Author: perawanku

  • Cerita Sex Tante Yang Kesepian

    Cerita Sex Tante Yang Kesepian


    862 views

    Perawanku – Setelah sepulang sekolah bisanay aku disuruh untuk menjaga took milik tante girang, dia adalah teman dari ibuku yang saudaranya jauh sekali, aku mulai menjaga took ini 3 minggu yang lalu, yang beli biasanya ibu iu rumah tangga karena yang disediakan disini adalah menjual sembakao, Toko milik tante Lina berdempetan dengan toko tante girang.

    Dia biasanya saling omong-omong, bersenda gurau dengan Tante Girang xxx, dan apabila telah begini tentu lama sekali selesainya. Dan seperti biasanya, aku pulang duluan ke rumah karena Tante Girang xxx biasanya dijemput oleh suaminya atau anaknya.

    Tapi suatu saat, ketika mau pulang aku teringat bahwa harus mengantarkan Indomie ke pelanggan, aku cepat-cepat balik ke toko. Dan memang toko sudah sepi, pintu pun hanya ditutup tanpa dikunci. Aku pun langsung masuk menuju tempat penyimpanan Indomie.

    Ternyata aku menyaksikan peristiwa yang tidak kuduga sama sekali, kulihat Tante Girang xxx dengan posisi tetelentang di antara tumpukan karung beras sedang dioral kemaluannya oleh Bu Lina. Tante Girang xxx sangat menikmati dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya memegang kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.  Agen Obat Kuat Pasutri

    Karena terkejut atas kedatanganku, maka keduanya pun berhenti dengan memperlihatkan wajah sedikit malu-malu. Tapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum dengan penuh artii

    “Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kita bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?” ucap Tante Girang xxx sambil menariktangan Bu Lina ke arah kedua dadanya yang terbuka.

    “Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tante Girang xxx lagi, kali ini tangannya melambai ke arahku.

    Dan aku pun sempat bingung tidak tahu harus berbuat apa, tapi karena kedua wanita dalam keadaan tanpa pakaian seperti itu memanggilku, nafsu kelelakianku bangkit walaupun aku belum pernah merasakan sebelumnya.

    Perlahan aku mendekati keduanya sambil melihat mereka berdua. Seperti seorang raja aku pun disambut, mereka yang tadinya telentang dan menindih kini mereka bangkit dan duduk sambil menata rambutnya masing-masing.

    Hanya lima langkah aku pun sampai di hadapanya, dan dengan lihai mereka berdua langsung meremas selangkanganku.

    Cerita Sex Tante Yang Kesepian

    Cerita Sex Tante Yang Kesepian

    “Her, ini pernah masuk ke sarangnya belum..?” tanya Tante Girang xxx manja.

    “Be.., belum Tante..!” jawabku polos sambil menahan rasa geli yang begitu nikmat.

    “Wah.., hebat dong belum pernah. Pertama kali langsung dapat dua lubang..!” canda Bu Lina, sementara tangannya menarik lepas celanaku hingga aku benar-benar telanjang di hadapan mereka.

    Dan sesaat kemudian aku merasakan kehangatan padabatang kemaluanku. Terdengar srup, srup ahh. Tante Girang xxx dan Bu Lina seakan ingin berebut untuk menikmati batang kemaluanku yang berukuran normal-normal saja.

    “Ayo Bu.., hisap yang lebih kenceng biar keluar isinya..!”

    “Iya Bu.., ini kontol kok enak banget sih..?”

    “Cupp.., crupp..!” kata mereka berdua saling menyahut.

    Aku hanya pasrah menikmati perlakuannya dan sesekali kuusap pipi-pipi kedua Tante-Tante itu dengan nafsu juga.

    Tidak sampai 10 menit, aku merasakan sesuatu kenikmatan luar biasa yang biasanya terjadi dalam mimipi, badanku menegang, mataku terpejam untuk merasakan sesuatu yang keluar dari kemaluanku. Tumpahan maniku memuncrat mengenai wajah Bu Lina dan Tante Girang xxx, dan dengan serta merta Tante Girang xxx mengalihkan lumatan dari punyaku ke wajah Bu Lina.

    Dengan buas sekali mereka saling berciuman bibir, berebutan untuk menelan air kenikmatan punyaku. Aku pun berjongkok dan membuka paha Tante Girang xxx, Tante Girang xxx hanya menurut.

    “Mau apa kau Sayang..?” desah Tante Girang xxx.

    Aku hanya diam saja dan mengarahkan wajahku ke arah selangkangannya yang berbau anyir dan tampak mengkilap karena sudah basah. Aku mencoba untuk melakukan seperti di film-film. Kumasukkan lidahku ke dalam rongga-rongga vaginanya serta menyedot-nyedot klitorisnya yang kaku itu.

    Kurasakan ketika aku menyedot benda kecil Tante Girang xxx, Tante Girang xxx selalu menggelinjang dan mengangkat pantatnya, sehingga kadang hidungku ikut mencium benda kecil itu.

    “Her.., kamu kok pinter banget sih, terus, terus uggh.. ughh.. ahhh, ehh, aahhh..!” ceracau Tante Girang xxx.

    “Terus Her, terus..! Beri Tantemu surga kenikmatan, ayo Her..!” ucap Bu Lina yang memilin dan mengemut puting susu Tante Girang xxx.

    “Terus Bu..! Her.., aku mau muncrat! Ayo Her.., sedot yang keras lagi..!” pinta Tante Girang xxx.

    Aku pun semakin liar memainkan vaginanya, dan dengan teriakan Tante Girang xxx, “Aghh.., ughh..!” lidahku merasakan ada cairan kental keluar dari vagina Tante Girang xxx. Aku cepat-cepat menangkapnya dan sedikit ragu untuk menelannya.

    “Her, sudah Her.., Tante sudah puas nih..! Kamu gantian dengan Bu Lina ya..!” ucapnya sambil tangannya mengusap cairannya yang keluar dari liang senggamanya.

    Aku pun tidak sadar bahwa batang kemaluanku sudah bangun lagi, tegak dengan sempurna walaupun sedikit terasa ngilu.

    “Bentar Her.., kamu disini dulu ya..!” pinta Bu Lina sambil keluar ke tempat tumpukan koran dan mengambil beberapa lembar.

    Kemudian Bu Lina masuk ke gudang lagi dengan menggelar koran yang dibawanya. Setelah kira-kira cukup, Bu Lina menelentangkan tubuhnya dan memanggilku, “Ayo sekarang giliran saya dong Her..!” katanya sambil tangannya meremas susunya sendiri.

    Aku pun langsung mengangkanginya dan kedua tangan pun mengganti tangannya untuk meremas susu-susunya yang masih kenyal. Lembut, halus, enak rasanya memegang payudara orang dewasa.

    “Her.., masukin dong tuh burung kamu ke lubang Lina, ayo dong Her..!” bisiknya lembut.

    intermezooo….Silahkan lanjutkan baca Cerita Ngentot Tante Girang nya ya….||||

    Aku pun berusaha untuk mengarahkan masuk ke liangnya, tapi dasar memang masih amatir, terasa terpeleset terus.

    “Ayo Lina bantu biar nggak salah sasaran..!” ucapnya.

    Dan tangannya pun memegang batang kemaluanku dengan lembut dan memberikan kocokan sebentar, dan akhirnya dibimbing masuk ke lubang kenikmatannya.

    Ini pertama kali kurasakan penisku masuk ke sarangnya. Terasa hangat, lembab, nikmat dan seperti ditarik-tarik dari dalam kamaluan Bu Lina. Secara naluri aku pun mulai menggerakkan pantatku maju mundur secara pelan dan berirama.

    “Terus Her.., masukkin lagi yang lebih dalam, ayooo, ughh..!” desah Bu Lina.

    Tangan Bu Lina pun telah memegang pantatku dan menekan-nekan supaya doronganku lebih keras, sedangkan kakinya telah melingkar di pinggangku.

    Kira-kira hanya 10 menit berlalu, Bu Lina menjerit sambil menggaruk punggungku dengan keras, “Ooohhh.., aku ngejrot.., Her..! Yeess.., uhhh..!”

    Kemudian tubuhnya lunglai dan melepaskan kakinya yang melingkar di pinggangku. Aku pun bangkit meninggalkan Bu Lina yang telentang dan tampak dari liang kenikmatannya sangat banyak cairan yang keluar. Kuhampiri Tante Girang xxx yang mulai menutup pintu-pintu tokonya. Aku pun turut membantunya untuk mengemasi barang-barang.

    Setelah beberapa menit menunggu jemputan, terdengar telpon berdering. Setelah kuangkat ternyata mobil yang dipakai menjemput dipakai suaminya untuk ngantar tetangga pindahan. Kemudian aku pun menawarkan untuk mengantarkan ke rumah Tante Girang xxx dengan Impresa 95 kesayanganku.

    Di dalam perjalanan, Tante banyak bercerita bahwa hubungan lesbinya dengan Bu Lina sudah 3 tahun, karena Omku suka pulang malam (mabuk-mabukan, judi, nomor buntut, dan sebagainya) sehingga tidak puas bila dicumbu oleh Omku. Sedangkan Bu Lina memang janda karena suaminya minggat dengan wanita lain.

    Sampai di rumah Tante Girang xxx, suasananya memang sepi karena anaknya kuliah dan Omku sedang mengantar tetangga pindah rumah. Setelah aku angkat-angkat barang ke dalam rumah, aku pun lalu pamitan mau pulang kepada Tante Girang xxx. Aku terkejut, ternyata Tante Girang xxx bukannya memperbolehkan aku pulang, tetapi malah menarik tanganku menuju kamar Tante Girang xxx.

    “Her.., Tante tolong dipuasin lagi ya Yang..!” pintanya sambil memelukku dan menempelkan kedua buah dadanya ke tubuhku.

    Aku pun mencium bibirnya yang terbuka dan mengulumnya dengan nafsu, demikian pula Tante Girang xxx. Kemudian dengan dorongan, jatuhlah tubuh kami berdua di kasurnya, dan dengan bersemangat kami saling meraba, menindih, merintih. Hingga akhirnya aku melepaskan maniku ke dalam kemaluan Tante Girang xxx.

    Aku pun pamitan pulang dengan mencium bibirnya dan meremas susunya dengan lembut. Kemudian dari laci lemari diambilnya uang seratus ribuan, dan diberikan kepadaku, “Untuk rahasia kita..!” katanya.

    Sampai saat ini lebih dari 2 tahun aku bekerja di toko Tante Girang xxx, dan hubungan badanku dengan Tante Girang xxx dan Bu Lina masih berlangsung. Dan yang menyenangkan adalah Tanti, anak Bu Lina mau kupacari, dan aku ingin menjadikannya sebagai istri.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Jangan Buru-Buru Klimaks Masih Nikmat

    Cerita Sex Jangan Buru-Buru Klimaks Masih Nikmat


    862 views

    Perawanku – Cerita Sex Jangan Buru-Buru Klimaks Masih Nikmat, Elin adalah salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Elin berumur 28 tahun, dia adalah seorang Sunda yang berasal dari daerah Bogor. Elin telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Elin apat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya kuning langsat dengan raut muka yang manis.

    Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Tom dan Anita melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Elin pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.

    Menjelang tengah malam, Elin tiba-tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak-gerak dan terdengar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Elin membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Tom dan Anita sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali. Anita yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Tom seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan,

    “Ssshhh…, sshhh…”, karena mungkin takut membangunkan Elin.

    Cerita ML Tom Jangan Kedua tangan Tom sedang meremas-remas kedua buah dada Anita yang kecil tetapi padat berisi itu. Elin sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Elin mengharapkan mereka cepat selesai dan Tom segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Anita agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Tom sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Elin berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka.

    Pada saat Elin mulai terlelap, tiba-tiba ia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Elin sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Tom sedang mencoba untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Elin berpura-pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Tom dan Anita sudah selesai dan Anita dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur.

    Tom yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Elin, sambil bertumpu pada siku-siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Elin. Elin menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Tom untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Tom malu, karena dipikirnya Tom melakukan hal itu lebih disebabkan karena Tom masih berada dalam keadaan mabuk. Akhirnya Elin memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Tom akan menghentikan kegiatannya itu

    Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Tom bangkit dan duduk di samping Elin. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Elin dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,

    “Psssttt sayang, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru…, nih.., kubantu melepaskan celana dalammu…, nggak baik kalau tidur pakai celana dalam”, sambil tangannya yang tadinya mengelus-elus bagian atas paha Elin bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Elin, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Elin.

    Badan Elin menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Elin seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Tom melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Elin. Jari-jari Tom membuka satu persatu kancing daster Elin, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Elin, sehingga terlihatlah payudara Elin yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.

    Sekarang Elin tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Tom. Tom sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Anita, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur.

    Sejak saat itu Tom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Tom akan menikmati tubuh Elin berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Elin terlalu sayang untuk disimpan oleh Elin sendiri pikir Tom. Tom mendorong tubuh Elin dan mulai meremas-remas payudara Elin yang telah terbuka itu,

    “Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan”.

    Kesadaran Elin mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Elin perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Tom yang sedang merangkak di atasnya. Elin mencoba mendorong badan Tom sambil berkata,

    “Tom, apa yang sedang kau lakukan ini?”, “Sadarlah Tom, aku khan sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini!”. Karena menganggap Tom berada dalam keadaan mabuk, Elin mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Tom.

    Cerita ML Tom Jangan Buru-buru Klimaks Masih Nikmat

    Akan tetapi Tom yang telah sangat terangsang melihat tubuh Elin yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.

    “Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang!”, kata Tom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Elin.

    Cerita ML Tom Jangan Elin berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Tom akan membalas berlaku kasar padanya.

    Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari.

    Sambil menjilat bibirnya Tom berbaring di sisi Elin.

    “Lin, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Elin, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Elin. “Bodi you oke banget!”, kata Tom. “Coba you berputar Elin!”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Elin berputar membelakangi Tom. Dan dirasakanya tangan Tom sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.

    Kemudian Tom menyibakkan rambut Elin, dan dihirupnya leher Elin dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Elin. Sambil melakukan hal itu tangan Tom berpindah menuju kemaluan Elin. Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,

    “Kasihan you, Elin, pasti suami you tidak tahu cara membahagiakan you?”,
    “Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati!”. Sambil memutar kembali tubuh Elin.

    Setelah itu Tom mengambil tangan Elin dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.

    Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Elin tersentak, belum sempat Elin dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Tom dan dengan cepat Tom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Tom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Tom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Elin,

    “Apa you mau saya masukin itu?”,
    “Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Toomm…”, Elin dengan suara mengiba-iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Tom.

    Elin mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Tom agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya.

    Sambil tersenyum Tom berkata lagi,

    “You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan menikmati permainan saya ini..!”. Tom lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Elin dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Elin dengan tanpa dapat dihalangi lagi.

    Testis Tom mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Elin, sementara Elin megap-megap karena dorongan keras Tom.

    Elin belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tom. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tom yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Elin mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tom, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Elin hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.

    Elin hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Elin mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tom di atasnya. Tom melihat Elin mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Elin sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tom merasakan tangan Elin merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Elin. Tom terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Elin.

    Tom sekarang ingin membuat Elin orgasme terlebih dahulu. Elin semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tom, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tom, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tom. Sekarang Elin secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tom, sehingga badan Tom mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tom terasa semakin keras, sehingga Tom semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Elin dalam-dalam. Elin merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

    Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Elin tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil,

    “Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.

    Kedua pahanya melingkari pantat Tom dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Elin. Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Elin yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Elin dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.

    Setelah beristirahat sejenak dan melihat Elin sudah agak tenang, Tom mulai memompa lagi. Pompaan Tom kali ini segera dibalas oleh Elin, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Tom serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Elin berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Elin berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.

    Cerita ML Tom Jangan Wah, suatu sensasi melanda perasaan Tom, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tom karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Elin makin bervariasi. Terkadang Tom malah meminta Elin berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Elin pada penis Tom membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.

    Tom tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati

    “elusan” vagina Elin. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewanitaan Elin semakin menggila dan semakin liar.

    Hingga akhirnya Tom harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Tom bergerak mengimbangi goyangan pinggul Elin, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tom menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Elin, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Tom melayang tadi, tiba-tiba kaki Elin yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tom kuat-kuat. Amat sangat kuat.

    Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Elin pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Elin.

    “Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.

    Tom tersenyum puas melihat tubuh Elin terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Elin dengan eratnya menekan pantat Tom ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Tom pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Elin. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Elin langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Elin merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.

    Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Elin kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Elin mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Elin, Tom mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.

    Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Elin dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Elin. Pada saat merasakan penis Tom mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Elin bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.

    Dengan perlahan-lahan Tom menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Elin mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.

    Cerita ML Tom Jangan Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Anita telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Elin merasa sangat malu terhadap Anita, tapi melihat reaksi Anita yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Elin menjadi terbiasa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex ML Dengan Kedua Cucunya Yang Imut

    Cerita Sex ML Dengan Kedua Cucunya Yang Imut


    861 views

    Perawanku – Cerita Sex ML Dengan Kedua Cucunya Yang Imut, Namaku Budyanto (bukan nama asli), saat ini usiaku 63 tahun, Boleh dibilang untuk urusan main perempuan aku adalah pakarnya. Ini bisa kukatakan karena pada saat usiaku 13 tahun aku sampai menghamili 3 temanku sekaligus.Dan di usiaku ke 17 sampai dengan 5 orang teman yang aku hamili, satu di antaranya Winnie, seorang gadis peranakan Belanda dan Cina yang pada akhirnya aku terpaksa mengawininya karena hanya dia yang ambil risiko untuk melahirkan bayi atas kenakalanku dibanding gadis lain.

    Winnie sampai memberiku 3 orang anak, tetapi selama aku mendampinginya dalam hidupku, aku masih juga bermain dengan perempuan sampai usiaku 50 tahun, inipun disebabkan karena Winnie harus tinggal di Belanda karena sakit yang dideritanya hingga akhir hayatnya yaitu 7 tahun yang lalu, otomatis aku harus mendampinginya di Belanda sementara ketiga anakku tetap di Indonesia.

    Kira-kira satu tahun yang lalu petualanganku dengan perempuan terjadi lagi, tapi kali ini orangnya adalah yang ada hubungan darah denganku sendiri yaitu Dhea dan Marsha, keduanya merupakan cucuku sendiri.

    Satu tahun yang lalu, anakku yang kedua mengontakku di Belanda yang memberitahukan bahwa kakaknya yaitu anakku yang pertama dan istrinya mengalami kecelakaanyang akhirnya harus meninggalkan dunia ini. Aku si kakek mesum pun langsung terbang ke Jakarta.

    Setiba di Jakarta aku lansung menuju ke rumah anakku, di sana aku menemukan anakku dan istrinya telah terbujur kaku dan kulihat Dhea dan adiknya Marsha sedang menagis meraung-raung di depan keduajenazah itu. Sewaktu kutinggal ke Belanda, Dhea dan Marsha masih kecil.

    Setelah peguburan jenazah kedua anakku, atas anjuran anakku yang kedua, aku diminta untuk tinggal di Jakarta saja dan tidak usah kembali ke Belanda, aku harus menjaga kedua cucuku, aku pun setuju. Sejak saat itu, aku pun tinggal di Indonesia.

    Satu minggu aku sudah tinggal di rumah almarhum anakku, dan kutahu Dhea usianya 19 tahun sedangkan adiknya Marsha usianya 17 tahun ini kutahu karena tugasku sekarang menjaga dan mengantarkan cucuku sekolah. Dhea sudah tumbuh menjadi anak gadis tetapi kelakuannya agak nakal, setiap pulang dari sekolah bukannya belajar malah main ke temannya sampai jam 09.00 malam baru kembali, di saat aku sudah tertidur.

    Suatu hari ketika Dhea pulang aku si kakek mesum masih terbangun, Dhea langsung masuk kamar setelah mandi dan berdiam di dalam kamarnya yang membuat aku penasaran melihat sikap Dhea, sampai di depan kamarnya sebelum kuketuk aku coba mengintip dari lubang pintu dan aku terkaget-kaget melihat apa yang dilakukan Dhea di kamarnya.

    TV di kamar itu menyala dimana gambarnya film porno, sedangkan Dea sedang mengangkat roknya dan jarinya ditusukkan ke dalam lubang kemaluannya sendiri. Aku mengintipnya hampir 15 menit lamanya yang membuat aku tidak sadar bahwa batangkemaluanku mulai mengeras dan celanaku basah. Setelah itu kutinggalkan Dhea yang masih onani, sedang aku si kakek mesum pun ke kamar untuk tidur, tapi dalam tidurku terbayang kemaluan Dhea.

    Paginya aku bangun terlambat karena mimpiku. Dhea dan Marsha sudah berangkat sekolah naik angkutan kota. Sore hari aku kembali setelah mengurus surat-surat kuburan anakku. Ketika aku masuk ke ruang keluarga, aku sempat terkejut melihat Dhea sedang menonton TV,

    pikirku tumben sore-sore Dhea ada di rumah dan aku makin terkejut ketika aku menghampiri Dhea, Dhea sedang melakukan onani sementara TV yang ia tonton adalah film porno yang tadi malam sudah dilihatnya. Dhea pun tidak tahu kalau aku sedang memperhatikannya dimana Dhea sedang asyik-asyiknya onani.

    “Dhea… kamu lagi… ngapain?”
    “Uh… kakek.. ngagetin aja… nih…”

    Dhea yang kaget langsung menutupinya dengan rok dan memindahkan channel TV.

    “Kamu kaget.. yach, kamu.. belajar begini sama siapa.. kamu ini bandel yach..”
    “Belajar dari film dan bukunya temen, tapi Dhea.. nggak bandel loh… Kek…”
    “Sini Kakek.. juga mau nonton,” kataku sambil duduk di sebelahnya.”Kakek mau nonton juga.. Kakek nggak marah sama Dea khan?” katanya agak manja sambil melendot di bahuku.
    “Nggak… ayo pindahin channel-nya!”

    Gambar TV pun langsung berubah menjadi film porno lagi. Tanpa bergeming, Dhea asyik menatap film panas itu sementara nafasku sudah berubah menjadi nafsu buas dan batang kemaluanku mulai mengeras berusaha keluar dari balik celanaku.

    “Dhe… mau Kakek pangku.. nggak?” Tanpa menoleh ke arahku Dhea bergeser untuk dipangku. Dhea yang sudah meloloskan celana dalamnya merasa terganggu ketika kemaluannya yang beralaskan roknya tersentuh batang kemaluanku yang masih tertutup celana.

    “Ah.. Kakek.. ada yang mengganjal lubang kemaluan Dhea nih dari bawah.”
    “Supaya nggak ganjal, rok kamu lepasin aja, soalnya rok kamu yang bikin ganjal.”

    Tiba-tiba Dhea menungging dipangkuan melepaskan roknya, badannya menutupi pemandanganku ke arah TV tapi yang kulihat kini terpampang di depan mukaku pantat Dhea yang terbungkus kulit putih bersih dan di bawahnya tersembul bulu-bulu tipis yang masih halus menutupi liang kemaluannya yang mengeluarkan aroma bau harum melati.

    “Dhea.. biar aja posisi kamu begini yach!”
    “Ah.. Kakek, badan Dhea khan nutupin Kakek… nanti Kakek nggak lihat filmnya.”
    “Ah.. nggak apa-apa, Kakek lebih suka melihat ini.”

    Pantatnya yang montok sudah kukenyot dan kugigit dengan mulut dan gigiku. Tanganku yang kiri memegangi tubuhnya supaya tetap berdiri sedangkan jari tengah tangan kananku kuusap lembut pada liang kemaluannya yang membuat Dhea menegangkan tubuhnya.

    “Ah… Ah… ssh.. sshh…”

    Pelan-pelam jari tengahku kutusukkan lebih ke dalam lagi di lubamg kemaluannya yang masih sangat rapat. “Aw.. aw… aw.. sakit.. Kek…” jerit kecil Dhea. Setelah lima menit jariku bermain di kemaluannya dan sudah agak basah, sementara lubang kemaluannya sudah berubah dari putih menjadi agak merah.

    Kumulai memainkan lidah ke lubang kemaluannya. Saat lubang kemaluan itu tersentuh lidahku, aku agak kaget karena lubang kemaluan itu selain mengeluarkan aroma melati rasanya pun agak manis-manis legit, lain dari lubang kemaluan perempuan lain yang pernah kujilat, sehingga aku si kakek mesum berlama-lama karena aku menikmatinya.

    “Argh… argh… lidah Kakek enak deh.. rasanya.. agh menyentuh memek Dhea… Dhea jadi suka banget nih.”
    “Iya… Dhea, Kakek juga suka sekali rasanya, memekmu manis banget rasanya.”

    Dengan rakusnya kujilati lubang kemaluan Dhea yang manis, terlebih-lebih ketika biji klitorisnya tersentuh lidahku karena rupanya biang manisnya dari biji klitorisnya. Dhea pun jadi belingsatan dan makin menceracau tidak karuan.

    “Argh.. sshh.. agh… aghh… tidddaak… Kek… uenak… buanget… Kek.. argh… agh.. sshhh…”

    Hampir 30 menit lamanya biji klitoris Dhea jadi bulan-bulanan lidahku dan limbunglah badan Dhea yang disertai cairan putih kental dan bersih seperti lendir, mengucur deras dari dalam lubang kemaluannya yang langsung membasahi lubang kemaluannya dan lidahku. Tapi karena lendir itu lebih manis lagi rasanya dari biji klitorisnya langsung kutelan habis tanpa tersisa dan membasahi mukaku.

    “Arggghh.. aaawww… sshhh.. tolong… Kek… eennaak… baangeeet… deh…” Jatuhlah tubuh Dhea setelah menungging selama 30 menit meniban tubuhku.

    Setelah tubuhku tertiban kuangkat Dhea dan kududukkan di Sofa, sementara badannya doyong ke kiri, aku melepaskan semua pakaianku hingga bugil dimana batang kemaluanku sudah tegang dan mengeras dari tadi.

    Kemudian kedua kaki Dhea aku si kakek mesum lebarkan sehingga lubang kemaluan itu kembali terbuka lebar dengan sedikit membungkuk kutempelkan batang kemaluanku persis di liang kemaluannya. Karena lubang kemaluannya masih sempit, kumasukkan tiga buah jari ke lubang kemaluannya, supaya lubang kemaluan itu jadi lebar.

    Cerita Sex ML Dengan Kedua Cucunya Yang Imut

    Cerita Sex ML Dengan Kedua Cucunya Yang Imut

    Ketika jari itu kuputar-putar, Dhea yang memejamkan mata hanya bisa menahan rasa sakit, sesekali ia meringis. Setelah 5 menit lubang kemaluannya kuobok-obok dan terlihat agak lebar, kutempelkan batang kemaluanku tepat di lubang kemaluannya, lalu kuberikan hentakan. Tapi karena masih agak sempit maka hanya kepala kemaluanku saja yang bisa masuk. Dhea pun menjerit.

    “Awh… sakit.. Kek… sakit.. banget…”
    “Sabar… sayang… nanti juga enak.. deh…”

    Kuhentak lagi batang kemaluanku itu supaya masuk ke lubang kemaluan Dhea, dan baru yang ke-15 kalinya batangan kemaluanku bisa masuk walau hanya setengah ke lubang kemaluan Dhea. Dhea pun 15 kali menjeritnya. “Ampun… Kek… sakit.. banget… ampun!” Karena sudah setengah batang kemaluanku masuk, dan mulai aku gerakan keluar-masuk dengan perlahan, rasa sakit yang dirasakan Dhea berubah menjadi kenikmatan.

    “Kek.. Kek.. gh… gh… enak.. Kek… terus.. Kek.. terus.. Kek… batang.. Kakek.. rasanya… sampai.. perut Dhea.. terus… Kek!”
    “Tuh.. khan… benar.. kata Kakek… nggak.. sakit lagi sekarang.. jadi enak.. kan?”

    Dhea hanya mengangguk, kaus yang digunakannya kulepaskan berikut BH merah mudanya, terlihatlah dengan jelas payudara Dhea yang baru tumbuh tapi sudah agak membesar dimana diselimuti kulit putih yang mulus dan di tengahnya dihiasi puting coklat yang juga baru tumbuh membuatku menahan ludah. Lalu dengan rakusnya mulutku langsung mencaplok payudara itu dan kukulum serta kugigit yang membuat Dhea makin belingsatan.

    Setelah satu jam, lubang kemaluan Dhea kuhujam dengan batang kemaluanku secara ganas, terbongkarlah pertahanan Dhea yang sangat banyak mengeluarkan cairan lendir dari dalam lubang kemaluannya membasahi batanganku yang masih terbenam di dalam lubang kemaluannya disertai darah segar yang otomatis keperawanan cucuku Dhea telah kurusak sendiri. Dhea pun menggeleparlalu ambruk di atas Sofa.

    “Agh… agh.. agh.. argh… argh… sshh… ssshh… argh… gh.. gh… Dhea… keluar.. nih.. Kek.. aw… aw…”

    Lima belas menit kemudian aku si kakek mesum pun sampai pada puncak kenikmatan, dimana tepat sebelum keluar aku sempat menarik batang kemaluanku dari lubang kemaluan Dhea dan menyemburkan cairan kental hangat di atas perut Dhea dan aku pun langsung ambruk meniban tubuh Dhea.

    “Aw.. agh.. agh.. Dhea.. memekmu.. memang.. luar biasa, kontol Kakek.. sampai dipelintir di dalam memekmu…agh… kamu.. me.. memang… hebat…”

    Setengah jam kemudian, dengan terkaget aku terbangun oleh elusan tangan lembut memegangi kontolku.

    “Kakek… habis… ngapain.. Kakak Dhea… kok… Kakak Dhea dan Kakek telanjang… kayak habis.. mandi.. Marsha juga.. mau dong telanjang.. kayak… Kakek dan.. Kakak Dhea.”
    “Hah.. Marsha jangan… telanjang!”

    Tapi perkataanku kalah cepat dengan tindakannya Marsha yang langsung melepaskan semua pakaiannya hingga Marsha pun bugil. Aku si kakek mesum terkejut melihat Marsha bugil dimana tubuh anak ini kelihatan sempurna, lubang kemaluan Marsha yang masih gundul belum tumbuh bulu-bulu halus tetapi payudaranya sudah mulai berkembang malah lebih montok dari payudara Dhea. Kulit tubuh Marsha pun lebih putih dan mengkilat dibanding kulit tubuh Dhea, sehingga membuat nafsu seks-ku kembali meningkat.

    “Kek… Marsha kan tadi ngintip ketika perut Kakak Dhea dimasukin sama punya kakek.. Marsha juga mau dong.. kata mama dan papa, kalau Kakak Dhea dapat sesuatu pasti Marsha juga dapat.”

    “Oh… mama dan papa bilang begitu yach, kamu memang mau perut kamu dimasukin punya Kakek.”
    “Iya.. Kek.. Marsha mau sekali.”

    Tanpa banyak basa-basi kusuruh Marsha terlentang di atas karpet. Dengan agak riang Marsha langsung terlentang, aku si kakek mesum duduk di sampingnya kedua kakinya aku lebarkan sehingga lubang kemaluannya yang gundul terlihat jelas. Kusuruh Marsha menutup mata. “Marsha sekarang tutup matanya yach, jangan dibuka kalau Kakek belum suruh, nanti kalau sakit Marsha hanyaboleh bilang sakit.”

    Marsha pun menuruti permintaanku. Lubang kemaluannya kuusap dengan jari tengahku dengan lembut dan sesekali jariku kumasukkan ke lubang kemaluannya. Tangan kiriku dengan buasnya telah meremas payudaranya dan memelintir puting yang berwarna kemerahan. Marsha mulai menggelinjang.

    Dia tetap memejamkan matanya, sedang mulutnya mulai nyerocos. “Ah… ah… ah.. sshh.. ssh…” Kedua kakinya disepakkan ketika jari tengahku menyentuh klitorisnya. Lidahku mulai menjilati lubang kemaluannya karena masih gundul, dengan leluasa lidahku mengusapliang kemaluannya sampai lidahku menyentuh klitorisnya.

    Dikarenakan usianya lebih muda dari Dhea maka lubang kemaluan dan klitoris Marsha rasanya belum terlalu manis dan 10 menit kemudian keluarlah cairan kental putih yang rasanya masih hambar menetes dengan derasnya dari dalam lubang kemaluannya membasahi lidahku yang sebagian tidak kutelan karena rasanya yang masih hambar sehingga membasahi paha putihnya.

    “Ah… ah… ngeh.. ngeh… Marsha.. basah nih Kek…” Kuambil bantal Sofa dan kuganjal di bawah pantat Marsha sehingga lubang kemaluan itu agak terangkat, lalu kutindih Marshadan kutempelkan batang kemaluanku pada lubang kemaluannya yang masih berlendir.

    Kuhentak batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Marsha yang masih lebih rapat dari lubang kemaluan Dhea. Kuhentak berkali-kali kemaluanku sampai 25 kali baru bisa masuk kepala kemaluanku ke lubang kemaluan Marsha. 25 kali juga Marsha menjerit.

    “Aw.. aw.. sakit.. Kek… sakit.. sekali..”
    “Katanya kamu mau perutmu aku masukin punya Kakek seperti lubang kemaluan Kakak Dhea.”
    “Iya Kek… Marsha mau… Marsha tahan aja deh sakitnya.”

    Kepala kemaluanku yang sudah masuk ke lubang kemaluan Marsha kehentak sekali lagi, kali ini masuk hampir 3/4-nya batang kemaluanku ke lubang kemaluan Marsha, ini karena lubang kemaluan Marsha masih licin sisa lendir yang tadi dikeluarkannya.

    “Hegh… hegh… hegh.. iya Kek sekarang Marsha nggak sakit lagi… malah enak.. rasanya di perut Marsha ada yang dorong-dorong… Hegh.. Hegh…” komentar Marsha ketika menahan hentakan batang kemaluanku di lubang kemaluannya.

    Setelah 30 menit lubang kemaluannya kuhujam dengan hentakan batang kemaluanku, meledaklah cairan kental dan tetesan darah dari lubang kemaluan Marsha keluar dengan derasnya yang membasahi kemaluanku dan pahanya. Marsha pun langsung pingsan.

    “Arrgh.. arrghh.. ssh… Kek… Marsha.. nggak kuat… Kek… Marsha.. mau pingsan… nih… nggak.. ku.. kuaatt…”

    Pingsannya Marsha tidak membuatku mengendorkan hentakan kemaluanku di lubang kemaluannya yang sudah licin, malah membuatku makin keras menghentaknya, yang membuatku sampai puncak yang kedua kalinya setelah yang pertama kali di lubang kemaluannya Dhea,

    tapi kali ini aku tidak sempat menarik batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluan Marsha sehingga cairan kental hangat itu kubuang di dalam perut Marsha dan setelah itu baru kulepaskan batang kemaluanku dari lubang kemaluan Marsha yang masih mengeluarkan lendir.

    “Ah.. ah… ser… ser… ser… jrot.. jrot.. agh… ag.. ssh… argh…”

    Tubuhku pun langsung ambruk di tengah Marsha yang pingsan di atas karpet dan Dhea yang tertidur di sofa. Satu jam kemudian aku si kakek mesum terbangun di saat batang kemaluanku berasa dijilat dan ketika aku melirik aku melihat Dhea dan Marsha sedang bergantian mengulum batang kemaluanku dan menjilati sisa cairan lendir tadi, kuusap kedua kepala cucuku itu yang lalu kusuruh keduanya mandi.

    “Dhea.. sudah.. sayang.. sana ajak adikmu.. bersih-bersih dan mandi setelah itu kita ke Mall, beli McDonal.. ayo sayang!”
    “Kek.. Dhea puas deh.. lain.. kali lagi yach Kek!”
    “Asyik beli McDonal.. tapi lain kali lagi yach… Kek, perut Marsha jadi hangat.. deh.. enak..”
    “Iya.. sayang.. pasti lagi.. ayo sekarang Kakek yang mandiin.”

    Setelah itu kami pun mandi bertiga, sejak saat itu kedua cucuku selalu tiap malam minta coba lagi keganasan batang kemaluanku. Aku si kakek mesum pun tersenyum bangga bahwa aku memang penakluk perempuan, walau perempuan yang aku taklukan adalah kedua cucuku yang sekarang tinggal bersamaku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Aku Yang Terbuai Godaan Ipar ku

    Cerita Sex Aku Yang Terbuai Godaan Ipar ku


    861 views

    Perawanku – Cerita Sex Aku Yang Terbuai Godaan Ipar ku, Sebelumnya ane mau cerita tentang perjalanan kenikmatan sedarah, memang ane akuin tidak semua orang termasuk agan2 semua suka mengenai real story ini. ini terjadi sekitar tahun 2010an silam. Sekilas tentang ane. ane usia waktu itu sekitar 24 th sekaligus anak ke terakhir dr banyak saudara. Singkat cerita ipar ane ini,orangnya usianya sekitar 35an saat itu. Kehidupan ane awalnya seperti kebanyakan orang pada umumnya, semenjak kejadian itu hidup ane berubah,mulai mengenal sex.

    Langsung sj ya gan. Ane saat itu sedang kerja dibilangan bekasi timur tepatnya pukul 3 sore. Saat itu ane sedang ada evant otomotive yg sangat terkenal di indonesia. Saat itu ane sedang asik memainkan handphone sy yang waktu itu lagi asik asiknya mainin hp ternyata ada bunyi sms
    ( oh iya ipar ane ini, inisialnya m dan ane s )
    M : ” dek drumah ada pisang,ade mau disisain apa engga? “.
    S : ” pisang apa?” Ane jawab dengan datar waktu itu smsnya ipar ane.
    M : ” pisang buah dek! Masak pisangmu?”
    S : ” hihi mau aj kalau di sisain mbak! ,tapi yang enak ya?” Sambil mikir soal sms mbak yg sebut pisang ane
    M : ” oke mbak taruk rumah ibu ya? Har ade makan ya jngn sampai ga dimakan loh ”
    S : ” iya mbak pasti ade makan, eh mbak tadi katanya ade punya pisang? Mang ibu beli drumah ?” Sambil sok bodoh atau ga ngerti.
    M : ” ga ada! Ibu ga beli makanya mbak tinggalin ade!, mksdnya pisang km itu, ya pisang yg kamu bawa2 dek.”
    S : ” ohhh itu, hihi mbak bisa aj. Klo itu mah ga bakal habis mbak, djagain lagi malahan hehe, tapi kadang isinya berkurang si hehe” sambil deg degkan takut marah.
    M : ” haha husss saru, ama mbaknya sendiri kok gt.”
    S : ” hihi maaf ya mbak bercanda.” Hah sambil ada rasa takut.
    M : ” eh dek emang isi pisangnya apa si hihi, kok bisa berkurang,emang yang ngurangin siapa ?”
    S : ” hehe jadi malu mbak, itu tu mbak selai putih, ya biasa mbak dikurangin suasana saat mandi ( coli )” sambil ada perasaan malu.
    M : ” hihi de ade kamu ini, maksudanya selai putih itu sperma ya hahaha, kalau itu mbak juga mau ngurangin punya ade mah hihi.”
    S : ” what? Maksdnya mbak?” Sambil ada rasa penasaran.
    M : ” hihi tapi jangan bilang2 mas ya dek! Apa kamu disuruh mas buat uji kesetiaan mbakmu ini ?”
    S : ” ga mbak, kaya apa aj pakai ujian hehe. Eh mbak emang doyan ya ma sperma?” Sambil sok genit
    M : ” hihi klo spermanya tergantung suasana dek suka dan tidaknya, tapi proses ngeluarinya yang mbak suka hahah! ”
    S : ” hemm mau dong mbak hihi ” sambil canda senyum2.
    M : ” beneran ade mau? Tp ade ga cerita kan ama masmu?”.
    S : ” engga mbak ”
    M : ” yaudah kamu kerja dulu, tar kalau mau pulang bilang ya? Tar mbak kerumah habis magrib.”
    S : ” ok mbak, makasih ya. Emang mbak mau kasih apa kok kerumah lagi?.
    ” bingung perasaanya hihi.
    M : ” tunggu aj ya dek ”
    S : ” ok mbak ” sudah habis itu hp ane taruk dan mulai kerja lagi

    Habis sms an ma ipar ane,perasaan ane jadi ga karuan. Mikir apa yang akan terjadi nanti habis magrib. Ane pun lanjut kerja sampai sekitar jam 5. Skip skip wktu sudah menjukkan pukul 5 dan ane bersiap untuk pulang. Ane pun lansunhg pulang membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari tempat kerja sampai rumah. Ane pun masukin motor dan istirahat sebentar. Sembari istirahat ternyata ada sms masuk,setelah saya buka ternyata dari mbak ipar ane.

    M : ” dek dah sampai rumah?”
    S : ” udah mbak barusan.”
    M : ” oh yaudah ade mandi,terus makan. Tar mbak kerumah habis magrib.”
    S : ” iya mbak.tapi masih males ni mandi ”
    M : ” udah jngn males mandi, tar mbak kasih yang enk. Drumah ada siapa aj dek ?
    S : ” kayaknya ibu blm pulang jadi sendiri ni mbak, wah yang enak apa itu mbak?”
    M : ” sudah makanya ade mandi dulu,tar juga tau!”
    S : ” ok mbak kalau gt ak mandi dulu ya.”

    Ane pun ambil anduk trs menuju kekamar mandi. Ane masuk kmar mandi nyalain air trs sambil membasuh badan dengan air bak yang cukup dingin . Sambil mandi ane denger ada pintu rumah terbuka, ane kira kalau itu pasti ibu baru pulang. Lalu terdengar pintu tertutup dan bunyi dikunci.. ( pikiran ane tumben ibu ngunci pintu jam segini! ) ane lalu selesaiin mandi ane,setelah selesai anepun pakai anduk trs menuju ke kamar. Pas keluar kamar mandi ternyata yang datang bukan ibu tapi ipar ane. Sempet kaget campur penasaran, kenapa kok ipar ane kunci pintu. Sambil cuek campur kaget.

    S : ” mbak baru datang? ” sambil nyengir hihi.
    M : ” mbak kan tadi bilang hbs magrib datang !” Sambil senyum
    S : ” yaudah ade kekamar ganti pakai baju dulu ya mbak!” Sambil jalan ane
    M : ” iya, takut amat ada mbak ya?” Sambil ngusap rambut ane
    S : ” ya engga takut lah mbak, mbak kan ipar ade masak takut si mbak!”. Sambil jalan
    M : ” yaudah kalau g takut mbak ikut ke kamar kamu gpp kan de? Soalnya mbak yang jadi takut sendirian disini.” Sambil ikutin langkah ane ke kamar.
    S : ” mbak gpp emang ikut kekamar?” Sambil ane senyumin
    M : ” hihi gpp dong, sekalian aj lihat ade ganti baju hihi,” sambil jln menuju kamar.

    Setelah sampai kamar, ane pun masuk kamar dan ipar ane pun kekamar n nyalain tv sambil tidran di kasur ane. Setelah itu ane ambil baju n cd ane tiba2 ipar ane lihat ane mau pakai baju.

    M : ” dekk jangn cerita ya klo mbak kekamar ade, lihat ade ganti baju. ” muka serius
    S : ” iya mbak tau kok .” Senyum senyum.
    M : ” dek sini deh ” sambil pegang tangan ane, terus elus2 tangan ane sambil lihatin muka ane.
    S : ” mbak tadi mbak mau ngasih enk ak ap? Penasaran aku mbak ” sambil duduk dideket ipar ane.

    Ipar ane pun mendekat ke ane. Tangan ipar ane langsung megang muka ane trus bisikin ane .
    M : ” kamu janji ya dek jangn cerita ke siapa2 ya? ” muka serius tapi terkesan nafsu sdh dimata.
    S : ” iya mbak, ade janji.” Sambil deg degkan

    Ipar ane pun cium kening ane, trs ane bales cium kening ipar ane. Sikon pun mulai panas dan bibir ipar ane mulai turun ke bibir ane..awalnya ane kaget tapi ga selang berapa lama ane pun ikut nikmatin dan mulai beradu antara bibir dan lidah ane. Ipar ane pun mendesah ” hemmmm hemmmm hemmm ” kami terus berciuman mesra sambil adu lidah. Tangan ipar ane mulai elus2 leher ane ” uhhhhhh geli mbak hemmmmm “. Tangan ipar ane mulai turun ke dada ane, ane pun ga mau kalah terus usap elus punggung ipar ane sampe lehernya ” uhhhhh dekk geli enk” rancau ipar ane. Semakin lama ciuman dan gerakan tangan kita makin liar. Akhirnya handuk yg ane pake n baju yang ipar ane pakai jadi kusut. Setelah itu tangan ipar ane pegang kontol ane gan ” uhhhh nikmatnya mbak ” ujar ane.. ipar anepun terus elus2 kontol ane sesekali di kocokin kontol ane ” uhhbbh enk mbak yang kenceng mbak uhhhh ohhhh”. Merasakan apa yang ipar ane rasakan, ane ga tinggal diam. Ane bisikin ” mbak aku buka ya bajunya ?” Dengan nafas tak karuan ipar ane ” dekkkk buka aj nikmatin aj uhhhhh ohhbhh” ane langsung buka bajunya, ane buka bh nya wow baru kali ini lihat bh n isinya ..sekedar info tetek ipar ne sekita 36 ukuranya…ipar ane masih asik mainin kontol ane dikocok pelan terus rasanya berubah nikmat banget ternyata kontol ane sudah ada dimulut ipar ane dan terus diisep lembut ” uhhhhhhh nikmat banget mbak ohhhhh mbak ohhhhhhhh”

    Cerita Sex Aku Yang Terbuai Godaan Ipar ku

    Cerita Sex Aku Yang Terbuai Godaan Ipar ku

    Ane juga ga tinggal diem akhirnya ane isep tetep ipar ane dan ane mainin putingnya ” ade enkkk banget terusssss dek ohhhhhhh ahhhhhh ” desahan ipar ane. Akhirnya ane disuruh mutar badan ternyata ipar ane pingin 69. Ane buka rok n cd nya sambil ane gerayangin lembut ohhhhhh ternyata polos habis dicukur memek ipar ane……..ga sabaran trs ane elus2 memek ipar ane ” ohhhhhhhhh enk dek ” ipar ane melenguh nikmat… akhirnya kita mulai saling isap dan jilat dengan gaya 69 sampai kita lemes hihi memek n kontol kita sdh campur jadi satu antara cairan nikmat n ludah kita.

    Setelah ane n ipar ane puas saling cumbu..ipar ane naikin pas diselangkangan ane…dmasukinlah kontol ane ke memeknyaa ” uhhhh nikmat mbak masih sempit memek nya ohhhhh” desahan ane…ane pun ngimbangin dengan goyangan ipar ane. Setelah beberapa lama kita ganti gaya sampai kita klimaks dengan puasnya…dari kejadian ini ane g kebayang sampai sejauh ini. Akhir kita sepakat untuk diam dan saat ini mulai kita bermain sex antar ane dan ipar ane..kalau menarik n respon bagus ane lanjutin cerita nyata hdp ane..tapi klau kurang berkenan mhn maaf ini hanya ungkan kisah nyata.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Bersetubuh Dengan Mbak Cindy Di Kapal Selam

    Cerita Sex Bersetubuh Dengan Mbak Cindy Di Kapal Selam


    861 views

    Perawanku – Cerita Sex Bersetubuh Dengan Mbak Cindy Di Kapal Selam, Boleh di bilang aku adalah laki-laki yang beruntung . karena terus terang saja aku tak memiliki penampilan fisik yang sungguh-sungguh baik , padahal tak jelek-jelek sekali.

    Kulit aku yang cukup gelap , badan aku yang cukup atletis , dan yang pasti batang kemaluan aku yang cukup ukurannya . Namun mungkin sebab secara naluri aku sungguh-sungguh senang melayani orang lain , sehingga aku menjadi seperti sekarang ini dengan segala kelebihan yang aku miliki.

    Awal cerita di kala tahun 2015 , aku berangkat dari kampung halaman aku dengan menumpang salah satu kapal milik PELNI , KM Rinjani . Karena waktu itu aku di terima sebagai seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggu di kota Yogyakarta , kota yang sekarang menjadi daerah tinggal aku.

    Sebagai seorang mahasiswa baru dari keluarga yang berkecukupan , aku sungguh-sungguh bangga apalagi untuk berangkat ini aku di bekali cukup uang dan tiket di kelas satu . Dan juga aku di bolehkan untuk mampir di rumah paman yang tinggal di jakarta dan jalan-jalan di sana sebelum daftar ulang sebagai mahasiswa baru di Jogja.

    Saat naik kapal pada hari keberangkatan , hati ini terasa senang sekali . Aku seketika menuju kamar aku . Kamar kelas satu , yang pasti sudah terbayang aku sungguh-sungguh enak rasanya . Namun aku kaget sekali , sebab di dalam kamar sudah ada seorang wanita . yang terus terang saja ada sedikit rasa senang juga sebab wanita tersebut tersenyum dengan manis nya di kala memperhatikan aku agak kaget.

    ” Ohh maaf , mungkin mabk ini salah kamar .. ? ” tanya aku agak ragu.

    Karena setahu aku tidak mungkin sudah kerap kali berpergian dengan kapal laut , dalam satu kamar harus nya hanya ada satu tipe kelamin , jika laki-laki ya laki-laki segala , atau jika peremouan ya perempuan segala.

    Namun sudah di cocokan terbukti nomer tiket kami sama , artinya kami satu kamar . Wahh , terus terang aja aku agak canggung juga rasanya , melainkan di balik kecanggungan aku ada rasa senang juga loh . Karena wanita yang ini cukup cantik juga dan body nya cukup menggairahkan . dan sebab aku kerap kali sekali nonton film porno , seketika aku membayangkan jika nanti malam kami akan tidur berdua dan berpelukan dengan saling mengelus-elus ‘ sentra ‘ kenikmatan masing-masing.

    Pada waktu pemeriksaan tiket, tanpa ragu dia seketika mengatakan bahwasanya aku ialah adik sepupunya , jadi oleh petugas kami tak di pindahkan . Wahh, tambah senang lah hati ini . Dan semenjak itu kami banyak sekali ngobrol-ngobrol, dari situ juga aku tahu jika dia adalah pegawai sebuah bank swasta di jakarta.
    Bernama cindy . Suaminya seorang dosen sebuah perguruan tinggi di jakarta, dan yang lebih hebat lagi dia tak sesuai dengan umurnya yang sudah 35 tahun dan sudah beranak dua.

    Setelah makan siang kami masih melanjutkan obrolan kami tentang beragam hal di anjungan depan kapal. kapal kami sudah semakin jauhh dari daratan , jarum jam sudah pukul dia, hawa terasa agak panas , mata mulai mengantuk di terpa angin laut, akhirnya kami menentukan untuk beristirahat saja. Tanpa sadar Cindy menggandeng tangan aku dikala kami berjalan menuju kamar. Sebab agak canggung, tangan nya aku lepaskan. Cindy agak kaget melainkan dia bahkan tersenyum manja.

    Memang pada waktu itu aku kerap kali menonton film porno dan juga kerap kali beronani, melainkan melakukan hubungan seks aku belum pernah sama sekali. jadi hati ini rasanya deg-degan luar biasa. Sebab di kala berjalan di lorong kapal yang kebetulan aku berada di belakangnya, aku memperhatikan pantatnya yang bulat yang terbalut celana jeans ketat dan rambutnya yang panjang sepunggung dan diikat sehingga terlihat level belakang lehernya yang putih dan mulus.

    ” Ohh !! Cantik sekali ” jerit batin aku.

    Pada waktu itu aku berharap memeluknya dari belakang dan berharap seketika mencium lehernya itu, melainkan sekali lagi hati ini rasanya canggung sekali , boleh di bilang aku takut !

    Saat kami bersama-sama masuk kamar cindy seketika menuju ke kemar mandi, katanya dia sudah kegerahan dan sebelum tidur siang berharap mandi dulu. Aku seketika rebahan di daerah tidur sambil membayangkan tubuh cindy yang pasti sintal dan menggairahkan jika diamati dari pantatnya yang bula . Tanpa sadar tangan kiri aku sudah mnegendalikan batang kemaluan yang mulai mengeras.

    Namun tiba-tiba ada bunyi dari balik pintu kamar mandi, ” Mass Andi , Tolong ambilkan handuk aku di dalam koper dong.”

    Aku kaget setengah mati, sebab pikir aku Cindy sudah keluar dari kamar mandi. Saat mengambil handuk, aku memperhatikan pakaian dalamnya yang baik-baik dan supermini.

    ” Ohhh .. ! ” batin ini semakin menjerit,

    Karena sebagai seorang laki-laki normal, pasti siapa saja tak akan tahan dengan momen seperti ini.

    Pintu aku keyuk untuk memberikan handuknya , dan di kala pintu di buka, alangkah kagetnya aku sebab Cindy berdiri di depan pintu hanya dengan celana dalam yang sungguh-sungguh mini dengan bordiran yang apik dan sungguh terang sekali terlihat gunungan hitam di selangkangan seperti akan meletus. Saat memperhatikan aku tertegun dengan handuk di tangan, dengan cueknya Cindy menarik tangan aku untuk mandi bersama.

    Pada waktu itu aku hanya seperti robot yang bergerak hanya jika di setel untuk bergerak . Karena terus terang saja. Waktu itu pikiran aku seakan tak percaya dengan apa yang sedang ada di hadapan ku .rupanya tubuh Cindy lebih cantik daripada apa yang aku bayangkan, dan lebih hebat lagi lebih cantik dalam kondisi telanjang.

    Tanpa sadar aku melepaskan celana dalam Cindy, Dan tubuhnya sekarang ku sirami dengan air dari shower . Cindy melenggak-lenggok pantatnya yang bulat dikala air shower aku arahkan ke pantatnya. Dan dikala aku arahkan ke punggung, Cindy meliuk-liukkan tubuhnya dengan sungguh-sungguh erotis. Tiba-tiba Cindy membalikkan tubuhnya dan seketika melahap bibir aku, dengan pesat dihisap dan disedot.

    Namun tiba-tiba Cindy berhenti dan marah, “Hey, dicopot dong bajunya!”

    Aku hanya bisa terawa kecil sebab bersamaan dengan itu Cindy bahkan dengan bergairahnya mencopot kaos dan celana panjang aku yang mana celana dalamnya seketika ikut serta terlepas.

    “Wow, lucu sekali bentuk batang kamu Andi..?” Cindy bertanya dengan manjanya.

    “Lho apa punya suami kamu nggak lucu tuh..?” aku balik tanya dan Cindy hanya tertawa dengan ujung kemaluan aku yang sudah berada di dalam mulutnya.

    Gila! Cindy benar-benar luar lazim, mungkin sebab dia sudah bersuami dan sudah punya anak pula. Dan baru kali ini aku menikmati alangkah nikmatnya apa yang selama ini selalu aku tonton di film dan selalu aku bayangkan siang dan malam. Dengan gemasnya Cindy mengelus-elus buah zakar dan menghisap-hisap kepala penis aku dengan lembutnya.

    Tak terasa sudah lama sekali Cindy menghisap batang penis dan akhirnya, “Hey, capek nih jongkok terus. Gantian dong..!”

    Cindy lalu aku gendong ke arah daerah tidur, lalu aku rebahkan dengan kakinya yang putih mulus terkulai di lantai. Kaki Cindy aku angkat perlahan-lahan, sambil memberikan sedikit sensasi di talapak kaki. Cindy kegelian dan mengelinjang, kemudian aku mulai menyerang payudaranya yang memang tak begitu besar melainkan cukup menggoda.

    Ujung penis aku gosok-gosokkan di lubang vaginanya sambil menghisap-hisap puting payudara Cindy. Aku semakin menikmati permainan dikala Cindy mulai mengerang-ngerang keenakkan. Dan dikala pinggulnya mulai digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah aku mulai menyadarai jika Cindy minta dicoblos liang vaginanya. Namun aku sengaja untuk mempermainkan ujung penis di mulut vagina Cindy.

    “Ayo Andi, dimasukkan saja, jangan hanya diluar begitu dong..!” akhirnya Cindy benar-benar tak tahan.

    Lalu aku mulai menekan panis aku untuk masuk ke dalam vagina Cindy. Uuuhhh..! Hangat dan enak sekali rasaya. Cindy sambil mengerang keenakkan mangangkat pantatnya, sehingga penis aku semakin dalam masuknya. Aaahhh..! Semakin enak saja rasanya. Nantinya aku tahu jika berkaitan seks itu sungguh-sungguh enak rasanya.

    Saat pantat Cindy diwariskan, tiba-tiba penis aku terlepas dari lubangnya. Cindy menaikkan lagi pantatnya, dan dikala diwariskan lagi terlepas lagi. Begitu dan seterusnya sampai Cindy marah-marah sebab terbukti aku hanya membisu saja.

    “Ayo dong Andi kamu goyang juga pantatmu maju mundur. Ayo… dongg..!”

    Aku semakin tahu jika behubungan seks bukan saja enak melainkan juga menyenangkan. Pantat Cindy mulai membisu dan pantat aku mulai digerakkan. Perlahan-lahan aku masukkan batang penis yang sudah sungguh-sungguh tegang ini, dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras.

    Perlahan-lahan lagi aku masukkan dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras. Cindy merem melek dikala aku masukkan, dan Cindy mengerang keras dikala aku tarik. Begitu terus aku lakukan sampai akhirnya Cindy bangun dan memeluk aku.

    Dengan mesranya aku menggendong dan mencium bibir Cindy. Namun aku kaget dikala tiba-tiba Cyndi menggoyang dengan keras sekali pantatnya, diputar-putar pantatnya pada gendongan aku, dan pada dikala itu aku semakin kaget dikala tiba-iba pula lubang vaginanya terasa mengecil lalu dengan kerasnya Cindy berteriak, “Annddiii..!” dan keringat kecil-kecil mulai keluar di atas keningnya.

    Sekali lagi, dari sinilah aku benar-benar tahu bahwasanya berkaitan seks itu enak sekali, menyenangkan, dan yang lebih menyenangkan lagi jika kita bisa membawa pasangan kita ke puncak kenikmatan. Karena pada dikala kita memperhatikan pasangan kita menggelinjang keenakkan pada dikala itu pula hati ini akan terasa plong.

    Kembali Cindy marah, sebab dia sudah kelelahan sementara batang kemaluan aku masih berdiri tegak. Dan yang pasti aku belum ejakulasi. Namun sambil mengecup bibir Cindy dengan lembut aku katakan jika aku sudah sungguh-sungguh senang dikenalkan dengan hubungan seks yang sebenarnya, dan aku sudah sungguh-sungguh puas memperhatikan dirinya puas dan senang dengan permainan aku.

    Nantinya kami mandi bersama, dan di kamar mandi kami masih mengulangi permainan-permainan yang lebih menyenangkan lagi. Hampir setiap dikala dan setiap kesempatan di kapal kami melakukannya lagi dan lagi. Saat sampai di Jakarta, dia memberikan alamat dan nomer teleponnya dan berharap sekali jika aku berharap mampir ke rumah atau kantornya.

    Beberapa kali Cindy pernah aku hubungi dan beberapa kali kami pernah berjumpa, sampai akhirnya sekarang kami tak pernah lagi berjumpa sebab terakhir kali aku hubungi alamatnya sudah pindah.

    Entah dimana kamu Cindy, melainkan yang terang aku selalu merindukan kamu, sebab kamu sudah memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga tentang bagaimana berkaitan seks dan memuaskan pasangan main.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Membeli Perawan Gadis ABG SMA

    Cerita Sex Membeli Perawan Gadis ABG SMA


    860 views

    Perawanku – Cerita Sex Membeli Perawan Gadis ABG SMA, Ini dia Cerita Dewasa yang bercerita tentang Gadis SMA bernama Amalia yang kocokan bikin aku merem melek, waktu itu adalah hari ulang tahun sekolah tempat gue belajar 2,5 tahun belakangan ini. hari jadi sekolah merupakan hari yang sangat bahagia bagi kami siswa siswi yang sekolah disana kerana kami semua ga dapet belajar tentunya dan udah dari 3 hari sebelumnya melakukan berbagai persiapan untuk acara hari itu!

    pada hari jadinya sekolah kami mengadakan berbagai acara yang sangat heboh dan ga kalah seru pastinya sob! mulai dari pentas musik aneka band, aneka lomba2 seperti lomba antar kelas sampai lomba modern dance. Namun lomba modern dance ini tidak diadakan antarkelas, tetapi antarangkatan yang membuat acara ini seru adalah suporter dari masing2 kelas dan angkatan yang saling adu mulut sampai adu jotos untuk team yang mereka jagokan!biasalah anak muda seperti kami egonya lagi tinggi-tingginya

    Ok kembali ke acara ulang tahun sekolah gue ini dimulai dari pukul 9 pagi. Namun gue datang pukul 11 siang!hehe.. maklum lah anak bandel yang suka nyari sensasi dan sengaja gue datangnya telat hanya untuk nonton band2 ibu kota dan menyaksikan lomba modern dance saja. Dan akhirnya saat yang dinanti datang juga.

    Modern dance angkatan kelas 3 yaitu angkatan gue sendiri yang beranggotakan 5 orang. Namun yang gue kenal dekat hanya melia yang memiliki nama lengkap Putri Amelia Candra. ohhh ya gw kok sudah mengenalin orang lain padahal gue aja belom kenalan!he..nama gw ryo sob nama panjangnya ga usah deh ya jelek soalnya

    Acara pun dimulai dari penampilan kelas 1 lalu iikuti kelas 2 dan yang menjadi penutup adalah kelas 3. Mereka mulai masuk ke tengah lapangan. Pakaian yang mereka kenakan cukup seksi. Walaupun di bagian perutnya tidak terbuka. Pakaian yang mereka kenakan cukup ketat pastinya, menonjolkan payudara payudara mereka yang baru ‘tumbuh’.

    Cukup membuat mata murid murid lelaki melotot. Dengan diiringi lagu-lagu techno mereka semua yang muda belia seumuran gue meliak-liukan badannya dengan seksi. Seiring lompatan atau gerakan seksi mereka payudara mereka bergoyang-goyang indah dan bergetar-getar!indahnya serasa dunia saat itu

    Mata saya hanya tertuju pada melia. Selain karena wajahnya yang cantik, ia juga memiliki payudara yang cukup seksi tentunya. Rambutnya yang tergerai panjang menambah seksi tubuh indahnya. Walaupun ada pula teman 1 tim dancernya yang saya pikir cukup bohai juga.

    Mulai dari payudara yang lebih besar dari melia, ia juga memiliki paha yang gempal. Namun perhatian gue tetap tertuju pada melia. Wajar aja gue merhatiin terus, menurut gue dia cewek paling seksi secara fisik maupun non.Setelah mereka bermodern dance ria & membangkitkan gairah pada laki-laki, dengan keringat bercucuran di kening, leher & bagian-bagian lainnya, mereka segera berganti baju.

    melia segera menuju kelas untuk kembali mengenakn seragamnya. Seiring langkahnya berjalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Kemudian setelah ia mengambil pakaian ganti dari tasnya, ia pun menuju ke wc untuk berganti baju.

    Lalu gue ikutin dia dr belakang. Terlihat, tali branya nyeplak karena keringat yg basah ke tubuhnya. wowww sedapnyo. Setelah masuk itu, ia masuk ke kamar mandi. Tanpa ia sadari bra dan celana dalemnya yg berwarna hitam jatuh di depan pintu kamar mandi.

    Gue pun langsung saja mengambil bra an cdnya yang jatuh tersebut dan langsung gue pegang. Gue pun masuk ke kamar mandi cowo dengan tujuan mau kencing tanpa maksud untuk menyembunyikan ke dua barang tersebut. Di dalam pikiran gue, gue akan berikan setelah gue kencing.

    Setelah gue kencing, gue liat amelia mondar-mandir di sekitar kamar mandi. Langsung aja gue tegor,
    “Nyari apa melia?”
    “Eh lo ryo, ini nih gue nyari bh sm cd gue, lo lyat gak?”
    “Ohhh, ini mksd lo?” Langsung gue tunjukin bra dan cdnya.
    “Iya, ni dia yg gue cari. Ni lo nemu dimana?”
    “Ni tdi jatoh. Lo ga tau…”
    “Oh yawdh, thanks ya ryo.
    “Iya sm2 melia.”
    “Ywdh deh, gue mo ganti baju dulu yah. Gerah banget nih.”
    “Ngapain melia?”
    “Ganti baaajuuu… knp?? Mo ikuuut??” Tanya amelia nakal.
    “Hhhee. Emg boleh melia??”
    “Hmmm…” dia ngeliat ke sekitar. Setelah itu dia langsung nyruh masuk gue untuk 1 kamar mandi dengannya.
    “Ywdh yuk masuk.”
    “melia, gue mo kencing dulu yah. Lo jangan ngintip.” Langsung gue buka clana gue sambil ngebelakangin amelia. Trus kencing. dan Tiba-tiba melia berkata
    “Oh my god. Gede banget ryo barang (Kontol gue) lo” Gue pun kaget.

    “melia, dibilang jangan ngintip. Ko ngintip sih?”
    “Hhehe. Sori ryo, abis gak sengaja… hehee boong ding, gue penasaran aja pengen liat…”
    “Ah, dsar lo melia. Ywdh, ganti baju tadi katanya mo ganti baju?”
    “Ywdah”Gue pun memakai clana gue lagi.
    Amelia pun sibuk membuka baju dancenya. Trus celananya. Trus branya. Lalu cdnya.
    Gue pun merhatiin semuanya.
    “Eh ryo, jgn ngeliatin ke sini dong.” Sambil ia menutupi toketnya yg sekel dengan tangan kirinya. Trus memiawnya juga ditutupin sama cdnya yang baru dibuka.
    “Hehehe. gue penasaran juga melia…”
    “Penasaran??”
    “Iya”
    “Lo juga tadi penasaran sama barang gue kan?”
    “Iya sih” sambil ia senyum-senyum.
    “melia, gue mo remes2 toket lo dong. Boleh ga?”
    “Ha? Tai lo ryo. Emang lo siapa gue!!”
    “Bentar aja melia”
    “Tapi gue juga pegang2 barang lo ya ryo? Biar adil.”
    “Oh yawdah”dan gw pun ngebuka resleting gue. Nyingkap CD gue. Trus ngeluarin Kontol gue.
    Gue dengan semangat ngeremes2 toket amelia yg sekel. Tapi dia agak takut2 buat megang Kontol gue.
    “Knp melia? Pegang dong… gue aja udah megang toket lo nih. Sekel banget sih melia toket lo?”
    “Ihh, gue baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”
    “Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”

    dan gue mencoba membawa tangannya buat megang Kontol gue secara pelan2 dan sedikit paksaan akhirnya, Kontol gue pun tersentuh oleh tangan amelia.

    “Oowwhhh… kocok2 dong melia…” Pinta gue.

    Dia pun agak malu2 pas mau ngocok Kontol gue.
    Akhirnya pelan2 dia kocok Kontol gue. gue pun sambil ngeremes2 toket dia.

    “Owwhhh… enak melia… agak kenceng dong megangnya…”
    “Iya… ohh gede bgt sih ryo?? Lo dah ngaceng ya nih??”
    “Iya udah lah. Secara gue ngeremes2 toket lo udah nafsu gini. Pasti dah ngaceng.”
    “melia… gue isep yah toket lo??”
    “Ihh, gila lo ah.”
    “Bentar…”
    “Ywdah… nih…” ia pun menyodorkan toketnya ke mulut gue. Tapi ia ngelepasin kocokannya dari Kontol gue.
    “melia, sambil kocokin Kontol gue juga dong. Jangan berenti…”
    “Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Dia pun ngocok Kontol gue agak cepet.
    “Aahhhh… ohhhh… enak meliaa…” suara gue mendesah. Trus gue kenyot2 toketny.
    “Ahhh… yg cepet lagi melia… oohh… uuhhh… ssshhh…” sambil gue kulum lehernya, trus ke bibirnya.
    “melia, sepongin dong sebentar…”
    “Ha?”
    “Sepongiiin… masukin Kontol gue ke mulut lo… trus kocokin pake mulut lo…”
    “Aaahhh!! Gak ahh!! Pake tangan aja yah ryo? Nnti kpn2 deh.” Amelia nolak.
    “Bentar meliaa… pengen nihh…” gue memohon.
    “Ah lo ryo. Ywdah, tp bentar aja ya”
    “iya, sampe keluar…”
    “Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut gue!!”
    “Iya, gak… nnti kalo gue dah mau muncrat gue cabut Kontol gue dari mulut lo…”
    “Yaudah, maen cepet yaa. Takut dicurigain nih gue ntr sama anak2 yang laen.”
    “iya” jwab gue.

    Amelia pun jongkok di depan gue. Mulutnya pas banget udah berhadepan sama Kontol gue.
    Gue pun menyodorkan Kontol gue ke mulutnya. Amelia pun tanpa ragu lagi membuka mulutnya lebar2. gue terus dorong semua Kontol gue masuk ke mulutnya amelia. Setelah itu dia rapetin mulutnya dan mulai menggerakan mulutnya maju mundur sambil skali2 mainin lidah dan bibirnya buat mijet2 Kontol gue.

    Kontol gue kerasa agak2 anget. Trus juga ada rasa2 lembek2 enak yg berasal dari lidahnya.
    Itu semua gue imbangin dengan ikut gerak2in Kontol gue maju mundur.

    “Ooohh… meliaaa… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sambil gue belai2 rambutny yg ga terlalu panjang.
    “Mmmhhhhh… mmmmhh… mhhhh…” amelia pun mendesah smbil terus nyepongin Kontol gue.
    “Ooohhhhhhhhh… teeruusss meliaaaa… ooohhh… eeennnaaakkk… terus melia…”
    “Mmhh… mmhhhh…”
    “Cepetin lagii meliaaa…” pint ague.
    “Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” amelia pun sedkit agak kewalahan nyepongin Kontol gue.
    “Aaahhhh… ooouhhhcchhh… enak meliaaa… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”

    Amelia pun semakin mempercepat kocokan mulutnya di mulut gue. Gue pun mengimbangin dengan memajumundurkan Kontol gue di mulutnya.
    Saking terasa cepatnya. Akhirnya gue udah ngerasain kalo peju gue mau keluar.

    “Aaohhh… meliaa… gue mau keluar nihhhh…”

    Dengan cepat dia ngelepasin mulutnya dari Kontol gue. Trus dia berdiri dari yg sebelumnya pas nyepongin gue dalam posisi jongkok. Gue pun meraih tangan kanannya. Trus gue tuntun buat megang Kontol gue yang udah ngaceng banget krn mau keluar.

    “Kocokin yang cepet melia…”

    Amelia pun mengocok Kontol gue cepet. Pas dia lagi ngocokin Kontol gue, gue kissing bibirnya yang imut2, sambil kadang2 gue remes2 toketnya yang sekel gak terlalu gede.

    Akhirnya setelah kira2 3 menit dikocokin pake tangannya.
    “Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… gue mauuu keluarrrrr nihh…”
    “Uwwhh, ywdah keluarin aja ryo…” dia pun ngarahin Kontol gue ke wc biar peju gue nnti langsung ke buang ke lubang wc tanpa berceceran di lantai.
    “Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… gue keluar meliaaa…” akhirnya peju gue pun keluar. Peju gue muncrat 7x. dari mulai banyak sampe keluar setetes setetes.

    “Oouhwwww… gila ryo, banyak banget peju lo… duuhh kena tangan gue lagi nih…” amelia pun ngelepasin tangannya dari Kontol gue. Trus dia ngebersihin tangannya yang kena peju gue sedikit pake aer di gayung.
    “Uuffhh… iya nih melia, udah lama sih gue gak colai… tapi akhirnya sekarang gue malah dicoliin sama lo… capek nih melia… melia bersihin dong peju gue nih dikit lagi pake mulut lo…” pinta gue kea ca.
    “Apa?” amelia kaget.

    “Jilatin dikit nih ujung Kontol gue, kan masih ad sisa2 pejunya…”
    “Ih males. Gak ah. Jijik gue.”
    “Yah, tanggung nih melia… dikit lagi”
    “Gak. Nnti aja yah kapan2 ryo…” amelia memberi harapan.
    “Huh. Dsar lo melia. Tanggung juga nih. Ywdah deh.”
    “Nih gue bersihin peju lo yang di sini aja nih.” Kata Amelia sambil nyiramin aer ke dalem wc yang sebelumnya banyak peju gue.

    Setelah nyiramin peju gue yang berceceran di wc, amelia pun kembali berganti baju. Begitu juga gue. Gue pun memakai celana dalem gue lagi kemudian resleting celana panjang gue.
    Gue perhatiin amelia. Ia kleiatan seksi banget. Satu persatu ia kenakan pakaiannya. Mulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang juga berwarna hitam. Namun ia agak kesulitan saat akan mengaitkan branya. Lalu ia pun meminta tolong gue.

    “ryo tolong pakein dong.” Ia pun membelakangi gue meminta mengaitkan pengait branya.
    “Tapi ada syaratnya yaa…” ucap gue ngeledek.
    “Syarat apaan?”
    “Tebak dong”
    “Hmmm apa ya. Ga tau ah! Udah cepetan pakein!!” ia pun agak sedikit ngotot.
    “Itu tuh.” Gue pun menunjuk ke arah memiawnya.
    “Ohh ini… lo mau ngewe sama gue?” amelia pun bertanya dengan nada agak sedikit kaget.
    “Iaa, gue pengen ngewe sm lo melia… blh ga?”
    “Anjjrriitt lo ryo, apa masih kurang yg skrg?”
    “Kurang laaaah… gue mau nyicipin tubuh lo pake Kontol gue…”
    “Aaaaaaaahhh!”
    “Sssstt, jgn kenceng2 melia… Ayoo dong meliaaaa… kpn2 yaaahh?? Ga sekarang kok…” ucap gue memohon lagi.
    “Gue masih virgin laaahh ryoo.”
    “Ahh yakinnn lo??”
    “IYA!”
    “Kalo dari toket lo yg gue pegang tadi sih kayanya lo udah ga virgin deh…”
    “Hah? Tau dari mana lo???”
    “Ya tau laaahh, kalo toket cewe yang udah ga virgin tuh udah agak kendor sedikit, ga terlalu sekel banget…”
    “Hahhha gila ya lo, kayanya udah ahli banget nih soal beginian”. Sambil dia sibuk merapikan bajunya.
    “Iya dong, makanya kapan2 mau nyoba ngewe sama gue ga?”
    “Hmmm gimana yaaaaa, yaa liat nanti aja deehhh”. Sambil berkaca di cermin kecil sambil merapikan rambut dan poninya.
    “Yawdahhh nnti kpn2 kita coba yaa??” Ucap gue memastikan.
    “Iya ahh, ywdah, gue mau balik ke anak2 dulu nih. Ntr gue dicurigain lagi ganti baju doang kok lama banget.” Dia pun membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.
    “Sipp, ati2 lo. Thankss meliaa atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”“Haahh, bakalan enak nih kalo seandainya nanti gue ML sama dia” Pikir gue.

    dan setelah berapa menit gue keluar dari toilet tersebut perasaan menyesal pun datang menghampiri! biasalah penyesalan selalu datangnya belakangan dan ga pernah duluan! menyesal kenapa ryo? he…menyesal kenapa ya ga gue paksa melia untuk langsung aja ngajakin ngentot!hahahaha…

    sambil ngebayangin seandainya pas didalam toilet cewek tersebut gw ngentot sama melia, tapi gw punya obsesi untuk ngedapetin perawan si melia bagaimapun caranya gw harus yang pertama meniduri dia kalau masih perawan!

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Menikmati Berkaraoke Di Bali Yang Tiada Dua-nya

    Cerita Sex Menikmati Berkaraoke Di Bali Yang Tiada Dua-nya


    860 views

    Perawanku – Cerita Sex Menikmati Berkaraoke Di Bali Yang Tiada Dua-nya, Pengalaman Pribadi Saya waktu maen di bali, iseng2 cari hiburan agar tidak suntuk, terlintas dalam pikiran saya ingin Karaoke, biasanya kalau tempat karokean dibali pasti tuw ada showroom yang memajang cewek cewek
    bookingan sebagai pemandu lagunya nah kisah dewasa ngentot pemandu lagu karaoke,

    pendek cerita , kami pergi ketempat karoke mesum tersebut bersama 5 teman cowok dan disana kami membooking 2 cewek pemandu lagu untuk diajak karaoke cewek2 disana sexy dan genit serta mata duitan tentunya dan kami semua udah pada mulai agak mabok sambil dengerin trance music sambil geleng geleng kepala ga jelas.

    Lalu diluar terdengar ada suara hak tinggi lewat keltok keltok bunyinya dan lewatlah 3 orang cewek gelis pisan oiiiiii, rock pendek serta toket keliatan jelas dengan pakaian sedikit transparant dan seksi biasalah di club gitu lho brooo

    Kemudian teman saya yudi bisa dibilang orangnya cakep, mempunyai arua memikat yg biasa mendapatkan mangsa ditempat ini mencoba mengundang mereka untuk join minum bareng di room yang kami sewa sebab room ini special kerana dibalconnya kita bisa meliat secara langsung dari atas suasa di club dan pas diatasnya tempat dance floornya para dugemers.

    Teman saya satu lagi Surya juga langsung sok kenal sok dekat gitu, nawarin 3 cewek ini minum dan biasa rayuan mautnya semua keluar. heny, Octa dan winda ini kebetulan lewat mau ke wc dan bt di tempat karaoke temannya 2 ruangan disebelah lelakinya sudah termakan usia alias sudah aki aki!hahahahaha

    kebetulan mereka mabok berat, dance nya seductive sekali dan kita masing2 dance dengan salah satu diantara mereka atau kadang2 ber 6 pelukan rame2, wah pokoknya udah asyik banget deh. Si heny yang paling hot diantara mereka, pake t-shit ketat dan rok pendek sexy jadi incaran yudi, Surya dan saya. kita gantian melukin dia dari
    belakang dan dance sambil nempelin badan,…

    yang pasti kemaluan kita kita semua sudah ngaceng oiiii. heny dan teman2nya juga kelihatannya tahu ini mereka sengaja goyang2in pantat mereka waktu kita peluk dari belakang sembari terus ngasi mereka minuman agar lebih terasa makin mabuk makin mantabs kata meraka

    Karena merasa sudah ga tahan lagi saya tarik heny untuk mojok berdua, dia juga tambah berani. di pojokan karaoke room, di samping tv, agak gelap, saya sosot aja bibir genitnya dan dia juga pasrah dan horny, dia diem aja waktu tangan saya masuk ke t-shirt nya yang ketat,

    ternyata dia kagak pake bra. toketnya mungkin 34B, sorry bro saya juga udah agak mabok, yang pasti langsung saya remes2, sampe mendesah2 kagak karuan dan mencoba saya untuk menyuruh isepin dong puting saya,…ahhh udah kagak tahan nih…..waduhhh parah juga nih cewek ternyata, tangannya langsung ngeraba2 buah pelir saya waduhhhh mulai rada2 gimana gitu

    Langsung aja saya isep2 puting nya yang udah keras kagak karuan… saya remes2 toketnya buset dah gila bener toket elu keras banget. Dia bilang.. iya nih saya horny banget, elu sih dari tadi nempel2in baranglu ke pantat saya akhirnya kita berdua makin nekat, dia ngerogoh kontol saya dan dimainin dansaya kagak mau kalah, saya juga masukin tangan saya ke cd nya.

    langsung saya kocok2 tuw meki atau memeknya, busyeet udh main basah aja ni cewek bookingan, terus mainin aja sambil megang2 dan kocok2ga sampe 6 menitan, bagian dalam memeknya berkedut2, saya rasa dia keluar, yang ada tangannya yang ada di kontol saya makin cepat dan makin cepat, hampir saya kagak bisa tahan lagi. karena udah kagak tahan juga,

    akhirnya heny saya ajak ke wc (yg ada di dalam vip karaoke room ini)…. yang ada di dalam wc, saya buka tshirtnya, kelihatan toketnya yang masih kenceng banget, langsung saya jilat2 dan saya naikin dia ke wastafel sambil saya buka celana saya Udah kagak tahan, tanpa basa basi lagi langsung to the point nyuruh dia ngakang dan memasukan kemaluan saya ke lubang vagina nya yang sudah basah sangat dan telanjang bulat, sabar dong beib pelanin dikit napa ungkap ni gadis cantik telanjang sakit tau sambil terus mendesah2 nafsu gitu setelah saya masukin kontok bertubi2… sementara tangan saya satunya memegang paha mulusnya dab terus mencoba memompa tanpa henti dan terus bergerlirya. tangan saya yang satu lagi meremas2 toketnya yang putih mulus dan bahenol pas telanjang bugil karena pengaruh alkohol,

    Cerita Sex Menikmati Berkaraoke Di Bali Yang Tiada Dua-nya

    Cerita Sex Menikmati Berkaraoke Di Bali Yang Tiada Dua-nya

    saya juga agak lama keluarnya dan benar2 menikmati ngentot gila2an ini. saya langsung balikin badannya heny yang
    tinggi langsing ini dan hajar dari belakang doggy style waduhhh sedaps banget sambil remas2 pantatnya. memeknya heny benar2 enak nih,, basah tetapi peret banget…..

    terus kita pindah posisi lagi, saya duduk di atas toilet dan dia masukin kontol saya sambil berdiri dan duduk diatas
    pangkuan say pemandangan ini luar biasa banget indah sekali sambil menjilat putingnya dan akhirnya saya pun croootin pejuh saya didalamnmemeknya ohhhhhh lega banget rasanya setelah kontol loyo.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex meki tembem

    Cerita Sex meki tembem


    859 views

    Perawanku – Cerita Sex meki tembem, Mbak Rosa adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yang ikut dengan keluargaku di Kota Semarang sejak SMP, Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah SMP sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku.

    Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Mbak Rosa ikut dengan keluargaku sampai dia lulus sekolah SMA dan dia kembali ke desa. Saat itu aku masih duduk di bangku sekolah SD. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apa-apa terhadapnya.

    Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa tepatnya ke Kota Makassar mengikuti ayah yang pindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya.

    Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa Mbak Rosa sudah punya rumah sendiri dan tinggal bersama suaminya di desa seberang. Setelah dua hari di rumah nenek aku berniat mengunjungi rumah Mbak Rosa. Setelah diberi tahu arah rumahnya (sekitar 1 km) aku pergi kira-kira jam tiga sore dan berniat menginap. Dari sinilah cerita ini berawal.

    Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, akhirnya aku sampai di rumah yang ciri-cirinya sama dengan yang dikatakan nenek. Sejenak kuamati kelihatannya sepi, lalu aku coba mengetok pintu rumahnya.

    “Ya sebentar..” terdengar sahutan wanita dari dalam.

    Tak lama kemudian keluar seorang wanita dan aku masih kenal wajah itu walau lama tidak bertemu. Mbak Rosa terlihat manis dan kulitnya masih putih seperti dulu. Dia sepertinya tidak mengenaliku.

    “Cari siapa ya?” tanya Mbak Rosa.

    “Anda Mbak Rosa kan?” aku balik bertanya.

    “Iya benar, anda siapa ya dan ada keperluan apa?” Mbak Rosa kembali bertanya dengan raut muka yang berusaha mengingat-ingat.

    “Masih inget sama aku nggak Mbak? Aku Rian Mbak, masak lupa sama aku”, kataku.

    “Kamu Rian anaknya Pak Deni?” kata Mbak Rosa setengah nggak percaya.

    “Ya ampun Rian, aku nggak ngenalin kamu lagi. Berapa tahun coba kita nggak bertemu.” Kata Mbak Rosa sambil memeluk tubuhku dan menciumi wajahku.

    Aku kaget setengah mati, baru kali ini aku diciumi seorang wanita. Aku rasakan buah dadanya menekan dadaku. Ada perasaan lain muncul waktu itu.

    “Kamu kapan datangnya, dengan siapa” kata Mbak Rosa sambil melepas pelukannya.

    “Saya datang dua hari lalu, saya hanya sendiri.” kataku.

    “Eh iya ayo masuk, sampai lupa, ayo duduk.” Katanya sambil menggeret tanganku.

    Kami kemudian duduk di ruang tamu sambil mengobrol sana-sini, maklum lama nggak tetemu. Mbak Rosa duduk berhimpitan denganku. Tentu saja buah dadanya menempel di lenganku. Aku sedikit terangsang karena hal ini, tapi aku coba menghilangkan pikiran ini karena Mbak Rosa sudah aku anggap sebagai keluarga sendiri.

    “Eh iya sampai lupa buatin kamu minum, kamu pasti haus, sebentar ya..” kata Mbak Rosa ditengah pembicaraan.

    Tak lama kemudian ia datang, “Ayo ini diminum”, kata Mbak Rosa.

    “Kok sepi, pada kemana Mbak?” Tanyaku.

    “Oh kebetulan Mas Hendra (suaminya Mbak Rosa ) pergi kerumah orang tuanya, ada keperluan, rencananya besok pulangnya dan si Hadi (anaknya Mbak Rosa ) ikut” jawab Mbak Rosa .

    “Belum punya Adik Mbak dan Mbak Rosa kok nggak ikut?” tanyaku lagi.

    “Belum Rian padahal udah pengen lho.. tapi memang dapatnya lama mungkin ya, kayak si Hadi dulu. Mbak Rosa ngurusi rumah jadi nggak bisa ikut” katanya.

    “Eh kamu nginep disini kan? Mbak masih kangen lho sama kamu” katanya lagi.

    “Iya Mbak, tadi sudah pamit kok” kataku.

    “Kamu mandi dulu sana, ntar keburu dingin” kata Mbak Rosa.

    Lalu aku pergi mandi di belakang rumah dan setelah selesai aku lihat-lihat kolam ikan di belakang rumah dan kulihat Mbak Rosa gantian mandi. Kurang lebih lima belas menit, Mbak Rosa selesai mandi dan aku terkejut karena ia hanya mengenakan handuk yang dililitkan di tubuhnya.

    Aku pastikan ia tidak memakai BH dan mungkin CD juga karena tidak aku lihat tali BH menggantung di pundaknya.

    “Sayang Rian ikannya masih kecil, belum bisa buat lauk” kata Mbak Rosa sambil melangkah ke arahku lalu kami ngobrol sebentar tentang kolam ikannya.

    Kulihat buah dadanya sedikit menyembul dari balutan handuknya dan ditambah bau harum tubuhnya membuatku terangsang. Tak lama kemudian ia pamit mau ganti baju. Mataku tak lepas memperhatikan tubuh Mbak Rosa dari belakang. Kulitnya benar-benar putih.

    Sepasang pahanya putih mulus terlihat jelas bikin burungku berdiri. Ingin rasanya aku lepas handuknya lalu meremas, menjilat buah dadanya, dan menusuk-nusuk selangkangannya dengan burungku seperti dalam bokep yang sering aku lihat. Sejenak aku berkhayal lalu kucoba menghilangkan khayalan itu.

    Haripun berganti petang, udara dingin pegunungan mulai terasa. Setelah makan malam kami nonton teve sambil ngobrol banyak hal, sampai tak terasa sudah pukul sembilan.

    “Rian nanti kamu tidur sama aku ya, Mbak kangen lho ngeloni kamu” kata Mbak Rosa.

    “Apa Mbak?” Kataku terkejut.

    “Iya.. Kamu nanti tidur sama aku saja. Inget nggak dulu waktu kecil aku sering ngeloni kamu” katanya.

    “Iya Mbak aku inget” jawabku.

    “Nah ayo tidur, Mbak udah ngantuk nih” kata Mbak Rosa sambil beranjak melangkah ke kamar tidur dan aku mengikutinya dari belakang, pikiranku berangan-angan ngeres. Sampai dikamar tidur aku masih ragu untuk naik ke ranjang.

    “Ayo jadi tidur nggak?” tanya Mbak Rosa.

    Lalu aku naik dan tiduran disampingnya. Aku deg-degan. Kami masih ngobrol sampai jam 10 malam.

    “Tidur ya.. Mbak udah ngantuk banget” kata Mbak Rosa.

    “Iya Mbak” kataku walaupun sebenarnya aku belum ngantuk karena pikiranku semakin ngeres saja terbayang-bayang pemandangan menggairahkan sore tadi, apalagi kini Mbak Rosa terbaring di sampingku, kurasakan burungku mengeras.

    Aku melirik ke arah Mbak Rosa dan kulihat ia telah tertidur lelap. Dadaku semakin berdebar kencang tak tahu apa yang harus aku lakukan. Ingin aku onani karena sudah tidak tahan, ingin juga aku memeluk Mbak Rosa dan menikmati tubuhnya, tapi itu tidak mungkin pikirku.

    Aku berusaha menghilangkan pikiran kotor itu, tapi tetap tak bisa sampai jam 11 malam. Lalu aku putus kan untuk melihat paha Mbak Rosa sambil aku onani karena bingung dan udah tidak tahan lagi.

    Dengan dada berdebar-debar aku buka selimut yang menutupi kakinya, kemudian dengan pelan-pelan aku singkapkan roknya hingga celana dalam hitamnya kelihatan, dan terlihatlah sepasang paha putih mulus didepanku beitu dekat dan jelas.

    Semula aku hanya ingin melihatnya saja sambil berkhayal dan melakukan onani, tetapi aku penasaran ingin merasakan bagaimana meraba paha seorang perempuan tapi aku takut kalau dia terbangun.

    Kurasakan burungku melonjak-lonjak seakan ingin melihat apa yang membuatnya terbangun. Karena sudah dikuasai nafsu akhirnya aku nekad, kapan lagi kalau tidak sekarang pikirku.

    Dengan hati-hati aku mulai meraba paha Mbak Rosa dari atas lutut lalu keatas, terasa halus sekali dan kulakukan beberapa kali. Karena semakin penasaran aku coba meraba celana dalamnya, tetapi tiba-tiba Mbak Rosa terbangun.

    “Rian! Apa yang kamu lakukan!” kata Mbak Rosa dengan terkejut.

    Ia lalu menutupi pahanya dengan rok dan selimutnya lalu duduk sambil menampar pipiku. Terasa sakit sekali.

    “Kamu kok berani berbuat kurang ajar pada Mbak Rosa. Siapa yang ngajari kamu?” kata Mbak Rosa dengan marah.

    Aku hanya bisa diam dan menunduk takut. Burungku yang tadinya begitu perkasa aku rasakan langsung mengecil seakan hilang.

    “Tak kusangka kamu bisa melakukan hal itu padaku. Awas nanti kulaporkan kamu ke nenek dan bapakmu” kata Mbak Rosa.

    “Ja.. jangan Mbak” kataku ketakutan.

    “Mbak Rosa kan juga salah” kataku lagi membela diri.

    “Apa maksudmu?” tanya Mbak Rosa.

    “Mbak Rosa masih menganggap saya anak kecil, padahal saya kan udah besar Mbak, sudah lebih dari 17 tahun. Tapi Mbak Rosa masih memperlakukan aku seperti waktu aku masih kecil, pakai ngeloni aku segala. Trus tadi sore juga, habis mandi Mbak Rosa hanya memakai handuk saja didepanku. Saya kan lelaki normal Mbak” jelasku.

    Kulihat Mbak Rosa hanya diam saja, lalu aku berniat keluar dari kamar.

    “Mbak.. permisi, biar saya tidur saja di kamar sebelah” kataku sambil turun dari ranjang dan berjalan keluar.

    Mbak Rosa hanya diam saja. Sampai di kamar sebelah aku rebahkan tubuhku dan mengutuki diriku yang berbuat bodoh dan membayangkan apa yang akan terjadi besok. Kurang lebih 15 menit kemudian kudengar pintu kamarku diketuk.

    “Rian.. kamu masih bangun? Mbak boleh masuk nggak?” Terdengar suara Mbak Rosa dari luar.

    “Ya Mbak, silakan” kataku sambil berpikir mau apa dia.

    Mbak Rosa masuk kamarku lalu kami duduk di tepi ranjang. Aku lihat wajahnya sudah tidak marah lagi.

    “Rian.. Maafkan Mbak ya telah nampar kamu” katanya.

    “Seharusnya saya yang minta maaf telah kurang ajar sama Mbak Rosa ” kataku.

    “Nggak Rian, kamu nggak salah, setelah Mbak pikir, apa yang kamu katakan tadi benar. Karena lama nggak bertemu, Mbak masih saja menganggap kamu seorang anak kecil seperti dulu aku ngasuh kamu. Mbak tidak menyadari bahwa kamu sekarang sudah besar” kata Mbak Rosa.

    Aku hanya diam dalam hatiku merasa lega Mbak Rosa tidak marah lagi.

    “Rian, kamu bener mau sama Mbak?” tanya Mbak Rosa.

    “Maksud Mbak?” kataku terkejut sambil memandangi wajahnya yang terlihat bagitu manis.

    “Iya.. Mbak kan udah nggak muda lagi, masa’ sih kamu masih tertarik sama aku?” katanya lagi.

    Aku hanya diam, takut salah ngomong dan membuatnya marah lagi.

    “Maksud Mbak.., kalau kamu bener mau sama Mbak, aku rela kok melakukannya dengan kamu” katanya lagi.

    Mendengar hal itu aku tambah terkejut, seakan nggak percaya.

    “Apa Mbak” kataku terkejut.

    “Bukan apa-apa Rian, kamu jangan berpikiran enggak-enggak sama Mbak. Ini hanya untuk meyakinkan Mbak bahwa kamu telah dewasa dan lain kali tidak menganggap kamu anak kecil lagi” kata Mbak Rosa.

    Lagi-lagi aku hanya diam, seakan nggak percaya. Ingin aku mengatakan iya, tapi takut dan malu. Mau menolak tapi aku pikir kapan lagi kesempatan seperti ini yang selama ini hanya bisa aku bayangkan.

    “Gimana Rian? Tapi sekali aja ya.. dan kamu harus janji ini menjadi rahasia kita berdua” kata Mbak Rosa.

    Aku hanya mengangguk kecil tanda bahwa aku mau.

    “Kamu pasti belum pernah kan?” kata Mbak Rosa.

    “Belum Mbak, tapi pernah lihat di film” kataku.

    “Kalau begitu aku nggak perlu ngajari kamu lagi” kata Mbak Rosa.

    Mbak Rosa lalu mencopot bajunya dan terlihatlah buah dadanya yang putih mulus terbungkus BH hitam, aku diam sambil memperhatikan, birahiku mulai naik. Lalu Mbak Rosa mencopot roknya dan paha mulus yang aku gerayangi tadi terlihat.

    Tangannya diarahkan ke belakang pundak dan BH itupun terlepas, sepasang buah dada berukuran sedang terlihat sangat indah dipadu dengan puting susunya yang mencuat kedepan. Mbak Rosa lalu mencopot CD hitamnya dan kini ia telah telanjang bulat.

    Penisku terasa tegang karena baru pertama kali ini aku melihat wanita telanjang langsung dihadapanku. Ia naik ke atas ranjang dan merebahkan badannya terlentang.

    Aku begitu takjub, bayangkan ada seorang wanita telanjang dan pasrah berbaring di ranjang tepat dihadapanku. Aku tertegun dan ragu untuk melakukannya.

    “Ayo Rian.. apa yang kamu tunggu, Mbak udak siap kok, jangan takut, nanti Mbak bantu” kata Mbak Rosa.

    Segera aku melepaskan semua pakaianku karena sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi. Kulihat Mbak Rosa memperhatikan burungku yang berdenyut-denyut, aku lalu naik ke atas ranjang. Karena sudah tidak sabar, langsung saja aku memulainya.

    Langsung saja aku kecup bibirnya, kulumat-lumat bibirnya, terasa ia kurang meladeni bibirku, aku pikir mungkin suaminya tidak pernah melakukannya, tapi tidak aku hiraukan, terus aku lumat bibirnya.

    Sementara itu kuarahkan tanganku ke dadanya. Kutemukan gundukan bukit, lalu aku elus-elus dan remas buah dadanya sambil sesekali memelintir puting susunya.

    “Ooh.. Rian.. apa yang kau lakukan.. ergh.. sshh..” Mbak Rosa mulai mendesah tanda birahinya mulai naik, sesekali kurasakan ia menelan ludahnya yang mulai mengental.

    Setelah puas dengan bibirnya, kini mulutku kuarahkan ke bawah, aku ingin merasakan bagaimana rasanya mengulum buah dada. Sejenak aku pandangi buah dada yang kini tepat berada di hadapanku, ooh sungguh indahnya, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah lelaki.

    Langsung aku jilati mulai dari bawah lalu ke arah putingnya, sedangkan buah dada kanannya tetap kuremas-remas sehingga tambah kenyal dan mengeras.

    “Emmh oh aarghh” Mbak Rosa mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya.

    Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit bibir bawahnya. Kini jariku kuarahkan ke selangkangannya. Disana kurasakan ada rumput yang tumbuh di sekeliling memeknya.

    Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa ia sudah benar-benar terangsang. Kupermainkan jari-jariku sambil mencari klentitnya. Kugerakkan jari-jariku keluar masuk di dalam lubang yang semakin licin tersebut.

    “Aargghh.. eemhh.. Rian kam.. mu ngapainn oohh..” kata Mbak Rosa meracau tak karuan, kakinya menjejak-jejak sprei dan badannya mengeliat-geliat.

    Tak kupedulikan kata-katanya. Tubuh Mbak Rosa semakin mengelinjang dikuasai nafsu birahi. Kuarasakan tubuh Mbak Rosa menegang dan kulihat wajahnya memerah bercucuran keringat, aku pikir dia sudah mau klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam memeknya.

    “Ohh.. arghh.. oohh..” kata Mbak Rosa dengan nafas tersengal-sengal dan tiba-tiba..

    “Oohh aahh..” Mbak Rosa mendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya bergetar hebat beberapa kali. Terasa cairan hangat memenuhi memeknya.

    “Ohh.. ohh.. emhh..” Mbak Rosa masih mendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.

    “Rian apa yang kamu lakukan kok Mbak bisa kayak gini” tanya Mbak Rosa.

    “Kenapa emangnya Mbak?” Kataku.

    “Baru kali ini aku merasakan nikmat seperti ini, luar biasa” kata Mbak Rosa.

    Ia lalu bercerita bahwa selama bersama suaminya ia tidak pernah mendapatkan kepuasan, karena mereka hanya sebentar saja bercumbu dan dalam bercinta suaminya cepat selesai.

    “Mbak sekarang giliranku” kubisikkan ditelinganya, Mbak Rosa mengangguk kecil.

    Aku mulai mencumbunya lagi. Kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang aku nikmati, tak lupa jari-jariku kupermainkan di dalam memeknya.

    “Aarghh.. emhh.. ooh..” terdengar Mbak Rosa mulai mendesah-desah lagi tanda ia telah terangsang.

    Setelah aku rasa cukup, aku ingin segera merasakan bagaimana rasanya menusukkan burungku ke dalam memeknya. Aku mensejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan Mbak Rosa tahu, ia lalu mengangkangkan pahanya dan kuarahkan burungku ke memeknya. Setelah sampai didepannya aku ragu untuk melakukannya.

    “Ayo Rian jangan takut, masukin aja” kata Mbak Rosa.

    Perlahan-lahan aku masukkan burungku sambil kunikmati, bless terasa nikmat saat itu. Burungku mudah saja memasuki memeknya karena sudah sangat basah dan licin. Kini mulai kugerakkan pinggulku naik turun perlahan-lahan. Ohh nikmatnya.

    “Lebih cepat Rian arghh.. emhh” kata Mbak Rosa terputus-putus dengan mata merem-melek.

    Aku percepat gerakanku dan terdengar suara berkecipak dari memeknya.

    “Iya.. begitu.. aahh.. ter.. rrus.. arghh..” Mbak Rosa berkata tak karuan.

    Keringat kami bercucuran deras sekali. Kulihat wajahnya semakin memerah.

    “Rian, Mbak mau.. enak lagi.. oohh.. ahh.. aahh.. ahh..” kata Mbak Rosa sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan memeknya dipenuhi cairan hangat menyiram penisku.

    Remasan dinding memeknya begitu kuat, akupun percepat gerakanku dan.. croott.. akupun mencapai klimaks aahh.., kubiarkan air maniku keluar di dalam memeknya. Kurasakan nikmat yang luar biasa, berkali-kali lebih nikmat dibandingkan ketika aku onani.

    Aku peluk tubuhnya erat-erat sambil mengecup puting susunya menikmati kenikmatan sex yang sesungguhnya yang baru aku rasakan pertama kali dalam hidupku. Setelah cukup kumenikmatinya aku cabut burungku dan merebahkan badanku disampinya.

    “Mbak Rosa , terima kasih ya..” kubisikkan lirih ditelinganya sambil kukecup pipinya.

    “Mbak juga Rian.. baru kali ini Mbak merasakan kepuasan seperti ini, kamu hebat” kata Mbak Rosa lalu mengecup bibirku.

    Kami berdua lalu tidur karena kecapaian.

    Kira-kira jam 3 pagi aku terbangun dan merasa haus sekali, aku ingin mencari minum. Ketika aku baru mau turun dari ranjang, Mbak Rosa juga terbangun.

    “Kamu mau kemana Rian..” katanya.

    “Aku mau cari minum, aku haus. Mbak Rosa mau?” Kataku.

    Ia hanya mengangguk kecil. Aku ambil selimut untuk menutupi anuku lalu aku ke dapur dan kuambil sebotol air putih.

    “Ini Mbak minumnya” kataku sambil kusodorkan segelas air putih.

    Aku duduk di tepi ranjang sambil memandangi Mbak Rosa yang tubuhnya ditutupi selimut meminum air yang kuberikan.

    “Ada apa Rian, kok kamu memandangi Mbak” katanya.

    “Ah nggak Papa. Mbak cantik” kataku sedikit merayu.

    “Ah kamu Rian, bisa aja, Mbak kan udah tua Rian” kata Mbak Rosa.

    “Bener kok, Mbak malah makin cantik sekarang” kataku sambil kukecup bibirnya.

    “Rian.. boleh nggak Mbak minta sesuatu” kata Mbak Rosa.

    “Minta apa Mbak?” tanyaku penasaran.

    “Mau nggak kamu kalau..” kata Mbak Rosa terhenti.

    “Kalau apa Mbak?” kataku penuh tanda tanya.

    “Kalau.. kalau kamu emm.. melakukannya lagi” kata Mbak Rosa dengan malu-malu sambil menunduk, terlihat pipinya memerah.

    “Lho.. katanya tadi, sekali aja ya Rian.., tapi sekarang kok?” kataku menggodanya.

    “Ah kamu, kan tadi Mbak nggak ngira bakal kayak gini” katanya manja sambil mencubit lenganku.

    “Dengan senang hati aku akan melayani Mbak Rosa ” kataku.

    Sebenarnya aku baru mau mengajaknya lagi, e.. malah dia duluan. Ternyata Mbak Rosa juga ketagihan. Memang benar jika seorang wanita pernah merasa puas, dia sendiri yang akan meminta. Kami mulai bercumbu lagi, kali ini aku ingin menikmati dengan dengan sepuas hatiku.

    Ingin kunikmati setiap inci tubuhnya, karena kini aku tahu Mbak Rosa juga sangat ingin. Seperti tadi, pertama-tama bibirnya yang kunikmati. Dengan penuh kelembutan aku melumat-lumat bibir Mbak Rosa.

    Aku makin berani, kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya, kupermainkan lidahku. Mbak Rosa pun mulai berani, lidahnya juga dipermainkan sehingga lidah kami saling beradu, membuatku semakin betah saja berlama-lama menikmati bibirnya.

    Tanganku juga seperti tadi, beroperasi di dadanya, kuremas-remas dadanya yang kenyal mulai dari lembah hingga ke puncaknya lalu aku pelintir putingnya sehingga membuatnya menggeliat dan mengelinjang. Dua bukit kembar itupun semakin mengeras. Ia menggigit bibirku ketika kupelintir putingnya.

    Aku sudah puas dengan bibirnya, kini mulutku mengulum dan melumat buah dadanya. Dengan sigap lidahku menari-nari diatas bukitnya yang putih mulus itu. Tanganku tetap meremas-remas buah dadanya yang kanan. Kulihat mata Mbak Rosa sangat redup, dan ia memagut-magut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.

    “Oohh.. arghh.. en.. ennak Rian.. emhh..” kata Mbak Rosa mendesah-desah.

    Tiba-tiba tangannya memegang tanganku yang sedang meremas-remas dadanya dan menyeretnya ke selangkangannya. Aku paham apa yang diinginkannya, rupanya ia ingin aku segera mempermainkan memeknya. Jari-jarikupun segera bergerilya di memeknya. Kugerakkan jariku keluar masuk dan kuelus-elus klentitnya membuatnya semakin menggelinjang tak karuan.

    “Ya.. terruss.. aarggghh.. emmhh.. enak.. oohh..” mulut Mbak Rosa meracau.

    Setiap kali Mbak Rosa terasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk memeknya, setelah dia agak tenang, aku permainkan lagi memeknya, kulakukan beberapa kali.

    “Emhh Rian.. ayo dong jangan begitu.. kau jahat oohh..” kata Mbak Rosa memohon.

    Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akan membuatnya klimaks dengan jariku tetapi dengan mulutku, aku benar-benar ingin mencoba semua yang pernah aku lihat di bokep.

    Segera aku arahkan mulutku ke selangkangannya. Kusibakkan rumput-rumpuat hitam yang disekeliling memeknya dan terlihatlah memeknya yang merah dan mengkilap basah, sungguh indah karena baru kali ini melihatnya.

    Aku agak ragu untuk melakukannya, tetapi rasa penasaranku seperti apa sih rasanya menjilati memek lebih besar. Segera aku jilati lubang itu, lidahku kujulurkan keluar masuk.

    “Rian.. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” kata Mbak Rosa.

    Ia terkejut aku menggunakan mulutku untuk menjilati memeknya, tapi aku tidak pedulikan kata-katanya. Ketika lidahku menyentuh kelentitnya, ia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tak karuan dan tak lama kemudian tubuhnya bergetar beberapa kali, tangannya mencengkeram sprei dan mulutku di penuhi cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.

    “Ohmm.. emhh.. ennak Rian.. aahh..” kata Mbak Rosa ketika ia klimaks.

    Setelah Mbak Rosa selesai menikmati kenikmatan yang diperolehnya, aku kembali mencumbunya lagi karena aku juga ingin mencapai kepuasan.

    “Gantian Mbak diatas ya sekarang” kataku.

    “Gimana Rian aku nggak ngerti” kata Mbak Rosa.

    Daripada aku menjelaskan, langsung aku praktekkan. Aku tidur telentang dan Mbak Rosa aku suruh melangkah diatas burungku, tampaknya ia mulai mengerti. Tangannya memegang burungku yang tegang hebat lalu perlahan-lahan pinggangnya diturunkan dan memeknya diarahkan ke burungku dan dalam sekejap bless burungku hilang ditelan memeknya.

    Mbak Rosa lalu mulai melakukan gerakan naik turun, ia angkat pinggangnya dan ketika sampai di kepala penisku ia turunkan lagi. Mula-mula ia pelan-pelan tapi ia kini mulai mempercepat gerakannya.

    Kulihat wajahnya penuh dengan keringat, matanya sayu sambil merem melek dan sesekali ia melihat kearahku. Mulutnya mendesis-desih. Sungguh sangat sexy wajah wanita yang sedang dikuasai nafsu birahi dan sedang berusaha untuk mencapai puncak kenikmatan.

    Wajah Mbak Rosa terlihat sangat cantik seperti itu apalagi ditambah rambut sebahunya yang terlihat acak-acakan terombang ambing gerakan kepalanya. Buah dadanya pun terguncang-guncang, lalu tanganku meremas-remasnya. Desahannya tambah keras ketika jari-jariku memelintir puting susunya.

    “Oh emhh yaah.. ohh..” itulah kata-kata yang keluar dari mulut Mbak Rosa.

    “Aku nggak kuat lagi Rian..” kata Mbak Rosa sambil berhenti menggerakkan badannya, aku tahu ia segera mencapai klimaks.

    Kurebahkan badannya dan aku segera memompa memeknya dan tak lama kemudian Mbak Rosa mencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan Mbak Rosa menikmati kenikmatan yang diperolehnya.

    Setelah itu aku cabut penisku dan kusuruh Mbak Rosa menungging lalu kumasukkan burungku dari belakang. Mbak Rosa terlihat hanya pasrah saja terhadap apa yang aku lakukan kepadanya. Ia hanya bisa mendesah kenikmatan.

    Setelah puas dengan posisi ini, aku suruh Mbak Rosa rebahan lagi dan aku masukkan lagi burungku dan memompa memeknya lagi karena aku sudah ingin sekali mengakhirinya. Beberapa saat kemudian Mbak Rosa ingin klimaks lagi, wajahnya memerah, tubuhnya menggelinjang kesana kemari.

    “Ahh.. oh.. Mbak mau enak lagi Rian.. arrghh ahh..” kata Mbak Rosa.

    “Tunggu Mbak, ki kita bareng aku juga hampir” kataku.

    “Mbak udah nggak tahan Rosa .. ahh..” kata Mbak Rosa sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik.

    Cairan hangat menyiram burungku dan kurasakan dinding memeknya seakan-akan menyedot penisku begitu kuat dan akhirnya akupun tidak kuat dan croott.. akupun mencapai klimaks, oh my god nikmatnya luar biasa. Lalu kami saling berpelukan erat menikmati kenikmatan yang baru saja kami raih.

    Hal ini pun sampai sekarang masih kurahasiakan dari siapapun. Setiap saat aku bertemu dengan mbak Rosa, dirinya pasti selalu mengajakku ngentot dan bercumbu menikmati setiap rangsangan yang kuberikan padanya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • BERPACU DALAM RINTIK HUJAN

    BERPACU DALAM RINTIK HUJAN


    858 views

    Cerita Sex ini berjudulBERPACU DALAM RINTIK HUJANCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Nama aku Melda, aku bekerja disebuah toko milik seorang keturunan yg kaya di kota S, bos aku bernama Liem, bertubuh gendut tapi kekar, orangnya bermata sipit dan selalu melirik kearah tempat dimana aku duduk menunggu didepan rak barang.

    Mbelor adalah lelaki yg sering datang ketoko membeli barang dan selalu menggoda aku, walaupun dia tak membeli apaapa, bahkan sesekali dia membeli pembalut wanita dan kemudian memberikannya kepadaku.

    Akhirnya dia datang juga dibawah hujan rintik tepat pada pukul 21.00, tepat ketika toko mau tutup, dia langsung menuju kearahku, menatap dan berkata kalem,

    Aku mau beli kondom dengan wajah kalem, kemudian dia tertawa kecil melihat wajahku yg memerah.
    memangnya buat siapa mas Mbelor? jawabku ,
    Buat kamu dong.. sahutnya langsung.

    Wajahku langsung memerah saat itu juga sembari mencubit tngannya yg berada diatas tanganku. Aku langsung berjalan cepat ke arah meja bosku dan mengambil tas kecilku sembari pamit untuk pulang.

    Aku menarik dan menggandeng tangan Mbelor, dan mengajaknya ke motor yg dia parkirkan didepan parkiran kami, motornya mas Mbelor adalah motor sport, Tiger 2000, tempat duduknya licin sekali sehingga kalau Melda dibonceng selalu saja terpeleset ke bawah.

    Hari ini Mbelor kelihatan kalem sekali, rambutnya diklimis menarik dan senyumannya yg penuh arti seakan memiliki rencana kejutan, apa lagi hujan grimis yg membasahi wajahnya membuatnya terlihat gagah dan menggairahkan hari ini. Agen Poker Terpercaya

    Mbelor menghidupkan mesin dan aku naik keatasnya, seperti biasanya dalam perjalanan aku selalu memegang ke belakang supaya tak terpeleset kedepan tapi hari ini entah kenapa aku tak lagi berpegangan dan membiarkan tubuhku terseret kebawah sehingga pantat kami beradu menjadi satu dan dadaku menempel erat dipunggungnya.

    Ih mas Mbelor, kapan kapan tempat duduknya digantiin sama yg nggak licin aja, habis Melda kan cape kalo pegangan kebelakang terus, seruku rada merengek.
    sapa yg suruh pegang ke belakang .ha ah ah katanya sembari tertawa. Mbelor memang orangnya periang, dan sering tertawa bahkan terbahak jika mendengar sesuatu yg lucu.

    Akhirnya kuberanikan melingkarkan tanganku di pinggangnya sembari mempererat tekanan didadaku, entah kenapa hari itu aku ingin sekali memeluk mas Mbelor, terasa hangat disuasana yg gerimis dan dingin itu.

    Aku kos dikota S begitu pula dengan mas Mbelor, dia juga anak kos, bahkan keakungan ibu kosnya sehingga tak direlakan pindah walaupun mas Mbelor sekarang sudah mapan kerjanya. Hari sudah larut malam, kami tiba di kos pukul 22 malam, maklum mas Mbelor nyetirnya pelan lagi pula gerimis bikin takut tergelincir.

    Waduh kosnya mas Mbelor udah Dikunci nih, katanya sembari melihat Jam tangan Akhirnya kutawarkan untuk tidur di kosku saja, karena memang ibu kos tak tinggal di tempat kos kami, sembari menggandeng mas Mbelor dari parkiran ke dalam kamar kostku.
    Stt bisik ku ketika mas Mbelor hendak mengucapkan kata.
    Semuanya pada tidur entar tergangu kataku kemudian.

    Kubuka kunci dan kami pun berada didalam kamar kosku yg berukuran cukup luas, tak ada kamar mandi didalamnya akhirnya akupun berjalan dengan tubuh basah kuyub menuju lemari dan mengambil selembar handuk bersih dan melemparkannya ke arah mas Mbelor kemudian ke ranjang dan merapikannya.

    Betapa kagetnya ketika kurasakan ada dua belah tangan tibatiba mendekap pinggangku dari belakang, dan kurasakan wajahnya menempel di leherku dan mengeluarkan nafas hangat yg menyapu selasela telingaku. Aku hanya bisa membetulkan pakiaku sembari mendesah
    mass..

    Tanpa kusadari aku menatap ke cermin didepanku kudapatkan memang ternyata badanku telah benarbenar basah kuyub sehingga bentuk tubuhku tercetak melekat pada baju menonjolkan buah dadaku yg berukuran 34B dan mancung kedepan.

    Tiba tiba pula dia mengangkat tubuhku sehingga bisa kulihat cahaya matanya yg berkilat dengan butiran2 air yg ada diwajahnya, benarbenar mempesona dan membiusku sehinga aku tak memberotak sedikitpun ketika dia mulai membawa dan membaringkanku diatas ranjang kamarku.

    Dia berdiri sembari menatapku sedangkan tangannya telah berusaha membuka kancing kemeja yg kugunakan, tangan kirinya membelai pipiku dan sesekali menyingkirkan ranbutku yg sepanjang bahu dari leherku.

    Akhirnya ketakberdayaanku semakin membuat dia berani menurunkan wajahnya dan mengecup lembut bibirku, kemudian menciumi leherku membuat tubuhku mengelinjang pasrah.

    Dan setelah beberapa saat tanpa kusadari dia telah berhasil melepaskan kancing kemejaku dan kemudian terasa tangannya masuk kedalam baju dalamku dari arah pusar membuka keatas baju dalam yg kugunakan sampai keleherku dan kemudian dia meremasremas kedua buah dadaku sembari terus menjelajahi permukaan leherku membuat darahku berdesir kencang dan panas mengalir disekitar kemaluanku.

    eh..hhhh.., desahku yg disambut dengan kuluman bibir mas Mbelor.

    Tak terasa basah sudah seluruh tubuhku menahan gejolak dari rangsangan mas Mbelor, sedang kakiku sudah tak tahan saling menggesekgesekkan untuk menenangkan gejolak pada bagian kemaluanku yg terasa sedikit gatal dan jengah karena tak disentuh sedikitpun olehnya.

    Sampai akhirnya terasa sebuah tangan kekar menyelusup diantara celana dalamku dan menggesekgesekkan kemaluanku dengan lembut, sementara dia melepaskan pangutan dibibirku membuat lenguhan ku kini bisa terdengar Agen Poker Terpercaya

    Oh.., teriakku kecil begitu tangan kekar itu berhasil menemukan tonjolan kecil klitorisku.

    Terasa ingin melonjak begitu kemaluanku yg dari tadi dianak tirikan kini akhirnya terjamah juga oleh tangan mas Mbelor.

    Mas . bisikku sembari memegang erat tangannya sembil menatap wajahnya,

    Ouww, teriakku begitu dia menggesek keras dibibir kemaluanku, kucubit kecil tangannya sembari menatap wajahnya yg menatap pandangan pasrah wajahku, tak terasa BHku telah terlepas dan mulutnya sekarang bergantian mengulum kedua buah dadaku, dan terus menerus merangsangnya dengan menggigitgigit kecil di ujungnya, membuat pinggangku turun naik melengkung menerima rasa geli yg sangat, sampai akhirnya kekagetanku terkuak begitu kurasakan aliran darahku semakin mendesir desir dikepalaku dan lagi kulihat di cermin pemandangan mas Mbelor sedang mengocok sendiri kemaluannya sembari terus merangsang kemaluan dan mengulum buah dadaku.

    Aduh massss..hhhmmm, aku sudah tak tahan lagi seakan mau meradang seluruh tubuhku. mataku terbelalak begitu mendadak kurasakan dua buah jari mas Mbelor masuk keliang kemaluanku dengan cepat, membuat aliran darahku terhenti sejenak menjawab kegelisahanku sedari tadi.

    masukiinn .mass jawabku pasrah atas pebuatan mas Mbelor itu,

    sementara mas Mbelor menurunkan rok ku dan menurunkan celana dalam sampai lutut, dia bergerak naik keatas ranjang kami, kulihat kemaluan mas Mbelor sekitar 16 cm dengan dia meter 2 ukuran ibu jari, dia mengarahkan pada kemaluanku yg telah banjir dan memerah itu, sembari memandang kearahku, aku hanya menutupkan mataku sembari merasakan detikdetik benda panjang itu mulai memasuki gerbang kewanitaanku, merangsek maju perlahan memenuhi sekuruh rongga udara dan memompa udara dalam kemaluanku terus menuju kedalah rahimku, sampai.

    Ohhh.teruuss mass, bisikkku merasakan kemaluanku telah dipenuhi oleh kemaluan mas Mbelor dan menjadi semakin gerah saja.
    hhh. . suaraku berulang dengan maju mundurnya kemaluan mas Mbelor, terus meracau sembari menutup kedua mulutku supaya tak membangunkan tetangga kos.

    ohhhhmmmm.hsss., desisan ku tak kuat dengan hentakanhentakan kemaluan mas Mbelor yg semakin cepat sampai akhirnya aku
    aduuuhh mass..oooooohhhhhhh., aku bangkit memeluk mas Mbelor dan kakiku bergerak ingin melingkarkan ke pinggang mas Mbelor meminta dia menghentikan genjotannya tapi tertahan oleh rok yg memang sampai dilututku, aku menggelinjang kian kemari, kepalaku tak kuasa menahan aliran kenikmatan itu sampai menggeleng tak tentu arah. Aku orgasme terlebih dahulu dari mas Mbelor,

    Maaf mas, kataku begitu terlepas dari rasa kecamuk diseluruh tubuhku, seprai ranjangku terlihat basah pada bagian bawah kelaminku mengalir cairan orgasmeku, terasa geli kemaluan mas Mbelor di kemaluanku, sampai akhirnya aku mengambil inisiatif untuk melepaskannya dari kemaluanku sembari berbisik, mas biar Melda kocokin ya, kataku sembari mengocok keras kemaluan mas Mbelor, terus sampai dia melenguh tak tertahankan, kutarik mangkuk kecil diatas meja riasku dan kutaruh didepan menyambut semprotan cairan sperma yg keluar berulang ulang dari kemaluannya. Agen Poker Terpercaya

    Akhirnya mas Mbelor dan aku tertidur pulas sembari berpelukan, tentu saja dengan keadaan terakhir kami, rok dan celana dalamkupun masih tetap dilututku sedang baju dalamku telah turun menutupi kembali buah dadaku. Ini memang bukan ML ku dengan Mbelor yg pertama, akan tetapi malam itu adalah peristiwa yg terindah yg aku alami sampai sekarang, dibalik dinginnya gerimis kota dan hentakanhentakan mas Mbelor yg perkasa membuaiku sampai ke negeri awan.

    Keesokan harinya terlihat sepreiku bebercak besar air kenikmatan yg kami buat dikemaluanku semalam.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Tergoda Tubuh Montok Tante Istriku

    Cerita Sex Tergoda Tubuh Montok Tante Istriku


    858 views

    Perawanku – Cerita Sex Tergoda Tubuh Montok Tante Istriku, Genap 4 tahun aku menikah dengan istriku Yanti dan sekarangpun kami sudah memiliki momongan yang baru berusia 2 tahun. Sedang nakal-nakalnya dan lucu-lucunya untuk balita seperti anakku, dan kami beri nama Ryan. Aku sendiri bernama Heru seorang laki-laki yang cukup mapan di lingkunganku dan tambah lengkap dengan adanya nak dan istri yang mendampingiku.

    Tapi hal itu tidak membuat aku menjadi laki-laki yang bersyukur, karena pada akhirnya akupun menghianati istriku bersama dengan orang dekat dengannya. Dia adalah adik dari mamanya sendiri dan kami biasa memanggilnya tante Nilna. Dia seorang wanita yang sudah cukup dewasa tapi belum menikah juga, aku lihat di identitsnya kalau tante Nilna sudah berusia 37 tahun.

    Sedangkan aku saat ini berusia 27 tahun. Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta dan istriku seorang ibu rumah tangga biasa, dia hanya mengurus rumah dan juga putra kami. Sedangkan tante Nilna punya usaha yang bergerak di bidang alat kecantikan, karena hal itu juga dia begitu pintar menjaga penampilannya sehingga terlihat masih muda dari usia sebenarnya.

    Tapi karena dia begitu pilah-pilih pada laki-laki yang berusaha masuk dalam kehidupannya. Akhirnya sampai sekarang dia tidak menikah juga, tapi aku yakin kalau tante Nilna sering melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa. Aku tahu dari lekuk tubuhnya yang begitu montok dan juga beda banget dengan wanita yang masih perawan, dan aku yakin hal itu sebagai seorang laki-laki yang sudah berpengalaman.

    Hampir setiap hari aku pergi ke rumah tante Nilna karena istriku main ke sana dan aku harus menjemputnya. Karena hal itu juga tante Nilna menjadi lebih dekat padaku begitu juga aku, dia tidak jarang meminta bantuanku untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa dia lakukan, hingga akhirnya diapun sering curhat padaku mulai dari bisnisnya hingga masalah pribadinya.

    Hari demi hari banyak aku lalui bersama dengan tante Nilna mulai dari dia berangkat kerja, aku yang mengantarnya sampai akhirnya pulangpun aku yang menjemputnya. Bahkan pegawainya ada yang mencoba menggoda tante Nilna saat aku menjemputnya “Wah.. bu sekarang ada yang teman dekat nich…” Tante Nilna hanya tersenyum tanpa menjelaskan kalau aku adalah suami dari ponakannya.

    Karena hal itu kami menjadi lebih mesra tanpa tahu siapa yang memulai hal ini lebih dulu. Hingga pada suatu saat aku sedang berada di ruang kantor, jam menunjukan jam makan siang dan aku lihat sudah bnayak teman kerjaku yang sudah meninggalkan kantor. Tapi aku masih berada di ruanganku karena aku masih ingin menyelesaikan pekerjaanku hingga nanti bisa lebih santai.

    Namun aku di kejutkan oleh suara seseorang yang tidak asing bagiku “Ternyata kamu karyawan yang rajin ya…” Aku langsung menoleh ke arahnya dan aku lihat tante Nilna sedang masuk dalam ruanganku sambil tersenyum “Tante… kenapa tidak bilang kalau mau ke sini..” Dia tersenyum sambil menjawab “Aku takut nanti sama kamu nggak di perbolehkan.” Aku menatapnya.

    Tatapan kami berdua begitu dalam tante Nilna semakin mendekatiku dan bukannya duduk di kursi depan mejaku, tapi dia malah mendekat dari samping dan begitu dia berada di dekatku kamipun saling berciuman dan saling mengulum bibir kami dengan mesra. Aku tidak diam saja tapi aku begitu menikmatinya tanganku mulai meraba tubuh tante Nilna yang menggelinjang.

    Akupun berdiri lalu aku menuju pintu untuk menutup pintu serta mengunci ruanganku. Belum aku berjalan untuk menghampiri tante NIlna dia sudah berada di sampingku kamipun langsung kembali berpagutan “Tante kangen sama kamu… tante nggak sanggup buat lama-lama jauh dari kamu…” Aku membiarkannya dia menumpahkan isi hatinya tapi tanganku mulai bergerilya kembali.

    Sampai akhirnya tante Nilna menungging sambil berpegangan pada gagang pintu, dan aku lihat dia sudah melorotkan celana dalamnya. Sehingga dengan mudah aku langsung menancapkan kontolku pada lubang memeknya dari arah belakang “OOOouuuggghhhhh… oooouuuggghhh…..ooouuuggghhh… aaaagggggggghhh… aaaaagggggghh.. ” Desahku sambil terus bergerak di belakang tante Nilna.

    Diapun menikmatinya karena itu aku dengar tante Nilna mendesah “Eeeeeuuummmpppphhh…. aaaaaggggghhhh…. eeeuuummpphhhh…. eeeeuuuummppphh… oooouuggghhh…” Diapun ikut bergerak perlahan mengimbangi gerakan pantataku yang bergoyang dari belakang, sungguh sensasi yang begitu berbeda dari adegan cerita dewasa sex aku dengan sitriku sendiri ponakan dari tante Nilna.

    Tante Nilna begitu buas desah nafsunya, kini dia menarik tanganku untuk mengikutinya dan aku lihat tante NIlna berbaring di atas meja. Akupun menindih tubuhnya lalu aku genjot kembali pantatku “OOOuuuggghh… oooooouuuggghh…. aaaaaagggggghh… aaaaaggggghhh… aaaggghhh…” Semakin binal desah nafsu tante Nilna bahkan dia bergelinjang dengan kasarnya.

    Hingga akhirnya aku rasa aku harus menumpahkan sesuatu yang mulai terkumpul sedari tadi dan “Aaaggghh… aaaagggghhh.. ooouughh…. tante…. aaaggggghh…” Spermaku tumpah dalam memek tante Nilna hingga aku lihat di atas meja juga ada tumpahan spermaku, sedangkan aku begitu menikmatinya layaknya pemain dalam adegan cerita sex yang sering aku baca.

    Bukannya tiduran menikmati permainan sex kami, tapi kami langsung buru-buru merapikan pakaian kami lagi. Begitu rapi tante NIlna masih mendekat an kembali memeluk tubuhku “Makasih ya sayang.. kamu telah memuaskan tante..” Akupun tidak tinggal diam “Tante.. sebenarnya aku juga sayang sama tante..” Lalu kamipun kembali saling dekap hingga aku dengar banyak teman kantor yang telah kembali dari istirahatnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Pembantu Baru Bertoket Gede

    Cerita Sex Pembantu Baru Bertoket Gede


    858 views

    Perawanku – Cerita Sex Pembantu Baru Bertoket Gede, Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya..” perintahnya kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang tuanya.. Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang santai membaca sambil nonton acara TV.. “Pa ini pembantu baru yang gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti pa,” jelas istriku.

    Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini. Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum buah dada seperti ini, pikirku..

    “Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab,” jelas istriku. “Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik lho..” “Iya bu, saya akan lakukan,” jawabnya sambil tetap menundukkan kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan buah dadanya yang bulat itu. “Ya sudah sana,” kataku, “kamu bantu Inah di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik.”

    “Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya tidak terlalu putih. Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya.. Aaaargghh….!!!

    Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus kutemui, selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku .

    Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, “Permisi pak, mau bersihin kamar dan kamar mandi Bapak..” jelasnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak.

    “Kamu umur berapa sih sekarang Ti?” tanyaku sambil tetap tidak melepaskan pandanganku dari dadanya. “Saya mau 21 tahun pak, tahun ini,” jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. “Kamu dah kawin ya,” tebakku sambil bersuara agak tegas, walau ngakunya pada istriku masih gadis. “Jangan bohong kamu sama aku ya..” tegasku. Dia makin menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab lemah, “Sudah pak, tapi jangan bilang ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat perlu uang untuk beli susu dia pa..” “Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah..

    Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..” kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. “Makasih pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak..” pintanya lirih. He….he…he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang sudah mulai tegak.. Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya, terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..

    Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. “maaf pak mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak..” pintanya sambil masih menunduk.. “Ya sudah sana,” jawabku sambil tak lepas menatap buah dadanya yang indah..

    Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke kamar mandi.. “Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku ini ya.. Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka..” kataku. Dengan hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga menyentuh tonjolan didadanya..

    Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. Dia menjauhkan tubuhnya dan berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk, jangan pak..”pintanya lemah.. Tapi aku segera menghardiknya “Ayo, lanjutkan motongnya!!!” Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya.

    Meski dia berusaha menghindar tapi aku malah berusaha untuk memasukkan tanganku kebalik kaus ketatnya, dan akhirnya berhasil kusentuh dan kuremas dengan nikmat buah dadanya yang sebagian lagi masih tersembunyi dibalik BHnya. “Pakk, jangan pakk.. nanti dimarahin ibu pakk…”pintanya lirih sambil berusaha lari keluar kamar mandi.. Karena takut nanti dia berteriak, akhirnya ku biarkan di keluar dari kamar mandi.. Uhh… ini buah dada yang terkenyal dan terpadat yang pernah kurasakan… Awas kamu nanti Ti, janjiku pada diriku sendiri.. Aku harus bisa menikmati lebihhh…..

    Biasanya anak-anak memang tidak tidur bersama aku dan istriku..Dan Siti setiap malam tidur dikamar tidur anakku, dan menemani mereka ketika mereka tidur dikamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur dikamarku, jam 21.00 mereka sudah terlelap dikeloni oleh istriku. Aku masih didepan komputer, ketika kudengar suara langkah kaki Siti menaiki tangga dan masuk kekamar anakku..

    Ah.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti pikirku.. Tiga jam kemudian, setelah yakin istriku lelap dalam tidurnya, aku mengendap-endap mendekati kamar anakku dan menempelkan kupingku kepintu.. Aku yakin Siti sudah tidur, karena dari dalam kamar anakku hanya suara desis AC saja yang terdengar.. Kunci pintu kamar anakku memang sengaja aku sembunyikan, sehingga dengan leluasa aku masuk dan segera menutup kembali pintu..

    Kulihat Siti tidur dengan nyenyaknya, dan dada yang membusung itu nampak dengan jelas dibalik setelan dasternya yang longgar.. Kucoba untuk membuka kancing atas dasternya, ternyata dia tidak mengenakan BH malam ini.. Waaahh….pucuk dicinta ulam tiba, pikir ku.. Setelah lima kancing terbuka semua, maka menyembullah buah dada yang bulat dan tegak.. Aku yakin ukurannya tidak kurang dari 36c, dan yang membuatku tambah terangsang karena buah dadanya tetap tegak kencang walau dia dalam posisi telentang.. Kutangkupkan telapak tangan ku pelan-pelan diatas dada indah itu, dan pelan-pelan aku mulai meremasnya.. Wahhh adikku sudah mengeras dengan cepatnya, dan nafsuku makin tak tertahan..

    Segera kuhentikan remasanku, ketika dia bergerak hendak pidah posisi walau masih dalam keadaan tidur. Ternyata posisinya malah makin membuatku spaneng.. Sekarang dia telentang sepenuhnya, dan kedua kakinya membuka agak lebar, dengan buah dadanya membusung tegak tanpa tertutupi daster atasnya yang telah kubuka kancingnya.. Aku sudah tak dapat menahan lagi nafsuku yang memuncak, segera kuaposisikan kedua lututku diantara kedua pahanya dan kutindih dia seraya mulutku tanpa basa-basi lagi segera mengulum dan mengisapi buah dadanya..

    Siti terbangun tapi masih belum sadar apa yang terjadi, dan ketika kesadarannya pulih keadaan sudah terlambat karena buah dadanya sudah sepenuhnya tenggelam dalam kuluman mulutku dan kedua tanganku segera menahan kedua tangannya yang hendak mendorong kepalaku.. Ahhhhh memang enak benar susu pembantu baruku ini.. Benar-benar kenyal dan padat sekali, pantas tetap tegak walau dia dalam posisi telentang dan tanpa penyangga apapun.. Inilah buah dada yang selama ini kuidam-idamkan.. Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya kekecap-kecap dengan lidahku..

    Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan mengendurkan pemberontakannya.. Aku makin menggila dan mulutku makin gencar menghajar kedua buah dadanya bergantian.. Nampaknya dia tak bisa menghindar dari rangsangan yang timbul dari kuluman dan isapanku pada kedua buah dadanya, sebab matanya muai memejam dan dia seakan menggigit bibirnya sendiri menahan rangsangan itu.. Nafsuku juga makin memuncak melihat ekspresi wajahnya yang mencoba menahan rangsangan yang timbul, dan akhirnya aku coba untuk menarik celana pendek longgar yang dia kenakan sedikit..

    Dia menahan tanganku yang mencoba menarik turun celana pendeknya, tapi segera kutingkatkan serangan mulut dan lidahku pada buah dada yang membuncah itu. Dari susunya yang kanan, aku berpindah lagi kekiri dan terus tidak berhenti, sambil kembali aku berusaha menarik turun celana pendeknya.. Akhirnya dengan masih tetap menindihnya aku berhasil menarik turun celana pendek sekaligus celana dalamnya hingga ke pergelangan kakinya, dan akhirnya lepaslah celana itu dari tubuhnya.. Yeessss….. terpampanglah tubuh bugil pembantu baruku tetap dibawah tindihanku, dan masih juga mulut dan tangan ku bergantian menghajar kedua buah dadanya tanpa henti..

    Kuhentikan sebentar kegiatanku dengan masih dalam posisi dimana aku duduk diantara bentangan pahanya yang sudah telanjang, dan mulai aku melepaskan kaus dan celana pendek dan celana dalam hingga akhirnya aku dalam keadaan telanjang bulat.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan melihat kelakuanku, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih tetap mengunci posisinya dibawahku.. Aku mulai lagi mengulum susu Siti bergantian kiri kanan, sambil menindihnya aku mulai menempatkan kontolku tepat diatas vaginanya..

    Sambil meningkatkan seranganku pada susunya, kontolku yang sudah mengeras dengan sempurna kutekankan pada mulut vaginanya.. “Paakkk….jangaaann paaakkk….” keluh Siti agak lirihhh.. Nafsuku yang sudah diubun-ubun membuatku gelap mata dan tak menghiraukan desah lirihnya.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan kemulut vaginanya pelan-pelan.. “Aaahhhh …..sakiiiittt paaakkkkk..” jerit Siti lirih dengan berusaha menggeser pinggangnya kekiri menghindari tekanan kontolku dimulut vaginanya..

    “Udah Ti jangan gerak-gerak lagi…” bujukku pelan, sambil kembali menempatkan kontolku pada posisi yang tepat dimulut vaginanya dan kebali kutekan hingga masuk kepalanya saja.. “Addduuuhhh paakk… sakkiiitt paakk..” Kembali Siti hendak menggeser pinggangnya, dan segera aku menahannya sambil sedikit membentaknya dengan galak “Diaamm aja kamu Ti…” Dengan ketakutan akhirnya dia menghentikan usahanya untuk menggeser pinggangnya, dan dengan nikmatnya kembali aku menekankan kepala kontolku kedalam mulut vaginanya.. Yeeessss…. mulai masuk setengahnya, rasanya luar biasa enaakkk..

    Kulihat dia memejamkan kedua matanya dan gigi atasnya menggigit bibir bawahnya menahan sakit dan nikmat ketika kontolku yang berdiameter 5 cm dan panjang 16cm mulai menyeruak makin kedalam… Akhirnya dengan sentakan yang agak kuat akhirnya kontolku masuk sepenuhnya kedalam vagina Siti… Ahhhh.. Benar-benar nikmattt cengkraman vagina Siti, dia mengejan menahan rasa sakit ketika seluruh batang kontolku masuk menghunjam kedalam vaginanya… Rasa-rasanya seperti dipijat dan disedot-sedot.. Akhirnya pelan-pelan aku mulai menggerakan kontolku mundur separo, berhenti sedetik dan mulai maju lagi hingga habis tenggelam dalam cengkeraman nikmat vagina Siti..

    Kutingkatkan pelan-pelan kecepatan gerakan maju-mundurku, dan nampaknya Siti mulai merasakan nikmat yang luar biasa ketika batang kontolku menggesek bagian dalam vaginanya.. Rasa sakit ketika kontolku yang besar habis tenggelam dalam vaginanya, mulai tergaintikan dengan rasa nikmat tadi… Mulai kupacu keras dan cepat hunjaman batang kontolku kedalam vaginanya..”Adduhh… ppaaakkk…” desahnya lirih yang makin meningkatkan nafsuku, sehingga sambil tetap mengayunkan batangku kembali kedua susunya menjadi bulan-bulanan mulut dan tanganku.. “Aaahhhh ….. ini bener-bener enak Ti…” kataku…

    Setelah lebih 15 menit aku mengayun dengan kecepatan yang bervariasi, akhirnya kuhentikan ayunanku dan kulepaskan kontolku dari cengkeraman vaginanya yang luar biasa peret… “Ayo kamu telungkup dan agak nungging Tii..” perintahku agak galak, sambil membantunya telungkup dan menarik agak keatas pantatnya yang sekal, indah, dan membulat itu.. Kuposisikan kembali kontolku yang masih keras kearah mulut vaginanya, dan “…bblleesss…” suara itu mengiringi amblesnya lagi batang kontolku kedalam vagina Siti.. Dan kembali rasa seperti disedot dan dicengkeram otot-otot vagina Siti yang kencang dan masih sempit itu melanda seluruh rangsang syarafku.. Mungkin dia kembali mengejan untuk menahan rasa sakit yang masih terasa dari sodokanku kedalam vaginanya…

    Pelan kembali kuayun pinggangku kedepan dan kebelakang, sambil tanganku menahan dan meremas pantat Siti yang bulat, sekal, dan padat itu.. Pemandangan itu membuat nafsuku makin kuat, apalagi ketika melihat susunya terayun-ayun tegas mengikuti ayunan pinggangku ke pantat sekalnya, serta erangannya ketika aku menekan habis batang kontolku kedalam vaginanya.. “Aaahhhhh….aahhhhh…. paak sudaaahhh…. paakkk….”erangnya lirih… Justru erangannya menambah nafsuku untuk menghajar dengan cepat dan kuat pantat dan vaginanya, dan kembali kuremas-remas susunya dari arah belakang… Luaaarrrr…biaaassaa……… ..!!!!!!!!!!!

    Setelah lebih dari dua puluh menit aku menghajar pantat dan vaginanya dari belakang, sambil meremas-remas susunya yang indah, aku lepaskan lagi batang kontolku dari cengkeraman vaginanya yang masih erat dan kuat pelan-pelan.. AAHhhhh.. benar-benar nikmat.. Kembali kubalikan tubuh Siti telentang dan kuangkat kakinya sedikit keatas, kembali kudekatkan batang kontolku yang masih keras kemulut vaginanya… Siti sudah benar-benar pasrah dan membiarkan aku mengatur seluruh posisinya dalam persetubuhan ini, walau masih terdengar kembali erangan lirihnya memintaku menyudahi permainan nikmat ini.. “Paakk….suudaaahh ..paakkk..”

    Kuacuhkan permintaannya, dan kembali kuhantamkan batang kontolku kedalam vagina peret dan seret itu.. Ayunanku semakin cepat dan kadang bervariasi dengan ayunan pelan, tiada henti dengan diiringi erangan dan desahannya bercampur dengan suara indah beradunya pangkal kontolku menghantam pangkal pahanya “..plookkkhh…ploookkkhhh…” Pemandangan ayunan tegas kedua susu Siti, seirama dengan ayunan pinggangku, membuat nafsuku memuncak cepat..

    Apalagi cengkeraman otot vagina dan raut wajahnya yang mengejan menahan rasa sakit dan rangsangan yang timbul, membuatku tak dapat menahan lagi untuk meremasi dan mengulumi kembali kedua susunya.. Kadang kugigit kecil karena tak mampu menahan rasa nikmat dan gemasku atas kekenyalan susunya.. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit dalam posisi MOT, rangsangan itu memuncak dan kepala kontolku terasa luuaar biiaasssaa nikmat..

    Gerakan ayunanku semakin cepat dan akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagii, persis ketika air maniku sampai diujung mulut kontolku, segera kutarik keluar dan kumuntahkan air maniku diatas perut, dada busung, dan sebagian wajahnya..”croott..crooot…cr oottttt…crrrooottt thhh ….” ”Aaahhhh….. niikmmaaaaaaatttttt……”eran gku tak dapat menahan rasa luar biasa yang timbul ketika air maniku keluar deras menyemprot perut, dada, dan wajahnya… Setelah habis air maniku keluar, aku rebahkan diriku disamping tubuh Siti yang lemah tergolek telentang setelah kugarap hampir satu jam penuh..

    Dia segera menarik selimut yang tergeletak disampingnya, dan menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut itu.. Sepintas sempat kulihat dia menitikkan air mata, dan suara tangis yang ditahannya beradu dengan napasnya yang tersengal.. “Udah Ti, gak usah nangis segala..” kataku, seraya mengenakan celana dalam dan pakaianku.. Dia berusaha menahan tangisnya, dan segera kutinggalkan kamar anakku kembali ke kamar kerja untuk mematikan komputer dan masuk kekamar tidurku..

    Kulihat istri dan anakku masih tertidur dengan nyenyaknya, kala kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.. Kurebahkan diriku disamping anakku, dan kucoba untuk tidur.. Tapi kenikmatan yang baru saja kurasakan masih membayang jelas dalam pikiranku, dan menghalangiku untuk segera tidur.. Kapan-kapan aku harus mengulanginya lagi, pikirku…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Selingkuh Dengan Gru Privat Anakku

    Cerita Sex Selingkuh Dengan Gru Privat Anakku


    858 views

    Perawanku – Cerita Sex Selingkuh Dengan Gru Privat Anakku, Sebut saja namaku Vina aku seorang ibu rumah tangga yang sudah memiliki seorang anak. Kini dia sudah duduk di bangku kelas 3 SD dan aku begitu menyayanginya hingga akhirnya aku berhenti bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan swasta. Aku relakan gaji yang lumayan besar demi menjaga anakku karena aku bisa di katakan telat memiliki seorang anak.

    karena aku melahirkan anakku saat usiaku sudah 32 tahun dan kini dia sudah 3 tahun berarti aku sudah 35 tahun sekarang. Sedangkan suamiku mas Anton berusia 42 tahun, dan kami sering melakukan cerita dewasa hot dengan begitu buasnya, aku begitu menyayanginya karena begitu juga suamiku begitu menyayangi aku tapi kini aku kasihan padanya karena meskipun baru usianya menginjak 42 tahun dia sudah ada penyakit diabetes.

    Awalnya aku menganggapnya biasa saja tapi lama kelamaan dia semakin menjadi laki-laki yang kurang begitu normal dia tidak lagi mampu memberikan kepuasan padaku. Hingga akhirnya aku kangen akan belaian seorang laki-laki, dan aku berusaha untuk membuang rasa itu namun akhirnya tetap saja rasa itu selalu hadir dalam benakku ingin rasanya aku membeli alat vibrator seperti yang aku lihat di medsos.

    Ingin rasanya aku mempuaskan diri seperti dalam cerita dewasa hot menggunakan alat itu. Tapi aku malu dan tidak tahu harus bagaimana lagi sampai akhirnya suamiku ada rencana untuk mencarikan anakku guru privat bahasa asing, dan aku hanya mengangguk tanda setuju selang beberapa hari kemudian datang seorang pemuda yang berusia sekitar 20 tahun ke rumahku.

    Akupun tahu kalau dia adalah guru privat putraku sampai akhirnya tiga minggu sekali dia datang kerumah. Dan aku tahu kalau dia bernama Delon seorang pemuda yang masih duduk di bagku kuliah semester awal, anaknya begitu tampan tapi terlihat dia begitu pemalu karena sampai saat ini dia jarang mengobrol denganku. Paling tidak aku hanya melemparkan senyum padanya.

    Sampai akhirnya aku pernah melihat dia sedang membersihkan kemejanya yang terkena noda oleh anakku, akupun menyuruhnya untuk mengganti kemejanya. Dia mengikuti saranku saat itu juga aku melihat dada bidangnya begitu menggoda, sampai aku kepikiran untuk melakukan adegan cerita dewasa hot dengannya tapi aku tidak tahu harus bagaimana cara menggaetnya untuk aku dekati.

    Tanpa aku duga akhirnya aku mendapat kesempatan untuk melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa hot bersama dengan Delon. Hari itu dia datang kerumah sedangkan anaku baru saja keluar di ajak adikku yang beru main kerumahku. Dan suamiku belum datang juga dari kantornya, dengan setengah merajuk akupun bilang untuk Delon menunggu anakku padahal aku tahu kalau dia datangnya pasti telat.

    Karena adikku sudah bilang kalau dia hendak pergi nonton juga dengan pacarnya dan memang ingin mengajak anankku. Setelah menghidangkan teh hangat pada Delon akhirnya akupun melancarkan aksiku untuk menngoda gairah sex Delon, aku dekati dirinya yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Melihatnya terdiam akupun mencium pipinya dan tetap saja melihatnya terdiam.

    Akhirnya akupun melumat bibir Delon dan aku tidak menyangkan kalau dia akan membalas ciumanku. Sampai akhirnya kamipun sudah bergumul di atas sofa itu, aku bersikap agresif pada Delon dengan cara mencium seluruh tubuhnya dan sampai juga pada kontolnya sewaktu aku akan berjongkok di depan kontolnya Delon langsung memagng kedua pundakku sambil menggelengkan kepala.

    Dia mengangkat tubuhku ” Kenapa sayang aku ingin memuaskan kamu… ” Kataku dengan tatapan penuh nafsu, namun dia tetap menggelengkan kepalanya dan aku hanya mengikuti apa maunya. Dengan lembut Delon mencium keningku lalu turun pada bibirku saat itulah dia lama mengulum bibirku sampai akhirnya akupun terbuai sambil memejamkan mata aku rasa aku tidak akan bertahan lama.

    karena dengan hanya sentuhan bibir aku sudah merasakan kenikmatan yang menjalar pada tubuhku, apalagi ketika Delon mencoba memasukkan kontolnya pada memekku layaknya dalam cerita dewasa paling hot. Rupanya Delon sudah berpengalaman melakukan hal ini karena dia begitu paham memasukkan kontolnya dalam memekku dan dapat langsung menerobos dalam memekku yang sudah lama menunggu hal itu.

    Aku lihat diapun bergerak di atas tubuhku ” Ooouuugghh… Delon… sa…. yang… aaaaaggghh….. aaaaagggghhhh… sayang… aaaaaggghhhhh… uuuggghhh… ” Terasa nikmat hentakan kontol Delon dalam memeku, akupun memejamkan mata tidak ingin melewatkan kenikmatan pada memekku yang telah lama belum juga merasakan kontol setelah suamiku terkena impotensi.

    Sampai akhirnya akupun menyuruh Delon untuk segera menuntaskan permainannya karena aku juga sudah beberapa kali mengalami puncak kenikmatan ” Oooouuuugghhhh ….. aaaaagghhh… aaaaaaagggggghhh…. aaaaagggggggggghhhhh….. Cepat.. De…lon….. aaaagggghhh… ” Mungkin karena permintaanku akhirnya DElon menumpahkan sperma itu dalam mememku dan aku begitu horny karenanya.

    Dengan penuh kelembutan aku peluk tubuh Delon yang masih terkulai lemas di atas tubuhku. Dia terlihat begitu puas juga karena tanpa malu lagi Delon terus mencium tubuhku bahkan berkali-kali dia lumat habis bibirku, bagai dalam adegan cerita dewasa aku peluk tubuh Delon meskipun masih licin oleh keringat yang membasahi tubuhnya diapun memeluk erat aku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks aku jadi pemuas nafsu sex

    Cerita Seks aku jadi pemuas nafsu sex


    857 views

    Perawanku – Cerita Seks aku jadi pemuas nafsu sex, Kejadian itu terjadi di rumah istri om-ku, Om-ku itu bekerja pada bidang marketing, jadi kadang bisa meninggalkan rumah sampai satu minggu lamanya, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka berdua bersama tiga anaknya yang masih kecil, mendirikan sebuah warung di depan rumah.

    Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berumur kira-kira 29 tahun. Sebenarnya dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjadikan tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai

    Tidak sampai di situ saja, kadang tanteku ini suka memakai baju tidur yang model terusan tipis tanpa memakai BH dan itu sering sekali kulihat ketika di pagi hari. Apalagi aku sering sekali bangun pagi sudah dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan dan itu otomatis ketika dia menunduk menampakkan buah dadanya yang lumayan besar dan montok.

    Hal ini dilakukan sebelum dia menyiapkan keperluan sekolah anaknya, kalau om-ku biasanya tidak ada di rumah karena sering bertugas di luar kota selama empat hari. Pernah aku melamunkan bagaimana rasanya jika aku melakukan persetubuhan dengan tanteku itu, namun akhirnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani.

    Rupanya anga-anganku itu dapat terkabul ketika aku sedang menumpang nonton TV di rumah tanteku pada siang hari dimana ketiga anaknya sedang sekolah dan om-ku sedang bertugas keluar kota pada pagi harinya.

    Kejadian itu terjadi ketika aku sedang menonton TV sendirian yang bersebelahan dengan warung tanteku. Ketika itu aku ingin mengambil rokok, aku langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang menulis sesuatu, mungkin menulis barang belanjaan yang akan dibelanjakan nanti.

    “Tante, Diko mau ambil rokok, nanti Diko bayar belakangan ya!” sapaku kepada tanteku. “Ambil saja, Ko!” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yang tepat di belakangnya sambil meneruskan menulis dengan posisi membungkuk.

    Karena toples rokok ketengan yang akan kuambil ada di sebelah tanteku tanpa sengaja aku menyentuh buah dadanya yang kebetulan tanpa memakai BH.

    “Aduh! hati-hati dong kalau mau mengambil rokok. Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!” seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yang sebelah samping kirinya. Namun karena tidak memakai BH, nampak dengan jelas pentil susu tanteku yang lumayan besar itu. “Maaf Tan, aku tidak sengaja. Begini aja deh Tan, Diko ambilin minyak supaya dada Tante tidak sakit bagaimana!” tawarku kepada tanteku. “Ya sudah, sana kamu ambil cepat!” ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya.

    Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya!” sengaja aku berkata agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan.

    Mendengar suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar.

    Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan sedikit memaksa aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang.

    Sedikit demi sedikit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku. “Diko! kamu jangan nakal ya!” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju.

    Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu.

    “Ohh… oohh…” seru tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya. “Jangan… Diko… jang…” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku.

    Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya.
    Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari tadi mengencang. Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, dikocok-kocok batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongkok namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk diketahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm.

    Tanteku rupanya sedikit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi sedikit bengkok, namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara perlahan dan semakin lama semakin cepat. “Ah… ah… ah… yak.. begitu… terus… terus…” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku.

    Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan sedikit gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang. Rupanya tanteku masih mengenakan CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah.

    Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. “Ah… ahhh.. Diko, Tante mau keluuuaarrr…” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku, “Crettt… crett… cret…” mulutku sampai basah terkena cairan surga tanteku. Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku.

    Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan sedikit agak keras aku dapat merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya.

    Agak susah memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Diko!” lirih tanteku sambil menggenggam kemaluanku.

    Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak sedikit paksa akhirnya kemaluanku dapat masuk seluruhnya. “Diko… akh…” jerit kecil tanteku ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke pinggangku.

    Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak.

    “Tan… aku… aku mauuu… keluar…” bisikku sambil mempercepat gerakanku. “Dikeluarkan di dalam saja, Dik!” balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan. “Tan… aku… keluarrr…” pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya.

    Rupanya tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga kalinya. “Cret… cret… cret…” hampir lima kali aku memuntahkan air surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. “Cret… cret… cret… ahh…” tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya.

    Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh air surga. “Diko! kamu nakal sekali, berani sekali kami berbuat ini kepada Tante, tapi Tante senang kok, Tante puas atas kenakalan kamu,” bisik tanteku perlahan.

    Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. Tanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini.

    Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat sekolah.

    Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Jeritan Nikmat Tante Ayu

    Cerita Sex Jeritan Nikmat Tante Ayu


    856 views

    Perawanku – Cerita Sex Jeritan Nikmat Tante Ayu, Aq mendapat kisah yang asyk dan tak bisa terlupakan padahal kisah itu terjadi kira kira 1 tahun yang lalu tapi rasanya baru kemarin aq rasakan, cerita ini berkisah tentang istri dari pamanku dimana pamanku baru saja melangsungkan pernikahannya walaupun bisa dikata telat, karena umurnya suah rada tua.

    Cerita Seks Jeritan Nikmat Tante Ayu – Pamanku terbilang orang sukses karena dalam bisnisnya lancer semua, mungkin sebab itu pamanku sibuk ke bisnisnya sampai lupa pendamping hidupnya, sudah disarankan kepada keluarganya dan dipilihakn wanita tapi selalu saja ada pertimbangan yang khusus dari paman sendiri, minta ini minta itu dan pada suatu saat paman membawa wanita yang sangat cantik.

    Namanya Ayu seperti namanya dia juga cantik, tak cantik pula dia juga supel kepada kami, dia berusia 24 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku itu.

    Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Ayu memang enak untuk diajak ngobrol. Dan aq melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aq tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Ayu.

    Tapi tidak demikian halnya dengan Ayu. Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aq berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aq mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku.

    Tapi aq tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aq yang hendak dijodohkan. Tapi aq tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aq tidak terlalu memikirkannya.

    Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebkamum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aq langsung pergi ke wc dulu karena aq sudah kebelet. Sebkamum aq menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Ayu.

    “Eh, ada apa Yu?”

    “Enggak, aq pengen kasih kartu nama aq, besok jangan lupa telpon aq, ada yang mau aq omongin, oke?”

    “Kenapa enggak sekarang aja?”

    “Jangan, ada paman kamu, pokoknya besok jangan lupa.”

    Setelah acara makan malam itu, aq pun pulang ke rumah dengan seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang mau diomongin sama Ayu sih. Tapi aq tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aq bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk kerja.

    Besoknya saat istirahat makan siang, aq meneleponnya dan bertanya langsung padanya.

    “Eh, apa sih yang mau kamu omongin, aq penasaran banget?”

    “Eeee, penasaran ya, Ton?”

    “Iya lah, ayo dong buruan!”

    “Eh, slow aja lagi, napsu amet sih kamu.”

    “Baru tahu yah, napsu aq emang tinggi.”

    “Napsu yang mana nih?” Ayu sepertinya memancingku.

    “Napsu makan dong, aq kan bkamum sempat makan siang!”

    Aq sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aq ini orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aq sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaq, karena saat itu pasti bosku pergi makan kkamuar, jadi aq bebas surfing di internet, gratis lagi.

    “Yah udah, aq cuma mau bilang bisa enggak kamu ke apartment aq sore ini abis pulang kerja, soalnya aq pengen ngobrol banyak sama kamu.”

    Aq tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja.

    Lalu kataq, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”

    “Karena aq mau kasih surprise buat kamu.” katanya manja.

    “Ala, gitu aja pake surprise segala, yah udah entar aq ke tempat kamu, kira-kira jam 6, alamat kamu di mana?”

    Lalu Ayu bilang, “Nih catet yah, apartment XXX (edited), lantai XX (edited), pintu no. XXX (edited), jangan lupa yah!””Oke deh, tunggu aja nanti, bye!”

    “Bye-bye Ton.”

    Setelah telepon terputus, lalu aq mulai membayangkan apa yang akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku mulai bekerja. Apa bisa aq menyentuhnya nanti, tetapi langsung aq berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dengan pamanku. Lalu aq pun mulai tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku.

    Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, sudah waktunya nih, pikirku. Lalu aq pun mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaq di Roxymas. Sesampainya di sana, aq pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Begitu sampai di lantai tersebut, aq pun langsung melihatnya sedang membuka pintu ruanganya.

    Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Yu..”

    Ayu tersentak kaget, “Wah aq kira siapa, pake tepuk segala.”

    “Kamu khan kasih surprise buat aq, jadi aq juga mesti kasih surprise juga buat kamu.”

    Lalu ia mencubit lenganku, “Nakal kamu yah, awas nanti!”

    Kujawab saja, “Siapa taqt, emang aq pikirin!”

    “Ayo masuk Ton, santai aja, anggap aja rumah sendiri.” katanya setelah pintunya terbuka.

    Ketika aq masuk, aq langsung terpana dengan apa yang ada di dalamnya, kulihat temboknya berbeda dengan tembok rumah orang-orang pada umumnya, temboknya dilukis dengan gambar-gambar pemandangan di luar negeri. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tapi hebat juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku.

    Sambil aq berkeliling, Ayu berkata, “Mau minum apa Ton?”

    “Apa saja lah, asal bukan racun.” kataq bercanda.

    “Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh.” kata Ayu sambil tertawa.

    Sementara ia sedang membuat minuman, mataq secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aq tidak sadar ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Ton, kalo kamu mau nonton, setel aja langsung..!”

    Aq tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu kubilang, “Apa aq enggak salah denger nih..?”

    Lalu katanya, “Kalo kamu merasa salah denger, yah aq setelin aja sekarang deh..!”

    Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aq ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.

    “Duduk sini Ton, jangan bengong aja, khan udah aq bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Ayu sambil menepuk sofa menyuruhku duduk.

    Kemudian aq pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aq pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon kamu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau kamu ngomongin..?”

    Ayu tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aq tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aq pun tidak berusaha untuk melepaskannya.

    Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Kamu tau Ton, sejak kemarin bertemu, kayaknya aq merasa pengen menatap kamu terus, ngobrol terus. Ton, aq suka sama kamu.”

    “Tapi khan kemarin kamu dikenalkan ke Paman aq, apa kamu enggak merasa kalo kamu itu dijodohin ke Paman aq, apa kamu enggak lihat reaksi Paman aq ke kamu..?”

    “Iya, tapi aq enggak mau dijodohin sama Paman kamu, soalnya umurnya aja beda jauh, aq pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya kamu aja yang dijodohin ke aq..?” kata Ayu sambil mendesah.

    Aq pun menjawab, “Aq sebenarnya juga suka sama kamu, tapi aq enggak enak sama Paman aq, entar dikiranya aq kurang ajar sama yang lebih tua.”

    Ayu diam saja, demikian juga aq, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Ayu tidak melepaskan genggamannya.

    Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaq, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Ayu, aq cinta kamu.”

    Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Kupikir ini saatnya, lalu pelan-pelan kukecup bibirnya sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Ayu pun lalu membalasnya sambil memkamukku erat-erat.

    Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang film porno. Ayu menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya.

    Kemudian aq berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu kuremas-remas payudara yang masih terbungkus BRA itu.

    “Aaaaahhh, buka aja BH-nya Ton, cepat.., oohh..!”

    Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.

    “Esshh.. ouww.. aduhh.. Ton.. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”

    Setelah bosan dengan payudaranya, lalu kubuka skamuruh pakaiannya sampai bugil total. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aq melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dengan kedua tanganku.

    “Aouww Ton, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua tangannya menggelayut manja melingkari leherku.

    Kemudian kuletakkan Ayu pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu aq menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami saling pagut memagut dengan mesranya sambil berpkamukan erat. Lalu mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dengan lembut, Ayu mendesah-desah nikmat. Tidak lama aq bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Ayu menggeliat kegelian.

    “Aduh Ton, kamu ngerjain aq yah, awas kamu nanti..!”

    “Tapi kamu suka khan? Geli-geli nikmat..!”

    “Udah ah, jilati aja memek aq Ton..!”

    “Oke boss.., siap laksanakan perintah..!”

    Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi langsung saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Ayu menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan liar seakan-akan tidak mau kalah dengan permainan lidahku ini.

    “Oohh esshhh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohhh.. nikmat sekali..!”

    Agak lama juga aq bermain di klitorisnya sampai-sampai terlihat banjir di sekitar vaginanya.

    “Ton, masukkin aja titit kamu ke lobang aq, aq udah enggak tahan lagi..!”

    Dengan segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. Aq baru tahu ternyata dia masih perawan.

    “Ayu, apa kamu tidak menyesal perawan kamu aq tembus..?”

    “Ton, aq rela kalau kamu yang ngambil perawan aq, bagi aq di dunia ini cuma ada kita berdua aja.”

    Tanpa ragu-ragu lagi langsung kutusuk penisku dengan kuat, rasanya seperti ada sesuatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku.

    “Aduh sakit Ton, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.

    Aq pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya.

    “Pelan-pelan Ton, masih sakit nih..!” katanya meringis.

    Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Ayu sangat menikmati sekali permainan ini.

    Tidak lama kemudian ia mengejang, “Ton, aa.. aqu.. mau kkamuarr.., teruss.. terus.., aahh..!”

    Aq pun mulai merasakan hal yang sama, “Yu, aq juga mau kkamuar, di dalam atau di luar..?”

    “Kkamuarin di dalem aja Sayang… ohhh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.

    Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh… sshh… sshh… sshh…”

    Ternyata dia sudah kkamuar, aq terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.

    “Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”

    Kutekan pantatku hingga batang kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan kkamuarlah spermaq ke dalam liang surganya.

    Saat terakhir air maniku kkamuar, aq pun merasa lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas aq dapat melihat bagaimana rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.

    “Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlaqanku itu.

    Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpkamukan selama kira-kira satu jam sambil meraba-raba.

    Lalu ia berkata kepadaq, “Ton, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Ton, aq sangat sayang pada kamu.”

    Aq diam sejenak, lalu kubilang begini, “Aq juga sayang kamu, tapi kamu mesti janji tidak boleh meladeni paman aq kalo dia nyari-nyari kamu.”

    “Oke bossss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memkamukku lebih erat.

    Sejak saat itu, kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu selalu kami bertingkah seperti suami istri. Tidak hanya di apartmentnya, kadang aq datang ke tempat kerjanya dan melaqkannya bersama di WC, tentu saja setelah semua orang sudah pulang.

    Kadang ia juga ke tempat kerjaq untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Ayu ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Ayu, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri.

    Aq Dengan Calon Istri Pamanku sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah bertemu dengan pamanku itu. Sampai saat ini aq masih jalan bersama, tapi ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aq ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya kkamuarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aq dapat enaknya juga.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Di Cumbu Seniorku

    Di Cumbu Seniorku


    856 views

    Cerita Sex ini berjudulDi Cumbu SeniorkuCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Kisahku yang sebenarnya terjadi pada saat aku duduk di bangku SMA. Aku bergabung dalam sebuah grup yang bergerak di bidang bertualang di alam terbuka.

    Menjelajah, mendaki gunung, berkemah adalah aktifitas grupku dan di grup itulah aku mengenal salah seorang seniorku.

    Umurnya waktu itu 35 tahun, sudah beristri dan mempunyai 2 anak. Namanya Kak Dani. Orangnya baik, pandai bergaul, pintar memainkan gitar dan keyboard dan Kak Dani sering menghibur kami semua ketika beristirahat di arena kegiatan.

    Beliau sangat berwibawa, melindungi dan menyayangi kami semua dan dari seringnya aku bergiat dengan dia, dalam hatiku sering muncul perasaan lain kepadanya. Sungguh, aku menyukai dia sebagai seorang lelaki ketimbang sebagai senior tetapi aku pendam dalamdalam saja perasaan itu karena aku takut akan menghancurkan rumah tangganya dan aku juga malu pada kawankawanku.

    Lama ku simpan perasaan itu dan semakin hari semakin besar menyesak dalam hatiku tapi tetap saja ku pendam.

    Hingga pada suatu ketika grupku merencanakan untuk kegiatan pengembaraan melewati daerah Pantai Selatan ( Sindangbarang ke Cidaun ) dan untuk kegiatan tersebut harus melakukan survey medan terlebih dahulu. Kak Dani akan melakukan survey medan dan menawarkan siapa yang mau ikut dalam survey ? Semua tidak ada yang siap karena mereka tau bahwa Kak Dani kalau sudah berjalan, dia sering berjalan cepat sehingga sering kami tertinggal.

    Isengiseng aku mengacungkan tangan sambil berkata

    Saya siap, Kak. Kak Dani melihat padaku lalu bertanya
    Kamu gak kan rewel nanti di jalan, Er ?.
    Siap, saya janji gak kan rewel dan aku disoraki oleh temantemanku.

    Kak Dani menyetujui keinginanku dan sungguh, aku merasa bahagia sekali karena itu berarti aku akan berjalan hanya berdua dengannya.

    Pada hari yang sudah ditentukan, berangkatlah aku dengan Kak Dani. Dari Bandung perjalanan dimulai dengan menggunakan motor menuju Sindangbarang.

    Selama di jalan Kak Dani bercerita tentang asal muasalnya menjadi petualang, tentang hobbynya bermain musik dan diapun meminta aku bercerita tentang keluargaku, hobbyku dan semua. Katanya supaya tidak ngantuk karena perjalanan ke Sindangbarang itu cukup jauh.

    Rencananya, setibanya di Sindangbarang, motor akan dititipkan pada kawannya yang suka ke Bandung dan kami akan berjalan kaki ke Cidaun.

    3 kilometer sebelum kota Kecamatan Sindangbarang hari sudah menunjukkan pukul 15.30, cuaca mendung menyambut kehadiran kami dan sesuai rencana motor Kak Dani akhirnya dititipkan.

    Temannya sempat menyuruh kami bermalam di rumahnya tetapi Kak Dani bilang tanggung, untuk mempersingkat waktu jadi kami tetap jalan saja. Teman Kak Dani akhirnya melepas kepergian kami dengan janji akan membawa motor Kak Dani kembali ke Bandung.

    Kami kemudian mulai berjalan menuju titik pertama dalam rencana peta. Sepanjang jalan kami ngobrol ngalor ngidul sehingga tibatiba saja hujan turun dan kami berlarian mencari tempat berteduh. Kebetulan saat itu kami berada di jalan yang sepi banyak pepohonan dan akhirnya kami menemukan sebuah dangau yang agak menjorok ke dalam menjauhi jalan. Kesanalah kami tuju untuk berteduh.

    Baju kami agak basah dan aku menggigil kedinginan sehingga Kak Dani lalu berinisiatif memelukku dan aku diam saja saat tangannya merengkuh tubuhku dan merapakan tubuhku ke tubuhnya.

    Walaupun pakaian kami agak basah tetapi saat tubuhtubuh kami serapat ini, kehangatan itu muncul dan terasa olehku. Aku sandarkan kepalaku pada dada bidang Kak Dani dan aku resapi pelukan kokoh tangannya dan aku rasakan degup jantung Kak Dani yang sedikit lebih keras sungguh aku merasa bahagia sekali bisa berada di pelukan orang yang selama ini aku kagumi dan ketika aku sedikit menggigil, Kak Dani menggamit daguku sehingga aku dapat dekat dengan wajahnya.

    Nafasnya terasa hangat menerpa wajahku dan ketika gigiku gemeletuk karena merasa dingin, tibatiba saja Kak Dani menempelkan bibirnya ke bibirku. Ooooh . Dia menciumku. Mula mula hanya nempel lalu perlahanlahan lidahnya berusaha masuk ke mulutku.

    Aku pasrah, kubuka sedikit mulutku sehingga lidahnya akhirnya menggeluti lidahku. Aku pasrah, aku bahagia dan aku rela dicumbu oleh lelaki ini. Ciumannya membuat tubuhku mulai menghangat.

    Tangannya yang tadinya ada di bahuku sekarang mulai bergerak lembut ke dadaku dan kemudian Kak Dani mulai meremas dengan lembut dan aku menggelinjang karena geli. Ciumannya sekarang menjalar ke telingaku, leher, tengkukku sehingga aku terus menggelinjang .

    Kaaaakkkk . Ooohhhh . Hanya itu yang keluar dari mulutku karena aku merasa geli tidak ketulungan.

    Getaran tubuhku semakin meningkat dan kurasakan sesuatu getaran aneh, hanya getaran ini lebih dahsyat dari yang pertama, ternyata payudaraku diremas olehnya. Aku merasa melayang, sengatan kenikmatan yang baru ini kualami, dipilinpilinnya putingku, tak sadar desahku semakin mengeras karena kenikmatan yang melandaku.

    Tangannya bermain lincah di kedua dadaku sehingga tubuhku lemas tetapi terkejangkejang nikmat. Aku sudah tidak tau lagi ini tempat apa, cuaca bagaimana, otak dan seluruh ragaku sepenuhnya meresapi kenikmatan cumbuan lelaki ini.

    Tibatiba Kak Dani menghentikan cumbuannya, dia kemudian menatapku lalu berkata

    Er, kamu baru ngalami ini ?

    Aku tertunduk malu, tak sanggup ku tatap matanya yang lembut menatapku dan akhirnya malu malu kuanggukkan kepalaku.

    Maafkan Kakak sudah nakal yaa sambil dia kecup pipiku lalu merapihkan bajuku yang ternyata kancingnya sudah terlepas dari lubangnya.

    Setelah bajuku tertutup lagi, aku segera duduk bersandar di tiang dangau sementara Kak Dani segera membuat perapian kecil dengan menggunakan paraffin, mengeluarkan nesting dan menuangkan air untuk dipanaskan. Terampil sekali dia melakukannya dan sesekali dia menatapku sambil tersenyum . duh, senyumnya, aku membatin.

    Setelah air mendidih, Kak Dani membuatkan 2 cangkir teh lalu dia berikan segelas kepadaku. Dia lalu mematikan api dan mengembalikan alatalat ke ranselnya lalu dia duduk di sebelahku, menghisap rokok dan menikmati air teh yang hangat.

    Er, kamu gak nyesel dengan apa yang terjadi tadi ? tanyanya memecah keheningan. Aku kaget tetapi kemudian ku jawab Tidak Kak, Er tidak apaapa.
    Kakak gak tau kenapa jadi senakal itu yaa ? katanya lagi sambil memandang jenaka padaku. Aaaahh .. kakak . kataku sambil memukul bahunya tapi hatiku sennaaaanng sekali.

    Tanganku dipegangnya lalu dia genggang dan dia kecup dengan lembut. Aku tergetar, jantungku kembali berdebar .. tapi kemudian Kak Dani bilang Sebentar lagi hujan reda yuk, kita siapsiap. Mau ganti baju dulu dengan yang kering ? tanyanya. Aku menggeleng karena bajuku tidak terlalu basah karena bahannya agak sedikit tebal.

    Setelah hujan benarbenar reda, kami lanjutkan perjalanan dan akhirnya pukul 18.30 kami tiba di Kota Kecamatan Sindangbarang.

    Kami cari tempat untuk makan dan setelah kami temukan, makanlah kami di sana. Usai makan, sambil merokok, Kak Dani bertanya padaku apakah aku siap untuk jalan malam sampai jam 21 atau bagaimana ?

    Jujur ya Kak, Er pegel seharian duduk di motor jadi kalau boleh, Er ingin malam ini istirahat di sini saja, besok kita lanjutkan. Kakak juga tentunya cape kan nyetir motor dari pagi ? jawabku.
    Ya sudah, kita cari penginapan. Disini ada beberapa yg harganya tidak mahal, jawabnya.

    Setelah membayar ke pemilik warung nasi, kami jalan lagi mencari penginapan dan akhirnya ketemu. Tidak mewah memang tetapi bersih dan asri sehingga aku setuju ketika Kak Dani .memilih penginapan ini.

    Kami membayar sewa kamar untuk semalam dan setelah mengisi buku administrasi, kami diantar pegawai penginapam menuju kamar.

    Di kamar itu ranjangnya ada 2, kamar mandi di dalam tapi tidak ada tv dan pegawai penginapan hanya mengantarkan sebuah teko plastik dan 2 gelas kosong. Tidak masalah, toh kami membawa perlengkapan untuk mandi dan masak ringan.

    Kakak lalu mempersilahkan aku untuk mandi dengan pesan jangan lamalama karena hari sudah malam dan akupun segera membawa pakaian ganti dan alat kebersihan lalu mandi.

    Ketika keluar kamar mandi, aku melihat Kak Dani tengah tertidur di ranjang hanya memakai celana panjang bertelanjang dada. Aku sempat menatap wajahnya yang begitu tenang meski terlihat kelelahan. Perlahan ku bangunkan dia

    Kak kak sambil ku goyanggoyangkan lengannya.

    Dia terbangun, menatapku sebentar lalu dia meminta handuk dan tas kecil alat kebersihan lalu pergi ke kamar mandi. Tak lama kemudian kudengar guyuran air. Aku sendiri segera memasak air dengan menggunakan paraffin. Tibatiba terdengar suaranya memanggilku

    Er maaf, ambilkan kaos oblong sama sarung Kakak di ransel

    Aku segera membuka ranselnya, kuambil apa yang dia minta. Ku ketuk pintu kamar mandi dan ketika terbuka sedikit, tangannya menerima kaos dan sarung lalu pintu tertutup lagi.

    Tak lama kemudian Kak Dani keluar dari kamar mandi lalu menggantungkan handuk basah di kapstok dan menyerahkan tas kebersihan padaku.
    Saat dia tengah duduk di beranda, aku hampiri dia sambil menyerahkan minuman kopi instant kesukaannya.

    Makasih Er, duduklah . dia mempersilahkan aku duduk di kursi kosong di sebelahnya.

    Aku duduk kemudian kami ngobrol tentang rencana jalan besok dilanjutkan dengan obrolan ringan. Kadang aku tertawa, cemberut mendengar guyonannya.

    Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 21 sehingga Kak Dani mengajakku masuk kamar.
    Aku berbaring di ranjangku dan Kak Dani kulihat sedang menulis buku catatan.

    Er kamu pegal ndak badannya ? tanyanya sambil menutup buku catatannya.
    Iya Kak jawabku singkat.
    Mau sama Kakak dipijetin ? dia bertanya lagi.
    Mau Kak tapi Kakak juga cape kan ? jawabku sambil balik bertanya.
    Ya gantian dong jawabnya sambil berjalan ke arahku.

    Mulamula tangannya memijati bahuku yang pegal terbebani ransel seharian, lalu tengkukku. Pijatannya terasa nyaman lalu

    Er, ada body lotion ? Kalau pake bodylotion lebih enak, jadi tidak kesat kulitnya katanya.

    Aku bilang saja ada di tas dan kemudian dia mengambilnya.

    Er kaosnya Kakak angkat yaa ? tanyanya. Deg aku kaget tapi benar juga, bagaimana lotion mau dibalurkan kalau aku masih pakai kaos ?
    Tapi Kakak janji gak kan nakal jawabku sambil melihat ke tembok karena aku malu melihat wajahnya.
    Ya, kakak tidak akan nakal . asal dia potong katakatanya.
    Asal apa hayo ?? jawabku sambil membalikkan tubuhku sehingga setengah terlentang dan kupegang tangannya dengan kedua tanganku.
    Asal Er tidak menggoda Kakak dengan wajah cantikmu .. jawab kakak sambil merebahkan tubuhku.

    Aku tertawa ( senang dan bahagia ) dengan jawabannya lalu ketika Kak Dani menyuruhku untuk berbaring telungkup.
    Kembali Kak Dani memijat bahuku tapi kemudian dia bertanya

    Er, bagaimana lotion ini bisa Kakak gunakan kalau kamu masih pakai baju ? Kakak buka yaa bajunya . Sambil dia membuka bajuku dan aku yang masih merasakan keindahan tadi di dangau diam saja, bahkan ku angkat tanganku agar bajuku mudah terlepas.

    Saat bajuku terlepas, aku segera tengkurap karena aku mrasa jengah berpakaian setengah terbuka di hadapan lelaki ini.
    Saat aku tengkurap lagi, Kak Dani mulai membalurkan lotion di bahu dan punggunggku dan saat dia mulai memijat aku terpejam merasakan kenikmatan dan terasa pengait bhku dilepaskan olehnya

    Kakkk . janji gak kan nakal . ucapku tanpa melihat wajahnya.
    Iya ndak, Kakak gak akan nakal jawabnya.

    Pijatannya merambat turun dari bahu ke punggungku dan aku merasakan enaknya pijatannya. Saat tangannya memijat punggungku,sesekali jemarinya menyentuh tepian buah dadaku dan aku merasa seperti tersengat tetapi aku diam saja karena memang enak. Agak lama tangan kakak menyenggolnyenggol bagian ini kemudian baru bergerak ke bawah.

    Er, mau dipijat semuanya atau cukup sampai sini ? tanyanya.
    Erni takut Kak . jawabku menggantung dan Kak Dani melihat keraguanku sehingga akhirnya pijatannya mulai menurun mengarah ke bongkahan pantatku.

    Otomatis celana piyama dan cdku turun terdorong dan aku tidak tahu harus bagaimana, antara malu, suka, takut, bercampur aduk dalam hatiku tetapi karena aku percaya lelaki ini baik, akhirnya aku diam saja. Kutahan erangan kenikmatanku saat tangannya memijiti/meremas pantatku lalu turun ke pahaku sambil terus menurunkan pakaian bagian bawahku hingga ketika pijatannya sampai ke betisku, aku tersentak kaget karena tubuhku sudah telanjang.

    Kakaaakkkk . ?!! aku segera mengambil bantal menutupi dada dan kemaluanku dan segera aku bergerak ke sudut ranjang.

    Aku panik, malu dan bingung karena meski bagaimana, aku belum pernah bertelanjang di depan lelaki manapun. Aku sampai ingin menangis karena malu yang luar biasa.

    Er, kenapa ? Kakak tidak mencelakakan kamu kan ? dia bertanya sambil mendekatiku.

    Aku semakin merungkut ke sudut ranjang tapi karena aku sudah terpojok akhirnya Kak Dani dapat menyentuhku dan menarik tubuhku untuk masuk dalam pelukannya. Agak memaksa memang karena aku masih merasa takut tapi karena sentuhannya begitu lembut, akhirnya aku masuk juga dalam pelukannya.

    Kak Dani lalu memelukku, melindungi tubuhku sambil membelai kepala dan rambutku.

    Er, jangan takut . Kakak tidak akan berbuat yang tidak kamu suka. Kakak tau bahwa kamu anak yang baik dan kewajiban Kakak menjagamu agar tetap baik. Dah jangan takut lagi yaa ? tanyanya sambil mengecup rambutku.

    Aku diam karena masih bingung lalu akhirnya Kak Dani membaringkan tubuhku. Aku masih memeluk bantal untuk menutupi ketelanjanganku. Kak Dani kemudian berbaring di sebelahku dan memeluk tubuhku hingga posisiku menjadi miring terhalangi oleh bantal.

    Dengan lembut dia belai kepalaku dan dengan kondisi kamar yang hening membuatku berangsur merasa tenang serta nyaman.
    Belaiannya sekarang bergerak ke belakang telingaku, jarijarinya bermain di belakang telingaku sehingga aku merinding, terus dari telingaku jarinya bergerak ke tengkukku aku menggelinjang dan mendesah kegelian.

    Kkkaaakkkkk .. akhirnya desahku keluar.

    Jarinya masih terus bermain di situ sehingga aku mulai merasa ada yang aneh dalam tubuhku, aku merintih perlahan merasakan tarian jarinya. Mataku sesekali melihat wajahnya tetapi lebih banyak ku pejamkan mataku karena merasakan kenikmatan jemarinya.

    Lalu kurasakan hembusan nafas di wajahku, aku melirik, ternyata wajah Kak Dani sudah begitu dekat dengan wajahku, matanya begitu tajam menatapku dan akhirnya ku pejamkan mataku saat bibirnya menyentuh bibirku.

    Tak terasa aku memejamkan mata dan menikmati kecupan dan kulumannya di bibirku. Kenikmatan yang tadi terjadi di dangau kembali terulang dan suasana disini lebih nyaman daripada di dangau. Kubuka sedikit mulutku hingga akhirnya lidahnya bergerak lembut menggeluti lidahku.

    Getarandemi getaran kurasakan dan tubuhku terasa melayang, tidak mempunyai beban, terasa ringan sekali seolah terbang. Otakku seakan buntu, tidak dapat berpikir jernih, yang kutahu aku mengikuti saja karena pengalaman ini belum pernah aku rasakan seumur hidup, antara takut dan nikmat. Perlahan tapi pasti tangannya menyentuh payudaraku.

    Mulanya hanya rabaan lembut lalu akhirnya jadi remasan yang membut aku merasa melayang hebat, dimana kedua tangan Kak Dani meraih payudaraku dari bagian atas turun ke bawah, sesampai di putingku remasan berubah menjadi pilinan dengan jari, aku sempat membuka mata, tetapi hanya sesaat, getaran aneh berubah menjadi sengatan. Sengatan kenikmatan yang baru ini kualami, tak sadar ku keluarkan desahan pelan.

    Perlahan sekali, sangat perlahan bantal yang menghalangi tubuhku dengan tubuhnya ditariknya perlahan dan aku sudah tidak peduli lagi karena aku sedang merasakan kenikmatan yang baru ku alami.

    Ciumannya lalu mulai bergerak perlahan ke leherku dan disana lidahnya menari dengan tarian yang mampu membuatku terkejangkejang nikmat sehingga dari mulutku keluar sudah desah dan rintihan tiada henti dan kenikmatan itu semakin bertambah dengan remasan lembut tangannya di payudaraku.

    Aku sudah tidak bisa menolak lagi, kubiarkan saja semua berjalan apa adanya. Aku hanya mampu terpejam, merintih, menggelinjang dalam kenikmatan sehingga akhirnya akupun balas memeluk tubuhnya.

    Sekarang .. oooohhhhh . Lidah mulai turun ke buah dadaku dan tangannya masih bermain lembut di dada yang satu. Aku terbeliak dan meremas rambutnya ketika lidahnya mencucupi putingku .

    Addduuuhhhh . Kakkkaaaakkkkk .. oooohhhhh . racauku. Setelah menelentangkan tubuhku, giliran dadaku yang sebelah kiri diperlakukan yang sama .. aaaaahhhhhhh . aku sudah terbakar, terbakar oleh kenikmatan yang disodorkan oleh seniorku.

    Lidahnya terus bergerak ke bawah, menuju pusarku dan kembali aku terkejangkejang. Aku sudah kehilangan akal sehat, hanya bisa diam dan menikmati setiap jilatannya. Takut bercampur geli, nikmat yang tak terkira berkecamuk di dalam dadaku.

    Namun kesadaranku sempat muncul ketika jilatannya sudah mendekati selangkanganku. Kurapatkan kedua pahaku karena takut tetapi ketika matanya menatapku, akhirnya aku diam saja. Ku jambak rambutnya dan lama kelamaan tanpa kusadari kedua pahaku membuka dan semakin lebar. Posisi ini memudahkannya untuk mencumbu kemaluanku yang berbulu meski tidak terlalu lebat.

    Mulamula jilatannya hanya di bagian atas tetapi ketika tiba di belahan bawah, tubuhku sontak terbangun merasakan sesuatu yang sulit aku ungkapkan. Aku semakin mendesah dan tanganku menjambak rambutnya, menariknarik kaosnya, meremas sprei dan apa saja yang bisa ku gapai. Aku terlonjak, menahan rasa yang tak bisa ku bendung dan akhirnya aku merasakan sesuatu yang tidak bisa kuungkapkan ..

    Kakkkkkaaaaakkkkkk oooooouuuuuhhhhhh aku mengejan untuk menahan itu tapi akhirnya aku merasakan sesuatu itu keluar dari dalam kemaluanku, kemaluanku basah bahkan banjir

    Tubuhku langsung terhempas dan aku tak perduli pahaku terbuka mempertontonkan kemaluanku. Lemas, nikmat dan aahhh aku tak bisa mengungkapkannya.

    Kemudian Kak Dani membaringkan tubuhnya di sebelahku dan baru ku sadari ternyata dia sudah bertelanjang dada dan saat ku lirik sekilas ke bawah, dia hanya menggunakan celana dalam saja entah kapan dia membukanya. Kulihat Kak Dani menatapku dengan lembut, tersenyum dan membelai rambutku.

    Sakit Er .? tanyanya sambil menatapku.
    Tidak Kak tapi .. aaahhhh, Kakak .. Er maluuuu .. lalu ku peluk tubuhnya, kususupkan kepalaku ke lehernya.

    Kurapatkan dadaku ke dada bidangnya dan ku belit kakinya dengan sebelah kakiku. Pahaku merapat ke pahanya dan aku sempat menyentuh sesuatu yang tegang tapi aku tak begitu perhatikan.

    Er, yang barusan kamu rasakan itu adalah apa yang dicari oleh pasanganpasangan yang memadu asmara katanya saat aku rebahkan kepalaku di dadanya dan tangannya membelai punggung telanjangku.
    Er merasa aneh Kak . koq begitu sih rasanya kataku.
    Bukan sesuatu yang aneh. Itu terjadi karena kamu sudah terangsang oleh cumbuan Kakak sehingga akhirnya kamu sampai pada puncaknya yang disebut orgasme jelasnya.
    Or .apa Kak tanyaku karena bahasa asing ini.
    Orgasme, Sayang katanya sambil mengecup bibirku.
    Er takut Kak . kataku
    Takut kenapa ?
    Takut . Eeeeuuuu . Hamil jawabku ragu.

    Kak Adi terkekeh lalu dia kembali kecup bibirku lalu berkata

    Er . Er . mana mungkin kamu hamil kalau tidak adanya kontak kelamin diantara kita tadi ? Kan Kakak hanya memainkan lidah Kakak di kemaluanmu lalu kamu gituu deh kembali dia terkekeh dan aku mencubit dadanya karena malu dan lega.
    Eh aduh, sakit Er tubuhnya terlonjak karena cubitanku.
    Kakak dah ingkar janji . Kakak ternyata nakal kataku sambil menyandarkan daguku ke dadanya sehingga aku bias menatap wajahnya.
    Tapi kamu suka kan ? jawabnya sambil mencium bibirku.

    Ku sambut ciumannya dengan rasa bahagia dan ku balas lumatannya tanpa rasa malu lagi.

    Setelah ciuman terlepas, Kakak lalu menjelaskan tentang berbagai hal soal sex dan bersetubuh sehingga akhirnya aku mengerti. Kami ngobrol di ranjang sambil berbaring lalu akhirnya Kak Dani kembali menggeluti tubuhku dan yang kali ini ku balas gulatannya dengan penuh gelora.

    Tapi aku sempat kaget juga ketika Kak Dani membimbing tanganku untuk memegang batang kemaluannya aku sempat menggeleng tapi karena bujukannya akhirnya aku pegang juga batang kemaluannya.

    Kak Dani ajari aku bagaimana memperlakukan batang kemaluan lelaki bila kondisinya sudah begini dan memang aku merasa aneh dan geli dengan bagian tubuh lelaki yang baru kulihat sedekat ini. Keras tapi tidak seperti kayu, lembek tapi tidak membengkok karena keras.

    Mulanya tangaku digenggam, diajarkan cara menggerakan tanganku naik turun naik turun dan lamaama aku jadi lancar juga melakukannya. Ku lihat ekspresinya begitu kenikmatan dan aku berusaha memainkan batang kemaluannya lebih cepat.

    Tenang Er, jangan keraskeras. Perlahan saja . bisiknya sambil membelai punggung telanjangku.

    Ada desiran lagi saat tangannya membelaibelai punggungku dan meremas bongkahan pantatku. Lalu Kak Dani kembali menciumku, meremas dadaku dan aku menyambut itu dengan penuh gairah Karena aku sudah merasakan kenikmatan yang tadi kuraih saat digelutinya.

    Kali ini Kak Dani suka terkejangkejang sambil sesekali menyebut namaku perlahan di selasela cumbuannya dan kemudian tubuhku kembali ditelentangkan. Sekarang dengan posisi seperti ini, Kak Dani mencumbuku lebih panas dari yang pertama dan aku membalasnya karena aku ingin merasakan kenikmatan yang tadi lagi.

    Saat aku sudah sangat terbuai lalu Kak Dani membuka pahaku dan menahannya dengan kedua lututnya. Aku tersadar

    Kak . Jangan . Jangan Kak aku mendorong tubuhnya dan sebelah tanganku menutup kemaluanku.
    Er ndak apaapa, Kak cuma ingin melakukan petting saja . Gak apaapa Kakak tidak akan mencelakaimu .. ayolah jawabnya dengan nafas memburu dan menarik tanganku untuk tidak menutupi kemaluanku.

    Dengan ragu aku akhirnya melepaskan tanganku dan kemudian Kak Dani menempelkan kepala kemaluannya di belahan lubang kemaluanku.

    Kurasakan kepala kemaluannya bergerak menggesek bibir kemaluanku, menyentuh daging kecil di atasnya terus kembali lagi ke bawah dan berulangulang hingga akhirnya aku kembali kegelian.

    Ku peluk tubuhnya, ku ciumi bibirnya sambil kumasukan lidahku sementara gerakan kemaluannya terus menerus menggesek belahan lubang kemaluanku sehingga aku juga merasakan sensasi yang sama seperti waktu lidahnya membelaibelai belahan kemaluanku.

    Sadar atau tidak, pinggulkupun kemudian bergerak perlahan mengimbangi gerakan kemaluannya dan akhirnya aku kembali mengejang seperti ada yang meledak di selangkanganku, rasa nikmat tadi kembali terulang.

    Ku rengkuh tubuhnya sambil ku gigit bahunya dan tak lama kemudian Kak Danipun meregang. Dia kocok batang kemaluannya dan .. kusaksikan ada cairan putih kental keluar dari lubang kencingnya, berjatuhan di perutku. Aku yang masih merasakan nikmat tidak bisa berbuat apaapa ketika melihat tubuh Kak Dani meregang sambil mengocok batang kemaluannya dan kemudian menyemburlah cairan itu.

    Setelah Kak Dani terbaring dengan nafas memburu, aku raba cairan itu kental tapi tak sekental putih telur lalu kulihat batang kemaluannya mulai mengendur ketegangannya.
    Kemudian, Kak Dani memelukku dan berkata Makasih Er, maafkan Kakak mengotori tubuhmu.

    Gak apa Kak . Er senang melihat Kakak seperti tadi jawabku sambil mengecup bibirnya.

    Kami sempat istirahat sejenak lalu kemudian kami berdua ke kamar mandi membersihkan tubuh telanjang kami.

    Malam itu, kami melakukan sekali lagi ( baru ku tahu bahwa itu namanya petting ) dan kali kedua kami lakukan itu, aku sudah tidak ragu dan takut lagi karena aku percaya bahwa Kak Dani memang sayang padaku.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Jadi Pacar Gelap Tante Eti

    Cerita Sex Jadi Pacar Gelap Tante Eti


    856 views

    Perawanku – Cerita Sex Jadi Pacar Gelap Tante Eti, Ini adalah pengalaman saya dengan Bu Edi, tetangga saya, Waktu itu kira-kira jam 9 pagi saya berniat mau kerumahnya untuk membayar listrik karena memang dibantu oleh beliau dengan menyalur listrik di rumahnya krn kebetulan belum pasang listrik sendiri…

    Trus sesampai dirumahnya ternyata sepi sekali. Aku kira tidak ada orang di rumah. Tapi aku liat pagar tidak dikunci, jadi inisiatif aku buka aja kemudian aku ketuk pintu rumah bu Edi…
    “Pagi bu” sapaku
    “Eh, mas leo…,masuk..”

    Aku pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat Bu Edi pagi itu begitu seksi dengan menggunakan daster tanpa lengan yang serba tipis dan mini sehingga terlihat tubuh bu edi yang montok..”Wah kalo kayak gini bisa kacau ni otak…” kataku dalam hati

    “Ini bu, saya mau bayar listrik untuk bulan ini dan bulan depan. Saya dobel aja, kebetulan ada rejeki…” aku memulai pembicaraan.

    “Oalah….kenapa kok pake didobel segala sih mas?? Gak apa2 kok bayar satu aja dulu, khan tanggalnya jg msh muda gini, barangkali ada keperluan mendadak khan bisa dipakai dulu…” katanya.

    “Ah gak apa2 kok bu. Mumpung lagi ada aja. Daripada ntar kepakai bln depan saya jd bingung bayarnya….” Jawabku.

    “Mas leo ini bisa aja..masalah itu mah gampang mas bisa diatur…lagian tetangga dekat aja kok. Santai aja lah” serunya ramah.

    “Iya bu gak apa kok…dibayar dobel aja.” Kataku lagi.

    “Kalo gitu tunggu ya,,ibu ambil catatannya dulu..Oh iya mas leo mau minum apa? Panas apa dingin??” tanyanya lagi.

    “Ah gak usah repot2 bu….bentar lagi juga pulang kok..” seruku.

    “Udah gak apa2…kopi ya?? Biar gak buru2 pulang…” katanya lagi.

    “Boleh deh bu, terima kasih…..” jawabku sambil tersenyum.

    Ibu Edi pun langsung masuk kedapur, Sementara aku hanya terdiam sambil menghitung uang dari dompetku untuk memastikannya tidak kurang.

    Ibu Edi keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi.
    “Silakan diminum mas…”

    “Terima kasih bu..” Jawabku.

    Bu Edi duduk disampingku sambil membuka2 lembaran buku catatan pembayaran listrik bulan lalu. Aku mencium aroma wangi sekali, ditambah pemandangan indah krn daster bu edi agak rendah sehingga aku bisa melihat belahan dadanya yg putih dan padat berisi. Nampaknya bu edi baru selesai mandi. Aku merasakan ****** aku mulai membesar melihat pemandangan yahud ini…

    “Nah ini mas, totalnya masih sama seperti bulan kemarin, delapan puluh lima ribu. Jadi dibayar dobel kah?”

    Aku agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana.
    “Eh….oh…iya bu, jadi bayar dobel. Berarti totalnya berapa bu??” Jawabku sekenanya.
    “Berarti ya seratus tujuh puluh ribu…” kata bu edi sambil senyum.
    “Oh…eh….ii….iya bu saya bayar semua. Ini a…ada dua ratus ribu saya titipkan semua aja..” kataku gugup. Bagaimana tidak. Ketika menyebutkan jumlah tadi, pose bu edi sangat menantang, dengan belahan dada yg nampak jelas dan paha yg menganga..

    “Lho kok kaget?? Kenapa?? Dibayar satu dulu aja gak apa2 kok mas” katanya.
    “eh…anu….nggak kok bu. Beneran saya ada kok. Saya bayar semua aja..” kataku sambil melirik belahan dada bu edi yg begitu menantang..

    Nampaknya bu edi mengetahui aku menyelidiki dadanya yg sekal itu..Namun bu edi hanya tersenyum tanpa berusaha menutupinya. “Ya udah kalo gitu gak apa2 deh. Emang mas leo liatin apa sih koq kayaknya jadi gak konsentrasi gitu??”
    “Oh…eh…nggak kok bu.., anu….” aduh aku mulai bingung, sementara bu edi tersenyum memandang ku. “Kopinya diminum gih mas,, keburu dingin lho” serunya sambil tersenyum. “Masalah duitnya ntar aja deh, keliatannya mas leo lagi bingung gitu…” katanya sambil tersenyum nakal.

    Tiba2 bu edi menyentuh pahaku, “dari tadi ngliatin ini aja kenapa mas??” Tanya bu edi sambil menunjuk dadanya.
    “Oh….eh….anu…itu….gak sengaja bu…” jawabku makin gugup
    “Gak sengaja apa gak sengaja?? Koq diliatin terus sampai gak berkedip gitu..?” katanya sambil semakin mendekat ke aku.
    “Suka ya???” Tanyanya lagi
    “Mau??” aku semakin tidak bisa menjawab. Tapi kontolku semakin tegang krn bu edi mengelus-elus pahaku.

    “Eh..m..m…maksud ibu??” Srup bibirnya bu edi langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas ****** ku, pikiranku sangat kacau, aku masih bingung dan belum percaya kalo saat ini aku bermesraan dengan bu edi, yang selalu jadi fantasi sex ku. Birahiku pun mulai bangkit, aku pun mulai meremas-remas payudara bu edi yang tadinya hanya aku liatin saja. Kami saling melumat dan tangan bu edi terus meremas-remas kontolku. Tanganku pun mulai menelusup dari sela-sela daster bu edi dan masuk ke dalam BHnya. Aku mainkan dan aku pilin-pilin puting susu bu edi yang mulai mengeras.

    “Terus mas leo…ssshhs, enak banget..” dan tangan bu edi mulai membuka celana jeans ku, aku pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku sehigga kini tinggal cd yang melekat.

    “Mas…kita ke kamar aja ya…jangan disini nanti diliat orang..” Dan kemudan mencium bibirku.

    Bu edi langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh bu edi kini tinggal berbalut BH dan cd saja. Kemudian sambil menatapku nakal bu edi mulai membuka bh dan cd nya. Kini bu edi telah telanjang bulat dihadapanku…

    “Wow bener2 seksi nih….” Gumamku sambil memelototi tubuh bu edi satu per satu dari atas sampai bawah. Tubuh bu edi memang sangat mulus, kulitnya putih, payudaranya begitu menantang dengan puting kemerahan yg mengacung. Apalagi memek bu edi, begitu indah dengan klitoris yg menonjol, serta tidak ada satu helaipun bulu jembutnya..nampak sehabis dicukur.

    “Kok malah bengong mas leo….sini dong”

    Bu Edi duduk di tepi ranjang dan kemudian aku mendekat dan menunduk mencium bibirnya. Tangan bu edi melepaskan cd ku dan keluarlah kontolku.

    “Waaahhh….. mas…ini besar banget, apa begini ya kalo orang arab?” Kebetulan memang aku keturunan arab….”lebih besar dari punya suamiku nih….wah muat gak ya??” kata bu edi sambil mengelus-elus ****** ku, sesekali dijilati ujung hingga buah pelirku jg tak lepas dari jilatan bu edi.
    Aku hanya terpejam menikmati servis dari bu edi ini. Bu edi kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedadaku, putingku di hisap dan dijilati.
    Ouh..bu enak banget bu, terus bu.

    Kemudian bu edi berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat es krim.

    Kemudian memasuk kan kontolku kemulutnya. Dia pun mengulum kontolku dengan lihai. Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapan istriku….

    “ahh….Terus bu”, aku pun mulai memompa kontolku didalam mulut bu edi sehingga mulut bu edi terlihat penuh. Sesekali bu edi menggunakan giginya untuk mengulum kontolku…aaaauuhhhh rasanya benar-benar nikmat.

    Sekitar 10 menit bu edi mengoralku, sebelum akhirnya menciumi buah pelirku, menjilatinya lalu berdiri dan kembali mencium bibirku.

    Ternyata bu edi sangat menyenangi foreplay. Terbukti berkali-kali dia menjilat leher hingga belakang telingaku dan memainkan lidahnya di putingku. Bener-bener sensasi yang luar biasa. Aku pun tidak tinggal diam. Kini aku remasi payudara bu edi sambil aku jilat lehernya. Payudara nya jg tak luput dari jilatan dan remasanku sampai aku mulai mengulum putingnya. Bu edi hanya mengeliat-mengeliat dan mendesah mendapat perlakuan ini dariku. Sesekali aku gigit2 kecil putingnya dan bu edi melenguh nikmat karenanya….

    Perlahan aku baringkan bu edi sambil terus melumati payudaranya. Ciumanku turun ke perutnya..”Bener2 putih dan perfect tubuh ini” batinku. “Ahhhh…..sssssshshhh…..ouh…..terus mas….ahhhhh….enak banget lidahmu….ahhh….mas leo pinter…..eeehmm..” bu edi mengeliat.

    Aku pun menjulurkan lidahku ke memeknya, asin, ternyata cairannya bu edi banyak banget keluar. Memek yang kemerahan itu bener-bener basah oleh ludahku yg bercampur lendirnya..

    Aku pun mengangkangkan kakinya agar bisa menjilat lebih dalam, ku jilat klitorisnya lalu aku kulum-kulum dan sesekali kugigit pelan-pelan.
    Ouch…nikmat banget mas……terus…..auhhh…ouhhh…, hisap terus mas…”
    Aku pun menjilatnya dan kemudian ku masukkan jari ku kadalam memeknya dan bu indah pun menggelinjang keenakan….
    Ouch..mas….ahhhhhh….terusin mas…aku gak pernah senikmat ini……jari kamu enak banget ahhh pinter mas…..shhhh…”
    Tak lama kemudian bu edi menjepit kepalaku dan menjambak rambutku dan aku pun mepercepat permainan fucking finger ku di memeknya..
    “Shhhhh…,uhhhhffff…aku mau keluar mas..oouuuuhh….hisap terus mas….,ohh……”
    Akupun menghisap kuat kuat lubang kenikmatan itu dan “cret..cret..”
    Cairan bu edi menyemprot mulutku dan aku pun menjilatnya sampai bersih.

    Bu edi keliatan lemas….aku pun kembali berjongkok di atas kepala bu edi dan kembali ku sodorkan kontolku..

    Bu edi pun menghisap dengan kuat kontolku..aku membalikkan badanku sehingga posisi kami sekarang 69, aku menahan badanku dengan lutut dan terus memompa mulut bu edi. Sementara memek bu edi kembali basah dan aku terus mengelus elusnya.

    Aku pun memperbaiki posisiku dan kini kami sama-sama berbaring..
    Kulumat bibir bu edi yang sensual dan menggemaskan, sambil tanganku memainkan klitorisnya..

    “Shh..uhf.. nikmat banget mas…aaahh….masukin sekarang mas….auuhhhh..cepet mas aku udah ga tahan nih..gatel banget rasanya.”

    Bu edi pun kusuruh mengangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat menyentuh payudaranya…

    Kini bibir memek bu edi muncul keluar dan menganga seakan berteriak minta dientot. Aku pun mengarahkan kontolku ke vagina bu edi dan mulai menggesek-gesekannya..

    ”sssshhhh….aaahh…uuuhhh ayo maas masukin dong…ahhhhh”.. Aku pun menancapkan kontolku dengan cepat masuk ke dalam vagina bu edi yang sudah basah.

    “Ouhhhh….pelan-pelan mas….ahhhhhhhhhh……kontolmu gede banget mas….”. Ternyata memek bu edi masih sempit dan enak banget kontolku serasa dipilin-pilin. Aku pun memompa terus memek bu edi…semakin lama semakin cepat..

    “Ouh..terus mas…..iih…ahhh….sshhhh…”. Kemudian aku berhenti dan menancapkan kontolku sedalam-dalamnya lalu aku diamkan…..aku ciumin payudara bu edi…lalu aku kulum putingnya…Dan secara tiba2 aku goyang lagi dengan gerakan menekan dan memutar. “Shhhhhh…..ahhhhhh,,,masss pinter banget kamu…a.oooohhh…..enak mas….” Bu edi meracau tak karuan. Kemudian tubuh bu edi mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali..

    “Ouh..aku keluar lagi mas…..enak mas…..enak banget,”
    Aku pun membalikkan badan bu edi dan ternyata bu edi langsung mengerti apa mauku dan dia pun langsung menungging dan kini kami dogy style..aku pun memasukan kontolku kedalam memek bu edi.. “Ouhh…..mas….kamu kuat banget….ahhhhhh…..leo…..terus sayang…..nikmat banget ”

    Aku terus memompa memek bu edi sambil meremas-remas payudara bu edi yang bergelantungan..

    ”Ouh..ahh..terus mas….,aku gak tahan lagi mas….ahhhhh….. “ rintih bu edi. Aku pun merasa ada yang mau keluar dari kontolku,,,,aku semakin mempercepat kocokanku di memek bu edi. “huffft….aahhh….oh….sayang….aku mau keluar nih…” seruku. Aku tak peduli lagi dengan beda usia kami. Aku panggil bu edi dengan sayang. “ahhhh….uuhhh….iya sayang gak apa-apa terusin aja….shhhshhhh…” teriaknya. Rupanya tak dapat kutahan lebih lama lagi. Dengan tusukan terakhir aku berhenti dan cret…cret…..cret….ahhhh…..sayang…..uuuhhhh” teriakku mengiringi semprotan spermaku ke memek bu edi. “Auuuuuuuhhhh……oooooohhhh……” rintih bu edi. Aku merasa ada rasa hangat di sekujur kontolku…nampaknya bu edi orgasme lagi..
    “aahh….” Kami berdua rebahan di kasur…bu edi tersenyum puas…lalu aku kecup bibirnya…..
    “makasih mas……enak bgt…..” ujar bu edi.
    “Iya sayang….aku juga merasa enak bgt….puaaaassss sama km….” seruku sambil lalu mengulum bibirnya lagi. Tanganku mulai meraba payudaranya lagi.
    “mas….aahhhh udah dulu mas…..capek….ssshhh..”
    “Iya sayang,,,,aku cm gemes aja sama ini …” jawabku sambil mencubit payudaranya..

    Kami pun berpakaian lagi. Ketika hendak pamit, bu edi melumat bibirku dan meremas kontolku….
    “Uangnya dibawa aja dulu ya…..bln depan aja bayarnya…..” kata bu edi di sela2 ciuman kami.
    “Aku balas meremas payudaranya lalu aku kulum lagi bibirnya.
    “kalo bulan depan kelamaan….ini gak betah “ kataku sambil menunjuk kontolku.
    “Iya gampang….ntar aku sms kalo rumah lagi sepi….ok sayang…..”jawabnya..
    “Dengan senang hati” jawabku dan aku kulum bibirnya lagi sambil aku maikan puting payudaranya….

    Aku pun pamitan pulang. Sejak itu kami jadi sering ML kalo rumah bu edi lagi sepi. Bahkan pernah juga di hotel kalo bener2 gak tahan tapi di rumah lagi ada anak-anaknya. Dan aku juga sering dibebaskan bayar listrik karena bu edi puas dengan pelayanan yang aku berikan…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Hubungan Mesum Dengan Dokter Kandungan

    Cerita Sex Hubungan Mesum Dengan Dokter Kandungan


    854 views

    Perawanku – Cerita Sex Hubungan Mesum Dengan Dokter Kandungan, Aku seorang wanita yang sudah menikah dengan pria yang begitu baik, tapi hingga saat ini kami belum di karuniai seorang anak. Segala macam cara sudah aku lakukan mulai dari beberapa program dari kedokteran hingga mengkonsumsi obat herbal. Tapi hingga kini belum membuahkan hasil juga, dan aku hanya bisa pasrah menghadapi semuanya paling tidak aku menjalani segala cara itu.

    Namaku Yanti dengan umur yang sudah menginjak 24 tahun, akupun memang berharap segera memiliki momongan di tambah kini mertuaku turut ikut campur dengan masalah perkawinanku tentang seorang keturunan. Terutama ibu mertuaku dia bilang kalau aku yang mempunyai masalah dengan rahimku padahal kami belum melakukan tes pada dokter, tapi dia terus saja menuduh aku yang bukan-bukan.

    Karena itu akupun menjadi stress jika berada dirumah apalagi ada mertuaku. Yang memang sering datang bahkan menginap di rumahku, akhirnya akupun keluar rumah dengan mencari kegiatan entah itu berguna atau tidak. Biasanya aku mengikuti kegiatan sosial yang di adakan oleh salah satu yayasan temanku tapi tidak jarang pula aku hanya keluar tanpa ada tujuan sama sekali.

    Bahkan hal itu membuat aku juga malas untuk melayani suanmiku melakukan adegan seperti dalam cerita hot. Karena yang ada bawaanku ingin marah saja pada suamiku yang tidak bisa membuatku hamil juga, sebenarnya aku sudah memintanya untuk pergi konsultasi ke salah satu dokter kandungan tapi dia tidak mau dengan alasan memang belum waktunya saja kami berdua di karuniai seorang anak.

    Karena ada temanku yang bisa mendapatkan keturunan setelah itu salah satu program dari dokter kandungan yang luamayan terkenal di kotaku. Namanya dokter Rafly akhirnya akupun mengikuti saran temanku untuk pergi konsultasi padanya, karena suamiku tidak mau akhirnya aku pergi dengan temanku pada awalnya tapi kemudian aku datang sendiri setiap kali aku melakukan program dari dokter Rafly.

    Sampai akhirnya akupun menjadi dekat lagi dngan dokter cakep itu. Entah dia merasa hal yang sama denganku apa tidak yang jelas aku selalu memikirkan wajah dokter Rafly hampir setiap waktuku, karena dia selalu bersikap baik padaku dan jarang aku temui ada dokter yang begitu peduli seperti yang dilakukan oleh Dokter Rafly padaku, dan hal itu membuat aku menjadi lupa diri.

    Akupun sering mengadakan janji kertemuan dengan dokter Rafly entah di rumah sakit tempat dia praktek ataupun di sebuah cafe. Sekedar makan siang bareng dan lainnya, sampai pada suatu hari aku bertemu dengannya di sebuah cafe hari itu waktu menunjukan jam 7 malam dengan alasan pergi berasam teman akupun meninggalkan rumah tanpa bertanya lebih banyak lagi suamiku mengizinkan.

    Mungkin dia mengira aku tidak betah di rumah akrena ada ibunya yang memang sering bersikap kasar di depanku. Padahal malam ini aku ada janji dengan dokter Rafly, setelah itu akupun langsung menuju tempat yang telah kami sepakati hingga akhirnya tidak lama dari itu dokter Rafly mengajakku ke sebuah hotel berbintang yang telah dia pesankan kamar sebelumnya.

    Karena sudah sama-sama dewasa akupun tidak banyak tanya pada dokter Rafly, setelah tiba di dalam kamar hotel aku tidak membuang waktu. Ketika dokter Rafly menutup pintu kamar hotel kamipun langsung berpelukan dan saling mendaratkan ciuman kami, dengan penuh gairah aku kulum bibir dokter Rafly diapun melakukan hal yang sama padaku hingga kami berdua sama-sama terbuai.

    Dengan penuh kelembutan dokter Rafly menggerayangi tubuhku dengan tangannya, dan hal itu membangkitkan gairahku ” Oooouuuggghh….. ooouuuggghhh…. aaaaaagggghh….. aaaaggggghh…… eeeeuuummmppphh….. ” DEsahku menikmati setiap sentuhan tangan lembut dokter Rafly, akupun semakin menngelinjang menikmatinya bahkan aku gigit separuh dari bibirku.

    Karena tidak tahan dengan kenikmatan yang di berikan oleh dokter Rafly. Kembali aku mendesah ketika tangannya menyentuh lembut tetekku, akupun memegang tangan dokter Rafly juga berusaha membuatnya lebih keras lagi meremas tetekku ” OOouuggghh.. terus…. sa… yang….. aaaaaggghhhhh….. aaaaggghh…. aaaaggghh.. nik… mat…… aaaaagggghh… lagi….. aaaggghh… ” Desahku setiap tangan dokter Rafly bermain.

    Kini tangannya semakin ke bawah hingga akhirnya tangan itu menyentuh bibir kemaluanku, aku tersentak kaget namun kembali mendesah saat tangaya meembelai lembut memekku ” OOOOuugghh….. ooouuugghh… nik… mat……. aaagggghhh…. terus…. sa.. yang… aaagggghhh… ” Ucapku sambil membelai bahkan menjambak rambut dokter Rafly sampai akhirnya dia berhenti sejenak.

    Aku lihat dokter Rafly membuka pakaiannya lalu dia lepas jga bajuku dan dengan perlahan dia masukkan kontolnya dalam memekku. Aku menggelinjang pasrah menikmati setiap goyangan pantatnya ” OOouugghhh… nikmat… aaaaaaaggghhh…. te.. rus…. sayang…… aaaaaaggghhhh… aaaaggghh… ” Melihatku mengeluarkan desahan berulang kali dokter raflypun mempercepat goyagannya.

    Dengan penuh airah dia bergoyang dengan kerasnya di atas tubhku ” Aaaaaaaaggggghhhh…. aaa.. ku… nggak… tahan….. aaaaggghhh… ” Aku merasa Sperma hangat dokter Rafly sudah memenuhi memekku, bagai pemain dalam adegan cerita hot akupun memeluk tubuhnya yang bersimbah keringat, lalu aku cium lengan dokter Rafly yang melinkar di antara leherku akupun merasa puas karenanya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Keperawanan Anak boss

    Cerita Sex Keperawanan Anak boss


    854 views

    Perawanku – Cerita Sex Keperawanan Anak boss, Waktu Sekolah Menengah Atas dulu banyak wanita yang menyukaiku sebab aku memang ganteng, tetapi jujur tidak terdapat yg bisa meluluhkan hatiku. saya baru saja lulus asal Sekolah Menengan Atas dan akan mencari pekerjaan.

    Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran, yg menarik perhatianku ialah sebuah toko sandang yg baru buka, mereka mencari seseorang pegawai, aku berangkat ke toko itu dgn segera menggunaka sepeda motorku.

    Sehabis setengah jam akhirnya aku melihat sebuah toko baju, menurutku toko itu tidak mengecewakan besar, akupun masuk ke sana, tidak ada seorangpun kecuali seorang tante yg kira-kira berusia 50 tahunan di tempat kasir, akupun menghampirinya, saya tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku.

    “Eh,nyonya, aku mencari pekerjaan” Kataku membuka dialog.
    “Oh,iya, pegawai kami baru saja keluar, kamu boleh bekerja di sini” sehabis itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai berasal peraturan, cara menyapa, cara melayani,dan lain – lain.
    “Wah,kamu cepat tangkap,ya?”kata nyonya itu sambil tersenyum.

    Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Siti, kulitnya berwarna putih, rambut panjang, serta wajahnya agak rupawan menurutku. Beliau jg baru saja mengetahui namaku.

    “Dengar Toni, aku mau pergi sebentar, engkau tolong awasi toko ini”
    “Wah, tp aku baru bekerja nyonya”
    “tidak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu”
    “Hmmmm, oke,deh”Jawabku tersenyum.

    Nyonya Siti pun memanggil nama “Nanda, Nanda” dari belakang pintu pada sebelah kasir terdengar bunyi seorang gadis. Lalu gadis itu pun keluar, sungguh saya tergiur padanya, gadis bernama Nanda itu sungguh cantik, tubuhnya mungil serta agak montok, payudaranya lumayan besar, pantatnya montok berisi, kulitnya putih,rambut hitam panjang, dan senyumannya adalah senyuman termanis yg pernah kulihat.

    Kuakui saya jatuh cinta di pandangan pertama padanya. Sehabis nyonya Siti pergi, kuberanikan diri buat menyapanya.
    “Hai”
    “Hai,pegawai baru,ya?”
    “Iya” Jawabku tersenyum.

    Kamipun berbincang – bincang sebentar, dapat kuketahui Nanda kini berumur 18 tahun, ibunya artinya seorang wanita sibuk, begitu jg dgn ayahnya, jadi beliau seringkali membantu menjaga toko, tidak lama kemudian seseorang pelanggan datang, akupun melayaninya secepatnya agar mampu berbincang – bincang dgn Nanda, setelah pelanggan itu menerima barang yang dia inginkan dan membayar, akupun pulang ke dekat kasir.

    “Kalo jam sekarang masih sepi, Ton, nanti kurang lebih jam tiga baru ramai”
    “Ohhh, akupun mengangguk, wajib kuakui Nanda sangat asyik, semua omongan jadi nyambung, baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.

    “Nan,kamu sudah punya pacar?” Tanyaku bertanya-tanya
    “Belum, kalo engkau ?”
    “saya jg belum”
    “Oh,kita sama-sama single,dong” katanya sambil tersenyum.

    Akupun tersenyum, rasanya aku ingin membalas “engkau mau tdk sama aku ?”
    ”Tp saya tdk berani mengatakannya, amanah pertama ini saya mampu mengobrol lama dgn seseorang gadis. Keringatku tidak berhenti bercucuran pertanda aku gugup,

    “Panas,ya?” Tanya Nanda.
    “Hmmm, tdk,kok” Jawabku
    “Hehehe, engkau keringatan,ya?”
    “Iya” anggukku membalas candanya selesainya 5 mnt seorang pelanggan masuk lagi, akupun melayaninya serta kembali ke Nanda.

    “Ton, kamu asyik,ya, orangnya?” saya terkejut mendengarnya, ternyata leluconku yg dari tersebut kuluncurkan bisa meluluhkan hatinya.
    “Ah,engkau jg asyik,kok” Jawabku dgn tersenyum. paras cantiknya tersenyum manis, penisku terasa tidak dapat diturunkan, sangat tegang.

    Kami berpandangan sementara waktu, kemudian kuberanikan diri buat menciumnya, jantungku serasa berdegup kencang, Nanda relatif terkejut, tp dia tidak memberontak, kukulum bibirnya dgn mesra, kami berciuman ala French Kiss, ini adalah ciuman pertamaku.

    Suasana semakin memanas, kuberanikan diriku buat mnyentuh payudara 34 B nya, Nanda relatif terkejut, tp sebab terlanjur nafsu beliau membiarkan tanganku bermain sembari mulutku mencumbui mulutnya, sejenak Nanda memberhentikan permainanku.

    “Ton, engkau kunci pintu dulu, deh, memalukan jikalau diliat orang nanti”
    Akupun melangkah dgn cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti indikasi pada pintu sebagai “CLOSE”

    Lalu aku segera berjalan kea rah Nanda, Nanda mengajakku masuk ke pada tokonya dan beliau mengajakku ke kamarnya, selesainya sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri buat menciumnya lagi, Nanda membalas ciumanku dgn mesra.
    Ada interim tanganku pulang meremas payudara Nanda yg sudah mengeras, sesudah lima mnt kuberanikan diri buat membuka pakaianku satu persatu, ketika penisku yg besar terpampang, Nanda cukup kaget serta agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah *****,

    Sementara selama ini saya tidak pernah bekerjasama badan, saya hanya menerima ilmu berasal film biru yang selalu kutonton. Nanda tidak tahu wajib berbuat apa dgn penisku yg berasal tersebut telah menegang, beliau hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dgn jarinya, kutuntun beliau agar menunduk serta menjilat penisku

    “Ah, jijik, Ton, gak mau ah” tolaknya “mari deh, Nan, entar kamu bakal mencicipi kenikmatan” kataku meyakinkan Nanda akhirnya menyetujuinya entah karena dia telah bernafsu atau terpancing istilah – kataku, dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dgn lembut, pertama terasa relatif kaku, tp sesudah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku mencicipi kenikmatan yang belum pernah kurasakan.

    Selesainya puas bermain dgn penisku Nanda kembali berdiri dan tersenyum anggun padaku yang semakin membuat nafsuku semakin tinggi, kubuka bajunya dgn perlahan, beliau tidak menolak, malah tersenyum pasti dia sudah nafsu pikirku, hingga Nanda telanjang bundar , kulihat pemandangan yang benar-benar latif di depanku, payudaranya yg montok dgn puting berwarna pink yg telah mengeras, sedangkan memeknya masih berwarna merah belia, ditumbuhi bulu – bulu halus.

    Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Nanda relatif kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya serta rontaan pelannya, sesudah puas dgn payudaranya, saya melakukan French kiss denganya sbentar sambil tanganku menelusuri memek perawannya.

    Memeknya masih mulus serta halus pertanda Nanda tak jarang merawatnya, sehabis puas, akupun menuntun Nanda ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan pada sana.

    “Apa yang akan engkau lakukan, Ton?” Tanyanya heran,
    “saya akan menusukkan penisku di memekmu, agak sakit sebentar, tp nanti akan sangat nikmat deh” Kataku padanya
    “Jangan, Ton, aku masih perawan” tak kudengarkan lagi istilah-ucapnya sebab terlalu nafsu, kuarahkan penisku pada memek Nanda yang sudah basah.

    Sementara Nanda hanya bisa berkata “Jangan, Ton”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi saya sudah terlanjur nafsu, kumasukkan penisku perlahan pada memeknya yang basah.

    Nanda berteriak dgn keras ketika kupaksakan masuk penisku, penisku sulit masuk sebab memek Nanda masih sempit, saat kumasukkan perlaha, wajah bagus Nanda mengeluarkan air mata dan Nanda mendesah kesakitan.

    Akhirnya selesainya lima mnt, semua penisku masuk dalam memeknya, mirip yang kuduga, Nanda merasakan kenikmatan luar biasa, waktu semula beliau meronta, beliau sekarang telah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,

    “Ahhh, Ton, enak, Ton, ahhh, terusin, Ton, Akkkhh” Kurasakan penisku mirip dipijit sang memeknya, sangat nikmat terasa sebagai akibatnya aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yang sempit, Nanda mendesah mungil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir pada pipinya sementara tubuhnya berkeringat.

    Ketika kulihat wajahnya yg berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sebagai akibatnya kucepatkan tusukanku yang menghasilkan Nanda mendesah semakin keras, ad interim penisku dipijat dgn lebih keras sang memeknya.

    “Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Ton, enak, Ton, Ahhhh”Begitulah istilah yang muncul asal lisan Nanda pertanda dia senang dgn permainanku.

    Stelah 20 mnt kurasakan kenikmatan itu, Nanda mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar berasal memeknya, akupun mencabut penisku, kemudian kukocokkan dgn cepat pada depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya Nanda pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena beliau telah capek, tp sesudah melihat tubuhnya yang dipenuhi keringat yang memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.

    Saya segera duduk pada daerah tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar memeknya pas pada atas penisku, selesainya mencapai posisi ideal, akupun memasukkan penisku ke dalam memeknya yang masih basah, kudengar Nanda mendesah mungil saat penisku berhasil masuk lagi ke dalam memeknya.

    Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Nanda semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan penisku dipijat sang memeknya lebih keras dari tersebut, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,

    “Ahhh, Ton, terusin, Ton, Ahhh, lebih cepat lagi, Ton”
    “Oke, sayang”
    Kucepatkan frekuensi tusukanku yg menambah kenikmatan pada Nanda , beliau mendesah dgn kenikmatan.

    “Ahhh, Ton, nikmat banget, Ton, Ahhhh, Ssssst” sementara aku baru kali ini mencicipi kenikmatan mirip ini, pijatan pada penisku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, sesudah 20 mnt kunaikturunkan penisku pada memeknya.

    Memek Nanda pulang mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yg telah lemas kemudian kukeluarkan spermaku pada dadanya, kamipun terbaring lemas serta berpelukan pada keadaan telanjang.
    “Gimana, Nan? Lezat, gak?” Tanyaku.
    “Wah, enak banget, Ton, baru kali ini saya mencicipi kenikmatan mirip ini, terima kasih, ya?” dia mengatakan sembari tersenyum padaku “aku yg berterima kasih, Nan”Kataku membalas senyumannya.

    Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Nanda, kemudian kami mandi bersama serta balik menjaga toko, pada depan toko telah berjejer beberapa pelanggan. Akupun segera membuka pintu serta mmpersilahkan mereka masuk, saya dan Nanda melayani mereka, hingga jam 05.00 Nyonya Siti pulang, dia suka dgn cara kerjaku, serta beliau menerimaku menjadi pegawai tetap.

    Aku masih meneruskan bercinta dgn Nanda di ketika jam sepi dan seperti tidak terjadi apa – apa, saya benar-benar beruntung bekerja pada toko ini, dan Nanda merupakan perempuan tercantik serta terhebat yg pernah kutemui.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Malam Yang Sangat Melelahkan

    Cerita Sex Malam Yang Sangat Melelahkan


    854 views

    Perawanku – Cerita Sex Malam Yang Sangat Melelahkan, Cici (aku biasa memanggilnya CC) adalah keponakan yang ketemu lagi beberapa bulan yang lalu (sekitar September 2001) di Mataram.

    Sebagai mahasiswi salah satu Akademi Pariwisata terkenal di Jakarta,dia harus menjalani studi praktek di salah satu hotel berbintang di Lombok.
    Umurnya baru 19 tahun, beda jauh dgn umurku yang sdh 35 tahun dan sdh menikah dgn dua anak. Skrg aku menjalani hidup pisah ranjang dgn istriku, sejak dia menyeleweng dgn rekan bisnisnya.
    Aku membutuhkan kawan wanita, tapi tdk suka ganti-ganti atau jajan.
    One women at a time, lah. Hubungan kami berlangsung biasa saja, krn kami hanya bertemu satu atau dua kali sebulan, pada saat aku melakukan kunjungan kerja ke kota S. Rasanya senang punya saudara di tempat jauh. Tapi, lama kelamaan senyumnya itu lho yang membuatku mabok kepayang.
    Ukuran tubuhnya yang relatif (tingginya hanya 155 cm) kecil pun merupakan impianku, krn aku jg tdk terlalu tinggi (167 cm).
    Hubungan kami sebenarnya mulai sebagai layaknya saudara, sampai suatu hari saya telpon dan menyatakan keinginan saya untk berhubungan lebih serius. “Kapan Cici ke Jakarta Aku udah pengin banget nih ketemu sama kamu. ” tanyaku ketika meneleponnya pada awal bulan yang lalu. “Wah aku nggak biasa bolos, kecuali kalau hanya untuk satu atau dua hari.
    Aku baru pulang nanti bulan Januari tahun depan. Jatah tiket aku untk bulan-bulan itu. ” jawabnya, “Kecuali kalau ada yang mau kasih tiket pesawat, hehehe. ” Kesempatan nih, pikirku. “Gimana kalau aku kirim tiket Mau kan Tanggal berapa ” tanyaku penuh harap.
    “Gimana kalau akhir minggu ini Tapi jangan bilang sama orang rumah kalau aku bolos lho!” pintanya mengingatkan.
    Benar saja, pada hari Jumat sepulang kantor kujemput dia di Cengkareng. Wow.., beda sekali! Dia pakai celana jeans biru ketat, dgn kaos ketat menggantung, sehingga pusarnya kelihatan.
    Dan, ya ampuun.., dgn kaos yang ketat itu, terlihat dgn jelas betapa besar buah dadanya yang terlihat terlalu besar dibanding dgn badannya yang mungil.
    Kutaksir berukuran 36 lah. Biasanya dia pakai baju agak longgar, jadi tdk begitu kelihatan. Batang peluru kendaliku langsung bereaksi, tapi lalu kutenang-tenangkan agar cepat kendor.
    Belum waktunya. “Gimana Ci, kita makan dulu ya.. ” Kami langsung ke Plasa Senayan, makan sambil ngobrol di Spageti House.
    Setelah itu, kami langsung menuju di Horison Ancol untk menikmati waktu berdua kami. Setelah ngobrol panjang lebar, kulihat dia berjalan mendekati jendela yang menghadap ke laut.
    Kuanggap ini sebagai undangan dan lalu aku mendekati dan memeluknya dari belakang. Kurasakan buah dadanya menjadi lebih kencang dan dipejamkan matanya.
    Kuciumi lehernya dgn penuh gelora nafsu. Kulepas kaitan BH-nya sehingga dgn leluasa dapat kuraba dan kuremas. Ooh besar sekali buah dada ini.
    Kubalik badannya, kuangkat kaos mininya dan kucium dan kulumat penuh gelora buah dada itu.
    Sepertinya ia baru pertama kali pacaran seperti ini. “Haarhh.. malu nich..!” katanya, tanpa memintaku berhenti. Aku menjadi semakin berani. Celananya kubuka.
    Cici memberontak sedikit, tapi tdk terlalu berarti. Kulepas semua pakaiannya sehingga dia telanjang bulat, sementara diriku masih berpakaian. Putih mulus tubuhnya kunikmati, krn kami tdk mematikan lampu.
    Kucium seluruh tubuhnya yang berdiri tegak di depanku. Seperti cacing kepanasan, Cici menggeliat dan mengerang. Seluruh badannya merinding dan menggigil.
    Ketika ciuman dan jilatanku sampai ke daerah kemaluannya, Cici mengerang hebat sambil meremasi rambutku. “Hegh.. Harrch.. Enak sekali. Kaki saya lemes Harch.. tolong akhhu heh..!” erangan yang terdengar sangat merangsang bagiku.
    Sekali-sekali kuraba dan kuremas lembut buah dadanya yang menggunung itu, sangatlah seksi dan merengsang berahiku. “Harch heehh please..! Aku lemas sekali nich.. auch..!” lenguhnya semakin tinggi.
    Aku segera mengangkatnya ke tempat tidur dan melanjutkan jilatan-jilatanku di daerah surganya. Tdk terasa, sdh lebih dari 10 menit aku memberinya pengantar kenikmatan, seolah ia sdh sangat pengalaman.
    Sampai akhirnya, aku terkejut krn ia menjadi seperti kejang, meremas kepalaku dan menekannya ke vaginanya. “Harchh.. aku mau.. augh..!” lenguhnya meninggi. Wow.., dia sdh orgasme. Ada sedikit cairan kental keluar dari vaginanya, hangat dan nikmat.
    Dalam keadaan terengah-engah masih kujilat bibir vaginanya. Lenguhan-lenguhannya seperti tdk mau berhenti. Terkulailah gadisku lunglai seperti tanpa daya. Kupeluk dan kucium bibirnya dgn mesra dan cinta. Aku sengaja menahan diri, untk memberinya kesempatan lebih dulu.
    “Gimana Ci, enak.. ” tanyaku, “Kamu pernah seperti ini sebelumnya.. ” “Aku nggak tahu pasti bayanganmu ttg diriku, Har. Mungkin kamu menganggap aku perempuan murahan. Tapi sungguh, ini pertama kali aku merasakan kenikmatan yang tak terlukiskan.
    Biasanya, aku hanya masturbasi saja. Aku mau mempersembahkan keperawananku pada orang yang kucintai. ” jawabnya. “Jadi kamu masih perawan.. ” tanyaku dgn heran. “Ya, aku masih perawan. Dan aku akan mempersembahkannya untkmu.
    Aku sangat mencintaimu, Har. ” Jawaban ini membuat hatiku runtuh, sebab biasanya aku berpacaran dgn wanita-wanita yang sdh tdk perawan. “Cici aku minta maaf, tapi sepertinya aku tdk sanggup melanjutkan. Aku belum mengatakan, gimana latar belakang dan keadaanku sebenarnya. ”
    Keinginanku untk menjelaskan dipotong Cici. “Har, aku sdh tahu kok. Aku tanya sama teman-temanmu di sana. Dan mereka memberi tahu apa adanya.
    Jadi, aku sdh tahu dan siap untk menjadi madumu. ” jawabnya dgn centil sambil mencubitku. “Yang bener nih.. ” tanyaku sambil tertawa, bahagia sekali rasanya.
    Kutengok arlojiku, sdh jam 11 malam. “Kamu nggak mau pulang nengok Papa-Mama Ci.. ” “Kan sdh saya bilang, saya bolos dan kamu harus merahasiakannya, Oke..!”
    Dia membalikkan badannya sehingga menghadapku, kulonggarkan pelukanku dan dia seperti tersadar. “Lho.., jadi kamu tuh masih berpakaian to.. Ya ampun, malu nih..! Payah kamu. Ayo dong, kamu jg buka baju..!”
    Aku segera membuka baju. Cici memandang dgn penuh rasa ingin tahu. Tanpa sadar, burungku yang tegang sekali ternyata telah mengeluarkan cairan bening. “Har, burungmu besar sekali. Muat nggak ya.. ” tanyanya sambil memandangi peluru kendaliku yang coklat kehitaman.
    Ukurannya sebenarnya tdk lah besar, tergolong kecil lah krn hanya sekitar 14 cm. “Kok ada cairan beningnya sih.. ” “Ya iya, aku kan jg merasakan kenikmatan dgn memberimu yang tadi itu. ” “Har, kasih tahu dong gimana aku bisa memberimu kenikmatan seperti yang kurakakan tadi..!”
    Pintanya. “Learning by doing aja ya. ” jawabku. Setelah memberi tahu cara-caranya, aku lalu rebahan. Masih dgn agak canggung, Cici mulai memegang, menggosok dan memijat peluru kendaliku, jg buah pelirnya. Ooh.. Cici, enak sekali..!” gumanku menikmatinya.
    “Mulai dikemut dong Sayang..!” pintaku. Cici dgn agak ragu memasukkan peluru kendaliku ke dlm mulut mungilnya. Pada awalnya agak sakit, krn sesekali terkena giginya, tapi kemudian Cici menjadi lebih pintar.
    Kuluman atas peluru kendaliku menjadi lebih lembut dan nikmat sekali. “Kemut, jilat dan raba semuah.. Ci..!” pintaku krn mulai menanjaklah kenikmatan itu.
    Karena sering kali tdk tahan, aku menggoyangkan pantatku. Sehingga, jilatan bagian bawah buah pelir seringkali salah ke daerah sekitar anus.
    Dia memejamkan mata, jadi dia tdk tahu, tapi aku dapat merasakan kenikmatannya. “Oougghh.., enak sekali Ci..!” erangku tiap kali daerah duburku terjilat.
    Pada awalnya aku memang tdk sengaja, tapi kemudian sesekali kupelesetkan krn nikmatnya. Aku belum pernah mengalami kenikmatan ini dari wanita mana pun.
    Kenikmatan mulai memuncak dan aku meminta Cici untk mengulum peluru kendaliku, krn aku sdh mendekati puncak. Cici mengulum sambil menggerakkan kepalanya ke atas-bawah dan kadang memutar.
    Dan sampailah puncak kenikmatan itu. “Aauugghhrhh.. aku keluarhh..!” erangku sambil meremas rambut Cici dan memegangnya erat agar tdk lepas.
    Cici terkejut krn semprotan spermaku yang kusemburkan air nikmat itu ke dlm mulutnya, yang membuatnya menelan sambil gelagapan. Sisa spermaku menetes dari mulutnya. “Kenapa dikeluarkan di mulutku Har.. ” Cici memprotes. “Sama saja Sayang, kamu tadi kan begitu jg.
    Enak kan.. ” aku menimpali sekenanya. Semula ia terlihat jengkel tapi kemudian tersenyum, paham. Jam 12 malam sdh. Satu sama. Cici melihat ke peluru kendaliku dan heran. “Lho kok jadi kecil dan pendek. Tadi besar sekali sampai mulutku nggak muat.. ”
    “Ya iya dong Sayang, kalau lagi bobok yang cuma 3 cm, tapi kalau bangun jadi tambah besar, hebat ya..!” “Trus kalau mau bikin besar lagi, caranya gimana.. ” Cici tanya sambil meremas-remas peluru kendaliku. “Kalau mau agak lama, ya gitu, diremas, diraba. Kalau mau cepet ya dikemut lagi. “
    Dan tanpa diminta, Cici segera mengemut batang peluru kendaliku, yang kemudian memang langsung membesar pada ukuran penuhnya. Aku tdk mau ketinggalan, kubalikkan badanku sehingga kami mempraktekkan posisi 69.
    Cici sepertinya menjadi bangkit gairah dan melenguh-lenguh sambil mengulum batang peluru kendaliku. Setelah kami sama-sama penuh gelora dan napas kami telah tersengal-sengal penuh kenikmatan, Cici bertanya, “Gimana lanjutnya Har.. ”
    “Kamu bener udah siap.. Kamu nggak nyesel nanti.. ” kutanya Cici krn aku sebenarnya mendua, ingin menjaganya sekaligus ingin menuntaskan hubungan asmara kami. “Aku kan sdh bilang. Aku siap untk mempersembahkan keperawananku buat kamu.
    Jadi mulailah, gimana.. ” Mendengar jawaban ini, akal sehatku padam. Segera aku berlutut di antara selangkangannya. Kutempelkan batang peluru kendaliku ke vaginanya.
    Menggesekkannya dan sedikit menekannya. “Ouuch Har.., enak sekali..! Terusin Har..! Aahh..!” lenguhnya mulai merasakan kenikmatan.
    “Cici, yang pertama ini agak sakit, tapi hanya sebentar. Kamu akan terbiasa dan mulai merasakan nikmatnya. Tahan ya..!” sambil kutelungkupi badannya yang mungil itu. Kucium bibirnya dgn penuh nafsu dan kusedot kuat-kuat.
    Kucium dan kugigit-kecil puting susunya. Cici mendesah nikmat. Kucium lagi bibirnya kuat-kuat. Dan ketika itulah kutekan batang peluru kendaliku masuk ke liang senggamanya. Cici memelukku erat terhenyak. Pastilah dia menahan sakit.
    Setelah batang peluru kendaliku masuk sepenuhnya, kubiarkan ia di dlm, diam. Terus kucium bibirnya sambil kubuat kedutan-kedutan kecil di kemaluanku. Cici ternyata melakukan refleks yang sama.
    Otot vaginanya jg membuat kedutan-kedutan kecil, yang semakin lama terasa seperti tarikan-tarikan halus, menyedot batang peluru kendaliku, seolah meminta lebih dlm.
    Aku mulai mengayun-ayun pelan dan mulai kurasakan ujung kamaluanku menyentuh liang rahimnya. Oooh nikmat sekali. Inilah alasanku, mengapa aku selalu lebih senang dgn wanita bertubuh mungil. Tubuh yang dapat memberiku kenikmatan lebih. (Tapi kalau adanya yang tinggi, ya nggak nolak, hehe..)
    Ayunanku mulai lebih lancar dan berirama. Cici sepertinya sdh tdk sakit lagi. Atau barangkali kenikmatan ini telah mengalahkan rasa sakitnya. “Gimana Sayang, enak.. ” “Oouuh Har.., terusin..! Lebih keras.., lebih cepat.. hegh.. ooh..
    Har nikmat sekali Sayang..!” “Cici, nanti aku semprotkan maniku di dlm atau di luar.. ” “Terserah, apa pun yang membuat kita nikmath hegh..!” “Kalau nanti kamu hamil gimana.. ” “Biarin, biarin, aauchh..!”
    Kami bicara sambil menggoyang badan kami. Dgn refleknya Cici mengimbangi setiap sodokan dan goyanganku. Kalau aku cepat, dia pun mempercepat. Kalau aku melambat, dia pun begitu. Sambil menggoyang, kulumat bibirnya, kusedot dan kugigit-gigit kecil buah dadanya.
    Belum lima menit kami mendayung lautan kenikmatan, Cici kelihatan mulai lebih liar. Goyangan pinggulnya menjadi lebih cepat dan tdk terkendali. Pelukannya menjadi lebih erat. Dan dia melenguh dgn hebat dan aku merasakan denyutan-denyutan otot vaginanya.
    Ayunan batang kemaluanku kubuat menjadi lebih kuat tapi tetap pelan untk memberikan kenikmatan yang lebih. Dua, satu. “Ooch.., Har aku capek sekali, tapi kamu belum ya.. ”
    “Kita istirahat dulu deh, nanti lagi..!” “Jangan Har, jangan lepaskan, kita teruskan, kupuaskan kamu, gimana pun..!” Cici mulai menggerakkan pinggulnya.
    Ayunan batang kemaluanku kuteruskan. Agak tdk tega aku sebenarnya. Tapi Cici sepertinya agak memaksa. Jadi, sambil berpeluk dan berguling kami terus mengayun, mendayung kenikmantan. Orgasmeku yang kedua biasanya memang agak lama, kadang aku harus menunggu 10-20 menit.
    Dan begitulah, Cici mulai melenguh kenikmatan, dia mulai mempercepat dayungan perahu mungilnya. Aku mengimbangi. Betapa nikmatnya. Dan rasa nikmat ini menjadi berlebih-lebih lagi, krn aku memberikan kenikmatan pada gadisku yang mungil, cantik dan menggairahkan ini. “Hhegh..
    Har.. Har.. oh Sayang, aku mau sampai lagi..! Oooh cepat.. cepat.. lebih keras..!” lenguhannya datang lagi bersamaan dgn urutan-urutan lembut pada batang peluru kendaliku. Aku menjadi semakin bernafsu. Cici mulai lemas.
    Benar-benar lemas. “Har, kamu belum jg ya Sayang.. Ayo dong Say..! Kasihanilah aku, sdh lemes banget nich..!” Cici mengiba dan memuncakkan birahiku.
    Kogoyang dgn liar peluru kendaliku dlm vaginanya, terus dan terus sampai akhirnya, “Cici, ough.. ach.. terimalah air maniku Say, nikmatilah siraman kenikmatanku.. Hegh..!”
    Dan aku pun sampai pada pelabuhan kenikmatan yang kudambakan. Kusemprotkan maniku sejadinya. Walaupun maniku sdh habis, tapi kedutan kenikmatan terus kurasakan pada peluru kendaliku, apalagi vagina Cici terus mengurutku.
    Walaupun sdh orgasme, batang kemaluanku masih tetap tegang penuh. Tdk seperti ini biasanya. Kami berpelukan, berciuman. Kuelus dan kukemut susunya yang besar menantang itu. Beberapa saat sampai akhirnya kami benar-benar terkulai lemas. Habis tenaga kami.
    Basah kuyup badan kami oleh peluh kenikmatan. Kutengok TV yang masih menyala tanpa ditonton dan tanpa suara. Buletin Malam RCTI. Waahh, berati sdh jam satu lebih. Lama sekali kami bercinta penuh gairah, nafsu dan sayang. Cici merebahkan kepalanya di dadaku.
    Sesaat kemudian, kami ke kamar mandi bersama-sama. Saling memandikan di bawah siraman air hangat yang membuat kami segar kembali. Kadang kami saling berpelukan sambil menggesekkan tubuh kami. Oohh.., nikmatnya dunia.
    Kami kembali mengobrol dgn tubuh hanya berbalut handuk. Dari cara duduknya, Cici secara tdk sengaja mempertontonkan bukit surganya padaku, membuat batang peluru kendaliku tetap tegak berdiri.
    Aku memesan makanan ringan, teh panas untknya dan susu untkku sendiri. Cici menggoda, berjalan mendekatiku menyodorkan buah dadanya, memasukkan puting susunya ke mulutku. Tepat memang, krn aku duduk di tempat tidur.
    “Susuku yang dua ini sdh kupersembahkan padamu, nggak ckp ya.. Kok masih pesan susu ke Room Service.
    Susu siapa sih yang dipeTong.. ” godaan ini membuat Cici dan aku tertawa terbahak-bahak. Kami bergulingan sambil berpelukan. Bahagia sekali rasanya. Pesanan kami telah sampai dan kami menikmati dgn saling menyuapi.
    Ketika Cici mau berdiri, dia menyenggol gelas susu. Sehingga ada sedikit yang terciprat ke dadanya. Untung susu itu hangat saja. Cici mencari tissue, tapi kucegah. Kurebahkan dia di tempat tidur, kujilat susu yang ada di atas dadanya sambil kujilat puting susunya.
    Cici mengerang kenikmatan. “Nakal kamu ya..!” katanya sambil bangkit dan mencubitku. “Har, kok burungnya bangun terus sih.. Aku sdh capek sekali, kamu masih mau lagi ya.. ” “Ya masih dong, tapi nanti saja. Kita bobok dulu yuk..!” Akhirnya kami rebahan. Kubalikkan badannya membelakangiku.
    Mau tdk mau, batang peluru kendaliku masuk jg ke selangkangannya. Tapi aku diam saja. Sesekali Cici mengurut batang peluru kendaliku dgn vaginanya.
    Berkedut-kedut. Tgnku mengelus-elus buah dadanya. Kami mungkin sdh sangat lelah, sehingga tanpa terasa kami tertidur, dgn peluru kendaliku berada dlm vaginanya. Tidur yang sangat nikmat.
    Hari Sabtu, hari libur, hari malas. Aku biasa bangun jam 10 pagi. Tapi hari ini molor sampai jam 12. Kami bangun mandi berbenah sedikit untk siap-siap jalan-jalan. Peluru kendaliku tetap tegap dari tadi pagi, krn aku sangat menikmati asmara ini. Di depan Cici, kutelepon anak-anakku.
    Mereka bersama dgn baby sitter dan nenek mereka. (Jangan salah menduga, mereka tetap terurus kok. ) Kami mengobrol kurang lebih 30 menit. Aku senang, mereka pun senang. Aku bilang bahwa aku akan pulan hari Minggu siang, setelah mengantar Cici ke bandara, tentunya.
    Cici pun mengirim salam untk mereka. Ketulusan Cici mengirim salam pada anak-anakku membangkitkan gairahku yang tdk tertahankan. Kubuka celananya jeans-nya dan tanpa pemanasan kusenggamai Cici dari belakang sambil berdiri.
    Cici menanggapi dgn gelora membara pula. Vaginanya yang semula kering segera membasah membuat gesekan-gesekan kenikmatan kami menjadi menggila.
    Napas Cici tersengal-sengal. Goyangannya menjadi lebih liar, kadang maju mundur kadang memutar. Sekehendaknya Cici mencari kenikmatan di liang senggamanya. Goyanganku pun menjadi lebih cepat dan keras.
    Tiba-tiba Cici membalikkan wajahnya, “Cium, Harr..!” Langsung kucium bibirnya sambil kuremas-remas gemas buah dadanya yang besar itu. Ternyata ini adalah saat-saat puncak orgasmenya. Vaginanya meremas-remas batang peluru kendaliku, berdenyut-denyut.
    Ini membuatku kesetanan. Kegenjot vaginanya keras-keras sampai tubuh Cici berguncang-guncang. Tdk lebih dari 5 menit, kusemburkan maniku dlm vaginanya. Luar biasa, cepat sekali. Setiap semprotan mani kusiramkan dgn sodokan-sodokan keras penuh kenikmatan.
    Banjirlah vaginanya dgn siraman air maniku. Cici dan aku ke kamar mandi untk membersihkan diri. Sekeluar dari kamar mandi, dia memelukku erat sekali, menciumku mesra sekali. “Har, aku terima kamu apa adanya, rela aku jadi pendampingmu, apapun statusku.
    Itu tdk terlalu penting, aku sangat mencintaimu, jg sayang dan kasihan pada anak-anakmu. Tapi aku sadar, bagaimanapun aku tdk akan jadi ibu mereka. Udah deh, yuk kita jalan-jalan dulu..!”
    Kami jalan-jalan di Ancol, mengunjungi semua tempat hiburan sampai malam hari. Malam Minggu yang melelahkan tapi jg sangat membahagiakan.
    Sampai akhirnya, kami mojok di pantai dekat kuburan Belanda, yang paling sepi. “Waktu cepat sekali berlalu ya Harr..!”
    Cici membuka pembicaraan setelah beberapa saat kami berdiam dan lamunan kami berjalan entah kemana. Yang jelas, aku hanya membayang-bayangkan, gimana kelanjutan hubungan ini. “Begitulah Say..
    Gimana kalau kamu menunda sehari lagi.. ” tanyaku tanpa harap, sebab aku tahu ini tdk mungkin. Cici hanya terdiam.
    Aku pindah ke jok belakangan diikuti Cici. Direbahkannya kepalanya di pangkuanku. Batang kemaluanku pun langsung menegang keras. Cici merasakannya dan langsung membuka celanaku. “Harh, si Adik bangun lagi. ” sambil tgnnya mengelus-elus batang dan lidahnya mulai menari di ujung peluru kendaliku.
    Aku tdk mau kalah, celananya kulepas sehingga aku dapat secara leluasa meraba, mengelus bulu-bulu halus di vaginanya. “Heeggh, terusin Harr.. yang dlm..!” pintanya. Jari tengahku pun mulai kumasukkan dlm liang senggamanya yang sdh sangat basah.
    Cici berkelojotan lebih liar, semantara aku sendiri merasakan peluru kendaliku sdh waktunya mendapat perlakuan lanjutan. “Cici, aku sdh nggak tahan..!” kataku sambil membimbingnya agar duduk di pangkuanku, menghadapku, sehingga kakinya dapat bertumpu di jok.
    Dikocok-kocoknya peluru kendaliku sambil kami berciuman dan kemudian dibimbingnya kemaluanku itu masih pada liang kenikmatannya.
    Pelan tapi pasti, amblaslah seluruh batang peluru kendaliku. Aku dan Cici sama-sama tertahan ketika ujung peluru kendaliku menyentuh pintu rahimnya.
    Cici menggerakkan pinggulnya maju mundur, meskipun kami saling berpagutan. Merangsang sekali. Tdk tahan lagi aku untk tdk melumat buah dadanya yang besar berayun-ayun ketika Cici bergerak ke atas-bawah.
    Cici menjadi lebih liar dan gerakannya menjadi lebih dahsyat. “Har, remas susuku sekeras-kerasnya, aku sangat menikmatinya..! Please Har..!” pintanya. “Ntar sakit dong Ci, aku nggak..” jawabanku dipotongnya.
    “Biarin, biarin.., aku sangat menikmatinya..! Siksalah aku dgn nikmatmu Har..! Membuatku lebih nikmat hegh..!”
    Aku baru sadar bahwa Cici tampaknya agak senang dgn sadism. Kuremas keras susunya, kugigit agak keras krn takut menyakitinya.
    Cici menjadi lebih liar dan melenguh agak keras. “Say, ough.. ough.. nikmatnya Say, aku keluar lagi, ouch ach.. ini nikmat sekali..!” dan Cici pun mengejang hebat. Tdk pernah kubayangkan sebelumnya, bahwa Cici dapat seperti ini.
    Entah mengapa, aku justru menjadi sangat sulit untk mencapai orgasme. Cici tampaknya menyadari hal ini. “Say, nggak apa-apa kok, aku sungguh menikmatinya, gemasilah diriku sesukamu..!” “Kita kembali ke hotel yuk Ci, malam sdh mulai larut..!”
    Cici kelihatan agak bingung, krn aku tdk menyelesaikan puncak-puncak pendakian kenikmatan itu. “Say, kulayani kamu semalaman ini, kita nggak usah tidur, ya.. ” pinta Cici ketika kami memasuki pintu kamar. Aku mengiyakan saja.
    Cici memesan berbagai makanan kecil dan biasa, susu kesukaanku yang dipesan Cici sampai 3 gelas. Room Service mungkin heran, ya.. Kami sempat ngobrol sebentar sampai Cici memintaku untk melanjutkan puncak-puncak pendakian kenikmatan yang sempat teputus.
    Cici langsung membuka seluruh pakaiannya dan tubuh mungil indah itu berdiri tegak di hadapanku. “Har, kamu diam saja. Aku akan melayanimu habis-habiTong..!” Dan sambil berkata begitu, Cici membuka bajuku pelan-pelan sambil mencium dan menjilati dadaku. Ooh nikmat sekali.
    Lalu giliran celanaku dibukanya, sambil menjilati dan menciumi peluru kendaliku yang sdh tegang memerah. Aku seperti majikan yang dilayani oleh seorang dayang. Pahaku, kakiku, pantatku, semua dielus, dicium dan dijilat. Aku tdk tahu Cici belajar dari mana, atau barangkali naluri saja.
    Dgn posisiku masih duduk di kursi, Cici membalikkan badan, duduk di pangkuanku dan memasukkan peluru kendaliku ke vaginanya. Gerakan-gerakan lembut dilakukannya. Tubuhnya menggeliat-geliat krn kuremas lembut buah dadanya sambil kuciumi dan kujilat punggungnya.
    Beberapa saat kemudian, Cici melenguh dan mengejang lagi. Dan lagi denyutan-denyutan itu kurasakan. “Hugh Say, kenapa jadi aku yang sampai duluan..
    Nikmat sekali rasanya, kamu mau kuapakan supaya sampai.. ” semua ini dikatakan Cici sambil terus menggoyang pinggulnya. Aku mengajaknya naik ke ranjang.
    Kuarahkan dia sehingga dia siap dgn posisi doggy style. Cici menurut saja. Kutusukkan batang peluru kendaliku amblas dlm vaginanya dan kogoyang dgn keras dan cepat. Lama sekali kunikmati posisi ini, krn dari belakang aku dapat menikmat kemolekan tubuhnya dan meremasi buah dadanya.
    Akhirnya, aku tdk kuasa lagi menahan tekanan hebat dlm peluru kendaliku, krn remasan-remasan vagina yang tdk kunjung habis. “Ci.., aku mau keluar niich..! Tahan ya Sayang, jangan sampai lepash..!”
    Dan kogoyang pantatku keras-keras sampai akhirnya, “Aachh..!” teriakku dgn keras menyertai semprotan-semprotan maniku yang membajiri liang vagina Cici. “Say, goyang terus jangan berhenti..!
    Aku jg mau sampai lagi, ooh..!” pinta Cici. Aku yang sebelumnya mulai melemas kembali menggoyang kemaluanku dgn lebih cepat dan keras. Cici akhirnya menjerit, “Saych..!” dan denyut-denyut kenikmatan itu kembali mengurut-urut peluru kendaliku.
    Kami rebah kehabisan tenaga. Badan kami basah oleh peluh. Pendakian kami akhirnya sampai jg pada puncak kenikmatan bersama-sama. Sambil masih berpelukan, kami saling meraba daerah-daerah kenikmatan kami.
    Sampai akhirnya kami betul-betul lemas. Tdk berdaya. “Yuk berendam yuk..! Biar nggak capek..” kuajak Cici ke kamar mandi untk berendam air hangat. Setelah air penuh. Kami pun berendam, di ujung bath tub saling berhadapan.
    Kakiku kadang-kadang usil untk mempermainkan selangkangan Cici, yang membuatnya sesekali memejamkan mata. Pastilah nikmat.
    “Har, tadi waktu kamu dari belakang, jari dan burungmu sesekali menyentuh lubang duburku, kok enak yach.. ” Cici membuka pembicaraan yang mengejutkanku. Mungkin secara tdk sadar aku telah menyentuh duburnya tadi, krn gerakanku yang liar peluru kendaliku seringkali lepas.
    Dan aku pun seringkali sambil terpejam meremas-remas pantatnya yang aduhai, indah dan merangsang. “Kamu mau nggak melakukannya lagi.. ” tanya Cici. Aku mengiyakan, krn aku terbayang adegan-adegan yang pernah kutonton di BF. Mungkin Cici tipe wanita yang suka coba-coba, meski kadang itu menyakitkan dirinya.
    Setelah mandi dan beristirahat entah berapa lama, kami memulai akivitas lagi. Seperti janjiku, aku meminta Cici untk menungging agar pantatnya lebih terbuka. Kuelus lembut pelan-pelan lubang pantatnya. Kuciumi dan lalu kujilati.
    Entah apa yang kulakukan ini, krn aku belum pernah melakukannya. Terpikir olehku, mungkin ini akan menjadi anal seks yang pertama. Cici sdh memberikan keperawanannya padaku, sebanarnya itu sdh luar biasa bagiku. Tapi ini, tampaknya akan menjadi lebih dahsyat lagi. Cici tampak sangat menikmati perlakuanku.
    Desahannya sangat merangsang, membangkitkan gairahku yang makin membara. Batang peluru kendaliku sdh menjadi sangat tegang. Cici memegangnya dan, ya ampun.., dia mengarahkan batang kemaluanku ke anusnya.
    Seperti sdh tdk dapat mengendalikan diri lagi, kugesek-gesekkan peluru kendaliku ke anusnya. “Ooch Har, enak sekali Say..! Aach..!” kata Cici sambil menggerakkan pantatnya, seolah menginginkan kenikmatan di seluruh permukaannya. Bayanganku pada adegan-adegan BF menguasai pikiran dan nafsuku. “
    Ci, boleh nggak kumasukkan k0nt0lku ke duburmu.. ” Cici tampak terkejut, tentu dia tdk mengira. “Memangnya nggak jijik.. ” “Nggak tahu deh, aku hanya ingin mencobanya. ” jawabku sedikit bohon.
    Padahal aku sangat ingin mencobanya krn adegan BF itu. Cici mengatakan terserah saja. Akhirnya kucoba jg. Sangat sulit, krn Cici kesakitan dan selalu menghindarkan lubang pantatnya.
    “Ci, jangan bergoyang terus..! Susah nih, pasrahlah..!” pintaku padanya. Entah dapat ilham dari mana. Akhirnya kupaksa Cici telungkup dan kutindih pantatnya, sehingga ia tdk akan dapat banyak bergerak.
    Kululuri peluru kendaliku dgn ludahku sehingga menjadi lebih licin, seperti di BF. Dgn agak memaksa dan penuh nafsu, kutekan batang peluru kendaliku masuk ke anusnya. “Har, sakit..!
    Stop..! Ach..!” Cici memekik kesakitan. Tapi penisku sdh amblas dlm anusnya. Aku terdiam. Cici kadang mengejangkan lubang anusnya, sehingga memberiku kenikmatan. Cici masih telungkup menutup wajahnya dgn bantal. “Kalau memang enak, terusin..! Tapi pelan-pelan..!” katanya kemudian.
    Aku pun segera mengayun sepelan mungkin. Ooh, nikmat sekali rasanya. Belum pernah kunikmati kenikmatan seperti ini. Mungkin krn Cici menjadi lebih rileks, sodokanku pun menjadi lebih lancar.
    Kuangkat pantat Cici sehingga aku dapat menyusupkan tgnku, agar dapat meraba vaginanya. Cici mengeliat-geliat. Tampaknya dia sdh mulai menikmati. Vaginanya menjadi lebih basah. Desahannya pun terus terdengar.
    Aku menjadi semakin menikmati pengalaman baru ini. Kenikmatan puncak yang diberikan oleh gadisku, yang sangat mencintaiku.
    Jari tengahku kumasukkan dlm lubang vaginanya. Cici sangat menikmatinya dan vaginanya pun menjadi basah sekali. “Har, dua jari supaya lebih terasa..!” Maka kumasukkan jari telunjukku dlm lubang nikmat itu.
    Cici menjadi lebih gila. Goyangannya menjadi semakin hebat, sehingga aku tdk perlu menggoyang, krn tgnku harus menjangkau lubang nikmatnya itu. “Harh.. har.. aku mau sampai Har..! Ochh Har.. Aach..!” tinggi lenguhannya dan banjirlah vaginanya.
    Aku menjadi lebih bersemangat menggenjot anusnya dan aku pun tdk dapat menahan laju air maniku. Cret.. cret.. cret.. kutumpahkan air nikmatku dlm anusnya dgn denyut-denyut kenikmatan yang tiada taranya.
    Kami ke kamar mandi untk membersihkan diri setelah itu. Cici mencegahku untk mencuci peluru kendaliku sendiri. Cici memandikanku dgn gosokan-gosokan yang lembut. Aku sungguh seperti seorang majikan yang dilayani seorang dayang.
    Belum pernah aku mengalami seperti ini. Tdk terasa, hari sdh pagi. Kami harus bersiap-siap krn jam 10:00 Cici harus ke bandara. Akhirnya kuantar Cici ke bandara. Air mata Cici membasahi pipinya. Kami berpelukan. Ciuman kami pun tdk tertahankan.
    Pandangan orang-orang di sekitar kami pun terarah pada sepasang manusia. Kami tdk menghiraukannya. Cici harus kembali ke M. Sesak rasanya dada ini.
    Tapi kami saling berjanji akan menjaga cinta kami. Dua malam yang sangat melelahkan dan membahagiakan telah lewat. Kami akan bertemu kembali. Cici pasti akan pulang ke Jakarta lagi.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar

    Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar


    851 views

    Perawanku – Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar, Kisah ini terjadi ketika keluarga gw membutuhkan seorang pembantu lagi. Kebetulan saat itu mbak Dian menganjurkan agar keponakannya Rini yang bekerja disini, membantu keluarga ini. Mungkin menurut ortu gw dari pada susah susah cari kesana kesini, gak pa pa lah menerima tawaran Dian ini.

    Lagian dia juga sudah cukup lama berkerja pada keluarga ini. Mungkin malah menjadi pembantu kepercayaan keluarga kami ini. Akhirnya ortu menyetujui atas penawaran ini dan mengijinkan keponakannya untuk datang ke Jakarta dan tinggal bersama dalam keluarga ini.

    Didalam pikiran gw gak ada hal yang akan menarik perhatian gw kalau melihat keponakannya. “Paling paling anaknya hitam, gendut, trus jorok. Mendingan sama bibinya aja lebih enak kemutannya.” Pikir gw dalam hati.

    Sebelum kedatangan keponakannya yang bernama Rini, hampir setiap malam kalau anggota keluarga gw sudah tidur lelap. Maka pelan pelan gw ke kamar belakang yang memang di sediakan keluarga untuk kamar tidur pembantu.

    Pelan pelan namun pasti gw buka pintu kamarnya, yang memang gw tahu mbak Dian gak pernah kunci pintu kamarnya semenjak kejadian itu. Ternyata mbak Dian tidur dengan kaki mengangkang seperti wanita yang ingin melahirkan.

    Bagaimanapun juga setiap gw liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan gw.

    Perlahan lahan gw usap permukaan vagina mbak Dian yang montok itu, sekali kali gw sisipin jari tengah gw tepat ditengah vaginanya dan gw gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Dian dari tidurnya yang lelap.

    “mmmm….sssshh…..oooohh, Donn… kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu, sampai mbak ketiduran.” Ucap mbak Dian sama gw setelah sadar bahwa vaginanya disodok sodok jari nakal gw. Tapi mbak Dian gak mau kalah, tanpa diminta mbak Dian tahu apa yang gw paling suka.

    Dengan sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga dengkul, karena kejantanan gw sudah mengeras dan menegang dari tadi. Mbak Dian langsung mengenggam batang kejantanan gw yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu.

    Dijilat jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan gw, seakan memanjakan kejantanan gw yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan gw yang gak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu.

    Dikemut kemut kantong pelir gw dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “plok.. plok”. Mbak Dian pun gak sungkan sungkan menjilat lubang dubur gw. Kenikmatan yang mbak Dian berikan sangat diluar perkiraan gw malam itu.

    “Mbak….uuuh. enak banget mbak. Trus mbak nikmatin kont*l saya mbak.” Guyam gw yang udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar.

    Semakin ganas mbak Dian menghisap kont*l gw yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat gak bisa gw ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung kont*l gw terasa ingin keluar.

    “Mbak… Donny mau keluar nih…” sambil gw tahan kont*l gw didalam mulutnya, akhirnya gw muncratin semua sperma didalam mulut mungil mbak Dian yang berbibir tipis itu.

    “Croot… croot… Ohhh… nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama mem*k mbak Dian. Namun kali ini mbak Dian tanpa ada penolakan, menerima muncratan sperma gw didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari lubang kencing gw. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di batang kont*l gw.

    Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun sahara, mbak Dian menyapu seluruh batang kont*l gw yang teralirkan sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing gw. Lalu dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan tubuh gw yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue rasakan.

    “Donn… mem*k mbak blom dapet jatah… mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam mem*k mbak….” pinta mbak Dian sambil memelas. Mengharapkan agar gw mau memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya.

    “Tenang aja mbak… mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya, karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.”

    Tanpa kembali menjawab perintah gw. Dengan cekatan layaknya budak seks. Mbak Dian menambil posisi kepalanya tepat di atas kont*l gw, kembali mbak Dian menghisap hisap. Berharap keperkasaan gw bangun kembali. Segala upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang kont*l gw itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.

    Memang gw akui kemahiran pembantu gw yang satu ini hebat sekali dalam memanjakan kont*l gw didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil kejantanan gw kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur kembali.

    Lalu gw juga gak mau lama lama seperti ini. Gw juga mau merasakan kembali kont*l gw ini menerobos masuk ke dalam mem*knya yang montok gemuk itu. Mengaduk ngaduk isi mem*knya.

    Gw memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Dian paling suka. Dengan posisi women on top, mbak Dian mengenggam batang kont*l gue. Menuntun menyentuh mem*knya yang dari setadi sudah basah. kont*l gw di gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan mem*knya. Menyentuh, mengesek dan membelah bibir mem*knya yang mengemaskan. Perlahan kont*l gw menerobos bibir mem*knya yang montok itu.

    Perlahan lahan kont*l gw seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya mbak dian membuat gw nikmat banget. Semakin lama semakin membara pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan kont*l gw yang terbenam didalam mem*knya.

    Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar

    Cerita Sex Di Ajakin Ngentot Pembantu Waktu Aku Tidur Di Kamar

    “uh… Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget….” dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman kont*l gw ke dalam liang senggamanya.
    “mem*k mbak Dian juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya… mem*k mbak di apain sih… kok enak banget.”
    “Ih… mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang diberikan sama mem*k mbak sama kamu Donn….” sahut mbak Dian sambil mencubit pentil tetek gw.

    “Donn… ooohh…. Donn…. mbak mmmmauu kluuuuaaarr… ooohh.” Ujar mbak Dian sambil mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Dian ambruk merebahkan tubunya yang telanjang tepat di atas badan gw. Untung saja posisi kamar mbak Dian jauh dari kamar kamar saudara dan ortu gw. Takutnya teriakan tadi membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa.

    Lalu karena gw belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak Dian mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang kont*l gw dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok mem*knya dengan bringas. Sekarang gw gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Dian dalam setiap sodokan demi sodokan yang gw hantam kedalam mem*knya itu.

    “Donn…. kamu kuat banget Donn… aaah… uuuhhh… ssshhhh…. ooohhh…” erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan gw dan mbak Dian.
    “Truuuus… Donn… sodok trusss mem*k mbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss.” Erangan mbak Dian yang memerintah semakin membuat darah muda gw semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat gw terangsang.

    “Suka saya ent*t yah mbak… kont*l saya enak’kan… hhmmm.” Tanya gw memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.
    “hhhhhmmmm… suka….sssshhh… banget Donn. Suka banget.” Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak.

    “Bilang kalau mbak Dian adalah budak seks Donny.” Perintah gw.
    “Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu…. Ohhhh… nikmatnya kont*l kamu ini Donn.”

    Semakin kencang kont*l gw ent*tin mem*knya mbak Dian. Mungkin seusai pertempuran ranjang ini mem*knya mbak Dian lecet lecet karena sodokan kont*l gw yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat.

    Merasa sebentar lagi akan keluar, maka gw balikkan posisi tubuh mbak Dian dibawah tanpa harus mengeluarkan kont*l yang sudah tertanam rapi didalam mem*knya. Gw peluk dia trus gw balikin tubuhnya kembali ke posisi normal orang melakukan hubungan badan.

    Gw buka lebar lebar selangkangan mbak Dian dan kembali memompa mem*k mbak Dian. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. “plok… plok…” semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang gw hantam ke dalam liang vaginanya.

    Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, kont*l gw seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang gw berikan. Maka erangan mbak Dian yang tertahan itu mengeras.

    Sampai saatnya terasa kembali denyut denyutan yang semula gw rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surga gw. Gw tahan gak mau permainan ini cepat cepat usai. Setiap mau mencapai puncaknya. Gw pendam dalam dalam kont*l gw di dalam lubang senggamanya mbak Dian.

    Tiba tiba rasa nikmat ini semakin…. ooohhh….ssshhhh…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Bebas kid jaman now

    Cerita Seks Bebas kid jaman now


    851 views

    Perawanku – Cerita Seks Bebas kid jaman now, Aku sekolah di sebuah SMU swasta favorit di Kota Surabaya, Sudah setengah setahun ini hidupku penuh berisi dengan kesenangan-kesenangan yang liar. Seperti sering Dugem,  ineks dan bahkan ketagian seks bebas.

    Sampai akhirnya aku terjerumus dalam ambang batas kehancuran.  Terombang-ambing dalam dilema dan serba ketidak pastian.  Aku merasa bingung apa yang kucari.  Aku bingung harus kemana arah dan tujuan hidupku.  Semua yang selama ini kulakukan tidak memberikan kemajuan yang positif.  Bahkan aku nyaris gila.

    Malam itu entah malam keberapa aku ke diskotik dgn Martin.  Setelah triping gila-gilaan bersama teman-teman,  aku pulang bersama Martin.  Sebenarnya aku malas pulang  krna  masih dalam keadaan on berat.  Gara-gara Bandar gede dari Jakarta datang,  semua jadi kebanyakan ineks.  Badanku terus bergetar tiada henti,  dan rahangku bergerak-gerak ke kiri dan kekanan.  dgn eratnya aku peluk lengan Martin seakan-akan takut kehilangan dirinya.Tidak seperti biasanya Martin mengajakku putar-putar keliling kota.  Mungkin dia kasihan melihat aku masih on berat dan tidak tega membiarkan aku sendirian di rumah.  Aku sih senang-senang saja.  Kuputar lagu-lagu house music agak kencang,  meski aku tahu akibatnya bisa fatal.Tak sampai lima menit,  lagu house music dan hembusan hawa AC yang dingin membuat aku on lagi! Aku menggerak-gerakkan badan,  kepala dan tanganku di bangku sebelah.  Rasanya asyik sekali triping dalam mobil yang melaju membelah kota! Martin tertawa melihat aku memutar-mutar kepala seperti angin puyuh.  “Untung kaca film mobilku gelap.  Jadi aku  tidak  perlu takut orang-orang melihat tingkahmu!” ujarnya.  Hahaha..  rasanya ketika itu aku tidak peduli mau dilihat orang,  polisi,  hansip atau siapa pun juga,  aku tidak akan peduli! Lagipula ini masih jam 3 pagi.

    Setelah setengah jam kami putar-putar kota,  akhirnya kami sampai di daerah sekitar rumah Martin.  Martin menyarankan agar aku meneruskan tripingku di rumahnya.  Sebab terlalu riskan bila triping di jalanan seperti itu.  Kalau sedang sial bisa ketangkap polisi.  Aku yang sudah tidak bisa berpikir lagi Cuma mengiyakan semua omongannya.  Sampai di rumahnya,  aku langsung diantar ke kamarnya.  Sambil meletakkan kunci mobil,  Martin menyalakan ac dan memutar lagu house music untukku.  Wah dia benar-benar ingin membuat aku on terus sampai pagi! Ok,  Aku layani! Kurebut remote ac dari tangannya dan ku setel dgn temperatur paling rendah.  Martin yang sudah drop,  begitu mencium bau ranjang langsung hendak merebahkan badannya yang besar itu ke tempat tidur.  Tentu saja aku tidak ingin tripping sendiri! Kutarik tangannya dan kuajak dia goyang lagi.  Martin mengerang dan tetap menutup wajahnya dgn bantal.  Tingkahnya dibuat manja seperti anak kecil.  Tidak habis pikir aku segera mencari koleksi minumannya di mejanya.  Kusambar sebotol Martell VSOP dan kupaksa dia minum.

    Mulanya Martin menolak dgn alasan besok harus kerja.  Namun aku memaksa terus hingga dia tak berkutik.  Beberapa teguk Martell membuahkan hasil juga.  Martin bangun dan duduk didepanku.  Aku segera memeluknya dari belakang dan menggodanya dgn manja.  “Kalau kamu mau nemenin aku tripinng..  hari ini aku jadi milikmu.” “Milikku sepenuhnya..? Ehm..  I love it!” Balas Martin nakal.  “Ya..ehm..  jadi milikmu..” gumamku di dekat telinganya.  Aku memeluknya dari belakang dan menciumi telinganya sampai dia kegelian.  Aku terus menggodanya dgn menciumi leher dan bahunya.  Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menyergapku! Aku kaget juga dan berteriak kecil.  Martin mendekapku erat-erat dan balas menciumi wajah,  leher dan telingaku.  Aku menjerit-jerit kegelian oleh tingkahnya.

    Lama-lama ciuman Martin semakin turun ke bawah.  Dia melorotkan tali tank-topku dan menciumi buah dadaku dgn ganas sambil mendengus-dengus.  Aku bergetar menahan geli dan rangsangan yang hebat.  Otot-otot badan dan kakiku terasa kaku semua.  Tidak puas menciumi dadaku,  Martin meloloskan bra yang menutupi dadaku sehingga kedua buah dadaku tersembul keluar.  “Woow..  aku paling suka payudaramu!” desisnya.  Aku paling suka kalau keindahan tubuhku dipuji.  Dia mengucapkan kata-kata itu dgn mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung.  Tentu saja aku langsung menutupi dadaku dgn kedua tanganku seakan-akan melarangnya untuk melihat.

    Sedetik setelah itu dia membuka kedua tanganku dan membungkuk kearah dadaku lalu mendekatkan mulutnya ke puting kananku.  Dengusan napasnya yang mengenai putingku sudah bisa membuatku menggelinjang.  Pelan-pelan lidahnya menjilat putingku sekilas,  lalu berhenti dan memandang reaksiku.  Aku memejamkan mata dan mendengus.  Perasaanku melambung sampai ke awang-awang! Ketika kubuka mataku,  dia memandangku sambil tersenyum nakal.  Aku memukulnya.  Setelah itu dia menjilat puting kiriku sekilas.  Aku kembali menggelinjang-gelinjang.  Aku merasa detik-detik penantian apa yang akan dilakukan Martin pada putingku membuat aku makin penasaran.  Aku mengerang-erang ingin agar Martin meneruskan aksinya.

    Aku sudah sangat terangsang hingga memohon-mohon padanya agar memuaskan aku.  Martin tersenyum manis sekali lalu mulai memasukan putingku ke mulutnya.  Putingku dipermainkan dgn mulut dan lidahnya yang hangat.  Aku bergetar dan menggelinjang menjadi-jadi.  Kepiawaian Martin merangsang dan memuaskan aku sudah terbukti.  Rangsangan yang hebat melupakan segala janji yang pernah kubuat.  Martin sangat terangsang rupanya.  Aku merasa ada yang mengganjal di bagian bawah perutku dan menyodok-nyodok kemaluanku.  Aku membuka kedua kakiku lebar-lebar dan merubah posisi pinggulku agar kemaluanku bergesekan dgn penisnya.  Tiap kali penisnya menggesek klitorisku aku mengerang dan merenggut apa saja yang bisa kurenggut termasuk rambutnya.  Napas kita yang mendengus-dengus bersahut-sahutan bersaing dgn lagu house music yang memenuhi ruangan.

    Martin meneruskan aksinya sambil melepas pakaianku satu persatu hingga aku telanjang bulat.  Aku menatap wajahnya dgn perasaan tak karuan.  Lalu dia membuka pakaiannya sendiri dan mulai menyerangku dgn ganas.  Aku diciumi mulai mulut turun ke leher lalu ke buah dadaku.  Setelah itu turun lagi melewati pusar dan bulu kemaluanku.  Dia berhenti seketika sambil melihat aku yang sudah terangsang berat.  “Martin..  cium anuku please..” pintaku terbata-bata.  “Hehehe..” Desisnya pelan.Lalu tanpa menunggu perintah kedua kalinya,  dia mulai merubah posisinya agar mulutnya pas di kemaluanku.  Setelah itu kakiku dibuka lebar-lebar ke atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahaku.  Aku merasa hawa dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah.  Aku memejamkan mata berdebar-debar menunggu Martin memulai aksinya.

    Martin menciumi sisi luar kemaluanku dgn perlahan.  Aku mengerang tertahan dan mengerutkan dahi.  Rasanya geli sekali! Ciumannya bergerak ke tengah dan berhenti di klitorisku.  Klitorisku diciuminya lama sekali seperti kalau dia menciumi bibirku.  Dia mengulum dan kadang menyedot kemaluanku dgn kuat.  Aku mendesah-desah keras sekali.  Tak tergambarkan rasanya.  Lalu ketika lidahnya ikut bermain,  aku tak kuat menahan lebih lama lagi.  Dibukanya bibir kemaluanku dgn jarinya,  lalu lidahnya dimasukan diantaranya.  Lidahnya memilin-milin klitorisku dan kadang masuk ke vaginaku dalam sekali.

    Erangan panjang menandakan kenikmatan yang tiada taranya.  Aku malu sekali ketika orgasme dihadapannya.  Ritme ciumannya pada kemaluanku perlahan-lahan mengendur seiring dgn tekanan yang kurasakan.  Martin memang hebat.  Dia sudah berpengalaman memuaskan ceweq.  Dia bisa tahu timing yang tepat kapan harus cepat dan kapan harus pelan.  Aku jadi curiga apa dia berprofesi sebagai gigolo yang biasa memuaskan Tante-Tante kesepian.  Hehehe..  “Lho kok cepat? Sudah terangsang dari tadi ya?” tanyanya sambil senyum-senyum mesum.  Mukaku memerah ketika aku tak bisa menjawab pertanyaannya.  Aku memukulnya dgn bantal sambil menggodanya.  “Kamu gigolo ya? Kok hebat banget?” “Eh,  gigolo! Kurang ajar! Gua ini memang Don Juan Surabaya ya! Belum pernah ada ceweq yang tidak puas kalau main denganku!” katanya pongah.  “Teman-temanku sampai menjuluki aku ‘Sex Machine’!” lanjutnya.  “Ngibul! kamu pasti gigolo!” godaku sambil memukulnya dgn bantal lagi.  Kami perang mulut selama beberapa ketika.

    Setelah itu Martin mengakhirinya dgn berkata,  “Enak aja menghinaku! Sebagai balasannya,  nih..” Martin melompat kearahku dan memasukkan kepalanya diantara kakiku.  Dia langsung melumat kemaluanku dgn mulutnya lebih ganas lagi padahal kemaluanku masih berdenyut-denyut geli.  Aku menjerit-jerit  krna nya.  Gelinya luar biasa! Entah apakah kemaluanku sudah sangat basah atau tidak,  aku mendengar bunyi berkecipak di kemaluanku.  Rasa geli yang menerpa segera berubah menjadi nikmat.  Aku terhanyut lagi dalam permainan lidahnya.  Aku orgasme untuk yang kedua kalinya.  Badanku rasanya lemas semua.  Malam itu aku mudah sekali orgasme.  Entah apa mungkin itu  krna  pengaruh ineks atau memang aku sudah dalam keadaan puncak,  aku tidak tahu..  Kami break sebentar.  Martin tidur terlentang.  Kulihat penisnya berdiri tegak bagai tugu monas.  Kepalanya yang merah mengkilat  krna  cairan maninya meleleh keluar.  Aku duduk di dipangkuannya dan memegang penisnya yang keras.  “Lho,  sejak kapan celana dalammu lepas? Aku kok  tidak  tahu?” tanyaku.  “Hehehe..  kamu merem terus dari tadi sampe  tidak  tahu kalo burungku sudah menunggu-nunggu ditembakkan ke sasaran!” candanya.

    Aku kasihan padanya.  Kuelus-elus penisnya sambil menggodanya.  Lalu aku naik ke atas tubuhnya dan duduk tepat diatas penisnya.  Martin tampak terangsang melihat tindakanku.  Kugoyang-goyangkan pinggulku maju mundur diatas penisnya sambil kuelus-elus dadanya.  Martin memejamkan matanya sambil merasakan sentuhan-sentuhan kemaluanku di penisnya.  Aku juga merasa geli-geli nikmat ketika penisnya yang keras dan licin menggeser klitorisku.  Lama-lama Martin tidak kuat menahan rangsangan.  Dia bangkit dan memeluk tubuhku.  Kami berciuman.  Tanpa mempedulikan bau cairan vaginaku di mulutnya,  aku terus menggoyangkan pinggulku maju mundur.  Kemaluanku yang basah semakin memudahkan penis Martin bergesekan diantar bibir kemaluanku.  Gerakan kami makin lama makin liar,  sampai akhirnya pertahananku runtuh!

    Penis Martin mengoyak keperawananku! Kepala penisnya selip dan masuk ke vaginaku.  Aku menjerit kaget dan gerakanku terhenti.  Untuk seketika aku merasa sakit  krna  ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku.  Martin juga berhenti dan hendak mencabut penisnya dari vaginaku.  Namun aku mencegahnya.  Aku benar-benar terhanyut dalam fantasiku sendiri akan kenikmatan persetubuhan.  Kupeluknya erat-erat tubuhnya.  Disamping rasa sakit,  aku merasakan suatu kenikmatan yang lain.  Aku ingin merasakan lebih lama lagi.  Secara tak sadar aku merendahkan pinggulku perlahan-lahan sampai penis Martin memenuhi liang vaginaku.  Rasanya sungguh luar biasa! Aku memeluk Martin sekuat tenaga dgn napas terputus-putus.  Kucengkeram punggungnya dgn kuku jariku tanpa peduli dia kesakitan atau tidak.  Tak terlukiskan perasaanku ketika itu.  Aku mengerang-erang.  Rasanya seluruh sarafku terputus dan terpusat di kemaluanku saja.  Martin membiarkanku seketika menikmati moment ini.  Dia pasti juga sedang menikmati koyaknya selaput daraku.

    Perlahan-lahan Martin mulai menggoyangkan pinggulnya.  Penisnya bergerak-gerak perlahan dalam kemaluanku.  Aku mendesah mengaduh-aduh menahan nikmat dan geli.  Vaginaku masih sangat sensitif sampai sampai aku tidak tahan ketika penisnya digerak-gerakkan.  Aku menatap sayu pada Martin.  “Kenapa aku  tidak  tahu kalau ML seenak ini? Kalau tahu,  aku sudah dari dulu mau making love sama kamu!” kataku parau.  Mendengar perkataanku,  seketika Martin hanya memandangku tanpa ekspresi.  Aku tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya.  Lalu dgn pandangan yang menyejukkan,  dia mencium keningku dan pipiku.  Aku menjadi tenang dan damai.  Martin,  aku sayang padamu,  aku sayang padamu,  aku sayang padamu.  Tak ada lagi Andrew dalam kamusku.  Aku hanya sayang padamu kataku dalam hati.  Sex jauh lebih memabukkan daripada extacy! Aku tak bisa berpikir jernih! Yang ada dipikiranku hanya terus dan terus..  tanpa akhir..

    Martin mulai menggerakkan penisnya keluar masuk vaginaku.  Mulanya perlahan,  lama-lama semakin cepat.  Rasanya mau mati saking nikmatnya.  Aku tak bisa berkata apa-apa.  Hanya erangan dan desahan yang keluar dari mulutku.  Dorongan penisnya yang menghujam keluar masuk ke dalam vaginaku membuatku tak berdaya.  Malam itu aku orgasme empat kali.  Martin menumpahkan spermanya di perutku dan terkapar disebelahku.  Aku juga terkapar kelelahan.  Saking lelahnya aku sampai tidak kuat untuk bergerak mengambil tissue untuk membersihkan spermanya yang tumpah di perutku.  Ternyata orgasme ketika ML jauh lebih nikmat daripada dgn oral seks.  Sungguh berbeda..

    Setelah terkapar beberapa ketika,  Martin membopongku ke kamar mandi dan memandikan aku.  Aku terus menerus memandang wajahnya dan mencari-cari sinar apa yang terpancar di wajahnya.  Apakah dia benar mencintaiku atau aku hanya salah satu perempuan koleksinya? Aku terus memeluknya ketika dia membasuh tubuhku dgn air hangat dan membersihkan kemaluanku.  Setelah itu setelah membersihkan diri,  kami tidur kelelahan.

    ***

    Besoknya ketika aku bangun,  Martin sudah tidak ada di sebelahku.  Kulihat jam dinding menunjukkan pukul sembilan.  Detik berikutnya aku baru sadar kalau tidur telanjang bulat dan hanya ditutupi selimut.  Perlahan-lahan memoriku memutar balik kejadian tadi malam.  Agak susah mengingat kejadian semalam setelah pakai ineks dan minum minuman beralkohol.  Setelah ingat semua,  dgn lunglai aku bangkit dan melihat kemaluanku.  Kuraba dan kupegang kemaluanku.  Rasa nikmat dan geli semalam masih terbayang di pikiranku.  Pikiran jelek mulai menggangguku.  Aku sudah tidak perawan! Aku sudah kehilangan keperawananku di usia ke 16 dgn cowoq yang bukan pacarku maupun suamiku! Edan! Aku lepas kendali! Kata-kata Ling mulai teringat kembali.  Ketika dia kehilangan keperawanannya pertama kali,  dia menangis menjadi-jadi semalaman.  Namun sekarang dia sudah biasa dan malah sering making love.  Aku teringat ketika Ling mengenalkan Martin padaku,  dia memperingatkan Martin agar jangan macam-macam padaku.  Berbagai macam kejadian dari awal aku kenal kehidupan malam sampai ketika ini lalu lalang dalam pikiranku seakan-akan menyindirku.  Sekarang semuanya telah terjadi! Aku tak percaya! Aku jadi seperti Ling!

    Aku ingin menangis menyesali semuanya! Namun sudah terlambat! Apalagi ketika aku melihat setitik noda hitam pada sprei.  Aku langsung menangis menjadi-jadi.  Aku merasa berdosa! Bayangan wajah Papa Mamaku berkelebat berganti-ganti dalam benakku.  Aku merasa berdosa pada Papaku,  pada Mamaku,  pada kakakku,  pada seluruh keluargaku! Aku ke kamar mandi untuk membersihkan diriku! Aku merasa kotor dan hina! Aku bukan Tina yang dulu lagi! Masa depanku hancur! Siapa yang mau sama aku! Cowoq mana yang mau menerima ceweq seperti aku! Ceweq yang sudah tidak utuh lagi! Ceweq murahan! Aku benci diriku sendiri! Aku benci semua orang! Aku menangis lama sekali di kamar mandi.  Kutumpahkan semua perasaanku dalam air mata yang segera tersapu guyuran air hangat.  Hingga akhirnya aku tergeletak lemas di lantai kamar mandi.

    Setelah bosan menangis,  aku segera beranjak dari kamar mandi dan mengenakan pakaian.  Kuambil ponselku dan kukirim SMS pada Ling.  Aku minta dia menjemputku di rumah Martin.  Ling menyanggupi dan berjanji akan menjemput aku sepulang sekolah pukul 13.00 Pukul sebelas Martin pulang ke rumah.  Tiba-tiba perasanku jadi campur aduk ketika kudengar suara mobil Martin memasuki rumah.  Ada perasaan jengkel yang menggebu-gebu padanya.  “Kok berani-beraninya orang segede dia menjerumuskan anak kecil! Dasar hidung belang!” pikirku jengkel.  Aku duduk di ranjang menghadap pintu sambil menunggu dia masuk.  Kusiapkan wajah sesuram mungkin agar dia tahu kalau aku marah padanya.  Aku sudah mempersiapkan diri untuk mendiamkannya selamanya.  Pokoknya dia harus tahu kalau aku marah! Martin yang sepuluh tahun lebih dewasa tahu bagaimana harus bertindak menghadapi aku.  Dia diam saja ketika aku mendiamkannya.  Lalu mulai mengajakku makan.  Aku menolak.  Dia terus mengajakku bicara dan bercerita kalau dia bangun kesiangan sehingga terlambat kerja.  Dia pura-pura tidak tahu aku marah padanya.  Sejurus setelah itu dia mulai memelukku dan mengatakan kalau dia segera pulang  krna  khawatir aku belum makan atau kesepian di rumah.

    Lama-lama aku kasihan juga padanya.  Dia baik padaku.  Sebenarnya yang salah aku.  Aku yang memaksanya melakukan itu.  Padahal kemarin dia sudah mau tidur,  aku malah merangsangnya habis-habisan.  Yah,  aku yang salah.  Seperti membangkitkan macan tidur.  Aku pun mulai melunak.  Aku mulai menjawab pertanyaannya sepatah-sepatah sampai akhirnya suasana mulai cair.  Mengerti umpannya mengena,  Martin mulai merayuku dan menggodaku.  Aku tidak tahan digoda dan mulai membalas godaannya.  “Martin,  kamu harus bertanggung jawab! Kamu harus kawin sama aku!” serangku.  “Jangan kuatir sayang! Aku ini dari dulu juga suka sama kamu.  Cuma aku takut kamu yang  tidak  mau sama aku  krna  aku terlalu tua.  Hahahaha..” balasnya.

    Aku tidak peduli pikirku.  Toh aku juga merasa cocok dgn Martin.  Dia begitu dewasa.  Dia bisa momong aku.  Masalahnya,  dia sepuluh tahun lebih tua dari aku.  Apa orang tuaku setuju aku menikah dengannya? Pikiranku sudah jauh lebih baik sekarang.  Martin memelukku erat-erat dan menghiburku.  Aku jadi makin sayang padanya.  Akibat kejadian malam itu,  hampir tiap hari aku making love dengannya.  Kami melakukan di rumahnya,  di hotel,  di kamar mandi,  di mobil dan dimanapun kami mau! Berbagai posisi kami lakukan.  Aku benar-benar ketagihan bersenggama! Bahkan kami pernah menginap seharian di hotel dan tidak keluar kamar sama sekali.  Ketika itu aku sampai orgasme sebelas kali waktu making love dengannya! Benar-benar liar dan tak terkontrol!

    Acara tripping selalu dilanjutkan dgn making love.  Kesukaan kami adalah triping sambil telanjang bulat berdua di kamar Martin sambil bercumbu.  Asyik sekali rasanya! Ketika pengaruh ineks menurun,  kami bersenggama atau melakukan oral seks untuk membuat on lagi.  Setelah benar-benar habis,  kami lanjutkan dgn minum minuman keras.  Edan..  Dua bulan terakhir ini aku jarang kontak dgn Martin.  Martin sibuk dgn pekerjaannya,  sedangkan aku sibuk diadili oleh keluargaku.  Mereka marah besar padaku dan mengawasiku dgn ketat.  Ponselku disita sementara.  Telepon untukku disortir sama orang tuaku.  Kemana-mana selalu diantar sopir ayahku.  Pokoknya aku jadi tahanan rumah!

     

    Entah siapa yang salah! Aku tak perlu menyalahkan siapa saja selain diriku sendiri.  Aku sendiri pun menyesal menyadari kondisiku sekarang.  Orang luar pada bingung melihat tingkahku.  Aku hidup di dalam keluarga yang harmonis.  Orang  tuaku sayang dan perhatian padaku.  Tapi kok bisa aku terjerumus jadi seperti ini? Hahaha..  memang bodoh apa yang kulakukan.  Penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi.  Entah sampai kapan aku bisa berhenti dari dunia gila ini?

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Memuaskan tante kesepian

    Cerita Sex Memuaskan tante kesepian


    851 views

    Perawanku – Cerita Sex Memuaskan tante kesepian, Tante Cantik ini berusia 35 tahun bernama Yeni, memiliki paras wajah yang sangat cantik dipadu dengan body yang aduhai seksinya, ditambah payudaranya mulus berukuran 36A. Siapa yang tak tergoda dengan tante Yuli ini, seorang wanita pengusaha yang sangat kaya raya rambut lurus seta tante ini sangat kaya raya yang sudah dikaruniai 2 orang anak

    Awal Cerita Tante – setelah aku menyelesaikan program mini marketnya, aku mengantarkannya ke rumahnya yang hanya berjarak sepuluh menit dari rumahku. Tante Yeni tidak ada dirumah. Aku menunggunya sampai dia datang sambil ngobrol ditemani pembantunya.

    Setelah hampir satu jam aku di sana, Tante Yeni pulang. Kulihat dia agak heran melihatku bermain-main dengan Cynthia dan mengobrol santai dengan Mbak Ning.

    “Kau bawa programnya ya? Ada petunjuk pemakaiannya kan?”

    “Ada dong. Tapi untuk mempercepat, sebaiknya aku menerangkan langsung pada karyawanmu, Cie.” Aku sengaja memanggil Tante Yeni dengan panggilan “Cie” karena dia masih terlihat sebagai wanita Chinese. Lagipula, panggilan “Cie” akan membuatnya merasa lebih muda.

    Sejak hari itu, aku semakin akrab dengan keluarga Tante Yeni. Apalagi kemudian Tante Yeni memintaku untuk memberikan kursus privat komputer pada Edy dan Johan, dua anaknya yang masing-masing kelas duduk di kelas 1 SMP dan kelas 6 SD. Sedangkan untuk Cynthia, aku memberikan privat piano klasik. Karena rumahnya dekat, aku mau saja. Lagi pula Tante Yeni setuju membayarku tinggi.

    Aku dan Tante Yeni sering ber-SMS ria, terutama kalau ada tebakan dan SMS lucu. Dimulai dari ketidaksengajaan, suatu kali aku bermaksud mengirim SMS ke Ria yang isinya, “Hai say.. Lg ngapain? I miz u. Pengen deh sayang-sayangan ama u lagi.. Aku pengen kita bercinta lagi..”

    Karena waktu itu aku juga baru saja ber-SMS dengan Tante Yeni, refleks tanganku mengirimkan SMS itu ke Tante Yeni! Aku sama sekali belum sadar telah salah kirim sampai kemudian report di HP-ku datang: Delivered to Ms. Yeni! Astaga! Aku langsung memikirkan alasan jika Tante Yeni menanyakan SMS itu. Benar! Tak lama kemudian Tante Yeni membalas SMS salah sasaran itu.

    “Wah.. Ini SMS ke siapa ya kok romantis begini..” Wah, untung aku dan Tante Yeni sudah akrab. Jadi walaupun nakalku ketahuan, tidak masalah.

    “Maaf, Cie. Aku salah kirim. Pas lagi horny nih. :p Maaf ya Cie..” balasku. Aku sengaja berterus terang tentang ‘horny’ku karena ingin tahu reaksi Tante Yeni.

    “Wah.. Kamu ternyata sudah berani begituan ya! SMS itu buat pacarmu ya?”

    “Bukan Cie. Itu TTH-ku. Teman Tapi Hot.. Hahaha.. Tidak ada ikatan kok, Cie..”

    Beberapa menit kemudian, Tante Yeni tidak membalas SMS-ku. Mungkin sedang sibuk. Oh, tidak, ternyata Tante Yeni meneleponku.

    “Lagi dimana Boy?” Tanya Tante Yeni. Suaranya lebih akrab daripada biasanya.

    “Di kamar sendirian, Cie. Maaf ya tadi SMS-ku salah kirim. Jadi ketahuan deh aku lagi pengen..” jawabku. Kudengar Tante Yeni tertawa lepas. Baru kali ini aku mendengarnya tertawa sebebas ini.

    “Aku tadi kaget sekali. Kupikir si Boy ini anaknya alim, dan tidak mengerti begitu-begituan. Ternyata.. Hot sekali!”

    “Hm.. Tapi memang aku alim lho, Cie..” kataku bercanda.

    “Wee.. Alim tapi ngajak bercinta.. Siapa tuh cewek?”

    “Ya teman lama, Cie. Partner sex-ku yang pertama.” Aku bicara blak-blakan. Bagiku sudah kepalang tanggung. Aku rasa Tante Yeni bisa mengerti aku.

    “Wah.. Kok dia mau ya tanpa ikatan denganmu?” tanyanya heran. Aku yang dulu juga sering heran. Tetapi memang pada kenyataannya, sex tanpa ikatan sudah bukan hal baru di jaman ini.

    “Kami bersahabat baik, Cie. Sex hanya sebagian kecil dari hubungan kami.” Jawabku apa adanya.

    Aku tidak mengada-ada. Dalam beberapa bulan kami berteman, aku baru satu kali bercinta dengan Ria. Jauh lebih banyak kami saling bercerita, menasehati dan mendukung.

    “Wah.. Baru tahu aku ada yang seperti itu di dunia ini. Kalau kalian memang cocok, kenapa tidak pacaran saja?”

    “Kami belum ingin terikat. Terkadang pacaran malah membuat batasan-batasan tertentu. Ada aturan, ada tuntutan, ada konsekuensi yang harus ditanggung. Dan kami belum menginginkan itu.”

    “Lalu, apa partnermu cuma si Ria dan partner Ria cuma kamu?” selidik Tante Yeni.

    “Kalau tentang Ria aku tidak tahu. Tapi tidak masalah bagiku dia bercinta dengan pria lain. Aku pun begitu. Tapi tentu saja kami sama-sama bertanggung jawab untuk berhati-hati. Kami sangat selektif dalam bercinta. Takut penyakit, Cie.”

    “Oh.. Safe Sex ya? “

    “Yup! Oh ya dari tadi aku seperti obyek wawancara. Tante sendiri bagaimana dengan Om? Kapan terakhir berhubungan sex?” tanyaku melangkah lebih jauh. Kudengar Tante Yeni menarik nafas panjang. Wah.. Ada apa-apa nih, pikirku.

    “Udah kira-kira 2 bulan yang lalu, Boy.” Jawabnya.

    Lama sekali. Pasti ada yang tidak wajar. Aku jadi ingin tahu lebih banyak lagi.

    “Ko Fery Impotent ya Cie?”

    “Oh tidak.. Entah kenapa, dia sepertinya tidak bergairah lagi padaku. Padahal dia dulu sangat menyukai sex. Minimal satu minggu satu kali kami berhubungan.”

    “Lho, Cie Yeni berhak minta dong. Itu kan nafkah batin. Setiap orang membutuhkannya. Sudah pernah berterus terang, Cie?” tanyaku.

    “Aku sih pernah memberinya tanda bahwa aku sedang ingin bercinta. Tetapi dia kelihatannya sedang tidak mood. Aku tidak mau memaksa siapa pun untuk bercinta denganku.”

    “Oh.. Kalau Boy sih tidak perlu dipaksa, juga mau dengan Cie Yeni..” godaku asal saja. Toh kami sudah akrab dan ini memang waktu yang tepat untuk mengarah ke sana.

    “Boy, kamu itu cakep. Masa mau dengan orang seumuran aku? Suamiku saja tidak lagi tertarik denganku..”

    “Cie Yeni serius? Aku tidak menyangka lho Cie Yeni bisa bicara seperti ini. Cie Yeni masih muda. 35 tahun. Seksi dan modis. Kok bisa-bisanya rendah diri ya? Padahal Cie Yeni terlihat sangat mandiri di mataku..” aku tak bisa menyembunyikan keterkejutanku. Bagaimana bisa, sebuah SMS salah sasaran, dalam waktu singkat bisa berubah menjadi obrolan sex yang sangat terang-terangan seperti ini.

    “Kamu lagi nganggur kan? Datang ke rumahku sekarang ya? Suamiku tidak ada di rumah kok. Dia masih di kantor.”

    Telepon ditutup. Darahku berdesir. Benarkah ini? Seperti mimpi. Sangat cepat. Bahkan aku tidak pernah bermimpi sebelumnya untuk mendapatkan Tante Yeni. Selama ini aku sangat menghormatinya sebagai clientku. Sebagai orang tua dari murid privatku.

    Bergegas aku mengambil kunci mobil dan pergi ke rumah Tante Yeni. Di sepanjang jalan aku masih tak habis pikir. Apakah benar nanti aku akan bercinta dengan Tante Yeni? Rasanya mustahil. Ada Cynthia dan Mbak Ning di rumahnya. Belum lagi kalau ternyata Edy dan Johan juga sudah pulang dijemput sopirnya.

    Sampai di rumah Tante Yeni, ternyata rumahnya sedang sepi. Cynthia sedang tidur dan hanya Mbak Ning yang sedang santai menonton televisi.

    “Di tunggu Ibu di ruang computer, Kak.” Kata Mbak Ning. Dia memanggilku ‘kakak’ karena usiaku masih lebih tua darinya.

    “Oh iya.. Terima kasih, Ning. Ada urusan sedikit dengan programnya nih.” Kataku memberikan alasan kalau-kalau Mbak Ning bertanya-tanya ada apa aku datang.

    Aku masuk ke ruang computer yang di dalamnya juga ada piano dan lemari berisi buku-buku koleksi Tante Yeni.

    “Tutup saja pintunya, Boy.” Kata Tante Yeni.

    Tiba-tiba jantungku berdebar sangat keras. Entah mengapa, berbeda dengan menghadapi Lucy, Ria dan Ita, aku merasa aneh berdiri di depan seorang wanita mungil yang usianya di atasku. Setelah aku menutup pintu, belum sempat aku duduk, Tante Yeni sudah melangkah menghampiriku.

    Dia memelukku. Tingginya cuma sebahuku. Harum tubuhnya segera membuatku berdesir. Pelukannya sangat lembut. Kepalanya disandarkan ke dadaku.

    Aku tak tahu harus berbuat apa. Ini adalah pengalaman pertamaku dengan wanita yang usianya di atasku. Aku takut salah. Apa aku harus berdiam diri saja? Memeluknya? Menciumnya? Atau langsung saja mengajaknya bercinta? Pikiranku saling memberi ide.

    Banyak ide bermunculan di otakku. Beberapa saat lamanya aku bingung. Pusing tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya aku memilih tenang. Aku ingin tahu apa yang Tante Yeni inginkan. Aku akan mengikutinya. Kali ini aku main safe saja. No risk taking this time.

    “Cie Yeni adalah masalah?” bisikku. Kurasakan pelukan Tante Yeni semakin erat. Dia tidak menjawab. Aku juga diam. Benar-benar situasi baru. Pengalaman baru. Kurasakan penisku tidak bergerak. Rupanya pelukan Tante Yeni tidak membangkitkan gairahku.

    “Aku cuma ingin memelukmu. Sudah lama aku tidak merasa senyaman ini di pelukan seorang laki-laki. Kamu tidak keberatan kan aku memelukmu?” akhirnya Tante Yeni berbicara.

    “Tentu saja aku tidak keberatan, Cie. Peluk saja sepuas Cie Yeni. Apapun yang Cie Yeni inginkan dariku, kalau aku mampu, aku akan melakukannya.” Kurasakan tangannya mencubitku.

    “Sok romantis kamu, Boy. Aku bukan gadis remaja yang bisa melayang mendengar kata-kata rayuanmu.. Wuih, apapun yang kau inginkan dariku.. Aku akan melakukannya.. Hahaha.. Gak usah pakai begituan. Aku sudah sangat senang kalau kamu mau kupeluk begini..”

    Benar juga kata Cie Yeni. Hari itu aku belajar menghadapi wanita dewasa. Belajar apa yang mereka butuhkan. Bagi Tante Yeni, kata-kata manis tidak diperlukan. Tapi tentu saja, aku tidak seratus persen percaya. Bagiku, tidak ada wanita di dunia ini yang bisa menolak pujian dengan tulus.

    Perasaan wanita sangat peka. Wanita punya sense untuk mencerna setiap kata-kata pria. Apakah rayuan, apakah pujian yang tulus, atau hanya bunga bahasa untuk tujuan tertentu. Dan aku memilih untuk memujinya dengan setulus hatiku.

    “Cie Yeni, aku beruntung bisa dipeluk wanita sepertimu. Siapa sangka SMS salah kirim bisa berhadiah pelukan?” candaku. Memang benar aku merasa beruntung. Ini bukan bunga bahasa, bukan rayuan. Dan aku yakin perasaan Cie Yeni akan menangkap ketulusanku.

    “Yah.. Aku simpati denganmu yang bisa bergaul akrab dengan anak-anakku. Kamu juga tidak merendahkan si Ning. Kulihat memang pantas kau mendapatkan pelukanku, Boy..” bisik tante Yeni lagi. Kali ini wajahnya mendongak menatapku. Ada senyum tipis menghias bibirnya. Ugh.. Aku jadi ingin menciumnya.

    Di satu sisi aku tahu bahwa aku salah. Tante Yeni sudah berkeluarga dan keluarganya harmonis. Tapi di sisi lainnya, sebagai cowok normal aku menikmati pelukan itu. Bahkan aku ingin lebih dari sekedar pelukan. Aku ingin menciumnya, melepaskan pakaiannya, dan memberinya sejuta kenikmatan. Apalagi Tante Yeni sudah 2 bulan lebih tidak mendapatkan nafkah batin.

    Pasti dia sangat haus sekarang. Aku mulai memperhitungkan situasi. Kami dalam ruang tertutup yang walaupun tidak terkunci, cukup aman untuk beberapa saat. Mbak Ning tidak mungkin masuk tanpa permisi. Satu-satunya kemungkinan gangguan adalah Cynthia.

    Perlahan aku memberanikan diri menyentuh wajah Tante Yeni. Dengan dua buah jariku, aku membelai wajahnya lembut. Mataku menatapnya penuh arti. Kulihat Tante Yeni gelisah, tetapi ia menikmati sentuhanku di wajahnya.

    Aku menggerakkan wajahku menunduk mencari bibirnya. Sekejap kami berciuman. Bibirnya sangat penuh. Sangat hangat. Baru beberapa detik, ciuman kami terlepas. Tante Yeni menyandarkan kepalanya ke dadaku.

    “Aku salah, Boy. Aku mulai menyayangimu..” bisiknya nyaris tak kudengar.

    Aku yang sudah merasakan ciumannya mendadak ingin lebih lagi. Dasar cowok!, rutukku dalam hati. Apalagi aku sedang horny. Aku mencoba mengangkat wajahnya lagi. Ada sedikit penolakan, tapi wajahnya menatapku kembali. Aku tak berani menciumnya. Dan Tante Yeni menciumku, menghisap bibirku, memasukkan lidahnya, menggigit kecil bibirku. Dan akhirnya kami bercumbu dengan hasrat membara.

    Kami sama-sama kehausan.. Agh.. Aku tak peduli lagi. Wanita yang kuhormati ini sedang kupeluk dan kucumbu. Dia membutuhkanku dan aku juga membutuhkannya. Yang lain dipikirkan nanti saja. Nikmati saja dulu, pikirku cepat.

    Aku segera menggendongnya dan membantunya duduk di atas meja. Dengan begini aku akan lebih leluasa mencumbunya. Bibir kami saling melumat. Bergerak lincah saling berlomba memberi kenikmatan tiada tara.

    Tanganku mulai bergerak ke arah payudaranya. Aku meraba payudaranya dari luar. Memberi remasan ringan dan gerakan memutar yang membuat Tante Yeni menggelinjang. Perlahan aku menyusupkan tanganku ke balik pakaiannya. Kurasakan tanganku tertahan. Tante Yeni menolak. Rupanya dia hanya ingin bercumbu denganku.

    Dasar cowok, aku mana tahan? Sudah kepalang tanggung. Aku nekat tetap memasukkan tanganku dan dengan cepat aku berhasil melepas kait bra-nya. Payudaranya terasa utuh di tanganku, masih sangat kencang, masih sangat peka dengan rangsangan. Buktinya Tante Yeni bergetar hebat saat aku meremas payudaranya.

    “Gila kamu, Boy. Aku tidak memerlukan ini semua.. Cukup peluk aku!” tegur Tante Yeni.

    Aku tahu pikirannya memang menolak, tapi tubuhnya tidak. Aku tetap merangsang payudaranya. Gerakan menolak tante Yeni melemah. Dan akhirnya hanya desahan nafasnya yang memburu yang menandakan birahinya telah bangkit.

    Dengan mulutku aku membuka kancing-kancing kemejanya. Cukup sulit, karena ini baru pertama kali kulakukan. Tapi berhasil juga. Tante Yeni tertawa melihat ulahku.

    Kini aku bebas mencumbu payudaranya. Kujilat dan kuhisap puting susunya. Tante Yeni melenguh panjang. Kedua tangannya mencengkeram kepalaku. Wajahnya mencium rambutku. Sesekali dia menggigit telingaku, sementara kepalaku, lidahku, bergerak bebas merangsang payudaranya. Ugh, begitu enak dan nikmat. Payudaranya tidak terlalu besar namun seksi sekali. Warnanya coklat kekuningan dengan puting yang cukup besar.

    Aku bermain cukup lama di putingnya. Menggigit ringan, menyapukan lidahku, menghisapnya lembut sampai agak keras. Kadangkala hidungku juga kumainkan di putingnya. Nafas Tante Yeni semakin memburu. Tentu saja untuk masalah nafas, aku lebih kuat darinya karena aku rajin berolahraga menjaga stamina.

    Tak lama tanganku menyusup ke balik roknya untuk mencari vaginanya dan membelainya dari luar. Kurasakan celana dalamnya telah basah. Tante Yeni merapatkan kakinya. Itu adalah penolakan yang kedua. Kepalanya menggeleng ketika kutatap matanya. Aku terus menatap matanya dan kembali mencumbunya.

    Aku tidak akan memaksanya. Tetapi aku punya cara lain. Aku akan membuatnya semakin terangsang dan semakin menginginkan persetubuhan. Perlahan cumbuanku turun ke lehernya.

    “Ergh,” kudengar lenguhannya. Wah, lehernya sensitif nih, pikirku. Dengan intensif aku mencumbunya di leher. Bergerak ke tengkuk hingga membuatnya semakin erat memelukku dan mencumbu telinganya.

    “Boy..” rintihnya. Telinganya juga sensitif.

    Aku bersorak. Semakin banyak titik tubuhnya yang sensitif, semakin bagus. Lalu tanganku meraba punggungnya. Membuat gerakan berputar-putar dan seolah menuliskan sesuatu di punggungnya. Tante Yeni semakin bergairah.

    “Ka.. mu.. Na.. kal. Kamu pin.. Pintar sekali membuatku.. Bergairah..” jawabnya terputus-putus. Nafasnya semakin memburu.

    “Cie Yeni cantik sekali. Aku sangat menginginkanmu, Cie.. Aku ingin membuatmu merasakan kenikmatan tertinggi bersamaku..” bisikku sambil terus mencium telinganya.

    “Aku juga menginginkanmu Boy.. Tapi aku takut..” jawab tante Yeni.

    Ya, aku harus membuatnya merasa aman. Dengan gerakan cepat aku melepaskan pelukanku, mengganjal pintu dengan kursi dan kembali mencumbunya. Saat itu di pikiranku cuma satu. Mengunci pintu justru tidak baik.

    Mengganjal pintu jauh lebih baik. Kulihat Tante Yeni merespons ciumanku dengan lebih kuat. Tanganku kembali mencoba merangsang vaginanya. Kali ini kakinya agak terbuka. Aku berhasil memasukkan jariku dan menyentuh vaginanya.

    “Aahh..” Tante Yeni semakin terangsang. Kakinya terbuka semakin lebar. Kini aku sangat leluasa merangsang vaginanya. Jariku masuk menemukan klitoris dan membuatnya makin hebat dilanda badai birahi.

    Entahlah, aku sangat tenang dalam melakukannya. Semakin intensif aku merangsang titik-titik lemah tubuhnya, aku semakin tenang. Aku seperti maestro yang sangat ahli melakukan tugasnya. Wah, rupanya aku berbakat dalam menyenangkan wanita, pikirku sampai tersenyum sendiri.

    Tante Yeni semakin dilanda birahi. Tangannya kini tidak malu-malu melepas kancing celanaku dan mencari penisku. Setelah menemukannya di balik celana dalamku, dia meremas dan mengocoknya. Aku semakin terbakar.

    Kami sama-sama terbakar hebat. Perlahan aku melepas turun celana dalamnya. Tidak perlu dilepas. Aku menatap matanya meminta persetujuannya. Mata Tante Yeni nanar. Dia sangat kehausan dan sudah pasrah menerima apa pun perbuatanku.

    Perlahan penisku menembus liang vaginanya tanpa kondom. Aku merasakan kenikmatan yang dahsyat. Benar-benar jauh lebih nikmat dibandingkan dengan memakai kondom. Aku berani tanpa kondom karena aku yakin dengan kesehatan Tante Yeni.

    Aku mulai melakukan tugasku. Mendorong masuk, menarik keluar, memutar, memompa kembali dan kami bercinta dengan dahsyat. Suara penisku yang mengocok vaginanya terdengar khas. Aku mengerahkan segenap kekuatanku untuk menaklukkannya.

    Tetapi benar-benar tanpa kondom membuatku penisku lebih sensitif hingga belum begitu lama, aku sudah merasakan di ambang orgasme.

    Segera kuhentikan aksiku. Kucabut penisku dan aku menenangkan diri. Kami berciuman. Aku tak mau birahi Tante Yeni surut. Setelah agak tenang aku kembali memasukkan penisku. Kali ini aku tidak menggebu dalam memompa penisku.

    Aku memilih menikmatinya perlahan-lahan. Setiap sodokan aku lakukan dengan segenap hati hingga menghasilkan desahan dan rintihan nikmat Tante Yeni yang sudah dua bulan tidak merasakan nikmatnya bercinta.

    Gelombang badai birahi kembali melanda. Keringat kami bercucuran, lumayan untuk membakar lemak. Kami memang sedang berolahraga, olahraga paling nikmat sedunia. Making love. Bercinta sangat baik untuk tubuh. Tidak hanya tubuh, tetapi pikiran juga jadi fresh. Secara teoretis, ada semacam zat penenang yang dihasilkan tubuh saat kita bersenggama, dan zat itu membuat kita sangat nyaman.

    Aku heran juga dengan diriku yang ternyata cukup kuat bercinta tanpa kondom. Penisku terasa agak panas. Aku belajar menahan nafas dan sesekali saat kurasakan aku hendak mencapai puncak, aku menghentikan kocokanku. Cukup sulit memang menahan orgasme.

    Aku berusaha seperti menahan kencing. Dan usahaku berhasil. Setidaknya aku bisa bercinta cukup lama mengimbangi Tante Yeni yang perlahan tapi pasti semakin menuju puncak. Muka tante Yeni semakin kemerahan. Wajahnya yang mungil tampak sangat cantik ketika sedang dilanda birahi.

    “Cie Yeni cantik sekali.. Hebat juga ketika bercinta..” bisikku. Lidahku kembali mencumbui payudaranya yang semakin penuh dengan keringat.

    “Arg.., kamu juga.. Enak sekali, Boy..” ceracaunya.

    Tante Yeni bolak-balik memejamkan mata, membuka mata dan menggigit bibirnya. Nafasnya sangat tidak teratur. Ngos-ngosan dan rambutnya semakin acak-acakan terkena keringat. Wah, pemandangan yang seksi sekali saat seorang wanita bercinta.

    Sebenarnya aku ingin mengubah posisi lagi. Aku ingin lebih lama bercinta. Tetapi aku agak khawatir juga. Sudah cukup lama kami di dalam ruangan ini. Aku khawatir Mbak Ning nanti tiba-tiba mengintip atau mencuri dengar. Aku khawatir karena Mbak Ning cukup punya kecerdasan untuk berpikir yang tidak-tidak.

    Dari bahasa tubuh Tante Yeni, aku yakin orgasmenya sudah semakin dekat. Gerakan tubuhnya semakin cepat. Cengkeraman tangannya di punggungku kurasa telah melukai punggungku. Terkadang giginya bergemeretak menahan nikmat. Dia tampak sekali berusaha untuk tidak menjerit.

    “Agh.. Arrhhk.. Aku sudah ham.. pir..” rintihnya.

    Tanganku meraih bra Tante Yeni dan meletakkannya di mulutnya supaya dia bisa menggigit bra itu. Daripada menjerit, lebih baik menggigit bra sekuatnya. Penisku semakin gencar menghunjam vaginanya.

    Sodokanku semakin kuat dan temponya kupercepat. Aku belajar untuk sama-sama mencapai orgasme dengan Tante Yeni walaupun menurutku sangat sulit untuk bisa orgasme bersamaan. Setidaknya, aku berencana membiarkannya orgasme terlebih dulu, baru aku menyusul.

    “Arghh.. Ya.. Terus.. Yah.. Dikit lagi..” erang Tante Yeni agak tidak jelas karena sambil menggigit bra.

    Aku menjaga semangat dan menjaga penisku agar tetap kuat bertempur. Kurasakan penisku juga semakin panas. Aku juga sudah mendekati puncak. Aliran sperma dari bawah sudah merambat naik siap menyembur. Gerakan Tante Yeni semakin menyentak-nyentak. Untung meja di ruangan itu adalah meja kayu yang kosong. Kalau seandainya ada buku atau ballpoint pasti sudah berantakan terlempar.

    Beberapa saat kemudian aku merasakan tubuh Tante Yeni bergetar hebat. Menghentak-hentak dan tangannya mencengkeram sangat-sangat-sangat-kuat. Dia memelukku sangat erat. Dari mulutnya keluar semacam raungan yang tertahan.. Seandainya ini di kamar hotel, pasti dia sudah menjerit sepuasnya.

    “Aargghh.. Sstt..”

    Aku merasakan ada cairan hangat meleleh keluar. Tidak seberapa banyak tetapi membuat penisku semakin panas. Tante Yeni orgasme sementara aku juga sudah semakin dekat. Inilah saatnya. Aku mempercepat kocokanku. Cepat.. Dan aku mencabut penisku.

    Crot..!! Srr.. R.. Srr.. Srr.. Spermaku berhamburan muncrat di perut dan dada Tante Yeni. Ah.., nikmat sekali mencapai puncak. Perjuanganku tidak sia-sia. Aku yang selama ini rutin berlatih menahan kencing, melatih otot-otot perut dan penisku, sukses mengantarkan Tante Yeni menggapai orgasmenya. Dibandingkan ketika making love dengan Ria dan Ita, kali ini lebih mendebarkan dan menantang. I did it.

    Tante Yeni segera mencari tissue dan membersihkan ceceran spermaku. Kurang dari semenit kemudian dia sudah memakai bra dan kemejanya kembali. Celana dalam dan roknya tinggal merapikan saja. Aku pun tinggal merapikan celanaku.

    Beberapa saat kami berpandangan. Ada rona puas di wajah Tante Yeni. Dia tersenyum manis. Sekarang dia bukan lagi sekedar clientku. Bukan lagi sekedar orang tua muridku. Sekarang dia adalah partner sex-ku. Ada rasa aneh menjalar di tubuhku. Aku tiba-tiba merasa begitu menghormati wanita di hadapanku ini. Sinar matanya yang tegas, pembawaannya yang mandiri, dikombinasi dengan senyum dan kelembutannya, sungguh mempesona. Aku sangat bangga bisa memberinya kenikmatan.

    “Maaf Cie.. Sudah melangkah jauh sekali..” kataku.

    “Ya! Kamu tidak sopan sekali, tadi!” katanya bergurau tetapi dalam nada agak tegas.

    Kami pun tertawa bersama. Aku memeluknya. Mencium dahinya. Merapikan rambutnya yang agak basah terkena keringat. AC di ruangan itu sangat membantu tubuh kami cepat kering.

    “Habis Cie Yeni, sudah tahu aku lagi horny malah diundang kemari..” kataku membela diri.

    “Terus terang aku juga lagi pengen, Boy. Begitu tahu kamu ternyata sudah pengalaman, aku jadi tergoda denganmu. Tapi memang tadi aku sangat takut melangkah. Untung kamunya nekat.. Aku jadi terpuaskan, deh. Makacih ya..”

    Ya ampun.. Bisa-bisanya Tante Yeni bicara manja seperti ini. Aku sampai merasa bagaimana.. gitu. Aneh. Wanita memang makhluk paling aneh sedunia. Di balik penampilannya yang keras dan tegar, toh dia tetap wanita juga. Sisi lembutnya tetap ada.

    “Ya.. Aku juga senang sekali bisa memuaskan Cie Yeni. Aku juga belajar banyak lho. Sepertinya tadi Cie Yeni kurang suka dengan permainan tanganku di vagina ya?”

    “Bukan begitu. Aku tidak tahu apakah tanganmu bersih atau tidak. Tapi lama kelamaan karena enak, ya sudah.. diteruskan saja..”

    “Oh jangan kuatir.. Aku selalu sedia handy desinfectant kok. Biar tanganku bebas kuman.” Kataku menenangkannya. Aku tadi memang pakai handy desinfectant, tapi kan tetap saja aku pegang setir mobil. Haha.. Yang ini tidak aku ceritakan. (Kalau Cie Yeni baca cerita ini, maafin ya..)

    “Yah baguslah. Aku juga suka karena kamu selalu terlihat bersih dan harum..” tante Yeni mencium bibirku lagi. Kami kembali berpagutan. Lidahku kembali menerobos mulutnya. Menekan lidahnya, saling bergelut. Kami terus berciuman sambil berpelukan.

    Banyak pria melupakan kenyataan bahwa ada hubungan yang harus dibina setelah kita berhubungan sex. Setelah terjadi orgasme, wanita tetap membutuhkan sentuhan, pelukan dan ciuman. Wanita sangat berharga.

    Jangan sampai kita para pria, begitu mendapatkan orgasme, langsung selesai begitu saja. Harus Ada after orgasm service. Ini adalah salah satu kunci yang aku pegang untuk membuat wanita merasa nyaman bersamaku. Kami berpelukan dan dengan jelas aku mendengar suara Tante Yeni..

    “Aku menyayangimu, Boy. Terima kasih buat semuanya. Aku merasa dihargai dan dibutuhkan olehmu..” kata-kata ini tidak akan pernah aku lupakan. Kalau Cie Yeni membaca cerita ini, Cie Yeni pasti ingat bahwa kata-katanya sama persis dengan yang kutulis. (Kecuali namaku, yaa.. Hehe).

    Sebetulnya aku harus menanyakan arti sex bagi Tante Yeni. Tapi aku menundanya. Aku pikir aku bisa menanyakannya lain kali. Entah mengapa aku tidak bertanya.

    Lalu kami keluar dari ruangan itu. Aku tidak melihat Mbak Ning. Sengaja aku ke kamar mandi dan kemudian aku mengintip ke kamar Mbak Ning dari kaca nako kamarnya. Astaga, dia sedang berganti baju.

    “Hayo.. Ngintip! Dasar cowok!” hardik Mbak Ning. Aku terkejut tapi tertawa.

    “Maaf-maaf, kupikir dimana tadi kok tidak ada.. Aku pulang dulu ya..”

    “Ya.. Ya.. Buka sendiri pagarnya yaa”

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Saat Diriku Khilaf Mau Menjadi Simpanan Om Darto

    Cerita Sex Saat Diriku Khilaf Mau Menjadi Simpanan Om Darto


    850 views

    Perawanku – Cerita Sex Saat Diriku Khilaf Mau Menjadi Simpanan Om Darto, Namaku Linda aku gadis yang masih menginjak usia 17 tahun, kehidupanku kini berubah sejak kami di tinggal ayah. Mama hanya bekerja sebagai tukang cuci pakaian tetangga yang memang mengenal keluarga kami sebelumnya, awalnya kami hidup serba berkecukupan namun semua berubah setelah kami di tinggal ayah yang lebih memilih wanita lain daripada hidup dengan mama dan aku anaknya.

    Bukan itu saja ternyata ayah meninggalkan banyak hutang sehingga terpaksa mama menjual rumah kami. Dan kamipun lebih memilih tinggal di rumah kontrakan yang tidak jauh dari rumah kami yang dulu, hanya saja rumah yang kami tinggali sekarang lebih kecil dan masih masuk gang pula, sebagai anak tunggal aku hanya bisa pasrah apalagi aku sudah menginjak dewasa.

    Sedikit banyak aku sudah mengerti yang terjadi pada kami, dan akhirnya akupun berubah dari pribadi yang pemalu menjadi agak liar. Awalnya aku hanya mau di ajak nonton oleh temanku yang bernama Ferdi, rupanya dia telah merencanakan sesuatu padaku. Dengan mudahnya dia menikmati tubuhku di saat aku sudah tidak berdaya dalam obat yang dia campur dalam minumanku.

    Sejak saat itulah aku menjadi liar, dengan gampangnya aku melakukan adegan seperti dalam cerita seks. Padahal aku tidak melakukannya dengan pasanganku, melainkan dengan banyak cowok yang bersedia membayarku. Dan aku minta mereka merahasiakannya pada teman cewek di sekolahku, hingga 5 bulan lamanya aku terus melakukan hal itu. Tentu saja tanpa sepengetahuan mamaku.

    Apalagi aku tetap masih minta jatah jajan pada mama, karena uang yang mereka berikan padaku belum seberapa. maklum yang mengajakku melakukan adegan cerita seks 17 tahun hanya teman sekolah yang hanya dapat uang jajan dari orang tua mereka, hingga akhirnya akupun lulus dari sekolah dan dalam hati aku ingin sekali melanjutkan kuliah tapi aku tidak ada biaya. Yuk Bermain Poker Online Indonesia Aman Dan Terpercaya Salmonpoker.

    Akhirnya akupun menggunakan cara lain, aku pamit pada mama kalau aku akan bekerja di kota besar. Awalnya mama tidak mengizinkan aku namun aku tetap memaksanya sampai akhirnya diapun melepas kepergianku yang pamit berangkat mencari pekerjaan, padahal sebenarnya aku sudah ada rencana dengan uang yang selama ini aku tabung akupun mencari kampus di kota yang baru saja aku injak ini.

    Sambil terus mendaftarkan diri akupun tetap melakukan apa yang telah menjadi pekerjaanku di kotaku. Apalagi aku sudah mengenal sosok tante Gina, yang aku kenal lewat sosmed, dia salah satu mucikari yang cukup terkenal di kota ini. Pertama kami bertemu dia begitu tajam menatapku lalu berkata “Perfect.. aku yakin kamu akan menjadi primadona baru disni..”.

    Bukan hanya tentang pekerjaan yang akan aku kerjakan saja yang di bantu oleh tante Gina, tapi tentang urusan kuliahku juga dia yang mengurusnya. Hingga dengan mudahnya aku dapat kuliah sambil bekerja pada tante juga, aku melakukan cerita seks sudah tidak terhitung dan kini aku sudah menggunakan mobil ke kampus bahkan aku tinggal di salah satu apartemen mewah.

    Semua itu memang masih belum milikku seutuhnya, karena itu semua hanya pemberian om Darto. Dan dengannya aku sering melakukan hubungan intim seperti dalam adegan cerita seks, pria tambun ini begitu mencintaiku dan aku merasa kasihan juga melihat dia sudah berkorban banyak padaku. Bahkan om Darto pernah bilang padaku ” Linda kamu boleh pacaran di luar sana asal jangan sampai kamu membawanya ke apartemen ini..”.

    Hal itu membuat aku semakin simpati padanya, aku tidak pernah sekalipun mengajak pria lain masuk ke dalam apartemen ini. Apalagi kalau sampai melakukan adegan cerita seks 17 tahun, siang ini aku memang langsung pulang dari kampus karena aku ingin mempersiapkan kejutan buat om Darto. Hari ini dia berulang tahun usianya genap 47 tahun dan aku pura-pura tidak mengetahuinya.

    Padahal aku sudah mempersiapkan kado spesial untuknya, lalu aku hiasi kamarku seperti layaknya pasangan yang akan melakukan bulan madu mereka. Sengaja aku taburi juga tempat tidurku dengan bunga mawar putih, setelah aku persiapkan semunya mulai dari dekorasi sampai kue ultah aku aku ambil di salah catering tadi, akupun bersiap-siap mandi dan berdandan agar terlihat lebih anggun aku pakai gaun malam.

    Sengaja aku membelinya kemaren dan memang aku persiapkan untuk momen ultahnya om Darto. Namun hingga jam 8 malam dia belum juga datang, bahkan karena capeknya juga akupun sampai ketiduran setelah lewat jam 9 malam om Darto belum juga datang. Tiba-tiba aku merasa seperti ada orang yang menggendongku dan dia merebahkan aku di atas tempat tidur.

    Aku tahu kalau om Darto yang telah menggendongku, aku buka perlahan mataku dan tersenyum padanya yang tengah menatapku juga “Happy birtday sayang..” Kataku lirih lalu aku melingkarkan tanganku pada lehernya, dan aku cium pipinya lalu bibirnya “Lindaaa.. maaf aku baru dataang..om tidak tahu kalau kamu bakalan..” Aku memotong perkataan om Darto.

    Dengan melepas pakaiannya dan juga pakaian yang aku kenakan “Aku dah nunggu lama om..” Diapun tersenyum lalu kamipun bergumul, dengan buasnya om Darto menciumi seluruh tubuhku mulai dari atas sampai kebawah “OOoouuuggghh… om… aaaaagggghhh… aaaaggghh… geliii ooom… aaaaaggggghhh… aaagggghhh..” Lirih aku berkata ketika dia menyelinapkan lidahnya dalam memekku.

    Seperti pemain dalam adegan cerita seks kami terus melepas nafsu yang telah memuncak “OOouuuuuggggghhh… ooouuuggghh…. Liiin…. aaaaggggghh… aaagggggghhh… teruuuuuuusss… aaaaggghhh…. sayaaang..” Katanya ketika mulutku kini berganti mengulum kontolnya, hingga akhirnya diapun menindih tubuhku lalu dengan cepat bergerak setelah dia masukkan kontolnya.

    Dalam memekku dan akupun mengimbanginya dengan gerakan perlahan “OOouuuuggggghhhhhh… aaaaggggghhh… ooouuuggghhhh… aaagggghh… saaayaaaang….. aaagggghhh” Semakin buas saja om Darto bergerak setelah aku mainkan juga tanganku pada dua telornya, yang ikut bergerak tapi tidak ikut masuk kedalam memekku, aku pilin-pilin dengan gemasnya.

    Hingga akhirnya aku dengar om darto mengerang keras dan panjang “Ooouuugghh… Liiin… aaagggghh.. Ommm.. udaaaaahhh…… aaaggggghhh… aaaagggghhh… aaaaaggggghhh… aaaaaaggggghhhhhh.. aaaaagggghhhh… ” Dia menekan kontolnya yang sudah menyemburkan larva hangat dan kental dalam lubang kemaluanku, akupun memeluk tubuhnya yang sudah lemas.

    Malam ini kami melakukan adegan cerita seks 17 tahun hingga puas, dan tidak lupa aku makan malam romantis dengan om Darto meskipun akhirnya kami makan malam di atas tempat tidur. Aku benar-benar menyayangi pria ini karena kebaikannya dan aku juga tidak ingin lagi kembali menjadi gadis bispak, cukup menjadi peliharaan om Darto yang telah membuat aku begitu mencintainya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Ngentot Sama Cewek SMA Doyan Seks Mantap Banget

    Cerita Sex Ngentot Sama Cewek SMA Doyan Seks Mantap Banget


    849 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Sama Cewek SMA Doyan Seks Mantap Banget, Dari semuanya sepupu gw yang cewek, ada satu sepupu gw yang paling genit, sebut saja namanya Anna. Anna ini terpaut 4 th. dari gw, berkulit putih, toked proposional dengan tubuhnya yang semampai. Karna penampilannya yang menarik, gw sukai ngelirik ke anna jika sekali lagi ketemuan keluarga serta senantiasa gw bs ngeliat dia ngelirik ke gw sembari malu2. Terakhir gw tahu dari nyokap gw sendiri, anna sukai sama gw.

    Narasi Sex Paling baru 2018 Satu saat, gw disuruh anna bantuin buat design logo acara skolah dia. Saat itu, gw di kuliah serta anna di sma. Kebetulan ditinggal orang tempat tinggal, gw serta anna berduaan di kamar gw karna computer gw berada di kamar.

    “ko, mengapa koko lom miliki pacar? ”, bertanya anna memecah situasi. Gw yang sekali lagi serius hanya bengong sembari melihat ke anna serta gw kaget karna mukanya deket banget am gw sampai gw dapat kerasa nafasnya dia (untung nafasnya gak bau hehehe). Dikit deg2an juga gw ngeliat muka manis anna yang deket banget.
    “eh.. tidak saja.. maksud koko, lom mau”, jawab gw sekenanya sembari meneruskan kerjaannya.

    Beberapa puluh menit lewat serta rupanya anna mulai pegal karna dia duduk di kasur gw di lantai serta komputernya di deket kasur gw. Sekian kali anna mesti mengubah tempat serta terkadang dia ajukan pertanyaan masalah bentuk logonya. Tak tahu disengaja atau tidak, setiap kali dia ganti tempat duduk, tentu lengan kiri gw nyenggol tokednya yang sekel. Berkali kali disenggol, batang gw merespon. Mulai on gw. Curi2 pandang, gw simak belahan kaos anna. Siang itu dia pakai hotpants hitam serta atasan putih longgar, buat gw dapat ngeliat bebas kedalam pakaiannya. Gw dapat intip bra biru anna yang sepertinya kekecilan nampung tokednya yang putih bulat.

    “ih na, janganlah nempel2 gitu dong”
    “napa ko? ”
    “gak enak saja. Itu anda nempel di aku”
    “apaan saya ko? ”
    “tuh.. toked kamu”, jawab saya sekenanya sembari tetaplah simak monitor.

    Diam sesaat.

    “emang mengapa jika nempel? ”
    “ya jadi buat ingin kalee naa”
    “pengen apa? ”
    “ya ingin megang hehehe”
    “koko ingin megang toked saya? ”
    Saya terkesiap. Saya nengok ke samping. Anna tengah tegak duduknya dengan cetakan toked bulat serta muka anna yang kemerahan.

    “emang bisa? ”
    “boleh ko”, lanjut anna sembari segera ngambil tangan kiri gw serta dia taro di tokednya yang empuuuk banget. Tanpa ada tunggulah lama, gw segera remes toked anna.

    “sshhhhhh…….. koko…….. aaaaahhhhhhhhhh……mmmmmhhhhhhh h”
    “dua duanya bisa na? ”
    “sssshhh…. iyaahh…boleh…. ”
    Saat ini, 2 tangan gw telah repot meremas toked anna yang bener2 sekel. Tidak senang disitu, gw minta ijin untuk meremas dari dalam. Anna dengan mudah mengiyakan keinginan gw serta tangan kanan gw mulai turun mencari ujung kaos serta mulai merambat masuk kaos anna serta temukan bra anna. Gw remes serta gw gesek2

    ‘aakkkhhh…kokoo…. teruss…enakk bangett.. ”
    “toked anda kenyal banget na.. ”, jawab gw sembari nikmati kekenyalan toked ini.
    “na, bole saya kenyot tidak? ”, bertanya gw yang segera dijawab anggukan.

    Gw tarik kaos anna ke atas, serta gw dorong bra birunya ke atas. 2 toked putih bulat serta sekel menggantung bebas dengan pentil sedikit kemerahan. Segera gw serbu toked2 itu. Gw isep gantian pentil kiri serta kanan. Anna merintih serta bergerak liar, terlebih saat gw gigit kecil pentilnya. Gw lirik, anna mulai menggesek2an pangkal pahanya, anna telah siap rupanya.
    Gw berputar-putar ke arah belakang anna, serta gw pelulk dia dari belakang. Gw cium tengkuknya serta gw remas toked nya dari belakang sedikit gemas.
    “aaahhh…kokooo…pelan pelan…aaakkhhhh……. pentil ko…. pelintirr…. aaakkhhh”, gw ikutin tekad anna. Gw pelintir pentil toked nana terkadang keras terkadang lembut.

    Lihat anna semakin horny, tangan kanan gw turun ke pangkal paha anna. Gw gesek turun naik serta buat anna semakin merintih keras serta mendorong tangan gw agar semakin kegesek ama mekinya. saat gw simak pergerakan anna semakin tidak teratur serta dia merintih semakin keras dengan mata tertutup, gw percepat pergerakan tangan gw serta dia juga orgasme.

    “aaakakhh…. saya dapeeeeeeeeeeeeetttttttttttttttttttttt…. aaaaaaaaaa aahhhhhhhhhhhhhhh!!!!! ”
    Tangan gw dijepit pahanya yang mengejang karna orgasme.

    Sesudah anna buka mata, dia segera menghadap ke gw serta meremas batang gw yang memang telah keras dari barusan.
    “sekarang, buat koko”, anna nurunkan celana serta cd gw serta mulia mengocok batang gw. Selang seling, anna mengisap batang gw serta begitu enak. Apa anak ini uda sempat ya?., pengalaman sekali batin gw.
    Semakin lama, kocokan serta hisapan anna buat pertahanan gw nyaris roboh.
    “na…. aahh…. koko dah ingin dapet.. ”, kata gw sembari memegang kepala anna serta menyodok lebih keras.
    Anna sedikit gelagapan serta pas gw ingin keluar, anna menarik kepalanya serta mengocok kencang dan ujung lidahnya menyapu ujung batang gw. Gw muncrat. Pipi, hidung, mulut, dada serta baju anna serta sprei gw terserang muncratan.
    Sesudah keadaan reda, gw lihat anna yang masi ngeliatin gw dengan muka belepotan sperma gw sembari senyum. Semakin cakep saja nih sepupu gw.

    “kok anda ingin ginian am saya? ”
    “abis saya uda sukai ama koko dari dulu”
    “kamu tapi kayanya uda sempat ya sebelumnya baru saja? ”
    “gak kok, hanya simak di bf saja (blue fillm) ”
    “ooo. Tapi anda hebat na, koko senang banget”
    “heheh makasi ko. Saya ke toilet dahulu ya, bersih2”

    Ditinggal anna ke toilet, gw lihat postur sepupu gw ini. Dengan baju masi berantakan, bra terangkat, dengan hotpants hitam, anna bbener2 cewek prima. Putih, mulus, cantik serta tubuhnya nafsuin. Lewat pintu kamar mandi gw yang tidak dia tutup, gw simak dia beresin baju serta dalemannya.

    “ko, da usai lom logonya? ”, bertanya anna memecahkan lamunan jorok gw.
    “eh.. bentar sekali lagi selesai”, jawab gw gugup sembari meneruskan kerjaan.

    Mulai sejak waktu itu, kita berdua lebih deket tapi tidak sempat terulang sekali lagi peristiwa sama anna saat itu. Tak tahu mengapa., gw kangen momen itu terulang kembali.
    Bunyi ringtone ponsel gw membuyarkan lamunan.
    Anna menelepon.
    Dia perlu pertolongan untuk buat pelajaran komputernya. Wah, asyik nih fikir gw.

    Tidak nyampe sejam, anna telah datang. Gw denger dia bercakap ama nyokap serta masuk kamar gw.
    Gw uda seneng saja serta segera masuk kamar.
    “hallo a…. ”, teriakan gw terputus waktu simak nyatanya anna membawa rekannya.
    Sebut saja Dewi.
    Dewi nyatanya teman dekat anna. Dewi sedikit lebih pendek dari anna dengan berat seimbang, berkulit putih mulus, rambut hitam panjang sepunggung serta terlbih dari semuanya, toked yang bulat penuh serta mancung sekali, terang semakin besar dari miliki anna.

    “Dewi”, dewi mengulurkan tangan.
    “Erik”, jawab gw smbil nikmati tangan dewi yang halus berbulu.
    “ko, dewi minta dibantuin kerjaan Excel nih, masalah peranan2 gitu”
    “ooh…bisa, mudah kok. Ayok”, ajak gw ke mereka. Dewi ambil tempat di kiri gw sedang anna di kiri dewi. Nyatanya keinginan gw jadi riil, kesempatan ini dewi yang tokednya senantiasa tersenggol tangan gw saat dia ganti tempat duduk. Lain dengan anna, dewi tampak perubahannya, nafasnya mulai tidak teratur serta kakinya mulai dikumpulkan serta bergerak sana sini. Telah horny dewi.

    “ko, saya ingin keluar bentar ya”, anna ngeloyor pergi.

    “koko uda miliki pacar lom? ”
    “lom wi, mengapa? ”
    “mau jadi pacar dewi tidak? ”, kaget gw dengernya. Sesaat gw simak dewi dengan muka cantiknya serta tidak tahu bagaimana, gw uda fk ama dewi. Dewi pakar bermain lidah, dapat dibuktikan dewi membalas geraakan liar lidah gw di mulutnya. Tangan gw uda gtel ingin remes tokednya.
    Dengan tangan kiri mengelus punggungnya, tangan kanan gw segera meremas toked dewi kanan serta kiri.
    “akkhhhh.. koko……. enak…terus ko……. remess toked dewiiii….. ”
    “wi, toked anda bagus banget. Ukuran berapakah sich?
    “36B ko.. ”
    “wow, gede banget.. isep yah? ”, anna segera mengangguk.

    Dengan tangan kiri di punggung dewi, tangan kanan gw mengungkap kaos dewi yang hari itu menggunakan kaos ketat coklat muda hingga bongkahan tokednya bener2 tampak memiliki bentuk. Gw sedikit kesulitan mendorong bra nya karna montoknya toked dewi. Tangan kiri gw berupaya mencari pengait bra serta lepas telah. Toked nana terdorong keluar serta menggantung bebas. Gw remes dengan gemes serta lansgung gw jilat sisi bawah tokednya.
    “aaaaaaiihhhh…. gellliiiiiiiiii…. aaaahhh……kokooo……. . geliiiiiii”
    “tapi enak tidak.. ”
    “enakkkkk…. ”
    “kokooo…. pentilnyaaaaa isep doongg…gatelll”, cerocos dewi yang buat gw lebih semangat.
    Isapan serta remasa gw semakin kenceng serta gw dorong dewi sampai terlentang. Dengan 2 tangan, gw remes toked dewi serta gw gunakan misionaris. Meskipun masi baju lengkap, celana basket gw bsa buat dewi yang hari itu pakai legging hitam rasakan batang gw. Gw tempelin serta gw gesek2.
    “aaaahhhh….. teruuusss…. iseeeeppp pentilnyyyaaa sekali lagi kooooo….. dewi sukaaaaa”
    Gw percepat gesekan gw.
    “kokoo…. dewiiii…. aaaaahhhhh……. maauuu keluarrrr”
    Gw konsentrasiin isapan gw di sekitaran pentil dewi. Serta saat cocok telah ingin dapet, gw gigit kecil pentil dewi.
    “aaauuuu…. aaaaaakkkkkkkhhhhhhhhhhh……kokooooooooooo oooooooo…!!! ”, gw sumpel mulut dewi dengan fk karna teriakannya mayan kenceng. Gw fk selalu sepanjang dewi mendpat orgasmenya.

    Terasa percaya, gw pelorotin celana serta cd gw serta gw pelorotin juga legging dewi. Dewi tidak pakai cd.
    Gw simak mekinya yang berbulu tidak sering, serta putih mulus. Gw deketin batang gw serta gw gesekin ke bibir meki dewi yang uda berlendir.
    “wi, masukin ya? ”
    “iya ko…masukin aja…buat koko”, jawab dewi sembari tutup mata serta menggigit bibir saat gw dorong batang gw masuk. Nyatanya dewi telah tidak perawan. Dengan sulit gw masukin batang gw.
    Sempitnya meki dewi mmbuat batang gw mulai perih. Gw rangsang dewi sekali lagi. Masih tetap dengan batang di meki dewi, gw remes tokednya serta gw permainin pentilnya. Terasa mulai licin sekali lagi, gw mulai pompa dewi.

    “uuuuuuhhhhhhh….. kooooooo….. truuuussss”
    Nada ini yang terdengar dari dewi terus-terusan. Gw lirik ke arah pintu, pintu kamar gw masi terkunci. Sambil mompa, gw mikir juga, kemana anna? Kok dapat pas gini? Bagaimana klo dia masuk? Semuanya fikiran berada di otak gw tapi dikalagkan nafsu yang tengah menggenjot dewi.

    Gw cabut batang gw, gw minta dewi nungging.
    Dengan tempat ini, gw ingin remes tokednya sambil ml. saat gw bisa tokednya, gw remes smbari gw maju mundur.
    “oookkhhh…. koko…enak bangettt…. sssshhhh…. aaaakkkhhhhh….. sshhh…. sshhhh…. . selalu koo.. ”

    Main dengan tempat ini buat gw cepet orgasme. Sebagian waktu lalu, gw juga akan orgasme, gwpegang pantat putih montok dewi serta gw percepat goyangan pantat gw.
    “ooh…aahh…oohh.. aahhh…koko…aaahh…ooohhh…koo…”
    “wi…aku keluarrr”
    “samaa kooo”
    Pas batang gw juga akan muncrat, gw tarik batang gw serta gw muncrat di pantat dewi. Masih tetap gw gesek2 ujung batang gw dengan bibir meki nya tapi tidak berani ampe masuk, bsa hamil anak orang nih.

    Gw terduduk lemas di kasur gw. Dimuka gw, dewi masi nungging lemas. Mekinya terlhat terbuka serta berlendir bening. Lihat panorama ini, gw horny sekali lagi. Gw gesek2 mekinya pakai telapak gw dari belakang.
    “aaahhh…kokooo…. enaaakkk”, diluar sangkaan, dewi masi menginginkan sekali lagi. Gw gesek2 selalu sampai satu saat, dewi mulai bergerak cepat serta tubuhgnya mengejang. Pahanya lagi2 menjepit tangan gw. Gw biarin sampai ototnya mengendur.

    Gw terbangun. Gw simak dewi tidur telanjang di samping gw. Sesaat gw kaget, serta duduk saat itu juga. Mana anna? Gw check ponsel.
    “koko, saya ada butuh sebentar kelak balik sorean. Have fun ya ama dewi mmuachh”, catat anna di sms gw. Sedikit bingung gw bacanya.
    Nengok ke dewi, dewi tengah tidur tengkurap dengan kaki kiri sedikit naik hingga mekinya dapat tampak. Tokednya yang terjepit juga tampak menantang. Batang gw mulai minta disarungkan sekali lagi. Pelan2 gw deketin meki dewi serta gw elus2. Nyatanya tidak lama, mulai licin mekinya, gw terusin sampai dewi mulai mengerang. Gw tengok, dia masi teratur nafasnya.
    Perlahan-lahan gw angkat kakinya serta gw dorong batang gw.

    “aahh.. ko? ingin sekali lagi..? ”, dewi mengerjap2kan mata sembari lihat tempat gw.
    “iya wi, setelah anda seksi banget”
    “ayo ko…lanjutin”, sambut dewi sembari tutup mata.

    Dengan tempat ini, batang gw dapat lebih merasa bergesekan dengan dinding meki dewi yang begitu soft serta licin. Bertahan di style ini, gw remas toked dewi serta gw maini pentilnya keras2.
    “uuuuuuuhhhhhh…. kokooo…dewi ingin dapet lagiiiii….. kokoooo…. aaaahhhh”
    “sama sayang…koko juga…. ”
    Semakin semagat gw pompa, toked putih dewi terguncang2 atas bawah.
    Tiba2 gw cabut batang gw buat dewi kaget.
    “loh kok? ….. aaakkkhhhh kokoo…”, ucapan dewi berhenti saat gw balik dia serta gw isep pentilnya.
    “kokooo…teruuuussss…mau dapetttttt”
    Dengan satu pergerakan panjang, gw jepit pentil nya smentar jari beda di toked satunya. Gw tarik ke atas bersamaan gw tusuk batang gw serta gw goyang sedikit kasar.

    “aaaahhhh kokooooo….. aaaaaakkkkkkkkhhhhhhhhhh!!!!!!!!! ”
    “aaaahh…dewiiiiiii”

    Ke-2 kaki dewi mengunci pantat gw. Gw muncrat di rahim dewi.
    Gw kaget serta berupaya lepasin pantat gw tapi kuncian kaki dewi buat gw rasakan angetnya mani gw sendiri di meki dewi. Gw pada akhirnya cabut batang gw serta keliatan dikit mani gw bercampur sama cairan nikmat dewi.

    Gw terbaring di kasur serta melhat dewi. Mata terpejam, toked putih bulat basah keringat naik turun, dengan pentil tegak ke atas. Turun ke bawah, bulu2 tidak sering meki dewi bergerak2 kecil tertiup angin AC.
    Gw deketin dewi serta gw fk dia. Sesudah sebagian lama, gw terlepas bibir dia.
    “kok anda ingin si ama saya? ”
    “abis koko jago katanya”
    “hah? Kata sapa? ”
    “anna”

    Terkesiap gw dengernya. Bermakna sepupu gw ini nakal juga yah.
    Lihat dewi yang masih tetap ngos2an, gw naik horni sekali lagi. Kesempatan ini gw fk dia sembari tangan gw remes2 tokednya. Sampai lama, gw tidak sentuh daerah mekinya.

    “kokooo…. aaahhhh…. gatelll…kokoooo…. aaaahhhh…. maauu u…. ”
    Karna gw yang uda ngilu bangt, tangan gw yang menukar batang, secara cepat, tangan gw menggesek meki dewi.
    “ssshhhhhhhhhhaaaahhhhh….. aaaaaaaaaaakkkhhhhhhhh!! !! ”, saat itu juga dewi orgasme sekali lagi..
    “aaaahhh…. hhhhhmmmm…mmmfff…aaahhh…kokoo nakall….. aaahhhh”
    Gw pelintir pentilnya serta gw peluk dewi. Tangan dewi mencari pantat gw serta meremas-remas. Bener2 tempat nyaman saat itu.

    Mendekati sore, dewi gw suruh bersih2 dahulu sebelumnya anna dateng.
    Anna dateng sore itu serta mereka meninggalkan rmh gw.
    Gw tidak sempat sekali lagi ketemu ama dewi. Kata anna, dewi kuliah diluar kota serta berita paling baru, dia telah merid. Thank you dewi untuk pengalaman sex sama anda.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu

    Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu


    849 views

    Perawanku – Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu, Aji adalah namaku, OB di salah satu perusahaan swasta kecil di Ibukota. Tiga bulan pertama ada karyawan baru yang masuk untuk bagian resepsionis. Namanya Dewi. Wanita cantik, tinggi kurang lebih 165cm, berat 50kg, bibir sensual, ramah, suka senyum, senang pakai rok mini dan sepatu hak tinggi, kulit bersih dan rambut sebahu.

    Suatu siang, aku sedang terburu-buru karena dipanggil Boss untuk menyiapkan sajian kepada tamu yang datang dari Kalimantan, tanpa sadar aku berpapasan dengan Dewi yang sedang berjalan sambil melihat hape tanpa memerhatikan jalan sehingga terjadi tabarakan tanpa sengaja antara aku dan Dewi. Tubuhnya tinggi bila dibanding wanita biasa kira-kira 170 cm plus sepatu, soalnya tubuhku juga sekitar itu, secara reflek aku memeluknya karena takut terjatuh. Dalam dekapanku terasa harum parfum yang membuat darahku berdesir mengalirkan hawa nafsu hingga keubun-ubun.

    “Duh, maaf mas Aji. Aku gak liat, ini sambil baca e-mail kerjaan dari bapak.” Ucap Dewi memelas.
    “Iya, Mbak Dewi gapapa. Aku juga lagi buru-buru dipanggil si bapak soalnya hehehe.” Jelas ku sambil pamit untuk ke ruangan bapak boss.

    Setelah itu kamipun kembali bekerja dengan kesibukan masing-masing dan tidak memikirkan lagi kecelakaan tadi. Kira-kira setengah jam sebelum jam kerja berakhir, aku hubungi dia lewat telephone untuk mengajak nonton dan kebetulan filmnya bagus sekali. Eh ternyata dia setuju kalau nontonnya hanya berdua saja.

    Selama dalam perjalanan ke tempat tujuan kami ngobrol ngalor-ngidul tidak karuan dan tertawa dan kutanya apakah dia sudah punya pacar? Dijawab baru putus tiga bulan yang lalu makanya dia memutuskan untuk pindah tempatku. Kupikir dia ini lagi labil dan kebetulan sekali aku mau mendekatinya.

    Setelah membeli karcis dan makanan kecil kami masuk ke dalam gedung yang masih sepi… biasanya juga sepi sih…. aku mengambil posisi di tengah dan boleh pilih tempat kata penjaganya.

    Sesaat filmpun dimulai… tanganku mulai menyentuh tangannya… dia masih membiarkan… Mulailah pikiran kotorku… kuremas secara halus…. dia hanya membalas dengan halus…. Kudekatkan wajahku ketelinganya… nafasku mulai masuk melalui lubang telinganya yang sedikit terhalang oleh rambutnya yang harum.

    Kuberanikan untuk mencium leher… dia hanya mendesah, “aaahhhhh……” kuarahkan ke pipi lalu ke mulutnya….. pertama kali dia menutup mulutnya tetapi tidak kuasa untuk membukanya juga karena aku terus menempelkan mulutku pada bibirnya…. “Ssssshhhhh……” Tanganku tetap meremas jemari tangannya lalu pindah ke leher dan sebelah lagi ke pinggang… lama kelamaan naik ke buah dada yang masih terbungkus oleh pakaian seragam kantor… lidahku mulai memainkan lidahnya begitu pula sebaliknya…. Ku perhatikan matanya mulai terpejam… jemarinya mulai agak kuat meremas tubuhku…. kami tidak memperhatikan lagi film yang sedang diputar.

    Aku raba kebagian paha…. tetapi terhalang oleh stokingnya yang panjang sampai perut… sudah tidak sabar aku untuk meraba kemaluannya… dia menarik tanganku agar jangan meraba barangnya… kuraba terus akhirnya dia mengalah…. kubisikan untuk melepaskan stockingnya, kami lepas semua permainan sejenak… hanya untuk melepas stocking yang dia pakai… setelah itu kembali lagi ke permainan semula…. kurogoh dengan tanganku yang kekar dan berbulu selangkangannya yang masih terbungkus dengan cdnya… tanganku mulai kepinggulnya. Ternyata dia memakai cd yang diikat disamping, kubuka secara perlahan agar memudahkan untuk melanjutkan kememeknya, yang terdengar cuma suara nafas kami berdua, sampailah aku kepermukaan pusar lalu turun kebawah, betapa kagetnya aku raba-raba ternyata bulunya hanya sedikit.

    Kulepas mulutku dari mulutnya dan bertanya, “Wi, bulunya dicukur ya?” Bukan jawaban yang aku terima tetapi tamparan kecil mendarat dipipiku… plak! Ku lanjutkan lagi…. sampai akhirnya film sudah selesai.

    Kubisikan lagi, “Saya ikatkan lagi ya, Wi.” Tidak dijawab, kuikatkan kembali, filmpun berakhir kita semua bubar. Melangkah dianak tangga ke tujuh, dia menarik aku lalu membisikan “Ji, talinya lepas….” buru-buru aku pepet samping kiri pinggulnya agar orang tidak menyangka.

    Turun lagi keanak tangga kesembilan eh dia bisikan lagi “Ji satunya juga, kamu sih, ikatnya nggak kencang”

    “Sory dech…” Kataku.

    Akhirnya dia menuruni tangga dengan merapatkan kaki dan memegang samping kiri roknya. Cepat cepat aku ambil motor sementara dia berdiri menunggu.

    “Sampai juga akhirnya…….” kita berdua hanya cekikikan saja.
    “Mau kemana lagi kita sekarang….” kataku
    “Terserah aja soalnya mau pulang males, lagi ribut sama mama.” Jawab Dewi singkat. Lalu kupercepat laju motorku menuju pondok tirta di Halim.

    Begitu sampai, langsung masuk ke kamar, ngoborol-ngobrol sebentar, lalu aku kekamar mandi untuk mencari kondom berwarna hitam yang selalu aku siapkan di dalam tas dan kembali lagi terus kuciumi dia sampai nggak bisa nafas. “Eeeggghhhhh……” sambil mencabut mulutnya, “Pelan-pelan dong, Ji.”

    Mulailah aku menciumi secara perlahan sambil membuka baju dan behanya.

    Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu

    Cerita Sex Terima kasih Untuk Keperawanan Mu

    Teteknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, putingnya mungil berwarna coklat gelap. Kuciumi teteknya, “Sssshhhhh……” sambil menjambak rambutku. Kumainkan lidahku di putingnya yang satu sementara yang satu lagi meremas tetek lainnya. “Ssssshhhhhh……. “, nafas yang memburu.

    Kuturunkan roknya lalu celana dalamnya dan kubaringkan ketempat tidur sambil terus menyusu, “sssshhh……ooohhh….. Ji…” Desah Dewi.

    Aku tak peduli dengan suara itu, dan benar saja bulu jembutnya hanya sedikit dan halus-halus lagi, kubelai-belai meski hanya sedikit, lalu kumainkan itilnya yang sudah basah, dia agak kaget.
    “Aaauuu, ahhhh…” ku perhalus lagi permainkanku, mau kumasukan jemariku kememeknya tapi, “Aaaaauu, sakit Ji!” Teriak Dewi. Lho anak ini masih perawan rupanya, pikirku.

    Kujilati terus pentilnya sambil kubuka seluruh pakaianku, tampaklah dua insan manusia tanpa benang sehelaipun, dia memperhatikan kontolku sejenak lalu tertawa, “Hahaha,” kenapa kataku, “Bentuknya lucu…” katanya polos sambil meremas pelan kontolku dengan tangan kirinya. Lalu pelan pelan ku geser pahanya agar merengang.

    Ku pasangkan kondom yang baru ku beli tadi pagi, harganya gak terlalu semahal yang lainnya, tapi kondom berbungkus hitam ini selalu jadi andalan untuk urusan ranjang. Setelah itu, kuatur posisi untuk siap menerobos lubang memeknya.

    “Eeghhh… egghhh….” belum bisa juga, dua kali baru kepalanya yang masuk, aku tidak kehilangan akal, kujilat terus puting susunya dan secara perlahan ketekan pantatku agar masuk seluruh kontolku dan “Ssssssshhhhhh… Eeeeggghhhh… Sssshhhh…” barulah masuk seluruhnya dan mulai kuayunkan secara perlahan sekali, “Sssssshhhhhh…. Ssssshhhhh… Aaakkhhhh….. Ji…..”
    “Ji……. “hanya itu suara yang terdengar, makin lama makin cepat ayunan pantatku dan kurasakan seluruh persendianku mau copot, “Sssssshhhhhh… Ooohhhh… My god…” Katanya.

    Aku hentikan permainan karena aku mau keluar jadi kuhentikan sesaat, eh dia malah membalikkan tubuhku, kuatur posisi kontolku agar pas dilobang memeknya dan bbbllleeess, masuk lagi kontolku dalam lumatan memeknya yang masih kencang. Dia menaikan dan menurunkan badannya, “Ssshhhh…. Sshhhh… Aahhhh…..” Mulut ku disumpalnya dengan susunya dan putingnya sudah menegang semua seperti kontolku yang menegang dari tadi.

    “Ssssshhh… Aaaaahhhhh…. Ooohhhhh… Sssssshhh…” lima menit kemudian, dia menjambak rambutku dan mejatuhkan tubuhnya ketubuhku. “Ji… Aaaakkkkkhhhh… Jiiiii… Sssshhhhh….” Rupanya dia mencapai klimaks, dan aku merasakan kejutan dari lubang memeknya seperti empot ayam.
    “Sssshhhhhh… Aaahhhhhh… Jiiiiiiiiii…” Pejuku nyemprot didalam liang memeknya kira-kira empat atau lima kali kejutan, untung pakai kondom kalau tidak bisa repot, begitu pikirku.

    Akhirnya kami berdua lemas dan bermandikan keringat. Sesaat tubuhnya masih menindih tubuhku dan kuciumi dia dengan mesra. Lalu dia menggeser ke kasur, kuambil sebatang rokok untuk kuhisap, ternyata dia ingin menghisap kontolku lagi.

    “Aaahhh…..”, sambil memijat-mijat kontolku… “Jangan dikepalanya…” kubilang
    “Emangnya kenapa??” Tanya Dewi.
    “Ngilu tau, he… he… he…”

    Kutanya secara perlahan,“Wi, hhmmm, cowok kamu dulu suka begini nggak?”

    “Nggak berani…” Jawabnya singkat sambil menyudahi hisapannya di kontolku.
    “Jadi ini yang pertama?” Tambahku.

    Dewi hanya mengangguk, aku tidak memperhatikan kalau dikontolku itu ada tetesan darah dari memeknya. Dia berjalan menuju kamar mandi, lalu berteriak kecil, “Aaauuuu!”

    “Kenapa Dewi?!” Tanyaku sedikit bingung.
    “Kencingnya sakit.” Jawab Dewi.

    Lalu kami mandi dan membersihkan badan berdua. Tanpa terasa sudah jam delapan tiga puluh, kami memesan makan malam dan disantap tanpa busana.

    Setelah santap malam kujilati lagi puting susunya sampai menegang kembali, aku meminta untuk mengulum kontolku tapi Dewi hanya menggeleng, kuraba memeknya juga mulai basah.

    Kubalikkan dia, kuarahkan kontolku keliang memeknya dari belakang, “Aaaauu…..” Teriaknya kaget dan terus kuayunkan daari pelan sampai begitu cepat.

    “Sssshhhhh… ssshhhhh… ssshhh… Enakkk Jiiiii…”

    Lalu dia minta aku berbalik dengan posisi terlentang sedang dia mulai menaki tubuhku sambil susunya disodorkan untuk dilumat lagi.

    Kuarahkan lagi tanpa melihat dimana posisi lobangnya dan bless, dia mulai mengayunkan tubuhnya.

    “Sssssshhhhhh… Sssshhhhh… Aaaahhhh… Ji…” Lima menit kemudian tubuhnya kembali mengejang dan “Aaaahhhhh……. Ji…” Sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Kini giliran aku yang tidak bisa bernafas karena tertutup rambut, kuhentakkan pantatku kuat-kuat dan kuayunkan pantatku terus lalu, “Ssssssshhhhhhh….. Dewiiii………” pejuku yang kedua keluar.

    Kami istirahat sejenak lalu mandi air hangat lagi dan kutengok jam tanganku sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Kuantarkan dia pulang kerumahnya dibilangan tebet timur.

    Keesokan harinya kami bekerja seperti biasanya, tetapi dia menghubungiku, “Ji, masih sakit kalau pipis. Tuh sampai tadi pagi juga sakit.”

    “Nggak apa-apa, tapi enak kan? Mau nambah?” Tanya ku menggoda.
    “Nanti ya…” Jawab Dewi singkat. Aku hanya tersenyum membaca pesan singkatnya.

    Semenjak saat itu aku secara rutin menyetubuhi Dewi, baik karena kemauan aku, atau karena libido Dewi yang sedang naik. Kita bahkan sempat beberapa kali melakukannya di kantor secara diam-diam bila memang nafsu sudah tidak bisa tertahankan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Selingkuh Dengan Tetanggaku

    Cerita Sex Selingkuh Dengan Tetanggaku


    848 views

    Perawanku – Cerita Sex Selingkuh Dengan Tetanggaku, Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD. Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.

    Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki. Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri.
    Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk menggeluti LSM yang ia ikuti.
    Cerita ngentot – Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah. Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.
    Cerita Mesum – Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya “besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku. Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.
    Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.
    Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil tersebut memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.
    Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, terdapat beberapa momen yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.
    Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian. Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang.
    Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku : “Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “
    “Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.
    “Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.
    Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”
    Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya ? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas dengannya.
    Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.
    Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi hp istri tetanggaku ini dari hp-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi
    “Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.
    Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.
    Kira-kira setengah jam kemudian, hp- ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya “Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.
    “Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.
    “Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat
    “Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.Cerita esex-esex
    “Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup. “Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
    “Saya nggak mau uang…” jawabku
    “Lalu apa..?” susulnya
    “Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.
    “Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”
    “Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam
    “jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas
    “Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
    Lama dia tidak menjawab…
    Dan akhirnya…
    “Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah
    “Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.
    Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi. Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan degdegan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah
    “Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya
    “Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya
    “Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.
    “Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.
    “Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.
    Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata “Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.
    Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya
    Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata
    Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.
    Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya “Euh….euh….”
    Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh bh yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait bh hingga bh tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.
    Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buah dada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
    Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulit halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya .
    Buah dada sekat dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..
    “Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt… hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya
    Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya.
    Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.
    Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah.
    Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.
    “Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar. Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.
    Aku mulai menanggalkan baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan cd yang menghalangi keindahan vaginanya.
    Lalu kutanggalkan cd yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu
    Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian.
    Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering
    “Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin
    kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.
    Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….
    ”Aaahh….ohhh”
    Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu “Aahhh… ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan
    Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan “Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.
    Jempol tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.Cerita sex Hot Terbaru
    “Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…”
    jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…
    Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang
    “Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa . Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.
    Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.
    Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini. Aku berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.
    “Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya
    Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….
    Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik
    “Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah
    aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.
    Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.
    Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badanku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.
    Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..
    “Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.
    Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.
    Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi. Cerita Onani
    “Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
    Aku takut. Bahwa pertahananku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat.
    Dia menjerit…
    “Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”
    Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…
    Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan.
    Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.
    Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’
    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…”
    dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak- beliak menahan nikmat yang tak terkira
    Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih tubuhku.Cerita Orgasme
    Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.
    Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu “ Ouh… hekss….heks…heks…”
    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
    “Aaaaaahhhhkkkks……….”
    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di
    dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.
    “ohh….” Keluhku.
    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku
    Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata “Sudah sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku. Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.
    Kedua tanganku memeluknya dan melet
    kkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat.Cerita malam pertama 
    “Ouhhh…ouhh…”
    Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan- gesekan ini memberikan kenikmatan- kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.
    Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya. Cerita Bokep ABG
    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…”
    dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.
    Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu “ Ouh…hekss….heks…
    heks…”
    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
    “Aaaaaahhhhkkkks……….”
    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di
    dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.Cerita Ml sange
    “ohh….” Keluhku.
    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.
    Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.
    Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas “Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.
    Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
    Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin puting susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.
    Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya .
    Dan Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
    Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek- gesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.
    Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat terdengar saling bersahutan
    “Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…”
    dengusku..
    “Auh…auh…makasih
    Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
    Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan
    Plok…plok…plok…
    Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras
    Plok…plok…plok…
    Dan akhirnya mulutku mulai meracau..”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”
    Dan dia juga meracau sambil menarik- narik tubuhku dengan keras “ Ayo.. pak… bareng… bareng…”
    Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme.
    Badanku dan badannya melenting dan menjerit
    “Aaaaahhhh….”
    Dan …cret…cret…cret sperma kentalku terpancut beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.
    Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya.
    Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.
    Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah. “Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh…
    benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku. Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.
    “Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…Cerita Porno 2016
    Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”
    “Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.
    Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi di luar apakah ada orang.
    Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik
    “Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
    Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.
    Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi- sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Cerita Sex
    Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat.
    Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur. Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan- jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.
    Pada saat aku duduk di ruang tamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku. Lalu dia bertanya “Ada Ibu ,
    Pak ?”
    “Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.
    “Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.
    “Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.
    Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka, akupun bertanya padanya “Ada perlu apa, ke Ibu ?”
    “Biasalah… Pak, keperluan perempuan…, saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap- siap… karena hari ini suami saya pulang…”Cerita Sek Indo
    “Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”
    “Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.
    “Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil menghampiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu. Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata “Ihh, nekad..!” “Habis…, udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas
    “Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal- sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.
    “Kita main disini saja, di ruang tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.
    Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.
    “Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.
    “’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut ketahuan…….”
    Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.
    Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel.
    Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.
    Nafas kami berdua semakin tersengal- sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan cd-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.Cersexgam2016
    Kusisipkan jari-jariku dari pinggir cd yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok- obok permukaan vagina yang semakin memacu gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah.
    Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak keluar.
    Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.
    Sementara jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelinjang hebat, kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan
    “Uuhhhhh……”
    Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocok liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras
    Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi. Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish dengan memperoleh kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.
    Aku mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.
    Di dalam kelelahannya, tetanggaku memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhnya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.
    Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan nikmat..
    ”Uhhh…”.
    Jilatannya begitu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih nikmat. Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu “Akhhhhs…”
    Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku. Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas. Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.Cerita Dewasa Sange Berat
    Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras.
    Menyadari itu tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Sebagaimana yang sering terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.
    Gerakan oralnya semakin bevariasi membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.
    Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan cd-nya yang sudah sangat basah. Cd itu dimasukkannya ke dalam saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.
    Aku tahu apa yang dilakukannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.
    Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mngeluh “Uhhh…..”
    Gerakan penerobosan itu terhenti ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku.
    Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nikmat oleh vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syaraf nikmat yang ada pada seluruh permukaan kepala dan batang penisku. Secara perlahan pinggulnya berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan semakin melambungkanku.
    Semakin lama gerakan pinggulnya semakin bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju- mundur membuat batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan nikmat.Cerita ngentot memek tembem
    Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat sehingga penisku masuk sedalam- dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat .
    Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.
    Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.
    Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.
    Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap pencapaian orgasme berikutnya.
    Hingga akhirnya dia benar- benar terkulai lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan dia terkulai beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kupeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara perlahan kuremas- remas buah dadanya dari luar baju longgarnya.
    Setelah kurasakan tenaganya terkumpul, kuangkat tubuhnya agar berdiri bersamaan dengan tubuhku, namun kutahan agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya,
    Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu posisi doggy style sambil berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih bulat menggairahkan.
    Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku semakin bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan dorongan pinggulku.
    Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh pembuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan yang kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat kuat, kepalanya terdongak ke atas.
    Dengan jerit tertahan kembali dia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati cengkraman, jepitan dan kedutan- kedutan dinding vagina pada penisku. Setelah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.
    Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.Cerita sek abg gakau
    “Uuhhhhhhh………”
    Pada saat itu, aku merasa orgasme akan menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona.
    Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak terkendali.
    Beberapa saat sebelum aku meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah.
    Rasa takut yang datang tiba- tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan spermaku pun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian orgasme yang sangat mendebarkan dan membuat jantung ini serasa mau copot.
    Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku dan beberapa tetes. Kumasukkan penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting celanaku.
    Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang membanjir.
    Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak- anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.
    “Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.
    “Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….
    “Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti
    “Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula
    “Harus siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya basah oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.
    “Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.
    Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata “Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil menunjuk bagian depan celanaku.
    “Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong. Kejadian itu betul-betul mendebarkan, namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta dengan tetanggaku. Dan petualangan kamipun berlanjut, asalkan tidak ketahuan istriku dan suaminya.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Mesum Dengan Tetangga

    Cerita Sex Mesum Dengan Tetangga


    848 views

    Perawanku – Cerita Sex Mesum Dengan Tetangga, Malam semakin larut jam dinding menujukan pukul 23.30.mata ini tak bisa rasanya untuk terpejam membayang kan wajah mbak Anun yang cantik,dengan toket yang membusung yang ingin rasanya aku selalu meremas toket tersebut.tapi malam ini aku hanya sendirian gak ada temen bahkan tetangga idolaku juga gak ada..Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpi-mimpi indah bersama mbak Anun..

    Matahari tlah terbit,aku terbangun oleh gaduhnya suasana didepan kontrakanku..kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku untuk sekedar mengetahui, kucoba untuk mengintip dari celah gorden kaca depan,ternyata mbak anun baru datang..dan eh siapa itu..oo ternyata teman mbak Anun..

    Aku kembali ketempat tidurku,baru beberapa langkah ..pintu diketuk seseorang “ ardi..ardi kamu sudah bangun.?” Suara itu tak lain adalah suara Mbak Anun. “iya ..Mbak.” kataku kemudian aku melangkah kedepan pintu dan kubuka pintu .” ada apa mbak?”kataku “ kamu hari ini ada rencana mau jalan gak?” katanya..”kayanya gak ,mbak..kenapa” kataku, “ bisa temanin kami gak..itu temanku mau ngajak jalan-jalan keLoksado..”katanya, “kapan, hari ini?”kataku..”tahun depan..ya hari ini lah..rencananya kami mau nginap disana”katanya lagi sambil tersenyum.” Ok ..aku mandi dulu ya mbak..”kataku..”ya sudah kami tunggu kamu..jangan lama-lama “ katanya” ok mbak..”kataku sambil berlalu.

    Setelah semua siap kami berangkat menuju tempat wisata Loksado,di perjalan kami hanya bertiga aku nyetir dan mbak anun dan temannya duduk diibelakang .mereka asik bercanda dan pembicaraan mereka mengarah pembicaraan sex..aku hanya senyum-senyum aja melihat tigkah laku mereka..kadang-kadang mbak Anun tersenyum padaku..o iya nama teman mbak Anun ini Nita..orangnya gak kalah cantiknya sama mbak Anun ..toketnya lumayan gede tapi yang bikin berbeda sama mbak Anun adalah pantatnya yang besar,sesekali aku melirik dari kaca ..pikiranku sudah kemana-mana memikirkan apa yang akan terjadi di sana.

    Satu jam sudah perjalan menuju Loksado akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut..dan langsung memesan kamar peginapan yang ada disana.”mbak , mau berapa kamar..dua?kataku..
    saja gak papakan..?”katanya “gak papalah..malah aku senang..”sambil tersenyum..terus aku ngambil kunci kamar ,,dan masuk kamar yang sudah tersedia diikuti oleh mbak anun danmbak nita..kubuka pintu kamar dan memasukan barang bawaan kami..mereka langsung merebahkan diri di kasur yang empuk..” eh cape banget nih di, mau gak pijitin aku” kata mbak anun..”boleh, apanya yang dipijit..mbak..?” kataku “punggunku rasanya pegel banget di “ katanya sambil membuka baju nya..dan kini dia hanya pakai BH..”ok ..mbak..” aku mulai memijit dari pundaknya..pijitannku kulakukan sebaik mungkin “ ooh di pijitanmu enak banget ,,rasanya urat-urat pada pundakku yang tdi tegang sudah rada enakan,di kalo Bhnya ngalangin pijitan kamu ..buka aja .gpp kok”katanya..
    dengan cepat kelepaskan bhnya dari tubuh mbak anun..dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun.sesekali tanganku menyentuh pinggiran gundukan gunung kembar yang
    masih padat dan kencang..”eeh ardi tangan kamu nakal,ya..”katanya manja..”tapi suka kan mbak” kataku..dan tanganku masih memijat punggungnya..”iya sih abis pijitan kamu enak bgt ,di”
    “mau yang lebih enak lagi ya mbak?” kataku dan tanganku sudah ada di gundukan kembar itu dan sambil meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut dia”ooh di enak bgt remasan kamu..ooh di terus di “rintihnya..kemudian dia membalikanbadan dan telentang dantampaklah bukit kembar yang mempesona di hadapanku dan langsung saja kulumat gundukan itu dan diapun mengelinjang ” ouuh di ..lumat terus isep yang kecang di..ouuhh nikmat banget .”mulutku kuturunkan kebawah dan akhirnya sampai kesela-sela selangkangannya..dan mulai kujulurkan lidahku diantara belahan memeknya yang bersih..”ouuhhh..diii….nikmat baget ya terus terus dii jilat terus ..ya yang itu di nikmat banget…ouuhh…oouughh….dii…aku hmapir gak tahan dii aku mau keluar…”tubuhnya mengejang ngejang…dan akhirnya..menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya dan membasahi muka ku..dan dengan besemangat aku jilat sampai licin cairan itu…” ouuh di..nikmat banget,kamu pintar sekali menjilatnya..” katanya tersenyum..
    Mbak nita yang dari tadi memperhatikan kami hanya senyum-senyum.

    dan akhirnya dia mendekat kekami dan dia melepaskanseuruh pakainanya sampai bugil..dan ak terpana akan bodynya yang aduhai..”boleh aku ikutan” katanya” gabung aja ta..”kata mbak anun..” di sekarang giliran kamu..langsung saja mbak anun meraih kontolku yang sedari tadi sudah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tak ketinggalan biji nya dijilat dan di emutnya..”oohhh mbak ..enak bgt “aku hanya bisa terpejam meninkmati jilatan dan isapan mltnya..dan mbak nita sekarang sudah ada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya di hadapan mukaku dan langsung saja kuisep dankujilat memek itu…oohh dii…enak bgt nikmat bgt dii…oohhh..terus di” mbak nita meracau..”mbak..memek kamu enak banget,ooh “ memek itu terasa legit dan aku menjilatnya samapi puas …” di..aku gak tahan lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di..” kata mbak Anun..aku merubah posisi sekarang aku telentang dan mbakanun siap mengangkagi aku dan menuntun kontolku ke lobang kenikmatannya dan akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu.”uoohh di nikmat …punyamu keras banget di..dia sambil menaik turunkan tubuhnya..dengan cepat dan sesekali dia gayangkan dan terasa kontolku terputar-putar, tak lama kemudian dia mengejang tubuhnya kelojotan kaya cacing kepanasan “ di aku gak tahan lagi..mau keluar dii.. uooohhhgg nikmat ..di terasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku..sementara itu aku masih asik mengisap memek mabak nita.”

    Di sekarang giliranku ,sodokan punya kamu di aku sudah gak tahan nih..”mbak anun tergolek lemas di samping kami..dan mbak nita siap menerima sodokanku dengan gaya nungging..dan kuarahkan kontolku ke lobangnya dan “ bless” masuklah semua kedalam memeknya dan mulai ku genjot secara pelan pelan dan sesekali ku goyangkan kontolku dalam “ oohhh di..nikmat banget…kontolmu bisa bergerak dalam memekku..oggghhhh nikamat iya terus di sodok yang kencang..”memek mbak juga nikmat banget..”kataku..tidak berapa lama” dii..aku sudah mau keluar..di kamu masih lama kah.” Katanya” iya, mba tapi kalo mbak mau saya keluarin sekarang ayo juga” ok di kita bareng keluarnya ya…” he eh mba” sodokanku kupercepat “ di..sekarang dii…ooohhhggghhh…aku keluar..nikmat di..ouuhhh “ terasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu” iya mbak sebentar lagi sodokanku semakin kupercepat dan akhirnya” oooohhhhgg mbak aku mau keluar.di keluarin dimana mbak..?”

    “Di luar aja di..aku ingin minum peju kamu” katanya..dan kucabut kontolku dari dalam memeknya dan dia langsung mengulum dan mengisap dengan buasnya..” iya mbak…aku keluar..croot croot dan tumpahlah pejuku dalam mulautnya dan ditelannya sampai habis..” peju kamu enak banget di..banyak lagi..sampai luber di mulutku..”katanya sambil terus sibuk menjilat sisa mani yang masih ada sampai bersih..

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Cewek Kampus

    Cerita Sex Cewek Kampus


    848 views

    Perawanku – Cerita Sex Cewek Kampus, Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Bandung, dan aku paling senang nongkrong di warung Indomie depan kampus. Suatu hari saat aku sedang nongkrong, temanku Erick datang ke warung itu, so aku langsung menyapanya dan ternyata Erick tidak seorang diri, ada beberapa teman wanitanya di luar sedang menunggunya.

    Yang kutahu teman wanita tersebut bernama Siska (pacar Erick), dan salah satu diantaranya sangat kukenal, namanya Caroline, soalnya dia (Caroline red) sering main ke kost-ku (Caroline sering menemani Siska kalau main ke tempat Erick). Erick kebetulan satu kost denganku. Erick ke warung Indomie itu hanya mau mencariku karena kunci kamarnya di titipkan kepadaku jadi kuberikan kuncinya, nggak tahu kenapa Erick balik ke kost cuma berduaan dengan siska pacarnya, sedangkan Caroline menunggu di warung itu bersamaku.

    Saat kusadari bahwa Caroline sedang sendirian, maka kupanggil dia masuk ke dalam warung, maklum sekarang musim hujan dan angin malam rasanya dingin sekali. Anehnya Caroline menurut saja saat kuajak masuk ke dalam, sepertinya dia lagi kesel di tinggal oleh Siska dan Erick. Karena aku sedang makan Indomie, jadi sekedar basa-basi kutawari dia, dan dia tidak menolak tawaranku, akhirnya kita makan Indomie semangkok berdua. Untung saja aku sengaja memesan Indomie yang ukuran dobel jadi tidak terlalu nyesel kutawari dia soalnya waktu itu aku dalam keadaan lapar sekali dan lagi pingin makan Indomie.

    Aku tidak tahu sebab musababnya, kulihat Caroline sangat kesel nungguin Erick dan Siska. Didorong oleh rasa penasaran, aku bertanya pada Caroline, “Kok elo nggak di ajak sih ama Siska dan Erick, kan tadi perasaan elo bertiga dari kampus, tapi sekarang elo kok ditinggalin? emangnya kenapa Lin?”
    Caroline menjawabnya sambil menggerutu, “Ya gitulah kalo udah nggak ketemu seminggu, biasalah si Erick pasti minta jatah…”
    Aku pun ketawa ngakak, “Lah emang harus gitu Lin, kalo si Erick balik ke jakarta?”
    “Iyalah, kan namanya juga cinta”, bisik Caroline menimpali.

    Kupandang wajah Carorile yang duduk di depanku sambil ngobrol, dan bagian yang sering kuperhatikan dari wajahnya ialah bibirnya yang sensual dan super tipis. Tiba-tiba my little jacky langsung bangun dan berdiri seolah-olah ingin menikmati kuluman bibir Caroline yang sensual dan super tipis kemerahan, cuma kupikir itu hanya khayalanku saja. Akhirnya aku berusaha menenangkan Caroline dengan berbagai macam cara, tahulah aku pekerjaan yang paling membosankan ialah menunggu.

    Sesaat kemudian, Caroline sudah bisa tenang dan dia sudah berada di dadaku tetapi tanpa kusengaja ketika aku menghembuskan nafasku ternyata kena ke telinga Caroline, tiba-tiba Caroline langsung tegang dan seakan-akan menahan beban yang berat, sambil menegangkan kaki dan menarik kepalaku supaya bisa dicium, cuma karena di tempat ramai, aku mengelak padahal aku sudah kepingin, karena penasaran ingin menciumnya dan my little jacky juga sudah berdiri, akhirnya otak mesumku keluar semua dari kepala. Caroline kuajak ke kost dengan alasan nyusul ke tempat Erick dan Caroline menanggapi ajakanku dengan antusias.

    Ketika sudah sampai di kost-ku, aku bilang ke Caroline, gimana untuk sementara Caroline menunggu di kamarku dulu sembari aku melihat keadaan kamar Erick, apakah aman untuk diganggu atau tidak. Kuberikan kunci kamarku pada Caroline dan Caroline hanya menunggu di kamarku saja.

    Pada saat aku mau melihat kamar Erick, kembali otak mesumku bekerja, dan kesempatan itu kugunakan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dari ujung rambut sampai ke ujung kaki dan tidak ketinggalan si jacky juga kubersihkan hingga mengkilat. Akhirnya aku balik lagi ke kamar dengan alasan sepertinya Erick dan Siska tidak bisa diganggu, jadi gimana kalau kita tunggu saja di kamar nggak usah keluar, kita nonton film atau main play station? Caroline hanya bisa mengangguk.

    Karena aku tahu Caroline gampang sekali dirangsang, aku berusaha mendekatinya lagi dan menghembuskan nafasku ke telinganya, dan memang benar Caroline mengerang seperti orang yang sedang mengangkat barbel 100 kg, disitu aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, bibirnya yang super tipis dan sensual merona sudah menunggu pagutan bibirku, kulumat habis bibirnya, tanganku juga bergerilya seperti jenderal Sudirman bergerilya di hutan-hutan. Pelan namun pasti kubuka tali BH-ya dan kancing bajunya, Caroline masih mengerang berkelonjoton saat lehernya kuhisap dan sekarang aku sudah mulai mengisap payudaranya yang indah menawan.

    Nafsuku sudah tidak dapat kukendalikan lagi, akhirnya kubuka celanaku dan celana dalamku, dan kuarahkan si jacky ke dalam mulut Caroline. Gila… ternyata Caroline seorang yang liar dalam bercinta, tanpa menungguku dia sudah langsung mengulum batang kemaluanku dengan ganasnya. Sekarang gantian aku yang di buat berkelojotan olehnya.

    “Oohhh… aaagghhh… Linnn… lagiii… enaaakkk banget Linn… teruuus..” erangku saat merasakan nikmatnya hisapan Caroline di batang kemaluanku. Betapa nikmatnya dikala batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya dan ditarik keluar lagi. Hangat lidah Caroline sampai ke ubun-ubunku. Kucoba mengimbangi permainannya. Aku berganti posisi menjadi 69, aku di bawah dia di atas.

    Gila… bulu kemaluannya yang hitam dan halus pertanda bahwa bulu kemaluannya itu tumbuh secara alami tanpa di gunting ataupun dicukur. Aku bisa mencium bau yang semerbak khas Caroline dari liang kewanitaannya yang sudah basah, dan yang ada tambah kujilati bibir kemaluannya yang berwarna merah jambu tersebut dengan rakusnya. Terlihat Caroline nampak semakin berkelonjotan, dan dia berkata dengan setengah tertahan, “Ndre.. masukin dong.. udah nggak tahan nih… cepet atuh Ndre..” Tanpa menunggu lagi aku langsung berganti posisi dengan menggunakan doggy style.

    “Pletak… pletok..” pantat Caroline beradu dengan badanku. Caroline semakin teriak tak karuan dan akhirnya Caroline berkata, “Ndree.. aku udah mau keluar nih, gimana dong?” Mendengar seperti itu aku cuma bilang, “Sabar Linn.. kita keluarin sama-sama, aku juga udah mau keluar..” Tenagaku kukeluarkan semuanya, iramaku tambah cepat, dan akhirnya aku keluar. “Ayo Lin keluarin.. aku sudah keluar nihhh…” Spontan Caroline kejang dan tangannya menahan tanganku sambil berteriak manja, “Aaakkhhh… Ndre aku juga keluarrr.. akkhhh… ogghhh… argghhh… nikmatnya…” Akhirnya aku dan Caroline sama-sama terkulai lemas di tempat tidurku tapi tanpa sepengetahuanku kepala Caroline sudah ada di depan kejantananku, ingin menjilat lagi kemaluanku. “Auhhh… aaagghhh..” nikmatnya Caroline.

    Setelah batang kemaluanku dijilat bersih, Caroline berkata kepadaku, “Andre makasih ya atas kehangatannya… kan malam ini dinging banget, belum lagi angin Setia Budi sering buat orang sakit..”
    Akhirnya kupeluk Caroline dengan erat, dan kami tidur bersama tanpa mau tahu apakah Erick dan Siska akan mencari Caroline.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Enaknya Ngentot Dengan Pacar Kakakku

    Cerita Sex Enaknya Ngentot Dengan Pacar Kakakku


    848 views

    Perawanku – Cerita Sex Enaknya Ngentot Dengan Pacar Kakakku, Dimulаi dаri hubungan asmaraku bеrѕаmа Ami уаng tеruѕ bеrlаnjut dеngаn mеѕrа, аku jugа berhasil merajut hubungan gelap dengan kakanya si Meli. Suаtu hаri аku mеnсоbа untuk реrgi mаin ke rumah Ami.

    ing tоng”, “Ami…? Ini аku Putra”,

    “Eеh ѕауаng, tumbеn kаmu mаin kеrumаhku, уееее”, iа lаngѕung mеmеluk ku dаn mеnсium рiрiku,

    “kаn kаmu ѕudаh ѕеring mаin kеrumаhku, ѕеkаrаng аku lаh уаng mаin kеrumаhmu dоng, hеhе…,

    “Mаkаѕih kаmu udаh mаu kеѕini ѕауаng, tарi аku gаk biѕа lаmа, kаrеnа hаbiѕ ini mаu kеluаr ѕаmа kеluаrgа.”

    “Oооh, уа udаh аku рulаng аjа уа Bеb”,

    ‘jаngаn рulаng dulu dоng, kаmu diѕini аjа, kеbеtulаn kаkаk Meli gаk ikut kоk, kаmu tunggu ѕini ѕаmа kаkаk аku уаh”. Lаlu tеrlihаt оrаng tuаnуа kеluаr, аku ѕеmраt bеrѕаlаmаn dаn mеrеkа mеngаjаk Ami bеrаngkаt реrgi.

    “Kаmu tunggu dirumаh уа, аku ngаk lаmа kоk”,

    “Iуа, hаti-hаti уааа”. Kеmudiаn mеrеkа bеrаngkаt.

    Aduh аku jаdi bingung, mаѕа аku hаruѕ mеnunggu diѕini dеngаn kаkаknуа? Hufft рikirku.

    Sааt аku mаѕuk, аku kаgеt, tеrnуаtа kаkаknуа Ami itu ѕеоrаng mаhаѕiѕwi саntik !

    “Eееh, kаmu раѕti расаrnуа ѕi Ami уа, kеnаlin аku Meli, kаkаknуа”,

    “Hmmmm… iуа kаk, аku Putra

    “Mаѕuk аjа, аnggар аjа rumаh ѕеndiri”. Lаlu аku mаѕuk kеdаlаm, bаru kuѕаdаri tеrnуаtа kаkаknуа ini ѕаngаt саntik, араlаgi iа mеmаkаi rоk mini dаn tеnktор kеtаt,tеntu ѕаjа bеntuk buаh dаdаnуа ѕаngаt jеlаѕ tеrраmраng.

    Sаmbil mаlu-mаlu аku mаѕuk dаn duduk dikаrреt ѕаmbil nоntоn tv.

    “Put, ini аdа minumаn, diminum аjа уа”,

    “iуа mаkаѕih kаk”. Lаlu mаѕuk kеkаmаrnуа dаn kеmbаli dеngаn mеmbаwа buku.

    Iа kini bеrрindаh kеѕеbеlаhku. Kаk Meli lаlu tidurаn ѕаmbil mеmbаса buku, iа bеrѕаndаr раdа bаntаl. Aku уg ѕеdikit dibеlаkаngnуа biѕа mеlihаt lubаng diаntаrа buаh dаdаnуа, kini tеnggоrоkаnku mulаi kеring.Bеbеrара mеnit kеmudiаn tеlроn rumаh bеrbunуi, Kаk Meli рun mеngаngkаtnуа.

    “Hаlо? Adа ара Ami? Aра? Gаk рulаng ѕеkаrаng? Hhhmm… оkе оkе… iуа аku kаѕih tаu diа kоk, Hаti-hаti di ѕаnа уаh”.

    Aku уаng mеndеngаr реrсаkараn itu lаngѕung bеrрikir”Wаh ѕереrtinуа Ami gаk biѕа рulаng ѕеkаrаng.

    “Put, Si Ami kауаknуа gаk biѕа рulаng hаri ini, “Oооh, уа udаh… аku рulаng аjа уа kаk…”,

    “Jаngаn dоng Put, tеmеnin kаkаk dini уаh, аku tаkut ѕеndiriаn” ѕаmbil mеringik dаn mеlоmраt mеmbuаt buаh dаdаnуа hаmрir kеluаr.

    “Yа udаh kаk”, “gini аjа, kitа nоntоn film аjа уuk, kаkаk аdа film bаguѕ niih,”

    “Okе dеh kаk”

    Lаlu kаk Meli mеnуаlаkаn kаѕеt dаn mulаi mеmutаr film. Tеrnуаtа film уаng diрutаr itu аdаlаh film hаntu Indоnеѕiа уаng аgаk bеrbаu ѕеkѕ dаn сеwеk-сеwеknуа mеmаkаi Hоtраnѕ, kаrеnа аdа аdеgаn bеrсiumаn, Pаѕ аdеgаn аdа hаntu уg munсul tibа-tibа, kаk Meli kаgеt.

    “Wааааааааааhhh”, Tibа-tibа iа mеrаngkul ku, kurаѕаkаn buаh dаdаnуа mеnеmреl bаhuku.

    “Eееh mааf уа Put, аku kаgеt tаdi”,

    “iуа, gрр”. Tibа раdа ѕааt сеwеk уg аdа difilm itu tidurаn, dаn аdа lаki-lаki уg bеrаdа diаtаѕnуа,

    Kеmudiаn kаmеrа bеrрindаh kеbаwаh dаn hаnуа mеnаmрilkаn rаnjаng уg bеrgоуаng bеѕеrtа ѕuаrа dеѕаhаn.”Ahhhh… Ahhhh… Ahhhh…”

    “Kоk gini ѕih Put? Mеrеkа ngараin ѕih? Kоk kаmеrаnуа diрindаh”uсар kаk Meli

    “Yа kаn mеrеkа bеrhubungаn ѕеx kаk, уа ngаk bоlеh dirеkаm dоng”

    “уаhh аku jаdi ngаk tаu dеh”,

    “mаѕа kаkаk gаk tаu? Putra аjа tаu ара уg mеrеkа lаkukаn”, Jаwаbku Pеdе”

    “Ngаk tаu Putra аѕli, еmаng ара уg mеrеkа lаkuin ѕih?”, Lаgi-lаgi аku bеrtеmu реrеmрuаn роlоѕ уg ѕiар dinikmаti tubuhnуа.

    “Gimаnа kаlо Putra рrаktеkin аjа kаk? Tарi ѕаmа kаkаk уа,”jаwаbku tеrtаwа

    Hhhhhmm…”tеrdеngаr ѕuаrаnуа ѕаmbil bеrрikir

    “Okе dеh Putra уuk kitа kеkаmаr. TV рun dimаtikаn dаn kini аku udаh ѕiар bеrаkѕi.

    “Kаk соbа tidurаn dеh di аtаѕ kаѕur”

    Lаlu tаnра bаѕа-bаѕi аku рrаktеr mеnсium bibir ѕеxуnуа kаk Meli, lаlu ku сium I lеhеr, ѕаmbil ku еluѕ-еluѕ раhа muluѕ miliknуа.

    “iih Putra gеli аhh… hаhаhа”diа tеrtаwа kееnаkаn

    “ini mаѕih аwаlnуа dоаng kаk, kаkаk bеlum tаu kаn kеnара rаnjаng difilm tаdi bеrgоуаng?”,

    “iуа Put, tеruѕin dоng”,

    Okе ѕеkаrаng kаkаk bukа bаju nуа уаа”. lаlu iа mеnuruti реrminаtааnku, еntаh kеnара сеwеk ini tidаk аdа реmbеrоntаkаnnуа, раdаhаl аku tidаk mеmрunуаi ilmu hiрnоtiѕ ѕаmа ѕеkаli. Iа mеlераѕ tаnktор dаn rоk mininуа.

    Tеrlihаtlаh tubuh indаh miliknуа, kulihаt tubuhnуа уg рutih muluѕ tеrаwаt tаnра bulu ini ѕiар untuk diѕаntар.”рikirku

    Lаngѕung аku nаik kеаtаѕ nуа kini kumulаi mеrеmаѕ kеduа buаh dаdа bundаr milik kаk Meli, tеrаѕа раdаt dаn kеnуаl ѕеkаli,

    “Uuuh, Put, еnаk bаngеt rаѕаnуа.

    Lаlu Pеniѕku kini mеnеmреl di реrutnуа, Aku lаnjut mеrеmаѕ buаh dаdаnуа, kujilаt dаn kugigit реlаn-реlаn рutingnуа. Tеrnуаtа аir kеjаntаnаnku ѕudаh mеmbаѕаhi реrut kаk Meli уаng ѕеxу itu.

    “Hmmmm.. еnаk bаngеt Put, “Uuuuuuh”.Kutеruѕkаn mеmutаr dаn mеnjilаti buаh dаdа kаk Meli ѕереrti mеnjilаt Iсе сrеаm уаng lеzаt.

    Sudаh сukuр lаmа аku bеrmаin dеngаn tоkеdnуа, kini аku kеbаgiаn раntаtnуа, Kаrеnа аku mеmilih mеnikmаti lubаng раntаtnуа. Lаlu juаngkаt kеduа kаki kаk Meli dаn bеrѕiар-ѕiар mеmаѕukkаn реniѕku kеdаlаm lubаng аnаlnуа itu.

    “Siар уа kаk”. Kini реniѕku mulаi mеmаѕuki lubаng аnаl itu ѕесаrа реrlаhаn-lаhаn.

    “Puttt…. Ouuhhhh…Hhhhmmmm..”dеѕаh kаk Meli kе еnаkаn.

    “Enаkkаn kаk? lаlu аku gеѕеk lаgi аjа biаr tаmbаh nikmаt”. Aku mulаi mеmреrсераt gеrаkаn mаju mundurku didаlаm lubаng аnаl Kаk Meli, ѕаmbil ku rеmаѕ-rеmаѕ buаh dаdаnуа уаng kеbеtulаn kаmi bеrmаin роѕiѕi dоggу ѕtуlе

    Sеkаrаng rаnjаng ini mulаi bеrgоуаng. Adеgаn ѕеkѕ film itu ѕudаh bеrhаѕilku рrаktеkаn bеrѕаmа kаk Meli уаng mеndеѕаh tеruѕ-tеrѕuаn diаtаѕ rаnjаng.

    “Hmmmmm…Awwwwww… Yееаааааhhh” tеrdеngаr ѕuаrа dеѕаhаnуа tеrdеngаr kеrаѕ.

    Tеruѕ kuhаjаr аjа lubаng itu ѕаmраi аku mеrаѕа рuаѕ. Bеbеrара ѕааt kеmudiаn аku bеrhеnti mеnikmаti lubаng Anаlnуа itu.

    “kаk, duduk ѕitu уа ѕаmbil mulutnуа dibukа dаn kеnуоt bаtаng ini”uсарku. Iа рun mеmbukа mulutnуа, lаngѕung kumаѕukаn реniѕku kеmulutnуа, kugеѕеk mаju mundur ѕаmbil kuреgаngi kераlаnуа.

    Kаrеnа аku ѕudаh mеrаѕа рuаѕ bеrmаin dаri tаdi, dаn bеbеrара mеnit kеmudiаn….

    Crоооt… Crоооt… Crоооtt…!!!

    “Uuuuhhhh… аir mаni ku munсrаt di dаlаm mulutnуа”

    “tеlаn аjа kаk, еnаk lоh”рintаku.

    Tаnра bаѕа-bаѕi раnjаng lеbаr, kаk Meli mеngikuti реtunjukku dаn mеngоmеntаri аir mаni tеrѕеbut.

    Kоk rаѕаnуа аdа аѕin-аѕin gitu уа Put?

    Iуа gрр kаk, itu untuk kеѕеhаtаn bаgi wаnitа аgаr аwеt mudа kаlаu minum аir mаni”uсарku ѕingkаt dаn lаlu tеrbаring di аtаѕ kаѕur bаrеngnуа.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Fitri Butuh Penyaluran Dong

    Cerita Sex Fitri Butuh Penyaluran Dong


    848 views

    Perawanku – Saat aku sedang menonton tv dikamarku tiba tiba Tika keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju
    tidur yang tranparan , waooowww dia habis cuci muka dan bersih bersih siap untuk tidur, dikamar tidur
    kami memang ada tv dan kamar mandi dalammnya jadi kami dapat menonton tv dengan tiduran , saat ini Tia
    yang sedang tidur disampingku.

    Melihat tubuh Tia yang seksi aku sungguh horny, dengan mata tepejam aku mengajak Tia bicara.
    Lho kok udah tidur sih??tanyaku

    Dengan nada bergumam Tia hanya menjawab “Hmmmmmmm”

    Sambil membuka matanya dan tersenyum kecilnya, uhh membuat burungku semakin tegang tangannya sambil
    mengelus pipiku kemudia dia mecium pipiku
    “Tidur yang nyenyak yaa..” katanya perlahan.

    Lalu ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Tidur! Nah lho? Sial
    benar. Cuma begitu saja? Aku terbengong beberapa saat.

    “Tia!..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.

    “Umm.. udah maleem.. Tia ngantuk niih..”  Agen Obat Kuat Pasutri

    Kalau sudah begitu, percuma saja. Dia tidak akan bangun. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh
    pernyaluran. Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah.

    Begitulah Tia. Sebagai istri, dia hampir sempurna. Wajah dan fisiknya enak dilihat, sifatnya baik dan
    menarik. Perhatiannya pada kebutuhanku sehari-hari sangat cukup.

    Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat “hemat”. Nafsuku terbilang tinggi. Sedangkan Tia, entah
    kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks.

    Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Untuk
    pelampiasan, aku terkadang selingkuh dengan wanita lain. Tia bukannya
    tidak tahu.

    Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Nafsuku sulit ditahan. Rasanya ingin kupaksa
    saja Tia untuk melayaniku. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega.

    Kucium rambutnya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Tia. Siapa
    tahu dalam mimpi, Tia mau memuaskanku? Hehehe..

    Cerita Sex Fitri Butuh Penyaluran Dong

    Cerita Sex Fitri Butuh Penyaluran Dong

    Esoknya saat jam istirahat kantor, aku makan siang di Citraland Mall.
    Tidak disangka, disana aku bertemu dengan Andri, sahabatku dan Tia semasa
    kuliah dahulu.

    Kulihat Andri bersama dengan seorang wanita yang mirip dengannya. Seingatku, Andri tidak punya adik.
    Ternyata setelah kami diperkenalkan, wanita itu adalah adik sepupu Andri.

    Fitri namanya. Heran juga aku, kok saudara sepupu bisa semirip itu ya? Pendek kata, akhirnya
    kami makan satu meja.

    Sambil makan, kami mengobrol. Ternyata Fitri seperti juga Andri, tipe yang mudah akrab dengan orang
    baru. Terbukti dia tidak canggung mengobrol denganku.

    Ketika aku menanyakan tentang Joe (suami Andri, sahabatku semasa kuliah), Andri bilang bahwa Joe
    sedang pergi ke Surabaya sekitar dua minggu yang lalu untuk suatu keperluan.

    “Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Andri.

    Aku hanya manggut-manggut saja. Aku kenal baik dengan Joe, dan bukan hal yang aneh kalau Joe ada main
    dengan wanita lain disana.

    Saat Fitri permisi untuk ke toilet, Andri langsung bertanya padaku.

    “Van, loe ama Tia gimana?”

    “Baek. Kenapa?”

    “Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main cewek. Kok bisa ya akur
    ama Tia?”

    Aku diam saja.

    Aku dan Tia memang lumayan akur. Tapi di ranjang jelas ada masalah. Kalau dituruti nafsuku, pasti
    setiap hari aku minta jatah dari Tia.

    Tapi kalau Tia dituruti, paling hebat sebulan dijatah empat atau lima kali! Itu juga harus main paksa.
    Seingatku pernah terjadi dalam sebulan aku hanya dua kali dijatah Tia.

    Jelas saja aku selingkuh! Mana tahan?

    “Kok diem, Van?” pertanyaan Andri membuyarkan lamunanku.

    “Nggak kok..”

    “Loe lagi punya masalah ya?”

    “Nggaak..”

    “Jujur aja deh..” Andri mendesak.

    Kulirik Andri. Wuih, nafsuku muncul. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Joe. Karena nafsuku sudah
    sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.

    “Cerita doong..!” Andri kembali mendesak.

    “Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Andri kelihatan kaget.

    “Eh? Loe jangan macem-macem ya Van!” kecam Andri.

    Aduh.., kelihatannya dia marah.

    “Sorry! Sorry! Gue nggak serius.. sorry yaa..” aku sedikit panik.

    Tiba-tiba Andri tertawa kecil.

    “Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Oke, nanti sore kita ketemu lagi di sini ya? Gue juga di
    rumah nggak ada kerjaan.”

    Saat itu Fitri kembali dari toilet. Kami melanjutkan mengobrol sebentar, setelah itu aku kembali ke
    kantor.

    Jam 5 sore aku pulang kantor, dan langsung menuju tempat yang dijanjikan. Sekitar sepuluh menit aku
    menunggu sebelum akhirnya telepon genggamku berdering.

    Dari Andri, menanyakan dimana aku berada. Setelah bertemu, Andri langsung mengajakku naik ke mobilnya.
    Mobilku kutinggalkan disana. Di jalan Andri langsung menanyaiku tanpa basa-basi.

    “Van, loe lagi butuh seks ya?”

    Aku kaget juga ditanya seperti itu. “Maksud loe?”

    “Loe nggak usah malu ama gue. Emangnya Tia kenapa?”

    Aku menghela nafas. Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.

    “Mi.. Tia itu susah banget.. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Loe bayangin aja, gue selalu
    nafsu kalo ngeliat dia. Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon.

    Kan nafsu gue numpuk? Gue butuh penyaluran dong!

    Untung badannya kecil, jadi kadang-kadang gue paksa dia.”

    Andri tertawa. “Maksudnya loe perkosa dia ya? Lucu deh, masa istri sendiri
    diperkosa sih?”

    “Dia nggak marah kok. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”

    “Mana ada perkosa nggak kasar?” Andri tertawa lagi. “Dan kalo dia nggak
    marah, perkosa aja dia tiap hari.”

    “Kasian juga kalo diperkosa tiap hari. Gue nggak tega kalo begitu..”
    “Jadi kalo sekali-sekali tega ya?”

    “Yah.. namanya juga kepepet.. Udah deh.. nggak usah ngomongin Tia lagi ya?”

    “Oke.. kita juga hampir sampe nih..”

    Aku heran. Ternyata Andri menuju ke sebuah apartemen di Jakarta Barat.
    Dari tadi aku tidak menyadarinya.

    “Mi, apartemen siapa nih?”

    “Apartemennya Fitri. Pokoknya kita masuk dulu deh..”

    Fitri menyambut kami berdua. Setelah itu aku menunggu di sebuah kursi, sementara Fitri dan Andri masuk
    ke kamar. Tidak lama kemudian Andri memanggilku dari balik pintu kamar tersebut.

    Dan ketika aku masuk, si “ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Andri dan Fitri tidak memakai
    pakaian sama sekali. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu. Dua wanita yang cantik yang
    wajahnya mirip sedang bertelanjang.

    bulat di depanku.

    Mimpi apa aku?

    “Kok bengong Van? Katanya loe lagi butuh? Ayo sini..!” panggil Andri lembut.
    Aku menurut bagai dihipnotis. Fitri duduk bersimpuh di ranjang.

    “Ayo berbaring disini, Mas Ivan.”

    Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Fitri. Kulihat dari
    sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
    mempesona.

    Ukurannya lumayan juga. Fitri langsung melucuti pakaian atasku, sementara Andri melucuti akaianku
    bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan
    nafsuku yang bergolak.

    “Gue pijat dulu yaa..” kata Andri.

    Kemudian Andri menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Ohh.., kurasakan pijatan
    daging lembut itu pada kemaluanku. Rasanya benar-benar nyaman. Kulihat Andri tersenyum kepadaku.

    Aku hanya mengamati bagaimana kedua payudara Andri yang sedang digunakan untuk memijat batang penisku.

    “Enak kan, Van?” Andri bertanya.

    Aku mengangguk. “Enak banget. Lembut..”

    Fitri meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Dia
    membungkuk, sehingga kedua payudaranya menggantung bebas di depan wajahku.

    “Van, perah susu gue ya?” pintanya nakal.

    Aku dengan senang hati melakukannya. Kuperah kedua susunya seperti
    memerah susu sapi, sehingga Fitri merintih-rintih.

    “Ahh.. awww.. akh.. terus.. Van.. ahh.. ahh..”

    Payudara Fitri terasa legit dan kenyal. Aku merasa seperti raja yang dilayani dua wanita cantik.
    Akhirnya Andri menghentikan pijatan spesialnya.

    Berganti tangan kanannya menggenggam pangkal si “ujang”.

    “Dulu diwaktu pesta di rumah gue, kontol loe belum ngerasain lidah gue ya?” kata Andri, dan kemudian
    dengan cepat lidahnya menjulur menjilat si “ujang” tepat di bagian bawah lubangnya.

    Aku langsung merinding keenakan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian kurasakan hangat, lembut, dan
    basah pada batang kemaluanku. Si “ujang” telah berada di dalam mulut Andri, tengah disedot dan
    dimainkan dengan lidahnya.

    Tidak hanya itu, Andri juga sesekali mengemut telur kembarku sehingga menimbulkan rasa ngilu yang
    nikmat. Sedotan mulut Andri benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung
    kemaluanku dengan kuat.

    Enaknya tidak terlukiskan. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan
    sperma.

    “Mi.. gue.. udah mau.. ke.. luar..”

    Andri semakin intens mengulum dan menyedot, sehingga akhirnya kemaluank menyemprotkan sperma berkali-
    kali ke dalam mulut Andri. Lemas badanku dibuatnya.

    Tanganku yang beraksi pada payudara Fitri pun akhirnya berhenti. Andri terus mengulum dan menyedot
    kemaluanku, sehingga menimbulkan rasa ngilu yang amat sangat. Aku tidak tahan dibuatnya.

    “Aahh.. Andri.. udahan dulu dong..!”

    “Kok cepet banget keluar?” ledeknya.

    “Uaah.., gue kelewat nafsu sih.. maklum dong, selama ini ditahan terus.”
    aku membela diri.

    “Oke deh, kita istirahat sebentar.”

    Andri lalu menindih tubuhku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Nafasnya hangat
    menerpa wajahku. Fitri mengambil posisi di selangkanganku, menjilati kemaluanku.

    Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Kuraba-raba kemaluan Andri hingga akhirnya aku menemukan
    daging kenikmatannya. Kucubit pelan sehingga Andri mendesah perlahan. Kugunakan
    jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk
    mengorek liang sanggamanya.

    Desahan Andri semakin terdengar jelas. Kemaluannya terasa begitu basah. Sementara itu Fitri terus saja
    menjilati kemaluanku. Tidak hanya itu, Fitri mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga
    sekali lagi bulu kudukku merinding menahan nikmat.

    Kali ini aku merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja aku membalik posisi tubuhku,
    menindih Andri yang sekarang jadi telentang. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang
    kemaluanku.

    Andri mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. Seluruh batang kemaluanku terbenam ke dalam rahim
    Andri. Aku mulai mengocok maju mundur. Andri melingkarkan tangannya memeluk tubuhku.

    Fitri yang menganggur melakukan matsurbasi sambil mengamati kami berdua yang sedang bersatu dalam
    kenikmatan bersetubuh. Andri mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat
    mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.

    Kucabut batang kemaluanku dari vagina Andri, dan langsung kuraih tubuh Fitri. Untuk mengistirahatkan
    si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Fitri.

    Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Fitri mengerang keras. Kujilati dan kugigit lembut sekujur
    payudaranya, kanan dan kiri. Fitri meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu.
    Setelah kurasakan cukup merangsang Fitri, aku bersedia untuk main course.

    Fitri nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style. Vaginanya
    yang dihiasi bulu-bulu keriting nampak sudah basah kuyup.

    Kumasukkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya dengan pelan tapi pasti. Fitri merintih-rintih
    keras saat proses penetrasi berlangsung. Setelah masuk seluruh penisku, kudiamkan beberapa saat untuk
    menikmati kehangatan yang diberikan oleh jepitan vagina Fitri.

    Hangat sekali, lebih hangat dari milik Andri. Setelah itu kumulai menyodok
    Fitri maju mundur.

    Fitri memang berisik sekali! Saat kami melakukan sanggama, teriakan-teriakannya terdengar kencang.
    Tapi aku suka juga mendengarnya. Kedua payudaranya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan
    kami.

    Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan angsung
    kuremas-remas sepuasnya. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat
    Fitri semakin keras mengeluarkan suara.

    “Aaahh.. Aaahh.. Gue keluaar.. Aaah..” teriak Fitri dengan lantang.

    Fitri terkulai lemas, sementara aku terus menyetubuhinya. Beberapa saat
    kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.

    “Fit.. gue mau keluar nih..”

    Fitri langsung melepaskan kemaluannya dari kemaluanku, dan langsung mengulum kemaluanku sehingga
    akhirnya aku memuntahkan spermaku di dalam mulut Fitri, yang ditelan oleh Fitri sampai habis

    Aku berbaring, capek. Nikmat dan puas sekali rasanya. Andri berbaring di sisiku.

    Payudaranya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku. Fitri masih membersihkan batang
    kemaluanku dengan mulutnya.

    “Gimana Van? Puas?” Andri bertanya.

    “Puas banget deh.. Otak gue ringan banget rasanya.”

    “Gue mandi dulu ya?” Fitri memotong pembicaraan kami.

    Lalu ia menuju kamar mandi.

    “Gue begini juga karena gue lagi pengen kok. Joe udah dua minggu pergi.
    Nggak tau baliknya kapan.” Andri menjelaskan.

    “Nggak masalah kok. Gue juga emang lagi butuh sih. Lain kali juga gue
    nggak keberatan.”

    “Huss! Sembarangan loe. Gue selingkuh cuma sekali-sekali aja, cuma pengen balas dendam ama Joe. Dia
    suka selingkuh juga sih! Beda kasusnya ama loe!”

    Aku diam saja. Andri bangkit dari ranjang dan mengingatkanku.

    “Udah hampir setengah delapan malem tuh. Nanti Tia bingung lho!”

    Aku jadi tersadar. Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Setelah pamiit dengan
    Fitri, Andri mengantarku kembali ke Citraland.

    Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dengan mobilku. Di rumah, tentu saja Tia enanyakan
    darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kujawab saja aku habis makan malam bersama teman.

    “Yaa.. padahal Tia udah siapin makan malem.” Tia kelihatan kecewa.

    Sebenarnya aku belum makan malam. Aku lapar.

    “Ya udah, Ivan makan lagi aja deh.. tapi Ivan mau mandi dulu.” kataku
    sambil mencium dahinya.

    Tia kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Beli Obat Kuat Dapat Bonus Ngentot

    Cerita Sex Beli Obat Kuat Dapat Bonus Ngentot


    848 views

    Perawanku – Cerita Sex Beli Obat Kuat Dapat Bonus Ngentot, Aku adalah seorang wanita yang berusia 23 tahun yang mempunyai wajah lumayan cute dan mempunyai tubuh yang lumayan okey. Panggil saja saja aku Yani. Sebagai seorang wanita yang berasal dari keluarga pas-pasan dengan lulusan sekolah hanya sebatas SMA saja aku harus banting tulang untuk menggapai impianku.

    Aku sedari kecil memanglah sudah mandiri, aku sejak smp sudah mempunyai bakat berdagang. Sewaktu sekolah aku sudah mulai dagang, mulai dari jual kue sampai jual aksesoris yang aku buat sendiri. Aku mempunyai impian yang sampai saat ini belum terpenuhi, yaitu bisa merenofasi rumah orang tua. Aku adalah 2 bersaudara, kakak wanitaku sudah berkeluarga dan tinggal bersama suaminya.
    Aku tipe wanita yang menghalalkan segala cara untuk menambah pundi-pundi tabunganku. Aku tidak segan-segan memamerkan kemolekan tubuhku, bahkan jika pelangganku orang kaya aku rela disetubuhi. Apapun aku lakukan, yang penting aku produkku bisa terjual sekaligus aku mendapat uang tambahan dari luar produk jualanku.
    Profesiku kini adalah sebagai penjual kosmetik, parfum, obat perangsang, obat pepembesar payudara, obat kuat pria bahkan obat pembesar penis sekalipun aku jual. Pokonya komlit deh, hhe. Nah di situs dewasa ini aku ingin menceritakan kisah sex nyataku yang aku lakukan dengan seorang Pria yang lumayan kaya namun sudah beristri.
    Cerita sex ini terjadi 2 bulan yang lalu. Pada hari itu aku keliling dengan menggunakan motor maticku menuju suatu perumahan mewah didaerah bekasi. Dari pintu kepintu aku menawarkan produk yang aku jual kepada ibu-ibu komplek. Yah namanya juga perumahan mewah,pastinya pada hari itu produkku laris terjual. Kebanyakan ibu-ibu komplek membeli bedak,lipstick, dan parfum.
    Senang sekali aku rasanya pada hari itu. Namun hari itu ku belum puas dengan pendapatanku yang sebenarnya sudah melebihi targetku. Saat itu pukul 11 siang kebetulan sekali aku melihat seorang bapak-bapak yang gagah dan lumayan ganteng sedang mencuci mobil dihalaman rumahnya. Jika dilihat sekilas pasti dia adalah pemilik rumah.
    Karena nggak mungkin pria segagah dan seganteng itu seorang supir ataupun pembantu. Melihat pria itu aku-pun menghentikan motorku tepat didepan rumahnya,
    “ Selamat siang pak, boleh saya mengganggu waktunya sebentar, ” ucapku menyapanya sembari mendekatinya.
    Saat itu aku menggunakan rok diatas lutut dan menggunakan kemeja ketat yang memperlihatkan indahnya lekuk tubuhku. Oh iya ketika aku naik motor tentunya aku menggunakan jaket dan penutup rok yaitu semacam kain pantai agar kulitku yang putih mulus tidak tersengat matahari. Saat itu sebelum menawarkan aku melepas helm, jaket dan penutup rokku agar terlihat menarik,
    “ Oh iya mbak boleh saja kog, jangankan sebentar diganggu lama juga boleh, hhe…, ” ucapnya sembari melihat aku dari bawah sampai atas.
    Dalam hatiku berkata, wah ini kayaknya bisa jadi sasaran empuk nih, paling aku jika aku lihatin paha mulusku dia juga udah klepek-klepek, hha. Lalu,
    “Ah si bapak bisa aj deh, Oh iya saya mau…., ”
    Belum selesai aku berbicara dia sudah memotong perkataanku,
    “ Udah ngomongnya dilanjut nanti saja didalam, yaudah ayo silahkan masuk mbak kita ngobrol didalam, ” ucapnya dengan melihat tubuhku secara detail.
    “ Wah bapak ini baik hati sekali yah, yaudah pak saya ambil produk saya dulu ya, ” ucapku.
    “ Oh iya mbak silahkan, motornya masukin aja kesini mbak takut ada maling, soalnya lagi musim maling nih disini, ” ucapnya.
    “ Wah benar juga ya pak, terima kasih ya pak sudah mengingatkan saya, ” Ucapku lalu berlalu memasukan motorku kehalaman rumah bapak itu.
    Setelah aku parkirkan motorku, aku mengambil tas koper yang aku taruh dasbord depan motor maticku. Memang berat sekali koperku saat itu karena isinya seperti kantong doraemon, apa aja ada, hha. Aku angkatlah koperku menuju kerumah bapak itu,
    “ Wah berat kayaknya yah mbak kopernya, sini biar saya bawakan sampai ruang tamu, ” ucapnya sembari menuju kearahku.
    “ Udah pak nggak usah, saya udah biasa kog bawa koper sebesar ini, ” ucapku berbasa-basi.
    “ Udah sini aku bawakan, kasihan wanita secantik kamu bawa barang seberat ini, ” ucapnya sembari merebut koperku.
    “ Aduh bapak ini baik hati sekali yah, terima kasih ya pak, ”
    “ Udah yuk kita masuk, panas nih diluar, ” ucapnya lalu masuk keruang tamu.
    Saat itu akupun masuk keruang tamunya dengan mengikuti bapa-bapak gagah dan ganteng itu. Sampailah kami didalam ruang tamu,
    “ Silahkan duduk Mbak biar saya ambilkan minum dulu, tapi minuman dingina ja yah biar praktis, soalnya pembantu saya lagi cuti,hhe…, ” ucapnya sembari tersenyum.
    “ Benar-benar manusia yang berhati dewa bapak ini yah, sekali lagi saya berterima kasih banyak yah pak, hhe…, ” ucapku sembari tersenyum manis.
    “ Iya iya, terimakasihnya jangan banyak-banyak, yaudah saya ambilkan minum dulu yah, ” ucapnya sembari masuk kedapur.
    “ Iya pak, ” jawabku singkat.
    Saat itu sembari menunggu bapak itu mengambilkan minum aku melihat sekeliling ruang tamunya. Benar-benar mewah sekali rumahnya, bangunan rumah yang dan furniture yang ada dirumahnya benar-benar serba mewah pembaca. Gila, pasti dia kaya sekali. Beberapa menit aku menunggu bapak itupun kembali dengan membawa minuman,
    “ Ini mbak silahkan diminum, pokoknya kalau dirumah saya jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri, hhe…, ” ucapnya sembari duduk di sofa mewahnya.
    Saat itu kami duduk berhadap-hadapan namun terpisah dengan meja,
    “ Oh iya pak, hhe… jadi gini pak, saya mau menawarkan produk parfum dan obat khusus pria, hhe, ” ucapku sembari membuka koperku.
    “ Wah ini obat apa mbak, kog gambarnya alat vital pria sih, jangan-jangan obat kuat yah, hha.., ” ucapnya dengan entengnya.
    “ Hehehe… iya nih Pak, Oh iya perkenalkan nama saya Yani pak, ” ucapku meperkenalkan diri.
    “ Oh mbak Yani namanya, nama saya Arie Mbak, O iya opanggilnya mas aja dong jangan Pak, emangnya saya tua banget yah, ” guraunya.
    “ Nggak kog pak, eh mas deng, mas masih perkasa dan ganteng kog, apalagi kalau beli produk saya, pasti mas Arie tambah perkasa dan disayang istri deh, hhe…, ” ucapku mulai mengeluarkan jurus salesku.
    “ Mbak ini bisa saja deh, hhe… oke aku beli, tapi kalau beli produk nggk dicoba saya nggak bisa tahu khasiatnya dong, ” ucapnya sembari melirik kearah pahaku.
    Saat itu aku sengaja membuka lebar pahaku agar dia bisa melihat paha bhakan celana dalamku. Aku yakin mas Arie bakalan sangek kalau ngelihat paha mulus dan gundukan vaginaku yang menyembul dibalik celana dalamku, hha. Lalu,
    “ Ya itukan bisa dicoba sama istri bapak, jaminan deh pak obat saya pasti berkhasiat. Pokoknya diminum selang 5 menit langsung greng deh pak, hhe.., ” ucapku terus merayunya agar membeli produk obat kuatku.
    “ Nah itu masalahnya mbak, istriku dan kedua anakku lagi liburan kerumah neneknya selama 1 minggu, padahal baru berangkat tadi, terus aku nyobanya sama siapa dong, ” ucapnya mulai menjurus kearah sex.
    “ Waduh gimana yah mas, masak iya sama saya sih pak, kan saya bukan mukhrim, doa, hheee…., ” ucapku mulai memancingnya.
    “ Hehehe… barang kali aja beli obat kuat bonus nyobain sama penjualnya, wkwkwk…, ” ucapnya dengan tertawa mesum.
    “ Hemmmm… nakal ya sih mas mentang-mentang nggak ada istrinya, ” ucapku menggodanya.
    “ Sesekali nggak papakan mbak, gimana jadinya ini mbak, mau nggak mbak jadi percobaan obat kuat produk mbak ???, ” ucapnya serus dengan tatapan penuh nafsu.
    “ Hemmmm… ini namanya senjata makan tuan mas, Aduhhh pusing deh, hhaa…, ” ucapku.
    “ Gimana mau nggak, kalau nggak mau aku nggak jadi beli nih, ” ucapnya terus mengejar aku agar mau melayani nafsu sexs-nya.
    “ Emmmm… gimana yah mas, Emmmm… okey kalau gitu, tapi ada syaratnya, ” ucapku mulai memasang perangkap.
    “ Apa aja pasti aku turutin syaratnya asal mbak mau bobok bareng sama aku, ” ucapnya tegas dan penuh nafsu.
    “ Bener yah mas, jadi gini, obat ini perpaketkan harganya 500 ribu, sedangkan untuk harga penjualnya 1 juta rupiah persatu ronde,hhe… gimana mau nggak mas ???, ” ucapku mulai tawar menawar.
    “ Hah…. 1 juta, 5 juta bakal aku kasih asal kita main 2 kali, gimana mau ???, ” ucapnya penuh semnagat.
    “ Wah… iya mas mau banget, yaudah diminum dulu deh obatnya nih biar perkasa nanti diranjang, hhe…, ” ucapku sembari memberikan obat.
    Saat itu tanpa banyak bicara mas Arie-pun meminum obatnya. Sembari menunggu khasiat obat kuat itu diapun keluar rumah sembari menutuppintu rumahnya. Nampak bersemangat sekali dia saat itu. Setelah menutup pintu diapun meuju keruang tamu lagi,
    “ Mbak kita kekamar aku aja yok biar enak, ” ucapnya berdiri disampingku.
    “ Ih si mas nggak sabaran yah, hhe… yaudah yuk mas ganteng, ” ucapku lalu berdiri.
    Tidak kusangkan setelah aku berdiri dia langsung saja menggendongku,
    “ Ahhhh… mas nakal deh, nanti kalau aku jatuh gimana, ihhhhh…, ” ucapku sembari mencubit dadanya.
    “ Hehehe… ini gara-gara minum obat mbak, jadinya gini deh perkasa dan penuh birahi, hha…, ” ucapnya sembari menggendongku kekamarnya.
    Sampailah kami dikamar dan aku langsung direbahkan dikasur mewahnya,
    “ Wah mewah sekali kamar mas yah, serasa dihotel bintang 5 deh,hhe, ” ucapku kagum.
    “ Ah berlebihan deh si Mbak, Eh mbak aduh… penis aku udah berdiri nih, benar-benar mujarab sekali yah, ayo mbak sepongin penis aku !!!, ” ucapnya sembari melepas celana kolornya.
    Saat itu kami berada diatas ranjang, penisnya benar-benar seukuran penis pria bule, uah gede, panjang, berotot lagi, wah benar-benar luar biasa. Tanpa banyak basa-basi aku-pun langsung meraih penisnya dan aku jilati,
    “ Ssshhhhh… Ouhhhhh… jilat buah zakar aku mbak, Ouhhh…, ” ucapnya nampak nikmat.
    Karena dia meminta aku-pun langsung menjilati buah zakarnya. Saat itu posisi mas Arie rebahan, dan posisiku menungging sembari menjilati buah zakarnya,
    “ Iya disitu mbak, Ouhhhh… terus mbak, sedot jilatin semua mbak, Ouhhhh…, ” ucapnya terus meracau nikmat.
    Aku jilati buah zakarnya dengan lahapnya, penis besarnya sungguh membuatku penasaran. Baru aku lihat penis cowok lokal sebesar mas Arie. Aku jilati buah zakarnya yang besar juga itu. Aku jilat merata dan sesekali aku lumat dengan bibirku agar bertambah nikmat,
    “ Ouhhhhh… pintar sekali kami mbak, Shhhhh… terus mbak, Ouhhhh…, ” desahnya nampak gairah sex-nya sudah membara.
    Aku terus membuat dia terangsang, tak hanya buah zakarnya saja yang aku jilati, selangkangan dan seluruh batang penisnya aku jilat dan aku lumat secara merata. Beberapa waktu aku manjakan penisnya dengan jilatan maut khas Yani, hhe. Tubuh mas Arie meliak liuk kegelian, dan sesekali pantanya diangkat keatas,
    “ Ohhhhh… kamu maniak banget sayang, Uhhhh… baru kali ini aku… Ahhhhhhhhhhhh…, ” ucapnya belum selesai tiba-tiba dia mendesah panjang.
    Hahaha…. Dia mendesah panjang karena aku sepong penisnya, wkwkkwk… Aku masukan penisnya kedalam mulutku dalam-dalam, penisnya yang besar dan panjang itu tidak muat aku masukan semuanya dimulutku. Hanya setengah batang penisny yang masuk didalam mulutku,
    “ Ouhhhhh… baru kali ini aku rasakan kuluman sehebat kamu sayang, Ahhhh…, ” ucapnya meneruskan perkataanya yang belum selesai tadi.
    Mulutku sungguh penuh rasanya oleh penis mas Arie, aku hisap sembari aku kocok dengan tanganku dengan brutalnya. Aku keluar masukan penisnya dengan hisapan dan kocokan maut alaYani semok. Mas Arie meracau terus menerus sembari menaik turunkan pantanya karena merasakan betapa nikmatnya seponganku,
    “ Uhhhhh… terus sayang, hisap dan kocok terus sayang… Ahhhh…, ” racaunya nampak nikmat sekali.
    Aku hisap penisnya kuat-kuat dengan mulutku sembari aku kocok dengan tanganku secara terus menerus. Sekitar 15 menit aku kulum penisnya,
    “ Yan, Ssssshhh… udah yah nyepongnya, aku udah nggak kuat, Ouhhhh… ayo kita ML yan… Ahhhh.., ” ucapnya nampak sudah ingin merasakan nikmatnya vagina gembulku.
    Mendengar itu aku-pun menghentikan kulumanku,
    “ Iya mas, udah nggak tahan yah, hhaaaa…, ” ucapku sembari melepas semua pakaianku hingga telanjang bulat.
    Dengan sekejap akupun sudah telanjang bulatbegitu pula mas Arie juga sudah meleps kaosnya,
    “ Kamu yang diatas ya Yan, ” pintanya.
    “ Iya Mas, ”
    Aku-pun langsung duduk diatas mas Arie sembari meraih penisnya dan aku arahkan pada bibir vaginaku. Vaginaku yang masih kering aku gesek-gesek dengan penis mas Arie agar basah,
    “ Ouhhhhh… Ssssshhhh… Mas…. Ahhhhh…, ” desahku.
    “ Terus sayang gesek terus biar basah memekkamu, Ouhhhhh…, ” ucap mas Arie.
    Aku gesek terus memekku dengan penis mas Arie, kurang lebih selama 2 menit memekku sudah mulai basah,
    “ Ayo sayang masukin sayang, itu memek kamu udah basah, Ssshhhh…, ”
    “ Euhhhh… iya mas, Ouhhhh…, ” ucapku.
    Aku masukanlah penis mas Arie didalam memekku,
    “ Ahhhhhhhhhhhhhh… Mas… besar sekali penis kamu Mas… Ouhhhh… sakit Mas… Ahhh.., ” ucapku sedikit kesakitan.
    Benar-benar besar dan panjang sekali penisnya, sampai-sampai vaginaku terasa sakit. Sedikit demi sedikit terus aku coba untuk membiasakan dengan penis besar itu. Dari yang awalnya masuk ujung penisnya saja, setelah beberapa kali aku coba akhirnya masuklah semua batng penisnya,
    “ Ouhhhhhhhhh… Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh… masuk semua mas… Ahhhhh…,” ucapku lega.
    “ Iya sayang, nanti juga kamu terbiasa kog sama penis aku, Ahhhh…, ”
    Aku coba bergoyang dengan perlahan, rasanya luar biasa nikmat bercampur ngilu. Dengan perlahan aku terus bergoyang diatas penisnya perkasanya itu. Aku coba naik turun dengan terus meracau nikmat,
    “ Mas… Ahhhh… Uhhhhhh…, ” ucap nikmatku.
    Memekku yang awalnya sakit lama kelamaan mulai bisa menyesuaikan. Aku mulai agresif memanjakan penis mas Arie dengan memekku yang sempit dan gembul itu. Aku bergerak maju mundur dengan memekku yang terjejali penis mas Arie yang perkasa itu. Mas Arie dan aku sama-sama terbakar birahi pada hari itu.
    Semakin aku bergoyang cepat semakin nikmat saja sensasi sex yang aku dapatkan, begitu pula dengan mas Arie. Nafas yang saling bersahut-sahutan mengiringi persenggamaan kami yang penuh sensasi. Memekku sungguh basah sekali, jika tidak salah aku sudah orgsme 2 kali dalam ronde pertama kami berhubungan sex.
    Benar-benar senjata makan tuan ini namanya, hha… aku sungguh merasa kuwalahan dengan penis yang sebesar dan seperkasa itu,
    “ Mas, gantian aku yang dibawah yah, aku lemas sekali mas, ahhhh…, ” pintaku berganti posisi sex.
    Mas Arie kemudian lamgsung merebahkan aku dibawah tanpa terlepas penisnya dari dalam vaginaku. Kini mas Arie yang menjadi joki sexsnya. Dia mengangkat 2 kakiku dipundaknya lalu digenjotlah vaginaku dengan kasarnya,
    “ Plakkkk…. Pyakkkk…. Pyakkkk…. Plakkkk… Plakkkk… Pyakkkk… Pyakkkk…., ” suara genjotan penis mas Arie yang begitu brutalnya.
    “ Ahhhhh… Ahhhh… Ouhhhh… Mas… Ahhhhhhh…, ” racauku mulai tak terkendali.
    Sungguh brutal sekali penis mas Arie mengoyak vaginaku saat itu. Tidak terasa kami sudah bersenggama kurang lebih setengah jam. Vaginaku sudah pegal dan becek sekali rasanya. Aku benar-benar kuwalahan dibuatnya, benar-benar perkasa sekali mas Arie. Terus dia genjot vaginaku dengan liarnya,
    “ Mas… Ouhhhh… ayo keluarin mas, Ahhhhh… keluarin didalam aja mas, ahhhhh…., ” ucapnya.
    “ Iya sayang… ini juga keluar, Ouhhhhh.., ” ucapnya sembari terus menggenjot vaginaku dengan liarnya.
    Dia genjot dengan kencang tanpa jeda sedetikpun. Kira-kira setelah 5 menit,
    “ Crutttttttttttttttttttttt…. Crutttttttttttttttttttttt…. Crutttttttttttttttttttttt…. Crutttttttttttttttttttttt…. , ”
    “ Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, Mas… Hangat…. Ouhhhhhhhhhh, ” desah panjangku merasakan nikmatnya semburan sperma mas Arie.
    “ Iya sayang, Uhhhhhhhhhhhhh…., ” ucapnya puas mendapatkan orgasmenya.
    Saat itu dia masih benamkan penisnya didalam vaginaku, air maninya tertumpah dengan derasnya membanjiri liang senggama dan rahimku. Perkasa sekali Mas Arie pada hari itu. Beberapa saat kami menghela nafas namun masih dengan penis mas Arie yang tertanam didalam vaginaku.
    Hebat sekali memang obat kuat yang aku jual pada mas Arie, walaupun sudah orgasme tapi tetap saja masih penisnya ereksi dengan kerasnya. Sekitar 5 menit kami beristirahat. Belum puas dengan orgasmenya tadi mas Arie menggenjot lagi memekku yang masih berlumur lendir kawin bercampur air mani mas Arie.
    Lagi-lagi dia menggenjot memekku dengan brutalnya. Benar-benar liar dan perkasa fantasi sex mas Arie. Kurang lebih selama 10 menit mas Arie menyetubuhiku dengan gaya man on top, dia meminta berganti posisi sex,
    “ Sayang kita pakai gaya doggie style yuk, ” ucapnya sembari mencabut penisnya.
    Tanpa menjawab aku-pun lagsung menungging. Tanpa banyak bicara dimasukanlah penisnya lagi dari belakang
    “ Ouhhhhhhhhhhhhhhhhh… Mas…. Ssssssshhhhhhhh…, ”
    Mulailah dia menggenjot vaginkau lagi dengan brutalnya. Rasanya saat itu aku ingin cepat-cepat mengakhiri hubungan sex itu, lemas dan panas sekali rasanya memekku dibuwatnya. Singkat cerita hubungan sex yang kedua berlangsung kurang lebih selama 20 menit. Lagi-lagi aku meinta dia mengeluarkan air maniya didalam vaginaku.
    Pada hari itu mas Arie puas, sedangkan aku tak berdaya karena lemas. Sejak kejadian itu hubungan kami-pun terus berlanjut. Aku yang awalnya kaget dengan besarnya penis mas Arie lama-lama menjadi ketagihan. Bahkan saat itu aku sempat mencoba ML dengan pelangganku yang lain merasa hambar.
    Sampai pada akhirnya aku-pun ternyata hamil denagn mas Arie, aku yakin kehamilanku karena mas Arie. Karena aku berhubungan sex tanpa kondom dan sperma dikeluarkan didalam memekku hanya dengan mas Arie saja. Kalau dengan yang lain aku selalu memakai kondom, itupun hanya sekali ML dengan yang lain setelah dengan mas Arie.
    Akhirnya aku-pun eminta pertanggung jawabpan dan aku dinikah sirih oleh mas Arie. Impianku menjadi kenyataan karena mas Arie selalu memberi uang aku berlebih untuk jatah bulananku. Aku bisa merenovasi rumah orangtuaku dan kini aku menjadi istri kedua dari Mas Arie seorang pengusaha furniture yang kaya raya. Kerjaanku sekarang hanya merawat kehamilanku dan melayani nafsu sex mas Arie saja. Sekian.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Suamiku Menjual Kehormatanku

    Cerita Sex Suamiku Menjual Kehormatanku


    847 views

    Perawanku – Cerita Sex Suamiku Menjual Kehormatanku, Aku seorang wanita yang tidak beruntung di dalam mengarungi biduk rumah tangga. Dan mungkin aku satu-satunya wanita yang menderita seperti ini, kenalkan namaku Ira dan itu nama panggilanku. Saat ini usiaku sudah menginjak 28 tahun dan sudah menikah dengan suamiku mas Bagas 32 tahun, kami sebenarnya sudah menjalani pernikahan selama 4 tahun dan sudah memiliki satu orang putra berusia 2 tahun.

    Awalnya aku tidak menduga kalau akan mengalami hal seperti ini, karena pernikahan kami begitu bahagia. Banyak yang bilang kalau kami adalah pasangan yang sangatserasi wajah tampan mas Bagas semakin membuat aku yang berwajah indo semakin menarik juga, dan membuat orang lain menganggap kami pasangan yang sangat serasi. Dan bukan hanya mereka akupun berpikir yang sama.

    Tidak pernah sedikitpun terlintas di benakku kalau aku harus melakukan adegan cerita sex di depan suamiku sendiri, dan atas kemauannya bahkan aku seperti di jebak olehnya untuk melakukan hal itu. Adegan seperti dalam cerita sex aku rasa hanya akan di lakukan olehku dan juga suamiku, tapi kini harus aku rasakan sakitnya di perlakukan layaknya bispak oleh suamiku sendiri.

    Kami hidup serba berkecukupan mulai dari seringnya kami liburan ke luar kota hingga ke luar negeri semua dipenuhi oleh suamiku. Dan aku merasa sebagai wanita paling bahagia saat itu, karena memiliki suami yang begitu baik dan memanjakan aku. Karena itu juga akupun mau pindah ke luar kota dan berpisah dengan orang tuaku, kami hidup mandiri di kota besar.

    Menginjak lima tahun usia pernikahan kami, aku merasa kalau suamiku berubah dia sering pulang dalam keadaan mabuk. Hingga pada suatu hari kami di kagetkan oleh beberapa orang yang datang ke rumah dan mengambil dua mobil kami, saat itu aku menangis karena mereka datang dengan kasarnya sambil memukul suamiku juga. Dan hal itu terjadi di depanku dan juga anak kami.

    Hingga akhirnya akupun mengetahui kalau suamiku bangkrut dan semua aset yang dia miliki akan segera di sita Bank. Betapa terkejutnya aku kala itu tapi aku hanya bisa menangis dan menangis, hingga akhirnya pada suatu hari datang seorang laki-laki yang berpakaian rapi. Dia berbicara dengan suamiku dan sering menatapku juga sampai-sampai aku merasa risih di buatnya.

    Malamnya aku di ajak suamiku pergi kesebuah hotel dia bilang hendak menemui temannya. Entahlah perasaanku memang sudah merasa ada yang anhe dari rumah tapi aku hanya bisa diam saja, begitu masuk dalam kamar hotel aku melihat laki-laki yang ada di rumah tadi sedang berada di dalam kamar tersebut. Dia tersenyum sambil berkata “Pak Bagas nganter sendiri..” Katanya.

    Suamiku mengangguk dan berkata “Ya Bos buat mastiin kalau istriku benar-benar datang ke tempat ini…” Dan aku lihat suamiku pergi keluar dari kamar. Dan tanpa ada basa basi laki-laki tersebut langsung memeluk tubuhku sontak saja aku berteriak tapi laki-laki itu berkata “Sudah diam kamu cantik.. kalo kamu memang sayang suami kamu.. karena tanpa aku mungkin dia akan kehilangan segalanya dan harus mendekam dalam penjara juga..” Aku kaget.

    Tanpa bisa memberontak akupun pasrah sambil menangis aku terdiam ketika laki-laki itu mulai melepas pakaianku satu persatu. HIngga terlepas semuanya dan dengan lembut dia membaringkan tubuhku kemudian aku melihatnya menindihku sambil terus menciumi tubuhku “OOooouugghh… saaayaang.. kamu begitu cantik… aaaagggghhh.. aaagggghh..” Katanya dengan penuh nafsu.

    Tangannnya mulai meremas toketku yang masih terasa montok “OOouugghhh… ooouugggghh… aaaaaaggghhh…. saaaayaaang…. aaaaagggghhhh..” DIa mendesah sambil terus meremas dan juga menjilat putingku secara bergantian dan aku di buat geli olehnya, tapi rasa sakit masih menyelimuti perasaanku karena itu aku tetap terdiam menerima setiap sentuhan laki-laki asing ini.

    Kemudian dia menancapkan kontolnya dalam lubang memekku, akupun menjerit tertahan “OOouuuwww… aaaagggghhh…eeeeuuummmpphhh…” Kataku saat itu karena aku rasa kontolnya begitu besar jika di bandingkan dengan ukuran kontol suamiku, sampai akhirnya diapun bergoyang di atas tubuhku dan beberapa kali juga dia mngernga menikmati permainan sexnya.

    Hingga beberapa kali juga dia kembali mendesah “OOOuuggghhh… ooouuuggh… ooouuugghhh…. aaaaagggggghhh… aaaaggggghhh… aaaagggghh…” Hentakan kontolnya kini terasa agak semakin cepat menngoyang tubuhku bahkan aku terlihat sudah tidak berdaya lagi di buatnya, seperti pemain dalam adegan cerita sex dia terus memutar bahkan sesekali menekan dalam kontolnya pada lubang memekku.

    Badannya yang kekar dan lebih besar dari suamiku membuat aku merasa agak sulit bernafas. Tapi lagi-lagi pria itu hanya mendesah dan mengerang ” OOOouuuggghhh…. aaaaggghh… ooouuuggghh.. ooouuggghh… ooouuggghhh…” Dan akhirnya tumpah juga sperma kentalnya memenuhi lubang memekku, bahkan dia melakukannya secara sengaja menumpahkan pada perutku.

    Sungguh bagai pemain dalam adegan cerita sex dia terlihat sangat menikmatinya. Aku lihat dia tersenyum sambil berkata “Sayaang.. aku tidak salah memilih .. kamu cantik dan dapat memuaskan aku..” Katanya dan aku kembali menangis, tiba-tiba dari arah pintu terbuka dan aku lihat suamiku datang dengan membawa sebuah berkas yang aku tidak tahu apa isinya tapi mereka berdua sama-sama tertawa.

    Tanpa merasa bersalah sedikitpun aku lihat suamiku menyuruhku untuk segera ganti baju. Dan bukannya penyesalan yang dia lakukan tapi aku masih di haruskan untuk melayani pria asing yang lain lagi, dan hari itu masih di hotel itu juga. Hingga sekarang dia terus melakukannya tanpa tahu harus berbuat apa aku tetap melakukan adegan demi adegan seperti dalam cerita sex.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,