh montok Adel. Supri yang berada di depan Adel hanya bisa terdiam melihat dua buah payudara Adel berada di genggaman tangan Untung sedangkan vagina Adel tak terlihat karena tertutup kepala Jaka yang sedang asik menjilati kemaluan Adel.

    “Paaakhh…Suuppriihhhhh…”, lirih Adel sambil memandang ke Supri dengan pandangan mata yang sayu dan ekspresi wajah yang terlihat sedang di mabuk birahi.

    Burung Supri pun sebenarnya sudah ingin keluar dari sarang, tapi Supri masih bingung harus berbuat apa.

    Mendengar desahan Adel, Untung pun berkomentar.

    “tuh Pri…udah dipanggil…”. Tengah terjadi perang batin di dalam hati Supri antar nafsu dan nurani.

    Tapi, panggilan Adel tadi memang bukan panggilan minta tolong. Justru Adel ingin Supri agar ikut menggerayangi tubuhnya. Adel sudah sangat bergairah, tak menyangka fantasi liarnya sedang proses terwujud.

    “terusssss….ooohhhh…”, desis Adel menekan kepala Jaka ke selangkangannya.

    Lidah Jaka dengan lihainya menyapu setiap jengkal dari daerah kewanitaan Adel dan melata-lata di dalam rongga vaginanya.

    “aaaahh…aaahhh…AAAKKHHH !!!”.

    Mulut Jaka bagai vacuum cleaner yang menyedot habis cairan vagina Adel. Dengan sapuan terakhir, lidah Jaka membelai dari bawah bibir vagina Adel sampai ke klitorisnya.

    “gimana, Jak rasa memek mahasiswi caem ?”.

    “uenak tenan, rek…gurih kayak santen…”.

    “kalo gitu..neng Adel, Pak Untung juga minta santennya yaa ? hehehe”.

    Untung membalikkan Adel sehingga berhadap-hadapan dengannya.

    “mmpphhhhhh….”. Untung langsung menyambar bibir halus Adel tanpa basa-basi.

    Dengan nafsunya, Untung memagut, mengemut bibir Adel dan menjilati wajahnya sehingga sekarang yang tercium di hidung Adel hanya bau jigong Untung saja. Lidah Untung pun mendesak masuk ke dalam rongga mulut Adel yang terbuka karena Adel mencari udara. Betapa kagetnya Untung saat merasakan perlawanan dalam rongga mulut Adel.

    Rupanya Adel pun memainkan lidahnya. Untung memandang wajah Adel, namun Adel memejamkan matanya, terlihat begitu menikmati ciuman. Dalam hati, Untung merasa senang. Rupanya, mahasiswi manis ini memang ingin diperkosa dan disetubuhi. Bosan dengan bibir atas Adel, Untung langsung pindah ke ‘bibir’ Adel yang lainnya.

    “nyymmmm…heemmhh…wuuueenaaakk !!!!”, celoteh Untung menikmati ‘rasa’ dari celah sempit pada tengah-tengah selangkangan Adel.

    “eeemmmhhh teerruusshh Paaakkhhh !!”, ungkap Adel yang semakin memajukan pinggulnya seolah ingin menyajikan vaginanya kepada Untung.

    Untung pun menarik pinggang Adel ke arahnya sehingga wajah nelayan jelek itu semakin menempel dan semakin terbenam di selangkangan mahasiswi manis itu. Orgasme didapatkan Adel lagi, Untung pun sibuk menyeruput ‘sari’ vagina Adel yang sedari tadi memang sudah ditunggu-tunggunya.

    “rasanya gurih tenan !! hahaha !!!”. Untung mencolek bibir bagian dalam vagina Adel lalu memasukkan jarinya yang basah dengan cairan vagina itu ke dalam mulut Adel.

    “gimana, neng Adel ? enak kan rasa memeknya ? gehehe !!!”.

    Adel memang tak menjawab, tapi dia mengulum jari Untung.

    “neng Adel..kenapa kemaren gak bilang sih kalo memeknya rasanya enak banget. ya nggak, Tung ?”, bisik Jaka dari belakang Adel.

    “iye..bener tuh..wahahaha !!”. Tangan Jaka beralih untuk ‘mengusik’ selangkangan Adel.

    “eh Supri…mao nyobain memek neng Adel juga kagak ?”. Jaka mengajak Adel berputar sehingga sekarang

    Supri bisa melihat tubuh Adel lagi yang tadi tertutup badan Jaka.

    “jangan malu-malu, Pri…kapan lagi lo bisa ngerasain memek kayak gini ?”, Jaka membuka dan melebarkan bibir vagina Adel.

    Adel benar-benar merasa begitu bergairah melihat kedua mata Supri yang sangat terfokus pada vaginanya. Adel memang suka sekali jika ada yang memandangi tubuhnya, membuat Adel merasa seksi dan semakin bersemangat memperlihatkan lekuk tubuhnya. Apalagi saat ini dia telanjang bulat di depan 3 pria dengan tatapan mata yang sangat lapar. Benar-benar begitu liar yang dirasakan Adel. Sejak dulu, Adel memang suka sekali kalau ada yang memperhatikannya.

    Saat Adel masih kelas 2 SMP, Adel pernah jatuh terjerembab ke belakang karena terkena bola basket.

    Posisi Adel jatuh dengan kaki yang mengangkang, roknya pun tersingkap ke atas. Alhasil, teman-temannya yang sedang bermain basket melihat celana dalam Adel dengan jelas. Adel langsung berdiri dan lari dengan wajah yang merah karena sangat malu. Bagaimana tidak malu, mungkin ada sekitar 10 anak laki-laki yang melihat celana dalamnya.

    Tapi, kejadian itu adalah awal mula munculnya sifat eksibisionis di dalam diri Adel. Semenjak itu, Adel sangat menyukai rasa dag dig dug dan rasa malu yang dirasakannya saat tahu kalau ada pria yang memandangi tubuhnya. Dan pada kelas 3 SMP, Adel sudah mulai meninggalkan yang namanya bra dan cd sampai sekarang. Adel hafal betul dengan jadwal mensnya agar tahu kapan harus memakai celana dalam.

    “neng Adel…boleh kan si Supri ngerasain memek neng juga ?”.

    “iyaaaa…”, jawab Adel sambil mengangguk pelan.

    “tuh, Pri…udah di ijinin…”. Tak ragu-ragu lagi, Supri langsung jongkok dan menyantap vagina Adel dengan rakus seperti orang kesetanan, kerasukan setan nafsu.

    “ooohhh oouuuhhh aaahhhh”, desah Adel menggeliat-geliat hebat dan menekan kepala Supri ke selangkangannya sendiri kuat-kuat.

    Adel terengah-engah, tubuhnya bermandikan keringat, desahannya menandakan kalau dia sedang larut dalam kenikmatan yang teramat sangat. Sambil terus meresapi kenikmatan yang sedang dirasakannya, Adel melihat ke bagian bawah tubuhnya yang disantap habis-habisan oleh Supri.

    Adel tak menduga sama sekali, serangan lidah Supri akan begitu dahsyat seolah-olah Supri sudah tahu bagian mana yang harus disentuh, dijilat, dan disentil dengan lidahnya itu. Lidah Supri begitu lincah membelai daerah kewanitaan Adel sehingga membuat pemiliknya begitu keenakan sampai terengah-engah dan mengerang lepas.

    “Tung..bawa kite ke pulo yang waktu ntu…gak enak kalo ngentot di kapal..”, ujar Jaka kepada Untung sementara kedua tangannya tetap saja asik meremasi kedua payudara Adel.

    “seph daah..”. Tak lama, perahu pun melabuh di pinggir pantai.

    Hanya terlihat hutan dan pohon-pohon tinggi. Kedua kaki Adel terasa lemas, tak dapat menopang tubuhnya sendiri karena Supri membuatnya orgasme sebanyak 2x. Jaka turun dari perahu duluan, Supri menggendong tubuh telanjang Adel dan memberikan Adel ke Jaka. Jaka mendudukkan Adel di atas pasir dan berdiri di depannya, dan melepas celana. Dengan kasarnya, Jaka membenamkan wajah Adel ke selangkangannya yang bau apek itu.

    “ayo neng Adel !! sepongin kontol gue !!!”. Adel menggenggam penis Jaka dan mendekatkan tongkat itu ke mulutnya. Lidah Adel menjulur keluar untuk menyambut kepala penis Jaka.

    “jilat neng kayak permen !”. Lidah Adel pun menjalari sekujur batang kejantanan Jaka yang membuat sang pemilik gemetar keenakan.

    “ooohhh !!”, Jaka merinding keenakan.

    Batang, pangkal batang, dan buah pelirnya terkena sapuan lidah Adel berkali-kali. Pangkal paha Jaka pun juga dijilati Adel. Selangkangan Jaka basah kuyup oleh air liur Adel yang semakin asik mengulum batang Jaka. Adel mengulum, menghisap, dan menyedot ‘perkakas’ Jaka bersama ‘kantung’nya juga.

    “neng Adel..masa si Jaka doank yang di sepong ? kita juga mau…hehehe”, ejek Untung sambil menuntun tangan kanan Adel ke penisnya yang sudah ‘bebas’.

    Adel pun mulai menggerakkan tangan kanannya. Adel melirik ke arah kiri dan melihat Supri juga sudah tak memakai celana. Tanpa perlu dituntun, tangan kiri Adel langsung menggenggam penis Supri dan mengocoknya. Adel bagai ikan yang sedang sibuk dengan 3 kail pancing saja.

    Di antara 3 batang yang ada, punya Supri yang paling lama dioral Adel. Bahkan hanya batang Supri yang diciumi mesra oleh Adel sebelum dikulum. Lama menunggu, Jaka dan Untung langsung menjejalkan penisnya ke mulut Adel sehingga 3 ‘pentungan’ itu saling beradu dan berjejalan di depan mulut Adel. Adel menjulurkan lidahnya keluar dan menggerakkan lidahnya untuk mengenai 3 ujung penis yang tersodor di hadapannya.

    “ayo, neng…sekarang tiduran…”. Adel tidur terlentang dan menekuk kedua kakinya dan melebarkan kakinya seolah sudah bersiap diri akan ‘dipakai’ oleh 3 nelayan itu.

    3 pria itu pun memandangi vagina Adel yang tertutup pasir karena selangkangan Adel basah oleh air liur Supri, Jaka, Untung tadi sehingga pasir pun menempel. Untung dan Jaka langsung berebutan dan saling dorong, dan Untung lah yang keluar sebagai pemenang.

    “neng…numpang nyelipin kontol donk..hehehe…”. Ujung ‘tombak’ Untung pun sudah bersentuhan dengan bibir vagina Adel.

    “eemmmmm….”, gumam Adel merasakan benda tumpul masuk ke dalam rahimnya. Batang kejantanan

    Untung terus masuk dan masuk membuat sela-sela bibir vagina Adel melebar untuk menyesuaikan dengan diameternya. Pria tua dan gadis muda itu ‘tersambung’ oleh alat kelamin mereka yang saling mengunci.

    “sempit banget !! mantaabbhh !!!”, teriak Untung merasakan betapa sempit dan hangatnya liang kewanitaan Adel.

    Si pria tua itu begitu keenakan, penisnya bagai dijepit kuat dan diurut-urut oleh dinding vagina si gadis muda. Untung mulai menggenjot vagina Adel.

    “uummhh…aahhh…oouuuhhh !!!”, berbagai macam bunyi suara keluar dari mulut Adel.

    Jaka mengangkang di perut Adel, meletakkan penisnya di belahan payudara Adel. Jaka pun merapatkan kedua buah payudara Adel untuk menjepit penisnya.

    “enaak jugaa !!! angeetthh !!”. Jaka mulai memompa payudara Adel. Pucuk penis Jaka pun kadang menyentuh dagu Adel.

    “oohhh oohhh mmmhhh yeeessshhh !!!! ooooohhhhh !!!!”, erang Adel tenggelam dengan kenikmatan.

    Untung terus menumbuk vagina Adel dengan penuh nafsu, beda sekali dengan punya istrinya. Vagina Adel terasa begitu sempit, hangat, dan peret, nikmat sekali rasanya.

    “giilaa !! maanteebb !!!”, teriak Untung lepas.

    “eenngghhh hhemmhhh !!!”. Adel mengejang, kedua kakinya melingkar erat di pinggang Untung.

    Untung pun diam menikmati penisnya seperti disiram air hangat, nyaman sekali rasanya.

    “dikiitttt lagii !!”. Gerakan Untung semakin cepat.

    Hujaman-hujaman penisnya semakin cepat, semakin kuat, dan semakin bertenaga. Nafas 2 manusia itu saling memburu, desahan semakin lepas seperti pelari yang sebentar lagi akan finish. Untung buru-buru mengeluarkan batang kejantanannya itu dan mengarahkannya ke wajah Adel.

    “OOOKKHHHHHHH !!!”.

    “crrrrrt crrtttttt !!”. Semburan sperma menerpa wajah Adel beberapa kali.

    Mata Adel refleks menutup ketika semprotan sperma akan mengenai matanya lalu memukul-mukulkan penisnya ke wajah Adel.

    “neng Adel tolong dibersihin dong…belepotan nih…”. Tanpa ragu-ragu, Adel memiringkan tubuhnya dan menggenggam penis Untung.

    Dijilatinya batang kejantanan Untung dengan penuh seksama, sesekali diurut dari pangkal hingga ke kepalanya untuk mengeluarkan tetes terakhir dari sperma Untung yang mungkin masih tersisa di lubang kencing milik Untung.

    “makasih yaa, neng..hehehe”, Untung mengelus-elus kepala Adel. Begitu puas rasanya melihat wajah gadis semanis Adel belepotan sperma, dalam otak Untung.

    “nah neng..sekarang gantian…wehehe…”. Jaka sudah mengarahkan ‘rudal’nya ke satu-satunya ‘sasaran’ yang ada, sasarannya tak lain dan tak bukan adalah selangkangan Adel yang sudah terbuka begitu lebar seolah sudah siap menerima ‘pengunjung’ berikutnya.

    Senti demi senti penis Jaka menyeruak masuk ke dalam liang kewanitaan Adel. Sama seperti Untung, Jaka juga keenakan merasakan penisnya seperti ‘digigit’ dengan kuat.

    “ini baru memeekkkk !!!”, teriak Jaka.

    “manteb kan memeknya neng Adel, Jak ?”.

    “mantaab, kontol gue kayak disedot masuk…OOOHH !!!”.

    Begitu Jaka mulai menggerakkan ‘tongkat sodok’nya keluar masuk rahim Adel, Adel langsung melingkarkan kedua kakinya di pinggang Jaka seperti sebelumnya saat dia dipompa Untung. Sambil asik menggenjot vagina Adel, Jaka pun meremas-remas payudara Adel.

    Adel sempat menutup matanya untuk meresapi kenikmatan kelaminnya yang sedang diaduk-aduk Jaka, tapi ketika Adel membuka matanya lagi, pandangan matanya terhalang oleh kantung zakar dan batang penis, dan juga bau apek tercium di hidung Adel.

    “neng Adel…”. Adel melihat ke atas, ternyata punya Supri. Tanpa ragu-ragu, Adel langsung mengoral kelamin Supri.

    “emmm…uummmm…”, Adel terlihat begitu menikmati ‘senapan’ Supri.

    Tak ubahnya bagai anak kecil yang sedang mengulum lolipop, Adel asik sekali menjilati batang kejantanan Supri. Sodokan-sodokan Jaka membuat Adel semakin menggila. Supri pun sampai merem melek keenakan menerima sapuan lidah Adel. Sementara itu, Untung sudah memakai celana kembali, tersenyum melihat 2 temannya menggarap wanita cantik yang sudah disetubuhinya duluan. Jaka asik mengait vagina Adel dengan penisnya sambil terus memainkan klitoris Adel.

    “oopp ooppp neng…”, Supri tak mau ‘keluar’ sekarang. Supri pun menarik penisnya dari mulut Adel, tapi kesusahan karena mulut Adel mengatup batangnya dengan rapat seperti penisnya tersangkut di mulut Adel.

    “aampuun neng…uu..udaah neng…”, Supri sampai minta ampun karena Adel terus ‘mengerjai’ penisnya.

    Adel membuka mulutnya dan Supri langsung menarik tongkat pancingnya.

    “neng Adel suka ama kontolnya Supri ya ? hahahaha !!”, ledek Untung.

    Mendengar ejekan Untung, Adel tak bereaksi apa-apa karena terlalu terbuai dengan sentakan-sentakan penis Jaka yang menyundul-nyundul pangkal rahimnya. Tubuh Adel semakin berpeluh keringat, semakin banyak pasir yang menempel di sana-sini pada tubuh Adel.

    “uuummmhhhhhh !!! mmmmmnnnhhh !!! ooohhhhhh oohhhhh aaahhhhh !!!!”.

    Desahan, rintihan, lirihan, dan erangan Adel semakin menjadi-jadi ketika tusukan-tusukan Jaka semakin cepat dan bertenaga.

    “UUUUNNGGHHH !!! NEENG INTAAANNN !!!!”, erang Jaka buru-buru mengeluarkan burungnya dan mengarahkannya ke payudara Adel. Tak perlu waktu lama, gumpalan daging kembar milik Adel pun sudah berhiaskan cairan berwarna putih yang kental dan lengket.

    “neng…masih ada sisanya nih..hehehe…”.

    Adel pun dengan seksama ‘membersihkan’ penis Jaka lalu meratakan sperma ke seluruh payudaranya, sama seperti sebelumnya, sperma Untung sudah diratakan Adel ke seluruh pelosok wajahnya. Adel masih mengangkang dengan lebar, vaginanya seperti meminta untuk ‘diterjang’ benda tumpul lagi. Adel merasa gairah dan hawa nafsu terus mengalir di dalam darahnya.

    Bagi Adel yang memang seorang eksibisionis sejati, berada di luar ruangan seperti pantai, hutan, dan lainnya memang membangkitkan gairah apalagi saat ini dia telanjang bulat dengan 3 lelaki yang menggilir vaginanya dengan semangat. Supri sudah berada di depan selangkangan Adel yang terbuka lebar. Supri menaruh kedua betis Adel di bahunya dan memulai proses injeksi terhadap alat kelamin Adel.

    “hhheemmhhh…”. Dengan sigap, bibir kemaluan Adel melebar untuk memberikan ruang bagi ‘tongkat’ Supri agar bisa masuk semakin dalam.

    Vagina Adel terus melahap benda asing yang menginvasinya senti demi senti sampai seluruhnya telah tertelan ke dalam ruang hangat dan sempit yang ada di dalam vagina Adel. Sambil memandang batang kejantanannya telah tertanam dengan sangat kokoh di dalam rahim Adel, Supri mengusap-usap bibir bagian atas dari vagina Adel dan sesekali memencet-mencet klitoris Adel. Supri menarik penisnya dengan sangat perlahan sampai tinggal kepalanya saja yang masih ada di dalam liang kewanitaan Adel. Tarikan perlahan memberikan sensasi tersendiri. Supri mendorong penisnya masuk ke dalam lagi juga dengan sangat perlahan.

    “hhhhh uuummmmmhhhhhh…”, desahan lembut keluar dari mulut Adel dengan suara yang lemah.

    Gerakan penis Supri yang begitu lembut dan perlahan memberikan sensasi tersendiri bagi Adel. Supri membungkuk sehingga kaki Adel pun longsor ke bawah lagi dan langsung melingkar di pinggang Supri untuk menjepitnya agar tidak kemana-mana.

    “mmmmmffhhh heemmm ccpphhh cccpphhh…”. Keduanya bercumbu dengan begitu dahsyat dan begitu bernafsu.

    Tak ada yang mau mengalah, Adel dan Supri sama-sama saling pagut, saling lumat, saling hisap bibir satu sama lain. Mereka berdua tak henti-hentinya saling mengadu lidah. Keduanya begitu meresapi percumbuan yang sedang terjadi, pelukan mereka juga semakin erat, tak ada yang mau menyudahi ciuman mereka. Adel membuka matanya dan beradu tatapan dengan Supri.

    Tidak hanya tatapan nafsu yang terpancar dari sinar mata Supri, tapi juga tatapan lembut dan kasih sayang yang ditangkap oleh mata Adel. Andai aja udah kenal dari dulu, pasti gue udah jadiin bini, pikir Supri. Pak Supri, I LOVE YOU, kata Adel dalam hati. Terjadi pertukaran emosional antara dua insan itu. Pertukaran emosional yang biasanya hanya terjadi antara 2 manusia yang saling mencintai, saling menyayangi, dan saling mengasihi, kini sedang dialami Adel dan Supri yang baru kenal.

    Jalinan emosional antara keduanya tercipta bukan hanya dari tatapan mata keduanya, tapi juga dari ciuman panas mereka yang begitu bergairah dan yang semakin memperkuat jalinan itu adalah alat kelamin mereka berdua yang menyatu, penis Supri mengait kencang rahim Adel sementara vagina Adel pun menggigit erat penis Supri. Supri mengangkat tubuh Adel sehingga Adel seperti sedang menduduki penis Supri.

    “neng Adel…”.

    “Pak Supri…”. Keduanya saling mendesahkan nama satu sama lain lalu sama-sama tersenyum penuh arti.

    Adel mengalungkan kedua tangannya ke leher Supri. Adel menutup mata dan memajukan bibirnya seperti mengajak atau lebih tepatnya mengundang Supri untuk mencumbunya lagi. Kesempatan itu tak disia-siakan Supri yang langsung menyambar bibir Adel yang lembut. Supri asik sekali menyantap bibir Adel seperti bibir istrinya sendiri.

    “gileee..si Supri jago banget..ampe neng Adel pasrah banget gitu..”, komentar Untung.

    “iye..enak banget tuh si Supri…”. Ada sedikit rasa iri dan cemburu melihat Supri yang dilayani Adel dengan sepenuh hati.

    Keduanya terlihat sangat mesra dan serasi. Adel melepas ciuman dan mulai bergerak untuk mengocok batang Supri yang sedang mendiami liang vaginanya. Nafas Adel semakin memburu, sesekali Adel diam agar Supri bisa ‘menyusu’ kepadanya. Kedua tangan Supri menampung dan meremas-remas bongkahan pantat Adel. Supri memperhatikan Adel mulai kecape’an sehingga dia kembali menelentangkan Adel seperti sebelumnya dan mulai mencekoki vagina Adel lagi.

    “teruussshh Paakhh…ooohhhh…uuummmhhh…”. Keduanya terbuai dalam kenikmatan yang tak berujung seiring alat kelamin mereka yang terus bertubrukkan.

    Supri mulai memacu dengan kecepatan maksimal, nafasnya memburu bagai orang berlari.

    “hhh…neenngghhh !!! ooohhhh uuuhhhh eeerrrnnhhh”. Matahari semakin meninggi, menyinari Supri dan Adel yang sudah ‘panas’ dari tadi.

    “cllkk cllkk cllkk cllkk”, semakin cepat bunyi kecipak air.

    “OOOGGGHHHH !!!!”, erang Supri menyemburkan ‘lahar’nya yang putih dan panas itu ke perut Adel.

    Supri tidak memegang penisnya karena Adel sendirilah yang memegangi penis Supri. Supri memandangi wajah Adel yang kelihatan begitu kelelahan namun terpuaskan, Adel menampakkan senyum di wajahnya. Supri merasa puas sekali karena telah menuntaskan hajatnya dari kemarin, merasakan nikmatnya ‘surga kecil’ milik Adel. Dengan bertumpu pada lutut, Supri mendekati wajah Adel. Adel pun langsung menyambar penis Supri bagai ikan yang menemukan kail favoritnya.

    “nnmmmmm…mmmmmm…”. Adel begitu meresapi mengulum penis Supri.

    Lidahnya menggelitiki lubang kencing Supri, mengais sisa-sisa sperma yang ada di dalamnya. Adel mengemuti ujung ‘tombak’ Supri yang berwarna merah muda itu terus menerus. Tubuh Supri gemetar, rasa enak mulai berubah jadi rasa ngilu, tapi Supri enggan menghentikan Adel yang kelihatan asik sekali. Adel pun menyadari kalau Supri sudah merasa tidak nyaman.

    Adel pun menciumi batang Supri beberapa kali dan melayangkan ciuman yang sangat mesra ke zakar Supri seolah berterima kasih karena telah membantunya mencapai puncak kenikmatan. Adel meratakan sperma yang ada di perutnya dan meluruskan kedua kakinya setelah lama terbuka lebar dan menatap ke langit, mengistirahatkan tubuh dan jiwanya sambil merasa begitu bebas, tak ada beban.

    “neng Adel ?”.

    “eh iya, Pak Jaka ?”. Adel membuka matanya dan melihat Jaka, Untung, dan Supri berdiri mengelilinginya. Adel pun duduk ditemani 3 pria itu.

    “neng Adel gak marah kan tadi kita entotin ?”.

    “nggak apa-apa kok…”, jawab Adel tersenyum.

    Adel jadi merasa aneh, tadi 3 pria itu begitu kasar dan beringas memperkosanya, tapi sekarang mereka jadi sopan. Jaka mengumpulkan sedikit kayu dan membakarnya dengan korek api yang dibawa Untung. Supri mengambil 4 ikan. Mereka pun makan bersama-sama sambil mengobrol.

    3 nelayan itu kembali melaut karena ikan yang ditangkap kurang banyak sementara Adel tetap di pulau itu. Merasa bosan sendirian, Adel pun memutuskan untuk melakukan kegiatan favoritnya yaitu berenang tanpa busana. Adel memang suka berenang tanpa mengenakan apa pun di kolam renang rumahnya, tapi tak pernah dia berenang tanpa busana di laut lepas sehingga dia berenang dengan semangat.

    “berenang nih neng ?”.

    “iya nih…kok udah balik lagi, Pak ? gak ada ikan ?”.

    “ada..malah dapet lebih banyak nih neng…”.

    “wah..bagus donk…kalo gitu sekarang pulang kan ?”.

    “iyaa..ayo neng naek…”. Dengan bantuan Supri, Adel pun naik ke atas perahu.

    Spontan, 3 pria itu menelan ludah, tak ada yang mengedipkan mata mendapat pemandangan yang begitu menakjubkan. Tubuh Adel terlihat berkemilauan, bulir-bulir air yang membasahi tubuhnya dan juga menuruni setiap lekuk tubuhnya ditambah sinar matahari membuat keseksian tubuh Adel menjadi semakin erotis dan sensual.

    “neng Adel..”.

    “iya, Pak ?”, jawab Adel sambil membetulkan rambutnya yang basah.

    “ngeliat neng basah-basahan..Bapak jadi pengen lagi..hehe..”.

    “iya, neng…sekali lagi sebelom pulang donk..hehe…”.

    “mm…”. Adel mengangguk sambil tersenyum.

    Jaka, Untung, dan Supri pun menggumuli Adel di pinggir pantai lagi, tapi kali ini mereka bertiga ‘menyerang’ Adel sekaligus. Supri menumpahkan maninya ke wajah Adel, sedangkan Jaka ‘mentato’ payudara kiri Adel dengan spermanya, dan payudara kanan Adel dihias oleh Untung. Tanpa mengelap sperma 3 orang itu, Adel pun naik perahu. Adel tetap bertelanjang ria selama berlayar pulang sehingga tak heran payudara dan pantatnya menjadi ‘sasaran empuk’ bagi tangan-tangan jail Supri, Jaka, dan Untung. Vagina dan pantat Adel pun sesekali dikobel dan dikorek oleh 3 nelayan itu. Perahu beberapa kali berhenti karena Jaka, Untung, dan Supri ingin melepaskan dahaga akan rasa vagina Adel. Adel pun dengan senang hati menyediakan vaginanya untuk digerogoti 3 nelayan yang sudah tua dan jelek itu.

    “celana saya mana, Pak ?”, tanya Adel ketika sudah agak dekat dengan pinggir pantai.

    “ini neng…”.

    “baju saya robek ya, Pak ?”.

    “iya neng..mending neng pake baju Bapak dulu…”, ujar Jaka melepas bajunya.

    “tapi ntar ketahuan ama istrinya Pak Supri…”.

    “ntar biar Bapak pulang duluan, ambil baju neng Adel…neng Adel pake baju aja dulu sambil ntar nunggu di perahu..”.

    “oh iya yaa, yaudah, Pak Jaka…saya minjem bajunya yaa..”.

    “iya, neng..silahkan…”. Perahu itu berlabuh di tepi pantai.

    “Pak..ambilin bajunya yang warna putih juga…”, pesan Adel.

    “iya, neng…”. Supri pun kembali dengan sehelai baju Adel.

    “nih neng bajunya…”.

    “makasih, Pak…tolong ditutupin dong, Pak…”.

    “tenang neng…”. Jaka dan Untung merapat untuk menutupi Adel yang berganti pakaian.

    “Pak Jaka..Pak Untung..saya pulang dulu yaa…”.

    “neng Adel besok ikut lagi kan ?”.

    “iyaa, Pak…”.

    “hehe…asiik..”. Adel pun tersenyum.

    “mari, Pak…”. Adel dan Supri pun kembali ke rumah dan berhasil mengelabui Juju, Indah, dan Didit dengan sikap biasa seperti tak terjadi apa-apa.

    Keesokan paginya, Adel agak terkejut saat keluar kamar mandi karena Supri sudah menunggu di depan pintu wc.

    “ayok neng Adel…”.

    “bentar ya, Pak…saya ambil handycam dulu…”.

    “ayu, Pak…”, ajak Adel. Adel dan tiga nelayan itu pun kembali melaut. Adel pun diam saja sambil tersenyum saat Jaka dan Untung bekerja sama melucuti pakaiannya saat sudah agak menjauh dari pantai.

    Dengan petunjuk Adel, Jaka bisa menggunakan handycam untuk merekam Adel dan Untung. Latar belakang laut lepas dan dua karakter yang begitu kontras dimana sang lelaki alias

    Untung yang masih berpakaian lengkap memeluk Adel yang telanjang bulat dari belakang membuat pemandangan yang direkam Jaka seperti film erotis sensual.

    Bertambah erotis saat Adel memejamkan matanya dan mendesah lembut, kelihatan begitu menikmati dan meresapi sentuhan-sentuhan dan rangsangan-rangsangan dari Untung. Adel dan Untung terlihat seperti sepasang suami istri yang baru menikah. Adel kelihatan seperti istri yang sangat mencintai suaminya sampai mau bugil di alam terbuka.

    Untung pun kelihatan seperti suami yang sedang nafsu-nafsunya menikmati setiap jengkal dari tubuh istrinya. Jaka, Untung, dan Supri pun bergantian menggerayangi tubuh Adel dan bergantian merekam dengan handycam. Begitulah kegiatan Adel setiap hari, menjadi putri duyung di atas perahu yang harus telanjang bulat dan menjadi ‘sasaran’ 3 nelayan itu. prediksi togel klik disini

    Tapi, Adel melakukannya dengan senang hati karena bersama Jaka, Supri, dan Untung, semua fantasi liarnya terwujud. Bertelanjang ria di laut lepas, disetubuhi di atas perahu, di pantai, dan di hutan yang ada di pulau favorit mereka berempat adalah fantasi liar Adel yang baru kali ini terwujud dan semuanya terekam di dalam handycam Adel. Semua pengalaman liar yang akan ditunjukkan Adel ke Lina, Moniq, dan Riri

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,