Author: perawanku

  • Cerita Sex Ngentot Model Cantik Nan Montok

    Cerita Sex Ngentot Model Cantik Nan Montok


    801 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Model Cantik Nan Montok, Pagi hari. Aku baru saja bangun tidur. Udara terasa segar setelah Jakarta diguyur hujan deras semalaman. Kukenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek ketat yang menampakkan lekuk-lekuk pantatku yang begitu menggiurkan. Aku berjalan ke halaman depan.

    “Aha… Koran baru sudah datang”, kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar. Kuambil surat kabar itu. Langsung aku duduk di kursi di teras sambil membacanya. Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang tengah melanda Indonesia. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yang cukup mencolok.

    “Dicari, gadis berusia 17 sampai 25 tahun. Wajah dan penampilan menarik. Bertubuh ramping. Tinggi minimal 165 cm dengan berat yang sesuai. Dapat bergaya. Berminat untuk menjadi foto model. Peminat diharapkan datang sendiri ke **** (edited) Agency, Jl. Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat.”
    “Aku bisa diterima apa nggak ya?” Aku bertanya dalam hati. Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta. Usiaku baru menginjak 20 tahun. Tubuhku ramping dengan tinggi 170 cm, seimbang dengan ukuran dadaku yang di atas rata-rata wanita seusiaku. Wajahku cantik. Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Desy Ratnasari dan Maudy Kusnadi. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan.
    Ah, coba-coba saja aku melamar. Siapa tahu aku diterima jadi foto model. Kan lumayan buat menambah penghasilan. Aku masuk ke dalam rumah, ke kamarku. “Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Ah ini saja. Kukenakan blus biru muda dan celana panjang jeans belel yang cukup ketat yang baru saja beberapa hari yang silam kubeli di Cihampelas, Bandung.
    Mobil Feroza yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan. Ah, mana ya nomor **** (edited)? Nah ini dia. Rumahnya sih cukup mentereng. Di halamannya terpampang papan nama “**** (edited) Agency Photo Studio & Modelling. Menerima anggota baru.” Wah benar ini tempatnya. Kuparkir mobilku di pinggir jalan. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Aku masuk ke dalam. Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik. Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran.
    Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Nah, itu dia ada satu yang kosong di sebelah seorang cewek yang cantik sekali, keturunan Indo. Wajahnya mirip Cindy Crawford. Kelihatannya ia sebaya denganku. Tapi astaga, ia memakai baju yang berdada rendah alias “you can see,” dan rok jeans mini yang cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal payudaranya yang berukuran cukup besar. Ia nampak memandangku dan tersenyum. Melihatnya aku menjadi minder. Wah, sainganku ini top sekali. Apakah mungkin aku terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Akhirnya namaku dipanggil juga.
    “Hanny K**** (edited) dipersilakan masuk ke dalam.”
    Aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk.
    “Kenalkan aku Adolf, direktur sekaligus pemilik agensi ini. Siapa nama kamu tadi? Oh ya, Hanny, nama yang bagus, sebagus orangnya. Sekarang giliran kamu dites. Coba kamu berdiri di sana.”
    Aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Adolf, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto.
    “Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Pilih lima gaya di antaranya. Aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya. Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Adolf sembari memberiku sebuah album foto. Aku melihat foto-foto di dalamnya. Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yang menurutku bagus. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret. Tapi Adolf belum mempersilakan aku keluar ruangan. Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.
    “Nah, sekarang, Han. Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu. Nggak usah malu. Biasa-biasa aja lah!”
    Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai. Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual.
    “Nah, begitu kan yahud. Sekarang coba buka baju kamu semuanya.”
    Wah! Ini sih mulai kelewatan!
    “Ayolah, jangan malu-malu!”
    Sebenarnya dalam hati aku menolak. Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.
    Dengan perlahan-lahan kutanggalkan blus dan celana panjangku. Mata Adolf tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yang hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam. Aku sedikit menggigil kedinginan hanya berpakaian dalam di ruangan yang ber-AC ini. Namun Adolf tidak mengindahkannya. Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku. Ah, gila ini! Tapi cueklah, hanya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Adolf, kulepas BH-ku. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku.
    “Han, masak kamu balik badan begitu. Bagaimana aku bisa mengetesmu.”
    Aku membalikkan tubuh menghadap Adolf. Adolf menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Adolf terpana menyaksikan payudaraku yang montok dan berisi dengan puting susunya yang tinggi menantang berwarna kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun. Aku menjadi risih pada pandangan matanya. Adolf menyuruhku melepas celana dalamku. Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang masih tipis. Sekilas kulihat kemaluan di balik celana panjangnya menegang.
    “Nah, sekarang kamu diam di situ. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Adolf sambil mengambil meteran untuk menjahit. Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Ia melingkarkan meterannya melalui payudaraku. Dengan sengaja tangan Adolf menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aku diam merengut saja.
    “Kamu beruntung memiliki payudara yang indah seperti ini”, kata Adolf sambil mencolek belahan payudaraku.
    “Nah, sudah selesai sekarang.” Aku merasa lega. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini.
    “Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku.
    “Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!”
    Wah, kacau! Apa gerangan yang ia inginkan lagi?
    “Susan!” Adolf memanggil seseorang.
    Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini
    “Nah, sekarang coba kamu lihat, Hanny. Susan ini adalah satu-satunya pelamar yang berhasil terpilih. Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model yang saya inginkan untuk proyek kalender bugil yang akan saya edarkan di luar negeri. Kalo kamu ingin berhasil seperti Susan, kamu harus berani seperti dia, Han”, kata Adolf sambil menunjuk ke arah gadis cantik yang bugil itu. Astaga! Batinku. Aku harus dipotret bugil. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?!
    “Baiklah, tapi kali ini aja ya”, aku menyanggupinya. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas. Pose kedua, aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Susan menjilati liang kemaluanku. Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Susan dengan lidahnya yang mahir mempermainkan puting susuku. Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Susan berperan sebagai seorang pria yang sedang menghujamkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah payudaraku yang indah. Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Semua itu adalah pose-pose yang membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat memuakkan bagi diriku
    Tiba-tiba kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar. Aku meronta-ronta kesakitan. Aku menoleh ke belakang. Astaga! Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi, melainkan Adolf yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan seenaknya! Entah Susan sudah ke mana perginya.
    “Jangan, Pak! Jangan!” Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas.
    “Kamu memang benar-benar cantik, Hanny”, kata Adolf sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di dadaku.
    Tiba-tiba dengan kasar, Adolf mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa. Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Adolf memburu bagai dikejar setan. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya. Kututup payudaraku dengan tanganku, tapi Adolf menepiskannya. Betapa belahan payudaraku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Adolf mulai menjamahnya. Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan. Mulut Adolf dengan buas menjilat dan melumat bagian puncak payudaraku, lalu mengisap puting susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian. Nafasku ikut memburu kala tangan Adolf mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Lalu betisku yang mulus itu.
    Aku hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Adolf terus mengisap dan menyedot puting susuku. Aku meronta-ronta. Tapi Adolf terus mendesak dan melumat puting susuku yang runcing kemerahan itu. Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Adolf
    Adolf mencoba mendorong batang kemaluannya masuk ke dalam liang senggamaku yang sempit. Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang merah terbuka. Batang kemaluan Adolf akhirnya menghujam seluruhnya ke dalam liang kenikmatanku. Aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang kemaluan Adolf yang tegang dan panjang. Betapa perih ketika “kepala meriam” itu terus masuk ke dalam liang kewanitaanku, yang belum pernah sekalipun merasakan jamahan laki-laki.
    Aku mencoba memberontak sekuat tenaga lagi. Tapi apa daya, Adolf lebih kuat. Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis. Terpaksa aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Adolf. Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi. Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Aku tak sadarkan diri.
    Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Sementara kulihat ruangan itu telah kosong. Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu..
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Maria Yang Manis Menggoda

    Cerita Sex Maria Yang Manis Menggoda


    659 views

    Perawanku – Cerita Sex Maria Yang Manis Menggoda, Maria. Itu namaku. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan ketika aku berusia 11 tahun. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Rasa takut dan kesepian menyerang hati dan pikiranku. Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Aku tidak pernah bertanya. Selama ini aku hanya mengenal ayah dan ibu saja. Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Kami bertiga sangat bahagia.

    Aku tidak ingat, bagaimana aku bisa sampai di panti asuhan itu. Yayasan Bunda Erika, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Di sana, banyak anak-anak yang sebaya denganku. Kehadiran mereka membuatku setidaknya “lupa” akan kemalangan yang baru saja menimpaku. Tidak lamapun, aku merasa kalau aku telah menemukan rumah baru bagiku. Enam bulan pun berlalu.

    Pada suatu hari yang cerah, mendadak kami dibangunkan oleh Bunda Risa, salah satu pengurus di tempat kami.
    “Ayo bangun, cepat mandi, pakai pakaian terbaik kalian, setelah itu kalian harus berkumpul di aula. Kita akan kedatangan seseorang yang sangat istimewa”, katanya sambil tersenyum hangat.
    Dan aku pun bertanya, “Bunda, tamu istimewanya siapa sih? Artis ya?”
    “Mungkin ya..”, kata Bunda Risa sambil tertawa kecil.
    “Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”

    Cerita Hot Terbaru Maria Tak kusangka, pertemuanku dengan Erik Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Saat dia melewati barisan anak-anak yang lain, dia tiba-tiba berhenti tepat di depanku. Senyuman misterius menghiasi wajahnya. Dengan posisi membungkuk, dia mengamati wajahku dengan teliti. Temannya yang ikut bersamanya pun ikut memperhatikan diriku.

    “Ada apa Torian? Apa kau kenal dengan anak ini?”, tanyanya.
    “Tidak”, Erik masih memandangiku sambil memegang mukaku, seolah-olah aku tidak bernyawa.
    “Sempurna” katanya dingin.
    “Seperti boneka..”
    Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
    Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.

    Sehari setelah kunjungan itu, Erik bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku.
    “Halo.. Maria” Erik melemparkan senyum yang berbeda dari kemarin.
    “Mulai saat ini, aku-lah yang akan merawat dan mengurus Maria. Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Erik.”
    Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”
    Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.

    Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Erik tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Diam-diam, aku kagum dengan penampilan Erik dan Tomi yang sangat menarik. Berada di tengah-tengah mereka saja sudah sangat membuatku special. Erik sangatlah baik padaku. Dia selalu membelikan baju-baju indah dan boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. Dia sangat memanjakan aku. Tapi, dia juga bersikap disiplin. Aku tidak diperbolehkan untuk keluar rumah selain ke sekolah tanpa dirinya.

    Empat bulan berlal , rasa sayangku terhadap Erik mulai bertambah. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor. Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Tepat jam 10.30 malam, aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku berbunyi.
    “Erik sudah pulang!!”, pikirku senang.

    Aku pun berlari keluar kamar untuk menyambutnya. Tapi, di depan kamar Erik aku berhenti. Pintunya terbuka sedikit. Dan aku bisa tahu apa yang terjadi di dalam sana. Erik bersama seorang wanita yang sangat cantik, berambut panjang, kulitnya pun sempurna. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Aku melihat Erik mulai menciumi bibir wanita itu dengan penuh nafsu. Tangannya meraba-raba dan meremas payudara wanita itu.

    “Ohh..Erik”

    Cerita Hot Terbaru Maria Yang Manis Menggoda

    Pelan-pelan, tangan Erik menyingkap rok wanita itu dan menari-nari di sekitar pinggul dan pahanya. Tak lama, Erik sudah habis melucuti pakaian wanita itu. Erik merebahkan wanita itu ke tempat tidur dan menindihnya, tangan Erik bermain-main dengan tubuh wanita itu, menciuminya dengan membabi buta, menciumi leher, menciumi payudara wanita itu sambil meremas-remasnya.

    “Ohh..Eriik..” Aku mendengar desahan wanita itu.

    Aku melihatnya. Aku tidak percaya bahwa aku menyaksikan itu semua. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Aku tidak bisa.

    Erik pun membuka resleting celananya dan mengeluarkan ‘senjata’nya, kedua kaki wanita itu dipegang dengan tangan Erik dan Erik segera menancapkan ‘senjata’nya ke liang wanita yang sudah basah itu dengan sangat kasar. Wanita itu mengerang dengan keras. Tanpa sadar, pipiku sudah dibasahi oleh air mata. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Tapi, aku tetap tidak bisa beranjak dari sana. Aku tetap melihat perbuatan Erik tanpa berkedip sambil berlinang air mata.

    Erik masih melanjutkan permainannya bersama wanita cantik itu, dia menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan sangat cepat. Teriakan kepuasan dari wanita itu pun membahana di seluruh ruangan. Sepuluh menit setelah itu, Erik terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Erik pun menghela napas dan beristirahat sejenak, masih dalam rangkulan wanita itu. Permainan berakhir.

    Cerita Hot Terbaru Maria Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Erik dari sebelah pintu yang sedikit terbuka. Aku tidak mau bergerak juga, seolah-olah aku sengaja ingin ditemukan oleh Erik. Benar saja, aku melihat Erik berbenah memberesi bajunya dan bergerak menuju pintu. Dia membuka pintu dan melihat diriku mematung sambil menangis di sana. Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.

    Dia pun membungkukkan tubuhnya,
    “Hey, tukang ngintip cilik. Aku nggak marah kok. Hanya saja, aku sudah mempersiapkan hukuman yang tepat untukmu. Tapi, tidak saat ini. Ayo, aku temani kamu sampai kamu tertidur. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
    Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Dan semalaman dia tidur sambil memelukku dengan hangat.
    “Aku..aku..sayang Erik”
    “Erik adalah milikku..hanya milikku seorang”
    Pikiranku berputar-putar memikirkan hal itu. Tak lama, aku pun tertidur lelap.

    Hari ini adalah ulang tahunku yang ke-14. Aku senang sekali, karena Erik telah mempersiapkan sebuah pesta ulang tahun untukku di sebuah hotel bintang 5. Ballroom hotel itu sangat indah, Erik mempersiapkannya secara spesial. Aku pun mengenakan gaun berwarna putih yang baru dibelikan Erik. Kata Erik, aku sangat cantik dengan baju itu, “Kamu cocok sekali dengan warna putih, sangat matching dengan warna kulitmu.. Dan lagi, sekarang.. kamu semakin cantik.”

    Teman-teman perempuanku juga berdecak kagum melihat penampilanku saat itu.
    “Kamu cantik ya Maria? Beruntung sekali kamu punya ayah angkat seperti Erik..”
    Kata Sara, teman baikku sambil tertawa meledek. Sara melirik ke arah Erik yang sedang duduk di meja pojok bersama Tomi.
    “Hey Maria, Erik itu ganteng banget ya? Temennya juga..” ujar Sara sambil tertawa kecil.
    Aku pun hanya bisa tertawa, aku pun menetujuinya. Akhir-akhir ini, kami memang jadi sering membicarakan soal cowok. Mungkin karena puber. Tak lama, Aryo temanku yang sepertinya suka denganku datang, sambil menyerahkan hadiah, dia mencium kedua pipiku. Tanpa sadar pipiku bersemu merah.

    Setelah pesta usai, Erik mengajakku istirahat di kamar hotel. Aku lumayan capek, tapi aku senang. Dan setiba di kamar, aku memeluk Erik sambil mengucapkan terima kasih.
    “Terima kasih Erik..aku sayang sekali sama Erik..”
    Erik pun membalas pelukanku sejenak dan kemudian melepasnya, dan dia memegang kedua lenganku sambil memandangku dengan serius. Aku pun merasa heran dan sedikit takut.
    “..Erik? Kenapa? Marah yaa? Aku..melakukan kesalahan apa?”

    Tanpa banyak bicara, Erik menggeretku ke tempat tidur, mencopot dasinya dan menggunakannya untuk mengikat kedua tanganku dengan kencang. Aku memekik dan mulai menangis.
    “Eriik!! Sakit!! Kenapa??!!”
    Dia melihatku dengan pandangan marah. Kemudian berteriak,
    “Kenapa??!! Kenapa katamu?! Kamu itu perempuan apa??!! Masih kecil sudah kenal laki-laki!! Sudah kuputuskan! Kamu harus di hukum atas perbuatanmu barusan dan perbuatanmu 2 tahun yang lalu!!”

    Deg. Jantungku terasa berhenti mengingat kejadian itu.
    “Erik marah..”, pikirku.
    Aku pun merasa ketakutan. Aku takut dibenci. Aku tidak mau kehilangan lagi orang yang kusayangi.
    Tiba-tiba, Erik menarik gaunku dengan sangat kasar sehingga menjadi robek. Aku berteriak.
    “Ini akibatnya kalau jadi perempuan genit!!”
    Erik menariknya lagi untuk kedua kalinya, pakaian dalamku semakin terlihat. Celana dalamku juga akan dilepasnya.
    “Erriik!! Jangaan!!”, aku berteriak ketakutan.

    Terlambat, aku sudah telanjang total. Hanya sisa-sisa gaunku-lah yang masih menyembunyikan bagian-bagian tubuhku sedikit. Erik melihatku dengan penuh nafsu. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Dia pun menahan tanganku yang terikat dan mendekatkan bibirnya ke bibirku.
    “Aku harus menjadi orang pertama yang..”
    Erik tidak menyelesaikan kata-katanya dan mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar.
    “Hmmphh..”
    Untuk pertama kalinya aku merasakan ada getaran yang aneh pada tubuhku. Sensasi yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.
    Erik terus berlanjut menciumku, aku bisa merasakan lidahnya memijat lidahku. Aku pun mengikuti permainannya, sedikit takut, sedikit ingin tahu. Erik mulai meremas-remas payudaraku yang belum tumbuh seutuhnya.
    “Ahh..”
    Aku mulai menikmati getaran aneh pada diriku.
    “Panas..badanku terasa panas..Erik..” pikirku dalam hati.
    Erik melanjutkan ciumannya ke leher dan menggigitnya sedikit, remasan tangannya di payudaraku makin kuat.
    “Ahh..!!” nafasku makin memburu.

    Tiba-tiba Erik berhenti dan melihatku sambil tersenyum misterius.
    “Hmm..kamu menyukainya bukan? Ya kan, setan cilik?”
    Mukaku bersemu merah, tapi terlalu takut untuk berbicara, tubuhku bergetar hebat. Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.
    “Aku rasa, kamu sudah siap untuk permainan selanjutnya..”
    Erik tertawa kecil, sedikit kemarahan masih tersisa pada dirinya. Erik kembali menciumiku, kali ini dia meremas payudaraku sambil menghisapnya.
    “Hhh..!!”
    “Tidak apa-apa..kalau Erik..tidak apa-apa.” pikirku.

    Cerita Hot Terbaru Maria Aku memejamkan mataku erat-erat ketika Erik mulai memasukkan ‘senjata’nya ke dalam diriku.
    “Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit.
    Erik mulai tidak sabar, dan dia memasukkannya dengan kasar.
    “Aaahh..!!”
    Aku menjerit dan mulai menangis lagi. ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya. Aku mulai sedikit meronta sambil berteriak. Tapi Erik menahanku dengan kuat. Erik menciumi diriku yang bergetar hebat dengan sedikit paksa. Bosan dengan posisinya, Erik membalikkan posisi tubuhku menjadi telungkup.
    “Erriik..!! tidaak!!” aku sangat malu melakukan posisi itu.

    Tetapi Erik tidak peduli dan melanjutkan kembali permainannya. Setiap kali tubuh Erik menghentak, aku menjerit sekeras-kerasnya. Erik melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
    menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang. Aku pun berteriak lebih keras dari sebelumnya.

    “Ohh..Maria.”
    Aku merasakan tangan Erik meremas pinggulku dengan kuat. Tubuh Erik mengejang, dan cairan deras pun mengalir dari ‘liang’ku. Aku mendesah panjang. Tubuhku masih bergetar. Erik masih menindihku dan mulai menciumi punggungku.
    “Hhhmm.. pilihanku memang selalu tepat”, gumamnya.
    Aku memilih untuk diam. Erik bergeser ke sampingku. Dia memandangiku yang masih berlinang air mata. Tersenyum Erik mengecup kepalaku sambil mengelusnya. Video Bokep Jepang
    “Maria, kamu adalah milikku seorang.. tidak ada satupun yang boleh menyentuhmu tanpa seizin-ku.”

    Erik memeluk tubuhku yang kecil dengan erat.
    “Ya Erik..aku adalah milikmu. Aku akan melakukan apa saja yang kau perintahkan, asal kau tidak membenciku.” Aku masih terisak.
    “Anak bodoh.. Aku tidak akan pernah membencimu Maria..”
    Pelukan Erik semakin erat. Mukaku terasa panas. Dan aku segera membenamkan diriku ke dalam pelukan Erik.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Pelabuhan Sperma Di Kapal Cerimai

    Pelabuhan Sperma Di Kapal Cerimai


    930 views

    Cerita Sex ini berjudulPelabuhan Sperma Di Kapal CerimaiCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.


    Perawanku – Aku ingin berbagi cerita, kisahku ini adalah kejadian yang benarbenar kualami sendiri. Untuk menjaga nama baik keluarga, nama dan marga sengaja kusamarkan. Aku berharap semoga beban batinku akan berkurang setelah aku menceritakannya kepada .

    Aku adalah seorang gadis dari Kawanua, sebut saja namaku Inge, aku anak pertama dari 6 bersaudara dan aku satusatunya anak perempuan. Kehidupan ekonomi keluargaku bisa dibilang mencemaskan. Beruntung aku bisa tamat SMA, ini karena aku mendapat beasiswa dari Yayasan Super Semar.

    Aku sedih melihat keadaan keluargaku, ayahku adalah seorang Pegawai Negeri golongan II, ibuku hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga yang tidak mempunyai skill, kerjanya hanya mengurus putraputrinya. Rasanya aku ingin membantu ayah, mencari uang. Tapi apalah daya aku hanya lulusan sekolah menengah, namun begitu kucoba untuk melamar kerja di perusahaan yang ada di kota Manado.

    Hasilnya nihil, tak satupun perusahaan yang menerima lamaranku. Aku mahfum, disaat krisis sekarang ini banyak PT yang jatuh bangkrut, kalaupun ada PT yang bertahan itu karena memPHK sebagian karyawannya.

    Lalu aku berpikir, kenapa aku tidak ke Jakarta saja, kata orang di Ibukota banyak lowongan pekerjaan, dan aku teringat tetanggaku Mona namanya, dia itu katanya sukses hidup di Jakarta, terbukti kehidupan keluarganya meningkat drastis. Dahulu kehidupan keluarga Mona tidak jauh berbeda dengan keadaan keluargaku, paspasan.

    Tapi sejak Mona merantau ke Jakarta, ekonomi keluarganya makin lama makin berubah. Bangunan rumah Mona kini sudah permanen, isi perabotnya serba baru, dari kursi tamu, tempat tidur semuanya mewah, juga TV 29″ antena parabola dan VCD mereka miliki. Aku ingin seperti Mona, toh dia juga hanya tamatan SMA. Kalau dia bisa kenapa aku tidak? Aku harus optimis.

    Pada suatu hari di bulan September, tahun 1998 aku pamit kepada keluargaku untuk merantau ke Jakarta. Meskipun berat papa dan mama merelakan kepergianku. Dengan bekal uang Rp 75.000 dan tiket kelas Ekonomi hasil hutang papaku di kantor, aku akhirnya meninggalkan desa tercinta di Kawanua.

    Dari desa aku menuju pelabuhan Bitung, aku harus sudah sampai di pelabuhan sebelum pukul 6 sore karena KM Ciremai jurusan Tg.Priok berangkat jam 19:00 WIT, waktu satu jam tentu cukup untuk mencari tempat yang nyaman. Karena tiketku tidak mencantumkan nomor seat, maklum kelas ekonomi, aku berharap mendapat lapak untuk menggelar tikar ukuran badanku.

    Tapi sial, angkutan yang menuju pelabuhan begitu terlambat, pada waktu itu jam sudah menunjuk pukul 18:45. Waktuku hanya 15 menit. Ternyata KM.Ciremai sudah berlabuh, aku melihat hiruk pikuk penumpang berebut menaiki tangga, aku tergolong calon penumpang yang terakhir, dengan sisasisa tenagaku, aku berusaha lari menuju KM.Ciremai, aku hanya menggendong tas punggung yang berisi pakaian 3 potong.

    Aku sudah berada di dek kapal kelas ekonomi, tapi hampir semua ruangan sudah penuh oleh para penumpang. Keringat membasahi seluruh tubuhku, ruangan begitu terasa pengap oleh nafasnafas manusia yang bejibun.

    Aku hanya bisa berdiri di depan sebuah kamar yang bertuliskan Crew, di sekitarku terdapat seorang Ibu tua bersama 2 orang anak lakilaki usia sekolah dasar. Mereka tiduran di emperan tapi kelihatannya mereka cukup berbahagia karena dapat selonjoran.

    Aku berusaha mencari celah ruang untuk dapat jongkok. Aku bersyukur, Ibu Tua itu rupanya berbaik hati karena bersedia menggeserkan kakinya, kini aku dapat duduk, tapi sampai kapan aku duduk kuat dengan cara duduk begini. Sedangkan perjalanan memakan waktu 2 hari 2 malam.

    Tidak lama kemudian KM.Ciremai berangkat meninggalkan pelabuhan Bitung, hatiku sedikit lega, dan aku berdoa semoga perjalanku ini akan mengubah nasib. Tak sadar aku tertidur, aku sedikit terkejut sewaktu petugas menanyakan tiket, aku ingat tiketku ada di dalam tas punggungku. Tapi apa lacur, tasku raib entah dimana, aku panik, aku berusaha mencari dan bertanya kepada Ibu tua dan anak lakilakinya, tapi mereka hanya menggelengkan kepala.

    Cepat keluarkan tiketmu.. ujar seorang petugas sedikit menghardik.
    Aku kehilangan tas, tiket dan uangku ada di situ.. jawabku dengan sedih.
    Hah, bohong kamu, itu alasan kuno, bilang aja kamu tak membeli tiket, Ayo ikut kami ke atas, bentak petugas yang bertampang sangar.

    Akhirnya aku dibawa ke dek atas dan dihadapkan kepada atasan petugas tiket tadi.

    Oh.. ini orangnya, beraniberaninya kamu naik kapal tanpa tiket, kata sang atasan tadi.

    Tiketku hilang bersama pakaianku yang ada di tas, saya tidak bohong Pak, tapi benarbenar hilang..

    Bah itu sih alasan klasik Non, sudah ratusan orang yang minta dikasihani dengan membuat alasan itu. ucapnya lagi.

    Kalau Bapak tak percaya ya sudah, sekarang aku dihukum apapun akan aku lakukan, yang penting aku sampai di Jakarta.

    Bagus, itu jawaban yang aku tunggutunggu.. ujar lelaki berseragam putihputih itu.

    Kalau kutaksir mungkin lelaki tersebut baru berusia 45 tahun, tapi masih tegap dan atletis, hanya kumis dan rambutnya yang menonjolkan ketuaannya karena agak beruban.

    Tapi ingat kamu sudah berjanji, akan melakukan apa saja.. ujar lelaki itu, seraya menunjukkan jarinya ke jidatku.
    Sekarang kamu mandi, biar tidak bau, tuh handuknya dan di sana kamar mandinya.. sambil menunjuk ke arah kiri.
    Betapa girang hatiku, diperlakukan seperti itu, aku tidak menyangka lelaki itu ternyata baik juga. Betapa segarnya nanti setelah aku mandi.
    Terima kasih Pak, ujarku seraya memberanikan diri untuk menatap wajahnya, ternyata ganteng juga.
    Jangan panggil Pak, panggil aku Kapten.. tegasnya.

    Aku sempat membaca namanya yang tertera di baju putihnya. Kapten Jonny itulah namanya.

    Aku sekarang sudah berada di kamar mandi.
    Wah, betapa wanginya tuh kamar mandi, gumamku nyaris tak terdengar. Kunyalakan showernya maka muncratlah air segar membasahi tubuhku yang mulus ini, kugosokgosokan badanku dengan sabun, kuraih shampo untuk mencuci rambutku yang sempat lengket karena keringat.

    Sepuluh menit kemudian aku keluar dari kamar mandi, aku bingung untuk bersalin pakaian, aku harus bilang apa kepada Sang Kapten. Wah cantik juga kamu, tibatiba suara itu mengejutkan diriku. Dan yang lebih mengejutkan adalah pelukan Sang Kapten dari arah belakang. Aku hanya terdiam, Siapa namamu, Sayang? bisiknya mesra.

    Inge.. jawabku lirih. Aku tidak berusaha berontak, karena aku ingat akan janjiku tadi. Karena aku diam tak berreaksi, maka tangan Sang Kapten makin berani saja menjelajahi dadaku dan menciumi leher serta telingaku. Aku menggelinjang, entah geli atau terangsang, yang pasti sampai usiaku 19 tahun aku belum pernah merasakan sentuhan lelaki.

    Bukannya tidak ada lelaki yang naksir padaku, ini karena sikapku yang tidak mau berpacaran. Banyak teman sekelas yang berusaha mendekatiku, selain lumayan cantik, aku juga tergolong pandai, makanya aku mendapat beasiswa. Maka tak heran banyak lelaki di sekolahku yang berusaha memacariku, tapi aku cuek, alias tidak merespon.

    Ooohh.. jangan Kapten. hanya katakata itu yang keluar dari mulutku ketika pria separuh baya itu menyentuh barang yang amat berharga bagi wanita, bulubulu lembut yang tumbuh di sekitar vaginaku dielusnya dengan lembut, sementara handuk yang melekat di tubuhku sudah jatuh ke lantai. Dan aku pun tahu bahwa lelaki ini sudah bertelanjang bulat.

    Aku merasakan benda kenyal yang mengeras menyentuh pantatku, nafas hangat dan wangi yang memburu terus menjelajahi punggungku, tangannya yang tadi mengelus vaginaku sekarang meremasremas kedua payudaraku yang ranum, ini membuat dadaku membusung dan mengeras.

    Aku tak percaya, tangan lelaki ini seolah mengandung magnet, karena mampu membangkitkan gairah yang tak pernah kurasakan seumur hidupku.

    Ooohh.. aaahh.. hanya desahan panjang yang dapat kuekspresikan bahwa diriku berada dalam libido yang betulbetul mengasyikan.
    Inge kau betulbetul lugu, pegang dong batangku, kata Kapten Jonny, seraya meraih tanganku dan menempelkannya ke batang zakarnya yang keras tapi kenyal.

    Jangan diam saja, remaslah, biar kita samasama enak.. ujarnya lagi.

    Akhirnya walaupun aku sebelumnya tidak pernah melakukan senggama, naluriku seolah membimbing apa yang harus kuperbuat apabila bercumbu dengan seorang lakilaki. Akhirnya aku berbalik, kuraih batang kemaluannya kuremas dan kukocokkocok, sampai kumainkan biji pelirnya yang licin.

    Sang Kapten mendesahdesah, Ooohh.. aaachh.. enak sekali Sayang, teruskan.. oh teruskan.. sambil matanya terpejampejam. Aku jongkok, tanpa ragu kujilat dan kukulum torpedo Sang kapten, sampai terbenam ke tenggorokanku.

    Aku benarbenar menikmatinya seperti menikmati es Jolly kesukaanku di waktu kecil dulu. Aku tak peduli erangannya, kusedot, kusedot dan kusedot terus, sampai akhirnya zakar Sang Kapten yang panjangnya hampir 12 centi itu memuncratkan cairan hangat ke mulutku yang mungil. Aaahh.. aku sudah tak kuat Inge, gumamnya.

    Betapa nikmatnya cairan spermanya, sampai tak sadar aku telah menelan habis tanpa tersisa, ini membuat seolah Sang Kapten tak mampu untuk tegak berdiri. Dia bersandar di dinding kapal apalagi gerakan kapal sekarang ini sudah tak beraturan kadang bergoyang kekiri kadang kekanan.

    Kamu betulbetul hebat Inge, puji Kapten Jonny sambil mencium bibirku.
    Inge jangan kau anggap aku sudah kalah, tunggu sebentar..

    Dia bergegas menuju lemari kecil, lantas mengambil sesuatu dari botol kecil dan menelannya lantas membuka kulkas dan mengambil botol minuman sejenis Kratingdaeng.

    Sini Sayang.. ujar sang kapten memanggilku mesra.
    Istirahat dulu kita sebentar, ambillah minuman di kulkas untukmu, lanjut Kapten Jonny.

    Kubuka kulkas dan kuraih botol kecil seperti yang diminum Kapten Jonny. Aku meminumnya sedikit demi sedikit, Ooohh.. sedap sekali minuman ini.. aku tak pernah merasakan betapa enaknya.. minuman apa ini. Ternyata label minuman ini tertulis hurufhuruf yang aku tak paham, mungkin aksara China, mungkin Jepang mungkin juga Korea. Ah persetan.. yang penting tenggorokanku segar.

    Kau berbaringlah di di situ, pinta Kapten Jonny sambil menunjuk tempat tidurnya yang ukurannnya tidak begitu besar. Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan membal. Kulihat jam dinding sudah menunjuk pukul 12 malam. Aku heran mataku tak merasa ngantuk, padahal biasanya aku sudah tidur sebelum pukul 22:00.

    Aku sengaja tidak menggunakan selimut untuk menutupi tubuhku, kubiarkan begitu saja tubuhku yang polos, barangkali ini akan membangkitkan gairah libido Sang Kapten yang tadi sudah down. Aku berharap semoga Sang Kapten akan terangsang melihat dadaku yang sengaja kuremasremas sendiri.

    Sang Kapten sudah bangkit dari kursi santainya, dia menenggak sebotol lagi minuman sejenis Kratindaeng. Dia sudah berada di tepi ranjang, sekarang dia mulai mengeluselus kakiku dari ujung jari merambat ke atas dan berhenti lamalama di pahaku, mengusapusap dan menjilatinya, dansekarang lidahnya sudah berada di mulut vaginaku. Ooohhh.. geli..

    Sejurus kemudian lidahnya dijulurkan dan menyapu permukaan bibir vaginaku. Pahaku sengaja kulebarkan, hal ini membuat Sang Kapten bertambah buas dan liar, diseruputnya klitorisku. Ooohh.. aaahh.. teruskan Kapten, lanjutkan Kapten.. Ooohh.. nikmat sekali Kapten.. Tangannya tidak tinggal diam, diraihnya kedua payudaraku, diremasnya dan tak lupa memelintir putingku dengan mesra.

    Ooohh.. aku sudah tak tahan Kapten.. desisku.
    Tahan Sayang.. tahan sebentar.. biarkan aku menikmati vaginamu yang wangi ini aku tak pernah merasakan wanginya vagina dari wanita lain..
    Sruuppp.. sruuuppp.. sruuupp.. Terus saja mulut Kapten Jonny dengan rajinnya menjelajah bagian dalam vaginaku yang sudah empotempotan ini akibat rangsangan yang amat tinggi.

    Sudah Kapten.. lekas masukkan batang zakarmu, aku sudah tidak tahan..
    Baik, rasakanlah Sayang.. betapa nikmatnya rudalku ini..
    Tapi pelanpelan Kapten, aku benarbenar masih perawan..
    Oke, aku melakukannya dengan hatihati.. janji Kapten Jonny.
    Buka lebar pahamu, Inge.. saran Kapten Jonny.
    Dan

    Blleeesss

    Ooohh.. aaahh.. desisku, padahal zakar itu baru masuk tiga perempatnya.
    Bles.. blesss
    Ooohhh erangku panjang, aku tahu batang sepanjang 12 centi itu sudah merusak selaput daraku.
    Ditariknya lagi rudalnya, lantas dimasukannya lagi seirama dengan goyangan KM.Ciremai oleh ombak laut.

    Bless.. blesss.. bless..
    Ooohh.. ooohh.. ooohh.. aaahh.. aaahh..
    Aku mau keluar Kapten, ujarku memberi tahu Kapten Jonny.
    Tahan Sayang.. sebentar.. aku juga ingin keluar, sekarang kita hitung sampai tiga. Satu.. dua.. tiga..

    Crottt crottt crot sperma Kapten Jonny membasahi gua gelap vaginaku. Betapa hangat dan nikmatnya air manimu Jonny. Hal ini memancing cairanku ikut membanjiri kemaluanku sampai meluber ke permukaan.

    Kami berdua terkulai lemas, tapi Kapten Jonny sempat meraba bibir kemaluanku dan jarinya seolah mencungkil sesuatu dari vaginaku, ternyata dia menunjukkan cairan merah kepadaku, dan ternyata adalah darah perawanku.

    Dijilatnya darah sambil berkata, Terima kasih Inge, kamu betulbetul perawan.. Aku hanya menangis, menangisi kenikmatan yang sama sekali tak kusesalkan. Aktivitas senggama ini berlangsung kembali sampai matahari muncul. Lantas aku tidur sampai siang, makan, tidur dan malamnya kami melakukannya lagi berulangulang seolah tiada bosan.

    Akhirnya Pelabuhan Tanjung Priok sudah berada di pelupuk mataku. Sebelum turun dari kapal aku dibelikan baju baru, dan dibekali uang yang cukup.
    Selamat tinggal Kapten.. selamat tinggal Ciremai..

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Dipaksa Ngentot

    Cerita Sex Dipaksa Ngentot


    1824 views

    Perawanku – Cerita Sex Dipaksa Ngentot, Menikmati Hubungan Sex paksa Pada suatu hari dibulan November cerita Sex ini pun dimulai. suamiku pulang dari kantor memberi tahu bahwa di minggu akhir bulan Nopember, minggu depan, dia akan menghadiri penataran wajib dari kantornya.
    Karena waktunya yang 4 hari itu cukup panjang, dia menyarankan aku untuk ambil cuti dari kantorku dan dia ngajak aku ikut serta sambil menikmati suasana kota Yogyakarta dimana penataran itu akan berlangsung.

    Di sela-sela waktunya nanti dia akan ajak aku untuk melihat sana-sini di seputar Yogyakarta, antara lain Keraton Yogya yang selama ini belum pernah aku melihatnya. Ah.. tumben suamiku punya idea yang brilyan, senyumku. Aku akan urus cutiku itu.
    Begitulah, pada hari Minggu, 25 Nopember malam aku bersama suami telah berada di restoran Novotel Yogyakarta yang terkenal itu.

    Aku perhatikan semua kursi dipenuhi pengunjung. Secara ala kadarnya aku diperkenalkan dengan teman-teman suamiku yang juga datang bersama istri mereka.
    Dalam kerumunan meja besar untuk rombongan suamiku ini kami nampaknya merupakan pasangan yang paling muda dalam usia. Dan tentu saja aku menjadi perempuan yang termuda dan nampaknya juga paling cantik.
    Sementara ibu-ibu yang lain rata-rata sudah nampak ber-cucu atau buyut barangkali. Dan akhirnya aku tidak bisa begitu akrab dengan para istri-istri yang rata-rata nenek-nenek itu.
    Mungkin duniaku bukan lagi dunia mereka. Cara pandang dan sikap kehidupanku sudah jauh beda dari masa mereka.

    Karena paling muda suamiku kebagian kamar yang paling tinggi di lantai 5, sementara teman-temannya kebanyakan berada di lantai 2 atau 3.
    Bagiku tak ada masalah, bahkan dari kamarku ini aku bisa lebih leluasa melihat Yogyakarta di waktu malam yang gebyar-gebyar penuh lampu warna-warni.
    Malam itu kami serasa berbulan madu yang kedua. Kami bercumbu hingga separoh malam sebelum tidur nyenyak hingga saat subuh datang.
    Pagi harinya kami sempat sedikit jalan-jalan di taman hotel yang cukup luas itu untuk menghirup udara pagi sebelum kami sarapan bersama.
    Jadwal penataran suamiku sangat ketat, maklum disamping setiap session selalu diisi oleh pembicara tamu atau ahli dari Jakarta, juga dihadiri oleh pejabat penting dari berbagai tingkatan dan wilayah setanah air.
    Setiap pagi suamiku harus sudah berada di tempat seminar di lantai 2 pada jam 7 pagi. Apalagi sebagai anggota rombongan yang termuda dia seperti kena pelonco, segala hal yang timbul selalu larinya ke dia.
    Untung suamiku bertype”positive thinking”dan selalupenuh semangat dalam melaksanakan semua tugasnya.
    Sesaat setelah suamiku memasuki ruang penataran aku sempatkan jalan-jalan di seputar hotel kemudian mencari book store untuk membeli koran pagi.
    Sesudah duduk sebentar di lobby aku balik ke kamar untuk mencoba telpon ke rumah sekedar’check rechek’kegiatan pelayanku di rumah.
    Kemudian duduk santai membaca koran di balkon kamarku yang berpanorama atap-atap kampung Yogyakarta sambil minum coklat instant yang tersediadi setiap kamar Novotel ini.
    Bosan membaca koran aku buka channel TV sana-sini yang juga membosankan. Aku berpikir mau apa lagi, nih. Akhirnya sekitar jam 9 pagi aku berpikir sebaiknya aku turun ke lobby sambil mencuci mata melihat etalase toko di seputarnya.
    Aku keluar kamar melangkah di koridor yang panjang untuk menuju lift. Bersamaan dengan itu kulihat kamar di depan kamarku pintunya terbuka dan nampak sepintas di dalamnya ada seseorang setengah umur sedang sibuk menulis.
    Dia sempat menengok ke ar a hku sebelum aku bergerak menuju lift. Hal yang lumrah di dalam hotel yang tamunya dari segala macam orang dan asal.
    Tak terbersit pikiran apapun pada apa yang barusan tampak oleh mataku.
    Aku adalah type perempuan yang berpribadi dan paling teguh menjaga diri sendiri baik karena kesadaran sosial budayaku maupun kesadaran akan etika moral yang berkaitan dengan nilai-nilai kesetiaan seorang istri pada suaminya.
    Kembali aku jalan-jalan di seputar lobby, di shopping arcade yang menampilkan berbagai rupa barang dagangan pernik-pernik menarik, ada parfum, ada accessories, ada boutique. Ah.. aku nggak begitu tertarik dengan semua itu.
    Aku punya pandangan sendiri bagaimana membuat hidup lebih nyaman dan punya nilai. Aku memang tidaktertarik dengan pola hidup khalayak.
    Aku menyenangi keindahan yang serba alami. Kalau toh ada poles di sana, itu adalah’touch’yang lahir darisikap budaya sebagaimana manusia yang memang memiliki rasa dan pikir.
    Demikian pula yang berkaitan dengan kecantikan. Aku sangat menyadari bahwa basis tampilanku adalah perempuan yang cantik.
    Dan hal itu terbukti dari banyak orang yang sering secara langsung ataupun tidak langsung memberikan komentar dan penghargaan atas kecantikanku serta sikapku pada kecantikanku itu.
    Aku ingin kecantikkan yang juga memancar dari sikap budayaku. Dengan demikian aku akan selalu cantik dalam keadaan apapun.
    Oleh karenanya aku sangat menyukai’touch’yang sangat mencerminkan kemuliaan pribadi. Buatku hidup ini sangat tinggi maknanya dan perlu disikapi secara mulia, khas dan penuh kepribadian.
    Sesudah 1 jam jalan dan lihat sana-sini kembali aku dilanda rasa bosan yang menuntunku untuk balik ke kamar saja. Aku memasuki kembali lift menuju kamarku di lantai 5.
    Aku masih melihat kamar depanku yang tetap pintunya terbuka. Aku membuka pintuku dan masuk. Aku sedang hendak mengunci kembali kamarku ketika terdengar dari luar sapaan halus.
    “Selamat pagi”
    Yang spontan aku jawab selamat pagi pula sambil membuka sedikit pintuku.
    Kulihat lelaki dari kamar depanku itu dan begitu cepat menyisipkan tangannya ke celah pintu dan meraih daunnya, kemudian dengan sangat sigap pula masuk menelusup ke kamar sebelum aku menyadari dan mempersilahkann -ya.
    Hal yang sungguh sangat tidak mengenakkan aku. Aku tidak terbiasa berada dalam sebuah ruangan tertutupdengan lelaki lain yang bukan suamiku.
    Tetapi peristiwa itu rasanya berlangsung demikian cepat. Bahkan kemudian lelaki itu merapatkan dan langsung mengunci pintuku hingga kini benar-benar aku bersamanya dalam kamar tertutup dan terkunci ini.
    Ini adalah sebuah kekeliruan yang besar. Aku langsungmarah dan berusaha menolaknya keluar dengan meraih kunci di pintu. Tetapi kembali dia lebih sigap dari aku.
    “Tenang, zus, jangan takut. Aku nggak akan menyakiti zus, kok. Aku cuma sangat kagum dengan kecantikan yang zus miliki. Benar-benar macam kecantikan yang lahiriah maupun kecantikkan dari dalam batin.
    Inner beauty. Khayalanku menjadi melambung jauh setiap melihat zus. Sejak semalam di meja makan saatmakan malam, kebetulan aku berada di samping meja makan rombongan suami zus, aku lihat tangan-tangan lentik zus.
    Aku pastikan zus sangat cantik. Dan pagi tadi saat zus jalan-jalan di taman bersama suami dan kemudian juga jalan-jalan di sekitar lobby kembali aku sangat mengagumi penampilan zus.
    Aku sangat terpesona dan tak mampu menahan diriku. Aku kepingin sekali tidur bersama zus, pagi ini”.
    Orang itu memandangkan matanya tajam ke mataku. Omongan orang itu benar-benar biadab, tak punya malu. Apalagi rasa hormat. Dia seakan begitu yakin pasti menang atasku.
    Edan! Kok ada orang edan macam ini. Omongan panjangnya kurasakan sangat merendahkan diriku, kurang ajar, mengerikan dan menakutkan. Limbung dan ketakutan yang amat sangat langsung melanda sanubariku.
    Bulu kudukku merinding. Aku sepertinya jatuh dari ketinggian tanpa tahu akhirnya. Rasa sesak nafasku demikian menekan emosiku. Aku merasa begitu sangat lemah, terbatas dan tak punya pilihan.
    Jangan harap kebaikan dari lelaki biadab ini. Dia jelas tidak menyadari dan paham betapa aku mengagungkan nilai-nilai hidup ini.
    Dia tidak tahu betapa aku selalu takut pada pengkhianatan dan pengingkaran terhadap kesetiaanku pada suami.
    Aku sama sekali tak pernah siap akan hal-hal yang sebagaimana kuhadapi saat ini. Sungguh edan!!
    Kemudian dengan kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku. Harga diri dan martabatku langsung bangkit marah. Aku berontak dan melawannya hab i s-habisan.
    Tanganku meraih apapun untuk aku pukulkan pada lelaki itu. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, kucakarkan kukuku pada tubuhnya sekenanya pula. Tetapi.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku.
    Lelaki itu berpostur tinggi pula dan mengimbangi tinggiku, dan usianya yang aku rasa tidak jauh beda dengan usia suamiku disertai dengan otot-otot lengannya yang nampak gempal saat menahan pegangan tanganku yang terus berontak dan mencakarinya.
    Dia seret dan paksa aku menuju ke ranjang. Aku setengah dibantingkannya -ke atasnya. Dan aku benar-benar terbanting. Kacamataku terlempar entah ke mana.
    Teriakanku sia-sia. Aku rasa kamar Novotel ini kedap suara sehingga suaraku yang sekeras apapun tidak akan terdengar dari luar.
    Karena perlawananku yang tak kenal menyerah dia dengan cepat meringkus tangan-tanganku -dan mengikatnya dengan dasi suamiku yang dia temukan dan sambar dari tumpukan baju dekat ranjang hotel.
    Dia ikat tanganku ke backdrop ranjang itu. Aku meraung, menangis dan berteriak sejadi-jadinya hingga akhirnya dia juga sumpel mulutku, entah pakai apa, sehingga aku tak mampu lagi bergerak banyak maupun berteriak.
    Sesudah itu dia tarik tungkai kakiku mengarah ke dirinya. Dia nampak berusaha menenangkan aku, dengan cara menekan mentalku, seakan meniupi telingaku. Dia berbisik dalam desahnya,
    “Ayolah, zus, jangan lagi memberontak. Nanti lelah saja. Percuma khan, Waktu kita nggak banyak. Sebentar lagi suami zus istirahat makan siang.
    Dan bukankah dia selalu menyemp a tkan untuk menjemput zus untuk makan bersama?!”.
    Aku berpikir cepat menyadari kata-katanya itu dan menjadi sangat khawatir. Ini orang memang betul-betul lihay. Mungkin memang tukang perkosa profesional.
    Dia seakan tahu dan menghitung semuanya. Dia bisa melemparkan isue yang langsung menekan. Dia tahu bahwa aku tidak mau kehilangan suamiku.
    Dan dia juga tahu, kalau toh kepergokpun, dia tak akanmerugi. Hampir tak pernah dengar ada suami yang melapor istrinya diperkosa orang.
    Yang ada hanyalah seorang suami yang menceraikan istrinya tanpa alasan yang jelas. Disinilah bentuk tekanan lelaki biadab ini padaku. Sementara itu tindakan brutalnya terus dilakukannya.
    Dia robek blusku dengan kekerasannya untuk menelanjangi dadaku. Dia hentakkan kutangku hingga lepas dan dilemparkannya ke lantai. Kemudian denganseringain -ya dia menelusurkan mukanya.
    Dia benamkan wajahnya ke ketiakku. Dia menciumi, mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku. Darisebelah kanan kemudian pindah ke kiri. Yang kurasakan hanyalah perasaan risih yang tak terhingga.
    Suatu perasaan yang terjadi karena tiba-tiba ada sesuatu, entah setan, binatang atau orang telah merangseki tubuhku ini.
    Tangan-tanganny -a menjamah dan menelusup kemudian mengelusi pinggulku, punggungku, dadaku. Tangannya juga meremas-remas susuku. Dengan jari-jarinya dia memilin puting-puting susuku. Disini dia melakukannya mulai dengan sangat pelan.
    Ah.. Bukan pelan, tt.. tetapi.. lembut. Dd.. dan.. dan demikian penuh perasaan. Kurang ajaarr..! D.. dd.. dia pikir bisa menundukkan aku dengan caranya yang demikian itu.
    Aku terus berontak dalam geliat.. Tetapi aku bagai k i jang yang telah lumpuh dalam terkaman predatornya. Aku telah rebah ke tanah dan cakar-cakar predatorku telah menghunjam di urat leherku.
    Kini aku hanyalah seonggok daging konsumsi predatorku.
    Aku sesenggukan melampiaskan tangisku dalam sepi. Tak ada suara dari mulutku yang tersumpal. Yang ada hanya air mataku yang meleleh deras.
    Aku memandang ke-langit-langi -t kamar Novotel. Aku demikian sakit atas ketidak adilan yang sedang kulakoni. Kini lelaki itu melihati aku. Aku menghindarkan tatapan matanya. Dia menciumi pipiku dan menjilat air mataku,
    “Duhh, sayangkuu.. kamu cantik banget, siihh..”, orang ini benar-benar kasmaran padaku.
    Dia juga menciumi tepian bibirku yang tersumpal. Kini kengerian dari kebiadaban berikutnya datang menyusul. Tangannya sigap menyibakkan gaun penutup wilayah rahasiaku.
    Tangan lainnya mencapai pahaku dan mulai meraba-raba kulitku yang sangat halus karena tak pernah kulewatkan merawatnya. Lelaki ini tahu kehalusan kulitku.
    Dia merabanya dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut. Ucchh.. Betapa aku dilanda perasaan malu yang amat sangat.
    Aku yang tak pernah menunjukkan auratku selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja merabaiku dan menyingkap segala kerahasiaanku.
    Kemudian dia kembali melanjutkan kebiadabannya, dia merenggut dan merobek gaunku. Dia tarik dari haribaan tubuhku. Dia campakkan ke lantai sebagaimana kutangku tadi.
    Dan kini aku hanyalah perempuan yang hina dengan setengah telanjang dan siap dalam perangkap lumatannya. Aku merasakan sepertinya dia telah merobeki jiwaku dan mencampakannya ke lantai kehinaan perempuan.
    Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku dirambati tangan-tanganny -a. Berontakku sekali lagi hanyalah kesia-siaan.
    Dia menindih berat dengan dadanya. Wajahnya mendekat hingga kurasakan nafasnya yang meniupkan angin ke selangkanganku. -Lelaki itu mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku. -Bukan main. Belum pernah ada seorangpun berbuat macam ini padaku. Juga tidak begini suamiku selama ini.
    Edan. Edaann..!!
    Aku tak kuasa menolak semua ini. Segala berontakku kandas. Kemudian aku merasakan lidahnya menyapu pori-pori selangkanganku. -Edaann..!!
    Lidah itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut. Sesaat sepertinya aku berada di persimpangan jalan. Di depan mataku ada 2 potret. Aku membayangkan suamiku dan sekaligus lelaki ini.
    Salahkah aku?
    Dosakah aku?
    Siapa yang salah?
    Kenapa aku ditinggal sendirian di kamar ini?
    Kenapa mesti ada lelaki ini?
    Aku berpusing. Duniaku seakan-akan berputar dan akutergiring pada tepian samudra yang sangat mungkin akan menelan dan menenggelamkan aku.
    Aku mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yangsangat tak mampu kulawan. Aku merasakan lidah-lidah lelaki ini seakan menjadi seribu lidah.
    Seribu lidah lelaki ini menjalari semua bagian-bagian rahasiaku. Seribu lidah lelaki inilah yang menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeret aku untuk tertelan dan tenggelam.
    Ammpuunn.. Bayangan kengerian akan ingkarnya kesetiaan seorang istri menerkam aku. Keringatku meluncur deras.
    Aku tak bisa pungkiri. Aku sedang jatuh dalam lembah n i kmat yang sangat dalam.. Aku sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahiku. Aku sedangtertelan oleh gelombang nikmat syahwatku.
    Salahkah akuu..??
    Salahkah..??
    Dan saat kombinasi lidah yang menjilati selangkanganku dan sesekali dan jari-jari tangannya yang mengelusi paha di wilayah puncak-puncakny -a rahasiaku, aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku.
    Isak tangisku terdiam, berganti dengan desahan dari balik kain yang menyumpal mulutku.
    Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dengan bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada kemaluanku, desahanku berganti dengan rintihan yang penuh derita nikmat birahi. Aku telah tenggelam.
    Dan gelombang itu kini menggoyang pantatku. Aku menggelinjang. Aku histeris ingin..
    Yaa.. Aku ingin!
    Aku punya ingin menjemputi ribuan lidah dan jari-jari lelaki ini. Ampuunn..!!
    Masih adakah aku??
    Dan ah.. Pintarnya lelaki ini. Dia begitu yakin bahwa aku telah tenggelam. Dia begitu yakin bahwa aku telah tertelan dalam syahwatku. Dia renggut sumpal di mulutku.
    “Ayolah, sayang.. mendesahlah.. merintihlah.. Ambil nikmatmu. Teguk haus birahimu..”,
    Aku mendesah dan merintih sangat histeris. Kulepaskan dengan liar derita nikmat yang melandaku. Aku kembali menangis dan mengucurkan air mata. Aku kembali berteriak histeris.
    Tetapi kini aku menangis, mengucurkan air mata dan berteriak histeris beserta gelinjang syahwatku. Aku meronta menjemput nikmat. Aku menggoyang-goya -ngkan pinggul dan pantatku dalam irama nafsu birahi yang menerjangku.
    Dan sejak saat itu aku memasuki wilayah tak terhingga, tanpa batasan norma sekaligus meninggalkan batasan-batasan -yang selama ini kupertahankan dengan sangat teguhnya.
    Aku memasuki suatu wilayah yang terbersit sepintas, bahwa aku sebenarnya pernah menginginkan nilai macam ini, nilai dimana tak ada kekhawatiran, ketakutan, rasa salah dan rasa mengkhianati.
    Aku memasuki wilayah dimana aku eksis secara murnimenjadi diriku. Mungkin semacam ini alamiahku, yang adalah mahkluk untuk dipenuhi keinginan nafsu dan birahi yang demikian bebas tanpa kendali.
    Bahkan aku merasa ini adalah hak. Hak-ku. Aku merasa ber-hak untuk mendapatkannya.
    Dan ke-tak terhingga-an serta ke-tak terbatas-an itu merayap menuju puncaknya ketika aku diterpa rasa dingin menggigil serta gemetar seluruh tubuhku yang disebabkan bibir lelaki itu merambah turun meluncur melewati perutku dan langsung menghunjam terperosok ke-kemaluanku.
    Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi. Aku bergoncang-gonc -ang mengangkati pantatku untuk mendorong dan menjemputi bibirnya karena kegatalan yang amat sangat pada kemaluanku.
    Dengan serta merta pula aku berusaha menjilati buah dadaku sendiri menahan gelinjang nikmat yang melanda nafsu birahiku.
    Dan kurasakan betapa kecupan, gigitan dan ruyak lidah lelaki ini membuat gigil dan gemetarku melempar aku ke lupa diri.
    Akhirnya karena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.
    “Hauss, mmaass.. Aku hauss..”
    Rintihan itu membuat lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya.
    Aku rakus menyedotinya. Kehausanku yang tak bisa kubendung membuat aku ingin melumati mulutnya. Aku berpagut dengan pemerkosaku.
    Aku melumat mulutnya sebagaimana sering aku melumati mulut suamiku saat aku sudah sangat di puncak birahiku. Aku benar-benar dikejar badai birahiku.
    Aku benar-benar gelisah gelombang syahwatku. Biasanya kalau sudah begini suamiku langsung tahu. Dia akan menusukkan penisnya ke vaginaku untuk menutup kegairahanku. Dia akan menjejalkan kontolnya dan memekku pasti cepat menjemputnya.
    Dan kini aku benar-benar menunggu lelaki itu memasukkan kontolnya ke kemaluanku pula. Aku sebenar-benarny -a berharap karena sudah tidak tahanmerasakan badai birahiku yang demikian melanda seluruh organ-organ peka birahi di tubuhku.
    Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang sama sekali diluar dugaanku. Aku sama sekali tak menduga, karena memang aku tak pernah punya dugaan sebelumnya. Kemaluan lelaki ini demikian gedenya.
    Rasanya ingin tanganku meraihnya, namun belum lepas dari ikatan dasi di backdrop ranjang ini. Yang akhirnya kulakukan adalah sedikit mengangkat kepalaku dan berusaha melihati kemaluan itu. Ampuunn.. Sungguh mengerikan.
    Rasanya ada pisang tanduk gede dan panjang yang sedang dipaksakan untuk menembusi memekku. Aku menjerit tertahan. Tak lagi aku sempat memandangnya.
    Lelaki ini sudah langsung menerkam kembali bibirku. Dia kini berusaha meruyakkan lidahnya di rongga mulutku sambil menekankan kontolnya untuk menguak bibir vaginaku.
    Selama ini aku pikir kontol suamiku itulah pada umumnya kemaluan lelaki itu. Kini aku dihadapkan kenyataan betapa besar kontol di gerbang kemaluanku saat ini, yang terus berusaha mendesaki dan menembusi kemaluanku tetapi tak kunjung berhasil.
    Aku sendiri sudah demikian kehausan dan tanpa malu lagi mencoba merangsekkan lubang kemaluanku tetapi tak juga berhasil.
    Cairan-cairan yang mestinya melicinkanpun belum bisa membantu lincirnya kontol itu memasuki kemaluanku. Tetapi lelaki ini ada cara.
    Dia meludah pada tangannya untuk kemudian menambahi lumuran pelicin pada bibir kemaluanku. Dia lakukan 2 atau 3 kali. Dan sesudahnya dia kembali menyorongkan ujung kontolnya yang dengan serta merta aku menyambutnya hingga..
    Blezzhh..
    Ampuunn.. Kenapa sangat nikmat begini, ya, ampuunn.. Kemana nikmat macam ini selama ini..??
    Kemana nikmat dari suamiku yang seharusnya kudapatkan selama ini..??
    Kenapa aku belum pernah merasakan nikmat macam ini..??
    Kombinasi ke-sesakkan karena cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar kontol lelaki ini sungguh menyuguhkan sensasi terbesar dalam seluruh hidupku selama ini.
    Aku rasanya terlempar melayang kelangit tujuh. Aku meliuk-liukkan tubuhku, menggeliat-liat -, meracau dan mendesah dan merintih dan mengerang dan..
    Aku bergoncang dan bergoyang tak karuan.. Ya, ampuunn.. Orgasmeku dengan cepat menghampiri dan menyambarku. Aku kelenger dalam kenikmatan tak bertara. Lelaki ini langsung mematerikan nilai tak terhingga pada sanubariku.
    Aku masih kelenger saat dia mengangkat salah satu tungkai kakiku untuk kemudian dengan semakin dalamdan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan memuntahkan cairan panas dalam rongga kemaluanku.
    Uhh.. Nikmat inii.. Uucchh..
    Kami langsung roboh. Hening sesaat. Aneh, aku tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa takut.
    Ada rasa kelapangan dan kelegaan yang sangat longgar. Aku merasakan seakan menerima pencerahan. Memahami arti nikmat yang sejati dari peristiwa ranjang.
    Demikian membuat aku seakan di atas rakit yang sedang hanyut dalam sungai dalam yang sangat anteng. Aku bahkan tertidur barang 5 menit.
    Aku bangun karena dering telpon. Itu pasti suamiku. Aku langsung cemas. Lelaki itu tak lagi berada di sampingku. Aku coba tengok ke kamar mandi sebelum menjawab telepon.
    Tak juga kutemui. Ternyata itu telepon dari kamar di depanku, telepon dari lelaki itu.
    “Zus, cepat mandi, 15 menit lagi suamimu kembali ke kamar, saatnya mereka istirahat”.
    Ah, bijak juga dia. Aku rapikan ranjang dan sepreinya, kemudian cepat mandi. Siang itu aku usul pada suamiku untuk makan di kamar saja, badanku agak nggak enak, kataku.
    Memang badanku agak lemes sejak aku mendapatkan orgasmeku yang bukan main dahsyatnya tadi.
    Dan aku merasakan ada kelegaan sedikit, tak ada nampak bekas-bekas ulah lelaki itu pada bagian-bagian peka tubuhku.
    Saat ketemu di siang itu suamiku nampak menunjukkan sedikit prihatin padaku. Dia tahu aku dilanda rasa bosan menunggu.
    Dia sarankan aku jalan-jalan ke Molioboro atau tempatlainnya yang tak begitu jauh dari hotel. Aku mengangguk setuju.
    Ah.. Akhirnya aku dapat ide.
    Menjelang jam 1 siang suamiku kembali ke ruang penataran di lantai 2, dan jam 1 lebih 5 menit lelaki itukembali menelponku, aku nggak menjawab langsung kututup.
    Aku kembali merasa ketakutan pada apa yang aku pahami selama ini. Aku tak akan melanggarnya lagi. Yang sudah, ya, sudah. Masak aku mesti sengaja mengulangi kesalahanku lagi.
    Tetapi tiba-tiba ada ketukan di pintu. Aku curiga, lelakiitu datang lagi. Dan aku nggak tahu, kenapa aku ingin tahu. Aku ingin tahu siapa yang mengetuk itu, walaupun aku sudah hampir pastikan dia sang lelaki yang tak kukenal itu.
    Kuintip dari lubang lensa kecil di pintu. Dan benar, dia lagi. Dari dalam aku teriak kasar, mau apa kamu, yang dia sahuti dengan halus.
    “Sebentar saja zus, aku mau bicara. Sebentar saja, zus, ayo dong, bukain pintu”, pintanya.
    Aku jadi ingat akan gelinjang nikmat yang aku terima darinya. Aku juga ingat betapa kontolnya tak pernah kurasakan nikmat macam itu. Aku juga ingat betapa lidahnya yang menyelusuri gatal bukit dadaku.
    Dan aku ingat pula betapa gigitan kecilnya pada pentilku demikian merangsang dan menggetarkan seluruh tubuhku. Kini aku lihat kembali bibir edan itu dari lubang pintu ini.
    Dan tanpa bisa kuhindarkan tangan kananku menggerakkan turun handle pintu ini. Dan, clek, terbuka celah sempit di ambang pintu. Dan dengan cepat, sret, tangan lelaki itu cepat menyelip di celah ambang itu.
    “Sebentar, saja zus, perbolehkan aku masuk”
    Dia tidak menunggu ijinku. Kakinya langsung mengganjal pintu dan dengan kaki lainnya mendorong,dia masuk. Kembali dia memeluki aku, lantas menciumi bibirku, lantas menyingkap gaunku, lantas melepasi kutangku, lantas memerosotkan celana dalamku.
    Lantas mengelusi pantatku, pahaku, meremasi kemaluanku kembali, bibirnya terus melumati bibirku.
    Kacamataku diangkatnya. Itulah rangkaian serangannya padaku. Pada awalnya aku kembali berusaha berontak dan melawan, walaupun kali ini tidak segigih pada peristiwa pagi tadi.
    Dan aku yang memang bersiap untuk”keok”langsung takluk bersimpuh saat tangan ototnya meremasi wilayah peka di selangkanganku.
    Kali ini dia gendong aku menuju ke-ranjang dan sama-sama berguling di atasnya. Tetapi kali ini dia tidak menelanjangi aku. Dia hanya singkapkan gaunku,kemudian -dia memelukku dari arah punggungku.
    Dia lumati kudukku yang langsung membuat aku menjadi sedemikian merinding dan tanpa kuhindarkantang -anku jadi erat memegangi tangannya.
    Suatu kali ciuman di kudukku demikian membuat aku tergelinjang hingga aku menengokkan leherku untuk menyambar bibirnya. Kami saling berpagut dengan buasnya.
    Lelaki itu rupanya ingin menambah khasanah nikmat seksual baru padaku. Aku tak tahu kapan dia melepasi celananya, tahu-tahu kontolnya sudah menyodokki kemaluanku dari arah belakangku. Dengan posisi miring serta satu tungkai kakiku dia peluk ke atas, kontolnya menyerbu memekku dan..
    Blezzhh.. Blezzhh.. Blezzhh..
    Dia kembali memompa. Rupanya kemaluanku sudah cepat adaptasi, kontol gedenya tak lagi kesulitan menembusi memekku ini.
    Posisi ini, duh.. Nikmatnya tak alang kepalang. Macam ini sungguh menjadi kelengkapan sensasi perkosaannya padaku yang kedua.
    Ah, entah, ini masih bisa disebut sebagai perkosaannya padaku atau sudah menjadi penyelewenganku -pada suamiku.
    Rasanya sudah tak lagi penting buatku yang kini sedang demikian sepenuhnya menikmati kerja lelaki ini pada tubuhku.
    Beberapa kali dia membetulkan singkapan gaunku yang menghalangi pompaan kontolnya pada kemaluanku.
    Sesudah beberapa lama dalam nikmat posisi miring, diangkatnya tubuhku menindih tubuhnya. Posisi baru ini menuntut aku yang harus aktif bergerak.
    Terlintas rasa maluku. Tak pernah aku berlaku begini. Biasanya aku merupakan bagian yang pasif dalam ulahsanggama dengan suamiku, tetapi kali ini.
    “Ayo, sayang, naik turunkan pantatmu, sayang, ayoo..”
    Lelaki itu setengah memaksa aku untuk menaik turunkan pantatku dalam menerima tembusan kontolnya dari bawah tubuhku.
    Dan sesungguhnya aku yang memang sangat kegatalan menunggu sodokkan-sodokk -annya kini berusaha menghilangkan rasa maluku dan mencoba memompa.
    Uh.., sungguh tak terduga nikmatnya. Aku mengerang dan merintih setengah berteriak setiap kali aku menurunkan pantatku dan merasakan betapa kontol gede itu meruyak di dalam rongga kemaluanku, menggeseki saraf-saraf gatal di dalamnya.
    “Sayang, coba kamu duduk tegak dengan terus memompa, kamu akan merasakan sangat nikmat.
    Saya jamin pasti kamu nggak mau berhenti nantinya”, begitulah dia antara menghimbau dan memerintah aku yang dengan tangannya mengangkat tubuhku tanpa melepaskan kontolnya dari kemaluanku.
    Dan dengan aku berposisi duduk membelakangi dia dan tanganku yang bertumpu pada dadanya, aku kembali memompa.
    Ah.., dia benar lagi. Ini kembali menjadi sensasi seksualku, karena aku sekarang melihat betapa diriku nampak di cermin kamarku dengan kerudung rambutku yang sudah awut-awutan dan demikian basah oleh keringatku.
    Aku seperti main enjot-enjotan naik-turun di atas kuda-kudaan.
    Sepintas ada malu pada ulahku itu. Kok, bisa-bisanya, hanya dalam waktu satu hari aku melakukan hubungan mesum perkosaan atau penyelewengan, entahlah, dengan lelaki yang tak kukenal ini.
    Dan yang terjadi kemudian adalah genjotan naik turunku semakin cepat saja. Aku merasakan betapa kegatalan yang sangat menguasai rongga kemaluanku.
    Serta dengan menyaksikan diriku sendiri pada cermin yang tepat di mukaku, nafsu birahiku langsung melonjak dan mendorong gelinjangku kembali mendekati orgasmeku yang kedua dalam tempo tidak lebih dari 4 jam ini.
    Dan saat orgasme itu akhirnya benar-benar hadir, akukembali berteriak histeris mengiringi naik turunnya pantatku yang demikian cepat.
    Kontol yang keluar masuk pada lubang kemaluanku nampak seperti pompa hidrolik pada mesin lokomotif yang pernah aku lihat di stasiun Gambir.
    Lelaki itu juga membantu cepatnya keluar masuk kontolnya. Aku kembali rubuh. Sementara dia, lelaki yang belum memuasi dirinya itu menyeretku ke tepiankasur dan meneruskan pompaannya hingga menyusul mencapai titik klimaksnya.
    Dia cengkeram pahaku dan kurasakan kedutan-kedutan -kontolnya menyemprotkan cairan kental panas pada kemaluanku kembali.
    Saat jeda, dia menceritakan siapa dirinya. Dia adalah seorang dokter kandungan. Dia sangat tahu seluk beluk persenggamaan. Dia tahu gaya-gaya dalam meraih nikmat sanggama.
    Dia tahu titik-titk peka pada tubuh perempuam. Dia tahu mana yang baik dan buruk. Dia puji aku setengah mati, betapa otot-otot kemaluanku demikian kencang mencengkeram kontolnya.
    Namanya Dr. Ronald, 52 tahun, asli Malang. Dia buka praktek di beberapa kota. Minggu terakhir di setiap bulan dia berada di Yogya untuk melayani pasien di beberapa rumah sakit di Yogya.
    Dia memang tidak ada giliran ke kotaku.
    Aku boleh panggil Ron saja atau Ronad. Aku pikir dia adalah lelaki yang luar biasa. Dan aku lega saat dia mengenalkan dirinya. Aku lega karena dia termasuk orang terpelajar dan punya identitas.
    Dia tidak liar. Dan dia bilang bertanggung jawab apabila ada hal yang nggak benar padaku karena bersanggama dengannya. Dia memberikan aku kartu nama.
    Aku terima dan tak kuatir pada suamiku, karena dia dokter kandungan, yang mungkin saja aku dapatkan dari referensi teman-temanku.
    Sore itu dia memberikan aku sekali lagi orgasme. Huh..sungguh melelahkan dan sekaligus sangat memuaskan aku.
    Dan yang paling mengesankan bagiku, sesiang hari ini dalam 3 kali persanggamaan aku meraih 6 kali orgasme. Aku nggak tahu lagi, bagaimana aku harus bersikap padanya.
    Saat suamiku pulang, kamarku sudah kembali rapi, seakan tak ada yang terjadi. Aku sudah mandi dan dandan agar tidak menampakkan kelelahanku. Dan malam itu aku bersama suamiku kembali makan malam bersama.
    Di pojok ruang makan kulihat meja dengan 4 kursi yang hanya diduduki seorang, dr. Ronad. Dia nampak tidak berusaha memandang aku. Dia menyibukkan dirinya dengan bacaan dan tulis menulis.
    Sungguh suatu kamuflase yang hebat.
    Pada keesokan harinya, hanya 10 menit sesudah suamiku turun ke lantai 2 untuk mengikuti penataran di hari ke dua, dr. Ronad kembali mengetuk pintu. Kembali aku menghadapi peperangan bathinku.
    Masa, perkosaan bisa terjadi sekian kali berturut-turut, -dan sementara itu, apabila disebut sebagai penyelewengan, bagaimana perempuan tegar dan berkepribadian seperti aku ini demikian mudah runtuholeh nikmatnya perselingkuhan.
    Tetapi bayangan dan segala macam keraguanku itu hanyalah menjadi awal dari elusan dan rabaan batin yang langsung membangkitkan naluriah nafsu birahiku.
    Aku sudah mulai berselingkuh sebelum perselingkuhani -tu di mulai. Aku telah benar-benar runtuh. Aku bukakan pintu untuk Ronad.
    Rasa harga diriku yang masih tersisa mendramatisir keadaanku. Aku bertindak seakan menolak saat Ronadmenggendon -g aku dari ambang pintu ke peraduanku. Tetapi segala ocehanku langsung bungkam saat bibirnya melumat bibirku.
    Segala tolakan tanganku langsung luruh saat tangannya memilin pentil-pentilku -. Segala hindar dan elak tubuhku langsung sirna saat pelukan tangannya yang kekar merabai pinggul dan bokongku.
    Dan segala keinginan untuk”Tidak!”langsung musnahsaat kombinasi lumatan di bibir, pelukan di pinggul, rabaan pada pantatku merangsek dengan sertaan nafasnya yang memburu. Aku aktip menunggu Ronad melahapku.
    Dia mengulangi awal yang seperti kemarin, merangkuldan memulai dari belakang punggungku, memelukku kemudian menjilati kudukku. Aku meronta bukan untukmelawan, tetapi meronta karena menerima kenikmatan.
    Aku menengokkan leherku hingga bisa meraih wajahnya. Kulumati bibirnya. Dan seperti kemarin, setelah menyingkap busana yang menutup bokongku hingga paha dan memekku terpampang, tahu-tahu kontolnya sudah telanjang menyelip dari celah celana dalamku, siap berada di gerbang kemaluanku.
    Sambil kami saling melumat dia mendorongkan kontolnya, aku mendorongkan memekku menjemputnya. Saat akhirnya..
    Blezzhh..
    Kami langsung saling merintih dan berdesahan. Itulah simponi birahi di kamar Novotel di lantai 5 di pagi hari ini, sementara itu, mungkin suamiku sedang asyik berdebat bersama anggota teamnya di lantai 2.
    “Sekarang gantian sayang, biar aku yang numpakin kamu, yaa..”suara gemetar Ronad nampak menahan birahinya.
    Aku dibalikannya dengan tetap mempertahankan lengkungan tubuhku hingga jadi nungging dengan kepalaku bertumpu pada kasur.
    Sesudah sedikit dia betulkan posisiku dan kembali lebih singkapkan busana rapetku, dengan setengah berdiri dia mengangkangin aku mulai dari arah pantatku. Kontolnya dia tusukkan ke memekku.
    Duh, duh, duh..
    Apa lagi ini. Kenapa gatalku langsung dengan cepat melanda memekku. Aku membayangkan bibir kemaluanku pasti dengan haus menunggu kepala kontol gede itu.
    Dan aku merasakan saat ujungnya mendorong aku hingga akhirnya amblas menghunjam ke dalamnya. Dalam hatiku aku berfikir, kok macam anjing kawin, ya.Kemudian Ronad mulai kembali memompa. Huuhh.. Jangan lagi tanya betapa nikmatnya.
    Aku seperti diombang-ambing -kan gelombang Lautan Teduh. Setiap tusukkan aku sambut dengan cengkeraman memekku, dan akibatnya saraf-saraf pekaku merangsang gelinjang nikmat birahiku.
    Dan saat kontolnya dia tarik keluar, dinding kemaluanku menahan sesak hingga kembali saraf-saraf pekaku melempar gelinjang nikmat birahi. Keluar, masuk, keluar, masuk, keluar, masuk.. Aku semakin nggak lagi mampu menahan kegelianku.
    Tangan-tanganku -meremasi tepi-tepi kasur untuk menahan deraan geli-geli nikmat itu.
    Aku membiarkan air liurku meleleh saat aku terus menjerit kecil dan mendesah-desah. -Mataku tak lagi nampak hitamnya. Aku lebur melayang dalam nikmatnya kontol yang keluar masuk menembusi memekku ini.
    Dan saat tusukkannya makin cepat menggebu, aku tahu, dia akan meraih orgasmenya mendahului orgasmeku.
    Kubiarkan. Bahkan kudorong dengan desahan dan rintihanku yang disebabkan rasa pedih dan panasnya gesekkan cepat batang kontolnya yang sesak menembusi kemaluanku ini.
    Akhirnya dia menumpahkan berliter-liter spermanya ke memekku. Bunyi, plok, plok, plok bijih pelernya yang memukuli kemaluanku tidak kunjung henti. Dia tahu aku belum orgasme.
    Dia tetap mempertahankan irama tusukkan karena tahu aku demikian menikmati gaya anjing ini. Limpahan cairan yang membecek pada kemaluanku tidak mengurangi nikmatnya tusukkan.
    Bahkan licinnya batang keluar masuk ini merangsang gelinjangku dengan sangat hebatnya. Aku meliuk dan menaik turunkan pantatku. Aku benar-benar menjadi anjing betina yang memeknya dikocok-kocok jantannya.
    Aku merintih dengan sangat hebat dan berteriak histeris saat orgasmeku datang menyongsong tusukkan-tusukk -an pejantan ini. Aku mendapatkan sensasi nikmat birahinya anjing betina. Aku tak kunjung usai juga. Aku mengimpikan orgasme yang beruntun.
    Ronadpun demikian pula. Sanggama kali ini bersambung tanpa jeda walaupun kami telah meraih orgasme-orgasme -kami. Genjotan dan pompaan teruskencang dan semakin cepat. Kami dilanda histeris bersamaan.
    Kami berguling-gulin -g. Ronad menyeret aku ketepian ranjang. Dengan tetap berposisi nungging, Ronad menembusi memekku dengan berdiri dari lantai. Kontol itu, duh.. sangat legit rasanya. Hunjamannya langsung merangsek hingga menyentuh tepian peranakanku.
    Ujung-ujungnya mentok menyentuhi dinding rahimku. Aku nggak tahan.. Ronaadd.. Edan, kami bersanggama tanpa putus selama lebih dari 40 menit. Aku kagum akan ketahanan Ronad yang 52 tahun itu.
    Kontolnya tetap ngaceng dan mengkilat-kilat -saat akhirnya kami istirahat sejenak. Baru kali ini secara gamblang dan jelas aku menyaksikan kontol lelaki.
    Selama ini aku dan suamiku selalu bersanggama dalam gelap atau remang-remang. Dan kami merasa seakan tabu untuk melihati kemaluan-kemalu -an kami.
    Aku sendiri masih malu saat Ronad melihati dan ngutik-utik kelentitku. Dan kini aku heran, kenapa demikian susah untuk tak melihati kontol Ronad ini. Aku heran, kenapa barang ini bisa menghantarkan akupada kenikmatan yang demikian dahsyatnya.
    Jam 10 pagi Ronad pamit. Dia bilang mesti ke rumah sakit memenuhi janji dengan pasiennya. Aku nggak akan mencegahnya. Dia akan kembali nanti jam 3 sore. Aku nggak komentar. Suamiku telepon, dia ngajak aku makan siang di restoran, dia akan menunggu aku di bawah.
    Sesudah aku mandi aku keluar kamar dan turun. Aku jaga agar penampilanku nampak tetap segar. Pergulatan seksual yang penuh hasrat dan nafsu birahi antara aku dan Ronald yang pemerkosaku telah meninggalkan berbagai rasa pedih di selangkanganku.
    Setiap aku melangkah gesekan antara paha juga terasa nyeri. Aku harus bisa mengatasi ketidak nyamanan ini.
    Ternyata hingga jam 6 sore Ronad tidak balik. Mungkinada krisis di rumah sakitnya. Anehnya, aku merasa kesepian. Aku telah terjebak dalam nikmatnya perkosaan.
    Aku gelisah selama jam-jam menunggu ketukan di pintu. Aku merasa sangat didera nafsu birahiku. Aku ketagihan. Aku sangat ketagihan akan legit kontolnya. Terbayang dan seakan aku merasai kembali legit itu menyesaki memekku.
    Walaupun resah melandaku aku mengiyakan saat suamiku mengajak aku jalan-jalan bersama teman-temannya ke Molioboro. Acaranya kami makan lesehan di jalan yang dem i kian terkenal di dunia itu. Sepanjang jalan dan makan aku banyak melamun.
    Suamiku nampak prihatin. Dia tetap hanya mengira aku kurang sehat dan dilanda rasa bosan. Dia merangkuliku dengan mesra. Aku berpikir dan melayang ke arah yang beda. Ah, Ronad, dimana kamu.. Malam itu suamiku mencumbuiku.
    Aku harus memberikan respon yang sebaik dan senormal mungkin. Aku merasakan betapa bedanya saat kemaluan suamiku memasuki kemaluanku. Aku tidak merasakan apa-apa. Hambar. Aku iba padanya.
    Tetapi sebagaimana yang biasa aku lakukan, kini aku berpura nikmat, seakan aku meraih orgasme. Dan suamiku demikian bernafsu memompakan kontol kecilnya hingga spermanya muncrat.
    Malam itu dia tidur dengan penuh damai dan senyuman. Sementara aku tetap gelisah, terganggu pikiran dan bayang-bayang Ronad.
    Besoknya, secepat suamiku pergi ke penataran aku sudah tak sabar menunggu pintu. Aku ingin ada perkosaan kembali. Ah, aku benar-benar khianat sekarang.
    Aku benar-benar kehilangan harkatku. Aku benar-benar bukan lagi diriku sebagaimana yang orang kenalselama ini. Aku adalah istri yang selingkuh, adalah perempuan penyeleweng.
    Ketika 30 menit berlalu dan pintu tak ada yang mengetuk, aku nekad. Kuputar telepon kamar Ronad. Dia nggak cepat mengangkatnya. Aku mulai kesal. Ah, akhirnya Ronad bicara.
    “Maafin aku sayang, baru selesai mandi, nih. Tadi malam sampai jam 11 malam. Pasien-pasienku -ngantre, ada yang datang dari Wonosobo, Semarang. Aku nggak mungkin meninggalkannya -, khan?!”.
    “Bagaimana kalau aku yang ke kamarmu?”Gila, aku sudah sedemikian nekadnya.
    “Boleh, ayo, biar aku bukain pintu. Kamu langsung masuk sebelum ada orang lain lihat, OK?”.
    Aku cepat merapikan pakaianku kemudian dengan cepat bergegas ke kamarnya. Benar, dia barusan mandi. Handuknya masih melilit di tubuhnya. Kuperhatikan dadanya yang bidang dan bersih.
    Ah, kenapa aku nggak pernah memperhatikan benar selama 2 hari ini. Bukankah dia sangat sensual. Mungkin karena kepanikanku yang selalu mengiringiku saat jumpa dan bersama dia. Kami langsung saling berpelukan dan melumat bertukar lidah dan ludah.
    Aku merasa diriku menjadi sangat agresif dan nggak pakai malu-malu lagi. Dengan cara seloroh, kukait ikatan handuknya hingga lepas ke lantai.
    Selintas tampak pemandangan yang sangat erotis di cermin besar kamar Ronad. Aku yang berbusana serbatertutup lengkap dengan kaca mata dan kerudung di kepala sedang berpelukan dengan lelaki yang bukan suamiku yang dalam keadaan telanjang bulat.
    Nampak jelas jembutnya yang tebal menyentuh pusarnya.
    Aku mencoba tertawa dalam pesona birahi saat mengamati kontolnya yang sudah mengkilat dan tegak ngaceng itu. Ronad tertawa pula sambil menggapai tanganku dan diarahkan untuk meremasi kontol itu,
    “Ayolah, sayang, pegang. Pegang saja, enak, lho. Nah, achh.. Enak banget tanganmu sayang..”dan dengan sedikit merinding aku mencoba menggenggamnya.
    Aneh dan gila dan tak pernah mimpi bahwa aku akan secara agresif akan meraih kontol lelaki yang bukan suamiku ini. Dan tiba-tiba Ronad menekan bahuku. Diamenyuruh aku untuk jongkok,
    “Pandangilah, sayang. Kontolku ini milikmu. Pandangilah. Indah sekali lho, ayo. Pandangilah milikmu ini”, tekanannya itu sesungguhnya merupakan sebagian dari harapan dan keinginan nafsuku kini.
    Aku berjongkok pada lututku hingga kontolnya tepat berada tepat di depan wajahku.
    “Elusilah, dia akan semakin tegak dan membesar. Indah, kan..?”.
    Ah, aku sangat kesetanan menyaksikannya. -Ini merupakan sensasi lagi bagiku. Dan tangan Ronad tak henti. Dia meraih kepalaku yang seutuhnya masih berkerudung dan menariknya untuk mendekatkan wajahku ke kontolnya itu.
    Aku tersihir. Aku pasrah dengan tangannya yang mengendalikan kepalaku hingga kontol itu menyentuh wajahku, menyentuh hidungku. Kilatannya seakan memanas dan mengepulkan aroma.
    Aku mencium sesuatu yang sangat merangsang sanubariku. Bau kontol itu menyergap hidungku. Tangan Ronad tak juga henti.
    “Cium saja, ini punyamu, kok. Ciumlah. Ayoo, ciumlah”. Ah, untuk kesekian kali aku ikut saja maunya. Ah, kontol itu menyentuh bibirku.
    “Ayo, cium, nggak apa-apa. Ayoo, sayang. Ciumlah. Ayoo..”
    Aku merem saat mulutku sedikit menganga menerimaujung mengkilat-kilat -itu, sementara dorongan tangannya membuat gigiku akhirnya tersentuh ujung itu.
    “Ayoo, sayang..”.
    Dan aku, dan mulutku, dan lidahku, dan hatiku, dan sanubariku, dan akuu.. Akhirnya menerima kontol Ronad menembusi bibirku, menyeruaki mulutku. Aku menerima terpaan getar nikmat yang membuat tubuhku merinding dan menggelinjang.
    Aku didorong oleh kekuatan macam apa ini, saat aku menerima adanya norma baru, yang selama ini merupakan sangat tabu bagiku, dan sangat menjijikkan bagi penalaranku. Bahkan aku menerima dengan sepenuh hasrat dan nafsu birahiku.
    Aa.. Aku.. aku.. Mulai mencium dan melumat kontol Ronad..
    “Ah, sayang, kamu nampak begitu indah, sayangg.. Indah sekali, sayang.. Sangat indah, sayang.. Indah banget sayang..”, Ronad meracau tidak menyembunyikan kenikmatan libido erotisnya saat melihati aku mengulum dan menjilati kontolnya.
    “Terus, sayang.. Terus.. Enak sekali, sayang.. Teruss..”.
    Dan aku menunjukkan gerakan melumat dan menjilat secara sangat intens. Terkadang aku cabut kontol itu untuk aku lumati batangnya yang penuh belukar otot-otot. Tanganku tak bisa lagi diam.
    Sementara tangan kananku menyangga kontolnya danmengedalikan -kemana mauku, tangan kiriku mengelusi bijih pelirnya dan sesekali naik meraupi jembutnya yang sangat tebal itu.
    Duh.. Aku menemukan keindahan, erotisme dan pesona birahi yang tak bisa kuungkapkan dalam kata-kata.
    Aku hanya bisa tangkap dengan hirupan hidungku, dengan rasa asin di lidahku, dengan keras-keras kenyal dalam genggamanku, dengan nafas memburuku. Aku benar-benar larut dalam pesona dahsyat ini.
    Dan ketika aku rasakan Ronad mulai menggoyangkan pantatnya menyanggamai mulutku, dan ketika kudengar dia mulai benar-benar merintih dan mendesah yang membuat aku semakin terbakar oleh libidoku yang memang telah menyala-nyala aku menyadari bahwa macam nikmat birahi itu demikian banyaknya. Aku nggak pernah merasakan macam ini sebelumnya.
    Membayangkan saja aku tabu dan jijik. Dan ketika kini aku justru begitu intens melakukannya, tiba-tiba hadirbegitu saja keinginanku untuk mempersembahkan -kenikmatan yang hebat bagi lelaki bukan suamiku ini. Aku akan biarkan apabila dia menghendaki memuncratkan air maninya ke mulutku.
    Aku pengin merasakan, bagaimana semprotan hangatnya menyiram langit-langit mulutku.
    Aku pengin merasakan rasa pejuh dan spermanya di lidahku. Aku pengin merasakan bagaimana berkedutnya kontol Ronad dalam mulutku saat spermanya terpompa keluar dari kontolnya.
    Dan saat goyangan maju mundur pantatnya makin mengencang, tangannya mulai dengan benar-benar membuat kulit kepalaku pedih karena jambakan dan remasannya karena menahan nikmat tak terperikan dari kuluman dan jilatanku, aku sudah benar-benar menunggu kesempatan itu.
    Aku sendiri melenguh dan merintih dalam penantian itu.
    Dan dengan iringan teriakan histerisnya yang keluar terbata-bata dari mulut Ronad, akhirnya sebuah kedutan besar menggoncang rongga mulutku. Cairan kental panas luber menyiprat dan menyemprot-nyem -prot langit-langit mulutku.
    Tak henti-hentinya. -Entah 7 atau 8 kedutan yang selalu diikuti dengan semprotan air mani hangat. Mulutku langsung penuh. Terlintas kembali rasa jijik. Aku ingin muntahkan apabila kedutan itu habis. Tetapi ternyata itu lain dengan apa yang terlintas dalam benak, nafsu dan tingkah Ronad.
    Tangannya meraih dan menekan kepalaku untuk lebih menghunjamkam kontolnya hingga menyentuh tenggorokanku.
    Dan pada saat yang bersamaan dengan penuhnya air mani di mulutku, tangannya dengan kuat membekap hidungku. Sungguh kasar dan sadis dokterku ini.
    Seperti saat seseorang mencekoki jamu pada anaknya, aku dipaksanya menelan semua air mani yang tumpah dalam mulutku. Aku gelagapan dan hanya punya satu pilihan agar tidak tersedak.
    Kutelan semua cairan kentalnya. Uhh.. uh.. uh.. Ronad..Kamu gila benar sih.. Sesudah yakin semua air maninya telah tertelan dan mengaliri tenggorokanku dia lepaskan bekapan hidungku.
    Aku langsung menarik nafas panjang. Aku pandangi dia. Aku heran dengan perilaku kasarnya itu. Dia menyadari betapa pandangan heranku,
    “Maaf, zus, aku jadi kasar, aku nggak mampu menahannafsuku. -. Aku sangat ingin menyaksikan zus yang cantiknya dari ujung kepala hingga ujung kaki menelani air maniku.
    Maafin saya, ya, zus. Sayang..”, aku melihati matanya dan mengangguk kecil.
    Sesungguhnyalah -aku tak begitu kecewa. Bahkan aku merasakan, betapa air mani itu juga sangat nikmat rasanya. Rasanya mengingatkan pada kelapa muda yang sangat muda. Kukatakan padanya apa yang kurasakan.
    “Yaa.. memang, air mani itu, khan, hormon, bersih dansehat. Air mani itu protein juga”, katanya.
    Aku percaya akan pengetahuan dokternya. Aku bisa ketagihan, nih. Mungkinkah aku minum sperma suamiku? Ah, jangan, nanti dia malahan curiga, dari mana aku belajar macam ini?!
    Bercumbu di kamar Ronad memberikan rasa lebih aman dan tenang bagiku. Aku nggak merasa diburu waktu atau khawatir sewaktu-waktu suamiku munculdi pintu. Sampai jam 11.40 kami terus menerus saling mencumbu.
    Pada akhir percumbuan tadi Ronad menunjukkan padaku bagaimana tampilan kontolnya saat ejakulasi.
    Menjelang muncrat sesudah gencar memompa kemaluanku dia cabut kontolnya. Dengan mengarahkan ujungnya ke mukaku dia kocok dengan tangannya kontolnya.
    Aku perhatikan bagaimana kontol itu semakin membengkak dan sangat mengkilat-kilat -kepalanya.
    Aku menyiapkan wajahku untuk menerima terpaan semprotan air mannya. Kusaksikan bagaimana batangitu menganguk-anggu -k setiap semprotan itu muncrat keluar.
    Dan aku rasakan sangat sensasional saat dia muntahkan air maninya menyemproti mukaku, rambutku, kaca mataku dan membasahi bagian tubuhku lainnya.
    Aku kembali ke kamarku dan mandi untuk menunggu suamiku dari penatarannya. Aku panggil pelayan hotel untuk mencuci semua pakaianku yang bekas aku pakaibersama Ronad.
    Siang itu suamiku kembali mengajak aku makan di restoran. Suamiku memberi tahu bahwa besok merupakan hari terakhir penataran yang akan selesai dan ditutup pada siang hari.
    Suamiku bilang akan langsung pulang untuk mengejarsore harinya sudah sampai di rumah. Rencana hari ini penataran akan berhenti jam 3 sore.
    Rombongan suamiku telah menyiapkan bus AC untuk bersama-sama melihat Keraton Yogya. Kemungkinan rombongan yang didalamnya ada Pak Gubernur Jawa Tengah akan disambut langsung oleh Sultan Yogya.
    Aku diminta untuk bersiap-siap menyertai dan mendampingi Ibu Gubernur. Aku tanyakan tepatnya waktu, suamiku menjawab jam 3.20 tepat rombonganakan meninggalkan hotel.
    Aku boleh bersiap-siap hingga menjelang jam 3 sore itu. Mungkin suamiku tidak akan naik ke kamar, jadi aku diharapkan telah berada di lobby pada jam tersebut.
    Terus terang aku tidak”happy”dengan rencana itu. Bukankah berasyik masyuk dengan Ronad akan jauh lebih mengasyikkan?! Tetapi aku tidak memiliki alasan untuk menolaknya.
    Begitu suamiku kembali ke ruang penataran, aku menelpon Ronad dari lobby dan kusampaikan programku sore ini. Dia menunggu aku di kamarnya.
    Kami sepakat untuk memuas-muaskan diri sampai jam 2.30. Aku sudah perhitungkan dalam 15 menit aku bisa merapikan diri dengan busana santai, sekedar jeans dan blus yang praktis, dan turun ke lobby 10 menit sebelum waktunya.
    Begitulah, aku merasa semakin dikejar keterbatasan. Aku merasa betapa kesempatan berasyik masyuk tinggal sesaat di siang hari ini dan besok di siang hari pula.
    Aku menjadi terpana ketika berpikir betapa selama mengikuti suami kali ini aku telah memasuki petualangan yang sangat berbahaya bagi kehidupan rumah tanggaku, kehidupan duniaku maupun alam fanaku nanti.
    Aku heran sendiri, kok mampu berbuat macam ini, melakukan penyelewengan langsung di belakang suamiku yang tengah berjuang untuk meningkatkan kehidupan kami bersama.
    Tetapi aku memang sedang dilanda mabok. Kenikmatan birahi ini demikian memabokkan aku. Meraih orgasme dari orang yang bukan suamiku yang pada awalnya bukan mauku.
    Tetapi perkosaan yang tak mampu aku lawan ini telahmerubah aku menjadi istri yang nyeleweng. Dan kini justru aku yang seakan ketagihan dan berbalik mengejar sang pemerkosa itu dengan sepenuh nafsu birahiku.
    Kenapa aku mesti mengalami dan melewati peristiwamacam ini.
    Ah.. aku jadi linglung kalau memikirkannya. Biarlah apayang terjadi, terjadilah.. Siang itu aku nampak terlampau merangsek Ronad untuk mengejar kepuasan nafsu birahiku.

    Aku sudah tidak menghitung-hitu -ng risiko. Aku demikian larut dalam kenikmatan kontol Ronad. Edan.
    Sore harinya suamiku kembali mengajak aku makan lesehan di Malioboro. Dan malam harinya dia mecumbu aku. Aku merasa tak ada gairah sama sekali. Suamiku merasakan sikapku ini.
    “Udahlah ma, besok kan sudah nyampai di rumah lagi”Kasihan suamiku yang demikian memprihatinkan aku.
    Besoknya, waktu yang semakin sempit merembet tak mungkin kuhindari. Begitu suamiku pergi ke lantai 2, aku tak sabar lagi. Aku ketuk pintu Ronad.
    Kami langsung berpagutan. Aku merasakan waktu semakin mendekati habis, semakin menyala-nyala nafsu seksualku.
    Aku semakin merangsang untuk merangseki Ronad. Kini akulah yang mendorongnya ke ranjang. Kini akulahyang seakan memperkosanya.
    Kulepasi celananya, kemejanya, celana dalamnya. Kuciumi tubuhnya, dadanya, ketiaknya, perutnya, selangkangannya -. Aku jadi sangat liar dan buas. Akulah yang menyanggamai dia.
    Dia serahkan tubuhnya untuk kepuasanku. Aku naik ke atas kontolnya. Dengan setengah menduduki tubuhnya, aku masukkan kemaluannya yang telah tegang dan kaku menembus memekku.
    Aku pompa dengan cepat dan penuh nafsuku. Aku dapatkan orgasmeku hanya dalam 3 menit sejak aku mulai memompa. Aku menjadi demikian blingsatan dalam gelinjang birahi yang tak lagi terkendali.
    Ronad nampaknya menikmati ulah keblingsatanku ini. Aku rubuh ke sampingnya.
    Selanjutnya Ronad mengambil alih. Kontolnya yang belum terpuaskan dia tusukkan ke memekku kembali. Dia pompakan dengan cepatnya. Rasa pedih dan perih pada bibir-bibir kemaluanku semakin terasa menyiksaku.
    Aku merintih dan mengaduh-aduh kesakitan. Ronad justru nampak sangat menikmati kesakitanku. Dia balikkan tubuhku dan angkat pantatku hingga aku nungging tinggi-tinggi.
    Aku tahu dia ingin aku menjadi anjing betinanya. Tetapi.. Acchh, .. Tidak.. tidakk.. jangann..
    Rupanya Ronad tidak hendak menyanggamai kemaluanku. Dia menjilati anusku. Uhh.. aku tak pernah membayangkan sebelumnya. Dia menciumi dan menusuk-nusukka -n lidahnya ke lubang pembuangan taiku.
    Dia nampak sangat menikmati aroma pantatku itu, sambil kedua tangannya merabai dan kemudian memerasi buah dadaku.
    Oohh.. ampuunn.. Ronadd.. Kenapa kamu selalu memberikan sensasi yang serba dahsyat padaku.. Kenapa kamu selalu memberikan pembelajaran berbagai nikmat sensasional begini macam padaku.. Ronaadd.. Jangann..!!
    Aku rasakan bagaimana ujung lidahnya menyapu bibir-bibir analku. Aku rasakan bagaimana bibir Ronad mengecupi lubang anusku. Aku rasakan bagaimana hidungnya berusaha menyergapi segala rupa aroma yang menyebar dari pantatku.
    Aku rasakan bagaimana ludahnya membasahi hingga kuyup seluruh wilayah di seputar analku ini.
    Dan puncak dari segala puncak ketakutanku akhirnya datang. Ronad bangkit. Dia setengah jongkok mengangkangi pantatku.
    Aku masih berpikir bahwa dia hendak menusukkan kontolnya ke memekku. Aku masih berpikir dan membayangkan nikmat jadi anjing betinanya Ronad.
    Aku masih berpikir bagaimana sesak dan legitnya kontol Ronad menusukki kemaluanku dengan cara nungging anjing ini. Aku sama sekali tidak berpikir lain..
    Tiba-tiba, tanpa kompromi, kontol Ronad didesak-desakka -nya ke pantatku. Dia hendak melakukan sodomi padaku. Edan kau Ronad, bajingan kauu.. Kamubisa membunuh aku Ronad.. Nggak! Nggak akan aku rela melayani maumu ini Ronad.. Biar mati aku akan lawan kamu Ronad..
    Aku nggak akan berikan pantatku untuk kepuasan nafsu biadabmu Ron..
    Aku berguling. Kutendang perutnya, dia mengelak. Kucakar tangan dan dadanya, dia pegang tangan-tanganku -, kugigit bahunya yang rebah ke wajahku, diaberkelit.
    Aku teriak-teriak, dia membiarkan. Kupingnya sangat menimati teriakkanku. Dia terus merenggutku dengantanpa bicara. Aku terus menggeliat-geli -at untuk melawannya.
    Tiba-tiba, aku nggak tahu dari mana dia mengambilnya, dia keluarkan borgol. Borgol itu borgol besi yang aku sering lihat di TV digunakan polisi saat menangkap maling atau penjahat.
    Tangan kiriku direnggut paksa dan diborgolkannya ke kisi-kisi ranjang Novotel. Berhasil.
    Kemudian dia renggut kembali tangan kananku, dia keluarkan borgol yang kedua untuk memborgolkan tangan kanan ini ke kisi-kisi yang lain. Aku langsung dilanda cemas ketakutan yang amat sangat.
    Akankah dia melukai aku? Aku panik. Sangat panik. Aku sangat histeris ketakutan. Aku memohon dengan tangisan panikku.
    “Jangan.. jangan Ronad.. ampuni akuu.. Jangan borgol aku.. Ampuni aku Ronad..”, aku menghiba dalam histeris.
    Kini benar-benar aku seperti hewan yang dilumpuhkan yang siap menunggu penyembelihan. Akankan aku jadi hewan korban kebiadaban Ronad?
    “Sayang, jangan takut.. Aku nggak akan sakiti kamu.. Kamu akan aku berikan kenikmatan yang tak akan pernah kamu lupakan..”
    Aku masih menangis minta belas kasihannya..
    Kini dia mendekat ke tubuhku. Dia gulingkan setengah miring pantatku. Dia angkat kakiku hingga melipat ke arah dadaku.
    Dan kembali pantatku menjadi terpampang. Kemudiandengan merapat dari arah punggungku, Ronad memeluk tubuhku. Kemudian kembali kurasakan kontolnya merapat ke arah pantatku.
    Dia akan terus melakukan sodomi padaku. Apa dayaku.Aku yang kini terangket, tak lagi mampu melawan dengan cara apapun.
    Saat dia tusuk-tusukkan kontolnya ke lubang pantatkuaku mulai merasakan betapa pedih dan sakitnya. Aku rasakan seakan berjuta saraf-saraf peka di lubang analku sepertinya hancur oleh tempaan ujung kontolnya yang demikian keras itu. Aku menangis kesakitan dan penuh iba. Ronald tahu, karena dia adalah dokter.
    Dia hentikan tusukkannya. Dia ambil ludahnya dan dioleskan ke lubang duburku. Beberapa kali dia lakukan sebelum kemaluannya kembali untuk berusaha menembusinya lagi. Saat aku kembali berteriak sakit, dia membisikkan ketelingaku.
    “Kamu mesti santai, kendorkan saraf-sarafmu, jangantegang, jangan khawatir. Kamu percaya padaku, khan?”.
    Duh, suara Ronald langsung membiusku. Aku percaya padanya. Dan sesungguhnyalah -aku sangat berhasrat padanya. Akupun berusaha untuk lebih tenang.
    Toh aku nggak bisa berbuat lain. Tangan-tanganku -terborgol dan Ronald telah demikian melumpuhkan aku. Kemudian aku merasakan seperti ada pemukul soft ball yang memaksakan menembusi anusku.
    Aku yakin pantatku mulai terluka, mungkin berdarah. Beberapa kali aku rasakan Ronad mengulangi melumasi lubangku dengan ludahnya.
    Akhirnya setelah beberapa kali dan sedikit demi sedikit menyodok masuk, kontol Ronad berhasil tembus tertanam dalam lubang taiku.
    Aku mungkin kelenger. Aku tak mampu lagi merasakansakit atau tidak sakit lagi. Aku lunglai dalam rasa panas dan pedas yang amat sangat. Aku tak mampu lagi berontak atau melawan. Aku benar-benar jadi pesakitan. Aku adalah korban keganasan Ronald.
    Dan saat Ronad mulai memompakan kontolnya, aku benar-benar pingsan. Entah berapa lama. Aku terbangun saat aku rasakan ada air yang menyiram wajah dan mulutku hingga aku gelagapan.
    Pelan-pelan aku membuka mataku. Aku belum melihatapa-apa. -Aku masih mengingat-ingat -apa yang telah terjadi. Kulihat ada bayang-bayang gelap yang hampir menutupi wajahku.
    Dan.. Biadab, anjiingg.. Begundal busuk kau Ronaadd..
    Dia benar-benar gila. Dia tengah menduduki aku dengan kontolnya yang mengarah dan mengencingi wajah dan mulutku. Sebagian air kencingnya masuk kemulutku dan tertelan hingga membuat aku gelagapan tersedak-sedak. -Kudengar samar-samar.
    “Minum, ini sundal, minum kencingku. Ayoo.. Minum.. Air segar inii.. minum perempuan sial.. Minum kencingku sundalku..”
    Tangannya membekap hidungku yang langsung membuat mulutku ternganga mencari nafas. Dan pada saat yang bersaman air kencing itu deras ngucurke mulutku. Bagaimanapun aku tak terpaksa menelannya. Aku gelagapan setengah mati dan kembali pingsan.
    Entah berapa lama aku kelenger.. Hingga kudengar bunyi telepon keras berdering.. Kubiarkan telpon itu terus berdering hingga berhenti dengan sendirinya..
    Badanku, celana jeans dan blusku, seprei ranjang, selimut, bantal, semuanya basah. Bau anyir dan pesing memenuhi kamar. Aku jadi ingat, itu air kencing. Aku juga jadi ingat tanganku, telah lepas dari borgolku.
    Aku jadi ingat saat terakhir yang aku ingat, Ronad menduduki dadaku dan kencing ke wajah dan mulutku..
    Kemana dia sekarang..??
    Dimana Ronad bajingan itu..??
    Tiba-tiba rasa mual langsung menyergap aku. Aku tak mampu menahan ingatan itu dan mualku makin menjadi-jadi. Aku muntah-muntah. Telpon kembali berdering keras. Dengan terseok aku bangkit dari ranjang dan kuraih telepon,
    “Cepat balik ke kamarmu, penataran sudah selesai, suamimu sedang menuju ke lift untuk kembali ke kamar. Cepat..!!”itu suara Ronad.
    Telepon langsung putus. Aku panik. Kusambar apa yang kuingat. Aku keluar kamar Ronad dan kembali ke kamarku. Tanganku gemetar tak keruan saat memasukkan kunci pintu.
    Aku berkejaran dengan suamiku. Aku berkejaran dengan nasibku. Aku berkejaran dengan keutuhan keluargaku.
    Aku berkejaran dengan martabatku.. Dengan terseok aku berlari ke kamarku dan langsung masuk kamar mandi dan mengunci pintunya. Ah.. ini semua adalah hasil kebodohanku.. Aku benar-benar keluar dari siksaan neraka jahanam..
    Kudengar seseorang membuka pintu kamar.
    “Ma, kok pintunya nggak dikunci..?”terdengar suara suamiku.
    Ah, ademnya.. damainya.. Shower dingin di kamar mandi langsung membuat kesadaranku kembali utuh. Saat aku keluar kamar mandi suamiku menjemputku dan mencium aku dengan sepenuh cinta dan kerinduannya.
    “Kita pulang, Ma. Ayo cepetan dandan, teman-teman sudah menunggu makan siang. Aku telepon ke kamar tadi. Kemana kamu, Ma? Shopping? Jalan-jalan?”
    Ah.. Suamiku.. Cinta sejatiku.. Orang yang kuingkari.. Yang aku khianati..
    Sejak saat itu aku tak pernah berjumpa lagi dengan Ronald. Tak aku pungkiri, hingga kini aku masih merindukan kontolnya yang gede panjang itu.
    Aku masih terobsesi padanya. Aku sering membayangkan betapa kekerasan dan kekasarannya memberikan nikmat syahwatku.
    Dalam keadaan sendiri aku sering mencoba ber-masturbasi. -Aku merindukan orgasme beruntun yang kudapatkan dari dia.
    Aku pernah mencoba menghubungi telpon yang tertera di kartu namanya. Ternyata dia telah pindah. Dia tidak lagi berdomisili di Malang.
    Saat berkumpul dengan ibu-ibu kenalanku, aku suka memancing, apakah mereka pernah periksa ke dokter kandungan? Aku berharap mereka pernah berjumpa dengan Ronald. Tetapi pertanyaanku tak ada jawabannya.
    Aku juga coba telpon ke Novotel, apakah ada tamu berinisial Ronald menginap di hotel ini?!
    Akhirnya aku menyerah. Dia telah raib dibawa angin lalu. Aku juga berharap, kapankan angin lalu juga membawa raib obsesiku?
    Sungguh lelah mencoba menempatkan hasrat birahi dalam penantian tanpa kunjung jelas. Aku akan berusaha melupakannya.
    Aku mencoba memberikan perhatian lebih banyak kepada suamiku. Aku melengkapi perabotan dapurku.
    Aku punya hobby memasak makanan oriental. Kemarin masakan suamiku memuji masakanku Muc Don Thit. Masakan tumis cumi yang telah aku isi dengan soun, hioko dan jamur kuping.
    Aku juga membuat Tom Yang Goong yang pedasnya demikian menggigit. Kami makan malam bersama dalam penerangan lilin. Aku sempat keluar keringat karena kepedasan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Sex Berhayal Ngentot Tante

    Sex Berhayal Ngentot Tante


    1383 views


    Perawanku – Sebelum aku menulis isi dari cerita Sex tante ini, aku akan memberikan gambaran sekilas tentang tanteku ini. Tingginya sekitar 167-an, lingkar dadanya sekitar 34-an, pinggulnya 32-an, aku menambahkan “an” karena aku kurang tahu pasti besar masing-masing bagian tubuhnya itu.

    Kejadian itu terjadi di Denpasar Bali, tahun 1998, aku waktu itu kelas 3 SMU di salah satu SMU di Denpasar. Tapi sekarang aku kuliah di Jakarta di salah satu kampus yang tidak begitu terkenal di Jakarta. Aku memang sudah lama sekali sangat menginginkan tubuh tanteku itu, tapi butuh penantian yang lama, kira-kira sejak aku SMP.

    Mulailah kuceritakan isinya. Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benar-benar panasnya minta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! benar-benar reseh dah.

    Tapi akhirnya aku sampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tiba-tiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphone-ku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,

    “Halo Tan, ada apa?”
    “Kamu cepet dateng ya!” ucap tanteku. Cerita Dewasa
    “Sekarang?” tanyaku lagi.
    “La iya-ya, masa besok, cepet yah!” ujar tanteku.
    Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu.

    Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam. “Masuk aja Wa!” teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya,
    “Tante dimana sih?” tanyaku dengan nada agak keras.
    “Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa!” sahut tanteku.

    Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV. Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tante-tanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksi-seksi.

    Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.
    “Sorry ya Wa, Tante lama.”
    “Oh, nggak papa Tante!” ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.
    “Oom kemana Tante?” tanyaku.
    “Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali),” jawab tanteku.
    “Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah?” tanya tanteku lagi.
    “Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih,” jawabku.
    “Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa?” tanya tanteku sedikit merayu.

    Wow, mimpi apa aku semalam kok tanteku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.
    “Tante kok nggak ikut?” tanyaku memancing.
    “Males Wa,” jawab tanteku enteng.
    “Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan?” tanyaku lagi.
    “Mmm… di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh!” ujar tanteku.
    Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.
    “Oke deh!” sahutku dengan girang.

    Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.
    “Waaa…! Dewaaa…! udah mandi belum?” teriak tanteku memanggil.
    “Bentar Tan!” jawabku.

    Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang. Setelah melap motor, aku bergegas mandi. Di kamar mandi tiba-tiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, “Gimana rasanya ya?” khayalku.

    Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisa-bisa. Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macam-macam, wah pokoknya bisa gawat. Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!

    “Sibuk ya Wa?” tanya tanteku sambil senyum manja.
    “Eh… mmm… so… so… sorry Tan, lupa ngunci,” jawabku gugup.
    Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya “international size” deh.

    “Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.”
    “Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih,” pikirku.
    Lalu aku cepat-cepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak.

    Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,
    “Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih?” tanyaku takut-takut sambil duduk di atas tempat tidur.
    “Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oom-mu itu lho,” ujar tanteku.
    “Emangnya Oom kenapa Tan?” tanyaku lagi.
    Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.

    “Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oom-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku panjang lebar.
    “Maksud Tante?” tanyaku lagi.
    “Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oom-mu itu kalo diajak begituan suka cepet nge-down, nah ngertikan?” tanya tanteku meyakinkan aku.
    “Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.

    “Mmm… Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas.
    “Bantu apa Tan?” tanyaku lagi.
    “Kan hari ini sepi, terus Oom-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante?” tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.

    Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalam-dalam.
    “Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana?” ucapku polos.
    “Loh…! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapa-siapa,” jawab tanteku meyakinkan.
    “Ya udah deh,” ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.

    “Wow… gede juga ya! Buka dong celanamu Wa!” ujar tanteku mesra.
    Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. “Emf… ehm… mmm… gede banget kemaluanmu Wa!” ujar tanteku.

    Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tanteku, soalnya aku sudah “over” sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.
    “Oh God! Eh… eh… ehm… e… nak… Tante… terus Tan…!” ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu.

    Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya. Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Merasakan itu tanteku mengerang keenakan. “Aaah… Wa… enak… terus Wa… terus jilat…!” erang tanteku keras-keras.

    Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampai-sampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya. “Oh Dewa… Tante sayang kamu… uh… ka.. ka… mu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah,” puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat.

    Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tanteku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah “over” tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesek-gesekkannya. Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya.

    Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi. “Ooohh… Waaa… Tante mau keee… luuu.. aar! Aaah…!” erang tanteku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya. “Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oom-mu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itu-mu.”

    Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya. Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku.

    “Egghmm… terus Waa… pelan tapi terus Wa… egghhmm…!” desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tiba-tiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan. “Aaahh… Waaa.. saaakitt… pelan-pelan… aargghhh…” teriak tanteku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.

    Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. “Ah… uh… terus Wa… enak sekali… itu-mu gede sekali… eggghh… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Waaa…” erang tanteku keenakan. Lalu lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,
    “Tan… saya mauuu… kelu… arrr… nih…!”
    “Di dalam aja Waaa… Tante… juugaa… mauuu keeluaaarr… aaarrgghh…!”
    Akhirnya kami keluar bersama-sama, kira-kira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh… begitu nikmatnya.


    Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tanteku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan. Dengan ganas tanteku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih. Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah.

    Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oom-ku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan. Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya. Lalu tante bilang bahwa kalau misalnya oom-ku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggut-manggut senang saja.

  • Cerita Hot Dapat Bonus Mengikuti Rapat Kerja Di Kantor – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Hot Dapat Bonus Mengikuti Rapat Kerja Di Kantor – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1368 views

    Perawanku – Sebenarnya Rapat Kerja hanya diadakan selama 2 hari, namun atas usul para peserta minta untuk diperpanjang 1 hari lagi guna memberi waktu bagi peserta berwisata menikmati pemandangan alam Tawangmangu, suatu tempat rekreasi yang sejuk di kaki Gunung Lawu.

    Rapat Kerja ini diikuti para manajer yang ada di Kantor Pusat maupun kantor perwakilan. Selain para manajer dan pimpinan,
    masing-masing kantor perwakilan boleh menyertakan seorang staf administrasi sebagai penghubung peserta dengan panitia dan juga sekaligus membantu panitia menyiapkan berbagai peralatan yang diperlukan peserta Raker. Autobet88

    Untuk berangkat menuju ke Tawangmangu, perusahaan menyediakan sarana tranportasi berupa bus full AC, full musik, namun banyak diantara para peserta yang membawa kendaraan pribadi, termasuk saya. Tujuan adalah dengan membawa mobil pribadi maka mobilitasnya lebih tinggi.

    Sebagai panitia, saya datang lebih awal untuk menyiapkan segala keperluan Raker serta mengurus akomodasi bagi para peserta. Sengaja saya memilih kamar yang agak mojok, dan hanya single bed. Karena hari Jum’at para peserta diharapkan sudah check in sebelum Jum’atan, sedang Raker-nya sendiri baru akan dimulai setelah Jum’atan.

    Rombongan bus telah datang, nampak Wiwik dengan pakaian kantor yang cukup serasi kelihatan lebih seksi dan cantik daripada waktu dulu pertama ketemu. Payudaranya nampak lebih montok dan menantang. Hatiku jadi berdebar juga, dag dig dug rasanya. Membayangkan seandainya punya kesempatan untul ML dengan Wiwik.
    “Siang Wuk” sapaku sambil mengulurkan tangan ketika Wiwik memasuki lobby.
    “Oh.., siang Om” jawabnya agak terkejut.
    “Om disini, sudah lama ya” lanjutnya.
    “Ya.., cukup lama juga, kan aku ikut panitia, jadinya datang lebih awal” jawabku agak sombong.

    Setelah mendaftar ulang, kuberi tahu nomor kamar Wiwik ada beseberangan dengan kamarku. Kebetulan pula bahwa peserta wanitanya ganjil, sehingga satu kamar yang mestinya untuk 2 orang, maka kamar untuk Wiwik hanya satu orang saja. Ini memang sudah kuatur agar aku dapat mengulang berkencan dengan Wiwik lagi.
    “Dasar buaya darat” aku bergumam sendiri.

    Waktu menunjukkan pukul 11.45. Semua peserta yang akan ber-Jum’atan sudah meninggalkan penginapan menuju tempat ibadah. Hanya beberapa peserta yang tidak Jum’atan, termasuk aku dan Wiwik.
    “Tok, tok, tok”, kuketuk pintu kamar Wiwik.
    “Masuk, nggak dikunci kok” terdengar jawaban dari dalam.
    Aku perlahan-lahan membuka pintu dan ternyata Wiwik sedang santai saja menata barang bawaannya. Wiwik sudah melepas blazernya dan hanya memakai atasan you can see serta nampak kalau tak memakai bra.
    “Wuk, aku kangen padamu lho” kataku.
    “Ngrayu nih ye, siang saja sudah merayu, gimana entar malam ya?” Wiwik menggodaku.
    “Kalau malam ya nggak perlu ngerayu, kamu kan udah tanggap sendiri, iya kan?”
    “Idiih.., Om kok semakin nakal kelihatannya” lanjutnya.
    “Habis.., susu kamu itu lho, yang bikin aku..” kataku lagi.
    “Udahlah Om, kalau hanya itu ambil sendiri aja, tapi jangan lama-lama lho” katanya lagi.

    Jam di dinding kamar menunjukkan puul 12.00, berarti ada waktu kurang lebih 45 menit untuk berkencan dengan Wiwik siang itu. Ini waktu yang lumayan lama untuk satu permaninan panas. Tanpa banyak cakap lagi mulai kukecup keningnya, lalu kucium matanya, hidungnya, pipinya, dan mulutnya. Wiwik membalas dengan semangat pula. Makin lama makin intensif aku meraba-raba seluruh tubuhnya, meremas-remas susunya, dan Wiwik kelihatan semakin menikmati permainan ini.

    Akhirnya mulai kulepas pakaian atasnya sehingga tampak dua bukit kembar yang montok menantang. Segera kuemut-emut kedua bukit itu, kupermainkan lidahku di putingnya, kugigit-gigit, dan kutarik-tarik dengan gigiku, nampak Wiwik merintih-rintih menahan rasa antara sakit dan enak.
    “Oh.. Om.. oh.. ” desahnya pelan.
    “Oh.. Wuk, kau semakin cantik dan menggairahkan” rayuku pula.
    “Oh.. Om, terus-terusin Om.., Om.. teruus” Wiwik terus merengek.

    Kami berdua saling berpelukan, saling berciuman, melumat bibir, saling meremas, entah berapa lama. Permainan terus berlanjut, Wiwik pun segera mengarahkan tangannya ke daerah selangkanganku, mengelus dari luar celanaku. Tahu bahwa “Adik”Ku telah bangun, Wiwik pun segera melepaskan sabuk dan selanjutnya memelorotkan celanaku. Segera dikeluarkannya batang kemaluanku yang telah tegak dan selanjutnya Wiwik mengemot-emot, memainkan lidahnya dikepala kemaluanku dengan semangat. Hal ini untuk sementara membuatku lupa dengan istri dirumah yang setia menungguku.
    “Oh.. Wuk, terus Wuk, teruuss.. enak Wuk, teruuss.. aku akan keluar Wuk!”
    Dan crot, crot, crot.., muncratlah spermaku dalam mulutnya dan sebagian lagi mengenai wajahnya yang cantik. Aku hanya memejamkan mata keenakan.
    “Enak Om?” tanyanya.
    Aku hanya mengangguk, mulutku rasanya sulit berkata.
    “Aku bersihkan ya Om” dan tanpa berkata lagi Wiwik mengulum-ulum batang kemaluanku, menjilat-jilat membersihkan sisa-sisa sperma yang masih menempel sampai bersih, sih.
    “Ouch.. ouch.., Wuk” aku mendesah keenakan.
    Setelah merapikan pakaian aku segera meninggalkan kamar Wiwik dan menuju kamarku. Kami telah dua kali melakukan oral seks namun tidak berlanjut dengan ML. Dan keinginan untuk meniduri cewek itu tetap terpatri dalam benakku.

    Dua hari sudah (lebih tepat hanya satu setengah hari) para peserta Raker berdiskusi, membahas berbagai macam persoalan yang ada serta menyusun strategi untuk tahun mendatang. Untuk melepas lelah pada hari Minggunya para peserta diberi kesempatan untuk rekrasi atau belanja oleh-oleh khas tawangmangu. Aku dan Wiwik pun juga turut jalan bersama teman-teman lain. Sampai di pasar para peserta Raker pun menyebar mencari apa yang dibutuhkan. Aku dan Wiwik pun berjalan berdua untuk belanja.
    “Wuk, belanjanya nanti saja, ya!” kataku.
    “Kenapa Om?” Wiwik pun bertanya.
    “Kita naik ke Hutan Wisata dulu yuk!” aku mengajaknya.
    “Dimana Om lokasinya?” Wiwik bertanya lagi.
    “Kesana itu lho, dari sini menjuju Grojogan Sewu, selanjutnya terus kita naik, disana ada pemandangan yang sangat indah, kita bisa naik ke menara pengawas” lanjutku lagi.
    “Tapi ada syaratnya lho Om” Wiwik pun berkata lagi.
    “Apa syaratnya?” aku balik bertanya.
    “Nanti kalau aku kedinginan, Om tanggungjawab lho!” pintanya.
    “Oke, kalau itu syaratnya, saya akan cari korek api dulu” sahutku.
    “Untuk apa Om? Wiwik pun bertanya lagi.
    “Ya untuk menghangatkan, kalau kamu kedinginan” jawabku.
    “Om mulai nakal ya!” Wiwik pun berkata sambil mencubit lenganku.
    Belum sampai lepas cubitannya, tangannya kupegang, dan kugandeng melanjutkan perjalanan.

    Kami berdua kadang bergandeng tangan dan tidak berjalan menyelusuri jalan setapak menuju hutan wisata di atas grojogan sewu. Setelah sampai di menara pengawas, aku mengajak Wiwik naik ke puncak menara melalui tangga yang cukup tinggi.
    “Hati-hati lho Wuk, tangganya licin, karena kena embun” perintahku kepadanya.

    Walaupun hari itu Hari Minggu, namun kelihatannya tidak banyak pengunjung yang sampai ke hutan wisata, sehingga suasana cukup sepi. Hanya terlihat beberapa pasang muda-mudi yang agak jauh dari lokasi kami berada. Terlebih lagi pada saat itu mulai turun hujan rintik-rintik. Untuk waktu itu kami sudah ada di puncak menara, sehingga tidak kehujanan. Dari puncak menara ini kami bisa menikmati pemandangan sekitar hutan. Disamping tidak kehujanan, juga kecil kemungkinannya bertemu dengan binatang buas maupun yang lain. Yang kami sangat senang pada waktu itu belum ada yang naik ke menara, sehingga kami hanya bedua saja di menara pengawas itu.

    “Gimana Wuk, indah kan?” aku mulai membuka pembicaraan.
    “Iya, sungguh indah, menakjubkan sekali pemandangan alam dari sini ya Om” sahutnya.
    “Iya, sungguh indah terlebih ada kamu disini, hal Ini mengingatkan aku waktu pacaran dulu, di sini di tempat ini juga aku melakukan kissing, necking, dan etting untuk pertama kali” sambungku pula.
    “Hayo Om mulai nakal ya, kalu sekarang ada aku apa Om mau melakukan hal yang sama?” Wiwik bertanya.
    “Siapa takut!” sahutku.
    Aku segera memegang kedua tangan Wiwik, lalu mendekapnya, selanjutnya kesentuh dengan jari bibirnya yang mungil.
    “Aku ingin mengulangnya, Wuk? Mau kan kamu?” bisikku di telinganya.
    Wiwik pun menganggukkan kepalanya.
    Aku segera mengecup keningnya, kemudian mencium bibirnya, serta sekitar leher. Cukup lama kami berciuman. Kuremas-remas kedua payudaranya yang mulai menegang. Selanjutnya kutanggalkan jaketnya, terlihatlah pemandangan yang indah karena Wiwik ternyata hanya memakai kaos singlet, sehingga kedua bukitnya sedikit mulai, kuning langsat, bersih, sangat menggairahkan.

    “Dingin Wuk?” tanyaku.
    “Ya dingin, mana ada tempat yang panas di Tawangmangu” katanya ketus.
    “Oke, tempat ini akan segera kubuat menjadi lebih panas” kataku lagi.
    Wiwik pun tak berkata lagi. Mulutku segera kuarahkan ke belahan dadanya. Kucium, kukecup, dan kucupang hingga nampak merah dibeberapa tempat sekitar payudaranya.
    “Berapa umurmu, Wuk?” aku coba bertanya.
    “Ngapain tanya umur segala?” Wiwik balik bertanya.
    “Ketika pacaran dulu, cupangku di sekitar payudara dan pusar sebanyak umurnya” sahutku.
    “Tebak, ayo berapa, kalau benar nanti selain boleh menyupang sejumlah umurku juga akan kuberi bonus!” perintahnya.
    “Bonusnya apa?”
    “Tebak dulu dong!”

    Aku sebenarnya tahu umurnya, karena waktu mendaftar kulihat biodatanya. Umurnya 25 tahun, belum kawin. Mungkin Wiwik sengaja bertanya atau memang tidak memperhatikan ketika pendaftaran ulang kulihat biodatanya. Aku justru bertanya-tanya dalam hati. Ah, persetan dengan itu.
    “Dua puluh lima!” jawabku mantap.
    “Kok Om tahu, hayo dari mana? Kalau ketahuan curang, nanti akan kutuntut!”
    “Lho katanya suruh menebak, ya aku tebak saja, betulkan jawabanku, mana bonusnya?”
    “Bonusnya terserah Om, pilih mana bagian tubuhku!”
    “Oke, aku minta ini, tapi nanti malam” jawabku sambil memegang selangkangannya.
    “Nanti malam Om?” tanya Wiwik bengong.
    “Terus gimana, nanti sore kan sudah selesai acaranya dan rombongan bus akan pulang?”
    “Begini aja, kamu telpon do’i, malam ini tidak pulang, karena menyelesaikan tugas merangkum hasil-hasil Raker, dan jangan kuatir aku bawa mobil sendiri kok, besuk saya antar, oke!” kataku.
    “Oke deh, sudah terlanjur kalah taruhan sama Om” lanjutnya.

    Perlahan-lahan kupelorotkan kaos singletnya, kucopot kait BH-nya. Kini Wiwik sudah tidak memakai pakaian atas. Pemandangan yang lebih indah kini terlihat nyata. Dua bukit kembar, kuning langsat, sangat menarik untuk segera kukecup dan kucupang sebagai tanda kemenanganku. Tak berlama-lama aku memandangi kedua bukit itu, segera kuemut-emut, kugigit-gigit, kutarik-tarik putingnya dengan gigiku.

    “Oh.. Om.. jangan kuat-kuat gigitnya, sakit, Ouh.. trus Om.. teruuss Om”
    Wiwik mulai merengek-rengek. Kuremas, kukecup, kuemut dan terus kuemut bagai bayi yang kehausan dan menetek ibunya. Untuk beberapa lama kegiatan ini kulakukan. Selanjutnya aku berdiri, bersandar pada salah satu tiang penyangga dan Wiwik pun jongkok di depanku terus melepas sabukku, melepas kancing celanaku, serta menarik ritsluitingnya, segera memelorotkan celanaku. Batang kemaluanku sudah berdiri menantang bagai tongkat komando. Wiwik pun tanpa banyak bicara segera mengocok-ngocok dan mengemut-emut batang kontolku. Menjilat-jilat mulai dari kedua buah pelir sampai pucuk kontol. Mengemut-emut lagi dan lagi.

    “Oh.. Wuk, terus Wuk, teruuss..” aku meronta-ronta geli keenakan.
    Segera kujambak rambutnya dan kumaju-mundurkan kepalanya.
    “Oh.. Wuk, terus Wuk, teruuss.. aku akan keluar Wuk”
    Dan crot, crot, crot.., muncratlah spermaku dalam mulutnya lagi.
    “Enak Om?” tanyanya.

    Aku hanya mengangguk. Kali ini aku bercumbu di tengah hutan, di atas menara, didiringi rintik hujan yang sudah mulai mereda. Dari arah tenggara sesekali terdengar deru mobil. Hari semakin siang, hujan suah reda, beberapa pasang muda-mudi mulai berdatangan di hutan wisata dan sekitar menara. Aku dan Wiwik segera membetulkan dan merapikan pakaian masing-masing dan segera turun kembali ke penginapan. Sepanjang perjalanan menuju penginapan Wiwik kugandeng, kadang kupeluk dengan mesra. Sampai di penginapan hampir semua peserta telah berkemas-kemas bahkan ada yang sudah meninggalkan penginapan menuju rumah masing-masing.

    Kulihat Wiwik berjalan menuju Wartel dekat penginapan. Aku boleh merasa gembira, karena akan dapat bonus dari Wiwik. Aku segera bergegas menuju kantor penginapan, menginformasikan kepada penjaga bahwa aku dan seorang peserta lagi pulangnya besok siang. Pemilik penginapan pun mengijinkan aku tetap bermalam di penginapannya sampai esok hari. Bahkan masih disediakan makan malam dan sarapan pagi.

    Kulihat Wiwik telah selesai telpon di Wartel, namun tidak segera menuju penginapan, tetapi mampir ke toko di seberang jalan. Kiranya Wiwik membeli beberapa makanan kecil dan beberapa botol minuman suplemen. Wiwik pun berjalan menuju tempat di lobby penginapan, setelah dekat kuminta dia untuk memindah barang-barangnya ke kamarku.

    Udara sore itu cukup dingin, aku tidak berani mandi, karena pemanas air di penginapan rusak. Aku hanya membasuh muka, tangan dan kaki saja. Wiwik pun demikian juga. Jam ditanganku menunjukkan pukul 19.00. Jatah makan malam yang biasanya di restoran kali ini kuminta pada petugas untuk diantar ke kamar saja, karena akan kumakan setelah berita TV jam 21.00, sebab sore ini aku telah makan bakso di seberang jalan.

    Kini di kamarku hanya aku dan Wiwik.
    “Wuk, mana bonusnya?” tanyaku membuka percakapan.
    “Nih, ambil sendiri!” perintahnya.
    Aku segera memeluknya, menciumnya, dan mulai melepaskan pakaiannya satu bersatu. Kini Wiwik telah telanjang bulat. memeknya kelihatan kayak apem, bulat, empuk. Payudaranya yang cukup besar, kenyal segera kuemut-emut, kesedot-sedot. Wiwik pun mulai mengerang-erang. Kuhitung cupang yang ada disekitar payudaranya, ternyata baru 24.
    “Wuk, cupangannya baru 24, belum genap 25 lho” kataku.
    “Mau genepin atau tidak terserah Om” katanya pula.
    “Nih. tak tambahi satu tempat lagi, biar genap 25” kataku.
    Segera kecupannya kuarahan ke memeknya. Kukecup-kecup memeknya, kusedot-sedot lubang kewanitaanya. Wiwik pun menjerit-kerit dan tak lama kemudian mengalir lendir dari vaginanya. Wiwik telah orgasme. Selanjutnya kupermainkan lidahku dibibir vaginanya, menjilat-jilat klitorisnya dan lidahku terus mengobok-obok vaginanya.

    Aku mengambil napas sebentar. Kutinggalkan dia yang telanjang bulat ditempat tidurku.
    “Mau kemana Om?” tanyanya.
    “Mau minum dulu, kulihat tadi kamu beli minuman suplemen?” aku balik bertanya.
    “Oh, iya, tuh ambil di tas kresek hitam!” perintahnya”jangan lama-lama lho Om, dingin nih” katanya lagi.
    Aku segera mengambil sebotol dan meminum habis. Aku mulai menanggalkan pakaianku. Kini aku dan Wiwik telah sama-sama telanjang bulat. Segera kudekati Dia dari arah kepala kucium mulai keningnya, matanya, bibirnya, susunya, terus turun ke pusar dan akhirnya tepat di vaginanya kuobok-obok lagi dengan lidahku. Wiwik pun segera menangkap kontolku yang sudah tegang di atas mulutnya. Lidahku kumainkan di lubang kewanitaanya, wiwik pun mengerang-erang namun kurang jelas katanya karena kini sudah tersumbat oleh batang kontolku. Aku terus menjilat-jilat bibir vaginanya, dan kontolku pun dikemot-kemot, disedot-sedot.
    “Ouh Wuk.. Oh.. Wuk, terus Wuk, teruuss.. aku akan keluar Wuk”
    Dan tumpahlah spermaku dalam mulutnya untuk kesekian kalinya dan semua cairannya ditelan habis.

    Setelah istirahat dan minum suplemen, tak berapa lama aku segera berbalik dan melanjutkan mengambil bonus. Perlahan-lahan kubuka pahanya yang putih mulus dengan selangkangan yang sangat menantang. Perlahan-lahan kumasukkan batang kontolku ke liang senggamanya. Sedikit demi sedikit masuklah kumasukkan batang kontolku dan akhir semua batang kontolku masuk ke dalam memeknya. Kuangkat sedikit lalu kusodokkan lagi, terus dan terus. Kuremas-remas susunya, kuremas semakin lama semakin cepat.
    “Om, perih om, berhenti dulu Om” rintihnya.
    Namun aku tak mempedulikannya. Kuremas-remas susunya, kuremas semakin lama semakin cepat.
    Segera kugenjot lagi kontolku dalam vaginanya, terus dan terus..
    “Ouh.. Ouh.. Omm.. Omm.. terus, teruss Om.. aku akan keluar lagi Om..”
    “Ouh Wuk.. Oh.. Wuk, aku juga akan keluar Wuk, kita bareng-bareng Wuk”.
    Akhirnya aku dan Wiwik mncapai puncak bersama-sama.

    Malam itu kami bermain sepuas-puasnya, dengan berbagai gaya dan posisi. Kemudian kami tidur dengan satu selimut tebal masih dalam keadaan telanjang bulat sampai pagi, lupa makan malamnya. Setelah kami berdua mandi dan sarapan pagi, segera berkemas meninggalkan penginapan. Tak lupa kuberi tips pada petugas jaga pagi itu. Kemudian kami menuju mobil dan segera melesat kembali ke kota. Aku antar dulu Wiwik ke terminal bus. Sesampai di terminal bus, kami segera berpisah. Kujabattangannya dengan erat.
    “Terimakasih ya Wuk atas bonusnya” kataku.
    “Terimakasih kembali, Om, sampai jumpa di lain kesempatan” katanya sambil melambaikan tangannya.

  • Cerita Sex Ngentot Dengan Mbak Yani

    Cerita Sex Ngentot Dengan Mbak Yani


    823 views

    Perawanku – Cerita Sex Ngentot Dengan Mbak Yani, Ini pengalaman kencan seksku sebelum aku mengenal internet, tepatnya ketika aku masih duduk di bangku SMA, Sedang teman kencanku adalah seorang guru seni lukis di SMA-ku yang masih terbilang baru dan masih lajang. Saat itu umurku masih menginjak 19-20 tahun. Sedang guru lukisku itu adalah guru wanita paling muda, baru 25 tahun. Semula aku memanggilnya Bu Guru, layaknya seorang murid kepada gurunya. Tapi semenjak kami akrab dan dia mengajariku making love, lama-lama aku memanggilnya dengan sebutan Mbak. Tepatnya, Mbak Yani. Mau tahu ceritanya?

    Sore itu ada seorang anak kecil datang mencari ke rumah. Aku diminta datang ke rumah Mbak Yani, tetangga kampungku, untuk memperbaiki jaringan listrik rumahnya yang rusak.

    “Cepat ya, Mas. Sudah ditunggu Mbak Yani,” ujar anak SD tetangga Mbak Yani.

    Dalam hati, aku sangat girang. Betapa tidak, guru seni lukis itu rupanya makin lengket denganku. Aku sendiri tak tahu, kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas, semenjak dia mengajaku melukis pergi ke lereng gunung dan making love di semak-semak hutan, Mbak Yani makin sering mengajakku pergi. Dan sore ini dia memintaku datang ke rumahnya lagi.

    Tanpa banyak pikir aku langsung berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Maklum, rumahnya terbilang cukup jauh, sekitar 5km dari rumahku. Setibanya di rumah Mbak Yani, suasana sepi. Keluarganya tampaknya sedang pergi. Betul, ketika aku mengetuk pintu, hanya Mbak Yani yang tampak.

    “Ayo, cepet masuk. Semua keluargaku sedang pergi menghadiri acara hajatan saudara di luar kota,” sambut Mbak Yani sambil menggandeng tangganku.

    Darahku mendesir ketika membuntuti lamngkah Mbak Yani. Betapa tidak, pakaian yang dikenakan luar biasa sexy, hanya sejenis daster pendek hingga tonjolan payudara dan pahanya terasa menggoda.

    “Anu, Bud.. Listrik rumahku mati melulu. Mungkin ada ada kabel yang konslet. Tolong betulin, ya.. Kau tak keberatan kan,” pinta Mbak Yani kemudian.

    Tanpa banyak basa-basi Mbak Yani menggandengku masuk ke ruang tengah, kemudian masuk ke sebuah kamar.

    “Nah saya curiga jaringan di kamar ini yang rusak. Buruan kau teliti ya. Nanti keburu mahrib.”

    Aku hanya menuruti segala permintaannya. Setelah merunut jaringan kabel, akhirnya aku memutuskan untuk memanjat atap kamar melalui ranjang. Tapi aku tidak tahu persis, kamar itu tempat tidur siapa. Yang jelas, aku sangat yakin itu bukan kamarnya bapak-ibunya. Celakanya, ketika aku menelusuri kabel-kabel, aku belum menemukan kabel yang lecet. Semuanya beres. Kemudian aku pindah ke kamar sebelah. Aku juga tak bisa menemukan kabel yang lecet. Kemudian pindah ke kamar lain lagi, sampai akhirnya aku harus meneliti kamar tidur Mbak Yani sendiri, sebuah kamar yang dipenuhi dengan aneka lukisan sensual. Celakanya lagi, ketika hari telah gelap, aku belum bisa menemukan kabel yang rusak. Akibatnya, rumah Mbak Yani tetap gelap total. Dan aku hanya mengandalkan bantuan sebuah senter serta lilin kecil yang dinyalakan Mbak Yani.

    Lebih celaka lagi, tiba-tiba hujan deras mengguyur seantero kota. Tidak-bisa tidak, aku harus berhenti. Maunya aku ingin melanjutkan pekerjaan itu besok pagi.

    “Wah, maaf Mbak aku tak bisa menemukan kabel yang rusak. Ku pikir, kabel bagian puncak atap rumah yang kurang beres. Jadi besok aku harus bawa tangga khusus,” jelasku sambil melangkah keluar kamar.
    “Yah, tak apa-apa. Tapi sorry yah. Aku.. Merepotkanmu,” balas Mbak Yanti, “Itu es tehnya diminum dulu.”

    Sementara menunggu hujan reda, kami berdua bercakap-cakap berdua di ruang tengah. Cukup banyak cerita-cerita masalah pribadi yang kami tukar, termasuk hubunganku dengan Mbak Yani selama ini. Mbak Yani juga tidak ketinggalan menanyakan soal puisi indah tulisannya yang dia kirimkan padaku lewat kado ulang tahunku beberapa bulan lalu.

    Entah bagaimana awalnya, tahu-tahu nada percakapan kami berubah mesra dan menjurus ke arah yang menggairahkan jiwa. Bahkan, Mbak Yani tak segan-segan membelai wajahku, mengelus telingku dan seterusnya. Tak sadar, tubuh kami berdua jadi berhimpitan hingga menimbulkan rangsangan yang cukup berarti untukku. Apalagi setelah dadaku menempel erat pada payudaranya yang berukuran tidak begitu besar namun bentuknya indah dan kencang. Dan tak ayal lagi, penisku pun mulai berdiri mengencang. Aku tak sadar, bahwa aku sudah terangsang oleh guru sekolahku sendiri! Namun hawa nafsu birahi yang mulai melandaku sepertinya mengalahkan akal sehatku. Mbak Yani sendiri juga tampaknya memiliki pikiran yang saja. Ia tidak henti-hentinya mengulumi bibirku dengan nafsunya.

    Akhirnya, nafsuku sudah tak tertahankan lagi. Sementara bibirku dan Mbak Yani masih tetap saling memagut, tanganku mulai menggerayangi tubuh guru sekolahku itu. Kujamah gundukan daging kembar yang menghiasi dengan indahnya dada Mbak Yani yang masih berpakaian lengkap. Dengan segera kuremas-remas bagian tubuh yang sensitif tersebut.

    “Aaah.. Budi.. Aah..” Mbak Yani mulai melenguh kenikmatan. Bibirnya masih tetap melahap bibirku.

    Mengetahui Mbak Yani tidak menghalangiku, aku semakin berani. Remasan-remasan tanganku pada payudaranya semakin menjadi-jadi. Sungguh suatu kenikmatan yang baru pertama kali kualami meremas-remas benda kembar indah nan kenyal milik guru sekolahku itu. Melalui kain blus yang dikenakan Mbak Yani kuusap-usap ujung payudaranya yang begitu menggiurkan itu. Tubuh Mbak Yani mulai bergerak menggelinjang.

    “Uuuhh.. Mbak..” Aku mendesah saat merasakan ada jamahan yang mendarat di selangkanganku.

    Penisku pun bertambah menegang akibat sentuhan tangan Mbak Yani ini, membuatku bagian selangkangan celana panjangku tampak begitu menonjol. Mbak Yani juga merasakannya, membuatnya semakin bernafsu meremas-remas penisku itu dari balik celana panjangku. Nafsu birahi yang menggelora nampaknya semakin menenggelamkan kami berdua, sehingga membuat kami melupakan hubungan kami sebagai guru-murid.

    “Aaauuhh.. Bud.. Uuuh..” Mbak Yani mendesis-desis dengan Yanirnya karena remasan-remasan tanganku di payudaranya bukannya berhenti, malah semakin merajalela. Matanya terpejam merasa kenikmatan yang begitu menghebat.

    Tanganku mulai membuka satu persatu kancing blus Mbak Yani dari yang paling atas hingga kancing terakhir. Lalu Mbak Yani sendiri yang menanggalkan blus yang dikenakannya itu. Aku terpana sesaat melihat tubuh guru sekolahku itu yang putih dan mulus dengan payudaranya yang membulat dan bertengger dengan begitu indahnya di dadanya yang masih tertutup beha katun berwarna krem kekuningan. Tetapi aku segera tersadar, bahwa pemandangan amboi di hadapannya itu memang tersedia untukku, terlepas itu milik guru sekolahku sendiri.

    Tidak ingin membuang-buang waktu, bibirku berhenti menciumi bibir Mbak Yani dan mulai bergerak ke bawah. Kucium dan kujilati leher jenjang Mbak Yani, membuatnya menggerinjal-gerinjal sambil merintih kecil. Sementara itu, tanganku kuselipkan ke balik beha Mbak Yani sehingga menungkupi seluruh permukaan payudara sebelah kanannya. Puting susunya yang tinggi dan mulai mengeras begitu menggelitik telapak tanganku. Segera kuelus-elus puting susu yang indah itu dengan telapak tanganku. Kepala Mbak Yani tersentak menghadap ke atas sambil memejamkan matanya. Tidak puas dengan itu, ibu jari dan telunjukku memilin-milin puting susu Mbak Yani yang langsung saja menjadi sangat keras. Memang baru kali ini aku menggeluti tubuh indah seorang wanita. Namun memang insting kelelakianku membuatku seakan-akan sudah mahir melakukannya.

    “Uhh.. Hmm ahh..” Mbak Yani tidak dapat menahan desahan-desahan nafsunya.

    Segala gelitikan jari-jemariku yang dirasakan oleh payudara dan puting susunya dengan bertubi-tubi, membuat nafsu birahinya semakin membulak-bulak.

    Kupegang tali pengikat beha Mbak Yani lalu kuturunkan ke bawah. Kemudian beha itu kupelorotkan ke bawah sampai ke perut Mbak Yani. Puting susu Mbak Yani yang sudah begitu mengeras itu langsung mencelat dan mencuat dengan indahnya di depanku. Aku langsung saja melahap puting susu yang sangat menggiurkan itu. Kusedot-sedot puting susu Mbak Yani. Kuingat masa kecilku dulu saat masih menyusu pada payudara ibuku. Bedanya, tentu saja payudara guru sekolahku ini belum dapat mengeluarkan air susu. Mbak Yani menggeliat-geliat akibat rasa nikmat yang begitu melanda kalbunya. Lidahku dengan mahirnya, tak ayal menggelitiki puting susunya sehingga pentil yang sensitif itu melenting ke kiri dan ke kanan terkena hajaran lidahku.

    “Oooh. Buud’ desahan Mbak Yani semakin lama bertambah keras. Untung saja rumahnya sedang sepi dan letaknya memang agak berjauhan dari rumah yang paling dekat, sehingga tidak mungkin ada orang yang mendengarnya.

    Belum puas dengan payudara dan puting susu Mbak Yani yang sebelah kiri, yang sudah basah berlumuran air liurku, mulutku kini pindah merambah bukit membusung sebelah kanan. Apa yang kuperbuat pada belahan indah sebelah kiri tadi, kuperbuat pula pada yang sebelah kanan ini. Payudara sebelah kanan milik guru sekolahku yang membulat indah itu tak luput menerima jelajahan mulutku dengan lidahnya yang bergerak-gerak dengan Yanirnya. Kukulum ujung payudara Mbak Yani. Lalu kujilati dan kugelitiki puting susunya yang tinggi. Puting susu itu juga sama melenting ke kiri dan ke kanan, seperti halnya puting susu payudaranya yang sebelah kiri tadi. Mbak Yani pun semakin merintih-rintih karena merasakan geli dan nikmat yang menjadi-jadi berbaur menjadi satu padu. Seperti tengah minum soft drink dengan memakai sedotan plastik, kuseruput puting susu guru sekolahku itu.

    “Aaahh.. Hmm..” Mbak Yani menjerit panjang.

    Lidahku tetap tak henti-hentinya menjilati puting susu Mbak Yani yang sudah demikian kerasnya. Sementara itu tanganku mulai bergerak ke arah bawah. Kubuka retsleting celana jeans yang Mbak Yani kenakan. Kemudian dengan sedikit dibantunya sambil tetap merem-melek, kutanggalkan celana jeans itu ke bawah hingga ke mata kaki. Tubuh bagian bawah Mbak Yani sekarang hanya dilindungi oleh selembar celana dalam dengan bahan dan warna yang seragam dengan behanya. Meskipun begitu, tetap dapat kulihat warna kehitaman samar-samar di bagian selangkangannya.

    Ditunjang oleh nafsu birahi yang semakin menjulang tinggi, tanpa berpikir panjang lagi, kulepas pula kain satu-satunya yang masih menutupi tubuh Mbak Yani yang memang sintal itu. Dan akhirnya tubuh mulus guru sekolahku itu pun terhampar bugil di depanku, siap untuk kunikmati.

    Tak ayal, jari tengahku mulai menjamah bibir vagina Mbak Yani di selangkangannya yang sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu tipis kehitaman walaupun belum begitu banyak. Kutelusuri sekujur permukaan bibir vagina itu secara melingkar berulang-ulang dengan lembutnya. Tubuh Mbak Yani yang masih terduduk di sofa melengkung ke atas dibuatnya, sehingga payudaranya semakin membusung menjulang tinggi, yang masih tetap dilahap oleh mulut dan bibirku dengan tanpa henti.

    “Ooohh..

    Jari tengahku itu berhenti pada gundukan daging kecil berwarna kemerahan yang terletak di bibir vagina Mbak Yani yang mulai dibasahi cairan-cairan bening. Mula-mula kuusap-usap daging kecil yang bernama klitoris ini dengan perlahan-lahan. Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan. Klitoris Mbak Yani yang bertambah merah akibat sentuhan jariku yang bagaikan sudah profesional, membuat tubuh pemiliknya itu semakin menggerinjal-gerinjal tak tentu arahnya.

    Melihat Mbak Yani yang tampak semakin merangsang, aku menambah kecepatan gelitikanku pada klitorisnya. Dan akibatnya, klitoris Mbak Yani mulai membengkak. Sementara vaginanya pun semakin dibanjiri oleh cairan-cairan kenikmatan yang terus mengalir dari dalam lubang keramat yang masih sempit itu.

    Puas menjelajahi klitoris Mbak Yani, jari tengahku mulai merangsek masuk perlahan-lahan ke dalam vagina guru sekolahku itu. Setahap demi setahap kumasukkan jariku ke dalam vaginanya. Mula-mula sebatas ruas jari yang pertama. Dengan susah payah memang, sebab vagina Mbak Yani memang masih teramat sempit. Kemudian perlahan-lahan jariku kutusukkan lebih dalam lagi. Pada saat setengah jariku sudah amblas ke dalam vagina Mbak Yani, terasa ada hambatan. Seperti adanya selaput yang cukup lentur.

    “Hmm.. Bud..”

    Mbak Yani merintih kecil seraya meringis seperti menahan rasa sakit. Saat itu juga, aku langsung sadar, bahwa yang menghambat penetrasi jari tengahku ke dalam vagina Mbak Yani adalah selaput daranya yang masih utuh. Ternyata guru sekolahku satu-satunya itu masih perawan. Baru aku tahu, ternyata sebandel-bandelnya Mbak Yani, ternyata guru sekolahku itu masih sanggup memelihara kehormatannya. Aku sedikit salut padanya. Dan untuk menghargainya, aku memutuskan tidak akan melanjutkan perbuatanku itu.

    “Bud.. Jangan berhenti..” tanya Mbak Yani dengan nafas terengah-engah.
    “Mbak, Mbak kan masih perawan. Nanti kalau aku terusin kan Mbak bisa..”

    Mbak Yani malah menjulurkan tangannya menggapai selangkanganku. Begitu tangannya menyentuh ujung penisku yang masih ada di dalam celana pendek yang kupakai, penisku yang tadinya sudah mengecil, sontak langsung bergerak mengeras kembali. Ternyata sentuhan lembut tangannya itu berhasil membuatku terangsang kembali, membuatku tidak dapat membantah apapun lagi, bahkan aku seperti melupakan apa-apa yang kukatakan barusan.

    Dengan secepat kilat, Mbak Yani memegang kolor celana pendekku itu, lalu dengan sigap pula celanaku itu dilucutinya sebatas lutut. Yang tersisa hanya celana dalamku. Mata Mbak Yani tampak berbinar-binar menyaksikan onggokan yang cukup besar di selangkanganku. Diremas-remasnya penisku dengan tangannya, membuat penisku itu semakin bertambah keras dan bertambah panjang. Kutaksir panjangnya sekarang sudah bertambah dua kali lipat semula. Bukan main! Semua ini akibat rangsangan yang kuterima dari guru sekolahku itu sedemikian hebatnya.

    “Mbak.. Aku buka dulu ya,” tanyaku sambil menanggalkan celana dalamku.

    Penisku yang sudah begitu tegangnya seperti meloncat keluar begitu penutupnya terlepas.

    “Aw!” Mbak Yani menjerit kaget melihat penisku yang begitu menjulang dan siap tempur.

    Namun kemudian ia meraih penisku itu dan perlahan-lahan ia menggosok-gosok batang ‘meriam’-ku itu, sehingga membuat otot-otot yang mengitarinya bertambah jelas kelihatan dan batang penisku itu pun menjadi laksana tonggak yang kokoh dan siap menghujam siapa saja yang menghalanginya. Kemudian Mbak Yani menarik penisku dan membimbingnya menuju selangkangannya sendiri. Diarahkannya penisku itu tepat ke arah lubang vaginanya.

    Sekilas, aku seperti sadar. Astaga! Mbak Yani kan guru sekolahku sendiri! Apa jadinya nanti jika aku sampai menyetubuhinya? Apa kata orang-orang nanti mengetahui aku berhubungan seks dengan guru sekolahku sendiri? Akhirnya aku memutuskan tidak akan melakukan penetrasi lebih jauh ke dalam vagina Mbak Yani. Kutempelkan ujung penisku ke bibir vagina Mbak Yani, lalu kuputar-putar mengelilingi bibir gua tersebut. Mbak Yani menggerinjal-gerinjal merasakan sensasi yang demikian hebatnya serta tidak ada duanya di dunia ini.

    “Aaahh.. Uuuhh..” Mbak Yani mendesah-desah dengan Yanirnya sewaktu aku sengaja menyentuhkan penisku pada klitorisnya yang kemerahan dan kini kembali membengkak. Sementara bibirku masih belum puas-puasnya berpetualang di payudara Mbak Yani itu dengan puting susunya yang menggairahkan. Terlihat payudara guru sekolahku itu dan daerah sekitarnya basah kuyup terkena jilatan dan lumatanku yang begitu menggila, sehingga tampak mengkilap.

    Aku perlahan-lahan mulai memasukkan batang penisku ke dalam lubang vagina Mbak Yani. Sengaja aku tidak mau langsung menusukkannya. Sebab jika sampai kebablasan, bukan tidak mungkin dapat mengoyak selaput daranya. Aku tidak mau melakukan perbuatan itu, sebab bagaimanapun juga Mbak Yani adalah guru sekolahku, darah dagingku sendiri!

    Mbak Yani mengejan ketika kusodokkan penisku lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Sewaktu kira-kira penisku amblas hampir setengahnya, ujung ‘tonggak’-ku itu ternyata telah tertahan oleh selaput dara Mbak Yani, sehingga membuatku menghentikan hujaman penisku itu. Segera saja kutarik penisku perlahan-lahan dari liang surgawi milik guru sekolahku itu. Gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku dengan dinding lorong vagina Mbak Yani membuatku meringis-ringis menahan rasa nikmat yang yang tak terhingga. Baru kali ini aku merasakan sensasi seperti ini. Lalu, kembali kutusukkan penisku ke dalam vagina Mbak Yani sampai sebatas selaput daranya lagi dan kutarik lagi sampai hampir keluar seluruhnya.

    Begitu terus kulakukan berulang-ulang memasukkan dan mengeluarkan setengah batang penisku ke dalam vagina Mbak Yani. Dan temponya pun semakin lama semakin kupercepat. Gesekan-gesekan batang penisku dengan Yaning vagina Mbak Yani semakin menggila. Rasanya tidak ada lagi di dunia ini yang dapat menandingi kenikmatan yang sedang kurasakan dalam permainan cintaku dengan guru sekolahku sendiri ini. Kenikmatan yang pertama dengan kenikmatan berikutnya, disambung dengan kenikmatan selanjutnya lagi, saling susul-menyusul tanpa henti.

    Tampaknya setan mulai merajalela di otakku seiring dengan intensitas gesekan-gesekan yang terjadi di dalam vagina Mbak Yani yang semakin tinggi. Kenikmatan tiada taranya yang serasa tidak kesudahan, bahkan semakin menjadi-jadi membuat aku dan Mbak Yani menjadi lupa segala-galanya. Aku pun melupakan semua komitmenku tadi.

    Dalam suatu kali saat penisku tengah menyodok vagina Mbak Yani, aku tidak menghentikan hujamanku itu sebatas selaput daranya seperti biasa, namun malah meneruskannya dengan cukup keras dan cepat, sehingga batang penisku amblas seluruhnya dalam vagina Mbak Yani. Vaginanya yang amat sempit itu berdenyut-denyut menjepit batang penisku yang tenggelam sepenuhnya.

    Mbak Yani menjerit cukup keras kesakitan. Tetapi aku tidak menghiraukannya. Sebaliknya aku semakin bernafsu untuk memompa penisku itu semakin dalam dan semakin cepat lagi penetrasi di dalam vagina Mbak Yani. Tampaknya rasa sakit yang dialami guru sekolahku itu tidak membuat aku mengurungkan perbuatan setanku. Bahkan genjotan penisku ke dalam lubang vaginanya semakin menggila. Kurasakan, semakin cepat aku memompa penisku, semakin hebat pula gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku itu dengan dinding vagina Mbak Yani, dan semakin tiada tandingannya kenikmatan yang kurasakan.

    Hujaman-hujaman penisku ke dalam vagina Mbak Yani terus-menerus terjadi sambung-menyambung. Bahkan tambah lama bertambah tinggi temponya. Mbak Yani tidak sanggup berbuat apa-apa lagi kecuali hanya menjerit-jerit tidak karuan. Rupa-rupanya setan telah menguasai jiwa kami berdua, sehingga kami terhanyut dalam perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh dua guru dan murid.

    “Aaah.. Budi.. Aaahh..” Mbak Yani menjerit panjang.

    Tampaknya ia sudah seakan-akan terbang melayang sampai langit ketujuh. Matanya terpejam sementara tubuhnya bergetar dan menggelinjang keras. Peluh mulai membasahi tubuh kami berdua. Kutahu, guru sekolahku itu sudah hampir mencapai orgasme. Namun aku tidak mempedulikannya. Aku sendiri belum merasakan apa-apa. Dan lenguhan serta jeritan Mbak Yani semakin membuat tusukan-tusukan penisku ke dalam vaginanya bertambah menggila lagi. Mbak Yani pun bertambah keras jeritan-jeritannya. Pokoknya suasana saat itu sudah gaduh sekali. Segala macam lenguhan, desahan, ditambah dengan jeritan berpadu menjadi satu.

    Akhirnya kurasakan sesuatu hampir meluap keluar dari dalam penisku. Tetapi ini tidak membuatku menghentikan penetrasiku pada vagina Mbak Yani. Tempo genjotan-genjotan penisku juga tidak kukurangi. Dan akhirnya setelah rasanya aku tidak sanggup menahan orgasmeku, kutarik penisku dari dalam vagina Mbak Yani secepat kilat. Kemudian dengan tempo yang tinggi, kugosok-gosok batang penisku itu dengan tanganku. Tak lama kemudian, cairan-cairan kental berwarna putih bagaikan layaknya senapan mesin bermuncratan dari ujung penisku. Sebagian mengenai muka Mbak Yani. Ada pula yang mengenai payudara dan bagian tubuhnya yang lain. Bahkan celaka! Ada pula yang belepotan di jok sofa yang diduduki Mbak Yani.

    Tak lama kemudian, kami saling mengejang-ngejang ke puncak kepuasan bersama hingga kehabisan tenaga. Aku terhempas ke atas sofa di samping Mbak Yani. Tubuh kami berdua sudah bermandikan keringat dari ujung rambut ke ujung kaki.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Hot Mama Dari Pacarku Yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Hot Mama Dari Pacarku Yang Cantik – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1721 views

    Perawanku – Mungkin mendengar judul dari cerita ini akan membuat para pembaca menjadi aneh, tetapi inilah cerita
    yang saya alami pada beberapa bulan yang lalu. Perkenalkan namaku Budi ( nama di samaran ), saya mempunyai pacar yang namanya selvi.

    Pacarku ini mempunyai wajah tidak begitu cantik. Tetapi yang saya suka dari pacar saya ini adalah ukuran
    payudaranya yang di atas rata- rata. Mungkin kutaksir ukuran buah dadanya yaitu 37B,gede banget kan??
    Selvi ini orangnya lumayan gila sex. Tiap saya main kerumahnya, dia selalu memakai pakaian yang membuat
    pria menelan ludah. MarkasJudi

    Kisahku ini bukan tentang “mainku” dengan Selvi, tapi dengan mamanya. Mamah pacarku bernama Nani. Bu
    Nani (begitulah ku panggil) beliau. Bu Nani mempunyai wajah yang biasa-biasa saja sama seperti anaknya
    tetapi mempunyai tubuh yang sexy. Tiap saya main kerumahnya, Bu Nani selalu memakai daster “you can
    see”. Biasa lah namanya juga Ibu- ibu kampung. Kebayang dong pembaca sekalian??. Ukuran payudara Bu Nani
    bisa dibilang rata-rata, tak terlalu besar dan kecil.

    Sering saya dapati beliau ketika habis mandi cuma mengenakan handuk yang kecil. Ku lihat tetek bagian
    atasanya yang seakan akan menyuruhku untuk ku sedot hehehehe….Kejadian ini saya alami pada tanggal 13
    maret lalu, pada waktu itu saya main kerumah pacarku. Pada waktu itu jam menunjukan pukul 11.00 ku ketuk
    pintu dan ternyata yang membuka pacar saya Selvi. Pada waktu itu dia memakai tengtop warna hitam dan
    keliatannya dia tidak mengunakan BH karena jelas sekali kulihat putting susu pacarku ini.

    “Hai sayang” sapaku
    “Hai juga say” jawabnya,
    “ehem bajunya bikin anuku ngaceng” godaku.

    Lalu ku pegang susu pacarku dan ternyata benar dia tidak memakai BH.

    “uuuuugggghhhh…” lenguhnya.
    “Duduk dulu say”
    “iya” jawabku

    Dia pergi ke dapur untuk membawa air, ketika saya sedang duduk menunggu pacarku tiba-tiba Bu Nani masuk
    kerumah dan menyapaku.

    “eh, ada nak Budi” sapanya, aku hanya tersenyum dan bersalaman dengannya.

    Dan harus pembaca tau, Bu Nani cuma memakai daster tanpa lengan. Bisa kulihat keteknya yang berbulu
    sedikit dan teteknya yang memakai BH bewarna pink.

    “Dari mana bu” tanyaku,
    “oh ini ibu habis dari warung beli keperluan mandi” jawabnya.

    Ketika kami ngobrol, pacarku Selvi datang membawa segelas air.

    “Eh mamah, mana sabunnya, aku mau mandi” Tanya Selvi.

    Lalu bu Nani memberikan sabun tersebut ke pacarku.

    “Say, aku mandi dulu ya” kata Selvi. Aku hanya mengangguk dan Selvi berlalu ke kamar mandi.

    Aku sedikit jengkel karena pacarku mandinya suka lama.

    “Ibu mau nyuci piring dulu ya nak Budi, kalau mau nonton tv tinggal nyalain sendiri aja atau nak Budi
    mau ikut liat Ibu nyuci piring?? ” ucap Bu Nani sambil bercanda.
    “Iya bu” jawabku. Kunyalakan tv lalu ku nonton acara FTV.

    Sedang asyik- asyiknya nonton tiba- tiba hp Bu nani di meja bordering. Kulihat siapa yang menghubungi,
    “ELIN” begitu nama yang ada di hp tersebut. Lalu ku bawa hp itu ke tempat cuci piring dan ku kasihkan ke
    Bu nani.

    “Bu, ini ada telepon”,
    “waduh dari siapa?” Tanya Bu Nani basa basi.

    Ketika dia menelepon, kulihat daster bu Nani tersingkap sampai paha. Deg deg jantungku berdetak. Putih
    bener paha mama pacarku ini, mau rasanya ku elus dan ku cium paha yang putih itu. Ketika ku melamun, Bu
    Nani membuyarkan lamunanku sambil tersenyum dan berkata

    “hayooo liatin apa nak Sefta”,
    “hehehehe, engga bu” jawabku.
    “Siapa yang menelepon bu?” tanyaku.
    “Oh itu kakak ibu. Dia nyuruh bawa Tup****re pesenan Ibu” jawabnya.

    Ketika kami sedang ngobrol, pacarku Selvi keluar dari WC. Dia cuma memakai handuk sampai paha. Susunya
    yang besar seakan akan mau loncat dari dalam handuk tersebut. Dia cuma tersenyum karena sudah tau apa
    yang aku bayangkan.

    Aku kembali lagi ke ruang tv. Tak lama kemudian Bu nani datang dan langsung masuk ke kamar Selvi. Entah
    apa yang mereka bicarakan, tetapi nampaknya Selvi tidak senang dengan apa yang disuruh oleh mamanya.
    Lalu mereka berdua keluar dari kamar.

    “Say, aku mau ke rumah Tante Elin dulu ya, mau ngambil pesenan barang mama” omongnya.
    “Mau aku antar?” jawabku.
    “Gak usah, aku sendiri aja, lagian deket ko cuma 15 menitan”. Lalu Selvi pergi dengan memakai motorku.

    Aku kembali termenung menonton tv. Tuk,tuk,tuk ternyata hujan mulai turun lama kelamaan hujan deras pun
    datang.

    “wah hujan,bagaimana ini cucian ibu gk akan bisa di jemur”, lalu aku hanya tersenyum.
    “Ibu mau mandi dulu ya nak Budi”,
    “iya bu” jawabku. Sekitar 10 menit kemudian Bu nani keluar dari kamar mandi dengan cuma menggunakan
    handuk dengan lilitan daster di bagian atasnya.

    Ketika dia mau ke kamar, ada telepon dari Selvi yang memberitahu kalau dia lagi di rumah tantenya sambil
    nunggu hujan. Aku melihat Bu nani nelepon dengan Selvi sambil melongo. Lagi- lagi dia membuyarkan
    lamunanku.

    “hayo lagi- lagi liatin ibu,masa kamu terangsang liat wanita tua gini” katanya,
    “ah engga bu, meskipun ibu sudah tua tapi tubuh ibu masih bagus kok” rayuku.

    Mendapat jawabanku bu nani jadi salah tingkah dan dia langsung masuk kamar.

    “nak Budi, tolong ibu” lalu aku masuk ke kamar sambil deg degan jantungku ini.

    WOW ternyata dia sedang membelakangiku dengan cuma memakai celana dalam warna hitam dan BH warna hitam.
    Tetapi BH tersebut belum di kenakan sepenuhnya.

    “Tolong apa bu”, “ini tolong kaitkan tali BH ibu”. Lalu aku kaitkan tali Bh itu dengan kontolku yang
    telah ngaceng.

    Dia masih membelakangiku,dan ketika aku sedang mengaitkan tali BH tersebut, tak sengaja kontolku kena ke
    pantatnya.

    “Ih dede nak Budi nakal”,
    “Habis ibu menggoda sich” jawabku

    Aku beranikan mengesek- gesekan tanganku ke bagian sisi payudara bu nani, ku dengar nafasnya semakin
    tidak teratur dan agak berat.

    “oohh nak sefta” lenguhnya.

    Lalu dia membalikan badan dan menariku ku atas kasur.

    Aku langsung ciumi bibir Bu nani

    “ooohhh eegghhhh, enak nak Budi teruuusss”. Aku buka kembali kaitan BH bu nani dan ku lempar BH tersebut
    entah kemana.

    Hujan diluar masih tetap deras dan membuat nafsu aku dan bu nani tambah hebat. Ku angkat tangan bu nani
    ke atas dan kujilati keteknya yang berbulu sedikit

    “ooohhh terusssss terussss enak sayang enaaakkk”. Jilatanku di ketek bu Nani pindah ke susunya yang
    indah terus turun dan akhirnya ke vaginanya.

    Wangi vagina Bu nani sangat enak, aku jilati memeknya.

    “oh nak Budi jilat memek ibu jilat sayang yang kencang” teriaknya.

    Aku jilat terus memeknya sambil ku cari itinya. Dan ketika aku sedot itilnya dia berteriak hebat dan
    membuatku takut kalau terdengar oleh tetangga

    “iiitiiiiillllkuuuuuuuu oh itilkuuu enak sekali” Susunya membusung dan kurasakan air maninya muncrat.Ya,
    dia orgasme.

    Bu nani tersenyum melihatku yang sedang memandangi tubuhnya sambil aku membuka semua pakaianku, Dia
    terbelangak ketika melihat kontolku yang besar. Harus ku akui aku bangga mempunyai kontol yang
    panjangnya 18 cm dan diameter sekitar 4 cm. Ini juga yang membuat Selvi tergila- gila padaku.

    “Gede banget kontol kamu sayang”. Lalu dia menarik kontolku dan menarik tubuhku ke atas kasur.
    “Aku sepong ya sayang kontolmu” aku tidak menjawab dan dia langsung memasukan kontolku ke mulutnya.

    Rasanya beda sekali ketika disepong oleh Selvi. Tanganku tidak tinggal diam, aku raih susunya dan ku
    mainkan putingnya, hal ini membuat dia menjadi belangsatan.

    “Bu aku entot ibu sekarang ya” “iya sayang” jawabnya.

    Aku lebarkan kakinya lalu ku masukan kontolku ke memeknya. Dia melenguh

    “ooohhhh sayang kontolmu enak sekali, entotin aku cepet sayang” kata- kata kasar keluar dari mulutnya
    mungkin karena sedang enak.

    Dan ketika kontolku masuk, kembali dia berteriak

    “memek kuuuuuu enaaaaakkkk ooohhhh”Lalu aku genjot pinggangku, setelah menggenjotnya 15 menit, dia
    nampaknya akan orgasme
    “terus sayang teruussss,aku mau muncrat” dan dia mencengkram punggunku sampai rasanya perih punggungku.

    Dia orgasme yang kedua.

    ”Tunggu dulu sayang, biarkan aku bernafas dulu, nanti kamu boleh entot aku lagi” aku hanya tersenyum.

    Setelah itu aku suruh dia menyepong kontolku.

    “Bu isep kontolku lagi dong”,
    “iya sayang, sini”. Lalu dia menyepong kontolku selama 5 menit.

    Setelah itu aku balikan badan Bu Nani dan kusuruh nungging. Ya aku ingin

    “doggy style”. Dengan posisi ini aku bisa melihat anus bu nani yang sudah bolong,dan ketika aku melihat
    anus bu Nani dia berkata
    “pantatku sudah bolong oleh papahnya Selvi sayang, ayo masukin kontolmu”
    “aku ingin masukin ke anusmu ya Bu”,
    “iya, tapi ludahin dulu anusku ya sayang”. Lalu aku jongkok dan menjilati anus Bu nani sambil ku korek-
    korek liang memeknya.
    “eeeggghhhh enaak sayang terusss”. Setelah ku ludahi anus Bu Nani aku arahkan kontolku ke arah anus bu
    Nani.

    Dan luar biasa, sensasinya jauh lebih enak daripada ngenton memeknya

    “oooohhhhh enak sekali anusmu bu” erangku, lalu ku ayunkan pinggulnya dan tanganku tidak tinggal diam,
    kuraih susunya dan kuremas- remas.
    “Terus syang terus entot anus ibu”. Kulihat dia memainkan itilnya sendiri.

    20 menit kemudian kusudahi posisi ini dan ku angkat tubuh Bu nani. Ku entot Bu nani dengan posisi
    berdiri.

    “sayang, tubuhmu kuat sekali, enak sekali di entot sama kamu” pujinya.

    Ku arahkan kontolku ke memeknya dan Bleessssssss….lalu ku entot Bu Nani sambil berdiri,

    “ah uh ah uh” erangku. 10 Menit kemudian dia menggoyangkan pantatnya sendiri dan membuat kontolku
    kelonjotan.
    “Bu aku mau muncrat ah ah”,
    “bareng sama ibu sayang” ayo buuu ayooo ah ah ahhhhhhh”,
    “iya sayang,ah itillkkkkuuuuuuuu” dan crot crot crot kami berdua muncrat berbarengan.

    Aku dan Bu nani terkulai lemas. Di luar, hujan masih besar, lalu Bu nani pergi ke wc dan ku ikuti. Di
    wc, kami saling menyabuni.

    “sedot itilku sekali lagi sayang” tanpa ampun aku sedot lagi memek san itilnya sampai dia terkulai
    lemas.

    Kami pun memakai baju dan menonton tv sambil kuremas susunya di luar daster yang seksi itu. Sungguh
    pengalaman yang sangat hot untukku. Sampai sekarang aku lebih sering ngentot sama Bu Nani daripada sama
    pacarku Selvi.

  • Gairah Seks Tante Vika

    Gairah Seks Tante Vika


    2515 views


    Perawanku – Tante Vika tertawa renyah di ruang tamu dengan mamaku dan juga teman-temannya “Siapa tahu ntar kita bisa liburan bareng keluar negerinya jeng..” Terdengar mamaku menjawab “Iya..biar nanti aku tanyain suamiku jadwal liburan kami..” Merekapun pada tertawa, padahal hanya ada 5 orang di ruang tamu itu tapi begitu rame. Padahal saat ini aku berada di lantai dua yang merupakan kamarku.

    Namaku Joshua biasa di panggil Josh saat ini aku salah satu mahasiswa kampus ternama, di usia yang sudah menginjak 22 tahun aku sudah pernah melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita sex. Aku berhubungan dengan seorang gadis yang bernama Lidya yang satu kampus denganku, hubungan kami sudah berjalan hampir dua tahun lamanya dan selama itu juga kami pernah putus nyambung.

    Bersama Lidya juga aku melakukan adegan seperti dalam cerita sex, karena dengan pasanganku sebelumnya aku masih terlihat malu-malu. Jangankan untuk melakukan hubungan intim, berciuman saja waktu masih sangat malu padahal aku sudah menginjak kelas 3 SMU. Tapi ketika berhubungan dengan Lidya akupun menjadi sering melakukan hubungan intim seperti dalam cerita sex.

    Karena aku merupakan anak tunggal dari kedua orang tuaku, akupun menjadi dekat dengan mereka apalagi dengan mama. Tidak jarang aku mengantarnya ke setiap pertemuannya dengan teman sosialitanya yang sering pada heboh jika sedang berkumpul, seperti sekarang ini mereka pada rame di ruang tamuku. Padahal jarak kamarku dengan ruang tamu lumayan jauh tapi dasar tante-tante mereka dengan tanpa dosanya bikin rame membuatku kurang konsentrasi dengan laptopku.

    Meskipun sebenarnya aku hanya membuka situs-situs dewasa gitu “Josh.. Josh sayang ayo turun..” Aku mendengar mama memanggilku, dan aku rasa ruang tamu mulai sepi tidak lagi aku dengar gelak tawa mereka, dengan malasnya aku turun dan aku melihat mama duduk berdua dengan tante Vika. Yang merupakan teman mama tapi paling muda kelihataanya dan juga aku pastikan paling cantik.

    “Ada apa ma..?” Tanyaku dengan lemas “Ini tante Vika kamu anterin ke rumahnya, dia merasa agak pusing soalnya..” Sebelum aku jawab tante Vika sudah bilang “Nggak pa-pa lho mbak.. ini sudah mendingan biar aku pulang sendiri aja..” Mama kembali berkata “Eeeh.. jangan nanti yang ada malah tambah pusing..” Akupun menjawab “Iya tante biar Josh anterin aja..”.

    Akhirnya akupun mengantar tante Vika dengan mobilnya, sebuah mobil terbaru dan aku mendengar kalau tante Vika merupakan simpanan seorang pengusaha. Pantas saja menurutku karena dia begitu cantik dan seksi apalgi kulitnya terlihat begitu mulus, aku yakin kalau dia pintar merawat diri. Wajahnya saja masih terlihat layaknya anak kuliahan gitu.

    “Hei kenapa diem.. jangan bilang kalau kamu lagi mikir ngeres ya..” Katanya membuyarkan lamunanku “Aah.. nggak tante.. mikir apa..coba” Aku meliriknya dan dia masih tersenyum sambil menunjuk ke wajahku “Iya deh.. Jos ngaku.. kalau mikirin tante kok cantik banget sich” Aku kaget karena dia mencubit pahaku “Aduuuh.. kurang ke pangkalnya tante..” Kataku sekalian menggodanya.

    Bukannya risih atau gimana tapi tante cantik yang satu ini malah semakin mencubit lembut pangkal pahaku “Aduh kamu ini bikin tante gemes dech..” Saat itu juga aku yang terpaku. Aku tidak dapat menyembunyikan rasa gugupku, hingga terdengar tertawa renyah dari tante Vika “Haa… lucu juga kalo kamu kayak gini…” Dia terus saja menertawakan aku hingga kami sampai di rumahnya.

    Entah siapa yang memulai terlebih dulu kamipun sampai di dalam kamar tante Vika, dalam sekejap tubuhnya sudah tidak lagi memakai pakaian sehelaipun. Kutatap tubuh mulusnya membuat kontolku menggeliat dari tempatnya apalagi tubuh tante Vika meliuk-liuk di depanku, mirip dengan penari erotis di dalam adegan cerita sex sampai diapun mendekat.

    Karena sudah bukan lagi pengalaman pertama bagiku, akupun langsung memeluk tubuhnya lalu aku ciumi bagian lehernya. Dia menggelinjang sambil berkata lirih “Ayo sayaaang puaskan tante ya…” Kini tanganku mulai memainkan buah dadanya yang begitu montok, sama persis dengan buah pepaya. Aaah tidak tahan aku tempelkan wajahku pada buah dadanya.

    Kemudian aku melumat putingnya hingga lama juga aku bermain di gundukan itu “Aaaagggggghhhh… aaaagggghh… Josh.. sayaaang… aaaaggggghhh… “Tante Vika menarik tubuhku hingga tepat di pinggir tempat tidurnya, akupun membaringkan tubuhnya tapi tanganku juga melepas pakaianku sendiri. Hingga kontolku terlihat jelas sudah membesar dan menegang tepat mengacung pada memek tante Vika.

    Dia melebarkan pahanya dan perlahan namun pasti aku celupkan kontolnya “OOoouuggggghh… goyaaang sayaaang… aaaggghhh… yaaaaccchh.. begiituuu… aaagggghhh… aaaagghhhh… aaagggghhh..” AKu langsung menggoyangnya tapi dengan sekuat tenaga aku juga menekan lebih dalam kontolku, sehingga tante Vika memejamkan matanya mungkin dia tidak ingin melewatkan momen ini.

    Akupun semakin cepat melakukan gerakan layaknya pemain dalam adegan cerita sex “Ooouuugggghhh… aaagggghhh… taaaantee…. oooouuuggghhh… ooouuggggghhhh…. ” Kontolku terasa bergetar hebat ketika keluar masuk dalam memek tante Vika yang terasa hangat, beda banget dengan memek punya pacarku. Mungkin tante Vika sudah pengalaman di dalam merawat bagian sensitifnya ini.

    Hingga kurang dari setengah jam akupun sudah mencapai puncak klimaks “Ooouuugghh… uuuuuggghhh…. uuuggghh… taaanteeee… aaaaagggggghhh… aaaggghh.. ” Tante Vika mengerti kalau aku kalah darinya, namun dia tetap memeluk tubuhku. Sambil mengelus punggungku diapun berkata “Sudaah gak pa-pa ..kalau masih mau.. Josh jangan pulang dulu sayaaang..”.

    Mendengar hal itu aku menatap wajahnya dia tersenyum akupun membalasnya dengan kecupan manis pada keningnya. Kami berpelukan dengan mesra, tapi kemudian tante Vika pamit untuk membuatkan aku minuman dan tinggallah aku di bawah selimut hangatnya. Aku masih belum percaya dapat melakukan adegan cerita sex dengan teman mama yang satu ini, sungguh masih terasa bagai mimpi.

  • Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 14 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Cerita Panas Selingan Ranjangku Part 14 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    1536 views

    Perawanku – setelah kegaiatan yg tidak hanya menguras tenaga energi namun juga mengorbankan kesetiaan setiap pasangan suami dan istri. dampak positifnya adalah menimbulkan kembali gairah seks bagian tiap individu, bahkan setiap di dalam kamar dengan istriku, rasanya hanya ingin kugauli. namun dampak negatifnya adalah ada rasa haus untuk menikmati wanita selain pasangan sahnya. dalam bucketlistku harus bisa membuat Claudia yg binal itu menyerah dan kumandikan spermaku. tapi secara keseluruhan, cukup berdampak signifikan pada hubungan pasca bersenggama dengan yg bukan sah yaitu tidak ada rasa marah, benci maupun dihianati. bahwa selingkuh yg sering terjadi karena adanya kesempatan. namun, ini selingkuh yg direstui, artinya hati dan pikiran bisa fokus menikmati pasangan barunya semata untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangga sahnya.

    hubunganku dengan Bella masih terjalin dengan sediakala. kami berdua di dalam kamar setelah menidurkan kedua anakku, suasana remang dan nyaman. aku ada pikiran kotor untuk menggauli istriku.
    “yang, gimana kemarin, dari skala 10 kamu kasih nilai berapa?”, tanyaku sambil kita berdua berpelukan di dalam selimut.
    “hmmm berapa yah, 7.7 mungkin mas. pasanganmu kagak kesakitan mas?”, tanyanya sambil memainkan dadaku.
    “enggak, ada tehniknya yang kata doi, terus kamu kesakitan gak?”, tanyaku pada istriku.
    “tehniknya gimana? hmm enggak mas, kagak segede punyamu hihi”, ujarnya.
    “katanya didiemin dulu, jangan langsung goyang”, ujarku meneruskan cerita Stella.
    “oooo, iya yah, biasanya kita langsung tancap gas”, balas istriku.
    “hmm mau dicoba yang hihi”, lanjutku sambil meremas payudaranya.
    “hehe boleh mas, eh mas. gimana mau lanjut kalau ada kumpulan lagi?”, tanya istriku.
    “hmm hehe boleh, kalau kamu mau”, balasku sambil mencium istriku.
    “hehe biar gak bosan juga mas”, lanjutnya.
    “iya yang”, balas singkatku.

    lalu tanpa disuruh, aku langsung bergerak untuk menyetubuhi istriku. aku lalu membuka selimut, istriku yg hanya menggunakan daster terusan dengan mudah kuraih celana dalamnya yg hampir menyerupai g-string dan kutariknya kebawah hingga terlepas. vaginanya yg bersih tanpa bulu dan berwarna sedikit gelap langsung kulahap dengan bibirku. istriku memposisikan dirinya agar badannya lebih pas dan enak, lalu dia hanya memejamkan matanya sambil menikmati lidahku yg bermain di klitorisnya. lidahku membelah garis vagina yg melintang dari atas kebawah, entah lidah siapa yg kemarin mampir kesini. namun aku akan berusaha memberikan permainan lidahku yg paling lihai agar Bella bersyukur memiliki suami yg pandai memuaskan wanita yg belum dia ketahui. Solaire99
    “shhhhh ahhh shhhmmm ahhh mas shhhmmmmm”, desah dia tertahan karena tepat dikamar sebelah adalah kamar kedua anakku, tentu kami tak ingin membuat gaduh. istriku mendesah sambil mengigit bibirnya membuatnya semakin sange dan seksi. lidahku terus merangsang bagian yg sama dan memainkan bibir vaginanya yg jika dirasakan bisa membuat geli seluruh badan hingga klejotan tak karuan. memek yang tak banyak mendapat siksaan dari kontol jumboku masih terlihat indah dan rapi setelah hampir 7 tahun lebih menikah, walau dalam pikiranku saat kencan kemarin pasti pasangan tukar gulingnya menyiksa badan istriku. aku terus berada di selangkangannya dan istriku terkadang membelai pelan kepalaku serta menyaksikan apa yg dilakukan suaminya terhadap istrinya.

    “shhhhh ahh mass pelan pelan, nanti aku mendesah lho, anak-anak bisa kedengeran”, ujarnya disela-sela desahan dan seranganku yg terus membabi buta memeknya. hampir 7 menit aku berada diantara pahanya. lidahku sudah lumayan ngilu memainkan klitorisnya yg tak kunjung orgasme, mungkin istriku kurang konsentrasi karena pikirannya terpecah karena dikamar sebelah ada anak-anak dan dia tak ingin membuat gaduh terlalu kencang.
    “mas, ayo naik sini”, ujarnya sambil mengangkat kepalaku. lalu kami berciuman sambil salah satu tanganku sibuk melepas celanaku. istriku masih mengenakan dasternya namun posisi kain itu sudah berada di atas dadanya, selain melahap bibirnya, aku turut melahap payudaranya yg jika telentang hampir seperti rata karena ukurannya yg tak terlalu besar.
    “smooocchhh ahh smooocchhhh smoocchhh, aku nafsu banget mas”, ujarnya dengan wajahnya yg sudah memerah karena horny.

    keluarlah penis jumboku akibat pijatan pak Rono, sayang beliau sudah sangat tua dan aku dan kawan-kawan belum sempat kesana, selain itu jauh juga.
    “mas, di tasku ada pelicin yg kemarin”, ujarnya, lalu aku berjalan mengambil tasnya yg didalamnya masih berisi kondom, obat perangsang dan pelicin sisa dari kegiatan di Shantika kemarin. ku ambil dan kuoleskan pada penisku dari ujung hingga pangkal, kurasa sudah sangat licin, bahkan jika ada lalat mendarat pada penisku pasti akan terpeleset. ku berjalan pada istriku yg sudah ngangkang, lalu kuarahkan penisku pada memeknya dan kumasukkannya.
    “shhhh ahhhh masss”, desah dia sambil meremat kedua lenganku. dia hanya merem dan menikmati penisku saat di dalam tubuhnya, kudiamkan kurang lebih 30 detik lebih, kusaksikan istriku yg masih memejamkan mata. rasanya penisku dipijat-pijat lembut oleh dinding rahimnya yg jarang menerima siksaan dari penisku, semoga istriku bisa menikmatinya dan kami jadi sering bercinta.
    “gimana sayang?”, tanyaku, istriku masih berusaha menikmatinya.
    “ayo mas pelan-pelan”, ujarnya dengan lirih, lalu aku memajumundurkan pinggulku dengan tempo sangat pelan, istriku membuka mata dan tersenyum kearahku, pertanda dia menikmatinya. istriku terus mengigit bibirnya sendiri untuk menahan desahnya.

    “sshhhh ah mas, enak banget kali ini mas ahh ahhh”, desah dia, saat aku berani menaikkan tempo pompaanku. istriku melingkarkan kakinya pada pinggulku dan bibir kami saling bertemu, “smooocchhh i love you Bella”, ujarku sambik terus menciuminya, “i love you too mas Heri, enak banget mas ahhhh ahhh”, balasnya.
    lalu aku berhenti sejenak menikmati pemandangan istriku yg rambutnya berantakan, wajahnya sange dan matanya sayu. dimanapun berpetualang dari liang surgawi ke liang surgawi lainnya, yg paling enak dan nyaman ya hanya liang surgawi istri. dengan menarik hingga ujung dan memasukkanya hingga hampir mentok membuat sensasi yg berbeda pada pasangan, selain itu tempo yg bisa dilakukan hanyalah tempo pelan dan intim. aku terus melakukan gerakan tadi pada istriku yg membuat dia sedikit mendesah saat penisku masuk, batang penisku yg penuh guratan otot mestimuli dinding vaginanya. kali ini memek dia sudah tidak seperti dulu yg kering, melainkan sudah banjir bagaikan kota Jakarta diguyur hujan 3 hari 3 malam sebelum kepemimpinan pak Ahok.
    “sssshhhhhhhaaaammmhhh enak mas pas dimasukkan hingga mentok”, desahnya ringan dan intim. aku cukup senang melihat respon istriku yg seperti ini, pemandangan yg jarang aku temui.

    “mas, mau tukeran aku diatas?”, tanyanya, lalu tanpa disuru aku menarik semua penisku yg tertancap pada vaginanya dan memposisikan diri untuk dibawah. istriku membuka dasternya hingga akhirnya dia telanjang bulat, payudaranya yg tak terlalu besar mengencang dan pentilnya jadi tegang. istriku meraih kontolku dan dia masukkannya pada tubuhnya, istriku lalu bergerak naik turun dengan cepat dan dia terus menahan desah serta merem melek keenakan, guna bisa melakukan itu, istriku mencondongkan badannya maju serta sesekali dia berada di leherku namun goyangan pada pantatnya terus bergerak dengan luwes. mungkin karena ikut senam zumba itu yg membuat gerakannya tidak kaku dan manjadikannya tambah seksi. gerakan dengan cepat ini dia lakukan cukup lama bahkan bisa mengundang cairan hinaku untuk segera menyembur, dengan sekuat tenaga aku menjaga konsentrasiku agar tak meledak sebelum waktunya.

    beberapa saat kemudian tangan kanan dia bersandar pada dadaku, dan tangan kirinya memegangi susunya sendiri, mata dia semakin keenakan, badannya semakin bergerak dengan cepat.
    “ssshhhhh ahhh masss, aku mau keluar mas Herii ahhhhh ahhh masss”, ujar istriku terus merancu dan mendesah, gerakannya semakin cepat dan cepat. akhirnya yg dia tunggu keluar juga.
    “shhhhh ahhh massssss Herii sayangggg ahhhh ahhhh ahhhhhhh”, desah panjang sambil memberhentikan gerakannya, sembari berusaha menahan getaran yg menyerang seluruh badannya, selain itu penisku terasa hangat dan seperti dipijat-pijat, bener-bener enak dan luar biasa, jarang aku menyaksikan istriku aktif seperti ini. lalu dari vaginanya terlihat cairan bening mengalir keluar dan menuruni melalui penisku. istriku tertawa dan tersenyum lalu dia menjatuhkan dirinya pada dadaku.
    “mas enaaaaaak hihihihi”, ujarnya dengan malu-malu dan menciumi leherku diiringi dengan tawa dan canda. ku biarkan dia jatuh dipelukanku dan istirahat sejenak sebelum giliranku untuk orgasme. dengan lembut dia menciumi leher dan pundakku, tanda kasih sayangnya padaku.

    setelah istriku mendapatkan kembali tenaganya. aku arahkan dia untuk nungging diatas kasur dan aku menghujam memeknya dengan kontolku yg sudah basah terkena cairan vagina dan cairan pelicin yg mungkin masih ada yg tersisa menempel pada penisku. aku langsung memasukkan kontolku pada tubuhnya tanpa ampun dan lalu terus memompanya dengan tempo cepat, istriku tidak mengeluh sakit atau apa, dia malah keenakan dan terkadang keceplosan mendesah dengan sangat kencang, mau tak mau aku menutupi mulutnya dan disambut dengan tawa dan canda dari dia.
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    “aawwhhh mas awwhhh yesss AHHHH masss sayanggg awwhhh enak mass”
    “iya terus masss enak masss sembur aku didalem suamiku perkasa awwhh aawhh”
    tak terasa pinggul sudah mau copot dan badanku berkeringat, desakan pejuh akhirnya sudah mendekat dan siap untuk muncrat. aku menggerakkan yg cepat untuk terakhir kalinya dan badanku mulai menegang serta rasanya ngilu semua.
    “arrrghhhkk arrggkkkk yangggg arrkkkgghhh ooohhhh hooshh hooshh hoosshh”.
    CROOT CROOOT CROOOT CROOOT.
    semburan demi semburan tertembak ke dalam memek istriku dan kami berdua tumbang dengan keringat yg terus membasahi badan kami.

    kami berpelukan tanpa sehelai benangpun, kami saling cium dan istriku nampak lebih bahagia dan tak mengeluh sakit.
    “sakit gak yang?”, tanyaku.
    “hehee enak mas, maaf ya mas dulu aku sering ngeluh”, ujarnya dengan menyesal dan menenggelamkan wajahnya pada dadaku.
    “iya gapapa sayang, pasti seiring berjalannya waktu kita bisa menikmati seks ini dengan indah dan bahagia, kamu cerita ke pasanganmu gak kemarin?”, tanyaku.
    “hehe iya mas, katanya suruh ikhlas aja, toh kamu kan suamiku, gitu, lalu aku tadi ikhlas dan berusaha gak ngerasain sakitnya namun enaknya, selebihnya karena teknik baru tadi dan tentunya kamu juga mainnya lebih kalem dan gak biasanya langsung sodok dengan kecepatan tinggi”, terangnya, lalu kami saling berciuman dan tertidur. tukeran guling bukan semata karena ingin merasakan memek lain, namun juga bisa sebagai tempat mencarikan solusi, baru ikut sekali, masalah ranjang dengan istriku sudah bisa menemukan solusinya.
    “eh yang, kamu pakai KB gak, kan kita lagi ikut itu, ntar kalau hamil lho….”, ujarku khawatir.
    “kan ngecrotnya gak di dalem sayang”, balasnya, “tapi kalau kamu khawatir, aku ada pil KB kok, bisa aku minum rutin biar gak isi hihi”, lanjutnya. tentu aku khawatir walau dalam peraturan harus berkondom dan jangan dikeluarin di dalam, tapi nyatanya aku sendiri dengan Stella juga keluar di dalam dan tanpa kondom, pantas kalau aku khawatir.

    *

    duduk di ruang rapat bulanan dengan direktur utama dan para pejabat lainnya ditemani teh hangat yg sudah habis saparuh serta kacang tanah yg tak ada habisnya aku lahap untuk menghilangi rasa kantuk yg menyerangku. rapat yg hampir 4 jam berkesimpulan bahwa kinerja kita sudah bagus da perlu peningkatan di sebagian sektor, berikut adalah penilaian dari kantor pusat. bagaimana denganku, tugas keliling Indonesia juga dimulai lagi, namun kali ini bukan dengan partner terbaikku, yaitu Tony. aku sudah menceritakan ini pada pak direktur, namun beliau memintaku untuk membawa siapapun yg aku mau, namun aku tak mau membawa orang yg bukan dari departmentku, yg artinya bisa menganggu pekerjaan mereka.

    aku kembali keruanganku namun sebelumnya aku mampir ke ruangan Tony dan menceritakan hasilnya tadi.
    “Bro, wah akan mulai tugas lagi nih”, ujarku.
    “kemana aja bos?”, tanya Tony.
    “ke mitra pengeboran minyak lah, Batam, Sulawesi, sebut deh, pasti aku juga kesana”, balasku dengan duduk bersandar.
    “wah maaf bos, istriku hamil tua, 2 bulan lagi deh aku join, istriku dikit-dikit sakit, makanya harus standby, maaf ya bos”, terangnya.
    “iya gapapa bro, aku hanya pengen curhat haha”, terangku.
    “terus kamu sendiri?”, tanya Tony.
    “ya mungkin bawa Mariska atau Tasya nih, aku udah cerita sama bos besar, katanya silahkan mau bawa siapa aja, rencana mau bawa Rudy, tapi dia baru aja diangkat jadi penanggungjawab pengadaan, kasian kalau aku bawa”, terangku.
    “yauda, Tasya atau Mariska aja, cewek kerja disini apalagi di department ini kudu mobile dan diajari tahan banting juga”, jelas Tony.
    “anjir tahan banting haha, guwe banting-banting dikasur ajalah ya”, balasku.
    “bangke pikiranmu jorok ah bos”, ujarnya yg lalu aku tertawa sambil berpamitan pada Tony untuk keluar ruangannya.

    lalu aku memutuskan untuk mencari jalan keluar dengan semua ini sebelum nanti ada putusan untuk ditugaskan keluar kota. aku berjalan memasuki ruangan mereka berdua, yg di dalam ruangannya ada beberapa pagawai rendahan juga, pegawai ini adalah pegawai lokal.
    “mas, mbak Tasya dan Mariska ada diruangannya?”, tanyaku pada pegawai itu, namanya Dibyo, dia sudah berumur 40an namun karena aku atasanya, aku panggil mas.
    “ada bapak”, balasnya yg lalu aku berjalan menuju ke ruangannya dan mengetuk pintunya lalu langsung aku masuk saja.
    “eh bapak, maaf, ada perlu apa sampai keruangan kami, sebenarnya kami bisa keruangan bapak”, ujar Mariska dengan sopan.
    “haha santai lah, kebetulan aku tadi lewat aja dari rapat dengan bos”, balasku. dan mereka berdua duduk di sofa ruangan mereka dan aku duduk di single sofa.

    “jadi gini, biasanya kan aku tugas keluar sama Tony, nah istrinya lagi gak bisa ditinggal, jadi aku harus penggantinya, yaitu kalian, beberapa bulan kedepan akan banyak sekali tugas keluar kota, ada yg bisa ikut, salah satu saja?”, terangku dengan detail.
    “hmm boleh saya bapak, jika bapak berkenan mengajak saya”, ujar Tasya dengan lembut.
    “kamu, gapapa bener? atau nanti bisa tukeran dengan Mariska ya?”, balasku.
    “iya bapak, siap!” balas mereka berdua dengan yakin.
    “oh iya, yg terpenting, tugasnya biasanya 3-4 hari, kalian perlu bicarakan dengan suami dulu ya, aku gak ingin karena tugas, suami terlantar haha”, candaku pada mereka.
    “haha siap bapak, pasti!”, jawab mantab kedua wanita itu.
    lantas aku berpamitan untuk menuju ruanganku yg sebenarnya. disaat yg bersamaan, apa yg dialami Tony merupakan anugrah, namun absennya dia juga anugrah bagiku bisa dekat dengan mereka berdua. keduanya memiliki tubuh dan wajah yg tak diragukan lagi kecantikannya bagi seorang pegawai, tak hanya di departmentku, masih banyak lagi di kantor ini yg seperti mereka berdua, namun buat apa ngurusi yg jauh kalau yg dekat aja ada. Tony bahkan terang-terangan kadang onani membayangkan mereka. ada-ada saja Tony ini.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku

    aku duduk di ruanganku sambil membayangkan worst case scenario dengan salah satu wanita itu. setidaknya bisa melihat mereka menggunakan pakaian yg bukan pakaian kantor, pasti seksi sekali. aku tak ada pikiran maupun niatan untuk mengajaknya tidur, namun setidaknya bisa jadi bahan untuk onani. walau sudah menikah, aku masih hobi untuk beronani bagaikan anak SMA yg tak tau penisnya dipergunakan untuk apa selain hanya onani dan pipis. duduk diruangan sambil senyam-senyum, namun senyuman itu hilang seketika saat melihat foto istriku yg ada di mejaku.

    (POV BELLA)

    duduk didepan meja rias memandangi wajah dan badanku sendiri sambil membayangkan apa yg terjadi pada diriku beberapa waktu lalu dengan mas Juna suami dari Gladis. jika membandingkan ukuran diantara pahanya dengan suamiku jauh berbeda, perbandingannya seperti bus dengan mobil hatchback. jika milik mas Heri hingga mencapai 18cm bahkan 19cm jika saat bener-benar on sekali, milik mas Juna hanya mungkin sekitar 12cm, tidak begitu panjang namun cukup untukku. wajahku yg cantik dia beri lulur sperma yg putih kental dan berbau, biasanya aku menolak jika suamiku akan melakukan itu, namun waktu itu dengan penuh nafsu aku menerimanya.

    memang benar kata Claudia bahwa kegiatan ini bisa mengubah wanita yg biasa menjadi sosok yg buas bahkan dirinya sendiri aja gak mengetahui jika bisa seperti itu, terlebih aku mencoba menggunakan obat perangsang itu, rasanya mengapa dulu ada yg menciptakan baju. tak ada manfaatnya saat lagi horny dan lost control seperti yg terjadi padaku beberapa waktu lalu. aku tak sabar untuk bertemu dengan temanku nanti sore dan mendengar cerita dari sahabatku terkait pengalamannya dengan pasangan barunya mereka. dan tentunya aku penasaran dengan yg bersenggama dengan suamiku, kiranya siapa dan bagaimana reaksinya. apakah aku kelainan ya kok bisa seneng melakukan diluar kewajaran, seperti yg terjadi padaku saat ngamar dengan mas Juna. aku melakukan yg sudah lama aku idamkan, anal seks.

    *
    flashback tukar guling Bella dengan Juna.

    pada saat mengikuti undian, aku sama sekali tak memikirkan akan dengan siapa aku akan bergaul. aku hanya pasrah dan nervous, serta aku terlalu banyak berpikir jika aku tak bisa menikmati seks seperti aku berhubungan dengan suamiku, yg seringkali berujung kekecewaan. namun saat aku membuka pintu dan mengetahui aku akan mulai digauli dengan orang yg tak aku kenal rasa degdegan itu semakin nyata dan sudah tidak ada pilihan untuk menolak. aku mempersilahkan masuk dan kami mulai ngobrol mulai hal yg umum hingga akhirnya kami bercerita mengenai kehidupan seksual kita. dia memintaku untuk meminum obat perangsang yg disediakan, dia juga meminum obat perkasa itu, katanya tak ingin mengecewakan seks perdana ini. beberapa saat kemudian alangkah kagetnya aku dengan perubahan badanku setelah meminum itu, memek rasanya hangat dan basah, badan rasanya geli ingin segera membuka baju. akhirnya ronde pertamapun kami mulai. karena ronde awal merupakan seks perkenalan, maka aku tak akan menceritakan detail kejadian itu. hanya saja kami melakukan hingga tiga kali, mengingat setelah pejuh keluarpun penis mas Juna tetap berdiri, maka kami terus melakukan hingga bisa tertidur kembali.

    mas Juna memperlakukanku layaknya istrinya, namun sejujurnya tehnik seks dari mas Juna sedikit kurang lihai dibanding suamiku, penisnya yg berurukan wajar sehingga bisa dimasukkan seluruhnya pada rahimku. dari sudut fisik, badannya bersih dan wangi namun ototnya masih kurang dibanding suamiku, wajahnya yg ganteng dan imut mungkin yg menjadi nilai tambah bagi dia. setelah akhirnya penis mas Juna bisa tertidur setelah seks yg ketiga dengan dibungkus kondom, aku mulai menanyai diriku apakah aku akan berhubungan anal dengannya, mengingat ukuran penisnya tidak terlalu wow. namun pikiran itu aku simpan untuk esok hari saja.

    pada hari berikutnya, memasuki ronde yg entah keberapa, aku berbaring dikasur setelah sarapan dan mandi. mas Juna hanya menggunakan celana dalamnya dan aku menggunakan BH dan celana dalamku yg sama dengan aku gunakan waktu berangkat kesini. Mas Juna duduk di balcony sambil merokok dan membaca koran. aku sudah memberi tahunya bahwa setelah sarapan aku meminum obat perangsang dan mas Juna meminum obat kuatnya, hanya tinggal menunggu reaksi saja. malam sebelumnya aku digauli olehnya hingga 3 ronde, aku tak menghitung berapa kali aku orgasme. beberapa saat kemudian memekku mulai basah dan badanku mulai memanas.
    “mas Juna….”, panggilku pada pria yg bukan suamiku.
    “iya mbak”, balasnya sambil menoleh, aku hanya tersenyum dan dia berdiri mendatangiku, “udah on yah, hehe, lihat nih”, lanjutnya sembari menunjukkan benjolan yg diantara pahanya yg tertutup oleh celana dalamnya.
    sudah seperti suami saja, dia langsung berbaring disebelahku sambil memelukku dan mencumbuiku, tangan dia sudah berani nakal dengan menyusup kedalam celana dalamku, aku justru membuka kakiku agar dia lebih mudah merangsang memekku.

    “sshhhh ahhh mas Juna…shhhhhh”, desahku pada telinga dia. kobelan dia semakin cepat dan satu jarinya masuk kedalam vaginaku. kobelan ini membuatku melayang, aku telentang dan membentangkan kedua kakiku, kepala mas Juna berada di leherku untuk menstimuli nafsuku.
    “shhhh ahhh mas Juna enak banget mas sshhh ahhh mas Juna ooohh”, aku tak mampu menahan lebih lama, dia sungguh sabar memberi kobelan hingga akhirnya aku harus orgasme untuk yg kesekian kalinya.
    “ooohhh ahhh ahhhh mas Junaa ahhhh asshhhh enak banget mass arrggkkkhhh”, desah panjang dan diikuti dengan mata terpejam serta tubuh mengencang, walau begitu mas Juna terus mengobel memekku hingga tak terelakkan enaknya.
    “uda udah mas haha nakal banget sih kamu mas”, ujarku sambil memberi pujian dia.
    “haha gampang banget sih mbak kamu, baru dikobel aja udah orgasme”, balas dia yg membuatku malu karena terlalu gampang, hal yg jarang aku lakukan dengan suamiku.
    “siapa yg tahan enaknya seperti itu haha”, jawabku sambil beristirahat sejenak.
    kali ini mas Juna sudah mengeluarkan penisnya yg sudah sangat tegang, aku meraihnya dan memberikan kocokan padanya.

    “mbak, aku udah gak tahan nih”, ujarnya dengan nada bergetar saat tanganku berada di penisnya.
    “mas, mau main pantat?”, tanyaku sambil memberikan tatapan nakal.
    “serius mbak..mau banget mbak, aku belum pernah”, balasnya dengan sangat semangat. lalu aku memposisikan seperti doggystyle, dengan sigap dia langsung menarik celana dalamku hingga terlepas. dia lalu meraih komdom yg kami taruh di meja samping kasur. aku dengan senang dan bahagia memposisikan diri dengan melebarkan pantatku agar mas Juna tidak salah masuk. lantas aku merasakan barang yg sudah lama tak mengunjungi anusku bersiap untuk menusuk pantatku.
    mas Juna dengan sekuat tenaga dan berkali-kali berusaha memasukkan penisnya kedalam anusku, hingga akhirnya percobaan yg kesekian kali penisnya berhasil masuk walau baru kepalanya.
    “hosshh hosshh hossshhh aku mandi keringet mbak”, ujarnya. yg tak perlu aku jawab namun aku mendorong badanku kearah badannya agar segera masuk. mas Juna akhirnya mendorong penisnya hingga akhirnya semuanya memasuki pantatku.

    “aooohhhhhhh ahhhhhhhhhhhh shhhhhhh”, desah kami. dia lantas mulai menggerakkan pinggulnya, dinding pantatku menerima gesekan yg rasanya sungguh luar biasa, mas Juna menggunakan kondom yg ada duri-durinya. akibatnya badanku seperti ikut tergelitik. aku terus menungging, mas Juna memegangi pinggulku sambil terus memompaku.
    “ahhh mbak Bella, analseks sempit banget ahhh enak yaaa”, ujarnya yg lalu aku hanya balas dengan tawa.
    “shhhh enakan mana masss shhh ahh ahh ohhh”, tanyaku disela-sela kentotan.
    “kalau dengan mbak Bella semua enak hahhaa ahhh ahhh”, balasnya singkat yg aku tak tau dia suami siapa, “kencengan dikit ya mas gpp, udah mulai nikmat ini”, lanjutku.
    lantas mas Juna menaikkan tempo sodokkannya, aku juga berfokus untuk mendapatkan orgasme anus yg rasanya bagiku lebih enak walau kering. mataku terpejam, mulutku mengangga, dan kepalaku sudah berada di atas bantalku, kedua tanganku sudah tak mampu menopang tubuhku, jadi badanku benar-benar nungging. perlahan demi perlahan, desakan orgasme sudah mendekati ujung. mas Juna masih dengan temponya.

    “mas, kencengan mas, siksa Bella mas, sodok yg kencang dan kasar mas ahhhh ahhh”, rancuku nakal yg sudah tak kontrol. mas Juna lalu semakin kencang. lalu badanku semakin menegang, lubang anusku sudah semakin geli, mulutku semakin menganga, pentil payudara mengencang dan ototku semakin tegang.
    “AWWHHHH MASSS AWWHHHHHH AWHHHH OOOHHH STOPPP AHH MASSSS”, yg kutunggu sudah tak tertahankan, orgasme kering nan dasyhat menyerang tubuhku, badanku bergetar hebat, mas Juna memegangi badanku sambil menyaksikan pemandangan langka yg terjadi. walau aku orgasme mas Juna tidak mencabut penisnya namun masih tegang di dalam tubuhku.
    “wow mbak, sampai seperti itu hahah”, ucapnya menyaksikanku mandi keringat.

    “haha capek tau haha belum pernah lihat yg seperti ini ya”, balasku yg lalu dibalas olehnya dengan sodokan yg kencang pada tubuhku yg masih istirahat, “aaahh mas Juna, aku belum siap hahahaha”, protesku.
    “hahha rasain, makanya jangan ngeledek hahhaha”, balasnya, namun aku justru menikmatinya, aku kembali memejamkan mata dan menikmati sodokannya yg semakin kuat dan kasar.
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK
    suara paha mas Juna berbentur dengan pantatku yg membuat badanku turut terdorong. setelah beberapa sodokan dan tidak berpindah posisi, nampaknya mas Juna juga akan orgasme, nampak dari yg dia semakin mencengram pinggulku dengan kencang.
    “keluarin mana mbak Bella ahhh oowhhh ahhh ahhh”, tanyanya disela sodokannya yg samakin cepat.
    “mulut aja mas”, balasku dengan nakal, lalu mas Juna mencabut penisnya, melepas kondomnya dan aku memindahkan posisi untuk mendekatkan mulutku pada penisnya.
    aku membuka mulut dan menjalarkan lidahku, kepala penis mas Juna berada di atas lidahku. dan “ahhh mbak Bella ahhhhh ooohhh ohhhhh awhhhhh ahhhh”
    CROOT CROOOT CROOOT CROOOT. cairan putih kental itu keluar dan mengalir diatas lidahku masuk pada mulutku. tanpa pertimbangan, aku menelan pejuh itu dan membaringkan diri disebelah mas Juna yg sudah lebih dulu terbaring.

    “haha, ditelan mbak, aku gak nyangka mbak Bella senakal ini haha”, ucapnya dengan puas dan sambil bernafas kencang. dia mendekatkan dirinya untuk mencium keningku, sudah seperti suami sendiri saja saat setelah puas lalu berciuman.
    “haha, galdiran ya aku, galak di ranjang”, balasku sambil bercumbu dengannya.
    setelah mas Juna membuka pantatku, hingga acara berakhir, aku disetubuhinya di vagina dan anus entah berapa kali, kata dia ini merupakan pengalaman yg luar biasa dan dia akan mencoba istrinya untuk melakukan yg sama seperti dia melakukannya padaku. selain itu dia juga menginginkan untuk pijat kejantanan agar penisnya lebih besar dan perkasa.

    “mas Heri, aku bener-bener having fun, semoga kamu juga having fun dengan pasanganmu…..”, pikirku dalam hati setiap aku selesai sesi dengan mas Juna, walau sedang bercinta dengan orang lain, pikiranku tetap tak bisa lepas dari suami sahku.

    *

    beberapa hari setelah acara usai, aku baru mengetahui jika mas Juna merupakan suami Gladis. selain itu, aku juga bertanya kepada diriku sendiri, kenapa aku bisa segitu buas, namun dengan suamiku sendiri aku bagaikan wanita yg kalem dan sungkan untuk menunjukkan kegiranganku. sejujurnya aku juga cukup khawatir dengan perilakuku. aku harus bisa mencoba mengubahnya sebelum yg tak diinginkan terjadi pada keluargaku. aku berpikir sambil bersiap untuk melakukan pertemuan dengan sahabatku. semoga mereka menceritakan pasca acara dengan pasangannya masing-masing, aku dan suami ada peningkatan yaitu aku bisa mulai menikmati penisnya yg jumbo.

    setibanya di tempat nongkrong yg kami janjikan, satu per satu sahabatku tiba dengan wajah yg beda dengan biasanya, seperti habis di beri kepuasan lalu tak terbayang mau ngomong apa. kami berbasa-basi sebelum masuk pada acara inti atau mereka dengan sukarela menceritakan pengalamannya dan pasca dengan suaminya.

    dimulai dengan Zaskia yg katanya dia digoyang tiada habisnya sampai wajahnya penuh keringat dan airmata karena orgasme demi orgasme yg jedanya tidak begitu panjang, atau yg sering kita sebut dengan multiple orgasme, namun dia tidak menceritakan siapa nama pria yg membuat kakinya lemas. kami hanya menebak-nebak siapa pria itu.

    lalu diikuti dengan Laura yg katanya dia meminum obat perangsang yg membuatnya super horny bahkan dia melakukan striptease. badan dia yg langsing dan kecil membuatnya mudah untuk meliak-liuk bagaikan seksi dancer, selain itu waktu SMA dia tergabung group cheerleaders. dia juga bercerita bahwa juga multiple orgasme tiada habisnya, nafsu benar-benar diumbar, dia sungguh puas dan berharap suaminya juga mendapatkan kepuasan yg sama.

    Stella bercerita bahwa dia belum pernah melihat penis yg segitu besar dan perkasa yg membuat memeknya terstimuli dengan maksimal hingga orgasme tiada habisnya. selanjutnya dia juga berkata bahwa kontol besar sangat nikmat dan luar biasa enaknya. saat dia bercerita mengenai ukuran kontol, aku langsung tau jika itu suamiku, namun aku diam saja. para ladies lain pada tersanjung dan berharap bisa bertemu dengan pemilik kontol besar itu pada kencan berikutnya. sedikit membuatku cemburu, namun tak apa.

    Cerita Panas Selingan Ranjangku

    “hmmm aku kemarin melakukan hampir semua aktifitas seksual yg ada, bahkan aku hanya di kobel aja bisa orgasme karena nafsu dan horny yg menimpa badanku. hingga akhirnya aku melakukan anal seks, dan itu nikmat bangeeeeet ladies”, ujarku dengan sedikit hiperbola.
    “oooowwwwhhh Bella analseks aaaawwwhhh hahaha”, sorak para sahabatku yg seolah tak percaya dengan penampilanku diluarnya.
    “gimana Bell, enak kah?”, tanya Stella, “aku pengen tapi belum ada keberanian ngajakin suami, lagipula pasanganku kemarin kontolnya panjang dan tebel banget, entah suami siapa itu hihi”, lanjutnya yg dia bercerita dengan penuh ekspresi keenakan dengan penis besar suamiku.
    “enak bangeeeeeeet beb, sampai ubun-ubun rasanya hihi, hmm nampaknya aku tau yg punya itu”, ujarku dengan ekspresif dan polos.
    “jangan-jangan suamimu, Bell…”, lanjut Stella, “yaampun berapa senti Bell gede banget lho..”, lanjutnya.
    “haha kenapa kemarin gak diukur sendiri”, balasku dengan canda, namun dalam hati aku cemburu. Stella bisa menikmati, kenapa aku tidak. mas Heri suamiku sendiri.
    “anal seks kalau ikhlas mah enak haha tambah penis yg gede dan tebel, bisa orgasme anal seks yg bisa menggetarkan jiwa dan raga haha”, ujar sang expert, Claudia.
    “wah ini pakarnya haa”, tawa Laura, dan kami semua tertawa.

    “ceritain pengalamanmu dong, Claudia?”, ujarku pada Claudia.
    “haaha kalau itu kamu kudunya tanya pada pasanganku hahhaa, doi aku kuras habis pejuhnya sampai dia nolak main yg kesekian ronde”, tawanya.
    “wah, kamu galak yah hahhahaah”, ujar Gladis dengan penuh kebahagiaan.
    “iya dong, kuberi unforgettable moment lah buat masnya yg ngentotin aku”, lanjutnya.
    “tapi kamu juga puas dan happy kan”, tanya Zaskia.
    “selama ada penis dan orangnya haha aku bisa puas kok”, terangnya dengan genit.
    “haha susah nih ngomong sama pakar, skala 10 deh berapa”, tanyaku.
    “hmmm 7.6 deh haha, lihat aja deh ini”, jawab Claudia sambil menunjukkan HPnya yg didalamnya ada agedan seks dia dengan pasangannya, video sekitar 25 menit kami tonton bareng, Claudia sungguh liar, galak dan penuh nafsu, sungguh luar biasa, si cowok juga berusaha mengimbanginya.
    “itu suamikuuuu ahhhhhhhhhhhh”, teriak Laura dengan nada kaget namun dia terus menonton dengan penuh pengahayatan, “kenapa dia gak pernah memperlakukan aku seperti itu hahhaa ah kudu guwe tagih nanti malam”, lanjutnya.
    “ciee ada yg jadi galak nih”, balasku.
    lalu kami bercanda, dan ternyata para wanita dan pria mengabadikan moment luar biasa mereka melalui kamera HPnya yg lantas mereka simpan entah dimana. dari cerita mereka, dapat disimpulkan bahwa hubungan dengan suami jadi semakin terbuka dan santai membahas seksnya, alhasil mereka semua ada peningkatan hubungan ranjang dengan suami sah mereka. begitu pula dengan diriku sendiri, yg sudah mulai menikmati penis suami di vagina, tinggal di anal seks saja yg butuh proses.

    “hmmm next month, lanjut?!”, tanya Claudia pada kami.
    “lanjut!!!”, balas kami semua dengan yakin dan tegas.
    “ntar kalau udah pada santai dan gak malu-malu lagi, kita bikin event yg lebih seru hihi lebih liar, buas dan super horny hihi”, ucap Claudia dengan semangat.
    “wiih apaan nih hahha”, balas Gladis.
    “tungguh aja nanti kalau udah saatnya hehe”, lanjut Claudia.

    tak terasa waktu berlari begitu cepat, aku harus segera pulang kerumah sebelum suamiku. rasanya bersalah sekali jika aku pulang dan dirumah sudah ada suami menungguku, karena bagaimanapun aku harus yg menyiapkan kebutuhan suamiku, bukan pembantu. pembantu hanya sebagai pembantu untukku. dengan terburu aku melakukan perjalanan pulang. akhirnya tiba dirumah dengan selamat dan kedua anakku sudah dirumah dijemput oleh satpam komplex. aku bergegas ke kamar untuk ganti pakaian, setelah menyapa kedua anakku. saat aku melepas celanaku, aku kaget ternyata aku basah saat ngobrolin mengenai pengalaman mereka dengan pasangan semalamnya.

    walau aku dan mas Heri berkomitmen untuk terus ikut dengan kegiatan ini, namun mas Heri gak boleh lebih menikmati wanita lain daripada aku. aku harus berubah dan memberi pengalaman ranjang yg membuatnya bersyukur memilikiku. tukar pasangan hanya boleh jadi selingan, bukan jadi prioritas yg ditunggu-tunggu tiap bulan.

  • Cerita Bokep Kisah Nyata Gue Petting Dengan Adik Kelas Kampus – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Bokep Kisah Nyata Gue Petting Dengan Adik Kelas Kampus – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1805 views

    Perawanku – Kisah ini kisah nyata dari gw, seorang mahasiswa universitas swasta di daerah grogol. Kisah ini bermula waktu gw beli hp blackberry,gw punya adik kelas anak akuntansi, awalnya hubungan gw ama dia biasa aja, ampe gw punya bb, gw add PIN dia, akhirnya gw sering curhat masalah cewek gw ama dia.

    Sebut saja nama adik kelas gw ini Dita, juju raja gw sange banget ngeliat dia, ngeliat cara dia berpakaian. Kalo di tongkrongan kampus, dia duduk suka keliatan belahan pantatnya.

    Suatu malem, gw BBMan ama dia, curhat2 gt, ternyata dia baru putus ama cowoknya,
    “bang, gw baru putus ama cowok gw” kata dia
    Kemudian gw dengan bijaksananya memberi nasihat agar dia tabah,
    Dan iseng iseng, gw nanya ama dita
    “dit, tapi lo ga pernah ngapa2in kan ama cowok lo?” kata gw
    “maksudnya bang? Tanya dita
    “yaa kaya anak muda pacaran lah gimana” kata gw

    Akhirnya Dita jelasin dia sering petting ama cowoknya, setiap ketemu cowoknya minta di sepongin.

    *disini pikiran nakal gw main, berarti dia nakal, daripada selama ini dia cuma bacol gw, akhirnya gw beranikan diri buat spik spik

    Hari selasa, waktu itu dia lagi kuliah di gedung K lt.5, dan waktu itu gw BBMin dia, gw bilang gw baru putus padahal mah speak doing alias boong

    Dan gw ngajak dia nonton, waktu itu gw ama dia nonton orphan di pelangi (plasa semanggi)

    Cerita Bokep – Pas nonton gw curi2 liat toket dia, maklum dia pake baju yg agak keliatan belahannya. Gw inget banget dia pake baju putih ketat banget, BH item tapi pake cardigan abu abu.

    Selesai nonton gw berniat mau pulang, sesampai di mobil, di parkiran basement, dia curhat gitu tentang dia ama cowoknya *jujur aja gw bodo amat dia mau curhat, gw cuma pengen nikmatin toket ama memeknya* sambil dia curhat di nyenderin kepalanya di bahu gw.

    Dan gw pun sedikit konak J hehehehe

    Gw lupa di parkiran basement banyak satpam yang suka mondar mandir, akhirnya gw cabut dari mal itu, gw naik tol, menuju bekasi, karena rumah gw ama dia di daerah bekasi,

    Dari mulai keluar mal ampe masuk tol dia terus nyenderin kepalanya di bahu gw
    “gapapa kan bang gw pinjem bahu lo? Ga ada yg marah kan” Tanya dia
    “gapapa lah dit, gw kan dah putus, lupa ya lo?” sambung gw Cerita Dewasa

    Akhirnya dia terus curhat, gw juga curhat, gw mulai colongan pegang2 tangan dia, elus2 rambut dia,

    Akhirnya gw sampe di depan rumahnya, salah satu komplek terbesar dan terelit lah di daerah bekasi, tuh komplek gede banget, dan satpamnya jarang mondar mandir *girang*

    Tiba tiba dita bilang
    “bang, makasih ya bang, gw boleh peluk lo ga bang?” Tanya dia
    *dalam hati gw, silahkan dit lo peluk gw, lo pake gw, lo puasin gw* haha

    Akhirnya gw ama dia pelukan, dan gw nekat buat nyium bibir nya. Asli gw deg deg an banget, untung si dita nanggepin ciuman gw, akhirnya gw ciuman lama ama dia.

    jujur gw sange berat, dan gw beraniin diri buat megang toketnya, sebenernya bukan megang, tapi ngelus halus.

    dan dia no respon
    akhirnya gw nanya ama dia
    “gapapa dit?”
    “gapapa bang, woles aja” kata dita

    mungkin begini lah kalo cewek habis putus, masih labil *bijaksana ya gw, tapi tetep aja sange ga bisa di tahan bos*

    akhirnya gw grepe toket dia lumayan lama, gw remes tuh toket sambil gw jilatin lehernya
    “ahhh bangggg” desah dita
    “dit , gw buka ya?” tanya gw
    “ahh, heeh bang” jawab dita sambil ngedesah

    akhirnya gw buka cardigan dia, dan kaos nya,
    wuhuuuu toketnya mulus sekali di balut BH bewarna hitam
    tanpa basa basi, gw menuju toketnya
    tapi tiba tiba dita bilang
    “bang, tapi jangan bilang siapa2 ya bang”
    “woles dit, gila aja gw bilang2” jawab gw

    akhirnya gw jilatin pentilnya yg udah tegang. sambil ngeliatin mukanya dita yg merem melek gw makin sange.
    “ahhhhhh banh pelan pelannn bangg” desah dita

    dan gw arahin tangan dita ke arah ****** gw.
    secara otomatis dita ngebuka resleting celana dry gw,hehe
    dengan berdiri tegak, ****** gw berada di alam terbuka *lebay*
    “dit, kocokin dit” pinta gw
    “heehhh” kata dita sambil ngedesah

    akhirnya gw dikocokin ama dita, gw mulai ngedesah keenakkan, sambil jari jari tangan kiri gw bergentanyan di daerah pantat dia, karena dia pake baju kecil banget, jadi waktu dia kocokkin gw, bajunya keangkat dan keliatan belahan pantatnya.

    dita akhirnya nyepongin gw tanpa gw suruh,
    “ahhh terus dit aah erhhh” kali ini gw yang ngedesah

    tanpa sadar gw udah mau keluar,
    “Dit, udahan dulu dit, gw udah mau keluar” pinta gw
    “ya udah bang, jangan lama-lama, ga enak di depan rumah” kata dia

    ya udah akhirnya dia kocokin gw sambil di sepong tuh gw,

    “CROT CROT CROT”

    akhirnya gw keluarin peju peju gw di dalem mulut dia. dia pun buka pintu mobil dan ngebuang peju gw di jalan *hardcore juga nih cewek, kalo tiba-tiba ada yg liat gimana*

    setelah beres2, gw nanya ke dita

    “Dit , sorry yaa”
    “Gapapa bang, yaelah woles aja kali bang, gw juga ga nolak kan” kata dita

    “tapi tadi lo bilang ga enak di depan rumah, berarti kalo di tempat lain boleh dong,hehe” tanya gw nakal

    “hahaha, ya udah bang, thank you bang ya” dita berusaha ga jawab, dan mengalihkan topik,haha

    akhirnya si dita pulang, dan gw pun pulang, senang banget hari itu gw bisa nikmatin bacol gw di kampus

    selama gw kuliah , gw ama dia jadi TTMan, tapi sekarang udah jarang, karena gw udah fokus skripsi doain skripsi gw ya . END

  • Cerita Seks Tipuan ngentot untuk Pegawai Pabrik

    Cerita Seks Tipuan ngentot untuk Pegawai Pabrik


    861 views

    Perawanku – Cerita Seks Tipuan ngentot untuk Pegawai Pabrik, Kumpulan cerita selingkuh, kisah sex tentang perselingkuhan yang berujung ML diranjang paling nikmat dan semuanya ada dalam kategori cerita seks – Hari ini badanku terasa lelah sekali, seharian ini banyak sekali pekerjaan yg kuselesaikan, meski selesai semua rasanya puas juga menjalani kesibukan hari ini. Sore itu waktu sudah hampir setengah 6 sore, setelah membereskan berkas-berkas di ruang kerjaku aq siap pulang kerumah, mobil kijang hijauku sudah siap di tempat parkir mengantarku pulang.

    Kulihat jalanan di depan kantorku terlihat lancar, ternyata perkiraanku salah, kurang lebih 1 km dari kantor, jalanan macet total, ya sudahlah nikmati saja daripada menggrutu juga nggak ngurangi macet.
    Lokasi kantorku kebetulan dekat dengan jajaran pabrik-pabrik, dan jam segitu rupanya macet angkuta umum yg mencari penumpang, tiba-tiba ditengah kemacetan jalanan kulihat didepan sebuah toko ada seorang perempuan yg manis sekali, kulitnya putih, tingginya sekitar 165 cm dengan menggunakan seragam pabrik biru-biru ditutup blazer hitam terbuka yg kelihatan ketat terlihat dadanya begitu menyesakkan baju seragamnya, untuk ukuran karyawan pabrik, cewek itu terlalu cantik, meski bajunya begitu sederhana tdk sebanding dengan kecantikannya.

    Kuperhatikan dengan seksama, dia kelihatan memandangku dan tersenyum tipis menatapku, akupun tersenyum memandangnya, tiba-tiba aku dikagetkan suara klakson mobil dibelakangku, cepat-cepat kutancap mobilku berhubung jalan didepan sudah lancar sekitar 30 meter ke depan.
    Menyesal sekali aku tdk bisa berhenti waktu itu, kulihat di spion perempuan itu naik angkot di tiga mobil dibelakangku.. Seandainya saja?

    Sekira 200 meter jalan lancer, tiba-tiba kemacetan datang lagi, makin sumpek aja aku, akhirnya kulihat didepan ada toko kecil dengan tempat parkir yg agak luas, akhirnya lampu sent mobil kunyalakan kekiri dan aku berhenti, meski masih ada rokok, kuniatkan beli lagi sambil beli minuman ringan, sambil berharap perempuan di angkot belakang bisa ketahuan lagi jejaknya.
    Alamak.. Sambil minum teh botol dingin, tiba-tiba saja angkot dibelakang yg membawa perempuan itu berhenti, aku berharap.. Tiba-tiba benar saja perempuan itu turun kemudian membayar ongkos ke sopir di depan.
    Wah memang benar kalau sudah jodohku nih.. Kulihat perempuan itu masuk juga ke dalam toko, sambil tersenyum tipis dia menuju ke penjual toko itu dan kulihat membeli lima buah indomie, susu dancow dan kopi instant lima sachet.

    “Lho rumahnya dimana Mbak?” tanyaku sambil tersenyum.
    “Oh saya kos dibelakang toko ini, Mas,” jawabnya sambil mencari dompet dari dalam tasnya.
    “Nama saya Iwan, boleh kenalan Mbak?” tanyaku sambil menjulurkan tangan buat bersalaman.
    “Saya Nuning, Mas,” jawabnya sambil senyum dan menjabat tanganku..
    Busyet tangannya mulus sekali dan hangat sekali agak berkeringat.
    “Berapa Mbak?” kata Nuning pada penjual toko sambil mengeluarkan dompetnya.
    “Dua puluh sembilan ribu limaratus Mbak “jawab penjual toko itu.
    “Ini saja Mbak, sekalian teh botol satu dan rokok dua bungkus” kataku sambil ngeluarin uang seratus ribu ke wanita penjaga toko.

    “Nggak usah Mas, saya ada kok” kata Nuning sambil ngeluarin dualembar uang duapuluh ribuan.
    “Ya sudah gini aja, uang ini bawa dulu, tapi saya minta dibikinin kopi dulu, sekalian kalau boleh main ke kos-mu sambil nunggu macet, boleh nggak?” Kataku sambil ngembaliin uangnya.
    “Baiklah kalau begitu terima kasih, tapi tempatnya jelek lho Mas, kata Nuning sambil tersenyum.
    “Ah jangan gitu, saya malah nggak enak nih ngrepotin minta kopi segala” Kataku sambil nerima kembalian dari penjaga toko.
    “Mbak, saya titip mobil ya, sekalian ini buat parkirnya,” sambil kukasih wanita penjaga toko uang limaribu”
    “Wah makasih ya Mas” kata penjaga toko.

    Nuning tersenyum dan mengajakku berjalan di gang sebelah toko itu, jalannya kecil cuman satu meter lebarnya, jadi kalau jalan nggak bisa bareng, harus satu-satu, Nuning jalan di depan dan aku dibelakangnya.
    Kuperhatikan selain dadanya yg membusung, ternyata pinggul dan pantat Nuning benar-benar montok habis, sampai-sampai rok yg dipakainyapun membungkus ketat pantat indah itu serasi sekali dengan pinggul yg ramping, ditambah bau tubuhnya yg wangi meski kutahu itu bau parfum biasa.

    Kira-kira duapuluh meter jalan, Nuning berhenti dan membuka pagar besi kecil disebuah rumah tanpa halaman dan ternyata didalamnya berjajar kamar-kamar kontrakan dengan pembatas tembok satu meter antar kamarnya.

    “Disini Mas, kamarku paling ujung, dekat dengan kamar mandi, silahkan masuk dulu Mas, aku mau panasin air sebentar buat bikin kopi” kata Nuning nerocos.
    Kamarnya ternyata cukup bersih, di ruang tamu ada karpet biru, meja kecil ditengahnya dan diujung TV 14 inch terpasang rapi ditambah hiasan manik-manik yg bagus, tak sempat kulihat kamar tidurnya, tapi melihat ruang tamunya tertata rapi aku yakin kamar tidurnya pasti bersih juga.

    Kuambil remote TV dan kunyalakan, pas berita sore, kuikuti perkembangan pencalonan presiden dari para politikus negeri ini, tapi aku lebih tertarik melihat foto dibelakangku ternyata foto Nuning menggunakan kebaya dan samping, cantik sekali.. Tdk dandan saja dia cantik, apalagi dalam foto itu belahan dada kebaya agak rendah, sehingga sembulan toket putihnya kelihatan seksi dan erotis sekali.
    “Itu fotoku waktu di kampung bulan lalu Mas, waktu acara kawinan sepupuku” kata Nuning sambil membawa dua gelas kopi.

    “Memangnya kampungmu dimana? Dan lagi jadi apa waktu acara itu?” Tanyaku sambil membantu nurunin gelas kopi ditaruh di meja.
    “Kampungku di Cianjur Mas, waktu itu aku kebagian ngisi nari Jaipongan, yah gini-gini aku penari Jaipongan Mas, meski hanya sebatas acara di kampung aja” Kata Nuning sambil tersenyum manis.
    “Pantesan tapi cantik juga kamu baju kebaya ya, lebih sensual dan menarik” Kataku sambil memandang wajah cantiknya.

    “Pantesan apa Mas? Masak orang kampung gini dibilangin sensual dan menarik” Kata Nuning.
    “Pantesan tubuh kamu bagus dan terawat itu karena rajin jaipongan ya”
    “Ah Mas, bisa aja,” katanya sambil mencubit tanganku.
    “Silahkan Mas diminum kopinya, aku tinggal sebentar ya mau mandi dulu, udah gerah banget nih rasanya”
    Nuning masuk ke dalam kamarnya dan mengambil peralatan mandi, letak kamar mandi kontrakan itu ada di luar tapi masih dekat dengan kamar Nuning mungkin cuma sekitar 4 meter saja dari pintu kamarnya.
    “Tunggu sebentar ya Mas, silakan diminum kopinya” Nuning berjalan dengan berkalungkan handuk putih dipundaknya, sementara rambutnya diikat ke belakang, terlihat cantik dan alami sekali.
    Sekitar sepuluh menit Nuning di dalam kamar mandi, kudengar suara, ‘waduh gimana nih bajunya basah gini,’ akhirnya aku mendekat kamar mandi dan berteriak.
    “Ada apa Ning? Ada yg bisa saya santu?” kataku sedikit cemas dan heran.
    “Nggak apa-apa kok Mas, bajuku pada jatuh dan basah, Mas apa diluar ada orang lain?” Tanya Nuning sambil teriak.

    “Ntar aku lihat dulu, ke pintu depan” kataku sambil berjalan ke pagar dan gang kecil menuju rumahnya.
    “Nggak ada siapa-siapa” Kataku sambil mendekat ke pintu kamar mandi.
    Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan kulihat Nuning hanya berbalut handuk putihnya, kulihat pundaknya putih sekali, sementara toketnya yg montok sedikit menyembul dan pahanya yg putih dan mulus sekali terlihat tertutup handuk kira-kira 20 cm diatas lututnya, wah aku jadi kaget sekali dan tiba-tiba Nuning menengok dari belakang pintu dan berlari menuju kamarnya.
    “Sorry ya Mas, bajuku pada basah semua, aku ganti baju dulu ya,” kata Nuning sambil berlari dengan tubuh mulus terbalut handuk.

    Melihat pemandangan yg menggairahkan itu, mengakibatkan otot dalam celanaku berdenyut-denyut, dan sedikit mengembang, ‘gile bener, tubuhnya montok bener’. Kataku dalam hati, sambil masuk ke kontrakannya dan melihat-lihat lagi foto sensualnya.
    “Maaf ya Mas, sebenarnya aku malu tadi,” kata Nuning sambil duduk di sampingku, Nuning sore itu memakai kaos kuning dan bawahan celana strit hitam ketat sebatas lutut, namun kaos panjangnya menutupi bagian bawah sampai 10 cm diatas lutut.

    Malam itu kita hanya ngobrol saja sampai jam delapan malam, dari obrolan itu kutahu kalau Nuning sudah hampir setahun bekerja, pernah kuliah D-1 bagian Sekretaris dan sekarang bekerja di bagian administrasi keuangan sebuah pabrik, dan kutahu bahwa Nuning sudah punya pacar di kampungnya, namun orangtuanya kurang setuju.

    “Jangan kapok main ya Mas,” kata Nuning berharap.
    “Justru aku yg berharap boleh main kesini lagi kalau kamu nggak keberatan,” kataku sambil memakai sepatu, sambil berjalan pulang kuberikan kartu namaku.
    “Kalau ada apa-apa telpon aja,” kataku sambil bersalaman, perlahan kuremas tangan halusnya dan Nuning kelihatan malu dan tertunduk.

    “Daah” aku pamitan dan Nuning mengantarkan aku sampai ke tempat parkir.
    Setelah perkenalan itu, kurang lebih dua bulan, kami hanya bersahabat saja, bahkan Nuning menyatakan kekaguman karena aku nggak pernah bertindak tdk sopan, meski kami sering pulang sampai jam 10 malam, paling hanya berpegangan tangan saja, entahlah mungkin lama-kelamaan dia mulai sayang, meski sudah kuceritakan bahwa aku sudah beristri dan punya seorang anak. Hingga suatu hari, aku masih ingat itu hari Rabu, dia menelpon ke HP-ku,

    “Mas, aku pengen ngobrol bisa nggak, sore ini jemput aku ya?” kata Nuning di telepon.
    “Oke, emangnya ada apa?” Tanyaku.
    “Yah pokoknya nanti aja deh, aku mau cerita, udah dulu ya, sampai nanti di tempat biasanya,” Nuning menutup telponnya.
    Tepat jam 16.30 aku meninggalkan kantor, kulihat dari kejauhan Nuning sudah menunggu dan sedikit melambaikan tangan kegirangan. Nuning masuk ke mobilku dan tersenyum.
    “Mas, kita jangan pulang dulu ya, aku pengen cerita banyak dan menenangkan hatiku,” kata Nuning sambil menatapku.

    “Oke, kita jalan-jalan ke Ciater aja ya, disana kita bisa berendam air panas sambil ngobrol,” ajakku sambil terpikir ada kolam renang yg memang cukup nyaman untuk berendam di malam hari.
    “Oke, kayaknya asyik juga tuh,” Kata Nuning mengiyakan.

    Aku menelepon ke rumah, dan bilang ada pekerjaan di kantor yg harus diselesaikan, kalau ada apa-apa ngebel aja ke kantor, kebetulan aku sudah setting teleponku tiga kali kring di-forwardkan ke HP-ku.
    “Kamu ada masalah apa, kok kelihatan kusut begitu?” kataku sambil mencubit dagu Nuning.
    “Nggak tahu kenapa aku pengen cerita masalahku ke Mas, kayaknya aku tenang kalau udah ada di sampingmu Mas,” kata Nuning sambil memegang lenganku.

    Posisi mobilku memang agak susah untuk berdekatan, hingga akhirnya Nuning hanya bisa memegang lenganku saja. Sambil sedikit berkaca-kaca, Nuning menceritakan bahwa pacarnya di kampung sudah memutuskan hubungan dengannya. Selama di perjalanan aku banyak kasih nasehat dan pengertian kepadanya, dan diapun kelihatan lebih tenang. Sampai di Ayam Goreng Brebes, Lembang aku memarkirkan mobilku.

    “Kita makan dulu yuk,” ajakku.
    Berhubung tempat parkirnya penuh, aku agak jauh memarkir mobilku, dan baru kali ini Nuning berani berjalan disampingku sambil memeluk pinggangku, akupun akhirnya merapatkan tubuh dan memeluk pundaknya sambil menuju ke tempat makan.

    Menuju ke Ciater, diperjalanan Nuning memandangku terus dan tiba-tiba saja bibirnya mengecup pipiku, aku agak gugup namun menikmati juga, sambil sesekali kuremas tangan halusnya. Wah mau nggak mau banyaknya rangsangan selama perjalanan mulai mempengaruhi adrenalinku juga. Dan sesampai di Ciater ternyata suasananya hujan agak deras, jam sudah menunjukkan jam delapan malam, berendam di kolam renang rasanya nggak mungkin, pulang juga sudah telanjur, akhirnya kutawarkan ke Nuning.
    “Gimana kalau kita berendamnya di kamar aja?”
    Aku agak khaNuningr dia keberatan, tapi katanya, “Ya terserah Mas aja” kata Nuning.
    Di front room hotel, aku booking satu kamar yg ada bathtub buat berendam air panas, didepan meja frontroom Nuning masih memeluk pinggangku, kali ini terasa kelembutan dadanya menyentuh badanku, dan ini mau nggak mau berpengaruh pada otot pejal didalam CDku.

    Malam itu Ciater dingin banget, kabut turun tebal banget setelah hujan, hingga perjalanan menuju ke kamarpun harus perlahan, petugas hotel sudah menunggu di depan kamar dan membukakan pintu kamar.
    “Silahkan Pak, silahkan Bu, apa ada yg dipesan?” kata petugas hotel ramah, mengira kami pasangan suami istri.
    “Sementara belum Mas, nanti saja kalau perlu saya telpon dari kamar,” kataku sambil memberi sedikit tips buat petugas hotel.

    Nuning masuk ke kamar dan aku masih duduk di ruang TV, sambil mencari-cari chanel yg bagus, sambil melepas penat dua jam lebih di belakang kemudi. Tiba-tiba Nuning keluar dari kamar, alamak Nuning sudah berganti baju dengan celana pendek pink ketat dan kaos senam ketat putih polos pendek hingga kelihatan pusarnya, kulihat bayangan puting toketnya yg kecoklatan, tanpa dibungkus beha, pahanya putih dan mulus menantang, sementara pantatnya yg bahenol tercetak ketat di celananya dan dadanya benar-benar montok menantang.

    “Ayo Mas, katanya mau berendam? Jangan liatin gitu dong,” Kata Nuning sambil duduk disampingku.
    “Oke, tapi aku nggak bawa baju berendam nih,” kataku sambil membuka baju kerjaku, aku yg sudah tdk kuat melihat pemandangan yg memancing birahi itu.
    “Mas, badanmu kekar juga ya, “kata Nuning sambil memeluk lenganku dari samping, terasa toket montoknya melekat erat di lenganku.

    Perlahan kuusap paha putih Nuning dan tiba-tiba Nuning berdiri dan duduk di pangkuanku, akhirnya tubuh montok itu kupeluk sambil kuangkat kakinya kuletakkan pahanya yg putih, mulus dan hangat itu diatas pangkuanku. Perlahan Nuning menatap mataku, kemudian memelukku erat sekali, terasa sekali kekenyalan toket montoknya, meski terhalang kaos tipis yg dipakainya, cukup lama Nuning menyembunyikan wajahnya di bahuku, kemudian dia berkata lirih.

    “Mas, aku sayang kamu, aku takut kehilangan kamu Mas,” kubelai perlahan rambutnya, kurenggangkan pelukannya dan kutatap mata Nuning, dalam hitungan detik, bibir kami saling melumat pertama agak perlahan, sambil kunikmati kelembutan bibirnya, cukup lama kami beratraksi dengan bibir kami dan makin lama pagutan dan ciumannya makin buas, dan kamipun saling melumat bibir.

    Perlahan ciuman kami agak melemah, lembut kuciumi lehernya, belakang telinga dan pundaknya, kukecup lembut tanpa suara, tangan kananku mendarat perlahan di dadanya, begitu padat, kenyal dan kencang, sementara tangan kiriku pelahan mengangkat kaos ketatnya. Nuning menengadahkan wajahnya dan membusungkan dadanya sambil mengangkat tangannya, dan segera kulepas kaos ketatnya, betul-betul keindahan toket seorang wanita yg kulihat didepanku, kulitnya yg putih bersih tanpa cacat, ditambah sepasang toket yg montok, padat dan menantang, perlahan kujelajahi dan kusapu lembut gunung indah nan menantang itu, dan perlahan kuusap putingnya yg menonjol keras kecoklatan, mungkin dia sudah terangsang.
    “Mas, pantatku kayak ada yg mengganjal nih, dibuka celananya ya Mas, biar nggak sakit,” kata Nuning.
    Aku berdiri dan Nuning membuka reslutingku, melepas ikat pinggangku dan menurunkan celanaku.
    “Apa itu Mas?” kata Nuning sambil menutup matanya dengan jari yg masih terbuka.

    Otot pejalku yg sudah membesar dan mengeras sekali, tercetak jelas pada celana pendek katun yg ketat, perlahan kutarik tangan Nuning, kutempelkan tangannya menyusuri bonggol keras dari luar celana pendekku, perlahan dan lama-lama Nuning berinisiatif meremas penisku dari luar celana pendekku.
    Kubiarkan Nuning mengelus dengan jemarinya dan sesekali meremas, kadang pelan kadang agak kuat, mungkin dia mulai menikmati mainan barunya, sementara kunikmati aliran kenikmatan, sambil kulihat ekspresinya.
    “Gimana Ning?” kataku sambil menatap matanya.
    “Mas, aku belum pernah melakukan seperti ini, tadinya malu sekali aku melihatnya, ternyata kemaluan cowok bisa segede ini ya?” katanya sambil tersipu.
    “Kalau kamu mau, kamu boleh buka celanaku” kataku.
    Perlahan tangan halus itu menurunkan celana pendekku dan tiba-tiba penisku yg sudah tegak dan berdiri keras seolah miniatur tugu monas, Nuning menatap tak berkedip melihat kemaluanku, pelan jarinya mengelus batangku yg tegang seperti kayu, urat-urat yg menonjol dia telusuri perlahan, alamak nikmat sekali, dan garis urat di tengah-tengah bagian belakang ditelusurinya perlahan, penisku berkedut-kedut dan tiba-tiba diremasnya kantong pelirku, sungguh kenikmatan yg luar biasa.

    Kutarik Nuning untuk berdiri, kebelai pinggul indahnya, berputar kebelakang meremas bongkahan pantatnya yg bahenol, kupeluk dan kuusap erat punggungnya, perlahan kukecup lehernya, belakang telinganya dan pundaknya, kulihat dan kurasakan kulitnya merinding, Nuning mempererat pelukannya dan menempelkan ketat dadanya yg padat membusung ke dadaku, paduan antara kehangatan dan aliran birahi yg mengalir lewat kulitnya.

    Nuning yg hanya tinggal memakai CD tipis warna pink, menggoyangkan dan menempelkan ketat kemaluanku yg sudah tegang membesar ke daerah bukit venusnya, meski masih terpisahkan CDnya, namun kurasakan ada kelembaban dari balik CDnya. Kulihat mata sendu Nuning menikmati foreplay yg panjang malam itu, kelihatan dia sudah terangsang sekali, dari sorotan matanya dan pelupuk matanya yg agak sembab, serta toketnya yg kencang menantang dengan puting yg mengeras.

    Kuraba CDnya dan kuturunkan, Nuning membantu menurunkan CDnya dan melempar dengan ujung kakinya, sambil kucium dan kulumat bibir seksinya, kujamah dan kuremas toket montoknya, dan serta merta kuangkat tubuh telanjang nan mulus itu ke kamar dan kutidurkan diatas kasur bersprei putih bersih.
    Sambil tetap menciuminya, aku tidur merapatkan ke tubuhnya, kaki kuangkat dan kegesek-gesekkan diatas paha putihnya, sementara tanganku kembali meremas dadanya yg kian montok dan menggunung dengan puting susunya yg menonjol kecil kecoklatan. Perlahan aku turun menciumi lehernya dan memutar-mutarkan lidahku ke gunung kembarnya bergantian, kusapu hingga basah dengan menyisakan puting, pada bagian akhir nanti, sementara tanganku menjelajah ke pangkal pahanya, menyibak rambut kemaluannya yg halus menghitam itu, kuusap bibir memeknya dan Nuning menggelinjangkan pinggulnya.

    Kuperhatikan Nuning memejamkan matanya menikmati sentuhan dan rangsangan yg kuberikan, sementara tanpa sadar penisku yg tegak dan keras, diremasnya perlahan dan kadang menguat saat rangsangan datang menguat. Kumainkan ujung jariku menyapu bibir memeknya yg sudah membasah dan kusapu pelan belahan lubang memeknya yg membasah, sambil kujilati putingnya dengan ujung lidahku bersamaan kuputar perlahan kelentitnya dengan ujung jari telunjukku,

    seirama antara jilatan lidahku di ujung putingnya dan usapan ujung jari telunjukku di ujung kelentitnya, serta merta Nuning menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggeleparkan dan membuka lebar pahanya dan membusungkan dadanya hingga kelihatan merangsang sekali, sambil menutup matanya dengan bibir yg membasah dan sedikit terbuka, sementara tangannya menggenggam erat sekali kemaluanku yg masih mengeras dan berdenyut-denyut.

    “Uuff mmaas, kau apakan tubuhku ini,” mulut Nuning mengerang menahan kenikmatan.
    Tubuhnya menggelinjang keras sekali, pahanya bergetar hebat dan kadang menjepit tanganku dengan erat saat jariku masih menyentuh kelentitnya, dan tiba-tiba penisku dicengkeram dengan keras seolah mengajak untuk menikmati orgasmenya dalam foreplay itu.

    Kuremas dengan irama perlahan toketnya yg tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku terjepit diantara kedua paha mulusnya, kemaluanku diremasnya dan tangan satunya memelukku erat sementara paha dan kakinya menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan tak karuan, orgasme pertama sudah dirasakannya.
    Tanpa berhenti kumainkan pelan tanpa henti kelentitnya, dan mungkin sekarang Nuning sudah terangsang kembali.
    “Mas, tolong masukkan, aku ingin merasakannya sayang,” katanya sambil menghiba dan meringis menahan kenikmatan tiada tara yg dirasakannya.

    Perlahan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yg mengangkang dan kepala penisku menempel di kelentitnya menggantikan ujung jari telunjukku.
    Sambil kuciumi leher putihnya, pundak dan belakang telinganya, kepala penisku bergerak-gerak mengelilingi bibir memeknya yg hangat dan basah, kulihat Nuning merem melek menikmati benda pejal di bibir memeknya, lidahnya menyapu bibirnya hingga membasah, dan wajahnya memerah dengan mata merem melek tak beraturan. Dengan perlahan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang penisku ke dalam memeknya, saat kucoba menyelipkan kepala penisku ke mulut memeknya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Nuning sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit.

    “Aah,”
    Namun akhirnya kepala penisku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangatan memeknya, perlahan kumasukkan sesenti demi sesenti, pada sekitar centimeter ke 4 menuju ke 5, Nuning tiba-tiba berteriak dan menjerit.
    “Aduh Mas sakit sekali,” katanya, “Seperti ada yg menusuk dan nyerinya sampai ke perut,” katanya.
    “Aku cabut aja ya?”

    “Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini,”
    Aku yg sudah merasa kenikmatan yg luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang penisku. Kulihat Nuning meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya penisku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yg belum pernah kurasakan, penisku serasa digigit bibir yg kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali.
    Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini.
    “Mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan penismu Mas, rasanya nikmat sekali”
    Perlahan aku mulai mengayun batang penisku keluar masuk ke memek Nuning, kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta penisku untuk dimasukkan dalam-dalam ke memeknya.

    Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tdk begitu merasakan sakit di memeknya, dan kupercepat ayunan penisku di memeknya. Nuning berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku, kurasakan toket besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan penisku seluruhnya di dalam memeknya.
    “Oh, mmas aku keluar.. Ahh.. Ahh.. Ahh,”

    Aku merasakan nikmat yg amat sangat, penisku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di penisku, dan aku yakin penisku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam memek Nuning, sepertimya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku.
    Beberapa saat kemudian, kubuka sedikit jepitan kaki Nuning dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Nuning, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari memek Nuning, penisku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh penisku keluar masuk dari memek Nuning, nikmat sekali rasanya. Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan penisku di memek Nuning, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yg akan meledak dari dalam penisku dan akhirnya..
    Croot.. Croot.. Croot.. Croot..

    Memeknya berdenyut-denyut menikmati aliran maniku yg hangat, sementara kurasakan batangku masih berdenyut-denyut nikmat, kubenamkan batangku dalam kehangatan memeknya yg basah.  Kupandang wajahnya yg berkeringat, perlahan kusapu dengan tanganku dan kuciumi dengan penuh rasa sayang, akhirnya kamipun terkulai lemas dan Nuning memeluk tubuhku erat, tanpa mempedulikan cairan yg merembes keluar dari lubang kenikmatannya.

    Ada lebih sejam kami tertidur dalam kenikmatan, dan selanjutnya berdua kita berendam dengan air hangat di bathtub, hingga badanpun terasa segar kembali. Setelah menikmati makan malam di cafeteria, akhirnya kamipun kembali ke kamar jam 12.00 malam, mengulangi permainan dengan lebih ganas hingga jam 1 dinihari, kamipun tertidur tanpa busana, dan kupeluk tubuh telanjangnya dalam kehangatan selimut.
    Hingga esoknya kuputuskan untuk mengambil cuti sehari dan sebelum checkout jam 12 siang, kami masih menyisakan dua kali permainan di kamar tidur dan di bathtub. Lain kali akan kuceritakan pengalamanku dengan Nuning di kampungnya saat aku mengantarnya mudik.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Pacar Ku Yang Masih Perawan Ku Ajak ML Di Hotel

    Cerita Sex Pacar Ku Yang Masih Perawan Ku Ajak ML Di Hotel


    866 views

    Perawanku – Cerita Sex Pacar Ku Yang Masih Perawan Ku Ajak ML Di Hotel, Nama Gw dian, gw mahasiswi ekonomi Kampus Pajajaran. Sejak dua th. waktu lalu, waktu di terima kuliah di Kampus Pajajaran, Gw tinggal di Bandung. Gw datang dari Sukabumi, bapak gw datang dari Bandung, sedang ibu gw asli Sukabumi. Mereka tinggal di Sukabumi. Narasi Seks Sedarah ini bercerita kisahku yang berlangsung waktu Gw kelas 1 SMU di saat Gw masih tetap tingal di Sukabumi serta narasi saat ini masih tetap selalu berlanjut hingga detik ini! maka dari itu gw ingin berbagi di website novelseks. org tau tidak jika gw selalu kecanduan ngentot sama adik kandung gw sendiri, tersebut ceritanya.

    Narasi Sex Indonesia Gw anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw memiliki satu adik lelaki serta satu adik wanita. Umurku berlainan 1 th. dengan adik lelakiku namu adik perempuanku lain sekali lagi 10 th.. Kami begitu dimanja oleh orangtua kami, hingga tingkahku yang tomboy serta sukai maksa juga tidak dilarang oleh mereka. Begitu juga dengan adikku yang tidak ingin disunat meskipun dia telah kelas 2 SMP.

    Saat kecil, Gw seringkali mandi dengan bersama adik gw, namun mulai sejak dia masuk Sekolah Basic, kami tidak sempat mandi dengan sekali lagi. Walau bagaimanapun, Gw masih tetap ingat begitu kecil serta keriputnya penis adik gw. Mulai sejak waktu itu, Gw tidak sempat lihat sekali lagi penis adik gw. Hingga satu hari, Gw tengah asik telpon dengan rekan cewekku. Gw telpon berjam-jam, terkadang tawa keluar dari mulutku, terkadang kami serius bicara mengenai suatu hal, hingga pada akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali serta Gw kebelet ingin pipis. Betul-betul kebelet pipis telah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa ada permisi dahulu sama rekanku. Gw lari menuju ke toilet paling dekat. Saat kudorong nyatanya tengah dikunci.

    hallow..! Siapa didalam buka dong..! Telah tidak tahan..! Gw berteriak sembari menggedor-gedor pintu kamar mandi
    Iyaaaaaaa..! Wait..! nyatanya adikku yang didalam. Terdengar suaranya dari dalam.
    Tidak dapat nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa.
    aduhhhhhhhh….. Gw betul-betul telah tidak kuat menahan menginginkan pipis.

    kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku keluar dari celahnya.
    Ada apa sich kak? tuturnya.
    Tanpa ada menjawab pertanyaannya, Gw segera nyerobot kedalam karna telah tidak tahan. Segera Gw jongkok, menambah rokku serta buka celana dalamku.
    criitttttt keluar air seni dari vagina Gw.
    Kulihat adikku yang berdiri di depanku, tubuhnya masih tetap telanjang bulat.

    Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sembari melotot tetaplah berdiri di depanku.
    Waitttt..! Telah tidak kuat nih, kata Gw.
    Sesungguhnya Gw tidak ingin turunkan pandangan mata Gw ke bawah. Namun sialnya, turun juga serta pada akhirnya terlihat deh burungnya si adik gw.
    hahahahah.. Masih tetap keriput seperti dahulu, hanya saat ini agak gede dikit kataku dalam hati.
    Gw takut tertangkap basah lihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan sekali lagi mata Gw lihat ke matanya. Eh, nyatanya dia telah tidak lihat ke mata Gw sekali lagi. Sialan..! Dia saksikan vagina Gw yang sekali lagi mekar tengah pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gw agar cepat usai pipisnya. Tidak berniat, terlihat sekali lagi burungnya yang masih tetap belum juga disunat itu. Saat ini penisnya kok bebrapa perlahan makin gemuk. Semakin naik sedikit untuk sedikit, tapi masih tetap terlihat lemas dengan kulupnya masih tetap menutupi helm penisnya.

    Sialan nih adikku. Jadi ngeliatin sekali lagi, mana belum juga habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati.
    o0oooo.. Seperti gitu ya Kak..? tuturnya sembari tetaplah lihat ke vagina Gw.
    Eh kurang ajar Lu ya dik! segera saja Gw berdiri ambil gayung serta kulemparkan ke kepalanya.
    Kletokkkk..! kepala adikku memanglah terkena jam, namun akhirnya air kencingku kemana saja, tentang rok serta celana dalamku.

    Ya… basah deh rok kakak… katGw lihat ke rok serta celana dalamku.
    Syukurin..! Maka dari itu janganlah masuk seenaknya..! tuturnya sembari ambil gayung dari tanganku.
    Mandi sekali lagi ahh..! lanjutnya sembari menyiduk air serta menyiram tubuhnya.
    Selalu dia ambil sabun serta menyeka sabun itu ke tubuhnya.
    Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati.
    Saat itu Gw bingung ingin bagaimana nih. Ingin keluar, tapi Gw jijik pakai rok serta celana dalam yang basah itu. Pada akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam serta rokku, lantas pinjam handuk adikku dahulu. Sesudah salin, baru kukembalikan handuknya.

    Telah.., pakai saja handuk Gw kak! kata adikku.
    Kelihatannya dia ketahui kebingunganku. Terlihat kontolnya mengkerut sekali lagi.
    Jadi lucu sekali lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
    Gw lantas buka celana dalam gw yang warnanya merah muda, lantas dilanjutkan dengan buka rok. Terlihat sekali lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan sesuai sama itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, dia memanglah memerhatikan Gw yang tanpa ada celana.

    kakak Memek tu memang gemuk seperti gitu ya..? kakakaka..! tuturnya sembari nyengir.
    Sialan, dia mengejek vagina Gw, Dari pada culun seperti miliki lhoo..! kata Gw sembari memukul bahu adik gw.
    Eh mendadak dia berkelit, wakzzzzzz..! tuturnya.
    Karna Gw memukul dengan sekuat tenaga, pada akhirnya Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke badannya. Terkena deh pantatku ke penisnya.
    Iiihhh.., rasa-rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik badanku sembari bersungut, Huh..! kakak sich..!

    kak.. kata Kakak barusan culun, bila seperti gini culun tidak..? tuturnya mengacuhkan omonganku sembari menunjuk ke penisnya.
    Kulihat penisnya mulai sekali lagi seperti barusan, bebrapa perlahan makin gemuk, semakin tegak ke arah depan.
    Ya.. gitu doang..! Masih tetap seperti anak SD ya..? kata Gw menghina dia.
    Walau sebenarnya Gw kaget juga, ukurannya dapat jadi bertambah demikian jauh. Menginginkan juga sich tahu hingga di mana menambahnya. Iseng Gw bertanya, Gedein sekali lagi dapat tidak..? kata Gw sembari mencibir.
    Dapat..! Tapi kakak mesti bantu dikit dong..! tuturnya sekali lagi.
    Megangin ya..? Wisssss.., ya tidak mau lah..! kataku.
    Bukanlah..! kakak simpan ludah saja diatas kontolku..! jawabnya.

    Karna penasaran menginginkan lihat penis cowok bila sekali lagi penuh, kucoba ikuti pengucapan dia. Gitu doang kan..? Ingin kakak ngeludahin Anda mah. Dari dahulu Kakak ingin ngeludahin Kamu” ujarku Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lantas Gw menyatukan air ludahku. Tapi belum Gw buang ludahku, kulihat penisnya telah bergerak, terlihat penisnya naik sedikit untuk sedikit. Diameternya semakin lama makin gede, jadi terlihat makin gemuk. Serta panjangnya juga jadi bertambah. bagus banget memandangnya. Geli di sekujur badan lihat itu semuanya. Tidak lama kepala penisnya mulai terlihat diantara kulupnya. Perlahan menekan menginginkan keluar. Wahh..! Bukanlah main perasaan sukaku saat itu. Gw betul-betul asik lihat helm itu perlahan-lahan keluar.

    Pada akhirnya bebas juga kepala penis itu dari rintangan kulupnya. Penis adikku telah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya saat ini lebih merah. Gw jadi terangsang memandangnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
    Hehe… dia ke arahku. Masih tetap culun tidak..? tuturnya sekali lagi. Hehe..! Macho kan kak! tuturnya tetaplah tersenyum.
    Tangannya mendadak turun menuju ke selangkanganku. Meskipun Gw terangsang, sudah pasti Gw tepis tangan itu.

    Apaan sich dik..! kubuang tangannya ke kanan.
    Kak..! Please kakkk.. Pegang saja kak… Tidak juga akan diapa-apain… Gw ingin tahu rasa-rasanya megang itu-nya cewek. Hanya itu saja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan serta ingin memegang memek gw.
    ehmmmm.. sesungguhnya Gw ingin jagalah image, masa ingin sich sama adik sendiri, tapi Gw juga menginginkan tahu bagaimana rasa-rasanya dipegang oleh cowok di memek! hihihii…
    Inget..! Janganlah digesek-gesekin, simpan saja tanganmu di situ..! pada akhirnya Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.

    Tangan adik gw lantas mendekat, bulu kemaluanku telah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali… Gw saksikan penisnya telah keras sekali, saat ini warnanya lebih kehitaman di banding dengan terlebih dulu. opppssttttt… Hangatnya tangan telah merasa melingkupi vagina Gw. Geli sekali rasa-rasanya waktu bibir vagina Gw tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gw. Gw jadi makin terangsang hingga tanpa ada bisa ditahan, vagina Gw keluarkan cairan.
    Hihihi.. kakak terangsang ya..?

    Enak aja… sama adik mah mana dapat terangsang..! jawabku sembari merapatkan selangkangan gw supaya cairannya tidak makin keluar.
    Ini basah banget apaan Kak..?
    Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berbohong kepadanya.
    Kak… memek tu anget, empuk serta basah ya..?
    Tau ah… Telah belum juga..? Gw bertandingk kelihatannya Gw inginkan kondisi itu berhenti, walau sebenarnya Gw menginginkan tangan itu tetaplah ada di situ, bahkan juga bila dapat mulai bergerak menggesek bibir memek Gw.

    Kak… gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
    Tuch kan..? Tuturnya hanya pegang saja..! Gw pura-pura tidak ingin.
    Dikit saja Kak… Please..!
    Terserah adik saja deh..! Gw mengiyakan dengan suara malas-malasan, walau sebenarnya ingin banget tuch. Hihihi.. Habis enak sih…
    Tangan adik gw lantas semakin masuk kedalam, merasa bibir vagina Gw terikut juga kedalam.
    uhhhhhh..! Nyaris saja kalimat itu keluar dari mulut gw. Rasa-rasanya sangat nikmat. Otot didalam vagina Gw mulai merasa berdenyut. Lantas tangannya ditarik sekali lagi, bibir vagina Gw turut tertarik sekali lagi.
    Ouughhhhhhhhh..! pada akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gw.
    Tubuhku merasa limbung, bahuku cenderung ke depan. Karna takut jatuh, Gw bertumpu pada bahu adik gw.

    Enak ya kak..?
    Heeheee.., jawabku sembari pejamkan mata.
    Tangan adik gw lantas mulai maju serta mundur, terkadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Setiap tersentuh rasa-rasanya nikmat mengagumkan, tubuh ini juga akan tersentak ke depan.
    kak..! Adek juga ingin ngerasaain nikmatnya dong..!
    Anda ingin diapain..? jawab gw lantas buka mata serta lihat ke arahnya.
    Ya pegang-pegangin juga..! tuturnya sembari tangan satunya lantas membimbing tanganku ke arah  kontolnya.

    Kupikir egois juga bila Gw tidak ikuti hasratnya. Kubiarkan tangannya membimbing tangan gw. Merasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Terkadang merasa kedutan di dalamnya. Karna masih tetap ada sabun di penisnya, dengan gampang Gw dapat memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.

    Kulihat badan adikku terkadang tersentak ke depan waktu tanganku hingga ke pangkal penisnya. Kami bertemu dengan satu tangan sama-sama memegang kemaluan serta tangan satunya memegang bahu.
    Mendadak dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin saja yah..!
    hooh Gw segera mengiyakan karna Gw telah tidak tahan menahan rangsangan didalam badan.
    Lantas dia melepas tangannya dari vagina Gw, memajukan tubuhnya serta memasukkan penisnya diantara selangkangan gw. Merasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gw. Lantas dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gw.

    ohhhhh..! Gw saat ini tidak malu-malu sekali lagi keluarkan erangan.
    Dek… masukin saja..! Kakak telah tidak tahan..! Gw betul-betul telah tidak tahan, sesudah demikian lama terima rangsangan. Gw pada akhirnya menginginkan satu penis masuk kedalam memek Gw.
    Iya Kak..!
    Lantas dia menambah satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, serta tangan satunya mengarahkan penisnya supaya pas masuk ke itil Gw.

    Gw terlonjak saat satu benda hangat masuk kedalam kemaluanku. Rasa-rasanya menginginkan berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Pada akhirnya Gw cuma dapat menggigit bibir gw untuk menahan rasa nikmat itu. Karna telah dari barusan dirangsang, selang beberapa saat Gw alami orgasme. Vagina Gw rasa-rasanya seperti tersedot-sedot serta semua syaraf didalam badan berkontraksi.
    ohhhhhh..! Gw tidak kuat tidak untuk berteriak.

    Kulihat adik gw masih tetap selalu memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Mendadak dia mendorong sekuat tenaga sampai tubuhku terdorong hingga ke tembok.
    Ouughhh..! tuturnya.
    Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gw. Lantas tubuhnya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat didalam vagina Gw.

    Lama kami terdiam dalam tempat itu, kurasa penisnya masih tetap penuh isi vagina Gw. Lantas dia mencium bibirku serta melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram badan ini. Kami sama-sama melumat bibir lama sekali. Tangannya lantas meremas payudara serta memilin putingnya.
    Kak..! Kakak nungging, selalu pegang bibir bathtub itu..! mendadak dia berkata.

    Wahh..! Hilang ingatan adik ya..!
    Telah.., ikutin saja..! tuturnya sekali lagi.
    Gw juga ikuti panduannya. Gw berpegangan pada bathtub serta turunkan badan sisi atasku, hingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gw tahu adikku dapat lihat dengan terang vagina Gw dari belakang. Lantas dia mendekatiku serta memasukkan penisnya kedalam vagina Gw dari belakang.

    uhhhhhh..! %@! #amp ; tt..! Gw menjerit waktu penis itu masuk kedalam rongga vagina Gw.
    Rasa-rasanya lebih nikmat di banding terlebih dulu. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karna tangan adikku yang bebas saat ini meremas-remas payudara Gw. Adikku selalu memaju-mundurkan pantatnya hingga sekitaran 10 menit saat kami nyaris berbarengan menjangkau orgasme. Gw rasakan sekali lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gw. Kami lantas berciuman sekali lagi untuk saat yang cukup lama.

    Sesudah peristiwa itu, kami jadi seringkali mengerjakannya, terlebih di kamar gw saat malam hari waktu orangtua telah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami mengerjakannya seperti pengantin baru, nyaris setiap malam kami bersetubuh. Bahkan juga dalam semalam, kami dapat lakukan hingga 4 kali. Umumnya Gw membiarkan pintu kamar gw tidak terkunci, lantas sekitaran jam 2 malam, adik gw akan tiba serta menguncinya. Lantas kami bersetubuh hingga kelelahan.

    Saat ini sesudah Gw di Bandung, kami masih tetap senantiasa mengerjakannya bila ada peluang. Bila bukanlah Gw yang ke Sukabumi, jadi dia mendatang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gw. Sekarang ini Gw mulai berani menelan sperma yang di keluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Beginilah narasi seks sedarah yang kami kerjakan hingga saat ini! Selalu jelas gw kecanduan ngentot ama adik gw!

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Dewasa Tentang Adikku Dan Temannya Yang Haus Seks – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Dewasa Tentang Adikku Dan Temannya Yang Haus Seks – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1830 views

    Perawanku – Aku mau bercerita tentang pengalamanku yang sungguh-sungguh terjadi dengan adikku yang bernama Rafi, ia masih 17 tahun kelas 2 SMU Negeri, ia orangnya ceria, lucu, nggak pemarah, dan enak diajak ngobrol, jadi kukira ia orang yang baik dan menyenangkan, tapi ternyata juga mempunyai sifat yang mengerikan pula jika emosinya meledak, dan mempunyai nafsu birahi yang besar, apalagi jika terangsang sesuatu yang berhubungan dengan sex meskipun itu dari saudaranya sendiri atau dengan kata istilah lain “phsyco”.

    Suatu hari, ketika aku pulang kuliah sore, aku menyempatkan diri ke kamar adikku mau mencari buku komik kesukaanku yang baru dipinjam tiga hari oleh adikku. Saat mencari-cari aku tidak sengaja menemukan beberapa VCD porno di meja belajarnya dicampur dengan CD-CD PSnya, aku kaget bukan main, karena tidak menyangka adikku suka nonton film-film porno, aku juga curiga akhir-akhir ini, ia pendiam, dan jarang ngobrol denganku, dan yang paling mencurigakan adalah ia barusan mengisi film kamera digitalnya dengan alasan mau memfoto-foto gadis yang mau diincarnya selama ini, aku tidak menyangka gadis yang dia incar selama ini adalah aku sendiri, saudara kandungnya. Tetapi karena orang tuaku sedang keluar kota, aku jadi tidak bisa memberitahu mereka tentang VCD pornonya selama ini, jadi aku biarkan saja.

    Besoknya, saat aku hendak pergi kuliah pukul setengah satu siang, dan kebetulan hari itu adikku sudah pulang dari sekolah, ia mengajak 3 orang temannya masuk ke dalam rumah dan nonton TV bersama, mereka si-A yang bertubuh kekar dan berkulit hitam legam, si-B yang berbadan gemuk tapi agak pendek, dan si-C yang kelihatan paling tua karena berbrewok agak lebat, mungkin umurnya sama denganku atau bahkan lebih tua. Aku tidak pernah melihat mereka sebelumnya.

    Saat aku mau berangkat, aku sempat curiga dengan sikap adikku karena dia melihatku terus-menerus dan nafasnya juga agak terengah-engah, aku hanya mengira ia cuma kecapean pulang dari sekolah, ternyata tidak sebab tiga temannya tidak pada merasa kecapaian. Ia terus memandangi tubuhku dari atas kebawah, aku jadi agak takut apakah dia merasa terangsang melihat tubuh dan bajuku yang seksi, sebab aku memakai hem ketat putih lengan pendek, BHku yang berbentuk tali dan berwarna hitam untuk menutupi payudaraku yang berukuran 36B terlihat jelas karena memang agak transparan. Dan aku memakai celana jeans sangat ketat dengan sebagian CDku nampak, dan pantatku yang bulat dan sering diremas oleh kondektur bis saat naik dan turun dari bis kota terlihat lebih menonjol, apalagi kulitku juga putih bersih karena aku keturunan Cina di ayahku dan ibuku orang bandung.

    Aku memakai baju seksi ini karena aku mau tampil menarik di depan pacarku yang namanya Vandy yang baru 3 hari jadian. Saat mengambil kunci motorku, aku semakin penasaran karena teman-teman adikku memberikan uang ratusan ribu kepada adikku dan juga ikut memandangi tubuhku saat aku jalan di dekat mereka. Aku menduga mereka merasa terangsang oleh bau parfumku yang memang agak menyengat dan bertujuan untuk memberi rangsangan kepada cowok.

    Saat aku hendak membuka pintu, dari belakang secara tiba-tiba aku disekap oleh tangan yang hitam, agak bau dan kotor, ternyata tangannya si-A teman adikku, aku kaget dan berontak tetapi sia-sia karena dia lebih tinggi dariku dan badannya juga lebih besar berkulit hitam dan karena aku melawan terus aku dipukul perutku oleh Rafi (adikku) sendiri, sehingga aku jadi lemas. Kemudian si-B teman adikku yang lain mengangkat kedua kakiku dan menggendongku bersama si-A ke ruang TV, sementara si-C mengeluarkan VCD BFnya dari dalam tas, kemudian menyetelnya ke TV, mereka tersenyum-senyum, apalagi adikku lebih gembira sambil menghitung uang dari teman-temannya, aku sudah mengerti itu pasti uang untuk menikmati tubuhku yang masih suci ini untuk diperkosa bersama-sama oleh mereka.

    Aku sudah pasrah hanya bisa meneteskan air mata ketika bajuku mulai dilepas kancing bajuku satu-persatu sambil diraba-raba dan diremas-remas payudaraku oleh mereka, sementara wajahku diciumi, dijilati dan sedikit digigiti hidungku yang memang lebih mancung dari hidung adikku ini oleh Rafi, si-B melepaskan ikat pinggangku dan melepaskan celana jeansku, kemudian ia melucuti celana dalamku perlahan-lahan sambil meraba-raba pahaku,

    “Wow paha Mbak putih dan mulus banget hmm.. Harum lagi”

    Sementara bagian atas, si-A sudah tidak sabar dan langsung memotong-motong tali BHku dengan gunting, akhirnya aku telanjang bulat, mereka memandangiku seperti hewan kelaparan yang hendak memangsa buruannya sambil membuka seragam SMU Negeri mereka. Adikku langsung menerkam aku, aku hanya bisa memohon.

    “Jangan Dik, aku ini Mbakmu..”

    Tapi dia sudah tidak sabar dan langsung meremas-remas payudaraku yang masih kencang dan putih bersih ini, lalu ia menggigit putingku yang belum pernah tersentuh lelaki lain hingga memerah, dibagian bawah kakiku si-C menggerayangiku dengan menjilati dan menggigiti “bulu-bulu”ku yang masih lebat.

    Adikku melumat bibirku, lalu kebawah sambil menjilat-jilat kulit tubuhku sampai ke alat vitalku dan melumat vaginaku yang masih suci itu, aku hanya bisa menangis, lalu adikku mulai menegakkan penisnya sepanjang 18 cm itu ke atas vaginaku, dan bicara.

    “Ok Mbak waktunya ngambil keperawananmu Mbak.. He he he”

    “Jangan Fi, pleass.. Ooch.. Aduh.. Aauw sakit fi” belum selesai aku bicara sudah dimasuki penis adikku.

    “Aach.. Uuch masih seret tapi enak.. Bener Mbak, vaginamu ini Mbak!!”

    Meski agak sulit menembus vaginaku karena masih perawan, tapi ia terus memaksa sekuat-kuatnya.

    “Aach.. Waow nikmatnya bukan main vaginamu Mbak.. Ooch.. Yes!!” aku merasa kesakitan

    “Aach.. Uuch.. Udah Dik, sakit!”

    Saat aku menjerit-jerit tiba-tiba mulutku disumbat penis yang lumayan besar, panjang, berwarna hitam dan bau air kencing ternyata itu penisnya si-A.

    “Ayo Mbak diemut nih kontolku ha.. Ha.. Ha,” aku hanya menangis terus, karena kedua mulutku (atas-bawah) dihunjam penis yang besar-besar.

    “Mmph.. Mmpphh”

    Selama 10 menit Rafi mengeluarkan penisnya dan bergantian dengan 3 orang temannya, dan akhirnya selama setengah jam mereka menyemprotkan sperma mereka ke lubang vaginaku, hanya si-B yang mengeluarkan spermanya ke mulutku. Dan mereka merasa senang dan puas melihat aku menderita, setelah puas mereka mengikat tangan dan kakiku agar tidak kabur meskipun aku juga tidak mungkin bisa lari karena tubuhku sudah sangat lemas, dan mereka istirahat sambil merokok, minum-minuman penguat tenaga, kukira semua penderitaan ini sudah selesai.

    Satu jam kemudian setelah mereka merasa kuat karena minum jamu dan penguat tenaga lainnya, mereka melepaskan semua tali yang mengikatku, kemudian memperkosaku lagi secara lebih brutal, si-C meletakkan aku di atasnya dengan posisi telentang dan langsung menghunjam lubang anusku dengan penisnya sambil meremas-remas payudaraku dari bawah yang sudah mengencang kuat.

    “Aach.. Ooch duburmu seret Mbak, tapi wuenak tenan,”

    Aku hanya dapat menjerit kesakitan sambil menangis.

    “Aach.. Jangan.. Ooch.. Sakit Mas”

    Lalu adikku menghampiriku, dia berada tepat diatasku dan mengangkat kedua kakiku supaya mudah posisinya dan langsung memasukkan penisnya yang sudah menegang akibat efek minuman tadi ke vaginaku yang masih mengeluarkan sedikit darah keperawanan, sambil berebutan dengan si-C yang sama-sama sedang meremas-remas payudaraku yang semakin mengencang. Aku hanya bisa mengerang kesakitan.

    “Aach.. Uuch.. Jangan Raf, kumohon sudah aja.. Aach sakit.. Oochh!!” saat mulutku menganga menjerit tiba-tiba disumbat oleh penis si-A.

    “Mmph.. Mmpphh”

    Aku tidak bisa menjerit, semua lubang ditubuhku seperti mulut, vagina, dan anusku sudah disumbat penis-penis berukuran besar dan panjang, karena ini pemerkosaan kedua jadi tidak selama yang pertama ‘hanya’ 15-20 menit, sampai mereka menyemprotkan sperma mereka bersamaan.

    Tapi karena si-B belum “menyerangku” dalam aksi keduanya, ia bergantian dengan adikku yang sudah lemas, ia menyuruhku berganti posisi dengan berlutut di sofa, ia mulai menjilat-jilat dan menampar-nampar pentatku ini berkali-kali hingga memerah.

    “Wow pantat Mbak gede juga, mulus lagi”

    Karena vaginaku masih terbuka ia langsung menghunjam keras secara cepat sambil menarik-narik putingku selama kurang lebih 15 menit.

    “Aachh.. Uuch.. Sakit Mas udah dong Mas, aku dah cape sekali nih!”

    Dan tubuhku yang sudah lemas ini dibalik dalam posisi telentang, lalu ia mengocokkan penisnya dan mengeluarkan spermanya tepat diatas dadaku dan meratakan dengan kedua tangannya sambil meraba-raba tubuhku. Kini seluruh tubuhku berlumuran sperma seperti mandi sperma dari wajah hingga pantat dan pinggul.

    Setelah merasa puas, adikku mengambil kamera digital dan memfotoku berkali-kali dengan posisi berbeda-beda dalam keadaan telanjang bulat, basah berlumuran sperma dan memasukkan ke komputer untuk dikirim ke internet dengan cara mendownload ke sebuah website. Dan mengancamku untuk tidak buka mulut kepada siapapun dan kalau bocor rahasia ini, akan disebar foto-foto bugilku ke kampusku termasuk pacarku melalui email teman-temanku baik cowok maupun cewek, ia mengetahui email teman-temanku karena sudah membaca-baca buku catatan harianku, akhirnya aku pilih diam saja.

    Empat hari sesudah itu, adikku pulang bersama mereka lagi dan mengajak lima orang teman lain untuk memperkosaku lagi, rupanya mereka sudah mulai ketagihan dengan tubuhku ini, itu sudah pasti karena tubuhku ini “hanya” dijual murah oleh adikku, setiap orang membayar adikku Rp 50.000 untuk memperkosaku tanpa kondom sepuas-puasnya tapi jika memakai kondom hanya membayar Rp 35.000, aku hanya mendapat upah 10% dari bayaran tadi.

    Totalnya delapan orang tanpa adikku, karena adikku cuma menerima uang dari teman-temannya dan menghitungnya. Mereka berdelapan memperkosaku secara bergantian dan kadang bersamaan dengan lebih menyakitkan karena mereka juga menyiksaku secara hardcore (terus terang aku mengetahui arti hardcore setelah tragedi ini), adikku tidak ikut memperkosaku karena setiap malam ia menyetubuhiku terus dengan berbagai macam gaya yang ia tonton di VCD pornonya.

    Seminggu bisa empat sampai lima kali aku diperkosa teman-teman adikku, kadang sendirian kadang berkelompok, siang dan sore. Tetapi malam harinya oleh adikku sendiri.

  • CERITA SEX DITA TEMAN BISNIS YANG CANTIK

    CERITA SEX DITA TEMAN BISNIS YANG CANTIK


    876 views

    Cerita Sex ini berjudulCERITA SEX DITA TEMAN BISNIS YANG CANTIKCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Sabtu ngak nyangka kalo udah sabtu lagi, Seperti biasa istirahat siang dan iseng browsing. Belum mandi browsing setelah beberapa lama gw coba login ke situs kesayangan gw dan shit gw ngak bisa login. Coba beberapa kali ngak ada hasil reset password. Ngak ada hasil.

    Kesel gw lalu berendam apes syukur pake wifi so browsing sambil berendam dengan laptop sony kecil gw. Browsing, FB, and YM santai bro. Tiba tiba buzz ym. Siapa ya? Dita lama juga ngak nongol.

    Dita, teman bisnis gw dari Jakarta. Cantik, kulit khas orang Indonesia, tinggi 170 cm, dan rambut panjang yang indah.

    Dita: eh loe lagi ngapain?
    Gw: lagi berendem, neng
    Dita: gw di Bali nih pingin banget ngent*t ma Loe.
    Gw: wkakakkak dasar loe. Ngaco. Lagi dimana nih?
    Dita: Di bali, bandara boss.
    Gw: Hah canda loe.
    Dita: dah cepet sini tunggu di restaurant nih

    Udah deh gw pake pakaian rapid an panggil pak wayan.

    pak wayan, siapkan mobil saya ya. Mobil siap di depan, gw berangkat deh trus hp berdering
    eh, mana loe, cepetan
    Dita. Gila nih cewe emang gw supir apa (dalam hati). Deket pintu bandara Hp bunyi lagi Dita lagi
    eh gw lagi bayar tiket nih. Gw langsung ngomong. Trus gw ke depan gw lihat dia udah berdiri dengan tampang masam.

    Gila cantik banget nih cewe. Ngak nyangka kalo dia secantik itu ,seksi. Trus gw keluar bukain di pintu masukin satu koper ke bagasi. Gila gw benerbener jadi supir. Gw buka pintu depan eh dia tibatiba buka pintu belakang. Jadi deh Supir, gw.

    Gw: kemana bu?
    Dita: gw mau booking di Villa yang ada swimming pool menghadap ke pantai, makanan enak, ada Jacuzzi nya, lihat sunset. Trus ada mobil yang bisa gw pake seenak gw kemana aja.. blalallalal
    Gw: dalam hati (kok kayaknya ada yang mau nginep gratis) wah bacotnya banyak banget lagi.

    Cerita Dewasa TerbaruDita Teman Bisnis Yang Cantik

    Tibatiba

    eh loe denger ngak kata Dita.
    iye, gw denger loe mau nginep gratis di tempat gw kan kata gw.

    Tibatiba Cup gw di cium dai belakang.

    Dasar ada mau nya aja minta tolong coba kalo gw ke Jkt gw disuruh nginep ma ortu loe. Kok gw ngak boleh tinggal di apartment loe? Dasar seru gw.

    Wkakakkakak ngakak si Dita dengerin gw ngomong. Trus dia bacot lagi itu lah ini lah. Dia bilang

    supir kitaa ke Kuta dulu sialan dalam hati gw menggerutu.
    sekali lagi loe bilang supir gw cium loe.

    Dipantai Kuta. Link Alternatif Depobos

    Didalam mobil tibatiba. Ngak sengaja nengok ke kaca. Shit dia lagi ngelepasin Gstring nya ampun mulus banget. Rok mini warna putih atasan kaos yang tipis nyeplak deh. Sukur dah berhenti nih mobil. Bingung deh gw trus dia ngangkat kaos nya dikit ntah gimana ya ampun BH nya di lepas. Ampun. Terpaksa deh

    eh gila loe mau ngapain lepasinlepasin barang loe kata gw.

    Tepok muka gw di tampar pake BH nya. Harum men heheheh.

    Dasar ngak sopan banget sih loe kata Dita.

    Di pantai kami berjalan lihat sunset soft drink sate ikan.hmm jalan jalan di sore hari sabtu. Dita nempel banget. Gw mulai berani rangkul dia, peluk. Sialan si Adik konak si Dita nempel di depan gw sambil ngelihat sunset. Ampun nempel deh di pantat nya yang cute itu. Aduh pusing deh. Ampunnnn.

    Cerita Mesum Dita Teman Bisnis Yang Cantik

    Balik ke mobil karena dah mau malam gw telpon di villa suruh siapin hidangan laut bakar n lainya. Mobil melaju

    Gw: serius loe mau tinggal ma gw?
    Dita: Gw seminggu di sini. eh boleh Tanya sesuatu?
    Gw: Boleh
    Dita: Waktu loe suka ke Jkt, loe ma adik gwhmmm. dia pernah cerita kalo loe udah ML ma dia.

    Gila loe ya diakan masih SMU kelas 1. Katanya sih enak loe baik ngak kasar tapi dia juga cerita kalo loe pernah ML ma dia di jalan dalam mobil dilihat ma supir kantor loe. Sialan ancur juga loe ya.

    Gw: hehehhe dia cerita semuanya ya.
    Dita: ya iya lah. Gw curiga ma adik gw kok dia berhenti suka ma cewe trus foto loe ada di kamarnya di pajang. Ortu gw sih suka setidaknya adik gw normal lagi.

    Udah cerita ini itu. Ngak kerasa dah deket. Masuk mobil di parkir gw suruh org masukin koper ke kamar tamu. Gw bawa dia ke beranda belakang deket kolam makanan dah siap. Makan deh setelah makan ngobrol dikit tiba capek gw dengerin bacotnya gw dah ngak tahan. Bibir nya gw cium hmm gw kulum tangan gw remas toket nya

    ahhhh.. shit loe gila seru Dita. Gw cuek gw cium toketnya ahhhh Ditamenggerutu.

    Gw berhenti n bilang

    mbok. Sini.
    tolong anterin dia ke kamarnya Dita tertunduk pipi me merah.

    Tersenyum lalu sebelum pergi dia cium gw. Gw balik ke kamar ganti baju cumin pake celana pendek pergi ke kamar baca. Browsing lagi. Cek email kerjaan dikit. Tibatiba Dita masuk

    kata mbok loe disini oh iya ini susu nya gw
    thanks ya. Oh iya loe bisa pake laptop gw tuh di meja

    Gw lirik ke arah sofa hmmm. Rambut tergerai, tubuh yang indah, pake gaun tidur sebatas lutut, berenda, belahan dada terlihat jelas dan menantang. Puting terlihat samar dibalik gaun berwarna putih. Yah sengaja banget duduk di sofa kaki di tekuk kelihatan deh tuh paha mana gaunnya agak di tarik ke atas.

    Dita mulai sadar kalo dia gw pelototin. Lalu gw mendekat dibelakang nya. Gw duduk nanya lagi ngapain. Dia jawab loe ngak lihat gw lagi FB nih. Upload foto yang tadi sore. Trus gw coba lebih berani megang tangannya dasar dah konak total. Tanagn Dita gw elus. Dita cuek trus ngetik koment n cek lainlainnya.

    Trus rambutnya gw singkap dari belakang, gw bisikin

    loe cantik juga. Dita tersenyum, pipinya memerah.

    Lalu gw sentuh pipinya n cium bibirnya. Dita mengulum sesekali gw lepasin kulumannya. Lidah Dita beradu cium bibirnya yang merah merona. Ckup lama kami Dita mengulum lalu gw cium keningnya.

    Dita, kita ke kamar yuk pinta gw.

    Ditamenunduk lalu ku raih tangan nya. Kami berjalan ke bawah ke arah dapur. Ambil segelas air karena Dita haus. Gw tahu kalo sebenernya dia gugup n binggung. Lalu dia minum n gw berlutut n gw cium perutnya perlahan ke bawah kearah vagina nya. Sentak Dita terdiam gelas diletakan dimeja ke dua tangan nya kebelakang bersandar di tepi meja.

    Lalu gaun nya kunaikan sedikit, uhhh terpampang jelas gundukkan berbau harum tanpa ditutupi seutas benang pun. Gw ciumin jilat ke tepian nya lalu gw elus lembut jarijari mulai gw main kan.

    ahhhhhh. Ssstt..hmmmm ahhh Dita mengerutu.

    Dia menggigit bibirnya. Desahan nya menjadi jadi. Klitoris nya gw jilat. Kulum. Jilat. Sedot dan tibatiba Dita menjambak rambutku dan menekan kepalaku.

    Gila sesak nafas nih dan

    ahhhhhhhhhhhh gila basah banget. Harum gw jilatin semuanya ampe habis.

    Gw kulum n gw cium lembut miss v nya.

    Gw berdiri lalu gw cium bibirnya dia senyum tersipu malu. Lalu gw tuntun dia ke atas meja makan. Lalu dia gw cium dia mengangkang. Dia tahu apa yang gw mau. Lalu gw pelorotin celana gw wih adik gw udah menghormat dengan gagahnya.

    Lalu gw lebih mendekat dan dia gw cium bibir leher perlahan kebawah ke arah susunya huh gundukan yang mengeras gw cium perlahan gw telusuri setiap inci sampai di putting gw beri ciuman kecil gw kulum. Gw gigt. ahhhh Dita bergumam. Ahhhhh hanya itu yang selalu gw dengan.

    Lalu gw berhenti kami Dita berpandangan tali gaunnya gw turunkan kedua susunya benarbenar mengeras. Lalu gaunnya gw angkat. Posisi Dita terduduk di tepi meja lalu Adik gw arahin ke miss v nya. Wajah kami yang berhadapan saat masuk perlahan Dita terlihat menggigit bibirnya mata terpejam kedua tangan nya memeluk leher dan pundak ku

    Blesss

    ahhhhhhhh miss vnya tersodok cukup keras.. lalu ku pompa perlahan kupercepat.

    Semuanya ku ulangi tangan ku meremas susunya. Cukuplama kami melakukannya rintihan. Desahannya menjadi jadi. Gw percepat kaki Dita melingkar dan menjepit dan tibatiba. Ahhhh ehhh uhhhh.. gunggg ahhh. Ahhhhhhh. Tubuh Dita lemas vaginanya berdenyut kencang gila Adik gw diremas keras banget.

    gung akuuuh ngak mau hamil, please

    Lalu Adik gw keluarkangw diamkan sejenak didalam menikmati pijatan miss vnya.. lalu Dita gw suruh duduk di kursi dia benar benar lemas keringatnya keluar. Lalu aku mengelus kepalanya dan cium bibirnya.. basah dan nafasnya masih tersengalsengal. Lalu gw arahin Adik gw kearah bibirnya dia ngak mau gung aku ngak pernah gung kepalanya menengadah keatas kea rah ku memohon.

    Lalu gw sentuh bibirnya jari gw masukin ke mulutnya. Dia cium n jilat gw cium bibirnya..

    nah kayak gitu tadi ya .. kayak kamu ngulum jari ku lalu kont0l ku masukan ke bibirnya tegang luar biasa dia mulai ngulum. Cium sedot sensasi yang luar biiasa.

    Ngak nyangka dia benerbener ngak pernah BJ. Kasihan kadangkadang dia tersedak dia kulum lalu kont0l gw di kocok disedot tibatiba ahhhhhh gw keluar. Kepalanya gw cengkram erat. Dita tersedat huks.. cairan gw tertelan habis sisa dibirnya gw bersihkan pake jari trus masukin ke mulutnya.

    Dita: ehhh nakal. Nakal masak (pipinya memerah)
    Gw: kenapa . (sampil gw cium pipinya bibirnya gw cim n kulum)
    Dita: cape ah mau bubu
    Gw: ya udah tidur gih. Kamu kelihatan capek banget habis kerja keras ya (sindir ku)

    Dita berdiri cubit aku n cium. Lalu pergi ke kamar tidurnya.

    Hari Minggu pagi

    Gw bangun seperti biasa mandi lalu keluar terdengan suara deburan air dari arah kolam

    mbok bawa sarapan ke kolam ya lalu mbok jawab
    ngak berani soalnya teman nya bapak lagi renang trus gw Tanya yang lain kenapa pada belum bersihbersih.

    Kata mbok

    saya larang mereka bersihbersih di belakang sekitar kolam
    udah ah.. bapak aja yang bawa

    Lalu gw kearah kolam di belakang dan ampun deh si Dita renang pake atasan n bawahan yang waoooo. Pantesan aja pada ngak berani kesini. Gw emang titip pesan kalo ada teman saya yang lagi renang siapa aja jangan ke sana. Apa pun alasannya.

    Lalu gw turun ke kolam setelah sarapan gw taruh di meja. Dita mendekat ke gw dia cium gw. Lalu berbalik mau renang lagi. Maklum ini sisi dangkal dimana kami berdiri. Hanya sebatas dada keatas yang terlihat.

    Saat Dita berbalik lalu pinggang nya ku cengkram dia men coba melawan lalu ku dekap cium lehernya. Tangan gw mulai ngelepasin tali yang mengikat bawahannya kutarik lepas deh bawahannya ku lempar ke kursi di sundeck. Dita terdiam lalu ku cium bibirnya. Lalu dia bersandar membelakangiku di pinggir kolam. Lalu kelepas celana pendek ku. Kutarik pantatnya ke belakang mendekat ke kont0l ku. Ku rendahkan badan ku.

    Blesss . Ahhhh Dita mendesah. Jangan jangan pintanya ahahhaha. Uhhh.. gila kamu gila ahhhhhhhhh enak. Dita mendesah dan mencacimaki ku dengan lembutnya. Aku pompa dia habis habisan. Kupercapat lambat cepat. Dita berteriak dan mendesah sejadi jadinya.

    Gw ngak bisa bayangin sensasi apa yang dia rasakan dalam posisi vaginanya di gasak dari belakang. Dita terus merintih. Ahhhh ahhh ahhh. Lalu dia ahhhhhhhhhhhhh. Dia keluar n berdenyuk keras. Belum usai sensasi yang dia rasakan lalu badannya kubalikan. Salah satu kakinya ku angkat lalu ku kocok miss vnya. Ahh ahhh uhhhh desahan berulang sambil memelukku lalu kedua kakinya kuangkat.

    Dia mendesah hebat meremas rambut ku ..ahhh uhhhh ahhh..mmmmm. cukup lama dan gila Gw. Ahhhhhhhh. Kami keluar bersamaan Gw peluk erat. Bibir kami saling berciuman napas kami tersengal2. Kont0l gw diremas. Cairan gw tersembur di dalam.

    Gw: Dita tadi itu didalam
    Dita (sambil cium gw) ngak apa apa.
    Gw: Dita ke atas yuk bash nih.
    Dita: iya

    Lalu Dita gw suruh duduk di kusi malas sambil ngeringin badannya ada dua handuk. Lalu gw Bantu dia ngeringin badannya atasannya gw lepasin dari belakang . Susunya gw elus lembut.

    Dita: Loe jahat ya ngak nyangka lama banget udah di kolam.
    Gw: loe suka?
    Dita banget.

    Kami benar benar telanjang bulat. Lalu Kont0l gw berdiri lagi. Dita gw minta rebahan lalu gw tindih. Ahhhhh.. desahan itu terdengar lagi.. hanya selisih beberapa menit kami melakukannya lagi. Dita benarbenar ngak tahan kalo ditindih. Gw sodok keras. Kakinya menyilang. Kadang gw angkat ahhh.

    Rintihannya menjadi jadi

    ampunnn .a hhh gung ampun.jaaanganahhahhah benarbenar memohon gw ngak peduli gw terusin susunya yang satu gw remas yang lain gw cium gw kulum. Dita benar benar keluar tubuhnya menggeliat ahhhhhhhh.. desahannya banarbenar keras.

    Lalu aku percepat kedua kakinya lalu ku angkat. Ku kocok.. ahhhh ahhhuhhh.ahh. Dita menjadi jadi. Lalu kurasa remasan miss v nya. Huh keras banget .. lalu ku cabut kont0l ku. Dita gw tarik berdiri lalu kami kearah rumput.

    Dengan nafas tersengal sengal dan lemas lalu Dia ku minta doggy style. Lalu ku masukan ku pompa habis habisan. Lalu percepat. Tubuhnya kutarik. Menempel ke badan ku. Kupercepat dan. Aahhhhhhhhhh kami berdua bersamaan ahhhhhhhh. Kami terkapar. Beberapa saat kami ter diam. Lalu aku berdiri lalu menggendongnya ke arah kursi dekat meja.

    Gw minumkan susu. Nafas Dita mulai beraturan lalu kami makan roti.

    Dita: gung didalam sini pasti banyak banget deh
    Gw: biarin aja.
    Dita: yah hamil donk.. huhhhh (dengan genitnya)
    Gw: ya udah sini

    Kami kearah shower yang ada diluar dekat kolam. Lalu gw minta Dita mengangkang lalu kumasukan jariku ke dalam miss vnya gw kocok Dita mendesahhhahhhh.

    jgn lagi ahhhhhhhh. Ngapain sihhhhhh ahhh gw jawab biar keluar tak lama kemudian. Byur. Keluar deh.

    Eh malahan si Dita terangsang hebat deh.

    hahahahha. Gimana? Tanya ku
    enak tapi emang kalo digituin bisa ngak hamil gw bisikin
    ya ngak lah ngak ngaruh kali gw cumin pingin ngelihat expresi loe aja

    Dita memerah dan tersadar

    dasar gila loe Dita gw cium bibirnya lalu kami pergi ke kamar gw.

    Disana kami mengeringkan badan kami. Dita terbaringg lemas di tempat tidur lalu aku berbaring di sisinya. Dan Gw bisikin

    ML lagi yuk. Dita berbalik dan plok bantal melayang ke kepala gw.

    Aline: nakal jangan, cape nih cape banget ngak kuat. Jangan sekarang kan masih ada waktu seminggu.
    Gw: Oh my sambil menutup wajah ku. Tapi dalam hati tersenyum gembira.

    Benarbenar minggu yang menyenangkan di dalam mobil cek in di hotel krn ngak tahan di pantai malammalam . Sore sunset di dreamland. Dan yang paling parah waktu di ubud.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Ngentot Aku Terjebak Dalam Lautan Kenikmatan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngentot Aku Terjebak Dalam Lautan Kenikmatan – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1339 views

    Perawanku – Gerimis turun, padahal mentari masih bersinar, membuai orangorang menikmati senja. Saya bergegas pulang. Keramaian taman makin menghilang. Sibuk orangorang menyelamatkan diri dari titiktitik air.

    Lalu menyelamatkan yang lainnya, jemuran pakaian dan kasur. Gerimis meningkatkan frekuensinya menjadi lebat, hujan deras.

    Di depan flatku seorang wanita muda mengangkati jemurannya yang cukup banyak. Kelihatannya kurang mengantisipasi akibat baru bangun tidur, masih memakai piyama.

    Wisnu, bantuin Tante dong!

    Tanpa bicara saya membantunya. Sprei, kelambu, baju, tshirt, dan ih, pakaian dalam.

    Bawa ke mana, Tante?

    Sekalian ke dalam aja!

    Tante Ningrum berjalan didepan saya. Menaiki tangga hingga lantai dua. Saya cukup puas menikmati irama pinggulnya yang saya kira agak dibuatbuat. Saat menghadap ke arah terang, siluet tubuhnya jelas membayang.

    Seakan telanjang. Kami masuk ke rumahnya. Tante Ningrum menggeletakkan jemuran di sudut kamarnya, saya pun mengikutinya.

    Makasih ya? Kamu mau minum apa? tanyanya yang langsung menghentikan maksud saya untuk langsung pulang.

    Apa aja deh, Tante. Asal anget

    Saya rebahkan diri di sofanya. Hmm, lumayan nyaman. Tante Ningrum belum mempunyai anak. Yang saya tahu, suaminya, Om yang tak saya tahu namanya itu hanya sekalikali pulang.

    Dengardengar pekerjaanya sebagai pelaut. Haha, pelaut. Di mana mendarat, di situ membuang jangkar. Sinis sekali saya.

    Om belum pulang, Tante? tanyaku basabasi sambil menerima teh hangat.

    Belum, nggak tentu pulangnya. Biasanya sih, hari Minggu. Tapi hari Minggu kemarin nggak pulang juga

    Tante nggak kemanamana?

    Mau kemana, paling cuma di rumah saja. Kalau ada Om baru pergipergi

    Eh, kamu nggak ada keperluan lain kan?

    Nggak, Tante, jawabku. Mau apa saya di rumah, sendirian, di tengah hujan yang semakin lebat begini.

    Temenin Tante ya. Ngobrol

    Kami pun terlibat dalam obrolan yang biasa saja. Sekedar ingin tahu kehidupan masingmasing. Dari ucapannya, saya tahu bahwa suaminya yang jarang pulang bernama Om Agus.

    Yang cukup membuat darah saya berdesir agak cepat adalah daster itu. Seakan saya bisa melihat dua titik di dadanya, yang timbul tenggelam ketika kami bercengkrama. Tangan Tante Ningrum cukup atraktif.

    Entah sengaja atau tidak sering menyentuh tangan saya, atau mampir di paha saya. Makin lama duduknya pun semakin dekat. Hingga

    Wisnu, mau nonton film nggak? Tante punya film bagus nih

    Wah untunglah. Rumah saya tidak mempunyai vcd player. Tante Ningrum menyalakan TV lalu memasang film. Dan, astaga ternyata dia benar tidak memakai BH dan celana dalam.

    Saya bisa melihatnya jelas karena dia cukup lama berdiri menyamping, cahaya TV membuat gaun tidurnya menjadi selaput transparan. Bentuk payudara beserta putingnya beserta rambut di pangkal paha. Saya lebih ternganga lagi karena film itu XXX.

    Kembali Tante Ningrum duduk di samping saya, malahan lebih dekat lagi. Tangannya mengusapusap lengan saya dengan lembut.

    Filmnya bagus ya? Bisiknya pelan.

    Namun terdengar di telinga saya bagaikan rayuan. Saya tak mampu menjawab karena bibir bawah saya menahan ekstasi yang kuat. Entah apa yang harus saya lakukan kini. Mata saya tak lepas dari wanita yang merintih di film itu, yang sudah distel suaranya pelan.

    Tante Ningrum menggenggam pergelangan tangan saya. Dan, astaga dibawanya tangan saya ke payudaranya. Didiktenya tangan ini ke daerah yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Begitu pula tangan kiri saya.

    Kini masingmasing telapak tangan itu memegang rata masingmasing pasangannya, payudara. Pandangan saya masih ke arah TV. Saya tak berani menatap wajah Tante Ningrum. Tak pernah saya impikan hal ini terjadi. Sementara di TV desahan si gadis yang menghadapi dua batang penis makin membuat hot suasana.

    Wisnu, hadap sini dong, ujarnya manja.

    Saya hadapkan wajah saya. Saya lihat tatapan pengharapan di sana. Wajah Tante Ningrum cukup cantik, dengan kulit putih dan senyuman manis yang menghiasinya. Saya masih memegang payudara itu, hanya memegang dengan daster yang melapisinya.

    Ah, tak terasa daster itu. Hanya payudara besar ini fokus pikiran saya. Tangan saya masih canggung, sementara ada sesuatu yang mulai menggeliat di bawah sana.

    Tibatiba dia menghentikan saya, dengan cara yang sempurna. Tangannya merengkuh saya dalam pelukan, sementara bibirnya mencium lembut. Payudaranya menghimpit dada saya, membuat dada saya berdetak hingga saya merasa bisa mendengarnya.

    Ciumannya nikmat, berbeda sekali sekali dengan apa yang ada di TV. Seakan ingin mengaliri dengan hangat jiwanya. Kami berciuman lama sekali, tak terasa tangan saya ikut mendekapnya makin erat. Saya lepaskan dekapan saya untuk mulai mengontrol diri kembali. Berakhirlah sesi ciuman itu.

    Kenapa Wisnu? Kamu marah ya? tanyanya pelan.

    Tapi sialan, suarasuara di TV itu kembali mengacaukan saya. Melumpuhkan saya lagi dalam birahi.

    Maafin Tante ya? Tante Wajah itu mengeluarkan prana iba untuk dikasihi.

    Dia kembali mencium saya, cukup hangat. Namun tak sehangat tadi saya rasa. Saya pun tak mengharap ciuman kasih sayang, karena dari saya juga tinggal nafsu. Ciumanciuman itu pindah ke leher dan telinga.

    Ah, tak pernah saya bayangkan bahwa daerah ini lebih membuat saya bergidik. Saya pun menirunya. Kami saling menciumi leher, bahkan Tante Ningrum sempat mencium keras.

    Aduh, Tante

    Dia lalu tersenyum dan berdiri. Perlahan dia melepas daster itu, mulai dari tangannya. Satu demi satu tangan daster itu terlepas.

    Daster melorot, tertahan sebentar di bulatan payudaranya yang besar. Dia menarik ke bawah lagi daster itu. Terlihat payudara, tanpa BH. Putih, bulat, besar, dengan puting susu berwarna merah muda.

    Mulut saya menganga kagum seakan ingin memakannya. Saya menelan ludah.

    Diturunkannya lagi. Saya menikmati satu persatu sajian pemandangan itu. Perutnya putih dengan pinggang yang ramping. Pusarnya menjadi penghias di sana. Daster itu tertahan di pinggangnya.

    Oh, pantatnya menahan. Saya semakin berdebar, ingin mempercepat proses itu, saya ingin segera melihat kemaluannya. Diturunkan lagi, dan ah vagina itu muncul juga. Dihiasi rambut berbentuk segitiga yang tak begitu lebat. Bibir vaginanya merah segar, sedikit basah.

    Untuk pertama kalinya saya melihat wanita bugil. Dengan senyumnya, bangga membuat saya terkagumkagum.

    Sekarang, kamu juga buka ya? perintahnya manja.

    Saya membuka tshirt saya. Tante Ningrum membuka celana saya, Lepas jins saya, tapi Tante Ningrum tak segera membukanya. Dia jongkok lalu menjilati penis saya dari luar celana dalam.

    Tampak noda basah sperma yang makin ditambah oleh air ludah. Penis itu makin membesar dalam celana dalam, rasanya tak enak kerena tertahan. Segera saya buka dan hup keluarlah batang kemaluan diikuti dua bolanya. Tante Ningrum mengecupnya, si penis tampak membesar. Semakin tegaknya penis diikuti dengan jilatanjilatan lidah. Uhh, enak sekali.

    Kini gantian tangannya yang bekerja. Pertama dirabanya semua bagian penis, lalu mulai mengocoknya. Setelah kirakira telah utuh bentuknya, tegak dan besar, dimasukkannya ke dalam mulut. Tante Ningrum memandang ke atas, wajahnya berseriseri.

    Terus Tante

    Lidah Tante Ningrum menjilatjilat, kadang menggelitik penis saya. Lalu mulai memaju mundurkan mulutnya, seakan sebuah vagina menyetubuhi penis. Ini hebat sekali. Sekitar 15 menit permainan itu berlangsung, hingga

    Tante, saya mau keluar kata saya terengahengah.

    Tante Ningrum malah mempercepat kocokan mulutnya. Saya ikut memegang kepalanya. Dan keluarlah ia. Saya merasa ada 5 semprotan kencang. Tante Ningrum tidak melepasnya, ia menelannya.

    Bahkan terus mengocok hingga habis spermanya. Lega rasanya tapi lemas badan saya. Tante Ningrum berdiri, kemudian kami berciuman lagi.

    Sekarang gantian ya

    Kini saya menghadapi payudara siap saji. Pertama saya rabaraba dengan kedua tangan saya. Remasan itu saya buat berirama. Lalu saya mulai berkonsentrasi pada puting susu. Saya tariktarik hingga payudaranya terbawa dan saya lepaskan.

    Hmm, bagaimana rasanya ya? Saya mulai menjilatinya. Enak Jilatan saya pada satu payudara sementara tangan yang lain meremas satunya. Ketika saya hisaphisap putingnya, terasa makin mancung, mengeras, dan tebal puting itu. Saya lakukan pula pada payudara satunya.

    Oh, ternyata jika wanita terangsang, yang ereksi adalah puting susunya. Kirakira 5 menit saya melakukannya dengan nikmat.

    Kemudian jilatan saya turun, hingga vaginanya. Saya coba dengan jilatanjilatan. Saya sibakkan lagi rambut kemaluannya agar jilatan lebih sempurna.

    Ada seperti daging kecil yang menyembul. Yang saya tahu, itu adalah klitoris. Saya hisap seperti menghisap puting susu, eh Tante Ningrum merintih.

    Hmm, Wisnu, jangan dihisap. Geli. Tante nggak kuat

    Dan Tente Ningrum benarbenar lunglai. Tubuhnya rebah ke sofa. Dia terlentang dengan paha mengangkang memperlihatkan vagina terbuka dan payudara yang berputing tegak. Saya lanjutkan lagi kegiatan ini. Makin lama kemaluannya makin basah. Jilatan dan hisapan saya makin bersemangat, sementara disana Tante meremasremas payudaranya sendiri menahan geli.

    Tibatiba pahanya mendekap kepala saya dan, serr seperti ada aliran lendir dari vaginanya. Otot liang itu berkontraksi. Inikah orgasme? Hebat sekali, dan saya melihatnya dari dekat. Tak saya siasiakan lendir yang mengalir, saya hisap dan saya telan. Rasanya lebih enak dari sperma.

    Tubuh Tante Ningrum yang bergoyanggoyang akhirnya tenang kembali. Jepitan pahanya mulai melemah namun penis saya mulai ereksi lagi. Saya cium mesra vaginanya seperti saya mencium bibirnya. Tante Ningrum tersenyum. Bibirnya berkata Terima kasih namun tak mengeluarkan suara.

    Gambar di film itu merangsang kami. Wanita berpayudara besar terlentang diatas meja kantor. Diatasnya lakilaki dengan penis panjang dan besar menyetubuhi payudaranya. Tangan si wanita menekan payudaranya sendiri agar merapat, dan penis itu melewati celahnya. Saya pikir pasti asyik sekali.

    Saya menjilati dulu payudara Tante Ningrum, agar basah dan lengket. Tak lupa dengan hisapanhisapan di putingnya. Setelah merasa cukup, saya duduk di muka payudara itu. Tante Ningrum merapatkan celah payudaranya. Dia tersenyum senang.

    Saya mulai dengan pelan memasuki celah payudara, seakan itu adalah liang vagina. Uff, sensasinya luar biasa. Saya mulai memaju mundurkan penis dengan irama. Ujung penis saya terlihat saat saya maju. Kalau klimaks, pasti spermanya sampai ke wajah Tante.

    Tangan saya ikut memegang payudara untuk menguatkan hujaman penis. Kadang saya menariknarik puting susu. Saya mencium bibirnya, mengangkat paha di lehernya, kemudian menyerahkan lagi penis saya. Dihisap dan jilat lagi, seperti tak puas saja.

    Posisi saya duduk tak enak. Saya tak bisa duduk karena akan menekan lehernya, tangan sayapun tak bisa memaju mundurkan kepalanya. Oh, ada sandaran tangan. Empuk lagi. Apalagi kalau bukan payudara. Sambil saya meremasremasnya, penis seperti diremasremas juga.

    Tante Ningrum mengeluarkan kemaluan saya sebentar, mengajak posisi 69. Hm, saya pikir boleh juga. Maka saya berganti posisi lagi. Tubuh saya menghadap Tante Ningrum, tapi saling berlawanan. Penis saya di mulutnya, vaginanya di mulut saya.

    Sampai beberapa saat kami melakukan itu. Saya tak tahu apakah Tante mendapat orgasme lagi, tapi dia sempat diam mengulum penis saya, pahanya menekan rapat kepala saya, tapi tak ada cairan yang keluar.

    Wisnu, berhenti dulu deh serunya.

    Padahal saya sedang asyik dengan posisi ini. Tante Ningrum berdiri menuju ke dapur. Rupanya dia minum air dingin. Tante Ningrum datang membawa dua gelas air es dan menyodorkan dua tablet yang saya duga obat kuat. Kami meminumnya satusatu. Tante memperhatikan saya lalu melihat film itu.

    Kita bercumbu beneran, yuk, ajaknya.

    Di bathtub yuk.

    Dia memegang kemaluan saya seperti memegang tangan saya, untuk mengajak dengan menggandeng penis itu. Kami ke kamar mandinya. Bathtubnya cukup besar, Kami mulai lagi.

    Di bawah shower itu berpelukan sambil meraba dan menyabuni. Nikmat sekali menyabuni payudaranya, senikmat disabuni penis saya. Tak ada yang terlewatkan, termasuk vagina dan anus.

    Ketika air mulai penuh, kami berendam. Airnya tak diberi busa. Nyaman sekali. Lalu kami mulai saling merangsang, meninggikan tensi kembali. Tante Ningrum mengocok penis saya dalam air, sementara saya merabaraba vaginanya.

    Tak berapa lama dia duduk di pinggiran bathtub. Kelihatannya dia ingin vaginanya dijilat. Saya merangkak menjilatinya. Cairannya mulai keluar lagi.

    Pakai tangan juga dong, pintanya lanjut.

    Saya menuruti saja. Saya kocok dengan telunjuk kanan saya. Saya coba telunjuk dan jari tengah, semakin asyik. Tangan kiri saya mengusap klitorisnya. Tante memejamkan matanya menahan nikmat. Sebelum berlanjut lebih jauh, Tante menghentikan.

    Dia membalik badannya menjadi menungging dan membuka pantatnya. Ternyata dari tadi saya belum mengeksplorasi daerah anus. Saya pun mencobanya. Saya jilat anusnya, reaksi Tante mendukung. Saya jilatjilat lagi, dari anus hingga vagina. Lalu saya coba masukkan dua jari saya lagi ke vaginanya dan mengocoknya.

    Lidah saya menjilatjilat lagi. Daerah pantat yang menggembung berdaging kenyal seperti payudara. Saya pun suka. Tante Ningrum menunjukkan reaksi seperti akan orgasme lagi. Desahannya mulai keras.

    Wisnu, Tante mau keluar lagi nih. Cepat! Pakai kontolmu. Ayo masukin kontolmu. Cumbu Tante, Wisnu jeritnya tertahan putusputus.

    Astaga, dirty talk sekali. Membuat saya makin terangsang. Saya siapkan penis saya, walau agak bingung karena tak ada pengalaman. Tante Ningrum mengocok vaginanya sendiri sambil menunggu saya memasukkan penis. Penis sudah saya arahkan ke vagina.

    Tante, nggak bisa masuk nih tanya saya bingung.

    Tekan saja yang kuat. Tapi pelanpelan

    Saya ikuti sarannya, tetap saja susah. Dasar pemula. Jadinya penis saya hanya merangsang mulut vagina saja, mengggosok klitoris, tapi itu malah membuat Tante makin terangsang.

    Ayo masukkan, Tante sudah hampir keluar

    Dengan tenaga penuh saya coba lagi. Dan, berhasil. Kepala penis saya bisa masuk walau sempit sekali. Tante Ningrum bergoyang untuk merasakan gesekan karena klimaksnya semakin dekat.

    Ketika saya coba masukkan lebih dalam lanjut pantat Tante bergoyang hebat. Otot vaginanya seperti meremasremas. Penis saya yang walau baru kepalanya saja menikmati remasan vagina ini. Dan Tantevpun orgasme. Setelah itu dia jatuh dan berbaring dalam bathtub. Saya sudah melepaskan penis saya.

    Tante, maafin saya ya kata saya agak menyesal.

    Saya belum memasukkan seluruh penis saya dalam vaginanya saat dia orgasme.

    Nggak apaapa. Kepala kontolnya sudah nikmat, kok. Ayo kita coba lagi. Sekarang kontol kamu mau dikulum nggak? Tak usah bertanya. Ganti saya yang duduk di tepi bathtub.

    Tante merangkak dan mengulum penis saya. Ah, pose seperti ini membuat saya nyaman, seakan saya yang punya kuasa. Di ujung tubuh yang merangkak itu ada pantat.

    Wah, empuknya seperti payudara. Sayapun menjamah dan meremasremasnya. Kadang saya membandingkan dengan satu tangan tetap meremas pantat, tangan yang lain meremas payudara. Kenikmatan ganda. Kelihatannya Tante juga menikmati sekali.

    Ombak berdebur kecil di bathtub itu. Saya rasakan penis saya mulai megeluarkan tanda akan klimaks. Tumben cukup lama sekali saya bertahan. Mungkin karena obat yang diberikan Tante.

    Saya hentikan gerakan Tante, saya turunkan kepala saya ke wajahnya yang masih mengulum penis saya. Tante berdiri, saya mengikutinya. Tante membuka vaginanya, saya mengarahkan penis saya. Saya gosokgosokkan ke vaginanya.

    Saya temukan klitosinya. Seperti puting susu, saya masukkan klitoris itu ke dalam lubang penis saya. Rangsangannya kuat, sampaisampai Tante mau jatuh lagi seperti ketika klitorisnya saya hisap kuatkuat.

    Ok, sekarang saya mulai memasukkan penis saya. Tante Ningrum menggenggam penis saya, mengarahkan agar bisa masuk. Saya seperti orang bodoh yang harus diajari untuk melakukan gerakan yang saya pikir semua lakilaki juga bisa. Ternyata tidak mudah. Dengan susah payah akhirnya kepala penis saya masuk.

    Seperti tadi, saya coba goyang maju mundur untuk membuatnya siap melanjutkan misinya. Suasana begitu sepi, mungkin sudah malam. Tapi hujan masih menetes satusatu. Sunyi. Saat itu, tibatiba ada ketukan di pintu rumah. Toktoktok Dan kami diam seperti hendak dipotret saja.

    Ningrum Ningrum, ini aku. Bukain pintu dong teriak seorang lakilaki.

    Kami bagai tersambar geledek, mematung dalam badai. Hujan tadi berlanjut menjadi badai akibat suara itu.

    Mas Agus bisik Tante Ningrum pelan. Penis saya langsung lemas, keluar begitu saja dari vagina yang telah susah payah berusaha dijebolnya.

    Apa yang harus kita lakukan?

    Aku akan berpurapura

    Kalau saya?

    Sembunyi saja.

    Dimana? Katakata kami meluncur cepat nyaris tak bersuara. Kami berusaha berfikir. Agak sulit, karena sedari tadi hanya menggunakan nafsu.

    Ningrum, kamu tidur ya? Bukain dong, suara Om Agus seakan detikdetik bom waktu yang siap meledak. Wajah Tante Ningrum sedikit cerah.

    Aku ada akal

    Gimana? tanya saya tak sabar.

    Kamu di sini saja dulu. Jangan keluar sebelum kupanggil.

    Tante Ningrum merendam lagi dirinya dalam bathtub, kemudian keluar. Saya menutup pintu kamar mandi, tidak terlalu rapat agar bisa melihat keadaan. Saya lihat Tante Ningrum membawa pakaian saya dan menengelamkannya dalam tumpukan jemurannya.

    Mengelap lagi sofa dengan dasternya, melemparkan daster itu ke tumpukan jemuran. Kemudian membuka pintu. Apa yang dilakukannya?

    Dia sudah gila? Saya bisa mati jika suaminya tahu kami telah berbuat. Belum sih, tapi hampir menyetubuhi istrinya. Lalu? Adakah mantra untuk menghilang? Saya takut menghadapi kenyataan, saat ini, di tempat ini, dalam keadaan ini, dengan apa yang telah saya lakukan.

  • Tukang Sampah: “Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik” Part 3 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018

    Tukang Sampah: “Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik” Part 3 – Cerita Sex Dewasa Terbaru 2018


    1831 views

    Perawanku – “Clikk..rrrttt” telur puyuh pink itu bergetar seperti getaran hape…kucoba memutar lagi sampai maksimal ku ingin tahu semaksimal apa getaran alat ini “bbrrrrzztttttzztttttttttt….” suaranya terdengar mendengung mengisi ruangan ini
    Wah getarannya hebat juga, saking hebatnya sampai seperti terlempar-lempar di udara karena kencang getarannya, aku tersenyum menyeringai. “Fanny…” kupanggil fanny pelan, dia menengok pelan ke arah benda yang sedang kuangkat ini. Dia tidak merespon apa-apa, dia masih sangat polos sehingga tidak tahu benda apa yang sedang kupegang ini. Malahan dia terlihat bingung apa yang sedang kulakukan, wajahnya masih terlihat sangat cantik walaupun matanya sudah sembab karena daritadi menangis.

    Kupegang ujung vibrator berbentuk seperti lipstick ini, ku tunjukan ke kamera yang sedari tadi merekam aktivitas bejatku.

    “Bapak Ibu, makasih ya mainannya…bentar lagi mainan bapak ibu ini bakal bantuin ane jebol memek anak gadis kalian lowh, ouwh ya maaf ya bapak ibu kalau nanti ranjangnya jadi kotor sama peju dan darah hehehee” aku berkata-kata ke kamera seperti menitipkan pesan untuk orang tua fanny, mungkin jika kelak orang tuanya mendapatkan video ini mereka bisa mati berdiri karenanya hahaha.

    Tidak ingin membuang waktu lagi, langsung kuposisikan benda itu di celah sempit di tengah selangkannya, kusetel pelan terlebih dahulu…

    “rrtt..aaahhhh..rrttt…hhmmm….rrrrrtttttt…rrttt..ohhh…rrrttt” Fanny mengerang setiap kali kutekan vibrator ini ke arah klitorisnya…

    “Paakk a..paa eeeh…ohhh ahh…ahh..Apaah inihh??” Fanny bertanya benda apa yang sedang kutempelkan di memeknya ini, mukanya memerah menahan birahi karena getaran alat ini memicu syaraf-syaraf di klitorisnya. Makin lama makin kuputer kenop alat ini mendekati kecepatan maksimal, dan setiap kali kuputar juga fanny langsung ikut mendesah bertambah kencang seperti berlomba dengan suara dan getaran vibrator ini. Sungguh gadis ini makin kuracuni dengan kenikmatan cabul hahaha..

    “ohhhh…ohhh.ohhh….aaaaahhhhh…..”Fanny mendesah erotis dan berteriak kencang, matanya membelalak, nafasnya tak beraturan, kakinya terangkat sambil telapak kakinya menekuk kencang…Dia sudah orgasme untuk yang kedua kalinya, sungguh diluar dugaan begitu mudahnya dia orgasme karena alat ini. kumatikan vibrator dan kulepaskan ikatan tangannya dari tiang ranjang tempat tidurnya, badannya seperti tidak bertulang, kuangkat dan kuposisikan duduk mengangkangkan kakinya ke arah ku. Kupeluk lembut sambil kubelai punggung dan rambutnya yang berpeluh. Ku taruh guling dan bantal di belakang punggungnya agar dia dapat duduk, tangannya yang masih terikat ku kalungkan di leherku. Dengan begini Fanny terduduk berhadap-hadapan denganku dan dia dapat melihat dengan jelas batang berurat tegak mengacung. Kurasakan nafasnya makin memburu ketika melihat kontol hitam panjang yang ada di depannya. Dia mengangkat kepalanya, tidak mau melihat kengerian yang menunggu di selangkanganku, begitu dia menoleh keatas mata kami bertemu, baru saja ingin ku kagumi cantiknya gadis dara ini, dia langsung menolehkan kepalanya kesamping. mungkin dia tidak tahan melihat muka jelek abang tukang sampah hahahaha…tapi posisinya sudah terkunci, tangan terikat, cup bh’nya sudah tergulung kebawah mempertontonkan payudara yang kecil tapi padat, dan yang paling penting dia duduk mengangkang dan kakinya tertahan oleh badanku sehingga dia tidak mungkin kabur atau mengelak lagi

    Kusentuh celah kewanitaannya dengan jari telunjuk tangan kiriku, kurasakan celah kewanitannya sudah basah karena orgasmenya tadi. Kuangkat jariku kulihat cairan kewanitaannya agak berwarna pink, karena bercampur dengan darah haidnya. Fanny ternyata juga melihat jari tanganku, “lihat nih non…ini namanya cairan nikmat hahaha, kalau udah nikmat baru keluar dari memek cewek” “Biasa warnanya putih kalau ga bening, tapi karena kamu lagi mens jadinya warnanya pink gini, kalau udah keluar cairan ini berarti memek kamu, udah siap nih dimasukin ini” kutunjuk kontolku…Fanny tidak merespon apa-apa, pasrah akan keadannya.

    “Tahan ya cantik hehehe…” kupegang kontolku dan kuangkat sedikit badan fanny agar bisa kuposisikan kontol ini ke celah kewanitaannya.

    “Ahh..” Fanny mendesah kecil ketika kelamin kami bersentuhan kembali, sepertinya dia sudah melupakan perih dan sakitnya usaha memperawani dia sebelumnya. Rencanaku berhasil dengan membuatnya orgasme berkali-kali dahulu dengan vibrator itu, dia terlihat antara pasrah tidak bisa melawan dan juga penasaran ingin kembali merasakan kenikmatan cabul seperti tadi.

    “Tadi rasanya enak ga cantik?” tanyaku berusaha membuat dia lebih relax
    “ehh…” Jawaban dengan suara kecil tetapi dengan angukan kepalanya sambil menahan malu, hehehe gadis dara polos mengakui bahwa orgasme itu nikmat hahaha. Tanganku masih sibuk dengan kontolku, memainkan kontol ini di depan celah kewanitaan fanny.
    “Temen kamu ada yang udah pernah ngentot lom?” tanyaku… “belumm pak…” dia menjawab dengan suara yang merdu sambil menatapku.
    “masa sih, kamu sekolah atau kuliah sekarang” tanyaku lagi…. “Aku kuliah baru masuk semester dua pak…ahhnn” jawabnya diiringi desahan ketika aku menggesek kontolku tepat mengenai klitorisnya, aku berusaha meratakan cairannya di kepala kontol ini sekaligus juga agar dia tetap terangsang.
    “Kalau udah kuliah pasti ada dong yang udah pernah ngentot, masa ga ada sih?”…”ahh…ahhnn…ehh..adaa sih pak tapi bukan teman seangkatan..ahh…gee..lii” fanny mendesah kegelian sambil menjawab pertanyaanku

    “terus kata temen kamu itu, enak ga ngentot?”

    “kata dia sih enak bingits pak…” jawabnya mencontohkan perkataan temannya.

    “Makanya kamu santai aja, ini nanti sakitnya bentar aja nanti akan enak bingits kayak teman kamu bilang” aku berusaha meyakinkan korbanku ini

    “tapi dia sama pacarnya, aku ga mau sama bapak…lagian aku takut sakitt..takutt hamil juga huhuhu…” jawab fanny seiring air mata mulai menetes lagi dari matanya.

    “loh memangnya kenapa sama bapak? bapak lebih berpengalaman sekali ngentotin cewek perawan kayak kamu, pasti enak deh nanti bapak jamin…tenang nanti bapak keluarin spermanya di luar kok cantik” aku berusaha terus meyakinkannya.

    “Bapak jelek,tua keriput,bau…ini kan PERKOSAAA..AAAAAAANN Ahhhhhh….. SAAKIIITTTTT” kudorong paksa kontol berurat ini membelah celah kewanitaannya bahkan saat dia belum selesai berbicara, kali ini kepala kontol telah ini berhasil masuk beberapa centi tetapi tertahan sesuatu dan aku membutuhkan dorongan sekali lagi untuk dapat masuk lebih dalam lagi.

    Tetapi sebelum itu badan Fanny sudah menegang keras, otot-ototnya mengejang menahan rasa sakit seperti berusaha menolak keberadaan benda asing di lubang kewanitaannya…

    “AAAAHH..AHHH…Ahh.. saakiitt”

    Fanny mengerang menahan sakit sambil menangis. Kudiamkan sejenak kepala kontolku masuk beberapa centi dari mulut kewanitaannya, kalau kumajukan lebih lanjut habis sudah selaput segel keperawanan tanda kegadisan dan kesucian fanny, tapi masih sulit rasanya untuk kupaksakan memasuki liang kenikmatannya lebih lanjut, seluruh ototnya menegang bahkan otot kewanitaanya pun begitu,ototnya kewanitaannya mengencang keras kurasakan seakan-akan berupaya mengusir batang kontol ini keluar dari memeknya.

    “Berhenti..plss…Sakitt sekali pak…”
    “Aku ga mau lagi…sakiittt…tolong lepasin aku pak…sakiit bangeet..”Fanny mengaduh kesakitan,

    Di tengah tangisan dan erangannya dia pelan-pelan berusaha mengangkat badannya menjauhi kontolku, pelan-pelan ia beringsut menggeser pantatnya kebelakang untuk mengeluarkan kontolku. Berharap aku tak menyadari apa yang sedang ia lakukan.

    Tapi aku lebih sigap, kupegang erat pinggulnya,kutahan agar dia tidak bisa menarik badannya lebih jauh.

    “Cantik kamu bukan perawan lagi, kamu akan kuperawani….” ku menatap matanya dalam-dalam sambil mengatakan kata-kata yang menyayat keberanian hatinya.

    Kupegang kepalanya dan kuarahkan kebawah agar ia bukan hanya dapat merasakan sakitnya diperawani paksa, tetapi juga dapat terus mengingat dalam mimpi buruknya gambaran prosesi hancurnya kesuciannya ini, dengan jelas dia dapat melihat batang pelir berurat hitam yang ujungnya sudah tertanam sedikit di dalam kewanitaannya.

    Dengan langkah pasti kutambah kencangkan gengamanku di kiri kanan pinggulnya dan sejurus kemudian kutarik pinggulnya mendekati diriku, sehingga secara otomatis memaksa memeknya harus menelan keseluruhan batang kontolku ini.

    Blesss creet…. “AKKH….”hanya sebuah erangan yang terdengar setelah itu Fanny diam, Fanny terbelalak antara percaya dan tidak percaya,

    Dia melihat dengan matanya sendiri prosesi yang seharusnya sakral itu, dimana batang pelir seorang pria yang berurat itu masuk ke dalam lubang vagina seorang wanita dan kemudian menembus selaput kesucian diri wanita. Ini terjadi hal yang sama, tetapi ini sama sekali jauh dari kata sakral, ini adalah P-E-M-E-R-K-O-S-A-A-N, tidak ada seorang wanita di dunia yang berharap dirinya diperawani seperti ini, apalagi ketika dia sedang kedatangan tamu bulanan.

    Setelah dengan kasar menembus selaput itu batang keras berurat ini terus menerebos celah sempit mendorong setiap otot-otot dan daging di sekelilingnya untuk membuka memberikan jalan bagi batang itu terus menuju rahim sang pemilik. Yang dapat kurasakan adalah KENIKMATAN….

    Kenikmatan yang tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata terasa hangat sekali batang pelir ini diselimuti oleh daging kewanitaan fanny, seperti gerak lambat kurasakan batang ini membelah daging di dalam kewanitaannya setiap bagian bergerinjal kurasakan menstimulasi syaraf-syaraf di kontol ini seraya terus bergerak maju mendobrak terus lebih jauh dan sungguh sangat sempit sekali vagina perawan untung agak sedikit basah kurasakan di dalam vaginanya entah karena darah mens atau cairan kewanitaannya. Akhirnya berhenti di satu titik setelah sampai mentok batang pelir ini tidak dapat maju lagi, mungkin memang sudah mentok sampai di rahimnya.

    Kudiamkan kontol ini tetap di dalam, tidak mau buru-buru ku entoti gadis ini dengan kasar. Ingin kunikmati dan kuhafal benar-benar sensasi yang ditawarkan gadis belia ini kedutan-kedutan kecil menyambut kontolku yang kubiarkan tertancap dalam dalam di lubang memeknya ini.

    Kenikmatan yang kurasakan berbanding terbalik dengan yang fanny rasakan, matanya masih terpaku melihat ke bawah ke poin tubuh manisnya dipaksa bersatu dengan tubuh bapak tukang sampah kompleks. Di kepalanya mengharapkan ini semua hanya mimpi, semoga dia segera terbangun dari mimpi buruk ini. Tetapi seketika itu juga, saraf-saraf di kewanitaannya mengirim sinyal ke otaknya memberikan tanda bahwa ini semua adalah realita, sinyal tanda kesakitan yang dirasakannya karena lubang sempit nan belia di bawah sana sedang dipaksa dan di dobrak membuka lebar-lebar untuk kedatangan benda asing yang tidak diundang. Rasa sakit yang menyayat tiap milimeter daging kewanitaannya yang masih berumur 18 tahun yang diperawani, bukan oleh kekasih hatinya tetapi oleh bandit tua tak berperikemanusiaan, bukan dengan kasih sayang tetapi dengan paksaan dan tanpa belas kasihan sama sekali.

    Keheningan ruangan itu pecah fanny menjerit histeris “Sakkiittt…Saaaakiittttt…..AAAKHHHHHHH”

    “KELUARRRINN..TOLOONNGG TOLOOONGGG..” tiba-tiba fanny berteriak panik karena sakit yang menyayat di lubang kewanitaanya.

    langsung kutarik kepalanya dan kukulum bibirnya, kucium dia agar tidak berteriak lagi…pertama dia menolak walaupun bibirnya sudah menempel di bibirku, dia masih berusaha mengerakkan kepalanya kekiri dan kekanan, tetapi apa daya kutahan kepalanya dengan tanganku, akhirnya dia pun pasrah dicumbu bibirnya oleh seorang abang tukang sampah, kumasukan lidahku dan kumainkan di mulutnya dengan rakus juga ku hisap ludah yang membasahi mulutnya, fanny sepertinya tidak pernah berciuman sebelumnya, dia sama sekali pasif membiarkan lidahku menjajah ke dalam rongga mulutnya, matanya hanya terpejam erat tidak mau melihat muka tukang sampah yang selain menjarah kesucian kewanitaannya juga saat ini telah menjarah juga kesucian sebuah ciuman dari dirinya. Kuciumi dia beberapa menit lamanya, sampai dia sudah lebih tenang dan pasrah.

    Melihat dia pasrah, kontolku yang dari tadi kubiarkan mentok di dalam memeknya mulai perlahan kutarik keluar. ketika kutarik keluar, fanny berteriak sdikit di walaupun sedang kuciumi dia dengan rakus. Fanny kembali merasakan sakitnya ketika benda berurat ini bergerak mundur di dalam kemaluannya. Baru kutarik sampai setengah aku terkejut kurasakan ada gaya tarikan yang menarik kontolku kembali ke dalam memeknya seraya tidak ingin membiarkan kontol ini pergi, semakin kutarik kontol ini semakin tarikannya terasa dan memijat kepala kontol ini dengan keras, wah benar dugaanku memek fanny bisa empot ayam hahaha…sudah lama tidak kurasakan memek yang bisa seperti ini. Memang ini adalah kemampuan memeknya atau karena dia sedang mens jadi vagina dan rahimnya membengkak, sehingga menjadikan vaginanya terasa seperti menghisap-hisap dan meremas-remas kemaluan ini secara luar biasa, karena dulu pernah kutemukan beberapa wanita yang bisa empot ayam tapi hanya ketika dia sedang mens. NAnti saja kucari tahu, ketika ku entot fanny ketika sedang tidak mens, memek ini sudah membuatku ketagihan padahal baru sebentar tidak mungkin hanya satu kali aku entoti dia.

    Kulanjutkan gerakanku Kutarik setengah lalu kumajukan kembali perlahan sampai mentok kembali di dalam lubang memeknya, perlahan-lahan aku memulai membangun momentum memaju mundurkan kontol ini. tetapi tidak dapat rasanya kutarik semua dan kumaju mundurkan dengan cepat, setiap otot-otot vaginanya seraya memerintah setiap bagian bergerinjal di dalamnya vaginanya untuk lebih kencang menyelimuti kontol ini ketika kutarik keluar, aku takut tidak dapat bertahan lama menghadapi memek ini tetapi aku sangat bahagia, sensasi yang diberikannya sangat intens. Apalagi ketika aku melihat ada cairan berwarna merah menyelimuti kontol ini, di dekat pangkal kulihat darahnya lebih berwarna cerah aku berasumsi bahwa itu berasal dari darah selaput perawannya yang telah koyak dan menjadi tanda bahwa ia buka perawan lagi, lalu kulihat di bagian atas dekat dengan ujung kontolku terdapat lelehan darah juga tetapi warna darahnya agak lebih gelap dan ketika kupegang agak seperti berpasir itu pastilah darah menstruasinya, tekstursnya terasa agak berpasir karena darah mens bercampur dengan sel telur dari rahimnya.

    “Dahsyaaatt…hahaha” aku tertawa kencang menikmati empotan memek gadis 18 tahun berketurunan cina ini, ajaib benar kemaluan gadis ini, berhasil membuat aku setan penasaran ini agak menahan diri untuk mengentoti dirinya dengan liar karena takut muncrat sebelum waktunya.

    “ehhnnn…akhh..sakitt…berhentti” erang fanny pelan tetapi juga ada desahan di sela-sela nafasnya yang masih merasa kesakitan. Kudiamkan saja sambil terus mendorong pingulku maju dan mundur secara perlahan.

    Sepuluh menit aku mengenjot dirinya yang cantik ini dengan tempo lambat, sambil sesekali kucumbu payudaranya yang membulat sempurna dan terkadang kupeluk erat tubuhnya sambil merasakan lembutnya kulit belianya menempel dan bergesekan di tubuh tua renta ini.

    “ehhnnn..ohh…ahhh..ahhh….ahhh” “mmm…ehhnn” “mmmhhh…” lama kelamaan fanny sepertinya juga mulai terbiasa dengan kehadiran kontol di memeknya, dia mulai melemaskan badannya tidak seperti tadi ketika pertama kali kuperawani.

    masih kugenjot dia dengan perlahan, agar ia dapat lebih terbiasa dan aku juga dapat lebih terbiasa juga dengan sensasi ekstrim dari memeknya yang membengkak dan terus mengempot ayam kontol ini.

    kunaikan tempo genjotanku ketika kurasa dia sudah siap, berharap ia sudah mulai dapat menikmati permainan nafsu yang terlarang ini.

    “ah..ah…ahh…mmmh…ahh…ahh…ehh…ehh..ahh” desahnya, di tengah nafasnya semakin tercampur desahan erotis…tangis dan kesakitan mulai berganti dan lenyap tenggelam dalam nafsu setan. Aku berusaha agar ia dapat merasakan orgasme ketika dientot seperti ini, agar ia nanti bisa ketagihan atau bahkan menjadi seorang maniak sex.

    “zlebb..plook…zleebb…ceplook…bleebb..plook..plook” suara cabul yang berbeda terdengar ketika kugenjot fanny dengan tempo yang lebih tinggi. Suara percabulan yang dihasilkan ketika aku menancapkan kembali dengan keras kontol ini hingga mentok sehingga menyebabkan paha dan selangkangan kami ini saling bertabrakan dengan erotis mngawal kelamin kami bertemu dengan nikmat.

    “ahh…ahh…ehh…ehh..ahh..engh..enghh..engghh” fanny makin mendesah kencang, kupeluk erat dirinya sambil kuangkat pantatnya agar kontol ini dapat lebih leluasa lagi bergerak lurus maju dan mundur menodai lubang kenikmatan fanny. Tidak lupa juga payudara mungilnya itu kuremas-remas, dan putingnya ku pilin-pilin agar dia lebih mudah lagi mencapai orgasme.

    Peluh menetes dari lehernya dan bergulir berbelok di tengah-tengah payudaranya, lalu menetes seprai orang tuanya ini. Ruangan ini ber ac tetapi tidak kuasa meredam panasnya persetubuhan makhluk berbeda kasta bahkan dunia ini.

    “engh..engh..engghh..engghhh…ahh…ah..ah..ahh” setiap kali aku bergerak fanny mulai ikut bergerak mengimbangi gerakan kontol ini, ketika aku bergerak maju maka ia pun bergerak maju dan makin mengangkangkan kakinya menerima terjangan kontolku. Entah dia masih sadar atau tidak bahwa ini adalah pemerkosaan, atau dia masih sadar ini adalah perkosaan tetapi tidak kuasa melawan dan merubah nasib lagi sehingga yang dapat ia lakukan adalah menikmati persetubuhan paksa ini.

    Kurasakan Fanny makin terengah-engah dan bergerak makin cepat, padahal aku sendiri belum bergerak dengan tempo seperti itu. Sepertinya dia sebentar lagi akan orgasme. Aku berhenti memajukan mundurkan kontolku, tetapi fanny sendiri yang secara tidak sadar karena tenggelam dalam kenikmatan memaju mundurkan pinggul dan pantatnya secara liar. Aku sungguh tidak tahan lagi dengan kenikmatan ini, Fanny bergerak sendiri jadi aku tidak dapat mengontrol lagi ritme yang pas agar aku dapat bertahan tidak memuntahkan sperma ini.

    ditengah gerakan pinggul dan desahannya yang makin liar, tiba-tiba fanny mengerang tertahan “ahhk..ahk..ahk..akkhh…akh.akkh.akkh..AHHHHKKKK…ENngghHHH”

    mendorong mentok pantatnya sehingga kontol ini tertancap maksimal,lalu ia mengejan dan mengeraskan seluruh ototnya…bahkan otot kewanitaannyapun seakan ingin menghancurkan kontolku yang tertancap maksimal ini, semua otot-otot dan gerinjal di kewanitaannya membetot kencang kontol ini sampai agak sakit tetapi masih nikmat. Kepalanya mendongak dan mulutnya menganga tidak sanggup mendesah mengeluarkan suara…Fanny orgasme yang ketiga kalinya, dan kali ini lebih spesial karena kontolku yang membuat dia orgasme. beberapa menit fanny tenggelam dalam gelombang orgasmenya, nafasnya memburu seperti sedang berlari berkilometer jauhnya. aku sendiri masih memainkan payudaranya sambil terpersona melihat malaikat secantik ini sedang tenggelam dalam gairah iblis, dengan peluh yang menetes ia makin bertambah cantik. Memek luar biasa dan kecantikan yang belia luar biasa sungguh sangat beruntung aku dapat merasuki dan akhirnya merasakan gadis seperti ini, apalagi kenyataanya dia juga sedang mens.

    kulihat ada darah mengalir dari lubang kewanitannya ke bawah ke lubang duburnya dan terus kebawah membasahi ranjang ini dan mewarnai sprei putih bersih ini dengan warna merah gelap, sedangkan di klitorisnya kulihat juga ada darah tetapi lebih terang warnanya seperti yang kuterangkan sebelumnya ini pastilah darah perawannya. sedangkan yang membasahi dan keluar membasahi ranjang pastilah darah menstruasinya. inilah kesukaanku dan inilah alasan aku bisa bangkit lagi, Darah dari kemaluan wanita memang sumber kekuatan.

    Kudiamkan dia sejenak, dengan kontolku masih tertanam erat di dalam lubang memeknya. Ketika kurasakan jepitan memeknya mereda kutanya ke fanny

    “Bagaimana enak kan bener??Lagi yaa..?” tanyaku… “Bapak masih belum selesai nikmatin kamu lowh cantik, Kontol bapak masih belum puas nih..”

    Tukang Sampah: “Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik” Part 3
    mulustrasi
    “Capheek Pakk..Dahh ya…”
    “Aku Gakhh maau laggihh..” “Sakiit sekali paak…”

    tidak peduli langsung kumaju mundurkan kontol ini “akhh..akhhh..akkhh..daahh capphee..ahh..ahh”

    Acuh dengan permintaan korbanku ini aku kulum puting payudaranya agar ia dapat lebih mudah bergairah kembali, payudaranya mengeras padat indah walaupun badannya bergerak tersodok-sodok oleh gerakan kontolku di memeknya, payudara gadis ini masih tetap mengacung indah dengan puting merah mudanya menghiasi puncak keindahan di dadanya itu. Urat halus di dadanya dapat kulihat jelas menghiasi gundukan indah ini, seperti sungai di pegunungan.

    luar biasanya gadis ini, sebentar saja baru kumulai entoti kembali setelah orgasme sekarang memeknya langsung kembali basah dan menghisap-hisap kembali kontol ini…hatinya dan mentalnya sudah capek, tapi badannya masih haus belaian abang dan terutama tusukan kontol lelaki rupanya.

    kurebahkan badanku, sehingga otomatis fanny berada di atas dan kontolku tegak lurus keluar masuk dari kemaluannya. dari posisi ini, darah mensnya semakin terlihat karena mengalir tertarik gaya gravitasi dan gerakan kontolku, darah mensnya membasahi kemaluannya dan kemaluanku. Sampai beberapa helai jembutku berwarna merah karenanya, tetapi tidak dengan fanny karena bulu kemaluannya masih jarang dan hanya ada di bagian atas kemaluannya.

    Batang tegak berurat ini terlihat gagah berwarna kemerahan karena darah mens fanny bergerak keluar masuk diantara celah bibir vaginanya yang sempit ini, setiap kali kontol ini kutarik keluar bibir itu sedikit tertarik keluar karenanya, dan ketika kusodok masuk kembali bibir vaginanya agak tertarik masuk kedalam. Sungguh pemandangan yang luar biasa, dari bawah juga kulihat payudaranya yang walaupun tidak terlalu besar tetapi mancung dengan puting yang menegang tegak menghiasi pemandangan. Lalu kecantikannya Fanny yang luar biasa, berpeluh tetapi masih sangat cantik seperti seorang bidadari

    Lalu rasa dan sensasi jepitan memeknya sungguh luar biasa, ditambah dengan jadwal siklus kewanitaanya yang membuat lubang memeknya membengkak semakin terasa seret menjepit bgitu juga dengan pelicin yang tidak lazim yaitu darah mens wanita yang karena tekstur darah mens yang memang agak berpasir membuat sensasi berbeda setiap penis ini keluar masuk membelah daging kewanitaannya.

    “ahhh..ahhh.ehhn..ehnn..ehhnn” desah fanny mewarnai persetubuhan paksa tapi nikmat ini.

    “enak ya cantik ngentot itu?” tanyaku menggoda, sambil kulihat fanny langsung mengigit bibir bawahnya tersadar akan desahannya yang erotis berusaha menahan desahan itu keluar ari mulutnya yang mungil…

    “jangan ditahan-tahan dong cantik, suara kami sexy banget lowh…” Ku arahkan jariku ke klitorisnya dan ku stimulasi clitorisnya itu, langsung saja ia bereaksi
    “ahhnnn…ahnnn…ahhnnn” desah fanny tak bisa tertahankan lagi sudah payudaranya aku servis, memeknya sedang kurojok-rojok dengan kontolku, klitorisnya kini ku permainkan juga, tidak mungkin dia tahan apalagi dia masih sangat tidak berpengalaman dalam hubungan badan…sangat mudah mempermainkan nafsu dan menghilangkan akal sehatnya.

    Capek aku menggerakkan pantatku naik turun untuk mengenjoti gadis cantik ini, aku pun memposisikan kakinya dari berlutut menjadi berjongkok di atas badanku…Lalu aku pun sengaja berhenti bergerak, ingin melihat bagaimana reaksinya. Kali ini fanny tersadar dan memandang mataku malu-malu seakan bertanya dalam-dalam kenapa aku berhenti memompa badannya…

    Kujawab kegelisahannya itu “Cantik gantian ya, abang capek nih…kamu yang gerakin ya, nih kamu kayak orang jongkok bangun aja”. Pertama dia terlihat ragu-ragu untuk bergerak, malu karena kalau dia bergerak berarti ini sudah bukan perkosaan yang hanya dinikmati oleh sepihak saja melainkan sudah menjadi persetubuhan yang dinikmati oleh kedua belah pihak. Adat ketimuran dan kepolosannya mendorong dia agar tidak bergerak dan menuruti hawa nafsunya, dia dilema antara menuruti nafsu atau mempertahankan harga dirinya yang sudah hancur itu. Tetapi seluruh insting naluri kewanitaanya sudah mendobrak segala batasan itu.

    “ehhnn…” Desahan fanny keluar, ketika dia mendorong kakinya untuk mengangkat badannya menjauhi kontolku yang tadi tertancap dalam di dalam lubang kewanitaannya.

    “akhh…zlebb…plook”

    Fanny menurunkan pantatnya kembali menjemput setengah kontolku yang tadi sudah keluar dan kembali masuk kedalam lubang kenikmatannya. “Hahaha sudah tidak tahan lagi rupanya, memang gadis sepolos apapun kalau sudah menikmati ngentot sampai orgasme pasti ketagihan”

    “ehnn…plook..ehhnn..plook..akhh” berulang kali naik turun kontol ini keluar masuk memeknya, dia sudah makin ahli menggerakkan kakinya terkadang ia sengaja sedikit ia tekuk badannya ketika turun kebawah agar kontol ku dapat mengenai G-spotnya, mungkin ia tidak tahu apa itu tetapi secara naluri tubuhnya tau dimana tempat-tempat yang nikmat untuk kontol ini tusuk dan ransang. Tidak terasa sudah hampir 15 menit Fanny ngentot dengan gaya woman on top, dan sudah dua kali fanny mengejang hebat dan berorgasme dengan penisku masih di dalam memeknya. Persis seperti ketika pertama, setiap kali orgasme ia akan dengan sengaja menancapkan kontol ini dalam-dalam sampai mulut rahimnya dan lalu otot-otot memeknya akan membetot kontol ini dengan keras, sampai gelombang orgasmenya selesai.

    Lama kelamaan akupun sudah semakin tidak tahan, sudah cukup lama aku menahan agar tidak muncrat…untung dia beberapa kali tadi sempat berhenti sejenak ketika orgasme sehingga aku dapat beristirahat sejenak dari kenikmatan luar biasa yang di suguhkan oleh memek belianya ini. Sekarang giliranku mengambil alih, aku rebahkan dia dan kuangkat kakinya dan kulingkarkan di pinggangku.

    “akhh…akhh…akkhh…canttik…akhh… enak banget memekk…kamuu…akhh…akhhh…” aku mengentoti dia dengan tempo cepat, fanny sedikit kaget melihat aku tiba-tiba aktif kembali padahal daritadi dia yang kuberikan kendali dalam persetubuhan ini.

    Secara naluri dia kembali merasakan ketakutan, karena kontrol permainan kembali dipegang diriku. Dan mungkin secara naluri juga dia tahu bahwa sebentar lagi rahimnya akan di hamili paksa oleh pasukan sperma dari seorang bapak tukang sampah tua.

    “ehhnn..ehnn…ehhnn…ohh…ohhh..enaaak…akkhh” fanny tidak sadar melenguh dan berkata enak.

    “akhh…akhh..enaak…kan akkhh…akhh…cantik?” Aku bertanya kepadanya ditengah deru gelombang kenikmatan yang semakin mendekat.

    “yaa..ehhnn..ehnn..okkhh..ehnn..ehnn” ia menjawab seadanya, tidak berani memandangku ketika menjawab.

    “akkhhh….dikitt…lagi…akhh…akhhh…aku HAMILIN KAMU…KITA ENAK BARENGG!” erang aku, mendekati puncak kenikmatan ini

    “Janggaann Di Dalemm AKhh…Akkhh..Akkhh…jaanggaaan…Akhhh..Akhh..Minggir…keluariinn..jangann di dalamm..” Fanny menendang-nendang badanku dengan berusaha mendorong badanku agar penisku tercabut dari memeknya, dan tidak memuncratkan pasukan kecilku di lubang memeknya. hampir saja tercabut penisku itu karena usahanya.

    Tapi apa daya, tenaga seorang gadis 18 tahun yang sudah kelelahan harus melawan tenaga pria yang sedang di puncak kenikmatan, aku tahan bahunya dan kutarik roknya agar kontolku semakin tertancap dalam sampai mendekati mulut rahimnya. Fanny tertarik ke bawah dan mengerang ketika dirasakannya penis ini kembali mentok di dalam lubang memeknya.

    “akkhhhh…GUAA HAMILIINN LUW LONTEEEE….” erang aku seraya memuntahkan peju di memeknya

    “akhhhh…crott crott crottt” melesat kencang semburan mani bapak tukang sampah ini, mengisi lubang kemaluan gadis belia 18 tahun bernama fanny ini.

    “Tidaaaaakkkkkk Akhhhhhhh…akkhhh” fanny mengerang, menyadari peju bapak ini keluar di dalam lubang kemaluannya, dan siap membuahi sel telur miliknya. Yang berarti sebentar lagi mungkin saja ia akan menjadi seorang ibu. Fanny langsung menangis sesengukan menyadari hal itu.


    Akupun rebah ngos-ngosan di atas badannya, sambil kontol ini beberapa kali masih memuntahkan pejunya di dalam lubang memek fanny. “ehhnn ehhnn…huhuhu” desah fanny ditengah tangisnya, merasakan sembuaran peju panas memenuhi memeknya dan mengalir menuju rahimnya

    Sungguh banyak sekali mani yang keluar, rasanya tidak habis-habisnya kontol bapak ini memuntahkan sperma ke tubuh gadis belia ini. Mungkin karena bapak ini sudah lama ga pernah ngentot Hahaha,bisa beneran hamil nih anak orang.

    pelan pelan kontol ini mulai mengecil dan kutarik keluar dari memeknya fanny…

    Darah mens beserta peju perlahan mengalir keluar, kembali membasahi sprei ranjang orang tuanya ini…Fanny masih sesengukan menangisi kesuciannya yang sudah terenggut, dan kemungkinan kalau aku sudah menghamili dirinya. Tetapi hal yang paling ia tangisi mungkin kenyataan bahwa ia tadi sempat menikmati persetubuhan ini.

    Kubiarkan dia menenangkan dirinya terlebih dahulu, kubangkit berdiri mencari celana dalam fanny yang tadi kulempar, kutemukan CDnya terjatuh di dekat meja kerja ayahnya tepat di depan foto ibu dan ayahnya, ironis sekali hehehe…kuambil CDnya yang berwarna hijau itu, ditengah cd itu masih menempel softex yang tadi dipakainya…masih cukup bersih karena sepertinya baru diganti olehnya, akupun mengelap darah dan peju yang menempel di kontolku menggunakan softexnya itu lalu kulemparkan ke ranjang agar fanny dapat kembali memakainya nanti.

    Kuberjalan lagi ke meja sebelah ranjang dan mematikan rekaman video smartphone miliknya, aku coba melihat adegan apa saja yang terekam..ternyata dari sudut ini semua adegan dapat terlihat jelas, bahkan ketika aku memperawani dirinya yang sambil memberontak itu. Akan kusimpan handphone ini sebagai kenang-kenangan akan kedashyatan memeknya.

    Fanny masih terkapar tidak berdaya di ranjang, masih sesengukan sambil sesekali memegangi memeknya yang berdarah dan berpeju seperti berusaha mengorek keluar setiap peju yang ada di dalam memeknya, tetapi dia masih takut untuk memasukan jari ke dalam lubang itu. Kudiamkan dia dan kulihat di hapenya aku melihat-lihat foto-foto di hapenya, dari sejak awalnya aku ingin mencari calon korbanku selanjutnya dari foto-foto yang ia miliki, gadis secantik ini pasti memiliki teman yang tidak kalah cantiknya.

    Aku melihat teman dekat ada empat orang, dan semuanya cantik cantik seperti fanny…sepertinya mereka teman dari kecil.

    Akan kugunakan fanny untuk mendekati mereka, jika fanny tidak mau berkerjasama akan kuancam akan menyebarkan video persetubuhan tadi.

    Sambil aku masih melihat-lihat hapenya dan merencanakan ide jahat kedepannya, fanny mulai berusaha bangkit tapi masih menahan sakit di selangkangannya. Kali ini ia sudah terduduk tapi masih menangis di tepi ranjang.

    Aku berjalan kearahnya sambil kubawakan celana dalamnya yang tadi. Ku kaitkan di kaki kiri dan kanannya

    “hukk hukk terbalik pakk” fanny berkata-kata dengan lirih

    “Terbalik apa cantik?” tanyaku.

    “Softexnya kebalik huhuhu…yang lebih panjang seharusnya di belakang..” jawab fanny

    aku pun baru mengerti dan kubalik softexnya dan kurekatkan kembali di celana dalamnya, kusuruh dia berdiri agar lebih mudah kupaikan kembali celana dalamnya, awalnya dia ragu-ragu tetapi sejenak kemudian dia berdiri setelah kubantu berdiri walaupun dengan masih menahan sakit di selangkangannya.

    Tukang Sampah: “Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik” Part 3
    mulustrasi
    Spermaku dan darah mensnya mengalir melalui pahanya ke lantai ketika ia berdiri…sungguh pemandangan yang indah, melihat darah keperawanan dan mensnya yang merah menyala mengalir pelan membasahi pahanya yang putih bersih itu dan jatuh ke lantai keramik.

    Ia tahu aku terpana melihat pemandangan erotis dan menggoda dari memeknya yang tepat di depan wajahku. Ia langsung cepat-cepat menarik Celana Dalamnya ke atas untuk menutup pandangan bejatku di memeknya yang berdarah itu. Fanny tertatih-tatih berjalan menuju kamar mandi sambil membetulkan rok dan Branya yang dari tadi tersingkap mempertontonkan payudaranya. Sebelum masuk kedalam kamar mandi ia berkata

    “Bapak Jahat…bapak tega lakuin ini semua, bapak lebih rendah dari binatang” “kalau aku hamil bagaimana, bapak mau tanggung jawab?” tanya fanny sambil sesengukan.

    “Bapak sih mau tanggung jawab non hehehehe…kapan lagi bisa nikah sama memek yang bisa empot ayam, cantik dan anak orang kaya lagi hahahaha” jawabku dengan terbahak-bahak.

    Fanny terdiam mendengar jawabanku, menahan amarah karena tahu dia sudah tidak bisa apa-apa.

    “Cantikk kamu kan lagi mens, memangnya bisa hamil kalau lagi dapet, sel telur kamu kan lagi keluar sama darah mens kamu?” “Daripada kamu pusing-pusing lebih baik kamu bersihkan badan kamu dan ruangan ini sebelum orang tuamu kembali… atau mau bapak mandiin kamu , enak loh mandi bareng hahaha?”

    Fanny tidak menjawab, mukanya menunjukan bahwa dia jijik membayangkan aku mendekati dan mandi bersama dengan dia. Tetapi dia terlihat sedikit lebih lega dengan yang kukatakan barusan kalau dia tidak akan hamil ketika berhubungan badan ketika sedang mens, padahal belum tentu hahaha dasar gadis cantik tapi bodoh…

    Sambil ia mandi aku menonton berita di TV layar datar, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan fanny melongokkan kepalanya, dia terlihat malu-malu ingin mengatakan sesuatu

    Akhirnya ia memberanikan diri dan berkata.

    “Pak tolong ambilin aku softex yang tadi bapak ketemu di lemari mami dong?”

    “Yang ini kan non?” aku angkat bungkusan softex yang tadi kutemukan

    “nih non…cukup pake ini, ga mau pake ini aja hahahaa?” aku menunjuk kontolku sebagai ganti softex…

    Brakkk…Fanny langsung membanting pintu setelah dia mengambil softex dari tanganku.

    Cukup lama dia membersihkan dirinya sampai aku nyaris tertidur, ketika dia selesai mandi dia keluar dan kucium wangi sampo dan sabun mahal dari tubuh dan rambutnya, menggodaku kejantananku untuk kembali mencicipi tubuhnya yang belia dan mungil itu. Kubergerak mendekati dirinya, bersiap menerkam dirinya yang sedang membersihkan noda darah mens di rok’nya.

    tiba-tiba kudengar di bawah, ada pintu yang dibuka “Klekk…jreek”

    Aku langsung buru-buru membekapmulut fanny.

    “Awas kamu kalau berani berteriak akan aku bunuh keluarga kamu, lalu aku sebarkan video ini ke internet” ancam aku

    Fanny mengangguk pelan mengerti ancamanku serius. Aku bersembunyi di dalam kamar mandi.

    Fanny langsung menarik sprei yang sudah ternoda darah dan cairan bekas pertempuran kami. terdengar suara “Ci…..” “Cii…kamu dimana?”

    Sepertinya itu suara adiknya, dan pelan-pelan mulai berjalan mendekat. Aku lupa mematikan televisi, jadi dia pasti tau bahwa cicinya ada di kamar ini.

    “Jekleekk” Pintu terbuka

    “Cici lagi apa?” adiknya bertanya

    “loh kq lagi pegangin seprai ranjang papi mami?”

    “Ohh ga ini tadi cici liat agak kotor,jadi cici ganti aja”

    “Cici koq ga kuliah, lagian mata cici koq bengkak abis nangis ya? kenapa ci cerita sini sama aku”

    “Ouww ga apa-apa koq lin, lagi ga enak badan aja nih. ini gara-gara flu trus juga lagi M nih” jawab fanny sekenanya ke adiknya caroline.

    “Kamu koq pulang jam segini lin ga les balet kamu?” tanya fanny ke caroline, “ini lagi mau pergi, tadi sepatu aku ketinggalan dirumah” jawab carolibe

    “ouw gitu yaudah pergi gih buruan, nanti telat lowh”…”oke cepet sembuh ya kakak ku yang cantik byeee” Caroline meningalkan kamar dan kudengar pintu gerbang terbuka dan menutup kembali menandakan adiknya telah berangkat pergi.

    hihi cantik juga adiknya lebih cantik dari yang difoto bahkan, daritadi aku mengintip mereka dari lubang ventilasi. Adiknya tadi masih mengenakan baju putih Biru tua SMP berarti…hmmm sepertinya sudah cukup ranum untuk dinikmati.

    Aku pun keluar dari kamar mandi lalu, mendekati fanny sambil mengecup keningnya…

    “Sampai ketemu lagi ya cantik, hape ini bapak yang bawa hehehe”

    “Makasih ya untuk tubuh kamu yang luar biasa ini hehehe, jarang-jarang bapak nemu gadis cantik jago ngentot kayak kamu” kata-kataku membuat kuping dan pipi fanny memerah antara menahan malu dan emosi, dan hanya menitikkan air mata kegetiran.

    “oh ya bapak ambil kunci rumah kamu ya, nanti bilang saja hape dan kunci kamu hilang di jalan hehehe”

    “Byee canttiilkk..mmuaahh” Aku memberikan ucapan selamat tinggal, tetapi fanny jijik melihat aku dan membuang muka.

    Aku kembali ke rumah bapak ini dengan perasaan puas telah memperawani gadis perawan cantik yang sedang datang bulan, tapi apakah ini cukup????

    Tentu saja tidak…dan tidak pernah akan cukup….

  • Cerita Sex Wisuda Adik Ku Berakhir Nikmat Dan Bergairah

    Cerita Sex Wisuda Adik Ku Berakhir Nikmat Dan Bergairah


    1048 views

    Perawanku – Cerita Sex Wisuda Adik Ku Berakhir Nikmat Dan Bergairah, Usai wisuda aku masih harus mengantar adikku Feby, orang tua, istri dan kedua anakku ke restoran Sunda untuk merayakan hari bahagia si bungsu bawel itu. Ketika tiba di parkiran, Feby mengangsurkan ponselnya dengan berbisik. Barangkali takut dilihat oleh istriku.

    Bang, sini nih, Vina mau ngomong.. Awas jangan rayurayu ya.. ujarnya.

    Halo.. Vina ya.. Selamat ya Vin, sampai tadi lupa ngucapin selamat, hehe..

    Makasih Bang, makasih banget lo jemputannya.. Hmm.. Ntar kapankapan, Abang Vina undang datang ya.. Kubayangkan Vina dengan senyum manisnya. Dia mau ngundang aku dan keluarga atau aku sendiri ya, pikirku agak surprise. Ah, gue yakin dia ngundang aku sendiri nih! Gak papalah geer dikit.

    OK deh, sayang.. Uppss, baru kenal gue bilang apa tadi?

    Sayang nih.. Ntar ditimpuk sama bini loh Bang..

    Hehehe.. Nice to meet you Vin, salam sama keluarga ya.. kataku, yang ini agak keras agar Feby nggak curiga. Sedang istriku sibuk bermain dengan kedua anakku, jadi nggak perlu kuatir. Ah, sial lagi.. Aku tidak sempat mencatat nomor HPnya. Tapi toh nanti malam masih bisa lihat di ponsel Feby kok, pikirku mulai keluar isengnya. Dua minggu setelah acara wisuda tersebut tiba tiba aku menerima SMS.

    Bang, lagi di mana nih.. Ada acara nggak? Vina Hah? Gak salah nih, pikirku. Dengan pura pura menahan diri, 5 menit kemudian baru aku jawab dengan menelepon langsung. Tengsin dong SMS balik.

    Hai Vin, apa kabar? Aku lagi di Jakarta nih.. Lagi makan nih ama temanteman di.. kataku menyebut suatu tempat di Plaza Senayan.

    Nah, itu dia.. Vina juga lagi di Jakarta nih Bang, lagi boring..

    Lho.. Aku pikir jadi ke Amrik kataku sekenanya.

    Males Bang, Vina lagi di tempat sodara nih.. Abang kapan pulang Bandung?

    Lusa.. Kamu?

    Iya, boleh dong kita pulang bareng.. Vina naik kereta Bang Buset dah, benar kan kata gue, Vina tipe penggoda.

    Hmm.. Gimana ya.. kataku sok ragu, padahal udah pengen banget.

    Kita lihat nanti ya, Vin. Ntar sore Abang telepon kamu. Eh, Feby tahu nggak kamu ada di Jakarta?

    Nggak Bang, mau Vina kasih tahu sama Feby dan istri Abang?

    Haha.. Bukan gitu maksudku, ok deh ntar jam 5 sore Abang telepon kepastiannya ya.. kataku bersorak.

    Lihat Juga:  Cerita Dewasa : Seks Mbak ima (kisah nyata) pengalaman pribadi

    Memang kalau rejeki nggak bakal lari ke manamana. Cepatcepat aku bereskann tugasku di Jakarta. Sebetulnya sore ini juga sudah selesai tapi temanteman di Jakarta seperti biasa suka mengajak main bilyar dan karaoke. Jadi sorry friends, kali ini aku ada urusan penting, mesti cabut. Jam 5 sore aku telepon Vina. Aku bertanya dia sedang apa, kalau boring mengapa tidak jalanjalan bersama saudara atau temantemannya.

    Abang ada acara nggak ntar malam? Ajakin Vina nonton dong? Katanya dari seberang sana.

    Ok Vin, gue takut macet, gimana kalau kita ketemuan di 21?

    Pendek cerita, Vina dengan jeans ketat dan Tshirtnya aku temui di 21. Dia sudah beli tiket untuk berdua. Mentangmentang kaya, tiket saja dibelikan olehnya. Aku tidak ingat apa judulnya. Yang jelas begitu masuk gedung bioskop, aku gandeng tangan Vina seperti yang diinginkannya. Vina memulai sinyal dengan mengatakan sedang boring, ingin jalan dan sebagianya.

    Kubelai rambutnya dan seperti sudah kuduga, dia merebahkan bahunya sepanjang film berputar. Tak ada penolakan ketika jemariku menyusup ke balik Tshirt dan branya. Semua lancar. Ia melenguh ketika kupelintir putingnya dan kuelus perutnya. Ketika jemariku menyusup ke selasela pahanya, ia berbisik..

    Jangan di sini Bang..

    Itu sudah sesuai dengan harapanku dan harapannya. Aku juga sudah tegang sekali ketika keluar dari gedung bioskop. Di dalam mobil, seperti harimau kehausan kami berciuman dengan gairah. Aku suka suara lenguhnya, kepasrahannya ketika kusedot putingnya dan jariku menelusup ke celahcelah memeknya yang sudah basah sekali. Tubuh Vina bergetar. Aku ingin membuatnya menjadi wanita yang sesungguhnya ketika berhubungan intim.

    Vina, Abang pengen jilat memek kamu sayang..

    Hmm.. terus Bang, Vina udah nggak tahann..

    Bulubulu halus memeknya kusibak, kelentitnya yang sudah mengeras sungguh nikmat dikulum. Aromanya sungguh harum dan bentuknya tampak terawat. Tubuhnya sampai bergetar getar menahan nikmat. Tangannya aku arahkan meremas kontolku. Tetapi ternyata dia lebih suka blow job. Pada saat yang sama aku tidak menyianyiakan kesempatan meremas dadanya yang montok. Apa boleh buat, di mobil yang sempit ini harus terjadi pergumulan yang menggairahkan. Aku pastikan tidak ada manusia yang melihat kegaduhan nikmat ini. Jangan sampai kepergok Satpam karena bisa malu.

    Sedotan lidahnya sungguh membuatku melayang jauh. Tanganku tak henti meremas payudaranya yang indah dengan puting kecoklatan yang sudah mengeras. Pada saat lain aku pelintir dan sedot putingnya hingga membuatnya semakin basah. Karena di depan terlau sempit, aku mengajaknya pindah ke jok belakang. Vina dengan tak sabar melepas celana dalam hitamnya. Aku sungguh terangsang melihat wanita dengan CD hitam, sepertinya Vina tahu selera seksku, heheh..

    Lihat Juga:  Tante Diva Yang Montok Tak Dapat Kutahan

    Tampaknya Vina adalah tipe cewek blowjob mania karena ia terus saja mengoral batangku. Kupikir hobinya ini sejalan dengan hobiku mengoral memek cewek. Kuberi isyarat agar ia mengambil posisi 69 dengan aku di bawah. Vina mengangguk lemah. Aku suka melihat matanya yang sayu. Gila, memek si Vina memang OK, masih kelihatan garis vertikalnya dengan kelentit yang sungguh imut dan mengeras. Segera kuremas pantatnya dan kujilat perlahan paha dalamnya sebelum memasuki area memeknya. Vina melenguh hingga aku makin terangsang dengan suaranya yang sendu.

    Ouhh.. Please Johnn.. Kamu apain memekku say, enak bangett!

    Hmm.. hanya suara itu yang keluar dari mulutku sambil menyeruput cairan memeknya yang mulai banjir. Sementara jemari Vina yang halus masih menggenggam kontolku

    Say.. Vina nggak tahan.. Vina mau keluar sayang.. Terus terus.. Isep kacangku.. Ahh!

    Aku memang selalu ingin memuaskan cewekcewek yang making love denganku. Menurutku ini adalah salah satu rahasia cewekcewek selalu ketagihan ngentot denganku. Perlakukanlah wanita dengan gentle, jangan egois. Mereka adalah makhluk yang butuh perhatian dan belaian. Jangan bersikap bodoh meninggalkan mereka meraungraung karena tak terpuaskan. Ada saat tertentu kapan kita membuat mereka tak bisa berhenti. Vina akhirnya mencapai orgasme. Ia terduduk lemah namun tangannya masih menggenggam batangku yang masih ngaceng dan berdenyutdenyut.

    Makasih ya Bang, Abang sungguh lakilaki yang baik! Sekarang Vina pengen memuaskan Abang.. Nah lo, benar kan kataku, jika puas wanita sebetulnya tidak egois.

    Iya Vina cantik, kamu istirahat dulu.. Gak usah terburuburu, kita masih punya waktu sampai besok kan?

    Ih, Abang nakal.. katanya sambil meremas kontolku.

    Sekarang Vina pengen lagi Bang.. Pengen dimasukin sama kontol Abang..

    Tapi kamu kan masih perawan Say..?

    Lho kok Abang tahu sih?

    Kan Abang sudah periksa tadi, hehehe..

    Ihh.. Nakal deh.. Vina jadi malu.. katanya manja.

    Vin, Abang sayang kamu, tetapi untuk memerawani kamu Abang sungguh nggak tega..

    Tapi kan Vina yang mau.. Please Bang.. Vina rela

    Vin, kalau dengan oral saja kamu bisa orgasme, ngapain harus sampai berdarah?

    Lihat Juga:  Fransisca. wanita panlok yang merasakan kenikmatan diperkosa

    Yang benar benar tidak kuduga, Vina menangis. Wah, kacau deh.. Tapi aku tidak ingin bicara lagi. Perlahan kukecup bibirnya, kuhapus airmatanya dan benar pemirsa eh pembaca, gairahnya mulai naik kembali. Segera dikulumnya kontolku. Hmm.. Enak sekali. Dan aku kembali mengajaknya ke posisi VW (Vosisi Wenakk), favoritku mengerjai memek cewek dari belakang alias posisi 69. Aku berkonsentrasi agar kali ini spermaku dapat muncrat di mulutnya. Tipe cewek pehobi blowjob adalah penyelesaian akhir harus di mulutnya. Kusedot kelentit Vina dengan lembut tetapi kuat dan itu cukup membuatnya makin menguatkan sedotannya pada kontolku. Memek Vina memang beraroma perawan, cairannya sungguh kental dan aku senang menelannya. Kontolku berkedutkedut seakan mau muncrat, tetapi kutahan. Aku ingin kali ini aku dan Vina mencapai orgasme bersamaan.

    Ohh.. Johnn.. Fuck me please, pengen keluar say.. Ouhh.. teriaknya.

    Itu adalah pertanda bahwa kurang dari 1 menit lagi dia akan mengalami orgasme. Jadi sebetulnya orgasme bisa diukur alias terukur. Kupercepat sedotanku pada kedelai Vina yang memerah sambil tanganku berusaha meraih payudara dan putingnya. Kuremas untuk memberi extra kenikmatan padanya.

    Auhh.. Johnn.. Vina keluar.. Ahh.. Ahh.. lenguhnya panjang.

    Dan seperti yang kuperhitungkan akhirnya aku juga mengeluarkan pejuku dan muncrat ke wajahnya. Dapat kurasakan mulut Vina menyeruput kontolku dengan cepat. Aku sampai kehabisan katakata untuk melukiskan bagaimana perasaan nikmatku! Kupeluk Vina dan kubelai rambutnya, sambil say thanks! Aku tahu bahwa Vina bakal ketagihan. Aku sebenarnya ingin menceritakan lanjutan perjalanan yang menggairahkanku ke Bandung dengan Vina. Seluruh sensasi yang aku dan Vina dapatkan.

    Ternyata Vina juga menyukai ngentot sambil berdiri. Di beberapa lokasi kami terpaksa berhenti mencari tempat rimbun pepohonan. Vina segera menyender di batang pohon dan dengan nafas terengahengah melepaskan celananya. Posisi yang menggairahkan. Dengan berjongkok aku isep memeknya yang cepat basah itu. Kadang ia menungging dan aku sedot itilnya dari belakang. Aku juga mencapai orgasme dengan menggosokgosok memeknya dengan batangku. Percaya atau tidak bahwa Vina masih tetap perawan sampai akhirnya dia berangkat ke Wisconsin, USA untuk melanjutkan studi. Sekarang aku masih merindukannya. Ia masih sering merngirim SMS dengan untaian kata kata, jilat, jilat dan jilat say.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Tante Dewi Terpuaskan Oleh Kontol Gede dan Panjang Punyaku

    Cerita Sex Tante Dewi Terpuaskan Oleh Kontol Gede dan Panjang Punyaku


    2195 views

    Perawanku Cerita Sex Tante Dewi Saya yaitu seseorang pegawai swasta yang bergerak dalam bagian computer. Sebagian minggu waktu lalu saya ditelpon lewat HP untuk melakukan perbaikan computer pada satu diantara pelanggan yang belum juga saya kenal yang pasti suaranya seseorang wanita, saya prediksikan berusia 25 tahunan karna suaranya begitu manja serta dewasa.

    Pada saat yang ditetapkan saya datangi, tempat tinggalnya tidak sangat luas tapi cukup apik pengaturan taman, saya pencet bel, yang keluar seseorang wanita 1/2 tua dengan tampilan yang menarik, dengan kulit bersih tanpa ada make-up serta bibirnya yang sensual sampai buat buyar konsentrasi. Sesudah sebagian waktu menanti di ruangan tamu saya dipersilakan masuk ke ruangan kerja, di mana computer itu ada. Sekian waktu berselang usai pekerjaan saya, sebelumnya pamit saya menyuruh coba computer itu apa telah baik atau masih tetap ada yang ketinggalan.
    Bermula dari cobalah coba pada akhirnya saya jadi akrab untuk berbincang-bincang dengan wanita 1/2 baya, yang mengakui bernama Dewi (nama samaran). Yang nyatanya seseorang istri yang senantiasa ditinggal oleh suaminya yang hilang ingatan kerja. Saat suaminya cuma tersita oleh pekerjaan, memanglah masalah materi senantiasa diberi dengan begitu cukup tapi masalah batin yang tidak sempat terpikirkan oleh suaminya pada istrinya, saya fikir hal semacam ini masalah klise belaka, namun efeknya begitu bermakna untuk kehidupan berumah tangga.
    Cerita Sex Tante Dewi Tidak merasa saat jalan selalu bersamaan dengan konsultasi Dewi pada saya mengenai masalah tempat tinggal tangganya, tuturnya saya bisa bicara seperti konsultan rumah tangga, hal semacam ini memanglah saya akui satu keunggulan saya apabila hadapi wanita yang tengah dilanda musibah, tapi bukanlah jadi kedok untuk melakukan perbuatan yang beberapa tidak.

    Sesudah usai saya pamit serta memberi No. HP saya dengan pesan apabila berlangsung suatu hal serta membutuhkan saya hubungi saya.

    Sekian hari lalu saya ditelpon untuk berjumpa disuatu tempat yang menurut saya jadi tempat yang begitu romantis untuk dua insan yang tengah kasmaran namanya (ada saja).
    “Mas, saya begitu berterima kasih atas konsultasinya saat lalu”, tutur Dewi dengan mata yang sendu serta bibir tergetar halus.
    “Saya cuma orang umum yang cuma bisa bicara untuk mencari jalan keluar”, jawab saya sedapatnya karna dengan tatapan matanya saya bisa rasakan getaran birahi yang begitu besar.
    “Saya menginginkan Mas rekani saya untuk sharing rasa dengan perasaan Mas yang sesungguhnya”
    Wah mati saya, pada akhirnya saya bimbing dalam tempat yang nyaman serta privasi. Seperti seseorang kekasih saya berkasi-kasihan di atas satu ranjang empuk serta berudara nyaman.
    Cerita Sex Tante Dewi Terpuaskan Oleh Kontol Gede dan Panjang Punyaku

    Cerita Sex Tante Dewi Terpuaskan Oleh Kontol Gede dan Panjang Punyaku

    Saya lumat bibirnya dengan penuh perasaan serta saya genggam ke-2 telapak tangannya hingga kami rasakan kebersamaan yang bergelora. Lidahnya selalu bergoyang di dalam rongga mulut selaras dengan alunan musik bossas. Lama kami ber ciuman mesra, kurengkuh lehernya dengan jilatan halus yang merindingkan bulu kuduknya, Dewi melenguh.
    “Mas selalu Mas janganlah kecewakan saya” sebentar-bentar tangannya bergreliya ke dada serta selangkangan saya, tidak tinggal diam dengan style yang memberikan keyakinan saya kecup putingnya dengan sedotan-sedotan kecil serta gigitan mesra, bibir saya meluncur kebawah menuju pusar, saya mainkan lidah saya dibundaran pusarnya wah wangi farfumnya menyentuh birahi saya. Tangannya merengkuh alat pitas saya yang telah tegang, Dewi kaget, mass kok besar sekali, saya bisikan, janganlah takut tentu muat. Memanglah Dewi belum juga dikaruniai anak, jadi masih tetap seperti perawan, terlebih miliki suaminya tidak sangat besar.
    Saya jilat permukaan vaginanya, Dewi bergelinjang menarik pantatnya sampai menjauhi bibir saya, saya terkejut, mengapa?
    “Mass saya belum juga sempat sesuai sama itu, maaf yah”, saya cuma tersenyum serta melanjutkan permainan bibir kebagian betis serta semua paha.
    Sekian waktu berselang tangannya mendekap kepala saya dengan begitu kencang seakan-akan tidak ingin dilepaskan, sesak napas saya. saya tau Dewi telah klimaks tapi dalam dalam benak saya ini baru permulaan. Sesudah dekapannya melemah saya baringkan celentang, terhamparlah padang rumput serta pegunungan yang indah seindah badannya tanpa ada sehelai benangpun. Dengan style konpensional saya mulai melakukan pekerjaan saya jadi seseorang lelaki, saya selipkan miliki saya disela-sela bibir kemaluannya sampai ambles kepalanya, Dewi menjerit kecil.
    “Mass, tahan Mass ngiluu Mas sangat besar”.
    Cerita Sex Tante Dewi Memanglah saya sadar serta tidak segera main tancap, saya tarik serta tekan dengan perlahan, sesudah vaginanya teradaptasi Dewi beralih dengan style yang agresip ditekan pantatnya ke atas sampai miliki saya ambles semuanya, saya imbangi dengan gerak-gerakan yang atraktif, saya balikkan badannya, saya di bawah serta Dewi diatas dengan hal tersebut Dewi lebih leluasa untuk mengekspresikan birahinya yang sampai kini tertahan.
    Benar ada dengan pergerakan yang dahsyat Dewi bergerak naik turun sembari berdesis-desis sampai saya bingung membedakan pada desisan bibir bawah dengan bibir atas. Sebagian waktu lalu Dewi mengejan serta menegang sembari menggigit dada saya, kemudian saya tidak ingin kehilangan peristiwa saya kerjakan penyerangan dengan style profesional atas, bawah, depan, belakan, kiri serta kanan, cuma satu yang tidak ingin saya paksakan yakni mengoral miliki saya, karna saya tau Dewi kelak stress, saya fikir apabila kelak pada satnya tiba mungkin saja bukanlah batangnya yang dilumat tapi sekalian bijinya serta sangkarnya.
    “Dewwii saya ingin hingga nihh. saya keluarin dimanaa? ”
    “Mas diluar saja dahulu yah”.
    Dengan secepat kilat saya tarik kemaluan saya serta saya mengeluarkan di dadanya sampai sebagian semprotan protein meleleh di antara dua bukit serta sedikit terciprat ke dagu. Sesudah semprotan paling akhir keluar, matanya terbuka serta tangannya menggenggam kemaluan saya, tanpa ada saya sadari dikulumnya kemaluan saya, sampai saya terperajat serta tidak percaya, yah mungkin saja berikut yang diberi nama puncak dari birahi kaum wanita yang telah menjangkau batas ambang hingga tidak berlaku sekali lagi rasa malu, jijik, serta kotor yang ada cuma nafsu serta nafsu.
    Tanpa ada istirahat kemaluan saya bangun kembali hingga menegang hingga kuluman mulut Dewi merasa sempit serta rongga mulutnyapun jadi membesar. Pergerakan maju mundur menyebabkan saya bergelinjang kekanan serta kekiri sembari kadang-kadang mencengram rambutnya yang terurai terlepas.
    Konsentrasiku nyaris terganggu dengan pergerakannya yang cepat nyaris klimaks saya dibuatnya, tapi sebelumnya itu saya bebaskan untuk kurangi kemelut saya, saya balik menyerang dengan jari jemari menari-nari diseputar liang vaginanya serta kadang-kadang menggesekkan ke ruang G-Spot wanitanya hingga Dewi merancau tidak karuan, tangannya menarik sprei sampai lepas dari sangkutannya.
    Cerita Sex Tante Dewi Makin lama makin dahsyat pergolakan birahi saya serta Dewi, saya rasakan aliran cairan hanggat membasahi jari saya serta tidak ingin ketinggal event yang indah ini saya balikan badannya hingga tengkurap serta saya tekan dengan kemaluan saya dari arah belakang, Dewi meringis.
    “Mas bebrapa perlahan, ngilu”
    Saya atur irama hingga lama kelamaan jadi asik serta Dewipun lakukan pergerakan yang membuatnya jadi bertambah assyik serta masyukk. Dadaku bergetar saat keinginan itu juga akan menjangkau puncak, ku tarik kemaluanku serta kusemprotkan ke atas punggungnya dangan ke-2 tangan ku mencengram ke-2 bongkah pantatnya yang masih tetap kencang untuk ukuran Dewi.
    Serta lubang anusnya masih tetap bersih tidak ada sinyal tanda sisa gesekan atau luka atau penyakit wasir, nafsu saya memandangnya tapi keinginan itu saya simpan, mungkin saja (dalam benak saya) lain kali Dewi memohon untuk di setubuhi anusnya karna memanglah apabila nafsu telah datang birahipun mencapai puncak yang selanjutnya dunia merasa bebrapa begitu indah melayang serta sulit diutarakan yang ada cuma dirasa. Fikiran ngeres saya nyatanya terbaca oleh Dewi, dengan sedikit mesra tangannya menarik kepalaku serta membisikan suatu hal.
    “Mas, cobalah dong masukin dari belakang, Dewi menginginkan cobalah sekali saja tapi bebrapa perlahan yah”.
    Pada sadar serta tidak sadar saya anggukan kepala sinyal sepakat. Karna tubuh saya begitu capek saya istirahat sebentar serta membersikan sisa-sisa mani yang melekat pada kaki serta perut.
    Saya minum sebagian teguk minuman yang disajikan dikamar tamu, sesudah rilek saya kembali kekamar, nyatanya Dewi masih tetap tergolek di atas tempat tidur dalam tempat tengkurap, wah berikut yang diberi nama lubang surga, terdapat cuma lebih kurang tujuh cm. pada lubang vagina dengan lubang anus.
    Saya berpikir mana yang lebih sempit, wah yang tentu lubang anus yang lebih sempit, tanpa ada basa-basi saya mainkan jari saya dengan sedikit ludah untuk pelicin kesekitar permukaan anusnya, Dewi terbangun serta rasakan ada suatu hal yang beda daripada yang beda, serta jariku selalu menusuk nusuk lubang anusnya, saya tidak terasa jijik karna memanglah anus Dewi bersih serta tertangani.
    Dengan hati-hati saya masukan kejantanan saya dalam anusnya, sulit sekali masukinnya karna memanglah miliki saya besar di bagian kepalanya tengah Dewi anusnya masih tetap begitu rapat, saya tidak setelah juga akan saya ludahin supaya licin, lama-lama kepala kemaluan saya masuk dalam anusnya, Dewi menjerit kecil, saya tahan sebagian waktu kemudia dengan santai saya tekan 1/2 serta tarik kembali, demikian terus-enerus hingga Dewi rasakan sensasi yang mengagumkan.
    “Mas kok enak sich, beda gitu dengan lewat vagina”.
    Saya juga saat itu baru rasakan lubang anus tuch sesuai sama itu, menyedot serta hangat, beberapa nyaris saya tidak kontrol untuk cepat-cepat keluar, dengan tarik nafas dengan perlahan-lahan saya dapat kontrol emosi saya hingga permainan jalan dengan saat yang panjang, Dewi meringis serta bola matanya sebentar-bentar putih semuanya mengisyaratkan birahi yang begitu dahsyat.
    Kemaluan saya makin tegang serta berdenyut tanpa ada memberitahu pada Dewi saya semprotkan mani saya dalam liang anusnya, Dewi kaget serta mengejan hingga kemaluan saya seolah-olah disedot oleh jetpump kemampuan besar.
    Saya tergeletak di atas punggungnya sembari memeluk perutnya yang indah, meskipun ada sedikir kerutan, karna memabg usia tidak dapat dikelabui, saya serta Dewi tertidur sesaat seolah melayang didunia beda. Kami bersetubuh dengan kemesraan sampai dua jam 1/2 sejumlah tiga ronde dipihak saya.
    Saya saksikan tatapan matanya memiliki kandungan kenikmatan yang begitu dahsyat demikian halnya saya hingga buat motivasi saya untuk bersetubuh dengan wanita-wanita 1/2 baya yang memanglah memerlukan siraman biologis, karna wanita 1/2 baya dengan teori tengah dalam puncak-puncaknya mendambakan kenikmatan birahi yang tinggi, istilahnya tengah alami fase puber ke-2, terlebih apabila sang suami tidak memberinya. Saya memanglah lebih suka pada wanita 1/2 baya daripada ABG, karna wanita 1/2 baya memiliki perasaan kewanitaan yang besar hingga dalam bersetubuh bisa sama-sama memberi tanggapan yang begitu artistik apabila dikerjakan dengan mesra.
    Sesudah kami mandi kamipun bergegas untuk kembali ke pekerjaan semasing, dari akhir perbincangan saya dengannya, saya dipesankan supaya merahasiakan jalinan ini, kemudian saya diselipkan sehelai check untuk konsultasi tuturnya. tanpa ada kwitansi serta sinyal terima seperti umumnya apabila berlangsung transaksi.
    Sesungguhnya saya tidak tega ambil check itu, karna apa yang saya kerjakan dengannya yaitu keduanya sama iklas hingga jalinan jadi begitu sangat begitu asik masyuk, tapi saya fikir uang buat Dewi tidak problem karna memanglah untuk cost pengeluaran lebih kecil daripada yang di terima dari suaminya, diluar itu saya juga tengah membutuhkan cost untuk melakukan perbaikan kendaraan saya yang dengan kebetulan pada saat itu tengah alami perbaikan mesin.
    Cerita Sex Tante Dewi Sesudah momen itu saya masih tetap selalu dihubungi apabila Dewi butuh, serta sempat saya diperkenalkan dengan bebrapa rekanan yang senasib serta saya sempat dihubungi oleh beberapa rekanya dengan sama-sama melindungi rahasia keduanya, tapi ceritanya tidak jauh lain, yang pasti saya juga akan rahasiakan hingga akhir hayat.
    Oke saya fikir narasi ini tidaklah buka rahasia tapi cuma membagi pengalaman dalam dunia maya, serta sekali lagi nama serta tempat yaitu fiktif belaka, apabila ada bebrapa rekanan yang tertarik konsultasi dengan saya saya sediakan saat, hubungi saya, setelah itu terserah anda. Serta motto saya, kerahasiaan yaitu semuanya buat hidup saya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Dewasa Adik Ipar Ketahuan Selingkuh – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Dewasa Adik Ipar Ketahuan Selingkuh – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1840 views

    Perawanku – Kisah ini menceritakan perselingkuhanku dengan Teh Melly seorang akhwat istri dari kakak iparku Mas Fulan. Seperti yang pernah kuceritakan dalam kisahku ngentot teh Melly,aku masih terus melakukan perselingkuhan sampe sekarang. Bahkan aku punya anak dari teh Melly itu sendiri.

    Siang itu,aku habis pulang dari Serpong untuk urusan bisnis. Karena bakal lewat Pamulang,iseng2 aku telpon Mas Fulan kakak iparku.Ya sekedar tanya kabar dan kalo bisa pengen mampir gitu.Aslinya pengen ketemu Teh Melly coz dah lama gak ketemu.Hehehe,sekedar ingin menyalurkan hasrat kalo ada kesempatan.

    Tapi mas Fulan lagi gak ada di rumah.Dia lagi ngedosenin katanya.Tapi kalo mau mampir,dateng aja.Coz di rumah katanya ada teh Melly istrinya.Yes,yes,ye….s!!!.Ini yang kuharapkan.Jadinya aku bisa ngentot tenang bareng teh Melly.

    Sekitar setengah jam kemudian,aku nyampe di komplek perumahan tempat mas Fulan dan teh Melly tinggal.Tak lupa aku membawa oleh wat mereka terutama anaknya mas Fulan,eh anakku lah buah perselingkuhanku dengan teh Melly.
    Setelah nyampe,aku pencet bel dan bilang salam.Assalaamu’alaikum!!!.Tak berapa lama ada jawaban wa’alaikum salam dari dalam rumah kemudian pintu pun terbuka.

    Eh Eggy,ayo masuk.Sambutnya ramah.Dari mana Gy?Bareng Nafisah?Tanya dia.O…h,habis dari Serpong teh,ada urusan bisnis.Nggak lah teh,Nafisah mah lagi di rumah.Setelah duduk di kursi,teh Melly bikinin aku minuman.Lalu sama2 duduk dan ngobrol.Mang bisnis apaan Gy?Adalah,pokoknya lumayan kataku.Ni oleh wat Najif.Kataku sambil ngasih bungkusan.Ah gak usah repot2 Gy.Gak juga teh,kan wat anakku.Jawabku sambil cengengesan.Teh Melly nyubit pahaku.A…w,sakit teh.
    Tadi Eggy habis dari Serpong,terus nelpon mas Fulan mo mampir,eh dia lagi ngajar katanya.Ya udah aku mampir kesini aja,toh dia juga nyuruh.Kataku sambil pindah duduk ke samping teh Melly.
    Sayang,aku kangen.Langsung kupeluk teh Melly dan kukiz pipinya.Egy,tenang dulu donk.Aduh,eggy dah kuangen banget teh.
    Tanpa menunggu basa basi dulu,aku langsung menyergap teh Melly.Dia sampe kewalahan loh.Langsung kupeluk dia sambil kuremas2 teteknya dari balik gamisnya.Gy,nanti ada orang Kata dia dengan nafas berat.Ah biarin teh.Kan mas Fulan lagi ngajar ngedosenin.Tukasku.

    Tanpa menunggu lama,aku langsung menarik rok dia keatas.Kuelus memeknya dari balik CD-nya.A….h,sshhh!Teh Melly mendesah dan mengerang.Pelan2 donk Eggy.Kata Teh Melly.Eggy dah gak kuat teh,kangen banget ma teteh.Dah lama kita gak ngentot sayang.Kataku sambil menarik dan melepas jilbab dan gamis dia.Setelah dia telanjang,aku membaringkan dia di sofa. Tanpa menunggu lama,aku langsung menjilati seluruh badan dia.Dengan terburu2 aku pun melepas semua pakaianku.
    Kubuka kedua paha dia dan langsung aku menyerbu memeknya.Kujilati memeknya dan kusedot itilnya.A….h,mmmhh,sshhh,o….h,terus saya….ng!Teh Melly merintih dan mengerang mendapatkan serangan dari aku.

    Lalu,tanpa menunggu lama aku menindih dia dan mengarahkan kontolku ke lobang memeknya.Aku menggesek2 dulu sebentar,lalu slep,blez.Kontolku langsung ilang ditelan memek teh Melly.A….h,nikmat banget.Memeknya tetep sempit dan peret men.Maklum dia lahiran lewat cesar.

    Cerita Hot – Kudiamkan kontolku sejenak merasakan kedutan dan remasan memek teh Melly.Lalu aku mulai memompa kontolku.Plok plok plok.Suara paha kami beradu.A…..h,ssshh,yang kenceng saya….ng!Teh Melly mengerang dengan keras merasakan nikmatnya sodokan kontolku.Kami terus bergumul.Entah berapa kali teh Melly dapet orgasme.Yang jelas aku belum.

    Sekitar 15 menit kemudian,aku pun menyusul mau orgasme.Sayang,egy mau dapet neh!A…h,terus sayang,yang kence…ng!Teh Melly berteriak kenceng.Aku pun semakin mempercepat sodokanku.A…h,o…h,saya….ng,eggy mo nyampe ne..h!Aku juga saya…ng!Lalu,se…r.Crot crot crot.Kontolku memuntahkan laharnya dengan banyak dalam memek teh Melly.Teh Melly memelukku dengan erat.Kedua kakinya mengapit kuat di pinggangku.Kami menikmati sisa2 dari orgasme kami.Kami saling berpelukan dengan lemasnya.

    Sedang asyiknya kami begitu,tiba2.”Astaghirulla….h!!!Tete….h!!!Lagi ngapain kalia….n???!!!.Kami terperanjat dan bangun.Kulihat di depan ada seorang cewek cantik berdandan akhwat sambil bertolak pinggang.Ampu….n!Kacau deh!

    Melly gak bisa ngapa-ngapain.Wajahnya merah padam karena ketahuan berselingkuh. Dia bagaikan patung aja.
    Astaghfirullaah!Bener2 gak nyangka.Ternyata teteh lebih dari bintang.Kata si cewek berapi2.Teh Melly gak ngejawab.Dia malah menangis.Hey kamu!Dasar bajingan,binatang kamu!!Katanya ke aku.Bener2 kalian.Gak tahu malu.Katanya lagi.
    Maafin teteh de,teteh khilaf.Katanya sambil merangkul cewek itu.Ternyata dia adiknya teh Melly.Teteh gak tahu malu.Bener2 binatang.Aisyah gak bakal maafin teteh.Katanya sambil mendorong Melly.

    Aku hanya melongok aja menyaksikan itu.Ya dah mati kutu waktu itu.
    Siapa itu?Kata si Aisyah sambil menunjuk ke arahku.Ampun ais,jangan bilang sapa2.Teteh bener2 khilaf,tadi dia memaksa teteh.Dia adik ipar mas fulan.Biadab kalian!Katanya lagi.

    Lalu Aisyah menuju ke arahku.Plak,plak.Pipiku kena tampar dia.Syetan kamu.Tega bener kamu ngotorin kakak iparmu sendiri.Timpalnya.Anjrit.Denger gitu aku panas juga.Enak banget dia bilang gitu.Melly lagi Bilang dipaksa sama aku.Pas dia mau nampar aku lagi,langsung kutangkap tangannya.Kepalang tanggung dah.Fikirku.Eit,jangan gitu cantik.Tangan mu lembut banget ya.Syeta…n,lepasin tanganku.Kata dia sambil berusaha menarik tangannya pengen lepas.
    Hey cantik.Tanya kakakmu.Gue bermain sama2 senang tau.Iblis,lepaskan tanganku.Katanya lagi.
    Pikiranku dah gelap.Dah kepalang tanggung.Mending kuperkosa sekalian.Pikirku.Langsung kutarik dia ke sofa.Dia berusaha terus ingin lepas.Tangan kirinya berusaha mencakar mukaku.Tapi apa daya men.Tenaga cewek.Gini2 gue juga sabuk item karate sama taekwondo.

    Udah kutarik dan langsung kutindih dia.Syetan,lepasin aku jahannam.Dia teriak2 sambil berusaha ingin lepas.Udah diem cantik.Sebentar lagi kamu bakalan dapet yang enak.Timpalku.Tiba dia menggigit tanganku.Sakit juga.Langsung aja dengan reflek kuhantam lehernya.A….kh.Dia pingsan men!Kubaringkan dia di sofa.
    Adik mu teh?Tanyaku sambil melirik teh Melly.Tiba2 plak,plak,Melly menampar mukaku,bajingan kamu Eggy.Kata dia sambil menangis.Udah lah teh.Toh kita dah ketahuan.Iya,gara2 kamu,hancur keluargaku.Gimana kalo dia bilang mas fulan?Isak Melly.

    Tenang aja sayang,eggy jamin gak bakal sampe ketahuan,tenang aja say.Aku tertawa ngehkeh ke teh Melly.Mau ngapain kamu eggy?Tanya teh Melly pas melihatku mendekat ke arah Aisyah adiknya yang terbaring pingsan di sofa.Hehehe,mau ngasih yang enak adikmu.
    Tiba2 teh Melly memegang dan menarik tanganku.Jangan eggy!Jangan kau rusak adikku. Kata teh Melly memohon dan menghiba.
    Sudah kamu diam aja.Kamu mau keluargamu hancur?Apa mau dia ngoceh dan ngomongin kita selingkuh?Bisa dipenjara kita nanti.Gua kagak apa2,tapi kamu!!Mau nama baik kamu sebagai ustazah hancur?Bentakku ke teh Melly.
    Tapi eggy,kata teh Melly.
    Sudah diam aja.Liatin,eggy jamin dia gak bakal ngoceh.Timpalku.

    Lalu aku duduk samping sofa.Kuperhatikan aisyah yang lagi terbaring pingsan.Amboy,cantik banget.Idungnya mancung.Bulu matanya brow,lentik banget.Wajahnya itu loh,cantik khas indo Arab persis kek kakaknya Melly.Bedanya dia masih langsing coz masih 20tahun.Kupandangi wajahnya yang cantik,lalu kucium bibirnya.Anjri…t,sege banget.Lalu kuambil HP dan siap merekam.Eggy,mau ngapain kamu?Tanya Melly.Sudah kamu diam aja.Kamu mau ketahuan kalo kita selingkuh?Bentakku.Tenang aja.Aku gak bakal ngapa2in adikmu.Jawabku.Kesini aja,bantuin aku.Mesti ngapain aku gy?Timpal Melly.Udah,pegangin ne hp.Kamu rekamin aja.Eggy mau nelanjangin dia wat direkam.Biar bisa ngancam dia supaya diam gak ngoceh ke orang2 dan suami kamu.Eggy,kamu janji ya gak bakal ngapa2in adikku.Kata Melly.Iya,sudah kamu rekam aja.Timpalku.

    Ya karena mungkin fikiran Melly juga dah gelap,mau aja dia kusuruh ngerekam.Mungkin karena takut ketahuan dan imej dia yang ustazah takut hancur kali.Hehehehe.Jadi syetan juga dia mau bantuin gue ngegagahin adiknya.Lalu kutarik dan kulepas jilbabnya aisyah.Anjri….t,cantik banget euy dia tanpa jilbab.Rambutnya hitam panjang tapi ikal.Persis Salma Hayek euy.Aku sampe menelan ludah ngelihat leher dia yang jenjang.Kusuruh Melly untuk merekam setiap yang aku lakukan.Lalu aku melepas seluruh gamisnya dan sekarang Aisyah tinggal memakai BH dan Cd.Alama….k!Putih dan mulus banget kulitnya.Kuusap2 seluruh tubuh dia.Begitu lembut dan licin.Pas kutarik BH nya,ambo…y,sekel banget brow.Teteknya bulet kek apel.Putingnya warna pink kecoklatan.Urat2 hijau kelihatan saking putih kulit teteknya.Melly terus merekam setiap yang aku lakukan.Lalu aku mulai meremas dan menjilati teteknya Aisyah.Wa….h,nikmat betul.Ukurannya lumayan besar,34D.Kucupangi tetek dan lehernya.Lalu jilatanku terus turun ke perutnya.Wa….w,bener2 lembut dan licin kulitnya.Aku memberi isyarat Melly supaya terus merekam.Kecupan dan jilatanku akhirnya sampe kebawah ke pangkal pahanya Aisyah.Sejenak kupandangi memek Aisyah yang masih terbungkus CD warna krem.Gila,memeknya tembem banget.Tampak jembutnya membayang di celdamnya.Lalu kucium dari luar.Mmmhh,memeknya wangi banget men.Kuhirup aroma yang keluar dari memek aisyah.Melly terus merekam setiap apa yang kulakukan sama adiknya yang lagi pingsan.
    Lalu aku menarik dan melorotkan CD Aisyah kebawah.Subhaanallaah!Begitu indhnya.Memeknya diselimuti jembut yang tebal tapi tertata rapih.Mungkin dia rajin merawatnya.Sejenak aku pandangi memeknya itu.Nafasku dah gak karuan.Tapi aku berusaha mengatur nafasku itu.

    Kuusap-usap pahanya yang putih lembut Wow,halus banget!Kuelus dan kuusap2.Licin banget.Betisnya penuh bulu2 halus.Lalu kujilatin mulai dari kakinya keatas.Rasanya nikmat banget.
    Kubuka dan kurenggangkan kedua paha Aisyah.Kini dihadapanku terpampang lobang kenikmatan Aisyah yang aku yakin belum terjamah lelaki manapun.Lobangnya berwarana pink kecoklatan berbalut bulu jembut hitam nan lebat.
    Sejenak aku pandangi.Lalu aku menyibak labia mayoranya.Anjri…t,lobangnya sempit banget.Pasti nikmat kalo kontolku bisa bersarang didalamnya.Kuusap2 dengan jariku.Dalam pingsannya sepertinya Aisyah merasakan nikmatnya memeknya kuusap2.
    Kumainkan dan kupilin2 itilnya.Jakunku dah naik turun.Nafasku terasa berat terbawa birahi.Lalu mulutku hinggap di lobang kenikmatan Aisyah.Kujilati lobangnya dengan lidahku.Terasa asin2 gurih.Memeknya wangi sabun sirih.Menambah gairahku tuk terus menjilatinya.Pas kusedot itilnya,tiba2 dari memek Aisyah keluar cairan kentel berbau agak anyir dan rasanya asin2 sepet.
    Mungkin dia dah orgasme walaupun dia pingsan.Kini memeknya dah semakin basah oleh cairan yang habis kujilati.Lobang memeknya yang merah merekah kini tampak mengkilat.Aku dah gak mikirin teh Melly ngerekam kegiatanku apa kagak.Yang jelas aku lagi terhanyut dalam kenikmatan menjilati memeknya Aisyah.

    Waktu kukobel memeknya dengan jariku,tampak pantat Aisyah bergerak2.Seakan ikut mengimbangi jilatanku.
    Kemudian aku memindahkannya kebawah diatas karpet persia yang tebal dan lembut.
    Kulihat teh Melly yang merekam kegiatanku sepertinya ikut terlarut dan terhanyut.Sepertinya dia mau ikut.Tapi kubiarkan aja.
    Kuambil bantal dari sofa dan mengganjal pantatnya Aisyah.Kuremas pantatnya yang cukup semok.
    Kini aku dah bersiap,kuarahkan kontolku tepat di lobang memek Aisyah.Eggy,kamu mau ngapain?Tanya teh Melly.Tenang aja sayang.Eggy cuman menggesek2nya doang.Jawabku.Teru aja rekam.Tambahku.
    Lalu aku mulai menggesek2 kontolku.A….h,nikmat banget.Memek Aisyah pun semakin basah dan licin aja.Terasa lobang memeknya berkedut2.

    Sambil menggesek2 kontolku,aku meremas teteknya yang sekal.Sesekali aku menyedot putingnya.Lehernya yang jenjang habis kujilat dan kucupang.Begitu juga kedua payudara Aisyah.Tampak bekas berwarna merah hasil cupanganku.
    Aku gak peduli,walau teh Melly melarangku untuk memasukkan kontolku kedalam memeknya Aisyah.Aku terus berusaha menggesek2 kontolku dan menekannya masuk pelan2.

    Biar teh Melly gak curiga,kusuruh dia merekamku dari depan.
    Sapa yang tahan,kalo kontol dah tepat diatas lobang memek.Begitu juga aku.Secara perlahan,sambil menggesek2 kontolku di memeknya,aku juga menekan kontolku biar bisa masuk.Gila,memeknya sempit banget.Beberapa kali kontolku meleset.
    Tapi untungnya memek Aisyah dah licin dan becek oleh cairan.Hingga sambil meremas dan menjilati teteknya Aisyah,tangan kiriku tetap membantu dan mengarahkan kontolku supaya tepat di lobang memeknya dan membantu kontolku menerobos masuk.
    Kini kontolku dah masuk sebatas helmnya.Gila,sempit banget.Dan terasa seperti ada yang menghalangi.Mataku merem melek merasakan kehangatan memek Aisyah yang berkedut2 meremas2 kepala kontolku.Sambil mengalihkan perhatiannya teh Melly supaya dia terus merekam,aku berusaha terus menekan kontolku supaya terus masuk.
    Secara perlahan tapi pasti,dengan menekan kuat pantatku kedepan,akhirnya kontolku bisa masuk setengahnya.A…h,nikmat banget.Memeknya terasa semakin meremas2 kontolku.Lalu dengan hentakan keras,akhirnya kontolku berhasil masuk seluruhnya.Kudiamkan sejenak kontolku didalam memeknya.A…h,terasa kontolku direms2 dan memek Aisyah seperti menyedot kuat kontolku.

    Aku dah gak peduli sama teh Melly.Kini aku mulai memompa keluar masuk kontolku.Eggy,kamu masukin ya?Tanya teh Melly.Aku gak jawab.Malah aku semakin kenceng memompa keluar masuk kontolku.Mataku merem melek merasakan nikmatnya jepitan memek Aisyah.Aku semakin kenceng menggenjot kontolku.Gak ku dengar teriakkan teh Melly.Aku larut dalm nikmatnya ngentot memek Aisyah yang perawan.

    Sekitar tujuh menitan lebih aku menggenjot kontolku keluar masuk.Aku merasakan sesuatu akan keluar dari kontolku.Maka aku semakin cepet dan kenceng memompa kontolku.Dan sedetik kemudian diiringi erangan kenikmatanku,A….h,ser,crot crot crot.Kontolku memuntahkan laharnya dengan banyak dalam liang kenikmatan Aisyah.
    Lalu aku ambruk lemas diatas tubuh Aisyah.Gak kuhiraukan teh Melly yang marah dan memukuli badanku.Aku masih merasakan sisa2 dari orgasmeku.

    Setelah kontolku lemas dan keluar sendiri dari memek Aisyah,aku terduduk lemas samping tubuh aisyah yang tertidur pingsan.
    Tiba2 plak plak,teh Melly menampar kedua pipiku.Gila kamu Eggy.Adikku kamu embat juga.Katanya sambil terisak dan emosi.Kubiarkan aja dia berceramah.Lalu kuhampiri dia dan kupeluk lalu kukiz.Sudahlah sayang.Toh semua dah terjadi.Teh Melly memukul2 tubuhku.Langsung aja kutindih dia.Dia berusaha berontak ingin lepas sampe hp yang tadi dipake merekan terlepas.Untung jatuh ke sofa.Sempat khawatir juga hp nya rusak.Gimana kalo rusak.Ntar rekamannya hilang.Lalu kutindih teh Melly diatas sofa.Tampak dia berontak.Tapi gak kupedulikan.Terus kuremas dan kukobel memeknya.Walau kontolku masih agak lin dan lemas,aku tetap merangsang teh Melly

    Kutindih teh Melly diatas sofa.Kuremas teteknya dan kukobel memeknya.Tampak dia mulai terangsang.Langsung kulebarkan kedua pahanya dan langsung kutusuk memeknya dengan kontolku.
    Aku gak memberi kesempatan jeda.Langsung kupompa dan kugenjot kontolku dengan ritme cepat.Mendapat serangan cepat dan mendadak membuat teh Melly gelagapan.Tapi tusukan kontolku sekarang membuatnya merem melek. Mulutnya gak berhenti merintih dan mengerang.Saya….ng terus sayang,ena….k,a….h,mmmhh o…h.
    Pantat teh Melly bergoyang mengimbangi sodokan kontolku.Badan kami dah basah oleh keringat.Entah berapa kali teh Melly mendapat orgasme.Sedang aku terus menggenjot memeknya.Aneh juga aku lama sekali orgasme.Mungkin karena dah 2x maen sama teh Melly dan ngentot Aisyah.

    Teh Melly sampe ampun2an karena dah gak kuat.Saya….ng,udah sayang.Teteh dah gak kuat.Namun aku terus menggenjot kontolku.Saya…ng,kamu jaha….t,udah saya….ng.Teh Melly memohon2 agar aku udahan.Tapi kubiarkan aja.Sekitar 20menit aku menggentot memek teh Melly.Terasa sesuatu mau keluar dari kontolku.Maka aku semakin mempercepat sodokanku.Terdengar kecipak dan suara plok plok plok.Dan pada hentakan terakir.Seiring eranganku,a….kh,eggy nyampe te…h!Ser.Crot crot kontolku memuntahkan laharnya.Gak sebanyak tadi waktu pertama ngentot sama teh Melly.Dan ngecrot banyak sekali pas ngentot memek aisyah.Mungkin dah abiz kali.
    Aku jatuh lemas diatas tubuh teh Melly.Dia memelukku dengan erat.

    Setelah agak lama,aku mencabut kontolku dan duduk di sofa samping teh Melly.
    Tiba2 teh Melly bangun dan plak plak Pipiku ditamparnya. Bener2 bejat.Udah kakaknya,adiknya kamu embat juga.
    Udahlah sayang.Toh semuanya dah terjadi.Lagian kalo gak gitu,kita bakal ancur.Gimana kalo dia bilang mas fulan?Terus gimana kalo dia bilang ayah ibumu?Bisa ancur kita.Aku sih gak apa2.Tapi imej kamu yang ustazah gimana?Teh Melly akhirnya diam.

    Udah sayang,sekarang bantuin aku beresin adikmu.Mau kamu gimanain lagi Eggy?Udah bantuin aja.Ambilin air anget sama anduk kecil.Kataku.Teh Melly akhirnya ke dapur menyiapkan air hangat.Pas dia lagi kedapur,aku ngeliatin tubuh aisyah yang lagi pingsan.Gila nafsuku bangkit lagi.Maka aku langsung menindih dia.Pas kubuka pahanya,kulihat di selangkangannya ada bercak darah bercampur peju.Tanpa banyak cingcong,kuarahkan kontolku yang udah bangun ke lobang memeknya.Gak seperti pertama tadi,kini kontolku dengan mudah masuk memek aisyah.Slep,blez.A….h.Memekmu enak banget aisyah.Beruntung sekali aku bisa ngentot memekmu yang perawan.

    Pas aku lagi genjot memeknya Aisyah,teh Melly dateng dari dapur dengan membawa sewadah air hangat dan handuk kecil.Eggy,ngapain kamu?Udah sini sayang.Ayo gabung aja.Nggak ah.Bejat kamu eggy.Udah sayang ayo sini.Akhirnya teh Melly mau juga.Memang nafsu sex teh Melly sangat besar.Dia menaruh wadah dan handuk di meja.Lalu dia nyamperin kami.Sambil terus aku menggenjot memek aisyah,aku melakukan frenckiss sama teh Melly.Memeknya kukobel dengan tangan kananku.5menit kemudian kontolku mau keluar lagi.Memang memek aisyah super sempit dan peret.Walau dia lagi pingsan,tapi kontolku seakan diremas2 dan disedot2 memeknya.Beda sama memek teh Melly yang udah turun mesin.Maka pada genjotan terakhir,kontolku memuntahkan laharnya.Teh Melly pun mengejang tanda orgasme karena kobelanku dimemeknya sangat cepat dan tepat di gispotnya.

    Setelah puas,aku dan teh Melly membersihkan tubuh aisyah dengan air hangat.Lalu kami memakaikan gamisnya dan jilbabnya dengan rapi.Aku dan teh Melly pun mandi bareng.Setelah itu kami pun sama2 berpakaian.Lalu kami keruang tamu lagi tuk melihat Aisyah.
    Kulihat dia masih pingsan bro.Hantamanku tadi tepat di tengkuknya.Memang dulu pas belajar karate,aku berlatih cara melumpuhkan lawan.Kemudian aku memijit dia.Dan ketika minyak angin kuarahkan ke hidung aisyah,akhirnya dia siuman.
    Dia yang kududukkan di kursi menatap kami berdua.Tiba-tiba dia terbangun dan menuju ke arahku mau menamparku.Tetapi dia…. Limbung dan hampir terjatuh.Beruntung aku cepat menangkap dia.Bajingan lepaskan aku.Najis aku kena tanganmu.Kata dia.
    Kenapa kamu cantik?Jangan marah2 donk.Kataku sambil cengengesan.Kalian berdua binatang,syetan.Kata aisyah.Teh Melly nunduk dan diem.Awas,aku bakal ngomong sama mas fulan.Sama abi dan umi juga.Kata Aisyah mengancam.
    Siapa yang bejat sayang?Tanyaku sambil cengengesan.Kamu Eggy.Bener2 bejat kamu ya.Beraninya kamu merusak kakakku.
    A…h,kata siapa sayang.Tanya aja sama tetehmu.Apa mas Eggy maksa.Timpalku sambil ketawa.

    Lalu aku mengambil hp dan membuka file rekaman tadi.Aisyah sayang,kalo kamu mau bilang sama mas fulan silahkan.Sama abi umi juga silahkan,tapi lihat dulu ini.Aku memperlihatkan rekaman tadi sama Aisyah.Tiba2 dia jatuh duduk karena lemas.Wajah dia pucat pasi.

    Aisyah sayang,apa kamu gak merasakan perih di memekmu?Tanyaku sambil cengengesan.Udah,tinggal bilangin aja.Tapi kamu juga bakal ikutan loh.Aku balik mengancam.
    Lalu aku keluar rumah sebentar untuk menaruh hp di mobilku.Kemudian aku masuk lagi.Kulihat teh Melly terdiam.Sedang aisyah menangis sambil tangannya memukul2 sofa.
    Udah aisyah diam.Kamu jangan menangis.Awas kalo kamu macam2.Videonya akan mas eggy sebar.Semua orang bakal tahu.Terutama teman2 kampusmu.Ancamku.Udah nurut aja.Tenang,mas Eggy bakal tanggung jawab kalo kamu ada apa2.Tukasku.Tanya aja tetehmu.Mas Eggy dah lama selingkuh ma dia.Bahkan keponakanmu bukan anaknya mas fulan.Dia darah daging mas Eggy.Mendengar ini teh Melly diam menunduk.Aisyah terdiam kaget.Udah,sekarang ikutin aja kemauan mas eggy.Mas eggy juga tetep tanggung jawab ngurusin dan biayain teteh kamu.

    Kuhampiri Aisyah.Tampak air matanya berlinang.Teh Melly tetap diam dan membisu.Kutatap wajah dia.Tapi dia memalingkan mukanya.Tampak dia sangat marah dan benci.Tapi kupegang kepalanya dan kuusap2.Ku tatap matanya dan kupegang dagunya.Udah sayang,tenang aja.Mas Eggy bakal tanggung jawab.Lagian mas Eggy juga suka sama kamu.Asal kamu nurut,mau apa aja mas eggy kasih.Tapi kalo macem2,liatin aja.
    Lalu kukecup keningnya.Dia gak menghindar.Ya mungkin dia takut ancamanku.Teh Melly diem aja sambil ngeliatin kami.
    Lalu kupeluk aisyah dari samping.Dia tampak mau nolak,tapi kubisikin,inget ya Aisyah sayang,kamu harus nurut.Apa boleh buat.Gak ada pilihan lagi wat dia.Bahkan ku ancam,kalo mau bunuh diri juga silahkan.Tapi inget,kamu tahu juga kan hukumnya?Kataku.

    Sekarang bukain pakaian mas Eggy,cepa…t!Bentakku.Kini Aisyah bener2 menuruti perintahku.Teh Melly cuman terisak melihat adiknya kuperlakukan begitu.Tapi dia gak bisa ngapa2in.Gak punya kuasa men!
    Ketika kulihat jam dinding,gila dah pukul dua.Aku sempet kaget juga.Lalu aku bilang ke teh Melly.Sayang,telponin suamimu kapan dia pulang.Pura2 aja mas Eggy pengen ketemu.Teh Melly menuruti perintahku.Dengan nada bicara yang datar seakan tanpa dosa dia nlp mas fulan suaminya.Ternyata jawabannya dia gak bisa pulang cepat.Sebab di kampusnya ada rapat dan seminar.Paling tidak juga pulangnya jam 9/jam 10 malam.Dia minta sampein maaf sama aku karena gak bisa nemuin.
    Yes,yes,ye….s.Itulah yang kuharapkan.

    Setelah aisyah melepas pakaianku sehingga tinggal aku memakai CD,aku meminta dia duduk di samping kananku.Begitu juga,aku meminta Melly duduk disamping kiriku.Bener2 kanan kiri oke gan.Aisyah,bukain CD mas Eggy!Dengan agak ragu2 dia menarik CD Raiderku kebawah.Dia tampak terkejut melihat kontolku yang gede dan berdiri tegak.Kenapa sayang,kamu suka ya?Dia diem aja.Lalu kusuruh dia ngemutin dan ngocok2 kontolku.

    Akhirnya Aisyah takluk juga.Kami akhirnya bisa bermain threesome sama kakak beradik.Setelah tahu nikmatnya ngentot akhirnya Aisyah bermain sangat liar dan ganas.Dibarengin ganasnya permainan kakaknya teh Melly.Aku sampe kewalahan.Jam6 sore kami berhenti bermain.Setelah puas,aku lalu pulang.

    Berikutnya,dua hari kemudian aku nelpon aisyah dan kami menghabiskan malam yang indah di villa daerah cibodas.Sekarang gak ada paksaan lagi waktu bercinta.Setelah satu bulan aku sempat khawatir kalo dia hamil.Eh ternyata tidak.Maka pada masa awal dia mens,aku menyuruhnya ikut suntik KB yang 3bulan.Biar gak was2 kalo maen.Selama hampir dua tahun aku selingkuh sama kakak iparku teh Melly dan adiknya Aisyah.Setelah itu,aisyah dapat jodoh dan menikah setelah lulus.Dia dibawa suaminya pergi ke Batam.Sebelum dia menikah,kami bermain dulu sama dia sampe puas.Tentu di rumah kakaknya teh Melly.Dan kami maen bertiga.

  • Cerita Sex Pengalaman Aku Dipuaskan Dengan Hewan Peliharaanku Sendiri

    Cerita Sex Pengalaman Aku Dipuaskan Dengan Hewan Peliharaanku Sendiri


    1707 views

    Perawanku – Cerita Sex Pengalaman Aku Dipuaskan Dengan Hewan Peliharaanku Sendiri, Namaku Natalia, panggilanku Lia namun banyak juga yang menyapaku Nat. Usiaku 28 tahun dengan tinggi badan 170 cm. Sehari-hari aku magang di Kebun Binatang Surabaya (KBS) sesuai dengan statusku sebagai dokter hewan lulusan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

    Aku bukanlah satu-satunya dokter hewan di KBS, masih ada empat orang dokter hewan lainnya dan aku termasuk yang paling muda di antara mereka. Hanya ada seorang dokter hewan cowok di KBS, dan aku paling cantik di antara ketiga dokter hewan cewek yang bertugas di KBS.
    Walau usiaku paling muda di antara mereka namun aku tetap masih kalah lincah bila dibandingkan dengan mereka. Bukannya karena fisikku cacat namun dikarenakan busana yang kukenakan sehari-hari membuatku tidak selincah mereka yang menggunakan celana panjang selama bertugas sehari-hari. Aku tidak terbiasa memakai celana panjang sehingga penampilanku memang jadi terkesan feminin sekali.

    Sehari-hari aku terbiasa memakai rok mini yang bawahannya lebar sedangkan bagian atasan aku lebih suka memakai T Shirt tanpa lengan yang lebih cocok disebut singlet. Namun kalau saat bertugas aku lebih suka memakai hem longgar lengan pendek, karena kalau aku menggunakan T Shirt tanpa lengan waktu bekerja, selain terlihat kurang sopan, juga bisa membuat orang lain khususnya cowok rekan kerjaku tidak bisa bekerja dengan tenang.

    Kegemaranku berpakaian ini disebabkan karena keseharianku yang selalu tampil tanpa BH. Memang sejak kecil aku tidak terbiasa dan tidak suka memakai BH hingga saat ini kebiasaan tersebut masih terbawa-bawa, dan jangan heran kalau sampai dengan saat ini pun aku sendiri tidak mengetahui ukuran payudaraku yang montok dan sintal, karena aku memang tidak pernah membeli BH. Bentuk payudaraku memang indah dan ranum walaupun ukurannya sedang-sedang saja. Warna puting susuku yang merah muda dan sedikit kecoklatan ini membuatku lebih percaya diri walau tidak pernah mengenakan BH.

    Koleksi CD-ku cukup banyak dengan aneka warna, namun modelnya hanya dua macam, yaitu model G String dan model berenda yang mini sekali. Antara kedua model itu bentuknya sama satu sama lain, hanya saja yang satu terbuat dari seutas tali nylon dan yang yang satu lagi terbuat dari renda yang lebarnya tak lebih dari sebuah jari saja. Cara mengenakannya cukup dilingkarkan di pinggangku, kecuali yang G String ada ikatannya di sisi kanan kiri pinggangku. Selebihnya tersambung di bagian belakang pinggang terus turun ke bawah melalui celah belahan pantatku, melilit melewati selangkanganku, terus ke depan dan tersambung dengan secarik kain sutera tipis berbentuk segi tiga yang hanya berfungsi menutupi liang vaginaku hingga bulu-bulu kemaluanku tidak mampu tertampung semua. Ujung-ujungnya yang lembut tersembul keluar dan terkadang menimbulkan rasa geli saat aku melangkah karena ujung-ujung bulu kemaluanku itu tadi menggesek-gesek lipatan pangkal pahaku. Tak jarang aku juga merasakan kalau lipatan ujung CD-ku agar tergesek ke samping saat kukenakan dan akibatnya sebelah bibir vaginaku jadi tersembul keluar, untung saja masih ada rok miniku yang menutupinya.

    Dengan model penampilanku yang demikian, aku tidak bisa berkeliling area KBS naik sepeda seperti rekan-rekanku lainnya. Saat mengontrol dari satu kandang ke kandang lainnya, aku terpaksa harus tetap berjalan kaki saja, sekalian agar sehat, pikirku. Namun apa bila ada panggilan yang bersifat emergency, dari kandang yang agak jauh dari klinik apa bila ada hewan yang sakit maka mau tidak mau aku harus bergegas juga dengan menggunakan sepeda yang memang telah disediakan untuk transportasi petugas di dalam KBS. Tentunya yang senang adalah para pengasuh hewan (keeper) yang berjaga di kandang-kandang yang kulewati, termasuk para pengunjung dan pemilik kios dimana aku lewat, karena mereka dapat tontonan gratis melihat pahaku yang mulus terbuka lebar saat aku mengayuh sepeda melintasi mereka.

    Itulah sedikit ilustrasi tentang diriku, yang kuceritakan kembali untuk mengawali kisahku yang baru ini.

    Sudah tiga bulan ini aku mendapat tugas mengasuh dua ekor anak singa yang baru saja melahirkan tapi induknya enggan mengasuh anaknya sehingga kami para tim medis memutuskan agar anak singa tersebut segera dipisah dari induknya dan dirawat di ruang karantina yang letaknya berhadap-hadapan dengan klinik kesehatan hewan.

    Mungkin karena dianggap paling yunior di antara mereka, maka oleh para dokter hewan senior aku ditugaskan mengasuh dan memberikan susu pada kedua bayi singa tersebut. Tugasku adalah memberikan susu setiap dua jam sekali, termasuk menggendongnya keluar untuk berjemur setiap pagi. Maka tak heranlah kedua anak singa ini menjadi sangat manja dan jinak sekali denganku.

    Saat ini kedua anak singa tersebut usianya sudah tiga bulan dan frekwensiku memberikan susu pun jaraknya sudah mulai berkurang, sekarang sudah menjadi setiap empat jam sekali tetapi volume susu yang diminumnya juga sudah lebih banyak lagi. Keduanya tumbuh sehat dan juga sudah bisa meloncat sana sini sambil berlari kecil dengan riangnya. Waktuku belakangan ini jadi lebih banyak tersita untuk berada di ruang karantina merawat kedua bayi singa yang lucu ini.

    Kalau pada awal-awalnya aku harus memangku mereka dan memberikan minum susu dari dot, kini mereka sudah bisa minum sendiri dari mangkuk yang kusodorkan. Keduanya langsung menjilati isi mangkuk dengan rakusnya, tak butuh waktu lama untuk menghabiskan semangkuk susu yang kuberikan.

    Pagi ini aku seperti biasanya begitu sampai di KBS langsung datang ke ruang karantina untuk mengunjungi dua ekor singa anak asuhku. Mereka meloncat kesana kemari dengan gembiranya menyambut kedatanganku. Langsung saja kubuatkan susu yang kuseduh dengan air hangat dan kuletakkan dalam mangkuk kemudian kusodorkan pada mereka. Sambil berjongkok di hadapan mereka, kuperhatikan keduanya melalap habis susu dalam mangkuk yang kuberikan, dan dalam waktu sekejap saja mereka telah menjilat habis susu itu.

    Lalu keduanya memandangku seakan ingin minta tambah. Dan matanya kemudian memandang heran ke selangkanganku yang terbuka saat aku berjongkok. Mungkin mereka terheran-heran melihat gundukan daging yang tersembul di tengah-tengah pangkal pahaku. Naluri ingin tahunya sangat kuat hingga mereka merangkak maju dan mengenduskan hidungnya di selangkanganku. Hidungnya mendekati dan mencium bagian luar vaginaku hingga dapat kurasakan hembusan napasnya yang menerpa lipatan pangkal pahaku.

    Aku sedikit ragu dan ingin segera berdiri, namun niatku segera kuurungkan saat terasa ada sesuatu yang kasar dan lunak mengelus bagian luar vaginaku. Rupanya si anak singa tadi menjilati CD-ku sebagai perwujudan rasa ingin tahunya. Hal ini membuatku terangsang karena jilatan tadi ternyata menyentuh sebelah bibir vaginaku yang kebetulan menyembul keluar dari ujung lipatan secarik kain sutera yang menutupi bagian liang vaginaku itu.

    Pelan-pelan tanganku memasuki rok miniku untuk melepas ikatan CD di samping kiri kanan pinggangku. Rok miniku dengan bawahan longgar itu terbuka lebar saat aku berjongkok sehingga tidak menyulitkanku untuk melakukan aktifitas tersebut. Dengan sekali tarik maka terlepaslah sudah dan penutup vaginaku pun tertanggal begitu saja.

    Kedua ekor anak singa itu tetap berebutan menjilati sekitar selangkanganku. Secara bergantian mereka menjilati pangkal pahaku, dan yang paling disukainya adalah menjilati bagian vaginaku yang langsung membasah karena aku begitu terangsang oleh jilatannya.

    Aku sudah tidak mampu untuk berjongkok lebih lama lagi hingga aku pun terjengkang duduk di lantai. Lama kelamaan aku pun sedikit merebahkan badanku. Pinggangku kujadikan tumpuan untuk menumpu tubuhku, kakiku kuangkat dengan bantuan tanganku di pangkal lutut. Kukangkangkan selebar mungkin untuk memberikan sedikit ruang gerak agar kedua ekor anak singa ini lebih leluasa lagi menjilati sekitar selangkanganku.

    Cairan bening yang terus mengalir keluar dari dalam liang vaginaku membuat keduanya lebih rakus lagi menjilati bagian luar vaginaku, mungkin karena rasanya yang sedikit asin hingga membuat mereka berdua lebih bergairah, karena secara teoretis semua hewan suka merasakan sesuatu yang rasanya sedikit asin.

    Kuletakkan kedua kakiku di lantai dengan posisi tetap mengangkang sedangkan tangan kiriku menopang ke lantai agar badanku tidak terjengkang di lantai sementara tangan kananku membuka kancing bagian atas hemku yang longgar. Tanganku kususupkan ke dalam hemku meraih dan meremas payudaraku yang sudah mengeras pertanda birahiku sudah mencapai puncaknya.

    Kupilin-pilin puting susuku dengan jari sehingga aku menggelinjang dan bulu kuduk di belakang leherku seakan berdiri semua rasanya. Sementara itu kedua ekor anak singa ini terus menerus secara bergantian menjilati vaginaku yang sudah sejak tadi tanpa ditutupi oleh sehelai benang pun. Lidahnya yang kasar tetapi lunak itu menjilati bibir-bibir vaginaku dari bawah hingga ke atas secara teratur. Tak jarang jilatannya yang mengandung sedikit tekanan ke vaginaku ini mengenai ujung-ujung klitorisku.

    “Hzz.. Zzt! Hzz.. Zzt! Hzz.. Zzt!” Hanya suara itu yang bisa keluar dari mulutku berulang-ulang menahan gejolak kenikmatan yang mengalir dari pangkal pahaku, terus mengalir ke atas sampai ke ubun-ubun kepalaku.

    Aku sudah pernah mendapatkan jilatan di vaginaku, namun jilatan yang kurasakan kali ini lain dari pada yang lain. Lidah-lidah anak singa ini lemas, lunak dan sedikit kasar saat menyentuh bibir vagina dan ujung klitorisku. Tiba-tiba ada semacam ledakan dahsyat di bagian pangkal pahaku. Badanku tiba-tiba menggigil dan sedikit kejang, diiringi tumpahnya lahar pelumasku keluar dari dalam rahim menuju ke liang vaginaku.

    Tzee.. Eerrt! Tzee.. Eerrt! Tzee.. Eerrt! Aku dapat merasakan semburan lahar hangat yang deras sekali hingga merembes keluar menembus melalui lubang vaginaku. Cairan lendir pelumasku serta merta langsung saja dijilat oleh kedua ekor anak singa ini bergantian. Dengan rakusnya mereka menjilati vaginaku hingga tetes terakhir hingga vaginaku menjadi bersih dan kering kembali.

    Aku menarik napas panjang melepas sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kualami. Aku tanpa sengaja mendapatkan suatu pengalaman baru dalam menyalurkan hasrat sex-ku, mungkin tidak semua wanita di dunia ini beruntung dapat mengalami dan merasakan hal-hal yang pernah kualami dalam dunia kenikmatan sex.

    Aku pun tahu bahwa seandainya pengalamanku ini kuceritakan di situs 17Tahun.com pasti banyak pembaca yang tidak akan percaya begitu saja dengan pengalamanku yang satu ini. Namun bagiku itu tidak penting, yang penting bagiku adalah bagaimana aku bisa berbagi dengan menceritakan pengalamanku dengan apa adanya lewat situs ini.

    Aku pun tidak berani mencoba-coba untuk mengulangi peristiwa itu lagi, karena kedua anak singa ini walau bagaimanapun juga mereka tetap termasuk dalam golongan binatang buas pemakan daging. Aku khawatir bahwa pada suatu saat kelak tanpa kusadari akan ada bagian di selangkanganku yang iritasi karena jilatannya. Hal ini akan berbahaya sekali karena biasanya binatang buas paling tidak tahan mencium bau darah, mereka akan jadi beringas dan penciuman mereka cukup tajam untuk hal yang satu itu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Istriku Main Catur

    Istriku Main Catur


    1017 views

    Cerita Sex ini berjudulIstriku Main CaturCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Seperti halnya umumnya orang lain, setelah selesai Kuliah kemudian cari kerja dan nikah. Demikian pula dengan kehidupan yang kujalani, sejak setamat dari SLTA di Kotaku di Jawa Tengah, aku melanjutkan Kuliah di Bandung di suatu Universitas ternama.

    Tahun 1994 adalah tahun kelulusanku dan di tahun itu pula aku diterima di suatu Perusahaan BUMN setelah melalui penyaringan beberapa kali dan sangat ketat.

    Kehidupan ini kujalani seolah tanpa hambatan, lancarlancar saja, tidak seperti yang kebanyakan orang bilang bahwa kehidupan ini penuh perjuangan dan sulit untuk mencari kerja. Hal ini pernah aku syukuri bahwa ternyata aku diberikan banyak kemudahankemudahan oleh Tuhan didalam mengarungi kehidupan dijaman serba sulit ini.

    Karena telah merasa cukup dan sedikit mempunyai kemampuan untuk membina Rumah Tangga maka pada tahun 1995 aku memberanikan diri untuk melamar dan melakukan kesepakatan untuk menikah dengan seorang wanita Cantik idamanku yang sejak semester pertama kuliah aku mengenalnya dan sejak saat itu pula aku bersepakat untuk pacaran.

    Sebut saja namanya Erna, gadis asal Jawa Barat dengan kulit putih bersih yang sangat terawat dengan rambut hitam. Hal ini sangatlah wajar karena ditunjang dengan kemampuan materi Orang Tuanya yang sebagai pengusaha. Perbedaan usia hanya satu tahun antara aku dan Erna yang sekarang sudah menjadi istriku, aku lebih tua dan kini usiaku 36 tahun.

    Banyak temantemanku bilang bahwa aku adalah lakilaki yang sangat beruntung bisa beristrikan seorang wanita seperti Erna istriku. Disamping orangnya baik, supel, cantik, padat berisi, kaya lagi. Bulubulu halus tumbuh agak lebat dilengannya yang sangat mulus. Pernah seorang teman bilang bahwa dijalan raya saja banyak kendaraan apalagi diterminal.

    Cerita Hot | Hal itu memang suatu kenyataan dan merupakan gaya tarik yang sangat luar biasa yang bisa menimbulkan birahi yang menggebugebu bila melihat istriku Erna telah melepaskan semua pakaian yang menutupinya, dengan kulit yang putih mulus dan bulubulu hitam lebat diantara pangkal kedua belah pahanya yang sangat kontras, sungguh hal ini yang membuat aku semakin tak tahan untuk berpisah lamalama dengan istriku. Tinggi badan istriku 167 cm dan beratnya saat ini sekitar 53 kg.

    Kehidupan rumah tanggaku telah kujalani dengan penuh kebahagiaan selama kurang lebih delapan tahun, apalagi pada tahun ketiga pernikahanku telah lahir seorang anak lakilaki yang tumbuh dengan sehat dan lucu yang kini telah berusia 5 tahun. Ditambah lagi pada tahun keenam pernikahan, kami pindah ke rumah yang kami beli dari hasil jerih payahku sendiri selama ini walau hanya merupakan rumah KPR bertype 45.

    Kalau dibandingkan dengan rumah mertua sangatlah tidak seimbang dan istriku sangat menyukainya karena segala sesuatunya dialah yang mengaturnya tanpa harus campur tangan orang lain seperti sebelumnya yaitu di rumah orang tuanya.

    Dirumah kami inilah awal dari segala perubahan kehidupan yang aku rasakan sangat bahagia menjadi suatu siksaan dan tekanan bathin yang menimpa diriku hingga kini.

    Awalnya setelah hampir setahun tinggal dirumah sendiri, istriku berangsuransur sudah mempunyai kebebasan, keleluasaan termasuk untuk menyampaikan unegunegnya yang selama ini terpendam, yang aku sendiri sebagai suami telah disadarkan bahwa ternyata didalam kehidupan sexual istriku masih banyak ketidak puasan atas sikap dan kemampuanku sebagai seorang suami selama ini.

    Memang selama ini aku didalam melakukan hubungan senggama tidak bisa bertahan lama, paling lama mungkin hanya 20 menit itupun kalau aku dalam kondisi fit.

    Walau sebelumnya sudah melakukan pemanasan dan aku sering melihat, merasakan bahwa memek istriku sudah basah pertanda adanya rangsangan. Tragisnya bila pemanasan dilakukan terlalu lama maka semakin aku tak tahan untuk berlamalama. Aku telah berusaha berkalikali untuk pengaturan waktu agar terjadi kelambatan dan penundaan dalam penyemprotan (ejakulasi), semua itu pasti mengalami kegagalan.

    Yang aku rasakan bila sedang berhadapan dengan istriku dalam melakukan senggama adalah gairahku yang menggebu dan kenikmatankenikmatan yang tiada tara bila penisku telah kumasukan dalam memeknya, dan berikutnya aku slalu tidak bisa mengendalikan diri lagi sehingga dalam tempo yang singkat pertahananku pasti tak terbendung lagi.

    Perlu diketahui bahwa sejak pernikahan hingga kini hampir tiada perubahan atas alat kewanitaan istriku, selalu terasa sempit dan nikmat. Hal ini dimungkinkan karena pada saat melahirkan anakku satusatunya dengan cara Caesar sehingga secara phisik tidak banyak perubahan.

    Aku telah berusaha untuk mengkonsumsi obatobatan dan sering pula untuk konsultasi ke dokter tetapi hasilnya belum juga adanya hasil dan perubahan yang diharapkan atas daya tahanku. Pada awalawal pernikahan dulu, aku bisa melakukan senggama berulangulang hingga 4 atau 5 ronde dalam semalam dan itupun umumnya yang ke 4 atau ke 5 yang mempunyai daya tahan dan dapat mengimbangi kemauan istriku.

    Tapi saat ini dua rondepun sangat sulit aku lakukan, biasanya bila telah mengeluarkan sperma, badanku terasa lunglai dan ngantuk yang amat sangat. Mungkin hal ini akibat berat badanku yang sudah tidak seimbang lagi dengan tinggi badanku dimana perutku sudah membuncit dan sama sekali tidak atletis. Tinggiku 170 cm dan beratku 83 kg.

    Sejak masa SLTP aku mempunyai kegemaran atau hobby yang hingga kini masih sering aku lakukan.

    Kegemaran tersebut adalah bermain Catur. Kegemaran ini sering aku lakukan dengan orangorang atau teman pada saatsaat senggang dan sudah merupakan rutinitas hingga kini yaitu pada setiap Jumat malam aku bermain catur dengan seorang tetanggaku yang bernama Usman.

    Kadang Sabtu malampun bila samasama tidak mempunyai acara lain yang lebih penting kami asyik bermain Catur hingga kami betulbetul sudah capek dan suntuk. Sabtu dan minggu kebetulan samasama merupakan hari libur buat kami berdua.

    Dia kami kenal sejak pindah di perumahan yang kami tinggali saat ini dan Usman ini walau sudah bekerja, mempunyai rumah sendiri dan berusia mendekati angka 33 belum juga menikah.

    Orangnya tampan dan mempunyai tinggi tidak beda jauh dengan diriku, hanya saja badannya lebih atletis. Disamping mempunyai kegemaran bermain Catur, dia juga mempunyai jadwal rutin untuk bermain tennis. Usman inilah yang akhirnya semakin membuat bathinku menjadi tertekan dan tak berkutik untuk menghadapai gelombang percaturan cinta istriku hingga kini.

    Dengan media papan catur ini, hubungan antara keluargaku dengan Usman menjadi akrab dan dekat. Kedekatan yang masih dalam batas wajarwajar saja, begitupun hubungan antara istriku Erna dengan Usman, masih dalam etika kewajaran tanpa ada sesuatu yang perlu dicurigai.

     

    Sudah menjadi kebiasaan istriku, bila kami sedang bermain catur dan anakku sudah lelap tidur, istriku ikut juga menemani sambil memberikan dukungan untuk menyediakan secangkir kopi dan aneka camilan.

    Karena sudah terbiasa dan akrab, dalam menemani kami bermain catur, istrikupun dalam berpakaian juga biasa saja yaitu kadang pakai celana pendek ataupun baju tidur dan biasanya istriku hanya mampu menemani hingga jam 12 malam yang selanjutnya berpamitan untuk tidur lebih dulu. Permainan catur ini kami lakukan diruang keluarga dengan beralaskan karpet dan kadang dalam menemani kami, istriku menggelar kasur lipat sambil nonton TV.

    Aku pernah beberapa kali melihat mata Usman mencuricuri pandang pada bagianbagian tubuh indah istriku pada saat menemani kami bermain catur ataupun pada saat istriku sedang tiduran dikasur lipat tapi semua itu aku abaikan.

    Dan pernah aku rasakan permainan catur Usman sangat tidak bagus dan kurang kosentrasi, dan setelah aku cari tahu penyebabnya ternyata aku melihat bahwa matanya sering terarah ke paha mulus istriku yang saat itu duduk disebelahku.

    Inipun aku abaikan bahkan aku merasa bangga mempunyai istri yang memang penuh dengan kekaguman. Tapi suatu Jumat malam kirakira enam bulan yang lalu, pada saat permainan catur baru beberapa babak, aku merasakan kantuk yang amat sangat setelah minum kopi yang disediakan istriku dan hal ini kusampaikan pada istriku yang saat itu menemani kami.

    Ma.. Papa kok ngantuk berat yaa..
    Masak sih.. Papa khan udah minum kopi? Masak masih ngantuk juga..

    Dan berikutnya aku nggak bisa tahan lagi, aku terlelap dan tak ingat apaapa lagi. Apakah Usman langsung pamitan pulang, akupun tak tahu. Yang aku tahu pagipagi aku bangun dalam posisi ditempat tidurku dalam kondisi badan yang sangat segar.

    Jumat malam berikutnya berjalan biasa saja, permainan caturku dengan Usman berakhir hingg jam 3 pagi dan Usman berpamitan untuk pulang. Begitu juga dengan Jumat malam selanjutnya tanpa ada rasa kantuk tapi Sabtu malam kami bermain catur lagi karena samasama tidak mempunyai acara masingmasing dan rasa kantuk menyerang aku lagi sekitar jam masih menunjukan pkl 10.15 malam.

    Kali ini aku pamitan untuk tidur dan Usman kuanjurkan untuk pulang. Pada saat masih tersisa kesadaran sebelum terlelap, aku sempat istriku berbicara sama seseorang sesaat setelah mengantarku ke

    kamar tidur dan kejadian selanjutnya aku tak tahu apaapa.

    Timbul tandatanya dan curiga pada diriku, kenapa rasa kantuk begitu tibatiba, dan akhirnya aku sempat curiga telah terjadi sesuatu pada istriku apalagi akhirakhir ini tampilannya tambah seksi dan merias diri. Aku tidak mau sembrono dengan semua ini dan aku tidak mau menyakiti istriku atas kekeliruan akibat kesalah dugaanku yang tanpa bukti.

    Maka pada saat menjelang tiba jadwal catur rutinku dengan Usman, aku mempersiapkan diri mengatur strategi agar semua apa yang ada dibalik kecurigaanku bisa terjawabkan. Sekitar jam 7 malam, aku telah mengkonsumsi (minum) obat anti kantuk. Hal ini aku lakukan karena aku telah curiga bahwa didalam minuman kopi yang disediakan istriku telah dicampuri obat tidur.

    Permainan catur dimulai sekitar jam 19.30, semua berjalan seperti biasanya. Istriku menemani dengan tampilan terkesan sangat ceria. Kopipun aku minum seperti biasanya tapi hanya seperempat gelas saja. Sekitar jam 10.00 malam, aku merasa sedikit kantuk, dan sesuai strategi dan rencana, aku purapura ngantuk sekali dan selanjutnya aku purapura tak tahan lagi sehingga istriku memapahku ketempat tidur.

    Beberapa saat kemudian, sayupsayup terdengar istriku melakukan dialog dengan seseorang dan dengan perlahanlahan aku intip dari lubang kunci, ternyata istriku sedang duduk berhadaphadapan diantara papan catur dengan Usman. Mereka seolaholah lagi bermain catur.

    Beberapa menit kemudian istriku beranjak menuju kekamar tidurku dan buruburu aku segera memposisikan diri seolah tertidur lelap. Istriku menggoyanggoyangku seolah mau membangunkanku.

    Pa.. Pa.. gimana nih caturnya? Mau dilanjutin?

    Aku diam seolah pulas sekali dan istriku keluar kamar yang sebelumnya menyelimutiku dan menghidupkan lampu tidur dikamarku.

    Sekitar dua menit kemudian, aku mencoba mengintip lagi dari lubang kunci, ternyata papan catur telah ditinggalkan begitu saja. Diantara kerasnya suara TV, aku masih sedikit mendengar bahwa istriku telah melakukan aktifitas, apa itu, akupun belum tahu.

     

    Kemudian aku ambil kursi rias yang ada dikamarku secara perlahan dan kutaruh dekat pintu. Dengan harapan aku bisa melihat aktifitas istriku melalui ventilasi diatas pintu kamarku. Betapa terkejutnya aku, ternyata istriku sedang berpagutan mesra diatas kasur lipat dengan Usman. Badanku secara mendadak menggigil dan mengeluarkan keringat dingin.

    Aku bingung dan serba salah, apa yang harus aku lakukan, aku tak tahu. Sejenak aku ingin membuka pintu dan menghentikan tindakan pengkianatan yang dilakukan istriku dan Usman, tapi keberanian itu menjadi padam begitu aku teringat bahwa istriku sering mengeluh atas ketidak mampuanku untuk bertahan lama dalam senggama.

    Aku bingung dan kulihat lagi mereka yang ternyata tangan kanan Usman telah menyelinap didalam celana pendek istriku.. Och.. semakin aku tak mampu berbuat apaapa.

    Sekilas sempat aku berpikir mungkin perbuatan mereka kali ini bukan yang pertama kali dan semakin aku yakin bahwa selama ini istriku telah sengaja memasukan obat tidur pada kopiku sehingga mereka leluasa untuk bermain catur birahi dan dengan demikian maka tetangga yang lain tak akan pernah curiga.

    Usman dengan semangatnya melahap bergantian kedua puting susu dihadapannya dan tangannya telah berhasil memelorotkan celana pendek istriku. Aku hanya termangu menyaksikan aksi mereka berdua yang nampak saling semangat dan saling menyerang.

    Jantungku semakin berdebar. Sesaat kemudian mereka berdiri sambil melepaskan pakaian masingmasing, sesaat kemudian baik istriku dan Usman telah telanjang bulat.

    Kontol Usman telah berdiri kencang dan tegak, diameternya tidak beda jauh dengan punyaku tapi panjangnya mungkin sedikit lebih panjang punya Usman.

    Istriku dipepetkan ditembok, mereka saling berciuman dengan ganas sekali, tangan kanan istriku meremasremas kontol Usman dan tangan kanan Usman menggeseknggesek memek istriku. Terlihat istriku tidak sabaran, kontolnya Usman diarahkan ke memeknya dengan sedikit kaki kiri istriku diangkat Usman maka masuklah senjata Usman pada memeknya, terlihat istriku memejamkan mata.

    Oooch.. kocok Dik Usman.. kocok..

    Dengan gerakan naik turun, Usman mengocok berulangulang dan badan mereka berdua semakin mengkilap karena keringat.

    Cek.. cek.. pleek.. plek.. ceck..

    Sesaat kemudian kocokan Usman berhenti

    Mbak Erna.. enak sekali memeknya.. terasa kenyuutkenyuut..
    Kontolmu juga Dik Usman.. gagah perkasa..

    Kemudian gantian kaki kanan istriku diangkat dengan tangan kiri Usman dan kocokan dilanjutkan lagi.

    Och.. ooch.. enak Dik.. teeruuss.. kocok teruuss..
    Mbak.. aku mau keluar Mbak..
    Jangan dulu Dik Usman.. jangaann.. akuu masih pingiinn lamalama Dik
    Nggak tahaann Mbaak.. aku nggaak tahan.. uenaakk Mbakk..

    Terlihat Usman menghentikan kocokannya dan semakin menekan dalamdalam kontolnya dalam memek istriku..

    Maaf Mbak.. aku nggak tahaann.. maaaf.. oocchh.. oocchh..

    Istriku memeluk eraterat tubuh Usman seolah nggak mau dilepas seterusnya..

    Kenapa buruburu dikeluarin Dik.., aku belum dapet lho..
    Sabar Mbak.. betulbetul aku nggak tahaann.. wuennaakk buuanget.. memek Mbak hangett sekali dan waouw.. suereett Mbaak..

    Sesaat kemudian terlihat kontol Usman terlepas dari memek istriku dan dibarengi tetesan sperma dari dalam vagina istriku dan istriku mengambil handuk kecil untuk mengeringkan keringat serta membersihkan memeknya.

    Oochh hanya segitu kemampuan si Usman (pikirku), aku agak lega ternyata kemampuannya tidak beda jauh dengan kemampuanku. Aku menghela nafas panjang, dan berharap mudahmudahan istriku menjadi kapok karena tidak terpuaskan oleh Usman dengan begitu pasti tidak akan mengulanginya lagi. Tapi.. kenyataannya lain dari dugaanku..

    Usman betulbetul dapat layanan spesial dari istriku, diambilkannya segelas air minum dingin dan diminum bergantian dengan istriku. Sambil bersandar di dinding, kaki Usman diselonjorkan dan istriku mendekati Usman dengan duduk berhadapan diatas pangkuannya

    Mbak.. susunya masih kenceng dan bulubulu memek Mbak yang lebat ini (sambil tangan kanan Usman mengelus mesra memek istriku), membuatku ingin tiap malam bertandang kerumah Mbak ini..
    Sama Dik Usman.. aku sendiri tiap hari rindu sama kontolmu yang ini.., (sambil tangan kanan istriku mengelus kontol Usman yang masih lunglai)..

    Mereka saling kecup dan saling pagut kembali, tangan kiri Usman memeluk punggung istriku dan tangan kanannya mengeluselus secara bergantian gumpalan bokong istriku yang mulus dan menggairahkan, sesekali jari tengah Usman mengusap memek dan permukaan anus istriku sehingga istriku melakukan gerakangerakan berkedut akibat geligeli nikmat

    Ouuw.. ouucwww.. woouuwww.. geli Dik Usman..

    Tak kalah lihainya, tangan kanan istriku meremasremas Kontol Usman yang sudah agak mulai mempunyai semangat baru.
    Badan Usman bergeser kearah kasur lipat yang sedari tadi belum dimanfaatkan sambil istriku tetap dipangkuannya. Dan sekarang istriku dalam posisi diatas dan masih menunduk karena pagutan yang terlihat mulai panas kembali.

    Kedua tangan Usman meremasremas bongkahan bokong istriku yang semakin lama bergerak berputarputar tak karuan.

    Istriku terlihat mulai bangkit lagi semangatnya yang terpendam akibat belum terpuaskan. Kecupan demi kecupan istriku menjalar dari bibir Usman, ke leher, ke dada dan puting Usman dan terakhir berhenti sejenak mengulum membasahi helm kontol Usman yang sudah berdiri tegak siap perang kembali.

    Istriku terlihat sudah nggak tahan begitu melihat kontol Usman tegak menantang, dan segera dituntun untuk dimasukkan kedalam memeknya. Diputarputar kepala kontolnya di bibir memeknya yang sedikit berlendir dengan tangan kanannya dan sesaat kemudian, blless.., istriku sedikit menjerit histeris.

    Woouuwww.. heehhii.. heehhii..

    Badan istriku sedikit bergetar dan diam sejenak sambil kedua tangannya bertumpu pada dada Usman, sebaliknya kedua tangan Usman meremasremas buah dada istriku.

    Mulanya dengan gerakan sedikit memutar dan kemuadian istriku menaik turunkan pantatnya.

    Teruuss Mbak.. terruuss Mbak.. teerruuss..
    Kocok Mbak Erna sayang.. kocokk.. putaarr.. dan.. teerruuss..
    Woouwww.. woouwww.. enakk Dik.. woouwww..

    Sambil sedikit membungkuk, istriku melakukan gerakan tarik tekan berulangulang, semakin lama semakin cepat dan beberapa saat kemudian..

    Woouuwww.. woouuwww.. akuu mau keluar Dik Usman.. woouwww..

    Gerakan tarik tekan istriku semakin kenceng dan mendadak terdiam sambil pantatnya berdenyutdenyut menekannekan..

    Woouuwww.. woouwww.. aakkuu keluar Dik Usman saayyaanngg..

    Mereka saling berpelukann erat dan pantat istriku masih berdenyuutt kenyuutt menekannekan seolaholah Kontol Usman akan dilahap dimasukkan kedalam memeknya sedalamdalamnya tanpa sisa..

    Wwoouuwww..

    Napas istriku terlihat tersengalsengal dan berangsurangsur menjadi diam tanpa gerakan sedikitpun karena lunglai kenikmatan yang habis diraupnya. Bibir Usman dikecupnya berulangulang..

    Terimakasih Dik Usman.. terimaksih.. wuennaakk sekali..

    Usman mulai sedikit melakukan gerakan menaik turunkan kontolnya dimemek istriku perlahanlahan dan gerakan itu rupanya disambut oleh istriku yang masih ingin mencari kenikmatankenikmatan yang sudah lama tidak didapatkan dari aku suaminya.

    Dengan posisi sedikit dirubah, istriku bertumpuh dengan kedua lututnya disamping pinggul kiri kanan Usman, istriku mulai memompa dan menggosokgosokan memeknya pada tiang kemerdekaan Usman. Perlahan tapi pasti dan semakin lama semakin cepat kocokankocokan yang dilakukan mereka berdua. Istriku dengan gerakan angkat tekan dan Usman gerakan tarik dorong keatas sekencangkencangnya dan itu semua menimbulkan bunyi.

    Istriku mulai terpancing lagi dan..

    Zzhh.. woouwww.. zzhh.. woouwww.. zzhh.. woouwww..
    Terruuss.. yyaa.. teerruuss.. hmemmhh.. yaa..

    Gerakan mereka berdua semakin berpacu.. kencang.. dan keraass seolah mereka mau mengakhiri semuanya dan..

    Aku mau keluar lagi Dik Usman sayaangg.. teerruuss.. teerruuss..

    Mendadak istriku memeluk erat dada Usman, gerakan sama sekali berhenti dan kembali lagi bongkahan pantat istriku berdenyutdenyut menekannekan tanda kenikmatan yang tiada tara.

    Mbak Erna.. memeknya semakin licin dan kenyuuttkennyuutt Mbak

    Wuenakk Mbak.. kontolku terasa dipijitpijit.. Mbak Erna sayaang..

    Setelah berhenti melakukan gerakan beberapa saat, istri langsung dibalik oleh Usman sehingga posisinya dibawah. Ternyata Usman belum sampai final. Dengan rakusnya Usman menghisap puting susu istriku yang semakin memerah dan kenceng.

    Istriku menggelinjangnggelinjang keenakan dan pantat Usman mulai memompa naik turun.

    Gerakan Usman memompa naik turun lama sekali. Kemudian Usman menghentikan kocokannya dan akhirnya kaki kiri istriku diangkat tegak lurus dan ditekantekannya kontolnya sekencangkencangnya.

    Teruuss.. teruuss.. Dik Usman.. teruuss.. dinding rahimku terasa tersundulsundul.. wuennaakk Dik.. teruuss dikk..

    Usman mengganti kaki kanan istriku yang sekarang diangkat dan tekanan demi tekanan semakin membuat keringat mereka berdua bercucuran.

    Dalam hatiku, edan tenan tetanggaku ini. Di satu sisi dia sebagai lawan seru caturku. dan disisi lain ternyata dia menjadi lawan tanding birahi sex istriku. Aku mangaku kalah dalam mengontrol daya tahan tetapi aku tak boleh menyerah.. aku harus bisa.. tapi.. apa mungkin aku bisa.

    Aku sedari tadi diam tertegun melihat keganasan mereka berdua dan aku hanya bisa meremasremas kontolku yang basah karena lendir akibat terangsang hebat. Badanku terasa kelu dan kaku karena depresi, tegang dan amarah yang menjadi satu.

    Kulihat lagi permainan mereka, dan ternyata kini kedua kaki istriku diangkat dengan cara tangan kiri Usman memegang pergelangan kaki kanan istriku dan sebaliknya tangan kanan Usman memegang pergelangan kaki kiri istriku. Yang menjadi iri dan aku tertegun, selain Usman masih mengocok kontolnya, kedua kaki istriku dimainkan dengan cara dirapatkan tegak lurus dan kemudian dikangkangkan, begitu terus berulang dan terlihat dari mimik wajah istriku, dia menikmati semua gerakan yang dilakukan oleh Usman.

    Ech.. ouw.. ouw.. yaou.. teruuss.. terruss.. oeii..

    Beberapa menit kemudian gerakan maju mundur Usman semakin kencang dan..
    Mbak.. aku nggak kuat lagi Mbak.. aku keluarin didalam yaa..
    Nggak papa Dik.. semprotkan semuanya di dalam.. ayoo..

    Dan gerakan Usman mendadak berhenti sambil memeluk kedua kaki istriku, pantatnya semakin ditekankan kedepan dan berkedutkedut.

    Oochh.. ouch.. creett.. creutt.. cruutt..

    Usman rebah dipelukan istriku.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Selingkuh Dengan Tetangga Karena Lama Tak Di Belai Suami

    Selingkuh Dengan Tetangga Karena Lama Tak Di Belai Suami


    1874 views


    Perawanku – Awal cerita kejadian dua tahun yang lalu yaitu tepatnya 2013.nama ku neng lia suami ku irfan yang sama2 dari Bogor punya anak satu yudi namanya pindah kontrakan ke jakarta timur karna irfan suami ku dapat borongan proyek perumahan di sana.tinggallah aku dengan anak ku simata wayang berdua.

    kami ngontrak di kawasan dekat industri jadi agak ramai kalau malam hari karna karyawan pabrik memang pada kerja siang hari jarang di sipe.kontrakan yang berhadapan sekitar dua pulih pintuan berpenghuni kebanyakan sudah keluarga.suamiku tidak kwatir meninggalkan aku dan anak sendiri berminggu minggu paling dia pulang setor kebutuhan sehari2 dan penyaluran sekejap.namun justru dengan jarangnya pulang suami membuat aku gak kerasan di kontrakan apalagi di kontrakan g ada hiburan TV.

    maklum hasil proyek suami ku pas pasan.kalau anak pengen nonton terpaksa nimpang tetangga sebelah.ada seorang tetangga yang istrinya lagi pulang kampung namanya jono dia orang sumatra putih kuning langsat badannya tegap karna memang dia Security yang jadwal kerja kadang malam kadang siang.

    tak terasa seminggu kami tinggal di kontrakan dan empat hari sudah suami ku gak pulang karna desakan proyek yg harus di selesaikan.mas jono orangnya baek sama anak saya kalau pulang kerja selalu dibeliin jajanan.hingga anak ku sangat dekat dengan nya kalau nonton Tv dirumahnya sering anakku ketiduran.. tinggallah aku dan jono yang nonton sampai larut.aku pun sudah biasa saling ledek sama jono karna pasangan kami berjauhan

    neng biasanya kalau malam malam gini orang2 terbuai di pelukan suami atau istri seperti tetangga kita malah asik nonton hahaha tiba2 jono ngomong gitu.emang kenapa mas …? mas kangen pelukan ya cetus ku.ya neng sayang istri lagi dikampung.. terpaksa nampung jadi dodol dulu.

    iiihh mas jono nakal.. hehehe kan normal neng.. normal pa normal ledek ku.lengan ku di colek mesra seeeeerrr…rasanya nyaman sekali kupandang muka jono agak merah padam… tiba tiba pundak ku dirangkul mas jono pelan tapi pasti aku diciumnya .. mungkin aku memang naksir sama dia atau memang sudah empat hari gak di jamah suami sehingga aku biarkan bibirku dilumat jono ..

    dengan diam nya aku mas jono tambah nekat tangannya merayap ke selanggkangan ku sengaja ku buka paha lebar lebar memberi peluang buat mas jono.. tiba tiba nas jono berdiri aku agak heran ko tanggung banget sampai di sini..ternyata mas jono menutup pintu yg memang tidak ditutup… aku cekikikan hampir saja mas ada hansip lewat… kalau gak kita di arakluu… ya neng sih… gak kontrol…

    neng pindah dalam yuk tangan ku ditariknya kedalam kamarsambil dipeluk nya bibir ku di lumat dan tangannya jono meremas bukit kembarku yang sudah mengeras dirangsang dari tadi.”aahhgg… mas….eeeenak…mas puasin aku mas isilah kesepian kita..hmmmm…aagghhh rasanya neng mau pinsan sicumbu mas jono… ya …neng sabar malam ini kita maen sepuas puasnya.. yam ..mas

    baju neng dilepas satu persatu sanpai tinggal Bh dan CD saja neng pun tak tinggal diam melepas pakaian kaos dan celenanya mas jono perkulatan tambah seru selirih badan neng dijilatin dari bibir turun ke dau bkit neng dan terus kebawah menuju selanggkangan nen..aaahhhggg maaaas…. neng memekik saat lidah jono menemukan itil neng dan mencolok colok liang kawin neng… sampai neng kenlingsatan mencapai puncak yang pertama… mas jono jago ….curang aku kebobolan duluan..neng gengsi rasanya sampai dia nekat membalik tubuh jono kebawah…kuat juga ni perempuan bati jono..nikmatilah mas dendam ku cekatan penis jono di gengam neng dijilati dikocok dan disedot sedot biji penisnya tapi jono hanya menikmati sambil tangan nya meremas bukit kembar neng…sudah 10 menitan batang pelir mas jono di kerjain belum ada tanda2 orgasme…

    mas kuat banget siiih minum jamu ya .. gak ko nen sengaja pengen lama biar neng puas.. jono membalik tubuhnya hingga posisi 69 sama neng.. memek neng di limat abis dengan kasr membuat neng mau bobol lagi tp di tahan nya demi gengsi..aahhgg… mas .. cepatan mas masukin mas,,, neng mengangkang mempersilahkan jono mehujam memeknya..cepat..mas gak tahan lagiii… digenggamnya penis jono ditarik menujuliang kawingnya… aduuuh sakiit neng.. teriak jono ternyata jembutnya ketarik juga.. buru mas jangan siksa neng seperti ini ,,, jono mengikuti kemauan nen lia detekan nya pinggul kedepan dengan sabar .neng lia gak sabar ditariknya pinggul jono ke depan selankangan nya hingga peis itu masuk separu..

    neng lia melirik kebawah sambil meliukkan badan membuat sensasi ternikmat buat jono bagan neng lia didekapnya dengan erat pinggulnya di hentakkan ke depan dengan kasar..’aahhgg…nikmaaaatzzzzt ..mas goyangmaaaas.jono lupa akan mengerjain neng dengan caranya sendiri hilang karna merasa penisnya digilas disedoot memex neng lia hingga posisi gak beraturan lagi kadang jono dibawah kadang diatas sambil meliuk liuk memcapai kenikmatan sampai secara berbarengan.. tanta suara lagi kecuali dengusan nafas dan bunyi cipratan kedua kelamin.. maaas…enak say… tanfa sadar neng memanggil sayang ..teruuuus mas puasiiin aaa…ku…aku ..mau keluar lagi..mas uuuhhh,,nikmaaaat… ya neng tunggu mas …mas juga pengeeeen sampee… rupanya neng lia mencapai orgasme kedua berbarengan mas jono..lama jono diam mendekap neng lia sabil mengecup bibir

    makasih ya mas neng belum pernah sepuas ini sama suami……badan mas jono mengendor lepas terguling kesamping…tertidur…pules..

    menjelang subuh neng lia membangunkan mas jono..mas subuh mas ..neng mau pulang tar ada yang liat neng tidur disini.. nas jono bangun dengan bermalas ..ya udah.. sambil mendekap neng lia mas jono meraba memek … jangan mas semalam belum dicuci bau.. bisik neng lia di telinga mas jono. neng lia bangun memakai pakaian luar tanfa BH dan CD lalu keluar meninggalkan mas jono sendiri dikamar.Jam 10 siang mas jono keluar mau nyari makan siang entah kebetulan apa lagi keberuntungan mas jono ketemu neng lia di warteg…e.. mas jono mau beli makan ya kata neng lia sambil mengedipkan mata..ya neng lapar lagi gak ada yang masakin..

    hahaha oya sekalian ni tar mas bayar .. ahh dak usah mas ngerepotin..aja ..gak kok neng sama tetangga harus saling memberi jangan pelit pelit.. ya deh . seusai membayar sayur mereka pulang hampir barengan sengaja mas jono jalan pelan karna ada yang mau disampai kan.. neng tar malam lagi ya.. bisik mas jono. ya kalau suamiku gak pulang ya mas soalnya dah lima hari gak pulang..ya janji ya.. ya mas..

    mas jono memberikan no HP ke neng lia untuk mempermudah hubungan.kalau situasinya aman mas jono kerumah neng lia atau sebalik nya.

  • Cerita Ngewek Susu Maya Penghilang Dahaga Nafsu – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018

    Cerita Ngewek Susu Maya Penghilang Dahaga Nafsu – Cerita Sex Terbaru Kisah Seks Dewasa 2018


    1461 views

    Perawanku – Begitu rasanya malas sekali karena pagi itu aku berangkat ke kantor pagi seklai karena banyak kerjaan
    yang menumpuk dan yang tidak enaknya saat berangkat di tengah jalan hujan turun deras sekali, karena
    tidak ingin basah kuyup jadinya aku berteduh di sekitar warung terdekat. MarkasJudi
    Ibu permisi numpah berteduh Entah gak tau aku siapa namanya saat itu, hujan mendadak turun tanpa ada
    pertanda mendung.

    “Gak apa apa dik silahkan berteduh nunggu hujan reda kalau di lanjut perjalanannya malah basah kuyup,
    jawab ibu pemilik warung tersebut.

    “Saya pesan kopi susunya Bu, jangan banyak-banyak gulanya ya,” pintaku setelah mengambil duduk dalam
    warung itu. Sambil menunggu pesananku, kuamati pemandangan sekeliling warung itu.

    Warung tempat kuberteduh terlihat sangat rapi dan bersih, walaupun ukurannya kecil. Sungguh, aku baru
    kali itu singgah disana, meskipun sehari-hari kerab melintasi jalan di depannya. Pagi itu, ada tiga
    orang yang turut berteduh sambil sarapan,

    Kelihatannya mereka itu sopir dan kenek angkot yang pangkalannya tak seberapa jauh dari warung itu.
    Belum lagi kopi susu yang kupesan tiba dihadapanku, kulihat dua wanita muda masuk ke warung.

    “Uhh, gila hujannya ya Fin.., untung sudah sampai sini,” kata yang berbadan agak gemuk pada temanya
    yang lebih langsing.

    Dari penampilan mereka aku bisa menebak kalau mereka adalah sales promotion girl (SPG), dibelakang
    baju kaos yang mereka pakai ada sablonan bertulis Susu Siip (sengaja disamarkan), produk susu baru
    buatan lokal. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.

    “Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.

    “Makasih Bu, ini saja cukup. Saya sudah sarapan kok,” jawabku, Ibu itu pun berlalu, setelah sempat
    menawarkan menu pada dua wanita muda dihadapanku.

    “Hm maaf Mas, apa tidak mau coba susu kami?” sebuah suara wanita mengejutkan aku.

    Hampir saja aku tersedak kopi yang sedang kuseruput dari cangkirnya, sebagian kopi malah tumpah
    mengotori lengan bajuku.

    “Duh maaf, kaget ya Mas. Tuh jadi kotor bajunya,” wanita yang agak gemuk menyodorkan tisue kepadaku.

    “Ohh, nggak apa Mbak, makasih ya,” kuterima tisue pemberiannya dan membersihkan lengan bajuku.

    “Maaf, susu apa maksud Mbak?” aku bertanya.

    “Hik.. Hik.. Mas ini rupanya kaget dengar susu kita Fin,” canda sigemuk, si langsing tersenyum saja.

    “Ini loh Mas, susu siip. Susu baru buatan lokal tapi oke punya. Harganya murah kok, masih promosi Mas,
    ada hadiahnya kalau beli banyak,” si langsing menjelaskan, ia juga menerangkan harga dan hadiahnya.

    Sebenarnya aku ingin lebih lama diwarung itu supaya bisa lebih lama bersama dua wanita SPG susu itu,
    tapi nampaknya hujan sudah mulai berhenti dan aku harus melanjutkan perjalanan karena waktunya sudah
    mepet & Pekerjaan dikantor masih menunggu tuk diselesaikan.

    “Saya tertarik Mbak, tapi kayaknya saya harus lanjutkan perjalanan nih, tuh hujannya sudah berhenti.
    Emm, gimana kalau saya kasih alamat saya, ini kartu nama saya dan kalau boleh Mbak berdua tulis
    namanya disini ya,” kusodorkan selembar kartu namaku sekaligus meminta mereka menulis namanya dibuku
    saku yang kubawa.

    “Oh Mas Andy toh namanya. Pulang kerjanya jam berapa Mas biar bisa ketemu nanti kalau kami
    kerumahnya,” si gemuk yang ternyata bernama Maya bertanya sambil senyum-senyum padaku.

    “Jam empat sore juga saya sudah dirumah kok. Mbak Maya dan Mbak Wati boleh kesana sekitar jam itu,
    saya tunggu ya,” jawabku. Wati yang langsing juga tersenyum.

    Aku kemudian membayar kopi susu pesananku dan meninggalkan warung, untuk segera menuju ke kantor. Jam
    3 sore aku sudah menyelesaikan laporanku yang menumpuk, dan aku langsung pulang kekontrakanku.

    Oh ya umurku saat itu sudah menginjak 28 tahun, aku coba mandiri merantau dikota kembang ini. Kuputar
    lagu-lagu melankolisnya Katon Bagaskara di VCD Player sambil kunikmati berbaring dikasur kamarku.

    Foto Lusi kupandangi, pacarku itu sudah tiga minggu ini pindah ke Jakarta, bersama pindah tugas
    bapaknya yang tentara. Kayaknya sulit melanjutkan tali kasih kami, apalagi jarak kami sekarang jauh.

    Dan sepertinya ini takdirku, berkali-kali gagal kawin gara-gara terpisah tiba-tiba, jadi jomblo sampai
    umur segitu. Membayangkan kenangan manis bersama Lusi, aku akhirnya lelap tertidur ditemani tembang
    manis Katon.

    Sampai akhirnya gedoran pintu kontrakan membangunkanku. Astaga sudah jam setengah 5 sore, aku segera
    membukakan pintu utama kontrakanku untuk melihat siapa yang datang.

    “Sore Mas Andy, duh baru bangun ya? Maaf ya mengganggu lagi,” ternyata yang datang Maya dan Wati, SPG
    Susu yang kujumpai pagi tadi.

    “Oh Mbak Maya dan Mbak Wati.., saya pikir nggak jadi datang. Silahkan masuk yuk, saya basuh muka
    sebentar ya,” kupersilahkan mereka masuk dan aku kekamar mandi membasuh mukaku.

    Sore itu Maya dan Wati tidak lagi menggunakan seragam SPG, mereka pakai casual. Maya walau agak gendut
    jadi terlihat seksi mengenakan jeans ketat dipadu kaos merah ketat pula, sedangkan Wati yang langsing
    semakin asyik pakai rok span mini dipadu kaos kuning ketat.

    Rumah kontrakanku type 36, jadi hanya ada ruang tamu dan kamar tidur yang ukurannya kecil, selebihnya
    dapur dan kamar mandi juga sangat mini dibagian belakang. Setelah basuh muka, aku menemani mereka
    duduk di ruang tamu.

    “Wah ternyata Mas Andy ini Kerja di Farmasi ya, boleh dong kapan-kapan kita di jelasin masalah obat
    Mas?” Maya buka bicara saat aku duduk bersama mereka.

    “Tentu boleh, kapan Mbak mau datang aja kesini,” jawabku.

    Selanjutnya kami kembali bicara masalah produk susu yang mereka pasarkan. Bergantian bicara, Maya dan
    Wati menjelaskan kalau susu yang mereka jual ada beberapa macam dengan kegunaan yang beragam.

    Ada susu untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia sekolah, balita, bayi, orangtua, pertumbuhan
    remaja, sampai susu greng untuk menambah vitalitas pria. Nah, untuk susu penambah vitalitas pria itu,
    bicara mereka sudah berani agak porno dan mesum, membuat aku blingsatan mendengarnya.

    “Hmm, boleh-boleh.. Saya ambil susu grengnya dua mbak, nanti kalau bagus saya tambah lagi lain kali,”
    aku memotong bicara mereka yang semakin ngawur.

    “Nah gitu dong Mas, biar istri Mas senang kalau suaminya greng,” Wati kembali bercanda.

    “Duh.. Mbak, saya belum kawin nih. Maksud saya susu greng itu saya pakai buat kerja, supaya tetap fit
    kalau kerja,” kataku.

    Jawabanku itu membuat mereka saling pandang, lalu keduanya tertawa sendiri.

    “Wah kita kira Mas sudah punya istri, ternyata masih bujang. Kok ganteng-ganteng belum laku sih?” Maya
    menggoda.

    Suasana terasa langsung akrab bersama dua SPG susu itu. Mereka pun menceritakan latar belakang mereka
    tanpa malu kepadaku. Maya, wanita berumur 26 tahun, dulunya karyawati sebuah bank, lalu berhenti
    karena dinikahi rekan sekerjanya.

    Tapi kini dia janda tanpa anak sejak suaminya sakit dan meninggal, tiga tahun lalu. Sedangkan Wati,
    bernasib sama. Wanita 24 tahun itu, pernah menikah dengan lelaki sekampungnya, tetapi kemudian jadi
    janda gantung sejak suaminya jadi TKI dan tak ada kabarnya sejak 4 tahun lalu. Keduanya terpaksa
    menjadi SPG untuk menghidupi diri.

    “Kami malu Mas, sudah kawin masih bergantung pada orangtua, makanya kami kerja begini,” kata Wati.

    “Kalau Mas mau, gimana kalau saya seduhkan susu greng itu. Sekedar coba Mas, siapa tahu Mas jadi
    pingin beli lebih banyak?” Maya menawarkanku setelah obrolan kami semakin akrab.

    Belum sempat kujawab dia sudah bangkit dan menanyakan dimana letak dapur, ia pun menyeduhkan secangkir
    susu greng buatku. Susu buatan Maya itu kucicipi, lalu kuteguk habis, kemudian kembali ngobrol dengan
    mereka.

    Saat itu jam menunjuk angka tujuh malam. Lima belas menit setelah meneguk susu buatan Maya, aku
    merasakan dadaku bergemuruh dan panas sekujur tubuh, agak pusing juga.

    “Ohh.. Kok saya pusing jadinya Mbak? Kenapa ya? Ahh..,” aku meremasi rambutku sambil bersandar di
    kursi bambu.

    “Agak pusing ya Mas, itu memang reaksinya kalau pertama minum Mas. Mana coba saya pijitin lehernya,”
    Wati pindah duduk kesampingku sambil memijiti tengkuk leherku, agak enakan rasanya setelah jemari
    lentik Wati memijatiku.

    “Nah, biar lebih cepat sembuh saya juga bantu pijit ya,” Maya pun bangkit dan duduk disampingku,
    posisiku jadi berada ditengah keduanya.

    Tapi, astaga, Maya bukannya memijit leherku malah menjamah celana depanku dan memijiti penisku yang
    mendadak tegang dibalik celana.

    “Ahh Mbaak.., mmfphh.. Ehmm,” belum selesai kalimat dari bibirku, bibir Wati segera menyumpal dan
    melumat bibirku.

    Gila pikirku, aku hendak menahan aksi mereka tapi aku pun terlanjur menikmati, apalagi reaksi susu sip
    yang kuteguk memang mujarab, birahiku langsung naik. Akhirnya kubalas kuluman bibir Wati, kusedot
    bibir tipisnya yang mirip Enno Lerian itu.

    “Waduh.., gede juga Andy juniornya Mas,” ucapan Maya kudengar tanpa melihatnya karena wajah Wati yang
    berpagutan denganku menutupi.

    Tapi aku tahu kalau saat itu Maya sudah membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang
    tegang dari celana. Sesaat setelah itu, kurasakan benda kenyal dan basah melumuri penisku, rupanya
    Maya menjilati penisku.

    “Ahh.., tidak Mbak.., jangan Mbak,” kudorong tubuh Wati dan Maya, aku jadi panik kalau sampai ada
    warga yang melihat adegan kami.

    “Ayolah Mas.. Kan sudah tanggung. Nanti pusing lagi loh,” Maya seperti tak puas, Wati pun menimpali.

    “Maksud saya jangan kita lakukan disini, takut kalau ketahuan Pak RT. Kita pindah kekamar aja yah,

    ” aku mengajak keduanya pindah ke kamar tidurku, setelah mengunci pintu utama kontrakanku.

    Sampai di kamarku, bagaikan balita yang akan dimandikan ibunya, pakaianku segera dilucuti dua SPG itu,
    dan mereka pun melepasi seluruh pakaiannya. Wah tubuh mereka nampak masih terawat, mungkin karena lama
    menjanda.

    Sebelum melanjutkan permainan tadi, kuputar lagi lagu Katon Bagaskara dengan volume agak keras supaya
    suara kami tak terdengar keluar. Setelah itu, aku rebah dikasurku dan Maya segera mengulangi aksinya
    menjilati, menghisap penisku yang semakin mengeras.

    Maya bagaikan serigala lapar yang mendapatkan daging kambing kesukaannya. Sedangkan Wati berbaring
    disisiku dan kami kembali berpagutan bibir, bermain lidah dalam kecupan hangat. Dalam posisi itu
    tanganku mulai aktif meraba-raba susu Wati disampingku, kenyal dan hangat sekali susu itu, lebih sip
    sari susu sip yang mereka jual kepadaku.
    “Oh Mas, saya sudah nggak tahan Mas,” Maya mengeluh dan melepaskan kulumannya dipenisku.
    “Ayo Lin, kamu duluan.. Tapi cepat yahh,” Wati menyuruh Maya.


    Wanita bertubuh agak gemuk itu segera menunggangiku, menempatkan vagina basahnya diujung penisku Maya
    berposisi jongkok dan bless, penisku menembusi vaginanya.

    “Ohh.. Aaauhh.. Mass hengg,” Maya meracau sambil menggenjot pinggulnya naik turun dengan posisi
    jongkok diatasku. Kurasakan nikmatnya vagina Maya, apalagi lemak pahanya ikut menjepit di penisku.

    Wati yang turut terbakar birahinya segera menumpangi wajahku dengan posisi jongkok juga, bibir
    vaginanya tepat berada dihadapan bibirku langsung kusambut dengan jilatan lidah dan isapan kecil.
    Posisi mereka yang berhadapan diatas tubuhku memudahkan keduanya saling pagut bibir, sambil pinggulnya
    memutar, naik turun, menekan, diwajah dan penisku.

    Lima belas menit setelah itu, Maya mempercepat gerakannya dan erangannya pun semakin erotis terdengar.

    “Ahh Mass.., sayaa kliimmaakss.. Ohh ammphhuunnhh,” Maya mengejang diatasku, lalu ambruk berbaring
    disamping kananku. Melihat Maya KO, Wati kemudian turun dari wajahku dan segera mengambil posisi Maya,
    dia mau juga memasukkan penisku ke memeknya.

    “Ehh tunnggu Mbak Wati, tunggu,” kuhentikan Wati.

    Aku bangkit dan memeluknya lalu membaringkannya dikasur, sehingga akulah yang kini diatas tubuhnya.

    “Mass.. Aku pingin seperti Maya Masshh.. Puasin aku ya.. Meemmppffhh.. Ouhh Mass,” Wati tersengal-
    sengal kuserang cumbuan, sementara penis tegangku sudah amblas dimekinya.

    “Ohh enakhhnya memekmu Watthh.. Enakhh ughh,”
    “Engh.. Genjot yang kerass Mass, koontollmu juga ennahhkk.. Ohh Mass,” Wati dan aku memanjat tebing
    kenikmatan kami hingga dua puluh menit, sampai akhirnya Wati pun mengejang dalam tindihanku.

    “Amphhunn Mass.. Ohh nikhhmatt bangghett Masshh..,” Wati mengecup dadaku dan mencakar punggungku
    menahan kenikmatan yang asyik.

    “Iya Watt.. Inii untukkhhmu.. Ohh.. Oohh,” aku pun menumpahkan berliter spermaku ke dalam vagina Wati.

    Setelah sama-sama puas, dua SPG susu itu pun berlalu dari rumahku, kutambahkan dua lembar ratusan ribu
    untuk mereka. Aku pun kembali tidur dan menghayalkan kenikmatan tadi.

  • Pemerkosaan Di Atas Kereta Api

    Pemerkosaan Di Atas Kereta Api


    1497 views

    Cerita Sex ini berjudulPemerkosaan Di Atas Kereta ApiCerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Sebut saja namanya Intan, seorang gadis berusia 24 tahun, tingginya 165cm dengan berat badan yang cukup ideal, 53kg, dengan ukuran payudara 34C. Dia bekerja di salah satu stasiun televisi swasta sebagai reporter. Intan beparas cantik dan berkulit putih mulus sehingga dia dapat diterima bekerja sebagai reporter di XX tv sejak dua tahun yang lalu.

    Sebagai seorang reporter yang pastinya sering muncul menyapa pemirsa di layar kaca, tentunya membuat Intan meraih popularitas sehingga banyak orang mengenalinya.

    Banyak hal yang dirasa menyenangkan bagi Intan karena popularitas yang didapatnya, diantaranya pada waktu keluar berjalanjalan, banyak orang yang mengenalinya dan tersenyum kepadanya serta menyapanya, bahkan hingga meminta tandatangannya.

    Namun, jika ada halhal yang positif tentu saja ada pula yang negatif, diantaranya banyak lelaki yang suka bersiul ketika ia lewat, seringkali hampir dicolek oleh tangan jahil lelaki iseng dan mupeng , hingga yang baru saja terjadi, ada yang nekad mencari kesempatan untuk mengintip Intan kala sedang berganti pakaian di dalam kamar pas di sebuah department store di dalam sebuahpusat perbelanjaan, sialnya pelakunya tidak berhasil tertangkap tangan.

    Sebagai seorang reporter, tentunya Intan sering meliput berita di sanasini, lumayanlah itungitung sekalian jalanjalan sembari shopping, begitu pikirnya. Terhitung hampir semua daerah, dari Sabang sampai Merauke sudah pernah disinggahinya kala melakukan rutinitasnya sebagai seorang reporter televisi.

    Walaupun begitu, ia jarang mendapatkan kesempatan untuk melakukan liputan ke luar negeri sehingga suatu saat, ketika atasannya memberikan kesempatan kepadanya untuk meliput berita di Jepang, Intan girang sekali dan langsung memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut.

    Walaupun tahu bahwa hargaharga di Jepang sangat mahal, ia juga telah menyiapkan anggaran untuk belanja. Di Jepang nanti, Intan ditugaskan untuk meliput sebuah festival adat di Jepang beserta segala keunikannya.

    Hari yang dinantinantikan tibalah juga. Intan berangkat ditemani oleh Nina, seorang camera person dari XX tv ke Jepang. Nina berusia dua tahun lebih muda dari Intan, tinggi badannya sepantaran dengan Intan namun sedikit lebih kurus dengan payudara yang lebih kecil 34A, gayanya modis, dan rambutnya seringkali bergontaganti warna, kali ini ia mengecat rambutnya dengan warna cokelat kemerahan, menambah cantik penampilannya yang juga berkulit putih.

    Mereka menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan dalam negeri karena memang maskapai dalam negeri tidak dicekal di Jepang seperti halnya yang dilakukan oleh negaranegara UniEropa.

    Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, tibalah Intan dan rekannya di bandara internasional Narita.

    Lo kenapa Nin?, tanya Intan pada kawannya. Kok kelihatannya lesu gitu?

    Ya ialah, lama banget tuh perjalanan tadi, lo sih enak, molor terus!

    Ucapan temannya tersebut hanya ditanggapi dengan tawa oleh Intan, karena memang selama perjalanan menuju Jepang, ia lebih banyak tidur, bukan karena fasilitas pesawat yang nyaman, namun lebih dikarenakan balas dendam, balas dendam? Lho? Memang, seminggu terakhir sebelum berangkat ke Jepang, ia terus melakukan liputan berpindahpindah kota untuk sebuah program wisata belanja, hal itu dilakukannya untuk mengejar deadline dari pimpinan redaksi.

    Selama di Jepang, rencananya Intan dan Nina akan tinggal di rumah Wiwin, kawan akrab Intan kala masih duduk di bangku SMU, Wiwin sekarang bekerja sebagai seorang designer dan tinggal dekat kawasan Shibuya. Hal ini juga merupakan suatu kebetulan bagi Intan karena Shibuya memang terkenal dengan wisata belanja, kegemaran utama Intan.

    Setibanya di kediaman Wiwin, Intan dan Nina langsung memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu seusai perjalanan panjang dari Indonesia, malam harinya Intan mengajak wiwin untuk mengantarnya berbelanja keesokan harinya.

    Win, besok selesai liputan, lo anterin gue shopping yuk, gue kan disini cuman dua hari.

    Aduuuh, sorry tan, gue besok ada meeting sama klien, enggak bisa ditinggalin. Plus sorenya gue ketemuan sama cowok gue. Emm, lo ditemenin sama si Nina aja ya? Ntar gue kasih tahu tempattempat yang barangnya bagus dan murah. Fontana99

    Yah, si Nina kan sama aja kaya gue, awam sama daerah sini, lo gimana sih?

    Iya, iya, soriii banget tapi gue betulbetul nggak bisa, lagian transportnya gampang kok, naik KRL sekali juga nyampe.

    Mmm.. ya sudah deh engga apaapa kalau begitu. Jawab Intan dengan muka masam. Eh, omongomong cowok lo cakep ga?

    Yaa, itu khan relatif, tapi umurnya udah jauh lebih tua, ada terpaut limabelas tahunan sama gue, lumayan tajir lagi.

    Gila lo, sekarang kok seleranya berubah, seneng sama omom, hahahaha. Merekapun bercanda hingga merasa mengantuk dan beristirahat kemudian.

    Keesokan harinya, Intan dan Nina menyelesaikan liputan berita untuk XX tv dengan lancar, merekapun kembali terlebih dahulu ke tempat Wiwin untuk meletakkan kamera dan berganti pakaian. Intan dan Nina sepakat kompakan memakai rok span berwarna senada, hitam, sehingga tampak kontras dengan paha keduanya yang putih mulus.

    Nina memadukan roknya dengan blouse putih, sedangkan Intan memilih mengenakan kemeja berwarna krem, mereka berdua mengenakan mantel bulu karena udara yang lebih dingin dibanding di tanah air.

    Berdua, mereka berangkat naik taksi ke stasiun dan kemudian membeli tiket kereta rel listrik, tak lama menunggu, keretapun datang dan mereka segera naik.

    Sementara itu, di tempat kerjanya, Wiwin tampak teringat sesuatu dan mengangkat ponselnya, hendak menelepon Intan, namun, astaga, dia belum ganti nomor lokal, enggak bisa dihubungi deh. Kata Wiwin dalam hati dengan wajah yang tampak kebingungan karena hendak memberitahukan sesuatu pada Intan namun tidak bisa dilakukan.

    Di dalam kereta, Intan dan Nina ternyata tidak dapat menemukan tempat duduk yang kosong, sehingga keduanyapun memutuskan untuk berdiri sambil berpegang pada pegangan yang sengaja dibuat untuk penumpang yang tidak kebagian tempat duduk.

    Lima menit berlalu, sambil berdiri, Nina dan Intan baru menyadari bahwa hampir seluruh penumpang di gerbong tersebut adalah lakilaki, hanya ada dua wanita tua yang sedang terlelap duduk di ujung gerbong.

    Perhentian berikutnya, beberapa penumpang turun, Intan dan Nina mencoba mengambil kesempatan untuk duduk, namun keduluan oleh beberapa penumpang lain yang sedari tadi juga berdiri. Segerombolan penumpang baru juga masuk, dan seluruhnya pria. Space untuk berdiri pun kian sempit, sehingga Intan dan Nina hampir dikelilingi oleh gerombolan pria yang bau naik tadi.

    Yah, sial, berdiri lagi deh. Ujar Intan yang diamini oleh Nina.

    Liat deh, penumpangnya laki semua tapi nggak ada yang gentleman, ngasih tempat duduk kek buat makhlukmakhluk cantik, ha2. Canda Nina yang disambut tawa renyah Intan

    Sesaat setelah itu, terdengar suara seseorang dibelakang mereka, dari nada bicaranya nampaknya bertanya sesuatu kepada mereka. Merekapun menoleh mencari si sumber suara. Tampak dihadapan mereka seorang bapak berwajah ramah, jika ditaksir, kirakira umurnya empatpuluhan. Ternyata orang tersebut yang memanggil tadi.

    Ima nanji desu ka?

    Intan dan Nina samasama bengong karena sama sekali tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan pria tersebut.

    Seolah mengerti bahwa yang diajak bicara tidak mengerti bahasanya, bapak tersebut mengulangi pertanyaannya.

    Ano, What is da time? Ujarnya dengan bahasa Inggris sekenanya sambil menunjuk pergelangan tangannya sendiri.

    Intan dan Nina baru mengerti apa yang ditanyakan tadi ketika si bapak berwajah ramah mengulangi pertanyaannya dalam bahasa Inggris, walaupun tata bahasanya salah (yang benar what time is it?).

    Untungnya Intan sudah mencocokkan jam tangannya dengan waktu setempat. Ia pun memperlihatkan jam tangannya kehadapan bapak itu agar dapat melihat sendiri pukul berapa sekarang. Bapak itupun manggutmanggut setelah melihat jam.

    Domo arigato gozaimasu Ucapnya sambil tersenyum. Kalau yang ini Intan mengerti bahwa artinya terima kasih, ia pun membalas senyuman bapak itu, sementara Nina hanya memperhatikan dari tadi.

    Sebelum sempat membalikkan badan, Intan merasakan ada tangan yang menyenggol paha bagian belakangnya. Ia pun berbisik kepada Nina,

    Nin, tadi kayak ada yang nyolek gue deh.

    Masa? Kok sama, tadi juga kayak ada yang nyenggol pantat gue. bisik Nina.

    Ya udahlah, mungkin kebetulan saja, kereta ini kan bergerak terus jadi mungkin ada yang badannya jadi gak seimbang dan gak sengaja nyenggol. tukas Intan. Nina pun mengiyakan ucapan temannya itu dan bersikap santai saja sambil menunggu kereta sampai di tujuan.

    Belum ada lima detik dari senggolan pertama tadi, kembali Intan merasakan rabaan pada pantatnya, kali ini bukan lagi menyenggol, namun terasa sedikit meremas. Terkejut, Intan pun berusaha menepis tangan itu.

    Merasakan gelagat yang tidak baik, Intan mengajak Nina menjauh dari tempat berdiri mereka sekarang. Namun belum sempat mereka bergerak, ada tangantangan yang mencengkeram lengan mereka berdua sehingga mereka tidak dapat bergerak kemanamana. Disaat bersamaan, kedua wanita cantik itu merasakan tangan yang menjamah tubuh mereka kian banyak.

    Ada yang meremasremas pantat mereka dan ada yang naik meraba payudara mereka. Merekapun berusaha meronta melepaskan diri dari situasi tersebut, tangan keduanya bergerak menepis tangantangan jahil itu. Namun apa daya dua pasang tangan melawan tangantangan sebanyak itu.

    Ehh, apaapaan ini! teriak Intan. Namun ia menyadari tidak ada yang paham ucapannya. Ia pun berusah menggunakan bahasa Jepang sebisanya. Ieee, bageroooo! Emph. Sebelum sempat meneruskan teriakannya, ada tangan kokoh membekap mulutnya dari belakang sehingga ia tak lagi mampu berkatakata.

    Semakin lama, jamahan dari tangantangan itu kian mengarah ke paha bagian dalam Intan. Ia pun berusaha mengatupkan kedua kakinya sehingga tangantangan itu tidak dapat menjangkau bagian vitalnya.

    Namun usaha itu siasia karena tangantangan lain sudah mencengkeram dan merenggangkan kakinya sehingga posisinya terbuka dan tangantangan jahanam itu dapat leluasa bergerak menuju vagina Intan yang masih tertutup gstring seksi warna hitam.

    Mmh. hhhh Intan hanya bisa sedikit mendesah, dalam keadaan mulutnya disumpal telapak tangan seseorang dibelakangnya. Intan mencoba melihat dimana posisi Nina, tapi ia tidak dapat melihat temannya itu, di sekitarnya hanya ada segerombolan lakilaki.

    Perlahan, tangantangan tersebut mulai membuka kancing kemeja krem Intan. Intan pun berusaha meronta sebisanya, namun hal tersebut hanya membuat pertahanannya lebih longgar karena berikutnya, mantel bulu yang dikenakannya berhasil direnggut oleh seorang lakilaki anggota gerombolan itu.

    Kini, Intan masih berpakaian lengkap minus mantel bulunya, namun kancing kemejanya sudah terbuka seluruhnya, memperlihatkan payudara Intan yang sekal dan hanya ditutupi oleh bra berwarna putih. Tangantangan yang menjamahnya seolah semakin menggila dengan keadaan tersebut.

    Mmm!, terdengar suara teriakan tertahan Intan. Rupanya ada yang meremasremas payudara Intan dengan keras sehingga ia berteriak tertahan. Berikutnya, dengan sekali hentakan, robeklah bra putih yang dikenakan Intan memperlihatkan dua gundukan indah dengan puting berwarna kecokelatan.

    Kini, tubuh bagian atas intan sudah terbuka dan hanya menyisakan kemejanya yang seluruh kancingnya sudah terbuka. Melihat pemandangan tersebut, seorang diantara gerombolan tersebut bergerak maju dan mulai memainkan puting payudara sebelah kanan Intan, sementara mulutnya mulai menyusu ke payudara sebelah kiri Intan.

    Yang lebih membuat Intan terkejut adalah, orang tersebut ternyata si bapak berwajah ramah yang bertanya jam tadi. Dalam hatinya Intan berkata dasar tua cabul, tahu begini udah gue tonjok dari tadi.

    Sementara itu, tangantangan yang beroperasi di bagian bawah tubuh intan semakin berani, ada yang menarik roknya keatas sebatas pinggang, sehingga kini rabaan dan sentuhan mereka dapat langsung bersinggungan dengan kulit telanjang Intan, sebuah tangan meraba naik paha bagian dalamnya dan bersentulah dengan liang vagina Intan yang masih terbungkus gstring hitam.

    Tangan itu menggesekgesek kemaluan Intan dengan gerakan majumundur. Mendapat rangsangan yang demikian hebat, Intan pun mulai terangsang diluar kemauannya sendiri. Seolah mengetahui hal tersebut, tangan yang membekap mulutnya mulai mengendurkan pegangan dan perlahan melepaskan bekapannya.

    Intan tak lagi berteriakteriak, mungkin karena sudah terlampau lelah meronta, disamping itu, tidak bisa dipungkiri bahwa ia menjadi sangat terangsang dengan keadaan ini.

    Tanpa disadari oleh intan, ternyata gstringya sudah tidak berada ditempatnya semula, entah kemana, memperlihatkan vaginanya yang dihiasi bulubulu kemaluan yang dicukur rapi, sehingga tangan yang tadinya hanya menggesekgesek kemaluannya, perlahan mulai memainkan jarijarinya diatas klitoris Intan.

    Intan terangsang hebat diperlakukan seperti ini, namun ia tidak ingin semua lakilaki dihadapannya tahu bahwa ia terangsang, karena hal tersebut pasti akan membuat mereka merasa senang dan puas. Iapun mencoba menutupinya dengan mengatupkan bibir mungilnya rapatrapat dan mencoba untuk tidak bersuara, apalagi mendesah.

    Namun cobaan terasa semakin sulit bagi Intan, selanjutnya, jari tengah si bapak berwajah ramah digerakkan keluarmasuk di dalam liang vagina Intan, didalam vaginanya, jari itu sedikit ditekukkan sehingga mengenai gspot milik Intan. Intan semakin tidak kuasa menahan gejolak birahi yang dahsyat, mulutnya tetap ditutup rapatrapat, namun sesekali terdengar desahan tertahan. Emmh hhh.

    Gerakan jari itu kian lama kian cepat sehingga pertahanan Intan yang matimatian berusaha tidak menunjukkan ekspresi kenikmatan akhirnya bobol juga.

    Mmhh aa aaaaaahh!! Teriakan itu disertai getaran hebat, ia menggelinjang menerima orgasme pertamanya. Cengkeraman tangan dari para lelaki yang sedari tadi memegangnya kuatkuat, akhirnya dilepaskan. Intan terduduk lemas, tubuhnya terasa panas terbakar gejolak birahi.

    Perasaannya bercampur aduk, antara malu, terhina, marah dan nikmat. Hanya sekitar limaenam detik kemudian, tubuh Intan kembali diangkat oleh para lelaki Jepang tersebut, namun kali ini beberapa orang diantara mereka sudah melorotkan celana masingmasing, memperlihatkan penis masingmasing yang sudah tegak mengacung.

    Mengetahui apa yang akan dilakukan gerombolan lelaki itu, Intan coba berontak dengan menggunakan tenaganya yang tersisa, namun seorang diantara gerombolan itu, tubuhnya kurus dan agak tonggos, meremas kedua payudaranya kuatkuat sehingga intan merintih kesakitan dan mencoba menepis tangan itu dari atas payudaranya.

    Disaat bersamaan, pinggang Intan ditarik kebelakang oleh si bapak berwajah ramah yang langsung menancapkan penis 15cmnya kedalam vagina Intan dengan sekali hentakan keras.

    Bless, masuklah penis itu disertai teriakan panjang Intan yang baru pertama kali dimasuki oleh penis lakilaki. Bapak itu memompa tubuh Intan dengan cepat. Plokplok, begitu bunyi yang terdengar ketika paha bapak itu beradu dengan paha bagian belakang Intan. Para lelaki yang lain tidak hanya diam saja, sebagian menjamah bagianbagian sensitif Intan dengan leluasa, sebagian lagi terlihat mengocok penisnya sendiri, dan ada pula yang meraih tangan Intan, dan memaksa Intan untuk mengocok penisnya.

    Ada seorang lagi yang berperawakan pendek memasukkan penisnya kedalam mulut Intan dan menggerakkannya majumundur. Sehingga sekarang, Intan dalam posisi setengah membungkuk dan disetubuhi dari arah depan dan belakang tubuhnya.

    Lima belas menit berlalu, lelaki yang penisnya dikocok oleh tangan mungil Intan, tampak tidak kuat lagi menahan gelombang orgasme dan berejakulasi sesaat kemudian, crott!! spermanya muncrat dengan deras dan sebagian mengenai wajah Intan.

    Ah. ahhh, Intan mendesah seriap kali penis si bapak masuk dengan dalam di vaginanya. Lima menit kemudian, tubuh Intan bergetar hebat, ia mendapatkan orgasme keduanya. Aaaa.. aaahh!! Desahnya.

    Tidak berapa lama, penis didalam mulut Intan menyemburkan spermanya. Membuat Intan gelagapan dan tersedak sehingga sebagian sperma itu tertelan olehnya, sementara sebagian lagi meleleh keluar dari bibit indahnya. Si bapak yang memompa vagina Intan rupanya kuat juga, masih belum menampakkan tandatanda akan keluar.

    Bapak itu rupanya pandai memainkan tempo, terkadang kocokan penisnya dipelankan dan terkadang cepat. Tampaknya ia benarbenar ingin menikmati jepitan vagina Intan sepuasnya. Sepuluh menit kemudian, cengkeraman tangan bapak itu di pinggang Intan tibatiba mengeras, bapak itupun mulai setengah mendesah.

    Hhhh. ah.. Intan tahu bahwa orang dibelakangnya ini akan segera berejakulasi, iapun mencoba menarik badannya ke arah depan sehingga rahimnya dapat diloloskan dari semburan sperma bapak brengsek itu, namun siasia, baru setengah penis yang bisa dikeluarkan dan Aaaaaahh Crott, crott, crott!

    Sperma bapak itu keburu keluar membanjiri bagian dalam vagina Intan. Aah, sial, damn.. gerutu Intan dalam hati karena bapak itu keluar didalam vaginanya.

    Tubuh Intanpun digeletakkan di atas lantai kereta dan dikelilingi tiga orang lelaki lagi yang dengan irama cepat mengocok sendiri penis masingmasing di depan wajah Intan, dan beberapa saat kemudian berejakulasi dan menyemburkan sperma masingmasing di wajah Intan.

    Para lelaki itupun meninggalkan Intan terkulai diatas lantai kereta dalam keadaan telanjang bulat dengan hanya mengenakan kemeja warna krem yang sudah kusut dan basah oleh peluh dan sperma. Payudaranya dipenuhi bekasbekas remasan dan cupangan yang berwarna kemerahan. Dalam keadaan lemas, ia mencoba mencari Nina yang sejak tadi tidak terlihat.

    Rupanya, Nina mengalami hal yang sama dan ditinggalkan tergeletak lemas bermandikan keringat dan sperma. Tidak ingin berlamalama dalam keadaan demikian, Intan segera berdiri, mengelap keringat dan sperma disekujur tubuhnya dengan bra putihnya yang sudah robek, kemudian mengancingkan kembali kemejanya dan menurunkan roknya kembali, Intan kemudian mengajak Nina yang juga sudah merapikan diri, untuk keluar dari kereta dan mengajaknya untuk kembali saja ke tempat Wiwin.

    Kejadian barusan membuat hasrat belanjanya hilang. Setibanya mereka di rumah Wiwin, merekapun mandi membersihkan tubuh masingmasing dari sisasisa persetubuhan yang baru saja dialami.

    Kemudian mengistirahatkan tubuh masingmasing. Sorenya, bel depan berbunyi, rupanya Wiwin sudah pulang. Nina yang membukakan pintu. setelah masuk kedalam rumah, Wiwin menanyakan keadaan kedua temannya itu. Intan dan Nina pun menceritakan hal yang tadi mereka alami di kereta sehingga mereka berdua membatalkan niat belanjanya.

    Waduh, gue minta maaf bener. gue lupa kasih tahu kalian, sebenarnya ada kereta khusus untuk penumpang wanita di sini, karena emang banyak kejadian begini sebelumnya.

    Yah, lo kok enggak kasih tahu kita dari kemarin sih Win? Kalau tahu, kan kita enggak bakal diperkosa begini.

    Iya, iya, gue benerbener mohon maaf. Ucap wiwin. Eh iya, kalian mau enggak, gue kenalin sama cowok gue? Kebetulan tuh, sebentar lagi kesini.

    Intan dan Nina mengiyakan tawaran itu karena memang penasaran seperti apa muka pacar si Wiwin.

    Beberapa saat kemudian, kembali terdengar bunyi bel. Wiwin beranjak keluar. Saat kembali kedalam rumah, ia berjalan bersama sesosok pria. Intan terkesiap. Astaga, ternyata si bapak berwajah ramah..!

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Birahi Muda Mudi

    Cerita Sex Birahi Muda Mudi


    691 views

    Perawanku – Cerita Sex Birahi Muda Mudi, Nama aku Herman, aku berusia 23 tahun dan saat ini aku kuliah dan bekerja. Cerita ini bermula pada saat aku jalan-jalan dgn kawan-kawan aku di suatu kawasan di Jakarta yg memang sudah cukup terkenal di kalangan anak muda.

    Saat aku sedang melintas di jalan Sudirman aku melihat seorang perempuan dan aku menghentikan kendaraan aku lalu kita pun berkenalan.

    Perempuan tersebut bernama Nia dan dia masih berumur 19 tahun dgn tinggi kurang lebih sekitar 175 dan dgn ukuran bra sekitar 36 C akhirnya aku menawarkan dia untuk mengantar pulang dan dia pun setuju, maka akhirnya kita jalan pulang tanpa ada apa-apa.
    Kesokan harinya pada pukul 10.00 Nia menghubungi aku via HP aku

    “Hallo, Herman ya?”
    “Siapa nih?”, tanya aku
    “Nia, masa lupa yg semalam kenalan..”
    “Oh, iya.. lagi dimana nih.”
    “Lagi di Blok M, kamuh ada acara nggak hari ini?”
    “Ehmm, nggak ada tuh kenapa?”, jawab aku
    “Bisa jemput?”
    “Ya udah dimana?”
    “Di McDonald Blok M aja ya jam 11.00”
    “Ok”

    Singkat cerita langsung aku meluncur ke arah Blok M Sesampainya disana kita ngobrol sejenak lalu kita memutuskan untuk pergi.

    “Mau kemana nih?” tanya aku
    “Terserah kamuh aja..”
    “Main kerumahku sebentar yuk mau nggak?”
    “Ok”, jawabnya dgn santai.
    “Ga takut?”, tanya aku
    “Takut apa?”
    “Kalo diperkosa gimana?” Tapi dia dgn santainya menjawab,
    “Ga usah diperkosa juga mau kok.. he.. he..” sambil melirik kearahku dan mencubit manja pinggangku. Kemudian aku bertanya,
    “Bener nih?” Dia menjawab,
    “Siapa takut?”

    Lalu segera kita meluncur ke arah rumahku di bilangan Tebet yg memang sehari-harinya selalu kosong. Begitu sampai aku lalu mempersilahkan Nia untuk masuk lalu kita duduk bersebelahan dan aku menggoda dia.

    “Bener nih nggak takut diperkosa?”

    Dia malah menjawab, “Mau perkosa aku sekarang?” ujarnya sambil membusungkan dadanya yg montok itu.

    Aku tak tahu siapa yg memulai tiba-tiba bibir kita sudah saling bertemu dan saling melumat, dan memainkan lidah nya di mulutku. Tangan kirinya melepas bajuku dan aku tak mau ketinggalan, aku ikut membuka kaos ketatnya itu dan melepas BH nya.

    Ciumanku menjalar menyusuri leher dan belakang kupingnya.

    “Ahh.. esst.. terus yg..”, Nia udah mulai meracau tak jelas saat lidah aku turun ke dadanya diantara kedua bukitnya.

    Lidah aku terus menjalar di buah dadanya namun tak sampai pada pentilnya.
    Nia mendesah-desah, “Man isep Man ayo Man gue pingin elo isep Man..”

    Namun aku tak memperdulikannya dan masih be……rmain di sekitar pentilnya dan turun ke perut sambil perlaha-lahan tanganku membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya. Akhirnya kepalaku ditarik Nia dan ditempelkannya buah dadanya ke mulutku.

    “Ayo Man isep Man jangan siksa gue Man..”

    Akhirnya mulutku menghisap buah dada sebelah kirinya sedangkan tangan kanan ku meremas-remas buah dada sebelah kanannya.

    “Ohh.. aah.. esst.. enak Man terus sedot yg keras Man gigit Man ohh..”, racaunya.

    Sambil kusedot buah dadanya bergantian kiri dan kanan tanganku bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok- gosok klitorsnya dari bagian luar celana dalamnya.

    Nia pun tak sabar, akhirnya dia membuka celanaku termasuk celana dalamku sehingga mencuatlah ‘kemaluanku’ yg sudah berdiri tegak itu dan Nia terpana.
    “Gila gede banget Man punya elo..”

    Dan tanpa dikomando langsung Nia memasukan kontolku ke dalam mulutnya yg mungil, terasa penuh sekali mulut itu, Nia menjilat-jilat ujung kemaluanku terus turun ke bawah sampai selurh batangnya terjilat olehnya.

    “Ah.. enak Ni terus Ni” aku pun menahan nikmat yg luar biasa.
    Akhirnya aku berinisiatif dan memutar badanku sehingga posisi kita menjadi 69. Sesaat aku menjilati bagian bibir kemaluannya Nia mendesah.

    “Ah.. enak Man esst.. terus Man..”

    Akhirnya Nia menggelinjang hebat ketika lidahku menyentuh bagian klitorisnya.

    “Ahh.. Man aku sampai Man..” sambil mulutnya terus mengelum kemaluanku sedotan Niapun semakin cepat dan kuat pada kemaluanku maka aku merasakkan denyut-denyut pada kemaluanku.
    “Ni, gue juga mau sampai Ni ahh..”
    “Barengan ya..”

    Mendengar itu Nia makin bernafsu menyedot-nyedot dan menjilati kemaluanku dan akhirnya..

    “Acchh.. ach..”, crot.. crot.. crott.., 8 kali kemaluanku menyemprotkan sperma dalam mulut Nia dan dia menelan semuanya sehingga kitapun keluar secara bersamaan.

    Akhirnya Niapun menggelimpang disampingku setelah menjilati seluruh kemaluanku hingga bersih.

    “Makasih ya Man aku dah lama nggak orgasme sejak suami gue kabur..”, kata Nia
    “Emang suami kamuh kemana?”
    “Ga tau tiba-tiba dia ngilang setelah gue ngelahirin anak gue”
    “Lho kamuh dah punya anak?”
    “Udah umur setahun, Man”

    Kemudian Nia memeluk aku dgn eratnya. Lalu dia mendongakkan kepalanya ke arah aku, lalu aku cium bibirnya lembut dia pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Kemudian Nia memegang kemaluan aku yg masih terbuka dan meremas-remasnya sehingga secara otomatis ‘adikku’ langsung berdiri dan mengeras. Kemudian Nia menaiki badan aku lal……u menjilati habis seluruh badan aku mulai dari mulut hingga ujung kaki.

    “Ach..” desahku sejalan dgn jilatan di badanku.
    Kemudian Nia mengulum kemaluanku terlihat jelas dari atas bagaimana kemaluanku keluar masuk mulutnya yg mungil itu.

    “Ah. sst.. enak Sayg terus sedot Sayg achh..” desahanku semakin mengeras.

    Lalu kuputar badanku sehingga posisi 69 dgn Nia diatas badanku lalu aku menjilati kemaluan Nia dan kuisep klitoris Nia.

    “Ahh.. enak Man terus Sayg, aku Sayg kamuh achh..” desah Nia meninggi.

    Kemudian Nia memutar badannya kembali dan dia memegang ‘adikku’ yg sudah siap tempur itu, dipaskannya ke liang kemaluan setelah pas perlahan-lahan diturunkannya pantat Nia. Sehingga perlahan-lahan masuklah kemaluan aku ke liang senggama Nia

    “Auw.. sst.. ohh.. geede banget sih punya kamuh yg” lirih Nia.
    “Punya kamuh juga sempit banget Yg, enak.. ah..” kataku.

    Perlahan-lahan aku tekan terus kemaluanku ke dalam kemaluannya yg sempit itu. Akhirnya setelah amblas semuanya Nia mulai mengerakan pinggulnya naik turun sehingga membuat kemaluan aku seperti disedot-sedot. Nia berada diatasku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia mengerang.

    “Ahh.. Sayg aku keluar Yg, ahh..” racaunya.

    Setelah itu badan dia melemas dan memeluk aku namun karena aku sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung kubalik badannya tanpa melepas kemaluanku yg ada di dalam kemaluannya. Setelah aku berada diatasnya maka langsung kugenjot Nia dari atas terus menerus hampir kurang lebih 20 menit hingga akhirnya Nia mengalami orgasme yg ketiga kali dalam waktu yg singkat ini.

    “Ahh.. Sayg aku keluar lagi Sayg ahh..” Desah Nia.
    “Kamuh lama banget sih Sayg” desah Nia sambil terus menggoygkan pinggulnya memutar.
    “Ahh terus Sayg sstt enak Sayg terus..” racaunya.
    “Iya aku juga enak Sayg terus Sayg ahh.. enak Sayg mentok banget ah..” racauku tak kalah hebatnya.

    Akhirnya setelah aku menggenjot Nia selama kurang lebih 40 menit aku merasakan seperti ada yg mendesak ingin keluar dari bagian kemaluanku.

    “Sayg, aku mau keluar Sayg”
    “Mau di dalam atau diluar Sayg?” kataku.
    “Bentar Sayg aku juga mau keluar lagi nih ahh..” desah Nia.
    “Di dalem aja Sayg biar aku tambah puas” desah Nia lagi.
    “Ahh.. sst.. Sayg aku keluar Sayg ahh..” racauku
    “Barengan Sayg aku juga sampai ah.. ahh.. oh..” desah Nia.
    “Ahh.. Sayg aku keluar Sayg ahh.. sst.. ohh..” desahku.
    “Aahh” menyemprotlah spermaku sebanyak 9 kali.
    “Emmhh..” saat itu juga si Nia mengalami orgasme….”Makasih ya Sayg” kata Nia sambil mencium bibirku mesra.

    Setelah itu kita langsung membersihkan diri di kamar mandi dan didalam kamar mandi pun kita sempat ‘main’ lagi ketika kita saling membersihkan punya pasangan kita masing-masing tiba-tiba Nia jongkok dan mengulum punyaku kembali dan au dalam posisi berdidi mencoba menahan nikmatnya. Namun aku tak tahan menahan gejolak yg ada maka aku duduk di ws dan Nia duduk di atasku dgn posisi menghadapku dan dia memasukkan kembali kemaluannya kedalam kemaluannya.

    “Bless.. ahh.. sst.. enak Sayg ahh..” racaunya mulai menikmati permainan.

    Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dgn posisi seperti itu maka aku suruh memutar badannya membelakangi aku dan aku angkat perlahan tanpa melepas kemaluanku dan aku suruh Nia menungging dgn berpegangan pada tepian bak mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas buah dadanya yg mengayun-ayun.

    “Ah.. Man aku mau keluar Man..” desahnya.
    “Man aah..”, terasa cairan orgasme Nia kembali membasahi kemaluanku.
    Karena kondisi Nia yan lemas maka aku memutuskan untuk melepaskan kemaluanku dan Nia melanjutkannya dgn mengulum kemaluanku hingga akhirnya..
    “Ni aku mau keluar Sayg.. ah..”, Sambil kutekan dalam-dalam kepalanya ke arah kemaluanku sehingga terlihat kemaluanku amblas semua ke mulutnya yg mungil itu.

    Dan ketika Nia menyedot kemaluanku maka.. “Ah.. Ni..” akhirnya aku semprotkan seluruh spermaku ke mulut Nia dan aku lihat Nia menelan semua spermaku tanpa ada yg tumpah dari mulutnya bahkan dia membersihkan kemaluanku dgn menjilati sisa-sisa seluruh sperma yg ada.

    Setelah itu kita saling membersihkan badan kita masing-masing dan kita kembali ke kamar dgn badan yg sama-sama telanjang bulat dan kita tiduran sambil berpelukan tanpa sehelai benang pun yg menutupi badan kita dan kita saling mencium dan meraba serta ngobrol-ngobrol sejenak.

    Tanpa terasa kita sudah berada di rumahku hampir selama 4 jam. Maka akhirnya kita mengenakan baju kita masing-masing dan setelah itu aku mengantarkan Nia pulang ke kostannya di daerah Blok M dan berjanji untuk saling menghubungi. Hingga saat ini diturunkan kita masih sering melakukan hubungan intim.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • Cerita Sex Nikmatnya Ngewe Sama Anak Ibu Kos yang Masih Abg Bodi Montok

    Cerita Sex Nikmatnya Ngewe Sama Anak Ibu Kos yang Masih Abg Bodi Montok


    2728 views
    Perawanku– Cerita Sex Nikmatnya Ngewe Kost-an ku terdapat agak jauh dari keramaian, tempat tinggalnya besar serta saya hanya satu anak kost, argumen ibu kost saat itu agar ada yang “jaga” tempat tinggal, soalnya ibu serta ayah kost seringkali pergi.
    Halaman belakangnya luas ditanami rumput Jepang. Satu waktu, ibu kost mengajakku menjemput anaknya, tuturnya dia kuliah di Trisakti, saya ke stasiun untuk menjemputnya, alangkah terkejutnya saya, nyatanya ia seseorang wanita yang menggairahkan, cantik, tingginya sekitaran 170, berkulit kuning langsat, padat, serta dadanya kencang, mungkin saja ukurannya 36-entah itu A maupun B. Namanya Vina, ia berusia 23 th., lain 3 th. (saat itu saya 20 th., saat ini 21) denganku. Dua hari lalu, pagi-pagi Ibu kost serta suaminya pergi ke tempat tinggal saudaranya yang berada di Semarang.
    Sore hari (jam 17. 30) itu Vina terlihat enjoy dengan kaus oblong serta jeans biru pendek ketat selutut, saya baru pulang dari ujian midsemester. Vina menegurku, wahhh…baru pulang yah ian, lelah yah setelah ujian, butuh penyegaran nih, katanya sembari tersenyum penuh makna.
    Iya Vin, ngapain yah? tanyaku, pinjam film yuk. Akupun mengiyakan serta mengantarkannya ke Rental VCD dekat tempat tinggal, tidak kusangka ia meminjam film Semi-XXX, dia katakan bila film full tidak memiliki seni.
    Saya saat itu agak malas melihat, saya masuk kamar serta segera tidur-tiduran, disamping itu dia nonton. Tidak lama kudengar nada rintihan, saya kaget, nada apa ini??. Saya keluar perlahan-lahan, kulihat kepala Vina bergerak ke kanan ke kiri sembari mengerang, shhhhh hahhhhh, ehmmm pergerakannya indah sekali.
    Cerita Sex Nikmatnya Ngewe Kudekati ia, nyatanya ia tengah merangnsang klitorisnya, wow, klitorisnya merah serta buat air liurku menetes, kutegur ia, Vin, tengah apa anda?? DIa terperanjat, ehh iannn, ehmm tidak, saya sekali lagi gatel saja nih sembari tersenyum. Ingin kubantu Vin? ehmm bisa jika tidak ngerepotin, tuturnya sembari mengisap jari telunjuknya, woowwww saya makin terangsang dengan stylenya itu. Agen Obat Kuat Pasutri
    Saya juga jongkok serta lantas mulai memainkan jariku di daerah “sebesar kacang” itu, dia mulai kelojotan, vaginanya mulai dibasahi cairan yang baunya menggairahkan, shhhhhh, selalu iann…terusss uhmmm sedap, tuturnya sembari meremas peyudaranya sendiri, saya tidak tahan, lantas saya mulai aktifkan mulutku, kujilat perlahan-lahan memeknya, perlahan-lahan, kucium, kuhisap, serta kadang-kadang kuhembuskan udara hangat ke memeknya, perlahan serta lantas kencang, ouuughhhh…ahhhhh ia.. annnn shhssss ouchhhh.
    Cerita Sex Nikmatnya Ngewe Sama Anak Ibu Kos yang Masih Abg Bodi Montok

    Cerita Sex Nikmatnya Ngewe Sama Anak Ibu Kos yang Masih Abg Bodi Montok

    Ke-2 tanganku kususupkan kedalam kausnya, kuremas payudaranya, ehmmm masih tetap kencang. Dia lantas buka kausnya sendiri, saya lantas buka celana jeansnya itu. Tinggallah ia menggunakan bra serta celana dalam yang mulai lembab karna cairan vaginanya.
    Kucium perutnya, perlahan-lahan ke sisi dada, saya benamkaan wajahku ke belahan dadanya, kuciumi dadanya yang melingkar, bra-nya kulepas dengan gigitan di talinya, sembari tanganku melepas ikatan sisi belakang. WOwww…payudaranya indah, bundar, belum juga kendor, berwarna pink, kucium lembut payudaranya itu, mulutku membuat huruf O, kujilat putingnya, perlahan-lahan, semakin lama semakin cepat, kuhisap.
    Oughhh erangnya, ahhhh ian geliii, dadanya juga makin dimajukan, membuatku agak kesusahan bernafas. Saya rasakan putingnya mengkerut/mengeras, diam-diam tanganku kumasukkan ke vaginanya, kuraba klitorisnya menggunakan jari tengahku.
    Oughhhhhh ahhhh shhhssss ehhhhmmm nimat ian…ah ah ahhhhhhhhhh. Berwajah memerah menahan nafsu, dengan ganas ia buka celanaku, woooww tegang yah, punyamu kerasss ian, lantas ia mulai mengocok serta mengisap penisku, ehhmmm nikmatt, lidahnya ia mainkan di kepala penisku, buah pelirku juga tidak luput dimainkannya.
    Vina sayang, kita main diluar yok. Di mana? kata Vina, itu lho di halaman belakang, kataku. Sore itu telah jam 18. 30, lampu taman belakang kunyalakan.
    Vina segera berbaring di rumput, saya menghampirinya, kucium bibirnya, lantas ia minta penisku mulai dimasukkan, kumasukkan perlahan-lahan, oughhh iannnn ehmmm enak.. lantas amblaslah penisku, kukocok dia perlahan-lahan lantas makin lama makin cepat.. oughh ahh ahhha shhhssss uhhh fuck meeeeee damn you…ehmm ahh ahhhh ooooohhhhh greatttttt…mulutnya mulai meracau serta tidak dapat diam.
    Saya makin terangsang, irama tusukanku makin jadi jadi, ia mulai seperti orang geram menahan nafsu. Saya menyuruh ia bergaya seperti anjing, kutusuk dia dari belakang, kutepuk pantatnya, tangan satuku meremas payudaranya yang menggantung indah.. ouuhhhh iannnnnnn your dick is so biggggg ehmmm.
    Terruss terusss janganlah berhentiii tuturnya, saya ingin orgasmeee, penisku makin memburu, lantas ia mengerang panjang ooooohhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhh shhsss ah ah aha ahhh hhhhhhhaaaaaa ouchhhhh kuremas ke-2 payudaranya dengan lembut, penisku seperti disiram air hangat, tandanya dia telah orgasme.
    Cerita Sex Nikmatnya Ngewe Penisku ku keluarmasukkan dengan perlahan-lahan, lantas kulepas dari vaginanya, ia segera berbalik serta menciumku, ehmmm, enak iaann. Makasihh ya, saat ini giliran anda yang perlu orgasme, senyumnya.
    Penisku mulai dikocok serta dihisap silih bertukar, saya juga memohon ia tiduran menyamping, saya menusuk vaginanya dari belakang dengan tempat menyamping juga, kaki kanannya kuangkat, serta kutahan dengan kaki kananku, saya mulai men-dribelnya, karna tidak tahan saya segera tancap gas, ohhh sangat nikmat vaginamu viinnnn, saya tidak tahan vin.
    Vina juga memainkan vaginanya demikian rupa, seperti menjepit penisku, saya tidak tahan selalu kukocok ahhhhhh ughhh vina mulai meracau sekali lagi, ahhh iann shhhssss serta you, ehhhhhhmmmmm oughhhhh, lantas saya juga ubah tempat, saya di bawah vina di atas, saya meremas payudaranya, ia juga secara cepat mulai men-dribel saya, ah ahghhhhhh oughh vina ingin orgasme nih iannnn, kurasakan sekali lagi penisku disembur lahar putih itu, saya makin tidak tahan, saya seperti ingin meledak rasa-rasanya,
    ia perlambat iramanya, tapi penisku selalu kuhujamkan lewat cara mengangkat pantatku, vina lantas tahu bila saya ingin ejakulasi, ia mulai percepat pergerakannya, lantas dengan mengagetkan ia melepas vaginanya, serta segera digantikan dengan mulutnya ahhhggg vina sayang saya ingin keluar nih.
    Irama mulut serta tangannya juga makin dipercepat, lantas saya ejakulasi, Vina segera mengisap 1/2 penisku, sesaat setengahnya sekali lagi ia kocok gunakan tangan, ohhhhh ejakulasi yang prima, saya heran air maniku sekalipun tidak tumpah, rupanya vina menahannya di mulutnya, ia menciumku lantas 1/2 dari air maniku diberi kepadaku, saya kaget, air maniku kutelan sendiri, sesaat setengahnya sekali lagi ia telan.
    Saya bercinta dengannya 2 kali sekali lagi malam itu, di tangga tempat tinggal, serta di ranjang tempat tidurnya, kami semalaman telanjang didalam tempat tinggal, makan juga telanjang. Saya suka sekali malam itu, saya tidur dengannya berselimutkan selimut hangat serta telanjang!!!
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
  • MERABA TETEK PEMBANTU YANG MONTOK KETIKA DIA PURA-PURA TIDUR

    MERABA TETEK PEMBANTU YANG MONTOK KETIKA DIA PURA-PURA TIDUR


    1119 views

    Cerita Sex ini berjudulMERABA TETEK PEMBANTU YANG MONTOK KETIKA DIA PURA-PURA TIDURCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku berumur 35 tahun, istriku 32 tahun guru SMA. kisah ini terjadi dua tahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Aku mempunyai pembantu namanya Dian. orangnya cukup tinggi hampir setinggi aku yaitu kirakira 165cm, semampai, badanya langsing dengan kedua tetek yang masih sekal dan mencuat dengan ukuran tetek nya kira2 34. saya hanya kirakira aja, karena belum pernah melihatnya.

    Dina sudah bekerja di rumah sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya lahir. ia sangat sayang sama anak saya. istri saya pun percaya ama dia. karena istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepada si Dina. Dina ini hanya tamat SD sekarang umurnya sudah 17 tahun. lagi segarnya memang.

    Sering Dina ini ketiduran di Sofa keluarga sambil mengendong anak saya sementara istri saya telah tertidur pulas.. dekat sofa atau didepan nya ada TV ukuran 34 Inc.. disamping sofa keluarga ada meja makan. saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. karean seringnya Dina ketiduran di atas sofa depan TV, lama2 saya memperhatikan ia juga.

    Cantik dan sensual juga si Dina ini pikirku. Dengan kulit bersih sawo matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang selayaknya si Dina tidak pantas jadi pembantu. saya tipe suami yang setia. belum pernah merasakan memek dan harumnya gadis lain selain istri ku. oya istriku cukup cantik dengan kulit putih mulus dan bodi bahenol. kalo sedang hubungan intim ia sangat liar sekali. nafsu sex nya sangat kuat. kembali ke DIna. kadang2 waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya sedikit mengintip.

    pada suatu malam saya lagi pengen maen, namun istri ku lagi dapet bulan. dan seperti biasa si Dian pembantuku, ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. saya iseng menghamprinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun.. saya belai rambutnya. ia diam aja. trus saya usap2 pipinya,..

    eh..eh.. ia diem aja..trus saya mulai raba2 dadanya yang masih dalam bungkus bajunya, sementara anaknya ia peluk sambil tidur..saya mulai curiga ia ketiduran atau pura2 tidur.. kemudian saya kecup keningnya terus matanya dan mendarat di bibirnya.. eh,,ia diam aja.

    saya penasaran saya mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..saya kaget..kemudian saya lepas ciuman saya ia tertidur lagi. trus saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelaibelai tetek nya masih dalam bungkus bajunya saya jadi penasaran., ia betul2 tidur atau tidak..

    saya takut juga..terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri..saya lihat si DIna masih terpenjam matanya..tibatiba ia bangun karena anaknya saya dipelukkan bangun minta susu trus si dian bikinkan susu anak saya (laki).

    setelah menyuapin anak saya dengan susu, anak saya tertidur lagi,.. si Dina minta pamit ke saya untuk nidurin anak saya ke kamar anak saya yang nomor satu saya mengangguk sambil sibuk kerja. setelah satu jam saya lihat si Dina tidak keluar dari kamar anaknya saya. saya penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya.

    saya dekati kamar anak saya dan saya buka pintu pelan2 takut ketahuan istri sayatiba saya kaget ternyata si Dina tertidur pulas bersama anak saya.. dan yang lebih saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha nya mulus terbentang dalam kondisi mengangkang. saya masuk kekamar pelan2. trus saya berdiri disamping ranjang..

    saya liaht wajah dina ia betul2 tertidur pulas saya usap pelanpelan celana dalam dekat memeknya pelanpelan, sambil tangan kiri saya mengusap2 tetek nya yang menonjol seksi saya terus mengusap2 memeknya,,dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah.

    saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya. saya mulai curiga jangan2 ia pura pura tidur. saya menuju mulutnya. saya kecup pelan2 mulutnya sambil tangan saya terus mengusap tetek nya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnyaperutnya terangkat. dadanya ia busungkan ke atas.. aku makin penasaran. aku buka kancing bajunya diatas dadanya. sekaranag bajunya sebelas atas tersingkap.

    terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok..saya terkesima. bentuk tetek nya indah sekali. masih kenceng. beda ama tetek istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya. saya membelai tetek nya dengan penuh sayang.. sekalikali bibir saya mengusap2 kulit teteknya yang mulus. lagilagi ia mendesah pelan. tangan kananku akau selipkan di antara daging tetek dan behanya.. agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya..

    hmm bukan maen..terasa daging tetek nya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas2 tetek berkali sambil tangan saya bergantian meremes2 teteknya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya. ada sedikit respon saat lidahku akau masukin kedalam mulutnya. ia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia purapura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun napsu nya mulai naik.

    Saya tak sabaran lagi pengen lihat tetek nya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang tetek nya betul2 dah teanjang. namun untuk jaga2 aku tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap. hanya bhnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik ke atas sehingga tetek nya yang montok itu menyembul keluar.

    saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. saya isep2 bergantian kiri dan kanan,. sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam memeknya..dia mengelinjang2 dengan pelan. puas mengisap putingnya. kontol saya sudah sangat tegang sekali.

    saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura2 tidurtrus aku naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas.

    terus kontol saya yang udah asngat tegang langsung aku sodorkan kedalam mulutnya. aku masukin dengan paksa kontol ko yang besar dan tegang itu ke mulutnya.. agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memassukkan kontol saya kedalam mulutnya..

    saya majukan pelanpelanterasa kontol saya menyentuh giginya..ia mengerakkan giginya..wow..ia betulbetul ngak tidur.. nagk mungkin ia tidur, melihat ia menggerakan giginya sambil menekan kontol saya..ohghhh sensai yang luar bisa

    sambil memmaju mundurklan kontol saya kedalam mulutnya, tangan saya yang kiri menjulur ke arah tetek nya aku remas2 tetek nya wow betul nikmatnya..ia masih perawan pikirku..dan belum pengalaman yang beginian. saya ingat istri saya..saya berdiri dari dari atas dadanya kontol saya lepaskan dari mulutnya..namun saya kaget..

    pada saat kontol saya lepaskan dari mulutnya pelan2 tiba mulutnya menjepit kontolku. aku agak susah menarik kontolku namun pelan2 akhirnya kontolku lepas. aku biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua tetek nya menyembul bebas dengan seksinya. aku pakai celana dan terus aku kekamar mengintip istri ku..

    wow ternyata ia tidurnya sangat pulas, aku tutup pintu kamarku dan kembali kekamar anakku yang ada si Dnna.. begitu aku lihat di ranjang, posisi Dina tidak berubah posisinya.. aku semakin dapat angin. kontol masih tegang dan tidak turun2 aku elus memeknya masih pakai celan dalam. memeknya dah basah sekali.

    aku buka celan dalamnya pelan2 terus, aku pelorotkan sampai ke mata kakinya, aku ngak berani melepas total celana dalamnya. pelan2 aku naikin dia dan kontolku aku arahkan ke lobak memeknya yang bsah itu.. aku bimbing kontol ku yang panjang dan tegang ke arah lobang memeknya. kakinya aku reanggangkan..

    lobang memeknya masih sempit. kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat.. ia pura2 tidur. tetapi saya ngak peduli yang pemting aku lagi masukin kontolku ke memeknya.sempit. dan susah sekali masuk kontolnya.

    ia mendesah pelanpelan. badan ku aku rebahkan diatas bdannya. tetek nya menekan dadaku.wow nikmat banget.. tibatiba tanganya ia rangkulkan ke leherku dan menekan2 pinggulnya ke arah kontol ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya. pelan2 kontol ku masuk..dan seperti batang kontolku telah amblas. ia merintih2 ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn. mulutnya aku ciumi lagi dengan ganasnyaia membalas ciuman ku.

    sekarang ia dah mulai menghisap2 lidahku dan mengginggit ujung lidah dengan pelan.. napsu ku tak karuan.. ia terus menekan pinggulnya ke arah kontol..tibah ia tersendak oughhh. ooughhh.. oughh bersamaan dengan terasa kontol ku menembus sesuatu..

    aku lihat kebawah pada saat aku maju mundurkan kontolku..ada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebutaku kaget dan ngak sadar ternyata aku telah memecah perawanya.. tetapi ia kelihatan senyum tipis, wajahnya menegang ada rasa penyesalan

    ..namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya.. akhir aku genjot kontol keluar masuk memeknya sambil tanganku tak henti2nya meremas2 kedua tetek nya seksi.. sementara mulutku terus mengisap2 lidahnya dan mencupang lehernya..

    ough..nikmat.. tibatiba ia mengejang bersaman dengan itu akupun menyemburkan air mani panas kelobang memeknya. cukup banya air mani.yang masuk kelobang memeknya..akhir aku lemas.. dan diamdiam aku tarik kontoku dari lubang memeknya.

    aku turun dari ranjang. aku lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Dina juag dalam keadaan tidur pulas dan matanya terpenjamn. aku rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya aku kancingin lagi aku keluar kamar anakku.. masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun.

    Besok paginya aku bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Dina, sikapnya menunjukkan biasa sajaia sempat tanya ke saya,.. pak semalam aku mimpi aneh dehkok lain dan anuku terasa perihterus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananya..ia nanya dengan lugu..

    aku pura ngak tahunamun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Ngentot Memek Tante Marry Yang Semok Sampe Crot

    Cerita Sex Ngentot Memek Tante Marry Yang Semok Sampe Crot


    1778 views
    PerawankuCerita Sex Ngentot Memek Sejak kecil aku tinggal bersama nenekku, dan bersama nenekku tinggal om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari nenekku). Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Merry yang kupanggil dengan sebutan Tante Merry. Tante Merry orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku.
    Oh ya, namaku adalah Dharma, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan aku yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Merry sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Merry mengusap penis omku, sebut saja Om Chandra. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu aku melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Merry.
    Setelah mereka menikah 1 tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Merry hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari aku dipanggil oleh Tante Merry untuk menjaga rumahnya.
    Ketika aku datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Dharma, masuk ke kamar..!” teriaknya. Agen Maxbet
    “Ya Tante..” jawabku.
    Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, aku disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Merry tahu aku gemetaran.
    Dia bertanya, “Kenapa Dharma gemetaran..?”
    “Enggak Tante,” jawabku.
    Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Dharma, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.”
    “Ya Tante.” jawabku.
    Cerita Sex Ngentot Memek – Kepalaku terasa pusing, baru pertama kali aku menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Merry. Lalu aku ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Merry.
    Kira-kita jam 3 sore, tante pulang dan aku menyambutnya dengan penuh harap. Tante Merry langsung masuk kamar, sedangkan aku menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggallah di rumah aku dan Tante Merry saja.
    Setelah pembantunya pergi, Tante Merry menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya.
    Lalu Tante Merry berkata, “Dharma, seperti yang kujanjikan, aku akan meneruskan pendahuluan tadi.”
    Aku diam saja, gemetar menahan nafsu.
    Tiba-tiba Tante Merry mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Dharma, hisap bibirku..!”
    Aku menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, aku menjadi salah tingkah.
    Cerita Sex Ngentot Memek Tante Marry Yang Semok Sampe Crot

    Cerita Sex Ngentot Memek Tante Marry Yang Semok Sampe Crot

    Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, aku sangat kaget.
    “Wah punyamu sudah tegang dan besar Dharma,” sahut Tante Merry.
    Lalu Tante Merry berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”
    Aku menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”
    Tante Merry tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.”
    Lalu Tante Merry membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar.
    Sambil gemetaran aku memegang buah dadanya dan memegang putingnya.
    Tante Merry mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Dharma.., terus..!”
    Lalu dengan memberanikan diri aku mencium putingnya, dan Tante Merry bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga aku juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Dharma, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Chandra.”
    Setelah puas menghisap puting buah dada tante, aku mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.
    “Ayo Dharma, cepat hisap punyaku..!”
    Aku memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis.
    Tante berkata, “Sabar Dharma, Tante kepingin mencium punya Dharma dulu.”
    Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Merry yang sangat cantik.
    Cerita Sex Ngentot Memek – Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku.
    Aku menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, aku mau kencing dulu.”
    Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Merry menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku. Agen Judi Maxbet Terpercaya
    Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalaku.
    Lalu tante berkata, “Tenang Dharma, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”
    Aku diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali aku menghisap buah dadanya.
    “Tante.., aku sayang Tante.”
    Lalu tante berkata, “Ya Dharma, Tante juga sayang Dharma.”
    Lalu aku menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.
    “Ayo Dharma.., kita mulai pelajaran sex-nya..!”
    Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Merry yang sudah licin karena air vaginanya.
    Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya.
    Lalu aku berkata kepada Tante Merry, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Dharma bersetubuh dengan Tante..?”
    Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Merry, tante semakin mendesis.
    Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Dharma.., Tante kepengen keluar nih..!”
    Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!”
    Cerita Sex Ngentot Memek – Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya.
    Dengan lembut aku mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Dharma masih enak nih..,”
    Kemudian aku semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu aku memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Merry bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.
    Setelah peristiwa itu, setiap malam aku selalu terkenang akan vagina Tante Merry, sehingga rasanya aku ingin tidur bersama Tante Merry, tetapi bagaimana dengan Om Chandra. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Chandra dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Merry tidak dapat ikut karena Om Chandra tidurnya di mess. Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Merry tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Chandra pulang ke Jakarta.
    Atas permintaan Tante Merry, setiap malam aku menemaninya, aku harus sudah ada di rumah Tante Merry jam 8 malam. Untuk tidur malam, aku disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur aku pindah ke kamar Tante Merry. Tentunya Tante Merry sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya. Kalau waktu pertama kali aku hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Merry sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Merry, tapi nikmat.
    Cerita Sex Ngentot Memek – Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku. Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu aku menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku. Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun aku belum mengeluarkan air maniku. Lalu aku bertukar posisi, sekarang tante di bawah, aku yang di atas. Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu.
    Sambil mencium bibir Tante Merry, aku berkata, “Tante… Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punyaku terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.”
    Sambil tersenyum tante menjawab, “Dharma.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Chandra Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”
    Kembali aku menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya aku menjerit, “Tante.., Tante.., aku keluar..!”
    Alangkah nikmat rasanya.
    Perlahan-lahan aku mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi. Ketika bagun pagi-pagi aku kaget, karena aku tahu di sampingku ada Tante Merry yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Merry dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama.
    Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Chandra pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang aku sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak. Kadang-kadang Tante Merry masih mengajak aku bersetubuh di hotel. Tetapi sejak aku beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Merry sudah bertambah tua.
    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex
  • Galeri Foto Murid Di Kentot Wali Kelas Karna Remedial

    Galeri Foto Murid Di Kentot Wali Kelas Karna Remedial


    2326 views

    Perawanku – Mahasiswa cantik ini harus menuntaskan nilainya di semester akhir dan kebetulannya nilai yang ia dapat “REMEDIAL” sebut saja namanya Mawar (nama samaran) , dengan wajahnya yang cantik seorang wali kelas pun menyusun strategi untuk menjamah tubuh mahasiswa cantik ini , dengan mempunyai wajah yang sangat cantik sehingga wali kelas pun sangat menyukainya . 

    Dan wali kelas pun sudah memiliki strategi dengan membawa siswanya ini ke ruangan untuk menyelesaikan nilai ujiannya, tak lama berselang waktu wali kelas pun menjamah tubuh mahasiswa ini dengan mengancam nilainya akan bagus setelah melakukan mesum dengannya dan kalau tidak ingin melayani maka ia tidak mendapat nilai tersebut . 

    Dengan berat hati mahasiswa tersebut melayani hingga ia pun merasakan kenikmatan yang luar biasa setelah di entot sama wali kelasnya .  

    Berikut foto-fotonya ya guys :

  • PELAJARAN SEX DENGAN BU GURU

    PELAJARAN SEX DENGAN BU GURU


    1253 views

    Cerita Sex ini berjudulPELAJARAN SEX DENGAN BU GURUCerita Dewasa,Cerita Hot,Cmerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Perawanku – Aku siswa SMA di sebuah sekolah negeri Jakarta. Aku merupakan siswa yang dibilang cukup pintar di kelasku. Apalagi setelah aku menang olimpiade komputer tingkat provinsi, namaku jadi makin dikenal di sekolahku. Nilai-nilai ku di sekolah juga bisa terbilang bagus. Selalu dapat nilai diatas 7.

    Kecuali pelajaran pkn, pelajaran yang paling susah menurutku. Aku tidak pernah mendapat bagus. Paling bagus cuman dapat 7. Hari rabu ini, aku belajar seperti biasa.

    Tapi saat pelajaran pkn, bu Farah, guru pkn ku tidak masuk. Biasanya bu Farah tidak pernah telat. Seperti biasa, kalau tidak ada guru masuk, kami sekelas selalu ngobrol di kelas. Tiba-tiba ada seseorang perempuan yang tidak kukenal masuk ke kelas ku.

    Bu guru : “Hayoo jangan pada berisik. Oh iya perkenalkan, nama saya ibu Lisa. Umur 21 tahun. Ibu ada disini karena ibu dipesen sama ibu Farah untuk ngajar disini karena beliau sakit dbd. Ibu seterusnya akan menggantikan ibu Farah mengajar disini selama 1 semester karena ibu lagi praktek kerja lapangan untuk belajar jadi guru.”

    Anak-anak : “Yaaaahhhhhh but anti engga masuk deh”, jawab teman-temanku serentak sambil senyum
    Bu Lisa : “halah ibu tau kalian pada seneng kan? Oke ibu dipesen kalo hari ini ibu ngajar bab 2. Coba buka buku kalian”

    Anak-anak : “Iya buu”

    Anak-anak begitu antusias ketika pertama kali diajar bu Lisa. Dulu selama diajar bu Farah tidak pernah seperti ini. Bu Lisa masih muda, cantik, baik lagi. Coba dia jadi pacarku, wah aku seneng banget, pikirku dalam lamunanku. Sejak kehadiran bu Lisa, aku lebih sering melamun. Terlalu sering liatin bu Lisa ketimbang liat buku. Bagiku, bu Lisa adalah cewe yang ideal. Tak terasa sudah bel istirahat sekaligus jam bu Lisa hari ini sudah selesai.

    Bu Lisa : “sebelum ibu keluar, ibu mau kasitau kalo minggu depan ulangan bab 2. Ibu dipesen bu Farah”

    Anak-anak : “yah kok baru diajar sebentar langsung ulangan sih? Bikin soal yang gampang ya bu”

    Bu Lisa : “yaudah ibu bikin yang gampang. Tapi kalian semua harus dapet bagus ya? Oke ibu keluar dulu. Selamat siang anak-anak”

    Anak-anak : “asiik ulangan nya dibikin gampang. Selamat siang bu”

    Sepulang sekolah aku langsung buka buku pkn. Aku belajar biar dapet bagus dan demi bu Lisa aku belajarnya hehehe. Tidak seperti biasanya, aku sepulang sekolah selalu belajar, tak terkecuali pkn. Karena ada bu Lisa aku jadi semangat untuk dapet bagus.

    Seminggu kemudian, bu Lisa menepati janjinya untuk mengadakan ulangan. Bu Lisa membagi-bagikan soal ke setiap anak. Begitu aku menerima soal dan aku liat, agak susah menurutku. Aku kerjakan nomer yang aku bisa. Sisanya yang aku engga bisa aku lewatin dulu. Begitu aku liat temenku yang lain, udah hampir selesai padahal waktu ulangan masih 40 menit lagi.

    Terpaksa aku liat jawaban temenku yang duduk di sebelahku. Kebetulan bu Lisa lagi keluar sebentar, jadi ada kesempatan buat aku untuk nyontek. Baru nyontek 2 nomer, tiba-tiba bu Lisa masuk ke kelas dan sempet liat aku lagi nyontek, tapi bu Lisa tidak menegurku dan malah mengawasi anak yang lain. Sepertinya bu Lisa membiarkan saja dan pura-pura tidak tahu atas apa yang aku perbuat tadi, tapi apa urusanku.

    Yang penting sekarang ada 4 nomer kosong lagi yang harus diisi. Aku jadi lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan situasi. Setiap kali bu Lisa mengawasi anak lain aku langsung nyontek temenku. Tak terasa sudah bel. Aku langsung mengumpulkan jawabanku ke bu Lisa. Dan setelah semua anak mengumpulkan jawaban, bu Lisa mengucapkan selamat siang sambil keluar kelas.

    Aku masih kawatir sama kejadian yang tadi. Apa bu Lisa engga marahin aku tapi nilaiku dibikin jelek nantinya? Ah sudahlah nunggu bu Lisa koreksi jawaban aja, pikirku. 2 hari setelah ulangan, bu Lisa masuk ke kelasku untuk membagikan hasil ulangan.

    Anak yang dipanggil namanya langsung maju dan menerima hasil ulangan nya. Begitu namaku disebut, aku melihat nilai 6,5. Sebelum aku kembali ke tempat duduk, bu Lisa bilang “nanti pulang sekolah kamu ke ruang guru ya. Ada yang mau ibu bicarain sama kamu.” Aku langsung deg-degan. Tapi aku sudah berusaha mencoba tenang dan tidak akan diomelin nanti.

    Sepulang sekolah, aku langsung menghadap bu Lisa.

    Bu Lisa : “Rendy, kok cuman kamu yang dapet jelek? Padahal kan gampang itu ulangan nya.”

    Rendy : “saya udah belajar bu. Seminggu yang lalu pas ibu bilang mau ulangan saya langsung belajar pkn”

    Bu Lisa : “walaupun begitu, kamu masih tetep kurang maksimal belajarnya. Gimana kalo ibu kasih kamu tambahan biar kamu dapet bagus?”

    Rendy : “wah boleh tuh. Dimana bu?”

    Bu Lisa : “ini alamat rumah ibu. Kamu dateng hari minggu siang. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya kalo kamu dapet tambahan”, memegang kedua tanganku sambil tersenyum.

    Rendy : “Oke bu. Yang penting nilai saya jadi bagus”

    Aku langsung salaman sama bu Lisa dan bergegas pulang ke rumah. Alangkah senangnya aku hari ini, karena cuman aku yang dapet tambahan sama bu Lisa dan aku disenyumin bu Lisa. Bener-bener cantik. Aku jadi makin suka sama bu Lisa.

    Dari pulang sekolah, aku senyum terus. Sampe-sampe pas di bis aku diliatin sama ibu-ibu. Sampe rumah aku langsung mikirin bu Lisa terus.

    Seandainya bu Lisa jadi pacarku, terus aku mikir ah engga mungkin itu. Daripada mikir yang engga jelas terus mending belajar aja deh.

    Hari minggu jam 1 siang, aku pergi ke rumah bu Lisa. Rumahnya engga begitu jauh. 10 menit dari rumahku. Aku melihat rumah bu Lisa yang sederhana tapi bersih. Aku memencet bel 3x, bu Lisa keluar.

    Bu Lisa : “Oh Rendy ibu kirain siapa. Ayo masuk, engga dikonci kok”

    Aku langsung masuk begitu dipersilahkan. Bu Lisa memakai baju biru dengan rok hitam yang ketat. Aku jadi makin suka sama bu Lisa.

    Bu Lisa : “Kamu mau minum apa?”

    Rendy : “Engga usah repot-repot bu. Apa aja boleh”

    Tak lama kemudian, bu Lisa membawakan aku air putih. Setelah aku meminum sedikit, bu Lisa langsung mengajariku bab 2. Aku jadi lebih mengerti kalau diajarin sama bu Lisa. Tak terasa sudah 2 jam belajar sama bu Lisa.

    Rendy : “Bu makasih ya, saya jadi lebih ngerti kalo diajarin sama ibu. Saya pulang dulu ya”

    Bu Lisa : “Kamu jangan pulang dulu deh, masa cuman belajar? Oya kita ngobrolnya pake aku kamu aja. Nonton tv dulu aja”

    Rendy : “yaudah terserah kamu aja deh”

    Akhirnya kami ke ruang tengah dan duduk di sofa sambil nonton tv. Tiba-tiba dia menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku beranikan diriku untuk membelai rambutnya.

    Lisa : “Aku ada haLisa buat kamu nih, tapi tutup mata dulu ya”

    Rendy : “Kenapoa engga langsung kasih aja?”

    Lisa : “kamu nih disuruh tutup mata tapi masih buka, ih bandel”

    Aku mengalah saja. Kututup mataku sambil bertanya-tanya dalam hatiku, apa yang mau dia kasih. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang lembut di bibirku, ketika aku membuka mataku, aku terkejut melihat guruku sendiri menciumku.

    Aku menyedot lidahnya sambil kucium-cium bibirnya, lalu kuteruskan dengan mencium-cium daun telinga dia sambil berkata “Aku sayang kamu”. Setelah daun telinga, kuterusi ke leher, kupegang-pegang leher bagian belakang dengan kedua tanganku sambil kucium-cium lehernya.

    Dia begitu menikmatinya hingga matanya merem melek dan mendesah. Dari leher tanganku turun ke dada, kuremas-remas dadanya sambil kujilati putingnya. Desahan nya semakin kencang, kugigit pelan puting kiri nya, tangan nya sambil mengocok penisku.

    Aku langsung ganti posisi 69. Aku bisa melihat dengan jelas memiaw Lisa… baunya harumdan segera kujilat, rasanya benar-benar enak. Pasti dia sering memelihara badan nya. Kumainkan lidahku di baguan klitoris dan labia mayora, sembari kumasukkan lidahku ke dalam liang vagina nya.

    Erangan nya tambah kencang. Sedotan Lisa juga enak, seluruh batang penisku dilumatnya, benar-benar enak. Saking enaknya, tak terasa aku sudah dibuat keluar oleh Lisa.

    Setelah aku mencapai kepuasan, kini gantian Lisa yg aku buat puas. Aku memasukkan jariku ke dalam lubang vagina nya sambil kujilat-jilati bibir vagina Lisa yang berwarna pink.

    “ahh… aku engga tahan nih”

    Kupercepat gerakan tanganku ke dalam vagina nya sambil kupegang klitoris nya dan akhirnya dia orgasme juga. Orgasme nya benar-benar deras sampe membasahi muka ku dan sebagian ranjang nya.

    “Rendy maafin aku ya, keluar sampe banyak gitu ngenain muka kamu”

    “kalo kamu yang keluarin engga apa-apa”, aku langsung mencium bibir nya.

    “masukin ademu ke dalem marmutku dong… kepengen nih aku”

    Aku ambil posisi missionary, kumasukkan adekku dengan perlahan, masuk ke dalam vagina nya benar-benar sempit. Dia masih perawan, kumasukkan dengan perlahan penisku agar dia tidak kesakitan. Kupercepat sedikit, Lisa tampaknya meringis kesakitan, ku tak perdulikan erangan itu. Langsung ku masukkan seluruh penisku ke dalam vagina nya. Yeah aku mendapat perawan nya Lisa.

    Dia tampak menangis kecil menahan kesakitan, langsung saja kucium untuk meredakan efek sakitnya. Aku mulai mempercepat permainanku. Expresi muka Lisa berubah, tadinya agak kesakitan sekarang berubah menjadi penuh nafsu.

    Lisa makin menikmati permainanku, ditambah desahan nya makin kencang. Aku pikir penisku mengenai bagian g-spot nya. Kusodok penisku di bagian itu, tak lama Lisa pun mengalami orgasme yang kedua. Aku mengajak Lisa untuk ganti posisi wot.

    Penisku perlahan dimasukkan ke dalam vagina nya… Bless, benar-benar nikmat, ditambah dengan otot vagina nya yang meremas penisku membuat kenikmatan nya bertambah. Dia terus mendesah keenakan, goyangan nya hot juga, padahal baru pertama kali merasakan. 6 menit kemudian, goyangan nya makin cepat. “ahh aku mau keluar lagi nih”

    “eh jangan keluar dulu, barengan aja sama aku. aku juga bentar lagi kok”

    Akhirnya kami keluar secara bersamaan. Sperma ku banyak keluar di dalam dan dia orgasme juga cukup banyak. Setelah kami “bertarung”, Lisa memeluk ku dan menciumku. “makasih ya sayang, kamu udah bikin aku ngerasain nikmatnya bercinta”

    “ya sama-sama sayang. Ngomong-ngomong, kamu mau engga jadi pacarku? Aku sayang banget sama kamu. Sejak pertama kali liat kamu, mulai ada perasaan suka sama kamu. Aku selalu mikirin kamu terus di rumah. Aku juga dulu kepengen kamu jadi pacarku.”. Lisa terdiam sejenak. Dia menitikkan air mata.

    “aku juga sayang sama kamu. Aku engga mau kehilangan kamu.”

    Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tak terasa sudah jam 3 sore. Kemudian aku pamit sama Lisa untuk pulang. Hari-hari berikutnya berlangsung seperti biasa, tidak ada yang tahu tentang hubungan kami berdua. Sejak saat itu, kami mulai rajin bercinta setiap hari minggu dan sabtu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Dapet Ngentot Gratis Gara-Gara Asal Kirim Pesan Nyasar

    Cerita Sex Dapet Ngentot Gratis Gara-Gara Asal Kirim Pesan Nyasar


    944 views

    Perawanku – Cerita Sex Dapet Ngentot Gratis Gara-Gara Asal Kirim Pesan Nyasar, Perkenalkan nama saya Nala (nama samaran saya), lulus kuliah baru bulan kemarin di suatu perguruan tinggi tekemukan di Jogya, cerita ini baru saya alami dalam bebrepa bulan kemarin tepatnya bulan Januari, dimulai dari saya kirim SMS ke seorang cewek yang sudah lama tidak berjumpa, karena sudah lama tidak berhubungan saya kehilangan nomer kontaknya, kemudian saya meminta temenku nomernya (katanya dia sih punya) suatu ketika langsung saya kirimkan SMS kepada dia yang berisi bahwa saya kangen ingin bertemu dengannya.

    Saat sudah aku kirimkan SMS tadi saya tunggu berjam juga tidak ada balasan, dan ketika itu saya mengirimkan ulang lagi dengan saya kasih nama saya di belakangnya, selang beberapa waktu yang saya SMS miss call ke hapeku, karena saya dalam perjalan naik motor, kemudian saya kirim SMS lagi ke dia yang isinya “bentar saya lagi dalam perjalanan nanti saya hubungi setelah sampai ketujuan”

    Setelah yang kujanjikan tadi saya baru telepon si dia, Hallo Anita “tanya saya” dia menjawab “maaf anda salah orang”, ternyata yang saya telepon salah orang sambil menahan malu saya mau kumatikan teleponku, tetapi lawan bicara saya segera bertanya “yang anda cari siapa? dengan nada mendesah” saya jawab “saya sedang mencari teman lama saya yang hampir 6 tahun tidak ada kabarnya” singkat kata kami kemudian berkenalan ternyata yang saya telepon salah sambung namanya Fitri.

    Sejak saat itu, kami sering berkirim SMS. Kadang-kadang gw malah menelponnya. Namun, tidak ada niat sedikitpun dalam diriku untuk menemuinya, atau melihat wajahnya. Toh tidak ada maksud apa-apa, pikirku. Dua bulan berjalan sejak perkenalan itu, entah mengapa, isi pesan SMS berubah menjadi hal-hal yang agak menjurus ke sex.

    Tiga bulan berjalan sejak perkenalan kami lewat telepon. Tiba-tiba, Fitri mengirim SMS yang menyatakan ingin bertemu. Mengapa tidak, kupikir. Toh tidak ada ruginya untukku. Saat itu pikiranku belum berpikir jauh sampai ke sex. Kami janjian sore pukul 17.00. Kebetulan hari itu hari libur. Setelah tiba di tempat yang dijanjikan, gw segera meneleponnya. Gua pake sweater pink, kata Fitri.

    Segera kutemui Fitri yang sedang berdiri menunggu. Hai, Fitri ya?, tanyagw. Fitri segera tersenyum. Wajahnya memang tidak cantik, tubuhnya pun tidak aduhai seperti poster swimsuit di majalah Popular. Namun, gw memang tidak terlalu mempermasalahkan penampilan fisik. Segera kuperkenalkan diriku. Gua Nala, katagw. Memang pergaulanku dengan wanita tidak intens, sehingga saat itu gw sedikit gugup. Namun, segera kututupi kegugupanku dengan sedikit jaim (jaga image).

    Kami segera menjadi akrab. Kami berbicara sebentar sambil menikmati makanan di sebuah food court.Nala, suka nyanyi-nyanyi gak?, tanya Fitri setelah kami selesai makan. Suka, tapi tidak di depan umum, begitu jawabku. Sama dong. Kalo gitu, mau gak kamu saya ajak utk nyanyi di karaoke? Kita bisa pesan private room kok, jadi tidak ada orang lain. tanya Fitri. Kupikir, asyik juga ya, untuk melepas lelah. Segera kami meluncur ke sebuah karaoke terdekat menggunakan mobilku.

    Setibanya di sana, kami memesan tempat untuk dua orang. Kami segera dituntun masuk oleh seorang wanita. Ruangannya agak remang-remang, dan ditutupi gorden, jadi memang tidak akan terlihat dari luar. Sambil waitress menyiapkan ruangan, kami memesan minuman. Fitri permisi kepadagw untuk ke toilet. Tepat setelah waitress menyiapkan ruangan dan minuman, Fitri kembali. Kurasa agak aneh waktu itu karena aroma wewangiannya kian tajam. Namun, tidak kupedulikan.Segera kami mulai memasang lagu kesukaan kami, dan kami bernyanyi-nyanyi. Sampai tibalah kami di lagu yang kelima. Fitri memesan lagu yang lembut, dan agak romantis.

    Sebelum lagu tersebut dimulai, tak sengaja punggung tanganku menyentuh punggung tangan Fitri. Halus sekali, pikirku. Sayang sekali tanganku untuk berpindah dari punggung tangannya, sehingga kubiarkan saja di situ. Fitri pun diam saja, tidak berusaha melepaskan sentuhan tangannya dari tanganku. Dingin ya?, tanya Fitri, kepadagw, sambil melihat tanganku. Iya, jawabku mengangguk lemah. Segera Fitri mendekatkan tanganku ke tangannya. Tanganku segera menggenggam jari-jarinya.

    Kami bernyanyi sambil menikmati kehangatan tersebut. Pelan-pelan, naluriku mulai berjalan. Ingin sekali gw mengelus pipinya yang lembut, namun gw agak takut-takut. Perlahan-lahan Fitri mendekatkan bahunya ke bahuku sehingga kami duduk sangat dekat.Wangi aroma tubuh Fitri segera membius diriku. Tak kupedulikan lagi ketakutanku. Segera kubelai pipi dan kening Fitri. Ia menatapku. Gw balas menatapnya. Lalu kuusap lembut rambutnya. Darah kelelakianku segera berdesir. Kukecup keningnya. Fitri diam saja. Kukecup rambut dan pipinya, segera aroma tubuhnya kembali membius diriku. Fitri benar-benar kuperlakukan seperti pacarku sendiri. Tiba-tiba timbul gelora yang besar untuk memeluknya. Fitri sepertinya mengerti karena dia segera mengubah posisi duduknya sehingga memudahkanku untuk memeluknya.

    Segera kupeluk Fitri dengan rasa sayang.Tiba-tiba Fitri menarik tanganku ke dada kirinya. Segera kurasakan bagian lembut kewanitaannya tersebut. Nikmat sekali, namun dengan rasa agak takut. Pelan-pelan kusentuh buah dadanya yang lembut itu. Fitri diam saja. Gw mulai berani. Ku elus-elus buah dadanya, perlahan-lahan, dengan gerakan memutar, tanpa menyentuh bagian putingnya. Gw semakin berani. Tangan kananku kumasukkan ke dalam sweater merahnya. Segera ku elus bukit lembut tersebut di bagian pinggirannya.

    Ku putar-putar tanganku mengelilingi putingnya. Setelah beberapa saat, kusentuh putingnya. Ternyata putingnya sudah mengeras. Lalu kuremas dengan lembut. Fitri mendesah. Ssshh, desahnya.Kulanjutkan penjelajahanku ke dada kanannya. Kuulangi hal yang sama. Lagi-lagi Fitri mendesah. Segera ia memagut bibirku, dan melumatnya. Saat kujulurkan lidahku, segera dihisapnya kuat-kuat. Oh, nikmat sekali berciuman seperti ini, pikirku karena memang gw belum pernah berciuman dengan wanita. Badanku bergetar hebat, karena gw belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya. Kami lanjutkan permainan kami beberapa saat. Setelah itu, kami berhenti untuk menikmati minuman kami.

    Kusodorkan sedotan minumanku untuk diminum terlebih dulu oleh Fitri. Kemudian kami lanjutkan nyanyian kami sambil berpelukan. Nyaman sekali rasanya saat itu.Kuteruskan permainan tanganku dengan lembut, mengelus dan meremas dengan lembut buah dada Fitri. Fitri kembali memagut bibirku. Kami berciuman hebat. Tiba-tiba Fitri menarik tanganku, dan memasukan tanganku ke dalam celana panjangnya. Segera terasa bulu-bulu halus kemaluannya tersentuh oleh tanganku. Pelan-pelan kudorong tanganku ke bawah, menuju organ intimnya. Segera terasa tanganku menyentuh vaginanya yang hangat dan basah. Montok kan punya gua?, begitu ungkap Fitri saat tanganku mengelus lembut vaginanya. Segera kuiyakan pertanyaannya itu, padahal gw tidak bisa membedakan seperti apa vagina yang tidak montok. Kuusap terus vaginanya, seraya desahan Fitri mengiringi gerakanku. Sssh.. Oh, Nala.

    Baru kamu laki-laki yang bisa memperlakukanku dengan lembut, begitu terus desahnya. Tersanjung juga gw dipuji dirinya.Kami terus bercumbu sampai tak terasa dua jam berlalu. Nala, kamu jangan pulang dulu ya. Gw ingin dikelonin sama kamu. Temani sebentar gw di hotel ya?, tanya Fitri kepadagw. Saat itu, gw agak takut. Takut gw tidak bisa menahan diri untuk tidak tidur dengannya. Segera kuingat ajaran2 agama yang melarangku melakukannya. Namun sepertinya Fitri mengerti ketakutanku. Gw cuma minta dibelai kok. Tidak lebih. Ya, Nala?, tanyanya dengan mata memohon. Berat sekali rasanya untuk mengiyakan permintaannya. Di satu sisi, gw takut sekali melanggar ajaran agama. Lagipula, gw banyak tugas yang malam itu harus kuselesaikan. Namun sisi kemanusiaanku membuat gw tidak tega menolaknya. Baiklah, tapi tidak lebih dari itu ya?, jawabku. Iya, gua janji deh, kata Fitri lagi.

    Kami segera keluar dari ruangan, membayar ke kasir, dan meluncur ke sebuah hotel menggunakan mobilku. Fitri menjadi penunjuk jalan. Setelah membayar uang deposit di kasir hotel, kami segera melenggang ke dalam kamar. Di dalam kamar, gw menyalakan televisi. Sejenak kami menikmati sebuah film. Tak lama kemudian, Fitri membentangkan tubuhnya di kamar tsb. Nala, sini dong, kata Fitri. Gw mengubah posisi duduk ku di ranjang mendekati Fitri.

    Gw dalam posisi duduk, sementara Fitri sudah telentang. Nala, belai gw lagi ya, kata Fitri. Segera tanganku mengelus dahi Fitri. Kuelus-elus dahinya beberapa lama, turun ke pipi, lalu ke rambutnya yang panjang.Fitri menikmati gerakanku sambil menutup mata. Lalu kusandarkan tubuhku ke ranjang, kukecup lembut kening dan dahinya. Fitri membuka matanya, tersenyum. Lalu kucium kelopak matanya. Fitri benar-benar menikmati perlakuanku. Perlahan kukecup lembut bibirnya. Gw hanya menyentuhkan bibirku di bibirnya. Namun segera Fitri menjerat bibirku di bibirnya. Dilumat bibirku dengan bergairah, sementara tangannya dengan kuat memelukku. Kujulurkan lidahku untuk menyentuh bibir bawahnya, namun Fitri segera menghisap bibirku tersebut.

    Segera kuarahkan ciumanku ke bagian telinganya, dan kujilat bagian dalam daun telinganya dengan lidahku.Fitri meronta-ronta dan mendesah. Aduh Nala, geli sekali. Teruskan Nala, katanya. Kucumbu Fitri terus di telinganya. Kemudian kuarahkan cumbuanku ke lehernya. Fitri mendesah hebat. Ssshh.. sshh.. ohh, desah Fitri. Gw tidak bisa menahan diriku lagi. Fitri, boleh kubuka bajumu?, tanya gw pelan kepada Fitri. Fitri mengangguk, tersenyum. Perlahan-lahan kubuka kancing bajunya. Terlihatlah tubuhnya yang putih mulus, dengan bra berwarna biru. Kulanjutkan ciumanku di seputar payudaranya.

    Cerita Sex Dapet Ngentot Gratis Gara-Gara Asal Kirim Pesan Nyasar

    Cerita Sex Dapet Ngentot Gratis Gara-Gara Asal Kirim Pesan Nyasar

    Tak lupa kukecup pelan ketiaknya yang bersih tanpa bulu. Fitri mengerang. Nala, buka BH gua dong, pinta Fitri. Segera kuarahkan tanganku ke punggungnya untuk membuka BHnya. Sulit sekali membuka BHnya. Maklum, belum pernah gw membuka BH wanita.Setelah terbuka, pelan-pelan kutanggalkan BHnya. Segera tampak bukit indahnya yang putih bersih, tanpa cacat, dengan puting kecoklatan. Indah sekali, pikirku. Ingin sekali gw menciumnya. Kupindahkan BHnya dan bajunya ke meja supaya tidak kusut.

    Lalu, pelan-pelan kubasahi buah dadanya dengan lidahku. Kuputar wajahku memutari tokednya. Fitri mendesah lagi. Gerakan itu terus kuulang beberapa kali, lalu berpindah ke toked kanannya. Di sana kuulangi lagi gerakanku sebelum akhirnya lidahku tiba di puncak tokednya. Kubasahi putingnya dengan lidahku, kumain-mainkan, kukulum, dan kuhisap. Fitri mengerang-ngerang. Aduh, Nala..ssh..ssh.. geli sekali. Terus Nala… Sambil mengulum putingnya, pelan2 kuelus bagian perutnya. Auw.. enak Nala.., Fitri menekan wajahku ke dadanya. Kira-kira 15 menit Fitri kuperlakukan seperti itu.Nala, bukain celanaku dong.., pinta Fitri. Segera kubuka kancing celananya, dan kupelorotkan ke bawah. Terlihatlah pahanya yang putih bersih, dan kewanitaannya yang masih tertutupi Celana Dalam warna hitam. Masih mengulum putingnya, segera kuarahkan tanganku ke selangkangannya. Kuelus-elus perlahan.

    Kugerakan tanganku dari dekat lututnya, terus bergerak sedikit demi sedikit ke arah pangkal pahanya.ohh.., rintih Fitri menahan kenikmatan yang kuberikan. Kuelus vaginanya yang masih tertutupi CD. Ternyata CD-nya sudah basah. Kubelai pelan-pelan bagian tersebut. Fitri meronta-ronta, dijepitnya tanganku dengan kedua belah pahanya. Oh.. ohh.. ronta Fitri. Gantian tangan Fitri yang masuk ke celana dalamku. Dipegangnya Kontolku, lalu dikocok pelan-pelan. Uuh, nikmat sekali rasanya..

    Nala, buka celana dalam gua.., pinta Fitri. Jangan Fitri, gua gak berani melakukan itu.. katagw.Gw bukan bermaksud munafik, tapi gw memang benar-benar takut saat itu, karena belum pernah melakukannya. Tak apa-apa, Nala, tidak usah dimasukin. Gua cuma minta diciumi aja, pinta Fitri memohon. Akhirnya kubuka celana dalam Fitri. Kunikmati pemandangan indah dihadapanku. Oh, indah sekali makhluk bernama wanita ini, pikirku. Elus lagi, Nala.., pinta Fitri.

    Perlahan-lahan, tanganku mulai mengelus bibir vaginanya yang sudah basah. Kuputar-putar jariku dengan lembut di sana. Lagi-lagi Fitri meronta. Ohh..ohh. Ke atas lagi Nala. Elus klitorisku, begitu desahnya perlahan. Gw tidak tahu persis di mana klitoris. Gw terus mengelus bibir vaginanya. Segera tangan Fitri membimbing tanganku ke klitorisnya.Baru sekali itu gw tahu bentuk klitoris.

    Mungil dan menggemaskan. Dengan lembut kuputar-putar jariku di atas klitorisnya. Setiap 5 putaran, Fitri langsung mengepit tanganku dengan pahanya. Sepertinya ia benar2 menikmati perlakuanku. Nala, tolong hisap klitorisku, yah?, pinta Fitri. Gw sedikit ragu, dan jijik. Pake tangan aja yah, Fitri.., gw berusaha menolak dengan halus. Tolong dong, Nala. Sekali ini saja. Nanti gantian deh , pinta Fitri. Gw masih berat hati menghisapnya. Fitri, maaf ya. Tapi kan itu kemaluan. Apa nanti… Belum selesai gw bicara, Fitri segera memotongku. Kemaluanku bersih kok, Nala. Gw selalu menggunakan antiseptik. Tolong ya.. sebentar saja, kok, pinta Fitri lagi.Perlahan-lahan kudekatkan mulutku ke memeknya Fitri.

    Segera tercium aroma yang tidak bisa kugambarkan. Perlahan-lahan kujulurkan lidahku ke klitorisnya. Gw takut sekali kalau rasanya tidak enak atau bau. Kukecap lidahku ke vaginanya. Ternyata tawar, tidak ada rasa apa-apa. Terus, Nala..ohh.. enak sekali, desah Fitri. Kuulangi lagi, pelan-pelan. Lama-lama rasa takut dan jijikku hilang, malah berganti dengan gairah. Kuulang-ulang menjilati vaginanya. Fitri makin mendesah. ooh.. oohh.. ohh.. ohh.

    Fitri menggenggam jari telunjukku, lalu memasukkan ke dalam liang vaginanya. Kamu nanti tidak kesakitan?, tanyaku kepadanya. Ia menggeleng pelan. Lalu, kuputar-putar jariku di dalam vaginanya. Ahh.., Fitri menjerit kecil. Kuputar jariku tanpa menghentikan jilatanku ke vaginanya.Saat kuarahkan jariku ke langit-langit memeknya, terasa ada bagian yang agak kasar. Kuelus pelan bagian tersebut, berkali-kali. ‘Ya, terus di situ Nala.. ahh.. enak sekali..

    Kuteruskan untuk beberapa saat. Fitri makin membuka lebar-lebar pahanya. Tiba-tiba Fitri menggerakkan pantatnya ke atas dan bawah, berlawanan dengan arah jilatanku. Ah Nala.. gw mau keluaar.. erang Fitri. Fitri makin mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba gerakan pantatnya dia hentikan, lalu dikepitnya kepalagw dengan pahanya. Ahh.. Nala..gw keluar, desahnya. Segera kupeluk tubuh Fitri, dan kugenggam tangannya erat.

    Kubiarkan Fitri menikmati orgasmenya. Setelah beberapa saat, kuelus-elus dahi dan rambutnya. Nala, enak sekali, kata Fitri. Gw diam saja.Sekarang gantian, ya, kata Fitri. Gw mengangguk pasrah, antara mau dan takut. Diputarnya tubuhku sehingga tubuhnya menindih tubuhku sekarang. Dibukanya celana dan celana dalamku. Malu sekali rasanya saat itu. Segera kututupi Kontolku yang masih terduduk lemas.

    Sepertinya Fitri mengerti perasaanku. Ia segera mematikan lampu kamar. Gw merasa lebih tenang jadinya. Lalu, dibukanya pahagw yang menutupi Kontolku. Fitri segera meraba-raba Kontolku. Oh, geli sekali rasanya. Rasa geli itu membuatku secara refleks menggelinjang. Fitri tertawa. Enak kan, Nala? tanyanya menggodagw. Sial nih orang, pikirku. Dikerjain gua. Mau diterusin gak, Nala? tanya Fitri sambil menggoda lagi. Gw hanya mengangguk.Saat itu Kontolku belum berdiri. Aneh sekali. Padahal biasanya kalo melihat adegan yg sedikit porno, punyagw langsung keras.

    Akhirnya Fitri mendekatkan mulutnya ke Kontolku. Dikecupnya ujung Kontolku perlahan. Ada getaran dashyat dalam diriku saat kecupannya mendarat di sana. Nala, punya kamu enak. Bersih dan terawat, ujar Fitri. Geer juga gw dipuji begitu. Dipegangnya gagang Kontolku, lalu Fitri mulai menjilati Kontolku. Ya ampun, pikirku. Geli sekali.. Secara reflek gw meronta, melepaskan Kontolku dari mulut Fitri. Kenapa, Nala?, tanya Fitri. Gua gak tahan. Geli banget, sih?, katagw protes. Ya udah, pelan-pelan aja, ya?, kata Fitri. Gw mengangguk lagi. Fitri mulai memperlambat tempo permainannya. Rasa geli masih menjalari tubuhku, tapi dengan diikuti rasa nyaman.Kuperhatikan Fitri menjilati Kontolku, tak terasa Kontolku segera mengeras. Fitri senang sekali melihatnya. Segera dilahap kembali Kontolku itu, kali ini sambil dikocok-kocok dengan tangannya.

    Sekali lagi gw disiksanya dengan rasa geli yang amat sangat. Kunikmati permainannya, tak terkira nikmatnya. Ya ampun, baru sekali ini kurasakan kenikmatan yang tiada tara seperti ini. Ah.., tak kuasa gw menahan desahanku. Nala, kumasukan ya punyamu?, tanya Fitri. Nanti kamu sakit, gak?, tanyagw. Gw sudah tak bisa menguasai diri lagi.

    Ingin sekali rasanya Kontolku dikepit oleh vaginanya. Ya, kalau gw yang ngontrol sih, gak sakit, kata Fitri. Ya udah, kamu yang di atas aja, katagw kepadanya.Fitri segera mengubah posisi tubuhnya. Ia kangkangkan pahanya di atas tubuhku, lalu pelan-pelan dibimbingnya Kontolku menuju liang Kontolnya. Ditekannya sedikit, masuklah sedikit ujung Kontolku ke dalam. Terasa sedikit basah dan licin kemaluannya. Didiamkan punyagw di sana utk beberapa saat. Gw diam menunggu. Lalu ditekannya sedikit lagi. Kali ini punyagw masuk lebih dalam dan makin terasa cairan pelicin kemaluannya.

    Sudah sepertiga dari panjang Kontolku yang berada dalam vaginanya. Dia diamkan lagi Kontolku di sana beberapa saat. Ia sedikit mengernyit. Sakit?, kutanya. Iya, tapi gak apa2. , jawab Fitri. Kemudian ia mendorong Kontolku makin dalam, hingga akhirnya semua Kontolku tertelan di dalam vaginanya. Terasa basah dan hangat vaginanya. Nikmat dan geli sekali rasanya. Setelah beberapa saat, Fitri mulai menggerakkan pinggulnya naik dan turun. Ahh.. enak sekali menikmati Kontolku terjepit dalam vagina Fitri.

    Gerakan pantat Fitri membuat Kontolku terkocok, dan segera gw merasakan kenikmatan yang tiada tara. Fitri pun seakan-akan begitu. Ohh.. ohh.. ohh.. ohh, Fitri mengerang-ngerang.
    Fitri terus menggerakan pinggulnya naik dan turun selama beberapa saat dengan diiringi desahan. Tiba-tiba ia berhenti. Entah mengapa tiba-tiba ada perasaan kesal dalam diriku. Namun, ternyata Fitri tidak berhenti begitu saja. Kini pinggulnya digerakan tidak naik-turun lagi, tapi maju mundur, dan terkadang berputar. Sepertinya Fitri sangat menikmati gerakan ini, terbukti erangannya semakin sering. Ah.. ah.. ahh.. ahh.., desahnya terus, tanpa henti. Kuremas dengan lembut payudaranya, Fitri makin merintih. Sssh.. ssh.. sshh.. enak Nala.

    Makin lama gerakan Fitri makin cepat. Nala, gw mau keluar lagi, Nala.. rintihnya. Gw pun merasa Kontolku berdenyut kencang. Fitri, tolong lepaskan, gw mau keluar, katagw. Gw takut sekali kalau sampai Fitri hamil. Tapi Fitri tidak mau melepaskan Kontolku. Ditekannya kuat tanganku dengan kedua tangannya sehingga gw tidak bisa melepaskan diri darinya. Tiba-tiba kurasa Kontolku menyemburkan cairan kuat di dalam vaginanya. Aduh, Fitri, jangan.. nanti kamu hamil.., teriakku, sesaat sebelum cairanku keluar. Tapi semua sudah terlambat. Semua cairanku sudah keluar dalam vaginanya.

    Nikmat sekali rasanya, namun terasa lemas tubuhku sesudahnya. Segera otot-otot Kontolku mengerut, dan menjadi kecil kembali.Fitri dengan kecewa melepaskan Kontolku. Fitri, kalo kamu hamil gimana, tanyagw dengan setengah takut. Tenang aja, Nala. Gua pake alat kontrasepsi kok. Kamu gak perlu takut, ya?, kata Fitri menenangkan diriku. Kemudian, Fitri segera memijat-mijt Kontolku. Dielus, dan di kulum lagi seperti tadi.

    Tak lama, Kontolku segera mengejang lagi. Segera Kontolku dimasukan lagi oleh Fitri ke vaginanya. Kembali Fitri melakukan gerakan maju mundur tadi. ohh.. ohh.. ohh.. oohh, erangnya. Kuremas lembut tokednya. Ssshh.. sshh.. sshh, begitu terus rintihannya. Selama beberapa saat Fitri mengocok Kontolku dengan vaginanya, sampai akhirnya ia berteriak. Nala, gw hampir keluar, desah Fitri. Segera Fitri mempercepat gerakannya. Gw pun membantunya dengan menggerakan pinggulku berlawanan dengan arah gerakannya. Ahh.. Nala, gw keluar, desahnya agak keras.

    Sejenak ia menikmati orgasmenya, sebelum rubuh ke dalam pelukanku. Kubiarkan ia menikmati orgasmenya, kuelus rambutnya, dan kukecup keningnya. Kami berpelukan, dan tidur tanpa busana sampai pagi hari. Alangkah Indahnya Hidup ini dibuat oleh fitri dan gw tak akan pernah melupakan kenangan terindah di malam pertama bersama fitri walaupun kini gw gat au kabarnya si Fitri ini! HIkz….hikzzzz…. nasib2 salah kirim sms dapat ngentot cewek gratis! hehehehehe…

     

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,